PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Fransisca Anida Dyan Kusuma NIM: 101124008 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada yang tercinta: Agustinus Suyono & Canisia Martini, Beatriks Christma Antari & Maria Graciela Wuri Nastiti, serta bagi semua pihak, yang dengan caranya masing-masing memotivasi dan mengarahkanku untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih mencintai Tuhan melalui sesama.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” Pengkotbah 3:11.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK
Skripsi ini bejudul PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA. Judul ini dipilih berdasarkan keingintahuan penulis akan peranan doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswi di Prodi IPPAK. IPPAK sebagai lembaga yang mendidik calon katekis dan guru agama sangat memperhatikan dan membina kehidupan rohani para mahasiswa. Maka, upaya yang dilakukan Prodi untuk mencapai hal tersebut ialah salah satunya dengan melatihkan doa meditasi. Namun, pada kenyataannya banyak dari para mahasiswa tidak menjalankan latihan doa meditasi di luar pembinaan spiritualitas. Mahasiswa cenderung sibuk dengan tugastugas dan tantangan untuk menyelesaikan masalah pribadi sehingga lupa untuk mengolah hidup rohaninya. Bertitik tolak pada kenyataan ini, skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para mahasiswa dan pendamping spiritualitas dalam proses meningkatkan penghayatan hidup rohani melalui doa meditasi. Tujuan pokok dalam skripsi ini adalah mengetahui peranan doa meditasi yang telah mereka peroleh untuk menjadi bekal sebagai calon pewarta (katekis dan guru agama). Untuk mengkaji hal tersebut diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu penulis mengumpulkan data dengan metode pendekatan deskriptif analitis didukung dengan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui pengalaman dan wawancara dengan 5 dosen pendamping spiritualitas dan 20 mahasiswa yang telah menjalani latihan doa meditasi pada mata kuliah spiritualitas. Hasil akhir menunjukkan bahwa doa meditasi memiliki peranan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa yang diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Guna meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa maka penulis menawarkan panduan refleksi. Panduan refleksi diharapkan dapat membantu untuk membiasakan menemukan maksud Tuhan berupa buah-buah doa meditasi yang ditemukan setelah berdoa meditasi.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT This small thesis entitles THE ROLE OF MEDITATION ON THE IMPROVEMENT OF SPIRITUAL LIFE OF STUDENTS OF CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA. This title has been chosen based on the curiosity of the role of meditation on the performance of spiritual life in IPPAK. Department of IPPAK as institution that educates prospective catechists and religion teachers is very attentive and nurtures the spiritual life of the students. Thus, the efforts made to achieve this department is to train prayer meditation. However, in reality many of the students do not practice meditation outside spirituality program. The students tend to be busy with the tasks and challenges to resolve personal problems so that they forget to cultivate spiritual life. This paper is intended to help the students and spirituality lecturers in the process of increasing the spiritual life through meditation. The main objective of this small thesis was to determine the role of meditation that they have acquired to be equipped as a candidate of evangelizers (catechists and teachers of religion). To examine this it required accurate data. Therefore, the authors collected data with descriptive analytical approach supported by qualitative research. Data obtained through experience and interviews with lecturers of spirituality 5 and 20 students who have undergone training on the subject of meditation. The final results showed that meditation has a role to improve the spiritual life of students who manifested in everyday life. In order to increase student of the spiritual life, the author offers a reflection guide. Reflection guide should help to familiarize discover God's purpose in the form of fruits found after meditation.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih karunia yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PERANAN
DOA
MEDITASI
BAGI
PENINGKATAN
PENGHAYATAN HIDUP ROHANI BAGI PARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA. Skripsi ini disusun berdasarkan kesadaran bahwa ketika berdoa meditasi akan memberikan dampak positif bagi perkembangan hidup rohani. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) sebagai lembaga yang memperkembangkan
hidup
rohani
mahasiswa
mengupayakannya
dengan
diadakannya pendampingan spiritualitas berupa latihan berdoa meditasi. Penulis selama menyusun skripsi ini juga memberikan sumbangan masukan untuk dapat membantu pendampingan spiritualitas yang menggunakan doa meditasi sehingga semakin meningkatkan penghayatan hidup rohani sebagai calon pewarta (Katekis dan Guru Agama). Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan tulus hati mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada: 1. Drs. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J., selaku dosen pembimbing utama yang selalu memberikan perhatian sepenuhnya dalam mendampingi penulisan skripsi ini, dan dengan penuh kesabaran telah membimbing penulis dalam penyelesaiaan skripsi ini. 3. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M. Hum., selaku dosen penguji kedua dan sekaligus dosen wali yang telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di lembaga ini hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
iv
MOTTO ......................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................
vii
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
ABSTRACT ..................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI ... ............................................................................................
xii
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................
6
D. Manfaat Penulisan.........................................................................
6
E. Metode Penulisan ..........................................................................
7
F. Sistematika Penulisan ...................................................................
8
BAB II. DOA MEDITASI TERHADAP PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI ..……………………………………………...
9
A. Doa Meditasi dalam Hidup Rohani...............................................
9
1. Pengertian Doa secara Umum ..................................................
9
2. Pengertian Meditasi ..................................................................
10
3. Sikap Badan Doa Meditasi .......................................................
12
4. Pengertian Hidup Rohani .........................................................
15
5. Doa Meditasi dalam Peghayatan Hidup Rohani ......................
17
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Unsur-unsur yang mengembangkan para Mahasiswa IPPAK dalam Menyiapkan Panggilan sebagai Pewarta .......................................
23
1. Panggilan sebagai Pewarta Iman ..............................................
23
2. Spiritualitas Pewarta Iman .......................................................
25
3. Kepribadian Pewarta Iman .......................................................
31
BAB III. GAMBARAN SITUASI PENDAMPINGAN DOA MEDITASI MAHASISWA DI PRODI IPPAK ...............................................
34
A. Gambaran Umum Prodi IPPAK....................................................
34
1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK ..................................................
34
2. Visi Misi Prodi IPPAK .............................................................
35
3. Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa IPPAK ......................
36
B. Penelitian tentang Doa Meditas bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK ..............................................
37
1. Permasalahan Penelitian .........................................................
37
2. Tujuan Penelitian ....................................................................
38
3. Variabel Penelitian ..................................................................
38
4. Manfaat Penelitian ..................................................................
39
5. Pendekatan Penelitian .............................................................
39
6. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
39
7. Responden Penelitian ..............................................................
40
8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..............................
41
9. Teknik Analisis Data...............................................................
42
C. Hasil Penelitian tentang Doa Meditasi sebagai Peningkatan Hidup Rohani Mahasiswa di Prodi IPPPAK ........................................................ 43 1. Hasil dan Pembahasan Penelitian ...........................................
44
2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan ...............................................................................
64
BAB IV. USULAN KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN PROGRAM PEMBINAAN SPIRITUALITAS MAHASISWA PRODI IPPAK ..............................................................................
67
A. Latar Belakang Pemilihan Program ........................................
67
B. Tujuan Program ......................................................................
69
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Format Lembar Refleksi .........................................................
70
D. Manfaat Panduan Refleksi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani Mahasiswa ..................................................................
73
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
76
A. Simpulan .......................................................................................
76
B. Saran .............................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
80
LAMPIRAN ...............................................................................................
82
Lampiran 1: Panduan Pertanyaan Wawancara..................................
(1)
Lampiran 2: Rangkuman Hasil Wawancara......................................
(2)
Lampiran 3: Transkrip Hasil Wawancara.........................................
(9)
DAFTAR TABEL Panduan Refleksi..........................................................................
xiv
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Perjanjian Lama dan Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, LAI, 2005.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja CT
: Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
LG
: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.
C. Singkatan Lain AKKI
: Akademia Kateketik Katolik Indonesia
Art.
: Artikel
DIY
: Daerah Istimewa Yogyakarta
FIPA
: Fakultas Ilmu Pendidikan Agama
FKIP
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IPPAK
: Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Kan
: Kanon
KWI
:Konferensi Waligereja Indonesia
LPTK
: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
LR
: Latihan Rohani xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MAWI
: Majelis Agung Waligereja Indonesia
PTIP
: Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
PTS
: Perguruan Tinggi Swasta
PUSKAT
: Pusat Kateketik
R
: Responden
SJ
: Serikat Jesus
STFK
: Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik
TV
: Televisi
USD
: Universitas Sanata Dharma
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I ini, akan penulis jelaskan latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika dalam penulisan. A. LATAR BELAKANG Doa pertama-tama dan terutama suatu pernyataan iman di hadapan Allah (KWI, 1996: 194), sama halnya seperti yang telah diingatkan St. Agustinus bahwa doa mempersiapkan kita untuk menerima karunia dari Tuhan yang ditawarkan kepada kita: “...Allah Bapa kita tidak meminta kita untuk menunjukkan hasrat kita kepadaNya, karena kita pasti tidak akan menyadarinya. Akan tetapi Ia meminta, bahwa melalui doa, kemampuan kita untuk berhasrat kepada-Nya akan tumbuh.” (Letter to Probo, letter 130, 8, 15, CSEL 44,56-76). Demikian halnya melalui doa manusia menyatakan imannya kepada Allah menjadikan diri lebih siap dekat dengan-Nya. Menjadi lebih dekat dengan-Nya di dunia ini menjadi suatu kerinduan tersendiri. Hal tersebut semakin terasa ketika seseorang mengalami permasalahan di dalam hidup, hal tersebut menjadi sebuah pemicu manusia mencari jawaban akan segala masalah tersebut. Tidak jarang berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan jawaban melalui Yang Kuasa. Ketika kedekatan itu sudah terasa maka tidak jarang segala permasalahan sedikit demi sedikit teratasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Lebih dekat dengan Allah sebagai seorang katekis oleh mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (prodi IPPAK) tentunya diperlukan. Kedekatan melalui doa tentunya akan membatu mengenal Allah dan mampu membantu umat lainnya mengenal Dia. Alangkah disayangkan ketika menjadi seorang katekis namun belum dekat dengan Allah sendiri. Karena pada dasarnya katekis adalah seorang Kristen dulu, baru ia menjadi katekis (Goopio, 1984: 07). Sama seperti halnya lembaga pendidikan tersebut di atas yang menerapkan pengolahan hidup rohani para mahasiswa sebagai calon pewarta (katekis dan guru agama) melalui doa meditasi. Thomas Hidya Tjaya (2011: 65) menyatakan bahwa kebanyakan dari kita diperkenalkan kepada hidup rohani lewat agama kita masingmasing dengan cara berdoa dan kegiatan tertentu. Sekalipun memang menjadi tantangan banyak orang mengalami sulitnya untuk berdoa seperti halnya berdoa meditasi. Griffiths (2010: 18-19) menyatakan bahwa: Bagi kebanyakan orang ketertarikan untuk menyelami kedalaman diri mereka hampir hilang. Ketertarikan untuk menyelami kedalaman diri sudah begitu kabur sehingga mereka tidak lagi menyadarinya. Secara khusus dalam dunia sekarang ini, dalam dunia yang mementingkan harta benda, orang telah kehilangan dimensi ini dalam kehidupan mereka. Mereka begitu sibuk dengan dunia di sekitar mereka dan begitu tenggelam ke dalam masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka sehari-hari, kesenangan maupun penderitaan mereka, sehingga mereka tidak melampaui semua pengalaman duniawi. Mereka telah kehilangan keterbukaan terhadap Allah, terhadap yang transenden. Menjalin hubungan dengan Allah sangatlah tidak mudah dengan segala tantangan yang ada saat ini. Faktor kesibukan dan sulitnya mengatasi permasalahan diri merupakan tantangan dalam permasalahan hidup yang perlu diatasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Doa merupakan tindakan positif serta baik dilakukan bagi orang beriman. Melalui doa seorang yang beriman dapat mengungkapkan harapan maupun kerinduannya pada Tuhan. Namun, tidak jarang ketika permohonan dalam doa nya tidak kunjung dikabulkan orang menjadi putus asa. Keputusasaan tersebut mengakibatkan dalam diri seseorang bersikap mengabaikan doa. Sehingga doa tidak menjadi prioritas dalam hidupnya. Di lain pihak saat ini doa meditasi sudah mulai berkembang di berbagai kalangan. Banyak tempat-tempat dibangun sebagai sarana untuk meditasi seperti yoga. Meditasi merupakan bagian dari relaksasi, pengaturan napas yang berpengaruh pada pengendalian emosi (Budi Sardjono, 2012: 6). Sedangkan, Griffiths (2010: 25) menyatakan
bahwa doa, meditasi, adalah cara untuk melampaui apa-apa yang
tampak dan menyentuh kenyataan yang terdalam. Kenyataan itu adalah Allah sendiri yang selalu mewahyukan diri-Nya di balik apa yang tampak dan kelihatan. Melalui pengertian dari meditasi tersebut maka banyak kalangan menggunakan meditasi sebagai cara dalam membantu pengolahan diri terkhusus dalam hidup rohani manusia. Dalam tradisi Kristiani diperkenalkan kembali oleh Pater John Main yang mengungkapkan bahwa doa meditasi adalah cara berdoa dari Yohanes Kasianus dan para petapa padang gurun dari abad keempat (Griffiths, 2010: 27). Pada masa itu para rahib mencari Allah di tengah kondisi berkecamuk di padang gurun dalam keheningan. Melalui keheningan Allah kembali dihadirkan dalam doa yang disebutkan doa meditasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 Mahasiswa di prodi IPPAK juga mengalami berbagai kesibukan dengan berbagai tugas yang ada. Selama di kampus mereka tentu tidak hanya mempelajari hal-hal teori saja namun praktek pun dilakukan untuk menunjang teori. Melihat berbagai kesibukan di luar tugas kampus, masalah pribadi yang sering muncul serta dengan kegiatan lainnya menjadikan permasalah hidup semakin kompleks. Maka tidak heran jika para mahasiswa mengalami kejenuhan. Sebagai calon pewarta profesional mereka perlu menyikapi segala persoalan dengan sikap positif. Bagi para mahasiswa di prodi IPPAK untuk menjadi seorang pewarta profesional diperlukan bimbingan untuk lebih dekat dengan Allah. Dalam Tradisi Kristiani, hal doa diberikan waktu tersendiri. Seperti halnya para mahasiswa di Program studi (prodi) IPPAK yang juga memberikan waktu dalam hal berdoa. Melalui mata kuliah Spiritualitas pada semester lima, bimbingan akan pengolahan hidup rohanipun diolah. Salah satu cara pengolahan hidup rohani oleh mahasiswa ialah dengan doa meditasi. Para mahasiswa di Prodi IPPAK sangatlah beruntung dalam hal untuk menyikapi segala kejenuhan dan kepenatan yang mereka hadapi. Pada program mata kuliah Pembinaan Spiritualitas diberikan waktu untuk lebih mengalami kehadiran Allah agar lebih mampu memperkuat hidup rohani para mahasiswa. Salah satu materi yang dilatihkan dalam pembinaan Spritualitas adalah doa meditasi. Menjadi sebuah permasalahan ketika doa meditasi dilakukan saat pembinaan Spiritualitas berlangsung dan ketika pembinaan Spiritualitas itu berakhir maka doa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 meditasi pun tidak lagi dilakukan dalam kesehariannya. Mahasiswa dalam kesehariannya kembali disibukkan dengan tugas-tugas yang lain, sehinga mereka kurang menyadari menyapa Tuhan. Hal tersebut menjadikan para mahasiswa lebih cenderung tenggelam dalam kesibukan menyelesaikan tugas kuliah daripada hal lainnya seperti pengolahan hidup rohani melalui doa meditasi. Alangkah baiknya di luar pembinaan oleh pihak kampus, mahasiswa mau melaksanakan doa meditasi dan merasakan dampak dan manfaatnya bagi hidup mereka. Sehingga memampukan para mahasiswa semakin lebih mengalamai Allah sendiri di dalam dirinya. Disamping untuk lebih menghadirkan Allah dan mengenal-Nya untuk kepentingan mewartakan Kerajaan Allah, doa meditasi dapat dilakukan
agar
membantu dalam penghayatan hidup rohani. Penghayatan rohani secara lebih khusus diperlukan oleh para mahasiswa di prodi IPPAK sebagai para calon guru agama Katolik dan katekis. Maka untuk dapat melihat kenyataan bagaimana peranan doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa di prodi IPPAK, penulis pun ingin mengambil judul: PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYKARATA. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa pengertian doa meditasi dan penghayatan hidup rohani?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 2. Apa peranan doa meditasi terhadap penghayatan hidup rohani bagi para mahasiswa IPPAK? 3. Bagaimana penghayatan hidup rohani bagi para mahasiswa IPPAK sebagai calon guru agama dan katekis? 4. Bagaimana para mahasiswa menyikapi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam doa meditasi sebagai peningkatan penghayatan hidup rohaninya? 5. Apa usaha para mahasiswa IPPAK untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian doa meditasi dan penghayatan hidup rohani. 2. Mengetahui peranan doa meditasi terhadap penghayatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK. 3. Mengetahui penghayatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK sebagai calon guru agama dan katekis. 4. Membantu para mahasiswa IPPAK dalam menyikapi hambatan-hambatan dalam doa meditasi sebagai peningkatan penghayatan hidup rohani. 5. Mengetahui usaha para mahasiswa di Prodi IPPAK dalam meningkatkan hidup rohani. D. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis mengenai peranan doa meditasi bagi penghayatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 1. Bagi Lembaga IPPAK Mendorong kepada Kepala Prodi IPPAK untuk tetap mengadakan pendampingan spiritualitas dengan menggunakan sarana doa meditasi bagi mahasiswa. Penulisan ini diharapkan mampu mendorong para sosen pendamping spiritualitas untuk terus mengupayakan pelatihan doa meditasi bagi para mahasiswa IPPAK selama pendampingan spiritualitas, terkhusus pada semester lima. 2. Bagi Para mahasiswa IPPAK Memberikan masukan bahwa pembisaan berdoa meditasi dapat membantu untuk meningkatkan hidup rohani sebagai pewarta. Dengan demikian penulisan ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk tekun dan membagikan pengalaman berdoa meditasi bagi umat lainnya. 3. Bagi Penulis Menambah
pemahaman
akan
pentingnya
berdoa
meditasi
terhadap
peningkatan penghayatan hidup rohani sebagai pewarta. Melalui doa meditasi dan pengalaman pembiasaan berdoa meditasi semakin memperkembangkan dan mendewasakan diri terlebih dari aspek emosional melalui buah-buah meditasi. E. METODE PENULISAN Penulisan menggunakan metode pendekatan deskriptif analitis didukung dengan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui pengalaman dan wawancara baik dengan dosen maupun mahasiswa untuk mendapatkan gambaran yang konkret dari pengalaman yang terjadi di prodi IPPAK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 F. SISTEMATIKA PENULISAN Secara keseluruhan penulisan ini terbagi dalam empat bab. Adapun perincian sebagai berikut: BAB I: Bab ini berisi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II: Bab ini menguraikan doa meditasi dalam hidup rohani yang meliputi tiga hal pokok: Doa Meditasi, Penghayatan Hidup Rohani, dan Hidup Rohani Para Mahasiswa IPPAK . BAB III: Bab ini akan berisi penelitian mengenai pengaruh doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani bagi mahasiswa di Prodi IPPAK yang terbagi dalam dua pokok bahasan yaitu: gambaran umum Prodi IPPAK dan penelitian tentang metode doa meditasi di Prodi IPPAK, dan hasil penelitian tentang metode doa meditasi bagi para mahasiswa di Prodi IPPAK. BAB IV: Bab ini berisi usulan kegiatan untuk meningkatkan program pembinaan spiritualitas mahasiswa IPPAK. Bab ini menguraikan latar belakang usulan kegiatan, tujuan program, format lembar refleksi,
dan manfaat panduan refleksi bagi
peningkatan penghayatan hidup rohani mahasiswa. BAB V: Bab ini berisi penutup yang mencakup simpulan dan saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DOA MEDITASI TERHADAP PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI
Bab II ini menguraikan doa meditasi dalam hidup rohani yang meliputi tiga hal pokok: Doa Meditasi, Penghayatan Hidup Rohani, dan Hidup Rohani Para Mahasiswa Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK). Uraian mengenai doa meditasi meliputi: pengertian secara umum, pengertian secara khusus, tujuan dan sikap badan. Uraian mengenai Hidup Rohani meliputi: pengertian, tujuan, panggilan sebagai pewarta, spiritualitas pewarta, dan kepribadian pewarta. Memanjatkan doa merupakan wujud kerinduan akan sapaan Allah. Selain berkomunikasi dengan-Nya ternyata berdoa juga memiliki dampak tersendiri. Adapun cara untuk berdoa adalah : “...ada doa lisan, doa meditasi, dan doa kontemplatif” (Youcat art. 500). Ketiga cara doa tersebut menyatukan kembali pikiran dan hati setiap orang.” Pada bagian ini akan dijelaskan arti doa meditasi dan penghayatan hidup rohani. A. Doa Meditasi dalam Hidup Rohani 1.
Pengertian Doa secara Umum Doa pada dasarnya berarti mengangkat hati, mengarahkan hati kepada Tuhan,
menyatakan diri anak Allah, mengakui Allah sebagai Bapa. Doa adalah cara kata cinta seorang anak kepada Bapanya (KWI, 1996:194). Namun, pengungkapan doa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 tersebut tidak perlu dengan menggunakan banyak kata (Mat 6:7) meskipun kata-kata diperlukan sebagai pendukung dalam berdoa. Darminta (1982: 42) juga mengungkapkan doa sebagai ungkapan normal dari cinta manusia kepada Allah. Melalui doa manusia mengungkapkan kerinduannya untuk hidup dalam hadirat Allah. Kerinduan itu tidak cukup hanya dengan berfikir terus tentang Allah. Tetapi yang lebih penting ialah “melaksanakan dengan penuh cinta kehendak Allah. Mengenal, mencintai dan melaksanakan kehendak Allah merupakan pokok hidup iman, harapan dan cinta”. Seperti halnya Sr. Theresia Lisiux dalam Youcat (2012: 264) yang menyatakan bahwa “Doa adalah ayunan hati; suatu pandangan sederhana ke surga, seruan syukur dan cinta kasih, baik di tengah percobaan maupun kegembiraan.” Doa menjadi suatu ungkapan dari dalam hati yang sederhana sebagai bentuk syukur atas hidup yang masih didapat. Dari beberapa pengertian di atas dapat diperoleh pemahaman bahwa doa merupakan ungkapan secara natural yang menggambarkan kerinduan untuk menyapa Allah dan terbuka atas sapaan Allah.
2. Pengertian Meditasi Kata meditasi berasal dari bahasa Latin. Kata kerjanya adalah meditari. Meditari berarti merenungkan secara mendalam, mempersiapkan, mempelajari, dan melatih diri. Kata benda meditatio menunjukkan proses usaha permenungan, persiapan, latihan dan mempertimbangkan segala sisi dengan cermat (Darmawijaya, 1999: 24). Griffiths (2011:7-8) mengartikan meditasi sebuah jalan yang dimaksudkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 untuk “melampaui” dunia yang kelihatan ini untuk masuk ke dalam diri kita ke dasar diri kita yang kita sebut Allah. Seperti halnya dalam tradisi Kristiani bahwa memang meditasi dimaksudkan berdoa dengan berpikir, membandingkan serta membangkitkan rasa-perasaan tentang kebenaran iman (Heuken, 2005: 119). Dilihat dari pengertian di atas, kata meditasi merupakan doa yang berusaha dengan pemusatan diri untuk bertemu dengan Allah sendiri. Bermeditasi bukan saja merupakan kegiatan yang tidak sekedar demi kesehatan seperti halnya dengan latihan pernafasan. Dalam tradisi Kristiani dikenal adanya doa batin. Dalam doa batin dilakukan dengan kegiatan merenungkan dan memusatkan pikiran budi yang disebut meditasi (KWI, 1996: 198). Dalam hal doa meditasi Youcat (art. 504) mengatakan bahwa: Dalam Meditasi, seorang Kristen mencari keheningan sedemikian rupa untuk mengalami keakraban dengan Allah dan untuk menemukan kedamaian dalam hadirat-Nya. Ia mengharapkan pengalaman yang menyentuh dari kehadiran Allah, yang merupakan rahmat dari hasil teknik tanpa syarat. Rahmat itu tidak muncul dari hasil teknik meditasi, namun sungguh dari kemurahan kasih Allah. Berdasarkan uraian tentang meditasi di atas dapat dimengerti bahwa meditasi adalah merenungkan, memusatkan diri untuk melatih diri secara rileks dan menenangkan pikiran sehingga dibiarkan untuk tenang dan terpusat. Dengan pengaturan nafas dapat dimaksudkan untuk “melampaui” dunia yang tidak kelihatan untuk masuk dalam diri kita sehingga dapat mengalami kebersamaan dan perjumpaan dengan Allah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 3. Sikap Badan Doa Meditasi Kerinduaan akan kebersamaan dengan Tuhan tidak terbatas dalam jiwa tetapi juga dirasakan oleh tubuh ragawi. Hal ini terungkap dalam Kitab Mazmur yang berbunyi: ”Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup” (Mzm 84: 3). Dalam hal ini tubuh fisik manusia ikut menentukan pengalaman akan perjumpaan dengan Tuhan melalui doanya. Dalam hal sikap berdoa Mangunhardjana (1979: 7) menguraikan: Kesatuan jiwa dan tubuh harus dicapai pada waktu kita berdoa. Sikap tubuh menyiapkan jiwa untuk berdoa. Sikap tubuh menyiapkan jiwa untuk berdoa. Sikap jiwa tampak dalam sikap tubuh. Demikian dalam doa sendiri, jiwa dan tubuh bersatu dan saling mendukung. Manusia memang terdiri dari jiwa dan tubuh. Maka kegiatan manusia juga berwajah dua: jiwa dan tubuh, bersifat badaniah dan rohaniah. Tetapi kalau kita berdoa, kita dalam kesatuan diri kita. Diri kita yang utuh itulah yang kita hadapkan kepada Tuhan dalam doa. Dalam hal mempersiapkan diri dalam berdoa sikap badan dianggap penting. Seperti halnya akan berdoa dalam meditasi, diperlukan sikap yang mendukung pemusatan pada Allah sendiri. Keterbukaan hati, tanda kesungguhan, hormat dan berkonsentrasi saat berdoa meditasi dapat nampak dalam sikap badan. Adapun sikap badan yang dapat dilakukan sebagai berikut: a. Sikap Padma Pada sikap padma ini kita dapat duduk pada suatu bantal, kaki kanan terlipat pada paha kiri dan kaki kiri terlipat pada paha kanan. Kedua lutut menyentuh lantai; dada dan kepala tegak. Sikap padma yang lengkap mungkin untuk beberapa orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 terlalu sukar; mereka dapat melakukan dengan cara duduk setengah padma; misalnya pada kaki kiri saja yang dilipatkan atau diletakkan pada paha kanan. Terlebih untuk orang yang agak tua sikap ini tidak mungkin. Mereka dapat duduk bersila saja (De Rooy, 1980: 10). b. Duduk Tumit Duduk tumit ini dapat disebut juga duduk intan. Kita berlutut pada lantai atau bantal, lalu pantat diturunkan sampai duduk pada tumit, badan dan kepala tegak lurus. Bagi orang tertentu yang tidak dapat duduk bertumit lebih baik menggunakan alat bantu bangku (dingklik) yang dapat dipakai sebagai bantal. Di negara-negara barat para biarawan-biarawati biasanya dalam hal berdoa memakai alat duduk bangku sebagai alasnya (De Rooy, 1980: 10). c. Duduk Padma dengan Dingklik Bagi mereka yang tidak dapat duduk seperti sikap padma maupun duduk di atas tumit, dapat dilakukan dengan bantuan alas dingklik atau kursi kecil biasa. Duduk dengan cara demikian itu sama bergunanya dan lebih mudah untuk orang yang baru mulai atau bagi mereka yang sudah agak tua. Yang perlu diperhatikan ialah: kedua lutut menyentuh permukaan lantai (De Rooy, 1980: 10). d. Berlutut Setiap orang sudah mengenal sikap berlutut seperti biasanya dalam tatacara berliturgi. Dalam hal berlutut perlu memperhitungkan keseimbangan tubuh agar terasa nyaman. Kita dapat berlutut langsung di lantai tanpa alas, dengan alas bantal atau pada bangku yang terdapat alas untuk berlutut, sementara tangan terlipat dan diletakkan pada meja atau sandaran lain (De Rooy, 1980: 11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 e. Berlutut dengan Kepala Tertunduk Lantai Di dalam Kitab Suci juga dikenal cara berlutut lain: seperti berlutut pada lantai dengan dahi tertunduk hingga mengenai lantai. Seringkali kita baca dalam Kitab Suci bahwa Musa (atau orang lain) merebahkan diri ketika berdoa. Sikap itu memang sukar dipakai untuk bermeditasi yang agak lama. Tetapi sikap itu membuktikan rasa hormat yang besar dan kerendahan hati (De Rooy, 1980: 11). f. Berdiri Bediri adalah sikap doa yang telah dipakai oleh segala jenis agama. Kita dapat menemukannya dalam Kitab Suci dan dalam liturgi. Sikap berdiri tegak itu dapat dialami sebagai rasa ketetapan, keseimbangan dan rasa rileks. Sikap badan dalam hal berdoa dapat dengan cara kaki bertumpu pada lantai, betis dan paha rileks tanpa ketegangan. Dalam sikap doa meditasi dengan berdiri dapat dilakukan dengan cara badan berdiri tegak, pinggang belakang tegap, bahunya tanpa ketegangan dan kepala tegak. Sementara kedua tangan dapat diletakkan pada sisi kanan dan kiri badan, atau dilipat di depan dada, atau dilipat menyerupai salib di muka dada (De Rooy, 1980: 11). g. Duduk Sikap duduk dapat dilakukan seperti cara orang Mesir yakni duduk dengan tegak lurus maupun duduk dengan rileks, terutama waktu meditasi dimana disekitar kita ada meja. Dalam berdoa meditasi dapat didukung dengan alat-alat bantu seperti buku atau patung, bunga atau lilin yang diletakkan di atas meja (De Rooy, 1980: 11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 h. Prosternasi Sikap rebah (prosternasi) dapat mendukung untuk membantu mengarahkan seseorang dalam berdoa meditasi agar mengungkapkan sikap rendah hati di hadapan Allah. Sikap rebah seperti selebran pada pembukaan upacara Jum’at Suci, atau pada upacara pentahbisan imam dan uskup, sedangkan kedua tangan terlipat di depan dada (De Rooy, 1980: 12). i. Bergerak (berjalan) Berjalan-jalan dengan tenang di alam terbuka atau di kebun dapat merupakan sikap yang baik untuk mencapai ketenangan hati (De Rooy, 1980: 12).
4. Pengertian Hidup Rohani Pertanyaan akan kehidupan sungguh banyak diantaranya mengenai kehidupan rohani. Dalam jurnal yang berjudul Hidup Rohani Kristiani: Buah Pergaulan dengan Yesus Kristus (Sad Budianto, 2010: 72) diungkapkan bahwa: Hidup rohani adalah hidup konkrit yang didasarkan atas ajaran Gereja maupun Kitab Suci. Inti hidup rohani ialah bahwa seseorang menghayati apa yang dipahaminya tentang iman Kristiani .... bahwa suatu hidup rohani adalah pengalaman pribadi bersama Yesus Kristus sendiri. Uraian tersebut menegaskan bahwa hidup spiritual seseorang memanglah sebuah pengalaman bertemu dengan Allah sendiri. Allah adalah sumber hidup yang dicari oleh manusia dalam hidup ini. Pengalaman hidup memiliki banyak aspek, salah satunya adalah pengalaman untuk bertemu dengan Allah. Pencarian untuk bertemu dengan Allah akan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 pencarian yang berat jika belum dapat tercapai. Apalagi bagi para mahasiswamahasiswi Program studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik ( prodi IPPAK) Universitas Sanata Dharma yang juga mempelajari lebih dalam akan Allah, namun belum memiliki pengalaman bertemu dengan Allah. Padahal pengalaman bertemu dengan Allah diperlukan dan diprasyaratkan bagi para calon katekis sebagai pewarta yang mewartakan kabar suka cita dari Allah sendiri. Sebagai pewarta dalam pencariannya untuk bertemu dengan Allah tentu akan menghadapi banyak tantangan dalam dimensi kehidupan sehari-hari. Dinamika kehidupan ini yang diwarnai perkembangan arus globalisasi akan mendatangkan banyak tantangan yang dapat mengalihkan pencarian akan Allah. Perkembangan dinamika kehidupan bahkan dapat menjadi ancaman bagi manusia dalam pencarian akan Allah. Mengenai dampak modernisasi dan globalisasi menurut
Magnis-Suseno
(2012: 49) dikatakan sebagai berikut: Dampak modernisasi dan globalisasi dirasakan berbeda oleh masyarakat sederhana dan masyarakat kelas menengah ke atas. Masyarakat sederhana (kelas menengah ke bawah) pada dasarnya terancam olehnya... Kehidupan orang kecil di kota besar dikuasai oleh persaingan brutal demi survival of the fittest. Akibatnya masyarakat cenderung cepat bertindak dengan memakai kekerasan. Ditegaskan bahwa dampak perkembangan tersebut bukan saja dirasakan oleh pihak penguasa namun pihak bawah juga terkena dampaknya. Dalam menghadapi dampak modernisasi dan globalisasi tidak jarang masyarakat bertindak dengan kekerasan untuk mempertahankan hidupnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Mengenai tantangan hidup beragama Iswarahadi (2013:53) mengatakan: Tantangan hidup beragama, atau tepatnya hidup beriman di zaman ini sangat besar. Diantaranya ialah pluralisme, sekularisme, ateisme, dan invidualisme. Sungguhpun demikian, kita tidak perlu takut. Roh Kudus akan mengajari bagaimana kita berbicara dan bersaksi. Sejalan dengan ajaran Yohanes Paulus II, dan selalu bersikap waspada terhadap efek samping dari media, kita akan memanfaatkan media sebagai anugerah Tuhan. Ungkapkan tersebut memberikan gambaran akan kekuatan karya Tuhan melalui Roh Kudus dalam mengahadapi berbagai tantangan kehidupan beragama saat ini. Berkat limpahan Roh Kuduslah maka akan menjadi sebuah kekuatan hidup rohani bagi manusia. Hidup rohani adalah buah dari Roh Kudus yang telah dicurahkan Kristus ke dalam hati kita (Sad Budianto, 2010: 72). Kekuatan Roh Kudus yang merupakan rahmat kemurahan Allah tersebut perlu ditanggapi secara aktif dan terbuka oleh manusia agar berdampak bagi kehidupannya.
5. Doa Meditasi dalam Penghayatan Hidup Rohani a. Tujuan Doa Meditasi Meditasi tentu memiliki tujuan tersendiri seperti yang diungkapkan oleh Widagdo (2003:22) bahwa: “...tujuan meditasi cara Buddha adalah kedamaian dan kegembiraan, hidup dalam kedalaman diri.” Sedangkan dalam doa meditasi juga memiliki tujuan khusus yang tentu berbeda dengan meditasi secara umumnya. Dalam tradisi Kristiani doa meditasi memiliki pengertian yang lain. Seperti yang dinyatakan oleh Griffiths (2010: 89) bahwasanya “tujuan meditasi Kristiani adalah untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 bertemu dengan Kristus di kedalaman diri, tanpa perantaraan kata-kata atau pikiran, tetapi melalui kehadiran Allah dalam Roh.” Sikap mencari Allah dalam doa meditasi menjadi sikap aktif manusia untuk menyapa dan bertemu dengan Dia. Meditasi yang didasari oleh iman tentunya juga memiliki tujuan bagi perkembangan iman. Meditasi iman-kepercayaan adalah usaha untuk mencapai kontak dengan Allah, sekaligus mencapai hubungan yang lebih erat serta mendalam dengan sesama (De Rooy, 1980: 6). Sama halnya dalam meditasi, doa juga bermaksud berkomunikasi dengan Allah sendiri. Dalam doa, pengaturan nafas menjadi suatu bentuk persiapan yang akan mengantar menuju inti doa. Doa menjadi pertemuan dan pengalaman akan Allah dalam hidup, yang aneka ragam suasananya dan sifatnya, seperti suasana gembira, takut, gentar, kagum dan cinta, hormat, percaya dan penyerahan. Sering kali aktivitas doa hanya menjadi tindakan formalitas seseorang untuk memulai dan mengakhiri sesuatu kegiatan. Doa sesungguhnya bukan hanya sebagai tindakan formalitas melainkan merupakan ungkapan kerinduan akan kekuatan Allah dalam hidup manusia. Dalam Youcat (art. 470) diungkapkan bahwa: Kita berdoa karena kita sangat rindu kepada Allah, dan Allah menciptakan kita untuk Diri-Nya: “Hati kami gelisah sebelum beristirahat di dalam Engkau”: (Santo Agustinus). Kita berdoa karena kita membutuhkan. Ibu Teresa berkata: “Karena saya tidak dapat bersandar pada diri saya sendiri, saya bersandar pada Allah dua puluh empat jam sehari.
Santo Agustinus menegaskan bahwa ketika seseorang berdoa, ia mengungkapkan kerinduan untuk bertemu dengan Allah. Allah sendiri pada dasarnya selalu ada dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 menyertai kehidupan manusia. Namun, kerap kali manusia lari dari pada-Nya dan bersembunyi, kadang juga mengingkari-Nya, sedangkan pada dasarnya Dia selalu ada untuk kita. Kehadiran-Nya tampak saat Dia mencari kita sebelum kita mencariNya, Diapun merindukan kita dan tidak jarang memanggil kita kembali kejalan-Nya. Seperti halnya Soren dalam Youcat (2012: 265) mengatakan bahwa “Berdoa bukan berarti mendengarkan apa yang engkau ucapkan sendiri; berdoa berarti mengheningkan diri dan menunggu sampai engkau mendengar Allah berbicara.” Sehingga dalam doa tentu kita perlu memberi waktu juga untuk mendengar apa yang dimaui-Nya. Pada dasarnya doa meditasi merupakan doa yang diarahkan untuk mendengarkan kehendak Tuhan. Dalam doa meditasi bukan banyaknya kata-kata yang terucap dalam doa tetapi bagaimana kita memberikan ruang untuk Allah juga berbicara. Georges Bernanos dalam Youcat (2012: 265) mengatakan bahwa: “Tiba-tiba aku mengalami keheningan. Pada inti keheningan, ada Dia yang Diri-Nya sendiri adalah keheningan, damai, dan ketenangan.” Keheningan saat berdoa sangat memungkinkan pengalaman akan kehadiran Allah yang menyapa. Dalam sebuah penelitian ditemukan juga bahwa doa dapat memberikan dampak
positif
dalam
kesehatan
diri.
Penelitian
yang
dilakukan
Miller
(TheHealthSite.com.), profesor sekaligus direktur Clinical Psychology dan direktur Spirituality Mind Body Institute di Teachers College, Columbia University mendapatkan bahwa: Saat memetakan aktivitas dan struktur otak mereka menggunakan MRI, Lisa menemukan bahwa orang-orang yang menjunjung tinggi agama mereka dan berdoa secara teratur memiliki korteks lebih tebal dibandingkan mereka yang tidak. Penipisan korteks, khususnya di bagian tertentu di otak merupakan indikator semakin memburuknya kesehatan, terutama karena depresi. Korteks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 lebih tebal mengindikasikan bahwa peluang orang tersebut menderita depresi lebih kecil, sehingga menunjukkan bahwa doa dan kerohanian benar-benar menghasilkan beberapa manfaat luar biasa bagi otak manusia. Penemuan tersebut tentunya menjadi masukan bagi tubuh untuk lebih menjadikan diri lebih baik. Doa tidak hanya berdampak bagi kesehatan jasmani akan tetapi juga kesehatan rohani. Mendapatkan kesehatan rohani tentunya menjadi dambaan setiap manusia dalam kehidupannya. Dalam hal kesehatan rohani, menjalani hidup rohanipun juga perlu diperhatikan seperti halnya Thomas Hidya Tjaya (2011:158) yang menyatakan bahwa “..hidup rohani dapat dan semestinya menjadi landasan kehidupan kita.” Jika dianalogikan dalam sebuah bangunan rumah, hidup rohani merupakan fondasinya, sementara aspek lainnya dibangun atas fondasi tersebut. Namun apabila kita meninggal, tiang atap roboh, tembok runtuh, tetapi fondasinya tetap kokoh, demikian halnya menjadikan suatu penyadaran hidup dengan memiliki tujuan yang jelas, mampu membedakan yang sifatnya sementara dan mana yang abadi, mana yang harus lebih diprioritaskan dan mana yang perlu direfleksikan, dan sebagainya. Melalui doa meditasi yang dilakukan dengan mendalami diri dan membuka diri membatu mempermudah menemukan Allah dan membiarkan yang Ilahi menyatakan Diri-Nya (Griffiths, 2010: 100). Kehadiran Allah menjadi suatu sarana bagi kita menemukan suatu kegembiraan baru, bahkan dalam masa-masa sulit atau percobaan dapat menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup kehidupan. Tantangan dalam hidup sekarang sudah sangatlah kompleks. Dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup tentu tidaklah mudah untuk mengatasinya. Berdoa merupakan jembatan untuk mereda masalah yang ada. Khususnya dalam berdoa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 meditasi, menurut Freeman (2004: 50) bahwa cara berdoa ini dapat membantu orangorang modern untuk memperdalam hidup rohaninya. Terutama bagi orang-orang modern yang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Dewasa ini, tantangan dalam diri seseorang timbul tidak hanya dari dalam diri tetapi juga dari luar diri. Tantangan dari luar tentunya perlu diatasi dari dalam diri dengan memiliki hidup rohani yang kuat. Maka perlu disadarilah bahwa untuk lebih memperdalam hidup rohani seseorang, dibutuhkan peningkatan penghayatan hidup rohaninya. Sebagai cara peningkatan penghayatan hidup rohani diperlukan jalan yang salah satunya dengan berdoa. Secara teristimewa ketika seseorang telah berdoa meditasi tentunya akan mengenal buah-buah dari meditasi. Sehingga buah-buah dari doa meditasi dapat membantu peningkatan penghayatan hidup rohaninya dan nantinya dapat dibagikan kepada orang-orang di sekitarnya. Mengenai buah-buah dalam doa meditasi telah disampaikan oleh St. Paulus dengan nama ‘buah Roh’ yang adalah: Kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:22). Kasih merupakan buah keutamaan dari buah-buah Roh dan kasihlah yang memampukan seseorang menemukan kegembiraan dalam hidup untuk menghadapi tantangan hidupnya. Buah-buah kegembiraan dalam doa meditasi yang didapat menurut Freeman (2004: 35-36) diuraikan sebagai berikut: 1. Sukacita mempunyai arti lebih dalam daripada hanya kesenangan dan kebahagiaan. Ia ditemukan dalam pengalaman baru tentang hal-hal sederhana dan biasa dalam hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 2. Kedamaian adalah karunia yang Yesus berikan kepada kita dalam Roh-Nya. Kedamaian tersebut adalah pancaran dari keharmonisan hubungan-Nya dengan Bapa dan dengan seluruh ciptaan-Nya. 3. Kesabaran
adalah
penyembuhan
terhadap letupan-letupan rasa
dongkol,
kemarahan atau ketidaksabaran kita, dan segala cara yang kita lakukan untuk menguasai dan memiliki orang lain. 4. Keramahan adalah karunia untuk memperlakukan orang lain seperti diri kita sendiri ingin diperlakukan oleh orang lain. 5. Kebaikan bukan ‘milik kita’, karena kita pada hakikatnya adalah baik, dan kodrat manusiawi kita adalah ilahi, karena kita telah diciptakan oleh Allah dan karena Allah hidup di dalam kita. 6. Kesetiaan adalah karunia yang telah kita terima melalui disiplin bermeditasi setiap hari. Agar setiap relasi kita menjadi hidup dan saling mencinta, penting bahwa kita memperdalam relasi kita dengan kesetiaan. 7. Kelemahlembutan adalah sikap tanpa kekerasan, terhadap orang lain dan juga terhadap diri kita sendiri. 8. Penguasaan diri adalah perlu kalau kita mau menikmati hidup dalam kebebasan. Inilah buah dari meditasi yang membuat perjalanan hidup kita seimbang di tengahtengah semua yang berlebihan. Buah-buah kegembiraan tersebut merupakan hasil yang diperoleh setelah berdoa meditasi. Dari buah-buah tersebut diharapkan dapat menjadikan seseorang mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 menjalani kehidupan di jaman modern saat ini. Sehingga pencarian akan Allah dapat terbantu dengan pengamalan buah-buah meditasi terhadap sesama. B. Unsur-unsur yang Mengembangkan para Mahasiswa dalam Menyiapkan Panggilan sebagai Pewarta 1.
Panggilan sebagai Pewarta Iman Panggilan menjadi pewarta iman merupakan tugas perutusan yang sudah
diberikan oleh Yesus sendiri dengan bersabda: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28: 19-20). Dari Sabda tersebut ditegaskan bahwa setiap orang yang mengaku murid Yesus dikenakan tugas perutusan yakni mewartakan kabar gembira. Tugas perutusan pewartaan tentunya akan lebih membantu mengembangkan hidup rohani umat secara lebih mendalam. Mengembangkan hidup rohani umat dapat dilakukan dengan mencari dan memilih cara komunikasi pewartaan yang dapat diterima umat. Berkomunikasi dalam hal iman dengan umat salah satunya dapat dilakukan dengan berkatekese. Berkatekese juga merupakan unsur terpenting dalam Gereja Katolik, seperti pada tahun 1997 telah Paus Paulus II tegaskan dalam Catechesi Trandendae (CT) mengenai kepentingan katekese “Katekese erat terkait dengan seluruh hidup Gereja. Katekese bukan hanya tentang penyebarluasan Gereja secara geografis dan pertumbuhannya, melainkan juga dan bahkan terutama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 perkembangan hidup rohani umat selaras dengan rencana ilahi. Katekese sangat menentukan semua itu” (CT art. 13). Menurut Suhardiyanto (2012: 12) proses katekese kurang diminati umat karena kegiatannya cenderung monoton dan proses penyajiannya hanya ‘begitubegitu saja’ sehingga membosankan. Perkembangan jaman dengan maraknya produk teknologi dan perkembangan dunia media sosial yang ada, memberikan tatangan bagi kegiatan pewartaan. Berbeda dengan umat dahulu yang menanggapi pertemuan katekese itu menjadi kegiatan yang menarik bagi umat, sedangkan sekarang sudah tergeser dengan hiburan dalam media televisi (TV). Selain tantangan di atas katekis pun mengalami ketidaktertarikan dalam karya katekese karena bidang profesi sebagai katekis kurang menjanjikan secara ekonomis. Beberapa katekis yang sampai saat ini masih kurang terlibat di tengah umat juga menjadi hal yang memprihatinkan. Adapun beberapa alasan yang timbul sehingga katekis tidak terjamin secara ekonomis menurut Putranta (2012: 11) disebabkan karena dua hal: pertama, pastor tidak bersedia membayar katekis paroki secara khusus; kedua, katekis-katekis mulai minta gaji. Hingga sekarang dalam menanggapi tantangan tersebut secara de facto para katekis beralih kepada profesi guru agama. Alasan-alasan tersebutlah yang semakin membuat pewartaan iman memiliki tantangan secara kompleks untuk menjalani berbagai peran sebagai katekis di paroki maupun di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 Menjawab tantangan tersebut prodi IPPAK telah menanggapainya dengan menyiapkan mahasiswa-mahasiswinya sebagai calon katekis yang profesional dalam karyanya di sekolah (guru agama) maupun Gereja yang nantinya akan menjalankan tugas perutusannya. Mereka yang telah terpanggil untuk menjadi pewarta iman perlu disiapkan dan dikembangkan hidup rohaninya. Sehingga jika para calon pewarta berkarya dan semakin terkembangkan dalam hidup rohaninya, nantinya juga dapat membantu para umat lainnya mengembangkan iman mereka akan Allah. Tugas pewartaan merupakan panggilan dari Allah melalui Roh-Nya yang menuntut kesediaan manusia untuk menanggapinya secara rohani. Konsekuensinya diperlukan kematangan hidup rohani (spiritualitas). 2.
Spiritualitas Pewarta Iman Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kata Spirit atau Roh, yaitu daya
kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan (Banawiratma, 1990: 57). Seperti halnya Indra Sanjaya (2011: 22) mengungkapkan Spiritualitas adalah cara bagaimana pengalaman kita akan Allah menentukan cara kita memandang dunia, dan juga cara kita berinteraksi dengan dunia. Ada beberapa definisi yang diungkapkan oleh Lalu (2009: 20) mengenai spiritualitas. Hubungan pribadi seorang beriman dengan Allahnya dan aneka perwujudannya dalam sikap dan perbuatan. Hidup berdasarkan kekuatan Roh Kudus dengan mengembangkan iman, harapan dan cinta kasih. Usaha mengintegrasikan segala segi kehidupan ke dalam cara hidup yang secara bertumpu pada iman akan Yesus Kristus. Pengalaman iman Kristiani dalam situasi konkrit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Dari definisi di atas secara sederhana dapat dikatakan spiritualitas merupakan pengalaman seseorang beriman pada Allah yang mempengaruhi hidupnya karena mengikuti jejak-Nya dalam relasinya di tengah masyarakat. Segala bentuk sikap, perwujudan dan perbuatan-Nya dalam berelasi dengan sesama hendaknya dapat menjadi contoh bagi kita. Spiritualitas menunjuk bentuk kehidupan rohani
yang berlandaskan
bimbingan Roh Kudus. Melalui pengertian spiritualitas dimaksudkan cara hidup para katekis sesuai tuntunan Roh Kudus dalam mengembangkan imam, harapan dan kasih pada pelayanan kepada Yesus Kristus. Spiritualitas katekis semestinya bersumber dari katekis sejati yakni Yesus Kristus yang diterapkan dalam keseharian. Seperti halnya dalam Kitab Suci dijelaskan bahwa kita mencari Kerajaan yang ada di tengah kita (Lukas 17: 20-21). Hubungan dengan Allah tentunya dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam diri melalui kebersamaan dengan orang-orang di sekitar kita. Menjadi seorang Katekis dapat diartikan sebagai umat beriman yang mendapatkan mandat mengajar dalam hal iman dan agama Katolik (Budi Purnomo, 2012: 5). Hal mengajar dalam diri katekis tentu dapat menjadi sosok yang memberikan pengaruh dalam membantu umat dalam pengembangan iman. Menjalankan tugas mengajar bukan saja tugas dari seorang katekis, namun mereka yang membantu untuk menjadi komunikator yang membawa saudara-saudarinya kepada Kristus atau memperkuat mereka dalam iman. Istilah katekis secara lebih luas juga dapat dikenakan bagi pastor-pastor, biarawan-biarawati, orang tua, guru-guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 dan setiap orang Kristen yang secara serius menghayati mengambil bagian dalam tugas profetis Kristus, yang diterima setiap orang Kristen dalam pembaptisannya (Kan. 759). Katekis serta guru agama yang juga kaum awam merupakan sebuah panggilan yang dirumuskan dalam Konsili Vatikan II, mengenai tugas mengajar umat. Menurut konsili Vatikan II, tugas mengajar itu pertama-tama ada pada Uskup sebagai pengganti Para Rasul, lalu imam sebagai pembantu Uskup dan selanjutnya umat sebagai yang mendapat mandat untuk juga mengajar (LG art. 24-25). Hal tersebut merumuskan bahwa umat juga mendapat tugas untuk saling mengembangkan iman umatnya. Seorang
pewarta
dalam
menghadapi
tugas
mengajar
membutuhkan
spiritualitas yang kuat sebagai landasan kesaksian akan Allah. Menjadi saksi tentunya mampu mengandalkan Roh Kudus yang memberdayakannya. Berkat Roh seorang pewarta iman dalam tugas perutusannya mendasarkan sikap-sikapnya terhadap motivasi-motivasi sebagai berikut: a. Sedia Diutus Menjadi katekis serta guru agama merupakan panggilan oleh Allah yang sering dimengerti sebagai bentuk konsekuensi dari pembaptisan yang telah diterima. Selain itu para katekis juga sering hanya dianggap sebagai pembantu atau pelayan para imam. Akan tetapi menurut Sarjumanarsa (1982: 33) sebenarnya “katekis adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 patner para imam dan biarawan-biarawati yang juga memeliki spiritualitas sedia diutus oleh Gereja.” Kesediaan diutus oleh Gereja yang hidup dalam diri mereka pada dasarnya mengalir dari panggilan yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus sendiri. Dimana pengalaman akan Yesus yang menjelma menjadi manusia, sungguh layaknya mereka yang juga telah dipersatukan dengan-Nya digerakkan untuk menjadi manusia yang layak seperti Yesus. Bukan saja menjadi cita-cita melainkan juga dapat terwujud nyata dalam kepribadiannya, keluarganya, maupun aspek hidupnya. Demikian pula seorang katekis dan guru agama sebagaimana patner Gereja dipanggil dalam kehidupan rohani yang khusus. Khususnya kehidupan doa, latihan rohani, pembacaan Kitab Suci dan devosi nampak menonjol (Sarjumunarsa, 1982: 33-34), perlu diungkapkan dalam keterlibatannya juga dalam pengutusan Gereja. b. Semangat Menggereja Menggereja dimaksudkan sebagai persekutuan hidup memasyarakat yang percaya akan Yesus Kristus (Sarjumunarsa, 1982: 34). Dimana tumbuhnya hidup menggereja tidak terlepas dari komunikasi pada persekutuan antar jemaat yang ada. Menurut Sarjumunarsa (1982: 34) diungkapkan bahwa “dilatarbelakangi pandangan tetang Gereja sebagai persekutuan dan komunikasi inilah spiritualitas katekis mendapat identitasnya.” Secara khusus ketika tugas menjadi guru selesai tidak jarang mereka menjadi katekis dalam kesehariannya. Sebagai katekis yang dalam kesehariannya di lingkup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 gereja tidak dapat terpisahkan dari tugasnya sehari-hari sebagai aktifis dalam kegiatan katekese. Seorang katekis perlu memiliki sikap komunikatif dalam tugas perutusannya dengan demikian dapat membantu umat dalam mengkomunikasikan imannya dalam proses pendampingan iman. Dalam
Kis 2: 41-47 digambarkan
bagaimana ciri khusus persaudaraan Kristen pada jemaat purba. Sehingga dalam mewujudkan komunikasi yang mendasar dapat ditandai oleh kehidupan rukun dan damai layaknya jemaat perdana. c. Menjadi Murid Kesediaan diri menjadi pengikut Kristus tentunya juga dapat menjalani ajaranNya. Salah satu ajaran Kristus adalah tentang sikap lemah lembut dan rendah hati (Matius 11: 29). Sikap itulah yang selayaknya dimiliki oleh seorang pewarta, yang terus belajar menjadi seorang murid dan bukan hanya sebagai pengajar. Dalam
Injil Lukas dikatakan: “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia
mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku” (Luk 10:16). Sabda tersebut kembali menegaskan bahwasanya katekis adalah untusan yang dekat dengan Tuhan Yesus sendiri. Oleh sebab itu kepercayaan diri, keberanian, dan kesanggupan menanggung resiko karya tidak hanya tumbuh dari kekuatan sendiri melainkan didukung oleh Tuhan yang memanggilnya (Sarjumunarsa, 1982: 36). Kedekatan sebagai murid Yesus tersebut dalam pengertian Kristiani dapat didasarkan pula melalui iman yang mendalam. Menurut Suharyo (2009: 118) beriman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 berarti menjadi murid Yesus. Menjadi murid Yesus berarti menjadi alter Kristus, atau Kristus-Kristus kecil yang lain yang melanjutkan perutusan yang dilakukan oleh Yesus, yaitu mewartakan Kerajaan Allah. d. Berakar dan Berbuah Para pewarta yang terpanggil sebagai katekis maupun guru agama dikatakan berhasil tentunya memiliki kriteria tertentu, terlebih untuk melihat apakah sudah memiliki spiritualitas sesuai spiritualitas Gereja yang sesungguhnya. Menurut Sarjumunarsa (1982: 36) diungkapkan bahwa sebagai pewarta, akan berhasil jika mengembangkan spiritualitasnya dalam dua segi kehidupan Gereja, yaitu semakin berakarnya dan semakin berkembangnya Gereja dalam diri seseorang. Berakarnya Gereja dapat pula dilihat dalam kehidupan Gereja dalam seluruh aspek kehidupan jemaat. Gereja menyatakan dirinya dalam segi kebudayaan, sosial, ekonomi, keagamaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dilihat secara jelas juga oleh masyarakat bahwa tidak ada satu segi kehidupan yang tidak terjangkau oleh iman, sebab iman merupakan akar dari perkembangan Gereja di tengah aspek kehidupan masyarakat (Sarjumunarsa, 1982: 36-37). Iman yang semakin berakar tentunya akan berakar dan berbuah. Buah dari perkembangan iman dapat pula didukung dengan pendidikan iman yang terus menerus dari diri sendiri maupun orang lain. Pendidikan iman tentunya tidak hanya berhenti pada pendidikan formal oleh guru agama di sekolah, melainkan perlu ditunjang oleh pendampingan iman lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 lanjut dalam bentuk katekese. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan katekese. Dalam pembaharuan tersebut Heselaars menyatakan: “untuk memperbaharui katekese, janganlah mulai dengan para imam, melainkan mulailah dengan para katekis” (Putranta, 2012:11). Dari pernyataan ini jelaslah bahwa guru agama dan katekis memiliki peran dalam pembaharuan katekese bagi Gereja yang perlu tetap mendapat pembaharuan pengetahuan iman.
3. Kepribadian Pewarta Iman Kepribadian dapat diartikan keseluruhan sikap, sifat dan watak, sehingga meliputi keseluruhan diri seseorang, termasuk seluruh kekuatan dan kelemahan, kecenderungan dan cita-cita serta bagaimana unsur itu diintegrasikan dan diselaraskan dalam diri seseorang dalam tindakan nyata (Lalu, 2009: 18). Semangat spiritualitas yang telah dihidupi melalui Roh Kudus perlulah diwujudnyatakan dalam kepribadian seorang pewarta sebagai wujud panggilan dari-Nya. Wujud nyata panggilan-Nya di dunia ini ialah menjadi katekis dan guru agama, namun bukan pertama-tama apa yang dihasilkannya dalam perbuatannya dalam cara ia mengajar, akan tetapi bagaimana eksistensinya menjadi nyata di dalam bahasa dan perilakunya sehari-hari. Adapun aspek-aspek kepribadian seorang pewarta yang perlu dihayati adalah: a. Saksi Kristus Sebagai seorang katekis kesaksian yang dilakukan dan diwartakan ialah kebijaksanaan Allah yang tersembunyi dan misterius, yang sebelum dunia dijadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita, yang tidak dikenal seorang penguasa dunia ini (Kamari, 1985: 4). Menjadi pewarta yang baik dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud kesaksian. Betapa pentingnya kesaksian karena kita sudah diajak untuk bergabung dengan-Nya dan mengambil bagian dalam karya-Nya dan sikap iman selalu mengacu kepada kesetiaan Allah, yang tidak pernah akan tinggal diam saja (CT art. 15). b. Kerendahan Hati Para Pelayan Tugas katekis dan guru agama ialah bukan mengajarkan diri sendiri melainkan tentang Kristus dan pesan ajaran-Nya. Sesuai dengan pesan Paulus yang mengatakan: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus” (2Kor 4: 5). Perlulah dimengerti tugas sebagai saksi ketika mengajar yaitu hendaknyalah mewartakan Yesus bukan mewartakan diri pribadi katekis. c. Bertanggungjawab sebagai Pewarta Memiliki panggilan menjadi pewarta merupakan panggilan yang jarang orang dapat langsung menerimanya. Akan tetapi jika panggilan itu ditinggalkan dengan melarikan diri, tentu menjadi suatu yang dapat merugikan dirinya. Hal ini seperti yang terjadi pada Yunus (Yun. 1: 3) dalam Perjanjian Lama yang juga meninggalkan panggilannya. Ia melarikan diri dari tugasnya hingga pada akhirnya dia diundi dan dicampakkan ke dalam laut. Celakalah orang yang dipilih Allah menjadi pewartanya (namun) dan yang melarikan diri (Kamari, 1985: 18). Sikap bertanggung jawab akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 panggilan Allah akan mendatangkan keselamatan bagi dirinya dan juga bagi umat lain yang merindukan kabar keselamatan. Menyadari beberapa hal di atas, sebagai wujud kedekatan dan kerinduan akan Allah maka seorang yang telah terpanggil khususnya menjadi seorang Katekis perlu memiliki kebiasaan menyapa dan disapa oleh Allah. Doa meditasi menjadi salah satu sarana membantu pribadi katekis untuk mengalami Yesus di dalam dirinya. Sebagai pengalaman bertemu dengan Allah di keheningan doa meditasi, terciptalah pemusatan diri kepada Allah yang menanti sapaan dari-Nya. Sapaan-Nya dalam doa meditasi diharapkan dapat membantu kita untuk lebih mengenal-Nya serta dapat mengingatkan kita dalam meningkatkan hidup rohani melalui buah-buah doa meditasi yang akan diperoleh.
Buah-buah dari doa meditasipun akan sangat membantu katekis
meningkatkan hidup rohaninya yang nantinya juga dibagikan kepada orang-orang di sekitarnya.
Terkhusus diharapkan para mahasiswa di prodi IPPAK yang telah
menjalani doa meditasi dapat membagikan buah-buah tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nantinya spiritualitas dan kepribadian para calon katekis dapat diperoleh dan membantu mereka menemukan Allah saat berdoa meditasi maupun setelah berdoa meditasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III GAMBARAN SITUASI PENDAMPINGAN DOA MEDITASI MAHASISWA DI PRODI IPPAK
Bab III menguraikan mengenai gambaran situasi pendampingan doa meditasi dan pengaruh doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (Prodi IPPAK). Bab ini dibagi dalam dua pokok bahasan yaitu: gambaran umum Prodi IPPAK dan penelitian tentang metode doa meditasi di Prodi IPPAK, dan peranannya bagi para mahasiswa di Prodi IPPAK. Uraian tentang gambaran umum Prodi IPPAK meliputi: sejarah singkat, visi misi dan pendampingan spiritualitas mahasiswa. Sementara itu mengenai penelitian tentang metode doa meditasi bagi mahasiswa di Prodi IPPAK terdiri atas: permasalahan penelitian, tujuan penelitian, variabel penelitian, manfaat penelitian, pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik dan analisis data dan keabsahan data. Sedangkan uraian hasil penelitian tentang pendampingan spiritualitas mahasiswa yaitu: hasil dan pembahasan penelitian dan rangkuman hasil penelitian serta permasalahan yang ditemukan. A. Gambaran Umum Prodi IPPAK 1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK Gambaran secara singkat sejarah dibangunnya Prodi IPPAK dipaparkan dalam Buku Panduan Program Studi IPPAK (2010: 1-3). Pada mulanya pada tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 1959, Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI yang sekarang KWI) merencanakan usaha untuk menyusun “Katekismus” baru dan riset untuk kepentingan katekese. MAWI kemudian menyerahkan tugas tersebut kepada P. F. Heselaars SJ yang kemudian bekerjasama dengan P. C. Carry SJ. Maka pada tahun 1960, Serikat Yesus (SJ) mendirikan Pusat Kateketik (PUSKAT). PUSKAT yang telah didirikanpun mengadakan kegiatan antara lain: menerbitkan buku-buku, mengadakan penataran para guru dan ceramah-ceramah untuk kelompok kategorial lainnya. Pada tangaal 1 Agustus 1962, SJ mendirikan Yayasan Akademi Kateketik Katolik Indonesia (AKKI) sebagai tanggapan akan kurangnya tenaga-tenaga lapangan yang terdidik dapat memperlambat usaha memperbaharui katekese. Yayasan AKKI pun pada perkembangannya dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi kateketik dan disahkan dengan akte Notaris pada tanggal 3 April 1964. Selanjutnya pada 11 Mei 1965 AKKI memperoleh status terdaftar dari menteri PTIP dengan SK No. 108/B.Swt/P/65. Bagi Sarjana Muda AKKI dapat melaksanakan ujian untuk pertama kalinya pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang mendorong perubahan nama lembaga. Hingga pada tanggal 31 Maret 1971 AKKI merubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya. Proses perubahan jenjang dan program pendidikan beserta penataan kembali unit jurusan/program studi dengan status diakui di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V, DIY terjadi pada tahun 1984-1985. Melalui proses selama itu, Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang berawal dari dua unit yaitu sarjana muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 satu (S1) dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya (STFK Pradnyawidya). STFK Pradnyawidya selanjutnya untuk menanggapi peraturan pemerintah dan kebutuhan para mahasiswa dalam hal peraturan bahwa hanya lulusan dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki akta mengajar dapat secara sah menjadi guru. Maka, STFK Pradnyawidya memerlukan jalur perubahan dengan merger cukup lama dengan FKIP Universitas Sanata Dharma. Hingga akhirnya berdasarkan SK Mendikbud No. 08/D/O/1995 tertanggal 14 Februari 1995 STFK Pradnyawidya berubah nama menjadi Fakultas Pendidikan Agama (FIPA) Program studi Pendidikan Agama Katolik dengan status disamakan. Pemerintah mengadakan ulang nama-nama program studi di lingkaran PTS di seluruh Indonesia yang membuat status FIPA berubah pada tahun 1999. perubahan FIPA menjadi program studi dengan nama program studi “Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” dan menjadi bagian FKIP USD.
2. Visi Misi Prodi IPPAK Buku Panduan Prodi IPPAK (2010:4) mencantumkan mengenai visi dan misi lembaga ini, yaitu: Visi Terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang bermartabat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 Misi Mendidik kaum muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang memasyarakat. Mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. Melalui visi dan misi Prodi IPPAK dapat menjadikannya sebagai landasan untuk menjadikan lembaga pendidik dalam mengembangkan mahasiswanya dan membina para katekis dalam pencarian makna.
3. Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa IPPAK Pendampingan merupakan salah satu cara yang dilakukan Prodi IPPAK dalam proses pendidikan di IPPAK Universitas Sanata Dharma (USD). Pendampingan spiritualitas bagi calon katekis diperlukan untuk menolong mereka dalam memperkembangkan hidup rohaninya (Ariyanti, 2012: 42). Pedampingan spiritualitas yang dilakukan oleh Prodi IPPAK mencakup unsur-unsur akademik, sosial interpersonal, moral spiritual dan kemandirian pribadi. Secara khusus di Prodi IPPAK diselenggarakan program pendampingan spiritualitas yang dikelola oleh koordinator Spiritualitas Prodi. Spiritualitas yang mau dikembangkan di Prodi IPPAK adalah mengacu pada Spritualitas Ignasian sebagaimana menjadi semangat
di Universitas Sanata Dharma. Pendampingan
Spritualitas di Prodi IPPAK dilaksanakan dalam bentuk dinamika latihan rohani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 Sebagaimana tercantum dalam Panduan Prodi IPPAK (2010: 19) arah pendampingan spiritualitas di prodi IPPAK adalah: 1. Mengembangkan kekaguman kepada realitas dunia yang secara hakiki mengungkapkan keagungan Penciptanya (kosmologi Kristiani – asas dan dasar LR, khususnya pembedaan tujuan dari sarana). 2. Mengembangkan kesadaran akan penyimpanan yang terus terjadi akibat kedosaan (misteri kedosaan-pembedaan Roh, LR, khususnya etos kerja). 3. Mendorong untuk terlibat khususnya di dalam proses penebusan yang terus berlangsung melalui disiplin ilmu yang ada (misteri penebusan – Panggilan Raja, LR, khususnya Etika Profesi). 4. Serta mendorong perkembangan diri yang selaras dengan realitas penciptaan tersebut, ialah semakin menjadi *men and women for/with others* (anthropologi Kristiani/alter christi contemplativus ad amorem/Kontemplasi untuk mendapatkan cinta, LR, khususnya pemaknaan hidup). Pendampingan dalam latihan rohani itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa mengembangkan diri dalam segi kerohanian.
B. Penelitian tentang Doa Meditasi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK 1. Permasalahan Penelitian a. Bagaimana penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru dan katekis?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 b. Apa saja peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK? c. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya? d. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa di Prodi IPPAK?
2. Tujuan Penelitian a.
Mengetahui penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru dan katekis.
b.
Mengetahui peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK.
c.
Mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya.
d.
Mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa di Prodi IPPAK.
3. Variabel Penelitian a.
Penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru dan katekis.
b.
Peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK.
c.
Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya.
d.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa di Prodi IPPAK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 4. Manfaat Penelitian Penelitian dimaksudkan untuk memperoleh masukan untuk merancang suatu program pendampingan doa meditasi yang dapat membantu para mahasiswa meningkatkan hidup rohaninya sebagai calon guru dan katekis.
5. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitaif yang bertujuan untuk menemukan pola-pola yang memungkinkan dapat dikembangkan menjadi teori (Nasution, 1988: 11). Penelitian yang akan dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif (Husaini, 2008: 78). Sehingga data yang didapatkan akan disajikan dalam bentuk uraian. Peneliti dalam penelitian ini adalah instrumen utama. Maksudnya, penelitian ini menuntut keterlibatan peneliti secara langsung dalam pengumpulan data sehingga peneliti dapat menghimpun data secara natural.
6. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah kampus IPPAK USD yang terletak di Jalan Ahmad Jazuli, No. 02 Yogyakarta. Penulis memilih penelitian di kampus IPPAK karena IPPAK memberikan pendampingan pada mahasiswanya untuk lebih mengembangkan diri melalui pelatihan rohani. Latihan rohani dalam mata kuliah Pembinaan Spiritualitas tersebut memiliki beberapa ketercapaian dengan berbagai kegiatannya. Terkhusus pada semester lima pada mata kuliah spiritualitas dan retret
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 angkatan yang salah satunya dilakukan melalui latihan doa meditasi. Penelitian ini dilakukan selama tangggal 24 November – 5 Desember 2014.
7. Responden Penelitian Responden dalam penelitian kualitatif berkembang terus (snowball), selanjutnya, pemilihan responden dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan, sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan (Husaini, 2008: 78). Responden dari penelitian ini adalah Koordinator Bidang Spiritualitas, Dosen pendamping Spiritualitas dan retret, Mahasiswa IPPAK angkatan 2010 dan 2011. Dalam penelitian ini, penulisan telah mewawancarai 25 responden yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Dosen yang diwawancarai adalah Koordinator Bidang Spiritualitas, 3 dosen pendamping spiritualitas yaitu 2 awam dan 1 religius serta 1 dosen pendamping retret yang menggunakan metode doa meditasi selama mendampingi retret mahasiswa. Sedangkan mahasiswa terdiri atas: mahasiswa angkatan 2011, sebanyak 1 awam dan angkatan 2010 sebanyak 14 awam dan 5 religius. Responden tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi secara obyektif dan terperinci mengenai pelaksanaan dan dampak yang dirasakan pada doa meditasi. Segala informasi yang diharapkan dan didapatkan dari para pribadi responden adalah pengertian dan tujuan dari doa meditasi, peranan doa meditasi dan hal-hal yang mendukung maupun menghambat dalam proses doa meditasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 Para responden seperti halnya koordinator bidang spiritualitas diharapkan dapat
memberikan
informasi
berkaitan
dengan
pengelolaan
pendampingan
spiritualitas yang ada di lembaga. Dosen pendamping mata kuliah spiritualitas diharapkan
dapat
memberikan
informasi
mengenai
keterlibatannya
selama
mendampingi para mahasiswa baik dari segi bentuk maupun proses pelaksanaannya. Sedangkan para mahasiswa diharapkan dapat memberikan informasi berkaitan dengan pengalaman mereka dalam mengikuti proses doa meditasi dan perkembangan hidup rohani yang mereka rasakan sebagai calon pewarta.
8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumen. Selain itu, pada tahap pra penelitian peneliti menggunakan kuesioner terbuka untuk memperoleh gambaran situasi mahasiswa dan sebagai pelengkap data yang merujuk pada variabel yang akan diteliti. a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer)
sebagai
pengaju/pemberi
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Suwandi Basrowi, 2008: 127). Dalam wawancara terjadi komunikasi langsung yaitu bahwa peneliti dan responden bersemuka. Dalam wawancara ini peneliti mengadakan tanya jawab sepihak, yang berarti responden tidak diberi kesempatan untuk bertanya balik. Wawancara yang peneliti pilih adalah wawancara terpimpin. Dimaksudkan bahwa pertanyaan yang digunakan dalam wawancara sudah disiapkan terlebih dahulu oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 peneliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam melakukan wawancara adalah: 1) Menentukan kesepakatan waktu dengan responden
kemudian melakukan
wawancara. 2) Merekam dengan perekam suara. 3) Mentranskip data hasil wawancara dalam bentuk tulisan. 4) Mengkonfirmasi hasil wawancara kepada responden. 5) Melengkapi data sesuai dengan yang dimaksudkan oleh responden.
b. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Husaini, 2008: 69). Dokumen-dokumen cenderung data sekunder, adapun dokumen yang dipelajari adalah Panduan Prodi IPPAK.
9. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis agar dapat ditafsirkan (Nasution, 1988: 129). Data yang diperoleh akan dirangkum sesuai hal-hal yang nantinya mengarah pada tujuan penulis agar semakin memahami masalah yang diteliti. Kemudian data disajikan dalam bentuk tertulis/uraian hingga akhirnya penulis menarik kesimpulan. Kesimpulan diverifikasikan dengan mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing. Kemudian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 penulis kembali melakukan verifikasi ke lapangan guna menyempurnakan data untuk menarik kesimpulan akhir.
C. Hasil Penelitian tentang Doa Meditasi sebagai Peningkatan Hidup Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK Penulis melakukan penelitian dengan wawancara dan studi pustaka pada 24 November – 5 Desember 2014. Dengan keragaman latar belakang dan kebiasaan dari para responden t, peneliti mendapatkan informasi dan data sesuai yang diharapkan terkait dengan pengertian doa meditasi, hidup rohani dan peranan doa meditasi bagi hidup rohani para mahasiswa. Wawancara dilakukan di kampus IPPAK, Jalan Ahmad Jazuli 02 dan sebagian di tempat kost para responden. Waktu pelaksanaan wawancara sangat bervariasi, tergantung kesiapan dari responden. Penulis akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan variabel penelitian yang telah ditentukan. Pembahasan per variabel yang didukung dengan beberapa sumber pustaka serta pemahaman penulis sendiri. Adapun variabel tersebut adalah: penghayatan hidup rohani para mahasiswa sebagai calon katekis dan guru agama, peran doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa, faktorfaktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan dalam doa meditasi serta usaha yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 1. Hasil dan Pembahasan Penelitian a. Penghayatan Hidup Rohani para Mahasiswa 1) Hasil Penelitian Melalui wawancara dengan responden diperoleh pemahaman mengenai penghayatan hidup rohani sebagai berikut: Penghayatan hidup rohani sendiri merupakan proses bagaimana manusia dapat mendekatkan diri pada alam sehingga bisa menghargai nilai-nilai kehidupan sebagai proses pertumbuhan hidup rohani itu sendiri (R1). Sedangkan menurut R2, R6, R7, bahwa hidup rohani manusia merupakan semua tindakan manusia dalam memilih pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai kristiani. Pernyataan tersebut didukung lebih lanjut oleh R3, R6, R8, R20 bahwa hidup rohani merupakan hidup yang senantiasa bersatu dengan Tuhan yang nantinya akan berdampak maupun berbuah dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap menjaga nilai-nilai kehidupan. Secara lebih rinci, R12 [Lampiran 3: (48)] menyampaikan: Hidup rohani adalah ketika semua aspek-aspek kehidupan, kamu menyertakan Tuhan di dalamnya sehingga Tuhanlah yang ikut serta, ikut campur, mengendalikan yang memberikan petunjuk yang mengarahkan kamu dalam hidupmu untuk menjalani suatu kehidupan yang kamu rencanakan namun Tuhan yang menentukan.
Pernyataan di atas didukung oleh R17. Sejalan dengan hal tersebut, menurut R5, R6, R9, R10, R11, R16 mengungkapkan hidup rohani merupakan hidup yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 lebih mementingkan berelasi dengan Tuhan sehingga mampu memberikan Roh pada kehidupan pribadi. Diungkapkan oleh R15 bahwa Hidup rohani mengambarkan bagaimana hidup seturut sabda Allah yang dihayati secara pribadi dan tidak mudah dilihat oleh orang lain. Dijelaskan juga oleh R14 dan R19 bahwa keadaan hidup rohani dijalani dengan mengolah hidup melalui doa. Hal tersebut juga diungkapkan oleh R4 bahwa dengan berpegang dalam doa membantu mereka untuk mengolah hidup dan menjalani aktivitas sehari-hari. Secara singkat R18 juga menyampaikan bahwa hidup rohani adalah hidup dimana bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani dan rohani sehingga responden dapat intim berkomunikasi dengan Tuhan sendiri. Setelah memahami arti hidup rohani, sebagai pribadi yang terus berkembang maka para responden yang telah belajar di prodi IPPAK juga merasakan perkembangan hidup rohaninya melalui upaya yang diperoleh selama belajar di IPPAK. Adapun perkembangan yang mereka rasakan nampak diungkapkan oleh R18, R12 bahwa selama di IPPAK mengalami pengolahan hidup rohani secara lebih mendalam. Perkembangan hidup rohani lainnya juga dirasakan oleh R1 bahwa dirinya dapat mengolah emosi dan mental, R2 mengolah nilai kejujuran, R6 memampukannya untuk mendewasakan imannya, R15 mampu menerima diri sendiri, R4 dan R9 yang mensyukuri anugerah yang sudah diterima meskipun hanya dalam hal kecil serta mampu menerima perbedaan pendapat antar teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 Pernyataan tersebut di atas juga dirasakan oleh R6, R7, R10, R17, R20. Mereka mengungkapkan bahwa kepekaan dalam mengambil hal-hal tersebut di dapat selama proses bersosialisasi dengan teman sekelas dan tentunya praktek hidup menggereja. Menurut mereka melalui sosialisasi secara baik dengan sesama merupakan wujud dari menghormati Tuhan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh R16 dan R19. Melalui pembelajaran refleksi R5, merasakan perkembangan dalam hidupnya yang semakin membantu merenungkan pengalaman-pengalamannya sehingga dapat menemukan pembelajaran hidup dan pesan dari Kitab Suci. Berkat sharing pengalaman
dari
teman
mengenai
penyelesaian
tugas
menyemangati
dan
memampukan R13 menemukan pertumbuhan hidup rohani melalui tugas kuliah yang diberikan oleh dosen. Selain itu diungkapkan oleh R3, R8, bahwa akhirnya mereka setelah mengikuti proses pembelajaran di IPPAK dapat menemukan Tuhan dan diteguhkan dalam hidup panggilannya. Secara khusus prodi IPPAK mengajarkan mengenai hidup doa, adapun yang dirasakan oleh R11 hal hidup doa yang telah diajarkan menjadikannya semakin diingatkan kembali mengenai hidup rohaninya. Sedangkan melalui latihan doa meditasi dan doa rosario dia dapat belajar setia pada proses, mengolah diri, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan serta belajar berelasi dengan Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 2) Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidup rohani yaitu hidup sesuai ajaran dari Allah sendiri sehingga memampukan seseorang bertemu dengan Allah melalui tuntunan Roh Kudus. Roh kudus yang telah memberi kekuatan merupakan rahmat kemurahan Allah perlu ditanggapi secara aktif. Seperti salah satunya dengan mengambil bagian menjadi pewarta iman atau dapat disebut sebagai katekis dan guru agama. Untuk menjadi pewarta iman konsekuensinya diperlukan kesadaran bahwa tugas dari pewarta iman sendiri adalah memiliki kematangan hidup rohani yang memiliki spiritualitas mendalam. Spiritualitas berhubungan dengan Roh, yaitu daya kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan (Banawiratma, 1990:57). Kekuatan dari Roh Kuduslah yang memampukan para katekis dan guru agama dapat bersaksi Allah. Dorongan dari Roh Kudus perlu dihidupi dalam kepribadian seorang pewarta sebagai wujud panggilan-Nya. Kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan sikap, sifat dan watak, sehingga meliputi kehidupan diri seseorang, dan dapat diwujudnyatakan (Lalu, 2009: 18). Aspek-aspek kepribadian sebagai wujud seorang pewarta ialah menjadi saksi Kristus dengan mengambil bagian dalam karya-Nya, memiliki tugas mengajar dan mewartakan bersaksi akan Kristus bukan mewartakan dirinya sendiri, serta bertanggung jawab sebagai pewarta dengan menjalani tugas panggilan tanpa menghindarinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 Selain itu Roh Kudus juga memampukan dan memberdayakan pewarta iman dalam tugas perutusannya dengan mendasarkan beberapa sikap-sikap. Adapun sikapsikap tersebut ialah: sedia diutus sebagai tanggungjawab dari baptisan yang telah diterima untuk menjadi pelayan Gereja, memiliki semangat menggereja sebagai wujud persekutuan hidup bermasyarakat antar jemaat yang ada, menjadi murid yang menyadari diri bukan sebagai pengajar akan tetapi sebagai murid yang siap belajar, selain itu juga dapat berakar
dan berbuah dikarenakan iman yang dimiliki.
Diharapkan melalui sikap-sikap tersebut pendidikan iman sebagai pengembangan hidup rohani tidak berhenti pada pendidikan formal di lembaga-lembaga pendidikan tetapi juga pendampingan iman dalam bentuk katekese. Melalui jawaban dari para responden, terutama mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa mereka dapat memahami hidup rohani sebagai pewarta iman (katekis dan guru agama). Mereka dapat menjalani hidup berdasarkan nilai-nilai Kristiani sehingga mereka dapat menemukan Roh kehidupan. Disadari bahwa menjadi katekis dan guru agama merupakan perwujudan panggilan hidup sebagai pewarta. Seorang pewarta perlu memiliki hubungan mendalam dengan Tuhan. Hubungan personal dengan Tuhan dapat dibina melalui bersosialisasi dengan sesama. Kedalaman hidup rohani dapat dirasakan dengan mengolah sikap emosional, mengolah nilai kejujuran, menemukan pendewasaan iman serta bersyukur dan menerima diri apa adanya. Semua perkembangan yang dirasakan ini membantu mahasiswa untuk menghayati hidup rohani sebagai pewarta iman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 b. Peran Doa Meditasi terhadap Hidup Rohani Mahasiswa 1) Hasil Penelitian Melalui wawancara dengan responden diperoleh pemahaman mengenai doa meditasi, tujuan doa meditasi, serta peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani para responden. Adapun pemahaman mereka akan doa meditasi adalah sebagai berikut: Menurut R23 pada semester lima dilatihkan doa meditasi sebagai doa dalam arti yang luas, di sana dilatihkan antara lain penyadaran tubuh, doa dengan pernafasan sebagai penyadaran akan bunyi, akan suara, serta dilatihkan juga pemberdayaan fantasi, kontemplasi, selain itu juga diajarkan meditasi dalam arti sempit. Adapun meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk memperdalam doa-doa secara verbal maupun lisan. Sedangkan pemahaman yang dapat ditangkap oleh R1 doa meditasi adalah bersemedi di dalam badan. Lain halnya menurut R2, R5, R6, R20, doa meditasi merupakan doa hening dengan berkonsentrasi untuk menemukan Allah. Pernyataan tersebut didukung oleh R3, R9, R10, R12 bahwa doa meditasi merupakan doa hening di hadapan Tuhan, mendengarkan suara Tuhan dan mampu mengubah cara hidup dalam keseharian. Bahkan menurut R4, dibutuhkan kesadaran penuh saat berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa meditasi. Doa hening di hadapan Tuhan juga dipahami oleh R7, R8, dengan didukung oleh R17 bahwa melalui keheningan dalam doa dapat memusatkan perhatian dan pikiran pada Tuhan. Dikatakan juga oleh R19 bahwa doa meditasi merupakan doa batin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Selain itu juga menurut R13 bahwa doa meditasi itu dibutuhkan ketenangan lalu mencoba mendengarkan atau merasakan Tuhan melalui segala sesuatu yang ada di sekeliling dan apa saja yang bisa dirasakan. Melalui sikap tenang ditambahkan oleh R15 bahwa doa meditasi merupakan doa dengan sikap tenang yang berpusat pada suara atau iringan, maupun dengan pengaturan nafas, bacaan Kitab Suci sebagai penuntun menuju maksud Tuhan, sehingga nantinya dapat berkomunikasi dengan Tuhan sendiri. Hal doa tersebut ditegaskan oleh R18 bahwa doa meditasi merupakan salah satu teknik doa untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhan sendiri. Selanjutnya mengenai teknik berdoa meditasi, R16 menyebutkan: Doa meditasi itu biasanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci, setelah membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu untuk hening, masuk ke dalam suasana membayangkan, menghadirkan diri dalam situasi apa yang dalam teks yang kita baca. Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita akan menemukan nilai-nilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu dan apa yang dibicarakan dengan kita, yang sepengalaman saya begitu kalau meditasi... [Lampiran 3: (62), (63)] Melalui pemahaman akan doa meditasi, responden juga menyampaikan pemahaman mereka mengenai tujuan doa meditasi yang telah mereka alami selama di Prodi IPPAK. Ditegaskan oleh R25 bahwasannya secara umum tujuan dari pembinaan spiritualitas semester lima mengajak mahasiswa untuk semakin bisa berdoa dan juga semakin memahami ibadat-ibadat, dimana nantinya menyiapkan para mahasiswa menjadi petugas pemimpin ibadat. Melalui doa meditasi mahasiswa diajak untuk belajar berdoa sehingga harapannya mahasiswa lebih dapat menjadi pendoa yang baik hingga nantinya dapat mengajarkan cara berdoa kepada umat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 Mengenai tujuan doa meditasi, menurut pemahaman responden selama mengikuti mata kuliah spiritualitas semester lima sebagai berikut: Menurut R19 tujuan dari adanya doa meditasi di semester lima ialah agar mahasiswa belajar mengenal dan mengalami praktek doa meditasi. Sejalan dengan hal tersebut diterangkan oleh R12 bahwa tujuannya adalah membantu mahasiswa untuk bisa menjadi pemimpin meditasi yang nantinya juga akan membantu orang lain bermeditasi. Disebut juga oleh R4 bahwa tujuan materi tentang doa meditasi yang dipraktekkan merupakan salah satu contoh latihan doa. Seperti halnya R17 dan R20 melengkapi bahwa doa meditasi yang dilatihkan bertujuan untuk bisa berkonsentrasi dalam hal berdoa. Selanjutnya, menurut R10 lebih mendengarkan, sehingga dapat berteman dengan diri sendiri. Ditambahkan R2 bahwa melalui doa meditasi nantinya dapat menenangkan diri dan menyembuhkan luka batin yang pernah dialami. Ada pula menurut R1, R5, R7, R11, memahami tujuan dari doa meditasi yaitu membuat perkembangan hidup rohani lebih baik terutama dalam mengolah hidup rohani. Dilengkapi oleh R7, fungsi doa meditasi untuk membedakan roh jahat dan roh baik, sebagai dasar membangun hidup rohani. Selain itu sebagai calon pewarta melalui doa meditasi juga diingatkan untuk semakin dekat dengan Tuhan seperti diungkapkan oleh R8, R9, R16. Didukung oleh R16 dan R20, doa meditasi membawa keheningan untuk lebih mudah menemukan Tuhan. Sehingga harapan dari R3, R6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 setelah berelasi dengan Tuhan nantinya bisa mengajak umat dimana kita berada untuk juga dapat mengenal doa meditasi. Namun ada juga yang tidak begitu menangkap maksud dari proses pelatihan doa meditasi yang diadakan pada semester lima. Seperti diungkapkan oleh R18 yang mengatakan bahwa dia lupa akan tujuan doa meditasi di semester lima, R13 dan R15 yang belum terlalu paham akan tujuan doa meditasi. Berdasarkan
wawancara
diketahui
peranan
doa
meditasi
terhadap
perkembangan hidup rohani menurut R8 yaitu dapat menemukan Tuhan, serta menurut R18 dapat menemukan kehendak Tuhan dalam dirinya. Bagi R5 dan R12 melalui doa meditasi dapat membantu menyadari kehadiran Tuhan dan semakin peka terhadap pengalaman hidup. Sedangkan menurut R16 melalui teks Kitab Suci dapat membantu untuk menemukan pesan dari Tuhan dan menjadi tuntunan melakukan aktivitas sepanjang hari. Di samping itu R15 mengungkapkan bahwa sekalipun menjalani aktivitas sehari-hari dengan berbagai kesibukan namun dalam dirinya tetap memiliki perasaan untuk memberikan waktu khusus bertemu dengan Tuhan di dalam doa. Menurut R3, R9 dan R12 ketika tidak berdoa meditasi ada sesuatu yang kurang. Menurut mereka melalui doa meditasi, mereka mendapatkan ketenangan, semakin menemukan kedamaian, kebahagiaan serta semangat untuk menjalani kehidupan sepanjang hari. Menurut R10 dan R13 doa meditasi dapat membantunya untuk lebih menyadari dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan dapat melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 hal-hal yang perlu untuk dilakukan. Hal tersebut dicontohkan oleh R7 [Lampiran 3: (34)]: Peranannya sangat baik. Menjadi motivasi bagi diri saya, kekuatan, sumber yang tidak bisa saya lepas dalam diri saya, karena itu yang menjadi fondasi sejarah hidup saya. Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah saya berdoa meditasi. Jika saya menghidupinya sesuai sabda Tuhan, misalnya kata “mendengarkan dengan hati”, apakah seluruh satu hari itu saya juga mendengarkan dengan hati.
Ditambahkan oleh R2, R6, R10, R13, R15, R17 melalui doa meditasi membuat batin akan lebih tenang dan secara fisik juga menyegarkan. Sementara menurut R9 peran doa meditasi dapat mengurangi kejelekan dan keburukan diri terutama sikap dan sifat. Selain itu menurut R1 dan R6 dapat mengontrol emosi terhadap teman-teman. Oleh R40 peran yang dirasakan setelah berdoa meditasi ialah jika bertemu dengan orang yang tidak cocok dengan diri responden, dirinya akan menanggapinya dengan biasa saja. Selain itu menurut R19 peranan doa meditasi ialah dapat menemukan diri dalam masa lalu dan mengolah luka batin dari masa lalunya. Selanjutnya menurut R20 peranan doa meditasi dalam hidup doanya ialah dapat membantu untuk berkonsentrasi dan oleh R11 membantunya tetap hening sekalipun dalam keadaan sibuk. 2) Pembahasan Berdoa
merupakan
tindakan
manusia
sebagai
kerinduannya
untuk
berkomunikasi dengan Allah secara lebih mendalam. Sedangkan meditasi merupakan salah satu bentuk ungkapan doa (Freeman, 2004: 27). Dapat dikatakan bahwa doa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 meditasi menjadi salah satu jalan supaya dapat bertemu dengan Allah dengan mengarahkan hati dan pikiran hanya pada Allah saja. Menurut Griffiths (2010:89) tujuan meditasi Kristiani merupakan wujud pertemuan dengan Kristus di kedalaman diri, tanpa perantara kata-kata atau pikiran, tetapi melalui kehadiran Allah dalam Roh. Kehadiran Allah dalam Roh tersebut sesuai janji Kristus terhadap para murid-Nya yang akan mengutus Roh Penghibur dan Roh Kebenaran untuk menemukan segala kebenaran. Roh-roh tersebutlah yang akan membantu memasuki kedalaman roh kita sendiri, sehingga dalam meditasi kita dapat bertemu dengan Roh Allah sendiri. Sebagai wujud kedalaman berdoa meditasi ialah menemukan buah-buah meditasi. Buah-buah meditasi akan kita kenal dan peroleh secara istimewa dalam kehidupan sehari-hari melalui hubungan dengan orang lain (Freeman, 2004: 34). Hal tersebut akan memberikan peranan dalam diri seseorang yang menemukan buah Roh untuk sesama. Peranan yang terjadi dapat berupa perubahan yang disampaikan oleh orang lain di sekeliling kita. Perubahan dijabarkan secara baik oleh St. Paulus dengan macam-macam buah roh yaitu: kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5: 22). Berdasarkan jawaban para responden, didapatkan bahwa pemahaman mengenai doa meditasi, sebagian besar mengungkapkan bahwa doa meditasi merupakan doa hening yang memampukan mereka bertemu dengan Allah. Tujuan adanya doa meditasi selama pembinaan spiritualitas pada semester lima, para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 mahasiswa masih belum menangkap jelas tujuan diajarkannya doa meditasi oleh pihak kampus. Hanya beberapa saja yang dapat menangkap bahwa materi doa meditasi membantu mahasiswa untuk belajar berdoa dan berlatih menjadi pemandu ibadat lingkungan. Akan tetapi jika dilihat dari penangkapan tujuan dari doa meditasi, responden secara umum menangkap bahwa doa meditasi membantu menemukan Tuhan serta memampukan untuk membedakan Roh jahat dan Roh baik. Buah-buah roh yang didapat oleh para responden dan yang dapat ditemukan yaitu buah sukacita, kedamaian dan penguasaan diri. Macam-macam dari buah doa meditasi lainnya menjadi bahan pencarian lebih lanjut supaya dapat menemukan seluruh buah-buah dari karunia Allah sendiri. c. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Keterlibatan dalam Doa Meditasi 1) Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara bersama responden diketahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam berdoa meditasi. Faktor yang mendukung antara lain: latar belakang pengalaman sudah terbiasa meditasi sebelum diajarkan di kampus IPPAK (R1, R4), memiliki pemahaman konseptual doa meditasi (R4), pemilihan tempat yang nyaman (R2, R3, R5, R14), bantuan dengan ayat-ayat Kitab Suci/bacaan harian dan kemudian merenungkannya (R3, R7, R17), tersedianya instrumen musik (R3, R11, R14, R17), teknik pengulangan kata (R3), adanya pemandu yang memimpin dan mengarahkan dalam proses doa meditasi (R8), memiliki niat dalam diri (R6, R9), berkonsentrasi (R9), memiliki suasana hati yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 mendukung (R9, R10, R13, R16, R20), suasana ruangan yang tenang (R11, R16, R19, R20), mengambil suasana waktu di pagi hari (R15), dan adanya teman yang saling mendukung (R19). Sementara itu, faktor yang menghambat ialah: sikap kurang serius dari temanteman yang melakukan meditasi bersama cukup mengaggu (R1, R2, R4,R8, R12), kondisi badan yang disebabkan begadang semalam sebelum mengikuti proses meditasi di kampus sehingga paginya merasa mengantuk (R3, R8, R9, R12, R15); capek (R4, R7, R18), kondisi badan yang tidak sehat lagi sehingga tidak bisa untuk duduk lebih lama dan fokus (R14), susah konsentrasi (R4, R8, R11, R10), terdengar suara dari luar ruangan seperti suara dosen yang sedang mengajar (R5, R6, R8), ketidaksiapan dari dalam diri (R5), kurang membiasakan doa meditasi (R6), rasa malas untuk berdoa (R9, R12), sikap maupun posisi duduk yang salah (R9, R17), memiliki banyak persoalan dan banyaknya tugas (R16, R18), pikiran yang belum fokus (R11, R17), kurang membuka diri untuk bisa masuk dalam doa meditasi (R19), musik terlalu keras/suasana ribut (R20), tergesa-gesa karena faktor telat bangun untuk berdoa meditasi (R15) dan masih kurangnya menyiapkan diri untuk fokus (R21, R22, R23, R24). 2) Pembahasan Dalam mengikuti proses doa meditasi menurut Freeman (2004: 31) kesulitan terbesar dan paling sering dialami oleh banyak orang adalah pikiran yang datang silih berganti. Sulitnya memfokuskan pikiran menjadi tantangan terbesar selama berdoa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 meditasi. Gangguan untuk bisa mengalihkan fokus bisa dialami semua orang akibat dari aktivitas pikiran. Namun juga dimungkinkan adanya faktor yang mampu membantu dalam hal berdoa meditasi. Hal yang dapat membantu maupun menghambat tentu dapat datang dari dalam diri maupun dari luar diri. Bila dilihat dari dua hal yaitu dari dalam diri dan luar diri, hal yang membantu dan mendukung seseorang berdoa meditasi ialah: a) Dari Dalam Diri Hal yang mendukung proses doa meditasi menurut para responden adalah menyangkut latar belakang pembiasaan meditasi sehingga membantu untuk memahami tujuan dari doa meditasi itu sendiri serta pemahaman konseptual yang dimiliki tentang doa meditasi. Hal tersebut secara langsung bisa membantu menjalani doa meditasi secara jelas mengetahui capaian dari apa yang dilakukan. Pemilihan waktu yang tepat akan membantu menciptakan suasana doa meditasi. Pemilihan waktu dan tempat yang tepat tentu akan memudahkan untuk berkonsentrasi. Bagi orang-orang yang sudah biasa melakukan doa meditasi secara teratur, mereka menganggap waktu dalam hidup mereka merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk bermeditasi. Berdoa meditasi perlu didasarkan niat pribadi dalam diri seseorang. Segala sesuatu yang dipaksakan belum tentu berdampak baik. Niat Pribadi menjadi hal yang bisa dirasakan untuk membantu membangun suasana dari dalam diri untuk bertemu dengan Allah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 Suasana hati yang tenang akan membantu juga dalam mengkondisikan diri mengolah diri dalam doa meditasi. Pembangunan suasana dari dalam diri menjadi hal penting untuk bisa menghantar doa meditasi. Sebaliknya, ketika suasana hati yang gelisah tentu akan menghambat dalam doa meditasi. Adapun faktor pribadi dalam diri yang dirasakan oleh responden, yang dapat menghambat dalam berdoa meditasi ialah ketika kondisi badan lelah karena pekerjaan sehingga waktu untuk berdoa meditasi dirasa akan menambah letih. Di samping itu ketika kondisi badan sedang tidak sehat tentu juga akan menjadi penghambat. Hal tersebut tentu akan berpengaruh dalam berkonsentrasi ketika berdoa meditasi. Kurangnya pembiasaan dan rasa malas dalam doa meditasi menjadi faktor penghambat yang umum dialami. Hal tersebut dapat terjadi jika belum ada jadwal yang pasti untuk berdoa meditasi disela kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu dijadwalkan untuk berdoa meditasi seperti saran Freemen (2004:30) yang mengatakan: “Jadwalkan waktu bermeditasi Anda secara teratur dan penuh displin”. Saran tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu menjalankan doa meditasi. Faktor pikiran yang belum fokus merupakan hal yang juga sering terjadi dalam kegiatan berdoa meditasi. Hal tersebut bisa dipicu oleh aneka pikiran terkait dengan tugas-tugas yang belum selesai sehingga dapat membuat tergesa-gesa dalam menjalani doa meditasi. Ada pula orang yang masih menutup diri dalam mengolah masa lalu melalui meditasi sehingga membuat dirinya kurang terbuka pada Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Faktor lain yang menghambat adalah menyangkut sikap atau cara duduk yang dilakukan saat berdoa meditasi. Sikap duduk yang kurang sesuai secara teknik seperti dijelaskan pada bab II, seringkali terjadi dalam proses berdoa meditasi sehingga mengganggu jalannya doa meditasi. b) Dari Luar Diri Instrumen musik merupakan sarana yang dapat dipakai untuk berdoa meditasi sebagai pembangun suasana. Pemilihan waktu doa meditasi yang tepat tentu juga akan mendukung terlaksananya doa meditasi. Ayat-ayat Kitab Suci dapat digunakan sebagai pendukung ketika berdoa meditasi. Ayat-ayat Kitab Suci yang didaraskan secara berulang-ulang akan membantu memusatkan pikiran. Keberadaan pemandu menjadi sangat penting dalam berdoa meditasi secara berkelompok untuk dapat mengarahkan juga memberikan gambaran bagi kita agar bisa menjadi sosok pemimpin di tengah umat nantinya. Faktor penghambat yang juga dialami dari luar menyangkut kehadiran temanteman dalam kelompok doa meditasi yang belum berkonsentrasi. Kehadiran peserta yang kurang konsentrasi misalnya posisi duduk yang belum nyaman, adanya kecenderungan untuk berbisik-bisik bahkan ada yang tertidur saat menjalani meditasi. Selain itu, suara dari luar seperti suara orang yang berbicara terkadang cukup menganggu konsentrasi. Penyadaran suara yang tidak perlu diidentifikasi terkadang menjadi gangguan yang sering dialami oleh peserta meditasi. Disamping itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 pemanfaatan musik atau instrumen yang kurang mendukung seperti jenis maupun ritme musik akan mengganggu konsentrasi.
d. Usulan Mahasiswa Mengenai Doa Meditasi untuk Meningkatkan Hidup Rohani Mereka 1) Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara didapatkan saran yang dapat digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi. Usulan dan saran para respoden yang telah diwawancarai tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: a) Usulan yang Berkaitan dengan Proses Pendampingan Mengelompokkan orang-orang yang telah siap berkonsentrasi dan siap untuk menjalankan doa meditasi (R4) Dosen supaya mengkondisikan mahasiswa untuk menjalani meditasi (R6) Perlu dilakukan inovasi dan variasi gerakan-gerakan serta sikap badan dalam doa meditasi (R6) Porsi praktek doa meditasi lebih banyak dari pada teori (R7, R23, R24. R25) Proses doa meditasi perlu disesuaikan dengan anak muda jaman sekarang dapat dengan mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda tertarik mengikuti doa meditasi (R15) Perlu memperhitungkan pilihan waktu, suasana, dan tempat yang tepat untuk mendukung pelaksanaan doa meditasi (R16)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 Menjalani doa meditasi atas dasar kesadaran diri pribadi, bukan karena diperintah (R1) Pelaksanaan doa meditasi dilakukan secara kelompok dengan memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memandu (R2, R3, R4, R5, R9, R16)
b) Usulan yang Berkaitan dengan Materi Pada awal kuliah diadakan prepost untuk mengetahui latarbelakang pengalaman mahasiswa mengenai doa meditasi. Kemudian diajak melakukan doa meditasi, lalu diamati perilakuknya untuk mengetahui perkembangan hidup rohaninya (R4) Dibuatkan semacam panduan untuk membantu pelaksanaan doa meditasi (R13) Perlu adanya tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses doa meditasi, seperti halnya untuk perdamaian dunia, penenangan diri menghadapi ujian dan lain-lain (R17)
c) Usulan yang Berkaitan dengan Bentuk dan Pelaksanaan Kegiatan Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu sekali atau sebulan sekali (R8, R11) Perlu dilakukan saat-saat hening setelah renungan pada awal perkuliahan, agar mahasiswa sempat menyiapkan diri untuk menjalani proses pembelajaran atau perkuliahan (R10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 Di kampus IPPAK mulai dibiasakan untuk memulai renungan dan doa pagi sebelum mulai kuliah yang dilakukan secara sentral dan seluruh angkatan (R12) Praktek doa meditasi tidak hanya secara kelompok tapi juga diberi kesempatan seluruh angkatan (R19) Pelaksanaan doa meditasi diadakan di luar ruangan seperti halaman/alam sekitar (R3, R5, R6) Mahasiswa diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasil doa meditasi selama satu minggu (R22) Selain itu secara lebih umum disampaikan oleh R4, untuk mata kuliah spiritualitas tetap ditaruh pada jam pertama dan ditambahkan oleh R20 bahwa materi doa meditasi di mata kuliah spiritualitas pada semester lima tetap dipertahankan.
2) Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara diperoleh usul dan saran sebagai beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi. Melihat berbagai macam usulan yang ada maka dibentuklah beberapa kategori bentuk kegiatan yang dapat dilakukan. Pengelompokan usulan dan saran para mahasiswa yaitu berkaitan dengan proses, materi dan bentuk kegiatan doa meditasi. Dilihat dari segi proses, mahasiswa mengusulkan agar penciptaan suasana saat berdoa meditasi yang didukung dengan pemilihan waktu di pagi hari agar lebih dapat berkonsentrasi. Selain itu perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan latar belakang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 pengalaman mahasiswa dalam hal doa meditasi supaya doa meditasi berjalan dengan baik dan efektif. Selanjutnya perlu adanya inovasi sikap maupun gerakan dalam doa meditasi yang dibuat sesuai minat anak jaman sekarang yang dipandang sulit untuk berdiam diri dan berkonsentrasi dengan tenang. Disadari oleh mahasiswa untuk melatih diri dalam hal doa meditasi perlu banyak praktek dari pada teori saja. Dari segi materi, diusulkan untuk pada awal kuliah diadakan adanya tes agar mengetahui latar belakang pengalaman peserta sehingga mampu membantu dalam hal pengelompokkan mahasiswa. Kemudian diberi perilaku doa meditasi sesuai tujuan yang ingin dicapai, dan hasil pengalaman doa meditasi dituliskan dalam bentuk refleksi. Dalam tes awal pendampingan spiritualitas perlu di muat panduan cara berdoa meditasi sebagai acuan berdoa meditasi. Sedangkan saat berdoa meditasi dilatihkan adanya tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses doa meditasi, seperti halnya untuk perdamaian dunia, penenangan diri menghadapi ujian, mengolah luka batin, penyadaran diri maupun proyeksi akan perjalanan hidup yang akan datang dan lain-lain. Kegiatan doa meditasi diusulkan untuk dilaksanakan di luar mata kuliah pembinaan spiritualitas yang dilaksanakan pada sore hari. Mereka juga mengusulkan diadakan doa meditasi saat renungan pagi di kelas yang dilakukan bersama sebelum materi kuliah berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan Berdasarkan hasil penelitian tentang peranan doa meditasi terhadap peningkatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK, penulis menemukan beberapa permasalahan: 1. Mahasiswa IPPAK telah memahami bagaimana hidup rohani sebagai pewarta iman (katekis dan guru agama). Wujud yang telah mereka lakukan ialah dapat menjalani hidup berdasarkan nilai-nilai Kristiani sehingga mereka dapat menemukan Roh kehidupan. Sedangkan sebagai wujud panggilan menjadi pewarta iman juga disadari bahwa menjadi katekis dan guru agama merupakan panggilan hidup.
Tindakan
bersosialisasi
dengan
sesama
juga
merupakan
wujud
perkembangan rohani untuk menghormati Tuhan. Di samping itu perkembangan hidup rohani yang telah dirasakan peserta seperti mengolah hidup dari sikap emosional, mengolah nilai kejujuran, menemukan pendewasaan iman serta bersyukur dan menerima diri apa adanya. Sebagai pemahaman akan doa meditasi mahasiswa telah mengetahui akan pengertian dan maksud doa meditasi dengan cukup baik. Namun demikian penghayatan akan hidup rohani mahasiswa tidak semata-mata didapat dari cara berdoa meditasi namun juga dari mengikuti kegiatan lainnya yakni melalui proses bersosialisasi dengan teman sekelas serta praktek hidup menggereja. 2. Secara umum doa meditasi dipahami para mahasiswa sebagai sikap tenang untuk dapat menemukan Allah dengan cara mendengarkan dan merasakan keadaan sekitar. Dari segi tujuan meditasi sendiri mahasiswa semester lima masih belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 memahami maksud dilatihkannya doa meditasi. Beberapa mahasiswa memahami tujuan meditasi sebagai bentuk latihan cara berdoa namun juga sebagian memahami untuk dapat membantu mereka mengolah hidup rohaninya. Para mahasiswa pada kenyataanya tidak selalu menggunakan doa meditasi untuk membantu mereka meningkatkan hidup rohaninya. Akan tetapi doa meditasi tetap memiliki peranan untuk menemukan buah-buah roh yang telah mereka wujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buah roh yang merupakan buah-buah dari doa meditasi tidak sepenuhnya ditangkap oleh para responden. Meskipun sudah ditangkap beberapa saja buah-buah doa meditasi itu ditemukan oleh peserta. Namun masih perlu pengembangan materi untuk dapat menemukan keseluruhan buah-buah meditasi untuk dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Selama proses doa meditasi berlangsung terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat untuk dapat berdoa meditasi. Faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses berdoa meditasi bisa datang dari dalam diri dan luar diri para mahasiswa. Beberapa hal yang dapat dilihat dari dalam diri seseorang tentu memiliki dua sisi yang mendukung dan menghambat, begitu sebaliknya pada hal-hal yang datang dari luar dirinya. Dari hasil penelitian, faktor pendukung yang datang dari dalam diri adalah niat atau motivasi untuk mengkondisikan diri sehingga dapat menjalani doa meditasi sepenuh hati. Sedangkan dari dalam diri, faktor yang menghambat adalah sulitnya untuk konsentrasi atau fokus. Pada faktor pendukung yang timbul dari luar diri adalah pengulangan ayat-ayat Kitab Suci maupun pemilihan tempat yang dapat menciptakan suasana doa meditasi. Adapun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 faktor penghambat yang didapat dari luar diri yang dirasakan para responden adalah ketidak seriusan teman-teman dalam kelompok yang menggangu konsentrasi dalam berlatih doa meditasi. 4. Untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa sebagian besar mahasiswa dan dosen memberikan beberapa usulan menyangkut pelaksanaan doa meditasi. Adapun usulan yang diberikan menyangkut segi proses, materi dan bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan. Pada proses responden mengharapkan selama pelatihan dibuat pengelompokan kemampuan berdoa meditasi dilihat dari latar belakang pengalaman berdoa meditasi. Pada segi materi, perlu dibuat adanya tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses doa meditasi. Sedangkan dilihat dari segi bentuk pendampingan, para responden menyadari pentingnya pembiasaan doa meditasi dalam kesehariannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV USULAN KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN PROGRAM PEMBINAAN SPIRITUALITAS MAHASISWA PRODI IPPAK
Pada bab ini akan dipaparkan empat pokok mengenai usulan program untuk meningkatkan proses pembinaan spiritualitas mahasiswa Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK). Keempat pokok tersebut meliputi: latar belakang pemilihan program, tujuan program, format lembar refleksi, dan manfaat panduan refleksi bagi peningkatan hidup rohani mahasiswa.
A. Latar Belakang Pemilihan Program Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dari para mahasiswa dan dosen, bahwa usulan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa masih terkait dengan usaha selama latihan doa meditasi. Melalui doa meditasi, para responden mengharapkan supaya dalam doa meditasi terdapat sistem pengelompokkan dalam latihan doa meditasi, dibuatkannya panduan untuk berdoa meditasi dan mahasiswa juga menyadari untuk membiasakan doa meditasi. Diharapkan melalui kebiasaan berdoa meditasi dapat membantu mahasiswa meningkatkan hidup rohani sebagai calon katekis dan guru agama. Melalui latihan berdoa meditasi untuk mendapatkan hidup rohani tidak akan datang secara tiba-tiba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 Perlu pembiasaan dan latihan sebagai usaha manusia dalam proses berdoa meditasi sehingga menjadi salah satu cara meningkatkan hidup rohaninya. Beberapa hal buah meditasi yang didapatkan perlu semakin ditingkatkan lagi seperti ditemukan pada bab tiga. Prodi IPPAK menjadi salah satu lembaga pendidikan calon guru agama katolik dan katekis, maka para mahasiswa perlu lebih diperkembangkan dalam hal hidup rohaninya. Adapun pendampingan spiritualitas yang dilakukan oleh prodi IPPAK meupakan salah satu bentuk usaha prodi IPPAK memperkembangkan hidup rohani mahasiswa. Spiritualitas yang mau dikembangkan adalah mengacu pada Spiritualitas Ignasian sebagai semangat di Universitas Sanata Dharma. Bila semangat Spiritualitas Ignasian dipakai sebagai acuan perkembangan hidup rohani maka latihan doa yang diajarkan oleh Ignasius perlu dilakukan. Kematangan dan kedalaman hidup rohani menurut Ignasius hanya akan terjadi bila manusia mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan. Kerapkali hal itu harus dilakukan oleh manusia berulang-ulang hingga menemukan keputusan yang terbaik. Maka repetisi dan refleksi sangatlah penting di dalam latihan rohani (Ignasius Loyola, 1993: 230). Bertolak dari pentingya refleksi sebagai suatu proses doa meditasi, penulis merasa bahwa refleksi menjadi proses yang tidak boleh dilupakan. Bentuk refleksi dalam proses doa meditasi menjadi dasar penulis mengusulkan panduan refleksi bagi peningkatan hidup rohani mahasiswa. Dengan program ini, diharapkan mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 semakin terbiasa menemukan buah dari doa meditasi. Pada akhirnya buah-buah meditasi yang didapat menjadi dasar acuan untuk pengembangan hidup rohani mahasiswa sebagai calon guru agama dan katekis.
B. Tujuan Program Panduan refleksi merupakan pilihan penulis sebagai bentuk usulan program. Melihat berbagai pengalaman doa meditasi yang dialami oleh para responden tentunya memiliki kedalaman makna secara subyektif. Pengalaman-pengalaman yang terjadi ketika berdoa meditasi menjadi kurang bermakna jika tanpa proses refleksi. Kedalaman serta kualitas kedalaman sebuah pengalaman tidak hanya dilihat dari banyaknya pengalaman yang sudah ada melainkan bagaimana mengolah pengalaman tersebut sehingga dapat dipelajari. Seperti ditegaskan oleh Biru Kira (2011:41) “silahkan memperoleh banyak pengalaman tetapi yang terpenting adalah refleksi”. Refleksi menurut spiritualitas Ignasian sangatlah penting. Kata refleksi sendiri secara sederhana terdiri dari kata “re” yang memberi makna bahwa refleksi merupakan proses melihat kembali diri, keputusan dan pengalaman yang sudah lewat dengan tujuan untuk memaknainya (Biru Kira, 2011:50). Bentuk menyadari diri dari masa lampau dan menyadarkan kembali apa yang harus diperbuat kedepannya memang dibutuhkan refleksi yang tentunya penuh pertimbangan sehingga membantu diri untuk menemukan makna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Pengalaman berdoa meditasi akan lebih bermakna dan menemukan buahbuahnya dapat terbantu dengan adanya refleksi setelah selesai berdoa meditasi. Pengalaman bertemu dengan Allah maupun pengalaman yang terjadi saat berdoa meditasi akan terasa jika diri mau merefleksikannya. Melalui refleksi diharapkan dapat membantu diri menemukan Allah dalam segala hal, bukan saja saat berdoa meditasi akan tetapi juga pengalaman yang muncul selama satu hari yang telah berlalu (Biru Kira, 2011:51). Melalui berefleksi diharapkan buah-buah roh sebagai buah doa meditasi oleh pendoa dapat diambil dan diamalkan. Buah-buah roh seperti halnya buah kasih yang jika dapat dirasakan oleh pendoa meditasi diharapkan pendoa dalam kesehariannya dapat melakukan kasih. Maka, buah meditasi dapat dikatakan sebagai bentuk untuk menjalani hidup selanjutnya.
C. Format Lembar Refleksi Refleksi dibutuhkan sebagai wujud menghargai pengalaman yang telah terjadi pada diri kita. Pengalaman yang dapat diperoleh selama menjalani peristiwa tertentu. Terkhusus ketika menjalani doa meditasi refleksi juga sangat dibutuhkan untuk menggali pengalaman selama berdoa meditasi. Dalam kaitannya dengan spiritualitas Ignasian, refleksi sangat diwajibkan. Refleksi dipandang menjadikan seseorang juga menemukan Tuhan dalam segalanya (finding God in all things). Menemukan sesuatu yang terjadi dan tersembunyi yang belum tentu secara langsung dapat dilihat. Melalui pertanyaan-pertanyaan
reflektif,
mereka
yang
melalukan
refleksi
mencoba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 menemukan Kasih (Tuhan). Sehingga ketika dalam menemukan Tuhan berarti menemukan dorongan untuk berubah karena dicintai serta dimampukan untuk berubah (Biru Kira, 201: 51). Adapun tahapan-tahapan atau pedoman yang perlu dilakukan selama berefleksi adalah sebagai berikut: Tabel 1: Panduan Refleksi
Komponen
Deskripsi
Pertanyaan Panduan
Menceritakan
Menceritakan suatu
- Apa yang terjadi?
(deskripsi)
pengalaman, peristiwa atau
- Bagaimana jalannya
pengalaman saat
situasi saat berdoa meditasi
berdoa meditasi
yang dialami
doa meditasi? - Siapakah yang hadir selama berdoa meditasi, apakah Tuhan sudah hadir?
Mendalami
Mengungkapkan perasaan,
pengalaman saat
pendapat atau gagasan atas
berdoa meditasi
pengalaman yang dialami
- Apa perasaan yang muncul? - Apa yang dapat
dan menganalisis hal-hal
menyebabkan diriku
yang mungkin terjadi saat
fokus atau tidak
berdoa meditasi
fokus (suasana maupun sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 badan)? Menemukan makna
Menggali suatu
dari pengalaman
pengalaman dari berbagai
hadir atau menyapa
sudut pandang
kita saat berdoa
(pengetahuan, emosional,
meditasi maupun
sosial, moral dan iman)
dalam kehidupan
untuk menemukan makna
sehari-hari?
yang mendalam
- Bagaimana Tuhan
- Buah meditasi apa yang dapat aku temukan dari berdoa meditasi tadi?
Rencana Aksi
Merumuskan satu rencana
- Sekarang apa yang
tindakan berdasarkan
dapat aku lakukan
nilai/makna/buah meditasi
untuk sesama?
yang diperoleh dan analisis sebelumnya
- Apa yang mungkin aku kerjakan sekarang?
Panduan refleksi ini dirancang sebagai bagian dari mata kuliah Pembinaan Spiritualitas. Oleh karena itu, penanggung jawab pemakaian program ini adalah dosen pendamping spiritualitas pada semester yang bersangkutan. Maka dalam silabus, dosen pendamping perlu memberikan alokasi waktu khusus dan penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 wajib bagi mahasiswa untuk membuat buku khusus refleksi. Program ini perlu dikomunikasikan sejak awal pertemuan kuliah Pembinaan Spiritualitas. Panduan refleksi diisi oleh mahasiswa setelah selesai doa meditasi di kampus dan juga mahasiswa diwajibkan mengisi buku panduan refleksi dalam kesehariannya setelah berdoa meditasi. Selanjutnya, hasil dari refleksi sehari-hari setelah berdoa meditasi diberikan waktu khusus untuk disampaikan atau dilaporkan pada pertemuan spiritualitas. Sehingga, pengalaman berdoa meditasi semakin diperkaya dengan hasil laporan latihan berdoa meditasi di luar kampus. Pada panduan refleksi diungkapkan juga tindak lanjut dari hasil refleksi doa meditasi. Tindak lanjut tersebut dapat diwujudnyatakan dalam tindakan secara pribadi, namun tidak menutup kemungkinan untuk dibuat tindak lanjut aksi bersama dari hasil refleksi yang telah dilakukan. Kegiatan aksi yang dibuat dapat menjadi puncak dari kegiatan penutupan kuliah Spiritualitas. Diharapkan melalui aksi individu maupun bersama para mahasiswa menindaklanjuti kasih Allah yang diterima kepada sesama.
D. Manfaat Panduan Refleksi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani Mahasiswa Refleksi merupakan sebuah cara agar dapat memaknai hal-hal yang berguna, dipandang relevan sebagai salah satu upaya membantu menemukan buah meditasi yang digunakan untuk meningkatkan hidup rohani bagi mahasiswa. Manfaatmanfaatnya antara lain sebagi berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 1. Sebagai calon pewarta yang membina para umat dalam hal doa, diperlukan keterampilan untuk membantu umat berdoa. Doa meditasi dapat digunakan sebagai salah satu cara yang digunakan untuk berdoa. Selesai membagikan cara berdoa meditasi, diharapkan pemandu dapat mengarahkan untuk membantu umat menggali lebih dalam apa yang telah dialami selama berdoa meditasi dan tindak lanjutnya. Sehingga pengalaman memandu refleksi sudah didapatkan dan nantinya dapat dibagikan kepada yang lainnya. 2. Melalui panduan refleksi, mahasiswa dilatihkan juga untuk terbiasa menemukan format berefleksi. Segala sesuatu yang dibiasakan akan membantu untuk dapat melakukan dan menerapkan dalam keseharian. Sekalipun format refleksi sudah didapatkan, akan tetapi melalui panduan refleksi mahasiswa menjadi lebih diarahkan runtut dalam menggali makna dan maksud dari doa meditasi yang dilakukan. 3. Hasil dari refleksi dalam bentuk aksi juga menjadi salah satu cara menanggapi sapaan Allah. Aksi yang dibuat setelah berdoa meditasi menjadi hasil panenan dari buah meditasi yang didapatkan selama berdoa meditasi. Sekalipun tidak mudah mendapatkan buah meditasi dalam setiap latihan doa meditasi, namun patut untuk dicoba. Penulis menyadari bahwa panduan ini perlu diwajibkan untuk dilakukan selama berlatih doa meditasi. Diharapkan nantinya kewajiban menjadi hal yang membiasakan dan dapat dilakukan tanpa perlu diwajibkan lagi. Hal tersebut diharapkan nantinya juga dapat membantu menemukan hal-hal untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa sebagai calon pewarta (katekis dan guru agama). Ketika para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 pewartanya sudah memiliki hidup rohani yang lebih baik maka hal tersebut menjadi dasar untuk membantu umat juga meningkatkan hidup rohaninya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menegaskan kembali beberapa hal yang perlu ditingkatkan lebih lanjut sehubungan dengan upaya pengembangan pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK.
A. Simpulan Dari hasil kajian teori, penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Doa meditasi adalah salah satu macam doa yang memberikan waktu leluasa mendengarkan dan melihat Tuhan di dalam diri. Berdoa bukan saja melulu meminta dikabulkannya permintaan diri akan tetapi bagaimana diri juga memahami maksud Tuhan memberikan berbagai hal dalam kehidupan. 2. Penghayatan hidup rohani ialah penghayatan manusia untuk dapat merasakan kehadiran Tuhan di dalam diri sesama dengan memperlakukan sesama sesuai apa yang diharapkan oleh Tuhan. Dengan demikian untuk dapat menemukan hal yang diinginkan Tuhan bagi sesama maka perlu dilatihkan dan dibiasakan mengolah hidup rohani disetiap harinya. 3. Doa meditasi menjadi salah satu cara untuk dapat menemukan maksud Tuhan sendiri. Sebagai dampak berdoa meditasi ialah menemukan buah-buah meditasi. Buah-buah meditasi yang ditemukan diharapkan untuk diterapkan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 kehidupan sehari-hari. Sehingga, melalui hal tersebut dapat membantu meningkatkan penghayatan hidup para mahasiswa. 4. Sebagai calon pewarta para mahasisawa memahami pengertian hidup rohani para mahasiswa dengan cukup baik. Namun, sebagai mahasiswa calon pewarta mereka masih kurang menyadari buah-buah doa meditasi yang didapatkan selama latihan doa meditasi. 5. Melalui hasil penelitian penulis menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat yang timbul dari dalam diri maupun luar diri. Faktor-faktor yang mendukung ialah niat dari dalam diri, ayat-ayat Kitab Suci yang membantu, dan suasana ruangan. sedangkan faktor-faktor yang menghambat adalah suasana teman-teman yang belum siap berdoa meditasi sehingga menjadi salah satu faktor menghambat berkonsentrasi. 6. Guna meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa maka penulis menawarkan panduan refleksi. Panduan refleksi diharapkan dapat membantu untuk membiasakan menemukan maksud Tuhan dalam buah-buah doa meditasi yang dilakukan.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, doa meditasi memiliki peranan bagi mahasiswa. Ada pun upaya untuk dapat membantu mahasiswa semakin mengembangkan hidup rohaninya perlu diupayakan. Penulis menyadari dengan bantuan refleksi sesudah berdoa meditasi merupakan cara untuk menemukan buah meditasi yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 diaplikasikan baik kepada diri sendiri maupun terhadap sesama. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh beberapa usulan dari para responden. Penulispun mengolah dan mempertimbangkan usulan dari para responden, penulis pun menyampaikan
saran-saran
yang
dapat
diupayakan
untuk
memelihara,
mempertahankan dan meningkatkan pelatihan doa meditasi di Prodi IPPAK, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Prodi IPPAK a. Prodi IPPAK memberikan referensi buku-buku selain buku Sadhana untuk membantu mahasiswa memahami maksud dari doa meditasi. b. Materi Pendampingan Spiritualitas dengan menggunakan pelatihan doa meditasi tetap dipertahankan. Melalui cara doa tersebut dapat membantu mahasiswa membiasakan diri mendapatkan variasi bentuk berdoa.
2. Bagi Dosen Pendamping a. Pengelompokan para mahasiswa yang memiliki latar belakang doa meditasi perlu diperhatikan. Sehingga diharapkan dapat membantu memaksimalkan pelatihan doa meditasi. b. Pembiasaan refleksi setelah berdoa meditasi perlu dipertahankan dan perlu diwajibkan untuk membantu menemukan buah-buah meditasi. Selain mencatat refleksi setelah berdoa meditasi di kampus, juga diwajibkan untuk mengumpulkan hasil refleksi setelah berdoa meditasi selama hari-hari berikutnya dan ditanggapi oleh para dosen pendamping.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 c. Melalui buah meditasi yang didapatkan bersama dengan para mahasiswa, pendamping membantu untuk mengarahkan aksi bersama untuk realisasi menghayati hidup rohani.
3. Bagi Mahasiswa a. Para mahasiswa perlu meningkatkan keaktifan dalam berdoa meditasi di saat pelatihan doa meditasi di kampus. Menjadi pemandu selama pelatihan doa meditasi menjadi bentuk latihan untuk dapat merasakan doa meditasi bagi diri sendiri dahulu. b. Mahasiswa yang telah mendapatkan buah-buah doa meditasi maka perlu dibagikan juga kepada yang lainnya. Dapat dengan menjadikan bentuk variasi doa dengan doa meditasi saat pendampingan di kelompok tertentu. c. Para mahasiswa setelah merasakan manfaat dari doa meditasi, perlu membiasakan
diri
untuk
meluangkan
waktu
berdoa
meditasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Amando Raffo. (2013). Berdoa Memohon Hasrat. Bunyikan Genta bagi Tuhan: Persembahan Harian 2013. hal. 40. Ariyanti. (2012). “Upaya Pengembangan Pendampingan Spiritualitas Mahasiswamahasiswi Calon Katekis Di Program Studi Pendidikan Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma.” Skripsi. Banawiratma, J.B. (1990). Spiritualitas Transformatif: Suatu pergumulan Ekumenis.Yogyakarta: Kanisius. Biru Kira. (2011). Menuju ke Alam Liar, Refleksi Ignasian Perjumpaan Manusia dengan Alam. Yogyakarta: Kanisius. _____. (2005). Kitab Hukum Kanonik. Bogor. Grafika Mardi Yuana. _____. (2012). Youcat Indonesia-Katekismus Populer. Yogyakarta: Kanisius. Budi Purnomo, Aloy. (2012). Katekese, katekis, katekumen. Inspirasi. No. 89 Tahun VIII Januari. Hal 48. Budi Sardjono. (2012). Meditasi Cerdas 10 Menit. Yogyakarta: Kanisius. Darmawijaya. (1999). Membaca Kitab Suci.Yogyakarta: Kanisius. De
Rooy, Jac. (1980). Meditasi Buku Bimbingan untuk Renungan Pribadi.Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Freeman, Laurence. (2004). Meditasi Kristiani. Jakarta: Obor. Goopio, Yosef. (1984). Hidup Rohani Seorang Katekis.Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Griffiths, Bede. (2010). Meditasi Kristiani. Malang: Dioma Malang. Hardawiyana. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Bogor. Heuken, Adolf. (2005). Ensiklopedi Gereja. Jakarta:Yayasan Cipta Loka Caraka. Husaini Usman. dkk, (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Ignatius Loyola. (1993). Latihan Rohani St. Ignasius Loyola. (J. Darminta, Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius. Indra Sanjaya. (2011). Belajar dari Yesus Sang Katekis.Yogyakarta: Kanisius. Iswarahadi. (2013). Media dan Pewartaan Iman: Usaha Mencari Model Pewartaan Iman pada Zaman Digital.Yogyakarta: Kanisius. Kamari, Fx. (1985). Kepribadian Seorang Katekis.Yogyakarta: Stkat. Koferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. Lalu, Yosef, Pr. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI. _____, (2009). Kepribadian dan Spiritualitas Katekis dalam Tantangan Zaman. Praedicamus. Hal 20, vol VIII No. 25. Magnis Suseno, Frans. (2012). Globalisasi: Tantangan Integrasi Kita.Yogyakarta: Kanisius. Mangunhardjana. (1979). Delapan Belas Sikap Doa. Yogyakarta: Kanisius. Miller, Lisa. http://id.celebrity.yahoo.com/news/10-manfaat-berdoa-bagi-kesehatan114719417.html. diakses pada18 Maret, 2014. Nasution. (1988). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Bandung: Tarsito.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Paulus Yohanes II. (1992). Chatechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979). Putranto, C. (2012).” Mengenang Merekahnya Sebuah Cita-cita.” Hidup. Tahun ke66. Hal 11. Sad Budianto, Antonius. (2010). Hidup Rohani Kristiani: Buah Pergaulan dengan Yesus Kristus. Studia Philosopgica et Theologica. Vol. 10. 72-85. Sarjumunarsa. (1982.01.01). Spiritualitas Katekis. Rohani. Staf Dosen Prodi IPPAK. (2010). Panduan Program Studi IPPAK. Yogyakrta: Prodi IPPAK. Suhardiyanto. (2012). “Katekese, Katekis, Katekumen. Inspirasi.” Hidup. Tahun ke66. Hal 48. Suharyo, I. (2009). The Catholic Way: Kekatolikkan dan Keindonesiaan Kita. Yogyakarta: Kanisius. Suwandi, Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Thomas Hidya Tjya. (2012). Peziarahan Hati. Yogyakarta: Kanisius. Widagdo, Rochandi. (2003). Meditasi Keheningan. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1: Panduan Pertanyaan Wawancara A. Untuk koordinator Pendampingan Spiritualitas Semester V 1. Bagaimana gambaran pendampingan spiritualitas di kampus ini? 2. Apakah tujuan pengembangan spiritualitas di semester 5? 3. Berdasarkan tujuan tersebut, mengapa dipilih doa meditasi dan apakah melalui kegiatan doa meditasi dapat mencapai tujuan tersebut? 4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan spiritualitas? 5. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan program pendampingan spiritulitas para mahasiswa di Prodi IPPAK sebagai calon katekis?
B. Untuk dosen pendamping Spiritualitas dan retret 1. Kegiatan apa yang dilakukan untuk pendampingan spiritualitas khususnya di semester 5? 2. Bagaimana pengalaman Anda terlibat dalam pendampingan spiritualitas/retret di kampus ini? 3. Dari pengalaman Anda dalam pendampingan selama ini, bagaimana perkembangan hidup rohani mahasiswa? 4. Apa kendala yang Anda jumpai dalam mendampingi mahasiswa saat doa meditasi? 5. Apa usul dan saran Anda bagi peningkatan penghayatan hidup roahani mahasiswa dalam pendampingan spiritulaitas melalui doa meditasi?
C. Untuk Mahasiswa 1. Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? 2. Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi IPPAK? 3. Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? 4. Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama proses spiritualitas di kampus? 5. Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di kampus maupun saat retret? 6. Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda? 7. Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda selama mengikuti proses doa meditasi? 8. Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? 9. Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi di kampus ini?
(1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2: Rangkuman Hasil Wawancara D. Koordinator Pendampingan Spiritualitas Semester V 1. Bagaimana perkembangan spiritualitas di kampus IPPAK? Ya semuanya mau mengarahkan para mahasiswa supaya bisa menghayati spiritualitas khususnya ya spiritualitas Ignasian berdasarkan paradigma pedagogi Ignasian itu sehingga para mahasiswa semakin bisa menghayati panggilan mereka sebagai pewarta, katekis yang ikut serta bertanggung jawab mewartakan kabar gembira kepada umat begitu ya. Jadi, bisa menyadari perannya sebagai pewarta sekaligus juga bisa menyadari penyertaan Tuhan di dalam hidup sehari-hari gitu ya. 2. Sedangkan untuk semester lima, tujuan spiritualitas itu mengarah kepada apa? Semester lima itu mengajak mereka untuk semakin bisa berdoa dan juga semakin bisa memahami ibadat-ibadat. Yang nantinya akan menjadi tugas mereka sebagai petugas ibadat. 3. Berdasarkan hal tersebut, mengapa di awal semester ganjil (semseter lima) dipilih meditasi? Ya kan jelas bahwa berdoa meditasi lalu orang diajak untuk belajar berdoa lalu harapanya supaya lebih bisa berdoa lalu nanti bisa mengajarkan cara berdoa kepada umat. 4. Sedangkan kendala apa yang anda alami bersama dosen pendamping lainnya seperti apa khususnya saat berlatih doa meditasi? Ya banyak yang tidak aktif lalu banyak yang tidak mempraktekkan di rumah, hanya sebatas di kelas dan tentu saja itu sangat minim dan sangat terbatas dan hasilnya lalu sangat minim ya. 5. Upaya yang selama ini anda lakukan saat pendampingan dari angkatan 2010 sampai angkatan semsester sekarang untuk meningkatkan program pendampingan spiritualitas khususnya yang semester lima melalui doa meditasi? Ya dengan cara variasi, lalu untuk pelatihan sifatnya sendiri, lalu mendorong mereka untuk berlatih di rumah tapi pada akhirnya memang tergantung pada masing-masing pribadi yang mau berusaha tau tidak. Lalu pada akhirnya diserahkan pada pribadi tanggung jawab pribadi, sehingga memang lalu ya hasilnya ya tergantung mereka pada akhirnya. 6. Apa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohaninya bagi mereka khususnya melalui doa meditasi? Ya hanya memang supaya mereka berlatih setiap hari berdoa setiap hari lalu dan ya mencoba untuk tidak putus asa belum berhasil dan seterusnya. E. Dosen pendamping Spiritualitas dan retret 6. Pemahaman mengenai doa meditasi - Penyadaran tubuh, doa dengan pernafasan penyadaran akan bunyi, akan suara, dilatihkan juga pemberdayaan fantasi, kontemplasi, tapi juga meditasi dalam arti sempit. Dengan meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk memperdalam doa-doa verbal, lisan (R23) 7. Kegiatan apa yang dilakukan untuk pendampingan spiritualitas khususnya di semester 5? - Persiapan itu mengenal kelompoknya, seperti usia, karakter kelompok profesi, tema bisa diajukan pada kelompok, menghitung waktu, menyusun materi, Biasanya kalau Ignasian itu proses dari mengolah, mengenal diri, mengolah (2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI diri, kemudian berpaling kepada Kristus dan mencoba mengikuti Dia semakin mengidentifikasi diri dengan (R21) 8. Apa keterlibatan anda selama pendampingan spiritualitas di semester lima? - Sebagai pendamping dari awal semester sampai akhir semester (R24) 9. Bagaimana pengalaman Anda terlibat dalam pendampingan spiritualitas/retret di kampus ini? - Sudah ketika dulu saya pernah di seminari saya pernah mengikuti, disitu saya dilatih untuk berdoa secara meditasi. Kemudian ketika saya masuk ke IPPAK sini, kemudian saya e diminta untuk mendampingi semester lima, kemudian dalam doa meditasi dengan buku sadhana (R22) 10. Dari pengalaman Anda dalam pendampingan selama ini, bagaimana perkembangan hidup rohani mahasiswa? - Kalau bagi saya perkembangan hidup rohani itu tidak pertama-tama saya ukur dari apa yang dialami waktu retret tapi dari apa yang menjadi sikap dan perilaku sehari-hari di kampus (R21) - Secara eksplisit mereka tidak mengatakan adanya perkembangan hidup rohani ya, tapi kalau kita secara implisit kalau mereka mempunyai sharing yang bagus maka berdasarkan pengalaman mereka sendiri dalam bermeditasi ya saya secara tidak langsung meyimpulkan ada semacam perkembangan (R22) - Setelah membuat catatan, kemudian dibuka untuk sharing, nah dalam sharing itu mahasiswa diundang untuk mengungkapkan apa tadi yang dijalankan, lalu apa yang dialami dalam latihan tadi, lalu prosesnya tadi bagaimana, ada kendala, apakah menemukan sesuatu yang bagaimana, ditawarkan oleh romo Antoni De Melo, terus setelah mereka mengungkapkan kemudian dosen merangkum dan melihat secara pribadi, kritis, berdasarkan tuntunan Antoni De Melo (R23) - Ya, sejauh tidak di sharingkan (R24) 11. Apa kendala yang Anda jumpai dalam mendampingi mahasiswa saat doa meditasi? - Kesediaan diri untuk menfokuskan waktu perhatian (R21, R22, R23) - Ya saya rasa kendala dari faktor interal. Kalau eksternal ya tergantung apa yang dialakukan (R24) 12. Apa usul dan saran Anda bagi peningkatan penghayatan hidup roahani mahasiswa dalam pendampingan spiritulaitas melalui doa meditasi? - Luangkan waktu seperempat waktu bangun, setelah mandi, untuk hening (R21) - Diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasilnya meditasinya selama satu minggu (R22) - Segala yang dilatihkan itu tidak akan berguna kalau tidak dijalankan (R23, R24) F. Mahasiswa 10. Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? - Mendekatkan diri pada alam semesta (R1) - Semua tindakan manusia, pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai kristiani (R2, R6, R7) - Hidup yang senantiasa bersatu dengan Tuhan yang berdampak maupun berbuah dalam kehidupan sehari-hari (R3, R6, R8, R13, R20) - Hidup yang berpegang pada doa-doa (R4, R14) - Hidup yang berkaitan dengan Tuhan (R5, R6, R10) - Memberi Roh pada kehidupan Pribadi (R9) (3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - Hidup yang lebih mementingkan relasi dengan Tuhan (R11) - Aspek-aspek kehidupan kamu menyertakan Tuhan di dalamnya sehingga Tuhanlah yang ikut serta, ikut campur, mengendalikan yang memberikan petunjuk yang mengarahkan kamu dalam hidupmu untuk menjalani suatu kehidupan yang kamu rencanakan namun Tuhan yang menentukan (R12, R17) - Keadaan dimana saya mengelola hidup dengan doa (R14, R19) - Hidup seturut dengan sabda Allah kemudian lebih ke dalam diri kita yang kadang tidak dilihat orang lain tetapi kita sendiri yang tahu (R15) - Hidup rohani lebih memperbanyak relasi dengan Tuhan (R16) - Satu hidup yang dimana saya bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani dan rohani saya dimana saya intim dengan Tuhan (R18) 11. Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi IPPAK? - Pengaturan emosi dan mental (R1) - Nilai kejujuran (R2) - Menemukan Tuhan diteguhkan hidup panggilan (R3) - Mensyukuri anugrah yang aku terima meskipun itu kecil dan mampu menerima orang dan menerima perbedaan pendapat (R4, R9) - Belajar cara refleksi pengalama-pengalaman dan meskipun ramai tapi bagaimana caranya supaya kita tenang (R5) - Mendewasakan iman, kepekaan saya juga, selain hidup menggereja dengan kehidupan sosial lainnya, itu semakin berkembang (R6, R7, R10, R20) - Kedekatan saya dengan Tuhan juga semakin baik (R6, R17) - Relasi dengan teman-teman (R7) - Kuliah di IPPAK ini adalah panggilan dari Tuhan (R8) - Dengan kita berelasi dengan sesama kita mengenal Tuhan, bukan saja ketika kita mengenal Tuhan maka kita mengenal sesama. (R10) - Doa dan renungan pagi membuat kita selalu ingat dengan kehidupan rohani (R11) - Kebiasaan doa rosario, membuat kita menjadi beda (R11) - Punya kemampuan dan hidup rohani lebih mendalam (R12) - Sharing dari tuntutan kuliah membuat secara tidak langsung saya bisa merasakan hidup rohani dari tugas itu (R13) - Mau menerima diri sendiri (R15) - Menyadari bahwa Tuhan itu ada dengan sesama artinya kita menghormati bagaimana cara membina relasi dengan sesama (R16, R19) - Membantu mengolah hidup saya (R18) - Memampukan saya itu relasi baik dengan Tuhan dan juga berlasi baik dengan teman-teman (R20) 12. Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? - Bersemedi di dalam badan (R1) - Doa hening yang cukup lama dan berkonsentrasi untuk menemukan Allah (R2, R4, R5, R6, R11, R20) - Doa hening berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan, suara Tuhan dan mampu mengubah cara hidup saya dalam kehidupan sehari-hari (R3, R9, R10, R12) - Kesadaran penuh, berdiaog dengan Tuhan (R4) - Hening dihadapan Tuhan dan memusatkan diri pada Tuhan (R7, R8R17) (4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - Merasakan suara Tuhan atau apapun yang ada disekeliling kita (R13) - Doa dengan sikap tenang, berpusat pada satu suara atau iringan (R15) - Doa meditasi itu bisanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci, setelah membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu untuk hening, masuk ke dalam suasana membayangkan, menghadirkan diri dalam situasi apa yang, dalam teks yang kita baca. Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita akan menemukan nilai-nilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu dan apa yang dibicarakan dengan kita (R16) - Satu teknik berdoa, yaitu kita berkomunikasi dengan Tuhan (R18) - Doa hening, doa batin (R19) 13. Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama proses spiritualitas di kampus? - Membuat perkembangan hidup rohani lebih baik, mengolah hidup rohani (R1, R5, R7, R11) - Menenangkan diri dan menyembuhkan luka batin (R2) - Membuat kita untuk berelasi dengan Tuhan dan akhirnya kita juga bisa mengajak umat atau dimanapun kita berada untuk mengenalkan doa meditasi (R3, R6) - Contoh latihan doa (R4) - Fungsinya untuk membedakan roh jahat dan roh baik, itulah yang membangun hidup rohani (R7) - Lebih mudah menemukan Tuhan dalam keheningan (R8, R16, R20) - Semakin dekat dengan Tuhan sebagai calon pewarta (R8, R9, R16) - Lebih ke mendengarkan, berteman dengan diri kita sendiri (R10) - Menjadi pemimpin doa meditasi (R12) - Belum terlalu paham (R13, R15) - Berkonsentrasi bagaimana cara berdoa (R17) - Lupa (R18) - Belajar bagaimana doa meditasi itu (R19) - Bisa konsentrasi (R20) 14. Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di kampus maupun saat retret? - Prosesnya sudah cukup baik (R1,R2, R4, R5, R7, R8, R9, R11, R17, R18, R19, R20) - Hanya saja mungkin harus ditingkatkan lagi menjaga keheningan (R2, R9, R11) - Terlalu banyak orangnya, Padahal meditasi itu dibutuhkan keheningan, meditasi dipersilahkan setiap orang mencari tempat sendiri-sendiri jadi bisa mencari tempat di alam, hening diruangan (R3) - Kadang teman-teman tidak semuanya serius (R6) - Proses kesadaran diri di ruangan (kapel atau alam) itu membantu sekali untuk menyadari sebelum kita meditasi, menyadari hal-hal yang bukan rohani tapi jasmani (mengambil posisi yang rileks, bertahan sekian lama) itulah dasarnya (R7) - Kurang mengikuti dengan baik (R8) - Pertama saya sadar bermeditasi, kedua menerima mana apa saja yang ada dalam tubuh kita (R10) - Jadi sikap-sikap bersila, duduk di lantai, ada yang membuat senyaman itulah terbantu untuk menemukan tujuan doa meditasi (R12) (5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - Memulai doa, harus tenang di awal lalu mencoba untuk mengingat kembali aktifitas atau pengalaman-pengalaman rohani yang dirasakan selama sehari sebelumnya, baru bisa berdoa (R13) - Kurang berjalan dengan baik, karena suasanaya kurang mendukung (R15) - Proses itu harus kenal diri dulu untuk masuk dalam doa (R16) - Hening dari diri, orang merasakan udara melalui pernafasan dan bunyi-bunyian yang ada disekitar kita itu yang menghantar kita untuk berkonsentrasi untuk bisa bertemu dengan Tuhan (R20) 15. Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda? - Bisa mengontrol sedikit emosi terhadap teman-teman (R1, R6) - Secara batin lebih tenang dan secara fisik lebih segar (R2, R6, R10, R13, R15, R17) - Perannya kalau tidak doa meditasi kayak ada yang kurang. Karena doa meditasi itu membuat saya jadi tenang dan semakin menemukan kedamaian, kebahagiaan serta semangat di dalam menjalani kehidupan sepanjang hari (R3, R9, R12) - Kalau ketemu dengan orang yang tidak cocok dengan diriku sekarang biasa aja (R4) - Tuhan hadir. Mungkin lebih peka akan pengalaman (R5, R13) - Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah saya berdoa meditasi (R7) - Lebih mudah menemukan Tuhan (R8) - Mengurangi kejelekan dan keburukan diri saya terutama sifat dan sikap (R9) - Lebih sadar dan sadar dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sadar bahwa saya tidak seperti itu atau tidak boleh seperti itu (R10, R13) - Hening walaupun dalam keadaan sibuk (R11) - Berkeinginan memiliki waktu khusus dengan Tuhan (R15) - Tuntunan untuk kita berbuat sepanjang hari itu, teks yang kita meditasikan (R16) - Menemukan kehendak Tuhan dalam diri saya (R18) - Menemukan diri dan mengolahnya (R19) - Bisa konsentrasi dalam hidup doa (R20) 16. Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda selama mengikuti proses doa meditasi? - Faktor mendukung Latar belakang terbiasa dengan meditasi (R1, R4) Pemahaman konsepstual doa meditasi (R4) Pemilihan tempat yang nyaman (R2, R5), seperti alam atau jalan-jalan (R3,R14) Bantuan ayat-ayat Kitab Suci yang tertarik/bacaan Harian dan merenungkannya (R3, R7, R17) Melalui musik /instrumen (R3, R11, R17, R14) Mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang (R3) Pemandu yang memimpin proses doa meditasi (R8) Niat dalam diri (R9, R6) Konsentrasi (R9) Suasana yang mendukung (R9, R10, R13, R15, R16, R20) Suasana tenang (R16, R11, R20, R19) (6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Suasana waktu yang pas, seperti pagi hari (R15) Teman-teman yang saling mendukung (R19) - Faktor menghambat Teman-teman sendiri yang melakukan doa meditasi cukup menghambat (R1, R2, R12, R4, R8) Mengantuk (R3, R8, R9, R12, R15) Kondisi badan tidak sehat (R14) Kondisi badan capek setelah begadang (R4, R7, R18) Susah Konsentrasi (R4, R8, R10, R11) Suasana luar ruangan seperti dosen yang sedang mengajar (R5, R6, R8) Kitanya sendiri yang tidak siap (R5) Kurang membiasakan doa meditasi (R6) Malas (R9, R12) Sikap duduk yang salah (R9) Memiliki banyak masalah dan banyak tugas (R16, R18) Pikiran yang belum fokus (R11, R17) Kurang membuka diri (R19) Musik yg terlalu keras dan suasana ribut (R20) Tergesa-gesa karena faktor bangun telat untuk berdoa meditasi (R15) Kesediaan diri untuk fokus masih sulit (R21, R22, R23, R24) 17. Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? - Menolong orang, siap membantu jika dibutuhkan (R1, R7) - Mengajar di sekolah, mengajarkan doa meditasi kepada anak kelas 5 (R2, R15) - Mendampingi anak-anak sekolah minggu lingkungan, wilayah dan paroki (R3, R6, R8, R9, R15, R18) - Mendampingi cakrom dan cakris (calon komuni dan calon krisma) (R3) - Mengajar (R3) - Cantus Firmus, kerja di humas kampus sadhar (R4) - Latihan koor (R5, R6, R15, R20) - Tim kerja Lektor (R6, R8, R15) - Menjadi pendamping OMK (R6, R9, R20) - Kegiatan pemuda desa (R6) - Kegiatan lingkungan, doa lingkungan (R8, R9, R11, R13, R15, R16, R17, R19, R20) - Menulis yang membuat semangat (R10) - Kegiatan kharisatik di gereja Kiduloji, disana juga ada meditasi rohani, lebih kearah bimbingan roh kudus jadi diajarkan di sana mohon karunia roh kudus untuk menyertai diri kita (R12) - Misa harian (R17) - Kegiatan sosial POTA (R18) - Promosi panggilan di stasi-stasi (R20) 18. Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi di kampus ini? - Melakukan meditasi mereka harus sadar secara alami bukan karena disuruh atau diberitahu (R1)
(7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - Dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memimpin meditasi (R2, R3, R4, R5, R9, R16) - Doa meditasinya itu di adakan di luar halaman/alam (R3, R5, R6) - Spiritualitas ditaruh di jam pertama (R4) - Orang-orang yang secara konsentrasi harus dipidah dengan orang-orang yang sudah siap doa meditasi (R4) - Prepost, dikasih perilaku, perilakunya meditasi, perilakuknya dilihat (R4) - Dosennya mau mau mengkondisikan mahasiswanya (R6) - Sikap-sikap yang diajarkan cukup baik, ada baiknya dicarikan inovasi gerakangerakan (R6) - Lebih banyak praktek dari pada teori (R7) - Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu sekali, sebulan sekali (R8, R11) - Setidaknya dua menit atau lima menit dibiasakan hening sehingga dengan keheningan bisa menerima diri kita supaya tidak tergesa-gesa atau terburu-buru saat menerima mata pelajaran (R10) - Di kampus IPPAK mulai kebiasaan baru ketika kuliah pagi jam 7, dimulai dengan renungan dan meditasi (R12) - Semacam panduan diperlukan untuk membantu masuk doa meditasi (R13) - Dikembangkan meditasi dengan anak muda jaman sekarang dengan mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda tertarik (R15) - Pilih waktu yang tepat, suasananya tempat yang tepat, mendukung (R16) - Meditasi itu difokuskan untuk apa dulu (R17) - Mahasiswa mengikuti spiritualitas jangan bolong-bolong (R18) - Melakukan meditasi di khususkan meditasi bersama (R19) - Spiritualitas itu semester lima tetap dipertahankan (R20) - Diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasil meditasi selama satu minggu (R22) - Luangkan waktu seperempat jam setelah bangun atau setelah mandi untuk hening (R21)
(8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3: Transkrip Hasil Wawancara Wawancara 1 Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 1 (R1) Q R
: Apa yang kamu pahami tentang hidup rohani? : Hidup dimana kita bisa mendekatkan diri pada alam semesta. Karena dengan kita dekat dengan alam semesta secara tidak langsung pasti akan menghargai nilai-nilai kehidupan, dari nilai-nilai kehidupan itulah dalam proses yang sangat panjang pada akhirnya nanti akan menjadi bagian yang tidak akan terpisahkan dalam hidup kita. Bisa dikatakan hal tersebutlah yang disebut pertumbuhan hidup rohani.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa saja yang kamu alami selama belajar di prodi IPPAK? : Kalau di IPPAK tidak terlalu banyak karena kalau di IPPAK lebih kepada pengaturan emosi dan mental. Kalau untuk pertumbuhan rohani di IPPAK tidak terlalu mendukung perkembangan hidup rohaniku, yang membantu salah satunya matakuliah spiritualitas yang hanya beberapa semester saja, tidak semua. spiritualitas menurut saya dimana kita bisa menghargai sesuatu atau hal-hal disekitar kita.
R
Q R
: Kemudian, apa yang kamu ketahui tentang doa meditasi? : Aku meditasi tidak pernah doa. Karena aku meditasi tidak berdasarkan acuan dari pembelajaran sepanjang kuliah disini. Sedangkan aku bermeditasi dengan acuan seni beladiriku yang dahulu. Di meditasi seni beladiriku ada yang namanya “ken zen ichi nio”, yang artinya “Ken” bertarung, “Zen” semedi, “ichi” di dalam, “nio” badan, jadi konsep semedi yang aku lakukan adalah bersemedi di dalam badan. Aku benar-benar mengeluarkan apa yang tidak aku suka dan aku mengalahkan hal yang tidak aku suka. Biasanya yang tidak kuat hanya 10 menit.
Q
: Sedangkan, pada proses doa meditasi yang dilakukan di kampus IPPAK apakah anda tahu tujuannya? : Membuat perkembangan hidup rohani lebih baik. Tujuannya agakagak sadar, tapi untuk melaksanakannya “no”. Karena menurutku, kita setelah melaksanakan meditasi biasanya kita bertabrakan dengan hati nurani untuk melakukan sesuatu, entah kita malu, merasa tidak nyaman, minder.
R
Q R
: Proses doa meditasi di kampus dan saat retret semester kita bagaimana? : Prosesnya sudah cukup baik, hanya untuk mencapai hasil dari proses itu tidak baik. Pertama, orang atau individu tidak dikondisikan meditasi tapi dikondisikan untuk mencari. Sedangkan untuk meditasi itu adalah kita benar-benar diam, tenang, tanpa mencari karena dia akan datang sendiri. Ketika aku bermeditasi dengan “ken zen ichi nio” aku tidak pernah mencari-cari masalah dalam hidupku, aku cukup tenang, diam, nanti dia akan datang sendiri, ketika dia datang aku mulai masuk.
Q
: Ketika kamu sudah bermeditasi, khususnya meditasi dari kampus ini, adakah perannanya untuk hidup kamu? (9)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Kalau di kampus, sedikit. Sebagian besar perannya buat bagiamana aku bisa mengontrol sedikit emosi terhadap teman-teman. Emosi-emosi dalam artian negatif.
Q
: Sedangkan, proses doa meditasi yang mendukung dan menghambat selama di IPPAK apa? : Faktor yang mendukung, karena punya latar belakang terbiasa dengan meditasiku. Kemudian, aku orang yang cepat mendapatkan ilham atau inspirasi untuk melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya. Sikap-sikap yang diajarkan di kampus sangat mendukung. Faktor yang menghambat, suasana yang tidak kondusif. Dimana ketika akan memulai meditasi sebenarnya kita tidak membutuhkan tempat yang tenang, tapi bagaimana kita bisa menenangkan diri, ketika kita akan menenangkan diri karena kita manusia normal, ketika mendengar suara apa dan sebagainya mau tidak mau kita terganggu, apalagi suara teman-teman. Kalau untuk suara alam tidak masalah. Suasana suara alam yang tenang juga sangat mendukung.
R
Q R
: Kegiatan apa yang dilakukan di luar kampus IPPAK? : Kegiatan rohani yang aku lakukan adalah menolong orang. Pernah tengah malam pulang dari bengkel jam 11 atau 12 aku lewat di jalan parangtritis. aku lihat motor mogok, habis bensin. Aku dari perempatan jalan parangtritis sampai ke arah rumahku manding, aku dorong motor dengan pemilik motor tengah malam. Jadinya aku bantu dorong sampai ke rumah dia. Menolong itu spontan. Belajar mendoakan siapa aja, apa aja, kondisi bagaimana aja, apapun kondisi yang ada.
Q
: Apa saran kamu untuk perkembangan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi yang diajarkan di kampus IPPAK? : Jangan pernah memaksa orang untuk doa meditasi. Karena doa meditasi itu bukan bagaimana orang mau melakukan tapi konsep dasarnya adalah apakah orang sadar akan meditasi. Kejadian di kampus per angkatan kita cenderung diminta untuk melakukan. meditasi itu menurutku sangat pribadi, ketika seseorang membutuhkan ketenangan pasti dia akan bermeditasi. Tapi ketika orang sedang tidak mood atau bad mood dia pasti tidak akan meditasi. Sementara ketika kita di kampus kita tidak menyadari bahwa orang itu ada yang berminat meditasi dan ada yang tidak berminat, kita maunya semua meditasi, dan itu pasti tidak dapat hasilnya. Walaupun ada hasilnya hanya standar, “apa yang kamu dapatkan dari meditasi tadi?” pasti standar, tidak ada pengalaman meditasi yang mendalam. Sebenarnya, dalam meditasi ada satu pengalaman yang sangat mendalam kalau kita benar-benar melakukan. Karena ketika kita melakukan dengan sadar, nah itulah penyadaran meditasi. : Dikampus menurut anda apakah belum menunjukan menyadarkan diri untuk meditasi? : Ya, kampus belum ada penyadaran melakukan meditasi. Orang di kampus melakukan meditasi sebagian besar pertama ingin coba-coba, terpaksa dan ketiga ingin menunjukkan bahwa aku bisa meditasi. Sementara konsep meditasi menurutku adalah sadar, mau dan siap menjalani.
R
Q R
(10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q R
: Untuk membantu orang menyadarkan diri perlu dikenalkan bahwa meditasi berguna apa saran anda? : Untuk membuat mereka sadar harus dari diri mereka sendiri yang mau masuk alam meditasi. Caranya dikasih tahu tapi orang belum tentu memahami meditasi. Menurutku yang harus dimiliki mahasiswa kampus pada saat akan melakukan meditasi mereka harus sadar secara alami bukan karena disuruh atau diberitahu.
(11)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 2 Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 2 (R2) Q R
: Apa pemahaman anda tentang Hidup Rohani? : Hidup Rohani menurut saya semua perjalanan hidup manusia, artinya semua tindakan manusia, pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai kristiani. Hidup Manusia yang berdasarkan nilai-nilai kristiani.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama anda di Prodi IPPAK? : Yang paling terasa dalam hidup adalah nilai kejujuran. Karena itu sesuatu yang simpel tapi sulit untuk dipertahankan. Seperti kita lihat, ada jujur ajur, nah di IPPAK itu mengalami bahwa sebuah kejujuran itu susah dipertahankan. Bahkan kejujuran dapat dibeli, misalnya dengan persahabatan, uang dan lain-lain.
R
Q R
: Selanjutnya, apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Doa meditasi itu doa yang heningnya jauh lebih lama dari pada doa-doa biasanya. Disitu seakan berpusat pada Yesus atau Allah, sekalipun memejamkan mata butuh konsentrasi. Tapi memang tidak melelahkan. Doa hening yang cukup lama dan berkonsentrasi untuk menemukan Allah.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi yang anda alami selama mengikuti proses spiritualitas di kampus? : Tujuannya menemukan, misalnya yang paling masih teringat ketika doa penyembuhan. Saat itu, kita melalui Allah kita akan disembuhkan luka-luka kita. Ketika itu bukan luka secara fisik tapi luka batin. Nah, disana seakanakan selama meditasi itu anyep/dingin di hati, tidak seperti meditasimeditasi sebelum atau sesudahnya. Karena mungkin bacaannya atau caranya menyampaikan meditasi itu tepat. Tujuannya menenangkan diri dan menyembuhkan luka batin.
R
Q R
Q R
: Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami di kampus maupun saat retret? : Cukup baik, hanya saja mungkin harus ditingkatkan lagi menjaga keheningan. Kita menghargai orang lain ketika meditasi. Kadang-kadang kita menarik kursi, terdengar lebih keras ketika kita bermeditasi, jadi agak mengganggu. Sudah baik metode semuannya itu, ya hanya saling menghargai. : Lalu, peranan doa meditasi terhadap hidup rohani ada apa? : Kalau untuk sejauh ini belum, pengalaman saya ketika sedang menghadapi masalah, bermeditasi itu membuat tenang. Jadi tidak labil lagi dengan banyak masalah, tuntutan, marah-marah, dengan bermeditasi lebih tenang dan secara batin lebih tenang dan secara fisik lebih segar. Jadi sejauh ini saya belum mendapat meditasi seperti para Budha sehingga mereka dengan bermeditasi mereka dapat pancaran atau aura yang dapat dilihat orang-orang. Menenangkan diri dan menenangkan emosi-emosi negatif. (12)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q R
: Apa faktor yang mendukung dan yang menghambat selama proses doa meditasi? : Faktor yang mendukung pastilah tempat, pemilihan tempat sangatlah penting, kadang-kadang kita duduk terlalu ramai atau tempat duduknya tidak nyaman. Yang paling menghambat teman-teman sendiri yang melakukan doa meditasi cukup menghambat.
Q R
: Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Mengajar di sekolah, Montesori school. Minggu kemarin saya mengajarkan doa meditasi kepada anak kelas 5, meditasi yang awal bukan meditasi Ignasian. Memusatkan konsentrasi ternyata untuk anak SD kelas lima, merekapun juga tertarik dan sudah bisa. Mungkin doa meditasi juga baik diperkenalkan sejak dini untuk membantu mereka berkonsentrasi dan menenangkan mereka ketika masih bermain-main. Semisal mereka ke gereja tidak tenang, selalu ada gerak-geriknyalah, ketika saya ajak meditasi mereka cukup lebih tenang dari pada biasanya.
Q
: Apa saran yang anda berikan untuk meningkatkan hidup perkembangan rohani mahasiswa melalui doa meditasi? : Seperti angkatan kita yang dibagi dalam beberapa kelompok. Jadi diberikan kesempatan bagimahasiswa untuk memimpin meditasi. Jadi mereka juga mengalami bagaimana caranya memimpin dan bagaimana dia bermeditasi dipimpin orang lain.
R
Q R
: Apakah sikap-sikap meditasi yang anda dapatkan apakah sudah membuat mahasiswa berkonsentrasi? : Saya paling suka sikap-sikap yang ketika sikap-sikap doa meniru sikap saudara muslim berdoa, menurut saya sekalipun banyak gerakan tapi itu sangat nyaman dan membantu, karena meditasi tidak hanya dilakukan duduk bersila.
(13)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 3 Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 3 (R3) Q R
: Apa yang suster pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani menurut saya hidup yang senantiasa bersatu dengan Tuhan yang berdampak maupun berbuah dalam kehidupan seharihari.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang suster alami semala di kampus prodi IPPAK? : Selama di prodi IPPAK saya semakin menemukan Tuhan diteguhkan hidup panggilan. Terutama melalui spiritualitas sama melalui mata kuliah yang membuat saya berkembang seperti PAK sekolah, bukan hanya mengajarkan dengankata-kata tetapi melalui tindakan yang nyata apa yang kita sampaikan dengan hati dimana kita di depan anak-anak dan berelasi dengan guru-guru sekolah. Selain itu, Kristologi, dimana disitu semakin mengenal Yesus, sungguh Allah sungguh manusia. Dan juga Teologi Moral, yang menginginkan saya juga untuk semakin hidup lebih baik terutama dingatkan kembali melalui 7 dosa pokok dan mendengarkan suara hati. Dan mata kuliah Kitab Suci, bagaimana mengenal Yesus baik dari perjanjian lama maupun perjanjian baru.
R
Q R
: Sedangkan yang anda pahami tentnag doa menditasi itu apa? : Doa meditasi itu menurut saya selama novisiat sudah diajarkan, terus diingatkan waktu mata kuliah spiritualitas. Bahwa doa meditasi itu doa hening berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan, suara Tuhan dan mampu mengubah cara hidup saya dalam kehidupan sehari-hari. Mewaratakan apa yang dikontemplasikan itu pada sesama.
Q R
: Menurut anda, tujuan doa meditasi di kampus? : Semakin membuat kita untuk berelasi dengan Tuhan dan akhirnya kita juga bisa mengajak umat atau dimanapun kita berada untuk mengenalkan doa meditasi. Selain untuk diri kita, kita juga bisa mengajak orang-orang dimana tempat kita berkarya untuk berdoa meditasi.
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi saat di kampus dan di reteret? : Kalau di kampus terlalu banyak orangnya. Padahal meditasi itu dibutuhkan keheningan, walaupun keheningan itu diciptakan dalam diri kita sendiri. Tapi kalau banyak orang jadi kayaknya itu hanya mengisi waktu, tapi sewaktu di pisah, lebih mengena. Walau ada kerinduan untuk bersama sebagai satu angkatan. Selama retret, waktu bersama itu pembekalan, tapi terus doa meditasi dipersilahkan setiap orang mencari tempat sendiri-sendiri jadi bisa mencari tempat di alam, hening diruangan. Kalau di kelas, dijadikan satu ruangan. Saya masih ingat ada yang mata terbuka dan sebagainya.
Q
: Bagaimana anda menghayati peran doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani? : Yang pertama saya kenal doa meditasi itu suatu kewajiban, tapi setelah saya jadi suster, bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan dan
R
(14)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kerinduan. Kami juga ada peraturannya bahwa untuk doa meditasi atau hening itu dalam satu hari satu jam. Waktunya bisa dipisah selama setengah jam atau satu jam langsung. Perannya kalau tidak doa meditasi kayak ada yang kurang. Karena doa meditasi itu membuat saya jadi tenang dan semakin menemukan kedamaian, kebahagiaan serta semangat di dalam menjalani kehidupan sepanjang hari. Dan kalau meditasi sore atau malam, kembali saya merenungkan perjalanan hidup saya dari pagi sampai sore itu. Karya-karya Tuhan yang selalu memenuhi saya. Q R
: Apa faktor yang menghambat dan mendukung selama berdoa meditasi? : Faktor yang mendukung itu melalui ayat-ayat Kitab Suci yang tertarik dan merenungkannya, melalui musik, melihat alam, jalan-jalan, mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang. Misalnya ‘Yesus Engkaulah andalanku’. Berangsur-angsur diucapkan menciptakan ketenangan di dalam diri. Sedangkan yang menghambat ada rasa kantuk, tapi untuk mengantisipasinya saya menarik nafas tiga kali, ditahan, dikeluarkan kembali. Maka, rasa kantuknya juga hilang.
Q R
: Kegiatan di luar kampusyang diikuti apa saja? : Ikut mendampingi anak-anak sekolah minggu lingkungan, wilayah dan paroki. Mendampingi cakrom dan cakris (calonkomuni dan krisma). Terus juga di sekolah saya mengajar tentang ke Dominikanan, lebih pada mengenalkan hidup santo dominikus kepada anak-anak.
Q
: Saran untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani mahasiswa dalam doa meditasi di kampus IPPAK? : Misalnya doa meditasinya itu di adakan di luar halaman atau dikampus dekat dengan bunga-bunga bisa juga melihat-lihat dengan dibagi dengan kelompok. Sesekali meditasinya ke pantai.
R
(15)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 4 Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 4 (R4) Q R
: Apa yang anda pahami tentang hidup rohani? : Hidup rohani menurut pengalamanku bagaimana perjalananku selama ini selalu berpegangan dengan doa. Ketika aku tidak doa, pasti hidupku tidak beres, hari itu pasti ada masalah, pasti tugas-tugas keteteran. Semakin hari doa itu dipupuk, ditingkatkan, pengalamanku itu mampu membuatku untuk cerdes memilih dan menentukan sesuatu. Hidup yang berpegang pada doa-doa.
Q R
: Perkembangan hirup rohani apa yang anda alami selama di IPPAK? : Bisa mensyukuri anugrah yang aku terima meskipun itu kecil, kemudian yang benar-benar membuatku berbeda adalah mampu menerima orang dan menerima perbedaan pendapat. Misalnya, ada orang yang memilki lebih dari aku awalnya itu seolah-olah kayak aku takut ada sesuatu dalam diriku akan diambil.
Q R
: Selanjutnya, apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Aku tidak mengetahui definisinya. Doa meditasi itu kita benar-benar dalam keheningan, kesadaran penuh, berdialog dengan Tuhan.
Q
: Sedangkan apakah yang anda tahu tujuan doa meditasi yang selama ini anda jalani spiritualitas di kampus IPPAK? : Tidak. Sepemahamanku, itu hanya salah satu contoh latihan doa.
R Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang kamu alami dalam retret dan spiritualitas? : Baik-baik saja, lancar-lancar aja. Paling kendalanya semutan.
Q R
: Apakah kamu merasakan peranann doa meditasi bagi hidupmu? : Ada banyak. Sangat berperanan, kalau ketemu dengan orang yang tidak cocok dengan diriku sekarang biasa aja. Benar-benar bisa menerima bahwa ‘ia beda’, bagaimana saya harus bersikap kepada dia. Dalam hal berkerja, aku lebih calm down, tidak kemrungksung, misalnya pergi ke pontianak aku belum siap-siap, bajuku belum aku cuci, ya sudah aku cari baju yang lain. Kalau dulu aku mesti gimana, harus dicuci dulu mesti dikeringin di kipas angin, lebih riweuh. Dalam menghadapi masalah juga seringkali cari pelampiasan, makan, tapi sekarang biasa aja. Tarik nafas, keluarin, biasa. Benar kontrol, ibarat kita sakit, kita kayak kontrol tekanan darah, meditasi itu kayak gitu.
Q
: Sepengalamanmu, faktor yang mendukung dan menghambat porses doa meditasi? : Kalau yang mendukung, pemahaman secara konsep, kalau definitif aku lemah. Jam terbang, berdoa kali sudah meditasi, latihan, kebetulan aku mantan seminari jadi sudah biasa, jadi itu bahan positifnya. Yang menghambat, kalau kita sudah fokus, kesemutan itu sudah tidak terasa, terasa semutan kalau meditasi sudah selesai. Pertama, kondisi badan
R
(16)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kalau malamnya bergadang. Konsentrasi. lingkungan. kalau kita meditasinya sendiri okelah, tapi kalau bareng-bareng iya kalau teman sebelah kita yang menunjang, kalau tidak ya tidak bisa. Q R
Q R
Q R
: Kegiatan apa yang kamu ikuti di luar kampus IPPAK untuk perkembangan hidup rohanimu? : Cantus Firmus, kerja di humas yang benar-benar memperkembangkan pribadiku. Posisi aku di humas, otomatis Universitas sudah percaya padaku bahwa ketika aku promosi aku mampu menggandeng banyak orang untuk masuk ke universitas. Kalau aku tidak rajin doa, pastinya percayaku standart, ya tidak tahu apa yang masuk banyak atau tidak. : Apa saranmu untuk mengembangkan hidup rohani seseorang melalui doa meditasi, khususnya di kampus IPPAK itu apa? : Saran secara luas, spiritualitas ditaruh di jam pertama. selanjutnya mahasiswa diposisikan untuk siap doa meditasi. Kalau memang tidak siap, suruh keluar atau dipaksa untuk ikut. Kalau dipaksa untuk ikut, orangorang yang secara konsentrasi harus dipidah dengan orang-orang yang sudah siap doa meditasi. Untuk perkembangan hidup rohani itu agak susah melihatnya, dia harus dibuat grafik. Sebelum dikasih meditasi kayak gimana, prepost, dikasih perilaku, perilakunya meditasi, perilakuknya dilihat. : Apakah refleksi masih kurang? : Iya, itu hanya ideal aja. Sebelum dikasih meditasi kayak gimana, selama meditasi ya meditasi aja. Jangan sharing tapi isi blangko dalam spiritualitas di pertemuan awal dan akhir. Ketiak setiap doa meditasi ditanya sharing apa yang dialami, yang keluar hanya ungkapan standart aja yang keluar. sepengalamanku ikut meditasi di kampus, hanya untuk melegakan dosen. Dahulu aku di seminari aku diajari untuk sadhana, jalan yang sangat pelan, setelah selesai sadhana, proses sadhana di endapkan dan selesai. Doa mesitasi itu akan berjalan baik kalau orang sudah dikondisikan. Dengan prepost, jadi tahu orang yang sudah tahu dan belum tentang doa meditasi. Jadi pengelompokan berdasarkan kelompok yang sudah tahu, semakin diasah ke dalam dan yang belum tahu bukan kelompok yang berdasarkan presensi.
(17)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 5 Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 5 (R5) Q R
: Hidup Rohani menurut anda itu seperti apa? : Berkaitan dengan apa yang tidak kelihatan dan lebih ke spiritual. Hidup yang berkaitan dengan Tuhan.
Q R
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di IPPAK? : Banyak. Seperti refleksi, dulu tidak pernah refleksi, selam di IPPAK jadi belajar cara refleksi pengalama-pengalaman. Kayak kita tugas renungan harian, membantu supaya hari ini bisa apa, menerungkan pesan kitab suci. Meditasi itu membantu belajar hening, meskipun ramai tapi bagaimana caranya supaya kita tenang.
Q R
: Sedangkan menurut anda, apa itu doa meditasi? : Doa yang membuat hening selanjutnya masuk pada hal apa maupun membayangkan apa. Doa meditasi itu doa keheningan.
Q R
: Apa tujuan doa meditasiyang dilakukan selama spiritualitas di kampus? : Romo Ruki pernah bilang untuk mengolah hidup rohani kita. Tujuannya supaya kita belajar mengolah segi rohani kita.
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi selama di kampus IPPAK? : Awalnya agak kesulitan karena belum pernah. Kalau romo Ruki biasanya mengajari dengan pelan-pelan, ada berbagai cara. Kalau caranya sudah pas. Kadang aku praktek di kost, ya lumayan sih.
Q R
: Peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohanimu apa? : Belajar lebih peka, Tuhan hadir. Mungkin lebih peka akan pengalaman. : Sedangkan menurut anda faktor yang mendukung dan menghambat dalam ketelibatan proses doa meditasi apa? : Faktor mendukungnya karena di sanggar, karena posisinya enak dan mendukung. faktor yang kurang mendukung, ketika ada dosen mengajar di kelas lain bisa kedengeran, kitanya sendiri yang tidak siap.
Q R
Q R
: Kegiatan apa saja yang nada ikuti diluar kampus IPPAK? : Latihan koor, kumpul mudika sekalipun jarang.
Q
: Apa saran anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi di kampus IPPAK? : Dibuat dalam kelompok kecil, kalau kemarin dibuat dalam satu kelas. Tempatnya berbeda-beda. Di alam, tidak hanya di ruangan.
R
(18)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 6 Tanggal: 25 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 6 (R6) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani menurut saya yaitu hidup sesuai apa yang menjadi kepercayaan saya selama ini. Dimana saya mempunyai hubungan antara saya dengan Tuhan dan sesama yang didasari dengan iman yang saya percayai. Hidup menurut iman kepercayaan (katolik) untuk berelasi berelasi dengan sesama dan Tuhan.
Q
: Selanjutnya perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama di kampus IPPAK? : Perkembangan hidup rohani saya selama di IPPAK jauh lebih baik dari sebelumnya (SMA, SMP, SD). Karena selain bertambahnya umur lalu pengetahuan juga disitu saya juga dikembangkan hidup rohani saya dengan pengalaman-pengalaman baru yang menurut saya semakin mendewasakan iman saya. Jadi kalau dikaitkan dengan kepekaan saya juga, selain hidup menggereja dengan kehidupan sosial lainnya, itu semakin berkembang. Jadi tidak hanya berkutat pada kehidupan pribadi saja tapi memang intensitas saya, kedekatan saya dengan Tuhan juga semakin baik. Yang tadinya saya berdoa jarang-jarang, tapi kalau saya di kampus melihat teman saya mau makan saja berdoa, rasanya kalau saya tidak berdoa pasti rasanya gimana gitu. Perkembangan hidup yang semakin dewasa dan pengetahuan semakin bertambah, dalam hidup rohani dekat dengan Tuhan dan sesama.
R
Q R
: Kemudian, apa yang anda pahami tentang doa meditasi? : Kalau doa meditasi dengan apa yang saya ketahui dan apa yang saya lakukan itu doa dengan keheningan. Dimana yang difokuskan dalam doa tersebut adalah sikap badan, pernafasan, dan juga ketenangan yang menjadi kunci utama dalam melakukam doa meditasi.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama anda belajar di mata kulaih spiritualitas prodi IPPAK? : Ya tentu tahu. Tujuannya selain kita bisa melakukan doa meditasi, dan juga bisa dari doa itu dibagikan untuk sesama kita. Tujuan kita juga belajar to, bagaimana caranya mendekatkan diri dan menemukan Tuhan dalam keheningan. Kedekatan dengan Tuhan juga saya rasakan betul dengan doa meditasi. Langsung fokus terarah, daripada doa yang istilah saya dremimil, misalnya doa rosario rasanya tu kita mungkin berdefosi lewat serangkaian doa kepada Bunda Maria, tapi saya merasa bersama di lingkungan kadang hanya bla bla bla. Jadi tidak sampai masuk. Tujuan doa meditasi ialah menemukan Tuhan dalam keheningan sehingga lebih nyaman dan sampai kepada Tuhan.
R
Q R
: Kalau anda mengalamai proses doa meditasi yang anda alami bagaimana? : kalau di kampus saya kurang nyaman dengan situasinya, kadang temanteman tidak semuanya serius. Ketika kita sdah mau serius, tapi temanteman masih ada yang bercanda jadi fokus kita kadang buyar hingga (19)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengganggu saya. Ketika di retret karena suasana tempatnya membantu. Kalau di Kampus, terganggu dengan suara orang di lantai atas. Mungkin dari kitanya sendiri yang fokus, tapi kan terlalu buyar kalau harus menjaga keheningan tapi dengan seituasi disekitar kita yang kurang mendukung. Jika ingin dilakukan di kampus IPPAK ya dikondisiskan di tempat yang sesuai, misalnya di SAV. Q R
Q R
: Sepengalaman anda, peran doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda apa? : Melalui doa meditasi bisa menjaga emosi. Sebenarnya baik berlatih doa meditasi tapi saya sering lalai tidak setiap hari menjadikannya kebiasaan rutin. Tapi semisalnya saya sedang kacau, emosi, atau sedih, pasti saya meditasi di ruang adorasi, amatlah sangat membantu. Walaupun meditasinya bercucuran air mata tapi setelah itu dapat menenangkan diri saya dan lega. Doa meditasi memberikan ketenangan emosi dan ketika sedang berbeban berat, seperti beban itu diangkat Tuhan. : Apakah anda menemukan faktor mendukung dan menghambat dalam proses doa meditasi yang anda alami? : Faktor yang mendukung adalah diri sendiri, saya menyadari doa meditasi itu baik tapi karena kesibukan, jadi lupa waktu untuk doa meditasi. Padahal doa meditasi bisa dilakukan sebelum tidur sebagai pengantar tidur. Faktor menghambat ialah kurang membiasakan doa meditasi.
Q R
: Apa saja kegiatan yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Di Paroki saya terlibat di tim kerja Lektor, membantu menjadi pendamping PIA, OMK, Paduan suara. Kalau di Lingkungan menjadi koordinator koor tim lingkungan. Biasanya kumpul dengan OMK wilayah. Kalau di kegiatan umum ya di kegiatna dengan pemuda Papedo (pemuda pemudi Jogodayo), di desa saya. Serta menjadi ibu asrama.
Q
: Adakah saran untuk membantu memperkembangkan hidup rohani melalui doa meditasi? : Kalau mau benar-benar belajar meditasi secara utuh, Dosennya mau mau mengkondisikan mahasiswanya. Pengalaman saya tadi, bahwa suasana sekitar dan beberapa teman-teman yang tidak serius. Suasanany dipilihkan tempat yang cocok untuk berdoa meditasi. Sikap-sikap yang diajarkan cukup baik, ada baiknya dicarikan inovasi gerakan-gerakan mungkin dengan cara berbaring. Sehingga inovasi sikap-sikap itu sekiranya mendukung bagi yang memiliki badan besar.
R
(20)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 7 Tanggal: 27 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 7 (R7) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani adalah dimana saya bisa melakukan dan bisa mengalami di dasari atas iman yang saya melihat. Saya sebagai mahasiswa saya yakin apa yang saya terima di kampus ini membentuk hidp rohani saya. Jadi, kata-kata dan tindakan itu yang membentuk tumbuh dan berkembangnya iman saya.
Q R
: Perkembangan hidup rohani apa yang anada rasakan di kampus IPPAK? : Banyak sekali, relasi dengan teman-teman. Saya kagum dengan mereka dan saya kagum dengan diri saya sendiri, saya dikatakan yang senior tapi saya bisa membaur dan juga perkembangan cara berkomunikasi yang benar, beda dengan di biara. Kalau di biara sudah terbiasa, kalau di kampus nah itu nuansa yang baru, jadi saya merasakan banyak perkembangan antara relasi, komunikasi, pertemanan, persahabatan, membantu dalam hidup rohani saya. Lalu bagaimana di kampus ini diadakan satu bulan sekali itu juga membangun hidup rohani. Mata kulai juga ada hubungannya dengan Kitab Suci, jadi cukup membantu hidup rohani saya. Baik rohani di komunitas maupun kampus.
Q R
: Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Meditasi adalah, bagaiman saya hanya hening dihadapan Tuhan. Selalu ditanamkan, meskipun di dalam biara atau tidak. tapi paling tidak saya hanya mencoba hening dalam batin hanya bersama Tuhan, masuk ke dalam tanpa memperhitungkan yang lain. Memang perlu latihan banyak doa meditasi, untuk dapat berelasi dengan Tuhan. Yang saya lakukan satu jam setiap hari, disea-sela kesibukan kuliah maupun komunitas. Saya mencoba mengatur jadwal sedemikian rupa supaya saya bisa lakukan doa meditasi. Saya lakukan doa meditasi sebelum doa bersama, kalau doanya jam lima pagi, saya doa sekitar jam empat tiga puluh pagi. Jadi ya paling tidak jam emapat sudah bangun. Kadang dalam even tertentu dan kondisi tidak mendukung saya mencari waktu yang mendukung. Syukurlah tubuh saya selalu mendukung.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi pada proses pembelajaran di kampus IPPAK? : Tujuannya adalah membangun hidup rohani. Bagaimana bisa mendalami dan ada sangkut pautnya dengan mata kuliah yang diberikan, jadi apakah aku menyadari tanggungjawabku sebagai mahasiawa atau tidak. Lalu bagaimana rahmat Allah itu yang diberikan kepada saya. Apakah selalu saya sadari, itulah yang menjadi kekuatan. Bagaimanapun ada suka dan duka dalam menjalani masa-masa kuliah di kampus IPPAK, nah itu yang menjadi tujuan. Bagaimana saya bisa membedakan mana yang terbaik yang harus saya lakukan sebagai mahasiswa dan mana yang tidak baik sehingga tidak saya lakukan. Godaannya banyak. Fungsinya untuk membedakan roh jahat dan roh baik, itulah yang membangun hidup rohani.
R
(21)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q R
Q R
Q R
Q R
: Bagaimana proses latihan doa meditasi selama ini dijalani saat mata kuliah spiritualitas di kampus? : Prosesnya bagus, saat latihan doa meditasi Ignasius loyola sangat bermanfaat bagi saya. Saya mempergunakan itu sekalipun saya bukan orang Ignasius loyola, tidak menghidupi itu karena saya merasa sebagai bagian dari kampus Sanata Dharma dan backgrounnya adalah kebanyakan adalah dosen-dosen Serikat Jesus, mau tidak mau termotivasi. Proses kesadaran diri di ruangan (kapel atau alam) itu membantu sekali untuk menyadari sebelum kita meditasi, menyadari hal-hal yang bukan rohani tapi jasmani (mengambil posisi yang rileks, bertahan sekian lama) itulah dasarnya. Jika tidak memulai dari prosers dasar meditasi, maka meditasi kontemplastif tidak akan bisa terasa. Setiap orang prosesnya, saya sadar, saya duduk di tempat ini, lalu tujuannya apa saya duduk di tempat ini? Kalau ingin doa ya berarti berdoa. Itulah yang disebut orang bebas batin. Ya memang saya diajar mendengarkan suara-suara sekitar, pengalaman bagi saya sebgai biarawati sudah terbiasa, mungkin bagi temanteman yang pertama itu sulit. Teman-teman yang terganggu diputarkan musik, hal tersebut perlu latihan. Latihan itu membuat saya, bagaimana mengosongkan diri. : Bagaimana peranan doa meditasi terhadap perkembangan hidup rohani anda saat ini? : Peranannya sangat baik. Menjadi motivasi bagi diri saya, kekuatan, sumber yang tidak bisa saya lepas dalam diri saya, karena itu yang menjadi pondasi sejarah hidup saya. Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah saya berdoa meditasi. Jika saya menghidupinya sesuai sabda Tuhan, misalnya kata “mendengarkan dengan hati”, apakah seluruh satu hari itu saya juga mendengarkandengan hati. : Apa yang anda rasakan faktor yang mendukung dan menghambat selama mengiluti proses doa meditasi? : Faktor yang mendukung selain Alkitab, biasanya saya merenungkan sesuai bacaan Injil harian, juga suasana hati. Suasana hati saya benarbenar tidak bisa merenungkan sabda itu ya saya diam saja. Bagi saya diam saja tanpa berfikir apa-apa, di kapel atau di kamar, bagi saya dari diam itu ada buahnya. Aku harus melakukan apa? nah kalau saya diam dan itu tidak bertindak, berabrti itulah buah dari diam. Faktor hambatannya adalah fisik yang terlalu capek bisa membuat saya tidur. Biasanya saya lakukan doa meditasi malamnya sebagai evaluasi saya buat jurnal “Tuhan saya hari ini tidak buat apa-apa, doa meditasipun tidak aku lakukan, tetapi Engkau tahuakan bebutuhan dan kerinduanku”. Jurnal itu membantu diri saya melengkapi hidup rohani saya, dari jurnal itu saya tahu kelebihan dan kekurangan saya. : Kegiatan apa yang anda ikuti selain skripsi? : Banyak, selama setengah tahun ini padat 125 tahun SSpS, sehingga saya terlibat. Pekerjaan saya serabutan, sewaktu-waktu bisa diminta tolong, jadi saya menyediakan diri untuk misa syukur 8 desember. Jadi saya butuh waktu mondar-mandir Surabaya-Jogja, selain saya fokus ke penelitian.kebelutan dalam bulan ini banyak keluarga suster yang meninggal dan saya yang tahu rumahnya, jadi saya harus mondar-mandir untuk (22)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI melayat dan doa arwah. Saya tidak menghitung jaraknya tapi saya lakukan, itu kegiatan di komunitas, bagaimana saya juga diminta untuk mewakili, ya untuk mempercepat. Q R
: Sepegalaman anda, apa saran yang dapat dilakukan untuk perkembangan hidup rohani mahasiswa mealui doa meditasi? : Lebih banyak praktek dari pada teori, karena latihan itu orang mau tidak mau melakukan atau berbalik (bertobat). Tidak membosankan, dari latihan. Kalau dari teori, dilihat dari angkatan kita (2010) banyak yang males mendengar jadinya mengambang. Meditasi itu mesti banyak latihan. Menjadi pemimpin dalam kelompok-kelompok itu hendaknya ada pendamping dan hendaknya menguasi terlebih dahulu, tidak hanya baca saja tapi juga menghayati untuk memandu. Sebelum memulai itu ada kesadaran diajak untuk menyadari, pause nya agak sedikit lama, kita yang dari berbagai situasi (kos, biasa, persoalan berbeda-beda), kalau itu diajak untuk hening sejenak melupakan, minggakan itu semua pasti bisa, saya yakin itu bisa.
(23)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 8 Tanggal: 27 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 8 (R8) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani adalah hidup yang menyangkut perkembangan rohani hubungannya dengan Tuhan seperti doa.
Q R
: Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi IPPAK? : Saya semakin menyadari bahwa kuliah di IPPAK ini adalah panggilan dari Tuhan, tetapi saya juga tidak tahu selama masuk IPPAK malah jarang berdoa bila dibandingkan waktu saya SMA hidup di asrama.
Q R
: Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Doa meditasi adalah doa dalam keheningan.
Q
: Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama proses spiritualitas di kampus? : Tujuannya supaya kita lebih mudah menemukan Tuhan dalam keheningan dan semakin dekat dengan Tuhan sebagai calon pewarta.
R
Q R
: Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di kampus maupun saat retret? : Menurut saya proses latihan doa meditasi sudah baik di kampus maupun retret. Namun, terkadang saya juga kurang mengikuti dengan baik.
Q R
: Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda? : Meskipun saya kurang bisa mengikuti dengan baik dan susah untuk konsentrasi, tetapi saya mempunyai keyakinan bahwa dengan doa meditasi yang sungguh-sungguh akan lebih mudah menemukan Tuhan.
Q R
: Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda selama mengikuti proses doa meditasi? : Penghambat : Ngantuk, susah konsentrasi, ada suara-suara yang lucu, tergiur dengan teman yang tidak serius doa meditasi. Pendukung : Ada pemandu yang memimpin proses doa meditasi.
Q R
: Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Paguyuban Lektor, Doa lingkungan, Pendampingan Iman Anak.
Q
: Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi di kampus ini? : Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu sekali.
R
(24)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 9 Tanggal: 30 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 9 (R9) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Yang saya pahami dengan hidup rohani, saya lebih mengenal Tuhan, Tuhan punya rencana bagi saya. Hidup rohani juga saya pahami sebagaimana saya mampu menjalani hidup bukan saja mengeluh namun lebih berpasrah atau berserah diri pada Tuhan, lebih mampu dan mudah untuk terus bersyukur, dan yang jelas kita selalu ikhlas dalam menjalani hidup dalam kondisi apapun. Intinya bagaimana saya memberi Roh pada kehidupan saya pribadi kalau roh yang saya tanam maka hasilnya baik demikian pula sebaliknya.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi IPPAK? : Yang paling jelas saya dapat mudah bersyukur dan bersyukur. Yang dulunya gampang mengeluh, tidak mensyukuri apa yang didapat, sekarang saya lebih mudah bersyukur ini saya dapatkan ketika mengikuti perkuliahan maupun dalam hal pendampingan rohani. Kalau hidup doa saya mulai belajar, belajar untuk memulai lagi bukan lagi doa yang menuntut tapi doa yang lebih berpasrah atau keikhlasan dalam menjalani hidup dan tentunya bersyukur.
R
Q R
: Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Yang saya ketahui tentang doa meditasi, dimana doa yang membutuhkan tempat, suasana yang mendukung dalam ketenangan dan dibutuhkan konsentrasi, niat dan sikap duduk yang mendukung. Sebab doa meditasi adalah wujud komunikasi kita dengan Allah, kita hendak berjumpa Allah lewat keheningan dan ketenangan sehingga kita sungguhsungguh ingin saling mendengarkan dengan Allah melalui komunikasi yang intensif.
Q
: Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama proses spiritualitas di kampus? : Tidak terlalu. Yang saya ketahui mengajak mahasiswanya untuk lebih mendekatkan diri pada Allah lewat keheningan sehingga ada komunikasi yang intesif dan mendalam antara pribadi kita dan Allah.
R
Q R
Q R
: Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di kampus maupun saat retret? : Sudah berjalan dengan baik dan tersusun dengan baik. Hanya saja kalau saya kadang kondisi tidak menguntungkan, kaya ret-ret ya prosesnya baik kalau diruangan begitu di luar belum, terkadang terganggu pada suara-suara yang memecahkan konsentrasi dan keheningan, musuh terbesar adalah rasa ngantuk dan kaki kesemutan. : Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda? : Doa meditasi ini menurut saya sebagai salah satu cara dan sarana kita untuk lebih mengenal, dekat dan mencintai Allah, sehingga iman kita dapat tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, menurut saya melalui doa (25)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI meditasi saya dapat mengolah diri dan mengolah rohani saya untuk dapat berkembang dengan baik, yaitu berusaha mengurangi kejelekan dan keburukan diri saya terutama sifat dan sikap, serta lebih tenang dalam menghadapi masalah. Q R
: Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda selama mengikuti proses doa meditasi? : Faktor pendukung utama bagi saya yaitu niat, kalau niat saya ada untuk doa meditasi maka saya dapat mengikutinya dan tentunya konsentrasi serta suasana baik suasana hati maupun lingkungan sekitar. Faktor menghambatnya rasa malas (ogah-ogahan), rasa mengantuk yang luar biasa dan sikap duduk terkadang kaki kesemutan dan punggung pegal-pegal, sehingga mudah sekali untuk membuyarkan konsentrasi yang sudah dibangun dengan susah payah.
Q R
: Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Kalau kegiatan yang bersifat rohani yang pernah saya ikuti OMK (misalnya koor), kadang-kadang ikut pendalaman iman (PIOD), dulu ikut menjadi pendamping PIA sekarang sudah tidak aktif, kalau diluar kerohanian banyak tapi sudah habis masa jabatan kaya organisasi di kampus pusat, kalau di masyarakat ya muda-mudi kampung tapi jarang keluar soalnya jarang ada kegiatan yang greget.
Q
: Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi di kampus ini? : Untuk doa meditasi menurut saya karena doa dalam kelompok ya suasananya mendukung, terkondisikan dan pemimpinnya benar-benar menguasai jalannya atau langkah-langkah bermeditasi, terus teman-teman yang ikut benar-benar ada hati. Sebab kalau tidak ya hanya akan mengganggu yang niat doa meditasi.
R
(26)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 10 Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 10 (R10) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup Rohani itu ada kaitannya dengan sesuatu yang transenden, antara dia dan Allah.
Q
: Perkembangan Hidup rohani yang anda rasakan ketika di kampus IPPAK? : Sebenarnya ada. Perkembangannya saya lihat dari pengalaman saya, sebelum masuk IPPAK dengan berbagai pengetahuan yang sebelumnya di IPPAK, dengan kita mengenal Tuhan, berdoa pada Tuhan amupun berelasi dengan Tuhan maka relasi kita dengan sesama itu akan terjalin. Tetapi ternyata setelah belajar di IPPAK saya mengalami perkembangan, mengalami dan menyadari bahwa dengan berelasi dengan sesama (membuat orang lain tersenyum) itu juga merupakan ibadah. Maksdunya bahwa dengan kita berelasi dengan sesama kita mengenal Tuhan, bukan saja ketika kita mengenal Tuhan maka kita mengenal sesama. Membaca kehadiran Tuhan itu lewat seseorang. Maka membalikkan cara pandang saya untuk berelasi dengan Tuhan dan berelasi dengan sesama.
R
Q R
: Sepengalaman, apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Sebenarnya ada dua variabel, yaitu doa dan meditasi. Pengertiannya itu berbeda-beda. Kalau doa itu bagaimana kita bebicara dengan Tuhan, caranya bisa bersuara, mengeluh, ada yang dengan bersuara ada yang tidak. Sedangakan meditasi lebih menanggapi sapaan Tuhan dalam keheningan sehingga kita bisa membaca, mendengar lebih banyak. Kalau dengan Doa, Tuhan mendengar lebih banyak sedangkan kalau meditasi kita yang lebih banyak mendengarkan Tuhan berbicara. Doa meditasi merupakan percampuran dua hal yaitu mendengarkan dan didengarkan.
Q
: Apakah anda memahami tujuan doa meditasi pada mata kuliah spiritualitas di kampus IPPAK? : Pada waktu pertama pelaksanaannya saya tidak terlalu paham tujuannya, sebenarnya untuk apa. Apakah hanya untuk tenang, diam, atau pengkondisian suasana. Tapi bagi saya setelah saya berusaha mencoba, pernah juga diminta memimpin doa meditasi, saya melihat sendiri bahwa itu lebih bentuk ke penyadaran diri. Jadi saya baru menyadari tujuan akhir dari doa meditasi pada akhir dan ketika saya mempraktekannya dan tidak hanya karena di kampus saya mengetahui tujuan doa meditasi. Dalam kehidupan sehari-hari saya mempraktekannya sendiri baru saya memahami tujuannya. Tujuan doa meditasi lebih ke mendengarkan, berteman dengan diri kita sendiri. Maksudnya, banyak pernyataan bahwa musuh kita terbesar adalah diri kita sendiri, dengan pengalaman saya, dengan segala keheningan dan segala situasi saya berusaha bersahabat dengan diri saya sendiri. Jadi, ketika bersahabat dengan diri saya sendiri tadi sebenarnya pada waktu itu saya melihat melalui cara pandang saya hanya macam-macam hal biasa, namun ketika saya berusaha menerima dan berusaha bersahabat ternyata ada sesuatu di sana yg
R
(27)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI sebenarnya Tuhan berbicara lewat doa meditasi. Kembali lagi bahwa saya mengenal Tuhan ketika saya berelasi baik dengan sesama. Q R
: Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami selama di kampus IPPAK? : Kalau yang diajarkan di kampus IPPAK baik, tapi cara kita membawakan diri menuju keheningan memang berbeda-beda, ada yang mendengarkan musik, ada yang peka pada suara, kalau saya itu awalnya hanya bisa di suasana hening saja. Ketika mendengar suara ribut saya tidak bisa melakukan doa meditasi. Tetapi berjalannya dengan waktu saya mengalami peningkatan-peningkatan, sebising apapun itu saya berusaha menerima itu yang bising atau ribut tetap fokus dan sadar. Saya berproses itu ya fokus dan menerima diri dalam keadaan sadar. Pertama saya sadar bermeditasi, kedua menerima mana apa saja yang ada dalam tubuh kita, yang bergetar atau geli atau kesemutan tapi menerima yang dari luar, bising. Saya jadi mengenal diri sendiri karena doa meditasi.
Q R
: Peranan doa Meditasi sendiri dalam hidup rohani anda apa saja? : Membuat saya lebih sadar dan sadar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maksudnya saya mencoba menerima diri dan sifat saya. Contohnya, ketika marah saya mengolahnya dalam doa meditasi. Sifat emosi, menghakimi, cepat marah, saya berusaha bersahabat dengan diri saya yang lain, jadi lebih waktu berhadapan dengan dunia nyata saya seperti kembali di tegur atau disadarkan supaya meredam tapi bukan berarti menghilangkan, jadi bagaimana saya mengolah supaya emosi yang berlebihan, bagaimana kita mengolahnya. Melihat diri saya sendiri saya menyikapi situasi dengn tenang dan sadar bahwa saya tidak seperti itu atau tidak boleh seperti itu.
Q
: Menurut anda apa faktor yang menghambat dan mendukung anda selama anda berdoa meditasi? : Awalnya saya sangat peka terhadap bunyi-bunyi membuat saya tidak berkonsentrasi. Tapi untuk sekarang faktornya lebih pada suasana batin. Gejolak dari bawah alam sadar saya yang memacu saya, kadang saya lebih mengikuti perasaan atau terkadang saya lebih kesulitan fokus dari diri saya sendiri. Jadi yang terpenting sadar dan tidak bias yang membuat kita menerima dan mengolah perasaan. Faktor yang mendukung itu ketika kita itu tiga, tapi diantara ketiga itu tadi ada yang membuat kita itu tidak fokus. Macam perasaan kita dari diri kita sendiri, bagaimana kemampuan kita mengendalikan diri kita sehingga melibatkan keseluruhan diri kita.
R
Q R
: Apa saja kegiatan yang anda ikuti selama di luar kampus IPPAK? : Mengerjakan sekripsi dan mencari sesuatu yang membuat saya bersemangat. Seperti menulis atau yang membuat saya semangat.
Q
: Apa saran yang bisa anda berikan untuk membantu meningkatkan hidup rohani seseorang melalui doa meditasi? : Saya pernah punya pengalaman, jadi sebelum memulai doa meditasi, guru mengkondisikan murid untuk menyadarinya dengan doa meditasi. Saya melihat bahwa kita melakukan meditasi saat spiritualitas, belajar dari
R
(28)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pengalaman mengajar di SMP sebelum memulai pelajaran kita menkondisikan bukan hanya perlengkapan belajar tetapi batin. Ignasian itu ada tiga, bukan hanya pada pikiran tetapi juga pada hati kita. Bahwa pada akhir dari pengetahuan itu adalah perasaan, jadi saya melihat ada baiknya memulai pelajaran apapun kita mengkondisikan, rasa menerima dengan hati mata kuliah sehingga membantu mahasiswa mewujudkan mata kuliah yang diterima pada kehidupan sehari-harinya. Setidaknya dua menit atau lima menit dibiasakan hening sehingga dengan keheningan bisa menerima diri kita supaya tidak tergesa-gesa atau terburu-buru saat menerima mata pelajaran.
(29)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 11 Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 11 (R11) Q R
: Apa yang ada pahami dengan hidup rohani ? : Hidup rohani menurut saya hidup yang lebih mementingkan relasi dengan Tuhan, jadi dengan hidup rohani membuat kita menjadi kuat. Sepengalaman saya hidup rohani menjadi yang utama dari semua, doa dulu baru belajar, Ketika saya mengalami kesulitan dengan doa bisa saya selesaikan dengan baik. Bagi saya doa menjadi inti hidup yang saya buktikan sampai selesai studi karena saya kuat studi.
Q
: Apa saja perkembangan hidup rohani yang dirasakan selama di kampus IPPAK? : Perkembangan hidup rohani yang saya rasakan selama di kampus IPPAK yang pertama doa dan renungan pagi, jadi itu salah satu kekhasan yang tidak ada di prodi lain. Kedua ada ekaristi bulanan, itu merupakan menjadi salah satu kekhasan yang membuat kita selalu ingat dengan kehidupan rohani. Ketiga, kehidupan rohani yang saya rasakan dikampus ialah pembinaan spiritual, latihan doa meditasi, selain itu juga ada kebiasaan doa rosario, dapat belajar setia pada proses, mengolah diri, serta tidak tergesa-gesa mengambil keputusan serta belajar berelasi dengan Tuhan.
R
Q R
: Apa yang anda ketahui tetang doa meditasi? : Doa meditasi yang saya pahami adalah doa dalam keheningan. Kita diajak untuk memusatkan diri kita pada Tuhan dalam keheningan. Jadi pikiran dan hati kita tetap fokus, dalam keheningan itu kita berdoa walaupun tanpa kata tetapi hati dan pikiran kita tetap fokus. Jadi doa meditasi doa dalam keheningan yang membantu kita untk fokus dalam hidup.
Q
: Apa yang anda ketahui tentang tujuan doa meditasi dalam pendampingan spiritualitas? : Menggali hidup rohani kita dan membuat hidup rohani kita yang mendalam. Mungkin selama ini kita sibuk dengan diri sendiri dan tugas kuliah, dengan model doa meditasi kita sangat terbantu sekali jika kita benar-benar mendalami. Jadi, sebelum masuk di ampus IPPAK saya sudah terbiasa dengan hidup doa meditasi. Hampir setiap hari saya berdoa meditasi dari jam sembilan sampai jam sepuluh malam. Itu yang menjadi kesempatan kita menggali hidup rohani, mengingat peristiwa hari ini jadi itu yang membuat kita selalu sadar apa yang saya perbuat hari ini. Secara tidak langsung kita selalu disadarkan ulang ketika saya berbuat kesalahan besok tidak diulangi lagi.
R
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang anda alami selama di kampus IPPAK? : Kalau di kampus IPPAK, prosenya sudah bagus karena keterbatasan waktu karena hanya dua jam. Padahal doa meditasi itu sebuah butuh proses yang bukan hanya sekali langsung jadi tapi butuh keheningan untuk hati (30)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dan pikiran jadi setelah itu kita masuk ke dalam keheningan doa. Tapi menurut saya, sudah bagus dan sangat sedikit membantu. Q R
Q R
: Apakah doa meditasi yang didapat memiliki peranan bagi perkembangan hidup rohani anda? : Saya alami bahwa doa meditasi mengajak saya untuk hening walaupun dalam keadaan sibuk. Dalam keheningan saya selalu ingat bahwa karya Tuhan selalu bekerja dalam diri saya. Jadi, dalam situasi apapun saya selalu ingat bahwa saya bisa melalukan semua ini karena hidup rohani saya bagus. Jadi benar-benar membatu apalagi ketika saya memberi kesaksian kalau saya bisa studi cepat karena saya doa. Setiap jam sembilan malam saya mengambil waktu untuk novena, hening ingat hari ini masih kurang apa, atau apa yang sudah saya capai. : Lalu, faktor apa yang mendukung dan menghambat anda dalam menjalani doa meditasi? : Faktor yang menghambat menurut saya pertama pikiran dalam arti kalau pikiran kita tidak fokus atau kacau jelas meditasi tidak bisa jalan. Tapi kalau kita punya niat untuk fokus semuanya akan baik. Kedua, suasana juga sangat berpengaruh dalam doa meditas, tapi ketika kita doa dan suasananya kacau itu sangat menghambat untuk kita masuk kedalam diri. Faktor yang mendukung, kalau keheningan itu ada, ada sarana contohnya lagu-lagu instrumen, itu juga membantu kita untuk masuk ke dalam suasana.
Q R
: Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Kegiatan rohani yang saya ikuti doa lingkungan, pendalaman lingkungan, doa rosario, doa syukuran. Kegiatan itu yang membantu saya dan memberi kekuatan yang sibuk dengan kegiatan di kampus. Ketika kita mengikuti kegiatan lingkungan walaupun sibuk tetapi yang saya rasakan itu lebih mantap.
Q
: Saran apa yang bisa anda berikan untuk membantu perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi? : Kalau bisa pihak kampus menggalakkan kegiata-kegiatan doa mungkin dalam sebulan sekali. Kalau saya lihat sekarang ini ada ekaristi bulanan. Tapi kalau seperti doa meditasi itu di dalami mungkin dalam satu bulan sekali sangat membantu karena banyak teman-teman itu kurang begitu mendalami bosan. Ketika kita mau mendalami itu sangat bermanfaat.
R
(31)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 12 Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 12 (R12) Q R
: Apa pemahaman anda mengenai hidup rohani? : Hidup rohani adalah ketika semua aspek-aspek kehidupan kamu menyertakan Tuhan di dalamnya sehingga Tuhanlah yang ikut serta, ikut campur, mengendalikan yang memberikan petunjuk yang mengarahkan kamu dalam hidupmu untuk menjalani suatu kehidupan yang kamu rencanakan namun Tuhan yang menentukan.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama anda di kampus IPPAK? : Memang di IPPAK kita belajar banyak hal tentang Kitab Suci, sejarah gereja, katekese, yang tentunya ketrampilan-keterampilan yang akan berguna untuk jadi seorang guru. Yang pasti perkembangan rohani sangat dibutuhkan dan saya mendapatkan manfaat ketika belajar di IPPAK karena secara khusus IPPAK mengajak mahasiswanya untuk berkembang secara rohani. Misalnya waktu meditasi sadhana di spiritualitas, kemping rohani, KBP itu membantu mahasiswa sendiri dalam iman dan hidup rohaninya. Dibandingkan fakultas lain, IPPAK memiliki kelebihan di bidang rohani itu. SMA di seminari, yang notabene jika dibandingkan dengan IPPAK, SMA saya menuntut lebih pada hidup rohani siswanya. Tapi saya merasa bahwa tantangan ketika tinggal di kost dan ada semacam tuntutan sosial ketika kamu di posisikan sebagai mahasiswa kateketik yang disiapkan untuk memimpin umat maka mau tidak mau saya harus memiliki jiwa rohai yang tinggi, maka selama saya di IPPAK saya merasa harus mempersiapkan diri saya untuk punya kemampuan dan hidup rohani lebih mendalam.
R
Q R
: Apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Berdoa itu tidak hanya meminta tetapi juga mendengarkan apa yang dikatakan oleh Tuhan, maka meditasi merupakan suatu sarana bagi kita dan relasi kita dengan Tuhan untuk mendengarkan apa yang diinginkan Tuhan pada kita dengan hening dan menciptakan suasana yang memungkinkan Tuhan untuk hadir dalam diri kita. Mendengarkan apa yang ingin di sampaikan Tuhan melalui meditasi, maka meditasi sebenarnya merupakan waktu yang kita luangkan atau khususkan bagi kita dan Tuhan untuk bicara, bertemu, mendengarkan Tuhan, bukan kita yang melulu meminta ke Tuhan.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama di kampus IPPAK?
R
: Dalam mata kulaih spiritualitas terutama yang diajarkan oleh Romo Ruky belajar tentang meditasi sadhana. Menurut saya tujuan meditasi pertama bahwa nanti kita menyadari akan dipersiapkan untuk memimpin meditasi, maka saya rasa tujuannya untuk tahu tentang meditasi, lalu kita disiapkan untuk memimpin doa meditasi dan kita sebagai pemimpin harus bisa
(32)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mendalami dahulu tentang doa meditasi. Saya rasa tujuannya untuk mempersiapkan kita menjadi pemimpin doa meditasi.
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang anda lakukan selama spiritualitas maupun di retret? : Dulu semester awal kalau tidak salah di mata kuliah teater ada meditasi, bukan meditasi tapi lebih pada hening untuk mencari inspirasi di luar ruangan outdoor. Saya rasa yang sebenarnya masuk ke meditasi seperti itu, jadi kita benar-benar melihat apa yang ingin Tuhan sampaikan berhadapan dengan dunia luar bukan hanya di dalam ruangan. Jadi ya banyak hal yang didapatkan memang, tidak hanya waktu sadhana, waktu kita retret, kita kumpul di kapel. Jadi meditasi yang saya dapatkan tidak hanya di retret tapi juga bisa melalui rutinitas di luar ruangan. Jadi bertemu Tuhan tidak hanya duduk diam di ruangan tetapi juga bisa bertemu dengan Tuhan di alam. Khususnya yang saya soroti di sadhana itu sudah cukup membantu untuk kita sebagai mahasiswa mendapatkan inti dari tujuan doa meditasi. Jadi sikap-sikap bersila, duduk di lantai, ada yang membuat senyaman itulah terbantu untuk menemukan tujuan doa meditasi.
Q R
: Sedangkan, peranan doa meditasi bagi hidup anda? : Ketika memulai aktifitas, kamu bangun pagi,dan ketika bangun pagi dimulai dengan hening sejenak walaupun 5 menit atau 10 menit itu akan merasa berbeda. Meditasi yang dilakukan pada pagi hari sebelum memulai aktifitas dimodifikasi dengan lagu dan nyanyian sekaligus senandung pujian atau doa dalam hati itu memberikan dampak pada hari yang akan kita lalui. Meditasi itu kalau kamu lakukan di pagi hari dampaknya sangat besar karena itu termasuk doa, jadi ketika kamu meditasi pagi hari kamu menyertakan Tuhan dalam satu hari itu, kamu mengajak Tuhan untuk tinggal bersamamu dalam hari itu. Jika dampaknya kamu tidak melakukan doa meditasi mungkin Tuhan merasa kurang disapa. Meditasi membawa kita lebih dekat dengan Tuhan, dan Tuhan benar-benar melindungi kita.
Q R
: Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam doa meditasi? : Faktor yang menghambat, biasanya faktor yang dari luar dan dalam. Dari luar suasana berisik, gangguan dari teman. Dari dalam masalah malas atau kantuk, ganguan-gangguan itu kalau saya melihat godaan setan. Ketika ingin hening ada rasa kantuk, mengantuk itu merupakan tanda kita mulai bosan untuk bertemu dalam konteks ini kita ingin bertemu dengan Tuhan untuk berarti kita bosan bertemu dengan Tuhan. Memang manusiawi sekali, ketika kita ingin doa pagi lalu muncul dalam diri kesiangan atau masih ngantuk dan sebagainya jadi gangguan tersendiri bagi kita.
Q R
: Kegiatan apa yang kamu ikuti di luar kampus saat ini? : Ikut kegiatan-kegiatan kharisatik di gereja Kiduloji, disana juga ada meditasi rohani, lebih kearah bimbingan roh kudus jadi diajarkan di (33)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI sana mohon karunia roh kudus untuk menyertai diri kita. Jadi Yesus pergi dari bumi dengan mencari pengganti yaitu Roh Kudus, maka Roh Kuduslah yang tinggal di bumi. Kita mohon perlindungan Roh Kudus menyertai kita dalam kehidupan kita, pikiran kita, perbuatan kita dalam satu hari ini sehingga Roh Kuduslah yang memimpin hidup melalui meditasi. Q R
: Saran apa yang bisa anda berikan untuk bisa membantu perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi? : Di banyak sekolah terutama sekolah katolik banyak yang memulai dengan doa pagi disertai renungan dan meditasi juga. Maka saya rasa baik kalau di kampus IPPAK mulai kebiasaan baru ketika kuliah pagi jam 7, dimulai dengan renungan dan meditasi. Jadi tidak hanya per kelas tetapi dilakukan secara terpusat, misalnya di TU atau di perpustakaan. Jadi salah satu memimpin, bertugas dan membawakan meditasi, sehingga mahasiswa belajar di kampus IPPAK itu disadarkan bahwa tujuan dari perkuliahan itu apa, apayang akan kita dapat hari ini, apa manfaatnya bagi masa depan. Jadi mahasiswa diajak untuk sadar terlebih dahulu, kita kuliah untuk mendapatkan ilmu dan mewartakan kerajaan Allah.
(34)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 13 Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 13 (R13) Q R
:Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Menurut saya hidup rohani itu yang melaksanakan aktifitas, membuat segala sesuatu menyadari bahwa kita besama dengan Tuhan. Tentu sebagai umat beriman itu sesuatu hal yang sudah sewajarnya. Kita mengimani Kristus, Tuhan percaya bahwa ada setiap derap langkah kita. Jadi, mau hidup rohani itu dalam segala aktivitas tentu kita menyadari itu.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di kampus IPPAK? : Perkembangan hidup yang saya alamai itu sharing dari tuntutan kuliah membuat secara tidak langsung saya bisa merasakan hidup rohani dari tugas itu. Padahal tugas itu tidak dialami saat di SMP atau SMA, apalagi apa hidup rohani itu. Sekalipun tidak secara langsung diungkapkan, kuliah-kuliah sebagai katekis atau calon guru agama harus hidup rohani. Melalui proses dan pembelajaran juga tugas-tugas yang ada secara tidak langsung kita mengalami bahwa hidup rohani juga jadi kebutuhan buat kita.
R
Q R
: Apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Terkonsep dalam pikiran saya bahwa doa meditasi itu tenang lalu mencoba mendengarkan atau merasakan segala sesuatu ada disekeliling kita dan bisa kita rasakan. Saya meditasi karena pengalaman SMP pernah alami meditasi, sehingga memiliki konsep bahwa doa meditasi mesti ada ketenangan, mencoba untuk merasakan suara Tuhan atau apapun yang ada disekeliling kita, apapun yang bisa kita dengar yang nanti pada akhirnya bisa sharing atau membagikan itu pada orang lain.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi dari mata kuliah spiritualitas? : Karena istilahnya rutinitas dan seperti awal itu karena tuntutan jadi ya mengikut sebagai rutinitas itu bukan menjadi suatu hal yang nanti akan penting. Saya bisa merasa itu penting setelah praktek ke lingkungan, harus mengajak orang tenang. sebenarnya diawal kita diajarkan sendiri bahwa kita harus tenang. Jadi itu dilakukan dan disadari karena tugas dan tuntutan, maka ikut saja. Tapi pada dasarnya belum terlalu paham yang nanti juga akan menjadi milik saya suatu saat nanti sebagai calon pewarta.
R
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang anda alami selama di kampus IPPAK untuk membantu anda berdoa meditasi? : Tidak secara spesifik, tapi memiliki andil dalam diri saya. Ketika memulai doa harus tenang di awal lalu mencoba untuk mengingat kembali aktifitas atau pengalaman-pengalaman rohani yang dirasakan selama sehari sebelumnya, baru bisa berdoa. Saya mengalaminya dan itu proses itu membantu tapi tidak secara spedifik membantu besar, karena pada intinya saya berpacu karena mendengar kotbah dari romo juga atau bahasa Kitab Suci sendiri dalam surat Yakobus (35)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengatakan “Setiap perkataan adalah doa”. Jadi kita berdoa kepada Tuhan itu tidak selamanya harus berdoa khusuk atau tenang tapi apapun kita umatnya mau memohon atau meminta yang penting dengan tulus hati dan pasrah kepada Tuhan pasti didengar. Begitulah yang terkonsep dalam pikiran saya. Q R
: Adakah peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda? : Ya karena saya tidak mendalami doa meditasi, saya merasakan sedikit pengarunya tapi seperti yang saya katakan tadi itu tidak terlalu berpengaruh karena walaupun doa meditasi itu pengaruhnya sedikit. Pengaruh tersebut seperti menenangkan saya ketika di gereja saya harus mengkondisikan diri agar lebih tenang, karena kita dalam doa meditasi dilatih untuk tenang dan bisa merasakan kehadiran Tuhan. Tapi toh ketika di dalam gereja atau di tempat ramai kita berdoa mau tenang sendiri cukup sulit. Kita anak muda ketika berjalan dengan teman nanti kalau duduk tenang sendiri nanti diejekin. Karakter saya yang biasa ribut ya mungkin itu sedikit merubah karakter untuk pembawaan diri saya melalui doa meditasi.
Q
: Apa faktor yang mendukung dan menghambat ketika anda berdoa meditasi? : Suasana, sebenarnya juga dari mood. Istilahnya kalau tidak ada problem dalam pikiran, tidak ada problem dalam kehidupan sehari-hari, ketika orang diajak berdoa atau melakukan apa saja pasti enjoy. Tapi diri sendiri tidak dalam keadaan siap di dakam keadaan enak untuk berdoa ya mesti mau doa apa saja tidak enak. Suasana kalau mendukung, misalnya temanteman atau yang diajak doa meditasi bisa memahami bahwa meditasi harus tenang mesti secara tidak langsung kita dikondisikan untuk bisa tenang dan ikut alur doa. Jadi, suasana bisa menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam doa meditasi.
R
Q R
: Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Untuk kehidupan rohani saya tidak bayak terlibat dalam kegiatan kerohanian di luar. Saya ikut terlibat karena tugas praktek-praktek di kampus sehingga bisa ke luar. Karena memang pada dasarnya pribadi saya SMA tidak terlalu aktif di kehidupan menggereja, tiba-tiba masuk dalam jurusan ini atau kuliah ini, maka harus dikondidikan begitu. Harus ada adaptasi, jadi ya ikut PIA, ke Paroki ikut, misalkan SCP harus ke lingkungan meskipun saya sendiri merasa belum siap tapi ya karena ibu saya katekis juga maka darah katekis mengalir dalam diri saya.
Q
: Saran apa yang bisa anda berikan untuk membantu perkembangan hidup rohani dalam doa meditasi? : Untuk memperkembangkan kehidupan rohani mahasiswa di kampus khususnya dalam doa meditasi setidaknya ada sarana buku atau panduan praktis yang membuat kita tahu langkah-langkah. Kebanyakan kalau biarawan-biarawati sudah terbiasa lalu kita yang awam dari dunia di luar yang tidak ke gereja tiba-tiba di kampus harus diminta duduk tenang, hal semacam itu sesuatu yang tidak enak dan tidka nyaman. Setidaknya kita tahu dulu teori tentang doa meditasi seperti apa, bentuknya
R
(36)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI seperti apa, langkah-langkahnya seperti apa. Jadi tidak seperti kita datang, langsung duduk dan berdoa meditasi, itu sama sekali tidak bisa karena kalau orang yang sudah mengerti alurnya atau prosesnya pasti sudah bisa masuk atau mengkondisikan. Maka semacam panduan diperlukan untuk membantu masuk doa meditasi.
(37)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 14 Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 14 (R14) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani yaitu bagaimana saya melatih hidup saya dengan berbagai hidup rohani. Misalnya dengan ekaristi, doa pagi lalu doa rosario dan sebagainya. Jadi, hidup rohani adalah keadaan dimana saya mengelola hidup dengan doa, ekaristi dan sebagainya. Sehingga mendapatkan buah hidup rohani dapat membedakan yang baik dan buruk seta bisa menjalani hidup dengan penuh suka cita sekalipun perjalanan waktu selalu ada tantangan dan cobaan.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama di kampus IPPAK? : Tadinya saya yang jarang berdoa sekarang semakin bisa hidup doa. Hal itu saya dapat karena saya punya spiritualitas yang berkaitan dengan semangat. Ketika merayakan ekaristi tidak hanya sebagai perayaan biasa tapi ada maknanya itu sendiri. Lalu, ketika mengalami kekeringan saya bisa langsung mengatasinya, tidak lama proses kekeringan hidup rohani tidak lama karena efek dari perkembangan hidup rohani.
R
Q R
: Apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Doa meditasi adalah mencoba berdoa menghadirkan Tuhan yang melalui bacaan Kitab suci, gambar, dan juga menghadirkan Tuhan melalui kehidupan sehari-hari yang kita. Pada intinya doa meditasi ya selain menghadirkan Tuhan juga bisa melatih diri dan mengolah diri. Karena doa meditasi ada macam-macam, ada doa meditasi kontemplasi, doa meditasi alam dan sebagainya.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi yang diajarkan di kampus IPPAK? : Lebih pada mengolah diri.
R Q R
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang diajarkan saat mata kuliah spiritualitas di kampus? : Cukup baik, karena saya pernah mengalami sebelumnya sudah terbiasa. Ketika retretpun saya juga terbantu tidak merasa asing lagi. Lalu efeknya dari doa meditasi, ketika latihan doa meditasi saat kita memimpin rekoleksi atau retret kita bisa lebih tenang lagi dan mengajak teman bermeditasi. Ada gunanya juga kita bemeditasi ketika di IPPAK. : Peranan apa yang anda rasakan untuk perkembangan hidup rohani anda? : Bisa dari luar dan dari dalam. Dari dalam peranannya saya semakin bisa mengenal diri, kelebihan saya apa, kelemahan saya apa, kalau dari luar saya semakin terbantu saya untuk bisa mempertahankan apa yang menjadi kelebihan dan mengurangi apa yang kurang dalam diri saya.
(38)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q R
: Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam doa meditasi? : Yang membantu saya dalam doa meditasi adalah instrumen musik, lebih cepat mengena dan menyatu. Ada musik-musik instrumen itu ya mungkin berkaitan dengan keadaan diri dan masa lalu. Ketika ada musikmusik sendu saya pasti cepat bisa masuk, faktor pendukungnya itu juga bisa tempat di alam dan di dalam ruangan. Kalau di dalam ruangan pakai musik instrumen dan di luar dengan alam. Faktor penghambat, keadaan fisik saya, karena sekarang ini saya ada penyakit asam urat yang mudah kram.
Q R
: Keterlibatan apa yang anda alami dan ikuti di luar kampus IPPAK? : Ikut kegiatan lingkungan santo Yusuf, seperti doa rosario, ketika ada ibadat arwah entah diminta bacaan atau bahkan diminta renungan, koor.
Q
: Apa saran yang dapat membantu perkembangan hidup mahasiswa dalam doa meditasi? : Kegiatan doa meditasi lebih di gerakkan lagi. Jadi selama ini hanya ditulis di papan, tidak henti-hentinya memberikan pengumuman. Kalau bisa dalam seminggu ada dua sampai tiga kali. Kalau sekarang ini romo yang memimpin mungkin bisa mahasiswa yang memimpin meditasi. Sehingga membantu mahasiswa terbiasa dan tidak asing lagi dengan doa meditasi.
R
(39)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 15 Tanggal: 29 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 15 (R15) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani itu hidup seturut dengan sabda Allah kemudian lebih ke dalam diri kita yang kadang tidak dilihat orang lain tetapi kita sendiri yang tahu. Jadi orang lain tidak perlu tahu aku yang apa-apa, tapi hidup rohani itu bisa kelihatan dari sikap dan tindakannya. Misalnya kalau kita orang katolik hidup rohani kita dekat dengan Tuhan tidak mungkin kita sedih, ketika sedih nanti ketemunya senang ceria, kalau orangnya sakit pasti kelihatan tidak sakit.
Q
: Apa perkembangan hidup rohani yang anda rasakan selama berada di kampus IPPAK? : Mau menerima diri sendiri, dimana menerima diri sendiri merupakan hidup rohani yang saya tahu.
R
Q R
: Lalu apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Doa meditasi adalah doa dengan sikap tenang, berpusat pada satu suara atau iringan. Kalau tidak dengan suara ya dengan nafas, di tuntun bacaan Kitab Suci menuju kehadirat Tuhan, dimana berkomunikasi dengan Tuhan sendiri. Di situ nanti akan mengalami yang namanya ketemu Yesus sendiri, ya senang dan tenang.
Q
: Sepengalaman anda, apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama di mata kuliah spiritualitas di kampus? : Tidak mengetahui.
R Q R
: Bagaimana proses doa meditasi selama di kampus saat spiritualitas maupun retret? : Prosesnya menurut saya tidak berjalan dengan baik. Ketik saya berdoa meditasi di rumah saya terbantu tapi ketika di retret tidak membantu hanya sebentar menikmati Tuhan. Mungkin suasananya waktu itu yang tidak mendukung. Proses di spiritualitas semester lima membantu saya tahu apa inti doa meditasi.
Q R
: Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda? : Doa meditsi membantu saya untuk tetap tenang, soalnya saya orangnya aktif bergerak. Tapi semenjak saya kembali membiasakan doa meditasi akhir-akhir ini membantu saya untuk menghadapi skripsi dan membantu dalam memilih atau mengambil keputusan. Ketika besok saya mau mengajar di sekolah saya ada waktu untuk berdiam diri sendiri dengan Tuhan. Katanya kalau orang sibuk itu tidak punya waktu dengan Tuhan, tapi saya pengen punya waktu khusus dengan Tuhan.
Q
: Sepengalaman anda, apa faktor yang mendukung dan menghambat anda selama berdoa meditasi?
(40)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Faktor pendukung itu suasana pagi antara jam empat pagi. Kalau penghambatnya kalau sudah bangun kesiangan menjadi hambatan karena waktunya tergesa-gesa.
Q R
: Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK? : Ikut organisasi di Manisrenggo, itu isinya orang muda yang juga ikut model SCP tapi juga renungannya sedikit untuk diam sebentar merefleksikan bacaan Injil. Kegiatan PA, Lektor, mengajar di sekolah, mengikuti kegiatan lingkungan seperti latihan koor, doa lingkungan.
Q
: Apa saran yang anda bisa berikan untuk membantu memperkembangkan hiduprohani mahasiswa melalui doa meditasi? : Dikembangkan sarana dan prasarana, dimana sekarang sudah ada perkembangan zaman. Masak mau ikut yang kemaren-kemaren, otomatis dikembangkan meditasi dengan anak muda jaman sekarang. Mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda tertarik. Anak muda juga dilibatkan, sehingga mereka seperti mendapat tanggungjawab.
R
(41)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 16 Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 16 (R16) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani bagaimana menterjemahkannya. Hidup rohani bagaimana memperkaya diri tentang relasi menurut saya relasi dengan Tuhan. Kebutuhan bagi para kaum religius khan hidup rohani itu perlu karena kalau hidup rohaninya tidak benar, nanti bagaimana. Hidup rohaninya mantap supaya dia juga mantap dalam panggilannya. Hidup rohani lebih memperbanyak relasi dengan Tuhan.
Q R
: Bagaimana perkembangan hidup rohani anda selama di kampus IPPAK? : Kalau yang saya rasakan ada perkembangan, karena dulu waktu saya ditawarkan pemimpin masuk ke dalam prodi itu saya merasa bahwa hidup rohani saya itu masih dalam hal pembinaan khususnya masih kurang. Jadi saya berharap bahwa masuk di IPPAK itu bisa menambah pembinaan untuk supaya hidup rohaninya lebih baik, pembinaan rohaninya lebih baik. Kalau di IPPAK banyak hal yang bisa mengarah ke pembinaan rohaninya lebih baik, seperti dari pelajaran tentang Kitab Suci, lalu ada spiritualitas, memang sih tidak dari situ tapi juga bagaimana relasi kita dengan teman itu khan merupakan buah dari bagaimana, kedekatan kita dengan Tuhan bisa dilihat dari relasi kita dengan sesama. Relasi dengan teman-teman merupakan buah dari perkembangan hidup rohani, karena kalau menyadari bahwa Tuhan itu ada dengan sesama artinya kita menghormati bagaimana cara membina relasi dengan sesama.
Q R
: Apa yang anda pahami dengan doa meditasi? : Doa meditasi itu bisanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci, setelah membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu untuk hening, masuk ke dalam suasana membayangkan, menghadirkan diri dalam situasi apa yang, dalam teks yang kita baca. Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita akan menemukan nilainilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu dan apa yang dibicarakan dengan kita, yang sepengalaman saya begitu kalau meditasi. Maka setelah itu setelah mengerti biarpun dalam misalnya dalam beberapa kali merenungkan teks itu pasti yang ditemukan itu beda tidak pernah sama.
Q
: Sepengalaman anda selama berdoa meditasi semester 5 lalu, apakah mengetahui tujuan dari doa meditasi yang telah diajarkan waktu itu? : Kalau saya menangkapnya mungkin tujuannya itu membantu kita untuk apa ya, melalui doa itu mendekatkan diri dengan Tuhan. Tapi waktu itu yang setahu saya dengan waktu yang singkat ada yang bisa ada yang masih terganggu entah dengan temannya atau dia belum bisa masuk ke situasi sesuai teks itu. Tapi itu, meditasi merupakan sesuatu cara yang ditawarkan bahwa cara berdoa supaya bisa bertemu dengan Tuhan.
R
Q
: Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami selama di spiritualitas maupun retret dari kampus? (42)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Kalau yang saya sendiri sih tidak terlalu apa ya, paling kalau memang belum bisa fokus membaca dua atau tiga kali teksnya itu sampai kita merasa tenang kita merasa nyaman bisa masuk ke situasi. Kadang juga bisa pakai musik yang sesuai yang membantu masuk dalam doa. Kalau menurut saya proses itu harus kenal diri dulu untuk masuk dalam doa. Kan ada orang yang tidak bisa pakai musik, ada yang musik itu membantu, terus ada yang lebih suka dialam bebas, tapi ada juga suka dengan suasana hening.
Q
: Bagaimana pernanan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda? : Peranan doa meditasi untuk hidup rohani, dalam hidup saya cukup membantu karena setiap hari wajib. Cuma waktunya diatur masingmasing, kapan, jadi dari situ kita merenungkan teks itu untuk hari ini, bisa mengambil kalimat salah satu, dari situ apa yang mau dihidupi. Hari ini misalnya memafaafkan, setelah sepanjang hari itu nanti kan refleksi apakah benar saya hari ini mampu untuk memaafkan atau sebaliknya. Itu kan menjadi apa, tuntunan itu lah. Tuntunan untuk kita berbuat sepanjang hari itu, teks yang kita meditasikan.
R
Q R
Q R
Q R
: Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung selama doa meditasi berlangsung? : Faktor yang mendukung suasana hati atau keheningan. Lalu yang menghambat itu misalnya saya punya masalah atau banyak tugas, biasanya saat doa meditasi pasti pikirannya kesitu. Jadi tidak terlalu fokus, fokus itu susah, tapi meskipun saat itu yang penting misalnya menyiapkan satu jam untuk meditasi, hanya duduk di situ selama satu jam, meskipun pikirannya ke sana kemari. : Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK selama ini membantu perkembangan hidup rohani? : Kegiatan di lingkungan ikut juga, yang chois tidak, angkatan yang terakhi ini tidak ikut, itu kayak retret juga. Lalu, retret tahunan kami biasanya ada, wajib, rekoleksi. Kayaknya cuman itu di lingkungan saya, paroki kurang selain waktu itu diminta mendampingi anak-anak krisma dan komuni pertama untuk retret. : Apa saran yang anda berikan untuk membantu meningkatkan hidup rohani melalui doa meditasi? : Menurut saya kalau mau buat beneran untuk meditasi, melatih mahasiswa mungkin dalam kelompok kecil. Tidak hanya dalam satu kelas satu ruangan, itu tidak. Misalnya dibagi dalam beberapa kelompok terus ada yang mendampingi lalu setelah itu bisa kayak kemarin itu ada salah satu temen diminta untuk memanadu. Disitu juga bisa liat, lalu setelah itu bisa juga dikatakan refleksi apakah ada kemajuan ada yang bisa masuk menjalankan meditasi itu. Dari situ kan bisa dilihat lagi apa yang kurang, dalam kelompok kecil mungkin lebih baik, dan waktunya tidak sembilan puluh, kan ngantuk, pilih waktu yang tepat, suasananya tempat yang tepat, mendukung.
(43)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 17 Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 17 (R17) Q R
: Apa yang anda ketahui tentang hidup rohani? : Hidup Rohani yaitu hidup dilain hidup normal hidup sehari-hari, hidup rohani itu hidup bersama dengan Tuhan. Jadi segala sesuatu diserahkan kepada Tuhan.
Q R
: Perkembangan hisup rohani apa yang anda rasakan di kampus IPPAK? : Di kampus IPPAK, mungkin dari kongkritnya dari yang misa harian, mulai dari renungan, mulai dari bacaan Kitab Suci sehari-hari itu. Membantu saya dekat dengan Tuhan.
Q R
: Apa yang anda ketahui dengan doa meditasi? : Doa meditasi menurutku itu hening, memusatkan perhatian atau pikiran pada Tuhan.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi dari perkuliahan spiritualitas di semester lima? : Sebenarnya tidak terlalu tahu tapi kalau menurut saya, semester lima itu cuma untuk berkonsentrasi bagaimana cara berdoa. Hanya untuk fokus dan beekonsentrasi, itu aja kalau menurutku.
R
Q R
: Proses latihan doa meditasi yang berlangsung menurut anda bagaimana? : Sudah baik, Cuma perlu mungkin beberapa lebih rinci aja, fokus misalnya ini doa untuk apa, jadi biar gak kemana-mana, bias kemanamana, lebih fokus aja.
Q
: Sepengalaman anda apakah doa meditasi berperanan bagi perkembangan hidup rohani anda? : Sedikit sih, jadi tidak berpengaruh secara terlalu banyak, sedikit. Secara konkritnya menurut saya hidup bisa lebih merasa tenang, merasa adem ayem, gitu. Untuk melakukan sesuatu bisa lebih pasti, itu aja kalau secara konkritnya.
R
Q R
: Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat anda dalam melakukan doa meditasi? : Yang pertama pikiran, pikiran kan biasanya belum fokus, itu yang menghambat. Lalu yang kedua, mungkin sikap, jadi melalui pikiran melalui sikap, jadi kan saya malah tambah gak fokus. Lalu yang ketiga dilihat dari gangguan luar, misalnya lingkungan atau keadaan sekitar tempat kita berdoa meditasi. Faktor yang mendukung bisa dari bacaan kitab suci, yang kedua menurut saya bisa dari alunan lagu, bisa.
Q R
: Kegiatan apa yang anda ikuti untuk mengembangkan hidup rohani anda? : Gak ada sih, paling berdoa pribadi, misalnya misa harian, habis itu udah, ikut kegiatan lingkungan seperti bisa.
Q
: Apa saran anda untuk membantu meningkatkan perkembangan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi di kampus? (44)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Yang pertama, fokus dulu aja, bagaimana meditasi itu difokuskan untuk apa dulu bla bla bla jadi biar gak mahasiswanya itu terlalu membias keman-mana, misalnya hari ini kita berdoa meditasi untuk kepentingan dunia atau perdamaian dunia, terus hari selanjutnya untuk fokus misalnya mengenai ujian atau apa, lalu yang ketiga dan selanjutnya lebih fokus aja.
(45)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 18 Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 16 (R16) Q R
: Apa yang anda pahami dengan hidup rohani? : Mengenai hidup rohani, ya hidup rohani adalah satu hidup yang dimana saya bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani dan rohani saya dimana saya intim dengan Tuhan.
Q
: Apakah ada perkembangan hidup rohani yang anda rasakan selama di kampus IPPAK? : Saya merasa ada perkembangan Rohani, karena saya merasa yang merasa berlatar belakang sebagai eks-frater yang waktu itu diminta mundur dari tarekat karena mengalami celaka sehingga saya mesti mengolah kembali pergulatan saya, mengapa saya diminta mundur dari tarekat itu dengan alasan yang saya merasa tidak jelas. Nah, di IPPAK saya merasa bahwa kehidupan rohani saya terbantu dengan pengalaman berteman dengan teman yang memiliki misi sebagai seorang pewarta, itu pertama, kemudian saya juga dibimbing dengan teknik-teknik bermeditasi, lewat bimbingan spiritualitas itu membantu mengolah hidup saya. Saya dibantu juga dengan pembimbing rohani sehingga itu membuat satu lubang yang ada di masa lalu saya merasa ada yang menutup gitu.
R
Q R
Q R
: Apa yang anda ketahui mengenai doa meditasi? : Doa meditasi adalah salah satu teknik berdoa, yaitu kita berkomunikasi dengan Tuhan. Kan doa itu ada bermacam-macam cara ya, ada meditasi, kontemplasi, konsiderasi, kemudian ada lagi yang berdoa dengan cara alam atau misalnya kontemplasi et aksione, jadi kita berdoa dalam kegiatan kita sehari-hari. Ada lagi doa yang melalui kata-kata, misalnya kita mendoakan doa brevir, doa ibadat pagi , ibadat malam gitu. Meditasi adalah salah satu doa dimana kita bisa tenang duduk dengan kita sebagai orang Kristiani, kita mencoba membaca dari Kitab Suci, lalu kita dalami dengan teknik doa tenang, doa hening. : Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi di semester lima saat mata kulaih spiritualitas? : Saya lupa ya untuk tujuan dari apa diperoleh atau mau diperoleh dari silabus dulu itu. Saya lupa apa yang ingin dicapai dalam silabus waktu itu.
Q R
: Sepengalaman anda apa yang ingin dituju dalam doa meditasi? : Ingin menyelaraskan antara apa yang kita pikirkan dengan apa yang ada di dalam hati kita. Jadi kita sebagai seorang pewarta tidak hanya berhenti pada otak saja, pikiran, tapi juga diselaraskan dengan hati kita gitu. Tidak hanya kita berakatekese dengan teori-teori saja tapi juga kita endapkan dalam hati kita.
Q
: Bagaimana proses doa meditasi selama anda alami di kampus IPPAK ataupun di saat retret? : Cukup bagus, artinya dari awal dari dasar kita berlatih meditasi, walaupun kadang saya, maaf dalam arti kata saya sudah level yang lebih tinggi dari teman-teman karena ini bukan hal baru, saya meditasi sudah enam tahun selama disemenari tinggi dulu. Tapi ya saya rasa ini bagus ya
R
(46)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bagi teman-teman yang masih awal masih awam untuk mengenal meditasi hingga saya mencoba untuk menyatu dengan teman-teman supaya bisa selaras, tapi bagus bagi saya bagus dari awal menyadari tubuh kita, kemudian mendengarkan ada suara disekitar kita. Eh, saya merasa ada teman-teman yang sampai semester delapan ini masih belum bisa masuk itu ketika saya mencoba untuk meditasi, tenang, saya membuka mata dan apa sih yang dilakukan teman-teman. Ternyata mereka ada yang gelisah kemudian ada yang bermain-main dengan temannya. Tapi saya merasa baik dari awal kita dari spiritualitas satu dua tiga kita dilatih untuk pra sampai ke tekniknya itu sendiri. Q R
: Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda? : Sangat membantu saya ketika saya merasa capek dan aktifitas harian dalam kehidupan sebagai mahasiswa di IPPAK maupun dalam kehidupan di wisma ini maupun dengan teman-teman yang ada di luar, dalam keluarga saya ataupun bersosialisai lainnya saya kalau saya merasa jenuh, tenyata meditasi ini sangat membantu. Saya praktekkan hampir beberapa tahun ini, kalau tengah malam saya bangun saya duduk di luar lapangan untuk bermeditasi cuman beberapa bulan ini saya berhenti karena kesibukan ini. Selama tiga setengan tahun saya di IPPAK saya praktikan hampir setiap malam, saya duduk di luar dari jam dua belas hingga jam satu sampai jam dua, saya mencoba untuk tenang, yang sedang saya pikirkan apa sih yang sedang saya sibukkan sekarang ini sehingga saya bisa menikmati semuanya. Saya mengambil satu magnifikat Bunda Maria “Fiat foluntas tua” atau terjadilah padaku menurut KehendakMu. Apa sih yang Tuhan kehendakki, sehingga menemukan kehendak Tuhan dalam diri saya.
Q
: Apa faktor yang mendukung dan menghambat anda dalam keterlibatan anda selama mengikuti proses doa meditasi? : Yang mendukung yaitu lingkungan yang cukup tenang di tengah malam, sekalipun ini di tengah kota tapi banyak kendaraan yang lalu lalang kemudian aktifitas para pengguna wisma tidak ada lagi karenan sudah tengah malam. Kemudian juga saya punya besik pengetahuan apa sih meditasi. Kebetulan saya juga menyusun skripsi tentang peranan doa, nah dari situ saya tahu tentang doa kemudian saya sudah memiliki sedikit banyak apa sih itu doa. Kemudian yang menghambat itu kalau saya capek merasa banyak pikiran kemudian banyak beban yang belum diselesaikan dan kemudian saya punya besik cidera otak yang berat sehingga kadang rasa tidak nyaman itu cukup menghambat saya.
R
Q R
: Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK dalam artian memperkembangkan hidup rohani anda? : Saya suka kegiatan yang berbau humanis, saya tergabung dalam POTA (Pendampingan orang tua asuh) di kampus kita yang diketuai oleh romo ruki yaitu membantu anak-anak yang tidak bisa membayar sekolah, orang tuanya maksudnya orang tuanya di kota Jogja, Gunungkidul sampai Magelang. Sampai sekarang terdaftar 350 siswa SD, itu saya jadi voluntirnya untuk mensurvei kemudian mendata termasuk administrasinya. Kemudian saya juga terlibat di dalam kegiatan sekolah (47)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI minggu, PIA Kota Baru. Saya sudah bergabung selama enpat hampir lima tahun ini di kota baru. Kemudian sementara cukup, em tahun ini yang saya ikuti itu. Q R
: Apa saran yang bisa anda berikan untuk membantu memperkembangkan hidup rohani mahasiswa dengan doa meditasi? : Sarannya, saya pikir dengan mengikuti spiritualitas yang diberikan oleh para dosen tentu akan membantu hidup rohani mahasiswa, dari semester satu hingga semester delapan itu tahapan-tahapan yang cukup membantu cukup bagus kalau dilalui, dan dengan sepenuh hati jangan sampai pas spiritualitas “ah ini kan hanya ‘0’ SKS” sehingga saya tidak datang, ini sebenarnya sangat disayangkan karena ini yang diolah lebih pada aspek hati kita tidak hanya kepala kita. Kalau dalam pelajaran-pelajaran lain yang diolah kan otak kita, sehingga dengan spiritualitas yang diolah hati kita. Jadi, saran saya mahasiswa mengikuti spiritualitas jangan bolongbolong. Saya merasa bahwa dengan seminggu sekali meditasi itu kurang, tapi saya sadari kita awam dengan megikuti kegiatan doa meditasi dengan romo ruki di tiap hari selasa kalau diikuti baik juga.
(48)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 19 Tanggal: 02 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 19 (R19) Q R
: Apa yang anda ketahui dengan hidup rohani? : Hidup rohani yang saya pahami dengan konteks hidup saya seorang biarawati saya maksud sebagai sesuatu yang Tuhan anugerahkan kepada saya. Maksudnya setiap saya melakukan pekerjaan atau khususnya saya bangun pagi selalu diingatkan untuk senantiasa bersyukur. Hidup rohani saya itu semakin saya pupuk saya kembangkan ketika saya berada dalam komunitas, contohnya kami sebagai komunitas studi kadang dalam hidup sehari-hari itu setiap suster punya kesibukan dengan studinya. Adakalanya kehidupan rohaninya itu tidak diperhatikan sepenuhnya pada jam doa tapi kadang jam doa itu tidak digunakan sepenuhnya karena masih memikirkan dengan tugas-tugas studi, dan kalau saya menyikapinya itu dengan menyimbangkan hidup doa saya hidup rohani saya dengan hidup karya saya khususnya studi. Jadi, kalau dalam doa saya selalu mengikuti jadwal doa yang sudah ditentukan dan juga kalau dalam tugas karya dan nonstudi kadang saya mengikuti kegiatan itu tetapi saya imbangi juga dengan kegiatan rohani, misalnya saya lakukan kalau tidak sempat berdoa biasanya membaca kitab suci, dan juga dengan doa rosario.
Q
: Sepengalaman anda perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama di kampus IPPAK? : Saya mengalami perkembangan hidup rohani saya itu ketika bersamasama dengan teman-teman sekelas. Memang kita dari berbagai karakter yang berbeda usia, seperti saya seorang suster kan masuk kuliah ini beda jauh dengan teman-teman yang awam yang masih muda. Saya menyikapinya itu dengan ya apa ya melihat ‘oh ini saya diutus, ditugaskan,untuk belajar berarti saya tidak semata-mata hanya mengikuti teman-teman ya boleh dikatakan kadang ya dengan hidup mereka yang seorang awam di luar yang beda dengan hidup seorang biarawati , saya punya jam-jam tertentu dimana saya harus menyisihkan waktu saya untuk hening sebentar dengan begitu hidup rohani saya lebih mendalam, artinya semakin berkembang dalam konteks kehidupan bersama dan tidak lepas dari itu saya berusaha supaya tetap menjaga hubungan baik dengan teman-teman.
R
Q R
: Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Doa meditasi yang saya ketahui itu doa hening, doa batin ya. Itu memanang saya alami ketika masuk menjadi seorang calon suster. Nah waktu itu masih baru ya, tidak tahu apa sih meditasi itu, ketika disuruh meditasi saya tidak tahu apa yang saya perbuat, jadi saya merasa waktu yang satu jam itu kok hanya duduk begitu, tidak ada yang dibuat. Tetapi lama kelamaan dalam proses saya sadar bahwa meditasi itu doa hening yang kita lakukan yang saya lakukan dalam hati, khususnya melihat dengan konteks bacaan kitab suci. Lalu saya mulai bermeditasi tetang kitab suci itu. Memang awal-awalnya berat, sulit bagi saya tetapi saya coba berusaha meskipun ditengah-tengah itu saya merasa kesulitan, hilang apa yang saya meditasikan, tapi saya usahakan kembali lagi. Nah awalawalnya merasa kering tidak ada sesuatu tetapi saya mencoba setiap hari (49)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI itu di pendidikan calon suster akhirnya saya bisa melakukan, saya merasakan ada kedamaian ada ketenangan. Q R
Q R
Q R
Q
: Apakah ada mengetahui tujuan doa meditasi saat dilatihkan pada mata kuliah spiritualitas di semester lima? : Tujuannya ya, saya memang yang kita alami di semester lima itu memang bagi saya itu sesuatu yang biasa, karena saya alami di biara. Tetapi kalau di biarakan bersama-sama dengan para suster jadi semuannya teratur ya, tidak ada keributan sana kemari. Tetapi ketika yang saya alami di semeter lima bersama teman-teman memang ada bedanya bagaimana saya harus memposisikan diri saya dengan teman-teman awam yang boleh dikatakan baru mulai belajar bagaimana doa meditasi itu. Serta bagi saya ya yang saya alami doa meditasi dengan apa yang ada dalam diri saya dan saya bisa mengolahnya. : Sepengalaman anda, bagaimana proses doa meditasi yang dilaksanakan di semester lima? : Kalau bagi saya prosesnya menyenangkan artinya santai tidak membuat kita kaku, menjadi tegang dan juga yang memandu. Salah satu yang memandu itu sungguh tahu cara-cara bagaimana untuk menghantar kita masuk kedalam keheningan batin. Memang tidak mudah harus e seorang pemandu menghantar kita untuk masuk dalam keheningan tetapi yang saya rasakan disitu ada suatu kedamaina yang bagi saya yang memandu itu sungguh-sungguh berusaha menghantar peserta yang meditasi untuk masuk ke dalam dirinya sendiri, ke dalam hatinya untuk melihat bagaimana peranan Allah begitu. : Peranan apa yang anda alami dari doa meditasi ssehingga memperkembangkan hidup rohani anda? : Perannya ya, perannya memang banyak. Pertama itu, saya lihat bagaimana dengan meditasi saya melihat diri saya yang boleh dikatakan saya waktu itu orangnya yang kurang terbuka dan juga dalam hal tertentu takut untuk melakukan sesuatu tapi saya kembali pada diri saya, saya melihat apa saja sih yang membuat saya takut dalam meditasi itu saya mulai mengolah, melihat diri saya dari masa kecil saya, remaja saya, sampai dewasa. Disitu ternyata saya punya luka batin yang belum saya sembuhkan. Nah luka batin itu yang membuat saya kalau melihat orang saya punya trauma yang ibu saya, karena ibu saya orangnya keras, jadi mempengaruhi saya sampai dewasa, jadi kalau saya melakukan sesuatu saya takut. Saya tidak mau, segan begitu. Nah, dengan doa itu akhirnya saya melihat oh ternyata peran masa kecil saya itu yang lebih dominan dalam diri saya, dengan begitu saya mencoba untuk keluar dari itu. Mengatasinya ya dengan mendoakan orang tua saya yang sudah membuat saya terluka ya, lalu menghadirkan mereka lalu saya doakan mereka. Memang awalnya saya tidak melihat perubahan dalam diri saya tetapi saya olah terus ketika masa-masa novis di biara oleh pembimbing saya, saya selalu digenjot, di berikan renungan-renungan tetang luka batin itu sehingga mengolah saya, membuat saya jadi berani. : Lalu peranan yang anda alami khususnya setelah berdoa meditasi di semester lima? (50)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Buah yang saya peroleh itu saya semakin mencintai panggilan saya dan juga mencintai maksud mencintai teman-teman di kampus saya ini. Dengan cara ya saya tidak lagi melihat saya seorang suster jadi saya harus menjaga jarak, apa ya, tidak boleh terlalu dekat dengan teman awam. Tetapi dari itu saya melihat ‘oh semua itu adalah saudara saya, saya membuat saya berbagi bisa sharing dengan teman-teman saya.’
Q
: Apa faktor yang mengdukung dan menghambat dalam keterlibatan anda mengikuti proses doa meditasi itu? : Yang pertama mendukung itu, dengan situasi kampus dengan persaudaraan yang tinggi khususnya dalam kelas yang mendukung saya itu sehingga saya dapat bermeditasi, dapat mengembangkan hidup rohani saya itu ya dengan keterbukaan saya dengan teman-teman, saling dukung lalu perhatian, itu yang mendukung saya sehingga saya melihat segala sesuatu peristiwa yang dialami hari itu sebagai anugerah dari Tuhan yang patut saya syukuri.Lalu hambatan itu saya rasa tidak ada, cuman dari diri saya sendiri kadang saya kurang membuka diri, kurang berpartisipasi dalam hal-hal yang menyangkut hubungan dengan sesama teman di kelas dan juga kurang apa ya, kalau menurut saya kurang telibat.
R
Q R
Q R
: Kegiatan yang anda ikuti untuk membantu perkembangan hidup rohani anda di luar kampus IPPAK? : Di luar itu saya terlibat aktif di lingkungan, nah misalnya kalau ketua lingkungan yang biasa kalau ada doa lingkungan kadang mendadak mereka minta untuk minta tolong mimpin ibadat tapi kadang tidak ada persiapan, nah itu kalau saya bagi saya selalu persiapkan ya, jadi ketika saya diminta-minta itu ya sudah siap, tapi kadang juga yang membuat saya itu tidak siap lalu diminta saya mengeluh sendiri ‘kenapa mendadak?’ tetapi saya ingat lagi bahwa oh ya ini pelayanan jadi saya harus melayani. :Apa saran yang bisa membantu untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi? : Kalau dipertahankan itu ya seperti doa meditasi itu tetap dilakukan. Tapi kalau menurut saran say, memang konteks kampus kita kan guru agama dan juga banyak sekali dosen-dosen romo dan awam yang susngguh-sungguh menghayati spiritualitas, saya rasa ini spiritualitas itu khususnya mata pelajaran spiritualitas itu lebih ditingkatkan lagi. Mengadakan latihan doa meditasi bukan hanya pada semester lima tapi mungkin ada hari tertentu yang di khususkan meditasi bersama.
(51)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 20 Tanggal: 02 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 20 (R20) Q R
: Apa yang suster pahami dengan hidup rohani? : Hidup rohani itu kan apa ya, hidup yang, hidup rohani itu bagaimana kita memusatkan hidup dan hati kita untuk Tuhan dan juga dari itulah kita bisa menjalin relasi dengan sesama kita.
Q
: Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di kampus IPPAK? : Pengalaman hidup rohani itu kan, disini kan ada perayaan ekaristi, doa pagi bersama, khususnya yang memampukan saya itu relasi baik dengan Tuhan dan juga berelasi baik dengan teman-teman, bisa mendengarkan lalu bisa bekerjasama.
R
Q R
: Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi? : Meditasi itu bagaimana dalam keheningan itu kita bisa menemukan kehadiran Tuhan itu melalui keheningan dan doa-doa.
Q
: Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi yang diajarkan pada semseter lima? : Yang semester lima kemarin itu tujuannya yang pertama itu diri sendiri, bagaimana kita bisa konsentrasi dan juga bisa apa ya konsentrasi, konsentrasi dalam hal doa itu dan juga konsentrasi misalnya menyelesaikan tugas bisa juga dapat mengatasi masalah yang ada.
R
Q R
: Bagaimana proses doa meditasi yang diajarkan dalam semester lima? : Kalau menurut saya bagus, baik, kan yang pertama itu bagaimana kita hening dari diri, orang merasakan udara melalui pernafasan dan bunyi-bunyian yang ada disekitar kita itu yang menghantar kita untuk berkonsentrasi untuk bisa bertemu dengan Tuhan. Kalau retret terakhir itu saya rasa baik, hanya karena kita banyak ya, dan waktunya tidak mencukupi. Palingan hanya beberapa menit, lima belas menit, setelah itu kita sharing, saya rasa konsentrasi itu maksudnya kita belum masuk dalam situasi doa, tiba-tiba sudah lonceng. Tapi saya rasa tergantung dari pribadi sih, kalau memang saya sudah menjaga keheningan ya orang bisa masuk, tapi kalau dari diri saya sendiri, waktu itu saya memang bergulat dengan nenek. Pas waktu meninggal itu yang ketika saya berdoa tidak membuat saya berkonsentrasi meditasi. Pikiran saya itu ada di rumah, jadi kalau saya dengan kita ribut, kita duduk teman-teman lewat di depan memanggil.
Q R
: Apa peranan doa meditasi untuk memperkembangkan hidup rohani anda? : Yang pertama seperti yang saya katakan, melalui meditasi itu membantu saya bisa konsentrasi dalam hidup doa, setelah doa meditasi kan bisa ikut perayaan ekaristi sehingga pikiran kita tidak terbagi. Berpusat pada doa kita dan hidup kita.
Q
: Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam berdoa meditasi? (52)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI R
: Faktor yang mendukung itu yang pertama itu suasana, kalau suasana yang hening itu bisa mendukung saya untuk berdoa dan juga selan itu suasana hati bagi saya itu kalau memang disaat itu saya memang konsentrasi saya doa itu dengan cepat, musik juga yang instrumen bisa melirih itu termasuk bisa menghantar suasana doa. Terus yang menghambat itu kadang kalau musik yang keras, kalau ribut tidak terlalu, dan juga hati saya kalau dari awal sudah berfikir begini begini hari ini saya kerja apa nanti doa saya hening di situ tapi untuk benar-benar hening itu.
Q
: Kegiatan apa yang diikuti di luar kampus IPPAK untuk memperkembangkan hidup rohani anda? : Ikut kegiatan di lingkungan terus kalau hari minggu diminta untuk bagi komuni, koor dan juga minggu promosi panggilan di stasi-stasi dan ada kegiatan bersama dengan OMK juga.
R
Q R
: Apa saran yang bisa membantu meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa meditasi? : Saran untuk tetap mempertahankan spiritualitas itu semester lima tetap dipertahankan. Kalau seandainya orang tidak mengalami di luar, paling tidak dia sudah tahu apa itu meditasi di semester lima sehingga bisa membantu dia mungkin disaat semester enam keatas dia sudah tahu. Paling tidak bisa hening dari cara meditasi itu kan orang bisa mengatasi kesulitan dalam hidup dan juga bisa menjalin relasi dengan Tuhan.
(53)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 21 Status
: Dosen Pendamping Retret, Responden 21 (R 21)
Tanggal : 29 November 2015 Q R
: Kegiatan apa yang anda lakukan untuk pendampingan retret selama ini? : Pendampingan retret pertama-tama persiapan itu mengenal kelompoknya, seperti usia, karakter kelompok profesi. Misalnya kalau di IPPAK itu semester berapa, apa yang harus di ketahui seperti antara tugas akhir dengan KBP, tidak perlu mengenal pribadi, tapi kalau mengenal pribadi juga baik. Kemudian, tema bisa diajukan pada kelompok yang bersangkutan, tapi biasanya tidak. Biasanya ditentukan oleh pembimbing sendiri atau kebetulan dari rapat dosen. Untuk semester ini, untuk angkatan ini, sebaiknya ditekankan ini, begitu. Tapi kalaupun itu tidak, pembimbing menentukan sendiri berdasarkan pengetahuannya mengenai kelompok yang bersangkutan, butuh peneguhan ini dan itu, pencerahan disektor ini. Beruntungnya saya selalu kenal dengan kelompok itu, perangkatan-angkatan karena saya mendampingi sejak awal, jadi tahu kalau soal tema. Kemudian kalau tema sudah ditentukan saya menghitung waktu, waktunya berapa, tiga hari eh, tiga hari penuh ya. Tiga hari penuh, berarti hari pertama separo hari kedua separo hari keempat separo, satu dan kedua penuh. Waktunya berapa? saya hitung, saya kalkulasi, tersedia berapa jam untuk masukan, untuk konferensi berapa lalu melihat usia tadi ya. Kelompok ini bisa gak diberi tantangan atau beban meditasi, kalau kelompok biarawati sudah otomatis satu jam setiap latihan. Tapi kan kelompok awan kan seprapat jam, berapa kali per hari. Jadi, di luar waktu itu kan ada beberapa penjelasan, konferensi, masukan, berarti menghitung waktu, mengkalkulasi waktu dan mengukur situasi awal, kira-kira bisa berdoa sepuluh menit ndak? Lalu situasi akhir diharapkan bisa berdoa sejam atau ndak. Dalam tiga hari itu kan bisa diperkembangkan situasi awal mungkin sepuluh menit berdoa saja sudah sulit, tapi kalau sudah pada akhir retret mungkin berdoa tiga puluh menit sudah bisa. Nah itu dihitung, setelah dikalkulasi misalnya satu hari berdoa tiga latihan atau empat, saya menyusun materi, materi itu saya susun dalam sebuah proses. Biasanya kalau Ignasian itu proses dari mengolah, mengenal diri, mengolah diri, kemudian berpaling kepada Kristus dan mencoba mengikuti Dia semakin mengidentifikasi diri dengan, tapi apakah itu bisa dicapai dengan dalam tiga hari, itu masalahnya kan. Nah, maka diproses seperti itu dengan proses atau misi seperti itu saya mengalokasikan misalnya porsi pengolahan pribadi akan berapa persen. Hari pertama, sore itu pasti capei, hari kedua itu umumnya untuk mengolah, melihat masa lalu, melihat pengalaman yang paling dekat, mengolah secara rohaniah. Saya tahu KBP sudah dievaluasi secara teknis oleh romo Marno, tapi kalau secara rohaniah pribadikan belum. Lalu tinggal hari kedua dan ketiga setengah, nah mau dioreientasikan kepada Kristus. Hari pertama pengolahan pribadi, saya memakai meditasi, masuk pada orientasi pada Kristus hari kedua dan hari ketiga setengah, setengah hari itu saya mendekatkan pada kontemplasi, maka hari pertama itu banyak berfikir me mengais-ngais masa lalu secara lebih jeli, metani bahasa jawane, apa yang bisa diambil dalam buah kebijaksanaan Allah yang tersembunyi dalam meditasi, (54)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pengolahan lewat Allah. Sedangkan bagian kedua, mengikuti Kristus kita tidak usah terlalu banyak berfikir, tapi harus membebaskan diri se-free mungkin untuk menyaksikan Allah. Pesannya apa, dampaknya apa, kita tidak usah mentargetkan saya harus bagaimana, atau menyaksikan sedekat mungkin apa yang terjadi pada kita. Nah itulah, saya beri latihan kontemplasi, saya letakkan bedanya doa meditasi dengan kontemplasi. Ya itu, kemudian, secara ideal sebetulnya sebagai pembimbing saya boleh tahu, boleh minta tahu laporan mengenai buah-buah yang dirasakan oleh para masing-masing. Tapi, pasti tidak ada karena retret awam retret kaum awam, waktu saya dari jam empat pagi sampai jam sembilan malam tesita betul, kalau saya lepas saja begitu, mereka juga lepas. Lalu mulai selfi dimana begitu. Jadi, tidak bisa dilepas kalau kaum awam. Kalau suster bisa, kalau suster saya bisa memberi waktu untuk wawancara, karena mereka diam, mereka berdoa ya berdoa, waktu meditasi ya meditasi, hening sekali. Hingga waktu satu jam saya punya waktu sendiri utnuk bisa mempersiapkan materi selanjutnya atau mendengarkan laporan dari peserta retret. Tapi kalau awam kan tidak bisa, liat suasananya, dilatihan meditasi kok brisik to, yang di Rowoseneng itu kan brisik sekali, kan tidak bisa lepas, saya harus pegang kendali terus dari pagi sampai malam. Nah itu kan membuat capai, tapi dan juga sebenarnyatidak tahu buah-buah yang sedang mekar dihati masing-masing, gak tahu kan saya, idealnya disharingkan, diberitahukan pada saya lewat catatan, tapi karena kondisi seperti itu jadi tidak mungkin. Ya, kecuali kalau ada orang yang di luar retret itu masih ada yang mau sharing,setelah retret masih mau sharing, tapi tidak ada. Q
R
: Dari pengalaman anda sendiri ketika mendampingi mahasiswa, apakah juga melihat perkembangan hidup rohani yang mungkin sangat sulit di lihat tapi setidaknya apakah anda mengetahui perkembangan yang dirasakan para peserta retret? : Dalam waktu tiga hari ada perkembangan dari suasana gaduh individual maupun kelompok ke kesediaan untuk berdoa. Itu sebuah perkembangan, tetapi kan saya tidak bisa menilai apakah perkembang yang dicapai dalam retret ini akan terus berlangsung dan leatari dalam hidup sehari-hari, akan menjadi milik mereka untuk selama-lamanya, selanjutnya ataukah hanya karena retret. Kalau bagi saya perkembangan hidup rohani itu tidak pertama-tama saya ukur dari apa yang dialami waktu retret tapi dari apa yang menjadi sikap dan perilaku sehari-hari di kampus. Oh, anak ini sudah ada perkembangan, tapi kalau dari retret saya jarang memakainya. Karena retret itu bisa sangat menyentuh hingga sangat membantu mengolah dari pengalamannya, tetapi kan itu kesempatan yang memang looks saja, dimana kita belum punya waktu untuk diri sendiri tapi di luar itu pada hidup sehari-hari itu kan belum tentu, maka bisa jadi pengalaman intensif bis a terjadi dalam retret itu yang larut saja kalau masuk dalam keseharian. Jadi saya tidak terlalu memakainya sebagai, saya bersyukur kalau melihat ada orang yang dalam retret bisa berdoa, tapi bagi saya belum ukuran. Ukurannya ya sikap dan perilaku, seharian, biasanya yang tahu adalah orang yang itu sendiri, bisa berkembang atau tidak, kan pembimbing retret itu kan tidak pernah ukur. Karena saya orang kampus jadi saya bisa melihat, tapi kalau pembimbing retret yang bukan orang (55)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kampus kan mereka tidak bisa menyaksikan dampak dari retret mereka pada hidup sehari-hari peserta retret kan. Q
R
Q
R
: Kalau dari pengalaman anda dalam mendampingi retret apakah kendala yang anda jumpai ketika mendampingi para mahasiswa maupun peserta retret, saat menggunakan doa meditasi? : Fokus, itu yang menjadi kendala sulit sekali peserta retret untuk fokus pikirannya mudah sekali tersebar kemana-mana, jadi harus sungguhsungguh. Jadi kesediaan diri untuk menfokuskan waktu perhatian itu memang, itu sebuah disiplin ya, maka mereka itu lebih banyak membutuhkan rangsangan dari luar, video tayangan, tapi sebetulnya ideal dari meditasi maupun kontemplasi adalah tanpa terlalu banyak rangsangan dari luar. Jadi kita difokuskan pada materi yang dimeditasikan. Ini yang saya saksikan sulit terjadi pada mahasiswa. Sulit. Maka, di dalam retret tiga puluh hari doa retret santo Ignasius yang lengkap, persiapan untuk masuk suasana doa sehingga bisa menjadi fokus, fokus sekali itu tidak cukup dua, tiga hari, sungguh harus latihan dari hiruk pikuknya hidup harian, berfokus pada aku, berarti rangsangan ekternal, bunyi-bunyian, radio, walman, itu harus mundur. Hanya saya beserta pengalaman saya, itu sulit. Sulit sekali. Maka saya saksikan juga bagaimana cara para peserta retret itu memilih tempat doa, kalau memilih tempat doa dimana orang lewat dan mereka, tentu tidak bisa fokus. Di Rowoseneng memang tempatnya kurang ideal sehingga, banyka gang, di Parakkan mungkin lebih ideal tapi tidak belum ideal juga, kalau ideal itu Girisonta, Sangkalputung itu bagus, ada lapangan luas sekali. Jadi, kendala utama dalam pembinaan doa kaum awam adalahmelatih mereka fokus. Hidup kita sehari-hari fokusnya kerap menjadi banyak to, kita seperti men-swit komputer to itu, sehingga tenang, ahh : Lalu apa usul dan saran yang bisa diberikan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa dalam pendampingan retret, khususnya dalam doa meditasi? : Kalau dalam pendampingan retret, tidak banyak yang bisa diperbuat. Ya hanya saya punya waktu tiga hari sekian jam, kalau pada hari ketiga orang sudah bisa lebih fokus itu sudah lumayan, itu saja. Tapi kalau kita masuk ke dalam kehidupan sehari-hari yang kita butuhkan, luangkan waktu seperempat waktu bangun, setelah mandi, untuk hening. Tidak berbuat apapun, tidak online, telepon tidak SMSa, bisa berjalan-jalan di tempat yang sunyi. Saya jalan pagi jam dua jam tiga malam keliling dusun Bener, hening gak ada orang, saya bisa meditasi lho itu, dengan langkah ‘plak,,plak,,’ lalu seperti pikiran saya itu ditoto diendapkan gitu, sehingga fisik juga merasa segar berkeringat tapi pikiran juga teratur, gak kisruh. Jadi, kesediaan untuk sehari setengah jam,seperempat jam, kalau lebih ya bagus, itu saja.
(56)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 22 Status Q R
Q
R
Q R
: Dosen, Responden 22 (R 22), Tanggal : 01 Desember 2015 : Bagaimana pengalaman anda mengenai keterlibatan dalam pendampingan spiritualitas khususnya pada semester lima? : Ya, pengalaman saya sebenarnya belum banyak karena saya baru masuk oktober. Jadi, kalau pengalaman pribadi dengan meditasi sebenernya sudah ketika dulu saya pernah di seminari saya pernah mengikuti, disitu saya dilatih untuk berdoa secara meditasi. Kemudian ketika saya masuk ke IPPAK sini, kemudian saya e diminta untuk mendampingi semester lima, kemudian dalam doa meditasi dengan buku sadhana. Menurut saya ini menarik ya, kenapa? karena, gini IPPAK kan berkaitan dengan soal agama, nah meditasi itu sebenarnya lebih bagaimana kita membangun hubungan dengan Tuhan secara personal bukan dengan rasional. Jadi kalau kita tidak e memanfaatkan ini untuk me mengembangkan sisi personal hubungan kita dengan Tuhan, maka kita akan kehilangan kesempatan, bahwa program ini sangat bagus dan menariknya banyak mahasiswa yang mau bercerita itu ya. Bahwa mereka punya minat atau serius ya, dan ini menarik. Terkadang cerita dari mereka juga tidak semuanya tapi beberapa bagus ya, artinya bahwa itu memang kelihatan kalau dari beberapa mahasiswa memang bisa masuk ke dalam dan bisa sampai pada taraf personal dengan Tuhan. : Sepengalaman anda, dalam beberapa kali pertemuan apakan ada sharing dari mahasiswa yang mereka juga mengalami adanya perubahan atau perkembangan hidup rohani yang mereka rasakan? : Secara eksplisit mereka tidak mengatakan adanya perkembangan hidup rohani ya, tapi kalau kita secara implisit kalau mereka mempunyai sharing yang bagus maka berdasarkan pengalaman mereka sendiri dalam bermeditasi ya saya secara tidak langsung meyimpulkan ada semacam perkembangan. Meskipun ini secara eksplisit mereka tidak menyatakan, tapi kalau mereka sudah sampai pada sisi personal hubungan dengan Tuhan, saya rasa sudah mencapai sisi rohani ya, menurut saya ya. : Kalau secara pribadi, ketika anda melihat kendala dalam mendampingi para mahasiswa berdoa meditasi? : Kalau saya lihat kendalanya adalah e memang doa meditasi membutuhkan konsentrasi yang tinggi, untuk kita bisa mendalami. Terkadang berkonsentrasi tidak mudah ya. Karena banyak sekali pikiran yang ada, entah itu karena urusan di IPPAK atau di rumah dan sebagainya. Tapi bahwa e kita selalu punya masalah iya tapi dengan meditasi kita juga belajar bagaimana kita memiliki waktu untuk hening bahwa untuk sementara bagaimana kita melepas semua beban untuk artinya sesuatu yang bisa dikatakan berharga. Karena saya sebenarnya melihat persoalan di jaman modern sebenarnya orang tidak punya atau tidak mau meluangkan waktu untuk dirinya sendiri ya. Karena apa? maksudnya begini ya, kalau sekarang anda punya HP, punya laptop, ketika anda sudah sedirian, anda sudah tidak lagi apa? e mau bertanya tentang yang fundamental. Tahu ya maksud saya? anda sibuk dengan HP, dengan laptop (57)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Q
R
Q R
Q R
itu, tahu kan, jadi kaita terlalu sibuk dengan hal yang sebenarnya kadangkadang saya rasa itu mungkin tidak terlalu penting tapi kita selalu menyibukan diri dengan hal-hal yang mungkin ada saat itu penting ya, tapi ada saatnya kita lebih sibuk pada hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Nah, karena kita terbiasa di waktu luang kita dipakai seperti itu, kita gak apa ya? kita gak terlatih, apa ya istilahnya? ya tidak peka ya dengan, terhadap banyak hal. Termasuk meditasi melatih kepekaan. Kalau dulu orang lebih mudah, karena orang tidak punya HP, tidak punya laptop, jadi kalausaat mereka sendirian mungkin bisa baca buku atau bisa apa? bertanya pada hal yang bersifatnya apa? fundamental itu ya. Agama kan tentang yang fundamental sebenarnya, pertanyaan agama itu. Sebenarnya ya kalau kita mau apa? mau berfikir tentang pertanyaan fundamental dan kita butuh waktu untuk befikir atau bisa dikatakan untuk merenung, oleh karena itu tadi ada orang sibuk dengan HP, sibuk dengan leptop, orang jadi kehilangan waktu untuk atau orang tidak mau meluangkanwaktu untuk dirinya sendiri untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. : Kalau saya boleh minta saran, untuk meningakatkan perkembangan hidup rohani sesorang itu sulit dilakukan tapi sebenarnya bisa dilakukan. Lalu, saran apa yang bisa ditingkatkan dalam doa meditasi di semester lima? : Menurut saya, kalau kita mengandalkan seminggu sekali meditasi itu memang masih kurang. Tapi tidak berarti kita harus membuat program yang semakin sering secara apa? bersama meditasi ya enggak ya. Tapi paling enggak misalnya setiap siswa diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasilnya meditasinya selama satu minggu gitu. Tahu maksud saya? Misalnya minggu ini dilatih tentang doa misa, atau kita harus merenungkan doa Bapa Kami, atau pa itu? lalu seminggu kemudian mahasiswa, harusnya mengumpulkan hasil meditasinya dalam bentuk tulisan kepada dosen. Paling tidak sebagai bukti mereka tidak hanya melakukan di sini, tapi mereka melakukan di apa? secara pribadi, ngerti kan maksud saya? Karena doa itu sebenarnya latihan ya, mungkin pada saat latihan kita belum bisa apa? belum bisa total belum bisa apa? sampai pada apa? maksud yang diinginkan. Mungkin kita belum bisa konsentrasi dan sebagainya. Tapi, kalau ini kemudian dibawa ke rumah ketika kita mulai apa? pelan-pelan mengaplikasikan secara pribadi entah sebelum tidur, entah setelah bangun pagi, dan kemudian kita menemukan sesuatu kita tuliskan dan itu dibaca oleh para pembina atau para pembingbing itu saya rasa baik sekali. : Sedangkan di semester lima tahun ini, model pendampingannya seperti apa? Kalau diangkatan saya dibuat per kelompok dan mahasiswa terlibat. : Kalau di semester ini, mahasiswa masih dalam satu ruangan gitu kemudian dipandu oeh pembimbing tentang meditasi kemudian setelah itu mereka harus mensharingkan pengalamnya itu. Seperti itu. : Kalau menurut anda apakah itu sudah efektif? : Begini ya, sebenarnya kan kalau kita mengacu pada e sebagai staf mahasiswa itu ya. Sebenarnya mahasiswa lebih proaktif dari pada dosen pembimbingnya, artinya bahwa ketika kita meditasi, memberika ini seperti ini, anda sudah harus secara otomatis ya mengaplikasikan sendiri ya. Kita tidak mungkin harus apa? seperti anak SD yang A sampai Z harus apa? (58)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dipandu, diawasi, kan gak. Kita memberikan ini setelah itu silahkan anda mengaolikasikan sendiri. Hanya saja kita tidak pernah mengecek gitu kan, maksud saya tadi ada semacam refleksi yang dibukukan, paling tidak kita tahu, tertulis bahwa anda memang mengaplikasikan secara pribadi gitu ya. Ya kita mengasumsikan bahwa mahasiswa secara pribadi melakukan itu sendiri, tapi kita tidak mengecek. Jadi, jangan terlalu berharap banyak pada kita ya, dosen ya, bahwa kita, tapi silahkan anda sebagai mahasiswa harusnya bisa tahu sendiri ya apa yang diperlukan. Dari tulisan kita bisa tahu dia doa meditasi atau tidak. Q R
: Apakah di semseter lima saat ini belum ada yang seperti anda sarankan tadi, maksudnya refleksi tertulis seperti itu? : Tidak tahu, saya rasa sejauh saya lihat yang ada hanya sharing secata tidak langsung saja. Gak tahu apakah mereka ada pengecekan saya tidak tahu. Tapi baik kalauada seperti ini, bahwa paling tidak kita tahu apakah anda melakukan atau tidak. Kan kelihatan orang yang melakukan atau tidak terlihat dari tulisannya meditasi itu. Orang bisa baca ii ceritanya dikarang-karang atau memang itu benar, kita bisa tahu. Kan orang bisa saja mengarang-ngarang cerita bisa juga. Menurut saya seperti itu, kalau menurut saya em, semacam apa ya? pengecekan secara tidak langsung dengan buku refleksi.
(59)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 23 Status Q R
Q R
: Dosen, Responden 23 (R 23), Tanggal : 02 Desember 2015 : Berdasarkan pengalaman anda mendampingi spiritualitas di semester lima, apa yang anda pahami mengenai doa meditasi itu? : Doa meditasi yang dilatihkan dalam semester lima itu dalam arti luas. Apa tema skripsimu, saya perlu tahu agar menangkap konteksnya? : Peranan Doa Meditasi Bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK, pak. : Di semester lima itu doa meditasi dimengerti dalam artinya yang luas yang dilatihkan di sana itu antara lain penyadaran tubuh, doa dengan pernafasan penyadaran akan bunyi, akan suara, dilatihkan juga pemberdayaan fantasi, kontemplasi, tapi juga meditasi dalam arti sempit. Dengan meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk memperdalam doa-doa verbal, lisan, misalnya kita merenungkan Mazmur 23, Bapa kami, misalnya kita merenungkan “Tuhan adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku, misalnya.” Orang merenungkan dalam hidupnya, campur tangan Allah: “oh, ya betul bahwa Allah itu selalu menjaga, menjamin hidupku, nyatanyaaku tidak kekurangan.” Lalu dengan renungan itu, orang doanya tidak ngomong, tetapi batinnya aktif. Nah sekarang, daya kekuatan manusia yang ada di dalam batin itu kan macem-macem, manusisa punya fantasi, manusia punya misalnya fantasi itu misalnya utuk meningkatkan orang akan pengharaan pada hidup lalu salah satu latihan doanya itu misalnya, latihan yang membayangkan menfantasikan pemakaman diri sendiri. Itu dengan melihat dalam mata batin kita, fantasi kita ada peristiwa lelayu ya, banyak sekali orang yang layat, berjalan, dengan khidmat, aku ndelok peti jenazah, tak inguk ko jebule awakku dewe neng kono, lalu saya mendengarkan sambutan, romo yang memberkati jenazah, kata-kata beliau saya dengarkan, kotbahnya saya dengarkan sambutan wakil keluarga saya dengarkan, teman kerja, warga kampung, semuanya itu lalu membangkitkan rasa syukur atas hidup, sekaligus hidup macam apa yang ingin saya wujudkan, lalu membuat saya lebih tajam, melihat hidupku saat ini. “Ow. lha kok yang dikatakan romo dalam kotbah, lha kok yang dikatakan dalam kotbah sambutan ora cocok karo kenyataanku saiki, tapi yang mereka katakan itu saya senang, saya pengen.” Nah maka lalu saya merencanakan karena saya menghargai hidup ini lalu saya merencanakan akan berbuat ini dan itu. Maka di dalam doa itu, doa fantasi muatanya menjadi kaya sekali, ada peneguhan, ada pencerahan, ada penajaman untuk meilihat hidup sekarang dan untuk merencanakan hidup beriman. Jadi itu yang kalau mau dikaitkan ini doa meditasi seperti itu, tentu saja itu akan meningkatkan penghayatan iman, meningkatkan hidup rohani. Lalu kan kesadaran orang akan siapa Tuhan, kesadaran orang akan hidupnya sendiri, usaha-usaha untuk memperkembangkan itu kelihatan. Jadi, sekali lagi doa meditasi tidak dibatasi secara sempit seperti Lectio Divina itu, renungan, tetapi juga memperkaya diri dengan misalnya orang hening dalam bahasa jawa itu kan kalau orang itu perlu meneng, hening, meneng, kalau orang itu hening maka dalam bahasa jawa orang akan dunung, itu atau saya melompat ya, (60)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI orang kalau tenang itu nanti dalam bahasa jawanya wening, wening itu jernih. Jernik kalau air yang kotor itu menep gitu ya, bahasa jawanya menep gitu ya, maka wening bening, lalu orang bisa melihat hidup dengan lebih tajam. “Ow, iki to kekuranganku, ow iki to yang perlu saya syukuri, ow ini to yang perlu saya lakukan.” Nah, itu kan nang neng nong, maka nung nya itu dunung, tenang wening dunung. Nah lalu dunung itu artinya pas gitu ya. Pas, orang bisa menempatkan diri, orang bisa memilih tindakan, orang bisa bener lan pener. Dungun itu ungkapan jawa itu ya dewasa, penuh pertimbangan, ora ngawur, urippe ndalan, hidupnya baik. Kalau orang dunung hidupnya dia akan terarah kepada nang neng nong gong. Koyo gamelan to, nang neng nong gong. Gong nya itu apa? hidup yang agung, hidup yang luhur, hidup yang terpuji. Nah, maka kontribusi doa meditasi untuk perkembangan hidup rohani itu dijalani tenanan. Itu cetho, itu tidak hanya, itu dalam kehidupan rohani umat itu “mengapa tempat-tempat peziarahan iu laris?” Karena orang ke sana untuk sembahyang. Tempat yang di khususkan untuk berdoa. Di sana, ini e apa namanya? justru umat yang datang disana lebih banyak pemanfaatnya untuk berdoa meditasi. Doa meditasi dalam arti luas lho ya. Jadi untuk meneng tidak membaca buku doa, tapi menatap arca bunsa maria lalu menikmati ketenangan. Lalu orang disitu diam. Diamnya bukan diam pasif, tapi dengan mendengarkan bunyi-bunyian yang ada di sana, bunyi angin, kicau burung lalu ini orang sampai ke ketenangan. Seperti yang di Jatiningsih itu, itu di goa itu kan ada kutipan dari kotbahnya romo Haryo, Monsirnyur Romo Haryo, nang neng nung. Di sini orang mencari ketenangan, kalau orang tenang lalu akan wening, lalu wening akan dunung. Itu yang tidak di tulis di sana, dan jalan ini yang akan menghantarkan orang kepada hidup yang luhur, yang agung. Agung itu yang, bukan serba hebat tapi yang luhur mulia, yang bermartabat, yang mulia. Maka kaitan doameditasi dengan arti luas dengan peningkatan itu untuk memelihara hidup rohani lalu seiring dengantumbuh kembangnya manusia maka lalu menjalani meditasi yang makin mateng seiring dengan kedewasaan orang lalu hidup orang makin mateng, itu jadi, itu perkembangan, itu sudah terjadi serentak ketika orang berdoa, serentak hidupnya berkembang. Q
R
: Selama mendampingi mahasiswa, apakah mereka memiliki perkembangan hidup rohani dalam dinamika latihan doa meditasi itu sendiri? : Secara sistematis saya belum pernah meneliti, saya belum pernah jujur saja saya belum pernah mengevaluasi secara cermat dengan alat-alat penelitian yang, jadi belum pernah. Jadi yang saya ungkapkan hanya kesan saja. Kesan itu saya dapatkan, didapatkan oleh tim di dalam pertemuan-pertemuan, jadi e cara yang ditempuh dalam semester lima itu kan pembimbing melatihkan suatu bentuk doa, salah satunya adalah doa meditasi. Lalu mahasiswa menjalani latihan kemudian diberi waktu mereka untuk melihat kembali latihan yang dijalani kemudian membuat catatan pribadi. catatan ptibadi, bagaimana latihan tadi, apa yang saya rasakan, kekurangan saya dimana. Diharapkan mereka membuat catatan, nah cuman selama ini saya belum pernah mengontrol catatan itu, diandaikan mahasiswa sungguh-sungguh mengerjakan itu. Setelah (61)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI membuat catatan, kemudian dibuka untuk sharing, nah dalam sharing itu mahasiswa diundang untuk mengungkapkan apa tadi yang dijalankan, lalu apa yang dialami dalam latihan tadi, lalu prosesnya tadi bagaimana, ada kendala, apakah menemukan sesuatu yang bagaimana, ditawarkan oleh romo Antoni De Melo, terus setelah mereka mengungkapkan kemudian dosen merangkum dan melihat secara pribadi, kritis, berdasarkan tuntunan Antoni De Melo. “Yuk dilihat halaman sekian, doa ini melatihkan apa? tarafnya bagaimana? terus mestinya berjalan, kalau bener berjalannya mesti ini lalu nanti hasilnya bagaimana. Maka ditumbuhkan kepekaan akan ini, ini kan kritis. Ini penyadaran, atau relaksasi? kan beda, relaksasi bukan sesuatu yang buruk, orang rileks, kemudian santai tertidur. Tidur itu baik untuk kesehatan, tapi karena kita disini mau berdoa, maka ini salah jalan perlu dikoreksi. Kalau karena mengambil posisi duduk yang tegak, lalu rileks, santai tidak berfikir, nah itu sampai pada rasa tenang, rileks tapi kemudian menjadi ngantuk, nah in salah. Sejauh ini, itu sekedar contoh sharing kemudian sharing itu ditanggapi dosen dan sharing itu ditanggapi dosen bertumpu pada panduan sadhana. Jadi secara ini, mahasiswa diajak “Yo, halaman sekian, romo Antoni berbicara apa?”Jadi sebetulnya saya berguru pada Romo Antoni, kita belajar bersama lalu menemukan. Nah, karena ini fokusnya latihan rohani lalu maka dosen dalam bimbingan fokus bagaimana mahasiswa menjalani latihan. Mana yang perlu dikoreksi, mana jalan yang perlu ditinjau, ditunjukkan nah itu. Perkara hasilnya itu secara itu, jujur belum pernah menanyakan secara sistematis dan menyeliruh. Tapi kalau ditanya “mana ini dampaknya?” dosen berharap untuk ini tapi sejauh diungkapkan didalam kuliah di dalam pertemuan-pertemuan itu memang jelas ini sejumlah mahasiswa secara ini spontan mengatakan “iya ini hidupnya diperjajam lalu penghayatan hidup rohaninya jadi diperkembangkan” Biasanya doa meditasi dalam arti sempit, latihan apa namanya? tadi memperbaiki mutu doa lisan, jadi contoh, kita mendoakan doa Bapa Kami setiap hari tapi gak tahu berapa kali sehari, kadang-kadang ini menjadi seremonial saja, kata-kata saja diucapkan. Nah sekarang dalam latihan doa ini “ ayo kita jangan, jangan hanya doa yang kosong tetapi in direnungkan. Lalu mengulang-ulang ungkapan yang mengesan yang bermakna. Maka, pemahaman dari studi Kitab Suci dari kotbah dari renungan harian itu akan memperkaya mutu doa ini. Lalu disitu kalau hidup rohani itu dimengerti secara luas artinya keseluruhan hidup kita yang diarahkan yang dikendalikan relasi kita oleh Tuhan, maka ya doa meditasi itu menjadi kunci, karena dengan doa meditasi kesadaran orang berelasi dengan Tuhan itu menjadi aktif lalu hidup ditata berdasarkan relasi dengan Tuhan itu. Nah, kalau pusat hidup itu berelasi dengan Tuhan maka hidup itu menjadi hidup rohani. Jadi hidup rohani jangan diartikan secara sempit sembahyang, tidak, tapi seluruh keseluruhan hidup kita yang dikelola berdasarkan, dihidupi oleh relasi kita dengan Tuhan. Nah itu jelas, apa namanya, dari pengalaman itu memang dengan meningkatnya. Jadi kalau ada korelasi yang signifikan antara peningkatan doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani ini. Jadi doa meditasi itu bukan sesuatu yang mandeg ya, jadi kalau penelitian ini saya lebih penelitian korelatif. Jadi hipotesisnya akan mengatakan begini “dengan semakin meningkatnya mutu doa meditasi maka semakin meningkat pula (62)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI penghayatan hidup rohani. Jadi, itu bareng, hidup kita tumbuh berkembeng bersamaan dengan berkembangnya mutu doa. Ketika perkembangannya itu , ketika kita memperkembangkan doa disitu hidup kita berkembang, bukan kok ini doanya dulu baru ini, bukan begitu. Ketika kita memperbaiki, meningkatkan mutu doa, maka disitu hidup kita sudah mulai tumbuh berkembang. Q
R
: Sepengalaman anda ketika membantu meningkatkan hidup doa melalui meditasi, apakah anda menemukan kendala yang mungkin anda alami untuk mereka atau anda temuka juga yang dihadapi oleh peserta dalam berlatih doa meditasi? : Banyak ya, jadi itu seperti misalnya tidak fokus, bahasa jawanya pikirane nglambran, kemana-mana. Dengan latihan penyadaran orang “ayuk dibaca tuntunan Romo Tony,“ cara mengatasinya bagimana? diikiti. Ada petunjuk-petunjuk di dalam pelatihan doa sadhana itu, oh itu kendala yang dihadapi, bagaimana mengatasinya? itu dilatihkan. Nah, itu lalu tentu ini kendala praktis. Namun kendala juga ada yang lebih sulit dari itu, yaitu istilahnya paradima, suatu sikap, suatu asumsi dasar, e yang perlu berdoa itu kan perlu kan biar suster-suster romo-romo, buder itu, awam itu ah secukupnya ajalah. Nah ini kan paradigma yang keliru, doa itu bukan hanya penting untuk para romo, biarawan dan biarawati tetapi doa itu penting untuk semua orang beriman. Maka, adaperlu koreksi-koreksi sikap, koreksi anggapan, koreksi paradigma, bahwa awam itu gak usah doa sehebat para romo, para suster, yang berdoa mereka-mereka saja, kita kan awam. Ini kan anggapan yang keliru, jadi doa itu penting untuk siapa saja yang hendak membangun hidup sebagai hidup rohani. Maka, dalam pendampingan ya pelan-pelan dan ini seiring dengan berkembangnya kesadaran akan hidup kita itu nanti kesungguhan orang dalam berdoa juga gak akan tumbuh berkembang. Begini, ketika orang sudah mulai menghayati peran sosialnya, sudah mulai “saya ini stud di IPPAK, aku nanti akan menjadi pendamping, murid-murid, pendmaping jemaat” antara lain di dalam doa bersama,dalam rekoleksi, dalam retret. Disitu saya juga akan mensharingkan doa batin, melatihkan doa batin, yang akan memperkaya hidup. Ketika saya sadar akan tanda kutip beban sebagai tanggung jawab saya, maka saya akan lebih bersungguh-sungguh menjalani latihan, karena kalau saya berhasil menjalani latihan ini yang diuntungkan tidak hanya diriku, tapi juga orang-orang yang dipercayakan kepada saya di dalam pelayanan. Nah, itu kebahagiaan pelayan, kebahagianan guru ketika orang itu menemukan makna doa kekayaan doa karena layanan saya. Kan gak lucu ketika saya hobi sambel, kalau akau nyambel pedes, gak lucu kalau nikmatnya sambel yang pedas hanya diceritakan harus disuguhkan. Rasakan sendiri dan kamu merasa pedesnya. Nah disitu, ketika orang menemukan itu, sekarang ketika saya berlatih ibaratnya membuat sambal itu saya sadar tidak hanya untuk diri saya tapi untuk banyak orang maka ini bagian hidup rohani mahasiswa itu adalah dimensi pelayanan. Ketika aku latihan itu saya sadar aku latihan bukan untuk akau sendiri, nanti kalau aku retret memperkembangkan orang, rekoleksi memperkembangkan orang, nanti ajak murid-murid itu jam dua belas itu kita berhenti dulu doa Angelus. Bagaimana ini tidak menjadi seremoni saja, ritual saja, tp menjadi saat-saat momenr-moment penting (63)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dalam hidup orang yang akan sejenak untuk tenang, hidupnya menjadi jernih dan kembali ke hal yang benar atau dunung. Nah ini maka hidup orang terarah lagi untuk kekudangan bahasa jawa “ Tak lelo lelo le dong” juga ini kan “dadio wanita utama” kan cita-citanya itu hidup yang luhur, mulai, agung, itu kan cita-cita semua orang. Nah kalau pakai gamelan itu “Nang neng nong gong”, gongnya itu hidup yang agung, luhur mulia,ketika kita nanti dilatihkan juga dalam doa ini ketika aku nanti meninggal itu kata-kata seperti apa yang ingin saya dengar dan seperti apa cocok dengan diri kita. Tapi kalau diukur tenanan seberapa jauh mahasiswa ketika durung latihan doa dengan sesudah latihan doa, saya belum pernah meneliti. Saya tahunya dari latihan itu, untkapan-ungkapan sharing itu, ya ada kemajuan. Q R
: Saran bapak untuk membantu meningkatkan hidup rohani mahasiswa? : Kembali keungkapan bahasa jawa “ngelmu iku kalakone kanthi laku” segala yang dilatihkan itu tidak akan berguna kalau tidak dijalankan. Intinya itu dan karena kita itu pada fase latihan belum ahli maka bergurur pada yang sudah maju, nah dalam hal ini kita kan sepakat untuk doa batin doa meditasi ini kita berguru pada romo Antony De Melo. Maka buku sadhana menjadi pegangan, itu dibaca diikuti, dipegang untuk menilai, dijalani dengan istilahnya harus bersungguh-sungguh. Ini bukan lebihlebih untuk, karena ini nol SKS sehingga tidak ada ujian tidak ada prestasi yang dinilai tapi ini sesuatu yang bernilai untuk hidupku dan pelayanan maka kesungguhan untuk ini yang akan , kesungguhan menjalani, kesungguhan melihat kembali, melihat kekurangannya melihat perkembangan, latihan lagi latihan lagi dan ini saya kira itu kuncinya bukan karena ini soal rasa soal feeling , kepekaan, soal batin daya-daya batin, nanti apa lagi akan apa yang disebut romo Antony De Melo, “Prana” daya rohani untuk mengenal Tuhan tidak dengan otak kepala tapi dengan batin kita, nah itu dilatih. Nah ini kan bukan bahan kuliah ini bahan “laku” dalam bahasa jawanya, lakukan. Kalau tidak dilakukan orang tidak bisa. Kuncinya itu, nah hanya keprihatinanya ketika rom Ruky, saya, Pak Dapi bertanya “gimana minggu ini siapa yang latihan secara pribadi?” itu kecil sekali presentasinya, iya memang mereka jujur, tetapi kejujuran saja itu kan tidak memperkembangkan. Misalnya sekarang sekitar tiga puluh mahasiswa itu tidak lebih dari sepuluh orang yang latihan, memprihatinkan memang. Kalau kami mulai kuliah entah pak Dapi, Romo Ruky, entah saya bertanya “yuk dari minggu lalu siapa yang melatihkanseminggu ini?” lalu jujur saja diungkapkan yang iya maupun tidak. Beberapa teman mengangkat jari bahwa latihan. Dari enam puluh orang paling sekitar tuju sampai sepuluh orang dari biarawati dan termasuk awam juga. Tapi memang yang dominan biarawan-biarawati karena mereka sudah cukup terlatih lalu awam beberapa memang satu dua tiga, tapi sebagaian besar malu-malu, ini kalau diteruskan malu-maluin kan. Kita kan pendamping pendidikan imankalau kita sendiri tidak peka akan tumbuh kembangnya iman yang terjadi pada diriku sendiri, ya pye? ya nanti apa kita bisa mendampingi orang kalau rasa iman tumbuh berkembangnya iman tidak saya rasakan sendiri seperti mobah musikke, bergeraknya dinamikanya tidak saya kenali bagaimana saya mengenali dinamika orang lain. Kalau aku durung ngalakoni tapi aku ngaltihke itu kan lucu. Nah itu, jadi kalau (64)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kita mengajarkan sesuatu, mepromosikan sesuatu, menawarkan sesuatu, kan memang yang sudah saya alami sendiri nilai itu gitu lho. Kepekaan kalau mengetahui orang tidur itu didapat ketika orang sering latihan, dan Romo Antony memberi petunjuk “oh ini dilihat halaman ini.”
(65)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 24 Status Q R
Q R Q R
Q R
Q R
Q
R
: Dosen, Responden 24 (R 24), Tanggal : 03 Desember 2015 : Apa keterlibatan anda selama pendampingan spiritualitas di semester lima? : Keterlibatannya sebagai pendamping dari awal semester sampai akhir semester. : Kalau dari kegiatan spiritualitas melalui doa meditasi, apakah anda mengetahui perkembangan hidup rohani mahasiswa? : Ya, sejauh tidak di sharingkan ya ndak tahu. : Sejauh ini apakah anda menangkap beberapa hal mengenai perkembangan hidup rohani mahasiswa? : Sejauh di sharingkan, masih banyak yang sulit dan itu to. Itu kan, namanya hidup rohani itu ndak bisa kelihatan dari luar yang tahukan masing-masing. Nah orang dari pihak luar tahu kalau, dia mau sharing. Nah, yang sharing kan terbatas itu. Tapi kalau dia ndak sering ya orang tidak tahu, apakah dia berkembang atau tidak. Hidup rohani itu kan sangat luas apa yang dimaksud dengan hidup rohani, kalau hidup doa mungkin terbatas ya, doanya berkembang ndak, kemampuan berdoa meditasi. Kalau bicara tentang hidup rohani itu kan luas sekali. Maka hidup rohani yang tahu masing-masing, kan begitu. Kalau orang tidak cerita ya ndak akan tahu.
: Apakah selama ini ada yang bercerita mengenai hidup rohani mereka dalam pendampingan? : Ya kalau pendampingan yang semester lima itu hanya soal doa, bukan hidup rohani. Jadi dia sharing ‘oh saya ini, doa ini berhasil, meditasi saya, itu tadi begini-begini, begitu’ tidak bicara soal hidup rohani. Hidup rohani itu lebih luas dari doa yang meditasi, doa yang. Kami ketahui ya sejauh bagaimana mereka mengembangkan doa batin itu, kan yang dilatihkan ada macem-macem. Ya itu yang di sahringkan, kalau hidup rohani ya ndak tahu. : Selama pendampingan yang anda lakukan beberapa kali, apakah anda menjumpai kendala yang mereka hadapi ketika melakukan doa meditasi? : Ya, kendala sejauh mereka sharingkan. Nah artinya ada yang ndak siap, ada yang apa? ya memang itu perlu latihan, masih gagal. Ya saya rasa kendala dari faktor interal. Kalau eksternal ya tergantung apa yang dialakukan. Ya saya kira itu. : Apa yang bisa ditingkatkan lagi dengan doa meditasi untuk membantu mereka (mahasiswa IPPAK) lebih meningkatkan penghayatan hidup rohaninya? :Ya kalau saran, saya tidak bicara soal hidup rohani tapi kalau dalam kaitan dengan doa ya sarannya masing-masing mau berlatih itu saja. Karena di kelas kan terbatas, kalau mereka sendiri ndak berlatih ya ndak (66)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ada artinya . Saya kira itu. Karena itu kuncinya ada pada latihan. Kalau hanya terbatas di kelas yang seratus menit ya, saya kira sedikit sekali artinya. Tapi kalau mau melatih mengembangkannya akan banyak berhasil. Q
R
: Sejauh ini, saya mendengar bahwa semester lima saat ini mereka doa meditasi secara bersama-sama, apakah itu ada perbedaanya dengan dibagi per kelompok ? Apakah pertimbangannya? : Ya perimbangannya dulu kan ada yang awam itu kan mungkin belum banyak pengalaman bahkan ada yang belum pernah tahu. Kalau biawaranbiarawati kan sudah pernah. Kalau nanti biarawan-biarawati dicampur awam nanti harus dipisah. Mungkin itu pertimbangannya. Tapi selama ini ya berikut-berikutnya itu yang koordinator kan romo Ruki. Jadi ya kalau saya sih, apa ya, perbedaan hasil ya tidak di cek karena tidak pernah di cek. Sejauh yang disharingkan saja kan begitu. Kelompok saya yang tidak saya dampingi kan saya juga tidak tahu juga. Ya saya kira keuntungannya kalau di bagi yang biarawan-biarawati yang pernah latihan itu bisa lebih, yang awam bisa sesuai dengan kondisi masing-masing, tapi kalau bersama juga ada untungnya kan, yang berhasil bisa sharing yang sudah pengalaman bisa sharing dengan yang belum pengalaman. Jadi ada sisi yang plus minusnya.
(67)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Wawancara 25 Status
: Dosen, Responden 25 (R 25), Tanggal : 05 Desember 2015
Q R
: Bagaimana perkembangan spiritualitas di kampus IPPAK? : Ya semuanya mau mengarahkan para mahasiswa supaya bisa menghayati spiritualitas khususnya ya spiritualitas Ignasian berdasarkan paradigma pedagogi Ignasian itu sehingga para mahasiswa semakin bisa menghayati panggilan mereka sebagai pewarta, katekis yang ikut serta bertanggung jawab mewartakan kabar gembira kepada umat begitu ya. Jadi, bisa menyadari perannya sebagai pewarta sekaligus juga bisa menyadari penyertaan Tuhan di dalam hidup sehari-hari gitu ya.
Q
: Sedangkan untuk semester lima, tujuan spiritualitas itu mengarah kepada apa? : Semester lima itu mengajak mereka untuk semakin bisa berdoa dan juga semakin bisa memahami ibadat-ibadat. Yang nantinya akan menjadi tugas mereka sebagai petugas ibadat.
R
Q R
Q R
Q
R
Q R
: Berdasarkan hal tersebut, mengapa di awal semester ganjil (semseter lima) dipilih meditasi? : Ya kan jelas bahwa berdoa meditasi lalu orang diajak untuk belajar berdoa lalu harapanya supaya lebih bisa berdoa lalu nanti bisa mengajarkan cara berdoa kepada umat. : Sedangkan kendala apa yang anda alami bersama dosen pendamping lainnya seperti apa khususnya saat berlatih doa meditasi? : Ya banyak yang tidak aktif lalu banyak yang tidak mempraktekkan di rumah, hanya sebatas di kelas dan tentu saja itu sangat minim dan sangat terbatas dan hasilnya lalu sangat minim ya. : Upaya yang selama ini anda lakukan saat pendampingan dari angkatan 2010 sampai angkatan semsester sekarang untuk meningkatkan program pendampingan spiritualitas khususnya yang semester lima melalui doa meditasi? : Ya dengan cara variasi, lalu untuk pelatihan sifatnya sendiri, lalu mendorong mereka untuk berlatih di rumah tapi pada akhirnya memang tergantung pada masing-masing pribadi yang mau berusaha tau tidak. Lalu pada akhirnya diserahkan pada pribadi tanggung jawab pribadi, sehingga memang lalu ya hasilnya ya tergantung mereka pada akhirnya gitu. : Apa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohaninya bagi mereka khususnya melalui doa meditasi? : Ya hanya memang supaya mereka berlatih setiap hari berdoa setiap hari lalu dan ya mencoba untuk tidak putus asa belum berhasil dan seterusnya. (68)