PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA GURU IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Sugiarto NIM: 101424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebenarnya tantangannya bukan me-manage waktu Tapi me-manage diri sendiri. harapan akan masa depan memberikan kekuatan pada masa kini. (Sebuah kata bijak dari lokerseni)
Karya ini kupersembahkan untuk : Keluarga kecilku, Bapak dan Ibuku Serta Kakak dan Adikku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Sugiarto. 2015. Keterampilan Proses Sains Pada Guru IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Kabupaten Klaten. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui 1) Tingkat keterampilan proses sains pada Guru IPA SMP di kabupaten Klaten, dan 2) Keterampilan proses sains yang dikuasai dan kurang dikuasai oleh guru IPA SMP di kabupaten Klaten. Subyek penelitian ini adalah Guru IPA kelas VII sampai kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal-soal mengenai aspekaspek keterampilan proses terpadu yaitu merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan menyajikan data. Instrumen diambil dari
Journal of Research in Science
Teaching yang berjudul Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II, kemudian diambil 25 soal 36 soal dengan menghilangkan soal-soal yang hampir sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru dalam tingkat cukup dengan prosentase 57,18%. 2) Tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru dalam aspek mengidentifikasi variabel masih sangat kurang dengan prosentase 45% sedangkan tingkat penguasaan aspek interpretasi data sangat baik dengan prosentase 76,25%.
Kata kunci: Keterampilan Proses Sains, Guru IPA
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Sugiarto. 2015. Science Process Skill on Science Teacher in junior High School in Klaten. Thesis. Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research is a descriptive quantitative research which aims to measure 1) the level of science process skill of science teachers in Junior High School in Klaten, and 2) The science process skill which is mastered and not mastered by science teachers in Junior High School in Klaten. The subject in this research is science teachers in grade 7-9 in Junior High School. This research used an instrument which is some exercises related to skill aspects of integrated process, namely forming a hypothesis, identifying a variable operationally, designing a experiment, and presenting the data. The instrument was taken from Journal of Research in Science Teaching yang berjudul Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II. The researcher took 25 numbers of 36 numbers of the exercises by omitting some numbers which are similar. The result of this research showed that 1) the teacher’s skill mastery level of science process is sufficient , which reached 57.18%, 2) the teacher’s skill mastery level of science process in identifying a variable is low, which reached 45%, and 3) the mastery level of data interpretation aspect is very good, which reached 76.25%.
Key words: science process skill, Science teacher
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah Subhanah uwa ta’ala sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keterampilan Proses Sains Guru IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Klaten”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang timbul dalam penyelesaian skripsi ini, namun dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberi bantuan dan dukungan untuk terselesainya skripsi ini: 1. R. Rohandi, Ph. D. selaku dosen pembimbing yang telah sabar serta murah hati dalam membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaiakan penulisan skripsi. 2. Dr. Ign. Edi Santosa, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengatahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Drs. Eguh Setyo Surono. Selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Trucuk yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 4. Chatarina Eny Sulistyanti, S.Pd. Selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Cawas yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 5. Drs. Kumiya. M. Pd. Selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Wedi yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 6. Br. Valentinus Vembriyanto, FIC., S. Pd. Selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Wedi yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Br. Antonius Hardianto, FIC. Selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Klaten yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 8. Sr. Lidwina Suhartati, OSU, S.Pd., M.M. Selaku kepala sekolah SMP Maria Assumpta Klaten telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 9. Bapak / Ibu guru di beberapa SMP di Kabupaten Klaten yang diteliti yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan bersedia membantu dengan ikhlas demi kelancaran penelitian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Yohanes Marino. Selaku teman yang membantu dalam proses alih bahasa instrumen penelitian. 11. Kedua orang tuaku serta kakak-adikku atas segala dukungan, kasih sayang, dan doa kepada penulis. 12. Kelompok penelitian, Budi Lindrawati dan Wahyu Prabawati, atas kebersamaan, bantuan, dan berbagi ilmu. 13. Keluarga Rumah Damai Adventure 15 (Ayub, Wahyu, Rico, Jo, Andre, Hendri, Fahmy, Satria, Christin. Eliya, Rita), atas kebersamaannya serta dukungan untuk selalu menyemangati selama penyusunan skripsi. 14. Sahabat kecilku Gosel dan Chandra yang selalau memberi motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi. 15. Teman-teman Pendidikan Fisika 2010. Atas kebersamaan dalam suka dan duka untuk berjuang menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vi ABSTRAK ................................................................................................................... vii ABSTRAC ................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 5 A. Pembelajaran Sains ........................................................................................... 5 B. Keterampilan Proses ......................................................................................... 7 1. Pengertian Keterampilan Proses .................................................................. 7 2. Keterampilan Proses Mendasar ................................................................... 9 3. Keterampilan Proses Terpadu ..................................................................... 12
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Pembelajaran dalam Perspektif Kurikulum 2013 ............................................... 16 D. Peran Guru dalam Pembelajaran ....................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................... 22 A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 22 C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 22 D. Variabel Penelitian ............................................................................................ 23 E. Desain Penelitian ............................................................................................... 23 1. Kegiatan Penelitian ..................................................................................... 23 2. Pengumpulan Data ...................................................................................... 24 F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 24 G. Metode Penelitian.............................................................................................. 29 H. Analisis Data ..................................................................................................... 29 BAB IV DATA DAN ANALISIS ................................................................................. 33 A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................... 33 B. Data ................................................................................................................. 35 C. Deskripsi dan Analisis Data ............................................................................... 35 1. Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Guru Secara Keseluruhan . 35 2. Tingkat Penguasaan Terhadap Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains Guru ...................................................................................................... 38` D. Implikasi ........................................................................................................... 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 55 A. Kesimpulan ....................................................................................................... 56 B. Saran ................................................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 58 LAMPIRAN ................................................................................................................. 60
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi Item Tes TIPS II Berdasarkan Keterampilan Proses Sains Terpadu ...................................................................................................... 26 Tabel 3.2 Tujuan dan Contoh Soal Tes Pada TIPS II ..................................................... 26 Tabel 3.3 Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains .......................... 31 Tabel 3.4 Keterampilan Proses Untuk Masing-masing Aspek ....................................... 31 Tabel 3.5 Jawaban Guru Berdasarkan Aspek................................................................. 32 Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Guru IPA SMP di Kabupaten Klaten ....................................................................................... 36 Tabel 4.2 Jawaban Guru dalam Aspek Mendefinisikan Variabel ................................... 39 Tabel 4.3 Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Variabel Secara Operasional ........ 44 Tabel 4.4 Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Hipotesis ...................................... 48 Tabel 4.5 Jawaban Guru dalam Aspek Merancang Penelitian/Eksperimen .................... 50 Tabel 4.6 Jawaban Guru dalam Aspek Menyajikan/Interpretai Data .............................. 53
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal TIPS II .............................................................................................. 60 Lampiran 2. Lembar Jawab ........................................................................................... 74 Lampiran 3. Hasil Jawaban Guru .................................................................................. 75 Lampiran 4. Keadaan Jawaban Guru ............................................................................. 77 Lampiran 5. Skor Keterampilan Proses Sains Guru ....................................................... 78 Lampiran 6. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Mengidentifikasi Variabel . 79 Lampiran 7. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Mendefinisikan Variabel secara operasional .................................................................................... 80 Lampiran 8. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Merumuskan Hipotesis ...... 81 Lampiran 9. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Merancang Penelitian / Eksperimen .............................................................................................. 82 Lampiran 10. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Menyajikan / Interpretasi Data ......................................................................................................... 83 Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah ....................... 84
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan bangsa dengan cara mengembangkan potensi-potensi sumber daya manusia. Pendidikan merupakan bekal seseorang untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan serta mencapai cita-cita yang diinginkan. Dengan adanya pendidikan membuat seseorang lebih mengerti bagaimana untuk menjalani hidupnya serta untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pendidikan formal sudah mulai dikenalkan sejak seseorang memasuki TK(taman kanak-kanak), SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Dalam pendidikan formal dikenalkan pendidikan mengenai sains (ilmu pengetahuan alam). Pendidikan mengenai sains sudah mulai dikenalkan dari SD tetapi masih dalam tingkat yang umum. Pendidikan mengenai sains mulai dipelajari secara khusus pada jenjang SMP. Dalam mata pelajaran sains, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan ketrampilan bukan hanya penguasaan materi. Hal ini dikarenakan dalam mata pelajaran sains sangat memungkinkan untuk melibatkan kegiatan pengamatan, percobaan, serta kemampuan analisis. Keterampilan yang disebutkan ini sering dikenal sebagai keterampilan proses sains. Ketrampilan proses ini merupakan unsur-unsur dalam 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendekatan
ilmiah (Scientific
Approach).
Pendekatan
ilmiah
2
ini
merupakan unsur yang ditekankan dalam kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum ini, scientific approach terdiri dari kegiatan
mengamati,
menanya,
mencoba,
mengolah,
menyajikan,
menyimpulkan dan menciptakan. Scientific approach menekankan pada keterampilan proses pembelajaran. Saat ini keterampilan proses siswa kurang mendapat perhatian dalam pembelajaran. Para siswa meskipun mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam mata pelajaran, namun mereka tampak kurang mampu dalam menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, ke dalam situasi lain (Semiawan, 1985). Untuk mengetahui keterampilan proses dapat diukur dengan menggunakan uji keterampilan proses keterampilan terpadu. Uji keterampilan proses dapat diukur dengan Test of Integrated Process Skill II (TIPS II). Peran guru dalam pembelajaran sangat menentukan untuk mengembangkan keterampilan proses siswa. Agar keterampilan proses siswa berkembang dengan baik maka seorang guru juga harus mengerti dan memahami bagaimana keterampilan proses dan penerapannya. Guru sains harus memiliki kemampuan untuk dapat melakukan pendekatan ilmiah dalam proses belajar mengajar sehingga keterampilan proses siswa terbentuk dengan baik. Berdasarkan hal ini maka penelitian dilakukan untuk menyelidiki sejauh mana keterampilan proses guru SMP di beberapa sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan di teliti adalah: 1. Bagaimanakah tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada Guru IPA SMP di kabupaten Klaten. 2. Penguasaan aspek apa yang dikuasai dan kurang dikuasai oleh guru IPA SMP di kabupaten klaten. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk Mengetahui tingkat keterampilan proses sains pada Guru IPA SMP di kabupaten Klaten. 2. Untuk mengetahui keterampilan proses sains yang dikuasai dan kurang dikuasai oleh guru IPA SMP di kabupaten Klaten D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Bagi guru dan Calon guru Memberikan gambaran tentang pendekatan sains dan keterampilan proses sains serta bagaimana caranya untuk menerapkan dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
2. Bagi peneliti Memberikan gambaran bahwa untuk menjadi guru sains yang profesional harus menguasai dan memahami pendekatan sains serta keterampilan proses yang selanjutnya dapat diterapkan untuk kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Pembelajaran Sains Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (UUR.I. No. 2 Tahun 1989, Bab I, pasal 1, dalam Hamalik, 2007). Menurut Idris dan Jamal (1992), pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Untuk mencapai suatu tujuan pendidikan maka siswa harus belajar. Untuk mengerti suatu hal, dalam diri seseorang terjadi suatu proses, yang disebut sebagai proses belajar (Rooijakkers, 1980). Dengan belajar diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan (Idris, Jamal, 1992). Menurut Gagne (1984) (dalam Dahar, 2011), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sains dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan alam (IPA). Wahyana (dalam Trianto, 2012) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan
yang
tersusun
secara
sistematik,
dan
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Carin dan Sund (dalam Puskur, 2007: 3; Trianto, 2012), mendifinisikan IPA sebagai pengetahuan
yang
sistematis 5
tersusun
secara
teratur,
berlaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Kumpulan teori sistematis lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka dan jujur dan sebagainya (Trianto, 2012). Rasa ingin tahu membuat seseorang lebih konstruktivis. Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakekat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007). Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi (Trianto, 2012). Menurut Suparno, pengetahuan sains bukan sesuatu yang sudah jadi, tetapi yang dibentuk dalam perjalanan waktu, melalui proses panjang. Akibat dari pandangan itu maka ditarik kesimpulan bahwa: 1. Pengetahuan hanya terjadi bila siswa aktif mengkonstruksi. 2. Konstruksi itu terjadi lewat indrasiswa: dengan melihat, meraba, mencium, mengukur dan memikirkan. 3. Konstruksi dapat melalui metode inkuiri, metode ilmiah, dengan siswa membuat hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis, dan mengambil keputusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah (Trianto, 2012). Untuk mempelajari sains maka harus diperlukan proses ilmiah atau pendekatan ilmiah (Scientific Approach). Pendekatan ilmiah (Scientific approach) menekankan pada kemampuan keterampilan proses. B. Keterampilan Proses 1. Pengertian Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan / falsifikasi (Indrawati, dalam Trianto, 2012). Keterampilan proses merupakan unsur yang dianggap perlu dalam kegiatan belajar-mengajar. Semiawan
(1985)
mengidentifikasi
empat
alasan
yang
melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Alasan pertama, perkembangan ilmu pengetahuan semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan kedua, para ahli psikologi umumnya sependapat
bahwa anak-anak mudah
memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
penemuan konsep melalui perlakuan terhadap pernyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang bersifat nyata. Alasan ketiga, penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relatif. Alasan keempat, dalam proses belajarmengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. Funk (dalam Indrawati, 1999; Trianto, 2012) membagi keterampilan menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar (basic science process skill) dan keterampilan proses terpadu (integrated science process skill). Dalam keterampilan proses dasar terdapat beberapa unsur yaitu pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, meramalkan, menggolongkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan dalam keterampilan proses terpadu terdiri dari unsur pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variabel secara operasional, dan merancang eksperimen. Dalam pendekatan keterampilan proses, menurut Suyanto dalam Nuh (2013), siswa perlu mengalami pengetahuan.
sendiri
berbagai
prosedur
serta
proses
ilmu
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Keterampilan Proses Mendasar Menurut
Semiawan,
kemampuan-kemampuan
atau
keterampilan mendasar itu adalah kemampuan dan keterampilan: a) Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar (Semiawan, 1985). Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat tetapi kita memilahmilah mana yang penting dan mana yang kurang penting (Semiawan, 1985). Untuk melakukan observasi digunakan semua indra yang kita punya. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat pengamatan antara lain (Trianto, 2012): 1) Penggunaaan indera-indera tidak hanya penglihatan. 2) Pengorganisasian objek-objek menurut satu sifat tertentu. 3) Pengidentifikasian banyak sifat. 4) Melakukan pengamatan kuantitatif. 5) Melakukan pengamatan kulitatif. b) Penghitungan Kemampuan perhitungan merupakan komponen penting dalam kegiatan ilmiah. Kita mungkin tak dapat membayangkan seorang ilmuwan tanpa kegiatan menghitung (Semiawan, 1985). Perhitungan membantu untuk mengkomunikasikan hasil yang diteliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
c) Pengukuran Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah (Semiawan, 1985). Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu objek, berapakah massa suatu objek, berapa banyak ruang yang ditempati suatu objek (Trianto, 2012). Dasar dari pengukuran adalah pembanding (Semiawan, 1985). Kita dapat membandingkan apa yang kita ukur. d) Klasifikasi Menurut Semiawan, keterampilan mengklasifikasi atau menggolong-golongkan adalah salah satu kemampuan yang penting
dalam
kerja
ilmiah.
Pengklasifikasian
adalah
pengkelompokkan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (Trianto, 2012). Beberapa perilaku siswa adalah: 1) Pengidentifikasian suatu sifat umum. 2) Memilah-milahkan dengan menggunakan dua sifat atau lebih. e) Kesimpulan sementara (inferensi) Membuat kesimpulan sementara atau inferensi sering dilakukan oleh seorang ilmuwan dalam proses penelitiannya (Semiawan, 1985). Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan akhir, hanya merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu (Semiawan, 1985).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
f) Peramalan Menurut Semiawan (1985), para ilmuwan sering membuat ramalan atau prediksi berdasarkan hasil observasi, pengukuran atau penelitian yang memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu. Peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu percobaan (Trianto, 2012). Menurut Trianto (2012), ada beberapa perilaku yang penting dilakukan pada saat peramalan yaitu: 1) Penggunaan data dan pengamatan yang sesuai. 2) Penafsiran generalisasi tentang pola-pola. 3) Pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai.
g) Komunikasi Menurut Semiawan, seorang ahli dituntut agar mampu menyampaikan
hasil
penemuannya
kepada
orang
lain.
Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang diketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik (Trianto, 2012). Ada beberapa perilaku yang penting yang harus dikerjakan oleh siswa dalam proses komunikasi menurut Trianto (2012), antara lain: 1) Pemaparan
pengamatan
atau
pembendaharaan kata yang sesuai.
dengan
menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
2) Pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data. 3) Perancangan poster atau diagram untuk menyajikan data untuk meyakinkan orang lain. Uraian diatas merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam keterampilan proses dasar. 3. Keterampilan Proses Terpadu Sedangkan unsur-unsur dalam keterampilan proses terpadu terdiri dari: a. Mengidentifikasi Variabel Variabel
adalah
faktor
yang
berpengaruh.
Dalam
penyelidikan ilmiah para ilmuwan sering mengendalikan variabel eksperimen atau penelitian (Semiawan, 1985). Dalam suatu eksperimen, seluruh variabel harus dijaga tetap sama kecuali satu, yaitu variabel manipulasi (Trianto, 2012). Pengontrolan variabel adalah memastikan bahwa segala sesuatu dalam suatu percobaan tetap sama kecuali satu faktor (Trianto, 2012). Dalam pengendalian variabel ada beberapa perilaku yang harus diperhatikan. Menurut Trianto, beberapa perilaku tersebut antara lain: 1) Pengidentifikasian variabel yang mempengaruhi hasil. 2) Pengidentifikasian variabel yang diubah dalam percobaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Pengidentifikasian
variabel
dikontrol
dalam
13
suatu
percobaan. Pengendalian variabel merupakan suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya tidak terlalu sulit seperti yang kita bayangkan (Semiawan, 1985). Menurut Devi (2010), dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya yaitu: 1) Variabel Bebas atau Manipulasi Variabel bebas atau variabel manipulasi adalah variabel yang sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi. 2) Variabel Respon Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi. 3) Variabel Kontrol Variabel
kontrol
adalah
variabel
yang
sengaja
dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh terhadap variabel respon. b. Pendefinisian Variabel Secara Operasional Pendefinisian variabel secara operasional adalah perumusan suatu definisi yang berdasarkan pada apa yang anda lakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
atau yang anda amati (Trianto, 2012). Suatu definisi opersional mengatakan bagaimana sesuatu tindakan atau kejadian berlangsung. c. Perumusan Hipotesa Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan
suatu
kejadian atau
pengamatan
tertentu
(Semiawan, 1985). Perumusan hipotesis adalah dugaan masuk akal yang akan dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi (Trianto, 2012) . Dalam suatu kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji kebenarannya melalui eksperimen. Menurut Trianto (2012), ada beberapa perilaku saat merumuskan hipotesis antara lain: 1) Perumusan
hipotesis
berdasarkan
pengamatan
dan
inferensi. 2) Merancang cara-cara untuk menguji hipotesis. 3) Merevisi hipotesis apabila tidak mendukung hipotesis tersebut. Penyusunan hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir penemuan-penemuan berbagai hal baru (Semiawan, 1985).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
d. Merancang Penelitian Eksperimen tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis (Semiawan, 1985). Umumnya kegiatan eksperimen di sekolah dilaksanakan dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam, fisika, biologi dan kimia. e. Interpretasi data Kemampuan menginterpretasikan atau menafsirkan data adalah salah satu keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan (Semiawan, 1985). Di interpretasi disebut juga menafsirkan. Penafsiran data adalah menjelaskan makna informasi yang telah dikumpulkan (Trianto, 2012). Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen atau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk seperti tabel, grafik, histogram atau diagram (Semiawan, 1985). Data yang disajikan tersebut dapat di interpretasikan atau ditafsirkan. Pada hakekatnya, kegiatan belajar mengajar dengan melatihkan keterampilan proses kepada siswa dapat dilaksanakan dengan keyakinan bahwa IPA merupakan alat yang sangat potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa (Trianto, 2012). Menurut Trianto (2012), Keterampilan proses akan terbentuk hanya melalui proses berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil (misalnya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
pengukuran, mengolah data dan menarik kesimpulan) apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri proses tersebut secara terus-menerus. Dari hasil temuannya sendiri diharapkan siswa dapat memahami sains secara lebih mendalam dan dapat diingat dalam waktu yang relatif lama, sehingga dapat mencegah terjadinya miskonsepsi fisika pada khususnya (Trianto, 2012). Apa yang dipelajari dan diperoleh peserta dilakukan dengan indera dan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan (Fadlillah, 2014). Pendekatan pembelajaran ini merupakan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013. C. Pembelajaran dalam Perspektif Kurikulum 2013 kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 (Fadlillah, 2004). Menurut Fadlillah (2004), Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan Soft skills dan Hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Hosnan, 2014). Menurut Fladlillah (2004), Pendekatan scientific ialah pendekatan yang dilakukan melalui proses mengamati (observing), menanya (queationing), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan mengkomunikasikan (communicating). Kelima aspek tersebut diimplementasikan kedalam pembelajaran sehingga dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa Dengan kelima proses pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Fadlillah, 2004), tentang Sistem Satuan Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi yang diadopsi tersebut memiliki proses yang berbeda-beda. Menurut Fadlillah
(2004),
sikap
diperoleh
dengan
aktivitas
“menerima,
menjalankan, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memehami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Harapannya dengan menguasai ketiga kompetensi dalam kurikulum ini, siswa mempunyai kemampuan soft skills dan hard skills yang mumpuni. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Hosnan, 2014). Keberhasilan kurikulum ini juga tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Peran guru sangat penting untuk keberhasilan kurikulum yang diterapkan. Menurut KEMENDIKBUD, kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013. Hal ini bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Ini sesuai dengan apa yang ada dalam unsur-unsur ketrampilan proses sains. Pada
dasarnya
unsur-unsur
dalam
keterampilan
proses
mengembangkan pemikiran siswa sehingga lebih mencari tahu dan konstruktivis. Dalam membentuk kontruksivis siswa, guru memiliki peranan penting. Peran guru lebih sebagai fasilitator yang membantu agar proses konstruksi siswa lancar, efektif, dan efisien (Suparno, 2009). D. Peran Guru dalam Pembelajaran Guru dapat di ibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu (Mulyasa, 2007). Dalam aktivitas/kegiatan belajar, guru harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dan berbeda-beda untuk mempelajari dan memahami informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
baru, bahwa siswa perlu diajarkan cara-cara yang lain dari metode belajar standar yang telah dialaminya untuk memaksimalkan informasi yang dapat mereka pahami dalam kegiatan belajar mengajar (Hosnan, 2014). Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama (Usman, 2008). Mengajar adalah merupakan salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi guru (Roetiyah, 1982). Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif (Usman, 2008). Dalam proses belajar mengajar, guru perlu memiliki keterampilan-keterampilan dalam kegiatan mengajar yang harus dilakukan untuk memperoleh suatu hasil. Menurut Rooijakkers
(1980),
pengajar
perlu
mengetahui
cara
menyusun
pengajaran, cara mengisi bagian pendahuluan, dan bagian akhir pengajaran. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific (ilmiah). Karena tuntutan kurikulum diharapkan guru dapat menguasai keterampilan mengajar dengan baik. Penguasaan keterampilan proses guru sangat penting dikarenakan dalam proses pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Ketiga kegiatan tersebut tersusun menjadi satu dalam suatu kegiatan pembelajaran dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya (Fadillah, 2014). Pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila guru dapat menyusun rencana pembelajaran (RPP) dan menguasai keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
proses sains dengan baik. Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup (Hosnan, 2014). Guru dapat menerapkan keterampilan proses khususnya dalam kegiatan inti yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013. Kegiatan inti mencakup kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, menegosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam proses belajar mengajar, guru menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna (Fadlillah, 2014). Melatihkan keterampilan proses dalam pelaksanaannya diawali oleh pemodelan guru, kemudian barulah siswa dimintakan bekerja dan berlatih sesuai petunjuk dan bimbingan guru (Trianto, 2012). Guru dapat menjadi model dalam pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan melakukan umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik (Fadlillah, 2014). Dengan menerapkan keterampilan proses sains yang dikuasai oleh guru dalam pembelajaran, maka akan terjad kegiatan menanya, mengamati, mengumpulkan data, negosiasi, serta mengkomunikasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Menurut Trianto (2012), keterampilan proses sains perlu dilatihkan karena mempunyai peran yaitu 1) membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya, 2) memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan, 3) meningkatkan daya ingat, 4) memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu, 5) membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains. Dengan keterampilan proses serta pemodelan yang baik yang dilakukan oleh guru, maka siswa dapat melakukan sebuah pembelajaran yang kreatif dan konstruktivis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian yang akan mencari data untuk menentukan sifat-sifat tertentu pada individu. Hasil penelitian ini hanya sebatas pada Guru SMP yang di teliti saja. Sehingga hasil penelitian yang diperoleh peneliti tidak dapat digeneralisasikan pada keadaan-keadaan yang ada di luar kasus yang diteliti. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada 18 Mei 2014 sampai 28 Juni 2014 dan dilakukan di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kabupaten Klaten. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Guru-guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII sampai kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam penelitian ini menggunakan 7 (tujuh) SMP di kabupaten Klaten. Untuk masing-masing sekolah diambil keseluruhan guru IPA.
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan satu buah variabel yaitu keterampilan proses sains. Variabel tersebut kemudian akan dilihat hasilnya. E. Desain Penelitian 1. Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Peneliti mengajukan sebuah tes kepada Guru SMP berupa pertanyaan-pertanyaan yang menguji unsur-unsur dalam keterampilan proses terpadu. Hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat pendekatan keterampilan proses Guru baik Guru kelas VII, kelas VIII, maupun kelas IX. Pertanyaan-pertanyaan
berupa
pilihan
ganda
tanpa
menggunakan soal perhitungan. b. Setelah tes dilakukan kepada guru, kemudian hasil tes tersebut dianalisis dengan mengkoreksi jawaban yang benar serta jawaban yang salah. Setelah dianalisis jawaban benar dan
salahnya
kemudian
dicari
nilai
rata-rata
dari
keseluruhan aspek keterampilan proses sains. Kemudian juga dicari rata-rata untuk tiap-tiap aspek keterampilan proses sains.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu macam instrumen yang berupa soal pilihan ganda mengenai keterampilan proses sains yang disusun oleh Burns (1985). Data tentang keterampilan proses sains Guru SMP didapatkan dari hasil jawaban guru dalam soal pilihan ganda tersebut. Kemudian jawaban dari guru dicocokkan dengan kunci jawaban. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa soal-soal yang mengukur keterampilan proses sains (Test of Integrated Process Skills II). Soal terdiri dari 25 poin soal pilihan ganda yang diambil dari 36 poin soal. Pengurangan beberapa poin soal dikarenakan beberapa item memiliki peroalan yang hampir sama. Aspek yang dikurangi yaitu mengidentifikai variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis. Walaupun dari 36 soal dikurangi menjadi 25 soal tetapi dari 25 soal tersebut sudah mewakili 5 unsur yang ada dalam keterampilan proses sains. Instrumen Test of Integrated Process Skils II (TIPS II) ini sebenarnya berupa soal berbahasa inggris yang kemudian dibahasakan dalam bahasa indonesia. Dalam proses alih bahasa peneliti dibantu oleh saudara Yohanes Marino yaitu mahasiswa program studi bahasa inggris di Universitas Sanata Dharma. Dalam proses alih bahasa ini belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
sepenuhnya sempurna. Untuk menyempurnakan bahasa yang digunakan, peneliti melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing sampai memperoleh bahasa yang baik untuk digunakan sebelum instrumen digunakan. Berikut ini penjabaran tentang TIPS II yang digunakan dalam penelitian: 1. Test of Integrated Process Skill II (TIPS II) Test of Integrated Process Skill II (TIPS II) merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan proses seseorang. TIPS II terdiri dari 36 point soal pilihan ganda yang mencakup unsur-unsur keterampilan proses terpadu yang terdiri dari mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel
secara
menyajikan/interpretasi
operasional, data,
merumuskan
hipotesis,
dan
merancang
penelitian/eksperimen. Karena banyak soal yang hampir mirip, maka dari 36 soal diringkas menjadi 25 soal saja. Unsur-unsur dalam TIPS II yang terdiri dari 36 poin soal tersebut diklasifikasikan menjadi 25 poin soal berdasarkan aspekaspek sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Tabel 3. 1. Klasifikasi Item Tes TIPS II berdasarkan Aspek Keterampilan Proses Sains Terpadu No. 1. 2.
3. 4. 5.
Keterampilan Proses Terpadu Mengidentifikasi Variabel Mendefinisikan Variabel secara operasional Merumuskan Hipotesis Merancang Penelitian/Eksperimen Menyajikan/Interpretasi Data
Item Soal 1,3,10,11,12,21,22,23 2,13,14,17,24
4,8,9,18,20,25 6,15 5,7,16,19
Berikut ini tujuan dan contoh soal tes pada TIPS II: Tabel 3. 2. Tujuan dan Contoh Soal Tes pada TIPS II Tujuan Memberikan deskripsi tentang penyelidikan, mengenali pendifinisian opersional yang cocok untuk variabel
Contoh soal Sebuah penelitian tentang efisiensi kendaraan telah dilakukan. Hipotesa yang didapat adalah penambahan zat pada bensin dapat meningkatkan efisiensi mesin. Lima mobil yang identik diisi dengan jumlah bahan bakar yang sama tetapi jumlah additive (zat tambahan) yang berbeda lalu mobil berjalan pada jalur yang sama sampai bensin habis. Tim Peneliti mencatat jarak tempuh setiap mobil. Bagaimana efisiensi mobil diukur dalam penelitian ini? A) Waktu yang ditempuh mobil hingga kehabisan bensin. B) Jarak tempuh tiap mobil. C)Jumlah bahan bakar yang digunakan. D) Jumlah Additive (zat tambahan) A yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tujuan Memberikan deskripsi dari variabel yang rumit, memilih hipotesis yang akan diuji
27
Contoh soal Susan sedang meneliti jumlah makanan yang diproduksi pada tanaman buncis. Dia mengukurnya dengan melihat pada jumlah zat tepung yang diproduksi. Dia mencatat bahwa dia dapat mengubah intensitas cahaya, jumlah karbon dioksida, dan jumlah air yang diterima oleh tanaman. Hipotesis manakah yang dapat diujikan jika Susan akan melakukan uji tersebut? A) Semakin banyak karbon dioksida yang diterima oleh tanaman buncis, semakin banyak zat tepung itu diproduksi B) Semakin banyak zat tepung pada tanaman buncis diproduksi, semakin banyak pula intensitas cahaya yang dibutuhkan. C) Semakin banyak air yang diperoleh tanaman buncis, semakin banyak pula karbon dioksida yang dibutuhkan. D) Semakin banyak intensitas cahaya yang diterima, semakin banyak pula karbon dioksida yang dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tujuan Memberikan deskripsi sebuah penyelidikan, memperoleh data, mengenali grafik dari data, dan menjelaskan hubungan antar variabel
28
Contoh soal Seorang peneliti sedang menguji pupuk baru dengan menggunakan lima lahan yang berukuran sama. Ia memberikan jumlah pupuk yang berbeda di setiap lahan. Satu bulan kemudian, ia mengukur tinggi rata-rata rumput di setiap lahan tersebut. Hasil pengukurannya ada pada tabel di bawah ini. Jumlah Tinggi rata-rata Pupuk (kg) rumput (cm) 10 7 30 10 50 12 80 14 100 12 Manakah grafik yang paling tepat menggambarkan data pada tabel?
Merencakanan penyelidikan untuk menguji hipotesis
Seorang ahli Biologi menguji hipotesa berikut: Semakin banyak jumlah vitamin yang diberikan pada tikus, semakin cepat tikus akan bertambah besar. Bagaimana ia dapat mengukur kecepatan perkembangan tikus tersebut? A) Mengukur kecepatan tikus B) Mengukur jumlah latihan yang diterima oleh tikus C) Mengukur berat tikus setiap hari D) Mengukur jumlah vitamin yang akan dimakan oleh tikus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
G. Metode Penelitian Untuk mengetahui keterampilan proses sains Guru SMP yaitu melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai unsur-unsur yang terdapat pada keterampilan proses. Hasil tes yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan analisis secara deskriptif kuantitatif. Untuk mendapatkan data, semua guru yang di uji diberikan tes dengan soal yang sama. Sebelum diadakan tes, Guru tidak diminta untuk mempelajari tentang unsur-unsur dalam keterampilan proses. Hal ini bertujuan untuk menguji seberapa jauh ketrampilan proses yang dimiliki oleh Guru. Sehingga apa yang diketahui atau yang dikuasai guru mengenai keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran akan di ungkapkan kembali sesuai yang dipahami Guru. H. Analisis Data Melalui hasil jawaban tes yang diberikan kepada Guru tersebut, maka dapat diketahui keterampilan proses Guru. Data-data yang diperoleh melalui instrumen yang digunakan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk masing-masing bagian soal sehingga didapatkan jawaban salah dan benar untuk tiap-tiap soal. 1.
Tingkat Keterampilan Proses Untuk mengukur tingkat keterampilan proses sains guru, maka instrumen yang diberikan kepada guru dikoreksi dan dihitung hasil benar dan salahnya. Setelah dihitung nilai benar dan salahnya kemudian dibuat persentase. Karena dalam Test of Integrated Process
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Skills II mengandung lima (5) unsur di dalamnya maka setelah dihitung benar dan salahnya kemudian dikelompokkan menurut masing-masing unsur. Setelah pengelompokkan kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-masing unsur. Hasil tersebut digunakan untuk menganalisis keterampilan sains guru IPA SMP. Untuk mempermudah perhitungan maka digunakan program microsoft excel dengan menggunakan 0 (nol) untuk jawaban yang salah dan 1 (satu) untuk jawaban yang benar. Kemudian hasil jawaban dideskripsikan dan disimpulkan untuk melihat tingkat keterampilan proses sains guru SMP. Setelah semua selesai dilakukan, kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung persentase. Dari nilai benar selanjutnya dihitung nilai rata-ratanya kemudian dikualifikasikan berdasarkan kualifikasi yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Kualisifikasi tersebut dibuat dengan berdasarkan nilai tertinggi. Nilai tertinggi yang dipakai yaitu nilai 100. Setelah itu dibuat dalam bentuk persentase 100% jika benar semua. Dalam penentuan prosentase kualifikasi ini menggunakan standar penilaian yang dipakai pada umumnya. Berikut kualifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains yang digunakan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tabel 3. 3. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Nilai rata-rata benar (%)
Tingkat ketrampilan proses sains
≥80
Sangat baik
68 – 79
Baik
56 – 67
Cukup
46 – 55
Kurang
≤ 45
Sangat kurang
Adapun
tabel
yang
digunakan
untuk
menganalisis
keterampilan proses menurut masing-masing unsur keterampilan proses. Berikut tabel yang disajikan: Tabel 3. 4. Keterampilan Proses Untuk Masing-masing Aspek
No.
Aspek
1.
Mengidentifikasi Variabel
2.
Mendefinisikan Variabel secara
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐴
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑆𝐴
(%)
(%)
operasional 3.
Merumuskan Hipotesis
4.
Merancang Penelitian/Eksperimen
5.
Menyajikan/Interpretasi Data
Keterangan
:
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐴 = Skor rata-rata untuk setiap aspek 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑆𝐴 = Skor rata-rata untuk keseluruhan aspek S.Dev = Standar deviasi
S.Dev
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah
dianalisis
berdasarkan
masing-masing
32
aspek
selanjutnya setiap aspek dianalisis berdasarkan jawaban yang diberikan oleh guru. Berikut tabel yang digunakan untuk menganalisis berdasarkan jawaban guru. Tabel 3. 5. Jawaban Guru Berdasarkan Aspek
Aspek
No Item
Keterangan : Arsir Cetak Tebal (Bold)
Jumlah Guru yang menjawab (%) a b c d Kosong Total
: Kunci jawaban : Jawaban salah paling banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISA
A. Pelaksanaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk mengetahui keterampilan proses sains guru IPA di beberapa SMP di kabupaten klaten diawali dengan kegiatan menyusun instrumen penelitian yang diambil dari soal TIPS II yang melalui proses alih bahasa menjadi bahasa indonesia. Setelah proses penyusunan instrumen penelitian kemudian mencari sekolah yang bersedia untuk diadakan kegiatan penelitian. Kegiatan selanjutnya yaitu pengambilan data dari guru IPA di beberapa sekolah SMP di kabupaten klaten dengan cara guru diminta untuk mengerjakan soal mengenai ketrampilan proses. Kegiatan penyusunan instrumen sampai kegiatan penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai bulan September. Kegiatan penelitian sedikit terkendala karena libur kenaikan kelas. Sebelum dilakukan tes, guru tidak diminta untuk mempelajari tentang keterampilan proses sains terlebih dahulu. Jenis soal yang digunakan yaitu soal pilihan ganda sebanyak 25 item soal yang dikerjakan dalam waktu 30 menit. Pengambilan data dengan menguji guru dalam mengerjakan soal mengenai keterampilan proses sains. Guru diminta untuk memilih jawaban yang tersedia dalam soal mengenai ketrampilan proses sains. Jawaban yang
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
dipilih oleh guru selanjutnya digunakan untuk mengetahui serta mendeskripsikan keterampilan proses sains guru di beberapa SMP di kabupaten Klaten. Pelaksanaan penelitian pada bulan juni 2014 sampai september 2014. Pengambilan data dengan menguji semua guru mata pelajaran IPA di sekolah yang dilakukan penelitian. Pelaksanaan penelitian pertama kali dilakukan pada hari senin, tanggal 26 mei 2014 pada pukul 10.00 – 10.30 WIB dilakukan di di SMP N 1 Trucuk dengan jumlah guru adalah 4 guru. Pada hari rabu, tanggal 28 mei 2014 pada pukul 09.00 – 09.30 WIB dilakukan di SMP 2 Wedi dengan jumlah guru adalah 6 guru. Pada hari sabtu, tanggal 31 mei 2014 pada pukul 10.00 – 10.30 WIB dilakukan di SMP N 2 Trucuk dengan jumlah guru adalah 3 guru. Pada hari senin, tanggal 18 agustus 2014 pukul 09.30 – 10.00 WIB dilakukan di SMP Pangudi Luhur Cawas dengan jumlah guru adalah 2 guru. Pada hari kamis, tanggal 28 agustus 2014 pada pukul 09.00 – 09.30 WIB dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dengan jumlah guru adalah 3 guru, dan pada pukul 10.30 – 11.00 WIB dilakukan di SMP Pangudi Luhur Wedi dengan jumlah guru adalah 1 guru. Pada hari sabtu, 30 agustus 2014 pukul 1.00 – 12.30 WIB dilakukan di SMP Pangudi Luhur Wedi dengan jumlah guru adalah 1 guru. Jadi jumlah guru yang mengikuti tes yaitu sebanyak 20 guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
B. Data Tes diikuti oleh 20 guru dari kelas VII sampai guru kelas IX di beberapa SMP di kabupaten klaten. Semua guru mengerjakan soal tentang keterampilan proses sains. Dalam pengerjaan soal ini diberikan waktu selama 30 menit. Soal terbagi dalam 5 aspek yang terdiri dari 25 item soal. C. Deskripsi dan Analisa data Pada
bagian
ini
dideskripsikan
jawaban
guru
mengenai
keterampilan proses sains yang diteliti. Aspek yang diteliti yaitu aspekaspek yang terdapat dalam keterampian proses terpadu. Berikut deskripsi mengenai keterampilan proses sains guru di SMP di kabupaten Klaten. 1. Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Guru Secara Keseluruhan Test of Integrated Proses Skills II adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru. Tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru IPA dapat dilihat dari 5 aspek yang terdapat dalam soal. Berdasarkan instrumen yang digunakan, maka keterampilan proses sains guru dibahas menurut masing-masing aspek serta dari keseluruhan aspek keterampilan proses
sains.
keterampilan proses sains guru:
Berikut
ini
adalah tabel
tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 4. 1. Tingkat Penguasan Keterampilan Proses Sains Guru IPA SMP di Kabupaten Klaten
No.
(%)
(%)
S.Dev
Mengidentifikasi Variabel
2
Mendefinisikan
45
Variabel
secara operasional
4
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑆𝐴
Aspek
1
3
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐴
Merumuskan Hipotesis Merancang
53
56,67
57,18
11,556
55
Penelitian/Eksperimen 5
Menyajikan/Interpretasi
76,25
Data
Keterangan
:
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐴 = Skor rata-rata untuk setiap aspek 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑆𝐴 = Skor rata-rata untuk keseluruhan aspek S.Dev = Standar deviasi
Berdasarkan tabel 4. 1, dapat dilihat skor rata-rata untuk keseluruhan aspek keterampilan proses sains guru yaitu sebesar 57,18% dengan standar deviasi 11,56%. Jika di klasifikasikan berdasarkan tabel 3. 3 (halaman 26), maka dapat dikatakan bahwa guru IPA SMP di kabupaten Klaten memiliki tingkat penguasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
keterampilan proses sains yang cukup. Dengan nilai standar deviasi yang cukup besar, maka dapat dikatakan bahwa skor rata-rata guru untuk untuk setiap aspeknya menyebar. Hal ini berarti terdapat aspek keterampilan proses sains yang sangat dikuasai oleh guru serta aspek yang kurang dikuasai oleh guru. Pada aspek mengidentifikasi variabel didapatkan skor rata-rata sebesar 45%, maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat penguasaan yang sangat kurang dalam aspek mengidentifikasi variabel. Pada aspek mendefinisikan variabel secara operasional didapatkan skor rata-rata sebesar 53%, maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat penguasaan yang kurang dalam aspek mendefinisikan variabel. Pada aspek merumuskan hipotesis didapatkan skor rata-rata sebesar 56,67%, maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat penguasaan yang cukup dalam aspek merumuskan hipotesis. Pada aspek merancang penelitian / eksperimen didapatkan skor rata-rata sebesar 70%, maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat penguasaan yang baik dalam merancang penelitian / eksperimen. Pada aspek menyajikan / interpretasi data didapatkan skor rata-rata sebesar 76,25%, maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat penguasaan yang baik dalam aspek menyajikan / interpretasi data. Ketersebaran skor rata-rata untuk setiap aspeknya ditunjukkan pada aspek yang sangat dikuasai yaitu aspek menyajikan / interpretasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
data
serta
aspek
yang
kurang
dikuasai
guru
yaitu
38
aspek
mengidentifikasi variabel. 2. Tingkat Penguasaan Terhadap Setiap Aspek Keterampilan Proses Sains Guru Keterampilan proses sains yang tercantum dalam soal Test of Integrated Process Skills II terdiri dari 5 (lima) aspek keterampilan proses terpadu. Dalam keterampilan proses terdapat 5 aspek yang diteliti yaitu mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel seara operasional, merumuskan hipotesis, merancang penelitian/eksperimen, menyajikan / interpretasi data. Berikut deskripsi dari aspek-aspek yang terdapat dalam keterampilan proses sains. a) Mengidentifikasi variabel Berdasarkan tabel 4. 1, diketahui bahwa skor rata-rata untuk aspek mengidentifikasi variabel yaitu sebesar 45%. Dengan mengacu pada tabel 3. 3, maka tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru dalam aspek mengidentifikasi variabel dapat dikatakan sangat kurang. Sebaran data terkait jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 8 (delapan) item soal dapat dilihat pada tabel 4.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 4. 2. Jawaban Guru dalam Aspek Mengidentifikasi Variabel
Aspek
No item
Mengidentifikasi Variabel
1 3 10 11 12 21 22 23
Keterangan
Jumlah Guru yang Menjawab (%) A b c D Kosong 5 5 15 75 0 10 20 0 0 70 20 45 0 35 0 50 20 0 30 0 30 5 20 40 5 15 35 40 10 0 50 20 25 5 0 30 40 0 30 0
100 100 100 100 100 100 100 100
:
Arsir
: Kunci jawaban
Cetak Tebal (Bold)
: Jawaban salah paling banyak
Dalam
Total
penyelidikan bidang sains,
pengenalan atau
identifikasi variabel sangat penting. Dengan mengamati variabel yang berpengaruh, maka memungkinkan penyelidik untuk dapat merumuskan hipotesis dan merancang eksperimen. Namun demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan identifikasi variabel masih sangat kurang. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini. Berdasarkan tabel 4. 2 dapat dilihat bahwa pada soal nomor 3 terdapat 70% guru menjawab salah yaitu pilihan D. Dari soal nomor 3 yaitu “Sebuah pabrik otomotif hendak membuat mobil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
dengan biaya operasional rendah. Mereka mempelajari jumlah jarak tempuh per liter bensin dari setiap mobil. Manakah variabel yang nampaknya akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin?. Dalam hal ini jarak tempuh per liter adalah variabel terikat. Maka variabel yang yang tepat untuk mempengaruhi variabel terikat adalah jawaban B yaitu “Ukuran mesin”, sebanyak 20% guru menjawab benar. Sebagian besar guru memilih jawaban D yaitu “Berat mobil” dan “ukuran mesin”. Ukuran mesin merupakan jawaban yang paling tepat karena ukuran mesin adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap jarak tempuh per liter bensin. Sedangkan berat mobil pasti sudah didesain sedemikian rupa sehingga ada keseimbangan dengan ukuran mesin. Karena berat mobil menyeuaikan ukuran mesin kendaraan. Hasil penelitian yang menarik adalah mencermati pola jawaban untuk bacaan nomor 9 sampai 12 serta bacaan nomor 20 sampai 23. Soal untuk nomor 10 sampai 12 dan nomor 21 smpai 23 memiliki pola yang sejenis yaitu secara berurutan menentukan variabel kontrol, variabel terikat, dan variabel bebas. Dari kasus yang disediakan, respon guru yang menjawab untuk nomor 10, 11, dan 12 secara berurutan yaitu 45%, 50%, dan 40%, hasil yang serupa untuk nomor 20, 21, dan 23 secara berurutan yaitu 40%, 50%, dan 40%. Untuk dua pola soal yang sejenis didapatkan hasil yang hampir sama yaitu guru lebih baik dalam menentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
variabel terikat daripada variabel kontrol dan variabel bebas. Dengan kata lain guru lebih mengalami kesulitan untuk menentukan variabel kontrol dan variabel bebas daripada variabel terikat. Untuk soal dengan bacaan nomor 9 sampai 12 banyak guru yang menjawab benar tetapi tidak sedikit juga yang menjawab salah. Kemungkinan guru menjawab salah dikarenakan guru kurang teliti dalam identifikasi variabel atau bisa juga guru kesulitan untuk mengidentifikasi variabel yang dimaksud. Bacaan untuk nomor 9 sampai 12 yaitu “Rini ingin mengetahui jika suhu mempengaruhi jumlah gula pasir yang akan larut di dalam air. Ia menuangkan 50 mL air yang bersuhu 0˚C, 50˚C, 75˚C, dan 95˚C kedalam empat botol. Kemudian, ia melarutkan gula sebanyak mungkin kedalam botol dengan mengaduknya. Dalam hal ini 50 mL air merupakan variabel kontrol karena dibuat tetap, gula yang dilarutkan merupakan variabel terikat karena yang diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, dan suhu merupakan variabel bebas karena yang mempengaruhi. Sehingga nomor 10 dengan pertanyaan “Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah B yaitu “Jumlah air dalam setiap botol”. Untuk nomor 11 dengan pertanyaan “Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut?, jawabannya adalah A yaitu “Jumlah gula yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
dilarutkan di dalam setiap botol”. Untuk nomor 12 dengan pertanyaan “Manakah yang merupakan variabel bebas dalam kasus tersebut?, jawabannya adalah D yaitu “Suhu air”. Untuk nomor 10 sampai 12 banyak guru menjawab benar, tetapi tidak sedikit juga guru yang menjawab salah. Pada nomor 10 kemungkinan dari 35% guru berfikir bahwa variasi suhu air dalam empat botol merupakan variabel yang tetap sehingga memilih jawaban D yaitu “Suhu”. Selain itu untuk nomor 11 dan 12 kemungkinan guru terbalik dalam memilih yang menjadi variabel terikat dan variabel bebasnya karena sebanyak 30% guru menjawab salah pada nomor 11 dan 12 dengan pilihan D dan A. Seperti pada bacaan bacaan nomor 9 sampai 12, untuk bacaan soal nomor 20 sampai 23 juga banyak guru yang menjawab benar tetapi tidak sedikit yang menjawab salah. Bacaan untuk soal nomor 20 sampai 23 yaitu “Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sampah daun yang dimasukkan kedalam tanah memberikan pengaruh terhadap buah tomat yang dihasilkan. Tanaman-tanaman tomat ditanam di empat bak yang besar. Setiap bak diisi jenis dan jumlah tanah yang sama. Satu bak diisi 15 Kg sampah daun yang dicampur dengan tanah. bak kedua diisi 10 kg, bak ketiga 5 kg, dan bak keempat diisi sampah daun. Semua bak diletakkan diluar rumah agar mendapat sinar matahari dan dilakukan penyiraman. Kemudian jumlah tomat yang dihasilkan di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
setiap bak dihitung”. Dalam kasus ini jumlah tanah setiap bak merupakan variabel kontrol karena tetap, jumlah tomat yang dihasilkan merupakan variabel yang menentukan adanya pengaruh variabel bebas, sedangkan jumlah sampah adalah variabel bebas. Untuk nomor 21 yaitu “Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut”, jawabannya adalah C yaitu “Jumlah tanah di dalam setiap bak”. Nomor 22 yaitu “Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah A yaitu “Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak”. Nomor 24 yaitu “manakah yang merupakan variabel bebas dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah B “Jumlah sampah daun yang ditambahkan kedalam kotak”. Pada nomor 21 sebanyak 35% guru menjawab salah pada pilihan B yaitu “Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak”, mungkin guru berfikir ini merupakan variabel kontrol dikarenakan jumlah sampah yang ditambahkan sudah ditetapkan tetapi dalam hal ini jumlah sampah tiap bak berbeda sehingga bukan merupakan variabel kontrol. Pada nomor 23 sebanyak 30% guru memilih jawaban A yaitu “Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak” dan 30% guru memilih jawaban D yaitu “Jumlah bak yang diisi sampah daun”, mungkin pada jawaban A guru berfikir hasil dari bak yang berbeda-beda merupakan variabel bebas padahal dalam hal ini tomat merupakan hasil atau variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
respon. Sedangkan pada jawaban D kemungkinan guru berfikir karena penggunaan jumlah bak dalam penelitian ini padahal dalam hal ini yang diubah isian dalam bak bukan bak nya.
b) Mendefinisikan Variabel Secara Operasional Berdasarkan tabel 4. 1, dapat diketahui bahwa skor rata-rata untuk aspek variabel secara operasional yaitu sebesar 53%. Dengan mengacu pada tabel 3. 3, maka aspek variabel secara operasional dapat dikatakan cukup. Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 5 item soal dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4. 3. Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Variabel Secara Operasional
Aspek
No Item
variabel operasional
2 13 14 17 24
Keterangan
Jumlah Guru yang menjawab (%) Tota A B c d Kosong l 15 55 5 25 0 100 20 40 5 35 0 100 45 0 10 45 0 100 0 10 75 15 0 100 35 5 5 55 0 100
:
Arsir
: Kunci jawaban
Cetak Tebal (Bold)
: Jawaban salah paling banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Dalam kegiatan ilmiah, mendefinisikan variabel secara operasional juga dianggap penting karena berkaitan dengan bagaimana sebuah kegiatan penelitian ilmiah berlangsung. Namun demikian hasil menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan mendefinisikan variabel secara operasional adalah cukup. Beberapa kelemahan dalam aspek mendefinisikan variabel secara operasional dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini. Dari keseluruhan soal pada aspek ini guru banyak menjawab salah pada nomor 13 sebanyak 40% dan nomor 14 sebanyak 45%. Pertanyaan nomor 13 yaitu ”Seorang tukang kebun menyadari bahwa tanaman labu nya terserang hama. Ia harus memusnahkan hama tersebut. Saudaranya mengatakan bahwa obat pembasmi hama berbentuk serbuk yang bermerk “Masagri” adalah yang terbaik untuk membasmi hama. Sedangkan, tetangganya mengatakan bahwa obat bermerk “Tonik” berbentuk cairan yang disemprotkan adalah yang paling baik untuk membasmi hama. Tukang kebun ingin mengecek keefektifan obat pembasmi dan menggunakan obat serbuk ke dalam 3 tanaman dan cairan ke 3 tanaman yang lain. Seminggu kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman. Bagaimanakah keefektifan pembasmi hama tersebut dapat terukur?”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Jawaban yang tepat untuk nomor 13 adalah jawaban D yaitu “Menghitung jumlah hama yang tersisa di tanaman”, tetapi 40% guru menjawab salah pada pilihan B yaitu “Menentukan kondisi tanaman setelah disemprot atau diberi serbuk”. Dalam soal ini yang diukur yaitu keefektifan pembasmi hama. Pada soal ini juga sudah disebutkan variabel operasionalnya yaitu “Seminggu kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman”. Kemungkinan guru berfikir keefektifan pembasmi hama dengan menentukan kondisi tanaman padahal dalam kasus ini yang dilakukan tukang kebun yaitu dengan menghitung jumlah hama yang masih hidup. Untuk item soal nomor 14 dapat diamati prosentase jawaban paling banyak pada jawaban salah dan prosentase jawaban benar yaitu sama. Pertanyaan nomor 14 yaitu “Lisa ingin mengukur jumlah energi panas yang bisa dihasilkan oleh nyala api dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar/bunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker gelas yang berisi satu liter air dingin selama sepuluh menit. Bagaimana Lisa akan mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api tersebut?. Jawaban yang tepat untuk persoalan ini adalah jawaban A yaitu “Mencatat perubahan suhu air setelah sepuluh menit”. Sebanyak 45% dari keseluruhan guru menjawab salah dengan jawaban D yaitu “Menghitung waktu yang dibutuhkan hingga satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
liter air mendidih”. Dalam persoalan ini jelas disebutkan variabel operasionalnya yaitu memanaskan beker gelas selama sepuluh menit. Dalam soal ini menanyakan bagaimana lisa mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api sehingga berhubungan dengan perubahan suhu air. Kemungkinan guru kurang teliti dalam membaca soal dikarenakan pada jawaban D menyebutkan menghitung waktu yang dibutuhkan padahal dalam soal sudah disebutkan waktu yang digunakan yaitu selama sepuluh menit.
c) Merumuskan Hipotesis Berdasarkan skor jawaban dari guru pada tabel 4. 1, dapat diketahui bahwa skor rata-rata aspek merumuskan hipotesis yaitu sebesar 56,67%. Dengan mengacu pada tabel 3. 3. Berdasarkan tabel 3. 3, maka aspek merumuskan hipotesis dapat dikatakan cukup. Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 6 item soal dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 4. 4. Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Hipotesis
Aspek
merumuskan hipotesis
Keterangan
No Item 4 8 9 18 20 25
Jumlah Guru yang menjawab (%) A b c D Kosong Total 10 10 10 70 0 100 45 30 5 20 0 100 10 5 80 5 0 100 20 15 45 15 5 100 15 10 10 65 0 100 10 55 0 35 0 100
:
Arsir
: Kunci jawaban
Cetak Tebal (Bold)
: Jawaban salah paling banyak
Merumuskan hipotesis merupakan kegiatan perkiraan atau dugaan yang beralasan pada pengamatan yang akan diuji. Dalam hal ini dugaan guru menjadi penting untuk memperkirakan sebuah penelitian. Dengan cara dugaan maka memungkinkan guru dapat merumuskan sebuah hipotesis. Namun demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan merumuskan hipotesis adalah cukup. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dari setiap aspek ini. Berdasarkan keseluruhan item pada aspek ini terlihat bahwa jawaban salah yang paling banyak yaitu pada nomor 25. Pertanyaan nomor 25 yaitu “Ani memelihara ikan emas di dalam akuarium. Ia menyadari bahwa beberapa ikan sangat aktif. Ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
ingin tahu apa yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut. Hipotesa apa yang dapat ia uji untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut?”. Jawaban yang tepat untuk soal ini adalah jawaban D yaitu “Semakin banyak cahaya masuk dalam akuarium, semakin aktif ikan-ikan tersebut”, sebanyak 35% dari keseluruhan menjawab ini. Sebanyak 55% dari keseluruhan guru menjawab salah pada jawaban B yaitu “Semakin aktif ikan tersebut, semakin banyak makanan yang dibutuhkan”. Dalam aspek merumuskan hipotesis, mengenali variabel bebas dan terikat adalah penting untuk perkiraan hasil. Dalam soal ini diketahui variabel terikat yaitu keaktifan ikan. Jadi variabel bebas yang tepat untuk menjawab persoalan ini yaitu semakin banyak cahaya masuk dalam akuarium. Untuk pernyataan B salah karena peryataannya terbalik dengan menyebutkan variabel bebas sebagai akibat dari variabel terikat. Kemungkinan guru berfikir dengan aktifnya ikan maka semakin banyak makanan yang dibutuhkan tetapi dalam hal ini yang ditanyakan penyebab aktifnya ikan, maka ikan aktif disebabkan oleh cahaya yang masuk akuarium bukan semakin banyak makanan yang dibutuhkan karena ikan aktif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
d) Merancang Penelitian / Eksperimen Berdasarkan tabel 4. 1, dapat diketahui skor rata-rata untuk aspek merancang eksperimen yaitu sebesar 55%. Dengan mengacu pada tabel 3. 3, maka aspek merancang eksperimen dapat dikatakan kurang. Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 2 item soal dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel
4.
5.
Jawaban
Guru
dalam
Aspek
Merancang
Penelitian/Eksperimen Jumlah Guru yang menjawab (%) No item A b C D Kosong Total 6 10 80 5 5 0 100 15 0 0 100 60 30 10
Aspek Merancang Eksperimen
Keterangan
:
Arsir
: Kunci jawaban
Cetak Tebal (Bold)
: Jawaban salah paling banyak
Dalam penyelidikan ilmiah, kegiatan eksperimen dilakukan untuk menguji melalui penyelidikan. Dalam hal ini penyelidikan variabel-variabel mana yang akan diukur. Dengan menyelidiki variabel-variabel yang diukur maka memungkinkan penyelidik untuk dapat merancang sebuah eksperimen. Namun demikian hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan merancang eksperimen masih kurang. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini. Dari tabel 4. 5 diketahui bahwa sebanyak 60% guru menjawab salah pada nomor 15. Pertanyaan nomor 15 yaitu “Vino sedang menyelidiki pengaruh suhu terhadap kecepatan aliran minyak. Hipotesis dalam penyelidikan ini adalah semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan mengalir. Bagaimana ia dapat menguji hipotesa tersebut?”. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini adalah pilihan B yaitu “Mengamati kecepatan tertentu dimana minyak dalam suhu yang berbeda-beda mengalir di permukaan yang licin”, sebanyak 30% guru menjawab benar. Hipotesa dalam soal ini yaitu “semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan mengalir”. Dari hipotesa dapat dilihat bahwa variabel terikatnya adalah kecepatan minyak yang mengalir sedangkan variabel bebasnya adalah suhu minyak. Maka rancangan eksperimen untuk menguji kecepatan minyak berdasarkan suhunya dapat dilakukan dengan mengalirkannya. Sebanyak 60% guru menjawab salah pada pilihan A yaitu “Memanaskan minyak dalam suhu yang berbedabeda dan menimbangnya setelah minyak tersebut mengalir keluar kaleng”. Kemungkinan guru berfikir bahwa semakin panas minyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
maka akan keluar dari kaleng dan kemudian dapat menimbang minyak yang berhasil keluar untuk medeskripsikan kecepatan minyak yang mengalir. Padahal dalam hipotesa tidak disebutkan untuk menimbang minyak yang mengalir. Hal ini juga dapat disebabkan guru tidak teliti dalam membaca hipotesa yang ada dalam soal. e) Menyajikan / Interpretasi Data Berdasarkan tabel 4. 1, diketahui bahwa skor rata-rata untuk aspek interpretasi data yaitu sebesar 76,25%. Dengan mengacu pada tabel 3. 3, maka aspek interpretasi data dapat dikatakan baik. Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 4 item soal dapat dilihat pada tabel 4.6.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 4. 6. Jawaban Guru dalam Aspek Menyajikan/Interpretasi Data Aspek
No Item
Menyajikan / Interpretasi data
5 7 16 19
Keterangan
Jumlah Guru yang menjawab (%) A B c D koson Total g 0 75 15 10 0 100 80 20 0 0 0 100 20 5 70 5 0 100 10 0 80 10 0 100
:
Arsir
: Kunci jawaban
Cetak Tebal (Bold)
: Jawaban salah paling banyak
Dalam kegiatan ilmiah, menyajikan atau menginterpretasi data sangat diperlukan. Dengan menyajikan data yang diperoleh dari suatu percobaan maka orang lain akan mengerti hasil yang didapatkan.
Dari
penelitian
menunjukkan
bahwa
tingkat
penguasaan guru terkait dengan menyajikan / interpretasi data adalah baik. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini. Berdasarkan tabel 4.6 diketahui jawaban benar paling tinggi yaitu 80% sedangkan jawaban salah paling besar yaitu 20%. Aspek ini menuntut keterampilan untuk menafsirkan data. Pada nomor 7 dan 19 merupakan soal yang mirip yaitu data yang disajikan berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
grafik dan responden diminta untuk memilih dan menunjukkan hubungan antar variabelnya. Berdasarkan jawaban guru untuk nomor 7 dan 19 masing-masing dari keseluruhan guru menjawab benar 80%. Hal ini berarti keterampilan interpretasi data guru sangat baik dalam menafsirkan data berupa grafik. Untuk guru yang menjawab salah mungkin dikarenakan kurang teliti dalam melihat data yang ada dalam tabel data atau mungkin melihat variabel-variabel dalam grafik yang ada. D. Implikasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru IPA SMP di Kabupaten klaten. Berdasarkan hasil analisa tingkat penguasaan keterampilan proses sains guru IPA SMP di Kabupaten Klaten mengenai jawaban yang diberikan dari keseluruhan guru menunjukkan bahwa penguasaan guru dalam keseluruhan aspek-aspek keterampilan proses sains adalah cukup yaitu dengan prosentase 57,18% . Jika dilihat berdasarkan aspek-aspeknya, aspek mengidentifikasi variabel adalah aspek keterampilan proses yang masih sangat kurang. Sedangkan aspek mendefinisikan variabel secara operasional dan merancang penelitian/eksperimen masih kurang. Untuk penguasaan aspek merumuskan hipotesis sudah cukup serta menyajikan / interpretasi data sudah baik. Kelima aspek keterampilan proses sains ini harus dikuasai oleh guru secara keseluruhan karena saling terkait satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Dengan melihat hasil analisis data dari penelitian yang dilakukan, maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan penguasaan keterampilan proses sains. Berikut beberapa usaha yang dapat dilakukan supaya guru menguasai keterampilan proses sains: 1. Pelatihan keterampilan proses sains secara rutin. Pelatihan secara rutin bertujuan supaya guru secara menyeluruh memiliki keterampilan proses sains yang baik 2. Pendampingan
guru
dalam
proses
belajar
mengajar
(PBM).
Pendampingan ini bertujuan untuk melatih guru untuk membiasakan menerapkan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran serta mengevaluasi cara mengajar guru terkait dengan keterampilan proses yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan dari hasil penelitian yang berjudul “Keterampilan Proses Guru IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Klaten”, dapat disimpulkan bahwa: 1. Guru IPA di beberapa SMP di Kabupaten Klaten memiliki tingkat penguasaan keterampilan proses sains yang cukup dengan prosentase 57,18% dilihat dari keseluruhan rata-rata aspek yang meliputi mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, dan interpretasi data. 2. Aspek interpretasi data merupakan aspek dalam keterampilan proses sains yang sangat baik dikuasai oleh guru dengan prosentase 76,25% dan aspek mengidentifikasi variabel adalah aspek dalam keterampilan proses sains yang sangat kurang dipahami dengan prosentase 45%.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
B. Saran Pada bagian akhir penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan saran agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik: 1. Bagi Guru dan Calon Guru Dengan melihat tingkat keterampilan proses sains guru maka guru lebih
membiasakan untuk
melakukan kegiatan PBM dengan
menerapkan aspek keterampilan proses sains sehingga guru lebih percaya diri dalam penguasaan keterampilan proses sains yang dimiliki. Sedangkan untuk calon guru diharapkan lebih mempelajari serta memahami aspek-aspek keterampilan proses sains dengan baik. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Dapat menambahkan metode wawancara untuk mengungkap tingkat keterampilan proses sains guru sehingga peneliti lebih dapat mengetahui alasan serta sebab kesalahan guru dalam menjawab persoalan. b. Lebih memperhatikan proses alih bahasa soal dari bahasa inggris ke dalam bahasa indonesia sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti. c. Hasil penelitian lebih baik lagi untuk dibandingkan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti jenjang SMA atau Perguruan Tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar pustaka
Burns, J.C., Okey, J.R. & Wise K.C, 1985. Development of an Integrated Process Skills Test : TIPS II. Jounal of Research in Science Teaching. (22), 169177. Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Devi, Poppy Kamalia. 2010. Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA untuk Guru SMP. Jakarta : PPPPTK IPA. Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ Media Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Galia Indonesia. Idris, Z., Jamal, L. 1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta: Grasindo. Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Nuh, Mohammad. 2013. Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: Kompas.
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Roestiyah. 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: PT. BINA AKSARA. Rooijakkers, Ad. 1980. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Gramedia Semiawan, C.,Tangyong, Belen, S., Matahelemual, Y . 1985. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Sidiknas. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. Dalam http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5. Diakses pada 9 Mei 2014.
Suparno, Paul. 2007. Kajian & Pengantar Kurikulum IPA SMP & MT. Yogyakarta: USD. Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasarkan KTSP. Yogyakarta: USD. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Lampiran 1.Soal TIPS II INTEGRATED PROCESS SKILLS TEST II Uji Ketrampilan Proses Terpadu Waktu : 30 menit
1. Seorang pelatih sepakbola berpikir bahwa timnya kalah karena stamina menurun. Dia
mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi stamina.
Manakah variabel yang berdampak pada stamina pemain? A) Banyaknya vitamin yang diminum per hari. B) Seberapa sering latihan yang dilakukan dalam satu hari. C) Jumlah waktu untuk berlatih. D) Jawaban di atas semua benar. 2. Sebuah penelitian tentang efisiensi mobil telah dilakukan. Hipotesa yang diuji adalah penambahan campuran zat additive pada bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi mesin. Lima mobil yang identik diisi dengan jumlah dan jenis bensin yang sama tetapi jumlah zat additive (zat tambahan) yang berbeda. Mobil berjalan pada jalur yang sama sampai bahan bakar habis. Peneliti mencatat jarak yang dapat ditempuh setiap mobil. Bagaimana efisiensi mesin diukur dalam penelitian ini? A) Waktu yang ditempuh mobil hingga kehabisan bensin. B) Jarak tempuh tiap mobil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
C) Jumlah bahan bakar yang digunakan. D) Jumlah zat additive (zat tambahan) yang digunakan. 3. Sebuah pabrik otomotif hendak membuat mobil dengan biaya operasional rendah. Mereka mempelajari beberapa variabel yang akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin dari setiap mobil. Manakah variabel yang nampaknya akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin? A) Berat mobil. B) Ukuran mesin. C) Warna mobil. D) Jawaban A dan B benar. 4. Sekelompok siswa sedang mempelajari kecepatan sebuah benda ketika jatuh ke tanah. Mereka merancang sebuah penelitian dimana ada dua buah batu dengan massa dan ukuran yang berbeda akan dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Manakah hipotesa yang akan diuji berkaitan dengan kecepatan benda yang jatuh ke tanah? A) Sebuah batu akan jatuh lebih cepat jika dijatuhkan lebih tinggi B) Semakin tinggi batu, semakin cepat jatuhnya C) Semakin besar ukuran batu, semakin cepat jatuhnya D) Semakin besar massa batu, semakin cepat jatuhnya 5. Seorang siswa mempelajari tentang pengaruh suhu terhadap perkembangan bakteri. Siswa tersebut memperoleh data sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Suhu Ruangan
Jumlah Koloni
(°C)
Bakteri
5
0
10
2
15
6
25
12
50
8
70
1
62
Grafik manakah yang mewaikili data percobaan tersebut?
6. Jono berpikir bahwa semakin tinggi tekanan udara pada bola basket, semakin tinggi pula bola akan memantul. Untuk meneliti hipotesa ini, dia mengumpulkan beberapa bola basket dan memompanya dengan alat pengukur tekanan udara. Bagaimanakah Jono menguji hipotesanya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
A) Memantulkan bola basket dengan gaya yang berbeda dari ketinggian yang sama B) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang berbeda dari ketinggian yang sama C) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang sama dari kemiringan dari lantai yang berbeda D) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang sama dari sudut lantai yang berbeda 7. Sebuah penyelidikan sedang dilakukan untuk meneliti berapa banyak air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Satu jenis tanaman ditanam pada lima petak tanah yang berukuran kecil dan diberi air. Setelah dua bulan, masing-masing tanaman diukur ketinggiannya. Data ditampilkan pada grafik dibawah ini:
Bagaimana hubungan antar variabelnya ? A) Semakin banyak jumlah air yang diberikan, semakin tinggi tanamannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
B) Kenaikan jumlah air menambah tingginya tanaman. C) Pengurangan jumlah air menambah tinggi tanaman. D) Penurunan tinggi tanaman disebabkan oleh pengurangan jumlah air yang diberikan. 8. Susan sedang meneliti jumlah zat makanan yang dihasilkan oleh tanaman buncis. Dalam percobaan, peneliti mengubah intensitas cahaya, jumlah karbon dioksida, dan jumlah air yang diterima oleh tanaman. Hipotesis manakah yang dapat diujikan, jika Susan akan melakukan uji tersebut? A) Semakin banyak tanaman memperoleh karbon dioksida, semakin banyak zat makanan yang dihasilkan. B) Semakin banyak zat makanan dihasilkan oleh tanaman, semakin banyak cahaya yang dibutuhkan. C) Semakin banyak tanaman buncis mendapat air, semakin banyak karbon dioksida yang dibutuhkan. D) Semakin banyak tanaman buncis menerima cahaya, semakin banyak karbon dioksida yang dihasilkan. Bacaan berikut untuk soal nomer 9 sampai nomer 12. Rini ingin mengetahui jika suhu mempengaruhi jumlah gula yang akan larut di dalam air. Ia menuangkan 50 mL air yang bersuhu 0°C, 50°C, 75°C, and 95°C kedalam empat botol. Kemudian, ia melarutkan gula sebanyak mungkin di setiap botol dengan mengaduknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
9. Manakah Hipotesis yang sedang diuji? A) Semakin sering dilakukan pengadukan, semakin banyak gula yang larut. B) Semakin banyak gula yang larut, semakin manis larutannya C) Semakin tinggi suhu air, semakin banyak gula yang larut D) Semakin banyak air yang digunakan, semakin tinggi suhu air tersebut 10. Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut? A) Jumlah gula yang larut di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air 11. Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut? A) Jumlah gula yang dilarutkan di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air 12. Manakah yang merupakan variabel bebas dalam kasus tersebut? A) Jumlah gula yang dilarutkan di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
13. Seorang tukang kebun menyadari bahwa tanaman labunya terserang hama. Ia harus memusnahkan hama tersebut. Saudaranya mengatakan bahwa obat pembasmi hama berbentuk serbuk yang bermerk “Masagri” adalah yang terbaik untuk membasmi hama. Sedangkan, tetangganya mengatakan bahwa obat bermerk “King-Tonik” berbentuk cairan yang disemprotkan adalah yang paling baik untuk membasmi hama. Tukang kebun ingin mengecek keefektifan obat pembasmi hama dan menggunakan obat serbuk ke dalam 3 tanaman dan cairan ke 3 tanaman yang lain. Seminggu kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman. Bagaimana keefektifan pembasmi hama tersebut dapat terukur? A) Mengukur jumlah semprotan atau serbuk yang digunakan B) Menentukan kondisi tanaman setelah disemprot atau diberi serbuk C) Menimbangberat labu yang dihasilkan setiap tanaman D) Menghitung jumlah hama yang tersisa di tanaman 14. Lisa ingin mengukur jumlah energi panas yang bisa dihasilkan oleh nyala api dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar/bunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker glass yang berisi satu liter air dingin selama sepuluh menit. Bagaimana Lisa akan mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api tersebut? A) Mencatat perubahan suhu air setelah sepuluh menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
B) Mengukur volume air setelah sepuluh menit C) Mengukur suhu nyala api setelah sepuluh menit D) Menghitung waktu yang dibutuhkan hingga satu liter air mendidih 15. Vino sedang menyelidiki pengaruh suhu terhadap kecepatan aliran minyak. Hipotesis dalam penyelidikan ini adalah semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan mengalir. Bagaimana ia dapat menguji hipotesa tersebut? A) Memanaskan
minyak
dalam
suhu
yang
berbeda-beda
dan
menimbangnya setelah minyak tersebut mengalir keluar dari kaleng B) Mengamati kecepatan tertentu dimana minyak dalam suhu yang berbeda-beda mengalir di permukaan yang licin. C) Mengamati kecepatan minyak mengalir pada permukaan yang licin. D) Mengukur waktu mengalir minyak dengan berbagai kekentalan yang berbeda. 16. Seorang peneliti sedang menguji pupuk baru dengan menggunakan lima lahan yang berukuran sama. Ia memberikan jumlah pupuk yang berbeda di setiap lahan. Satu bulan kemudian, ia mengukur tinggi rata-rata rumput di setiap lahan tersebut. Hasil pengukurannya terdapat pada tabel di bawah ini. Jumlah Pupuk
Tinggi rata-rata rumput
(kg)
(cm)
10
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
10
50
12
80
14
100
12
68
Manakah grafik yang paling tepat untuk menggambarkan data pada tabel?
17. Seorang ahli Biologi menguji hipotesa berikut: Semakin banyak jumlah vitamin yang diberikan kepada seekor tikus, semakin cepat tikus tersebut tumbuh. Bagaimana ia dapat mengukur pertumbuhan tikus tersebut? A) Mengukur kecepatan tikus berlari B) Mengukur banyaknya latihan yang dilakukan oleh tikus C) Mengukur berat tikus setiap hari D) Mengukur jumlah vitamin yang dimakan oleh tiku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
18. Sekelompok siswa sedang mempertimbangkan variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan gula. Mereka mengidentifikasi suhu air, banyaknya gula yang akan dilarutkan dan banyaknya
air
untuk
melarutkan
sebagai
variabel-variabel
yang
dipertimbangkan. Hipotesa apa yang dapat mereka uji untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap proses pelarutan gula? A) Semakin banyak jumlah gula, semakin banyak air yang dibutuhkan untuk melarutkan B) Semakin dingin air yang digunakan, semakin cepat pengadukan yang harus dilakukan C) Semakin hangat air yang digunakan, semakin banyak gula yang akan larut D) Semakin hangat air yang digunakan, semakin banyak waktu yang digunakan untuk melarutkan gula 19. Sekelompok konsumen mengukur jarak tempuh mobil untuk setiap penggunaan satu liter bensin dengan ukuran mesin yang berbeda-beda. Hasilnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Manakah yang menunjukkan hubungan antar variabel? A) Semakin besar ukuran mesin, semakin jauh jarak tempuh untuk setiap liter bensin yang digunakan. B) Semakin sedikit jarak tempuh untuk setiap liter bensin, semakin kecil ukuran mesinnya. C) Semakin kecil ukuran mesin, semakin jauh jarak tempuh untuk setiap liter bensin. D) Semakin banyak jarak tempuh setiap liternya, semakin besar ukuran mesin. Bacaan berikut untuk soal nomer 20 sampai nomer 23. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sampah daun yang dimasukkan ke dalam tanah memberikan pengaruh terhadap buah tomat yang dihasilkan. Tanaman-tanaman tomat ditanam di empat bak yang besar. Setiap bak diisi jenis dan jumlah tanah yang sama. Satu bak diisi 15 kg sampah daun yang dicampur dengan tanah. Bak kedua diisi 10 kg, bak ketiga diisi 5 kg dan bak keempat tidak diisi sampah daun. Semua bak diletakkan diluar rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
agar mendapat sinar matahari dan dilakukan penyiraman. Kemudian, jumlah tomat yang dihasilkan di setiap bak dihitung. 20. Manakah Hipotesa yang sedang diuji ? A) Semakin banyak sinar matahari, semakin banyak tomat yang dihasilkan B) Semakin besar bak yang digunakan, semakin banyak sampah daun yang ditambahkan C) Semakin banyak air yang ditambahkan, semakin cepat sampah daun akan membusuk di dalam bak D) Semkain banyak sampah daun yang ditambahkan, semakin banyak jumlah tomat yang dihasilkan 21. Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun 22. Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
23. Manakah yang merupakan variabel bebas dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun 24. Seorang siswa sedang menyelidiki kekuatan sebuah magnet untuk menarik benda-benda. Ia memiliki beberapa magnet dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Untuk setiap magnet, ia menimbang serbuk besi yang dapat diangkat oleh magnet tersebut. Apa definisi yang tepat dari kekuatan magnet dalam eksperimen tersebut ? A) Ukuran magnet yang digunakan. B) Berat magnet yang dapat mengangkat benda. C) Bentuk magnet yang digunakan. D) Berat serbuk besi yang yang diangkat magnet. 25. Ani memelihara ikan emas di dalam akuarium. Ia menyadari bahwa beberapa ikan sangat aktif. Ia ingin tahu apa yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut. Hipotesa apa yang dapat ia uji untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut? A) Semakin sering ikan diberi makan, semakin besar tubuh ikan. B) Semakin aktif ikan tersebut, semakin banyak makanan yang dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
C) Semakin banyak oksigen dalam air, semakin besar ukuran ikan. D) Semakin banyak cahaya masuk dalam akuarium, semakin aktif ikanikan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Lampiran 2. Lembar Jawab
Lembar Jawab Nama
:
Jenis Kelamin : Petunjuk
: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar !
No.
Pilihan Jawaban
No.
Pilihan Jawaban
1
A
B
C
D
14
A
B
C
D
2
A
B
C
D
15
A
B
C
D
3
A
B
C
D
16
A
B
C
D
4
A
B
C
D
17
A
B
C
D
5
A
B
C
D
18
A
B
C
D
6
A
B
C
D
19
A
B
C
D
7
A
B
C
D
20
A
B
C
D
8
A
B
C
D
21
A
B
C
D
9
A
B
C
D
22
A
B
C
D
10
A
B
C
D
23
A
B
C
D
11
A
B
C
D
24
A
B
C
D
12
A
B
C
D
25
A
B
C
D
13
A
B
C
D
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Hasil Jawaban Guru
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4. Keadaan jawaban guru Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T A(%) B(%) C(%) D(%)
1 D A D D D D D D D D C B C D D C D D D D 5 5 15 75
2 D D A B B B B D C D D A B B B A B B B B 15 55 5 25
3 D D B B D A D D D B A D D D D D D D D B 10 20 0 70
4 C A D D D D C D D D D A B D D B D D D D 10 10 10 70
5 B D B B B B B B C D B B C B B C B B B B 0 75 15 10
6 B A B B B B B D B B B A B B B C B B B B 10 80 5 5
7 A B B A A A A A B A A B A A A A A A A A 80 20 0 0
8 A A C A B D D A A B B D D A A B B A B A 45 30 5 20
9 C C C C A C C C C C C A B C C C C C D C 10 5 80 5
10 B D B A B D D D D A D B B B B A D B A B 20 45 0 35
11 D D D D B D A A B A A A A A A A B D B A 50 20 0 30
12 D B A A A C C D A D C D C D D A A D X D 30 5 20 40
No. Soal 13 14 D D B D A A A A B A B A B D B A D A D A D D A D D D D C B A C C B D B D A A D D 20 45 40 0 5 10 35 45
Kosong (%)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
Total (%)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
15 C B A A A A A B A B B B A A A B A A C A 60 30 10 0
16 C A C C C C C C C C C C C A C B A A D C 20 5 70 5
17 C C C C C C C C C D C C D C C B C D B C 0 10 75 15
18 C C A A A C D C X D B B B C C D C C A C 20 15 45 15
19 C C C C C C A C C C C D A C C D C C C C 10 0 80 10
20 A A D D D D B D D D D A C D D C D D B D 15 10 10 65
21 B A A A B B C C B D D B B C C C B C C C 15 35 40 10
22 C B B B A A A A C A A C C A A B C A D A 50 20 25 5
23 D B A A D D B B D A B D D B B A A B A B 30 40 0 30
24 A A D D D D A B D D D D D D A A A A C D 35 5 5 55
25 B B B B B A A D D B D D B D B D B B B D 10 55 0 35
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Skor Keterampilan Proses Sains Guru Kode Guru 1 A 1 B 0 C 1 D 1 E 1 F 1 G 1 H 1 I 1 J 1 K 0 L 0 M 0 N 1 O 1 P 0 Q 1 R 1 S 1 T 1 Rata-rata
2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
7 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
10 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
12 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
No. Soal 13 14 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Total 15 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
18 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
20 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
21 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
22 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
23 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
24 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
25 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
13 7 13 15 14 15 12 19 13 16 16 9 8 21 20 6 11 16 9 23 13,8
78
Total (%) 52 28 52 60 56 60 48 76 52 64 64 36 32 84 80 24 44 64 36 92 55,2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Mengidentifikasi Variabel Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
10 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
No. Soal 11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 Jumlah
12 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
21 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
22 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
23 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 Rata-rata
Total
Total (%)
3 1 3 2 3 2 5 6 1 5 3 3 2 7 7 2 1 6 2 8 72 3,6
37,5 12,5 37,5 25 37,5 25 62,5 75 12,5 62,5 37,5 37,5 25 87,5 87,5 25 12,5 75 25 100 900 45
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Mendefinisikan Variabel secara operasional Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Jumlah Rata-rata
2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
13 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1
Nomor Soal 14 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
24 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
Skor
Skor(%)
2 1 3 4 4 4 2 2 4 3 3 2 3 4 3 0 2 1 2 4 53 2,65
40 20 60 80 80 80 40 40 80 60 60 40 60 80 60 0 40 20 40 80 1060 53
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Merumuskan Hipotesis Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Jumlah Rata-rata
Nomor Soal 4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
8 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
18 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
20 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
25 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
Skor
Skor(%)
3 3 3 4 2 4 1 6 5 3 4 1 0 6 5 2 4 5 1 6 68 3,4
50 50 50 66,67 33,33 66,67 16,67 100 83,33 50 66,67 16,67 0 100 83,33 33,33 66,67 83,33 16,67 100 1133,333 56,67
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Merancang Penelitian / Eksperimen Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Nomor Soal 6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 Jumlah Rata-rata
15 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
Skor
Skor(%)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1,1
50 50 50 50 50 50 50 50 50 100 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 1100 55
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10. Skor Keterampilan Proses Sains dalam Aspek Menyajikan / Interpretasi Data Kode Guru A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Nomor Soal 5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
7 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah Rata-rata
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
skor
skor (%)
4 1 3 4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 4 1 3 3 3 4 61 3,05
100 25 75 100 100 100 75 100 50 75 100 50 50 75 100 25 75 75 75 100 1525 76,25
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88