PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DENGAN EFIKASI KOLEKTIF GURU DI KABUPATEN KLATEN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: Dyah Ayu Sulistyawati NIM : 111324009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Allah SWT Orang tuaku, Alm. Bapak Sutarno dan Ibu Sulastri Kakakku, Satrya Agung Wijayanto Keluarga besarku, Mbah Kung Karyono, Almh. Mbah Nti Misiah, Bude Tuti, dan Bude Jumini Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Don’t focus about other people’s opinions but only focus of our revenue.”
“Masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini.” –Mahatma Gandhi-
“Mother is one to whom you hurry when you are troubled.”
“Hari kemarin sudah berlalu, kita tidak mungkin mengubahnya. Hari esok di hadapan, kita tak tahu apa kita punya kesempatan di dalamnya. Dan, hari ini kesempatan bagi kita untuk beramal saleh. Maka, beramallah sebanyak-banyaknya.” –Hasan Al Bashri-
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Februari 2016 Penulis
Dyah Ayu Sulistyawati
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Dyah Ayu Sulistyawati
Nomor Mahasiswa
: 111324009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: HUBUNGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DENGAN EFIKASI KOLEKTIF GURU DI KABUPATEN KLATEN beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Februari 2016 Yang menyatakan
Dyah Ayu Sulistyawati
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DENGAN EFIKASI KOLEKTIF GURU DI KABUPATEN KLATEN
Dyah Ayu Sulistyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji dan menganalisis hubungan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru di Kabupaten Klaten, (2) mendeskripsikan program apa saja yang paling sering diikuti guru dalam mengembangkan profesionalitas guru. Penelitian ini dilaksanakan di empat SMA Negeri di Kabupaten Klaten yaitu SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten pada bulan Oktober 2015. Populasi penelitian meliputi seluruh guru di empat SMA Negeri tersebut. Sampel penelitian berjumlah 92 guru dan ditentukan berdasarkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis korelasi pearson atau korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru (r = 0,464; < 0,01) dan (2) program MGMP, pelatihan, dan seminar merupakan program-program yang paling sering diikuti oleh guru-guru dalam mengembangkan profesionalitas. Kata Kunci: pengembangan profesionalitas guru, efikasi kolektif guru.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHER PROFESSIONAL DEVELOPMENT AND TEACHER COLLECTIVE EFFICACY IN KLATEN REGENCY
Dyah Ayu Sulistyawati Sanata Dharma University Yogyakarta 2016
This research aims to: (1) test and analyze the relationship between teacher professional development and teacher collective efficacy in Klaten Regency, (2) describe what programs often followed by teachers in developing their professionalism. This research was conducted in four high schools in Klaten Regency. They were I Wedi Public Senior High School, I Jogonalan Public Senior High School, I Klaten Public Senior High School, and II Klaten Public Senior High School. The research was conducted in October, 2015. The population of research were all teachers in Four Senior High Schools. The samples were 92 teachers, determined by purposive sampling. Data collection techniques were questionnaires. Data analysis technique was the Pearson correlation analysis or product moment analysis. The result shows: (1) there is a significant and positive relationship between teacher professional development and teacher collective efficacy (r = 0,464; < 0,01) and (2) MGMP programs, training, and seminars are the programs which are often followed by teachers in developing professionalism. Keywords: the teacher professional development, teacher collective efficacy.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas semua ridho dan rizky-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dengan judul “Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru Dengan Efikasi Kolektif Guru Di Kabupaten Klaten” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharama Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril, materi, dukungan, bimbingan maupun kerja sama penulis, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Dosen Pembimbing I yang meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan semangat. 4. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. 5. Bapak Y. M. V. Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, saran, dan kritikan dalam penulisan skripsi ini. 6. Kedua Orang Tuaku Alm. Bapak Sutarno dan Ibu Sulastri serta kakakku Satrya Agung Wijayanto tercinta, atas doa, dukungan, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Eel, Cynthia, Rahmi, Achi, Ratna, Rima, Jevi, Mbak Tika, Dita, Raras, Natia, dan Lia yang telah memberi doa, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam kelancaran penelitian. 9. Michael Bayu Herdiyanto yang sudah memberikan doa, dukungan, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini. 10. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi angkatan 2011 yang selalu menjaga kebersamaan sampai detik ini dan saling membantu kepada mereka yang mengalami kesulitan kuliah maupun skripsi khususnya Nita, Ripta, Firma, dan April. 11. Keluarga besar Mbah Karyono dan keluarga besar Mbah Yoso Pawiro, semua saudara yang sudah memberikan doa, dukungan, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini. 12. Semua pihak dan teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. Yogyakarta, 19 Februari 2016 Penulis
Dyah Ayu Sulistyawati xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
iv
MOTTO ......................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................
viii
ABSTRACT ...............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ................................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. B. C. D.
Latar Belakang Masalah ................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................ Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian ........................................................................... 1. Bagi Guru .................................................................................. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma............................................... 3. Bagi Penulis............................................................................... 4. Bagi Komunitas Peneliti............................................................ E. Definisi Operasional.........................................................................
xii
1 9 10 10 10 10 10 10 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................
12
A. Deskripsi Teori ................................................................................. 1. Pengembangan Profesionalitas Guru ........................................ 2. Efikasi Kolektif Guru ................................................................ B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................. C. Kerangka Berpikir Teoritik .............................................................. D. Hipotesis...........................................................................................
12 12 31 37 37 38
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
39
A. Jenis Penelitian ................................................................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 1. Subjek Penelitian ....................................................................... 2. Objek Penelitian ........................................................................ D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ........................................ 1. Populasi ..................................................................................... 2. Sampel ....................................................................................... E. Operasionalisasi Variabel................................................................. 1. Pengembangan Profesionalitas Guru ........................................ 2. Efikasi Kolektif Guru ................................................................ F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... G. Pengujian Instrumen Penelitian........................................................ 1. Pengujian Validitas ................................................................... 2. Pengujian Reliabilitas ................................................................ H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 1. Pengujian Persyaratan Analisis Data......................................... 2. Pengujian Hipotesis Penelitian ..................................................
39 39 39 39 40 40 40 40 41 41 42 42 43 44 47 49 50 51
BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................
54
A. B. C. D.
Lokasi Penelitian 1 ........................................................................... Lokasi Penelitian 2 ........................................................................... Lokasi Penelitian 3 ........................................................................... Lokasi Penelitian 4 ...........................................................................
xiii
54 58 62 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................
71
A. Deskripsi Data .................................................................................. 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Gender ............................... 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................... 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Mengajar ................. 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Program PPG Yang Paling Sering Diikuti ............................................................................. B. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................ 1. Deskripsi Pengembangan Profesionalitas Guru ......................... 2. Deskripsi Efikasi Kolektif Guru ................................................. 3. Deskripsi Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru dan Efikasi Kolektif Guru dengan Pendidikan Terakhir dan Lama Mengajar ........................................................................................... C. Analisis Uji Prasyarat ........................................................................ 1. Uji Normalitas ............................................................................ 2. Uji Homogenitas Varians ........................................................... D. Pengujian Hipotesis ........................................................................... E. Pembahasan .......................................................................................
71 71 72 73 73
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ................
90
A. Kesimpulan ....................................................................................... B. Keterbatasan ...................................................................................... C. Saran .................................................................................................. 1. Bagi Guru ................................................................................... 2. Bagi Kepala Sekolah .................................................................. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...........................................................
90 90 91 91 92 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
94
LAMPIRAN .................................................................................................
97
xiv
74 75 75 77
79 80 80 81 82 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner.............................................................
43
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Pengembangan Profesionalitas Guru ...
45
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru ...........................
46
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Pengembangan Profesionalitas Guru....
48
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru .......................
49
Tabel 4.1
Daftar Nama Guru SMA N 1 Wedi.....................................
56
Tabel 4.2
Daftar Nama Guru SMA N 1 Jogonalan .............................
60
Tabel 4.3
Daftar Nama Guru SMA N 1 Klaten...................................
64
Tabel 4.4
Daftar Nama Guru SMA N 2 Klaten...................................
68
Tabel 5.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Gender .........................
72
Tabel 5.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .............................
72
Tabel 5.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....
73
Tabel 5.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Mengajar ...........
73
Tabel 5.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Program PPG Yang Paling Sering Diikuti ...........................................................
74
Tabel 5.6
Deskripsi Pengembangan Profesionalitas Guru ..................
76
Tabel 5.7
Deskripsi Efikasi Kolektif Guru .........................................
78
Tabel 5.8
Deskripsi Hubungan PPG dan EKG dengan Pendidikan Terakhir dan Lama Mengajar ..............................................
79
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Normalitas.................................................
81
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Homogenitas Varians................................
82
Tabel 5.11
Tabel Koefisien Korelasi Product Moment.........................
83
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Kuesioner ............................................................................
96
Lampiran 2
Data Induk Penelitian ..........................................................
107
Lampiran 3
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Varians ....................
120
Lampiran 4
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................
123
Lampiran 5
Pengujian Hipotesis .............................................................
131
Lampiran 6
Surat Ijin Penelitian .............................................................
133
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru-guru di Indonesia saat ini sedang menghadapi permasalahan terkait dengan penghentian sementara Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dinilai tidak sempurna karena dalam penerapan Kurikulum 2013 terlalu terburu-buru sehingga memicu terjadinya permasalahan di lapangan maka perlu dilakukan penghentian sementara. Belum tersedianya buku Kurikulum 2013 membuat sejumlah guru menempuh berbagai cara demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar siswanya. Selain itu, di beberapa daerah di Indonesia masih terdapat guru yang belum sarjana namun tetap mengajar di sekolah-sekolah, serta banyak pula guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu atau kompetensi profesional yang mereka miliki. Menurut Pemerhati Pendidikan, Abduh Zen, kondisi guru di Indonesia sedang tidak baik (Ferri, 2014). Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang sudah dilaksanakan para guru mendapatkan hasil di bawah rata-rata. Guna mengubah kondisi ini, pemerintah perlu melakukan pelatihan yang benarbenar efektif untuk menghadapi situasi-situasi tidak terduga, seperti penghentian sementara kurikulum 2013. Abduh Zen mengungkapkan,
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
masalah lain yang dihadapi para guru Indonesia yakni soal motivasi yang tidak benar-benar menyentuh ke dalam diri mereka. Guru-guru perlu diberi motivasi kembali sehingga mereka menyempurnakan profesinya. Para guru dapat melakukan pertemuan dengan sesama guru yang mata pelajarannya sama guna mencari solusi untuk mengatasi perpindahan kurikulum 2013 ke KTSP. Melalui pertemuan yang diselenggarakan, guruguru dapat saling mengemukakan pendapat, mengemukakan nasihat, bertukar informasi, dan memberikan saran, maka dari kegiatan tersebut guru akan mendapatkan efikasi kolektif. Menurut A. Bandura (1997: 79-115), efikasi kolektif adalah keyakinan orang-orang bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan perubahan sosial tertentu. Efikasi kolektif tersebut terbentuk dari empat sumber utama, diantaranya adalah: (1) Experience mastery atau pengalaman masteri, (2) Experience impersonation atau pengalaman peniruan, (3) Social persuasion atau persuasi sosial, dan (4) Affective conditions atau kondisi afektif. Pengalaman masteri mengacu kepada pengalaman keberhasilan atau kegagalan yang dialami oleh anggota kelompok. Pengalaman keberhasilan akan membangun kepercayaan efikasi kolektif yang kuat sedangkan kegagalan akan melemahkan kepercayaan efikasi kolektif anggota kelompok. Selain itu, pengalaman peniruan bukan terbentuk melalui pengalaman pribadi seseorang untuk membangun efikasi kolektif tetapi tergantung pada pengalaman yang disampaikan oleh kelompok lain. Persuasi sosial
mengacu pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
keterampilan yang diperoleh oleh seseorang ketika menghadiri berbagai pelatihan internal dan eksternal organisasi. Kondisi afektif organisasi merujuk kepada cara-cara organisasi menginterpretasikan tantangantantangan yang dihadapi dan dapat mengatasi tantangan tersebut. Dengan kata lain, efikasi kolektif guru yaitu keyakinan yang dimiliki pada guru mengenai kelompok mereka untuk mencapai hasil tertentu. Sementara Goddard (2000: 467) mendefinisikan efikasi kolektif guru sebagai konstruk yang mengukur kepercayaan guru tentang kemampuan dan usaha kolektif (sekelompok guru atau sekolah) untuk mempengaruhi pencapaian murid. Definisi ini mengacu pada kepercayaan bahwa usaha guru dalam organisasi akan berdampak positif terhadap pencapaian murid. Kepercayaan efikasi kolektif berperan selaku mediator yang menyelaraskan kepercayaan bersama di kalangan guru-guru sekolah menengah. Berdasarkan fungsi tersebut maka kepercayaan efikasi dilihat sebagai konstruk utama yang mendominasi teori kognitif sosial. Konstruk efikasi yang bersifat multi dimensi memungkinkannya dipengaruhi oleh berbagai faktor (Bandura, 1997: 7). Multi dimensi tersebut ada dua macam, yaitu analisis terhadap tugas guru dan assessment atau penilaian terhadap kompetensi guru. Berdasarkan multi dimensi tersebut, di fokuskan menjadi dimensi efisiensi pengajaran dan dimensi analisis tugas pengajaran. Guru-guru yang telah menghadiri Program Pengembangan Profesionalitas Guru (PPPG) seharusnya mempunyai sikap yang positif ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
arah pembentukan efikasi kolektif yang mantap memperbaiki tahap kemahiran dalam pengurusan pengajaran dan pembelajaran. Goddard (2000: 469) berpendapat kepercayaan efikasi merupakan konstruk yang penting terhadap perilaku individu dan organisasi ke arah membentuk perubahan. Setiap orang mengumpulkan pengetahuan, efisiensi dan sumber, saling mendukung, membentuk koalisi dan kerja bersama untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki kehidupan mereka. Berdasarkan Ketentuan Umum Permendikbud Nomor 9/2010 Pasal 1 angka 2 Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional. Menurut Pasal 3 ayat (1) Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh menteri. Tujuan dari PPG adalah untuk menghasilkan guru profesional
yang
memiliki
kompetensi
dalam
merencanakan,
melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; dan mampu melakukan penelitian dan mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan. Program-program pengembangan profesionalitas yang berpengaruh kepada efikasi kolektif guru dapat berupa mengikuti lokakarya atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
kegiatan kelompok/musyawarah kerja guru atau in house training (IHT); mengikuti seminar, kolokium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya; dan/atau mengikuti kegiatan kolektif guru atas dasar penugasan baik oleh kepala sekolah atau institusi yang lain, maupun atas kehendak sendiri guru yang bersangkutan (Nanang, 2013: 204). Dalam mewujudkan visi pendidikan 2025, yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif, diperlukan ketersediaan tenaga guru yang profesional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Guru profesional merupakan tuntutan untuk membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing di forum lokal, nasional, maupun internasional. Guru Profesional adalah guru yang dalam melaksanakan tugasnya mampu menunjukkan kemampuannya yang ditandai dengan penguasaan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi substansi atau bidang studi sesuai bidang ilmunya. Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya (Sanusi, 1991: 19). Pengembangan profesionalitas guru merupakan tuntutan yang perlu dilakukan terus-menerus, baik oleh guru sendiri maupun pihak lain yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
terkait. Perkembangan teknologi, perubahan pola pikir, perubahan peraturan pemerintah, perubahan budaya dan kebiasaan, semuanya dapat mengakibatkan lingkungan yang dihadapi oleh guru tidak lagi sama seperti dulu. Adanya Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Fakta di lapangan menunjukkan adanya berbagai masalah yang berhubungan dengan kondisi guru. Masalah-masalah tersebut diantaranya berhubungan dengan guru (termasuk yang telah memperoleh sertifikat pendidik) yang belum menunjukkan profesionalitas kerja dalam menjalankan tugas utamanya seperti mengajar di dalam kelas tanpa memperhatikan perkembangan pribadi dari setiap murid. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap materi mata pelajaran yang diajarkan, masih belum memuaskan. Selain itu, pendidikan dan pelatihan kompetensi guru setiap tahunnya sangat terbatas, dan belum bisa melayani semua guru. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan Undangundang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV (Pasal 10 ayat 1), yang menyatakan bahwa “Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas guru. Adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan sertifikasi sejak tahun 2006 termasuk salah satu pemicu perubahan perilaku guru. Dengan sistem portofolio, guru termotivasi mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selain pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah, berbagai pihak lain seperti organisasi profesi, lembaga pelatihan,
dan
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM)
juga
menyelengarakan pelatihan dan pengembangan untuk peningkatan profesionalitas guru tersebut. Pemberian pembekalan mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas mengajar guru, mulai dari penguasaan bahan ajar/materi pelajaran, pemanfaatan metode pembelajaran, sampai dengan bimbingan membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga dilakukan oleh Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sebutan kegiatan pengembangan profesi guru saat ini yaitu Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) menggunakan peraturan baru
yang
sudah
ditetapkan
oleh
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenneg PAN dan RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Macam-macam pengembangan profesi guru antara lain pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan kegiatan kolektif guru. Sedangkan publikasi ilmiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
di kelompokkan menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu presentasi forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan atau buku pedoman guru. Kegiatan PKB yang berupa karya inovatif yaitu menemukan teknologi tepat guna (karya sains atau teknologi), menemukan atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi
alat
pelajaran/peraga/praktikum, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Berdasarkan dari referensi jurnal yang ditemui dengan judul, yaitu hubungan
antara
frekuensi
menghadiri
program
pengembangan
profesionalisme guru menurut bidang kurikulum dengan efikasi kolektif guru sekolah menengah di Malaysia, didapatkan kesimpulan bahwa penulis jurnal menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan strategi dasar kuesioner (Madzlan, 2008). Dalam jurnal tersebut terdapat sampel penelitian 300 guru dari 5 sekolah menengah dari populasi 582 guru. Karakteristik populasinya adalah semua guru-guru terlatih, kecuali guru konseling, kepala sekolah, tata usaha, dan karyawan sekolah lainnya. Menggunakan
desain
sampling
bertujuan
(purposive
sampling)
dikarenakan terdapat sekolah yang berakreditasi rendah, selain itu fasilitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah masih minimal. Batasan masalah pada jurnal tersebut, yaitu faktor-faktor yang terdapat nilai efikasi untuk memartabatkan profesi guru hanya pada guru yang mempunyai jabatan dan pengalaman guru yang telah mengajar mulai dari >3 - <23 tahun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Hasil analisis data pada efikasi kolektif guru menunjukkan keseragaman antara dimensi efisiensi pengajaran dengan analisis tugas pengajaran. Berdasarkan pada uraian latar belakang maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan mengambil judul “Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru Dengan Efikasi Kolektif Guru Di Kabupaten Klaten”. Hal ini dikarenakan belum pernah adanya dilakukan penelitian khusus efikasi kolektif guru di Indonesia. Selain itu penulis tertarik dengan permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini di Indonesia yaitu profesionalitas guru yang rupanya sedang diragukan kembali setelah beberapa upaya pengembangan telah dilakukan oleh pemerintah.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hubungan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru? 2. Program
apa
saja
yang
paling
mengembangkan profesionalitas guru?
sering
diikuti
guru
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk
menguji
dan
menganalisis
hubungan
pengembangan
profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. 2. Untuk mendeskripsikan program yang paling sering diikuti guru dalam mengembangkan profesionalitas guru.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pengembangan profesionalitas guru, dan agar guru-guru di Indonesia bisa mengembangkan profesionalitas guru. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru dan bisa digunakan sebagai tambahan referensi jika hendak melakukan penelitian serupa. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi penulis di masa depan, yang berkeinginan menjadi guru. 4. Bagi Komunitas Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan bacaan khususnya bagi komunitas peneliti pendidikan yang berkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
tentang pengembangan profesionalitas guru dan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya.
E. Definisi Operasional 1. Pengembangan profesionalitas guru adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan
guru
melalui
pendidikan/latihan
(diklat)
untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran. 2. Efikasi kolektif guru adalah kepercayaan guru tentang kemampuan kelompok (dirinya dengan rekan-rekan guru yang lain) untuk mempengaruhi pencapaian hasil tertentu atau murid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Pengembangan Profesionalitas Guru a. Pengertian Guru Menurut kamus umum bahasa indonesia (Purwadarminta, 1991: 322) guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugas dan peranannya. Dalam pelaksanaan tugasnya, guru memiliki kewajiban sebagai berikut (Suyanto, 2013: 35). 1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan. 2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi
secara
berkelanjutan
sejalan
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 3) Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu,
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. 4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik Guru, serta nilai agama dan etika. 5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Profesionalitas Guru Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (pendidikan/latihan prajabatan). Di luar pengertian ini, ada beberapa ciri profesi khususnya yang berkaitan dengan profesi kependidikan, salah satunya profesionalitas (Sanusi, 1991: 19). Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. Dalam UU Guru dan Dosen (pasal 1 ayat 4) disebutkan bahwa profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
c. Kompetensi Guru Menurut Suyanto (2013: 40) ada tiga jenis kompetensi guru, berikut ini penjelasannya. 1) Kompetensi profesional, yaitu memiliki pengetahuan yang luas pada bidang studi yang diajarkan, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan. 2) Kompetensi kemasyarakatan, yaitu mampu berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, dan masyarakat luas dalam konteks sosial. 3) Kompetensi personal, yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam
perspektif
kebijakan
pendidikan
15
nasional,
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu: 1) Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi: a) Memahami siswa secara mendalam, dengan indikator: memahami siswa dengan memanfaatkan prinsipprinsip perkembangan kognitif; memahami siswa dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal-ajar awal siswa. b) Merancang
pembelajaran,
termasuk
memahami
landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, dengan indikator: memahami landasan kependidikan; menerapkan
teori
menentukan
strategi
belajar
dan
pembelajaran,
pembelajaran
berdasarkan
karakteristik siswa; menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. c) Melaksanakan menata
latar
pembelajaran,
dengan
pembelajaran
dan
pembelajaran yang kondusif.
indikator:
melaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dengan indikator: merancang dan melaksanakan evaluasi
proses
berkesinambungan
dan
hasil
dengan
belajar
berbagai
secara metode;
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar; dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. e) Mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, dengan indikator: memfasilitasi siswa
untuk
akademik;
pengembangan dan
berbagai
potensi
siswa
untuk
memfasilitasi
mengembangkan berbagai potensi nonakademik. 2) Kompetensi kepribadian Kompetensi
kepribadian
bagi
guru
merupakan
kemampuan personal yang mencerminkan: a) Kepribadian
yang
mantap
dan
stabil,
dengan
indikator: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru yang profesional; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Kepribadian
yang
dewasa,
dengan
17
indikator:
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi. c) Kepribadian
yang
arif,
dengan
indikator:
menampilkan tindakan didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. d) Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan, dengan indikator: bertindak sesuai dengan norma agama, iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku yang pantas diteladani siswa. e) Kepribadian yang berwibawa, dengan indikator: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa dan memiliki perilaku yang disegani. 3) Kompetensi sosial Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru meliputi: a) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, dengan indikator: berkomunikasi secara efektif dengan siswa; guru bisa memahami keinginan dan harapan siswa. b) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
misalnya berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi siswa serta solusinya. c) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orangtua/wali siswa dan masyarakat sekitar. Contohnya guru bisa memberikan informasi tentang bakat, minat, dan kemampuan siswa kepada orangtua siswa. 4) Kompetensi profesional Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup: a) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Hal ini berarti guru harus memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi dan koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata-pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam proses belajar-mengajar. b) Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki implikasi bahwa guru harus menguasai langkahlangkah penelitian dan kajian unuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
d. Indikator Guru Profesional Sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat pendidik sebagai guru profesional, diharapkan minimal memiliki tujuh indikator yang harus melekat dan terus menerus dibangun guru dalam rangka mengembang kualitasnya (Priatna, 2013: 64-72). 1) Keterampilan Mengajar (Teaching Skill) Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik tinggi adalah guru yang senantiasa memilih strategi, metode, dan model
pembelajaran
yang tepat,
guru
lebih
jauh
diharapkan mampu mengelola kelas sehingga suasana pembelajaran (kualitas pembelajaran) baik dan tujuan pembelajaran yang diterapkan akan tercapai. 2) Kompetensi Profesional Guru hendaknya secara terus menerus mengembangkan dirinya
dengan
meningkatkan
penguasaan
konten
pengetahuan secara terus menerus sehingga pengetahuan yang dimilikinya akan senantiasa berkembang dan terkini. Kompetensi dapat diperoleh melalui: a) Kualifikasi Akademik, sesuai dengan UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 dan PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa kualifikasi pendidikan untuk guru minimal S1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
b) Pendidikan dan Latihan, Short Courses, dan kursus. c) Researh Based Learning dari hasil penelitian dan P2M serta hasil publikasi dan situasi jurnal terbaru. d) Tutorial
and
pengembangan
Exercise
merupakan
profesionalisme
guru
wahana melalui
KKG, MGMP, dan MKKS. 3) Dinamis Terhadap Perubahan Kurikulum (Dynamic Curriculum) Kurikulum dapat berubah sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan dan masukan dari para pakar. 4) Penggunaan Alat Pembelajaran/Media Pembelajaran yang Baik (Good Using Learning Equipment/Media) Pengembangan alat/media pembelajaran dapat berbasis kompetensi lokal maupun modern dan berbasis ICT (ICT based learning). 5) Penguasaan Teknologi Penguasaan teknologi mutlak diperlukan oleh guru. Komunikasi
interpersonal
berhubungan
dengan
kemampuan guru dalam menjalin komunikasi dengan peserta didik, sehingga guru akan benar-benar memahami karakteristik
dan
mengetahui
kebutuhannya.
Selain
kemampuan berkomunikasi dengan seluruh unsur sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dan orang tua siswa. Melalui berbagai jenis komunikasi ini guru diharapkan mampu memainkan peran pentingnya dalam mencetak lulusan yang unggul. 6) Sikap Profesional (Professional Attitude) Guru adalah agen pembelajaran dan sekaligus sebagai agen pembentuk karakter bangsa. Pendidikan karakter mempunyai makna yang tinggi, karena pendidikan karakter
dalam
pembelajaran
mampu
menanamkan
kebiasaan tentang hal yang baik, sehingga peserta didik menjadi paham tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan mau melakukannya. Sebagaimana
dalam
pembentukan
karakter
pribadi
seorang muslim, mempunyai beberapa indikator yang hanya
dapat
dicapai
dengan
benar,
wawasannya
luas/cerdas (berkompeten), tertata segala urusan (Tertib dalam penjadwalan, administrasi/dokumentasi, database), efisien dalam memanfaatkan waktu, kuat jasmaninya dan bermanfaat bagi orang lain. 7) Teladan (Best Practices) Keberhasilan tipe keteladanan seorang guru, seperti keilmuan,
kepemimpinan,
keikhlasan,
penampilan
(performance), tingkah laku, tutur kata, kedisiplinan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
keuletan dalam mempelajari ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
e. Strategi Pengembangan atau Peningkatan Profesionalitas Guru Menurut Balitbang Diknas (2001) pada Data Standardisasi Kompetensi
Guru
untuk
peningkatan
kompetensi
guru
dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) dan bukan diklat, antara lain seperti berikut ini: 1) Pendidikan dan Pelatihan a) In House Training (IHT) Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di KKG/MGMP, sekolah atau
tempat
lain
yang
ditetapkan
untuk
menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian
kemampuan
dalam
meningkatkan
kompetensi dan karir guru tidak harus dilakukan secara eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi kepada guru lain yang belum memiliki kompetensi. Dengan strategi ini diharapkan dapat lebih menghemat waktu dan biaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
b) Program Magang Program magang adalah pelatihan yang dilaksanakan di institusi/industri yang relevan dalam rangka meningkatkan kompetensi professional guru. Program magang ini terutama diperuntukkan bagi guru kejuruan dan dapat dilakukan selama priode tertentu, misalnya, magang di industri otomotif dan yang sejenisnya. Program magang dipilih sebagai alternatif pembinaan
dengan
alasan
bahwa
keterampilan
tertentu khususnya bagi guru-guru sekolah kejuruan memerlukan pengalaman nyata. c) Kemitraan Sekolah Pelatihan
melalui
kemitraan
sekolah
dapat
dilaksanakan bekerjasama dengan institusi pemerintah atau swasta dalam keahlian tertentu. Pelaksanaannya dapat dilakukan di sekolah atau di tempat mitra sekolah. Pembinaan melalui mitra sekolah diperlukan dengan alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan yang dimiliki mitra dapat dimanfaatkan oleh
guru
yang
mengikuti
pelatihan
meningkatkan kompetensi profesionalnya.
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
d) Belajar Jarak Jauh Pelatihan
melalui
belajar
jarak
jauh
dapat
dilaksanakan tanpa menghadirkan instruktur dan peserta
pelatihan
dalam
satu
tempat
tertentu,
melainkan dengan sistem pelatihan melalui internet dan sejenisnya. Pembinaan melalui belajar jarak jauh dilakukan dengan pertimbangan bahwa tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikuti pelatihan di tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti di ibu kota kabupaten atau di propinsi. e) Pelatihan Berjenjang dan Pelatihan Khusus Pelatihan jenis ini dilaksanakan di P4TK dan atau LPMP dan lembaga lain yang diberi wewenang, di mana program pelatihan disusun secara berjenjang mulai dari jenjang dasar, menengah, lanjut dan tinggi. Jenjang
pelatihan
disusun
berdasarkan
tingkat
kesulitan dan jenis kompetensi. Pelatihan khusus (spesialisasi)
disediakan
berdasarkan
kebutuhan
khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru dalam keilmuan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
f) Kursus Singkat di LPTK atau Lembaga Pendidikan Lainnya Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya dimaksudkan untuk melatih meningkatkan kompetensi guru dalam beberapa kemampuan seperti melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah,
merencanakan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi pembelajaran, dan lain-lain sebagainya. g) Pembinaan Internal Oleh Sekolah Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, diskusi dengan rekan sejawat dan sejenisnya. h) Pendidikan Lanjut Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut juga merupakan alternatif bagi pembinaan profesi guru di masa mendatang. Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan memberikan tugas belajar, baik di dalam maupun di luar negeri, bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan profesi.
2) Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan a) Diskusi Masalah Pendidikan Diskusi ini diselenggarakan secara berkala dengan topik sesuai dengan masalah yang di alami di sekolah. Melalui diskusi berkala diharapkan para guru dapat memecahkan masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah ataupun masalah peningkatan kompetensi dan pengembangan karirnya. b) Seminar Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasi ilmiah juga dapat menjadi model pembinaan
berkelanjutan
profesi
guru
dalam
meningkatkan kompetensi guru. Melalui kegiatan ini memberikan peluang kepada guru untuk berinteraksi secara ilmiah dengan kolega seprofesinya berkaitan dengan hal-hal terkini dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. c) Workshop Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kompetensi
maupun
pengembangan
27
karirnya.
Workshop dapat dilakukan misalnya dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan silabus, penulisan RPP, dan sebagainya. d) Penelitian Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen ataupun jenis yang lain dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. e) Penulisan Buku atau Bahan Ajar Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku
pelajaran
ataupun
buku
dalam
bidang
pendidikan. f) Pembuatan Media Pembelajaran Media
pembelajaran
yang
dibuat
guru
dapat
berbentuk alat peraga, alat praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik (animasi pembelajaran). g) Pembuatan Karya Teknologi/Karya Seni Karya teknologi/seni yang dibuat guru dapat berupa karya teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat dan atau pendidikan dan karya seni yang memiliki nilai estetika yang diakui oleh masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2005) menyebutkan beberapa alternatif program pengembangan profesionalitas guru, sebagai berikut (Sa’ud, 2013: 105). 1) Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Guru Program ini diperuntukkan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal S-1 untuk mengikuti pendidikan S-1 atau S-2 pendidikan keguruan. Program ini berupa program kelanjutan studi dalam bentuk tugas belajar. 2) Program Penyetaraan dan Sertifikasi Program ini diperuntukkan bagi guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya atau bukan berasal dari program pendidikan keguruan. 3) Program Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Yaitu pelatihan yang mengacu pada kompetensi yang akan dicapai dan diperlukan oleh peserta didik, sehingga isi atau materi pelatihan yang akan dilatihkan merupakan gabungan atau integrasi bidang-bidang ilmu sumber bahan pelatihan yang secara utuh diperlukan untuk mencapai kompetensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
4) Program Supervisi Pendidikan Di lingkungan sekolah, supervisi mempunyai peranan cukup strategis dalam meningkatkan prestasi kerja guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi sekolah. 5) Program Pemberdayaan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) MGMP adalah suatu forum atau wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran sejenis di sanggar maupun di masing-masing sekolah yang terdiri dari dua unsur yaitu musyawarah dan guru mata pelajaran. Dalam MGMP diharapkan akan meningkatkan profesionalitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran
yang
bermutu
sesuai
kebutuhan peserta didik. Wadah profesi ini sangat diperlukan
dalam
memberikan
kontribusi
pada
peningkatan keprofesionalan para anggotanya. 6) Simposium Guru Forum ini selain sebagai media untuk saling sharing pengalaman juga berfungsi untuk kompetisi antar guru, dengan menampilkan guru-guru yang berprestasi dalam berbagai bidang, misalnya dalam penggunaan metode pembelajaran, hasil penelitian tindakan kelas atau penulisan karya ilmiah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
7) Program Pelatihan Tradisional Lainnya Pelatihan ini pada umumnya mengacu pada satu aspek khusus yang sifatnya aktual dan penting untuk diketahui oleh para guru, misalnya: CTL (Contextual Teaching and Learning),
KTSP
(Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan), Penelitian Tindakan Kelas, penulisan karya ilmiah, dan sebagainya.
f. Dampak Positif Program Pengembangan Profesi Guru (PPPG) Program-program pengembangan profesi guru yang telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga tentunya terdapat efek/dampak positif bagi guru, antara lain. 1) Guru dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 2) Guru dapat memperbaharui dan memperkaya ilmu dan keterampilan yang dimiliki. 3) Guru mampu merencanakan dan mengembangkan model pembelajaran, mampu melakukan evaluasi, serta guru mampu mengorganisasi siswa. 4) Guru dapat mengatasi permasalahan dan isu yang sedang timbul/terjadi. 5) Guru dapat membuat karya-karya inovatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
6) Guru mampu mengawasi dan membina anak didik kepada arah peningkatan kualitas maupun kuantitas keilmuan bagi peserta didiknya. 7) Guru mampu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional. 8) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
2. Efikasi Kolektif Guru a. Pengertian Efikasi Kolektif Guru Berdasarkan Kamus Inggris Indonesia (Echols & Shadily, 1996: 207) efikasi secara harafiah bermakna kemanjuran atau kemujaraban. Efikasi oleh Bandura (1997: 2-5) dianggap sebagai dasar dari perilaku manusia, sebab maknanya adalah keyakinan pada kapabilitas seseorang untuk mengorganisasikan dan memutuskan serangkaian perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kunci tindakan bertujuan adalah seberapa
kuat
keyakinan
untuk
terus
berusaha
tanpa
mempedulikan apakah hasilnya positif atau negatif. Efikasi kolektif adalah keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan perubahan sosial tertentu (Alwisol, 2006: 5). Bandura (1997: 8) mendefinisikan efikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
kolektif sebagai kepercayaan yang dibagi dalam kelompok tentang kemampuan bersama untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Efikasi kolektif mengacu kepada kepercayaan bersama oleh sekumpulan ahli organisasi dalam menggabungkan kebolehan untuk merancang dan melaksanakan tindakan yang diperlukan guna menghasilkan sesuatu pencapaian (Bandura, 1997: 7). Efikasi kolektif terbentuk dari empat sumber utama, diantaranya ialah pengalaman masteri, pengalaman peniruan, persuasi sosial dan keadaan afektif. Pengalaman masteri mengacu kepada pengalaman keberhasilan atau kegagalan yang dialami oleh ahli kumpulan. Pengalaman keberhasilan akan membina kepercayaan efikasi kolektif yang kuat manakala kegagalan pula akan melemahkan kepercayaan efikasi kolektif ahli kumpulan. Selain itu, pengalaman peniruan bukan terbentuk melalui pengalaman pribadi seseorang bagi membina efikasi kolektif tetapi bergantung pada pengalaman yang disampaikan oleh rekan mereka. Persuasi sosial mengacu kepada keterampilan yang diperoleh oleh seseorang apabila menghadiri berbagai latihan dalam dan luar organisasi. Keadaan afektif organisasi mengacu kepada
cara-cara
sebuah
organisasi
menginterpretasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tantangan-tantangan
yang
dihadapi
dan
dapat
33
mengatasi
tantangan-tantangan tersebut. Sementara Goddard (2000: 467) mendefinisikan efikasi kolektif guru sebagai konstruk yang mengukur kepercayaan guru tentang kemampuan dan usaha kolektif (sekelompok guru atau sekolah) untuk mempengaruhi pencapaian murid. Definisi ini mengacu pada kepercayaan bahwa usaha guru dalam organisasi akan berdampak positif terhadap pencapaian murid. Bandura (1997: 8-9) menggambarkan bahwa efikasi kolektif bukanlah mencerminkan kekuatan kelompok yang besar dari segi ukurannya. Dalam organisasi, efikasi kolektif mencerminkan kepercayaan anggota terkait kemampuan pelaksanaan suatu sistem sosial secara menyeluruh. Dalam sebuah kelompok, anggota-anggota yang berbeda latar belakang dan lantai efisiensi berdepan dengan tantangan yang juga berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan yang lemah antara anggota dapat mempengaruhi peran kelompok. Anggota yang berefikasi tinggi dalam sebuah kelompok cenderung lemah dalam melaksanakan tugas jika ada antara mereka tidak memberikan kontribusi yang seharusnya. Kepercayaan tinggi suatu kelompok terhadap kemampuan kolektif menjadi pertanda terhadap keberhasilan. Ulasan Bandura (1997: 11) menemukan kepercayaan kolektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
yang kuat di kalangan guru dalam efikasi pengajaran mereka berhasil meningkatkan pencapaian akademik sekolah. Pengertian efikasi mengacu pada konsep Tschannen-Moran (1998: 233) yaitu keyakinan diri guru atas kapabilitas untuk mengorganisasi
dan
memutuskan
langkah-langkah
yang
diperlukan agar berhasil memenuhi suatu tugas pengajaran dan kependidikan dalam konteks tertentu. Bila empat kompetensi guru yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikaitkan dengan teori Bandura (dalam Tschannen-Moran, 1998: 219) mengenai tujuh dimensi efikasi, maka diperoleh empat pengelompokkan. Pertama, efikasi dalam mengajar (instructional self-efficacy) mengungkap kompetensi pedagogik. Kedua, efikasi dalam pendisiplinan
kelas
(disciplinary
mengungkap
kompetensi
self-efficacy)
kepribadian.
Ketiga,
dipakai efikasi
memengaruhi pembuatan keputusan (efficacy to influence decision making), efikasi memengaruhi sumber daya sekolah (efficacy to influence school resources), efikasi melibatkan orang tua (efficacy to enlist parental involvement), dan efikasi melibatkan komunitas (efficacy to enlist community involvement) sejalan dengan kompetensi sosial. Keempat, efikasi menciptakan iklim positif sekolah (efficacy to create a positive school climate) sejalan dengan kompetensi profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Sumber-sumber efikasi meliputi pengalaman menguasai suatu kompetensi (enactive mastery experiences), pengalaman melihat konsekuensi yang terjadi pada orang lain (vicarious experiences), persuasi verbal (verbal persuasion), dan kondisi fisiologis dan afektif (Bandura, 1997: 79-115).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Kolektif Guru Berdasarkan teori efikasi dari Bandura (1997: 117) faktorfaktor yang mempengaruhi efikasi guru, ada tiga kelompok faktor yang berefek yaitu faktor demografi, pengalaman instruksional, dan personal. Beberapa faktor pembentuk efikasi kolektif guru lainnya adalah pengalaman mengajar, keprofesian, kompetensi, dan kepedulian. Pengalaman mengajar merupakan rangkuman pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar. Pengalaman kerja akan membuat pengetahuan dan keterampilan seseorang bertambah, terutama tentang bidangnya. Dalam hal kompetensi, Undang-undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV Pasal 8 menyatakan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik kompetensi, sertifikasi pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Keuntungan dari adanya kepedulian dari segi guru adalah meningkatkan kepuasan kerja guru, diantaranya adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
koneksi antara guru dan murid, pemberian materi ajar yang dapat dijangkau oleh siswa, serta komunikasi. Pada program pengembangan profesionalitas guru terdapat faktor yang mempengaruhi efikasi kolektif guru yaitu guru mendapat kepercayaan diri atau efikasi diri setelah melakukan pelatihan pendidikan atau diklat yang diselenggarakan diknas karena guru merasa mampu mengatasi beberapa kendala yang terjadi di dalam kelas, seperti guru merasa mampu menciptakan suasana pembelajaran yang amat menyenangkan, kreatif, dinamis, dialogis dan mampu mengatasi permasalahan yang lainnya. Berdasarkan efikasi diri yang didapati guru saat melakukan program pengembangan profesionalitas guru tersebut, guru memiliki kepercayaan terhadap rekan guru yang lain bahwa dirinya bersama teman-teman guru yang lain bisa mencapai tujuan tertentu, mencapai hasil murid yang diinginkan.
c. Dampak Positif Efikasi Kolektif Guru Efikasi kolektif guru memiliki dampak positif bagi rekan guru lainnya, seperti sebagai berikut. 1) Dapat menjadi mesin pembangkit semangat dan motivasi. 2) Dapat menjadi pengetahuan dan keterampilan guru. 3) Dapat
membuat
lokakarya,
kegiatan
pengembangan
profesional, dan umpan balik tentang prestasi guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
4) Dapat mengembangkan karakter yang baik pada diri siswa. 5) Dapat disimpan untuk dipakai membimbing tingkah laku pada masa yang akan datang. 6) Dapat meningkatkan kepuasan kerja guru.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Dewi Isma Madzlan (2008: 10) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan
antara
frekuensi
menghadiri
program
pengembangan
profesionalisme guru menurut bidang kurikulum dengan efikasi kolektif guru sekolah menengah mengemukakan bahwa partisipasi guru dalam mengikuti PPPG sangat terbatas. Hanya 50% guru yang hadir dalam PPPG periode 3 tahun pertama mengajar. Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru yang telah mengikuti/menghadiri PPPG memiliki sikap yang negatif sehingga tidak terbentuk kearah efikasi kolektif yang kuat
guna
memperbaiki
tingkat
keterampilan
dalam
manajemen
pengajaran dan pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir Teoritik Hubungan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Pengembangan profesionalitas guru merupakan salah upaya untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
guru dimaksudkan untuk merangsang, memelihara, dan meningkatkan kualitas guru dalam memecahkan masalah-masalah keorganisasian. Menjadi guru yang profesional perlu pendidikan profesi, pelatihan, belajar mandiri, dan ‘jam terbang’ yang memadai. Dengan adanya pengembangan profesionalitas guru melalui beberapa program pendidikan dan latihan (diklat) diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri pada guru. Melalui kepercayaan diri tersebut, guru akan mempunyai efikasi kolektif yang diharapkan akan berdampak positif terhadap pencapaian murid.
D. Hipotesis Ada hubungan positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh hubungan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yaitu menggunakan strategi dasar kuesioner.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di empat sekolah di Kabupaten Klaten, yaitu SMAN 1 Wedi, SMAN 1 Jogonalan, SMAN 1 Klaten, dan SMAN 2 Klaten pada bulan Oktober 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru-guru SMA yang berada di Kabupaten Klaten, yaitu SMAN 1 Wedi, SMAN 1 Jogonalan, SMAN 1 Klaten, dan SMAN 2 Klaten.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru SMA yang berada di empat sekolah Kabupaten Klaten tersebut.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru terlatih dan profesional yang memiliki sertifikat kecuali kepala sekolah dan guru konseling di SMAN 1 Wedi, SMAN 1 Jogonalan, SMAN 1 Klaten, dan SMAN 2 Klaten yang berjumlah 244 guru. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2012: 85). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah para guru di keempat sekolah yang ada di Kabupaten Klaten tersebut yang berjumlah 92 guru, sesuai dengan jumlah yang ditetapkan peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
dengan pertimbangan bahwa hanya guru-guru yang sudah mengikuti kegiatan program pengembangan profesionalitas guru.
E. Operasionalisasi Variabel 1. Pengembangan Profesionalitas Guru Pengembangan profesionalitas guru adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan guru melalui pendidikan/latihan (diklat) untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran. Indikator dalam pengembangan profesionalitas guru menurut Guskey (2000) yaitu: a. Penilaian guru terhadap materi dan fasilitator yang memimpin program pengembangan profesionalitas guru. b. Hasil belajar setelah terlibat dalam program pengembangan profesionalitas guru. c. Dukungan dan perubahan organisasi sekolah. d. Penggunaan
pengetahuan
dan
keterampilan
baru
yang
didapatkan dari keikutsertaan dalam program pengembangan profesionalitas guru. e. Hasil belajar siswa. Pengukuran pengembangan profesionalitas guru dilakukan dengan menggunakan 30 item pertanyaan dengan skala Likert dengan lima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
pilihan dan skor yang terdiri: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
2. Efikasi Kolektif Guru Efikasi kolektif guru adalah kepercayaan guru tentang kemampuan kelompok (rekan-rekan guru yang lain) untuk mempengaruhi pencapaian hasil tertentu atau murid. Terdapat dua indikator untuk mengukur efikasi kolektif guru, yaitu analisis terhadap tugas guru dan asesmen terhadap kompetensi guru. Pengukuran efikasi kolektif guru dilakukan dengan menggunakan 21 item pertanyaan dengan skala Likert dengan lima pilihan dan skor yang terdiri: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden dan cara menjawab juga dengan tertulis. Kuesioner
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan
data
tentang
pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru. Adapun kisikisi kuesioner yang dikembangkan dari instrumen penelitian Astuti (2015) sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner No Pertanyaan Variabel
Indikator
1. Pengembangan Profesionalitas Guru
a. Penilaian guru terhadap materi dan fasilitator yang memimpin program pengembangan profesionalitas guru. b. Hasil belajar setelah terlibat dalam program pengembangan profesionalitas guru. c. Dukungan dan perubahan organisasi sekolah. d. Penggunaan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dari keikutsertaan dalam program pengembangan profesionalitas guru. e. Hasil belajar siswa.
1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 19, 20
a. Analisis terhadap tugas guru. b. Asesmen terhadap kompetensi guru.
5, 16, 19
2. Efikasi Kolektif Guru
Positif
Negatif
6, 9, 17, 18
5, 16, 21, 22, 23, 24, 25 11, 12, 13, 14, 15,
26, 27, 28, 30 29 6, 8, 13, 18, 20 1, 2, 3, 4, 14, 7, 9, 10, 17, 21 11, 12, 15
G. Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini uji instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan realibilitas untuk instrumen yang mengukur pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
1. Pengujian Validitas / kesahihan kuesioner Pengujian
validitas
(test
of
validity)
dimaksudkan
untuk
mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor jawaban masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 1997: 146) yaitu:
Keterangan: rxy X Y n
: koefisien korelasi antar skor item dan skor total : skor masing-masing item tes : skor total seluruh item tes : jumlah item pertanyaan
Kemudian harga rxy dikonsultasikan dengan rtabel. Dengan taraf signifikansi 5%, jika harga rxy yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel maka butir pada item yang dimaksud adalah valid, tapi jika hasil perhitungan lebih kecil dari rtabel maka item yang dimaksudkan tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan dalam pengumpulan data. Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows versi 16. Uji validitas dilakukan terhadap item-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
item pernyataan variabel pengembangan profesionalitas guru. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengembangan Profesionalitas Guru Butir No Nilai r tabel Nilai r hitung 1 0,207 0,715 2 0,207 0,727 3 0,207 0,614 4 0,207 0,785 5 0,207 0,715 6 0,207 0,603 7 0,207 0,693 8 0,207 0,685 9 0,207 0,692 10 0,207 0,686 11 0,207 0,711 12 0,207 0,797 13 0,207 0,787 14 0,207 0,794 15 0,207 0,824 16 0,207 0,813 17 0,207 0,808 18 0,207 0,733 19 0,207 0,642 20 0,207 0,624 21 0,207 0,573 22 0,207 0,656 23 0,207 0,545 24 0,207 0,585 25 0,207 0,550 26 0,207 0,725 27 0,207 0,747 28 0,207 0,699 29 0,207 0,331 30 0,207 0,689 Sumber : data primer, diolah 2015
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan pengembangan profesionalitas guru menunjukkan bahwa ke 30 butir pernyataan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
dengan membandingkan nilai r tabel dengan r hitung. Dengan jumlah data (n) sebanyak 92 responden dan derajat keyakinan () = 5% atau 0,05, maka diperoleh r tabel sebesar 0,207 (Sugiyono, 2012: 333). Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r hitung menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > 0,207). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan pengembangan profesionalitas guru adalah valid. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pernyataan variabel efikasi kolektif guru. Sebelumnya uji validitas dilakukan pada 21 pertanyaan tetapi ada tiga (3) yang tidak valid. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nilai r tabel 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207
Nilai r hitung 0,442 0,507 0,574 0,425 0,466 0,011 0,521 0,626 0,599 0,691 0,418 0,422 0,475 0,342 0,584 0,489 0,510 0,403 0,578
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir No Nilai r tabel Nilai r hitung 20 0,207 0,066 21 0,207 0,497 Sumber : data primer, diolah 2015
47
Keterangan Tidak Valid Valid
Dari tabel dilihat di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan efikasi kolektif guru menunjukkan bahwa ke 19 pernyataan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan r hitung. Dengan jumlah data (n) sebanyak 92 responden dan derajat keyakinan () = 5% atau 0,05, maka diperoleh r tabel sebesar 0,207 (Sugiyono, 2012: 333). Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tidak keseluruhan nilai r hitung menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > 0,207). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hanya 19 butir pernyataan efikasi kolektif guru adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Pengujian reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien Alpha dengan rumus (Arikunto, 1998: 193) sebagai berikut.
Keterangan: rtt k
: reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b2 t2
48
: jumlah varians butir : varians total
Koefisien
korelasi
yang diperoleh
dari
hasil
perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya koefisien hitung ini dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka variabel tersebut reliabel. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka variabel tersebut tidak reliabel. Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows versi 16. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Pengembangan Profesionalitas Guru Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Pengembangan 0,207 0,956 profesionalitas guru Sumber : data primer, diolah 2015 Dari
30
pernyataan
pada
variabel
Keterangan Sangat Reliabel
pengembangan
profesionalitas guru diperoleh nilai r hitung sebesar 0,956. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 92 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,207 sehingga dapat dikatakan penelitian ini sangat reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,956 > 0,207). Ini berarti bahwa butir-butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
pernyataan pada variabel pengembangan profesionalitas guru dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Efikasi Kolektif 0,207 0,816 Guru Sumber : data primer, diolah 2015
Keterangan Sangat Reliabel
Dari 19 pernyataan pada variabel efikasi kolektif guru yang valid diperoleh nilai r hitung sebesar 0,816. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 92 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,207 sehingga dapat dikatakan penelitian ini sangat reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,739 > 0,207). Ini berarti bahwa butir-butir pernyataan pada variabel efikasi kolektif guru dapat dikatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis sebagai berikut: 1. Analisis deskripsi data Analisis deskripsi data digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
umum (Sugiyono, 2010: 32). Hal yang disajikan dalam analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a. Analisis mengenai karakteristik dari responden yang terdiri dari gender, usia, pendidikan terakhir, lama mengajar, dan program PPG yang paling sering diikuti. b. Penelitian ini memiliki dua data variabel yaitu pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru. Data ini kemudian diolah menggunakan analisis deskripsi statistik.
2. Pengujian persyaratan analisis data a. Pengujian normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas setiap data variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16, jika nilai a hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah a = 0,05 maka distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Keterangan: D : Deviasi maksimum Fo(Xi) : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan SN : Distribusi frekuensi kumulatif observasi Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dari a = 0,05 berarti sebaran data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari a = 0,05 berarti sebaran data tidak normal.
b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas merupakan uji asumsi yang bertujuan untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (varians). Tehnik yang digunakan untuk menguji homogenitas dalam penelitian ini yaitu Levene test dengan menggunakan SPSS. Kriteria homogenitas varians yaitu apabila nilai p value Sig > 0,05. Nilai p value Sig merupakan nilai perhitungan hasil pengujian homogenitas. Sedangkan nilai 0,05 merupakan nilai probabilitas yang biasa digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
3. Pengujian hipotesis penelitian Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ditolak atau diterima. a. Rumusan Hipotesis Ho
=
tidak
ada
hubungan
positif
pengembangan
profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Ha
= ada hubungan positif pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru.
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikansi pengembangan profesionalitas guru (X) dengan efikasi kolektif guru (Y). Penulis menggunakan analisis Korelasi Pearson atau Korelasi Product Moment (Arikunto, 1998: 256). Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:
Keterangan : rxy X Y N
: korelasi pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru : pengembangan profesionalitas guru : efikasi kolektif guru : jumlah subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila koefisien korelasi hitungan (r) lebih besar dari koefisien korelasi dalam tabel dan
taraf
signifikansi
5%,
maka
berarti
pengembangan
profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru terdapat hubungan yang positif dan signifikansi. Sedangkan jika didapatkan koefisien korelasi hitungan (r) lebih kecil dari koefisien korelasi dalam tabel, berarti pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Lokasi Penelitian 1 1. Data Kelembagaan Sekolah a. Nama Sekolah
: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wedi
b. Status Sekolah
: Negeri
c. Alamat Sekolah
: Bandungan RT 02/ RW 12, Pasung, Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 57461
2. Sejarah Sekolah Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0313/O/1993 tanggal 23 Agustus 1993 tentang pembukaan SMA baru di wilayah Kabupaten Klaten maka Kecamatan Wedi memperoleh satu sekolah SMA negeri, maka dari Dinas Pendidikan menunjuk tempat di salah satu wilayah di Kecamatan Wedi untuk dijadikan SMA Negeri 1 Wedi. Kemudian Bapak Camat Wedi menunjuk Desa Pasung, Kecamatan Wedi untuk menyediakan tempat untuk ditempati SMA 1 Wedi.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Mempersiapkan sumber daya manusia yang bijaksana dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan budi pekerti luhur dan berbudaya. b. Misi 1) Melaksanakan proses pembelajaran dan pembimbingan yang efektif dan terprogram. 2) Mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan olah raga secara terprogram dan berkelanjutan. 3) Melaksanakan pengamalan terhadap ajaran agama dalam membentuk budi pekerti dan akhlak yang mulia. 4) Melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan prestasi akademis. 5) Menanamkan
budaya
cinta
lingkungan
dengan
upaya
menciptakan kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan dan kenyamanan untuk kegiatan belajar mengajar. 6) Mengupayakan terwujudnya suasana yang kondusif dengan menciptakan iklim yang komunikatif dalam lingkungan sekolah dan dengan masyarakat. 7) Menanamkan budaya tertib, disiplin, rapi untuk mendukung terwujudnya sekolah berbudaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
8) Mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan dalam mendorong guru, karyawan dan siswa mengembangkan potensi diri melalui kegiatan ilmiah, diklat dan pendidikan lanjut. 4. Guru SMA N 1 Wedi mempunyai 55 orang guru. Berikut daftar namanama guru yang mengajar di SMA N 1 Wedi. Tabel 4.1 Daftar Nama Guru Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA N 1 Wedi No.
Nama Lengkap
1
Drs. Sumardi
2
Drs. Sutamto
3
Sri Sumilah, S.Pd.
4
Gara Heru Soegianto, S.Pd.
5
Drs. Sigit Sulistyono
6
Drs. Sukardi
7
Yun Wismi Ediningsih, S.Pd.
8
Yohanes Dwi Purwanto, S.Pd, M.Pd.
9
Wahyu Setiyawan Raharjo, S.Kom.
10
Wahyu Joko Susanto, S.Pd.
11
Dra. Tugiyem
12
Triastuti Cisillia, S.Pd.
13
Theresia Gandes Kusumastuti, S.T.
14
Drs. Samiyono
15
Sartana, S.Pd.
16
Drs. Sutarman
17
Suraji, S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
18
Sungkowo, S.Pd.
19
Sunarmi Triningsih, S.Pd.
20
Drs. Sukiman
21
Sukarni, S.Pd.
22
Sugeng, S.Pd.
23
Sri Jaman, S.Pd.
24
Dra. Sri Mulyani
25
Ruminten, S.Pd.
26
Ristiningsih, S.Pd.
27
Dra. Niken Taviv Dwikora Kusumawati
28
Mujiyono, S.Pd.
29
Drs. Martaya
30
Komariyah Handayani, S.Pd.
31
Kinasih Yuliastuti, S.S.
32
Iswara Setyarini, S.Th.
33
Herawati Susanto, S.S.
34
Gunadi
35
Drs. Harsa Wibawa
36
Endang Sulastri, S.Pd.
37
Endang Sukistyani, S.Pd.
38
Ellyda Bekti Lestari, S.Pd.
39
Eka Dewi Sri Wahyuni, S.Pd.
40
Dwi Muryanto, S.Pd.
41
Anik Setyowati, S.Pd.
42
Anggrahini Dyah Winursih, S.Pd.
43
Wahyu Dillianto, S.Pd.
44
Aluwisius Sukrisno, S.Pd.
45
Drs. Albertus Agus Suprapto
46
A. Dewi Putranti, S.Pd.
47
Drs. Slamet Irianto
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
58
Nama Lengkap
48
Dwi Suka, S.Sn.
49
Petrus Dwi Harjanto
50
Tri Murwani
51
Maryatun
52
Wagino
53
Aluysia Hartiti
54
Harnomo
55
Rita Ekatmi Susilawati
B. Lokasi Penelitian 2 1. Data Kelembagaan Sekolah a. Nama Sekolah
: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jogonalan
b. Status Sekolah
: Negeri
c. Alamat Sekolah
: Jl. Klaten - Jogja Km 7, Prawatan,
Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 57452 2. Sejarah Sekolah SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran
pada tahun 1990, dimulai pada Tahun Pembelajaran
1990/1991 dengan 3 kelas paralel kelas 1 (sekarang kelas X). Keberadaan SMA Negeri 1 Jogonalan dikuatkan dengan
Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0363/0/1991 tentang Pembukaan dan Penegerian Sekolah Tahun Pelajaran 1990/1991 tertanggal 20 Juni 1991.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Dalam perkembangannya SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten telah melalui proses yang panjang berbagai penggemblengan dan terpaan zaman tetap kokoh berdiri dengan 21 rombongan belajar (7 rombel kelas X, 4 rombel XI IPA dan 3 rombel kelas XI IPS, 4 rombel XII IPA dan 3 rombel XII IPS) di bawah pimpinan Kepala Sekolah saat ini Prantiya, S.Pd., M.Pd. 3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Unggul dalam prestasi, mulia dalam budi pekerti, dan berdaya saing tinggi di era globalisasi. b. Misi 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur serta berdaya saing tinggi di era global. 2) Menumbuhkan semangat pada siswa untuk berprestasi dalam bidang olah raga, seni dan berkarya pada bidang lain yang berakar pada budaya bangsa. 3) Meningkatkan kepedulian seluruh warga sekolah terhadap lingkungan agar memiliki sikap “RUMONGSO MELU HANDARBENI WAJIB MELU HANGRUNGKEBI”. 4. Guru SMA N 1 Jogonalan mempunyai 59 orang guru. Berikut daftar nama-nama guru yang mengajar di SMA N 1 Jogonalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA N 1 Jogonalan No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
1
Drs. Y. Priyono, M.Pd.
Biologi
2
Dra. Sri Supeni Kapti, M.Pd.
Kimia
3
Marno, SPd.
Ekonomi Akutansi
4
Drs. Mantara
Seni Rupa
5
Siswanto, S.Pd, M.Pd.
Fisika
6
Dra. Eny Sulistiyawati
Ekonomi
7
Dra. Ardi Winarni Rahayu
Matematika
8
Sri Wahyuni, S.Ag.
Agama Islam
9
Drs. Mikha Ratu
PKn
10
M.Sugiharyani, S.Pd. M.Pd.
Bahasa Indonesia
11
Bambang Sutejo, S.Pd.
Bahasa Inggris
12
Esti Nawang M., S.Pd.
Matematika
13
Dra. Muji Rahayu
Fisika
14
Dra. Sri Hastuti, M.Pd.
Biologi
15
Sarinah, S.Pd.
Kimia
16
Thomas Dwi Atmojo, S.Pd.
Sejarah
17
Drs. Agus Santoso
Olah Raga
18
Dra. Cr. Sulastri
Ekonomi
19
Harsi Rusmini, S.Pd.
Sosiologi
20
Ester Sukarti, S.Pd.
Geografi/Sosiologi
21
Drs. Trijatmika
Bimbingan Penyuluhan
22
Drs. Walidi
Bimbingan Penyuluhan
23
Drs. Margono
Bimbingan Penyuluhan
24
Sri Widji, S.Pd.
Bahasa Indonesia
25
Niken Susilowati, S.Pd.
Bahasa Inggris
26
Drs. M. Mahfudz
Biologi
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
27
Maringan Siahaan, S.Pd.
Fisika
28
Jaka Sulistyo, S.Pd.
Geografi
29
Drs. Heru Iriyanto
Kimia
30
Sugeng Saputro, B.A.
Matematika
31
Sutini, S.Pd.
Matematika
32
Ambar Suyanto, S.Pd.
PKn
33
Drs. Bonadi
Bahasa Indonesia
34
Z. Muzayanah, S.Pd.
Bahasa Inggris
35
Suci Marheiningsih, S.Pd.
PKn
36
Dra. Sri Sujiarti
Bahasa Indonesia
37
Prasetyo Sinung W., S.Pd.
Matematika
38
Sumarti S.Pd.
Matematika
39
Setyawan Hadiyanto, S.Pd.
Olah Raga
40
Agnes Susilowati, S.Pd.
Fisika
41
Dewi Masitoh, S.Pd.
Sejarah
42
Nur Setyowati, S.Pd.
Ekonomi
43
Drs. Dwi Taryono
Biologi
44
Nurina Fajar L., S.Pd.
Biologi
45
Istanto Rosyid Efendi, S.Pd.I
Agama Islam
46
Astuti Susilo Rini, S.Pd.
Sejarah/Sosiologi
47
Eny Widiastuti, S.Pd.
Bahasa Jawa
48
Drs. Minadi
Agama Kristen
49
Andreas Trihadi
Agama Katholik
50
Tri Joko Budi Utomo, S.Kom.
TIK
51
Erfak Udin, S.Pd.
Bahasa Inggris
52
Sri Anjarwati, S.Pd.
Bahasa Jerman
53
Nuri Handayani, S.Pd
Bahasa Indonesia
54
Hariyadi Nanang P., S.Kom.
TIK
55
Retno Yuli P., S.Psi.
Bimbingan Penyuluhan
56
Suratman, B.A.
Seni Rupa
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
62
Mengajar Mapel
57
Ida Yuni Kusrini
Agama Hindu
58
Drs. Kunto Ismono, M.Pd.
Seni Musik
59
G. Didik Suharmanto, S.Sn.
Seni Musik
C. Lokasi Penelitian 3 1. Data Kelembagaan Sekolah a. Nama Sekolah
: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klaten
b. Status Sekolah
: Negeri
c. Alamat Sekolah
: Jl. Merbabu No. 13, Klaten, 57423
2. Sejarah Sekolah Pada tanggal 5 November 1957 para pahlawan dan relawan pendidikan berkumpul. Terbentuklah sebuah panitia yang diketuai oleh Bapak Mochtar yang juga menjabat sebagai Bupati Klaten pada waktu itu. Mereka sepakat untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Atas dengan nama SMA Persiapan. Pada waktu berdiri siswa berjumlah 253 orang. Selanjutnya dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 5620/B/57 nama SMA Persiapan diubah menjadi SMA Negeri 1 Klaten. Dalam perjalanannya menapaki tangga-tangga untuk meraih kesuksesan, SMA Negeri 1 Klaten terus berusaha berbenah diri terutama di bidang akademis sesuai dengan petunjuk Depdikbud.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Terwujudnya lulusan unggul, berdaya saing global dan beretika lingkungan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa. b. Misi 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai karakteristik keilmuan tiap mata pelajaran yang berorientasi pada ketuntasan pencapaian hasil pembelajaran melalui pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2) Mendorong dan membantu siswa dalam memahami dan mengenali potensinya agar dapat dikembangkan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya secara optimal. 3) Menumbuhkan semangat keunggulan, kebersamaan dalam kerberagaman, kepekaan sosial dan mengembangkan budaya mutu secara intensif kepada segenap warga sekolah. 4) Mendorong dalam membantu terbentuknya manusia berbudi luhur, berkepribadian kuat dan
beretika lingkungan serta
berdaya saing global yang didasari oleh penghayatan terhadap agama yang dianutnya secara benar. 5) Menerapkan
manajemen
partisipatif
dengan
melibatkan
seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan pihak sekolah (stakeholder).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
6) Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan pemanfaatan literasi berbahasa Inggris yang berguna
dalam komunikasi
internasional. 7) Meningkatkan kualitas layanan terhadap publik pengguna informasi pendidikan melalui peningkatan dan pengembangan kemampuan manajemen informatika. 8) Membudayakan perilaku hidup sehat, bersih, indah dan ramah lingkungan menuju terbentuknya kualitas lingkungan sekolah yang clean, green dan blue. 4. Guru SMA N 1 Klaten mempunyai 66 orang guru. Berikut daftar namanama guru yang mengajar di SMA N 1 Klaten. . Tabel 4.3 Daftar Nama Guru Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA N 1 Klaten No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
1
Drs. Kawit Sudiyono, M.Pd.
Biologi
2
Drs. Sumanto
P. Agama Islam
3
Dra. Widi Astuti, M.Pd.
Kimia
4
Drs. Samina Paulus
B. Indonesia
5
Dra. Retno Adiyati
Matematika
6
Drs. H. Ridwan
P. Agama Islam
7
Drs. Hari Subagya, M.Pd.
Fisika
8
Drs. Sutarno
Matematika
9
Drs. Joko Tristiyanto
Fisika
10
Dra. Hj. Sri Pinilih
BK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
11
Drs. Widjaya Santosa
Ekonomi
12
Dra. Widi Astuti
B. Inggris
13
Drs. Kusmarjono
PPKn
14
Dra.Turweni Kusumastanti
Biologi
15
Dra. Hj. Tri Ratna Ainun
BK
16
Drs. Surantiyana
Sejarah
17
Dra. Maryatun
PPKn
18
Drs. Agus Mulyono
Kimia
19
Dra. Endang Dwi Handayani
Geografi
20
Drs. Miyadi
Biologi
21
Dra. Dyah Eko Yuliani, M.Pd.
PPKn
22
Dra. Warsiti
BK
23
Drs. Joko Siswanto
Matematika
24
Dra. Suprapti
B. Indonesia
25
Drs. Sukardi
Biologi
26
Dra. Sri Neni Widyastuti
B. Indonesia
27
Dra. Indarwati
Kimia
28
Darmini, S.Pd.
Sosiologi
29
Drs. Triyono
B. Inggris
30
Drs. Agus Cahyana Budi S
Fisika
31
Drs. Kanti Santosa
Penjasorkes
32
Drs. Setyo Dwi Raharjo
Penjasorkes
33
Dra. Ekasari Yulianingsih
B. Inggris
34
Lasmini, S.Pd.
B. Inggris
35
Drs. Sukirno
Matematika
36
Dra. Ety Suryandarwati
B. Inggris
37
Drs. Mochamad Subhan, M.Pd.
Fisika
38
Drs. Nicolaus Subiakto
Sosiologi
39
Drs. Agus Widodo HS, M.Pd.
Kimia
40
Waluyo, S.Pd., M.Hum., Sn.
Seni dan Budaya
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
41
Sri Ningrum, S.Ag.
P.Agama Katholik
42
Aris Sutaka, S.Pd.
Kimia
43
Tantri Ambarsari, S.Pd., M.St.
Kimia
44
Daru Prapti, S.Pd., M.Pd.
Fisika
45
Mulyani, S.Pd.
B. Indonesia
46
Umi Rubikah, S.Psi.
BK
47
Winoto, S.Pd.
Matematika
48
Drs. Sugiharta
BK
49
Drs. Addien Prabudi W
B. Perancis
50
Drs. Kunta Ismana, M.Pd.
Seni dan Budaya
51
Sri Jaka, S.Pd., M.Pd.
Seni dan Budaya
52
Dra. Sumarni
Sejarah
53
Tri Suwarni W, S.Pd., M.Pd.
Matematika
54
Drs. Kartono, M.Pd.
Fisika
55
Dra. Sudarni
Fisika
56
Drs. Umbar Kusnadi
Penjasorkes
57
M. Sri Lestariningsih, S.Ag.
P.Agama Katholik
58
Resmiyati, S.Pd.
Kimia
59
Resmiyati, S.Pd., M.Pd.
B. Indonesia
60
Dra. Sri Listyorini, M.Pd.
Biologi
61
Dwi Arini, S.Pd.
Matematika
62
Dra. Sri Rahayu
PPKn
63
Suripto, S.Pd.
Biologi
64
Dina Faizah, S.Pd.
Ekonomi
65
Kafiyah Amri, S.Pd.
B. Jawa
66
Dian Triningsih, S.T.
Prakarya/ TIK
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
D. Lokasi Penelitian 4 1. Data Kelembagaan Sekolah a. Nama Sekolah
: Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Klaten
b. Status Sekolah
: Negeri
c. Alamat Sekolah
: Jl. Angsana Trunuh, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 57421
2. Sejarah Sekolah Awalnya SMA Negeri 2 Klaten hanyalah pecahan dari SMA Negeri 1 Klaten. Namun sejak tanggal 17 Juli 1965 dengan izin pendirian sekolah dari Kanwil Depdiknas No.95/SKB/III/1965 dan mempunyai Nomor Statistik Sekolah 30 1 03 32 01 002 dengan NIS 300020, sekolah ini secara resmi berdiri sendiri dengan nama SMA Negeri 2 Klaten. 3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Mengantarkan tamatan/alumni SMA Negeri 2 Klaten yang menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada iman dan taqwa yang tinggi. b. Misi 1) Melaksanakan atau menyempurnakan kurikulum sekolah. 2) Meningkatkan sumber daya manusia yang ada. 3) Menambah dan mengoptimalkan sarana dan prasarana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
4) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan intensif. 4. Guru SMA N 2 Klaten mempunyai 64 orang guru. Berikut daftar namanama guru yang mengajar di SMA N 2 Klaten. Tabel 4.4 Daftar Nama Guru Tahun Pelajaran 2015/2016 SMA N 2 Klaten No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
1
Drs. Kawit Sugiyono, M.Pd.
Biologi
2
Drs. Tukimin, M.A.
Agama Islam
3
Slamet, S.Ag., M.A.
Agama Islam
4
Sri Suryani
Agama Katholik
5
Isworo S, S.Th.
Agama Kristen
6
Gunadi
Agama Hindu
7
Drs. Sugimo
Agama Islam
8
Drs. M. Sulaiman, M.Mis.
PKn
9
Drs. Kristyanto
PKn
10
Dra. Winarni
PKn
11
Kustiah, S.Pd.
Bahasa Indonesia
12
Dra. Indaryani
Bahasa Indonesia
13
Endang Kristanti, S.Pd
Bahasa Indonesia
14
Sri Murniati, S.Pd
Bahasa Indonesia
15
Drs. Topo Trikoyo Darmanto
Sejarah
16
Dra. C. Ambar Krismoyo
Sejarah
17
Dra. Triasrini W. D.
Bahasa Inggris
18
Drs. Sugeng Wahyudi
Bahasa Inggris
19
C. Hermin Pitoyowati, S.Pd.
Bahasa Inggris
20
Sudirman, S.Pd.
Bahasa Inggris
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
21
Arief Damayanti
Bahasa Inggris
22
Agus Suranto
Penjaskes
23
Drs. Nur Cahyo B.J.
Penjaskes
24
Sugimo, S.Pd.
Penjaskes
25
Drs. Wahdjo
Matematika
26
Dra. Pudyastuti
Matematika
27
Drs. Didit Handoyo T. H.
Matematika
28
Dra. Tatik Sugiarti
Matematika
29
Drs. Riyanto
Matematika
30
Agus Purnama, S.Pd.
Matematika
31
Drs. Rohmadi
Fisika
32
Drs. Agus Suwarno Endro
Fisika
33
Supoyo, S.Pd.
Fisika
34
Netty Sukatmi, S.Pd.
Fisika
35
Dra. Ratna Damayanti
Biologi
36
Sudartati, S.Pd.
Biologi
37
Harjanti, S.Pd.
Biologi
38
Dianita Hastiningrum
Biologi Lingkungan
39
Dra. Tri Suwarni
Kimia
40
Dra. Sri Wuryani
Kimia
41
Sukarno, S.Pd.
Kimia
42
Parmono, S.Pd.
Kimia
43
Drs. Basuki Djoko S.
Ekonomi/Akutansi
44
Rahayu, S.Pd.
Ekonomi
45
R. Nunuk Indrastuti
Ekonomi
46
Dra. Yartik S.
Ekonomi/Akutansi
47
Nurul Faizah, S.Pd.
Ekonomi
48
Sri Atut Mawarni, S.Pd.
Geografi
49
Sri Wahyuni, S.Pd.
Geografi/Sosiologi
50
Dra. Rini Sulistyawati
Sosiologi
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Lengkap
Mengajar Mapel
51
Drs. Jaka Hadi S.
Geografi/Sosiologi
52
Dra. Wahyuni
Seni Tari
53
Drs. Suwardhi
Seni Lukis
54
Drs. Sumardi
Bahasa Jerman
55
Dra. Sita Sundari
Bahasa Perancis
56
Drs. Sutar
Bahasa Jawa/BK
57
Niken Rudatin S. T., S.Pd.
Bahasa Jawa
58
Rabin
TIK
59
Hapsari Widya Kirana, S.Pd.
TIK
60
Drs. Sihono
BK
61
Drs. Djumal
BK
62
Dra. Sadar I.
BK
63
Supardi, S.Pd.
BK
64
Sri Supadmiyati, S.Pd.
BK
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 120 eksemplar kepada 120 guru yang tersebar di empat SMA Negeri di Kabupaten Klaten yaitu SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 92 kuesioner (respon rate 76,7%). Kuesioner yang kembali tersebut semua butir pernyataannya diisi secara lengkap. Data dari penelitian ini merupakan data primer karena diperoleh langsung dari narasumber. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, pertama data yang berisi pernyataan tentang pengembangan profesionalitas guru, dan yang kedua adalah tentang efikasi kolektif guru. Berikut ini akan disajikan mengenai
identitas
dan
deskripsi
responden
berdasarkan
data
penelitiannya. 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Gender Berikut ini disajikan dalam tabel deskripsi data berdasarkan jenis kelamin responden di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten.
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki
27
29,3 %
Perempuan
65
70,7%
Total 92 Sumber: data primer, diolah 2015
100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 92 responden penelitian, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 65 guru (70,7%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 27 guru (29,3%). 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan usia responden di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten. Tabel 5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 29-36 tahun 6 6,5% 37-44 tahun 22 23,9% 45-52 tahun 36 39,1% 53-60 tahun 28 30,5% Total 92 100% Sumber: data primer, diolah 2015 Tabel 5.2 menunjukkan deskripsi responden berdasarkan usia. Jumlah responden terbanyak berusia antara 45-52 tahun yaitu sebanyak 36 guru (39,1%), selanjutnya responden dengan usia 29-36 tahun ada sebanyak 6 guru (6,5%), responden dengan usia 37-44 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
ada sebanyak 22 guru (23,9%), dan responden dengan usia 53-60 tahun ada sebanyak 28 guru (30,5%). 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan pendidikan terakhir responden di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten. Tabel 5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase Diploma 2 2,2% S1 82 89,1% S2 8 8,7% Total 92 100% Sumber: data primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel 5.3 di atas nampak bahwa pendidikan terakhir responden adalah S1 sebanyak 82 guru (89,1%), Diploma sebanyak 2 guru (2,2%), dan S2 sebanyak 8 guru (8,7%). 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Mengajar Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan lama mengajar responden di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten menurut Kyoung-Ae Kim & Gene L. Roth (2011). Tabel 5.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Mengajar Kategori Lama Mengajar Frekuensi Persentase Guru Pemula 0 - 5 tahun 3 3,3% Guru Medior 6 - 10 tahun 7 7,6% Guru Berpengalaman > 11 tahun 82 89,1% Total 92 100% Sumber: data primer, diolah 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu guru-guru di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten yang paling lama mengajar sebagai guru atau pendidik > 11 tahun yaitu sebanyak 82 guru berpengalaman atau 89,1%. 5. Deskripsi
Responden
Berdasarkan
Program
Program
Profesionalitas Guru Yang Paling Sering Diikuti Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan program PPG yang paling sering diikuti responden di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten. Tabel 5.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Paling Sering Diikuti Model Program PPG Frekuensi Persentase Pelatihan 62 28,2% Observasi 2 0,9% Keterlibatan pengembangan kurikulum 11 5% Kelompok studi 9 4,1% Seminar 41 18,6% Kemitraan 4 1,8% Aktivitas yang didampingi secara 2 0,9% individual PTK 4 1,8% Supervisi klinis 6 2,7% Lokakarya 6 2,7% MGMP 71 32,3% Workshop 2 0,9% Total 220 100% Sumber: data primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa mayoritas responden yaitu guru-guru di SMA N 1 Wedi, SMA N 1 Jogonalan, SMA N 1 Klaten, dan SMA N 2 Klaten paling sering mengikuti atau menghadiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
program pengembangan profesionalitas guru model MGMP sebanyak 71 guru (32,3%), pelatihan sebanyak 62 guru (28,2%), dan seminar sebanyak 41 guru (18,6%).
B. Deskripsi Variabel Penelitian Deskripsi
variabel
menggambarkan
tanggapan
responden
mengenai pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru. Untuk mengkategorikan variabel pada penelitian ini menggunakan rumus: Range = Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil kategorisasi adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Pengembangan Profesionalitas Guru Hasil
analisis
deskripsi
pada
variabel
pengembangan
profesionalitas guru diperoleh dengan cara: a. Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Karena terdapat 30 item pertanyaan yang valid dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi
= 30 item x 5 = 150
Nilai terendah
= 30 item x 1 = 30
b. Mencari nilai Interval kelas Range =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Range = = 40 Diperoleh nilai interval kelas variabel pengembangan profesionalitas guru adalah 40. Penilaian responden atas pengembangan profesionalitas guru dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 5.6 Deskripsi Pengembangan Profesionalitas Guru Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Baik 110-150 83 90,2% Sedang 70-109 9 9,8% Buruk 30-69 0 0% Jumlah 92 100% Sumber: data diolah 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 83 responden (90,2%) memberikan penilaian baik atas pengembangan profesionalitas guru yang telah diikuti. Sedangkan sisanya sebanyak 9 responden (9,8%) memberikan penilaian terhadap pengembangan profesionalitas guru dalam kategori sedang. Dengan
melihat
hasil
analisis
deskripsi
pengembangan
profesionalitas guru di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan
profesionalitas
guru
yang
telah
diikuti
guru
berdasarkan pengalaman dari sekolah, lembaga, maupun pemerintah adalah baik, seperti para guru telah menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dari keikutsertaan dalam program PPG ke dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
menunjukkan bahwa guru-guru di empat SMA Negeri Kabupaten Klaten menjalankan profesi sebagai pendidik sudah sesuai dengan empat standar kompetensi seorang guru, antara lain kompetensi pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
kompetensi
sosial,
dan
kompetensi profesional.
2. Deskripsi Efikasi Kolektif Guru Hasil analisis deskripsi pada variabel efikasi kolektif guru diperoleh dengan cara: a. Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Karena terdapat 19 item pertanyaan yang valid dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi
= 19 item x 5 = 95
Nilai terendah
= 19 item x 1 = 19
b. Mencari nilai Interval kelas Range = Range = = 25,3 Maka diperoleh nilai interval kelas variabel efikasi kolektif guru adalah 25.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Penilaian responden atas efikasi kolektif guru dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 5.7 Deskripsi Efikasi Kolektif Guru Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Tinggi 70-95 45 49% Sedang 44-69 46 50% Rendah 18-43 1 1% Jumlah 92 100% Sumber: data diolah 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 46 responden (50%) memiliki efikasi kolektif yang cukup tinggi. Sebanyak 45 responden (49%) mempunyai efikasi kolektif tinggi, dan 1 responden (1%) memberikan efikasi kolektif rendah. Dengan melihat hasil analisis deskripsi efikasi kolektif guru di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hampir semua guru mempunyai efikasi kolektif yang cukup tinggi dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang cukup tinggi terhadap dirinya sebagai guru dan rekan kerja atau guru-guru lainnya di dalam kelompok.
3. Deskripsi Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru dan Efikasi Kolektif Guru dengan Pendidikan Terakhir dan Lama Mengajar Berikut merupakan deskripsi pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru dilihat dari pendidikan terakhir dan lama mengajar responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Tabel 5.8 Deskripsi Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru dan Efikasi Kolektif Guru dengan Pendidikan Terakhir dan Lama Mengajar EKG PPG Pendidikan Lama Terakhir Mengajar Rendah Sedang Tinggi Buruk Sedang Baik 0 - 5 tahun 6 - 10 tahun Diploma 2 1 1 > 11 tahun (2,2%) (1,1%) (1,1%) 3 3 0 - 5 tahun (3,3%) (3,3%) 2 5 7 S1 6 - 10 tahun (2,2%) (5,4%) (7,6%) 1 36 35 8 64 > 11 tahun (1,1%) (39,1%) (38%) (8,7%) (69,5%) 0 - 5 tahun 6 - 10 tahun S2 3 5 1 7 > 11 tahun (3,3%) (5,4%) (1,1%) (7,6%) Jumlah 92 (100%) 92 (100%) Sumber: data diolah 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan terakhir S1 dengan pengalaman lama mengajar > 11 tahun memiliki efikasi kolektif guru sedang sebanyak 36 guru (39,1%), tinggi 35 guru (38%) dan rendah 1 guru (1,1%) menilai bahwa program pengembangan profesionalitas guru yang mereka ikuti baik sebanyak 64 guru (69,5%). Dengan melihat hasil analisis deskripsi hubungan PPG dan EKG dengan pendidikan terakhir dan lama mengajar di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa
pendidikan
terakhir
dan
lama
mengajar
mempengaruhi seorang guru dalam mengambil keputusan seperti mengambil sikap percaya yang tinggi terhadap kemampuan rekan-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
rekan guru di sekolah untuk mempengaruhi pencapaian hasil tertentu murid. Karena semakin lama pengalaman mengajar seorang guru maka
semakin
mantap
pula
kematangan
pribadinya
dalam
menjalankan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya. Selain itu pendidikan terakhir dan lama mengajar juga mempengaruhi seorang guru dalam pengembangan profesinya seperti kompetensi guru dalam mengajar juga baik. Karena guru yang sudah lama mengabdi di dunia pendidikan lebih profesional dibandingkan guru yang beberapa tahun mengabdi.
C. Analisis Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Dalam penelitian ini normalitas didasarkan pada uji sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengembangan Profesionalitas Guru N Normal a Parameters
92
92
1.2172E2
73.2391
1.19130E1
7.88289
Absolute
.110
.127
Positive
.110
.123
Negative
-.074
-.127
1.056
1.222
.215
.101
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Efikasi Kolektif Guru
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Sumber: data primer, diolah 2015 Berdasarkan output yang diperoleh dari olah data, dapat dilihat nilai probabilitas variabel pengembangan profesionalitas guru adalah 0,215 dan efikasi kolektif guru adalah 0,101. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians digunakan untuk membuktikan adanya kesamaan variansi populasi. Pengujian didasarkan pada uji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
levene statistik. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas : Tabel 5.9 Hasil Pengujian Homogenitas Varians Variabel Levene Statistic df1 df2 Pengembangan 0,443 3 88 Profesionalitas Guru Efikasi Kolektif 1,046 3 88 Guru Sumber: data primer, diolah 2015
Sig. 0,723 0,377
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru dari nilai Levene Statistic adalah 0,443 dan 1,046 dan nilai probabilitas 0,723 dan 0,377 > sig 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi pada variabel pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru.
D. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi bivariat, dengan korelasi pearson. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a. Hubungan Pengembangan Profesionalitas Guru Dengan Efikasi Kolektif Guru 1) Rumusan Hipotesis Ha = Terdapat hubungan positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
2) Pengujian Hipotesis Hasil pengujian diperoleh koefisien korelasi 0,464 dengan nilai signifikan 0,000 sedangkan untuk pada taraf signifikan 0,05, berikut ini disajikan tabel pengujiannya : Tabel 5.11 Tabel Koefisien Korelasi Product Moment Correlations Pengembangan Profesionalitas Guru Pengembangan Profesionalitas Guru
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.464
**
.000
N Efikasi Kolektif Guru
Efikasi Kolektif Guru
Pearson Correlation
92
92
**
1
.464
Sig. (2-tailed)
.000
N
92
92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui koefisien korelasi Pearson Product Moment 0,464 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Oleh karenanya Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Artinya semakin baik pengembangan profesionalitas guru semakin tinggi efikasi kolektif
guru,
demikian
juga
sebaliknya
semakin
rendah
pengembangan profesionalitas guru maka efikasi kolektif guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
semakin menurun. Dengan menggunakan pedoman interpretasi korelasi pada tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa variabel pengembangan profesionalitas guru memiliki tingkat hubungan yang sedang dengan variabel efikasi kolektif guru.
E. Pembahasan 1. Hubungan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data tabel 5.6 pada pengembangan profesionalitas guru, diperoleh data bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 83 responden (90,2%) memberikan penilaian baik atas pengembangan profesionalitas guru yang telah diikuti. Data tersebut didukung oleh item-item kuesioner yang lebih banyak menilai baik diantaranya pernyataan nomor 4 yaitu para penyaji mempersiapkan diri dengan baik; pernyataan nomor 23 yaitu pemimpin di sekolah kami mendukung kegiatan program PPG melalui insentif dan sumberdaya; dan pernyataan nomor 1 yaitu aktivitas program direncanakan dengan hatihati. Sedangkan sisanya sebanyak 9 responden (9,8%) memberikan penilaian sedang atas pengembangan profesionalitas guru yang telah diikuti, didukung oleh item kuesioner dengan pernyataan nomor 29 yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas tidak meningkat sekalipun saya telah mengubah pendekatan dalam mengajar; pernyataan nomor 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
yaitu pendanaan bagi program PPG merupakan salah satu unsur dalam mata anggaran sekolah; dan pernyataan nomor 6 yaitu para partisipan merupakan pembelajar yang aktif. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data tabel 5.8 pada deskripsi hubungan pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru dengan pendidikan terakhir dan lama mengajar, diperoleh data bahwa hanya 1 responden (1,1%) yang berpendidikan terakhir D3 dengan lama mengajar > 11 tahun, sebanyak 64 responden (69,5%) yang berpendidikan terakhir S1 dengan lama mengajar > 11 tahun, dan sebanyak 7 responden (7,6%) yang berpendidikan terakhir S2 dengan lama mengajar > 11 tahun memiliki profesionalitas guru yang baik. Menurut Sagala (2013: 23) guru yang lebih tinggi pendidikannya dan lebih berpengalaman dalam mengajar, akan lebih berhasil mengelola konflik atau permasalahan dibandingkan dengan guru yang lebih minim pendidikan serta minim pengalaman mengajarnya. Pendidikan seseorang dan masa kerja seorang guru
dapat
menambahkan
nilai-nilai
kompetensi
guru
dengan
pengetahuan yang semakin baik yang diperoleh saat studi maupun dari pengalamannya sebagai guru maka kompetensi guru dalam mengajar juga akan semakin baik. Baik dari segi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Berdasarkan hasil analisis deskripsi data tabel 5.7 pada efikasi kolektif guru, diperoleh data bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 46 responden (50%) memiliki efikasi kolektif yang cukup tinggi yang didukung oleh item-item kuesioner yang lebih banyak menilai tinggi diantaranya pernyataan nomor 10 yaitu apabila siswa tidak ingin belajar guru-guru di sekolah ini bersikap menyerah; pernyataan nomor 1 yaitu para guru di sekolah ini percaya diri bahwa mereka dapat memotivasi murid-muridnya; dan pernyataan nomor 9 yaitu para guru di sekolah ini tidak mempunyai keahlian untuk menghadapi siswa yang memiliki masalah-masalah kedisiplinan. Sedangkan hanya 1 responden (1%) mempunyai efikasi kolektif rendah yang didukung oleh item kuesioner dengan pernyataan nomor 20 yaitu para guru di sekolah ini dipersiapkan dengan baik untuk mengajar mata pelajaran yang ditugaskan kepada mereka; pernyataan nomor 6 yaitu para guru disekolah ini meyakini bahwa para siswa akan sulit belajar apabila para siswa mengkhawatirkan keselamatan mereka; dan pernyataan nomor 12 yaitu para guru di sekolah ini membutuhkan lebih banyak pelatihan agar tahu bagaimana menghadapi para siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data tabel 5.8 pada deskripsi hubungan pengembangan profesionalitas guru dan efikasi kolektif guru dengan pendidikan terakhir dan lama mengajar, diperoleh data bahwa sebanyak 35 responden (38%) yang berpendidikan terakhir S1 dengan lama mengajar > 11 tahun, dan sebanyak 5 responden (5,4%) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
berpendidikan terakhir S2 dengan lama mengajar > 11 tahun memiliki efikasi kolektif guru yang tinggi. Hindman & Wasik (dalam Isthofiyani, 2014: 19) menyatakan bahwa latar pendidikan dan pengalaman seorang guru dapat mempengaruhi persepsinya. Ketika pendidikan seorang guru tinggi dengan masa kerja yang tinggi atau lebih lama akan timbul pula efikasi kolektif guru yang tinggi. Semakin tinggi efikasi diri seseorang, maka semakin besar pula kepercayaan dari orang tersebut terhadap kesanggupannya untuk berhasil dalam mencapai tujuan. Efikasi kolektif guru yang tinggi akan membuat rekan kelompoknya lebih gigih ketika menghadapi tantangan serta lebih termotivasi ketika mendapatkan umpan balik (feedback) negatif. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data tabel 5.5 diperoleh data bahwa responden paling sering mengikuti program pengembangan profesionalitas guru yaitu program MGMP sebanyak 71 responden (32,3%), program pelatihan sebanyak 62 responden (28,2%), dan program seminar sebanyak 41 responden (18,6%). Guru-guru menilai bahwa tiga program tersebut sangat membantu guru dalam mengembangkan profesinya
sebagai
pendidik
dari
beberapa
alternatif
program
pengembangan profesionalitas guru berdasarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 2005 (Saud, 2013: 105). Guru dapat cepat menguasai empat standar kompetensi, guru dapat cepat belajar dan beradaptasi dengan perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
kurikulum, guru dapat cepat menguasai teknologi, dan penggunaan alat pembelajaran/media. Berdasarkan pengujian hipotesis didapatkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru terhadap efikasi kolektif guru. Adanya hubungan tersebut tampak dari hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai Sig, yaitu nilai probabilitas sebesar 0,000 (lebih kecil dari nilai 0,05). Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan pengembangan profesionalitas guru terhadap efikasi kolektif guru sebesar 0,464 atau 46,4%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Artinya bahwa baik buruknya pengembangan profesionalitas guru menentukan tinggi rendahnya efikasi kolektif guru. Hubungan yang positif
mempunyai
arti
bahwa
semakin
baik
pengembangan
profesionalitas guru maka semakin tinggi pula efikasi kolektif guru dan sebaliknya semakin buruk pengembangan profesionalitas guru semakin rendah juga efikasi kolektif guru. Hasil uji korelasi yang signifikan mempunyai arti bahwa hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke dalam populasi penelitian. Dalam
penelitian
ini
sebagian
besar
guru-guru
yang
telah
mengikuti/menghadiri program pengembangan profesionalitas guru memiliki sikap yang positif sehingga terbentuk kearah efikasi kolektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
guru yang cukup tinggi dan pelaksanaan program pengembangan profesionalitas guru sudah di tingkat yang baik karena mendapat dukungan dari beberapa pihak seperti sekolah, lembaga, dan pemerintah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Isma Madzlan (2008) yang berjudul hubungan frekuensi menghadiri program pengembangan profesionalisme guru menurut bidang kurikulum dengan efikasi kolektif guru sekolah menengah di Sabah yang menyatakan
bahwa
partisipasi
guru
dalam
mengikuti
program
pengembangan profesionalisme guru sangat terbatas dan hanya 50% guru yang hadir dalam program pengembangan profesionalisme guru periode 3 tahun pertama mengajar. Guru-guru yang telah menghadiri program pengembangan profesionalisme guru memiliki sikap yang negatif sehingga tidak terbentuk ke arah efikasi kolektif yang kuat guna memperbaiki tingkat keterampilan dalam manajemen pengajaran dan pembelajaran.
Selain
itu
pelaksanaan
program
pengembangan
profesionalisme guru masih di tingkat yang relatif rendah karena faktor dukungan
manajemen
sekolah
terhadap
program
profesionalisme guru juga masih pada tingkat yang rendah.
pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan pengembangan profesionalitas guru dengan efikasi kolektif guru. Guru-guru menilai bahwa dengan adanya pengembangan profesionalitas guru ini dapat meningkatkan kepercayaan pada kelompok atau rekan guru yang lain dalam mencapai hasil tertentu atau murid. 2. Program-program yang sering diikuti oleh guru-guru di empat SMA Negeri di Kabupaten Klaten dalam mengembangkan profesionalitas guru adalah MGMP, pelatihan, dan seminar.
B. Keterbatasan Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang kemungkinan dapat menyebabkan temuan penelitian bukan merupakan gambaran sesungguhnya dari subjek penelitian, yaitu: 1. Common method bias, penelitian ini sangat memungkinkan terjadinya common method bias dimana responden menjawab pertanyaan dengan self reporting. Artinya responden akan menjawab pertanyaan hanya
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
bergantung pada penilaian subyektif responden sehingga jawaban responden berpotensi pada perpectual bias. 2. Narasumber yang digunakan dalam teknik pengambilan data hanya berasal dari satu sumber yaitu responden saja.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, ada beberapa saran yang dikemukakan penulis bagi guru, kepala sekolah, dan peneliti selanjutnya. Saran yang dikemukakan penulis sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru hendaknya perlu mengembangkan profesionalitasnya dengan cara mengikuti program-program pengembangan profesionalitas guru yang bermakna, misalnya dari sisi materi sesuai dengan kebutuhan guru, instrukturnya menguasai persoalan, strateginya tepat, yang dapat diterapkan di kelasnya, dan sebagainya. 2. Bagi Kepala Sekolah Kepala Sekolah hendaknya perlu mengadakan program-program pengembangan profesionalitas guru di sekolah demi meningkatkan mutu sekolah dengan pembinaan profesional guru dan pembinaan karier
atau
mengirim
guru-guru
untuk
mengikuti
program
pengembangan profesionalitas guru, misalnya melalui training day, kunjungan ke sekolah lain, mengundangkan narasumber dari sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
lain atau instansi lain, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, diskusi dengan rekan sejawat dan sejenisnya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Untuk
peneliti
selanjutnya,
dapat
menambahkan
variabel
penelitian selain pengembangan profesionalitas guru yang diduga dapat mempengaruhi efikasi kolektif guru, misalnya kondisi internal dan eksternal sekolah, prestasi belajar siswa, dan lain-lain b. Teknik pengambilan data tidak hanya menggunakan kuesioner saja tetapi dapat menggunakan wawancara kepada responden, agar lebih mendapatkan data yang sesungguhnya. c. Narasumber yang digunakan dalam teknik pengambilan data dapat menambahkan dari sumber lain, misalnya kepala sekolah, siswa, atau orang tua murid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru Upaya Meningkatkan dan Profesionalisme Kinerja Guru. Cibubur: Bee Media Pustaka. Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V. Bandung: Rineka Cipta. Astuti, C. Wigati Retno. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Pengembangan Profesionalitas Guru Terhadap Efikasi Kolektif Guru Studi Kasus Pada Guru-Guru Di Propinsi DIY Dan Propinsi Jawa Tengah. Proposal Penelitian. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Tidak dipublikasikan. Bandura, A . (1997). Selfefficacy: The exercise of control. New York: W. H. Freeman and Company. Darma, Bernadinus. (2013). Hubungan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran Di SMA Negeri 2 Klaten. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Echols, John M & Hassan Shadily. (1996). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Erawati, Muna. (2012). “Profil dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Guru Madrasah Ibtidaiyah Peserta Dual Mode System”. Jurnal Inferensi, 6, (2), 417-440. Ferri, Oscar. (2014). Pemerhati Pendidikan: Kondisi Guru di Indonesia Tidak Baik. [online]. Tersedia: http://m.liputan6.com/news/read/2146932/ pemerhati-pendidikan-kondisi-guru-di-indonesia-tidak-baik?page=4 [10 Februari 2015] Goddard, RD. (2000). Collective Efficacy and Student Achievement. Paper Presented At The Annual Meeting Of The American Educational Research Association, New Orleans, LA. Guskey, Thomas R. (2000). Evaluating Proffesional Development. London: Corwin Press, Inc. Hastriani, Silvia. (2006). Hubungan Antara Profesionalitas Guru, Disiplin Belajar, Dan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Isthofiyani. (2014). “Persepsi Guru Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) Terhadap Kurikulum 2013”. Unnes Journal of Biology Education, 3, (1), 85-92. Jihad, Asep dan Suyanto. (2013). Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Esensi. Kim, K. & Roth, G. (2011). Novice Teachers and Their Acquisition of WorkRelated Information. Current Issues in Education, 14(1). Retrieved from http://cie.asu.edu/ Madzlan, Dewi. (2008). Perkaitan Antara Kekerapan Menghadiri Program Pembangunan Profesionalisme Mengikut Bidang Kurikulum Dengan Efikasi Kolektif Guru Sekolah Menengah Di Sabah. Tersedia: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:bZq0b4iu5lQJ:ww w.medc.com.my/medc/seminar_medc/fromCD/pdf/62.pdf+&cd=1&hl=en& ct=clnk&gl=id [10 Maret 2015] Mustofa. (2007). “Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4, (1), 76-88. Nugroho, Yohanes Anton. (2011). It’s Easy Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Priatna, Nanang. dan Sukamto, Tito. (2013). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sagala, H. Syaiful. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Santoso, S. (2014). Statistik Parametrik. Jakarta: Gramedia. Sanusi, Ahmad. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bandung. Saud, Udin. (2013). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tschannen-Moran, M., Hoy, A., & Hoy, W. K. (1998). Teacher efficacy: Its meaning and measure. Review of Educational Research, 68, 202-248. Usman Uzer. (1990). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Wanditasari, Fransiska Dona. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I ( Kuesioner )
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DENGAN EFIKASI KOLEKTIF GURU DI KABUPATEN KLATEN KUESIONER PENELITIAN
Oleh: Dyah Ayu Sulistyawati NIM: 111324009
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hal: Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada Yth. Ibu/Bapak Guru di SMA Negeri 1 Klaten
Dengan hormat, Saya, Dyah Ayu Sulistyawati adalah peneliti dari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU DENGAN EFIKASI KOLEKTIF GURU DI KABUPATEN KLATEN”. Untuk kepentingan itu, pada kesempatan ini dengan rendah hati saya mohon kesediaan Ibu/Bapak Guru terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner terlampir. Dalam penelitian ini saya dibimbing oleh Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., dan Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang terkait dengan situasi/kondisi sekolah Ibu/Bapak dan guru-guru di sekolah. Peneliti akan sangat terbantu apabila Ibu/Bapak dapat segera mengembalikan kuesioner yang telah diisi secara penuh. Partisipasi Ibu/Bapak akan sangat menentukan keberhasilan penelitian ini. Oleh karenanya, Ibu/Bapak dimohon mengisi setiap pernyataan yang ada secara komplit. Peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan dan jawaban yang Ibu/Bapak berikan karena data tidak akan dianalisis secara individual, namun secara agregat. Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi Ibu/Bapak untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 15 Oktober 2015 Hormat saya,
Dyah Ayu Sulistyawati
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Identitas Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Lengkap : .......................................................................... (harap diisi) Jabatan : .......................................................................... (harap diisi) Jenis Kelamin : .......................................................................... (harap diisi) Usia : .................................................. tahun. (harap diisi) Pendidikan : .......................................................................... (harap diisi) Lama Mengajar : .......................................................................... (harap diisi) Kegiatan Pengembangan Profesional (pelatihan, seminar, lokakarya, peer coaching, dsb yang diikuti dalam setahun terakhir) : ................................................................................................................ (harap diisi) 8. Model-model Pengembangan Profesional yang sudah dihadiri dalam 1 tahun terakhir (boleh lebih dari satu), jawaban di lingkari a. Pelatihan b. Observasi c. Keterlibatan dalam proses pengembangan/perbaikan kurikulum, program baru, rencana strategis, solusi atas masalah, dsb d. Kelompok studi e. Seminar f. Kemitraan g. Aktivitas yang didampingi secara individual h. Penelitian tindakan/inkuiri i. Supervisi klinis (supervisi yang dimaksudkan untuk pengembangan diri guru dan bukan untuk penilaian) j. Lokakarya k. MGMP l. Lainnya............................................................................................... (sebutkan)
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Guru-Guru Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan guru-guru di sekolah Ibu/Bapak. Ibu/Bapak dimohon untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang paling menggambarkan kondisi guru-guru yang ada di sekolah Ibu/Bapak dengan memberi tanda centang ().
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pernyataan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Raguragu
Setuju
Sangat Setuju
Para guru di sekolah ini percaya diri bahwa mereka dapat memotivasi murid-muridnya. Para guru di sekolah ini memiliki apa yang diperlukan agar siswa belajar. Para guru di sekolah ini sungguh percaya bahwa setiap anak mampu belajar. Para guru di sekolah ini mempunyai kemampuan untuk menghadapi siswasiswi yang paling ‘sulit’ (bermasalah). Para guru di sekolah ini percaya bahwa para siswa yang datang ke sekolah ini siap untuk belajar. Para guru di sekolah ini meyakini bahwa para siswa akan sulit belajar apabila para siswa mengkhawatirkan keselamatan mereka. Para guru di sekolah ini tidak memiliki keahlian untuk menciptakan proses belajar yang bermakna bagi siswa.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Para guru menyadari bahwa para siswa yang datang ke sekolah ini tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Para guru di sekolah ini tidak mempunyai keahlian untuk menghadapi siswa yang memiliki masalahmasalah kedisiplinan. Apabila siswa tidak ingin belajar, guru-guru di sekolah ini bersikap menyerah. Karena metode mengajar yang buruk, penjelasan guru seringkali tidak bisa dipahami oleh para siswa. Para guru di sekolah ini membutuhkan lebih banyak pelatihan agar tahu bagaimana menghadapi para siswa di sini. Penyalahgunaan obat dan alkohol dalam masyarakat menyebabkan para siswa di sekolah ini sulit untuk belajar. Apabila seorang anak tidak belajar sesuatu ketika dijelaskan pertama kali, para guru akan mencoba cara lain dalam menjelaskan. Para guru di sini berpikir bahwa di sekolah ini ada beberapa siswa yang tidak ada seorang guru pun yang mampu mendampinginya.
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Para siswa di sini datang dengan banyak kelebihan yang membuat mereka siap untuk belajar. Para guru di sekolah ini 17. mempunyai keahlian di sejumlah metode mengajar. Ketiadaan bahan dan 18. perlengkapan mengajar menyebabkan kegiatan mengajar menjadi sangat sulit. Kualitas sarana dan 19. peralatan di sekolah ini sungguh-sungguh mendukung proses belajar mengajar. Para guru di sekolah ini 20. dipersiapkan dengan baik untuk mengajar mata pelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kesempatan berada 21. dalam komunitas di sini membantu untuk memastikan bahwa para siswa akan belajar. Diapdatasi dari sumber: http: www.wayenkhoy.com/collective-efficacy.html diakses 23 Mei 2014 16.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Pernyataan-Pernyataan Berkaitan dengan Program/Kegiatan Pengembangan Profesional di mana Ibu/Bapak Terlibat Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan berkaitan dengan program/kegiatan pengembangan profesional di mana ibu/bapak terlibat (hadir), seperti pelatihan, lokakarya, peer coaching, dsb dalam 1 tahun terakhir. Ibu/bapak dimohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling menggambarkan kondisi program tersebut dengan cara memberi tanda centang ().
No
Pernyataan
1.
Aktivitas program direncanakan dengan hati-hati. Materi program disampaikan dengan tepat dan akurat. Waktu yang ada digunakan secara efektif.
2.
3. 4.
5. 6.
7.
8.
9.
10.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Raguragu
Setuju
Sangat Setuju
Para penyaji mempersiapkan diri dengan baik. Program didukung dalam sistem sekolah. Para pastisipan merupakan pembelajar yang aktif. Topik yang menjadi target dapat tercapai secara tepat. Materi program bermanfaat secara langsung. Pemahaman dan pengetahuan saya meningkat. Program sesuai dengan pemahaman saya tentang pengembangan profesional. Program pengembangan profesionalitas guru
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
12.
13.
14.
15.
16.
meningkatkan kemampuan saya dalam mengidentifikasi isu-isu penting dalam pembelajaran dan pendidikan. Program pengembangan profesionalitas guru meningkatkan kemampuan saya dalam memahami hasil belajar siswa guna mengambil keputusan dalam pengajaran. Program pengembangan profesionalitas guru meningkatkan kemampuan saya dalam mengidentifikasi caracara baru dalam mengajar. Program pengembangan profesionalitas guru meningkatkan kemampuan saya dalam bereksplorasi untuk menentukan strategi mengajar yang tepat. Program pengembangan profesionalitas guru meningkatkan kemampuan saya dalam mengidentifikasi teknologi yang memfasilitasi proses belajar siswa. Dalam kegiatan pengembangan profesionalitas guru tercipta iklim yang suportif bagi komunitas profesional (guru).
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Kegiatan pengembangan profesionalitas guru memberikan peluang untuk membuat jejaring dan belajar dari kolega. Kegiatan pengembangan profesionalitas guru memberikan peluang untuk mencari makna dan mengkonstruksi pengetahuan baru yang diperoleh. Dalam program pengembangan profesionalitas guru ada keseimbangan antara presentasi dan interaksi. Program pengembangan profesionalitas guru dan aktivitasnya sesuai dengan misi dan tujuan sekolah. Pendanaan bagi program pengembangan profesionalitas guru merupakan salah satu unsur dalam mata anggaran sekolah. Kepala sekolah, para guru, dan staf lainnya bekerjasama untuk mengembangkan program pengembangan profesionalitas guru. Pemimpin di sekolah kami mendukung kegiatan program pengembangan profesionalitas guru melalui insentif dan sumberdaya.
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Sekolah kami mengijinkan para guru untuk mencoba praktik pengajaran yang baru tanpa takut akan munculnya kritik ketika gagal. Kami siap mencari bantuan tenaga ahli bila menghadapi masalah/kesulitan pada saat implementasi program baru. Para siswa menjadi lebih termotivasi ketika saya menerapkan pendekatan yang baru dalam mengajar. Para siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap mata pelajaran yang saya ampu ketika saya menggunakan variasi dalam strategi belajar-mengajar. Prestasi belajar siswa menjadi lebih baik ketika metode yang saya gunakan lebih sesuai dengan konteks belajar siswa. Partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas tidak meningkat sekalipun saya telah mengubah pendekatan dalam mengajar. Para siswa mempunyai kemampuan melihat persoalan secara luas dengan lebih baik ketika saya menerapkan berbagai pendekatan yang berbeda dalam mengajar.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II ( Data Induk Penelitian )
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA MENTAH IDENTITAS RESPONDEN
No.Res Usia
Jenis Pendidikan Lama Kelamin Terakhir Mengajar
1
42
P
S1
10
2
43
P
S1
16
3
48
P
S1
20
4
55
L
S1
29
5
45
P
S1
16
6
44
P
S1
28
7
52
L
S1
18
8
59
P
S1
30
9
51
L
S1
28
10
46
P
S1
23
11
44
P
S2
16
12
46
L
S1
17
13
46
P
S1
17
14
54
L
S1
20
15
47
L
S1
23
16
50
P
S1
23
17
35
L
S1
6
18
36
P
S1
12
19
54
P
S1
25
20
47
P
S1
18
21
42
L
S1
14
Model Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Sudah Diikuti Pelatihan Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan Pelatihan Pelatihan, MGMP Pelatihan, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Seminar, MGMP Pelatihan, MGMP Pelatihan Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi Seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi Pelatihan, seminar, MGMP
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Res Usia
Jenis Pendidikan Lama Kelamin Terakhir Mengajar
22
59
L
S1
33
23
38
P
S1
14
24
52
L
S1
24
25
42
P
S1
17
26
51
P
S1
9
27
59
P
S1
31
28
42
P
S1
16
29
49
P
S1
26
30
47
P
S1
24
31
59
P
S1
32
32
42
P
S1
10
33
49
L
D3
23
34
53
P
S1
29
35
48
P
S2
20
36
29
P
S1
5
37
39
P
S1
11
38
50
P
S1
26
39
55
P
S1
24
40
46
P
S1
17
41
53
P
S1
28
42
56
L
S1
29
43
57
P
S1
26
44
37
P
S1
13
Model Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Sudah Diikuti Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi, kemitraan, aktivitas, supervisi, lokakarya Seminar, MGMP Pelatihan, MGMP MGMP Pelatihan Pelatihan, MGMP Pelatihan, MGMP Pelatihan, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, MGMP Seminar, Workshop Pengembangan kurikulum, supervisi MGMP pelatihan, MGMP, lokakarya Pelatihan, MGMP seminar, MGMP Pengembangan kurikulum, supervisi, kemitraan Seminar, MGMP pelatihan, seminar, aktivitas pelatihan, MGMP pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan Seminar, MGMP
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Res Usia
Jenis Pendidikan Lama Kelamin Terakhir Mengajar
45
51
L
S1
15
46
44
L
S1
17
47
45
P
S1
18
48
40
P
S1
15
49
44
P
S1
15
50
57
P
S1
32
51
54
P
S1
26
52
54
P
S1
27
53
52
L
S1
29
54
55
P
S2
31
55
43
P
S1
12
56
54
L
S1
31
57
53
P
S1
20
58
54
L
S1
28
59
49
P
S2
15
60
40
P
S1
16
61
34
L
S1
1
62
42
P
S2
17
63
51
L
S1
25
64
57
P
S1
28
65
59
P
S1
30
66
54
L
S1
28
Model Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Sudah Diikuti Kelompok studi, lokakarya, MGMP Supervisi klinis, pelatihan Observasi, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP Pelatihan, seminar, MGMP MGMP Pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi, kemitraan Seminar, MGMP Seminar MGMP, workshop Pelatihan MGMP Pelatihan pelatihan, MGMP pelatihan, seminar, MGMP, lokakarya, ptk, pengembangan kurikulum MGMP Seminar pelatihan, seminar, MGMP, supervisi klinis, ptk pelatihan, seminar, MGMP, ptk Pelatihan, MGMP, pengembangan kurikulum Pelatihan, MGMP, pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Res Usia
Jenis Pendidikan Lama Kelamin Terakhir Mengajar
67
31
P
S1
6
68
47
P
S1
9
69
45
P
S1
20
70
51
L
S2
17
71
48
P
S1
20
72
41
P
S1
13
73
51
L
S2
26
74
51
L
S1
26
75
59
P
S1
32
76
42
P
S1
10
77
49
L
D3
23
78
53
P
S1
29
79
48
P
S2
20
80
29
P
S1
5
81
39
P
S1
11
82
50
P
S1
26
83
55
P
S1
24
84
46
P
S1
17
85
53
P
S1
28
86
56
L
S1
29
87
57
P
S1
26
88
37
P
S1
13
Model Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Sudah Diikuti Pelatihan, MGMP MGMP Pelatihan, MGMP, pengembangan kurikulum Lokakarya, MGMP pelatihan, mgmp, kemitraan Pelatihan pelatihan, MGMP Seminar, MGMP Pelatihan, MGMP Seminar Pelatihan, MGMP, pengembangan kurikulum Seminar, MGMP Pengembangan kurikulum Pelatihan, MGMP pelatihan, seminar, MGMP pelatihan, seminar, MGMP, pengembangan kurikulum Seminar pelatihan, seminar, MGMP, pengembangan kurikulum MGMP MGMP Pelatihan pelatihan, seminar, MGMP
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.Res Usia
Jenis Pendidikan Lama Kelamin Terakhir Mengajar
89
51
L
S1
15
90
44
L
S1
17
91
45
P
S1
18
92
47
P
S1
21
Model Program Pengembangan Profesionalitas Guru Yang Sudah Diikuti pelatihan, MGMP, kelompok studi pelatihan, MGMP, supervisi klinis pelatihan, seminar, MGMP, kelompok studi, observasi, ptk pelatihan, MGMP, lokakarya
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA MENTAH PENELITIAN EFIKASI KOLEKTIF GURU Skor Variabel EKG untuk item No: No.Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4
2 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4
3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 2 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4
4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
5 3 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 2 2 2 4 5 5 5 4 3 5 4
6 2 2 2 1 2 2 3 4 1 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 3 2 4 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2
7 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4
8 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 4
9 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 5 4
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 1 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 5 3 2 1 5 4 5 5 2 5 1 5 4 4 2 5 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 2 3 5 2 4 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 2 5 5 5 5 5 2 5 1 4 4 2 1 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 1 4 2 5 4 3 4 2 4 2 4 4 1 4 2 5 4 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 5 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 1 5 5 2 2 1 4 4 2 4 2 5 1 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 5 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 5 3 4 4 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 5 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 3 5 3 4 4 2 4 2 3 4 4 2 3 5 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 5 3 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 4 1 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 5 1 4 5 2 4 2 4 4 4 4 1 5 1 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 2 4 5 2 2 2 4 5 4 4 2 4 2 4 5 5 2 1 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 1 4 1 4
113
Skor Total (Y) 77 102 94 83 79 74 59 77 73 64 76 88 64 72 73 73 78 74 73 74 83 77 71 66 73 71 73 73 70 88 85 78 72 73 80 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3
4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 3 5 5 4
2 2 2 2 3 2 4 2 2 1 4 2 2 4 5 4 2 2 2 2 2 1 2 1 3 5 2 3 2 2 1 1 4 2 5 2 1 3 2 1 2
5 5 4 5 3 4 4 4 2 3 5 4 5 4 3 4 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 5 4 4 2 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 5 2 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 2 3 4 5 2 5 2 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4
2 5 4 5 2 4 2 3 4 4 4 4 5 2 2 3 2 2 5 5 5 1 3 5 4 5 5 3 2 3 4 1 4 3 4 2 4 2 2 2 3
1 4 5 4 2 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 4 4 2 1 3 4 4 2
2 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 2 2 4 4 5 4 5 1 2 1 3 5 2 3 1 2 1 2 4 2 5 1 1 2 5 2 2
4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 5 5 2 4 4 4 1 2 1 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 5 4 2 4 5 4 2 5 2 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3
5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 2 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
1 4 4 4 5 1 5 2 4 3 4 2 2 5 3 2 4 2 5 4 5 4 2 1 3 5 4 4 1 4 2 2 5 4 5 2 1 2 4 1 3
4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4
2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 5 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2
114
4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
74 88 87 88 77 80 74 73 78 63 82 74 84 85 54 74 79 80 71 86 71 80 74 83 76 99 87 84 72 70 74 75 83 75 91 80 78 70 85 78 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4
3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4
3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3
3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 1 4 2
5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 2 4 5 4
5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4
5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4
5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5
2 5 4 2 5 4 5 2 4 2 3 4 4 4 4
2 2 2 1 4 5 4 2 4 2 2 2 3 4 3
2 1 2 2 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
2 2 1 1 4 4 4 5 1 5 2 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3
2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2
115
4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
73 80 71 74 88 87 88 77 80 74 73 78 81 84 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA MENTAH PENELITIAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU Skor Variabel PPG untuk item No: No.Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4
2 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 3 5 5 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4
6 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 5 3
7 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 3 3 3 4 3
8 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4
9 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4
Skor Total (X) 120 145 139 144 132 111 109 111 112 123 120 127 123 113 131 129 129 90 121 121 117 122 118
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5
4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5
4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4
4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5
4 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5
4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 2 4
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 2 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 2 3
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
2 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
110 112 118 120 110 115 129 120 122 118 144 144 124 121 131 131 131 129 120 138 116 119 108 112 120 118 113 83 121 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4
4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4
4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
4 5 2 4 2 4 4 1 3 1 4 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 5 2 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4
120 122 118 126 118 124 122 146 117 146 108 129 121 118 128 118 112 111 124 127 145 117 109 122 98 144 144 124 121 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3
5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 2 4 5 3 4 4 4 4
4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4
5 5 5 3 4 5 4 4 3 3 4
5 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 3 4 4 3 3
5 5 5 4 4 5 3 4 4 3 3
4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3
5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
131 131 131 100 120 138 116 119 115 103 111
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III ( Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Varians)
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PPG N Normal Parameters
a
92
92
1.2172E2
73.2391
1.19130E1
7.88289
Absolute
.110
.127
Positive
.110
.123
Negative
-.074
-.127
1.056
1.222
.215
.101
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
EKG
a. Test distribution is Normal.
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL UJI HOMOGENITAS VARIANS Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
PPG
.443
3
88
.723
EKG
1.046
3
88
.377
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV ( Uji Validitas dan Uji Reliabilitas)
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU
TotalPPG Ppg1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.715
**
.000 92 .727
**
.000 92 .614
**
.000 92 .785
**
.000 92 .715
**
.000 92 .603
**
.000 92 .693
**
.000 92 .685
**
.000 92 .692
**
.000 92 .686
**
.000 92 .711
**
.000 92 .797
**
.000 92 .787
**
.000 92 .794
**
.000 92
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Ppg15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg17
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg18
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg20
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg25
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg26
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg27
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg28
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Ppg30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.824
**
.000 92 .813
**
.000 92 .808
**
.000 92 .733
**
.000 92 .642
**
.000 92 .624
**
.000 92 .573
**
.000 92 .656
**
.000 92 .545
**
.000 92 .585
**
.000 92 .550
**
.000 92 .725
**
.000 92 .747
**
.000 92 .699
**
.000 92 .331
**
.001 92 .689
**
.000 92
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TotalPPG
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
92
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL EFIKASI KOLEKTIF GURU
TotalEKG Bt1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.442
**
.000 92 .507
**
.000 92 .574
**
.000 92 .425
**
.000 92 .466
**
.000 92 .521
**
.000 92 .626
**
.000 92 .599
**
.000 92 .691
**
.000 92 .418
**
.000 92 .422
**
.000 92 .475
**
.000 92 .342
**
.001 92 .584
**
.000 92 .489
**
.000
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI N Bt17
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt18
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Bt21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TotalEKG
Pearson Correlation
92 .510
**
.000 92 .403
**
.000 92 .578
**
.000 92 .497
**
.000 92 1
Sig. (2-tailed) N
92
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
92
100.0
0
.0
92
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.956
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Ppg1 Ppg2 Ppg3 Ppg4 Ppg5 Ppg6 Ppg7 Ppg8 Ppg9 Ppg10 Ppg11 Ppg12 Ppg13 Ppg14 Ppg15 Ppg16 Ppg17 Ppg18 Ppg19 Ppg20 Ppg21 Ppg22 Ppg23 Ppg24 Ppg25 Ppg26 Ppg27 Ppg28 Ppg29 Ppg30
117.5326 117.5870 117.5761 117.4783 117.5435 117.8152 117.7826 117.7065 117.6739 117.7283 117.6630 117.6304 117.6087 117.6413 117.6739 117.7065 117.6630 117.6848 117.7609 117.5435 117.8696 117.6087 117.5217 117.6522 117.7500 117.5870 117.5652 117.5761 118.0109 117.6630
Scale Variance if Item Deleted 132.493 133.212 133.961 131.725 131.438 133.493 131.710 132.737 133.739 133.013 131.830 131.818 131.669 131.309 131.365 131.309 130.094 131.779 134.997 133.548 133.323 132.131 134.098 133.152 134.849 133.234 133.435 134.489 134.604 133.962
Corrected ItemTotal Correlation .690 .705 .583 .766 .687 .569 .664 .658 .669 .660 .684 .779 .768 .775 .809 .796 .788 .708 .618 .593 .534 .623 .506 .547 .516 .704 .728 .678 .247 .666
Cronbach's Alpha if Item Deleted .954 .954 .955 .953 .954 .955 .954 .954 .954 .954 .954 .953 .953 .953 .953 .953 .953 .954 .955 .955 .955 .955 .956 .955 .955 .954 .954 .954 .962 .954
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL EFIKASI KOLEKTIF GURU Case Processing Summary N Cases
%
Valid
92
79.3
24
20.7
116
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.816
19
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Bt1 Bt2 Bt3 Bt4 Bt5 Bt7 Bt8 Bt9 Bt10 Bt11 Bt12 Bt13 Bt14 Bt15 Bt16 Bt17 Bt18 Bt19 Bt21
68.8370 69.0870 69.0652 69.1957 69.3043 69.0652 69.0870 68.9891 68.8152 69.9565 70.6413 70.1304 69.2609 69.3804 69.4674 69.2174 70.3370 69.2391 69.2283
Scale Variance if Item Deleted 57.830 57.707 55.270 58.665 56.258 56.369 55.069 55.044 55.405 55.537 56.035 54.620 57.865 54.986 56.164 57.776 56.907 55.700 57.299
Corrected ItemTotal Correlation .438 .491 .565 .391 .397 .441 .555 .549 .672 .279 .297 .287 .268 .504 .419 .481 .180 .545 .475
Cronbach's Alpha if Item Deleted .807 .805 .799 .809 .807 .805 .799 .799 .797 .818 .815 .820 .814 .801 .806 .806 .827 .800 .805
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN V ( Pengujian Hipotesis )
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL UJI HIPOTESIS KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT Correlations
PPG PPG
Pearson Correlation
EKG 1
Sig. (2-tailed)
N EKG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.464
**
.000 92
92
**
1
.464
.000 92
92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VI ( Surat Ijin Penelitian )
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135