PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Studi Kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
:
Oleh : Fernandus Ady Dwi Septian NIM : 102114067
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Studi Kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto dan Persembahan “Sakit dalam perjuangan itu sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika anda menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya”-Lance Amstrong-
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasNya Kepadamu” (Matius 6 : 6)
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pengkhotbah 3 : 11)
“Marilah kita dapat untuk bersyukur dalam segala hal agar semua harapan, citacita, keinginan, dan niat kita dapat terkabul” (Romo Joko) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Ayah dan Ibuku Tercinta Kakak dan Adikku Tersayang Saudara-saudaraku yang Tercinta Sahabat dan Teman-temanku Almamater yang ku Banggakan
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan karunia yang tak terhingga. 2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 3. Dr. Herry Maridjo., M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 5. Dra. YFM. Gien. Agustinawansari. M.M., Akt selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulisan menyelesaikan skripsi.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Bapak Yanto Jayadi selaku Direktur Keuangan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Jakarta yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian untuk tugas akhir. 7. Ibu Dwi Ana selaku Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam meneliti segala aspek yang berada di dalam divisi keuangan dan akuntansi. 8. Bapak Marcell selaku Kepala Bagian Akuntansi dan Bapak Jacob selaku Kepala Bagian Keuangan yang telah bersedia untuk membantu dalam meneliti bagian keuangan dan akuntansi 9. Bapak dan Ibu tersayang atas doa, kasih sayang, perhatian, kesabaran, dukungan moral, finansial kalian berikan serta yang sangat peduli akan pendidikan anaknya dan banyak mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Nandus mempersembahkan Gelar Sarjana ini untuk kalian berdua. 10. Jeny dan Steven selaku kakak dan adik kandung yang terkasih dan aku sayang yang selalu memberikan semangat dan dukungan doa yang kalian berikan untuk penulis. 11. Shinta selaku sahabatku yang paling cantik yang sudah membantu untuk mendoakan skripsi ini serta memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini agar dapat selesai tepat waktu. 12. Boty, Embo, Berry, Bopung, Revy, Angga, Delvin, Ririe, Shinta, Ayu, Angel selaku teman-teman Jakarta yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Ricky, Edo, Doyok, Sindu, Maro, Gendon, Dethu, Albert, Timot, Theo, Ignas, Aji, Dendy, Niel, dan Yoakim selaku teman-teman bermain bersama yang selalu memberikan dukungan, doa, dan masukan saran kepada penulis. 14. Temen-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mendukung dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat meyelesaikan skripsi. 15. Temen-teman Akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang sudah tercipta selama kuliah, masukan-masukan, semangat dan dukungan serta doa yang selalu kalian semua berikan. 16. Teman terbaik: Alex, Theo, Ricky, Koido, Ignas, Timot, dan Albert yang selalu memberikan arti sebuah persahabatan serta berkat semangat, dukungan dan doa terbaik dari kalian semua. 17. Teman-teman sepermainan: Putra, Riki, Lando, Fernando, Koido, Albert, Arta, Yoakim, Dendy, Doyok, Gendon, Dethu, Alex dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, yang langsung maupun tidak langsung membantu, semoga Tuhan memberkati karya dan usaha anda semua. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan penulis
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................. xv ABSTRAK .................................................................................................. xvi ABSTRACT ................................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 3 C. Batasan Masalah ....................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian...................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan............................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7 A. Sistem ....................................................................................... 7 1. Pengertian Sistem ................................................................ 7 B. Sistem Informasi Akuntansi ...................................................... 8 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................... 8 2. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ........................... 10 3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi .............................. 11 4. Peranan Sistem Informasi Akuntansi ................................... 12 5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan sistem lainnya .................................................................................... 14 6. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan ...... 16 7. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ............................................................................... 17 8. Profesi di Bidang Sistem Informasi Akuntansi .................... 18 C. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ............................ 20 1. Pengertian Penerimaan Kas ................................................. 20 2. Prinsip-Prinsip dalam Penerimaan Kas ............................... 21 3. Prosedur Penerimaan Kas .................................................... 22 4. Formulir-Formulir dalam Penerimaan Kas ......................... 23 5. Diagram Aliran Siklus Penerimaan Kas ................................ 23 6. Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan Kas ................................ 24 7. Permintaan Penawaran Harga ................................................ 25 8. Penerimaan Pesanan Penerimaan Kas .................................... 25
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Sistem Informasi Akuntansi yang Terkomputerisasi ............. D. Asuransi ....................................................................................... 1. Pengertian Asuransi ............................................................. 2. Tujuan dari Pengembangan Asuransi .................................. 3. Manfaat dari Asuransi ......................................................... 4. Risiko yang Timbul dalam Asuransi ................................... 5. Pencegahan Terjadinya Kerugian dan Jenis Pencegahan Asuransi ............................................................ E. Reasuransi ................................................................................... 1. Pengertian Reasuransi ......................................................... 2. Fungsi Utama Reasuransi .................................................... 3. Dasar Hukum Reasuransi ..................................................... 4. Jenis-Jenis dan Bentuk Perjanian Reasuransi ........................ 5. Pelaku Reasuransi .................................................................. 6. Penempatan Reasuransi .......................................................... 7. Prinsip-Prinsip Reasuransi ................................................... F. Sistem Pengendalian Internal ...................................................... 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ............................. 2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal ................................... 3. Fungsi-Fungsi dalam Sistem Pengendalian Internal ............ 4. Jenis-Jenis Sistem Pengendalian Internal ............................. 5. Kerangka Sistem Pengendalian Internal .............................. BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. A. Jenis Penelitian ........................................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... D. Data ............................................................................................. E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... F. Teknik Analisis Data ................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN REASURANSI ........... A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................... B. Sekilas tentang PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................. C. Falsafah, Visi, Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........... D. Lokasi, Telepon, Fax, Email, dan Website PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................... E. Struktur Organisasi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........... F. Jabatan dan Nama Karyawan yang Bekerja di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........................................... G. Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ............................................ H. Manajemen Risiko Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................................................................... I. Akses Informasi Data Perusahaan ................................................ BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ............ A. Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ...........
xii
26 28 28 28 29 31 33 34 34 35 37 38 39 41 42 45 45 46 46 47 48 52 52 52 52 53 54 55 60 60 61 62 63 63 63 65 70 72 73 73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi ........................................ 75 1. Fungsi-Fungsi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 79 2. Dokumen Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................................................................................. 85 3. Catatan Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 93 4. Laporan Keuangan Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 97 5. Jaringan Prosedur Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 100 6. Unsur-Unsur dalam Pengendalian Internal Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ............................. 117 C. Pembahasan ................................................................................. 119 BAB VI PENUTUP .................................................................................... 125 A. Kesimpulan .............................................................................. 125 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 125 C. Saran .......................................................................................... 126 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 127 LAMPIRAN ................................................................................................ 129
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai Di Perusahaan...............................................................................
15
Tabel 4.1 Jabatan dan Nama Karyawan ......................................................
65
Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Analisis terhadap Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia…………………………… .
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi .................................
12
Gambar 2.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang Lebih Besar dan Lebih Kecil ...................................................
14
Gambar 5.1 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................
106
Gambar 5.2 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................
107
Gambar 5.3 Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ..................................................................................
108
Gambar 5.4 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................ 114 Gambar 5.5 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................. 115 Gambar 5.6 Rekomendasi Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................................. 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS STUDI KASUS DI PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, (2) menganalisis kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, (3) memberikan rekomendasi terhadap fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan dan jaringan prosedur yang memiliki kelemahan dalam siklus penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Dari hasil kesimpulan yang dapat diambil, PT. Maskapai Reasuransi Indonesia belum sepenuhnya menjalankan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan baik, hal ini terjadi karena PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan dan jaringan prosedur.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE EVALUATION OF CASH RECEIPT ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM A CASE STUDY IN PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The purpose of this research is to evaluate information system located in the cash receipt accounting PT. Maskapai Reasuransi Indonesia has been running good. The type of research this is a case study. Steps taken to achieve the purpose of this research is (1) To describe of the cash receipt accounting information system in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. (2) To analyze the weaknesses that there are in the function of, the document, the accounting records, financial reports, network and information system of accounting procedures in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia cash receipt. (3) To give recommendations for the function of, the document, the accounting records, financial reports, and a network procedure have weaknesses in the cycle of the reception of cash in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. From the conclusion that can be taken PT. Maskapai Reasuransi Indonesia has not been fully run the cash receipt accounting system with better information. This happened because PT. Maskapai Reasuransi Indonesia still have some weakness that is in the function of, the document, the accounting records, financial reports, and a network of procedure.
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan asuransi dewasa ini sudah sangat pesat dan luas dalam menjalani perkembangan kegiatan bisnisnya. Kita dapat menemui banyak sekali karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan dan memiliki asuransi dalam segala aspek pekerjaannya. Asuransi disini juga mulai dikenal sebagai sebuah kegiatan bisnis yang memiliki resiko cukup tinggi dalam pelaksanaannya. Asuransi merupakan kegiatan perekonomian yang sangat fundamental karena dapat mendorong dan meningkatakan devisa negara. Asuransi memiliki peran yang dapat ditunjukkan dengan adanya pelaporan keuangan yang kompleks, walaupun tujuan utamanya adalah sebagai perusahaan jasa. Perusahaan jasa seperti asuransi yang sudah go public wajib memiliki kemauan dalam transparansi tentang laporan keuangan yang diperoleh selama tahun berjalan. Laporan keuangan berfungsi untuk mendapatkan penilaian dari masyarakat luas apakah perusahaan ini baik dalam mengelola kegiatan unit bisnisnya. Keuangan yang dibuat oleh perusahaan asuransi telah mencakup syarat-syarat yang terdapat di dalam Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU), dan telah memenuhi aturan yang berlaku di dalam akuntansi. Laporan keuangan dapat berfungsi sebagai acuan yang kuat bagi perusahaan dalam mempertanggung jawabkan kondisi ekonomi yang terjadi dalam periode tertentu. Peran akuntansi sangat membantu setiap perusahaan baik
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, dan manufaktur, karena dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam bidang ekonomi dan keuangan yang semakin disadari oleh para pelaku bisnis dan usahawan. Perusahaan Reasuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan jasa yang kurang lebih menangani claim berbagai macam jenis, seperti claim asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, dan lain-lain. Penelitian ini ingin melihat dan menilai tentang sistem penerimaan kas yang ada di dalam perusahaan reasuransi. Sistem ini dapat berfungsi sebagai pengendalian yang diberikan oleh perusahaan reasuransi dalam melayani rekan bisnisnya terhadap jasa yang ditawarkan. Sistem yang berjalan dalam perusahaan reasuransi akan baik jika timbul pengendalian yang baik dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi akuntansi juga bermanfaat dalam memenuhi standar dari setiap perusahaan agar pengendalian yang diterapkan oleh perusahaan dapat dijalankan dengan baik oleh setiap karyawan, terutama siklus penerimaan kas perusahaan. Perusahaan ingin mengharapkan agar sistem yang dilaksanakannya dapat berjalan baik, namun tidak semua sistem dapat berjalan dengan baik. Sistem yang baik harus pula didukung oleh sumber daya manusia yang baik, sehebat apapun sistem apabila sumber daya manusianya tidak kompeten maka sistem tersebut tidak dapat berjalan baik. Penelitian ini diharapkan dapat melihat sistem penerimaan kas yang berjalan sudah sesuai atau belum dengan teori yang ada. Perusahaan reasuransi memiliki kegiatan negatif yang terkadang muncul dalam praktek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
bisnisnya, seperti tidak dibayarnya claim yang sudah diajukan oleh pelanggan, pembagian tugas yang masih belum jelas dalam stuktur organisasi, dan beberapa penipuan dari rekan kerja bisnis perusahaan. Dampak negatif seperti ini bisa mengurangi ketidakpercayaan pada rekan bisnis yang sudah lama bekerja sama, sehingga perusahaan harus dapat terus menjunjung tinggi kredibilitas yang sudah baik agar rekan bisnis tetap percaya dalam bekerja sama. Perusahaan reasuransi harus mulai berani tampil beda untuk menimbulkan kepercayaan kembali terhadap perusahaan-perusahaan lain yang ingin melakukan kerjasama. Perusahaan reasuransi yang sudah memiliki kredibilitas yang baik harus tetap menjaga kegiatan positif tersebut. Perusahaan yang memiliki kredibilitas yang baik akan tetap dipercaya dalam menjalani kegiatan bisnisnya. Berdasarkan latar belakang di atas, saya mengambil judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas”. Studi Kasus pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ingin ditinjau dalam penelitian ini adalah, apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik? C. Batasan Masalah Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa siklus yang terdapat di dalam perusahaan dalam menjalani setiap kegiatan bisnisnya. Penelitian ini lebih mengarah kepada siklus penerimaan kas terutama premi dari ceding
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Penelitian ini khusus hanya membahas tentang sistem informasi akuntansi yang terkait dengan siklus penerimaan kas yaitu premi dari ceding. Penelitian ini juga memiliki batasan masalah yang lain yaitu sistem pengendalian internal yang tidak diteliti dalam penulisan skripsi ini. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik dan pantas dengan melihat batasannya yaitu adanya dokumen, catatan akuntansi, fungsi, laporan, dan jaringan prosedur yang baik dalam perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian di masa yang akan datang, dan memperkaya jumlah kepustakaan khususnya mengenai sistem informasi akuntansi dalam Perusahaan Reasuransi. 2. Bagi Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para karyawan yang bekerja dalam perusahaan asuransi ini untuk menilai sistem yang dijalankan oleh perusahaan sudah baik. Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat untuk memperkenalkan perusahaan reasuransi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang
sudah
menerapkan
sistem
informasi
akuntansi
5
dalam
pelaksanaannya. 3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi saya untuk menerapkan teori yang diterima secara akademis terhadap implementasinya di lapangan, dan saya juga dapat memperoleh pengalaman serta wawasan yang sangat berharga dari pengerjaan penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Bab I:
Pendahuluan Bab ini membahas dan membicarakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltian, dan sistematika penulisan.
Bab II:
Landasan Teori Bab ini menjelaskan dan berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penulisan skripsi dan membahas
penelitian secara
mendalam. Teori-teori yang digunakan adalah tentang teori sistem, sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penerimaan kas, asuransi, reasuransi dan sistem pengendalian internal. Bab III:
Metode Penelitian Bab ini akan dijelaskan dan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab IV:
6
Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan tentang Sejarah Singkat Berdirinya PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Sekilas Tentang PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Falsafah, Visi, dan Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Lokasi, Telepon, Fax, Email, dan Website PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Struktur Organisasi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Jabatan dan Nama Karyawan yang Bekerja di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Manajemen Indonesia,
Risiko
Perusahaan
Manajemen
Risiko
PT.
Maskapai
Perusahaan
PT.
Reasuransi Maskapai
Reasuransi Indonesia, dan Akses Informasi Data Perusahaan Bab V:
Hasil Temuan Lapangan dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di perusahaan. Saya juga akan menjelaskan mengenai kelemahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
Bab VI:
Penutup Bab ini berisi kesimpulan terkait dengan rumusan masalah yang diangkat oleh saya, adanya keterbatasan masalah, dan berisi tentang saran atau komentar saya yang berguna bagi perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Sistem menurut Mulyadi (2010:1) adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem tersebut juga bekerja sama untuk mencapai tujuan dari subsistem itu sendiri dan bagian dari sistem lain yang lebih besar dalam mendukung pencapaian tujuan. Abdul Halim (1994:16) mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan
kerja
dikembangkan
dari sesuai
prosedur-prosedur dengan
suatu
yang
kerangka
saling
berhubungan
yang terpadu
untuk
melaksanakan kegiatan utama dalam perusahaan, sedangkan Al Bahra (2005:1-2) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah kegiatan disini yang dimaksud sebagai urutan adalah untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama. Nugroho (2001:2) berpendapat bahwa sistem adalah suatu unsur yang memenuhi dua syarat, yang pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
tertentu, sedangkan yang kedua memiliki input, proses, dan output yang saling berhubungan dan terkait satu dengan yang lain. Menurut Zaki Baridwan (1994:3-4) sistem merupakan suatu kerangka dari prosedurprosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan, dan suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian atau subsistem yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem secara menyeluruh dapat disimpulkan berarti suatu unsurunsur yang saling berhubungan dan dapat dikembangkan yang terdiri dari input, proses, dan output. Input, proses, dan output dapat berjalan kemudian ketiga hal ini saling berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. B. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho (2001:4) menjelaksan bahwa sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer
dan
perlengkapannya
serta
alat
komunikasi,
tenaga
pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Abdul (1994:31) menjelaskan pengertian
sistem
informasi
akuntansi adalah sekumpulan data yang diolah hanya terbatas pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
transaksi keuangan (dari hasil transaksi), hasil olahan tersebut akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang akan digunakan oleh pembuat keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Kumpulan dari sumbersumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasi data
keuangan
menjadi
informasi,
sedangkan
Mulyadi
(2010:5)
mengartikan sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan,
dan
laporan
yang dikoordinasi
sedemikian
rupa
untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Zaki Baridwan (1994:4) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan
yang
diperlukan
oleh
manajemen
untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Pengertian sistem informasi akuntansi di atas dari beberapa sumber dapat ditarik kesimpulannya yaitu sebuah formulir, catatan, laporan, termasuk komputer dan peralatannya untuk mendukung dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
tentang data keuangan dan laporan keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya oleh pihak manajemen. 2. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem akan mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang akan mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem, sasaran sistem. Penjelasannya adalah sebagai berikut (Al-Bahra 2005:4-5): a. Komponen sistem yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. b. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan ini juga akan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem adalah apapun yang ada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar ini juga menimbulkan dampak yang menguntungkan dan merugikan. d. Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan
subsistem
yang
lainnya.
Penghubung
ini
kemungkinan sumber daya mengalir dari suatu subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
e. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal input. f. Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. g. Pengolahan sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. h. Sasaran sistem mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak mempunyai tujuan maka sistem tidak akan ada. Sasaran disini dimaksud dan sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. 3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu Winarno (2006:2.3) adalah sebagai berikut: a. Basis data, baik basis data internal (berada di bawah kendali perusahaan sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan). b. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya yang semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi. c. Perangkat lunak komputer, berfungsi untuk menjalankan komputer beserta perangkat pendukungnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
d. Jaringan komunikasi dapat digunakan melalui kabel, gelombang radio, maupun sarana lain yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. e. Dokumen dan laporan (softcopy dan hardcopy) untuk mencatat data dan menyajikan laporan. f. Prosedur
merupakan
kumpulan
langkah-langkah
baku
untuk
menangani suatu peristiwa yang terjadi setiap hari di perusahaan. g. Pengendalian berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik.
Sistem Informasi Basis Data
Komputer
Program
Jaringan Komunikasi
Dokumen dan Laporan
Prosedur
Sistem Pengendalian
Gambar 2.1: Komponen Sistem Informasi Akuntansi Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:2.3) 4. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan dan
diperlukan dalam mengendalikan manajer suatu
organisasi. Peranan yang dapat diberikan oleh sistem informasi akuntansi dalam suatu sistem di perusahaan meliputi, menurut (Abdul, 1994:39-43):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
a. Perencanaan Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi berupa informasi keuangan dan data akuntansi. Perencanaan ini merupakan data informasi akuntansi telah terjadi di masa lampau, tetapi sebagai titik awal dapat merencanakan kegiatan masa depan. Informasi yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan adalah masa datang yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. b. Koordinasi Koordinasi merupakan suatu fungsi dalam suatu organisasi perusahaan yang memerlukan kerjasama berupa informasi antar bagian untuk melaksanakan operasi perusahaan, misalnya bagian produksi, keuangan, dan pemasaran. Informasi antar bagian dalam perusahaan dapat menggunakan sistem database, dimana sistem database merupakan suatu sistem informasi yang mengintegerasikan kumpulan data yang saling berhubungan dengan data yang lainnya. c. Penilaian dan Pengendalian Ukuran prestasi kerja merupakan jenis informasi yang jelas untuk pengendalian dan data tersebut dikumpulkan selama kegiatan operasi berjalan. Proses penilaian dimulai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana. d. Pengambilan Keputusan Seseorang yang membuat keputusan harus selalu menjadi bagian dalam suatu pilihan, namun ada kecenderungan pada beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
perancang sistem informasi akuntansi bahwa data akan banyak membantu dalam membuat keputusan ada tiga unsur yaitu data, model keputusan, dan pembuat keputusan. 5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Informasi Lainnya Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu (2006:1.151.16) tidak dapat berdiri sendiri, karena harus berhubungan dengan sistemsistem informasi lain yang ada di dalam perusahaan. Sistem biasanya memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil, namun bila dilihat dari sekumpulan subsistem akan memiliki sistem induk, atau disebut suprasistem.
Suprasistem Sistem Informasi Perusahaan
Sistem Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Produksi
Subsistem Sistem Informasi Anggaran
Sistem Informasi Penggajian
Sistem Informasi Pembelian
Sistem Informasi Penjualan
Gambar 2.2: Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang Lebih Besar dan Lebih Kecil Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:1.15)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Wing Wahyu Winarno (2006:1.15-1.16) berpendapat bahwa setiap perusahaan biasanya tidak hanya memiliki satu sistem informasi saja, melainkan beberapa sistem informasi yang masing-masing bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Sistem informasi fungsional, yaitu sistem informasi yang dirancang dan ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu di dalam perusahaan seperti fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi persediaan, dan fungsi penjaminan mutu. Pejabat perusahaan yang bertanggungjawab terhadap pengadaan, penerapan, penyelenggaraan, dan perbaikan sistem informasi fungsional adalah para manajer di departemennya masing-masing. Sistem informasi departemental dapat terjadi apabila sistem informasi tersebut memang dapat diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing departemen. Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai di Perusahaan No. Sistem Informasi Fungsi 1.
Akuntansi
Mencatat dan mengolah data dan transaksi akuntansi 2. Produksi Mencatat dan mengolah data produksi 3. Persediaan Mencatat dan mengolah data persediaan (misalnya persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi). 4. Pemasaran Mencatat dan mengolah data pemasaran yang meliputi data pelanggan, barang dan jasa yang ditawarkan. 5. Personalia Mencatat juga mengolah data karyawan dan data dari manajer perusahaan. Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:1.16)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
6. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan Menurut Wing Wahyu (2006:1.16-1.17) sistem informasi akuntansi yang dibangun dan digunakan oleh perusahaan, akan memberi pengaruh proses kegiatan di dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang sudah dikomputerisasi akan memberikan pengaruh sebagai berikut: a. Pekerjaan administrasi dan klerikal dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih akurat. b. Karyawan dalam membagi tugas dan tanggungjawabnya tidak dapat lagi dilakukan secara fisik. c. Struktur organisasi yang terdapat di dalam perusahaan akan menerapkan sistem informasi manual lebih bersifat hirarkis atau birokratis, yaitu banyak tingkatan dan banyak staf karena masingmasing karyawan perlu menjalankan fungsi yang berbeda meskipun saling terkait. d. Perusahaan manual akan menyimpan data dalam dokumen dan berkas fisik, sehingga perlu disimpan oleh masing-masing bagian yang menanganinya selain itu diperlukan tempat penyimpanan fisik seperti lemari dan laci. e. Sistem manual dalam menghasilkan pelaporannya akan lebih lambat, tidak bervariasi, dan kurang akurasinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
7. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Terdapat beberapa tujuan umum dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, yaitu (Mulyadi, 2001:20): a. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru Pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. b. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada Sistem informasi akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhaan bagi perusahaan, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan, sehingga dapat terjadinya perbaikan informasi. c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan dalam suatu organisasi. Pengembangan dalam sistem informasi akuntansi ini seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi, sehingga penggunaan kekayaan dapat berjalan dengan baik. d. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya, sehingga dalam memperolehnya diperlukan pengorbanan dari sumber ekonomi yang lain. Informasi yang dihasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
harus dipertimbangkan dengan baik antara manfaat dan pengorbanan, sehingga catatan akuntansi dapat diperiksa secara seksama. 8. Profesi di Bidang Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu (2006:1.131.15) memiliki banyak komponen dan proses di dalamnya, sehingga memerlukan karyawan dan staf dengan peran yang berbeda-beda. Peran dan tugas pokok yang cukup sering dijumpai di dalam perusahaan antara lain sebagai berikut: a. Analis sistem (system analist), adalah orang yang bertugas mengevaluasi kinerja sistem informasi, seorang analis sistem wajib menguasai cara kerja sistem informasi, proses bisnis, akuntansi, pengetahuan komputer, dan basis data. b. Perancang sistem (system designer), adalah orang yang bertugas untuk merancang sistem informasi, pengetahuan yang harus dikuasai sama dengan pengetahuan yang ada di dalam analis sistem. c. Administrator basis data (database administrator), adalah orang yang bertanggungjawab memelihara basis data di dalam perusahaan agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator basis data bertugas merancang dan membuat tabel yang diperlukan, membagi hak pemakaian tabel oleh masing-masing jenis pemakai, memelihara dan mengendalikan data agar selalu update. d. Penulis program (programmer), adalah staf yang bertugas untuk menerjemahkan rancangan seorang perancang sistem ke dalam bahasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
program komputer, penulis program harus menguasai setidaknya satu bahasa komputer. e. Perancang web (web designer), yaitu orang yang bertugas untuk membuat situs atau web perusahaan yang akan ditampilkan di internet. Perancang web wajib menguasai bahasa pemrograman internet, seluk beluk internet, dan jaringan komputer, dan basis data. f. Administrator jaringan (network administrator), orang yang bertugas untuk mengendalikan jaringan komputer agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator jaringan ini perlu mengetahui tentang sistem operasi jaringan, perangkat satu jaringan komputer, dan pengetahuan komputer. g. Administrator web (web administrator), orang yang bertugas untuk memantau, meng-update, dan mengendalikan jaringan internet. Pengetahuan yang perlu didalami adalah mirip dengan administrator jaringan ditambah dengan pengetahuan mengenai internet. h. Pustakawan (librarian), orang yang bertugas menyimpan dan mengadministrasi program dan data perusahaan serta memberikan akses kepada pengguna program dan data pada waktu yang diijinkan. Pustakawan wajib mengetahui tentang pengarsipan dan penyimpanan file. i. Teknisi (technician), yaitu orang yang bertugas untuk merawat dan mereparasi perangkat komputer dan jaringan bila ada gangguan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Pengetahuan yang wajib diketahui mahir dalam perangkat keras komputer dan jaringan. j. Pemakai akhir (end-user), adalah orang yang menggunakan program aplikasi atau sistem informasi. Pemakai akhir tidak perlu mengetahui teknik pemrograman, teknik komputer, dan teknik basis data. C. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas 1. Pengertian Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan (1994:158) penerimaan kas adalah berbagai macam sumber, sumber yang sering terjadi seperti pelunasan piutang, penjualan aktiva tetap, dan pinjaman yang berasal dari bank ataupun wesel, sedangkan James A Hall (2009:239) berpendapat bahwa Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran, dimana dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Wing Wahyu Winarno (2006:15,3) mengemukakan juga tentang penerimaan kas yang berarti Siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa perusahaan menjadi kas. Perusahaan asuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan jasa yang produknya merupakan pelayanan jasa yang seringkali tidak memerlukan biaya bahan dalam jumlah besar. Penerimaan kas dari beberapa pengertian di atas dapat memperoleh kesimpulan bahwa penerimaan kas adalah suatu siklus yang dapat mengubah jenis-jenis perusahaan dalam kegiatan bisnisnya menjadi sebuah kas dan penghasilan untuk perusahaan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
2. Prinsip-Prinsip dalam Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan (1994:158) prinsip-prinsip yang perlu diingat dalam menyusun prosedur penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. b. Semua surat masuk harus dibuka dengan pengawasan yang cukup. c. Harus dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang yang diterima, dari siapa, jumlah dan tujuannya untuk siapa. d. Semua penjualan tunai harus dibuatkan nota penjualan yang sudah diberi nomor urut atau dicatat dalam mesin cash register. e. Daftar penerimaan uang harus dicocokkan dengan jurnal penerimaan uang. f. Tembusan nota penjulan tunai harus dikirimkan ke kasir dan bagian pengiriman. g. Bukti setor bank setiap hari dicocokkan dengan daftar penerimaan uang harian dan catatan dalam jurnal penerimaan uang. h. Semua penerimaan uang harus disetorkan pada hari itu juga atau pada awal hari kerja berikutnya. i. Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang maupun yang menulis cek. j. Kunci cash register harus dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas. k. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
3. Prosedur Penerimaan Kas James A Hall (2009:239-243) mengatakan prosedur penerimaan kas memiliki dua aspek, yaitu: a. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran, dan biasanya ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. b. Departemen Penerimaan Kas Cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini. Jurnal penerimaan kas akan dicatat oleh bagian keuangan setelah proses rekonsiliasi antara cek dengan permintaan pembayaran. Tiga departemen dalam penerimaan kas, yaitu departemen piutang dagang, departemen buku besar, dan departemen controller.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
4. Formulir-Formulir dalam Penerimaan Kas Formulir-formulir
yang digunakan dalam pengelolaan
dan
pengawasan untuk siklus penerimaan kas dapat dikelompokkan sebagai berikut, menurut Zaki Baridwan (1994:168): a. Dokumen asli pendukung setiap penerimaan kas. b. Data harian yang menunjukkan kumpulan atau ringkasan penerimaan kas. c. Buku jurnal. d. Buku pembantu piutang dan buku besar. 5. Diagram Aliran Siklus Penerimaan Kas Siklus penerimaan kas dapat juga digambarkan kegiatannya dengan diagram alir atau flowchart, yang memiliki perbedaan dengan DFD hanya menggambarkan aliran data dan informasi. Siklus penerimaan kas memiliki bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, menurut Wing Wahyu Winarno (2006:15.25), yaitu: a. Bagian penjualan, yang berfungsi untuk menerima pesanan dari pembeli dan meng-inputnya ke dalam komputer. b. Bagian kredit, yang bertanggungjawab untuk memelihara catatan para konsumen, sehingga dapat diketahui konsumen yang rajin membayar dan konsumen yang bermasalah (dalam premi). c. Bagian gudang, yang bertugas menerima perintah dari bagian penjualan untuk memberikan jasanya kepada konsumen, dan akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
diberikan arsip untuk penagihan dari jasa yang telah diberikan kepada konsumen. d. Bagian penagihan, yang bertugas mengirimkan faktur penjualan atau tagihan kepada konsumen. e. Bagian
keuangan,
yang
bertanggungjawab
untuk
menerima
pembayaran dari pembeli dan menyelenggarakan pencatatan atas penerimaan pembayaran. 6. Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan Kas Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam siklus ini adalah berisi kegiatan yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa dari perusahaan kepada pembeli. Wing Wahyu (2006:15.4) mengemukakan kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Memenuhi permintaan penawaran harga oleh calon pembeli. b. Menerima pesanan dari pembeli, untuk menjual barang atau jasa perusahaan. c. Mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli. d. Menyampaikan tagihan dan menerima pembayaran. e. Menyajikan berbagai informasi yang berhubungan dengan penjualan. Wing Wahyu (2006:15.4) berpendapat juga bahwa departemen yang terlibat dalam siklus penerimaan kas ada dua, yaitu bagian pemasaran dan bagian keuangan. Bagian pemasaran terlibat dalam penerimaan pesanan hingga penyampaian produk kepada pelanggan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
sedangkan bagian keuangan bertanggungjawab untuk menagih dan menerima pembayaran dari pelanggan. 7. Permintaan Penawaran Harga Menurut
Wing
Wahyu
Winarno
(2006:15.5)
permintaan
penawaran harga seringkali terjadi pembeli tidak dapat secara langsung membeli barang atau jasa kepada perusahaan ketika memerlukan yang dibutuhkannya, terutama apabila kebutuhannya meliputi jumlah yang besar dan berharga material. Pembeli yang tidak langsung membeli biasanya mereka ingin membandingkan harga dari beberapa pemasok atau perusahaan. Pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan oleh pemasok atau perusahaan tertentu, maka pembeli tersebut akan membeli kepada pemasok atau perusahaan itu. 8. Penerimaan Pesanan Penerimaan Kas Wing Wahyu Winarno (2006:15.8) mengatakan penerimaan pesanan penjualan merupakan kegiatan menerima order dari pembeli kepada perusahaan. Pembeli dapat memesan barang atau jasa dapat melalui telepon, fax, e-mail, atau menggunakan formulir pesanan penjualan. Pesanan penjualan (purchase order) sebenarnya sama dengan sales order, karena hanya berbeda sudut pandangannya saja. Purchase order akan dilihat dari sisi pembeli jika mereka membeli sebuah barang atau jasa yang ditawarkan, sedangkan sales order sebagai penjual karena mereka menjual barang atau jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Purchase order dapat disediakan oleh penjual, baik melalui kantor pemasaran, atau melalui jalur internet sehingga pembeli langsung mengambil, mengisi, dan mengirimkannya kepada perusahaan. Purchase order bisa juga dibuat sendiri oleh pembeli, karena pembeli sudah menerapkan formulir purchase order (P/O) khusus, tetapi yang mengisi formulir ini haruslah tetap pembeli. 9. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas yang Terkomputerisasi James Hall (2009: 249-252) mengatakan teknologi dapat menjadi alat yang sangat baik untuk mencapai perubahan organisasi. Perubahan organisasi dari bawah disebut otomatisasi, sedangkan perubahan organisasi dari atas disebut rekayasa ulang. Otomatisasi mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan, namun sistem yang otomatis sering hanya menyerupai proses manual tradisional yang digantikannya. Rekayasa ulang meliputi perubahan mendasar pola piker atas proses dan alur pekerjaan, tujuannya untuk memperbaiki kinerja operasional dan mengurangi biaya dengan cara mengidentifikasi dan menghilangkan tugas yang tidak bernilai tambah. Perpindahan yang utama dari sistem manual adalah tidak adanya fungsi akuntansi dalam operasi sehari-hari. Prosedur akuntansi tradisional dari penagihan, pengendalian persediaan, piutang dagang, dan buku besar umum dilakukan oleh aplikasi komputer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
James Hall (2009:251) mengatakan pemasukan data, dalam proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen pemberitahuan pengiriman dari departemen penagihan. Karyawan yang melakukan pemasukan data mengkonversikan dokumen pemberitahuan pengiriman ke media digital untuk menghasilkan file transaksi pesanan penjualan. File transaksi yang dihasilkan berisi beberapa batch pesanan penjualan, kemudian total pengendalian batch secara otomatis dihitung untuk setiap batch yang disimpan pada file tersebut. James Hall (2009: 252) Program edit memvalidasi transaksi dengan menguji setiap record untuk mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan atau kesalahan logis. Program edit menghitung kembali total pengendalian batch untuk menunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh pemindahan record yang salah. File pesanan penjualan yang sudah diedit kemudian dijalankan untuk proses selanjutnya. Prosedur
pembaharuan
menurut
James
Hall
(2009:
252)
mengatakan file pesanan penjualan yang diedit, program pembaharuan memasukkan transaksi pertama ke record buku besar pembantu persediaan dan piutang dagang dengan menggunakan kunci sekunder untuk mencari record yang sesuai secara langsung. Record transaksi dicatat dalam jurnal, dan program kemudian pindah ke transaksi yang selanjutnya dan mengulangi proses ini. Kegiatan ini terus berjalan sampai seluruh catatan file transaksi selesai dibukukan, akun buku besar umum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
biasanya biasanya diperbaharui setelah setiap batch, dan ketika program mencapai akhir dari file transaksi, program tersebut akan berakhir. Prosedur
ini
akan
menghasilkan
sejumlah
laporan
manajemen
mencangkup rangkuman penjualan, laporan status persediaan, daftar transaksi, daftar voucher jurnal, serta laporan anggaran dan kinerja. D. Asuransi 1. Pengertian Asuransi Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugiankerugian kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti, pengertian ini diangkat oleh Abbas (1989:1). Radiks Purba (1992:40) mendefinisikan asuransi menurut paham ekonomi adalah merupakan suatu lembaga keuangan sebab melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, di samping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi ke dalam bisnis asuransi, karena pada dasarnya asuransi memberikan perlindungan atas kerugian keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya. Pengertian asuransi yang ada di atas dapat memiliki kesimpulan bahwa asuransi adalah dimana seseorang melakukan perjanjian dengan pihak perusahaan asuransi untuk mengurangi kerugian keuangan. Asuransi dapat juga bermanfaat dalam kegiatan bisnis bagi para pelaku asuransi dan mengurangi risiko-risiko yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2. Tujuan dari Pengembangan Asuransi Asuransi bertujuan untuk memindahkan risiko individu kepada perusahaan
asuransi.
Tujuan
pertanggungan
yang
utama
untuk
mengurangi risiko-risiko yang terdapat dan sering kita jumpai di dalam masyarakat. Menurut Abbas (1989:7-8), beberapa tujuan yang ada di dalam asuransi adalah sebagai berikut: a. Asuransi terutama bertujuan untuk mengurangi risiko yang sudah ada di dalam masyarakat, dengan jalan mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. b. Asuransi mempunyai sifat sosial terhadap masyarakat, berarti dari risiko-risiko yang ada akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Asuransi akan memberikan keuntungan-keuntungan tertentu pada masyarakat umumnya (jaminan hari tua, pendidikan anak-anak, dan lain-lain). c. Besarnya risiko atau kerugian yang timbul bisa diketahui mengenai kerugian yang diderita, dalam arti diukur atau dapat kita temukan risiko tersebut. d. Kontrak asuransi dibuat secara tertulis dan mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. 3. Manfaat dari Asuransi Menurut Abbas (1989:11-13) asuransi memiliki banyak kegunaan untuk perseorangan, baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Manfaat asuransi yang dapat menampung sekian banyak risiko yang kita temui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dibawah ini akan dikemukakan lebih lanjut manfaat dari asuransi, yaitu: a. Asuransi menyebabkan atau membuat masyarakat dan perusahaan berada dalam kondisi yang aman. Asuransi dapat dibeli oleh para pengusaha atau orang-orang yang akan merasa aman dalam dirinya. b. Asuransi dapat dipertahankan guna menjaga kelancaran perusahaan, maka dengan jalan pertanggungan risiko dapat dikurangi. c. Penarikan biaya akan dilakukan seadil mungkin bila terdapat kecenderungan dari asuransi tersebut, yang dimaksud adalah ongkosongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya risiko yang dipertanggungkan. d. Asuransi menurut pandangan Abbas (1989:11-13) sebagai dasar pemberian kredit, contohnya adalah sebagai berikut: 1) Asuransi sebagai pengangkutan yang berhubungan dengan tata perdagangan internasional, bila seseorang pedagang meminta kredit kepada bank, selain pedagang tersebut memiliki bill of loading, konsumen, dan lain-lain juga harus mempunyai sertifikat asuransi. 2) Pinjaman hipotik (jangka panjang), dalam hal ini pemberi kredit menghendaki syarat-syarat apakah permintaan kredit mempunyai asuransi, misalnya untuk rumah, kapal, pabrik, dan lain-lain. e. Asuransi merupakan alat penabung, contohnya dalam asuransi jiwa saat kita mengeluarkan uang sedangkan penggunaannya di kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
hari. Asuransi jiwa pada waktu sekarang kurang menarik, sebab tidak begitu
menguntungkan
bagi
masyarakat.
Masyarakat
yang
pendapatannya rendah, keadaan ekonomi tidak stabil, dan merosotnya nilai mata uang adalah contoh masyarakat yang tidak begitu diuntungkan dengan asuransi jiwa. f. Asuransi dapat dipandang sebagai suatu sumber pendapatan yang didasarkan kepada financing the business, misalnya dapat diambil contoh mesin-mesin dapat dilihat secara teknis berupa kapasitas produksi yang diberikan oleh mesin tersebut. Manusia dapat didasarkan pada sumber pendapatannya, yaitu pendapatan yang setiap bulan diperoleh. 4. Risiko yang Timbul dalam Asuransi Risiko sendiri adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (loss). Unsur dari ketidaktentuan ini menurut Abbas Salim (1989:3-7) biasanya mendatangkan kerugian yang timbul dalam asuransi, ketidaktentuan dapat dibagi ke dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut: a. Ketidaktentuan ekonomi, yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen seperti perubahan minat dan selera konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi, atau didapatnya temuan baru. b. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam, misalnya kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
c. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia, seperti peperangan, pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Ketidaktentuan alam dan manusia masih dapat dipertanggungkan menurut
berbagai
macam
keterangan
di
atas,
sedangkan
ketidaktentuan ekonomi tidak dapat diasuransikan karena bersifat spekulatif dan sulit diukur keparahannya. Abbas (1989) akan menjelaskan klasifikasi dari risiko yaitu: 1) Speculative Risk, yaitu risiko yang bersifat spekulatif bisa mendatangkan laba atau rugi, misalnya pedagang mendapatkan kerugian atau keuntungan dalam usahanya. 2) Pure Risk, yaitu risiko yang selalu menyebabkan kerugian perusahaan asuransi yang beroperasi dalam bidang pure risk (kematian, kapal tenggelam, kebakaran, dan lain-lain). 3) Personal & Family Risk, yaitu risiko yang dapat dihubungkan dengan kehilangan pendapatan dan milik. Seseorang kehilangan pendapatannya dapat disebabkan karena kematian, cacat permanen, cacat sementara, dan pengangguran. Kerugian dari hak milik misalnya disebabkan oleh kebakaran, kilat, angin badai, air bah, gempa bumi, kaca pecah, ledakan, huru-hara, perampokan, pencurian, pemalsuan surat tangan, penggelapan, hujan es, dan lain-lain. 4) Bussiness Risk, yaitu risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan asuransi, seperti kerugian yang terjadi pada waktu mengangkut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
barang-barang di darat atau di laut, adanya angin panas dan udara rendah yang menyebabkan merusak tanaman, ketidakjujuran pegawai atau karyawan perusahaan, kegagalan dalam memenuhi kontrak, dan pemogokan. 5. Pencegahan Terjadinya Kerugian dan Jenis Pencegahan Asuransi Asuransi juga mengenal pula apa yang disebut dengan preventation of loss (pencegahan kerugian). Keuntungan-keuntungan yang akan diberikan dengan diadakannya pencegahan menurut Abbas Salim (2007:9-11) adalah sebagai berikut: a. Pencegahan asuransi akan mengurangi atau memperkecil kerugian (reducing of loss). b. Pencegahan asuransi akan mengurangi biaya-biaya (cost) yang menyangkut dengan pertanggungan tersebut (reduction cost of insurance). Abbas Salim (2007:9-11) mendefinisikan tujuan dari pencegahan dan proteksi untuk memperkecil kerugian (loss) yang terjadi. Preventive dan protective efforts akan dibagi ke dalam beberapa jenisjenis pencegahan, yaitu: 1) Truly preventive, bertujuan untuk mengeliminasi sebab-sebab yang bisa menimbulkan kerugian (cause of loss), misalnya help insurance untuk mengurangi risiko (sakit) dapat dilakukan dengan mendirikan poliklinik di rumah sakit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
2) Protective (quasi preventive), bertujuan untuk melindungi barangbarang atau orang yang akan dirugikan. 3) Minimizing (mengurangi kerugian), bertujuan untuk mengurangi kerugian seminimal mungkin. 4) Salvaging, memiliki tujuan supaya barang-barang yang telah rusak dilindungi agar jangan bertambah rusak, misalnya pada asuransi laut terdapat kapal yang dipertanggungkan rusak, diusahakan dilindungi agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut. E. Reasuransi 1. Pengertian Reasuransi G.F. Michaelbacher dalam buku Multiple Line Insurance yang ditulis oleh Safri Ayat (2012:12), menyebutkan bahwa “Reasuransi adalah suatu poses penyertaan asuradur lain dalam suatu perjanian asuransi antara tertanggung dengan penanggung dimana penanggung lain itu disebut sebagai reasuradur”. Cockerel H dalam bukunya Insurance yang ditulis oleh Safri Ayat (2012:19), menyebutkan bahwa “Reasuransi adalah suatu sistem yang dipakai oleh penanggung untuk memberikan seluruh atau sebagian asuransi yang telah diterimanya kepada penanggung lain yang disebut sebagai penanggung ulang atau reasuradur”. Black’s Law Dictionary dalam buku Hukum Asuransi Indonesia yang ditulis oleh Junaidi Ganie (2011:209), menyatakan “Reasuransi adalah asuransi atas semua atau sebagian dari risiko yang ditanggung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
oleh sebuah perusahaan asuransi, oleh penanggung kedua yang menerima risiko dengam imbalan suatu persentase dari premi asli”. Safri Ayat (2012:22) menyebutkan reasuransi adalah suatu persetujuan atau perjanjian yang dilaksanakan oleh satu penanggung dengan penanggung lainnya yang disebut reasuradur, dalam persetujuan mana pihak kedua dengan menerima premi yang ditetapkan terlebih dahulu, bersedia memberi penggantian kerugian yang pihak pertama wajib membayar kepada tertanggung, dan yang menjadi akibat dari suatu persetujuan pertanggungan yang diadakan antara pihak pertama dan tertanggung. Reasuransi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas adalah asuransi yang diasuransikan kembali dimana penanggung memberikan seluruh atau sebagian asuransi kepada penanggung lainnya. 2. Fungsi Utama Reasuransi Fungsi reasuransi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu dari aspek kepentingan usaha asuransi itu sendiri, yang disebut sebagai fungsi utama, dan fungsi dari aspek non asuransi yang disebut sebagai fungsi tambahan. Safri Ayat (2012:24-39) mengemukakan fungsi utama atau the premier function of insurance, antara lain untuk: a. Meningkatkan kapasitas akseptasi, kapasitas maksudnya adalah jumlah maksimal dari nilai pertanggungan yang dapat diterima secara otomatis oleh suatu perusahaan asuransi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
b. Meningkatkan stabilitas keuangan, asuradur akan dapat mengatur sedemikian rupa sehingga apabila terjadi klaim, beban kerugian yang akan dideritanya tidak akan melebihi retensinya sendiri. c. Mempertahankan cadangan premi, berarti disini polis asuransi biasanya dikeluarkan untuk jangka waktu satu tahun, kecuali untuk polis-polis jangka pendek, dan tidak semuanya berakhir pada akhir treaty year. Polis yang belum berakhir pada akhir tahun, maka sebagian premi dari polis tersebut harus dicadangkan untuk tahun berikutnya. Fungsi lain yang bukan merupakan fungsi utama menurut Safri Ayat (2012:24-39), karena tidak terkait secara langsung dengan kepentingan asuransi itu sendiri, maka disebut sebagai fungsi tambahan yang juga tidak kalah pentingnya dengan fungsi utama, antara lain adalah sebagai berikut: a. Distribution of Risk atau fungsi penyebaran resiko, berarti fungsi ini memungkinkan suatu resiko dengan nilai pertanggungan yang lebih besar dari retensi sendiri suatu perusahaan asuransi. b. Mengganti ketidakpastian menjadi kepastian, berarti asuradur akan bisa lebih percaya diri sehingga tidak akan ragu untuk menerima suatu objek pertanggungan demi resiko yang terbaik. c. Invisible Export, bagi beberapa negara tertentu bisnis reasuransi dapat merupakan sumber devisa karena eksport juga reasuransi keluar negeri yang disebut sebagai invisible export atau eksport terselubung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3. Dasar Hukum Reasuransi Junaidi
Ganie
(2011:211-213)
menyebutkan
dasar
hukum
reasuransi adalalah sebagai berikut: a. Perjanjian reasuransi mengakui keberadaan satu atau lebih perjanjian asuransi. Perjanjian reasuransi itu sendiri merupakan perjanjian yang berdiri sendiri dan bebas yang meupakan landasan bagi penanggung memperoleh jaminan dari penanggung ulang atas kewajiban yang telah diterimanya dan sebagai konsekuensinya berkaitan dengan hubungan antara penanggung dengan reasuradur saja. b. Penanggung reasuransi selamanya akan berkuasa untuk sekali lagi mempertanggungkan apa yang telah dipertanggungkan olehnya. c. Bisnis reasuransi diperlakukan sebagai bisnis asuransi sesuai dengan klasifikasi seolah-olah polis diterbitkan oleh reasuradur sendiri. Jenis asuransi yang direasuransikan akan dibukukan berdasarkan kelas asuransi yang tercantum dalam polis asli. d. Reasuransi memberikan hak kepada penanggung untuk menempatkan reasuransi itu sendiri termasuk ke luar negeri sepanjang sebagian dari risiko yang akan direasuransikan ke luar negeri harus pula direasuransikan di dalam negeri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
4. Jenis-Jenis dan Bentuk Perjanjian Reasuransi Perjanjian reasuransi menurut Junaidi Ganie (2011:213-214) terdiri atas dua jenis utama, yaitu: a. Reasuransi proporsional, jenis paling umum dari reasuransi ini adalah Quota-Share Reinsurance dan Surplus-Share Reinsurance. Pembagian klaim antara penanggung dan reasuradur dilakukan secara prorata. b. Reasuransi excess of loss, pembagian klaim ini tidak dilakukan secara proporsional tetapi untuk kerugian yang melebihi jumlah tertentu yang telah disepakati. Junaidi Ganie (2011:213-214) juga membicarakan tentang bentuk perjanjian reasuransi yang dapat dibagi ke dalam dua penggolongan utama, yaitu: 1) Reasuransi
fakultatif,
penanggung
terlebih
dahulu
harus
menawarkan dan menegosiasikan dengan reasuradur (penanggung ulang) setiap risiko yang hendak direasuransikan untuk diterima, ditolak, dan diterima dengan syarat-syarat tertentu oleh reasuradur. Penanggung tidak terikat untuk mengajukan risiko-risiko tersebut sejak awalnya dan reasuradur tidak terikat untuk menerimanya. 2) Reasuransi treaty, terdapat dua jenis perjanjian utama menurut Junaidi Ganie (2011:214), yaitu: a) Proportional
reinsurance
yang mengharuskan reasuradur
menanggung setiap kerugian apabila timbul di bawah perjanjian tersebut. Bentuk proportional reinsurance adalah quota share
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
treaty dan surplus treaty yang masing-masing membebankan kepada reasuradur jumlah yang proporsional dengan penerimaan reasuransi yang diperjanjikan atas setiap kerugian yang timbul. Quota share treaty, reasuradur menanggung setiap klaim yang dibayar,
sedangkan
dalam
surplus
treaty
penanggung
mereasuransikan jumlah di atas risiko yang ditahan sendiri dan kewajiban reasuradur adalah atas jumlah yang dihitung secara proporsional sesuai dengan yang dijanjikan. b) Excess-loss reinsurance, reasuradur hanya akan bertanggung atas klaim yang timbul dan melebihi jumlah tertentu. c) Pooling, memiliki kemiripan dengan konsep quota share treaty dan umumnya dilakukan pada asuransi penerbangan dan kapal laut. 5. Pelaku Reasuransi Pihak-pihak yang terlibat sebagai pelaku reasuransi dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu penjual jasa reasuransi, pembeli jasa reasuransi, dan perantara jasa reasuransi. Safri Ayat (2012:48-60) akan menjelaskan masing-masing dari fungsi tersebut, yaitu: a. Penjual jasa reasuransi (reinsurance supplier) adalah semua pihak yang dapat memberikan proteksi reasuransi, misalnya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
1) Penanggung perseorangan atau individual underwriter, para penanggung
perseorangan
melaksanakan
bisnis
asuransinya
melalui jasa perantara yang dikenal sebagai The Lloyd’s Brokers. 2) Perusahaan asuransi atau penanggung yang berperan ganda sebagai penanggung ulang, perusahaan asuransi terutama asuransi kerugian banyak yang berperan ganda sebagai perusahaan reasuransi dengan menyediakan kapasitas atau dukungan reasuransi untuk para penanggung. 3) Perusahaan reasuransi (professional reinsurances), menyatakan bahwa perusahaan reasuransi tidak berhubungan langsung dengan tertanggung, sehingga tidak menerbitkan polis. 4) Mutual reinsurance, merupakan suatu bentuk badan usaha reasuransi, tetapi bentuk badan hukumnya berbeda karena dalam mutual reinsurance tidak terdapat pemegang saham seperti pada perseroan terbatas. b. Pembeli jasa reasuransi (reinsurancen buyer) adalah semua pihak yang memerlukan dukungan reasuransi baik secara fakultatif maupun treaty. Para pembeli jasa reasuransi dapat berupa perusahaan asuransi (insurer), perusahaan reasuransi (reinsurer), pool, dan konsorsium. c. Perantara jasa reasuransi (reinsurance intermediary) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keperantaraan reasuransi dan berfungsi sebagai mediator antara penjual dan pembeli jasa reasuransi, misalnya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
1) Underwrtting agent, bertindak untuk dan atas nama prinsipalnya yaitu para individual underwriters, insurance, and reinsurance company. Para underwriting agent diberikan hak untuk melakukan bisnis dan atas nama prinsipalnya dalam bentuk Binding Authority. 2) Pialang
reasuransi
atau
reinsurance
brokers,
pialang
ini
mempunyai dua arti yaitu pialang asuransi yang hanya boleh mengurus bisnis asuransi saja. Pialang reasuransi yang hanya boleh mengurus bisnis reasuransi saja. 3) Jenis pasar reasuransi, menurut lokasi geografisnya pasar reasuransi dapat dibagi menjadi pasar reasuransi nasional, regional dan pasar reasuransi internasional. 6. Penempatan Reasuransi Penempatan reasuransi menurut Junaidi Ganie (2011:221-222) adalah sebagai berikut: a. Penempatan reasuransi wajib, menurut Pasal 5A PP No.63 tahun 1999, setiap perusahaan asuransi wajib memiliki dukungan reasuransi dalam bentuk perjanjian reasuransi otomatis. Perusahaan asuransi harus menyelenggarakan perjanjian reasuransi otomatis sampai dengan persentase tertentu sekurang-kurangnya dengan: 1) Satu perusahaan reasurasni dan satu perusahaan asuransi di dalam negeri bagi perusahaan asurasni umum. 2) Satu perusahaan reasuransi di dalam negeri bagi perusahaan asuransi jiwa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
b. Persyaratan khusus penempatan reasuransi ke luar negeri, terbagi ke dalam tiga pasal, yaitu: 1) Pasal 16 PP, menyatakan bahwa dalam hal dukungan reasuransi diperoleh dari perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi luar negeri, maka kedua perusahaan tersebut harus memiliki peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat independen yang diakui secara internasional. 2) Pasal 21 KMK 422/KMK.06/2003, menyebutkan bahwa dukungan reasuransi fakultatif hanya dapat dilakukan dalam hal dukungan reasuransi automatis tidak mencukupi atau jenis risiko yang ditutup tidak termasuk dalam dukungan reasuransi automatis. 3) Pasal 22 KMK 422/KMK.06/2003, perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi di Indonesia hanya diizinkan untuk menempatkan reasuransi pada penanggung ulang di luar negeri yang memiliki peringkat sekurang-kurangnya BBB atau yang setara dengan itu dan memenuhi persyaratan tertentu dalam hal penanggung ulang di luar negeri tidak memiliki peringkat dari badan pemeringkat. 7. Prinsip-Prinsip Reasuransi Safri Ayat (2012:72-84) berpendapat bahwa reasuransi sendiri memiliki prinsip-prinsip yang baik dalam penerapannya, dan prinsip ini sendiri dapat menunjang keuntungan dalam segala kegiatan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, antara lain sebagai berikut: a. The principle of utmost good faith, dapat diterjemahkan sebagai prinsip itikat yang amat baik dimana ceding company sebagai pemberi cesi berkewajiban untuk menyampaikan semua data atau fakta yang dianggap penting tentang subject matter of reinsurance. b. Prinsip kepentingan dalam melakukan reasuransi atau the principle of reinsurance interest, dalam hubungan asuransi, insurable interest berarti bahwa tertanggung mempunyai kepentingan keuangan atas subject mater of insurance atau mempunyai legal right to insured yaitu hak menurut hukum mempertanggungkan sesuatu. c. Prinsip indemnitas (the principle of indemnity), dalam hubungan asuransi
prinsip
indemnitas
bertujuan
untuk
mengembalikan
tertanggung ke posisi keuangan sesaat sebelum terjadinya kerugian. d. Prinsip subrogasi (the principle of subrogation), dalam hubungannya dengan reasuransi sebenarnya prinsip ini tidak diperlukan lagi karena hal tersebut sudah dilaksanakan dalam hubungan asuransi antara tertanggung dengan penanggung. Tujuan prinsip ini adalah untuk mempertahankan
prinsip
indemnitas
yang
bertujuan
untuk
mengembalikan tertanggung kepada posisi keuangannya semula sebelum terjadi klaim. e. Prinsip kontribusi (the principle of contribution), dalam reasuransi prinsip kontribusi dapat berlaku antara penanggung dan tertanggung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
untuk menghitung jumlah klaim yang harus dibayar dalam hal terjadi pertanggungan dibawah harga atau under insured. f. Follow the fortune (prinsip keberuntungan), dalam hubungan reasuransi penanggung ulang atau reasuradur dikatakan follow the fortune (mengikuti nasib/keberuntungan) perusahaan asuransi (ceding company), yaitu dalam nasib baik (good fortune), maupun dalam nasib buruk (bad fortune). Prinsip keberuntungan untuk melindungi kepentingannya dan membatasi kewenangan penanggung atau asuradur yang berlebihan dalam membayar klaim, maka menurut Safri Ayat (2012:83-84) perusahaan reasuransi akan menerapkan beberapa ketentuan, yaitu: 1) Claim cooperation clause, klausula tersebut diatur oleh ketentuan bahwa apabila terjadi suatu klaim yang mungkin melibatkan perusahaan reasuransi, maka asuradur harus mengikutsertakan atau bekerjasama dengan reasuradur lain dalam menentukan apakah klaim tersebut dijamin dalam polis atau tidak. 2) Claim control clause, reasuradur yang memberlakukan klausula ini akan bertindak sebagai penentu dalam setiap proses klaim, termasuk
penunjukkan
perusahaan
penilai
kerugian
dan
memutuskan apakah suatu klaim dibayar atau tidak. 3) Ex-gratia payment, klaim yang diajukan tertanggung sebenarnya tidak valid atau tidak dijamin menurut kondisi dan syarat-syarat pertanggungan yang tercantum didalam polis, namun klaim tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dibayar. Pembayaran klaim secara ex-gratia, biasanya dilakukan karena adanya pertimbangan tertentu. F. Sistem Pengendalian Internal 1.
Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2001:163) meliputi
struktur
dikoordinasikan
organisasi,
untuk
metode,
menjaga
dan
kekayaan
ukuran-ukuran organisasi,
yang
mengecek
ketelitian, dan keandalan data akuntansi untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Marshall
(2014:226)
mendefinisikan
pengertian
sistem
pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian ini telah tercapai. Pengendalian internal juga merupakan sebuah proses karena menyebar ke seluruh aktivitas pengoperasian perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas manajemen. “Pengendalian internal memberikan jaminan memadai, jaminan menyeluruh yang sulit dicapai dan terlalu mahal, selain itu sistem pengendalian internal memiliki keterbatasan yang melekat seperti kelemahan terhadap kekeliruan dan kesalahan sederhana, pertimbangan dan pembuatan keputusan yang salah, pengesampingan manajemen, dan kolusi” (Marshall B Romney 2014:226).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
46
Tujuan Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal memiliki tujuan yang akan dibahas menurut Marshall (2014:226), yaitu: a. Mengamankan
asset,
mencegah
atau
mendeteksi
perolehan,
penggunaan, atau penempatanyang tidak sah. b. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan asset perusahaan secara akurat dan wajar. c. Memberikan informasi yang akurat dan wajar. d. Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. e. Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional. f. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan. g. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. 3.
Fungsi-Fungsi dalam Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting menurut Marshall (2014:227), adalah sebagai berikut: a. Pengendalian preventif (preventive control), untuk mencegah masalah sebelum timbul, misalnya adalah merekrut personel yang berkualifikasi, memisahkan tugas pegawai, dan mengendalikan akses fisik atas asset dan informasi. b. Pengendalian detektif (detective control), menemukan masalah yang tidak terelakkan, contohnya adalah menduplikasi pengecekan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
kalkulasi dan menyiapkan rekonsiliasi bank serta neraca saldo bulanan. c. Pengendalian korektif (corrective control), dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memulihkannya dari kesalahan yang dihasilkan, contohnya adalah menjaga salinan backup pada file, perbaikan kesalahan entri data, dan pengumpulan ulang transaksitransaksi untuk pemrosesan selanjutnya. Pengendalian internal seringkali dipisahkan ke dalam dua kategori sebagai berikut menurut Marshall (2014:227): 1) Pengendalian umum (general control), memastikan lingkungan pengendalian sebuah organisasi stabil dan dikelola dengan baik, contohnya adalah pengendalian pembelian perangkat lunak, keamanan, pengembangan, dan pemeliharaan. 2) Pengendalian aplikasi (application control), untuk mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan transaksi serta penipuan di dalam program aplikasi. Pengendalian ini fokus kepada ketepatan, kelengkapan, validitas, serta otorisasi data yang didapat kemudian dimasukkan, diproses, disimpan, ditransmisikan ke sistem lain yang akhirnya dilaporkan. 4.
Jenis-Jenis Sistem Pengendalian Internal Robert Simons dalam buku Sistem Informasi Akuntansi yang ditulis oleh Marshall Romney (2014:227) telah menganut empat jenis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
kaitan pengendalian untuk membantu manajemen menyelesaikan konflik di antara kreativitas dan pengendalian, yaitu: a. Sebuah sistem kepercayaan (believe system) menjelaskan cara sebuah perusahaan menciptakan nilai, membantu pegawai memahami visi manajemen, dan mengkomunikasikan nilai-nilai dasar perusahaan kepada setiap karyawan. b. Sebuah sistem batas (boundary system) membantu pegawai bertindak secara
etis
dengan
membangun
batas-batas
dalam
perilaku
kepegawaian. c. Sebuah sistem pengendalian diagnostik (diagnostic control system) berfungsi untuk mengukur, mengawasi, dan membandingkan perkembangan perusahaan aktual berdasarkan anggaran dan tujuan kinerja. d. Sebuah sistem pengendalian interaktif (interactive control system) membantu manajer untuk memfokuskan perhatian bawahan pada isuisu strategis utama dan lebih terihat di dalam kepuasaan mereka. 5.
Kerangka Sistem Pengendalian Internal Menurut Marshall (2014:229-231) terdapat tiga kerangka untuk mengembangkan sistem pengendalian internal, yaitu: a. Kerangka COBIT, Information System Audit and Control Association (ISACA) Information
mengembangkan and
Related
kerangka
Control
Technology
Objective
(COBIT).
for
COBIT
menggabungkan standar-standar pengendalian dari banyak sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
berbeda ke dalam sebuah kerangka tunggal yang memungkinkan manajemen membuat tolak ukur praktik keamanan dan pengendalian lingkungan, para pengguna layanan teknologi informasi (TI) dijamin dengan adanya keamanan pengendalian yang memadai, dan para auditor yang memperkuat opini pengendalian internal. Kerangka COBIT menjelaskan praktik-praktik terbaik dan tata kelola manajemen yang efektif. Prinsip-prinsip yang memungkinkan dalam membantu organisasi adalah sebagai berikut: 1) Memenuhi keperluan pemangku kepentingan, membantu para pengguna
mengatur
proses
dan
prosedur
bisnis
untuk
menciptakan sebuah sistem informasi yang menambah nilai. 2) Mencakup perusahaan dari ujung ke ujung, tidak hanya berfokus kepada teknologi informasi (TI), namun juga mengintegrasikan semua fungsi dan proses ke dalam fungsi secara keseluruhan. 3) Mengajukan sebuah kerangka terintegrasi dan tunggal, dapat disejajarkan pada tingkatan yang tinggi dengan standar dan kerangka yang lainnya. 4) Memungkinkan pendekatan
pendekatan
holistik
yang
holistik,
memberikan
menghasilkan
tata
sebuah
kelola
dan
manajemen yang efektif. 5) Memisahkan tata kelola dari manajemen, membedakan antara tata kelola dan manajemen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Kerangka pengendalian internal COSO, Committee of Sponsoring Organizations (COSO) terdiri dari Asosiasi Akuntansi Amerika, Ikatan Auditor Internal, Ikatan Akuntan Manajemen, dan Ikatan Eksekutif Keuangan. COSO menerbitkan pengendalian internal dan kerangka terintegrasi pada tahun 1992 untuk pengendalian internal yang digabungkan ke dalam kebijakan, peraturan, dan regulasi yang digunakan
untuk
mengendalikan
aktivitas
bisnis.
Kerangka
pengendalian internal COSO diperbaharui untuk kesepakatan yang lebih baik lagi dengan proses bisnis dan penguasaan teknologi di tahun 2013. c. Kerangka manajemen risiko perusahaan COSO, dalam memperbaiki proses manajemen risiko, COSO mengembangkan kerangka pengendalian kedua yang disebut manajemen risiko perusahaan, dan kerangka terintegrasi. Kerangka terintegrasi adalah proses yang digunakan oleh dewan direksi dan manajemen untuk mengatur strategi, mengidentifikasi kejadian, menilai dan mengelola risiko dan menyediakan jaminan. Kerangka manajemen risiko ini memiliki prinsip dasar menurut Marshall (2014:231), yaitu: 1) Perusahaan dibentuk untuk mencipatakan nilai bagi para pemiliknya. 2) Manajemen harus memutuskan seberapa banyak ketidakpastian yang akan diterima saat menciptakan nilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
3) Prinsip ketidakpastian yang menghasilkan risiko, merupakan kemungkinan bahwa sesuatu secara negatif mempengaruhi perusahaan untuk menghasilkan atau mempertahankan nilai. 4) Prinsip ketidakpastian menghasilkan peluang yang merupakan kemungkinan bahwa sesuatu secara positif mempengaruhi kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
atau
mempertahankan nilai. 5) Kerangka manajemen dapat mengelola ketidakpastian serta menciptakan dan mempertahankan nilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dengan melakukan penelitian di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia mengenai “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas“. Studi kasus itu adalah melakukan penelitian dengan objek tertentu yang terdapat di dalam suatu perusahaan, sehingga semua data dan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini hanya berlaku pada objek tertentu yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek dalam penelitian ini, meliputi: Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Kepala Divisi Teknologi Informasi (TI), Kepala Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Karyawan Divisi Keuangan dan Akuntansi, dan bagian kasir. 2. Objek dalam penelitian ini, meliputi: Sistem penerimaan kas pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, prosedur-prosedur yang diterapkan dalam penerimaan kas, dokumen yang digunakan dalam siklus penerimaan kas, catatan yang dipakai dalam siklus penerimaan kas, dan fungsi dalam siklus penerimaan kas. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yang beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman Kav. 76-78, Jakarta Pusat, DKI
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, terhitung mulai Bulan Maret 2014 sampai dengan April 2014. D. Data Data yang diperlukan adalah semua data-data yang dapat menjadi penunjang dan petunjuk utama dalam penelitian di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data yang telah dikumpulkan dan diolah sendiri oleh perusahaan atau organisasi yang menerbitkan dan menggunakannya. Data-data tersebut meliputi gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, job description, dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas. Data yang juga menjadi penunjang adalah deskripsi tentang siklus sistem informasi penerimaan kas di perusahaan, laporan tahunan atau annual report perusahaan, prosedur yang dilaksanakan dalam sistem informasi penerimaan kas. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga memberikan data mengenai unsur-unsur pengendalian dalam sistem informasi penerimaan kas, fungsifungsi yang terkait ke dalam sistem informasi penerimaan kas perusahaan, Standart Operasional Procedures (SOP), dan tugas-tugas serta tanggung jawab utama dari dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, komitekomite lain (komite investasi, komite kebijakan risiko, komite nominasi, komite remunerasi, dan komite kebijakan tata kelola perusahaan), tugas sekretaris perusahaan, dan audit internal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Jogiyanto (2010:93) mendefinisikan wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik wawancara yang dilakukan adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan kemudian dijawab secara langsung oleh kepala divisi keuangan dan akuntansi, juga beberapa karyawan yang terkait seperti bagian kasir dan bagian akuntansi. Teknik wawancara ini dilakukan juga untuk memperoleh deskripsi mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan di dalam perusahaan. Wawancara ini juga melakukan tanya jawab kepada beberapa karyawan akuntansi mengenai prosedur dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, bagan alir dokumen (document flowchart), dan pengendalian internal yang sudah diterapkan di dalam perusahaan. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumen yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi
Indonesia
terkait
dengan
sistem
informasi
akuntansi
penerimaan kas. Informasi yang dibutuhkan dalam dokumentasi organisasi dan prosedur adalah bagan organisasi, prosedur sistem penerimaan kas, dan beberapa informasi dalam proses sistem informasi akuntansi penerimaan kas serta pengendalian internal dan otorisasi. Dokumentasi secara individu dengan karyawan dilihat melalui gambaran cara kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
masing-masing karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan, prosedur-prosedur manual, standar kerja karyawan, dan intruksi mengenai pengoperasionalan komputer. Dokumentasi yang terakhir adalah mengenai pengolahan data antara lain mencakup bagan alir dokumen (document flowchart), formulir-formulir yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, dokumen yang terkait serta berbagai contoh laporan. F. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menguraikan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, prinsip teoritis dan gambaran tentang objek penelitian, serta penyajian dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah, mengenai apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik, akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Langkah pertama, adalah melakukan analisis dengan mendeskripsikan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia meliputi deskripsi mengenai dokumen, catatan akuntansi yang digunakan, fungsi-fungsi yang dilaksanakan, jaringan prosedur yang menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas, dan deskripsi mengenai kegiatan pokok yang dilaksanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Hal ini dapat dilakukan dengan cara wawancara, dan dokumentasi terhadap pihak-pihak dan beberapa karyawan yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. 2. Langkah kedua, adalah melakukan analisis yang berkaitan dengan fungsi, dokumen, catatan yang digunakan, dan jaringan prosedur yang ada di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Analisis ini terkait dengan kelemahan yang terdapat dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan yang prosedur yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Langkah kedua ini akan berupa deskripsi yang akan menjelaskan secara keseluruhan mengenai kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur. Fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tidak semuanya memiliki kelemahan, yang tidak memiliki kelemahan akan dijelaskan juga di dalam langkah kedua ini bahwa fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang ada sudah berjalan baik. Kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur akan dilakukan rekomendasi yang akan dibahas pada langkah ketiga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, catatan, dokumen, dan jaringan prosedur yang terkait dengan siklus penerimaan kas dalam bentuk narasi. 3. Langkah ketiga, adalah melakukan rekomendasi terhadap kelemahan yang berhasil didapatkan dari langkah kedua di atas. Kelemahan yang didapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
berasal dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang berlangsung di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Rekomendasi ini berupa perbaikan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang berjalan di perusahaan, dilihat dari kelemahan yang ada. Rekomendasi pada langkah ketiga ini tidak dilaksanakan apabila ada fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang sudah baik dalam pelaksanaannya dan sesuai dengan sistem yang terdapat di perusahaan. Rekomendasi yang dilakukan diharapkan mampu untuk menjadi penilaian tersendiri bagi perusahaan yang masih memiliki kelemahan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur terutama dalam siklus penerimaan kas. Fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang sudah baik tidak akan dilakukan rekomendasi, karena tidak ada kelemahan yang terdapat didalamnya. Rekomendasi hanya akan dilakukan apabila masih terdapat kelemahan dari setiap masing-masing fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menceritakan kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, catatan, dokumen, dan jaringan prosedur yang terkait dengan siklus penerimaan kas dalam bentuk narasi. 4. Cara untuk mengambil kesimpulan evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan metode analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a. Bagan alir atau flowchart merupakan cara pengambilan kesimpulan pertama dengan menggambarkan sistem penerimaan kas yang berjalan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sesuai dengan jaringan prosedur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
yang ada di perusahaan. Flowchart akan memudahkan dalam membaca alur sistem yang ada dengan menggunakan fungsi, dokumen, catatan akuntansi, dan jaringan prosedur yang ada. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas akan terlihat baik atau tidak dengan adanya bagan alir ini yang akan menjelaskan siklus penerimaan kas dari awal sampai akhir. b. Adanya fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur yang baik merupakan pengambilan kesimpulan kedua untuk melihat sistem informasi akuntansi penerimaan kas itu sudah berjalan baik atau tidak. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas akan berjalan baik apabila fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur di dalam perusahaan dapat saling berhubungan antara input, proses, dan output sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. c. Sistem pengendalian internal dalam sebuah perusahaan juga dapat diambil sebagai kesimpulan untuk menjelaskan alur siklus penerimaan kas yang sudah baik atau tidak. Sistem pengendalian internal yang sudah baik akan dapat mendukung alur siklus yang lain di dalam suatu perusahaan seperti penerimaan kas. Siklus penerimaan kas akan berjalan baik dengan dukungan dari sistem pengendalian internal yang baik pula di dalam perusahaan. Pengendalian internal yang baik seperti adanya
pemisahan
tugas
dan
tanggungjawab
dalam
fungsi,
pengotorisasian yang baik untuk dokumen dan catatan akuntansi, jam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
kerja karyawan yang teratur, adanya pembagian gaji karyawan yang sesuai, dan lain-lain. Pengendalian internal yang baik seperti yang sudah dijelaskan di atas akan dapat mendukung untuk terlaksananya siklus penerimaan kas yang baik pula di dalam perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN REASURANSI A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yang lebih dikenal dengan nama Marein, merupakan perusahaan reasuransi nasional pertama, serta perusahaan terbuka pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT. Maskapai Reasuransi Indonesia didirikan pada tanggal 4 Juni 1953 oleh tokoh Industri Asuransi Indonesia (IAI) seperti Soeparjan, Alm. Willy Wuwungan, Alm. Lie Kian Seng, Alm. Prof. DR. TSG Mulia, Alm Bahar Nasution, Alm. Th. S.T. Gautama, dan Alm Idham. Pada tahun 1980, AJB Bumiputera 1912 menjadi pemegang saham terbesar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dan diikuti oleh beberapa perusahaan asuransi lainnya seperti PT. Asuransi Jiwa Panin Putra maupun PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya. Pada tahun 1986 berhasil membagikan deviden pertama kali kepada para pemegang saham, di tahun 1988 Dharmala Sakti Sejahtera menjadi pemegang saham mayoritas. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia melakukan penawaran umum terbatas pertama pada tanggal 24 Maret 1990, dengan meningkatkan modal setor dari Rp7 miliar menjadi Rp9,1 miliar. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan untuk menaikkan modal dasar dari Rp10 miliar menjadi Rp30 miliar tepat pada tanggal 25 Mei 1990, di tahun 1993, perusahaan menempati gedung milik sendiri Grha Marein yang terletak di Jl. Palmerah Utara No.100 Jakarta 11480.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga membentuk Reasuransi Syariah sesuai dengan kebutuhan, berdasarkan ijin Menteri Keuangan RI No. KEP075/KM/12/2006 pada tanggal 25 Agustus 2006. Tepat pada tanggal 1 Maret 2007 perusahaan menempati gedung baru, beralamat di Plaza Marein, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910. Marein mendapat peringkat id A dari Pefindo Credit Rating Indonesia untuk kesekian kalinya pada tanggal 17 Januari 2012. B. Sekilas Tentang PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dua unit bidang usaha yang cukup kuat, yaitu Reasuransi Konvensional dan Reasuransi Syariah yang masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perusahaan sendiri itu berdiri pada tanggal 4 Juni 1953 yang secara tidak langsung saat ini telah menginjak umur ke 61 tahun. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dasar hukum pendirian yang berguna sebagai identitas dari perusahaan reasuransi pertama kali di Indonesia. PT, Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki akta pendirian perusahaan No. 15 pada tanggal 4 Juni 1953 dibuat dihadapan Anton Frederik Schut pengganti dari Meester Karel Eduard Krijgsman notaris di Jakarta, setelah itu disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) No. J.A5/108/3 pada tanggal 17 Desember 1953 dilanjutkan dengan Berita Negara No. 23 tanggal 19 Maret 1954, tambahan Berita Negara No. 173.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
PT. Maskapai Reasuransi Indonesia adalah perusahaan reasuransi pertama di Indonesia yang mengeluarkan modal dasar pertama Rp 90.000.000.000. PT Marein juga menerbitkan saham beredar karena termasuk salah satu perusahaan terbuka. Saham perusahaan dicatat dan diperdagangkan pada PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (Stock Exchange Building), Tower I, L. LL. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12910. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia mencatatkan pertama kali saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 September 1989, dan memiliki kode saham MREI. C. Falsafah, Visi, dan Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 1. Falsafah PT. Maskapai Reasuransi Indonesia: Bersama kita percaya, bersama kita berjaya (Together we believe, together we achieve). 2. Visi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia: Menjadi perusahaan reasuransi regional yang handal, terkemuka, dan terpercaya. 3. Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia: a. Mendukung pertumbuhan industri asuransi dengan menyediakan layanan reasuransi yang optimal dan menguntungkan bagi pemangku kepentingan. b. Menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan dengan meningkatkan profesionalisme
dan
berkesinambungan.
kualitas
sumber
daya
manusia
secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
c. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan melalui penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik. D. Lokasi, Telepon, Fax, Email, dan Website PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sendiri beralamat di Plaza Marein Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910. Nomor telepon (021) 57936588 (hunting), (021) 57936575-79. Fax yang dimiliki (021) 5793658083, Email
[email protected], dan website www.marein-re.com. E. Struktur Organisasi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia James Hall (2009:22) mendefinisikan struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggungjawab, otorisasi, dan akuntabilitas di seluruh perusahaan. Perusahaan akan mencapai tujuan umumnya dengan menetapkan tujuan keuangan yang dapat diukur untuk unit operasionalnya. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga merupakan sebuah organisasi yang memiliki struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi dari perusahaan dapat kita lihat pada gambar (lampiran 1). F. Jabatan dan Nama Karyawan yang Bekerja di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sebagai sebuah organisasi memiliki para pemegang saham, dewan komisaris, presiden direktur, sekretaris perusahaan, direktur divisi, komite, dan macam-macam divisi di perusahaan. Jabatan dan nama karyawan tersebut dalam tabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 4.1 Jabatan dan Nama dari Karyawan No.
Jabatan
Nama
1.
Pemegang Saham
Dr. Tjan Soen Eng
2.
Dewan Komisaris
3.
Presiden Direktur
4.
Sekretaris Perusahaan
5.
Direktur Reasuransi Umum Direktur Reasuransi Jiwa Direktur Keuangan
Nasir Ilmullah, SE, AAAI-J Ronni Widjaja, SE Sarkoro Handajani, Ir., MM Robby Loho Drs., MBA, APAI, CIIB, AAI-K, QIP, ICBU, ICPU, CPIE S. Nurwati Farini Danardono, Dra., Psi, CPLHI, ARA, FLMI Hardjono, SE, MM, ASAI, AAI-J, QIP, CPIE
6. 7. 8.
Dewan Pengawas Syariah
9.
Komite Audit
10.
Komite Nominasi dan Remunerasi
11.
Komite Kebijakan Resiko
Agus Muharam, Drs. MSc., ASAI, AAI-J, QIP, CPIE Yanto J. Wibisono, SE Bapak Faturahman Djamil Bapak Abdul Fattah Wibisono Bapak Utang Ranuwijaya Sarkoro Handjani, Ir., MM Ibu Herlani Sunardi Bapak Yoga Suryo Prabowo Dr. Tjan Soeng Eng Robby Loho Drs., MBA, APAI, CIIB, AAI-K, QIP, ICBU, ICPU, CPIE Yanto J. Wibisono, SE S. Nurwati Farini Danardono, Dra., Psi, CPLHI, ARA, FLMI Ronni Widjaja, SE Wahyu Indrokusumo, SE, AAAI-J, CPLHI Trinita Situmeang, Ir., MM, AAI-K, ANZIIF A.D. Ana Nurhandayani, SE, Ak, CPLHI, AAAI-K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
(Lanjutan) Jabatan dan Nama dari Karyawan Jabatan dan Nama dari Karyawan yang Bekerja di PT. Marein 12. Komite Kebijakan Tata Sarkoro Handjani, Ir., MM Kelola Perusahaan S. Nurwati Farini Danardono, Dra., Psi, CPLHI, ARA, FLMI 13. Divisi Klaim, Retro, dan Bapak Sugiri Wiryono Administrasi Trinita Situmeang, Ir., MM, AAI-K, ANZIIF 14. Divisi Underwritting Trinita Situmeang, Ir., MM, AAI-K, ANZIIF 15. Divisi Syariah Reasuransi Umum 16. Divisi Operasi Reasuransi Jiwa 17. Divisi Administrasi Reasuransi Jiwa 18. Divisi Syariah Reasuransi Jiwa 19. Divisi Keuangan dan Akuntansi
Trinita Situmeang, Ir., MM, AAI-K, ANZIIF
20. Divisi Tekhnologi Informasi 21. Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi 22. Divisi Investasi
Agustia Budiman, MBA
Bapak Sutadi Wahyu Indrokusumo, SE, AAAI-J, CPLHI Iva Maria, Dra, ASAI, CPLHI, ARA, AAAI-J, AAAK A.D. Ana Nurhandayani, SE, Ak, CPLHI, AAAI-K
S. Nurwati Farini Danardono, Dra., Psi, CPLHI, ARA, FLMI Bapak Agus Surianto
Sumber: Annual Report Marein (2012: 8-60) G. Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki job description yang dimana berguna untuk pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab di masingmasing jabatan dan bidang pekerjaan. Tugas-tugas dan tanggungjawab masing-masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tugas-tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris: a.
Melakukan
pengawasan
atas
kebijakan
pengurusan,
jalannya
pengurusan perusahaan pada umumnya baik mengenai perusahaan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
usaha perusahaan memberikan nasehat kepada direksi sesuai dengan tujuan perusahaan. b. Melakukan tugas, tanggungjawab, dan wewenang sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan, perundang-undangan, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. d. Menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam segala kegiatan perusahaan. e. Dewan komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perusahaan. 2. Tugas-tugas dan Tanggungjawab Dewan Direksi: a.
Mengelola
perusahaan
sesuai
dengan
kewenangan
dan
tanggungjawabnya yang diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Menerapkan manajemen risiko dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha. c. Menetapkan susunan organisasi dan standar kerja prosedur perusahaan dengan persetujun dewan komisaris.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
d. Direksi berhak mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang hal berupa kepengurusan dan kepemilikan, bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan perusahaan. e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). f. Bertanggungjawab terhadap perbuatan hukum untuk melakukan transaksi material dan harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan serta sejalan dengan peraturan pasar modal. 3. Tugas-tugas dan Tanggungjawab Sekretaris Perusahaan: a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. b. Memberikan pelayanan masyarakat dan pemodal atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kondisi perusahaan. c. Memberikan masukan kepada dewan direksi untuk mematuhi ketentuan dan peraturan pasar modal. d. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan paparan publik. e. Menyiapkan laporan tahunan untuk para pemegang saham .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
4. Tugas-tugas dan Tanggungjawab Komite Audit: a. Memberikan pendapat atas laporan yang disampaikan oleh dewan direksi kepada dewan komisaris. b. Mengidentifikasi hal-hal apa saja yang memerlukan perhatian khusus dari dewan direksi kepada dewan komisaris. c. Memberikan pandangan dan pendapat atas hal-hal lain yang berhubungan dengan segala pelaporan yang berguna bagi dewan direksi dan dewan komisaris. d. Menindaklanjuti hasil audit dalam rangka mengevaluasi kecukupan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan. e. Melakukan pertemuan rutin antara komite audit dengan unit audit internal dalam rangka membahas temuan audit, terutama risiko yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. f. Memastikan sesuai tidaknya laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku yaitu Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU). g. Memberikan rekomendasi mengenai kandidat akuntan publik kepada dewan komisaris, untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
5. Tugas dan Tanggungjawab Komite Investasi: Komite investasi berada di bawah dewan direksi yang bertugas untuk membantu direksi dalam merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang ditetapkan. 6. Tugas dan Tanggungjawab Komite Kebijakan Risiko: Komite ini dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu dalam pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan. 7. Tugas-tugas dan Tanggungjawab Komite Nominasi dan Remunerasi: a.
Membantu
dewan
komisaris
melaksanakan
tanggungjawab
pengawasan implementasi kebijaksanaan nominasi dan remunerasi direksi dan kepegawaian. b. Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota direksi, anggota dewan komisaris, anggota dewan pengawas syariah, dan para eksekutif lainnya di perusahaan. c. Membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi mengenai kebutuhan jumlah anggota direksi, anggota dewan komisaris, dan anggota dewan pengawas syariah. d. Membantu menyusun sistem panggajian, pemberi tunjangan, dan fasilitas lainnya serta memantau pelaksanaannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
8. Tugas dan Tanggungjawab Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan: Komite ini dibentuk oleh dewan komisaris yang bertugas untuk membantu dalam mengkaji dan memantau penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara menyeluruh yang disusun oleh direksi serta menilai konsistensi penerapannya. H. Manajemen Risiko Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dalam perkembangan kegiatan unit bisnisnya juga memliki beberapa risiko yang sering dihadapi. Annual Report Perusahaan (2012:57) akan menjelaskan beberapa risiko tersebut adalah sebagai berikut: 1. Risiko Pasar Masuknya pemain asing dengan membawa produk inovatif, teknologi lebih canggih dan modal yang besar akan meningkatkan persaingan. 2. Risiko Teknik a. Masih kurangnya kapasitas untuk menyerap risiko asuransi dalam negeri yang disebabkan permodalan perusahaan reasuransi domestik masih relatif kecil dibanding reasuransi asing yang juga mencari pasar di Indonesia. b. Masih diperlukannya waktu oleh regulator untuk menangani dan membuat petunjuk pelaksanaan terhadap peraturan yang telah dikeluarkan, tetapi masih perlu sosialisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
c. Industri asuransi masih menunggu penyesuaian tarif referensi properti dan kebakaran dari regulator untuk memperbaiki tarif yang sudah tidak memadai sebagai akibat perang tarif. d. Risiko katastropik yang semakin mengancam objek asuransi, khususnya banjir dan gempa bumi. 3. Risiko Politik Naiknya suhu politik sehubungan dengan Pemilu 2014 yang semakin mendekat dan kasus-kasus korupsi yang menyangkut hampir semua partai dan juga sebagian anggota parlemen akan meningkatkan risiko politik di tahun 2013. 4. Risiko Ekonomi a. Tuntutan kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi) yang cukup signifikan akan mempengaruhi sektor usaha manufakturing di Indonesia. b. Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi sampai pada level yang mengkhawatirkan dimana Indonesia saat ini telah menjadi negara yang impor bahan bakar minyaknya lebih besar dibanding ekspor. 5. Risiko Investasi a. Risiko penurunan pendapatan hasil investasi sebagai akibat dari menurunnya tingkat suku bunga simpanan. b. Risiko akibat pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. c. Risiko gagal bayar terhadap surat berharga obligasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
72
Akses Informasi Data Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia melaksanakan keterbukaan informasi perusahaan dengan menggunakan beberapa cara menurut Annual Report (2012:59), diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memiliki website, dengan alamat www.marein-re.com. 2. Melakukan paparan publik secara berkala. 3. Mengiklankan laporan keuangan tahunan dan setengan tahunan melalui satu media surat kabar yang mempunyai peredaran luas di Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Penerimaan kas yang dilakukan oleh pihak Maskapai Reasuransi Indonesia meliputi penerimaan rutin seperti Premi Ceding dan Broker, ada juga penerimaan dalam bentuk Klaim Retro. Penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan reasuransi memang sedikit berbeda dengan penerimaan yang akan diterima oleh perusahaan dalam jenis yang lain seperti perusahaan dagang dan manufaktur. Perusahaan menerima pembayaran premi secara teratur oleh perusahaan lain yang melakukan kerjasama. Pembayaran premi ini diperoleh dari ceding, ceding itu merupakan perusahaan asuransi yang telah melakukan kerjasama dengan perusahaan. Premi yang dibayarkan selalu memiliki jangka waktu tertentu dalam pelunasannya, jika belum dapat dibayarkan maka premi dapat dicadangkan sebagai cadangan premi, berarti akan menyebabkan penerimaan kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dapat dicadangkan juga untuk waktu atau periode yang akan datang. Perusahaan akan sedikit merasa rugi disini karena tidak dapat menerima pembayaran secara penuh. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dua cara dalam memperoleh penerimaan kas, cara yang pertama adalah dengan premi. Perusahaan menerima premi dari perusahaan asuransi lain yang menitipkan sejumlah risiko yang harus ditangani, Perusahaan Marein menerima premi tersebut
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
kemudian siap menanggung resiko yang ada, setelah itu PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan menerima sejumlah pembayaran dari perusahaan asuransi tersebut sejumlah premi dan risiko yang berhasil ditanggungnya. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tidak selalu menerima pembayaran secara baik selama periode, terkadang ada beberapa perusahaan asuransi yang tidak melakukan pembayaran
premi
secara
tepat
waktu,
sehingga
pendapatannya dapat dicadangkan untuk periode yang akan datang. Perolehan premi bruto di tahun 2012 sebesar Rp720,8 miliar dan naik sebesar 15,3% dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp625 miliar. Peningkatan perolehan premi bruto tersebut disebabkan karena meningkatnya volume akseptasi bisnis, pengembangan produk baru, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan memberikan dampak pada peningkatan bisnis asuransi. Pada tahun sebelumnya, perolehan premi bruto reasuransi jiwa merupakan kontributor tertinggi dalam perolehan premi bruto secara keseluruhan, dengan proporsinya sebesar 76,4%, sedangkan premi reasuransi umum memberikan kontribusi sebesar 23,6% dari perolehan premi bruto. Premi retrosesi sebesar Rp194,8 miliar atau naik 30,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp149,6 miliar. Jumlah premi neto meningkat menjadi Rp526 miliar atau naik 10,6% dari tahun sebelumnya sebesar Rp475,6 miliar. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan mencapai Rp27,5 miliar naik sebesar 169,3% dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,2 miliar. Kenaikan premi neto dan kenaikan cadangan premi tersebut di atas maka jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
pendapatan underwriting mencapai Rp498,5 miliar atau naik 7,1% dari tahun sebelumnya sebesar Rp465,3 miliar. Penerimaan yang kedua adalah dengan menerima klaim. Klaim adalah sejumlah uang atau benda yang dapat diterima karena telah melakukan premi kepada perusahaan asuransi. Premi dan klaim merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena semuanya saling terkait dan berhubungan. Penerimaan klaim dapat diterima oleh seseorang atau badan usaha yang mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan harta benda berupa uang, kendaraan bermotor, mobil, dan lain-lain. Orang atau badan usaha tersebut dapat menerima klaim karena telah melakukan pembayaran premi kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia yang telah ditentukan dalam beberapa periode. Klaim dapat diterima walaupun masih dalam tahap awal dalam melakukan pembayaran premi kepada perusahaan asuransi. Kegiatan ini tidak menimbulkan kerugian bagi para pihak perusahaan karena penerimaan premi terus diterima setiap periodenya berlangsung. Klaim ini dapat terus juga diajukan untuk menggantikan risiko yang terjadi oleh seseorang atau badan usaha yang terkait, tergantung dari berapa lama seseorang atau badan usaha tersebut membayar premi kepada perusahaan. B. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Hasil wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan dapat digunakan untuk menjawab permasalahan utama yang akan diuraikan sebagai berikut berdasarkan data yang telah diperoleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
1. Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem informasi penerimaan kas yang terdapat di dalam perusahaan, meliputi beberapa fungsi yang terbagi ke dalam tiga bagian utama yaitu fungsi yang mengurusi tentang jurnal umum perusahaan, penerimaan pembayaran premi, dan proses penyusunan piutang jasa dan utang jasa. a. Fungsi yang termasuk ke dalam bagian yang mengurusi tentang jurnal umum adalah sebagai berikut: 1) Fungsi Keuangan, bagian ini dalam mengurusi tentang jurnal umum berfungsi untuk mengeluarkan bon putih, bon kuning, dan merekap jurnal kas kecil. 2) Fungsi Collection, dalam mengurusi jurnal umum berfungsi untuk mengeluarkan laporan mutasi harian bank dan detail dari penerimaan, laporan mutasi harian bank ini akan menjadi sebagai dokumen yang berguna dalam pembuatan jurnal umum Perusahaan Marein. Detail dari penerimaan menjadi alasan dan bukti yang kuat dalam pembuatan jurnal umum untuk menunjukkan penerimaan yang diperoleh oleh perusahaan. b. Fungsi yang lainnya mengenai tentang penerimaan pembayaran premi melalu ceding dan broker, fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Fungsi Akuntansi, dalam mengurusi penerimaan pembayaran premi ceding dan broker dan klaim retro berfungsi juga berkaitan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
proses pembukuan transaksi penerimaan kas yang dikelola oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. 2) Fungsi Divisi Reasuransi Umum dan Jiwa, dalam mengurusi penerimaan pembayaran premi ceding dan broker dan klaim retro berfungsi juga berkaitan dengan data produksi yang berupa premi, komisi, profit commission dan claim. Fungsi ini berhubungan sangat dekat dengan setiap penerimaan kas yang diterima oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. 3) Fungsi Divisi Teknologi Informasi (TI), dalam penerimaan pembayaran premi ceding dan broker juga klaim retro berfungsi untuk
melakukan
scan
dokumen
detail
pembayaran
untuk
pengarsipan. Divisi Teknologi Informasi (TI) ini berhubungan erat dengan divisi akuntansi dalam pengarsipan dan pembuatan sistem yang baik dalam memudahkan kegiatan untuk pengarsipan dan scan dokumen yang terkait dengan penerimaan kas perusahaan. c. Bagian atau fungsi yang ketiga adalah mengenai proses penyusunan piutang jasa dan utang jasa PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, bagian serta fungsi tersebut antara lain: 1) Fungsi Collection, dalam penyusunan proses piutang jasa dan utang jasa berfungsi untuk memberikan detail pembayaran dari ceding dan membantu proses rekonsiliasi bank. Fungsi ini dapat memberikan dampak yang baik untuk mengetahui adanya berapa saldo bank dan perusahaan yang dimiliki oleh Marein.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
2) Fungsi Akuntansi, dalam penyusunan proses piutang jasa dan utang jasa berfungsi untuk menginput data pembayaran dari maupun ke ceding sesuai dengan rekening koran dari bank. Fungsi ini akan memeriksa rekening koran dari bank, karena biasanya rekening koran dari bank tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. 3) Fungsi Keuangan, dalam penyusunan proses piutang jasa dan utang jasa yang berfungsi untuk memberikan detail pembayaran ke ceding company. 4) Fungsi Teknologi Informasi (TI), dalam penyusunan proses piutang jasa dan utang jasa yang berfungsi dan berkaitan dengan pihak yang melakukan transfer data produksi dari bagian teknik terkait ke program piutang jasa dan utang jasa. Transaksi piutang dan utang jasa ini selama periode berlangsung selalu berhubungan erat dengan divisi teknologi informasi (TI) dalam menjalankan sebuah kegiatan operasional perusahaan. 5) Fungsi Reasuransi Umum dan Reasuransi Jiwa, dalam penyusunan proses piutang jasa dan utang jasa yang berfungsi untuk penginput data produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Evaluasi terhadap fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan dapat dirangkum dan dijelaskan sebagai berikut sesuai dengan data yang diperoleh dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1. Fungsi-fungsi yang terdapat di perusahaan dapat menunjang dalam kegiatan bisnis perusahaan yang terutama dalam siklus penerimaan kas. Fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Fungsi penerimaan atau collection, fungsi ini dalam siklus penerimaan kas berfungsi dalam merangkum semua kegiatan transaksi kas yang berhasil diterima oleh perusahan. Perusahaan menyebut penerimaan dengan kata collection, namun memiliki arti dan makna yang sama dalam fungsinya. Fungsi penerimaan atau collection dilakukan oleh bagian collection yang tergabung ke dalam divisi keuangan dan akuntansi. Bagian collection sendiri memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda dari bagian keuangan dan akuntansi, walaupun berbeda bagian collection tetap menjadi salah satu bagian yang penting dalam divisi keuangan dan akuntansi. Fungsi penerimaan atau collection yang terdapat di perusahaan sudah berjalan dengan baik, karena fungsi penerimaan ini hanya dilakukan oleh orang yang berada di bawah bagian collection. Fungsi collection sudah terpisah dari fungsi yang lain sehingga tidak terjadi tugas dan tanggungjawab yang sama oleh fungsi yang berbeda. Fungsi penerimaan atau collection sudah baik sehingga tidak perlu adanya rekomendasi. Rekomendasi hanya dilakukan jika di dalam perusahaan mengalami kelemahan yang terjadi di dalam siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
penerimaan kas. Fungsi collection sudah terpisah dari fungsi yang lain sehingga tidak terjadi adanya tanggungjawab yang sama. b. Fungsi keuangan terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tergabung ke dalam divisi keuangan dan akuntansi. Fungsi ini berfungsi untuk memeriksa transaksi yang terjadi setiap hari, baik itu penerimaan maupun pengeluaran kas perusahaan. Fungsi keuangan juga akan melihat transaksi tersebut berasal dari kas perusahaan atau bank, kemudian transaksi yang berjalan setiap hari akan dibedakan mana yang menurut kas, atau mana yang melalui bank. Fungsi keuangan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia terdiri dari kasir dan kepala bagian keuangan, dimana kasir tersebut berada di bawah kendali dari kepala bagian keuangan. Perusahaan menerapkan satu orang yang bertugas sebagai kasir dan bertanggungjawab penuh kepada kepala bagian keuangan. Kasir yang terdapat di dalam perusahaan sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak adanya kelemahan yang terdapat di dalam siklus penerimaan kas perusahaan. Fungsi keuangan yang terdapat di dalam perusahaan tidak mengalami kelemahan dan sudah berjalan dengan baik. Fungsi keuangan ini terdiri dari kasir yang memiliki ruangan yang terpisah dari ruangan para karyawan yang lain. Kasir akan dapat bekerja dengan nyaman karena tidak terganggu dengan ruang kerja yang lain. Kasir juga dapat menjaga dengan baik kas yang dimiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
oleh perusahaan sehingga tidak mudah terjadi kecurangan oleh karyawan yang lain. Pekerjaan kasir juga akan lebih mudah jika diberikan ruangan sendiri sehingga kemanan dan kenyamanan akan tetap terjaga. Fungsi keuangan di dalam perusahaan tidak perlu adanya rekomendasi karena semua sudah berjalan dengan baik. c. Fungsi Akuntansi yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ikut tergabung kepada bagian keuangan dan akuntansi. Fungsi akuntansi ini berguna dalam mencatat semua penerimaan pembayaran dari ceding, kemudian melakukan pembukuan dan pembuatan jurnal untuk setiap transaksi yang berlangsung. Fungsi akuntansi akan sering melakukan kerjasama dengan kasir terutama dalam menerima pembayaran kas dari kas kecil perusahaan maupun dari bank. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki kepala bagian akuntansi yang dibantu oleh bagian akuntansi umum dan akuntansi dalam penerimaan maupun pengeluaran kas yang masingmasing memiliki anggota dua sampai tiga orang dalam setiap bagiannya. Bagian akuntansi umum terdiri dari dua orang, sedangkan bagian akuntansi penerimaan dan pengeluaran terdiri dari tiga orang. Akuntansi umum berfungsi untuk mengurusi semua transaksi
secara
keseluruhan
baik
itu
penerimaan
maupun
pengeluaran kas perusahaan, sedangkan akuntansi penerimaan dan pengeluaran berfungsi mengurusi transaksi secara masing-masing (penerimaan dan pengeluaran).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Fungsi akuntansi dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab yang hampir sama dengan kasir. Kasir dan fungsi akuntansi memiliki peranan yang sama dalam menerima transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Kelemahan yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ini akan nampak ketika kasir menerima uang sedangkan fungsi akuntansi menerima pembayaran juga, yang akan terjadi adalah dapat terjadi penjurnalan ganda atau double entry. Fungsi akuntansi sebaiknya tidak menerima pembayaran secara langsung sehingga tidak terjadi adanya penjurnalan secara ganda dan tindak kecurangan yang lain. Rekomendasi untuk fungsi akuntansi yang berjalan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sebaiknya fungsi akuntansi tidak secara langsung menerima pembayaran dan pengeluaran kas perusahaan, karena itu sudah menjadi tanggungjawab dari seorang kasir perusahaan. Fungsi akuntansi dan kasir yang terpisah akan terlihat baik dalam menjalani sistem kegiatan bisnis perusahaan, terpisah yang dimaksud adalah dalam menjalani tugas dan tanggungjawabnya dapat dilakukan secara masing-masing sesuai dengan kewajiban perusahaan. Rekomendasi yang diajukan dapat mengurangi adanya kegiatan sistem yang kurang baik dan kemungkinan adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh kasir atau orang yang berada di dalam fungsi akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
d. Fungsi Teknologi Informasi (TI) yang berjalan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi dalam mengurusi sistem yang bergerak di dalam perusahaan, sistem ini berguna dalam menjalani setiap siklus yang ada di perusahaan. Fungsi teknologi informasi di perusahaan juga mengurusi dalam mengidentifikasi dan bekerjasama
untuk
perbaikan
proses
bisnis
dan
kebijakan
perusahaan. Fungsi teknologi informasi merupakan fungsi yang juga penting dalam menjalani setiap kegiatan bisnis reasuransi. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlepas dari sistem yang berjalan, sistem yang berjalan tersebut semua sudah diatur oleh fungsi teknologi informasi. Sistem ini diciptakan agar dapat menunjang kegiatan perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Fungsi teknologi informasi yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga masih memiliki kelemahan, karena pada dasarnya tidak ada sistem yang mampu berjalan dengan baik tanpa perantara dari orang yang melaksanakannya. Fungsi teknologi informasi masih kurang sempurna terutama ada kesalahan cetak melalui sistem yaitu untuk catatan akuntansi penerimaan kas dengan catatan akuntansi pengeluaran kas. Catatan akuntansi penerimaan kas dicetak dengan nama jurnal A/P (Account Payable), sedangkan catatan akuntansi pengeluaran kas dicetak dengan nama jurnal A/R (Account Receivable). Kesalahan cetak yang terdapat di dalam catatan akuntansi ini terus terjadi samapai dengan sekarang, karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
sistem yang sudah diterapkan sulit untuk dirubah dalam waktu yang singkat. Rekomendasi yang baik untuk PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sebaiknya adalah lebih mengkaji lagi catatan akuntansi yang terdapat di perusahaan dan diperhatikan kembali termasuk ke dalam catatan akuntansi penerimaan atau pengeluaran kas. Sistem yang sudah salah di dalam fungsi teknologi informasi tidak menutup kemungkinan untuk dapat diperbaiki secara berkala, dengan memperhatikan segala aspek pendukungnya dan setiap fungsi yang terlibat di dalamnya. Fungsi teknologi informasi untuk tahun 2013 setiap proses bisnis dilakukan dengan sistem teknologi informasi untuk memastikan diterapkannya manajemen risiko
dan kebijakan tata kelola
perusahaan. Fungsi teknologi informasi juga meningkatkan layanan untuk pengambangan perangkat yang lebih fokus pada kebutuhan pelanggan untuk membantu komunikasi, analisa dan berbagi informasi. e. Fungsi reasuransi umum dan reasuransi jiwa merupakan salah satu fungsi yang tergabung ke dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Reasuransi umum berfungsi untuk mengurusi penerimaan kas dan pengeluaran kas dari premi ceding, disini menangani reasuransi secara luas dan umum seperti reasuransi kebakaran, harta benda, bencana alam dan apapun secara global. Reasuransi jiwa bertugas untuk menerima penerimaan dan pengeluaran kas dari premi ceding
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
dan disini khusus hanya mengurusi jiwa terkait dengan manusia, dan tidak mengurusi reasuransi yang lain. Fungsi reasuransi umum dan jiwa yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan dengan baik secara sistem yang ada dan tidak terdapat kelemahan yang mengganggu dalam pengoperasian perusahaan. Fungsi reasuransi umum dan jiwa merupakan fungsi yang penting bagi perusahaan, karena di dalamnya terdapat banyak sekali transaksi yang terjadi dan memiliki keuntungan bagi perusahaan. Rekomendasi tidak perlu diajukan untuk fungsi ini karena sudah berjalan dengan baik dan tidak terdapat kelemahan. Fungsi reasuransi umum dan jiwa memiliki peranan yang penting dan sering menghasilkan transaksi yang menguntungkan bagi perusahaan. Fungsi ini memiliki karyawan yang paling banyak mencapai dua puluh orang sehingga semua transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan dapat ditangani dengan baik. 2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki beberapa dokumen yang sangat penting, terutama dalam siklus penerimaan kas. Dokumen ini digunakan untuk membantu sistem yang terdapat dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia untuk menjelaskan alur siklus penerimaan kas yang terjadi. Dokumen yang terdapat di dalam perusahaan akan dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
a. Dokumen debit penagihan merupakan perihal mengenai tagihan premi PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera. Dokumen ini berisikan mengenai keterangan sejumlah uang premi yang harus dibayarkan kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Debit penagihan ini sifatnya optional, yang berarti wajib dibayar apabila tagihan belum diselesaikan, namun jika tagihan ini telah selesai dibayarkan maka tidak perlu diabaikan dokumen debit penagihan ini. Dokumen ini dibuat oleh staf karyawan yang berada di dalam bagian collection kemudian akan ditandatangani oleh kepala bagian collection, dan akhirnya dokumen ini ditujukan kepada ceding yang belum melakukan pembayaran atas tagihan premi. Dokumen debit penagihan berguna dalam proses sebelum dilakukan pembukuan oleh bagian akuntansi, karena dokumen ini berisi mengenai tagihan premi yang akan dibayarkan oleh ceding tertentu. Dokumen debit penagihan juga memiliki kelemahan yaitu dokumen ini sifatnya optional yang berarti boleh dibayarkan ketika ceding belum melakukan pembayaran, dan dapat diabaikan dokumen ini ketika ceding telah melakukan pelunasan tagihan. Kelemahan ini dapat terjadi adanya penumpukan dokumen debit penagihan bagi setiap ceding yang melakukan kerjasama dengan perusahaan, karena tidak ada pemberitahuan yang jelas apakah sudah membayar atau belum tagihan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Dokumen debit penagihan dapat dilakukan rekomendasi dengan tujuan untuk membuat dan memudahkan kepala bagian collection dalam menjalani tugas dan tanggungjawabnya. Rekomendasi yang dilakukan adalah sebaiknya dokumen debit penagihan ini bersifat wajib bagi semua ceding yang belum melunasi tagihan dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Rekomendasi ini diajukan untuk menghindari terjadinya penumpukan dokumen debit penagihan untuk para ceding yang belum melakukan pelunasan tagihan atau yang sudah melakukan pelunasan tagihan. Dokumen debit penagihan yang bersifat wajib ini akan memudahkan dan mempercepat tugas yang dijalani oleh kepala bagian collection. b. Bukti transfer bank merupakan dokumen yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia untuk melakukan pembayaran dari pihak ceding dalam pembayaran premi. Bukti transfer bank ini berisi mengenai semacam surat pemberitahuan dan penjelasan sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh AXA Financial Indonesia (ceding) kepada perusahaan, terdapat juga nomor vendor ceding, nomor premi ceding, sejumlah dana yang dibayarkan, nama bank yang menjadi perantara transaksi, tanggal, dan dan nama ceding tersebut. Dokumen ini dibuat oleh bank yang menjadi perantara dalam pembayaran secara transfer, dengan mendapat informasi yang didapatkan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Bukti transfer bank yang sering dilakukan oleh perusahaan akan dijalani oleh divisi keuangan dan akuntansi untuk dibuat laporan kepada bank yang menjadi perantara dalam mengurusi transaksi pembayaran sejumlah dana tertentu. Bukti transfer bank ini juga memiliki kelemahan karena tidak adanya otorisasi yang terlihat secara jelas antara pihak PT. Maskapai reasuransi Indonesia dengan pihak bank yang menjadi perantara. Otorisasi disini menjadi penting karena dapat digunakan sebagai bukti yang kuat antara perjanjian dengan kedua belah pihak yang bersangkutan, antara perusahaan dengan bank. Bukti transfer bank yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan diajukan rekomendasi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang ada di dalam bukti tersebut. Rekomendasi yang diajukan sebaiknya perusahaan dengan bank mambuat surat laporan pemberitahuan yang ada dengan otorisasi yang baik. Otorisasi dari kedua belah pihak dapat mengurangi adanya tindak penipuan yang bisa saja terjadi dan dilakukan oleh pihak bank, atau juga kemungkinan-kemungkinan yang lain akan terjadi dan bersifat merugikan bagi pihak PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Otorisasi dari perusahaan dapat dilakukan oleh kepala bagian keuangan, sedangkan pihak bank dapat dilakukan oleh teller bank yang saat itu sedang melakukan transaksi dengan perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
c. Bukti setor bank juga merupakan dokumen yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dalam menjalani siklus penerimaan kas dalam proses pembayaran premi dari ceding. Dokumen bukti setor bank dilakukan secara langsung di bank yang bersangkutan untuk pembayaran sejumlah dana tertentu. Dokumen ini berisi bank tujuan, nomor rekening, berita pengiriman, perincian dana, jumlah dana yang dikirimkan, otorisasi, dan lain-lain. Dokumen bukti setor bank pada umumnya memiliki fungsi yang sama dengan bukti transfer bank, yang membedakan adalah bukti transfer bank tidak dilakukan secara langsung pada bank yang bersangkutan sedangkan bukti setor bank dilakukan secara langsung pada bank yang bersangkutan. Dokumen bukti setor bank yang diterima oleh perusahaan sudah baik karena pihak bank selalu memberikan informasi yang jelas dan dibutuhkan oleh perusahaan. Dokumen bukti setor bank ini tidak memiliki kelemahan yang terdapat di dalamnya dan sistem yang dijalankan oleh bank dapat diterima dengan baik oleh pihak perusahaan. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia merasa dibantu dengan adanya bukti setor bank ini untuk membantu dalam setiap pengoperasian siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh perusahaan. Rekomendasi untuk dokumen bukti setor bank tidak perlu dilakukan karena dokumen ini sudah baik dan pihak dari perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
dapat terasa dibantu untuk setiap transaki penerimaan kas. Dokumen ini memilki kelengkapan dari sistem yang dibuat oleh bank, seperti adanya cap, kode bank, kota tujuan, nomor rekening, sifat penyetoran, perincian jumlah dana, nama bank, dan lain-lain yang sudah sesuai. d. Dokumen Statement of Outstanding Account berfungsi untuk memeriksa transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas yang sifatnya non life (diluar dari masalah reasuransi kehidupan atau jiwa). PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki dokumen ini secara masing-masing dari setiap ceding dan tidak digabungkan secara bersamaan dari beberapa ceding. Dokumen ini berisi tentang keterangan yang ditujukan kepada ceding salah satu perusahaan yang melakukan kerjasama dengan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, yang menyatakan bahwa ceding tersebut wajib menyelesaikan pembayaran tagihan yang terdiri dari premi, komisi, dan klaim. Dokumen statement of outstanding account diberikan otorisasi oleh kepala bagian divisi keuangan dan akuntansi yang menyatakan dokumen ini untuk diberikan kepada ceding yang bersangkutan. Dokumen statement of outstanding account yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan dengan baik karena adanya pengotorisasian yang dilakukan oleh dua orang. Otorisasi tersebut sudah dilakukan oleh kepala bagian collection terlebih dahulu yang kemudian akan diserahkan oleh kepala bagian keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
dan akuntansi untuk direkap. Pengotorisasian yang dilakukan oleh dua orang yang bertanggungjawab ini akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan bisnisnya, karena dokumen ini sudah memilki kekuatan di dalam sistem perusahaan. Dokumen statement of outstanding account yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia tidak akan diberikan rekomendasi karena dokumen ini baik dan sudah sesuai dengan sistem perusahaan. Dokumen ini pada awalnya akan dilihat dan diperiksa oleh kepala bagian collection dari hasil transaksi yang diterima oleh perusahaan dalam siklus penerimaan kas. Dokumen ini kemudian akan diberikan otorisasi oleh kepala bagian collection sebagai tanda untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi. Kepala bagian keuangan dan akuntansi akan merekap dokumen ini dan kemudian diberikan otorisasi untuk pengesahan dokumen bahwa telah diperiksa dan direkap. e. Dokumen financial acoount statement pada dasarnya memiliki fungsi dan peranan yang tidak jauh berbeda dari statement of outstanding account. Financial account statement manangani masalah reasuransi tentang jiwa terkait dengan perseorangan atau perusahaan, sedangkan statement of outstanding account tidak membahas reasuransi tentang jiwa. Dokumen financial account statement berisi tentang keterangan mengenai pembayaran yang dilakukan oleh ceding kepada perusahaan, pembayaran tersebut antara lain premi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
klaim, dan komisi. Dokumen ini juga memiliki masing-masing ceding secara berbeda dan tidak digabungkan secara bersamaan antar setiap ceding. Dokumen financial account statement tidak memiliki kelemahan dan sifatnya sama dengan statement of outstanding account yang akan diotorisasi oleh dua orang. Dokumen financial account statement yang dimiliki oleh perusahaan akan diterima oleh kepala bagian collection dan kemudian diperiksa dan diotorisasi. Dokumen yang telah diotorisasi oleh kepala bagian collection akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi kemudian akan direkap. Dokumen ini sudah berjalan baik dan sesuai dengan sistem yang terdapat di perusahaan, sehingga tidak terjadi kelemahan dalam dokumen ini. Dokumen financial account statement tidak diberikan rekomendasi karena dokumen tersebut sudah baik dan sistem yang terdapat di perusahaan sudah sesuai. Pengotorisasian yang dilakukan oleh dua orang akan bermanfaat baik bagi dokumen ini sebelum akhirnya akan di arsip oleh perusahaan. Kepala bagian collection akan menerima dokumen ini dan berisi penerimaan kas dari ceding kemudian memeriksanya. Dokumen yang telah diperiksa diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi untuk dilakukan otorisasi dan kemudian direkap dan diberikan pengesahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. PT.
Maskapai
Reasuransi
Indonesia
saat
menjalankan
93
sistem
penerimaan kas di dalam pengoperasiannya juga membutuhkan catatan akuntansi yang digunakan untuk menjelaskan alur siklus tersebut. Catatan akuntansi ini akan dijelaskan dengan narasi cerita, untuk melihat sudah berjalan baik atau belum sistem informasi akuntansi penerimaan kas di perusahaan. Catatan akuntansi yang akan dibahas dan dirangkum adalah sebagai berikut: a. Transaction Inquiry (jurnal transaksi penyelidikan) adalah catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dalam memeriksa atau menyelidiki penerimaan yang berasal dari bank. Jurnal transaksi ini digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia setiap ada transaksi yang terjadi akan diselidiki atau diperiksa kembali berasal dari mana transaksi tersebut dan kemudian akan dijurnal. Jurnal transaksi penyelidikan berisi keterangan tanggal transaksi, nomor akun, nama perusahaan, mutasi debit, mutasi kredit, dan keterangan neraca. Catatan akuntansi ini berasal dari bank untuk digunakan kepada perusahaan dalam melihat keuntungan yang diperoleh setiap terjadinya transaksi. Catatan akuntansi jurnal transaksi penyelidikan ini tidak memiliki kelemahan yang ada dalam proses penerimaan kas. Jurnal ini sudah berisi info yang baik dan dibutuhkan oleh perusahaan dalam menunjang siklus penerimaan kas. Jurnal penyelidikan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
dimengerti dengan baik oleh perusahaan, sehingga tidak adanya kelemahan dalam jurnal tersebut. Jurnal transaksi penyelidikan tidak perlu diberikan rekomendasi karena ini merupakan catatan akuntansi yang berasal dari luar perusahaan. Jurnal penyelidikan berisi semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tentang transaksi yang dilaksanakan dalam siklus penerimaan kas. Catatan akuntansi yang sudah baik dan berasal dari luar perusahaan tidak diberikan rekomendasi karena semua bank dan perusahaan lain memiliki sistem yang berbeda dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Jurnal yang sudah baik ini dapat dipertahankan agar semua transaksi dapat terlaksana dengan sesuai kebutuhan yang diharapkan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dengan pihak perusahaan yang melakukan kerjasama. b. Journal A/P (Jurnal Account Payable) merupakan catatan akuntansi yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari ceding. Catatan akuntansi ini berisi keterangan tentang jurnal penerimaan kas perusahaan, terdapat tanggal cetak, tanggal transaksi, tanggal input, kodasi, keterangan transaksi, debit, kredit, dan otorisasi. Jurnal penerimaan kas ini dibuat oleh bagian staf akuntansi yang terdapat di dalam divisi keuangan dan akuntansi, dan ditujukan kepada kepala bagian dan diperiksa kembali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Jurnal penerimaan kas yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki kekurangan dan kelemahan yaitu adanya salah cetak judul di dalam catatan tersebut. Jurnal Account Payable seharusnya diberi nama Jurnal Account Receivable, ini dapat terjadi karena dari sistem yang dijalankan oleh fungsi teknologi dan informasi (TI) masih salah dan belum diganti. Kelemahan ini dapat menyebabkan tertukarnya dalam pengarsipan mana catatan akuntansi yang penerimaan dan mana yang pengeluaran. Catatan akuntansi ini yang memiliki kelemahan salah cetak judul dapat sangat beresiko tinggi apabila ada ceding yang menggunakan dan tertukar, catatan akuntansi dapat hilang saat di arsip, dan bagian akuntansi akan kesulitan dalam melihat transaksi yang digunakan oleh perushaan. Rekomendasi yang ditujukan kepada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia adalah fungsi teknologi dan informasi (TI) secepatnya mengganti salah cetak judul dalam catatan akuntansi ini. Jurnal account payable diganti dengan Jurnal account receivable, sedangkan Jurnal account receivable diganti dengan jurnal account payable. Rekomendasi ini juga bertujuan dalam mengurangi adanya catatan yang tertukar antara penerimaan kas dan pengeluaran kas, memudahkan bagian akuntansi dalam membuat jurnal ini dan mengarsipnya, dan juga memudahkan bagi setiap karyawan yang membutuhkan kedua jurnal ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
c. Jurnal Settlement A/R adalah catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia berfungsi sebagai pencatatan transaksi secara keseluruhan terhadap masing-masing ceding. Catatan akuntansi ini dibuat setelah bagian akuntansi membuat jurnal penerimaan kas dan kemudian jurnal penerimaan kas tersebut digabungkan ke dalam jurnal settlement A/R ke setiap masingmasing ceding. Jurnal ini berisi keterangan nomor transaksi, ceding, tanggal transaksi, kolom kodasi, kolom input, kolom debit, kolom kredit, dan otorisasi yang digunakan. Catatan akuntansi dalam jurnal settlement A/R akan diotorisasi oleh staf akuntansi yang mencatat, dan kepala bagian akuntansi. Catatan akuntansi untuk jurnal settlement A/R sudah baik dan tidak terdapat kelemahan yang ada di dalam siklus proses penerimaan kas perusahaan. Jurnal ini dibuat oleh bagian akuntansi dan diperiksa secara baik oleh kepala bagian akuntansi, kemudian akan diotorisasi oleh kepala bagian akuntansi sebagai bukti bahwa jurnal ini telah diperiksa dan siap untuk dimasukkan ke dalam arsip perusahaan. Jurnal settlement A/R tidak diperlukan rekomendasi karena jurnal ini sudah baik dalam proses siklus penerimaan kas perusahaan. Jurnal settlement A/R sudah diberikan otorisasi oleh kepala bagian akuntansi, informasi dari ceding sudah diterima dengan baik, data dari bank sudah juga berhasil diterima oleh perusahaan, dan keterangan dari ceding tentang hal-hal yang di reasuransikan sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
jelas dan terperinci. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia dapat meneruskan hal-hal yang baik seperti ini, sehingga memudahkan bagi perusahaan dalam pengoperasian setiap siklus yang terdapat di dalam perusahaan. 4. Laporan keuangan yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia terdapat tiga bagian yaitu laporan arus kas, laporan laba/rugi komprehensif, dan laporan posisi keuangan. Ketiga laporan ini saling berhubungan dan memiliki peranan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Laporan keuangan berfungsi untuk melihat secara keseluruhan kesehatan keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan dari ketiga yang sudah disebutkan antara lain sebagai berikut: a. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai keterangan saldo awal kas dan bank, arus kas masuk, arus kas keluar, arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi, dan arus kas masuk dan keluar dari aktivitas investasi. Laporan arus kas perusahaan juga dapat melihat kesehatan keuangan perusahaan dalam beberapa bulan tertentu, dapat melihat arus masuk dan arus keluar uang perusahaan, dan menjadi kunci bagi perusahaan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Laporan arus kas yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga memiliki kelemahan yaitu yang mengotorisasi catatan akuntansi ini masih belum jelas dan tetap. Laporan arus kas perusahaan terkadang diotorisasi oleh kepala bagian akuntansi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
namun terkadang diotorisasi oleh kepala bagian keuangan dan akuntansi. Laporan keuangan yang tidak jelas pengotorisasiannya akan menyebabkan banyak tandatangan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab atas laporan tersebut. Rekomendasi yang baik untuk PT. Maskapai Reasuransi adalah pengotorisasian untuk laporan arus kas ini pertama dilakukan oleh kepala bagian akuntansi untuk diperiksa. Hasil laporan yang telah diperiksa kemudian diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi untuk diotorisasi kembali dan direkap, sehingga dapat berguna bagi para pengguna di dalam maupun di luar perusahaan. b. Laporan laba/rugi komprehensif merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai pendapatan atau kerugian yang dialami oleh perusahaan dalam periode tertentu. Laporan laba/rugi komprehensif dilakukan oleh perusahaan setiap akhir bulan dan dibuat selalu perbandingan antara tahun yang sedang berjalan dengan tahun yang sebelumnya untuk melihat kondisi keuangan perusahaan sedang laba atau merugi. Laporan laba/rugi komprehensif yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki kelemahan yang sama dengan laporan arus kas karena tidak ada pengotorisasian yang jelas antara kepala bagian akuntansi dengan kepala bagian keuangan dan akuntansi. Kelemahan ini akan menimbulkan ketidakpastian untuk pembuatan laporan keuangan secara keseluruhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Rekomendasi yang dapat diajukan untuk laporan laba/rugi komprehensif ini adalah sebaiknya laporan ini dapat ditandatangani oleh kepala bagian akuntansi untuk kemudian diperiksa. Laporan yang telah diperiksa akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi untuk dilakukan otorisasi kembali dan kemudian dapat direkap. Otorisasi yang dilakukan oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan dan akuntansi akan lebih baik sehingga laporan ini berguna bagi para pengguna. c. Laporan posisi keuangan merupakan keterangan yang berisi sejumlah aset yang investasi maupun yang tidak investasi, keterangan liabilitas dan ekuitas yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Laporan posisi keuangan merupakan laporan terakhir dalam perusahaan yang kemudian akan menjadi keterangan secara keseluruhan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Laporan posisi keuangan juga dibuat di setiap akhir periode dengan diperbandingkan antara tahun yang sedang berjalan dengan tahun yang lalu. Laporan posisi keuangan memiliki kelemahan yang sama dengan laporan arus kas, dan laporan laba/rugi komprehensif perusahaan yaitu mengenai otorisasi yang tidak jelas dilakukan oleh siapa. Kelemahan ini dapat membingungkan bagi setiap pengguna yang akan memakai laporan posisi keuangan, baik pengguna di dalam maupun di luar perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Rekomendasi yang dapat diajukan untuk laporan posisi keuangan ini adalah laporan dapat ditandatangani oleh kepala bagian akuntansi untuk diperiksa dan diteliti kembali. Laporan yang telah diperiksa dan diteliti oleh kepala bagian akuntansi diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi untuk ditandatangani dan direkap. Pengotoriasian dari kedua kepala bagian ini akan meyakinkan bagi setiap pengguna laporan di dalam maupun di luar perusahaan. 5. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia juga menggunakan jaringan prosedur yang akan membentuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Jaringan prosedur ini akan berguna untuk menjelaskan siklus penerimaan kas yang sedang berjalan di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Prosedur yang digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: a. Prosedur penerimaan pembayaran premi dari ceding merupakan prosedur yang pertama dilakukan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Tahapan prosedur ini adalah: 1) Memeriksa transaksi dalam sistem AR/AP untuk melihat apakah terdapat penerimaan dari ceding, broker, dan retrosesioner. 2) Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah sudah ada detail pembayaran atas transaksi penerimaan, jika: a) Tidak: Meminta detail pembayaran ke pihak yang melakukan pembayaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
b) Ya: Memberi keterangan pada kolom status (checklist) berikut jenis pembayarannya. 3) Bagian Collection akan mengcopy detail pembayaran dan memberikannya ke Bagian AR/AP untuk proses settlement, sedangkan detail pembayaran yang asli diberikan kepada Divisi TI untuk di scan dan diarsipkan. 4) Membuat dan mengirimkan tanda terima pembayaran ke ceding, broker, dan retrosesioner. b. Prosedur proses account receivable atau account payable merupakan prosedur yang selanjutnya dijalankan oleh perusahaan dalam siklus penerimaan kas. Tahapan dari proses prosedur ini adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa jurnal transaksi penerimaan dan pembayaran dari Bagian Akuntansi berupa list bank payment yang belum ada settlement. Memeriksa apakah sudah ada detail pembayarannya, jika: a) Tidak: Informasikan ke Bagian Keuangan untuk pembayaran dan Bagian Collection untuk penerimaan. b) Ya: Proses dilanjutkan dengan mencocokkan data produksi (diterima dari Divisi Reasuransi Umum dan Divisi Reasuransi Jiwa) dengan detail pembayaran (AR dari Bagian Collection dan AP dari Bagian Keuangan) dan PDD bulan sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
2) Setelah mencocokkan data produksi dengan detail pembayaran dan PDD bulan sebelumnya, Bagian AR/AP akan memeriksa apakah data-data tersebut sudah sesuai, jika: a) Tidak: Bagian AR/AP akan melanjutkan dengan proses rekonsiliasi. Memeriksa apakah setelah proses rekonsiliasi selesai data telah sesuai, jika: 1) Tidak: Proses akan dilanjutkan dengan pembuatan List PDD. 2) Ya: Bagian AR/AP akan melakukan settlement. b) Ya: Bagian AR/AP akan melakukan proses settlement dengan memeriksa apakah data produksi dibayarkan dengan jumlah yang sama, jika: 1) Tidak: Bagian AR/AP akan memberikan status installment (INS) untuk dapat diproses lebih lanjut apabila menerima kekurangan pembayarannya. 2) Ya: Bagian AR/AP akan memberikan status settled (STD), kemudian memberikan tanda di E-Doc detail pembayaran yang sudah di settled untuk mempermudah proses rekonsiliasi. 3) Melakukan penjurnalan dan cetak jurnal (menggunakan kertas berwarna kuning)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
4) Hasil cetak jurnal dilampiri detail pembayaran. Kemudian meminta persetujuan Kepala Bagian Akuntansi, apakah jurnal sudah benar, jika: a) Tidak: Bagian AR/AP akan melakukan proses revisi jurnal. b) Ya: Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah detail pembayaran habis di settled, jika: 1) Tidak: Menginput untuk dimasukkan ke dalam List PDD dan dokumen disimpan dalam arsip khusus untuk settlement di bulan berikutnya. 2) Ya: Cetak laporan Aging Schedule dan Original Currency. Kemudian laporan tersebut terbagi atas tiga bagian bisnis, yait: Life, General, dan Retro. Masing-masing report terbagi kedalam 3 bagian, yaitu Inward, Receivable dan Payable. a) Inward yaitu keseluruhan data. b)Receivable yaitu keseluruhan piutang (dilihat dari balance net masing-masing ceding). c) Payable yaitu keseluruhan utang (dilihat dari balance net masing-masing ceding). 5) Laporan (soft copy) didistribusikan ke Bagian Akuntansi, Bagian Relationship dan Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi. Laporan di tandatangani Kepala Bagian Akuntansi dan Kepala Divisi
Keuangan
dan
Akuntansi,
kemudian
di
copy
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
didistribusikan ke Bagian Akuntansi dan Bagian Collection, dokumen asli di arsip. c) Prosedur dalam pembuatan jurnal umum merupakan tahapan terakhir dari siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, tahapan dari proses prosedur ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1)
Bagian
akuntansi
menerima
dokumen
pembayaran
dan
penerimaan berupa: bon kuning, bon putih, rekap jurnal kas dari Bagian Keuangan. 2) Bagian Akuntansi membuka e-banking dan mengunduh transaksi bank secara harian. 3) Apakah transaksi tersebut adalah transaksi penerimaan premi, jika: a) Ya: Apabila transaksi bank masuk maka buka program AR/AP untuk input jurnal sesuai dengan kode virtual account yang muncul. b) Tidak: Apabila transaksi bank keluar maka buka program Disbursement of Cash untuk input jurnal sesuai dengan bukti pengeluaran bank (BPK/B) 4) Transaksi di jurnal sesuai dengan kode akun, kemudian dicetak voucher jurnalnya dengan dilampiri dokumen pendukung dimana untuk transaksi debit menggunakan kertas biru dan merah untuk transaksi kredit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
5) Voucher jurnal yang sudah dicetak di paraf di kolom Entry oleh pembuat dan diserahkan ke Kabag Akuntansi untuk diperiksa apakah sudah benar, jika: a) Tidak: Jurrnal yang belum benar akan dikembalikan ke user untuk diperbaiki. b) Ya: Jurnal yang sudah benar kemudian disetujui oleh Kabag Akuntansi dengan membubuhkan paraf pada kolom Approve, lalu di posting ke dalam sistem. 6) Jurnal yang sudah di approve dan di posting oleh Kabag Akuntansi dikembalikan ke user yang membuat untuk di arsip. Jaringan prosedur yang sudah dijelaskan di atas akan digunakan untuk melakukan penggambaran bagan alir atau flowchart. Flowchart itu sendiri akan digambar sesuai dengan jaringan prosedur masingmasing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Flowchart tersebut akan digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Bagian Collection Mulai
Memeriksa transaksi penerimaan dalam sistem piutang dan utang jasa
Tidak
Periksa apakah ada detail pembayaran?
Tidak
Meminta detail pembayaran dari ceding atau broker
Detail diberikan?
Ya
Memberi keterangan pada kolom status (checklist) dan jenis pembayaran
Ya
Keterangan: 1. TI = Teknologi Informasi Mengirimkan detail pembayaran ke Bagian piutang atau utang jasa dan TI
Membuat tanda terima dan mengirimkannya ke Ceding atau Broker
Selesai
Gambar 5.1 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Bagian AR/AP Mulai
Keterangan:
Memeriksa jurnal penerimaan dan pembayaran dari Bagian Akuntansi di sistem
Ada Detail?
1. List PDD: List Premi Diterima Dimuka Tidak
Menginformasikan ke Bagian Collection untuk memintakan detail
2. PDD: Premi Diterima Dimuka
Ya List PDD Mencocokkan data produksi dengan list PDD dan detail pembayaran
Detail Penerimaan/Pembayaran
Detail pembayaran dengan data produksi dan PDD sesuai?
Tidak
Apakah setelah rekonsiliasi data sesuai
Proses Rekonsiliasi
Tidak
Proses pembuatan list PDD
Ya
Selesai Melakukan proses Settlement
Melakukan proses pembuatan jurnal
Membuat proses revisi jurnal
Tidak
Ya
Printout jurnal
Jurnal sudah benar?
Ya
Detail pembayaran harus di settled?
Tidak
Ya
Membuat laporan piutang dan utang jasa
Orriginal Currency
Aging Schedule
Selesai
Gambar 5.2 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia (Lanjutan) Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Bagian Akuntansi Mulai
Bon Kuning Bon Putih Rekap Jurnal Kas Kecil
Menerima dokumen pembayaran dan peneriman dari bagian keuangan
Memeriksa transaksi di bank secara harian lewat E-Banking
Apakah transaksi terkait pembayaran premi?
Ya
Membuka program piutang atau utang jasa untuk menginput jurnal sesuai kode virtual account
Tidak Membuka program Disbursement of cash untuk input jurnal sesuai BPK/B
Mencetak voucher sesuai kode akun dan dilampiri dokumen pendukung
Voucher jurnal diparaf oleh pembuat dan diserahkan ke kabag Akuntansi untuk diperiksa
Pembuat voucher akan melakukan perbaikan
Apakah voucher sudah benar?
Kabag akuntansi akan membubuhkan paraf dan posting voucher ke dalam sistem
Dokumen dikembalikan ke user untuk dilakukan filling voucher beserta dokumen pendukung
Selesai
Gambar 5.3 Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Jaringan prosedur dan flowchart yang terdapat di dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki kelemahan karena adanya jarigan prosedur yang tidak sesuai dengan flowchart sehingga penggambaran flowchart tidak jelas. Rekomendasi yang dapat diajukan untuk jaringan prosedur dan flowchart yang terdapat di atas adalah sebagai berikut: a. Prosedur penerimaan pembayaran premi dari ceding merupakan prosedur yang pertama dilakukan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Tahapan prosedur ini adalah: 1) Memeriksa transaksi dalam sistem AR/AP untuk melihat apakah terdapat penerimaan dari ceding, broker, dan retrosesioner. Pemeriksaan ini dilakukan secara terkomputerisasi sistem dengan database penerimaan premi. 2) Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah sudah ada detail pembayaran atas transaksi penerimaan, jika: a) Tidak: Meminta kepada detail pembayaran kepada ceding yang akan melakukan pembayaran. b) Ya: Memberi keterangan pada kolom status (checklist) berikut jenis pembayarannya, dan kemudian mencetak dokumen detail pembayaran. 3) Muncul dokumen detail pembayaran yang telah dicetak oleh bagian collection.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4) Bagian Collection akan menggandakan detail pembayaran dan memberikannya ke Bagian AR/AP untuk proses settlement, sedangkan detail pembayaran yang asli diberikan kepada Divisi Teknologi Informasi (TI) untuk di scan dan diarsipkan. 5) Membuat dan mengirimkan tanda terima pembayaran ke ceding, broker, dan retrosesioner. b. Prosedur proses account receivable atau account payable merupakan prosedur yang selanjutnya dijalankan oleh perusahaan dalam siklus penerimaan kas. Tahapan dari proses prosedur ini adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa jurnal transaksi penerimaan dan pembayaran dari bagian akuntansi berupa list bank payment yang belum ada settlement. Memeriksa apakah sudah ada detail pembayarannya, jika: a) Tidak: Informasikan ke bagian keuangan untuk pembayaran dan bagian collection untuk penerimaan. b) Ya: Proses dilanjutkan dengan mencocokkan data produksi (diterima dari Divisi Reasuransi Umum dan Divisi Reasuransi Jiwa) dengan detail pembayaran (AR dari bagian collection dan AP dari bagian keuangan) dan PDD bulan sebelumnya. 2) Setelah mencocokkan data produksi dengan detail pembayaran dan PDD bulan sebelumnya, bagian AR/AP akan memeriksa apakah data-data tersebut sudah sesuai, jika:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tidak:
Bagian
AR/AP
akan
melanjutkan
dengan
111
proses
rekonsiliasi secara terkomputerisasi. Memeriksa apakah setelah proses rekonsiliasi selesai data telah sesuai, jika: 1) Tidak: Proses akan dilanjutkan dengan pembuatan List PDD secara terkomputerisasi dengan database. 2) Ya: Bagian AR/AP akan melakukan settlement. 3) Melakukan penjumlahan dan cetak jurnal (menggunakan kertas berwarna kuning). 4) Hasil cetak jurnal dilampiri detail pembayaran. Kemudian meminta persetujuan kepala bagian akuntansi, apakah jurnal sudah benar, jika: a) Tidak: Bagian AR/AP akan melakukan proses revisi jurnal. b) Ya: Proses dilanjutkan dengan memeriksa apakah detail pembayaran habis di settled, jika: 1) Tidak: Detail pembayaran dan LPDD akan diinput untuk dimasukkan ke dalam List PDD dan dokumen disimpan dalam arsip sementara untuk settlement di bulan berikutnya dengan sistem yang sudah terkomputerisasi dengan baik. 2) Ya: Cetak laporan Aging Schedule dan Original Currency. Laporan tersebut terbagi atas tiga bagian bisnis, yaitu Life, General, dan Retro. Masing-masing report terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu inward (keseluruhan data), Receivable (keseluruhan piutang), dan payable (keseluruhan utang).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Laporan (soft copy) didistribusikan ke bagian akuntansi, bagian relationship, dan kepala divisi keuangan dan akuntansi. Laporan ditandatangani kepala bagian akuntansi dan kepala divisi keuangan dan akuntansi, kemudian copy didistribusikan ke bagian akuntansi dan bagian collection, dokumen asli di arsip. c. Prosedur dalam pembuatan jurnal umum merupakan tahapan terakhir dari siklus penerimaan kas yang dijalankan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, tahapan dari proses prosedur ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1.) Bagian akuntansi menerima dokumen pembayaran dan penerimaan berupa bon kuning, bon putih, rekap jurnal kas dari bagian keuangan. 2) Bagian akuntansi membuka e-banking dan mengunduh transaksi bank secara harian. 3.) Apakah transaksi tersebut adalah transaksi penerimaan premi, jika: a) Ya: Apabila transaksi bank masuk maka buka program AR/AP untuk input jurnal sesuai dengan kode virtual account yang muncul. b) Tidak: Apabila transaksi bank keluar maka buka program disbursement of cash untuk input jurnal sesuai dengan bukti pengeluaran kas atau bank. (BPK/B).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
4.) Transaksi di jurnal sesuai kode akun, kemudian dicetak voucher jurnalnya dengan dilampiri dokumen pendukung dimana untuk transaksi debit menggunakan kertas biru, dan transaksi kredit dengan kertas berwarna merah, yang selanjutnya akan diserahkan kepada kepala bagian akuntansi. 5.) Voucher jurnal yang sudah dicetak di paraf di kolom entry oleh pembuat dan diserahkan ke kepala bagian akuntansi untuk diperiksa apakah sudah benar, jika: a.) Tidak: Jurnal yang belum benar akan dikembalikan ke user untuk diperbaiki. User disini yang dimaksud adalah karyawan yang bekerja di dalam bagian akuntansi. b.) Ya: Jurnal yang sudah benar kemudian disetujui oleh kepala bagian akuntansi dengan membubuhkan paraf pada kolom approve, lalu di posting ke dalam sistem. 6.) Jurnal beserta dengan semua dokumen pendukung yang sudah di approve dan di posting oleh kepala bagian akuntansi akan dikembalikan ke user yang membuat yaitu karyawan di bagian akuntansi untuk kemudian di arsip sementara. Jaringan prosedur yang sudah dijelaskan di atas akan digunakan untuk melakukan penggambaran bagan alir atau flowchart. Flowchart itu sendiri akan digambar sesuai dengan jaringan prosedur masingmasing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Flowchart tersebut akan digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Bagian Collection Mulai
Memeriksa transaksi penerimaan dalam sistem AR/AP
Database Penerimaan Premi Tidak Tidak
Periksa apakah ada detail pembayaran?
Meminta detail pembayaran dari ceding/broker
Detail diberikan
Ya Memberi keterangan pada kolom status jenis pembayaran dan mencetak dokumen detail pembayaran
Ya
Keterangan: DP
1
1. DP= Detail Pembayaran
2. AR/AP= Account Receivable/Account Payable
Menggandakan DP dan membuat dokumen TTP
3. TI= Teknologi Informasi 4. TTP= Tanda Terima Pembayaran
TTP 2 DP
1
1
Divisi TI Ceding, Broker
Gambar 5.4 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bagian AR/AP
Keterangan: Bagian Akuntansi
1
115
1. DP= Detail Pembayaran
LPDD
2.LPDD= List PDD
DP
1
3. OC= Original Currency Menerima dokumen DP dan LPDD, dan memeriksa jurnal penerimaan pembayaran
4. AS= Aging Schedule
Tidak Ada detail?
Menginformasikan ke bagian keuangan untuk pembayaran dan collection untuk penerimaan
Ya Mencocokkan data produksi dengan PDD dan DP
DP dengan data produksi dan PDD sesuai?
Proses Settlement
Tidak
Tidak Database Rekonsiliasi
Tidak Apakah rekonsiliasi data sesuai?
Database LPDD
Ya
Membuat Jurnal
Tidak Proses revisi jurnal
Jurnal sudah benar? Ya LPDD DP
Jurnal
Ya Apakah DP telah di settle?
Tidak
Database LPDD
Ya Membuat Laporan AR/AP OC AS LPDD DP
LPDD DP
T
T
Selesai
Gambar 5.5 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia (Lanjutan) Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bagian Akuntansi Mulai
RJK BP BK
Menerima dokumen pembayaran dan penerimaan Memeriksa transaksi di bank dengan ebanking
Apakah transaksi terkait pembayaran premi?
ak Tid
Input jurnal sesuai BPK/B di program DC
Tidak
Mencetak voucher sesuai dengan kode akun dan dokumen pendukung dan diotorisasi oleh pembuat dan diserahkan Kabag Akuntansi
BK
Keterangan: 1. RJK= Rekap Jurnal Kas 2. BP= Bon Putih
4. VJ= Voucher Jurnal
ak
VJ
id
Input jurnal sesuai dengan kode VA di program AR/AP
3. BK= Bon Kuning
RJK BP
T
Ya
Apakah voucher sudah benar? Ya Kabag Akuntansi akan otorisasi dan posting voucher RJK BP
BK
5. BPK/B= Badan Pemeriksa Keuangan dan Bank 6. AR/AP= Account Receivable atau Account Payable 7. VA= Virtual Account
VJ
T Diberikan kepada Divisi Penerimaan Kas
Selesai
Gambar 5.6 Rekomendasi Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Sumber: Prosedur Operasi Standar PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
6. Unsur-unsur dalam pengendalian internal penerimaan kas PT. Maskapai Reasuransi Indonesia adalah sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggungjawab secara tegas, adalah sebagai berikut: 1.) Fungsi
keuangan
yang terpisah dari
fungsi
collection
(penerimaan). 2) Fungsi divisi akuntansi yang terpisah dari fungsi divisi Teknologi Informasi (TI). b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang terdapat dalam PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, adalah sebagai berikut: 1) Semua pencatatan yang ada di dalam catatan akuntansi dilakukan oleh petugas atau karyawan yang memiliki wewenang dalam pencatatan tersebut. 2) Pencatatan yang terdapat di catatan akuntansi harus disertakan dan berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung. 3) Semua dokumen sumber terletak berdampingan dengan dokumen pendukungnya. 4) Setiap dokumen yang ada dipisahkan dalam beberapa file atau arsip yang berbeda sesuai dengan perusahaan rekan bisnis dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
c. Praktik yang dilaksanakan oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia secara sehat, terbagi atas sebagai berikut: 1) Semua transaksi penerimaan kas memiliki bukti yang kuat untuk mempertanggungjawabkan kepada setiap klien dari PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. 2) Masing-masing divisi mengadakan rapat setiap minggunya untuk membahas semua kegiatan yang mengandung tentang penerimaan kas kemudian akan diserahkan hasil rapat tersebut kepada kepala divisi yang akan diteruskan kepada direktur keuangan. 3) PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memberikan keterbukaan kepada setiap kliennya terutama yang berhubungan dengan penerimaan kas dan semua transaksi yang lain. Hal ini ditujukan untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahpahaman dari kedua belah pihak. 4) Masing-masing divisi bekerjasama dalam menunjang kemajuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan, terutama disini mengenai masalah penerimaan kas yang dikelola oleh perusahaan. 5) Dokumen yang berhubungan dengan transaksi penerimaan kas sudah memiliki tandatangan dan cap perusahaan dari pihak Perusahaan Marein dengan pihak-pihak klien yang bersangkutan. 6) Setiap bulannya auditor internal perusahaan akan memberikan rekapitulasi dari hasil semua penerimaan dan pengeluaran kas yang kemudian akan diberikan kepada direktur keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
d. Sumber daya manusia yang kompeten, terbagi atas sebagai berikut: 1) PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki karyawan yang bukan hanya berkompeten di bidangnya, namun juga memiliki etika bekerja yang baik. 2) PT. Maskapai Reasuransi Indonesia akan menolak orang yang memiliki hubungan darah atau saudara dengan karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut. 3) Perusahaan akan memberikan pelatihan, pengawasan, dan juga pengembangan terhadap karyawan yang baru sesuai dengan bidang pekerjaannya. 4) Semua karyawan yang bekerja secara baik dan dapat menunjang keberhasilan perusahaan maka pihak PT. Maskapai reasuransi Indonesia akan memberikan komisi dan bonus untuk karyawan tersebut agar selalu dapat memiliki etos kerja yang tinggi. 5) PT. Maskapai Reasuransi Indonesia menerapkan finger print untuk menggantikan absen secara manual, setiap karyawan saat masuk dan pulang kerja wajib untuk menempelkan jarinya sehingga bagian Teknologi Informasi (TI) dan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat mengetahui karyawan mana yang tidak masuk saat hari tersebut. C. Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini akan dijelaskan dengan tabel mengenai fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
yang terdapat di PT. Maskapai Reauransi Indonesia. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Analisis terhadap Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia No. Keterangan Kelemahan Rekomendasi Fungsi 1.
Fungsi Collection
Tidak terdapat adanya kelemahan pada fungsi ini, karena fungsi collection sudah terpisah dari fungsi yang lain. Tidak adanya kelemahan pada fungsi ini.
2.
Fungsi Keuangan
3.
Fungsi Akuntansi
4.
Fungsi Teknologi Terdapat kelemahan, Informasi Karena adanya salah cetak judul terhadap catatan akuntansi untuk Jurnal Account Payable dan Account Receivable.
5.
Fungsi Reasuransi Umum dan Jiwa
Fungsi ini Memiliki kelemahan karena fungsi akuntansi memiliki tugas yang sama dengan kasir.
Tidak adanya kelemahan dalam fungsi ini.
Tidak perlu adanya rekomendasi, karena fungsi ini sudah baik.
Tidak perlu diadakan rekomendasi, karena fungsi ini sudah baik dengan adanya kasir yang bertugas dalam siklus penerimaan kas. Fungsi akuntansi dan kasir harus terpisah tugasnya. Fungsi Akuntansi memiliki tugas dalam mencatat transaksi, sedangkan kasir bertugas untuk melakukan peneriman kas. Fungsi teknologi informasi sebaiknya mengganti kesalahan dalam sistem cetak judul tersebut, agar kegiatan bisnis tetap berjalan dengan baik. Tidak diperlukannya rekomendasi untuk fungsi ini, karena sudah berjalan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
(Lanjutan) Hasil Ringkasan Analisis Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur No. Keterangan Kelemahan Rekomendasi Dokumen 1.
Dokumen Debit Penagihan
2.
Dokumen Bukti Transfer Bank
3.
Dokumen Bukti Setor Bank
4.
Dokumen Statement of Outstanding Account
Tidak terdapat lemah Tidak perlu dilakukan dalam dokumen ini, dan rekomendasi, karena sudah berjalan baik. dokumen ini sudah baik, dan dapat menunjukkan ceding mana yang membayar tagihan secara rajin atau tidak rajin. Adanya kelemahan pada Rekomendasi yang dokumen ini, karena diajukan sebaiknya terdapat pengotorisasian otorisasi dilakukan yang tidak jelas antara oleh Kepala Bagian pihak Bank dengan Keuangan dari PT. pihak PT. Maskapai Maskapai Reasuransi Reasuransi Indonesia. Indonesia, dan Teller dari pihak Bank. Tidak adanya kelemahan Rekomendasi tidak dalam dokumen ini, perlu untuk dokumen karena bukti setor bank ini. Pihak bank selalu telah berjalan baik. memberikan informasi yang jelas, baik yang dibutuhkan. Dokumen ini tidak Tidak perlu adanya Terdapat kelemahan, rekomendasi karena karena sudah mendapat pengotorisasian yang pengotorisasian yang telah baik dilakukan baik. oleh Kepala Bagian Collection untuk diperiksa, dan Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi untuk kemudian direkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
(Lanjutan) Hasil Ringkasan Analisis Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur. No. 5.
Keterangan Dokumen Financial Account Statement
Kelemahan
Rekomendasi
Tidak adanya kelemahan dalam dokumen ini dan telah berjalan dengan baik.
Tidak perlu adanya rekomendasi karena pengotorisasian yang telah baik dilakukan oleh Kepala Bagian Collection untuk diperiksa, dan Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi untuk kemudian direkap.
Catatan Akuntansi Catatan akuntansi ini telah berjalan dengan baik, dan tidak memiliki kelemahan.
1.
Transaction Inquiry
2.
Journal Account Jurnal ini memiliki Payable kelemahan dalam sistem karena terdapat salah cetak judul dan tertukar dengan jurnal account receivable.
3.
Journal Settlement A/R
Jurnal ini sudah baik dan tidak terdapat kelemahan di dalamnya.
Tidak perlu dilakukan rekomendasi, karena jurnal ini telah berisi informasi yang baik dan dibutuhkan oleh perusahaan. Rekomendasi yang baik ditujukan adalah kesalahan cetak judul dalam sistem ini harus diperbaiki contohnya antara jurnal account payable dan jurnal account receivable. Rekomendasi memiliki tujuan untuk memudahkan supaya para pengguna yang membutuhkan kedua jurnal ini tidak saling tertukar. Jurnal settlement A/R tidak perlu dilakukan rekomendasi, karena jurnal telah diberikan otorisasi yang baik, dan informasi dari ceding telah diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
(Lanjutan) Hasil Ringkasan Analisis Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur. No.
Keterangan
Kelemahan
Rekomendasi
Laporan Keuangan 1.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas masih ada beberapa kelemahan yaitu saat dalam pengotorisasian yang belum jelas dan tetap. Pengotorisasian laporan ini terkadang dilakukan oleh Kepala Bagian Akuntansi dan terkadang dilakukan oleh Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi.
2.
Laporan Laba/Rugi Komprehensif
Laporan laba/rugi komprehensif masih ada kelemahan yaitu dalam hal pengotorisasian yang belum jelas dan tetap. Pengotorisasian ini terkadang dilakukan oleh Kepala Bagian Akuntansi namun terkadang oleh Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi.
3.
Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan masih terdapat memiliki kelemahan dalam hal pengotorisasian yang belum jelas dan tetap. Pengotorisasian ini terkadang dilakukan oleh Kepala Bagian Akuntansi namun terkadang oleh Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi.
Rekomendasi yang baik diberikan adalah pengotorisasian sebaiknya dilakukan pertama oleh Kepala Bagian Akuntansi diperiksa, kemudian kedua kali diserahkan Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi untuk Dilakukan otorisasi dan diarsip. Rekomendasi yang baik diberikan adalah pengotorisasian sebaiknya dilakukan pertama oleh Kepala Bagian Akuntansi diperiksa, kemudian kedua kali diserahkan Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi untuk Dilakukan otorisasi dan diarsip. Rekomendasi yang baik diberikan adalah pengotorisasian sebaiknya dilakukan pertama oleh Kepala Bagian Akuntansi diperiksa, kemudian kedua kali diserahkan Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi untuk Dilakukan otorisasi dan diarsip.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
(Lanjutan) Hasil Ringkasan Analisis Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur. No. Keterangan Kelemahan Rekomendasi Jaringan Prosedur 1.
Prosedur Penerimaan Pembayaran Premi
Terdapat kelemahan adanya ketidaksesuaian antara prosedur dengan penggambaran bagan alir atau flowchart.
2.
Prosedur Proses Account Receivable dan Account Payble
Terdapat kelemahan adanya ketidaksesuaian antara prosedur dengan penggambaran bagan alir atau flowchart.
3.
Prosedur Terdapat kelemahan Pembuatan Jurnal adanya ketidaksesuaian Umum antara prosedur dengan penggambaran bagan alir atau flowchart.
Sumber: Teknik Analisis Data 2015
Rekomendasi yang sebaiknya dilakukan jaringan prosedur ini adalah melakukan Perbaikan dalam Beberapa penulisan Kalimat sehingga penggambaran flowchart atau bagan alir dapat sesuai. Rekomendasi yang baik adalah jaringan prosedur proses Account Receivable dan Account Payable yang kurang sesuai dapat diperbaiki agar penggambaran flowchart dapat tepat dengan jaringan prosedur ini. Rekomendasi untuk prosedur jurnal umum yang diajukan adalah memperbaiki jaringan prosedur yang kurang sesuai, sehingga penggambaran flowchart dapat tepat dengan jaringan prosedur jurnal umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Hasil temuan lapangan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab V memiliki kesimpulan yang dapat dirangkum sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang dimiliki oleh PT. Maskapai Reasuransi Indonesia belum berjalan dengan baik. Sistem ini belum berjalan dengan baik, karena masih terdapat kelemahan dalam fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia memiliki kerahasiaan dalam beberapa data yang ingin diambil. Sifat kerahasiaan ini menyebabkan tidak semua data dapat diambil dengan mudah dan diketahui oleh penulis. Kerahasiaan ini akan menyebabkan adanya data yang kurang dalam penelitian, sehingga penulisan skripsi tidak mendapatkan data secara penuh sesuai dengan yang dibutuhkan.
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
C. Saran Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia belum berjalan dengan baik. Saran dapat ditujukan untuk fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur yang masih memiliki kelemahan. Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1. Saran untuk fungsi supaya adanya pemisahan tugas yang jelas dan segera memperbaiki kesalahan cetak judul dalam catatan akuntansi. 2. Dokumen dapat diberikan saran untuk dilakukan pengotorisasian yang jelas sehingga semua pengguna dapat menggunakannya dengan baik. 3. Saran untuk catatan akuntansi adalah kesalahan cetak judul dapat segera diperbaiki untuk mempermudah jalannya kegiatan bisnis perusahaan. 4. Laporan keuangan dapat diberikan saran supaya pengotorisasian bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab pada laporan tersebut. 5. Jaringan prosedur dapat diberikan saran agar kesesuaian antar prosedur yang satu dengan yang lainnya dapat saling berhubungan, sehingga penggambaran flowchart dapat sesuai dengan prosedur yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka
Annual Report. 2012. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Jakarta Ayat Safri. 2012. The Principles Practice and Reinsurance Regulation in Indonesia. Edisi Kedua. Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Jakarta Baridwan Zaki. 1994. Sistem Akuntansi. Edisi Kelima. BPFE, Yogyakarta Echols M John dan Shadily Hassan. 1996. Kamus Inggris Indonesia. Edisi Dua Puluh Tiga. PT. Gramedia, Jakarta Endarmoko Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Edisi Pertama. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Ganie, Junaidi. 2011. Hukum Asuransi Indonesia. Edisi Pertama. Sinar Grafika Offset, Jakarta Halim Abdul. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta Hall A James. 2009. Accounting Information System. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama BPFE, Yogyakarta Ladjamudin Bin Al – Bahra. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta Purba Radiks. 1992. Memahami Asuransi di Indonesia. Edisi Pertama. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta Rama Dasaratha. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta Romney. B. Marshall. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Tiga Belas. Salemba Empat, Jakarta Salim Abbas. 1989. Dasar-DasarAsuransi. CV. Rajawali, Jakarta
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung Widjajanto Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga. Jakarta Winarno Wahyu Ning. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN, Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
DOKUMEN PENERIMAAN KAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAPORAN KEUANGAN PENERIMAAN KAS
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CATATAN AKUNTASI PENERIMAAN KAS
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia
160