PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: SAFERINE YUNANDA NIM: 111224006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: SAFERINE YUNANDA NIM: 111224006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, terima kasih atas segala rahmat dan berkat-Nya yang melimpah.
2.
Kedua orangtua terkasih, Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag, terima kasih atas segala bimbingan, dukungan, dan motivasi yang tak hentihentinya selalu diberikan kepada saya.
3.
Kedua saudara tersayang, Serafin Aic Priharlina, S.S dan Agustinus Satria Soma Rajasa, terima kasih atas segala dukungan dan keceriaan kalian yang selalu membangkitkan semangat.
4.
Teman spesial, Paulus Eko Purwo Widodo, terima kasih atas segala dukungan dan perhatiannya.
5.
Teman-teman Kelompok Skripsi Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan, Cicilia Ariza Ratna Marwati, Gabrielle Listyarini Dwisulandi, dan Caecilia Nurista Syahdu Hening, terima kasih untuk perjuangan dan kebersamaan yang telah kita lalui bersama.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO
1.
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. (Amsal, 3:5)
2.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. (Pengkotbah, 3:11a)
3.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius, 11:28)
4.
Kegagalan tak berarti saya telah menyia-nyiakan hidup, tetapi berarti saya harus mulai lagi cara lain dengan lebih giat dan lebih sabar. (Dr. Robert H. Schuller)
5.
Berpikir seperti seorang ratu, ratu tidak takut gagal, kegagalan adalah batu loncatan lain untuk kehebatan. (Oprah Winfrey)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 September 2015 Penulis
Saferine Yunanda
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Saferine Yunanda
Nomor Mahasiswa
: 111224006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 September 2015 Saya yang menyatakan
( Saferine Yunanda )
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Yunanda, Saferine. 2015. Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guruguru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan, mendeskripsikan: (1) jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi dan (2) penggunaan diksi dalam karangan narasi dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung diksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 19 karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes mengarang. Data yang terkumpul dianalisis satu persatu. Tahap analisis data berupa identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Hasil penelitian ini, yaitu: (1) jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata nonbaku, dan kata serapan. Kata yang tidak ditemukan dalam karangan adalah kata populer dan kata asli. (2) Penggunaan diksi dalam karangan narasi yang dilihat dari segi ketepatan, meliputi penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatik, dan penggunaan kata umum-khusus. Penggunaan diksi dalam karangan narasi yang dilihat dari segi kesesuaian diksi meliputi penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Yunanda, Saferine. 2015. The use of diction in Narrative Essay by Elementary School Teachers in YPPK Maybrat Boundary, Diocese of Manokwari, West Papua, in 2014. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature Study Program, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma. This research examines the use of diction in narrative essay by elementary school teachers in YPPK Maybrat boundary, Diocese of Manokwari, West Papua, in 2014. The aim of this research, describe: (1) the type of diction used in narrative essay and (2) the use of diction in the narrative essay in terms of accuracy and suitability of diction. This research is a qualitative and descriptive research. This research data is sentences containing diction. Sources of data in this study is 19 narrative essay by elementary school teachers in the YPPK Maybrat boundary, Diocese of Manokwari, West Papua, in 2014. Data was collected by using an essay test. Data were analyzed one by one. Data analysis stage form of identification, classification, and interpretation. The result of this research are: (1) the type of diction used in narrative essay by elementary school teachers in the YPPK Maybrat boundary, Diocese of Manokwari, West Papua, includes an abstract words, concrete words, common words, special words, study words, standard words, non-standard words, and absorptive words. Words that are not found in essay are popular words and original words. (2) The use of diction in the narrative essay in terms of accuracy, includes the use of the word denotation and connotation, the use of synonyms, idiomatic word usage, and usage-specific common words. The use of diction in the narrative essay in terms of suitability diction includes the use of non-standard words. The use of non-standard words includes the standard orthography aspects and aspects of diversity/language rules.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa mencurahkan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam segala proses kelancaran dan keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada. 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat, rahmat, dan kekuatan kepada penulis.
2.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
3.
Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4.
Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing tunggal yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing, memberikan masukan, dan memberikan kritikan yang membangun dalam proses penyusunan skripsi ini.
5.
Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku triangulator yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk memvalidasi hasil analisis data dalam penelitian ini.
6.
Segenap dosen Prodi PBSI, dosen MKU, dan dosen MKK yang telah mendidik dan membimbing penulis selama mengikuti kuliah.
7.
Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat Prodi PBSI yang selama ini telah banyak membantu dan memberi kemudahan dalam administrasi yang diperlukan.
8.
Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag., selaku orangtua terkasih yang senantiasa memberikan cinta kasih, doa, semangat, dukungan, dan motivasi, baik secara moral maupun secara material.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Serafin Aic Priharlina, S.S dan Agustinus Satria Soma Rajasa, selaku saudara tersayang yang senantiasa memberikan dukungan dan menghibur penulis dengan segala keceriannya.
10. Paulus Eko Purwo Widodo, selaku teman spesial yang senantiasa memberikan semangat, perhatian, dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman Kelompok Skripsi Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan, Cicilia Ariza Ratna Marwati, Gabrielle Listyarini Dwisulandi, dan Caecilia Nurista Syahdu Hening, terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, dan perjuangan yang telah kita lalui bersama. 12. Teman-teman seperjuangan, Fitriana Rahmawati, Irene Desty Renaningtyas, Cecilia Christa Pramadina, Andronikus Kresna Dewantara, Yohanes Wedha Basundoro, Yanuarius Manggur, Leopold, Hendrika Yuli Surantini, Erlin Advarovi, Elisabeth Prasetiawati, Meilani Triwahyuningrum, Maria Dwi Rianti, dan Maria Eny Kurniati, terima kasih atas kebersamaan, persahabatan, dan keceriaan yang telah kita lalui bersama. 13. Teman-teman PBSI angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, persaudaraan, dan keceriaan yang indah selama kuliah. 14. Teman-teman Kos Dahlia, Windy Kristanti, Lusia Eli, Kartika Pipit, Maria Esalwa Rosari, Fransiska Indah Citra Dewi, Karini, dan Rene Santa, terima kasih atas keceriaan dan kebersamaan yang telah kita lalui bersama. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Walaupun demikian, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.
Penulis
Saferine Yunanda
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv MOTO ....................................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...........................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................5 1.5 Batasan Istilah ...................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................8 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..................................................................8 2.2 Pilihan Kata atau Diksi ...................................................................................11 2.2.1 Syarat Pemilihan Kata ..................................................................................17 2.2.2 Aspek Ketidakbakuan Kata ..........................................................................24 2.3 Modus dan Modalitas ......................................................................................27 2.4 Menulis ............................................................................................................31
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.5 Karangan .........................................................................................................32 2.5.1 Pengertian Karangan ....................................................................................32 2.5.2 Pengertian Karangan Narasi .........................................................................33 2.6 Kerangka Berpikir ...........................................................................................35
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................36 5.1 Jenis Penelitian ...............................................................................................36 5.2 Subjek Penelitian ..........................................................................................37 5.3 Objek Penelitian .............................................................................................37 5.4 Sumber Data ...................................................................................................38 5.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................38 5.6 Instrumen Penelitian ......................................................................................38 5.7 Teknik Analisis Data ......................................................................................39 5.8 Tahapan Penyajian Hasil Analisis .................................................................42 5.9 Triangulasi Data .............................................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................44 4.1 Deskripsi Data .................................................................................................44 4.2 Analisis Data ...................................................................................................46 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................................57 4.4 Pembahasan Hasil Triangulasi ........................................................................61
BAB V PENUTUP ..............................................................................................63 5.1 Simpulan Hasil Penelitian ...............................................................................63 5.2 Implikasi ..........................................................................................................64 5.3 Saran ................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................67 LAMPIRAN ..........................................................................................................69 BIODATA PENULIS ........................................................................................173
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1a
Data dan Jenis Diksi …………………………………..…………. 44
Tabel 1b
Data Jenis Diksi (lanjutan) ……………………………………….
Tabel 1c
Jumlah Data dan Jumlah Jenis Diksi …………………………….. 45
Tabel 2
Data dan Penggunaan Diksi ………………………………….......
xiv
45
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Data Mentah …………………………………………….
69
Lampiran II
Hasil Analisis Jenis Diksi ……………………………….
78
Lampiran III
Hasil Analisis Penggunaan Diksi Segi Ketepatan………
117
Lampiran IV
Hasil Analisis Penggunaan Diksi Segi Kesesuaian……...
134
Lampiran V
Triangulasi ……………………………………......
142
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai agar dapat berkomunikasi dengan baik. Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan berbicara, dan keterampilan menyimak. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain.
Keempat keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut caturtunggal (Tarigan, 2008:2). Tingkat penguasaan keterampilan tersebut berbeda-beda di setiap usia dan jenjang pendidikannya. Keterampilan membaca dan menulis pada umumnya mulai dipelajari ketika anak masuk di pendidikan formal. Anak dikatakan mahir dalam keterampilan membaca dan menulis pada usia 8 tahun ke atas. Pada usia tersebut, umumnya anak duduk di kelas dua
sekolah dasar (SD). Apabila
dihubungkan dengan teori pembelajaran bahasa menurut kognitifisme, pada usia tersebut anak sudah memiliki sistem kognisi yang tersusun rapi, sehingga sangat dimungkinkan jika mereka sudah menguasai keterampilan membaca dan menulis. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di lingkungan YPPK Maybrat, Papua Barat. Pendidikan di Maybrat sangat memprihatinkan. Siswa sekolah dasar di lingkungan Maybrat masih belum mampu dalam menguasai
keterampilan
membaca dan menulis, padahal mereka sudah duduk di kelas lima SD (http://bintangpapua.com). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
antaranya faktor guru, faktor siswa, dan faktor kondisi alam. Dalam hal ini, peran guru menjadi faktor utama yang sangat berpengaruh dalam kondisi pendidikan di Maybrat, Papua. Guru memiliki peran yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga merupakan pelaku utama yang menjadi komponen strategis dalam proses peningkatan mutu pendidikan peserta didik. Namun, pada kenyataannya kompetensi guru di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat belum memadai. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya beberapa fakta
mengenai kompetensi guru di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat di antaranya, kurangnya kemampuan guru dalam hal mengawasi metode belajar siswa, tidak adanya inovasi pembelajaran dari guru, dan
kurangnya
kedisiplinan
guru
dalam
hal
kehadiran
mengajar
(http://bintangpapua.com ). Berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca dan menulis siswa sangat dipengaruhi oleh peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa keterampilan membaca dan menulis menjadi keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam membaca dan menulis juga sangat dibutuhkan. Tarigan (2008:2) juga menyatakan bahwa, keterampilan membaca dan menulis harus terpenuhi, karena berkaitan dengan keterampilan sebelumnya yaitu keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Mengenai kompetensi guru yang belum memadai, peneliti melakukan tes mengarang pada guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Mereka adalah para guru SD yang terlibat dalam kelompok kerja guru SD YPPK. Peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis para guru untuk mencari keterkaitan dengan kemampuan menulis para siswa di sana. Penelitian ini difokuskan pada salah satu aspek kemampuan mengarang yakni penggunaan kata dalam karangan. Kata merupakan salah satu unsur kebahasaan yang sangat penting. Kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional (Keraf, 1986:21). Rangkaian dari kata-kata dapat menghasilkan suatu kalimat. Kata juga dapat menjadi salah satu alat untuk menyampaikan gagasan sebagai wujud komunikasi antar berbagai pihak. Agar penggunaan kata tidak menimbulkan ketidakpahaman dan ketidakefektifan, maka perlu adanya seleksi kata atau pemilihan kata. Pemilihan kata
merupakan proses atau tindakan
memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut (Mustakim, 1992:41). Proses pemilihan kata tidak mudah. Terdapat kriteria pemilihan kata yang harus dicermati. Kriteria pemilihan kata tersebut menyangkut ketepatan kata dan kesesuaian kata. Ketepatan kata terkait dengan konsep, logika, dan gagasan yang hendak ditulis dalam karangan, sedangkan kesesuaian kata menyangkut kecocokan antara kata yang dipakai dengan situasi yang hendak diciptakan sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau psikis antara penulis dan pembacanya, pembicara dan pendengarnya (Widjono, 2007:100).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dengan beberapa pertimbangan. Pertama, peneliti memilih topik mengenai diksi atau pilihan kata karena analisis mengenai diksi sangat penting dilakukan agar maksud yang ingin disampaikan oleh penulis dalam suatu tulisan dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat. Kedua, penelitian dengan topik diksi sudah ada, tetapi sejauh ini belum ada penelitian yang meneliti diksi dengan menggunakan subjek penelitian guru-guru SD. Ketiga, peneliti juga ingin mengetahui kualitas dan kompetensi guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, khususnya dalam keterampilan menulis karangan narasi. Maka dari itu, peneliti memilih Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014, sebagai judul penelitian.
1.2 Rumusan Masalah 1) Apa sajakah jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guruguru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014? 2) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.3 Tujuan Penelitian 1) Mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
Maybrat,
Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, pada tahun 2014. 2) Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagi guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, yaitu memberikan informasi mengenai ketepatan dan kesesuian penggunaan diksi dalam karangan, sehingga dapat memberikan motivasi agar dapat membuat karya yang lebih baik dan menjadi contoh bagi anak didiknya. 2) Bagi para pendidik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai penggunaan diksi yang tepat dan sesuai
dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, terutama dalam hal karang-mengarang. 3) Bagi perguruan tinggi, penelitian mengenai penggunaan diksi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian yang berguna bagi perkembangan penelitian selanjutnya tentang penggunaan diksi dalam karangan. 4) Bagi YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan pemerintah, penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada YPPK Maybrat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan pemerintah tentang kompetensi guru di lapangan dan memberikan pembinaan yang tepat untuk para guru. 5) Bagi para peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai diksi.
1.5 Batasan Istilah Berikut merupakan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1) Diksi atau Pilihan Kata Diksi atau pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan (Keraf, 1986:23).
2) Ketepatan Pilihan Kata Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pendengar (Keraf, 1986:87).
3) Kesesuaian Pilihan Kata Kesesuaian pilihan kata mempersoalkan kesanggupan mengungkapkan sebuah kata sesuai dengan suasana (Keraf, 1986:102).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
4) Menulis Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orangorang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu (Tarigan, 1985:21).
5) Karangan Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 1992:17).
6) Narasi Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007:136).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti memperoleh tiga penelitian sejenis yang berhubungan dengan analisis diksi atau pilihan kata. Ketiga penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Martin (2006) dengan skripsinya yang berjudul Kesalahan Diksi pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta, Wijayanti (2008) dengan skripsinya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana Muntilan, dan Sulistiorini (2011) dengan skripsinya yang berjudul Diksi dalam Kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah Siswa Nusantara SMP Tamansiswa Yogyakarta. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Martin (2006) bertujuan (1) mendeskripsikan kesalahan diksi kata asing dan kata serapan pada karangan argumentasi siswa kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta dan (2) mendeskripsikan kesalahan diksi kata baku dan kata nonbaku pada karangan argumentasi siswa kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini, kesalahan diksi disebabkan karena siswa kurang memahami pemilihan kata yang tepat untuk digunakan dalam penulisan karangan. Kesalahan pilihan kata yang terdapat dalam penelitian ini mencakup lima jenis kesalahan yaitu, kesalahan ketepatan pemilihan kata dan kesalahan kesesuaian pemilihan kata. Kesalahan
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
ketepatan dalam pemilihan kata mencakup aspek kata asing dan kata serapan yang meliputi (1) kesalahan unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia dan (2) kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata mencakup aspek kata baku dan kata non baku yang meliputi (1) kesalahan aspek ortografi, (2) kesalahan aspek jati diri kata, dan (3) kesalahan aspek ragam bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dari data yang berjumlah 80 karangan dari 87 anggota populasi ditemukan 34 kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata yang mencakup kata asing dan kata serapan, dan ditemukan 184 kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata yang mencakup aspek kata baku dan kata non baku. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008) bertujuan (1) mendeskripsikan diksi atau pilihan kata yang dipergunakan dalam kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana Muntilan dan (2) mendeskripsikan gaya bahasa yang dipergunakan dalam kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana Muntilan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini, ditemukan adanya pemakaian diksi yang berupa kata umum-khusus dan kata baku-nonbaku, serta ditemukan adanya pemakaian gaya bahasa yang beragam. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sulistiorini (2011) bertujuan (1) mendeskripsikan diksi yang tergolong kata kajian dalam kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta, (2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
mendeskripsikan diksi yang tergolong kata serapan dalam kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta, dan (3) mendeskripsikan diksi yang tergolong kata nonbaku dalam kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini, kata kajian yang ditemukan berdasarkan bidang ilmu di antaranya meliputi: pendidikan, pekerjaan, sosial, kesenian, olahraga, politik, dan pemerintahan. Kata serapan yang ditemukan berdasarkan taraf integrasinya, meliputi: kata asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia dan kata asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Kemudian, kata nonbaku yang ditemukan berdasarkan aspek ketidakbakuan kata, meliputi, kata nonbaku akibat kesalahan penulisan kata, kata nonbaku dari bahasa Jawa, Inggris, dan Arab, serta kata nonbaku ragam bahasa tidak resmi/santai. Ketiga penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan. Alasannya, ketiga penelitian tersebut sama-sama menganalisis mengenai diksi dan pilihan kata. Selain itu, ketiga penelitian di atas menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan metode tersebut. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek yang diteliti. Martin (2006) menganalisis kesalahan diksi kata serapan kata asing, kata baku, dan kata nonbaku pada karangan argumentasi siswa kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta, Wijayanti (2008) menganalisis penggunaan diksi dan gaya bahasa pada kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Bentara Wacana Muntilan, Sulistiorini (2011) menganalisis kata kajian, kata serapan, dan kata nonbaku yang terdapat dalam kolom “Sorotan Sekolah” majalah sekolah SISWA NUSANTARA SMP Tamansiswa Yogyakarta, sedangkan penelitian ini menganalisis penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guruguru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
2.2 Pilihan Kata atau Diksi Kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki komposisi tertentu dan secara relatif memiliki distribusi yang bebas (Keraf, 1986:21). Kata-kata yang disusun menjadi sebuah kalimat mampu memberikan suatu informasi. Suatu informasi tersebut akan bermakna apabila kata yang menjadi unsur di dalamnya dapat dimengerti dan dipahami. Maka dari itu, penting sekali untuk menentukan pilihan kata yang tepat dalam menyusun sebuah rangkaian kata. Kata merupakan alat untuk menyalurkan informasi melalui gagasan atau ide yang disampaikan oleh seseorang. Setiap masyarakat akan menggunakan kata dalam rangka mendukung kegiatan berkomunikasi. Namun, dalam berkomunikasi, seseorang perlu untuk menyeleksi atau memilih kata-kata yang akan diungkapkannya agar tidak menimbulkan ketidakpahaman dan pemborosan kata. Setiap orang membutuhkan kosa kata untuk berkomunikasi. Kebutuhan akan kata dimaksudkan oleh sebagian besar orang untuk menjalin suatu relasi agar maksud yang ingin disampaikan dapat terlaksana. Selain itu, isi dalam pikirannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
juga dapat disampaikan tanpa menimbulkan kesalahpahaman. Melalui penguasaan kosa kata yang baik, pikiran yang ingin disampaikan oleh seseorang akan lebih berbobot dibandingkan dengan orang yang minim kosa kata. Seperti yang telah dipaparkan oleh Gorys Keraf (1986:24), bahwa mereka yang luas kosa katanya akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang paling harmonis untuk mewakili maksud atau gagasannya. Dalam berkomunikasi, selain menguasai kosa kata atau perbendaharaan kata, seseorang juga perlu memperhatikan pilihan kata atau diksi. Hal tersebut perlu dilakukan agar seseorang tidak melakukan pemborosan kata dan tetap menyampaikan maksudnya dengan porsi yang tepat. Proses pemilihan kata juga dimaksudkan agar pikiran atau maksud dari seseorang dapat berjalan sesuai dengan konteks tertentu. Menjadi suatu keuntungan bagi seseorang yang menguasai perbendaharaan kata, karena mereka dapat menganalisis kata dan memilih kata sesuai dengan konteks yang dimaksudkan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gorys Keraf (1986:24), yaitu jelaslah bahwa seorang yang luas kosa katanya dan mengetahui secara tepat batasan-batasan pengertiannya, akan mengungkapkan pula secara tepat apa yang dimaksudnya. Diksi atau pilihan kata merupakan kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan
(Keraf,
1987:23).
Selain
itu, Widyamartaya
(1990:45)
juga
memaparkan pendapat lain mengenai pengertian diksi atau pilihan kata. Beliau menjelaskan bahwa diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
ingin disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Menurut Gorys Keraf (1986:24), terdapat tiga kesimpulan utama mengenai diksi atau pilihan kata. Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian katakata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapanungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan lain yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Berdasarkan pengertian diksi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa diksi atau pilihan kata adalah adalah kata-kata, kelompok kata, baik ungkapan maupun gaya, yang diseleksi untuk melancarkan proses komunikasi atau berbahasa agar maksud dan gagasan dapat tersampaikan dengan baik, sedangkan prosesnya disebut dengan pemilihan kata. Proses pemilihan kata tidak dapat dilakukan dengan cara yang sembarangan, tetapi perlu memperhatikan ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gorys Keraf (1986:24) yang menyatakan bahwa, pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan pemakaian kata, tetapi juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat juga diterima atau tidak merusak suasana yang ada.
Soedjito (1988), dalam bukunya yang berjudul
Kosakata Bahasa Indonesia membagi pilihan kata menjadi tiga bagian, yaitu penggolongan kata, makna kata, dan perubahan makna. Berikut penjelasan mengenai tiga bagian tersebut. a.
Penggolongan Kata Menurut Soedjito (1988:39 - 47), dalam kaitannya dengan pilihan kata atau
diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut. (1)
Kata Abstrak dan Kata Konkret Kata abstrak ialah kata yang mempunyai rujukan berupa konsep/pengertian,
sedangkan kata konkret ialah kata yang mempunyai rujukan berupa objek yang dapat dicerap oleh pancaindera (dilihat, diraba, dirasakan, didengarkan, atau dicium) (Soedjito, 1988:39). Contoh: Kata Abstrak kemajuan kemakmuran kerajinan demokrasi
(2)
Kata Konkret membangun jembatan, mendirikan rumah, membuat jalan sandang, pangan, rumah bekerja, belajar, membaca musyawarah, berunding
Kata Umum dan Kata Khusus Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup
banyak hal, sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit/terbatas ruang lingkupnya (Soedjito, 1988: 41).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Contoh: Kata Umum jatuh melihat besar memotong
(3)
Kata Khusus roboh, rebah, longsor, runtuh menonton, menatap, menengok raya, agung, makro, akbar menebang, membelah, memenggal
Kata Populer dan Kata Kajian Kata populer ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan
masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan kata kajian ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh para ilmuan/kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah (Soedjito, 1988:43). Contoh: Kata Populer keahlian sementara harapan kecerdasan rancangan contoh
(4)
Kata Kajian profesi tentatif prospek intelegensi desain sampel
Kata Baku dan Kata Nonbaku Kata baku ialah kata yang mengikuti kaidah/ragam bahasa yang telah
ditentukan/dilazimkan, sedangkan kata nonbaku ialah kata yang tidak mengikuti kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988:44). Contoh: Kata Baku Kamis teladan tradisional kaidah
Kata Nonbaku Kemis tauladan tradisionil kaedah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemarin sah musyawarah kuitansi
(5)
16
kemaren syah musawarah kwitansi
Kata Asli dan Kata Serapan Kata asli ialah kata yang berasal dari bahasa kita sendiri, sedangkan kata
serapan ialah kata yang berasal (diserap) dari bahasa daerah atau asing. Kata serapan tersebut misalnya kata strategi, sosial, moral, rujukan, sarana, wacana, dan luwes (Soedjito, 1988:47).
b.
Makna Kata Makna ialah hubungan antara bentuk dan barang (hal) yang diacunya
(Soedjito, 1988:51). Ada bermacam-macam makna di antaranya. (1) Makna leksikal dan makna gramatikal (2) Makna denotatif dan makna konotatif (3) Makna lugas dan makna kiasan (4) Makna kontekstual
c.
Perubahan Makna Berikut merupakan sebab-sebab perubahan makna menurut Soedjito
(1988:64). (1) Peristiwa ketatabahasaan (2) Perubahan waktu (3) Perbedaan tempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
(4) Perbedaan lingkungan (5) Perbedaan konotasi Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas tentang penggolongan kata dalam kaitannya dengan pilihan kata.
2.2.1 Syarat Pemilihan Kata 2.2.1.1 Ketepatan Pilihan Kata Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara (Gorys Keraf, 1987:87). Pilihan kata yang memperhatikan ketepatan membuat gagasan yang dibuat oleh
penulis menjadi bermakna dan logis. Selain itu,
kesalahpahaman dapat dihindari apabila memperhatikan ketepatan pilihan kata. Agar dapat mencapai ketepatan pilihan kata, Gorys Keraf (1987:88) memaparkan 10 syarat ketepatan pilihan kata. Syarat-syarat tersebut adalah (1) membedakan secara cermat denotasi dari konotasi, (2) membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim, (3) membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya, (4) hindarilah kata-kata ciptaan sendiri, (5) waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, (6) kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatik, (7) penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus, (8) menggunakan kata-kata indria, (9) memperhatikan perubahan makna, dan (10) memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Berikut penjabaran dari syarat-syarat ketepatan pilihan kata. (1)
Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi Denotasi merupakan kata yang bermakna lugas atau makna yang sebenarnya,
sedangkan kata konotasi merupakan kata yang bermakna kias atau makna yang tidak sebenarnya. Berikut contoh penggunaan kata denotasi dan konotasi. (a) Andi membeli meja hijau untuk pamannya. (denotatif) (b) Susi dibawa ke meja hijau karena menjadi tersangka korupsi. (konotatif) Kata yang digarisbawahi dalam kalimat yang pertama mempunyai arti yang sebenarnya, yaitu meja yang berwarna hijau, sedangkan pada kalimat kedua mempunyai arti pengadilan.
(2)
Penggunaan Sinonim Sinonim merupakan persamaan kata. Penggunaan kata sinonim perlu
diperhatikan agar
tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan. Kata yang
memiliki persamaan makna belum tentu disama-artikan oleh pihak yang berbeda. Berikut contoh penggunaan sinonim. (a) Dery memberi ibunya obat umum. (b) Dery memberi ibunya obat generik. Pada contoh di atas, kata umum dalam kalimat pertama dan kata generik dalam kalimat kedua bersinonim. Penggunaan sinonim dalam kalimat pertama tidak tepat, karena kata umum tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Penggunaan sinonim yang tepat terdapat pada kalimat kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(3)
19
Penggunaan Kata yang Mirip Ejaannya Apabila penulis tidak dapat membedakan kata-kata yang mirip dengan
ejaannya, akan timbul kesalahpahaman yang tidak diinginkan. Alangkah baiknya jika mengacu pada kamus, karena kata yang tertulis pada kamus merupakan kata yang sesuai dengan ejaan. Misalnya, kata bahwa – bawa – bawah.
(4)
Penggunaan Kata-Kata Ciptaan Sendiri Berkembangnya suatu bahasa akan menimbulkan munculnya beberapa kosa
kata yang baru. Namun, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Kosa kata baru tersebut dapat dipakai apabila sudah mendapat persetujuan dari masyarakat dan dipakai oleh masyarakat tersebut.
(5)
Penggunaan Akhiran Asing Penggunaan akhiran asing harus memperhatikan makna dari kata yang
digunakan. Terkadang seseorang sulit membedakannya. Contoh: (a) koordinasi (b) legalisasi
(6)
bukan bukan
koordinir legalisir
Penggunaan Kata Idiomatis Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis
(Keraf, 1986:89). Berikut contoh penggunaan kata idiomatis. (a) ingat akan (b) berharap akan (c) berbahaya
bukan bukan bukan
ingat terhadap mengharap akan membahayakan bagi sesuatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(7)
20
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus Kata umum adalah jenis kata yang ruang lingkupnya lebih luas, sedangkan
kata khusus adalah jenis kata yang acuannya lebih kepada hal-hal yang khusus dan konkret. Berikut ini contoh penggunaan kata umum dan kata khusus. (a) Tanti senang memakai baju merah. (b) Anton suka memelihara binatang. (c) Pak Anas ingin sekali bertemu dengan ibunya. Kata merah, binatang, dan bertemu pada kalimat di atas merupakan kata umum. Apabila menggunakan kata khusus, kedua kalimat di atas akan berubah menjadi berikut. (a) Tanti senang memakai baju merah menyala. (b) Anton suka memelihara pitbul. (c) Pak Anas ingin sekali berjumpa dengan ibunya.
(8)
Penggunaan Kata Indria Dalam memilih kata-kata yang tepat, perlu memperhatikan penggunaan
istilah-istilah yang menyatakan pengalaman-pengalaman yang dicerap oleh pancaindria (Keraf, 1986:94). Kata-kata yang sering dipakai untuk menyatakan pencerapan itu adalah. Peraba
: dingin, panas, lembab, basah, kering, kasar, halus, rata, licin, dll.
Perasa
: pedas, pahit, asam, asin, pedis, manis, dll.
Penciuman
: asam, tajam, pedis, pesing, lapuk, apak, basi, dll.
Pendengaran : dengung, deru, ringkik, desing, lengking, dll. Penglihatan
: pijar, kabur, teja, mengkilap, belang, menyala, kilat, dll.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(9)
21
Perubahan Makna Makna kata tidak selalu bersifat statis (Keraf, 1986:95). Dalam memilih kata,
perlu sekali mengetahui terjadinya perubahan makna. Maka dari itu, perlu memperluas referensi mengenai kosa kata dan makna yang sedang berkembang sesuai dengan kaidah bahasa yang ditentukan. Macam-macam perubahan makna yang penting adalah perluasan arti, penyempitan arti, ameliorasi, peyorasi, metafora, dan metonimi.
(10) Kelangsungan Pilihan Kata Kelangsungan pilihan kata perlu diperhatikan agar suatu informasi dapat disampaikan secara tepat dan tidak menimbulkan ketidakpahaman. Selain itu, kelangsungan pilihan kata yang sesuai juga sangat dibutuhkan. Suatu proses komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memperhatikan sesuatu yang tepat dan sesuai.
2.2.1.2 Kesesuaian Pilihan Kata Kesesuaian pilihan kata merupakan unsur penting dalam pemilihan kata selain ketepatan pilihan kata. Kesesuaian kata menyangkut kecocokan antara kata yang dipakai dengan situasi yang hendak diciptakan sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau psikis antara penulis dan pembacanya, pembicara dan pendengarnya (Widjono, 2007:101). Gorys Keraf (1986:103 – 104) memaparkan 7 (tujuh) syarat kesesuaian diksi. Syarat-syarat tersebut adalah (1) hindarilah sejauh mungkin bahasa atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
unsur substandar dalam situasi yang formal, (2) perhatikan situasi penggunaan kata ilmiah dan kata populer, (3) hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum, (4) hindarilah pemakaian kata-kata slang, (5) jangan menggunakan kata percakapan dalam penulisan, (6) hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati), dan (7) jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial. Berikut penjabaran dari syarat-syarat kesesuaian pilihan kata. (1)
Penggunaan Kata Standard dan Kata Substandar Bahasa standar (baku) adalah semacam dialek kelas dan dapat dibatasi
sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat (Keraf, 1986:104). Bahasa substandard (nonbaku) adalah bahasa dari mereka yang yang tidak memperoleh kedudukan atau pendidikan yang tinggi (Keraf, 1986:104).
(2)
Penggunaan Kata Ilmiah dan Kata Populer Menurut Keraf (1986:105 – 106), kata populer adalah kata yang dikenal dan
diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, sedangkan kata ilmiah adalah sejumlah kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Kata ilmiah sering digunakan dalam penulisan karangan ilmiah. Kata-kata ini biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, selain itu juga digunakan dalam pertemuan-pertemuan resmi dan forum diskusi. Lain halnya dengan kata ilmiah, kata populer digunakan dalam komunikasi non ilmiah dan terdiri dari kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat. Berikut beberapa contoh dari kata ilmiah dan kata populer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Kata Ilmiah : harmonis, eksentrik, analogi, modern Kata Populer : sesuai, aneh, kiasan, maju
(3)
Penggunaan Jargon Jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap
kurang sopan atau aneh (Keraf, 1986:107). Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, maka dari itu sebaiknya menghindari unsur jargon dalam sebuah tulisan umum.
(4)
Penggunaan Kata Slang Kata slang adalah kata-kata non-standar yang informal, yang disusun secara
khas; atau kata-kata biasa yang diubah secara arbitrer; atau kata-kata kiasan yang khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan (Keraf, 1986:108). Penggunaan kata slang biasanya ditemukan pada kelompok-kelompok pemuda di wilayah-wilayah tertentu.
(5)
Penggunaan Kata Percakapan Kata percakapan adalah kata-kata yang dipakai dalam percakapan atau
pergaulan orang-orang yang terdidik (Keraf, 1986:107). Bentuk dari bahasa percakapan adalah singkatan-singkatan. Contoh: (a) dok (b) prof (c) ket
untuk untuk untuk
dokter professor ketua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(6)
24
Penggunaan Idiom yang Mati Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah
bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya (Keraf, 1986:109).
(7)
Penggunaan Artifisial Bahasa artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni (Keraf, 1986:110).
Bahasa ini tidak terkandung dalam kata yang digunakan, tetapi dalam pemakaiannya untuk menyatakan suatu maksud.
2.2.2 Aspek Ketidakbakuan Kata Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui ketidakbakuan kata antara lain, aspek ortografi, aspek jati diri kata, dan aspek ragam bahasa (Sabariyanto, 1994:366). Berikut penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut. 1.
Aspek Ortografi Perbedaan ortografi atau huruf pada kata-kata tertentu dapat digunakan
untuk membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata. Berikut contoh penggunaan kata baku dan tidak baku berdasarkan aspek ortografi. (1a) Perusahaan itu mengeluarkan produk terbarunya. (1b) Perusahaan itu mengeluarkan prodek terbarunya. (2a) Lahan kering seperti ini, sudah tidak produktif lagi untuk ditanami palawija. (2b) Lahan kering seperti ini, sudah tidak produktip lagi untuk ditanami palawija.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(3a) (3b) (4a) (4b)
25
Pemerintah menuntut agar siswa lebih aktif di kelas. Pemerintah menuntut agar siswa lebih aktip di kelas. Para tentara harus berbaris dengan rapi. Para tentara harus berbaris dengan rapih. Kata produk, produktif, aktif, dan rapi pada kalimat (1a), (2a), (3a), dan (4a)
merupakan contoh penggunaan kata-kata baku berdasarkan aspek ortografi, sedangkan kata prodek, produktip, aktip, dan rapih pada kalimat (1b), (2b), (3b), dan (4b) merupakan penggunaan kata tidak baku.
2.
Aspek Jati Diri Kata Aspek jati diri kata bahasa Indonesia yaitu kosakata yang bebas dari kata-
kata bahasa daerah atau kata-kata asing, dan apabila sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia maka penyerapannya (kata serapan) sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. aspek jati diri kata dapat digunakan untuk membedakan kata baku dan kata nonbaku. Bentuk baku sebagai aspek jati diri kata ialah kata bahasa Indonesia, sedangkan bentuk tidak baku sebagai aspek jati diri kata ialah bahasa lain. Berikut contohnya. 1)
Kata yang tidak baku bahasa Jawa
(5a) (5b) (6a) (6b)
Wajahnya pucat setelah mendengar berita duka itu. Wajahnya pucet setelah mendengar berita duka itu. Indonesia menjadi negara yang subur dan makmur. Indonesia menjadi negari yang subur dan makmur.
Kata pucat dan negara pada kalimat (5a) dan (6a) adalah contoh penggunaan kata baku, sedangkan kata pucet dan negari pada kaimat (5b) dan (6b) merupakan pemakaian kata tidak baku karena pemakaiannya masih menggunakan bahasa Jawa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
Kata yang tidak baku bahasa Belanda/Inggris
(7a) (7b) (8a) (8b)
Dia kecewa nilai rapornya semester ini sangat jelek. Dia kecewa nilai raportnya semester ini sangat jelek. Keputusan yang diambilnya sangat riskan untuk dilakukan. Keputusan yang diambilnya sangat riskant untuk dilakukan.
26
Kata rapornya dan riskan pada kalimat (7a) dan (8a) adalah contoh penggunaan kata baku, sedangkan kata raportnya dan riskant pada kalimat (7b) dan (8b) merupakan pemakaian kata tidak baku bahasa Indonesia, karena pemakaiannya masih menggunakan bahasa Belanda atau Inggris.
3) (9a) (9b) (10a) (10b)
Kata yang tidak baku bahasa Arab Tahun ini Delon akan mengeluarkan album rohani. Tahun ini Delon akan mengeluarkan album ruhani. Kerajaan Romawi sangat terkenal akan kebudayaannya. Kerajaan Rumawi sangat terkenal akan kebudayaannya.
Kata rohani dan romawi pada kalimat (9a) dan (10a) adalah contoh penggunaan kata baku, sedangkan kata ruhani dan rumawi pada kalimat (9b) dan (10b) merupakan pemakaian kata tidak baku bahasa Indonesia karena pemakaianya masih menggunakan bahasa Arab.
3.
Aspek Ragam Bahasa Ragam bahasa ada bermacam-macam, yaitu ragam resmi dan ragam santai,
ragam tulis dan ragam lisan, serta ragam baku dan tidak baku. Kata baku dan tidak baku berikut ini dibedakan ragamnya. (11a) (11b)
Karena malas mengerjakan PR, Doni dihukum oleh gurunya. Karena males mengerjakan PR, Doni dihukum oleh gurunya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(12a) (12b) (13a) (13b) (14a) (14b)
27
Mari kita berantas narkoba sampai keakar-akarnya. Ayo kita berantas narkoba sampai keakar-akarnya. Ani merapikan tempat tidurnya di pagi hari. Ani membereskan tempat tidurnya di pagi hari. Pak Dadang tergesa-gesa memberhentikan bus. Pak Dadang tergesa-gesa menyetop bus.
Kata malas, mari, merapikan, dan memberhentikan pada kalimat (11a), (12a), (13a), dan (14a) merupakan contoh penggunaan kata baku karena kalimat tersebut menggunakan ragam bahasa yang resmi, sedangkan kata males, ayo, membereskan, menyetop pada kalimat (11b), (12b), (13b), dan (14b) merupakan kalimat tidak baku karena dalam pemakaiannya menggunakan ragam santai.
2.3 Modus dan Modalitas Pada dasarnya, penulis atau pembicara mempunyai maksud dan tujuan dalam menghasilkan suatu tulisan atau mengungkapkan suatu ujaran. Hal tersebut dikenal dengan sebutan modus dan modalitas. Menurut Chaer (2007:258), modus merupakan pengungkapan atau penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang diucapkannya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modus merupakan sikap pembicara yang dituangkan dalam ujarannya. Djajasudarma (1985) menyatakan bahwa, secara semantik modus dapat menyangkut makna yang luas, terutama menyangkut pembicara ke arah isi tuturannya secara faktual dan secara sintaktik kontras akan ditandai dengan verba infleksional atau verba batu modal (modalitas).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Pandangan ahli dalam memaparkan modalitas berbeda antara ahli yang satu dengan yang lain. Modalitas menurut Fowler (1986:1991) dalam Widharyanto (2000), dimengerti sebagai komentar atau sikap, yang berasal dari teks, baik secara eksplisit atau implisit, diberikan oleh penulis terhadap hal yang dilaporkan, yakni keadaan, peristiwa, dan tindakan. Menurut Lyons (1977) dalam Abdurahman (2011), modalitas merupakan alat yang dipergunakan oleh seorang pembicara guna menggambarkan sikapnya. Menurut Chaer (2007:262), modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa atau juga sikap terhadap lawan bicaranya. Berdasarkan ketiga pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa modalitas merupakan sikap pembicara untuk menggambarkan maksudnya yang terdapat dalam tulisan maupun yang menjadi ujaran. Modus dan modalitas, keduanya saling berkaitan. Modus mempunyai kaitan dengan modalitas karena keduanya menyangkut amanat ujaran (Suwarno, 1985: 101). Letak perbedaannya yaitu, modalitas menyangkut masalah besar kecilnya kemungkinan kebenaran yang dikandung dalam suatu ujaran sedangkan modus menekankan pada masalah sikap pembicara sesuai dengan amanat ujaran (Suwarno, 1985:101). Selain itu, perbedaan modus dan modalitas juga dipaparkan oleh Gustianingsih (2008), bahwa perbedaan modus dan modalitas terletak pada pernyataan sikap masing-masing. Modus menyatakan sikap secara gramatikal (mengacu pada bentuk), sedangkan modalitas menyatakan sikap secara leksikal (termasuk kategori semantis yaitu menyangkut makna). Pendapat tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
didukung oleh pendapat Alwi (1990) dalam Abdurahman (2011), bahwa modus merupakan kategori gramatikal, sedangkan modalitas termasuk ke dalam kategori semantis. Modalitas sebagai sikap dari penulis atau pembicara dibedakan menjadi bermacam-macam jenis menurut beberapa ahli. Menurut Chaer (2007:262 – 263), dalam kepustakaan linguistik dikenal adanya beberapa jenis modalitas, yaitu. 1)
Modalitas Intensional Modalitas intensional yaitu modalitas yang menyatakan keinginan, harapan,
permintaan, atau juga ajakan. 2)
Modalitas Epsitemik Modalitas epistemik yaitu modalitas yang menyatakan kemungkinan,
kepastian, dan keharusan. 3)
Modalitas Deontik Modalitas deontik yaitu modalitas yang menyatakan keizinan atau
keperkenaan. 4)
Modalitas Dinamik Modalitas dinamik yaitu modalitas yang menyatakan kemampuan.
Menurut Widharyanto (2000), modalitas dibagi menjadi empat jenis, yaitu. 1)
Modalitas Kebenaran Dalam modalitas kebenaran, penulis menyatakan makna tentang kebenaran
dari yang disampaikannya. Pernyataan yang disampaikan dapat berupa kejadian yang sudah pasti dan dapat berupa kejadian yang belum pasti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Berikut merupakan contoh yang dapat memberi penjelasan mengenai pengertian modalitas kebenaran. (a) (b)
2)
Namun, keamanan layanan tersebut masih perlu dipastikan. (Tempo, 25 Agustus 2014). Penyebab lainnya kemungkinan disebabkan oleh adanya budaya yang tidak kondusif serta kurangnya kesadaran akan pentingnya praktik berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah. (Bernas, 3 September 2014). Modalitas Keharusan Dalam modalitas keharusan, penulis bermaksud untuk menyatakan suatu
keharusan dan ketidakharusan terhadap subjek yang dimaksudkan. Contoh: (a)
(b)
3)
Seseorang yang menjadi wakil rakyat bagaimanapun harus memiliki integritas dan kredibilitas, bersih serta tidak memiliki masalah hukum yang serius. (Tribun Jogja, September 2014). Dunia pendidikan harus turut ambil bagian untuk menyelamatkan talentatalenta muda dari pengaruh buruk narkoba. (Educare, Agustus 2014).
Modalitas Izin Dalam modalitas izin, penulis menyatakan untuk memberikan suatu
persetujuan atau menolak terhadap sesuatu yang dilakukan oleh subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Contoh: (a) (b) (c)
Ancaman hukumannya bisa 20 tahun (Tribun Jogja, 20 Februari 2012). Widyawisata pun dapat menjadi semacam wahana untuk learning by doing. (Kedaulatan Rakyat, 18 Desember 2013). Konjungsi “dan” merupakan bentuk penghubung koordinatif yang hanya boleh hadir dalam posisi intrakalimat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4)
31
Modalitas Keinginan Dalam modalitas keinginan, penulis menyatakan untuk menghendaki atau
menginginkan suatu kejadian yang dilakukan oleh subjek yang dimaksudkan oleh penulis. Contoh: (a) (b)
Keputusan yang diambil oleh presiden sudah sangat tepat. Aku ingin pergi ke Jakarta.
2.4 Menulis Menulis merupakan salah satu kegiatan dari empat keterampilan berbahasa selain kegiatan menyimak, membaca, dan berbicara. Menurut Tarigan (1985:4), menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik itu. Dalam kegiatan menulis, kita perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan ketatabahasaan. Apabila tidak memperhatikan penggunaan tata bahasa yang benar, informasi yang akan disampaikan dapat menimbulkan ketidakpahaman. Menulis juga merupakan suatu kegiatan untuk berkomunikasi. Menulis tentu saja akan menghasilkan sebuah tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung (Tarigan, 1985: 22). Maka dari itu, kegiatan menulis memerlukan kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek ketatabahasaan yang lain. Hal tersebut dimaksudkan agar tulisan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
dihasilkan benar-benar mampu menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi yang memberikan informasi seperti yang diinginkan. Menurut Tarigan (1985), terdapat empat tujuan dari menulis. Tujuantujuan tersebut adalah (1) memberitahukan atau mengajar yang disebut dengan wacana informatif, (2) meyakinkan atau mendesak yang disebut dengan wacana persuasif, (3) menghibur atau menyenangkan yang disebut dengan tulisan literer, dan (4) mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api yang disebut dengan wacana ekspresif. Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan menulis sangat penting bagi banyak orang. Tidak hanya sebatas sebagai sebuah kegiatan berbahasa, tetapi menulis juga menjadi sarana untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan gagasan bagi setiap penulis.
2.5 Karangan 2.5.1 Pengertian Karangan Karangan merupakan hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 1992:23). Sebuah karangan dapat berisi tentang berbagai macam informasi dan ciri-ciri tertentu. Berdasarkan hal tersebut, karangan dapat digolongkan ke dalam 5 (lima) golongan. Penggolongan tersebut adalah (1) bentuk, (2) ragam, (3) jenis, (4) rumpun, (5) macam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
2.5.2 Pengertian Karangan Narasi Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007:136). Berbeda dengan Keraf, Nurgiyantoro (1995:331) berpendapat bahwa narasi merupakan cerita yang mengisahkan secara langsung, pengungkapan secara langsung. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa narasi merupakan sebuah bentuk karangan berupa cerita yang di dalamnya terdapat peristiwa dan kejadian dalam suatu urutan waktu tertentu. Terdapat dua tujuan dari narasi menurut Keraf (2007:136). Kedua tujuan tersebut adalah (1) narasi bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi ekspositoris dan (2) menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya, yaitu narasi sugestif. Berikut penjelasan mengenai kedua tujuan narasi menurut Keraf (2007:136). 1)
Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris adalah narasi yang bertujuan untuk menggugah pikiran
para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan (Keraf, 2007:136). Dalam hal ini, isi dari narasi mengajak pembaca untuk mengembangkan daya pikir atau akalnya untuk menyelami rangkaian peristiwa yang disajikan untuk mendapatkan informasi yang sesuai. Narasi ekspositoris hanya sekedar memberikan informasi kepada para pembaca agar para pembaca memperoleh pengetahuan melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
informasi yang disampaikan. Berikut karakteristik dari narasi ekspositoris yang telah dipaparkan oleh Keraf (2007:138 – 139). (1)
Memperluas pengetahuan
(2)
Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian
(3)
Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional
(4)
Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.
2)
Narasi Sugestif Narasi sugestif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca (Keraf, 2007:138). Narasi sugestif memberikan informasi, selain itu narasi sugestif juga membuat para pembaca mampu menemukan makna yang terkandung dalam sebuah narasi tersebut. Berikut karakteristik dari narasi sugestif yang telah dipaparkan oleh Keraf (2007:138 – 139). (1)
Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat
(2)
Menimbulkan daya khayal
(3)
Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna
(4)
Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif. Sesuatu yang berwujud pasti memiliki struktur. Struktur tersebut yang
nantinya akan menjadi aktor penting yang membuat suatu wujud tertentu menjadi jelas dan runtut. Narasi juga mempunyai struktur tertentu dalam pembentukannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Selain itu, narasi juga memiliki sebuah plot atau alur. Menurut Keraf (2007:145), ada bagian yang mengawali narasi, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu.
2.6 Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014 ini, termasuk jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode kualitatif. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menyusun data yang telah terkumpul, menjelaskan, dan menganalisis data tersebut. Dalam penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 1989:7). Data penelitian ini berupa hasil tertulis tentang diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti akan mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dan mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah guru sebanyak 19 orang. Berikut ini nama-nama guru yang karangannya peneliti ambil sebagai data penelitian. 1.
Agustinus Baru
11.
Monika Yewen
2.
Anjelo Fanatay
12.
Paskalis Tenan
3.
Arnoldus Sedik
13.
Pelipus Korain
4.
Emiliana Kocu
14.
Sandra Togas
5.
Falentinus Bame
15.
Thadeus Taus
6.
Florensia Leltakaeb
16.
Tresita Tenau
7.
Fransiska Fede
17.
Valerius Korain
8.
Hendrikus Turot
18.
Yanuarius Fanataf
9.
Inventus Taa
19.
Yosepha Korain
10. Matheus Yumte
3.3 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat di setiap kalimat pada karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3.4 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Karangan tersebut berjumlah 19 karangan yang diperoleh dari para guru ketika menjalani pelatihan Kurikulum 2013 pada tahun 2014 di Sorong, Papua.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan penelitian (Nasir, 1988:221). Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tes mengarang. Tes mengarang yang dilakukan adalah mengarang sebuah karangan narasi. Dalam melaksanakan tes mengarang, guru-guru diberi waktu 45 menit. Guru-guru membuat karangan narasi berdasarkan gambar seri yang bertema “Kegiatan di Pagi Hari Sebelum Pergi ke Sekolah”.
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:123). Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
ini perintah penulisan karangan dan gambar seri dengan tema “Kegiatan di Pagi Hari Sebelum Pergi ke Sekolah”.
1. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar berseri berikut ini. 2. Tema cerita adalah kegiatan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. 3. Cerita ditulis menggunakan tulisan tegak bersambung pada kertas yang telah disediakan.
3.7 Teknik Analisis Data Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis. Analisis data menurut Moleong (1989:112) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Peneliti mengidentifikasi penggunaan kata yang terdapat pada data yang menjadi objek penelitian. Identifikasi ditujukan pada penggunaan diksi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
digolongkan dalam penggolongan kata, serta penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan kode-kode yang dibuat peneliti. Berikut kode-kode tersebut. (1) Data Karangan i.
AB
= Agustinus Baru
ii.
AF
= Anjelo Fanatay
iii.
AS
= Arnoldus Sedik
iv.
EK
= Emiliana Kocu
v.
FB
= Falentinus Bame
vi.
FL
= Florensia Leltakaeb
vii.
FF
= Fransiska Fede
viii. HT
= Hendrikus Turot
ix.
IT
= Inventus Taa
x.
MY
= Mateus Yumte
xi.
MYn
= Monika Yewen
xii.
PT
= Paskalis Tenan
xiii. PK
= Pelipus Korain
xiv. ST
= Sandra Togas
xv.
= Thadeus Taus
TT
xvi. TTu
= Tresita Tenau
xvii. VK
= Valerius Korain
xviii. YF
= Yanuarius Fanataf
xix. YK
= Yosepha Korain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(2)
Penggolongan Kata (Menurut Soedjito, 1988) i.
KAb
= Kata Abstrak
ii.
KKo
= Kata Konkret
iii.
KU
= Kata Umum
iv.
KKh
= Kata Khusus
v.
KP
= Kata Populer
vi.
KKa
= Kata Kajian
vii.
KB
= Kata Baku
viii. KNB
= Kata Nonbaku
ix.
KAs
= Kata Asli
x.
KS
= Kata Serapan
(3) Ketepatan Pilihan Kata i.
PKDK
= Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi
ii.
PKS
= Penggunaan Kata Sinonim
iii.
PKI
= Penggunaan Kata Idiomatik
iv.
PKUK
= Penggunaan Kata Umum dan Khusus
(4) Kesesuaian Pilihan Kata i.
PKTB
= Penggunaan Kata Tidak Baku
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2) Peneliti membuat tabel analisis yang digunakan untuk melakukan koding atau pengkategorian. Kemudian, peneliti mengelompokkan diksi dan dimasukkan ke dalam tabel yang telah dibuat. 3) Peneliti menemukan jenis-jenis diksi yang digunakan dan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi pada karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, kemudian mendeskripsikan hasil temuan tersebut.
3.8 Tahapan Penyajian Hasil Analisis Tahap penyajian hasil analisis dilakukan setelah tahap analisis data. Hasil analisis data akan menggunakan metode informal. Metode informal adalah metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, artinya penyajian hasil analisis tidak menggunakan rumus, lambang-lambang atau diagram (Sudaryanto, 1993:145). Pilihan kata yang sudah ditandai dan diidentifikasi kemudian dicatat dalam tabel. Hasil analisis dijelaskan secara rinci dalam sebuah uraian.
3.9 Triangulasi Data Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data (kevaliditasan) data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1989:195). Maka dari itu, data penelitian ini dapat dikatakan valid apabila sudah melalui salah satu proses keabsahan data yang disebut triangulasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Menurut Denzin dalam Moleong (1978:330 – 331), terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi penyidik. Pakar atau ahli bahasa yang peneliti pilih sebagai triangulator adalah Bapak Dr. Y. Karmin, M. Pd. Beliau adalah dosen pengampu mata kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa PBSI di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Berdasarkan hasil triangulasi analisis data, diperoleh saran dan komentar dari triangulator. Triangulator memberikan komentar agar peneliti lebih teliti dalam menganalisis pilihan kata. Triangulator juga memberikan masukan kepada peneliti agar lebih jelas dalam memberikan penjelasan terkait dengan subjek yang akan dijelaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Sumber data penelitian ini adalah 19 buah karangan narasi karya guruguru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung diksi. Objek penelitian ini adalah diksi atau pilihan kata yang terdapat dalam kalimat, yaitu (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata umum dan kata khusus, (3) kata populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata nonbaku, dan (5) kata asli dan kata serapan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis penggunaan diksi atau pilihan kata yang digunakan
pada kalimat dilihat dari segi
ketepatan dan
kesesuaian diksi. Berikut merupakan tabel data karangan dan diksi yang ditemukan pada tiap karangan. Dalam tabel, dicantumkan kode karangan dan jumlah jenis kata yang ditemukan pada setiap karangan. Tabel 1a Data dan Jenis Diksi
Jenis Diksi Data
AB AF AS EK FB
KAb
KKo
KU
KKh
KP
KKa
KB
KNB
KAs
KS
3 3 1 -
2 4 1 1 3
6 1 5 4
10 2 2 5 5
-
-
2 4 2 4 1
7 1 1 6
-
1
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 1b Data dan Jenis Diksi (lanjutan)
Jenis Diksi Data
FL FF HT IT MY MYn PT PK ST TT TTu VK YF YK Jumlah
KAb
KKo
KU
KKh
KP
KKa
KB
KNB
KAs
KS
5 1 1 1 3 2 2 2 24
2 1 1 4 4 2 2 1 2 1 1 4 3 1 40
7 2 1 2 4 4 3 7 5 11 2 2 66
10 6 5 6 10 7 1 7 6 6 2 7 2 5 104
-
1 1
3 2 1 3 3 2 2 1 3 2 35
2 5 1 1 3 5 4 3 3 3 2 2 49
-
2 1 1 1 1 4 2 1 1 1 16
Tabel 1c Jumlah Data dan Jumlah Jenis Diksi
Jenis Diksi Jumlah Data
19
KAb
KKo
KU
KKh
KP
KKa
KB
KNB
KAs
KS
24
40
66
104
-
1
35
49
-
16
Berikut merupakan tabel data karangan dan penggunaan diksi pada karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
tabel, dicantumkan kode karangan dan jumlah penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Tabel 2 Data dan Penggunaan Diksi Ketepatan Diksi
Data AB AF AS EK FB FL FF HT IT MY MYn PT PK ST TT TTu VK YF YK
PKDK 1 1 1 1 1 -
PKS 4 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
PKI 1 1 -
PKUKK 14 2 2 3 5 12 2 4 7 9 8 3 3 4 4 2 3
Kesesuaian Diksi PKTB 5 1 1 3 1 3 1 1 2 5 4 3 3 2 1 2 1 -
4.2 Analisis Data Penelitian ini bertujuan (a) mendeskripsikan jenis diksi yang digunakan dan (b) mendeskripsikan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Proses analisis data dimulai dengan mengidentifikasi seluruh data yang tersedia dari sumber berupa karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. Langkah berikutnya adalah membuat tabel analisis untuk pengkategorian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Kategori-kategori tersebut dibuat dengan melakukan koding. Koding adalah proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya (Moleong, 2008:27). Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Data yang diperoleh kemudian ditulis dengan kode-kode yang telah ditentukan. Selanjutnya, dilakukan interpretasi berupa uraian mengenai hasil analisis data.
4.2.1 Analisis Jenis Diksi Hasil analisis diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dapat dilihat dalam tabel yang telah dimunculkan pada bagian deskripsi data. Dalam kolom yang disajikan, dituliskan jumlah kalimat tiap karangan dan banyaknya temuan tentang diksi dalam setiap karangan. Diksi yang dimaksud meliputi (1) kata abstrak dan kata konkret, (2) kata umum dan kata khusus, (3) kata populer dan kata kajian, (4) kata baku dan kata non baku, (5) kata asli dan kata serapan. Secara khusus, analisis mengenai diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 akan dibahas dalam uraian di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
4.2.1.1 Hasil Analisis Kata Abstrak dan Kata Konkret Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata abstrak dan kata konkret dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. (1) (2) (3)
(4)
Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. (AB/k. 8) Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. (AF/k. 1) Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. (FL/k. 4) Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. (FL/k. 10)
Kata pelajaran dalam kalimat (1), kata rajin dalam kalimat (2), kata kesehatan dalam kalimat (3), dan kata disiplin dalam kalimat (4) merupakan kata abstrak karena rujukannya berupa konsep atau pengertian (Soedjito, 1988). Kata konkretnya masing-masing adalah pelajar, perajin, penyehat, dan pendisiplin. (5) (6) (7) (8)
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. (AB/k. 1) Demikian cerita saya. (AB/k. 14) Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon. (AF/k. 1) Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. (FB/k. 5)
Kata bangun dalam kalimat (5), kata cerita dalam kalimat (6), kata belajar dalam kalimat (7), dan kata kegiatan dalam kalimat (8) merupakan kata konkret karena rujukannya berupa objek yang dapat dicerap oleh pancaindera (Soedjito, 1988). Kata abstraknya masing-masing adalah kebangkitan, penceritaan, pembelajaran, dan giat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
4.2.1.2 Hasil Analisis Kata Umum dan Kata Khusus Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata umum dan kata khusus dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. (9)
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. (IT/k. 1) (10) Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. (IT/k. 2) (11) Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. (IT/k. 3) (12) Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. (MYn/k. 7) Kata mengisahkan dan menuju dalam kalimat (9), kata mengenakan dan seragam dalam kalimat (10), kata berangkat dan bergegas dalam kalimat (11) merupakan kata khusus, karena
kata-kata tersebut terbatas ruang lingkupnya
(Soedjito, 1988). Beberapa di antaranya merupakan sinonim kolokasi dari kata tertentu dan beberapa lainnya merupakan hiponim dari kata tertentu. Kata mengisahkan dan menuju dalam kalimat (9) merupakan sinonim kolokasi dari kata menceritakan dan kata ke. Kata mengenakan dalam kalimat (10) merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai. Kata seragam dalam kalimat (10) merupakan hiponim dari kata pakaian. Kata berangkat dan bergegas merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi dan cepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
4.2.1.3 Hasil Analisis Kata Populer dan Kata Kajian Setelah melakukan analisis terhadap masing-masing kalimat, peneliti tidak menemukan adanya penggunaan kata populer, sedangkan kata kajian yang ditemukan hanya satu kata. Berikut contoh penggunaan kata kajian dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(13) Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. (YF/k. 1) Kata analisis dalam kalimat (13) merupakan contoh penggunaan kata kajian, karena kata tersebut merupakan kata yang dikenal dan dipakai oleh para ilmuan/kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah (Soedjito, 1988).
4.2.1.4 Hasil Analisis Kata Baku dan Kata Nonbaku Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata baku dan kata nonbaku dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(14) Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. (AB/k. 1) (15) Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya. (MYn/k. 10) (16) Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. (PT/k. 1) (17) Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya. (PT/k. 3) (18) Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah. (PT/k. 5) (19) Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. (ST/k. 8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Kata pukul dalam kalimat (14) merupakan contoh penggunaan kata baku, karena
kata
tersebut
mengikuti
kaidah/ragam
bahasa
yang
telah
ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988). Kata senen dalam kalimat (14), kata baring-baring dalam kalimat (15), kata odol dalam kalimat (16), kata lemari dalam kalimat (17), kata perjalan dalam kalimat (18), dan kata mengosok dalam kalimat (19) merupakan kata nonbaku, karena kata-kata tersebut tidak mengikuti kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan. Kata baku dari kata-kata tersebut masing-masing adalah Senin, berbaring, pasta gigi, almari, perjalanan, dan menggosok.
4.2.1.5 Hasil Analisis Kata Asli dan Kata Serapan Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan kata asli dan kata serapan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
(20) Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. (ST/k. 7) (21) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5) (22) Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. (ST/k. 1) Kata sarapan dalam kalimat (20), kata taksi dalam kalimat (21), dan kata alarm dalam kalimat (22) merupakan kata serapan, karena kata-kata tersebut diserap dari bahasa daerah/bahasa
asing (Soedjito, 1988). Kata sarapan
merupakan kata yang diserap dari bahasa Jawa yaitu kata sarap. Kata taksi dan alarm merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris yaitu kata taxi dan alarm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Berdasarkan hasil analisis, peneliti tidak menemukan adanya penggunaan kata asli dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
4.2.2 Hasil Analisis Ketepatan Pilihan Kata Berdasarkan hasil analisis terhadap penggunaan diksi atau pilihan kata yang terdapat dalam tiap kalimat, ditemukan beberapa penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi atau pilihan kata. Dari 10 aspek ketepatan pilihan kata, hanya ditemukan penggunaan diksi atau pilihan kata yang penggunaannya meliputi 4 aspek ketepatan yaitu, penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatik, penggunaan kata umum dan kata khusus. Berikut penjelasan mengenai penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, yang dilihat dari segi ketepatan pilihan kata
4.2.2.1 Penggunaan Kata Denotasi dan Konotasi Dalam bagian ini, peneliti hanya memfokuskan pada penggunaan kata konotasi. Dari 19 buah karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, hanya terdapat lima karangan yang menggunakan kata konotasi. Berikut merupakan contoh penggunaan kata konotasi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
(23) Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. (AB/k. 10) (24) Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. (ST/k. 10) (25) Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti. (VK/k. 2)
Frase sudah dekat pada kalimat (23) bermakna konotasi, maka agar dapat menimbulkan fakta yang jelas sebaiknya diganti menjadi frase yang lebih jelas maknanya, misalnya 5 menit lagi. Frase beberapa menit pada kalimat (24) juga bermakna konotasi, agar lebih jelas seharusnya langsung menyebutkan angka, misalnya 30 menit. Demikian juga dengan kalimat (25). Frase anak Bambang pada kalimat (25) bermakna anak dari Bambang, padahal yang dimaksud oleh penulis adalah nama seorang anak yaitu Bambang. Maka dari itu, tidak perlu menambah kata anak di depan kata Bambang.
4.2.2.2 Penggunaan Kata Sinonim Penggunaan kata sinonim dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 hanya ditemukan pada 14 buah karangan. Hal tersebut berarti bahwa tidak semua karangan menggunakan kata sinonim dalam kalimatnya. Berikut merupakan contoh penggunaan kata sinonim yang terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. (26) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k. 4) (27) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5) (28) Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. (AB/k. 6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
(29) Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. (EK/k. 3) (30) Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. (FL/k. 9) Kata dikenakan dalam kalimat (26), kata bertolak pada kalimat (27), kata berjumpa pada kalimat (28), kata memakai pada kalimat (29), dan kata tiba pada kalimat (30), merupakan kata-kata yang memiliki sinonim. Kata dikenakan pada kalimat (26) bersinonim dengan kata dipakai, kata bertolak pada kalimat (27) bersinonim dengan kata pergi, kata berjumpa pada kalimat (28) bersinonim dengan kata bertemu, kata memakai pada kalimat (29) bersinonim dengan kata mengenakan, dan kata tiba pada kalimat (30) bersinonim dengan kata sampai.
4.2.2.3 Penggunaan Kata Idiomatik Penggunaan kata idiomatik dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 hanya ditemukan pada dua karangan. Berikut dua contoh penggunaan kata idiomatik dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014. (31) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5) (32) Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. (EK/k. 3) Penggunaan bentuk idiom pada kalimat (31) dan (32) ditandai dengan frase oleh karena dan kata karena. Penggunaan bentuk idiom oleh karena dalam kalimat (31) sudah tepat, karena untuk menuju ke kalimat berikutnya sudah dipertegas dengan tanda koma (,). Selanjutnya, penggunaan bentuk idiom karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
dalam kalimat (32) juga sudah tepat penggunaannya, karena dipertegas dengan tanda koma (,) sebelum kalimat selanjutnya.
4.2.2.4 Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus Penggunaan kata umum dan kata khusus banyak ditemukan dalam karangan, bahkan dalam satu kalimat terdapat lebih dari satu kata khusus dan kata umum. Walaupun banyak ditemukan penggunaan kata umum dan kata khusus dalam setiap karangan, tetapi kata khusus dan kata umum yang digunakan cenderung sama di setiap karangan. Berikut merupakan contoh penggunaan kata umum dan kata khusus dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada tahun 2014. (33) Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.( AB/k. 3) (34) Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. (AB/k. 10) (35) Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat. (AB/k. 11) (36) Pergi ke Sekolah. (EK/k. 1) (37) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k. 4) (38) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. (AB/k. 4) (39) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5) (40) Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. (FL/k. 5)
Kata pakaian pada kalimat (33), kata waktu pada kalimat (34), kata berbunyi pada kalimat (35), dan kata pergi pada kalimat (36) merupakan kata umum. Kata-kata tersebut merupakan kata umum, karena memiliki arti yang luas. Jadi, kata-kata tersebut dikatakan memiliki arti luas karena kata-kata tersebut dapat memiliki banyak arti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Kata seragam pada kalimat (37), kata dikenakan pada kalimat (38), kata bertolak pada kalimat (39), dan kata berangkat pada kalimat (40) merupakan kata khusus. Kata-kata tersebut merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata-kata tertentu dan beberapa di antaranya juga merupakan hiponim dari kata-kata tertentu, misalnya kata seragam pada kalimat (37) yang merupakan hiponim dari kata pakaian. Kemudian, kata dikenakan pada kalimat (38), kata bertolak pada kalimat (39), dan kata berangkat pada kalimat (40), masing-masing merupakan sinonim kolokasi dari kata dipakai, pergi, dan pergi.
4.2.3 Hasil Analisis Kesesuaian Pilihan Kata Berdasarkan hasil analisis mengenai penggunaan diksi, diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 hanya meliputi satu aspek kesesuaian diksi, yaitu penggunaan kata baku dan kata tidak baku. Namun, dalam penelitian ini hanya difokuskan pada penggunaan kata tidak baku. Menurut aspek ketidakbakuan kata, peneliti hanya menganalisis ketidakbakuan kata menurut aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa. Berikut penjelasan mengenai contoh penggunaan diksi dilihat dari segi kesesuaian pilihan kata, khususnya dari segi kata tidak baku. (41) Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. (AB/k. 3) (42) Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. (AB/k. 5) (43) Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. (MY/k. 2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
(44) Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. (AB/k. 1) (45) Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. (EK/k. 1) (46) Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih. (FF/k. 4)
Kata lemari pada kalimat (41), kata menyetop pada kalimat (42), dan kata membereskan pada kalimat (43), merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa. Kata baku dari kata lemari adalah almari, kata baku dari kata menyetop adalah menghentikan atau memberhentikan, dan kata baku dari kata membereskan adalah merapikan. Kata senen pada kalimat (44), kata menunjukan pada kalimat (45), dan kata rapih pada kalimat (46), merupakan kata tidak baku yang dilihat dari aspek ortografi atau penulisannya. Kata senen, menunjukan, dan rapih, merupakan kata tidak baku yang mengalami perubahan ortografi.
Kata senen mengalami
perubahan ortografi dengan perubahan vokal i, kata baku yang seharusnya adalah Senin. Kata menunjukan mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan k, kata baku yang seharusnya adalah menunjukkan, kata rapih mengalami perubahan ortografi dengan penambahan konsonan h, kata baku yang seharusnya adalah rapi.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014,
bertujuan untuk mendeskripsikan jenis diksi yang
digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014, dan mendeskripsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 154 kalimat dari 19 karangan. Data tersebut diteliti dan telah disetujui oleh triangulator pada tanggal 26 Juni 2015. Data yang diuji oleh triangulator sebanyak 10% dari hasil analisis peneliti yang diambil secara acak. Menurut Soedjito (1988:39 - 47), dalam kaitannya dengan pilihan kata atau diksi, kosakata bahasa Indonesia dapat digolongkan menjadi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata populer, kata kajian, kata baku, kata nonbaku, kata asli, dan kata serapan. Dalam menganalisis diksi yang digunakan, peneliti menganalisis kata-kata di setiap kalimat dalam karangan sesuai dengan penggolongan kata masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian, diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata serapan. Dalam karangan narasi tersebut, tidak ditemukan penggunaan kata populer dan kata asli. Diksi yang ditemukan pun tidak banyak, karena jumlah kalimat pada tiap karangan juga sedikit, paling sedikit 2 kalimat dan paling banyak hanya 16 kalimat. Dari 154 kalimat, ditemukan 24 kata abstrak, 40 kata konkret, 66 kata umum, 104 kata khusus, 1 kata kajian, 35 kata baku, 49 kata tidak baku, dan 16 kata serapan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Menurut Gorys Keraf (1986:88) terdapat 10 syarat ketepatan dan kesesuaian diksi. 10 syarat ketepatan diksi tersebut mencakup aspek penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata yang mirip ejaannya, penggunaan kata ciptaan sendiri, penggunaan kata atau frase asing, penggunaan bentuk idiomatik, penggunaan kata umum dan kata khusus, penggunaan kata indria, perubahan makna, dan kelangsungan diksi. Berdasarkan hasil penelitian, hanya ditemukan penggunaan diksi yang dilihat dari empat aspek ketepatan pilihan kata, yaitu penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan bentuk idiomatik, dan penggunaan kata umum dan kata khusus. Berhubungan dengan penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan diksi yang digunakan pada karangan cenderung menggunakan kata konotasi, sehingga makna yang ditimbulkan menjadi tidak jelas. Maka dari itu, agar makna yang ditimbulkan menjadi jelas, kata yang seharusnya digunakan adalah kata denotasi. Dari 154 kalimat, hanya terdapat 5 kalimat yang menggunakan kata konotasi. Dalam hasil analisis, peneliti telah menyertakan penggunaannya dalam bentuk denotasi. Berhubungan dengan penggunaan kata sinonim, diksi yang digunakan kurang bervariasi, karena walaupun ada 19 kalimat yang menggunakan kata bersinonim, tetapi kata yang digunakan cenderung sama antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Berhubungan dengan penggunaan bentuk idiomatik, hanya ditemukan 2 kalimat yang menggunakan bentuk idiomatik. Bentuk idiomatik yang digunakan dalam kalimat sudah tepat. Berhubungan dengan penggunaan kata umum dan kata khusus, terdapat 87 kalimat yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
menggunakan kata umum dan kata khusus. Penggunaannya dalam kalimat pun sudah tepat. Selain menganalisis penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi, peneliti juga menganalisis penggunaan diksi yang dilihat dari segi kesesuaian diksi. Menurut Gorys Keraf (1986:88), terdapat 7 syarat kesesuaian diksi yaitu, penggunaan kata baku dan tidak baku, penggunaan kata ilmiah dan populer, jargon, kata slang, kata percakapan, idiom, dan bentuk artifisial. Namun, dalam penelitian ini, peneliti hanya menemukan pemakaian diksi berdasarkan penggunaan kata tidak baku. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 15 kalimat yang menggunakan kata tidak baku menurut aspek ortografi dan ditemukan 25 kalimat yang menggunakan kata tidak baku berdasarkan kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Berdasarkan hasil analisis di atas, diksi yang meliputi kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata serapan telah mendukung landasan teori penggolongan kata menurut Soedjito (1988). Kemudian, penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi yaitu penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatik, dan penggunaan kata umum-khusus serta penggunaan diksi yang dilihat dari segi kesesuaian diksi yaitu penggunaan kata tidak baku telah mendukung teori syarat ketepatan dan kesesuaian diksi menurut Keraf (1986). Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martin (2006), Wijayanti (2008), dan Sulistiorini (2011), hasil penelitian ini mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah ketiga penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
tersebut sama-sama meneliti mengenai penggunaan diksi atau pilihan kata. Perbedaannya di antaranya adalah, penelitian Martin (2006) fokus meneliti kesalahan diksi dari aspek ketepatan dalam pemilihan kata dan aspek kesesuaian pemilihan kata. Kesalahan ketepatan dalam pemilihan kata mencakup kata asing dan kata serapan. Kesalahan kesesuaian dalam pemilihan kata mencakup aspek kata baku dan kata nonbaku, aspek jati diri kata, dan aspek ragam bahasa. Penelitian Wijayanti (2008) fokus meneliti pemakaian diksi yang berupa kata umum-khusus dan kata baku-nonbaku. Pemakaian diksi tersebut difokuskan lagi pada kata umum-baku, kata umum-nonbaku, kata khusus-baku, dan kata khususnonbaku. Penelitian Sulistiorini (2011) meneliti diksi yang berfokus pada kata kajian berdasarkan jenis kata dan bidang ilmu, kata serapan berdasarkan taraf integrasinya, dan kata nonbaku berdasarkan aspek ketidakbakuan kata. Perbedaan dengan penelitian di atas, bahwa penelitian ini meneliti penggunaan diksi secara keseluruhan berdasarkan penggolongan kata menurut Soedjito (1988) dan meneliti penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi atau pilihan kata.
4.4 Pembahasan Hasil Triangulasi Triangulasi yang dilakukan oleh triangulator terdiri atas dua bagian, yaitu triangulasi data jenis diksi yang digunakan dan triangulasi data penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Data yang diuji oleh triangulator sebanyak 10% dari hasil analisis peneliti. Data sebanyak 10% tersebut diambil secara acak, yaitu dari masing-masing karangan diambil dua sampai tiga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
sampel kalimat yang sudah dianalisis. Triangulasi dilaksanakan dua kali, yaitu pada tanggal 8 Juni 2015 dan 22 Juni 2015. Berkenaan dengan triangulasi diksi yang digunakan, data analisis diksi yang diteliti sebanyak 154 kalimat dari 19 karangan narasi. Berkenaan dengan triangulasi penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi, data analisis yang diteliti sebanyak 154 kalimat. Setelah dilakukan pengecekan data triangulasi diksi yang digunakan dan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi oleh triangulator, diperoleh pendapat bahwa triangulator setuju terhadap hasil analisis peneliti. Berdasarkan pengecekan data yang dilakukan oleh triangulator, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data dalam penelitian ini dianggap valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pembahasan, peneliti dapat menarik simpulan sebagai berikut. 1) Diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 cukup bervariasi. Dalam karangan tersebut, ditemukan penggunaan kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata kajian, kata baku, kata tidak baku, dan kata serapan. Diksi yang tidak ditemukan dalam karangan adalah kata populer dan kata asli. Diksi yang paling banyak digunakan adalah kata khusus yaitu 104 kata, kemudian kata umum yaitu 66 kata, kata tidak baku yaitu 49 kata, kata konkret yaitu 40 kata, kata baku yaitu 35 kata, kata abstrak yaitu 24 kata, kata serapan yaitu 16 kata. Diksi yang paling sedikit digunakan adalah kata kajian yaitu 1 kata. 2) Penggunaan diksi dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi dapat dikatakan memenuhi aspek ketepatan diksi tetapi tidak memenuhi aspek kesesuaian diksi. Penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan diksi meliputi penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan kata sinonim, penggunaan kata idiomatic, dan penggunaan kata umum-khusus. Penggunaan diksi yang dilihat
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dari segi kesesuaian diksi meliputi penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa.
5.2 Implikasi Berdasarkan simpulan di atas, dapat diketahui bahwa diksi yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada tahun 2014 ini cukup bervariasi, karena dari 10 jenis penggolongan kata ditemukan 8 jenis penggolongan kata. Meskipun bervariasi, diksi yang digunakan dalam tiap kalimat cenderung sama antara karangan yang satu dengan karangan yang lain. Demikian juga dengan penggunaan diksi yang dilihat dari segi ketepatan dan kesesuaian diksi. Dilihat dari segi ketepatan diksi, diksi yang digunakan hanya meliputi empat aspek ketepatan diksi. Walaupun demikian, diksi yang terdapat dalam kalimat sudah tepat penggunaannya. Dilihat dari segi kesesuaian diksi, diksi yang digunakan hanya meliputi satu aspek kesesuaian yaitu penggunaan kata tidak baku. Penggunaan kata tidak baku tersebut meliputi aspek ortografi dan aspek ragam/kaidah bahasa. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bahwa guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat mampu dalam menulis karangan, tetapi masih kurang cermat dalam hal pemilihan kata dan kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai. Oleh karena itu, diharapkan YPPK Maybrat didukung oleh pemerintah dapat memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
pembinaan bagi para guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat berkaitan dengan keterampilan menulis, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan.
5.4 Saran Sehubungan dengan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut. 1) Bagi YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat Diharapkan agar YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat didukung oleh pemerintah untuk memberikan pembinaan mengenai keterampilan menulis bagi para guru SD di lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan.
2) Bagi Guru-Guru SD Guru-guru SD diharapkan agar lebih menyadari pentingnya mendalami keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan dalam menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dalam karangan. Selain itu, diharapkan juga agar para guru SD lebih gigih dalam menggali informasi mengenai keterampilan menulis karangan sesuai dengan jenis-jenis karangan yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
3) Bagi Peneliti Lain Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan dapat meneliti dengan mengembangkan rumusan masalah dan mengadakan observasi untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih memuaskan. Selain itu, diharapkan juga agar para peneliti lain dapat menggali informasi lebih dalam mengenai kondisi di lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). 2010. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende: Nusa Indah. __________. 1986. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I. Jakarta: PT. Gramedia. __________. 2007. Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Martin, Yosanti. 2006. Kesalahan Diksi pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006. Yogyakarta. Moleong. Lexy J. 1989. Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya. Moeliono, Anton M. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Gramedia Nasir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah. Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca. http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/kab supiori/item/18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca. Diakses pada 16 Maret 2015, pukul 09. 47 WIB.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Sabariyanto, Dirgo. 1994. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku? (Kosa Kata). Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Soedjito. 1988. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sulistiorini, Anastasia. 2011. Diksi dalam Kolom “Sorotan Sekolah” Majalah Sekolah Siswa Nusantara SMP Tamansiswa Yogyakarta. Yogyakarta. Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. ___________________. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. The Liang Gie. 1995. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Widharyanto. 2000. Manifestasi Perpektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyejian Informasi dan Bentuk-bentuk Ekspresi Bahasa. Disertasi. Malang: Program Studi Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Widjono, H.s. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Wijayanti, Nur. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom “Dari Redaksi” dan “Liputan” Majalah Sekolah Eksperana SMP Bentara Wacana Muntilan. Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I Data Mentah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 1 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
69
: Agustinus Baru : SD YPPK MAAN : MAAN : Maybrat : 19 thn HARI SEKOLAH MULAI DIBUKA
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas. Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat. Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi. Demikian cerita saya Karangan 2 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Anjelo Fanatay : SD YPPK Santo Aydwasi : Maybrat : Maybrat : 20 thn Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar. Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan. Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 3 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
70
: Arnoldus Sedik : SD YPPK Sr. Agustinus Airjm : Aifut timur tengah : Maybrat : 17 Thn
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah. Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15. Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
Karangan 4 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Emiliana Kocu : SD YPPK St. Petrus Ayawasi : Aifat Utara : Maybrat : 3 Tahun Pergi ke Sekolah
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya. Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya. Karangan 5 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Falentinus Bame : SD YPPK Sto Paulus Sun : Mare : Maybrat : 6 Bulan
Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya. Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 6 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
71
: Florensia Leltakaeb : SD YPPK Sabak : Aifat Selatan : Maybrat : 8 Bulan Kegiatan dipagi hari
Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari. Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil). Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan). Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor. Karangan 7 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
: Fransiska Fede : SD YPPK St. Paulus Teminabuan : : Sorong Selatan : 6 Tahun
Bangun pagi jam: 6.00 Berangkat ke kamar mandi Menggosok gigi Berpakaian Sarapan pagi Berngkat ke sekolah Sampai di sekolah Masuk kekelas. Ke Sekolah
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
Karangan 8 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Hendrikus Turot : SD YPPK St. Petrus Konya : Aifat Utara : Maybrat : 20 Tahun Kegiatan dalam hidupnya sehari
Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi. Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat kesekolah. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran. Karangan 9 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Iventus Taa : SD YPPK Mosun : : Maybrat : 12 Tahun Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 10 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
73
: Matheus Yumte : SD YPPK MAAN : MAAN : Alfat Utara : 25 thn KESEKOLAH
Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun pagi pukul 06.00 WIT. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya. Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi. Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah. Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah. Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui temantemannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. Demikian cerita saya.
Karangan 11 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar Tema Subtema
: Monika Yewen : SD YPPK Sto Paulus Sun : : Maybrat : 18 Thn : Berangkat kesekolah : Kegiatan dipagi hari
Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya. Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi. Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya disekolah. Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-temannya. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
Karangan 12 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Paskalis Tenan : SD YPPK Kocuas : Affai : Maybrat : 12 Tahun 6 Bulan Tentang Murid Pergi Sekolah
Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya. Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah. Karangan 13 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Pelipus Korain : SD YPPK St. Agustinus Mosun : : Maybrat : 20 Tahun
Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat melaksanakan sebelum berangkat kesekolah. Kegiatan Seorang Anak Sekolah Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi. Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan dan taat kepada orang tua. Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya. Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 14 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
75
: Sandra Togas : SD YPPK Santo Paulus : Terminbuan : Sorsel : 10 thn 5 bln Kegiatan Andi di Pagi Hari
Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. cepatcepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Andi kemudian menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian. Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Ia menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai sarapan, Ia mengosok giginya. Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil. Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah. Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
Karangan 15 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Thadeus Taus : SD YPPK St. Petrus Ayawasi : Aifat Selatan : Maybrat : 8 Bulan Kegiatan Doni
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00. Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil. Handuknya lalu pergi mandi. Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam. Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera sarapan pagi. Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. Doni bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 16 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
76
: Tresita Tenau : SD YPPK Santo Ayawasi : Maybrat : Maybrat : 5 bln Sekolah
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
Karangan 17 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Valerius Korain : SD YPPK St. Agustinus Mosun : : Maybrat : 19 Tahun Kegiatan Keluarga Dimas
Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai. Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi ke sekolah. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah. Ia sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah. Ia sangat senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing untuk dapat menerima mata pelajaran. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki. Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Karangan 18 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
77
: Yanuarius Fanataf : SD YPPK St. Petrus Ayawasi : Aifat Utara : Maybrat : 6 Bulan Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya. Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi. Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak). Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah. Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
Karangan 19 Nama Alamat Kamp Kabupaten Lama mengajar
: Yosepha Korain : SD YPPK Santo Ayawasi : Aifut Utara : Maybrat : 18 Thn
Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi. Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II Hasil Analisis Jenis Diksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
HASIL ANALISIS JENIS DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 1. Karangan Agustinus Baru No Kalimat
Golongan Kata
1.
KKo: bangun KNB: senen KB: pukul
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya.
Keterangan -
-
-
2.
Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi.
KKh: tergesagesa, menuju
-
3.
Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.
KU: pakaian KNB: lemari
-
-
4.
Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
KU: pakaian KKh: dikenakan, seragam
-
-
-
5.
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu
KU: segera, waktu KKh: bertolak
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata senen adalah kata tidak baku. Kata bakunya adalah Senin. Kata pukul adalah kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata tergesa-gesa dan menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah lekas dan ke. Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah seragam, kaos, celana, dsb. Kata lemari merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah almari. Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah seragam, kaos, celana, dsb. Kata dikenakan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah dipakai. Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata segera merupakan kata umum. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
KB: pukul KNB: menyetop, ditumpang KS: taksi
-
-
-
-
-
6.
Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. Bersama temantemannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas.
KKh: berjumpa
-
KKh: gegas KNB: berajakan
-
8.
Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai.
KAb: pelajaran
-
9.
Bu Tuti mengajarkan pelajaran
KAb: pelajaran
-
7.
-
79
khususnya adalah lekas dan cepat. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata bertolak merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata menyetop dan ditumpang merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah memberhentikan dan ditumpangi. Kata taksi merupakan kata serapan, karena merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu taxi. Kata berjumpa merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah bertemu.
Kata gegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. Kata berajakan merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah mengajak. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
matematika. 10. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika.
KAb: pelajaran KU: waktu
11. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.
KU: berbunyi KNB: loncenga
konkretnya adalah pelajar. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata berbunyi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berdering. Kata loncenga merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah lonceng. Kata hendak merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah akan. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata guna merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah untuk. Kata mengosok merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah menggosok.
-
-
-
-
12. Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack.
KKh: hendak, menuju, guna
-
-
-
13. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi.
KNB: mengosok
14. Demikian cerita saya
KKo: cerita
80
-
Kata cerita merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah penceritaan.
2. Karangan Anjelo Fanatay No Kalimat 1.
Golongan Kata
Seorang Anak yang KAb: rajin rajin belajar KKo: belajar
Keterangan -
Kata rajin merupakan kata abstrak. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disekolah Simon -
2.
3.
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai.
KKo: bangun, duduk KB: senin, pukul
Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berangkat ke sekolah untuk belajar.
KAb: kebutuhan KKo: belajar KKh: berangkat
-
-
-
-
-
4.
Tepat pukul 7.00 KU: dibunyikan Simon tiba di KKh: tiba sekolah pukul 7-15 KB: pukul lonceng dibunyikan simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang
-
-
81
konkretnya adalah perajin. Kata belajar merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah pembelajaran. Kata bangun dan duduk merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan dan kedudukan. Kata senin dan pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah senen dan jam. Kata kebutuhan dan belajar merupakan kata konkret. Kata abstrak dari kata kebutuhan adalah membutuhkan dan kata abstrak dari kata belajar adalah pembelajaran. Kata belajar merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah pembelajaran. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata dibunyikan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah dideringkan. Kata tiba merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sampai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ditugaskan.
5.
Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
-
KAb: pelajaran KB: pukul
82
Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
-
-
3. Karangan Arnoldus Sedik No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KKh: bergegas KB: pukul
-
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
-
-
2.
Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah.
KKh: berangkat
-
3.
Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada pukul 08.15.
KAb: pelajaran KB: pukul
-
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata bergegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
83
jam. Kata jam merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul.
KNB: jam
-
No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
Pergi ke Sekolah
KU: pergi
-
2.
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00.
KB: pukul KNB: menunjukan
-
4. Karangan Emiliana Kocu
-
3.
4.
Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
KKo: bangun KKh: bergegas, menuju
Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.
KU: memakai, pakaian
-
-
-
Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata menunjukan merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah menunjukkan. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata bergegas dan menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat dan ke. Kata memakai dan pakaian merupakan kata umum. Kata khusus dari kata memakai adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat.
KKh: bergegas KB: senin
-
-
6.
Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya.
KU: menyikat KS: sarapan
-
-
7.
Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil.
KKh: berangkat, menggunakan KB: pukul
-
-
8.
Pada pukul 07.30, sampailah Beni di sekolahnya.
KU: sampai KB: pukul
-
-
84
mengenakan. Kata khusus dari kata pakaian adalah baju, celana, seragam, dsb. Kata bergegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. Kata senin merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah senen. Kata menyikat merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menggosok. Kata sarapan merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata berangkat dan menggunakan merupakan kata khusus. Kata umum dari kata berangkat adalah pergi. Kata umum dari kata menggunakan adalah memakai. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. Kata pukul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. 5. Karangan Falentinus Bame No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KNB: jam
-
Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya.
-
2.
Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut.
KNB: lemari KU: memakai, pakaian KKh: kemeja, celana
-
-
-
3.
Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya.
KU: disediakan KS: sarapan
-
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata jam merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul. Kata lemari merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah almari. Kata memakai dan pakaian merupakan kata umum. Kata khusus dari kata memakai adalah mengenakan dan kata khusus dari kata pakaian adalah celana, baju, seragam, dsb. Kata kemeja dan celana merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata disediakan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah disiapkan. Kata sarapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan.
KU: menerima KKh: bergegas, menuju, tiba KB: pukul KNB: jam, telpon
-
-
-
-
-
5.
Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar.
KKo: kegiatan, belajar KNB: disuruh, adakan
-
-
86
merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata menerima merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mendapat dan memperoleh. Kata bergegas dan menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat dan ke. Kata tiba merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sampai. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata jam dan telpon merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul dan telepon. Kata kegiatan dan belajar merupakan kata konkret. Kata abstrak dari kata kegiatan adalah giat. Kata abstrak dari kata belajar adalah pembelajaran. Kata disuruh dan adakan merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
diperintahkan dan diadakan. 6. Karangan Florensia Leltakaeb No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari.
KKo: kegiatan
2.
Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi).
KKo: bangun KKh: bergegas, menuju
3.
Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan.
KU: pakaian, memakai, disediakan KKh: menuju, menggunakan
Kata kegiatan merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah giat. - Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata bergegas dan menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah kata cepat dan ke. - Kata pakaian, memakai dan disediakan merupakan kata umum. Kata khusus dari kata pakaian adalah celana, baju, seragam, dsb. Kata khusus dari kata memakai adalah mengenakan. Kata khusus dari kata disediakan adalah disiapkan. - Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah kata ke. - Kata menggunakan merupakan kata khusus. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
KAb: kesehatan KB: tahu KNB: berngkat
-
-
-
5.
Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh.
KKh: berangkat KB: pukul
-
6.
Maka Doni di antar oleh ibunya untuk menunggu angkutan (Mobil).
KU: menunggu
-
7.
Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan).
KU: menunggu
-
8.
Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah.
KKh: di hadapan, bergegas, menuju, menumpang
-
-
88
umumnya adalah memakai. Kata kesehatan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah penyehat. Kata tahu merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah tau. Kata berngkat merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah berangkat. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata menunggu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menanti. Kata menunggu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menanti. Kata di hadapan, bergegas, menuju, dan menumpang merupakan kata khusus, karena masing-masing merupakan sinonim kolokasi dari kata di depan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat.
KU: waktu KKh: tiba KB: pukul
-
-
-
10. Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut.
KAb: disiplin
-
11. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya.
KAb: pelajaran KU: waktu
-
-
12. Karena kedisiplinan Doni, akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor.
KAb: kedisiplinan, kesuksesan KNB: doktor
-
-
89
cepat, ke, dan menaiki. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata tiba merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sampai. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata disiplin merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pendisiplin. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata kedisiplinan dan kesuksesan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pendisiplin dan penyukses. Kata doktor dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah dokter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
7. Fransiska Fede No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya.
KKo: bangun KKh: bergegas, disiapkan KB: pukul KNB: membereskan, odol, mengosok -
2.
Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor.
KKh: berangkat, menumpang KNB: bis
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata bergegas dan kata disiapkan merupakan kata khusus. Kata umum dari kata bergegas adalah cepat. Kata umum dari kata disiapkan adalah disediakan. - Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. - Kata membereskan, odol, dan mengosok merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah merapikan, pasta gigi, dan menggosok. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata menumpang merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah menaiki. - Kata bis merupakan kata tidak baku. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Sampai disekolah Dimas turun demi kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah.
KKh: menuju, halaman
-
-
4.
Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
KB: pukul KNB: rapih
-
-
91
bakunya adalah bus. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata rapih merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah rapi.
8. Hendrikus Turot No Kalimat
Golongan Kata
1.
Bangun pagi 06.00 KKo: bangun dan selanjutnya ia KU: pakaian mandi di kamar KKh: menggunakan mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi.
2.
Agustinus sikat
KKh: berangkat
Keterangan -
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khusus dari kata pakaian adalah baju, seragam, celana, dsb. - Kata menggunakan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah memakai. Kata berangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
giginya lalu ia berangkat kesekolah.
3.
Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.
KKh: menuju, kepada KNB: jam
4.
Agustinus menjumpai KAb: pelajaran teman-temannya KU:mengikuti masuk kekelasnya KKh: menjumpai untuk mengikuti pelajaran.
92
merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. - Kata kepada merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah untuk. - Kata jam merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul. - Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. - Kata mengikuti merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menyertai. - Kata menjumpai merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah menemui.
9. Inventus Taa No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: pribadi, kegiatan KKh: menuju, mengisahkan
-
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi
Kata pribadi dan kata kegiatan merupakan kata konkret. Kata abstrak dari kata pribadi adalah kepribadian. Kata abstrak dari kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menuju kesekolah. -
2.
Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi.
KKo: bangun, duduk KU: pakaian KKh: seragam, mengenakan KS: sarapan
-
-
-
-
-
3.
Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul
KAb: pelajaran KKh: berangkat, bergegas
-
93
kegiatan adalah giat. Kata menuju dan mengisahkan merupakan kata khusus. Kata umum dari kata menuju adalah ke. Kata umum dari kata mengisahkan adalah menceritakan. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata duduk merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kedudukan. Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah baju, celana, seragam, dsb. Kata seragam dan mengenakan merupakan kata khusus. Kata umum dari seragam adalah pakaian dan kata umum dari kata mengenakan adalah memakai. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
06.00, Selanjutnya KB: pukul pada pukul 07.00 KS: sarapan bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran.
-
-
-
-
4.
Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
94
konkretnya adalah pelajar. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata bergegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata berngkat merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah berangkat.
KNB: berngkat
-
No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KB: pukul
-
10. Mateus Yumte
Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun pagi pukul 06.00 WIT.
-
2.
Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi
KKo: bangun KU: pakaian KKh: melangkah, keperluan KNB:
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
(sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
membereskan, odol
Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
KU: pakaian KKh: seragam, mengenakan KNB: lemari
-
95
Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, seragam, dsb. - Kata melangkah merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. - Kata keperluan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah kebutuhan. - Kata membereskan dan odol merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah merapikan dan pasta gigi. - Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah baju, celana, seragam, dsb. - Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. - Kata mengenakan termasuk kata khusus. Kata umumnya adalah memakai. - Kata lemari merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
5.
6.
Kemudian antonius KS: sarapan ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi. Pukul 07.00 WIT, KKh: melangkah Antonius berpamitan KB: pukul dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah.
Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah.
KKo: duduk KKh: setibanya, halaman
kata bakunya adalah almari. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. -
-
-
-
-
7.
Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui temantemannya yang lain dan mereka bersamasama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka.
KKh: melangkah, menuju, halaman KB: pukul
96
-
-
-
Kata melangkah merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata pukul merupakan kata baku menurut aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata duduk merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kedudukan. Kata setibanya merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sesampainya. Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan. Kata melangkah merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata halaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Demikian cerita saya.
KKo: cerita
97
merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan. - Kata pukul merupakan kata baku. Kata todak bakunya adalah jam. Kata cerita merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah penceritaan.
11. Monika Yewen No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KKh: berangkat
-
Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah.
-
2.
Sebelum Amir KKo: bangun bangun pagi, Ia harus KNB: membereskan membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. -
3.
Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau
KNB: membereskan -
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah merapikan. Kata membereskan merupakan kata nonbaku menurut aspek ragam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyikat giginya.
4.
Dan setelah menyikat KNB: mendi giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.
5.
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik.
-
KU: pakaian KKh: mengenakan KNB: membereskan
-
-
6.
Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
KAb: perjalanan KU: pergi KKh: berangkat, menuju KS: sarapan
-
-
-
-
98
bahasa, kata bakunya adalah merapikan. Kata mendi merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah mandi.
Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. Kata mengenakan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah memakai. Kata membereskan merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah merapikan. Kata perjalanan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pejalan. Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil.
KU: mengantar
8.
Sebelum ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya sebelum ia berangkat kesekolah bersamasama dengan temantemannya disekolah.
KKh: berangkat, salam
Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersamasama dengan temantemannya. 10. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
KKh: berangkat
9.
KU: sesampainya KNB: baring-baring
99
umumnya adalah ke. - Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata mengantar merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menemani. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata salam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ucapan. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata sesampainya merupakan kata umum. Kata khususnya adalah setibanya. - Kata baring-baring merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah berbaring.
12. Paskalis Tenan No Kalimat
Golongan Kalimat
Keterangan
1.
KKo: bangun, duduk KNB: odol
-
Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya.
-
2.
Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar mandi sampai di rumah.
KU: pergi, sampai
3.
Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya.
KU: pakaian KKh: seragam KNB: lemari
4.
Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi.
KNB: perpakaian KS: sarapan
100
Kata duduk merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kedudukan. - Kata odol merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah pasta gigi. - Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. - Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. - Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. - Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. - Kata lemari merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah almari. - Kata perpakaian merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Selanjutnya pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.
KU: pergi KNB: perjalan
101
bakunya adalah berpakaian. - Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. - Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. - Kata perjalan merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah perjalanan.
13. Pelipus Korain No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi.
KU: keluarga
-
2.
Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto.
KU: keluarga KKh: memperoleh KNB: dikarunia
-
-
-
Kata keluarga merupakan kata umum. Kata khususnya adalah ayah, ibu, anak, dsb. Kata keluarga merupakan kata umum. Kata khususnya adalah ayah, ibu, anak, dsb. Kata memperoleh merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah mendapat. Kata dikarunia merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah, sopan dan taat kepada orang tua.
4.
Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya.
5.
Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
6.
Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15.
102
kata bakunya adalah dikaruniai. KAb: ramah, sopan, Kata ramah, sopan, taat dan taat merupakan kata abstrak, karena rujukannya berupa konsep. KKo: bangun - Kata bangun KKh: berangkat merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. KU: pergi - Kata pergi KNB: membereskan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. - Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah merapikan. KKh: berangkat - Kata berangkat KNB: jam merupakan kata KS: sarapan khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata jam merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul. - Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
KKh: setibanya, bergabung, mengamati, halaman
-
-
-
103
bahasa Jawa yaitu sarap. Kata setibanya merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sesampainya. Kata bergabung merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah berkumpul. Kata mengamati merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah melihat. Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan.
14. Sandra Togas No Kalimat 1.
Golongan Kata
Tepat pukul 06.00 KU: berbunyi pagi, alarm pada jam KB: pukul meja di kamar Andy KS: alarm berbunyi.
Keterangan -
-
-
2.
cepat-cepat Andy KKo: bangun bangun, tidak lupa ia KU: cepat membereskan tempat KNB: membereskan tidurnya.
Kata berbunyi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berdering. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata alarm merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
3.
Andi kemudian menuju ke kamar mandi.
KKh: menuju
-
4.
Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian.
KU: pakaian KNB: tak
-
-
5.
6.
Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya.
KU: kelengkapan
-
KU: kelengkapan KKh: menuju KS: sarapan
-
-
104
Kata cepat merupakan kata umum. Kata khususnya adalah gegas dan lekas. Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah merapikan. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. Kata tak merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah tidak. Kata kelengkapan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kekomplitan dan kegenapan. Kata kelengkapan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kekomplitan dan kegenapan. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
8.
Ia menikmati sarapan KS: sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai sarapan, Ia KNB: mengosok mengosok giginya. KS: sarapan
umumnya adalah ke. - Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. -
-
9.
Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil.
KKh: berangkat, menggunakan KB: pukul
-
-
-
10. Perjalanan menuju ke KU: waktu, sekolah, membutuhkan membutuhkan waktu beberapa menit.
105
-
Kata mengosok merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah menggosok. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata menggunakan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah memakai. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
-
11. Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah.
KKh: tiba
12. Andi turun dari mobil dan menuju ke kelasnya tepat pukul 07.30.
KKh: menuju KB: pukul
13. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
KKo: kegiatan
Kata membutuhkan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah memerlukan. - Kata tiba merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sampai. - Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. - Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata kegiatan merupakan kata konkret. Kata asbtraknya adalah giat.
15. Thadeus Taus No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KB: pukul
-
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00.
-
2.
Sebelum mandi Doni merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil.
KB: merapikan
3.
Handuknya lalu pergi KU: pergi mandi.
-
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata merapikan merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah membereskan. Kata pergi merupakan kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam.
KU: memakai, pakaian KKh: seragam
5.
Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah.
KU: memakai KKh: seragam
6.
Doni segera sarapan pagi.
KS: sarapan
7.
Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka.
KKh: berangkat KNB: jam KS: sarapan
107
umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. - Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. - Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. - Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. - Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. - Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata jam merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
8.
Setibanya disekolah KKh: setibanya, mobil berhenti menuju, salam sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya.
-
-
-
9.
Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai.
KAb: pelajaran KU: waktu KNB: menunjukan, jam
-
-
-
10. Doni bersama teman- KAb: tertib temannya bergegas KKh: bergegas masuk kelas dengan tertib.
-
-
108
pukul. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata setibanya merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sesampainya. Kata menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ke. Kata salam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ucapan. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata menujukan dan jam merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah menunjukkan dan pukul. Kata tertib merupakan kata abstrak, karena rujukannya berupa konsep. Kata bergegas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. 16. Tresita Tenau No Kalimat 1.
2.
Golongan Kata
Keg pagi = Joko KKo: bangun bangun pagi pukul KB: pukul 06.00 setelah bangun KS: sarapan joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alatalat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan.
Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
Keterangan -
-
-
KKh: berangkat,tiba KB: pukul
-
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata tiba merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sampai. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
17. Valerius Korain No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KU: keluarga
Kata keluarga merupakan kata umum. Kata
Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti.
KAb: nama
3.
Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi.
KKo: bangun KU: pergi KB: pukul
4.
Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi untuk keluarganya.
KKo: mengepel, menyapu
Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai.
KU: pakaian, memakai KKh: seragam
5.
6.
KU: keluarga
110
khususnya adalah ayah, ibu, anak, dsb. Kata nama merupakan kata abstrak, karena rujukannya berupa konsep. - Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. - Kata pukul merupakan kata baku menurut aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah jam. - Kata mengepel dan menyapu merupakan kata konkret.
Kata keluarga merupakan kata umum. Kata khususnya adalah ayah, ibu, anak, dsb. - Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. - Kata memakai merupakan kata umum. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
7.
Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi ke sekolah.
KU: pergi KKh: salam
-
-
8.
Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah.
KU: sampai KNB: menghantar
-
-
9.
Ia sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah.
KU: sampai, bertemu KKh: halaman
-
-
-
10. Ia sangat senang kemudian mereka
KAb: pelajaran KKh: menerima
-
111
khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata salam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ucapan. Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. Kata menghantar merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah mengantar. Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. Kata bertemu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berjumpa. Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan. Kata pelajaran merupakan kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing untuk dapat menerima mata pelajaran.
11. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke rumah bersama teman berjalan kaki. 12. Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. 13. Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan juga dapat melapor ke Polisi. 14. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar.
KKo: berjalan
KKh: menemukan
KKh: melapor
KU: sesampainya KKh: salam KNB: tak
abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. - Kata menerima merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah mendapat. Kata berjalan merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah perjalanan. Kata menemukan merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah mendapatkan. Kata melapor merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah memberitahu.
-
-
-
15. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada orang tuanya, Lalu Ayah
KU: menceritakan
112
-
Kata sesampainya merupakan kata umum. Kata khususnya adalah setibanya. Kata salam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ucapan. Kata tak merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah tidak. Kata menceritakan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengisahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk menolong Budi itu baik.
18. Yanuarius Fanataf No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi.
KKa: analisis
-
2.
Pada suatu hari ia KAb: pandai adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas. Herman bangun pagi KKo: bangun pada pukul 06.00 KB: pukul setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.
3.
4.
Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi.
KKo: bangun KKh: salam
5.
Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman
KKo: duduk KS: sarapan
Kata analisis merupakan kata kajian. Kata populernya adalah penyelidikan. Kata pandai merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah kepandaian. - Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. - Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. - Kata salam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah ucapan. - Kata duduk merupakan kata konkret. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berpakaian dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak).
6.
Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah
KKh: berangkat KB: pukul
7.
Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah.
KU: sampai KNB: memberentikan, menyebrang
8.
Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.
KAb: pelajaran KU: dibunyikan KB: pukul
114
abstraknya adalah kedudukan. - Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. - Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. - Kata pukul merupakan kata baku menurut aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah jam. - Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. - Kata memberentikan dan menyebrang merupakan kata tidak baku menurut aspek ragam bahasa, kata bakunya adalah memberhentikan dan menyeberang. - Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. - Kata dibunyikan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah dideringkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
115
Kata pukul merupakan kata baku menurut aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah jam.
19. Yosepha Korain No Kalimat
Golongan Kata
Keterangan
1.
KKo: bangun KB: pukul
-
Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.
-
2.
Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam.
KU: pakaian, memakai KKh: seragam, anggota KB: almari
-
-
-
-
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata anggota merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah bagian. Kata almari merupakan kata baku menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
4.
Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi. Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
KS: sarapan
KKh: setibanya, bergegas, halaman
116
aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah lemari. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap. - Kata setibanya dan bergegas merupakan kata khusus, karena keduanya masingmasing merupakan sinonim kolokasi dari kata sesampainya dan cepat. - Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III Hasil Analisis Penggunaan Diksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
HASIL ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI KETEPATAN PILIHAN KATA 1. Penggunaan Kata Denotasi dan Kata Konotasi (PKDK) Kode Kode Kalimat Karangan Analisis AB/k. 10 PKDK Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika.
AF/k. 1
PKDK
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai.
ST/k. 10
PKDK
Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit.
VK/k. 2
PKDK
Nama ibu Risy dan anak Bambang dan Hesti.
YF/k. 2
PKDK
Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam ruang kelas.
Penjelasan Frasa sudah dekat bermakna konotasi, maka agar dapat menimbulkan fakta yang jelas sebaiknya diganti menjadi, misalnya 5 menit lagi. Frasa anak Simon dalam kalimat tersebut bermakna konotasi. Agar bermakna denotasi seharusnya langsung menyebutkan nama, misalnya Simon. Frasa beberapa menit bermakna konotasi, agar lebih jelas seharusnya langsung menyebutkan angka, misalnya 30 menit. Frasa anak Bambang pada kalimat tersebut bermakna anak dari Bambang, padahal yang dimaksud oleh penulis adalah nama seorang anak adalah Bambang. Maka dari itu, tidak perlu menambah kata anak di depan kata Bambang. Kata ia tidak jelas acuannya. Pada kalimat sebelumnya juga belum disebutkan. Seharusnya langsung menuliskan namanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
2. Penggunaan Kata Sinonim (PKS) Kode Kode Kalimat Karangan Analisis AB/k. 4 PKS Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. AB/k. 5 PKS Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. AB/k. 5 PKS Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. AB/k. 6 PKS Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John. AS/k. 1 PKS Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
EK/k. 3
PKS
Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.
FB/k. 2
PKS
Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat
Penjelasan Kata dikenakan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata dipakai. Kata menyetop pada kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata menghentikan atau memberhentikan.
Kata bertolak dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata pergi.
Kata berjumpa dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata bertemu. Kata menyiapkan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata merapikan. Dalam kalimat tersebut, kata yang lebih tepat untuk digunakan adalah kata merapikan. Kata memakai dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata mengenakan. Kata memakai dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata mengenakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FL/k. 3
PKS
FL/k. 9
PKS
HT/k. 4
PKS
IT/k. 1
PKS
MY/k. 2
PKS
MY/k. 7
PKS
MYn/k. 3
PKS
memakai pakaian tersebut. Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran. Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
119
Kata memakai dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata mengenakan.
Kata tiba dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata sampai.
Kata menjumpai dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata menemui. Kata mengisahkan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata menceritakan.
Kata membereskan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata merapikan. Dalam kalimat tersebut, alangkah baiknya apabila yang digunakan adalah kata merapikan, karena merupakan kata baku. Pukul 07.30 WIT Antonius Kata menemui dalam masuk halaman sekolah dan kalimat tersebut merupakan menemui teman-temannya sinonim dari kata yang lain dan mereka menjumpai. bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. Setelah Amir membereskan Kata membereskan dalam tempat tidurnya, Ia harus kalimat tersebut merupakan membersihkan giginya atau sinonim dari kata menyikat giginya. merapikan. Dalam kalimat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PK/k. 6
PKS
ST/k. 2
PKS
TT/k. 3
PKS
YF/k. 3
PKS
YK/k. 2
PKS
120
tersebut, alangkah baiknya apabila yang digunakan adalah kata merapikan, karena merupakan kata baku. Setelah/selain membereskan Kata membereskan dalam tempat tidur kemudian kalimat tersebut merupakan Yanto dapat sinonim dari kata mempersiapkan diri untuk merapikan. Dalam kalimat pergi ke sekolah. tersebut, alangkah baiknya apabila yang digunakan adalah kata merapikan, karena merupakan kata baku. Cepat-cepat Andy bangun, Kata membereskan dalam tidak lupa ia membereskan kalimat tersebut merupakan tempat tidurnya. sinonim dari kata merapikan. Dalam kalimat tersebut, alangkah baiknya apabila yang digunakan adalah kata merapikan, karena merupakan kata baku. Ketika mandi ibu Doni ke Kata memakai dalam kamarnya untuk memakai kalimat tersebut merupakan pakaian seragam. sinonim dari kata mengenakan. Herman bangun pagi pada Kata menyimpan dalam pukul 06.00 setelah ia kalimat tersebut merupakan bangun dari tempat tidurnya sinonim dari kata ia membersihkan atau merapikan, karena menyimpan tempat keduanya memiliki arti tidurnya. yang sama apabila diletakkan dalam kalimat tersebut. Budi membersihkan seluruh Kata memakai dalam anggota tubuh dengan air kalimat tersebut merupakan dan sabun, lalu budi keluar sinonim dari kata menuju ruangan dan mengenakan. membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
3. Penggunaan Kata Idiomatik (PKI) Kode Kode Kalimat Karangan Analisis AB/k. 5 PKI Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. EK/k. 3
PKI
Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat.
Penjelasan Penggunaan bentuk idiom dalam kalimat tersebut adalah bentuk oleh karena. Namun, penggunaan dalam kalimat tersebut tidak tepat, penggunaannya yang tepat adalah oleh karena itu.
Kata karena di awal kalimat tidak tepat. Sebagai bentuk idiomatis, kata karena di awal kalimat seharusnya diganti menjadi oleh karena itu, sedangkan kata karena seharusnya berposisi sebagai intrakalimat.
4. Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus (PKUKK) Kode Kode Kalimat Karangan Analisis AB/k. 2 PKUKK Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi.
AB/k. 3
PKUKK Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.
AB/k. 4
PKUKK Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
AB/k. 4
PKUKK Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
Penjelasan Kata tergesa-gesa merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat. Kata pakaian dalam kalimat tersebut merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb. Kata pakaian dalam kalimat tersebut merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb. Kata seragam dalam kalimat tersebut merupakan kata khusus, karena kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
tersebut merupakan hiponim dari kata pakaian. Kata dikenakan merupakan kata khusus, karena kata dikenakan merupakan sinonim kolokasi dari kata dipakai. Kata bertolak merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
AB/k. 4
PKUKK Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
AB/k. 5
PKUKK Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
AB/k. 6
PKUKK Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi, Karo, dan John.
Kata berjumpa merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata bertemu.
AB/k. 7
PKUKK Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke dalam ruang kelas.
Kata gegas merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat.
AB/k. 10
PKUKK Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika.
Kata waktu merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kala dan saat.
AB/k. 11
PKUKK Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.
AB/k. 12
PKUKK Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. PKUKK Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan
Kata berbunyi merupakan kata umum karena kata tersebut mengandung arti luas. Kata khususnya adalah berdering. Kata hendak merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata akan.
AB/k. 12
Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
AB/k. 12
AB/k. 13
snack. PKUKK Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi perutnya dengan snack. PKUKK Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi.
123
Kata guna dalam kalimat tersebut merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata untuk. Kata kantin merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan hiponim dari kata tempat.
AF/k. 3
PKUKK Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berangkat ke sekolah untuk belajar.
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
AF/k. 4
PKUKK Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan.
Kata dibunyikan merupakan kata umum, karena kata tersebut mengandung arti luas. Kata khususnya adalah dideringkan.
AS/k. 1
PKUKK Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi. PKUKK Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah.
Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat.
AS/k. 2
EK/k. 1
PKUKK Pergi ke Sekolah
EK/k. 3
PKUKK Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. PKUKK Seperti biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk
EK/k. 3
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata pergi merupakan kata umum, karena kata tersebut mengandung arti luas. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat. Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FB/k. 2
FB/k. 3
FB/k. 4
FB/k. 4
FB/k. 4
membersihkan tubuhnya. PKUKK Dan Segera ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. PKUKK Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya. PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. PKUKK Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan
124
kolokasi dari kata ke. Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata disediakan merupakan kata umum, karena memiliki arti luas. Kata khususnya adalah disiapkan. Kata menerima merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah mendapat.
Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat.
Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FL/k. 2
PKUKK
FL/k. 2
PKUKK
FL/k. 3
PKUKK
FL/k. 3
PKUKK
FL/k. 3
PKUKK
FL/k. 5
PKUKK
FL/k. 8
PKUKK
sekolah untuk mendengarkan arahan. Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). Doni bangun pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan. Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh. Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka
125
Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat. Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke. Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata memakai merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan.
Kata disediakan merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah disiapkan.
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata dihadapan merupakan kata khusus, karena kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FL/k. 8
FL/k. 8
FL/k. 8
FL/k. 9
FL/k. 11
FF/k. 2
FF/k. 2
HT/k. 1
HT/k. 2
Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. PKUKK Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. PKUKK Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. PKUKK Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah. PKUKK Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. PKUKK Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. PKUKK Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. PKUKK Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. PKUKK Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya dan ia makan pagi/setelah makan pagi. PKUKK Agustinus sikat giginya lalu
126
tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata di depan. Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat. Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke. Kata menumpang merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata menaiki. Kata tiba merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata sampai. Kata waktu merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kala dan saat. Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
Kata menumpang merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata menaiki. Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata berangkat merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ia berangkat kesekolah.
HT/k. 3
HT//k. 4
IT/k. 1
IT/k. 1
IT/k. 2
IT/k. 2
PKUKK Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah. PKUKK Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti pelajaran. PKUKK Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. PKUKK Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah. PKUKK Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. PKUKK Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi.
127
kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata menuju merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
Kata menjumpai merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata menemui. Kata mengisahkan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata menceritakan. Kata menuju merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata seragam dalam kalimat tersebut merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan hiponim dari kata pakaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IT/k. 2
IT/k. 3
IT/k. 3
MY/k. 2
MY/k. 2
MY/k. 2
128
PKUKK Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya, Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. PKUKK Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. PKUKK Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran. PKUKK Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi. PKUKK Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
Kata mengenakan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai.
PKUKK Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu
Kata melangkah merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
Kata bergegas merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat.
Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata keperluan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata kebutuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
melangkah ke kamar mandi untuk mandi. MY/k. 3
PKUKK Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
MY/k. 3
PKUKK Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
Kata mengenakan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai.
MY/k. 3
PKUKK Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
Kata seragam dalam kalimat tersebut merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan hiponim dari kata pakaian.
MY/k. 5
PKUKK Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke sekolah. PKUKK Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah. PKUKK Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui temantemannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. PKUKK Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah.
Kata melangkah merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
MY/k. 6
MY/k. 7
MYn/k. 1
MYn/k. 4
PKUKK Dan setelah menyikat
Kata setibanya merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata sesampainya. Kata melangkah dan menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata perlengkapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi. MYn/k. 5
MYn/k. 5
MYn/k. 6
MYn/k. 6
130
merupakan kata umum, karenakata tersebut memiliki arti luas.
PKUKK Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. PKUKK Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
Kata mengenakan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai.
PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
Kata pergi merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak.
Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
MYn/k. 6
PKUKK Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap hari.
Kata menuju merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
MYn/k. 10
PKUKK Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
Kata sesampainya merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas.
PK/k. 2
PKUKK Di dalam keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto.
PK/k. 7
PKUKK Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah. PKUKK Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah. PKUKK Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi.
Kata memperoleh merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata mendapat. Kata bergabung merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata berkumpul.
PK/k. 7
ST/k. 1
Kata mengamati merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata melihat.
Kata berbunyi merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah berdering.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ST/k. 10
PKUKK Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit.
ST/k. 11
PKUKK Tanpa terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah.
TT/k. 3
PKUKK Handuknya lalu pergi mandi.
TT/k. 4
PKUKK Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam.
TT/k. 7
PKUKK Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. PKUKK Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. PKUKK Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
TT/k. 8
TTu/k. 2
TTu/k. 3
TTu/k. 6
PKUKK Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. PKUKK Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh
132
Kata waktu merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kala dan saat. Kata tiba merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata sampai. Kata pergi merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata memakai merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
Kata setibanya merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata sesampainya. Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata pergi merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata memakai merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah mengenakan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ibunya, ia makan selesai.
133
menggunakan.
TTu/k. 6
PKUKK Bambang setelah pulang mandi dapat memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh ibunya, ia makan selesai.
YF/k. 6
PKUKK Pada pukul 7.00 Herman Kata berangkat merupakan berangkat dari rumah untuk kata khusus, karena kata naik taxi tujuan kesekolah tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. PKUKK Pada pukul 7.15 bel Kata dibunyikan merupakan dibunyikan Herman kata umum, karena kata bersama-sama dengan tersebut memiliki arti luas. teman-teman jalan tujuan Kata khususnya adalah ruang kelas V, masuk untuk dideringkan. menerima pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas. PKUKK Budi membersihkan Kata anggota merupakan seluruh anggota tubuh kata umum, karena kata dengan air dan sabun, lalu tersebut memiliki arti luas. budi keluar menuju Kata khususnya adalah ruangan dan membuka bagian. almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. PKUKK Budi membersihkan Kata pakaian merupakan seluruh anggota tubuh kata umum, karena kata dengan air dan sabun, lalu tersebut memiliki arti luas. budi keluar menuju Kata khususnya adalah ruangan dan membuka kaos, baju, celana, seragam, almari, dan mengambil dsb. pakaian seragam dan memakai seragam. PKUKK Budi membersihkan Kata seragam dalam seluruh anggota tubuh kalimat tersebut merupakan dengan air dan sabun, lalu kata khusus, karena kata budi keluar menuju tersebut merupakan hiponim ruangan dan membuka dari kata pakaian. almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam.
YF/k. 8
YK/k. 2
YK/k. 2
YK/k. 2
Kata pakaian merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
HASIL ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI KESESUAIAN DIKSI Penggunaan Kata Tidak Baku (PKTB) Kode Kode Kalimat Karangan Analisis AB/k. 1 PKTB Pada senen pagi, teapt (AO) pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya.
Penjelasan
Kata senen merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata senen mengalami perubahan ortografi, yaitu perubahan vokal i menjadi vokal e. Kata bakunya adalah Senin. Setelah mandi Gerardus pun Kata lemari dalam kalimat membuka lemari pakaian. tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah almari. Oleh karena sudah pukul Kata menyetop dalam 07.00, Ibu Gerardus segera kalimat tersebut menyetop sebuah taksi merupakan bentuk tidak penumpang, untuk baku. Bentuk baku dari ditumpang anaknya kata menyetop adalah Gerardus terus bertolak memberhentikan atau dengan teapt waktu yaitu menghentikan. pukul 07.30.
AB/k. 3
PKTB
AB/k. 5
PKTB
AB/k. 11
PKTB (AO)
Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.
AB/k. 13
PKTB (AO)
Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi.
Kata loncenga merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata loncenga mengalami perubahan ortografi yaitu penambahan vokal a di akhir kata. Kata bakunya adalah lonceng. Kata mengosok merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata mengosok mengalami perubahan ortografi yaitu pengurangan konsonan g. Kata bakunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
AS/k. 4
EK/k. 1
PKTB (AO)
FB/k. 2
PKTB
FB/k. 4
PKTB (AO)
FB/k. 5
PKTB
FL/k. 4
PKTB (AO)
135
menggosok. Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pukul. Kata menunjukan merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata menunjukan mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan k. Kata bakunya adalah menunjukkan. Dan Segera ke kamar mandi Kata lemari dalam kalimat lalu beliau mandi selesai tersebut merupakan kata mandi Pak Andi langsung tidak baku menurut ke kamar dan membuka kaidah/ragam bahasa yang lemari pakaian dan dilazimkan. Kata bakunya kemudian beliau adalah almari. mengambil kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Pada jam 7 Pagi Pak Andi - Kata jam dalam kalimat menerima telpon lalu beliau tersebut merupakan kata segera bergegas menuju tidak baku menurut kesekolah dan Pak Andi kaidah/ragam bahasa tiba di sekolah tepat pada yang dilazimkan. Kata pukul 08.30 (setengah bakunya adalah pukul. delapan tepat) lalu - Kata telpon merupakan mengajak anak sekolah kata tidak baku menurut berkumpul di lapangan aspek ortografi. Kata sekolah untuk telpon mengalami mendengarkan arahan. perubahan ortografi dengan pengurangan vokal e. Kata bakunya adalah telepon. Setelah diberikan arahan Kata disuruh merupakan lalu disuruh anak-anak kata tidak baku menurut muridnya masuk sekolah kaidah/ragam bahasa yang dan adakan kegiatan belajar dilazimkan. Kata bakunya mengajar adalah diperintahkan. Doni lalu tahu bahwa Kata berngkat merupakan kesehatan itu penting maka, kata tidak baku menurut Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20 dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah. Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Doni membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
FF/k. 1
PKTB (AO)
FF/k. 2
PKTB (AO)
FF/k. 4
PKTB (AO)
HT/k. 4
PKTB
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.
136
aspek ortografi. Kata berngkat mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan vokal a. Kata bakunya adalah berangkat. - Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan. - Kata mengosok merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata mengosok mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan g. Kata bakunya adalah menggosok. Kata bis dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah bus. Kata rapih dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah rapi. - Frasa minta pamit merupakan bentuk tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah berpamitan. - Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pukul. Sebelum ia berngkat ke Kata berngkat merupakan sekolah ia berpamitan dulu kata tidak baku menurut dengan kedua orang tuanya. aspek ortografi. Kata berngkat mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan vokal a. Kata bakunya adalah berangkat. Setelah bangun pagi ia - Kata membereskan membereskan tempat merupakan kata tidak tidurnya dan ia mengambil baku menurut keperluan mandi (sabun, kaidah/ragam bahasa sikat gigi, odol, handuk dan yang dilazimkan. Kata pakaian ganti) lalu bakunya adalah melangkah ke kamar mandi merapikan. untuk mandi. - Kata odol merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pasta gigi. Setelah mandi Antonius Kata lemari dalam kalimat kembali ke kamar dan tersebut merupakan kata membuka lemari pakaian tidak baku menurut untuk mengambil pakaian kaidah/ragam bahasa yang seragam dan dilazimkan. Kata bakunya mengenakannya. adalah almari. Sebelum Amir bangun pagi, Kata membereskan Ia harus membereskan atau merupakan kata tidak baku membersihkan tempat menurut kaidah/ragam tidurnya. bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan.
IT/k. 5
PKTB (AO)
MY/k. 2
PKTB
MY/k. 3
PKTB
MYn/k. 2
PKTB
MYn/k. 3
PKTB
Setelah Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya.
MYn/k. 4
PKTB (AO)
Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun
Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan. Kata mendi merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.
MYn/k. 5
PKTB
MYn/k. 11
PKTB
PT/k. 1
PKTB
PT/k. 3
PKTB
PT/k. 4
PKTB
PT/k. 5
PKTB
PK/k. 2
PKTB
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya. Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat gigi, odol dan sebagainya. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana, kemeja putih, sepatu dan sebagainya.
138
mendi mengalami perubahan ortografi dengan perubahan vokal a menjadi vokal e. Kata bakunya adalah mandi. Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan.
Kata baring-baring merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah berbaring. Kata odol merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pasta gigi.
Kata lemari dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah almari. Sudah perpakaian setelah Kata perpakaian sarapan pagi selesai sarapan merupakan kata tidak baku pagi. menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah berpakaian. Selanjutnya pergi kesekolah Kata perjalan merupakan bersama teman-teman kata tidak baku menurut sekolah melanjutkan kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya perjalan ke sekolah. adalah perjalanan. Di dalam keluarganya Kata dikarunia merupakan dikarunia oleh Yang Maha kata tidak baku menurut Kuasa mereka memperoleh kaidah/ragam bahasa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
seorang anak laki-laki yang diberi nama Yanto. Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
dilazimkan. Kata bakunya adalah dikaruniai. Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan.
Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya.
Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pukul. Kata membereskan merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah merapikan. Kata tak merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah tidak. Kata mengosok merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata mengosok mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan g. Kata bakunya adalah menggosok. Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pukul. - Kata menunjukan merupakan kata tidak baku menurut aspek ortografi. Kata menunjukan mengalami
PK/k. 5
PKTB
PK/k. 6
PKTB
ST/k. 2
PKTB
ST/k. 4
PKTB
Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian.
ST/k. 8
PKTB (AO)
Selesai sarapan, Ia mengosok giginya.
TT/k. 7
PKTB
TT/k. 9
PKTB (AO)
Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka. Waktu sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TTu/k. 1
PKTB
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah.
VK/k. 8
PKTB (AO)
VK/k. 14
PKTB
Sesampainya dirumah Bambang memberi salam kepada orang tuannya tak sabar.
YF/k. 7
PKTB (AO)
Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah.
140
perubahan ortografi yaitu pengurangan konsonan k. Kata bakunya adalah menunjukkan. - Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah pukul. Kata keg dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah kegiatan.
Kata menghantar merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah mengantar. Kata tak merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah tidak. - Kata memberentikan maerupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah memberhentikan. - Kata menyebrang merupakan kata tidak baku menurut kaidah/ragam bahasa yang dilazimkan. Kata bakunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyeberang.
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV Triangulasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TRIANGULASI DATA ANALISIS JENIS DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
No 1.
Kode AB/k. 1
Sampel Kalimat
Golongan Kata
Pada senen pagi, teapt KKo: bangun pukul 06.00, Gerardus KNB: senen bangun dari tempat KB: pukul tidurnya.
Keterangan -
-
-
AB/k. 2
Ia tergesa-gesa menuju ke KKh: tergesa- kamar mandi. gesa, menuju
Kata tergesa-gesa dan menuju merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat dan ke.
3.
AB/k. 4
Untuk
Kata
-
Alasan
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata senen adalah kata tidak baku. Kata bakunya adalah Senin. Kata pukul adalah kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
2.
mengambilkan KU: pakaian
Pendapat Triangulator Tidak Setuju Setuju
pakaian 142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pakaian seragamnya untuk KKh: dikenakan, 4.dikenakan. seragam
-
4.
AB/k. 5
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
KU: segera, waktu KKh: bertolak KB: pukul KNB: menyetop, ditumpang KS: taksi -
-
merupakan kata umum. Kata khususnya adalah seragam, kaos, celana, dsb. Kata dikenakan dan seragam merupakan kata khusus. Kata umum dari kata dikenakan adalah dipakai dan kata umum dari kata seragam adalah pakaian. Kata segera merupakan kata umum. Kata khususnya adalah lekas dan cepat. Kata waktu merupakan kata umum. Kata khususnya adalah saat dan kala. Kata bertolak merupakan kata khusus. Kata
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
5.
AF/k. 1
Seorang Anak yang rajin KAb: rajin belajar disekolah Simon. KKo: belajar
-
-
umumnya adalah pergi. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata menyetop dan ditumpang merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah memberhentikan dan ditumpangi. Kata taksi merupakan kata serapan, karena merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu taxi. Kata merupakan abstrak. konkretnya perajin. Kata merupakan konkret.
rajin kata Kata adalah belajar kata Kata
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
abstraknya adalah pembelajaran. 6.
AF/k. 3
Setelah kembali KKo: kebutuhan, kerumahnya menyiapkan belajar kebutuhan sekolah KKh: berangkat berangkat ke sekolah untuk belajar.
-
7.
AS/k. 1
Pukul 06.00 Arnol bangun KKo: bangun dari tidur menyiapkan KKh: bergegas tempat tidur dan bergegas KB: pukul ke kamar mandi untuk mandi.
-
-
Kata kebutuhan dan belajar merupakan kata konkret. Kata abstrak dari kata kebutuhan adalah membutuhkan dan kata abstrak dari kata belajar adalah pembelajaran. Kata berangkat merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata bergegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat.
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
AS/k. 3
Sampai di sekolah KAb: pelajaran mengikuti pelajaran KB: pukul disekolah tepat pada pukul 08.15.
-
Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
-
Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
-
9.
EK/k. 2
Pagi ini jarum jam di kamar KB: pukul Beni menunjukan pukul KNB: menunjukan 06.00.
-
10.
EK/k. 4
Setelah mandi pagi, Beni KU:
memakai, -
Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata menunjukan merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah menunjukkan. Kata memakai dan
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
EK/k. 7
kemudian memakai pakaian pakaian sekolahnya.
pakaian merupakan kata umum. Kata khusus dari kata memakai adalah mengenakan. Kata khusus dari kata pakaian adalah baju, celana, seragam, dsb.
Akhirnya Beni berangkat ke KKh: berangkat, sekolah pada pukul 07.00 menggunakan dengan diantar oleh orang KB: pukul tuanya menggunakan mobil.
Kata berangkat dan menggunakan merupakan kata khusus. Kata umum dari kata berangkat adalah pergi. Kata umum dari kata menggunakan adalah memakai. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
-
12.
FB/k. 1
Tepat pada jam 6 pagi Pak KKo: bangun Andi bangun pagi dari KNB: jam tidurnya.
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
abstraknya adalah kebangkitan. Kata jam dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah pukul.
13.
FB/k. 3
Setelah itu Pak Andi KU: disediakan menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya.
-
Kata disediakan merupakan kata umum. Kata khususnya adalah disiapkan.
14.
FL/k. 2
Doni bangun pagi KKo: bangun merapikan tempat tidur, KKh: bergegas, lalu bergegas menuju kamar menuju mandi untuk membersihkan diri (mandi). -
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata bergegas dan menuju merupakan kata khusus, karena keduanya masingmasing merupakan sinonim kolokasi dari kata cepat dan ke.
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15.
FL/k. 4
Doni lalu tahu bahwa KAb:kesehatan kesehatan itu penting maka, KB: tahu Doni membersihkan gigi KNB: berngkat terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
-
-
-
Kata kesehatan merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah penyehat. Kata tahu merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah tau. Kata berngkat merupakan kata tidak baku. Kata bakunya adalah berangkat.
16.
FD/k. 2
Dimas lalu mengambil tas KKh: berangkat, dan bersalaman dengan menumpang kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan menumpang bis atau sepeda motor.
Kata berangkat dan menumpang merupakan kata khusus, karena masing-masing merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi dan menaiki.
17.
FD/k. 4
Pada pukul 7.20 menit KB: pukul Dimas dan kawan-kawan KNB: rapih baris dengan rapih dan
Kata pukul merupakan kata baku menurut aspek
-
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
-
ragam bahasa. Kata rapih merupakan kata tidak baku, kata bakunya adalah rapi.
18.
HT/k. 2
Agustinus sikat giginya lalu KKh: berangkat ia berangkat kesekolah
-
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
19.
HT/k. 4
Agustinus menjumpai KAb: pelajaran teman-temannya masuk KU:mengikuti kekelasnya untuk mengikuti KKh: menjumpai pelajaran.
-
Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata mengikuti merupakan kata umum. Kata khususnya adalah membuntuti. Kata menjumpai merupakan kata khusus, karena merupakan sinonim kolokasi dari kata
-
-
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menemui. 20.
IT/k. 1
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah.
KKo: pribadi, kegiatan KKh: menuju, mengisahkan
-
21.
IT/k. 3
Setelah dari sarapan pagi ia berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran.
KAb: pelajaran KKh: berangkat, bergegas KB: pukul KS: sarapan -
Kata pribadi dan kata kegiatan merupakan kata konkret. Kata abstrak dari kata pribadi adalah kepribadian. Kata abstrak dari kata kegiatan adalah giat. Kata menuju dan mengisahkan merupakan kata khusus. Kata umum dari kata menuju adalah ke. Kata umum dari kata mengisahkan adalah menceritakan. Kata pelajaran merupakan kata abstrak. Kata konkretnya adalah pelajar. Kata berangkat merupakan kata
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
-
khusus. Kata umumnya adalah pergi. Kata bergegas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah cepat. Kata pukul merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap.
22.
MY/k. 4
Kemudian antonius ke KS: sarapan ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi.
Kata sarapan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu sarap.
23.
MY/k. 5
Pukul 07.00 WIT, Antonius KKh: melangkah berpamitan dengan orang KB: pukul tuanya keluar rumah melangkah ke mobil lalu ke
-
Kata melangkah merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sekolah. -
24.
MYn/k. 1
Di pagi hari amir bangun KKo: bangun pagi untuk berangkat KKh: berangkat kesekolah.
-
-
25.
MYn/k. 2
Sebelum Amir bangun pagi, KKo: bangun Ia harus membereskan atau KNB: membersihkan tempat membereskan tidurnya.
-
-
sinonim kolokasi dari kata ke. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata membereskan merupakan kata tidak baku, kata
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bakunya merapikan. 26.
PT/k. 2
Setelah itu pergi mandi, KKo: pulang setelah itu pulang dari KU: pergi kamar mandi sampai di rumah.
-
-
adalah
Kata pulang merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kepulangan. Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak.
27.
PT/k. 4
Sudah perpakaian setelah KNB: perpakaian sarapan pagi selesai sarapan pagi.
Kata perpakaian merupakan kata tidak baku, kata bakunya adalah berpakaian.
28.
PK/k. 5
Setelah/selain KU: pergi membereskan tempat tidur KNB: kemudian Yanto dapat membereskan mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
-
-
Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak. Kata membereskan merupakan kata
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tidak baku, kata bakunya adalah merapikan. 29.
PK/k. 7
Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
KKh: setibanya, bergabung, mengamati, halaman -
-
-
30.
ST/k. 1
Tepat pukul 06.00 pagi, KU: berbunyi alarm pada jam meja di KB: pukul kamar Andy berbunyi. KS: alarm
-
Kata setibanya merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah sesampainya. Kata bergabung merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah berkumpul. Kata mengamati merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah melihat. Kata halaman merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pekarangan. Kata berbunyi merupakan kata umum. Kata
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
-
khususnya adalah berdering. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata alarm merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris.
31.
ST/k. 3
Andi kemudian menuju ke KKh: menuju kamar mandi.
-
Kata menuju merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata ke.
32.
TT/k. 1
Biasanya Doni bangun pagi KKo: bangun pada pukul 06.00. KB: pukul
-
Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak
-
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bakunya adalah jam. 33.
TT/k. 5
Karena hari itu adalah hari KU: memakai selasa, Ia memakai seragam KKh: seragam putih merah.
-
-
34.
35.
TTu/k. 1
TTu/k. 2
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi, setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan. Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
KKo: bangun KB: pukul
-
-
KKh: berangkat KB: pukul
-
Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata bangun merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah kebangkitan. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam. Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi. Kata pukul dalam kalimat tersebut merupakan kata baku. Kata tidak bakunya adalah jam.
36.
VK/k. 5
Sedangkan Ibu dapat KU: keluarga menyiapkan makan pagi untuk keluarganya.
Kata keluarga merupakan kata umum. Kata khususnya adalah ayah, ibu, anak, dsb.
37.
VK/k. 8
Ayah Dimas dapat KU: sampai menghantar Bambang KNB: menghantar sampai di Sekolah.
-
-
38.
YF/k. 2
Pada suatu hari ia adalah KKo: pandai seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau
Kata sampai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah tiba. Kata menghantar merupakan kata tidak baku, kata bakunya adalah mengantar.
Kata pandai merupakan kata konkret. Kata abstraknya adalah
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39.
YF/k. 4
40.
YK/k. 2
dalam ruang kelas. Herman dari bangun KKo: bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan kamar mandi.
Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam.
kepandaian. Kata merupakan konkret. abstraknya kebangkitan.
KU: pakaian, memakai KKh: seragam, anggota KB: almari -
-
-
bangun kata Kata adalah
Kata pakaian merupakan kata umum. Kata khususnya adalah kaos, celana, seragam, dsb. Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah mengenakan dan menggunakan. Kata seragam merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah pakaian. Kata anggota merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
41.
YK/k. 4
Setelah pukul 07.00 Budi KKh: setibanya, bersama ibunya ke sekolah bergegas setibanya disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.
bagian. Kata almari merupakan kata baku menurut aspek ragam bahasa. Kata tidak bakunya adalah lemari.
Kata setibanya dan bergegas merupakan kata khusus, karena keduanya masingmasing merupakan sinonim kolokasi dari kata sesampainya dan cepat.
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TRIANGULASI DATA ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI KETEPATAN DIKSI 1.
Penggunaan Kata Denotasi dan Kata Konotasi (PKDK)
Kode Karangan
Kode Analisis
Sampel Kalimat
Penjelasan
AB/k. 10
PKDK
Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat mengakhiri pelajaran matematika.
Frasa sudah dekat bermakna konotasi, maka agar dapat menimbulkan fakta yang jelas sebaiknya diganti menjadi, misalnya 5 menit lagi.
AF/k. 1
PKDK
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-siap untuk pergi mandi di sungai.
Frasa anak Simon dalam kalimat tersebut bermakna konotasi. Agar bermakna denotasi seharusnya langsung menyebutkan nama, misalnya Simon.
ST/k. 10
PKDK
Perjalanan menuju ke Frasa beberapa menit sekolah, membutuhkan bermakna konotasi, agar waktu beberapa menit. lebih jelas seharusnya langsung menyebutkan
Pendapat Triangulator Tidak Setuju Setuju
Alasan
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
angka, misalnya 30 menit.
2.
Penggunaan Kata Sinonim (PKS)
Kode Karangan
Kode Analisis
AB/k. 4
PKS
Untuk mengambilkan Kata dikenakan dalam pakaian seragamnya untuk kalimat tersebut merupakan dikenakan. sinonim dari kata dipakai.
AB/k. 5
PKS
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
Kata bertolak dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata pergi dan berangkat.
AS/k. 1
PKS
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
Kata menyiapkan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata merapikan. Dalam kalimat tersebut, alangkah baiknya apabila kata yang digunakan
Sampel Kalimat
Penjelasan
Pendapat Triangulator Setuju Tidak Setuju
Alasan
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
adalah kata merapikan. EK/k. 3
PKS
Setelah mandi pagi, Beni Kata memakai dalam kemudian memakai pakaian kalimat tersebut merupakan sekolahnya. sinonim dari kata mengenakan dan menggunakan.
FL/k. 9
PKS
Doni akhirnya tiba di Kata tiba dalam kalimat sekolah tepat pada waktu tersebut merupakan sinonim yang telah ditentukan dari kata sampai. disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat.
HT/k. 4
PKS
Agustinus menjumpai Kata menjumpai dalam teman-temannya masuk kalimat tersebut merupakan kekelasnya untuk mengikuti sinonim dari kata menemui. pelajaran.
IT/k. 1
PKS
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju kesekolah.
MY/k. 7
PKS
Pukul 07.30 WIT Antonius Kata
Kata mengisahkan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata menceritakan.
menemui
dalam
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masuk halaman sekolah dan kalimat tersebut merupakan menemui teman-temannya sinonim dari kata yang lain dan mereka menjumpai. bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang sudah terbuka. PK/k. 6
PKS
Setelah/selain membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
Kata membereskan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata merapikan. Dalam kalimat tersebut, alangkah baiknya apabila yang digunakan adalah kata merapikan, karena merupakan kata baku.
YF/k. 3
PKS
Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.
Kata menyimpan dalam kalimat tersebut merupakan sinonim dari kata merapikan, karena keduanya memiliki arti yang sama apabila diletakkan dalam kalimat tersebut.
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Penggunaan Kata Idiomatik (PKI)
Kode Karangan
Kode Analisis
AB/k. 5
PKI
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
EK/k. 3
PKI
Karena hari ini adalah hari Bentuk idiom karena dalam senin, maka Beni bergegas kalimat tersebut sudah tepat ke sekolahnya agar tidak pemakaiannya. terlambat.
Sampel Kalimat
Penjelasan
Pendapat Triangulator Setuju Tidak Setuju
Alasan
Penggunaan bentuk idiom oleh karena dalam kalimat tersebut sudah tepat pemakaiannya.
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus (PKUKK)
Kode Karangan
Kode Analisis
AB/k. 3
PKUKK
Setelah mandi Gerardus pun Kata pakaian dalam kalimat membuka lemari pakaian. tersebut merupakan kata umum, karena kata tersebut memiliki arti luas. Kata khususnya adalah kaos, baju, celana, seragam, dsb.
AB/k. 4
PKUKK
Untuk mengambilkan Kata seragam dalam pakaian seragamnya untuk kalimat tersebut merupakan dikenakan. kata khusus, karena kata tersebut merupakan hiponim dari kata pakaian.
AB/k. 4
PKUKK
Untuk mengambilkan Kata dikenakan merupakan pakaian seragamnya untuk kata khusus, karena kata dikenakan. dikenakan merupakan sinonim kolokasi dari kata dipakai.
AB/k. 6
PKUKK
Ketika turun dari taxi, ia Kata berjumpa merupakan berjumpa dengan 4 orang kata khusus, karena kata
Sampel Kalimat
Penjelasan
Pendapat Triangulator Setuju Tidak Setuju
Alasan
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
teman : Sandre, Andi, Karo, tersebut merupakan sinonim dan John. kolokasi dari kata bertemu. AB/k. 12
PKUKK
Gerardus keluar dari Kata hendak merupakan kelasnya hendak menuju kata khusus, karena kata dikantin sekolah guna tersebut merupakan sinonim mengisi perutnya dengan kolokasi dari kata akan. snack.
AF/k. 3
PKUKK
Setelah kembali kerumahnya menyiapkan kebutuhan sekolah berangkat ke sekolah untuk belajar.
AS/k. 2
PKUKK
Selesai mandi arnol diantar Kata berangkat merupakan ibunya berangkat kata khusus, karena kata kesekolah. tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
FL/k. 3
PKUKK
Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang
Kata berangkat merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata pergi.
Kata memakai merupakan kata umum. Kata khususnya adalah menggunakan dan mengenakan.
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
telah disediakan. FL/k. 3
PKUKK
Setelah mandi, Doni lalu Kata disediakan merupakan memilih pakaian yang kata umum. Kata khususnya sesuai dengan hari itu, lalu adalah disiapkan. menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang telah disediakan.
FL/k. 8
PKUKK
Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju kesekolah.
FL/k. 11
PKUKK
Ia masuk sekolah tepat pada Kata waktu merupakan kata waktunya, mengikuti umum. Kata khususnya pelajaran (kbm) disekolah adalah saat dan kala. tepat pada waktunya.
MY/k. 3
PKUKK
Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
Kata dihadapan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata di depan.
Kata mengenakan merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata memakai.
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MY/k. 6
PKUKK
Setibanya di halaman depan sekolah Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk sekolah.
Kata setibanya merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata sesampainya.
PK/k. 7
PKUKK
Setibanya di sekolah yanto bergabung dengan temantemannya kemudian di antar oleh gurunya keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
Kata mengamati merupakan kata khusus, karena kata tersebut merupakan sinonim kolokasi dari kata melihat.
TT/k. 3
PKUKK
Handuknya mandi.
lalu
pergi Kata pergi merupakan kata umum. Kata khususnya adalah berangkat dan bertolak.
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TRIANGULASI DATA ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT PADA TAHUN 2014 DILIHAT DARI SEGI KESESUAIAN DIKSI Penggunaan Kata Tidak Baku (PKTB)
Kode
Kode Analisis
Sampel Kalimat
Penjelasan
AB/k. 3
PKTB
Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian.
Kata lemari dalam kalimat tersebut merupakan bentuk tidak baku. Bentuk baku untuk kata lemari adalah almari.
AB/k. 5
PKTB
Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30.
Kata menyetop dalam kalimat tersebut merupakan bentuk tidak baku. Bentuk baku dari kata menyetop adalah memberhentikan atau menghentikan.
AS/k. 4
PKTB
Kemudian Arnol kembali Kata jam pada kalimat kerumah tepat pulang tersebut merupakan bentuk sekolah jam 13.20 dan tidak baku. Bentuk baku dari
Pendapat Triangulator Setuju Tidak Setuju
Alasan
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MY/k. 2
PKTB
FB/k. 4
PKTB
AB/k. 1
PKTB
kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti) lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
kata jam untuk kalimat tersebut adalah pukul. Kata membereskan pada kalimat tersebut merupakan bentuk tidak baku. Bentuk baku untuk kata membereskan adalah merapikan. Kata odol merupakan bentuk tidak baku karena merupakan nama jenis pasta gigi, sedangkan kata baku dari odol adalah pasta gigi. Kata telpon pada kalimat tersebut merupakan bentuk tidak baku karena mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan vokal e. Bentuk baku dari telpon adalah telepon.
Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan arahan. Pada senen pagi, teapt pukul Kata senen mengalami 06.00, Gerardus bangun dari perbedaan ortografi dengan tempat tidurnya. perubahan vokal i menjadi vokal e. kata senen
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
seharusnya adalah Senin. EK/k. 1
PKTB
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00.
IT/k. 4
PKTB
Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
FF/k. 4
PKTB
Pada pukul 7.20 menit Dimas dan kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
FF/k. 1
PKTB
Setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk mengosok gigi.
Kata menunjukan mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan k. Kata yang dimaksud dalam kalimat tersebut adalah menunjukkan. Kata berngkat mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan a sehingga menjadi bentuk tidak baku. Bentuk baku untuk kata tersebut adalah berangkat. Kata rapih mengalami perubahan ortografi dengan penambahan konsonan h di belakang kata tersebut, sehingga menjadi bentuk tidak baku. Bentuk baku dari kata rapih adalah rapi. Kata mengosok mengalami perubahan ortografi dengan pengurangan konsonan g. Bentuk baku dari kata mengosok adalah menggosok.
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA
Saferine Yunanda yang akrab dipanggil Nanda adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Magelang pada tanggal 8 Desember 1993. Putri kedua dari pasangan Stephanus Susilaharda dan Yuliana Prihatin, S.Ag ini mengawali pendidikan formalnya pada tahun 1999 – 2000 di TK Pertiwi Podosoko. Pada tahun 2000 – 2006, ia melanjutkan pendidikan di SD Negeri Podosoko II, kemudian lulus sekolah menengah pertama di SMPK Santa Maria Sawangan pada tahun 2008. Pada tahun 2008 – 2011, ia melanjutkan sekolahnya ke SMA Negeri 1 Muntilan. Setelah tamat SMA, ia melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2015, ia terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diselesaikan dengan menulis skripsi berjudul Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Karya Guru-Guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014.
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI