PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH JURUSAN DI SMA (Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh Putri Ambarwati NIM : 091334048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH JURUSAN DI SMA (Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh Putri Ambarwati NIM : 091334048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada:
Yesus Kristus sumber pengharapanku Bapak, Ibu, adikku yang selalu mendukung setiap langkahku Saudara dan teman-temanku yang begitu baik membantu aku Dominicus Erwin Suranto yang setia mendampingiku Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6 : 34)
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku (Yohanes 16 : 23)
Temukan kebahagiaan hari ini dengan bersyukur dari hal-hal kecil yang akan menuntun kamu esok meraih hal-hal besar (Mario Teguh)
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, tetapi orang-orang yang masih belajar terus akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH JURUSAN DI SMA Studi kasus : Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Putri Ambarwati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) hubungan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA; (2) hubungan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA; (3) hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 567 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 174 responden. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi dari Pearson dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA (r hitung = 0,555 > r tabel = 0,1488); (2) ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA (r hitung = 0,446 > r tabel = 0,1488); (3) tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA (pendidikan ayah r hitung = 0,081 < r tabel = 0,1488 dan pendidikan ibu r hitung = -0,058 < r tabel = 0,1488).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION, STUDENT’S PERCEPTION ON THE MAJOR SUBJECT, PARENT’S EDUCATIONAL LEVEL AND STUDENT’S INTEREST IN CHOOSING THE MAJOR SUBJECT IN SENIOR HIGH SCHOOL A Case Study on the Students of the Tenth Grade of Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta
Putri Ambarwati Sanata Dharma University 2013
The purpose of this research is to describe: (1) the correlation between learning motivation and student’s interest in choosing major subject in Senior High School; (2) the correlation between student’s perception towards major subject and the student’s interest in choosing major subject in Senior High School; (3) the correlation between parent’s educational level and the student’s interest in choosing the major subject in Senior High School. The population of this study were 567 students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School. The samples were 174 students of the tenth grade.The technique of taking the samples is purposive sampling. The techniques for analysing the data were Pearson Correlative technique and Rank Spearman. The result shows: (1) there is a significant correlation between student’s learning motivation and student’s interest in choosing major subject in Senior High School (r calculate = 0,555 > r table = 0,1488); (2) there is a significant correlation between student’s perception toward the major subject and students’interest in choosing the major subject in Senior High School (r calculate = 0,446 > r table = 0,1488); (3) there isn’t any correlation between parents’ educational level and students’ interest in choosing the major subject in Senior High School (father’s education r calculate = 0,081 < r table = 0,1488 and mother’s education r calculate = -0,058 < r table = 0,1488).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah mendidik, membimbing, dan mendukung penulis selama proses belajar sampai tersusunnya skripsi ini.
4.
Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan mendampingi, mendidik, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
5.
Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik, dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6.
Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik, dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan membimbing penulis selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
8.
Ibu Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selalu melayani dan membantu urusan administrasi selama penulis kuliah hingga penyusunan skripsi ini.
9.
Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
10. Ibu Y. Natalia Margi Lestari, S.Pd. selaku guru yang telah mendampingi dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 11. Siswa-siswi kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah bersedia bekerja sama dan membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. 12. Kedua orang tuaku, Bapak Y. Mujiharjo dan Ibu B. Budi Ning Astuti yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan baik materi maupun moral. 13. Adikku, Y. Dea Nugroho Putro yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan. 14. Saudara-saudaraku terkasih yang telah memberikan dukungan dan motivasi. 15. Dominicus Erwin Suranto atas cinta dan kasih yang telah diberikan. 16. Teman-temanku yang telah membantu penelitian, Ria, Tama, dan Tari. 17. Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 yang telah bersama-sama
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. ..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
iv
MOTTO ...................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................
vii
ABSTRAK. ..............................................................................................
viii
ABSTRACT. .............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR.............................................................................
x
DAFTAR ISI............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL. ..................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN….. .....................................................................
xviii
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN ............................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah. ...................................................
1
B.
Batasan Masalah................................................................
4
C.
Rumusan Masalah. ............................................................
5
D.
Tujuan Penelitian...............................................................
5
E.
Manfaat Penelitian.............................................................
6
II
KAJIAN TEORETIK. ....................................................
7
A.
Motivasi Belajar. ...............................................................
7
B.
Persepsi..............................................................................
11
C.
Tingkat Pendidikan Orang Tua. ........................................
13
D.
Minat..................................................................................
14
E.
Kajian yang Relevan..........................................................
15
F.
Kerangka Berpikir. ............................................................
16
G.
Hipotesis. ...........................................................................
18
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB
BAB
BAB
III
METODE PENELITIAN. ..............................................
19
A.
Jenis Penelitian ..................................................................
19
B.
Tempat dan Waktu Penelitian. ..........................................
19
C.
Subjek dan Objek Penelitian. ............................................
19
D.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. ........
20
E.
Variabel Penelitian dan Pengukurannya............................
21
F.
Teknik Pengumpulan Data. ...............................................
22
G.
Teknik Pengujian Instrumen..............................................
25
H.
Teknik Analisis Data. ........................................................
28
IV
GAMBARAN UMUM.....................................................
34
A.
Data Kelembagaan Sekolah...............................................
34
B.
Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. ..............
34
C.
Sistem Pendidikan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta...
35
D.
Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. .......................................................................
37
E.
Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta......
38
F.
Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
47
G.
Peserta Didik SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. ..............
48
H.
Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta..............................................................
49
I.
Fasilitas Pendidikan dan Latihan.......................................
51
J.
Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ............
52
K.
Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta..............................................................
53
L.
Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan.....................
55
V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ................................
57
A.
Deskripsi Data. ..................................................................
57
B.
Analisis Data. ....................................................................
61
1. Pengujian Prasyarat .......................................................
61
2. Pengujian Hipotesis .......................................................
62
Pembahasan. ......................................................................
72
C.
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB
VI
KESIMPULAN ................................................................
76
A.
Kesimpulan........................................................................
76
B.
Keterbatasan. .....................................................................
77
C.
Saran……. .........................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
79
LAMPIRAN
81
...............................................................................
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel
3.1
Skala Pengukuran............................................................
22
Tabel
3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar….........................
23
Tabel
3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Jurusan....
23
Tabel
3.4
Kisi-Kisi Kuesioner Minat Memilih Jurusan di SMA ....
24
Tabel
3.5
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar…... ........................
26
Tabel
3.6
Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa terhadap Jurusan......
26
Tabel
3.7
Hasil Uji Validitas Minat Memilih Jurusan di SMA ......
27
Tabel
3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas ............................................
28
Tabel
3.9
Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) I. ..................
29
Tabel
3.10
Interpretasi Koefisien Korelasi …….. ............................
33
Tabel
4.1
Yayasan Pangudi Luhur ..................................................
39
Tabel
4.2
Jumlah Peserta Didik Tiap Rombel ................................
48
Tabel
4.3
Jumlah Peserta Didik.......................................................
48
Tabel
4.4
Fasilitas Sekolah. ............................................................
51
Tabel
5.1
Pilihan Jurusan. ...............................................................
57
Tabel
5.2
PAP I Motivasi Belajar. ..................................................
58
Tabel
5.3
PAP I Persepsi Siswa terhadap Jurusan ..........................
58
Tabel
5.4
PAP I Tingkat Pendidikan Orang Tua. ...........................
59
Tabel
5.5
PAP I Minat Memilih Jurusan di SMA...........................
60
Tabel
5.6
Hasil Pengujian Normalitas.............................................
61
Tabel
5.7
Hasil Pengujian Linieritas. ..............................................
62
Tabel
5.8
Korelasi Pearson Hipotesis I ..........................................
63
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
5.9
Korelasi Pearson Hipotesis II .........................................
66
Tabel
5.10
Korelasi Spearman Hipotesis III (Ayah).........................
68
Tabel
5.11
Korelasi Spearman Hipotesis III (Ibu)............................
70
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
Kuesioner. .....................................................................
81
Lampiran II
Data Siswa. ...................................................................
89
1. Data Uji Validitas dan Reliabilitas .........................
90
2. Data Penelitian ........................................................
93
Lampiran III
Daftar Distribusi Frekuensi...........................................
98
Lampiran IV
Penilaian Acuan Patokan I............................................
107
Lampiran V
Perhitungan SPSS….. ...................................................
111
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................
112
2. Uji Normalitas dan Linieritas .................................
116
3. Uji Hipotesis ...........................................................
119
Lampiran VI
Surat Keterangan. .........................................................
121
Lampiran VII
Tabel Logaritma, Tabel r, Tabel t ................................
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan dalam memilih dan membina hidup yang baik yang sesuai dengan martabat manusia. Jadi, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Menurut Syah (1995:1), pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Syah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991:232), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Syah (McLeod, 1989), dalam pengertian yang sempit education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah, 1995:2) Syah (Dictionary of Psychology, 1972) pendidikan diartikan sebagai ....the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes, etc. Jadi, pendidikan berarti
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan, ada beberapa jalur pendidikan yang dapat ditempuh yaitu melalui pendidikan formal, informal dan nonformal. Salah satu contoh pendidikan formal dimulai dari tingkat SD , SMP, SMA/SMK sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan di SMA terbagi menjadi tiga kelas (X, XI dan XII) dimana di kelas XI ada suatu proses penempatan dalam pemilihan jurusan baik IPA, IPS maupun BAHASA. Penjurusan merupakan salah satu faktor untuk menentukan keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah. Sebagai contoh kekurangtepatan dalam memilih dan menentukan jurusan, kesempatan yang sangat baik bagi siswa akan hilang. Jadi, kegagalan dalam belajar atau tidak mampu melanjutkan studi di perguruan tinggi, diantaranya bukan disebabkan siswa yang bersangkutan berinteligensi rendah melainkan kekurangtepatan dalam memilih jurusan. Penjurusan diadakan atas dasar bahwa pada hakekatnya para siswa merupakan individu-individu yang mandiri dengan keanekaragamannya (perbedaan individual) dan memiliki bakat dan minat masing-masing. Di Sekolah Menengah Atas (SMA), mulai adanya penjurusan saat masuk di kelas XI. Jurusan dibagi menjadi tiga yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan BAHASA. Saat memilih salah satu jurusan yang ditawarkan, para siswa terkadang masih merasa bingung. Kebingungan itu disebabkan karena semua siswa belum mengerti potensi yang dimilikinya sehingga mereka belum bisa memantapkan pilihan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
jurusan yang diminatinya. Dalam memilih jurusan terkadang siswa hanya ikut-ikutan teman atau karena persepsi tertentu terhadap jurusan yang ditawarkan. Minat siswa dalam memilih jurusan salah satunya didasarkan pada motivasi. Motivasi ini akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi cenderung akan rajin belajar dan dapat memilih jurusan sesuai dengan minatnya. Namun siswa yang mempunyai motivasi yang rendah, dia cenderung akan bermalas-malasan dalam belajar dan biasanya memilih jurusan “sekenanya” atau menurut pada sekolah. Persepsi siswa terhadap jurusan didasarkan pada pertimbangan bahwa persepsi seseorang mampu mempengaruhi pembentukan minat siswa dalam memilih jurusan. Beberapa siswa senang masuk jurusan IPA karena lebih siap masuk ke semua jurusan di perguruan tinggi dan dianggap memiliki derajat intelektualitas yang lebih tinggi. Sebagian besar yang masuk jurusan IPS hanya untuk menghindar dari hitungan semata sedangkan yang masuk jurusan BAHASA agar mendapatkan beasiswa di luar negeri. Pemilihan jurusan juga tidak terlepas dari pengaruh keluarga karena keluarga adalah tempat pertama kalinya pendidikan diberikan dan pendidikan itu akan terus berlanjut. Dalam hal ini, pendidikan orang tua juga memengaruhi pola pikir anak dalam memilih jurusan. Pada umumnya, orang tua yang berpendidikan rendah mempunyai pengetahuan yang sempit terhadap pendidikan. Jadi, orang tua tidak mampu untuk mengarahkan anaknya dalam pemilihan jurusan. Sedangkan orang tua yang berpendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
tinggi mempunyai pengetahuan yang luas terhadap pendidikan. Jadi, orang tua mampu untuk mengarahkan anaknya dalam memilih jurusan sesuai dengan minatnya. Hal ini tidak terlepas dari harapan orang tua yang ingin agar anaknya kelak menjadi orang yang sukses. Tujuan penjurusan di SMA (Gani, 1986:14) 1.
Mengelompokkan para siswa yang mempunyai kecakapan, kemampuan, bakat dan minat yang relatif sama.
2.
Membantu mempersiapkan para siswa dalam melanjutkan studi dan memilih dunia kerjanya.
3.
Membantu meramalkan keberhasilan untuk mencapai prestasi yang baik dalam kelanjutan studi dan dunia kerjanya.
4.
Membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi yang akan dicapai di waktu mendatang. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Hubungan antara Motivasi Belajar, Persepsi Siswa terhadap Jurusan, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA”.
B. Batasan Masalah Mengingat begitu banyak faktor yang memengaruhi minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA, maka perlu diadakan batasan masalah. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian peneliti adalah motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, dan tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA?
2.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA?
3.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
2.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
3.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan mampu digunakan pihak sekolah untuk membantu siswa dalam mempertimbangkan pemilihan jurusan di SMA.
2.
Bagi Orang tua Diharapkan orang tua mampu membantu mengarahkan anaknya untuk memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
3.
Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi perpustakaan dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
4.
Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan tentang minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Motivasi 1.
Pengertian Motivasi Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman, 2008:73) Motivasi juga akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan (Sardiman, 2008:74) Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2008:75)
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
8
Ciri-Ciri Motivasi: Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Sardiman, 2008:83) a. b.
c.
d. e. f. g. h.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral). Lebih senang bekerja mandiri. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Ciri-ciri motivasi seperti di atas akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal itu harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal. 3.
Fungsi Motivasi dalam Belajar Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal maka diperlukan adanya motivasi. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Dengan demikian, motivasi memengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi (Sardiman, 2008:85) a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
4.
9
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Teori Motivasi Salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow. Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini dibagi ke dalam 7 kategori yaitu (Slameto, Maslow 1943, 1970) a.
b.
c. d.
e. f.
g.
Fisiologis Kebutuhan manusia paling dasar meliputi kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Rasa aman Kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan yang dapat diramalkan, ketidakpastian, keterancaman akan menimbulkan kecemasan pada diri individu. Rasa cinta Kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain. Penghargaan Kebutuhan rasa dihargai, dikagumi dan dihormati oleh orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran. Aktualisasi diri Kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri sepenuhnya. Mengetahui dan mengerti Kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya untuk mendapatkan pengetahuan. Kebutuhan estetik Kebutuhan dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
10
Macam-Macam Motivasi a.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik: motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, maka yang dimaksud motivasi instrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapatberubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. 2) Motivasi ekstrinsik: motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi, yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu (Sardiman, 208:89-91)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
B. Persepsi 1.
Pengertian persepsi Menurut Slameto (2010:102), persepsi
adalah proses
yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Selanjutnya
Irwanto,dkk
(1988:55)
persepsi
adalah
proses
diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Kemudian Slameto (2010:102) Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut-paut dengan persepsi sangat penting karena: a.
b.
c.
Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik objek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat. Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak relevan. Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru.
Beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya secara lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif (Slameto, 2010:103105)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
1) Persepsi itu relatif bukannya absolut Manusia bukanlah instrumen ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. Seseorang tidak dapat menyebutkan secara persis berat suatu benda yang dilihatnya atau kecepatan sebuah mobil yang sedang lewat, tetapi ia dapat secara relatif menerka berat berbagai benda atau kecepatan mobil-mobil. 2) Persepsi itu selektif Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada di sekelilingnya pada saat-saat tertentu. Ini berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia pelajari, apa yang ada suatu saat menarik perhatiannya dan ke arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan. Ini berarti juga bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan seseorang untuk menerima rangsangan. 3) Persepsi itu mempunyai tatanan Orang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. Jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas. 4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsang) Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan dengan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diinterpretasi. 5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaanperbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. 2.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Persepsi (Irwanto dkk, 1988:76-77) a.
Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
d.
13
Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnya paling kuat. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin (mata uang logam) lebih besar dibanding anak-anak orang kaya. Pengalaman terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang Mentawai di pedalaman Siberut atau saudara-saudara kita di pedalaman Irian.
C. Tingkat Pendidikan Orang Tua Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik
dan
tujuan
yang
akan
dicapai,
terdiri
dari:
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29079/4/Chapter%20II.pdf) 1.
Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
2.
Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
3.
Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
D. Minat 1.
Pengertian Minat Menurut Sardiman (2008:76) minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan
dengan
keinginan-keinginan
atau
kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai
hubungan
dengan
kepentingannya
sendiri.
Hal
ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Kemudian Slameto (Benard), minat timbul secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Menurut Slameto (Hilgard) interest is persisting tedency to pay attention to and enjoy some activity or content. Selanjutnya
Syah
(1995:136) minat
adalah kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Slameto (2010:57) minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. 2.
Faktor yang Memengaruhi Timbulnya Minat: Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982) dalam Purwanto (2004): a.
b.
c.
Faktor dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. Faktor motif sosial yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. Faktor emosional yaitu minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
E. Kajian yang Relevan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agatha Dhian Novita (2010) dengan judul “Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA” disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Maria Dwi Riwayati (2009) dengan judul “Hubungan antara prestasi belajar siswa dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS dengan minat siswa dalam memilih jurusan di IPS”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Agustina Aris Widaryanti (2003) dengan judul “Hubungan antara nem SLTP, prestasi belajar siswa, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan orang tua dengan minat siswa memilih jurusan di SMU” dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
F. Kerangka Berpikir 1.
Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA Motivasi belajar dapat memengaruhi belajar siswa. Siswa yang mempunyai motivasi belajar, akan terarah dalam belajarnya sehingga siswa itu tahu apa yang harus dilakukan demi mencapai cita-citanya. Ketika siswa mempunyai cita-cita atau harapan untuk masuk dalam jurusan yang dia inginkan dan siswa tersebut mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka hal itu mudah diraih. Timbulnya motivasi dalam diri siswa tak lepas dari dukungan orang-orang di sekitarnya seperti orang tua, teman, sahabat, saudara dan lain-lain. Melalui orangorang di sekitarnya itu siswa menjadi termotivasi dalam belajar. Usaha untuk menumbuhkan motivasi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaan pada siswa misalnya orang tua memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
hadiah kepada anaknya yang berprestasi sehingga anak akan termotivasi dalam belajarnya. 2.
Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA Persepsi dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek. Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi positif dan negatif terhadap jurusan di SMA. Jika persepsi siswa terhadap jurusan tertentu positif maka akan cenderung berminat memilih jurusan tersebut. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap jurusan tertentu maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.
3.
Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA Peran orang tua dalam pendidikan anak sangat penting artinya pengarahan, bimbingan, pengertian yang mereka berikan untuk anakanaknya akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam melihat luasnya cakrawala pendidikan. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka pengetahuan yang diperolehnya semakin banyak. Hal itu dapat dijadikan suatu pengalaman bagi orang tua untuk mengarahkan anaknya dalam memilih jurusan karena pendidikan orang akan memengaruhi pola pemikiran anak. Biasanya orang tua yang berpendidikan tinggi akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
mempunyai harapan agar anaknya memasuki jurusan yang diinginkan orang tua. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tuanya, maka orang tua dapat mengarahkan anaknya dengan baik untuk memilih jurusan yang cocok. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memang memiliki sumber daya yang cenderung lebih besar, baik pendapatan, waktu, tenaga, dan jaringan kontak, yang memungkinkan mereka untuk terlibat lebih jauh dalam pendidikan anak.
G. Hipotesis 1.
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA : Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA
2.
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA
3.
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas dimana peneliti dapat memperoleh gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat, serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Hasan, 2004:10)
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian yang direncanakan sekitar bulan Maret-April 2013.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1.
Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas X.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
20
Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, dan tingkat pendidikan orang tua.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah sekumpulan objek yang akan diteliti. Populasi juga sering didefinisikan sebagai himpunan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang memiliki kesamaan karakter (Andi, 2009:84). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. Jenis sampel yang diambil harus mencerminkan populasi. Data yang dianalisis dalam suatu penelitian merupakan data hasil pengukuran yang diperoleh dari sampel (Andi, 2009:84). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas X1, X2, X3, X5, X6. Sedangkan kelas X4 digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri. Dalam penelitian ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
sampel yang dipilih kelas X dengan pertimbangan siswa di kelas X akan mengikuti program pemilihan jurusan. E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: a.
Motivasi belajar
b. Persepsi siswa terhadap jurusan c. Tingkat pendidikan orang tua d. Minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA 2.
Pengukuran Variabel Penelitian Setiap variabel akan diukur dengan menggunakan cara pengukurannya masing-masing. Pengukuran setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut: a.
Motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, dan minat memilih jurusan di SMA, data dapat diperoleh melalui kuesioner. Pengukuran pada penelitian ini dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang (Hasan, 2002:72). Dalam skala Likert digunakan 5 kategori penilaian diantaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Tabel 3.1 Skala Pengukuran (Arikunto, 2010:190) Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
b.
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu– Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
1
2
3
4
5
Tingkat Pendidikan Orang Tua Untuk tingkat pendidikan orang tua, dilihat dari pendidikan terakhir orang tua siswa dengan pengukurannya sebagai berikut: 1.
Tamat SD
: skor 1
2.
Tamat SMP
: skor 2
3.
Tamat SMA
: skor 3
4.
Tamat D3
: skor 4
5.
Tamat Sarjana
: skor 5
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Kuesioner Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel) (Hasan, 2004:24)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar No.
Indikator
Pernyataan positif (nomer item dalam kuesioner)
Pernyataan negatif (nomer item dalam kuesioner)
Jumlah item
1.
Kemauan untuk 1, 8 5 3 mengikuti pelajaran 2. Keinginan untuk 2, 11 7 3 menguasai materi pelajaran 3. Ketekunan dan 3, 12 9 3 keuletan 4. Kecenderungan 4, 13 15 3 mengerjakan tugas dengan baik 5. Keaktifan siswa 10, 16 17 3 belajar di dalam kelas 6. Kebiasaan siswa 4 6 2 di luar jam sekolah Diadopsi dari Novita, Dhian A. 2010. “Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa terhadap Jurusan dan Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Jurusan No.
1.
2.
Indikator
Pernyataan positif (nomer item dalam kuesioner)
Pernyataan negatif (nomer item dalam kuesioner)
Jumlah item
Aspek kognitif yang dialami siswa melalui panca indera Dampak psikologis
18, 23, 26
-
3
30
20,31
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
3.
Kebutuhan di masa 24, 27 21 3 depan 4. Proses belajar 22, 25, 28 3 5. Harapan dan cita-cita 19, 29 2 Diadopsi dari Novita, Dhian A. 2010. “Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa terhadap Jurusan dan Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan. Tingkat pendidikan orang tua: dilihat dari jenjang pendidikan terakhir orang tua. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Memilih Jurusan di SMA No.
Indikator
1. 2.
Pernyataan positif (nomer item dalam kuesioner) 32, 34, 36 39
Pernyataan negatif (nomer item dalam kuesioner) 35 38
Jumlah item
Perasaan senang 4 Ketertarikan pada 2 jurusan yang dipilih 3. Kebutuhan di masa 37 33 2 mendatang Diadopsi dari Novita, Dhian A. 2010. “Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa terhadap Jurusan dan Motivasi Belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan. 2.
Penelusuran Literatur Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya (Hasan, 2004:24)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
25
Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti (Hasan, 2004:24)
G. Teknik Pengujian Instrumen 1.
Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan dkk, 2011:194). Untuk pengujian validitas instrumen digunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Sujarweni dkk, 2012:17)
= Keterangan:
[ (∑
(∑
) − (∑ )(∑ )
) − (∑ ) ][ (∑
) − (∑ ) ]
r: koefisien korelasi n: jumlah responden x: skor variabel (jawaban responden) y: skor total variabel untuk responden n Koefisien
korelasi
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya, hasil perhitungan koefisien korelasi ini dibandingkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan r
tabel
dimana df = n - 2 dengan sig 5%. Jika r
tabel
hitung
26
maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid, begitu pula sebaliknya. Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil uji validitas terhadap variabel motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan dan minat memilih jurusan di SMA yang dilakukan sebelum penelitian di kelas X4. Tabel 3.5 Hasil uji validitas motivasi belajar No.item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17
r hitung 0,857 0,490 0,704 0,509 0,806 0,866 0,665 0,497 0,582 0,715 0,490 0,830 0,629 0,605 0,396 0,702 0,836
r tabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.6 Hasil uji validitas persepsi siswa terhadap jurusan No.item Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26
r hitung 0,613 0,542 0,606 0,700 0,639 0,438 0,412 0,494 0,550
r tabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31
0,406 0,730 0,641 0,569 0,439
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
27
Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.7 Hasil uji validitas minat memilih jurusan di SMA No.item Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39
r hitung 0,555 0,579 0,642 0,664 0,395 0,732 0,722 0,533
r tabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan antara r
tabel
dengan r
hitung.
Jumlah data (n) sebanyak 36 responden dan sig 5%,
maka df = n - 2 = 36 - 2 = 34 sehingga diperoleh r Berdasarkan perhitungan r
tabel
< r
hitung
tabel
sebesar 0,329.
sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua item pertanyaan mengenai motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, dan minat memilih jurusan di SMA adalah valid. 2.
Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (Riduwan dkk, 2011:194). Dalam penelitian ini, untuk pengujian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach Alpha dengan rumus (Sujarweni dkk, 2012:189) Rumus:
∑
Keterangan: : varians total ∑
: jumlah varians butir : jumlah butir pertanyaan : koefisien reliabilitas instrumen Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Cronbach Alpha. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 konstruk pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel dan sebaliknya (Sujarweni dkk, 2012:189) Tabel 3.8 Hasil pengujian reliabilitas Variabel Motivasi belajar Persepsi siswa terhadap jurusan Minat memilih jurusan di SMA
r hitung 0,933 0,869
r tabel 0,6 0,6
Keterangan Reliabel Reliabel
0,858
0,6
Reliabel
H. Teknik Analisis Data 1.
Deskripsi data Penilaian sifat suatu objek dan penggunaan bahan pembanding sebagai alat untuk memberi arti pada skor menjadi sangat penting. Bahan pembanding ini disebut acuan penilaian, dan sengaja tidak dipakai istilah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
lain (Masidjo, 1995:151). Dalam usaha menarik kesimpulan, peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Kesimpulan yang diambil untuk menjawab masalah ialah menggunakan kriteria sebagai berikut (Masidjo, 1995:151) Tabel 3.9 Pedoman PAP I (Masidjo, 1995:153)
Interval Skor
2.
Kriteria
90% – 100%
Sangat tinggi
80% – 89%
Tinggi
65% – 79%
Cukup
55% – 64%
Rendah
Dibawah 55%
Sangat rendah
Uji Prasyarat a.
Pengujian normalitas Tujuan digunakannya pengujian normalitas adalah untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, hal ini sebagai prasyarat digunakannya analisis parametrik (Priyatno, 2012:132). Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus One-Sample-Kolmogorov-Smirnov. Rumus:
=
Keterangan: D
[
(
)−
(
)]
: deviasi maksimum (
(
)
)
: fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan : fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jika nilai F
hitung
> nilai F
tabel
30
pada taraf signifikansi 5%, maka
distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai F hitung < nilai F tabel, maka distribusi data dikatakan normal. b.
Pengujian Linieritas Lineritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik korelasional menunjukkan hubungan yang linier atau tidak (Priyatno, 2012:90) Rumus:
F=
Keterangan: F
: nilai F untuk garis regresi ∶ varians tuna cocok : varians galat
3.
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar , persepsi siswa terhadap jurusan, dan minat memilih jurusan di SMA dapat digunakan rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar (Arikunto, 2010:327)
= Keterangan:
[ ∑
∑
− (∑ )(∑ )
− (∑ ) ][ ∑
: koefisien korelasi yang dicari N : banyaknya subjek pemilik nilai
− (∑ ) ]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
X : nilai variabel 1 Y : nilai variabel 2 Nilai r dapat digunakan untuk melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak (Sujarweni dkk, 2012:61) Kriteria: -
Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak
-
Jika r hitung < r tabel maka Ho diterima Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada
penafsiran hasil. Tanda – (negatif) pada output menunjukkan arah hubungan yang berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan hubungan yang searah. Dasar pengambilan keputusan: berdasarkan pada probabilitas, jika probabilitas > 0,05 Ho diterima dan sebaliknya. Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t (Trihendradi, 2009:201) Rumus: Keterangan:
t=
√ √
r : koefisien Pearson n : jumlah responden Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: -
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
-
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
hitung
adalah sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat memilih jurusan di SMA dapat digunakan dengan rumus Spearman (Arikunto, 2010:329) Rumus: Keterangan:
ℎ
=1−
(
∑
)
rho : koefisien korelasi B
: beda, yaitu selisih nilai variabel 1 dengan variabel 2. Nilai B dapat dicari dengan mengurangi bilangan yang besar dengan bilangan yang kecil. Sesudah dikuadratkan hasilnya akan sama saja.
N : banyaknya subjek pemilik nilai 6
: bilangan konstan Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada
penafsiran hasil. Tanda – (negatif) pada output menunjukkan arah hubungan yang berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan hubungan yang searah. Dasar pengambilan keputusan: berdasarkan pada probabilitas, jika probabilitas > 0,05 Ho diterima dan sebaliknya. Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t (Trihendradi, 2009:205) Rumus:
t=
√ √
hitung
adalah sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: r : koefisien Spearman n : jumlah responden Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: -
Jika t hitung < t tabel maka ho diterima
-
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2007:250) Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Data Kelembagaan Sekolah 1.
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
2.
Lokasi
: Jl. P.Senopati No.18 Yogyakarta
3.
Status
: Terakreditasi A
B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1.
Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Membentuk pribadi beriman, berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil, dan terbuka dalam menghadapi tantangan zaman.
2.
Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta a.
Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang beriman.
b.
Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang berbudi pekerti luhur.
c.
Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang cerdas.
d.
Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terampil.
e.
Mendampingi
peserta
didik
menuju
pribadi
yang
terbuka
menghadapi tantangan zaman. 3.
Tujuan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta a.
Menghasilkan peserta didik yang beriman tanpa membedakan agama, ras, suku, dan tingkat sosial. 34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
35
Menghasilkan peserta didik yang menghidupi sikap kerja keras, tanggung jawab, setia, tangguh, jujur, dan sederhana.
c.
Menghasilkan peserta didik yang berpengetahuan dan dapat diterima di perguruan tinggi.
d.
Menghasilkan
peserta
didik
yang
mampu
menghargai
dan
melestarikan budaya lokal. e.
Menghasilkan peserta didik yang berbudaya dan berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
C. Sistem Pendidikan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Sistem Pendidikan yang diterapkan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah program pengajaran umum dan program pengajaran khusus. Program pengajaran umum, dilaksanakan di kelas X, sedangkan program pengajaran khusus diadakan di kelas XI dan XII dengan pilihan program IPA dan Program IPS. Pola hubungan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah: 1.
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikelola sebagai “Komunitas Pendidikan Dialogis” yang memberikan suasana saling percaya, saling menghormati, saling memperhatikan, penuh cinta kasih, kemerdekaan untuk berkreasi, bersikap kritis, berani bertanya, dan berpendapat secara bertanggung jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Strategi
36
pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk
mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang terjadi di masyarakat saat ini. 3.
Pendekatan pribadi menekankan kerekanan dalam pelayanan yang berorientasi pada: a.
Pendidik berperan sebagai pendamping, fasilitator, mediator, instruktur, dan motivator kepada subjek didik.
b.
Setiap pribadi menampakkan kewibawaannya, yaitu dengan adanya keserasian antara perkembangan diri, profesionalitas, sosialitas, dan religiositasnya.
c.
Setiap pribadi dibiasakan untuk mengadakan refleksi validasi (menghargai dan saling membantu dengan teman sejawat, rapat musyawarah dan pengembangan pribadi).
4.
Pola interaksi belajar mengajar pendamping-peserta didik dapat bervariasi, antara lain sebagai berikut: a.
Pola pendamping-peserta didik Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan informasi, memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik, membina disiplin kelas dan kelompok kerja, dan sebagainya.
b.
Pola peserta didik-pendamping Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta bantuan
pendamping,
mengkonsultasikan
hasil
pekerjaan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan pendamping, dan sebagainya. c.
Pola peserta didik-peserta didik Isi kegiatannya adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya.
D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dalam wujud masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya untuk mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan kurikulum yang berlaku, ada dua program pengajaran di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
program pengajaran umum dan program pengajaran khusus. Program pengajaran umum diselenggarakan di kelas X, sedangkan program pengajaran khusus diselenggarakan di kelas XI dan XII dengan program pengajaran IPA dan IPS.
E. Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1.
Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Pada mulanya, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikenal dengan nama Sekolah Guru Agama Katolik (SGAK), yang didirikan pada bulan April 1942 dan dikelola oleh Frater-Frater Jesuit. Namun, pada tanggal 1 Agustus 1942, SGAK diserahkan kepada Bruder-Bruder FIC (Fractum Immaculatum Conceptionis), yang pusatnya di Jalan Dr. Sutomo 4 Semarang. Kehadiran Bruder-Bruder FIC untuk membaktikan diri pada karya pendidikan, pengajaran, pembinaan Kristiani, namun tetap terbuka terhadap Roh yang berhembus kearah yang dikehendaki-Nya. Dalam proses perkembangannya, sekolah-sekolah yang dikelola oleh para Bruder FIC bernaung dibawah Yayasan Pangudi Luhur yang didirikan pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaries No. 16, oleh Tan A Sioe. Nama Pangudi Luhur sendiri berasal dari dua kata, yaitu Pangudi dan Luhur yang berarti usaha yang baik. Para Bruder FIC melihat karya pendidikan sebagai suatu usaha/ karya yang baik dan diharapkan orang yang dididiknya juga menjadi orang baik dan mampu berusaha atau mengusahakan hal–hal baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Karya pendidikan persekolahan Yayasan Pangudi Luhur per Mei 1997 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Yayasan Pangudi Luhur No.
Cabang
TK
1
Semarang
2
SLB/B
SD
SMP
SMA
9
16
6
2
Surakarta
1
4
7
2
3
Muntilan (Kedu)
1
1
2
1
4
Yogyakarta
3
8
5
2
5
Jakarta (termasuk Sukaraja)
1
1
2
2
6
Ketapang
1
6
3
1
1
STM
1
1
Nama-nama sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur kebanyakan memakai nama Pangudi Luhur, tetapi ada beberapa sekolah yang memakai nama lain seperti: a.
Van Lith – Muntilan
b.
Don Bosco – Semarang
c.
St. Thomas – Semarang
d.
Bernadus - Semarang
e.
St. Yusup – Solo
f.
Bintang laut – Solo
g.
St. Yohanes – Ketapang Proses belajar awal mulanya di gedung yang kini digunakan SD
Pangudi Luhur. Untuk saat ini TK, SD, SMA berada dalam satu lokasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Sedangkan SLTP/ SMP-nya menempati gedung dan tempat baru di Jl. Timoho, Baciro, Yogyakarta. Secara kronologis perubahan-perubahan yang terjadi sebagai berikut: Tahun 1942 : Sekolah berdiri dengan nama SGAK (putra) dikelola Frater-Frater Jesuit. Tahun 1952 : SGAK menempati gedung Jl. P. Senopati 16, dikelola para Bruder FIC (Santa Maria Yang Dikandung Tak Bernoda) Tahun 1965 : Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi. Tahun 1973 : Mulai kelas 1 menerima peserta didik putri, nama menjadi SPG. Tahun 1983 : Menempati gedung di JL. P. Senopati 18 sampai saati ini. Tahun 1987 : SPG memperoleh status DISAMAKAN. Tahun 1989 : SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Tahun 1992 : SMA Pangudi Luhur St. Yusuf memperoleh status DISAMAKAN
dengan
KS
No.
476/C/Kep/1991
(akreditasi 1) Tahun 2003 : nama SMU diubah lagi menjadi SMA dan digunakan hingga saat ini. Tahun 2005 : SMA menerima Akreditasi A dari BAN. Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Pangudi Luhur: Tahun 1949 – 1952 : Pater H.Loeff, SJ (Pendiri) Tahun 1952 – 1957 : Br. Joachim, FIC Tahun 1957 – 1970 : Br. Rodulfus, FIC
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tahun 1971 – 1977 : Br. Yustinus Sukirno, FIC Tahun 1978 – 1984 : Drs. Bonifasius Sudiyo Dijosusanto Tahun 1984 – 1985 : Aloysius Djatmiko, BA Tahun 1985 – 1987 : Drs.Br. Albertus Maria Sutarno, FIC Tahun 1987 – 1989 : Drs.Br. Yohanes Budi Suyanto, FIC Tahun 1989 – 1992 : Br. Alfonsus Marsuki, FIC Tahun 1992 – 1995 : Drs.Br. Stephanus Parno, FIC Tahun 1995 – 1999 : Drs. H.R Sumarsono Tahun 1999 – 2003 : Drs. Sumarinta Stanislaus Tahun 2003 – 2012 : Drs.Br. Herman Yoseph, FIC Tahun 2012 – sekarang : Andreas Mujiyono, S.Pd 2.
Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Dinas Pendidikan & Pengajaran kota Yogyakarta
Yayasan Pangudi Luhur cabang Yogyakarta
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Wakasek Urusan Kepeserta didikan
Wakasek Urusan Kurikulum
Wakasek Urusan Sarana-Prasarana
Koordinator BP
Wakasek Urusan Kerjasama masy.
Guru-guru OSIS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
42
Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur a.
Wewenang dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Mengevaluasi
program
tahunan
dan
program
semester
berdasarkan kalender pendidikan. 2) Mengawasi pembuatan jadwal pelajaran per-tahun, persemester, termasuk penetapan jenis mata pelajaran/ bidang pengembangan/ bidang studi/ bidang pengajaran/ keterampilan dan pembagian tugas guru. 3) Mengawasi pelaksanaan jadwal satuan pelajaran menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan. 4) Mengawasi pelaksanaan ulangan/ test/ hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan UAN. 5) Mengawasi
penyusunan
kelompok
siswa/
peserta
didik
berdasarkan norma penjurusan. 6) Mempunyai wewenang untuk mengevaluasi penyusunan norma penilaian. 7) Bertanggung jawab terhadap penetapan kenaikan kelas. 8) Mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi administrasi sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
43
Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan Kepeserta didikan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kepesertadidikan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Membantu kepala Sekolah dalam urusan Penerimaan Peserta didik Baru (PSB). 2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. 3) Membimbing kegiatan pembinaan OSIS. 4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib peserta didik. 5) Mengatur pelaksanaan upacara bendera dan upacara hari-hari besar. 6) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan. 7) Mengadakan pemilihan peserta didik untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah. 8) Melaksanakan pemilihan calon peserta didik teladan dan calon peserta didik penerima bea siswa. 9) Bertanggungjawab pada urusan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
44
Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Menyusun program pengajaran. 2) Membuat/menyusun format kerja: formulir, blangko, dan sebagainya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar. 3) Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan mengajar para pamong. 4) Menyusun jadwal pelajaran. 5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas. 6) Mengkoordinasi pengumpulan nilai untuk dituangkan pada rapor dan STTB. 7) Menyusun jadwal penerimaan rapor dan penerimaan STTB.
d.
Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Menyusun inventarisasi semua fasilitas yang dimiliki sekolah. 2) Menginventarisasi barang-barang yang rusak untuk dilaporkan penghapusannya. 3) Mencatat dan menempatkan barang-barang baru serta menyusun laporannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
4) Merencanakan dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada secara maksimal. 5) Merencanakan dan melaksanakan perbaikan fasilitas agar dapat didayagunakan secara maksimal. 6) Mengatur/merapikan, merawat semua fasilitas agar rapi, bersih, dan siap pakai. 7) Mengkoordinasikan wali kelas, untuk merawat, merapikan, dan menjaga fasilitas peserta didik. 8) Mengkoordinasikan para karyawan untuk merawat, merapikan, dan menjaga kebersihan fasilitas sekolah. 9) Bertanggung jawab terhadap kegiatan perpustakaan dan mengkoordinasikan melakukan
semua
inventarisasi
petugas
terhadap
perpustakaan perangkat
yang
untuk ada,
melaporkan semua sarana dan prasarana yang hilang/rusak, merencanakan pengadaan buku yang dibutuhkan, melayani peminjaman, menentukan syarat peminjaman dan pengembalian, mengatur semua perangkat yang ada, dan mengatur buku-buku yang tidak terpakai/penghapusan buku. 10) Mengadakan inventarisasi terhadap semua alat yang ada, semua perangkat yang ada, semua perangkat yang ada, melaporkan semua sarana yang hilang atau rusak, mengadakan kegiatan seperti pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, dan menjaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
kebersihan ruangan di laboratorium komputer, bahasa, fisika dan biologi. e.
Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan masyarakat, orang tua atau wali peserta didik. 2) Menyusun jadwal piket guru dan mengkoordinasikan guru piket untuk selalu bertugas piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 3) Membina hubungan antara sekolah dengan POMG, lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya. 4) Memberi pengarahan pada peserta didik untuk melaksanakan kegiatan sosial pada hari besar nasional atau hari besar agama. 5) Mengoordinasi pengumpulan dan penyerahan dana sosial kepada yang berhak menerima. 6) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
f.
Wewenang dan Tanggung Jawab Guru Guru mempunyai wewenang dan bertanggung jawab pada kegiatan mengajar sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2) Membuat silabus. 3) Membuat lembar kerja siswa. 4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 5) Melaksanakan kegiatan penilaian. 6) Mengisi daftar nilai siswa. 7) Melaksanakan analisis hasil belajar siswa. 8) Menyusun
dan
melaksanakan
program
perbaikan
dan
pengayaan. 9) Melaksanakan 10) kegiatan membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar. 11) Membuat alat peraga, 12) Menciptakan karya seni. 13) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. 14) Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
F. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Yogyakarta SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai 32 tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya dan mempunyai 10 orang karyawan yang ditempatkan di berbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan keamanan serta pelaksana harian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
G. Peserta Didik SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Jumlah peserta didik berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kelas dapat dilihat pada tabel 4.2: Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Tiap Rombel Jurusan
Jml L 140
Kelas X P Jml 70 210
L
Kelas XI P Jml
Umum 6 IPA 3 55 IPS 3 70 IPA 3 IPS 3 Total 18 140 70 210 125 Jumlah peserta didik berdasarkan kelas
29 20
L
Kelas XII P Jml
50 26 76 70 35 105 49 166 120 71 181 386 189 paralel dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik
1 2 3 4 5 6
Kelas / Jurusan
X1 X2 X3 X4 X5 X6 Jumlah Kelas X 1 XI IPA 1 2 XI IPA 2 3 XI IPA 3 4 XI IPS 1 5 XI IPS 2 6 XI IPS 3 Jumlah Kelas XI 1 XII IPA 1 2 XII IPA 2 3 XII IPA 3 4 XII IPS 1 5 XII IPS 2
Banyak Kelas 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1
Total P Jml
76 90
berikut:
No
L
Jumlah Peserta didik L P 22 13 23 12 24 11 25 11 23 11 23 12 140 70 20 9 19 8 19 11 25 6 22 8 23 6 128 48 17 9 17 8 16 9 23 12 23 12
Jumlah 35 35 35 36 34 35 210 29 27 30 31 30 29 176 26 25 25 35 35
575
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 XII IPS 3 Jumlah Kelas XII Total
1 6 18
24 120 388
11 61 179
49
35 181 567
H. Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1.
Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur Yoyakarta Kondisi bangunan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah permanen. Halaman sekolah cukup luas dan dibuat sebagai gedung indoor yang dapat digunakan untuk upacara bendera, olahraga dan kegiatan peserta didik lainnya (class-meeting). Penghijauan masih sangat kurang dan tanaman-tanamannya hanya diletakkan di dekat kantin dan gedung indoor. Pagar sekolah terbuat dari besi dan tembok sehingga keamanan di lingkungan sekolah terjamin. Kamar kecil yang disediakan berbentuk permanen, persediaan air cukup, dan kondisinya bersih. Kantin sekolah berada di dekat laboratorium IPA, kelas XI IPA 3, dan kelas X.6 dengan persediaan meja dan kursi yang banyak sehingga dapat menampung sebagian besar peserta didik. Selain itu, makanan yang dijual beraneka ragam, dari makanan kecil hingga makanan berat, dan harga terjangkau. Kantin ini buka setiap hari pada hari efektif kegiatan di sekolah dan didatangi peserta didik maupun guru pada jam istirahat maupun setelah peserta didik berolahraga.
2.
Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Kondisi ruang kelas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sangat mendukung proses belajar mengajar. Ukuran ruangan kelas yang cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
besar dengan atap tinggi, pencahayaan cukup sehingga ruangan tidak gelap, dan jendela berukuran besar dan cukup sehingga sirkulasi udara lancar. Selain itu, setiap kelas dilengkapi dengan kipas angin dan pendingin ruangan sehingga keadaan di kelas membuat peserta didik dan guru menjadi lebih nyaman. Ruang kelas tampak bersih, meja dan kursi tertata dengan rapi dan dalam kondisi yang baik (tidak rusak dan layak pakai). Tiap kelas tersedia dua buah white board sebagai sarana kegiatan pembelajaran. Selain itu pada tiap kelas tersedia pula komputer yang langsung tersambung dengan internet dan viewer yang dapat menunjang kegiatan belajar kegiatan pembelajaran peserta didik di kelas. Kelas juga dilengkapi dengan papan absensi, kalender akademik, jadwal pelajaran dan jadwal piket peserta didik. Kantor kepala sekolah, kantor guru, kantor bimbingan konseling, dan kantor tata usaha dibuat terpisah sehingga kegiatan di tiap-tiap kantor dapat berjalan secara leluasa dan tidak saling mengganggu. Kantor kepala sekolah terletak di lantai bawah dan terletak di bagian depan dari SMA Pangudi Luhur. Ruang Tata Usaha (TU) terletak disebelah kantor kepala sekolah. Ruang guru terletak di lantai dua. Di dalam ruang guru terdapat beberapa unit komputer dan meja kursi tamu. Ruang BK terletak diantara kelas X1 dan X2. Hal lain yang sangat menunjang kegiatan belajar mengajar adalah tersedianya buku-buku sebagai sumber belajar yang memadahi di perpustakaan, dilengkapi dengan ruang baca dan ruang diskusi yang luas dan mendukung kegiatan belajar peserta didik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
selain itu di perpustakaan juga dilengkapi hotspot area sehingga peserta didik dapat mengakses dan mencari data melalui internet dengan cepat tanpa harus pergi ke warnet. Terdapat pula laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan laboratorium IPA, ruang kesenian, dan ruang karawitan yang merupakan salah satu bentuk sarana untuk menyalurkan bakat peserta didik, serta ruang doa untuk kegiatan kerohanian. Ada pula beberapa ruangan yang menunjang kegiatan ekstrakulikuler peserta didik seperti ruang jurnalistik, ruang YOPALA (Yosef Pecinta Alam), gudang penyimpanan alat olahraga, dan gudang penyimpanan perlengkapan tonti dan ruang OSIS yang menunjang pemaksimalan kegiatan peserta didik di sekolah. Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah tempat parkir. Tempat parkir di SMA Pangudi Luhur terdiri dari dua lantai yaitu parkiran atas dan parkiran bawah. Tempat parkir ini cukup untuk menampung kendaraan peserta didik, guru dan karyawan SMA Pangudi Luhur.
I.
Fasilitas Pendidikan dan Latihan Fasilitas yang ada di SMA Pangudi Luhur antara lain sebagai berikut: Tabel 4.4 Fasilitas Sekolah No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Ruangan Ruang tamu kepala sekolah Ruang kepala sekolah Ruang wakil kepala sekolah Ruang doa Ruang tata usaha Ruang UKS putri
Jumlah 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan 1 ruangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
7. 8. 9. 10. 11.
Ruang UKS putra 1 ruangan Ruang laboratorium komputer 1 ruangan Ruang Laboratorium bahasa 1 ruangan Ruang OSIS 1 ruangan Ruang Kesenian 1 ruangan Ruang Kelas : 18 ruangan 1. Ruang kelas X 6 ruangan 2. Ruang kelas XI IPA 3 ruangan 12. 3. Ruang kelas XI IPS 3 ruangan 4. Ruang kelas XII IPA 3 ruangan 5. Ruang kelas XII IPS 3 ruangan 13. Ruang BK 1 ruangan 14. Ruang Guru 1 ruangan 15. Ruang Laboratorium IPA 2 ruangan 16. WC guru 1 ruangan 17. WC peserta didik putra 17 ruangan 18. WC peserta didik putri 10 ruangan 19. Ruang ganti 1 ruangan 20. Ruang gamelan 1 ruangan 21. Gudang olahraga 1 ruangan 22. Ruang baca dan perpustakaan 1 ruangan 23. Tempat parkir 2 lantai 24. Kantin 1 ruangan 25. Lapangan in-door 1 ruangan 26. Ruang Jurnalistik 1 ruangan 27. Ruang diskusi (aula atas) 1 ruangan 28. Ruang Yopala 1 ruangan 29. Kantor komite 1 ruangan 30. Pos satpam 1 ruangan 31. Ruang tenaga kerja dan dapur 2 ruangan 32. Green house 1 unit 33. Gudang penyimpanan alat-alat TONTI 1 ruangan Sumber belajar seperti buku-buku paket tersusun rapi di perpustakaaan dan selalu digunakan untuk menunjang pelajaran.
J.
Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan orang tua/wali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan dari instansi-instansi yang dianggap berkompeten dalam menangani urusan sekolah baik intern maupun dengan pihak sekolahnya yang dipilih dengan musyawarah seluruh orang tua / wali peserta didik dan disahkan oleh pihak sekolah. Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan sekolah. Namun, tugas
komite di SMA Pangudi Luhur hanya sebatas mengetahui hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan masukan akan situasi yang terjadi.
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan Instansi Lain. SMA Pangudi Luhur menjalin hubungan dengan berbagai pihak, antara lain: 1.
Hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Propinsi DIY SMA
Pangudi
Luhur
Yogyakarta
sebagai
lembaga
pendidikan
mempunyai hubungan dengan Dinas Pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: a.
Akreditasi sekolah
b.
Pelaksanaan UN
c.
Kurikulum
d.
Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan kota Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. 2.
54
Supervisi sekolah
Hubungan dengan Yayasan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta bernaung dibawah Yayasan Pangudi Luhur. Oleh karena itu, hubungan SMA Pangudi Luhur dengan Yayasan menjadi sangat erat karena segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah harus diketahui oleh Yayasan.
3.
Hubungan dengan sekolah lain Hubungan dengan sekolah lain antara lain kerjasama dalam bidang pendidikan, sosial, kesenian, dan olahraga. Seperti observasi sekolah yang dilakukan SMA di Ambon yang berkunjung ke SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk studi banding sebagai sekolah model.
4.
Hubungan dengan orang tua Hubungan SMA Pangudi Luhur dengan orang tua murid tampak ketika pembagian rapor peserta didik atau STTB dan pada saat sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua murid saat pengarahan bagi peserta didik baru maupun bagi kelas XII sebelum ujian.
5.
Hubungan dengan Pemerintah Hubungan
dengan
pemerintah
tampak
pada
saat
sekolah
mengadakan peringatan hari besar nasional dan pelaksanaan UAN. 6.
Hubungan dengan Perguruan Tinggi Hubungan dengan Perguruan Tinggi tampak pada saat Penerimaan Mahasiswa Baru. Sekolah banyak memberikan informasi tentang Perguruan Tinggi kepada peserta didik. Sekolah juga sering mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Hal lain yang tampak dengan jelas adanya hubungan sekolah dengan perguruan tinggi adalah adanya mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di SMA Pangudi Luhur ini. Dan saat ini terdapat kegiatan Edu Fair sebagai kegiatan pengenalan PTS/PTN di Wilayah DIY dan sekitarnya untuk siswa-siswa khususnya siswa kelas XII.
L. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan Usaha-usaha peningkatan kualitas lulusan di SMA Pangudi Luhur adalah sebagai berikut: 1.
Usaha-usaha Peningkatan kualitas Lulusan dari pihak sekolah Sekolah berusaha dengan keras untuk meningkatkan lulusannya. Sekolah menyediakan fasilitas yang memadai yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur ini. Salah satu usaha peningkatan kualitas lulusan adalah dengan disediakannya fasilitas perpustakaan dengan buku-buku yang memadai dan dilengkapi dengan ruang baca yang sangat nyaman. Selain itu, pengadaan ruang multimedia, ruang laboratorium dan perangkat multimedia disetiap kelas juga bertujuan untuk mendukung proses belajar peserta didik.
2.
Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Guru SMA Pangudi Luhur mempunyai guru-guru yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Guru-guru di SMA Pangudi Luhur masih
terus
dibekali
dengan
berbagai
keterampilan,
misalnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
keterampilan dalam berbahasa inggris, keterampilan dalam menggunakan komputer dalam menyampaikan materi. Bekal yang diberikan tersebut, diharapkan dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur. 3.
Usaha-usaha Peninggkatan Kualitas Lulusan dari Peserta didik Usaha-usaha yang dilakukan peserta didik untuk meningkatkan kualitas lulusan antara lain: a.
Retret, Live In dan Rekoleksi Untuk tahun ini, SMA Pangudi Luhur mengadakan retret,live in dan rekoleksi. Kegiatan retret diwajibkan untuk peserta didik kelas XII, kegiatan live in diwajibkan untuk siswa kelas XI, sedangkan rekoleksi diwajibkan untuk kelas X. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan iman para peserta didik.
b.
Study tour Setiap tahun, SMA Pangudi Luhur mengadakan program study tour. Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik kelas XI.
c.
Mengikuti lomba akademik maupun non akademik antar sekolah. Peserta didik SMA Pangudi luhur diberi keluasaan oleh pihak sekolah untuk semakin mengasah kamampuan yang dimiliki, baik bidang akademik maupun non akademik dengan mengikuti berbagai lomba dan festival.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 567 siswa, tetapi yang digunakan untuk sampel penelitian adalah siswa kelas X yang berjumlah 174 responden. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data mengenai motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat memilih jurusan di SMA. Berikut ini merupakan deskripsi data untuk masing-masing variabel: 1.
Data Siswa Tabel 5.1 Pilihan Jurusan Keterangan IPA IPS Jumlah
Frekuensi 94 80 174
Persentase (%) 54% 46% 100%
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden sebanyak 174 siswa diperoleh data sebagai berikut: ada 94 siswa (54%) memilih jurusan IPA dan 80 siswa (46%) memilih jurusan IPS. Dengan demikian sebagian besar siswa memilih jurusan IPA.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
58
Data Motivasi Belajar Banyaknya butir kuesioner yang valid berjumlah 17 item. Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) I, data mengenai motivasi belajar dapat dilihat sebagai berikut: (Hasil perhitungan dapat dilihat di lampiran) Tabel 5.2 Tabel PAP I Motivasi Belajar Skor 79 - 85 72 - 78 62 - 71 55 - 61 <55 Jumlah
Frekuensi 3 9 88 50 23 174
Persentase (%) 1,72% 5,17% 51,15% 28,74% 13,22% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh skor data tertinggi dari motivasi belajar adalah 85 dan skor data terendah adalah 17. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar kategori sangat tinggi ada 3 siswa (1,72%); kategori tinggi ada 9 siswa (5,17%); kategori cukup ada 88 siswa (51,15%); kategori rendah ada 50 siswa (28,74%) dan kategori sangat rendah ada 23 siswa (13,22%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dikategorikan cukup. 3.
Data Persepsi Siswa terhadap Jurusan Banyaknya butir kuesioner yang valid berjumlah 14 item. Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) I, data mengenai persepsi siswa terhadap jurusan dapat dilihat sebagai berikut: (Hasil perhitungan dapat dilihat di lampiran)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel 5.3 Tabel PAP I Persepsi Siswa terhadap Jurusan Skor 65 - 70 59 - 64 51 - 58 45 - 50 <45 Jumlah
Frekuensi 5 34 91 36 8 174
Persentase (%) 2,87% 19,54% 52,30% 20,69% 4,60% 100%
Kategori Sangat Positif Positif Cukup Negatif Sangat Negatif
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh skor data tertinggi dari persepsi siswa terhadap jurusan adalah 70 dan skor data terendah adalah 14. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persepsi siswa terhadap jurusan kategori sangat tinggi ada 5 siswa (2,87%); kategori tinggi ada 34 siswa (19,54%); kategori cukup ada 91 siswa (52,30%); kategori rendah ada 36 siswa (20,69%) dan kategori sangat rendah ada 8 siswa (4,60%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap jurusan dikategorikan cukup. 4.
Tingkat Pendidikan Orang Tua Tabel 5.4 Tabel PAP I Tingkat Pendidikan Orang Tua T.P Tamat Sarjana Tamat D3 Tamat SMA Tamat SMP Tamat SD Jumlah
Ayah 72 50 46 6 174
Ibu 68 52 49 4 1 174
(%) 41,37% 28,74% 26,44% 3,45% 100%
(%) 39,09% 29,89% 28,16% 2,29% 0,57% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Data mengenai tingkat pendidikan orang tua bertujuan untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua siswa SMA Pangudi Luhur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Yogyakarta. Tingkat pendidikan orang tua dikategorikan 5 kategori yaitu tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, tamat D3 dan tamat Sarjana. Dari kuesioner yang telah disebarkan kepada responden diperoleh hasil mengenai tingkat pendidikan ayah sebagai berikut: 72 orang (41,37%) tamat Sarjana, 50 orang (28,74%) tamat D3, 46 orang (26,44%) tamat SMA, 6 orang (3,45%) tamat SMP. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan ibu diperoleh data sebagai berikut: 68 orang (39,09%) tamat Sarjana, 52 orang (29,89%) tamat D3, 49 orang (28,16%) tamat SMA, 4 orang (2,29%) tamat SMP dan 1 orang (0,57%) tamat SD. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa berpendidikan sangat tinggi. 5.
Minat Memilih Jurusan di SMA. Banyaknya butir kuesioner
yang valid berjumlah 8 item.
Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) I, data mengenai minat memilih jurusan di SMA dapat dilihat sebagai berikut: (Hasil perhitungan dapat dilihat di lampiran) Tabel 5.5 Tabel PAP I Minat Memilih Jurusan di SMA Skor 37 - 40 34 - 36 29 - 33 26 - 28 <26 Jumlah
Frekuensi 11 46 85 23 9 174
Persentase (%) 6,32% 26,44% 48,85% 13,22% 5,17% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh skor data tertinggi dari minat memilih jurusan di SMA adalah 40 dan skor data terendah adalah 8. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA kategori sangat tinggi ada 11 siswa (6,32%); kategori tinggi ada 46 siswa (26,44%); kategori cukup ada 85 siswa (48,85%); kategori rendah ada 23 siswa (13,22%) dan kategori sangat rendah ada 9 siswa (5,17%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa minat memilih jurusan di SMA dikategorikan cukup.
B. Analisis Data 1.
Pengujian Prasyarat a.
Uji normalitas Untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, hal ini sebagai prasyarat digunakannya analisis parametrik (Priyatno, 2012:132) Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Motivasi belajar Persepsi siswa terhadap jurusan Minat memilih jurusan di SMA
Asymp.sig 0,270 0,126
α 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal
0,152
0,05
Normal
Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas sebagai berikut: - Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka data berdistribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
- Jika nilai signifikansinya < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Priyatno, 2012:90) b.
Uji linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik korelasional menunjukkan hubungan linier atau tidak (Priyatno, 2012:90) Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas Variabel 1
Variabel 2
Sig
Kesimpulan
Motivasi belajar Persepsi siswa terhadap jurusan
Minat memilih jurusan di SMA Minat memilih jurusan di SMA
0,000
Linier
0,000
Linier
Pengambilan keputusan untuk uji linieritas sebagai berikut (Priyatno, 2012:95): - Jika nilai signifikansi pada Linierity < 0,05 maka hubungan antara dua variabel linier. - Jika nilai signifikansi pada Linierity > 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linier. 2.
Pengujian Hipotesis Dari pengujian prasyarat di atas diketahui bahwa semua variabel berdistribusi
normal.
Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan uji Pearson. Ada satu variabel yang tidak perlu melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
pengujian prasyarat karenanya datanya ordinal yaitu tingkat pendidikan orang tua. a.
Pengujian hipotesis I 1) Rumusan hipotesis : tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. : ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. 2) Hasil pengujian hipotesis Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan menggunakan statistik parametik korelasi Pearson. Tabel 5.8 Korelasi Pearson Hipotesis I Correlations Motivasi Minat Motivasi Pearson Correlation
1
.555**
Sig. (2-tailed)
.000
N 174 Minat Pearson .555** Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 174 **. Correlation is significant at the (2-tailed).
174 1
174 0.01 level
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,555 lebih
besar dari 0,1488 dan juga r menunjukkan positif yang berarti ada hubungan positif artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan
taraf signifikansi 5%. Perhitungan t hitung adalah sebagai berikut: Rumus:
√
t=
2 2
1
t=
,
√
t=
,
√
t=
,
(
,
,
,
,
)
t= 8,7501 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung 8,7501 lebih besar dari t
tabel
dengan df = n - 2, df = 174 – 2, 172 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa
diterima yang berarti ada
hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,555 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,40-0,599. b.
Pengujian hipotesis II 1) Rumusan hipotesis : tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. : ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. 2) Pengujian hipotesis Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan menggunakan statistik parametik korelasi Pearson.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 5.9 Korelasi Pearson Hipotesis II Correlations
Persepsi Pearson Correlation
Persepsi Siswa terhadap Jurusan
Minat
1
.446**
Sig. (2-tailed)
.000
N 174 174 ** Minat Pearson 1 .446 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 174 174 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,446 lebih
besar dari 0,1488 dan juga nilai r menunjukkan positif yang berarti ada hubungan positif artinya semakin tinggi persepsi siswa terhadap jurusan maka semakin tinggi pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa terhadap jurusan maka semakin rendah pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
hitung
tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rumus:
√
t=
67
2 2
1
t=
,
√
t=
,
√
t=
,
(
,
,
,
,
)
t= 6,5352 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung 6,5352 lebih besar dari t
tabel
dengan df = n -2, df = 174 – 2, 172 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa
diterima yang berarti ada
hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,446 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,40-0,599. c.
Pengujian hipotesis III 1) Rumusan hipotesis : tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
: ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. 2) Hasil pengujian hipotesis Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan
menggunakan
statistik
non
parametik
korelasi
Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel berikut ini: Tabel 5.10 Korelasi Spearman Hipotesis III (Ayah) Correlations Tingkat_Pendi dikan Ayah Minat Spear Tingkat_Pendi Correlation 1.000 man's dikan_Ayah Coefficient rho Sig. (2-tailed) . Minat
.081 .291
N
174
174
Correlation Coefficient
.081
1.000
Sig. (2-tailed) .291
.
N
174
174
Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitung dengan r kecil
dari
0,1488
yang
berarti
tabel
tidak
yaitu 0,081 lebih ada
hubungan.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,291 lebih besar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
hitung
tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t
adalah sebagai berikut: Rumus:
√
t=
2 2
1
t=
,
√
t=
,
√
t=
,
,
,
,
(
,
)
t= 1,0658 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung 1,0658 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 174 – 2, 172 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada
hubungan antara tingkat pendidikan ayah dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 5.11 Korelasi Spearman Hipotesis III (Ibu) Correlations Tingkat_Pendi dikan Ibu Minat Spear Tingkat_Pendi Correlation 1.000 man's dikan_ Ibu Coefficient rho Sig. (2-tailed) . Minat
-.058 .445
N
174
174
Correlation Coefficient
-.058
1.000
Sig. (2-tailed) .445
.
N
174
174
Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitung dengan r tabel yaitu -0,058 lebih kecil
dari
0,1488
yang
berarti
tidak
ada
hubungan.
Signifikannya r terlihat dari nilai probabilitas 0,445 lebih besar dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
hitung
tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t
adalah sebagai berikut: Rumus:
t=
√
t=
,
t=
2 2
1
,
( (
√
,
)
,
)
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
t=
,
,
(
,
71
)
t= -0,7619 Berdasarkan perhitungan diperoleh t kecil dari t
tabel
hitung
-0,7619 lebih
dengan df = n - 2, df = 174 – 2, 172 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada
hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
C. Pembahasan 1.
Hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Dari analisis korelasi diketahui ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Adanya hubungan ditunjukkan dari r 0,1488 sehingga diketahui bahwa t
hitung
>r
tabel
yaitu 0,555 >
diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t hitung
>t
tabel
dengan t
hitung
sebesar 8,7501 dan t
tabel
sebesar 1,9739 pada taraf signifikansi 5% dengan df = n – 2 , 174 – 2 = 172. Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa motivasi belajar dikategorikan cukup yaitu sebanyak 89 siswa (51,15%). Hal ini berarti tinggi rendahnya minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA dapat diprediksi dari motivasi belajar siswa. Dengan demikian,
semakin
tinggi
motivasi
belajar
siswa
maka
akan
mempengaruhi tingginya minat siswa SMA dalam memilih jurusan yang diinginkan dan sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar siswa maka akan mempengaruhi rendahnya minat siswa SMA dalam memilih jurusan yang diinginkan. Siswa menyadari perlunya mengikuti pelajaran di kelas, jika ada materi pelajaran yang belum dimengerti siswa bertanya kepada guru, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), jika ada materi pelajaran yang diterangkan oleh guru dicatat oleh siswa, mempunyai jadwal belajar di rumah, datang ke sekolah lebih awal agar dapat mempersiapkan diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
untuk mengikuti pelajaran, saat berdiskusi siswa berpendapat, bila mengalami kesulitan siswa cukup merasa tertantang untuk mengerjakan dan tidak hanya mengandalkan pekerjaan teman yang lain, tak lupa setiap pulang sekolah siswa mengulang kembali pelajaran di sekolah. Dengan demikian siswa dapat termotivasi sehingga siswa mempunyai minat dalam memilih jurusan. Dalam hal ini motivasi siswa cukup dan minat siswa juga cukup. 2.
Hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Dari analisis korelasi diketahui ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Adanya hubungan ditunjukkan dari r hitung > r
tabel
yaitu 0,446 > 0,1488 sehingga
dengan uji t diketahui bahwa t
hitung
>t
diterima. Hasil uji signifikansi tabel
dengan t
hitung
sebesar 6,5352
dan t tabel sebesar 1,9739 pada taraf signifikansi 5% dengan df = n – 2, df = 174 – 2 = 172. Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap jurusan dikategorikan cukup yaitu sebanyak 91 siswa (52,30%). Hal ini berarti tinggi rendahnya minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA salah satunya juga dapat diprediksi dari persepsi siswa terhadap jurusan. Dengan demikian, semakin tinggi persepsi siswa terhadap jurusan maka akan mempengaruhi tingginya minat siswa SMA dalam memilih jurusan yang diinginkan dan sebaliknya, semakin rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
persepsi siswa terhadap jurusan maka akan mempengaruhi rendahnya minat siswa SMA dalam memilih jurusan yang diinginkan. Persepsi siswa mengenai pemilihan jurusan cukup sehingga siswa cukup mempunyai gambaran bagaimana jurusan yang akan ditempuh di kelas XI baik jurusan IPA maupun IPS. Siswa juga sudah ada yang dapat memprediksi apakah peluang kerja yang ditawarkan itu besar, sesuai dengan cita-citanya atau sesuai dengan bidang yang akan digeluti nantinya. Sebagian siswa cukup dapat memahami benar bahwa memilih jurusan itu sangat penting untuk mengetahui potensi apa yang dimiliki, kelak berguna untuk masa depan mereka. 3.
Hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Dari analisis korelasi diketahui tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Tidak adanya hubungan ditunjukkan dari r
hitung
< r
tabel
yaitu
tingkat pendidikan ayah 0,081 < 0,1488 dan tingkat pendidikan ibu 0,058 < 0,1488 sehingga
ditolak. Hasil uji signifikansi dengan uji t
diketahui bahwa t hitung < t tabel dengan t hitung sebesar 1,0658 untuk tingkat pendidikan ayah dan -0,7619 untuk tingkat pendidikan ibu dan t
tabel
sebesar 1,9739 pada taraf signifikansi 5% dengan df = n – 2, df = 174 – 2 = 172. Analisis deskripsi data menunjukkan tingkat pendidikan orang tua dikategorikan sangat tinggi yaitu berdasarkan tingkat pendidikan ayah sebanyak 72 siswa (41,4%) dan dikategorikan cukup yaitu berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
tingkat pendidikan ibu sebanyak 70 siswa (40,2%). Hal ini berarti tinggi rendahnya minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Dapat disimpulkan bahwa siswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi belum tentu minat siswa SMA dalam memilih jurusan itu tinggi dan siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya rendah belum tentu minat siswa SMA dalam memilih jurusan itu rendah. Dari pernyataan di atas kemungkinan orang tua yang berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah belum tentu mampu untuk mengarahkan anaknya untuk masuk jurusan di SMA sesuai dengan yang diminatinya. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi mungkin hanya sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak kurang mendapat pengarahan dari orang tua dalam memilih jurusan, sedangkan bagi orang tua yang yang berpendidikan rendah kurang mengerti dalam hal memilih jurusan karena ada orang tua yang pendidikannya hanya sampai SD ataupun SMP sehingga anaknya juga kurang terarah dalam memilih jurusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, hubungan antara motivasi belajar, persepsi siswa terhadap jurusan, tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA yang telah dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Hipotesis Pertama Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Pearson r hitung > r tabel yaitu 0,555 > 0,1488. Hasil uji signifikansinya dengan uji t dimana t sebesar 8,7501 dan t
tabel
hitung
> t tabel dengan t hitung
sebesar 1,9739 pada taraf signifikansi 5%
dengan df = n – 2, df = 174 – 2 = 172. 2.
Hipotesis Kedua Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Pearson r hitung > r tabel yaitu 0,446 > 0,1488. Hasil uji signifikansinya dengan uji t dimana t tabel
dengan t
hitung
sebesar 6,5352 dan t
tabel
>t
sebesar 1,9739 pada taraf
signifikansi 5% dengan df = n – 2, df = 174 – 2 = 172. 76
hitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
77
Hipotesis Ketiga Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Spearman r
hitung
< r
tabel
yaitu tingkat
pendidikan ayah 0,081 < 0,1488 dan tingkat pendidikan ibu -0,058 < 0,1488. Hasil uji signifikansinya dengan uji t dimana t dengan t
hitung
hitung
< t
tabel
sebesar 1,0658 untuk tingkat pendidikan ayah dan -0,7619
untuk tingkat pendidikan ibu dan t
tabel
sebesar 1,9739 pada taraf
signifikansi 5% dengan df = n – 2, df = 174 – 2 = 172.
B. Keterbatasan Penelitian ini tentunya masih memiliki keterbatasan dalam pembuatannya, antara lain sebagai berikut: 1.
Saat penelitian, waktu yang diberikan oleh guru yang mengajar di kelas sangat pendek padahal dalam satu kelas siswa-siswanya cukup banyak sehingga peneliti merasa kurang waktunya dalam memberikan informasi mengenai pengisian kuesioner.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut: 1.
Bagi Siswa Siswa sebaiknya mulai mempersiapkan cara belajar yang benar dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
masuk pertama di kelas X, mulai aktif membaca-baca buku yang ada kaitannya dengan jurusan yang akan dipilih, meminta bimbingan dari guru BK (bimbingan konseling), mengikuti tes IQ yang diselenggarakan di sekolah agar siswa dapat mengetahui bakat dan minat yang dimiliki. Siswa sebaiknya aktif bertanya kepada guru atau kakak-kakak kelas XI dan kelas XII. 2.
Bagi Sekolah Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dari awal mengenalkan kepada para siswa-siswa kelas X tentang gambaran mengenai penjurusan dalam hal mata pelajaran apa saja yang akan diajarkan di kelas XI sesuai dengan jurusan yang dipilih. Sekolah juga mengadakan tes IQ untuk membantu siswa mengetahui bakat/minat yang dimiliki, masing-masing guru bidang studi sebaiknya saling berunding siswa mana yang cocok masuk jurusan IPA/IPS dan guru juga membukakan diri apabila ada siswa yang masih bingung dalam memilih jurusan agar tidak kecewa di kemudian hari. Guru sebaiknya memotivasi siswa agar siswa mempunyai minat besar dalam memilih jurusan sesuai dengan kemampuannya.
3.
Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Andi. 2009. SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistika. Semarang: Wahana Komputer Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Boedijoewono, Nugroho. 2007. Pengantar Statistika. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Dewi, Christiana. 2010. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat Memilih Jurusan di SMA. Skripsi Sarjana. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan Dhian, Agatha. 2010. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa terhadap Jurusan dan Motivasi belajar dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA. Skripsi Sarjana. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan Gani, Ruslan. 1986. Bimbingan Penjurusan. Bandung: Angkasa Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29079/4/Chapter%20II.pdf [23 Februari 2013] [Jam 19.00] Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Priyatno, Dwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media Riana, Dwiza. 2012. Statistika Deskriptif. Bandung: Jelajah Nusa Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17,0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta 79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sujarweni, dkk. 2011. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Trihendradi. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: Andi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TERHADAP JURUSAN, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN MINAT SISWA SMA DALAM MEMILIH JURUSAN DI SMA (Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Siswa kelas X di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Dengan Hormat, Saya sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Hubungan antara Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Terhadap Jurusan, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sesuai dengan etika penelitian, saya menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban yang Saudara berikan hanya semata–mata untuk mencapai tujuan penelitian. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini telah menganggu aktifitas Saudara. Oleh sebab itu saya mohon maaf. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, April 2013 Mengetahui,
Rita Eny Purwanti, S.Pd.,M.Si. Dosen Pembimbing
Hormat saya,
Putri Ambarwati Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
KUESIONER
A. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti! 2. Isilah pertanyaan sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya. 3. Untuk pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda, Anda dapat menjawab dengan memberikan tanda silang (X) pada alternatif jawaban. 4. Untuk angket/kuesioner, Anda dapat memberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang dipilih.
B. Identitas Siswa Nama Lengkap
: ...................................................................................
Kelas
: ...................................................................................
No Absen
: ...................................................................................
Jurusan yang akan Anda pilih nanti a. IPA
b. IPS
C. Tingkat Pendidikan Orang Tua 1. Apakah pendidikan terakhir Ayah Anda? 1. Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA/SMK 4. Tamat Akademi (D3) 5. Tamat Perguruan Tinggi (S1, S2, S3) 2. Apakah pendidikan terakhir Ibu Anda? a. Tamat SD b. Tamat SMP c. Tamat SMA/SMK d. Tamat Akademi (D3) e. Tamat Perguruan Tinggi (S1, S2, S3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
D. Kuesioner Keterangan: SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
RR
: Ragu - Ragu
a. Motivasi Belajar No. Pernyataan 1. Saya merasa perlu mengikuti pelajaran di kelas. 2. Bila ada materi pelajaran yang tidak dimengerti maka saya akan bertanya pada guru. 3. Jika ada materi pelajaran yang sulit, saya mendiskusikannya dengan teman. 4. Saya berusaha mengerjakan PR sendiri dengan sebaik-baiknya. 5. Materi pelajaran yang diterangkan oleh guru tidak pernah saya catat. 6. Saya tidak mempunyai jadwal belajar di rumah. 7. Saya jarang membaca bukubuku yang ada hubungannya dengan mata pelajaran di sekolah. 8. Dalam belajar saya datang lebih awal agar bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. 9. Saya belajar asal-asalan karena tidak ada ulangan. 10. Saat berdiskusi di kelas saya selalu berpendapat. 11. Bila ada jam kosong saya menggunakannya untuk mempelajari materi pelajaran yang belum bisa. 12. Bila ada tugas yang sulit dikerjakan, saya merasa tertantang untuk menyelesaikannya.
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.
14.
15.
16.
17.
86
Setelah pulang sekolah, saya selalu mempelajari kembali pelajaran yang diajarkan. Saya berusaha menggunakan waktu belajar dengan sebaikbaiknya. Jika ada tugas yang sulit, saya hanya mengandalkan teman untuk mengerjakannya. Setelah guru menerangkan materi pelajaran, saya selalu bertanya. Saya cenderung pasif ketika ada diskusi.
b. Persepsi Siswa terhadap Jurusan No. Pernyataan 18. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena adanya pandangan masyarakat bahwa jurusan pilihan saya adalah jurusan yang paling banyak diminati. 19. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena sesuai dengan cita-cita saya. 20. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena adanya dorongan orangorang di sekeliling saya. 21. Jurusan IPA/IPS untuk masa mendatang tidak dibutuhkan. 22. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena mata pelajarannya menyenangkan. 23. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena saya merasa senang mempelajari mata pelajarannya. 24. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena jurusan yang saya pilih menawarkan peluang kerja yang besar. 25. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena selama proses pembelajaran saya dapat terlibat aktif di kelas.
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26.
27.
28.
29.
30.
31.
87
Saya memilih jurusan IPA/IPS karena pelajarannya tidak membosankan. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena mata pelajaran yang diberikan mengarahkan saya pada bidang yang ingin saya geluti nantinya. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena saya yakin lebih dapat mengaktualisasikan diri dalam proses belajar di kelas. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena saya yakin dengan memilih jurusan tersebut prestasi belajar saya akan meningkat. Saya memilih jurusan IPA/IPS karena di jurusan tersebut banyak teman akrab saya. Saya terpaksa memilih jurusan IPA/IPS karena adanya dorongan orang tua.
c. Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA No. Pernyataan SS S RR 32. Saya belajar dengan giat ketika bisa masuk jurusan yang saya inginkan. 33. Jurusan yang saya pilih belum tentu berpengaruh untuk masa depan saya. 34. Saya senang berdiskusi dengan guru tentang cara-cara belajar yang baik agar saya lebih mudah memahami pelajaran untuk jurusan yang saya inginkan. 35. Saya hanya belajar pelajaran yang ada kaitannya dengan jurusan yang saya inginkan. 36. Naik ke kelas XI dan masuk ke jurusan yang saya inginkan adalah hal yang paling menyenangkan.
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37.
38.
39.
Saya yakin jurusan yang saya inginkan dibutuhkan di masa depan. Saya tidak tertarik untuk masuk jurusan yang saya inginkan. Saya merasa senang ketika membicarakan jurusan yang saya inginkan dengan temanteman.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
1 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 2 3 5 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 5 3 4 3 3 5 1 5
2 3 5 3 4 5 5 2 4 4 3 5 4 1 3 5 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 2 4 3 4 3 4 2 3
90
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Motivasi Belajar 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 4 5 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 4 5 3 5 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 3 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 5 4 3 4 5 5 5 5 5 2 3 5 2 5 4 5 2 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 5 4 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 3 2 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 3 4 4 5 5 3 3 4 4 5 3 3 4 2 4 3 5 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 5 4 2 3 3 3 3 5 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 2 3 4 3 5 4 4 3 5 5 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 5 5 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 5 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 5 5 5 5 3 3 5 2 5 3 5 2 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
18 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5
19 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5
20 2 2 1 2 2 5 5 3 5 2 4 3 4 2 4 2 1 2 5 2 2 3 2 2 4 3 5 3 5 4 3 2 2 3 3 5
21 5 4 1 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5
Persepsi Siswa terhadap Jurusan 22 23 24 25 26 27 28 4 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5
29 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5
91
30 2 1 1 2 2 5 5 2 5 2 4 3 4 2 4 2 1 2 5 2 2 2 2 1 4 3 5 3 5 4 3 2 2 3 3 5
31 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA 32 33 34 35 36 37 38 39 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 5 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 2 2 4 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
DATA PENELITIAN NO.
Responden
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Adam Harsono Adhi Susilo Alfon Brian Laksa Dewa Alfonsus Eko Berlianto Anastasia Dea Putri Wijaya Andrea Galuhdevi Edyati Andreas Yonata Perdana Santos Bagas Surya Pratama Bartulumeus Anggit Wicaksono Benedikta Atika Putri Bernardio Realino Adhyatma Billy Wiliandro Siray Bobby Surya Priyono Darumurti Krisnawan Dea Nugroho Putro Desniar Shanti Lestari Eduardus Pandu Dewanata Ganish Giovanni Sriyono Gigih Prakosojati Kevin Mahendra Tanazal Kevin Suryadi Krishnayanti Cahayaningtyas Linda Natalia Marina Arwan Maria Lintang Panjer Enjing Michael Dony Prasetiawan Raden Yohanes Nikko F Serafin Venti Alfriana Shella Andika Putri Si Luh Gede Ayu Jelantik Tyansi Anastasya Saknaf Victor Wijaya Vincentino Christian Fernanda Vinsensius Mario Viki Andrian Yoas Maasea Yohanes de Britto Dian Natyasta
Minat (Y) 32 33 27 34 33 31 30 28 30 40 33 30 28 27 31 27 31 28 25 32 35 29 37 32 34 34 32 32 30 34 36 29 30 28 30
Motivasi Belajar (X1) 66 66 60 63 50 62 50 52 50 58 56 55 56 54 62 58 60 56 54 63 66 58 68 61 63 60 69 56 63 59 71 51 60 57 40
Persepsi T.P Siswa (X3) (X2) Ayah Ibu 54 5 5 58 3 4 54 4 5 61 5 3 45 5 4 50 4 3 52 5 5 53 2 3 59 3 3 58 3 5 58 5 4 43 3 2 52 3 5 53 3 4 50 2 1 51 4 5 61 5 5 52 5 5 46 5 5 58 5 5 66 3 3 52 5 4 54 5 5 49 4 4 66 5 4 60 3 3 61 5 4 50 3 3 62 5 5 59 5 5 55 4 3 54 3 5 53 4 5 50 5 3 55 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74.
Adhika Karunia Putra Aditya Forest Resananta Agnes Krismastuti Desy R Albertus Rage Kusuma Albertus Vlara Siswantoro Andreas Bagus Kristianto Angelica Yunita Gemilang Ari Wibowo Fora Raharja Aristarkhus Haposan Sihotang Cicilia Dian Eka Permatasari Clara Oktavania Rae Damayanti Cornelius Prima Yogastria Daniel Kurniawan Dionisius Sandytama Octavian Hana Monika Wijaya Helarius Ananto Sulistiyo Heribertus Septian Santyo N Hiswara Jati Immanuel Adi Setya Budi Irene Stefany Valentine Johannes Paulus Bonnovandi R Luis Ruben Padwa Malvin Vedo Joediantoro Maria Nadya Bella Christanti Megynovella Kartika Tantama Octaprillya Elisabeth Marola Romi Vidiastama Setiawan Saputra Tarsisius Aji Priambodo Veronica Sekar Ajiningtyas Yohanes Bernard Batlayer Yohanes Yowei Yusuf Hermawan Lilies Stephanie Reineke Adelano Zefanya Pino Putra P Adhistana Pranindita Agni Tirta Arum Saputra Carol Audie
34 34 31 37 34 29 33 29 25 34 29 26 30 33 32 30 32 32 27 37 34 36 28 36 36 32 33 34 28 34 39 32 31 33 36 34 31 26 31
58 63 58 67 66 62 67 62 57 74 64 58 60 66 70 60 66 61 71 72 66 62 58 70 60 47 59 66 50 65 71 60 66 63 61 56 66 53 56
58 54 49 69 63 53 56 54 49 59 49 44 49 49 62 53 51 47 50 64 51 55 45 51 55 62 53 62 50 50 58 52 60 58 60 54 55 51 48
94
5 4 5 5 2 3 3 3 3 4 5 5 3 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 3 5 3 4 5 4 3 2 3
3 3 4 3 2 5 3 3 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 4 3 3 2 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113.
Charoline Ruth Damaris T Christian Andy Susilo Christina Nastiti Bellawati Clemens Sandy Bayu Kurnia Dalbro Nugroho Sinaga Daniel Tifani Tenica Daniel Wahyu Pranajaya Silalahi Desi Tri Handayani Dionisius Sunu Adinugraha P Edwin Fadlimarantika Elisabeth Cahyaningtyas Felix Anggit Prasetya Festu Jordy Frederica Tyas Dwi Pradipta Gaezar Josh Samuel L Gregorius Adhi Wibisono Jati Koesumo Juanito Cesare Lydia Paramitha Mario Seto Dwi Dewantoro Peter Prayogo Pangestu Raden Esfarangga Yuri W Reza Reynaldi Robby Susetio Stanisiaus Marcel Adiwinata Stefanus Sylvester Teresa Avilla Sunarso Theodorine Ernita P Vincentia Christy Meytiara Widya Larasati Ketut Firnanda Agnes Lintang Oktavianita L Alfonsus Dwi Atmoko S Alfonsus Liquori Joffa Pratama Andre Irfan Samuel Andrian Mitra Prameswara Anselmus Arka Adimukti Benedictus Kidung Kirana Christopher Wintang Aji A
32 34 35 24 32 34 32 30 28 30 33 29 30 35 31 32 34 36 34 33 34 31 25 22 26 33 35 33 30 31 32 35 37 34 32 35 34 30 31
55 62 71 39 70 63 63 56 53 64 76 56 59 65 52 75 62 67 63 64 66 52 39 42 52 58 64 70 57 50 78 53 68 58 66 66 59 63 70
53 54 55 39 62 56 44 43 47 50 57 48 53 58 47 62 54 63 58 50 60 54 45 56 51 58 53 60 47 61 49 55 58 53 58 59 52 54 58
95
3 4 5 3 4 3 5 3 5 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 3 3 5 3 5 3 5
3 3 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 5 3 3 5 3 3 5 4 5 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152.
Cindy Meliana Dionisius Dewana Danurdara Doni Santyo Yudono Eduardus Kevin Pandu Tristanto Ellena Yosefanny Assandra Fransiskus Arya Udhistira Gilang Santi Nuraga Heraklos Visha Adi Avora Ireine Christina Setiawan Jason Katarina Elyas Cristi Laurensius Adri Yudhatama Lucia Kripsi Anindita Mario Agung Kristanto Monica Bagas Perwitasari Natalia Murtikasari D Natanael Alvindo Lesmana Raka Ravelino Rebeka Tiara Busono Robertus Ballarminus T Satria Nalapradipta Teresa Wilmona Roselianne Valentina Endah Winardi Siwi B Vitus Aries Suryawan Yohanes Adi Adam Alvianto Yunas Dwiyanto Alexander Tito Enggar Wirasto Bagas Kusuma Brentano Andrew Brigita Carera Christivanie Dominicus Aditya Viky Wijaya Dominicus Javier Aristobias Elizabeth Tisna Lea Desika Elizabeth Anggieta Antasiscika Elizabeth Natalia Gunawan F. Bondan Sejiwan Fabianus Ravi Rustyadi Febrian Yotaviano Kristianto Gerry Radityo
29 33 25 36 35 30 37 35 30 30 32 28 26 36 32 30 24 28 32 33 26 36 36 33 30 36 31 31 31 33 25 27 36 31 37 34 33 27 24
58 67 62 69 54 57 69 65 57 56 62 57 53 79 63 62 60 61 58 66 51 66 63 63 51 79 58 71 69 73 63 57 63 73 72 64 66 56 55
47 58 49 52 62 51 61 51 53 50 51 48 45 65 52 51 51 51 58 58 51 58 56 50 49 64 56 58 63 58 45 36 52 52 59 66 53 49 44
96
3 3 5 5 3 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 3 5 3 5 5 5 2 5 3 4 2
3 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 3 4 3 5 3 5 2 3 3 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174.
Gracea Anggita Darisetya Gregorius Arga Samudera Henri Wijaya Hieronimus Emiliani Amos H Joshua Praja Firhandi Caesarrio Laurensius Indra Setiawan Maria Advensia Eka S Maria Niken Inderajati Noel Kurnia Lahardo Novia Intan Perwitasari Oktavian Brasila Pasaribu Petrus Damianus Ardhito Christie Reinardus Felix Arron RM. Stephanus Wisnu Prasetyo S Roberta Tamara Putri CH Robertus Budi Istiyarso Shella Putri Wijaya Stephani Widya Anindita Vincensius Adhi Pamungkas Yehoida Rezia Sidjabat Yohanes Crissantus Raga Maria Nadya
36 34 33 37 35 31 31 30 26 39 26 32 29 34 39 35 26 33 31 31 36 32
66 67 63 63 65 58 71 62 57 80 63 70 65 63 77 67 63 70 66 69 66 71
63 51 55 63 62 58 53 50 42 60 52 55 54 58 62 55 52 55 51 63 63 52
97
3 3 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 3 3 3
3 3 3 5 4 4 5 3 5 4 3 5 5 4 5 3 3 5 5 3 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Distribusi Frekuensi
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Daftar Distribusi Frekuensi Data dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Pedoman dalam pembuatan daftar distribusi tersebut menggunakan rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Menentukan Jumlah Kelas Dalam menentukan jumlah kelas ini ada suatu pedoman yang diberikan oleh H.A.Sturges adalah sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:42) Rumus:
K = 1 + 3,3 log N
Keterangan: K = jumlah kelas N = banyaknya frekuensi 3,3 = bilangan konstan 2.
Menentukan Interval Kelas Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah frekuensi dan rentang data dimana data itu terserak. Dalam menentukan interval kelas menggunakan rumus sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:42-43) Rumus: Keterangan:
=
ci
= interval kelas
range
= selisih data terbesar dan terkecil
K
= banyaknya kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
3.
Memasukkan Data pada Masing-Masing Kelas Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukkan data ke dalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu dihitung nilai mean, median, modus dan standar deviasi dari masing-masing variabel. a.
Mean Mean adalah alat pengukur rata-rata yang paling populer untuk mengetahui karakteristik dari sekelompok data dengan membagi jumlah dari keseluruhan isi data dengan jumlah datanya (Sujarweni dkk, 2011:24) Rumus:
Me =
∑
∑
Keterangan: (Sugiyono, 2010:54) Me = mean ∑
= jumlah data/sampel = jumlah perkalian antara jumlah data sampel ( ) dengan tanda kelas ( )
b. Median
Median adalah membagi data menjadi dua bagian sama besar, dan kemudian menghitung nilai data yang membagi data menjadi dua bagian tersebut (Sujarweni dkk, 2011:25) Rumus:
Md =
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
Keterangan: (Sugiyono, 2010:53)
c.
Md
= median
b
= batas bawah, dimana median akan terletak
n
= banyak data/jumlah sampel
p
= panjang kelas interval
F
= jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f
= frekuensi kelas median
Modus Modus adalah menghitung jumlah data yang paling sering muncul dalam sekelompok data (Sujarweni dkk, 2011:26) Rumus:
Mo =
+
Keterangan: (Sugiyono, 2010:52) Mo
= modus
b
= batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p
= panjang kelas interval
= frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak)
dikurangi
frekuensi
kelas
interval
terdekat
sebelumnya
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
d. Standar Deviasi Standar deviasi adalah akar dari varians menunjukkan simpangan baku (Sujarweni dkk, 2011:29) Rumus: S =
∑
(
(∑ )
)
Keterangan: (Riana, 2012:200) S = standar deviasi x = nilai data n = banyaknya data Berdasarkan rumus-rumus di atas, maka berikut ini dapat dicari hasil dari masingmasing variabel: 1) Motivasi Belajar Jumlah sampel
= 174
Skor tertinggi
= 80
Skor terendah
= 39
Maka dari data tersebut diperoleh: a) Jumlah kelas K = 1 + 3,3 log 174 = 1 + 3,3 (2,2405) = 8,39365 b) Interval kelas ci =
= 5,125 (6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut: Kelas 39-44 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 N
f 4 7 27 49 56 24 7 0 174
= (2)
Fx 166 332,5 1444,5 2915,5 3668 1716 542,5 0 10785
1722,25 6889 2256,25 15793,75 2862,25 77280,75 3540,25 173472,25 4290,25 240254 5112,25 122694 6006,25 42043,75 0 0 678427,5
∑
=
(1)
X 41,5 47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5 0
∑
10785 = 61,98 174
=
+
1 . 174 − 38 = 62,5 + 6 2 = 62,5 + 6 = 68,5 49
=
(3)
(4)
= =
+
= 62,5 + 6 ∑
(
(
)(
(∑ )
(
)
7 = 62,5 + 1,1 = 63,6 7 + 32
, ) (
)
2) Persepsi Siswa terhadap Jurusan Jumlah sampel
= 174
Skor tertinggi
= 69
Skor terendah
= 36
)
= 7,58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Maka dari data tersebut diperoleh: a) Jumlah kelas K = 1 + 3,3 log 174 = 1 + 3,3 (2,2405) = 8,39365 b) Interval kelas = 4,125 (5)
ci =
Distribusi frekunsi dapat dibuat sebagai berikut: Kelas 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75 N (1)
f 2 11 31 63 38 25 4 0 174 = =
(2)
X 38 43 48 53 58 63 68 0
Fx 76 473 1488 3339 2204 1575 272 0 9427
1444 1849 2304 2809 3364 3969 4624 0
2888 20339 71424 176967 127832 99225 18496 0 517171
∑
∑
9427 = 54,18 174
=
+
1 . 174 − 44 = 50,5 + 5 2 = 50,5 + 2,1 = 52,6 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
=
(3)
=
(4)
=
+
= 50,5 + 5 ∑
(
(
)(
(∑ ) (
)
32 = 50,5 + 2,8 = 53,3 32 + 25
) (
)
)
= 6,09
3) Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA Jumlah sampel
= 174
Skor tertinggi
= 40
Skor terendah
= 22
Maka dari data tersebut diperoleh: a) Jumlah kelas K = 1 + 3,3 log 174 = 1 + 3,3 (2,2405) = 8,39365 b) Interval kelas = 2,25 (3)
ci =
Distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut: Kelas 22-24 25-27 28-30 31-33 34-36 37-39 40-42
f 4 19 36 58 46 10 1
X 23 26 29 32 35 38 41
Fx 92 494 1044 1856 1610 342 41
529 676 841 1024 1225 1444 1681
2116 12844 30276 59392 56350 14440 1681
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
43-45 N
0 174 =
(1)
=
0
0
0 177099
∑
∑
5479 = 31,49 174
=
(2)
0 5479
+
1 . 174 − 59 = 30,5 + 3 2 = 30,5 + 1,5 = 32 58 =
(3)
(4)
= =
+
= 30,5 + 3 ∑
(
(
)(
(∑ ) (
)
22 = 30,5 + 1,9 = 32,4 22 + 12
) (
)
)
= 5,14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
Penilaian Acuan Patokan Tipe I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Penilaian
Acuan
Patokan
(PAP)
adalah
suatu
penilaian
yang
memperbandingkan prestasi belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Pendistribusian skor ini mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori 90% - 100% Sangat Tinggi 80% - 89% Tinggi 65% - 79% Cukup 55% - 64% Rendah di bawah 55% Sangat Rendah Dari kriteria di atas maka kategori untuk masing–masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Motivasi Belajar Ada 17 item pertanyaan. Skor tertinggi
: 17 x 5 = 85
Skor terendah
: 17 x 1 = 17
Selisih skor
: skor tertinggi - skor terendah = 85 – 17 = 68
Penghitungan 17 + (90% x 68) = 78,2 17 + (80% x 68) = 71,4 17 + (65% x 68) = 61,2 17 + (55% x 68) = 54,4 dibawah 55
Hasil Pembulatan 79 72 62 55
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori motivasi belajar sebagai berikut : Skor 79 - 85 72 - 78 62 - 71 55 - 61 <55 Jumlah 2.
Frekuensi 3 9 89 50 23 174
% 1,72% 5,17% 51,15% 28,74% 13,22% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Persepsi Siswa terhadap Jurusan Ada 14 item pertanyaan. Skor tertinggi
: 14 x 5 = 70
Skor terendah
: 14 x 1 = 14
Selisih skor
: skor tertinggi – skor terendah = 70 – 14 = 56
Penghitungan 14 + (90% x 56) = 64,4 14 + (80% x 56) = 58,8 14 + (65% x 56) = 50,4 14 + (55% x 56) = 44,8 dibawah 45
Hasil Pembulatan 65 59 51 45
Kategori Sangat Positif Positif Cukup Negatif Sangat Negatif
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori persepsi siswa terhadap jurusan sebagai berikut : Skor 65 - 70 59 - 64 51 - 58 45 - 50 <45 Jumlah
Frekuensi 5 34 91 36 8 174
% 2,87% 19,54% 52,30% 20,69% 4,60% 100%
Kategori Sangat Positif Positif Cukup Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
3.
Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA Ada 8 item pertanyaan. Skor tertinggi : 8 x 5 = 40 Skor terendah : 8 x 1 = 8 Selisih skor : skor tertinggi – skor terendah = 40 – 8 = 32 Penghitungan 8 + (90% x 32) = 36,8 8 + (80% x 32) = 33,6 8 + (65% x 32) = 28,8 8 + (55% x 32) = 25,6 Dibawah 26
Hasil Pembulatan 37 34 29 26
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA sebagai berikut : Skor 37 - 40 34 - 36 29 - 33 26 - 28 <26 Jumlah
Frekuensi 11 46 85 23 9 174
% 6,32% 26,44% 48,85% 13,22% 5,17% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
PERHITUNGAN SPSS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
Motivasi Belajar Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
% 36
100.0
0
.0
Total 36 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.936
.936
17 Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17
56.94 57.31 57.28 56.94 56.94 56.97 56.72 57.39 57.53 57.22 57.69 57.14 57.75 56.97 57.86 57.33 56.89
106.683 113.190 107.635 113.654 109.254 105.285 109.749 113.444 112.085 110.692 115.304 106.752 113.393 111.285 117.209 109.886 108.616
Corrected Item-Total Correlation .857 .490 .704 .509 .806 .866 .665 .497 .582 .715 .490 .830 .629 .605 .396 .702 .836
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted .976 .971 .834 .699 .965 .933 .928 .970 .821 .858 .859 .968 .661 .938 .846 .847 .980
.928 .936 .931 .936 .929 .927 .932 .936 .934 .931 .936 .928 .933 .933 .937 .931 .928
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
Persepsi Siswa Terhadap Jurusan Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
% 36
100.0
0
.0
Total 36 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.871
.887
14 Item-Total Statistics
Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted Item_18 Item_19 Item_20 Item_21 Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26 Item_27 Item_28 Item_29 Item_30 Item_31
53.83 53.58 55.17 54.00 53.94 54.00 53.72 54.25 53.78 53.47 54.08 53.89 55.28 53.53
38.714 40.307 33.971 36.743 38.797 40.229 40.263 39.736 39.149 41.799 36.821 39.416 33.749 41.456
Corrected Item-Total Correlation .613 .542 .606 .700 .639 .438 .412 .494 .550 .406 .730 .641 .569 .439
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted .951 .816 .968 .951 .918 .646 .563 .378 .921 .849 .953 .769 .969 .859
.859 .864 .863 .853 .858 .867 .868 .865 .862 .869 .852 .860 .869 .868
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
% 36
100.0
0
.0
Total 36 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.852
.860
8 Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted item_32 item_33 item_34 item_35 item_36 item_37 item_38 item_39
29.81 29.83 29.33 29.11 28.86 29.08 29.06 29.42
14.618 14.600 15.257 15.416 17.437 15.050 15.597 15.507
Corrected Item-Total Correlation .555 .579 .642 .664 .395 .732 .722 .533
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item Correlation Deleted .974 .975 .835 .913 .450 .856 .952 .814
.842 .838 .828 .826 .854 .819 .823 .842
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Uji Normalitas Descriptive Statistics N Motivasi_Belajar Persepsi_Siswa_Terha dap_ Jurusan Minat_Siswa
Mean
Std. Deviation
Minimum Maximum
174 174
61.87 54.21
7.355 5.777
39 36
80 69
174
31.70
3.464
22
40
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi_Be Persepsi_Siswa_ Minat_Sis Lajar Terhadap_Jurusan wa N Normal Parametersa,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
174 61.87 7.355
174 54.21 5.777
174 31.70 3.464
.076 .063 -.076 1.000 .270
.089 .072 -.089 1.175 .126
.086 .052 -.086 1.136 .152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Uji Linieritas ANOVA Sum of Squares Motivasi_Belajar
Between Groups
(Combined)
Mean Square
F
Sig.
3770.382
16
235.649
6.620
.000
Linear Term Weighted
2879.952
1
2879.952
80.903
.000
Deviation
890.430
15
59.362
1.668
.063
5588.836
157
35.598
9359.218 2367.383 2077.058 290.325 3407.169 5774.552
173 16 1 15 157 173
147.961 2077.058 19.355 21.702
6.818 95.709 .892
.000 .000 .574
Within Groups Total Persepsi_Siswa_Terha Between dap_Jurusan Groups
df
(Combined) Linear Term Weighted Deviation Within Groups Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Motivasi Belajar, Persepsi Siswa terhadap Jurusan, dan Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA Correlations Motivasi Persepsi_Siswa_ _ Terhadap_Juru Minat_Sis Belajar San wa Motivasi_Belajar
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N 174 Persepsi_Siswa_Terha Pearson .446** dap_ Correlation Jurusan Sig. (2-tailed) .000 N 174 Minat_Siswa Pearson .555** Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 174 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.446**
.555**
.000
.000
174 1
174 .600**
174 .600**
.000 174 1
.000 174
174
Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Minat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan di SMA Correlations minat Spearman's rho Minat Correlation Coefficient
ibu
Ayah
1.000
-.058
.081
.
.445
.291
174
174
174
-.058
1.000
.585**
Sig. (2-tailed)
.445
.
.000
N
174
174
174
Correlation Coefficient
.081
.585**
1.000
Sig. (2-tailed)
.291
.000
.
N 174 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
174
174
Sig. (2-tailed) N Ibu
ayah
Correlation Coefficient
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
Surat Keterangan