PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Ristin Rahmawati NIM: 101114047
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karyaku ini ku persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa membantu, mendukung, dan selalu menyemangatiku, yaitu:
Kedua orangtuaku Sudi Mulyono dan Wiwit Sukmawati Adikku Dedi Permana Lutfi Fahrudin yang selalu menyemangatiku Sahabat-sahabatku di kos “Edelweis” Rizki Amalia, Asti Dewi Nurhayati, dan Neliv Mike Simatupang Sahabat-sahabatku BK 2010 B Yusika Dwi Marthafani, Melani Dian Pratiwi, Elista Tri Winahyujati, Kristituta Dwi Ambarsari, Fitri Naiti dan semua yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Serta semua teman dan kerabat yang selalu memberikan dukungan
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
Doa yang ku panjatkan disetiap sujudku adalah melihat kedua orang tuaku tersenyum bahagia dan orang-orang terdekatku bahagia. (Ristin Rahmawati)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)
Ristin Rahmawati Universitas Sanata Dharma 2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa serta untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam satu kali pertemuan. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Data penelitian diperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan pre-test dan post-test, dimana terdapat peningkatan skor item dan skor subjek pada setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan kepercayaan diri secara signifikan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok. Hasil rata-rata skor subjek pada pra siklus adalah 66,42%. Pada siklus I rata-rata skor subjek meningkat menjadi 77,61%. Pada siklus II rata-rata skor subjek meningkat menjadi 88,80%. Dari hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang siginifikan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permaian titian balok.
Kata kunci : kepercayaan diri, bimbingan pribadi sosial klasikal, permainan titian balok
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS’ SELF CONFIDENCE TROUGH CLASSICAL SOCIAL PERSONAL GUIDANCE SERVICE USING BALANCE BEAM GAME MEDIA (Guidance and Counselling Action Research on the Third Grade Students of SD Negeri Sruwohdukuh, Academic Year 2013/2014)
Ristin Rahmawati Sanata Dharma University 2015 The objective of this research to improve the students’ self confidence and to identify the extent of students’ self confidence through classical social personal guidance service using balance beam game media to the third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014. This research was an action research of guidance and counselling (PTBK) which had been done in two cycles. Each cycle in this research was done in one meeting. The subjects of the research were the 21 third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014, which consisted of 14 male students and 7 female students. The data was obtained from the self-confidence scale sheet and was supported with the result of observation during the social personal guidance activities, interview, and documentation. The results of the analysis indicated that there was a difference between pre-test and post-test, where there was an increase in the item score and the subject score in each cycle. It indicated that there was a significant improvement of self-confidence of the third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh after getting the classical social personal guidance using balance beam games as the media. The mean subject score of the pre-test was 66.42%. In the first cycle, the mean of the subject score increased to 77.61 %. Meanwhile, in the second cycle, the mean of the subject score increased to 88.80%. According to Wilcoxon test, the Ho was rejected. Thus, it can be concluded that there was a significant improvement of self-confidence among the third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh through the classical social personal guidance using balance beam games as the media.
Keyword: self-confidence, classical social personal guidance, balance beam game
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini sangat membantu penulis dalam memperkaya ilmu selama melakukan penelitian. Penulis mengucapkan terimakasih atas kesempatan, bantuan, bimbingan, waktu, dan tenaga dari berbagai pihak yang memperlancar penulisan skripsi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma serta sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pendampingan bagi penulis dengan penuh kesabaran, membantu penulis dalam proses penyelesain skripsi ini.
2.
Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakaprodi Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran kepada penulis dalam proses penyelesain skripsi ini.
3.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk berbagi ilmu dengan penuh ketulusan dan perhatian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Mas A. Priyatmoko selaku sekretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini
5.
Drs. Lanjar, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6.
Tumpuk Srilestari, S.E selaku guru kelas III SD Negeri Sruwohdukuh yang bersedia membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.
7.
Seluruh staf guru SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan menerima dan memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.
8.
Seluruh siswa SD Negeri Sruwohdukuh khususnya kelas III tahun ajaran 2013/2014 atas kesempatan, kebersamaan, dan kebahagiannya saat penulis melaksanakan penelitian.
9.
Kedua orangtua tersayang, Bapak Sudi Mulyono dan Ibu Wiwit Sukmawati yang telah memberikan motivasi, doa, kasih sayang, dan segalanya bagi penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku Dedi Permana yang selalu mendukung penulis dengan penuh kasih sayang, kebahagiaan, dan kebersamaan hingga skripsi ini dapat selesai. 11. Lutfi Fahrudin yang selalu memberikan motivasi dan semangat pada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. 12. Sahabat-sahabatku BK USD angkatan 2010 atas kesempatan, kebersamaan, bantuan, dan dukungan selama perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN... ......................................................... HALAMAN MOTTO.. .......................................................................... HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ ABSTRAK . ........................................................................................... ABSTRACT ............................................................................................. KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI. ......................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. DAFTAR GRAFIK ................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN. ......................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... B. Identifikasi Masalah ............................................................ C. Pembatasan Masalah ........................................................... D. Rumusan Masalah ............................................................... E. Tujuan Penelitian .................................... ............................ F. Manfaat Penelitian .............................................................. G. Definisi Operasional Variabel ............................................. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Hakikat Kepercayaan Diri ................................................... 1. Pengertian Kepercayaan Diri ........................................ 2. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ............. 3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ..................................... 4. Karakteristik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri .......................................................... 5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD ........ 6. Upaya Peningkatan Kepercayaan pada Siswa SD ........ B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial ...................................... 1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................ 2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial ................................. 3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial ........................ 4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan Diri .......................................................... 5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri ..................................
xiii
Halaman i ii iii iv v vi vii viii ix x xiii xvi xvii xviii xix
1 5 6 6 7 7 9
11 11 13 16 17 24 25 27 27 28 29 30 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Hakikat Permainan Titian Balok ......................................... 1. Pengertian Permainan Titian Balok .............................. 2. Tujuan Permainan Titian Balok pada Siswa SD ........... 3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa SD .......................................... 4. Keunggulan Permainan Titian Balok dalam Peningkatan Kepercayaan Diri ................. ..................... 5. Hasil Penelitian Sebelumnya ......................................... D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak ...... 1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak . 2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak ................................................ 3. Karakteristik Anak Usia SD ......................................... E. Kerangka Berpikir ............................................................... F. Hipotsis Tindakan ............................................................... BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. D. Peran dan Posisi Peneliti ..................................................... E. Setting Penelitian ................................................................. F. Prosedur Penelitian Tindakan ............................................. G. Tahapan Penelitian .............................................................. H. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 1. Skala/Angket ................................................................. 2. Observasi ....................................................................... 3. Wawancara .................................................................... 4. Studi Dokumen ............................................................. I. Instrumen Penelitian ............................................................ 1. Skala Kepercayaan Diri ................................................. 2. Pedoman Pengamatan/Observasi .................................. 3. Pedoman Wawancara .................................................... 4. Studi Dokumen ............................................................. J. Analisis Uji Instrumen ........................................................ 1. Validitas ........................................................................ 2. Relibilitas ...................................................................... K. Teknik Analisis Data ........................................................... 1. Data Kuantitatif ............................................................. 2. Data Kualitatif ............................................................... L. Kriteria Keberhasilan .......................................................... 1. Kuantitatif ..................................................................... 2. Kualitatif .......................................................................
xiv
32 32 32 33 34 35 37 37 37 38 40 41
42 43 43 44 45 47 49 54 54 54 55 55 55 55 56 57 58 59 59 60 61 62 64 66 66 66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. .................................................................... 1. Pra Tindakan ................................................................... a. Perencanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ b. Pelaksanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ 1) Observasi di Kelas .............................................. 2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan ..................... c. Data Hasil Pengukuran Pra Tindakan ...................... 1) Data Skor Item Kepercayaan Diri ...................... 2) Data Skor Subjek ............................................... d. Hasil Refleksi Pra Tindakan ..................................... 2. Penelitian Tindakan Siklus I .......................................... a. Perencanaan Tindakan Siklus I ................................ b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................. 1) Rekaman Fakta ................................................... 2) Data Hasil Pengukuran Siklus I ......................... c. Hasil Refleksi Siklus I .............................................. 3. Penelitian Tindakan Siklus II ......................................... a. Perencanaan Tindakan Siklus II ............................... b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................... 1) Rekaman Fakta ................................................... 2) Data Hasil Pengukuran Siklus II ........................ c. Hasil Refleksi Siklus II ............................................ 4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus .............. a. Pra Tindakan ............................................................ 1) Hasil Observasi .................................................. 2) Hasil Wawancara ............................................... b. Siklus I ..................................................................... 1) Hasil Observasi .................................................. 2) Hasil Wawancara ............................................... c. Siklus II . ................................................................... 1) Hasil Observasi .................................................. 2) Hasil Wawancara ............................................... 5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan ............................... 6. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... B. Pembahasan ..........................................................................
68 68 68 69 69 70 73 74 76 78 78 78 80 81 86 90 92 92 92 93 96 102 103 103 103 105 106 106 108 109 109 110 111 111 112
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................... B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... C. Saran ....................................................................................
117 118 118
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... LAMPIRAN ..........................................................................................
120 122
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tugas Peneliti dan Kolaborator ............................................ Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri ....................................... Tabel 3.3 Kriteria Panduan Pengamatan ............................................... Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara ................................................ Tabel 3.5 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas ....................................... Tabel 3.6 Kategori Skor Item ................................................................. Tabel 3.7 Kategori Skor Subjek ............................................................ Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan ............................................................ Tabel 4.1 Data Skor Item Pra Tindakan ................................................ Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Pra Tindakan ................................... Tabel 4.3 Data Skor Subjek Pra Tindakan ............................................ Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Subjek Pra Tindakan ................................ Tabel 4.5 Data Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I ............................ Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Item Siklus I ............................................. Tabel 4.7 Data Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I ........................ Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Subjek Siklus I.......................................... Tabel 4.9 Data Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ........... Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Item Siklus II ......................................... Tabel 4.11 Data Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ..... Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Subjek Siklus II ...................................... Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Kategori Skor Subjek ............................. Tabel 4.14 Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan, Penurunan, dan Tetap Antar Siklus ..................................... Tabel 4.15 Hasil Observasi Pra Tindakan ............................................. Tabel 4.16 Hasil Observasi Siklus I ...................................................... Tabel 4.17 Hasil Observasi Siklus II ..................................................... Tabel 4.18 Ketercapaian Kriteria Keberhasilan .................................... Tabel 4.19 Hasil Uji Non Parametrik Tes .............................................
xvi
45 56 57 58 61 63 64 66 74 75 76 76 86 87 88 89 97 98 99 100 102 102 104 107 110 111 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins ......................
xvii
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Skor Item Pra Tindakan ........................................................... Grafik 2 Skor Subjek Pra Tindakan ....................................................... Grafik 3 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I............. ... Grafik 4 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I......... ... Grafik 5 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II ................................................................................... Grafik 6 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II ...................................................................................
xviii
75 77 88 90 98 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Satuan Pelayanan Bimbingan ........................................... Lampiran 2. Instrumen Penelitian ......................................................... Lampiran 3. Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Wilcoxon ......... Lampiran 4. Tabulasi Data Skor Kepercayaan Diri .............................. Lampiran 5. Presensi Siswa .................................................................. Lampiran 6. Foto-foto Penelitian .......................................................... Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ..........................................................
xix
123 138 145 150 154 158 161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia berlangsung melalui beberapa masa, salah satunya adalah masa anak-anak. Masa anak-anak merupakan masa bermain dan merupakan periode perkembangan yang cepat di mana anak mengalami perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks terbentuk dari potensi diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. Pada pertengahan dan akhir masa kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar selain di rumah, anak banyak meluangkan waktu di sekolah. Pada masa sekolah ini, anak-anak membandingkan dirinya dengan teman-temannya, di mana ia mudah sekali dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat maupun teman sebaya. Kepercayaan diri dapat mengajarkan bagaimana cara untuk bertindak di lingkungan masyarakat dan dapat membantu individu ketika sedang menghadapi masalah. Masa sekolah dasar merupakan masa dimana anak memasuki dunia yang baru yang penuh dengan tuntutan-tuntutan. Keadaan ini menuntut setiap anak untuk memiliki kompetensi
sosial
yang
mendukung
1
agar
mampu
melewati
masa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
perkembangnnya dan menjalani kehidupan yang sehat. Salah satu kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh anak SD adalah kepercayaan diri. Pada kenyataannya, pengamatan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa SD masih kurang dan perlu ditingkatkan. Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja dan bukan bawaan sejak lahir. Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman dan proses belajar seseorang dalam hidupnya. Orang tua dan guru sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan awal seorang anak dan memiliki peran besar dalam pembentukan kepercayaan diri anak. Pembentukan kepercayaan diri merupakan proses yang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sejak dini, orang tua dan guru selalu membentuk dan mempertahankan kepercayaan diri anak. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena kepercayaan diri dapat mengalami pasang surut dan dipengaruhi oleh beberapa hal. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang membutuhkan proses. Dibutuhkan waktu dan usaha yang cukup keras untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Semuanya itu tidak lepas dari usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai sosok terdekat anak. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa rendahnya rasa percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Sikap orang yang tidak percaya diri antara lain, menghadapi segala sesuatu dengan keragu-raguan, tidak yakin, mudah cemas, tidak punya inisiatif, cenderung menghindar, tidak berani tampil di depan orang banyak, dan mudah menyerah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melakukan bimbingan klasikal pada saat ber-PPL Bimbingan dan Konseling di SD, peneliti mengamati bahwa, kepercayaan diri pada siswa masih kurang nampak. Secara umum, siswa sudah mengerti apa itu kepercayaan diri, tetapi belum sepenuhnya dapat menunjukkan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu hal. Gejala kurang percaya diri tampak pada siswa SD Negeri Sruwohdukuh, khususnya kelas III, seperti pemalu, tidak berani jika disuruh maju ke depan kelas, jika ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan tugas langsung putus asa, merasa takut salah dengan apa yang dilakukan, dan tidak berani bertanya ketika materi yang dijelaskan kurang dipahami. Kepercayaan diri perlu dikembangkan untuk menghindari perasaan rendah diri. Kepercayaan diri kurang pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa penyebab yang mengakibatkan anak kurang memiliki kepercayaan diri diantaranya, orang tua terlalu banyak melarang, anak tidak dilatih untuk berani memulai dalam banyak hal, anak tumbuh tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup, anak merasa terabaikan dan merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain. Penyebab lain kurangnya kepercayaan diri pada anak yaitu penampilan fisik. Pengembangan
kepercayaan
diri
pada
anak
sangat
penting.
Pengembangan kepercayaan diri terutama dilakukan pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar. Peranan bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak atau siswa yang mengalami
permasalahan
yang
berkaitan
dengan
kepercayaan
diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah bentuk dari layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada individu untuk mencapai tugas perkembangan pribadi. Bimbingan pribadi sosial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui media permainan. Media permainan titian balok merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan kepercayaan diri. Melalui permainan titian balok, siswa dapat melatih keseimbangan tubuh, menumbuhkan keberaniaan, kesenangan, dan percaya diri. Siswa diarahkan secara beragam dan bertahap untuk lebih mampu melakukan berbagai gerakan di atas titian balok. Permainan titian balok didesain dengan tingkatan permainan, sehingga tingkat kesulitan permainan berkembang. Pelayanan bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok diharapkan dapat membantu perkembangan rasa percaya diri anak sekolah dasar. Berangkat dari permasalahan tersebut dan melihat fakta yang ada peniliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal Dengan Menggunakan Media Permainan Titian Balok (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)”. Penelitian ini dilakukan terutama terhadap kelas yang berdasarkan observasi dan wawancara kurang memiliki kepercayaan diri. Penelitian ini diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dapat menghasilkan perbaikan yang positif bagi perkembangan siswa, terutama bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dalam beraktifitas sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas terkait dengan masalah peningkatan kepercayaan diri anak, ditemukan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Ada indikasi kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh masih kurang dan perlu mendapat perhatian sebagai solusi untuk mengatasinya 2. Kehidupan manusia yang semakin kompleks, menuntut pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar memperoleh pengembangan kepercayaan diri. 3. Kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh rendah, hal ini terlihat dari perilaku mereka yang kurang percaya diri seperti tidak berani maju kedepan, jika ditanya hanya terdiam, takut salah dengan apa yang dilakukan. 4. Bimbingan yang kurang diberikan oleh guru kepada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, sehingga menjadi salah satu penyebab kepercayaan diri siswa rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Belum
adanya
meningkatkan
game
atau
kepercayaan
permainan diri
siswa
yang kelas
disetting III
SD
6
untuk Negeri
Sruwohdukuh.
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini fokus kajian diarahkan pada menjawab persoalanpersoalan
yang teridentifikasi di atas khususnya menyangkut Upaya
Peningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka penulis mangajukan rumusan masalah penelitian, yaitu: 1. Apakah kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok? 2. Seberapa baik peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok tiap siklusnya? 3. Apakah terdapat peningkatan kepercayaan diri yang signifikan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui bimbingan pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok antar siklus?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok. 2. Mengukur perubahan seberapa besar peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok pada setiap siklusnya. 3. Mengetahui signifikasi peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh antar siklus.
F. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan sumbangan bagi perkembangan pengetahuan mengenai peningkatan kepercayaan diri pada siswa SD. Dapat juga dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis a. Bagi guru kelas Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru untuk lebih memahami perkembangan perilaku siswanya. b. Bagi siswa Membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi sosial yang
mendukung
seperti
kepercayaan
diri.
Selain
itu
menyadarkan siswa akan perilaku dan sikapnya saat ini. c. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan pemahaman atau kemampuan peneliti terhadap praktek yang akan dilaksanakan. Selain itu, penelitian ini merupakan kesempatam bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
d. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dalam kajian yang sama dalam ruang lingkup yang lebih luas.
G. Definisi Operasional Variabel Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dari judul penelitian ini, maka peneliti merasa perlu memberikan penegasan-penegasan batasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian “Upaya Peningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh”, yaitu: 1. Kepercayaan diri Kepercayaan diri merupakan keyakinan yang ada pada diri yang memberikan perasaan bahwa diri dalam keadaan baik, sehingga dapat berperilaku tepat ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini dikonstruk dari aspekaspek: kemampuan pribadi, interaksi sosial, konsep diri, berani mengungkapkan
pendapat,
dan
indikator
sebagaimana
dioperasionalkan dalam konstruk instrumen penelitian ini. 2. Layanan bimbingan pribadi sosial klasikal Layanan bimbingan pribadi sosial yang dimaksud dalam penelitian adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
(siswa) melalui bimbingan kelas, dimana bimbingan kelas yang diberikan mengacu pada bidang bimbingan pribadi sosial yang berguna untuk menunjang perkembangan siswa secara optimal di kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. 3. Permainan titian balok Permainan titian balok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan yang menggunakan balok sebagai tempat titian untuk mencapai tempat yang telah ditentukan. Permainan titian balok ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh yang melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan, mencari kesenangan, merangsang kreativitas siswa yang bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa. 4. Siswa Siswa yaitu semua peserta didik yang terdaftar pada kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Tahun Ajaran 2103/2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Bab ini berisi hakikat kepercayaan diri, layanan bimbingan pribadi sosial, permainan titian balok, siswa kelas III SD sebagai anak pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
A. Hakikat Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri atau dalam bahasa inggris disebut self confidence mempunyai arti keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perilaku tertentu atau untuk mencapai target. Kepercayaan diri bukan bawaan lahir melainkan proses belajar dan dapat dilatih atau dibiasakan. Menurut Lindenfield (1997) kepercayaan diri dibagi menjadi dua jenis yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin adalah percaya diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Percaya diri lahir adalah keyakinan untuk tampil dan berperilaku sesuai keadaan diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan diri merupakan sikap mental individu dalam menilai diri maupun objek sekitar sehingga individu tersebut memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam melakukan sesuatu sesuai kemampuan (Ghufron, 2011) Mastuti (2008: 13) menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah sikap postif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan yang dihadapinya. Individu yang percaya diri berusaha untuk
selalu
berpikir positf dalam menjalani setiap
kehidupannya. Hal senada diungkapkan oleh Pongky Setiawan (2014: 15) individu yang mempunyai kepercayaan diri memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mempunyai keyakinan yang kuat atas dirinya, dan mempunyai pengetahuan terhadap kemampuan yang dimiliki. Ahli psikologi Alfred Adler (dalam Lauster, 2012: 13-14) mengungkapkan bahwa kebutuhan akan kepercayaan diri dan rasa superioritas merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan serta bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya. Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004:13) mengungkapkan percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan percaya diri seorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Seorang yang memiliki kepercayaan diri akan berusaha sekeras mungkin untuk mengeksplorasi semua bakat yang dimilikinya. Menurut Hakim (2005) kepercayaan diri merupakan keberanian menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada belajar dari keberhasilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
atau kegagalan. Kepercayaan diri penting untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik, seperti halnya ketika bergabung dengan suatu masyarakat yang didalamnya terlibat suatu aktivitas atau kegiatan, kepercayaan diri meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau kegiatan. Taylor (2009: 20) mendefinisikan bahwa kepercayaan diri adalah yakin kepada diri sendiri, saat bertindak memiliki kesadaran adanya kemungkinan gagal dan melakukan kesalahan serta memiliki keberanian untuk mencapai apa yang diinginkan. Rasa percaya diri dibangun secara perlahan-lahan, tahap demi tahap. Membangun rasa percaya diri berdampak
besar
terhadap
keyakinan,
kesehatan,
kesejahteraan,
hubungan dekat, persahabatan, keluarga, dan kehidupan pekerjaan. Berdasarkan
definisi
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan, sikap mental, keberanian individu untuk
mengeksplorasi
kemampuan,
mencapai
keberhasilan
dan
menghadapi tantangan sesuai dengan kemampuan. Individu yang percaya diri berusaha untuk berfikir dan berperasaan positif terhadap dirinya. Kepercayaan diri memberikan perasaan dan anggapan bahwa diri kita dalam keadaan baik, sehingga dapat tampil dan berperilaku ketika berinteraksi dengan orang lain. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Menurut Lindenfield (1997), kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
a. Cinta Anak perlu terus menerus dicintai tanpa syarat dengan cara dihargai keadaan anak sesungguhnya, bukan keadaan anak yang seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain. Dengan cara ini, anak mengembangkan kepercayaan diri. b. Rasa Aman Anak yang selalu khawatir bahwa kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi akan sulit mengembangkan pandangan positif tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bila anakanak merasa aman, anak mengembangkan kemampuannya utntuk mengahadapi tantangan serta berani mengambil resiko dalam kehidupan sehari-hari sehingga kepercayaan diri anak akan berkembang. c. Model Peran Anak mengembangkan sikap dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk percaya diri dari orang-orang yang berada disekitarnya. d. Hubungan Anak-anak perlu mengalami beraneka ragam hubungan untuk mengembangkan
rasa percaya diri. Hubungan yang dimaksud
adalah hubungan dengan orang dekat dirumah sampai pada orang yang lebih asing. Melalui hubungan sosial anak juga membangun rasa sadar diri dan pengenalan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
e. Kesehatan Anak yang memiliki kesehatan yang baik memungkinkan driinya untuk menggunakan kekuatan dan bakat yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.
Dengan
demikian
kepercayaan
diri
anak
berkembang, namun jika anak memiliki kurang gizi, dia tidak akan dapat
belajar efektif,
sehingga tidak dapat
menggunakan
kemampuan sepenuhnya. f. Sumber Daya Sumber daya seperti buku, mainan, alat musik, dan fasilitas lainnya merupakan hal yang penting dalam perkembangan kepercayaan diri anak. g. Dukungan Anak-anak membutuhkan dorongan dan pembinaan dalam mengembangkan sumber daya sehingga dapat mengembangkan kepercayaa dirinya. h. Upah atau Hadiah Anak-anak mengembangkan kepercayaan dirinya ketika anak mampu mempertahankan keinginan alamiah untuk menghadapi tantangan. Keinginan alamiah tersebut dapat dibentuk dengan memberikan upah atau barang secara teratur atas usaha anak. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah cinta, rasa aman,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan, dan upah atau hadiah. 3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri Menurut Lauster (2012: 1-4), aspek-aspek kepercayaan diri sebagai berikut: a. Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk mengembangkan diri di mana individu yang bersangkutan tidak tergantung kepada orang lain dan dapat mengenal kemampuan dirinya sendiri b. Interaksi sosial yaitu kemampuan individu dalam berhubungan dengan lingkungannya dan mengenal sikap individu dalam menyesuiakan
diri
dengan
lingkungan,
bertoleransi,
dapat
menerima pendapat orang lain dan menghargai orang lain. c. Konsep diri yaitu bagaimana individu memandang dan menilai dirinya sendiri secara positif atau negatif, mengetahui kelebihan dan kekurangannya. d. Berani mengungkapkan pendapat yaitu sikap individu untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat menghambat pengungkapan perasaan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
4. Karaktersitik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri Menurut Lindenfield (1997) karakteristik kepercayaan diri dibagi menjadi 2 yaitu karakteristik percaya diri batin dan karakteristik percaya diri lahir. a. Percaya Diri Batin Anak yang percaya diri batin mempunyai empat karakteristik utama, yaitu: 1) Mencintai diri sendiri, artinya peduli terhadap diri sendiri. Hal ini menimbulkan perilaku dan gaya hidup untuk memelihara diri. Anak yang memiliki percaya diri batin akan bertindak sebagai berikut: a) Mempertahankan mempertahankan
kecenderungan kebutuhan
diri
jasmani
untuk maupun
rohaninya. b) Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji, ditentramkan dan mendapat ganjaran, serta tidak akan mencoba memanfaatkan orang lain untuk memenuhi permintaannya. c) Merasa senang bila diperhatikan orang lain. d) Merasa bangga akan sifat-sifat baik yang dimilikinya dan tidak akan mengahbiskan waktu, tenaga, dan uang untuk memikirkan kekurangan-kekurangan dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e) Memiliki
keinginan
untuk
sehat
18
sehingga
memperhatikan kebiasaan untuk menyikat gigi, makan dengan wajar, dan memelihara kebugaran. f) Berusaha untuk melakukan hal-hal yang mendukung dirinya
untuk
memperoleh
kesuksesan
dan
kebahagiaan. 2) Memahami diri, artinya sadar akan diri sendiri. Pemahaman diri diperoleh secara teratur dengan memikirkan perasaan, pikiran, dan perilaku diri sendiri, serta selalu ingin tahu mengenai pendapat orang lain tentang diri mereka sendiri. Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Menyadari kekuatan diri sendiri sehingga mampu mengembangakan kemampuannya secara optimal. b) Mengenali kelemahan dan keterbatasan diri sendiri sehingga kecil kemungkinannya untuk membiarkan diri mengalami kegagalan berulang-ulang. c) Memiliki kesadaran yang kokoh mengenai identitas diri sendiri, sehingga lebih mampu dan puas untuk menjadi “pribadi” dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. d) Memiliki pengertian yang sehat mengenai nilai-nilai yang dianutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
e) Memiliki teman-teman yang “tepat” karena telah mengetahui
hal-hal
yang
diinginkan
dalam
persahabatan. f) Bersikap terbuka menerima umpan balik yang diberikan orang lain dan tidak mudah tersinggung ketika mendapat kritik dari orang lain. g) Memiliki kemauan dan kesediaan untuk belajar, karena menyadari dirinya bukanlah orang yang serba tahu. 3) Mampu menentukan tujuan yang jelas, artinya mengetahui dengan jelas alasan atas tindakan yang telah atau
akan
dilakukannya, serta mengetahui hasil tertentu yang dapat diharapkan
dari
tindakannya.
Anak
yang
memiliki
karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Mempunyai kebiasaan untuk menentukan tujuan yang dapat dicapainya, tanpa harus bergantung pada orang lain untuk melakukan kegiatan. b) Mempunyai motivasi diri sehingga memiliki lebih banyak energi dan semangat. c) Lebih tekun karena menyadari bahwa langkahlangkah kecil dan terkadang membosankan memiliki tujuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
d) Belajar menilai diri sendiri karena dapat memantau kemajuannya
dilihat
dari
tujuan
yang
telah
ditetapkannya sendiri. e) Mudah
membuat
keputusan
karena
mereka
mengetahui betul yang diinginkannya dan dibutuhkan dari hasilnya. 4) Mampu berfikir secara positif, artinya memiliki kebiasaan untuk
melihat kehidupan dari sisi yang positif dan
mengharapkan serta mencari pengalaman dari hasil yang baik. Anak yang mampu berfikir secara positif akan bertindak sebagai berikut: a) Bertumbuh dengan harapan bahwa kehidupan pada umunya menyenangkan. b) Memandang orang lain dari sisi positif, kecuali terdapat alasan khusus untuk berhati-hati. c) Memiliki keyakinan bahwa setiap masalah dapat diselesaikan. d) Tidak mengkhawatirkan kemungkinan hasil yang negatif. e) Memiliki keyakinan bahwa masa depan akan baik atau bahkan lebih baik dari masa lalu f) Memiliki kemauan untuk bekerja karena menyukai pertumbuhan dan perkembangan kegiatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
g) Bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk belajar, serta melakukan tugasnya karena yakin bahwa tujuannya akan tercapai. b. Percaya Diri Lahir Anak yang percaya diri lahir memiliki empat karakteristik utama, yaitu: 1) Mampu berkomunikasi dengan baik. Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Mampu mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang, dan penuh perhatian. b) Mampu berbincang-bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis latar belakang. c) Mengetahui kapan dan bagaimana mengganti pokok pembicaraan
dari
percakapan
biasa
menjadi
percakapan yang lebih mendalam. d) Mampu menggunakan komunikasi non verbal secara efektif, sehingga sesuai dengan bahasa verbalnya. e) Mampu membaca dan memanfaatkan bahasa non verbal orang lain. f) Berbincang dengan menggunakan nalar dan secara fasih. g) Mampu berbicara didepan umum tanpa rasa takut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
2) Bersikap tegas. Anak yang memiliki karateristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Mampu menyatakan kebutuhannya secara langsung dan terus terang. b) Mampu membela hak diri sendiri maupun orang lain. c) Mampu melakukan musyawarah yang dapat diterima dengan baik. d) Mampu memberi dan menerima pujian secara bebas dan penuh kepekaan. e) Mampu
memberi
dan
menerima
kritik
yang
membangun f) Mampu mengajukan keluhan secara efektif. 3) Mampu berpenampilan dengan baik. Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Mampu memilih gaya pakaian dan warna yang sesuai dengan kepribadian dan kondisi fisik diri sendiri. b) Mampu memilih pakaian untuk berbagai peran dan peristiwa dengan mempertahankan gaya pribadinya. c) Mempunyai kesan pertama yang baik. d) Menyadari dampak gaya hidupnya (misalnya pakaian, rumah, dan lain-lain) terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
4) Memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaan. Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut: a) Mampu mengelola perasaan sehingga tidak khawatir akan lepas kendali. b) Mampu mengatasai rasa takut, khawatir, dan frustasi sehingga berani menghadapi tantangan dan resiko. c) Menghadapi kesedihan secara wajar karena tidak takut jika kesedihan itu akan membebani dan menekan diri selamanya. d) Mampu mengatasi konfrontasi secara efektif dan membela diri terhadap pelecahan, karena dapat menyalurkan energi kemarahannya dengan cara konstruktif. e) Mampu menemukan cara yang konstruktif untuk menahan
dan
mengendalikan
jika
mengalami
perasaan yang alamiah yang cukup negatif seperti cemburu. f) Mencari pengalaman dan hubungan yang memberi kesenangan, cinta, dan kebahagiaan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama individu yang memiliki kepercayaan diri adalah mencintai diri sendiri, memahami diri sendiri, mampu menentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
tujuan yang jelas, mampu berfikir secara positif, mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap tegas, mampu bernampilan dengan baik, serta mampu mengendalikan perasaan. 5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD Terbentuknya kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari perkembangan manusia pada umumnya. Kepercayaan diri sudah terbentuk pada tahun pertama kehidupan yang diperoleh dari perlakukan orang yang mengasuh, merawat, dan memenuhi segala kebutuhan anak. Sikap orang tua yang terlalu melindungi anak menyebabkan rasa percara diri anak kurang, karena sikap tersebut membatasi ruang gerak anak (Nurihsan, 2011: 39). Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar secara individu maupun sosial. Tahap usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun disebut juga dengan usia kelompok, dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan dalam keluarga ke kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap belajar. Memasuki sekolah dasar, salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh anak adalah kematangan sekolah, tidak saja meliputi kecerdasan, keterampilan motorik, dan bahasa tetapi juga yang lain seperti kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan, dan dapat mengendalikan emosi-emosinya. Pada masa anak sekolah ini, anak-anak mulai membandingkan dirinya dengan temannya di mana anak mudah sekali dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila pada masa ini anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
sering gagal dan merasa cemas, pada diri anak akan tumbuh rasa rendah diri, namun sebaliknya bila anak tahu tentang bagaimana dan apa yang perlu dikerjakan dalam menghadadpi tuntutan masyarakat dan berhasil mengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolah, akan timbul kepercayaan diri pada diri anak (Gunarsa, 1986: 14). Menurut Yusuf (dalam Nurihsan, 2011: 36) untuk mencapai kematangan sosial dan rasa percaya diri, anak harus belajar tentang cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh melalui berbagai pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman dewasa, maupun orang dewasa lainnya. Perkembangan kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma kehidupan bermasyarakat. Pembentukan kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Lindenfield (1997) setidaknya ada delapan faktor yang berpengaruh dalam proses pembentukan kepercayaan diri, yaitu cinta, rasa aman, model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan, dan upaha atau hadiah. Bila semua kebutuhan ini dapat dipenuhi, maka anak akan memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan mampu mengatasi tekanan-tekanan yang sedang dihadapi. 6. Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri pada Siswa SD Lauster (2012: 15-16) memberikan beberapa petunjuk bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
a. Mencari sebab-sebab mengapa individu merasa rendah diri. Hal ini akan memudahkan untuk mencari perbaikan untuk meningkatkan rasa percaya diri. b. Mengatasi kelemahan. Dengan adanya kemauan yang kuat, individu akan mengatasi kelemahannya menjadi keberhasilan yang sebenarnya. c. Mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal, sehingga kelemahan yang ada pada diri individu dapat teratasi. d. Merasa bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai dalam bidang tertentu e. Tidak mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain. Bertindak sesuai dengan keyakinan individu akan membuat individu merasa merdeka dalam berbuat sesuatu f. Bersikap optimis ketika dihadapkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang sulit atau yang baru dikenal. g. Memiliki cita-cita yang realistis dalam hidup, agar kemungkinan untuk terpenuhi cukup besar. h. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain yang dinilai lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial 1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial Menurut Yusuf (2008: 11) bimbingan pribadi sosial merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk
memantapkan kepribadian dan mengembangkan individu dalam menangani masalah dirinya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilanketerampilan sosial pribadi yang tepat. Winkel (2012: 118) menyatakan bahwa bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan. Menurut Tohirin (2007: 124) bimbingan pribadi adalah suatu bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Surya (dalam Tohirin 2007: 125) menjelaskan bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
masalah pribadi sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi, mampu menyesuaikan
diri dengan
lingkungan sekitar dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian konflik, dan penyesuaian diri, sehingga mampu membina hubungan social yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, interkasi pendidikan yang hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-keterampilan sosial pribadi yang tepat. 2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial Menurut Tohirin (2007: 128) tujuan bimbingan pribadi sosial, sebagai berikut: a. Agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. b. Membantu individu dalam memecahkan dan mengatasai kesulitankesulitan
dalam
masalah
sosial,
sehingga
individu
dapat
menyesuaiakan diri secara baik dan wajar di lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
c. Agar individu dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan dan tugas pribadi. d. Membantu
inidividu
mewujudkan
pribadi
yang
mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. e. Agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang. 3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial Menurut Surya dan Winkel (dalam Tohirin, 2007: 123), aspekaspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi sosial adalah sebagai berikut: a. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri. b. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri. c. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. d. Kemampuan
individu
melakukan
sosialisasi
dengan
lingkungannya. e. Kemampuan individu melakukan adaptasi. f. Kemampuan individu melakuakan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan Diri Fungsi bimbingan pribadi sosial yang diungkapkan oleh Totok (Rima Puspita, 2007: 47-49) antara lain: a. Membantu siswa agar mampu menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih percaya diri. b. Membantu siswa agar memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, sehingga mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh. c. Membantu siswa untuk berkomunikasi secara sehat dengan lingkungannya. Siswa diharapkan mampu menjalin komunikasi yang sehat dengan teman sebaya maupun orang lain. d. Membantu siswa untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat. Siswa diharapkan dapat berlatih perilaku baru yang lebih sehat yang dapat menunjang aktivitasnya lingkungan sekolah maupun masayarakat salah satunya dengan membangun kepercayaan diri. e. Membantu siswa untuk spontan, kreatif dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya. Diharapkan siswa dapat mengungkapkan perasaanya, keinginannya dengan berani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Setiap individu atau siswa mempunyai perbedaan yang khas, maka dalam proses belajar mengajarnya pasti akan menemui berbagai hambatan atau permasalah yang muncul. Permasalahan tersebut baik berasal dari dalam dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakatnya. Melalui layanan bimbingan pribadi sosial adalah jenis bimbingan yang bertujuan membantu individu dalam menyelesaikan masalahmasalah pribadi sosial (Nurihsan, 2006:16). Mengingat para peserta didik merupakan individu yang berada pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak seringkali ditemui rasa tidak percaya diri. Untuk mengatasinya perlu adanya bimbingan pribadi sosial bagi anak pada masa ini. Penanganan secara dini yang mengarah pada perbaikan dan pencegahan meluasnya permasalahan yang dihadapi siswa sangatlah dibutuhkan. Hal ini perlu perhatian yang serius dari berbagai pihak yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di sekolah maupun luar sekolah. Salah satu pihak yang mempunyai kepentingan adalah guru, dalam hal ini guru memberikan layanan bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
C. Hakikat Permainan Titian Balok 1. Pengertian Permainan Titian Balok Balok titian atau papan titian adalah permainan untuk melatih kesimbangan anak dan kepercayaan diri anak yang terbuat dari kayu ringan dan kuat, sehingga dapat dipindah-pindahkan di area sekolah. Balok titian dibuat dengan ukuran 15 x 120 x 20 cm dan dapat dicat dengan berbagai macam warna yang menarik. Menurut Ika PH (2010) bermaian balok titian termasuk dalam kegiatan bermain aktif. Kegiatan bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui aktvitas yang mereka lakukan sendiri, biasanya melibatkan banyak aktivitas tubuh/gerakan tubuh 2. Tujuan Permaianan Titian Balok pada Siswa SD Pengembangan dan pembinaan motorik sangat diperlukan karena merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak. Rendahnya keseimbangan kemampuan fisik motorik ketika berjalan pada suatu papan titian membuat anak menjadi ragu dalam bermain, berlari, maupun yang dibutuhkan saat bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kegiatan berjalan di atas balok titian ini bertujuan untuk melatih keseimbangan, melatih keberanian serta menumbuhkan rasa percaya diri anak. Menurut Montolalu (2007) tujuan permainan papan titian atau balok titian tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar saja tetapi juga mampu mengembangkan kemampuan lain, seperti:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
a. Melatih keseimbangan tubuh, keberanian, dan percaya diri b. Sejalan dengan perkembangan kognitif, anak juga mengoperasikan kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar tidak jatuh c. Aktivitas
permainan
ini
bertujuan
mengembangkan,
menumbuhkan, mengasah kepekaan, kepedulian anak untuk menunjang moral dan nilai-nilai yang berlaku universal. 3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa SD Mohammad
Muhyi
Faruq
(2007:
72-76)
menyatakan
mengembangkan gerak keberanian, keseimbangan dan partisipasi anak dengan papan titian sebagai berikut: (a) melangkah di atas papan titian dengan langkah pendek, (b) melangkah di atas papan titian dengan langkah panjang, dan (c) melangkah di atas papan titian dengan langkah menyamping. Ketiga aktivitas tersebut harus dilewati siswa untuk menumbuhkan percaya dirinya. Siswa diberi kesempatan menggunakan aktivitasnya melewati papan titian sampai berhasil sehingga menemukan keberanian dan kepercayaan diri. Permainan papan titian mempunyai tujuan luas yang di dalamnya berisikan aktivitas permainan. Aktivitas tersebut disadari atau tidak, dapat membina dan meningkatkan rasa percaya diri (sefl confidence) bagi yang melakukannya (Hamidi, 2007: 45).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Keunggulan
Permainan
Titian
Balok
dalam
34
Peningkatan
Kepercayaan Diri Permainan titian balok terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui pendapat para ahli dan penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti pernyataan yang diungkapkan oleh Erna Iswati (2008) bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan anak. Dalam permainan papan titian, secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan dirinya. Hal ini juga didukung oleh Sadiman (2009) yang menyatakan permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur, permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat. Dengan demikian permainan papan titian atau titian balok akan menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa permainan titian balok dapat digunakan sebagai upaya mengatasi masalah siswa, khususnya mengenai peningkatan kepercayaan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
5. Hasil Penelitian Sebelumnya Berdasarkan
penelusuran
kepustakaan,
penulis
menemukan
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, diantaranya adalah: 1. Penelitian oleh Untung Sujadi (2012) yang berjudul “Penggunaan Media
Balok
Berjenjang
dalam
Pembelajaran
Senam
Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun 2012”. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut sebanyak 20 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada aspek kognitif terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang sangat signifikan, yaitu siklus I dengan skor rata-rata 75 dan di siklus II rata-ratanya 89,5. Pada aspek psikomotor terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I rata-rata skor siswa 65,5 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 91,5. Pada aspek afektif juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, pada siklus I rata-rata skor siswa 81,8 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 86,5. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam keseimbangan telah mengalami berjenjang.
peningkatan
melalui
penggunaan
media
balok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2. Penelitian oleh Selly Asna Wijayanti (2012) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa yang tingkat kepercayaan dirinya rendah. Setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok selama dua siklus, terdapat peningkatan kepercayaan diri pada para siswa tersebut. Pada siklus I peningkatan sebesar 40%, pada siklus II meningkat menjadi 89%. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat peningkatan positif, rasa percaya diri siswa yang semula rendah meningkat menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media balok berjenjang efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri partisipan. Berangkat dari hal tersebut maka penggunaan media balok berjenjang atau titian balok dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Penggunaan media balok berjenjang atau titian balok, selain membantu anak melatih keseimbangan, titian balok mampu membuat anak senang dan percaya diri, sehingga siswa diharapkan dapat merasa senang dan percaya diri dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai Anak Pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-Kanak 1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak Menurut Santrock (2002) masa pertengahan dan akhir kanak-kanak merupakan periode perkembangan yang terentang dari usia 6-12 tahun setara dengan tahun-tahun sekolah dasar. Menurut pendidik, pada masa ini anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari berbagai keterampilan penting, baik kepentingan kurikuler maupun kepentingan ekstrakurikuler (Hurlock, 1997). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak adalah anak yang berusia 6-12 tahun serta berada pada usia sekolah dasar. 2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak- Kanak Menurut
Havighurst
(dalam
Nurihsan,
2011:
19)
tugas
perkembangan anak pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak adalah sebagai berikut: a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-anak. b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
d. Mulai mengembangkan peran sosial antara pria atau wanita yang tepat. e. Mengembangkan
keterampilan-keterampilan
dasar
untuk
membaca, menulis, dan berhitung. f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan nilai h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga. i. Mencapai kebebasan pribadi. 3. Karakteristik Anak Usia SD Sugiyanto (2010) menjelaskan ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik, khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. a. Anak usia SD Senang Bermain Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang, bermuatan permainan lebih‐lebih untuk kelas
rendah.
Guru
SD
seyogyanya
merancang
model
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. b. Anak usia SD Senang Bergerak Orang dewasa dapat duduk berjam‐jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. c. Anak usia SD Senang Bekerja dalam Kelompok Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok sebaya, mereka belajar aspek‐aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan‐aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif). Untuk ini, guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3‐4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. d. Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan/memperagakan Sesuatu Secara Langsung. Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep‐konsep baru dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
konsep‐konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
E. Kerangka Berpikir Peneliti menggunakan bimbingan pribadi sosial klasikal melalui metode permainan titian balok sebagai upaya perbaikan terhadap kepercayaan diri siswa SD kelas III. Selama ini guru telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, namun dalam kenyataannya belum bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa. Siswa cenderung malu atau bersikap tertutup dalam mengungkapkan masalah. Rendahnya kepercayaan diri siswa bila dibiarkan akan menjadikan seseorang memiliki sikap rendah diri. Tanpa adanya kepercayaan diri, siswa tidak memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu, selain itu siswa juga akan sulit berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu perlu adanya sebuah upaya yang dapat membuat kepercayaan diri siswa meningkat. Salah satu metode yang dimungkinkan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah metode bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok. Permainan titian balok memiliki keunggulan dalam melatih keseimbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
dan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Jika kepercayaan diri siswa sudah tumbuh, hal ini akan berdampak pada perilaku positif siswa di kelas.
F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ha
: Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.
2. Ho
: Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan indikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) yang dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan berasal dari bahasa inggris yaitu action research. Menurut Mertler (dalam Dede Rahmat, 2012:12) action research sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu masalah, mencari solusi, serta melakukan perbaikan atas suatu program sekolah atau kelas yang khusus.
Penelitian
tindakan
merupakan
salah
satu
strategi
yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah, dengan adanya rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Dede Rahmat, 2012:12). Menurut Arikunto (2009:3), penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserach) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan bimbingan dan konseling adalah suatu penelitian yang dilakukan
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
untuk mempelajari suatu masalah, mencari solusi, dan memberikan perbaikan dengan langkah melakukan perencanaan, melakukan tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi, sehingga dapat menghasilkan proses pengembangan dalam bidang bimbingan dan konseling di suatu sekolah. Penelitian ini mengkaji masalah kepercayaan diri siswa yang masih rendah. Selanjutnya diberikan tindakan perbaikan berupa layanan bimbingan pribadi sosial yang diaplikasikan dalam permainan titin balok sebagai upaya peningkatan kepercayaan diri siswa dalam PTBK.
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Objek penelitian ini adalah meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok.
C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada jam pembelajaran jam ke 1, yaitu pukul 07.00 WIB, setiap hari Rabu dan Sabtu tiap minggunya. Pelaksanaannya pada semester II atau genap tahun ajaran 2013/2014 di bulan Mei hingga Juni. Tempat penelitian ini adalah di kelas III SD Negeri Sruwohdukuh.
Lokasi
SD
Negeri
Sruwohdukuh
Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.
terletak
di
Desa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
D. Peran dan Posisi Peneliti Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pihak luar yang sedang mengadakan penelitian dan ingin memberikan kontribusi dalam konteks layanan bimbingan pribadi sosial klasikal di kelas III. Oleh karena itu, terlebih dahulu peneliti membicarakan peran dan tugs masing‐masing dengan pihak yang berwenang di kelas tersebut yaitu guru wali kelas III. Berdasarkan hak tersebut, diterapkan kesepakatan sebagai berikut: 1. Pelakasanaan Tindakan (Sebagai mahasiswa peneliti) Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sekaligus sebagai pelaksana tindakan perbaikan yang direncanakan. Peneliti terlibat penuh dalam penerapan layanan bimbingan pribadi sosial klasikal. 2. Kolaborator/pengamat Kolaborator berperan sebagai pihak yang membantu peneliti mengumpulkan data penelitian dan merencanakan tindakan perbaikan untuk setiap pertemuan yang akan diadakan. Tugas inti kolaborator ketika pelaksanaan tindakan adalah sebagai observer proses. Kolaborator yang dilibatkan adalah guru wali kelas III sebagai pihak yang paling memahami kondisi siswa dan pembelajaran di kelas III.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 3.1 Tugas Peneliti dan Kolaborator Peran Peneliti
a. b. c.
Kolaborator
d. a.
b. c.
Deskripsi Tugas Mengumpulkan data awal sebagai dasar penelitian Membuat desain penelitian dan rencana perbaikan Pelaksana pelayanan bimbingan pribadi sosial klasikal Mengamati proses tindakan Bersama peneliti membuat desain penelitian dan rencana perbaikan Mengamati dan membagi informasi hasil observasi Bersama peneliti mendiskusikan hasil observasi
E. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan setting kelas dan setting halaman sekolah. Data diperoleh pada saat proses bimbingan klasikal di dalam kelas dan luar kelas. 1. Partisipan dalam Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif, yaitu: a. Mitra Kolaboratif 1 Nama
: Tumpuk Srilestari, S.E
NIP
:‐
Pangkat/Gol
:‐
Jabatan
: Wali Kelas III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
b. Mitra Kolaboratif 2 Nama
: Wiwit Sukmawati, S.Pd
NIP
: 19640320 199403 2 003
Pangkat/Gol
: III d
Jabatan
: Wali kelas VI
2. Topik Bimbingan Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing‐masing siklus berlangsung dalam satu pertemuan layanan bimbingan klasikal selama 60 menit. Adapun topik bimbingan pada siklus‐siklus perbaikan adalah sebagai berikut: a. Siklus 1 1) Fokus Penelitian
: Meningkatkan kepercayaan diri siswa
2) Topik Bahasan
: Percaya Diri
3) Waktu
: 31 Mei 2014 Pukul 07.00–08.00 WIB
4) Tempat
: Ruang kelas III dan halaman dekat perpustakaan
5) Jumlah Siswa
: 21 Orang
b. Siklus 2 1) Fokus Penelitian
: Meningkatkan kepercayaan diri siswa
2) Topik Bahasan
: Aku Bisa
3) Waktu
: 4 Juni 2104 Pukul 09.00 – 10.00 WIB
4) Tempat
: Ruang kelas III dan halaman dekat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
perpustakaan 5) Jumlah Siswa
: 21 Orang
F. Prosedur Penelitian Tindakan Sejalan dengan model Hopkins (dalam Dede Rahmat, 2012: 16) penelitian tindakan dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran. Setiap siklus terdiri dari empat langkah yang berurutan. Keempat langkah utama tersebut yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut tergambar dalam gambar dibawah ini:
IDENTIFIKASI MASALAH
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
M REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
SIKLUS 2
PENGAMATAN
REFLEKSI
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993) (dalam Sanjaya, 2011: 54)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Bagan PTK di atas menunjukkan bahwa setiap tahapan penelitian wajib dilakukan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kriteria keberhasilan PTK. Berdasarkan bagan PTK dapat diketahui bahwa kegiatan penelitian diawali dengan tahap identifikasi masalah. Pada tahap identifikasi masalah, peneliti melakukan analisis situasi untuk mendapatkan data permasalahan awal yang ada di kelas tersebut, melalui wawancara dan observasi. Kegiatan tersebut berguna untuk memperoleh data awal yang terjadi pada kelas tersebut. Selanjutnya peneliti merancang suatu tindakan dengan mengacu dari permasalahan yang ada. Tahap perencanaan disusun berdasarkan hasil identifikasi masalah. Pada tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada tahap tindakan ini peneliti memberikan tindakan kepada siswa sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti. Pada pelaksanaan tahapan tindakan ini peneliti melakukan observasi, wawancara kepada beberapa siswa, dan membagikan angket di akhir kegiatan untuk mengetahui hasil yang dicapai melalui tindakan yang diberikan. Selanjutnya peneliti melakukan olah data terhadap alat pengumpul data yang telah diberikan dan membuat refleksi setiap siklusnya. Tahap terakhir yang dilakukan adalah membuat refleksi setelah melakukan tindakan. Peneliti melakukan penilaian tentang proses yang telah dijalankan, yaitu menuliskan kelebihan dan kekurangan selama tindakan dalam penelitian. Hal ini berguna untuk membuat perencanaan dalam tindakan yang akan diberikan pada siklus perbaikan atau siklus selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
G. Tahapan Penelitian Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu identifikasi masalah dengan melakukan analisis situasi yang terjadi di kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, pada tahap berikutnya peneliti mulai menyusun rancangan penelitian dan mendesain tindakan yang akan diberikan. 1. Identifikasi Masalah Sebelum menyusun rencana penelitian, terlebih dahulu peneliti mengidentifikasi masalah melalui analisis situasi dengan melakukan kegiatan pengumpulan data awal. Tujuannya agar mendapatkan gambaran yang sesungguhnya mengenai permasalahan yang ada di kelas III. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas III, melakukan observasi ketika guru mengajar dikelas. Hasil dari wawancara dan observasi kemudian dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya. 2. Rancangan Siklus Penelitian (Siklus I) a. Perencanaan Tindakan Pada kegiatan penelitian ini peneliti membuat perencanaan yaitu: 1) Mempersiapkan Satuan Layanan Bimbingan (SPB) beserta materi yang mendukung kegiatan bimbingan. Materi berjudul “Percaya Diri”. 2) Mempersiapkan jenis dan alat permainan “Titian Balok”. 3) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi, panduan untuk wawancara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
4) Memastikan mitra kolaborator untuk siap memberikan pengamatan. 5) Mempersiapkan peralatan dokumentasi berupa kamera b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun. 1) Pembukaan a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b) Pemberian Ice breaking untuk penyegar suasana. 2) Inti Kegiatan a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada kegiatan bimbingan. b) Pemberian materi bimbingan. c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar kelas. d) Pemberian kesimpulan. e) Pemberian penguatan (reinforcment). 3) Penutup a) Mengisi lembar refleksi b) Pemberian dan pengisian angket c) Menutup kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti
kegiatan bimbingan dan sikap
peneliti
selama
memberikan bimbingan. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan sebagai bahan refleksi yaitu kelebihan dan kekurangan selama proses bimbingan berlangsung. 3. Siklus II Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I. Perencanaan pada siklus ini berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti, observasi mitra kolaboratif dan diskusi antara peneliti dan mitra kolaboratif. Siklus II meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti memberikan topik bimbingan “Aku Bisa”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
b. Pelakasanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah disusun. 1) Pembukaan a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar. b) Pemberian Ice breaking untuk penyemangat kegiatan. 2) Inti Kegiatan Pelaksanaan upaya perbaikan pada siklus II dilakukan sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Layanan bimbingan klasikal pada siklus II diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh kegiatan dan aktif. a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada kegiatan bimbingan. b) Pemberian materi bimbingan. c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar kelas. d) Pemberian kesimpulan. e) Pemberian penguatan (reinforcment) 3) Penutup a) Mengisi lembar refleksi b) Pemberian dan pengisian angket c) Menutup kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Adapun urutan kegiatan topik bimbingan pada tiap siklusnya, disusun dalam Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB), yang termuat pada lampiran 1. c. Observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama mengikuti
kegiatan bimbingan dan sikap
peneliti
selama
memberikan bimbingan. Saat melakukan observasi, peneliti dibantu mitra kolaboratif dalam mengamati proses jalannya kegiatan bimbingan. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama bimbingan berlangsung. Hal yang dirasa masih kurang optimal akan diperbaiki. Setelah tindakan dilakukan, peneliti segera mengolah data yang telah didapatkan melalui angket, observasi, dan wawancara dari setiap siklusnya untuk kemudian dianalisis. Refleksi
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang terjadi saat bimbingan tiap siklusnya. Hasil dari diskusi bersama mitra kolaborator
dan
identifikasi melalui alat pengumpul data, akan digunakan sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
pertimbangan merencanakan pemberian tindakan bimbingan pada siklus selanjutnya.
H. Teknik Pengumpulan Data 1. Skala/Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala kepercayaan diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang telah dipaparkan oleh ahli. Jenis skala yang diberikan adalah skala guttman. Dimana siswa diminta untuk memilih diantara dua alternatif jawaban yaitu Menggambarkan Diri Saya (Ya) dan Tidak Menggambarkan Diri Saya (Tidak) dengan cara memberi tanda centang. Melalui skala akan diketahui tanggapan siswa yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan hasil pre test dan post test. 2. Observasi Observasi dilakukan oleh mitra kolaborator yang mengamati selama proses bimbingan dilaksanakan tiap siklus. Observasi dilakukan dengan lembar panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Observer memberikan
penilaian
sesuai
lembar
panduan
observasi,
serta
menuliskan apa saja yang terjadi pada setiap siklusnya, sebagai catatan untuk peneliti dalam berefleksi serta merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3. Wawancara Sanjaya (2011: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu untuk mendapatkan informasi-informasi. Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan terlaksana. Peneliti mewawancarai siswa yang terlihat kurang percaya diri berdasarkan hasil observasi. 4. Studi Dokumen Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto selama proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling berlangsung dan catatan lapangan yang disusun oleh mitra kolaboratif.
I.
Instrumen Penelitian 1. Angket/Skala Kepercayaan Diri Skala ini disusun sebagai alat ukur kuantitatif untuk mengetahui kepercayaan diri siswa. Skala yang digunakan adalah skala Guttman. Sugiyono (2010: 139) menjelaskan bahwa skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Pada umumnya dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Melalui pengukuran menggunakan skala guttman akan didapat jawaban yang tegas yaitu yatidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, dan sebagainya. Skala ini disusun oleh peneliti dengan berpedoman pada kajian teori aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
kepercayaan diri Lauster (2012: 1-4). Angket/kuesioner dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut ini adalah blue print skala kepercayaan diri. Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri Aspek Kemampuan Pribadi
Interaksi Sosial
Indikator a. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri b. Tidak bergantung pada orang lain a. Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri b. Mempunyai keterampilan berkomunikasi
Konsep Diri
Berani Mengungkapkan Pendapat
a. Mengetahui kelebihan dan kekurangan b. Menilai diri secara positif a. Mampu mengutarakan yang ada dalam diri b. Mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan perasaan Jumlah
No Item + 2, 5, 8
Jumlah 3
1, 6
4
3
3, 7
9
3
10, 12
2
11
13
2
15, 18
17
3
14, 20
16
2
19
2
20
2. Pedoman Pengamatan/Observasi Pedoman observasi merupakan instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data proses dalam PTK. Observasi merupakan suatu pengamatan setiap kejadian yang sedang berlangsung, dengan maksud untuk mendapatkan informasi atau data tentang perilaku siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
sebagai pengaruh tindakan yang telah dilakukan (Sanjaya, 2011: 86) Jenis observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan. Peneliti benar-benar ikut terlibat dalam aktivitas bimbingan dan sekaligus mengobservasi aktifitas bimbingan di kelas dan di luar kelas. Untuk kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kepercayaan diri. Lembar observasi kepercayaan diri siswa merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan aktivitas siswa pada saat bimbingan di dalam kelas dan luar kelas.. Lembar observasi ini dibuat oleh peneliti dan diisi oleh mitra kolaboratif selama pelaksanaan kegiatan. Panduan observasi dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut adalah kriteria panduan pengamatan yang didapatkan dari partisipasi siswa. Tabel 3.3 Kriteria Panduan Pengamatan Aspek Responsi siswa terhadap layanan bimbingan pribadi sosial klasikal
Indikator a. Perilaku siswa yang menunjukkan tidak percaya diri dalam mengikuti bimbingan pribadi sosial klasikal b. Perilaku siswa yang menunjukkan percaya diri dalam mengikuti bimbingan pribadi sosial klasikal
Jumlah 8 butir
8 butir
3. Pedoman Wawancara Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2010: 194) wawancara terstruktur adalah wawancara dimana peneliti telah menyiapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Agar mempermudah proses wawancara, maka peneliti menyusun pedoman wawancara. Pedoman wawancara disusun untuk menanyakan kepada siswa dan guru agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Selain itu, untuk mempermudah peneliti melakukan tanya jawab tentang tanggapan siswa terhadap kegiatan bimbingan yang dilaksanakan. Wawancara juga dilakukan kepada guru kelas III, hal ini untuk mengetahui tanggapan guru mengenai kegiatan bimbingan yang dilakasanakan. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran 2. Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara Siswa Aspek
Indikator
Responsi siswa terhadap layanan bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok
a. Kegiatan bimbingan yang telah berlangsung b. Penggunanaan media permainan titian balok dalam bimbingan pribadi sosial c. Ketercapaian kepercayaan diri siswa yang tinggi
Sumber
Siswa kelas III SD
4. Studi Dokumen Dokumentasi dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, fotofoto, dan juga hasil evaluasi kegiatan selama proses layanan bimbingan berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
J. Analisis Uji Instrumen 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Pada penelitian ini, validitas yang dilakukan peneliti yaitu: a. Validitas Konstruk Sugiyono (2010: 177) menjelaskan bahwa untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli (experts judgment). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil yang diperoleh melalui uji ahli tersebut yaitu perlu dilakukan perbaikan pada butirbutir kuesioner agar setiap butir kuesioner menjadi kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa dan butir kuesioner secara logis sesuai dnegan kisi-kisi kuesioner. b. Uji Validitas Empirik Peneliti menggunakan SPSS 15 untuk melihat validitas dari kuesioner. Sugiyono (2011: 188) menjelaskan syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki. Uji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
validitas didapatkan melalaui SPSS 15, pada korelasi productmoment dengan subjek (n) sebanyak 21 siswa. Uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3. 2. Reliabilitas Azwar (2013: 7) mengatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Reliabilitas mengukur sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya. Bila dilakukan pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Perhitungan reliabilitas kuesioner menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut: KR-20 = [
]
∑
Keterangan: = varians skor tes k = banyaknya item dalam tes p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item KR-20 = [ =[
∑
] ]
=[ ] =
=
Koefisien korelasi berada antara 1 – 0. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, semakin tinggi koefisien korelasi semakin reliabel instrumen tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Setelah itu ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman pada daftar indeks korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995: 209) seperti disajikan dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kualifikasi
±0,91 - ±1,00
Sangat Tinggi
±0,71 - ±0,90
Tinggi
±0,41 - ±0,70
Cukup
±0,20 - ±0,40
Rendah
0,00 - ±0,20
Sangat Rendah
K. Teknik Analisis Data Dede Rahmat (2012: 170) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah: (1) reduksi data, yaitu proses menyederhanakan data dengan melakukan seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna, (2) paparan data, yaitu menampilkan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif dan tabular, (3) penyimpulan data, yaitu mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat. Saat pelaksanaan penelitian tindakan ini, ada dua jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
1. Data Kuantitatif Untuk data yang dapat dianalisis secara deskriptif, dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik, yaitu mencari nilai jumlah ratarata hasil kepercayaan diri siswa tiap siklusnya. a. Data Hasil Pengukuran Skala Kepercayaan Diri Data hasil kala kepercayaan diri dalam penelitian ini berjenis skala Guttman. Azwar (2010: 6) menjelaskan bahwa perlu untuk mengkategorikan subjek dan butir item berdasarkan kriteria kategori. Peneliti menghitung kategorisasi untuk data hasil pengukuran skala kepercayaan diri sebagai berikut langkahlangkah: 1) Kategori skor Item Kepercayaan Diri Kategori skor item ini bertujuan untuk menentukan tinggi atau rendahnya suatu item. Sehingga jika item tersebut rendah maka item tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan pada siklus selanjutnya. Kategori skor item didapatkan melalui perhitungan berikut ini: Xmaksimum
: 20 x 1 = 20
Xminimum
: 20 x 0 = 0
Range
: 20 - 0 = 20
(simpangan baku)
:
= 3,33 / 3
(mean teoritik)
: (20+0)/2 = 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Dari perhitungan tersebut didapatkan perhitungan kategorisasi pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri Siswa Formula Kategori
Rentang Nilai Skor
Kategori
Item Kepercayaan Diri X
1,5
X
Sangat Rendah (SR)
5,5
1,5
X
0,5
5,5
X
8,5
Rendah (R)
0,5
X
0,5
8,5
X
11,5
Sedang (S)
0,5
X
0,5
11,5
X
14,5
Tinggi (T)
1,5
X
14,5
X
Sangat Tinggi (ST)
2) Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek Kategori skor kepercayaan diri subjek didapatkan melalui perhitungan berikut ini: Xmaksimum
: 21 x 1 = 21
Xminimum
: 21 x 0 = 0
Range
: 21 – 0 = 21
(simpangan baku)
:
= 3,5
(mean teoritik)
: (21+0)/2 = 10,5
Sehingga didapatkan perhitungan kategorisasi terlihat pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 3.7 Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek Formula Kategori
Rentang Nilai Skor
Kategori
Item Kepercayaan Diri X
1,5
X
5,25
Sangat Rendah (SR)
1,5
X
0,5
5,25
X
8,75
Rendah (R)
0,5
X
0,5
8,75
X
12,25
Sedang (S)
0,5
X
0,5
12,25
X
15,75
Tinggi (T)
1,5
X
15,75
X
Sangat Tinggi (ST)
2. Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk kalimat, yang memberikan gambaran tentang tingkat kepercayaan diri siswa, pandangan atu sikap siswa, perhatian dan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. a. Analisis Data Observasi Hasil data observasi diolah dan dianalisis setelah penelitian tindakan diberikan, dalam hal ini peneliti tidak menunda dalam mengolah data, agar hasil yang diperoleh segera diolah dan dianalisis, untuk kemudian menjadi bahan perbaikan siklus selanjutnya. Peneliti melihat dari hasil data yang diperoleh dari mitra kolaboratif, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Peneliti berdiskusi dengan mitra kolaboratif, untuk membahas hal apa yang terjadi pada siklus tersebut dan hal apa yang perlu diperbaiki. Kemudian peneliti mengambil kesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
suatu siklus berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan hasil diskusi bersama. b. Analisis Data Wawancara Data yang telah diperoleh melalui wawancara kemudian dicatat dan dianalisis sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang telah diungkapkan oleh siswa mengenai kegiatan bimbingan klasikal. Kemudian peneliti memberikan kesimpulan atas hasil wawancara tersebut melalui banyaknya ungkapan pernyataan dari para siswa. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Sugiyono (2010: 330) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Proses analisis data dilakukan sejak sebelum penelitian, selama proses penelitian, dan setelah selesai penelitian. Dalam analisis data kualitatif diperlukan validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas dalam analisis data kualitatif disebut uji keabsahan dan uji dependability. Reliabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit tersebut dilakukan oleh auditor untuk mengetahui proses yang terjadi dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari manipulasi data dalam penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
L. Kriteria Keberhasilan Herbert, Robin & Ortrun (2002), defined Action Research as a process that pursues improvement in partical situations without substantively prescribing objectives to be achieved. Pendapat di atas didefinisikan bahwa, penelitian tindakan sebagai sebuah proses yang mengejar untuk suatu perbaikan disituasi praktis tanpa menentukan/menetapkan tujuan secara kenyataan untuk dicapai. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini memiliki kriteria keberhasilan yang ditentukan peneliti melalui perhitungan nilai berdasarkan pada pra tindakan. Kriteria keberhasilan penelitian sebagai tolak ukur keberhasilan yang harus dicapai. Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuantitatif Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan
Peubah
Indikator
Kepercayaan diri a. Rata-rata skor siswa (skala kepercayaan diri kepercayaan diri) siswa b. Jumlah subjek yang mengalami peningkatan setiap siklusnya
Kriteria Keberhasilan Pra Siklus I Siklus II Tindakan 66,42% 76% 86%
-
10 siswa
15 siswa
2. Kualitatif a. Siswa memperhatikan penjelasan guru BK Siswa dapat menghargai guru yang berada di depan kelas dan mampu menjaga situasi kelas tetap tenang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
b. Bertanya kepada guru atau merespon pertanyaan/perintah guru Siswa berani bertanya kepada guru. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan materi yang dipelajari pada saat proses belajar mengajar. Siswa menjawab pertanyaan guru, jika guru mengajukan pertanyaan. Ketika guru menyampaikan suatu perintah, siswa memberikan respon atas perintah tersebut. c. Berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan klasikal Siswa tidak hanya berdiam diri ketika kegiatan, namum siswa terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan. d. Siswa merasa gembira mengikuti kegiatan bimbingan klasikal Siswa merasa senang mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Siswa menampilkan diri riang dan ceria saat kegiatan bimbingan klasikal. e. Siswa melakukan refleksi dengan baik Siswa melakukan relfeksi sesuai dengan yang dialami oleh siswa pada saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra tindakan, siklus I, dan siklus II
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling diuraikan dalam tiga bagian, yaitu hasil pra tindakan, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Data hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam pembahasan. 1. Deskripsi Proses dan Hasil Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Kegiatan pra tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi awal tingkat kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh sebelum dilakukannya penelitian tindakan. Situasi awal ini
akan
digunakan
sebagai
bahan
refleksi
yang
mendasari
dilaksanakannya siklus tindakan. Pra tindakan ini berisi perencanaan, pelaksanaan pra tindakan, dan refleksi pra tindakan. a. Perencanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan bahanbahan yang diperlukan untuk kegiatan pra tindakan. Peneliti mencari informasi awal mengenai situasi dan kondisi kelas III melalui diskusi dengan wali kelas III dan membahas tentang rencana untuk penelitian kelas III. Peneliti memutuskan untuk melakukan observasi awal kelas yang dilakukan sebanyak dua kali.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Observasi pertama dilakukan saat jam mata pelajaran matematika. Observasi kedua dilakukan peneliti melalui observasi partisipan. Peneliti memberikan bimbingan klasikal tanpa menggunakan media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data kelas III tentang kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal tanpa menggunakan media permainan titian balok. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi, angket kepercayaan diri, dan panduan wawancara. b. Pelaksanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling 1) Observasi di Kelas Observasi guru pada pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2014. Kegiatan diawali dengan bertemu dengan guru kelas III di sekolah, peneliti menggali informasi tentang
kegiatan
pembelajaran
di
kelas
III,
apakah
menggunakan media atau strategi tertentu. Berdasarkan informasi dari guru kelas III, media yang digunakan tidak begitu bervariatif hanya dengan metode ceramah saja. Ada beberapa siswa yang hanya diam saja saat jam pelajaran. Peneliti kemudian melakukan observasi di kelas III pada saat jam pelajaran matematika. Peneliti melakukan pengamatan tentang situasi dan interaksi pembelajaran di kelas III pada saat guru kelas memberikan materi. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
siswa yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan guru. Ketika guru menawarkan kepada para siswa, siapa yang bersedia mengerjakan soal di depan kelas, tidak ada satupun siswa yang maju ke depan kelas. Peneliti mengamati hampir semua siswa terlihat kurang percaya diri saat disuruh maju ke depan kelas. Siswa akan maju ke depan kelas ketika sudah dipanggil oleh guru. Setelah
melakukan
kegiatan
observasi,
peneliti
diberikan kesempatan oleh guru kelas pada akhir jam pelajaran. Setelah wawancara ternyata banyak didapatkan informasi bahwa siswa kelas III mempunyai gejala kurang percaya
diri.
Mereka
mengaku
malu
jika
disuruh
mengerjakan soal di depan kelas, karena takut jika soal yang dikerjakan salah menjawabnya, siswa takut menjawab pertanyaan guru jika nantinya salah. 2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan oleh Peneliti Kegiatan bimbingan klasikal pra tindakan dilakukan pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang kepercayaan diri siswa kelas III tanpa menggunakan media permainan titian balok. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00. Topik bimbingan yang diberikan adalah “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti mengajak guru kelas III yang berperan sebagai observer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
a) Pembukaan Peneliti masuk ruang kelas dengan kondisi awal kelas yang tenang, ditemani oleh guru kelas. Guru kelas memberikan pengantar sambil memperkenalkan peneliti kepada siswa. Peneliti memberikan salam pembuka dan disambut dengan malu-malu oleh siswa, kemudian peneliti menjelaskan tujuan adanya kegiatan bimbingan yang akan dilaksanakan selama tiga pertemuan kedepan. Peneliti membacakan buku absensi siswa yang berada di kelas agar mengenal siswa satu-persatu. b) Kegiatan Inti Setelah selesai berkenalan dengan para siswa, kemudian
peneliti
memulai
kegiatan
bimbingan.
Peneliti memberikan ice breaking terlebih dahulu sebelum masuk pada materi bimbingan. Peneliti mulai masuk pada materi yang akan diberikan yaitu “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti memulainya dengan tanya jawab tentang arti teman bagi kalian, kemudian peneliti membagikan kertas kepada siswa satu persatu, setelah kertas dibagikan, kemudian peneliti meminta siswa untuk menggambar diri mereka sendiri saat dengan temannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Setelah diberikan penjelasan, kemudian siswa segera mengerjakannya dengan menggambar diri mereka sendiri saat bersama temannya, disertai penjelasan dari gambar yang telah digambarnya. Setelah para siswa selesai mengerjakan, peneliti meminta beberapa siswa untuk menceritakan apa yang telah digambarkan. Peneliti
menunjuk
siswi
perempuan
untuk
menceritakan hasil gambarnya, siswi tersebut terlihat kesulitan dan malu menceritakan hasil gambarnya di depan kelas, setelah selesai menceritakan peneliti memberikan
peneguhan
kepada
siswa
tersebut.
Kemudian siswi menunjuk teman yang lain untuk menceritakan hasil gambarnya, begitu seterusnya. Ada
yang
menggambarkan
bahwa
sedang
bermain, belajar, berolahraga dengan temannya, dan lain-lain. Setelah beberapa siswa menceritakan hasil gambarnya, lalu peneliti mulai masuk pada materi dengan menjelaskan tentang mempunyai banyak teman itu penting, tantangan dalam mempunyai banyak teman, dan cara untuk berteman dengan banyak orang. Kemudian peneliti meminta untuk menuliskan manfaat dari kegiatan bimbingan hari ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
c) Penutup Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan, peneliti
mencoba
menarik
kesimpulan
serta
memberikan peneguhan kepada para siswa bahwa teman sejati itu tidak akan pernah terpisahkan walaupun terdapat banyak perbedaan dan agar apa yang digambarkan pada kertas itu menjadikan penyemangat bagi diri mereka dalam berkaktivitas di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sepuluh menit sebelum bel, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk diisi, sebelum memulai mengisi peneliti menjelaskan kepada siswa cara mengisi kuesioner. Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa untuk memberikan tanggapan pada kegiatan hari ini. Setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner kemudian dikumpulkan, lalu peneliti menutup kegiatan dengan memberikan salam penutup. c. Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Pra Tindakan Data yang diperoleh pada pra tindakan akan digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan data pra penelitian, peneliti lebih mengetahui apa yang perlu diberikan pada siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri subjek pada pra tindakan. 1) Data Skor Item Kepercayaan Diri Tabel 4.1 Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata
Jumlah 9 16 15 14 13 11 8 17 11 17 17 15 18 13 15 11 18 15 15 11 279 13,95
Keterangan: S :Sedang ST :Sangat Tinggi
Kategori S ST ST T T S R ST S ST ST ST ST T ST S ST ST ST S T
R : Rendah T : Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 4.2 Kategori Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan Kategori Sangat Rendah X 5,5 Rendah 5,5 X 8,5 Sedang 8,5 X 11,5 Tinggi 11,5 X 14,5 Sangat Tinggi X 14,5
Jumlah Item
Persentase
0 1 Item
⁄
x 100 = 5 %
5 Item
⁄
x 100 = 25 %
3 Item
⁄
x 100 = 15 %
11 Item
⁄
x 100 = 55 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam tahap pra tindakan, separuh lebih dari hasil perhitungan itu berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 55%. Data skor item dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik 1 Skor Item Pra Tindakan 20
Skor Item
15 10
Pra Tindakan
5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19
Item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
2) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Tabel 4.3 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Harry Pramudita A Mega Mawarni S Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayogi Danang Prayoga Frendi Sigit P Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya Jumlah Rata-rata
Jumlah Kategori Pra Tindakan 11 S 14 T 13 T 9 S 14 T 14 T 15 T 11 S 5 SR 5 SR 15 T 6 R 18 ST 18 ST 16 ST 19 ST 14 T 18 ST 17 ST 9 S 18 ST 279 13,28 T
Tabel 4.4 Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan Kategori Sangat Rendah X 5,25 Rendah 5,25 X 8,75 Sedang 8,75 X 12,25 Tinggi 12,25 X 15,75 Sangat Tinggi X 15,75
Jumlah Subjek 2 Subjek
⁄
Persentase x 100 = 9,52 %
1 Subjek
⁄
x 100 = 4,76 %
4 Subjek
⁄
x 100 = 19,04 %
7 Subjek
⁄
x 100 = 33,33 %
7 Subjek
⁄
x 100 = 33,33 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Dari tabel di atas dapat diketahui pada pra tindakan terdapat 2 siswa yang memiliki kepercayaan diri sangat rendah dengan persentase 9,52%, 1 siswa memiliki kepercayaan diri rendah dengan persentase 4,76%, 4 siswa memiliki kepercayaan diri sedang dengan persentase 19,04%, dan masing-masing ada 7 siswa memiliki kepercayaan diri tinggi dan sangat tinggi dengan persentase sama 33,33%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian siswa
kelas
III
SD
Negeri
Sruwohdukuh
memiliki
kepercayaan diri yang kurang. Data yang diperoleh pada pra tindakan akan dijadikan referensi untuk melakukan tindakan pada siklus I. Selain itu, hasil dari pra tindakan akan dijadikan dasar pada penentu kriteria awal keberhasilan untuk siklus selanjutnya. Data skor kepercayaan diri subjek dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 2 Skor Subjek Pra Tindakan 20
Skor Subjek
15 10
Pra Tindakan
5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21
Subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Kegiatan pra tindakan telah selesai dan terlaksana dengan baik. Peneliti mendapatkan data-data awal untuk mengidentifikasi masalah kelas III. Ternyata dengan metode ceramah dirasakan kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa. Metode ceramah membuat anak merasa bosan di kelas, hal itu nampak dari pengamatan yang menunjukkan bahwa banyak siswa yang terlihat diam, tidak memperhatikan guru, dan ada juga yang mengerjakan tugas lain. Berdasarkan hasil data kuesioner tidak sebanding dengan hasil pengamatan. Data melalui kuesioner menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek berada pada kategori tinggi. Hal ini perlu untuk diberikan tindakan agar pelayanan bimbingan
menjadi
maksimal,
sehingga
siswa
memiliki
kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan dan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014. Berikut hasil penelitian pada siklus I yang telah dilakukan oleh peneliti. a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu membuat perencanaan tindakan yang nantinya akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
diberikan dalam siklus tindakan di kelas III. Tahap perencanaan ini bertujuan untuk mempersiapkan peneliti menuju kegiatan tindakan yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah persiapan yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada siklus I. 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Satuan Pelayanan Bimbingan Satuan pelayanan bimbingan disusun sebagai pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal, dengan materi yang akan diberikan pada siklus I yaitu tentang Percaya Diri. Rancangan dan skenario kegiatan bimbingan telah tercantum dalam SPB. b) Lembar Evaluasi Lembar evaluasi dipersiapkan untuk menuliskan hasil yang telah didapatkan siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan bersama dengan peneliti. Lembar evaluasi diberikan pada akhir kegiatan bimbingan. c) Media Media yang akan digunakan adalah media permainan titian balok maka persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan papan titian yang berukuran sebagai berikut, panjang yaitu 3,5 m; tinggi yaitu 50 cm; lebar yaitu 5 cm. Papan titian yang akan digunakan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
siklus I ukurannya akan berbeda dengan yang akan digunakan pada siklus II. 2) Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang perlu dipersiapkan yaitu skala
kepercayaan
diri,
panduan
wawancara,
lembar
observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera. Skala kepercayaan diri diberikan pada saat 10 menit diwaktu terakhir kegiatan bimbingan. Observasi dilakukan oleh observer selama kegiatan bimbingan, sedangkan wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan berlangsung. 3) Mitra Kolaboratif Mitra kolaboratif dalam hal ini adalah observer yang akan membantu peneliti mengamati jalannya kegiatan bimbingan. b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Penelitian tindakan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 31 Mei 2014, kegiatan bimbingan dimulai pada pukul 07.00. Peneliti menyiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan bimbingan. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 06.30. Pada saat bel masuk berbunyi kemudian peneliti segera menuju ke ruang kelas III untuk memulai kegiatan bimbingan. Peneliti meminta salah satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
siswa untuk memimpin doa sebelum memulai kegiatan pada hari ini. 1) Rekaman Fakta a) Pembukaan Kegiatan awal kegiatan bimbingan telah dimulai dengan doa pembukaan, setelah doa pembukaan selesai kemudian peneliti memberikan salam dan pengantar kepada siswa. Setelah itu peneliti mengajak semua siswa untuk melakukan ice breaking terlebih dahulu. Peneliti mengajak satu siswa perempuan ke depan untuk memberikan contoh ice breaking. Semua siswa diminta untuk berdiri dan berpasangan. Peneliti memberikan
beberapa
kali
contoh
gerakan
dan
kemudian diikuti oleh siswa yang lain, sambil bernyanyi bersama. Banyak siswa antusias dalam mengikuti ajakan dari peneliti, namun ada beberapa siswa yang hanya diam saja. Tujuan dari ice breaking ini adalah untuk membangkitkan semangat siswa dalam memulai kegiatan bimbingan dan untuk menghilangkan rasa ngantuk. Peneliti
menjelaskan
materi
secara
singkat
percaya diri. Peneliti kemudian melakukan interaksi kepada siswa . “Teman-teman, apa itu percaya diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
menurut pendapat kalian?”. Beberapa siswa saling melirik teman dan kelihatan ragu untuk menjawab. Suasana kelas cukup hening untuk beberapa saat. Ada siswi yang mengacungkan jari, “saya tahu bu, percaya diri adalah percya pada diri sendiri”. Jawab seorang siswi dengan sedikit ragu-ragu.. Peneliti menjelaskan pengertian percaya diri secara singkat. Peneliti mengamati ada siswa yang sedang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Peneliti kemudian mengajak siswa siswi untuk keluar dari kelas dan berada di halaman perpustakaan. Pengamat mengikuti peneliti keluar kelas dan menempatkan diri diantara siswa siswi. b) Kegiatan Inti Peneliti menjelaskan tujuan permainan dan aturan permainan tersebut. Suasana di halaman perpustkaan masih ramai. Peneliti kemudian menenangkan agar peneliti bisa menjelaskan intruksi selanjutnya. Permianan tersebut bernama “Titian Balok”. Peraturan dalam permainan ini adalah masing-masing siswa harus melewati papan titian dari ujung sampai ujung dengan berjalan maju. Kemudian siswa diminta untuk
melewati
papan
titian
dengan
berjalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
menyamping dan terakhir dengan berjalan mundur. Peneliti menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia untuk menjadi yang pertama melewati papan titian balok. Peneliti mengamati beberapa siswa saling menunjuk antara teman satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih merasa ragu untuk melewati papan titian. Setelah beberapa saat ada siswa yang mengacungkan jari dan bersedia menjadi yang pertama melewati papan titian balok. Siswa yang melewati papan titian tampak ada yang serius dan tenang untuk dapat berhasil sampai ke ujung. Peneliti mengamati ada beberapa siswa yang meminta bantuan teman untuk berpegangan melewati papan titian. Beberapa siswa ada yang tidak bisa dan tidak berhasil melewati papan titian balok. Setelah semua siswa telah melewati papan titian balok, peneliti meminta semua siswa siswi untuk berkumpul lagi dan masuk ke kelas. Peneliti bertanya kepada semua siswa, “Temanteman, pesan apa yang kalian dapatkan setelah bermain papan titian tadi?”. Beberapa siswa menjawab kompak, “Capek bu”. Siswa lain menjawab, “Susah bu, karena harus menjaga keseimbangan”. Peneliti kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
menanggapi, “Begitukah? ada lagi yang mengalami kesulitan pada permainan tadi?”. Sejenak siswa siswi diam dan saling melirik. Lalu salah satu siswa menjawab, “Saya tadi minta bantuan teman bu, untuk berpegangan karena saya takut jatuh”. Siswa lain menambahkan, “Benar bu, saya tadi juga minta bantuan teman”. “Jadi kesimpulan dari permainan tadi apa?” tanya peneliti. “Kita membutuhkan kebenarian bu, untuk melewati papan titian”. Seorang siswi kemudian menambahkan lagi, “Iya benar, kira harus percaya diri saat melakukan permainan tadi agar dapat berhasil”. Peneliti permainan
kemudian
dalam
mengkaitkan
kehidupan
refleksi
sehari-hari.
Peneliti
kemudia menanyakan, “Nah, baiklah kalau demikan menururut teman-teman apa hubungan antara makna permainan tadi dengan kehidupan keseharian temanteman?”. Sejenak siswa siswi saling melirik antara mereka.
Lalu
salah
satu
siswa
menjawab,
“Hubungannya kita harus percaya diri bu dalam melakukan sesuatu, contohnya kalau kita percaya diri mengerjakan PR pasti hasilnya bagus”, kata salah satu siswa. “Benar bu, kita harus percaya diri saat mengerjakan tugas”, seorang siswi menambahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Peneliti kemudian bertanya, “Lalu menurut kalian percaya diri itu sesuatu yang penting tidak?”. Percaya diri itu penting bu”, kata salah satu siswi. “Bagus sekali, teman-teman”, kata peneliti. c) Penutup Peneliti kembali menempatkan diri di depan kelas untuk menjelaskan lebih lengkap mengenai materi hari ini yaitu tentang percaya diri. Peneliti menjelaskan secara ringkas, padat dan jelas mengenai beberapa hal terkait dengan percaya diri yaitu pengertian percaya diri dan cara meningkatkan percaya diri. Setelah selesai menjelaskan, peneliti menarik kesimpulan dari materi kegiatan bimbingan, kemudian memberikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan. Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju ke depan membacakan hasil dari lembar evaluasi. Kemudian peneliti membagikan skala kepercayaan diri penelitian kepada siswa untuk diisi oleh siswa. Setelah semua selesai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan semua lembar evaluasi dan skala kepercayaan diri. Peneliti
menutup
kegiatan
bimbingan
dengan
memberikan kalimat penutup dan salam penutup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Siklus I Data yang diperoleh pada penelitian siklus I akan digunakan untuk acuan pelaksanaan siklus II. Melalui data siklus I, peneliti menganalisis untuk dilihat apakah ada peningkatan yang terjadi disiklus I. Hasil penelitian berupa data skala kepercayaan diri, observasi, dan wawancara. Berikut adalah hasil skor item kepercayaan diri, skor kepercayaan diri, beserta tabel kategorisasi. a) Data Skor Item Kepercayaan Diri Tabel 4.5 Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus I Keterangan Kategori Jumlah No Pra ke S I SI Item SI Pra 1 9 Meningkat ST 15 2 16 Turun ST 17 3 15 Tetap ST 15 4 14 Meningkat ST 18 5 13 Tetap T 13 6 11 Meningkat ST 18 7 8 Meningkat T 14 8 17 Turun ST 15 9 11 Meningkat T 13 10 17 Meningkat ST 19 11 17 Tetap ST 17 12 15 Meningkat ST 17 13 18 Turun ST 16 14 13 Meningkat ST 19 15 15 Meningkat ST 17 16 11 Meningkat ST 16 17 18 Turun ST 15 18 15 Meningkat ST 19 19 15 Tetap ST 15 20 11 Meningkat ST 18 Jumlah 279 Meningkat ST 326 Rata-rata 13,95 Meningkat ST 16,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Tabel 4.6 Kategori Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Siklus I Kategori Sangat Rendah X 5,5 Rendah 5,5 X 8,5 Sedang 8,5 X 11,5 Tinggi 11,5 X 14,5 Sangat Tinggi X 14,5
Jumlah Item
Persentase
0 0 0 3 Item 17 Item
⁄
x 100 = 15 % ⁄
x 100 = 85 %
Berdasarkan data diatas diperoleh hasil bahwa, tidak ada item yang menunjukkan kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Namun yang muncul adalah kategori tinggi dan sangat tinggi. Item pada kategori tinggi sebanyak 3 item dengan persentase 15%. Item pada kategori sangat tinggi sebanyak 17 item dengan persentase 85%. Item pada nomor dua, delapan, tiga belas, dan tujuh belas mengalami penurunan jumlah skor, hal ini akan menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Perbandingan skor item pada pra tindakan dan siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Grafik 3 Hasil Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I 20
Skor Item
15 10
PRA SIKLUS I
5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19
Item
b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Tabel 4.7 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan dan Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Harry Pramudita A Mega Mawarni S Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra A Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayoga Danang Prayogi Frendi Sigit P Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya Jumlah Rata-rata
Jumlah Pra SI 11 13 14 18 13 20 9 18 14 20 14 19 15 11 11 13 5 13 5 11 15 19 6 15 18 9 18 17 16 9 19 20 14 19 18 19 17 17 9 7 18 19 279 326 13,28 15,52
Keterangan Pra ke SI Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Turun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Turun Turun Turun Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Turun Meningkat Meningkat Meningkat
Kategori T ST ST ST ST ST S T T S ST T S ST S ST ST ST ST R ST T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Tabel 4.8 Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus I Kategori Sangat Rendah X 5,25 Rendah 5,25 X 8,75 Sedang 8,75 X 12,25 Tinggi 12,25 X 15,75 Sangat Tinggi X 15,75
Jumlah Subjek
Persentase
0 1 Subjek
⁄
x 100 = 4,76 %
4 Subjek
⁄
x 100 = 19,04 %
4 Subjek
⁄
x 100 = 19,04 % ⁄
12 Subjek
x 100 = 57,14 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I separuh lebih dari jumlah subjek berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 57,14%. Dari hasil tersebut berarti sudah terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD
Negeri
Sruwohdukuh
setelah
diberikan
layanan
bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok. jumlah subjek yang memiliki kepercayaan
diri
sangat
kepercayaan
diri
siswa
perbandingan berikut ini:
tinggi. dapat
Adanya dilihat
peningkatan
melalui
grafik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Grafik 4 Hasil Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I 25
Skor Subjek
20 15 PRA 10
SIKLUS I
5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21
Subjek
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada siklus I berhasil. Tetapi, ada lima siswa nomor absen 7, 13, 14, 15, dan 20 yang mengalami penurunan kepercayaan diri dari pra tindakan ke siklus I. Melihat hal tersebut maka peneliti akan mengadakan perbaikan pada siklus II agar kepercayaan diri siswa dapat meningkat. c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan bimbingan dengan permainan titian balok. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus I telah menunjukkan perbaikan dari pada saat pra tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
atau sebelum menggunakan media permainan titian balok. Hal ini Nampak terlihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat pra tindakan. Peneliti memiliki beberapa catatan pada siklus I yakni, bahwa pembimbing dalam hal ini peneliti sendiri kurang mampu mengelola kelas supaya siswa dapat memperhatikan saat bimbingan, peneliti kurang tugas dalam memberikan perintah, dan suara peneliti dirasa kurang keras saat menjelaskan. Peneliti juga merasakan bahwa kekurangan dalam bimbingan siklus I adalah peneliti kurang tegas dalam mengatur siswa siswi, jadi masih banyak siswa yang bermain saat siswa lain meniti papan titian. Keputusan yang akan dilakukan peneliti yaitu bahwa akan melakukan perbaikan pada siklus yang ke II dengan berefleksi dari hasil siklus I. Peneliti diharapkan harus berusaha mengelola kondisi kelas dengan sebaik mungkin, lebih tegas dalam memberikan perintah saat kegiatan bimbingan, peneliti berusaha berbicara dengan lantang dan jelas saat menjelaskan materi, peneliti berusaha menyiapakan diri, mempersiapkan materi dengan sebaik-baiknya. Pada saat siklus II peneliti harus bisa memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang memenuhi kriteria keberhasilan peningkatan kepercayaan diri. Pada saat siklus II peneliti bisa mengajak siswa untuk bernyanyi bersama, lagu yang dinyanyikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
disesuaikan dengan tema bimbingan, supaya kelas menjadi lebih bersemangat.
3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Perencanaan pada siklus II tidak jauh beda dengan siklus I, peneliti menyiapkan SPB, materi, lembar evaluasi, media permainan papan titian, skala kepercayaan diri, dokumentasi, panduan observasi dan wawancara, serta mitra kolaboratif yang berperan juga sebagai observer. Semuanya telah dipersiapkan sebelumnya, agar kegiatan siklus II dapat berjalan dengan lancar. Materi yang disampaikan pada siklus II adalah berjudul “Aku Bisa”. Media yang digunakan dalam tindakan perbaikan ini adalah tetap dengan menggunakan permainan titian balok. Papan titian yang digunakan tingkat kesulitan dan ukurannya berbeda dengan siklus I. Pada siklus II ini papan titian yang digunakan berukuran sebagai berikut, panjang yaitu 4 m; lebar 5 cm; tinggi 65 cm. b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014, kegiatan dimulai pada pukul 09.00. Peneliti tiba di sekolah pukul 06.30. Peneliti tiba di kelas sepuluh menit sebelum kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
berlangsung. Peneliti masuk ke kelas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian siklus II. Penelitian tindakan siklus II ini merupakan penelitian siklus yang terakhir, diharapkan di siklus II kegiatan berjalan dengan lancar dan peningkatan kepercayaan diri siswa bisa semakin optimal. 1) Rekaman Fakta a) Pembukaan Pembukaan diawali dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah selesai doa pembukaan, kemudian peneliti memberikan pengantar kepada siswa. Selanjutnya peneliti mengajak semua siswa untuk melakukan ice breaking berjudul angin berhembus. Peneliti memberikan contoh serta instruksi peraturannya, siswa pun paham dengan petunjuk dari peneliti,
Ice
breaking
berjalan
dengan
penuh
kegembiraan dan keseruan, siswa ada yang tertawa dan membuat situasi kelas menjadi riang. Materi pada kegiatan bimbingan siklus II ini mengenai aku bisa. Peneliti selanjutnya mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk membangun ingatan siswa mengenai sikap diri siswa selama ini terkait dengan materi yang akan disampaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
b) Kegiatan Inti Peneliti mengajak siswa siswi untuk melakukan permainan di luar kelas seperti siklus sebelumnya. Siswa siswi kemudian berkumpul dengan tertib dan tenang. Sebelum memulai permainan peneliti memberi tahu siswa siswi mengenai peraturan bermainnya. Permainan dimulai sesuai dengan yang direncanakan oleh peneliti. Peneliti menawarkan kepada siswa siswi, siapa yang bersedia untuk menjadi yang pertama melewati papan titian. Beberapa siswa siswi mengacungkan jari. Mereka nampak sudah percaya diri untuk melewati papan titian. Satu persatu siswa melewati papan titian dengan lebih percaya diri dibandingkan dengan siklus I. Peneliti mengamati masih ada tiga siswa yang melewati papan
titian
meminta
bantuan
teman
untuk
berpegangan. Siswa siswi tampak senang dalam melakukan permainan. Setelah siswa siswi telah selesai dan berhasil melewati papan titian, peneliti meminta untuk berkumpul dan masuk kelas untuk beristirahat sejenak. Peneliti
kemudian
mengajak
siswa
siswi
merefleksikan diri terkait dengan permainan dan materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
bimbingan. Siswa siswi tampak lebih antusias dan lebih aktif berefleksi. Hampir semua siswa mengutarakan pendapatnya, sehingga tidak didiominasi oleh beberapa siswa saja. Peneliti kemudian menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan tema hari ini yaitu kelebihankelebihan atau sifat positif yang ada dalam diri, manfaat mengetahui sifat-sifat positif yang ada dalam diri. Peneliti membagikan kertas kepada para siswa, mereka diminta
untuk
menuliskan
daftar
kemampuan-
kemampuan positif yang ada dalam diri sebanyakbanyaknya. Setelah 5 menit berlalu, peneliti meminta siswa untuk membacakan hasil dari yang telah ditulis. Peneliti menawarkan
kepada
siswa
siapa
yang
bersedia
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Hampir semua
siswa
mengacungkan
jari
dan
bersedia
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Setelah beberapa anak membacakan hasilnya, peneliti mencoba merangkum beberapa hal penting tentang sikap positif yang ada dalam diri dan beberapa poin penting yang tentunya dapat disimpulkan bersama untuk dapat diambil nilai positifnya dan diterapkan dalam diri. Peneliti memberikan ulasan tentang kegiatan yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
dilaksanakan sekaligus memberikan penguatan dan penyemangat untuk para siswa, bahwa setiap orang harus dapat bersikap yakin atas kelebihan-kelebihan/ sifat-sifat positif yang dimilikinya akan bisa melakukan hal-hal yang terbaik dan berfikir bahwa “Aku Bisa”. c) Penutup Kegiatan ditutup dengan salam penutup serta salam
perpisahan.
Peneliti
berterimakasih
atas
kerjasama yang terjalin selama tiga kali pertemuan bersama kelas III. Peneliti mengajak bernyanyi bersama di akhir pertemuan dengan menyanyikan lagu Aku Bisa. Peneliti kemudian menyebarkan skala kepercayaan diri dan lembar evaluasi kepada para siswa untuk diisi. Peneliti mengajak foto bersama seluruh siswa kelas III sebagai kenang-kenangan, lalu peneliti mohon ijin dari hadapan siswa kelas III. 2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Siklus II Hasil penelitian tindakan pada siklus II ini nantinya akan direkap total, mulai dari pra tindakan hingga siklus II, kemudian dianalisis jumlah dan rata-ratanya, dan dilihat peningkatan yang terjadi tiap siklusnya. Berikut adalah hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
skor item kepercayaan diri dan skor kepercayaan diri subjek beserta kategorinya. a) Data Skor Item Kepercayaan Diri Jumlah skor item kepercayaan diri pada siklus II ini telah berada pada ketegori sangat tinggi. Berikut adalah hasil rekapitulasi skor item. Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata
Jumlah SI S II Pra 9 15 19 16 17 18 15 15 20 14 18 18 13 13 16 11 18 20 8 14 18 17 15 19 11 13 17 17 19 20 17 17 18 15 17 17 18 16 18 13 19 19 15 17 19 11 16 20 18 15 18 15 19 20 15 15 20 11 18 19 279 326 373 13,95 16,3 18,65
Keterangan S I ke S II Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Meningkat Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Kategori S II ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Tabel 4.10 Kategori Skor Item Kepercayaan Diri pada Siklus II Kategori Sangat Rendah X 5,5 Rendah 5,5 X 8,5 Sedang 8,5 X 11,5 Tinggi 11,5 X 14,5 Sangat Tinggi X 14,5
Jumlah Item
Persentase
0 0 0 0 ⁄
20 Item
x 100 =100 %
Dari tabel tersebut diketahui bahwa 20 item berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 100%.
Berdasarkan
rekapitulasi
data
skor
item
menunjukkan bahwa skor item pada siklus II lebih baik dibandingkan
dengan
skor
item
pada
siklus
I.
Peningkatan skor item pada siklus I ke siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 5 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II 25
Skor Item
20 15
PRA SIKLUS I
10
SIKLUS II 5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19
Item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada siklus II berhasil, karena skor item yang pada awalnya menurun pada perbaikan siklus II sudah mengalami peningkatan b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Data skor kepercayaan diri subjek disiklus II akan menjadi data akhir untuk dilihat seberapa tinggi jumlah maupun rata-ratanya. Sudahkah mencapai target yang dicapai. Berikut adalah hasil rekapitulasi data skor kepercayaan diri subjek. Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Harry Pramudita A Mega Mawarni S Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra A Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayoga Danang Prayogi Frendi Sigit P Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya
Pra 11 14 13 9 14 14 15 11 5 5 15 6 18 18 16 19 14 18 17 9 18
Jumlah SI 13 18 20 18 20 19 11 13 13 11 19 15 9 17 9 20 19 19 17 7 19
S II 18 20 20 10 20 20 14 15 20 20 14 18 18 20 20 9 19 20 20 18 20
Keterangan S I ke S II Meningkat Meningkat Tetap Turun Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Turun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Turun Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Kategori S II ST ST ST S ST ST T T ST ST T ST ST ST ST S ST ST ST ST ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah Rata-rata Rata-rata dalam %
279 13,28 66,42%
326 15,52 77,61%
100
Meningkat Meningkat Meningkat
373 17,76 88,80%
ST
Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus II Kategori Sangat Rendah X 5,25 Rendah 5,25 X 8,75 Sedang 8,75 X 12,25 Tinggi 12,25 X 15,75 Sangat Tinggi X 15,75
Jumlah Subjek
Persentase
0 0 2 Subjek
⁄
x 100 = 9,52 %
3 Subjek
⁄
x 100 = 14,28 %
16 Subjek
⁄
x 100 = 76,19 %
Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa pada siklus II separuh lebih dari jumlah subjek berada pada ketegori sangat tinggi dengan persentase 76,19%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang awalnya kurang percaya diri meningkat menjadi percaya diri, dan pada siklus II ini berhasil dalam memperbaiki siklus sebelumnya. Pada pra tindakan, menunjukkan persentase rata-rata jumlah skor kepercayaan diri subjek sebesar 66,42%, pada siklus I naik menjadi 77,61%, dan di siklus II terjadi peningkatan menjadi 88,80%. Dari hasil peningkatan rata-rata skor subjek menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah diberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
menggunakan media permainan titian balok. Berikut adalah grafik perbandingan skor subjek dari pra tindakan sampai siklus II dan beberapa data rekapitulasi kategori skor subjek:
Grafik 6 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II 25
Skor Subjek
20 15
PRA SIKLUS I
10 5 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21
Subjek
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa ada tiga subjek yang mangalami penurunan tingkat kepercayaan diri. Tetapi banyak subjek juga yang mengalami peningkatan kepercayaan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek Kategori No
Siklus
SR Jumlah Anak
R %
Jumlah Anak
%
Sedang Jumlah % Anak
Tinggi Jumlah % Anak
Sangat Tinggi Jumlah % Anak
1
Pra Tindakan
2
9,5%
1
4,76 %
4
19,04%
7
33,33%
7
33,33%
2
Siklus I
0
0
1
4,76%
4
19,04%
4
19,04%
12
57,14%
3
Siklus II
0
0
0
0
2
9,52%
3
14,28%
16
76,19%
Tabel 4.14 Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan Kepercayaan Diri, Penurunan Kepercayaan Diri, dan Tetap Antar Siklus No
Siklus
1 2
Pra – Siklus I Siklus I – Siklus II
Meningkat Jumlah % Anak 15 71,42% 15 71,42%
Menurun Jumlah % Anak 5 23,80% 3 14,28%
Tetap Jumlah % Anak 1 4,76% 3 14,28%
c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Penelitian tindakan siklus II telah selesai dilaksanakan dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah disusun, sekaligus menjadi akhir dari penelitian ini. Peneliti melihat dalam pelaksanaan penelitian memiliki beberapa catatan dan kekurangan. Berdasarkan data yang didapat dari skala kepercayaan diri, ada peningkatan signifikan dari jumlah skor item kepercayaan diri dan skor kepercayaan diri subjek, hal ini menunjukkan bahwa pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
siklus II ini kepercayaan diri siswa menjadi meningkat atau bisa dikatakan semakin optimal. Kegiatan bimbingan di siklus II berjalan dengan lancar dan penuh kegembiraan, karena kegiatan bimbingan yang telah dikemas semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan. Pada siklus II ini peneliti mendapatkan hasil dari lembar evaluasi, dari hasil itu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III menyatakan manfaat positif setelah mengikuti permainan papan titian yaitu mereka menjadi lebih percaya diri setelah bermain papan titian dan berhasil melewatinya.
4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus a. Pra Tindakan 1) Hasil Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan juga rekan peneliti atau observer, sehingga observer mendapatkann data tentang gambaran situasi dan kondisi saat kegiatan bimbingan di kelas. Observer mendapatkan data melalui lembar observasi terstruktur yang menjadi pedoman selama kegiatan bimbingan berlangsung. Siswa yang percaya diri dilihat dari keaktifannya saat di kelas. Perilaku aktif dalam hal ini berani berbicara, bertanya, memperhatikan,
menjawab
pertanyaan,
mendengarkan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
berani maju ke depan, berani mengacungkan jari, dan berani menunjukkan hasil pekerjaan. Perilaku mendengarkan dan memperhatikan teramati oleh peneliti, bahwa hampir seluruh siswa mendengarkan serta mau untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan siswa yang kurang percaya diri terlihat hanya diam, melamun, takut maju ke depan kelas, melihat pekerjaan teman, dan berbicara gugup di depan kelas. Berikut adalah hasil observasi pada pra tindakan. Tabel 4.15 Hasil Observasi pada Tahap Pra Tindakan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12. 13. 14. 15. 16.
Perilaku Berani berbicara Bertanya Memperhatikan Mendengarkan Menjawab pertanyaan Berani mengacungkan jari Berani maju ke depan Berani menunjukkan hasil pekerjaan Hanya diam Malu menjawab Takut maju ke depan Melamun Melihat pekerjaan teman Berbicara gugup di depan kelas Menyendiri Tidak fokus
Jumlah Siswa 7 Siswa 5 Siswa 16 Siswa 18 Siswa 7 Siswa 4 Siswa 3 Siswa 6 Siswa 10 Siswa 12 Siswa 18 Siswa 7 Siswa 10 Siswa 7 Siswa 1 Siswa 15 Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
2) Hasil Wawancara Peneliti
melakukan
wawancara
terstruktur
untuk
mendapatkan data pada pra tindakan. Wawancara peneliti lakukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam khususunya pada bagian yang tidak bisa peneliti dapatkan melalui observasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas III pada pra tindakan dan kepada tiga siswa kelas III yang berdasarkan hasil observasi terlihat kurang percaya diri. Berikut adalah hasil dari data wawancara: a) Guru Kelas III Hasil wawancara dengan guru kelas III diperoleh data secara garis besar bahwa selama ini media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran bisa dikatakan minim. Metode yang digunakan sejauh ini hanya ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan. Guru kelas III juga menjelaskan bahwa kepercayaan diri siswa kelas III bisa dikatakan kurang. Perilaku-perilaku ketidakpercayaan diri pada siswa yang terlihat seperti pemalu, tidak berani jika disuruh maju kedepan, jika ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan tugas langsung putus asa, merasa takut salah dengan apa yang dilakukan, dan tidak berani bertanya ketika materi yang dijelaskan kurang paham. Guru kelas III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
setuju
bila
dalam
kegiatan
pembelajaran
106
perlu
menggunakan media baru yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa, yaitu menggunakan media permainan titian balok. b) Siswa Kelas III Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa kelas III didapatkan informasi bahwa siswa merasa bosan dengan materi yang diberikan karena hanya ceramah saja. Siswa juga merasa takut saat disuruh maju ke depan kelas karena meraka merasa belum memahami materi sepenuhnya dan takut jika salah menjawab. Siswa mengaku sedikit mengalami kesulitan
saat
harus
menggambar.
Siswa
juga
menyebutkan alangkah baiknya jika kegiatannya tidak hanya ceramah tetapi ada kegiatan lain yang berbeda seperti permainan agar lebih menyenangkan. b. Siklus I 1) Hasil Observasi Data hasil observasi diperoleh langsung saat peneliti melakukan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer. Observasi ini dilakukan untuk melihat gambaran situasi siswa pada saat dilakukan tindakan. Observer memperoleh data melalui lembar observasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
telah peneliti persiapkan. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara hasil pra tindakan dengan siklus I. Pada pra tindakan banyak siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya diri dengan ciri-ciri hanya diam, malu menjawab, takut maju ke depan kelas, dan sebagainya. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat bahwa siswa yang percaya diri bertambah lebih banyak dilihat dari ciri-cirinya yaitu siswa nampak lebih aktif. Perilaku aktif dalam hal ini adalah siswa mampu bertanya, mendengarkan, memperhatikan, menjawab pertanyaan, maju ke depan, hal ini terjadi pada menit awal hingga selesai. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.16 Hasil Observasi pada Tindakan Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Perilaku Berani berbicara Bertanya Memperhatikan Mendegarkan Menjawab pertanyaan Berani mengacungkan jari Berani maju ke depan Berani menunjukkan hasil pekerjaan Hanya diam Malu menjawab Takut maju ke depan Melamun Melihat pekerjaan teman Berbicara gugup di depan kelas Menyendiri Tidak fokus
Jumlah Siswa 15 Siswa 10 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 9 Siswa 15 Siswa 5 Siswa 9 Siswa 12 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 4 Siswa 8 Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
2) Hasil Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti setelah pelaksanaan kegiatan bimbingan selesai. Wawancara ini peneliti lakukan kepada beberapa siswa kelas III yang berdasarkan hasil observasi masih terlihat tidak percaya diri. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa: a) Siswa merasa bahwa ada hal yang berbeda pada pembelajaran hari ini, karena baru kali ini pembelajaran menggunakan permainan titian balok jadi terasa menyenangkan. b) Siswa merasa senang dengan kegiatan hari ini, karena bisa belajar sambil bermain bersama di luar kelas serta tidak membosankan. c) Siswa merasa permainan tadi membuat mereka harus mempunyai keberanian dan lebih percaya diri dalam melewatinya. d) Siswa merasa mempunyai keberanian dan percaya diri setelah diberikan bimbingan dan melakukan permainan titian balok. Ketakutan siswa akan jatuh saat melewati titian balok sedikit berkurang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
c. Siklus II 1) Hasil Observasi Hasil observasi pada siklus II terlihat bahwa siswa yang percaya diri semakin meningkat. Terlihat pada lembar observasi, siswa yang tidak percaya diri hanya beberapa siswa, hal ini nampak dari perilaku malu menjawab, berbicara gugup di depan kelas dan tidak fokus. Pada siklus ini lebih terlihat siswa yang percaya diri, hal ini ditunjukkan dari perilaku siswa saat mengikuti bimbingan seperti berani berbicara, bertanya, memperhatikan, mendengarkan, berani maju ke depan, dan berani mengacungkan jari. Pada siklus II siswa terlihat lebih lebih percaya diri dan semangat dari sebelumnya, mereka mengikuti kegiatan dengan antusias dan mau mengikuti setiap arahan yang diberikan. Permainan titian balok pada saat siswa berkegiatan meningkatkan rasa semangat dan percaya diri siswa untuk berkegiatan. Pada akhir bimbingan keceriaan semakin meningkat ketika peneliti mengajak bernyanyi bersama dan dilanjutkan
berfoto
bersama-sama.
Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Tabel 4.17 Hasil Observasi pada Tindakan Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12. 13. 14. 15. 16.
Perilaku Berani berbicara Bertanya Memperhatikan Mendengarkan Menjawab pertanyaan Berani mengacungkan jari Berani maju ke depan Berani menunjukkan hasil pekerjaan Hanya diam Malu menjawab Takut maju ke depan Melamun Melihat pekerjaan teman Berbicara gugup di depan kelas Menyendiri Tidak fokus
Jumlah Siswa 21 Siswa 18 Siswa 21 Siswa 21 Siswa 21 Siswa 18 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 3 Siswa 2 Siswa 2 Siswa 3 Siswa
2) Hasil Wawancara Wawancara peneliti lakukan setelah kegiatan selesai dilakukan yakni setelah kita berfoto bersama sebagai kenangkenangan. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa yang dari hasil observasi masih memiliki kepercayaan diri kurang. Mereka mengungkapkan bahwa kegiatan bimbingan hari ini terasa lebih menyenangkan mulai dari awal mulai hingga diakhiri dengan bernyanyi bersama. Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka lebih percaya diri setelah bermain titian balok, hal ini membuat peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
senang karena tindakan yang diberikan bermanfaat bagi siswa.
5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian, setelah dilakukanya perbaikan pada tiap siklusnya. Tabel 4.18 Ketercapaian Kriteria Keberhasilan Indikator
a. Rata-rata kuesioner skor subjek peningkatan kepercayaan diri b. Jumlah subjek yang mengalami peningkatan setiap siklusnya
Kriteria Keberhasilan Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian 76% 77,61% 86% 88,80%
10 siswa
15 siswa 15 siswa
19 siswa
6. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk mendapatkan hasil uji beda penelitian tiap siklusnya. Uji beda didapat berdasarkan hasil perhitungan SPSS non parametrik tes dengan memakai uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Berikut adalah hasil perhitungan uji beda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Tabel 4.19 Hasil Uji Non Parametrik Tes
Z
SiklusI PraTindakan -1.983(a)
SiklusII SiklusI -1.965(a)
SiklusII PraTindakan -3.140(a)
.047
.049
.002
Asymp. Sig. (2-tailed)
Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada siklus I siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049. Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2tailed) adalah 0.002. Jika 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya ada peningkatan kepercayaan diri melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014. Hasil uji SPSS selengkapanya dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Pembahasan Penelitian
tindakan
bimbingan
dan
konseling
telah
selesai
dilakasanakan oleh peneliti. Proses pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling melalui media permainan titian balok telah berjalan sesuai dengan perencanaan. Diawali dari pra tindakan untuk mencari informasi mengenai data awal, kemudian masuk pada siklus I hingga berakhir pada di siklus II, semua telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti, walaupun dalam penelitian terdapat beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
kekurangan yang dimiliki serta catatan penting untuk menjadi bahan evaluasi bagi peneliti. Data yang telah diperoleh dan diolah peneliti meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data-data tersebut telah diolah pada tiap siklusnya, kemudian dievaluasi secara keseluruhan untuk perbaikan tiap siklusnya, serta untuk memberikan masukan bagi peneliti. Data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa angka-angka yang didapatkan melalui skala kepercayaan diri mengalami peningkatan pada jumlah rata-rata tiap siklusnya, khususnya nilai rata-rata pada jumlah skor kepercayaan diri subjek. Kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan tanpa menggunakan media permainan titian balok, wawancara, observasi, dan pembagian skala kepercayaan diri. Wawancara peneliti lakukan kepada guru kelas III dan siswa. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hasil observasi pra tindakan di kelas
III
menunjukkan
banyak
siswa
yang
mengalami
ciri-ciri
ketidakpercayaan diri. Perilaku yang terlihat pada saat observasi yaitu banyak siswa yang hanya diam ketika ditanya oleh guru, takut maju ke depan ketika diminta oleh guru, melamun, berbicara gugup ketika di depan kelas, melihat pekerjaan teman, dan kurang memperhatikan. Dari hasil perhitungan skala kepercayaan diri peneliti mendapatkan hasil rata-rata skor kepercayaan diri subjek adalah 66,42%. Dari hasil wawancara, observasi, dan perhitungan skala kepercayaan diri peneliti meyimpulkan bahwa siswa III mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
kepercayaan diri yang rendah, sehingga peneliti mengadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Pada siklus I peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan topik “Percaya Diri”. Peneliti memilih topik ini karena pada aspek kemampuan pribadi yang berarti banyak siswa yang masih mengandalkan teman untuk mengerjakan pekerjaannya, oleh karena itu peneliti memberikan topik tersebut dengan harapan siswa dapat percaya dengan kemampuan pribadinya. Pada siklus I ini peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan permainan titian balok. Hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan ratarata skor tingkat kepercayaan diri subjek sebesar 77,61%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok pada siklus I mampu untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa secara signifikan. Hasil observasi yang peneliti dapatkan dari observer menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan. Perilaku aktif dalam hal ini yaitu siswa mampu bertanya, mendengarkan, menjawab pertanyaan, dan berani maju ke depan. Hasil wawancara yang didapat dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan bimbingan dan mereka merasa harus mempunyai keberanian atau percaya diri setelah melakukan permainan titian balok. Pada siklus II peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan topik “Aku Bisa”. Peneliti memilih topik ini sebagai peneguhan pada siklus I. Bimbingan peneliti lakukan di dalam kelas dan luar kelas. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
melakukan bimbingan di kelas peneliti mengajak siswa untuk melakukan bimbingan di luar kelas dengan melakukan permainan titian balok. Hasil pada siklus II menunjukkan rata-rata skor kepercayaan diri subjek sebesar 88,80%. Hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III mangalami
peningkatan
kepercayaan
diri
karena
berdasarkan
hasil
pengamatan tidak ada lagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya diri dan dari hasil wawancara siswa mengaku lebih percaya diri setelah melakukan permainan titian balok. Setelah siklus II selesai peneliti menganalisis hasil uji hipotesis dengan membandingkan hasil pada setiap siklusnya dengan menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS 15, diperoleh perhitungan sebagai berikut, output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada siklus I - siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049. Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.002. dari ketiga perhitungan tersebut Ho ditolak dan dapat disimpulkam bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa melalui bimbingan pribadi sosial menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan adanya suatu perbedaan skor sebelum dan sesudah tindakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media permainan titian balok dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Hal ini juga didukung oleh Erna Iswati (2008) yang menyatakan bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan, dalam permainan papan titian secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan dirinya. Siswa berjalan diatas papan titian atau titian balok tidak begitu saja, tetapi mereka juga mengembangkan kemampuan gerak, keberanian dan partisipasi aktif. Selain itu, Sadiman (2009) menyatakan bahwa permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat. Hal senada juga diungkapkan Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004:13) percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Melalui bermain titian balok siswa akan mengeksplorasi kemampuannya agar berhasil melewati titian balok. Percaya diri pada siswa akan muncul jika siswa telah mengalami pengalaman
pribadi
dalam
melakukan
tindakan
yang
memberikan
keberhasilan. Dengan demikian melalui permainan papan titian atau titian balok akan menumbuhkan kepercayaan diri, mengeksplorasi kemampuan siswa, dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Dalam bab ini disertakan juga keterbatasan penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok. 2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa yang signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor subjek pada setiap siklusnya. Pada pra tindakan rata-rata skor subjek sebesar 66,42%. Pada siklus I rata-rata skor subjek sebesar 77,61%. Pada siklus II meningkat menjadi 88,80%. 3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa secara signifikan melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014 antar siklus.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mengalami keterbatasan diantaranya: 1. Data kualitatif yang didapatkan kurang begitu optimal, wawancara dilakukan oleh peneliti sendiri. Subjek yang diwawancarai hanya dilihat dari hasil observasi. Hasil data observasi yang diberikan observer kurang optimal. 2. Data wawancara diperoleh hanya terbatas dari hasil observasi, sehingga data yang didapat kurang optimal. Kelemahan ini disadari peneliti diakhir penelitian 3. Keterbatasan tempat saat melakukan titian balok yang berada di dekat perpustakaan kurang efektif, karena situasinya yang ramai.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Guru Kelas III Guru kelas III selain memberikan pengajaran kepada siswa mengenai materi pelajaran juga harus memberikan layanan bimbingan pribadi sosial untuk siswa. Hal ini supaya siswa mengetahui mengetahui masalah pribadi sosialnya. Guru kelas III hendaknya juga membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
siswa dalam memecahkan masalahnya, seperti ketidakpercayaan diri pada siswa, sehingga siswa dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Guru kelas III dapat menggunakan media permainan titian balok sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. 2. Bagi Siswa Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh diharapkan mampu untuk membangun rasa percaya dirinya dengan memupuk keberanian untuk bertanya, melatih diskusi, mengikuti banyak kegiatan dan mengerjakan soal di depan kelas. 3. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain ketika diadakan permainan titian balok hendaknya peneliti benar-benar memperhatikan saat membuat titian balok supaya aman bagi siswa, peneliti juga mencari tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan media permianan titian balok dengan metode yang lebih bervariatif lagi. 4. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Penelitian tindakan bimbingan dan konseling merupakan suatu penelitian yang sangat bermanfaat bagi siswa. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dan dikenalkan sejak awal kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa mempelajari dari awal kuliah dan tidak ragu untuk mengambil jenis penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas Ed 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Faruq, Mohammad Muhyi. 2007. Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta: Grassindo Gunarsa, Singgih & Yulia Singgih. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati S. 2011. Teori-teori Psikologi.Yogyakarta: Ar-ruz Media Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/12/jhptump-a-diandralar-571-2babii.pdf Diakses 10 Mei 2014 Herbert, A., Stephen, K., Robin, M., & Ortrun, Z.S. 2002. The Concept of Action Research The Learning Organization. Hidayat, Rahmat Dede & Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks Hurlock, E. B. 1997. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ed.ke-5). Jakarta: Erlangga Ika.
2010. Definisi Papan Titian. (Online). Tersedia http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf
di:
Iswati, Erna. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain. Jakarta: Arti Bumi Intaran Iswidharmanjaya & Agung. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta: Media Komputindo Lauster, Peter. 2012. Tes Kepribadian. Diterjemahkan oleh D.H. Gulo dari buku asli The Personality Test. Jakarta: Gaya Media Pratama Lindenfield, G. 1997. Mendidik anak agar percaya diri: Pedoman bagi orangtua. Jakarta: Arcan Montolalu. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: UT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Nurihsan, Achmad Juntika & Mubiar Agustin. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: Refika Aditama. Puspita, Rima. 2007. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial. (Online). Tersedia di: http://saputridarniyati.blogspot.com/2012/12/bimbingan-konselingpribadi-sosial.html. Diakses tanggal 10 Mei 2014 Sadiman, Arief S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?. Yogyakarta: Parasmu Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Santrock, J. W. 2002. Life span development jilid 1. Jakarta: Erlangga Sugiyanto. 2010. Karakteristik Anak Usia SD. (Online). Tersedia di: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20S D.pdf, Diakses tanggal 10 Mei 2014 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sujadi, Untung. 2012. Penggunaan Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran Senam Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun 2012. Semarang Taylor, Ros. 2009. Confidence In Just 7 Days. Yogyakarta: Diva Press Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada Wiyanti, Selly Asna. 2012. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012. Kudus Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya dan A. Juntika Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN) No
Keterangan
1.
Pokok Bahasan
Aku Mempunyai Banyak Teman
2.
Tugas Perkembangan
Belajar menyesuaiakan diri dengan teman-teman seusianya
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi Sosial
4.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, Pengembangan
5.
Standar Kompetensi
Siswa mampu bergaul dengan banyak teman dalam kehidupan sehari-hari
6.
Kompetensi Dasar
Siswa mampu berteman dengan siapa saja
7.
Indikator
1. Siswa mampu berteman dengan banyak siswa 2. Siswa mampu berbagi cerita dengan teman-temannya 3. Siswa dapat saling tolong menolong
8.
Metode
Ceramah, tanya jawab
9.
Waktu
1 x Pertemuan 40 menit
10. Media
Handout, papan tulis, kertas
11. Sumber
Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan
Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Skenario Kegiatan Pelayanan No
Kegiatan
Keterangan
Waktu
1.
Pengantar
Perkenanalan awal dengan para siswa
2 menit
2.
Ice breaker
Pembimbing mengajak siswa untuk
3 menit
bernyanyi bersama dengan judul “Marina Menari” 3.
Tanja jawab
Pembimbing menanyakan ari teman bagi
4 menit
para siswa 4.
Kegiatan
Pembimbing mengajak siswa untuk
10 menit
berkegiatan dengan membagikan kertas kepada siswa. Kertas ini untuk menggambarkan diri siswa saat bersama temannya. 5.
Sharing
Pembimbing meminta beberapa siswa
3 menit
untuk menceritakan hasil gambarnya di depan kelas 6.
Materi bimbingan
Pembimbing menjelaskan materi yang
10 menit
berkaitan dengan topik bimbingan 7.
8.
Mengerjakan lembar
Pembimbing memberikan lembar
evaluasi
evaluasi kepada siswa.
Penutup
Pembimbing memberikan peneguhan atas
5 menit
3 menit
kegiatan hari ini dan menutup kegiatan Yogyakarta, 28 Mei 2014 Mengetahui Guru Kelas III
Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E
Ristin Rahmawati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
HANDOUT ASYIKNYA MEMPUNYAI BANYAK TEMAN
A. Mempunyai Banyak Teman Penting Karena:
1. Teman itu selalu ada ketika kita sedang membutuhkan mereka Jika kita mempunyai banyak teman, kita tidak akan merasa kesepian. Sebagai teman yang baik, mereka akan siap membantu kita kapan saja ketika kita benar-benar membutuhkan mereka. 2. Teman itu bisa menghibur kita ketika sedang bersedih Jika kita sedang bersedih, hendaknya kita bergabung dengan teman-teman. Karena dengan kita berkumpul, tertawa bersama teman-teman, maka rasa sedih kita tidak akan terasa lagi bahkan menghilang. 3. Teman dapat memberikan saran yang baik ketika kita sedang mengalami kesusahan. Teman-teman yang baik memberikan saran atau nasehat jika kita sedang membutuhkannya. Dengan mempunyai teman maka kita bisa menerima banyak saran dan nasehat, sehingga dari saran-saran yang ada kita bisa memilih saran yang paling sesuai dengan yang kita butuhkan. 4. Teman-teman dapat membantu pekerjaan kita Apabila kita mempunyai pekerjaan yang berat, maka dengan mempunyai banyak teman, pekerjaan tersebut bisa dikerjakan secara bersama-sama sehingga pekerjaan tersebut menjadi ringan dan cepat selesai. 5. Dengan banyak teman, kita cepat mendapat informasi terbaru Jika kita mempunyai banyak teman maka kita akan cepat mendapat informasi-informasi yang baru dari berbagai teman yang kita punya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
B. Tantantang-Tantangan dalam Mempunyai Banyak Teman 1. Harus bisa saling menghargai Dengan mempunyai banyak teman, maka kita harus saling menghargai agar teman-teman kita meras di hormati.
2. Harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk Teman-teman kita bisa saja tidak semuanya baik. Oleh karena itu kita harus bisa menyeleksi mana yang baik dan yang buruk agar kita tidak terjebak ke dalam pergaulan yang tidak baik. 3. Memahami dan mengenal teman secara baik Dengan mengenal baik teman, kita bisa menyelami perasaannya. Membantu kesulitannya, sehingga membuatnya mencintai diri kita. 4. Harus menyamakan tujuan berteman Setelah mengenal diri dengan baik, tentunya kita bisa mengetahui teman seperti apa yang kita butuhkan dna tepat untuk diri kita, dan untuk apa kita berteman.
C. Cara-Cara Mudah untuk Berteman dengan Banyak Orang 1. Tidak pilih-pilih teman Jika kita berteman janganlah memilih-milih teman, karena yang penting dalam berteman kita harus jujur. 2. Aktif mengikuti kegiatan sosial dan membantu sesama Jika ada kegiatan di lingkungan masyarakat, rajin-rajinlah ikut dalam kegiatan kemasyarakatan di sekitar kalian. Jika ada kerja bakti dilingkungan tempat tinggal sebaiknya ikut berperan serta. 3. Sopan, santun, ramah, rendah hati dan mengalah Dalam berteman kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
berteman dengan orang yang memiliki sifat sopan, santun, ramah, rendah hati dan mengalah. 4. Jangan membuat musuh Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh seperti iri, sombong, pelit, egois, keras kepala, dan sebagainya. Selesaikanlah masalah yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan
Teman sejati tidak akan pernah terpisahkan walaupun terdapat banyak perbedaan Teman sejati selalu saling melengkapi satu sama lain
D. Lembar Evaluasi 1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini? 2. Menurutmu mengapa mempunyai banyak teman itu penting?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS I) No
Keterangan
1.
Pokok Bahasan
Percaya Diri
2.
Tugas Perkembangan
Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi Sosial
4.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, Pengembangan
5.
Standar Kompetensi
Siswa dapat memahami cara meningkatkan percaya diri
6.
Kompetensi Dasar
7.
Indikator
Siswa mempunyai rasa percaya diri 1. Siswa melakukan suatu kegiatan dengan percaya diri 2. Siswa berani bertanya kepada guru 3. Siswa berani melewati titian balok
8.
Metode
Tanya jawab, permainan, ceramah
9.
Waktu
1 x Pertemuan 60 menit
10. Media
Handout, papan tulis, kertas, lembar evaluasi, permainan titian balok
11. Sumber
Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan
Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Skenario Kegiatan Pelayanan No Kegiatan 1. Pengantar 2. Ice breaker
3.
Tanya jawab & penjelasan materi singkat
4.
Kegiatan
5.
Diskusi
6.
Materi bimbingan
7.
8.
Mengerjakan lembar evaluasi dan mengisi kuesioner kepercayaan diri Sharing
9.
Penutup
Keterangan Salam pembuka Pembimbing mengajak siswa untuk menari dan bernyanyi bersama dengan saling berpasangan Pembimbing melakukan interaksi kepada siswa dengan bertanya pengertian percaya diri kepada siswa, kemudian pembimbing menjelaskan secara singkat Pembimbing mengajak siswa keluar kelas untuk melakukan permainan titian balok Pembimbing melakukan tanya jawab kepada siswa tentang permainan yang telah dilakukan Pembimbing menjelaskan materi yang berkaitan dengan topik bimbingan Pembimbing memberikan lembar evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri kepada siswa untuk diisi
Waktu 2 menit 4 menit
Pembimbing meminta beberapa anak untuk membacakan hasil evaluasi ke depan kelas Pembimbing memberikan peneguhan atas kegiatan hari ini dan menutup kegiatan
3 menit
5 menit
15 menit 8 menit
10 menit 10 menit
3 menit
Yogyakarta, 31 Mei 2014 Mengetahui Guru Kelas III
Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E
Ristin Rahmawati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
HANDOUT PERCAYA DIRI A. Pengertian Percaya Diri Percaya diri adalah sikap positif individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Percaya diri yaitu yakin akan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri dan mampu mengembangkan kemampuan tersebut. Percaya diri tidak muncul dengan spontan, tetapi ada proses dalam pencapainnya, rasa percaya diri harus dipupuk supaya dapat berkembang dengan baik.
B. Cara Meningkatkan Percaya Diri 1. Mengkuti kegiatan lomba-lomba. Lomba terbagi kedalam dua macam yaitu lomba akademik dan lomba non akademik, pada setiap lomba ada faktor yang sangat penting dan menentukan kita untuk menang yaitu faktor percaya diri, jika kepercayaan dirinya menurun saat lomba biasanya sulit untuk meraih juara pada lomba tersebut. 2. Memperbanyak kegiatan yang mengasah skill/keterampilan Dengan mempunyai skill (keterampilan), siswa dapat mengembangkan rasa percaya dirinya, contoh siswa membuat karya sederhana yang dikerjakan sendiri tanpa bantuan temannya. 3. Memperbanyak tugas individual Tugas mandiri secara individual akan melatih kita percaya pada kemampuan sendiri dan tidak bergantung pada terhadap orang lain. Dengan belajar mandiri kita akan terbiasa memecahkan masalah, terlepas benar atau salah tugas yang kita kerjakan (bisa dikonsultasikan dengan guru) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
terpenting adalah sikap percaya diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Seorang yang lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu akan menjadikan dirinya menjadi lebih berkembang
C. Lembar Evaluasi 1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini? 2. Menurutmu mengapa percaya diri itu penting?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS II) No
Keterangan
1.
Pokok Bahasan
Aku Bisa
2.
Tugas Perkembangan
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan seharihari.
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi Sosial
4.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, Pengembangan
5.
Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami kelebihankelebihan/sifat-sifat yang ada pada dirinya
6.
Kompetensi Dasar
Siswa dapat mensyukuri dan mempergunakan kelebihan/sifat-sifat positif yang dimilikinya.
7.
Indikator
1. Siswa dapat menyelesaikan pekerjaannya secara sendiri 2. Siswa semakin yakin dengan kemampuannya 3. Siswa semakin aktif bertanya
8.
Metode
Tanya jawab, permainan, ceramah
9.
Waktu
1 x Pertemuan 60 menit
10. Media
Handout, papan tulis, kertas, lembar evaluasi, permainan titian balok
11. Sumber
Modul Pengembangan Diri
12. Sasaran Layanan
Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skenario Kegiatan Pelayanan No
Kegiatan
Keterangan
Waktu
1.
Pengantar
Salam pembuka
2 menit
2.
Ice breaker
Pembimbing mengajak siswa untuk ice
3 menit
breaker dengan judul angin berhembus 3.
Tanya jawab &
Pembimbing melakukan interaksi
penjelasan
kepada siswa dengan bertanya
materi singkat
kelebihan-kelebihan apa saja yang
5 menit
dimiliki oleh siswa dan menjelaskan secara singkat 4.
Kegiatan
Pembimbing mengajak siswa keluar
15 menit
kelas untuk melakukan permainan titian balok 5.
Diskusi
Pembimbing meminta siswa untuk
5 menit
berefleksi dan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang permainan yang telah dilakukan 6.
7.
Materi
Pembimbing menjelaskan materi yang
bimbingan
berkaitan dengan topik bimbingan
Menuliskan
Pembimbing membagikan kertas dan
daftar
meminta siswa untuk menuliskan daftar
kemampuan
kemampuan positif yang ada dalam diri
8 menit
5 menit
positif 8.
Sharing
Pembimbing meminta beberapa siswa
4 menit
untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas 9.
Mengerjakan
Pembimbing memberikan lembar
lembar evaluasi
evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri
8 menit
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan mengisi
135
kepada siswa untuk diisi
kuesioner kepercayaan diri 10. Penutup
Pembimbing memberikan kesimpulan,
5 menit
peneguhan atas kegiatan hari ini, bernyanyi bersama dan menutup kegiatan
Yogyakarta, 4 Juni 2014 Mengetahui Guru Kelas III
Peneliti
Tumpuk Srilestari, S.E
Ristin Rahmawati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
HANDOUT Kelebihan-Kelebihan/Sifat-Sifat Positif dalam Diriku A. Pengertian kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri Kelebihan-kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri seseorang merupakan sesuatu kemampuan yang ada dalam diri seseorang yang berharga, yang patut disadari, dipertahankan, dan bahkan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Setiap orang pasti memiliki kelebihan/sifat positif dalam dirinya masing-masing. Namun, tidak semua orang mampu menyadari kelebihan/sifatsifat positif yang ada dalam dirinya. Usaha memahami kelebihan/sifat-sifat positif pada diri seseorang dapat dilakukan dalam banyak hal diantaranya melalui kegiatan refleksi. Beberapa bentuk contoh sfiat positif seseorang yaitu seperti: rasa yakin, berani (dalam arti positif), mau berbagi terhadap sesame, bersikap jujur, bersikap ramah, bertanggung jawab, taat, disiplin, dan sebaginya.
B. Manfaat mengetahui kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita Manfaatnya kita menjadi tahu kemampuan yang ada dalam diri kita sehingga kita dapat mengembangkan kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita dengan lebih maksimal lagi. Selain itu, dengan mengetahui kelebihan kita maka kita akan dapat lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Setiap orang harus yakin bahwa ia bisa melakukan halhal yang terbaik dengan kelebihan/sifat-sifat positif yang dimilikinya. Setiap pasti akan bisa melakukan hal-hal yang terbaik apabila ia berpikir AKU BISA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
C. Kegiatan Setiap manusia pasti memiliki kelebihan/sifat-sifat positif dalam dirinya termasuk kamu AKU BISA AKU MAMPU Daftarkan kemampuan-kemampuan yang positif disini 1.
8.
2.
9.
3.
10.
4.
11.
5.
12.
6.
13.
7.
14.
D. Lembar Evaluasi 1. Manfaat apa yang dapat kamu ambil dari permainan papan titian tadi? 2. Bagaimana perasaan kamu sewaktu mengikuti permainan tadi? 3. Menurutmu, apakah percaya diri itu penting?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
KUESIONER KEPERCAYAAN DIRI SEBELUM TINDAKAN
Nama
:
Kelas
:
Hari/Tanggal : Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang dianggap sesuai dengan keadaanmu Contoh: Pernyataan Ya Tidak Aku berani membaca di depan kelas √ Keterangan: Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu Saat mengikuti pelajaran ............................. aku: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pernyataan Aku mengerjakan soal tanpa bantuan teman Aku berani mengerjakan soal di depan kelas Aku memperhatikan guru saat memberikan contoh Aku meminta bantuan teman saat menjawab pertanyaan guru Aku menggunakan waktu sebaik mungkin saat mengerjakan soal Aku berusaha mengerjakan soal dengan benar Aku berusaha tenang saat guru menjelaskan pelajaran tadi
Alternatif Jawaban Ya Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Aku berani bertanya kepada guru saat materinya kurang jelas Aku merasa iri saat temanku bisa menjawab pertanyaan dari guru Ketika guru bertanya aku menjawabnya dengan lancar Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada guru Aku memberi penjelasan pada teman yang kurang jelas Aku merasa takut saat pelajaran dimulai Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada orangtua di rumah Hasil pekerjaanku lebih baik dari temanku Aku merasa senang saat mendapat nilai bagus Menurutku soal yang diberikan guru sulit Aku merasa senang saat bisa mengerjakan soal di depan kelas Aku merasa malu ketika mengerjakan soal salah Aku berani mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan guru
Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
KUESIONER KEPERCAYAAN DIRI SETELAH ADA TINDAKAN Nama
:
Kelas
:
Hari/Tanggal : Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang dianggap sesuai dengan keadaanmu Contoh: Pernyataan Ya Tidak Aku berani membaca di depan kelas √ Keterangan: Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu
No. 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Pernyataan Aku berusaha lagi saat kuterjatuh melewati titian balok Aku berani melewati titian balok dengan berjalan mundur Aku berusaha bisa melewati titian balok setelah melihat teman-teman berhsasil melewati Saat melewati titian balok aku berusaha tidak minta bantuan teman Aku berpegangan saat melewati titian balok Aku dapat menjaga keseimbangan saat melewati titian balok Aku mengamati permainan titian balok
Alternatif Jawaban Ya Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
sebelum melakukannya Aku berani menjadi yang pertama melewati titian balok Aku merasa iri melihat temanku berhasil melewati titian balok Aku ingin tetap berjalan di atas titian balok walaupun sudah berhasil melewatinya Aku menyemangati temanku saat melewati titian balok Aku kecewa setelah beberapa kali gagal melewati titian balok Aku berani bercerita kepada teman meskipun gagal melewati titian balok Aku merasa yakin dapat melewati titian balok Aku merasa ragu melewati titian balok Permainan titian balok membuatku lebih berkonsentrasi Aku berani bertanya kepada guru cara meniti balok Aku merasa senang saat bisa melewati titian balok Aku memberi tahu teman cara melewati titian balok Saya merasa meniti balok itu mudah
Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PANDUAN OBSERVASI
Perilaku
No. 1.
Berani berbicara
2.
Bertanya
3.
Memperhatikan
4.
Mendengarkan
5.
Menjawab pertanyaan
6.
Berani mangacungkan jari
7.
Berani maju ke depan
8.
Berani menunjukkan hasil pekerjaan
9.
Hanya diam
10.
Malu menjawab
11.
Takut maju ke depan
12.
Melamun
13.
Melihat pekerjaan teman
14.
Berbicara gugup di depan kelas
15.
Menyendiri
16.
Tidak fokus
10 menit
20 menit
Waktu 30 40 menit menit
50 60 menit menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PANDUAN WAWANCARA SEBELUM DIADAKAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN)
Subjek
Pertanyaan 1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti kegiatan tadi? 2. Apakah kalian mengalami kesulitan saat
Siswa
mengikuti kegiatan tadi? 3. Mengapa kalian tadi merasa takut saat disuruh maju ke depan kelas? 4. Kegiatan seperti apa yang kalian inginkan? 1. Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas III? 2. Bagaimana kegiatan bimbingan hari ini?
Guru
3. Apakah perilaku-perilaku ketidakpercayaan diri yang terlihat pada siswa? 4. Apa kritik dan saran untuk kegiatan hari ini?
PANDUAN WAWANCARA SETELAH DIADAKAN BIMBINGAN (TINDAKAN) Subjek
Pertanyaan 1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti kegiatan hari ini? 2. Apakah kegiatan hari ini menyenangkan?
Siswa
3. Apakah permainan tadi membuat kalian lebih percaya diri? 4. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini?
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, dan UJI WILCOXON
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas No Item Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Parameter Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total .435(*) .049 21 .479(*) .028 21 .483(*) .026 21 .446(*) .043 21 .463(*) .035 21 .440(*) .046 21 .518(*) .016 21 .483(*) .026 21 .507(*) .019 21 .455(*) .038 21 .455(*) .038 21 .606(**) .004 21 .439(*) .047 21 .463(*) .035 21
Keterangan Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item15
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.459(*) .036 21 .462(*) .035 21 .502(*) .020 21 .459(*) .036 21 .434(*) .049 21 .573(**) .007 21
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Reliabilitas
Menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut: KR-20 = [
]
∑
Keterangan: = varians skor tes k = banyaknya item dalam tes p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item ∑
=
= 195 – 176,35
= 18,65
KR-20 = [ =[ =[ ] =
=
∑
] ]
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Non Parametrik Tes Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N SiklusI - PraTindakan
SiklusII - SiklusI
SiklusII - PraTindakan
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total Negative Ranks Positive Ranks Ties Total Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
5(a) 15(b) 1(c) 21 3(d) 15(e) 3(f) 21 3(g) 17(h) 1(i) 21
Mean Rank 10.40 10.53
Sum of Ranks 52.00 158.00
13.50 8.70
40.50 130.50
7.00 11.12
21.00 189.00
a. SiklusI < PraTindakan b. SiklusI > PraTindakan c. SiklusI = PraTindakan d. SiklusII < SiklusI e. SiklusII > SiklusI f. SiklusII = SiklusI g. SiklusII < PraTindakan h. SiklusII > PraTindakan i. SiklusII = PraTindakan
Test Statistics(b)
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SiklusI PraTindakan -1.983(a)
SiklusII SiklusI -1.965(a)
SiklusII – PraTindakan -3.140(a)
.047
.049
.002
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 TABULASI DATA SKOR KEPERCAYAAN DIRI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
Tabulasi Data Skor Pra Tindakan 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
3 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
5 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
7 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
9 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
10 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
12 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
17 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
19 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
20 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
Tabulasi Data Skor Siklus I 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
7 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
8 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
13 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
19 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
Tabulasi Data Skor Siklus II 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
4 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
9 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 PRESENSI SISWA
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP. 54264
PRESENSI SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2013/2014 KEGIATAN BIMBINGAN – PRA TINDAKAN NO.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
3251 3255 3261 3263 3264 3265 3266 3268 3270 3271 3271 3273 3274 3275 3276 3277 3279 3280 3281 3282 3284
NAMA
Hari, Tanggal: Ket
Harry Pramudita A Mega Mawarni Saputri Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra Al’Aziz Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayoga Danang Prayogi Eko Dwi Prasetyo Frendi Sigit Prasetyo Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya Purworejo, 28 Mei 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru Kelas III
Ristin Rahmawati
Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP. 54264
PRESENSI SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2013/2014 KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS I NO.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
3251 3255 3261 3263 3264 3265 3266 3268 3270 3271 3271 3273 3274 3275 3276 3277 3279 3280 3281 3282 3284
NAMA
Hari, Tanggal: Ket
Harry Pramudita A Mega Mawarni Saputri Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra Al’Aziz Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayoga Danang Prayogi Eko Dwi Prasetyo Frendi Sigit Prasetyo Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya Purworejo, 31 Mei 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru Kelas III
Ristin Rahmawati
Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH
SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP. 54264
PRESENSI SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2013/2014 KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS II NO.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
3251 3255 3261 3263 3264 3265 3266 3268 3270 3271 3271 3273 3274 3275 3276 3277 3279 3280 3281 3282 3284
NAMA
Hari, Tanggal: Ket
Harry Pramudita A Mega Mawarni Saputri Siti Munawaroh Adi Hidayat Adi Wahyudi Adytama Putra Al’Aziz Agung Kusworo Arifin Ilham Danang Prayoga Danang Prayogi Eko Dwi Prasetyo Frendi Sigit Prasetyo Ngasatul Istiqomah Okta Bintang R R. Bg. Surahman B J Rian Prabowo D S Retno Dwi S Rifki Sandi N Saras Wati Suci Anggreyani Yogiana Khusnita Arya Purworejo, 4 Juni 2014
Mengetahui, Peneliti
Guru Kelas III
Ristin Rahmawati
Tumpuk Srilestari,S.E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 FOTO-FOTO PENELITIAN
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Foto Penelitian
Pra Tindakan
Siklus I
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II
Foto bersama setelah selesai siklus II
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 SURAT IJIN PENELITIAN
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163