PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TOPIK SUDUT GARIS DAN BIDANG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDINGKAN DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus di kelas X di SMA Negeri 4 Magelang Tahun Pelajaran 2012/2013) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Gisza Priska Amalia NIM : 091414077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Mengeluh ketika gagal tidak akan membuat orang berhasil dengan tiba – tiba, berusahalah untuk yakin pada kemampuanmu bahwa suatu saat kamu pasti dapat berhasil menggapai mimpimu. (Penulis)
Karya ini kupersembahkan untuk : Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan cinta, tak henti memberikan dukungan dan doa Saudariku Densa Dealina Qurin yang selalu memberikan semangat Sahabat – sahabatku Merry, Rinda, Wibi, Etus, Ririn, Stepik, Ana, Dian, Ari, Ricky, Adi, Rendy, Budi yang memberikan bantuan, dukungan dan berjuang bersama dalam mencapai cita – cita Terima kasih untuk semangat, kasih sayang dan doa yang diberikan.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Gisza Priska Amalia. 2013. Efektivitas Pembelajaran Topik Sudut Garis dan Bidang dengan Menggunakan Program Cabri 3D Dibandingkan dengan Pembelajaran Konvensional Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa. Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dan mengetahui perbedaan hasil belajar dilihat dari cara menggambar siswa dengan pembelajaran menggunakan Program Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, kaitannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Magelang tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.1 dan X.2 yang memiliki kemampuan dalam bidang akademis yang sama dan layak untuk dibandingkan. Pembelajaran konvensional dilakukan di X.1 dan Progran Cabri 3D di kelas X.2. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatifdeskriptif dan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi langsung di kelas, hasil tes evaluasi siswa, kuisoner, wawancara dengan siswa dan guru, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelas X.2 yang menggunakan Program Cabri 3D lebih tinggi dibandingkan dengan kelas X.1. Berdasarkan hasil kedua pembelajaran yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Cabri 3D efektif dalam membantu mengatasi siswa tentang sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Keefektifan dari proses belajar mengajar juga dapat dilihat dari kuisoner dan hasil wawancara. Hasil menggambar sudut yang dibentuk garis dan bidang antara siswa kelas X.1 dan X.2 didapat bahwa kelas X.2 dapat menggambarkan sudut yang ditanyakan dengan baik dan untuk X.1 hasil menggambar masih kurang tepat. Terlihat dari gambar yang dilukiskan pada LKS dan tes evaluasi, dikarenakan siswa sulit untuk membayangkan sudut yang seharusnya mereka gambarkan. Kata – kata kunci : Efektivitas, Sudut, Dimensi Tiga, Program Cabri 3D
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Gisza Priska Amalia. 2013. The effectiveness of Learning the Angle of Line and Field using Cabri 3D Program compared to Conventional Learning as seen from the Students’ Learning Outcomes. Mathematics Education and Science Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This study was aimed to find out the effectiveness of learning and the difference of learning outcomes as seen from the way students draw using Cabri 3D program compared to conventional learning to improve the student’s learning outcomes about the angle between line and field on cube and pyramid. This research was done in SMA Negeri 4 Magelang batch 2012/2013. The subject of this research was the tenth grade students of class X1 and X2 who have equal academic competence and are feasible to compare. The conventional learning was applied in class X1 and The Cabri 3D Program was applied in class X2. The methods used in this research were qualitative-descriptive research and quantitative research. The data of this research was acquired through direct observation, students’ evaluation test results, questionnaire, interview with students and teacher and also some documentation. The result showed that the learning outcomes of X.2 class that used the Cabri 3D program is higher than X.1 class. Based on the result of both studies conducted, it can be conclude that the use of Cabri 3D learning is effective in helping students learn on the angle between the line and field on geometry compare to the conventional learning. The effectiveness of the teaching-learning process can also be seen from the questionnaires and interviews. From the results of drawing the angle formed by line and field between grade X.1 and X.2, it can be found that the X.2 class can be asked to describe the angle well and for the X.1 class, the drawing results are still less precise. It is seen from the image depicted on the worksheet and test evaluation, because it is difficult for students to imagine the angle they are supposed to describe. Keywords: Effectiveness, Angle, Three Dimention, Cabri 3D Program
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Atas perkenan, kemurahan dan rahmat Tuhan YME sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan
skripsi
yang
berjudul
:
“EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN TOPIK SUDUT GARIS DAN BIDANG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDINGKAN DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA” (Studi Kasus di kelas X di SMA Negeri 4 Magelang Tahun Pelajaran 2012/2013), guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pedidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tidak lupa penulis menyampaikan ucapan secara khusus dan rasa simpati serta penghargaan yang setinggi – tingginya kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing sekaligus sebagai Ketua program Studi Pendidikan Matematika yang dengan kerelaan hati memberikan sumbangan pemikiran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 4. Bapak – Ibu Dosen pengampu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan pengayaan serta pendalaman ilmu kepada penulis. 5. Ibu Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Magelang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian 6. Ibu Dra. Lidwina Ari Laksmanawati selaku Guru Matematika kelas X SMA Negeri 4 Magelang yang telah membimbing dalam penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Siswa – siswi kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 4 Magelang yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu dalam kelancaran penelitian. 8. Kedua orang tua penulis tercinta Drs. Gogol Baroto, M.Pd, dan Sri Suhastini yang telah memberikan dorongan semangat guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma ini. 9. Fransiska Oktaviani dan Christina Rinanda Yulitasari Veraningtyas yang telah membantu menjadi observer. 10. Rekan – rekan sejawat, seangkatan, senasib, sepenanggungan khususnya dari Pendidikan Matematika kelas A angkatan 2009 Universitas Sanata Dharna yang telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma ini. 11. Semua pihak yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu demi satu yang secara langsung atau tidak telah mendukung kelancaran studi.
Dengan segala kerendahan hati, penulis tidak pernah lupa untuk senantiasa mengucapkan rasa terimakasih kepada mereka, atas segala pengorbanan serta bantuan yang telah diberikan. Mudah – mudahan amal mereka mendapat imbalan yang lebih baik dari Tuhan YME. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Yogyakarta, Juli 2013 Penulis
Gisza Priska Amalia
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 6 D. Perumusan Masalah ............................................................................... 7
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8 G. Batasan Istilah ........................................................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Pengertian Belajar .................................................................................. 11 B. Teori Belajar Piaget ................................................................................ 14 C. Pengertian Pembelajaran ........................................................................ 15 D. Media Pembelajaran ............................................................................... 16 E. Pembelajaran Berbantu Komputer ......................................................... 17 F. Program Cabri 3D .................................................................................. 19 G. Program Cabri 3D sebagai Media Pembelajaran Matematika .............. 21 H. Efektivitas Pembelajaran ........................................................................ 22 I. Hasil Belajar ........................................................................................... 23 J. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................... 25 K. Taksonomi Bloom .................................................................................. 29 L. Materi Sudut dalam Bangun Ruang untuk Kelas X Semester 2 ............ 31 M. Sudut antara Garis dan Bidang ............................................................... 31 N. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 35 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 36 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 36
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 38 E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 38 F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 41 G. Uji Coba Instrumen ................................................................................ 46 H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 47 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 49 BAB VI PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 51 B. Penyajian Data ....................................................................................... 70 C. Analisis Data .......................................................................................... 92 BAB V PEMBAHASAN A. Peranan Cabri 3D dalam Pembelajaran .................................................. 112 B. Hasil Belajar Siswa dengan Memanfaatkan Program Cabri 3D ............ 113 C. Efektivitas Pembelajaran dengan Memanfaatkan Program Cabri 3D ... 122 D. Kelemahan Penelitian ............................................................................. 125 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 126 B. Saran........................................................................................................ 127 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................128 LAMPIRAN – LAMPIRAN ...............................................................................131
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel No . :
halaman
1.
Standar Kompetensi Materi Sudut dalam Dimensi Tiga ............................. 31
2.
Kisi – Kisi Tes Kemampuan Awal ............................................................. 42
3.
Kisi – Kisi Tes Evaluasi .............................................................................. 43
4.
Lembar Pengamatan Guru .......................................................................... 44
5.
Lembar Pengamatan Siswa .......................................................................... 45
6.
Kisi – Kisi Kuisoner .................................................................................... 46
7.
Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif .................................... 48
8.
Nilai Tes Kemampuan Awal ........................................................................ 56
9.
Daftar Nilai dan Ketuntasan Kelas X.1 ........................................................ 72
10. Daftar Nilai dan Ketuntasan Kelas X.2 ........................................................ 73 11. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 1 ........................................ 75 12. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 2 ........................................ 76 13. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 3 ........................................ 77 14. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 4 ........................................ 79 15. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 5 ........................................ 80 16. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 6 ........................................ 81 17. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 7 ........................................ 82 18. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 8 ........................................ 83 19. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 9 ........................................ 84 20. Transkrip Wawancara Siswa A4 kelas X.1 .................................................. 86 21. Transkrip Wawancara Siswa A7 kelas X.1 .................................................. 86
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22. Transkrip Wawancara Siswa A23 kelas X.1 ................................................ 87 23. Transkrip Wawancara Siswa B13 kelas X.2 ................................................ 88 24. Transkrip Wawancara Siswa B1 kelas X.2 .................................................. 69 25. Transkrip Wawancara Siswa B2 kelas X.2 .................................................. 90 26. Transkrip Wawancara Siswa B9 kelas X.2 .................................................. 91 27. Analisis data Pengamatan ............................................................................ 92 28. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1........................................... 95 29. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 2........................................... 97 30. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 3........................................... 98 31. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4........................................... 100 32. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5........................................... 102 33. Garis besar analisis kuisoner ........................................................................ 105 34. Garis besar hasil wawancara ........................................................................ 105 35. Perbedaan Cara Menggambar Siswa ........................................................... 108
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar No. :
halaman
1. Tampilan awal Cabri 3D ............................................................................. 20 2. Tampilan Toolbar pada . Cabri 3D .............................................................. 21 3. Proses menentukan sudut antara garis g dengan bidang α ........................... 32 4. Sudut antara garis BH dengan bidang ABCD pada kubus........................... 33 5. Sudut antara garis TB dengan bidang ABCD pada limas ........................... 33 6. Siswa berdiskusi dalam mengerjakan LKS .................................................. 62 7. Hasil diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS ....................................... 62 8. Garis yang terletak pada bidang ................................................................... 64 9. Garis yang tegak lurus dengan bidang ......................................................... 64 10. Garis yang tidak tegak lurus dengan bidang ................................................ 64 11. Sudut antara garis yang tegak lurus dengan bidang ..................................... 65 12. Sudut antara garis yang tidak tegak lurus (condong) dengan bidang .............................................................................................. 65 13. Garis yang terletak pada bidang dalam sebuah kubus ................................. 66 14. Sudut yang dibentuk antara garis HB dengan bidang ABCD ...................... 67 15. Garis TB dengan bidang ABCD pada limas segiempat ............................... 68 16. Sudut yang terbentuk antara Garis TB dengan bidang ABCD pada limas segiempat .................................................................................. 68 17. Hasil diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS ....................................... 70 18. Kesalahan siswa pada dalam menggambarkan sudut antara garis AE dengan bidang AFH ..................................................................... 118
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis AE dengan bidang AFH .................................................................................... 118 20. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis TC dengan bidang ABCD .................................................................................. 119 21. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis TC dengan bidang ABCD .................................................................................. 119 22. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis EC dengan bidang BCGF ................................................................................... 119 23. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis EC d engan bidang BCGF ..................................................................................... 120
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
halaman LAMPIRAN A Lampiran A.1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............... 132 Lampiran A.2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......... 138 Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa .................................................................... 143 Lampiran A.4 Kunci Lembar Kerja Siswa.......................................................... 145 Lampiran A.5 Soal Tes Evaluasi ......................................................................... 150 Lampiran A.6 Kunci Jawaban Tes Evaluasi ....................................................... 151 Lampiran A.7 Rubrik Penilaian Tes Evaluasi ..................................................... 154 Lampiran A.8 Kuisoner....................................................................................... 159 LAMPIRAN B Lampiran B.1 Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas X.1 ............................................ 163 Lampiran B.2 Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas X.2 ............................................ 171 Lampiran B.3 Lembar pengamatan Guru di Kelas X.1 ...................................... 177 Lampiran B.4 Lembar pengamatan Guru di Kelas X.2 ...................................... 181 Lampiran B.5 Lembar pengamatan Siswa Kelas X.1 ......................................... 185 Lampiran B.6 Lembar pengamatan Siswa Kelas X.2 ......................................... 187 Lampiran B.7 Hasil Kuisoner ............................................................................. 189 Lampiran B.8 Foto Penelitian di Kelas X.1 ........................................................ 197
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9 Foto Penelitian di Kelas X.2 ........................................................ 198 Lampiran B.10 Surat Izin Melaksanakan Penelitian ........................................... 199 Lampiran B.11 Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian................................. 200
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sedangkan kualitas sumber daya manusia salah satunya bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Apalagi di zaman yang sudah maju sekarang ini, tentunya bangsa Indonesia harus dapat bersaing dengan bangsa lain, terutama dalam hal pendidaikan. Salah satunya adalah pendidikan matematika. Pendidikan Matematika merupakan pendidikan yang memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia. Matematika adalah mata pelajaran yang selalu ada di setiap jenjang pendidikan tidak hanya di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi bahkan sejak Play Group sudah diterapkan. Akan tetapi, pelajaran matematika sekarang ini cukup tidak disenangi oleh sebagian besar siswa, dan bahkan menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran
paling
menakutkan.
Kemungkinan
diakibatkan
oleh
pelajaran
matematika yang berkaitan dengan banyak simbol dan berbagai bentuk yang cukup rumit dan abstrak. Pembelajaran matematika yang biasanya dilakukan oleh seorang guru kiranya kurang variatif. Guru hanya menjadi sumber informasi yang sekedar mengajarkan lewat sebuah buku paket, atau ceramah menceritakan isi pelajaran.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Sedangkan siswa hanya sebagai obyek yang pasif, dimana mereka hanya menghafal, menyalin dan menerima begitu saja apa yang diberikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Hal ini tidaklah mudah dipahami oleh para siswa, walaupun tidak dipungkiri masih ada juga siswa yang memahami. Siswa memiliki keterbatasan dalam memahami sesuatu, ini tergantung dengan individu setiap siswa. Perbedaan yang terjadi diantara siswa, sebaiknya dapat dijadikan motivasi oleh guru dalam melakukan pembelajaran dengan lebih baik dan kreatif, sehigga dapat memperkecil perbedaan tersebut. Menurut Jonhson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (1999 : 252) matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan – hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Salah satu cabang dari matematika adalah geometri. Geometri adalah salah satu dari sekian banyak cabang matematika. Geometri adalah ilmu yang mempelajari titik, garis, bidang, benda – benda ruang, dan juga mempelajari sifat, ukuran dan hubungan titik, garis, bidang dan bangun ruang satu sama lainnya. Dalam mempelajari materi dimensi tiga atau bangun ruang, siswa tentunya sudah memiliki pengalaman dalam kehidupannya masing – masing. Dalam mengenali bentuk, ada siswa yang mampu dan ada yang kurang mampu dalam memvisualisasikan sebuah gambar. Kesulitan ini dikarenakan pada pembelajaran dimensi tiga atau bangun ruang membutuhkan imajinasi dari siswa, sehingga tidak heran bila siswa sering mengalami kebingungan. Akan tetapi, apabila siswa dapat memvisualisasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
gambar, maka siswa akan dapat mengoperasikan bilangan - bilangan ke dalam rumus. Menurut Lerner (1981 : 357) ada beberapa karakteristik siswa berkesulitan dalam belajar matematika, yaitu (1) adanya gangguan dalam hubungan keruangan, (2) abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual-motor, (4) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (5) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (6) Performance IQ jauh lebih rendah dari pada sekor Verbal IQ. Gangguan yang terjadi pada siswa dalam belajar tentang dimensi tiga ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka. Karena gangguan terhadap keruangan, membuat siswa susah untuk memahami maksud soal yang diberikan. Apabila pemahaman siswa dapat ditingkatkan, maka akan meningkatkan hasil belajar. Di zaman yang sudah maju, terciptalah berbagai teknologi – teknologi canggih. Dan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) maka akan dapat mencetak manusia dengan sumber daya manusia yang baik. Karena kemajuan (TIK) memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Salah satunya mempengaruhi pola belajar pelajar di Indonesia. Saat ini kebanyakan pelajar menggunakan kemajuan (TIK) dalam mencari informasi dan menggunakannya pula untuk salah satu media belajar. Ditambah lagi dengan banyaknya program atau software yang telah ada di dalam komputer. Maka, salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal melakukan pembelajaran dengan lebih baik dan kreatif adalah dengan menggunakan sebuah media didalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
Guru bukan satu – satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar mengajar sangatlah penting. Salah satunya adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu guru dalam mengatasi keterbatasan gambar didalam buku dan papan tulis. Karena buku dan papan tulis memiliki keterbatasan dalam memperlihatkan sebuah gambar pada dimensi tiga. Sehingga, terkadang siswa harus menggunakan daya imajinasinya untuk dapat memahami materi dimensi tiga tersebut. Dan, seperti yang dijelaskan peneliti sebelumnya bahwa masing – masing siswa memiliki keterbahatasan dalam memahami sesuatu, seperti gambar dimensi tiga. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 4 Magelang, peneliti mendapatkan hasil bahwa di sekolah ini pembelajaran matematika masih dilakukan dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang berlangsung dengan guru memulai menjelaskan materi, selanjutnya memberikan soal latihan dan melakukan pembahasan. Siswa memang tidak begitu ramai saat guru menjelaskan materi, hanya terkadang siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa juga cenderung takut dan malu untuk bertanya kepada guru. Hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa, karena ada beberapa siswa yang masih sulit untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru dan pelajaran matematika sendiri adalah materi yang sulit dipahami siswa. Pembelajaran matematika sebelumnya juga belum pernah menggunakan media pembelajaran komputer atau multimedia, maka peneliti menawarkan kepada guru untuk melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan program Cabri 3D pada materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
bangun ruang khususnya sudut antara garis dan bidang di kelas X. Guru melihat program yang akan digunakan oleh peneliti, guru tertarik dan menyetujui untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti memilih program Cabri 3D karena merupakan program yang dirancang untuk dapat mempermudah dalam mempelajari geometri dengan lebih nyata. Dengan bantuan program Cabri 3D, masalah kurangnya siswa dalam memvisualisasikan sebuah gambar tersebut dapat diatasi. Cabri 3D dapat menampilkan animasi dari bidang datar dan bangun ruang dengan lebih akurat. Kemudian gambar dapat digeser dan diputar sehingga dapat melihat bentuk bangun ruang dari berbagai arah. Cabri 3D juga menjawab keterbatasan sudut pandang siswa terhadap dimensi tiga, karena program ini dapat memunculkan bangun ruang lebih detail dengan sudut yang sulit untuk dibayangkan oleh siswa. Sehingga pembelajaran geometri khususnya bangun ruang dengan program Cabri 3D akan tampak lebih real atau nyata.
B. Identifikasi Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang penulis sampaikan di atas, maka ada beberapa masalah yang menyertainya, yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Kualiatas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
2. Proses pembelajaran matematika di SMA pada umumnya belum variatif dan masih menggunakan metode yang konvensional. 3. Masih lemahnya pemahaman konsep soal yang didalamnya menggunakan gambar maupun yang tanpa gambar. 4. Untuk mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan adanya pembaharuan terhadap metode pembelajaran yang lebih inovatif. 5. Adanya keterbatasan sudut pandang siswa terhadap dimensi tiga atau bangun ruang. 6. Pentingnya inovasi dalam pembelajaran dengan penggunaan program Cabri 3D.
C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang dituliskan di atas maka perlu dibatasi ruang lingkupnya, hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian lebih fokus pada sasaran yang dikehendaki. Karena itu didalam penelitian, kami membatasi pada : 1. Subyek Penelitian Subyek Penelitian yang dipakai adalah siswa kelas X.1 dan X.2 di SMA N 4 Magelang, Tahun pelajaran 2012/2013. 2. Obyek Penelitian a. Pembelajaran pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas tanpa menggunakan program Cabri 3D atau dengan pembelajaran konvensional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
b. Pembelajaran pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas dengan menggunakan program Cabri 3D. 3. Hasil belajar dilihat dari hasil tes evaluasi antara pembelajaran di kelas konvensional dan dengan program Cabri 3D.
D. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, maka dapat diajukan beberapa rumusan sebagai berikut : 1. Apakah pembelajaran sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas dengan penggunaan program Cabri 3D lebih efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional? 2. Apakah terdapat adanya perbedaan hasil belajar siswa dilihat dari cara menggambar antara pembelajaran yang dilakukan dengan program Cabri 3D dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keefektivan program Cabri3D dalam pembelajaran sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas di SMA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dan peningkatan pemahaman dalam hal menggambar siswa kelas X dengan pembelajaran yang dilakukan dengan program Cabri 3D dan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas.
F. Manfaat penelitian Adapun maanfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas. 2. Dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa. 3. Dapat memberikan informasi kepada guru matematika sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam mempelajari bangun ruang. 4. Dapat memberikan gambaran kepada peneliti mengenai pengaruh program Cabri 3D dalam pembelajaran matematika khususnya materi bangun ruang. 5. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian yang sejenis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
G. Batasan Istilah Peneliti merasa perlu untuk memberikan penagasan istilah – istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Efektivitas Efektivitas mengacu pada proses dan hasil. Suatu strategi adalah efektif, apabila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan mereka berhasil mencapaikan (Kartika Budi, 2001 : 48). 2. Program atau Software Program merupakan hal utama yang harus ada pada komputer kita karena software adalah perangkat lunak berupa program-program yang digunakan untuk menjalankan petunjuk atau perintah-perintah saat menjalankan komputer. Macam dan jenis software juga berbeda-beda, mulai dari software untuk menulis atau untuk mengolah data, software untuk menggambar, software untuk bermain game, dll. (Binanto, 2009 : 1) 3. Pembelajaran Konvensional Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991 : 523) konvensional artinya kebiasaan atau tradisional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh dan terpusat pada guru. 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. (Mulyono Abdurrahman, 2002 : 37 ).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
5. Sudut Sudut terbentuk dari dua garis yang memiliki titik akhir yang sama. Dua garis dikatakan kaki sudut, titik – titik ujung adalah puncak. (Travors, 1987)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS Pada bab ini akan menguraikan tentang landasan teori hingga perumusan hipotesis terhadap masalah yang diteliti. Landasan teori akan menjelaskan secara rinci mengenai pengertian belajar, pengertian pembelajaran, media pembelajaran, pembelajaran berbantu komputer, program Cabri 3D, program Cabri 3D sebagai media pembelajaran matematika, efektivitas, faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar, hasil belajar, taksonomi bloom, sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang kubus dan limas, kerangka berfikir, dan hipotesis.
A. Pengertian Belajar Bagi seorang pelajar, belajar adalah suatu kewajiban. Belajar adalah sebuah kata yang penuh makna, karena dengan belajar maka kehidupan manusia akan baik dan berkembang. Belajar tidak semata – mata hanya berada di sekolah saja, melainkan diluar sekolah dan dari kehidupan sehari – hari yang berlangsung. Hakikat proses belajar, belajar merupakan suatu proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar. Paragraf berikut adalah kutipan pendapat dari beberapa ahli dibidang pendidikan tentang pebgertian belajar. Menurut W.S Winkel (2007 : 59 ) Belajar adalah suatu aktivitas fisik dan mental yang berlangsung interaktif aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas. Menurut Irwanto (1997:105) Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Mudzakir (1997:34) Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Cronbach dalam Syaiful Djamarah (2011 : 13) mengatakan Learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Slameto
(2010 : 11) Belajar
adalah suatu proses yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman menurut Gage dan Berliner dalam Hamzah (2010 : 138). Menurut Gagne dalam Slameto (2010 : 14-15) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Selanjutnya Gagne mengelompokan belajar menjadi lima, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
1. Belajar responden, yaitu suatu respon/aksi yang ditimbulkan oleh suatu stimulus/rangasangan yang telah diketahui. 2. Belajar asosiasi dekat (contiguous) antara suatu stimulus dengan respon yang dapat menghasilkan suatu perubahan perilaku. 3. Belajar operant, adalah belajar akibat penguatan sebagai perilaku yang diharapkan timbul secara spontan. 4. Belajar observasional, konsep belajar ini diperlihatkan bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain dan melakukan apa yang akan dipelajari. 5. Belajar kognitif, yaitu belajar yang menyangkut berpikir dengan logika induktif dan deduktif.
Menurut Howar L. Kingskey dalam Syaiful Djamarah (2011 : 13) : Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originate or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan melalui praktik dan latihan. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Moh. Surya (1997) Dari pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh adanya perubahan dalam diri seseorang sebagai hasil dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
latihan dan pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan, berawal dari belum mampu hingga menjadi mampu, perubahan dalam tingkah laku, sikap, ilmu pengetahuan dan keterampilan.
B. Teori Belajar Piaget Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa ada empat tahap perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis (menurut usia) yaitu : 1. Tahap Sensori Motor (anak dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun) Pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indera). 2. Tahap Pra Operasi (anak umur 2-7 tahun) Menurut Mairer (Suherman, 2001 : 40) tahap pra operasi adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit, yaitu berupa tindakan – tindakan kognitif seperti mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda – benda menurut urutan tertentu, dan membilang. 3. Tahap Operasi Konkrit (anak umur 7-11 tahun) Pada tahap ini, anak telah memahami operasi logis dengan bantuan benda – benda konkrit. Anak sudah mampu mengelompokkan benda, mengikat definisi walaupun belum tepat, tetapi belum mampu menguasai simbol verbal serta ide – ide abstrak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
4. Tahap Operasional Formal (anak umur 11 tahun keatas) Tahap operasi formal merupakan tahap akhir dari perkembangan kognitif secara kualitas. Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal – hal yang abstrak.penggunaan benda – benda konkrit tidak diperlukan lagi.
Tahap perkembangan yang disebutkan oleh Piaget ini merupakan hasil penelitiannya terhadap anak – anak di Rusia, sedangkan di Indonesia anak – anak masih bias dilakukan seperti tahap yang disebutkan Piaget, maka dari itu untuk anak kelas X masih harus menggunakan media untuk membantu siswa dalam belajar.
C. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan istilah dari belajar - mengajar atau lebih dikenal oleh guru sebagai Proses Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan belajar mengajar (KBM). Banyak sekali definisi tentang pembelajaran yang disampaikan oleh para ahli pendidikan. Paragraf berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang definisi pembelajaran. Pembelajaran
adalah
kegiatan
mengatur
dan
mengorganisasikan
lingkungan yang ada di sekitar siswa yang mendorong dan menumbuhkan minat siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Nana Sudjana dalam Siti Fatimah (2005 : 20). Ini berarti bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari mempersiapkan materi, memilih model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
pembelajaran yang menarik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dalam pembelajaran yang mampu mendorong agar minat belajar siswa tumbuh. Menurut Bambang Warsita (2008 : 85) pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dimyati dan Mudjiono (2006 : 297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada. Baik potensi yang bersumber dari siswa itu sendiri, seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki. Termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar
D. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Syaiful Bahri Djamarah (2010). Gagne dan Briggs (1975) dalam Cecep Kustadi secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari antara lain, buku, tape recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar, komputer. Menurut Rossi dan Breidle (1966) dalam Wina Sanjaya mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan. Beberapa
pendapat
para
ahli
dapat
disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan sebuah alat bantu, misalnya saja komputer, untuk mempermudah dan mengaktifkan proses pembelajaran serta membuat proses pembelajara menjadi menarik dan memotivasi siswa, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.. Berikut ini merupakan tujuan penggunaan media pembelajaran yang dituliskan oleh Cecep Kustadi dan Bambang Sutjipto (2011) dalam buku Media Pembelajaran : 1. Mempermudah proses belajar mengajar, 2. Meningkatkan efisieansi belajar mengajar, 3. Menjaga relevansi (hubungan) dengan tujuan belajar, 4. Membantu konsentrasi peserta didik.
E. Pembelajaran Berbantu Komputer Pada era globalisasi saat ini terjadi perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang berlangsung sekarang setidaknya menghadapi berbagai tantangan. Tantangan pertama berasal dari adanya perubahan pandangan terhadap belajar itu sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Pembelajaran Berbantu Komputer (PBK) diterjemahkan dari CAI (Computer-Assisted Instruction), merupakan pembelajaran melalui komputer yaitu komputer yang difungsikan sebagai media pembelajaran di kelas atau di rumah dimana siswa berinteraksi dengan komputer. Pembelajaran berbantu komputer bisa memberikan nilai – nilai positif seperti : (1) melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan dan keterlibatan dalam proses ini membantu melancarkan pembelajaran, (2) siswa bisa meneruskan pelajaran sesuai dengan tingkat kecepatan dan kemajuan belajar sendiri yang memberi peluang untuk maju, baik mereka yang lambat maupun yang cepat (cemerlang), (3) penguatan (reinforcement) yang dalam teori belajar merupakan salah satu faktor yang mendukung pembelajaran yang efektif, dapat ditampilan dengan segera dan sistematis, (4) pengajaran remedi atau pengulangan bagi siswa yang belum mencapai prestasi yang memadai misalnya, Pembelajaran Berbantu Komputer untuk mengejar ketinggalannya dengan belajar dan bekerja sendiri. Pembelajaran Berbantu Komputer dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar, dan juga dapat memudahkan siswa dalam belajar. Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok dalam Pembelajaran Berbantu Komputer. Penggunaan bahasa yang baik, penggunaan ilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak dalam pengembangan PBK. Tujuan umum pembelajaran berbantu komputer adalah bagaimana program komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dalam pembelajaran. Dengan berbagai fitur (seperti : teks, suara, gambar, video dan animasi).
F. Program Cabri 3D Cabri 3D merupakan suatu sistem komputer (program) untuk matematika dan fisika, khususnya dalam materi geometri. Program ini sudah banyak digunakan kalangan peserta didik dan pendidik. Cabri 3D mempunyai fasilitas untuk menvisualisasikan fungsi atau persamaan matematik, dengan melukiskan grafiknya baik untuk dimensi dua maupun dimensi tiga. Beberapa kelebihan dari penggunaan Cabri 3D dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : 1. Program mempunyai perintah pengerjaan matematika yang luas, 2. Mempunyai fasilitas pengerjaan yang baik dalam dimensi dua dan dimensi tiga, 3. Bahasa pemrogramannya memudahkan pemahaman konsep peserta didik, dan 4. Hasil pengerjaannya lebih baik dibandingkan software autograph dan maple.
Berikut kelemahan dari penggunaan Cabri 3D dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : Hasil pengukurannya kurang akurat karena menggunakan angka desimal serta kemampuan keaslian dan kepekaannya masih kurang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Tampilan layar awal cabri 3D bisa dilihat pada Gambar 1. Tampilan awal Cabri 3D, pada Menubar terdapat menu File, Edit, Display, Document, Window, dan Help. Selain Menubar terdapat Toolbar yang terdiri dari Manipulation, Point, Curves, Surface, Relative Constructions, Transformation, Regular Polygons, dan Measurement. Gambar 1. Tampilan awal Cabri 3D
Ada fungsi dari Toolbar adalah sebagai berikut, a. Manipulation, untuk memilih dan menggerakkan objek. b. Point, untuk membuat titik. c. Curve, untuk membuat garis. d. Surface, untuk membuat bidang. e. Relative Constructions, untuk membuat vektor. f. Transformation, untuk mentransform objek. g. Regular Polygons, untuk membuat polygon. h. Measurement, untuk membuat ukuran pada objek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Gambar 2. Tampilan Toolbar pada Cabri 3D
G. Program Cabri 3D sebagai Media Pembelajaran Matematika Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena akan dibutuhkan kapan dan dimana pun setiap individu tersebut berada. Saat ini pendidikan di Indonesia masih berada di level bawah dibandingkan dengan negara – negara tetangga. Untuk itu kita memerlukan suatu terobosan baru guna memajukan pendidikan di Indonesia ini, salah satunya dengan memanfaatkan model pembelajaran audio visual / menggunakan aplikasi teknologi. Contoh aplikasi teknologi yang digunkan yaitu software atau program autograph, Cabri 3D dan maple dalam pembelajaran geometri. Software atau program tersebut dapat melatih siswa untuk berpikir logis, bekerja lebih sistematis dan juga dapat menambah
kreatifitas
siswa.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-
pembelajaran/ Menurut pendapat Guven dan Kosa (2008) pada tulisannya yang berjudul “The Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematic Teacher’s Spasial Visualization Skills” dari jurnal Cabri 3D mengungkapkan bahwa penyajian informasi tiga dimensi dalam format dua dimensi pada papan tulis dalam pelajaran geometri tradisional di Turki. Merupakan salah satu alasan skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
ketrampilan spasial siswa rendah. Ini disebabkan karena keterbatasan siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk membuat dan memanipulasi model tiga dimensi yang memiliki peran visi dalam mengembangkan keterampilan spasial siswa terhadap model tiga dimensi. Untuk menghapus keterbatasan tersebut menurut Guven dan Kosa salah satunya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat lunak Cabri 3D. Kemudian menurut Anthony (2006 : 7) pada tulisannya “Designing a teacher Unit in Cabri 3D Environment for Concepts Figures in Hong Kong Secondary Mathematics Curiculum”. Yang diambil dari Jurnal Cabri 3D mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa Cabri 3D memiliki dasar – dasar yang kuat dan berpotensi mendidik dalam mengajar dan belajar geometri 3D. Akan sangat bermanfaat untuk dipelajari bahwa dengan mengubah sudut pandang dan menggerakan benda di ruang animasi dapat memfasilitasi sudut pandang siswa tentang arti gambar 2D pada bangun 3D dan konsep – konsep dalam ruang 3D.
H. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas mengacu pada proses dan hasil. Suatu strategi adalah efektif, apabila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan mereka berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan (Kartika Budi, 2001 : 48). Dalam kamus bahasa Indonesia, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti memiliki efek, pengaruh, atau akibat. Efektif juga dapat diartikan sebagai memberikan hasil yang memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Sedangkan menurut (Purwadarminta, 1994:32) Di dalam pengajaran efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, dengan demikian analisis tujuan merupakan kegiatan pertama dalam perencanaan pengajaran. Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009 : 47). Efektifitas pembelajaran dalam hal ini dinilai secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif dapat dilihat dari hasil belajar siswa apakah terjadi peningkatan atau tidak, apabila terjadi peningkatan maka dapat dikatakan efektif. Dan untuk secara kualitatif dapat dilihat dari bagaimana siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan peran serta keikutsertaannya di dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
I.
Hasil Belajar Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. (Wina Sanjaya, 2010) Hakikat proses belajar, belajar merupakan suatu proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar. Hasil belajar ini adalah suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Bloom bersama kawan – kawan dalam Arikunto Sumarsini (1999) mengemukakan tiga ranah atau aspek hasil belajar, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif terdiri dari enam aspek, yaitu mengenal dan mengingat kembali, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah Afektif Ranah afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. 3. Ranah Psikomotorik Prestasi belajar ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinat syaraf. Dalam penelitian ini, hasil belajar akan diukur dengan indikator hasil belajar pada ranah kognitif. Hasil belajar pada ranah kognitif ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan oleh peneliti di akhir pembelajaran tentang dimensi tiga yaitu sudut antara garis dan bidang. Dari hasil tes tersebut akan diketahui sejauh mana siswa menguasai tentang materi sudut antara garis dan bidang dan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi sudut antara garis dan bidang yang telah diajarkan. Selain itu, juga dapat mengetahui kemampuan siswa menentukan sudut antara garis dan bidang dalam bangun ruang.
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
25
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam
diri dan yang datang dari luar siswa atau lingkungan. Faktor dalam diri siswa terutama menyangkut kemampuan yang dimiliki siswa. Faktor ini besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang akan dicapai. Clark dan Nana sudjana (2001:39) dalam Kosasih mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam upaya memperjelas apa yang diuraikan di atas, Noehl Nasution dan kawan – kawan (1993 : 3) dalam Syaiful Bahri mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut secara lebih luas, yaitu : 1. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan seorang anak atau siswa. Dalam lingkunganlah anak atau siswa hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup, seorang anak tidak bisa menghindari diri dari lingkungan alami dan sosial budaya. Keduannya merupakan pengaruh yang cukup signifikan terhadap belajar seorang anak di sekolah. Lingkungan yang kurang baik maka akan mengganggu anak dalam belajar, namun apabila lingkungan belajar baik, maka dapat membantu anak untuk dapat berkonsentrasi dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2. Faktor Instrumental Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dan pencapaian itu memerlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk. Seperti kurikulum, program sekolah, sarana dan prasarana, serta guru. Kurikulum ini dapat dipakai guru dalam merencanakan program pengajaran. Kemudian ada program sekolah, program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang tersedia harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya agar dapat berdaya guna dan berhasil bagi kemajuan belajar anak atau siswa disekolah.Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan, kehadiran guru didalam kelas sangat diperlukan. Apabila didalam kelas hanya terdapat seorang siswa tanpa adanya guru maka tidak akan ada proses belajar mengajar. Guru yang professional lebih mengedepankan kualitas pengajaran dari pada materiil oriented. 3. Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak – anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak – anak yang tidak kekurangan gizi, mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran. Noehi Nasution,dkk (1993 : 6).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
4. Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Belajar bukan berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor luar yang sebelumnya dijelasnkan diatas dan faktor dari dalam. Meskipun faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar akan kurang signifikan. Kondisi psikologis ini meliputi kecerdasan, minat, bakat, motivasi. a. Kecerdasan Kecerdasan menurut Slameto (1995 : 56) Kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Kecerdasan menurut Kartono (1995 : 1) adalah salah satu aspek dtingkat kecerdasan an sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan, kecerdasan tinggi maupun rendah sangat penting bagi siswa dalam belajar. b. Minat Minat menurut Winkel (1996 : 24) Kecenderungan yang menetap pada subjek untuk merasa tertarik pada bidang / hal tertentu yang merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Menurut Sardiman (1992 : 76) Suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri – ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan – keinginan atau kebutuhan – kebutuhannya sendiri. Menurut Slameto (1995 : 57) Kecenderungan yang akan tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Dari beberapa pendapat yang dituliskan penulis, jelas bahwa minat berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa. Dan apabila siswa minat terhadap suatu pelajaran, maka pelajaran yang diminatinya tersebut akan mudah untuk siswa tersebut pelajari dibandingkan pelajaran yang tidak diminati oleh siswa. c. Bakat Menurut Noehi Nasution dalam Djamarah (2011 : 192) Bakat merupakan Faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada yang membantah , bahwa belajar pada bidang yang sesai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. d. Motivasi Menurut Noehi Nasution dalam Djamarah (2011 : 193 ) Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
psikologis yang mendorong seorang untuk belajar. Penemuan – penemuan penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. e. Kemampuan kognitif Dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau atau berdasarkan kesempatan yang diperoleh di masa lampau.
K. Taksonomi Bloom Dalam taksonomi pendidikan, tujuan diklasifikasikan. Rumusan tujuan berisi satu kata kerja dan kata benda, kata kerjanya mendeskripsikan proses kognitif yang diharapkan dan kata bendanya jamak mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan, dikuasai atau dikonstruk oleh siswa. Taksonomi Bloom hanya memiliki satu dimensi, sedangkan untuk Taksonomi revisi memiliki dua dimensi, yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Interelasi antara keduannya disebut Taksonomi. Dalam buku Anderson (2010 : 7). Dimensi proses kognitif (bagaimana siswa berfikir tentang apa yang mereka ketahui ketika terlibat aktif dalam pembelajaran) dalam Anderson (2010 : 99), yaitu : 1. Mengingat Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
faktual, konseptual, prosedural atau metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. 2. Memahami Siswa dikatakan memahami apabila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer/ 3. Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur – prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah. 4. Menganalisis Menganalisis melibatkan proses memecah – mecah materi jadi bagian – bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. 5. Mengevaluasi Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. 6. Mencipta Mencipta melibatkan proses – proses menyusun elemen – elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Mencipta adalah membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
L. Materi Sudut dalam Bangun Ruang untuk kelas X semester 2 Materi sudut dalam bangun ruang ini merupakan materi kelas X di semester 2. Kompetensi yang ingin dicapai dalam materi ini berdasarkan pada silabus dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan) kelas X SMA. Berikut dibawah ini dijelaskan standar kompetensi materi sudut dalam ruang dimensi tiga. Tabel 1. Standar Kompetensi Materi Sudut dalam Dimensi Tiga Kompetensi Dasar 6.3 Menentukan besar sudut -
Indikator Menentukan
besar
Materi Pokok sudut
antara garis dan bidang dan
antara dua garis, besar sudut
antara dua bidang dalam
antara garis dan bidang, dan
ruang dimensi tiga.
besar sudut antara dua bidang
Sudut – sudut dalam ruang
dalam ruang
M. Sudut antara Garis dan Bidang Definisi sudut adalah sudut terbentuk dari dua garis yang memiliki titik akhir yang sama. Dua garis dikatakan kaki sudut, titik – titik ujung adalah puncak. Sudut terbentuk dari ruas garis AB. Letakkan jangka disalah satu ujungnya, misalkan A. Buatlah sembarang busur dari titik B, kemudian tentukan titik yang diinginkan, misal B’. Hubungkan titik A dengan titik B’. Gunakan busur sebagai garis ukuran dengan kedua ujung diberi anak panah. Gunakan ujung sudut sebagai pusatnya. Sudut – sudut dalam ruang dapat dibentuk oleh dua unsur ruang, yaitu garis dan garis, garis dan bidang, bidang dan bidang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Kedudukan antara garis dan bidang dalam ruang kemungkinannya adalah garis terletak pada bidang, garis sejajar bidang, dan garis memotong atau menembus bidang. Jika sebuah garis memotong atau menembus bidang, maka terdapat ukuran sudut yang dibentuk oleh garis dua bidang itu. Misalkan bahwa garis g memotong bidang α di titik tembus P. sudut antara g dan bidang α yang berpotongan dapat ditentukan melalui langkah – langkah berikut : 1. Ambil sembarang titik Q pada garis g 2. Melalui titik Q, buatlah garis h yang tegak lurus terhadap bidang α. Garis h ini menembus bidang α di titik Q’. 3. Sudut QPQ’ ditetapkan sebagai ukuran besar sudut antara garis g dan bidang α yang berpotongan. Proses menentukan sudut antara garis g dan bidang α yang berpotongan itu dapat divisualisasikan dengan gambar ruang sebagaimana diperlihatkan pada gambar 3. g
α
g’
Q
Q’
P
h Gambar 3. Proses menentukan sudut antara garis g dengan bidang α
Sebagai contoh aplikasi bagaimana cara menentukan ukuran sudut ruang yang dibentuk oleh garis dan bidang yang berpotongan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Kubus ABCD.EFGH pada gambar 4, garis diagonal ruang BH memotong bidang alas ABCD. Sudut antara garis BH dengan bidang alas ABCD atau ∟(BH, bidang ABCD) ditentukan oleh sudut yang dibentuk oleh garis BH dan garis BD (yaitu ∟DBH), sebab garis BD merupakan proyeksi dari garis BH pada bidang alas ABCD.
H
G
E F D
C
A
B
Gambar 4. Sudut antara garis BH dengan bidang ABCD pada kubus
Limas segi empat beraturan T.ABCD pada gambar 5, rusuk sisi TB memotong bidang alas ABCD. Sudut antara garis TB dengan bidang alas ABCD atau ∟ (TB, bidang ABCD) ditentukan oleh sudut yang dibentuk oleh garis TB dan garis BO (yaitu ∟TBO), sebab garis BO merupakan proyeksi dari daris TB pada bidang alas ABCD. T
D A
C O
B
Gambar 5. Sudut antara garis TB dengan bidang ABCD pada limas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
N. Kerangka Berpikir Ada banyak hal untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar, dari banyak hal itu ada beberapa yang dianggap paling mempunyai dukungan nyata, yaitu model pembelajaran yang inovatif, intelligensi siswa dan kreativitas siswa. Dalam pembelajaran pada umumnya guru menggunakan pembelajaran yang konvesional, namun seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan jaman pembelajaran yang berlangsung di kelas haruslah dapat tepat sasaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang direncanakan oleh peneliti adalah pembelajaran dengan menggunakan Program Cabri 3D. Peneliti merancang pembelajaran dan selanjutnya merancang tampilan program Cabri 3D untuk dapat membantu siswa dalam memahami materi. Tampilan progran Cabri 3D kemudian diajukan dikelas. Selain pembelajaran dengan program Cabri 3D peneliti juga merancang pembelajaran konvesional dengan
instrumen yang sama. Dari kedua
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, pada pertemuan terakhir akan dilakukan tes evaluasi untuk melihat hasil dari kedua pembelajaran. Kemudian, hasilnya di bandingkan untuk melihat efektivitas dari kedua pembelajaran yang dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis instrumen serta metode analisis data.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ini merupakan penelitian deskriptif – kualitatif dan tidak lepas juga dari penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari adakah efektivitas program Cabri 3D serta peningkatan pemahaman dan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok sudut dalam dimensi tiga kubus dan limas, khususnya sudut antara garis dan bidang setelah di berikan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D. Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskriptif, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian kualitatif menekankan analisisnya pada propes penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data – data numerical (angka) yang diolah dengan metoda statistik. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif digunakan untuk melihat rata -rata hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
dan pembelajaran konvensional, sedangkan analisis deskriptif - kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan, hasil kuesioner dan hasil wawancara yang peneliti lakukan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada proses penyimpulan deduktif – induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Magelang. 2. Waktu Adapun waktu penelitian ini direncanakan pada bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013 pada semester genap.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian SMA Negeri 4 Magelang diseput juga SMAPA adalah salah satu Sekolah Menengah Atas Negeru yang ada di Magelang. Beralamat di Jalan Panembahan Senopati No. 42/47 Magelang. SMA Negeri 4 Magelang merupakan pengalihan dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Magelang yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebublik Indonesia Nomor 0426/0/1991. Rata – rata Nem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
siswa untuk masuk ke SMA Negeri 4 Magelang untuk tahun 2013 adalah 34,40 -39,75. SMA Negeri 4 Magelang telah menggunakan bilingual sebagai bahasa pengantar untuk beberapa mata pelajaran pada kelas Imersi. Seiring dengan perkembangan sekolah, kurikulum dan program pendidikan yang diterapkan juga sudah disesuaikan. Siswa yang ada di SMA Negeri 4 Magelang sekitar 600 siswa dan terbagi menjadi 22 kelas. Ada 3 jurusan yang menjadi andalan sekolah, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Prestasi yang telah diraih oleh SMA Negeri 4 Magelang sudah mencapai tingkat provinsi bahkan juga tingkat nasional, mulai dari bidang akademik dan non akademik. Siswa kelas X dipilih, karena materi sudut antara garis dengan bidang diajarkan di kelas X. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 4 Magelang. Pemilihan kelas dan penerapan pembelajaran berdasarkan dari guru pembimbing. Untuk kelas X.1 yang terdiri dari 28 orang siswa sebagai kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional dan untuk X.2 yang terdiri dari 29 sebagai kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D.
2. Obyek Penelitian Keefektifan program Cabri 3D dalam pembelajaran sudut antara garis dengan bidang yang dilihat dari hasil belajar siswa kelas X merupakan obyek penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
D. Variabel Penelitian Variabel – variabel yang akan diteliti : 1. Pembelajaran dengan program Cabri 3D dan pembelajaran konvensional dengan materi sudut antara garis dan bidang sebagai variabel bebas.
2.
Efektivitas penggunaan program Cabri 3D dan pembelajaran konvesional dengan materi sudut antara garis dan bidang sebagai variabel terikat.
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian nanti sebagai alat pengumpulan data adalah instrument observasi, tes, dokumentasi, kuisoner, dan wawancara. 1. Observasi Observasi adalah proses melakukan pengamatan dan juga pencatatan secara logis dan objektif mengenai berbagai situasi yang berlangsung nyata di lapangan. Observasi yang akan diamati dalam pengamatan ini adalah siswa kelas X.1 dan X.2 yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan pembelajaran konvensional. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar siswa pada aspek sikap, dan psikomotorik pada materi sudut antara garis dan bidang dengan menggunakan program Cabri 3D maupun dengan pembelajaran konvesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
2. Tes Metode tes adalah daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau responden. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu tes kemampuan awal dan tes evaluasi. Tes kemampuan akan diberikan dengan tujuan agar peneliti mengetahui pemahaman awal siswa kelas X.1 dan X.2 mengenai materi yang pernah diberikan dan tentunya berhubungan dengan materi sudut antara garis dan bidang. Tes
evaluasi
akan
diberikan
kepada
siswa
tentunya
setelah
penyampaian materi selesai. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi sudut antara garis dan bidang dan untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran yang dilakukan antara
pembelajaran dengan program Cabri 3D dengan pembelajaran konvesional.
3. Dokumentasi Peneliti menggunakan metode dokumentasi, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan lain sebagainya. Menurut Syaiful Bahri (2011), dokumentasi adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu dengan melihat catatan – catatan, arsip – arsip, dokumen – dokumen yang berhubungan dengan orang yang diselidiki. Instrument ini bertujuan untuk mendapatkan daftar nama – nama siswa, hasil belajar, dan mengetahui tentang sekolah yang menjadi obyek penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Dokumentasi adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu dengan melihat catatan – catatan, arsip – arsip, dokumen – dokumen yang berhubungan dengan orang yang diselidiki.
4. Kuisoner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang di distribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Nasution (2004 : 128) Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.Sugiyono (2012 : 142) Kuisoner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka. Peneliti menggunakan kuisoner terbuka, untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan program Cabri 3D bagi pemahaman dan hasil belajar siswa.
5. Wawancara Wawancara menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
yang harus diteliti, dan juga apabila penelitian ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tak berstuktur yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung dan tanpa daftar pertanyaan antara peneliti sebagai pewawancara (interviewer) dengan siswa. Sehingga peneliti bisa mengetahui siswa dengam lebih mendalam yang dapat dilihat dari tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan program Cabri 3D dan hasil dari wawancara akan digunakan sebagai pelengkap data dalam penelitian.
F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Instrumen Pembelajaran Instrument pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah program Cabri 3D, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Agar proses belajar menjadi lebih baik dan terarah, maka peneliti menyusun RPP. Program Cabri 3D dipersiapkan untuk agar siswa dapat lebih dapat menerima materi mengenasi sudut antara garis dan bidang. Selain itu, peneliti menggunakan LKS untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuannya dan lebih memahami materi mengenai sudut antara garis dan bidang dengan mengisi LKS tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan beberapa instrument penelitian, yaitu : a. Tes tertulis Tes tertulis adalah alat pengumpul data yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban – jawaban yang diharapkan secara tertulis. Dalam penelitian ini ada dua tes yang diberika peneliti yaitu, tes kemampuan awal dan tes evaluasi. Tes kemampuan awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan awal siswa tentang materi mengenai sudut antara garis dan bidang. Sedang Tes evaluasi diberikan setelah pembelajaran tentang materi sudut antara garis dan bidang. Berikut adalah kisi – kisi tes kemampuan awal dan kisi – kisi tes evaluasi yang akan diberikan kepada siswa.
Tabel 2. Kisi – Kisi Tes Kemampuan Awal Kompetensi Dasar Menentukan sudut antara garis dan bidang
Materi Pokok Sudut antara garis dan bidang
Indikator Mencari panjang diagonal bidang pada kubus Mencari panjang diagonal ruang pada kubus Mencari sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus Menentukan panjang diagonal dari sebuah limas segiempat Mencari tinggi sebuah limas Mencari sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada
Penilaian Jenis Bentuk Tes Isian tertulis Tes tertulis
Isian
Tes tertulis
Isian
Tes tertulis
Isian
Tes tertulis Tes tertulis
Isian Isian
Nomor Soal
Ranah Kognitif
1.a
C3
1.b
C3
1.c, 1.d, 1.e, 1.f
C4
2.a
C3
2.b
C4
2.c, 2.d, 2.e
C4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator sebuah limas Mencari sudut menggunakan sin, cos, dan tan
Penilaian Jenis Bentuk Tes tertulis
43
Nomor Soal
Ranah Kognitif
3, 4
C3
Nomor Soal
Ranah Kognitif
1.a, 1.b
C3
2
C3
3
C3
4.a
C3
4.b
C3
5
C4
Isian
Tabel 3. Kisi – Kisi Tes Evaluasi Kompetensi Dasar Menentukan sudut antara garis dan bidang
Materi Pokok Sudut antara garis dan bidang
Indikator Menggambarkan sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus dan limas Menggambarkan dan menentukan sudut
Penilaian Jenis Bentuk Tes Isian tertulis
Tes
Isian
tertulis
yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus Menggambarkan dan menentukan sudut
Tes
Isian
tertulis
yang dibentuk antara garis dan bidang pada limas segiempat Mengambarkan sudut
Tes
yang dibentuk antara
tertulis
Isian
garis dan bidang pada sebuah kubus. Menentukan sudut yang dibentuk antara
Tes
Isian
tertulis
garis dan bidang pada kubus Menentukan sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada limas segiempat
Tes tertulis
Isian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
b. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan memiliki fungsi untuk membantu peneliti dalam melakukan pengamatan, mencatat aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dalam kelas. Pada tabel 3 ini adalah format lembar pengamatan.
Tabel 4. Lembar Pengamatan Guru NO 1.
2
Tahap Pembelajaran Pendahuluan : - Guru mempersiapkan kondisi kelas yang mendukung proses belajar mengajar - Guru membuka pelajaran - Siswa mengingat kembali materi prasyarat dengan menjawab pertanyaan dari guru Kegiatan Inti : Eksplorasi - Guru menyampaikan materi pembelajaran - Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru Elaborasi - Siswa diberi beberapa contoh dan diselesaikan bersama – sama - Guru memberi beberapa soal/membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan oleh siswa Konfirmasi - Siswa mengerjakan tugas yang diberi secara individu atau kelompok - Diskusi antara siswa dengan siswa - Guru berkeliling untuk
YA
TIDAK
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
3.
Tahap Pembelajaran membantu siswa yang mengalami kesulitan dan membantu memecahkan masalah - Siswa menyajikan hasil didepan Penutup : - Diskusi secara klasikal - Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama - Guru mengkomunikasikan rencana pembelajaran pertemuan selanjutnya - Guru menutup pembelajaran
YA
TIDAK
Keterangan
Tabel 5. Lembar Pengamatan Siswa No 1
2 3 4 5 6 7 8 9
Butir – butir yang diamati Guru mempersiapkan kondisi kelas yang mendukung proses belajar mengajar Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa bertanya baik pada guru maupun pada siswa lain Siswa menanggapi pertanyaan dari guru maupun siswa lain Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan Siswa mempresentasikan hasil kerja didepan kelas Siswa dan guru bersama – sama membuat kesimpulan
YA
TIDAK
Keterangan
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
c. Kuisoner Kuisioner akan diberikan setelah tes evaluasi diberikan di kelas X.2, angket digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan program Cabri 3D bagi pemahaman dan hasil belajar siswa. Berikut adalah kisi – kisi angket yang akan digunkan dalam penelitian.
Tabel 6. Kisi – kisi Kuisoner Masalah
Kesulitan
Program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan
Indikator Pengertian serta bidang – bidang dalam bangun ruang merupakan materi yang sulit. Menentukan sudut antara garis dan bidang merupakan materi yang sulit. Menunjukan kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan program Cabri 3D menjadi lebih mudah. Kejelasan materi sudut antara garis dan bidang yang disampaikan dengan program Cabri 3D. Menunjukan kemampuan program Cabri 3D dalam membantu siswa menyelesaikan soal tentang sudut antara garis dan bidang. Menunjukan kejelasan peneliti dalam menyampaikan materi sudut antara garis dan bidang menggunakan program Cabri 3D. Peran program dalam mengatasi kesulitan (apakah dapat mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa)
Nomor Soal 1 2 3 4 5
6 7 8 9
G. Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen hasil belajar matematika aspek kognitif digunakan didalam penelitian, maka instrumen tersebut perlu diuji cobakan guna mengetahui tingkat validitas dan reabilitas instrumen. Uji coba instrumen ini memiliki validitas yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji
validitas
intrumen
dimaksudkan
untuk
mengetahui
47
tingkat
keabsahandari item instrumen penelitian. Menurut Masidjo (1995 : 243) ada beberapa jenis validitas. Jenis – jenis validitas suatu tes yaitu, validitas isi, validitas kontruksi atau konsep, dan validitas kriteria. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang nantinya akan diajukan dalam penelitian. Menurut Masidjo (1995 : 243), validitas isi adalah validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal – hal yang mau di ukur atau di teskan. Untuk itu diperlukan pemeriksaan kembali terhadap bahan – bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan. Dalam pemeriksaan kembali kembali terhadap bahan – bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan dimintakan kepada orang yang lebih memenuhi kompetensi dalam bidangnya atau orang yang tentunya lebih profesional, sehingga nantinya penelitian ini mendapatkan validitas dari para pakar oleh guru mata pelajaran matematika dan juga dari dosen pembimbing mengenai pengujian validitas tes kemampuan awal, tes evaluasi maupun angket yang dilakukan peneliti.
H. Teknik Analisis Data 1. Memilih Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data awal yang berupa data proses pembelajaran, hasil evaluasi, angket, dokumentasi serta wawancara. Dari data yang di dapatkan tersebut kemudian dianalisis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2. Data Proses Pembelajaran Dalam data ini ditunjukan bagaimana keadaan dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada saat pembelajaran. Data ini didapatkan dengan mendokumentasikannya melalui alat perekam berupa kamera atau handycam.
3. Analisis Tes Tertulis Data tes kemampuan awal dan evaluasi dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung jumlah skor yang didapatkan oleh siswa. Kemudian menghitung rata – rata nilai ketuntasan belajar yang disesuaikan dengan batas ketuntasan atau KKM sekolah yang diteliti yaitu ≥ 75 antara kelas X.1 dan X.2. Data tes yang didapat dianalisis secara kualitatif dengan melihat criteria efektivitas hasil belajar menurut Kartika Budi Tabel 6 dengan interval nilai 0 sampai 100.
Tabel 7. Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif Jumlah yang Memperoleh Nilai ≥8
≥7
≥6
≥5
≥ 75% < 75%
≥4
Efektivitas Sangat Tinggi
≥ 75% < 75%
Tinggi ≥ 65% < 65%
Cukup ≥ 65%
Rendah
< 65%
Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
4. Analisis Kuisoner Kuisonert yang diberikan kepada siswa dilihat dan dipilih apakah program Cabri 3D membantu mereka dalam proses memahami materi sudut antara garis dan bidang atau tidak. Didalam angket tersebut terdapat alasan – alasan yang disantumkan oleh siswa. Ditambah lagi dengan proses wawancara yang dilakukan peneliti setelah penelitian angket dan kemudian dideskripsikan untuk dapat mendukung hasil dari kuisoner.
5. Transkrip Wawancara Adanya proses wawancara yang dilakukan peneliti setelah penelitian angket, kemudian dideskripsikan untuk dapat mendukung hasil dari angket.
I.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang akan dilakukan rencananya meliputi tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap pembuatan kesimpulan. Berikut ini merupakan rincian rencana pelaksanaan penelitian : 1. Tahap Persiapan Beberapa langkah yang termasuk dalam tahap persiapan adalah : a. Menentukan materi yang akan diajarkan b. Mengurus perizinan dengan pihak sekolah c. Menyusun proposal penelitian d. Menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian e. Melakukan uji pakar sebagai uji validitas instrumen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
f. Memberikan tes kemampuan awal 2. Tahap Pelaksanaan a. Melakukan Tes kemampuan awal b. Melakukan
pembelajaran
dengan
menggunkan
pembelajaran
konvensional dan pembelajaran dengan program Cabri 3D c. Melakukan pengamatan kelas pada saat pembelajaran berlangsung d. Memberikan tes evaluasi pada siswa e. Pengisian kuisoner oleh siswa f. Wawancara 3. Tahap Analisis Data a. Mengumpulkan data kualitatif b. Mengolah serta menganalisis data berupa tes kemampuan awal dan tes evaluasi c. Mengolah dan menganalisis data berupa angket dan hasil wawancara. Berdasarkan dari data – data yang telah diperoleh peneliti dalam pelaksanaan kegiatan. Data pengamatan, tes evaluasi, angket / kuisoner, dokumentasi dan wawancara diolah serta dianalisis. 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pengamatan data yang diperoleh peneliti dalam pelaksanaan kegiatan maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA Pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data tentang kegiatan pembelajaran dengan program Cabri 3D dan pembelajaran konvensional pada materi sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga akan dibahas dalam bab ini. A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian terlebih dahulu, kemudian mempersiapkan instrumen yang berupa rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari RPP kelas kontrol dan kelas eksperimen, lembar kerja siswa (LKS), materi pelajaran dengan program Cabri 3D, tes kemampuan awal, tes evaluasi, dan angket. Setelah mempersiapkan instrumen, peneliti melakukan observasi lingkungan dan kelas yang bertujuan agar peneliti mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan kelas terutama saat siswa belajar, peneliti juga mempersiapkan alat rekam seperti camera untuk mendokumentasikan setiap kegiatan penelitian sebagai bukti penelitian.
Berikut merupakan uraian saat peneliti melakukan persiapan penelitian di SMA Negeri 4 Magelang :
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
a) Izin Penelitian Sebelum melakukan penelitian di sebuah sekolah, tentunya peneliti harus mengurus surat perizinan penelitian terlebih dahulu. Pada tanggal 4 April 2013 peneliti menemui Wakil Kepala Sekolah untuk mohon izin melakukan penelitian, dikarenakan Kepala Sekolah sedang tidak ada ditempat. Kemudian, peneliti dipertemukan oleh guru mata pelajaran matematika untuk membicarakan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti diizinkan untuk meneliti dua kelas, yaitu kelas X.1 dan X.2. Pada tanggal 13 April 2013 peneliti bertemu guru mata pelajaran untuk membicarakan jadwal pelaksanaan penelitian yang disesuaikan dengan jadwal mengajar gurudan juga ijin untuk dapat melakukan observasi. Pada tanggal 25 April 2013 peneliti menyerahkan surat izin melakukan penelitian ke sekolah. Kesepakatan awal peneliti mulai melakukan penelitian pada tanggal 10 mei 2013, akan tetapi diundur menjadi 13 mei 2013 karena ada peneliti dari universitas lain yang juga melakukan penelitian dikelas yang sama. b) Observasi Lingkungan Sekolah Observasi lingkungan sekolah dilakukan supaya peneliti mengenal lingkungan dan mengerti keadaan sekolah. SMA Negeri 4 Magelang terletak di Jalan P.Senopati 42/47 Magelang. Sekolah terbagi menjadi dua lokasi, lokasi pertama merupakan gedung utama yang terdiri dari ruang guru, ruang kelas, ruang ibadah, perpustakaan. Sedangkan lokasi yang kedua tepat didepan bangunan utama, dan diseberang jalan, yang terdiri dari aula, lapangan bola, dan beberapa ruang laboratoium seni, sains, komputer dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
bahasa. Di sekolah tersebut memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang cukup lengkap, setiap kelas sudah memiliki LCD dan viewer. Lulusan yang masuk ke SMA ini memiliki nilai dengan rata – rata kurang lebih 8. SMA Negeri 4 Magelang terdiri dari 7 kelas X, 6 kelas XI dan 6 kelas XII. Untuk Kriteria Kelulusan pada mata pelajaran matematika di SMA ini cukup tinggi, yaitu 75. c) Observasi Kelas Observasi kelas dilakukan pertengahan April, yaitu tgl 13, 25 April 2013. Peneliti melakukan observasi di X.1 dan X.2 yang keduanya merupakan kelas dengan pembelajaran menggunakan bahasa inggris (imersi). Akan tetapi, peneliti nantinya tetap akan menggunakan bahasa indonesia dalam mengajar atau memberikan soal, karena mereka belum seutuhnya menggunakan bahasa inggris dalam pembelajaran. Siswa di X.1 terdiri dari 28 siswa, dan X.2 terdiri dari 29 siswa. Dalam
melakukan
observasi
dikelas
peneliti
memperhatikan
bagaimana proses belajar mengajar guru dikelas, pada umumnya sama menggunakan konvensional, dan peneliti mencatat beberapa hal ketika melakukan observasi di kelas X.1, sebagai berikut : 1) Keadaan kelas terlihat sangat ramai karena pergantian jam pelajaran, kemudian guru masuk dan suasana berubah menjadi tenang, tanggal 13 April 2013 peneliti masuk dikelas X.1, kelas ini merupakan kelas yang berbeda dalam melakukan pembelajaran, karena menggunakan bahasa inggris dalam melakukan pembelajaran, walaupun belum seutuhnya pembelajaran dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
dengan menggunakan bahasa inggris. Guru masuk dan mengucapkan salam, dan mempersilahkan peneliti untuk masuk dan memperkenalkan diri. 2) Guru
kemudian
melanjutkan
pembelajaran
trigonometri,
guru
menjelaskan dengan sangat jelas, guru menuntun siswa agar dapat mengerti dan memahami pelajaran. Setelah menerangkan materi guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan terhadap materi trigonometri. Lalu, memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa. 3) Saat mengerjakan soal, para siswa sangat tekun mengerjakan, ada dari siswa mengerjakan sendiri, ada pula yang mengerjakan dengan bersama – sama teman lainnya.
Kemudian peneliti melanjutkan melakukan observasi di kelas X.2 pada tanggal 25 April 2013, dan peneliti mencatat beberapa hal ketika melakukan observasi di kelas X.2, sebagai berikut : 1) Keadaan kelas tidak berbeda dengan kelas sebelumnya, terlihat sangat ramai karena pergantian jam pelajaran, dan beberapa menjalankan ibadah sehingga sedikit telad memasuki kelas. Kemudian guru masuk dan suasana berubah menjadi tenang, Guru masuk dan menyapa, dan mempersilahkan peneliti untuk masuk dan memperkenalkan diri. 2) Guru
kemudian
melanjutkan
pembelajaran
trigonometri,
guru
menjelaskan dengan sangat jelas, guru menuntun siswa agar dapat mengerti dan memahami pelajaran. Setelah menerangkan materi guru memberi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan terhadap materi trigonometri. Lalu, memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa. 3) Saat mengerjakan soal, para siswa sangat tekun mengerjakan, ada dari siswa mengerjakan sendiri, ada pula yang mengerjakan dengan bersama – sama teman lainnya. Perbedaan dengan kelas sebelumnya, untuk kelas X.2 ini, memiliki siswa yang lebih aktif dibandingkan kelas sebelumnya, terlihat dari bagaimana mereka mengerjakan soal sedikit lebih ramai dibandingkan kelas sebelumnya.
d) Tes Kemampuan Awal Peneliti merancang tes kemampuan awal untuk diberikan kepada siswa kelas X.1 dan X.2. tes kemampuan awal terdiri dari 4 soal dan diberikan waktu 60 menit untuk mengerjakan. Sebelum tes kemampuan awal diberikan kepada siswa, peneliti melakukan validitas uji pakar baik guru mata pelajaran matematika maupun dosen pembimbing. Tes kemampuan awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai siswa dalam materi sudut. Siswa kelas X tentunya sudah memiliki pengetahuan tentang sudut sebelumnya, pada saat SMP dan pelajaran sebelumnya yaitu trigonometri. Tes kemampuan awal antara dua kelas ini akan dilihat dari rata – rata yang didapat masing – masing kelas, dan dari melihat rata – rata tersebut maka dapat dilihat bahwa kedua kelas layak untuk dibandingkan. Tes kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
awal dilaksanakan pada 27 April 2013 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini : Tabel 8. Nilai Tes Kemampuan Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kelass X.1 Nama A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28
T.K 90 95 70 10 65 60 72.5 75 65 80 82.5 8.75 80 77.5 82.5 80 87.5 85
Jumlah Rata – rata Selisih rata – rata
2010 74.44
72.5 72.5 87.5 70 90 82.5 62.5 67.5 60
Kelas X.2 Nama B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 Jumlah Rata – rata
T.K 82.5 77.5 82.5 90 80 67.5 70 75 85 90 90 85 60 87.5 77.5 90 80 57.5 80 77.5 82.5 62.5 75 85 85 65 85 77.5 2202.5 78.66
4.22
Kedua kelas mempunyai selisih rata – rata sebesar 4.22 seperti data pada Tabel 8. (kolom berwarna kuning merupakan siswa yang tidak tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
KKM), berdasarkan Tabel 7. kriteria ketuntasan hasil belajar pada kelas X.1 dapat dilihat hasilnya sebagai berikut : Pada kriteria ketuntasan hasil belajar Bapak Kartika Budi menuliskan nilai ≥ 8, ≥ 7, ≥ 6, ≥ 5, ≥ 4, namun penulis disini menuliskan nilai dalam dua angka yang terrdiri dari puluhan dan satuan seperti 70, 80. Sehingga peneliti menganggap bahwa acuan nilai dari Bapak Kartika Budi menjadi 80, 70 dan seterusnya, melihat saat melakukan penghitungan tetap sama. 1) 13 siswa mendapatkan nilai ≥ 8 dengan persentase 48.15%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi. 2) 20 siswa mendapatkan nilai ≥ 7 dengan persentase 74.07%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas tinggi. 3) 26 siswa mendapatkan nilai ≥ 6 dengan persentase 96.29%, maka memenuhi kriteria efektivitas cukup Untuk kelas X.1 ini, tidak semua siswa mengikuti tes kemampuan awal ini. Absen 19 tidak mengikuti dikarenakan sakit.
Sedangkan kriteria ketuntasan hasil belajar pada kelas X.2 secara kualitatif adalah sebagai berikut : 1) 16 siswa mendapatkan nilai ≥ 8 dengan persentase 55.17%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas tinggi. 2) 23 siswa mendapatkan nilai ≥ 7 dengan persentase 79.31%, maka memenuhi kriteria efektivitas tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Untuk kelas X.2 semua siswa mengikuti tes kemampuan awal, dan tidak ada yang izin ataupun sakit.
Jadi, dari kedua kelas dapat kita lihat bahwa keduanya memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar yang ketiga, yaitu pada kriteria tinggi. Dan, dari kedua kelas tidak ada perbedaan yang signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7. Dari data yang dicantumkan peneliti menganggap bahwa antar kelas X.1 dan X.2 memiliki kemampuan yang sama dan layak untuk dijadikan subjek penelitian.
e) Persiapan Pembelajaran Setelah melaksanakan tes kemampuan di kelas X.1 dan X.2, selanjutnya
peneliti
melakukan
persiapan
pembelajaran.
Peneliti
mempersiapkan pembelajran dengan menggunakan program Cabri 3D untuk pembelajaran di kelas X.2, sedangkan pembelajaran konvensional untuk kelas X.1. Untuk persiapan awal, peneliti mempersiapkan gambar – gambar dengan menggunakan program Cabri 3D yang nantinya dapat mendukung pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu kelas X.2. Gambar yang dipersiapkan meliputi awal mula bagaimana menentukan sudut, sudut yang terbentuk antara garis dan garis sebagai materi pengingat bagi siswa untuk dapat lebih memahami sudut, sehingga dapat dengan baik mempelajari materi selanjutnya yaitu sudut antara garis dan bidang pada bangun kubus dan dilanjutkan dengan limas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Peneliti telah merancang kisi – kisi tes evaluasi, yang nantinya akan diberikan kepada siswa, kemudian Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai latihan setelah pemberian materi oleh peneliti, dan kuisoner yang akan diberikan kepada siswa setelah tes evaluasi diberikan. Kuisoner bersifat terstruktur dengan jawaban tertutup. LKS, tes evaluasi serta kuisoner tentunya sudah dikonsultasikan oleh guru mata pelajaran dan dosen.
2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada dua kelas, yaitu X.1 dan X.2. Pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dilakukan di kelas X.2, dan pembelajaran konvensional dilakukan di kelas X.1. Pembelajaran di X.1 dan X.2 masing – masing sebanyak 5 kali pertemuan. Berikut ini akan di diskripsikan bagaimana pembelajaran berlangsung di kelas X.1 dan X.2. a.
Pembelajaran di kelas X.1 dengan menggunakan pembelajaran konvensional 1) Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, diawali dengan memberikan tes kemampuan awal kepada siswa. Tes kemampuan awal dilakukan selama kurang lebih 60 menit. Dan diikuti oleh 27 siswa. 2) Pertemuan kedua Pembelajaran mulai dilakukan pada pertemuan kedua yaitu Kamis, 16 Mei 2013 pada jam kelima dan keenam yang diikuti oleh 24 anak, dikarenakan empat siswa sakit. Pembelajaran dilakukan dikelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Pembelajaran dimulai dengan guru memberikan salam kepada siswa, kemudian mencoba menanyakan kesiapan mereka dalam belajar, bertanya materi yang sudah diajarkan sebelumnya sampai dimana. Kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan materi baru yang akan dipelajari oleh siswa. Guru menjelaskan materi tentang sudut antara garis dan bidang di depan dengan menggunakan papan tulis. Saat menjelaskan materi, guru mencoba berinteraksi dengan siswa dengan menanyakan apakah materi yang dijelaskan sudah jelas. Lalu memberikan sebuah contoh soal, dimana penyelesainya diselesaikan oleh siswa. Guru mempersilahkan siswa untuk maju menyelesaikan soal yang diberikan guru, akan tetapi para siswa terlihat masih malu – malu, akhirnya guru mengacak nomer maju mereka berdaasarkan tanggal, dan siswa dengan nomor absen 16 yang maju untuk mengerjakan soal. Dan setelah itu guru meminta siswa menjelaskan yang dikerjakannya, dan guru melihat respon dari siswa lainnya. Ada yang mulai mau untuk bertanya, dan membenarkan jawaban dari temannya yang maju kedepan. Setelah pemberian materi, guru membagi siswa kedalam tujuh kelompok, satu kelompok terdiri dari empat orang siswa. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada setiap kelompok dan juga selembar kertas karton. Semua siswa diberikan waktu 40 menit untuk mengerjakan. Peda saat pengerjaan LKS, keadaan kelas cukup sepi, mereka benar – benar mngerjakan dengan tekun. Ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
mereka menemui kesulitan mereka mulai sedikit agak ramai karena merasa
bahwa
soalnya
susah.
Kemudian
guru
berkeliling
menanyakan bagaimana pekerjaan setiap kelompok, dan banyak dari siswa mau bertanya. Setelah waktu mengerjakan selesai, para siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru. 3) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan Jumat, 17 Mei 2013 pada jam kelima. Pelajaran diikuti oleh 27 anak, karena satu anak ijin untuk mengurus legalisir surat – surat. Pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan diisi dengan pembahasan soal – soal yang ada di LKS. Pembahasan materi dilakukan oleh siswa. Siswa diminta maju untuk menjelaskan pekerjaan mereka tiap kelompok. Dan teman lainnya memperhatikan teman yang sedang menjelaskan. Saat ada kelompok yang maju dan salah dalam mengerjakan, beberapa siswa mencoba membantu memperbaiki dengan bertanya. Dan setiap kelompok berusaha menanggapi. Apabila ada kelompok yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari temannya, guru mencoba membantu untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam mengerjakan LKS
Gambar 7. Hasil diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS
4) Pertemuan keempat Untuk pertemuan keempat dilaksanakan Kamis, 23 Mei 2013. Pertemuan keempat ini merupakan pelaksanaan evaluasi, dan tes evaluasi diikuti oleh 28 siswa. Tes evaluasi diberikan waktu selama 90 menit atau 2 jam pelajaran. Dan tes evaluasi berlangsung dengan tertib.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
63
Pembelajaran di kelas X.2 dengan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D 1) Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, diawali dengan memberikan tes kemampuan awal kepada siswa. Tes kemampuan awal dilakukan selama kurang lebih 60 menit. Dan dihadiri oleh 29 siswa. 2) Pertemuan kedua Pembelajaran dikelas ini mulai dilakukan pada pertemuan kedua yaitu Senin, 13 Mei 2013 pada jam keempat yang diikuti oleh 28 anak, dikarenakan satu siswa sakit. Pembelajaran dilakukan dikelas yang sudah dilengkapi dengan LCD. Pembelajaran dimulai dengan guru memberikan salam kepada siswa, kemudian mencoba menanyakan kesiapan mereka dalam belajar, bertanya materi yang sudah diajarkan sebelumnya sampai dimana. Kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan materi baru yang akan dipelajari oleh siswa. Guru menjelaskan materi tentang sudut antara garis dan bidang di depan dengan menggunakan LCD. Untuk awal mula, guru memperkenalkan
aplikasi
yang
dipakai
yaitu
Cabri
3D.
Pembelajaran dimulai dengan menunjukkan garis yang terletak pada bidang, garis yang memotong bidang tegak lurus dan tidak tegak lurus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 8. Garis yang terletak dengan bidang
Gambar 9. Garis yang tegak lurus dengan bidang
Gambar 10. Garis yang tidak tegak lurus dengan bidang
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Dari gambar yang ditunjukan di dalam Cabri 3D para siswa diminta untuk menunjukan sudut yang dapat dibentuk dari antara garis yang terletak pada bidang, garis memotong bidang tegak lurus dan sudut yang dibentuk antara garis yang tidak tegak lurus pada bidang dengan bidang.
Gambar 11. Sudut antara garis yang tegak lurus dengan bidang
Gambar 12. Sudut antara garis yang tidak tegak lurus (condong) dengan bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Ada siswa yang langsung dapat menunjukan, ada juga yang masih bingung melihat sudut yang terbentuk. Terjadi diskusi kelas besar, dan ada salah satu siswa yang maju, untuk menunjukan kepada temen – temannya sudut yang mana yang dimaksudkan. Setalah mendapatkan kesimpulan bagaimana terbentuknya sebuah sudut antar garis dan bidang. Selanjutnya siswa diminta untuk melihat kepada sebuah kubus, dan terdapat sebuag garis memotong salah satu bidang pada kubus tersebut. Siswa melihat dengan seksama, dan mulai menggambar, peneliti mencoba mengarahkan agar siswa dapat melihat sudut yang dimaksudkan.
Gambar 13. Garis yang terletak pada bidang dalam sebuah kubus
Guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan, mencoba menebak sudut mana yang dibentuk antara garis HB dengan bidang ABCD. Karena di kelas X.2 ini siswanya cenderung lebih aktif dibandingkan dengan kelas sebelumnya, maka ada anak yang dengan percaya dirinya maju dan menggambarkan sudut sesuai yang dia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
pahami atau ketahui. Pada saat proses pembelajaran ini tidak dapat ditunjukan bukti melalui foto dikarenakan kamera mengalami masalah. Terjadi diskusi kelas untuk menentukan mana sudut yang benar. Karena kelas sudah melai ramai, maka guru segera menegahi, guru meminta beberapa siswa menjelaskan sudut yang mereka gambar. Setelah itu guru meluruskan penjelasan siswa yang benar, dan kemudian semua memahami. Sudut yang terbentuk antara garis HB dengan bidang ABCD ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 14. Sudut yang dibentuk antara garis HB dengan bidang ABCD
Setelah itu dilanjutkan dengan sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada sebuah limas. Limas yang diberikan sebagai contoh adalah limas dengan alas sebuah segiempat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Gambar 15. Garis TB dengan bidang ABCD pada limas segiempat
Sama dengan pada kubus, para siswa sudah memahami sehingga untuk bangun limas para siswa dapat mejawab dengan baik, sudut mana yang dimaksud.
Gambar 16. Sudut yang terbentuk antara Garis TB dengan bidang ABCD pada limas segiempat
Karena pembelajaran hanya berlangsung satu jam pelajaran atau 45 menit, maka pembelajaran belum diisi dengan latian soal berkelompok,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
3) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga di kelas X.2 ini dilaksanakan Kamis, 16 Mei 2013 pada jam ketujuh dan kedelapan Pelajaran diikuti oleh 29 anak. Pembelajaran dimulai pukul 12.15, akan tetapi beberapa anak sedikit terlambat karena menjalankan ibadah, sehingga pembelajaran sedikit berkurang. Dan jam pulang pun menjadi mundur karena kekurangan waktu, pulang sekolah seharusnya pukul 13.45 menjadi 14.00. Hal tersebut juga merupakan keinginan siswa karena menyadari jika awal pembelajaran sedikit mundur. Kegiatan dimulai dengan guru membagi kelompok menjadi 7 kelompok dengan tiap kelompoknya berisi 4 – 5 anak. Saat membentuk kelompok kelas ini lebih ramai dibandingkan kelas X.1, mengingat waktu semakin siang. Kemudiab guru memberikan LKS. Para siswa diberikan waktu selama 40 menit untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Setelah 40 menit berjalan, guru mengacak untuk kelompok yang maju, kemudian menjelaskan kepada teman – temannya. Saat ada kelompok yang maju dan salah dalam mengerjakan, beberapa siswa mencoba membantu memperbaiki dengan bertanya. Dan setiap kelompok berusaha menanggapi. Apabila ada kelompok yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari temannya, guru mencoba membantu untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Gambar 17. Hasil diskusi kelompok dalam mengerjakan LKS
4) Pertemuan keempat Untuk pertemuan keempat dilaksanakan Kamis, 23 Mei 2013. Pertemuan keempat ini merupakan pelaksanaan evaluasi, dan tes evaluasi diikuti oleh 28 siswa, dikarenakan satu siswa ijin untuk ke Semarang mengikuti lomba karawitan. Tes evaluasi diberikan waktu selama 90 menit atau 2 jam pelajaran. Dan tes evaluasi berlangsung dengan tertib. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian kuisoner selama 10 menit.
B. Penyajian Data Setelah pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data – data yang akan dianalisis. Data yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
1. Data Pengamatan Data pengamatan diisi oleh tiga observer, setiap proses pembelajaran dimasuki oleh satu observer. Data pengamatan terdiri dari pengamatan terhadap guru dan siswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.3 dab B.4 untuk lembar pengamatan guru dikelas
X.1 dan X.2,
kemudian pada Lampiran B.5 dan B.6 merupakan lembar pengamatan siswa untuk kelas X.1 dan X.2.
2. Data Hasil Tes Evaluasi Tes Evaluasi untuk kedua kelas, yaitu kelas X.1 dan X.2 dilaksanakan secara bersama di hari Kamis, 23 Mei 2013 dengan waktu yang berbeda. X.1 pada jam kelima dan keenam, sedangkan untuk kelas X.2 pada jam ketujuh dan kedelapan. Setelah Tes Evaluasi dianalisis, maka didapatkan perolehan nilai dan pemahaman siswa akan pokok bahasan sudut antara garis dan bidang setelah dilakukan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional dan dengan menggunakan program Cabri 3D. Dan pada kelas X.1 yang merupakan pembelajaran konvensional, mendapatkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 30 dengan nilai rata – rata 81.39. Apabila dilihat pada tabel, terdapat 4 orang siswa mendapatkan nilai 100, ada 19 orang yang mencapai nilai lebih dari KKM 75 akan tetapi kurang dari 99, ada 4 orang siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 yang berarti belum tuntas, serta ada satu yaitu A19 yang sengaja tidak diikut sertakan karena tidak mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
tes kemampuan awal. Dan persentase ketuntasan di kelas X.1 adalah 82.14%. Berikut adalah tabel daftar nilai ketuntasan kelas X.1 :
Tabel 9. Daftar Nilai dan Ketuntasan Kelas X.1 Skor soal no. 1
2
3
4
5
Total Skor
A1
8
4
8
8
8
36
90
tuntas
A2
8
8
8
8
8
40
100
tuntas
A3
8
8
8
8
8
40
100
tuntas
A4
2
2
4
2
2
12
30
belum tuntas
A5
6
4
8
4
8
30
75
tuntas
A6
6
7
5
5
5
28
70
belum tuntas
A7
3
4
1
3
2
13
32,5
belum tuntas
A8
8
8
8
4
8
36
90
tuntas
A9
6
8
8
4
8
34
85
tuntas
A10
6
3
8
8
8
33
82,5
tuntas
A11
8
8
8
8
5
37
92,5
tuntas
A12
8
8
8
8
8
40
100
tuntas
A13
4
4
6
6
6
26
65
belum tuntas
A14
8
8
8
4
8
36
90
tuntas
A15
8
5
8
8
8
37
92,5
tuntas
A16
6
4
8
4
8
30
75
tuntas
A17
8
8
8
4
8
36
90
tuntas
A18
8
4
8
4
8
32
80
tuntas
A20
8
8
8
4
8
36
90
tuntas
A21
6
4
8
4
8
30
75
tuntas
A22
8
8
8
3
8
35
87,5
tuntas
A23
8
8
8
8
8
40
100
tuntas
A24
8
4
8
8
8
36
90
tuntas
A25
8
7
7
4
8
34
85
tuntas
A26
8
3
8
3
8
30
75
tuntas
A27
8
4
8
4
8
32
80
tuntas
A28
6
5
8
3
8
30
75
Tuntas
879
2197.5
Nama
Nilai
Ketuntasan
A19
JUMLAH RATA RATA
81.39 STANDAR DEVIASI
17.30
82.14%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Sedangkan data hasil nilai yang dianalisis di kelas X.2 yang mendapatkanpembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D, diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah adalah 62,5 dengan nilai rata – rata 85.63. Apabila dilihat pada tabel, terdapat 2 orang siswa mendapatkan nilai 100, ada 23 orang yang mencapai nilai lebih dari KKM 75 akan tetapi kurang dari 99, serta ada 3 orang siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 yang berarti belum tuntas. Dan persentase ketuntasan di kelas X.2 adalah 89.29%. Jumlah siswa yang mengikuti Tes evaluasi adalah sebanyak 28 anak dari jumlah keluruhan 29, karena satu siswa pergi ke Semarang untuk mengikuti lomba karawitan. Untuk lebih jelasnya nilai dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 10. Daftar Nilai dan Ketuntasan Kelas X.2 Nama
Total
Skor soal no.
Nilai
Ketuntasan
1
2
3
4
5
Skor
B1
8
8
8
2
8
34
85
Tuntas
B2
8
8
8
8
8
40
100
Tuntas
B3
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B4
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B5
8
5
6
8
8
35
87,5
Tuntas
B6
8
7
7
4
8
34
85
Tuntas
B7
6
5
7
8
8
34
85
Tuntas
B8
8
3
7
8
8
34
85
Tuntas
B9
8
5
6
4
8
31
77,5
Tuntas
B10
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B11
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B12
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B13
5
8
4
4
4
25
62,5
B14
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B15
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B16
8
8
8
8
8
40
100
Tuntas
belum tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Total
Skor soal no.
Nama
Nilai
Ketuntasan
1
2
3
4
5
Skor
B17
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B18
6
5
8
3
8
30
75
Tuntas
B19
74
Izin
B20
6
4
6
4
8
28
70
belum tuntas
B21
8
8
8
4
8
36
90
Tuntas
B22
8
6
8
4
8
34
85
Tuntas
B23
8
7
6
8
7
36
90
Tuntas
B24
8
7
7
4
8
34
85
Tuntas
B25
6
5
8
4
8
31
77,5
Tuntas
B26
8
8
5
4
4
29
72,5
belum tuntas
B27
8
8
8
6
8
38
95
Tuntas
B28
8
6
8
8
8
38
95
Tuntas
B29
6
4
8
4
8
30
75
Tuntas
JUMLAH RATA RATA
959
2397.5 85.63
STANDAR DEVIASI
89.29%
8.81
Berikut merupakan perhitungan dari nilai rata – rata kelas dan persentase kriteria ketuntasan tiap kelas : 𝑋𝑋� = 𝑃𝑃 =
𝑁𝑁 × 100 𝑆𝑆
𝑇𝑇 × 100% 𝑆𝑆
Keterangan :
𝑋𝑋� = Rata – rata kelas
𝑁𝑁 = Jumlah nilai siswa 𝑆𝑆 = Jumlah siswa
𝑇𝑇 = Jumalah siswa tuntas KKM
𝑃𝑃 = Persentase siswa tuntas KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
3. Data Kuisoner Peneliti membuat kuisoner yang didalamnya terdiri dari sembilan pertanyaan, dimana pada nomer 1 hingga nomor 4 siswa melingkari 3 pilihan jawaban, yaitu mudah, sulit dan amat sulit. Dan nomor 5 hingga nomor 9 melingkari jawaban ya atau tidak, kemudian siswa memberikan alasan mereka sesuai dengan jwaban yang mereka lingkari. Sampel dapat dilihat pada Lampiran B.7. Berikut merupakan data dari hasil pengisian kuisoner oleh siswa : a. Pertanyaan nomor 1 “Menurut anda, materi bangun ruang atau dimensi tiga adalah materi yang … “. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 11. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 1 Siswa B1
Jawaban Mudah
B2
Amat sulit Sulit
B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
Lumayan Sulit Sulit Sulit Amat sulit Sulit Lumayan
B11 B12
Lumayan Lumayan
B13 B14
Sulit Sulit
Alasan Dapat dihitung dengan logika dan menggunakan prinsip trigonometri Karena harus menggunakan nalar yang kuat Sebenernya ga mudah dan ga sulit, tapi sulitnya kalau tidak teliti Ada yang saya bisa ada yang saya tidak biasa Membutuhkan imajinasi yang tinggi Sulit untuk dibayangkan, gambar njlimet Ya, agak emang sulit Karena menuntut daya imajinasi yang tinggi Sulit, karena kurang memahami Karena saya tidak mau terlalu memudahkan atau menyulitkan suatu masalah Saya mengerjakan soal bergantung mood Kadang bisa saya kerjakan kadang tidak bisa saya kerjakan Belum paham Karena butuh penggambran yang tepat terhadap suatu bangun ruang agar dapat menghasilkan sudut dan garis yang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B15
Jawaban Sulit
B16 B17 B18 B19 B20
Amat sulit Mudah Sulit Sulit
B21
Sulit
B22
Sulit
B23 B24
Sulit Mudah
B25
Sulit
B26 B27 B28
Mudah Sulit Sulit
B29
Sulit
76
Alasan Sulit untuk membayangkan bidangnya, menemukan dimana sudutnya dan lain – lain Perlu penalaran dan kefiktifan Mengajak supaya berpikir lebih luas / imajinatif Karena membutuhkan pemahaman yang lebih teliti Karena materi yang jarak antar garis sedikit membingungkan Sulit karena terkadang kita sudah mengerti permasalahan namun sulit untuk membayangkan Karena harus memahami konsep dan bermain logika, jika tidak dapat membayangkan bingung jadinya Susah mencari sudut yang dicari Banyak menggunakan logika dan cara menghitungnya banyak yang sudah diajarkan Setiap mau mengerjakan “mau pake sin apa cos?” lhoh kalau pakai sin ini arc... nah kegalauan mau ngerjain gimana Hanya perlu membayangkan bangun dimensi tiga itu Logikanya harus tinggi Dibutuhkan imajinatif tingkat tinggi untuk menggambarkan atau membayangkan gambar dari 2D menjadi 3D Sulit karena kita sulit memahami gambar
b. Pertanyaan nomor 2 “Menurut pendapat anda pokok bahasan menentukan besar sudut antara garis dengan bidang adalah materi yang ...”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 12. Alasan Siswa dalam pengisian kuisoner nomor 2 Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6
Jawaban Mudah Sulit Sulit Lumayan Sulit Mudah
B7 B8
Sulit Amat sulit
Alasan Karena dapat dihitung dengan sin, cos, dan tan Masih agak sulit menentukan letak sudutnya Ga sulit, ga mudah tapi kadang membingungkan Saya lumayan mudeng Bingung memproyeksikan Sebenarnya mudah asal sudah mengerti cara – caranya, tetapi sulit bila sudutnya bukan sudut istimewa Maaf, kurang belajar dan memperhatikan Karena dibutuhkan pemahaman dan penalaran dalam bangun ruang tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B9
Jawaban Sulit
B10
Lumayan
B11 B12
Mudah Lumayan
B13 B14
Sulit Sulit
B15
Sulit
B16 B17 B18
Sulit Mudah Sulit
B19 B20 B21
Mudah Sulit
B22 B23 B24 B25
Mudah Sulit Sulit Sulit
B26 B27 B28
Sulit Sulit Sulit
B29
Sulit
77
Alasan Ya, karena terlalu banyak untuk membuat bangun / garis membuat saya bingung memahaminya Karena saya tidak mau terlalu memudahkan atau menyulitkan suatu masalah Karena mudah dipahami Kadang bisa saya kerjakan, kadang belum bisa dikerjakan Masih bingung Karena membutuhkan penggambaran yang tepat terhadap suatu bangun ruang agar dapat menghasilkan sudut dan garis yang tepat Itu tadi masih bingung proyeksinya dimana sama sudut yang dibentuk Karena bingung menentukan letak proyeksinya Tidak begitu rumit dan tidak begitu susah Terkadang salah pemahaman gambar sehingga bingung menggunakan rumus Karena menentukannya lebih mudah daripada yang jarak Sulit, karena sulit membayangkan dan sulit menentukan proyeksi garis Karena sudah memahami konsep Membingungkan Sulit menentukan yang mana sudut yang dimaksud Harusnya ada opsi D. Sedang, ya kalu soal susah ya susah kalau enggak ya enggak Sulit membayangkan kadang – kadang Saya pikir mudah tapi kenyataannya sulit Bingung dalam memproyeksikan suatu garis agar terbentuk sebuah sudut yang diinginkan Karena susah dipahami
c. Pertanyaan nomor 3 “Menurut pendapat anda, belajar dengan memanfaatkan program
Cabri 3D merupakan kegiatan belajar
mengajar yang …”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 13. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 3 Siswa B1 B2 B3 B4
Jawaban Mudah Mudah Mudah Mudah
Alasan Gambar dapat langsung tampak Karena dapat dilihat dari berbagai arah Karena tau letak yang benar Bangun ruangnya bisa diputar – putar sehingga tau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa
Jawaban
B5
Mudah
B6
Mudah
B7 B8
Mudah Mudah
B9 B10
Mudah Mudah
B11 B12
Mudah Mudah
B13 B14
Mudah Mudah
B15
Mudah
B16 B17 B18
Mudah Mudah Mudah
B19 B20
Mudah
B21
Sulit
B22 B23 B24 B25
Mudah Mudah Mudah Mudah
B26
Mudah
B27 B28 B29
Mudah Mudah Sulit
78
Alasan dengan mudah Enak dan mempermudah penalaran kita terhadap suatu bangun ruang Gambar menjadi lebih nyata dan mudah dibayangkan, bangun ruang juga bisa diputar jadi bisa dilihat dari berbagai arah Karena bisa dilihat dari sisi manapun Karena kita dapat melihat bangun ruang itu dari sisi manapun Terkadang mudah untuk dimengerti Karena gambarnya berdimensi, dapat diputar kesana kemari, memudahkan dalam memahami materi Karena programnya canggih Aplikasinya dapat digunakan untuk pembelajaran / memberikan kejelasan dan gambar Bisa dibolak balik Karena bisa mengetahui dimana letak sudut, garis dengan tepat Dengan bantuan Cabri 3D bangun ruang yang tadi susah diimajinasiin jadi kelihatan, baru deh mudeng. Tapi ngaplikasiinya juga ga ngerti sih Karena bisa dilihat dari berbagai arah Karena membuat jelas dan paham tentang materi Materi bangun ruang / dimensi tiga merupakan materi yang sulit, namun dengan bantuan program Cabri 3D menjadi lebih mudah karena gambar dapat digeser sehingga dapat melihatnya dari segala sisi Karena memberikan kita gambaran yang jelas akan suatu bangun dalam berbagai sisi Karena kita bisa memahami gambar dan masalah untuk saya belum tentu bisa meneyelesaikan masalah dengan benar Karena lebih mudah memahami gambar Mudah dimengerti Karena gambar dapat dilihat dari segala arah Enggak susah – susah fiktif imaginasi balok ABCDEFGH dkk Gambarnya bisa digerakan memudahkan membayangkan bangun tersebut Asik Bisa melihat gambar bangun ruang dalam bentuk 3D Karena butuh media berat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
d. Pertanyaan nomor 4 “Menurut pendapat anda, kejelasan materi yang disampaikan dengan memanfaatkan program Cabri 3D menjadi … dipahami”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 14. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 4 Siswa B1 B2 B3 B4
Jawaban Mudah Mudah Mudah Mudah
B5
Mudah
B6
Mudah
B7 B8
Mudah Mudah
B9 B10
Sulit Mudah
B11 B12
Mudah Mudah
B13 B14 B15 B16 B17 B18
Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
B19 B20
Mudah
B21
Sulit
B22 B23 B24 B25
Mudah Mudah Mudah Mudah
Alasan Karena dapat dilihat dari berbagai arah Ya karena tau letaknya Bangun ruangnya bisa diputar – putar sehingga tau dengan mudah Bentuk suatu bangun datar didalam ruang terlihat dengan jelas Gambar menjadi lebih nyata dan mudah dibayangkan, bangun ruang juga bisa diputar jadi bisa dilihat dari berbagai arah Karena memang mudah Karena kita dapat melihat bangun ruang itu dari sisi manapun dan juga menggunakan LCD sehingga gambar menjadi jelas terlihat Susah untuk dipahami Karena gambarnya dapat diputar kesana kemari, mudah melihat garis – garis yang tidak bisa dilihat jika hanya menggunakan gambar biasa Karena gambarnya bisa digerakkan Aplikasinya dapat digunkan untuk pembelajaran (memberikan kejelasan akan gambar) Kita bisa lihat aslinya Gambaran sudut dan garis terlihat jelas Ya bangun ruangnya terlihat jelas Karena bisa dilihat dari berbagai arah Sudut – sudut yang rumit dapat diketahui letaknya Karena gambar dapat dilihat dari segala sisi, membantu imaginasi dalam memahami gambar Karena dengan menggunakan software tersebut dapat menunjukan bangun yang menjadi lebih mudah dipahami Karena saya bisa memahami namun kadang dalam menyelesaikan belum tentu benar Karena gambar pada bangun ruang dapat terlihat jelas Menjelaskan gambar secara rinci Karena gambar dapat dilihat dari segala arah Enggak susah – susah fiktif imaginasi balok ABCDEFGH dkk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B26 B27 B28
Jawaban Mudah Mudah Mudah
B29
Mudah
80
Alasan Mempermudah bangun yang dibayangkan Keren Mengetahui gambar yang sebenarnya karena apabila pada gambar 2D maka gambar dapat menjebak Karena gambarnya jelas
e. Pertanyaan nomor 5 “Menurut pendapat anda, apakah program Cabri 3D membantu anda dalam menyelesaikan soal – soal tentang menentukan besar sudut antara garis dan bidang menjadi lebih mudah?”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 15. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 5 Siswa B1 B2 B3 B4
Jawaban Ya Ya Ya Ya
B5 B6 B7 B8
Ya Ya Ya Ya
B9
Ya
B10
Ya
B11 B12
Ya Ya
B13 B14 B15 B16 B17 B18
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Alasan Dapat langsung mendapatkan gambar bangun Karena dapat dilihat dari berbagai arah Karena melihat dengan jelas yang akan dicari Ketika kita bingung mana yang harus siku – siku dapat dilihat dengan mudah Dapat diputar – putar Kadang iya kadang tidak Ya engga ada alasan khusus sih Karena kita dapat melihat bangun ruang itu dari sisi manapun Ya terkadang sulit menentukan antara menentukan jarak dan proyeksi Karena gambarnya berdimensi, dapat diputar kesana kemari, memudahkan dalam memahami materi dan karena gambarnya dapat diputar kesana kemari mudah melihat garis – garis yang tidak bisa dilihat jika hanya menggunkan gambar biasa Karena gambarnya dapat digerakkan Aplikasinya dapat digunakan untuk pembelajran (memberikan kejelasan akan gambar) Ditampilkan kejadian nyatanya Lebih gampang nentui letak – letak yang ditanya Karena bisa dilihat dari berbagai arah Gambaran tentang sudut dan bangunannya diketahui Lebih mudah tetapi tidak 100% lebih mudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B19 B20
Jawaban Ya Ya
B21 B22
Ya Ya
B23 B24 B25
Ya Ya Ya
B26 B27 B28 B29
Ya Ya Ya Ya
81
Alasan Karena membantu dalam menentukan sudut serta jarak garis dengan gambar yang lebih mudah Karena saya bisa tahu letak garis yang membentuk sudut Karena gambar terlihat jelas sehingga dapat lebih memahami apa yang dimaksudkan Memperlihatkan secara jelas Soalnya kalau saya gambar sendiri suka salah sendiri sudut yang mana Mudah melihat sudut yang dicari Bisa dihubungkan dari banyak sudut pandang Mengetahui proyeksi dan gambar sudut yang akan dicari Karena bisa tahu letak sudut dengan tepat
f. Pertanyaan nomor 6 “Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah jelas dalam menyampaikan materi menentukan besar sudut antara garis dan bidang ?”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 16. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 6 Siswa B1 B2 B3 B4
Jawaban Ya Ya Ya Ya
B5 B6 B7 B8
Ya Ya Ya Ya
B9 B10
Tidak Ya
B11 B12 B13 B14 B15
Ya Ya Ya Ya Tidak
B16
Ya
Alasan Karena memiliki metode sendiri dalam mengajar Karena menggunakan metoe yang efektif Jelas Karena dalam menjelaskan dengan aplikasi Cabri 3D sehingga dapat mendukung pembelajaran Sudah sangat jelas Saya sudah mengerti Ya memang jelas Karena menggunakan metode lain dalam mengajar, seperti bermain tapi belajar Tidak, karena kurang jelas dalam menerangkan Karena peneliti selain menguasai materi juga dipadu dengan aplikasi yang modern atau komputer Menjelaskannya diselingi humor Karena menggunakan aplikasi yang mendukung Sangat jelas, asik, serius, ga boong Karena peneliti mau menjelaskan secara rinci Ngejelasinnya masih kurang kalau menurut aku, jadinya ga mudeng, kurang banyak omong ngajarinya Yalah karena menggunakan metode efektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B17 B18
Jawaban Ya Ya
B19 B20 B21 B22
Ya Tidak Ya
B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29
Ya Belum Ya Ya Ya Ya Tidak
82
Alasan Peneliti memang sudah menjelaskan dengan baik Peneliti menyampaikan materi dengan jelas dan tidak terburu – buru tidak dengan emosi dan menjawab dengan sabar apabila ada yang belum mengerti Karena menerangkan materi dengan jelas Karena kadang peneliti suaranya kurang jelas Karena peneliti menggunakan program yang coco untuk dimensi ruang ini, dan peneliti menjelaskan dengan bahasa yang komunikatif Jelas Suaranya kurang jelas / keras Mungkin iya Saya sudah paham Sudah jelas mengenal konsep – konsep pembelajaran Karena peneliti kurang jelas
g. Pertanyaan nomor 7 “Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah berhasil mendesign pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D sehingga menjadi pembelajaran yang lebih menarik ?”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 17. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 7 Siswa B1 B2 B3 B4
Jawaban Ya Ya Ya Ya
B5 B6 B7 B8 B9 B10
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
B11 B12 B13
Tidak Ya Tidak
Alasan Karena sudah ahli dalam menggunakan Cabri 3D Baru pertama kali pakai Cabri 3D itu lebih menarik Karena dalam pembelajarannya peneliti mempresentasikan Cabri 3D dengan baik Dapat menunjukkannya Karena gambar di Cabri 3D dapat diputar Sudah dioperasikan dengan baik Karena peneliti lebih interaktif kepada murid Bagus, karena banyak gambar – gambar yang bergerak Karena buktinya peneliti dapat mengoperasikan Cabri 3D dengan baik Menurutnya desaignnya standar Karena aplikasinya mendukung, dapat menjadi mudeng Dikasih warna yang bervariasi kayaknya lebih menarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B14 B15 B16
Jawaban Ya Ya Ya
B17
Ya
B18 B19 B20 B21
Ya Ya Ya
B22
Ya
B23 B24 B25
Ya Ya Ya
B26 B27 B28 B29
Ya Ya Ya Ya
83
Alasan Karena peneliti memberi penjelasan dengan jelas Ya lumayan bagus kok Baru kali ini, metode Cabri 3D digunakkan, jadi ya so sip lah Peneliti sudah lancar dalam menggunakan program tersebut Gambarnya atau desaignnya bagus Karena memberikan kita penjelasan materi dengan jelas Karena hasil gambar yang memenfaatkan Cabri 3D bagus, dan diberi warna yang menarik gambarnya juga rapi Karena lebih mudah memahami dan menjadi lebih menyenangkan dalam belajar dimensi ruang ini Sudah berhasil Sebenernya perlu option C.agak menarik, karena terkadang membuat saya mengantuk Saya rasa pembelajaran menjadi lebih jelas Kehabisan alasan, mungkin Sudah, karena gambarnya sesuai
h. Pertanyaan nomor 8 “Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah mampu menguasai pembelajaran dengan memanfaat program Cabri 3D sehingga menarik siswa untuk belajar ?”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 18. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 8 Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9
Jawaban Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Alasan Program Cabri 3D cukup menarik Pastinya Ya Cabri 3D belum kenal dikenalkan sehingga menarik Mungkin sih kalau mampu, kalau menarik memang karena Cabri 3D program yang sangat unik Karena pembelajarannya jd lebih asik Karena memang harusnya ahli lah Karena selain programnya yang menarik Tidak, terkadang bosan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B10
Jawaban Ya
B11
Mungkin
B12
Ya
B13
Ya
B14
Ya
B15
Ya
B16 B17
Ya Ya
B18 B19 B20
Ya Ya
B21
Ya
B22
Ya
B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
84
Alasan Karena peneliti sudah canggih mengaplikasikan Cabri 3D Saya yakin di kuliah sudah diajarkan dengan baik, makanya pinter Mungkin sudah menguasi aplikasi, aplikasi membuat kita menjadi lebih mudeng Sudah, cara pembelajarannya menarik, mbakmya senyum terus bikin suasana nyaman Karena gambar – gambar yang ditunjukan menarik dan mudah dipahami Lumayan, tapi harusnya dikasih tau makai aplikasinya gimana bisar bisa dipakai belajar dirumah Yo sip lah Karena peneliti sudah bisa atau lancar dalam menggunakan program tersebut dan program tersebut membuat paham tentang pelajaran Peneliti mampu menjelaskan yang ditanyakan leh siswa Karena menunjukan berbagai materi menggunakan software tersebut Karena peneliti sudah cukup lancar dalam penguasaan dalam memanfaatkan program 3D Karena jika tidak menguasai materi tentunya saya semakin bingung Sudah mampu, Ya kan mau sarjana masa ga bisa Sudah bisa atau paham mengaplikasi ke murid – murid Bisa mengoperasikan dengan baik Peneliti cukup lancar menjelaskan
i. Pertanyaan nomor 9 “Program Cabri 3D berhasil membantu anda memahami materi menentukan besar sudut antara garis dengan bidang ?”. Dan jawaban para siswa seperti dibawah ini : Tabel 19. Alasan siswa dalam pengisian kuisoner nomor 9 Siswa B1
Jawaban Tidak
B2 B3
Ya Ya
Alasan Karena terkadang hanya dengan Cabri 3D saja itu kurang tepat, harus dijelaskan pula dengan lebih terperinci Karena sangat memudahkan dalam penalaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa B4
Jawaban Ya
B5 B6 B7 B8 B9
Ya Ya Ya Ya Tidak
B10 B11 B12
Ya Ya Ya
B13 B14 B15
Ya Ya Ya
B16 B17 B18 B19 B20
Ya Ya Ya Ya
B21
Ya
B22
Ya
B23 B24 B25
Ya Sedikit Tidak
B26 B27 B28 B29
Ya Ya Ya Ya
85
Alasan Bangun ruangnya bisa diputar – putar sehingga tahu dengan mudah Teko ya aja Karena jadi mudah membayangkan bangun ruang Ya sekian terimaksih Karena gambar dapat dibolak balik Tidak, karena saya lebih suka pembelajaran dengan papan tulis Karena gambarnya dapat diputar jungkir balik Karena programnya canggih Gambar dapat dibolak balik, memberikan kejelasan mengenai gambaran soal Ya, namun masih butuh dijelasin lagi Karena mudah untuk dipahami Lumayan membantu, gambarnya terpampang nyata, jelas, cetar Karena dapat diliihat dari berbagai arah Gambaran tentang sudut dan bangunnya diketahui Lumayan membantu Karena dengan program tersebut lebih mudah menentukan gambar yang benar Karena saya bisa memahami letak sudut antarag garis dengan bdang Karena dari program tersebut saya dapat dengan jelas melihat gambar yang dimaksud Berhasil No! Saya tambah bingun bukan karena Cabri 3D tapi susah menentukan cos atau sin Mempermudah dibayangkan Tetapi tidak saat ulangan Bisa paham dengan baik
4. Data Wawancara Peneliti melakukan wawanara dan berikut dibawah ini meruoakan transkrip wawancara yang dilakukan oleh 7 orang siswa, 3 dari kelas X.1 dan 4 dari kelas X.2. berikut tabel transkrip wawancara :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 20. Transkrip Wawancara Siswa A4 Kelas X.1 Transkrip Wawancara P : haloo A4 : hehe, halo mbak, ada apa mbak? P : ini, aku mau tanya – tanya aja, boleh kan? A4 : iya P : kamu suka enggak sama pelajaran matematika? A4 : kurang suka P : kenapa kok kurang suka? A4 : gimana ya, ya sebenernya sih matematika kalo dipelajari ga begitu bingung, tapi sebenernya saya juga bisa ngerjain tapi saya kalo dihadepkan sama soal suka bingung sendiri. P : bingung sendiri apa yang harus dijawab ya? A4 : iya P : ga parcaya diri juga kah? A4 : iya P : ulangannya kemarin bisa ngerjain ga? A4 : kurang P : kenapa kurang? A4 : kan, udah terlalu banyak ketinggalan pelajaran juga P : kenapa? Apa kamu banyak kegiatan? A4 : iya P : kegiatan apa aja? A4 : yang kemaren gips, persiapannya mendadak, banyak boles juga P : soalnya susah enggak? A4 : susah, soalnya belum belajar, belum siap juga, hehe P : hehe, emang kamu biar suka pelajaran matematika gimana? A4 : belum ketemu P : oh ya sudah, makasih ya.. A4 : iya
Tabel 21. Transkrip Wawancara Siswa A7 Kelas X.1 Transkrip Wawancara P : hai A7 : hai mbak, meh diapain aku P : haha, santai lho, tanya – tanya aja ini A7 : iya iya, hehe P : kamu suka enggak sama pelajaran matematika? A7 : suka P : sukanya kenapa? A7 : sukanya apa ya kalo misalnya materinya tentang bab ini, terus gurunya bisa njelasin dengan baik itu tertarik, kalo misalnya materinya enggak menarik terus gurunya jelasinnya muter – muter jadi ga suka, jadi bingung
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip Wawancara P : jadi bingung ya? A7 : iya, ya tergantung yang ngajar sih,, hehe P : oh tergantung yang ngajar A7 : iyaa P : ulangannya susah engga sih kemaren? A7 : lumayan, soalnya ... , eh ya menurut saya sih engga terlalu susah, Cuma kemaren tuh pas kemaren lagi engga enak badan jadi ngerjainnya agak susah P : keliatan sih ya kemaren A7 : iya mbak P : terus kemaren kira – kira kamu bisa berapa persen? A7 : berapa ya? 60 kira - kira P : lebih suka pelajaran yang seperti biasa atau apa gitu biar lebih menarik? A7 : gini, kan pengalaman SMP dulu, itu dikasih materi dulu, terus dibagi kelompok – kelompok, terus mencocokan gitu P : kalau kelompokan kerja semua enggak? A7 : enggak, soalnya ada yang ga kerja, soalnya ga mudeng, termasuk saya P : kenapa gitu? A7 : ehm, ehm,, gimana ya njelasinya, ehm,, masih bingung sama materinya sendiri, kalau ngitung itu belum mudeng, trigonometri P : ngitungnya ya, masih lemah ya trigonometrinya A7 : iya lemah P : masih lemah, kok engga tanya sama gurunya? A7 : udah mudeng si mbak, tapi ya gitu koma – koma belum mudeng P : oh gitu ya A7 : iya P : ya udah makasih ya A7 : udah ni mbak? Iya sama – sama
Tabel 22. Transkrip Wawancara Siswa A23 Kelas X.1 Transkrip Wawancara P : oke, aku tanya – tanya gapapa ya? A23 : iya P : gimana menurut kamu pelajaran matematika? A23 : ehm,, gimana ya matematika itu gampang tergantung materinya, tapi aku itu suka, tapi yaa,, enggak suka, ya suka engga suka gitu lah mbak P : tergantung materinya? A23 : iya P : emang materi yang gampang apa? A23 : ee,, kalau sma ya? P : emang menurut kamu dimensi tiga gampang? A23 : dimensi tiga itu ya lumayan P : kalau sudut antara garis dan bidang? A23 : ehmm ya lumayan, Cuma susuah proyeksinya,, hehe P : terus kemaren menurut kamu ulangannya susah engga?
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip Wawancara A23 : susah, bingung P : bingung kenapa? A23 : ya itu proyeksinya P : kemaren kira – kira bisa ngerjain ga? A23 : ehm ya.. bisa tapi engga yakin P : yakin engga kalau dapet nilai 100? A23 : enggak P : kalau remidi? A23 : ya, mungkin aja, hehhe P : hehe, kenapa gitu hhe, ehm, cara kamu belajar gimana sih? Dirumah atau disekolah? A23 : ya belajar aja sih, soalnya kalau dirumah kan ada temennya, jadi ya belajar sama – sama, ya ngerjain soal P : biar suka pelajaran matematika itu gimana menurut kamu? A23 : ya kalau ngajarin tuh ga pelit – pelit banget gitu, nawarin kalau ada yang mau tanya P : apa harus ditawari A23 : ya kan ada murid yang malu P : kamu masuk yang mana? A23 : maluu hhe P : kenapa malu? Takut diapain gitu ya sama gurunya? Atau sama saya? hhe A23 : iya,, hehehehe P : oke, makasih A23 : iya
Tabel 23. Transkrip Wawancara Siswa B13 Kelas X.2 Transkrip Wawancara P : wawancara dulu ya B13 : oke mbak P : suka enggak sama matematika B13 : suka P : kenapa suka? B13 : soalnya menantang! P : menantangnya gimana? B13 : ya, maen rumus to, nek ra ketemu yo baleni meneh, nek ra ketemu yoo.. P : terus ra digarap? B13 : mungkin gitu, hehehe P : hha, ehm kemaren ulangannya susah enggak? B13 : sebenernya enggak sih.. P : tapi? B13 : tapi, enggak tahu kemaren enggak mood bener mbak P : kalau ulangan mood – moodan apa? B13 : ya enggak
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip Wawancara P : bisa enggak ngerjainnya kalau menurutmu? B13 : ya bisa, tapi enggak tahu bener apa enggak, ya gitulah hehe P : ehm, yakin berapa persen? B13 : berapa persen ya, yang bisa tuh nomer 4,5, hahaha P : nomer 4, 5 terus 1? B13 : hahaha, iya yang nggambar haha P : kamu kalau dirumah belajar enggak? Atau pas ulangan baru belajar hehe B13 : ya, belajar, ya kalau ada ulangan ya belajar, kalau enggak ya enggak belajar, hehehe aku moody mbak P : enakan mana belajar kayak biasanya apa pakai aplikasi kemaren pas aku ajari? B13 : ya, kalau dipakaiin aplikasi gitu kan lebih membantu mbak, kita lebih tahu peristiwa aslinya bentuknya gimana P : materinya susah engga sih? B13 : rung mudeng sakjane mbak, P : lha kok enggak tanya sama aku? B13 : haha bingung mbak mau tanya apa hahaha P : merhatiin ga kemarin pas aq ngajarin? Apa kebanyakan ngobrol sama temen? B13 : merhatiin mbak, tenan wes, aku mudeng malah nek sama mbaknya, tapi ya ulangan tuh blank kae mbak P : haha, gara – gara nggak mood tadi itu B13 : iya,, hehehe P : ya udah makasih ya B13 : sip mbakk
Tabel 24. Transkrip Wawancara Siswa B1 Kelas X.2 Transkrip wawancara P : oke, kamu suka enggak pelajaran kemaren yang saya ajarkan? B1 : saya suka sama pembelajarannya, tapi enggak semua yang diajarkan itu dapat dipahami P : ehm, enakan pakai yang biasa aja apa pakai aplikasi yang kemaren? B1 : dua - duanya P : kenapa? B1 : kalau pake cabri kan langsung jadi, kalau pakai papan tulis kan bisa tau langkah – langkahnya lebih mendetail P : kira – kira berapa persen antara yang biasa sama yang biasa? B1 : 40 persen yang cabrinya, 60 yang biasa P : suka enggak kamu sama matematika? B1 : suka P : sukanya kenapa? B1 : semua mata pelajaran yang dapat diaplikasikan didalam kehidupan sehari – hari itu saya suka P : kalau ulanganya kemaren susah enggak?
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip wawancara B1 : mudah P : bisa ngerjain? B1 : bisa P : remidi enggak? B1 : enggak, hehe P : gimana cara belajar kamu? B1 : sedikit – demi sedikit, enggak ngebut semale, kalau abis les gitu ya udah nggak belajar lagi, ya yang penting mbaca gitulah P : melalui aplikasi cabri intimya kemaren membantu kamu sepenuhnya enggak? B1 : ya, cukup membantu sih, tapi saya lebih suka konvensional, soalnya lebih detail P : okedeh, makasih B1 : iya
Tabel 25. Transkrip Wawancara Siswa B2 Kelas X.2 Tranksrip Wawancara P : yukk,, B2 : diapain?? P : wawancara ni B2 : walah wawancara hehe P : kamu suka enggak sih sama pelajaran matematika? B2 : suka P : kenapa? B2 : gurunya enak, jadi ngerti P : enak? B2 : aku tergantung gurunya kalau suka haha P : emang gurunya harus gimana? B2 : ya neranginnya bikin kita mudeng P : ngajarinnya jelas? B2 : iya,, itu maksudnya hehehe P : suka belajar manual biasa apa aplikasi? B2 : kalau buat dimensi tiga ya enakan pakai aplikasi, nah kalau buat itung – itung gitu enakan manual hehe P : ulangannya susah enggak? B2 : enggak, eh enggak terlalu aja deh, entar kalau nilainya jelek malah malu.. hehe P :oh gitu, nah kalau kamu sendiri lebih suka pelajaran yang gimana biar matematika menyenangkan? B2 : dibikin permainan, soalnya situasinya kan beda, jadi enggak tegang P : haha, gitu ya, emang jadi mudeng? B2 : mudeng kok, kan bikin kita lebih inget hehe P : dikelompokmu kerja semua enggak? B2 : kerja semua mbak P : menurut kamu kalau aplikasi kemaren mbantu kamu enggak?
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tranksrip Wawancara B2 : kalau buat dimensi tiga sih membantu banget P : materi dimensi tiga susah enggak sih materinya? B2 : enggak terlalu, tapi kalau nemui soal yang rumit ya susah P : oke makasih B2 : udah? P : iya udah, hehe B2 : hehe oke mbak
Tabel 26. Transkrip Wawancara Siswa B9 Kelas X.2 Transkrip Wawancara P : aku wawancara dulu ya B9 : iya mbak P : matematika suka enggak? B9 : lumayan suka, aku suka yang logika – logika gitu hehe P : ulangannya susah enggak? B9 : enggak sish, aku harusnya ga usah pakai cara yang lama jadinya ga kelamaan juga, terus enggak salah,, hehe P : ngerjainnya bisa enggak kemaren? B9 : bisa sih P : berapa peersen? B9 : ehm, 60an P : cara belajar dirumah gimana? B9 : aku sih kalau belajar pas mau ulangan P : kenapa? B9 : ya karena sering males, biasa to mbak,, hehehe P : lebih suka yang biasa apa kemaren pake aplkasi? B9 : suka yang biasa aja, P : kenapa? B9 : lebih mudeng, ehm gimna ya ... P : step by step ya? B9 : iya P : kalau pakai cabrinya kenapa emang? B9 : agak bingung sih, iya sih pakai teknologi katanya lebih enak, tapi kalau aku enakan manual P : kamu lebih enak manual? B9 : iya, lebih cepet nerimanya, lagian bisa tanya P : emang kemaren enggak bisa tanya? B9 : ya bisa Cuma malu,, hahaha P : lha kok malu B9 : haha ga tahu aku bingung P : intinyamembantu enggak? B9 : ya membantu mungkin, tapi kalau saya enggak, lebih suka yang biasa aja mbak.. P : oh gitu, oke oke B9 : hehe iya
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Transkrip Wawancara P : makasih ya,, B9 : iya mbak
Keterangan : A : Kode siswa kelas X.1 B : Kode siswa kelas X.2 P : Peneliti
C. Analisis Data Setelah melakukan penelitian yang dilaksanakan pada setiap kelas, pengisian kuisoner dan wawancara. Maka peneliti mendapatkan data – data yang kemudian akan dianalisis. Data – data yang diperoleh, yaitu data pengamatan / observasi, data jawaban tes evaluasi siswa, data kuisoner, dan data wawancara. Berikut adalah hasil dari analisis data yang di dapatkan : 1. Analisis Data Pengamatan Data pengamatan diisi oleh 3 observer, dimana kondisi atau situasi pada setiap tahap pembelajaran dituliskan dengan sebenarnya dan tanpa adanya tambahan atau pengurangan didalamnya. Sampel hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran B.3, B.4, B.5 dan B.6 Berikut merupakan data pengamatan dari 3 observer yang peneliti analisis dalam tabel dibwah ini : Tabel 27. Analisis Data Pengamatan Jenis Pembelajaran Pembelajaran Konvensional
Kegiatan Belajar Mengajar a.
Persiapan Karena pergantian jam siswa ramai dikelas belum siap menerima materi pe;ajaran. Siswa cenderung ada yang sibuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis Pembelajaran
93
Kegiatan Belajar Mengajar sendiri, padahal guru sudah ada di dalam kelas. Kemudian guru menegur siswa. Dan siswa mulai menyesuaikan untuk dapat siap mengikuti pembelajaran. b.
Pemberian Materi Saat awal pemberian materi , siswa terlihat mau memperhatikan guru saat menjelaskan, kemudian guru memberi contoh soal untuk dikerjakan oleh siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju mencoba menjelaskan jawaban soal yang diberikan guru. Setelah pemberian materi guru mebcoba mengelompokan siswa kedalam kelompok – kelompok, dan memberikan LKS untuk dikerjakan. Saat pengerjaan LKS siswa terlihat mampu bekerjasama dengan teman lainnya. Siswa juga bertanya kepada guru saat mengalami hambatan saat mengerjakan LKS. Terlihat ada beberapa siswa yang berjalan – jalan menghampiri teman lainnya untuk sekedar meminjam alat tulis atau bertanya. Setelah pengerjaan selesai siswa maju presentasi hasil pekerjaan kelompoknya, siswa terlihat antusias untuk maju, dan mempunyai inisiatif sendiri untuk mau maju kedepan, walaupun terlihat siswa yang aktif hanya itu – itu saja atau cenderung monoton.
c.
Penutup Setelah pembelajaran selesai, guru mencoba bertanya kepada siswa mengenai jawaban teman – teman yang maju, dan selanjutnya meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru lupa untuk memberikan kesimpulan secara klasikal, hanya memberikan penjelasan setelah presentasi.
Pembelajaran dengan a. menggunakan Program Cabri 3D
Persiapan Kondisi kelas cukup ramai karena pergantian jam pelajaran pembelajaran. Setelah beberapa saat, siswa mulai siap mengikuti ada juga yang terlambat masuk ke kelas. Menunggu siswa siap, guru mempersiapkan alat – alat dan meminta bantuan dari siswa agar lebih cepat dalam melakukan persiapan. Kemudian guru menanyakan materi yang sebelumnya telah dipelajari oleh siswa, memang belum menanyakan pertanyaan materi yang menjadi prasyarat.
b.
Pemberian Materi Guru mulai memberikan materi, dan menjelaskan materi yang diajarkan dengan menggunakan program Cabri 3D. Siswa terlihat antusias memperhatikan walaupun ada sebagian yang terlohat aski sendiri dengan temannya. Guru menegur siswa terebut dan mulai memperhatikan. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis Pembelajaran
94
Kegiatan Belajar Mengajar memberikan contoh yang selanjutnya akan dijawab dan dijelaskan oleh siswa, siswa aktif dalam melakukan diskusi kelas. Setelah pemberian materi, guru kemudian membagi siswa kedalam kelompok – kelompok kecil, dan selanjutnya diberikan LKS untuk dikerjakan. LKS mereka kerjakan dengan sungguh – sungguh, dan saat menjumpai kesulitan siswa tidak malu untuk bertanya dengan guru. Setelah pengerjaan selesai, siswa dimita untuk menjelaskan pekerjaan mereka didepan teman – teman. Dan terjadilah diskusi kelompok besar, siswa saling bertanya dan menanggapi jawaban dari teman – temannya didepan. c.
Penutup Setelah pembelajaran selesai, guru mencoba bertanya kepada siswa mengenai jawaban teman – teman yang maju, dan selanjutnya meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru lupa untuk memberikan kesimpulan secara klasikal, hanya memberikan penjelasan setelah presentasi.
2. Analisis Data Jawaban Tes Evaluasi Hasil tes evaluasi yang telah didapat peneliti pada tanggal 23 Mei 2013 dimana tes evaluasi diikuti siswa kelas X.1 sebanyak 27 dari 28 siswa karena satu siswa tidak diikutsertakan karena tidak mengikuti tes kemampuan awal dan X.2 sebanyak 28 dari 29 siswa karena satu siswa tidak mengikuti tes evaluasi. Maka, peneliti mendapatkan nilai kelas X.1 pada Tabel 9. dan nilai kelas X.2 pada Tabel 10. Secara numerik dapat dilihat rata – rata dan presentase ketuntasan nilai yang didapatkan dari kelas X.2 dengan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D mempunyai hasil yang lebih tinggi dari rata – rata kelas X.1 dengan pembelajaran konvensional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Berdasarkan Tabel 7. dihalaman sebelumnya, analisis kriteria ketuntasan efektivitas hasil belajar secara kualitatif pada kelas X.1 adalah sebagai berikut : 1) 18 siswa mendapatkan nilai ≥ 8 dengan persentase 66.66%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi. 2) 24 siswa mendapatkan nilai ≥ 7 dengan persentase 88.88%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas tinggi. Jadi dari analisis data di atas, menunjukan bahwa kelas X.1 tergolong dalam efektivitas hasil belajar pada kriteria efektivitas tinggi. Berdasarkan Tabel 7. kriteria ketuntasan hasil belajar pada kelas X.2 dapat dilihat hasilnya sebagai berikut : 1) 21 siswa mendapatkan nilai ≥ 8 dengan persentase 75%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi. Jadi dari analisis data di atas, menunjukan bahwa kelas X.2 tergolong dalam efektivitas hasil belajar pada kriteria efektivitas sangat tinggi. Berikut merupakan deskripsi jawaban para siswa setelah peneliti meneliti jawaban hail tes evaluasi kelas X.1 dan X.2. deskripsi jawaban tes evaluasi dalam bentuk tabel untuk soal no.1 dari kedua kelas, yaitu :
Tabel 28. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 1 No 1
Pokok Bahasan Sudut antara garis dan
Identifikasi Pemahaman masalah
Jawaban Siswa a.
Kurang menggambar
Kelas X.1 A4,A7, A13
Kelas X.2 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pokok Bahasan bidang
Identifikasi
Jawaban Siswa b.
c.
dengan baik Menggambarkan sebagian saja
Menggambar dengan lengkap
96
Kelas X.1
Kelas X.2
A5,A6,A9, A10,A16, A19,A21, A28 A1,A2,A3, A8,A11, A12,A14, A15,A17, A18,A20, A22,A23, A24,A25, A26,A27
B7,B13,B18 ,B20,B25, B29 B1,B2,B3, B4,B5,B6, B8,B9,B10, B11,B12, B14,B15, B16,B17, B21,B22, B23,B24, B26,B27, B28
Untuk soal nomor 1, siswa – siswa kelas X.1 sudah dapat menggambarkan sudut yang dimaksutkan antara sebuah garis dengan sebuah bidang dalam dimensi tiga. Hal itu ditunjukan dari 28 siswa, ada 3 yang kurang dapat menggambar dengan baik, 8 orang siswa dapat menggambarkan tetapi belum cukup baik dan lengkap, dan 17 orang siswa dapat menggambar dengan lengkap dan baik. Sedangkan untuk kelas X.2 juga sudah dapat menggambar sudut yang dimaksudkan, yang ditunjukan dari 28 siswa yang mengikuti tes evaluasi tidak ada yang kurang baik dalam menggambar, namun ada 6 orang siswa yang belum menggambarkan dengan lengkap, dan ada 22 orang dapat menggambarkan dengan lengkap dan benar.
Hasil deskripsi jawaban tes evaluasi dalam bentuk tabel untuk soal nomor 2 dari kelas X.1 dan X.2, sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Tabel 29. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 2 No
Pokok Bahasan
Identifikasi
Jawaban Siswa a.
b. c.
Kurang menggambar dengan baik Menggambarkan sebagian saja Menggambar dengan lengkap
A4,A10, A26
Tidak memahami masalah dan perhitungan salah Memahami masalah tetapi perhitungan salah
A4,A7
Pemahaman masalah
2
Sudut antara garis dan bidang
a.
b.
Melakukan Perhitungan
c.
Kelas X.1
Memahami masalah dan perhitungan benar
A1A2,A3, A5,A6,A7, A8,A9, A11,A12, A13,A14, A15,A16, A17,A19, A20,A21, A22,A23, A24,A25, A27,A28
A1,A5, A10,A13, A16,A18, A21,A24, A26, A27 A2,A3,A6 A8,A9, A11,A12, A14,A15, A17,A19, A20,A22, A23,A25, A28
Kelas X.2 B8 B1,B2,B3, B4,B5,B6, B7,B9,B10, B11,B12, B13,B14, B15,B16, B17,B18, B20,B21, B22,B23, B24,B25, B26,B27, B28,B29 B8
B5,B7,B9, B18,B20, B22,B25, B28,B29 B1,B2,B3, B4,B6,B10, B11,B12, B13,B14, B15,B16, B17,B21, B23,B24, B26,B27
Untuk soal nomor 2, siswa – siswa kelas X.1 sudah dapat menggambarkan sudut yang dimaksutkan antara sebuah garis dengan sebuah bidang dalam dimensi tiga. Hal itu ditunjukan dari 28 siswa, ada 3 yang kurang dapat menggambar dengan baik, tidak ada siswa yang hanya dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
menggambarkan tetapi belum cukup baik dan lengkap, dan 25 orang siswa dapat menggambar dengan lengkap dan baik. Dan untuk masalah mengitung sudut, baik menggunakan pytagoras lalu trigonometri ada 2 yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 10 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 16 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Sedangkan
untuk kelas X.2 juga sudah dapat menggambar sudut yang dimaksudkan, yang ditunjukan dari 28 siswa yang mengikuti tes evaluasi tidak ada yang kurang baik dalam menggambar, namun ada 1 orang siswa yang belum menggambarkan dengan lengkap, dan ada 27 orang dapat menggambarkan dengan lengkap dan benar. Dan untuk masalah mengitung sudut , baik menggunakan pytagoras lalu trigonometri ada 1 yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 9 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 18 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Hasil deskripsi jawaban tes evaluasi dalam bentuk tabel untuk soal nomor 3 dari kelas X.1 dan X.2, sebagai berikut : Tabel 30. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 3 No 3
Pokok Bahasan Sudut antara garis dan
Identifikasi Pemahaman masalah
Jawaban Siswa a.
Kurang menggambar
Kelas X.1 A4,A7
Kelas X.2 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pokok Bahasan bidang
Identifikasi
Jawaban Siswa b. c.
a.
b.
c. Melakukan Perhitungan
dengan baik Menggambarkan sebagian saja Menggambar dengan lengkap
Tidak memahami masalah dan perhitungan salah Memahami masalah tetapi perhitungan salah Memahami masalah dan perhitungan benar
Kelas X.1
A1,A2,A3, A5,A6,A8, A9,A10, A11,A12, A13,A14, A15,A16, A17,A18 A19,A20, A21,A22, A23,A24, A25,A26, A27,A28 A4,A7
99
Kelas X.2 B13 B1,B2,B3, B4,B5,B6, B7,B8,B9, B10,B11, B12,B14, B15,B16, B17,B18, B20,B21, B22,B23, B24,B25, B26,B27, B28,B29 -
A6,A13
A1,A2,A3, A5,A8,A9, A10,A11, A12,A14, A15,A16, A17,A18 A19,A20, A21,A22, A23,A24, A25,A26, A27,A28
B5,B9,B13 B20,B23, B26 B1,B2,B3, B4,B6,B7, B10,B11, B12,B14, B15,B16, B17,B18, B21,B22, B24,B25, B27,B28, B29
Untuk soal nomor 3, siswa – siswa kelas X.1 sudah dapat menggambarkan sudut yang dimaksutkan antara sebuah garis dengan sebuah bidang dalam dimensi tiga. Hal itu ditunjukan dari 28 siswa, ada 2 yang kurang dapat menggambar dengan baik, tidak ada siswa yang hanya dapat menggambarkan tetapi belum cukup baik dan lengkap, dan 26 orang siswa dapat menggambar dengan lengkap dan baik. Dan untuk masalah mengitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
sudut, baik menggunakan pytagoras lalu trigonometri ada 2 yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 2 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 20 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Sedangkan
untuk kelas X.2 juga sudah dapat menggambar sudut yang dimaksudkan, yang ditunjukan dari 28 siswa yang mengikuti tes evaluasi tidak ada yang kurang baik dalam menggambar, namun ada 1 orang siswa yang belum menggambarkan dengan lengkap, dan ada 27 orang dapat menggambarkan dengan lengkap dan benar. Dan untuk masalah mengitung sudut , baik menggunakan pytagoras lalu trigonometri tidakada yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 6 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 22 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Hasil deskripsi jawaban tes evaluasi dalam bentuk tabel untuk soal nomor 4 dari kelas X.1 dan X.2, sebagai berikut :
Tabel 31. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 4 No
Pokok Bahasan
4
Sudut antara garis dan bidang
Identifikasi
Jawaban Siswa a.
Pemahaman masalah
b.
Kurang menggambar dengan baik Menggambarkan sebagian saja
Kelas X.1
Kelas X.2
A4,A7, A28
B1
A22,A26
B13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pokok Bahasan
Identifikasi
Jawaban Siswa
Kelas X.1
Kelas X.2
c.
Menggambar dengan lengkap
A1,A2,A3, A5,A6,A8, A9,A10, A11,A12, A13,A14, A15,A16, A17,A18, A19,A20, A21,A23, A24,A25, A27
a.
Tidak memahami masalah dan perhitungan salah Memahami masalah tetapi perhitungan salah
A4,A7
B2,B3,B4, B5,B6,B7 ,B8,B9,B10, B11,B12, B14,B15, B16,B17, B18,B20, B21,B22, B23,B24, B25,B26, B27,B28, B29 B1,B18
Memahami masalah dan perhitungan benar
A1,A2,A3, A5,A6,A8, A9,A10, A11,A12, A13,A14, A15,A16, A17,A18, A19,A20, A21,A23, A24,A25, A27
b.
Melakukan Perhitungan
101
c.
A22,A26, A28
B3,B4,B6, B9,B10,B11 ,B12,B13, B14,B15, B17,B21, B22,B24. B25,B26, B29 B1,B2,B5, B7,B16, B20,B23, B27,B28
Untuk soal nomor 4, siswa – siswa kelas X.1 sudah dapat menggambarkan sudut yang dimaksutkan antara sebuah garis dengan sebuah bidang dalam dimensi tiga. Hal itu ditunjukan dari 28 siswa, ada 3 yang kurang dapat menggambar dengan baik, 2 orang siswa yang hanya dapat menggambarkan tetapi belum cukup baik dan lengkap, dan 23 orang siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
dapat menggambar dengan lengkap dan baik. Dan untuk masalah mengitung sudut , baik menggunakan pythagoras lalu trigonometri ada 2 yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 3 orang siswa yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 23 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut. Sedangkan untuk kelas X.2 juga sudah dapat menggambar sudut yang dimaksudkan, yang ditunjukan dari 28 siswa yang mengikuti tes evaluasi 1 orang siswa yang kurang baik dalam menggambar, namun ada 1 orang siswa yang belum menggambarkan dengan lengkap, dan ada 26 orang dapat menggambarkan dengan lengkap dan benar. Dan untuk masalah mengitung sudut , baik menggunakan pythagoras lalu trigonometri ada 2 orang siswa yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 17 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 9 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Hasil deskripsi jawaban tes evaluasi dalam bentuk tabel untuk soal nomor 5 dari kelas X.1 dan X.2, sebagai berikut :
Tabel 32. Deskripsi Jawaban Tes Evaluasi Soal Nomor 5 No 5
Pokok Bahasan Sudut antara garis dan bidang
Identifikasi Pemahaman masalah
Jawaban Siswa a.
Kurang menggambar dengan baik
Kelas X.1
Kelas X.2
A2,A7 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pokok Bahasan
Identifikasi
Jawaban Siswa b. c.
a.
b.
c. Melakukan Perhitungan
Menggambarkan sebagian saja Menggambar dengan lengkap
Tidak memahami masalah dan perhitungan salah Memahami masalah tetapi perhitungan salah Memahami masalah dan perhitungan benar
103
Kelas X.1
Kelas X.2
-
-
A1,A2,A3, A5,A6,A8, A9,A10, A11,A12, A13,A14, A15,A16, A17,A18 A19,A20, A21,A22, A23,A24, A25,A27, A28
B1,B2,B3, B4,B5,B6, B7,B8, B9,B10,B11 ,B12,B13, B14,B15, B16,B17, B18,B20, B21,B22, B23,B24, B25,B26, B27,B28, B29
A4,A7 A6,A11, A13
B13,B26
A1,A2,A3, A5,A8,A9, A10,A12, A14,A15, A16,A17, A18,A19, A20,A21, A23,A24, A25,A27
B1,B2,B3, B4,B5,B6, B7,B9,B10, B11,B12, B14,B15, B16,B17, B18,B20, B21,B22, B23,B24, B25,B27, B28,B29
Untuk soal nomor 5, siswa – siswa kelas X.1 dari 28 siswa, ada 2 yang kurang dapat menggambar dengan baik, tidak ada siswa yang hanya dapat menggambarkan tetapi belum cukup baik dan lengkap, dan 26 orang siswa dapat menggambar dengan lengkap dan baik. Dan untuk masalah mengitung ada 2 yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian 3 orang siswayang memahami bagaimana gambar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 23 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
Sedangkan untuk kelas X.2 dari 28 siswa yang mengikuti tes
evaluasi tidak ada yang kurang baik dalam menggambar, tidak ada siswa yang belum menggambarkan dengan lengkap, dan ada 28 orang dapat menggambarkan dengan lengkap dan benar. Dan untuk masalah mengitung tidakada yang tidak memahami masalah dan salah dalam melakukan penghitungan. Kemudian ada 2 yang memahami bagaimana gambar sudut yang dibentuk namun salah dalam melakukan penghitungan, dan ada 26 orang siswa yang mampu memahami dan benar saat menghitung besar sudut tersebut.
3. Analisis Data Kuisoner Kuisoner yang dibuat oleh peneliti diberikan ke kelas X.2 yang pembelajarannya menggunakan program Cabri 3D setelah para siswa mengerjakan tes evaluasi. Kuisoner harus diisi oleh setiap siswa secara mandiri, jujur, dan sebenar – benarnya. Dari hasil kuisoner yang dituliskan di Tabel 18 dapat diamati bahwa sebagian besar siswa menyatakan ketertarukannya belajar menggunakan program Cabri 3D. Dari 28 orang siswa ada 2 mengatakan menggunakan Cabri 3D menjadi lebih sulit dan 26 menyatakan menjadi lebih mudah. Dan pada Tabel 19 menunjukan dari 28 siswa, ada 3 yang menyatakan bahwa procram cabri 3D tidak membantu mereka, 24 menyatakan membantu dan ada 1 orang siswa menjawab diluar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
dari pilihan yang diajukan dan menyatakan sedikit. Berikut merupakan garis besar hasil analisis kuisoner :
Tabel 33. Garis besar analisis kuisoner Banyak Siswa 24
Respon Membantu
Alasan • • • • • •
3
Tidak Membantu
• 1
Sedikit Membantu
Karena sangat memudahkan dalam penalaran Karena jadi mudah membayangkan bangun ruang Karena dapat diliihat dari berbagai arah Karena dengan program tersebut lebih mudah menentukan gambar yang benar Karena dari program tersebut saya dapat dengan jelas melihat gambar yang dimaksud Karena terkadang hanya dengan Cabri 3D saja itu kurang tepat, harus dijelaskan pula dengan lebih terperinci Tidak, karena saya lebih suka pembelajaran dengan papan tulis -
4. Analisis Wawancara Melihat dari data sebelumnya, yaitu hasil tes evaluasi dan hasil kuisoner, maka peneliti melakukan wawancara agar dapat melihat hubungan antara hasil tes evaluasi dengan tes kuisoner. Peneliti mengambil 4 siswa dari kelas X.2 untuk diwawancara karena mempunyai perbedaan antara hasil tes evaluasi dengan tes kuisoner untuk diwawancara. Berikut merupakan data yang didapat setelah melakukan wawancara : Tabel 34. Garis besar hasil wawancara siswa No 1 2 3 4 5
Nama B1 B2 B3 B4 B5
Kelas X.2 Tes Evaluasi 85 100 90 90 87.5
Kuisoner Tidak Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 JUMLAH RATA RATA
Kelas X.2 Tes Evaluasi 85 85 85 77.5 90 90 90 62.5 90 90 100 90 75 70 90 85 90 85 77.5 72.5 95 95 75 2397.5
106
Kuisoner Membantu Membantu Membantu Tidak Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu Sedikit Tidak Membantu Membantu Membantu Membantu Membantu
85.63
Peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D. Wawancara dilakukan oleh 4 orang siswa seperti pada Tabel 34 di atas yang diberikan warna ungu. (1) siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan menyatakan tidak membantu, (2) siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan tuntas yang menyatakan membantu, (3) siswa mendapatkan nilai tuntas dan menyatakan tidak membantu, (4) siswa yang tidak tuntas dan menyatakan membantu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Hasil wawancara dengan B1, terlihat bahwa dari hasil wawancara siswa memahami materi yang disampaikan, dia juga belajar tidak saat ukangan saja. Dan siswa ini cenderung menyukai pembelajaran dengan menggunakan
metode
biasa atau
konvensional,
karena menurutnya
pembelajaran dengan program Cabri 3D langsung tanpa proses sehingga sulit untuk memahami, sedangkan untuk konvensional bisa lebih bertahap. Hasil wawancara dengan B2, terlihat hasil tes evaluasi yang didapatkan yaitu 100. Menurutnya program Cabri 3D sangat membantu didalam materi dimensi tiga, karena bisa membantu dalam melihat bangun atau sudut secara lebih jelas. Selain itu siswa ini mampu memahami pelajaran dengan bergantung pada guru yang mengajar, apakah mampu menjelaskan dengan baik atau tidak. Dan siswa ini cenderung lebih menyukai pembelajaran dengan adanya sebuah permainan karena menurutnya kondisinya tidak tegang sehingga membuatnya lebih paham terhadap pelajaran. Hasil wawancara yang ketiga dengan B9, siswa ini mendapatkan nilai tuntas di atas KKM. Namun, menyatakan bahwa program Cabri 3D tidak membantu. Siswa ini berkata bahwa memang menurut orang belajar menggunakan teknolohi itu menyenangkan dan lebih mudeng, tetapi baginya itu malah membuat bingung karena tidak ada waktu untuk bertanya. Kalau menggunakan pembelajaran biasa atau dengan konvensional siswa ini lebih jelas, karena bertahap dan tiap tahapanya kalau tidak mengerti bisa bertanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Tetapi siswa ini lebih suka pembelajaran biasa dibandingkan dengan program Cabri 3D. Hasil wawancara dengan B13, siswa ini mendapatkan nilai tidak tuntas dibawah KKM akan tetapi menyatakan bahwa program Cabri 3D membantu. Setelah diwawancarai, siswa ini mengatakan bahwa kondisinya sedang moody saat mengerjakan soal. Di dalam pembelajaran siswa ini mengatakan bahwa sangat tertarik, sehingga memperhatikan dan materi dapat diterima dengan jelas, namun saat ulangan sifat moody muncul dan akhirnya menyebabkan “blank”.
5. Analisis Cara Menggambar Siswa Untuk hasil menggambar kelas X.1 dan X.2 ini terdapat perbedaan dari cara menggambar. Siswa kelas X.1 kurang dapat menggambarkan sudut yang diminta didalam soal dengan tepat, sedang untuk siswa kelas X.2 dapat menggambar sudut yang diminta dalam soal dengan tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi kedua kelas. Tabel 35. Perbedaan Cara Menggambar Siswa Gambar Kelas X.1
Gambar Kelas X.2
Pembahasan Untuk Gambar pertama siswa sekedar menggambarkan apa yang menurutnya benar, tanpa tahu dimana letak sudut yang diminta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Sedangkan ganbar kedua siswa mampu melihat sudut yang diminta dengan mengupas segitiga didalam kubus dan menunjukan dengan jelas sudut yang diminta dengan benar. Gambar pertama menunjukan siswa kurang tepat dalam menggambarkan sudut yang diminta, bahkan tidak ada tanda sudut mana yang digambarkan, sedangkan gambar kedua siswa menggambarkan dengan sangat jelas dan tepat. Gambar pertama menunjukan siswa bingung menentukansudut yang diminta, hal itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
ditunjukan dengan banyaknya garis putus – putus yang digambarkan. Sedangkab gambar kedua sudah mampu melihat dan menggambarkan sudut. Untuk gambar pertama siswa mampu menggmbar dengan sudut pandang yang berbeda, namun sudut yang ditanya tidak di buat oleh siswa tersebut. Untuk gambar kedua siswa sudah benar dalam menggambar. Gambar pertama terlihat siswa belum mampu melihat mana sudut yang dibentuk antara garis dan bidang sehingga hanya menggambarkan garis dan bidang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
diketahui, sedangkan gambar kedua siswa dapat menunjukan sudut yang dibentuk dengan benar. Pada gambar pertama siswa menggambar sudut, namun salah, karena tidak sesuai yang diminta, siswa masih belum bisa membayangkan dengan baik. Sedangkan untuk gambar kedua siswa dapat mrnunjukan dengan detail.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas dengan lebih mendalam mengenai analisis data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang.
A. Peranan Cabri 3D dalam Pembelajaran Program Cabri 3D memiliki peranan dalam membantu siswa dalam pemahaman awal terhadap dimensi tiga khususnya sudut dalam bangun ruang. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung, dan hasil dari pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dilihat dari laporan pengamatan, wawancara, dan kuisoner. Sedangkan hasil pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat dari hasil tes evaluasi yang dilakukan oleh siswa. Menurut pendapat Guven dan Kosa (2008) pada tulisannya yang berjudul “The Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematic Teacher’s Spasial Visualization Skills” dari jurnal Cabri 3D mengungkapkan bahwa penyajian informasi tiga dimensi dalam format dua dimensi pada papan tulis dalam pelajaran geometri tradisional di Turki. Merupakan salah satu alasan skor ketrampilan spasial siswa rendah. Ini disebabkan karena keterbatasan siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk membuat dan memanipulasi model tiga dimensi yang memiliki peran visi dalam mengembangkan keterampilan spasial siswa terhadap model tiga dimensi. Untuk menghapus keterbatasan tersebut menurut 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Guven dan Kosa salah satunya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat lunak Cabri 3D. Peran dalam mengatasi keterbatasan siswa ini terlihat karena ketika peneliti menunjukan program Cabri 3D kepada siswa dan menjelaskan tentang materi sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas, keterbatasan siswa terhadap gambar dari bentuk sudut yang terbentuk menjadi lebih jelas dan detail. Bila dibandingkan dengan penjelasan di papan tulis sudut yang terbentuk antara garis dan bidang tidak dapat dilihat dari berbagai sudut, sedangkan dengan menggunakan program Cabri 3D gambar sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus dan limas dapat dilihat dari berbagai sudut, karena dapat diputar – putar, sehingga siswa menjadi lebih jelas dan lebih memahami bagaimana sudut tersebut dibentuk dan letak yang lebih jelas.
B. Hasil Belajar Siswa dengan Menfaatkan Program Cabri 3D Pembelajaran yang dilakukan selama dua kali pertemuan, selanjutnya diteruskan dengan melaksanakan tes evaluasi. Dan hasil tes evaluasi tersebut dapat dilihat dalam Tabel 10. Hasil yang didapat dari 29 siswa, ada 1 yang tidak diikut sertakan sehingga menjadi 28 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak tuntas dan 25 siswa lainnya tuntas. Nilai yang memenuhi KKM adalah nilai yang lebih dati 75. Dan ternyata ada 89.29% siswa yang memenuhi KKM. Menurut Wina Sanjaya Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam
memperoleh
kemampuan
sesuai
dengan
tujuan
khusus
yang
direncanakan. Tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan Cabri 3D ini agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
siswa dapat memahami pembelajaran tentang materi sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas dengan lebih baik, dan hasil tes evaluasi tentang materi tersebut nantinya para siswa dapat mencapai nilai lebih dari KKM yaitu 75. Dan dengan pembelajaran menggunakan
Cabri 3D ini tujuan diatas
diharapkan dapat tercapai. Menurut Bloom dan kawan – kawan dalam Arikunto Sumarsini (1999) mengemukakan tiga ranah atau aspek hasil belajar, yaitu : 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif terdiri dari enam aspekyang selanjutnya disebut taksonomi, yaitu mengenal dan mengingat kembali, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam ranah kognitif hasil belajar ini dapat dilihat dari soal tes evaluasi yang diberikan kepada siswa. Pada soal pertama hingga soal keempat peneliti memberi tingkatan soal pada aspek ke penerapan dan soal kelima pada aspek analisis. Untuk soal pertama hingga keempat siswa diharapkan dapat mengenal dan mengingat kembali materi yang sebelumnya tentang bangun dimensi tiga dan juga tentang trigonometri, kemudian dapat mengetahui sudut mana yang diminta untuk digambar dan dihitung besar sudutnya, kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan yang didapatkan sebelumnya, jika mereka dapat dengan baik mengerti akan soal yang diminta dan dapat mengerjakan dengan benar siswa tersebut paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
dengan materi yang diajarkan. Dan setelah siswa paham, mereka dapat menerapkan bentuk – bentuk sudut lainnya ke dalam sebuah kubus dan limas yang lain. Apabila mendapatkan soal yang mirip atau mungkin berbeda karena siswa sudah memahami materi maka untuk soal yang terlihat berbeda tadi dapat dikerjakan. Untuk soal kelima peneliti membuat soal hingga tingkatan C4 (analisis). Disini siswa dituntut untuk dapat melampaui tahap mengenal dan mengingat, pemahaman dan selanjutnya penerapan, setelah itu dapat menganalisis
soal,
mengitung
bagaimana
besar
sudut
dengan
menggunakan trigonometri. Dari 28 siswa ada 2 yang dapat mengerjakan soal dengan benar mereka dapat
mengingat,
memahami,
melakukan
penerapan
dan
dapat
menganalisis dengan baik, ada 23 siswa yang masih kurang teliti baik dalam
melakukan
pemahaman
soal
ataupun
dalam
melakukan
pengitungan. Dan ada 3 siswa yang masih kurang.
2. Ranah Afektif Ranah afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Dalam ranah ini peneliti melakukan tes kuisoner dan wawancara dengan siswa untuk mengetahui bagaimana siswa bisa mendapatkan nilai baik dan nilai kurang baik. Dari 7 siswa yang diwawancara ada 2 siswa memiliki nilai baik, 3 sedang dan 2 siswa nilai kurang baik. Siswa dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
nilai baik mengatakan bahwa mereka belajar tidak hanya saat ulangan tapi juga melakukan latihan disaat belum ulangan, mereka juga tidak malu untuk bertanya pada teman dan guru ketika menjumpai permasalahan. Mereka juga senang dengan matematika karena menurut mereka matematika adalah pelajaran yang menantang. Ditambah lagi dengan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D, mereka antusias karena memudahkan mereka dalam belajar sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas. Pembelajaran dengan bantuan program Cabri 3D menarik dan dengan lebih jelas menunjukan gambar dengan detail sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan. Untuk 3 siswa yang mendapatkan nilai sedang, siswa ini mengatakan bahwa senang dengan pelajaran matematika dan senang menghitung, hanya kadang kurang teliti dalam melakukan perhitungan. Diakui oleh siswa bahwa mereka belajar ketika akan ada ulangan sehingga mereka kurang maksimal, mereka menyadari akan tetapi rasa malas lebih besar dibandingkan keinginan mereka dalam mencapai nilai baik. Dan untuk 2 siswa dengan nilai kurang baik mengungkapkan kurang suka mereka terhadap pelajaran matematika. Menurut mereka matematika itu rumit dan susah dipahami. Mereka mengakui bahwa belajar hanya saat akan menghadapi ulangan dan itu sangat kurang sekali. Ditambah lagi kesibukan mereka dengan organisasi dan kegiatan lomba yang mereka lakukan sehingga ketinggalan pelajaran, dan mengakibatkan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
mengerti terhadap materi yang diajarkan. Untuk bertanyapun mereka merasa malu.
3. Ranah Psikomotorik Prestasi belajar ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinat syaraf. Dengan
menggunakan
Cabri
3D
siswa
diharapkan
mampu
mengembangkan kemampuan berfikir mereka terhadapt bangun ruang, terutama dalam mempelajari sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas. Guru juga meminta siswa mengerjakan LKS dalam sebuah kertas karton yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas mereka terhadap pengerjaan jawaban mereka dalam hal ini bagaimana mereka dapat menggambar dengan baik, dan membuatnya semenarik mungkin untuk ditampilkan kesemua teman, sehingga teman mersa ingin memperhatikan pekerjaan siswa yang melakukan presentasi. Siswa juga diminta untuk melakukan presentasi agar para siswa dapat latihan berkomunikasi dengan baik dengan siswa lainnya, melatih kepercayaan diri dan mampu menghargai pendapat orang lain.
Dilihat dari pengamatan hasil tes evaluasi kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan pembelajaran dengan program Cabri 3D. Berikut adalah tampilan kesalahan yang dilakukan siswa pada tes evaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Gambar 18. Kesalahan siswa pada dalam menggambarkan sudut antara garis AE dengan bidang AFH
Dengan menggunakan progran Cabri 3D maka gambar akan tampak seperti berikut :
Gambar 19. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis AE dengan bidang AFH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Gambar 20. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis TC dengan bidang ABCD
Gambar 21. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis TC dengan bidang ABCD
Gambar 22. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis EC dengan bidang BCGF
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Gambar 23. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis EC dengan bidang BCGF
Beberapa gambar diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa kedua kelas. Siswa kelas X.1 dengan pembelajaran konvensional, sedangkan untuk kelas X.2 dengan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D. Untuk kesalahan yang dilakukan siswa, yang mengalami kesulitan dalam menggambarkan sudut dengan baik dan benar adalah kelas X.1, dan untuk X.2 kesalahan yang dilakukan tidak begitu banyak. Program Cabri 3D membantu menjelaskan kepada siswa lebih detail tentang bagaimana bentuk dari bangun ruang kubus ataupun limas, dan dapat dengan jelas memperlihatkan bagaimana sudut itu terbentuk antara garis dan bidang. Hal ini tampak bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran dengan program Cabri 3D menjadi terbantu dalam melihat bangun ruang. Program Cabri 3D berperan dalam pembelajaran bangun ruang khususnya sudut antara garis dan bidang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Dari hasil data pengamatan di kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 4 Magelang, terlihat adanya perbedaan antara kedua kelas. Di kelas X.1 situasi dan kondisi kelas cenderung kurang aktif, akan tetapi perhatian mereka terhadap guru yang sedang menjelaskan materi sangatlah baik. Di kelas X.2 situasi dan kondisi kelas lebih ramai dibandingkan kelas sebelumnya, saat guru memberikan penjelasan ada beberapa anak yang ramai atau asik sendiri, hingga guru harus sedikit menegur siswa agar lebih memperhatikan. Akan tetapi di kelas X.2 ini siswa terlibat dalam pembelajaran, mereka lebih aktif dan memiliki keinginan untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. X.2 cukup antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D ini, mereka tertarik dan ada beberapa siswa yang ingin meminta program Cabri 3D untuk belajar di rumah. Selanjutnya dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk kelas X.1 lebih tenang dan tekun dalam mengerjakan LKS, dan ada beberapa siswa yang aktif bertanya baik kepada siswa lainnya ataupun kepada guru. Untuk kelas X.2 suasana juga cukup tenang dalam mengerjakan LKS, mereka semuanya aktif didalam kelompoknya masing – masing, dan tiap kelompok berlomba – lomba untuk mengerjakan LKS dengan baik dan benar. Dilihat dari proses belajar mengajar, siswa kelas X.2 mendapatkan suasana yang berbeda dalam belajar dan berdasarkan hasil wawancara dan kuisoner
kebanyakan
lebih
mudah
memahami
bila
belajar
dengan
menggunakan program Cabri 3D. Sedangkan untuk kelas X.1 pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
yang konvensional seperti yang biasa dilakukan, dan berdasarkan wawancara, siswa menyatakan butuh adanya media yang mungkin bisa membantu mereka dalam belajar sudut antara garis dan bidang ini agar lebih mudah untuk dimengerti. Dan setelah melihat hasil belajar kedua kelas dengan menggunakan nilai tes evaluasi didapatkan hasil bahwa rata – rata hasil tes evaluasi X.2 yaitu 85.63 dengan persentase ketuntasan 89.29% dan lebih besar bila dibandingkan dengan X.1 yaitu 81.39 dengan persentase ketuntasan sebesar 82.14%.
C. Efektivitas Pembelajaran dengan Memanfaatkan Program Cabri 3D Efektivitas pembelajaran akan ditinjau dari hasil belajar siswa, hasil pengamatan saat proses pembelajaran, hasil kuisoner dan juga wawancara. Menurut Kartika Budi (2001 : 48) efektivitas mengacu pada proses dan hasil. Suatu strategi adalah efektif, apabila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan mereka berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan (Purwanto, 2009 : 47). Untuk melihat keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan dapat dilihat dari hasil ketuntasan tes evaluasi siswa yang akan dilihat dengan menggunakan Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kulitatif pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 10 dari 29 siswa ada 3 siswa yang tidak lulus, 1 siswa tidak ikut karena sakit, dan 25 siswa tuntas. Persentase ketuntasan siswa 89.29 %.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Dengan melihat kriteria keefektifan secara kualitatif pada Tabel 7 efektivitas pembelajaran tergolong sangat tinggi.dengan persentase 75%. Selain ditinjau dari hasil belajar, keefektifan dapat dilihat dari keaktifan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dikelas, pada pertemuan pertama pembelajaran berlangsung siswa sudah tertarik dengan prgram Cabri 3D yang dikenalkan oleh peneliti. Ketika guru menjelaskan materi tentang sudut antara garis dan bidang pada kubus, para siswa terlihat antusias dengan mengangkat tangan dan dengan tidak malu untuk bertanya kepada guru terhadap hal – hal yang kurang jelas bagi para siswa. Saat guru memberikan contoh soal untuk dikerjakan siswa, ada siswa yang dengan sukarela mau mengerjakan contoh soal tersebut dan mampu untuk menjelaskan bagaimana jawaban soal tersebut didapat. Untuk pembahasan materi kedua mengenai sudut antara garis dan bidang pada limas, para siswa juga ikut aktif menentukan mana proyeksi garis dan bentuk sudut yang terbentuk sebelum guru menunjukan bentuk sudut yang sebenarnya. Pertemuan kedua diisi dengan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Para siswa dibagi menjadi 7 kelompok dan setiap kelompok berisi 4 hingga 5 siswa, dan setiap kelompok diberikan sebuah soal dan selembar kertas karton. Siswa diminta guru untuk mengerjakan soal tersebut dengan benar dan karton yang diberikan menjadi tempat dimana mereka menuliskan jawaban. Jawaban yang dituliskan pada kertas karton selanjutnya akan dipresentasikan kedepan. Para siswa dengan kreatif membuat jawaban mereka menjadi jelas dan menarik untuk ditampilkan, dan gambar juga dibantu dengan adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
program Cabri 3D sehingga siswa lebih jelas dalam memahami penjelasan siswa yang menjelaskan didepan. Siswa aktif dalam proses presentasi ini, antara siswa satu dengan yang lain saling bertanya, mengingatkan dan mencoba meluruskan apabila siswa yang sedang presentasi tersebut menuliskan jawaban yang kurang tepat, dan sebaliknya siswa yang sedang presentasi didepan mencoba bertahan dengan pendapatnya, ada pula yang ketika menjelaskan
mereka
melakukan
kesalahan
dalam
menggambar
atau
menghitung. Ditambah lagi dengan adanya program Cabri 3D yang ditampilkan didepan kelas, siswa yang kurang paham dengan bentuk sudut yang dimaksud oleh teman yang lain ditunjukan dimana dan bagaimana letak sudutnya. Ketika seluruh siswa menjadi bingung, guru mencoba menjelaskan agar para siswa mendapatkan kemudahan dalam memahami apa yang dijelaskan oleh siswa yang menjelaskan didepan. Siswa juga terlihat ingin lebih memahami dengan tidak malu untuk bertanya kepada guru. Dari proses pembelajaran yang berlangsung beberapa pertemuan ini dapat dikatakan dengan memanfaatkan program Cabri 3D maka guru dapat membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran, baik dalam memperhatikan maupun menanggapi penjelasan guru dan siswa lain meskipun masih ada beberapa siswa yang masih asik dengan dirinya sendiri ataupun ramai dengan siswa laninya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
D. Kelemahan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat kelemahan, kelemahan tersebut seperti dibawah ini : 1. Keterbatasan waktu penelitian, dikarenakan waktu terpakai untuk melakukan penelitian dari universitas lain, dan materi yang diberikan kepada siswa harus terselesaikan segera, sehingga penelitian dilakukan dengan cepat. 2. Penelitian dengan menggunakan media memang menarik, namun siswa terkadang perlu waktu untuk dapat memperhatikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Program Cabri 3D membantu siswa memahami tentang sudut didalam bangun ruang Hasil tes evaluasi secara numerik antara kelas dengan pembelajaran program Cabri 3D lebih baik apabila dibandingkan dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selisih nilai rata – rata antara kelas X.1 dan X.2 yaitu sebesar 4,24 dimana rata – rata nilai kelas X.1 adalah 81,39 dan nilai rata – rata kelas X.2 lebih tinggi, yaitu 85,63. Dan selisih persentase dari kedua kelas adalah 7,15%, dimana persentase kelulusan kelas X.1 adalah 82.14% dan X.2 89,29%. Dan berdasarkan kriteria efektivitas hasil belajar yang telah dikemukakan oleh Kartika Budi (2001:54) terlihat bahwa kelas X.1 tergolong dalam kriteria efektivitas hasil belajar yang tinggi dan kelas X.2 masuk dalam kriteria efektivitas hasil belajar yang sangat tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas pembelajaran di kelas X.2 dengan menggunakan program Cabri 3D lebih baik daripada pembelajaran konvensional di kelas X.1. Berdasarkan hasil wawancara menyatakan bahwa siswa memerlukan program Cabri 3D sebagai media untuk membantu dalam mempelajari bangun ruang. 2. Terdapat perbedaan hasil antara kelas X.1 dan X.2. X.1 menggunakan pembelajaran konvensional dan X.2 pembelajaran menggunakan program 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Cabri 3D. Dalam cara menggambarkan sudut yang diminta, kelas X.2 menggambar sudut yang diminta dengan baik dibandingkan dengan kelas X.1. Hal tersebut dapat diilihat dari gambar dan skor nilai jawaban siswa tiap nomor pada tes evaluasi.
B. Saran Saran – saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Dalam menggunakan media pembelajaran Cabri 3D ada baiknya guru benar – benar sudah menguasai media tersebut sehingga pembelajaran menjadi efektif dan lancar. 2. Pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D siswa harus benar – benar memperhatikan agar dapat dengan jelas menerima materi yang diajarkan, agar tidak ada siswa yang menjadi bingung. 3. Sebelum melakukan penelitian, pastikan bahwa peneliti benar – benar siap dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Accaciana, Giuseppe dan Rogora. 2006. Using Cabri 3D Diagrams For Teaching Geometri. Internatinal Journal for Technology in Mathematics Education, Vol.13 (1). 1 – 11. Anderson, Lorin. W & David R. Kratwohl. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. 2010. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Cecep Kustadi dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran. Bogor : Ghali Indonesia Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen. Yogyakarta : Mitra Cendikia. Djoko Iswadji. 2001. Geometri Ruang. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Irwanto. 1997. Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Iwan Binanto. 2009. Konsep Bahasa Pemrograman. Yogyakarta : Andi Offset. Hamzah B. Uno. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : PT Bumi Aksara. Tatang Mulyana. 2013. Kajian Pembelajaran Matematika berdasarkan Pada Teori Belajar dari Bruner, Apos, Terapi Gestalt, dan RME. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19510 1061976031TATANG_MULYANA/File_26_Kajian_Pembelajaran_Matematika_Berda sarkan_pada_Beberapa_Teori_Belajar.pdf (diakses 18 Maret 2013) Kartika Budi. 2001. Penelitian Tentang Efektivitas dan Efisiensi Program Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen. USD : Widya Dharma. Edisi April 2001. Kosasih, A. 2007. Optimasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo. Masidjo, Ign. 2004. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius. Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB – IKIP Bandung.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Mudzakir, Ahmad. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT /bumi Aksara. Cetakan 8. Padmanthara, S. 2007. Pembelajaran Berbabtuan Komputer dan Manfaat Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 22/XI/TEKNODIK. Depdiknas : 130 – 144. Pengenalan Cabri 3D .http://echo-pitulas.blogspot.com/2012/10/cabri-3d-sebagaimedia-pembelajaran.html (diakses 20 April 2013) Poerwadarminta. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ratna Wilis. 2011. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama. Siti Fatimah. 2005. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction dan Diskusi ditinjau dari Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Fisika. Tesis Program Pendidikan Sains. Surakarta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Edisi Revisi. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung : Alfabeta. Cetakan 16. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia. Sumarsini Arikunto. 1999. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum. Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Travors. 1987. Geometri. Usa : Laidlaw Brother.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Winkel, W.S.1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Wina Sanjaya. 2006. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.. Bandung: Kencana Prenada Media Grup.
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN; PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL (X.1) (PEMBELAJARAN KONVESIONAL)
SEKOLAH
: SMA Negeri 4 Magelang
MATERI
: Matematika
KELAS/SEMESTER
: X / II
TOPIK
: Dimensi Tiga
SUB-TOPIK
: Sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas
STANDAR KOMPETENSI
: 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Alokasi waktu 2 x 45 menit A. Kompetensi Dasar 6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. B. Indikator 6.3.1 Memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada kubus 6.3.2 Memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada limas 6.3.3 Menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang kubus 6.3.4 Menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang limas C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada kubus 2. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada limas 3. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus 4. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada limas D. Sumber dan Bahan Ajar Sumber : • Buku Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X karangan Husein Tampomas •
Buku paket, yaitu buku Matematika untuk SMA Kelas X karangan Sartono Wirodikromo.
•
Internet
Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa E. Kegiatan Belajar Mengajar Dengan menggunakan pembelajaran konvensional Pertemuan 1 I. Pembukaan (10 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran.
Keterangan -
Guru menyiapkan alat penunjang dan mengingatkan siswa untuk disiplin dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
pembelajaran -
Siswa dapat mengetahui alur pembelajaran dengan jelas
-
Siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu dan perhatian dalam proses pembelajaran
-
Siswa difokuskan agar memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru.
-
Siswa diharapkan dapat tanggung jawab, tekun dan kerjasama dengan baik dengan teman dalam kelompoknya.
-
Guru berkeliling mengamati kegiatan siswa saat kerja kelompok untuk memberikan bantuan jika siswa mengalami kesulitan.
b. Menyampaikan tujuan dan indikator dari materi yang akan disampaikan kepada siswa. c. Memotivasi siswa dengan memberikan penjelasan mengenai materi sudut antara garis dan bidang. II.
Kegiatan Inti (75 menit) a. Guru menerangkan materi tentang sudut antara garis dan sudut pada kubus kepada siswa. b. Siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok dengan masing – masing kelompok beranggotakan 3-4 siswa.
c. Masing – masing kelompok mendapatkan lembar kerja siswa. d. Guru memberikan petunjuk cara pengerjaan lembar kegiatan siswa. e. Siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa. f. Guru mengontrol pekerjaan kelompok dan membantu kelompok yang menemukan kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja siswa. g. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h. Guru bersama dengan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberukan penguatan dan penyimpulan
III.
Penutup (5 menit) a. Guru memberitahukan topik untuk pertemuan berikutnya b. Salam penutup
Pertemuan 2 I. Pembukaan (5 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran.
II.
Kegiatan Inti (30 menit) a. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan awal. b. Siswa melanjutkan presentasi pekerjaan per kelompok pada pertemuan sebelumnya.
135
-
Guru memfasilitasi presentasi dan diskusi antar siswa.
-
Menunjukan karakter tanggung jawab, rasa percaya diri, toleransi dan perhatian
-
Presentasi kelompok yang belum maju dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Keterangan -
Guru menyiapkan alat penunjang dan mengingatkan siswa untuk disiplin dalam pembelajaran
-
Siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu dan perhatian dalam proses pembelajaran
-
Siswa diharapkan dapat percaya diri dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan percaya diri untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
melakukan interaksi dengan siswa lainnya. c. Guru bersama dengan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberukan penguatan dan penyimpulan. III.
Penutup (5 menit) a. Guru memberitahukan topik untuk pertemuan berikutnya b. Salam penutup
Pertemuan 3 I. Pembukaan (5 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran. b. Menyampaikan yang peraturan dalam melakukan tes kepada siswa. c. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan baik. II.
III.
Guru memfasilitasi presentasi dan diskusi antar siswa.
Kegiatan Inti (30 menit) a. Siswa mengerjakan tes evaluasi
Penutup (10 menit) a. Guru mengumpulkan hasil tes para siswa. b. Salam penutup
Keterangan -
Guru menyiapkan soal yang akan dikerjakan oleh siswa
-
Siswa diharapkan memiliki kejujuran dalam mengerjakan tes
-
Guru mengecek kelengkapan soal, lembar jawab dan coretan para siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yogyakarta,
137
Mei 2013
Peneliti
Gisza Priska Amalia
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Dr. M. Andy Ruditho
Guru Mata Pelajaran
Dra. Lidwina Ari Laksmanawati NIP. 19610812 200701 2 005
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lampiran A.2
RENCANA PELAKSANAAN; PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN (X.2) (PEMBELAJARAN CABRI 3D)
SEKOLAH
: SMA Negeri 4 Magelang
MATERI
: Matematika
KELAS/SEMESTER
: X / II
TOPIK
: Dimensi Tiga
SUB-TOPIK
: Sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas
STANDAR KOMPETENSI : 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Alokasi waktu 2 x 45 menit A. Kompetensi Dasar 6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. B. Indikator 6.3.1 Memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada kubus 6.3.2 Memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada limas 6.3.3 Menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang kubus 6.3.4 Menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang limas C. Tujuan Pembelajaran 5. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada kubus 6. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada limas 7. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus 8. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada limas D. Sumber dan Bahan Ajar Sumber : • Buku Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X karangan Husein Tampomas •
Buku paket, yaitu buku Matematika untuk SMA Kelas X karangan Sartono Wirodikromo.
•
Internet
Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa E. Kegiatan Belajar Mengajar Dengan menggunakan pembelajaran konvensional Pertemuan 1 I. Pembukaan (5 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran.
Keterangan -
Guru menyiapkan alat penunjang dan mengingatkan siswa untuk disiplin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
dalam pembelajaran b. Menyampaikan tujuan dan indikator dari materi yang akan disampaikan kepada siswa. c. Memotivasi siswa dengan memberikan penjelasan mengenai manfaat mempelajari materi sudur antara garis dan bidang.
II.
III.
Kegiatan Inti (30 menit) a. Guru menerangkan materi tentang sudut antara garis dan sudut pada kubus kepada siswa dengan menggunakan program Cabri 3D.
-
Siswa dapat mengetahui alur pembelajaran dengan jelas
-
Siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu dan perhatian dalam proses pembelajaran
-
Siswa difokuskan agar memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru.
-
Siswa diharapkan memiliki rasa ingin tahu, dan lebih memahami materi yang diajarkan
Penutup (10 menit) a. Guru memberitahukan topik untuk pertemuan berikutnya b. Salam penutup
Pertemuan 2 I. Pembukaan (10 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran. b. Guru membagi siswa dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5orang.
Keterangan -
Guru menyiapkan alat penunjang dan mengingatkan siswa untuk disiplin dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
141
Kegiatan Inti (75 menit) a. Siswa berkelompok dengan kelompokny masing - masing b. Masing – masing kelompok mendapatkan lembar kerja siswa. c. Guru memberikan petunjuk cara pengerjaan lembar kegiatan siswa. d. Siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa.
e. Guru mengontrol pekerjaan kelompok dan membantu kelompok yang menemukan kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja siswa. f. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
g. Guru bersama dengan siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberukan penguatan dan penyimpulan
III.
Penutup (5 menit) a. Guru memberitahukan topik untuk pertemuan berikutnya b. Salam penutup
-
Siswa diharapkan dapat tanggung jawab, tekun dan kerjasama dengan baik dengan teman dalam kelompoknya.
-
Guru berkeliling mengamati kegiatan siswa saat kerja kelompok untuk memberikan bantuan jika siswa mengalami kesulitan.
-
Guru memfasilitasi presentasi dan diskusi antar siswa.
-
Menunjukan karakter tanggung jawab, rasa percaya diri, toleransi dan perhatian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan 3 IV. Pembukaan (5 menit) a. Menyampaikan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran. b. Menyampaikan yang peraturan dalam melakukan tes kepada siswa. c. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan baik. V.
VI.
Kegiatan Inti (30 menit) a. Siswa mengerjakan tes evaluasi
Penutup (10 menit) a. Guru mengumpulkan hasil tes para siswa. b. Salam penutup
142
Keterangan -
Guru menyiapkan soal yang akan dikerjakan oleh siswa
-
Siswa diharapkan memiliki kejujuran dalam mengerjakan tes
-
Guru mengecek kelengkapan soal, lembar jawab dan coretan para siswa
Yogyakarta,
Mei 2013
Peneliti
Gisza Priska Amalia Mengetahui, Dosen Pembimbing
Dr. M. Andy Ruditho
Guru Mata Pelajaran
Dra. Lidwina Ari Laksmanawati NIP. 19610812 200701 2 005
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada kubus 2. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus 3. Siswa diharapkan mampu memahami sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang pada limas 4. Siswa diharapkan mampu menghitung sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada limas Topik
: Dimensi Tiga
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4.
............................................................................ ............................................................................ ............................................................................ ............................................................................
Kelas : ................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
KEGIATAN : Kerjakan soal – soal berikut dengan kelompok kalian, kerjakan dalam kertas yang telah disediakan! 1. Diketahui kubus ABCD.EFGH, dengan panjang rusuk a cm. Tentukan besar sudut antara : a. Garis EC dan bidang ABCD, b. Garis FM dan bidang ABCD, dengan titik M adalah pertengahan bidang ABCD. 2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan AB = 12 cm. Titik M terletak pada perpotongan diagonal bidang alas. Tentukan besar sudut antara garis MH dan bidang ADHE serta garis BH dengan bidang ADHE. 3. Diketahui sebuah limas segiempat T.ABCD, dengan AB = 12cm, AD = 5 cm, dan TA =TB =TC = TD = 10 cm. Hitunglah : a. Panjang AC dan tinggi limas TO b. Sin (TA, bidang alas ABCD) 4. Pada limas segitiga beraturan T.ABCD yang semua rusuknya sama panjang, tentukan besar sudut antara TA dan bidang ABCD ! 5. Bidang alas limas T.ABCD berbentuk persegi dengan panjang sisi 8 cm. Bidang TAB tegak lurus bidang alas. Segitiga TAB adalah segitiga sama kaki dan tinggi limas = 4√5 cm. Gambarlah sudut yang dibentuk dan hitunglah besar sudut antara garis TC dan bidang alas ABCD !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A.4
JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1. Gambar : H
G
E
F
D
C M
A
B
a. Sudut antara garis EC dan bidang ABCD = AC (diagonal sisi kubus) = 𝑎𝑎√2 cm 𝐴𝐴𝐴𝐴
𝑎𝑎
1
ECA = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝑎𝑎√2 =
tan
1
2
ECA = arc tan 2 √2
ECA.
√2
Jadi, besar sudut antara garis EC dan bidang ABCD adalah arc tan 1 2
√2 .
Mencari dengan : Sin
Cos
ECA =
𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐸𝐸𝐸𝐸
= 𝑎𝑎√3 =
𝑎𝑎
1
𝐴𝐴𝐴𝐴
𝑎𝑎√2
1
1
3
ECA = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 3 √3 ECA = 𝐸𝐸𝐸𝐸 = 𝑎𝑎√3 = 1
√3
3
ECA = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 3 √6
√6
b. Sudut antara garis FM dan bidang ABCD = BD = AC = 𝑎𝑎√2 cm 1
1
BM = 2 𝐵𝐵𝐵𝐵 = 2 𝑎𝑎√2 cm tan
𝐵𝐵𝐵𝐵
FMB= 𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1 2
𝑎𝑎
𝑎𝑎√2
FMB = arc tan √2
= √2
FMB.
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Gambar :
H
G
E
F
D A
dan bidang ADHE = OMH. 1
AM = 2 AC = 2 × 12√2 = 6√2 cm. HO2 = HD2 + DO2 = 122 + 62 = √144 + 36 = √180
cos
= 6√5 cm
𝑂𝑂𝑂𝑂
6√5
1
OHM = 𝐻𝐻𝐻𝐻 = 6√6 = 6 √30 1
sin
OHM = arc cos 6 √30 𝑂𝑂𝑂𝑂
6
1
OHM = 𝑀𝑀𝑀𝑀 = 6√6 = 6 √6 1
OHM = arc sin 6 √6
C M
Pandanglah segitiga OHM, dengan
1
146
B
HOM = 90°. Sudut antara garis MH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pandanglah segitiga BAH, dengan
BAH = 90°.
Sudut antara garis BH dan bidang ADHE = tan
𝐴𝐴𝐴𝐴
12
AHB.
1
AHB = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 12√2 = 2 √2 cm 1
AHB = arc tan 2 √2
cos
𝐴𝐴𝐴𝐴
12
1
AHB = 𝐻𝐻𝐻𝐻 = 12√3 = 3 √3 cm 1
AHB = arc cos 3 √3
T
3. Gambar :
D
C O
A
a. Panjang AC : AC = �(𝐴𝐴𝐴𝐴)2 + (𝐵𝐵𝐵𝐵)2 AC = �(12)2 + (5)2 AC = √144 + 25 AC = √169 AC = 13
Tinggi limas TO : TO = �(𝑇𝑇𝑇𝑇)2 − (𝑂𝑂𝑂𝑂)2 TO = �(10)2 + ( TO = �100 + TO = � 1
231 4
TO = 2 √231
13 2 ) 2
169 4
B
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
1
Jadi, panjang AC = 13 cm dan tinggi limas TO = 2 √231 cm
b. Sudut antara rusuk TA dengan bidang alas ABCD adalah TAO, sebab proyeksi TA pada bidang alas ABCD adalah AO, segitiga TAO adalah segitiga siku – siku di O, sehingga : TAO =
sin
TAO =
sin
TAO =
sin
jadi, sin
𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇𝑇
1 √231 2
10 √231 20
(TA, bidang alas ABCD) = arc sin
√231 20
4. Gambar : T
B P A
C
CP = PT √42 − 22 = 2√3 Cos α = tan α =
(2√3)2 +(2√3)2 − 42
√8 1
2.2√3.2√3
= 2√2
1
=3
5. Gambar sudut yang ditunjukan : T
O A
B
C D
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(TD, alas ABCD) =
TDO
DO = �(𝐴𝐴𝐴𝐴)2 + (𝐴𝐴𝐴𝐴)2 DO = �(4)2 + (8)2 tan
DO = 4√5 cm 𝑇𝑇𝑇𝑇
4√5
TDO = 𝐷𝐷𝐷𝐷 = 4√5 = 1
TDO =45°
Jadi, besar sudut antara garis TD dan bidang alas ABCD adalah 45°.
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Lampiran A.5
Nama
:
Kelas/No
:
Nilai :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian Soal Tes 1. 2. 3. 4.
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. Waktu mengerjakan 90 menit. Kerjakanlah soal yang anda anggap lebih mudah terlebih dahulu. Periksalah pekerjaan anda terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada pengawas.
1. Gambarlah sudut – sudut pada bangun kubus dan limas dibawah ini ! a. Sudut antara garis AE dengan bidang AFH pada kubus ABCD.EFGH. b. Sudut antara garis TC dengan bidang alas ABCD pada limas segiempat beraturan T.ABCD. 2. Gambarkan sudut yang dibentuk antara garis EC dan sebuah bidang BCGF didalam kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 5 cm, kemudian hitunglah sudut yang terbentuk ! 3. Bidang alas dari limas T.ABCD berbentuk persegi dengan AB = 10 cm, TA = TB = TC = TD = 8 cm. Gambarkanlah (TD , ABCD), dan hitung besar sudut tersebut ! 4. Dibawah ini terdapat sebuah kubus ABCD.EFGH. a. Gambarkan sudut yang terbentuk antara garis AH dan bidang BFHD! b. Hitunglah sudut antara garis AH dan bidang BFHD 5. Ada sebuah limas segiempat beraturan T.ABCD yang semua rusuknya sama panjang gambarkan sudut yang terbentuk dan tentukan besar sudut antara TA dan bidang ABCD !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Lampiran A.6
JAWABAN SOAL EVALUASI 1. a)
H
G
O
E
F
D
C
A
B
b) T
D
C C O
A
B
2. Kita misalkan panjang rusuk kubus adalah 5. H
(EC, BCGF) = θ E
Cos θ = =
𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸
5
5√3
= √3
θ = arc cos √3
G F
D A
C B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Diket : AB = AD = 10 TA = TB = TC = TD = 8 Cari panjang AC terlebih dahulu BD2 = AB2 + AD2 BD2 = (10)2 + (10)2 BD2 = 100 + 100 BD2 = 200 BD = √200 BD = 10 √2
T
D
Jadi, sin
(TD , ABCD) adalah H
√14 8
G
4. a. E
F
D
C O
A
C O
A
Kemudian, cari panjang TO, TO2 = AT2 - DO2 TO2 = (8)2 - (5√2)2 TO2 = 64 - 50 TO2 = 14 TO = √14
152
B
b. Kita misalkan panjang rusuk kubus adalah a. (AH , BFHD) = (AH, HO) = θ 𝐴𝐴𝐴𝐴 Sin θ = 𝐴𝐴𝐴𝐴
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
= =
153
1 √2𝑎𝑎 2
√2 𝑎𝑎 1 2
Sin θ = 30°
5. T
T
D
C O
A
Cos α =
𝑎𝑎 √2 2
𝑎𝑎
=
1 2
√2
α = 45°
B
α A
O
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
Lampiran A.7
RUBRIK PENILAIAN TES EVALUASI
1. a)
H
G
O
E
F
4
D
C
A
B
b) T
4 D
C C O
A
No 1a
1b
B
Skor 0 1 2 3 4
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
0 1 2 3 4
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
Skor Total
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
2. Kita misalkan panjang rusuk kubus adalah 5. H
(EC, BCGF) = θ
G
E
Cos θ = =
𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸
F
4 D
4
5
C
A
5√3
B
= √3
θ = arc cos √3 No 2a
2b
Skor Total
Skor 0 1 2 3 4
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
0 = Tidak menjawab 1 = Gambar salah, jawaban benar 2 = Gambar benar, berusaha menjawab tetapi salah 3 = Gambar benar, menjawab dengan langkah yang benar tapi jawaban salah 4 = Menjawab dengan benar
4
4
T
3. Diket : AB = AD = 10 TA = TB = TC = TD = 8 Cari panjang AC terlebih dahulu BD2 = AB2 + AD2 BD2 = (10)2 + (10)2 BD2 = 100 + 100
4 D
C O
A
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
BD2 = 200 BD = √200 BD = 10 √2
Kemudian, cari panjang TO, TO2 = AT2 - DO2 TO2 = (8)2 - (5√2)2 TO2 = 64 - 50 TO2 = 14 TO = √14 Jadi, sin
(TD , ABCD) adalah
No 3a
3b
4
√14 8
Skor Total
Skor 0 1 2 3 4
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
0 = Tidak menjawab 1 = Gambar salah, jawaban benar 2 = Gambar benar, berusaha menjawab tetapi salah 3 = Gambar benar, menjawab dengan langkah yang benar tapi jawaban salah 4 = Menjawab dengan benar
4. a.
H
G
E
D
C O
A
4
F
B
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
b. Kita misalkan panjang rusuk kubus adalah a. (AH , BFHD) = (AH, HO) = θ 𝐴𝐴𝐴𝐴 Sin θ = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = =
1 √2𝑎𝑎 2
√2 𝑎𝑎 1
4
2
Sin θ = 30°
No
Skor Total
Skor
4a
0 1 2 3 4
4b
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
0 = Tidak menjawab 1 = Gambar salah, jawaban benar 2 = Gambar benar, berusaha menjawab tetapi salah 3 = Gambar benar, menjawab dengan langkah yang benar tapi jawaban salah 4 = Menjawab dengan benar
4
4
5. T
T
D
C O
A
B
4 α A
O
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Cos α =
𝑎𝑎 √2 2
𝑎𝑎
=
1 2
158
4
√2
α = 45° No 5a
5b
Skor 0 1 2 3 4
= Tidak menggambar = Hanya sekedar menggambarkan = Salah menggambarkan sudut yang diminta = Menggambar benar = Menggambar dengan baik dan benar
0 = Tidak menjawab 1 = Gambar salah, jawaban benar 2 = Gambar benar, berusaha menjawab tetapi salah 3 = Gambar benar, menjawab dengan langkah yang benar tapi jawaban salah 4 = Menjawab dengan benar
Skor Total
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Lampiran A.8 KUISONER Nama
:
Kelas/No
:
Petunjuk : 1. 2. 1.
Pilihlah salah satu jawaban dari ketiga alternative jawaban pada setiap pertanyaan yang sesuai dengan keadaan yang anda alami. Lingkarilah jawaban yang anda pilih, kemudian berilah alasan. Menurut anda, materi bangun ruang atau dimensi tiga adalah materi yang … a. Mudah b. Sulit c. Amat sulir Alasannya :
2.
Menurut pendapat anda pokok bahasan menentukan besar sudut antara garis dengan bidang adalah materi yang … a. Mudah b. Sulit c. Amat sulit Alasannya :
3.
Menurut pendapat anda, belajar dengan memanfaatkan program kegiatan belajar mengajar yang … a. Mudah b. Sulit c. Amat sulit
Cabri 3D merupakan
Alasannya :
4.
Menurut pendapat anda, kejelasan materi yang disampaikan dengan memanfaatkan program Cabri 3D menjadi … dipahami. a. Mudah b. Sulit c. Amat sulit Alasannya :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
160
Menurut pendapat anda, apakah program Cabri 3D membantu anda dalam menyelesaikan soal – soal tentang menentukan besar sudut antara garis dan bidang menjadi lebih mudah? a. Mudah b. Sulit c. Amat sulit Alasannya :
6.
Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah jelas dalam menyampaikan materi menentukan besar sudut antara garis dan bidang ? a. Mudah b. Sulit c. Amat sulit Alasannya :
7.
Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah berhasil mendesign pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D sehingga menjadi pembelajaran yang lebih menarik ? a. Tidak setuju b. Ragu – ragu c. Setuju Alasannya :
8.
Menurut pendapat anda, apakah peneliti sudah mampu menguasai pembelajaran dengan memanfaat program Cabri 3D sehingga menarik siswa untuk belajar ? a. Tidak setuju b. Ragu – ragu c. Setuju Alasannya :
9.
Program Cabri 3D berhasil membantu anda memahami materi menentukan besar sudut antara garis dengan bidang ? a. Tidak setuju b. Ragu – ragu c. Setuju Alasannya :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan : Mudah
: Bila Anda merasa dapat memahami masalah dan mampu menyelesaikan masalah dengan benar.
Sulit
: Bila Anda merasa dapat memahami masalah (ada konsep) namun tidak bisa menyelesaikan.
Amat Sulit
: Bila Anda merasa tidak dapat memahami dan tidak dapat menyelesaikan masalah.
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN B
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.1
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.2
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.3
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.4
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.5
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.6
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.7
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.8
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.9
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.10
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200