PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Survey pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013 SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: FRANSISCA APRILIA AYU NINGTYAS NIM: 091334059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi kekuatan dan penyertaan dalam menjalani kehidupan ini Orangtuaku tersayang : Bapak FX.Wahyono,S.Pd dan Ibu Lucia Yuliati,S.Pd.SD yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat untuk kebaikan dan keberhasilan hidupku. Alm.Simbah kakung (Sugiman Yitno Sumarto) atas doa, nasehat yang sangat berguna dan tak terlupakan Adikku (Cosmas Adhi Mukti Wicaksana) dan Teman-temanku tersayang Almamaterku: Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO …If you can DREAM it…you can DO it…..
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan” -Thomas A.Edison-
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Survey pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013 SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta
Fransisca Aprilia Ayu Ningtyas Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara: (1) persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (2) persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (3) persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (4) persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (5) persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 137 siswa. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,644 > rtabel = 0,168, nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,481 > rtabel = 0,168, nilai probabilitas 0,000 < = 0,05); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,563 > rtabel = 0,168, nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa rhitung = 0,559 > rtabel = 0,168, nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05); (5) ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,554 > rtabel = 0,168, nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’PERCEPTION ON ACCOUNTING, TEACHERS’COMPETENCE AND STUDENTS’ LEARNING SATISFACTION A Survey on Eleventh Grade Students 2012/2013 Academic Year Senior High Schools in Gondomanan District, Yogyakarta
Fransisca Aprilia Ayu Ningtyas Sanata Dharma University 2013 This study aims to find out the positive and significant relationship between: (1) students’ perception of accounting teachers’ competence and students’ learning satisfaction, (2) students' perception of accounting teachers’ pedagogical competence and students’ learning satisfaction, (3) students' perception of accounting teachers' personal competence and students’ learning satisfaction, (4) students’perception of accounting teachers' social competence and students’ learning satisfaction, (5) students’perception of accounting teachers' professional competence and students’ learning satisfaction. The population of this research are the eleventh grade students majoring in Social Science of Pangudi Luhur High School Yogyakarta, Santa Maria High School Yogyakarta and SMAN 10 Yogyakarta. The samples of this study were 137 students. The sampling technique was proportionate stratified random sampling technique. Data collection techniques were questionnaires and documentation. This research employed Spearman rank correlation as the data analysis technique. The results show: (1) there is a positive and significant relationship between students' perception of accounting teachers’ competence and students’ learning satisfaction (count r = 0.644> r table= 0.168, the probability value (ρ) = 0.000 < = 0.05); (2) there is a positive and significant relationship between students' perception of accounting teachers' pedagogical competence and students’ learning satisfaction (count r = 0.481> r table= 0.168 and the probability value (ρ) 0.000 < = 0.05); (3) there is a positive and significant relationship between students' perception of accounting teachers' personal competence andstudents’ learning satisfaction (count r = 0.563> r table = 0.168, the probability value (ρ) 0.000 < = 0.05); (4) there is a positive and significant relationship between students' perception of accounting teachers’ social competence and students’ learning satisfaction (count r = 0.559> r table = 0.168, the probability value (ρ) 0.000 < = 0.05);(5) there is a relationship between students' perception of accounting teachers' professional competence and students’ learning satisfaction (count r = 0.554> r table= 0.168, the probability value (ρ) = 0.000 < = 0.05). ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa”. Survey pada Siswa Kelas XI Tahunn Ajaran 2012/2013 SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerjasama kepada penulis, untuk itu penulis berterimakasih kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
6.
Kepala sekolah, guru dan karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7.
Para siswa kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta
yang bersedia bekerjasama membantu penulis dalam
melakukan penelitian. 8.
Mbak Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi.
9.
Bapak FX.Wahyono,S.Pd dan Ibu Lucia Yuliati,S.Pd.SD selaku orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, motivasi dan nasehat – nasehat untuk kemajuan hidup penulis.
10. Keluarga besar Sugiman Yitno Sumarto dan Sukadi Kadi Raharjo yang selalu memberikan doa, motivasi dan nasehat – nasehat untuk kemajuan hidup penulis.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Adikku Cosmas Adhi Mukti Wicaksana yang selalu menghibur dan memotivasi penulis. 12. Sahabat – sahabatku sekaligus teman hidupku selama di Yogyakarta (Margareta Perwita Hapsari , Ririska Vakta Ninda, Natalia Shara Dewanti, Yennica Endang Tri Utami, FX. Prasetya Kusuma Putra, Th. Evilia Wulandari, Puspa Wulandari, dan Depazzi Meytasari Yustejo) terimakasih untuk kasih sayang, semangat, motivasi dan kebersamaannya selama ini. Terimakasih untuk waktu dan dinamika yang kita lalui bersama dan tentunya takkan terlupakan. Miss You all, you’re my best friends forever. 13. Sahabat terbaikku yang tak pernah lelah memberikan semangat, arahan, motivasi sejak SMA, Angela Asti Ardina, Maria Wina Rosiano dan Yohanes Aditio Yosan W. Terimakasih teman…..! 14. Sahabat yang sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, Fr. Yohanes Yayan Riawan, terimakasih untuk segala saran, dukungan, dan semangat yang diberikan, terimakasih karena selalu ada ketika penulis berada di masamasa yang sulit. 15. Mas Carolus Tyastika Anindianto terimakasih untuk pengalaman yang tak terlupakan selama penulis melakukan penyusunan skripsi. Terimakasih untuk pengalaman manis dan pahit yang diberikan, pengalaman ini membuat penulis menjadi dewasa, kuat dan termotivasi dalam menjalani kehidupan. 16. Teman – temanku seperjuangan bimbingannya Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA (Agnes Ria Dwi Janari, Hesta Eka Yulita, Natalia Shara
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dewanti, Praptomaningsih, Taufik Darmawan, Willybrodus Yoga Sandro I dan Theopilus Prastyo Adi) terimakasih atas saran, motivasi dan semangat yang diberikan selama ini. 17. Teman – teman Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi 2009, kebersamaan kita selalu mengajarkan penulis banyak hal mulai dari pengetahuan ilmu, belajar bersama – sama dan berdinamika bersama. 18. Teman – teman Perkap Insadha 2011 terimakasih buat semangat dan pengalaman yang kita lalui bersama. Semangkuuuttttts kawan!!! 19. Terimakasih kota Yogyakarta untuk segala kenangan manis dan pahit yang diberikan, terimakasih sudah menjadi kota yang istimewa dan nyaman selama penulis menjalani studi. 20. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat disebut satu persatu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................
1
B. Batasan Masalah .................................................................................
4
C. Rumusan Masalah ...............................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
6
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ................................................................................
8
1. Tinjauan tentang kompetensi guru ……………………............. ..
8
2. Persepsi siswa tentang kompetensi guru ....................................... 10 3. Kepuasan belajar siswa ................................................................. 14 B. Kerangka Berpikir……………………............. .................................. 16 C. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 19 D. Model Penelitian ................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................... 22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 22 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 23 D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ............................................
24
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................
26
F. Pengukuran Variabel Penelitan ...........................................................
30
G. Teknik Pengumpulan Data. .................................................................
30
H. Teknik Pengujian Instrumen . .............................................................
31
I. Teknik Analisis Data...........................................................................
39
BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ........................................................ 42 B. SMA Santa Maria Yogyakarta ............................................................ . 57 C. SMA Negeri 10 Yogyakarta ............................................................... . 76
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 86 B. Analisis Data ....................................................................................... 92 C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 103
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 116 B. Keterbatasan ........................................................................................ 118 C. Saran ................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 122 LAMPIRAN ................... ................................................................................ 125 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 199
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III.1
Penentuan Proporsi Sampel ....................................................... 25
Tabel III.2
Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru............................. 27
Tabel III.3
Operasionalisasi Variabel Kepuasan Belajar Siswa .................. 29
Tabel III.4
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi ....................................... 33
Tabel III.5
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Secara Serentak............. 34
Tabel III.6
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Kepuasan Belajar Siswa .......................................................................................... 36
Tabel III.7
Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi ....................................... 38
Tabel III.8
Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Secara Serentak............. 39
Tabel III.9
Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Belajar Siswa .......................................................................................... 39
Tabel III.10 Penilaian Acuan Patokan (PAP) I .............................................. 40 Tabel III.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ..................................................................... 41 Tabel IV.1 Yayasan Pangudi Luhur ............................................................. 43 Tabel IV.2 Jumlah Peserta Didik Tiap Rombel SMA PL................. ........... 50 Tabel IV.3 Jumlah Peserta Didik SMA PL .................................................. 50 Tabel IV.4 Fasilitas SMA PL................. ...................................................... 51 Tabel IV.5 Jumlah Guru dan Karyawan SMA Santa Maria Yogyakarta..... 67 Tabel IV.6 Jumlah Peserta Didik SMA Santa MariaYogyakarta................. 68 Tabel IV.7 Daftar Kepala Sekolah di SMA N 10 Yogyakarta..................... 80 Tabel IV.8 Sarana Prasarana SMA N 10 Yogyakarta .................................. 84 Tabel V.1
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi ................. ................................................................. 86
Tabel V.2
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru Akuntansi ......................................................................... 87 Tabel V.3
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi ......................................................................... 88
Tabel V.4
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi ......................................................................... 89
Tabel V.5
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi ......................................................................... 90
Tabel V.6
Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kepuasan Belajar Siswa .... 91
Tabel V.7
Hasil Pengujian Hipotesis I ....................................................... 92
Tabel V.8
Hasil Pengujian Hipotesis II ...................................................... 94
Tabel V.9
Hasil Pengujian Hipotesis III ..................................................... 97
Tabel V.10 Hasil Pengujian Hipotesis IV..................................................... 99 Tabel V.11 Hasil Pengujian Hipotesis V ...................................................... 101
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................. 125 Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 135 Lampiran 3 Korelasi ...................................................................................... 143 Lampiran 4 Penilaian Acuan Patokan (PAP) I .............................................. 147 Lampiran 5 Tabel r dan t ............................................................................... 154 Lampiran 6 Data Induk Penelitian ................................................................ 159 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ................................................................. 191 Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 195
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, kompetensi yang dimiliki seorang guru merupakan satu hal yang sangat penting untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran yang menyenangkan di sekolah. Kompetensi yang dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Guru yang kompeten sangat dibutuhkan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, karena guru yang kompeten akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dapat mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan mengajarnya, kreatif, inovatif, bertanggung jawab dengan tugasnya, dapat memotivasi siswa dan dapat menjadikan dirinya sebagai teladan bagi keberhasilan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Seperti yang dinyatakan oleh Uzer Usman berikut ini. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal (Uzer Usman, 1990:7).
Namun di sisi lain, kedudukan seorang guru adalah sebagai pembimbing dan pengarah proses belajar mengajar, namun tenaga untuk menggerakkannya harus berasal dari siswa itu sendiri sebagai pembelajar. Dengan demikian, para siswa harus didorong dan dirangsang untuk belajar bagi dirinya sendiri dan tugas guru yang sebenarnya adalah menjamin bahwa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa
menerima
tanggung
jawabnya
sendiri
untuk
belajar
2
dengan
mengembangkan sikap dan rasa antusiasme untuk keperluan tersebut. Jika semua siswa menyadari akan tanggung jawabnya tersebut, maka tidak dipungkiri keberhasilan proses pembelajaran-pun akan tercapai. Proses belajar mengajar pada intinya merupakan proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu dalam melaksanakan
interaksi
tersebut
diperlukan
kompetensi
guru
dalam
melakukannya supaya tercipta suatu proses belajar yang efektif. Tidak dapat dipungkiri bahwa guru dapat sangat memengaruhi belajar siswa di dalam kelas untuk menghasilkan kepuasan belajar siswa. Kepuasan belajar siswa merupakan suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya. Jika pelayanan proses belajar mengajar yang diterima cocok dengan apa yang diharapkan oleh siswa, maka siswa akan merasa puas, begitu juga sebaliknya, jika pelayanan yang diterima tidak sesuai, maka siswa akan merasa tidak puas atau dengan kata lain keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar tergantung pada seorang guru. Dewasa ini, sebagian guru telah mampu merancang pembelajaran sesuai dengan kombinasi teori-teori dan prinsip-prinsip belajar yang telah diketahui dan yang telah dikemukakan oleh para ahli, namun permasalahannya adalah bagaimana melaksanakannya secara benar di dalam situasi belajar yang sebenarnya. Dimana situasi belajar antar sekolah yang satu dengan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
lainnya itu berbeda, bahkan antar kelas yang satu dengan yang lain-pun juga berbeda pula. Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan belajar mengajar diperlukan guru yang kompeten dalam menjalankan tugasnya. Guru yang kompeten akan mempunyai sifat-sifat antara lain kesungguhan, efisiensi, keberanian, ketegasan, penuh motivasi, taktis dan berkepribadian. Sifat-sifat ini sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan dan kepuasan siswa dalam kegiatan belajar siswa. Namun jika kita amati lebih jauh tentang realita kompetensi guru saat ini, agaknya masih beragam. Masih ada sebagian guru yang secara legalitas memang sudah memenuhi kriteria sebagai guru yang berkompeten, tetapi tetap saja, guru tersebut belum mampu menciptakan suatu pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang membuat siswa tersebut menjadi puas terhadap pembelajaran yang diberikan. Danim (Sudrajat, 2008) mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, jika hal ini terus dibiarkan maka siswa akan menjadi korban. Siswa mungkin akan menjadi jenuh dan tidak merasa nyaman dan senang dengan pembelajaran yang dilakukan guru tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang komperehensif guna meningkatkan kompetensi guru. Pada intinya, guru beserta kompetensinya merupakan salah satu faktor yang turut berperan dalam menciptakan kepuasan siswa dalam belajar. Siswa dapat dengan mudah melihat apakah seorang guru “mampu mengajar” atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
berkompetensi melalui pembelajaran yang dikelola guru yang bersangkutan, karena siswalah yang mengalami kegiatan belajar mengajar dari awal hingga akhir. Hal ini bisa terlihat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pangudi Luhur Yogyakarta, dimana persepsi siswa tentang kompetensi yang dimiliki oleh guru akuntansi agaknya masih beragam. Ada persepsi yang positif adapula yang negatif padahal mereka mengamati guru yang sama yang pada dasarnya guru tersebut secara legalitas sudah berkompeten. Dengan mengacu pada realita tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi siswa di sekolah lain yang masih memiliki kedekatan lokasi dengan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu di SMA se-Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Berdasarkan uraian dan realita yang terjadi saat ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi
dan Kepuasan Belajar Siswa”.
Survey pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013 SMA se-Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian yaitu mengenai kompetensi guru yang dipandang dari sudut siswa, maka variabel penelitiannya adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi. Kompetensi yang dimaksud di sini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan? 2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan? 3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan? 4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan? 5. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar
siswa di SMA se-Kecamatan
Gondomanan. 2. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA seKecamatan Gondomanan. 3. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA seKecamatan Gondomanan. 4. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Gondomanan. 5. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang
kompetensi
profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA seKecamatan Gondomanan.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Sebagai
bahan
masukan
terhadap
guru,
agar
dapat
lebih
mengembangkan kompetensi yang dimiliki semaksimal mungkin, sehingga ke depan diharapkan adanya upaya peningkatan dan pengembangan kompetensi guru secara terus-menerus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
2. Bagi Siswa Sebagai informasi dan gambaran kepada siswa mengenai hal-hal yang diharapkan dan dibutuhkan siswa dari peranan seorang guru guna mendukung proses belajarnya secara optimal di sekolah. 3. Bagi Sekolah Sebagai informasi agar sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh gurugurunya. 4. Bagi Peneliti Sebagai calon guru, peneliti dapat mengetahui bahwa untuk menjadi seorang guru itu dibutuhkan kompetensi yang baik agar pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. 5. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan menjadi sumber acuan bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian yang sejenis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik 1. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru a) Pengertian Kompetensi Dalam UU RI tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:453), kompetensi
merupakan
kewenangan
(kekuasaan)
untuk
menentukan atau memutuskan suatu hal. Sedangkan pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Piet A. Sahertian dan Ida Alaida Sahertian (Kunandar, 2007:52) mengemukakan bahwa kompetensi sebagai kemampuan melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif, afektif dan performen. Menurut Kunandar (2007:55), kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan
efektif.
Lynn
dan
Nixon
(Sudarwanto,
2012)
menyatakan, “Competencies may range from recall and 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
understanding of facts and concepts, to advance motor skill, to teaching behaviors and professional values”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk melakukan sesuatu sesuai standar kinerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas yang diperoleh melalui jalur pendidikan dan latihan. b) Jenis Kompetensi Guru Menurut pasal 10 ayat 1 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru ada empat macam, yaitu : 1) Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, beraklhak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan siswa. 3) Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 4) Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuannya. Secara teoritis keempat kompetensi tersebut dapat dipisahkan, tetapi dalam praktiknya, keempat kompetensi ini tidak mungkin terpisahkan. Seorang guru yang ideal harus menguasai
keempat
kompetensi
tersebut
agar
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
melaksanakan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, dan melatih dengan baik. 2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru a) Pengertian Persepsi Persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukanmasukan
informasi
untuk
menciptakan
gambaran
keseluruhan yang berarti. Mahmud (1989:41) berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, tetapi interpretasinya berbeda. Walgito (1994:53) mengemukakan bahwa persepsi merupakan
suatu
proses
yang
didahului
oleh
penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya
stimulus
oleh
individu
melalui
alat
reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi. Karena itu proses penginderaan tidak dapat lepas dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
proses persepsi, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari persepsi. Sarwono (2009:86) berpendapat bahwa persepsi merupakan
kemampuan
untuk
membedakan,
mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya itu kemudian selanjutnya diinterpretasi. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk memahami lingkungannya. Dari definisi persepsi
di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana
seseorang
menyeleksi,
mengatur
dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman
yang
ada
dan
kemudian
menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
12
Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi Daviddoff (1988:234) menuliskan empat hal yang memengaruhi persepsi : 1)
2)
3)
4)
Kesadaran Suasana hati seseorang akan memperoleh pandangannya terhadap seseorang. Ingatan Dalam rangka memberikan arti yang terus menerus orang akan cenderung terus menerus membanding-bandingkan penglihatan, suara, penginderaan lainnya dengan ingatan masa lalu yang mirip. Proses Informasi Kita sudah bisa menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu dan saat itu, lalu membuat intepretasi dan evaluasi. Bahasa Memberikan bentuk pada persepsi secara tidak langsung.
c) Persepsi siswa tentang kompetensi guru Akuntansi Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi merupakan pandangan atau tanggapan siswa terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru akuntansi yang bersangkutan. Siswa dapat memberikan pandangan tentang kompetensi guru akuntansi melalui kegiatan belajar mengajar yang dialami selama ini di sekolah. Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi akan dibatasi pada aspek penguasaan materi akuntansi, pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran akuntansi, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
akuntansi dan penilaian atau evaluasi kegiatan belajar mengajar akuntansi. Penguasaan materi merupakan kemampuan yang sangat mendasar dalam kegiatan pembelajaran serta pemahaman akan situasi siswa dapat diketahui melalui pemahaman konsep awal akuntansi siswa, pemahaman akan perkembangan pemikiran siswa, pemahaman akan situasi psikologis belajar akuntansi siswa, apakah senang, bosan atau malas. Indikasi akuntansi
dikuasainya
dapat
diketahui
strategi dari
pembelajaran
kemampuan
guru
menerapkan metode pembelajaran akuntansi yang tepat, kemampuan menggunakan sumber-sumber pengajaran dan menguasai teknologi pendukung pengajaran akuntansi. Penguasaan interaksi kegiatan belajar akuntansi dapat diketahui melalui kemampuan komunikasi guru dengan siswa atau kelompok siswa. Siswa tidak merasa takut
atau
malu
untuk
bertanya,
menjawab
atau
mengungkapkan gagasan selama kegiatan belajar mengajar yang dikelola guru yang bersangkutan dan guru merespon pertanyaan, jawaban ataupun gagasan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
3. Kepuasan Belajar Siswa a) Pengertian Kepuasan Belajar Kepuasan siswa merupakan suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru karena ada kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya
(Sopiatin,
2010:33). Menurut Mulyadi (2009), kepuasan belajar merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang
ditampilkan
dalam
sikap
positif
terhadap
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu
itu
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Berdasarkan uraian tentang kepuasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan belajar siswa adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan siswa terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya saat proses belajar mengajar berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b) Indikator Kepuasan Siswa Indikator
kepuasan
siswa
yang
digunakan
untuk
melaksanakan penelitian terhadap pelayanan yang diberikan oleh sekolah merujuk kepada faktor-faktor yang dapat menentukan mutu pelayanan dalam bidang jasa, menurut Sopiatin (2010:40-43) yaitu : 1) Keandalan Keandalan berhubungan dengan kemampuan guru dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar yang bermutu sesuai dengan yang dijanjikan, konsisten, serta sekolah mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan siswa. 2) Daya tanggap Daya tanggap adalah kesediaan personil sekolah untuk mendengar dan mengatasi keluhan siswa yang berhubungan dengan masalah sekolah yang menyangkut masalah belajar mengajar ataupun masalah pribadi. Dalam upaya memberikan kepuasan belajar siswa, setiap personil sekolah terutama guru yang berada paling dekat dan berhubungan secara langsung dengan siswa dapat menyediakan waktu untuk dapat mendengar keluhan siswa dan memberikan solusi terbaik sehingga siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam menyikapi masalah yang dihadapinya. 3) Kepastian Kepastian adalah keadaan yang pasti. Siswa memilih sekolah sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinya berdasarkan pada informasi, baik dari sekolah maupun dari orang lain, dan juga berdasarkan persepsi dirinya terhadap sekolah tersebut. dengan demikian, rasa puas siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah dapat ditentukan oleh apakah layanan yang diberikan sekolah kepada siswa sesuai dengan informasi yang diterima oleh siswa. 4) Empati Empati dalam pemahaman psikologi adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya di keadaan perasaan orang lain. Dari definisi tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
tampak bahwa empati terjadi dalam hubungan antara manusia dengan manusia. Empati mempersyaratkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Empati yang dapat menimbulkan kepuasan siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah adalah: - Personil sekolah (guru, kepala sekolah, dan staff administrasi) dapat memahami siswa dengan cara mengindera perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka. - Berorientasi melayani, meliputi mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan belajar siswa. - Kegiatan yang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan siswa. 5) Berwujud Berwujud dalam dunia pendidikan berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Aspek berwujud yang baik akan memengaruhi persepsi siswa dan pada saat bersamaan juga akan memengaruhi harapan siswa. Dapat disimpulkan bahwa definisi kepuasan belajar siswa adalah sikap individu siswa yang memperlihatkan rasa senang atas pelayanan proses belajar mengajar karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dari pelayanan tersebut dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.
B. Kerangka Berpikir Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Pernyataan ini beralasan mengingat proses belajar-mengajar, kepuasan belajar siswa, dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Menurut UU RI tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 kompetensi adalah seperangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Secara teoritis keempat kompetensi tersebut dapat dipisahkan, tetapi dalam praktiknya, keempat kompetensi ini tidak mungkin terpisahkan. Seorang guru yang ideal harus menguasai keempat kompetensi tersebut agar dapat melaksanakan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, dan melatih dengan baik. Dari kompetensi guru itu akan dapat menimbulkan persepsi siswa dan kepuasan siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan mengintrepretasikan stimulus yang ada di lingkungan dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya (Desmita, 2009: 118). Setelah individu mengindrakan objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil pengindraannya itu, sehingga timbullah makna tentang objek itu.
Persepsi siswa tentang
kompetensi guru akuntansi yang positif kiranya akan memberikan pengaruh positif pula terhadap kepuasan belajar akuntansi siswa. Hal ini dapat dipahami karena guru yang mempunyai kompetensi yang baik dalam kelas akan mampu menjelaskan pelajaran dengan benar, mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat, dan mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
senang dan semangat untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut. Siswa tersebut dikatakan puas akan pembelajaran apabila ada kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kondisi nyata yang diterimanya saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang puas terhadap pembelajaran yang diberikan guru, pasti akan terlihat aktif dan ikut serta dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya juga pasti akan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khulaimah (2009) dihasilkan kesimpulan bahwa persepsi siswa dan kepuasan siswa tentang kompetensi guru ekonomi akuntansi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Aji (2010) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang rendah tapi signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK N 1 Lumajang. Devi (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika. Penelitian yang dilakukan Indiarti (2011) dihasilkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Sopiatin (2008), meneliti tentang manajemen belajar berbasis kepuasan siswa: Studi tentang kajian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dan kepuasan siswa pada Sekolah Menengah
Atas di Kabupaten
Serang Banten. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap mutu proses belajar mengajar di tingkat SMA Kabupaten Serang. Berdasarkan
penelitian
terdahulu
yaitu
kompetensi
guru
berpengaruh pada 1) prestasi atau hasil belajar 2) motivasi belajar 3) mutu proses belajar mengajar 4) kepuasan siswa. Peneliti menduga bahwa persepsi siswa yang positif terhadap kompetensi guru akuntansi memiliki korelasi dengan kepuasan belajar siswa karena pada dasarnya prestasi belajar dan motivasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut.
C. Hipotesis Penelitian 1.
H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 2. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 3. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 4. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 5. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
D. Model Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat disusun sebuah model penelitian sebagai berikut :
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru akuntansi yang meliputi :
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Kepuasan Belajar Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakukan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti (Siregar, 2010:103). Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Hasil penelitian ini hanya mengidentifikasi ada tidaknya hubungan, yang tidak mesti menunjukkan hubungan sebab akibat (Trianto, 2010:165).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian : Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta yaitu SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta. Alasan peneliti memilih tempat penelitian di SMA se-Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta karena berawal dari permasalahan yang terjadi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dimana siswa memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang kompetensi yang dimiliki guru akuntansi yang cenderung berimbas pada kepuasan belajar siswa.
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Untuk mengetahui apakah hal tersebut terjadi di sekolah lain, maka peneliti tertarik untuk meneliti SMA lain yang masih memiliki kedekatan lokasi dengan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Oleh karena itu dipilihlah SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian : Februari - April 2013
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS di SMA
se-Kecamatan
Gondomanan,Yogyakarta
Tahun
Ajaran
2012/2013. Peneliti memilih siswa kelas XI dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI sudah cukup dewasa dan mengerti tentang bagaimana mengisi kuesioner dengan baik, kemudian siswa kelas XI sudah cukup mengenal, berinteraksi dan memahami mengenai kompetensi guru sehingga diharapkan siswa kelas XI memiliki masukan untuk memberikan persepsi tentang kompetensi guru akuntansinya dan kelas XI masih belum disibukkan dengan persiapan menghadapi Ujian Akhir Nasional. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel 1.
Populasi Populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian
(Arikunto,2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPS SMA di Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang meliputi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA N 10 Yogyakarta. Jumlah populasi ada 210 siswa yang tersebar pada SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebanyak 89 siswa, SMA Santa Maria Yogyakarta sebanyak 60 siswa dan SMA N 10 Yogyakarta sebanyak 61 siswa. 2.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI
jurusan IPS
SMA di Kecamatan Gondomanan,
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang meliputi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA N 10 Yogyakarta. Hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan ukuran sampel dengan menggunakan rumus menurut Slovin (Siregar, 2010:149) :
Dimana : n = sampel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
N = jumlah populasi e = perkiraan tingkat kesalahan Perhitungan Sampel : Jumlah populasi di ketiga sekolah adalah 210 siswa, maka sampelnya:
= 137 siswa. Penentuan sampel secara proporsional sebagai berikut: Ukuran sampel = 137 siswa Populasi
= 210 siswa
Tabel III.1 Penentuan Proporsi Sampel Sekolah XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3
31 29 29
Sampel (65,24%) 20 19 19
SMA Santa Maria: XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3
20 20 20
13 13 13
SMA N 10 :
31 30
20 20
SMA PL :
Populasi
XI IPS 1 XI IPS 2 Jumlah Sampel
3.
Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel penelitian ini :
Jumlah
58
39
40 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Proportionate
stratified
random
sampling
yaitu
26
teknik
pengambilan sampel yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:82). b.
Accidental
Sampling
yaitu
teknik
pengambilan
sampel
berdasarkan kebetulan. Kebetulan disini karena peneliti awalnya meminta seluruh siswa untuk mengisi kuesioner dengan maksud untuk menghindari kecemburuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Selanjutnya peneliti mengambil sejumlah kuesioner dari keseluruhan kuesioner yang masuk sesuai dengan proporsi sampel tiap-tiap kelas.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Definisi persepsi yang diberikan oleh Walgito (1994:53) bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Jadi yang dimaksud persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi adalah proses penilaian atau cara pandang siswa mengenai guru akuntansi dalam penguasaan materi akuntansi, pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran akuntansi, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar akuntansi dan penilaian atau evaluasi kegiatan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
mengajar akuntansi. Sedangkan definisi kepuasan belajar siswa adalah suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya. Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru Dimensi Kompetensi Pedagogik
Indikator 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tindakan
No Pernyataan Positif Negatif 1,2,3,6 4,5
7
8
9
10
11
12 13, 14
15
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Bidang Kepribadian
1.
2.
3.
4. 5. Kompetensi Bidang Sosial
1.
2.
3.
4.
Kompetensi Bidang Profesional
1.
2.
3.
4.
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum dan sosial. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dapat memberi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan berwibawa. Menunjukkan etos kerja dan , tanggung jawab yang tinggi. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Berkomunikasi secara santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lisan. Menguasai materi yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan
17,18, 19
20
21
23
22
25
24
26 27
28
29, 30, 31
32
33
34
35
36, 37
38
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
29
39
Tabel III.3 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Belajar Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Indikator Penampilan guru saat mengajar. Penguasaan metode belajar. Penyampaian materi pembelajaran. Perhatian guru terhadap siswa saat proses pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran. Penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan. Ilmu yang diperoleh dari penjelasan guru. Tanggapan guru terhadap kesulitan belajar. Wawasan yang dimiliki guru. Motivasi kepada siswa. Pemberian umpak balik. Pemberian nilai dan hasil belajar. Komunikasi dengan siswa mengenai halhal di luar pelajaran. Respon guru terhadap pertanyaan siswa. Guru sebagai fasilitator. Kesempatan bertanya yang diberikan kepada siswa. Ilmu yang diperoleh bukan hanya teori. Penjelasan guru terhadap materi pembelajaran dapat dipahami. Evaluasi yang diberikan guru. Pemberian remidi kepada siswa
No.Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
F. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel persepsi tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar Siswa ini dilakukan dengan kuesioner menggunakan semantic defferensial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum (Sugiyono, 2011:97). Pernyataan ini disajikan dalam tujuh alternatif jawaban yang diberi tanda (X) pada lembar yang telah disediakan yaitu mulai dari sangat tidak setuju (1) sampai dengan sangat setuju (7). Kriteria yang diberikan untuk alternatif jawaban variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru: 1. Pernyataan positif adalah mulai dari sangat tidak setuju (1) sampai dengan sangat setuju (7). 2. Pernyataan negatif adalah mulai dari sangat setuju (1) sampai dengan sangat tidak setuju (7). Kriteria yang diberikan untuk alternatif jawaban kepuasan belajar siswa adalah mulai dari sangat tidak puas (1) sampai dengan sangat puas (7).
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terinci dan lengkap yang harus dijawab responden tentang pribadinya atau hal-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
hal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data mengenai jumlah peserta didik di masing-masing kelas.
H. Teknik Pengujian Instrumen Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Pengujian instrumen penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XII jurusan IPS. 1.
Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Pengujian validitas dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
dengan berdasarkan uji korelasi product moment dari Pearson dengan rumus (Hasan, 2004:61) :
rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n( X
2
) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2
Keterangan : = koefisien korelasi antara X dan Y = jumlah skor X = jumlah Skor Y Y N
= jumlah hasil kali antara X dan Y = banyaknya sampel yang diuji Koefisien
Korelasi
(
)
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel dengan dk= n-2. Jika
rhitung lebih besar dari rtabel maka butir soal tersebut dapat
dikatakan valid, begitu pula sebaliknya. Dari hasil pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n=35 dan taraf signifikansi ( ) adalah 0,05 atau 5% sehingga rtabel dari 0,05 dengan n=35 adalah 0,334. Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel III.4 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
r tabel
r hitung
Keterangan
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
0,506 0,731 0,746 0,573 0,590 0,573 -0,007 0,454 0,578 0,435 0,515 0,538 0,528 0,434 0,645 0,726 0,556 0,726 0,172 0,600 0,649 0,384 0,221 0,398 0,700 0,320 0,420 0,377 0,260 0,649 0,517 0,664 0,348 0,437 0,473 0,688 0,753 0,496 0,433
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 35 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,334. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa ada 5 item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi yang memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel maka item 7, 19, 23, 26 dan 29 dikatakan tidak valid. Sedangkan item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 dan 39 memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka item tersebut dikatakan valid. Terkait item yang tidak valid, peneliti kemudian memperbaikinya secara konstruk. Setelah diperbaiki secara konstruk, kemudian peneliti melakukan pengujian serentak terhadap keseluruhan sampel, yaitu sebanyak n= 137 dan diketahui hasil sebagai berikut : Tabel III.5 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r tabel
r hitung
Keterangan
0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168
0,191 0,335 0,335 0,247 0,235 0,330 0,542 0,484 0,635 0,403
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168
0,498 0,630 0,558 0,551 0,586 0,409 0,598 0,759 0,687 0,716 0,314 0,300 0,387 0,393 0,584 0,609 0,515 0,307 0,505 0,610 0,644 0,637 0,687 0,572 0,380 0,425 0,395 0,574 0,505
35
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil pengujian kembali, terlihat bahwa semua item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item tersebut dikatakan valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 137 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,168.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Hasil pengukuran validitas untuk variabel kepuasan belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel III.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Kepuasan Belajar Siswa No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
r tabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
r hitung 0,612 0,802 0,719 0,529 0,677 0,590 0,655 0,711 0,714 0,500 0,657 0,623 0,677 0,681 0,579 0,586 0,464 0,755 0,845 0,608
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 35 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,334. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas terlihat bahwa semua item kepuasan belajar siswa memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item tersebut dikatakan valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
37
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal bila jawaban atas pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus cronbach alpha koefisien dengan taraf signifikansi 5%. Tahapan penghitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik cronbach alpha (Siregar, 2010: 176), yaitu: a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan
b. Menentukan nilai varians total
c. Menentukan reliabilitas instrumen
Keterangan : n
= jumlah sampel
X
= nilai skor yang dipilih = reliabel instrumen yang dicari
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
∑
38
= jumlah varians butir = varians total
`
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar, 2010:175). Jadi jika nilai koefisien cronbach alpha lebih besar daripada 0,6 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan reliabel. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik cronbach alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for windows versi 17.0 dengan koefisien rtabel pada n= 35. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel III.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Variabel Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi
Nilai r hitung 0,932
Nilai r tabel 0,600
Status Andal
Dari 39 item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi diperoleh hasil koefisien alpha cronbach rhitung (0,932) lebih besar dari rtabel (0,600) sehingga dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi adalah reliabel. Uji reliabilitas instrumen dengan koefisien rtabel pada n= 137. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian secara serentak Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Variabel Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi
Nilai r hitung 0,926
Nilai r tabel 0,600
Status Andal
Dari 39 item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi diperoleh hasil koefisien alpha cronbach rhitung (0,926) lebih besar dari rtabel (0,600) sehingga dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi adalah reliabel. Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kepuasan Belajar Siswa Variabel Kepuasan belajar siswa
Nilai r hitung 0,940
Nilai r tabel 0,600
Status Andal
Dari 20 item kepuasan belajar siswa diperoleh hasil koefisien alpha cronbach rhitung (0,940) lebih besar dari rtabel (0,6) sehingga dapat disimpulkan bahwa item kepuasan belajar siswa adalah reliabel.
I. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Deskriptif Pengujian statistik deskripsi ini untuk mendeskripsikan variabel penelitian yaitu persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
kepuasan belajar siswa. Untuk pengujian deskriptif variabel digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. Tabel III.10 Tabel PAP Tipe I Tingkat Penguasaan Kompetensi 90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% Dibawah 55% Sumber : (Masidjo, 1995:153). 2.
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima tentang hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa dengan menggunakan rumus statistik koefisien korelasi Spearman yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut (Irianto, 2007: 144) :
Keterangan : koefisien korelasi selisih antara X dan Y jumlah data 1 dan 6 = bilangan konstan Berikut kriteria koefisien korelasi Spearman :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel III.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
(Sugiyono,2011:184) Untuk menguji signifikan atau tidaknya koefisien korelasi tersebut digunakan uji t, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011:187) :
t=
Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel r² = Koefisien determinasi Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Jika thitung > ttabel berarti terdapat hubungan yang signifikan. Jika thitung < ttabel berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA 1.
Sejarah SMA PL Yogyakarta Pada mulanya, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikenal dengan nama Sekolah Guru Agama Katolik (SGAK), yang didirikan pada bulan April 1942 dan dikelola oleh Frater-Frater Jesuit. Namun, pada tanggal 1 Agustus 1942, SGAK diserahkan kepada BruderBruder FIC (Fractum Immaculatum Conceptionis), yang pusatnya di Jalan Dr. Sutomo 4 Semarang. Kehadiran Bruder-Bruder FIC untuk membaktikan diri pada karya pendidikan, pengajaran, pembinaan Kristiani, namun tetap terbuka terhadap Roh yang berhembus kearah yang dikehendaki-Nya. Dalam proses perkembangannya, sekolahsekolah yang dikelola oleh para Bruder FIC bernaung di bawah Yayasan Pangudi Luhur yang didirikan pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaries No. 16, oleh Tan A Sioe. Nama Pangudi Luhur sendiri berasal dari dua kata, yaitu Pangudi dan Luhur yang berarti usaha yang baik. Para Bruder FIC melihat karya pendidikan sebagai suatu usaha/ karya yang baik dan diharapkan orang yang dididiknya juga menjadi orang baik dan mampu berusaha atau mengusahakan hal–hal baik.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Karya pendidikan persekolahan Yayasan Pangudi Luhur per Mei 1997 adalah sebagai berikut: Tabel IV.1 Yayasan Pangudi Luhur No.
Cabang
TK
SLB/B
SD
SMP
SMA
1
Semarang
9
16
6
2
2
Surakarta
1
4
7
2
3
Muntilan (Kedu)
1
1
2
1
4
Yogyakarta
3
8
5
2
5
Jakarta (termasuk Sukaraja)
1
1
2
2
6
Ketapang
1
6
3
1
1
STM
1
1
Nama-nama sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur kebanyakan memakai nama Pangudi Luhur, tetapi ada beberapa sekolah yang memakai nama lain seperti: a. Van Lith – Muntilan b. Don Bosco – Semarang c. St. Thomas – Semarang d. Bernadus – Semarang e. St. Yusup – Solo f. Bintang laut – Solo g. St. Yohanes – Ketapang Secara kronologis perubahan-perubahan yang terjadi sebagai berikut: Tahun 1942
: Sekolah berdiri dengan nama SGAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
(putra) dikelola Frater-Frater Jesuit. Tahun 1952
: SGAK menempati gedung Jl. P. Senopati 16, dikelola para Bruder FIC (Santa Maria Yang Dikandung Tak Bernoda).
Tahun 1965
: Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi.
Tahun 1973
: Mulai kelas 1 menerima peserta didik putri, nama menjadi SPG.
Tahun 1983
: Menempati gedung di JL. P. Senopati 18 sampai saati ini.
Tahun 1987
: SPG memperoleh status DISAMAKAN.
Tahun 1989
: SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur.
Tahun 1992
: SMA Pangudi Luhur St. Yusuf memperoleh status DISAMAKAN dengan KS No. 476/C/Kep/1991 (akreditasi 1).
Tahun 2003
: nama SMU diubah lagi menjadi SMA dan digunakan hingga saat ini.
Tahun 2005
: SMA menerima Akreditasi A dari BAN.
Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Pangudi Luhur: Tahun 1949 – 1952
: Pater H.Loeff, SJ (Pendiri)
Tahun 1952 – 1957
: Br. Joachim, FIC
Tahun 1957 – 1970
: Br. Rodulfus, FIC
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tahun 1971 – 1977
: Br. Yustinus Sukirno, FIC
Tahun 1978 – 1984
: Drs. Bonifasius Sudiyo Dijosusanto
Tahun 1984 – 1985
: Aloysius Djatmiko, BA
Tahun 1985 – 1987
: Drs.Br. Albertus Maria Sutarno,FIC
Tahun 1987 – 1989
: Drs.Br. Yohanes Budi Suyanto,FIC
Tahun 1989 – 1992
: Br. Alfonsus Marsuki, FIC
Tahun 1992 – 1995
: Drs.Br. Stephanus Parno, FIC
Tahun 1995 – 1999
: Drs. H.R Sumarsono
Tahun 1999 – 2003
: Drs. Sumarinta Stanislaus
Tahun 2003 – 2012
: Drs.Br. Herman Yoseph, FIC
Tahun 2012- sekarang
: Andreas Mujiyono, S.Pd
2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta a. Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Membentuk pribadi beriman, berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil dan terbuka dalam menghadapi tantangan zaman. b. Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1) Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang beriman. 2) Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang berbudi pekerti luhur. 3) Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang cerdas. 4) Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terampil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
5) Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terbuka menghadapi tantangan zaman. c. Tujuan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1) Menghasilkan peserta didik yang beriman tanpa membedakan agama, ras, suku dan tingkat sosial. 2) Menghasilkan peserta didik yang menghidupi sikap kerja keras, tanggung jawab, setia, tangguh, jujur dan sederhana. 3) Menghasilkan peserta didik yang berpengetahuan dan dapat diterima di perguruan tinggi. 4) Menghasilkan peserta didik yang mampu menghargai dan melestarikan budaya lokal. 5) Menghasilkan
peserta
didik
yang
berbudaya
dan
berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 3. Sistem Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Sistem Pendidikan yang diterapkan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah program pengajaran umum dan program pengajaran khusus. Program pengajaran umum, dilaksanakan di kelas X, sedangkan program pengajaran khusus diadakan di kelas XI dan XII dengan pilihan program IPA dan Program IPS. Pola hubungan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah: a. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikelola sebagai “Komunitas Pendidikan Dialogis” yang memberikan suasana saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
percaya, saling menghormati, saling memperhatikan, penuh cinta kasih, kemerdekaan untuk berkreasi, bersikap kritis, berani bertanya dan berpendapat secara bertanggung jawab. b. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang terjadi di masyarakat saat ini. c. Pendekatan pribadi menekankan kerekanan dalam pelayanan yang berorientasi pada: 1) Pendidik
berperan
sebagai
pendamping,
fasilitator,
mediator, instruktur, dan motivator kepada subjek didik. 2) Setiap pribadi menampakkan kewibawaannya, yaitu dengan adanya
keserasian
antara
perkembangan
diri,
profesionalitas, sosialitas, dan religiositasnya. 3) Setiap pribadi dibiasakan untuk mengadakan refleksi validasi (menghargai dan saling membantu dengan teman sejawat, rapat musyawarah dan pengembangan pribadi). d. Pola interaksi belajar mengajar pendamping-peserta didik dapat bervariasi, antara lain sebagai berikut: 1) Pola pendamping-peserta didik Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan informasi, memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membina
disiplin
kelas
dan
kelompok
kerja,
48
dan
sebagainya. 2) Pola peserta didik-pendamping Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta bantuan pendamping, mengkonsultasikan hasil pekerjaan, melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan pemdamping, dan sebagainya. 3) Pola peserta didik-peserta didik Isi
kegiatannya
adalah
tanya
jawab,
diskusi,
adu
argumentasi dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya. 4. Kurikulum
Satuan
Pendidikan
SMA
Pangudi
Luhur
Yogyakarta Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dalam wujud masyarakat maju, adil dan makmur
berdasarkan
Pancasila
dan
UUD
1945
yang
memungkinkan warganya untuk mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan pembangunan nasional,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Berdasarkan
kurikulum yang berlaku, ada dua program pengajaran di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yaitu program pengajaran umum dan program
pengajaran
khusus.
Program
pengajaran
umum
diselenggarakan di kelas X, sedangkan program pengajaran khusus diselenggarakan di kelas XI dan XII dengan program pengajaran IPA dan IPS. 5. Sumber Daya Manusia SMA PL Yogyakarta SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai 32 tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya dan mempunyai 10 orang karyawan yang ditempatkan di berbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan keamanan serta pelaksana harian. 6. Peserta Didik SMA PL Yogyakarta Jumlah peserta didik berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kelas dapat dilihat pada tabel IV.2:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel IV.2 Jumlah Peserta Didik Tiap Rombel SMA PL Jurusan
Jumlah
Umum IPA IPS IPA IPS Total
L 141
6 3 3 3 3 18
Kelas X P Jmlh 69 210
L 55 70
141
69
210
125
Kelas XI P Jmlh 29 20
49
L
Kelas XII P Jmlh
L
76 90
166
50 70 120
26 35 71
76 105 181
386
Jumlah peserta didik berdasarkan kelas paralel dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut: Tabel 1V.3 Jumlah Peserta Didik SMA PL No 1 2 3 4 5 6
Kelas / Jurusan
X1 X2 X3 X4 X5 X6 Jumlah Kelas X 1 XI IPA 1 2 XI IPA 2 3 XI IPA 3 4 XI IPS 1 5 XI IPS 2 6 XI IPS 3 Jumlah Kelas XI 1 XII IPA 1 2 XII IPA 2 3 XII IPA 3 4 XII IPS 1 5 XII IPS 2 6 XII IPS 3 Jumlah Kelas XII Total
Banyak Kelas 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 6 18
Total P Jmlh
Jumlah Peserta didik L P 22 13 24 11 24 11 24 11 23 12 24 11 141 69 20 9 19 8 19 11 25 6 22 7 23 6 128 48 17 9 17 8 16 9 23 12 23 12 24 11 120 61 389 178
Jumlah 35 35 35 35 35 35 210 29 27 30 31 29 29 176 26 25 25 35 35 35 181 567
189
575
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
7. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Fasilitas yang ada di SMA Pangudi Luhur antara lain sebagai berikut: Tabel IV.4 Fasilitas Sekolah di SMA PL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Nama Ruangan Ruang tamu kepala sekolah Ruang kepala sekolah Ruang wakil kepala sekolah Ruang doa Ruang tata usaha Ruang UKS putrid Ruang UKS putra Ruang laboratorium computer Ruang Laboratorium bahasa Ruang OSIS Ruang Kesenian Ruang Kelas : 1. Ruang kelas X 2. Ruang kelas XI IPA 3. Ruang kelas XI IPS 4. Ruang kelas XII IPA 5. Ruang kelas XII IPS Ruang BK Ruang Guru Ruang Laboratorium IPA WC guru WC peserta didik putra WC peserta didik putri Ruang ganti Ruang gamelan Gudang olahraga Ruang baca dan perpustakaan Tempat parkir Kantin Lapangan in-door Ruang Jurnalistik Ruang diskusi (aula atas) Ruang Yopala
Jumlah 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 18 ruangan 6 ruangan 3 ruangan 3 ruangan 3 ruangan 3 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 2 ruangan 1 ruangan 17 ruangan 10 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 2 lantai 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29. 30. 31. 32. 33.
Kantor komite Pos satpam Ruang tenaga kerja dan dapur Green house Gudang penyimpanan alatalat TONTI
52
1 ruangan 1 ruangan 2 ruangan 1 unit 1 ruangan
Sumber belajar seperti buku-buku paket tersusun rapi di perpustakaaan dan selalu digunakan untuk menunjang pelajaran. 8. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan dari instansi-instansi yang dianggap berkompeten dalam menangani urusan sekolah baik intern maupun dengan pihak sekolahnya yang dipilih dengan musyawarah seluruh orang tua / wali peserta didik dan disahkan oleh pihak sekolah. Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan
sekolah. Namun, tugas komite di SMA Pangudi Luhur hanya sebatas mengetahui hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan masukan akan situasi yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
9. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA PL Yogyakarta dengan Instansi Lain. SMA Pangudi Luhur menjalin hubungan dengan berbagai pihak, antara lain: a. Hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Propinsi DIY SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan mempunyai hubungan dengan Dinas Pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: 1) Akreditasi sekolah 2) Pelaksanaan UN 3) Kurikulum 4) Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan kota Yogyakarta. 5) Supervisi sekolah b. Hubungan dengan Yayasan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta bernaung dibawah Yayasan Pangudi Luhur. Oleh karena itu, hubungan SMA Pangudi Luhur dengan Yayasan menjadi sangat erat karena segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah harus diketahui oleh Yayasan. c. Hubungan dengan sekolah lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Hubungan dengan sekolah lain antara lain kerjasama dalam bidang pendidikan, sosial, kesenian, dan olahraga. Seperti observasi sekolah yang dilakukan SMA di Ambon yang berkunjung ke SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk studi banding sebagai sekolah model. d. Hubungan dengan orang tua Hubungan SMA Pangudi Luhur dengan orang tua murid tampak ketika pembagian rapor peserta didik atau STTB dan pada saat sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua murid saat pengarahan bagi peserta didik baru maupun bagi kelas XII sebelum ujian. e. Hubungan dengan Pemerintah Hubungan dengan pemerintah tampak pada saat sekolah mengadakan peringatan hari besar nasional dan pelaksanaan UAN. f. Hubungan dengan Perguruan Tinggi Hubungan dengan Perguruan Tinggi tampak pada saat
Penerimaan
Mahasiswa
Baru.
Sekolah
banyak
memberikan informasi tentang Perguruan Tinggi kepada peserta didik. Sekolah juga sering mengikuti berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Hal lain yang tampak dengan jelas adanya hubungan sekolah dengan perguruan tinggi adalah adanya mahasiswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
melakukan praktek mengajar di SMA Pangudi Luhur ini. Dan saat ini terdapat kegiatan Edu Fair sebagai kegiatan pengenalan PTS/PTN di Wilayah DIY dan sekitarnya untuk siswa-siswa khususnya siswa kelas XII. 10. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan Usaha-usaha peningkatan kualitas lulusan di SMA Pangudi Luhur adalah sebagai berikut: a. Usaha-usaha Peningkatan kualitas Lulusan dari pihak sekolah Sekolah berusaha dengan keras untuk meningkatkan lulusannya. Sekolah menyediakan fasilitas yang memadai yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur ini. Salah satu usaha peningkatan kualitas lulusan adalah dengan disediakannya fasilitas perpustakaan dengan buku-buku yang memadai dan dilengkapi dengan ruang baca yang sangat nyaman. Selain itu, pengadaan ruang multimedia, ruang laboratorium dan perangkat multimedia disetiap kelas juga bertujuan untuk mendukung proses belajar peserta didik. b. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Guru SMA Pangudi Luhur mempunyai guru-guru yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Guru-guru di SMA Pangudi Luhur masih terus dibekali dengan berbagai keterampilan, misalnya keterampilan dalam berbahasa inggris,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keterampilan menyampaikan
dalam materi.
menggunakan Bekal
yang
komputer diberikan
56
dalam tersebut,
diharapkan dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur. c. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Peserta didik Usaha-usaha yang dilakukan peserta didik untuk meningkatkan kualitas lulusan antara lain: 1) Retret, Live In dan Rekoleksi Untuk tahun ini, SMA Pangudi Luhur mengadakan retret,live in dan rekoleksi. Kegiatan retret diwajibkan untuk peserta didik kelas XII, kegiatan live in diwajibkan untuk siswa kelas XI, sedangkan rekoleksi diwajibkan untuk kelas X. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan iman para peserta didik. 2) Study tour Setiap tahun, SMA Pangudi Luhur mengadakan program study tour. Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik kelas XI. Kegiatan study tour ini biasanya diadakan di Bali. 3) Mengikuti lomba akademik maupun non akademik antar sekolah. Peserta didik SMA Pangudi luhur diberi keluasaan oleh pihak sekolah untuk semakin mengasah kamampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
yang dimiliki, baik bidang akademik maupun non akademik dengan mengikuti berbagai lomba dan festival. Kegiatan lomba
yang
diikuti
antara
lain
lomba
olimpiade
matematika, olimpiade fisika, lomba karya tulis, lomba tari, lomba taekwondo, lomba cheers dan festival kesenian.
B. SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA 1. Sejarah SMA Santa Maria Yogyakarta SMA Santa Maria berdiri sejak 15 Januari 1967 dibawah naungan Yayasan Marsudirini yang berkantor pusat di Semarang. Awalnya Sekolah ini berada di Jl. Brigjen Katamso bersama-sama dengan
SMP
Maria
Immaculata.
Dan
seiring
dengan
perkembangannya yang pesat Yayasan Marsudirini memberi fasilitas yang lebih memadai agar sekolah ini dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas karena banyaknya peserta didik yang harus ditampung, maka sejak 3 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah ke areal yang lebih luas yaitu di Jl. Ireda No 19A Yogyakarta. Sampai dengan tahun 2000 SMA memiliki ratarata 6 kelas paralel dengan daya tampung siswi 40 orang per kelas sehingga secara keseluruhan SMA Santa Maria memiliki 18 kelas dengan 3 Program, yaitu Program Bahasa, IPA dan IPS. Ada banyak prestasi yang telah diukir diberbagai bidang, baik di bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
akademik, kesenian maupun olahraga. Mulai tahun 2007 status akreditasi SMA Santa Maria adalah A. 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta a. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki visi sebagai berikut : “Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora dan ketrampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing dalam era globalisasi”. 1) Intelektual a) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. b) Mengembangkan sikap ilmiah (kritis, analitis, kreatif dan inovatif). c) Meningkatkan kecakapan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Humaniora a) Menanamkan nilai-nilai kristianitas dan nilai-nilai kepribadian. b) Mengembangkan sikap disiplin, bertanggung jawab, tangguh, tanggap dan tenggang rasa. c) Membudayakan nilai-nilai kepribadian dalam hidup sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
3) Keterampilan a) Menguasai dasar-dasar keterampilan (tata boga, bahasa mandarin, bahasa jerman, komputer, bahasa inggris, tata rias). b) Menerapkan keterampilan yang dimiliki. c) Mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk bekal masa depan. b. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta Misi yang dimiliki oleh SMA Santa Maria Yogyakarta adalah : 1) Menumbuhkembangkan
penghayatan
nilai-nilai
kristiani. 2) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif, kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang secara optimal. 3) Mewujudkan pengetahuan
lulusan dan
yang
teknologi
menguasai yang
siap
ilmu untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. 4) Menumbuhkembangkan
kepekaan
sosial
terhadap
sesama dan lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di bidang ketrampilan. c. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta 1) Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan kemarsudirinian). 2) Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu
dan,
menyenangkan
sehingga
dapat
mengembangkan diri secara optimal. 3) Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk
menghasilkan lulusan
yang
kompetitif. 4) Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang akademik dan non akademik. 5) Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 6) Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni, dan olah raga sehingga terampil dalam berbagai lomba. 7) Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar mengajar yang optimal. 8) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan hati nurani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
9) Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif. 10) Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga terbentuk pribadi yang utuh. 11) Membekali
peserta
didik
dengan
keterampilan-
keterampilan yang mampu dikembangkan untuk masa depannya. 12) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan. 13) Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi wanita mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa, negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai kristiani. 14) Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan pendidikan. 15) Melaksanakan
manajemen
mutu
dan
sistem
administrasi sesuai standar nasional. 3. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta Sistem pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta dirancang untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun, dengan jenjang kelas X, XI, dan XII. Saat menginjak kelas XI, para siswi diberikan kesempatan untuk memilih penjurusan bidang studi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
sesuai dengan bakat dan minat mereka. Penjurusan bidang studi yang ditawarkan di SMA Santa Maria Yogyakarta adalah Jurusan Ilmu Alam (IPA), Ilmu Sosial (IPS), dan Bahasa (BHS). Jurusan yang telah dipilih pada kelas XI ini kemudian di lanjutkan saat siswa naik ke kelas XII. Berikut ini dijelaskan mengenai kriteria kenaikan kelas, penjurusan, kelulusan dan mutasi. a. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir ajaran dengan kriteria seorang siswi dapat naik kelas dengan aturan sebagai berikut: 1) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran
sesuai
dengan
jenjang
kelas
yang
ditempuhnya (dengan pertimbangan seluruh SK atau KD yang belum tuntas pada semester 1 harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan sebelum akhir semester 2). 2) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari tiga (3) mata pelajaran. 3) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
minimal lebih dari tiga (3) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran pilihan program. 4) Peserta didik memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok
kewarganegaraan
dan
kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani dan olahraga dan kesehatan. b. Penjurusan 1) Waktu Penjurusan a) Ketentuan dan Penentuan Penjurusan Program Studi Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Ilmu Bahasa dilakukan pada akhir semester 2 kelas X. b) Pelaksanaan Penjurusan Program Studi di semester 1 kelas XI. 2) Kriteria Penjurusan Program Studi meliputi: a) Nilai akademik b) Peserta didik yang naik ke kelas XI akan mengambil program Ilmu Alam, Ilmu Sosial maupun Ilmu Bahasa boleh memiliki nilai yang tidak kompeten paling banyak tiga (3) mata pelajaran pada mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khusus atau khas program studi Ilmu Alam, Ilmu Sosial maupun Ilmu Bahasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
c) Minat Peserta Didik d) Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket / kuisioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan Wali Kelas dengan dasar hasil belajar peserta didik untuk mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik agar sesuai dengan pilihannya. e) Batas waktu pindah program studi paling lambat satu (1) bulan setelah penjurusan dengan memperhatikan ketentuan / kriteria di atas. c. Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP 19 Tahun 2005 pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah: 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2. Memperoleh nilai BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok
kewarganegaraan
dan
kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani dan olahraga dan kesehatan. 3. Lulus Ujian Sekolah (tertulis dan praktek) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Lulus Ujian Nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
5. Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan ketentuan, mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri dan prosedur Operasi Standar Tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran yang berjalan. (dengan menunggu Peraturan dan Ketentuan Negara). d. Mutasi 1. Mutasi Masuk SMA
Santa
Maria
Yogyakarta
menentukan
persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup: a) Memenuhi persyaratan yang ditentukan
Surat permohonan dari orangtua yang bersangkutan.
Memiliki laporan hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal.
Memiliki Ijazah Sekolah Menengah Pertama / sederajat.
Memiliki Surat Tanda Lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal PSB pada tahun berjalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik yang bersangkutan).
b) Menyesuaikan bentuk rapor dari sekolah asal dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan. c) Mengikuti seleksi masuk dengan Tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka. 2. Mutasi Keluar SMA
Santa
Maria
Yogyakarta
menentukan
persyaratan pindah / mutasi keluar peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah melalui mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup: a) Karena permintaan Orang Tua / Wali Siswi. b) Mengundurkan diri karena hamil, atau menikah. c) Mengundurkan
diri
karena
bermasalah
dengan
kepolisian (tindak kriminal, narkoba, dll). d) Mengundurkan diri karena meninggal dunia. 4. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
KTSP
merupakan
kurikulum
yang
memberi
kewenangan dan tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. 5. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta Guru dan Karyawan SMA Santa Maria Yogyakarta : Jumlah Guru 28 orang, jumlah karyawan non guru 13 orang dengan perincian sebagai berikut: Tabel IV.5 Jumlah Guru dan Karyawan SMA Santa Maria Yogyakarta STATUS Guru DPK (PNS) Guru GTY
L 2 7
P 5 9
JUMLAH 7 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru GTT Karyawan PTY Karyawan PTT Jumlah
0 6 0 15
5 3 3 25
68
5 9 3 40
6. Peserta Didik SMA Santa Maria Yogyakarta Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Jumlah kelas sebanyak 13 dengan perincian sebagai berikut: Kelas X : 4 kelas Kelas XI : 5 kelas Kelas XII : 4 kelas Tabel IV.6 Jumlah Peserta Didik SMA Santa Maria Yogyakarta
KELAS/PROG. X A / UMUM X B / UMUM X C / UMUM X D / UMUM Jumlah XI /BHS XI /IPA XI /IPS 1 XI /IPS 2 XI/ IPS 3 Jumlah XII /BHS XII /IPA XII /IPS 1 XII /IPS 2 Jumlah Jumlah Total
JML 24 24 24 23 95 25 22 20 20 20 107 23 20 26 25 94 296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
7. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Fasilitas Pendidikan dan Latihan Untuk menunjang proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, fasilitas yang dimiliki SMA Santa Maria Yogyakarta antara lain: a. Ruang Kelas Memiliki 14 ruang kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup. Di setiap kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang disesuaikan dengan jumlah siswa di setiap kelas tersebut. Di setiap kelas juga terdapat meja dan kursi untuk guru, papan tulis ( white board), alat tulis (boardmarker dan penghapus). b. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana yang penting karena mempunyai persediaan buku penunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku perpustakaan SMA Santa Maria cukup banyak, yakni sekitar 2.042 buku fiksi dan 13.194 buku non fiksi. Ruang perpustakaan ini juga sangat luas, yang juga sering dipakai untuk kegiatan belajar mengajar pelajaran Bahasa Indonesia. c. Laboratorium SMA Santa Maria memiliki 4 laboratorium, yaitu: laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
dan laboratorium bahasa. Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh pengalaman konkret mengenai ilmu yang dipelajari. Dari laboratorium ini siswa bisa lebih hidup dengan pengetahuan yang telah diperoleh sehingga dapat membantu siswa dalam perkembangan intelektualnya. d. Museum mini Museum ini berisi benda-benda sejarah dari berbagai suku, yang digunakan untuk peraga pada saat pelajaran ilmu sosial. e. Ruang musik Ruangan ini dipakai
pada saat pelajaran seni musik.
Fasilitas yang tersedia antara lain: 1 buah keyboard, 1 buah ampli, 1 set drum, papan tulis, 2 buah gitar listrik, dan 1 bass. f. Rumah kaca Rumah kaca ini sangat menunjang dalam pembelajaran biologi, karena berisi berbagai jenis tanaman. g. Ruang komputer dan ruang internet SMA Santa Maria memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstrakurikuler. h. Ruang Multimedia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Terdapat satu unit komputer dan viewer dalam ruangan yang nyaman dan ber-AC. i. Aula besar dan aula kecil j. Gudang k. Papan pengumuman l. Ruang pertemuan m. Ruang-ruang Kegiatan Kesiswaan n. UKS o. Ruang BP / BK p. Ruang Kepsek q. Ruang Guru r. Ruang TU s. Ruang TRRC t. Lapangan Olahraga u. Kantin 3 Unit v. Ruang Tamu w. Tempat Jaga Satpam x. Kamar Mandi y. Gudang z. Ruang Penyimpanan Soal dan Ruang Penjaga Sekolah 8. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra sekolah dan bertugas memberikan sumbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
pemikiran terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan para orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh, dan perwakilan instansi- instansi, yang dinilai kompeten dalam menangani urusan-urasan intern atau pun dengan pihak sekolah yang dipilih oleh musyawarah seluruh orang tua/wali siswa dan kemudian disahkan pihak sekolah. Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. Karena SMA Santa Maria adalah sekolah yang berdiri di bawah suatu yayasan yaitu yayasan Marsudirini, maka sistem sekolah ini adalah sentralisasi dari yayasan. Sehubungan dengan hal tersebut maka tugas komite sekolah memang agak terbatas. Komite sekolah di SMA Santa Maria disini hanya sebatas mengetahui mengenai apa yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan masukan atau ide-ide akan situasi yang terjadi. Seharusnya tugas komite sekolah juga bisa menjadi penyandang dana dan membantu peningkatan kesejahteraan guru. Tetapi sekali lagi karena sistem sentralisasi sekolah yang tidak memungkinkan adanya pengelolaan uang selain dari yayasan, oleh karena itu komite sekolah tidak berperan serta dalam penyandangan dana dan peningkatan kualitas kesejahteraan guru serta karyawan, tetapi hanya sebatas berperan serta sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
panitia pencari dana dan merupakan badan yang wajib mengetahui laporan keuangan. 9. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta dengan Instansi Lain. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA Santa Maria Yogyakarta menjalin hubungan kerja sama dengan instasi yang lain, SMA Santa Maria merupakan lembaga pendidikan sehingga tidak lepas dari lingkungan masyarakat dan dari sanalah muncul suatu hubungan sekolah dengan lingkungan luar. Adapun instansiinstansi yang melakukan kerja sama dengan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah sebagai berikut: a. Kerja Sama dengan Komite Sekolah Seperti sudah peneliti jelaskan pada sub bab mengenai Komite Sekolah di atas, SMA Santa Maria mengadakan kerja sama dengan pihak Komite Sekolah dalam hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan kepanitiaan pencarian dana, tetapi tidak sebagai penyandang dana. b. Kerja Sama dengan Universitas Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan menawarkan peneriman mahasiswa baru jalur prestasi dan kerja sama. Selain itu, SMA Santa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Maria juga menerima mahasiswa PPL USD untuk berpraktik mengajar di sekolah. c. Kerja Sama dengan Universitas Atmajaya Universitas Atma Jaya menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan menawarkan penerimaan mahasiswa baru unggulan. d. Kerja Sama dengan STIM YKPN STIM
YKPN
mengadakan
kerja
sama
untuk
sama
untuk
menyelenggarakan tes potensi akademik. e. Kerja Sama dengan AA YKPN AA
YKPN
mengadakan
kerja
menyelenggarakan tes potensi akademik. f. Hubungan dengan Sekolah Lain Dalam hubungan ini lebih berfokus pada hubungan siswa dengan guru dari SMA Santa Maria Yogyakarta maupun dengan sekolah lain. Hubungan ini bisa dalam bentuk olah raga maupun pertandingan persahabatan. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk menggalang kebersamaan antar sekolah agar terbina kerukunan dan kekompakan. 10. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan a. Matrikulasi Kegiatan Bertujuan untuk menuntaskan nilai siswa yang belum tuntas menurut standar sekolah terutama untuk kelas X dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
XI. Untuk kelas XII lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran
untuk
mempersiapkan
UAN.
Kegiatan
ini
untuk
meningkatkan
dilaksanakan sepulang sekolah. b. Conversation Kegiatan
ini
dilaksanakan
kemampuan aktif berbahasa Inggris. Jadi, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mempraktikan kemampuan mereka berbahasa Inggris. c. Tourist Housting Kegiatan ini bertempat di Kraton Yogyakarta oleh siswi kelas X pada setiap hari minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan oral siswa dalam berbahasa Inggris terutama di hadapan native speaker. d. In Group Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi baru kelas X untuk semakin mengenal dirinya sendiri dan temantemannya. e. Retreat dan Rekoleksi Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi kelas XI dan XII untuk semakin memiliki iman dan mental yang kuat dan mendekatkan diri dengan Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
f. Makrab Kegiatan ini ditujukan untuk siswi kelas X dengan tujuan untuk lebih mengakrabkan diri dengan teman-teman, guru, maupun karyawan sekolah.
C. SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA 1. Sejarah SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada awalnya sekolah ini bernama SMA ABC Fakultas pedagogik yang didirikan oleh Fakultas Sastra Unirvesitas Gajah Mada Jurusan Pedagogik, pada tanggal 1 September 1952 dengan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 38115/Kab, tanggal 21 Oktober 1952 terus berkembang hingga menempati gedung di Wijilan milik Yayasan Pancasila. Pada awal berdirinya pimpinan dipegang oleh Prof. Drs. Sutedjo Brodjonegoro ( alm ) dan tokoh-tokoh lainnya, antara lain Prof. Drs. Abdullah Sigit. Dan tahun 1958 jurusan B dipindahkan ke Sekip sehubungan dengan perkembangan sekolah, jurusan AC tetap di jalan Sagan 1 Yogyakarta dipimpin oleh Broto Hamidjojo sedangkan jurusan B di jalan Sekip juga dipegang oleh Broto Hamidjojo, sampai tahun 1966. Pada tahun 1965 berganti nama lagi menjadi SMA FIP IKIP Yogyakarta dan pada tahun 1966 ada pergantian pimpinan SMA FIP II IKIP Yogyakarta dipimpin oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Drs. Soetomo hanya 1 tahun. Tahun 1967 pimpinan dipegang oleh Hardjono. Tahun 1969 berganti nama lagi menjadi SMA Percobaan II IKIP Yogyakarta, karena sekolah ini dijadikan percobaan ujian sekolah seperti halnya 8 ( delapan ) SMA IKIP lainnya di Indonesia. Pada 1971 dengan SK No. 173/1971 tanggal 21 September 1971 berganti nama lagi menjadi SMA Pembangunan dan melaksanakan
tugas
Proyek
Perintis
Sekolah
Menengah
Pembangunan ( PPSP ) yang dimulai tahun 1972 terdiri dari jalur stream Akademik, stream Vokasional, stream Kesekretariatan, stream Tata Niaga, dan stream Ketehnikan. Pada tanggal 28 Agustus 1973 SMA Pembangunan pindah dari sagan ke jalan Gadean No. 5 Ngupasan Yogyakarta, tahun 1974 berganti nama lagi menjadi SMA II IKIP Jurusan Eksakta masih dalam program PPSP, maka SMA IKIP memakai kurikulum PPSP klasikal dengan jurusan Pengetahuan Alam, Matematika, IPA ( Palma ) hingga tahun 1983. SMA II IKIP Yogyakarta menurut SK Mendikbud No. 0710/10/0/1986 tanggal 10 Oktober 1986 SMA II IKIP menjadi SMA 10 Yoyakarta. Rektor IKIP Yogyakarta menyerahkan kepada Kepala Kanwil Debdikbud Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal, 22 Januari 1987. Tanggal 1 Februari 1987 sekolah ini resmi menggunakan nama SMA 10 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Perlu dicatat bahwa secara bertahap mulai tahun pelajaran 1984 –1993 diterapkan kurikulum 1984. Mulai tahun 1994 telah dilaksanakan kurikulum 1994, dan yang terakhir dengan kurikulum 1994 yang telah disempurnakan. Saat ini SMA N 10 telah berubah menjadi SMU N 10 Yogyakarta dengan keputusan Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
No.035/0/1997.
dengan
diundangkannya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tanggal 8 Juli 2003 nama SMU menjadi SMA lagi. 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 10 Yogyakarta a. Visi SMA Negeri 10 Yogyakarta “Terwujudnya generasi yang beriman, berilmu, terampil dan berakhlak mulia ( GEMA MULIA )”. b. Misi SMA Negeri 10 Yogyakarta 1) Menumbuhkan iman dan taqwa untuk menghayati dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan yang dianutnya. 2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif. 3) Memotivasi dan membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal. 4) Menerapkan
managemen
transparan dan akuntabel.
keteladanan,
partisipan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
5) Menumbuhkan semangat bersaing dalam bidang Imtaq dan Iptek. 6) Menumbuhkan semangat bersaing dalam bidang olah raga, seni dan budaya. 7) Menumbuhkan rasa cinta budaya, tanah air dan lingkungan. c. Tujuan SMA Negeri 10 Yogyakarta 1) Mewujudkan siswa yang berbudi pekerti luhur, mengamalkan ajaran agama sesuai ajaran yang dianutnya. 2) Mencapai peringkat 10 besar tingkat SMA se DIY. 3) Mencapai target > 65% lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi dengan program studi terakreditasi baik. 4) Mewujudkan siswa yang memiliki rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab. 5) Memiliki
kelompok
KIR,
olimpiade
IPA,
dan
kelompok pengguna bahasa asing yang mampu menjadi finalis di tingkat propinsi. 6) Memiliki minimal dua cabang olahraga yang mampu menjadi finalis di tingkat propoinsi. 7) Memiliki siswa yang mempunyai rasa cinta budaya, tanah, air dan lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
3. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 10 Yogyakarta Sumber daya manusis yang ada meliputi kepala sekolah, para guru dan karyawan yang bekerja untuk SMA Negeri 10 Yogyakarta. a. Kepala Sekolah yang pernah memimpin sejak berdiri sampai saat ini adalah : Tabel IV.7 Daftar Kepala Sekolah Tahun 1953 – 1954
Prof. Dr. Sutedjo Brojonegoro ( Alm )
Tahun 1954 – 1966
Broto Hamidjojo ( Alm )
Tahun 1966 – 1967
Drs. Soetomo
Tahun 1967 – 1989
Hardjono
Tahun 1989 – 1991
Harsono ( Wks )
Tahun 1991 – 1997
Drs. H. Prasetyo ( Alm )
Tahun 1997 - 2 Agustus 1999 Drs. Antun Saidjo( Alm ) Tahun 2000 – 2001
Dra. Hj. Sri Ruspita Murni
Tahun 2001 – 2008
Drs. Mawardi
Tahun 2008 – 2012
Drs. Timbul Mulyono,M.Pd
Tahun 2012- sekarang
Drs. Basuki
Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil kepala sekolah sesuai dengan tugasnya. Di SMA Negeri 10 Yogyakarta memiliki 4 wakil kepala sekolah, yaitu : 1) Wakasek Bidang Kurikulum : Agus Mardiyono,S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Wakasek
Bidang
Sarana
dan
Prasarana:
81
Drs.ACR.
Susbandaru 3) Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat: Dra. Dyah Amin.K 4) Wakasek Bidang Kesiswaan : Drs. R. Agus Mulyana b. Guru Jumlah Guru seluruhnya ada 43 orang terdiri dari Guru Tetap Negeri 31 orang, PNS tambahan jam 6 orang, Guru Naban 2 orang dan Guru Tidak Tetap 4 orang. c. Pegawai atau Karyawan Karyawan di SMA Negeri 10 Yogyakarta berjumlah 17 karyawan yang terdiri dari Pegawai Tetap Negeri 3 orang, Pegawai Naban 7 orang dan Pegawai Tidak Tetap 6 orang. 4. Peningkatan Mutu Akademik a. Peserta Didik 1)
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, maka diadakan Pendalaman Materi yang dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.30-07.30, bagi peserta didik kelas X dan XI.
2)
Agar peserta didik kelas XII lebih mendalami materi UNAS ditambah jam pelajarannya pada pagi hari dimulai jam 06.30.
3)
Mengoptimalkan Kegiatan Belajar Mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4)
82
Life skill dengan cara memanfaatkan Laboratorium, Alat Peraga dan Teknologi Informasi yang telah tersedia.
5)
Layanan remedial bagi peserta didik yang kurang nilai KKM dan pengayaan bagi peserta didik yang akan mengembangkan kompetensinya.
6)
Pengembangan diri bagi pesera didik yang tertarik terhadap ilmu alam, ilmu sosial, bahasa dan olahraga melalui BSC, BISC, BEC, dan BBC.
7)
Diadakan kegatan studi lapangan keluar setiap tahun ajaran disesuaikan dengan program studinya.
b. Tenaga Pendidik 1) Mengadakan workshop atau diklat setiap tahun ajaran dengan mengndang narasumber. 2) Mengadakan studi banding ke sekolah lain setiap tahun ajaran untuk menambah wawasan. 3) Mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) per bidang studi setiap bulan sekali. 4) Pengembangan diri aklhak mulia dan kepribadian. 5) Mengirimkan tenaga pendidik dalam seminar, workshop, diklat, sarasehan yang dilaksanakn oleh suatu lembaga sesuai dengan bidang studinya. 6) Mengembangkan diri melalui teknologi computer dengan jaringan internetnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
6. Prestasi Sekolah a. Sebagai narasumber workshop KTSP tahun 2010 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan. b. Sebagai narasumber dalam seminar tentang Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). c. Sebagai pendamping dalam program kemitraan dengan sekolah lain. d. Menyelenggarakan Bintek KTSP dengan sekolah lain untuk meningkatkan pemahaman terhadap silabus dan RPP. e. Sebanyak 80% tenaga pendidik telah lulus sertifikasi. f. Sebagai guru pendamping KKN-PPL mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. g. Terakreditasi dengan nilai A. h. Rata-rata siswa yang mendaftar PTN diterima 52%. i. Pernah menjadi juara Guru Teladan tingkat Kota Yogyakarta. j. Pernah menjadi juara Guru Berpretasi tingkat Kota Yogyakarta. k. Inovasi pembelajaran dan pembuatan alat peraga tingkat kota Yogyakarta. l. Juara Karya Tulis Ilmiah tingkat Propinsi. m. Nominasi pembuatan Buku Pengayaan tingkat Nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Tabel IV.8 Sarana Prasarana SMA Negeri 10 Yogyakarta Nomor A 1. 2. 3. 4. B 1. 2. 3. 4. 5. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. E. 1. F. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Ruang RUANG BELAJAR Ruang Kelas Ruang Laboratorium IPA Ruang Perpustakaan Ruang Audio/Visual RUANG KANTOR Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Komite RUANG PENUNJANG Ruang BP/ BK Ruang UKS Ruang OSIS Kantin Musholla Ruang Agama Ruang Komputer (TI) MEDIA PEMBELAJARAN LCD TV Laptop OHP Slide Proyektor VCD Layar Printer TRANSPORTASI Sepeda motor Honda REVO SARANA PENUNJANG Mesin Tik Manual Sound System Horn Megaphone Tustel Filling Cabinet Brangkas AC Split
Jumlah 16 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 20 unit 5 unit 6 unit 3 unit 1 unit 3 unit 16 buah 14 buah 1 buah 4 buah 1 set 5 buah 2 buah 1 buah 4 buah 2 buah 14 buah
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kipas Angin Almari Mesin Jahit Mesin Obras Mesin Riso Mesin Pompa Air Almari Es Dispenser Speedy/ wifi CPU Monitor
44 buah 42 buah 6 buah 1 buah 1 buah 3 buah 2 buah 3 buah 2 buah 44 buah 44 buah
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Pada bab ini akan disajikan deskripsi mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Deskripsi data ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masingmasing variabel dengan berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut : 1. Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi Data yang diperoleh untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi diketahui: Skor tertinggi adalah 258 sedangkan
skor
terendah
adalah
138.
Data
yang
diperoleh
menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.1 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi No 1 2 3 4 5
Interval Skor 250-273 226-249 191-225 168-190 39-167 Jumlah
Frekuensi
Persentase
Kategori
5 25 49 44 14 137
3,65% 18,25% 35,77% 32,11% 10,22% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.1 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 5 86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
orang atau 3,65%, dalam kategori tinggi sebanyak 25 orang atau 18,25%, kategori cukup tinggi sebanyak 49 orang atau 35,77%, kategori rendah sebanyak 44 orang atau 32,11%, dan kategori sangat rendah sebanyak 14 orang atau 10,22%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi di SMA seKecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup. 2. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi Data yang diperoleh untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi diketahui: Skor tertinggi adalah 107 sedangkan skor terendah adalah 50. Data yang diperoleh menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.2 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi No 1 2 3 4 5
Interval Skor 102-112 93-101 78 -92 69-77 16-68 Jumlah
Frekuensi 2 17 48 39 31 137
Persentase 1,46% 12,41% 35,04% 28,46% 22,63% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.2 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 2 orang atau 1,46%, dalam kategori tinggi sebanyak 17 orang atau 12,41%, kategori cukup tinggi sebanyak 48 orang atau 35,04%,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
kategori rendah sebanyak 39 orang atau 28,46%, dan kategori sangat rendah sebanyak 31 orang atau 22,63%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi di SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup. 3. Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi Data yang diperoleh untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi diketahui: Skor tertinggi adalah 70 sedangkan skor terendah adalah 29. Data yang diperoleh menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.3 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi No 1 2 3 4 5
Interval Skor 64-70 58-63 49-57 43-48 10-42 Jumlah
Frekuensi
Persentase
Kategori
13 31 50 24 19 137
9,49% 22,62% 36,50% 17,51% 13,88% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.3 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 13 orang atau 9,49%, dalam kategori tinggi sebanyak 31 orang atau 22,62%, kategori cukup tinggi sebanyak 50 orang atau 36,50%, kategori rendah sebanyak 24 orang atau 17,51%, dan kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
sangat rendah sebanyak 19 orang atau 13,88%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi di SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup. 4. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi Data yang diperoleh untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi diketahui: Skor tertinggi adalah 49 sedangkan skor terendah adalah 23. Data yang diperoleh menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.4 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi No 1 2 3 4 5
Interval Skor 45-49 41-44 34-40 30-33 7-29 Jumlah
Frekuensi
Persentase
Kategori
15 28 51 28 15 137
10,94% 20,43% 37,26% 20,43% 10,94% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.4 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 15 orang atau 10,94%, dalam kategori tinggi sebanyak 28 orang atau 20,43%, kategori cukup tinggi sebanyak 51 orang atau 37,26%, kategori rendah sebanyak 28 orang atau 20,43%, dan kategori sangat rendah sebanyak 15 orang atau 10,94%. Hal ini menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
bahwa persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi di SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup. 5. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi Data yang diperoleh untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi diketahui: Skor tertinggi adalah 42 sedangkan skor terendah adalah 15. Data yang diperoleh menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.5 Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi No 1 2 3 4 5
Interval Skor 38-42 35-37 29-34 20-28 6-19 Jumlah
Frekuensi
Persentase
Kategori
26 15 45 42 9 137
18,97% 10,94% 32,85% 30,66% 6,58% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.5 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 26 orang atau 18,97%, dalam kategori tinggi sebanyak 15 orang atau 10,94%, kategori cukup tinggi sebanyak 45 orang atau 32,85%, kategori rendah sebanyak 42 orang atau 30,66%, dan kategori sangat rendah sebanyak 9 orang atau 6,58%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
di SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup. 6. Kepuasan Belajar Siswa Data yang diperoleh untuk variabel kepuasan belajar siswa diketahui: Skor tertinggi adalah 135 sedangkan skor terendah adalah 60. Data yang diperoleh menggunakan distribusi frekuensi yang dikelompokkan dengan standar PAP I. Hasil distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel V.6 Deskripsi kepuasan belajar siswa No Interval Skor 1 128-140 2 116-127 3 98-115 4 86-97 5 20-85 Jumlah
Frekuensi 5 18 54 29 31 137
Persentase 3,65% 13,14% 39,42% 21,17% 22,62% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel V.6 menunjukkan bahwa kepuasan belajar siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang atau 3,65%, dalam kategori tinggi sebanyak 18 orang atau 13,14%, kategori cukup tinggi sebanyak 54 orang atau 39,42%, kategori rendah sebanyak 29 orang atau 21,17%, dan kategori sangat rendah sebanyak 31 orang atau 22,62%. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan belajar siswa di SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta kelas XI IPS sebagian besar dalam kategori cukup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
B. Analisis Data 1. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa a. Rumusan Hipotesis H0 =
Tidak
ada hubungan positif dan signifikan antara
persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis I dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel V.7 Hasil Pengujian Hipotesis I Correlations Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Kepuasan Belajar
1.000
.644
Spearman Persepsi Correlation Coefficient 's rho Siswa Sig. (2-tailed) tentang Kompetensi N Guru Kepuasan Belajar
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
Correlation Coefficient
.644
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel V.7 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung = 0,644 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05. Kuat lemahnya korelasi
dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,644 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,60-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan nilai thitung adalah sebagai berikut : √ -
t=
√ -
√
t=
-
√ √
t= t = 9,781
Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung
=
9,781 > ttabel
dengan dk 135 (137-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,960
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
yang berarti Ha diterima yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 2.
Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa a. Rumusan Hipotesis H0 =
Tidak
ada hubungan positif dan signifikan antara
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha =
Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis II dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.8 Hasil Pengujian Hipotesis II Correlations Kompetensi Pedagogik Spearman' Kompetensi s rho Pedagogik
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.481
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar
Kepuasan Belajar
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.481
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Dari tabel V.8 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung = 0,481 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05. Kuat lemahnya korelasi dapat
dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,481 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,40-0,599. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan nilai thitung adalah sebagai berikut : √ -
t=
√ -
√
t=
t=
√ √
t = 6,375
-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung
=
96
6,375 > ttabel
dengan dk 135 (137-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,960 yang berarti Ha diterima yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 3. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa a. Rumusan Hipotesis H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan
antara
persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Ha
= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis III dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Tabel V.9 Hasil Pengujian Hipotesis III Correlations
Spearman's Kompetensi rho Kepribadian
Correlation Coefficient
Kepuasan Belajar
1.000
.563
Sig. (2-tailed)
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar
Kompetensi Kepribadian
Correlation Coefficient
.563
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel V.9 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung = 0,563 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05. Kuat lemahnya
korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,563 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,40-0,599. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan nilai thitung adalah sebagai berikut : √ -
t=
t=
√ -
√
-
√
-
√ -
t= t = 7,915 Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung
=
7,915 > ttabel
dengan dk 135(137-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,960 yang berarti Ha diterima yang menyatakan ada hubungan positif dan
signifikan
antara
persepsi
siswa
tentang
kompetensi
kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 4.
Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa a. Rumusan Hipotesis H0
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
Ha
= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis IV dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.10 Hasil Pengujian Hipotesis IV Correlations Kompetensi Sosial Spearman Kompetensi 's rho Sosial
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.559
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar
Kepuasan Belajar
Correlation Coefficient
.559
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel V.10 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung = 0,559 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05. Kuat lemahnya korelasi
dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,559 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,40-0,599. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
sosial guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan nilai thitung adalah sebagai berikut : √ -
t=
√ -
√
t=
t=
-
√ √
t = 7,833 Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung
=
7,833 > ttabel
dengan dk 135 (137-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,960 yang berarti Ha diterima yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 5. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa a. Rumusan Hipotesis H0
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
Ha
= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis V dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.11 Hasil Pengujian Hipotesis V Correlations Kompetensi Profesional Spearman Kompetensi 's rho Profesional
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.554
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar
Kepuasan Belajar
Correlation Coefficient
.554
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel V.11 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung = 0,554 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05. Kuat
lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,554 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,40-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
0,599. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesioanal guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan nilai thitung adalah sebagai berikut : √ -
t=
√ -
√
t=
t=
-
√ √
t = 7,732 Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung dengan dk 135 (137-2)
=
7,732 > ttabel
pada taraf signifikansi 5% sebesar
1,960 yang berarti Ha diterima yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari koefisien rhitung = 0,644 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 9,781>
ttabel = 1,960. Kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,644 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Hasil deskripsi data tentang kompetensi guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi yang cukup terhadap kompetensi guru akuntansi. Menurut Sopiatin (2010:69) kompetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru yang diperlihatkan melalui perilaku guru dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
memberikan pelayanan proses belajar mengajar di sekolah meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Hasil
deskripsi
data
tentang
kepuasan
belajar
siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan siswa berada dalam kategori cukup. Menurut Mulyadi (2009) kepuasan belajar merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditampilkan dalam sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dalam penyelenggaraaan pembelajaran, guru memiliki peran dan tanggung jawab sangat penting yang harus didukung dengan kompetensi yang baik yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Mereka tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi pelajaran saja tetapi juga dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan sehingga membuat siswa merasa puas terhadap pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Apabila siswa puas terhadap pembelajaran tersebut, alhasil tujuan pembelajaran juga akan tercapai. Hasil temuan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Hamalik (2003:36) yang menyatakan bahwa proses belajar dan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal. Menurut Sopiatin (2010:34) menyatakan bahwa pendorong paling penting dalam pendidikan untuk menghasilkan kepuasan belajar siswa adalah kualitas layanan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas. Kepuasan belajar itu sendiri timbul karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan siswa dengan kondisi nyata yang diterimanya saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti (2011:91) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti dan Sari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
2. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari koefisien rhitung = 0,481 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai
thitung = 6,375 > ttabel = 1,960. Kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,481 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Hasil deskripsi data tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi yang
cukup
terhadap
kompetensi
pedagogik
guru
akuntansi.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi
hasil
belajar
dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
dimilikinya (UU No.14 Tahun 2005). Seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik akan dapat menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan akan mampu mendorong siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswanya. Hasil
deskripsi
data
tentang
kepuasan
belajar
siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan siswa berada dalam kategori cukup. Kepuasan belajar siswa ditunjukkan dalam sikap positif pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya sudah dirancang oleh guru dengan baik dengan menggunakan strategi belajar yang telah disesuaikan dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa. Adanya kepuasan belajar ini akan membuat siswa bersemangat untuk selalu memperhatikan penjelasan guru dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru yang pada akhirnya akan berdampak baik terhadap hasil belajarnya. Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, selain mengajar, guru dituntut untuk
dapat
merancang
suatu
perangkat
pembelajaran
dan
melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya. Dengan adanya perancangan dan penerapan strategi belajar yang sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya, siswa secara otomatis akan dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
dengan baik. Apabila siswa sudah mulai bisa mengikuti pembelajaran dengan baik maka akan muncul suatu kepuasan belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut karena adanya kesesuaian antara apa yang diberikan guru dengan apa yang diharapkan siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti (2011:91) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti dan Sari. 3. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari koefisien rhitung = 0,563 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas thitung = 7,915 > ttabel = 1,960.
0,000 < 0,05 atau nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,563 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Hasil deskripsi data tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi yang cukup terhadap kompetensi kepribadian guru akuntansi. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, beraklhak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan siswa (UU No.14 Tahun 2005). Kompetensi ini diperoleh dan dikembangkan melalui proses sosialisasi dengan sesama. Seorang guru tidak hanya bertugas untuk mencerdaskan siswa tetapi juga harus dapat mengembangkan kepribadian siswa yang beraklhak dan berkarakter. Hasil
deskripsi
data
tentang
kepuasan
belajar
siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan siswa berada dalam kategori cukup. Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa pandangan siswa yang baik terhadap kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru juga akan berdampak yang baik pula terhadap kepuasan belajar siswa itu sendiri. Dalam mengikuti pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
tentu saja siswa dapat dengan mudah menilai kepribadian yang dimiliki oleh guru melalui segala sikap yang ditunjukkan guru ketika mengajar. Apabila siswa melihat guru itu memiliki pribadi yang baik, maka siswa juga akan merasa tertarik dan senang mengikuti pelajaran yang diberikan guru tersebut dan bahkan siswa akan menjadikan guru tersebut menjadi sosok seorang guru yang dapat dijadikan teladan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sopiatin (2010:67) yang menyatakan bahwa peran guru tidak hanya sekedar penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pemberi teladan bagi siswa. Hasil temuan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Mulyasa (2007:117) yang menyatakan bahwa kepribadian seorang guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi lainnya. Dalam hal ini guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi dan yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukkan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Panjaitan (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru kimia dengan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
belajar kimia. Hasil belajar atau prestasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Panjaitan dan Sari. 4. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari koefisien rhitung = 0,559 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 7,833 >
ttabel = 1,960. Kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,559 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Hasil deskripsi data tentang kompetensi sosial guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi yang cukup terhadap kompetensi sosial guru akuntansi. Kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar (UU No.14 Tahun 2005). Kemampuan ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya. Hasil
deskripsi
data
tentang
kepuasan
belajar
siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan siswa berada dalam kategori cukup. Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dengan dimiliknya kompetensi sosial diharapkan antara seorang guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang baik sehingga siswa dapat termotivasi dan merasa puas terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa akan membentuk lingkungan belajar yang nyaman sehingga akan berdampak pada kepuasan belajar siswa itu sendiri. Hasil temuan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Sopiatin (2010:34) yang menyatakan bahwa salah satu hal yang dapat menimbulkan kepuasan belajar siswa adalah komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Panjaitan (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi sosial guru kimia dengan hasil belajar kimia. Hasil belajar atau prestasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Panjaitan dan Sari. 5. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari koefisien rhitung = 0,554 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai
thitung = 7,732 > ttabel = 1,960. Kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,554 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang cukup. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Hasil deskripsi data tentang kompetensi profesional guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi yang cukup terhadap kompetensi profesional guru akuntansi. Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuannya (UU No.14 Tahun 2005). Kompetensi Profesional ini diperoleh dan dikembangkan melalui pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman profesional yang dapat menghasilkan kualitas kemampuan dalam melaksanakan profesi. Hasil
deskripsi
data
tentang
kepuasan
belajar
siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar kepuasan siswa berada dalam kategori cukup. Kepuasan belajar itu sendiri timbul karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan siswa dengan kondisi nyata yang diterimanya saat pembelajaran berlangsung. Setiap siswa
tentu
berharap
agar
guru
mampu
menyelenggarakan
pembelajaran yang menyenangkan, memiliki penguasan materi yang baik serta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif agar siswa dapat dengan mudah menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa seorang guru yang benar-benar memiliki kompetensi profesional harus mampu menyampaikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Mereka juga harus bisa menguasai materi yang mereka ajarkan dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya hal itu diharapkan siswa akan puas terhadap pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti (2011:91) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Indiarti dan Sari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa pada SMA se- Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien rhitung = 0,644 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 9,781 > ttabel
=1,960. Koefisien korelasi sebesar 0,644 sehingga memiliki hubungan yang kuat karena terletak antara 0,60-0,799. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. 2. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien rhitung = 0,481 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 6,375 >
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
ttabel = 1,960. Koefisien korelasi sebesar 0,481 memiliki kriteria hubungan yang cukup karena terletak antara 0,40-0,599. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. 3. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien rhitung = 0,563 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 7,915 >
ttabel = 1,960. Koefisien korelasi sebesar 0,563 memiliki hubungan yang cukup karena terletak antara 0,40-0,599. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. 4. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien rhitung = 0,559 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 7,833 > ttabel =
1,960. Koefisien korelasi sebesar sebesar 0,559 memiliki hubungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
yang cukup karena terletak antara 0,40-0,599. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. 5. Ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien rhitung = 0,554 > rtabel = 0,168 dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 atau nilai thitung = 7,732 > ttabel = 1,960.
Koefisien korelasi sebesar
0,554 memiliki hubungan yang cukup
karena terletak antara 0,40-0,599. Nilai r positif menunjukkan hubungan searah yang berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.
B. Keterbatasan 1. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner sehingga ada kemungkinan responden dalam mengisi angket tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi sebenarnya dan kurang bersungguh-sungguh dalam pengisian kuesioner tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Saran bagi guru a. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, maka disarankan bagi guru-guru hendaknya harus dapat terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Kompetensi tersebut meliputi
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
sosial
dan
profesional yaitu kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik, kemampuan dalam bersikap, kemampuan dalam berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik dan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran akuntansi. b. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, maka disarankan bagi guru-guru hendaknya harus dapat terus meningkatkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik agar potensi yang dimiliki semakin optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
c. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, maka disarankan bagi guru-guru hendaknya harus dapat terus meningkatkan kemampuan dalam bersikap yang dapat dijadikan teladan yang baik bagi peserta didik. d. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, maka disarankan bagi guru-guru hendaknya harus dapat terus meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. e. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, maka disarankan bagi guru-guru hendaknya harus dapat terus meningkatkan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya akuntansi dan kependidikan. f. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk mengikuti program pelatihan atau seminar mengenai materi pembelajaran akuntansi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
profesionalnya, mengikuti program pelatihan atau seminar mengenai berbagai macam metode-metode pembelajaran yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, mengadakan outbond yang diikuti oleh siswa dan guru yang bertujuan untuk menjalin keakraban dan interaksi yang baik antara guru dan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial dan kepribadiannya. 2. Saran untuk peneliti selanjutnya Diharapkan dalam penelitian selanjutnya peneliti melakukan penelitian untuk faktor-faktor lain yang memengaruhi kepuasan belajar siswa seperti fasilitas belajar dan mutu proses belajar mengajar agar penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih dalam dunia pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Trilaksono Wahyu. 2010. “Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Lumajang”. Skripsi. Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta : Bina Aksara. Budi, Asto. 2011. “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru Mata Pelajaran Chasis dan Sistem Pemindah Tenaga terhadap Kepuasan Siswa Kelas II Teknik Otomotif di SMK 45 Wonosari”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Daviddof, L.Linda. 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Devi, Cicilia Maya Sari. 2011. “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.
Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasar Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Indiarti, Paulina Ervin. 2011. “Hubungan Motivasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Jurusan Akuntansi”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Irianto, Agus. 2007. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Khualimah. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepuasan Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Jepara. Under. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Mahmud. M Dimyati. 1989. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Masidjo, Ig. 1995. Penilaian Pencapaian Yogyakarta: Kanisius.
Mulyadi,
Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Memet. 2009. Kepuasan Belajar. [Online]. Tersedia: http://mtsncbb.wordpress.com/2009/06/10/kepuasan-belajar/[9 Oktober 2012]
Mulyasa,E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Panjaitan, Juli Yanti. 2012. “Analisis Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Guru Kimia SMA serta Hubungannya dengan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa di Kabupaten Langkat”. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Sari, Rury Narulita. 2012. “Hubungan Motivasi Belajar dan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun”. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sopiatin, Popi. 2010.Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudarwanto. 2012. Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http://mansaba.sch.id/web_saba/artikel-guru/215-kompetensiguru.html [9 Oktober2012]
Sudrajat, Akhmad. 2008. Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah. [Online].Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/kompe tensi-guru-dan-peran-kepala-sekolah-2/ [9 Oktober 2012]
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung : Alfabeta.
Tim Prima Pena.1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gita Media Pres. Trianto.2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan& Tenaga Kependidikan. Jakarta:Kencana.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuesioner Penelitian
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Survey pada : Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta.
Disusun dalam Rangka Penelitian Oleh : Fransisca Aprilia Ayu Ningtyas 091334059
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yogyakarta,
Maret 2013
Kepada. Yth. Siswa-siswi Kelas XI IPS
Dengan hormat, Saya bemaksud melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria Yogyakarta dan SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan judul penelitian adalah “Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa.” Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anda terhadap kompetensi guru Akuntansi dan Kepuasan belajar siswa. Kuesioner ini saya mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban Anda dalam kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, harap untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Atas waktu dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Fransisca Aprilia Ayu N
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Kuesioner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian : Bagian I
Identitas Responden
Bagian II
Pernyataan mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi
Bagian III
Pernyataan tentang kepuasan belajar siswa
2. Berilah tanda (X) pada angka untuk jawaban yang paling Anda anggap sesuai dengan keadaan. 3. Untuk kuesioner bagian I, nama boleh diisi boleh tidak tetapi nama sekolah wajib diisi. Untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi :
Pernyataan positif adalah mulai dari sangat tidak setuju (1) sampai dengan sangat setuju (7).
Pernyataan negatif adalah mulai dari sangat setuju (1) sampai dengan sangat tidak setuju (7).
Untuk variabel kepuasan belajar siswa :
Mulai dari sangat tidak puas (1) sampai dengan sangat puas (7).
4. Selesai mengerjakan, telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini semua telah dijawab.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama :………………………………………………………………… 2. Kelas : ………………………………………………………………...
3. Sekolah:………………………………………………………………… BAGIAN II Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi a. Kompetensi Pedagogik No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pernyataan Guru akuntansi mampu menyebutkan karakteristik siswa mengenai warna kulit, rambut, bentuk mata dan tinggi badan. Guru akuntansi mampu menyebutkan karakteristik siswa mengenai kecerdasannya. Guru akuntansi mampu menyebutkan karakteristik siswa dalam hal sikap. Guru akuntansi tidak mampu menyebutkan karakteristik siswa dalam hal bersosialisasi. Guru akuntansi tidak mampu menyebutkan karakteristik siswa dalam latar belakang suku, agama, ras, dan kebudayaan. Guru akuntansi mampu membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Guru akuntansi mampu menemukan kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Guru akuntansi mampu menyusun kurikulum sesuai dengan mata pelajaran akuntansi. Guru akuntansi mampu
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak
1
2
3
4
5
6
7
Sangat
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
11.
12.
13. 14. 15.
16.
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik di kelas. Guru akuntansi mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran akuntansi Guru akuntansi mampu menyediakan kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi siswa. Guru akuntansi mampu berkomunikasi secara santun dengan siswa. Guru akuntansi melakukan penilaian proses belajar. Guru akuntansi melakukan penilaian hasil belajar. Guru akuntansi memanfaatkan informasi hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Guru akuntansi melakukan refleksi terhadap pembelajaran di setiap pertemuan.
Setuju
Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
b. Kompetensi Kepribadian No 17. 18. 19. 20. 21.
Pernyataan Guru akuntansi memiliki toleransi hidup beragama. Guru akuntansi mampu bersosialisasi dengan baik. Guru akuntansi patuh pada hukum yang berlaku. Guru akuntansi mampu memberi teladan kepada siswa. Guru akuntansi tidak berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia.
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22.
23.
24. 25.
26.
Guru akuntansi tidak menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap. Guru akuntansi menampilkan diri sebagai pribadi yang dipatuhi oleh siswa. Guru akuntansi tidak memiliki etos kerja yang tinggi. Guru akuntansi mampu bertanggungjawab akan tugasnya. Guru akuntansi berperilaku sesuai dengan peraturan dalam profesi guru.
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 2 3 4
5
6 7
Sangat Setuju
c. Kompetensi Sosial No 27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Pernyataan Guru akuntansi bersikap objektif terhadap siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Guru akuntansi bersikap diskriminatif terhadap siswa, orangtua siswa, dan lingkungan sekolah. Guru akuntansi mampu berkomunikasi dengan guru lain secara santun. Guru akuntansi mampu berkomunikasi dengan orangtua siswa secara santun. Guru akuntansi mampu bersosialisasi yang baik dengan masyarakat. Guru akuntansi mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja. Guru akuntansi terlibat aktif dalam komunitas guru.
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju
1
2 3 4
5
6
7
Sangat Setuju
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Kompetensi Profesional
No 34.
Pernyataan Sangat Guru akuntansi menguasai materi Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju akuntansi. Sangat 35. Guru akuntansi tidak mampu Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju menjelaskan kompetensi dasar akuntansi. Sangat 36. Guru akuntansi tidak kreatif Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju dalam mengemas materi ke dalam kegiatan pembelajaran. Sangat 37. Guru akuntansi tidak mengikuti Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Sangat 38. Guru akuntansi memanfaatkan Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju hasil refleksi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. Sangat 39. Guru akuntansi mampu Sangat Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju Setuju memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Pengembangan dari Indiarti, Paulina Ervin. 2011. “Hubungan Motivasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Jurusan Akuntansi”. Skripsi. Universitas
BAGIAN III Kepuasan Belajar Siswa Tentukan tingkat kepuasan anda dengan menentukan nilai dari 1-7 ! No
Pernyataan
1
Tingkat kepuasan saya terhadap penampilan guru akuntansi. Tingkat kepuasan saya terhadap metode pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akuntansi. Tingkat kepuasan saya saat guru akuntansi menyampaikan materi pembelajaran. Tingkat kepuasan saya ketika
2
3
4
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
anda diperhatikan guru akuntansi dalam proses pembelajaran. Tingkat kepuasan saya ketika Sangat Tidak Puas guru akuntansi memberikan materi yang sesuai dengan pembelajaran. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas penguasaan materi oleh guru akuntansi. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas ilmu yang diperoleh dari penjelasan guru akuntansi dalam pembelajaran. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas respon guru akuntansi saat mengalami kesulitan belajar. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas wawasan luas yang dimiliki guru akuntansi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas guru akuntansi dalam memberikan motivasi. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas guru akuntansi dalam memberikan umpan balik pertanyaan siswa. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas guru akuntansi dalam memberikan nilai sesuai dengan hasil belajar. Tingkat kepuasan saya terhadap Sangat Tidak Puas guru akuntansi dalam menanyakan hal-hal di luar pelajaran untuk membangun komunikasi guru dengan siswa. Tingkat kepuasan terhadap Sangat Tidak Puas respon guru akuntansi ketika saya bertanya apabila belum jelas.
133
Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
16
17
18
19
20
Tingkat kepuasan saya terhadap guru akuntansi sebagai fasilitator. Tingkat kepuasan saya terhadap kesempatan bertanya yang diberikan guru akuntansi ketika mengalami kesulitan belajar. Tingkat kepuasan saya terhadap ilmu yang anda peroleh tidak sekedar teori tetapi juga praktek. Tingkat kepuasan terhadap penjelasan guru akuntansi ketika saya belum paham dalam pembelajaran. Tingkat kepuasan saya terhadap evaluasi yang diberikan guru akuntansi. Tingkat kepuasan saya terhadap guru akuntansi dalam memberikan remidi.
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Puas
Pengembangan dari Budi, Asto. 2011. “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kinerja Guru Mata Pelajaran Chasis dan Sistem Pemindah Tenaga terhadap Kepuasan Siswa Kelas II Teknik Otomotif di SMK 45 Wonosari”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI Case Processing Summary N Cases
%
Valid
35
100.0
0
.0
35
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .932
N of Items .937
39
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
butir_1
213.89
596.339
.506
.
.930
butir_2
213.83
581.323
.731
.
.928
butir_3
213.86
576.479
.746
.
.927
butir_4
213.40
583.365
.573
.
.929
butir_5
212.86
587.714
.590
.
.929
butir_6
213.40
583.365
.573
.
.929
butir_7
213.74
620.726
-.007
.
.936
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
butir_8
213.09
595.669
.454
.
.930
butir_9
213.14
595.185
.578
.
.929
butir_10
212.74
601.373
.435
.
.930
butir_11
213.77
590.182
.515
.
.930
butir_12
213.29
595.916
.538
.
.930
butir_13
213.34
590.526
.528
.
.930
butir_14
213.60
591.071
.434
.
.931
butir_15
213.29
584.681
.645
.
.929
butir_16
213.20
572.106
.726
.
.927
butir_17
213.49
584.198
.556
.
.929
butir_18
212.63
587.417
.726
.
.928
butir_19
212.63
614.064
.172
.
.932
butir_20
212.60
598.953
.600
.
.930
butir_21
213.20
579.929
.649
.
.928
butir_22
212.77
595.534
.384
.
.931
butir_23
213.31
610.987
.221
.
.932
butir_24
212.66
592.879
.398
.
.931
butir_25
212.66
587.938
.700
.
.928
butir_26
212.66
607.644
.320
.
.931
butir_27
213.49
592.434
.420
.
.931
butir_28
213.17
586.852
.377
.
.932
butir_29
212.51
602.787
.260
.
.933
butir_30
213.20
579.929
.649
.
.928
butir_31
212.91
597.081
.517
.
.930
butir_32
212.83
592.558
.664
.
.929
butir_33
212.91
605.610
.348
.
.931
butir_34
212.86
592.420
.437
.
.931
butir_35
213.14
583.244
.473
.
.930
butir_36
213.09
587.492
.688
.
.928
butir_37
213.51
583.787
.753
.
.928
butir_38
213.31
588.692
.496
.
.930
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
butir_39
213.34
597.114
.433
Scale Statistics Mean
Variance
218.77
Std. Deviation
622.652
N of Items
24.953
39
KEPUASAN BELAJAR SISWA
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 35
100.0
0
.0
35
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .940
N of Items .942
20
138
.
.930
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
butir_1
101.71
252.151
.612
.677
.938
butir_2
101.66
243.350
.802
.963
.934
butir_3
101.69
243.575
.719
.942
.936
butir_4
101.60
250.835
.529
.826
.939
butir_5
101.11
251.045
.677
.749
.937
butir_6
101.17
249.382
.590
.775
.938
butir_7
101.43
242.487
.655
.775
.937
butir_8
101.11
245.575
.711
.840
.936
butir_9
101.03
240.146
.714
.825
.936
butir_10
101.31
249.692
.500
.819
.940
butir_11
101.51
244.845
.657
.902
.937
butir_12
101.34
247.644
.623
.794
.937
butir_13
101.03
243.617
.677
.779
.936
butir_14
100.69
246.634
.681
.754
.936
butir_15
101.23
246.652
.579
.863
.938
butir_16
101.00
253.882
.586
.880
.938
butir_17
101.37
254.887
.464
.681
.940
butir_18
100.91
247.728
.755
.872
.936
butir_19
101.34
244.526
.845
.957
.934
butir_20
101.14
245.832
.608
.649
.938
Scale Statistics Mean 106.60
Variance 273.071
Std. Deviation
N of Items
16.525
20
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI VALIDITAS SERENTAK
Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 137
100.0
0
.0
137
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .926
N of Items .932
39
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
Butir_1
194.58
734.084
.191
.497
.927
Butir_2
194.32
728.146
.335
.508
.925
Butir_3
193.98
727.595
.335
.448
.925
Butir_4
193.86
730.385
.247
.427
.927
Butir_5
194.26
728.177
.235
.448
.927
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_6
194.01
726.096
.330
.443
.926
Butir_7
194.34
706.945
.542
.597
.923
Butir_8
194.03
717.381
.484
.633
.924
Butir_9
193.87
712.747
.635
.722
.923
Butir_10
194.07
721.289
.403
.551
.925
Butir_11
194.36
718.937
.498
.627
.924
Butir_12
193.74
704.798
.630
.691
.923
Butir_13
193.39
713.241
.558
.768
.923
Butir_14
193.13
716.365
.551
.737
.923
Butir_15
193.69
716.141
.586
.632
.923
Butir_16
194.74
716.015
.409
.498
.925
Butir_17
193.84
701.798
.598
.678
.923
Butir_18
193.67
695.487
.759
.770
.921
Butir_19
193.72
703.849
.687
.776
.922
Butir_20
193.87
702.483
.716
.667
.922
Butir_21
193.28
723.735
.314
.574
.926
Butir_22
193.66
721.124
.300
.699
.927
Butir_23
194.42
721.952
.387
.392
.925
Butir_24
193.39
719.062
.393
.650
.925
Butir_25
193.45
715.852
.584
.654
.923
Butir_26
193.44
712.880
.609
.717
.923
Butir_27
193.97
715.573
.515
.480
.924
Butir_28
193.32
726.028
.307
.406
.926
Butir_29
193.51
715.928
.505
.648
.924
Butir_30
193.59
709.258
.610
.692
.923
Butir_31
193.67
709.046
.644
.775
.923
Butir_32
193.58
713.186
.637
.703
.923
Butir_33
193.77
704.779
.687
.733
.922
Butir_34
193.05
710.416
.572
.617
.923
Butir_35
193.12
720.065
.380
.696
.925
Butir_36
193.98
706.580
.425
.732
.925
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_37
193.78
712.055
.395
.681
.925
Butir_38
194.43
706.718
.574
.637
.923
Butir_39
194.34
706.269
.505
.715
.924
Scale Statistics Mean 198.93
Variance 751.862
Std. Deviation
N of Items
27.420
39
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 KORELASI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nonparametric Correlations PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA
Correlations Persepsi Siswa tentang
Spearman's Persepsi Siswa rho
tentang
Correlation Coefficient
Kompetensi
Kepuasan
Guru
Belajar
1.000
Sig. (2-tailed)
.644
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
Kompetensi Guru N Kepuasan Belajar
Correlation Coefficient
.644
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Correlations
Spearman's Kompetensi rho
Pedagogik
Correlation Coefficient
Kepuasan
Pedagogik
Belajar
1.000
Sig. (2-tailed)
.481
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar
Kompetensi
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
144
.481
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Correlations Kompetensi Kepribadian Kepuasan Belajar Spearman's Kompetensi rho
Kepribadian
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
.563
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar Correlation Coefficient
.563
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Correlations Kompetensi Sosial Spearman's Kompetensi rho
Sosial
Correlation Coefficient
Kepuasan Belajar
1.000
Sig. (2-tailed)
.559
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
145
.559
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Correlations Kompetensi Profesional Spearman's Kompetensi rho
Profesional
Correlation Coefficient
Kepuasan Belajar
1.000
Sig. (2-tailed)
.554
**
.
.000
137
137
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
137
137
N Kepuasan Belajar Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
146
.554
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4
PAP TIPE I
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENILAIAN ACUAN PATOKAN(PAP) TIPE I Penilaian
Acuan
Patokan
(PAP)
adalah
suatu
penilaian
yang
memperbandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dalam PAP Tipe I ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score atau batas kelulusan adalah 65% dari total skor yang seharusnya dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 65. Tuntutan pada persentil 65 sering disebut persentil minimal karena passing score pada persentil 65 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Kategori kecenderungan menurut PAP Tipe I untuk semua variabel adalah: Tingkat Penguasaan Kompetensi 90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% Dibawah 55%
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masingmasing variabel adalah sebagai berikut : A. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 39
= 273
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Terendah = 1 x 39
= 39
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 273 – 39= 234
Tingkat Penguasaan Kompetensi 39 + (90% x 234) = 249,6 dibulatkan menjadi 250 39 + (80% x 234) = 226,2 dibulatkan menjadi 226 39 + (65% x 234) = 191,1 dibulatkan menjadi 191 39 + (55% x 234) = 167,7 dibulatkan menjadi 168 Dibawah 168
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 250-273 226-249 191-225 168-190 39-167 Jumlah
Frekuensi 5 25 49 44 14 137
Persentase 3,65% 18,25% 35,77% 32,11% 10,22% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 16
= 112
Nilai Terendah = 1 x 16
= 16
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 112 – 16= 96
Tingkat Penguasaan Kompetensi
149
Kategori Kecenderungan Variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 + (90% x 96) = 102,4 dibulatkan menjadi 102 16 + (80% x 96) = 92,8 dibulatkan menjadi 93 16 + (65% x 96) = 78,4 dibulatkan menjadi 78 16 + (55% x 96) = 68,8 dibulatkan menjadi 69 Dibawah 69
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 102-112 93-101 78 -92 69-77 16-68 Jumlah
Frekuensi 2 17 48 39 31 137
Persentase 1,46% 12,41% 35,04% 28,46% 22,63% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
C. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 10
= 70
Nilai Terendah = 1 x 10
= 10
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 70 – 10= 60
Tingkat Penguasaan Kompetensi 10 + (90% x 60) = 64 10 + (80% x 60) = 58 10 + (65% x 60) = 49 10 + (55% x 60) = 43 Dibawah 43
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 64-70 58-63 49-57 43-48 10-42 Jumlah
Frekuensi 13 31 50 24 19 137
Persentase 9,49% 22,62% 36,50% 17,51% 13,88% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
D. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 7
= 49
Nilai Terendah = 1 x 7
=7
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 49 – 7= 42
Tingkat Penguasaan Kompetensi 7 + (90% x 42) = 44,8 dibulatkan menjadi 45 7 + (80% x 42) = 40,6 dibulatkan menjadi 41 7 + (65% x 42) = 34,3 dibulatkan menjadi 34 7 + (55% x 42) = 30,1 dibulatkan menjadi 30 Dibawah 30
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 45-49 41-44 34-40 30-33 7-29
Frekuensi 15 28 51 28 15
Persentase 10,94% 20,43% 37,26% 20,43% 10,94%
151
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah
137
100%
E. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 6
= 42
Nilai Terendah = 1 x 6
=6
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 42 – 6= 36 Tingkat Penguasaan Kompetensi 6 + (90% x 36) = 38,4 dibulatkan menjadi 38 6 + (80% x 36) = 34,8 dibulatkan menjadi 35 6 + (65% x 36) = 29,4 dibulatkan menjadi 29 6 + (55% x 36) = 19,8 dibulatkan menjadi 20 Dibawah 20
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 38-42 35-37 29-34 20-28 6-19 Jumlah
Frekuensi 26 15 45 42 9 137
Persentase 18,97% 10,94% 32,85% 30,66% 6,58% 100%
F. Kepuasan Belajar Siswa Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah) Nilai Tertinggi = 7 x 20
= 140
Nilai Terendah = 1 x 20
= 20
152
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Selisih nilai tertinggi- nilai terendah = 140 – 20= 120
Tingkat Penguasaan Kompetensi 20 + (90% x 120) = 128 20 + (80% x 120) = 116 20 + (65% x 120) = 98 20 + (55% x 120) = 86 Dibawah 86
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
Skor 128-140 116-127 98-115 86-97 20-85 Jumlah
Frekuensi 5 18 54 29 31 137
Persentase 3,65% 13,14% 39,42% 21,17% 22,62% 100%
153
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 Tabel r & t
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel r Produk Moment Df r
df
r
Df
r
df
1
0.997
41 0.301
81
0.216 121
0.177 161
0.154 201
0.138
2
0.95
42 0.297
82
0.215 122
0.176 162
0.153 202
0.137
3
0.878
43 0.294
83
0.213 123
0.176 163
0.153 203
0.137
4
0.811
44 0.291
84
0.212 124
0.175 164
0.152 204
0.137
5
0.754
45 0.288
85
0.211 125
0.174 165
0.152 205
0.136
6
0.707
46 0.285
86
0.21
126
0.174 166
0.151 206
0.136
7
0.666
47 0.282
87
0.208 127
0.173 167
0.151 207
0.136
8
0.632
48 0.279
88
0.207 128
0.172 168
0.151 208
0.135
9
0.602
49 0.276
89
0.206 129
0.172 169
0.15
209
0.135
10 0.576
50 0.273
90
0.205 130
0.171 170
0.15
210
0.135
11 0.553
51 0.271
91
0.204 131
0.17
171
0.149 211
0.134
12 0.532
52 0.268
92
0.203 132
0.17
172
0.149 212
0.134
13 0.514
53 0.266
93
0.202 133
0.169 173
0.148 213
0.134
155
r
df
r
df
r
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14 0.497
54 0.263
94
0.201 134
0.168 174
0.148 214
0.134
15 0.482
55 0.261
95
0.2
135
0.168 175
0.148 215
0.133
16 0.468
56 0.259
96
0.199 136
0.167 176
0.147 216
0.133
17 0.456
57 0.256
97
0.198 137
0.167 177
0.147 217
0.133
18 0.444
58 0.254
98
0.197 138
0.166 178
0.146 218
0.132
19 0.433
59 0.252
99
0.196 139
0.165 179
0.146 219
0.132
20 0.423
60 0.25
100
0.195 140
0.165 180
0.146 220
0.132
21 0.413
61 0.248
101
0.194 141
0.164 181
0.145 221
0.131
22 0.404
62 0.246
102
0.193 142
0.164 182
0.145 222
0.131
23 0.396
63 0.244
103
0.192 143
0.163 183
0.144 223
0.131
24 0.388
64 0.242
104
0.191 144
0.163 184
0.144 224
0.131
25 0.381
65 0.24
105
0.19
145
0.162 185
0.144 225
0.13
26 0.374
66 0.239
106
0.189 146
0.161 186
0.143 226
0.13
27 0.367
67 0.237
107
0.188 147
0.161 187
0.143 227
0.13
28 0.361
68 0.235
108
0.187 148
0.16
0.142 228
0.129
156
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29 0.355
69 0.234
109
0.187 149
0.16
189
0.142 229
0.129
30 0.349
70 0.232
110
0.186 150
0.159 190
0.142 230
0.129
31 0.344
71 0.23
111
0.185 151
0.159 191
0.141 231
0.129
32 0.339
72 0.229
112
0.184 152
0.158 192
0.141 232
0.128
33 0.334
73 0.227
113
0.183 153
0.158 193
0.141 233
0.128
34 0.329
74 0.226
114
0.182 154
0.157 194
0.14
234
0.128
35 0.325
75 0.224
115
0.182 155
0.157 195
0.14
235
0.127
36 0.32
76 0.223
116
0.181 156
0.156 196
0.139 236
0.127
37 0.316
77 0.221
117
0.18
157
0.156 197
0.139 237
0.127
38 0.312
78 0.22
118
0.179 158
0.155 198
0.139 238
0.127
39 0.308
79 0.219
119
0.179 159
0.155 199
0.138 239
0.126
40 0.304
80 0.217
120
0.178 160
0.154 200
0.138 240
0.126
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 DATA INDUK PENELITIAN
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 SURAT IZIN PENELITIAN
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Fransisca Aprilia Ayu Ningtyas
Jenis kelamin
:
Perempuan
Tempat & tanggal lahir :
Klaten, 26 April 1991
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Agama
:
Katolik
Status perkawinan
:
Belum kawin
Alamat tinggal
:
Demangan, RT 01 RW 09 Kajoran, Klaten Selatan.
No. Telepon
:
087734654111/089665150054
Alamat E-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan : SD Kanisius Murukan Wedi
1997 - 2003
SMP Negeri 2 Klaten
2003- 2006
SMA Negeri 2 Klaten
2006 - 2009
S1 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
2009 - 2013