PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Maria Agustin Mahardika NIM : 081434012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Maria Agustin Mahardika NIM : 081434012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh : Maria Agustin Mahardika NIM : 081434012
Telah disetujui oleh:
Pembimbing,
Luisa Diana Handoyo, M.Si.
Tanggal 21 Januari 2013
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh : Maria Agustin Mahardika NIM : 081434012 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Program Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma pada tanggal 5 Februari 2013 Panitia Penguji : Ketua
: Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.
.....................................
Sekretaris
: Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc.
.....................................
Anggota
: 1. Luisa Diana Handoyo, M.Si.
.....................................
2. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd.
.....................................
3. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ.
.....................................
Yogyakarta, 5 Februari 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Rohandi, Ph.D iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
>> Kalau mereka memberimu kertas bergaris, menulislah tanpa mengikuti arah garis. (Juan Ramón Jiménez)
>> Serahkanlah perbuatanmu pada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. (Amsal 16: 3)
Perjuangan kecil ini kupersembahkan untuk semua yang telah berdiri di belakangku; Allah Tri Tunggal dan Bunda Maria, Bapak dan Ibu, untuk cinta tanpa batas, Kakakku di surga, sang pemberi hidup kedua, Kawan dan sahabat yang terasa melebihi saudara, Guru-guruku, para pendidik dan pembimbing sejati, Alam dan kehidupannya yang selalu membuat takjub, dan Engkau yang tengah menungguku menjadi takdirmu, terima kasih.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Februari 2013 Penulis,
Maria Agustin Mahardika
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Maria Agustin Mahardika
NIM
: 081434012
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal : 5 Februari 2013
Yang menyatakan,
Maria Agustin Mahardika
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Maria Agustin Mahardika. 2013. Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Psikomotorik Menggunakan Model Quantum Teaching and Learning pada Materi Ekosistem untuk Siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas psikomotorik dalam pembelajaran Biologi pada materi Ekosistem menggunakan Model Quantum Teaching and Learning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Analisis data secara campuran (kuantitatif-kualitatif). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012, dengan siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 sebagai subyek penelitian. Penelitian terdiri dari 2 siklus, dengan dua pertemuan pada setiap siklusnya. Intrumen penelitian meliputi tes, lembar observasi, kuisioner reflektif, dan wawancara. Peningkatan hasil belajar kognitif diketahui dari data tes. Tes dilaksanakan pada awal penelitian (Pretest) dan setiap akhir siklus (Posttest 1 dan Posttest 2). Peningkatan aktivitas psikomotorik diketahui dari lembar pengamatan kelompok belajar siswa. Data kuisioner reflektif dan wawancara digunakan untuk mendukung hasil analisis dalam mengambil kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Model Quantum Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas psikomotorik siswa. Hal ini disimpulkan dari hasil tes menunjukkan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 50% pada Posttest 1 menjadi 84,21% pada Posttest 2, beserta rata-rata nilai Posttest 1 sebesar 71,67 menjadi 78,84 pada Posttest 2. Hasil observasi menunjukkan aktivitas psikomotorik meningkat dari 89,06% pada Siklus I menjadi 90,11% pada Siklus II. Hasil kuisioner reflektif menyatakan siswa memiliki sikap yang aktif dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa menyatakan model ini membantu siswa untuk memahami materi pelajaran. Kata kunci: hasil belajar, aktivitas psikomotorik, quantum teaching and learning, ekosistem
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Maria Agustin Mahardika. 2013. Improvement of Learning Outcomes and Psychomotor Activities Using Quantum Teaching and Learning Model on Ecosystem Topic for Students of Grade X-E at BOPKRI 2 Senior High School Year of Study 2011/2012. Thesis. Yogyakarta: Biology Education Study Program, Majoring in Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education Sciences, Sanata Dharma University. This research aimed to know improvement of learning outcomes and psychomotor activities in Biology learning on Ecosystem topic using Quantum Teaching and Learning Model. This was a descriptive research using Class Action Research Method (PTK). Data analysis was using mixture of quantitative and qualitative. Research conducted at May 2012 with students of Grade X-E at BOPKRI 2 Senior High School as the subject of research. Research conducted in 2 cycles, with two meetings at each of the cycle. Research instruments consisted of test, observation sheet, reflective questionnaire, and interview. Cognitive aspect of learning outcomes was known from test's data, tests are conducted at the beginning of research (Pretest) and at the end of every cycle (Posttest 1 and Posttest 2). Psychomotor aspect was known from observation sheet of student’s learning group psychomotor activities. Reflective questionnaire and interview data were used as support for analysis result to make final conclusion. Research result showed that usage of Quantum Teaching and Learning Model was able to improve learning outcomes and psychomotor activities. This is concluded from test result that showed number of students that reached KKM from 50% at Cycle I raised to 84,21% at Cycle II, with average of test scores of Posttest 1 is 71,67 raised to 78,84 at Posttest 2. Observation result showed that psychomotor activities improved from 89,06% at Cycle I raised to 90,11% at Cycle II. Reflective questionnaire result showed that student had active attitudes in practicing learning activities. Interview result showed that students stated this model helped students to understand lesson materials. Keywords: learning outcomes, psychomotor activities, quantum teaching and learning, ecosystem
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Tri tunggal, atas segala berkat, rahmat dan anugerah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mempersembahkan ucapan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi penulis untuk menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma. 2. Drs. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah turut memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, membimbing, dan memberi dorongan yang sangat bermanfaat bagi keseluruhan proses penyusunan skipsi ini. 4.
Drs. Eddy Krismanto, M.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan dalam melaksanakan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Biologi yang telah menjadi pendidik dan pembimbing yang sangat berdedikasi bagi perkembangan mahasiswa. 6. Seluruh staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam atas segala pelayanan prima yang telah diberikan. 7. Bapak, ibu, kakak laki-lakiku, dan kakak perempuanku Rosalina Dyah Purwaningsih Utami yang telah berada di samping Allah Bapa, serta seluruh kerabat dekat yang selalu memberikan kasih sayang dan doa kepada penulis. 8. Teman-teman P.Bio 08 atas segala kebersamaan, semangat dan bantuan dalam menimba ilmu serta pendewasaan diri bersama penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa dalam Civitas Akademika Universitas Sanata Dharma, untuk semua pengalaman berharga selama berdinamika bersama. 10. Kawan dan sahabat d’Broed Highschool, Kost Greenhouse, Kost Majus, Parttimer FinK, dan Mitra Perpustakaan yang telah menjadi keluarga bagi penulis dalam suka dan duka. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih sedalam-dalamnya. Besar harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan sumbangan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ad Maiorem Dei Gloriam. Yogyakarta, 5 Februari 2013 Penulis,
Maria Agustin Mahardika x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................
v
PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................
vi
ABSTRAK ...........................................................................................................
vii
ABSTRACT .........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
4
C. Batasan Masalah .........................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
5
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
BAB III
BAB IV
LANDASAN TEORI A. Belajar dan Tipe-Tipe Belajar ....................................................
7
B. Hasil Belajar ...............................................................................
9
C. Pemahaman Konseptual (Conceptual Understanding) ..............
17
D. Model Quantum Teaching and Learning ...................................
19
E. Materi Ekosistem .......................................................................
25
F. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................
26
G. Kerangka Berpikir ......................................................................
28
H. Hipotesis .....................................................................................
29
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................
30
B. Sampel dan Populasi ..................................................................
30
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
31
D. Desain Penelitian ........................................................................
31
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ..........................................
38
F. Instrumen Penelitian ...................................................................
41
G. Cara Analisis Data ......................................................................
45
H. Indikator Keberhasilan ...............................................................
53
PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ....................... 1.
Perencanaan Penelitian ....................................................... xii
54 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V
2.
Pelaksanaan Penelitian Siklus I ...........................................
56
3.
Pelaksanaan Penelitian Siklus II .........................................
69
B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................
81
1.
Tes Kognitif ........................................................................
81
2.
Hasil Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa ...............
83
3.
Hasil Kuisioner Reflektif Siswa ..........................................
83
4.
Hasil Wawancara ................................................................
85
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................
88
1.
Aspek Kognitif ....................................................................
88
2.
Aspek Psikomotorik ............................................................
90
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
95
B. Saran ...........................................................................................
95
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
97
LAMPIRAN .........................................................................................................
99
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data ..................................................
38
Tabel 3.2.
Kisi-Kisi Kuisioner .........................................................................
44
Tabel 3.3.
Pedoman Wawancara ......................................................................
45
Tabel 3.4.
Kategorisasi Hasil Observasi ..........................................................
47
Tabel 3.5.
Panduan Pemberian Skor Kuisioner ...............................................
49
Tabel 3.6.
Indikator Keberhasilan Penelitian ...................................................
53
Tabel 4.1.
Hasil Analisis Pretest Siswa ...........................................................
57
Tabel 4.2.
Hasil Analisis Posttest 1 Siklus I ....................................................
63
Tabel 4.3.
Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus I ..............................
65
Tabel 4.4.
Kategori Respon Siswa Siklus I ......................................................
66
Tabel 4.5.
Hasil Analisis Posttest 2 Siklus II ...................................................
74
Tabel 4.6.
Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus II .............................
76
Tabel 4.7.
Kategori Respon Siswa Siklus II ....................................................
77
Tabel 4.8.
Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest 1 .....................................
81
Tabel 4.9.
Perbandingan Hasil Posttest 1 dan Posttest 2 .................................
82
Tabel 4.10. Perbandingan Prosentase Respon Siswa pada Siklus I dan Siklus II
84
Tabel 4.11. Garis Besar Hasil Wawancara ........................................................
86
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Siklus dalam PTK menurut Kemmis dan McTaggart ..................
31
Gambar 4.1. Suasana Pretest .............................................................................
68
Gambar 4.2. Apersepsi ......................................................................................
68
Gambar 4.3. Diskusi dan Kajian Literatur dalam Kelompok ............................
69
Gambar 4.4. Presentasi Kelompok ....................................................................
69
Gambar 4.5. Diskusi (Pertemuan 1) ..................................................................
80
Gambar 4.6. Presentasi Kelompok (Pertemuan 1) ............................................
80
Gambar 4.7. Contoh Peta Konsep yang Dibuat Siswa (Pertemuan 1) ..............
80
Gambar 4.8. Presentasi Daur Biogeokimia (Pertemuan 2) ...............................
81
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
A. Instrumen Pembelajaran A1. Silabus .................................................................................................
99
A.2. RPP Penelitian ..................................................................................... 103 A.3. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 117 A.4. Panduan Peta Konsep dan Presentasi .................................................. 124 A.5. Materi Pembelajaran: Ekosistem ......................................................... 127 B. Intrumen Pengambilan Data B.1. Kisi-Kisi, Soal Pretest, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian ............ 135 B.2. Kisi-Kisi, Soal Posttest I, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian ........ 141 B.3. Kisi-Kisi, Soal Posttest II, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian ....... 145 B.4. Lembar Observasi ................................................................................ 148 B.5. Kuisioner Reflektif .............................................................................. 150 B.6. Panduan Wawancara ............................................................................ 154 C. Hasil Penelitian C.1. Hasil Prestest ....................................................................................... 155 C.2. Poster Afirmasi : Nama dan Slogan Kelompok Belajar ...................... 159 C.3. Hasil Lembar Kerja Siswa ................................................................... 161 C.4. Hasil Posttest 1 .................................................................................... 168 C.5. Hasil Posttest 2 .................................................................................... 170 C.6. Hasil Lembar Observasi ...................................................................... 172
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.7. Hasil Kuisioner Reflektif .................................................................... 176 C.8. Tabel Hasil Pretest .............................................................................. 180 C.9. Tabel Hasil Posttest 1 .......................................................................... 181 C.10. Tabel Hasil Posttest 2 .......................................................................... 182 C.11. Tabel Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siswa ............................. 183 C.12. Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus I ................................................................................................. 185 C.13. Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus II ................................................................................................ 187 C.14. Tabel Perbandingan Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa ............... 189 C.15. Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus I ................................... 191 C.16. Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus I ............................... 192 C.17. Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus I ................................. 193 C.18. Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus II ................................. 194 C.19. Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus II .............................. 195 C.20. Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus II ................................ 196 C.21. Tabel Hasil Transkrip Wawancara ...................................................... 197 D. Administrasi Penelitian D.1. Surat Izin Penelitian ............................................................................. 200 D.2. Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................................... 201
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan dewasa ini, penerapan berbagai pendekatan, strategi, metode maupun model pembelajaran tidak bertujuan semata untuk meningkatkan hasil belajar siswa, melainkan juga menyentuh aspek pembelajaran yang lebih mendalam. Masing-masing prosedur pembelajaran tersebut memiliki keunggulan tersendiri yang diharapkan dapat memberikan pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal. Tujuan pembelajaran ini harus disesuaikan dengan karakteristik bidang ilmu yang dipelajari. Biologi merupakan kajian ilmu yang berisi konsep-konsep yang saling terhubung mengenai makhluk hidup dan proses kehidupannya. Konsep sebagai suatu lambang mental yang berisi suatu gagasan (Winkel, 1987: 75), dibentuk melalui pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka (Santrock, 2009: 3). Pembentukan konsep ini sesuai dengan karakter Biologi yang mempelajari kejadian-kejadian alam yang pernah dihadapi siswa. Hal ini membuat pembelajaran Biologi menghendaki suatu proses pembelajaran yang memberikan pengalaman secara nyata bagi siswa. Pemberian pengalaman secara nyata
yang dimaksud adalah siswa
memperoleh informasi dengan berbagai indera secara langsung, sehingga mendukung terbentuknya konsep yang lebih terpahami.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Saat ini, pembelajaran Biologi di sekolah seringkali belum diperkaya dengan pemberian pengalaman nyata untuk mengaitkan setiap konsep berupa kejadian-kejadian alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Siswa hanya belajar secara tekstual tanpa diarahkan untuk memiliki pemahaman konseptual. Pemahaman konseptual yang baik terjadi apabila siswa mampu membentuk hubungan antarkonsep dan mengorganisasikan berbagai konsep dalam materi yang dipelajari, akan semakin mudah mengingat dan menerapkannya nanti (Ormrod, 2008: 344). Kemampuan ini tidak sebatas hanya mendukung siswa dalam menguasai hasil belajar sesuai tujuan instruksional yang tercatat dalam kurikulum pendidikan. Kemampuan ini juga mendukung siswa untuk menerapkan pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari siswa sebagai hasil belajar yang sejati. Hasil belajar ini disebut sejati karena tidak hanya berupa hasil belajar yang ditunjukkan siswa di dalam kelas, akan tetapi juga penerapannya ditunjukkan siswa di luar kelas dalam kehidupan sehari-hari siswa di luar kelas. Dalam lingkup pembelajaran di kelas, hal-hal di atas perlu diperhatikan karena tingkat pemahaman konseptual terhadap materi Biologi sangat memengaruhi hasil belajar. Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA BOPKRI 2 pada kelas X selama tahun ajaran 2010/2011. Hasil observasi tersebut memberikan gambaran bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan belum mendukung terjadinya pemahaman konseptual yang maksimal. Guru telah berusaha membangun pemahaman konseptual siswa dengan melakukan tanya jawab dan studi literatur. Akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
tetapi, siswa belum diajak untuk “menemukan cahaya” dalam memahami konsep yang dipelajari dengan memadukan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif dengan seimbang. Hal ini memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa yang masih belum memuaskan. Rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa adalah 67,41; sedangkan standar ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah 73. Berdasarkan situasi di atas, perlu dilakukan suatu usaha perbaikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan model Quantum Teaching and Learning. Kata quantum sendiri memiliki arti “interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. DePorter (2010: 34) menyatakan bahwa mengajar secara quantum adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar lingkungan belajar yang efektif bagi siswa. Interaksi-interaksi ini akan mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi cahaya, artinya dapat digunakan secara optimal dalam mendukung kegiatan belajar. Interaksi belajar yang melibatkan lingkungan belajar dapat memberikan pengalaman nyata yang mendukung pembelajaran tidak hanya dari aspek kognitif melainkan juga psikomotorik dan afektif. Quantum Teaching and Learning bersandar pada 5 prinsip yaitu (1) Segalanya Berbicara, (2) Segalanya Bertujuan, (3) Pengalaman sebelum Pemberian Nama, (4) Akui Setiap Usaha, dan (5) Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan (DePorter, 2010: 36-37). Kelima prinsip tersebut mendukung terciptanya suatu pembelajaran yang bermakna. Prinsip pertama dan kedua menitikberatkan pada lingkungan belajar siswa yang sepenuhnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
digunakan sebagai sarana pendukung belajar siswa. Sesuai prinsip ketiga, pengalaman tersebut akan membantu siswa untuk membangun konsep. Prinsip keempat dan kelima yang berupa penghargaan terhadap usaha belajar siswa dapat menumbuhkan emosi positif siswa terhadap kegiatan belajar yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pencapaian belajar siswa. Sesuai dengan penjabaran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji penerapan model Quantum Teaching and Learning yang diharapkan dapat meningkatkan pencapaian belajar siswa sebagai sebuah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini akan mengambil judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORIK MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING AND LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 TAHUN AJARAN 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan adalah: “Apakah penggunaan model Quantum Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas psikomotorik kelas X-E SMA BOPKRI 2 tahun ajaran 2011/2012 pada materi Ekosistem.”
C. Batasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi pada ruang lingkup permasalahan yang lebih sempit agar pembahasan lebih terfokus dan mendalam. Objek penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
ini akan membahas hasil belajar kognitif dan aktivitas psikomotorik siswa yang dibatasi hanya pada materi pembelajaran sebagai berikut: SK : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. KD : 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Kompetensi dasar tersebut masih dibatasi kembali hanya mengenai komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia, sedangkan pemanfaatan komponen sistem ekosistem bagi kehidupan tidak diajarkan.
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun 2011/2011 pada materi Ekosistem dengan menggunakan Model Quantum Teaching and Learning.
E. Manfaat Penelitian Dari tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti. a.
Bagi siswa, memberikan suasana proses pembelajaran yang lebih berkualitas dan bervariasi, serta tidak hanya membantu peningkatan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
belajar siswa melainkan juga membantu siswa memiliki pemahaman yang mendalam terhadap materi pembelajaran. b.
Bagi guru, memberi gambaran baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman
konseptual
siswa
dan
memperluas
pengetahuan mengenai model pembelajaran yang lebih bervariasi. c.
Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa untuk selanjutnya dapat meningkatkan mutu lulusan sekolah.
d.
Bagi peneliti, mengembangkan pengetahuan yang dimiliki
dari
perkuliahan dan mempersiapkan diri menjadi tenaga profesional dalam dunia pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
BAB II DASAR TEORI
A. Belajar dan Tipe-Tipe Belajar Winkel (1987: 56) menyatakan kemampuan manusia untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang sebelumnya belum dimiliki, namun kemudian diperoleh. Proses perubahan pola tingkah laku dari keadaan belum mampu menuju sudah mampu terjadi dalam jangka waktu tertentu yang menandakan terjadinya belajar. Winkel (1987: 59) merumuskan definisi belajar sebagai berikut: “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan dan berbekas.” Driver dan Bell (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 13) menyatakan belajar adalah suatu proses aktif dalam mengorganisasikan makna melalui interaksi terhadap lingkungan dengan membentuk hubungan atau kaitan antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari. Ausubel dan Robinson (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011: 135-137) menjabarkan tipe-tipe belajar, antara lain: Belajar Menerima, Belajar Menghapal, Belajar Menemukan dan Belajar Bermakna. 1.
Belajar Menerima (Reception Learning ) Bentuk belajar ini merupakan yang paling tua. Belajar berpusat kepada guru. Materi pelajaran disusun, disiapkan dan disampaikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
Siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru, dengan menghafal dan mencoba memahaminya. 2.
Belajar Menghafal (Rote Learning) Belajar jenis ini berfokus kepada aktivitas menghafal, mengulang-ulang apa yang dibaca dan didengar siswa. Istilah lain dari pembelajaran ini adalah belajar dengan pengulangan (learning by repetation) gagasan pokok, siswa akan semakin mudah menghafal jika terus melakukan pengulangan. Pembelajaran jenis ini lebih efektif apabila diiringi dengan teknik mnemonik (jembatan keledai).
3.
Belajar Menemukan (Discovery Learning) Belajar jenis ini disebut pula belajar inkuiri (inquiry learning), yaitu kegiatan belajar yang mengemukakan aktivitas anak. Belajar inkuiri menekankan
proses
pencarian,
sedangkan
belajar
menemukan
menekankan pada penemuannya. Bahan pembelajaran tidak disajikan sebagai bahan jadi, berupa pertanyaan terstruktur yang harus dijawab oleh siswa. Dengan menjawab pertanyaan, siswa akan mendapatkan pemahaman menyeluruh terhadap suatu obyek kajian. Pemahaman siswa juga dikembangkan secara bertingkat sesuai tingkat kedewasaan/ kematangan struktur kognitif siswa. 4.
Belajar Bermakna (Meaningful Learning) Belajar bermakna memperhatikan 2 hal penting yaitu: karakteristik bahan yang dipelajari dan struktur kognitif dari individu pembelajar. Bahan ajar haruslah bermakna, artinya dapat diwujudkan dalam istilah yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
memiliki makna, konsep-konsep yang bermakna, atau hubungan antara dua atau lebih konsep yang memiliki makna. Bahan tersebut hendaknya dihubungkan dengan struktur kognitif siswa secara substansial dan beraturan. Substansial artinya bahan ajar harus bersubstansi sama dengan yang sudah ada pada struktur kognitif. Beraturan artinya mengikuti aturan yang sesuai dengan sifat bahan ajar atau karakter pengetahuannya.
B. Hasil Belajar Proses belajar di sekolah yang dialami siswa menghendaki suatu hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud adalah pencapaian atau penguasaan tujuan instruksional. Tujuan instruksional merupakan perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 1989: 2). Tujuan instruksional (educational objectives) sangat bervariasi sehingga oleh para ahli pendidikan diklasifikasikan dalam 3 ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. 1.
Ranah kognitif menurut Bloom dan kawan-kawan (dalam Winkel, 1987: 274-276) meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi. a.
Pengetahuan (knowledge), mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal ini meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode yang pernah diketahui. Pengetahuan tersebut disimpan dalam ingatan dan digali kembali saat dibutuhkan dalam bentuk ingatan mengingat (recall) dan mengenal kembali (recognition).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
b.
Pemahaman
(comprehension),
mencakup
kemampuan
untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok suatu bacaan, mengubah data yang disajikan dari bentuk tertentu ke bentuk lain seperti rumus ke dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu, misalnya seperti dalam grafik. c.
Penerapan (application), mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode kerja pada suatu kasus atau masalah yang konkret
dan
baru.
Kemampuan
ini
dinyatakan
dalam
mengaplikasikan rumus pada persoalan yang baru dihadapi atau metode kerja untuk memecahkan suatu masalah baru. d.
Analisis (analysis), mencakup kemampuan menguraikan suatu kesatuan ke dalam bagian-bagiannya, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat terpahami dengan baik. Kemampuan ini dinyatakan dalam penguraian bagian pokok atau komponen dasar suatu struktur kesatuan materi bersama dengan hubungan antara semua bagian atau komponen itu.
e.
Sintesis (synthesis), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola yang baru dari berbagai bagian atau komponen yang dihubungkan satu sama lain. Kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana seperti penyusunan suatu pelajaran dan proposal penelitian dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
f.
Evaluasi (evaluation), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu
pendapat
mengenai
sesuatu
bersama
dengan
pertanggungjawaban dari pendapat tersebut yang berdasarkan kriteria tertentu. Contoh dari kemampuan ini adalah dalam memberikan penilaian terhadap suatu hal. 2.
Ranah afektif menurut Bloom dan kawan-kawan (dalam Winkel, 1987: 276-277) meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan pembentukan pola hidup. a.
Penerimaan (receiving), mencakup kepekaan akan adanya suatu stimulan (rangsangan) ini berupa materi dari buku pelajaran atau penjelasan dari guru. Kesediaan ini dinyatakan dalan sikap memperhatikan sesuatu, misalnya dengan memandang gambar di papan tulis atau mendengarkan jawaban teman atas pernyataan dari guru. Perhatian ini masih bersifat pasif.
b.
Partisipasi (responding), mencakup kesediaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan, berupa suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. Contohnya adalah dengan membaca dengan nyaring bacaan yang diminta atau menunjukkan minat pada teks yang ditawarkan.
c.
Penilaian/penentuan sikap (valuing), mencakup kemampuan unutk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Pada tingkat ini mulai dibentuk suatu sikap: menerima, menolak atau mengabaikan. Sikap ini dinyatakan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin. Perkataan atau tindakan itu tidak hanya sekali, tetapi diulang saat kesempatan timbul, misalnya dengan kerapkali mempersiapkan pertanyaan secara tertulis atau berpartisipasi aktif mengajukan pertanyaan selama kegiatan belajar. d.
Organisasi (organization), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalan hidup. Nilai-nilai yang diakui dan diterima ditempatkan dalan suatu skala nilai, untuk membedakan nilai yang pokok dan nilai yang tidak begitu penting. Kemampuan ini dinyatakan dalam mengembangkan suatu perangkat nilai secara sistematis. Kemampuan ini mengandung unsur kognitif sebagai dasar untuk bertindak.
e.
Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex), mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupan sendiri. Seseorang dalam tingkat ini memiliki suatu peringkat nilai yang jelas hubungannya satu sama lain, yang menjadi pedoman dalam bertindak dan konsisten terhadap sistem nilai tersebut selama kurun waktu yang lama.
3.
Ranah psikomotorik menurut Simpson (dalam Winkel, 1987: 278-279) meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
a.
Persepsi (perception), mencakup kemampuan untuk mengadakan dikriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan ciri-ciri fisik yang khas dari perangsang itu. Kemampuan ini dinyatakan dalam dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya suatu rangsangan dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.
b.
Kesiapan (set), mencakup kemampuan untuk menempatkan diri dalam keadaan untuk memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.
c.
Gerakan terbimbing (guided response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang diberikan
(imitasi).
Kemampuan
ini
dinyatakan
dalam
menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. d.
Gerakan
yang
terbiasa
(mechanical
response),
mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak dengan lancar tanpa memperhatikan contoh lagi, sebagai hasil dari pelatihan yang cukup. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota atau bagian tubuh sesuai dengan prosedur yang tepat dan terkoordinasi. e.
Gerakan kompleks (complex response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan
beberapa
sub-keterampilan
menjadi
suatu
keseluruhan gerakan yang teratur. f.
Penyesuaian pola gerakan (adjustment), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerakan dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
g.
Kreativitas (creativity), mencakup kemampuan yang melahirkan aneka pola gerakan yang baru, seluruhnya atas prakarsa dan inisiatif sendiri.
Keberhasilan siswa dalam belajar berupa pencapaian hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Dalyono 2007: 55-60). 1.
Faktor Internal atau yang berasal dari dalam diri, meliputi: kesehatan, intelengensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar. a.
Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan belajar. Keadaan jasmani yang tidak sehat (sakit) dapat mengakibatkan berkurangnya gairah belajar. kesehatan rohani yang kurang baik, seperti gangguan pikiran dan emosional juga dapat mengganggu semangat belajar. Pemeliharaan kesehatan baik fisik maupun mental sangat penting agar badan tetap kuat serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
pikiran selalu segar, sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik. b.
Intelegensi dan Bakat Siswa yang memiliki intelegensi tinggi atau memiliki IQ tinggi umumnya mampu belajar dengan mudah dengan hasil belajar yang baik pula. Sebaliknya, siswa dengan intelegensi rendah cenderung mengalami kesulitan dalam belajar dengan hasil belajar yang cenderung lebih rendah. Bakat di bidang tertentu juga menentukan keberhasilan belajar, misalnya siswa dengan bakat musik akan lebih mudah mempelajari penguasaan alat musik dibandingkan siswa lain yang tidak memiliki bakat tersebut.
c.
Minat dan Motivasi Minat belajar dapat timbul dari keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan. Minat yang besar merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan yang diminati itu. Selain itu, motivasi juga menjadi daya penggerak untuk melakukan suatu pekerjaan. Motivasi bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) berupa dorongan yang datang dari hati sanubari. Motivasi juga bisa berasal dari dari luar diri (ekstrinsik) yaitu dorongan yang berasal dari lingkungan, misalnya dari orang tua, guru atau teman. Minat dan motivasi belajar dapat mendorong siswa untuk belajar dengan giat dan bersemangat sehingga menghasilkan prestasi belajar yang baik pula.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
d.
Cara Belajar Cara belajar ini dipengaruhi teknik-teknik belajar seperti cara membaca, mencatat, membuat ringkasan dan sebagainya. Selain itu, cara belajar juga tergantung waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media dan penyesuaian bahan pelajaran.
2.
Faktor Eksternal atau yang berasal dari luar diri, meliputi: keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. a.
Keluarga Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua yang sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, antara lain berdasarkan: tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, perhatian dan bimbingan dari orang tua, keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak, serta suasana dalam rumah.
b.
Sekolah Keadaan sekolah sebagai tempat belajar ikut memberi pengaruh pada tingkat keberhasilan belajar. Keadaan yang berpengaruh antara lain: kualitas guru, metode pengajaran, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, fasilitas dan perlengkapan sekolah, keadaan ruangan kelas, jumlah siswa dalam kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
c.
Masyarakat Apabila seseorang bertempat tinggal di dalam masyarakat yang berpendidikan, terutama anak-anaknya berpendidikan tinggi dan bermoral baik, hal ini akan mendorong orang itu untuk belajar giat dalam meraih pendidikan tinggi. Begitupula sebaliknya, lingkungan masyarakat
dengan
anak-anak
yang
tidak
bersekolah
dan
pengangguran dapat mengurangi semangat belajar orang yang tinggal di dalamnya. d.
Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan sekitar ikut berpengaruh pada prestasi belajar, berupa: keadaan lingkungan/bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Keadaan lingkungan sekitar yang dapat mengganggu belajar, misalnya: bangunan rumah pendudukan yang terlalu rapat, lalu lintas yang bising, hiruk-pikuk orang sekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu panas, dan lain-lain.
C. Pemahaman Konseptual (Conceptual Understanding) Konsep sebagai suatu satuan arti atau lambang mental yang berisi suatu gagasan, mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri sama. Obyek yang terwakili konsep sangat banyak dan bervariasi, sehingga dikelompokkan dalam golongan-golongan. Penggolongan ini membantu manusia untuk lebih mudah dalam memahami lingkungan hidupnya. Semua konsep dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
dituangkan dalam lambang verbal atau suatu kata yang menunjuk pada suatu obyek dan disimpan dalam ingatan. Semua kata itu diingat dan dihubungkan satu sama lain serta menjadi alat dalam berpikir (Winkel, 2005: 75-76). Santrock (2009: 3) menyatakan konsep adalah kategori yang mengelompokkan objek, kejadian dan karakteristik berdasarkan bentukbentuk yang sama. Ketika siswa membentuk suatu konsep, mereka juga mengingat karakteristik dari konsep itu. Konsep membantu siswa untuk menyederhanakan serta merangkum informasi, sekaligus meningkatkan efisiensi dari memori, komunikasi dan penggunaan waktu mereka. Siswa membentuk konsep melalui pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka. Siswa juga membentuk konsep melalui pengalaman dengan simbol-simbol (benda yang melambangkan atau mewakili sesuatu). Pemahaman konseptual merupakan pengetahuan mengenai suatu topik yang dipelajari secara bermakna dan terintegrasi dengan baik, termasuk hubungan logis diantara berbagai konsep dan gagasan spesifik di dalamnya. Siswa yang semakin sering membentuk hubungan antarkonsep atau mengorganisasikan semua konsep dengan baik mengenai materi yang dipelajari, maka mereka semakin mudah mengingat dan menerapkannya nanti (Ormrod, 2008: 343-344). Beberapa cara untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual mengenai materi pelajaran di kelas, antara lain: 1.
Mengorganisasikan materi ajar ke dalam beberapa gagasan atau tema inti, dengan selalu mengaitkan konten spesifik dengan tema inti tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
2.
Menggali
setiap
topik
secara
mendalam,
misalnya
dengan
mempertimbangkan banyak contoh, meneliti hubungan sebab-akibat, dan menemukan bagaimana detil-detil yang spesifik berkaitan dengan prinsip-prinsip yang lebih umum. 3.
Menjelaskan bagaimana gagasan baru berhubungan dengan hal-hal yang telah dipelajari siswa sebelumnya di sekolah.
4.
Menunjukkan kepada siswa bahwa pemahaman konseptual terhadap materi yang diajarkan di kelas jauh lebih penting daripada pengetahuan mengenai fakta yang terisolasi dari konteksnya. Caranya melalui melalui kata yang kita ucapkan, tugas yang guru berikan dan kriteria yang kita gunakan untuk mengevaluasi pencapaian siswa.
5.
Meminta siswa mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain. Tugas ini mendorong mereka untuk fokus pada materi dan menghubungkan gagasan-gagasan utama agar dapat dipahami.
D. Model Quantum Teaching and Learning Asas utama dalam Quantum Teaching adalah “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka” (DePorter, 2010: 35-36). Asas ini menganjurkan guru mengambil langkah pertama saat mengajar dengan memasuki dunia siswa
untuk mendapatkan “hak
mengajar”. Guru terlebih dahulu harus membangun jembatan yang autentik (nyata) untuk memasuki kehidupan siswa. Hak mengajar diperlukan guru, karena pada dasarnya belajar merupakan kegiatan full-contact, yaitu melibatkan semua aspek kepribadian manusia (terutama siswa), mulai dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan, sikap keyakinan awal dan persepsi masa mendatang. Dengan memperoleh hak mengajar, guru mendapat izin untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Caranya dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan peristiwa, pikiran atau perasaan siswa yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi dan akademis. Setelah jembatan tersebut terbentuk dan dijelajahi, guru dan siswa mendapat pemahaman baru yang memperluas cakupan dunia keduanya atau “dunia kita”. Akhirnya, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru di dalamnya. Quantum Teaching menganut lima prinsip (DePorter, 2010: 36), yang dianggap sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar, antara lain segalanya berbicara, segala bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan!. 1.
Segalanya Berbicara Segala hal di dalam lingkungan belajar mengirim pesan tentang belajar. Pesan belajar ini dapat terkandung dalam segala yang ada dalam lingkungan belajar, mulai dari benda, tulisan, bahkan bahasa tubuh guru.
2.
Segalanya Bertujuan Setiap hal yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran memiliki tujuan. Semuanya dapat digunakan untuk suatu tujuan yaitu mendukung proses belajar yang sedang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
3.
Pengalaman sebelum Pemberian Nama Proses belajar yang paling baik terjadi apabila siswa mengalami sendiri informasi yang dipelajari. Melalui pengalaman tersebut, siswa dapat memberi nama untuk hal yang dipelajari.
4.
Akui Setiap Usaha Belajar mengandung risiko, artinya siswa berusaha untuk melangkah dari kenyamanan. Untuk itu, siswa patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Guru sebaiknya memberikan pengakuan terhadap setiap usaha siswa, bukan hanya untuk usaha yang tepat saja. Hal ini mendorong siswa mencapai hasil terbaik mereka, karena menjadi lebih percaya diri dalam belajar.
5.
Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan! Perayaan atas keberhasilan yang diraih siswa dapat meningkatkan emosi positif siswa terhadap belajar. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan sebagai pencipta daya dorongan untuk mengulang keberhasilan tersebut. Contoh perayaan keberhasilan yang bisa dilakukan di kelas, yaitu: tepuk tangan, jentikan jari, poster, pemberian kejutan, pernyataan afirmasi, dan lain sebagainya. Quantum teaching memodelkan filosofi pengajarannya berdasarkan
Kerangka Rancangan Belajar berupa TANDUR, berupa enam strategi antara lain: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. (DePorter, 2010: 39-40, 128-136).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
1.
Tumbuhkan Guru menumbuhkan minat siswa dengan cara memuaskan pertanyaan siswa akan “Apakah Manfaatnya BAgiKu" (AMBAK). AMBAK dapat menghadirkan pembelajaran kontekstual yang lebih nyata bagi siswa karena, memunculkan manfaat dari proses belajar bagi kehidupan siswa.
2.
Alami Guru menciptakan pengalaman yang dapat dimengerti oleh siswa, karena memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka.
3.
Namai Guru menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus sebagai masukan bagi siswa. Siswa dapat memberikan identitas, mengurutkan dan mendefinisikan hal-hal yang mereka pelajari.
4.
Demonstrasikan Guru menyediakan kesempataan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka
tahu.
Siswa
dapat
menggunakan
peluang
ini
untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam berbagai bentuk peragaan. 5.
Ulangi Guru mengulang materi untuk menegaskan, “siswa tahu bahwa mereka memang tahu”. Guru bisa memberi siswa kesempatan untuk mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
6.
Rayakan Guru mengakui penyelesaian, partisipasi, dan ketrampilan siswa untuk menghormati usaha, ketekunan dan kesuksesan mereka. DePorter juga memperkenalkan cara mengatur lingkungan yang dapat
memacu belajar dan meningkatkan daya ingat siswa dengan mengatur lingkungan belajar sebagai berikut (DePorter, 2010: 103-116). 1.
Lingkungan Sekeliling Pandangan sekeliling siswa dapat membantu daya ingat mereka. Mata manusia memiliki rentang persepsi yang lebar, sehingga gambar lebih berarti daripada seribu kata. Siswa cenderung lebih mudah menangkap suatu konsep dengan bantuan gambar. Pandangan sekeliling merupakan alat belajar tak sadar yang sangat ampuh, karena belajar terjadi secara sadar dan tak sadar. Lingkungan sekeliling dapat dimodifikasi dengan penambahan unsur-unsur sebagai berikut: -
Poster Afirmasi Guru bisa membuat atau meminta siswa membuat poster motivasi afirmasi yang berisi pesan atau prestasi, misalnya “I can do!” atau “I’m Smarter”. Siswa juga bisa menggambar sebagai simbol atau lambang dari pesan dan prestasi tersebut. Poster-poster tersebut mengutarakan afirmasi untuk menguatkan keyakinan tentang belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
-
Penggunaan Warna Penggunaan warna dapat memperkuat pengajaran guru dan belajar siswa. Warna-warna mencolok seperti hijau, biru, ungu dan merah digunakan untuk menulis kata-kata penting dan warna yang cerah seperti jingga dan kuning untuk menggarisbawahi.
2.
Alat Bantu Alat bantu dapat mewakili suatu ide atau gagasan. Alat bantu tidak hanya membantu pelajaran visual, tetapi juga membantu modalitas kinestetik. Modalitas kinestetik merupakan cara belajar siswa untuk menyerap informasi berupa mengakses maupun mengungkapkan pengalaman melalui berbagai gerakan fisik. Siswa dapat memegang alatalat bantu dan mendapat rasa dari pengalaman yang lebih nyata dan ide yang tersampaikan melalui alat bantu ini. Contoh alat bantu adalah: panah secara visual untuk menunjuk pada poin yang dimaksudkan guru.
3.
Pengaturan Bangku Cara pengaturan bangku memainkan peran penting dalam pengorkestraan belajar. Guru bisa meminta siswa untuk mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi belajar yang diperlukan. Pengaturan yang membuat siswa menghadap ke satu arah dan tetap fokus, baik untuk presentasi siswa atau pemutaran video. Pengaturan bangku agar siswa saling berhadapan akan lebih baik untuk kegiatan diskusi dan kerja kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
4.
Penempatan Unsur Organik, misalnya: tumbuhan. Tumbuhan akan menyediakan oksigen dalam lingkungan kelas, sebagai suplai bagi otak untuk berkembang. Beberapa tumbuhan juga memperbaiki nilai estetika ruangan, terutama bagi ruangan yang sedikit atau tanpa cahaya alami.
5.
Musik Musik dapat berguna untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan dan memperkuat belajar secara sadar maupun tak sadar. Musik juga memungkinkan guru membangun hubungan dengan siswa, karena melalui musik dapat berbicara dengan bahasa mereka. Siswa juga dapat belajar lebih mudah dan cepat jika terjadi dalam kondisi santai dan reseptif.
E. Materi Ekosistem Ekosistem terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya Berdasarkan sifatnya komponen ekosistem dibedakan menjadi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari benda-benda hidup yang memiliki tingkatan-tingkatan organisme yang terdiri dari: individu, populasi, komunitas dalam ekosistem dan biosfer. Komponen biotik berdasarkan kedudukan fungsionalnya dibedakan menjadi: produsen,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
konsumen, pengurai dan detritivor. Komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang meliputi fisik dan kimia, misalnya: suhu, cahaya, air dan lain-lain. Di dalam ekosistem terdapat interaksi antar komponen yaitu, interaksi antar komponen biotik-biotik dan interaksi antar komponen biotik-abiotik. Interaksi komponen biotik-biotik berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi interaksi antarorganisme dan interaksi antarpopulasi. Interaksi antar komponen biotik-abiotik berupa hubungan antar organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi. Aliran energi merupakan rangkaian perpindahan energi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain dalam bentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan, yang menentukan adanya tingkat trofik dan piramida ekologi. Selain aliran energi, dalam ekosistem juga terdapat aliran unsur atau senyawa kimia dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik yang digambarkan dalam bentuk daur biogeokimia, misalnya daur nitrogen, daur fosfor, dari karbon, dan sebagainya.
F. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo, F. I, dkk. (2012) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
- Ranah kognitif Rerata hasil tes kognitif siswa pada kelompok eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen didapatkan rerata hasil belajar sebesar 91,31 sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rerata hasil sebesar 63,50. - Ranah afektif Hasil perhitungan angket afektif siswa menunjukkan bahwa 71% siswa pada kelompok eksperimen dan 21,88% siswa pada kelompok kontrol tidak suka berbicara dengan teman tentang hal lain di luar pokok bahasan ekosistem saat diskusi. Hasil perhitungan angket afektif siswa juga menunjukan bahwa 68,75% siswa kelompok eksperimen senang mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 37,5% siswa yang senang mempresentasikan hasil diskusi. - Ranah psikomotorik Kelompok eksperimen menunjukan hasil skor total yang lebih tinggi dari pada kelompok kontrol ditinjau dari keterampilan mengamati media pembelajaran. Siswa kelompok eksperimen mendapatkan skor total sebesar 160 poin, sedangkan siswa kelompok kontrol mendapatkan skor total sebesar 128 poin. Kelompok eksperimen juga menunjukkan keterampilan berkomunikasi berupa keterampilan mempresentasikan hasil diskusi yang lebih tinggi dibandingkan siswa kelompok kontrol. Siswa kelompok eksperimen menunjukkan skor total sebesar 124 poin, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukan skor total sebesar 72 poin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan Quantum Learning mampu meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.
G. Kerangka Berpikir Pembelajaran Biologi sebagai kajian ilmu yang terbentuk dari berbagai konsep membutuhkan proses pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk memiliki pemahaman konseptual. Proses pembelajaran sebaiknya bisa membuat siswa aktif membangun konsep dan mampu menghubungkan setiap konsep yang ada secara mandiri. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka akan memengaruhi hasil belajar. Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA BOPKRI 2 pada kelas X selama tahun ajaran 2010/2011. Proses pembelajaran belum mengarahkan siswa untuk memiliki pemahaman konsep secara maksimal. Hasil belajar siswa juga belum memuaskan yaitu rata-rata nilai siswa baru mencapai 67,41; sedangkan standar ketuntasan minimal adalah 73. Pada penelitian sebelumnya, Prasetyo F. I., dkk. (2012) menggunakan Model Quantum Learning. Penelitian tersebut mengkaji pengaruh penerapan Model Quantum Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol dalam semua ranah pembelajaran (kognitif, psikomotorik dan afektif). Berdasarkan hasil tersebut,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
peneliti selanjutnya berinisiatif untuk menerapkan model Quantum Teaching and Learning untuk mengatasi masalah yang sebelumnya ditemukan. Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas pembelajaran pada siswa SMA BOPKRI 2 tahun ajaran 2011/2012. Model pembelajaran ini akan diterapkan pada pembelajaran mengenai materi Ekosistem yang mempelajari berbagai komponen lingkungan yang saling berinteraksi membentuk suatu tatanan kehidupan yang lebih kompleks. Model pembelajaran dirasa relevan karena memanfaatkan setiap benda yang ada di lingkungan belajar untuk mendukung proses belajar dengan membangun pemahaman konseptual siswa. Siswa juga mendapatkan kesempatan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih nyata karena proses belajar banyak melibatkan kegiatan yang bersifat fisik (psikomotorik) misalnya: membuat peta konsep dan presentasi. Berbagai kelebihan yang dimiliki model pembelajaran Quantum Teaching and Learning diharapkan dapat membantu siswa dalam memenuhi target penelitian berupa peningkatan hasil belajar dan aktivitas pembelajaran.
H. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Penggunaan model Quantum Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas psikomotorik siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 pada materi Ekosistem.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti saat menemukan suatu masalah salam proses pembelajaran. Sukidin, Basrowi dan Suranto (dalam Taniredja, Pujiati dan Nyata; 2010: 16) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut. “Suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran secara lebih profesional.” Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif yang menilai
pemahaman
konseptual
siswa.
Data
kuantitatif
ini
diolah
menggunakan uji statistik korelasi. Data kuantitatif akan didukung data kualitatif berupa deskripsi lembar observasi dan wawancara mengenai peningkatan hasil belajar psikomotik serta tanggapan siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning yang dilaksanakan.
B. Subyek Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Jln. Jenderal Sudirman 87, Kel. Terban, Kec. Gondokusuman, Kab. Kota Yogyakarta
Waktu penelitian
: Bulan Mei 2012
D. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis & McTaggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan berulang yaitu: -
Perencanaan (planning)
-
Pelaksanaan (acting) dan observasi (observing)
-
Refleksi (reflecting)
Gambar 3.1 Siklus dalam PTK menurut Kemmis dan McTaggart
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang akan dibagi menjadi paling sedikit 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Siklus I a.
Perencanaan (planning) Kegiatan
yang
akan
dilakukan
untuk
mempersiapkan
penelitian ini, antara lain: -
Peneliti berdiskusi bersama guru mata pelajaran dan rekan mahasiswa untuk mempersiapkan penelitian.
-
Peneliti membuat instrumen pembelajaran, yaitu Silabus, RPP dan LKS yang sesuai dengan 6 strategi belajar TANDUR, antara lain (1) Tumbuhkan, (2) Alami, (3) Namai, (4) Demonstrasikan, (5) Ulangi, dan (6) Rayakan.
-
Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal pretest dan posttest (kuis I), lembar observasi, dan panduan wawancara.
-
Siswa bersama peneliti sebagai guru menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan (acting) dan Pengamatan (observing) Pada tahap ini, peneliti berperan sebagai guru atau penyaji pembelajaran. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang secara garis besar adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
-
Siswa mengerjakan soal pretest sebagai data mengenai kemampuan awal siswa.
-
Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar terhadap materi dengan bertanya dan mengaitkan materi pelajaran dengan segala yang ada di lingkungan kelas maupun dalam kehidupan siswa. (Tumbuhkan)
-
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran dan memperdengarkan lagu.
-
Siswa dalam kelompok membuat peta konsep dengan teknik mind-map mengenai istilah dan komponen ekosistem. (Alami dan Namai)
-
Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan mindmap yang dibuat dari hasil diskusi di depan kelas. (Ulangi dan Alami)
-
Siswa dalam kelompok diminta melakukan demonstrasi roleplaying mengenai interaksi antarkomponen dalam ekosistem. (Demonstrasikan dan Alami)
-
Guru mendampingi siswa untuk mengisi LKS sesuai hasil diskusi, presentasi dan peragaan sebelumnya. (Namai)
-
Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi dan peragaan kelompok lain dengan memberikan bintang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
-
Guru mengakui usaha belajar siswa dan merayakan adanya proses belajar dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol, serta mengajak siswa untuk memberikan tepuk tangan. (Rayakan)
-
Siswa mengerjakan kuis I sebagai data hasil belajar kognitif siswa dari siklus I. (Ulangi)
-
Selama pembelajaran, peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran dan teman sejawat mengobservasi pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi
untuk
mengambil
data
hasil
belajar
psikomotorik siswa di siklus I. c.
Refleksi (reflecting) Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa berdasarkan kuis I dan lembar observasi. Peneliti juga melihat keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d.
Evaluasi (evaluation) Peneliti mengevaluasi seluruh proses siklus I dengan mengolah seluruh hasil belajar siswa lembar observasi. Hasil ini dibandingkan dengan target yang harus dicapai dalam penelitian. Hasil evaluasi digunakan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya pada siklus II. Materi yang diajarkan pada siklus I akan dibatasi pada beberapa
subtopik berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
-
Istilah-istilah dalam ekosistem, seperti: habitat, nisia, populasi, komunitas, dan ekosistem.
2.
-
Komponen biotik dan abiotik
-
Interaksi antarkomponen biotik-biotik
-
Interaksi antarkomponen abiotik-biotik.
Siklus II Seperti halnya pada siklus I, rangkaian kegiatan siklus selanjutnya ini juga akan dijabarkan sebagai berikut. a.
Perencanaan (planning) Sebagai tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain: -
Peneliti membuat instrumen pembelajaran, yaitu Silabus, RPP dan LKS yang sesuai dengan 6 strategi belajar TANDUR, antara lain (1) Tumbuhkan, (2) Alami, (3) Namai, (4) Demonstrasikan, (5) Ulangi, dan (6) Rayakan.
-
Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal posttest (kuis II), lembar observasi, dan panduan wawancara.
-
Siswa bersama peneliti sebagai guru menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan (acting) dan Pengamatan (observing) Seperti halnya pada siklus I, pada tahap ini peneliti juga berperan sebagai guru dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Garis besar proses kegiatan pada siklus ini adalah: -
Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar terhadap materi, dengan bertanya dan mengaitkan materi dengan segala yang ada di kelas maupun dalam kehidupan siswa. (Tumbuhkan)
-
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran serta memperdengarkan lagu.
-
Siswa menghubungkan beberapa gambar organisme menjadi suatu rantai makanan serta menentukan tingkat trofik suatu organisme dalam rantai makanan. Siswa mengenal dan menamai konsep dari hubungan tersebut. (Alami dan Namai)
-
Guru dan siswa melakukan role-playing yang menggambarkan jaring-jaring makanan. (Demonstrasikan dan Alami)
-
Siswa membuat tabel perbandingan
untuk membedakan
berbagai piramida ekologi. (Alami) -
Kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai aliran energi, tingkat trofik dan peramida ekologi. (Ulangi dan Alami)
-
Siswa berdiskusi dan melakukan kajian literatur secara mandiri mengenai daur biogeokimia. (Alami)
-
Siswa dalam kelompok mempresentasikan charta mengenai daur biogeokimia. (Ulangi dan Alami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
-
Siswa mengisi LKS sesuai dengan hasil diskusi, presentasi dan peragaan. (Namai)
-
Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi dan demonstrasi kelompok lain dengan memberikan bintang.
-
Guru mengakui usaha belajar siswa dan merayakan adanya proses belajar dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol, serta mengajak siswa untuk memberikan tepuk tangan. (Rayakan)
-
Siswa mengerjakan kuis II sebagai data hasil belajar kognitif siswa dari siklus II. (Ulangi)
-
Selama pembelajaran, peneliti sebagai guru, guru mata pelajaran dan teman sejawat mengobservasi pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi
untuk
mengambil
data
hasil
belajar
psikomotorik siswa di siklus II. c.
Refleksi (reflecting) Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa berdasarkan kuis II dan lembar observasi. Peneliti juga melihat keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d.
Evaluasi (evaluation) Peneliti mengevaluasi seluruh proses siklus II dengan mengolah seluruh hasil belajar siswa, lembar observasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
tanggapan siswa dari wawancara. Hasil ini dibandingkan dengan target yang harus dicapai dalam penelitian. Hasil evaluasi digunakan untuk mempertimbangkan waktu untuk menyelesaikan pelaksanaan penelitian. Materi yang akan diajarkan pada siklus II akan dibatasi pada beberapa subtopik berikut: -
Aliran energi dalam ekosistem
-
Tingkat trofik organisme
-
Piramida ekologi
-
Daur biogeokimia
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang akan dikumpulkan dalam rangka penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif dari masing-masing siklus yang akan diuraikan pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis Data Kuantitatif 1. Pemahaman konseptual 2. Aktivitas psikomotorik 3. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran Kualitatif 1. Aktivitas psikomotorik 2. Tanggapan terhadap proses pembelajaran
Alat Pengambilan Data
Sumber Data
Cara Analisis
Tes Lembar observasi Kuisioner reflektif
Siswa
Analisis kuantitatif
Lembar observasi Wawancara & Kuisioner reflektif
Siswa
Analisis kualitatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Pengambilan data guna keperluan penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa teknik berikut. 1.
Tes Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus ditanggapi seseorang
dengan
tujuan
untuk
mengukur
kemampuan
atau
mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang dikenai tes itu (Widoyoko, 2009: 45-46). Tes sebagai alat penilaian perlu diuji kualitasnya, maka tes yang disusun peneliti akan diuji dengan validitas isi terlebih dahulu. Validitas isi dapat mengungkapkan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi dari variabel yang hendak diukur (Sudjana, 1989: 13). Pengujian validitas isi akan dilakukan dengan bantuan pakar atau ahli dalam terkait untuk menelaah bahwa tes yang digunakan peneliti sudah mengungkapkan isi materi sesuai kurikulum yang diacu (expert judgement). Yang bertindak sebagai ahli penelaah dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Tes yang digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual siswa sebagai hasil belajar kognitif siswa. Bentuk tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda dan uraian yang bisa dilihat pada lampiran B.1, B.2 dan B.3. Tes pilihan ganda digunakan pada pre-test, sedangkan uraian digunakan pada post-test. 2.
Observasi Observasi sebagai alat penilaian dapat digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
dapat diamati (Sudjana, 1989: 84). Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah
observasi
langsung.
Sudjana
(1989: 85)
mendefinisikan observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat secara langsung atau dalam situasi yang sebenarnya terhadap gejala atau proses yang terjadi. Observasi langsung akan dilakukan oleh peneliti, guru mata pelajaran dan rekan mahasiswa. Seluruh pengamat mengemukakan hasil pengamatan dengan mengisi lembar observasi berdasarkan pedoman observasi yang tercantum di dalamnya. Lembar observasi akan digunakan untuk mengamati hasil belajar siswa dari aspek psikomotorik, berupa tingkah laku siswa selama proses pembelajaran terjadi. 3.
Kuisioner Salah satu tujuan penggunaan kuisioner dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh data mengenai hasil belajar dan proses belajar siswa (Sudjana, 1989: 72). Kuisioner yang disusun dalam penelitian ini berupa kuisioner berstruktur artinya disertai kemungkinan jawaban yang telah disiapkan untuk dipilih siswa. Alternatif jawaban disediakan bisa ditransformasikan dalam bentuk simbol kuantitatif agar menghasilkan data interval. Data interval diperoleh dengan memberi skor terhadap setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu (Sudjana, 1989: 71).
4.
Wawancara Wawancara memiliki kelebihan dibandingkan alat pengumpulan data lainnya, yaitu terjadinya kontak langsung dengan siswa sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
dapat mengungkapkan jawaban yang lebih bebas dan mendalam. Wawancara dilakukan untuk memperoleh ketegasan kembali dari data yang diperoleh selama observasi mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui. Data wawancara adalah berupa transkrip dari pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan selama wawancara. Wawancara yang akan dilakukan berupa wawancara terbuka. Dalam wawancara terbuka, siswa bebas mengemukakan jawabannya, sehingga jawaban perlu dianalisis dalam bentuk kategori dari berbagai ruang lingkup jawaban sesuai dengan aspek yang diungkapkan (Sudjana, 1989: 68). Wawancara akan dilakukan setelah pelaksanaan siklus II. Proses wawancara dilakukan oleh peneliti (interviewer) dan beberapa siswa sebagai yang diwawancarai (interviewee). Siswa yang diwawancarai adalah yang memiliki pencapaian prestasi rendah, sedang, dan tinggi pada akhir siklus I masing-masing 2 siswa, sehingga jumlah siswa yang diwawancarai adalah 6 siswa.
F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan meliputi 2 jenis, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1.
Instrumen Pembelajaran, meliputi: a.
Silabus (lampiran A.1)
b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran A.2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
2.
c.
Lembar Kerja Siswa (lampiran A.3)
d.
Rangkuman Materi Pembelajaran (lampiran A.4)
Instrumen Pengumpulan Data, meliputi: a.
Soal tes (Pretest, Posttest Siklus I, dan Posttest Siklus II) Soal pretest diberikan sebelum siswa memasuki siklus I, sedangkan soal posttest diberikan sebagai kuis individual pada tiap akhir siklus I dan II sebagai alat evaluasi masing-masing siklus. (Kisi-kisi, soal pretest dan posttest, kunci jawaban dan rubrik penilaian tiap siklus dapat dilihat pada lampiran B.1, B.2, dan B.3)
b.
Lembar observasi Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dari aspek psikomotorik berupa tingkah laku siswa yang ditunjukkan selama proses pembelajaran. Untuk mengukur aspek psikomotorik siswa, panduan objek yang akan diobservasi mencakup: (Leighbody, 1968 dalam Muslich, 2011: 148) -
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja.
-
Kemampuan membaca gambar dan atau simbol.
-
Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan.
-
Kecepatan pengerjaan tugas.
-
Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. (Instrumen observasi dapat dilihat pada lampiran B.4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
c.
Kuisioner Kuisioner menunjukkan berbagai alternatif jawaban siswa dikategorikan dalam skala sikap (attitude scales). Sikap adalah kecenderungan mental yang berwujud pemahaman (kognisi), perasaan (afeksi), dan tindakan (konasi) yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu objek (Widoyoko, 2009: 114). Skala yang dipakai adalah skala Likert yang prinsipnya untuk menentukan posisi seseorang dalam suatu rangkaian sikap terhadap objek, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif (Widoyoko, 2009: 115). Dalam penelitian ini, skala Likert dimodifikasi menjadi skala empat angka. Skala disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti pilihan yang menunjukkan tingkatan tanggapan, yaitu: SS
= sangat setuju
S
= setuju
TS
= tidak setuju
STS = sangat tidak setuju Kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama proses pembelajaran dan respon siswa terhadap hasil belajar. Kuisioner yang diberikan terdiri dari 20 butir pernyataan yang dengan rancangan penyusunan kuisioner sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuisioner
Variabel Sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran
Persepsi siswa terhadap hasil belajar
Aspek yang diukur Aktivitas psikomotorik
Hasil belajar yang berkaitan dengan pemahaman konseptual
Indikator Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran Memperhatikan penjelasan dari guru /teman untuk melakukan tugas Kesungguhan dalam mengisi LKS yang diberikan. Melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran Menanggapi suatu gambar/ simbol/ istilah yang ditampilkan Aktif membuat peta konsep/ skenario peragaan mengenai materi Mengerjakan tugas yang diberikan dengan cepat Aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas Melakukan presentasi/ peragaan dengan baik Menanggapi hasil presentasi/ peragaan teman Memiliki pengetahuan tentang gambar/istilah yang ditunjukkan guru Menentukan hubungan antar gambar/istilah Membuat peta konsep/ skenario peragaan Melakukan presentasi/ peragaan dengan sistematis dan jelas Mengevaluasi presentasi/ peragaan teman
Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
(Kuisioner secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
d.
Panduan wawancara Instrumen untuk melakukan wawancara berisi pertanyaanpertanyaan yang ditujukan kepada beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning. Pedoman wawancara yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3. Pedoman Wawancara
Aspek yang Diwawancarai Persepsi siswa terhadap proses pembelajaran
Tujuan Wawancara Mengetahui sikap siswa dalam melakukan aktivitas selama proses pembelajaran
Persepsi siswa terhadap Model Quantum Teaching and Learning
Mengetahui sikap siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning dalam meningkatkan pemahaman konseptual
Pertanyaan 1. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. 2. Bagaimana ketertarikan siswa untuk melakukan aktivitas selama proses pembelajaran beserta alasannya. 3. Bagaimana kesungguhan siswa untuk melakukan aktivitas selama proses pembelajaran beserta alasannya. 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap model Quantum Teaching and Learning beserta alasannya. 5. Apakah penerapan model Quantum Teaching and Learning dapat membantu siswa untuk memahami materi atau sebaliknya beserta alasannya. 6. Apakah siswa mengalami kesulitan memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching and Learning
(Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran B.6)
G. Cara Analisis Data Data yang didapatkan dari berbagai instrumen pengumpulan data akan berupa data kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing akan dianalisis untuk mendukung kesimpulan akhir dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
1.
Tes Dalam analisis data hasil tes, peneliti membandingkan nilai dari setiap tes yang bertujuan untuk mengambil data. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis hasil tes meliputi pemberian skor, penilaian, serta analisis ketuntasan dan rata-rata nilai. a.
Pemberian skor Skor yang diberikan untuk setiap jawaban benar untuk setiap sesuai dengan bobot jawaban siswa yang dibandingkan dengan bobot jawaban dalam kisi-kisi yang telah disusun.
b.
Penilaian Nilai yang diberikan dalam rentang 0-100, adapun perhitungan nilai dapat dilihat pada rubrik penilaian masing-masing tes.
c.
Analisis ketuntasan dan rata-rata nilai Nilai yang diperoleh siswa dari tes dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang diharapkan dari siswa adalah memperoleh nilai 73. Jika nilai siswa kurang dari 73, maka siswa dikatakan tidak tuntas, sebaliknya apabila nilai siswa lebih dari atau sama dengan 73, maka siswa dikatakan tuntas. Selain itu, ratarata nilai secara klasikal dibandingkan dengan rata-rata nilai yang diharapkan dalam dicapai siswa yaitu mencapai 75.
Perhitungan ketuntasan secara klasikal Ketuntasan klasikal =
Jumlah siswa yang bernilai ≥ 73 Jumlah total siswa
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Perhitungan nilai rata-rata kelas Rata-rata klasikal =
2.
Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah total siswa
Observasi Analisis lembar observasi dilakukan secara induktif artinya peneliti mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang terjadi di lapangan (Margono, 2007: 38). Langkahlangkah analisis data hasil observasi meliputi: a.
Merangkum data hasil observasi/reduksi data Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi yang telah diisi oleh
rekan
pengamat
digabungkan
dan
diklasifikasi
untuk
mengetahui data kelas secara keseluruhan. Tabel 3.4. Kategorisasi Hasil Observasi No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang Diamati
Kategori Siswa Keseluruhan Tinggi Sedang Rendah
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja. Kemampuan membaca gambar dan atau simbol. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan. Kecepatan pengerjaan tugas. Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.
Keterangan kategori : Kategori tinggi (T) : jika 3 atau lebih siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Kategori sedang (S) : jika 2 orang dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori rendah (R) : jika tidak ada atau hanya 1 orang dalam kelompok yang memenuhi aspek penilaian. Setiap aspek di atas dijabarkan kembali dalam poin-poin aspek pengamatan yang lebih spesifik yang bisa dilihat pada lampiran B.4. Kategori yang didapatkan dari hasil observasi selanjutnya diubah dalam bentuk skor dengan ketentuan :
b.
-
Kategori tinggi (T) mendapat skor 3
-
Kategori sedang (S) mendapat skor 2
-
Kategori rendah (T) mendapat skor 1
Memprosentase
aspek-aspek
yang diamati
dalam
observasi/
penyajian data Tabulasi data hasil penilaian aspek-aspek yang diamati kemudian dibuat dalam bentuk prosentase untuk mengetahui tingkat aktivitas psikomotorik siswa di dalam proses pembelajaran.
Perhitungan prosentase tiap poin penjabaran aspek =
Skor total semua kelompok belajar Skor maksimal x jumlah kelompok belajar
x 100%
Perhitungan prosentase rata-rata aktivitas psikomotorik siswa secara klasikal =
Total prosentase semua aspek pengamatan Jumlah poin-poin aspek pengamatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
c.
Menarik kesimpulan/verifikasi Setelah data terkumpul, peneliti menyusun kesimpulan sementara (tentatif) pada awal siklus. Data-data baru yang didapat dari hasil observasi pelaksanaan siklus I dan siklus II yang didapatkan kemudian digunakan untuk memverifikasi kesimpulan sementara. Peneliti juga akan melakukan peer-debriefing dengan rekan sejawat. Hasil verifikasi data dan peer-debriefing digunakan untuk menarik kesimpulan akhir mengenai tingkat aktivitas psikomotorik siswa selama proses pembelajaran.
3.
Kuisioner Pengolahan data hasil kuisioner dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini. a.
Pemberian skor Skor pilihan jawaban skala Likert tergantung pada sifat pernyataan, untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif. Tabel 3.5 berikut adalah pedoman pemberian skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pertanyaan. Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner Alternatif Jawaban
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor Pernyataan Positif Penyataan Negatif 4 1 3 2 2 3 1 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
b.
Mengkategorikan tingkat tanggapan siswa Kategorisasi ini dilakukan dengan menghitung skor minimal dan skor maksimal dari rentangan skala. Selanjutnya, akumulasi skor minimal dan skor maksimal dibagi dua untuk mengetahui nilai tengah (median). Berdasarkan ketiga skor didapat tersebut, tingkatan sikap dapat dikategorisasikan menjadi empat kategori (Arifin, 2009: 233-234). Kuisioner pada terdiri dari 30 pernyataan yang meliputi 2 aspek pengukuran yaitu: (1) sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran, dari poin 1-20 atau sejumlah 20 poin dan (2) persepsi siswa terhadap hasil belajar, dari poin 21-30 atau sejumlah 10 poin. Skor jawaban siswa dalam memberi tanggapan yang meliputi 2 aspek pengukuran tersebut dikategorisasikan sesuai ketentuan berikut. 1) Sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran Jumlah penyataan yang harus ditanggapi adalah 20, sehingga dapat diperoleh total skor maksimal 80 dan total skor minimal 20. Kategorisasi dari sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut. Skor 20-35
= sikap siswa sangat negatif
Skor 36-50
= sikap siswa negatif
Skor 51-65
= sikap siswa positif
Skor 66-80
= sikap siswa sangat positif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Sikap siswa yang semakin positif menunjukkan bahwa siswa merasa telah terlibat dengan akitivas pembelajaran dengan semakin baik pula. 2) Persepsi siswa terhadap hasil belajar Jumlah penyataan yang harus ditanggapi adalah 10, sehingga dapat diperoleh total skor maksimal 40 dan total skor minimal 10. Kategorisasi dari persepsi siswa terhadap hasil belajar adalah sebagai berikut. Skor 10-17
= persepsi siswa sangat negatif
Skor 18-25
= persepsi siswa negatif
Skor 26-32
= persepsi siswa positif
Skor 33-40
= persepsi siswa sangat positif
Persepsi siswa yang semakin positif menunjukkan bahwa siswa merasa telah memperoleh hasil belajar yang semakin baik pula. 4.
Wawancara Hasil wawancara yang telah direkam selanjutnya ditranskrip untuk dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil wawancara, langkah-langkah yang dilakukan antara lain reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. a.
Reduksi data Transkrip jawaban siswa diringkas dan dikategorikan sesuai dengan aspek yang ingin dinilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
b.
Penyajian data Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif. Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh makna dari dari data yang telah terkumpul.
c.
Penarikan kesimpulan/verifikasi Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif, selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai tingkat aktivitas psikomotorik siswa selama proses pembelajaran.
5.
Analisis Keseluruhan Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantatif dan kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan analisa data lebih lanjut untuk bisa mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah semua data terkumpul, proses analisa data selanjutnya adalah triangulasi data. Arifin (2011 : 164) menyatakan tujuan dari triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang terjadi pada saat pengumpulan dan proses analisis data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teoritis. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses triangulasi adalah sebagai berikut : a.
Menyajikan kesimpulan dari masing-masing sumber data (hasil tes, observasi dan wawancara).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
b.
Meninjau kesimpulan dari hasil observasi, wawancara dengan beberapa pedoman evaluasi proses pembelajaran.
c.
Menarik kesimpulan dari tinjauan.
d.
Menjelaskan hubungan antara hasil tes dengan kesimpulan dari hasil tinjauan.
H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan yang diharapkan dapat dicapai pada penelitian ini tersaji pada tabel 3.6 berikut ini. Tabel 3.6. Indikator Keberhasilan Penelitian No. 1.
Variabel Hasil belajar kognitif
2.
Tingkat aktivitas psikomotorik siswa
Data Siklus I: 65% siswa memenuhi KKM 73 Siklus II: 70% siswa memenuhi KKM 73 Rata-rata nilai mencapai 75 Siklus I: 70% siswa memiliki tingkat aktivitas psikomotorik tinggi Siklus II: 75% siswa memiliki tingkat aktivitas psikomotorik tinggi.
Instrumen Tes pilihan ganda Tes uraian
Lembar observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.
Perencanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan meliputi; observasi awal, menyiapkan materi dan media yang akan digunakan saat pembelajaran, instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran maupun instrumen data penelitian, serta mengurus perijinan penelitian. Peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi kegiatan pembelajaran di kelas X-E. Adapun waktu pelaksanaan observasi awal ini adalah Senin, 14 Mei 2012 pukul 12.45-13.30 WIB (jam pelajaran ke8) dan Selasa, 15 Mei 2012 pukul 10.15-11.45 WIB (jam pelajaran ke-4 dan ke-5). Peneliti memperoleh informasi dari guru mata pelajaran Biologi yaitu Bapak Edy Krismanto, M.Pd. bahwa jumlah siswa kelas XE pada tahun ajaran 2011/2012 yang tercantum dalam data kelas sebanyak 21 siswa. Siswa berjenis kelamin laki-laki 15 siswa, sedangkan siswa berjenis kelamin perempuan 6 siswa. Pada kenyataannya, jumlah siswa yang masuk kelas kelas seringkali tidak memenuhi jumlah tersebut, karena beberapa siswa seringkali tidak masuk sekolah dengan berbagai alasan. Penelitian selanjutnya hanya melibatkan 19 siswa yang aktif masuk kelas, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Observasi awal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan pembelajaran di kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan observasi saat siswa mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Proses pembelajaran diisi dengan ceramah dari guru dan diselingi dengan kegiatan tanya-jawab. Pada sesi ceramah, guru memberikan informasi secara lisan yang terkadang diselingi penggunaan layar LCD untuk menampilkan informasi dari internet. Guru juga menggerakkan siswa untuk mencari informasi dari buku paket. Pada sesi ceramah aktivitas siswa cukup bervariasi, beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan dengan seksama, sebagian besar siswa terlihat mencatat poin-poin materi di buku catatan. Selain melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan belajar, ada siswa yang justru mengobrol dengan teman sebangku atau bahkan tidur sehingga perlu diingatkan oleh guru. Pada saat sesi tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan kemudian memberikan waktu kepada siswa untuk mencari jawaban dari buku paket. Beberapa siswa berani menjawab pertanyaan dari guru dengan inisiatif sendiri, akan tetapi siswa yang melakukan hal tersebut hanya siswa tertentu saja, selebihnya hanya mencari jawaban tetapi tidak mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa tertentu juga terkadang berani mengajukan pertanyaan terkait dengan materi. Pertanyaan dari siswa ditanggapi dengan baik oleh guru, tetapi guru belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mencoba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
menjawab pertanyaan terlebih dahulu. Suasana pembelajaran santai dan tidak tegang karena guru terlihat dekat dengan hampir seluruh siswa. Kegiatan observasi ini juga digunakan peneliti untuk mengenal lebih dalam siswa dan kehidupan siswa. Sesuai dengan asas utama Quantum Teaching yaitu: “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”, peneliti mengamati hal-hal yang seringkali dijadikan bahan pembicaraan siswa dan guru dan hubungan sosial yang terjadi di dalam kelas. Topik pembicaraan siswa dan guru selain materi pembelajaraan adalah hobi siswa, misalnya mengenai sepak bola. Peneliti juga bisa mengamati hubungan pertemanan antarsiswa, karena setiap siswa menunjukkan hubungan pertemanan berbeda-beda dengan siswa-siswa lain. Hal ini menjadi modal peneliti untuk membangun kedekatan dengan siswa, serta mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan siswa. Berdasarkan hasil obervasi tersebut, peneliti menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Model Quantum Teaching and Learning yang akan diterapkan dalam pelaksanaan penelitian dalam siklus 1 dan siklus 2.
2.
Pelaksanaan Penelitian Siklus I a.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran dan Tes Kognitif Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan pada Senin, 21 Mei 2012 dan Selasa, 22 Mei 2012. Pertemuan pertama berlangsung pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
jam terakhir mata pelajaran Biologi (pukul 13.05-13.30 WIB). Pada pertemuan ini, peneliti memperkenalkan diri dan menginformasikan kegiatan
yang akan dilakukan
siswa
yaitu
pretest.
Siswa
mengerjakan pretest selama 15 menit. Peneliti selanjutnya menjaring tanggapan siswa terhadap pretest. Siswa manyatakan kesulitan dalam mengerjakan pretest karena beberapa sebab, antara lain: belum mempersiapkan diri (sebelumnya siswa tidak mengetahui adanya pretest), belum mempelajari materi yang ditanyakan dalam pretest (Ekosistem) dan waktu pengerjaan yang sempit. Sebelum menutup pelajaran, peneliti mengapresiasi usaha yang telah dilakukan siswa dalam mengerjakan pretest dan mengajak siswa untuk mempelajari materi Ekosistem di rumah. Siswa yang hadir mengikuti pretest sebanyak 18 siswa, karena satu orang siswa yang termasuk subyek penelitian tidak mengikuti pretest. Data pretest digunakan sebagai data untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi. Hasil pretest dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Data yang Diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM Jumlah siswa dengan nilai belum mencapai KKM Rata-rata Nilai Ketuntasan Klasikal
Hasil yang Diperoleh 65 10 0 siswa 18 siswa 39,17 0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Data nilai pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas sebesar 39,17 dan belum ada siswa yang dapat mencapai nilai KKM secara klasikal maupun individual. Hal ini berarti bahwa pemahaman siswa mengenai materi Ekosistem masih sangat rendah. (Data hasil Pretest secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C.1) Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran berlangsung selama 90 menit atau selama 2 jam pelajaran (jam pelajaran ke-4 dan ke-5). Peneliti bertindak sebagai guru atau pengajar dengan menerapkan prinsip dan strategi Quantum Teaching and Learning. Peneliti dibantu oleh mitra peneliti yang terdiri dari guru mata pelajaran Biologi dan rekan mahasiswa berperan mengobservasi aktivitas psikomotorik siswa. Mitra peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Peneliti juga telah menata ruangan kelas agar mendukung kenyamanan belajar siswa dengan meletakkan tanaman hias dan akuarium
berisi
ikan
hias
serta
memperdengarkan
musik
instrumental yang inspiratif. Pada pertemuan ini, guru memulai aktivitas pembelajaran dengan pendahuluan. Guru mengemukakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan mengenai benda-benda dalam kehidupan sehari-hari sebagai komponen dari suatu bentuk kehidupan yang kompleks. Guru juga memberikan contoh mengenai hubungan antar komponen ekosistem dengan bertanya mengenai hubungan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
terjadi antar siswa di kelas. Siswa memberikan tanggapan yang cukup beragam mengenai topik ini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa, karena interaksiinteraksi dalam ekosistem dapat dianalogikan dengan hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama 10 menit. Kegiatan inti diawali dengan kegiatan informasi interaktif singkat, yaitu guru memberikan pemahaman awal mengenai berbagai komponen yang menyusun ekosistem serta hubungan antar komponen berdasarkan apersepsi sebelumnya. Selanjutnya, guru menyampaikan gambaran proses pembelajaran secara Quantum yang akan dilaksanakan siswa. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dengan anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa. Guru memotivasi siswa untuk lebih bersemangat belajar dengan meminta tiap kelompok
membuat
nama
maupun slogan
kelompok
yang
mencerminkan suatu nilai positif dari kelompok itu. Hasil kreativitas siswa tersebut selanjutnya dipasang di depan kelas. Rangkaian kegiatan awal tersebut berlangsung selama 10 menit. (Nama dan slogan kelompok dapat dilihat di lampiran C.2) Pada
kegiatan
inti,
siswa
diberi
kesempatan
untuk
memperoleh pengalaman dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, baik itu kegiatan diskusi, kajian literatur,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
membuat peta konsep, presentasi, peragaan serta menanggapi presentasi/peragaan. Setelah siswa sudah berkelompok, guru membagikan LKS 1 dan kartu istilah/gambar bagi tiap kelompok. Guru meminta tiap kelompok untuk berdiskusi dan melakukan studi literatur untuk menyusun peta konsep dari beberapa kartu istilah yang diberikan. Selanjutnya setiap kelompok belajar harus mempresentasikan peta konsep yang telah dibuat di depan kelas, pada sub-topik tertentu kelompok tersebut juga harus melakukan peragaan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Kelompok belajar siswa berjumlah 4, yang mendapatkan kesempatan 2 kali untuk memberikan presentasi/peragaan karena terdapat 8 sub-topik. Subtopik yang pertama adalah mengenal komponen ekosistem yang ada di kelas. Kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil mendata benda-benda di sekitar mereka untuk dikategorikan sebagai komponen biotik atau komponen abiotik. Siswa juga diminta memberikan contoh interaksi komponen biotik-abiotik yang terjadi di dalam kelas. Siswa bisa menjawab yaitu manusia (guru dan siswa) menghirup udara untuk bernapas. Subtopik yang kedua adalah perbedaan individu dan populasi. Kelompok siswa mempresentasikan perbedaan tersebut dengan memberikan peragaan bahwa individu hanya terdiri dari organisme tunggal (satu siswa maju berdiri), sedangkan populasi adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
kumpulan dari beberapa individu yang sejenis (tiga siswa maju berdiri bersamaan). Subtopik yang ketiga adalah hubungan populasi dan komunitas. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan bahwa komunitas terbentuk dari beberapa populasi yang saling berinteraksi. Selanjutnya, siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan komunitas sawah yang terbentuk dari populasi tanaman padi, populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain. Subtopik yang keempat mengenai nisia. Kelompok belajar mempresentasikan peta konsep dan memperagakan peranan suatu populasi organisme dalam ekosistem sebagai produsen, konsumen, dekomposer maupun detritivor. Misalnya, siswa yang berperan sebagai jamur bisa menyatakan bahwa dirinya berperan sebagai dekomposer beserta alasannya bahwa dekomposer menguraikan bahan organik dari organisme lain. Subtopik kelima mengenai manfaat komponen abiotik. Kelompok siswa mempresentasikan data komponen abiotik berserta manfaatnya. Misalnya, tanah bermanfaat sebagai penyedia nutrisi bagi tumbuhan, sebagai tempat hidup, dan sebagainya. Subtopik keenam mengenai peranan komponen biotik. Kelompok
siswa
mempresentasikan
peta
konsep
yang
menghubungkan berbagai organisme beserta peranannya sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor, sesuai dengan ciri khas masing-masing peranan biotik tersebut. Subtopik
ketujuh
mengenai
interaksi
antarorganisme.
Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai simbiosis parasitisme, komensalisme dan mutualisme dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Salah satu contohnya untuk menggambarkan simbiosis parasitisme, organisme yang dirugikan mendapat simbol muka yang bersedih sedangkan organisme yang diuntungkan mendapat simbol muka yang tersenyum. Siswa juga diminta untuk memberikan contoh selain yang ada di dalam buku pelajaran. Subtopik
kedelapan
mengenai
interaksi
antarpopulasi.
Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai bentukbentuk interaksi antarpopulasi yaitu alelopati dan kompetisi beserta contohnya. Tiap kelompok juga bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi sesuai dengan nomor urut presentasi, sehingga kegiatan presentasi/peragaan juga terintegrasi dengan pengisian LKS. Selama presentasi, siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya, menyanggah atau memberikan saran terhadap presentasi kelompok. Kelompok lain juga menilai performansi presentasi dengan memberikan bintang. Nilai maksimal yang diberikan adalah 5 bintang. Tiap presentasi berlangsung selama 8-10 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Selama 5 menit berikutnya, guru bersama siswa menarik kesimpulan terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran. Guru bertanya
mengenai
pemahaman
siswa
dan
mengkonfirmasi
pemahaman yang dikemukakan oleh siswa. Guru juga memberikan penghargaan terhadap antusiasme kelas, serta kepada kelompok yang mendapatkan bintang terbanyak. Untuk melihat hasil belajar kognitif, guru melakukan posttest. Siswa mengerjakan posttest selama sekitar 20 menit. Siswa yang mengikuti posttest sebanyak 18, karena satu orang siswa yang termasuk subyek penelitian tidak masuk sekolah. Data nilai posttest Siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2. Hasil Analisis Posttest 1 Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Data yang Diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM Jumlah siswa dengan nilai belum mencapai KKM Rata-rata Nilai Ketuntasan Klasikal
Hasil yang Diperoleh 90 46 9 siswa 9 siswa 71,67 50%
Berdasarkan nilai Posttest di atas, rata-rata (mean) adalah sebesar 71,67 dan nilai yang tuntas KKM secara klasikal sebanyak 50%. Hasil nilai Posttest Siklus I menunjukkan bahwa target penelitian belum tercapai berupa nilai hasil belajar kognitif (tes) sekurang-kurangnya 65% siswa memiliki nilai Posttest ≥ 73.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Berdasarkan kondisi tersebut, Siklus II akan dilakukan untuk mencapai target penelitian. Siklus I diakhiri
dengan
kegiatan refleksi
mengenai
pengetahuan baru dan menjaring tanggapan siswa terhadap suasana dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain kegiatan pembelajaran, selama penelitian ini juga meliputi kegiatan pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dan pengisian kuisioner reflektif oleh siswa.
b. Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa Pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dilakukan oleh mitra peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Mitra peneliti melakukan pengamatan berdasarkan format observasi psikomotorik untuk kelompok belajar pada lembar observasi yang telah disediakan. Sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan adanya kegiatan belajar psikomotorik yang diamati pada penelitian ini meliputi beberapa aspek, antara lain: kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, kemampuan membaca gambar dan atau simbol, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan, kecepatan pengerjaan tugas, dan hasil pekerjaan. Tabel 4.3 berikut ini memuat tingkat aktivitas psikomotorik siswa sesuai hasil observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Tabel 4.3. Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus I No.
Kelompok Belajar
1. Kelompok 1 2. Kelompok 2 3. Kelompok 3 4. Kelompok 4 Prosentase Rata-rata Kelas
Total Skor Kelompok
Prosentase Skor Kelompok
45 43 42 41
93,75% 89,58% 87,50% 85,42% 89,06%
Berdasarkan tabel 4.3, peneliti memperoleh informasi bahwa tingkat aktivitas psikomotorik siswa dalam kelompok tinggi karena tidak ada kelompok yang nilai prosentasenya di bawah 75%. Ratarata tingkat aktivitas psikomotorik secara klasikal juga sudah memenuhi target penelitian yaitu sekurang-kurangnya 70%.
c.
Pengisian Kuisioner Reflektif Setelah kegiatan Siklus I selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuisioner reflektif. Kegiatan ini dilaksanakan saat jam istirahat setelah jam mata pelajaran Biologi. Siswa mengisi lembar kuisioner selama kurang lebih 10 menit. Siswa memberikan tanda cek () sesuai pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS) untuk menanggapi pernyataan yang tertulis dalam kuisioner. Hasil dan skor tanggapan siswa terhadap kuisioner Siklus I dapat dilihat pada lampiran C.15 dan C.16.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Tabel 4.4. Kategori Respon Siswa Siklus I
No. 1. 2. 3. 4.
Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran Jumlah Kategori Siswa Sangat negatif 0 Negatif 0 Positif 18 Sangat positif 0
Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Jumlah Kategori Siswa Sangat negatif 0 Negatif 0 Positif 17 Sangat positif 1
Berdasarkan data pada tabel 4.4, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sikap siswa terhadap aktivitas pembelajaran positif, artinya siswa merasa telah melaksanakan atau terlibat dalam berbagai aktivitas psikomotorik yang mendukung pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa juga menyatakan persepsi yang cenderung positif terhadap hasil belajar, artinya siswa merasa telah memperoleh hasil belajar yang baik.
d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi di Siklus I. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari proses pembelajaran
dan data
hasil penelitian
yang telah
dideskripsikan sebelumnya. -
Pada awal pembelajaran, siswa terlihat mengeluh karena tidak terbiasa belajar dengan menjawab banyak pertanyaan pada LKS apalagi melakukan presentasi di depan kelas. Akan tetapi, siswa menjadi lebih tenang saat mengerjakan karena siswa bekerja dalam kelompok sehingga bisa melakukan pembagian kerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
-
Siswa antusias dalam melakukan kerja kelompok untuk mengurutkan kartu-kartu istilah untuk membentuk konsep sesuai petunjuk yang diberikan guru. Beberapa siswa yang merasa memerlukan bantuan juga aktif bertanya kepada guru.
-
Hampir semua kelompok melakukan presentasi dengan baik, yaitu menunjukkan peta konsep dari kartu-kartu istilah beserta penjelasannya.
-
Selama presentasi ada siswa yang memperhatikan dengan baik. Hal ini terlihat saat mereka bertanya apabila penjelasan presenter di depan kelas masih kurang dimengerti. Selain siswa yang aktif, beberapa siswa terlihat pasif dalam memperhatikan presentasi bahkan ada siswa yang tidak memperhatikan presentasi.
-
Secara keseluruhan rencana pembelajaran yang telah dijabarkan di RPP telah terlaksana dengan baik.
-
Penelitian
belum
berhasil
karena
jumlah
siswa
yang
memperoleh nilai tes kognitif yang memenuhi KKM dan tingkat kegiatan psikomotorik siswa belum mencapai target penelitian. e.
Evaluasi Berdasarkan hasil refleksi di atas peneliti akan dilanjutkan ke Siklus II. Pada siklus berikutnya peneliti akan melakukan inovasi pada
kegiatan
pembelajaran
tertentu
sebagai
usaha
untuk
meningkatkan hasil penelitian. Inovasi yang akan dilakukan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
dengan membimbing siswa untuk memilih sendiri istilah yang akan diurutkan menjadi peta konsep. Hal ini berbeda dengan Siklus I, guru yang memberikan istilah-istilah konsep bagi siswa. Peneliti berharap inovasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, karena siswa dapat membangun konsep dari istilah-istilah yang dipilih secara mandiri.
Gambar 4.1. Suasana Pretest
Gambar 4.2. Apersepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Gambar 4.3. Diskusi dan Kajian Literatur dalam Kelompok
Gambar 4.4. Presentasi Kelompok
3.
Pelaksanaan Penelitian Siklus II a.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran dan Tes Kognitif Pelaksanaan tindakan Siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 Mei 2012; sedangkan pertemuan kedua pada hari berikutnya yaitu Selasa, 29 Mei 2012. Seperti halnya pada Siklus I,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
peneliti berperan sebagai pengajar dengan menerapkan prinsip dan strategi Quantum Teaching and Learning. Mitra peneliti yang berperan mengobservasi aktivitas psikomotorik siswa. Peneliti juga tetap menata kelas dengan meletakkan tanaman hias dan akuarium berisi ikan hias serta memperdengarkan musik instrumental yang inspiratif. Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran berlangsung selama 45 menit atau selama 1 jam pelajaran (12.45-13.30 WIB). Guru memulai aktivitas pembelajaran dengan mengulang beberapa poin-poin materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya selama 5 menit. Guru selanjutnya memberikan apersepsi dengan berdiskusi dengan siswa mengenai kaitan energi dengan peristiwa makan dan dimakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi belajar karena materi pelajaran merupakan hal-hal yang terjadi setiap hari dalam lingkungan siswa. Guru
selanjutnya
menjelaskan
secara
singkat
proses
pembelajaran secara Quantum yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini. Guru mempersilakan siswa untuk bergabung dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok akan membuat peta konsep sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. Penjelasan dan pembagian kelompok ini berlangsung sekitar 5 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Guru membagikan LKS 2 dan kartu konsep kepada setiap kelompok belajar. Seperti pada proses pembelajaran pada Siklus I sebelumnya, siswa tetap diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman dari berbagai kegiatan. Guru kemudian memberi kesempatan siswa untuk melakukan diskusi dan studi literatur mengenai topik yang menjadi tugas tiap kelompok. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan ini terdapat 4 sub-topik, sehingga tiap kelompok mendapatkan 1 kali kesempatan untuk melakukan presentasi/peragaan. Subtopik yang pertama mengenai rantai makanan dan jaringjaring makanan. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep mengenai rantai makanan, lalu melakukan peragaan sebagai organisme-organisme yang saling makan atau dimakan, selanjutnya denga mengajak siswa lain di kelas untuk membentuk jaring-jaring makanan. Siswa juga menjelaskan kaitan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Subtopik kedua mengenai jenis rantai-rantai makanan. Kelompok
siswa
mempresentasikan
peta
konsep
yang
menggambarkan berbagai jenis rantai makanan sesuai dengan ciri khas masing-masing, beserta contohnya. Contohnya pada rantai makanan saprofit terdapat organisme yang menguraikan bahan organik, misalnya jamur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
Subtopik ketiga mengenai tingkatan trofik. Kelompok siswa mempresentasikan peta konsep yang menggambarkan suatu rantai makanan, memperagakan peristiwa makan-dimakan yang terjadi untuk mengidentifikasi tingkatan trofik dalam rantai makanan tersebut. Rantai makanan terdiri dari bayam, ulat, ayam dan manusia. Bayam berada dalam tingkat trofik I karena merupakan produsen, ulat berada dalam tingkat trofik II karena merupakan konsumen pertama (memperoleh makanan dari produsen), dan seterusnya. Subtopik keempat mengenai piramida ekologi. Kelompok siswa
menjelaskan
dan
menyajikan
gambar-gambar
yang
menunjukkan perbedaan dari piramida jumlah, piramida bimassa dan piramida energi. Kegiatan presentasi berlangsung selama sekitar 20 menit. Tiap kelompok bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi, sehingga kegiatan presentasi/peragaan juga terintegrasi dengan pengisian LKS. Pertanyaan dalam LKS yang tidak dijawab siswa dalam presentasi, dibahas bersama-sama oleh guru dan siswa. Selama presentasi, siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya, menyanggah atau memberikan saran terhadap presentasi kelompok. Kelompok lain juga menilai performansi presentasi dengan memberikan bintang. Nilai maksimal yang diberikan adalah 5 bintang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Guru kemudian merangkum poin-poin pembelajaran dan memberikan tugas untuk mempelajari Daur Biogeokimia sesuai tugas presentasi yang telah dibagi sebelumnya. Guru juga memberikan apresiasi bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik, karena kondisi kelas cenderung kurang kondusif. Kondisi ini dimungkinkan karena jam pelajaran ini merupakan jam pelajaran terakhir, sehingga siswa ingin segera pulang. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya, selama 90 menit atau 2 jam pelajaran (jam pelajaran ke-4 dan ke-5). Guru memulai proses pembelajaran dengan apersepsi. Guru dan siswa berdiskusi mengenai unsur-unsur yang berguna dalam kehidupan di alam yang selalu ditemui atau digunakan siswa setiap hari. Guru menjelaskan secara singkat hal-hal yang akan dilaksanakan pada pertemuan
ini
sesuai
dengan
kesepakatan
pada
pertemuan
sebelumnya. Guru kemudian mempersilakan siswa duduk dalam kelompok belajar. Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama sekitar 10 menit. Sebelum memasuki presentasi kelompok, selama 10 menit guru meminta kelompok belajar untuk kembali memantapkan bahan presentasi. Guru juga membagi LKS 3 kepada tiap kelompok. Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi atau bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tugas tersebut. Selanjutnya, tiap kelompok siswa mempresentasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
peta konsep mengenai Daur Biogeokimia; yaitu Daur Karbon, Daur Nitrogen, Daur Fosfor dan Daur Sulfur. Tiap kelompok melakukan presentasi dan menjawab soal LKS selama sekitar 10 menit. Seperti sebelumnya, tiap kelompok bertugas untuk menjawab pertanyaan dalam LKS yang berhubungan dengan sub-topik yang dibahas dalam presentasi. Setelah presentasi selesai, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dibahas. Guru bertanya mengenai pemahaman siswa dan mengkonfirmasi pemahaman yang dikemukakan oleh siswa. Guru juga memberikan penghargaan terhadap
antusiasme
kelas,
serta
kepada
kelompok
yang
mendapatkan bintang terbanyak. Untuk melihat hasil pembelajaran secara kognitif, guru melakukan posttest. Siswa mengerjakan posttest selama sekitar 20 menit. Siswa yang mengikuti posttest adalah 19 siswa (seluruh subyek penelitian). Data nilai posttest Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5. Hasil Analisis Posttest 2 Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Data yang Diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM Jumlah siswa dengan nilai belum mencapai KKM Rata-rata Nilai Ketuntasan Klasikal
Hasil yang Diperoleh 90 54 16 siswa 3 siswa 78,84 84,21%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Berdasarkan nilai Posttest di atas, rata-rata (mean) adalah sebesar 78,84 dan nilai yang tuntas (sama atau lebih dari KKM) secara klasikal sebanyak 84,21%. Hasil nilai Posttest Siklus I menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai berupa nilai hasil belajar kognitif (tes) sekurang-kurangnya 70% siswa memiliki nilai Posttest ≥ 73. Siklus II diakhiri dengan kegiatan refleksi
mengenai
pengetahuan baru dan menjaring tanggapan siswa terhadap suasana dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain kegiatan pembelajaran, penelitian ini juga meliputi kegiatan pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa dan pengisian kuisioner reflektif oleh siswa serta wawancara terhadap tanggapan siswa.
b. Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa Seperti
halnya
Siklus
I,
pengamatan
terhadap
aspek
psikomotorik belajar siswa Siklus II dilakukan oleh mitra peneliti selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung.
Mitra
peneliti
melakukan pengamatan berdasarkan format observasi psikomotorik untuk kelompok belajar pada lembar observasi yang telah disediakan. Sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan ada kegiatan belajar dari aspek psikomotorik yang diamati pada siklus ini juga serupa dengan siklus sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Tabel 4.6. Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus II No.
Kelompok Belajar
1. Kelompok 1 2. Kelompok 2 3. Kelompok 3 4. Kelompok 4 Prosentase Rata-rata Kelas
Total Skor Kelompok 44 42 46 41
Prosentase Skor Kelompok (%) 91,67 87,50 95,83 85,42 90,11%
Berdasarkan tabel 4.6, peneliti memperoleh informasi bahwa tingkat aktivitas psikomotorik siswa dalam kelompok tinggi karena tidak ada kelompok yang nilai prosentasenya di bawah 75%. Ratarata tingkat aktivitas psikomotorik secara klasikal juga sudah memenuhi target penelitian yaitu sekurang-kurangnya 75%.
c.
Pengisian Kuisioner Reflektif Setelah kegiatan Siklus II selesai dilaksanakan, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuisioner reflektif. Kegiatan ini dilaksanakan saat jam istirahat setelah jam mata pelajaran Biologi. Siswa mengisi lembar kuisioner selama kurang lebih 10 menit. Cara mengisi kuisioner dan pemberian skor untuk setiap jawaban siswa mengikuti ketentuan yang bisa dilihat pada sub-bab sebelumnya yang menjelaskan Siklus I. Kategorisasi jawaban siswa dalam memberi tanggapan yang meliputi 2 aspek pengukuran juga mengikuti ketentuan yang sama dengan Siklus I. Hasil dan skor tanggapan siswa terhadap kuisioner Siklus I dapat dilihat pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
lampiran C.18 dan C.19. Tabel 4.7 berikut ini memuat hasil pengisian kuisioner reflektif Siklus II. Tabel 4.7. Kategori Respon Siswa Siklus II
No. 1. 2. 3. 4.
Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran Jumlah Kategori Siswa Sangat negatif 0 Negatif 0 Positif 15 Sangat positif 4
Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Jumlah Kategori Siswa Sangat negatif 0 Negatif 3 Positif 14 Sangat positif 2
Berdasarkan tabel 4.7, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
kesimpulan
bahwa
sikap
siswa
terhadap
aktivitas
pembelajaran cenderung positif bahkan beberapa siswa menyatakan sangat positif, artinya siswa merasa telah melaksanakan atau terlibat dalam
berbagai
aktivitas
psikomotorik
yang
mendukung
pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa juga menyatakan persepsi bervariasi dari negatif, positif sampai sangat positif. Hal ini berarti beberapa siswa merasa belum memperoleh hasil belajar yang baik, sedangkan sebagian besar lainnya merasa sudah memperoleh hasil belajar yang baik.
d. Wawancara Wawancara dilakukan pada akhir Siklus II, peneliti sebagai interviewer melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa sebagai interviewee. Siswa yang diwawancari adalah sejumlah 6 siswa, dengan melihat dari nilai yang diperoleh dari Siklus I. Dari 6 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
tersebut, 2 siswa memiliki kategori nilai tinggi, 2 siswa memiliki kategori nilai sedang, dan 2 orang yang terakhir memiliki kategori nilai yang rendah. Hasil transkrip wawancara dapat dilihat pada lampiran C.21.
e.
Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi di Siklus I. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari proses pembelajaran dan data
hasil penelitian yang telah
dideskripsikan sebelumnya. -
Pada pertemuan pertama, siswa terlihat kurang antusias sehingga kondisi kelas kurang kondusif. Hal ini disebabkan karena jam mata pelajaran sebagai jam terakhir, sehingga siswa kurang bisa berkonsentrasi dan segera ingin pulang. Akan tetapi, pada pertemuan kedua kondisi kelas kembali relatif kondusif.
-
Siswa masih kesulitan dalam menentukan istilah-istilah yang akan digunakan dalam membuat peta konsep Daur Biogeokimia, sehingga guru ikut membimbing dalam pembuatan peta konsep. Penyebabnya adalah banyak terdapat istilah-istilah yang masih asing dan kurang dimengerti siswa.
-
Hampir semua kelompok melakukan presentasi dengan baik, walaupun pada akhir presentasi guru tetap mengkoreksi apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
terdapat kesalahan konsep. Hal ini penting karena Daur Biogeokimia adalah materi yang agak rumit bagi siswa. -
Selama presentasi ada siswa yang memperhatikan dengan baik. Hal ini terlihat saat mereka bertanya apabila penjelasan presenter di depan kelas masih kurang dimengerti. Selain siswa yang aktif, beberapa siswa terlihat pasif atau bahkan tidak memperhatikan presentasi.
-
Secara keseluruhan rencana pembelajaran yang telah dijabarkan di RPP telah terlaksana dengan baik.
-
Penelitian sudah berhasil karena jumlah siswa yang memperoleh nilai tes kognitif yang memenuhi KKM dan tingkat kegiatan psikomotorik siswa telah mencapai target penelitian.
f.
Evaluasi Berdasarkan hasil refleksi di atas, peneliti hanya melaksanakan penelitian sampai Siklus II. Peneliti selanjutnya akan melakukan analisis data untuk mengkaji hasil penelitian secara lebih mendalam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Gambar 4.5. Diskusi (Pertemuan 1)
Gambar 4.6. Presentasi Kelompok (Pertemuan 1)
Gambar 4.7. Contoh Peta Konsep yang Dibuat Siswa (Pertemuan 1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
Gambar 4.8. Presentasi Daur Biogeokimia (Pertemuan 2)
B. Analisis Hasil Penelitian 1.
Tes Kognitif Pretest yang telah dilaksanakan sebelum proses pembelajaran pada Siklus I berupa tes dengan soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Posttest 1 dan 2 menggunakan soal dalam bentuk uraian untuk mengetahui pemahaman konseptual siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Tabel 4.8. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest 1 No.
Jenis Data yang Diamati
1. 2. 3.
Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM Jumlah siswa dengan nilai belum mencapai KKM Rata-rata Nilai Ketuntasan Klasikal
4. 5. 6.
Hasil yang Diperoleh Pretest Posttest 1 65 90 10 46 0 siswa 9 siswa 18 siswa
9 siswa
39,17 0%
71,67 50%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Tabel 4.8 menunjukkan adanya peningkatan hasil tes yang mengindikasikan adanya hasil proses belajar yang dialami siswa setelah mengikuti proses pembelajaran Siklus I. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan rata-rata nilai dari 39,17 menjadi 71,67. Jumlah siswa yang memenuhi KKM juga meningkat, dari sebelumnya belum ada siswa yang memenuhi KKM (0%) meningkat menjadi 9 orang siswa memenuhi KKM (50%). Hasil belajar ini perlu ditingkatkan karena belum memenuhi target penelitian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian pemahaman konseptual siswa. Tabel 4.9. Perbandingan Hasil Posttest 1 dan Posttest 2 No.
Jenis Data yang Diamati
1. 2. 3.
Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa dengan nilai mencapai KKM Jumlah siswa dengan nilai belum mencapai KKM Rata-rata Nilai Ketuntasan Klasikal
4. 5. 6.
Hasil yang Diperoleh Posttest 1 Posttest 2 90 90 46 54 9 siswa 16 siswa 9 siswa
3 siswa
71,67 50%
78,84 84,21%
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan hasil tes kongnitif sebagai hasil dari proses pembelajaran Siklus II dibandingkan Siklus I. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata nilai siswa, dari 71,67 menjadi 78,84. Jumlah siswa yang memenuhi KKM juga meningkat, pada Siklus I hanya 9 siswa dari 18 siswa (50%) menjadi 16 siswa dari 19 siswa (84,21%). Peningkatan ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah berhasil meningkatkan pencapaian pemahaman konseptual siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
2.
Hasil Pengamatan Aktivitas Psikomotorik Siswa Hasil pengamatan menunjukkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar menggunakan Model Quantum Teaching and Learning. Data perbandingan tingkat aktivitas psikomotorik yang dapat dilihat pada lampiran C.14 menunjukkan perbedaan skor total tingkat aktivitas psikomotorik Siklus I sebesar 89,06% sedangkan Siklus II sebesar 90,11%. Data ini berarti tingkat aktivitas psikomotorik Siklus II lebih tinggi dibandingkan Siklus I, dan keduanya berkategori tinggi. Peningkatan aktivitas psikomotorik berupa selisih dari keduanya dalam prosentase yaitu sebesar 1,05%. Aktivitas psikomotorik yang diamati meliputi 5 aspek beserta poinpoin penjabaran dari aspek-aspek tersebut. Hampir semua poin penjabaran menunjukkan bahwa aktivitas psikomotorik siswa dari Siklus I ke Siklus II termasuk kategori tinggi dengan nilai skor meningkat, tetap, maupun menurun. Poin yang menunjukkan kategori yang skornya menurun adalah poin ke-1 dari aspek E, pada Siklus I nilai skor total sebesar 11 (kategori tinggi) menurun pada Siklus II menjadi 9 (kategori sedang).
3.
Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siswa memberikan tanggapan terhadap kuisioner reflektif pada setiap akhir siklus. Perbandingan tanggapan siswa pada Siklus I dan Siklus II disajikan dalam tabel 4.10 berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Tabel 4.10. Perbandingan Prosentase Respon Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Kategori Sangat positif Positif Negatif Sangat negatif
Prosentase Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran Siklus I Siklus II 21,05% 100% 78,95% -
Prosentase Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siklus I Siklus II 5,56% 10,53% 94,44% 73,68% 15,79% -
Data di atas menunjukkan bahwa semua siswa menyatakan memiliki sikap yang positif terhadap aktivitas pembelajaran pada siklus I karena semua siswa memberikan tanggapan yang positif (100%). Sikap siswa ini meningkat pada siklus II yang terlihat dari adanya 21,05% memberikan tanggapan sangat positif, sedangkan sisanya sebanyak 78,95% memiliki tanggapan yang positif. Hal ini berarti baik dalam Siklus I dan Siklus II, siswa merasa telah melaksanakan dan terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan baik. Data juga menunjukkan pada siklus I siswa menyatakan memiliki persepsi yang positif terhadap hasil belajar, karena prosentase siswa yang memberikan
tanggapan
positif
sebanyak
94,44%
dan
sisanya
memberikan tanggapan sangat positif (5,56%). Persepsi ini justru menurun pada siklus II, karena terdapat siswa yang memberikan respon negatif sebanyak 15,79%, sedangkan siswa menyatakan respon yang positif (73,68%) dan sangat positif (10.53%). Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II terdapat siswa yang merasa adanya kesulitan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
memahami materi sehingga siswa tersebut merasa pencapaian hasil belajarnya juga menurun.
4.
Hasil Wawancara Wawancara dilakukan terhadap 6 siswa, yang dipilih berdasarkan tingkat prestasi yang berbeda, yaitu tinggi, sedang, maupun rendah. Dari setiap tingkat prestasi yang berbeda, pewawancara mewawancarai 2 siswa. Tingkat prestasi ini diperoleh dari hasil belajar siswa selama Siklus I. Wawancara dilakukan setelah Siklus II berakhir. Garis besar hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 Tabel 4.11. Garis Besar Hasil Wawancara No.
Pertanyaan
1.
Apa saja yang kamu lakukan selama proses pembelajaran kemarin/hari ini?
2.
Apakah kegiatan yang kamu lakukan tersebut menarik atau menyenangkan? Apakah kamu sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan tugas/soal/kuis yang diberikan? Bagaimana perasaan dan pendapatmu terhadap model Quantum Teaching and Learning yang kita laksanakan sebelumnya?
3.
4.
5.
6.
Apakah dengan menggunakan model Quantum Teaching and Learning membantu kamu memahami materi pelajaran? Apakah kamu mengalami kesulitan memahami materi dengan menggunakan model Quantum Teaching and Learning?
Jawaban Responden 1 Membuat peta konsep, presentasi, dan mengisi LKS
Responden 2 Presentasi, mengerjakan soal, menilai presentasi teman lain, dan berpendapat Menarik dan menyenangkan Sudah maksimal
Responden 3 Presentasi dan diskusi
Responden 4 Presentasi, mengisi LKS, dan mengerjakan soal
Responden 5 Presentasi, diskusi, dan mengerjakan soal
Responden 6 Membuat peta konsep, presentasi, dan mengisi LKS
Menarik
Menyenangkan
Menarik
Menarik
Belum maksimal
Sudah maksimal
Belum maksimal
Belum maksimal
Merasa senang, karena adanya musik dan merasa tertantang karena dinilai orang lain Sangat membantu
Merasa senang karena adanya musik, dan bisa belajar dengan lebih baik
Merasa senang karena adanya musik membuat santai
Musik membuat santai, dan presentasi membuat lebih percaya diri
Belajar menjadi tidak membosankan, karena ada variasi kegiatan
Membantu
Membantu
Belajar menjadi lebih aktif, juga menyenangkan karena adanya musik yang membuat santai Membantu
Membantu
Membantu
Ya, karena materi belum pernah dipelajari sebelumnya
Ya, karena adanya istilahistilah asing
Ya, materi sulit dipahami
Ya, materi sulit dipahami
Ya, materi Siklus Biogeokimia sulit dipahami
Ya, materi Siklus Biogeokimia sulit dipahami
Menyenangkan Sudah maksimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Hasil wawancara di atas mewakili respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Model Quantum Teaching and Learning. Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang mendapat perhatian lebih dari siswa adalah membuat peta konsep, diskusi, presentasi, mengisi LKS, dan mengerjakan soal. Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian, kegiatan mengisi LKS dan mengerjakan soal memang sudah tercermin dari proses pembelajaran di kelas. Kegiatan yang lain seperti membuat peta konsep, diskusi, dan presentasi merupakan kegiatan sebelumnya tidak atau jarang dilakukan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Biologi. Salah satu responden juga menyebutkan adanya kegiatan menilai presentasi teman dan berpendapat yang menjadi presentasi lebih menantang bagi siswa. Semua responden menyatakan bahwa kegiatankegiatan tersebut menarik dan menyenangkan. Akan tetapi, hanya separuh responden menyatakan sudah berusaha dengan maksimal dalam melakukan kegiatan sesuai tugas dari guru. Responden cenderung menyatakan respon yang positif terhadap model pembelajaran ini. Semua responden merasa senang dengan adanya iringan musik, karena membuat suasana pembelajaran menjadi lebih santai. Responden menyatakan menjadi lebih aktif dalam belajar dan tidak merasa bosan karena kegiatan belajar lebih bervariasi. Selain itu, kegiatan presentasi di depan kelas membuat responden menjadi lebih percaya. Kegiatan ini juga terasa lebih menantang karena presentasi akan dinilai oleh teman lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Semua responden menyatakan bahwa model pembelajaran ini dapat membantu mereka dalam memahami materi pelajaran. Responden juga menyatakan masih mengalami kesulitan dalam memahami materi tertentu. Materi yang dimaksud adalah mengenai Siklus Biogeokimia karena dalam bahasan ini menggunakan banyak istilah-istilah asing.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Deskripsi pelaksanaaan penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa peneliti melaksanakan penelitian dalam 2 siklus. Peneliti selanjutnya akan membahas peningkatan pemahaman konseptual dari aspek kognitif dan psikomotorik siswa dengan menggunakan Model Quantum Teaching and Learning. 1.
Hasil Belajar Kognitif Peningkatan pemahaman konseptual diketahui dari perbandingan nilai tes yang telah dilaksanakan yaitu Pretest, Posttest 1 dan Posttest 2. Pretest berupa soal pilihan ganda dipergunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, sedangkan posttest berupa soal uraian digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual siswa. Berdasarkan indikator pencapaian dalam peningkatan pemahaman konseptual, target yang harus dicapai adalah sekurang-kurangnya 70% siswa mencapai angka ketuntasan minimal (KKM) 73, dan sekurang-kurangnya nilai ratarata kelas 75.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Perbandingan nilai Pretest dan Posttest 1 seperti pada pembahasan sebelumnya
menunjukkan
adanya
hasil
proses
belajar
berupa
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa. Peningkatan hasil tersebut belum memenuhi target penelitian, karena pada Posttest 1 siswa yang mencapai KKM hanya 50% dan rata-rata nilai baru mencapai angka 71,67. Hal ini bisa disebabkan karena siswa belum terbiasa dalam menjawab pertanyaan yang menghendaki pemahaman konsep yang baik. Siswa lebih terbiasa menjawab pertanyaan yang jawaban lebih tekstual atau sekedar menghapal. Perbandingan nilai Posttest 1 dan Posttest 2 memperlihatkan adanya peningkatan pemahaman konseptual siswa yang signifikan, setelah adanya variasi kegiatan yaitu siswa dilibatkan dalam memilih sendiri konsep yang akan dipresentasikan. Hasil Posttest 2 menunjukkan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 84,21% dan rata-rata nilai mencapai 78,84. Hasil ini sudah melampaui target penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Quantum Teaching and Learning dapat meningkatkan pemahaman konseptual siswa. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil kuisioner reflektif dan wawancara. Dari hasil kuisioner reflektif, siswa menyatakan tanggapan yang positif pada siklus I yang artinya siswa menyatakan persepsi yang positif terhadap hasil belajar karena bisa memahami materi dengan baik. Pada siklus II, beberapa siswa menyatakan bahwa kurang mampu memahami materi karena adanya materi yang sulit dipahami. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
sejalan dengan hasil wawancara yang menunjukkan siswa merasa kurang memahami materi Daur Biogeokimia dan hasil kuisioner Siklus II yang menunjukkan beberapa siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap hasil belajar karena mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan ini disebabkan adanya istilah-istilah asing yang baru dikenal siswa dan peta konsep yang harus dipahami cenderung lebih rumit dan kompleks. Hasil tes pada Posttest 2 siswa tetap baik, bisa dimungkinkan karena siswa telah terbiasa menjawab soal yang menghendaki pemahaman konseptual dan tingkat pemahaman yang diujikan untuk siswa justru lebih sederhana dibandingkan materi yang harus disajikan saat pembelajaran.
2.
Aktivitas Psikomotorik Peningkatan aktivitas psikomotorik yang dapat mendukung pemahaman konseptual diketahui dari hasil observasi/ pengamatan yang menunjukkan bahwa pada Siklus I siswa memiliki aktivitas psikomotorik yang tinggi dan keaktifan meningkat pada Siklus II. Hasil ini juga didukung dengan hasil kuisioner reflektif wawancara yang menunjukkan respon siswa yang positif terhadap kegiatan selama pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap kelompok belajar siswa menunjukkan bahwa tingkat aktivitas psikomotorik siswa dalam kelompok tinggi, baik selama Siklus I dan Siklus II. Hasil ini telah memenuhi target penelitian yaitu 75% siswa memiliki tingkat aktivitas psikomotorik tinggi karena semua kelompok belajar memiliki memenuhi kriteria tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Penurunan skor ditemukan pada poin ke-1 dari aspek E “Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri)”. Hal ini dikarenakan siswa
merasa
kesulitan
dalam
memahami
materi
yang
harus
dipresentasikan pada Siklus II yaitu materi Daur Biogeokimia. Materi cenderung lebih kompleks serta melibatkan banyak istilah yang baru bagi siswa
sehingga
siswa
merasa
mengalami
kesulitan
dalam
mempresentasikannya. Dari hasil kuisioner reflektif baik Siklus I dan Siklus II, siswa menyatakan telah memiliki sikap yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga dapat diketahui dari hasil tanggapan siswa pada Siklus II lebih positif dibandingkan pada Siklus I. Hal ini berarti siswa menyatakan telah aktif dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran Siklus I dan lebih aktif lagi pada Siklus II. Hasil wawancara juga menunjukkan tanggapan siswa yang positif terhadap aktivitas yang dilaksanakan pembelajaran. Siswa menyatakan ketertarikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, yang berkorelasi positif dengan tingginya aktivitas psikomotorik. Kegiatan yang bervariasi membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan tidak merasa bosan dan lebih tertantang. Penelitian ini berhasil meningkatkan hasil belajar dengan menekankan pemahaman konseptual siswa melalui variasi kegiatan pembelajaran dan lingkungan belajar yang berprinsip pada Model Quantum Teaching and
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Learning. Peneliti terlebih dahulu melakukan observasi terhadap interaksi siswa dan guru mata pelajaran, sehingga peneliti bisa melihat hubungan timbal-balik yang terjadi antara guru mata pelajaran dan siswa saat mempelajari Biologi. Peneliti mengobservasi sikap dan respon siswa selama pembelajaran untuk mengetahui cara untuk membangun kedekatan dengan siswa nantinya. Hal ini sesuai dengan asas Quantum Teaching bahwa guru sebaiknya memasuki dunia siswa untuk membawa mereka ke dunia guru yaitu dunia belajar. Peneliti memperhatikan hal-hal yang sering menjadi bahan pembicaraan siswa, sehingga peneliti bisa mengetahui gambaran kehidupan siswa, misalnya siswa laki-laki menyukai dunia sepak bola. Peneliti juga melihat bentuk-bentuk relasi yang terjadi di dalam kelas. Peneliti memilih sikap seperti teman sebaya siswa, dengan seringkali membangun komunikasi dengan subyek pembicaraan adalah kehidupan siswa untuk selanjutnya mengarahkan siswa untuk memperhatikan pelajaran. Hal ini agar siswa tidak merasa canggung dalam mengikuti pembelajaran bersama guru yang berbeda. Peneliti sebagai guru juga mengajar sesuai dengan lima prinsip Quantum Teaching. Guru mengajak siswa belajar dengan menggunakan benda-benda yang ada di dalam lingkungan belajar untuk tujuan belajar, misalnya dengan mengklasifikasikan benda hidup dan tak hidup di dalam kelas. Siswa diajak untuk mengalami informasi yang dipelajari dengan roleplaying sederhana. Siswa diminta memerankan beberapa organisme yang dalam peristiwa makan dan dimakan untuk selanjutnya siswa dapat memberi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
nama proses tersebut sebagai suatu rantai makanan. Guru juga mengakui usaha belajar siswa dengan memberikan pujian terhadap kemampuan dan kepercayaan diri saat presentasi di depan kelas, juga ucapan terima kasih apabila siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif dan antusias. Siswa juga belajar mengakui usaha presentasi teman lain dengan memberikan bintang, kelompok presentasi yang mendapatkan bintang terbanyak juga penghargaan di depan kelas. Kerangka rancangan belajar TANDUR yang telah dilakukan antara lain:, (1)
Tumbuhkan, guru mengajak siswa
untuk mengetahui manfaat
mempelajari ekosistem sebagai lingkungan kehidupan siswa sendiri; (2) Alami, siswa mengalami sendiri kegiatan membuat peta konsep, sehingga siswa secara mandiri diajak untuk memahami definisi setiap konsep dan hubungan antar-konsep yang dirangkai dalam peta konsep; (3) Namai, selanjutnya siswa memberikan nama dari konsep dan hubungan antar-konsep yang telah dipelajari; (4) Demonstrasikan, siswa melakukan demonstrasi dengan presentasi dan role-playing sederhana, sehingga siswa juga belajar untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk peragaan; (5) Ulangi, kesempatan untuk mendemonstrasikan dapat digunakan siswa untuk mengulang pengetahuan yang telah dipelajari dengan mengajarkannya kepada orang lain; (6) Rayakan, dengan memberikan penghargaan terhadap usaha dan prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar juga dirancang untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Siswa membuat nama kelompok belajar sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
keunikan anggota kelompok dan slogan yang mencerminkan kelebihan kelompok tersebut. Hasil kreativitas siswa ini dipajang di depan kelas untuk mendorong motivasi belajar siswa. Alat bantu visual berupa gambar dan istilah dalam bentuk kartu konsep digunakan untuk mendukung modalitas kinestetik siswa dalam membuat peta konsep, sehingga siswa lebih mudah memahami dan merangkai berbagai konsep. Hal ini disebabkan karena siswa menyerap informasi melalui gerakan fisik dengan memegang dan mengatur alat bantu tersebut. Bangku juga diatur sesuai dengan kelompok belajar siswa agar diskusi lebih efektif, tetapi siswa tetap bisa menghadap ke depan kelas untuk memperhatikan instruksi guru maupun presentasi kelompok lain. Kelas dilengkapi dengan beberapa tanaman hias kecil dan akuarium berisi ikan hias untuk memberikan suasana yang estetis, cahaya alami dari luar ruangan juga bisa leluasa masuk karena letak ruangan yang ada di lantai 3 dengan jendela yang mencukupi. Peneliti juga memutar musik instrumental yang membuat siswa lebih bersemangat dan menikmati pembelajaran. Dari penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Quantum Teaching and Learning dapat mendukung pemahaman konseptual siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi analisis hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa penggunaan model Quantum Teaching and Learning telah berhasil meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas psikomotorik siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi Ekosistem. Kesimpulan ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: 1.
Hasil Posttest 1 menunjukkan jumlah siswa yang memenuhi KKM sebesar 50% meningkat menjadi 84,21% pada Posttest 2. Rata-rata nilai siswa juga meningkat dari 71,67 pada Posttest 1 menjadi 78,84 pada Posttest 2.
2.
Hasil pengamatan menunjukkan semua kelompok belajar memiliki tingkat aktivitas belajar yang tinggi baik pada Siklus I dengan rata-rata 89,06% dan meningkat pada Siklus II menjadi 90,11%.
B. Saran Bagi berbagai pihak yang bisa mendapatkan manfaat dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan bisa dipertimbangkan, antara lain:
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
1. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain yang tertarik pada topik yang sejalan dengan penelitian ini, dapat mengembangkan atau memilih objek penelitian yang lebih mendalam. Penelitian dilaksanakan dengan memperhatikan persiapan dan manajemen waktu, agar penelitian bisa selesai tepat waktu dan proses pengambilan dan pengolahan data lebih baik. 2. Bagi guru dan calon guru Biologi Guru dan dan calon guru Biologi sebaiknya terus memperkaya diri dengan menguasai berbagai model, strategi, teknik maupun strategi pembelajaran yang semakin bervariasi seiring perkembangan teknologi. Penggunaan
variasi
kegiatan
pembelajaran
ini
sebaiknya
juga
memperhatikan kondisi siswa, lingkungan dan materi yang akan diberikan. Hal ini akan sangat membantu siswa dalam mendapatkan proses belajar yang bermakna dengan tetap memperhatikan perkembangan psikologis dan sosial siswa serta hakikat pembelajaran Biologi itu sendiri. 3. Bagi sekolah Sekolah memperhatikan
hendaknya kebutuhan
mendukung
proses
pekembangan
siswa,
pembelajaran misalnya
yang dengan
mendukung guru-guru yang inovatif dan kreatif dalam mengajar. Hal ini sangat penting karena dapat meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., 2009, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Arifin, Z., 2011, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Dalyono, M., 2007, Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta DePorter, B., Reardon M., dan Singer-Nourie, S., 2010, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit Kaifa, Bandung Margono, S., 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, Penerbit Tineka Cipta, Jakarta Muslich, M., 2011, Authentic Asessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Penerbit Refika Aditama, Bandung Ormrod, J.E., 2008, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Penerbit Erlangga, Jakarta Prasetyo, F. I., dkk., 2012, Pengaruh Penerapan Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Pratiwi, D.A., dkk., 2007, Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta Santrock, J.W., 2009, Psikologi Pendidikan Edisi 3, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Sudjana, N., 1989, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Suyono dan Hariyanto, 2011, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Taniredja, Pujiati, dan Nyata, 2010, Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru: Praktik, Praktis, dan Mudah, Penerbit Alfabeta, Bandung Widoyoko, E.P., 2009, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta Winkel, W.S., 1987, Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi, Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A. Instrumen Pembelajaran A.1. Silabus A.2. RPP Penelitian A.3. Lembar Kerja Siswa A.4. Panduan Peta Konsep dan Presentasi A.5. Materi Pembelajaran: Ekosistem B. Intrumen Pengambilan Data B.1. Kisi-Kisi, Soal Pretest, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian B.2. Kisi-Kisi, Soal Posttest I, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian B.3. Kisi-Kisi, Soal Posttest II, Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian B.4. Lembar Observasi B.5. Kuisioner Reflektif B.6. Panduan Wawancara C. Hasil Penelitian C.1. Hasil Prestest C.2. Poster Afirmasi : Nama dan Slogan Kelompok Belajar C.3. Hasil Lembar Kerja Siswa C.4. Hasil Posttest 1 C.5. Hasil Posttest 2 C.6. Hasil Lembar Observasi C.7. Hasil Kuisioner Reflektif C.8. Tabel Hasil Pretest C.9. Tabel Hasil Posttest 1 C.10. Tabel Hasil Posttest 2 C.11. Tabel Hasil Observasi C.12. Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus I C.13. Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus II C.14. Tabel Perbandingan Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa C.15. Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus I C.16. Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus I C.17. Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus I C.18. Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus II C.19. Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus II C.20. Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus II C.21. Tabel Hasil Transkrip Wawancara D. Administrasi Penelitian D.1. Surat Izin Penelitian D.2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1 SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / II Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar 4.1
Materi Pembelajaran - Istilah-istilah dalam
Kegiatan Pembelajaran - Melakukan diskusi dalam
Indikator - Menunjuk pada obyek
Penilaian Jenis tagihan:
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
P.1:
Sumber:
Mendeskripsikan
ekosistem, seperti:
kelompok mengenai
nyata/gambar sesuai dengan Tugas individu,
1 x 25
Buku Biologi
peran komponen
habitat, nisia, populasi,
komponen ekosistem dan
istilah/konsep
tugas kelompok,
menit
Jilid 1 untuk
ekosistem dalam
komunitas, dan
interaksi antar komponen
lembar observasi,
P.2:
SMA Kelas
aliran energi dan
ekosistem
tersebut.
benda sebagai komponen
unjuk kerja, tes
2 x 45
X, Penerbit
ekosistem tertentu, minimal
tertulis
menit
Erlangga
daur biogeokimia.
- Komponen biotik dan abiotik. - Interaksi antar komponen ekosistem
- Melakukan pengamatan
- Menggolongkan suatu
terhadap suatu benda atau
lima macam istilah dengan
gambar lingkungan.
benar.
- Mendata suatu benda yang
- Membuat peta konsep
Lingkungan Bentuk instrumen:
kelas
Produk (lembar
diamati sebagai komponen
tentang hubungan
kerja hasil
Alat:
ekosistem tertentu.
komponen ekosistem
pengamatan dan
LCD
menggunakan teknik mind-
peta konsep hasil
proyektor
mapping.
mind-mapping),
- Membuat mind-map mengenai istilah dan
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1 Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran komponen ekosistem.
Indikator
Penilaian
- Menjelaskan istilah-istilah
pengamatan unjuk
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
- Melakukan presentasi peta
seperti: habitat, nisia,
kerja, pengamatan
Bahan:
konsep berupa mind-map
populasi, komunitas,
sikap, tes pilihan
LKS, benda
yang telah dibuat
ekosistem, komponen biotik ganda dan tes
nyata yang
sebelumnya.
dan komponen abiotik.
dibawa ke
- Mengamati interaksi yang
uraian
- Menjelaskan jenis-jenis
terjadi antar komponen
interaksi yang terjadi antar
ekosistem tertentu dalam
komponen ekosistem.
kelas atau gambarnya
lingkungan kelas atau dari pengalaman sehari-hari. - Melakukan peragaan interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem di depan kelas. - Aliran energi dalam
- Melakukan diskusi
- Menunjuk pada obyek
Jenis tagihan:
P.1:
Sumber:
ekosistem, meliputi:
mengenai kedudukan
nyata/gambar komponen
Tugas kelompok,
1 x 45
Buku Biologi
rantai makanan,
komponen ekosistem
ekosistem sesuai dengan
lembar observasi,
menit
Jilid 1 untuk
tingkatan trofik dan
tertentu dalam
kedudukan tingkat trofik.
unjuk kerja, tes
P.2:
SMA Kelas
piramida ekologi.
lingkungannnya sesuai
tertulis
2 x 45
X, Penerbit
- Menghubungkan
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1 Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran - Daur biogeokimia: daur nitrogen, daur
Kegiatan Pembelajaran fungsi masing-masing. - Melakukan peragaan yang
Indikator
Penilaian
organisme-organisme
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
menit
Erlangga
komponen ekosistem dalam
Bentuk Instrumen:
Lingkungan kelas
karbon, daur fosfor dan
menggambarkan rantai
rantai makanan dan jaring-
Produk (charta daur
daur sulfur.
makanan dan jaring-jaring
jaring makanan dengan
biogeokimia),
makanan.
benar.
pengamatan unjuk
Alat:
kerja, pengamatan
LCD
- Menganalisis proses aliran
- Menjelaskan proses aliran
energi yang terjadi dalam
energi yang terjadi dalam
sikap, tes pilihan
proyektor
ekosistem, berupa rantai
ekosistem, berupa rantai
ganda dan tes
Callcard/
makanan dan jaring-jaring
makanan dan jaring-jaring
uraian
stiker
makanan.
makanan.
- Membandingkan macammacam piramida ekologi - Melakukan kajian literatur mengenai proses siklus materi (daur biogeokimia). - Mempresentasikan charta proses siklus materi di depan kelas dalam kelompok.
- Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu
Bahan: LKS
organisme dalam suatu rantai makanan. - Mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam piramida ekologi - Membuat charta yang menggambarkan proses 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1 Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
siklus materi (daur biogeokimia). - Menjelaskan proses siklus materi (daur biogeokimia). Keterangan : P1 : Pertemuan 1 P2 : Pertemuan 2
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 (Siklus I) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X / II
Alokasi Waktu
: 2 pertemuan, (1 x 20 menit) dan (2 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi 4.
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
C. Indikator Kognitif Produk 1.
Menjelaskan istilah-istilah seperti: individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer, habitat, nisia, komponen biotik dan komponen abiotik.
2.
Menggolongkan suatu benda sebagai komponen ekosistem tertentu.
3.
Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem dengan benar.
Kognitif Proses 1.
Membuat peta konsep mengenai istilah dan komponen ekosistem menggunakan teknik mind-mapping.
Psikomotorik 1.
Menunjuk pada obyek nyata/gambar sesuai dengan istilah/konsep.
Afektif 1.
Berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Memberikan tanggapan yang positif terhadap unjuk kerja teman lain.
3.
Memperagakan interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem tertentu dengan benar.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1.
Melalui pengamatan obyek nyata/gambar, siswa mampu menjelaskan istilah-istilah seperti: habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, komponen biotik dan komponen abiotik.
2.
Setelah melakukan pengamatan pada obyek nyata/gambar, siswa mampu menggolongkan suatu benda sebagai komponen ekosistem tertentu.
3.
Setelah mengamati pengamatan obyek nyata/gambar, siswa mampu menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem dengan benar.
Kognitif Proses 1.
Setelah melakukan diskusi dalam kelompok, siswa mampu membuat peta konsep mengenai hubungan komponen ekosistem menggunakan teknik mind-mapping.
Psikomotorik 1.
Melalui pengamatan obyek nyata/gambar, siswa mampu menunjuk pada obyek nyata/gambar sesuai dengan istilah/konsep.
Afektif 1.
Selama proses pembelajaran, siswa berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Selama proses pembelajaran, siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap unjuk kerja teman lain
E. Materi Pembelajaran 1.
Istilah-istilah dalam ekosistem, seperti: habitat, nisia, populasi, komunitas, dan ekosistem.
F.
2.
Komponen biotik dan abiotik.
3.
Interaksi antar komponen ekosistem
Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual Model Pembelajaran
: Quantum Teaching and Learning, Ceramah, Diskusi, Presentasi
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Fase
(waktu)
Pendahuluan Perkenalan singkat (5 menit)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
1. Guru memperkenalkan diri kepada siswa di depan kelas. 2. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan siswa yaitu mengerjakan pretest.
Inti
Pengerjaan pre-test
(15 menit)
3. Siswa mengerjakan pretest mengenai materi yang akan diajarkan sesuai waktu yang ditentukan.
Penutup
Peneguhan
(5 menit)
4. Guru menjaring respon siswa terhadap soal pretest yang dikerjakan siswa sebelumnya. 5. Guru mengapresiasi usaha siswa dalam mengerjakan pretest. 6. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi Ekosistem di rumah.
Pertemuan 2 Kegiatan (waktu)
Fase
Pendahuluan Menggali pengetahuan (10 menit)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
1. Siswa diminta menyebutkan
awal siswa tentang materi
interaksi-interaksi yang terjadi dalam
yang akan dibahas dan
kehidupan sosial dengan teman
memotivasi siswa.
sebaya. Contohnya: Bayu dan Candra
(Tumbuhkan)
saling membantu saat mengerjakan PR. 2. Guru dan siswa menganalogikan berbagai interaksi tersebut dengan interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Contohnya: interaksi 105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
antara Bayu dan Candra mirip seperti lebah dan bunga. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Inti (70 menit)
Mengkomunikasikan
4. Guru memperdengarkan lagu.
mekanisme pembelajaran
5. Guru membagi siswa dalam kelompok
Quantum Teaching and
belajar (4-5 orang per kelompok) dan
Learning.
mengatur posisi duduk siswa dalam kelompok. 6. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran selama pengamatan (pengisian LKS) dan pembuatan peta konsep melalui teknik mind-mapping dan role-playing.
Pengamatan obyek nyata atau gambar
7. Siswa bekerja sama dalam kelompok dengan berdiskusi dan melakukan kajian literatur. (Alami) 8. Guru mendampingi siswa untuk menunjuk pada obyek nyata/gambar (segala yang ada di lingkungan bisa digunakan untuk belajar karena memiliki tujuan dalam ekosistem). (Alami) 9. Siswa mengisi LKS sesuai istilah/konsep dari komponen ekosistem yang ditunjuk sebelumnya (Namai). 10. Siswa dalam kelompok berdiskusi dalam membuat mind-map mengenai materi dengan menggunakan kartu gambar atau istilah/konsep (Alami). 11. Salah satu kelompok diminta untuk 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
mempresentasikan mind-map yang dibuat dari hasil diskusi di depan kelas. (Ulangi dan Alami) 12. Guru mendampingi siswa untuk melakukan peragaan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem di depan kelas. (Demonstrasikan dan Alami) 13. Guru mendampingi siswa untuk mengisi LKS mengenai interaksiinteraksi yang diperagakan oleh teman di depan kelas. (Namai) 14. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi atau peragaan dengan memberikan bintang. 15. Guru mengakui usaha belajar siswa dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol atau mengajak siswa lain untuk bertepuk tangan. (Rayakan) Klarifikasi dan penguatan
16. Guru bersama siswa meringkas poinpoin pembelajaran. (Ulangi) 17. Guru memberikan posttest mengenai materi yang telah diajarkan. (Ulangi)
Penutup (10 menit)
Peneguhan
18. Memberikan apresiasi terhadap peran aktif siswa dan mengevaluasi sikap siswa terhadap lingkungan. 19. Guru memberikan tugas untuk materi mempelajari materi selanjutnya yaitu aliran energi. 20. Siswa mengisi kuisioner. 107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Sumber Belajar 1.
Pratiwi, D. A., dkk. Buku Biologi SMA Jilid 1 Untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga
2.
Lingkungan kelas
3.
Obyek nyata yang dibawa ke kelas
4.
Presentasi gambar
5.
Lembar Kerja Siswa
H. Alat dan Bahan
I.
1.
LCD projector
2.
Call card/stiker komponen ekosistem
Penilaian Indikator
Jenis Tagihan
Instrumen
Kognitif Produk 1. Menjelaskan istilah-istilah seperti: habitat,
Tes tertulis
Soal uraian
Unjuk kerja
Lembar
nisia, populasi, komunitas, ekosistem, komponen biotik dan komponen abiotik. 2. Menggolongkan suatu benda sebagai komponen ekosistem tertentu. 3. Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem dengan benar. Kognitif Proses 1. Membuat peta konsep mengenai istilah dan komponen ekosistem menggunakan teknik
observasi
mind-mapping. Psikomotorik 1. Menunjuk pada obyek nyata/gambar sesuai dengan istilah/konsep.
Unjuk kerja
Lembar observasi
2. Mempresentasikan peta konsep mengenai istilah dan komponen ekosistem di depan kelas. 3. Memperagakan interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem tertentu di depan kelas.
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Indikator
Jenis Tagihan
Instrumen
Afektif 1. Berperan aktif dalam mengikuti kegiatan Unjuk kerja pembelajaran.
Lembar observasi
2. Memberikan tanggapan yang positif terhadap unjuk kerja teman lain.
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 (Siklus II) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X / II
Alokasi Waktu
: 2 pertemuan (3 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi 4.
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
B. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
C. Indikator Kognitif Produk 1.
Menjelaskan proses aliran energi yang terjadi dalam ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
2.
Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme dalam suatu rantai makanan.
3.
Mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam piramida ekologi.
4.
Menjelaskan proses siklus materi (daur biogeokimia).
Kognitif Proses 1.
Menghubungkan organisme-organisme komponen ekosistem dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan dengan benar.
2.
Membuat charta yang menggambarkan proses siklus materi (daur biogeokimia).
Psikomotorik 1.
Menunjuk pada obyek nyata/gambar komponen ekosistem sesuai dengan kedudukan tingkat trofik.
Afektif 1.
Berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Bersikap kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1.
Setelah menghubungkan berbagai organisme, siswa mampu menjelaskan proses aliran energi yang terjadi dalam ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan dengan benar.
2.
Setelah melakukan pengamatan terhadap rantai makanan yang dibuat, siswa mampu menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme dalam suatu rantai makanan.
3.
Setelah melakukan perbandingan, siswa mampu mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam piramida ekologi
4.
Setelah membuat charta daur biogeokimia, siswa mampu menjelaskan proses siklus materi (daur biogeokimia).
Kognitif Proses 1.
Melalui pengamatan obyek nyata/gambar, siswa mampu menghubungkan organismeorganisme komponen ekosistem dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan dengan benar.
2.
Melalui kajian pustaka, siswa mampu membuat charta yang menggambarkan proses siklus materi (daur biogeokimia).
Psikomotorik 1.
Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menunjuk pada obyek nyata/gambar komponen ekosistem sesuai dengan kedudukan tingkat trofik.
Afektif 1.
Selama proses pembelajaran, siswa berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Siswa bersikap kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
E. Materi Pembelajaran 1.
Aliran energi dalam ekosistem, meliputi: rantai makanan, tingkatan trofik dan piramida ekologi.
2.
F.
Daur biogeokimia: daur nitrogen, daur karbon, daur fosfor dan daur sulfur.
Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual Model Pembelajaran
: Quantum Teaching and Learning, Ceramah, Diskusi, Presentasi 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Fase
(waktu)
Pendahuluan Menggali pengetahuan (10 menit)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
1. Siswa diminta menyebutkan
awal siswa tentang materi
bagaimana kaitan energi dengan
yang akan dibahas dan
peristiwa makan dan dimakan,
memotivasi siswa.
dengan membandingkan kondisi
(Tumbuhkan)
badan saat lapar dan kenyang. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memperdengarkan lagu.
Inti (30 menit)
Mengkomunikasikan
4. Guru membagi siswa dalam
mekanisme pembelajaran
kelompok belajar (4-5 orang per
Quantum Teaching and
kelompok) dan mengatur posisi
Learning.
duduk siswa dalam kelompok. 5. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran yaitu: menghubungkan konsep, role-playing, dan presentasi beserta pengisian LKS.
Pengamatan obyek nyata atau gambar
6. Siswa bekerja sama dalam kelompok dengan berdiskusi dan melakukan kajian literatur. (Alami) 7. Guru meminta siswa untuk menghubungkan beberapa gambar organisme menjadi suatu rantai makanan. (Alami) 8. Siswa melakukan role-playing (sebagai organisme dalam ekosistem) untuk membuat jaring-jaring makanan di depan kelas. (Demonstrasikan dan Alami)
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
9. Siswa membuat peta konsep mengenai jenis-jenis rantai makanan beserta contohnya. (Alami) 10. Guru meminta siswa untuk menentukan menentukan tingkat trofik suatu organisme dalam rantai makanan. (Alami) 11. Guru meminta siswa untuk membuat tabel perbandingan beberapa piramida ekologi. (Alami) 12. Kelompok belajar mempresentasikan hasil diskusi mengenai aliran energi sesuai tugas masing-masing. (Ulangi dan Alami) 13. Guru meminta siswa mengisi LKS sesuai dengan hasil diskusi dan presentasi. (Namai) 14. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi atau peragaan dengan memberikan bintang. 15. Guru usaha belajar siswa dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol atau mengajak siswa lain untuk bertepuk tangan. (Rayakan) Klarifikasi dan penguatan
16. Guru bersama siswa meringkas poinpoin pembelajaran. (Ulangi)
Penutup (5 menit)
Peneguhan
17. Memberikan apresiasi terhadap peran aktif dan kreativitas siswa serta mengevaluasi sikap siswa terhadap lingkungan.
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
18. Guru memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok untuk mempelajari mengenai daur biogeokimia.
Pertemuan 2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Pendahuluan Menggali pengetahuan (10 menit)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
1. Siswa diminta menyebutkan beberapa
awal siswa tentang materi
unsur/materi penting yang ada dalam
yang akan dibahas dan
kehidupan sehari-hari, misalnya air
memotivasi siswa.
dan dimana saja air bisa ditemukan.
(Tumbuhkan)
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memperdengarkan lagu.
Inti (70 menit)
Mengkomunikasikan
4. Guru membagi siswa dalam
mekanisme pembelajaran
kelompok belajar (4-5 orang per
Quantum Teaching and
kelompok) dan mengatur posisi
Learning.
duduk siswa dalam kelompok. 5. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran yaitu: studi literatur dan presentasi charta beserta pengisian LKS.
Pengamatan obyek nyata atau gambar
6. Siswa berdiskusi dan melakukan studi literatur untuk memahami daur biogeokimia (daur karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor). (Alami) 7. Siswa membuat charta yang menggambarkan daur biogeokimia. (Alami) 8. Setiap kelompok mempresentasikan charta mengenai daur biogeokimia 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 Kegiatan
Fase
(waktu)
Kegiatan Guru
Terlaksana/
dan Siswa
Tidak
sesuai tugas masing-masing. (Ulangi dan Alami) 9. Siswa mengisi LKS mengenai daur biogeokimia berdasarkan diskusi, studi literatur dan presentasi. (Namai) 10. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan serta menilai presentasi dengan memberikan bintang. 11. Guru usaha belajar siswa dengan memberikan pujian, mengacungkan jempol atau mengajak siswa lain untuk bertepuk tangan. (Rayakan) Klarifikasi dan penguatan
12. Guru bersama siswa dengan meringkas poin-poin pembelajaran. (Ulangi) 13. Guru memberikan posttest mengenai materi yang telah diajarkan. (Ulangi)
Penutup
Peneguhan
14. Memberikan apresiasi terhadap peran
(10 menit)
aktif dan kreativitas siswa serta mengevaluasi sikap siswa terhadap lingkungan. 15. Siswa mengisi kuisioner.
H. Sumber Belajar 1.
Pratiwi, dkk. Buku Biologi SMA Jilid 1 untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga
2.
Lingkungan kelas
3.
Obyek nyata yang dibawa ke kelas
4.
Presentasi gambar
5.
LKS
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2 I.
J.
Alat dan Bahan 1.
LCD projector
2.
Call card/stiker komponen ekosistem
3.
Alat musik, misalnya gitar
Penilaian Indikator
Jenis Tagihan
Instrumen
Kognitif Produk 1. Menjelaskan proses aliran energi yang terjadi
Tes tertulis
Soal uraian
Unjuk kerja
Lembar
dalam ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan. 2. Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme dalam suatu rantai makanan. 3.
Membuat charta yang menjelaskan proses siklus materi (siklus biogeokimia).
Kognitif Proses 1. Menghubungkan komponen ekosistem dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan
observasi
dengan benar. Psikomotorik 1. Mempresentasikan charta mengenai proses
Unjuk kerja
siklus materi di depan kelas dalam kelompok.
Lembar observasi
Afektif 1. Berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Unjuk kerja
Lembar observasi
2. Bersikap kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
116
PLAGIAT Lampiran A.3 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama/No. Urut : _______________________________ _______________________________ _______________________________ LEMBAR KERJA SISWA 1 Judul : Istilah, Konsep, dan Komponen dalam Ekosistem A. Tujuan Memahami istilah, konsep, dan komponen dalam ekosistem beserta interaksinya. B. Alat dan Bahan -
Kertas konsep (gambar/istilah)
-
Spidol warna-warni
-
Tack-it
-
Kertas manila
C. Cara Kerja 1. Membuat peta konsep dengan menghubungkan gambar dan istilah sesuai petunjuk. 2. Mempresentasikan peta konsep yang telah dibuat di depan kelas. 3. Mendiskusikan hasil presentasi teman (bertanya, menyanggah atau berpendapat). 4. Mengisi LKS berdasarkan hasil presentasi dan diskusi kelas. D. Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelas 1. Sebutkan minimal 5 komponen biotik dan abiotik yang ada di lingkungan kelas! Komponen Biotik
Komponen Abiotik
2. Jelaskan perbedaan antara individu dan populasi? Berikan contohnya yang ada di lingkungan kelas! ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Contoh : _____________________________________________________________ 3. Apakah hubungan antara populasi dan komunitas? Berikan contoh yang bisa menggambarkan hubungan itu! ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 4. Dalam suatu komunitas taman, terdapat beberapa populasi organisme yaitu: bunga, lebah, dan jamur. Tentukan nisia dari masing-masing organisme tersebut! a. Tanaman berbunga : _________________________________________________ : b. Lebah
: __________________________________________________________
c. Jamur
: __________________________________________________________ 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.3 5. Apa saja manfaat air, tanah dan sinar matahari bagi ekosistem? a. Air : ______________________________________________________________ __________________________________________________________________ b. Tanah : ____________________________________________________________ __________________________________________________________________ c. Sinar matahari : _____________________________________________________ __________________________________________________________________ 6. Tentukan ciri khas dari organisme yang berperan sebagai produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor! Interaksi
Ciri Khas
Contoh
Produsen
Konsumen
Dekomposer/ Pengurai Detritivor
7. Tentukan ciri-ciri dari masing-masing interaksi mutualisme, komensalisme, dan parasitisme! Berikan contohnya! Interaksi
Ciri Khas
Contoh
Parasitisme
Komensalisme
Mutulisme
8. Jelaskan dua macam interaksi antarpopulasi! Berikan contohnya! (1) __________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Contoh: ______________________________________________________________ (2) __________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Contoh: ______________________________________________________________ 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.3 Nama/No. Urut : ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ LEMBAR KERJA SISWA 2 Judul : Aliran Energi dan Daur Biogeokimia dalam Ekosistem A. Tujuan Memahami proses aliran energi, tingkat trofik, dan piramida ekologi. B. Alat dan Bahan -
Papan tulis
-
Kertas konsep (gambar/istilah)
-
Tack-it
-
Kertas manila
-
Spidol warna-warni
C. Cara Kerja 1. Membuat peta konsep/skenario peragaan mengenai aliran energi. 2. Mempresentasikan peta konsep/peragaan di depan kelas. 3. Mendiskusikan hasil presentasi teman (bertanya, menyanggah atau berpendapat). 4. Mengisi LKS berdasarkan hasil presentasi dan diskusi kelas. D. Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelas 1. Apakah kaitan dari rantai makanan dan jaring-jaring makanan? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 2. Isilah tabel berikut menurut pemahamanmu, mengenai jenis organisme yang menduduki posisi tersebut! Jenis Rantai Makanan
Landasan Rantai
Organisme
Organisme
Pemula
Kunci
Rantai pemangsa
Rantai parasit
Rantai saprofit
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.3 3. Sebutkan tingkatan trofik dari organisme (a), (b) dan (c) yang ada dalam rantai makanan berikut! Bayam (a)
Ulat
Ayam
(c)
Manusia (b)
(a) __________________________________________________________________ (b) __________________________________________________________________ (c) __________________________________________________________________ 4. Apakah perbedaan dari piramida jumlah, biomassa, dan energi? Jenis Piramida
Cara penyajian
Ekologi Piramida jumlah
Piramida biomassa
Piramida energi
5. Dari ketiga piramida ekologi (pada nomor 4) manakah yang paling efektif untuk menggambarkan susunan tingkat trofik? Mengapa? Piramida ekologi _______________________ Sebab: _______________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 6. Mengapa terjadi penurunan jumlah energi dalam piramida ekologi? Sebab: _______________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________
Danke!
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.3 Nama/No. Urut : ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ LEMBAR KERJA SISWA 3
Judul : Daur Biogeokimia dalam Ekosistem A. Tujuan Memahami daur biogeokimia yang terjadi dalam ekosistem. B. Alat dan Bahan -
Papan tulis
-
Kertas konsep (gambar/istilah)
-
Tack-it
-
Kertas manila
-
Spidol warna-warni
-
Charta daur biogeokimia
C. Cara Kerja 1. Membuat charta daur biogeokimia. 2. Mempresentasikan aliran energi daur biogeokimia dibuat di depan kelas. 3. Mendiskusikan hasil presentasi teman (bertanya, menyanggah atau berpendapat). 4. Mengisi LKS berdasarkan hasil presentasi dan diskusi kelas. D. Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelas 1. Amati skema siklus karbon berikut!
Apakah peran detritus dan dekomposer dalam siklus karbon? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 121
PLAGIAT Lampiran A.3 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Perhatikan skema siklus nitrogen berikut!
Jelaskan fungsi organisme berikut dalam siklus nitrogen! Organisme
Fungsi
Rhizobium leguminosarum Nitrosomonas Nitrococcus Azotobacter 3. Amatilah skema siklus forfor di bawah ini!
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.3 Buktikanlah bahwa fosfor tidak mengalami fase gas! ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 4. Perhatikan skema siklus sulfur berikut?
Apakah kaitan siklus sulfur dengan hujan asam? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 5. Apa saja manfaat dari mengetahui siklus-siklus biogeokimia bagi kehidupan kalian? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________
Danke!
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.4 PANDUAN MEMBUAT PETA KONSEP DAN PRESENTASI KELOMPOK
Pendukung LKS I Kelompok 1 Buatlah peta konsep mengenai ekosistem dan komponen ekosistem yaitu komponen biotik dan komponen abiotik! Clue: Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dan lingkungannya (abiotik). Kata kunci: ekosistem, biotik, abiotik Tugas: 1. Sebutkan komponen biotik dan abiotik yang ada di kelas! 2. Berikan contoh interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik yang ada di kelas!
Kelompok 2 Buatlah peta konsep mengenai perbedaan individu dan populasi! Clue: Individu adalah organisme tunggal, populasi adalah kumpulan individu sejenis. Kata kunci: individu, populasi Tugas: 1. Jelaskan perbedaan individu dan populasi! 2. Berikan contoh dengan memperagakan adanya individu dan populasi di dalam kelompok kalian!
Kelompok 3 Buatlah peta konsep mengenai hubungan populasi dan komunitas! Clue: Komunitas adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup bersama dalam waktu dan tempat yang sama. Kata kunci: populasi, kommunitas Tugas: 1. Jelaskan hubungan populasi dan komunitas! 2. Berikan contoh dengan membuat suatu peta konsep komunitas yang kamu ketahui! Misalnya buatlah skema yang menggambarkan dalam komunitas sawah terdapat populasi apa saja? 124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.4 Kelompok 4 Buatlah peta konsep mengenai nisia! Clue: Nisia atau relung (niche) adalah kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya, sebagai produsen, konsumen, dekomposer, atau detritivor. Kata kunci: nisia, produsen, konsumen, dekomposer, atau detritivor Tugas: 1. Hubungkan tanaman bunga, lebah, dan jamur dengan kata kunci nisia masing-masing dan jelaskan alasannya!
PENDUKUNG LKS II Kelompok 1 Buatlah peta konsep mengenai manfaat komponen abiotik! Clue: manfaat air, tanah dan sinar matahari (bisa di dibaca di buku) Kata kunci: air, tanah, sinar matahari, manfaat Tugas: 1. Hubungkan tiap komponen abiotik dengan kata kunci manfaat masing-masing! 2. Jelaskan tiap manfaat tersebut!
Kelompok 2 Buatlah peta konsep mengenai peranan komponen biotik! Clue: peranan produsen (autotrof, menyediakan makanan sendiri), konsumen (heterotrof, memanfaatkan bahan organik dari organisme lain), dekomposer (heterotrof, menguraikan bahan organik dari organisme lain), dan detritivor (heterotrof, memakan sepihan organik pada/detritus). Contoh hewan bisa dibaca di buku. Kata kunci: produsen, konsumen, dekomposer, detritivor, autotrof, heterotrof Tugas: 1. Hubungkan tiap komponen peranan dengan ciri khas masing-masing! 2. Sebutkan contoh yang bisa kamu dapatkan di buku, buatlah kartu konsepnya!
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.4 Kelompok 3 Buatlah peta konsep mengenai interaksi antarorganisme! Clue: Interaksi parasitisme menguntungkan salah satu pihak tetapi merugikan pihak lain. Interaksi komensalisme mernguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak lain tidak rugi maupun tidak unutng. Interaksi mutualisme menguntungkan kedua belah pihak. Contoh bisa dilihat di buku. Kata kunci: parasitisme, komensalisme, mutualisme 1. Hubungkan tiap interaksi dengan simbol untung/rugi masing-masing! 2. Sebutkan contoh yang bisa kamu dapatkan di buku! Buatlah kartu konsepnya!
Kelompok 4 Buatlah peta konsep mengenai interaksi antarpopulasi! Clue: Alelopati adalah populasi yang satu menghasilkan zat yang menghambat pertumbuhan populasi lain, Kompetisi adalah persaingan antar populasi untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Contoh bisa dilihat di buku. Kata kunci: alelopati, kompetisi 1. Jelaskan masing-masing kaca kunci! 2. Jelaskan contoh yang bisa kamu dapatkan di buku! Buatlah kartu konsepnya!
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 MATERI PEMBELAJARAN: EKOSISTEM
Pratiwi dkk. (2007: 266-298) menjabarkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya membentuk ekosistem. Ekosistem menunjukkan juga adanya interaksi bolak-balik makhluk hidup (biotik) dengan alam (abiotik). 1.
Komponen Penyusun Ekosistem Komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan berdasarkan sifat dibedakan menjadi: a.
Komponen Biotik Komponen biotik yang terdiri dari benda hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi; baik hewan, tumbuhan, dan manusia. Didalam ekosistem, umumnya tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan termasuk manusia berperan sebagai konsumen, serta mikroorganisme berperan sebagai pengurai. Komponen biotik memiliki tingkatan-tingkatan organisme yang terdiri dari individu, populasi, komunitas dalam ekosistem dan biosfer. Tingkatan-tingkatan ini akan saling berinteraksi, saling memengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan-tingkatan dari komponen biotik, yaitu: Individu
: merupakan organisme tunggal, seperti : seekor tikus, sebatang pohon kelapa, seekor semut, dll.
Populasi
: kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dalam waktu tertentu, seperti : populasi rumput di halaman sekolah, populasi belalang di sawah, populasi sapi di padang rumput.
Komunitas : kumpulan dari berbagai populasi yang hidup di daerah tertentu yang saling berinteraksi dan saling memengaruhi, seperti : komunitas padang rumput teridiri dari populasi sapi dan populasi kambing. 127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 Komponen biotik tidak bisa terlepas dari habitat yaitu lingkungan tempat hidup organisme. Organisme dalam habitatnya memiliki peran masing-masing atau dikenal dengan nisia. Nisia adalah kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya. Pembagian komponen biotik berdasarkan kedudukan fungsionalnya, yaitu: 1) Produsen Organisme yang berperan sebagai produsen bersifat autotrof (auto = sendiri, trophikos = makanan), yaitu mampu menyediakan makanan sendiri. Organisme autotrof membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan energi kimia. Contoh organisme produsen adalah tumbuhan hijau dan alga. 2) Konsumen Konsumen merupakan organisme yang bersifat heterotrof (heteros = berbeda, trophikos = makanan), yaitu memanfaatkan bahan organik yang terdapat pada organisme lain sebagai makanan. Organisme yang bersifat heterotrof adalah manusia dan hewan. 3) Pengurai (Dekomposer) Organisme yang berperan sebagai pengurai atau dekomposer merupakan organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik dari organisme yang sudah mati. Organisme dekomposer akan melepaskan bahan-bahan sederhana hasil penguraian tersebut untuk digunakan kembali oleh produsen. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri dan jamur. 4) Detritivor Detritivor adalah organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan. Organisme yang termasuk detritivor adalah cacing tanah, luing dan sebagian anggota Echinodermata. 128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 b.
Komponen Abiotik Komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang meliputi fisik dan kimia, antara lain: Suhu
: suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena ada beberapa jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu, suhu juga memengaruhi laju fotosintesis tanaman.
Cahaya
: cahaya (terutama cahaya matahari) memengaruhi ekosistem secara global karena juga memengaruhi suhu di bumi, cahaya dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
Air
: air memengaruhi kelangsungan hidup organisme, air dapat membantu proses pertumbuhan dan metabolisme mahkluk hidup serta dapat berperan sebagai transportasi bagi mahkluk hidup.
Tanah
: tanah merupakan tempat hidup organisme. Tanah menyediakan unsur yang penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tanaman.
Angin
: angin berperan dalam menentukan kelembapan dan berperan dalam membantu penyebaran biji.
pH
: derajat keasaman (pH) memengaruhi pertumbuhan organisme, terutama tumbuh-tumbuhan, pH juga memengaruhi reaksi biologis mahkluk hidup.
2.
Interaksi Antar Komponen dalam Ekosistem a.
Interaksi Antar Komponen Biotik-Biotik Di dalam ekosistem, komponen-komponen harus saling berinteraksi. Berikut adalah bentuk-bentuk interaksi antara komponen biotik dengan biotik :
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 Interaksi antarorganisme Mutualisme
: hubungan yang saling menguntungkan, misalnya: bunga dengan kupu-kupu.
Komensalisme : hubungan apabila salah satu mendapatkan keuntungan tetapi yang lain juga tidak dirugikan, misal : pohon jambu dengan semut. Parasitisme
: hubungan yang merugikan salah satu organisme, misalnya: pohon mangga dengan benalu.
Predasi
: hubungan antara mangsa dengan pemangsa, misalnya: ular dengan tikus.
Netral
: hubungan yang tidak saling memengaruhi, misalnya: cicak dengan kecoa.
Interaksi antarpopulasi Kompetisi
: hubungan yang saling memperebutkan agar mendapatkan sumber daya yang diharapkan, misalnya: sapi dengan kambing berkompetisi untuk memperebutkan rumput di padang rumput.
Alelopati
: bila salah satu menghasilkan zat yang dapat mencegah tumbuhnya organisme yang lain, misalnya: pohon kersen dengan rumput.
b.
Interaksi Antar Komponen Biotik-Abiotik Interaksi antar komponen biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antar organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem tersebut. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan
adanya
mempertahankan
interaksi-interaksi
keseimbangannya.
tersebut
Pengaturan
suatu
untuk
ekosistem
menjamin
dapat
terjadinya 130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan yang baru.
3.
Aliran Energi dan Daur Biogeokimia a.
Aliran Energi Aliran energi merupakan rangkaian perpindahan energi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam ekosistem, energi pertama dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba. Pengalihan energi ini berlangsung melalui peristiwa memakan dan dimakan yang terjadi di dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan. 1) Rantai Makanan, terdapat tiga macam rantai pokok yaitu: -
Rantai pemangsa berlandasan utama tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai dimulai dari hewan herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa hewan herbivora sebagai konsumen II, dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora dan herbivora sebagai konsumen selanjutnya.
-
Rantai parasit melibatkan organisme yang bersifat parasit. Contoh organisme parasit adalah cacing hati, bakteri dan benalu.
-
Rantai saprofit melibatkan organisme pengurai, seperti jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas saling berkaitan satu sama lain membentuk jaringjaring makanan.
2) Tingkat Trofik Organisme yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkatan trofik. Tingkat trofi tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dengan urutan memakan-dimakan. Tumbuhan 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. KarnivoraLampiran yang secara A.5 langsung memakan herbivora termasuk anggota tingkat trofik ketiga. Karnivora yang memakan karnivora pada tingkat trofik ketiga termasuk anggota tingkat trofik keempat dan seterusnya. 3) Piramida Ekologi, merupakan susunan tingkat trofik pada ekosistem. Ada tiga jenis piramida ekologi yaitu: -
Piramida jumlah menyajikan komposisi organisme (jumlah individu) yang tergolong dalam tingkat-tingkat trofik. Pada komunitas normal, organisme pada tingkat trofik pertama biasanya paling banyak jumlahnya, sedangkan organisme pada tingkat trofik kedua, ketiga, dan seterusnya biasanya makin berkurang.
-
Piramida biomassa menggambarkan jumlah biomassa dalam satuan gram dari seluruh organisme pada habitat tertentu sesuai tingkat trofiknya. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup pada selang waktu tertentu.
-
Piramida energi menyajikan jumlah energi dari seluruh organisme dari masing-masing tingkat trofik. Pada piramida energi terjadi penurunan jumlah energi dari tingkat trofik terendah sampai tingkat trofik tertinggi, yang terjadi karena: hanya sebagian makanan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya, makanan tidak bisa seluruhnya dicerna dan ada yang dikeluarkan sebagai sampah, dan dari sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian tubuh organisme sedangkan sisanya menjadi sumber energi.
b.
Daur Biogeokimia Daur biogeokimia menggambarkan aliran unsur atau senyawa kimia dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Ada empat daur biogeokimia yang pokok antara lain: 132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 1) Daur Nitrogen Nitrogen bebas difiksasi oleh bakteri yang hidup di tumbuhan yang berbintil akar dan beberapa jenis alga. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari tanah dalam bentuk amonia (NH3), ion nitrit (NO2-) dan ion nitrat (NO3-). Contoh bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung adalah Azotobacter sp. Alga hijau biru Nostoc sp. dan Anabaena sp. juga mampu mengikat nitrogen. Nitrogen yang difiksasi biasanya dalam bentuk amonia yang diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Melalui proses nitrifikasi, bakteri nitrit contohnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus amonia diubah menjadi nitrat yang bisa diserap akar tumbuhan. Selanjutnya, nitrat diubah menjadi amonia kembali melalui proses denitrifikasi oleh bakteri denitrifikasi. Proses yang terakhir ini membuat daur nitrogen berulang dalam ekosistem. 2) Daur Fosfor Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk yaitu fosfat anorganik dan fosfat organik. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air akan mengendap di sedimen laut. Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis menjadi fosfat anorganik yang terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini akan diserap akar tumbuhan dan masuk ke jaring-jaring makanan menjadi fosfat organik. 3) Daur Karbon Karbon di udara terkandung dalam karbondioksida (CO2) yang berasal dari respirasi manusia dan hewan dan hasil berbagai pembakaran. Karbon juga merupakan penyusun tubuh makhluk hidup karena membentuk berbagai senyawa organik. Bahan organik dari organisme yang mati membuat karbon 133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.5 larut ke air dan tanah. Dalam air, karbondioksida yang berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Ion bikarbonat menjadi sumber karbon bagi alga heterotrof. Sebaliknya, organisme air berespirasi mengeluarkan karbondioksida yang menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat air seimbang dengan jumlah karbondioksida di air. 4) Daur Sulfur Sulfur banyak tersimpan dalam batuan bumi. Sulfur yang ada di atmosfer berasal dari letusan gunung berapi berupa hirdrogen sulfida dan aktivitas mikroorganisme anaerob di rawa. Sulfur ini dapat digunakan oleh tumbuhan sehingga masuk ke rantai makanan dan terlepas kembali saat organisme mati atau akibat aktivitas mikroorganisme. Sulfur oksida di atmosfer akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida. Senyawa ini bersama air akan jatuh membentuk hujan asam.
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1 KISI-KISI SOAL PRETEST
Nomor
No.
Indikator
1
Menjelaskan istilah-istilah seperti: individu, populasi,
1
Pengetahuan
komunitas, ekosistem, bioma, biosfer, habitat, nisia,
2
Pengetahuan
komponen biotik dan komponen abiotik.
3
Pemahaman
4
Pengetahuan
Menggolongkan suatu komponen ekosistem dalam
5
Pengetahuan
organisasi kehidupan tertentu.
6
Pemahaman
Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
7
Pengetahuan
dengan benar.
8
Pemahaman
9
Pengetahuan
10
Pemahaman
Menjelaskan proses aliran energi yang terjadi dalam
11
Pemahaman
ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring
12
Pengetahuan
makanan.
13
Pemahaman
Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme
14
Pengetahuan
dalam suatu rantai makanan
15
Pemahaman
Mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam
16
Pengetahuan
piramida ekologi.
17
Pemahaman
Menjelaskan proses siklus materi (daur biogeokimia).
18
Pengetahuan
19
Pengetahuan
20
Pemahaman
2
3
4
5
6
7
Soal
Abilitas
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1 PRE-TEST “EKOSISTEM” Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang kamu anggap benar! 1. Berikut ini tingkatkan organisasi kehidupan yang terdapat dalam sebuah ekosistem, kecuali ... A. komunitas
D. organisme
B. populasi
E. bioma
C. individu 2. Kumpulan berbagai populasi dalam suatu waktu dan wilayah tertentu dan saling berinteraksi disebut ... A. ekosistem
D. bioma
B. komunitas
E. biosfer
C. ekologi 3. Penyataan yang dapat mendukung nisia pohon bakau dalam suatu ekosistem tepi pantai sebagai produsen adalah ... A. menyediakan habitat bagi ikan dan binatang lainnya B. menghalangi terjangan ombak yang terlalu kuat C. menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis D. hidup berkoloni dengan akar yang saling menjalin E. menjadi pohon peneduh dengan kanopi yang lebar 4. Komponen abiotik yang terdapat dalam ekosistem danau air tawar antara lain ... A. air, angin, plankton, sinar matahari, dan salinitas B. air, neuston, pH, sinar matahari, dan salinitas C. air, angin, bentos, sinar matahari, dan salinitas D. air, suhu, pH, sinar matahari, dan salinitas E. air, plankton, suhu, sinar matahari, dan salinitas 5. Dalam ekosistem laut dangkal, organisme yang berfungsi sebagai produsen adalah ... A. zooplankton
D. bentos
B. anemon laut
E. fitoplankton
C. ubur-ubur 6. Tikus dan harimau memiliki nisia sebagai konsumen, karena kedua organisme tersebut bersifat ... A. heterotrof
D. parasit
B. omnivora
E. herbivora
C. karnivora 136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1 7. Hubungan antara dua organisme di bawah ini adalah predasi, kecuali ... A. ikan paus dan ikan kecil
D. trenggiling dan semut
B. burung hantu dan tikus
E. cicak dan nyamuk
C. manusia dan Plasmodium 8. Mengapa hubungan antara anggrek dan tanaman yang ditumpanginya merupakan interaksi komensalisme? A. tanaman anggrek dan pohon yang ditumpanginya tidak saling mempengaruhi B. tanaman anggrek diuntungkan karena mendapat tempat hidup, sedangkan pohon yang ditumpangi tidak terpengaruh C. tanaman anggrek menghisap nutrisi dari pohon yang ditumpanginya D. tanaman anggrek dan pohon saling merugikan E. pohon yang ditumpangi mendapatkan air dari anggrek, sedangkan anggrek mendapatkan tempat hidup 9. Dua populasi yang berbeda yang menempati habitat sama tidak akan berkompetisi apabila... A. nisianya sama
D. menempati tingkat trofik sama
B. spesiesnya berbeda
E. aktivitas kehidupannya berbeda
C. kebutuhan hidupnya sama 10. Jika dalam ekosistem sawah terjadi perburuan populasi ular secara berlebihan sehingga populasi ular menurun drastis. Pengaruhnya bagi ekosistem tersebut, kecuali ... A. keseimbangan ekosistem terganggu B. populasi tikus meningkat drastis C. jumlah predator berkurang D. munculnya predator baru E. hasil panen padi akan menurun 11. Pernyataan yang salah mengenai terjadinya aliran energi adalah ... A. berupa rangkaian pemindahan energi dalam ekosistem B. terjadi dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan C. bentuk dan jumlah energi yang dipindahkan selalu sama D. terjadi pada peristiwa makan dan dimakan E. melibatkan komponen biotik dan abiotik 12. Rantai makanan yang mungkin terjadi dalam ekosistem perairan adalah ... A. zooplankton udang ikan kecil ikan besar fitoplankton B. fitoplankton udang ikan kecil zooplankton ikan besar 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.1
C. zooplankton fitoplankton udang ikan kecil ikan besar D. fitoplankton zooplankton udang ikan kecil ikan besar E. fitoplankton udang zooplankton ikan kecil ikan besar 13. Tipe rantai makanan yang terbentuk adalah ... A. perumput, karena melibatkan organisme heterotrof B. parasit, karena diawali oleh organisme parasit C. detritus, karena diawali oleh organisme detritus D. saprofit, karena diawali oleh organisme produsen E. perumput, karena konsumen pertama adalah karnivora 14. Dalam sebuah ekosistem hutan tropis, organisme yang merupakan puncak trofik adalah ... A. tanaman bunga
D. trenggiling
B. kucing hutan
E. cacing tanah
C. semut madu 15. Mengapa fitoplankton juga ditempatkan dalam tingkat trofik pertama? A. merupakan organisme herbivora B. merupakan organisme karnivora C. sebagai dekomposer dalam ekosistem D. tidak terlibat dalam hubungan makan-dimakan E. melakukan proses fotosintesis 16.
Gambar di samping ini merupakan... A. piramida jumlah B. piramida populasi C. piramida energi D. piramida biomassa E. piramida organisme
17. Penurunan jumlah energi dalam piramida energi terjadi karena sebab-sebab berikut ini, kecuali... A. hanya sebagian makanan yang dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya B. makanan yang dimakan tidak bisa seluruhnya dicerna C. hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian tubuh organisme D. sebagian makanan yang dicerna digunakan sebagai sumber energi E. hanya sebagian kecil sampah dibuang dari tubuh organisme 138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1 18. Dalam daur biogeokimia, unsur yang tidak mengalami fase gas adalah ... A. karbon
D. fosfor
B. nitrogen
E. oksigen
C. sulfur 19. Pernyataan yang paling benar mengenai proses nitifikasi adalah ... A. dilakukan oleh Azotobacter sp. dan menghasilkan nitrat B. dilakukan oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus dan menghasilkan nitrat C. dilakukan oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus dan menghasilkan nitrit D. dilakukan oleh Anabaena sp. dan menghasilkan amonia E. dilakukan oleh Rhizobium leguminosarum dan menghasilkan nitrit 20. Amati skema siklus karbon di bawah ini!
Berdasarkan skema di atas, apakah fungsi detritus dalam siklus karbon? A. mengubah serpihan organik padat yang mengandung karbon menjadi bahan organik sederhana B. menghasilkan karbondioksida melalui pembakaran C. menguraikan bahan organik yang mengandung karbon menjadi bahan anorganik D. memakan bahan organik yang mengandung karbon dari organisme hidup lainnya E. melakukan fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1 RUBRIK PENILAIAN SOAL PRETEST
Nomor
Kunci
Soal
Jawaban
Menjelaskan istilah-istilah seperti: individu, populasi,
1
E
komunitas, ekosistem, bioma, biosfer, habitat, nisia,
2
B
komponen biotik dan komponen abiotik.
3
C
4
D
Menggolongkan suatu komponen ekosistem dalam
5
E
organisasi kehidupan tertentu.
6
A
Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
7
C
dengan benar.
8
B
9
E
10
D
Menjelaskan proses aliran energi yang terjadi dalam
11
C
ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring
12
D
makanan.
13
A
Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme
14
B
dalam suatu rantai makanan
15
E
Mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam
16
C
piramida ekologi.
17
E
Menjelaskan proses siklus materi (siklus biogeokimia).
18
D
19
B
20
A
No.
Indikator
1
2
3
4
5
6
7
Tiap jawaban benar siswa memperoleh skor 1 Total skor = 20 Nilai Siswa =
Jumlah benar Jumlah soal
x 100
Skor akhir maksimal = 100
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.2 KISI-KISI SOAL POSTTEST I Nomor
No.
Indikator
1
Menjelaskan istilah-istilah seperti: individu, populasi,
1
Pemahaman
komunitas, ekosistem, bioma, biosfer, habitat, nisia,
2
Analisis
komponen biotik dan komponen abiotik.
3
Pemahaman
Menggolongkan suatu komponen ekosistem dalam
4
Pemahaman
Menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
5
Pemahaman
dengan benar.
6
Penerapan
2
Soal
Abilitas
organisasi kehidupan tertentu. 3
141
PLAGIAT Lampiran B.2 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama/ No. Urut : ___________________________ KUIS I “EKOSISTEM”
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah keterkaitan dari populasi dan komunitas sebagai organisasi kehidupan? Berikan contoh yang menggambarkan keterkaitan tersebut! 2. Benarkah fitoplankton di ekosistem lautan dangkal, pohon bakau di ekosistem tepi pantai, dan tanaman bunga di taman memiliki nisia yang sama. Mengapa? 3. Jika kamu adalah tanaman padi di sawah, sebutkan 3 komponen abiotik yang kamu perlukan! Jelaskan mengapa kamu membutuhkannya! 4. Mengapa tikus dan harimau digolongkan sebagai konsumen? 5. Mengapa hubungan manusia dan Plasmodium termasuk interaksi parasitisme? 6. Bayangkan bahwa kamu memiliki akuarium yang akan kamu isi dengan beberapa jenis ikan. Bagaimana caramu mengelola ikan-ikan tersebut agar tidak terjadi hubungan predasi maupun kompetisi yang berlebihan di dalam akuarium milikmu?
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.2 RUBRIK PENILAIAN KUIS I
Nomor
Kunci Jawaban
Soal 1
Keterkaitan
antara
populasi
dan
Skor komunitas
adalah
5
komunitas terdiri dari berbagai populasi yang berbeda-beda saling berinteraksi di suatu wilayah. Contoh
keterkaitan
populasi
dan
komunitas adalah
5
komunitas sawah terdiri dari berbagai populasi misalnya populasi padi, populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain. (tergantung contoh dalam jawaban siswa) 2
Benar, ketiganya bernisia sebagai produsen.
5
Ketiganya bernisia sebagai produsen karena mampu
5
melakukan fotosintesis (membuat makanan sendiri). 3
Komponen abiotik yang dibutuhkan padi adalah cahaya
5
matahari, air, tanah, suhu, pH, dan lain-lain (minimal menyebutkan 3 macam). Cahaya matahari dibutuhkan untuk melakukan proses
5
fotosintesis. Air dibutuhkan sebagai sumber mineral, pembangun tubuh, serta berperan dalam proses metabolisme. Tanah dibutuhkan sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi. 4
Tikus dan harimau bersifat heterotrof atau memakan bahan
5
organik dari organisme lain (tidak bisa membuat makanan sendiri). 5
Hubungan dari keduanya menguntungkan salah suatu
5
pihak, tetapi merugikan pihak lainnya. Plasmodium diuntungkan karena menghisap nutrisi dari darah manusia, sedangkan manusia dirugikan karena menjadi sakit (malaria). 6
Pengelolaan agar tidak terjadi predasi: (minimal 1 cara) -
5
Memastikan tidak terdapat ikan yang menjadi predator ikan lainnya.
-
Memisahkan jenis ikan yang predator. 143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.2 Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Pengelolaan agar tidak terjadi kompetisi: (minimal 1 cara) -
Mencukupi kebutuhan makan untuk semua ikan.
-
Memilih ikan-ikan yang memiliki jenis makanan
Skor 5
berbeda. Total Skor
Nilai Siswa =
Total skor Jumlah soal
50
x 10
Skor akhir maksimal = 100
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.3 KISI-KISI SOAL POSTTEST II
Nomor
No.
Indikator
1
Menjelaskan proses aliran energi yang terjadi dalam
1
Pemahaman
ekosistem, berupa rantai makanan dan jaring-jaring
2
Sintesis
3
Pemahaman
4
Analisis
5
Pemahaman
6
Penerapan
Soal
Abilitas
makanan. 2
Menentukan kedudukan tingkat trofik suatu organisme dalam suatu rantai makanan
3
Mengidentifikasi struktur trofik yang tersaji dalam piramida ekologi.
4
Menjelaskan proses siklus materi (daur biogeokimia).
145
PLAGIAT Lampiran B.3 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama/ No. Urut : ___________________________ KUIS II “EKOSISTEM”
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Bagaimana rantai makanan dapat menggambarkan terjadinya proses pengalihan energi dalam ekosistem? 2. Buatlah masing-masing contoh rantai makanan pemangsa, parasit, dan saprofit! (pilih 2 diantara rantai makanan tersebut) 3. Perhatikan rantai makanan berikut! Bayam (a)
Ulat
Ayam
(b)
(c)
Manusia (d)
Manakah dari organisme di atas yang menduduki tingkat trofik pertama dan ketiga? Mengapa masing-masing organisme tersebut menduduki tingkat trofik sesuai jawabanmu? 4. Dari ketiga piramida ekologi (piramida jumlah, biomassa dan energi), manakah piramida ekologi yang paling efektif dalam menggambarkan susunan tingkat trofik? Jelaskan keunggulan piramida ekologi tersebut! 5. Jelaskan fungsi organisme berikut dalam siklus nitrogen! Organisme
Fungsi
Rhizobium leguminosarum Nitrosomonas
6. Apakah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi hujan asam?
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.3 RUBRIK PENILAIAN KUIS II
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Dalam rantai makanan terdapat peristiwa makan dan 1
Skor 5
dimakan yang dapat memindahkan bahan anorganik dan organik sebagai perpindahan energi.
2
Rantai pemangsa : padi – tikus – ular – elang
5
Rantai parasit : pohon mangga – benalu
5
Rantai saprofit : macan mati – jamur 3
Tingkat trofik pertama adalah bayam sebagai produsen
5
Tingkat trofik ketiga adalah ayam sebagai karnivora
5
pemangsa herbivora 4
Yang paling efektif adalah piramida ekologi energi
5
Piramida energi dapat menggambarkan secara jelas jumlah
5
energi dalam tiap tingkat trofik, sehingga jumlah energi yang terpakai dan terbuang bisa terlihat dalam satuan kkal. 5
6
Mengikat nitrogen bebas dari udara.
5
Mengubah nitrit menjadi nitrat dalam proses nitrifikasi
5
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi hujan asam
5
adalah: -
Mengurangi penggunaan bahan bakar yang beremisi sulfur
-
Meminimalkan pengambilan sulfur dari alam yang dapat mengakibatkan erosi sulfur sehingga sulfur lebih mudah menjadi berfase gas. Total Skor
Nilai Siswa =
Total skor Jumlah soal
50
x 10
Skor akhir maksimal = 100
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.4 LEMBAR OBSERVASI
Hari, tanggal
: ...............................
Observer
: ...............................
Nama Kelompok Siswa : ............................... Petunjuk Pengisian 1. Berilah tanda contreng ( ) pada kolom jawaban sesuai dengan hasil observasi terhadap kelompok dengan kriteria berikut: Kategori tinggi : jika 3 atau lebih siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori sedang : jika 2 orang dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori rendah : jika tidak ada atau hanya 1 orang dalam kelompok yang memenuhi aspek penilaian. 2. Isi keterangan tambahan apabila ada hal-hal yang perlu dicatat mengenai kelompok. No.
Aspek yang Diamati
Tinggi
A
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja
1
Siswa mempersiapkan alat atau bahan materi yang
Sedang
Rendah
dibutuhkan, termasuk buku, alat tulis, dll. 2
Siswa menerapkan penjelasan guru/teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
3
Siswa menggunakan alat dan bahan secara bijaksana atau sesuai petunjuk guru.
4
Siswa mengisi LKS yang diberikan guru atau mencatat di buku catatan.
5
Siswa melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran (tidak mengobrol, bermain, atau tidur).
B
Kemampuan membaca gambar dan atau simbol
1
Siswa menunjukkan tanggapan terhadap gambar/ simbol/istilah yang diberikan guru.
2
Siswa
dapat
memberikan
penjelasan
mengenai
gambar/simbol/istilah tersebut. C
Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan
1
Siswa dapat menentukan hubungan antara suatu istilah/gambar dengan yang lain secara logis. 148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.4 No.
Aspek yang Diamati
Tinggi
2
Siswa aktif dalam melakukan kegiatan membuat peta
Sedang
Rendah
konsep maupun skenario peragaan. 3
Siswa mengerjakan tugas secara sistematis dan terarah.
D
Kecepatan pengerjaan tugas
1
Siswa segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
2
Siswa aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk
menyelesaikan
tugas
(membaca
buku,
berdiskusi dengan teman, maupun bertanya kepada guru). 3
Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang diberikan guru.
D
Hasil pekerjaan
1
Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri).
2
Hasil pekerjaan yang dipresentasikan/diperagakan memenuhi kriteria yang diberikan guru.
3
Siswa menanggapi (berkomentar positif, bertanya, menyanggah atau berpendapat) hasil presentasi/ peragaan teman.
Keterangan tambahan: _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.5 KUISIONER REFLEKTIF Nama/No.Urut : Petunjuk pengisian 1. Bacalah pernyataan yang ada dengan seksama untuk ditanggapi. 2. Berilah tanda contreng ( ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda sebenar-benarnya menurut kriteria berikut: SS : sangat setuju S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju Jawaban No. Pernyataan SS S TS STS Saya membawa buku catatan, buku paket, dan alat tulis saat 1 akan belajar Biologi. 2 Saya hanya membawa alat tulis seadanya untuk belajar Biologi. 3 Penjelasan dari guru memang diperlukan untuk belajar. 4 Saya kurang mendengarkan penjelasan dari guru. 5 Saya mengisi tiap soal di LKS dengan seksama. 6 Saya hanya melihat jawaban teman untuk mengisi LKS. 7 Saya berkonsentrasi dengan baik selama pelajaran. 8 Saya mengobrol sendiri dengan teman lain. 9 Saya memberikan respon terhadap gambar/istilah yang ditunjukkan guru. 10 Saya kurang memperhatikan gambar/istilah yang ditunjukkan guru. 11 Saya ikut mengerjakan peta konsep bersama teman sekelompok. 12 Saya hanya menonton teman lain mengerjakan peta konsep. 13 Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa menunggu waktu lama. 14 Saya malas mengerjakan tugas yang diberikan guru. 15 Saya sering bertanya kepada guru dan membaca buku untuk mengerjakan tugas. 16 Saya hanya menerima penyelesaian dari teman saja. 17 Saya ikut berpartisipasi saat presentasi/peragaan di depan kelas. 18 Saya hanya berdiri di depan kelas saat presentasi/peragaan. 19 Saya tertarik untuk merespon presentasi/peragaan dari teman. 20 Saya diam saja saat teman melakukan presentasi/peragaan. 21 Saya mengetahui hampir semua gambar/istilah yang ditunjukkan guru. 22 Banyak dari gambar/istilah yang kurang saya mengerti. 23 Saya mengetahui hubungan satu gambar/istilah dengan yang lain. 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.5 No.
Pernyataan
24 25
Gambar/istilah yang ditunjukkan guru sulit dihubungkan. Saya bisa membuat peta konsep dari semua gambar/istilah yang ada. Membuat peta konsep ternyata sukar dilakukan. Kelompok saya melakukan presentasi/peragaan yang bisa dipahami teman dengan baik. Presentasi/peragaan kelompok saya kurang jelas. Saya bisa menarik kesimpulan dari presentasi/peragaan teman. Presentasi/peragaan teman kurang bisa dimengerti.
26 27 28 29 30
SS
Jawaban S TS STS
Danke!
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.5 KUISIONER REFLEKTIF Nama/No.Urut : Petunjuk pengisian 1. Bacalah pernyataan yang ada dengan seksama untuk ditanggapi. 2. Berilah tanda contreng ( ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda sebenar-benarnya menurut kriteria berikut: SS : sangat setuju S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pernyataan
SS
Jawaban S TS STS
Saya sudah membawa hasil PR yang sudah dikerjakan di rumah. PR dari guru belum selesai saya kerjakan. Perhatian saya selalu tertuju pada materi yang diajarkan guru di kelas. Penjelasan dari guru hanya membuang-buang waktu dan kurang berguna. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS. Saya mengerjakan LKS hanya saat diperintah oleh guru saja. Saya aktif belajar tanpa diminta oleh guru. Saya bermalas-malasan/tiduran saat pelajaran berlangsung. Saya langsung tanggap saat melihat gambar/istilah yang ditunjukkan guru/ teman. Gambar/istilah yang ditunjukkan guru/teman kurang diperlukan untuk belajar. Saya ikut memberikan ide untuk membuat tugas daur biogeokimia. Saya hanya menerima ide teman saat mengerjakan tugas daur biogeokimia. Saya mengerjakan tugas sesuai waktu yang diberikan guru. Saya membuang-buang waktu saat mengerjakan tugas. Saya aktif mencari informasi untuk mengerjakan tugas. Saya malas mencari informasi yang dibutuhkan saat mengerjakan tugas. Saya berusaha untuk melakukan presentasi/peragaan agar bisa dipahami dengan jelas. Presentasi/peragaan yang saya lakukan hanya asal-asalan. Saya bertanya/berkomentar apabila presentasi/peragaan teman kurang jelas. Saya sering melewatkan presentasi teman begitu saja. 152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.5 No.
Pernyataan
21
Saya memahami sebagian besar gambar/istilah yang ditunjukkan guru/teman. Saya hanya mengerti sedikit gambar/istilah yang sudah dipelajari. Menghubungkan satu gambar/istilah dengan yang lain adalah hal yang mudah. Saya kesulitan dalan menentukan hubungan antar gambar/istilah. Tugas mengenai daur biogeokimia yang saya selesaikan sudah lengkap dan jelas. Saya masih kurang mengerti mengenai daur biogeokimia. Presentasi/peragaan yang dilakukan kelompok saya sudah sistematis dan jelas. Presentasi/peragaan kelompok saya kurang memuaskan. Saya membenarkan atau menyanggah presentasi/peragaan teman, jika ada hal yang benar/salah. Saya belum bisa memberikan ide/pendapat mengenai presentasi/peragaan teman.
22 23 24 25 26 27 28 29 30
SS
Jawaban S TS STS
Danke!
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.6 PANDUAN WAWANCARA
1. Apa saja yang kamu lakukan proses pembelajaran kemarin/hari ini? 2. Apakah kegiatan yang kamu lakukan tersebut menarik atau menyenangkan? 3. Apakah kamu sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan tugas/soal/kuis yang diberikan? 4. Bagaimana perasaan dan pendapatmu terhadap model pembelajaran Quantum Teaching and Learning yang kita laksanakan sebelumnya? 5. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching and Learning membantu kamu memahami materi pelajaran? 6. Apakah kamu mengalami kesulitan memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching and Learning?
Catatan : Setelah siswa menjawab, pewawancara harus mengambil kesimpulan sementara dari hasil jawaban siswa dan kemudian menanyakan kembali kepada siswa untuk konfirmasi kesimpulan dari hasil jawaban.
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
158
Lampiran C.2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT Lampiran C.2 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.3
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
166
PLAGIAT Lampiran C.3 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.4
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.4
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.5
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.5
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.6
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.6
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.6
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.6
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.7
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.7
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.7
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.7
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.8
Tabel Hasil Pretest
Nomor
Skor
Nilai
Ketuntasan
1.
11
55
Belum tuntas
2.
9
45
Belum tuntas
3.
10
50
Belum tuntas
4.
10
50
Belum tuntas
5.
8
40
Belum tuntas
6.
9
45
Belum tuntas
7.
6
30
Belum tuntas
8.
5
25
Belum tuntas
9.
7
35
Belum tuntas
10.
4
20
Belum tuntas
11.
13
65
Belum tuntas
12.
5
25
Belum tuntas
13.
12
60
Belum tuntas
14.
7
35
Belum tuntas
15.
2
10
Belum tuntas
16.
6
30
Belum tuntas
17.
10
50
Belum tuntas
18.
7
35
Belum tuntas
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.9 Tabel Hasil Posttest 1 Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
1a 1b 2a 5 5 5 5 3 1 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 1 5 3 5 4 3 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 1 5 3 1 4 5 5 5 3 5
Skor Tiap Soal 2b 3a 3b 4 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 1 4 0 5 1 4 0 5 4 4 0 5 4 5 0 5 5 5 1 5 1 4 0 5 4 4 0 5 5 4 5 5 4 5 1 5 1 5 0 5 4 5 0 5 4 5 0 5 4 1 0 5 5 4 5 5 5 4 0 5 5 5
Skor Nilai 5 6a 6b Total 5 5 1 41 82 5 5 0 34 68 5 5 0 39 78 5 5 0 34 68 5 0 5 37 74 5 0 5 39 78 5 5 0 34 68 5 5 0 34 68 5 1 0 31 62 3 5 0 31 62 5 5 1 45 90 5 5 0 36 72 5 5 1 38 76 5 5 1 38 76 1 1 0 23 46 5 5 0 33 66 3 0 5 41 82 4 0 5 37 74
Ketuntasan Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.10
Tabel Hasil Posttest 2 Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Skor Tiap Soal Skor Nilai 1 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6 Total 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 45 90 4 5 5 5 5 5 1 5 4 2 41 82 5 4 4 5 3 5 4 5 4 3 42 84 5 4 4 5 3 5 4 5 4 3 42 84 5 5 4 5 3 5 4 5 4 2 42 84 4 5 5 5 5 5 3 5 4 1 42 84 3 5 5 5 5 5 3 5 4 1 41 82 4 5 4 5 5 5 1 5 4 1 39 78 5 4 4 5 3 5 4 5 4 3 42 84 4 5 5 5 5 5 3 5 4 1 42 84 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 45 90 5 4 3 5 3 5 4 5 4 3 41 82 2 3 5 3 1 5 2 5 4 1 31 62 4 5 4 5 5 5 1 5 4 1 39 78 5 5 4 5 0 1 1 5 4 0 30 60 3 5 5 5 5 5 3 5 4 3 43 86 5 5 4 5 3 5 1 5 4 1 39 78 4 5 5 3 5 5 1 5 4 0 37 74 1 1 3 3 2 5 2 5 4 1 27 54
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.11 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Psikomotorik Siswa Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa No.
Aspek yang Diamati
A
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja Siswa mempersiapkan alat atau bahan materi yang dibutuhkan, termasuk buku, alat tulis, dll. Siswa memperhatikan penjelasan guru/teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa menggunakan alat dan bahan secara bijaksana atau sesuai petunjuk guru. Siswa mengisi LKS yang diberikan guru atau mencatat di buku catatan. Siswa melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran (tidak mengobrol, bermain, atau tidur). Kemampuan membaca gambar dan atau simbol Siswa menunjukkan tanggapan terhadap gambar/simbol/ istilah yang diberikan guru. Siswa dapat memberikan penjelasan mengenai gambar/simbol/ istilah tersebut. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan Siswa dapat menentukan hubungan antara suatu istilah/gambar dengan yang lain secara logis. Siswa aktif dalam melakukan kegiatan membuat peta konsep maupun skenario peragaan. Siswa mengerjakan tugas secara sistematis dan terarah. Kecepatan pengerjaan tugas Siswa segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas (membaca buku, berdiskusi dengan teman, maupun bertanya kepada guru). Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang diberikan guru.
1
2
3
4
5
B 1
2
C
1
2
3 D 1 2
3
Siklus I
Siklus II
Kel. 1
Kel. 2
Kel. 3
Kel. 4
Kel. 1
Kel. 2
Kel. 3
Kel. 4
S
S
T
T
T
T
T
S
T
T
S
S
T
T
T
S
T
T
T
T
S
T
T
S
S
T
S
T
T
T
T
T
T
T
S
T
S
T
S
T
T
S
T
T
T
S
T
T
T
T
T
T
S
S
T
T
T
T
T
S
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
S
T
T
T
T
T
T
T
S
S
T
T
T
S
S
S
T
S
T
T
T
T
T
T
T
T
T
S
T
S
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.11 Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa No. E 1
2
3
Siklus I
Aspek yang Diamati Hasil pekerjaan Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri). Hasil pekerjaan yang dipresentasikan/diperagakan memenuhi kriteria yang diberikan guru. Siswa menanggapi (berkomentar positif, bertanya, menyanggah atau berpendapat) hasil presentasi/peragaan teman.
Siklus II
Kel. 1
Kel. 2
Kel. 3
Kel. 4
Kel. 1
Kel. 2
Kel. 3
Kel. 4
T
S
T
T
T
S
S
S
T
T
T
S
S
S
T
T
T
S
S
R
T
S
T
S
Keterangan: Kategori tinggi (T) : jika 3 atau lebih siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori sedang (S) : jika 2 orang dalam kelompok memenuhi aspek penilaian. Kategori rendah (R) : jika tidak ada atau hanya 1 orang dalam kelompok yang memenuhi aspek penilaian.
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.12 Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus I
No.
Aspek yang Diamati
A
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja Siswa mempersiapkan alat atau bahan materi yang dibutuhkan, termasuk buku, alat tulis, dll. Siswa memperhatikan penjelasan guru/teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa menggunakan alat dan bahan secara bijaksana atau sesuai petunjuk guru. Siswa mengisi LKS yang diberikan guru atau mencatat di buku catatan. Siswa melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran (tidak mengobrol, bermain, atau tidur). Kemampuan membaca gambar dan atau simbol Siswa menunjukkan tanggapan terhadap gambar/simbol/ istilah yang diberikan guru. Siswa dapat memberikan penjelasan mengenai gambar/simbol/ istilah tersebut. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan Siswa dapat menentukan hubungan antara suatu istilah/gambar dengan yang lain secara logis. Siswa aktif dalam melakukan kegiatan membuat peta konsep maupun skenario peragaan. Siswa mengerjakan tugas secara sistematis dan terarah. Kecepatan pengerjaan tugas Siswa segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas (membaca buku, berdiskusi dengan teman, maupun bertanya kepada guru). Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang diberikan guru. Hasil pekerjaan Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan
1
2
3
4 5
B 1
2
C
1
2
3 D 1 2
3
E 1
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4
Total Skor
Prosentase
2
2
3
3
10
83,33%
3
3
2
2
10
83,33%
3
3
3
3
12
100%
2
3
2
3
10
83,33%
3
3
2
3
11
91,67%
3
2
3
3
11
91,67%
3
3
3
3
12
100%
3
3
3
2
11
91,67%
3
3
3
3
12
100%
3
3
2
3
11
91,67%
3
3
2
2
10
83,33%
2
2
3
2
9
75%
3
3
3
3
12
100%
3
2
3
3
11
91,67%
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.12 No.
Aspek yang Diamati
baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri). 2 Hasil pekerjaan yang dipresentasikan/diperagakan memenuhi kriteria yang diberikan guru. 3 Siswa menanggapi (berkomentar positif, bertanya, menyanggah atau berpendapat) hasil presentasi/peragaan teman. Total Skor Kelompok Prosentase Skor Kelompok (%) Prosentase Rata-rata Kelas
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4
Total Skor
Prosentase
3
3
3
2
11
91,67%
3
2
2
1
8
66,67%
45 93,75
43 89,58
42 87,50
41 85,42 89,06%
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.13 Tabel Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa dalam Kelompok Siklus II
No.
Aspek yang Diamati
A
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja Siswa mempersiapkan alat atau bahan materi yang dibutuhkan, termasuk buku, alat tulis, dll. Siswa memperhatikan penjelasan guru/teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa menggunakan alat dan bahan secara bijaksana atau sesuai petunjuk guru. Siswa mengisi LKS yang diberikan guru atau mencatat di buku catatan. Siswa melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran (tidak mengobrol, bermain, atau tidur). Kemampuan membaca gambar dan atau simbol Siswa menunjukkan tanggapan terhadap gambar/simbol/ istilah yang diberikan guru. Siswa dapat memberikan penjelasan mengenai gambar/simbol/ istilah tersebut. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan Siswa dapat menentukan hubungan antara suatu istilah/gambar dengan yang lain secara logis. Siswa aktif dalam melakukan kegiatan membuat peta konsep maupun skenario peragaan. Siswa mengerjakan tugas secara sistematis dan terarah. Kecepatan pengerjaan tugas Siswa segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas (membaca buku, berdiskusi dengan teman, maupun bertanya kepada guru). Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang diberikan guru. Hasil pekerjaan Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan
1
2
3
4 5
B 1
2
C
1
2
3 D 1 2
3
E 1
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4
Skor Total
Prosentase
3
3
3
2
11
91,67%
3
3
3
2
11
91,67%
2
3
3
2
10
83,33%
3
3
3
3
12
100%
2
3
2
3
11
91,67%
3
2
3
3
11
91,67%
2
2
3
3
10
83,33%
3
3
3
3
12
100%
3
3
3
3
12
100%
3
3
3
3
12
100%
3
3
3
2
11
91,67%
3
3
3
3
12
100%
3
2
3
2
10
83,33%
3
2
2
2
9
75%
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.13 No.
Aspek yang Diamati
baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri). 2 Hasil pekerjaan yang dipresentasikan/diperagakan memenuhi kriteria yang diberikan guru. 3 Siswa menanggapi (berkomentar positif, bertanya, menyanggah atau berpendapat) hasil presentasi/peragaan teman. Total Skor Kelompok Prosentase Skor Kelompok (%) Prosentase Rata-rata Kelas
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4
Skor Total
Prosentase
2
2
3
3
10
83,33%
3
2
3
2
10
83,33%
44 91,67
42 87,50
46 95,83
41 85,42 90,11%
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.14 Tabel Perbandingan Tingkat Aktivitas Psikomotorik Siswa
No.
Aspek yang Diamati
A
Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja Siswa mempersiapkan alat atau bahan materi yang dibutuhkan, termasuk buku, alat tulis, dll. Siswa memperhatikan penjelasan guru/teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa menggunakan alat dan bahan secara bijaksana atau sesuai petunjuk guru. Siswa mengisi LKS yang diberikan guru atau mencatat di buku catatan. Siswa melakukan aktivitas yang mendukung proses pembelajaran (tidak mengobrol, bermain, atau tidur). Kemampuan membaca gambar dan atau simbol Siswa menunjukkan tanggapan terhadap gambar/simbol/ istilah yang diberikan guru. Siswa dapat memberikan penjelasan mengenai gambar/simbol/ istilah tersebut. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan Siswa dapat menentukan hubungan antara suatu istilah/gambar dengan yang lain secara logis. Siswa aktif dalam melakukan kegiatan membuat peta konsep maupun skenario peragaan. Siswa mengerjakan tugas secara sistematis dan terarah. Kecepatan pengerjaan tugas Siswa segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa aktif mencari bantuan melalui berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas (membaca buku, berdiskusi dengan teman, maupun bertanya kepada guru). Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang diberikan guru.
1
2
3
4 5
B 1
2 C
1
2
3 D 1 2
3
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus I Siklus II Skor ProsenSkor ProsenTotal tase Total tase
10
83,33%
11
91,67%
10
83,33%
11
91,67%
12
100%
10
83,33%
10
83,33%
12
100%
11
91,67%
11
91,67%
11
91,67%
11
91,67%
12
100%
10
83,33%
11
91,67%
12
100%
12
100%
12
100%
11
91,67%
12
100%
10
83,33%
11
91,67%
9
75%
12
100%
12
100%
10
83,33%
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.14 No. E 1
Aspek yang Diamati
Hasil pekerjaan Siswa melakukan presentasi/peragaan hasil pekerjaan di depan kelas dengan baik (sistematis, jelas dan penuh percaya diri). 2 Hasil pekerjaan yang dipresentasikan/diperagakan memenuhi kriteria yang diberikan guru. 3 Siswa menanggapi (berkomentar positif, bertanya, menyanggah atau berpendapat) hasil presentasi/peragaan teman. Jumlah Skor Total Rata-rata Skor Total dan Prosentase
Skor Aktivitas Psikomotorik Siswa Siklus I Siklus II Skor ProsenSkor ProsenTotal tase Total tase 11
91,67%
9
75%
11
91,67%
10
83,33%
8
66,67%
10
83,33%
171 10,69
89,06%
173 10,81
90,11%
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.15 Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus I Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
1 SS S S S TS SS SS TS S S TS SS S TS SS TS S S
2 TS TS TS S SS S SS S TS S SS S TS S S TS STS S
3 S SS SS SS S SS SS S S SS S SS S SS SS S SS SS
4 5 TS TS TS S TS S TS S S S TS S TS S TS SS TS S TS S TS S TS S TS S TS S TS S STS S TS S TS S
6 7 TS S TS TS TS S S S TS S TS S TS S S S STS S TS TS TS S S S STS S TS S TS S TS S TS S TS S
8 TS TS TS TS STS TS TS STS TS TS TS TS S S TS TS S TS
9 S S S S TS S S S TS S S S TS S SS S TS S
10 TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS S TS TS TS TS
11 S S SS S SS S SS SS S SS S S SS S S SS SS SS
12 TS TS TS S TS STS TS TS TS TS TS TS STS S TS STS TS TS
Nomor Pernyataan 13 14 15 16 17 S STS S TS S TS TS TS TS S S TS SS TS S S TS S TS S S TS S TS SS SS S SS STS S S TS S TS SS SS S S TS S S STS SS TS SS S TS S STS S S STS S STS SS SS TS S TS SS S S S TS S TS TS S TS SS S STS SS TS SS S TS S TS SS S TS S TS SS S TS S TS SS
18 TS TS STS STS STS STS TS STS STS TS STS TS STS TS S TS TS TS
19 S S S S TS S TS S TS TS SS S TS S S TS S S
20 TS TS TS TS TS S STS TS TS TS STS TS S STS TS TS S TS
21 22 23 S S S TS S S TS TS S S S S S S S TS TS S TS TS S S TS S S S S S TS TS S S S S S S S TS S S TS S S TS TS S S S S STS S S S S
24 25 S TS TS S TS SS TS S TS SS S S S S TS S TS SS TS S TS S TS S STS SS TS S SS S TS S TS SS TS S
26 TS TS TS STS TS STS TS STS TS TS TS TS TS S TS TS TS TS
27 S S S SS SS S S SS S SS S S S S S S SS S
28 29 TS S TS S TS TS TS S STS S S S TS S TS S STS S TS S TS S STS SS STS S TS S TS S STS S TS S TS S
Keterangan SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
191
30 S S S TS TS TS TS TS TS S STS S TS S S TS S TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.16 Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus I Nomor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nomor Pernyataan 13 14 15 16 17 18
4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3
3 3 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 4 2
3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4
3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3
3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3
4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Total Skor Rata-rata Skor
3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3
3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3
2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3
Total Skor Total Skor (1-20) (21-30)
61 58 64 59 58 64 62 61 63 60 63 62 59 57 64 62 61 62 1.100 61,11
26 27 28 31 32 28 28 32 31 29 30 30 33 28 26 30 32 29 530 29,44
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.17
Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus I
Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Rata-rata Skor
Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran Total Skor Kategori 61 Positif 58 Positif 64 Positif 59 Positif 58 Positif 64 Positif 62 Positif 61 Positif 63 Positif 60 Positif 63 Positif 62 Positif 59 Positif 57 Positif 64 Positif 62 Positif 61 Positif 62 Positif 61,11
Positif
Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Total Skor Kategori 26 Positif 27 Positif 28 Positif 31 Positif 32 Positif 28 Positif 28 Positif 32 Positif 31 Positif 29 Positif 30 Positif 30 Positif 33 Sangat positif 28 Positif 26 Positif 30 Positif 32 Positif 29 Positif 29,44
Positif
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.18 Tabel Hasil Kuisioner Reflektif Siswa Siklus II Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
1 S TS S S S S TS SS SS TS SS S S S SS S S SS S
2 TS S TS TS TS TS S TS TS S S TS TS S TS TS TS TS TS
Nomor Pernyataan 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 S STS TS S S TS S TS S S S TS S TS S TS STS S TS TS STS TS TS TS S S STS S TS SS SS STS SS TS S TS S TS S STS TS TS SS TS S TS TS S S S STS TS STS S STS TS STS SS TS SS S TS S S S STS S STS S TS TS STS S TS S SS TS S TS SS TS TS TS S TS TS TS SS TS SS TS STS S TS TS TS TS S S TS TS TS S TS SS S TS S TS TS TS S TS SS TS S TS S TS S S STS SS STS S STS S TS S TS TS TS SS TS S TS SS S TS SS TS TS TS SS TS STS STS S STS S SS STS SS TS S STS S TS S TS SS STS S STS S SS TS S TS S TS S TS S TS S TS SS TS S S STS S TS S STS S STS S TS S STS S STS S TS TS S TS S STS TS TS SS TS TS TS S TS S SS STS S S S STS S TS SS TS S STS SS STS SS S STS SS TS S TS S TS S S TS STS S STS S S STS SS S TS STS S TS SS TS S STS S TS SS TS STS S TS TS STS S TS SS TS TS STS SS TS SS S STS SS TS S TS TS TS S TS S TS S STS SS
18 TS TS TS STS STS STS TS STS STS TS STS TS TS STS TS STS STS STS TS
19 S S TS S TS S S SS SS TS S TS S S SS SS SS SS S
20 TS TS TS S TS TS STS TS TS TS S TS STS TS TS S S S STS
21 S TS TS S S TS TS TS TS TS SS S S S S S S S TS
22 TS S TS STS TS S S TS STS TS TS TS TS TS STS STS TS TS STS
23 24 TS S S TS SS TS TS STS SS STS S TS S TS S TS SS TS S TS TS S S TS S STS TS S TS S SS TS S S TS SS TS S
25 S S TS S S S S SS S TS TS SS TS S SS TS SS S S
26 TS S S TS TS S S S S TS S TS TS TS STS S TS S TS
27 S S TS SS SS S S S S SS TS S S S S S S SS TS
28 29 30 S TS S TS TS S TS TS STS TS S STS TS TS S TS TS TS TS S S TS S TS STS SS S TS S SS S S S STS S STS STS S TS STS S S S STS TS S TS S STS SS TS STS SS TS TS S TS
Keterangan SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.19 Tabel Skor Jawaban Kuisioner Reflektif Siklus II Nomor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nomor Pernyataan 13 14 15 16 17 18
3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3
3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3
3 2 4 2 3 4 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3
4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4
2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3
3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 3 2 3 2 3 2 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 Total Skor Rata-rata Skor Kelas
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3
3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 4
3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2
3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
2 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2
2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 1 2
3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 4 2 4 3 3
3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3
3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 3
2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3
2 2 4 4 2 3 2 3 2 1 2 4 3 2 3 2 3 3 3
Total Skor Total Skor (1-20) (21-30)
58 57 63 62 61 63 56 63 67 55 67 61 66 59 69 63 65 65 64 1.184 62,32
25 25 27 33 31 26 26 29 31 27 24 33 31 28 28 27 32 29 27 539 28,37
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.20
Tabel Skor dan Kategori Respon Siswa Siklus II
Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Rata-rata Skor
Sikap Siswa Terhadap Aktivitas Pembelajaran Total Skor Kategori 58 Positif 57 Positif 63 Positif 62 Positif 61 Positif 63 Positif 56 Positif 63 Positif 67 Sangat positif 55 Positif 67 Sangat positif 61 Positif 66 Sangat positif 59 Positif 69 Sangat positif 63 Positif 65 Positif 65 Positif 64 Positif 62,32
Positif
Persepsi Siswa Terhadap Hasil Belajar Total Skor Kategori 25 Negatif 25 Negatif 27 Positif 33 Sangat positif 31 Positif 26 Positif 26 Positif 29 Positif 31 Positif 27 Positif 24 Negatif 33 Sangat positif 31 Positif 28 Positif 28 Positif 27 Positif 32 Positif 29 Positif 27 Positif 28,37
Positif
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.21 Tabel Hasil Transkrip Wawancara No. 1.
Pertanyaan Apa saja yang kamu lakukan selama proses pembelajaran kemarin/hari ini?
2.
Apakah kegiatan yang kamu lakukan tersebut menarik atau menyenangkan?
3.
Apakah kamu sudah berusaha semaksimal
Jawaban
R.1 : Membuat banyak seperti: apa hubungan jaring-jaring makanan dengan rantai makanan, terus tadi presentasi tentang daur karbon. Terus kita disuruh mendengarkan presentasi dari teman lain supaya bisa mengerjakan LKS yang diberikan oleh Mbak Agustin. R.2 : Ya, masih ingat. Kira-kira ya nganu apa ya, mempelajari tentang biogeokimia, rantai makanan, peranan dari rantai makanan itu, biogeokimia itu. Bikin presentasi, pekerjaan untuk presentasi teruss emmm, mengerjakan soal yang diberikan itu, terus menilai teman-teman, memberi pendapat terus bertanya, ya menyenangkan. R.3 : Ya, inget. Kita itu belajar mengenai bio..., apa ini, biogeokimia, sekalian tadi presentasi terus kita belajar kelompok juga untuk mengetahui itu apa materinya juga. R.4 : Ya, ingetlah. Kemarin itu presentasi, hari ini juga, ngisi LKS lalu ngerjain soal-soal. R.5 : Inget, presentasi, diskusi sama ngerjain soal-soal. R.6 : Banyak ya, apa aja ya. Itu, nyusun banyak kata-kata lalu nanti jadi bisa dijelasin waktu presentasi. Lalu buat njawab eh ngisi soal-soal di LKS. R.1 : Ya, menyenangkan, karena bisa tertawa, tertawa bersama dan bisa bekerja sama dengan kelompok lain dan teman sekelompok. R.2 : Ya kalau untuk saya ya, menarik ya, karena jujur saya juga kurang mengerti untuk daur misalnya biogeokimia ini karena pelajaran baru buat saya itu menarik. Untuk rantai makanan kemarin itu ya saya sudah bisa ya saya juga tertarik, ya menyenangkan. R.3 : Ya menarik ya, karena kita biar lebih jelas gitu lho dalam mengetahui materinya itu kan. Kalau dengan gambar, dengan apa penerangan, maksudnya dengan cara presentasi kan kita lebih gampang mengetahui materinya. R.4 : Ya, menyenangkan. Belajarnya dalam kelompok, jadi bisa sama temen-temen, bisa liat kelompok lain presentasi juga. R.5 : Menarik, kan bisa bantu kita buat lebih tahu lebih lanjut lagi tentang, tentang semua yang didiskusikan hari ini dan kemarin. R.6 : Eeem, lumayan menarik ya, soalnya beda gak kayak pelajaran biasa. Kita bisa jawabnya barengan sama temen. Seneng juga bisa dengerin musik, kan biasanya malah gak boleh. R.1 : Sudah, berusaha mencari di buku terus berusaha berbicara di depan banyak orang. 197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran C.21
No.
Pertanyaan mungkin dalam mengerjakan tugas/soal/kuis yang diberikan?
4.
Bagaimana perasaan dan pendapatmu terhadap model pembelajaran Quantum Teaching and Learning yang kita laksanakan sebelumnya?
5.
Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching and Learning membantu kamu memahami materi pelajaran?
Jawaban
R.2 : Ahhh, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan soal yang diberikan itu agar mendapatkan nilai yang baik pula, ya tapi ya tidak terlalu... masih bingung karena belum jelas. R.3 : Belum sih, kalau menurut aku belum maksimal, karena ya itu materinya gak gampang, gak gampang buat dipahami juga sih. R.4 : Sudah, kan bareng-bareng dalam kelompok, jadi bisa dipikir bersama. Baca di buku, kalo nggak ketemu ya tanya sama guru. R.5 : Belum, soalnya agak susah juga. R.6 : Belum sih, soalnya kan kadang-kadang ada kata-kata yang belum tau, kadang-kadang jadi susah. Tapi sebisa mungkin ya dikerjakan. R.1 : Dengan belajar seperti ini saya merasa senang karena banyak hiburan seperti musik, ehm seperti itu. Dan kita jadi bisa menampilkan yang lebih baik karena mendapat penilaian dari kelompok lain. R.2 : Ya, ya nganu ya biasanya kalau menurut saya jadi lebih menyenangkan karena tidak hanya memperhatikan pelajaran tapi ada suatu hiburan tersendiri untuk saya karena di lingkungan kelas yang sedang pelajaran itu jarang sekali ada yang memperbolehkan guru untuk memdengarkan musik bahkan nanti kalau ada yang musik itu mengganggu atau bagaimana, tapi untuk pelajaran kali ini jujur saya senang, ya bisa belajar dengan baiklah. R.3 : Ehmm, lebih senang sih kalo ada musik, ya jadi santai gitu. R.4 : Pendapat saya, hemmm... kalo belajar di kelas seperti ini bisa berperan lebih aktif, kan kegiatannya padat, banyak. Kalo perasaan saya sih senang, soalnya lebih santai karena ada musik, jadi ada hiburan juga di kelas. R.5 : Asyik sih, kalo musik biar santai juga, kalau presentasi biar memberikan kita untuk bicara di depan orang banyak juga, kayak gitu. R.6 : Pembelajaran seperti ini baiknya sih lebih sering ada ya, biar gak bosen. Ada diskusi, presentasi juga, sama main-main pake kertas, tidak cuma memperhatikan pelajaran saja. R.1 : Ya, sangat membantu, karena kita bisa mendengarkan presentasi dari kelompok lain dan jika presentasinya itu kurang baik dibantu oleh Bu Agustin. R.2 : Ya, ya bisa karena ya langsung ikut berperan aktif dalam pembelajaran ini. R.3 : Ya, karena kita belajar kelompok, kita bisa sharing bareng sama temen-temen. Abis itu dengan presentasi kita bisa tahu, apa, hasilnya kelompok satu dengan yang lainnya, kita bisa ngerti gitu. 198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.21 No.
6.
Pertanyaan
Apakah kamu mengalami kesulitan memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching and Learning?
Jawaban
R.4 : Bisa, kayak tadi saya udah bilang. Lewat diskusi kelompok kan bisa sharing, lalu dengerin presentasi kelompok lain biar lebih jelas. R.5 : Bisa sih, soalnya lewat presentasi kita bisa tahu lebih, lewat diskusi kan kita bisa sharing juga sama temen, gitu. R.6 : Lumayan, kan tadi presentasi sama dengerin presentasi temen juga. Kalo gak tau, bisa diskusi sama temen sekelompok. R.1 : Ya, kadang-kadang karena materi yang diberikan baru saya pernah dapatkan, sebelumnya belum pernah saya pelajari. R.2 : Kalau kesulitan itu misalnya untuk nama-nama asing yang saya belum tahu, misalnya apa tadi yang untuk nama-nama bakteri-bakteri itu saya kurang tahu, saya kira ya cuma itu. R.3 : Ya, mengalami kesulitan mbak, ya karena itu itu materinya gak mudah untuk dipahami. R.4 : Kesulitan ya kadang-kadang. Materinya ada yang susah dipahami, tapi karena belajarnya santai jadi gak kerasa banget. R.5 : Kadang, buat ini sih, memahami yang baru yang siklus-siklus itu. Yang lain sih bisa, lumayanlah. R.6 : Bisa, yang rantai makanan sama jaring-jaring lumayan bisa dipahami, tapi yang siklus-siklus itu ada kata-kata yang susah.
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran D.1
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran D.2
201