PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD KANISIUS KOTABARU YOGYAKARTA MELALUI METODE LEARNING TOGETHER
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: Nama: Anita Nugraheni NIM: 091134062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kerendahan hati dan ketulusan, karya ini kupersembahkan untuk: Allah SWT yang telah senantiasa memberikan rahmat-Nya dalam setiap perjalanan hidupku dan membuat segala sesuatunya menjadi indah. Kedua orang tuaku, Saridjo dan Murningsih yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat untuk diriku selama ini. Kakakku Agus Wijanarka dan adikku Tri Prasetyo Utama, yang selalu memberikan semangatnya untukku. Teman-temanku PGSD kelas C ‘09, kalian adalah kenangan indah dalam hidupku. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Para pembaca
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO
Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau lain waktu. Diri kitalah yang ditunggu, dan diri kitalah perubahan yang kita cari. (Barack Hussein Obama)
Selalu berpikir positif, punya antusias dan semangat yang tinggi, dan selalu mau belajar adalah modal besar untuk mencapai kesuksesan.
Tak perlu iri dengan kemampuan orang lain, jika mereka bisa, kamu juga pasti bisa. Jangan remehkan dirimu, kamu kuat dari yang kamu bayangkan. (Mario Teguh)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Juli 2013 Penulis
Anita Nugraheni
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Anita Nugraheni
Nomor Induk Mahasiswa
: 091134062
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Melalui Metode Learning Together beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Juli 2013 Yang menyatakan
(Anita Nugraheni)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD KANISIUS KOTABARU YOGYAKARTA MELALUI METODE LEARNING TOGETHER Anita Nugraheni Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan metode learning together dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap penelitian diawali dengan tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 32 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan hasil evaluasi dan pengamatan, mengubah skor menjadi nilai, mencari rata-rata dan persentase (%) ketuntasan siswa yang kemudian dibandingkan dengan keadaan pada kondisi awalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode learning together dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan ratarata dan persentase ketuntasan siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II, serta peningkatan rata-rata minat siswa dari kondisi awal ke kondisi akhir. Pada kondisi awal, diketahui nilai rata-rata siswa sebesar 70 dan pada siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai 74 yang kemudian meningkat menjadi 82 pada siklus II, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari 46,7% pada kondisi awal menjadi 68,7% pada siklus I yang kemudian meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Peningkatan minat ditunjukkan dengan rata-rata minat siswa yang meningkat dari 34,25 pada kondisi awal menjadi 51,38 pada kondisi akhir. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 12 dan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 40,8%, sedangkan rata-rata minat siswa meningkat sebesar 17,13. Kata kunci: minat, prestasi belajar, Pkn, learning together
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING STUDENT’S INTEREST AND ACHIEVEMENT IN CIVICS AT FOURTH-GRADES OF SD KANISIUS KOTABARU YOGYAKARTA THROUGH LEARNING TOGETHER METHOD Anita Nugraheni Universitas Sanata Dharma 2013 The purpose of this education to identified whether learning together method could improved the students' interest and achievement of the central government system for fourth grade students Kanisius Kotabaru in academic year 2012/2013. This research was a classroom action research conducted in two cycles. The results are started with a preparation phase and implementation phase of the cycle of planning, action, observation, and reflection. The research subjects was fourth grade students of Kanisius Kotabaru in academic year 2012/2013 to consists of 32 students. The technique to analize the data were used by collecting the students evaluation and observation, changing the score into value, finding the average and percentage (%) of students completeness are then compared with the first conditions. The results of the research showed that learning together method can improved the students' interest and achievement in learning of central government system for fourth grade students Kanisius Kotabaru in academic year 2012/2013. This was indicated can be showed from the average and percentage of students completeness of first conditions, cycle I and cycle II, as well as an increase in the average interest students from the first conditions to the final conditions. At the first conditions, be seen that the students a average was 70 and at the cycle I, the students average was 74 then it increased became 82 at the cycle II, whereas the percentage of mastery learning for students increased from 46,7% in the first conditions became 68.7% in the cycle I then it increased became 87.5% at the cycle II. The interest students average improved was 34.25 at first conditions and 51.38 at the end of the condition. From these data it could be seen that the student average increased was 12 and the percentage of student mastery increased was18.8%, whereas the average student interest increased was 17.13. Keywords: interest, academic achievement, PKn, learning together
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat serta rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini tentunya saya tidak terlepas dari bantuan pihak lain, oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebsar-besarnya kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin penyusunan skripsi.
2.
Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah menyetujui atas permohonan penyusunan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan, dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4.
Ibu Th. Yunia S, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang juga senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan, dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5.
Bapak/Ibu dosen dan segenap karyawan PGSD yang telah banyak membantu memenuhi keperluan penelitian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Ibu Niken Anggrahini, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
7.
Ibu Dewi Marlina Candrawati, S.Pd. selaku guru PKn kelas IV SD Kanisius Kotabaru yang telah mendampingi dan memberikan pengarahan selama melakukan penelitian.
8.
Siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Kotabaru atas partisipasi dan kerjasamanya selama melakukan penelitian.
9.
Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang dan semangatnya kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan bantuan dan dukungannya selama ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah saya ini, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya, saya berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 30 Juli 2013 Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv HALAMAN MOTTO ................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Batasan Masalah .......................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6 F. Batasan Pengertian ....................................................................... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 9 A. Teori ............................................................................................. 9 1. Minat ........................................................................................ 9 a. Macam-macam Minat .......................................................... 11 b. Metode Pengukuran Minat .................................................. 11 c. Fungsi Pengukuran Minat .................................................... 13 d. Cara Membangkitkan Minat ................................................ 13 e. Faktor yang Mendasari Minat ............................................. 14 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar ............................... 14 g. Faktor Penyebab Turunnya Minat ....................................... 15 2. Belajar ...................................................................................... 16 a. Teori Belajar ........................................................................ 17 b. Jenis-jenis Belajar ............................................................... 18 c. Ciri-ciri Belajar .................................................................... 19 d. Faktor yang Mempengaruhi Belajar .................................... 19 e. Prestasi Belajar .................................................................... 20 1) Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 21 2) Aspek-aspek Prestasi Belajar ......................................... 23 3. Pendidikan Kewarganegaraan .................................................. 23 a. Hakikat PKn ........................................................................ 23 b. Fungsi PKn .......................................................................... 24 c. Tujuan PKn .......................................................................... 24 d. Ruang Lingkup PKn ............................................................ 25 4. Learning Together ................................................................... 26 a. Langkah-langkah Pembelajaran LT .................................... 27 b. Penerapan Metode LT ......................................................... 28 c. Keunggulan dan Kelemahan LT .......................................... 28 B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 29 C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 31 D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33 B. Setting Penelitian ......................................................................... 34 C. Kegiatan Penelitian ...................................................................... 34 1. Persiapan .................................................................................. 34 2. Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus ........................................ 36 D. Instrumen Penelitian .................................................................... 41 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42 F. Validitas Perangkat Pembelajaran ................................................ 44 G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................ 45 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 48 I. Jadwal Penelitian ........................................................................... 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 52 A. Hasil Penelitian ............................................................................ 52 1. Kondisi Awal ........................................................................... 52 2. Siklus I ..................................................................................... 55 3. Siklus II .................................................................................... 59 B. Pembahasan .................................................................................. 65 BAB V PENUTUP ..................................................................................... 73 A. Kesimpulan .................................................................................. 73 B. Saran ............................................................................................. 74 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76 LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ................................................................ 41 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 41 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ................................................ 42 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .............................................. 42 Tabel 3.5 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran ................................. 44 Tabel 3.6 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran .............................. 45 Tabel 3.7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran .................................. 45 Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan (PAP) II .......................................... 48 Tabel 3.9 Kriteria Persentase Rata-rata Minat ........................................ 49 Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan yang Diharapkan ................................ 51 Tabel 3.11 Jadwal Penelitian ..................................................................... 51 Tabel 4.1 Skor Rata-rata Minat Awal ..................................................... 52 Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ................................. 54 Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus I .................................................................... 57 Tabel 4.4 Skor Rata-rata Minat Akhir ..................................................... 61 Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II ................................................................... 63 Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Prestasi Belajar Siswa .............................. 68 Tabel 4.7 Pebandingan Skor Minat Siswa ............................................... 70
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Skema Model Penelitian ....................................................... 33 Gambar 3.2 Rumus Angka Kasar Korelasi Product-Moment .................. 46 Gambar 3.3 Rumus Angka Kasar Product-Moment ................................. 47 Gambar 3.4 Rumus Koefisien Korelasi .................................................... 47 Gambar 3.5 Rumus Penghitungan Prestasi Siswa .................................... 50 Gambar 3.6 Rumus Penghitungan Rata-rata Kelas .................................. 50 Gambar 3.7 Rumus Penghitungan Persentase Ketuntasan Belajar ........... 50 Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I .................. 58 Gambar 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II ................ 64 Gambar 4.3 Histogram Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar ....... 69 Gambar 4.4 Histogram Peningkatan Rata-rata Kelas ............................... 70 Gambar 4.5 Histogram Peningkatan Minat Siswa .................................... 72
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Silabus .............................................................................. 78
Lampiran 2
RPP Siklus I ..................................................................... 82
Lampiran 3
RPP Siklus II .................................................................... 87
Lampiran 4
LKS Siklus I ..................................................................... 92
Lampiran 5
LKS Siklus II ................................................................... 94
Lampiran 6
Rangkuman Materi ........................................................... 95
Lampiran 7
Soal Instrumen Siklus I .................................................... 99
Lampiran 8
Kunci Jawaban Soal Instrumen Siklus I .......................... 105
Lampiran 9
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen I ............... 106
Lampiran 10
Soal Instrumen Siklus II ................................................... 107
Lampiran 11
Kunci Jawaban Soal Instrumen Siklus II ......................... 113
Lampiran 12
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen II ............. 114
Lampiran 13
Kuesioner Instrumen ........................................................ 115
Lampiran 14
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................ 120
Lampiran 15
Kuesioner ........................................................................ 121
Lampiran 16
Soal Evaluasi Siklus I ...................................................... 124
Lampiran 17
Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 128
Lampiran 18
Data Kondisi Awal ........................................................... 132
Lampiran 19
Data Hasil Tes Siklus I ..................................................... 133
Lampiran 20
Data Hasil Tes Siklus II ................................................... 134
Lampiran 21
Perbandingan Hasil Tes .................................................... 135
Lampiran 22
Data Skor Rata-rata Minat Awal ...................................... 136
Lampiran 23
Data Skor Rata-rata Minat Akhir ..................................... 137
Lampiran 24
Perbandingan Skor Minat ................................................. 138
Lampiran 25
Data Skor Ringkasan Penelitian ....................................... 139
Lampiran 26
Foto-foto Kegiatan Siklus I .............................................. 141
Lampiran 27
Foto-foto Kegiatan Siklus II ............................................ 143
Lampiran 28
Hasil Tes Siswa Siklus I ................................................... 146
Lampiran 29
Hasil Tes Siswa Siklus II ................................................. 154 xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 30
Hasil Pengisian Kuesioner ............................................... 162
Lampiran 31
Surat Ijin Penelitian .......................................................... 168
Lampiran 32
Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ................. 169
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki jiwa patriotisme untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (KTSP, 2006:104). Jiwa patriotisme itulah yang perlu ditanamkan dan ditingkatkan terus menerus kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus, sehingga para generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, dan negara. Berkaitan dengan penanaman nilai, sikap, dan kepribadian, pembekalan kepada peserta didik di Indonesia dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan (Sumarsono, 2007). Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri menjadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya yang beragam untuk menjadi warga negara yang baik seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945, sehingga nantinya dapat menjalankan prinsip-prinsip demokrasi (Widyastuti & Subagya, 2008). Kehidupan demokrasi yang seperti diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945, di dalam kehidupan sehari-hari perlu dikenal, dipahami, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
-prinsip demokrasi tersebut, serta demi meningkatkan martabat, kemanusiaan, kesejahteraan, dan keadilan dalam kehidupan berbangsa. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, kegiatan belajar-mengajar menjadi unsur penting terhadap pembentukan konsep atau pemahaman peserta didik tentang negaranya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sumarsono, 2007). Terlepas dari kegiatan belajar-mengajar, adanya anggapan bahwa Pkn sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata dan kurang menekankan aspek penalaran menjadi hal lain yang juga mempengaruhi upaya mewujudkan
prinsip-prinsip
demokrasi,
serta
meningkatkan
martabat,
kemanusiaan, kesejahteraan, dan keadilan dalam kehidupan berbangsa. Sebagai akibatnya Pkn menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh peserta didik (Sumarsono, 2007). Minat sendiri akan memberikan pengaruh dalam meraih prestasi. Peserta didik tidak akan merasa memiliki beban untuk belajar jika ada minat pada diri anak tersebut. Hal tersebut didukung oleh Singer (1973) yang menyebutkan bahwa “minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar.” Rendahnya minat belajar siswa tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn di SD Kanisius Kotabaru pada tanggal 13 September 2012, terungkap bahwa kegiatan belajar-mengajar PKn yang dilakukannya belum terlaksana dengan baik. Guru menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif. Siswa kurang memberi respon terhadap penjelasan guru. Hal ini disebabkan guru merasa kesulitan dalam menyampaikan materi PKn yang dianggapnya materi abstrak, seperti yang diungkapkan oleh ibu Dewi, “ selama ini ya saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menggunakan metode ceramah, jadi saya menerangkan di depan kelas dan siswanya mendengarkan”. Guru juga mengungkapkan bahwa hampir 80% siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru, padahal materi tersebut baru saja dijelaskan. Siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran karena siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru ketika pelajaran berlangsung. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa tidak adanya minat dari peserta didik dalam belajar PKn. Penjelasan guru di atas diperkuat ketika peneliti melakukan observasi pada tanggal 13 September 2012. Dari hasil observasi terlihat bahwa sekitar 30% siswa tidak dapat diam mendengarkan penjelasan guru, melainkan berjalanjalan di dalam kelas. 40% siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik, dan 20% siswa mendengarkan penjelasan guru meski sesekali sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Meskipun demikian, 80% siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang baru saja dijelaskan oleh guru. Hal ini juga dibuktikan dengan data hasil belajar siswa kelas IV tahun ajaran 2011/2012 yang hanya mencapai 70 untuk rata-rata hasil belajar siswa, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar baru mencapai 46,7%. Berlandaskan pada informasi-informasi yang telah dikemukakan di atas, perlu adanya perubahan dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Perubahan proses tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa di SD Kanisius Kotabaru. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan memilih model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, merangsang minat siswa, dan mengutamakan kemampuan berpikir siswa. Model-model yang dapat digunakan di antaranya adalah Cooperative Learning (CL),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Contextual Teaching and Learning (CTL), Problem Based Learning (PBL). Model CL sendiri memiliki banyak metode yang dapat digunakan, seperti Learning Together (LT), Jigsaw, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Number Head Together (NHT), Team-Game-Turnament (TGT), dan lainnya (Slavin, 2005). Dalam hal ini model “CL dengan metode LT” adalah salah satu langkah yang menekankan pada interaksi antar siswa, tanggung jawab siswa, dan menuangkan pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga dapat merangsang minat belajar siswa (Slavin, 2005). Pembelajaran dengan metode learning together adalah suatu proses belajar mengajar di dalam kelas yang paling sederhana dan banyak digunakan dalam pembelajaran, di mana siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan kegiatan belajar bersama, sehingga siswa dapat berargumen dan mendapatkan pengetahuan dari teman yang lain, sedangkan guru berperan sebagai pendamping (Slavin, 2005:250). Oleh karena itu, peneliti memilih metode learning together untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Kotabaru pada mata pelajaran PKn.
B. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada Kompetensi Dasar 3.1 mengenal lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah penerapan model kooperatif dengan metode learning together untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013?
2.
Apakah penerapan model kooperatif dengan metode learning together dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013?
3.
Apakah penerapan model kooperatif dengan metode learning together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013?
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk melaksanakan dan mendeskripsikan penerapan model kooperatif dengan metode learning together dalam rangka meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. 2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model kooperatif metode learning together dapat meningkatkan minat belajar siswa. 3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model kooperatif metode learning together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis Dapat memperluas wawasan tentang salah satu model pembelajaran inovatif, terutama model pembelajaran kooperatif dengan metode learning together yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Peneliti mendapat wawasan baru dalam melakukan PTK menggunakan metode learning together pada materi mengenal sistem pemerintahan pusat. b. Bagi Guru 1) Memberikan pengetahuan atau wawasan baru dalam melakukan PTK khususnya
model pembelajaran kooperatif metode learning
together. 2) Penelitian dapat menjadi metode pembelajaran alternatif dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar pada mata pelajaran PKn. c. Bagi Sekolah 1) Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menjadi bahan acuan dalam meningkatkan proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
d. Bagi Siswa Dapat memberikan pengalaman baru dalam mempelajari materi mengenal
sistem
pemerintahan
pusat
serta
diharapkan
dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
F. Batasan Pengertian Untuk menghindari adanya persepsi yang berbeda, maka peneliti membatasi pengertian-pengertian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Belajar adalah kegiatan perubahan di dalam diri manusia, hasil dari pengalaman dan bersifat tetap.
2.
Minat adalah rasa ketertarikan atau rasa lebih suka terhadap suatu hal atau aktifitas, sehingga timbul dorongan untuk melakukan atau menekuni hal tertentu.
3.
Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya, yang ditunjukkan dengan nilai atau skor setiap akhir pembelajaran.
4.
Pembelajaran PKn adalah suatu kegiatan belajar yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban dirinya yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
8
Learning Together adalah suatu metode pengajaran atau suatu cara belajar di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori yang Mendukung 1. Minat Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Secara sederhana, minat (interest) berarti rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003:180). Pengertian minat juga dipaparkan oleh beberapa ahli. Mappiare (1982:62) mengemukakan bahwa “minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu”. Pengertian lain juga diungkapkan oleh Herijulianti (2002:20) yang menyatakan minat sebagai suatu kencenderungan yang menyenangkan yang sifatnya menetap dalam memperhatikan dan melakukan suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan. Menurut Singer (1973:78) minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Hurlock (1990:14) mengartikan minat berbeda dengan kesenangan. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang melakukan apa yang diinginkan. Hurlock 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
(1993:114) melengkapi penjelasannya bahwa minat merupakan sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Reber (dalam Syah, 2008:151), menjelaskan minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor
internal
yang
lainnya,
seperti
pemusatan
perhatian,
keingintahuan, dan kebutuhan. Lepas dari masalah populer atau tidak, minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar peserta didik dalam bidang studi atau mata pelajaran. Misalnya, seorang peserta didik menaruh minat besar terhadap mata pelajaran PKn, maka ia akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Minat sendiri akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat dan akhirnya hasil belajar yang diinginkan akan tercapai (Syah, 2008:151). Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan dalam belajar. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dengan beberapa cara. Esti (2008:365) mengatakan bahwa terdapat sejumlah cara mengetahui minat siswa, antara lain dengan cara menanyakan kepada siswa secara langsung (wawancara), dan dengan menggunakan angket. Sedangkan cara untuk mengukur minat siswa dengan cara memperhatikan peserta didik yang paling memperhatikan selama pembelajaran berlangsung. Menurut Ahmadi (1991:79), ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan beberapa
11
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa minat merupakan suatu rasa ketertarikan atau rasa lebih suka terhadap suatu hal atau aktivitas, sehingga timbul dorongan untuk melakukan atau menekuni hal atau aktifitas tertentu. Hal tersebut juga berarti bahwa minat memberikan pengaruh terhadap hasil aktivitasnya. Minat sendiri dapat kita lihat dengan berbagai cara, salah satunya dapat dengan cara pemberian kuesioner. a. Macam-macam Minat Pasaribuan (1983:52-53) membedakan minat menjadi dua macam, yaitu minat aktual dan minat disposisional. Minat aktual adalah minat yang berlaku pada obyek yang ada pada suatu saat dan ruangan yang kongkrit. Minat ini biasa disebut perhatian yang merupakan dasar bagi proses belajar. Tanpa adanya suatu perhatian tentu hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain minat aktual, dikatakan pula macam minat yang kedua yaitu minat disposisional atau arah minat, yang dasarnya pembawaan (disposisi) dan menjadi ciri sikap hidup seseorang. Minat bukan merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat berubah. Minat dapat dibangkitkan dan tingkatannya sesuai dengan usia. b. Metode Pengukuran Minat Minat belajar dapat diukur dengan menggunakan penilaian non tes Masidjo (1995:59). Nurkanca (1983:227-229) menyebutkan empat cara yang dapat digunakan untuk mengukur minat, yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan inventori. Berbeda dengan Nurkanca, Masidjo (1995:59) menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
digunakan untuk mengukur minat, antara lain observasi, catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Masidjo (1995:59) mengatakan “observasi adalah teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dengan teliti terhadap gejala atau situasi, obyek di tempat tertentu. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas (Nurkanca, 1983). Pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung. Cara kedua adalah menggunakan catatan anekdot yang berupa catatan faktual dan seketika tentang peristiwa, kejadian, gejala atau tingkah laku yang spesifik dan menarik, yang dilakukan secara individual maupun kelompok (Masidjo, 1995:64). Ketiga,
daftar cek yang
merupakan sebuah daftar yang memuat sejumlah pertanyaan singkat, tertulis tentang berbagai gejala dengan memberi tanda cek (√) (Masidjo, 1995:65). Selanjutnya, minat juga dapat diukur dengan menggunakan skala nilai yang pada dasarnya sama dengan daftar cek, namun jika menggunakan skala nilai gejala atau perilaku dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai. Rentangan nilai yang disajikan dapat berbentuk huruf (A, B, C, D), bentuk angka (1 sampai 10), bahkan dalam bentuk kategori (rendah, sedang, tinggi) (Masidjo, 1995:66). Cara kelima yang dapat digunakan adalah pemberian angket (kuesioner). Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau halhal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Kuesioner pada umumnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
bertujuan untuk menggali fakta dan opini (Nasution, 2004:128). Selain cara-cara tersebut, Masidjo (1995:72) juga memaparkan mengenai interview (wawancara). Nasution (2004:113) menjelaskan bahwa wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal sehingga seperti percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Interview biasanya digunakan untuk mengukur minat anak-anak. Pelaksanaan interview ini akan memperoleh hasil yang lebih baik jika dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga wawancara akan berlangsung dengan lebih jelas (Nurkanca, 1983). c. Fungsi Pengukuran Minat Ada beberapa alasan mengapa perlu adanya pengukuran minat yaitu (1) untuk meningkatkan minat anak-anak, (2) memelihara minat yang baru timbul, (3) mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik, dan (4) sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya (Nurkanca, 1983:225-226). d. Cara Membangkitkan Minat Minat seseorang dapat mengalami perubahan, bahkan penurunan. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangkitkan minat itu sendiri. Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat seseorang (Sardiman, 2010:95),
yaitu
membangkitkan
adanya
suatu
kebutuhan,
menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, dan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
berbagai macam bentuk mengajar, yang tentu bersangkutan dengan metode yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. e. Faktor-faktor yang Mendasari Timbulnya Minat Faktor-faktor yang mendasari timbulnya minat adalah faktor dari dalam diri siswa, yaitu adanya dorongan dari dalam diri siswa dan rasa ingin tahu. Faktor lain yang juga mendasari timbulnya minat adalah faktor motif sosial. Faktor ini
dapat membangkitkan minat dalam
melaksanakan suatu aktifitas untuk memenuhi kebutuhannya sehingga diterima dan diakui oleh lingkungan sosial. Misalnya minat dalam mata pelajaran Pkn muncul karena keinginan untuk memperoleh nilai yang baik. Minat erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, oleh karena itu faktor emosional juga mendasari timbulnya suatu minat. Kesuksesan dalam suatu kegiatan memunculkan perasaan senang, dan mendorong atau menimbulkan minat di dalamnya. f. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar Menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat dalam belajar memiliki
ciri-ciri
memiliki
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, ada rasa ketertarikan pada suatu aktifitas yang diminati, lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya, dimanifestasikan melalui partisipasi siswa pada aktifitas dan kegiatan. Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka minat seseorang dapat diukur dengan indikator seperti (1) respon siswa terhadap kegiatan belajar, (2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
antusias siswa dalam belajar di kelas, (3) ketekunan siswa dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan, (4) perasaan siswa selama dan sesudah mengikuti kegiatan belajar-mengajar, dan (5) keinginan siswa untuk mencapai keberhasilan. g. Faktor Penyebab Penurunan Minat Minat seseorang apalagi siswa tentu sangat dipengaruhi oleh perasaan yang sedang muncul kala itu. Tidak menutup kemungkinan minat itu mengalami penurunan. Hurlock (2005:139) memaparkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan minat, yaitu (1) pengalaman dini di sekolah. Pengalaman yang dimiliki anak pada jenjang pendidikan sebelumnya akan berpengaruh terhadap kesiapan fisik dan intelektual sehingga akan menumbuhkan sikap yang lebih positif. (2) pengaruh orang tua, (3) sikap saudara kandung. Perlakuan suadara kandung memiliki pengaruh yang sama seperti orang tua, (4) penerimaan oleh kelompok teman sebaya. Teman sebaya ini sangat berpengaruh terhadap minat dan sikap siswa di sekolah secara umum, misalnya pemilihan eksrtakurikuler pilihan. Tanpa disadari, pilihan teman lain akan memperngaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya sendiri, (5) keberhasilan akademik biasanya akan mempengaruhi status anak dalam kelompok teman sebayanya, (6) sikap terhadap pekerjaan, misalnya ketika mendekati kenaikan kelas akan lebih banyak dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, dan ini menimbulkan rasa tidak suka akan sekolah. Selanjutnya, (7) hubungan guru dan murid. Sikap guru yang kurang menyenangkan akan berpengaruh terhadap minat anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
ketika di sekolah, selain itu, (8) suasana emosional sekolah juga memberikan pengaruh terhadap minat belajar siswa.
2. Belajar Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Perubahan-
perubahan tersebut dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto mengatakan, “ belajar adalah proses usaha yang dilakukan seorang individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya dan interaksinya dengan lingkungan” (Slameto, 1988:2). Dalam arti luas, belajar adalah kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Winkel (2004:59) memaparkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pamahaman, ketrampilan dan nilai sikap perubahan itu secara relatif, konstan dan berbekas. Sedangkan menurut Suryabrata (2002:59), belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan dan dari perubahan itu di dapat kecakapan baru karena adanya suatu usaha yang sengaja. Dari definisi di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
lingkunganya untuk memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa perbuatan, pemahaman, ketrampilan,
dan sifat yang positif sehingga
membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan bermakna. a. Teori Belajar Teori belajar banyak dibahas oleh beberapa ahli, antara lain teori belajar menurut Gestalt, Jean Piaget, Edward Chance Tolman, Pavlov, Albert Bandura, dan masih lainnya (Olson & Hergenhahn, 2009). Berdasarkan metode pembelajaran yang dipilih peneliti, teori belajar Albert Bandura mengenai teori belajar sosial sesuai dengan penelitian ini. Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar perilaku yang tradisional. Dalam pandangan belajar sosial, “manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam dan juga tidak “dipukul” stimulusstimulus lingkungan, namun fungsi psikologi diterangkan sebagai interaksi yang kontinu dan timbal balik dari determinan pribadi dan determinan lingkungan” (Bandura dalam Dahar, 2011:22). Teori belajar sosial menekankan bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada lingkungan yang kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Konsep-konsep utama teori belajar sosial yang diungkapkan Bandura (dalam Dahar, 2011:23) adalah (1) pemodelan, maksudnya, manusia itu belajar dari suatu model. Fenomena ini adalah meniru perilaku orang lain dan pengalaman “vicarious” (belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain). (2) Fase belajar. Terdapat empat fase belajar menurut Bandura (dalam Dahar, 2011:23), yaitu pertama adalah fase perhatian, dimana pada umumnya, para siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
memberikan perhatian pada model-model yang menarik, berhasil, menimbulkan minat, dan populer. Kedua adalah fase retensi, dilanjutkan fase reproduksi dan terakhir adalah fase motivasi. (3) Belajar vicarious, dan (4) pengaturan sendiri. b. Jenis-jenis Belajar Belajar dibedakan menjadi tujuh jenis dan bertingkat, hal tersebut dikemukakan oleh Gagne (dalam Winataputra, 2008:1.9) yang meliputi (1) belajar isyarat. Belajar isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Bentu belajar seperti ini biasanya respon diberikan secara tidak sadar. (2) Belajar stimulus-respon. Belajar seperti ini terjadi pada diri individu karena adanya rangsangan dari luar, misalnya membalas menendang bila ditendang. (3) Belajar rangkaian yang melahirkan perilaku yang segera atau spontan seperti adik-kakak karena melalui perpaduan berbagai proses stimulus-respon. (4) Belajar asosiasi verbal. Belajar ini terjadi bila individu mampu menangkap makna bersifat verbal, misalnya pesawat terbang seperti burung yang sedang terbang. (5) Belajar diskriminasi, misalnya membedakan bentuk tumbuhan, binatang dsb. Belajar seperti ini terjadi bila individu berhadapan dengan benda dan mencoba membedakannya. (6) Belajar konsep. Belajar konsep dipengaruhi jika individu sudak mampu melakukan diskriminasi, contohnya adalah penggolongan mahkluk hidup. Terakhir, (7) belajar pemecahan masalah. Proses memecahkan masalah selalu berkaitan, kecakapan memecahkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masalah
memperbesar
kemampuan
individu
untuk
19
memecahkan
masalah-masalah yang lain. c. Ciri-ciri Belajar Aqid (2011:48) memaparkan adanya 3 karakteristik belajar, pertama belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek sikap atau nilai (afektif), serta keterampilan (psikomotorik). Kedua, belajar merupakan buah dari pengalaman yang terjadi karena adanya interaksi antara
dirinya
dengan
lingkungan,
dan
ketiga
adalah
hasil
belajar/perubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui pengalaman atau latihan. d. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dalam Belajar Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar siswa terbagi menjadi tiga, yaitu faktor internal (faktor dalam diri), eksternal (faktor luar), dan pendekatan belajar (Syah, 2008:144). Faktor internal siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). Kondisi jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, aspek rohani yang meliputi tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa tidak kalah memberikan pengaruh terhadap kuantitas dan kualitas perolehan siswa. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal yang juga terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan non sosial (Syah, 2008:152).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Lingkungan sosial siswa, seperti lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga. Kondisi lingkungan sosial ini akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk faktor non sosial antara lain, gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Pendekatan belajar adalah cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Di samping kedua faktor di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. e. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa. Prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang untuk melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang berhasil diraihnya (Winkel, 1996). Prestasi belajar adalah kesempurnaan peserta didik dalam berpikir, merasa,
dan
berbuat
(Nasution,
1995).
Masidjo
(1995:38-40)
mengartikan prestasi belajar sebagai kekhasan dari hasil proses belajar yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran dalam proses belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan aktual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang dari materi pelajaran yang diterimanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. 1) Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri dan dapat digolongkan sebagai berikut, (1) kecerdasan, yaitu kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya
kecerdasan
yang selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. (2) Minat yang berarti kecenderungan untuk memperhatikan beberapa kegiatan atau suatu hal. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu kegiatan. Pelajaran yang menarik siswa akan lebih mudah dipahami dan dipelajari serta disimpan karena menambah semangat siswa dalam belajar sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang menetap. (3) Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari pembawaan lahir. Tumbuhnya keahlian dalam diri seseorang akan sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
sehubungan dengan perolehan prestasi belajar bidang studi tertentu. (4) Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Apabila siswa sudah mempunyai motivasi tinggi terhadap suatu pelajaran maka kegiatan belajar mengajar akan berhasil dengan baik. Faktor ekstern adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Faktor tersebut meliputi, (1) Keadaan keluarga. Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Adanya rasa aman dalam sebuah keluarga sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman mendorong siswa untuk belajar secara aktif, karena merasa aman merupakan salah satu pendorong dari luar yang dapat menambah motivasi dalam diri siswa untuk belajar sehingga prestasi belajarnya meningkat. (2) Keadaan Sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sekolah yang baik meliputi cara penyajian belajar, hubungan guru dengan siswa dan fasilitas pendukung kegiatan belajar. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. (3) Lingkungan masyarakat, dimana lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak, sebab kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak dihabiskan untuk bergaul dengan lingkungan tempat mereka berada. Lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. 2) Aspek-aspek Prestasi Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap tiga ranah, yaitu aspek kognitif, yang berarti aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. Aspek afektif yang berkaitan dengan nilai dan sikap, dan aspek psikomotorik, yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap.
3. Pendidikan Kewarganegaraan a. Hakikat Pendidikan Kewarganegaran Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”
(Sumarsono,
Pendidikan
Kewarganegaraan,
2007:6). Aryani (Dalam Depdiknas, 2002:7)
menyebutkan konsep
Kewarganegaraan
memfokuskan
merupakan
materi
yang
pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
cerdas, terampil, dan berkarakter, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. b. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan Rakyat Indonesia menyatakan bahwa Pendidikan Nasional yang berakar
pada
kebudayaan
bangsa
Indonesia
diarahkan
untuk
“meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa sesuai dengan sila pancasila, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakatnya, memenuhi kebutuhan pembangunan nasional serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa” (Sumarsono, 2007:5). Pendidikan Nasional sendiri harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan nasional, kesadaran pada sejarah bangsa, dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan. Di sinilah fungsi Pkn sebagai sarana dalam memupuk terwujudnya nilai, sikap, dan kepribadian seperti tersebut di atas. c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan utama Pkn dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2007:4) adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para peserta didik. Melalui pendidikan kewarganegaraan, diharapkan pula peserta didik mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945. d. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan Adapun ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menurut KTSP (2006:105-106) yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Persatuan dan Kesatuan bangsa yang meliputi hidup rukun dan perbedaan, cinta lingkungan, bangga menjadi bangsa indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam membela negara, serta keterbukaan dan jaminan keadilan. 2) Norma, hukum, dan peraturan. Aspek ini meliputi ketertiban, baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain itu, norma-norma dalam kehidupan berbangsa serta hukum atau peradilan juga termasuk dalam aspek ini. 3) Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban yang dimiliki dan penghormatan serta perlidungannya. 4) Kebutuhan warga negara. Yang termasuk dalam aspek ini adalah hidup gotong royong, harga diri, kebebasan (berorganisasi dan berpendapat), dan persamaan kedudukan. 5) Konstitusi Negara. Aspek ini membahas tentang proklamasi dan hubungannya dengan dasar negara. 6) Kekuasaan dan politik yang meliputi sistem pemerintahan dan sistem politik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
7) Pancasila. Aspek ini membahas seputar pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, mulai dari proses perumusan hingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 8) Globalisasi membahas mengenai pengaruh-pengaruh globalisasi.
4. Learning Together Mendengar kata learning together tentu tidak akan terlepas dari kata kooperatif. Hal ini dikarenakan learning together merupakan salah satu metode dari model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran dengan model kooperatif memiliki arti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai suatu kelompok
atau
tim.
Lie
(dalam
Isjoni,
2008:150)
menyebutkan
pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa lain dalam pembagian tugas yang terstruktur. Stahl (dalam Supriyatna, 2000, dalam Isjoni, 2008:152) mengatakan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya dilatih menaati sikap keunggulan individual yang tergantung pada keunggulan kelompok, melainkan juga semangat serta keterampilan kerjasama yang merupakan bagian dari kemampuan relasi sosial. Pada hakikatnya pembelajaran model Cooperative Learning dengan metode Learning Together sama dengan kerja kelompok pada umumnya, namun tidak setiap kerja kelompok dapat dikatakan sebagai pembelajaran dengan model Coopertaive Learning metode Learning Together. Hal ini selaras dengan pendapat Rober & William (dalam Isjoni, 2007:135) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
mengatakan bahwa kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja pada tujuan belajar bersama
dalam
kelompok
kecil.
Kelompok-kelompok
kecil
pada
pembelajaran kooperatif umumnya terdiri dari 4-5 orang (Kiswoyo dalam Isjoni, 2008:154). Pengelompokan pada pembelajaran learning together (belajar bersama) sendiri berdasarkan pada (1) adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya, (2) kemampuan belajar siswa, (3) minat khusus, (4) memperbesar partisipasi siswa, (5) pembagian tugas atau pekerjaan, dan (6) kerjasama yang efektif. a. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Learning Together Pembelajaran dengan metode learning together (belajar bersama) dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1) Memulai pembelajaran dengan hal yang diketahui siswa, seperti melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga siswa terdorong untuk membuka wawasan yang telah dimilikinya. 2) Selanjutnya mengelompokkan siswa secara heterogen ke dalam tim yang berjumlah 4-5 orang per timnya. Di dalam kelompok tersebut, para siswa bekerjasama untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan, dan membantu satu sama lain. 3) Setelah selesai belajar bersama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas kelompoknya, Setiap kelompok mempresentasikan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
pekerjaanya di depan kelas sehingga kelompok yang lain dapat belajar dari kelompok yang presentasi. 4) Terakhir,
guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
berdasarkan hasil kinerja kelompok. b. Penerapan Metode Learning Together Penerapan model CL metode LT pada pembelajaran PKn kelas IV adalah dengan mengaktifkan siswa pada kegiatan pembelajaran. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam materi. Setelah setiap kelompok selesai dalam menyelesaikan tugasnya, maka setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelompok yang lain, sehingga kelompok lain dapat memberikan timbal balik terhadap hasil diskusi kelompok presentasi. Timbal balik tersebut dapat berupa pertanyaan maupun saran. Apabila semua kelompok telah mempresentasikan hasil pekerjaannya, maka guru akan memberikan tanggapan yang berupa penghargaan atas hasil pekerjaan siswa. Dengan menerapkan metode ini, siswa berlatih untuk berpikir secara aktif dan kritis, mengembangkan kemampuan berbicara dan bekerjasama (Slavin, 2005). c. Keunggulan dan Kelemahan Learning Together Penggunaan metode learning together memiliki keuntungan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah, memberi kesempatan pada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyidikan mengenai suatu kasus,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi, memungkinkan siswa lebih memperhatikan sebagai individu serta kebutuhannya belajar, siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran, dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati orang lain. Di samping keunggulan, metode learning together juga memiliki kelemahan, yaitu metode ini tidak ditunjang oleh penelitian khusus, belajar bersama sering hanya melibatkan siswa yang mampu, dan keberhasilan metode ini tergantung pada kemampuan siswa dalam memimpin kelompok. Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran dengan metode learning together tidak hanya sekedar belajar bersama dalam kelompok, namun
juga
perlu
diperhatikan
bagaimana
siswa
membangun
kerjasamanya dalam kelompok, setting classs (keadaan kelas), dan motivasi yang dibangun dalam kelompok tersebut.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian dengan metode Learning Together pernah dilakukan oleh Nimatul Kholidah tahun 2010/2011 dengan judul Pembelajaran Fisika Dengan Metode Learning Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii E Mts. Nahdotul Muslimin Kecamatan Undaan Kidul Kabupaten Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif, dan afektif mengalami peningkatan. Melalui uji gain pada siklus I dan siklus II didapatkan = 0,43 untuk ranah kognitif dan = 0,33 untuk ranah afektif. Berdasarkan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode learning together dapat meningkatkan hasil belajar siswa. H. Mukhyar Amani dan Eka Suwarsih (2008) juga pernah melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif dengan judul Penggunaan medicine wheel melalui pendekatan lingkungan dengan setting kooperatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar: suatu penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe belajar bersama di SDN LUB 1 Kota Banjarbaru. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan model medicine wheel melalui pendekatan lingkungan dan pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama pada konsep sumber daya alam dan lingkungan dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar pada siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan klasikal siklus 2 pada tes awal sebesar 52%, dan pada hasil tes akhir diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 88% yang telah memenuhi salah satu persyaratan keberhasilan pembelajaran. Adanya peningkatan ketuntasan klasikal menjadi 88% yang diperoleh dari hasil tes akhir menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus 2 telah tuntas dan menunjukkan keberhasilan dari adanya peningkatan proses belajar siswa. Penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih
(2008) dengan judul
Keterlibatan Siswa Dalam Kelompok Pada Pembelajaran Matematika di SMP Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together. Dari hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan keterlibatan siswa dalam kelompok antara siswa yang cerdas dan yang kurang. Selain itu, terdapat pula perbedaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
keterlibatan dalam kelompok antara siswa yang aktif dan yang kurang, sehingga kerja kelompok lebih didominasi oleh individu yang lebih unggul. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dari guru dalam atau ketika sedang menerapkan pembelajaran dengan metode ini.
C. Kerangka Berpikir Minat merupakan salah satu faktor penting bagi siswa dalam mencapai prestasi. Minat merupakan pendorong yang kuat dan pencipta konsentrasi siswa untuk belajar. Minat yang diharapkan dapat berasal dari dalam diri sendiri ataupun berasal dari luar. Belajar berdasar minat membuat siswa lebih tekun mempelajari suatu hal, berusaha memecahkan masalah yang ada di dalamnya. Terciptanya minat dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu cara pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa, merangsang stimulus belajar siswa, dan menuangkan pengetahuan yang dimiliki siswa, yaitu model CL metode learning together. Hasil-hasil penelitian lain juga menunjukkan adanya pengaruh model Cooperative Learning (CL) metode Learning Together (LT) terhadap prestasi belajar siswa. Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dengan model kooperatif metode learning together. Penelitian ini juga akan menggunakan metode yang sama, namun dengan menambah variabel, yaitu minat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori penelitian yang relevan dan kerangka berfikir, maka dapat diajukan hipotesis tindakan bahwa model CL metode learning together dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas IV semester II SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Mulyasa (2008:155) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas dan meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran serta memberikan kesempatan pada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Tagart (Sukardi, 2003:214), yaitu:
Siklus I
Siklus II
Rencana Tindakan
Refleksi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi (pengumpulan data)
Pelaksanaan Tindakan
Observasi (pengumpulan data)
Gambar 3.1 Skema Model Penelitian Kemmis dan Tagart (Sukardi, 2003:214)
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru, tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 siswa. 3. Objek Penelitian Objek penelitiannya adalah minat dan prestasi belajar PKn dengan menggunakan metode learning together, khususnya pada materi lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap, selama 2 bulan dimulai bulan Januari dan berakhir pada bulan Februari 2013.
C. Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dilakukan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut: 1. Persiapan a. Meminta ijin untuk melakukan penelitian di kelas IV kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
b. Melakukan wawancara dengan guru Pkn kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta. c. Melakukan observasi kelas di kelas IV Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai minat dan prestasi belajar siswa yang berupa daftar nilai PKn serta mengamati kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta. d. Melakukan identifikasi masalah Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang minat dan prestasi belajar siswa pada materi lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi proses pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran . Hasil wawancara dengan guru PKn kelas IV seperti yang telah terpapar pada Bab I diperoleh informasi bahwa minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn adalah rendah. Berkait dengan hal di atas, peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan metode learning together pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2. Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I 1) Perencanaan Tindakan Dalam rencana tindakan siklus I ini ditentukan indikator dan tujuan belajar, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Hasil dari observasi dan refleksi terhadap siswa pada siklus I dijadikan acuan dalam melakukan tindakan berikutnya. Adapun rencana pada siklus I meliputi: a) Mengkaji Kompetensi Dasar dan materi pokok pembelajaran Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan materi pokok pembelajaran yang telah ada dalam silabus dan ditemukan kompetensi dasar yang mengalami masalah adalah mengenal struktur pemerintahan pusat dengan
materi
lembaga-lembaga
negara
dalam
susunan
pemerintahan tingkat pusat. b) Mempersiapkan silabus Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester II yang sesuai dengan masalah yang diteliti. c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah selanjutnya adalah menyusun RPP. RPP dibuat dalam setiap siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d) Menyusun
alat
yang
akan
digunakan
untuk
37
pelaksanaan
pembelajaran dengan metode learning together Alat yang akan digunakan untuk pembelajaran perlu disusun terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian. Alat ini terdiri dari sumber dan media pembelajaran. e) Menyiapkan instrumen penelitian Langkah
berikutnya
dalam
tahap
persiapan
adalah
menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran f) Membuat Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dengan metode learning together. g) Membuat soal evaluasi siklus I Soal evaluasi dibuat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan akan dilakukan selama dua kali pertemuan setiap siklusnya. Setiap pertemuan dilakukan berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan tindakan. 3) Observasi Selama pelaksanaan tindakan siklus, diadakan pengamatan atau observasi. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang disiapkan. Pada proses ini, pengamat akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
a) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran b) Mengobservasi
kegiatan
siswa
dalam
berkomunikasi
atau
bekerjasama dengan anggota kelompok c) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu d) Melakukan pengumpulan data dan menghitung rata-rata dan presentase keberhasilan hasil belajar 4) Refleksi Dalam tahap ini peneliti mengkaji ulang catatan lembar observasi dan hasil tes evaluasi siswa yang pertama. Hal ini untuk memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus I. Refleksi ini juga digunakan untuk melihat kelebihan dan kekurangan siklus I. Data-data itulah yang akan dipergunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya, mana yang perlu diperbaiki. Refleksi dilakukan setiap selesai tindakan. Hal yang perlu dilakukan dalam tahap refleksi antara lain: a) Mencari hambatan dan kesulitan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. b) Memperbaiki tindakan berdasarkan kesulitan dan hambatan atau kekurangan dan kelebihan yang ditemukan serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
b. Siklus II Berdasarkan hasil siklus I, peneliti menyusun rencana pelaksanaan siklus II dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini adalah: 1) Perencanaan Tindakan Kegiatan tindakan siklus II yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode Learning Together. RPP digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode learning together. b) Membuat Lembar Kerja Siswa. Lembar kerja siswa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dengan metode learning together. c) Menyiapkan materi dan media pembelajaran. d) Membuat kisi-kisi dan soal evaluasi untuk siklus II. Kisi-kisi dibuat berdasarkan materi yang diajarkan pada siklus II dan untuk soal evaluasi dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun. Soal evaluasi ini dibuat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran, apakah mengalami peningkatan atau sebaliknya. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilakukan selama dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pula pada tahap perencanaan tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
3) Observasi Selama pelaksanaan tindakan siklus, diadakan pengamatan atau observasi. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang disiapkan. Pada proses ini, pengamat akan melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran b) Mengobservasi
kegiatan
siswa
dalam
berkomunikasi
atau
bekerjasama dengan anggota kelompok c) Melakukan penilaian hasil kerja kelompok dan individu d) Melakukan pengumpulan data dan menghitung rata-rata dan presentase keberhasilan hasil belajar 4) Refleksi Tahap refleksi digunakan peneliti untuk mengkaji ulang catatan lembar observasi dan hasil tes evaluasi siswa. Hal ini untuk memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus II. Refleksi ini juga digunakan untuk melihat kelebihan dan kekurangan siklus II. Data-data itulah yang akan dipergunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya apabila masih diperlukan. Refleksi dilakukan setiap selesai melakukan tindakan, namun diharapkan pada siklus II ini minat dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Peubah
Minat
Data Yang Diperlukan
Hasil perolehan skor kuesioner minat
Data awal yang diperoleh dari ulangan harian Prestasi Belajar Nilai siswa pada tes di akhir siklus
Instrumen Lembar kuesioner yang dibagikan pada siwa dengan menggunakan tingkatan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) Lembar tes untuk siswa yang berupa soal pilihan ganda
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisikisi sebagai berikut : 1. Kisi-kisi Kuesioner Minat Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Indikator a. Menunjukkan respon terhadap kegiatan belajar b. Memiliki antusias yang tinggi dalam belajar di kelas c. Tekun menghadapi tugas d. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali e. Perasaan hati setelah belajar f. Keinginan kuat untuk mencapai keberhasilan
No. item positif
No. Item negatif
Total
2, 3, 34
6, 33
5
1, 5, 8, 14, 22, 23
13, 26
8
10, 12, 28
9, 18
5
19, 16, 25
4, 20
5
15, 17, 30, 24, 21
7, 27
7
35, 31, 29
11, 32
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mengenal sistem pemerinta han tingkat pusat
3.1 Mengenal lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.
Indikator
No. Soal
3.1.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintaha pusat
1, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 18, 19, 21, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 31 2, 9, 15, 16, 17, 20, 24, 25, 27, 32, 34, 35
3.1.2 Menentukan kedudukan atau letak tiap lembaga pemerintahan pusat 3.1.3 Membedakan susunan lembaga pemerintahan negara sebelum dan sesudah amandemen
5, 10, 33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.
Indikator 3.1.4 Menyebutkan fungsi dari lembagalembaga negara dalam susunan pemerintahan pusat 3.1.5 Menjelaskan tugas setiap lembaga negara
No. Soal 1, 4, 5, 10, 14, 17, 20, 21, 23, 25, 26, 29 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 27, 28, 30
E. Teknik Pengumpulan Data Cara yang dipakai peneliti untuk mengumpulkan data adalah melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, dan kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
1. Tes Tes tertulis dalam penelitian ini akan dilakukan pada tiap akhir siklus. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa mengalami perubahan (meningkat) atau tidak setelah diberi tindakan. Soal tes tertulis ini akan diujikan terlebih dahulu kepada siswa lain untuk mengetahui apakah soal tersebut valid dan reliabilitas atau tidak. Tes tertulis yang dibuat terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Soal-soal disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang dikembangkan dengan rincian bobot untuk jawaban benar adalah satu (1) dan untuk jawaban salah adalah nol (0), sehingga skor maksimal yang dapat diperoleh siswa jika jawaban sempurna adalah 15. 2. Pengamatan (Observasi) Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang melibatkan pancaindera,
yang
bersifat
kongkret
(Masidjo,
1995:58).
Tujuan
digunakannya pengamatan (observasi) adalah untuk memperoleh informasi mengenai kelakuan manusia seperti yang terjadi pada kenyataanya (Nasution, 2004:106), dan untuk melihat partisipasi siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif metode learning together sekaligus digunakan sebagai acuan dalam melakukan refleksi dan mengetahui minat siswa. Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan cara pengisian pada lembar pengamatan yang telah disiapkan. 3. Kuesioner Kuesioner adalah salah satu jenis instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui minat seseorang. Peneliti juga akan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kuesioner
sebagai
alat
pengumpulan
data.
Penyusunan
44
kuesioner
menggunakan kalimat pernyataan positif dan kalimat pernyataan negatif. Kuesioner yang disusun akan menggunakan empat tingkatan jawaban yang terurai dalam pernyataan sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, dan untuk pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1.
F. Validitas Perangkat Pembelajaran 1. Validitas Perangkat Pembelajaran Tabel 3.5 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran No. 1
2
3
4
Perangkat Pembelajaran Silabus
Ahli
Dosen PGSD USD Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru Guru Mata Pelajaran PKn Kelas IV Rata-rata RPP Dosen PGSD USD Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru Guru Mata Pelajaran PKn Kelas IV Rata-rata LKS Dosen PGSD USD Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru Guru Mata Pelajaran PKn Kelas IV Rata-rata Bahan Ajar Dosen PGSD USD Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru Guru Mata Pelajaran PKn Kelas IV Rata-rata
Hasil penilaian Rata-rata 3,78 3,67 3,78 3,74 3,76 3,67 3,71 3,71 4 3,75 3,88 3,87 3,8 3,8 4 3,87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
2. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel 3.6 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor 4,2 – 5 3,4 – 4,1 2,6 – 3,3 1,8 – 2,5 1 – 1,7
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Kurang baik sekali
3. Hasil Validasi dan Kriterianya Tabel 3.7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat Pembelajaran 1 Silabus 2 RPP 3 LKS 4 Bahan Ajar Rata-rata
Hasil 3,74 3,71 3,87 3,87 3,79
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Menurut Masidjo (1995:242) validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini akan menggunakan validitas konstruk dan validitas isi agar instrumen yang digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur. Dalam validitas isi, instrumen dikonsultasikan dengan guru kelas dan dosen pembimbing sebagai orang yang berkompeten dalam masalah ini sehingga instrumen yang digunakan dapat tepat dan sesuai dengan apa yang diukur yaitu menurut standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
1. Pengujian Validitas Menurut Masidjo (1995:142) untuk mengukur koefisien validitas digunakan rumus korelasi Product-Moment dari Person, yaitu:
rxy=
Gambar 3.2 Rumus Angka Kasar Korelasi Product-Moment Keterangan: rxy
: koefisien validitas
∑x
: jumlah skor dalam sebaran x (item skor perbutir)
∑y
: jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy
: jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
: jumlah siswa
Perhitungan
korelasi
dilakukan
dengan
menggunakan
bantuan
komputer program SPSS 18. Peneliti hanya akan menggunakan item yang valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain (Nasution, 2004:77). Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara membagi butir perangkat tes hasil belajar menjadi dua belahan, selanjutnya mengkorelasikan skor total kedua belahan. Besarnya tingkat reliabilitas dinyatakan dengan menggunakan koefisien reliabilitas (rtt). Reliabilitas soal dalam penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
ini menggunakan teknik belah dua. Pembelahan dapat dilakukan dengan membelah butir dalam butir genap dan butir ganjil. Kemudian jumlah skor kedua belahan dikorelasikan. Korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Product-Moment (Masidjo, 1995:210), yaitu: rxy =
Gambar 3.3 Rumus Angka Kasar Product-Moment Keterangan: rxy
: koefisien validitas
∑x
: jumlah skor dalam sebaran x (item skor perbutir)
∑y
: jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy
: jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
: banyaknya subyek
Penghitungan menggunakan Product-Moment baru menunjukkan taraf reliabilitas setengah tes karena hasil dari suatu tes dibagi menjadi dua, maka taraf
reliabilitas satu tes akan diperoleh dengan menggunakan formula
koreksi dari Spearman Brown yang merupakan koreksi dari koefisien korelasi Product-Moment. Dalam Masidjo (1995:219) rumus koefisien korelasi Spearman Brown adalah:
Gambar 3.4 Rumus Koefisien Korelasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Keterangan: : Koefisien realibilitas : Koefisien belah dua
H. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua macam teknik pengumpulan data yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis dengan mendeskripsikan data yang berupa rangkaian-rangkaian kalimat bermakna. Data kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II dengan penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup (Masidjo, 1995:157). Di bawah ini pengukuran tingkat penguasaan kompetensi dengan menggunakan PAP II : Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan (PAP) II (Masidjo, 1995:157) Presentase 81 % - 100 % 66 % - 80 % 56 % - 65 % 46 % - 55 % Di bawah 46 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
1. Analisis Minat Analisis data mengenai minat siswa dihitung menggunakan kuesioner minat dan didukung dengan lembar observasi. Dalam penelitian ini peneliti melihat minat siswa melalui respon siswa terhadap pelajaran, antusias, perasaan (emosi) siswa, ketekunan dalam belajar, dan semangat serta rasa ingin tahu. Kelima aspek tersebut sebagai indikator yang digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghitung minat siswa dengan rincian skor untuk
49
pernyataan positif
adalah 4 jika memilih sangat setuju, 3 jika memilih setuju, 2 jika memilih kurang setuju, dan 1 jika memilih sangat tidak setuju. Skor yang diberikan akan berbeda pada pernyataan negatif, yaitu siswa akan memperoleh skor 1 jika memilih sangat setuju, 2 jika memilih setuju, 3 jika memilih tidak setuju, dan 4 jika memilih sangat tidak setuju. Skor minimal yang diperoleh siswa adalah 15 dan skor maksimalnya adalah 60. Skor minat tersebut selanjutnya akan dianalisis menggunakan tabel kriteria persentase rata-rata minat di bawah ini. Tabel 3.9 Kriteria Persentase Rata-rata Minat Rentang Skor 52 – 60 43 – 51 34 – 42 25 – 33 15 - 24
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari skor minat tersebut maka dapat diketahui siswa yang berminat, kurang berminat dan tidak berminat. 2. Analisis Prestasi Belajar Analisis data yang digunakan untuk menganalisis prestasi belajar siswa dinyatakan dengan skor hasil tes/evaluasi. Skor rata-rata hasil tes/evaluasi dapat digunakan untuk membandingkan kondisi awal, dengan kondisi akhir setiap siklus sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Hasil perbandingan tersebut dipakai untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak. Peningkatan prestasi siswa dapat dihitung menggunakan nilai rata-rata yang diperoleh melalui:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
a. Menghitung nilai yang diperoleh oleh masing-masing siswa dengan rumus:
Gambar 3.5 Rumus Penghitungan Prestasi Siswa b. Menetukan nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Gambar 3.6 Rumus Penghitungan Rata-rata Kelas c. Menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus:
Gambar 3.7 Rumus Perhitungan Persentase Ketuntasan Belajar d. Membandingkan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa dengan target (indikator keberhasilan) untuk menentukan kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan. 3. Indikator Keberhasilan Analisis ini membandingkan nilai dan minat masing-masing siswa dari kondisi awal dan tiap siklusnya. Nilai rata-rata akhir setelah proses pembelajaran selesai dibandingkan dengan kondisi awal, siklus I, dan siklus II (jika diperlukan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan yang Diharapkan
No
Peubah
1.
Minat
2.
Prestasi Belajar
Indikator
Kondisi awal
Indikator Keberhasilan Target Akhir
34,25
50
50%
70%
70
75
Rata-rata skor kuesioner minat Siswa yang mencapai KKM Nilai rata-rata kelas
I. Jadwal Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama empat bulan yang terhitung mulai Januari hingga April 2013 seperti tercantum dalam tabel berikut. Tabel 3.11 Jadwal Penelitian No
Keterangan
1.
Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD yang akan diteliti Wawancara dengan guru yang bersangkutan Observasi Kelas Penyusunan proposal penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Agst
Sept.
Okt. 2012
Nov.
Des.
Jan- Jul 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta melalui metode learning together” dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai 20 Februari 2013 yang terbagi dalam 2 (dua) siklus. 1. Kondisi Awal Kondisi awal minat siswa diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilaksanakan sebelum pemberian tindakan pada siklus I. Hasil pengisian kuesioner awal oleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Skor Rata-rata Minat Awal Siswa No.
Nama
1
Skor Minat Awal
A
Skor 28
Kriteria Rendah
2
B
39
Cukup
3
C
34
Rendah
4
D
29
Rendah
5
E
26
Rendah
6
F
29
Rendah
7
G
33
Rendah
8
H
38
Cukup
9
I
41
Cukup
10
J
38
Cukup
11
K
32
Rendah
12
L
32
Rendah
13
M
41
Cukup
14
N
31
Rendah
15
O
25
Rendah
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 4.1 (Lanjutan) No.
Nama
16
Skor Minat Awal
P
Skor 37
Kriteria Cukup
17
Q
38
Cukup
18
R
30
Rendah
19
S
38
Cukup
20
T
33
Rendah
21
U
31
Rendah
22
V
34
Rendah
23
W
33
Rendah
24
X
37
Cukup
25
Y
38
Cukup
26
Z
36
Cukup
27
AA
38
Cukup
28
AB
36
Cukup
29
AC
40
Cukup
30
AD
33
Rendah
31
AE
38
Cukup
32
AF
30
Rendah
34,25
Rendah
Rata-rata
Dilihat dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata minat siswa pada kondisi awal adalah 34,25. Berdasarkan kriteria persentase ratarata minat (tabel 3.9), seperti yang tersaji di bawah ini, maka rata-rata minat siswa pada kondisi awal ini termasuk dalam kriteria rendah. (Tabel 3.9 Kriteria Persentase Rata-rata Minat, Hal. 49) Rentang Skor 52 – 60 43 – 51 34 – 42 25 – 33 15 - 24
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Dari kondisi awal ini, juga diperoleh data mengenai prestasi belajar siswa yang meliputi rata-rata prestasi belajar dan persentase ketuntasan belajar PKn siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Nilai Kondisi Awal 1 A 74 2 B 68 3 C 80 4 D 68 5 E 82 6 F 80 7 G 86 8 H 60 9 I 82 10 J 80 11 K 60 12 L 66 13 M 84 14 N 60 15 O 58 16 P 62 17 Q 60 18 R 86 19 S 82 20 T 60 21 U 56 22 V 84 23 W 64 24 X 72 25 Y 80 26 Z 62 27 AA 78 28 AB 52 29 AC 54 30 AD 60 Rata-rata 70 Jumlah Ketuntasan Persentase
No. Nama
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 46,7%
16 53,3%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal adalah 70, sedangkan untuk persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 46,7%. Hasil ini termasuk dalam kriteria rendah, seperti yang diungkapkan oleh Masidjo (1995:157) pada tabel 3.8 (hal. 48).
2. Siklus I Penelitian pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 30 Januari 2013 dengan 2 (dua) kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu rencana kegiatan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. a. Rencana Kegiatan Kegiatan pertama yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan tindakan dalam penelitian adalah merencanakan tindakan. Tujuan dari perencanaan adalah supaya tindakan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan hasil yang baik pula. Adapun perencanan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Membuat Silabus, RPP, LKS, media, dan soal-soal evaluasi yang akan diujikan pada akhir siklus I. 2) Melakukan validasi instrumen dengan Dosen, Kepala Sekolah, dan Guru. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 23 Januari dan 30 Januari 2013 di kelas IV dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
jumlah siswa 32 orang. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 JP). Pembelajaran berlangsung dengan metode learning together (belajar bersama) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Kegiatan yang dilakukan pada awal pelajaran adalah bertanya jawab seputar Negara RI untuk menuntun siswa masuk ke dalam materi. Selanjutnya pada kegiatan inti, guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari. Usai bertanya jawab, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok beranggotakan
4-5
siswa.
Siswa
saling
belajar
bersama
dan
menyelesaikan tugas yang diberikan secara bersama-sama dalam kelompoknya masing-masing. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Pelaksanaan siklus I ini diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah dipelajari, melakukan refleksi, dan diadakan evaluasi dalam bentuk soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah menerima perlakuan. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan oleh peneliti yang telah disiapkan sebelumnya. Adapun hal yang diperoleh selama melakukan pengamatan adalah siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut terlihat ketika guru menjelaskan, banyak siswa yang asyik mengobrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
dengan teman, sehingga ketika melakukan kegiatan belajar kelompok, banyak siswa yang kebingungan dalam mengerjakan. Guru sendiri telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus I, diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa selama mengikuti pembelajaran.
Adapun hasil evaluasi pada siklus I adalah sebagai
berikut: Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus I No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
68 90 80 80 60 66
7 G 8 H 9 I 10 J 11 K 12 L 13 M 14 N 15 O 16 P 17 Q 18 R 19 S 20 T 21 U 22 V 23 W 24 X Tabel 4.3 (Lanjutan)
70 80 90 90 80 70 80 50 40 84 80 60 80 70 40 80 60 90
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama
Nilai
Y 90 Z 80 AA 90 AB 80 AC 90 AD 60 AE 80 AF 60 Rata-rata 74 Jumlah Ketuntasan Persentase
58
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ 22 68,7%
10 31,3%
Berdasarkan tabel hasil dari siklus I diperoleh rata-rata mencapai 74 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 68,7% atau terdiri dari 22 siswa dan sebesar 31,3% atau terdiri dari 10 siswa belum mencapai KKM. Hasil ini belum memenuhi target yang ditentukan sebelumnya yaitu target rata-rata yang diharapkan 75 dengan persentase kelulusan 70%. Hasil tes siklus I ini juga dapat dilihat pada diagram persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I seperti berikut.
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
d. Refleksi Pada siklus I, masih terlihat siswa yang kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kecenderungan siswa yang biasanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru. Kegiatan learning together (belajar bersama) dalam kelompok juga belum begitu nampak karena masih adanya kecenderungan salah satu siswa dalam kelompok tersebut. Kekurangan-kekurangan yang dijumpai pada siklus I ini akan diperbaiki pada tindakan selanjutnya, yaitu pada pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II a. Rencana Kegiatan Pada kegiatan siklus II ini, peneliti merencanakannya dengan menyiapkan RPP, LKS, media pembelajaran, dan soal evaluasi yang akan diujikan pada akhir siklus II. Media pembelajaran sendiri dibuat untuk masing-masing siswa, sehingga semua siswa dapat belajar dan mengerjakan tugas secara bersama-sama dan merata. Pembuatan RPP, LKS, dan media pembelajaran dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen dan guru kelas, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sesuai RPP yang telah dibuat, dan LKS serta media dapat memadai siswa dalam memahami materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan pada tanggal 13 Februari dan 20 Februari 2013 di kelas yang sama dengan jumlah siswa yang masih sama pula dengan siklus I. Pelaksanaan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Sama halnya dengan siklus I, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan metode learning together dan dilaksanakan sesuai dengan
Rencana
dipersiapkan
Pelaksanaan
sebelumnya.
Pembelajaran
Pembelajaran
(RPP)
yang
dilaksanakan
telah dengan
memperhatikan kekurangan pada siklus I. Pada Siklus II pertemuan pertama, kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan motivasi kepada peserta didik. Kegiatan dilanjutkan dengan membagi kelompok secara heterogen oleh pendidik. Setiap kelompok diberikan sebuah wacana dalam koran yang memuat lembaga pemerintahan untuk dianalisis. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi. Pertemuan kedua siklus II, kegiatan inti yang dilakukan setiap kelompok adalah membuat 7 soal uraian. Soal-soal tersebut dibagikan kepada kelompok lain, masing-masing kelompok mendapat 1 soal. Jawaban yang telah dituliskan, dipresentasikan di depan kelas, dan kelompok pembuat soal menanggapi hasil jawaban kelompok presentasi. Pelaksanaan siklus II diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah dipelajari, melakukan refleksi, dan mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
dalam bentuk soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah menerima perlakuan. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan dari guru kelas. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II, terlihat siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Siswa memperhatikan setiap penjelasan dari guru. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil pengisian kuesioner pada akhir siklus II. Hasil pengisian kuesioner oleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Skor Rata-rata Minat Akhir Siswa No.
Nama
1
Skor Minar Akhir
A
Skor 53
Kategori Tinggi
2
B
52
Tinggi
3
C
44
Cukup
4
D
45
Tinggi
5
E
43
Cukup
6
F
43
Cukup
7
G
54
Tinggi
8
H
53
Tinggi
9
I
53
Tinggi
10
J
52
Tinggi
11
K
55
Sangat Tinggi
12
L
54
Tinggi
13
M
52
Tinggi
14
N
53
Tinggi
15
O
53
Tinggi
16
P
56
Sangat Tinggi
17
Q
52
Tinggi
18
R
53
Tinggi
19
S
53
Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 4.4 (Lanjutan) No.
Nama
20
Skor Minar Akhir
T
Skor 57
Kategori Sangat Tinggi
21
U
58
Sangat Tinggi
22
V
42
Cukup
23
W
53
Tinggi
24
X
53
Tinggi
25
Y
52
Tinggi
26
Z
48
Tinggi
27
AA
53
Tinggi
28
AB
52
Tinggi
29
AC
52
Tinggi
30
AD
43
Cukup
31
AE
52
Tinggi
32
AF
56
Sangat Tinggi
51.38
Tinggi
Rata-rata
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata minat siswa pada kondisi akhir adalah 51,38. Berdasarkan kriteria persentase rata-rata minat (tabel 3.9), seperti yang tersaji di bawah ini, maka rata-rata minat siswa pada kondisi akhir ini termasuk dalam kriteria tinggi. (Tabel 3.9 Kriteria Persentase Rata-rata Minat, Hal. 49) Rentang Skor 52 – 60 43 – 51 34 – 42 25 – 33 15 - 24
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang meliputi rata-rata dan persentase ketuntasan belajar siswa. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
80 90 84 86 84 88
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
G 88 H 90 I 92 J 90 K 84 L 80 M 88 N 60 O 60 P 82 Q 88 R 76 S 86 T 84 U 58 V 86 W 70 X 90 Y 90 Z 86 AA 90 AB 82 AC 100 AD 60 AE 82 AF 70 Rata-rata 82 Jumlah Ketuntasan Persentase
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 87,5%
4 12,5%
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Berdasarkan hasil dari siklus II, diperoleh rata-rata sebesar 82 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 87,5% atau yang terdiri dari 28 siswa dan sebesar 12,5% atau yang terdiri dari 4 siswa belum mencapai KKM. Hasil tes siswa pada siklus II juga dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II
Dari hasil tes siklus II ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada prestasi belajar siswa sebesar 19,8% dibandingkan dengan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I. d. Refleksi Pada siklus II, siswa terlihat lebih antusias. Mereka mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, dan guru juga memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang apa yang tidak mereka pahami. Bagi siswa yang masih merasa malu bertanya pada guru, mereka memanfaatkan kegiatan diskusi ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
untuk bertanya kepada teman kelompoknya. Dalam kegiatan kelompok, mereka lebih aktif dalam bekerjasama yaitu adanya pembagian tugas yang merata. Jika dibandingkan degan siklus I, pada kegiatan yang dilaksanakan selama siklus II siswa lebih bisa menguasai materi pelajaran. Hal tersebut juga terlihat dari adanya peningkatan hasil ketercapaian belajar siswa. Siswa juga semakin berminat dalam mengikuti proses pembelajaran.
B. Pembahasan Tindakan yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit dan setiap siklusnya diakhiri dengan evaluasi. Pada proses pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan kelas mengenai materi lembaga pemerintahan tingkat pusat yang dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Pada
siklus
I,
kegiatan
yang dilakukan
lebih
banyak
bersifat
pendampingan terhadap siswa saat melakukan kegiatan belajar bersama. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I adalah menuliskan struktur organisasi tingkat pusat pada bagan yang telah disiapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan terlebih dahulu lembaga apa saja yang ada pada organisasi tingkat pusat. Pada pertemuan kedua siklus I, siswa melengkapi keterangan pada bagan yang telah mereka susun dan mempresentasikannya di depan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Bersamaan dengan berlangsungnya proses kegiatan belajar tersebut, peneliti dibantu oleh guru kelas itu sendiri dalam melakukan pengamatan proses belajar siswa. Dari hasil pengamatan tersebut, guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, namun dalam hal aktifitas siswa, masih banyak ditemukan siswa yang asyik mengobrol dengan teman pada saat guru menjelaskan. Hal ini membuat siswa belum memahami sepenuhmya apa yang harus mereka lakukan, sehingga perlu banyak pendampingan. Pada akhir siklus I diadakan tes untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman mereka dalam mengikuti pembelajaran. Hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1. Dari tabel tersebut diketahui bahwa hasil tes siklus I menunjukkan nilai rata-rata sebesar 74. Jumlah ini masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan, yaitu 75. Sedangkan untuk persentase ketuntasan, jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 68,7% atau terdiri dari 22 siswa dan sebesar 31,3% atau terdiri dari 10 siswa belum mencapai KKM yang diharapkan, yaitu 70%. Oleh karena nilai rata-rata pada siklus I belum mencapai 75 (batas KKM yang ditentukan) dan persentase ketuntasan siswa belum mencapai target (70%), maka penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II. Pertemuan pertama siklus II, kegiatan diarahkan untuk mengasah pengetahuan mereka lebih dalam mengenai tugas dari masing-masing organisasi. Siswa menganalisis sebuah wacana dalam koran dan menentukan lembaga pemerintahan apa saja yang terlibat di dalamnya serta apa peran dari lembaga itu dalam wacana tersebut. Pada pertemuan kedua siklus II, kegiatan yang berlangsung lebih pada mengulang terhadap materi-materi yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
mereka pelajari secara keseluruhan, yaitu dengan cara siswa dalam kelompok membuat pertanyaan sebanyak 7 soal dan diberikan kepada kelompok lain untuk dikerjakan. Proses pengamatan kegiatan siklus II ini, peneliti dibantu oleh guru kelas itu sendiri. Pengamatan tersebut dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pengamat juga mengamati seluruh aktivitas siswa. Dari hasil pengamatan, pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan RPP, dan secara keseluruhan aktivitas siswa sudah berjalan dengan baik. Siswa secara mandiri telah memanfaatkan kegiatan belajar bersama ini sebagai forum untuk bertanya kepada teman apa yang belum dia ketahui. Akhir pembelajaran siklus II, peneliti juga memberikan tes. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Hasil tes siklus II, diperoleh rata-rata sebesar 82 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 87,5% atau yang terdiri dari 28 siswa dan sebesar 12,5% atau yang terdiri dari 4 siswa belum mencapai KKM, seperti yang terlihat pada tabel 4.2. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan sebesar 18,8% dibandingkan dengan hasil yang diperoleh siswa pada siklus I. Untuk lebih jelasnya, perbandingan nilai yang diperoleh siswa pada tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Prestasi Belajar Siswa Nilai Siklus I Siklus II 68 80 90 90 80 84 80 86 60 84 66 88 70 88 80 90 90 92 90 90 80 84 70 80 80 88 50 60 40 60 84 82 80 88 60 76 80 86 70 84 40 58 80 86
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kondisi Awal 74 68 80 68 82 80 86 60 82 80 60 66 84 60 58 62 60 86 82 60 56 84
23
64
60
70
√
24
72
90
90
√
25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata Persentase Ketuntasan
80 62 78 52 54 60
70
90 80 90 80 90 60 80 60 74
90 86 90 82 100 60 82 70 82,00
√ √ √ √ √ − √ √ √
46,7%
68,7%
87,5%
√
No.
Peningkatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Perbandingan nilai yang diperoleh siswa menurut tabel di atas, dapat pula digambarkan dalam histogram peningkatan persentase ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II seperti berikut.
Gambar 4.3 Histogram Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar
Gambar di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 68,7% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata kelas sebesar 74 pada siklus I menjadi 82 pada siklus II. Hal ini terlihat dari tabel 4.4 yang memaparkan perbandingan nilai prestasi belajar siswa, yang dapat dilihat pula pada gambar histogram berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Gambar 4.4 Histogram Peningkatan Rata-rata Kelas
Dilihat dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran pada pada siklus II telah mencapai target yang direncanakan, sehingga siklus II tidak perlu dilanjutkan. Adanya suatu peningkatan juga ditunjukkan pada minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran selama pemberian tindakan (siklus I dan II) seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Perbandingan Skor Minat Siswa Skor Minat No.
Nama
Awal
Akhir
1
A
Skor 28
Kriteria Rendah
Skor 53
Kriteria Tinggi
2
B
39
Cukup
52
Tinggi
3
C
34
Rendah
44
Cukup
4
D
29
Rendah
45
Tinggi
5
E
26
Rendah
43
Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.7 (Lanjutan) Skor Minat No.
Nama
Awal
Akhir
6
F
Skor 29
7
G
33
Rendah
54
Tinggi
8
H
38
Cukup
53
Tinggi
9
I
41
Cukup
53
Tinggi
10
J
38
Cukup
52
Tinggi
11
K
32
Rendah
55
Sangat Tinggi
12
L
32
Rendah
54
Tinggi
13
M
41
Cukup
52
Tinggi
14
N
31
Rendah
53
Tinggi
15
O
25
Rendah
53
Tinggi
16
P
37
Cukup
56
Sangat Tinggi
17
Q
38
Cukup
52
Tinggi
18
R
30
Rendah
53
Tinggi
19
S
38
Cukup
53
Tinggi
20
T
33
Rendah
57
Sangat Tinggi
21
U
31
Rendah
58
Sangat Tinggi
22
V
34
Rendah
42
Cukup
23
W
33
Rendah
53
Tinggi
24
X
37
Cukup
53
Tinggi
25
Y
38
Cukup
52
Tinggi
26
Z
36
Cukup
48
Tinggi
27
AA
38
Cukup
53
Tinggi
28
AB
36
Cukup
52
Tinggi
29
AC
40
Cukup
52
Tinggi
30
AD
33
Rendah
43
Cukup
31
AE
38
Cukup
52
Tinggi
32
AF
30
Rendah
56
Sangat Tinggi
34.25
Rendah
51.38
Tinggi
Rata-rata
Kriteria Rendah
Skor 43
Kriteria Cukup
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada kondisi awal, ratarata minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn sebesar 34,25 dengan rincian 17 siswa masih berada di bawah rata-rata. Pada kondisi akhir, rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 51,38 dengan jumlah siswa yang berada di atas rata-rata sebanyak 25 anak, dan 7 siswa masih berada di bawah rata-rata.. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata minat siswa meningkat sebesar 17,13. Berikut dapat dilihat pula histogram peningkatan rata-rata minat.
Gambar 4.5 Histogram Peningkatan Minat Siswa
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa secara keseluruhan penelitian dengan “Penggunaan model Kooperatif metode Learning Together pada pelajaran PKn Kelas IV di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta dapat dikatakan berhasil karena pada akhir penelitian, kriteria keberhasilan yang di tetapkan dapat terpenuhi, sehingga minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru mengalami peningkatan”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model kooperatif dengan metode learning together untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilakukan dengan memulai pembelajaran dengan hal-hal yang diketahui siswa, seperti melakukan tanya jawab, selanjutnya siswa belajar dalam kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan diharapkan adanya timbal balik dari teman atau kelompok yang lain, kemudian kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa. 2. Penerapan model kooperatif dengan metode learning together dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat di SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata minat yang diperoleh siswa dalam pengisian kuesioner, yang menunjukkan bahwa pada kondisi awal, rata-rata minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PKn sebesar 34,25 dengan rincian 17 siswa masih berada di bawah rata-rata dan 15 siswa berada di atas rata-rata. Sedangkan pada kondisi akhir, rata-rata minat belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 51,38 dengan jumlah siswa yang berada di 73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
atas rata-rata sebanyak 25 anak, dan 7 siswa masih berada di bawah ratarata. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata minat belajar siswa sebesar 17,13. 3. Penerapan model kooperatif dengan metode learning together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn di SD
Kanisius
Kotabaru
Yogyakarta
tahun
pelajaran
2012/2013.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan yang telah dicapai siswa. Pada kondisi awal, diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 46,7%. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 74 dengan persentase ketuntasan belajar naik menjadi 68,7%. Pada siklus II, rata-rata hasil belajar kembali meningkat menjadi 82 dengan persentase ketuntasan belajar yang dicapai adalah 87,5%. Dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 12, dan untuk persentase ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 40,8% dari kondisi awal.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan, khususnya dalam penerapan model kooperatif dengan metode learning together, antara lain: 1. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian sejenis, yaitu penggunaan metode learning together perlu mengembangkannya dengan inovasi-inovasi yang lebih menarik, sehingga dalam melakukan proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
pembelajaran dalam kelompok siswa tidak hanya aktif namun juga mampu mengembangkan sikap kerjasama yang sesungguhnya. 2. Bagi Guru yang akan menerapkan metode ini harus memperhatikan: a. Pembagian kelompok belajar diusahakan lebih divariasikan dan merata dalam hal kemampuan, sehingga tidak muncul sekelompok siswa yang “lebih unggul”. b. Meskipun belajar dalam kelompok, diusahakan alat dan bahan dimiliki oleh setiap anak, supaya setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 3. Bagi sekolah yang ingin menerapkan metode ini sebagai metode dalam mengajar, maka kegiatan pembelajaran dengan metode learning together sangat membantu bagi siswa, maka penerapannya tidak hanya dalam mata pelajaran PKn saja, tetapi dapat dilakukan pada mata pelajaran yang lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Aqid, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama. Dahar, Ratna W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku 5: Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual, Ditjen Dikti. Jakarta: Depdiknas. Esti Wuryani Djiwandono, Sri. 2008. Psikologi Pendidikan. Cetakan keempat. Jakarta: PT Grasindo. Herijulianti Eliza, Indriani Tati Svasti & Sri. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Buku kedokteran EGC. Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. _________________. 1993. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. _________________. 2005. Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud. Isjoni, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni & Ismail, A. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mendiknas. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1995. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurkanca, Wayan & Sumartana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Olson, Matthew H. & Hergenhahn, B.R. 2009. An Introduction To Theories Of Learning. New Jersey: Pearson Education.
Pasaribuan, I.L dan Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Rogoff, B., Turkanis, Carolyn G., & Bartlett L. 2001. Learning Together: Children and Adults in a School Community. New York: Oxford University. Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 1988. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara. _______. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sumarsono, S. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Widya, W., Herning Budhi & Ferry T. Indratno. 2008. Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Kanisius. Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. ___________. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kotabaru
Kelas/ Semester
: IV/2
Mata Pelajaran
: PKn
Alokasi Waktu
: 8 JP
Standar Kompetensi : 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal
Materi Pokok Lembaga-
lembaga-lembaga lembaga negara
Pengalaman Belajar Pertemuan I
Indikator - Peserta didik
Masing-masing peserta didik
mampu mengenal
negara dalam
dalam susunan
menyimak penjelasan dari
lembaga-lembaga
susunan
pemerintahan
pendidik tentang kegiatan yang
negara dalam
pemerintahan
tingkat pusat
akan di lakukan.
susunan
tingkat pusat,
Peserta didik membentuk
seperti MPR,
kelompok yang terdiri dari 4
DPR, Presiden,
orang.
MA, MK, dan
pemerintahan pusat - Peserta didik mampu
Penilaian
Sumber Belajar
Kurikulum Tingkat (soal pilihan Satuan ganda dengan Pendidikan jumlah 20) 2006 Tes tertulis
Opih. 2009. Pendidikan Kewarganeg araan untuk Siswa SD/MI Kelas 4.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BPK
Setiap kelompok berdiskusi
menentukan
untuk mengisi bagan/struktur
letak/kedudukan
pemerintahan tingkat pusat.
dari tiap lembaga
Peserta didik mengerjakan soal
pemerintahan pusat
yang diberikan pendidik. Pertemuan II Peserta didik kembali
- Peserta didik
berdiskusi dengan kelompok
mampu
sebelumnya mengenai
membedakan
perbedaan susunan lembaga
susunan lembaga
negara sebelum dan sesudah
pemerintahan
amandemen.
negara sebelum
Setiap kelompok melengkapi
dan sesudah
struktur bagan yang telah
amandemen
dibuat sebelumnya dengan
- Peserta didik
menuliskan tugas pokok dari
mampu
masing-masing lembaga.
menyebutkan
Setiap kelompok
Jakarta: Depdiknas. Sunardi, dkk. 2011. Ayo Belajar PKn: Kelas IV SD. Yogyakarta: Kanisius. Suwanto. 2009. Ayo Belajar – Pendidikan Kewarganeg araan Kelas 5 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
fungsi dari masing-
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempresentasikan hasil
masing lembaga
pekerjaannya dan kelompok
negara dalam
lain memberikan tanggapan.
susunan
Pendidik membagikan soal
pemerintahan pusat
evaluasi untuk dikerjakan peserta didik secara individu. Pertemuan III Peserta didik berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan oleh pendidik. Setiap kelompok menganalisis lembaga apa saja yang terlibat
- Peserta didik mampu menjelaskankan tugas setiap lembaga negara
dalam suatu wacana surat kabar, kemudian menjelaskan tugas dari lembaga tersebut. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pendidik membagikan soal latihan kepada peserta didik. Pertemuan IV Setiap kelompok mengkaji
- Peserta didik
ulang materi secara
mampu memahami
keseluruhan dan membuat soal
sistem
untuk dikerjakan oleh
pemerintahan
kelompok lain.
tingkat pusat
Pendidik membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individual.
Mengetahui, Guru Kelas
Dewi Marlina Candrawati, S.Pd.
Yogyakarta, 16 Januari 2013 Penyusun
Anita Nugraheni
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I (Pertemuan 1 dan 2 )
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kotabaru Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
B. Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK, dll.
C. Indikator Competence 3.1.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam pemerintahan pusat 3.1.2 Menentukan letak/kedudukan lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat 3.1.3 Membedakan susunan lembaga pemerintahan Negara sebelum dan sesudah amandemen 3.1.4 Menyebutkan fungsi dari masing-masing lembaga negara Conscience 3.1.5 Menyusun bagan pemerintahan tingkat pusat 3.1.6 Melengkapi bagan dengan menuliskan fungsi/tugas pokok dari masingmasing lembaga
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Compassion 3.1.7 Kerjasama dalam kelompok 3.1.8 Menghargai pendapat teman 3.1.9 Mendengarkan orang lain yang sedang berbicara
D. Tujuan Pembelajaran Competence 1. Peserta didik mampu mengenal lembaga-lembaga negara dalam pemerintahan pusat dengan mengikuti perkembangan zaman 2. Peserta didik mampu menentukan letak/kedudukan lembaga-lembaga negara yang ada sekarang dalam susunan pemerintahan tingkat pusat 3. Peserta didik mampu membedakan susunan lembaga pemerintahan negara sebelum dan sesudah amandemen dengan tepat 4. Peserta didik mampu menyebutkan fungsi dari masing-masing lembaga negara dengan benar Conscience 5. Peserta didik mampu menyusun bagan pemerintahan tingkat pusat dengan tepat 6. Peserta didik mampu melengkapi bagan dengan menuliskan fungsi/tugas pokok dari masing-masing lembaga Compassion 7. Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok ketika belajar bersama 8. Peserta didik mampu menghargai pendapat teman dengan cara mendengarkan temannya ketika sedang berbicara 9. Peserta didik mampu menjadi pendengar yang baik ketika ada orang lain yang sedang berbicara
E. Materi Pembelajaran: Sistem Pemerintahan Pusat
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Model dan Teknik a. Model Pembelajaran: Cooperative Learning b. Teknik Pembelajaran: Learning Together
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal 1. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. (Compassion) 2. Apersepsi Peserta didik diberi pertanyaan “Tahukah kalian siapa yang menjadi pemimpin di negara kita?” (Competence) 3. Orientasi Menyampaikan gambaran umum mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti Pertemuan I 1. Pendidik bertanya jawab dengan peserta didik seputar lembaga pemerintahan pusat, seperti “Siapakah yang tahu lembaga apa yang dipegang oleh Presiden?” (Competence) 2. Peserta didik menyimak penjelasan dari pendidik tentang kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. 3. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang yang heterogen. 4. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa yang berupa bagan struktur organisasi pemerintahan tingkat pusat. 5. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menyelesaikan LKS. (Compassion) Pertemuan 2 6. Setiap kelompok membandingkan susunan lembaga yang telah mereka kerjakan dengan susunan lembaga negara sebelum diamandemen. (Competence) 7. Setelah itu, peserta didik melengkapi bagan tersebut dengan menuliskan fungsi atau tugas pokok dari masing-masing lembaga pemerintahan negara. (Conscience) 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. (Conscience) 9. Peserta didik dan pendidik bersama-sama membahas hasil presentasi dari setiap kelompok. (Compassion) Kegiatan Akhir 1. Peserta didik menyimpulkan materi secara bersama-sama dengan bimbingan pendidik. (Competence) 2. Peserta didik melakukan refleksi dengan didampingi pendidik. 3. Peserta didik mengerjakan soal.
H. Refleksi Competence 1. Setelah kamu mempelajari pemerintahan pusat, manfaat apa yang kamu peroleh? 2. Jika kamu menjadi menteri, menteri apa yang ingin kamu jabat? Conscience 3. Apakah ada yang merasa kesulitan ketika menyusun struktur lembaga pemerintahan pusatnya? Compassion 4. Bagaimana sikap kalian jika sedang mengikuti sebuah rapat dalam suatu lembaga?
I. Aksi 1. Kecakapan kesadaran diri (compassion): menghargai berbagai pendapat teman. 2. Kecakapan berpikir (competence): Menentukan kedudukan dari setiap lembaga pemerintah pusat. 3. Kecakapan sosial (compassion): bekerjasama dengan teman kelompoknya.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. Sumber dan Media a. Sumber Belajar: DEPDIKNAS. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP Cipta Jaya. Hal: 110 Suwanto. 2009. Ayo Belajar – Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 5 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. b. Media Belajar: LKS Kertas Asturo Double tip Spidol
K. Penilaian a. Prosedur: Proses b. Jenis: Non tes dan tes c. Teknik: Pengamatan dan tertulis d. Bentuk: Check list dan uraian e. Instrumen: Terlampir
Mengetahui,
Yogyakarta, 23 Januari 2013
Guru Kelas
Penyusun
Dewi Marlina Candrawati, S.Pd.
Anita Nugraheni
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II (Pertemuan 1 dan 2 )
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kotabaru Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
B. Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK, dll.
C. Indikator Competence 3.1.1 Menjelaskan tugas dan wewenang lembaga pemerintahan tingkat pusat 3.1.2 Memahami sistem pemerintahan tingkat pusat Conscience 3.1.3 Menganalisis wacana dalam koran 3.1.4 Membuat pertanyaan Compassion 3.1.5 Kerjasama dalam kelompok 3.1.6 Menghargai pendapat teman 3.1.7 Mendengarkan orang lain yang sedang berbicara
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Tujuan Pembelajaran Competence 1. Peserta didik mampu menjelaskan tugas dan wewenang dari setiap lembaga pemerintahan tingkat pusat dengan lengkap dan tepat 2. Peserta didik mampu memahami pemerintahan tingkat pusat yang ada di Indonesia tanpa melihat buku Conscience 3. Peserta didik mampu menganalisis sebuah wacana dalam koran mengenai lembaga-lembaga negara beserta tugas dan wewenangnya 4. Peserta didik mampu membuat kalimat yang membangun pengetahuan mengenai sistem pemerintahan tingkat pusat Compassion 5. Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok ketika belajar bersama 6. Peserta didik mampu menghargai pendapat teman dengan cara mendengarkan temannya ketika sedang berbicara 7. Peserta didik mampu menjadi pendengar yang baik ketika ada orang lain yang sedang berbicara
E. Materi Pembelajaran: Sistem Pemerintahan Pusat
F. Model dan Teknik a. Model Pembelajaran: Cooperative Learning b. Teknik Pembelajaran: Learning Together
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan pendidik membuka pelajaran dengan doa dan salam. 2. Apersepsi Peserta didik diberi pertanyaan “Siapa yang suka menonton televisi? Apa yang kalian lihat? Apakah kalian pernah menonton berita mengenai DPR atau MPR?” (Competence) 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Motivasi “Siapa yang ingin menjadi anggota DPR atau mungkin menjadi Presiden?” (Compassion) 4. Orientasi Menyampaikan gambaran umum mengenai materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Pertemuan 1 1.
Peserta didik bergabung dengan kelompok yang telah dibagi oleh pendidik. (Compassion)
2.
Setiap peserta didik menerima sebuah wacana (dari koran) tentang lembaga pemerintahan pusat yang sama dengan semua anggota kelompoknya.
3.
Setelah selesai membaca, setiap kelompok menganalisis wacana tersebut berdasarkan pertanyaan yang tertera pada LKS. (Conscience)
4.
Setiap kelompok menjawab seluruh masalah yang ada. (Competence)
5.
Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusinya.
(Conscience) Pertemuan 2 6.
Peserta didik dan pendidik bersama-sama mengulas hasil presentasi dari tiap kelompok. (Compassion)
7.
Peserta didik mengulas kembali pelajaran yang telah di berikan pada pertemuan 1, 2, dan 3.
8.
Setiap kelompok bersama-sama menyusun sebuah pertanyaan sebanyak 7 soal. (Conscience)
9.
Setelah selesai, ketujuh soal tersebut dibagikan kepada kelompok yang lainnya untuk dijawab. (Competence)
10. Jawaban disampaikan pada forum diskusi kelas.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Akhir 1. Peserta didik menyimpulkan materi secara bersama-sama dengan bimbingan pendidik. (Competence) 2. Peserta didik melakukan refleksi dengan didampingi pendidik. 3. Peserta didik mengerjakan soal.
H. Refleksi Competence 1. Sudahkah para kabinet negara tersebut menjalankan tugasnya dengan baik? Conscience 2. Bagaimana kinerja para lembaga negara di Indonesia saat ini menurutmu? Compassion 3. Sudahkah kalian berdiskusi dengan baik?
I. Aksi 1. Kecakapan kesadaran diri (compassion): Tidak berbicara sendiri ketika ada orang lain yang sedang berbicara. 2. Kecakapan berpikir (competence): Menganalisis kasus/berita yang menyangkut tugas dari suatu lembaga. 3. Kecakapan sosial (compassion): Bekerjasama dengan teman kelompoknya.
J. Sumber dan Media a. Sumber Belajar: DEPDIKNAS. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP Cipta Jaya. Hal: 110 Suwanto. 2009. Ayo Belajar – Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 5 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. b. Media Belajar: Koran Alat tulis HVS
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
K. Penilaian a. Prosedur: Proses b. Jenis: Non tes dan tes c. Teknik: Pengamatan dan tertulis d. Bentuk: Check list dan uraian e. Instrumen: Terlampir
Mengetahui,
Yogyakarta, 13 Februari 2013
Guru Kelas
Penyusun
Dewi Marlina Candrawati, S.Pd.
Anita Nugraheni
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kotabaru Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (4jp)
A. Petunjuk Perhatikan penjelasan dari guru dan ikuti langkah-langkah dalam LKS dengan baik ! B. Kegiatan belajar Pertemuan 1 Nisa sedang belajar PKn tentang materi susunan pemerintahan pusat. Nisa mengalami kesulitan. Nisa tidak tahu lembaga apa saja dan dimana letak lembaga tersebut dalam susunan pemerintahan pusat. Nah sekarang, bantulah Nisa untuk menyusunnya.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pertemuan 2 1. Bandingkan bagan tersebut dengan bagan sebelum diamandemen! 2. Lengkapilah bagan tersebut dengan memberikan keterangan mengenai fungsi/tugas pokok pada tiap-tiap lembaga!
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA Siklus II (Pertemuan 1 dan 2)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kotabaru Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: IV/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2jp)
A. Petunjuk Perhatikan penjelasan dari guru dan ikuti langkah-langkah dalam LKS dengan baik ! B. Kegiatan belajar Pertemuan 1 Analisislah wacana dalam koran tentang pemerintahan di Indonesia lembaga apa yang nampak dalam wacana tersebut, kemudian berilah penjelasan apa tugas dan wewenang dari lembaga tersebut! Pertemuan 2 Buatlah pertanyaan sebanyak 7 soal dengan teman kelompokmu, lalu bagikan kepada kelompok yang lain untuk dikerjakan!
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan pusat yaitu: A. Lembaga Legislatif Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Lembaga ini terdiri dari: 1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) MPR merupakan lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan RI yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD. Pemilihan anggota ini dilakukan dengan cara pemilu. Sebelum amandemen, MPR merupakan lembaga tertinggi negara. Adapun tugas dan wewenang MPR, yaitu: a. Menetapkan dan mengubah UUD 1945 b. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan pada hasil pemilu c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatanya d. Memilih presiden dan wakil presiden 2. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) DPR merupakan lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan RI yang merupakan lembaga aspirasi politik dan juga lembaga perwakilan rakyat. Pemilihan anggota DPR dilakukan dengan cara pemilu. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR mempunyai tugas dan wewenang: a. Membentuk undang-undang b. Menetapkan APBN c. Menetapkan peraturan pelaksanaannya d. Memberikan persetujuan kepada presiden Selain tugas dan wewenang tersebut, DPR juga memiliki hak-hak, yaitu hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. DPD (Dewan Perwakilan Daerah) DPD adalah lembaga penyalur aspirasi rakyat dalam suatu daerah. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum. Tugas dan wewenag dari DPD itu sendiri adalah: a. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR b. Membahas rancangan undang-undang dan memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU c. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU B. Lembaga Eksekutif Lembaga eksekutif adalah lembaga pemerintah yang memegang kekuasaan pemerintahan. Lembaga inilah yang mengendalikan dan melaksanakan pembangunan sesuai UU. Lembaga ini terdiri dari: 1. Presiden Presiden dibantu oleh seorang wakil dan para menteri dalam menjalankan tugasnya. Setelah diadakan amandemen, kedudukan presiden dan MPR adalah setara, sehingga presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR. Dalam menjalankan tugasnya, presiden memiliki wewenag, kewajiban, dan hak sebagai berikut: a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD b. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, laut, dan udara c. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR d. Menetapkan peraturan pemerintah e. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri f. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR 2. Wakil Presiden Wakil presiden memiliki tugas khusus, antara lain menampung dan mengusahakan pemecahan masalah yang menyangkut kesejahteraan rakyat dan 96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melakukan
pengawasan
pelaksanaan
pembangunan
dengan
bantuan
departemen-departeman yang bersangkutan. C. Lembaga Yudikatif Lembaga ini memegang kekuasaan di bidang kehakiman, yang terdiri dari: 1. MA (Mahkamah Agung) MA merupakan badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman tertinggi. MA terdiri atas hakim agung dan beberapa hakim muda. Hakim agung diangkat oleh presiden.
Perkara yang ditangani oleh MA biasanya
berupa perkara kasasi, artinya perkara tersebut tidak dapat selesai di pengadilan tinggi. MA juga memiliki kewenangan sebagai berikut: a. Mengajukan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang b. Mengadili pada tingkat kasasi c. Wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang 2. MK (Mahkamah Konstitusi) MK adalah lembaga kehakiman yang menangani tuntutan masyarakat atas kelayakan suatu undang-undang/peraturan. Adapaun wewenang dari MK sendiri adalah sebagai berikut: a. Berwenang mengadili terhadap undang-undang b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara c. Memutus pembubaran parpol d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu e. Wajib memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan wapres menurut UUD 1945 3. KY (Komisi Yudisial) KY adalah lembaga yang mengawasi para hakim dalam memutus perkara, proses pengangkatan hakim agung serta hakim-hakin lain di pengadilan. KY memiliki kewenangan: 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR b. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim D. Lembaga Eksaminatif Lembaga eksaminatif adalah lembaga yang dalam menjalankan tugasnya tidak dipengaruhi oleh badan atau lembaga lain. Yang termasuk dalam lembaga ini adalah 1. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) BPK adalah lembaga yang memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan negara. BPK mempunyai kewenangan: a. Memeriksa pengelolaan dan tanggugjawab keuangan negara b. Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenagannya 2. Bank Sentral Bank ini bertugas mengatur kebijakan moneter dan mencetak uang. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia. 3. KPU (Komisi Pemilihan Umum) Tugas pokok KPU adalah merencanakan, mempersiapkan, dan memimpin jalannya pelaksanaan pemilu.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Nama : ____________________ Kelas : ___________ SOAL EVALUASI (I) Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat ! 1. Sistem pemerintahan di Indonesia dipisahkan menjadi tiga kekuasaan berikut, kecuali ... a. Eksekutif
c. Legislatif
b. Yudikatif
d. Federatif
2. Pemerintahan pusat Indonesia terdapat di kota .... a. Bandung
c. Jakarta
b. Surabaya
d. Semarang
3. Negara Republik Indonesia dipimpin oleh .... a. Gubernur
c. Presiden
b. Bupati
d. Walikota
4. Wakil dari setiap provinsi yang duduk di lembaga DPD sebanyak ... orang a. dua
c. enam
b. empat
d. Delapan
5. Lembaga tertinggi negara sebelum adanya amandemen UUD 1945 adalah ...
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Presiden
c. DPD
b. DPR
d. MPR
6. Lembaga legislatif di Indonesia terdiri atas ... a. DPD dan MA
c. BPK dan MPR
b. MPR dan DPR
d. DPR dan MK
7. Lembaga negara yang menegakkan hukum dan keadilan adalah ... a. Eksekutif
c. Yudikatif
b. Legislatif
d. Eksaminatif
8. Badan yang dibentuk o1leh pemerintah pusat namun bekerja secara independen adalah ... a. Badan Pertimbangan
c. Badan Keuangan Negara
b. Badan Nasional
d. Badan Ekstrastruktural
9. DPR termasuk dalam lembaga ... a. Eksekutif
c. Yudikatif
b. Legislatif
d. Eksaminatif
10. Lembaga negara yang dibentuk setelah amandemen UUD 1945 adalah ... a. DPR
c. DPD
b. BPK
d. Komisi Yudisial
11. Pelaksanaan sebuah undang-undang diawasi oleh lembaga .... a. Mahkamah Agung
c. Mahkamah Konstitusi
b. Komisi Yudisial
d. Presiden
12. Lembaga yang bertugas menjalankan undang-undang adalah … 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Eksekutif
c. Yudikatif
b. Legislatif
d. Yuridis
13. Masa jabatan Presiden adalah …. a. 3 tahun
c. 5 tahun
b. 4 tahun
d. 6 tahun
14. Lembaga Yudikatif memegang kekuasaan di bidang ... a. Melaksanakan pemerintahan
c. Perbankan
b. Perancangan undang-undang
d. Kehakiman
15. Di bawah ini yang bukan merupakan lembaga dalam pemerintahan pusat adalah … a. MPR
c. DPDD
b. DPR
d. Presiden
16. Tempat Presiden RI menerima tamu dari negara-negara sahabat ialah .... a. Istana Merdeka
c. Gedung MPR
b. Istana Boneka
d. TMII
17. Di bawah ini yang termasuk dalam lembaga eksekutif adalah ... a. Presiden dan Wapres
c. Mahkamah agung
b. BPK
d. Mahkamah Konstitusi
18. Fungsi pengawasan merupakan fungsi yang dimiliki oleh lembaga ... a. DPR
c. MPR
b. DPD
d. KPK
19. Lembaga ini dimaksudkan sebagai penyeimbang kebijakan antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah. Lembaga tersebut adalah ... 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. DPR
c. DPD
b. MPR
d. BPK
20. Salah satu lembaga legislatif yang ada di Indonesia adalah .... a. Presiden
c. MA
b. DPR
d. BPK
21. Kelompok para pembantu presiden disebut ... a. Dewan Perwakilan Daerah b. Dewan Menteri c. Dewan Pembantu Presiden d. Dewan Perwakilan Negara 22. DPR menyusun dan menetapkan APBN. Dalam hal ini DPR melaksanakan fungsi ... a. Anggaran
c. Legislasi
b. Pengawasan
d. Interpelasi
23. Berikut ini adalah urusan yang menjadi tanggungjawab pemerintahan pusat, kecuali ... a. Pertahanan
c. Keuangan
b. Pendidikan
d. Agama
24. Lembaga di bawah ini yang termasuk dalam lembaga yudikatif adalah ... a. KY
c. DPR
b. MPR
d. BPK
25. Mahkamah agung memimpin badan-badan peradilan di bawahnya, kecuali ... a. Peradilan umum
c. Peradilan militer 102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Peradilan agama
d. Peradilan khusus
26. Lembaga negara yang menegakkan hukum dan keadilan adalah ... a. Eksekutif
b. Legislatif
c. Eksaminatif
d. Yudikatif
27. Presiden termasuk dalam jajaran .... a. Pejabat tinggi pemerintah daerah b. Pejabat tinggi negara c. Lembaga tinggi negara d. Kepala pemerintah daerah 28. Lembaga pemerintahan yang anggotanya dipilih dari anggota parpol peserta pemilu yaitu ... a. Presiden
c. DPR
b. MA
d. KY
29. Pemilihan presiden dilakukan melalui ... a. Pemilu
c. Penetapan
b. Pemberian tahta
d. Pengangkatan MPR
30. Pencalonan anggota DPR dilakukan melalui ... a. Hakim
c. Wapres
b. Presiden
d. Parpol
31. Nama kabinet pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono adalah …. a. Gotong Royong b. Reformasi Pembangunan 103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Persatuan Nasional d. Indonesia Bersatu 32. Lembaga yang kedudukannya setara dengan DPR dalah …. a. Presiden
c. BPK
b. Menteri
d. DPD
33. Lembaga yang hilang setelah diadakan amandemen adalah a. Komisi Yudisial
c. BPK
b. DPA
d. DPD
34. Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga …. a. Yudikatif
c. Eksekutif
b. Legislatif
d. Eksaminatif
35. Yang termasuk dalam lembaga eksaminatif adalah ... a. KPU
c. BPK
b. MK
d. KY
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI (I)
1. D
8. C
15. C
22. A
29. A
2. C
9. B
16. A
23. B
30. D
3. C
10. D
17. A
24. A
31. D
4. B
11. C
18. A
25. B
32. D
5. D
12. A
19. C
26. D
33. B
6. B
13. C
20. B
27. B
34. A
7. C
14. D
21. B
28. C
35. C
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 RANGKUMAN HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKLUS I Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
r hitung .393 .247 .315 .129 .424 .345 .403 .555 .497 .736 .226 .003 -.115 .375 .121 .053 .466 .504 .453 .212 .619 .401 .509 .115 .517 .308 .396 .062 .000 .278 .459 .413 .578 .188 .643
Status valid tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid tidak valid valid
106
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,709
36
rtt menunjukkan 0,709 > rtabel, sehingga instrumen tersebut reliabel dengan kualifikasi tinggi
Keterangan: Jumlah siswa (n) = 33 rtabel (5% ; 33) = 0,344
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Nama : ____________________ Kelas : ___________ SOAL EVALUASI (II) Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat ! 1. Lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang adalah ... a. Legislatif
c. Eksekutif
b. Yudikatif
d. Eksaminatif
2. Melantik presiden dan wakil presiden merupakan tugas dan wewenang ... a. DPD
c. BPK
b. DPR
d. MPR
3. Tugas presiden selaku kepala negara adalah ... a. mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara b. menyatakan hak pendapat, hak angket, dan hak interperasi c. mengangkat ketua Mahkamah Agung d. Mengangkat duta dan konsul 4. Lembaga negara yang bertugas mengelola penggunaan uang negara adalah ... a. Badan Perbendaharaan Keuangan b. Badan Pusat Keuangan 107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Badan Pemeriksaan Keuangan d. Badan Intelegensi Negara 5. Tujuan dibentuknya komisi yudisial adalah ... a. menyiapkan hakim agung yang jujur b. menyiapkan rancangan UUD c. membentuk peraturan pemerintah d. membentuk hakim yang cerdas 6. Menetapkan APBN bersama presiden merupakan kewenangan dari lembaga ... a. MPR
c. Menteri
b. DPR
d. Rakyat
7. Salah satu tugas Mahkamah Konstitusi adalah ... a. memutus pembubaran partai politik b. menangani sengketa tanah c. mengawasi hakim pengadilan d. menangani laporan tindak pidana dan perdata 8. Lembaga yang bertugas mengubah dan menetapkan UUD adalah ... a. Presiden
c. DPR
b. MPR
d. MA
9. Lembaga kehakiman yang bertugas mengawasi perilaku hakim disebut ... a. Komisi Yudisial
c. Mahkamah Konstitusi
b. Mahkamah Agung
d. Kejaksaan Agung
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Tugas utama kejaksaan adalah ... a. mengawasi menteri yang terkena kasus hukum b. mengajukan ke muka pengadilan para pelaku kejahatan c. mengadili pelaku kejahatan di pengadilan d. membela para pelaku kejahatan di muka pengadilan 11. Mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) termasuk tugas dari ... a. Mahkamah Agung
c. BPK
b. Komisi Yudisial
d. DPD
12. Lembaga yang tidak berhak mengajukan calon anggota hakim konstitusi adalah .... a. Presiden
c. DPR
b. Mahkamah Agung
d. Menteri
13. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU merupakan tugas dari ... a. MPR
c. DPD
b. DPR
d. Presiden
14. Selain memiliki tugas dan wewenang, lembaga ini juga memiliki hak. Lembaga ini adalah... a. MPR
c. DPD
b. DPR
d. Presiden
15. Di bawah ini yang merupakan tugas dari MPR adalah ... a. membentuk dan menetapkan UU bersama dengan presiden b. mengangkat dan memberhentikan presiden c. melaksanakan pengawasan 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. menetapkan APBN 16. Yang bertugas mengevaluasi sistem pelaksanaan pemilihan umum adalah ... a. KPK
c. KPU
b. BPK
d. DPD
17. Tugas bank sentral adalah ... a. mengatur peminjaman uang b. mengatur belanja negara c. mengatur jalannya pemerintahan d. mencetak uang 18. Memutus pembubaran partai politik merupakan wewenang dari ... a. Mahkamah Agung
c. Polisi
b. Mahkamah Konstitusi
d. MPR
19. Menetapkan peraturan pemerintah merupakan wewenang ... a. Presiden
c. MK
b. MPR
d. KY
20. Bank yang mengatur kebijakan moneter dan mencetak uang adalah ... a. Bank Indonesia
c. Bank Negara Indonesia
b. Bank Sentral
d. Bank BCA
21. Lembaga legislatif memegang kekuasaan untuk membuat ... a. peraturan
c. jalannya pemerintahan
b. diklat
d. Undang-undang
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22. Mahkamah Agung mempunyai wewenang untuk melaksanakan kekuasaan .... a. pemeriksaan keuangan negara
c. pemerintahan
b. membuat peraturan pemerintah
d. kehakiman
23. DPR sebagai lembaga pembuat peraturan perundang-undangan disebut ... a. fungsi legislasi
c. fungsi pengawasan
b. fungsi anggaran
d. Fungsi interpelasi
24. Badan Independen yang bertugas menyelenggarakan pemilu adalah ... a. Komisi Pemilihan Partai Umum
c. Komisi Pemilihan Umum
b. Komisi Pemilihan Khusus
d. Komisi Pertimbangan
Agung 25. Mengawasi jalannya pemerintahan disebut fungsi ... a. legislasi
c. pengawasan
b. anggaran
d. Interpelasi
26. Berikut merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung adalah ... a. Peradilan Agama
c. Peradilan Tinggi
b. Peradilan Terbuka
d. Peradilan Khusus
27. Lembaga yang bertugas memegang kekuasaan tertinggi atas darat, laut, dan udara adalah ... a. Rakyat
c. Presiden
b. DPR
d. Angkatan
28. Lembaga yang merupakan pelaksana aspirasi rakyat merupakan tugas dari ... a. MPR
c. DPD
b.DPR
d. Presiden 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29. Perkara kasasi ditangani oleh ... a. MA
c. MK
b. KY
d. Hakim
30. Proses pengangkatan hakim diawasi oleh ... a. MA
c. MK
b. KY
d. Presiden
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI (II)
1. A
11. D
21. D
2. D
12. D
22. D
3. D
13. C
23. A
4. C
14. B
24. C
5. A
15. B
25. C
6. B
16. C
26. A
7. A
17. D
27. C
8. B
18. B
28. B
9. A
19. A
29. A
10. C
20. A
30 B
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 RANGKUMAN HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKLUS II Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Keterangan:
r hitung .295 .461 .371 .394 .414 .266 .198 .528 .330 .335 .666 .042 -.009 .063 .524 .076 .282 .508 .554 .479 .304 .161 .492 .461 .457 .366 .149 .399 -.147 .264
Status tidak valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid
Jumlah siswa (n) = 30 rtabel (5% ; 30) = 0,361
114
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,693
31
rtt menunjukkan 0,693 > rtabel, sehingga instrumen tersebut reliabel dengan kualifikasi cukup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13
Angket Minat Belajar Siswa
Nama :___________________ No.
: ____
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET a. Tulislah identitas pada tempat yang tersedia b. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini baik-baik c. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi terhadap nilai akademik, oleh karena itu jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya ketika Anda belajar PKn d. Setiap jawaban Anda adalah benar, sehingga tidak perlu ragu-ragu dan terpengaruh teman e. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda dengan memberi tanda centang (√ )
@ SELAMAT MENGISI !! @
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pNo.
1.
Sangat
Aspek
Saya
ingin
Setuju
memberikan
tanggapan
jika
ada
kelompok lain yang yang sedang presentasi 2.
Saya langsung menjawab pertanyaan
guru
ketika
diberi pertanyaan 3.
Saya langsung berkumpul dengan
kelompok
pembelajaran
ketika
dilakukan
dalam kelompok 4.
Saya
tidak
mempelajari
pernah kembali
pelajaran PKn yang telah diberikan guru di sekolah 5.
Selama berdiskusi dalam kelompok, saya selalu ingin berpendapat
6.
Saya
tertarik
mengobrol
dengan teman dari pada mengikuti pelajaran PKn 7.
Daripada belajar PKn, saya lebih
senang
melihat
televisi 8.
Permasalahan
yang
di
munculkan dalam pelajaran membuat saya selalu igin belajar 116
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Saya
malas
mencari
informasi dari buku untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru 10.
Saya
ingin
semua
memecahkan
masalah
yang
diberikan oleh guru 11.
Saya tidak mau bertanya pada guru atau teman jika ada materi yang belum jelas
12.
Tugas yang diberikan oleh guru saya kerjakan dengan tekun
13.
Saya senang diam dari pada menanggapi kelompok lain yang menyampaikan hasil diskusi
14.
Saya
senang
mengikuti
pelajaran PKn jika guru menggunakan
media
(gambar yang menarik) 15.
Setelah belajar PKn, saya menjadi
terlatih
untuk
berbicara di depan umum 16.
Setelah diskusi selesai, saya membuat rangkuman
17.
Saya
senang
mencari
informasi dari buku setelah belajar PKn 18.
Saya tidak tertarik untuk mengerjakan
tugas
mata
pelajaran PKn 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19.
Saya mempelajari kembali materi PKn yang diberikan oleh guru ketika di rumah
20.
Saya senang bermain dari pada
meluangkan
waktu
untuk belajar 21.
Belajar PKn dengan cara berkelompok membuat saya malas belajar
22.
Saya senang belajar PKn karena
materinya
sesuai
dengan kenyataan yang ada di dalam masyarakat 23.
Saya ingin belajar PKn di sekolah setiap hari
24.
Saya senang belajar PKn karena saya dapat belajar bersama
25.
Saya
meluangkan
waktu
saya di rumah untuk belajar PKn 26.
Saya tidak belajar ketika akan menghadapi ulangan harian
27.
Saya tidak terlatih untuk saling menghargai setelah belajar PKn
28.
Dalam mengerjakan soal PKn, soal yang saya jawab adalah soal yang mudah saja
29.
Saya
ingin
memperoleh 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nilai yang baik dalam mata pelajaran PKn 30.
Saya senang belajar PKn karena melatih saya untuk saling menghormati
31.
Saya mencari informasi di perpustakaan dari sumbersumber
belajar
sehingga
masalah yang muncul dapat saya pecahkan 32.
Saya tidak memikirkan nilai PKn saya
33.
Saya tidak mendengarkan ketika pelajaran PKn
34.
Ketika
guru
pertanyaan,
memberi saya
pasti
mengangkat tangan untuk menjawab 35.
Saya
ingin
menjawab
semua
pertanyaan
yang
diberikan oleg guru dengan tepat
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 RANGKUMAN HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
rhitung .255 .124 -.048 .387 .050 .461 .404 .374 .556 .423 .262 .487 .519 .058 .245 .511 .632 .439 .562 .737 .671 .543 .407 .766 .695 .647 .537 .381 .443 .654 .530 .515 .659 .288 .587
Status tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid
120
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,732
36
rtt menunjukkan 0,732 > rtabel, sehingga instrumen tersebut reliabel dengan kualifikasi tinggi.
Keterangan: Jumlah siswa (n) = 32 rtabel (5% ; 32) = 0,349
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15
Angket Minat Belajar Siswa
Nama :___________________ No.
: ____
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET a. Tulislah identitas pada tempat yang tersedia b. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini baik-baik c. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi terhadap nilai akademik, oleh karena itu jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya ketika Anda belajar PKn d. Setiap jawaban Anda adalah benar, sehingga tidak perlu ragu-ragu dan terpengaruh teman e. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Anda dengan memberi tanda centang (√ )
@ SELAMAT MENGISI !! @
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
1.
Sangat
Aspek
Saya dengan
tertarik teman
Setuju mengobrol dari
pada
mengikuti pelajaran PKn 2.
Daripada belajar PKn, saya lebih senang melihat televisi
3.
Permasalahan
yang
di
munculkan dalam pelajaran membuat saya selalu igin belajar 4.
Saya malas mencari informasi dari
buku
menyelesaikan
untuk tugas
yang
diberikan guru 5.
Tugas yang diberikan oleh guru saya kerjakan dengan tekun
6.
Saya senang diam dari pada menanggapi kelompok lain yang
menyampaikan
hasil
diskusi 7.
Saya
senang
mencari
informasi dari buku setelah belajar PKn 8.
Saya mempelajari kembali materi PKn yang diberikan oleh guru ketika di rumah
9.
Belajar PKn dengan cara berkelompok membuat saya malas belajar 122
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
Saya senang belajar PKn karena
materinya
sesuai
dengan kenyataan yang ada di dalam masyarakat 11.
Saya senang belajar PKn karena saya dapat belajar bersama
12.
Dalam
mengerjakan
soal
PKn, soal yang saya jawab adalah soal yang mudah saja 13.
Saya ingin memperoleh nilai yang
baik
dalam
mata
pelajaran PKn 14.
Saya senang belajar PKn karena melatih saya untuk saling menghormati
15.
Saya tidak memikirkan nilai PKn saya
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 SOAL EVALUASI (Siklus I) Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : IV/2 Materi Pokok
: Sistem Pemerintaha Pusat
Waktu
: 30 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulislah dengan lengkap nama, NIS, dan Kelas pada lembar jawab 2. Jumlah soal 15 butir 3. Tuliskan jawaban Anda dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar! 4. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, tidak diperbolehkan menggunakan tipe-X, melainkan dengan cara di bawah ini. Contoh:
Pilihan semula
A
B
C
D
Dibetulkan menjadi
A
B
C
D
5. Periksa kembali soal sebelum dikumpulkan!
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D 1. Sistem pemerintahan di Indonesia dipisahkan menjadi tiga kekuasaan berikut, kecuali ... a. Eksekutif
c. Legislatif
b. Yudikatif
d. Federatif
2. Lembaga tertinggi negara sebelum adanya amandemen UUD 1945 adalah ... a. Presiden
c. DPD
b. DPR
d. MPR
3. Lembaga legislatif di Indonesia terdiri atas ... a. DPD dan MA
c. BPK dan MPR
b. MPR dan DPR
d. DPR dan MK
4. Lembaga negara yang menegakkan hukum dan keadilan adalah ... a. Eksekutif
c. Yudikatif
b. Legislatif
d. Eksaminatif
5. Badan yang dibentuk oeleh pemerintah pusat namun bekerja secara independen adalah ... a. Badan Pertimbangan
c. Badan Keuangan Negara
b. Badan Nasional
d. Badan Ekstrastruktural
6. DPR termasuk dalam lembaga ... a. Eksekutif
c. Yudikatif
b. Legislatif
d. Eksaminatif
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Lembaga negara yang dibentuk setelah amandemen UUD 1945 adalah ... a. DPR
c. DPD
b. BPK
d. Komisi Yudisial
8. Lembaga Yudikatif memegang kekuasaan di bidang ... a. Melaksanakan pemerintahan
c. Perbankan
b. Perancangan undang-undang
d. Kehakiman
9. Di bawah ini yang termasuk dalam lembaga eksekutif adalah ... a. Presiden dan Wapres
c. Mahkamah agung
b. BPK
d. Mahkamah Konstitusi
10. Fungsi pengawasan merupakan fungsi yang dimiliki oleh lembaga ... a. DPR
c. MPR
b. DPD
d. KPK
11. Lembaga ini dimaksudkan sebagai penyeimbang kebijakan antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah. Lembaga tersebut adalah ... a. DPR
c. DPD
b. MPR
d. BPK
12. Kelompok para pembantu presiden disebut ... a. Dewan Perwakilan Daerah b. Dewan Menteri c. Dewan Pembantu Presiden d. Dewan Perwakilan Negara
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. DPR menyusun dan menetapkan APBN. Dalam hal ini DPR melaksanakan fungsi ... a. Anggaran
c. Legislasi
b. Pengawasan
d. Interpelasi
14. Berikut ini adalah urusan yang menjadi tanggungjawab pemerintahan pusat, kecuali ... a. Pertahanan
c. Keuangan
b. Pendidikan
d. Agama
15. Mahkamah agung memimpin badan-badan peradilan di bawahnya, kecuali ... a. Peradilan umum
c. Peradilan militer
b. Peradilan agama
d. Peradilan khusus
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17 SOAL EVALUASI (Siklus II) Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : IV/2 Materi Pokok
: Sistem Pemerintaha Pusat
Waktu
: 30 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulislah dengan lengkap nama, NIS, dan Kelas pada lembar jawab 2. Jumlah soal 15 butir 3. Tuliskan jawaban Anda dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar! 4. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, tidak diperbolehkan menggunakan tipe-X, melainkan dengan cara di bawah ini. Contoh:
Pilihan semula
A
B
C
D
Dibetulkan menjadi
A
B
C
D
5. Periksa kembali soal sebelum dikumpulkan!
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D 1. Melantik presiden dan wakil presiden merupakan tugas dan wewenang ... a. DPD
c. BPK
b. DPR
d. MPR
2. Tugas presiden selaku kepala negara adalah ... a. mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara b. menyatakan hak pendapat, hak angket, dan hak interperasi c. mengangkat ketua Mahkamah Agung d. Mengangkat duta dan konsul 3. Lembaga negara yang bertugas mengelola penggunaan uang negara adalah ... a. Badan Perbendaharaan Keuangan b. Badan Pusat Keuangan c. Badan Pemeriksaan Keuangan d. Badan Intelegensi Negara 4. Tujuan dibentuknya komisi yudisial adalah ... a. menyiapkan hakim agung yang jujur b. menyiapkan rancangan UUD c. membentuk peraturan pemerintah d. membentuk hakim yang cerdas 5. Lembaga yang bertugas mengubah dan menetapkan UUD adalah ... a. Presiden
c. DPR 129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. MPR
d. MA
6. Mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) termasuk tugas dari ... a. Mahkamah Agung
c. BPK
b. Komisi Yudisial
d. DPD
7. Di bawah ini yang merupakan tugas dari MPR adalah ... a. membentuk dan menetapkan UU bersama dengan presiden b. mengangkat dan memberhentikan presiden c. melaksanakan pengawasan d. menetapkan APBN 8. Memutus pembubaran partai politik merupakan wewenang dari ... a. Mahkamah Agung
c. Polisi
b. Mahkamah Konstitusi
d. MPR
9. Menetapkan peraturan pemerintah merupakan wewenang ... a. Presiden
c. MK
b. MPR
d. KY
10. Bank yang mengatur kebijakan moneter dan mencetak uang adalah ... a. Bank Indonesia
c. Bank Negara Indonesia
b. Bank Sentral
d. Bank BCA
11. DPR sebagai lembaga pembuat peraturan perundang-undangan disebut ... a. fungsi legislasi
c. fungsi pengawasan
b. fungsi anggaran
d. Fungsi interpelasi
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Badan Independen yang bertugas menyelenggarakan pemilu adalah ... a. Komisi Pemilihan Partai Umum b. Komisi Pemilihan Khusus c. Komisi Pemilihan Umum d. Komisi Pertimbangan Agung 13. Mengawasi jalannya pemerintahan disebut fungsi ... a. legislasi
c. pengawasan
b. anggaran
d. Interpelasi
14. Berikut merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung adalah ... a. Peradilan Agama
c. Peradilan Tinggi
b. Peradilan Terbuka
d. Peradilan Khusus
15. Lembaga yang merupakan pelaksana aspirasi rakyat merupakan tugas dari ... a. MPR
c. DPD
b.DPR
d. Presiden
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18 DAFTAR NILAI KONDISI AWAL Kelas : IV
Semester/TA: 2 (dua)/2011/2012
No. Absen
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
74 68 80 68 82 80 86 60 82 80 60 66 84 60 58 62 60 86 82 60 56 84 64 72 80 62 78 52 54 60 70
Rata-rata Persentase
Mapel: PKn ketuntasan ya tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 46,7%
Lampiran 19 132
53,3%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR NILAI HASIL TES SIKLUS I No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
68 90 80 80 60 66 70 80 90 90 80 70 80 50 40 84 80 60 80 70 40 80 60 90 90 80 90 80 90 60 80 60 74
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 68,7%
133
31,3%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 DAFTAR NILAI HASIL TES SIKLUS II No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
80 90 84 86 84 88
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
88 90 92 90 84 80 88 60 60 82 88 76 86 84 58 86 70 90 90 86 90 82 100 60 82 70 82
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 87,5%
134
12,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21 PERBANDINGAN NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA
No.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
24 25 26 27 28 29 30 31 32
X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
Nilai Kondisi Awal 74 68 80 68 82 80 86 60 82 80 60 66 84 60 58 62 60 86 82 60 56 84 64 72 80 62 78 52 54 60
70 46,7%
Peningkatan
Siklus I
Siklus II
68 90 80 80 60 66 70 80 90 90 80 70 80 50 40 84 80 60 80 70 40 80 60
80 90 84 86 84 88 88 90 92 90 84 80 88 60 60 82 88 76 86 84 58 86 70
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
90 90 80 90 80 90 60 80 60 74 68,7%
90 90 86 90 82 100 60 82 70 82,00 87,5%
√ √ √ √ √ √ − √ √ √ √
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22 DAFTAR SKOR AWAL MINAT SISWA No.
Nama
Kondisi Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
28 39 34 29 26 29 33 38 41 38 32 32 41 31 25 37 38 30 38 33 31 34 33 37 38 36 38 36 40 33 38 30 34.25
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 46,9%
136
53,1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23 DAFTAR SKOR AKHIR MINAT SISWA No.
Nama
Kondisi Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
53 52 44 45 43 43 54 53 53 52 55 54 52 53 53 56 52 53 53 57 58 42 53 53 52 48 53 52 52 43 52 56 51.375
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 78,1%
137
21,9%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24 PERBANDINGAN SKOR MINAT SISWA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF Rata-rata Persentase
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
28 39 34 29 26 29 33 38 41 38 32 32 41 31 25 37 38 30 38 33 31 34 33 37 38 36 38 36 40 33 38 30 34.25 46,9%
53 52 44 45 43 43 54 53 53 52 55 54 52 53 53 56 52 53 53 57 58 42 53 53 52 48 53 52 52 43 52 56 51.375 78,1%
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25 RINGKASAN HASIL ANALISIS PENELITIAN
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
A B C D E F G H I J K L M N O P Q
Nilai 68 90 80 80 60 66 70 80 90 90 80 70 80 50 40 84 80
Siklus I Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Siklus II Ketuntasan Nilai Ya Tidak 80 √ 90 √ 84 √ 86 √ 84 √ 88 √ 88 √ 90 √ 92 √ 90 √ 84 √ 80 √ 88 √ 60 √ 60 √ 82 √ 88 √
Pening katan √ − √ √ √ √ √ √ √ − √ √ √ √ √ − √
Kondisi Awal 28 39 34 29 26 29 33 38 41 38 32 32 41 31 25 37 38
Minat Ketuntasan Kondisi Akhir Ya Tidak √ 53 √ 52 √ 44 √ 45 √ 43 √ 43 √ 54 √ 53 √ 53 √ 52 √ 55 √ 54 √ 52 √ 53 √ 53 √ 56 √ 52
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pening katan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18 R 19 S 20 T 21 U 22 V 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF Jumlah Rata-rata Persentase
60 80 70 40 80 60 90 90 80 90 80 90 60 80 60 2368 74
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
68,7% 31,3%
76 86 84 58 86 70 90 90 86 90 82 100 60 82 70 2624 82
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
87,5% 12,5%
√ √ √ √ √ √ − − √ − √ √ − √ √ √ √
30 38 33 31 34 33 37 38 36 38 36 40 33 38 30 1096 34.25
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
46,9% 53,1%
53 53 57 58 42 53 53 52 48 53 52 52 43 52 56 1644 51.375
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
78,1% 21,9%
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26 FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Kegiatan belajar ketika guru memberi penjelasan
Siswa akan bergabung dengan kelompoknya
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa belajar dalam kelompok
Siswa saat mengerjakan soal evaluasi
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27 FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Guru memberi penjelasan dan ada siswa yang bertanya
Kegiatan saat belajar berkelompok
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan siswa saat mencatat hasil diskusinya
Siswa saat mengerjakan soal evaluasi
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa aktif mengikuti pelajaran
Siswa sedang mengisi kuesioner
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28 HASIL TES SISWA SIKLUS I
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 29 HASILTES SISWA SIKLUS II
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 30 HASIL PENGISIAN KUESIONER
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 31
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32
169