PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAH KEMATIAN PASANGAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Laksita Sepastika Pinaremas NIM : 089114044
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAHKEMATIAN PASANGAN
Diajukan untuk Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh: Laksita Sepastika Pinaremas NIM: 089114044
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Skripsi,
Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si
Tanggal :
………………….
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAH KEMATIAN PASANGAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Laksita Sepastika Pinaremas NIM: 089114044
Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji pada tanggal: 14 Januari 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Penguji 1
Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si
……………………..
Penguji 2
Ratri Sunar Astuti, M.Si
……………………..
Penguji 3
C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi
……………………..
Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas SanataDharma Dekan
Dr. Ch. Siw
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Segala sesuatu pasti akan terwujud dengan berusaha, berdoa dan bermimpi. Selalu bersyukur pada ALLAH. ALLAH takdirkan kebaikan dengan rasa cinta yang disertai rasa syukur. Hidup adalah proses, proses adalah perubahan, perubahan itulah yang membuat kita hidup (Dik doank)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Semua hasil kerja keras ini saya persembahkan untuk ;
ALLAH SWT Mama Sunarwati dan Bapak Sunarto Sandiman tercinta Adik Tito Diyaksa Prabaswara tersayang Pacar Wilfried Agusman tersayang Diri saya sendiri Keluarga besar yang selalu mendukung Sahabat-sahabat saya Dan semua orang yang saya sayangi
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 November 2012
Peneliti,
Laksita Sepastika Pinaremas
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAH KEMATIAN PASANGAN Laksita Sepastika Pinaremas ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis pengalaman hidup yang terjadi pada wanita usia dewasa madya setelah kematian pasangan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana wanita dewasa madya menjalani hidup setelah kematian pasangan dan bagaimana perubahan aspek psikologis (afeksi, kognisi, perilaku dan harapan) yang terjadi setelah kematian pasangan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif yaitu fenomenologi deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Pengambilan data dilakukan dengan melalui wawancara semi terstruktur. Proses validasi yang digunakan adalah member checking, refleksivitas dan peer debriefing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami kesedihan dan kebingungan yang mendalam ketika menghadapi kematian suami. Saat awal menjadi janda, subjek memiliki keyakinan bahwa janda itu tidak baik karena mengganggu rumah tangga orang lain. Oleh karena itu, subjek juga memiliki perasaan minder dan merasa rendah diri sebagai janda. Selain itu, subjek juga merasa putus harapan dan bingung tidak tahu akan berbuat apa. Setelah memiliki keyakinan, perasaan, dan harapan seperti itu, subjek mulai menarik diri dari lingkungan. Di sisi lain, subjek memiliki tanggung jawab untuk merawat anak-anak dan mencari nafkah. Setelah menyadari tanggung jawabnya dan mendapat dukungan sosial, subjek dapat bangkit dari kesedihan demi anak-anaknya dan mampu mencari nafkah untuk keluarga. Subjek mengatasi perasaan sedih dan mindernya serta berubah menjadi optimis akan masa depannya dan memiliki harapan positif bagi dirinya sendiri dan anak-anaknya. Subjek juga menjaga amanah suami dengan tidak menikah lagi setelah suami meninggal. Subjek rela berkorban demi anak-anak dengan menjadi orangtua tunggal. Subjek membutuhkan waktu sekitar satu tahun agar dapat bangkit dari kesedihan dan melanjutkan hidup.
Kata Kunci: dinamika psikologis, janda, dewasa tengah
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE DYNAMICS OF PSYCHOLOGICAL EXPERIENCE OF LIFE OF THE WOMEN IN MIDDLE AGE AFTER THE DEATH OF SPOUSE Laksita Sepastika Pinaremas ABSTRACT This study aims to determine the dynamics of psychological experience that occurs in women of middle adulthood after the death of spouse. The research question posed is how the middle mature woman lived after the death of a spouse, and how changes in the psychological aspects (affect, cognition, behavior and expectations) that occurred after the death of a spouse. The study was conducted with qualitative methods of descriptive phenomenology. Subjects in this study amounted to 2 people. Data is collected through semi-structured interviews. The validation process is used member checking, reflexivity and peer debriefing. Results showed that subjects experienced deep grief and confusion when faced with the death of her husband. At the beginning of a widow, she had faith that the widow was not good because they interfere with other people's households. Therefore, subjects also have a feeling of inferiority and low self-esteem as a widow. In addition, she also felt hopeless and confused do not know what to do. After haved beliefs, feelings, and hopes like that, she began to withdraw from the environment. On the other hand, subjects have a responsibility to care for the children and earn a living. After realizing his responsibility and social support, subjects can rise from sadness for her children and able to make a living for the family. The subjects of overcoming the feelings of sadness and unconfidence as well as turn out to be optimistic future and will have positive expectations for herself and her children. Subjects also maintain trust with no husband remarried after her husband died. Subjects are willing to sacrifice for the sake of the children with a single parent. Subjects takes about a year to get up from the grief and move on.
Key words:dynamics of psychological, widow, middle age
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma NAMA
: LAKSITA SEPASTIKA PINAREMAS
NIM
: 089114044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAH KEMATIAN PASANGAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 8 November 2012 Yang menyatakan,
Laksita Sepastika Pinaremas
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas bimbingan dan karunia Nya selama ini sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Dinamika Psikologis Pengalaman Hidup Wanita Usia Dewasa Madya setelah Kematian Pasangan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia yang begitu melimpah kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan satu tahap dalam kehidupan peneliti. 2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Ketua Program Studi Universitas Sanata Dharma 4. Ibu Lusia Pratidarmanastiti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan nasihat yang sangat berarti untuk peneliti sehingga penelitian ini dapat selesai. 5. Seluruh dosen fakultas Psikologi yang telah memberikan dan berbagi ilmu kepada peneliti selama studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Seluruh karyawan fakultas Psikologi (Mas Gandung, Bu Nanik, Pak Gie, Mas Muji, Mas Doni).
7. Kedua orang tua saya Bapak Sunarto Sandiman dan Mama Sunarwati atas doa, semangat, dukungan, nasihat dan omelan yang membuat peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Adik ganteng Tito Diyaksa Prabaswara atas keceriaan, kebersamaan dan cerita-ceritanya. 9. Eyang Suparti, tante Larasati dan seluruh keluarga besar yang ada di Yogyakarta maupun Salatiga. 10. Wilfried Agusman yang telah menjadi pacar, teman, sahabat dan selalu menemani dan menyemangati peneliti. 11. Teman seperjuangan dan satu bimbingan Debora Ratri Widaningtyas. The craziest patner ever. Makasih banyak yaa buat
bantuan,
kegilaan,
keceriaan,
curhatan
dan
menggosipnya selama ini. 12. Teman seperjuangan dan satu bimbingan Putri Retno Kinanti. Makasih yaa buat semangat, dukungan, nasihat, omelan dan bantuannya selama ini. 13. Teman seperjuangan dan satu bimbingan Ni Ketut Mila Puspitasari yang telah banyak memberikan keceriaan selama proses penulisan 14. Teman seperjuangan dan satu bimbingan Ledita Carolina.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Valentina Triandjung Putri yang telah menjadi sahabat, teman berbagi. Makasih yaa buat segala waktu untuk menjadi teman curhat dan menghibur saat galau, bête, sedih. 16. Sahabat-sahabat di fakultas Psikologi Elissa, Anggun, Kika, Lusi, Heni, Gigi, Rimpi .. ‘EO Rempong’ (Noni, Devi, Vale, Cik Grace, Sari, Riana, Selly, Anggito, Anggita, Hesti, Dian, Nina, Jose, Plentong, Vincent, Dila, Stanley) 17. Cik Lita dan Ade atas bantuannya untuk menganalisis. Makasih yaa temiins.. 18. Makasih buat Wawan sama Nursih atas bantuan ngedit skripsinya ini. Thanks berat yaa temins. 19. Mas Hasto, Riana dan mamanya yang telah mengenalkan peneliti kepada subjek. 20. Kedua subjek, ibu T dan tante E. Makasih banyak untuk bantuannya. 21. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
Yogyakarta, 8 November 2012
Peneliti
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... xi KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 D. Manfaat penelitian................................................................................ 7 1. Manfaat Teoretis .............................................................................. 7 2. Manfaat Praktis ................................................................................ 8 BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 9 A. Dinamika Psikologis ............................................................................ 9 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Dewasa Madya ..................................................................................... 9 C. Wanita Janda Dewasa Madya .............................................................. 12 D. Dinamika Psikologis Pengalaman Hidup WanitaUsia Dewasa Madya Setelah Kematian Pasangan........................................ 15 E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 18 BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 20 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 20 B. Fokus Penelitian ................................................................................... 20 C. Subjek Penelitian.................................................................................. 21 D. Metode Pengambilan Data ................................................................... 22 E. Metode Analisis Data ........................................................................... 24 F. Kredibilitas Penelitian ......................................................................... 25 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 27 A. Persiapan Penelitian .......................................................................... 27 B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 28 C. Latar Belakang Subjek ......................................................................... 29 1. Subjek 1.................................................................................... 29 2. Subjek 2.................................................................................... 29 D. Hasil Penelitian .................................................................................... 30 1. Subjek 1...................................................................................... 30 a. Deskripsi subjek ................................................................... 30 b. Struktur Dasar Pengalaman .................................................. 33 1. Keadaan saat suami meninggal ........................................ 33
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Aspek Afektif ................................................................. 33 b. Aspek Kognitif ............................................................... 34 c. Aspek Perilaku ............................................................... 35 d. Aspek Harapan ............................................................... 36 2. Keadaan setelah suami meninggal .................................... 38 a.Aspek Afektif .................................................................. 38 b. Aspek Kognitif ............................................................... 39 c. Aspek Perilaku ............................................................... 41 d. Aspek Harapan ............................................................... 46 2. Subjek 2.................................................................................... 47 a. Deskripsi subjek ................................................................... 47 b. Struktur Dasar Pengalaman .................................................. 47 1. Keadaan saat suami meninggal ........................................ 48 a. Aspek Afektif ................................................................. 48 b. Aspek Kognitif ............................................................... 50 c. Aspek Perilaku ............................................................... 51 d. Aspek Harapan ............................................................... 52 2. Keadaan setelah suami meninggal ................................... 55 a.Aspek Afektif .................................................................. 55 b. Aspek Kognitif ............................................................... 55 c. Aspek Perilaku ............................................................... 56 d. Aspek Harapan ............................................................... 60 3. Struktur Dasar Keseluruhan ..................................................... 61
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Subjek 1................................................................................ 61 2. Subjek 2................................................................................ 64 E. Pembahasan .......................................................................................... 67 BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 79 A. Kesimpulan .......................................................................................... 79 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 80 C. Saran..................................................................................................... 80 1. Bagi Terapis, Konselor, dan Psikolog .............................................. 80 2. Bagi Wanita Usia Dewasa Madya ................................................... 80 3. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 80 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82 LAMPIRAN .................................................................................................... 84
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Pertanyaan Wawancara ……………………………….. 23 Tabel 2. Jadwal Wawancara ……………………………………………… 28
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Kerangka Penelitian …………………………………………. 19 Skema 2. Pembahasan …………………………………………………... 78
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Ikatan pernikahan merupakan suatu bentuk status dimana dua individu bersatu yaitu wanita dan pria yang secara legal dapat hidup bersama dan membentuk keluarga. Mereka terikat secara emosional dan harus membagi segala sesuatu bersama dalam kesulitan maupun kebahagiaan. Semua pasangan suami istri berharap bahwa hubungan pernikahan mereka akan berjalan langgeng. Hal ini tidak dapat berjalan semestinya jika salah satu dari pasangan mereka meninggal dunia. Usia dewasa madya atau paruh baya dimulai kira-kira pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60-an. Menurut Rollins (dalam Santrock, 2002) pada masa pernikahan dewasa madya, yang sulit dan penuh hambatan akan menjadi lebih baik karena sudah mengalami penyesuaian. Meskipun pasangan mengalami berbagai hambatan dan gejolak dalam hubungan pernikahan tetapi mereka menemukan landasan yang kuat untuk hubungan pernikahan yang kokoh (Santrock, 2002). Saat anak-anak mulai tumbuh dewasa dan semakin banyak waktu untuk melakukan aktifitas bersama anak-anak akan mempererat hubungan pernikahan. Apabila salah satu dari pasangan hidup meninggal, maka hal ini akan menimbulkan perubahan dalam hidup karena saat pernikahan sedang berjalan harmonis dan hubungan emosional pun semakin terjalin dengan baik namun tiba1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tiba pasangan lainnya meninggal dunia.Perubahan dalah hidup yang ditimbulkan dapat memicu stress pada orang dewasa dan hal ini menjadi masalah dalam kehidupan orang dewasa. Menurut Hurlock (1990) ada empat penyebab stress pada usia dewasa madya salah satunya adalah stress psikologis karena kematian suami atau istri. Dalam skala stress yang dikembangkan oleh Holmes dan Rahe (dalam, Gunarsa, 2004) kematian pasangan hidup merupakan stress dengan nilai tertinggi. Penyebab stress umumnya dikarenakan mereka biasa melakukan kegiatan bersama, membagi segala hal bersama dan ketika pasangan hidup meninggal mereka harus menyesuaikan diri dengan mengurus segala sesuatu secara mandiri. Lopata (dalam Lee & DeMaris, 2007) menyebutkan, kehilangan pasangan lebih banyak dialami oleh wanita. Hal ini dikarenakan wanita mempunyai harapan hidup yang lebih lama daripada pria, dan wanita cenderung menikahi pria yang lebih tua dari dirinya. Beberapa peneliti mengatakan bahwa kecil kemungkinan bagi janda untuk menikah lagi, oleh karena itu janda lebih merasakan kesepian daripada duda (Lemme, 1995). Menurut Troll (dalam Lemme, 1995) duda menganggap istri sebagai teman baik mereka. Istri adalah pengatur kehidupan dan penghubung untuk keluarga. Ketika istri meninggal, hal tersebut membuat ikatan yang telah dibangun menjadi terputus. Berardo menjelaskan (dalam Lemme, 1995) duda mengalami isolasi sosial dan kesedihan yang mendalam. Seperti yang diungkapkan oleh Vinick (dalam Lemme, 1995) duda mengalami kesulitan untuk hidup sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dan memiliki kebutuhan untuk persahabatan, hal ini menjadikan duda menikah kembali. Troll menjelaskan (dalam Lemme, 1995) bahwa stress yang disebabkan karena kematian pasangan sebagian besar dialami oleh wanita. Hal itu dikarenakan wanita kehilangan pendapatan yang didapat dari suami, dan juga karena wanita memiliki kapasitas yang terbatas untuk menghasilkan. Masalah bertambah jika status ekonomi rendah. Wanita yang tadinya tidak bekerja, harus meringankan beban keluarga karena tidak ada lagi suami sebagai pencari nafkah. Wanita harus membiayai kebutuhan sehari-hari dan juga biaya untuk anak-anak. Selain itu, wanita memiliki peran ganda sebagai ayah, ibu dan juga pencari nafkah untuk meringankan beban keluarga. Menurut Lemme (1995) bereavement adalah pengalaman kehilangan seseorang yang dicintai karena kematian. Sesuatu hal yang penting di lepaskan atau di rampas oleh kematian. Grief adalah derita emosional yang disebabkan oleh kehilangan, menyebabkan stress secara fisik dan psikologis. Hal ini adalah respon yang normal dan natural. Pengalaman yang dapat menyebabkan kesusahan yang mendalam. Menurut Freud (dalam Lemme, 1995), grief adalah individu menyelesaikan proses secara berangsur-angsur untuk memutuskan ikatan yang menjepit mereka pada objek yang dicintai dan mengambil energi yang terasosiasi dengan ikatan itu. Energi dapat di investasikan pada hubungan yang lain. Ide pokoknya adalah pulih dari kerusakan karena kematian orang yang dicintai,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
individu harus memperoleh identitas baru dan mengembangkan otonomi dan hidup bebas setelah berpisah dari orang yang meninggal. Menurut Lemme (1995) ada beberapa proses dalam masa grief. Beberapa tahapan berhubungan dengan emosional, fisik dan reaksi perilaku (Hoyer & Roodin, 2003). Proses ini juga berdampak secara psikologis, seperti mengalami psikosomatis, depresi, dan gangguan mood (Santrock, 2002).Tahap pertama adalah initial response, dimulai dari kematian dan berlanjut sampai kira-kira tiga minggu. Reaksi awal adalah terkejut dan tidak percaya. Individu mungkin merasakan mati rasa, linglung, kosong, dan disorientasi. Tahap kedua adalah intermediate phase. Dimulai sekitar tiga minggu setelah kematian sampai sekitar setahun setelah kematian akan mengalami emosi “roller-coaster”. Marah (pada orang yang dicintai, Tuhan, situasi, atau orang lain yang terlihat bahagia), merasa bersalah, rindu dan kesepian biasa terjadi. Tiga perilaku yang menandai fase ini: meninjau kembali bagaimana kematian itu terjadi dan kemungkinan dapat dicegah (bagaimana jika dan jika saja), mencari arti kematian (mengapa), dan mencari almarhum. Keluarga yang ditinggalkan mungkin merasakan kehadiran almarhum dan berhalusinasi bahwa almarhum melihat dan mendengarkan. Hal ini terutama dapat terjadi jika kematian terjadi secara tiba-tiba dan tidak diduga. Fase terakhir dari bereavement adalah recovery phase, biasanya dimulai pada tahun kedua. Tidur dan nafsu makan sudah kembali normal, inidividu mulai melihat ke depan dan mungkin memulai hubungan yang baru. Worden (dalam Lemme, 1995) menjelaskan empat fase dalam berkabung yaitu menerima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
kenyataan akan kehilangan, mengalami rasa sakit dari dukacita, beradaptasi dengan perubahan lingkungan bahwa orang yang dicintai sudah tidak ada, dan mengambil energi emosional dari hubungan yang sudah berakhir dan menginvestasikannya pada hal lain. Dalam fase recovery, semua tugas-tugas telah terpenuhi. Tetapi, itu tidak berarti proses berkabung selesai. Berkabung akan berlangsung
sepanjang
hidup
walaupun
akan
berkurang
frekuensi
dan
intensitasnya. Hal ini akan teraktifasi saat mengenang hari peringatan seperti saat pernikahan, ulangtahun, dan liburan (Lemme, 1995). Semua perilaku ini akan menurun seiring dengan waktu. Selama proses ini, individu menyadari bahwa penderitaan mulai sedikit berkurang (Lemme, 1995). Kebanyakan orang akan berfungsi dengan baik setelah beberapa bulan setelah kematian dan mulai pulih setelah setahun (Lemme, 1995). Wanita akan pulih kembali ke kehidupan normal sekitar satu atau dua tahun setelah kematian suami. Janda akan mulai menata kembali kehidupan mereka karena janda mempunyai identitas yang baru dan mulai menata emosi sepeninggal suami (Lemme, 1995). Masa bereavement menjadi masa yang cukup sulit, baik bagi pria maupun wanita yang kehilangan pasangannya. Keduanya tetap akan mengalami proses grieving, hanya saja cara mereka mengekspresikannya berbeda-beda. Menurut Martin dan Doka (dalam Hoyer dan Roodin, 2003) pria akan mengalami instrumental grievers yang mengalami grief secara intelektual atau secara fisik. Beberapa terlibat dalam aktivitas fisik seperti hobi untuk mengatasi stress setelah ditinggal pasangan. Wanita akan mengalami intuitive grievers. Mereka mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
beberapa emosi berbeda yang luas dalam waktu yang berbeda. Wanita berbagi emosi dengan keluarga dan teman. Wanita mendapatkan kenyamanan dan dukungan emosional yang lebih daripada pria. Masa menjanda merupakan masalah yang lebih serius bagi wanita, sehingga wanita kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap hilangnya suami. Masalah-masalah masa menjanda tersebut diantaranya kesehatan mental (misalnya selalu merasa kesepian, depresi sampai bunuh diri), kehidupan sosial (misalnya kurangnya kesempatan untuk tertarik kegiatan di luar rumah, maupun kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya), ekonomi (relatif tidak mencukupi) dan kesehatan fisik (Hurlock, 1990; Papalia, Sterns, Feldman, dan Camp, 2008). Masalah ini timbul karena pada saat wanita kehilangan suaminya ia harus menjalankan dua peran, mencari nafkah dan mengurus anak-anak. Wanita juga harus melakukan tugas yang biasa dilakukan oleh pria. Kenyataan yang harus dihadapi oleh wanita maupun pria adalah mereka harus menjalani hidup sepeninggal pasangannya. Menjalani hidup sepeninggal pasangan tidaklah mudah. Di perlukan perjuangan yang begitu besar dalam menjalani hari-hari setelah kematian pasangan. Individu akan mengalami perubahan identitas dari menikah ke hidup sendiri. Beberapa sukses melewatinya tergantung pada kemampuan individu mengatasinya, dukungan sosial yang suportif, dan status ekonomi yang aman (Lemme, 1995). Oleh karena itu, melihat banyak masalah yang dapat timbul pada wanita usia dewasa madya sepeninggal pasangannya, peneliti tertarik untuk mendalami lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
jauh mengenai proses pengalaman yang terjadi melalui dinamika psikologis yang dialami wanita dewasa madya. Mereka membutuhkan banyak dukungan dari lingkungan sekitar agar tetap kuat dan semangat menjalani hidup sepeninggal pasangan hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana dinamika psikologis pengalaman hidup wanita usia dewasa madya setelah kematian pasangan berdasarkan aspek afektif (perasaan), kognitif (pikiran), perilaku, dan harapan ?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dinamika psikologis pengalaman hidup wanita usia dewasa madya setelah kematian pasangan.
D. MANFAAT PENELITIAN 1.
MANFAAT TEORETIS Memperkaya kajian kritis ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi kepribadian khusunya dalam masalah beradaptasi menghadapi kesendirian setelah kematian pasangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
8
MANFAAT PRAKTIS Menambah wawasan pada para wanita tentang masalah adaptasi menghadapi kesendirian setelah kematian pasangan dan diharapkan dapat membantu wanita usia dewasa madya agar lebih memahami dan menyadari pengalaman mereka ketika melakukan proses validitas data yaitu member checking dengan melihatkan hasil interpretasi data diharapkan memberikan pengaruh yang positif agar termotivasi dan meminimalisir efek negatif setelah kematian pasangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. DINAMIKA PSIKOLOGIS Dalam dinamika psikologis terdapat empat aspek. Pertama adalah aspek afektif (perasaan), kedua adalah aspek kognitif (pikiran), ketiga adalah aspek perilaku dan keempat adalah aspek harapan.
B. DEWASA MADYA Periode perkembangan usia dewasa madya dimulai kira - kira pada usia 35 - 45 tahun hingga memasuki usia 60an (Santrock, 2002). Menurut Gilbert Brim (dalam Santrock, 2002) pada periode ini banyak terjadi perubahan, perputaran dan pergeseran. Usia dewasa madya atau paruh baya dipenuhi oleh tanggung jawab yang berat dan berbagai peran yang menyita waktu dan energi. Banyak orang pada usia ini menjalankan rumah tangga, memiliki dan membesarkan anak, memulai karier atau sedang berada di puncak karier mereka. Menurut Rollins (dalam Santrock, 2002) pada masa ini pernikahan yang sulit dan penuh hambatan pada masa dewasa awal akan menjadi lebih baik karena mengalami penyesuaian selama masa dewasa madya. Meskipun pasangan mengalami berbagai hambatan dan gejolak dalam hubungan pernikahan tetapi mereka menemukan landasan yang kuat untuk hubungan pernikahan yang kokoh (Santrock, 2002). Golan (dalam Santrock, 2002)
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
menjelaskan bahwa seiring dengan semakin tuanya pasangan pernikahan, banyak dari ketidaksesuaian sebelumnya yang disebabkan oleh perbedaan agama, etnisitas, kelas sosial, tingkat pendidikan, latar belakang keluarga, dan pola-pola kepribadian telah diatasi dan mengalami penyesuaian. Menurut Birchler (dalam Santrock, 2002) pada titik tertentu di masa dewasa madya, pasangan yang telah bertahan utuh, sering menyesuaikan diri dengan tujuan dan kepentingan yang berubah. Campbell seorang peneliti keluarga (dalam Santrock, 2002) menyebut fase dalam siklus kehidupan keluarga ini dengan stabilitas. Stabilitas dicapai apabila pasangan telah mengalami fase-fase percintaan dan perjuangan kekuasaan hingga pada suatu titik yang akhirnya menerima hubungan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pola-pola konflik menjadi lebih dikenal, lebih dapat diperkirakan, lebih nyaman, tidak begitu mengancam dan kurang membahayakan. Ekspektasi pasangan pada paruh kehidupan juga lebih realistik dibandingkan pada masa-masa awal dalam pernikahan. Menurut Erikson usia dewasa madya masuk ke dalam fase generativitas vs stagnasi. Mc Adams (dalam Santrock, 2002) generativitas mencakup rencana - rencana orang dewasa atas apa yang mereka harapkan dapat dikerjakan untuk meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya. Stagnasi berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak dapat melakukan apa-apa untuk generasi selanjutnya. Melalui generativitas, orang dewasa mempromosikan dan membimbing generasi berikutnya melalui aspek-aspek penting kehidupan seperti menjadi orang tua (parenting),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengajar,
memimpin,
dan
melakukan
sesuatu
yang
11
menguntungkan
masyarakat (McAdams dalam Santrock, 2002). Menurut Antonucci & Akiyama (dalam Papalia, 2008) ada teori konvoi sosial yaitu orang-orang berpindah melalui kehidupan yang dikelilingi oleh konvoi sosial: berbagai lingkaran teman dan keluarga dekat dengan berbagai kadar kedekatan, yang dapat mereka andalkan untuk bantuan, kesejahteraan, dan dukungan sosial dan kepada mereka juga kita menawarkan kepedulian, perhatian dan dukungan. Kemudian ada teori selektivitas sosial emosional menurut Laura Carstensen (dalam Papalia, 2008) menawarkan sudut pandang rentang kehidupan pada cara orang-orang memilih dengan siapa mereka akan menghabiskan waktu mereka. Carstensen (dalam Papalia, 2008) interaksi sosial memiliki tiga tujuan yaitu: (1) sebagai sumber informasi; (2) membantu orangorang mengembangkan dan mempertahankan kesadaran diri; (3) sumber kenikmatan dan kenyamanan atau kesejahteraan emosional. Pada masa dewasa madya, meskipun pencarian informasi tetap penting menurut Fang, Carstensen, dan Lang (dalam Papalia, 2008), fungsi orisinal dan pengaturan emosi dari kontak sosial kembali menjadi penekanan. Dengan kata lain, orang-orang usia paruh baya makin mencari orang lain yang membuat mereka merasa nyaman dan menekankan hubungan yang dekat secara emosional. Jadi yang dimaksud dengan dewasa madya adalah orang yang berusia sekitar 35-59 tahun. Fase perkembangan pada masa ini adalah apa yang dapat diwariskan untuk generasi selanjutnya. Tugas dewasa madya adalah untuk membimbing generasi selanjutnya agar dapat mengembangkan kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dan melakukan hal yang berguna bagi masyarakat. Usia dewasa madya juga menekankan hubungan yang dekat secara emosional dengan orang lain dengan melakukan kontak sosial.
C. WANITA JANDA DEWASA MADYA Menurut KBBI, wanita adalah perempuan dewasa, kaum putri (dewasa). Sedangkan janda adalah wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun ditinggal mati suaminya. Ketika wanita dewasa madya kehilangan pasangannya, ia akan mengalami duka cita yang mendalam. Menurut Lemme (1995) bereavement adalah pengalaman kehilangan seseorang yang dicintai karena kematian. Sesuatu hal yang penting di lepaskan atau di rampas oleh kematian. Grief adalah derita emosional yang disebabkan oleh kehilangan, menyebabkan stress secara fisik dan psikologis. Hal ini adalah respon yang normal dan natural. Pengalaman yang dapat menyebabkan kesusahan yang mendalam. Menurut Brubaker (dalam Lemme, 1995) janda membawa dua tantangan : pulih dari kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai dan membangun hidup yang baru sebagai orang yang akan hidup sendiri. Bankoff (dalam Lemme, 1995) menjelaskan tentang tiga fase dalam proses grieving. Fase pertama disebut fase crisis-loss, periode dari disorganisasi dan kacau balau dalam beberapa hari terakhir, minggu bahkan bulan setelah kematian pasangan. Karakteristik dari fase ini adalah marah, tidak percaya, dan bingung tentang masa yang akan datang seperti apa. Fase yang kedua adalah fase transition.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Terjadi saat individu mengurangi intensitas dukacita dan kemungkinan hidup baru muncul. Pengembangan identitas baru sebagai orang yang hidup sendiri dan membangun kembali sistem sosial. Fase ketiga adalah fase reorganization, melibatkan pembentukan hidup yang baru (kemungkinan menikah kembali) dan kembali ke kehidupan normal setelah merasa kehilangan. Tiap orang mengalami dukacita atau kesedihan yang berbeda, beberapa studi mengatakan bahwa setelah enam bulan intensitas emosi akan berkurang secara signifikan dan mulai mengorganisasi kembali hidup mereka. Hal ini bukan berarti bahwa rasa kehilangan terhadap orang yang dicintai telah selesai (Lemme, 1995). Dalam Medical Journal yang ditulis oleh Sh Khosravan, dkk (2010) yang melakukan penelitian terhadap 24 janda dewasa madya di Iran menyebutkan bahwa mayoritas janda mengalami keputusasaan setelah kehilangan pasangan, tidak berguna dan kebingungan akan masa depan karena harus membesarkan anak-anak sendirian. Mereka juga mengalami kesulitan ekonomi, maka dari itu para janda bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anak. Mereka rela berkoban demi anak-anak dan akan melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Banyak dari janda mengalami penurunan kesehatan mental maupun fisik karena mereka sudah tidak lagi memikirkan dirinya karena semua hal berpusat pada anak-anak mereka. Mereka juga kurang mendapat dukungan sosial dari lingkungan karena muncul stigma sosial di masyarakat yang menyudutkan para janda. Dalam Journal of Marriage and The Family yang ditulis oleh Morgan (1981) mengatakan bahwa janda pada usia dewasa tengah yang ditinggal mati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
pasangan akan mengalami penurunan pendapatan. Sumber pendapatan utama berasal dari suami sehingga ketika suami meninggal akan menganggu ekonomi keluarga. Terlebih ketika mempunyai anak yang harus di biayai. Hal ini akan menyebabkan janda mengalami kesulitan penyesuaian diri. Penelitian yang dilakukan oleh Afriyanti (2010) terhadap 85 janda menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dan kesepian pada janda yang ditinggal mati pasangannya dengan nilai korelasi rxy -0.643 dan p=0.000 yang artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kesepian pada janda yang ditinggal mati pasangannya. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi kesepian pada janda yang ditinggal mati pasangannya. Kontribusi dukungan sosial terhadap kesepian pada janda yang ditinggal mati pasangannya adalah sebesar 41.3%.
D. DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGALAMAN HIDUP WANITA USIA DEWASA MADYA SETELAH KEMATIAN PASANGAN Kematian pasangan hidup merupakan hal yang paling membuat stress pada kehidupan orang dewasa dan membutuhkan penyesuaian kembali daripada hal lain yang terjadi pada kehidupan orang dewasa. Rasa sakit dari dukacita adalah stress pertama yang harus dihadapi oleh para janda. Studi yang dilakukan oleh Marris (dalam Barrett, 1977) terhadap 72 janda dengan status ekonomi menengah ke bawah di Inggris menyebutkan bahwa para janda merasakan kegagalan dan kecurigaan yang tidak bermanfaat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
ketidakmampuan untuk memahami kehilangan, merasa tidak adil pada nasib, dan timbul rasa untuk menyalahkan. Para janda mengalami kesulitan tidur, merasa rindu pada suami, menarik diri dari lingkungan sosial dan terkadang merasakan kehadiran suami yang telah meninggal. Para janda juga mengalami beban ekonomi atau kesulitan ekonomi karena berkurangnya pendapatan keluarga. Studi tentang keluarga janda oleh Palmore (dalam Barrett, 1977) menyebutkan bahwa janda mengalami penurunan
penghasilan
semenjak
suami
meninggal.
Janda
banyak
menghabiskan uang untuk makanan, dan rumah. Penghasilan mereka tidak cukup untuk kebutuhan yang lain seperti asuransi kesehatan dan mobil. Janda yang bekerja biasanya menitipkan anak mereka kepada kerabat, tetapi janda yang lain meninggalkan anak-anak mereka di sekolah sementara mereka bekerja. Penelitian yang dilakukan Lopata (dalam Barrett, 1977) menjelaskan bahwa menjadi janda menandai berkurangnya peran sosial. Suami menjalani peran sebagai patner seksual, ayah dari anak-anak, teman menjalani aktivitas bersama, dan kontributor untuk mengatur rumah. Kematian suami mungkin menghilangkan hubungan istri dengan kerabat suami, dengan teman satu pekerjaan, teman dekatnya, dan komunitas yang diikutinya. Banyak janda mengalami isolasi sosial setelah kematian suami. Mereka kesulitan menemukan kegiatan yang memuaskan untuk mereka ikuti. Dukungan sosial didapat dari keluarga terutama dari anak perempuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Para janda juga mengalami penurunan kesehatan fisik sepeninggal suami mereka. Penelitian Madison dan Viola di Australia dan Boston (dalam Barrett, 1977) mendokumentasikan bahwa terjadi penurunan kesehatan terhadap wanita janda di usia muda dibandingkan dengan wanita yang menikah. Kematian pasangan juga mempengaruhi kesehatan mental para janda. Banyak dari mereka mengalami kecemasan, depresi, insomnia, dan putus harapan. Wanita dewasa madya akan mengalami berbagai masalah setelah suami meninggal yaitukehilangan teman berbagi karena wanita terbiasa membagi segala sesuatu dengan suami. Selain itu, wanita juga kehilangan sumber ekonomi utama dan mengalami penurunan pendapatan karena suami lah yang mencari nafkah pokok untuk keluarga. Kemudian, wanita juga akan berperan ganda setelah suami meninggal karena wanita harus bekerja keras membiayai keluarga. Di sisi lain, muncul pandangan negatif dari lingkungan terhadap status janda yang disandang seorang wanita. Wanita juga memiliki harapan yang kurang jelas tentang hidupnya. Wanita mengalami perubahan dalam aspek-aspek psikologis yaitu aspek afeksi, kognisi, perilaku dan harapan. Perubahan itu disebabkan karena masalah-masalah yang muncul setelah suami meninggal. Maka dari itu, wanita mendapatkan tantangan yaitu wanita mempunyai tanggung jawab terhadap merawat anak-anak dan mencari biaya hidup untuk keluarga. Wanita dapat menjalani tantangan hidup itu dikarenakan juga mendapat dukungan sosial dari lingkungan, keluarga, dan teman-teman. Tantangan untuk masa depan adalah bagaimana wanita merubah aspek-aspek psikologis yang telah muncul berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
masalah setelah suami meninggal. Fokus penelitian ini adalah melihat dinamika psikologis yang terjadi pada pengalaman hidup wanita dewasa madya setelah kematian pasangan. Dari penelitian-penelitian yang ditemukan, tidak banyak yang fokus membahas tentang proses dinamika psikologis yang dialami oleh para janda setelah ditinggal mati suaminya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengalaman hidup wanita dewasa madya berdasarkan dinamika psikologis yaitu afektif, kognitif, perilaku dan harapan.
E. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan utama dalam penelitian kualitatif ini adalah bagaimana gambaran proses wanita usia dewasa madya setelah ditinggal mati pasangan 1. Bagaimana wanita dewasa madya menjalani hidup setelah kematian pasangan? 2. Bagaimana perubahan aspek psikologis (afeksi, kognisi, perilaku dan harapan) yang terjadi setelah kematian pasangan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skema 1. Kerangka penelitian
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali lebih jauh dan memahami makna pengalaman seseorang atau kelompok tertentu sebagai masalah sosial atau masalah personal (Creswell, 2009). Penelitian ini menggunakan analisis fenomenologi deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sungguh-sungguh sebuah fenomena seperti apa adanya fenomena itu sendiri. Fokus penelitian adalah fenomena sebagai pengalaman yang di alami oleh subjek sendiri daripada fenomena sebagai realitas material (Smith, 2009).
B. FOKUS PENELITIAN Penelitian ini menggunakan analisis fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk menangkap sedekat mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami di dalam konteks terjadinya fenomena tersebut (Smith, 2009). Selain itu, fenomenologi berusaha menemukan makna-makna psikologis yang terkandung dalam fenomena melalui penyelidikan dan analisis contoh-contoh hidup (Smith, 2009). Berdasarkan tujuan dari analisis fenomenologi deskriptif, maka dapat diuraikan langkah-langkah analisis data menurut Giorgi (dalam Smith, 2009).
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Membaca keseluruhan data secara detail
2.
Menentukan unit-unit makna
3.
Melakukan transformasi data
4.
Menangkap struktur dasar pengalaman
21
Fokus penelitian adalah pada dinamika psikologis pengalaman hidup wanita usia dewasa madya setelah kematian pasangan melalui aspek-aspek psikologis yaitu afektif, kognitif, perilaku, motivasi atau harapan hidup.
C. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini berjumlah dua orang dan semua berjenis kelamin perempuan. Subyek tersebut dipilih dengan menggunakan Criterion Sampling yaitu cara penentuan subyek berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti (Creswell, 1998). Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini tergolong dewasa madya yang berumur 35-59 tahun. Subjek telah menjadi janda selama satu tahun keatas karenakebanyakan orang akan berfungsi dengan baik setelah beberapa bulan setelah kematian dan mulai pulih setelah dua tahun (Lemme, 1995). Seorang janda akan berfungsi penuh atau kembali pulih dari kesedihan setelah dua tahun ke atas. Oleh karena itu peneliti memilih subjek yang telah menjanda kurang lebih dua tahun ke atas. Subjek juga menjadi janda karena ditinggal meninggal oleh suami. Tidak ada batas maksimal rentang waktu subjek menjadi janda karena penelitian ini ingin melihat dinamika psikologis pada pengalaman hidup seorang janda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Bagaimana seorang janda dapat berjuang dan bangkit dari keterpurukan dan menjalani hidup. Di sisi lain, untuk mendapatkan variasi hasil pada penelitian ini karena kedua subjek berbeda karakter dan rentang waktu menjadi janda.
D. METODE PENGAMBILAN DATA Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yaitu suatu wawancara yang memiliki daftar pertanyaan yang menjadi panduan untuk melakukan wawancara (Smith, 2009). Peneliti membuat guide interview yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan kepada subjek. Wawancara semi terstruktur tidak bersifat kaku karena peneliti dapat menanyakan kepada subjek bagian cerita yang menarik atau cerita yang kurang dapat dimengerti sehingga membangun kedekatan antara subjek dengan peneliti. Data wawancara direkam menggunakan digital recorder yang nanti akan di transkrip kan menjadi verbatim wawancara. Berdasarkan metode pengumpulan tersebut maka peneliti merancang proses pengambilan/pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1.
Menentukan subjek dan mencari subjek yang relevan dengan kriteria penelitian
2.
Menemui subjek penelitian satu per satu untuk menyampaikan maksud dan tujuan peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
3.
Melakukanrapport
4.
Menjelaskan tujuan penelitian kepada subjek
5.
Meminta bantuan kepada subjek untuk menjadi subjek penelitian
6.
Menentukan jadwal wawancara dengan subjek
7.
Datang ke rumah subjek untuk melakukan wawancara dengan digital recorder
Tabel 1. Panduan pertanyaan wawancara 1. Bagaimana kronologis suami meninggal? 2. Apa yang dirasakan saat suami meninggal? 3. Hal apa yang dipikirkan saat suami meninggal? 4. Kegiatan apa yang dilakukan saat suami meninggal? 5. Bagaimana motivasi atau harapan hidup pada saat itu? 6. Setelah suami meninggal, hal apa yang dipikirkan? 7. Bagaimana perasaan setelah suami meninggal? 8. Kegiatan apa yang dilakukan setelah suami meninggal? 9. Bagaiman harapan hidup setelah menjadi janda?
Dalam guide interview, yang dimaksudkan dengan pertanyaan saat suami meninggal adalah saat subjek masih dalam masa kesedihan karena suami meninggal. Sedangkan pertanyaan setelah suami meninggal adalah ketika subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
sudah dapat bangkit dari kesedihan dan berjuang menjalani hidup untuk diri dan anak-anaknya.
E. METODE ANALISIS DATA Analisis data menggunakan analisis fenomenologi deskriptif. Analisis ini bertujuan menangkap sedekat mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami di dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Selain itu, fenomenologi berusaha menemukan makna-makna psikologis yang terkandung dalam fenomena melalui penyelidikan dan analisis contoh-contoh hidup (Smith, 2009). Prosedur penelitian yang dilakukan adalah : 1.
Pada tahap awal, peneliti membaca keseluruhan data yang didapat dari subjek penelitian. Perspektif fenomenologis bersifat holistik. Maka peneliti harus memahami sisi global dari deskripsi.
2.
Tahap kedua yaitu melakukan konstitusi terhadap bagian-bagian dari deskripsi. Tahap ini menekankan peneliti untuk merangkum dan menemukan unit makna yang dihasilkan dari pembacaan ulang secara cermat terhadap deskripsi.
3.
Tahap ketiga yaitu melakukan transformasi dari data mentah yang dikumpulkan. Mentransformasikan apa yang implisit khususnya dalam makna psikologi menjadi eksplisit. Hal ini untuk mempermudah membuat generalisasi. Transformasi juga untuk mengartikulasikan data mentah menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
lebih deskriptif dan dapat menyampaikan makna-makna psikologis dengan baik. 4.
Tahap keempat adalah menemukan struktur dasar pengalaman. Struktur diperoleh dengan menyelesaikan transformasi terakhir dari pemaknaan unitunit. Kemudian berusaha menentukan apa saja konstituen yang tampaknya esensial.
F. KREDIBILITAS PENELITIAN Kredibilitas atau validitas dalam penelitian kualitatif merujuk pada seberapa akurat sebuah penelitian dari sudut pandang peneliti, subjek penelitian dan pembaca laporan (Creswell & Miller, 2003). Setelah melakukan analisis data, maka memerlukan tahap verifikasi data. Pada tahap ini peneliti memilih strategi yang disebut member checking yaitu peneliti meminta subjek penelitian untuk membaca keseluruhan hasil analisis data dan deksripsi tema (Creswell, 2009). Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah terjadi satu pemahaman terhadap cerita yang dipaparkan oleh subjek penelitian kepada peneliti. Peneliti membawa hasil penelitian yang sudah di olah seperti tema-tema dan analisis. Kemudian peneliti juga mengklarifikasi bias yang mungkin dibawa peneliti dalam penelitian. Peneliti melakukan refleksivitas terhadap diri peneliti sendiri agar mempu membuat narasi yang jujur dan terbuka yang akan dirasakan pembaca. Lalu peneliti melakukan tanya jawab dengan rekan sesama peneliti (peer de-briefing) untuk meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
keakuratan hasil penelitian. Dalam proses ini, peneliti mencari seorang rekan (a peer debriefer) untuk berdiskusi tentang penelitian sehingga hasil penelitian dapat dirasakan oleh rekan lain (Creswell, 2009). Diskusi ini melibatkan interpretasi lain selain peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PENELITIAN Sebelum memulai penelitian, peneliti mencari subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian yaitu wanita dewasa madya yang berumur 35-59 tahun, berstatus janda karena pasangan hidup meninggal dan lama ditinggalkan adalah 2 tahun keatas. Peneliti mendapatkan informasi tentang subjek penelitian dari teman-teman peneliti sendiri. Subjek pertama dalam penelitian ini ialah tetangga dari teman peneliti. Sedangkan subjek kedua adalah teman sewaktu kuliah dari salah satu ibu teman peneliti. Setelah mendapatkan subjek, peneliti berkunjung ke rumah subjek dan melakukan rapport. Peneliti mengambil dua subjek karena peneliti adalah peneliti pemula dan kedua subjek tersebut memiliki kepribadian yang berbeda. Dari hasil rapport terlihat bahwa subjek pertama cenderung negatif dalam memandang diri sebagai seorang janda, sedangkan subjek kedua cenderung berpikir positif tentang diri. Kedua subjek adalah orang yang ramah dan mudah dekat dengan peneliti. Peneliti menyampaikan maksud peneliti kepada subjek. Setelah itu peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada subjek. Peneliti meminta kesediaan subjek untuk membantu peneliti dalam penelitian ini. Kedua subjek bersedia membantu peneliti dalam penelitian ini dan dapat dengan mudah diajak
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
untuk bekerja sama. Setelah subjek bersedia menjadi subjek penelitian, peneliti menentukan jadwal wawancara dengan subjek. Dokumentasi wawancara di rekam secara audio menggunakan digital recorder. Hasil rekaman wawancara kemudian di transkrip menjadi verbatim oleh peneliti. Verbatim yang di tulis sesuai dengan deskripsi yang disampaikan oleh subjek. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan deskripsi subjek, maka transkrip yang telah di print out, peneliti berikan kepada subjek untuk di koreksi. Apakah sesuai dengan yang disampaikan subjek kepada peneliti. Kemudian, peneliti membuat analisis dari transkrip data dan berusaha menemukan proses psikologis yang dialami subjek.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN Adapun waktu wawancara yang dilakukan dengan kedua subjek adalah sebagai berikut : Tabel 2. Jadwal wawancara No. 1.
Subjek T
2.
E
Hari/ Tanggal Minggu/ 6 Mei 2012 Minggu/ 25 Mei 2012 Minggu/ 10 Juni 2012
Waktu 16.00–17.00 16.00-17.00 16.00–18.00
Tempat Rumah subjek Rumah subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
C. LATAR BELAKANG SUBJEK 1. Subjek 1 T telah menjadi janda selama 3 tahun. Suami T meninggal karena sakit flu tulang dan meninggal secara mendadak. T adalah seorang ibu rumah tangga dan mempunyai 6 anak laki-laki. Suami T bekerja serabutan. Terkadang sebagai tukang becak atau menjadi tukang bangunan.Sewaktu suami hidup, T membantu suami dengan berjualan soto dekat rumahnya. T tinggal di gang sempit dengan kondisi lingkungan yang ramai. Saat suami meninggal, T kaget dan tidak mengira jika suami akan meninggal. T mulai menarik diri dari lingkungan karena rasa berduka dan rasa terkejutnya saat suami meningggal. T membutuhkan waktu satu tahun untuk dapat beraktifitas seperti biasa. T mendapatkan dukungan sosial yang besar dari keluarga dan anak-anak. T merasa minder dengan status janda yang ia sandang. T memandang negatif status janda yang ia sandang.
2. Subjek 2 E telah menjadi janda selama 10 tahun. Suami E meninggal karena sakit batu ginjal dan akhirnya divonis gagal ginjal. Suami E telah menderita sakit sejak muda. E mempunyai 3 anak perempuan. Suami E bekerja sebagai pembuat pemetaan geologi dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. E adalah seorang ibu rumah tangga. Sewaktu suami masih hidup, E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
bekerja sebagai konsultan kosmetik dan berhenti karena hamil. Setelah memiliki anak, E memiliki usaha kost-kostan dan berjualan baju keliling. Rumah E terletak di pinggir jalan besar. Saat suami meninggal, E merasa siap karena telah mengetahui jika suami mempunyai penyakit. Tetapi E tetap merasa sedih dan bingung. E membutuhkan waktu satu tahun agar dapat beraktifitas seperti biasa. Dukungan sosial yang besar menjadi motivasi untuk bangkit. E juga merasa minder dengan status janda yang disandangnya tetapi E telah beradaptasi dengan status jandanya.
D. HASIL PENELITIAN Berikut adalah profil subjek dalam penelitian ini : 1. Subjek 1 a. Deskripsi subjek Subjek pertama dalam penelitian ini berinisial T. T seorang wanita berusia 52 tahun dan telah menjadi janda selama tiga tahun. T menikah sejak tahun 1981 dan suami meninggal pada tahun 2008. T telah menikah dengan suami selama 25 tahun. Perawakan T agak gemuk, tinggi dan berambut pendek. Ia terlihat sangat keibuan dan ramah pada siapapun. T termasuk orang yang pendiam dan polos dalam bercerita. T tidak malu dan apa adanya dalam bercerita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
T adalah seorang ibu rumah tangga dan mempunyai 6 orang anak lakilaki. Saat ini T tinggal dengan ketiga anaknya yaitu anak kedua yang sudah bekerja menjadi guru, anak keempat yang sedang menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi swasta dan anak yang paling kecil yang masih duduk di Sekolah Dasar kelas 2. Anak tertua T dan anak kelima sudah berkeluarga. Anak tertua T tinggal di Kalimantan bersama keluarganya. Sedangkan anak keempat bekerja di Kalimantan. Kegiatan T sehari-hari adalah membuka usaha laundry, isi ulang air mineral dan berjualan pulsa. Anak keempat T yang menjalankan usaha air mineral dan pulsa sedangkan T mengelola usaha laundry dengan dibantu oleh seorang adik iparnya. Usaha ini dapat membantu biaya hidup T sehari-hari. Suami T meninggal karena sakit flu tulang. Meninggalnya suami T sangat mendadak karena suami sebelumnya sehat dan tidak pernah ada gangguan atau keluhan kesehatan. T masih sedih jika bercerita tentang suaminya bahkan pernah T menangis ketika bercerita kembali tentang sang suami saat proses wawancara dengan peneliti. Banyak kenangan yang begitu membekas hingga sekarang. Proses meninggal yang begitu cepat dan mendadak membuat T terkejut dan sulit untuk melupakan. Semenjak suami T meninggal, otomatis T harus mencari uang sendiri dan menjadi tulang punggung keluarga. Beruntung bahwa anak tertua T dapat membantu biaya pendidikan adik-adiknya karena ia sudah bekerja dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
memiliki penghasilan yang mapan. Usaha laundry cukup membantu perekonomian T karena dapat mambantu biaya hidup sehari-hari. T sudah dapat menyesuaikan diri dengan stasusnya sebagai janda walaupun T masih merasa minder dengan statusnya jika bergaul di masyarakat. T merasa tidak bebas jika bergaul dengan laki-laki karena statusnya. Tetapi T merasa lebih bebas jika mengurus rumah tangga. T juga mengalami masa sulit sepeninggal suaminya. Ia membutuhkan waktu selama satu tahun untuk bisa berfungsi penuh menjalani kehidupannya sebagai seorang janda. Tetapi T sekarang sudah mengikhlaskan kepergian suaminya.
b. Struktur Dasar Pengalaman 1. Keadaan saat suami meninggal a. Aspek Afektif Saat suami meninggal, T merasa tidak siap untuk menerima kematian suaminya karena proses meninggal yang dialami berlangsung cepat dan mendadak. T tidak mengira jika suami akan meninggal secepat itu karena suami tidak pernah mengeluh sakit dan tiba-tiba meninggal. “Iya, masuk itu tanggal 12, gak adanya itu tanggal 20 Oktober. Berarti cuma seminggu to mbak“ (25-27)
“Ya itu sakit satu minggu terus gak ada sampe sekarang. Ibu juga kaget, gak ngira kalo mau gak ada ” (44-46)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
“Padahal baru satu minggu persis, satu minggu diterima kerja trus bapaknya paginya gak ada. Sedih mbak” (104106)
“Ya kaget aja mbak, orang-orang sini semua tetangga pada kaget” (230-231)
“Kan bapak waktu meninggal itu umurnya 56. Ya masih sehat bapak itu gak. Ya gak gemuk gitu lho orangnya gak kecil” (417-420)
“yaudah lah diterima, memang udah saatnya bapak diambil sampe saat ini” (148-150)
“yaa gimana ya, gak rela mungkin tapi mungkin udah saatnya bapak diambil itu “ (161-163)
“Pertama ya bingung gimana jalan keluarnya anak masih banyak tapi gak ada suami”(833-835)
b. Aspek Kognitif T merasa tidak memiliki kejelasan akan masa depannya. T tidak tahu akan bekerja apa karena pendidikan yang rendah. T juga berpikir bahwa ia sebaiknya tidak banyak berinteraksi dengan laki-laki untuk menghindari perbincangan di masyarakat karena status jandanya. “Ibu mikir, gimana nanti ngidupin anak-anak itu, anak cowok-cowok lagi. Laen lho mbak sama cewek. Trus ibu juga mau kerja apa kan pendidikan gak tinggi to cuma SD aja gak tamat.” (241-245)
“Ya kaget to mbak. Ya itu yang agak males-males. Haduh, ditinggal gimana ini. Bisa gak aku anu berubah ya, gak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
harus bergantung dari orang lain. Harus kerja sendiri gimana” (731-735)
“Ibu juga mikir jaga jarak sama bapak-bapak disini” (11071108)
c. Aspek Perilaku T juga mulai menarik diri dari lingkungan karena rasa tidak siapnya menerima kepergian suami. T membutuhkan waktu satu tahun untuk bisa bangkit dan beraktifitas seperti biasanya. T tidak berdaya dengan kepergian suaminya. T tidak mengikuti kegiatan apapun saat suami baru meninggal. T hanya berdiam diri di rumah dan pergi ke masjid setiap hari untuk menenangkan diri karena rasa berduka yang dialami. T juga berhenti berjualan karena T berpikir untuk tidak banyak berinteraksi dengan lawan jenis. “Dulu waktu ditinggal lemes mbak, gak makan, kalo makan tuh sedikit. Kalo pas makan inget bapak” (279-281)
“Gak..gak, belom sampe satu tahun baru. Dirumah aja sebulan, gak keluar-keluar, gak ikut apa-apa aku mbak, gak ikut arisan, gak” (709-712)
“Iya setelah setaun, ibu udah biasa. Bisa menyesuaikan, bisa lupa-lupa sedikit-sedikit sampe sekarang” (720-722)
“Terus ibu kan setiap hari ke mesjid ya, solat, ibu juga sering denger ceramah-ceramah” (836-838)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
“Kalo buka laundry kan aman, ketemunya sebentar gak kayak buka warung dulu, makanya ibu berenti jualan”(11081111)
d. Aspek Harapan T tidak memiliki harapan saat suami meninggal. T merasa putus asa dan putus harapan karena T merasa tidak siap menerima kepergian suaminya. “Gak mikir apa-apa, lemes waktu itu. Putus asa” (261-262)
Banyak faktor pendukung yang membuat T dapat bangkit dan bertahan hidup. Salah satunya adalah dukungan sosial dari keluarga dan anak-anak. T mendapatkan dukungan sosial yang besar dari keluarga. Hal ini yang menjadikan T dapat pulih dan bangkit dari kesedihan. Selain itu, T juga mendapat dukungan dari keluarga besar untuk menikah kembali. Dukungan yang didapat T menjadi motivasi untuk bangkit dan T tetap harus menjalani hidup seperti biasa. T harus bertahan hidup tanpa suami demi keenam anak-anaknya. “Nanti kalo ibu cuma diem, tidur aja gak bisa apa-apa kan gak semangat nanti gimana. Ya cuman liat anak yang kecil itu”(264-267)
“Yaa, yang paling gede, yang pertama itu. Memang dia kerjanya di PT minyak, di Pertamina to. Emang yo bisa buat, ya itu biayain adeknya dua yang di UPN itu” (320-324) “Ya suruh sabar, ya mungkin ini udah saatnya bapak” (450451)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
“Cuman dari anak-anak itu to, anak yang nomer satu yang pasti setiap bulan ngirim uang” (467-469)
“Yaudah paling cuman di depan rumah, nanti ngobrol sama anak-anak, tetangga” (680-682) “Sodaranya kan sembilan, banyak sodara mbak. Disini empat, ya itu rembukan sama adek-adek. Tapi kalo segi misalnya uang ya gak bisa, ya cuman meringankan beban, ngobrol” (776-781)
“Dari keluarga sana ya dukungannya kuat, kalo punya suami lagi ya gak papa. Tapi ibu gak lah, udah tua. Lain to mbak perempuan sama laki-laki” (942-946)
2. Keadaan setelah suami meninggal a. Aspek Afektif Seiring berjalannya waktu, T mulai menerima kepergian suaminya dan sudah bisa mengikhlaskan. “Seneng mbak sekarang udah gak susah lagi, udah lupalupa. Udah 3 tahun lebih to emang harus bisa merelakan bapak. Udah, ibu dah ikhlas” (701-704)
b. Aspek Kognitif Walaupun
begitu,
T
masih
sering
mengenang
dan
membayangkan jika suaminya masih hidup. Banyak kenangan yang menyenangkan dengan suami. “Sebetulnya kalo ada bapak kan misalnya kan kekurangan mesti bayar sekolah kan jadi ibu harus kerja keras to mbak buat anak-anak” (166-169)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
“Wah kalo ada bapak seneng yaa misalnya hajatan apa, misalnya pengajian bareng-bareng, sukuran anak-anak” (580-582)
“Suamiku itu yaa Alhamdulillah ya mbak, orangnya diem memang.. tetangga sini juga kalo gak diajak ngomong gak pernah ngomong. Kedua tanggungjawab sekali, cari uang itu pagi sampe malem pulangnya itu sampe jam 8 baru pulang, kalo belum dapat uang belum pulang mbak. Orangnya disiplin, keras. Misalnya punya utang, bayar besok ya harus. Jangan bikin kecewa orang lain Terus gak pernah marah, sabar bapak” (553-564)
“Dulu sama yang kecil itu sering maen ke alun-alun sana, itu yang ibu inget” (618-620)
Setelah merelakan kepergian suami, T harus menyesuaikan diri dengan status baru sebagai seorang janda. T memandang negatif status janda yang disandang. “Bicara sama suaminya orang, ibu juga merasa rendah gitu mbak”(998-999)
“Iyaa, minder rasanya mbak” (1009)
“Ada mbak kemaren terjadi waktu masih jualan itu disini ada tetangga, gak tau, seneng sama ibu si gak, ibunya juga agak curiga ya. Bapaknya kan tiap hari maem disini, di dalem. Trus istrinya mondar mandir gitu, trus ngomongnya agak lain” (1019-1025)
“Misalnya ibu campur guyonan gitu, ya udah gak ada harganya” (1141-1143)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
“Ibu usaha cari uang itu aja mbak, gimana kita bisa hidupi anak-anak nanti ndak pandangannya orang lain wah ditinggal gak bisa apa-apa” (839-843)
“Berarti ibu tenang, ngopeni anake tenang, gak mau punya suami. Orang-orang suka bilang gitu. Yaudah ibu diem aja. Wah ibunya bener, cari uang sendiri buat anaknya” (11761180)
c. Aspek Perilaku Oleh karena itu, T menjaga jarak dengan lingkungan. T berhatihati dalam bergaul dengan lingkungan terlebih dengan pria yang mempunyai istri agar tidak menjadi perbincangan di tetangga. “Pertemuan bapak ibu biasanya kan ada ya. Misalnya bapak-bapak kita kan ya memaklumi sendiri, selalu menghindar. Soalnya takut timbul perasaan cemburu dari istri” (987-991)
“Sekarang agak minggir-minggir sedikit, agak kurang kumpul-kumpul bareng. Ibu juga maklumin kan udah sendiri, ibu jaga anak-anak juga jaga lingkungan biar dihormatin sedikit sama bapak-bapak lain” (1055-1060)
“Kalo dulu kan ada bapak, sekarang ya gak bebas aja mbak kalo duduk-duduk sama yang punya istri, gak berani ibu” (1070-1073)
“Ya sikapnya harus rendah sama orang” (1135)
“Deket ibu itu istrinya meninggal bareng sama bapak, anaknya dua cowok sama cewek. Itu emang sering ngobrol karena dia juga sendiri ibu juga sendiri, itu baru berani. Tapi kalo yang punya istri, gak berani” (1157-1162)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
“Ibu jaga perasaan kan. Emang selalu jaga perasaan mbak kalo udah sendiri, laen kalo punya suami kan bebas mau ngobrol sama suami orang, duduk bareng. Kalo sekarang kan gak, gak bisa. Ya gampang-gampang susah si kalo di masyarakat. Ya merendah sama tau diri, kalo gak ya diomongin” (1162-1170)
T
juga
menhindari
tempat
atau
situasi
yang
dapat
mengingatkannya pada sang suami. “Anak kesayangan dari mertua. Tiap ibu kesana mesti nangis, yaudah ibu pergi. Gak kuat liat mertua nangis” (404-407)
“Gak sempat ngomong sama tamu itu, kalo ada tamu gak bisa nerima. Ibu gak sanggup gitu lho, kan ingat bapak to kan baru satu tahun” (427-431)
“Makanya sampe sekarang ibu gak mau ke alun-alun, ibu inget bapak itu” (634-636)
Banyak hal yang berubah saat T menjadi janda. Dulu ia terbiasa mendapatkan uang dari suami tetapi sekarang T harus mencari sendiri untuk biaya sehari-hari. T dibantu oleh anak tertuanya yang juga menjadi tulang punggung keluarga. “Kalo pas hajatan tetangga itu ya susah juga gak ada bapak. Misalnya ada bapak kan bapak yang cariin uang lha sekarang sendiri” (252-255)
“Ya itu ibu usaha buka laundry terus kakaknya itu yang pertama yang di Riau kan belum nikah bantu buat adek-adek buat masuk kuliah terus sampe sekarang”(308-312)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
“Kalo makan sih ibu sendiri setiap hari, ya nyuci ini lah kalo ada pemasukan kan buat keperluan di masyarakat misalnya ada hajatan ada apa ya sendiri” (324-328)
“Dulu harus ngeladeni bapak dulu, masak, kalo bapak belum berangkat, ya ibu belum kerja. Sekarang gak, bangun pagi langsung solat subuh bis selese itu ya nyuci, langsung mulai, kalo belum selese belum berenti” (485-491)
“Kalo sekarang kan bebas, misalnya mau duduk-duduk lama, ngobrol. Kalo dulu kan baru keluar sebentar udah dipanggil, harus dirumah ngurus anak-anak. Sekarang kan gak” (496-501)
“Kalo dulu ya mikir kok bapak belom pulang, besok mau masak apa, kalo sekarang kan gak. Terserah mau masak nasi siang bisa, gak masak juga bisa. Anak-anak bisa makan diluar” (503-507)
“Cuma kalo ada bapak kalo sakit bisa berenti kerja tapi kalo sekarang sakit tetep harus kerja. Ya ibu terima dengan sabar, mau gak mau ibu kerja sendiri. Tar ongkos buat anak darimana” (516-521)
“Cuman untung kebetulan anak-anak itu nurut juga, gak nakal gak seperti.. misalnya gak seperti yang lain lah. Suruh sekolah ya sekolah, gitu aja .. gak ngerokok. Dia ngerti keadaan orangtua, kerja keras buat sekolah” (532-537)
“Yaudah ibu sambil kerja terus langsung kerja jualan itu. Setaun terus langsung kerja biar buat ngilangin, susahnya itu” (684-687)
T juga tidak menikah lagi setelah suami meninggal. Banyak faktor yang menyebabkan ia tidak menikah lagi salah satunya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pesan dari suami sebelum meninggal. T juga takut jika suaminya nanti tidak akan sama seperti suami terdahulu. “Besok kalo bapak meninggal, kalo bapak pergi, gak meninggal anu.. ibu anu anak-anak aja gak usa punya suami lagi, cuman kaya gitu pesennya. Ya gak pesen cuman ngomong, gak tau kalo mau gak ada. Anak-anak nanti biar sekolahnya selesai”(207-214)
“Makanya ibu gak mau misalnya punya suami lagi nanti takutnya gak kayak bapak” (587-589)
d. Aspek Harapan T juga memiliki harapan untuk diri dan anak-anak. T berharap agar semua anak dapat menyelesaikan kuliah dan memiliki masa depan yang cerah. T juga berharap diberi kesehatan sehingga dapat mengasuh anak-anak hingga dewasa. “Yang penting adeknya berdua ini bisa selese kuliah, itu aja. Ibu mengharapkan itu, biar besok berguna mbak kalo udah selese.. seperti kakaknya, itu aja”(475-479)
“Selese kuliah biar bisa kerja biar buat masa depannya anak-anak” (541-543)
“Semoga diberi kesehatan. Ibu uda ikhlas, dalem hati pengennya ibu sama anak-anak aja, anak-anak biar selese sekolahnya nanti bisa kerja” (1086-1089)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2. Subjek 2 a. Deskripsi subjek Subjek kedua dalam penelitian ini berinisial E. E berusia 52 tahun dan telah menjadi janda selama 12 tahun. E menikah pada tahun 1990 dan suami meninggal pada tahun 2000. Usia pernikahan E dengan suami saat itu adalah sepuluh tahun. E berperawakan tinggi, kurus dan masih cantik di usianya yang menginjak setengah abad. E orang yang senang bercerita sehingga sifatnya yang terbuka dalam bercerita memudahkan ia untuk dekat dengan orang lain. E juga orang yang periang, ramah dan menyenangkan ketika diajak mengobrol. E tinggal dengan ketiga anak perempuannya. Yang pertama berusia 20 tahun dan duduk di perguruan tinggi swasta, anak kedua berusia 18 tahun dan duduk di kelas XII SMA, sedangkan anak terakhir berusia 16 tahun dan duduk di kelas X SMA. E adalah seorang ibu rumah tangga dan memiliki usaha salon dan kost-kostan. Usaha yang dijalaninya ini dapat membantu biaya hidup sehari-hari. Walaupun E mendapatkan bantuan biaya dari keluarga besarnya, ia tetap harus berjuang sendiri mencari nafkah untuk keluarga. Suami E meninggal karena sakit gagal ginjal yang diderita sejak muda. E sudah mengetahui penyakit batu ginjal yang di derita suaminya sejak mereka pacaran sehingga E nampak lebih siap ketika suaminya meninggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
E tabah menjalani kehidupannya sebagai seorang janda. E sudah pasrah pada Tuhan dengan keadaannya sekarang. E juga menjalani masa sulit sepeninggal suaminya. E mengatakan bahwa ia dapat pulih dan menjalani aktifitasnya seperti biasa setelah satu tahun sepeninggal suaminya. E juga merasa minder dengan status janda yang disandangnya tetapi E mampu beradaptasi dengan baik dan bangkit kembali menjalani hidup demi diri dan masa depan anak-anak.
b. Struktur Dasar Pengalaman 1. Keadaan saat suami meninggal a. Aspek Afektif Saat suami meninggal, E telah mempunyai pengetahuan tentang sakit yang diderita suami. Suami E menderita sakit batu ginjal sejak muda. “Tante tau dari pacaran dulu udah punya, uda sakit terus sampe punya anak satu itu keluar masuk rumah sakit, anak kedua juga gitu sampe anak ketiga sampe akhirnya terus dia kerja diluar jawa, di Bengkulu ” (9-14)
“Saya sudah siap mental soalnya saya sebelumnya udah dikasih tau dokternya. Bapak ini sudah gak lama lagi tinggal menghitung hari. Pokoknya ibu harus ikhlas”(841-845)
Saat suami meninggal, E merasa sedih, bingung dan belum ikhlas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
“Temen-temennya kesini. Saya gak ngabarin kantor, uda gak kepikiran. Mikir anak kecil-kecil trus suami meninggal” (98-101)
“Ya sedih ya bingung karena kan gak punya pensiun” (142-143)
“Dari hari pertama sejak suami meninggal, selalu ke makam papanya sampe hari ke 40. Padahal makamnya jauh, di Sanden situ. Jaraknya 30 kilo dari sini. Ya tiap ke makam ya nangis itu kita, belom ikhlas lah”(811-817)
Dengan status baru yang di sandang E yaitu sebagai seorang janda, E mengalami rasa minder dengan status jandanya ketika mulai bergaul di lingkungan. “Temen-temen suaminya belum meninggal. Kakak-kakak ku suaminya pada belom meninggal kok aku meninggal sendiri”(649-652)
“Ada undangan gitu di RT, kalo sarimbit gitu among tamu, aku gak sendiri kan gak ada suaminya. Jadi kayak kecil hati gitutetangga bilang maap ya, ibu kan gak ada suami tar kalo aku pasangin sama yang lain takut jadi heboh, jadi ibu tamu aja. Jadi rasanya kok kayak aku dikucilkan gitu ya” (688695)
b. Aspek Kognitif E hanya fokus memikirkan anak-anak yang masih kecil dan bagaimana caranya mendapatkan biaya hidup.
“Besarkan anak-anak terus saya dapet duit darimana” (267-268)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
c. Aspek Perilaku E mulai menarik diri dari lingkungan karena rasa berduka atas kehilangan suami yang dirasakan masih belum hilang. E juga masih perlu
beradaptasi
dengan
status
barunya
sebagai
janda.
E
membutuhkan waktu satu tahun agar dapat kembali pulih beraktifitas seperti biasanya. “Dulu saya masih gak mau arisan pas suami baru meninggal sampe 100 hari suami saya, malah lebih. Terus tetangga pada tanya kenapa, trus pada kasih dukungan, menghibur trus” (698-702)
“Ya males aja ngapa-ngapain, masih keingetan. Gak bisa senyum mbak dulu waktu ditinggal suami. Murung kayak ada beban” (733-736)
“Satu tahunan baru bisa normal lagi. Ya susahnya gini, apaapa sendiri”(686-687)
“Iya di rumah aja gak keluar-keluar, males ikutan kegiatan RT gitu” (808-809)
d. Aspek Harapan E tetap memiliki harapan agar tetap kuat dan agar cepat bangkit dari kesedihan. “Ya pokoknya saya tuh harus kuat, harus bangkit karena anak-anak” (411-412)
Tetapi E dapat bangkit dari kesedihannya karena ia mendapatkan dukungan sosial yang besar dari lingkungan. Dukungan yang didapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
berupa dukungan moril dari teman, tetangga dan keluarga. E juga mendapat dukungan keuangan dari keluarga besar untuk biaya sekolah dan kesehatan anak-anak. Dukungan dari lingkungan yang didapat E menjadi motivasi untuk bangkit dan meneruskan hidup demi diri dan ketiga anak-anaknya. E tetap harus berjuang menghidupi anakanaknya. E akan melakukan apapun untuk menghidupi keluarganya. E harus bertahan hidup tanpa suami demi anak-anak. “Mereka malah support saya sama anak-anak terus kan uda tau to kalo suami sering sakit. Jadi pas suami meninggal itu malah pada kasih semangat, dukungan”(255-259)
“Terus anak saya bilang kata bude gak papa eyang soalnya daripada mama ngelangut dirumah suruh buka salon sama bude, yang modalin bude”(294-297) “Yang memberi dukungan ya keluarga, kamu harus tetep hidup bagaimanapun juga, 3 anak tuh tergantung dari kamu, perlu bimbingan kamu kalo kamu ngelokro, kamu sakit yo kasian anak-anak mu. Tunjukkan kamu bisa besarin anakanak mu sendirian” (412-419)
“Kakak-kakak saya bilangnya misal kamu berjodoh ya tetep saya nikahkan, manusia itu kan berpasang-pasangan untuk hari tua mu. Udah anak-anak ditinggal disini, mengelola kost-kostan untuk anak-anak mu, kamu ya ikut suami mu” (431-437)
“Iya sampe sekarang pun ini dari budenya masih. Anak saya yang nomer 2 ya dari buku, uang saku ya dari budenya yang di Semarang itu. Kalo anak saya yang pertama dari budenya yang di Jakarta. Kalo anak yang kecil dari budenya yang sekarang lagi sakit itu” (474-481)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
“Senengnya pas ada suami apa-apa tinggal ngomong, ada tempat curhat kalo sekarang curhatnya sama anak-anak tiga itu” (485-487)
“Ya ada. Kalo dulu kan pontang panting sana sini. Kalo sekarang kan kakak-kakak saya tau, hidup sendirian. Itu motor anak saya dibelikan. Dari handphone, laptop itu dibelikan. Saya gak pernah belikan, kakak tau kondisi saya. Kalo makan, untuk hari-hari saya sendiri”(571-576)
“Kakak saya tuh ya kalo untuk biaya kesehatan, pendidikan dia nomer satu. Ngirim duit ke saya itu ya hanya untuk kepentingan anak-anak” (620-623)
“Dulu saya masih gak mau arisan pas suami baru meninggal sampe 100 hari suami saya, malah lebih. Terus tetangga pada tanya kenapa, trus pada kasih dukungan, menghibur trus” (698-702)
“Trus temen-temen kasih spirit lah. Mereka bilang ya namanya orang hidup itu mesti mati. Jodoh ketemu pacaran menikah punya anak meninggal itu udah wajar. Ya itu tahapannya udah begitu kalo kamu nglokro, kasian anakanak”(711-717)
2. Keadaan setelah suami meninggal a. Aspek Afektif Setelah mengalami kesedihan dan tidak melakukan aktifitas seperti biasa, E lama kelamaan mulai merelakan kepergian suaminya. “Raganya udah gak kuat. Ya makanya itu kita harus mengikhlaskan ya jalan yang terbaik. Kalo memang harus diambil ya diambil, kalo diberi kesehatan ya biar” (834-838)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
b. Aspek Kognitif E sekarang hanya fokus untuk memikirkan anak-anak, mencari biaya hidup untuk keluarga dan mengamati perkembangan anak-anak. “Sekarang ya itu besarkan anak-anak, cari duit untuk dia, udah. Ngawasin dia, nungguin perkembangannya dia”(538540)
E masih sering mengingat kenangan bersama suami dan anakanak sewaktu hidup. “Orang bangun rumah ini juga saya gak setuju, kan lagi sakit to. Pokoknya gak usah ya tapi tetep bangun. Ya kalo kamu gak mau, aku nggawe nggo anak-anak” (160-164)
“Ya suami saya itu keras, tapi dia tuh penyabar, penyayang. Selama saya pacaran gak pernah berantem besar, kayak ada orang lain, dia apa saya tuh gak pernah ada orang lain” (350-354) “Kalo maen-maen paling ke kids fun, kan dulu masih barubarunya, taman pintar belum ada. Terus ke Pura wisata tempat rekreasi anak-anak, inget saya tu itu terus bonbin. Tiap anaknya minta pergi tu sering ngajak kesitu ato gak makan kemana. Dulu waktu toko Ramai pertama kali yang belom ada mall, ada mainan yang diatas situ. Ya cuma mainmain kesitu”(385-394)
c. Aspek Perilaku Banyak hal yang berubah saat E menjadi janda sekarang karena E terbiasa mendapatkan biaya hidup sehari-hari dari suami tetapi sekarang E harus mencari nafkah sendiri. E juga mulai bangkit karena teringat akan masa depan anak-anaknya. Bekerja menjadi sarana untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
menghilangkan kesedihan yang sedang dirasakan E. Tetapi saat mulai bangkit dari kesedihan dan berjuang demi hidupnya, banyak cobaan yang harus dihadapi oleh E. Mulai dari pandangan negatif dari lingkungan tentang statusnya sebagai janda hingga penolakan mertua dengan usaha yang dimiliki E. “Saya ambil baju di rumah temen-temen tak jualin sampe saya jual sembako. Dulu ada mobil ditinggal, pajak juga berat bayarnya, tak jual bikin kios sembako itu warung. Bertahan dua tahun itu warung” (276-281)
“Akirnya dimodali kakak saya. Dibelikan kaca, kursi, apaapa semua kakak saya yang beliin. Saya buka salon ini 2003”(285-288)
“Mertua saya gak boleh buka salon. Saya janda nanti ibaratnya orang datang laki-laki, goda-goda, kan kolot toh mertua” (288-291)
“Ya susah biasanya dulu dapet dari suami sekarang mikir sendiri to” (321-323)
“Ya salon jadi hiburan karna aku seneng dandanin orang, seneng potong jadi tersalurkan”(655-657)
“Iya cari kesibukan aja, kerja buat ngilangin sedih sekalian cari duit sambil bisnis baju itu. Dulu saya masih belom bisa juga bonding trus temen ngajakin ikut seminar” (663-667)
“Ya orang tu lain-lain ya. Dulu ada tetangga yang bilang, halah paling ra kacek setaun wes nikah meneh wong koncokonco ne okeh” (741-744)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Setelah menjadi janda, E memutuskan untuk tidak menikah lagi karena bermacam faktor. Sebelum suami E meninggal, ia pernah berpesan agar E tidak menikah lagi. Selain itu, mertua dan anak-anak E tidak mengijinkan jika E menikah kembali. E menjadi takut untuk menikah lagi setelah suami meninggal. “Dia bilang gini, ya syukur kalo kamu gak nikah lagi, titip anak-anak. Tapi kalo kamu nikah lagi boleh kok, wong kamu masih muda tapi kamu sama suami mu gak boleh tinggal disini, gitu dia bilangnya. Saya disuruh pergi kalo nikah lagi dengan catatan anak-anak gak boleh dibawa”(208-216)
“Kakak saya berusaha jodoh-jodohkan berkali-kali, tementemen saya juga, tapi gak boleh sama anak-anak saya. Yaudah, saya beratnya di anak-anak. Misalnya saya nikah, saya suruh ninggal anak-anak ya gak tega perempuan semua. Ya saya harus berkorban demi anak-anak saya. Tetep single parent sampe sekarang” (235-244)
“Iya gak boleh, aku gak mau papa ku di duakan”(341342)
“Ibaratnya itu tadi kalo orang Jawa kan, ah keenakan lakilakinya, uda punya rumah, kalo emang mau nikah lagi ya pergi dari rumah sini. Jadi gak boleh tinggal disini” (427431)
“Anak-anak tuh bilangnya aku gak mau tinggal sama mama aku mau tetep disini. Lha masih kecil-kecil udah nangis dulu itu kalo budenya kesini suruh aku nikah lagi. Anak-anak saya gak mau. Yaudah akirnya saya putuskan gak nikah lagi”(438-444)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Sekarang E tetap menjadi orang tua tunggal bagi tiga anak perempuannya. E menjalani hidup seperti biasanya dan telah menerima dan beradaptasi dengan status jandanya. “Ya udah biasa sekarang, dulunya kan abot ya tapi lamalama gak”(497-498)
“Iya ada yang suka ada yang gak. Tapi saya tuh gak ngurus, yang penting saya gak merugikan orang lain. Tingkah laku saya di RT, di kampung sini ya umumnya orang” (757-761)
“Pokoknya sekarang saya mikir maju lah gak mikir mundur. Saya mandang positif lah. Itu udah garis saya jadi janda. Kalo misal saya pergi sama temen-temen trus mereka pada bawa suami, ya saya gak papa. Tadinya kan saya agak gimana gitu, saya sendiri yang gak bawa suami tapi itu udah garis hidup saya” (783-791)
d. Aspek Harapan E memiliki harapan untuk masa depan anak-anaknya agar semua anak dapat menyelesaikan kuliahnya. E sudah dapat bangkit dan menatap masa depan. E berharap agar selalu di beri kesehatan dan dapat mengasuh anak-anak. E juga berharap dapat hidup normal seperti orang pada umumnya.
“Saya juga minta dikasih kesehatan lah untuk bisa besarkan anak-anak saya sampe besok tiga-tiganya bisa berumah tangga, sampe saya tua. Saya pengen nungguin anak-anak” (504-509)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
“Ke depannya saya ya pengen hidup normal, maksudnya tercukupi makan, bisa nyekolahkan anak, bisa biayain anak, ya lumrahnya orangtua lah, ya mengawinkan anak” (775779)
“Kepinginnya saya tiga-tiganya bisa kuliah seperti pesan papanya. Papanya bilang biar gimana pun juga anak-anak harus kuliah sampe selesai” (563-566)
3. Struktur Dasar Keseluruhan 1. Subjek 1 Peneliti menemukan bahwa pada subjek satu atau T merasa tidak siap ketika suami meninggal karena proses yang dialami berlangsung cepat dan tidak pernah ada keluhan sakit yang dirasakan suami sebelumnya. T kaget dan tidak mengira jika suami akan meninggal. T tidak ikhlas dengan kepergian suami yang mendadak. T merasa sedih, bingung menjalani hidup, memikirkan anak-anak dan biaya hidup. T seperti tidak punya kejelasan akan masa depan untuk diri dan anak-anaknya. Saat suami T meninggal, T berpikir bahwa sebaiknya ia tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain terutama laki-laki karena mengingat status yang disandang T sekarang adalah janda. T membutuhkan waktu satu tahun agar dapat beraktifitas normal seperti sebelumnya. Setelah suami meninggal, T tidak berdaya menjalani hari-harinya tanpa sang suami. T mulai menarik diri dari lingkungan karena masih merasa sedih dan bingung menjalani hidup. Dalam hari-hari berdukanya, T lebih mendekatkan diri pada Tuhan. T setiap hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
pergi ke masjid untuk solat dan mendengarkan ceramah agar membuat batinnya tenang. T juga berhenti berjualan soto karena dengan membuka warung soto membuat intensitas pertemuan yang sering dan panjang dengan pembeli dan T menghindari itu karena T tidak ingin banyak berinteraksi dengan lawan jenis. Saat suami meninggal, T merasa putus harapan, T putus asa dengan kejadian yang menimpanya. Tetapi T mendapatkan dukungan sosial yang besar dari keluarga dan anak-anak.
Dukungan
yang didapat
berupa dukungan
emosi
dan
instrumental. T tidak mendapatkan dukungan keuangan dari keluarga tetapi anak tertua T membantu perekonomian keluarga. Dukungan ini menjadikan T dapat bangkit dan meneruskan hidup demi diri dan anak-anak. T tetap harus bertahan hidup tanpa suami dan mencari nafkah sendiri untuk keluarga. Setelah suami meninggal, T mulai dapat merelakan kepergian suami. Walaupun begitu, T masih mengingat kenangan kebersamaan dengan suami dan anak-anaknya. T mengenang saat-saat menyenangkan bersama suaminya. Suami T sering mengajak berjalan-jalan sepulang kerja. Kenangan akan sifat-sifat suaminya juga masih membekas hingga sekarang. Maka dari itu, T mulai menghindari tempat atau situasi yang dapat mengingatkan tentang suaminya. T masih teringat dan merasa sedih. Lalu T mulai beradaptasi dengan status janda yang disandang. Muncul perasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
minder dengan status janda yang disandang sekarang. T memandang negatif status janda yang disandang karena T merasa rendah jika bergaul dengan pria beristri di lingkungan tempat tinggalnya, T merasa tidak berharga. Selain itu, T juga memikirkan pandangan orang lain terhadap dirinya. T berpikir jika ia tidak bangkit dan mulai menjalani kehidupannya, orang akan memandang T tidak dapat berbuat apa-apa setelah suami meninggal. Oleh karena itu, T mulai menjaga jarak dengan lingkungan karena T merasa tidak bebas ketika bergaul dengan pria beristri dengan status jandanya. T bersikap hati-hati di masyarakat. T mengurangi berkumpul dan mengobrol dengan tetangga terutama dengan pria beristri. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan dan juga untuk menghindari perbincangan di lingkungan. T sudah dapat bangkit dan bertahan hidup tanpa suami. T menjalankan usaha laundry untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. T harus bekerja dari pagi untuk mulai mencuci baju-baju di laundry. Anak pertama T yang memberikan modal untuk usaha laundry. Banyak perubahan aktifitas yang dirasakan T. Sewaktu suami T masih hidup, ia tidak perlu bekerja dari pagi dan jika T sakit ia bisa berhenti bekerja. Tetapi sekarang T tidak punya pilihan lain selain harus bekerja dalam kondisi apapun. Tetapi T merasa bebas dalam mengurus rumah tangga karena sudah tidak melayani suami dan T mengalami perubahan tanggungjawab sebagai seorang istri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
T tidak menikah kembali setelah menjadi janda. T takut untuk kembali menikah. Suami T pernah berpesan sebelum meninggal bahwa T tidak boleh menikah lagi jika suami meninggal. Hal itu yang menjadikan T tetap menjanda hingga sekarang. Selain itu, T takut jika mendapatkan suami yang tidak sama dengan suami terdahulu sehingga membuat T masih merasa rindu dengan suaminya. T memiliki harapan untuk masa depannya bersama anak-anak. T berharap agar diberi kesehatan sehingga dapat bersama anak-anak dan mengasuhnya sampai tua. T juga berharap agar anak-anak dapat menyelesaikan kuliahnya seperti pesan suami sebelum meninggal.
2. Subjek 2 Pada subjek dua atau E telah mengetahui jika suami memiliki penyakit sejak muda. Ketika suami meninggal, E merasa sedih, bingung menjalani hidup, memikirkan anak-anak dan biaya hidup. Setelah suami meninggal, E juga menarik diri dari lingkungan karena masih merasa sedih dan bingung menjalani hidup. Dalam kesedihannya, E tidak mengikuti kegiatan apapun. E hanya berdiam diri di rumah dan mengurus anak-anak. E membutuhkan waktu satu tahun agar dapat beraktifitas normal seperti sebelumnya. Tetapi E memiliki harapan untuk segera bangkit dari kesedihan dan melanjutkan hidup demi diri dan anak-anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
E mendapatkan dukungan sosial yang besar dari keluarga, teman, tetangga dan anak-anak. Dukungan ini menjadikan E dapat bangkit dan meneruskan hidup demi diri dan anak-anak. Tantangan yang harus dihadapi E adalah harus bertahan hidup tanpa suami dan mencari nafkah sendiri untuk keluarga serta membesarkan anak-anak. E mendapatkan bantuan biaya dari keluarga besar untuk kebutuhan anak-anak. Setelah suami meninggal, E mulai dapat merelakan kepergian suami masing. E mulai beradaptasi dengan status janda yang disandang. Muncul perasaan minder dengan status janda yang disandang sekarang. E merasa minder dengan status jandanya karena ia melihat teman-teman dan saudaranya belum ada yang menjadi janda seperti dirinya. Tetapi E mencoba berpikir positif dan E tidak mempedulikan omongan di masyarakat tentang status jandanya. E tetap beraktifitas seperti biasa dan bergaul di masyarakat. Hal yang dipikirkan E adalah bagaimana mencari uang untuk anak-anak dan fokus membesarkan anak-anak. E juga sering mengenang kebersamaan dengan suami. Sewaktu hidup suami E sering mengajak pergi anak-anak ke taman bermain ketika akhir pekan. Hal itu sering dilakukannya. E mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan membuka usaha salon, laundry dan kost-kostan. Usaha ini juga sebagai penyaluran hobi E yang senang untuk memotong rambut. E menjadikan hobi sebagai penyaluran dari rasa sedih dan juga untuk mencari nafkah. Banyak perubahan yang E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
rasakan ketika menjadi janda. Sewaktu suami masih hidup, E tidak harus bekerja karena sumber keuangan utama berasal dari suami. Tetapi sekarang E harus bekerja sendiri. E juga kehilangan teman berbagi karena E terbiasa menceritakan segala hal pada suaminya. Sekarang peran teman berbagi digantikan oleh ketiga anak perempuan E. Setelah menjadi janda,E tidak menikah kembali E takut untuk kembali menikah karena suami E pernah berpesan sebelum meninggal bahwa E tidak boleh menikah lagi jika suami meninggal. Hal itu yang menjadikan E tetap menjanda hingga sekarang. Jika E menikah kembali, ia harus meninggalkan rumah dan anak-anak. E memilih untuk tidak menikah karena ia tidak rela meninggalkan anak-anak. Sekarang E sudah dapat menerima dirinya sebagai seorang janda. E merasa bahwa menjadi janda adalah sebuah takdir yang harus dijalani. E sudah terbiasa menjalani hari-harinya. E juga tidak perduli omongan orang yang memandang negatif status jandanya. Di dalam masyarakat, E berperilaku seperti orang pada umumnya. E juga memiliki harapan untuk masa depannya bersama anak-anak. E berharap agar diberi kesehatan sehingga dapat bersama anak-anak dan mengasuhnya sampai tua. E juga berharap agar anak-anak dapat menyelesaikan kuliahnya seperti pesan suami sebelum meninggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
E. PEMBAHASAN Kedua subjek merasakan kesedihan dan pilu hati saat suami meninggal. Kedua subjek mengalami pengalaman masing-masing saat suami meninggal. Subjek satu atau T merasa tidak siap saat suami meninggal karena suami meninggal secara mendadak. Sedangkan subjek dua atau E merasa siap menerima kepergian suami. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa E tidak mengalami kesedihan. Keduanya mengalami hal yang sama yaitu sedih, bingung, belum ikhlas, tidak berdaya, murung walaupun proses meninggalnya suami berbeda. Kedua subjek berada dalam tahap Initial response seperti yang dijelaskan Lemme (1995) bahwa tahap pertama dalam Grief adalah initial response, dimulai dari kematian dan berlanjut sampai kira-kira tiga minggu. Reaksi awal adalah terkejut dan tidak percaya. Individu mungkin merasakan mati rasa, linglung, kosong, dan disorientasi. Perasaan ini merupakan rintangan dari rasa sakit akan kehilangan, memberikan rasa dukacita yang mendalam, menangis dalam periode yang lama, terus takut dan timbul kecemasan. Hal ini juga yang dirasakan oleh kedua subjek. Terlebih untuk T karena suami meninggal secara mendadak. T merasa kaget dan tidak mengira suaminya akan meninggal. Kedua subjek fokus berpikir tentang anak-anak dan mencari biaya hidup. Hal ini sesuai dengan penelitian Sh Khosravan dkk (2010) yang menyatakan bahwa para janda tidak lagi memikirkan tentang diri sendiri. Anak-anak adalah masa depan mereka dan para janda harus membesarkan dan menggantikan peran ayah untuk anak-anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Kedua subjek mulai menarik diri dari lingkungan saat suami meninggal. T merasa malas untuk beraktifitas karena masih merasa kaget dan sedih. T tidak melakukan kegiatan seperti biasanya dan tidak melakukan kegiatan di masyarakat. Setiap hari T pergi ke masjid untuk solat dan mendengarkan ceramah untuk menghilangkan kesedihannya. Kegiatan ini dilakukan untuk menenangkan diri dari rasa berduka yang dialami. Hal ini disebabkan juga karena T memiliki pemikiran bahwa dengan menarik diri dari lingkungan, ia menjadi tidak banyak berinteraksi terutama dengan lawan jenis. T juga berhenti berjualan soto karena dengan banyak bertemu pembeli terutama laki-laki akan menjadi masalah untuk T yang menjadi janda sekarang. Sedangkan E merasa sedih dan murung. E juga tidak beraktifitas dan hanya berdiam diri dirumah karena masih merasa sedih dengan kepergian suaminya. Penelitian yang dilakukan Lopata (dalam Barrett, 1970) menjelaskan bahwa menjadi janda menandai berkurangnya peran sosial. Banyak janda mengalami isolasi sosial setelah kematian suami. Suami menjalani peran sebagai patner seksual, ayah dari anak-anak, teman menjalani aktivitas bersama, dan kontributor untuk mengatur rumah. Kematian suami mungkin menghilangkan hubungan istri dengan kerabat suami, dengan teman satu pekerjaan, teman dekatnya, dan komunitas yang diikutinya. Banyak janda mengalami isolasi sosial setelah kematian suami. Mereka kesulitan menemukan kegiatan yang memuaskan untuk mereka ikuti (Lopata, dalam Barrett 1970). Oleh karena itu, meninggalnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
suami menghilangkan semangat atau gairah istri untuk beraktifitas seperti biasa di masyarakat karena istri terbiasa menjalani aktifitas bersama suami. Carstensen, dan Lang (dalam Papalia, 2008), fungsi orisinal dan pengaturan emosi dari kontak sosial kembali menjadi penekanan. Dengan kata lain, orangorang usia paruh baya makin mencari orang lain yang membuat mereka merasa nyaman dan menekankan hubungan yang dekat secara emosional. Walaupun pada awalanya, kedua subjek menarik diri dari lingkungan tetapi mereka tetap membutuhkan kedekatan hubungan dengan lingkungan karena lingkungan membuat mereka merasa nyaman dan memberi dorongan untuk bangkit. Ketika menarik diri dari lingkungan, kedua subjek tetap harus melanjutkan hidup dan bangkit dari kesedihan. Kedua subjek berpikir tentang anak-anak dan biaya hidup. T merasa bingung dengan masa depan diri dan anak-anak karena T tidak memiliki keahlian atau ketrampilan. T tidak tahu akan mencari nafkah dengan cara apa. T merasakan ketidakjelasan tentang masa depannya. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah pula. Di sisi lain, E memiliki keahlian dalam hal tata rias karena pernah menempuh pendidikan di bidang tersebut. E menggunakan keahlian tersebut untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Kedua subjek dapat menjalani hidup setelah suami meninggal salah satunya adalah karena mendapat dukungan sosial yang besar dari lingkungan. T mendapatkan dukungan dari keluarga dan anak-anak sedangkan E mendapat dukungan dari keluarga, teman dan tetangga untuk bangkit dan meneruskan hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Dukungan sosial menjadi penting untuk wanita yang janda dalam menghadapi kepergian suami. Lopata (dalam Lemme, 1995) dalam krisis, dukungan sosial dari lingkungan sekitar sangat diperlukan. Anak-anak perlu saling mendukung dengan orang tua. Anak perempuan biasanya lebih membantu dalam hal dukungan emosi daripada anak laki-laki. Anak laki-laki lebih membantu dalah hal mengerjakan tugas-tugas. Rakhmat (2008) mengatakan bahwa bila orang berada dalam keadaan yang mencemaskannya atau harus memikul tekanan emosional, ia akan menginginkan kehadiran orang lain. Kedua subjek membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan agar dapat bangkit dari kesedihan. Menurut Elliot Aronson (dalam Rakhmat, 2008) pertambahan perilaku yang menyenangkan dari orang lain akan berdampak positif pada diri kita. Perilaku dari lingkungan membuat subjek dapat bangkit dan melanjutkan hidupnya. T dan E mendapat dukungan emosional yaitu mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (Smet, 1994). Kedua subjek juga mendapat dukungan instrumental yaitu mencakup bantuan langsung seperti pinjaman uang atau membantu dalam pekerjaan pada waktu mengalami stress (Smet, 1994). Ketika sudah mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan, kedua subjek dapat menjalankan peran dan identitas baru sebagai janda. Menurut Smet (1994) kalau anda merasa didukung oleh lingkungan, segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah pada waktu mengalami kejadian-kejadian yang menegangkan. Kedua subjek dapat bangkit dari kesedihan karena lingkungan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
mendukung untuk terus menjalani hidup walaupun suami tidak ada. Lingkungan dapat mempengaruhi aspek-aspek psikologis yang dirasakan subjek. Menurut Woodworth (dalam Gerungan, 2009) ada empat jenis hubungan individu dengan lingkungannya yaitu individu dapat bertentangan dengan lingkungannya, individu dapat menggunakan lingkungannya, individu dapat berpartisipasi dengan lingkungannya, dan individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam hal ini, kedua subjek menggunakan lingkungan sebagai pendorong untuk bangkit dan melanjutkan hidup. T dan E memiliki kekuatan setelah menjadi janda karena peran lingkungan yang besar. Setelah mendapatkan dukungan sosial yang besar dari lingkungan, kedua subjek dapat beradaptasi dengan status baru sebagai janda. Peran yang dijalankan dalam rumah tangga yaitu sebagai ibu dan bapak. Menurut Antonucci & Akiyama (dalam Papalia, 2008) ada teori konvoi sosial yaitu orang-orang berpindah melalui kehidupan yang dikelilingi oleh konvoi sosial: berbagai lingkaran teman dan keluarga dekat dengan berbagai kadar kedekatan, yang dapat mereka andalkan untuk bantuan, kesejahteraan, dan dukungan sosial dan kepada mereka juga kita menawarkan kepedulian, perhatian dan dukungan. Kedua subjek menggunakan peran lingkungan untuk mendapatkan kepedulian, perhatian, dan dukungan agar menjadi kuat untuk menjalani peran baru sebagai seorang janda. Sebagai janda, kedua subjek mempunyai tanggung jawab untuk merawat anak-anak sementara subjek juga mencari nafkah untuk keluarga. T menafkahi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
keluarga dengan membuka usaha laundry sedangkan E membuka usaha salon. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sh Khosravan dkk (2010) bahwa dari 24 janda di Iran berumur 25-55 tahun dengan (Mean= 42 tahun) mereka berperan menjadi ayah sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Para janda mengutamakan kepentingan anak-anak mereka dibandingkan diri mereka sendiri. Mereka juga rela melakukan apapun demi anak-anak dengan bekerja keras agar anak-anak tumbuh dalam situasi yang baik dan memiliki masa depan. Allport (dalam Schultz, 1991) menjelaskan bahwa orang yang matang harus menjadi partisipan langsung dan penuh hal ini dinamakan “partisipasi otentik”. Apabila mengerjakan suatu pekerjaan karena percaya bahwa pekerjaan itu penting, karena pekerjaan itu menantang kemampuan-kemampuan atau karena pekerjaan itu membuat enak maka anda merupakan seorang partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Aktivitas itu lebih berarti daripada pendapatan yang diperoleh. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin sehat juga secara psikologis. E dengan usaha salon yang dimillikinya, telah berpartisipasi otentik terhadap pekerjaan yang dilakukannya karena E memiliki kemampuan dan senang melakukan pekerjaannya di salon. Lain halnya dengan T, usaha laundry ia jalankan semata-mata karena mencari nafkah untuk keluarga. Tetapi T tidak menikmati pekerjaan yang dilakukannya karena ia merasa memiliki beban dengan pekerjaan yang dilakukan. T mengeluh dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
pekerjaannya yang harus ia lakukan dari pagi hari dan walaupun T sakit, ia tetap harus bekerja. Kedua subjek juga memiliki perasaan minder dengan status barunya sebagai janda. T dan E merasa minder dengan status janda yang disandang. T memandang negatif status janda yang disandangnya. T merasa tidak berharga jika bergaul di lingkungan terlebih dengan pria beristri. T hanya nyaman bergaul dengan sesama janda atau duda. Lain halnya dengan E, dulu E merasa iri pada teman-teman yang memiliki pasangan. E juga merasa minder ketika melihat saudara-saudaranya dan teman-teman belum ada yang menjadi janda seperti dirinya. Tetapi E berpikir positif. Hurlock (1990) mengungkapkan bahwa seorang janda segera akan menemukan bahwa tidak ada tempat untuknya apabila ada diantara pasangan yang menikah kecuali hal itu terjadi karena ada undangan dari para janda atau duda untuk bergabung dalam kegiatan sosial dan untuk berpasangan dengan mereka. Menurut Myers (2012) ketika kita berpikir baik mengenai diri kita, ini akan membantu kita berpikir baik juga tentang diri kita sendiri. T dan E memiliki pandangan masing-masing tentang status janda yang disandang. T memandang rendah status jandanya dan berpikir negatif sedangkan E berpikir positif tentang status jandanya. Peran lingkungan juga yang mempengaruhi pandangan subjek terhadap diri mereka masing-masing. T merasa minder dengan status yang disandangnya karena T pernah di cemburui oleh istri tetangga. T merasa bahwa dengan statusnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
sebagai janda, ia adalah penggangu rumah tangga orang dan menjadi janda adalah rendah statusnya di mata masyarakat. Oleh karena itu, T mempunyai pandangan diri yang negatif. T adalah seorang yang negativis. Selain itu, lingkungan tempat tinggal T yang berada di gang sempit menjadikan T seperti tidak punya privasi dan hal kecil yang terjadi dapat menjadi perbincangan di masyarakat. Sedangkan E juga merasa minder karena statusnya tetapi E tidak memperdulikan omongan orang tentang statusnya. E adalah seorang positivis. E tetap menjalani hidup dan memandang status jandanya positif. Selain itu, lingkungan tempat tinggal E yang berada di pinggir jalan besar membuat interaksi dengan tetangga tidak sering seperti T. Menurut Perls (dalam Schultz, 1991) orang yang sehat dapat mengatur diri mereka sendiri tanpa campur tangan kekuatan-kekuatan dari luar, biarpun itu kebutuhan atau tuntutan dari orang lain atau kritik-kritik dari undang-undang sosial. Seperti E yang tetap dapat hidup dan mengatur diri sebagai seorang janda tanpa perduli pandangan masyarakat tentang statusnya. Kedua subjek tidak menikah lagi setelah suami meninggal. Suami T berpesan sebelum meninggal agar tidak menikah lagi, begitu pula dengan E. Keluarga Tmendukung tetapi T memilih untuk tetap single parent. T memutuskan untuk tetap menjanda dan fokus membesarkan anak-anak. Sedangkan E, tidak memiliki keinginan untuk menikah lagi karena anak-anak tidak setuju. Mereka rela mengorbankan diri mereka untuk anak-anak. Hurlock (1990) mengungkapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
bahwa kecil kemungkinan untuk wanita menikah lagi karena sejalan dengan usia yang semakin tua. Setelah beradaptasi dengan status jandanya, kedua subjek memiliki harapan untuk masa depan. T memiliki harapan agar dapat diberi kesehatan dan dapat mengasuh anak-anak hingga dewasa. T juga berharap agar anak-anaknya dapat menyelesaikan kuliah dan memiliki masa depan yang cerah. Begitu pula dengan E. E juga berharap dapat membesarkan anak seperti orang lain. anak-anak dapat selesai kuliah dan dapat menikahkan anak-anaknya. Harapan atau optimisme yang dimiliki oleh kedua subjek menjadikannya dapat bertahan hidup tanpa suami dan bangkit menjalani hidup. Seperti yang diungkapkan oleh Peterson (dalam Hoyer dan Roodin, 2003) optimisme berkorelasi tinggi dengan kesehatan, umur panjang, prestasi, tercapainya tujuan, mood positif, kesuksesan dan kebahagiaan. Menurut Allport (dalam Schultz, 1991) orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai. Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah” (directness). Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu alasan untuk hidup. T dan E memiliki harapan hidup ke depan sehingga tetap memiliki alasan untuk hidup walaupun tanpa suami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Kedua subjek menggunakan pengalaman pada masa lampau untuk menjadi acuan agar dapat terus hidup di masa kini dan yang akan datang. Seperti yang dijelaskan Perls (dalam Schultz, 1991) di sini dan kini adalah satu-satunya kenyataan yang kita miliki dan kita harus memikul tanggung jawab untuk membenamkan diri kita sepenuhnya dalam setiap saat dan mengambil kegunaan dari pengalaman-pengalaman tersebut. Pengalaman meninggalnya suami tetap ada dalam kenangan kedua subjek. Tetapi kehidupan tetap harus berjalan dan bergerak maju. Pengalaman itu dijadikan penggerak agar subjek dapat tetap hidup. Menurut Perls (dalam Schultz, 1991) masa lampau mengandung situasi-situasi yang belum selesai yang harus di selesaikan, pengalaman-pengalaman yang menggembirakan yang menyenangkan kalau diingat kembali, dan pengalaman-pengalaman yang dapat membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan masa sekarang. Kita harus menyadari
masa
lampau
tetapi
kita
tidak
boleh
hidup
disana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skema 2. Pembahasan
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Pengalaman yang dimiliki oleh wanita dewasa madya setelah ditinggal suami meninggal menggambarkan betapa sulitnya proses yang dialami karena perubahan status dan peran dalam rumah tangga. Subjek mengalami kesedihan dan kebingungan yang mendalam ketika menghadapi kematian suami. Saat awal menjadi janda, subjek memiliki keyakinan bahwa janda itu tidak baik karena mengganggu rumah tangga orang lain. Oleh karena itu, subjek juga memiliki perasaan minder dan merasa rendah diri sebagai janda. Selain itu, subjek juga merasa putus harapan dan bingung tidak tahu akan berbuat apa. Setelah memiliki keyakinan, perasaan, dan harapan seperti itu, subjek mulai menarik diri dari lingkungan. Di sisi lain, subjek memiliki tanggung jawab untuk merawat anakanak dan mencari nafkah. Setelah menyadari tanggung jawabnya dan mendapat dukungan sosial, subjek dapat bangkit dari kesedihan demi anak-anaknya dan mampu mencari nafkah untuk keluarga. Subjek memilliki perasaan optimis akan masa depannya dan memiliki harapan bagi diri dan anak-anak. Subjek juga menjaga amanah suami dengan tidak menikah lagi setelah suami meninggal. Subjek rela berkorban demi anak-anak dengan menjadi orangtua tunggal. Subjek membutuhkan waktu sekitar satu tahun agar dapat bangkit dari kesedihan dan melanjutkan hidup. 79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
B. KETERBATASAN PENELITIAN Subjek penelitian ini hanya berjumlah dua orang wanita yang berada di dewasa madya sehingga penelitian ini kurang dapat menggambarkan kondisi wanita janda dewasa madya secara umum. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga hasil penelitian bersifat subjektif. C. SARAN 1. Bagi terapis, konselor dan psikolog Penelitian ini diharapkan dapat membantu terapis, konselor dan psikolog untuk melakukan konseling dan membuat para janda tidak terpuruk pada nasib tetapi sadar akan tanggung jawab terhadap diri dan anak-anaknya. 2. Bagi wanita usia dewasa madya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi pada wanita usia dewasa madya untuk menyiapkan mental dan memotivasi diri sehingga tidak terpuruk apabila mengalami kematian pasangan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Ada baiknya dilakukan peneliti selanjutnya tentang aspek tertentu dari pengalaman janda misalnya dukungan sosial karena dukungan sosial memiliki peranan penting dalam pengalaman janda setelah kematian pasangan. Dengan dukungan sosial yang besar dari lingkungan dapat memotivasi janda untuk melanjutkan hidupnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanti, R., 2011 Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Janda yang Ditinggal Mati Pasangannya. Abstrak. Dipungut pada tanggal 8 April 2012 dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/23067 Barrett, C.J., 1977 Women in Widowhood. Chicago Journals, Vol.2, No.4, 856868. Diunduh dari. http://www.jstor.org/stable/3173215 Creswell, J.W., 2009 Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gerungan, W.A., 2009 Psikologi Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama Gunarsa, S D., 2004 Bunga rampai psikologi, Dari Anak hingga Lanjut Usia. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia Hall, S.C., & Lindzey G., 1993 Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis). Yogyakarta : Penerbit Kanisius Hoyer, William. J., & Roodin, Paul. A., 2003 Adult Development and Aging. Fifth Edition. New York: Mc Graw Hill. Hurlock, B.E., 1990 Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga. Kamus Bahasa Indonesia., 2008. Jakarta : Pusat Bahasa Khosravan, S.H., Salehi, S.H., Ahmadi, F., & Sharif, F., 2010 A Qualitative Study of the Impact of Spousal Death on Changed Parenting Practices of Iranian Single-Parent Widows.Iranian Red Crescent Medical Journal Lee, G.R., & DeMaris, A., 2007 Widowhood, Gender and Depression : A longitudinal analysis.Journal Research on Aging, Vol.29, No.1, 56-72. Diunduh dari.http://roa.sagepub.com/content/29/1/56 Lemme, B.H., 1995 Development in Adulthood. Boston: Allyn and Bacon.
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Morgan, L.A., 1981 Economic change at mid-life widowhood: A longitudinal analysis.Journal of Marriage and Family, Vol. 43, No.4, 899-907. Diunduh dari. http;//www.jstor.org/stable/351346 Myers, D.O., 2012 Psikologi Sosial. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika. Papalia, Diane E, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman and Dana Gross., 2008Human Development (eight edition), Boston: Mc Graw Hill. Rakhmat, Jalaluddin., 2008 Psikologi Komunikasi. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Santrock, J.W., 2002 Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Schultz, Duane., 1991 Psikologi Pertumbuhan, Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius. Smet, B., 1994 Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo Widiasarana Indonesia. Smith, J.A., 2009 Psikologi Kualitatif, panduan praktis metode riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel Tema Utama Subjek 1: Bu T Tema-Tema Utama
Nomor Verbatim
1. Keadaan saat suami meninggal: Afeksi a. Tidak siap, tidak mengira, kaget dan sedih, (karena 25-27, 44-46, 104-106, 230suami meninggal mendadak) 231, 417-420 b. Tidak rela/ ikhlas c. Bingung (sumber pendapatan untuk hidup hilang) 148-150, 161-163 833-835 Kognitif 241-245, 731-735 d. Tidak punya kejelasan akan masa depannya dan anakanak (memikirkan anak-anak dan akan bekerja apa) e. Sebaiknya tidak banyak berinteraksi dengan orang lain 1107-1108 terutama laki-laki (karena pernah dicemburui istri tetangga yang sering makan di warungnya) Perilaku 279-281 f. Tidak berdaya g. Menarik diri dari lingkungan (karena minder dengan 709-712, 720-722, status janda) h. Solat/ doa (sebagai pelarian dari rasa duka) 836-838 i. Berhenti berjualan soto (karena dengan buka warung, 1108-1111 interaksi dengan pelanggan terutama laki-laki lebih lama, dan itu menjadi masalah) Motivasi/ Harapan j. Putus harapan
261-262
Faktor pendukung
Memperoleh dukungan sosial
264-267, 320-324, 450-451, 467-469, 680-682, 776-781, 942-946
2. Keadaan setelah suami meninggal: Afeksi a. Merelakan kepergian suami
701-704
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Kognitif
b. Mengenang kenangan dengan suami
166-169, 553-564, 580-582, 618-620
c. Status janda dipandang negatif (merasa bahwa janda 998-999, 1009, 1019-1025, adalah rendah dan tidak berharga) 1141-1143 d. Memikirkan pandangan orang lain tentang diri
839-843, 1176-1180
Perilaku e. Menghindari tempat dan situasi yang mengingatkan 404-407, 427-431, 634-636 tentang suami f. Menjaga jarak dengan lingkungan (karena punya 987-991, 1055-1060, 1070keyakinan salah tentang janda dan agar dihormati 1073, 1135, 1157-1162, 1162-1170 sebagai janda) 252-255, 308-312, 324-328, g. Bertahan hidup tanpa suami (berjuang mencari nafkah 485-491, 496-501, 503-507, untuk diri dan anak-anak, mengalami perubahan dan 516-521, 532-537, 684-687 pengurangan tanggung jawab) h. Takut untuk menikah kembali (karena pesan suami 207-214, 587-589 sebelum meninggal) Motivasi/ Harapan i. Agar anak-anak dapat menyelesaikan kuliah, berguna 475-479, 541-543 untuk masa depan dan memiliki masa depan yang cerah j. Diberi kesehatan dan dapat mengasuh anak-anak hingga dewasa
1086-1089
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Tabel Verbatim Subjek 1 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
Verbatim Sore bu, maaf ganggu waktu ibu sebentar. Iya gak papa mbak. Langsung aja ya bu, Boleh tau sekarang umur ibu berapa? 52 tahun, Tahun 61 itu Oh yaa, Dulu waktu ditinggal bapak itu, berarti umur ibu berapa ? 49 tahun, Yaa, udah 3 tahun mbak jadi janda Kalo boleh tau, dulu bapak meninggalnya karena apa ya bu ? Seperti.. apa itu, kakinya sakit. Pertama kan gringgingen, ibu kan gak tau trus minta pijet, tak anter pijet. Habis pijet itu gak bisa jalan. Katanya flu tulang, katanya dokter. Oh gitu. Sempet dapet obat dari dokter gitu bu ? Udah. Satu minggu dirawat. Rawat inap di rumah sakit, pertama itu masuk ruang ICU Oh gitu, Dirawat seminggu trus bapak gak ada Iya, masuk itu tanggal 12, gak adanya itu tanggal 20 Oktober. Berarti cuma seminggu to mbak. Tapi sebelumnya pernah ada keluhan kesehatan bu ? Pernah.. Ya tapi cuma capek-capek gitu. Ya itu, rasanya kok gringgingen, ya aku kan gak tau terus minta pijet itu terus gak bisa jalan. Tapi ya Ibu gak nyalahin yang Kuasa. Ya itu kata dokter paginya suruh rawat inap. Sebelumnya ya cuma pegel-pegel gitu aja ya bu ? Iyaa.. Gak pernah sakit parah, gak pernah sakit gak tau. Ibu mohon maaf, suaranya bisa lebih kenceng biar bisa masuk, maaf ya bu Oh iyaa mbak, gak apa-apa Ya itu sakit satu minggu terus gak ada sampe sekarang. Ibu juga kaget, gak ngira kalo mau gak ada.
Deskripsi inti
Analisis
Subjek merasa kaget karena Ketidaksiapan subjek proses meninggalnya suami menerima kematian berlangsung cepat suami yang mendadak
Subjek merasa kaget dan Perasaan kaget tidak mengira jika suami akan meninggal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96.
Kalo boleh tau dulu bapak kerja apa bu ? Bapak di bangunan, mbecak, macemmacem, serabutan lah. Yah cuma lulusan SMP ya jaman dulu, pekerjaannya bisanya tukang. Suka dipanggil suruh buat lemari. Mebel lah. Sampe gak ada itu masih.. Dulu waktu masih ada bapak, ibu bantuin bapak juga atau ibu rumah tangga? Waktu masih ada bapak ya bantuin, kerja di salon cuma bantu-bantu aja kalo ada manten, miru kain, Miru kain apa ya bu ? Kain itu yang di wiru-wiru, dilipatlipat itu lho. Buat jarik ya itu ? Iyaa, nanti kalo ada pernikahan ikut, ya nanti dapetnya berapa terus dikasih, ya cuma itu. Masalahnya kan anakanak masih kecil gak boleh kerja total. Paling bantuin seminggu sekali kalo bantuin tempat pernikahan, ya kalo cuma ada hajatan aja siap bantu. Bisanya ya cuma jarikin anak-anak kecil, mana yang bisa ditambahin sambil belajar medak-medak. Medak itu apa ya bu ? dandan ? Medakin mukanya anak-anak. Iya, dandan. Ya itu.. yaudah bantuin seminggu sekali, nanti sambil momong anak-anak to jadinya.. Nah setelah itu nanti bapak pergi, ibu jualan di depan sana deket laundry itu tadi.. Jualan nasi soto sampe kemaren itu bapak meninggal masih jualan. Nah terakhir hari apa itu yaa, senen. Ibu berenti jualan kan dirumah sakit nungguin bapak sampe meninggal itu berenti sampe kemaren 2 tahun, sampe bapak meninggal 2 tahun. Punya rencana mau apa gitu, mau jualan apa lagi.. Akhirnya ibu laundry, buka laundry sampe sekarang Hmm.. Waktu bapak gak ada, anak ibu yang paling gede kalo boleh tau umur berapa ? atau kuliah apa masih sekolah ? Pas kebetulan bapaknya meninggal,
88
Berjuang mencari nafkah Mencari nafkah sendiri dengan berjualan makanan untuk menghidupi diri kemudian berhenti dan dan anak-anak ganti dengan membuka laundry
Setelah
anak
pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146.
anak ibu yang pertama itu udah selesai to lak diterima kerja di Riau sana, kerja di Pertamina minyak itu lho dia lulusan UGM itu to. Baru diterima satu minggu itu rencana mau syukuran itu yaa diterima kerja anak ibu kan seneng udah. Ya itu bapaknya gak ada. Padahal baru satu minggu persis, satu minggu diterima kerja trus bapaknya paginya gak ada. Sedih mbak Terus kalo anak yang kedua masih kuliah ? Udah selesai baru mau kerja. Sekarang uda kerja, ngajar di SD Muhamadiyah Karangwaru, cuma bantu aja belum tetap. Kalo anak yang ketiga waktu itu ? Udah kerja ikut kakaknya di Riau itu, bareng. Tapi kan kalo yang nomer 3 lulusan STM bagian bengkel Kalo yang nomer 4 ? Baru kelas 3 SMA pas ditinggal yaa. Kalo nomer 5, masih SMA juga ? Yaa, kelas 3 SMP mau masuk SMA. Kalo yang nomer 6 masih umur 5 tahun pas ditinggal bapak. Masih TK waktu itu, TK kecil Terus anak-anak menyikapi bapaknya gak ada gimana bu ? Yah gimana yaa, waktu ditinggal ya gak bisa nerima namanya aja baru sekolah to anak-anak.. Mungkin yaa gimana kecewa lah orang baru diterima kerja satu minggu bapak udah gak ada. Yang nomer 4 juga baru mau selese SMA to, kurang 2 bulan. Mau selese, ya kecewa mbak. 1 tahun baru sedikit agak apa, agak lupa-lupa sampe sekarang. Sekarang yo udah bisa nerima. Yaudah terus masuk kuliah itu Kecewanya itu, kecewa yang seperti apa bu ? Yaa, gimana ya maksudnya kan wah aku belum selese, belum bisa bantu bapak kok udah ditinggal, gitu anakanak gitu aja. Wong ini juga yang biayain dari kecil bapak sama ibu kerja keras kok pas yang besar tuh diterima kerja kok bapak gak
diterima bekerja, meninggal
89
suami
Anak baru diterima bekerja Perasaan sedih selama seminggu setelah itu bapaknya meninggal
Anak kedua sudah bekerja sebagai guru SD
Anak ketiga bekerja di Riau bersama kakaknya
Anak keempat masih SMA sewaktu ditinggal ayahnya Anak kelima akan masuk SMA sewaktu ditinggal ayahnya Anak keenam masih berumur 5 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196.
menikmati hasilnya, maksudnya gitu. Ibu bilang yaudah lah diterima, memang udah saatnya bapak diambil sampe saat ini.. yaudah. Wong udah lama 25 tahun ibu nikah tahun 81, 82 punya anak yang pertama itu sampe sekarang ibu udah 29 tahun. Berarti waktu ditinggal bapak, usia pernikahannya 25 tahun ? 29 ya, tahun 81 sampe kemaren itu 2008. Ohh, meninggalnya 2008 ? He.eh meninggalnya 2008 itu. Udah 29 tahun, udah lama mbak. Sebetulnya, yaa gimana ya, gak rela mungkin tapi mungkin udah saatnya bapak diambil itu. Hari itu anak-anak masih agak susah, masih apa butuh perawatan masih harus sendiri. Sebetulnya kalo ada bapak kan misalnya kan kekurangan mesti bayar sekolah kan jadi ibu harus kerja keras to mbak buat anak-anak, kerja keras sampe sekarang, Alhamdulillah yang besar udah kerja kan udah bisa bantu keluarga, bantu adik-adiknya. Ibu masukin kuliah yang keempat itu, sama yang nomer 5 itu juga kuliah tapi uda punya istri itu Terus waktu bapak meninggal itu, perasaan ibu gimana, ibu bisa jelasin gak ? Mau meninggal itu juga kerasa mbak. Pas malem lebaran bapak kan beli ayam itu, ibu sama anaknya. Anaknya enam kecil-kecil, belinya jam 12 malem. Kebetulan ada penumpang, kan waktu itu mbecak di stasiun, parkir di stasiun. Ada penumpang dari alun-alun pas malem, apa itu grebegan apa itu, naik becak dari situ kesana Sidoarum. Tau sidoarum ? jalan godean, nah turun disitu. Ibu itu kan gak punya uang, “ Pak saya kasih ayam aja sama kandangnya komplit sama anaknya “. Terus sama bapak dibawa pulang, nah ya itu terakhir bapak terus malemnya sakit itu to badannya sakit semua. Kayak gringgingen-gringgingen itu.
90
Subjek menenangkan anak- Masih anak dan diri sendiri dan merelakan mencoba merelakan suami kepergian suami
berusaha kepergian
Subjek belum merelakan Belum ikhlas dengan kepergian suami saat itu kepergian suami tapi mencoba pasrah
Subjek membayangkan jika Membayangkan suami masih hidup suami masih hidup mungkin keadaan akan lebih mudah
jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 216. 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246.
Ayamnya malemnya gak ada ayamnya meninggal ayam babon, bapak ku gak ada paginya. Ayamnya jam 8 malem meninggal, bapak sini jam 10 pagi, senen pagi. Ayamnya meninggal tapi ya itu kan gak tau ya. Perasaan ibu juga perasaannya gak enak, biasanya gak ngantuk kok ngantuk tidur lelap. Gak taunya bapak mau gak ada itu. Perasaan juga gak enak, rasanya juga uda pesen-pesen. Besok kalo bapak meninggal, kalo bapak pergi, gak meninggal anu.. ibu anu anak-anak aja gak usa punya suami lagi, cuman kaya gitu pesennya. Ya gak pesen cuman ngomong, gak tau kalo mau gak ada. Anak-anak nanti biar sekolahnya selesai. Yasudah ibu kan gak memperhatikan omongan to. Ya cuma kayak gitu mbak. Tapi pertamanya ya itu beli ayam komplit, saya ingat-ingat terus. Ayam sama anaknya kecil-kecil 6, anaknya juga 6 persis saya. Babonnya meninggal kok bapak meninggal itu lho, ya kadang-kadang aneh yaa.. Tapi anak-anak gak masalah itu, ya mereka tanggepannya kok apa takhayul gitu. Kalo orang Jawa kan suka disambung-sambungin, wah ini karena ayam emang udah saatnya bapak diambil saat ini Perasaan ibu saat bapak gak ada gimana bu ? Ya kaget aja mbak, orang-orang sini semua tetangga pada kaget. Gak pernah sakit, rame lah. Yah biasa, namanya ditinggal yaa, ya kaget mbak. Sampe setahun belum ilang, belum lupa. Sampe sekarang juga kalo anak-anak mau pergi praktek, masih ingat-ingat. Ya bingung nanti anakanak gimana Waktu bapak baru aja meninggal, hal apa yang ibu pikirkan ? Ibu mikir, gimana nanti ngidupin anak-anak itu, anak cowok-cowok lagi. Laen lho mbak sama cewek. Trus ibu juga mau kerja apa kan pendidikan gak tinggi to cuma SD aja gak tamat. Itu terus yang ibu pikir setiap hari
91
Pesan suami agar istri tidak Amanah suami agar istri menikah lagi dan anak- tidak menikah lagi dan anak sekolah sampai selesai anak-anak bersekolah sampai selesai
Subjek dan tetangga merasa Perasaan kaget kaget dengan kepergian suami.
Subjek memikirkan anak- Berpikir tentang anakanak dan merasa anak dan bingung akan kebingungan akan bekerja bekerja apa apa karena status pendidikan yang rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247. 248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276. 277. 278. 279. 280. 281. 282. 283. 284. 285. 286. 287. 288. 289. 290. 291. 292. 293. 294. 295. 296.
Ibu cuma berdoa semoga banyak dorongan dari tetangga sama dari sodara, yaudah ibu sabar. Mau kerja apa ibu bingung juga sampe 3 bulan masih mikir-mikir gimana ini anakanak. Kalo pas hajatan tetangga itu ya susah juga gak ada bapak. Misalnya ada bapak kan bapak yang cariin uang lha sekarang sendiri. Tp ya untung ibu diberi kesehatan, kerja keras dengan ikhlas buat anak-anak bisa makan, bisa berangkat kuliah, bisa beli bensin. Saat bapak baru meninggal, harapan ibu apa ? Apa ya mbak, gak mikir apa-apa, lemes waktu itu. Putus asa tapi trus ibu mikir-mikir. Pas seminggu itu baru kerasa to, nanti kalo ibu cuma diem, tidur aja gak bisa apa-apa kan gak semangat nanti gimana. Ya cuman liat anak yang kecil itu, mau diambil sama om nya juga ibu gak boleh, adeknya ibu yang terakhir. Nanti kan lain kalo diasuh orang lain, biarlah tak asuh sendiri. Nanti kalo gak bisa tak biayain, tak titip asrama. Ibu udah pernah mikir seperti itu, tapi ya kasian, yaudah ibu bangkit itu, semangat lah. Ya ibu makasih sama orang-orang kampung uda mau nengok suami ibu dulu sampe meninggalnya sampe selese 40 hari kan masih dibantu tetangga. Dulu waktu ditinggal lemes mbak, gak makan, kalo makan tuh sedikit. Kalo pas makan inget bapak, tapi ibu untungnya gak sakit. Rasanya dulu kayak gak kuat bangun. Banyak orang-orang juga kaget, kalo kesini pas abis 40 harinya itu pada nangis. Ya gimana, ibu kan jadi inget lagi, lemes. Padahal uda agak lupa-lupa, jadi inget lagi. Terus setelah bapak gak ada itu, gimana caranya ibu berjuang buat biaya anak-anak yang 6 itu bu ? Ya itu laundry. Dulu jualan makanan 2 bulan habis bapak.. kan kalo orang jawa nanti kalo belum setahunnya belum boleh. Terus sebelum setahun itu masih dari sodara ada biaya, jualan
92
Subjek terbiasa mendapat Hal yang berubah saat uang dari suami sekarang suami meninggal adalah mencari uang sendiri harus mencari uang sendiri
Subjek merasa putus asa Merasa tidak berdaya saat suami meninggal Faktor eksternal untuk Anak bergerak maju adalah penyemangat anak yang paling kecil bergerak maju
menjadi untuk
Subjek merasa lemas dan Merasa tidak berdaya tidak nafsu makan karena masih teringat mendiang suami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297. 298. 299. 300. 301. 302. 303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 310. 311 312. 313. 314. 315. 316. 317. 318. 319. 320. 321. 322. 323. 324. 325. 326. 327. 328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337. 338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 345. 346.
4 bulan kalo gak salah. Tapi ibu pikirpikir wah tapi capek kalo pagi harus berangkat ke pasar naik sepeda kalo gak naik sepeda naik becak. Terus pulang masak, siang ngeladeni anakanak itu. Gak ada bantuan to, mertua juga jauh ibu saya sendiri yang tadi itu, juga jauh. Ibu sendiri disini cuma sama anak-anak. Terus ibu mikir, yaudah nganu aja depan buka aja buat laundry sekarang kan banyak anak kos. Ya itu ibu usaha buka laundry terus kakaknya itu yang pertama yang di Riau kan belum nikah bantu buat adek-adek buat masuk kuliah terus sampe sekarang Laundry itu baru berapa lama bu, setahun ? Dua tahun. Abis satu taun bapak, 1 September kalo gak salah. Dua tahun lebih to mbak Berarti kakaknya yang membantu ekonomi keluarga ? Yaa, yang paling gede, yang pertama itu. Memang dia kerjanya di PT minyak, di Pertamina to. Emang yo bisa buat, ya itu biayain adeknya dua yang di UPN itu. Ya itu, kalo makan sih ibu sendiri setiap hari, ya nyuci ini lah kalo ada pemasukan kan buat keperluan di masyarakat misalnya ada hajatan ada apa ya sendiri. Kalo yang nomer 3, udah sendiri. Udah kerja buat ngurus keperluannya sendiri, tinggalnya di depan. Udah gak, maksudnya maemnya udah gak ikut ibu. Yang nomer 2 kan udah bisa kerja sendiri, yang nomer 5 sama nomer 3 yang udah gak ikut, maemnya juga udah gak karena udah bisa cari duit sendiri to sambil sekolah. Udah gak ikut ibu sejak kemaren seribu harinya bapak. Biar ringan katanya bebannya ibu, iya terimakasih. Alhamdulillah anak-anak juga gak pada ngerokok semua mbak jadinya bisa buat hidup sehari-hari. Yang sudah berkeluarga, nomer 5 aja ya bu ? Nomer 5 sama yang pertama udah
93
Berganti pekerjaan dengan Bekerja untuk membiayai membuka usaha laundry hidup untuk membiayai hidup
Anak tertua menjadi tulang Anak tertua membantu punggung keluarga perekonomian keluarga
Mencari uang untuk Berjuang membiayai keperluan sehari-hari dari hidup sehari-hari mencuci baju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
347. 348. 349. 350. 351. 352. 353. 354. 355. 356. 357. 358. 359. 360. 361. 362. 363. 364. 365. 366. 367. 368. 369. 370. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377. 378. 379. 380. 381. 382. 383. 384. 385. 386. 387. 388. 389. 390. 391. 392. 393. 394. 395. 396.
berkeluarga baru satu tahun. Dua tahun Desember besok. Tapi sekarang tinggal di Kalimantan, kerjanya disana to sama istrinya. Terus kalo dari segi kesehatan setelah bapak gak ada, ibu mengalami keluhan kesehatan gitu gak bu ? Anu itu sempat kemaren.. sakit mungkin agak mikir kali yaa, sakit lambung itu cuman tiga hari tapi sempat rawat inap satu hari, satu malem tapi ada bantuan dari jamkesos ya kalo dulu itu. Jadi gak bayar, bayarnya cuma pendaftaran sama bolak-baliknya. Sakit lambung yang dirasain gimana bu ? Pertama perih gitu, terus mual gak enak makan katanya banyak… Kata dokter itu banyak mikir, cuman itu aja sehari sampe sekarang cuman pusing biasa, bentar sembuh tapi yang parah ya itu ya bu ? Iyaa yang parah itu, baru 5 bulan yang lalu. Kecapekan mungkin Tapi abis bapak meninggal itu ibu gak ngalamin sakit yang sampe parah gitu ? Gak, paling sakitnya cuma kalo nyayur ada ebinya gak kuat e mbak. Suka biduran Alergi ? He.em, biduran 3 hari belum sembuh.. anu besar-besar. Kalo maem ada ebi ya .. ibu-ibu kan sering masak seneng, pake oseng-oseng. Kalo makan itu gak kuat, cuma itu aja alergi. Ya Alhamdulillah diberi kesehatan mbak sampe 2 tahun ini buat.. anu anak-anak cari uang buat hidupin anak-anak tiga. Yang nomer 2 udah kerja tapi yoo masih jadi satu maemnya nomer 4 sama yang nomer 6, tiga. Terus waktu bapak gak ada tanggepan keluarga gimana bu, menyikapi kejadian bapak meninggal itu bu ? keluarga besar gitu bu Yaa, keluarga besar gimana yaa, kaget
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
397. 398. 399. 400. 401. 402. 403. 404. 405 406. 407. 408. 409. 410. 411. 412. 413. 414. 415. 416. 417. 418. 419. 420. 421. 422. 423. 424. 425. 426. 427. 428. 429. 430. 431 432. 433. 434. 435. 436. 437. 438. 439. 440. 441. 442. 443. 444. 445. 446.
semua adek-adek suami ibu itu kan. Gak pernah sakit kok tau-tau sakit, gak tau..sakit apa, dokter bilangnya jaman dulu flu tulang. Adeknya sama mertua itu sampe sekarang berusaha nerima, masih sering apa sakit kalo ingat itu. Itu kan dari mertua anak yang nomer 2, anak kesayangan dari mertua. Tiap ibu kesana mesti nangis, yaudah ibu pergi. Gak kuat liat mertua nangis. Bapak berapa bersaudara bu ? Lima, bapak itu nomer dua. Yang nomer satu kan di Lampung, yang nomer dua di Jokja. Kebetulan gak jadi satu to. Cuman mertua itu gak bisa nerima, masih ingat-ingat sampe sekarang uda sepuh to tapi masih ingat. Makanya kasian itu. Anu apa.. bapak udah meninggal, gak papa bu, umurnya juga udah tua. Kan bapak waktu meninggal itu umurnya 56. Ya masih sehat bapak itu gak..ya gak gemuk gitu lho orangnya kecil. Ya itulah gak tau mbak. Ya namanya orang hidup yaa gak tau.. aku juga gak ngira ko bapak gak sampe tua nungguin cucunya. Waktu aku nikahin anak yang pertama bapak udah gak ada, habis satu tahun. Itu nikahnya di Janabadra, itu juga gak tau mbak. Gak sempat ngomong sama tamu itu, kalo ada tamu gak bisa nerima. Ibu gak sanggup gitu lho, kan ingat bapak to kan baru satu tahun. Pernikahannya aja gak merayakannya gak di rumah, di kampus Janabadra situ. Kan pada itu to, ya nganu lah sekarang anak ibu udah bisa cari uang.. gimana yaa ibu juga gak bisa nerima kalo ada tamu, ya gak bisa ngomong he.eh mbak tenan. Wong bapak setaun itu, terus ibu nikahin yang pertama itu.. udah lama to pacarannya yaudah sekarang udah sukses uda bisa kerja yaudah lah kalo mau nikah, nikah aja. Alhamdulillah, nikah juga biaya sendiri mbak sampe selese sampe melahirkan sampe sekarang udah punya anak, punya rumah sendiri, udah punya anak satu
95
Subjek menghindari situasi Menghindari situasi yang mengingatkan yang dapat mengingatkan bisa tentang suami tentang suaminya
Subjek tidak mengira Tidak mengira bahwa suami akan akan meninggal meninggal karena suami sehat
Subjek tidak sanggup bertemu orang-orang yang mengingatkannya pada suami
suami
Perasaan tidak sanggup dalam lingkungan yang mengingatkan tentang suami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
447. 448. 449. 450. 451. 452. 453. 454. 455. 456. 457. 458. 459. 460. 461. 462. 463. 464. 465. 466. 467. 468. 469. 470. 471. 472. 473. 474. 475. 476. 477. 478. 479. 480. 481. 482. 483. 484. 485. 486. 487. 488. 489. 490. 491. 492. 493. 494. 495. 496.
Dukungan yang seperti apa bu yang diberikan keluarga besar buat ibu setelah bapak gak ada ? Ya suruh sabar, ya mungkin ini udah saatnya bapak.. anu yang penting anak-anak sehat. Tiap hari ibu kerja itu aja gak usah pindah-pindah.. ya ibu juga jawab ibu kan gak bisa kerja yang lain orang SD aja gak lulus bisanya laundry yaudah lah. Dukungannya banyak yang dukung supaya anakanak cepet selese sekolahnya, biar lancar Dukungan moril ya bu, tapi kalo dari segi ekonomi gimana ? Iyaa moril, yaa gak ada bantuan mbak dari keluarga. Kan satu keluarga sendiri-sendiri mbak. Ya cuman bisanya itu, kalo ibu butuh ya misalnya pinjem ya bisa tapi kalo itu gak ada, sendiri. Cuman dari anakanak itu to, anak yang nomer satu yang pasti setiap bulan ngirim uang. Uang semester berdua itu juga kan mahal to mbak, di UPN kan biayanya banyak. Ya itu kakaknya yang bantu. Kalo makan kan ibu udah sendiri, masih bisa gitu lho ibu gak mengharap itu aja yang penting adeknya berdua ini bisa selese kuliah, itu aja. Ibu mengharapkan itu, biar besok berguna mbak kalo udah selese.. seperti kakaknya, itu aja. Sekarang kan aktifitas ibu buka laundry, terus ada perubahan aktifitas gak bu dari bapak masih ada sekarang udah gak ada ? Ada lah kan biasanya kerja gak dari pagi ya kalo dulu.Dulu harus ngeladeni bapak dulu, masak, kalo bapak belum berangkat, ya ibu belum kerja. Sekarang gak, bangun pagi langsung solat subuh bis selese itu ya nyuci, langsung mulai, kalo belum selese belum berenti. Perubahannya itu aja, kalo ada bapak kan nanti-nanti. Kalo belum berangkat kerja, ibu belum bisa kerja. Bapak gak mau juga kalo belum berangkat trus ibu tinggal pergi, tinggal ngobrol. Kalo sekarang
96
Dukungan moril yang Dukungan diberikan keluarga besar keluarga untuk menerima kenyataan
moril
dari
Anak tertua membantu Dukungan finansial dari perekonomian keluarga anak yang sudah bekerja
Harapan untuk anak adalah supaya cepat selesai kuliah agar berguna untuk masa depan
Harapan untuk anak supaya cepat selesai kuliah agar berguna untuk masa depan
Ada perubahan tanggung Mengalami perubahan jawab. Tanggung jawab dan pengurangan istri hilang dan sekarang tanggung jawab mencari nafkah dan berkurang tanggung jawab sebagai ibu sehingga bebas melakukan yang subjek mau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
497. 498. 499. 500. 501. 502. 503. 504. 505. 506. 507. 508. 509. 510. 511. 512. 513. 514. 515. 516. 517. 518. 519. 520. 521. 522. 523. 524. 525. 526. 527. 528. 529. 530. 531 532. 533. 534. 535. 536. 537. 538. 539. 540. 541. 542. 543. 544. 545. 546.
kan bebas, misalnya mau dudukduduk lama, ngobrol. Kalo dulu kan baru keluar sebentar udah dipanggil, harus dirumah ngurus anak-anak. Sekarang kan gak. Bebasnya itu aja, cuman ya gak ada bapak bebannya banyak. Kalo dulu ya mikir kok bapak belom pulang, besok mau masak apa, kalo sekarang kan gak. Terserah mau masak nasi siang bisa, gak masak juga bisa. Anak-anak bisa makan diluar. Misalnya main gak ada yang ngelarang kan anak-anak udah berangkat sekolah jadi terserah mau dirumah apa main. Cuma kalo perginya malem anak-anak ngelarang, paling ya jam 9. Tapi kalo ada hajatan pulangnya jam sekian, ya boleh aja. Kalo dulu bapak banyak ngelarangnya. Cuma kalo ada bapak kalo sakit bisa berenti kerja tapi kalo sekarang sakit tetep harus kerja. Ya ibu terima dengan sabar, mau gak mau ibu kerja sendiri. Tar ongkos buat anak darimana. Terus sekarang anak-anak menyikapi kejadian itu gimana bu ? Iyaa, udah bisa tenang, udah biasa gak pernah yang.. ya cuma doa aja tiap hari biar ibu sehat, bisa nunggu aku sampe selese, gitu aja. Untung kan ditinggal bapak dulu kalo ibu gimana, untung bapak dulu kalo ibu njuk kepiye. Anak-anak gitu, kan cowok semua to mbak gak ada yang cewek. Cuman untung kebetulan anak-anak itu nurut juga, gak nakal gak seperti.. misalnya gak seperti yang lain lah. Suruh sekolah ya sekolah, gitu aja .. gak ngerokok. Dia ngerti keadaan orangtua, kerja keras buat sekolah Terus harapan ibu kedepannya buat anak-anak dan keluarga gimana bu ? Ya harapan ibu selese kuliah biar bisa kerja biar buat masa depannya anakanak, itu aja kalo ibu terus ibu gak pengin apa-apa mbak. Pengin anakanak itu selese sekolah, lancar cari kerjanya.. itu aja. Biar buat masa
97
Subjek tetap harus bekerja Perasaan tidak walupun sakit untuk biaya mempunyai pilihan lain ongkos anak-anak selain harus bekerja sendiri
Subjek bangga pada semua Perasaan bangga anaknya karena penurut, anak-anaknya sekolah lancar dan mengerti keadaan orang tua
pada
Berharap anak-anak punya Harapan untuk masa masa depan yang cerah dan depan anak agar cerah tidak seperti ibunya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
547. 548. 549. 550. 551. 552. 553. 554. 555. 556. 557. 558. 559. 560. 561. 562. 563. 564. 565. 566. 567. 568. 569. 570. 571. 572. 573. 574. 575. 576. 577. 578. 579. 580. 581. 582. 583. 584. 585. 586. 587. 588. 589. 590. 591. 592. 593. 594. 595. 596.
depannya besok kalo punya istri. Biar bisa menghidupi istrinya gak seperti sekarang ibu yaa, kerja sendiri Terus menurut ibu dulu sosok bapak di mata ibu itu suami yang seperti apa bu? Suamiku itu yaa Alhamdulillah ya mbak, orangnya diem memang.. tetangga sini juga kalo gak diajak ngomong gak pernah ngomong. Kedua tanggungjawab sekali, cari uang itu pagi sampe malem pulangnya itu sampe jam 8 baru pulang, kalo belum dapat uang belum pulang mbak. Orangnya disiplin, keras. Misalnya punya utang, bayar besok ya harus. Jangan bikin kecewa orang lain. Terus gak pernah marah, sabar bapak itu.. apa ribut juga gak pernah, bertengkar cuman ibu cuma sabar mbak nerimanya kan udah tau namanya swasta ya. Sehari dapet sehari gak, ibu juga terima apa adanya udah. Soalnya udah merasakan dari awal to, nikahnya juga udah gak.. gak punya. Maksudnya warisan dari sana sini. Itu kan bapak kerja keras to. Misalnya ibu gak masak gara-gara capek ya bapak diem aja trus masak sendiri. Gak marah sama ibu. Makanya ibu sampe sekarang kadangkadang.. sama anak-anak kalo ada bapak ya sering kayak gitu. Wah kalo ada bapak seneng yaa misalnya hajatan apa, misalnya pengajian bareng-bareng, sukuran anak-anak kemaren itu juga.. kalo ada bapak seneng, ya cuman seperti itu. Masih inget sampe sekarang, namanya aja bapak yaa. Emang kalo suami ibu tenan mbak, makanya ibu gak mau misalnya punya suami lagi nanti takutnya gak kayak bapak. Bapak misalnya tanggungjawab, gak galak orangnya, diem mbak sama anak-anak gak pernah ngajar.. aku punya anak 6 mbak gak pernah ibu..yo cuma mulut aja, gak pernah ngajar biarpun kondisinya seperti apa, ibu sabar. Misalnya gak punya ya, gak di depan
98
Sifat suami yang tanggung Sifat suami jawab, disiplin dan sabar kenangan selalu diingat oleh istri membekas
dalam masih
Subjek masih sering Berandai-andai berandai-andai jika suami suami masih hidup masih hidup sampai sekarang
Ketakutan subjek untuk Takut untuk menikah kembali karena menikah tidak akan sama dengan suami terdahulu
jika
kembali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
597. 598. 599. 600. 601. 602. 603. 604. 605. 606. 607. 608. 609. 610 611. 612. 613. 614. 615. 616. 617. 618. 619. 620. 621. 622. 623. 624. 625. 626. 627. 628. 629. 630. 631. 632. 633. 634. 635. 636. 637. 638. 639. 640. 641. 642. 643. 644. 645. 646.
anak-anak, ibu diem aja yang penting bapak bisa ongkos sekolah bertiga itu sampe sekarang. Yang anak-anak suka sama ibu, yang sabar, cuman itu aja. 29 tahun gak pernah, tetangga itu banyak.. anu gak pernah marah, gak pernah berantem ibu juga. Misalnya gak ada yaudah diem aja, misalnya wah bapak gak dapet uang, yaudah simpenin buat besok anak-anak anu bisa ongkos sekolah. Kan ibu kerja jualan, sedapetnya. Yaudah senengnya itu cuman bapak. Soalnya kemaren ibu mau punya suami, anak-anak ngijinke tapi ibu gak, ibu takut nanti ndak kangen ibu bilang gitu. Udah ibu terima aja sendiri. Yaudah sama anakanak itu aja Waktu bapak masih ada, kenangan apa yang ibu inget waktu sama bapak ? Banyak. Dulu sama yang kecil itu sering maen ke alun-alun sana, itu yang ibu inget. Misalnya uda selese kerja ya maen ke desa, bertiga sama yang kecil itu. Tiap sore yang kecil sering diajak maen sama bapak, mungkin dia agak kecewa bapak gak ada. Kalo habis magrib itu maen ke alun-alun. Ya cuma muter-muter tar kalo udah jam 9 pulang. Paling naik bis kalo gak ya naik becak itu. Ibu kan jarang makan diluar, agak malu-malu. Paling beli itu mie ayam, lainnya gak mau. Kalo sayur tuh bapak harus berkuah kalo ibu kan sukanya kering, oseng-oseng. Kalo tidur juga masih ingat, sekarang tidur sendiri. Makanya sampe sekarang ibu gak mau ke alunalun, ibu inget bapak itu. Yang paling ibu inget ya itu maen-maennya. Dulu pertama kenal sama bapak juga gak lama, satu minggu trus nikah. Bapak umurnya 25 aku masih 18. Belom pernah kenal cowok aku mbak tapi uda ngerasa cocok sama bapak. Trus pergi ke lampung tempat kakaknya 2 bulan. Kerja jadi buruh kopi, belom punya anak to. Kalo kenangan yang lain bu ?
99
Banyak kenangan yang Mengenang kebersamaan menyenangkan bersama dengan suami dan anak suami dan anak-anak
Menghindari tempat yang Menghindar dari tempat mengingatkan kenangan yang mengingatkan bersama suami tentang suami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
647. 648. 649. 650. 651. 652. 653. 654. 655. 656. 657. 658. 659. 660. 661. 662. 663. 664. 665. 666. 667. 668. 669. 670. 671. 672. 673. 674. 675. 676. 677. 678. 679. 680. 681. 682. 683. 684. 685. 686. 687. 688. 689. 690. 691. 692. 693. 694. 695. 696.
Dulu abis wisuda anak ibu yang pertama itu, 6 bulan abis itu bapak meninggal. Bapak uda agak lain, mau diajak foto juga uda lain. Pake dasi, komplit waktu dampingin wisuda itu udah gak mau, dibuang semua itu. Ibu mikir kok bapak agak aneh, gak taunya mau meninggal itu mbak. Yang jibu ingat itu sama main ke alun-alun, sering maen bareng sama Ilham yang kecil itu. Cuma sayangnya gak ada fotonya. Ya itu pas abis wisuda cuma diem, kalo ngobrol sebentar trus pergi, kayak gak betah dirumah. Sambil sering ngomong gini, besok kalo ditinggal jangan punya suami lagi. Itu terus yang diomongin selama 6 bulan, sering ngomong gitu. Tapi kan gak ibu pikir omongannya, masa uda punya suami mau punya suami lagi, kan gak mungkin, aku jawabnya gitu. Ya gak taunya mau meninggal. Bapak beda pokoknya, ibu mikir apa aku punya salah, apa mikir anak. Gak kayak biasanya lah itu. Ibu juga sering tanya sama bapak, bapak kenapa. Tapi ya gak mau cerita, diem aja. Terus kan waktu bapak gak ada itu kan bu, banyak perubahan dalam hidup ibu terus ibu mengatasi banyak perubahan itu gimana bu ? Banyak sekali, ya cuman gimana ya sabar aja mbak. Bener ibu cuman.. anu yaudah paling cuman di depan rumah, nanti ngobrol sama anak-anak, tetangga. Kalo satu minggu itu masih belom..belom lupa. Ya masih seperti agak stress gitu. Yaudah ibu sambil kerja terus langsung kerja jualan itu. Setaun terus langsung kerja biar buat ngilangin, susahnya itu. Ya sabar aja mbak, cuman itu ibu gak mau apa-apa yang penting apa anu sekolah berangkat, sehat udah. Tapi waktu mau ditinggal anak ibu yang pertama, itu sempat seminggu sih gak.. mau ke Kalimantan kerja sampe sekarang itu. Itu sempat susah juga tapi ya gak papa, anak ibu dukung to.. gak papa ngasih semangat, yang penting sehat
100
Subjek sabar menjalani Mengobrol dengan hidup dan meringankan tetangga dan anak untuk kesedihan dengan meringankan kesedihan mengobrol dengan anakanak dan tetangga. Subjek mencari kesibukan Bekerja untuk melupakan untuk melupakan kesedihan kesedihan dengan bekerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
697. 698. 699. 700. 701. 702. 703. 704. 705. 706. 707. 708. 709. 710. 711. 712. 713. 714. 715. 716. 717. 718. 719. 720. 721. 722. 723. 724. 725. 726. 727. 728. 729. 730. 731. 732. 733. 734. 735. 736. 737. 738. 739. 740. 741. 742. 743. 744. 745. 746.
bu. Kerja ini aja gak usah ganti-ganti, nanti setiap bulan kan udah ada kiriman dari aku, bilang gitu.. yaudah sampe sekarang. Seneng mbak sekarang udah gak susah lagi, udah lupa-lupa. Udah 3 tahun lebih to emang harus bisa merelakan bapak. Udah, ibu dah ikhlas Terus waktu abis bapak gak ada, ada kegiatan yang ibu ikutin ga untuk ngisi waktu luang atau buat kesibukan gitu ? Gak..gak, belom sampe satu tahun baru. Dirumah aja sebulan, gak keluarkeluar, gak ikut apa-apa aku mbak, gak ikut arisan, gak. Terus tetangga ya gak boleh kayak gitu, ya harus ikut Dasawisma. Sempat gak ikut terus gak boleh sama ibu Dasawisma. Ya harus biar gak susah.. yaudah terus ibu ikut aja terus seperti biasa. Pengajian berangkat, arisan. Setelah setaun itu ya bu ? Iya setelah setaun, ibu udah biasa. Bisa menyesuaikan, bisa lupa-lupa sedikit-sedikit sampe sekarang. Sekarang udah biasa di kampung, misalnya ada hajatan udah bantuin. Udah rela lah, ikhlas-ikhlas sampe sekarang Waktu bapak gak ada kan ibu sempet dirumah aja sebulan, faktor apa yang menghambat ibu ? Ya yang menghambat ya namanya baru ditinggal ya kaget to mbak. Ya itu yang agak males-males. Haduh, ditinggal gimana ini. Bisa gak aku anu berubah ya, gak harus bergantung dari orang lain. Harus kerja sendiri gimana, ya itu males-males. Setelah ibu melihat yang kecil itu, nanti mau dikasih makan apa si kecil itu kalo ibu gak kerja. Kalo lingkungan itu bu menjadi penghambat atau pendukung untuk maju ? Ya dukung, ya seneng buka laundry. Bersyukur lah, Alhamdulillah walaupun ditinggal suami gak tau ini gimana kerjanya tapi bisa kerja buat
101
Subjek sekarang sudah Telah mengikhlaskan ikhlas dengan kepergian kepergian suami suami dan merasakan hidupnya lebih baik
Tidak berinteraksi sosial Tidak melakukan kontak selama satu tahun setelah sosial selama 1 tahun suami baru saja meninggal
Perlu waktu untuk Butuh waktu untuk beradaptasi dengan status adaptasi sebagai janda yang baru sebagai janda
Perasaan bingung, malas Perasaan bingung, tidak beraktifitas dan tidak yakin yakin dan malas pada diri menjadi beraktifitas penghambat untuk mulai beraktifitas dan bergerak maju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
747. 748. 749. 750. 751. 752. 753. 754. 755. 756. 757. 758. 759. 760. 761. 762. 763. 764. 765. 766. 767. 768. 769. 770. 771. 772. 773. 774. 775. 776. 777. 778. 779. 780. 781. 782. 783. 784. 785. 786. 787. 788. 789. 790. 791. 792. 793. 794. 795. 796.
102
ngidupin anak-anak. Pandangannya di masyarakat, wah ibu uda sukses. Padahal mah sama aja. Ditinggal suaminya malah ketoke semangat, ya itu kalo dari tetangga katanya masa mau susah terus nanti anak-anak gimana. Ya dukungannya bagus lah. Terus kalo ada masalah, misalnya ibu kalo lagi inget bapak, ibu lagi sedih terus ibu mengatasinya gimana? Iyaa ibu sering ngobrol sama anakanak. Ini gimana ya besok mau pergi misalnya kan mau.. aku mau PKL bu kesana, oh iyaa biayanya berapa. Misalnya seperti kemaren kan mau ke Jakarta butuh satu setengah juta, yaa nanti ibu ngobrol dulu sama kakak mu. Ibu nge-bell kakaknya, ini mau berangkat PKL, ini mau bantu berapa. Yaudah, ibu gak usah anu.. anak ibu yang pertama, udah biayanya aku yang tanggung. Yaudah ya kalo ada apa-apa ya sama anak-anak. Misalnya bulik, misalnya kesulitan gitu, adek-adek ibu. Ibu kan disini semua empat. Yang depan itu laundry tadi itu adek, yang sebelah sana itu jualan nasi.. Ibu paling tua ? beban Saudara menjadi tempat Ibu itu nomer dua. Sodaranya kan Meringankan sembilan, banyak sodara mbak. Disini masalah dengan bercerita meringankan beban empat, ya itu rembukan sama adek- pada saudara-saudara adek. Tapi kalo segi misalnya uang ya gak bisa, ya cuman meringankan beban, ngobrol. Misalnya uang ya pinjem, misalnya minta ya gak bisa mbak. Gak apa..gak pernah dikasih. Namanya ya anu yaa, semua punya keluarga jadi ibu juga paham. Besok mau berangkat biayanya sekian, ndak pernah. Ya itu cuman sama anak-anak kalo sama orang lain, sama adek pun sendiri gak.. misalnya adek kan punya yang satu kan adek ipar, orang lain ya ibaratnya gak.. ibu misalnya ada masalah gak cerita. Dari dulu bapak masih, gak ada yang tau misalnya gak punya, tetangga gak ada yang tau. Jadi ngobrolnya sama anak-anak aja ya ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
797. 798. 799. 800. 801. 802. 803. 804. 805. 806. 807. 808. 809. 810. 811. 812. 813. 814. 815. 816. 817. 818. 819. 820. 821. 822. 823. 824. 825. 826. 827. 828. 829. 830. 831. 832. 833. 834. 835. 836. 837. 838. 839. 840. 841. 842. 843. 844. 845. 846.
Iyaa sama anak-anak, sama keluarga. Misalnya ada masalah apa gitu, apapun gak pernah keluar. Kalo yang gak denger itu yaudah.. misalnya wong namanya aja nganu ya orang hidup kan kadang-kadang kalo.. sistimnya di Jawa sini kan misalnya ada apa keluar nanti kesana. Kalo ibu gak, cuma satu keluarga aja sama anak-anak. Jadi kan anak-anak bisa belajar gitu, jadi gak pernah. Itu yang SMA dulu itu sekolah naek sepeda lho mbak, yang kuliah juga tapi sekarang udah ada motor. Ibu dibeliin motor anak ibu yang kerja di Pertamina itu, buat kuliah adek-adeknya, di beliin dua kemaren. Itu kerja udah dapet satu tahun mungkin udah ada uang to. Kalo dulu naik sepeda dari sini ke UGM sana, yang SMA dulu kan SMA 3 itu ya naik sepeda. Sepedanya masih tuh mbak, masih dua buat kenangkenangan. Inget bapak yang beli Terus berarti sekarang ibu udah bisa nerima bapak udah gak ada ? Iyaa udah mbak kan anak-anak udah besar, tinggal yang nomer 6 itu baru kelas 2 SD itu, masih ngatingan. Masih nakal banget, masih bikin susah itu tapi gak ya tak bikin susah. Udah biasa Terus ibu mengatasi setelah bapak gak ada itu ibu berjuang untuk mengatasi dari segi emosi itu gimana bu ? Ya itu kan ibu, udah anu ya pas ditinggal pertama ya bingung gimana jalan keluarnya anak masih banyaktapi gak ada suami.. kan ibu cuma sendiri. Terus ibu kan setiap hari ke mesjid ya, solat, ibu juga sering denger ceramahceramah. Terus ibu ilangin. Ya itu aja terus ibu usaha cari uang itu aja mbak, gimana kita bisa hidupi anak-anak nanti ndak pandangannya orang lain wah ditinggal gak bisa apa-apa. Ibu terus berusaha itu, dukungan dari sodara juga anu ikut aku aja, gak bisa biar ibu disini aja sama anak-anak. Yaudah sabar aja mbak, gak papa gak
103
Subjek merasa bingung Kebingungan menjalani karena harus menjalani hidup setelah suami hidup sendirian dan meninggal membesarkan anak-anak Mengisi hari-hari dengan Hari-hari diisi kegiatan kegiatan religius religius Subjek berusaha tangguh Memikirkan pandangan menjalani hidup agar tidak orang lain tentang diri dipandang lemah oleh masyarakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
847. 848. 849. 850. 851. 852. 853. 854. 855. 856. 857. 858. 859. 860. 861. 862. 863. 864. 865. 866. 867. 868. 869. 870. 871. 872. 873. 874. 875. 876. 877. 878. 879. 880. 881. 882. 883. 884. 885. 886. 887. 888. 889. 890. 891. 892. 893. 894. 895. 896.
pernah marah ditinggal bapak sampe sekarang. Paling cuma kalo susah, maaf nangis gitu udah sama anakanak, ada apa to, gak papa. Paling cuma ini-ini gitu aja. Tapi kan sekarang sama anak-anak saling terbuka, anak-anak juga misalnya kesulitan bu gak usa dipikir kayak gitu, oh yaudah, nanti ndak gak bisa ngerawat aku, anak-anak cuma bilang gitu, yowis yaudah aku kasian anakanak mbak, gak pernah mikir, ya sabar lah. Nerimanya cuma sabar, sabar tapi sabar kalo gak usaha juga gak bisa, ya ibu sabar sambil kerja. Yaudah semangat, laundry Alhamdulillah laundrynya laris juga kemaren terus buat macem-macem. Cuma untung bapak meninggalnya itu udah punya rumah disini satu di desa sana satu. Terus punya juga yang buat ngidupin anak-anak tapi kan kalo gak kepepet gak ibu jual. Punya rumah satu di Magelang sana Itu udah rumah sendiri bu ? Iya, rumah dari bapak yang bikin waktu masih hidup. Terus warisannya dari mertua juga masih, bisa buat anak-anak itu yang ibu suka mikir. Gak tau kalo misalnya kontrak ya paling ya.. mikir mbak untungnya. Bapak udah ninggalin bekal buat anak-anak Ada tabungan ya bu ? Iya tabungannya rumah-rumah, dua rumah, kalo orang desa. Disana kosong bu ? Iya kosong, gak ada yang nempatin. Maunya disini mbak, gak bisa disana. Soalnya di desa to, di desa tur ya.. di desa yang kena banjir kemaren, deket merapi itu, yang kena…Kali putih itu lho, deket situ rumahnya. Cuman nganu, gak biasa di desa mbak. Ibu masuk ke Badran sini taun 75 kalo gak salah. Aslinya kan Purwokerto to, disini 75 terus ibu jualan di pasar, jualan tahu. Terus ketemu bapak itu kan jualan obralan gitu kan. Di pasar Beringharjo ketemu taun 80 terus
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
897. 898. 899. 900. 901. 902. 903. 904. 905. 906. 907. 908. 909. 910. 911. 912. 913. 914. 915. 916. 917. 918. 919. 920. 921. 922. 923. 924. 925. 926. 927. 928. 929. 930. 931. 932. 933. 934. 935. 936. 937. 938. 939. 940. 941. 942. 943. 944. 945. 946.
105
tahun 81 ibu nikah sampe sekarang. Malah ditinggal. Bapak asli sini apa mana bu ? Magelang. Kebetulan ada rumah murah to jaman dulu ini Orangtuanya ibu masih ? Masih, ibu. Yang tadi itu to, belum lama itu disini. Tadinya tinggal di Demangan Baru tapi njuk ibu gak ada temennya, ibu yang tak suruh nemenin disini. Biar ada yang ngerawat ya bu ? Iya, misalnya ibu capek ada yang bantu masak lah paling. Baru 3 bulan og mbak disini Terus sekarang keluarga besarnya bapak uda bisa tenang apa masih gimana bu ? Iya, udah..udah bisa. Yo baik, ya masih.. maksudnya masih seperti bapak kemaren. Komunikasi sering, sering kesini. Komunikasi lancar bu ? Yo lancar mbak, cuma deket to sini, Magelang situ. Anak-anak juga sering kesana setiap minggu, ibu kalo minggu kesana nengok mertua. Tapi ya itu, mertua masih mikir. Dulu mertua bikin tempe tapi setelah bapak gak ada udah gak bikin lagi. Cuman kalo cucunya dateng nangis Jadi masih sering ketemu ya bu ? Ya masih sering, setiap minggu cuma deket to. Ya sebulan sekali kesana soalnya tiap kesana mesti inget-inget suami ibu trus jadi ya jarang-jarang juga kesana. Berarti hubungan masih baik ya? Yaa masih Terus mereka menyikapi keadaan ibu yang seperti ini gimana bu ? Cuman yaa, gak papa punya suami buat ringan bebannya. Gak, udah bisa sendiri. Anak-anak kan udah besar. Cuman gitu aja mbak jawabnya. Dari keluarga sana ya dukungannya kuat, Keluarga besar mendukung Dukungan keluarga kalo punya suami lagi ya gak papa. untuk mempunyai suami suami untuk menikah lagi Tapi ibu gak lah, udah tua. Lain to lagi tetapi subjek tidak mau mbak perempuan sama laki-laki. Ya kalo ibu masih bisa.. kasian anak-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
947. 948. 949. 950. 951. 952. 953. 954. 955. 956. 957. 958. 959. 960. 961. 962. 963. 964. 965. 966. 967. 968. 969. 970. 971. 972. 973. 974. 975. 976. 977. 978. 979. 980. 981. 982. 983. 984. 985. 986. 987. 988. 989. 990. 991. 992. 993. 994. 995. 996.
anak. Kalo keluarga dari bapak dukung semua punya suami gak papa Tapi masih suka inget-inget gak bu waktu bapak masih ada ? Ya kadang-kadang ini bapak kalo pagi kan biasa ngladeni sarapan itu masih kalo itu. Misalnya kalo pagi teh anget gitu kan masih belum lupa Ibu masih bikin ? Gak, maksudnya belom lupa kalo itu. Dulu kalo pagi kan jam 7 uda siapin sarapan nanti sayurnya beli dulu. Nanti bapak berangkat lagi siang jam 12. Itu masih kalo itu, masih ingat itu aja. Kan namanya suami yo mbak, gak bisa lupa. Ngasih uang anak-anak, kan dulu kan dateng langsung anak-anak itu.. sekian, sekian buat sekolah. Itu masih ingat, itu aja yang tak ingat itu sambil maem pagi itu kalo pagi pasti mbak makan. Biarpun belum mateng, suruh nyariin sarapan. Gak makan diluar to, yang ingat itu aja, ngasih uang anak-anak. Makanya ibu masih ingat. Sarapan sambil bagi-bagi uang buat anak-anak, antri. Ni yang besar sekian, yang kecil sekian Ibu sekarang hidupnya juga udah mendingan ya bu Iyaa udah mendingan, ya gimana ya namanya nanggung keluarga juga berat tapi ya gak tak bilang berat. Yang Kuasa juga adil ya, sambil kerja buat makan tiap hari udah bisa buat beli beras lah Perasaan ibu sekarang gimana dengan status jandanya ibu ? Emang lain ya, punya suami sama gak. Ya misalnya ketemu gitu ada pertemuan bapak ibu biasanya kan ada ya. Misalnya bapak-bapak kita kan ya memaklumi sendiri, selalu menghindar. Soalnya takut timbul perasaan cemburu dari istri, biasanya seperti itu. Ibu juga ya gimana ya namanya sendiri, beda banyak sekali. Misal mau ngobrol sama cowok yang punya istri, ibu juga harus hati-hati. Kalo gak kan pandangannya orang gimana, namanya di masyarakat kan
106
Subjek menghindar bergaul Berhati-hati dalam dengan pria beristri untuk bergaul dengan pria menghindari kecemburuan beristri dari istri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
997. 998. 999. 1000. 1001. 1002. 1003. 1004. 1005. 1006. 1007. 1008. 1009. 1010. 1011. 1012. 1013. 1014. 1015. 1016. 1017. 1018. 1019. 1020. 1021. 1022. 1023. 1024. 1025. 1026. 1027. 1028. 1029. 1030. 1031. 1032. 1033. 1034. 1035. 1036. 1037. 1038. 1039. 1040. 1041. 1042. 1043. 1044. 1045. 1046.
ya, lain. Bicara sama suaminya orang, ibu juga merasa rendah gitu mbak. Ya lain lah, seperti kemaren itu misalnya bu mau kemana, diajak ngobrol gitu bebas waktu punya suami kalo sekarang bapaknya bicara serius ya agak jauh dikit. Kan ibu ati-ati, pandangannya istrinya gimana kalo di kampung kan gitu. Ya ibu ati-ati Jadi perasaannya kayak minder gitu ya bu ? Iyaa, minder rasanya mbak tapi ya misalnya bicaranya cuman dua kata gitu bisa. Misalnya baru lewat, bu bawa apa, biasa kan kalo orang laki kan biasa, ya ibu jawabnya bagus lah. Misalnya dia agak menyakitkan hati ya gak papa. Ya kadang-kadang pada sering tanya, bu mau punya suami lagi gak. Ya ibu jawabnya ya gak tau pak belum ketemu jodohnya. Gitu aja jawabnya. Ada mbak kemaren terjadi waktu masih jualan itu disini ada tetangga, gak tau, seneng sama ibu si gak, ibunya juga agak curiga ya.Bapaknya kan tiap hari maem disini, di dalem. Trus istrinya mondar mandir gitu, trus ngomongnya agak lain. Trus ibu tegor sama bapaknya.. Pak maap ya pak kalo mau maem disini mendingan bapak dibawa pulang aja trus bapaknya jawab gak papa bu kan cuma jajan aja siangsiang.. Ya kalo bapak gak papa tapi istrinya bapak gak tanya sama ibu. Trus aku kerumahnya bilang, bu kalo saya mau punya suami juga gak asal tetangga sendiri, cari yang lain masih banyak. Saya juga udah tua anaknya banyak, ibu jangan nyangka yang gakgak. Dua hari yang lalu ketemu, tak sapa terus. Ya namanya istri cemburu ya. Lha orang saya jualan buat cari nafkah buat anak-anak, gak ada pikiran macem-macem. Ibu ngomong terus terang sama bapak itu kalo istrinya cemburu. Tapi ya sekarang udah bagus, udah gak papa. Aku juga agak minggir lah. Misalnya pengajian bapak-bapak disana, kan biasa to kalo
107
Subjek merasa rendah diri Perasaan rendah dengan jika bergaul dengan pria status janda yang mempunyai istri
Subjek merasa minder Perasaan minder dengan dengan status janda status janda
Istri tetangga pernah Kecemburuan istri cemburu dengan subjek tetangga terhadap subjek karena suaminya tiap hari makan di warung subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1047. 1048. 1049. 1050. 1051. 1052. 1053. 1054. 1055. 1056. 1057. 1058. 1059. 1060. 1061. 1062. 1063. 1064. 1065. 1066. 1067. 1068. 1069. 1070. 1071. 1072. 1073. 1074. 1075. 1076. 1077. 1078. 1079. 1080. 1081. 1082. 1083. 1084. 1085. 1086. 1087. 1088. 1089. 1090. 1091. 1092. 1093. 1094. 1095. 1096.
cowok, ada ibu lagi sendirian, sering ngajak ngobrol, sering suruh cari pendamping. Tapi ya ibu jawabnya ya gak tau kapan mungkin belum ada. Anak-anak juga sering tanya, gak lah kalo bisa sendiri aja. Misalnya duduk bareng bapak-bapak, kalo dulu kan sering sekarang udah gak. Sekarang agak minggir-minggir sedikit, agak kurang kumpul-kumpul bareng. Ibu juga maklumin kan udah sendiri, ibu jaga anak-anak juga jaga lingkungan biar dihormatin sedikit sama bapakbapak lain. Selain perasaan minder, ada perasaan lain gak dengan status ibu ini ? Ya gak lah, kan emang udah takdir ya yaudah, biasa aja. Ya cuman kalo ada bapak yang punya istri trus ngajak ngobrol ya agak menghindar aja, udah. Kadang bapak-bapak suka tanya kok ibu gak seperti dulu trus ibu jawab, sekarang udah sendiri pak, maap. Kalo dulu kan ada bapak, sekarang ya gak bebas aja mbak kalo duduk-duduk sama yang punya istri, gak berani ibu. Yah biasanya kan agak curiga-curiga. Kalo misalnya ibu dari pasar trus ada bapak yang udah punya istri ngajak bareng pulang, ibu alesan aja mau pergi kesini padahal ya gak kemanamana. Yah cuma ngurangi perbincangan orang lain, tetangga. Terus sekarang dengan status ibu ini, hal apa yang ibu pikirkan ? ya anak-anak aja mbak, gimana caranya cari duit buat anak-anak. Harapan ibu apa ? Semoga diberi kesehatan. Ibu uda ikhlas, dalem hati pengennya ibu sama anak-anak aja, anak-anak biar selese sekolahnya nanti bisa kerja, gak pengen macem-macem. Uda umur segini, aku juga mikir-mikir mbak kalo mau punya suami, udah tua umurnya. Udah lah sendiri aja seneng sama anak-anak itu aja, kumpul sama ibu-ibu udah seneng. Doanya ibu nanti kalo udah tua mau diambil, ya tinggal
108
Subjek mengurangi Perasaan tidak bebas kumpul-kumpul di seperti dulu saat bergaul masyarakat agar dihormati dengan pria beristri dengan status jandanya
Subjek merasa tidak bebas dan tidak berani bergaul terlalu dekat dengan pria beristri untuk menghindari perbincangan di masyarakat
Perasaan tidak bebas seperti dulu saat bergaul dengan pria yang mempunyai istri
Harapan subjek adalah terus diberi kesehatan, mengasuh anak-anak sampai besar
Harapan untuk hidup subjek dan anak-anak agar diberi kesehatan dan mengasuh anak-anak sampai dewasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1097. 1098. 1099. 1100. 1101. 1102. 1103. 1104. 1105. 1106. 1107. 1108. 1109. 1110. 1111. 1112. 1113. 1114. 1115. 1116. 1117. 1118. 1119. 1120. 1121. 1122. 1123. 1124. 1125. 1126. 1127. 1128. 1129. 1130. 1131. 1132. 1133. 1134. 1135. 1136. 1137. 1138. 1139. 1140. 1141 1142. 1143. 1144. 1145. 1146.
ambil aja gak usah ada sakit. Kalo sakit jangan lama-lama. Pengen sendiri aja tapi nanti ya kalo jodoh ya gak tau ya mbak. Kalo ibu di ijinkan ngerawat anak-anak sampe selese ya ibu terima tapi kalo ibu tua besok ada yang mau ya jodoh ya ibu terima. Kalo sekarang belom mikir kesitu. Sering kangen bapak kalo pas lagi inget hari kematiannya itu. Ibu mikir jaga jarak sama bapak-bapak disini, kalo buka laundry kan aman, ketemunya sebentar gak kayak buka warung dulu. Makanya ibu berenti jualan Bagaimana perasaan ibu selama 28 tahun jadi istri bapak ? Setahun itu aku baru mengenal bapak, sifat-sifatnya, kekurangan, kelebihannya, kesukaannya, pas punya anak yang pertama itu. Ya itu, kalo sama bapak gak boleh ngomongin orang terus ibu ada koreksi diri terus agak kurang. Ya pagi tugasnya harus masak, nyuci, yaudah itu. Ya rasanya jadi istri bapak susah pait mbak, namanya perjuangan ya suami kerja aku juga kerja. Berjuanglah kita berdua, bisa punya rumah gimana. Terus misalnya mau pinjem uang terus bapak gak boleh, yaudah ibu gak pinjem. Kalo besok mau bayar sekolah, bapak bisa nyariin ya gak pinjem. Ya seneng nikah sama bapak, bapak gak keras, suruh kerja ya apa yang ibu bisa dikerjain Terus ibu sekarang menyikapi status ibu gimana ? Ya sikapnya harus rendah sama orang. Ke orang tadinya gak basa alus jadi basa alus. Misalnya sama bapak si A tadinya biasanya serius perbincangan, ngobrol sekarang gak, agak kurangkurang. Ibu hormati semua. Dia juga ke ibu menghargai. Misalnya ibu campur guyonan gitu, ya udah gak ada harganya. Ibu maklumin juga anaknya banyak, udah tua, sendiri lagi. Jadi mesti ati-ati, jadi janda kan gak gampang ya. Misalnya ada pertemuan,
109
Berpikir untuk menjaga Berpikir untuk menjaga jarak dengan bapak-bapak jarak dengan bapakdi lingkungan bapak di lingkungan
Subjek bersikap rendah hati Menghormati orang lain dan menghormati kepada terutama pria agar orang lain agar dihargai dihormati sebagai janda dalam bergaul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1147. 1148. 1149. 1150. 1151. 1152. 1153. 1154. 1155. 1156. 1157. 1158. 1159. 1160. 1161. 1162. 1163. 1164. 1165. 1166. 1167. 1168. 1169. 1170. 1171. 1172. 1173. 1174. 1175. 1176. 1177. 1178. 1179. 1180. 1181. 1182. 1183. 1184. 1185. 1186. 1187.
bapak disana lima ibu disini dua, itu ibu udah mundur kok, tak liat ada istrinya. Seperti itu biasanya kalo di kampung, ngurangi ngomong. Ibu memandang hidup ibu sekarang sebagai seorang janda gimana ? Yaudah sekarang seneng aja lah. Senengnya sama anak-anak. Semangat hidupnya. Cuma ya harus merendah, kita harus hati-hati di masyarakat. Deket ibu itu istrinya meninggal bareng sama bapak, anaknya dua cowok sama cewek. Itu emang sering ngobrol karena dia juga sendiri ibu juga sendiri, itu baru berani. Tapi kalo yang punya istri, gak berani. Ibu jaga perasaan kan. Emang selalu jaga perasaan mbak kalo udah sendiri, laen kalo punya suami kan bebas mau ngobrol sama suami orang, duduk bareng. Kalo sekarang kan gak, gak bisa. Ya gampang-gampang susah si kalo di masyarakat. Ya merendah sama tau diri, kalo gak ya diomongin. Ibu main paling sama ibu-ibu ngobrol Terus kalo pandangan masyarakat terhadap ibu sendiri gimana bu, dengan status ibu ini? Ya ibu juga jarang-jarang main ya, ya bagus aja. Berarti ibu tenang, ngopeni anake tenang, gak mau punya suami. Orang-orang suka bilang gitu. Yaudah ibu diem aja. Wah ibunya bener, cari uang sendiri buat anaknya. sering orang pada ngomong gitu. Iyalah bu, kalo gak kerja gimana, ibu cuma jawab gitu aja. Oh iya bu. Bu, wawancaranya sudah selesai. Makasih ya bu, maaf ganggu waktunya. Iya mbak, gak papa
110
Subjek dapat bergaul bebas Leluasa bergaul dengan dengan orang yang sesama janda atau duda menyandang status janda atau duda juga Subjek menjaga perasaan orang lain dan tahu diri jika bergaul dengan pria yang mempunyai istri.
Sikap di masyarakat dengan status janda yaitu menjaga perasaan dan jaga perilaku saat bergaul
Subjek adalah ibu yang Subjek adalah ibu yang baik karena mencari uang baik sendiri untuk anak-anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Tabel Tema Utama Subjek 2: Bu E Tema-Tema Utama
Nomor Verbatim
1. Keadaan saat suami meninggal: Afeksi a. Bingung (sumber pendapatan untuk hidup hilang dan 98-101 tidak punya pensiun) b. Sedih (anak-anak masih kecil) c. Belum ikhlas
142-143 811-817
d. Minder dengan status janda (karena teman dan saudara 649-652, 688-695 banyak yang belum menjadi janda) Kognitif e. Punya pengetahuan tentang sakitnya suami f. Membesarkan anak-anak dan biaya hidup
9-14 267-268
Perilaku g. Siap mental (untuk menerima kepergian suami) h. Menarik diri dari lingkungan (karena masih berduka)
841-845 686-687, 698-702, 733-736, 808-809
Motivasi/ Harapan i. Harus bangkit untuk anak-anak
411-412
Faktor pendukung j. Memperoleh dukungan sosial
255-259, 294-297, 412-419, 431-437, 474-481, 485-487, 571-576, 620-623, 698-702, 711-717
2. Keadaan setelah suami meninggal: Afeksi a. Merelakan kepergian suami
834-838
Kognitif b. Membesarkan anak-anak, mencari biaya hidup
538-540
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Kenangan dengan suami
112
160-164, 350-354, 385-394
Perilaku d.
Bertahan hidup tanpa suami (berjuang mencari nafkah)
276-281, 285-288, 288-291, 321-323, 655-657, 663-667, 741-744
e. Takut untuk kembali menikah (karena pesan suami 208-216, 235-244, 341-342, sebelum meninggal) 427-431, 438-444 f. Menerima diri sebagai seorang janda
497-498, 757-761, 783-791
Motivasi/ Harapan g. Diberi kesehatan agar dapat mengasuh dan membesarkan anak-anak hingga tua seperti orang pada umumnya h. Berusaha memenuhi amanah suami agar semua anak kuliah
504-509, 775-779
563-566
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Tabel Verbatim Subjek 2
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
Verbatim Deskripsi Inti Analisis Tante kalo boleh tau uda berapa lama jadi janda ? 12 tahun Dari tahun ? 2000. Dulu pas ditinggal aku masih umur 40 tahun. Sekarang umur ku 52. Bisa tante ceritain gak dulu awal mulanya suami sampe meninggal ? Tante tau dari pacaran dulu udah Sudah tahu bahwa Mempunyai pengetahuan punya, uda sakit terus sampe punya suaminya sakit-sakitan akan sakitnya suami anak satu itu keluar masuk rumah sejak pacaran sakit, anak kedua juga gitu sampe anak ketiga sampe akhirnya terus dia kerja diluar jawa, di Bengkulu. Pindahpindah itu, ya kadang kambuh kadang gak. Agak parahnya itu tahun 99, terus taun 2000 meninggal. Jadi mungkin disana ya namanya kerja lapangan ya, mungkin minumnya kurang. Disana kan 6 bulan kadang 4 bulan, kesini 2 minggu balik sana lagi. Dirumah tuh paling 2 minggu ato 10 hari terus balik sana lagi, kan orang proyek gitu gak pernah dirumah. Dulu kerja di Indra Karya, pengeboran bawah tanah gitu. Bikin pemetaan geologi. Sakit apa dulu tante ? Gagal ginjal. Nah itu ketauannya sakit taun 99 pas puasa. Ya dia masih puasa, kan dia pulang, puasa dapet 3 hari terus dia ngerasa kok sesek ya. Akirnya saya ke PKU pas gak ada dokter jaga trus disarankan ke Sardjito. Saya masih pake motor itu bertiga sama anak saya yang nomer 2. Saya kesana ndak boleh pulang. Sebabnya dia sesek itu karena paru-parunya basah karena dia kan ginjalnya gak berfungsi kan air.. gak bisa kencing. Jadi paru-parunya kan kayak kerendem. Disarankan untuk opname, waktu itu saya juga gak mau wong gak siap to. Akirnya tetep harus mondok, gak tau keringetnya uda besar-besar itu. Akirnya saya telpon ibu mertua to, yasudah disuruh mondok aja, akirnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96.
mondok. Di observasi ternyata ginjalnya kena. Pokoknya kiri kanan sudah kena, 50% 50%. Mondok beneran sampe 15 hari pulang balik gitu lagi, pulang 2 minggu opname sampe 99 sampe November 2000, cuma setaun. Soalnya dia makannya gak aturan. Kalo udah cuci darah badan emang sehat, kayak orang sehat lah. Ya tongseng ya duren, semua dimakan, udah males aturan lah. Tar seminggu lemes lagi, abis cuci sehat lagi. Akirnya cuci darah terus, udah 106 kali cuci darah. Dia minta cuci darah dari kantor, dikasih, cucinya gratis. Sekali cuci dulu 600 ribu. Terus temen-temennya nyaranin cuti, tau kalo kondisinya kayak gitu. Tementemennya dateng dari Bengkulu ke rumah sakit pas ada tugas itu, liat. Tapi temennya uda dikasih tau sama dokternya kalo penyakitnya udah parah, ndak mungkin kembali ke Bengkulu lagi, untuk kerja lagi gak bisa wong ginjalnya hanya 50 %. Di obat-obat jadi 50%, yang satu mati total, akirnya mati total beneran semua trus mati. Dulu sebelum meninggal cuma manggil dua nama, ibu sama Feni, anak saya yang pertama trus meninggal itu. Saya malah gak disebut. Dulu cuci darah seminggu dua kali. Gak bisa ke belakang, gak bisa kencing. Dulu meninggalnya pas abis di Yasin, kan panggil ustad. Ustad memperkirakan kalo Jumat uda gak kuat, eh ternyata Rabu uda gak ada. Berarti setelah divonis itu, udah dirumah aja ya tante ? Iya uda dirumah aja. Dulu tuh gak mengundurkan diri tapi cuti berkepanjangan. Untung dulu temennya baik-baik. Setelah suami meninggal, temen-temennya pada tanyain gimana kabarnya pak nanang uda sembuh belom. Pak Nanang uda meninggal 40 hari yang lalu, tementemennya pada kaget. Uda diperkirakan sembuh dulu. Saya bilang Pak Nanang uda gak ada, terus
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146.
temennya tanya lha pergi kemana, uda gak ada, meninggal. Temen-temennya kesini. Saya gak ngabarin kantor, uda gak kepikiran. Mikir anak kecil-kecil trus suami meninggal. Kalo ngabarin kantor kan mesti cari alamat-alamat dulu, gak sempet nelpon. Terus bukubukunya dia, baju-bajunya dia juga gak ada yang kirim kesini, udah ditinggal gitu aja Dulu keluhannya apa tante ? Sesek, ya itu karena paru-parunya kerendem air. Kan ginjalnya gak berfungsi baik Tapi dulu sebelum divonis ya sehat aja ? Ya sehat. Tapi dulu waktu punya anak satu ya sering keluar batu ginjalnya, ya kayak merica gitu. Kadang tiga kadang dua. Kayak kesakitan gitu kalo keluar. Tapi dikasih obat ya sembuh lagi trus dia bisa kerja lama itu. Mungkin pas kerja terforsir Minum obat terus dari dokter tante ? Ya terus minum terus. Yah tapi terus gak ada itu. Dari pacaran sih aku tau dia punya sakit batu ginjal itu, trus yang parah pas udah divonis itu sampe akirnya meninggal. Temen-temennya pada bilang kok gak ngabarin, lha aku mikir suami ku terus. Aku tuh tiap masuk rumah sakit nungguin dia, berapa hari pun saya mesti di rumah sakit sama mertua saya. Mertua saya masih mending kadang pulang, saya gak pernah pulang, anak-anak tak pasrahin ke pembantu yang ngurus sama sodara-sodara. Luhdiro tiga kali, Sardjito dua kali, Betesdha tiga kali, Panti Rapih tiga kali sampe dia meninggal. Udah kenyang kalo kerumah sakit, pernah coba semua. Perasaan tante gimana waktu suami baru meninggal ? Ya sedih ya bingung karena kan gak punya pensiun. Untungnya kost-kostan belakang itu sudah tak.. Dulu kan saya masih di belakang, masih 4 kamar. Jadi saya pake 4 kamar, 4 kamar tak
115
Subjek tidak memberi tahu teman-teman suami saat suami meninggal karena bingung memikirkan anakanak yang masih kecil-kecil
Perasaan bingung dan pikiran juga bingung harus bagaimana karena anak-anak masih kecilkecil
Subjek merasa sedih dan bingung saat suami baru meninggal karena suami tidak punya pensiun sehingga bingung akan
Perasaan sedih dan bingung karena tidak dapat pensiun sehingga tidah tahu bagaimana caranya mendapatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196.
kontrakan. Setelah saya bangun rumah ini, ya antara taun 99. Rumah ini jadi, suami pindah kesini sebulan terus gak ada itu. Jadi udah terasa. Jadi kayaknya dia emang pengen punya rumah. Wong dia pikirannya gini kok, elek-elekyang penting punya rumah wong anak perempuan. Wes namanya anak perempuan besok kan dilamar orang. Dulu tuh saya wes udah gak usah, tar kalo anaknya nikah di gedung aja. Gak kata suami, anak mu ki wedhok-wedhok, mesake anakmu. Orang bangun rumah ini juga saya gak setuju, kan lagi sakit to. Pokoknya gak usah ya tapi tetep bangun. Ya kalo kamu gak mau, aku nggawe nggo anak-anak, ngomong gitu dia. Bener, dia masuk rumah sakit 11 kali itu, terus dia masih pake kursi roda, dia katanya udah kuat, yaudah. Yang penting kamu gak kepanasan gak keujanan, pokoknya besarkan anakanak, gitu. Pernah nanya gini juga, lucu juga itu bapaknya gini, kalo aku meninggal kamu nikah lagi ndak, tanyanya gitu. Soalnya kan saya pacarannya lama Berapa taun tante ? 9 tahun. 81 masuk sini, masuk Jokja, kenal, pacaran, 86 tunangan, 90 nikah trus 2000 gak ada, jadi lama. Itu kan anak laki satu-satunya, 6 bersaudara dia laki-laki sendiri, dia nomer 5. Kalo dari suami banyak perempuannya. Jadi menantu perempuan cuma saya. Tempat saya juga banyak perempuannya. Saya aja 9 bersaudara, saya nomer 5, nikah saya paling akir sendiri. Karna nunggu dia gak luluslulus, UPN itu. Saya waktu nikah umur 30. Suami saya umur 29. Umur 31 baru punya anak, jadi saya telat kawinnya. Syarat dari ibu bapaknya dia, dia harus lulus dulu. UPN kan payah naik, 10 tahun baru lulus lho itu, bener. Apalagi dia ambil geologi, susah naiknya. Akirnya yaudah, dia meninggal itu. Ya sedih, saya mikirnya gini, gak dapet pensiun, saya tuh
116
mendapatkan uang untuk uang untuk biaya anakbiaya anak-anak darimana anak
Suami yang bertanggung Bangga atas tanggung jawab terhadap keluarga jawab suami terhadap keluarga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 216. 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246.
bingung, anak-anak ku nih gimana. Waktu mau meninggal kurang 3 hari pas masuk rumah sakit itu tanya, kalo aku meninggal kamu nikah lagi gak. Trus saya ngomong, mbok kamu kalo ngomong yang bener, anak-anak tuh masih kecil-kecil. Aku tuh udah ngerasa, aku tuh gak lama, tinggal menghitung hari. Saya tuh suruh jawab, dia megang tangan saya. Aku jawab, aku gak akan nikah lagi, aku arep nggedek’e anak-anak. Dia bilang gini, ya syukur kalo kamu gak nikah lagi, titip anak-anak. Tapi kalo kamu nikah lagi boleh kok, wong kamu masih muda tapi kamu sama suami mu gak boleh tinggal disini, gitu dia bilangnya. Saya disuruh pergi kalo nikah lagi dengan catatan anak-anak gak boleh dibawa. Bener, habis itu 3 hari dia sakit trus gak ada. Anak-anak saya yang paling besar dipanggil ke dalem kamar, waktu itu masih umur 8 tahun namanya Feni. Dia bilang gini, fen sebentar lagi papa meninggal, waktu papa meninggal kamu gak usah nangis. Papa mau dijadikan satu sama eyang kakung, bersebelahan dengan eyang kakung. Titip mama ya, bantu mama, yang nurut sama mama. Pesennya yang terakhir ke anak saya, masih inget sampe sekarang, kelingan terus. Ya itu akirnya meninggal. Tapi kalo dari pihak keluarga saya, saya tuh masih muda suruh nikah lagi. Tapi anak-anak saya gak boleh, kalo mama nikah lagi aku gak mau punya papa lagi. Ya sampe sekarang, ya mungkin di aminin malaikat itu tadi. Kakak saya berusaha jodoh-jodohkan berkali-kali, temen-temen saya juga, tapi gak boleh sama anak-anak saya. Yaudah, saya beratnya di anak-anak. Misalnya saya nikah, saya suruh ninggal anak-anak ya gak tega perempuan semua. Ya saya harus berkorban demi anak-anak saya. Tetep single parent sampe sekarang. Gimana anak-anak menyikapi papanya meninggal ?
Pesan-pesan terakhir suami saat akan meninggal jika subjek menikah lagi harus pergi dari rumah dan anakanak tidak boleh dibawa
117
Subjek tidak berani menikah lagi karena kalau menikah lagi harus pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anak
Subjek berkorban demi Pengorbanan untuk anakanak-anak untuk tetap anak dengan menjadi single parent sampai single parent sekarang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247. 248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275. 276. 277. 278. 279. 280. 281. 282. 283. 284. 285. 286. 287. 288. 289. 290. 291. 292. 293. 294. 295. 296.
Ya sedih mereka waktu ditinggal itu. Kan masih pada kecil-kecil to. Nangis terus tapi ya saya juga berusaha nguatin mereka trus papanya kan juga uda pesen ke anak yang besar supaya gak usah nangis pas papanya gak ada. Kalo keluarga besar gimana tante menyikapi meninggalnya suami ? Mereka malah support saya sama anak-anak terus kan uda tau to kalo suami sering sakit. Jadi pas suami meninggal itu malah pada kasih semangat, dukungan. Kalo kakakkakak saya malah sering nyemangatin saya supaya jangan berlarut-larut sedihnya tetep harus bangkit demi anak-anak, gitu. Kan kasian anak-anak kalo saya sedih terus. Terus waktu suami baru meninggal itu, hal apa yang tante pikirkan ? Besarkan anak-anak terus saya dapet duit darimana. Rumah barusan jadi, ya ibaratnya kakak-kakak punya keluarga masing-masing. Waktu suami sakit ya dikirimi tapi setelah suami meninggal kan saya harus tetep hidup harus jalan. Padahal waktu itu kan kost-kostan seratus ribu, uda jadi delapan kamar. Kalo delapan kamar kan 800ribu, anak tiga. Saya ambil baju di rumah tementemen tak jualin sampe saya jual sembako.Dulu ada mobil ditinggal, pajak juga berat bayarnya, tak jual bikin kios sembako itu warung. Bertahan dua tahun itu warung, bis itu kakak saya gini wong kamu dari AKK, pinter rias-rias kenapa gak buka salon. Saya bilang modalnya gak ada beli alat-alatnya. Akirnya dimodali kakak saya. Dibelikan kaca, kursi, apa-apa semua kakak saya yang beliin. Saya buka salon ini 2003.Mertua saya gak boleh buka salon. Saya janda nanti ibaratnya orang datang laki-laki, godagoda, kan kolot toh mertua. Ngomong sama anak-anak saya, kok mama mu buka salon. Pas anak-anak uda gede gitu, terus anak saya bilang kata bude gak papa eyang soalnya daripada mama ngelangut dirumah suruh buka
118
Keluarga besar subjek Mendapatkan dukungan memberikan dukungan moril dari keluarga besar moril yang besar
Saat suami baru meninggal Memikirkan anak dan hal yang subjek pikirkan biaya hidup akan dapat adalah bagaimana darimana membesarkan anak-anak dan memikirkan biaya hidup darimana
Subjek melakukan usaha Subjek berjuang untuk apapun untuk membiayai membiayai hidup dan keluarga anak-anak Subjek bekerja keras mencari uang untuk anakanak dengan berjualan baju, menyewakan kamar kost dan buka warung sembako. Akhirnya membuka usaha Membuka usaha salon salon dengan modal dari kakak Dengan status yang janda Penolakan mertua dengan mertua tidak setuju dengan usaha salon karena takut membuka salon takut tergoda lelaki digoda lelaki
Anak-anak
dan
kakak Dukungan keluarga untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297. 298. 299. 300. 301. 302. 303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 310. 311 312. 313. 314. 315. 316. 317. 318. 319. 320. 321. 322. 323. 324. 325. 326. 327. 328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337. 338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 345. 346.
salon sama bude, yang modalin bude. Mertua saya diem aja, lama-lama kok salonnya laku. Mama mu nek potong wong lanang piye, ya biasa eyang. Nek ono wong keramas barang ya dikramasin karo mama. Yah itu, lamalama mertua saya ah kok takok itu terus, sekarang saya buka ini ya diem aja. Yang dateng juga ada yang kecil ada ada yang tua, ya namanya salon ya siapa yang butuhkan jasa. Dulu masih punya capster dua saya. Setelah capsternya pinter buka sendiri. Dulu kan anak-anak masih mbecak, setelah anak saya SMP kan saya anter sana, salon tutup, saya anter sini les. Akirnya tak pasrahkan satu capster itu tapi akirnya buka salon sendiri. Kalo ada ya saya tandangin kalo gak ada yaudah. Itu kost-kostan udah mulai keluarga, nambah buka laundry itu taun 2007. Malah cepet laundry nya karena kan semua ke saya, anak kost. Jadi kalo salon ya sering bantu temen rias manten. Ya susah biasanya dulu dapet dari suami sekarang mikir sendiri to. Susahnya tuh kalo anak mau cari sekolah, masa tiap anak mau kuliah trus minta kakak kan gak enak. Kalo dikasih sendiri ya monggo, ya gimana caranya saya upetnya sendiri. Dulu anak-anak masih umur berapa tante waktu ditinggal ? Yang besar 8 tahun, yang nomer dua 6 tahun, yang kecil itu 4 tahun. Sekarang yang besar uda 20 tahun hampir 21, yang nomer dua 18 tahun adiknya mau 16 tahun. Selisihnya dua tahun-dua tahun. Ya suka dukanya hidup sendiri tuh gitu. Setelah anak-anak besar itu ya ceritanya lucu-lucu. Anak yang paling kecil ngomong gini mama kalo dulu mama nikah lagi mesti aku puya adek lagi ya. Iya orang dulu gak boleh. Iya gak boleh, aku gak mau papa ku di duakan. Kalo anak yang besar itu ngomongnya gini, nanti aja kalo kita uda besar uda pada nikah, mama gak papa nikah lagi. Trus aku bilang, ya aku udah tua, udah 70 taun, ya gak
119
mendukung karena untuk buka usaha salon mengisi kesibukan
Subjek terbiasa mendapat Hal yang berubah saat uang dari suami sekarang suami meninggal adalah mencari uang sendiri harus mencari uang sendiri
Anak-anak tidak rela jika Tidak menikah lagi mamanya menikah lagi karena anak-anak tidak rela
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
347. 348. 349. 350. 351. 352. 353. 354. 355. 356. 357. 358. 359. 360. 361. 362. 363. 364. 365. 366. 367. 368. 369. 370. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377. 378. 379. 380. 381. 382. 383. 384. 385. 386. 387. 388. 389. 390. 391. 392. 393. 394. 395. 396.
mau. Dulu kenangan apa yang tante paling inget sama suami ? Ya suami saya itu keras, tapi dia tuh Subjek merasa suaminya penyabar, penyayang.Selama saya penyabar dan penyayang pacaran gak pernah berantem besar, kayak ada orang lain, dia apa saya tuh gak pernah ada orang lain. berantemnya tuh gini potong rambut kependekan, gak boleh pake baju yang ngejreng-ngejreng. Dulu kan waktu saya kuliah kan pake baju merah, kuning, pink, dia gak suka. Sukanya coklat, krem, ya sering berantem gitu. Waktu nikah itu ya sering ditinggal pergi jadi anak-anak belom besar itu uda hamil lagi to. Nikah taun 90, 92 anak pertama Januari. 93 Agustus anak kedua, baru 96. Ditinggal anaknya kecil-kecil semua. Waktu itu saya ada pembantu karena yang TK itu saya yang anter. Ya kenangannya itu fotofoto banyak, waktu itu ngajak foto keluarga, selang 8 bulan dia meninggal, itu foto terakhir. Pas ulangtahun saya dia gak punya duit. Pas udah punya anak dua itu. Dia janji mau makan di luar sama anakanak. Ternyata dia kan beliin anakanaknya mainan trus duitnya abis, dia gak perkiraan. Yaudah trus dia pinjem ibunya tapi ngakunya bon kantor. Masih inget saya sampe sekarang. Ada lagi pas ke pom bensin minta temenin saya. Trus pas sampe sana dompetnya ketinggalan, aku juga gak bawa. Akirnya stnk di tinggal di pom Kalo kenangan yang lain tante ? Kalo maen-maen paling ke kids fun, kan dulu masih baru-barunya, taman pintar belum ada. Terus ke Pura wisata tempat rekreasi anak-anak, inget saya tu itu terus bonbin. Tiap anaknya minta pergi tu sering ngajak kesitu ato gak makan kemana. Dulu waktu toko Ramai pertama kali yang belom ada mall, ada mainan yang diatas situ. Ya cuma main-main kesitu. Papanya kan sukanya memperkenalkan hal-hal kayak gitu, ngajak ke kaliurang,
120
Banyak kenangan yang membekas bersama anakanak dan suami sewaktu hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
397. 398. 399. 400. 401. 402. 403. 404. 405 406. 407. 408. 409. 410. 411. 412. 413. 414. 415. 416. 417. 418. 419. 420. 421. 422. 423. 424. 425. 426. 427. 428. 429. 430. 431 432. 433. 434. 435. 436. 437. 438. 439. 440. 441. 442. 443. 444. 445. 446.
berenang di daerah Bantul. Main terakhir itu pas anak saya umur 6 tahun terus kan dia kerja di luar Jawa trus gak pernah main ke Jakarta lagi tempat kakaknya itu. Dulu kerjanya muter. Ke Wonosobo trus pindah Cepu trus pindah Jakarta. Lama dulu di Jakarta, pernah di Aceh 8 bulan pindah lagi lama hampir 2 tahun di Bengkulu sampe dia meninggal itu. Jarang dirumah itu papanya. Waktu suami baru meninggal,harapan hidup tante gimana saat itu ? Ya pokoknya saya tuh harus kuat, harus bangkit karena anak-anak.Yang memberi dukungan ya keluarga, kamu harus tetep hidup bagaimanapun juga, 3 anak tuh tergantung dari kamu, perlu bimbingan kamu kalo kamu ngelokro, kamu sakit yo kasian anak-anak mu. Tunjukkan kamu bisa besarin anakanak mu sendirian. Kalo kamu punya jodoh lagi ya monggo, wes kakakkakak mendukung yang penting sayang sama kamu sayang sama anak, gitu kata keluarga saya. Mereka mendukung tapi keluarga suami gak mendukung Tidak mendukung kenapa tante ? Ibaratnya itu tadi kalo orang Jawa kan, ah keenakan laki-lakinya, uda punya rumah, kalo emang mau nikah lagi ya pergi dari rumah sini. Jadi gak boleh tinggal disini.Kakak-kakak saya bilangnya misal kamu berjodoh ya tetep saya nikahkan, manusia itu kan berpasang-pasangan untuk hari tua mu. Udah anak-anak ditinggal disini, mengelola kost-kostan untuk anakanak mu, kamu ya ikut suami mu.Anak-anak tuh bilangnya aku gak mau tinggal sama mama aku mau tetep disini. Lha masih kecil-kecil udah nangis dulu itu kalo budenya kesini suruh aku nikah lagi. Anak-anak saya gak mau. Yaudah akirnya saya putuskan gak nikah lagi Dukungan dari keluarga saat itu besar ya tante ?
121
Subjek menguatkan diri Menguatkan sendiri untuk bangkit demi anak-anak anak-anak Dukungan dari keluarga besar agar subjek kuat menjalani hidup dan bisa membesarkan anak-anak sendirian
diri
demi
Dukungan keluarga besar untuk tetap melanjutkan hidup dan membesarkan anak-anak
Dukungan bersyarat dari Dukungan bersyarat dari mertua untuk subjek jika mertua jika subjek menikah lagi menikah lagi Dukungan dari sodara- Dukungan keluarga untuk sodara untuk menikah dan menikah lagi menenangkan subjek bahwa anak-anak dapat mengurus diri sendiri
Anak-anak tidak setuju jika Tidak menikah lagi subjek menikah lagi karena anak-anak tidak rela
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
447. 448. 449. 450. 451. 452. 453. 454. 455. 456. 457. 458. 459. 460. 461. 462. 463. 464. 465. 466. 467. 468. 469. 470. 471. 472. 473. 474. 475. 476. 477. 478. 479. 480. 481. 482. 483. 484. 485. 486. 487. 488. 489. 490. 491. 492. 493. 494. 495. 496.
Iya besar. Kakak saya bilang gini ga usa munafik, kamu itu butuh biaya untuk anak-anak mu. Iya saya memang butuh tapi daripada berat di anak-anak, yaudah lah gak usah nikah lagi. Trus anak-anak bilang janji ya ma, trus pada meluk saya gitu. Dari situ saya udah gak kepikiran, pokoknya cari duit buat besarkan anak-anak. Makanya saya buka laundry, tar tiap lebaran tuh saya ambil baju-baju dari temen. Dia emang buka toko, langganan ambil baju saya disitu tar dijual lagi. Ya untung sepuluh ribu apa lima belas kan lumayan, tar anak-anak kos apa temen arisan pada ambil baju di saya. Ya rasanya tuh beda, misalkan ada motor tar yang bayar suaminya, biaya anakanak tinggal minta. Sekarang gak ada yang dimintain, yo sendiri. Waktu itu ibu saya juga udah gak ada. Dulu waktu bapak ibu saya masih ada, masih sering dikirimi duit. Duluan ibu saya meninggal trus bapak trus baru suami saya. Dukungan keuangan berarti dapet dari keluarga besar ya ? Iya sampe sekarang pun ini dari budenya masih. Anak saya yang nomer 2 ya dari buku, uang saku ya dari budenya yang di Semarang itu. Kalo anak saya yang pertama dari budenya yang di Jakarta. Kalo anak yang kecil dari budenya yang sekarang lagi sakit itu. Tapi udah tak suruh stop dulu itu karena dia sendiri kan juga biayanya banyak, keluar masuk rumah sakit itu. Yo seneng yo susah. Senengnya pas ada suami apa-apa tinggal ngomong, ada tempat curhat kalo sekarang curhatnya sama anak-anak tiga itu. Ya masalah anak kost, masalah apa aja. Ya kalo sama keluarga kalo mereka tanya ya saya kasih info dikit-dikit. Saya juga sama mertua saya ya kalo ada acara aja saya dateng, kalo gak ya gak. Kan punya kesibukan sendirisendiri. Sekarang perasaannya tante jadi janda gimana ?
122
Bantuan keuangan untuk Keluarga besar pendidikan anak-anak membantu biaya untuk sampai sekarang didapat pendidikan anak dari kakak-kakak
Setelah suami meninggal, Peran teman curhat anak-anak menjadi tempat digantikan anak-anak curhat subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
497. 498. 499. 500. 501. 502. 503. 504. 505. 506. 507. 508. 509. 510. 511. 512. 513. 514. 515. 516. 517. 518. 519. 520. 521. 522. 523. 524. 525. 526. 527. 528. 529. 530. 531 532. 533. 534. 535. 536. 537. 538. 539. 540. 541. 542. 543. 544. 545. 546.
Ya udah biasa sekarang, dulunya kan abot ya tapi lama-lama gak.. tementemen kasih support kalo anak itu membawa rejeki sendiri-sendiri. Setelah saya jalani setaun dua tahun, ya lama-lama terbiasa. Untungnya anak saya jarang sakit, sakit berat gitu Alhamdulillah gak. Saya juga minta dikasih kesehatan lah untuk bisa besarkan anak-anak saya sampe besok tiga-tiganya bisa berumah tangga, sampe saya tua. Saya pengen nungguin anak-anak Harapan tante sekarang itu ya berarti ? Heem, sehat pokoknya. Sehat tuh mahal harganya. Punya duit banyak tapi gak sehat sama aja, gak punya duit tapi sehat, itu yang diminta. Yang diminta ya punya duit, sehat. Untungnya anak kost bayarnya tertib, ya ada satu dua yang ngeyel tapi lumrah. Namanya orang kadang punya kadang gak. Tapi yang suaminya kerja itu ya bayarnya pada tertib. Dulu kan 3 bulan sekali saya minta tapi sekarang bulanan saya minta. Jadi kan kayak gajian, waktu masih ada suami 3 bulan sekali. Kalo yang kios ini, sebelah kan taunan itu, buat pijet itu. Bekas warung sembako dulu, saya sewakan. Bayarnya taunan. Total sekarang 12 kamar, dulu kan masih 8 kamar. Dulu kan ada garasi trus tak kasih triplek, udah pokoknya laku. Trus ada yang minta di keramik, yaudah. Nek yang keramik tuh cuma dua, 350 ribu, yang lainnya sama 250 ribu. Untungnya ada kost-kostan itu jadi 12 kamar. Hal apa yang tante pikirin sekarang saat uda jadi janda ? Sekarang ya itu besarkan anak-anak, cari duit untuk dia, udah. Ngawasin dia, nungguin perkembangannya dia. Apalagi yang besar udah pacaran, jadi ekstra to. Ya udah tak kasih ramburambu lah. Karena takut ada apa-apa nanti saya yang dituduh bude sama eyangnya. Kan masih umur 20 tahun, nanti kalo ada apa-apa ato gak jadi kan
Sekarang sudah dengan status janda
123
biasa Telah adaptasi status janda
Harapan untuk diri adalah diberi kesehatan dan bisa membesarkan anak-anak sampai tua
dengan
Harapan untuk diri adalah diberi kesehatan dan bisa membesarkan anak-anak sampai tua
Hal yang dipikirkan saat Memikirkan anak-anak menjadi janda sekarang dan berpikir untuk adalah membesarkan anak- mencari uang anak, mencari uang, dan memperhatikan perkembangan anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
547. 548. 549. 550. 551. 552. 553. 554. 555. 556. 557. 558. 559. 560. 561. 562. 563. 564. 565. 566. 567. 568. 569. 570. 571. 572. 573. 574. 575. 576. 577. 578. 579. 580. 581. 582. 583. 584. 585. 586. 587. 588. 589. 590. 591. 592. 593. 594. 595. 596.
saya yo gelo. Saya tuh tekan kan boleh pacaran tapi ada rambu-rambunya. Ya barusan ini pacarannya kalo yang kedua sama ketiga gak, aku mau jomblo aja katanya. Gitu anak saya bilangnya. Kalo yang besar ya sering pergi kemana dianter, ada dua budenya yang udah saya kenalkan, dia juga dikasih tau. Gak usah terlalu dipikirkan soalnya belom tentu jadi jodohmu, kasian mama mu, belajar ya belajar, tau waktu. Baru pacaran sejak kuliah ini. Ya dulu aja saya mengalami pacaran masa anak saya gak boleh. Harapan tante buat anak-anak ke depan gimana ? Kepinginnya saya tiga-tiganya bisa kuliah seperti pesan papanya.Papanya bilang biar gimana pun juga anak-anak harus kuliah sampe selesai. Terus ada perubahan aktifitas gak tante sebelum dan sesudah jadi janda ? Ya ada. Kalo dulu kan pontang panting sana sini. Kalo sekarang kan kakakkakak saya tau, hidup sendirian.Itu motor anak saya dibelikan. Dari handphone, laptop itu dibelikan. Saya gak pernah belikan, kakak tau kondisi saya.Kalo makan, untuk hari-hari saya sendiri tapi kalo untuk kayak gitu tadinya saya mau kredit tapi gak boleh sama kakak saya. Katanya takut membebani kamu. Apa-apa ya saya masih dibantu kakak saya Waktu suami masih ada tante kerja atau gak ? Dulu saya sempet kerja di konsultan kosmetik setelah lulus kuliah taun 86 itu. Trus kerja taun 87. Trus kan nikah taun 90 itu masih kerja trus hamil anak pertama keguguran. Mungkin karena kecapekan. Pas hamil anak kedua taun 92 itu saya masih kerja tapi pas uda hamil 7 bulan saya berenti, gak kerja lagi. Abis wisuda suami trus cari kerja di Jakarta. Ya itu bisnis baju-baju itu dulu, saya ambil dari temen- temen tak jual lagi. Dulu pas ada suami dibatasi keliling jual bajunya. Pokoknya jam 5
124
Harapan untuk anak-anak Harapan untuk memenuhi adalah semua kuliah dan amanah suami agar dapat menyelesaikan kuliah semua anak dapat menyelesaikan kuliah
Dulu membiayai hidup Bantuan keuangan dari sendiri tapi sekarang sudah keluarga untuk kebutuhan dibantu kakak untuk biaya anak-anak kebutuhan anak-anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
597. 598. 599. 600. 601. 602. 603. 604. 605. 606. 607. 608. 609. 610 611. 612. 613. 614. 615. 616. 617. 618. 619. 620. 621. 622. 623. 624. 625. 626. 627. 628. 629. 630. 631. 632. 633. 634. 635. 636. 637. 638. 639. 640. 641. 642. 643. 644. 645. 646.
125
uda harus di rumah, ngurus anak-anak lagi. Dulu ada pembantu juga. Tapi kalo pas suami lagi dirumah saya gak berani keliling, stop dulu dagangnya tar pas suami ke luar Jawa saya keliling lagi tapi dipantau terus lewat telpon. Suami bilang boleh dagang asal tau waktu. Kalo pas papanya telpon saya belom di rumah, uda marahmarah dia. Dulu saya juga jualan burger, hotdog di depan situ trus saya sakit trus operasi. Trus kakak saya bilang, udah berenti dulu. Sakit apa tante ? Diambil rahimnya, saya punya miom. Saya ketauan miom itu 2003. Trus 2006 saya sakit, pingsan-pingsan itu. 2007 kakak saya yang di Jakarta bilang suruh operasi aja, diambil. Tapi saya takut, trus kakak yang di Semarang dateng, dibawa ke lab, ternyata udah besar, harus operasi. Tahun 2010 diambil, yang biayain kakak saya yang Jakarta. Kakak saya tuh ya kalo untuk Biaya kesehatan di dapat Bantuan biaya kesehatan biaya kesehatan, pendidikan dia nomer dari keluarga besar dari keluarga besar satu. Ngirim duit ke saya itu ya hanya untuk kepentingan anak-anak. Dulu waktu suami baru meninggal, tante sempat ada keluhan atau gangguan kesehatan ? Gak dulu, gak ada. Dulu kan pas suami meninggal saya masih ada motor jelek lah. Nganter sekolah anak-anak, ya paling kecapekan aja. Tapi gak sampe sakit gitu. Ya pokoknya tetep harus nganter jemput anak-anak. Ya jadi ojek itu , pas anak saya SMA, jadi bis nganter SD, boncengan ke yang SMP. Yah gitu, susah juga gak ada sodara yang disini. Anak-anak kost juga gak ada yang dimintain tolong lah. Jadi ya susahnya itu, kalo ujan ya keujanan. Tiga anak itu kan harus dijemput, yang pulang duluan siapa. Pas anak saya udah besar gini, saya gak pake pembantu. Apa-apa saya kerjain sendiri sama anak-anak, berempat lah. Dulu waktu suami meninggal, dari segi emosi, gimana cara tante ngatasinnya ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
647. 648. 649. 650. 651. 652. 653. 654. 655. 656. 657. 658. 659. 660. 661. 662. 663. 664. 665. 666. 667. 668. 669. 670. 671. 672. 673. 674. 675. 676. 677. 678. 679. 680. 681. 682. 683. 684. 685. 686. 687. 688. 689. 690. 691. 692. 693. 694. 695. 696.
Iya dulu sedih, bingung tapi banyak temen-temen. Dulu kan belum ada salon, masih susah. Temen-temen suaminya belum meninggal. Kakakkakak ku suaminya pada belom meninggal kok aku meninggal sendiri. Tapi trus kakak ku kasih ide buka salon, eyang nya gak boleh dulu tapi ya aku nekat itu. Ya salon jadi hiburan karna aku seneng dandanin orang, seneng potong jadi tersalurkan. Banyak temen-temen yang dateng ke salon trus menghibur juga. Pandangannya orang kan gimana kalo janda Jadi tante cari kesibukan ya? Iya cari kesibukan aja, kerja buat ngilangin sedih sekalian cari duit sambil bisnis baju itu.Dulu saya masih belom bisa juga bonding trus temen ngajakin ikut seminar. Sekarang yang tak ajakin anak saya. Kalo temen ngajak rias manten, tak ajak anak saya yang paling kecil. Yang paling gatek’an yang kecil. Bisa pasang bulu mata, dandan. Kalo kakak nya malah gak. Yang kecil ini katanya besok mau buka salon juga, padahal dia sekolahnya vocal di SMSI, ya gak papa melenceng. Saya tuh udah tak lakoni semua, buka warung pernah jualan pernah buka salon, laundry, jualan baju. Kalo saya lagi pergi trus ada pelanggan gitu, anak saya lapor. Ya saya bilangnya ya itu berarti bukan rejekinya mama. Dulu dari suami meninggal trus tante bisa pulih seperti biasa butuh berapa lama ? Satu tahunan baru bisa normal lagi. Ya susahnya gini, apa-apa sendiri.Kalo ada undangan gitu di RT, kalo sarimbit gitu among tamu, aku gak sendiri kan gak ada suaminya. Jadi kayak kecil hati gitu,tetangga bilang maap ya, ibu kan gak ada suami tar kalo aku pasangin sama yang lain takut jadi heboh, jadi ibu tamu aja.Jadi rasanya kok kayak aku dikucilkan gitu ya. Tapi lama-lama ya iya aku mikir takut tar
126
Teman-teman banyak Teman-teman menghibur saat sedih menghibur dengan kepergian suami Merasa minder menjadi janda
banyak
karena Perasaan minder dengan status janda
Mengisi kesibukan dengan Hoby menjadi sarana membuka salon. penghilang kesedihan
Belum bisa melakukan Mengembangkan potensi rebonding dan akhirnya yang dimiliki untuk mengikuti seminar memajukan usaha salon dan menambah penghasilan
Membutuhkan waktu satu Butuh waktu setahun tahun untuk bisa hidup untuk bisa pulih kembali normal dan pulih dari kesedihan Merasa kecil hati dengan Perasaan kecil status janda dengan status janda
hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
697. 698. 699. 700. 701. 702. 703. 704. 705. 706. 707. 708. 709. 710. 711. 712. 713. 714. 715. 716. 717. 718. 719. 720. 721. 722. 723. 724. 725. 726. 727. 728. 729. 730. 731. 732. 733. 734. 735. 736. 737. 738. 739. 740. 741. 742. 743. 744. 745. 746.
jadi gosip di tetangga kalo pas among tamu. Dulu saya masih gak mau arisan pas suami baru meninggal sampe 100 hari suami saya, malah lebih.Terus tetangga pada tanya kenapa, trus pada kasih dukungan, menghibur trus. Tiap arisan aku titip trus. Trus tetangga itu suruh arisan lagi tapi aku bilang lagi males pengen ngurus anak-anak dulu. Tapi kok ya lama-lama gak enak, gak punya temen. Trus pas ada tetangga sakit saya diajak jenguk ya itu akirnya ngobrol-ngobrol trus arisan lagi. Akirnya saya bisa hilang, gak ingetinget. Trus temen-temen kasih spirit lah. Mereka bilang ya namanya orang hidup itu mesti mati. Jodoh ketemu pacaran menikah punya anak meninggal itu udah wajar. Ya itu tahapannya udah begitu kalo kamu nglokro, kasian anak-anak Dukungan lingkungan besar ya tante ? Iya besar banget terutama tementemen itu. Kalo sodara dukungnya suruh nikah lagi itu. Soalnya kasian kalo ada apa-apa sendirian. Saya juga udah gak kepengen. Tapi temen-temen suka ngeledekin, wah kalo besok suami ku meninggal baru 100 hari aku udah cari lagi. Pada ngomong gitu temen-temen ku. Kata saya itu teori tapi kenyataannya angel. Faktor apa yang menghambat tante untuk maju, pulih dan melakukan aktifitas seperti biasa ? Ya males aja ngapa-ngapain, masih keingetan. Gak bisa senyum mbak dulu waktu ditinggal suami. Murung kayak ada beban. Wah aku apa-apa sendiri, anak masih kecil-kecil. Jadi gak bisa ceria, kan gak bisa dipaksain Pandangan lingkungan sekarang terhadap status tante gimana ? Ya orang tu lain-lain ya. Dulu ada tetangga yang bilang, halah paling ra kacek setaun wes nikah meneh wong konco-konco ne okeh. Tapi kenyataannya juga gak. Saya punya prinsip seandainya saya seneng susah
127
Saat suami baru meninggal, Tidak melakukan subjek tidak berinteraksi interaksi sosial di sosial selama setahun masyarakat Tetangga terus mendukung Termotivasi lingkungan dan menghibur untuk tetap untuk bangkit beraktifitas kembali di masyarakat
Teman-teman memberi Dukungan sosial yang semangat subjek untuk didapat dari teman-teman menerima kenyataan dan bangkit untuk anak-anak
Merasa malas beraktifitas Tidak beraktifitas karena dan murung saat suami merasa sedih dan murung meninggal karena masih teringat suami sehingga menghambat untuk beraktifitas dan bergerak maju Banyak tetangga yang membicarakan negatif terhadap status janda yang disandang bahwa subjek akan menikah lagi dalam waktu dekat
Pandangan lingkungan terhadap status janda yang disandang subjek negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
747. 748. 749. 750. 751. 752. 753. 754. 755. 756. 757. 758. 759. 760. 761. 762. 763. 764. 765. 766. 767. 768. 769. 770. 771. 772. 773. 774. 775. 776. 777. 778. 779. 780. 781. 782. 783. 784. 785. 786. 787. 788. 789. 790. 791. 792. 793. 794. 795. 796.
ya saya yang ngerasain. Anak saya tuh perempuan, iya kalo dapet suami yang baik kalo gak. Saya tuh liat ditipi-tipi yang jelek-jelek itu. Saya ditinggali harta ya cuma anak-anak. Kalo saya gak bisa jaga ya saya dosa sama suami saya, sama yang dititipi anak itu, ya tuhan. Berarti ada yang positif ada yang negatif ya tante ? Iya ada yang suka ada yang gak. Tapi saya tuh gak ngurus, yang penting saya gak merugikan orang lain. Tingkah laku saya di RT, di kampung sini ya umumnya orang. Ada orang meninggal ya layat, ada orang hajatan ya nyumbang, ada kegiatan apa ya saya ikut, dipanggil apa ya ikut, normalnya orang lah. Pokoknya mengikuti aturan kampung lah. Dulu banyak yang ngomongin tapi lama-lama kan orang liat saya juga gak nikah lagi. Yah saya sama anak-anak aja. Kemana-mana ya berempat, ke makan juga. Kalo tante memandang hidup tante sekarang sebagai janda gimana ? Ya saya menata hidup saya sendiri, hidup anak-anak saya. Ke depannya saya ya pengen hidup normal, maksudnya tercukupi makan, bisa nyekolahkan anak, bisa biayain anak, ya lumrahnya orangtua lah, ya mengawinkan anak. Sekarang kan tahapan saya baru membesarkan anak, pendidikannya penting. Kalo suatu saat anak saya harus menikah ya saya harus mikir kesitu. Pokoknya sekarang saya mikir maju lah gak mikir mundur. Saya mandang positif lah. Itu udah garis saya jadi janda. Kalo misal saya pergi sama temen-temen trus mereka pada bawa suami, ya saya gak papa. Tadinya kan saya agak gimana gitu, saya sendiri yang gak bawa suami tapi itu udah garis hidup saya. Ya tementemen juga yang menguatkan saya sampe sekarang. Dulu pernikahan saya cuma sebentar, cuma 10 tahun. Suami saya lagi giat-giatnya cari duit trus penyakitnya itu akirnya meninggal.
128
Tidak perduli dengan omongan orang, yang penting tidak merugikan orang lain dan bersikap normal di masyarakat dengan status janda yang disandang
Tidak perduli omongan orang dan menjalani hidup seperti biasa dengan status janda di masyarakat
Subjek ingin hidup normal seperti orang lain dengan biaya hidup yang cukup dan bisa menikahkan anak
Harapan subjek hidupnya agar membesarkan seperti orang umumnya
untuk dapat anak pada
Pada awalnya subjek Memandang positif status merasa iri jika melihat janda yang disandang teman bersuami tapi subjek akhirnya menerima takdir dan memandang positif status janda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
797. 798. 799. 800. 801. 802. 803. 804. 805. 806. 807. 808. 809. 810. 811. 812. 813. 814. 815. 816. 817. 818. 819. 820. 821. 822. 823. 824. 825. 826. 827. 828. 829. 830. 831. 832. 833. 834. 835. 836. 837. 838. 839. 840. 841. 842. 843. 844. 845. 846.
Dulu kakak-kakak suami pada mau ambil anak-anak saya, saya cuma disuruh rawat yang kecil itu. Kan masih susah dulu itu, masih pada butuh biaya banyak. Tapi tetep saya gak mau, suka duka tetep berempat. Mudah-mudahan anak saya yang besar cepet selese biar plong tar tinggal adek-adeknya. Berarti dulu waktu suami baru meninggal tante di rumah terus ? Iya di rumah aja gak keluar-keluar, males ikutan kegiatan RT gitu. Terus kakak-kakak yang dukung terus. Ya sama anak-anak di rumah. Dari hari pertama sejak suami meninggal, selalu ke makam papanya sampe hari ke 40. Padahal makamnya jauh, di Sanden situ. Jaraknya 30 kilo dari sini. Ya tiap ke makam ya nangis itu kita, belom ikhlas lah. Waktu itu kan masih ada mobil jadi saya setir sendiri. Lamalama kaka saya kasih tau trus agak berkurang, seminggu sekali. Kalo anak saya gak bisa lepas. Tiap ulangtahun papanya, kalo mau ujian, sebelum puasa itu sama abis lebaran, itu mesti ke makam papanya. Pas ultah papanya walaupun malem tetep kesana, bawa lilin apa senter. Dulu anak saya yang kecil itu, pas masih awal SMP suka cerita sama papanya. Tiap abis beli baju sama sepatu baru. Cerita ke papanya kalo mau ujian, ya di makam itu. Cerita kayak biasa papanya masih hidup. Dulu tuh saya masih belom ikhlas, ibunya juga belom tapi kasian suami. Raganya udah gak kuat.Ya makanya itu kita harus mengikhlaskan ya jalan yang terbaik. Kalo memang harus diambil ya diambil, kalo diberi kesehatan ya biar. Terus, Apa yang tante lakukan saat itu ? Saya sudah siap mental soalnya saya sebelumnya udah dikasih tau dokternya. Bapak ini sudah gak lama lagi tinggal menghitung hari. Pokoknya ibu harus ikhlas. Bapak ini harus cangkok ginjal, kalo cocok ya
129
Saat suami baru meninggal, Tidak melakukan subjek tidak berinteraksi interaksi sosial di sosial masyarakat saat suami baru meninggal Saat suami meninggal Belum mengikhlaskan subjek setiap hari pergi ke kepergian suami saat baru makam dengan anak-anak meninggal sampai hari ke 40 karena belum ikhlas dengan kepergian suami
Mengikhlaskan kepergian suami
Menyiapkan mental untuk Siap mental menerima kepergian suami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
847. 848. 849. 850. 851. 852. 853. 854. 855. 856. 857. 858. 859. 860. 861. 862. 863. 864. 865. 866. 867. 868. 869. 870. 871. 872. 873. 874. 875. 876. 877. 878. 879. 880. 881. 882. 883. 884. 885. 886. 887. 888. 889. 890. 891. 892. 893. 894. 895. 896.
bisa. Tapi tak pikir-pikir kan mahal mesti ke luar juga, yaudah jalan satusatunya mesti cuci darah itu. Mahal dulu itu. Biaya darimana tante ? Dari mertua itu kan jual rumah sama tanah yang di desa itu. Kebetulan ya maaf, mertua saya ndilalah tinggalannya kok banyak. Mertua saya kan depan situ. Warnet, warung sembako sama bengkel depan itu punya mertua saya. Cuma itu nanti dibagi dua kakak-dua kakak. Sebelah rumah ini buat saya sama adik saya. Untungnya udah dibagi-bagi. Dulu Berjaya tapi karena bapak sakit, dua kapling itu dijual untuk biaya. Tapi sekarang udah meninggal. Suami sakit trus dijual juga. Kan ibu bapak mertua asli Sanden trus mereka tuh anak lurah. Jadi anak lurah ragil ketemu ragil. Jadi sekarang ibu tinggal sendiri sama cucu-cucunya. Menurut tante, suami sosok yang seperti apa ? Dia itu suami yang penyayang anak, sayang keluarga. Selama jadi suami saya gak pernah mukul anak. Kalo anak nakal di bentak biasa, tapi kalo pake tangan tu gak. Kalo ibu kan marah pengen nyubit tapi sama dia gak boleh. Takut jadi kebiasaan katanya. Dia tuh galak di mulut, galaknya setengah mati. Trus orangnya keras. Selama jadi suami dulu ya gak pernah ribut gitu walaupun ekonomi paspasan lah. Paling ribut masalah anak. Saya tuh orangnya nrimo, dikasih duit seratus ribu ya terima aja. Gak pernah minta apa bilang kurang gitu. Suami saya tuh pendiem, gak banyak omong. Malah banyak omong saya. Suami saya gertak gitu aja saya udah takut, keras orangnya. Kalo dia bilang gak ya gak. Gak seneng kalo ngutang gitu kayak misalnya ibu-ibu kan biasa ya kredit gitu panci lah apa, gak seneng dia itu. Sayangnya dia itu gak ikut aturannya dokter, kalo dia ikut mungkin masih bisa bertahan.
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
897. 898. 899. 900. 901. 902. 903.
Harusnya makannya ada sayuran, minum banyak. Gak tongseng gitu, memperburuk kondisinya. Di keluarga gak ada yang sakit gitu, ya kakak saya, kakak ipar pada heran kok bisa. Apa mungkin airnya jelek disana, kan kalo pake PAM banyak kaporitnya, suka gak bersih banyak endapan.
131