PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM-GAMES-TOURNAMENT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : ENDRI RATNA UTAMI NIM : 091434004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM-GAMES-TOURNAMENT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Endri Ratna Utami NIM
: 091434004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Krisus atas penyertaan dan berkatnya yang telah diberikan kepada penyusun.
Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan cinta kasih dan dukungan selama ini
Seluruh Keluarga Besar Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2009
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Bersukacitalah Dalam PengharaPan, Sabarlah Dalam KeSeSaKan Dan berteKunlah Dalam Doa ~ Roma 12 : 12 ~
Hidup AdAlAH KesempAtAn, mAKA Manfaatkanlah. hidup adalah keindahan, Maka kaguMilah. hidup adalah kebahagiaan, Maka NikMatilah ~ Mother theresa ~
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan penyertaannya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia” Karya Ilmiah ini berisi tentang penelitian mengenai upaya meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XI IPA 1 terhadap materi sistem reproduksi manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament). Penulis menggunakan metode tersebut karena penulis ingin menerapkan Ilmu Biologi yang telah didapat dengan cara mengajak siswa bermain sambil belajar. Dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro.,M.For.,Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Dosen Pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran,
memberikan
masukan, pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini 2. Bapak Andreas Mujiyono,S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan bagi penulis untuk melaksanakan Penelitian di Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 3. Ibu Anastasia Ratna Dwiyanti,S.Pd. selaku Guru Pembimbing kami yang telah memberikan kepercayaan kepada Penulis untuk memberikan materi dan bahan diskusi, kepada siswa – siswi kelas XI IPA 1, serta membantu dalam pelaksanaan permainan TGT sekaligus memberikan pengarahan serta masukan – masukan demi perbaikan dalam pelaksanaan penelitian ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Seluruh siswa–siswi Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah berpartisipasi aktif dan antusias dalam proses Pembelajaran pada materi sistem reproduksi manusia dan telah memberikan
semangat
bagi
penulis
untuk
menyelesaikan
penulisannya. 5. Seluruh Keluarga Besar SMAPangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penulisan karya ilmiah ini 6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan seluruh Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan dan membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 7. Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan semangat, kasih sayang, doa serta memberikan dukungan berupa moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya dan menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. 8. Adikku Dyana yang selalu memberikan semangat, doa sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik. 9. Mas Yosef Andang yang telah memberikan dukungan, motivasi dan semangat kepada penulis. 10. Saudariku Ruth Lana, Cicilia Maryani, Ryka Indriyani, Christin Widyaningsih sebagai sahabat berbagi suka dan duka yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis. 11. Seluruh teman – teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma (Alm. Pimchan Nalsa, selamat jalan kawan) 12. Seluruh Pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan Kritik dari seluruh pembaca yang bersifat membangun akan sangat diterima oleh penulis demi kemajuan Karya Ilmiah ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima Kasih. Tuhan Memberkati.
Yogyakarta, Desember 2013 Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia. Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 1 semester genap tahun ajaran 2012/2013, sebanyak 30 siswa. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari, instrument pembelajaran (Silabus dan RPP), dan instrument pengumpulan data (Kuisioner, lembar observasi, wawancara, dan tes). Model penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I adalah 44,26 dengan ketuntasan kelas sebesar 6,67%. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 66,67 dengan ketuntasan kelas sebesar 13,3%. Untuk hasil belajar ranah afektif nilai rata-rata persentase turnamen siklus I sebesar 88.5% dan siklus II sebesar 88% sehingga dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. Nilai rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 60,5% dan berada pada kategori sedang dengan target yang diharapkan sebesar 70%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) dapat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi dalam hal Ketertarikan, Keseriusan, Partisipasi, Tanggung Jawab dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia walaupun belum dapat mencapai target yang diharapkan. Kata kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, TGT (Team-Games-Tournament)
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
This research, was aimed to effect cooperative learning of TGT (TeamGames-Tournament) type to motivation and learning result of student class XI IPA 1 at senior high school Pangudi Luhur Yogyakarta on human reproduction system material. The Subject of this research was the students of class XI IPA 1 in the academic year of 2012/2013, as many as 30 students. The Instrument used in this research consisted of learning instrument (Silabus and RPP), and data collection instrument (Kuisioner, sheet of observation, interview, and test). The research model used was class room action research of Kemmis Model and Mc. Taggart. This Model consisted of action planning, Implementation of the action, observation, and reflection. The results showed that the average value of student learning result in the cognitive aspects in the first cycle was the class of completely 44,26 and passing of class was 6.67%. In the second cycle, the average value of student learning result was 66,67 and passing of class was 13.3%. Result of average value of student learning in the affective aspect in the first cycle was 88.5% and in the second cycle the average value was 88%. The average value of learning motivation student was 60,5% that was in medium category with the expected target was 70%. Thus, it can be concluded that that the application of cooperative learning of TGT (Team-Games-Tournament) type can affect to improve motivation in terms of interest, seriousness, Participation, Responsibility and learning result student class XI IPA 1 at senior high school Pangudi Luhur Yogyakarta on human reproduction system although have not been comply the expected target. Keywords:
Learning Motivation, Tournament)
Learning
xii
Result,
TGT
(Team-Games-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
iv
MOTTO......................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...........
vii
KATA PENGANTAR ................................................................................
viii
ABSTRAK .................................................................................................
xi
ABSTRACT .................................................................................................
xii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xvii
DAFTAR GRAFIK .....................................................................................
xviii
DAFTAR BAGAN .....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xx
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
6
C. Batasan Masalah .........................................................................
6
D. Hipotesa......................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
9
A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................
9
B. Hasil Belajar ...............................................................................
12
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................
15
D. Motivasi Belajar..........................................................................
17
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Motivasi ..............................................................................
17
b.
Pengertian Motivasi Belajar ................................................
18
c.
Upaya-Upaya Memotivasi dalam Belajar ............................
19
E. Pembelajaran Kooperatif ............................................................
21
1.
Prinsip dan Ciri Model Pembelajaran Kooperatif .................
22
2.
Langkah Pembelajaran Kooperatif........................................
23
3.
Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif ..................
24
F. Team-Games-Tournament (TGT) ...............................................
26
G. Keunggulan dan Kelemahan TGT ...............................................
30
H. Materi Sistem Reproduksi Manusia .............................................
32
I.
Penelitian Relevan ......................................................................
34
J.
Kerangka Berpikir Teoritis ..........................................................
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................
36
A. Jenis Penelitian ...........................................................................
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
37
1. Lokasi Penelitian ...................................................................
37
2. Waktu Penelitian ...................................................................
37
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................
37
1.
Subjek Penelitian..................................................................
37
2.
Objek Penelitian ...................................................................
37
D. Variabel Penelitian ......................................................................
37
E. Desain Penelitian ........................................................................
39
F. Prosedur Penelitian ....................................................................
39
1.
Kegiatan Pra-Penelitian ........................................................
39
2.
Pelaksanaan Penelitian .........................................................
40
a. Siklus I ............................................................................
40
b. Siklus II ...........................................................................
43
G. Instrumen Penelitian ..................................................................
46
H. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
47
1.
Tes ......................................................................................
47
2.
Observasi .............................................................................
48
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Kuisioner .............................................................................
48
4.
Wawancara .........................................................................
49
5.
Dokumentasi ........................................................................
50
Metode Analisis Data .................................................................
51
1.
Analisis Kualitatif ................................................................
51
2.
Analisis Kuantitatif ..............................................................
51
a. Analisis Data Hasil Belajar ..............................................
51
b. Analisis Motivasi Belajar Siswa .......................................
56
Indikator Keberhasilan ...............................................................
57
K. Tim Penelitian .............................................................................
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
60
A. Hasil Penelitian ..........................................................................
60
I.
J.
1.
Deskripsi Kegiatan Penelitian ..............................................
60
1. Siklus I .............................................................................
60
2. Siklus II ............................................................................
66
2.
Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa .......................................
72
3.
Hasil Analisis Motivasi Siswa ..............................................
81
B. Pembahasan ................................................................................
83
1.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa .........................................
83
2.
Peningkatan Motivasi Siswa ................................................
91
3.
Faktor Pendukung ................................................................
93
4.
Faktor Penghambat...............................................................
95
PENUTUP .................................................................................
97
A. Kesimpulan .................................................................................
97
B. Saran...........................................................................................
98
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
99
LAMPIRAN ..............................................................................................
102
BAB V
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Kriteria Presentase Penilaian Penghargaan Tim ......................
29
Tabel 3.1
Penjabaran Variabel ...............................................................
38
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data......................................................
47
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ............................
49
Tabel 3.4
Panduan Observasi Kelompok ................................................
54
Tabel 3.5
Pedoman Observasi Kelompok Tournament ...........................
55
Tabel 3.6
Panduan Pedoman Skoring Kuisioner .....................................
56
Tabel 3.7
Interval Motivasi Belajar Siswa ..............................................
57
Tabel 3.8
Indikator Keberhasilan ...........................................................
57
Tabel 4.1
Frekuensi Nilai Pretest Siswa Materi Sistem Reproduksi Manusia..................................................................................
Tabel 4.2
Frekuensi Nilai Posttest Siswa Siklus I Materi Sistem Reproduksi Manusia ...............................................................
Tabel 4.3
75
Hasil Analisis Hasil Belajar Ranah Afektif Kelompok Diskusi ...................................................................................
Tabel 4.5
72
Frekuensi Nilai Posttest Siswa Siklus II Materi Sistem Reproduksi Manusia ..............................................................
Tabel 4.4
72
77
Perbandingan Hasil Analisis Ranah Afektif Kelompok Tournament ...........................................................................
79
Tabel 4.6
Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Setiap Indikator ..........
81
Tabel 4.7
Hasil Analisis Motivasi Belajar Secara Klasikal .....................
82
Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setelah Mengikuti TGT ....
84
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar3.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ............................................
39
Gambar4.1 Siswa Mengerjakan Soal Pretest .............................................
61
Gambar4.2 Siswa Berdiskusi Mengerjakan LKS .......................................
62
Gambar 4.3 Siswa Melakukan Permainan TGT Siklus I .............................
63
Gambar 4.4 Siswa Melakukan Permainan TGT Siklus II ...........................
67
Gambar 4.5 Kelompok Pemenang Tournament ..........................................
68
Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Soal Posttest Siklus II..............................
69
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa .................................
75
Grafik4.2
Grafik Hasil Observasi Siswa .................................................
78
Grafik4.3
Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Saat Tournament Pada Setiap Indikator ......................................................................
xviii
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1
Putaran Permainan TGT ....................................................
xix
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Silabus ...............................................................................
103
Lampiran2
RPP Siklus I.......................................................................
105
Lampiran3
RPP Siklus II .....................................................................
115
Lampiran4
LKS Siklus I ......................................................................
125
Lampiran5
Soal Tournament Siklus I ...................................................
129
Lampiran6
Soal Tournament Siklus II..................................................
131
Lampiran7
Lembar Penilaian Kelompok Tournament ..........................
133
Lampiran8
Kisi-kisi Soal Tes Siklus I dan Siklus II .............................
134
Lampiran 9
Soal Pretest ........................................................................
138
Lampiran10
Kunci Jawaban Pretest .......................................................
144
Lampiran11
Soal Posttest Siklus I..........................................................
145
Lampiran 12
Kunci Jawaban Soal Posttest Siklus I .................................
146
Lampiran 13
Soal Posttest Siklus II ........................................................
149
Lampiran 14
Kunci Jawaban Posttest Siklus II........................................
153
Lampiran 15
Panduan Skoring ................................................................
155
Lampiran 16
Lembar Observasi Siswa ....................................................
158
Lampiran 17
Lembar Observasi Tournament ..........................................
160
Lampiran 18
Kuisioner ...........................................................................
162
Lampiran19
Panduan Wawancara ..........................................................
164
Lampiran20
Analisis Nilai Pretest..........................................................
165
Lampiran21
Analisis Nilai Posttest Siklus I ...........................................
174
Lampiran22
Analisis Nilai Posttest Siklus II .........................................
179
Lampiran23
Grafik Hasil Belajar Siswa .................................................
189
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran24
Uji Statistika ......................................................................
190
Lampiran25
Tabel Analisis Skor Observasi Siswa .................................
191
Lampiran26
Grafik Hasil Observasi Siswa .............................................
192
Lampiran27
Tabel Analisis Skor Observasi Tournament Siklus I ...........
196
Lampiran 28
GrafikAnalisis Skor Observasi Tournament Siklus I ..........
197
Lampiran29
Tabel Analisis Skor Observasi Tournament Siklus II..........
201
Lampiran30
Grafik Analisis Skor Observasi Tournament Siklus II ........
202
Lampiran31
Perbandingan Hasil Belajar Ranah Afektif Secara Klasikal
206
Lampiran32
Tabel Analisis Kuisioner Persiswa .....................................
207
Lampiran33
Tabel Analisis Kuisioner Persiswa .....................................
209
Lampiran34
Transkrip Wawancara ........................................................
216
Lampiran35
Surat Ijin Penelitian ...........................................................
221
Lampiran36
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............
222
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran hendaknya diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (Syah, 2003) Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut sehingga dapat membawa siswa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang dengan fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru dalam mengajar sehingga dapat membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat melalui beberapa faktor yang berasal diri siswa itu sendiri. Faktor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tersebut meliputi faktor yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Faktor internal yang mempengaruhi suatu keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya motivasi. Motivasi merupakan suatu faktor penggerak yang ada dari dalam diri siswa itu sendiri untuk mencapai hasil yang tinggi dalam pembelajaran. Motivasi belajar yang tinggi dapat menunjang keberhasilan siswa dalam pembelajaran, akan tetapi apabila motivasi belajar siswa rendah maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang rendah. Maka dari itu motivasi siswa selalu berkaitan erat dengan hasil belajar siswa atau dapat dikatakan motivasi dan hasil belajar siswa merupakan suatu keselarasan dalam menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran (Slavin, 2008). Hasil belajar merupakan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru, selain itu hasil belajar dapat dikatakan sebagai pengukur keberhasilan yang dicapai siswa dalam suatu pembelajaran. Dalam penilaian hasil belajar, patokan atau kriteria adalah sejumlah skor yang ditetapkan sebagai syarat untuk dapat mencapai keberhasilan atau pembelajaran yang berkualitas (Arifin, 2011) Keberhasilan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas juga ditentukan dari cara guru dalam menyampaikan materi. Dalam menyampaikan suatu materi, guru dituntut untuk berusaha mengorganisasikan komponen yang ada dalam situasi mengajar, sebagai bentuk usaha guru dalam mengadakan pendekatan dengan siswanya adalah dengan mengembangkan model mengajar. Model dalam mengajar sangatlah berpengaruh untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu proses kegiatan belajar mengajar. Pemilihan
model dan kemampuan guru dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
penggunaan model dalam mengajar mampu menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Banyaknya guru yang belum memiliki keterampilan dalam menggunakan model pengajaran yang lebih bervariasi menjadi suatu kendala dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher center) dan model pengajaran yang cenderung hafalan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, diketahui sebagian besar siswa kelas XI IPA 1 memiliki motivasi yang rendah terhadap mata pelajaran biologi. Hal ini diketahui dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar siswa yang kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar disebabkan karena materi yang sulit dipahami
dan
penggunaan
model
pengajaran
yang
kurang
bervariasi.
Kecenderungan model yang sering dipakai guru dalam pembelajaran adalah ceramah dan hafalan sehingga membuat siswa menjadi bosan dan kurang termotivasi dalam belajar. Berdasarkan data awal dari hasil ulangan Biologi kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia tahun ajaran 2011/2012, diperoleh rata-rata nilai ulangan 54,3 sedangkan persentase kentuntasan belajar sebesar 6,6 %. Apabila ditinjau dari standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan skor ratarata KKM sebesar 80 dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi kurang memenuhi KKM. Rendahnya hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dipengaruhi oleh kemampuan daya tangkap siswa yang berbeda-beda. Selain itu berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPA 1 memiliki motivasi yang kurang tinggi terhadap pelajaran biologi. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kurang mencapai target kriteria ketuntasan minimal. Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran dapat disebabkan juga oleh materi yang sulit untuk dipahamin atau materi yang kurang menarik sehingga membuat siswa merasa bosan dan tidak adanya motivasi dalam pembelajaran. Melihat kondisi hasil pembelajaran di atas, maka untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament). Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang sistematis dengan pengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran secara efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial bermuatan akademis. Pembelajaran kooperatif, memposisikan siswa sebagai manusia yanag memiliki pengetahuan lewat pengalaman hidup siswa, dalam hal ini lingkungan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian dan motivasi siswa (Tukiran, 2011). Salah satu model pembelajaran kooperatif yang belum terlalu banyak digunakan dalam pembelajaran di sekolah adalah teknik pembelajaran kooperatif tipe
TGT
(Team-Games-Tournament).
TGT
(Team-Games-Tournament)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
merupakan teknik pembelajaran secara kelompok disertai permainan dan pertandingan. Teknik ini merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang akan dicapai sebab teknik ini menyenangkan. Dengan penerapan teknik TGT diharapkan mampu mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan motivasi siswa (Slavin, 2008). Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, model pengajaran sangat membantu guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. selain itu melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar dan mencapai hasil belajar yang tinggi. Pemilihan model pembelajaran TGT ini pada materi sistem Reproduksi Manusia diharapkan siswa dapat lebih mengerti mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Materi Sistem Reproduksi Manusia pada SMA kelas XI merupakan materi yang hanya dapat diimajinasikan saja oleh para siswa sehingga terkadang materi terkesan membosankan, maka dari itu melalui pemilihan model pembelajaran ini yang bersifat games siswa diharapkan mampu menguasi materi lebih dalam dan dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Selain siswa mampu menguasai materi lebih baik, kelebihan dari penggunaan model pembelajaran ini adalah siswa dapat lebih bekerjasama dalam suatu permainan atau tournament karena pada model pembelajaran ini siswa akan bersaing secara sehat dengan kelompok yang lain untuk mendapatkan suatu penghargaan dan mengajak siswa lebih aktif serta keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Berdasarkan kondisi inilah peneliti mencoba melakukan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan mengangkat judul penelitian : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia”
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT (TeamGames-Tournament) dapat meningkatkan motivasi belajar (Ketertarikan, Keseriusan, Partisipasi, Tanggung Jawab) siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia? 2. Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT (TeamGames-Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia?
C. BATASAN MASALAH Mengingat cukup luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas maka peneliti membatasi permasalahan dengan lebih terfokus pada masalah yang akan diteliti. Batasan masalah dalam penelitian ini mencakup mata pelajaran Biologi yang meliputi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah motivasi yang dilihat dalam hal ketertarikan, keseriusan, partisipasi, tanggung jawab siswa dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) 3. Materi Pokok Standar Kompetensi “Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.” dan Kompetensi Dasar 3.3 yaitu ”Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia”. Dengan materi sistem reproduksi manusia.
D. HIPOTESA PENELITIAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-GamesTournament) dapat meningkatkan motivasi (Ketertarikan, Keseriusan, Partisipasi, Tanggung Jawab) dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi Sistem Reproduksi Manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
E. TUJUAN PENELITIAN Bertolak dari masalah yang dihadapi dan telah dirumuskan diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 2. Meningkatkan motivasi belajar (Ketertarikan, Keseriusan, Partisipasi, Tanggung Jawab) siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
F. MANFAAT PENELITIAN a. Bagi guru Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kreatifitas dalam proses pembelajaran dan membawa siswa pada pengalaman belajar yang bermakna, dalam menghasilkan proses pembelajaraan yang lebih baik. b. Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa, sehingga siswa akan lebih aktif dan terjadi interaksi antara siswa-siswa, siswa-guru selain itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai materi sistem reproduksi manusia. c. Bagi peneliti penelitian ini bermanfaat sebagai bekal untuk terjun kedalam dunia pendidikan yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran Menurut Wilis (2011) Proses belajar adalah proses yang kompleks, tergantung pada teori belajar yang dianutnya. Ada beberapa pengertian belajar, diantaranya: a. Belajar adalah suatu proses bukan produk. Proses dimana sifat dan tingkah laku ditumbuhkan dan diubah melalui praktek dan latihan. b. Belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan yang dilakukan secara sadar, aktif, dinamis, sistematis, berkesinambungan, integrative dan tujuan yang jelas. c. Belajar adalah mengubah tingkah laku, perubahan adalah hasil dari pengalaman dan perubahan terjadi dalam perilaku individu. Jadi, pada hakikatnya belajar adalah segala proses atau usaha yang dilakukan secara sadar, sengaja, akif, sistematis, dan integratif untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam dirinya menuju kearah kesempurnaan hidup. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut berikut ini disajikan beberapa teori belajar menurut para ahli yang dikemukakan dalam Eveline (2010): a. Teori Belajar Behavioristik : belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
yang berasal dari lingkungan. Belajar atau tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor kondisional yang diberikan lingkungan. b. Teori Belajar Kognitivistik : teori ini lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons melainkan lebih melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Selain itu belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktikkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. c. Teori Belajar Humanistik : teori ini merupakan proses belajar yang berpusat pada manusia. Proses belajar yang dilakukan pada teori ini adalah memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya kepada individu, sehingga si belajar diharapkan dapat mengambil keputusannya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang dipilihnya. d. Teori Konstruktivistik : memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui dan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) kepada orang lain (siswa). Teori pembelajaran yang terkait dalam penelitian ini adalah teori belajar kognitivistik. Karena pada teori ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mencari informasi, memecahkan masalah, peka terhadap lingkungan sekitar dan memperoleh pengalaman dalam dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Sedangkan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat tentang
makna tujuan
pembelajaran
atau
tujuan
instruksional. Tujuan
pembelajaran sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuai kompetensi. Selain itu tujuan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu pernyataan spefisik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan (Hamalik,2003). Pengertian
lain
menyebutkan
bahwa, tujuan
pembelajaran
adalah
pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik pada akhir priode pembelajaran (Slavin, 2008). Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
B. Hasil Belajar Dalam kegiatan pembelajaran aktivitas belajar perlu diadakannya evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi guru dapat mengukur dan mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar diperlukan suatu informasi tentang indikator-indikator perubahan tingkah laku dan pribadi peserta. Menurut Bloom dalam Suprijono (2009), prestasi dikategorikan menjadi beberapa ranah yaitu : a. Ranah Kognitif : remember (mengingat), understand (memahami), apply (mengaplikasi), analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan) b. Ranah Afektif : receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakteristik) c. Ranah Psikomotor : keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, dan intelektual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Menurut Gagne dalam Suprijono (2009), hasil belajar harus meliputi : a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujudnya gerak jasmani. Dalam penilaian hasil belajar, patokan atau kriteria adalah sejumlah skor yang ditetapkan sebagai syarat untuk dianggap mencapai keberhasilan belajar, sedangkan norma adalah skor rata-rata dari semua siswa yang menempuh ujian yang sama, hasil ini digunakan sebagai pembanding untuk menilai kelebihan, kesamaan atau kekurangan dari hasil yang diperoleh siswa. Menurut Waridjan (1984) pemanfaatan informasi tentang hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Dengan mengetahui hasil belajar siswa guru dapat mengetahui dan mendesain program pengajaran yang apabila dilaksanakan akan mengisi selisih antara apa yang telah dicapai siswa dengan apa yang telah dikehendaki oleh tujuan pegajaran. 2. Dengan mengetahui hasil belajar siswa dari waktu ke waktu, proses kemajuan
dan kemunduran siswa dalam belajar dapat diikuti untuk
tujuan-tujuan memberikan motivasi dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
3. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, dapat mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dan konselor pengajaran mendiagnosa kesulitan belajar siwa dalam rangka memberikan bimbingan dan konseling pengajaran. 4. Dengan mengetahui hasil belajar siswa dapat diramalkan keberhasilan belajar siswa di masa depan. 5. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, dapat menetapkan siswa dalam kualifikasi tertentu (lulus atau tidak lulus), menetapkan peringkat siswa dalam prestasi belajar siswa (peringkat hasil ujian), menggolongkan siswa ke dalam kelompok tertentu (pandai atau kelompok kurang pandai) serta menyeleksi siswa untuk maksud-maksud tertentu (memenuhi syarat atau tidak) 6. Dengan mengetahui hasil belajar siswa menjadi termotivasi untuk belajar secara lebih bersemangat, tekun dan teliti. Berdasarkan cakupan hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah seseorang mengalami suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor berupa pemahaman dan pengetahuan terhadap berbagai hal. Hasil belajar yang dipakai untuk mengukur pemahaman serta kemampuan siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif dan hasil belajar ranah afektif. Karena pada penelitian ini siswa diajak untuk mengulas kembali pemahaman-pemahaman yang didapat siswa dalam pembelajaran serta mengajak siswa secara mandiri memecahkan suatu masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
dan menilainya sesuai dengan pemahaman siswa itu sendiri. Sedangkan untuk ranah afektif siswa diajarkan untuk dapat menerima kekalahan dengan lapang dada, dan dapat membentuk karakter siswa yang dapat memotivasi dirinya sendiri.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Dalam pencapaian hasil belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah (2008) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor ini menyangkut tentang keadaaan / kondisi jasmani ataupun rohani siswa. Faktor internal terbagi menjadi dua aspek yaitu : a. Aspek fisiologis, aspek ini meliputi semangat siswa dan intensitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Aspek psikologis. Aspek psikologis merupakan aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran yang diperoleh siswa seperti tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa. Kuantitas dan kualitas siswa dapat terbentuk dengan adanya stimulus yang direspon oleh siswa hingga muncul suatu dorongan keinginan yang mampu meningkatkan kecerdasan, minat, bakat dan motivasi dari diri siswa itu sendiri. Dari dorongan keinginan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
muncul itulah timbul suatu perlakuan yang dapat menghasilkan suatu produk (hasil). 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa menyangkut kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal dikelompokkan kedalam 3 faktor yaitu : faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. a. Faktor keluarga meliputi cara orang tua dalam mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana / kondisi rumah, dan keadaan perekonomian keluarga. b. Faktor lingkungan sekolah Pada faktor ini lingkungan sekolah juga memiliki peran yang sangat penting dalam belajar siswa. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, lingkungan sekolah, metode belajar dan tugas yang diberikan oleh guru. c. Faktor lingkungan masyarakat meliputi teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini faktor yang dipakai untuk meningkatkan hasil belajar adalah faktor internal yang meliputi motivasi siswa dan faktor eksternal yang meliputi metode mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
D. Motivasi Belajar 1. Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Isbandi, 1994). Menurut Gerungan (1996) Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : a. Motif Biogenetis, kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya kelaparan, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya. b. Motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat, misalnya keinginan mendengarkan music, makan coklat, membaca buku, dan lain-lain. c. Motif teologis, Misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya. Menurut Winkel (1996) motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian Motivasi merupakan usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Ngalim, 1990). Motivasi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan energy pribadi seseorang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan menurut Oemar Hamalik dalam Sanjaya (2010). Motivasi mempunyai peran besar dalam proses belajar. Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need). Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya. Motivasi adalah proses psikologi yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari beberapa unsur. Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti : Keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan, umpan balik.
2. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik tumbuh dari dalam diri seseorang berupa hasrat dan keinginan berhasil dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan motivasi ekstrinsik terjadi karena adanya rangsangan dari luar selain itu dipengaruhi juga oleh adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
belajar yang menarik. Karena rasa ingin tahu maka seseorang berusaha belajar untuk mendapatkan pengetahuan adalah merupakan bentuk motivasi intrinsik, sedangkan seorang anak yang rajin belajar karena dituntut oleh orang tuanya adalah bentuk dari motivasi ekstrinsik. Kedua faktor ini saling mendukung karena dengan keselarasan akan terjadi proses pembelajaran yang maksimal selain itu disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat. Perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan di mana para siswa bekerja (Slavin, 2008). Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator yang mendukung dalam keberhasilan seseorang dalam belajar meliputi: a. Ketertarikan b. Keseriusan c. Partisipasi d. Tanggung Jawab
3. Upaya-Upaya Memotivasi dalam Belajar Motivasi dalam belajar kadangkala naik begitu pesat tetapi terkadang turun secara drastis, berdasarkan hal tersebut perlu ada semacam upaya untuk memotivasi pembelajar. Menurut Ali Imron (1996) ada beberapa upaya yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar pembelajar. Cara tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar. b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran. c. Mengoptimalkan
pemanfaatan
upaya
guru
dalam
membelajarkan
pembelajar. d. Mengembangkan aspirasi dalam belajar Terkait dengan hal tersebut, sejumlah prinsip-prinsip yang harus dioptimalkan sebagai upaya untuk memotivasi dalam belajar. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari prinsip perhatian, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan belajar, rangsangan dan tantangan, pemberian balikan dan penguatan. Untuk mengoptimalkan prinsip-prinsip tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar mengurangi kendala-kendala yang ditemui dalam proses optimalisasi tesebut. Beberapa cara untuk mengoptimalisasi upaya dalam memotivasi belajar siswa antara lain: 1) Membiarkan siswa menangkap sesuai kemampuan dan pengalamannya. 2) Mengkaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman masa lalu dengan kemampuan siswa. 3) Memberi kesempatan siswa untuk membandingkan apa yang telah dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimilikinya. 4) Melakukan penggalian pengalaman dan kemampuan yang dimiliki siswa, misalnya melalui tes lisan dan tertulis. Berdasarkan cara tersebut upaya yang akan diangkat dalam penelitian ini untuk mengoptimalisasi dalam memotivasi belajar siswa adalah memberi kesempatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
siswa untuk membandingkan apa yang telah dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimilikinya.
E. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepensi efektif di antara anggota kelompok. Menurut
Slavin
(dalam
http://ipotes.wordpress.com)
pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk lebih mudah memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk lebih mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan dapat pula menjadi narasumber bagi teman yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
1. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif. Menurut Nur (2005), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap
anggota
kelompok
(siswa)
berbagi
kepemimpinan
dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1) Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbedabeda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
3) Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis,
saling
menyampaikan
pendapat,
saling
memberi
kesempatan
menyalurkan kemampuan, dan dapat saling membantu dalam hal belajar.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat 6 (enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif yaitu : a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa. b. Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa. c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. d. Membimbing kelompok belajar. Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar. e. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. f. Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
3. Macam-macam model pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (2008), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan meningkatkan kemampuan siswa dalam kelompok, model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe dengan langkah yang berbeda. Tipe model pembelajaran kooperatif tersebut antara lain : a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Think Pair Share dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok-kelompok kecil b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Model pembelajaran jigsaw merupakan model pembelajaran yang dirancang dengan membentuk kelompok ahli dan kelompok asal c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions. Model pembelajaran ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
e. Model Pembelajaran Kooperatif Langsung Model pembelajaran ini sering disebut metode ceramah atau ekspositori. Pada pembelajaran ini siswa diberikan informasi dengan cara disampaikan secara langsung. f. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Heads Together Model pembelajaran ini diawali oleh guru dengan melemparkan pertanyaan pada anggota kelompok yang dibentuk, dan setiap anggota kelompok akan saling membantu demi tanggung jawab dan nama baik kelompok. Dengan pembelajaran ini diharapkan setiap siswa antusias dalam memahami permasalahan. h. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Team Games Tournament adalah suatu model pembelajaran yang mengajak
siswa
pembelajaran,
untuk
tetapi
berkompetisi
kompetisi
secara
tersebut
sehat
dilakukan
dalam
suatu
dengan
cara
membandingkan kemampuan antar anggota kelompok dalam bentuk turnament. dalam kompetisi ini siswa dikelompokkan secara heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games). Setelah kompetisi selesai hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
kelompok yang diperoleh kemudian dipresentasikan didepan kelas sehingga terjadi diskusi kelas.
F. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament). Secara umum TGT hampir sama dengan model pembelajaran kooperatif lainnya kecuali satu hal; TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan dikombinasikan dalam metode pembelajaran sehari-hari yang dilakukan didalam kelas, dengan menambahkan turnamen tertentu pada pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran kooperatif ini siswa dibentuk menjadi kelompokkelompok kecil yang dimungkinkan siswa dapat belajar dari kerjasama sampai kepada pengalaman yang optimal, baik individu maupun kelompok. Pembelajaran tipe TGT (Team-Games-Tournament) merupakan suatu pendekatan kerja sama antar kelompok dengan mengembangkan kerja sama antar personal. Dalam pembelajaran ini terdapat penggunaan teknik permainan. Dalam permaninan ini mengandung persaingan menurut aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam permainan ini diharapkan tiap-tiap kelompok dapat menggunakan
pengetahuan
dan
keterampilannya
untuk
bersaing
agar
memperoleh suatu kemenangan. Menurut Gora dan Sunarto (2010) Ada empat komponen utama dalam pembelajaran Kooperatif TGT (Team-GamesTournament) yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
1. Presentasi kelas atau Pengamatan langsung Pertama-tama materi dalam TGT diperkenalkan di dalam presentasi kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada model pengajaran TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas berlangsung, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. 2. Belajar tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar,
dan
lebih
khususnya
lagi
adalah
untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi pembelajaran
itu
melibatkan
pembahasan
permasalahan
bersama,
membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah fitur yang paling penting dalam tipe pembelajaran TGT. Pada tiap poinnya yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
yang terbaik untuk tim dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antarkelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream. 3. Turnamen atau pertandingan Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok pada lembar kegiatan yang telah diberikan sebelumnya oleh guru. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen, empat siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, empat berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini seperti halnya sistem skor kemajuan individu dalam metode turnamen pembelajaran lainnya, sehingga memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor nilai tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Peralatan yang dipakai dalam proses turnamen TGT (Team-GamesTournament) meliputi lembar soal, lembar jawaban, kartu nomor, lembar skor permainan, kartu keterangan (pembaca, penantang I, penantang II), kartu kriteria penghargaan (Tim super, Tim hebat, Tim sangat baik, dan Tim baik).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Pembaca 1. Ambil satu kartu bernomor dan carilah soal yang berhubungan dengan nomor tersebut pada lembar permainan. 2. Bacalah pertanyaan dengan keras 3. Cobalah untuk menjawab
Penantang I Menantang jika memang dia mau (dan memberikan jawaban yang berbeda) atau boleh melewatinya.
Penantang II Boleh menantang jika penantang I melewati, dan jika dia memang mau. Apabila semua penantang sudah menantang atau melewati, penantang II memeriksa lembar jawaban. Siapa pun yang menjawabnya benar berhak menyimpan kartunya. Slavin, 2008: 173
Bagan 2.1 Putaran Permainan TGT menurut Slavin, 2008 4. Penghargaan tim / rekognisi tim Tim akan mendapatkan sertifikan atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Tabel 2.1. Kriteria Presentase Penilaian Penghargaan Tim Kualifikasi Penilaian Diperoleh 75 % - 100 %
Yang Penghargaan Tim Super
51 % - 75 %
Tim Hebat
26 % - 50 %
Tim Sangat Baik
0 – 25 %
Tim Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
G. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT Riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah. Dari tinjuan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Dua teori utama yang mendukung pembelajaran kooperatif adalah teori motivasi dan teori kognitif. Menurut Slavin (2008), perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan di mana
para
siswa
bekerja.
Deutsch
(1949)
dalam
Slavin
(2008)
mengidentifikasikan tiga struktur tujuan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. kooperatif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi konstribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain. 2. kompetitif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi pencapaian tujuan anggota lainnya. 3. individualistik, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu tidak memiliki konsenkuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya. Dari pespektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka sukses. Oleh karena itu, mereka harus membantu teman satu timnya untuk melakukan apa pun agar kelompok berhasil dan mendorong anggota satu timnya untuk melakukan usaha maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Sedangkan dari perspektif teori kognitif, Slavin (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif menekankan pada pengaruh dari kerja sama terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Asumsi dasar dari teori pembangunan kognitif adalah bahwa interaksi di antara para siswa berkaitan dengan tugastugas yang sesuai mengingkatkan penguasaan mereka terhadap konsep kritik. Pengelompokan siswa yang heterogen mendorong interaksi yang kritis dan saling mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan atau kognitif. Penelitian psikologi kognitif menemukan bahwa jika informasi ingin dipertahankan di dalam memori dan berhubungan dengan informasi yang sudah ada di dalam memori, orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan kembali kognitif, atau elaborasi dari materi. Salah satu cara elaborasi yang paling efektif adalah menjelaskan materinya kepada orang lain. Namun demikian, tidak ada satupun model pembelajaran yang cocok untuk semua, Slavin (2008) melaporkan beberapa laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT, sebagai berikut: a.
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional.
b.
Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
c.
TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
32
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
e.
Keterlibatan
siswa
lebih
tinggi
dalam
belajar
bersama,
tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak. f.
TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain. Sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran
TGT adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat pencapaian belajar siswa secara individual.
H. Keterkaitan Materi Sistem Reproduksi Manusia dengan Team-GamesTournament (TGT) Materi pembelajaran Sistem reproduksi manusia merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa SMA kelas XI. Standar Kompetensi (SK) dalam pembelajaran ini meliputi: Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu, Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai adalah: Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi,
fertilisasi,
kehamilan,
dan pemberian ASI
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai oleh siswa mengenai materi sistem reproduksi manusia terlihat bahwa siswa dituntut untuk mampu menjelaskan dan memahami sistem reproduksi manusia yang meliputi fungsi dan struktur organ reproduksi manusia serta penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia. Adanya tuntutan tersebut menunjukkan bahwa materi sistem reproduksi manusia terdiri atas konsep-konsep yang abstrak dengan adanya keterkaitan struktur dan fungsi. Keadaan karakteristik materi sistem reproduksi manusia yang demikian menyebabkan siswa sulit untuk memahami dan menjelaskan secara detail mengenai materi tersebut sehingga membuat siswa kurang merasa tertarik untuk mendalami materi tersebut. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi dan meningkatkan motivasi siswa. Hal ini dapat dilihat melalui kerjasama kelompok-kelompok belajar dengan cara berdiskusi dan berdasarkan kelompok dalam tournament. Dalam kegiatan tournamen siswa bertanggung jawab terhadap pemahaman teman satu kelompok dan keberhasilan timnya dalam menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam turnamen tersebut. Kegiatan ini membuat siswa menjadi lebih aktif dan saling bertukar pikiran mengenai ilmu pengetahuan yang mereka miliki serta mengajak siswa untuk lebih bekerjasama dalam menemukan informasi-informasi baru yang dapat menunjang pemahaman mereka. Secara umum menurut Diah Aryulina (2010) Sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian
dipergunakan
dan
untuk
interaksi organ dan berkembang
biak.
zat
dalam organisme yang
Tujuannya
adalah
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Pada materi ini juga akan dibahas mengenai organ reproduksi pada pria, organ reproduksi pada wanita, menstruasi, fertilisasi, proses kehamilan, dan penyakit pada sistem reproduksi manusia.
I. Penelitian Relevan Berdasarkan studi kepustakaan, terdapat penelitian relevan yang telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournaments). Penelitian yang dilakukan oleh Istiningsih (2012). Penelitian tersebut berjudul “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournaments (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Pada Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Tahun Ajaran 2011/2012 “. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada tahun ajaran 2011/2012. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010), penelitian tersebut berjudul “Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada
Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Berdasarkan hasil penelitian model pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik secara kognitif maupun afektif. Selain itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan sangat disenangi siswa.
J. Kerangka Berpikir Teoritis Sebagai suatu model pembelajaran, Team Games Tournament (TGT) berakar pada dimensi pribadi dan sosial. Dari dimensi pribadi model ini berusaha membantu para siswa menemukan makna dari lingkungan sosial yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Melalui metode ini para siswa diajak belajar memecahkan masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan teman-teman sekelasnya. Dari dimensi sosial, metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam menganalisis situasi-situasi sosial yang ada disekitar. Dari hasil penelitian Istiningsih yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa. Maka peneliti ingin mencoba menerapkan metode TGT di dalam pembelajaran untuk materi Sistem Reproduksi Manusia siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu pengamatan terhadap suatu kegiatan pembelajaran berupa tindakan yang diadakan dan sedang terjadi di dalam suatu kelas. Hopkins (Zainal,2011) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan delam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi sambil terlihat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan
(Wiriaatmadja, 2005). Sedangkan menurut T.Raka J. (1998), penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakan dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru sebagai pelaku tindakan dan peneliti sebagai mitra kerja. Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan–permasalahan yang ada di dalam kelas dan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Jln. P. Senopati 18 Yogyakarta, Indonesia 55121 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 24, 26 April 2013 dan tanggal 01, 03 Mei 2013
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 30 siswa. 2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi (Ketertarikan, Keseriusan, Partisipasi, Tanggung Jawab) dan hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament).
D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah variabel bebas yaitu penggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-GamesTournament) dengan variabel terikat adalah Motivasi (Ketertarikan, Keseriusan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Partisipasi, Tanggung Jawab) dan Hasil belajar siswa yang dijabarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Penjabaran Variabel Variabel Motivasi
Aspek Motivasi Belajar
Indikator Ketertarikan, keseriusan, partisipasi, tanggung jawab.
Hasil Belajar
Kognitif
Siswa mampu menyebutkan organorgan reproduksi pria dan wanita, menjelaskan tahapan proses menstruasi, mengidentifikasi proses oogenesis dan spermatogenesis, mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia. Siswa antusias dalam kelompok diskusi, siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa mampu bekerjasama dengan teman yang lain, siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
Afektif
Target Rata-rata 70% siswa mengalami peningkatan motivasi belajar dalam mengikuti pembelajaran dan termasuk dalam kategori memiliki motivasi tinggi Siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai akhir ≥ 80 dan 70% siswa memperoleh nilai pada kisaran tersebut.
Siswa aktif dan mengikuti proses pembelajaran selama pembelajaran berlangsung dengan rata-rata 70% siswa masuk dalam kategori tinggi.
Instrumen Kuisioner dan wawancara.
Tes, lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
E. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengimplementasikan penelitian tindakan kelas yang meliputi komponen-komponen perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Keterkaitan keempat komponen tersebut dapat dipandang sebagai suatu siklus yang digambarkan sebagai berikut :
Reflecting
Planning
Observing Acting Reflecting Planning Observing Acting
Gambar 3.1. Tahap Penelitian Tindakan Kelas F. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra-Penelitian Penelitian pada awalnya diawali dengan sebuah observasi. Observasi awal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam kelas tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada saat observasi yaitu mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi siswa. Selain dengan observasi untuk mendukung data yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
siswa dan guru, hal ini bertujuan agar peneliti mengetahui permasalahan– permasalahan yang terjadi di dalam kelas dan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa atas materi yang sedang dipelajari. Adapun beberapa intrumen yang harus dipersiapkan oleh peneliti dalam observasi awal yaitu; a. Observasi Kelas Observasi kelas ini mendeskripsikan bagaimana keadaan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Cakupan ini meliputi deskripsi lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan manajemen kelas. Bentuk instrumen observasi terhadap kelas adalah instrumen observasi aktivitas siswa di dalam kelas. b. Observasi Siswa Observasi siswa ini mendeskripsikan tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi kesiapan siswa dalam pembelajaran, kerjasama antar siswa dengan siswa yang lain, dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Bentuk instrumen observasi terhadap perilaku siswa di dalam kelas.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertama Pada siklus pertama, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu : a. Menyusun Rencana Tindakan 1) Pada tahap ini rencana tindakan yang dilakukan adalah peneliti bersama guru mengumpulkan data tentang karakteristik tiap siswa. Setelah diketahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
kemampuan tiap siswa maka peneliti dapat dengan mudah membagi siswa dalam kelas tersebut menjadi beberapa kelompok heterogen dan setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 orang siswa. Selain membagi kelompok peneliti dan guru juga merancang materi pembelajaran yang akan disampaikan, alur pelaksanaa, alat yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) Peneliti bersama guru menyusun intrumen pengumpulan data yang meliputi: a) Lembar observasi perilaku siswa Lembar observasi perilaku siswa ini digunakan untuk mengetahui perilaku siswa di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) pada siklus pertama. b) Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas ini digunakan untuk mencatat keadaan kelas selama siklus pertama di dalam pembelajaran dengan menerapkan Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
TGT
(Team-Games-
Tournament). c) Instrumen refleksi Setelah proses pembelajaran pada siklus pertama selesai, maka guru dan siswa melakukan refleksi mengenai keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament).
Refleksi
ini
bertujuan
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
menganalisis, memaknai dan membuat kesimpulan dari keberhasilan pembelajaran. Refleksi ini juga dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus kedua. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan mengenai apa yang telah direncanakan dalam tahap I. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pada tahap ini pula Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) diterapkan terhadap materi sistem reproduksi manusia dengan rencana kegiatan sebagai berikut : 1) Peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan tes tertulis (pre-tes) 2) Peneliti menjelaskan secara singkat mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament). 3) Peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil. 4) Peneliti menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) 5) Peneliti melakukan post-test 6) Peneliti bersama siswa melakukan refleksi c. Pengamatan (observing) Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Observasi ini juga dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peneliti dengan menggunakan instrumen monitoring yang telah direncanakan secara kolaboratif. Hal-hal yang diamati dalam proses berlangsungnya tahap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
tindakan adalah bagaimana aktivitas siswa, aktivitas guru dalam kelas dan bagaimana kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan
tersebut
langsung.Pengamatan
dilakukan secara
secara
langsung
dan
langsung dilakukan dengan
tidak
melakukan
observasi terhadap perilaku siswa, guru dan keadaan kelas. Sedangkan pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan dokumentasi. d. Refleksi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung.pada tahap ini siswa bersama dengan guru menganalisis, memaknai dan menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung dan refleksi ini juga dapat menjadikan pengukur keberhasilan pada siklus pertama dan hasil refleksi ini digunakan untuk menentukan langkah-langkah tindakan berikutnya.
Siklus kedua Pada siklus kedua ini sama seperti tahapan siklus pertama, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan TGT pada siklus I. Prosedur pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I yaitu diawali dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Sedangkan perbedaan antara siklus I dan siklus II adalah pada pelaksanaan tindakan tidak adanya pre-test pada awal pertemuan dan anggota kelompok turnamen yang berbeda dari siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dan guru dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Menurut Wiriaatmadja (2005) Apabila perubahan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran telah tercapai, atau apa yang diteliti telah menunjukkan keberhasilan, maka siklus dapat diakhiri. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu : a. Menyusun Rencana Tindakan Pada tahap ini peneliti merancang kembali skenario pembelajaran yang baru berdasarkan hasil yang telah didapatkan pada siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan tahapan keberlanjutan pelaksanaan mengenai apa yang telah direncanakan dalam tahap I. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan telah dilakukan pada tahap I. Yang membedakan pada tahap ini adalah komposisi anggota pada kelompok diskusi berbeda dengan komposisi anggota pada tahap I. Pada tahap ini pula Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (TeamGames-Tournament) sudah diterapkan terhadap materi sistem reproduksi manusia dengan rencana kegiatan sebagai berikut : 1) Tidak sama seperti siklus I pada awal pertemuan siklus II tidak ada pretest. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan materi yang belum tersampaikan. 2) Guru
kembali
menjelaskan
secara
singkat
mengenai
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) 3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil.
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
4) Guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament). 5) Guru melakukan post-test pada akhir pembelajaran. 6) Guru bersama siswa melakukan refleksi. c. Pengamatan (observing) Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Saat guru atau peneliti menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) dalam pembelajaran, observer kembali melakukan pengamatan atas apa yang terjadi dan mencatatnya di dalam bentuk catatan yang telah diberikan oleh peneliti (format pengamatan). Hal-Hal yang diamati dalam proses berlangsungnya tahap tindakan adalah bagaimana aktivitas siswa dalam kelas dan bagaimana kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku siswa, guru dan keadaan kelas. Sedangkan pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan dokumentasi. d. Refleksi Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Pada tahap ini siswa bersama dengan guru menganalisis,
memaknai dan
menyimpulkan
pembelajaran yang telah berlangsung dan refleksi ini dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian target penelitian berdasarkan hasil tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
yang didapatkan dan untuk menentukan kualitas proses dan hasil tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi.
G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu perangkat
pembelajaran
dan
instrumen
pengumpulan
data.
Perangkat
pembelajaran digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data penelitian. 1. Perangkat
pembelajaran
yang
digunakan
dalam
menunjang
proses
pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Silabus pada K.D 3.7 (Lampiran 1) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2) c. Materi Pembelajaran (Lampiran 2) d. Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran 4) e. Kisi – kisi soal (Lampiran 8) f. Pedoman penilaian ( Lampiran 15) 2. Intrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data penelitian, adalah sebagai berikut : a. Soal Turnamen (Lampiran 5 dan 6) b. Soal pretes dan postes (Lampiran 9 sampai 14) c. Lembar observasi (Lampiran 16) d. Lembar kuisioner (Lampiran 19) e. Panduan wawancara (Lampiran 20)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
H. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari masing-masing siklus, jadi data yang dikumpulkan tidak hanya berupa kata-kata, gambar, saja melainkan angka-angka. Teknik penyusunan data meliputi: Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Jenis Data
Kuantitatif Hasil Belajar Kualitatif Motivasi Belajar
Alat Pengambilan Data (Instrumen) Soal Tes, Lembar Observasi Lembar Kuisioner, Panduan Wawancara
Sumber Data
Metode Pengambilan Data
Cara Analisis Data
Siswa
Tes, Observasi
Siswa
Kuisioner, Wawancara
Analisis kuantitatif dan kualitatif Analisis kuantitatif dan kualitatif
1. Tes Tes digunakan dalam pengambilan data kuantitatif berupa soal-soal pilihan ganda dan uraian. Tes dilaksanakan pada awal (pretest) dan akhir (postest) proses pembelajaran. Pretest dilaksanakan pada saat awal pembelajaran siklus I saja, sedangkan postest dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I dan II. Bentuk soal pretest berupa pilihan ganda yang berjumlah 30 soal sedangkan post test I dan II berupa pilihan ganda 20 soal dan esai yang berjumlah 5 soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2. Observasi Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, peraba, dan pengecap. Observasi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Observasi Partisipan. Teknik observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung atau tanpa alat terhadap gejala-gejala pada subyek yang diselidiki baik itu dilakukan didalam situasi sebenarnya ataupun dilakukan didalam situasi buatan. Teknik ini bertujuan agar masalah yang akan digali benar-benar ada dan terjadi, dan teknik observasi ini dilakukan sebelum penelitian dan pada saat penelitian berlangsung. 3. Kuisioner Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi siswa setelah penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-GamesTournament). Kuisioner dilakukan setelah semua siklus pembelajaran selesai. Kuisioner ini dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi manusia. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang motivasi siswa dalam belajar. Kuisioner yang diberikan kepada siswa berjumlah 15 butir yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Siswa menjawab kuisioner tersebut dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai. Skala sikap yang digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Likert dengan 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
pilihan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner disusun berdasarkan indikator motivasi belajar siswa. Indikator motivasi belajar siswa untuk kuisioner antara lain : a. Ketertarikan b. Keseriusan c. Partisipasi d. Tanggung jawab Kisi-kisi kuisioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
No 1. 2. 3. 4.
Indikator Motivasi Belajar Ketertarikan Keseriusan Partisipasi Tanggung Jawab
No. Pernyataan Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1,7, 14 8, 10 2, 4, 11, 13, 15 6 12 3, 5 9
4. Wawancara Wawancara adalah percakapan dua arah yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.Percakapan ini dilakukan oleh 2 pihak yaitu pewawancara atau yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang berperan sebagai narasumber. Dapat dikatakan wawancara adalah metode pengumpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
data melalui proses tanya jawab antara orang yang satu dengan yang lain dengan tujuan tertentu dan hasilnya dicatat sistematis. Wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini dimulai dengan bentuk tidak struktur hal ini dilakukan untuk menimbulkan suasana bebas dan akrab, kemudian diikuti wawancara berstruktur sehingga pembicaraan dapat tetap terarah pada sasaran yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan wawancara sebagai instrumen pengumpulan data, pada pelaksaaannya peneliti mengambil sumber informasi dari beberapa narasumber seperti, guru dan siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Tujuan penggunaan metode wawancara ini adalah agar peneliti mampu menggali dan mendapatkan data mengenai penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa secara penuh dan langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan pada berjalanya penelitian ini. 5. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lainlain. Pada tahap dokumentasi, peneliti nantinya akan mengumpulkan data-data yang berkesinambungan dengan penelitian ini, misalnya foto kegiatan, serta data siswa/siswi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
I. Metode Analisis Data Setelah semua data telah terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis. Pengolahan data dilakukan selama penelitian berlangsung dari awal hingga akhir penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisis yang diperoleh dari hasil penelitian peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dianalisis dengan alat dan cara sebagai berikut : 1. Analisis Kualitatif Data-data yang diperoleh dari pengamatan selama proses penelitian berlangsung dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan apa yang telah diamati oleh peneliti kemudian dipaparkan menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas selama proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament). Hasil dari pemaparan tersebut dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel. 2. Analisis Kuantitatif Data atau informasi yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan tidak hanya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif saja melainkan dianalisis secara kuantitatif juga. Analisis kuantitatif merupakan analisis dengan menggunakan rumus. a. Analisis Data Hasil Belajar Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 2 ranah, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Setiap ranah memiliki model penilaian yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
berbeda. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Sedangkan untuk hasil belajar pada ranah afektif berpedoman pada lembar observasi yang telah disediakan selama penelitian berlangsung. Perhitungan setiap ranah adalah sebagai berikut : 1) Ranah Kognitif Pengukuran secara kuantitatif peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
(Team-Games-Tournament)
dilakukan dengan memeriksa hasil jawaban tes tertulis yang telah dilakukan kepada siswa. Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : a) Pedoman Skoring Skor yang dihasilkan dari pre-tes dan post-tes dianalisis untuk mengetahui rata-rata dari tiap skor tersebut. Dari skor rata-rata tersebut akan dianalisis untuk mengetahui skor akhir. Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan essai dengan rentan nilai 0-100. Teknik penskoran adalah : Skor siswa =
x 100
Skor yang diperoleh siswa dari tes tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 80. Jika siswa < 80, maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
siswa dinyatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 80, maka siswa dinyatakan tuntas. Untuk memperoleh nilai rata-rata kelas adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : Rata-Rata Kelas = Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada tiap siklus, yaitu dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM dengan jumlah siswa keseluruhan dikalikan 100%. Ketuntasan Klasikal =
100
2) Ranah Afektif Pengukuran pada ranah afektif dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah afektif selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan membandingkan hasil observasi siklus I dan II. Lembar observasi yang telah disediakan akan diisi berdasarkan ratting scale yaitu dari 1 hingga 4. Terdapat dua jenis lembar observasi yaitu observasi siswa dalam kelompok diskusi dan observasi kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
turnamen. Analisis observasi siswa dilakukan dengan membuat tabel berikut ini : Tabel 3.4. Panduan Observasi Kelompok Untuk Mengukur Ranah afektif Siswa Skor Aspek yang diamati A. Siswa memperhatikan penjelasan guru B. Siswa antusias mengerjakan LKS yang diberikan dengan sungguhsungguh C. Siswa ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok (mengemukakan pendapat, bertanya, menghargai pendapat) D. Siswa mencatat hasil diskusi E. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok F. Siswa menghargai kelompok lain pada saat presentasi dengan cara mendengarkan sungguh-sungguh G. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan
Sangat Baik
Baik
Kurang
Sangat Kurang
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.5 Pedoman Observasi Kelompok Tournament Ranah Afektif NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR Sangat Baik Kurang Baik ASPEK AFEKTIF A. Siswa tertarik mengikuti Games 4 3 2 Tournament B. Siswa mengikuti Games Tournament dengan baik dan jujur C. Siswa dapat mengerti mengenai materi yang dipelajari melalui Games Tournament D. Siswa dapat bekerjasama dalam Games Tournament E. Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada
55
Sangat Kurang 1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Skor maksimal dari lembar observasi kelompok diskusi adalah 28, dan skor minimum observasi kelompok diskusi adalah 7.Sedangkan skor maksimal untuk lembar observasi kelompok turnamen adalah 20, dan skor minimum lembar observasi kelompok turnamen adalah 5. Skor yang diperoleh dari tiap kelompok kemudian diubah dalam bentuk aktivitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai = ∑ Nilai akhir yang diperoleh dari hasil lembar observasi kemudian diubah kedalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus : Persentase nilai akhir (%) = ∑
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
b. Analisis Motivasi Belajar Siswa Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dilakukan pengukuran dengan menggunakan lembar kuisioner. Lembar kuisioner diisi oleh siswa berdasarkan skala Likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Data yang dihasilkan dilakukan dengan cara pemberian skor yang telah disediakan. Sangat Setuju (SS) memiliki skor 4, Setuju (S) memiliki skor 3, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1. Tabel 3.6 Panduan Pedoman Skoring Kuisioner Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Skor
4
3
2
1
1
2
3
4
Instrumen yang telah diisi oleh siswa kemudian dicari skor akhirnya sehingga diperoleh data skor setiap siswa, data yang diperoleh digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Setelah skor setiap siswa diperoleh kemudian data skor diolah dan dicari persentase motivasi belajar tiap indikator dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Persentase indikator (%) = ∑
=∑
100 100
Selain menganalisis persentase motivasi belajar siswa per indikator, peneliti juga melakukan analisis motivasi belajar pada hasil kuisioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
siswa untuk mengetahui kategori motivasi belajar siswa. Adapun rumus yang dipakai dalam menghitung persentase (%) hasil kuisioner tiap siswa adalah: Persentase tiap siswa (%) =
(%) =
∑ ∑ ∑
100 100
Setelah diketahui hasil dan persentase dari hasil kuisioner masingmasing siswa, kemudian hasil tersebut dikategorikan kedalam kategori motivasi belajar siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2009) persentase motivasi belajar siswa dijabarkan dalam tabel berikut : Tabel 3.7 Interval Motivasi Belajar Siswa Persentase hasil yang diperoleh (%) Kategori 81 % - 100 %
Sangat Tinggi
61 % - 80 %
Tinggi
41 %- 60 % 21 % - 40 % 0 % - 20 %
Cukup Rendah Sangat Rendah
J. Indikator Keberhasilan
Indikator
Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Instrumen Target Capaian
Hasil Belajar Siswa Tes pilihan ganda dan essai Rata-rata 70% Siswa Ranah Kognitif yang diisi oleh siswa. dapat mencapai KKM 80 Hasil Belajar Siswa Lembar Observasi pada saat Siswa aktif dalam Ranah Afektif pembelajaran mengikuti proses pembelajaran rata-rata 70% siswa masuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indikator Motivasi Siswa
Instrumen
58
Target Capaian
Belajar Kuisioner dan wawancara
Rata-rata 70% siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar Biologi. Hasil belajar biologi siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi manusia
di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XI IPA 1 setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) akan dikatakan meningkat jika hasil rata-rata persentase seluruh aspek yang diamati lebih dari 70%. Motivasi belajar yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa antara lain : 1. Mengerjakan soal Siswa mewakili kelompok masing-masing untuk ikut serta dalam mengikuti turnamen. Siswa mengerjakan soal-soal untuk memperoleh nilai. 2. Berpartisipasi dalam tahap permainan (game) Siswa secara berkelompok sesuai dengan kelompok masing-masing ikut serta dalam tahap permainan. Siswa ikut menyelesaikan pertanyaan yang telah diberikan pada permainan tersebut. 3. Memanfaatkan sumber belajar yang ada Siswa memanfaatkan sumber belajar yang telah ada, misalnya buku pelajaran, peralatan yang mereka miliki. 4. Mempresentasikan hasil kerja kelompok Siswa mempresentasikan hasil dari pengerjaan LKS pada tahap belajar kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Sedangkan aspek yang akan diamati dalam angket motivasi belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia meliputi : 1. Aspek Sosial Aspek sosial adalah aspek yang mempengaruhi kehidupan siswa dalam bersosialisasi, aspek ini meliputi kerjasama dengan siswa lain dalam belajar, hubungan antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Aspek Budaya Aspek budaya adalah aspek yang ada dari dalam diri atau kepribadian siswa itu sendiri, aspek ini meliputi disiplin dalam pembelajaran, kemauan dalam pembelajaran
K. Tim Penelitian Penelitian ini beranggotakan peneliti sebagai pelaksana penelitian dibantu guru serta rekan mahasiswa berjumlah 3 orang sebagai observer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada pembelajaran materi sistem reproduksi manusia ini telah dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013 hingga 03 Mei 2013 dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 30 siswa. Data pada penelitian merupakan kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data kualitatif. Data diperoleh melalui hasil tes akhir setelah perlakuan (postest) yang berkaitan dengan materi sistem reproduksi manusia dan melalui lembar kuisioner. Langkah–langkah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : Siklus I Pada Siklus I penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat bagian yaitu penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. a. Rencana Kegiatan Pada siklus I peneliti melakukan atau merencanakan hal-hal yang akan dipakai dalam proses pelaksanaan penelitian. Perencanaan itu meliputi menyiapkan silabus, RPP, LKS, soal dan kunci jawaban turnament TGT,
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
soal–soal yang akan diujikan, lembar observasi untuk siswa dan peneliti serta lembar kuisioner. b. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 24 April 2013 dan 26 April 2013 di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan jumlah siswa 30 siswa. Pertemuan pertama dan kedua diikuti oleh 30 siswa. Pada awal pembelajaran siswa diberikan postest terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa
terhadap materi sistem reproduksi manusia. Soal pretest terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
Gambar 4.1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament). Pembelajaran awal berlangsung dengan pemberian materi sistem reproduksi manusia mengenai alat reproduksi manusia hingga proses oogenesis pada wanita. Pemberian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
materi ini berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Tujuan pemberian materi sebelum memulai game tournament adalah untuk membuka pengetahuan siswa agar siswa memiliki gambaran dan lebih memahami materi tersebut. Setelah pemberian materi selesai siswa diajak untuk masuk kedalam kelompok diskusi yang masing – masing kelompok terdiri 5 orang siswa. Didalam kelompok yang telah terbentuk masing–masing kelompok diberikan LKS mengenai organ reproduksi pria dan wanita, pengelompokkan siswa dalam kelompok diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok. Setelah berdiskusi salah satu perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Gambar 4.2. Siswa Berdiskusi dalam Mengerjakan LKS Pada pertemuan kedua siswa diingatkan kembali mengenai materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, setelah penyampaian materi secara singkat siswa dibagi dalam kelompok yang berjumlah 4 hingga 5 orang siswa, pembagian kelompok dilakukan secara hetereogen dan sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
tingkat kemampuan siswa, setelah melakukan pembagian kelompok siswa melakukan permainan Team Games Tournament (TGT) secara berkelompok. Tujuan dari permainan ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar kelompok dengan cara bersaing secara positif. Pada akhir siklus I siswa diminta kembali pada posisi duduk awal dan siswa mengerjakan soal postest yang terdiri dari delapan (8) soal uraian. Pemberian postest ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah menerima materi pembelajaran yang dijadikan sebagai hasil belajar siswa.
Gambar 4.3 Siswa Melakukan Permainan TGT Siklus I c. Pengamatan Selama pelaksanaan pembelajaran, diskusi kelompok, permainan TGT dan selama siswa mengerjakan soal test, peneliti yang dibantu oleh observer yang terdiri dari guru pengampu mata pelajaran biologi dan 3 rekan mahasiswa yang ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian. Tugas yang dilakukan oleh observer adalah memantau berjalannya pembelajaran sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai bahan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Lembar observasi ini meliputi lembar observasi siswa yang berfungsi untuk mengamati dan menilai keaktifan siswa dalam kelompok diskusi, serta lembar observasi kelompok tournament yang berfungsi untuk menilai keaktifan siswa dalam bermain games, kerjasama dan kejujuran siswa dalam turnamen. Pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui keseriusan siswa dalam memperhatikan materi yang disampaikan oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat peneliti menyampaikan materi, siswa memperhatikan dengan serius dan aktif dalam tanya-jawab mengenai materi yang disajikan, namun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru/peneliti dikarenakan siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam tanya-jawab. Selain itu pada saat postest berlangsung masih ada beberapa siswa yang bekerjasama dengan siswa lain dalam mengerjakan soal postest dan membuka buku secara diam-diam. d. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir siklus I. Hasil refleksi tersebut kemudian digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
memperbaiki
dan
mengembangkan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Dari hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari proses pembelajaran ini adalah siswa sangat antusias dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Banyak siswa yang aktif bertanya saat proses pembelajaran berlangsung dan perbandingan hasil pretest siswa dengan hasil postest siswa yang menunjukkan peningkatan walaupun belum mencapai target yang diharapkan. Sedangkan kekurangannya adalah aktivitas peneliti yang kurang optimal selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti yang bertindak sebagai guru belum dapat sepenuhnya memberikan perhatian kepada siswa secara menyeluruh dan kurang optimal dalam menyampaikan materi kepada siswa sehingga masih banyak siswa yang belum memahami materi yang diajarkan. Peneliti juga kurang mampu mengatur waktu dengan baik (manajement waktu), nada bicara yang kurang keras dan tegas dalam mengarahkan siswa serta penyampaian materi yang terlalu cepat. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model TGT siswa kurang memahami aturan permainan tersebut sehingga menyebabkan banyak kelompok yang masih bingung dan banyak bertanya selain itu terbatasnya waktu saat permainan. Saat melakukan postest ditemukan banyak siswa yang saling bekerjasama dengan teman sebangkunya dan ada beberapa siswa yang membuka buku. Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I, peneliti mencoba untuk memperbaikinya agar pembelajaran pada siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dapat berjalan dengan maksimal. Adapun usaha yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki kekurangan yang telah terjadi pada siklus I adalah : 1) Lebih memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan. 2) Memperjelas aturan permainan 3) Mengubah beberapa soal pada postest siklus II 4) Memberikan ringkasan materi yang telah dipelajari 5) Memberikan sedikit kisi-kisi soal postest. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ini belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 70% siswa dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Oleh karena itu peningkatan hasil belajar harus tetap ditingkatkan pada siklus II.
Siklus II Siklus II, terdiri dari dua kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari empat bagian yaitu perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan dan refleksi. a. Perancangan Kegiatan Pada siklus II rencana yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyiapkan RPP, soal dan kunci jawaban permainan TGT, soal-soal yang akan diujikan lembar kuisioner, lembar observasi, pedoman wawancara untuk siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
b. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 01 Mei 2013 dan 03 Mei 2013 di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan jumlah siswa 30 siswa. Pertemuan pertama dan kedua diikuti oleh 30 orang siswa. Pada awal pembelajaran siswa langsung diberikan lanjutan materi sistem reproduksi manusia dengan pokok bahasan menstruasi hingga penyakit pada sistem reproduksi manusia. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Setelah penyampaian materi selesai siswa diajak untuk bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti dan guru pamong untuk melakukan permainan TGT. Terdapat 7 kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Tujuan dari permainan ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar kelompok dengan cara bersaing secara positif.
Gambar 4.4 Siswa melakukan Permainan TGT siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Pada hari kedua sebelum memulai pembelajaran peneliti memberitahu kepada siswa pemenang dalam permainan TGT. Peneliti memberikan reward kepada kelompok yang memiliki nilai tertinggi sebagai Team Super dan kelompok tertinggi kedua sebagai team hebat.
Gambar 4.5 Kelompok Pemenang Permainan TGT Setelah pengumuman pemenang permainan siswa kembali diingatkan mengenai materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya secara singkat, pada pertemuan kedua ini siswa diminta kembali mengerjakan soal postest dengan bentuk soal pilihan ganda dan essai. Pemberian postest pada akhir siklus II ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran yang kemudian akan dijadikan sebagai hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Soal Postets Siklus II Setelah pemberian soal postest selesai kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar kuisioner dengan tujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar. Selain itu siswa juga dituntun untuk membuat kesimpulan dari materi sistem reproduksi manusia serta membuat refleksi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada akhir pembelajaran
beberapa siswa
diwawancarai mengenai metode pengajaran yang telah dilakukan. Siswa yang akan diwawancarai dipilih secara acak. c. Pengamatan Selama pelaksanaan pembelajaran, bermain TGT, pengisian lembar kuisioner dan selama siswa mengerjakan soal peneliti melakukan pengamatan kepada siswa. Pengamatan ini dibantu oleh observer yang terdiri dari guru pamong dan tiga (3) rekan mahasiswa. Tugas observer adalah memantau berjalannya penelitian apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
dengan rencana pelakasanan pembelajaran atau tidak dan mengamati aktifitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan yang berhasil ditinjau kelebihan pada proses pembelajaran siklus II adalah siswa lebih aktif dalam menanggapi materi yang disajikan oleh peneliti, selain itu siswa lebih dapat bekerjasama dalam permainan TGT dan siswa juga sudah mengerti mengenai aturan
permainan
TGT
sehingga
permainan
dapat
berjalan
sangat
menyenangkan, selain itu suasana kelas yang lebih kondusif dari siklus I karena siswa lebih tenang dan sungguh-sungguh dalam memperhatikan. Kekurangan dalam proses pembelajaran siklus II adalah masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan peneliti dalam menyajikan materi, selain itu masih ada beberapa siswa yang tidak fokus dan serius dalam mengerjakan soal postest. Sedangkan dari pihak peneliti, nada bicara yang kurang keras dan tegas serta dalam penyampaian materi terlalu cepat. d. Refleksi Pada penelitian siklus II kesulitan siswa berkurang, siswa lebih terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran kooperatif model TGT sudah berjalan dengan sesuai prosedur yang direncanakan oleh peneliti dalam pengelolaan waktu dan manajemen kelas sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil test siswa pada akhir siklus II, peneliti menyimpulkan telah terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, tetapi peningkatan ini belum mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 70%. Penyimpulan hasil belajar tersebut dilihat dari nilai rata-rata postest pada siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
II yaitu sebesar 66,67. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada postest siklus I yaitu sebesar 44,26 antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 22,41. Siswa yang tuntas belajar ≥ 80 pada siklus II ini sebanyak 4 orang siswa atau sebesar 13,3 %. Adapun penyebab tidak tercapainya target hasil belajar adalah adanya gangguan eksternal dalam proses pembelajaran yaitu konsentrasi siswa terganggu oleh mata pelajaran lain yang akan mengadakan ujian setelah pelajaran biologi berlangsung. Sedangkan pada proses permainan TGT siswa lebih menikmati permainan di bandingkan pada siklus I dikarenakan pada siklus II ini siswa sudah memahami bagaimana cara bermainnya. Siswa juga tebih tertarik pada permainan tersebut dan merasa terpancing untuk berusaha menjawab soal dengan benar agar mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dan kelompok diskusinya dapat menang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II mengalami peningkatan walaupun belum memenuhi target yang diharapkan. Pada siklus II ini 4 siswa mengalami ketuntasan dalam hasil belajar, sedangkan 26 siswa mengalami peningkatan dalam hasil belajar namun belum mencapai nilai ketuntasan yang ditentukan ≥80. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus II, hasil yang dicapai belum mencapai target yang diharapakan. Kurangnya hasil yang belum mencapai target yang diharapkan maka perlu adanya perlakuan kembali pada siklus III namun karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah maka penelitian tersebut hanya dapat dilakukan hingga siklus II saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2. Hasil Belajar Siswa a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa pada ranah kognitif ditinjau melalui kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan menjelaskan sistem reproduksi pada manusia. Dari pretest yang digunakan sebagai alat ukur sebelum perlakuan berlangsung dapat diketahui nilai tertinggi yang dihasilkan oleh siswa adalah 65 dan nilai terendah adalah 20. Pada awal sebelum perlakuan hasil belajar siswa tidak ada yang mencapai target KKM yaitu ≥ 80. Berikut ini disajikan tabel frekuensi tingkatan nilai siswa pada awal sebelum dimulainya pembelajaran : Tabel 4.1 Frekuensi Nilai Pretest Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. No.
Rentang Skor
Frekuensi
1.
100 – 81
0
2.
80 – 61
2
3.
60 – 41
13
4.
40 – 21
14
5.
20 – 0
1
Tabel 4.2 Frekuensi Nilai Postest Siswa Siklus I Materi Sistem Reproduksi Manusia No.
Rentang Skor
Frekuensi
1.
100 – 81
2
2.
80 – 61
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Rentang Skor
73
Frekuensi
3.
60 – 41
11
4.
40 – 21
8
5.
20 – 0
4
Berdasarkan tabel 4.2 hasil belajar siswa ranah kognitif pada hasil nilai postest siswa setelah proses pembelajaran siklus I menunjukkan terjadinya perubahan mengenai pemahaman siswa tentang materi sistem reproduksi manusia dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Peningkatan pemahaman dari 30 orang siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki tingkat pemahaman yang bervariasi. Perhitungan penilaian untuk mengetahui jumlah persentase peningkatan pemahaman siswa secara klasikal dapat diketahui dari hasil postest siklus I yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM dengan jumlah siswa secara keseluruhan di kalikan 100%. Sedangkan target peningkatan pemahaman konsep sebesar 70 %, sehingga hasil pencapaian nilai rata-rata masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Skor rata-rata siswa pada postest siklus I adalah 44,26 dengan nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 10,5. Pada siklus I ini jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 2 orang siswa dan 28 orang siswa mendapatkan nilai dibawah KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 6,67%. Melalui hasil penilaian tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan perlakuan kedua dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
melanjutkan ke siklus II. Hal ini disebabkan karena hasil yang dicapai/diperoleh belum memenuhi target yang ditentukan. Sedangkan hasil nilai postest siswa pada pembelajaran siklus II dalam penelitian ini menunjukkan perubahan pemahaman siswa terhadap materi sistem reproduksi manusia dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Perubahan ini meliputi meningkatnya pemahaman siswa yang bervariasi dari 30 orang siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Perhitungan
penilaian
untuk
mengetahui
jumlah
persentase
peningkatan
pemahaman siswa secara klasikal dapat diketahui dari hasil postest siklus II yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa mencapai KKM dengan jumlah siswa secara keseluruhan di kalikan 100% Sedangkan target peningkatan pemahaman konsep sebesar 70 %, sehingga hasil pencapaian nilai rata-rata masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Belum tercapainya target yang diharapkan dapat disebabkan karena soal posttes siklus II yang terlalu sulit dan kurangnya persiapan siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan. Skor rata-rata siswa pada postest siklus II adalah 66,67 dengan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 33. Pada siklus II ini jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 4 orang siswa dan 26 orang siswa mendapatkan nilai dibawah KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 13,3%. Akan tetapi bila ditinjau dari hasil belajar siswa pada siklus I dengan siklus II dapat dilihat terjadinya peningkatan. Melalui hasil penilaian tersebut peneliti memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tidak dilakukannya penelitian pada siklus selanjutnya dikarenakan terbatasnya waktu yang diberikan oleh pihak sekolah sehingga penelitian hanya dapat dilaksanakan sampai siklus II saja. Berikut ini disajikan tabel frekuensi tingkatan nilai siswa pada pembelajaran siklus II : Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Postest Siswa Siklus II Materi Sistem Reproduksi Manusia Frekuensi No. Rentang Skor 1.
100 – 81
0
2.
80 – 61
21
3.
60 – 41
7
4.
40 – 21
2
5.
20 – 0
0
Skor Rata-Rata Hasil Belajar (Kognitif) 80 66.67
70 60 50
44.26
40 30 20 10 0 Post-test 1
Post-test2
Grafik 4.1 Grafik Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hasil nilai pretest dan postest siswa pada siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21 hingga lampiran 23 beserta grafik hasil belajar siswa siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 24. Hasil dari ketiga test tersebut kemudian dihitung kembali dengan menggunakan uji statistika. Tujuan menggunakan uji statistika ini adalah agar data yang diperoleh valid dan signifikan. Pengujian uji statistika tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16 for Windows Dari hasil perhitungan dengan mengunakan uji t adanya peningkatan rata-rata pada nilai siklus I dan siklus II. Peningkatan nilai rata-rata pada post-test I dari 44,26 menjadi 66,67 pada post-test II. Hubungan korelasi antara nilai post-test siklus I dengan nilai post-test siklus II adalah 0,319, maka dikatakan signifikan atau terjadi peningkatan hasil belajar karena nilai korelasi lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0,05.
b. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar siswa ranah afektif ditinjau melalui kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan diskusi dan turnamen. Dalam kegiatan tersebut siswa dituntut untuk memiliki sikap bekerjasama, saling menghargai, jujur dan bersikap lapang dada. Penilaian dalam aspek afektif ini diperoleh dari hasil observasi siswa kelompok diskusi dan data hasil observasi siswa saat turnamen yang telah dilakukan oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Observasi terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu observasi saat kelompok diskusi dan observasi saat tournament. Data hasil yang telah diperoleh dapat dilihat pada tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
berikut ini. Hasil analisis observasi kelompok diskusi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 Tabel 4.4 Hasil Analisis Hasil Belajar Ranah Afektif Kelompok Diskusi
No.
a.
b.
c. d. e.
f.
g.
Aspek yang diamati
Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa antusias mengerjakan LKS yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Siswa ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Siswa mencatat hasil diskusi. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Siswa menghargai kelompok lain pada saat presentasi dengan cara mendengarkan sungguh-sungguh. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan.
Rata-Rata Hasil observasi kelompok diskusi
Persentase hasil observasi kelompok diskusi
19
79,1 %
23
95,8 %
22
91,6 %
18
75 %
19
79,1 %
23
95,8 %
17
70,8 %
Berdasarkan tabel 4.4 dapat kita ketahui bahwa aktivitas siswa dalam kelompok diskusi sangat mendukung hasil belajar siswa pada ranah afektif saat mengikuti proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati saat kelompok diskusi meliputi Siswa memperhatikan penjelasan guru, antusias siswa dalam mengerjakan LKS, siswa ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok, siswa mencatat hasil diskusi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
siswa berani mempresentasikan hasil diskusi, siswa menghargai kelompok lain saat persentase dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh, siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan. Dari tabel di atas tampak bahwa indikator tertinggi terjadi pada indikator “antusias siswa dalam mengerjakan LKS dan menghargai kelompok pada saat presentasi” sebesar 95,8%. Sedangkan indikator terendah terjadi pada indikator “keaktifan siswa dalam bertanya-jawab” sebesar 70,8%. Untuk dapat melihat hasil belajar siswa ranah afektif pada setiap indikator yang telah dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik Observasi Siswa Ranah Afektif 25 Skor tiap indikator
20
23 19
23
22 18
19
17
15 10 5 0
Aspek yang diamati
Grafik 4.2 Grafik Hasil Observasi Siswa Terhadap Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT).
Selain data observasi kelompok diskusi, data perbandingan observasi hasil kelompok tournament selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. a.
b.
c.
d.
e.
79
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Analisis Ranah Afektif Kelompok Turnamen Siklus I Siklus II Aspek yang Diamati Rata-Rata Persentase Rata-Rata Persentase Siswa tertarik mengikuti games 28 100 % 28 100 % turnamen. Siswa mengikuti games turnamen 24 85,7 % 25 89,2 % dengan baik dan jujur. Siswa dapat mengerti mengenai materi yang 24 85,7 % 23 82,1 % dipelajari melalui games turnamen Siswa dapat bekerja sama dalam games 26 92,8 % 27 96,4 % turnamen. Siswa dapat menerima kekalahan dengan 22 78,5 % 20 71,4 % lapang dada.
Hasil analisis observasi kelompok tournament siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan lampiran 30. Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui perbandingan antara siklus I dan siklus II. Melalui tabel tersebut juga kita dapat mengetahui terjadinya peningkatan aktivitas siswa dalam bermain tournament yang mendukung hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran. Dari aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi kelompok tournament dapat diketahui hasil persentase dari masingmasing aspek. Untuk dapat melihat perbedaan persentase ketuntasan hasil belajar ranah afektif pada setiap indikator tiap siklus dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120% 100%
80
Indikator Ranah Afektif 100% 100%
80%
96.40% 89.20% 89.20% 92.80% 85.70% 85.70% 78.50% 71.40%
60%
Siklus I
40%
Siklus II
20% 0% Tertarik
Baik dan Jujur
Memahami Kerjasama materi
Lapang dada
Grafik 4.3 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Saat Turnamen Pada Setiap Indikator. Hasil persentase ketika siswa tertarik mengikuti turnamen pada siklus I sebesar 100 % dan pada siklus II sebesar 100 %. Hasil persentase saat siswa mengikuti tournament dengan baik dan jujur pada siklus I sebesar 85,7 % dan pada siklus II meningkat sebesar 89,2 %. Hasil persentase ketika siswa dapat mengerti materi yang dipelajari melalui turnamen pada siklus I sebesar 85,7 % dan pada siklus II menurun menjadi 82,1 %. Hasil persentase ketika siswa dapat bekerja sama dalam turnamen pada siklus I sebesar 92,8 % dan pada siklus II meningkat sebesar 96,4 %. Hasil persentase ketika siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada pada siklus I sebesar 78,5 % dan pada siklus II menurun menjadi 71,4 %. Analisis data hasil belajar ranah afektif dapat dilihat pada lampiran 26 hingga 28 dan lembar observasi ranah afektif dapat dilihat pada lampiran 17 dan 18.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
3. Motivasi Belajar Siswa Selain melalui hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif siswa, sikap dan perilaku siswa juga diukur melalui lembar kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui adanya motivasi dalam proses pembelajaran. Lembar kuisioner diberikan kepada siswa setelah siklus II berakhir. Hal ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung dan mengetahui aktivitas mereka selama pembelajaran. Data hasil kuisioner mengenai motivasi siswa pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Setiap Indikator No.
Indikator
% Skor
Kategori
1.
Ketertarikan
66.4 %
Tinggi
2.
Keseriusan
56 %
Sedang
3.
Partisipasi
57 %
Sedang
4.
Tanggung Jawab
63%
Tinggi
Analisis motivasi belajar siswa setiap indikator selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32. Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis dari setiap indikator motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa persentase skor tertinggi terjadi pada indikator ketertarikan dengan persentase sebesar 66.4 % dengan kategori tinggi. Persentase skor terendah sebesar 56 % pada indikator keseriusan dengan kategori sedang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Selain analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator, kuisioner motivasi belajar siswa juga dianalisis secara klasikal. Analisis motivasi belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa melalui Kuisioner Secara Klasikal % Terendah
43.3 %
% Tertinggi
72 %
Jumlah siswa kategori rendah
0
Jumlah siswa kategori sedang
15 siswa
Jumlah siswa kategori tinggi
15 siswa
Rata-rata motivasi belajar siswa
60.5 %
Target yang diharapkan
70 % siswa masuk dalam kategori tinggi
Kualifikasi
Kurang Termotivasi
Berdasarkan tabel 4.7 mengenai hasil kuisioner motivasi siswa secara klasikal menunjukkan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 60.5 % sedangkan target yang diharapkan sebesar 70 %. Berdasarkan hasil tersebut data yang diperoleh masuk dalam kualifikasi
tidak termotivasi. Hasil analisis kuisioner motivasi siswa
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33. Wawancara dilaksanakan setelah semua proses siklus berakhir. Wawancara melibatkan siswa kelas XI IPA 1, siswa yang dilibatkan dalam wawancara sebanyak 2 orang yaitu 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Dipilihnya 2 siswa yang akan diwawancarai diharapkan dapat mewakili siswa yang lainnya. Wawancara dilakukan sebagai data evaluasi proses pembelajaran dan digunakan sebagai penguat data yang dapat menunjang aspek afektif. Berdasarkan hasil analisis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
wawancara terhadap siswa diperoleh hasil yang seperti pada tabel berikut ini. Hasil Transkrip wawancara dapat dilihat pada lampiran 34. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap proses pembelajaran. Siswa merasa tertarik dengan metode pembelajaran yang baru yaitu TGT. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa banyak mendapatkan nilainilai yang sangat berharga yaitu meningkatkan kejujuran siswa, kerja sama siswa, serta kedisiplinan. Siswa lebih senang apabila metode pembelajaran di sekolah bervariasi tidak hanya ceramah saja, melainkan metode ceramah yang diselingi dengan permainan atau turnamen-turnamen yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.
B. Pembahasan 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam 2 ranah, yaitu kognitif, dan afektif. Ranah kognitif diukur melalui peningkatan nilai tes akhir (postest). Sedangkan ranah afektif diukur melalui hasil observasi pada kelompok diskusi dan kelompok tournament. Peningkatan hasil belajar siswa (kognitif dan afektif) dilakukan melalui penerapan model pembelajaran koognitif tipe TGT (Team-Games-Tournament) dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 24 April dan 26 April 2013 dan siklus kedua yang dilaksanakan pada tanggal 01 Mei dan 03 Mei 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Berdasarkan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan terlihat terjadinya peningkatan pada nilai hasil belajar siswa pada siklus pertama dan siklus kedua. Peningkatan hasil belajar tersebut dilihat melalui perbandingan nilai postest siklus pertama, dan postest siklus kedua. Indikator ketercapaian ketuntasan yang diharapkan adalah sekitar 70% dengan nilai ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan disekolah sebesar 80. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setelah Mengikui Pembelajaran Dengan Model TGT Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Postest Postest No Data yang diamati siklus I siklus II 1.
Nilai Tertinggi
88
80
2.
Nilai Terendah
10.5
33
3.
Jumlah siswa yang tuntas ( ≥80 )
2
4
4.
Jumlah siswa yang tidak tuntas (< 80)
28
26
5.
Rata-Rata Nilai
44,26
66,67
6.
Persentase
6,67 %
13,3 %
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui hasil yang diperoleh setelah perlakuan pada siklus I dan siklus II. Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 April 2013 nilai postest siswa seperti tampak pada tabel 4.8. Siswa yang tuntas atau mencapai KKM ≥ 80 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
≤ 80 sebanyak 28 siswa dengan nilai rata-rata siswa sebesar 44,26 dan ketuntasan klasikal sebesar 6,67 %. Target yang diharapkan pada siklus I yaitu sebesar 70 % atau 21 siswa tuntas belajar/mencapai nilai KKM. Akan tetapi hasil yang diperoleh siswa belum mencapai target yang diinginkan. Belumnya tercapainya target yang diharapkan dikarenakan metode yang masih asing bagi siswa, dan aturan permainan yang sulit dimengerti oleh siswa, sehingga perlu dilaksanakan siklus kedua untuk mencapai target yang diharapkan. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 01 dan 03 Mei 2013. Setelah dilaksanakannya siklus II Nilai postest pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan nilai postest siklus I. Pada postest siklus II siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 4 siswa dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 33, sedangkan siswa yang belum tuntas atau mencapai KKM sebanyak 26 siswa. Nilai rata-rata siswa sebesar 66,67 dan ketuntasan klasikal sebesar 13,3 %. Nilai tersebut jauh dari target yang diharapkan namun bila diamati pada kedua siklus dapat kita ketahui telah terjadi peningkatan dalam hasil belajar siswa. Peningkatan jumlah hasil belajar siswa pada ranah kognitif dari siklus I dan II hampir semua siswa mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik yang terdapat pada lampiran 24 Berdasarkan pada grafik yang terdapat pada lampiran 24 tersebut dapat diketahui hasil perbandingan nilai siswa pada siklus I dan hasil nilai siswa pada siklus II. Grafik tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Meningkatnya hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I dan siklus II pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
materi sistem reproduksi manusia dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Sehingga membuat siswa menjadi lebih mengerti terhadap materi pembelajaran yang diajarkan. Dari hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 mengenai sistem reproduksi manusia, menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011-2012. Hal tersebut terlihat nilai rata-rata kelas yang dicapai, rata-rata nilai siswa kelas XI IPA1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011-2012 sebesar 45,73. Sedangkan rata-rata nilai siswa kelas XI IPA1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 sebesar 66,67. Data tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar dari tahun sebelumnya sebesar 20,94. Peningkatan ini disebabkan oleh model pembelajaran yang dipakai pada saat materi sistem reproduksi manusia tahun ajaran 2011-2012 berbeda dengan metode pembelajaran yang dipakai saat ini. Pada tahun sebelumnya pada materi sistem reproduksi manusia guru lebih menyampaikan materi tersebut dengan model ceramah dan diskusi saja. Sedangkan pada saat ini materi sistem reproduksi manusia disajikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sehingga membuat siswa lebih merasa tertarik dan menyenangkan dalam belajar. Peningkatan hasil belajar yang ditinjau dari aspek kognitif ini tidak lepas dari pengaruh faktor internal dan eksternal. Setiap siswa memiliki respon yang berbeda dalam menangkap stimulus sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Untuk itu diperlukan pengulangan dan penguatan dari guru agar pemahaman siswa terhadap suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
konsep semakin mantap. Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Team-Games-Tournament (TGT) tersebut ada beberapa siswa yang mengalami penurunan hasil belajar pada siklus II, penurunan tersebut disebabkan banyaknya materi yang disajikan pada siklus II seperti materi mengenai menstruasi, fertilisasi, kehamilan sampai penyakit pada organ reproduksi manusia. Selain itu penurunan tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi siswa pada materi pelajaran lain yang akan melaksanakan ulangan harian sehingga konsentrasi siswa menjadi tidak fokus dan dapat juga dikarenakan oleh sulitnya soal yang diberikan pada saat postest siklus I dan siklus II. Walaupun terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa namun secara keseluruhan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tersebut tidak mencapai target yang diharapkan, tetapi dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TeamGames-Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Hasil Belajar Ranah Afektif Menurut Bloom dalam Eveline (2010) hasil belajar ranah afektif merupakan salah satu hasil belajar yang meliputi penerimaan (receiving), pemberian respons (responding), pemberian nilai atau penghargaan (valuing), pengorganisasian (organization), karakterisasi (characterization). Adapun indikator yang dipakai dalam penelitian hasil belajar ranah afektif ini meliputi: (1) Antusias siswa dalam kelompok, (2) Memperhatikan penjelasan guru, (3) Mampu bekerjasama dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
teman sekelompok, (4) Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peningkatan hasil belajar siswa pada ranah afektif dilihat melalui hasil observasi yang dilakukan pada saat kelompok diskusi dan kelompok turnamen dengan menggunakan lembar observasi. Target indikator keberhasilan yang diinginkan peneliti setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) adalah 70% siswa memiliki nilai keaktifan dengan kategori tinggi. Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan persentase hasil belajar siswa ranah afektif pada kelompok diskusi, pada setiap indikator yang diamati dengan menggunakan lembar observasi diskusi tampak bahwa indikator mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada indikator “antusias dalam mengerjakan LKS dan saling menghargai antar kelompok”. Hal tersebut dapat dilihat dengan jumlah persentase yang tinggi yaitu sekitar 95.8%. Tingginya persentase pada indikator ketertarikan dikarenakan siswa merasa tertarik pada materi yang diajarkan sehingga mempengaruhi antusias siswa dalam mengerjakan LKS yang diberikan kepada siswa. Sedangkan tingginya persentase pada indikator menghargai kelompok lain dapat dipengaruhi oleh keseriusan siswa saat pembelajaran dan pembagian kelompok didasarkan pada kolaborasi kemampuan siswa. Persentase terendah terjadi pada indikator “keaktifan siswa dalam bertanya-jawab”, hal tersebut juga dapat dilihat pada jumlah persentasenya yaitu sekitar 70.8%. Selain berdasarkan hasil observasi kelompok diskusi, penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
hasil belajar ranah afektif juga diukur melalui lembar observasi hasil belajar pada kelompok turnamen dengan menggunakan tipe pembelajaran TGT. Pada tabel 4.5 dapat dilihat secara jelas persentase hasil belajar siswa pada kelompok turnamen yang dilakukan pada siklus I dan siklus II pada setiap indikator. Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa indikator yang mengalami peningkatan tertinggi terjadi pada indikator “ ketertarikkan siswa terhadap model pembelajaran dengan menggunakan tipe TGT”, hal ini dapat dilihat dengan jumlah persentase pada setiap siklusnya baik siklus I dan II sebesar 100%. Tidak hanya ketertarikan terhadap metode yang dipakai, peningkatan persentase hasil belajar siswa ranah afektif juga dapat dilihat pada indikator “kerjasama siswa dalam turnamen” dengan persentase sebesar 92.8% pada siklus I dan 96.4% pada siklus II. Sedangkan indikator yang mengalami penurunan pada setiap siklusnya terjadi pada indikator “pemahaman siswa terhadap materi” dengan persentase sebesar 85,7% pada siklus I dan menurun 3.6% menjadi 82.1% pada siklus II. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan pada siklus II lebih banyak dibandingkan materi yang disampaikan pada siklus I Melalui data tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa pada tingkat ketertarikan siswa terhadap materi maupun metode pembelajaran yang disampaikan. Hal ini disebabkan karena materi yang cukup menarik untuk dipelajari serta metode pembelajaran yang berbeda sehingga membuat siswa merasa tertarik. Selain tingkat ketertarikan melalui tipe pembelajaran ini dapat pula meningkatkan kerjasama siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
kelompok baik kelompok diskusi maupun kelompok turnamen. Tingginya kerjasama siswa dalam kelompok disebabkan oleh kekompakan siswa dalam tim, komunikasi yang terjalin antara masing-masing anggota tim serta saling menghargai pendapat masing-masing anggota. Dengan peningkatan ketertarikan dan kerjasama siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT (TeamGames-Tournament) diharapkan dapat menjadi dasar utama dalam melaksanakan kegiatan belajar setiap hari baik disekolah maupun dirumah. Pada hasil belajar ranah afektif kelompok diskusi rendahnya jumlah persentase pada indikator tanya-jawab dikarenakan masih banyak siswa yang kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan maupun pendapat yang diajukan oleh guru maupun teman. Kurang aktifnya siswa dalam tanya-jawab dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu siswa kurang memahami materi yang disampaikan atau dapat juga disebabkan karena siswa kurang terbiasa dalam bertanya-jawab dengan baik didalam kelompok diskusi maupun persentase di depan kelas sehingga siswa kurang percaya diri dalam bertanya-jawab. Sedangkan aspek yang mengalami penurunan antara siklus I dan siklus II adalah indikator “pemahaman materi”. Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh tingkat kesulitan materi yang disampaikan pada siklus I dan siklus II. Pada siklus II materi atau pokok bahasan yang disampaikan lebih banyak daripada materi yang disampaikan pada siklus I. Materi pada siklus I lebih menjelaskan tentang organ reproduksi pria dan wanita, proses spermatogenesis, proses oogenesis dan proses menstruasi. Sedangkan pada siklus II materi yang disampaikan meliputi fertilisasi, kehamilan, persalinan, penyakit sistem reproduksi manusia serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
teknologi dalam reproduksi manusia. Singkatnya penyampaian materi yang diberikan kepada siswa juga menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya pemahaman siswa sehingga membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan. Selain itu menurunnya pemahaman siswa juga dapat disebabkan oleh konsentrasi siswa yang terbagi untuk ulangan mata pelajaran lain setelah mata pelajaran biologi berakhir.
2. Peningkatan Motivasi Belajar Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui hasil kuisioner motivasi siswa yang telah diisi oleh siswa pada saat penelitian berakhir. Berdasarkan data pada tabel 4.6 diketahui bahwa hasil kuisioner mengenai motivasi siswa terhadap pembelajaran kooperatif model TGT menunjukkan bahwa persentase skor tertinggi terjadi pada indikator ketertarikan sebesar 66.4 % dan 63% pada indikator tanggung jawab dengan kategori tinggi. Indikator persentaseskor sedang terdapat pada indikator keseriusan sebesar 56 % dan 57 % pada indikator partisipasi dengan kategori sedang. Berdasarkan persentase diatas, indikator ketertarikan berada pada persentase tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa tertarik pada materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT (Team-Games-Tournament). Data tersebut didukung melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan diketahui kemauan atau motivasi siswa untuk mengikuti tahapan-tahapan proses pembelajaran dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi. Persentase hasil kuisioner motivasi belajar siswa secara klasikal berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan rata-rata motivasi siswa sebesar 60.5 % dengan jumlah nilai motivasi siswa tertinggi adalah 72% dan nilai motivasi belajar siswa terendah adalah 43.3%. Jumlah siswa yang memiliki kategori tinggi sebanyak 15 siswa dan siswa yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 15 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh maka hasil motivasi belajar siswa secara klasikal masuk dalam kategori tidak termotivasi. Nilai tersebut dapat diketahui melalui rata-rata ketercapaian motivasi belajar siswa yang tidak melampaui indikator keberhasilan 70%. Tidak tercapainya target yang diharapkan dikarenakan banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan ada beberapa siswa yang kurang memahami metode pembelajaran yang dilakukan sehingga membuat siswa bingung dan tidak serius dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari hasil persentase indikator keseriusan sebesar 56% dan 57% pada indikator partisipasi. Pada indikator partisipasi, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran seperti tanya-jawab, persentase, mencatat dan dalam berdiskusi saat game berlangsung. Kurangnya partisipasi siswa dapat dikarenakan kurangnya percaya diri siswa dalam menyampaikan pendapat kepada teman dalam satu kelompok atau dapat disebabkan tidak adanya kemauan dari diri siswa itu sendiri dalam mengikuti pembelajaran. Tidak tercapainya target peningkatan motivasi belajar siswa ini memiliki arti bahwa siswa mempunyai motivasi yang rendah terhadap materi sistem reproduksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
manusia yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (TeamGames-tournament). Dengan motivasi yang rendah maka siswa tidak termotivasi untuk belajar sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari uraian diatas dapat terlihat jelas keterkaitan antara motivasi dan hasil belajar siswa, jika motivasi siswa rendah atau menurun tidak dapat mendorong siswa untuk belajar dan tidak dapat meningkatkan hasil belajar, begitu pula sebaliknya. Naik turunnya motivasi belajar siswa tidak terlepas dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik siswa itu sendiri. Kedua faktor ini saling mendukung karena dengan keselarasan akan terjadi proses pembelajaran yang maksimal selain itu disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga siswa berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat.
3. Faktor Pendukung Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament). Metode pembelajaran ini dipilih karena berbeda dengan metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, sehingga melalui metode pembelajaran tersebut siswa lebih tertarik dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
Faktor
pendukung
keberhasilan
pembelajaran dalam penelitian ini berasal dari guru pamong, siswa dan sarana prasarana. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (TeamGames-Tournament) guru pamong mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Peran guru pamong pada saat pembelajaran berlangsung sangatlah membantu peneliti, karena selama proses pembelajaran berlangsung guru pamong
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
ikut membantu dalam mengkondisikan kelas agar lebih kondusif serta membantu peneliti dalam mengobservasi siswa. Selain membantu dalam mengkondisikan kelas guru pamong juga ikut membantu dalam pemilihan materi yang tepat untuk model pembelajaran tipe TGT dan membimbing peneliti dalam menyusun tahapantahapan kegiatan sehingga proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) dapat berjalan dengan lancar. Siswa juga memberikan pengaruh yang besar dalam keberhasilan proses pembelajaran. Karena tanpa ada siswa maka proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta berpartisipasi dengan sangat baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Sarana prasarana sekolah juga ikut mendukung keberhasilan pembelajaran. Setiap kelas memiliki fasilitas yang mendukung proses pembelajaran seperti komputer, LCD dan viewer yang dapat membantu penyampaian materi dengan jelas ketika dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-GamesTournament). Selain guru, siswa, dan sarana prasarana komunikasi juga ikut mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif model TGT (Team-Games-Tournament). Komunikasi antar guru pamong dengan peneliti maupun peneliti dengan siswa memiliki pengaruh yang sangat besar. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
4. Faktor Penghambat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament). Dalam pencapain hasil belajar dan motivasi siswa dalam belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) ada beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung yaitu dari siswa dan dari peneliti sendiri. Suasana kelas yang kurang kondusif merupakan salah satu kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Suasana kelas yang kurang kondusif ini terjadi pada saat siklus 2 pertemuan pertama. Banyak siswa yang sudah menyelesaikan permainan atau turnamen terlebih dahulu sehingga membuat suasana kelas menjadi ribut. Hal ini berimbas pada terganggunya konsentrasi siswa yang belum menyelesaikan turnamen atau permainan. Keterbatasannya waktu yang diberikan pihak sekolah untuk penelitian ini juga menjadi salah satu faktor yang tidak tercapainya target yang diharapkan. Selain
suasana
kelas,
terganggunya
konsentrasi siswa
pada
saat
pembelajaran berlangsung juga menjadi salah satu kendala. Konsentrasi siswa dalam pembelajaran terganggu oleh mata pelajaran lain setelah mata pelajaran biologi yang akan mengadakan ulangan harian. Kurangnya konsentrasi siswa pada mata pelajaran biologi berakibat siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan tes akhir (post-test) pada siklus 2. Sedangkan hambatan dari dalam diri siswa sendiri berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung terhadap beberapa siswa yaitu kurangnya kemauan siswa dalam bertanya apabila masih ada materi yang belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
dipahami. Tidak hanya kemauan siswa dalam bertanya, kurangnya persiapan siswa dalam mempelajari materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dan post test dilakukan juga menjadi salah satu kendala dalam keberhasilan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Terlihat siswa tidak serius dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru dan lebih memilih mengobrol dengan teman disebelahnya. Kurang memahami materi yang disampaikan juga menjadi salah satu kendala bagi peneliti dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Hal tersebut mengakibatkan ada beberapa pertanyaan siswa yang diluar perkiraan peneliti sehingga tidak dapat dijawab oleh peneliti dan dijadikan bahan diskusi siswa dalam menyelesaikan masalah. Untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam penelitian ini peneliti mencoba mengevaluasi hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan mempersiapkan lebih matang untuk keberhasilan penelitian. Adapun cara mengatasi berbagai kendala yang terjadi salah satunya adalah mencoba berkonsultasi kembali dengan guru pamong mengenai cara mengkondisikan kelas, membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan memberikan reward atau penghargaan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi dalam hasil belajar ranah kognitif dan dalam permainan. Selain itu juga peneliti mencoba untuk mempersiapkan materi yang akan disampaikan tidak hanya berpacu pada satu sumber saja melainkan melalui berbagai sumber agar lebih memahami mengenai sistem reproduksi manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada materi sistem reproduksi manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada siklus I adalah 44,26 dengan ketuntasan kelas sebesar 6,67%. Pada siklus II nilai ratarata yang diperoleh adalah 66,67 dengan ketuntasan kelas sebesar 13,3%. Pada hasil belajar ranah afektif nilai rata-rata persentase siklus I sebesar 88.5% dan pada siklus II sebesar 88% dan termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan untuk motivasi belajar siswa memiliki presentase sebesar 60,5% dan berada pada kategori sedang atau cukup dengan presentase skor tertinggi 72% dan terendah sebesar 43,3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh pembelajaran Biologi pada
materi
pembelajaran
sistem
reproduksi
kooperatif
tipe
manusia
dengan
menggunakan
Team-Games-Tournament
(TGT)
model dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa walaupun belum mencapai target yang diharapkan.
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memiliki beberapa saran yang dapat berguna untuk proses keberlanjutan metode pembelajaran tersebut: 1. Instrumen pembelajaran dan instrument pengambilan data pada penelitian ini perlu adanya perbaikan lebih lanjut agar dapat menghasilkan peningkatan yang cukup signifikan dan tinggi karena masih kurang baik untuk dapat diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-GamesTournament). 2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-GamesTournament) membutuhkan persiapan dan perencanaan yang baik dan optimal agar di dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan sangat perlu menyesuaikan dengan materi yang tepat dalam menggunakan metode tersebut. 3. Bagi peneliti, hendaknya lebih optimal dalam mempersiapkan materi yang akan disampaikan sehingga siswa dapat lebih memahami materi tersebut dan hasil yang diinginkan dapat tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Metode Pembelajaran Kooperatif. http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/, diakses tanggal 02 Februari 2013. Arifin Z., 2011. Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan. Aditya Media. Yogyakarta. Arikunto, Suharjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Diah A., Choirul M., dan Syalfinaf M., 2010. Biology 2B : for senior high school grade XI semester 2. Esis. Jakarta Gerungan. W.A., 1996. Psikologi Sosial. PT.Erisco. Bandung. hlm.142-144 Gora, W., dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Gramedia. Jakarta. Handayani, F., 2010. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi. Papua. SMA Negeri 1 Serui. Isbandi, R.A., 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial : Dasar-dasar pemikiran. Grafindo Persada. Jakarta. hlm.154. Istiningsih. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Khristiyono. 2006. SPM Biologi SMA dan MA ; Siap Tuntas Menghadapi Ujian Nasional. Esis. Jakarta. Mulyasa, E., 2004. Implementasi Kurikulum 2004. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nur, M., 2005. Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu. Jawa Timur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Purwanto, N., 2009, Prinsip–prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung. Purworejo,R., 2009. Pembelajaran Kooperatif. http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/21/pembelajaran-kooperatif. yang diakses tanggal 02 Februari 2013. Raka, T., Kardiawan, dan Trisno H. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta :Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdikbud Dirjen Dikti. Sanjaya, W., 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta Siregar. E., dan Nara. H,. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia. Bogor. Slavin.R.E., 2008. Cooperative learning Teori ; Riset dan Praktek. diterjemahkan oleh Nurulita. Nusa Media. Bandung. Sudjana, N. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Suprijono, A., 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Pustaka Book Publisher. Yogyakarta. Syah, M., 2003. Psikologi Belajar. Grafindo Persada. Jakarta Syah, M., 2008. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Tukiran, Miftah, Efi, dan Harmianto, S., 2011. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta. Bandung. Uno, H., 2008. Teori motivasi dan Pengukuran : Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Warijan. 1984. Dinamika Kelompok dalam Proses Belajar Mengajar. Ditjen Dikti dan P2LPTK. Jakarta Wilis. R., 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Winkel, W.S., 1996. Psikologi Pengajaran. Grafindo. Jakarta. hlm.151 Wiriaatmaja, R., 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Lampiran 1 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
: SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATA PELAJARAN
: BIOLOGI
KELAS / SEMESTER
: XI (SEBELAS) / II
STANDAR KOMPETENSI
: Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Rasa Ingin Tahu Kerjasama Saling Menghargai Jujur Lapang Dada.
Kompetensi Sebagai Hasil Belajar
Materi Pembelajaran
Membuat peta konsep sistem reproduksi manusia Mengidentifikasi komponen yang terlibat dalam sistem reproduksi manusia Menjelaskan struktur sistem reproduksi pada pria Menjelaskan struktur sistem reproduksi wanita Menjelaskan mekanisme pengaturan siklus menstruasi pada manusia Menjelaskan fasefase kehamilan pada wanita. Menjelaskan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia
Struktur organ reproduksi pria Struktur organ reproduksi wanita Proses oogenesis dan ovulasi Siklus menstruasi Proses spermatogenesis Fertilisasi dan kehamilan Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
8 JP Mengamati Mengidentifikasi Jenis Buku kerja 8 x 45 gambar tentang struktur, fungsi, tagihan: Biologi 2B, menit alat reproduksi dan proses pada 1. Uji Ign, pria dan wanita sistem reproduksi kompetensi Khristiyono manusia (pria dan tertulis , Esis Diskusi proses wanita) 2. Tugas Buku spermatogenesis, Rumah oogenesis, Mendeskripsikan Biologi XI, menstruasi, proses fertilisasi Instrumen Dyah fertilisasi, dan dan kehamilan penilaian: Aryulina kehamilan 1. Soal uji dkk, Esis, Menghubungkan kompetensi Bab X Diskusi tentang alat kontrasepsi tertulis penyakit pada dan proses Gambar 2. Pre-test sistem reproduksi pencegahan sistem alat 3. Post-test manusia kehamilan pada reproduksi 4. Soal keluarga manusia Permainan Tourment berencana dengan model TGT (Team- Mengidentifikasi kelainan yang Gamesterjadi pada Tournament sistem reproduksi manusia Mengidentifikasi sistem reproduksi hewan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI (Sebelas) / II
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan ( 4 x 45 menit )
A. Standar Kompetensi Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
C. Indikator Kognitif Produk Menjelaskan struktur dan fungsi organ reproduksi pria baik organ dalam maupun organ luar. Menjelaskan struktur dan fungsi organ reproduksi wanita baik organ dalam maupun organ luar. Menjelaskan proses / tahapan proses mentruasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Kognitif Proses Mengidentifikasi proses spermatogenesis yang terjadi pada organ reproduksi pria. Mengidentifikasi proses oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi wanita Mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi pria
Psikomotor Menggambarkan bagian-bagian pada organ reproduksi pada pria Menggambarkan bagian-bagian organ reproduksi pada wanita
Afektif Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman Membuat kajian tentang perbedaaan struktur organ reproduksi pada pria dan wanita pada sistem reproduksi manusia.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk Setelah menjawab pertanyaan dalam LKS siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi dari organ reproduksi pada pria Setelah menjawab pertanyaan dalam LKS siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi dari organ reproduksi pada wanita Setelah membaca buku panduan siswa dapat menjelaskan proses terjadinya menstruasi pada wanita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Kognitif Proses Dengan membaca buku panduan siswa dapat mengidentifikasi proses spermatogenesis yang terjadi pada organ reproduksi pria Dengan membaca buku panduan siswa dapat mengidentifikasi proses oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita Setelah membaca buku panduan siswa dapat mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi wanita Setelah membaca buku panduan siswa dapat mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi pria.
Psikomotor Dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia siswa dapat menggambarkan bagian-bagian dari organ reproduksi pada pria Dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia siswa dapat menggambarkan bagian-bagian dari organ reproduksi wanita
Afektif Secara berkelompok siswa mampu membuat kajian tentang organ reproduksi pada pria dan wanita baik organ dalam maupun organ luar pada sistem reproduksi manusia. Melalui kegiatan yang dirancang guru siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman.
E. Materi Pembelajaran Struktur organ reproduksi pria Struktur organ reproduksi wanita Proses oogenesis dan ovulasi Proses spermatogenesis Siklus menstruasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif tipeTGT (TeamGames-Tournament).
Metode Pembelajaran
: Diskusi, Penugasan dan Games Turnament
Strategi Pembelajaran Tatap Muka
Terstruktur
Mengamati gambar tentang
alat
Mandiri
Mengidentifikasi komponen
Siswa yang
dapat
mengidentifikasi
reproduksi pria dan
terlibat dalam sistem
struktur, fungsi dan
wanita.
reproduksi manusia
proses pada sistem
Menggambar struktur
reproduksi manusia
alat reproduksi pria Menggambar struktur alat reproduksi wanita
(pria dan wanita) Siswa
mampu
menjelaskan proses terjadinya menstruasi
pada
wanita. Siswa
dapat
menjelaskan hormon-hormon yang
berpengaruh
dalam menstruasi wanita.
proses pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
G. Kegiatan pembelajaran Siklus I (2 jam pelajaran) A. Kegiatan awal (15 menit) Guru membuka pelajaran dengan mengabsen siswa Guru melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru memberikan pre-tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa
B. Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : Guru memulai pembelajaran dengan memberikan pre test Guru memunculkan fenomena yang terkait dengan sistem reproduksi manusia, misalnya “mengapa adik bayi bisa berada didalam perut ibu?” Dengan memberiakn gambar alat reproduksi pria siswa diminta mengidentifikasi bagian-bagian dan fungsinya. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : Siswa bersama guru mendiskusikan proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan hormon yang berperan dalam proses tersebut Guru memberikan gambar organ reproduksi wanita kemudian meminta siswa untuk mengidentifikasi bagian-bagian dan fungsinya Siswa bersama guru mendiskusikan proses pembentukan sperma dan telur Siswa bersama guru mendiskusikan siklus menstruasi Siswa
mendiskusikan
siklus
mempengaruhi proses tersebut
menstruasi
dan
hormon
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi siswa : Siswa berkumpul dalam kelompok games yang telah dipersipakan dan siap untuk mengikuti Team Games Turnament (TGT). Siswa bersama kelompok turnament diberi panduan dalam bermain TGT oleh peneliti. Siswa memulai permainan TGT dengan diberi kartu soal dan kartu jawaban mengenai materi sistem reproduksi manusia yang mencakup sub bab materi reproduksi laki-laki, reproduksi wanita, spermatogenesis, oogenesis dan menstruasi. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui. Menjelaskan tentang hal-hal yanng belum diketahui.
C. Kegiatan akhir (15 menit) Siswa bersama guru menyimpulkan sistem reproduksi pria dan wanita, proses spermatogenesis dan oogenesis, siklus menstruasi.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar Buku kerja Biologi 2B, Bagod Sudjadi, Yudistira Berbagai gambar alat reproduksi manusia Lembar skoring. Kartu soal TGT Kartu Jawaban TGT Kartu Keterangan Pembaca, Penantang
I. Penilaian Lembar Kerja Siswa 1 Lembar Kerja Siswa II Uji Kompetensi tertulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Materi Pembelajaran Siklus I A. Sistem Reproduksi Pria 1) Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ berikut ini : a. Testis : berjumlah sepasang, terletak didalam skrotum; didalamnya terdapat tubulus seminiferus tempat pembentukan sperma, menghasilkan hormon testosteron. b. Skrotum : struktur kulit tanpa lemak subkutan, berisi sedikit otot. c. Epididimis : terletak di belakang testis, merupakan saluran sperma dari testis ke vasa deferensia. d. Kelenjar prostat : terletak di bagian bawah kantong kemih dan mengelilingi uretra. e. Saluran ejakulasi : mengeluarkan sperma ke uretra dan keluar dari tubuh. f. Penis : alat reproduksi untuk melakukan kopulasi. 2) Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di dalam testis pada tubulus seminiferus. Di dalam tubulus seminiferus terdapat spermatogonium (sel induk spermatozoa), sel sertoli yang memberi makan spermatozoa dan sel leydig yang menghasilkan hormon testosteron. 3) Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon LH atau ICSH yang merangsang sel-sel
leydig
menghasilkan
hormon
tertosteron
yang
mendorong
spermatogenesis, dan FSH yang merangsang sel sertoli membentuk protein pengikat androgen untuk memulai spermatogenesis. 4) Struktur spermatozoa adalah kepala, bagian tengah dan ekor. Ujung kepala mengandungakrosom yang menghasilkan enzim akrosin, hialuronidase, dan enzim
penembus
mempermudah
corona
radiata,
yang
ketiganya
berfungsi
untuk
sperma menembus dinding sel telur. Bagian tengah
mengandung mitokondria yang menghasilkan energi untuk pergerakan spermatozoa. Ekor berfungsi sebagai alat gerak spermatozoa mencapai sel telur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
B. Sistem Reproduksi pada Wanita 1) Organ reproduksi wanita bagian dalam adalah : a. Ovarium (indung telur) : sepasang, terletak di kiri dan kanan uterus, tempat pembentukan ovum (sel telur) b. Uterus (rahim) : terletak di pelvis ; tebal dan berotot ; tempat menempelnya embrio dan berkembangnya janin. c. Oviduk (tabung fallopi, saluran telur) : tempat meleburnya sel telur dan sperma. d. Vagina dan leher rahim : liang menuju rahim. 2) Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar Alat reproduksi luar pada wanita adalah vulva. Vulva merupakan tempat bermuaranya dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin. Vulva dibatasi oleh dua pasang lipatan kulit yang disebut labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Labium mayor meluas ke belakang mencapai mons pubis. Mons pubis adalah bagian terluar vulva yang banyak mengandung lemak dan ditumbuhi rambut (mulai tumbuh ketika masa puber). Di depan labium minor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). 3) Oogenesis Proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Oogenesis dimulai dari pertumbuhan folikel Graaf di dalam ovarium yang dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen dihasilkan seiring dengan berkembangnya folikel Graaf. Estrogen merangsang sekresi LH yang akan merangsang ovulasi. Folikel yang kosong dirangsang oleh LH menjadi korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron yang menghambat sekresi FSH dan LH. Selanjutnya korpus luteum mengecil, produksi progesteron terhenti, FSH terbentuk lagi, dan oogenesis terjadi kembali. 4) Hormon Reproduksi Pada Wanita Hormon reproduksi pada wanita antara lain sebagai berikut : a. Gonadotrofin merangsang sekresi FSH dan LH b. FSH merangsang perkembangan folikel, sekresi estrogen dan ovulasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
c. LH merangsang kopulasi dan perkembangan korpus luteum, prolaktin merangsang sekresi susu. d. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan organ kelamin, perkembangan ciri kelamin sekunder, dan menyiapkan endometrium untuk kehamilan. e. Progesteron menyiapkan endometrium untuk kehamilan dan merangsang sekresi susu.
C. Menstruasi Peristiwa mentruasi terjadi secara alami pada perempuan usia produktif. Menstruasi terjadi jika sel telur yang telah matang tidak dibuahi oleh sperma. Daur menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari pada setiap bulan. Daur ini terdiri atas beberapa fase yaitu sebagai berikut : a. Fase Menstruasi Pada fase ini estrogen dan progesteron mengalami reduksi yaitu sekitar lima hari pertama dari daur menstruasi. Reduksi hormon tersebut menyebabkan sel telur yang tertanam di bagian endometrium melepaskan diri bersamaan dengan robeknya endometrium (meluruh). Pada umumnya peluruhan endometrium disertai dengan pendarahan. b. Fase Praovulasi Pada fase ini FSH dan LH merangsang sel-sel folikel untuk menghasilkan estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini diperlukan untuk merangsang pertumbuhan endometrium yang luruh pada waktu menstruasi kembali menebal. Fase ini disebut juga sebagai fase proliferasi dari daur uterus. c. Fase Ovulasi Fase ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dari daur menstruasi. Produksi estrogen yang tinggi dapat menghambat FSH dan memacu produksi LH. Akibatnya sel telur menjadi matang dan memicu terjadinya ovulasi. d. Fase Pascaovulasi Fase ini berlangsung dari hari ke-15 sampai dengan hari ke-28. Produksi progesteron oleh korpus luteum menyebabkan endometrium menjadi tebal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
dan uterus menyekresi lendir. Oleh karena itu fase ini disebut juga fase sekretori dari daur uterus. Pada saat itu endometrium siap menerima penanaman embrio. Jika tidak terjadi pembuahan korpus luteum akan berdegenerasi menjadi korpus albikans. Korpus luteum yang tidak berfungsi menyebabkan kadar estrogen dan progesteron menurun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI (Sebelas) / II
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan ( 4 x 45 menit )
A. Standar Kompetensi Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
C. Indikator Kognitif Produk Menjelaskan struktur dan fungsi organ reproduksi wanita baik organ dalam maupun organ luar. Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan Menjelaskan proses / tahapan proses mentruasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Kognitif Proses Mengidentifikasi proses oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Menghubungkan alat kontrasepsi danproses pencegahan kehamilan pada keluarga berencana. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia.
Psikomotor Menggambarkan bagian-bagian organ reproduksi pada wanita
Afektif Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman Membuat kajian tentang proses fertilisasi dan kehamilan pada wanita serta kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk Setelah menjawab pertanyaan dalam LKS siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi dari organ reproduksi pada wanita Setelah membaca buku panduan siswa dapat menjelaskan tentang proses fetilisasi dan kehamilan pada wanita. Setelah membaca buku panduan siswa dapat menjelaskan proses terjadinya menstruasi pada wanita.
Kognitif Proses Dengan membaca buku panduan siswa dapat mengidentifikasi proses oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Siswa mampu menjelaskan hubungan alat kontrasepsi dengan proses pencegahan kehamilan pada keluarga berencana. Siswa dapat menyebutkan kelainan pada sistem reproduksi manusia.
Psikomotor Dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia siswa dapat menggambarkan bagian-bagian dari organ reproduksi wanita.
Afektif Secara berkelompok siswa mampu membuat kajian tentang proses terjadinya menstruasi pada wanita Secara berkelompok siswa mampu menbuat kajian tentang proses fertilisasi dan kehamilan pada wanita. Melalui kegiatan yang dirancang guru siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman.
E. Materi Pembelajaran Siklus menstruasi Fertilisasi dan kehamilan Teknologi keluarga berencana Kelainan / penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif tipeTGT (TeamGames-Tournament).
Metode Pembelajaran penugasan.
: Diskusi kelompok, Games Turnament dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Strategi Pembelajaran Tatap Muka
Terstruktur
Mengamati gambar tentang
Mandiri
Mengidentifikasi
alat
komponen
reproduksi wanita.
Siswa yang
dapat
mendeskripsikan
terlibat dalam sistem
proses fertilisasi dan
reproduksi manusia
kehamilan
Menggambar struktur alat reproduksi wanita
Siswa
dapat
menghubungkan alat kontrasepsi proses
dan
pencegahan
kehamilan
pada
keluarga berencana. Siswa
dapat
mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada
sistem
reproduksi manusia.
G. Kegiatan pembelajaran Siklus II (2 jam pelajaran) A. Kegiatan Awal (15 menit) Guru menanyakan kembali siklus menstruasi dan hormon yang mempengaruhinya
B. Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : Dengan memberikan gambar organ reproduksi wanita dan pria siswa diminta mendiskusikan macam-macam teknologi pada KB dan prinsip kerjanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : Dengan memperhatikan struktur organ reproduksi dalam wanita siswa diminta mendeskripsikan proses fertilisasi dan proses kehamilan pada wanita. Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa gangguan pada sistem reproduksi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, siswa : Siswa berkumpul dalam kelompok games yang telah dipersipakan dan siap untuk mengikuti Team Games Turnament (TGT). Siswa bersama kelompok turnament diberi panduan dalam bermain TGT oleh peneliti. Siswa memulai permainan TGT dengan diberi kartu soal dan kartu jawaban mengenai materi sistem reproduksi manusia yang mencakup materi tentang siklus menstruasi, fertilisasi, kehamilan, teknologi keluarga berencana dan kelainan pada sistem reproduksi manusia. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
C. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa bersama guru menyimpulkan proses fertilisasi dan proses kehamialn pada wanita. Siswa bersama guru menyimpulkan berbagai cara dalam KB dan gangguan pada sistem reproduksi manusia. Guru mengumpulkan hasil rangkuman siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar Buku kerja Biologi 2B, Bagod Sudjadi, Yudistira Berbagai gambar alat reproduksi manusia Kartu soal Kartu jawaban Lembar skoring Kartu Keterangan Pembaca, Penantang
I. Penilaian Lembar Kerja Siswa 1 Lembar Kerja Siswa II Uji Kompetensi tertulis
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Materi Pembelajaran Siklus II A. Fertilisasi Fertilisasi pada manusia terjadi di dalam saluran reproduksi perempuan. Fertililsasi demikian disebut fertilisasi internal. Fertilisasi merupakan proses berfusinya sel telur dengan sperma. Pada proses fertilisasi, beberapa sperma berusaha masuk melewati tiga lapisan pelindung sel telur menuju inti sel telur. Ketiga lapisan pelindung tersebut adalah korona radiata (berupa selubung dari sel-sel folikel), zona pelusida (larutan jeli), dan membran plasma sel telur. Untuk menembus ketiga lapisan pelindung sel telur, sperma mengeluarkan enzim-enzim yang tersimpan pada akrosom. Misalnya hialuronidase, enzim untuk melarutkan senyawa hialuronidase pada korona radiata dan akrosom, enzim untuk melarutkan dan membuat lubang pada zona pelusida sehingga spermatozoa dapat menerobos masuk. Ketika satu sperma berhasil membuahi sel telur (fertilisasi), maka bagian permukaan sel telur segera melepaskan senyawa kimia ke dalam zona pelusida. Senyawa kimia tersebut berfungsi untuk mencegah sperma lainnya masuk ke dalam sel telur. Selanjutnya sel telur melanjutkan proses pembelahan meiosis II untuk menghasilkan sel telur yang haploid. Setelah pembelahan meiosis II terjadi secara sempurna, inti sperma (haploid) segera bersatu dengan inti sel telur (haploid) membentuk zigot (diploid) yang mengandung 23 pasang kromosom.
B. Kehamilan dan Persalinan. Setelah terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio. Perkembangan menjadi embrio dimulai pada saat telur yang dibuahi berada di dalam oviduk. Sambil mengalami pembelahan secara mitosis telur bergerak menuju uterus sebagai blastosis. Blastosis merupakan tingkatan blastula pada mamalia, yaitu tingkatan pada perkembangan embrio berupa struktur bola berongga. Selanjutnya blastosis tertanam dalam dinding uterus melalui suatu proses yang disebut implantasi. Embrio berkembang membentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
lapisan ektoderma, mesoderma, dan endoderma yang kemudian membentuk organ-organ. Pada bulan ke-3 semua organ telah terbentuk dan embrio disebut janin. Bayi akan lahir kira-kira setelah berusia 38 minggu. Selama masa perkembangannya embrio atau janin dilindungi oleh bagianbagian : a. Kantong kuning telur (pada manusia kurang berkembang) b. Amnion, kantong berisi cairan tempat embrio atau janin mengapung, memberi perlindungan dari tekanan dan benturan. c. Alantois, yang berkembang menjadi tali pusar d. Korion, terdiri dari mesoderma dan trofoblas yang membentuk plasenta. Plasenta berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas antara ibu dan janin, dan menyalurkan makanan dari ibu ke janin. Setelah melewati masa hamil proses selanjutnya adalah persalinan (kelahiran). Proses persalinan dimulai dengan membukanya leher rahim (serviks). Akibat kontraksi uterus secara terus menerus, amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar melalui vagina, bersamaan dengan keluarnya bayi. Setelah bayi lahir paru-paru membesar dan segera berperan sebagai alat pernapasan.
Biasanya
beberapa
hari
setelah
melahirkan,
ibu
mulai
menghasilkan ASI. Untuk menghasilkan air susu (laktasi) diperlukan hormon prolaktin. Laktasi dimulai setelah adanya rangsangan isapan mulut bayi pada puting payudara ibu. Air susu yang pertama kali keluar berwarna kuning dan encer disebut kolostrum.
Manfaat ASI bagi Bayi Pemberian ASI sejak awal pada bayi sangatlah penting. Sebab ASI merupakan satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan protein dan berfungsi sebagai antibodi bagi bayi. Di dalam ASI terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
oleh bayi. Misalnya AA, DHA, taurin, dan spingomyelin yang tidak ada didalam susu sapi. ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan penelitian anak yang tidak memperoleh ASI, maka masa dewasanya mudah terjangkit penyakit kronis seperti kanker, jantung, dan diabetes. Selain itu anak yang tidak memperoleh ASI biasanya memiliki IQ lebih rendah dari pada anak-anak yang memperoleh ASI secara eksklusif.
C. Pengontrol Kehamilan Pengontrol kehamilan merupakan suatu terapan teknologi yang bertujuan untuk mengatur kehamilan. Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan masalah kependudukan ataupun kesehatan. Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi (alat pencegah kehamilan), baik secara mekanis maupun kimiawi. Pengontrolan kehamilan secara mekanis dapat dilakukan dengan cara membuat rintangan terhadap lintasan sperma. Misalnya melalui penggunaan alat bantu berupa IUD (Intrauterine Device yang dapat menghalangi implantasi), diafragma (mencegah sperma masuk ke uterus), dan kondom (mencegah sperma masuk ke vagina). Pengontrolan secara kimiawi antara lain dilakukan dengan menggunakan spermisida, baik dalam bentuk busa, jeli, atau tablet. Spermisida merupakan bahan kimia yang dapat mematikan sperma. Selain itu penggunaan kontrasepsi dapat juga dilakuan secara oral (lewat mulut), yaitu berupa pil. Metode kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan dengan tingkat keberhasilan 100% adalah sterilisasi dengan cara vasektomi dan tubektomi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
D. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia Penyakit pada sistem reproduksi umumnya berupa penyakit menular seksual yag disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, protozoa, dan jamur.
No
Nama Penyakit
Penyebab
1.
Gonorea
Bakteri Neisseria gonorrhoeae
2.
Sifilis
Bakteri Treponema pallidium
3.
Herpes genital
Virus Herpes simplex
4.
Klamidia
Bakteri Chlamydia trachomatis
5.
Kandidiasis vagina
Jamur Candida albicans
6.
Trikomoniasis
Protozoa trichomonas vaginalis
7.
Kutil kelamin
Human papilloma virus
8.
AIDS
Human immunodeficiency virus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Kelompok
:
Nama Anggota
:
Judul
: Membandingkan Alat Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan Serta Fungsinya
A. Tujuan Siswa mampu Menjelaskan alat reproduksi laki-laki dan fungsi dari bagian tersebut B. Alat dan Bahan Kertas kerja, gambar, soal C. Cara kerja 1. Bacalah buku sumber yang relevan mengenai sistem reproduksi manusia. 2. Perhatikan gambar struktur alat reproduksi laki-laki berikut ini :
a. Sebutkan bagian-bagian yang tertera pada gambar ? b. Sebutkan fungsi dari setiap bagian-bagian tersebut ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Hasil Diskusi: 1. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………... 2. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………... 3. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………… 4. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………… 5. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………… 6. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………… 7. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………...
Kesimpulan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Kelompok
:
Nama Anggota
:
Judul
: Membandingkan Alat Reproduksi Pada Laki-Laki dan Perempuan Serta Fungsinya
A. Tujuan Menjelaskan reproduksi pada wanita dan fungsinya B. Alat dan Bahan Kertas Kerja, gambar, soal C. Cara Kerja 1.
Bacalah buku sumber yang relevan tentang sistem reproduksi manusia
2.
Perhatikan gambar struktur anatomi alat reproduksi pada wanita berikut ini :
a. Sebutkan bagian-bagian yang tertera pada gambar ? b. Sebutkan fungsi dari masing-masing bagian tersebut ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
D. Hasil Diskusi 1. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. ...................... 2. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .......................... 3. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .......................... 4. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .......................... 5. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. ..........................
E. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Lampiran 5 Soal Turnamen Siklus I
Kartu soal
Kartu Jawaban
Sebutkan alat reproduksi pria bagian Alat reproduksi pria bagian dalam : dalam? (skor 20)
Testis Saluran reproduksi : epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra. Kelenjar kelamin : kantong mani, kelenjar prostat, kelenjar cowper.
Sebutkan alat reproduksi pria bagian Alat reproduksi pada pria bagian luar : luar? (skor 20)
Penis Skrotum
Sebutkan alat reproduksi bagian Alat reproduksi wanita bagian dalam : dalam pada wanita? (skor 20)
Ovarium Saluran reproduksi : vagina, oviduk, uterus
Sebutkan alat reproduksi bagian luar Alat reproduksi wanita bagian luar : pada perempuan? (skor 20)
Vulva Labium mayor Labium minor
Sebutkan
fase-fase
pada
menstruasi? (skor 20)
daur Fase-fase daur menstruasi: Fase menstruasi Fase praovulasi Fase ovulasi Fase pascaovulasi
Spermatid
yang
telahmemiliki Sperma
ekor.(skor 5) Hormon
yang
berfungsi
untuk Testosteron
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
meningkatkan pematangan
130
spermatogenesis, sperma,
dan
merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin laki-laki adalah.. (skor 5) Pada tahap pembelahan meiosis I Oosit sekunder dan badan kutub primer. oosit melanjutakan pembelahan dan menghasilkan
dua
sel
haploid,
yaitu... (skor 10) Lapisan-lapisan pelindung sel telur ! Lapisan pelindung sel telur : (skor 20)
Korona radiata Zona pelusida Membran plasma sel telur.
Ovarium yang mengandung kelenjar Folikel endoktrin dan jaringan penghasil sel telur disebut… (skor 10) Sebutkan peranan estrogen!
Mengatasi pengaruh hormon progesteron
(skor 10)
yang menghambat kontraksi dinding rahim.
Sebutkan peranan progesteron!
Mempengaruhi perubahan dinding rahim
(skor 10)
sehingga siap untuk implantasi zigot hasil pembuahan.
Peristiwa
pengeluaran
sel
telur Ovulasi
dikenal dengan istilah... (skor 5) Proses
pembentukan
sel
telur Oogenesis
didalam ovarium disebut... (skor 5) Struktur spermatozoa adalah..
Kepala, bagian tengah dan ekor.
(skor 10) Fungsi
epididimis
pada
reproduksi laki-laki (skor 10)
saluran Tempat
penyimpanan
sampai menjadi matang.
sementara
sperma
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
lampiran 6 Soal Turnamen Siklus II Kartu soal Sebutkan
fase-fase
Kartu Jawaban pada
daur Fase-fase daur menstruasi:
menstruasi? (skor 20)
Fase menstruasi Fase praovulasi Fase ovulasi Fase pascaovulasi
Fertilisasi internal adalah... (skor 10)
Fertilisasi
pada
manusia
yang
terjadi
didalam saluran reproduksi perempuan. Peranan plasenta pada janin ?
Sebagai pertukaran gas (O2 dan CO2),
(skor 10)
nutrisi, dan limbah dengan darah ibu.
Sebutkan
beberapa
kelainan
pada Kelainan pada sistem reproduksi manusia :
sistem reproduksi manusia! (skor 20)
Endometriosis Kista indung telur Kehamilan ektopik Tumor prostat Kanker leher rahim
Sebutkan teknologi dalam reproduksi !
Inseminasi buatan
(skor 20)
Bayi tabung ICSI Pengontrol kehamilan
Manfaat ASI bagi bayi ? (skor 20)
Meningkatkan jalinan kasih antara ibu dan bayi, serta sebagai antibodi bayi.
Manfaat ASI bagi ibu ? (skor 10)
Dapat menghentikan pendarahan setelah melahirkan.
Kandungan yang ada di dalam ASI AA, DHA, Taurin Dan Spingomyelin (skor 20) Proses berfusinya sel telur dengan Fertilisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sperma disebut... (skor 10) Blastosis yang tertanam dalam dinding Implantasi uterus melalui suatu proses disebut... (skor 10) Masa
kehamilan
dikelompokkan Trisemester
pertiga bulan. Istilah per tiga bulan disebut... (skor 5) Hormon
yang
berfungsi
untuk Prolaktin
menghasilkan air susu. (skor 5) Penyakit kelamin yang disebabkan Herpes genital oleh virus Herpes simplex (skor 5) Human
Immunodeficiency
Virus HIV
merupakan penyakit kelamin yang sering disebut.. (skor 5) Sterilisasi
pada
laki-laki
yang Vasektomi
dilakukan dengan cara pemotongan dan pengikat saluran sperma disebut... (skor 10) Tiga lapisan pelindung sel telur
-
Korona radiata
(skor 20)
-
Zona pelusida
-
Membran plasma sel telur
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
lampiran 7 Lembar Penilaian Kelompok Turnamen Siklus I Kelompok
Nama
Skor
Total
Lembar Penilaian Kelompok Turnamen Siklus II Kelompok
Nama
Skor
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Lampiran 8 KISI-KISI SOAL TES
Satuan Pendidikan
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / II
Jenis soal
: Pilihan Ganda dan Uraian
Standar Kompetensi :Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar
:Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
No
Indikator
Ingatan
Pemahaman
Nomor Soal
Pretes 1.
Menjelaskan struktur dan 2
2, 8
fungsi organ reproduksi pria baik organ dalam maupun organ luar. 2.
Menjelaskan struktur dan 2
4, 7
Fungsi organ reproduksi wanita baik organ dalam maupun organ luar 3.
Mengidentifikasi proses Spermatogenesis yang
2
9, 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Terjadi pada organ reproduksi pria 4.
Mengidentifikasi proses
2
16, 17
3
1, 3, 11
oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita.
5.
Mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi wanita
6.
Mengidentifikasi hormon 2
17
yang berperan dalam reproduksi pria 7.
Menjelaskan proses /
2
6, 10
tahapan fase mentruasi. 8.
Mendeskripsikan proses
1
1
5, 19
1
12
2
15, 20
fertilisasi dan kehamilan 9.
Menghubungkan alat Kontrasepsi dan proses pencegahan kehamilan pada keluarga berencana.
10.
Mengidentifikasi Kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia.
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Indikator
Ingatan
Pemahaman
Nomor Soal
Postest Siklus I 1.
Menjelaskan struktur
Esai 2
1, 7
2
2, 8
Dan fungsi organ reproduksi pria baik organ dalam maupun organ luar. 2.
Menjelaskan struktur Dan Fungsi organ Reproduksi wanita baik organ dalam maupun organ luar
3.
Mengidentifikasi
1
3
1
4
Proses spermatogenesis yang terjadi pada organ reproduksi pria 4.
Mengidentifikasi proses oogenesis yang terjadi pada organ reproduksi wanita.
5.
Mengidentifikasi Hormon yang berperan Dalam reproduksi
1
6
1
5
wanita 6.
Mengidentifikasi hormon yang berperan dalam reproduksi pria
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Indikator
Ingatan
Pemahaman
Postest Siklus II
137
Nomor Soal Pilihan
Esai
ganda 1.
Menjelaskan proses /
1
1
1
1
4
7
2, 3, 5, 6, 7,
2, 4
Tahapan proses mentruasi 2.
Mendeskripsikan Proses fertilisasi dan
8, 9, 10, 11
kehamilan 3.
Menghubungkan alat
3
4, 13, 12
5
3
14,15
3
Kontrasepsi dan Proses pencegahan Kehamilan pada keluarga berencana. 4.
Mengidentifikasi Kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lampiran 9 Nama
:
Kelas
:
No. Presensi :
Soal Pre-Test( Waktu 15 menit ) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang Anda anggap paling benar !
1. Wanita normal secara periodik akan mengalami menstruasi yang merupakan proses
hormonal
dalam
sistem
reproduksinya,
hormon-hormon
yang
mempengaruhi terjadinya menstruasi adalah… a. Androgen dan progesteron b. Estrogen dan progesteron c. Prolaktin dan laktogen d. Androgen dan laktogen e. Somatotrop dan estrogen 2. Epididimis merupakan saluran pada alat reproduksi laki-laki yang berfungsi untuk… a. Mengaktifkan sperma b. Menampung sperma c. Menggerakkan sperma ke luar d. Menyimpan dan mengaktifkan sperma e. Menyimpan dan mematangkan sperma 3. Estrogen merupakan salah satu hormon yang penting bagi wanita. Salah satu fungsi estrogen yang dihasilkan oleh ovarium adalah.. a. Merangsang kelenjar susu b. Merangsang pembentukan dinding uterus c. Mempengaruhi pembentukan folikel de graf dari korpus luteum d. Mempercepat kontraksi uterus saat persalinan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
e. Mengatur menstruasi. 4. Bagian alat reproduksi perempuan yang berperan sebagai tempat produksi sel telur adalah… a. Folikel dalam uterus b. Folikel dalam oviduk c. Folikel dalam ovarium d. Korpus luteum e. Korpus albikans 5. Alat reproduksi wanita terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut. 1. Ovarium 2. Tuba falopi 3. Fimbrae 4. Uterus Bagian yang berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan perkembangan janin adalah… a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 e. 2 dan 4 6. Urutan fase-fase dalam siklus menstruasi adalah.. a. Estrus – folikel – luteal – menstruasi b. Folikel – estrus – luteal – menstruasi c. Luteal – estrus – folikel – menstruasi d. Menstruasi – luteal – folikel – estrus e. Folikel – luteal – estrus – menstruasi 7. Alat reproduksi luar pada perempuan adalah.. a. Vulva dan uterus b. Uterus dan labium c. Vulva dan Labium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
d. Uterus dan ovarium e. Ovarium dan labium 8. Alat reproduksi laki-laki yang berperan menghasilkan sperma adalah… a. Penis b. Skrotum c. Testis d. Uretra e. Vas deferens 9. Spermatogenesis adalah peristiwa… a. pembentukan spermatozoa b. perubahan spermatid menjadi sperma c. pembentukan sperma di dalam tubulus seminiferus d. perubahan spermatosit primer menjadi spermatosit sekunder e. perubahan spermatogonium menjadi spermatozoa. 10. Menstruasi terjadi karena …. a. tingginya kadar estrogen dan progesteron b. rendahnya kadar estrogen dan progesteron c. tingginya kadar LH d. rendahnya kadar FSH e. kadar estrogen meningkat sedangkan progesteron sedikit (tidak ada) 11. Hormon yang mempengaruhi proses ovulasi adalah… a. FSH b. HKG c. LH d. progesteron e. estrogen 12. Salah satu pengontrol kehamilan adalah mencegah terjadinya implantasi embrio pada endometrium. tindakan demikian dilakukan dengan menggunakan…. a. vasektomi b. tubektomi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
c. spermatisida d. IUD e. kondom 13. Peristiwa fertilisasi terjadi di bagian… a. ovarium b. oviduk c. uterus d. vagina e. serviks 14. Hormon-hormon yang mempengaruhi ciri kelamin sekunder pria dan wanita adalah… a. estrogen, progesteron, dan gonadotropin b. FSH, LH dan testosteron c. estrogen, progesteron, dan LH d. estrogen, testosteron dan gonadotropin e. estrogen, progesteron dan testosteron 15. Banyak diantara laki/laki yang menderita beberapa penyakit kelamin akibat hubungan seksual yang tidak sehat atau karena hubungan seks bebas diluar nikah dan sebagainya. salah satu diantaranya yaitu terkena penyakit “sifilis”. Penyakit pada organ kelamin ini desebabkan oleh bakteri yaitu : a. Diplococcus b. Treponema palidium c. Candida albicans d. Chlamydia trachomatis e. Neisseria gonorhoea 16. Oogenesis adalah proses … a. pembentukan sel telur di dalam ovarium b. pembentukan bakal sel – sel telur c. proses berdifusinya sel telur dengan sperma d. pembelahan secara mitosis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
e. pembentukan korpus luteum 17. Pada proses oogenesis pembelahan yang menghasilkan oosit primer terjadi pada tahap… a. meiosis I b. meiosis II c. mitosis d. diferensiasi e. fertilisasi 18. Pada tahap pembelahan meiosis II spermatogenesis mengalami pembelahan dan menghasilkan … a. spermatosit primer b. spermatosit sekunder c. spermatid d. sel sertoli e. sperma 19. Pada proses fertilisasi embrio mengalami pembelahan sebagai blastosis. Menempel atau tertanamnya blastosis dalam dinding uterus melalui suatu proses disebut… a. fertilisasi b. implantasi c. ovulasi d. oogenesis e. oviduk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
20. Seorang wanita dewasa melapor kepada seorang dokter bahwa suaminya mengidap penyakit kelamin. Dia menceritakan bahwa selain penyakit HIV/AIDS, suaminya ternyata juga mengidap penyakit dimana dibagian organ kelaminnya terdapat benjolan-benjolan yang merah dan membengkak, dan terkadang pecah dengan sendirinya. Indikasi lain memperlihatkan bahwa suaminya sering kencing nanah. Dari cerita/laporan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki (suami) tersebut menderita penyakit kelamin yaitu..... a. gonorhoe b. sifilis c. gronuloma inguinale d. herpes simplex e. uleus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
lampiran 10 Kunci Jawaban Pre-tes. 1. B 2. E 3. E 4. C 5. E 6. B 7. C 8. C 9. C 10. D 11. C 12. D 13. B 14. E 15. B 16. A 17. C 18. C 19. B 20. B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
lampiran 11 Nama
:
Kelas
:
No.Presensi
:
Soal Postes I Jawablah soal dibawah ini dengan tepat dan jelas. 1. a. Sebut dan Jelaskanstruktur alat reproduksi pada laki-laki. b.Sebutkan fungsi dari masing-masing alat tersebut ! 2. a.Sebut dan jelaskanstruktur alat reproduksi pada perempuan. b.Sebutkan fungsi dari masing-masing alat tersebut ! 3. Jelaskan proses spermatogenesis pada organ reproduksi laki-laki ! 4. Jelaskan proses oogenesis pada organ reproduksi perempuan ! 5. Sebutkan hormonyang terlibat dalam sistem reproduksi laki-laki beserta fungsinya! 6. a.Sebutkan hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi. b.Jelaskan hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi ! 7. Sebutkan urutan jalur perjalanan sperma dari testis! 8. Jelaskan istilah-istilah berikut : -
Oogenesis
-
Ovulasi
-
Ovarium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
lampiran 12 Jawaban Soal Prostes I 1. Struktur alat reproduksi pada laki-laki beserta fungsinya : -
Testis : menghasilkan sperma dan testosteron
-
Epididimis : tempat penyimpanan sperma hingga matang.
-
Vas Deferens : menyalurkan sperma dari testis menuju kantong mani
-
Vesikula seminalis : menyekresi cairan yang mengandung fruktosa, vitamin C, dan prostaglandin.
-
Prostat : menyekresi cairan yang bersifat basa, enzim, kolesterol, dan fosfolipid.
-
Penis : alat untuk kopulasi (alat reproduksi)
-
Uretra : menyalurkan sperma dari vas deferns dan urine dari kantong kemih menuju ujung penis.
2. Struktur alat reproduksi pada perempuan beserta fungsinya : -
Ovari : menghasilkan sel telur, estrogen dan progesteron.
-
Fimbria : menangkap sel telur hingga masuk ke oviduk.
-
Oviduk : menyalurkan sel telur ke uterus, dapat dikatakan sebagai tempat fertilisasi.
-
Uterus : tempat berkembanngnya fetus
-
Serviks : membuka dan menutup uterus
-
Vagina : sebagai alat kopulasi, tempat pengeluaran cairan menstruasi.
3. Proses spermatogenesis pada reproduksi laki-laki Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi pada tubulus
seminiferus
(testis).
Proses
spermatogenesis
diawali
dengan
pembentukan spermatogonium, spermatogonium berdiferensiasi dan membesar menjadi spermatosit primer. Selanjutnya spermatosit primer membelah diri secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder yang haploid dan berukuran sama. Spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
empat spermatid. spermatid adalah calon sperma yang belum berekor. spermatid kemudian berkembang menjadi sperma. 4. Proses oogenesis pada reproduksi wanita. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (oogonium). Oogonia membelah secara mitosis yang menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai pada fase profase. Memasuki tahap pubertas oosit melanjutkan pembelahan meiosis I. Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder, dan satu sel yang berukuran kecil disebut badan kutub primer. Pada tahap selanjutnya oosit sekunder dan badan kutup primer akan mengalami pembelahan meiosis II, pada saat itu oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel yaitu satu sel berukuran normal yang disebut ootid dan satu sel lagi berukuran lebih kecil yang disebut badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan dan menjadi ovum. 5. Hormon yang terlibat dalam reproduksi laki-laki dan fungsinya : -
GnRH : merangsang lobus pituitari anterior untuk memproduksi hormonhormon gonadotrop yaitu FSH dan LH.
-
FSH : meningkatkan spermatogenesis di tubulus seminiferus
-
LH : mengontrol sel-sel interstisial dalam memproduksi testosteron.
6. Estrogen : mempengaruhi pertumbuhan organ kelamin, perkembangan ciri kelamin sekunder, dan menyiapkan endometrium untuk kehamilan. Progesteron : menyiapkan endometrium untuk kehamilan dan merangsang sekresi susu 7. Urutan perjalanan sperma dari testis. -
Epididimis : tempat pendewasaan dan penyimpanan sperma
-
Vas deferens : menyalurkan sperma ke uretra
-
Uretra : menyalurkan sperma dan saluran urine dari kandungan kemih menuju ke luar.
8. - Oogenesis : proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovary
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Ovulasi : peristiwa pengeluaran sel telur.
-
Ovarium : alat kelamin yang berfungsi untuk menghasilkan ovum
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
lampiran 13 Nama
:
Kelas
:
No. Presensi : Soal Postes II A. PILIHAN GANDA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang Anda anggap paling benar ! 1. Menstruasi terjadi karena... a. Tingginya kadar estrogen dan progesteron b. Rendahnya kadar estrogen dan progesteron c. Tingginya kadar LH d. Rendahnya kadar FSH e. Kadar estrogen meningkat sedangkan progesteron sedikit (tidak ada) 2. Selaput pembungkus embrio yang dapat menghasilkan air ketuban untuk melindungi embrio dari guncangan adalah.. a. Amnion b. Korion c. Alantois d. Sakus vitelius e. Trofoblas 3. Pertukaran zat yang penting antara ibu dan janin selama masih dalam kandungan terjadi melalui... a. Amnion b. Alantois c. Plasenta d. Serviks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Labium 4. Salah satu tindakan pengontrolan kehamilan adalah mencegah terjadinya implantasi embrio pada endometrium. Tindakan demikian dilakukan dengan menggunakan... a. Vasektomi b. Tubektomi c. Spermatisida d. IUD e. Kondom 5. Hormon yang diperlukan dalam pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormon... a. Estrogen b. Progesteron c. Prolaktin d. Insulin e. Vasopresin 6. Peristiwa fertilisasi terjadi di bagian ... a. Ovarium b. Oviduk c. Uterus d. Vagina e. Serviks 7. Perkembangan blastula adalah... a. Semua bagian membentuk embrioblas b. Semua bagian membentuk trofoblas c. Semua bagian membentuk plasenta d. Bagian dalam membentuk embrioblas, bagian luar membentuk trofoblas e. Bagian dalam membentuk trofoblas, bagian luar membentuk embrioblas 8. Plasenta adalah diferensiasi dari ... a. Morula b. Blastula
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Gastrula d. Embrioblas e. Trofoblas 9. Embrio yang mula-mula tertanam di dinding rahim adalam fase ... a. Zigot b. Morula c. Blastula d. Gastrula e. Fetus 10.
Selama kehamilan tidak terjadi ovulasi karena ...
a. FSH menghambat pelepasan progesteron b. Progesteron menghambat pelepasan FSH c. FSH menghambat pelepasan estrogen d. Progesteron menghambat pelepasan estrogen e. Estrogen menghambat pelepasan progesteron 11.
ASI yang pertama muncul dan kaya akan zat kekebalan disebut ...
a. DHA b. Kolostrum c. Protein susu d. Lemak susu e. Asam folat 12.
Kontrasepsi permanen contohnya..
a. Vasektomi dan tubektomi b. Vasektomi dan pil KB c. Tubektomi dan susuk d. Diafragma dan IUD e. IUD dan tubektomi 13.
Pemakaian IUD bertujuan untuk ...
a. Mencegah terjadinya ovulasi b. Mencegah sperma masuk ke rahim
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
c. Mencegah sperma masuk ke oviduk d. Mencegah implantasi embrio e. Mencegah terjadinya fertilisasi 14.
Penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme adalah sebagai berikut, kecuali.... a. Gonorea b. Vulvovaginitis c. Herpes simpleks genitalis d. Hipertropik prostat e. Kanker serviks 15.
Penyakit AIDS dapat ditularkan dengan cara berikut kecuali ....
a. Hubungan seksual b. Transfusi darah c. Penggunaan jarum suntik d. Penggunaan toilet bersama e. Penularan dari ibu kepada janin
B. Essai 1. Sebut dan jelaskan fase pada menstruasi ! 2. Apakah keuntungan memberikan ASI kepada bayi dibandingkan dengan memberi susu formula ? 3. Tuliskan kuman penyebab dari penyakit menular seksual berikut ini. a. Gonorea b. Sifilis c. Herpes genital 4. Sebutkan ketiga lapisan pelindung sel telur! 5. Apa yang dimaksud dengan metode pengontrol kehamilan dengan cara vasektomi dan tubektomi? Jelaskan cara kerja vasektomi dan tubektomi sehingga dapat mencegah kehamilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
lampiran 14 Jawaban soal postes II A. Pilihan Ganda 1. D 2. A 3. C 4. D 5. C 6. B 7. D 8. E 9. C 10. B 11. B 12. A 13. D 14. D 15. D B. Essai 1. -
Fase menstruasi : pada fase ini estrogen dan progesteron mengalami reduksi, yaitu sekitar lima hari pertama dari daur menstruasi. Fase ini terjadi peluruhan endometrium disertai dengan pendarahan.
-
Fase praovulasi : pada fase ini FSH dan LH merangsang sel-sel folikel untuk menghasilkan estrogen dan progesteron, kedua hormone inimerangsang pertumbuhan endometrium yang luruh pada waktu menstruasi.
-
Fase ovulasi : terjadi sekitar hari ke-14 dari daur menstruasi. pada fase ini produksi estrogen tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
154
Fase pascaovulasi : terjadi dari hari ke-15 sampai ke-28. Pada saat itu LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron dan estrogen.
2. Keuntungan memberi ASI adalah di dalam ASI terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan bayi seperti AA, DHA, taurin, dan spingomyelin yang tidak terdapat didalam susu sapi. 3. Kuman penyebab penyakit menular berikut ini adalah a. Gonorea : bakteri Neisseria gonorrhoeae b. Sifilis : bakteritreponema pallidum c. Herpes genital : virus Herpes simplex 4. Ketiga lapisan pelindung sel telur : -
Korona radiata (berupa selubung dari sel-sel folikel)
-
Zona pelusida (larutan jeli)
-
Membran plasma sel telur
5. Vasektomi adalah proses sterilisasi pada laki-laki dengan cara memotong dan mengikat saluran sperma (vas deferens). Cara kerja : memotong dan mengikat saluran sperma (vas deferens). Tubektomi adalah proses sterilisasi pada wanita dengan cara memotong dan mengikat saluran tuba (tuba falloopi). Cara kerja : memotong dan mengikat saluran telur (tuba fallopi).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
lampiran 15 PANDUAN SKORING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA PRE-TEST
1. Setiap jawaban benar diberi skor 1 2. Nilai siswa =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
lampiran 15 PANDUAN SKORING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA POST-TEST SIKLUS I
1. Soal berupa isian atau essay setiap Soal memiliki bobot nilai tersendiri sesuai masing-masing tingkat kesulitan soal. 1. Skor soal 20 2. Skor soal 20 3. Skor soal 15 4. Skor soal 15 5. Skor soal 5 6. Skor soal 5 7. Skor soal 10 8. Skor soal 10 9. Nilai siswa =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
lampiran 15 PANDUAN SKORING SISTEM REPRODUKSI MANUSIA POST-TEST SIKLUS II
1. Soal berupa pilihan ganda dan essai, untuk pilihan ganda setiap soal di beri skor 1, untuk essai setiap soal memiliki bobot nilai tersendiri sesuai dengan tingkat kesulitan soal. (Masing-masing soal memiliki skor 3) 2. Nilai siswa =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
lampiran 16 LEMBAR OBSERVASI SISWA / KELOMPOK
Sekolah
:
Kelas
:
Jam ke
:
Mata Pelajaran
:
Hari, Tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amati aktivitas kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar ! 2. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang sesuai dengan poin-poin keadaan yang anda amati! NO
ASPEK YANG DIAMATI
Skor 1
1.
Aspek Afektif Fase Kelompok a. Siswa memperhatikan penjelasan guru b. Siswa antusias mengerjakan LKS yang diberikan dengan sungguh-sungguh c. Siswa ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok (mengemukakan pendapat, bertanya,
2
KETERANGAN 3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
ASPEK YANG DIAMATI
Skor 1
2
159
KETERANGAN 3
4
menghargai pendapat) d. Siswa mencatat hasil diskusi e. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok f. Siswa menghargai kelompok lain pada saat presentasi dengan cara mendengarkan sungguhsungguh. g. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan. Skor Total
Keterangan : 4 : sangat baik 3 : baik 2 : kurang 1 : sangat kurang
Yogyakarta, April 2013 Observer
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
lampiran 17 LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK TOURNAMENT
Sekolah
:
Kelas
:
Jam ke
:
Mata Pelajaran
:
Hari, Tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amati aktivitas kelompok siswa dikelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar! 2. Lingkari pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati !
NO 1.
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
ASPEK AFEKTIF a. Siswa
tertarik
mengikuti
Games
1
2
3
4
b. Siswa mengikuti Games Tournament
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Tournament
dengan baik dan jujur c. Siswa
dapat
mengerti
mengenai
materi yang dipelajari melalui Games Tournament d. Siswa
dapat
bekerjasama
dalam
Games Tournament e. Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada Skor Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan : 4 : Sangat Baik 3 : Baik
2 : Kurang 1 : Sangat Kurang
161
Yogyakarta, April 2013 Observer
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Lampiran 18 KUISIONER Motivasi Siswa
Nama
:
No.Absen
:
PETUNJUK 1. Isilah kuisioner berikut dengan jujur! 2. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti. 3. Pilih pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda, lalu berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia.
No. 1.
Pernyataan Saya senang dan tertarik mengikuti pembelajaran dengan model Team Games Tournament (TGT)
2.
Saya selalu memperhatikan ketika guru menjelaskan didepan
3.
Saya mengerjakan tugas yang guru berikan dengan tepat waktu
4.
Saya selalu mencatat hal-hal penting pada saat pembelajaran berlangsung.
5.
Saya selalu mengerjakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
6.
Saya aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Jawaban SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 7.
Pernyataan Saya senang mengikuti Games Tournamen
8.
Saya bosan dan malas mengikuti Games Tournamen
9.
Saya tidak pernah mengerjakan tugas dengan baik dan sungguh-sungguh.
10.
Pembelajaran dengan model Team Games Tournamen (TGT) tidak menarik dan membosankan.
11.
Saya tidak pernah mencatat hal-hal pada saat pembelajaran berlangsung
12.
Saya tidak pernah bertanya saat pembelajaran berlangsung.
13.
Saya selalu mencontek dan curang dalam mengerjakan tugas.
14.
Saya tertarik dengan materi yang diajarkan
15.
Saya bermain curang ketika mengikuti Games Tournamen.
Keterangan : SS S TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
163
Jawaban SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Lampiran 19 Panduan Wawancara
1. Apakah kamu menyukai pelajaran Biologi? Jelaskan alasannya! 2. Bagaimana menurut pendapatmu pembelajaran dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) ? 3. Apa yang kamu rasakan ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) ? 4. Nilai-nilai apa saja yang kamu dapat dari pembelajaran saat ini ? 5. Apakah kamu mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan tanpa bantuan orang lain? 6. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) ? 7. Apakah penggunaan model Team Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran sudah baik? Apabila belum berikan alasan dan saran untuk keberhasilan dalam penggunaan yang akan datang. 8. Metode pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam pembelajaran disekolah?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
lampiran 20
Analisis Nilai Pre-Test Materi Sistem Reproduksi Manusia
No.Abs
NAMA
Pre-Tes
1
ASA
55
2
AGV
35
3
AGL
40
4
AL
35
5
AYN
55
6
AW
65
7
AMV
45
8
BJS
40
9
CG
50
10
CBS
35
11
DNC
35
12 13
ET ECE
25 30
14
IGNY
30
15
JC
60
16
KMA
50
17
LFA
60
18
MSW
35
19
NS
65
20
PMD
55
21
PAW
45
22
RBA
45
23
RCH
55
Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Abs
NAMA
Pre-Tes
24
RJ
40
25
TVD
35
26
TRN
30
27
TSS
50
28
YW
40
29
YO
45
30
VP
20 Total Nilai Keseluruhan Nilai Rata – Rata
%=
100 % 100 % = 0 %
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 1305 43,5
Perhitungan skor presentase (%) %=
Ketuntasan Tidak Tuntas
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
lampiran 21
Analisis Nilai Post-Test Siklus I Materi Sistem Reproduksi Manusia
No.Abs
NAMA
1
ASA
2
AGV
3
AGL
4
AL
5
AYN
6
AW
7
AMV
8
BJS
9
CG
10
CBS
11
DNC
12 13
ET ECE
14
IGNY
15
JC
16
KMA
17
LFA
18
MSW
19
NS
20
PMD
21
PAW
22
RBA
23
RCH
PostTes
Ketuntasan
10,5
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
36
Tidak Tuntas
21
Tidak Tuntas
44
Tidak Tuntas
30,5
Tidak Tuntas
15,5
Tidak Tuntas
68
Tidak Tuntas
35
Tidak Tuntas
44
Tidak Tuntas
33
Tidak Tuntas
20,5
Tidak Tuntas
44 45,5
Tidak tuntas
Tidak Tuntas
88
Tuntas
45
Tidak Tuntas
53
Tidak Tuntas
59
Tidak Tuntas
33
Tidak Tuntas
61
Tidak Tuntas
64
Tidak Tuntas
75
Tidak Tuntas
53,5
Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Abs
NAMA
24
RJ
25
TVD
26
TRN
27
TSS
28
YW
29
YO
30
VP
PostTes 40,5
Tidak Tuntas
45,5
Tidak Tuntas
15
Tidak Tuntas
18
Tidak Tuntas
27
Tidak Tuntas
68
Tidak Tuntas
85
Tuntas 1328
Total Nilai Keseluruhan
44,26
Nilai Rata – Rata Perhitungan skor presesntase (%)
100 %
%=
%=
100 % = 6,67 %
Ketuntasan
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
lampiran 22
Analisis Nilai Post-Test Siklus II Materi Sistem Reproduksi Manusia
No.Abs
NAMA
1
ASA
2
AGV
3
AGL
4
AL
5
AYN
6
AW
7
AMV
8
BJS
9
CG
10
CBS
11
DNC
12 13
ET ECE
14
IGNY
15
JC
16
KMA
17
LFA
18
MSW
19
NS
20
PMD
21
PAW
22
RBA
PostTes
Ketuntasan
61,6
Tidak Tuntas
75
Tidak Tuntas
73
Tidak Tuntas
56
Tidak Tuntas
76
Tidak Tuntas
56,6
Tidak Tuntas
58,3
Tidak Tuntas
45
Tidak Tuntas
80
Tuntas
76
Tidak Tuntas
70
Tidak Tuntas
36
Tidak Tuntas
33
Tidak tuntas
76
Tidak Tuntas
73
Tuntas
73
Tidak Tuntas
78
Tidak Tuntas
70
Tidak Tuntas
80
Tuntas
76,6
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
80
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Abs
NAMA
23
RCH
24
RJ
25
TVD
26
TRN
27
TSS
28
YW
29
YO
30
VP
PostTes 73
Tidak Tuntas
80
Tuntas
48
Tidak Tuntas
61
Tidak Tuntas
53
Tidak Tuntas
73
Tidak Tuntas
73
Tidak Tuntas
76
Tuntas 2000
Total Nilai Keseluruhan
66,67
Nilai Rata - Rata Perhitungan skor presesntase (%)
100 %
%=
%=
100 % = 13,3 %
Ketuntasan
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
lampiran 23
Grafik Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
80 66.67
70 60 50
44.26
40
Post-Test1
30
Post-Test2
20 10 0 Hasil Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
lampiran 24 Analisis Data Dengan Uji Statistika Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia
One-Sample Statistics
N
Std. Deviation
Mean
Std. Error Mean
Pretest
30
43.500
11.8285
2.1596
Posttest1
30
44.267
20.5593
3.7536
Posttest2
30
66.670
13.2417
2.4176
Correlation
Sig.
N Pair 1 Pretest & Posttest1
30
.010
.957
Paired Samples Correlations
N Pair 1 Posttest1 & Posttest2
Correlation 30
.319
Sig. .086
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
lampiran 25 Tabel Analisis Skor Observasi Siswa Ranah Afektif Skor
Aspek yang diamati
%
Total
Kel.
a
b
c
d
e
f
g
1
4
4
4
3
4
4
2
25
89.3%
2
3
3
3
3
4
4
3
23
82.1%
3
4
4
4
3
4
4
2
25
89.3%
4
3
4
4
3
2
4
3
23
82.1%
5
2
4
3
3
2
3
4
21
75%
6
3
4
4
3
3
4
3
24
85.7%
19
23
22
18
19
23
17
141
-
91,6%
75%
84%
-
Kel.
Skor tiap aspek %
79,1% 95,8%
79,1% 95,8% 70,8%
Perhitungan Skor Presentasi (%) (%) = ∑
(%) =
x 100
100
(%) = 89.3%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
lampiran 26 Grafik Hasil Observasi Siswa Ranah Afektif Pada Kelompok Diskusi
Skor Tiap aspek Observasi
4.5 4 3.5 3
a
2.5
b
2
c d
1.5
e
1
f
0.5
g
0 1
2
3
4
5
Kelompok Keterangan : a :Siswa memperhatikan penjelasan guru b : Siswa antusias mengerjakan LKS yang diberikan guru c : Siswa aktif dalam diskusi d : Siswa mencatat hasil diskusi e : Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi f : Siswa saling menghargai g : Siswa aktif bertanya-jawab
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
Grafik Hasil Observasi Siswa
Grafik Observasi Siswa Total Skor Tiap Aspek Observasi
25 20
23
23
22
19
18
19 17
a b
15
c 10
d e
5
f 0
a
b
c
d
e
f
Aspek yang diamati
Keterangan : a : Siswa memperhatikan penjelasan guru b : Siswa antusias mengerjakan LKS yang diberikan guru c : Siswa aktif dalam diskusi d : Siswa mencatat hasil diskusi e : Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi f : Siswa saling menghargai g : Siswa aktif bertanya-jawab
g
g
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
lampiran 27
Tabel Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus I Ranah Afektif Aspek yang diamati Kelompok
Skor Total
%
a
b
c
d
e
Tournament 1
4
4
4
4
3
19
95%
Tournament 2
4
4
4
4
4
20
100%
Tournament 3
4
3
3
4
3
17
85%
Tournament 4
4
3
3
3
3
16
80%
Tournament 5
4
3
4
4
3
18
90%
Tournament 6
4
3
3
3
3
16
80%
Tournament 7
4
4
3
4
3
18
90%
Skor tiap aspek
28
24
24
26
22
124
-
%
100%
85.7%
78.5%
88.5%
-
Perhitungan Skor Presentasi (%) (%) = ∑ (%) =
(%) = 95%
x 100 100
85.7% 92.8%
Kel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
lampiran 28 Grafik Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus I
4.5 4
Skor tiap aspek
3.5 3 a
2.5
b
2
c 1.5
d
1
e
0.5 0 1
2
3
4
5
6
7
Kelompok
Keterangan : a : Siswa tertarik mengikuti games tournament b : Siswa mengikuti games tournament dengan baik dan jujur c : Siswa dapat memahami materi melalui games tournament d : Siswa dapat bekerjasama dalam games tournament e : Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Grafik Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus I
Skor Keseluruhan Tiap Aspek
30
28 26 24
25
24 22
20 a 15
b c
10
d e
5 0
a
b
c
d
e
Aspek yang diamati Keterangan : a : Siswa tertarik mengikuti games tournament b : Siswa mengikuti games tournament dengan baik dan jujur c : Siswa dapat memahami materi melalui games tournament d : Siswa dapat bekerjasama dalam games tournament e : Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
lampiran 29
Tabel Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus II Ranah Afektif Aspek yang diamati
Skor
Kelompok
%
Total a
b
c
d
E
Tournament 1
4
3
3
4
2
16
80%
Tournament 2
4
4
3
3
3
17
85%
Tournament 3
4
4
3
4
3
18
90%
Tournament 4
4
3
3
4
3
17
85%
Tournament 5
4
4
3
4
3
18
90%
Tournament 6
4
4
4
4
3
19
95%
Tournament 7
4
3
4
4
3
18
90%
Skor tiap aspek
28
25
23
27
20
123
-
%
100%
88%
-
89,2% 82,1% 96,4% 71,4%
Perhitungan Skor Presentasi (%) (%) = ∑ (%) = (%) = 80%
x 100 100
kel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
lampiran 30 Grafik Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus II
4.5 4 Skor Tiap Aspek
3.5 3 a
2.5
b
2 1.5
c
1
d
0.5
e
0 1
2
3
4
5
6
Kelompok Keterangan : a : Siswa tertarik mengikuti games tournament b : Siswa mengikuti games tournament dengan baik dan jujur c : Siswa dapat memahami materi melalui games tournament d : Siswa dapat bekerjasama dalam games tournament e : Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Grafik Analisis Skor Observasi Kelompok Tournament Siklus II
Skor Keseluruhan Tiap Aspek
30
28
27 25
25
23 20
20 a 15
b c
10
d e
5 0
a
b
c
d
e
Aspek yang diamati
Keterangan : a : Siswa tertarik mengikuti games tournament b : Siswa mengikuti games tournament dengan baik dan jujur c : Siswa dapat memahami materi melalui games tournament d : Siswa dapat bekerjasama dalam games tournament e : Siswa dapat menerima kekalahan dengan lapang dada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
lampiran 31
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Afektif Secara Klasikal
No.
Data yang Diamati
Kelompok Diskusi
Tournament Siklus I
Tournament Siklus II
1.
Persentase tertinggi
89.3%
100%
100%
2.
Persentase terendah
75%
80%
80%
3.
Jumlah siswa yang masuk kategori tinggi
25
30
30
4.
Jumlah siswa yang masuk kategori rendah atau sedang
5
0
0
84%
88.5%
88%
Tinggi
Tinggi
Tinggi
5.
Rata-rata persentase
6.
Kualifikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
lampiran32
Tabel Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Tiap Indikator
No.
No Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
3
3
3
3
2
2
4
2
1
1
1
2
2
4
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
4
3
3
3
3
4
3
4
1
1
1
2
2
3
4
1
5
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
3
3
3
6
1
3
2
2
3
2
1
4
1
4
1
1
2
3
4
7
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
4
2
8
3
3
3
2
3
2
2
1
1
2
1
1
2
3
2
9
4
3
3
3
3
3
3
1
1
2
1
1
1
3
1
10
3
3
3
3
3
3
4
1
2
1
2
2
2
4
2
11
3
3
3
3
4
4
4
1
1
1
1
2
1
4
1
12
3
3
3
2
3
2
3
2
1
2
1
2
2
3
2
13
4
3
2
1
2
1
4
1
3
1
4
4
2
4
2
14
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
1
1
1
3
1
15
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
2
1
3
2
16
4
3
3
2
3
4
3
2
2
1
3
2
2
4
2
17
1
2
1
1
2
3
2
4
2
4
3
2
2
3
2
18
3
3
3
3
4
3
3
2
1
2
1
1
2
4
2
19
1
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
4
2
20
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
4
2
3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
208
No Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
21
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
22
3
4
4
4
4
3
3
2
1
2
1
1
2
4
2
23
3
4
3
2
3
2
4
1
1
2
2
1
1
3
2
24
3
3
3
4
3
3
3
2
1
2
2
2
1
4
2
25
3
3
3
2
4
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
26
4
3
3
3
3
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
27
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
28
3
3
3
2
3
2
4
1
1
2
2
2
2
3
3
29
3
3
3
2
3
2
3
2
2
1
3
3
2
3
3
30
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
Skor
87
91
87
77
89
77
90
59
49
60
59
60
55
102
61
%
72. 5
75.8
72.5
64.2
74.2
64. 2
75
49. 2
40. 8
50
49.2
50
45.8
85
50.8
Perhitungan Skor Presentase (%) (%) = ∑
(%) = (%) = 72,5
x 100
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209
lampiran33 Tabel Analisis Kuisioner Motivasi Persiswa
No Pernyataan
No. Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
3
3
3
3
2
2
4
2
1
1
1
2
2
4
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
4
3
3
3
3
4
3
4
1
1
1
2
5
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
6
1
3
2
2
3
2
1
4
1
7
3
3
3
3
3
2
3
2
8
3
3
3
2
3
2
2
9
4
3
3
3
3
3
10
3
3
3
3
3
11
3
3
3
3
12
3
3
3
13
4
3
2
Total
%
Ketera ngan
2
35
58.3
Sedang
3
2
37
62
Tinggi
2
3
2
38
63.3
Tinggi
2
3
4
1
38
63.3
Tinggi
2
2
3
3
3
39
65
Tinggi
4
1
1
2
3
4
34
57
Sedang
2
2
2
3
2
4
2
39
65
Tinggi
1
1
2
1
1
2
3
2
31
52
Sedang
3
1
1
2
1
1
1
3
1
33
55
Sedang
3
4
1
2
1
2
2
2
4
2
26
43.3
Sedang
4
4
4
1
1
1
1
2
1
4
1
36
60
Sedang
2
3
2
3
2
1
2
1
2
2
3
2
43
57
Sedang
1
2
1
4
1
3
1
4
4
2
4
2
38
63.3
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 210
No Pernyataan
No. Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
14
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
1
1
1
3
15
2
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
2
1
16
4
3
3
2
3
4
3
2
2
1
3
2
17
1
2
1
1
2
3
2
4
2
4
3
18
3
3
3
3
4
3
3
2
1
2
19
1
2
3
2
2
3
2
3
3
20
3
4
3
4
3
3
3
3
21
3
3
3
2
2
2
2
22
3
4
4
4
4
3
23
3
4
3
2
3
24
3
3
3
4
25
3
3
3
26
4
3
27
3
28
3
Total
%
Ketera ngan
1
32
53.3
Sedang
3
2
36
60
Sedang
2
4
2
40
67
Tinggi
2
2
3
2
34
57
Sedang
1
1
2
4
2
37
62
Tinggi
3
2
2
2
4
2
35
58.3
Sedang
2
3
2
2
2
4
2
43
72
Tinggi
2
2
2
3
3
2
3
2
36
60
Sedang
3
2
1
2
1
1
2
4
2
40
67
Tinggi
2
4
1
1
2
2
1
1
3
2
34
57
Sedang
3
3
3
2
1
2
2
2
1
4
2
38
63.3
Tinggi
2
4
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
36
60
Sedang
3
3
3
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
39
65
Tinggi
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
38
63.3
Tinggi
3
3
2
3
2
4
1
1
2
2
2
2
3
3
36
60
Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211
No Pernyataan
No. Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
29
3
3
3
2
3
2
3
2
2
1
3
3
2
3
30
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
Skor
87
91
87
77
89
77
90
59
49
60
59
60
%
73
76
73
64
74
64
75
49
41
50
49
Ket
T
T
T
R
T
R
T
R
R
R
R
Total
%
Ketera ngan
3
38
63.3
Tinggi
3
2
37
62
Tinggi
55
102
61
1096
60.5
50
46
85
51
R
R
T
R
% Terendah
43.3 %
% Tertinggi
72 %
Jumlah siswa kategori rendah
0
Jumlah siswa kategori sedang
15 siswa
Jumlah siswa kategori tinggi
15 siswa
Rata-rata motivasi belajar siswa
60.5%
Target yang diharapkan
70 % siswa masuk dalam kategori tinggi
Kualifikasi
Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
lampiran34 TRANSKRIP WAWANCARA
1. Hari, Tanggal : Jumat, 03 Mei 2013 Waktu
: 09.30 – 11.00 WIB
Tempat
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Narasumber
: Siswa kelas XI IPA 1
Keterangan : P : Peneliti S : Siswa 1
P : Selamat siang, bisa minta waktunya sebentar untuk wawancara S : Iya boleh P: Langsung saja ya ke pertanyaannya.Apakah kamu menyukai pelajaran Biologi ? Jelaskan alasannya ! S : Iya saya suka mata pelajaran biologi, karena biologi menyenangkan dan menarik P : Setelah melakukan pembelajaran dengan motede permainan, bagaimana menurut pendapatmu pembelajaran dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) ? S : Menurut saya kurang efektif, terutama dari siswanya kurang berpartisipasi dalam kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
P :Apa yang kamu rasakan ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) ? S : Yang saya rasakan saat mengikuti proses pembelajaran ini adalah bisa termotivasi dalam pembelajaran, adanya interaksi yang lebih terjalin dengan teman yang lain. P: Nilai-nilai apa saja yang kamu dapat dari pembelajaran saat ini ? S : Nilai-nilai yang saya dapat dari pembelajaran ini adalah semangat, kerjasama dalam kelompok diskusi. P :Apakah kamu mengerjakan soal tes dengan sungguh-sungguh dan tanpa bantuan orang lain? S : Sebisa mungkin saya mengerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa bantuan teman yang lain. Tapi kalau udah mentok ya tanya teman. P :Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) ? S : Kalau menurut saya, lebih bisa dipahami dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti ceramah. P :Apakah penggunaan model Team Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran sudah baik? Apabila belum berikan alasan dan saran untuk keberhasilan dalam penggunaan yang akan datang. S : Sudah cukup baik, menurut saya dengan metode ini siswa lebih mudah memahami materi dengan baik sehingga tidak membosankan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
P :Metode pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam pembelajaran disekolah? S : Metode pembelajaran dengan menggunakan power point yang disertai ceramah.
2. Hari, Tanggal : Jumat, 03 Mei 2013 Waktu
: 09.30 – 11.00 WIB
Tempat
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Narasumber
: Siswa kelas XI IPA 1
Keterangan : P : Peneliti S : Siswa 2
P :Selamat siang, boleh minta waktunya sebentar untuk wawancara? S : Oh, iya silahkan. P: Kita langsung aja ya, apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Jelaskan alasannya ! S :Iya, saya suka pelajaran biologi karena memang saya suka aja terhadap mata pelajaran tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
P : Bagaimana menurut pendapatmu mengenai pembelajaran dengan menggunakan model Team-Games-Tournament (TGT) ? S : Menurut saya cukup baik, apa lagi akan lebih efektif kalau kita di kasih materinya. P : Jadi menurut kamu akan lebih efektif bila setiap siswa dikasih hard copy dari materi yang disajikan? S : Iya, karena dengan seperti itu siswa dapat lebih paham mengenai materinya. P : Apa yang kamu rasakan ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model TGT? S : Seru dan menyesal tadi tidak memperhatikan materi dengan sungguhsungguh. P : Nilai-nilai apa saja yang kamu dapat dari pembelajaran saat ini? S : Nilai yang saya dapat seperti kejujuran, kerjasama dalam pembelajaran saat berdiskusi dan disiplin. P : Apakah kamu mengerjakan soal test dengan sungguh-sungguh dan tanpa bantuan teman ? S : Sebisa mungkin saya mengerjakan sendiri dengan kemampuan saya sendiri tanpa melihat dan bekerjasama dengan teman yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model Team-GamesTournament (TGT) ? S : Kalau untuk materinya tidak ada kesulitan, tapi kalau dari permainan sulit menangkap peraturan mainnya karena tidak ada penjelasan secara rinci sehingga terkadang masih ada kebingungan dalam permainan. P : Apakah penggunaan model Team-Games-Tournament (TGT) dalam pembelajaran sudah baik? apabila belum berikan alasan dan saran untuk keberhasilan dalam penggunaan yang akan datang. S : Menurut saya belum, karena kebanyakan belum memahami materi dengan baik secara mendalam sehingga hanya dijadikan selingan saja. P : Kalau boleh tahu, metode pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam pembelajaran disekolah ? S :Kalau saya ingin metode pembelajaran yang siswanya dibuat mengerti, bukan dibuat menghafal. Kalau bisa diberikan contoh nyata agar siswa dapat lebih mengerti, karena dengan seperti itu siswa dapat lebih mudah memahami materi dengan baik dan dapat meningkatkan nilainya. P : Baik kalau begitu, mungkin wawancara kita cukup sampai disini. Terima kasih untuk waktunya dan semangat dalam belajar. S : Sama-sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
lampiran35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
lampiran36