PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA GEMAR BEROLAHRAGA UNTUK SISWA KELAS I SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Junaini NIM. 111134306
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:
ALLAH SWT Yang selalu memberi hidayah, kemudahan dan kelancaran dalam disetiap langkahku.
Alm. Ayah Baidin yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat
Ibunda dan Abok Tercinta Yang selalu memberi doa dan dukungan
Keluarga Besarku Tercinta Azmi dan Afnina serta adik-adikku tersayang Syahril dan Syafrial yang selalu memberi doa, motivasi dan semangat
Sirajudin Sara Terima kasih atas bantuan, kasih sayang, motivasi, bimbingan dan dukungannya
Sahabat-sahabatku mahasiswa PPGT angkatan I Terima kasih atasa segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Jadilah seperti karang di lautan yang selalu kuat meskipun dihantam ombak dan lakukanlah hal yang bermanfaat untuk dirimu dan juga orang lain, karena hidup tidak akan abadi”.
“Jangan pernah menyerah dengan keadaan tetapi berusahalah maka segala sesuatu yang kita kerjakan pasti indah pada waktunya
Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik sudah tentu indah
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA GEMAR BEROLAHRAGA UNTUK SISWA KELAS I SD
Junaini Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuntitatif. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 4 aspek yaitu 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) Instrumen Penilaian, 4) Bahan Ajar. Berdasarkan validasi kedua Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,81 dan 3,81 (baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 4,25 (sangat baik) dan 3,97 ( baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 3,91 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci : Kurikulum SD 2013, Perangkat Pembelajaran, Subtema Gemar Berolahraga.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT . THE DEVELPOMENT OF LEARNING ISTRUMENT BASED ON ELEMENTARY CURRICULUM 2013 SUBTHEME “GEMAR BEROLAHRAGA” FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Junaini Sanata Dharma University 2015 This research was conducted based on the analysis needs of teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity. This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, in such ways it created a final product in a form of learning instrument refers to 2013 curriculum for elementary students at first grade. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SD N Kalasan 1 Sleman while the questionnaire were used to validate the learning instrument from two experts of 2013 curriculum, and two teachers of first grade. The result of the validation was based on 4 aspects which were: 1) lesson plan, 2) student task, 3) assessment instruments, 4) teaching materials. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 3,81 (good) and 3,81 (good), and the two teachers of the first grade of elementary school showed result on the score of 4,25 (very good) and 3,97 (good). The learning instrument got mean score 3,96 and it was categorized as good. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.
Keywords: 2013 Elementary School Curriculum, Learning Instrument, Subtheme Gemar Berolahraga.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi
yang berjudul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Gemar Berolahraga Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,SS.,BST.,.MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 5. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Galih Kusumo, S.Pd., M. Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Sarjono, S.Pd., SD selaku kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Uswatun Khasanah, selaku guru kelas I SD Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9. Futikha Hanum., selaku guru kelas I SD Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Ibunda dan Abok tersayang, Ibu Nur Asiyah dan Abok Rasidah yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Keluarga besarku, Abang Azmi, kakak Nina serta adik-adikku Aril dan Rial, yang selalu memberi motivasi, semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman seperjuangan 35 mahasiswa PPGT Angkatan 1 yang berjuang bersama selama ini. 13. Para Pamong asrama dan segenap keluarga besar Student ResidenceSanata Dharma yang memberi rasa nyaman dan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 14 Maret 2015 Peneliti
Junaini
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv HALAMAN MOTTO.................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK...................................... vii ABSTRAK..................................................................................................... viii ABSTRACT................................................................................................... ix KATA PENGANTAR................................................................................... x DAFTAR ISI..................................................................................................xii DAFTAR TEBEL.......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian............................................................................. 4 E. Batasan Istilah................................................................................... 5 F. Spesifikasi Produk............................................................................ 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori...................................................................................... 7 1. Kurikulum 2013......................................................................... 7 a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013.......... ... 9 b. Pendidikan Karakter.............................................................. 15 1). Pengertian Pendidikan Karakter..................................... 15 2). Tujuan Pendidikan Karakter ......................................... 18 c. Pendekatan Tematik Integratif............................................ 19 1) Pengertian Pendekatan Tematik Integratif.................. .. 19
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Prinsip-prinsip Pendekatan Tematik Integratif........ .... 20 3) Ciri-ciri Pendekatan Tematik Integratif....................... . 21 4) Manfaat Pendekatan Tematik Integratif.................... .... 21 d. Pendekatan Saintifik.............................................................. 22 e. Penilaian Otentik................................................................... 27 1) Pengertian Penilaian Otentik.......................................... 27 2) Ciri-ciri Penilaian Otentik.............................................. 29 3) Macam-macam Penilaian Otentik............................... .. 29 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran..................... .. 32 B. Penelitian yang Relevan..................................................................... 50 C. Kerangka Berpikir..................................................... ...................... 53 D. Pertanyaan Penelitian........................................................................ 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................ 56 B. Prosedur Pengembangan................................................................... 59 1. Potensi dan Masalah................................................................... 60 2. Pengumpulan Data...................................................................... 61 3. Desain Produk............................................................................ 61 4. Validasi Desain............................................................................ 62 5. Revisi Desain............................................................................... 63 C. Jadwal Pelaksanaan........................................................................... 63 D. Validasi Ahli Kurikulum 2013......................................................... 64 E. Instrumen Penelitian......................................................................... 64 F. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 68 G. Teknik Analisi Data.......................................................................... 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisi Kebutuhan........................................................................... 72 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan..................................... . 72 2. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan..................................... 76 B. Deskripsi Produk Awal.................................................................... 77 1. Silabus......................................................................................... 78 2. RPPTH....................................................................................... 78
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013................................. ... 81 D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas I................................................ 83 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan.......................................... . 85 1. Kajian Produk Akhir................................................................... 85 2. Pembahasan................................................................................ 88 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................... 90 B. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 91 C. Saran ................................................................................................ 91 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 92 LAMPIRAN..................................................................................................94 SILABUS..................................................................................................... 124 RIWAYAT HIDUP.................................................................................... 137
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Alasan Pengembangan Kurikulum.................................................. 11 Tebel 2. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum............................................... 12 Tebel 3. Penyempurnaan Pola Pikir............................................................... 14 Tebel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.........................................................63 Tabel 5. Kisi-Kisi Wawancara....................................................................... 65 Tabel 6. Kisi-Kisi Kuesioner......................................................................... 66 Tebel 7. Konversi Nilai Skala Lima.............................................................. 69 Tebel 8. Kriteria Skor Skala Lima................................................................. 71 Tebel 9. Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi.................................. 82 Tabel 10. Komentar Guru SD Kelas I............................................................ 84 Tabel 11. Rekapitulasi Pakar Kurikulum dan Guru SD.................................88
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Kemp.. 33 Gambar 2. Langkah-langkah Penggunaan Model R&D............................... 56 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran...... 60
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Peneliti....................................................................... 95 Lampiran 2 Surat Keterangan Peneliti.......................................................... 96 Lampiran 3 Rangkuman Wawancara............................................................ 97 Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum 2013.................. 100 Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum 2013................... 112 Lampiran 6 Silabus....................................................................................... 124 Lampiran 7 Biodata Penulis.......................................................................... 137 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (dicetak terpisah)................................ 138
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran (Permendikbud, 2013: 1). Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dan strategis dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum sebagai instrumental input untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pengembangan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional harus mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokraktis serta bertanggungjawab (Hidayat, 2013: 1). Kurikulum
sekolah
merupakan
instrumen
strategis
untuk
pengembangan manusia yang berkualitas baik jangka pendek maupun jangka panjang, kurikulum sekolah juga memiliki koherensi yang amat dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, perubahan dan pembaharuan kurikulum harus menyesuaikan dengan kubutuhan dan perkembangan masyarakat serta perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami beberapa perubahan mulai tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan saat ini sedang 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dilaksanakan uji publik kurikulum 2013 sebagai pengembangan kurikulum 2006 atau KTSP (Hidayat, 2013: 111). Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional, artinya kurikulum yang harus dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional suatu bangsa. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya bangsa dan negara. Maka dari itu kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya dengan pendekatan saintifik, mulai dari kelas I sampai kelas VI dengan mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan buku peserta didik, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, serta perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran di sekolah merupakan syarat mutlak yang harus dirancang guru dalam menyiapkan pembelajaran yang bermutu. Perangkat pembelajaran kurikulum 2013 yang dimaksud adalah silabus dan RPP yang didalamnya berisi tentang strategi pembelajaran, bahan pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja siswa dan instrumen penilaian. Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran di kelas-kelas sekolah dasar sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan keuletan (Kemendikbud, 2013: 1). Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan Ibu SR pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan 1 Sleman yang sudah mencoba untuk menerapkan Kurikulum 2013. Penerapan Kurikulum 2013 di SD Kalasan 1
belum maksimal, hal tersebut
dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pelatihan tentang penerapan Kurikulum 2013 yang terlalu singkat. Menurut paparan Ibu SR terkait dengan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 bersifat holistik karena tidak terpisah-pisah permata pelajaran atau memadukan semua mata pelajaran dalam bentuk tema. Sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dalam proses pembelajaran yang diajarkan kepada siswa maka dirancang suatu perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS/bahan ajar, dan instrumen penilaian. Untuk merancang perangkat pembelajaran dibutuhkan pemahaman yang tinggi dari seorang guru, karena untuk memadukan beberapa mata pelajaran tidak mudah butuh ketelitian, kreatifitas dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum 2013 siswa bukan hanya dituntut dalam intelektual tetapi mencakup 4 aspek, yaitu spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mengembangkan ke 4 aspek ini masih kesulitan bagi seorang guru, hal ini dikarenakan butuh waktu yang lama, sarana prasarana di sekolah belum lengkap seperti media pembelajaran, dan juga kreatifitas guru masih kurang. Maka dari itu pembuatan perangkat pembelajaranpun kurang maksimal. Sejauh ini guru hanya mengandalkan perangkat pembelajaran yang ada dalam buku siswa dan buku guru Kurikulum 2013. Selama ini perangkat pembelajaran inilah yang menjadi keterbatasan kemampuan guru di SD. Untuk mendorong kemampuan guru yang profesional
dalam
mengembangkan
perangkat
pembelajaran
yang
bermutu, guru perlu dilatih untuk mengembangkan strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
instrumen
penilaian
dalam
pembelajaran.
Selanjutnya
4
perangkat
pembelajaran tersebut iintegrasikan ke dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran yang bermutu maka peneliti tertarik memilih judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Gemar Berolahraga Untuk Siswa Kelas 1 SD”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengembangan perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga
mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I
Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi mahasiswa Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Gemar Berolahraga untuk siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
kelas 1 SD ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru. 2. Bagi guru Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 subtema
Gemar
Berolahraga untuk siswa kelas 1 SD. 3. Bagi siswa Bahan ajar ini membantu siswa pembelajaran
mengacu
dalam mengikuti proses
Kurikulum
2013
subtema
Gemar
Berolahraga untuk siswa kelas 1 SD. 4. Bagi sekolah Dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi berdasarkan kurikulum 2013. 5. Bagi Prodi PGSD Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Gemar Berolahraga untuk siswa kelas 1 SD.
E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum
SD
2013
adalah
sebuah
kurikulum
yang
mengintegrasikan setiap muatan pelajaran dan disampaikan secara utuh dalam satu pembahasan tema. 2. Pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membentuk watak, tabiat atau akhlak siswa, dimana peneliti mengambil salah satu karakter dari 25 karater yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional yaitu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
keterampilan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta karakter sosial yaitu, kerja sama. 3. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. 4. Pendekatan saintifik Pendekatan Saintifik adalah pendekatan berbasis ilmiah dengan menekankan metode ilmiah meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. 5. Penilaian autentik Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut. 1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran/alat peraga, lembar kerja siswa (LKS) dan instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban, serta rubrik penilaian. 2. Perangkat pembelajaran tersusun berdasarkan pendekatan tematik integratif, pendekatan sainstifik, dan penilaian autentik. 3. Perangkat pembelajaran yang menekankan kepeda pendidikan karakter yang berbasis budaya lokal lebih ditonjolkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan. Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya perampingan mata pelajaran semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan zaman. (Permendikbud, 2013 : 1 ). Sejak diluncurkan tahun 2006 melalui Permendiknas No 22, 23, dan 24 tentang Standar Isi yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk KTSP, capaian kompetensi peserta didik kurang jelas dan kurang terarah. Oleh sebab itu Kurikulum 2013 melanjutkan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup 4 aspek yaitu spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Secara konseptual
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya melainkan cerdas dalam emosi, sosial dan spritualnya. Hal ini tampak dengan terintegrasi pada nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013 menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan zaman yang kelak akan mengutamakan kompetensi nilai-nilai karakter. (Hidayat, 2013: 113). Hal yang baru sebagai perubahan kurikulum yang menjadi ciri Kurikulum 2013 adalah menyangkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen. Pertama Kompetensi Lulusan (adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan). Kedua Kedudukan Mata Pelajaran ( kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah manjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi). Ketiga Pendekatan Isi (kompetensi dikembangkan melalui tematik integratif dalam semua mata pelajaran secara terpadu untuk sekolah dasar). Keempat Struktur Kurikulum (holistik berbasis sains, jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6, jumlah jam bertambah 4 JP/minggu untuk sekolah dasar). Kelima Proses Pembelajaran (standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan komfirmasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sekarang dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta, belajar tidak hanya diruang kelas tetapi juga dilingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan). Keenam Penilaian ( pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja menuju penilaian autentik yang mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil, memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai intrumen utama penilaian. Ketujuh Kegiatam Ekstrakurikuler (wajib pramuka, UKS, PMR, dan bahasa inggris untuk sekolah dasar). Menurut Kunandar dalam Abdul Majid, (2014: 79) mengatakan bahwa perubahan kurikulum yang terjadi merupakan hal yang biasa dan merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakan yang begitu cepat. a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Beberapa alasan pengembangan kurikulum harus dilakukan karena
adanya
tantangan-tantangan
tantangan internal dan eksternal.
yang dihadapi,
baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
1) Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan
internal
lainnya
terkait
dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif. Terkait dengan tantangan internal pertama, maka berbagai kegiatan dilakukan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai kedelapan standar yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. (Kemendikbud, 2013: 1). 2). Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan masa depan yaitu globalisasi. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari yang tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Tantangan masa depan yang dipengaruhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
oleh globalisasi bisa berupa kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat akan berdampak pada kehidupan masyarakat. Orang dituntut untuk menyadari bahwa pengetahuan itu lebih penting akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman jika pengetahuan terus-menerus dipelajari akan berdampak pada fenomena-fenomena negatif. Jika arus globalisasi terus menerus terjadi dikalangan pelajar mengakibatkan adanya kecenderungan terjadinya dekadensi moral, seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, anarkis dan berbagai tindakan yang tidak baik. Kurikulum 2013 diharapkan mampu memberikan jawaban atas permasalahan yang akan dihadapi dimasa depan yang akan datang (Kemendikbud, 2013: 2). Tantangan masa depan kompetensi yang dituntut dapat juga dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Alasan Pengembangan Kurikulum No 1.
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
Globalisasi, WTO,ASEAN Kemampuan berkomunikasi community,
APEC,
CAFTA 2.
Masalah lingkungan hidup
Kemampuan berpikir jernih dan kritis
3.
Kemajuan
teknologi Kemampuan
informasi 4.
Konvergensi teknologi
5.
Ekonomi pengetahuan
mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan ilmu
dan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab
berbasis Kemampuan mengerti
dan
mencoba toleran
untuk terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
pandangan yang berbeda 6.
Kebangkitan
industri Kemampuan
kreatif dan budaya 7.
Pergeseran
Pengaruh
dalam
masyarakat yang menglobal
kekuatan Memiliki
ekonomi dunia 8.
hidup
minat
luas
dalam
kehidupan
dan
imbas Memiliki kesiapan untuk bekerja
teknosains 9.
Mutu,
investasi
dan Memiliki kecerdasan sesuai dengan
transformasi pada sektor bakat/ minatnya pendidikan 10.
Hasil TIMSS dan PISA
Memiliki
rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan.
Menurut Hidayat,
(2013:
125) mengatakan
bahwa
pengembangan kurikulum dikembangkan bukan hanya karena adanya tantangan dimasa depan melainkan juga ada kesenjangan terhadap kurikulum yang sebelumnya. Kesenjangan kurikulum dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SAAT INI
KONSEP IDEAL
KOMPETENSI LULUSAN 1. Sikap belum mencerminkan karakter,
1. Kompetensi
lulusan
keterampilan
berkarakter mulia, memiliki
belum sesuai kebutuhan dan
keterampilan yang relevan dan
pengetahuan-pengetahuan
pengetahuan-pengetahuan
lepas.
terkait. MATERI PEMBELAJARAN
2. Materi
yang
tercantum
dalam KTSP belum relevan
2. Materi pelajaran sudah relevan dengan
kompetensi
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan
kompetensi
yang
dibutuhkan. Memuat materi
dibutuhkan. Beban belajar
esensial dan sesuai dengan
terlalu berat, terlalu luas dan
tingkat perkembangan peserta
kurang mendalam.
didik.
PROSES PEMBELAJARAN 3. Proses pembelajaran masih
3. Proses pembelajaran berpusat
berpusat pada guru, sifat
pada siswa, sifat pembelajaran
pembelajaran
kontekstual.
yang
berorentasi pada buku teks. PENILAIAN 4. Penilaian guru
yang dilakukan
masih
menekankan
pada aspek kognitif dan tes.
4. Penilaian
komprehensif
dengan
menekankan
aspek
kognitif,
pada afektif,
psikomotorik
secara
proporsional. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 5. Pendidik
dan
tenaga
5. Pendidik
dan
kependidikan masih terfokus
kependidikan
pada
tenaga memenuhi
ukuran
kinerja
kompetensi profesi, pedagogi,
dan
tenaga
sosial
pendidik kependidikan
dan
personal
serta
pendidik memiliki motivasi pembelajaran yang tinggi. PENGELOLAAN KURIKULUM
6. Masih kecenderungan
terdapat satuan
pendidikan
menyusun
kurikulum
tanpa
6. Satuan
mempertimbangkan
satuan
daerah.
potensi daerah.
kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan peserta
kebutuhan peserta didik, dan
mampu
menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi pendidikan,
pendidikan
didik
dan
potensi
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Melihat tantangan-tantangan masa depan dan kesenjangan kurikulum dari kondisi saat ini menuju kondisi ideal yang dihadapi, maka perlu adanya penyempurnaan pola pikir. Kurikulum 2013 dikembangkan untuk menyempurnakan pola pikir yang selama ini proses pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Proses pembelajaran satu arah (adanya interaksi antara siswa dan guru secara langsung). Siswa bukan hanya belajar diruangan tertutup melainkan berinteraksi langsung dengan lingkungan alam dan masyarakat. Selama ini proses pembelajaran
yang
berlangsung
secara
terisolasi
menjadi
pembelajaran secara jejaring (siswa dapat belajar kepada siapa saja dan dari mana saja). Pola pembelajaran selama ini pasif menjadi pembelajaran aktif (siswa dituntun untuk mencari tahu sendiri masalah sesuai dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013). Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat juga dilihat pada tabel berikut. Tebel 3. Penyempurnaan Pola Pkir No 1.
KBK 2004/KTSP 2006
KURIKULUM 2013
SKL diturunkan dari Standar SKL diturunkan dari kebutuhan Isi
2.
Standar
Isi
berdasarkan
dirumuskan Standar Isi diturunkan dari SKL tujuan
pelajaran
(SKL
Pelajaran)
yang
mata melalui Kompetensi Inti yang Mata bebas mata pelajaran dirinci
menjadi Standar Kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran 3.
Pemisahan
antara
mata Semua mata pelajaran terus
pelajaran membentuk sikap, berkontribusi membentuk dan
terhadap
keterampilan, pembentukan
sikap,
membentuk keterampilan, dan pengetahuan
pengetahuan. 4.
5
Kompetensi diturunkan dari Mata pelajaran diturunkan dari mata pelajaran
kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran lepas satu
Semua mata pelajaran diikat
dengan yang lain, seperti oleh Kompetensi Inti. sekumpulan mata pelajaran terpisah
b. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Rutland dalam Hidayatullah (2010:12), karakter berasal dari akar kata latin yang berarti “dipahat”, oleh karena itu karakter adalah kualitas dan kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penegak, serta yang membedakan dengan individu lain. Sedangkan
menurut
Kertajaya
dalam
Hidayatullah,
(2010:13) mengemukakan bahwa karakter adalah “ciri khas” yang dimilikioleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar kepada kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu. Ciri khas ini pun yang diingat oleh orang lain tentang orang tersebut dan menentukan suka atau tidak suka mereka kepada individu tersebut. Orang yang memiliki karakter yang kuat, akan memiliki momentum untuk mencapai tujuan. Disisi lain orang yang karakternya mudah goyah, akan lebih lambat untuk bergerak dan tidak bisa menarik orang lain untuk berkerjasama dengannya. Menurut
Adisusilo,
(2012:13)
mengatakan
bahwa
pendidikan karakter adalah pendidikan nilai. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai yang akan dapat memberi karakter khas Indonesia, tidak lain adalah nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai religiusitas, humanitas, nasionalitas, demokratis dan berkeadilan sosial. Listyarti ( 2012: 3) menjelaskan bahwa karakter seseorang dapat diamati melalui 3 aspek, yaitu: mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan karakter tidak hanya sekedar mendidik benar dan salah, tetapi mencakup proses pembiasaan tentang perilaku yang baik sehingga siswa dapat memahami, merasakan dan mau berperilaku baik sehingga terbentuk kebiasaan yang baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter adalah religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta
tanah
air,
menghargai
prestasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
bersahabat/komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan karakter di atas jika dikaitkan dengan guru atau pengajar, sebaiknya seorang guru harus mengubah paradigma dari mengajar menjadi mendidik. Anak didik harus diajarkan kebiasaan cara berpikir dan berperilaku yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter. Karena pendidikan karakter harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak, pada usia ke 5-6 tahun anak diajarkan supaya jujur, mengenal mana yang benar dan mana yang salah, mengenalkan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang. Yang terpenting lagi adalah menanamkan sikap tanggung jawab, peduli, kemandirian dan bermasyarakat. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dan dapat berupa berbagai kegiatan yang dilakukan secara
intrakurikuler
maupun
ektrakurikuler.
Kegiatan
intrakurikuler terintegrasi ke dalam mata pelajaran, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Strategi dalam pendidikan karakter dapat dilakukan melalui sikap-sikap sebagai berikut: Pertama keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana yang konduksif, dan integrasi dan internnalisasi. (Hidayatullah, 2010: 39).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
2. Tujuan Pendidikan Karakter Menurut Mulyasa (2013: 9) pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan yang bertujuan pada pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter siswa diharapkan dapat secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Menurut
Permendikbud,
Kurikulun 2013 dikembangkan
(2013:
4)
menjelaskan
bahwa
dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Yang menekankan pada beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh sebab itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter. Jadi kurikulum 2013 merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses perkembangan kualitas peserta didik yang berkarakter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
c. Pendekatan Tematik Integratif 1. Pengertian Tematik Integratif Menurut BNSP dalam Majid (2014: 85) mengatakan bahwa pengalaman belajar peserta didik menempati posisi penting dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan. Untuk itu pendidik dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan pengalaman belajar dengan tepat. Setiap peserta didik memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan diharapkan mempunyai pengalaman belajar di sekolah. Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan tematik integratif mulai dari kelas I sampai kelas VI SD. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan
pembelajaran
yang
mengintegrasikan
berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Joni dalam Trianto (2011: 56) menguraikan pengertian pembelajaran
intergratif
(terpadu)
sebagai
suatu
sistem
pembelajaran yang mengaktifkan siswa baik secara individu maupun kelompok untuk mencari, menggali serta menemukan konsep bahkan prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
Kemudian
Trianto
sendiri
menegaskan
bahwa
pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan belajar mengajar dengan melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pengalaman yang dimaksud adalah dengan memahami konsep-konsep melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pengamatan langsung lalu menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami oleh peserta didik. 2. Prinsip Pendekatan Tematik Menurut Abdul Majid (2014: 89), prinsip pembelajaran tematik integratif antara lain: 1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tema menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi dari beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. 3. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran
tematik
integratif
harus
mendukung
pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. 4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. 5.
Materi
pembelajaran
yang
dipadukan
tidak
terlalu
dipaksakan. artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
3. Ciri-ciri Pendekatan Tematik Integratif Pembelajaran tematik integratif juga memiliki ciri-ciri yaitu 1) berpusat pada peserta didik, 2) memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik, 3) pemisahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dengan jelas, 4) memberikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, 5) keterpaduan berbagai muatan pelajaran bersifat luwes, 6) hasil yang didapatkan dalam pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik (Kemendikbud. 2014: 16). 4. Manfaat Pendekatan Tematik Integratif Menurut Ahmadi (2014: 224) ada beberapa manfaat tematik integratif yaitu 1) kebebasan dalam pemanfaatan waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, 2) menyatukan pembelajaran
siswa,
konvergensi
pemahaman
yang
diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran, merefleksikan keadaan nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya, sesuai dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal serta mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Selain itu manfaat lain yang didapatkan dengan menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu a) suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, b) menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
kelompok kerja sama, memadukan (kolaborasi) kelompok belajar dan strategi pemecahan konflik yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah c) mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak d) siswa dengan cepat dan tepat waktu dapat memproses informasi e) proses pembelajaran di kelas mendorong siswa berada dalam format ramah otak, f) materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari g) siswa yang relatif mengalami keterlambatan untuk menyelesaikan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan secara khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas h) program pembelajaran yang
bersifat
ramah
otak
memungkinkan
guru
untuk
mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian. Melihat penyempurnaan pola pikir pada pembahasan sebelumnya dapat diketahui bahwa pola pikir pada Kurikulum 2013 merujuk pada perubahan yang memiliki karakteristik hampir sama dengan konsep pembelajaran kontekstual. Yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat luwes (fleksibel), dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Jika pembelajaran sudah kontekstual, maka guru juga harus berwawasan luas memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengembangkan materi pembelajaran. Secara akademik guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang tertentu saja. Begitu juga dengan peserta didik, pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun krativitas. Hal ini terjadi karena pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan analitis (mengurai), asosiatif (menghubung-hubungkan), dan kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali). Majid (2014: 93). Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif merupakan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dan terdapat keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
d. Pendekatan Saintifik Pembelajaran
tematik
terpadu
dalam
proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, segala informasi bisa datang dari mana saja dan kapan saja tidak tergantung dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan mampu mendorong peserat didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, bukan diberi tahu (Modul Diklat Kurikulum 2013). Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah sebuah pendekatan yang berbasis ilmiah dengan merujuk pada kegiatan menginvestigasi atas sesuatu atau beberapa fenomena atau gejala dengan tujuan memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Dalam pendekatan saintifik menekankan kegiatan berbasis metode ilmiah yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah ini mempunyai ciri tertentu yang terdiri dari dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Proses
pembelajaran
dalam
pendekatan
saintifik
harus
dilaksanakan dengan menggunakan nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Menurut Sudarwan dalam Majid, (2014: 194).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Kondisi pembelajaran saat ini diharapkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah dengan banyak bertanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanitis (rutin dengan mendengarkan dan menghafal semata). Pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama di antara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berprilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak untuk
mengamati,
menanya,
menalar,
merumuskan,
menyimpulkan, dan mengomunikasikan, sehingga peserta didik dapat penguasaan materi yang dipelajari dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah langkah-langakah pendekatan saintifik. 1. Mengamati Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2. Menanya Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan , guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. 3. Menalar Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru. 4. Mencoba Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan eksperimen terkait materi pembelajaran untuk menemukan kesimpulan dan mengetahui secara langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta didik yang bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan
masalah-masalah
kegiatan pembelajaran. 5. Membentuk jejaring
yang
akan
menghambat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama. Berdasarkan uraian di atas pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 merupakan suatu proses yang dilakukan siswa dengan mengedepankan
ide-ide
kreatif.
Kemampuan
siswa
dapat
dikembangkan secara holistik mulai dari ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. e. Penilaian Otentik 1. Pengertian Penilaian Otentik Penilaian
dalam
Kurikulun
2013
mengacu
pada
Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efesien, dan sesuai dengan konteks budaya. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. (Kunandar, 2014: 35). Menurut
Permendikbud
dalam
Kunandar,
(2014:35)
mengatakan bahwa penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup, penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai akutabilitas publik. Pusat Kurikulum 2009 dalam Majid (2014 : 236). Sedangkan menurut Johnson dalam Majid (2014:236) mengatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran dan penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secaara langsung, membangun kerjasama dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Penilaian
autentik
dikembangkan
karena
penilaian
tradisional yang selama ini digunakan mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Santrock dalam Majid (2014: 236). Menurut Mueller dalam Majid (2014:238) mengatakan bahwa penilaian autentik merupakan suatu bentuk penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas-tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan yang esensial yang bermakna. 2. Ciri-ciri Penilaian otentik Penilian otentik memiliki beberapa ciri yaitu 1) harus mengukur semua aspek pembelajaran yaitu kinerja dan produk, 2) dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung, 3) menggunakan berbagai cara dan sumber, maksudnya dalam menilai peserta didik harus menggunakan berbagai teknik penilaian, 4) tes merupakan salah satu alat untuk pengumpulan data penilaian, 5) tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan kehidupan seharihari, 6) penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik (Kunandar, 2014: 38-39). 3. Macam-macam Penilaian Otentik Pembelajaran
otentik
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan informasi dengan menggunakan pendekatan saintifik, memahami gejala atau fenomena yang berhubungan satu dengan yang lain, serta mengkaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Penilaian otentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
menjadi pengetahuan baru. Majid (2014 : 250) Jenis-jenis penilaian otentik yaitu: 1. Penilaian proyek (project assessment) adalah kegiatan penilaian terhadap tugas yang akan diselesaikan oleh peserta didik menurut periode atau waktu tertentu. Penyelesaian tugas itu berupa investigasi yang dilakukan peserta didik, mulai
dari
perencanaan,
pengumpulan
data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, pengaplikasian, penyelidikan dan lain-lain. 2. Penilaian kinerja berupa proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta siswa menyebutkan unsur-unsur atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Cara merekam
hasil
penilaian
berupa
penilaian
kinerja
menggunakan daftar cek, catatan anekdot, skala penilaian, dan memori atau ingatan. 3. Penilaian portofolio merupakan penilian atas kumpulan artefak yang menunjukan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kinerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik baik individu atau kelompok, melalui refleksi, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
4. Penilaian jurnal merupakan tulisan yang dibuat siswa untuk menunjukan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jurnal dapat digunakan untuk mencatat atau merangkum topik-topik yang telah dipelajari, perasaan siswa dalam belajar mata pelajaran tertentu, kesulitan-kesulitan atau keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah atau topik pelajaran. 5. Penilaian tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganaalisis, mensitesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komperhensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dengan demikian, jelas penilaian autentik lebih dapat mengungkapkan hasil belajar siswa secara holistik sehingga benarbenar dapat mencerminkan potensi, kemampuan, dan kreativitas siswa sebagai hasil proses belajar. Selain itu penerapan penilaian autentik akan dapat mendorong siswa untuk lebih aktif belajar dan menerapkan hasil belajarnya dengan kehidupan nyata. Dengan demikian penilaian autentik dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sesuai dengan Kurikulum 2013, penilaian otentik dituntut untuk memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.
Penilaian
tersebut
berfungsi
untuk
melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain sebagainya. Penilaian ini lebih fokus pada tugas-tugas kompleks dan kontekstual, membuat anak untuk mampu menunjukan kompetensi yang dimiliki dalam pengaturan yang lebih otentik. Penilaian otentik sangat relevan dengan pembelajaran terpadu khususnya pada jenjang sekolah dasar. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam
penelitian
ini,
model
pengembangan
perangkat
pembelajaran yang digunakan adalah model Kemp. Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 81) bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Dalam model Kemp terdapat siklus pengembangangan
yang
meliputi,
identifikasi
pembelajaran
(Instructional Problems), analisis siswa (Learning Characteristic), analisis tugas (Task Analysis), merumuskan indikator (Instructional Objective), urutan isi (Content Sequencing), strategi pembelajaran (Instructional
Strategies),
cara
penyampaian
pesan
atau
isi
pembelajaran (Instructional Delivery), penyusunan instrumen evaluasi (Evaluation Instrument), pemilihan media atau sumber belajar (Instructional Resources), pelayanan pendukung (Support Rervices), kemudian evaluasi formatif (Formative), dan evaluasi sumatif (Summaratuve Evaluation) yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat pembelajaran (Revision).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berikut
merupakan
gambar
siklus
dan
33
pemaparan
pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp:
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Jerold. E. Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi
adanya
kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Analisis Siswa (Learning Characteristic) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2) Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta
didik
sangat
penting
dilakukan
seperti
dengan
memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 83) bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
analisis
prosedural
yang
digunakan
untuk
35
memudahkan
pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). d. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran,
kerangka
kerja
dalam
merencanakan
cara
mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Urutan Isi (Content Sequencing) Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery) Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan menentuan
gambar
atau
media
yang
digunakan
dalam
pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources), Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran,
melibatkan
peserta
didik,
menjelaskan
37
dan
menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan
perlusatakan.
Selain
itu
anggaran,
fasilitas,
bahan,
perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan. k. Evaluasi formatif (Formative) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap
pengembangan.
Kegiatan
revisi
dilakukan
untuk
mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas. Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pengembangan
perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada subtema Gemar Berolahraga kelas I SD. Pengembangan perangkat pembelajaran ialah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang berupa pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan instrumen penilaian. (Permendikbud Standar Proses, 2013: 4).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Berikut mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam subtema Gemar Berolahraga untuk kelas I SD (Permendikbud Standar Proses, 2013: 5). 1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Dalam silabus meliputi: a. Identitas Sekolah meliputi satuan pendidikan dan kelas. b. Identitas Mata Pelajaran c. Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik. d. Kompetensi Dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. e. Tema untuk SD f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. g. Kegiatan pembelajaran, memuat kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. h. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun. j. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, elektronik, dan alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan, Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
RPP disusun berdasarkan Kompetensi dasar atau
subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 1). Komponen RPP terdiri atas: a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema c. Kelas/semester d. Alokasi waktu ditentuakan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
e. Kompetensi dasar f. Indikator pencapaian kompetensi g. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. h. Meteri pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. i. Model pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan pendekatan saintifik atau model pembelajaran lainnya yang menghantarkan peserta didik untuk memecahkan masalah. j. Metode
pembelajaran
digunakan
oleh
pendidik
untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik
mencapai
KD
yang
disesuaikan
dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. k. Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. l. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. m. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melaui tahapan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. n. Penilaian hasil pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2). Prinsip Penyusun RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsipprinsip sebagai berikut, (Permendikbud Standar Proses, 2013: 6). (a) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; (b) Mendorong partisipasi aktif peserta didik; (c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis; (d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; (e) Keterkaitan dan keterpaduan antara KD , materi pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar, (f) mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. (g) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Lembar Kerja Siswa
Menurut Daryanto ( 2014: 175). Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS berisi tentang petunjuk, langkahlangkah untuk menyelesaikan suatu tugas baik teori maupun praktik. Melakukan analisis kurikulum (KI, KD, indikator, dan materi pembelajaran). Menyusun peta kebutuhan LKS, menentukan judul menulis LKS, dan menentukan alat penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
LKS merupakan salah satu media pendidikan (media cetak) dengan tujuan untuk mengaktifkan siswa, memungkinkan siswa dapat belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya, serta merangsang siswa agar dalam proses pembelajaran siswa tidak menjadi bosan 4. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut: 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4. 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi
bagi
peserta
didikyang
pencapaian
kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester yang diuraikan sebagai berikut. a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu. d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. e. Ulangan harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik. f. Ulangan
tengah
semester
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Penilaian dilakukan
secara holistik meliputi
aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik. Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 1. Sikap Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut: a. Observasi Merupakan
teknik
penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indicator perilaku yang diamati. Hal
ini
dilakukan
saat
pembelajaran
maupun
diluar
pembelajaran b. Penilaian Diri Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. c. Penilaian Antarteman Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. d. Jurnal Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Jurnal
bisa
dikatakan
sebagai
catatan
yang
berkesinambungan dari hasil observasi. 2. Pengetahuan Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut: a. Tes tulis Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian. b. Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan. c. Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
pekerjaan rumah dan atau proyek baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
3. Keterampilan Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut: a. Performance atau Kinerja Kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan dibutuhkan.
pengetahuan
Misalnya
tugas
dan
keterampilan
memainkan
alat
yang musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. b. Produk Produk adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam
merencanakan,
menggali,
mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap
penilaian
kemampuan
(appraisal)
siswa
meliputi
membuat
penilaian
produk
sesuai
49
terhadap dengan
kegunaannya. c. Proyek Proyek adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat
dianjurkan
karena
membantu
mengembangkan
ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman. d. Portofolio Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik. B. Penelitian Yang Relevan Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang mengacu pada kurikulum 2013. Pertama,
penelitian
pengembangan
yang
berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta.
Penelitian
ini
menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar mengacu Kurikulum 2013
yang
menggunakan
pendekatan
tematik
integratif,
pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta
penilaian
Pengembangan
secara
otentik
bahan
ajar
pada ini
kegiatan
menggunakan
belajarnya. prosedur
pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan
yang
dikemukakan
oleh
Bord
and
Gall.
Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Kedua, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Risa Veti Pardani (2014) yang berjudul. “Pengembangan Media Konvensional Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Penelitian ini berawal dari perubahan Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013, Perubahan kurikulum mengakibatkan
belum
adanya
media
konvensional
yang
menunjang sesuai Kurikulum 2013. Tujuan dari pengembangan media ini adalah untuk: (1) menghasilkan media konvensional tematik, (2) menilai kualitas prototipe media konvensional tematik. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (reseach and development) dari Borg and Gall. Prosedur pengembangan media konvensional tematik dilakukan dengan langkah-langkah: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media konvensional tematik memiliki kualitas yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) skor rata-rata penilaian dari ketiga validator pada aspek isi 3,86, aspek bahasa 3,6, dan aspek tampilan n 3,86, ketiga aspek ini tergolong dalam kategori sangat baik; (2) penilaian dari ahli pembelajaran mendapatkan rerata skor 3,73, kategori sangat baik; (3) penilaian dari ahli media pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
mendapatkan 3,73, kategori sangat baik; (4) penilaian dari guru 3,86, kategori sangat baik.
Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013) yang berjudul.” Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Penelitian ini menghasilkan produk yang pertama berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal, kedua untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan Prosedur pengembangan yang dimodifikasi dari model pengembangan Borg and Gall dan model pengembangan Kemp yang meliputi tujuh langkah
pengembangan.
Berdasarkan
validasi
pakar
yang
dilakukan di SD Pakem 4, bahan ajar tersebut memperoleh skor rerata produk yaitu 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan paparan ketiga penelitian di atas diketahui bahwa penelitian yang dilakukan hanya berfokus pada bahan ajar, media konvensional tematik dan pendidikan karakter. Penelitian pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai tuntutan Kurikulum 2013 khususnya pada perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Perangkat pembelajaran tersebut dapat mengakomondasi siswa sesuai pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, pendekatan
tematik
integratif,
pendidikan
karakter
dan
mempermudahkan guru dalam melakukan penilaian. Penilaian yang akan digunakan yaitu penilaian otentik yang berfungsi untuk menilai aktifitas belajar siswa yang alami dan sesungguhsungguhnya sesuai dengan kenyataan proses belajar siswa . C. Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka pikir tentang
pengembangan
perangkat
pembelajaran
mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas I SD.
Kurikulum SD 2013 1. Rasional dan elemen perubahan. 2. Pendidikan karakter. 3. Pendekatan yang digunakan yaitu tematik integratif dan saintifik. 4. Menggunakan penilaian otentik.
Analisis Kebutuhan Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik dengan mengguakan model Kemp dan proses penelitian R&D model Borg and Gall yang mengacu Kurikulum SD 2013.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter. Tujuannya adalah agar mempersiapkan peserta didik yang aktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi (Kemendikbud,2013: ). Dalam Kurikulum 2013, pengembangan perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, LKS dan instrumen pembelajaran sudah disiapkan oleh pemerintah, namun perlu adanya pengkajian ulang oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan peserta didik, agar perangkat pembelajaran yang telah dibuat semakin layak digunakan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian pengembangan ini peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I SD. Ciri utama dari perangkat pembelajaran ini adalah pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik dan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkan pendidikan karakter pada setiap pembelajaran yang ada pada perengkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti mengacu pada subtema 4 yaitu Gemar Berolahraga untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini, pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif yang akan menjadi pedoman dalam kurikulum 2013. Peneliti menyadari perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti belum maksimal dan masih perlu perbaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
D. Pertanyaan Peneliti Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Gemar Berolahraga mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencakup (1) jenis penelitian; (2) prosedur pengembangan; (3) hasil validasi ahli Kurikulum 2013; (4) instrumen penelitian; (5) teknik pengumpulan data; dan (6) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal sebagai penelitian R&D (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan prosduk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Untuk menghasilkan produk tersebut sebelumnya harus dilakukan analisis kebutuhan dan pengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di masyarakat luas. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini, menggunakan 10 langkah pengembangan Borg dan Gall. Langkah-langkah pengembangan tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produksi Masal
Gambar 2. Langkah –langkah Pengembangan Borg dan Gall. 56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 1. Potensi Masalah Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
5. Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6. Uji coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Uji coba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan perangkat pembelajaran ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas I SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. B. Prosedur Pengembangan Penelitian
ini
menggunakan
prosedur
pengembangan
yang
menghasilkan desain perangkat pemberlajaran yang berupa silabus, RPPTH beserta penilaian dan lembar kerja siswa. Produk ini peneliti kembangkan dengan
mengikuti
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
yang
memodifikasi antara model pengembangan Kemp dengan langkah penelitian Borg and Gall. Prosedur pengembangan tersebut yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain sampai menghasilkan produk perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013 untuk Kelas I pada subtema Gemar Berolahraga. Berikut merupakan bagan lengkap prosedur pengembangan. Berikut akan dijelaskan kelima langkah tersebut dalam bagan lengkap dengan penjelasan dibawahnya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Gambar 3. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran
1. Potensi dan masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan guru kelas I SD Negeri Kalasan I. Alasan memilih SD Negeri Kalasan I karena sudah menerapkan Kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
masalah yang terjadi dilapangan menyangkut perangkat pembelajaran mengacu pada Kurikulum 2013, serta sejauh mana pengetahuan guru mengenai pembuatan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peneliti mengharapkan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Kelas I Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. 3. Desain Produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal ditentukan dengan memilih tema kemudian peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti memilih subtema berdasarkan pemetaan KI dan KD tersebut. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema, kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat berdasarkan Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
2013 yang didalamnya terdapat langkah-langakah pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan yang terdapat pada RPP tersebut diturunkan menjadi Lembar kerja Siswa (LKS). Di dalam lembar kerja siswa ini terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa baik secara individu maupun perkelompok, hal ini dilakukan melihat sejauh mana keaktifan dan partisipasi siswa dalam memecahkan masalah. Setelah itu dilanjutkan dengan
penilaian, penilaian
yang digunakan dalam perangkat
pembelajaran ini adalah penilaian autentik. Dengan penilaian autentik ini semua aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan bisa dinilai dengan baik oleh guru serta untuk mengetahui ketercapaian pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti. 4. Validitas Desain Validitas desain yang digunakan peneliti adalah validitas pakar (expert
judgment)
sebagai
evaluasi
formatif
terhadap
produk
pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang dikembangkan akan divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas I SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
5. Revisi Desain Revisi desain akan dilakukan oleh peneliti setelah mendapat kritik dan saran dari validator ahli terhadap pengembangan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, selanjutnya akan menghasilkan produk final berupa pengembangan perangkat pembelajaran untuk kelas I sekolah dasar dengan subtema 4 Gemar Berolahraga mengacu kurikulum 2013. Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan perangkat pembelajaran yang bermanfaat dan layak digunakan siswa kelas I sekolah dasar. C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan
Menentukan KI-KD dan 4
√ √
subtema Merumuskan indikator dan 5
√
tujuan 6
Menyusun silabus dan RPP
7
Menyusun urutan isi,
√
√ √
√
Maret
Menentukan tema
Februari
3
Januari
√
November
Pengumpulan Data
Desember
2
Oktober
√
Juli
Potensi dan Masalah
Juni
Mei
1
September
Kegiatan
Agustus
No
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi. 8
Validasi ahli
√
9
Analisis data validasi ahli
√
10
Revisi Desain
√
11
Ujian Skripsi
12
Revisi akhir
√
13
Pembuatan artikel ilmiah
√
√
D. Desain Validasi Ahli Kurikulum 2013 Untuk mendapatka hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti membutuhkan 4 validator ahli Kurikulum 2013 yang kompeten, yang terdiri dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas I SD. E. Instrumen Penelitian Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran yang baik untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh validator ahli dan dua guru kelas I SD. Kalasan 1. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan No. 1 2
3
4
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik?
6
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contohcontoh rubrik penilaian non tes?
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa?
10
Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contohcontoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
Jawaban Pertanyaan
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Tematik A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur RPP Tematik Kelengkapan Kompetensi Dasar dalam setiap Pembelajaran. Indikator dirumuskan secara operasional. Kesesuain Indikator dengan Kompetensi Dasar/ Kompetensi Inti. Tujuan dirumuskan sesuai dengan kaidah (minimal ada komponen ABC), idealnya ada D. Kesesuain Rumusan Tujuan dengan Indikator. Kesesuaian Materi Ajar dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pemilihan materi ajar mencerminkan Pembelajaran Tematik. Pemilihan Media/ Alat Bantu Pembelajaran sesuai dengan materi yang dibahas. Kegiatan Pembelajaran terbagi dalam penggalan secara jelas. Kegiatan Pembelajaran setiap penggalan mencerminkan penerapan Pendekatan Saintifik. Kegiatan Pembelajaran mendukung terbinanya sikap kerja sama. Penilaian yang dilakukan mengacu pada indikator. Menggunakan teknik/ cara penilaian yang bervariasi. Menggunakan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Total Skor Rata-rata
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
B. Lembar Kerja Siswa No 1. 2. 3.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan Petunjuk/ Instruksi jelas, sederhana dan mudah dipahami. Kesusaian Kegiatan Pembelajaran dengan Indikator.
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keruntutan Kegiatan Pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan siswa. LKS dilengkapi dengan gambar-gambar yang mempermudah pemahaman. LKS mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. LKS memfasilitasi muatan pelajaran secara proporsional. Tipe dan ukuran huruf bervariasi sehingga tidak membosankan. Tampilan LKS secara umum menarik. Total Skor Rata-rata
67
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
C. Instrumen Penilaian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan Petunjuk/ Instruksi jelas, sederhana dan mudah dipahami. Kesusaian Kegiatan Pembelajaran dengan Indikator. Keruntutan Kegiatan Pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan siswa. LKS dilengkapi dengan gambar-gambar yang mempermudah pemahaman. LKS mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. LKS memfasilitasi muatan pelajaran secara proporsional. Tipe dan ukuran huruf bervariasi sehingga tidak membosankan. Tampilan LKS secara umum menarik. Total Skor Rata-rata
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
D. Bahan Ajar No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang dinilai Kesesuaian bahan ajar dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. Bahan Ajar memuat tentang Fakta, Konsep dan Prosedur. Bahan Ajar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Bahan Ajar disusun secara proporsional sesuai muatan pelajaran terkait. Bahan Ajar dapat memicu munculnya kreativitas siswa.
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Total Skor Rata-rata
Rangkuman: Skor rata-rata = Rata-rata RPP + LKS + Instrumen + Bahan Ajar _______________________________________________ 4
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuisioner. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk melakukan survei kebutuhan terkait perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Wawancara ini ditujukan kepada guru kelas I SDN Kalasan 1 Yogyakarta. Data yang diperoleh peneliti, akan dianalisis untuk mendapatkan informasi menyangkut dengan kebutuhan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi atas perangkat pembelajaran tersebut. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitaf. 1. Data Kualitatif Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh dua orang validator pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru kelas I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Sekolah Dasar. Data tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2. Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, guru kelas I SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor
X > ̅i + 1,80 Sbi ̅i + 0,60 SBi< X ≤ ̅i + 1, 80Sbi ̅i – 0,60 SBi < X ≤ ̅i + 0,60Sbi ̅i – 1,80 SBi < X ≤ ̅i – 0,60Sbi X ≤ ̅i – 1,80Sbi
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( ̅i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor minimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
ideal) X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal (̅i)
:
Simpangan baku ideal (SBi) : Ditanyakan
(5+1) = 3 (5-1) = 0,67
: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban: Kategori sangat baik = X > ̅i + 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
= ̅i + 0,60SBi < X ≤ ̅i + 1,80SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = ̅i - 0,60SBi < X≤ ̅i + 0,60SBi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40 Kategori kurang baik = ̅i - 1,80SBi < X≤ ̅i - 0,60SBi = 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik =
≤ ̅i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor 4,22 – 5,00 3,41 - 4,21 2,61 - 3,40 1,78 - 2,60 1,00 - 1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Analisis Kebutuhan Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD Negeri Kalasan 1, Sleman Yogyakarta. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. 1.
Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk
melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas I SD Negeri Kalasan 1 Sleman, Yogyakarta. Butir pertanyaan pertama yaitu sejauh mana pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa Kurikulum 2013 bersifat holistik karena tidak terpisah-pisah permata pelajaran atau memadukan semua mata pelajaran dalam bentuk tema.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan
perumusan
indikator
dan
tujuan
pembelajaran
yang
mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru memberikan jawaban bahwa guru menggunakan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di buku guru. Tetapi guru melihat lagi apakah indikator dan tujuan pembelajaran yang di buku guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Apabila indikator di buku tertalu sulit bagi siswa maka guru mengembangkan indikator sendiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru menjawab bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam bentuk tema. Dalam perpindahan antar mata pelajaran tidak terlihat dan proses pembelajaranpun menjadi bermakna. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru tersebut menjawab bahwa dalam pendekatan saintifik siswa lebih aktif untuk mencari tahu permasalahan terkait dengan materi pembelajaran karena pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang menekankan siswa pada lima langkah, mengamati, menanya, menalar, mencoba dan terakhir mengomunikasikan. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru menjawab bahwa penilaian otentik pada Kurikulum 2013 masih membingungkan, dikarenakan penilaian dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
kepada siswa mencakup 4 aspek. Pertama pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan sikap spritual. Guru juga kurang mendapatkan pelatihanpelatihan tentang Kurikulum 2013 khususnya pada penilaian otentik. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru tersebut menjawab sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes karena guru masih kebingungan dan kesulitan untuk melakukan penilain non tes. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Jadi dalam kurikulum 2013 ini sangat membentuk karakter siswa, menjadikan siswa untuk lebih bertanggungjawab, peduli dan saling menghargai. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait dengan pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjawab bahwa beberapa sikap yang dikembangkan oleh Kementerian dan Kebudayaan Nasional yaitu sopan santun, bertanggungjawab serta selalu bersyukur kepada Tuhan. Selain itu pemerintah mengharapkan anak Indonesia menjadi manusia yang humanis, bukan hanya pintar dan cerdas akan tetapi hati dan jiwa secara mental juga ikut baik. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Guru menjawab bahwa masih sangat kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dalam menyusun perangkat pembelajaran karena Kurikulum 2013 materi pembelajarannya terlalu sedikit. Terkadang guru hanya mengandalkan perangkat pembelajaran yang ada di buku guru. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah sangat sedikit. Hal tersebut dikarenakan faktor biaya yang tidak mencukupi untuk melengkapi perangkat pembelajaran di sekolah. Sebagian guru-guru di sekolah juga memakai perangkat pembelajaran yang ada di internet, namun guru-guru melihat lagi apakah perangkat pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah guru masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh perangkat pembelajaran yang baik supaya guru tidak merasa
kesulitan
atau
kebingungan
dalam
membuat
perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut tidak
menjabarkan
mengenai
karakteristik
RPPTH.
Guru
hanya
menjelaskan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh RPPTH dan format yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
mengenai format yang benar. Saat ini guru hanya mengikuti apa yang ada di buku guru Kurikulum 2013. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013. Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk
mohon
diberikan
contoh
yang
lengkap
pada
perangkat
pembelajaran. Mohon diberikan biarpun sedikit asalkan lengkap serta dilengkapi lagi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran. Daftar pertanyaan secara rinci ada dilampiran 3 halaman 96. 2
Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas. Peneliti
dapat merik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 bersifat holistik karena tidak terpisah-pisah permata pelajaran atau memadukan semua mata pelajaran dalam bentuk tema. Guru hanya mengikuti indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di buku guru. Tetapi guru melihat lagi apakah indikator dan tujuan pembelajaran yang di buku guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Apabila indikator di buku tertalu sulit bagi siswa maka guru mengembangkan indikator sendiri. Pemahaman guru terkait dengan tematik integratif dan pendekatan saintifik belum mendalam. Hal ini dikarenakan keterbatasan vasilitas atau sarana di sekolah dan guru kurang kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Guru juga belum memahami secara lebih mendalam mengenai perangkat pembelajaran. Guru hanya mengikuti apa yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
disediakan di dalam buku. Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar. Guru juga merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada sikap sosial dan spritual. B. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang yang akan dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaringjaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran pada tiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk kelas I yang menerapkan
tematik
integratif
dan
pendekatan
saintifik
pada
pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa juga berisikan materi pokok soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi dalam akhir pembelajaran. Pada akhir RPPTH peneliti melampirkan penilaian otentik pada setiap muatan pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
1. Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus juga sebagai pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan ke dalam RPPTH. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen tertentu. Komponen-kompenen tersebut antara lain : 1) muatan pelajaran terkait, 2) kompetensi dasar, 3) materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran, 5) penilaian, 6) alokasi waktu, 7) sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian menggambarkan proses pembelajaran
siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa kompenen yaitu : 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, pembelajaran
2)
kelas
/semester,
3)
identitas
tema/subtema,
4)
ke, 5) muatan pelajaran terkait, 6) alokasi waktu, 7)
kompetensi inti, 8) kompetensi dasar, 9) tujuan pembelajaran, 10) materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
pembelajaran, 11) pendekatan dan metode pembelajaran, 12) media, alat dan sumber pembelajaran, 13) langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan 14) penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian dibuat untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 5x35 menit pada setiap harinya. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran
dibuat
langkah-langkah
yang
baik
dan
kegiatan
pembelajaran disusun dengan pendekatan saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa lebih aktif untuk mencari tahu sendiri mengenai materi pembelajaran sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator. Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas I SD yang mengacu pada tematik integratif dan pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Lembar kerja siswa disusun semenarik mungkin sehingga dapat mengatifkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spritual yang berhubungan anatara pribadi siswa dengan Tuhan. Lembar kerja siswa juga berisikan tujuan pembelajaran, petunjuk dan kegiatan yang akan dilakukan siswa. Pada kegiatan lembar kerja siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
terdapat soal-soal yang harus dikerjakan siswa. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja sesuai dengan kegiatan yang dirancang pada RPPTH. Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah diberikan. Selain evaluasi yang terdapat pada akhir lember kerja siswa juga terdapat refleksi. Pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan meteri yang telah dipahami pada pembelajaran tersebut, selain itu siswa juga mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah silakukan pada pelajaran tersebut. Di dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orang tua bertujuan untuk mengajak orangtua ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua ikut berperan dalam tugas rumah siswa. Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan/evaluasi. Ulangan/ evaluasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang dialami siswa, sehingga siswa dapat mengulang kembali. Pedoman penilaian pada setiap muatan pelajaran. Pedoman penilaian ini berisi instrumen penelitian setiap muatan pelajaran. Setiap muatan berisi penilaian berdasarkan Kompetensi Inti 1 sampai Kompetensi Inti 4. Pedoman penilaian ini dicantumkan di setiap akhir pembelajaran. Setiap jenis penilaian berisikan indikator, teknik penilaian, instrumen, rubrik penilaian dan pedoman pensekoran sesuai dengan rubrik berdasarkan pencapaian indikator. Penilaian ini berisi empat aspek yang dinilai yaitu penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan, penilaian sikap sosial dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
penilaian sikap spritual. Penilaian kognitif (pengetahuan) menilai kemampuan siswa dalam akademik sehingga instrumennya berisi soal maupun
tugas.
Penilaian
keterampilan
berisi
penilaian
tentang
keterampilan yang terkait dengan kinerja siswa berupa produk-produk yang dihasilkan. Penilaian sikap terdiri dari penilaian sosial dan spritual. Penilaian sikap dilakukan dengan melihat karakter siswa atau sikap siswa dengan sesama dan juga dengan Tuhan Yang Maha Esa. Daftar pustaka berisikan kajian pustaka yang digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa. Daftar pustaka ini memuat urutan buku-buku yang disusun berdasarkan urutan abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan bukan hanya buku akan tetapi berasal dari sumber lain seperti internet. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk Produk yang telah disusun dalam bentuk perangkat pembelajaran kemudian diberikan kepada dua orang pakar Kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas I Sekolah Dasar untuk divalidasi. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Pakar Kurikulum 2013 yang menjadi validator dalam perangkat pembelajaran ini adalah RS dan GK. Produk divalidasi satu kali pada tanggal 19 Januari 2015. Aspek yang dinilai dari perangkat pembelajaran adalah (1) RPP, (2) lembar kerja siswa, (3) instrumen penilaian, dan (4) bahan ajar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua komponen tersebut memperoleh rata-rata 3,81 dan. 3,81 dengan kategori “baik” perangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/diuji coba dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum 2013 tersebut memberikan komentar berisi masukan untuk perbaikan perangkat pembelajaran pada aspek 1) RPP, 2) lembar kerja siswa, 3) instrumen penilaian, serta penggunaan EYD dan pengetikan. Pada aspek RPP pakar Kurikulum 2013 memberikan komentar yaitu ada indikator yang tidak mengacu kompetensi dasar. Pada aspek lembar kerja siswa pakar Kurikulum 2013 memberikan komentar yaitu lembar kerja siswa dilengkapi serta disesuaikan dengan indikator dan kegiatan belajar. Sedangkan pada aspek instrumen penilaian, pakar Kurikulum 2013 memberikan tiga komentar yaitu: (a) beberapa rubrik penilaian kurang operasional, (b) ada skoring yang kurang operasional, dan (c) beberapa kunci jawaban kurang sesuai dengan soal. Beberapa komentar lainnya mengenai EYD dan pengetikan harus diperhatikan. Hasil validasi secara rinci ada di lampiran 4 halaman 99. Produk yang telah divalidasi oleh kedua pakar Kurikulum 2013 direvisi sesuai dengan komentar. Komentar serta revisi akan dijabarkan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 9. Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi No Aspek 1.
Aspek yang dinilai
Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar/kompetensi inti 3
Komentar Pakar A. RPPTH Ada indikator yang tidak mengacu kompetensi dasar
B. Lembar Kerja Siswa Kesesuaian kegiatan Lembar kerja siswa pembelajaran dengan dilengkapi serta indikator disesuaikan dengan
Revisi
Indikator dirumuskan sesuai dengan kompetensi dasar Lembar kerja siswa dilengkapi dan disesuaikan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
6
8
Instrumen penilaian aspek pengetahuan dilengkapi dengan kunci jawaban dan panduan skoring Panduan skoring aspek pengetahuan mencerminkan keadilan (sesuai dengan tingkat kesulitan dan kekomplekan soal Instrumen penilaian keterampilan dengan deskriptor/ kriteria penilaian yang jelas dan sesuai atau tepat
83
indikator dan kegiatan belajar C. Penilaian Beberapa kunci jawaban kurang sesuai dengan soal
indikator serta kegiatan belajar
Ada penduan skoring yang kurang operasional
Mengubah panduan skoring yang kurang operasional menjadi skoring operasional
Beberapa rubrik penilaian kurang operasional
Mengganti rubrik penilaian yang kurang operasional menjadi operasional
Menyesuaikan kunci jawaban dengan soal
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas I yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran kepada dua orang guru SD kelas I yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013. Guru yang menjadi validator yaitu Ibu Us dan Ibu IP, kedua validator ini adalah guru kelas I SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Validasi ini dilakukan secara bersamaan tepatnya pada tanggal 19 Januari 2015. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu Us memberikan skor rata-rata 4,25 dengan kategori “sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Sedangkan skor rata-rata yang diberikan oleh Ibu IP yaitu 3,97 dengan kategori “baik” dan perangkat pembelajaran layak digunakan / uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Pada validasi dengan Ibu Us tidak ada saran dan masukan untuk perbaikan karena perangkat pembelajaran sudah dapat dinyatakan layak digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Sedangkan pada validasi dengan Ibu IP ada dua aspek yang mendapatkan komentar untuk perbaikan. Aspekaspek tersebut yaitu (1) RPP dan (2) lembar kerja siswa. Pada aspek RPP guru SD kelas I memberi komentar yaitu indikator sikap dirumuskan secara operasional, sedangkan pada aspek lembar kerja siswa komentar guru yaitu rumusan petunjuk lembar kerja siswa diperhatikan lagi, petunjuk lembar kerja siswa harus jelas dan lengkap. Hasil validasi kedua guru secara rinci ada di lampiran 5 halaman 111. Komentar serta revisi akan dijabarkan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 10. Komentar Guru SD Kelas I yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 dan Revisi No Aspek
3.
2
Aspek
Indikator dirumuskan secara operasional
Saran
Revisi
A. RPPTH Kata kerja harus Mengganti kata kerja operasional yang operasional khusunya pada sikap pada sikap spritual spritual
B. Lembar Kerja Siswa Rumusan Petunjuk dalam petunjuk/instruksi lembar kerja siswa jelas, sederhana dan harus jelas mudah dipahami
Mengubah dan menambahkan katakata yang kurang jelas pada petunjuk lembar kerja siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
85
Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator Pakar Kurikulum 2013 dan kedua guru kelas I SD yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal, revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada peroduk awal. Produk awal dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas I SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan oleh validator. Peneliti menambah dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti, 3) Kompetensi Dasar dan Indikator, 4) Tujuan Pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Metode dan Pendekatan, 7) Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkah-langkah Pembelajaran, 9) Penilaian. Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas, tema/subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran terkait dan alokasi waktu. Kedua, adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam sikap sosial dan spritual, pengetahuan dan keterampilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Ketiga, kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencakup sikap sosial dan spritual, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun dengan urutan kompentensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan spritual. Keempat, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Kelima, adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja. Keenam, metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh, yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
yang
dilakukan.
Kedelapan,
langkah-langkah
pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesembilan, yaitu penilaian berisi jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman pensekoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Peneliti melakukan revisi pada lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Lembar kerja siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
dibuat dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Pada lembar kerja siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu pembelajaran. Perpindaham muatan pelajaran tidak tampak
pada kegiatan
pembelajaran. Kegiatan yang dibuat dalam lembar kerja siswa mencerminkan pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya berperan menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada lembar kerja siswa
juga terdapat refleksi. Refleksi
berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama orang tua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa di rumah dengan bantuan orang tua. Dalam pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka berisikan mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
88
Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua orang pakar Kurikulum 2013 dan hasil validasi oleh dua orang guru kelas I SD yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Diperolah hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu “3,91”. hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel berikut Tabel 11. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Guru SD Kelas I Yang Sudah Menerapkan Kurikulum 2013
No.
Validasi
1. Pakar Kurikulum 2013 2. Pakar Kurikulum 2013 3. Guru SD Kelas I (A) 4. Guru SD Kelas I (B) Jumlah Rerata (Jumlah total: Responden) Kategori
Perangkat Pembelajaran Skor Kategori 3,81 Baik 3,81 Baik 4,25 Sangat Baik 3,97 Baik 15,84 3,96 Baik
Hasil Validasi tersebut berpedoman pada empat aspek yaitu (1) RPP, (2) lembar kerja siswa, (3) instrumen penilaian, (4) bahan ajar.
Pada
validasi
perangkat
pembelajaran,
kedua
pakar
Kurikulum 2013 memberikan skor 3,81 dengan kategori “baik. Pada guru SD kelas I (A) memberi skor 4,25 dengan kategori “sanag baik”. Guru kelas I SD (B) memberi skor 3,97 dengan kategori “baik”. Dari keseluruhan validasi tersebut didapatkan rerata skor 3,96 dengan kategori “baik”. Dengan demikian produk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Perangkat pembelajaran dilakukan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan dilakukan meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 subtema Gemar Berolahraga untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahaptahap pengembangan, antara lain validasi oleh dua orang pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD, diperoleh skor rerata produk 3,96.
Skor
tersebut
menunjukan
bahwa
kualitas
perangkat
pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 subtema Gemar Berolahraga untuk siswa kelas I SD memiliki kualitas “baik” ditinjau dari aspek 1) RPP, 2) lembar kerja siswa, 3) instrumen penilaian, dan 4) bahan ajar.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
B. Keterbatasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD kelas I. b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikarenakan terbatasnya waktu dalam penelitian dan perangkat pembelajaran ini disusun untuk pegangan guru serta materi yang diberikan merupakan materi yang diberikan pada semester genap. C. Saran Saran
yang
dapat
diberikan
kepada
peneliti
yang
akan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru kelas I SD untuk survei kebutuhan. b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan 5 langkah yang lain dan dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. c. Memanfatkan sumber yang lebih banyak agar materi lebih berbobot.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Referensi Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers. Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014. PENGEMBANGAN & MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK integratif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Apriyani, Yohanna P. 2013. Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Kunandar, 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV. Jakarta: BPSDMPKMP Kemp, Jerold E. dkk. 2011. DESIGN EFFECTIVE INSTRUCTION. America: John Wiley & Sons. Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif & Kreatif. Jakarta: Esensi. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Perdani, Risa Veti. (2014). Pengembangan Media Konvensional Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Wismantaka, Vitus Winda Ari .2014. “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Surat Ijin Penelitian
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Surat Keterangan Peneliti
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Rangkuman Wawancara Instrumen Survai Kebutuhan
No. 1
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013?
Jawaban Pertanyaan Guru tersebut memberikan jawaban bahwa Kurikulum 2013 bersifat holistik karena tidak terpisah-pisah permata pelajaran atau memadukan semua mata pelajaran dalam bentuk tema.
2
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa?
Guru memberikan jawaban bahwa guru menggunakan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di buku guru. Tetapi guru melihat lagi apakah indikator dan tujuan pembelajaran yang di buku guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Apabila indikator di buku tertalu sulit bagi siswa maka guru mengembangkan indikator sendiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran?
Guru menjawab bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam bentuk tema. Dalam perpindahan antar mata pelajaran tidak terlihat dan proses pembelajaranpun menjadi bermakna.
4
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?
Guru tersebut menjawab bahwa dalam pendekatan saintifik siswa lebih aktif untuk mencari tahu permasalahan terkait dengan materi pembelajaran karena pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang menekankan siswa pada lima langkah, mengamati, menanya, menalar, mencoba dan terakhir mengomunikasikan.
5
Sejauh mana pemahaman
Guru menjawab bahwa penilaian
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik?
otentik pada Kurikulum 2013 masih membingungkan, dikarenakan penilaian dilakukan kepada siswa mencakup 4 aspek. Pertama pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan sikap spritual. Guru juga kurang mendapatkan pelatihanpelatihan tentang Kurikulum 2013 khususnya pada penilaian otentik.
6
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes?
Guru tersebut menjawab sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes karena guru masih kebingungan dan kesulitan untuk melakukan penilain non tes.
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
Guru mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Jadi dalam kurikulum 2013 ini sangat membentuk karakter siswa, menjadikan siswa untuk lebih bertanggungjawab, peduli dan saling menghargai.
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
Guru menjawab bahwa beberapa sikap yang dikembangkan oleh Kementerian dan Kebudayaan Nasional yaitu sopan santun, bertanggungjawab serta selalu bersyukur kepada Tuhan. Selain itu pemerintah mengharapkan anak Indonesia menjadi manusia yang humanis, bukan hanya pintar dan cerdas akan tetapi hati dan jiwa secara mental juga ikut baik.
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa?
Guru menjawab bahwa masih sangat kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran karena Kurikulum 2013 materi pembelajarannya terlalu sedikit. Terkadang guru hanya mengandalkan perangkat pembelajaran yang ada di buku guru.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah sangat sedikit. Hal tersebut dikarenakan faktor biaya yang tidak mencukupi untuk melengkapi perangkat pembelajaran di sekolah. Sebagian guru-guru di sekolah juga memakai perangkat pembelajaran yang ada di internet, namun guruguru melihat lagi apakah perangkat pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh perangkat pembelajaran yang baik supaya guru tidak merasa kesulitan atau kebingungan dalam membuat perangkat pembelajaran Kurikulum 2013.
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
Guru tersebut tidak menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH. Guru hanya menjelaskan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh RPPTH dan format yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian mengenai format yang benar. Saat ini guru hanya mengikuti apa yang ada di buku guru Kurikulum 2013.
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran. Mohon diberikan biarpun sedikit asalkan lengkap serta dilengkapi lagi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum 2013
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum 2013
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalasan 1 Kelas
: I (Satu)
Tema/ Subtema
: 2 Kegemaranku/ 1 Gemar Berolahraga
Alokasi Waktu
: 1 Minggu (30 JP x 35 menit)
Mata
Kompetensi Dasar
Pelajaran Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan tentang
Materi
Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
a. Teks deskriptif nama-nama olahraga b. Teks perawatan tubuh c. Teks kebugaran tubuh d. Teks terima kasih
Mengamati 1. Membaca teks terkait nama-nama olahraga 2. Membaca teks merawat tubuh agar tetap bugar 3. Mengidentifikasi teks olahraga Basri jago bola kasti 4. Membaca teks terima kasih yang berjudul “terima kasih guruku”
Penilaian
Alokasi Sumber Belajar Waktu
Tes tertulis
30 JP
Kementerian
Tes kinerja
Pendidikan
Produk
dan
Penilaian diri
Kebudayaan.
Pengamatan
2014. Kegemaranku: Buku Guru Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan
Menanya 1. Bertanya tentang nama-nama olahraga 2. Bertanya terkait teks merawat tubuh tersebut. 3. Bertanya tentang teks Basri jago kasti 4. Bertanya tentang teks terimakasi guruku Menalar 1. Mencari tahu nama-nama olahraga lainnya 2. Mencari tahu tentang isi dari teks tersebut 3. Menemukan informasi tentang teks Basri jago bola kasti 4. Mencari tahu tentang ucapan
Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku siswa Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian. 4.2 Mempraktikan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian 4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
terimakasih dalam bentuk nyanyian Mencoba 1. Bermain menyusun huruf menjadi nama-nama olahraga 2. Memperaktekkan teks merawat tubuh yang dipimpin oleh teman 3. Bermain bola kasti dengan bantuan guru 4. Menuliskan teks terima kasih kepada orang tua dan guru Mengkomunikasikan 1. Mempresentasikan kepada temanteman hasil kerja menyusun huruf menjadi namanama olahraga
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SBdP
2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah 3.1 Mengenal cara dan hasil karya seni ekspresi 3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis 4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar
2. Menyampaikan parasaan pada saat mengikuti teks merawat tubuh yang dipimpin oleh teman 3. Menyampaikan perasaan selesai bermain bola kasti 4. Membacakan teks ucapan terima kasih yang dibuat di depan kelas
a. Menggambar karya seni ekspresi b. Pola irama lagu c. Menyanyikan lagu anak-anak
Mengamati 1. Mengamati gambar alat olahraga 2. Mengamati pola irama lagu Basri jago kasti 3. Mengamati lagu anak-anak yang berjudul terima kasih guruku Menanya 1. Bertanya tentang bahan untuk
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku Guru Kurikulum
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.7 Menyajikan lagu anakanak dan berlatih memahami isi lagu 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni 1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan
menggambar alat olahraga 2. Bertanya terkait pola irama lagu Basri jago kasti 3. Bertanya terkait kasih sayang seorang guru sesuai dengan lagu tersebut Menalar 1. Mencari tahu alat olahraga yang disukai 2. Mencari tahu bagaimana cara menyanyikan Basri jago kasti sesuai dengan pola irama 3. Mencari tahu isi dari lagu terima kasih guruku Mencoba 1. Menggambar alat olahraga yang disukai 2. Menyanyikan lagu Basri jago kasti sesuai dengan pola irama
2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku siswa Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Matematika
3.3 Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan gambar-
a. Pola-pola bilangan sederhana b. Membilang
3. Menyanyikan lagu terima kasih guru bersama temanteman Mengkomunikasikan 1. Mempresentasikan kepada temanteman di depan kelas alat olahraga yang digambar 2. Menyampaikan kepada temanteman di depan kelas bagaimana cara menyanyikan lagi Basri jago kasti sesuai dengan pola irama 3. Mengucapkan terima kasih kepada guru atas kasih sayang serta pengabdian yang diberikan kepada siswa Mengamati 1. Mengamati gambar dadu 2. Mengamati gambar
Kementerian Pendidikan dan
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
gambar/benda konkrit 3.2. Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan bendabenda yang ada disekitar rumah, sekolah atau tempat bermain. 3.11 Membandingkan dengan memperkirakan panjang suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang, lebih pendek) 4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat pola yang berulang 4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf tanpa menggunakan urutan label pada sumbu horizontal
benda sampai dengan 20 c. Membandingkan panjang suatu benda
alat olahraga yang ditanyangkan guru 3. Mengamati 2 gambar anak SD yang berangkat ke sekolah Menanya 1. Bertanya terkait dengan gambar dadu 2. Bertanya terkait dengan jumlah gambar tersebut 3. Bertanya terkait rambut ke-dua anak tersebut. Menalar 1. Mencari tahu pola bilangan berdasarkan gambar 2. Mencari tahu jumlah kursi yang ada di dalam kelas 3. Mendiskusikan rambut siapa yang
Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku Guru Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku siswa Kurikulum 2013 edisi
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.10 Membaca dan mensdeskripsikan data pokok yang ditampilkan pada grafik konkrit dan piktograf 2.2 Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata benda-benda disekitar ruangan kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang) beratnya, atau urutan terkecil sampai terbesar. 1.1 Menerima, menghargai dan menjalankan agama yang dianutnya.
lebih panjang dan rambut siapa yang lebih pendek. Mencoba 1. Melengkapi pola bilangan di papan tulis berdasarkan jumlah gambar yang ditanyangkan 2. Menghitung jumlah gambar alat olahraga 3. Mengerjakan tugas tentang membandingkan benda yang lebih panjang dan yang lebih pendek. Mengkomunikasikan 1. Menjelaskan cara melengkapi pola bilangan kepada teman-teman. 2. Menyampaikan kepada temanteman jumlah kursi
revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PPKn
3.2. Mengenal tata tertib dan a. Tata tertib dan aturan yang berlaku peraturan dalam dalam kehidupan seharikehidupan hari di rumah dan di sehari-hari sekolah 4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru sebagai perwujudan nilai moral dan pancasila. 1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan
dalam kelas 3. Pempresentasikan kepada temanteman di depan kelas hasil dari tugasnya. Mengamati 1. Mengamati gambar Leni dan Siti selesai olahraga Menanya 1. Bertanya terkait gambar tersebut Menalar 1. Mencari tahu peraturan yang berlaku di sekolah dan dirumah Mencoba 1. Mengerjakan tugas tentang sikap yang baik selesai berolahraga Mengkomunikasikan 1. Menceritakan sikap baik yang berlaku di rumah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku Guru Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sekolah
dan sekolah kepada temanteman
Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku siswa Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PJOK
3.1 Mengetahui konsep gerak a. Gerak dasar non dasar lokomotor sesuai lokomotor dengan dimensi anggota b. Gerak dasar tubuh yang digunakan, lokomotor arah, ruang gerak, c. Gerak dasar hubungan, dan usaha, manipulatif dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau tradisional
Mengamati 1. Mengamati video senam 2. Mengamati gambar Siti dan Leni bermain bulu tangkis 3. Mengamati gambar olahraga sepak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku Guru
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.2 Mengetahui konsep gerak dasar non lokomotor sesuai dengan dimensi Anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang\ gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional 3.3 Mengetahui konsep gerak dasar manipulatif sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional 4.1 Memperaktikkan pola gerak dasar lokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan arah, ruang gerak, hubungan, dan
bola. Menanya 1. Bertanya tentang gerakan apa yang ada pada video tersebut. 2. Bertanya terkait gambar tersebut. 3. Bertanya terkait gambar olahraga sepak bola tersebut. Menalar 1. Mendiskusikan secara berpasangan tentang gerakan apa yang ada pada video. 2. Mencari tahu tentang olahraga lokomotor 3. Mencari tahu gerakan manipulatif dalam berolahraga. Mencoba
Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kegemaranku: Buku siswa Kurikulum 2013 edisi revisi/ Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau tradisional 4.2 Mempraktikkan pola gerak dasar nonlokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha,dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional 4.3 Memperaktikkan gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional 2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam
1. Memperaktikkan gerakan non lokomotor yang dilakukan oleh pemimpin 2. Bermain bulu tangkis dan sepak bola bersamasama. 3. Bermain galah panjang untuk olahraga lokomotor 4. Bermain kasti sebagai olahraga manipulatif. Mengkomunikasikan 1. Menyampaikan perasaan saat mengikuti gerakan senam. 2. Menyampaikan perasaan saat mengikuti olahraga lokomotor bermain galah panjang
Kebudayaan.
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bentuk permainan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai.
sebagai permainan tradisional. 3. Menyampaikan perasaan saat bermain bola kasti.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
BIODATA PENULIS
Junaini lahir di Kayu Menang Aceh Singkil, 17 Mei 1992. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Kayu Menang Aceh Singkil, tamat pada tahun
2004.
Pendidikan
menengah
pertama
diperoleh di SMP Negeri Pasar Singkil Aceh Singkil, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di MA Negeri Aceh Singkil, tamat pada tahun 2010.
Pada tahun 2011, peneliti mendapatkan beasiswa dari Rintisan Program Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Gemar Berolahraga untuk Siswa kelas I Sekolah Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.