PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK SISWA KELAS V SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan NIM: 121134098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK SISWA KELAS V SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan NIM: 121134098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Puji syukur, peneliti mempersembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu memberikan rahmat dan berkahnya di setiap langkah yang telah peneliti tempuh. 2. I Gusti Nyoman Gede Sunarbawa dan I Gusti Ayu Nyoman Nilawati, selaku orang tua peneliti yang senantiasa mendoakan kelancaran setiap langkah yang peneliti tempuh. 3. I Gusti Ayu Nyoman Winarti, selaku tante, ibu asuh, dan salah satu orang yang sangat berperan dalam hidup peneliti. 4. I Gusti Ngurah Agung Ade Prabowo Kepakisan, selaku adik peneliti tercinta yang selalu mendukung langkah peneliti. 5. I Gusti Ngurah Agung Raditya Permana Kepakisan, terima kasih telah mengisi hari-hari peneliti sejak 2010 hingga saat ini. 6. Sahabat-sahabatku, Sri Widyanthi, Putri Wirianti, Widiantari, Yogi, Fitri, Desy, dll yang selalu mendukung peneliti menyelesaikan studi dengan sukses. 7. Teman-teman “CAGUR FAMILY” kelas C 2012 8. Almamaterku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO “I don’t regret the things I’ve done. I regret the things I didn’t do when I had the chance”
“lakukan yang terbaik di hari ini, seolah-olah hari esok tak pernah ada”
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Februari 2016 Peneliti,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
Nomor Mahasiswa
: 121134098
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: “PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK SISWA KELAS V SD” Demikian saya berikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam
media
lain,
mengolahnya
bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Februari 2016 Yang menyatakan,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK SISWA KELAS V SD I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan proses pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD dan (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Borg dan Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo. Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, lembar kuesioner, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD menggunakan 7 langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) uji validasi produk, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) revisi produk. Hasil kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD menunjukkan soal yang valid sebanyak 34 soal dari 40 soal yang diujicobakan dengan reliabilitas “tinggi”, 2 soal diantaranya memiliki daya pembeda yang kurang membedakan sehingga tidak digunakan kembali. Dari 32 soal yang baik, 13 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi dan perlu direvisi. Kata kunci: tes hasil belajar, valid, reliabel, daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPING MATHEMATICS ACHIEVEMENT TEST ABOUT SQUARE AND SQUARE ROOT FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan Sanata Dharma University 2016 This research was done under availability of test which used the student achievement test. The purposes of this research were (1) to explain the process of developing achievement test about square and square root for fifth grade students of elementary school, and (2) to description the product quality of developing achievement test about square and square root for fifth grade students of elementary school. This research was Research and Development (R&D) with developing model by Borg and Gall. Fifth grade students of SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, and SD Kanisius Tegalmulyo have been chosen as research subject. Collecting data instruments of this research used by interview guidance, questionnaire, and test. The research’s result showed that developing achievement test about square and square root for fifth grade students of elementary school used 7 steps: 1) potential and problems, 2) collecting data, 3) product design, 4) product validity test, 5) design revision, 6) product trials, and 7) product revision. The result of product quality of developing achievement test about square and square root for fifth grade students of elementary school showed 34 items from 40 trial items was valid with “high” reliability, 2 items between that had different potency in less distinguishable so can’t used again. 32 items was good, 13 items had dysfunctional distractor and need to revising. Keywords: achievement test, valid, reliable, different potency, level of difficulty, distractor.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, atas segala rahmat dan berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Siswa Kelas V SD” ini tepat pada waktunya. Peneliti menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan sepenuh hati kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dosen pembimbing I yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga selesai. 4. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penyusunan skripsi hingga selesai. 5. C.A sebagai validator ahli matematika perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 6. L.A.E sebagai validator ahli evaluasi pembelajaran perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 7. Guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika di SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius Bayat, dan SD Negeri Padukan I yang telah memvalidasi perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 8. Siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, SD Kanisius Tegalmulyo telah membantu peneliti dalam uji coba perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 9. Kedua orang tuaku dan tanteku yang selalu memberikan yang terbaik melalui doa dan dukungan.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Adikku yang telah memberikan semangat dan dukungan. 11. Teman payungku, Yohana Kurniawati, Vita Kurniawati, Desy, Ecy, Nanda, Wahyu, Ana, dan Sisca. 12. Para sahabat dan teman terkasih yang telah memberian dukungan dan doa bagi kelancaran skripsi peneliti, CAGUR FAMILY kalian luar biasa. 13. Teman-teman PGSD angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan dukungan bagi peneliti. 14. Semua pihak yang telah benyak berjasa yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Demi kesempurnaan skripsi ini peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Yogyakarta, 15 Februari 2016 Peneliti,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .............................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6 F. Batasan Istilah ............................................................................................... 7 G. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 9 A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 9 1. Tes Hasil Belajar ..................................................................................... 9 a) Definisi Tes Hasil Belajar ................................................................. 9 b) Jenis Tes .......................................................................................... 10
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Kelebihan dan Kekurangan Tes ...................................................... 13 2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ................................................................ 16 a) Validitas .......................................................................................... 16 b) Reliabilitas ...................................................................................... 19 c) Karakteristik Butir Soal .................................................................. 20 1) Daya Pembeda .......................................................................... 20 2) Tingkat Kesukaran .................................................................... 21 3) Analisis Pengecoh ..................................................................... 22 3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ......................................................... 24 4. Taksonomi Bloom yang Direvisi .......................................................... 29 5. Program TAP (Test Analysis Program) ................................................ 32 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 32 C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 36 D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 37 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 39 A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39 B. Setting Penelitian ........................................................................................ 42 1. Tempat Penelitian ................................................................................. 42 2. Waktu Penelitian ................................................................................... 43 3. Subyek Penelitian .................................................................................. 43 4. Objek Penelitian .................................................................................... 43 C. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 43 D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 47 1. Non-Tes .................................................................................................. 48 a. Wawancara ....................................................................................... 48 b. Kuesioner ........................................................................................ 49 2. Tes ......................................................................................................... 49 E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 43 1. Non-Tes .................................................................................................. 50 a. Pedoman Wawancara ....................................................................... 50
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Lembar Kuesioner ........................................................................... 51 2. Tes ......................................................................................................... 51 F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 52 1. Analisis Data Kualitatif ......................................................................... 53 2. Analisis Data Kuantitatif ....................................................................... 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 62 A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 62 1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar ............ 62 a. Potensi dan Masalah ....................................................................... 62 b. Pengumpulan Data .......................................................................... 63 c. Desain Produk .................................................................................. 63 d. Validasi Desain ............................................................................... 64 e. Revisi Desain .................................................................................. 64 f. Uji Coba Produk ............................................................................. 65 g. Revisi Produk .................................................................................. 66 2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar ................................................... 67 B. Pembahasan ................................................................................................. 72 1. Validitas .......................................................................................... 72 2. Reliabilitas ...................................................................................... 76 3. Daya Pembeda ................................................................................ 77 4. Tingkat Kesukaran .......................................................................... 79 5. Analisis Pengecoh ........................................................................... 80 6. Produk Akhir ................................................................................... 82 a. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika...................... 86 b. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika ............................. 86 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................... 87 A. Kesimpulan ................................................................................................. 87 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 88 C. Saran ........................................................................................................... 89 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 90
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Analisis Kebutuhan ................................... 51 Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ..................................................................... 52 Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................... 54 Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima ....................................................................... 56 Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ................................................................................. 58 Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda .......................................................................... 59 Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................... 60 Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ................................................................................. 64 Tabel 4.2 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba .................................................................................................................................. 65 Tabel 4.3 Hasil Validitas Tipe Soal A .................................................................... 67 Tabel 4.4 Hasil Validitas Tipe Soal B ................................................................... 67 Tabel 4.5 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A .......................................................... 68 Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B ........................................................... 69 Tabel 4.7 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A .................................................... 70 Tabel 4.8 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ................................................... 70 Tabel 4.9 Analisis Pengecoh Tipe Soal A............................................................... 71 Tabel 4.10 Analisis Pengecoh Tipe Soal B .............................................................. 72 Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi ................................................................ 73 Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A ....................................................... 74 Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B ........................................................ 75 Tabel 4.14 Daya Pembeda Tipe Soal A ................................................................... 77 Tabel 4.15 Daya Pembeda Tipe Soal B ................................................................... 78 Tabel 4.16 Tingkat Kesukaran Tipe Soal A ............................................................ 79 Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ............................................................ 80 Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik ................................................................................................. 81
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik ................................................................................................. 82 Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal A ...................................................................................................................... 83 Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal B ...................................................................................................................... 84
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Literature Map penelitian yang akan dilakukan ................................. 35 Gambar 3.1 Tahap-tahap R&D Menurut Borg and Gall ........................................ 40 Gambar 3.2 Prosedur R&D yang digunakan peneliti ............................................. 44 Gambar 3.3 Rumus Point Biserial ........................................................................... 57 Gambar 3.4 Rumus Daya Pembeda ........................................................................ 58 Gambar 3.5 Rumus Tingkat Kesukaran .................................................................. 60
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ............................................. 93 Lampiran 2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .............................................. 94 Lampiran 3. Format Validasi Ahli ......................................................................... 96 Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli ...................................................... 125 Lampiran 5. Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas ............................................. 127 Lampiran 6. Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas .............................................. 132 Lampiran 7. Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A .................................................. 137 Lampiran 8. Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B ................................................... 138 Lampiran 9. r tabel Validitas ............................................................................... 127 Lampiran 10. Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP .............. 139 Lampiran 11. Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP 140 Lampiran 12. Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP ............... 144 Lampiran 13. Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP 146 Lampiran 14. Biodata Peneliti .............................................................................. 149
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab I ini akan menjelaskan tujuh hal yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional serta spesifikasi produk yang diharapkan. A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional ini diwujudkan melalui kegiatan belajar mengajar di institusi pendidikan yang bernama sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh suatu negara. Kualitas SDM suatu negara mencerminkan kualitas pendidikan di negara tersebut. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Hasil evaluasi internasional yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assesment) tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara partisipan (Ratri, 2014: 1). Rata-rata skor yang diperoleh Indonesia pada kemampuan matematika 375, Sains 382, dan membaca 396. Rata-rata ini masih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kemampuan matematika, Sains, dan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
membaca yang dikemukan oleh pelaksana PISA, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebesar 494, 501, dan 496. Hasil yang diperoleh jelas menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Kualitas pendidikan di Indonesia dapat pula dilihat pada kemampuan lulusan pada jenjang pendidikan yang ditempuh. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 membahas kemampuan lulusan atau yang sering disebut juga sebagai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kemampuan peserta didik dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) siswa dapat diketahui dengan adanya asesmen pembelajaran. Asesmen pembelajaran adalah pengumpulan data tentang proses pembelajaran dan hasil pembelajaran melalui berbagai cara (observasi, wawancara, dokumen, peer assessment, tes, laporan diri, dan lain sebagainya) untuk keperluan evaluasi (Akbar, 2013: 88). Evaluasi yang dimaksudkan ialah untuk membandingkan hasil pembelajaran dengan tolak ukur tertentu. Evaluasi memerlukan sebuah pengukuran yang tepat. Pengukuran dilakukan untuk keperluan penilaian berdasarkan keadaan objek secara kuantitatif. Penilaian hanya akan dilakukan jika pengukuran telah dilakukan. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur atau instrumen berupa tes maupun nontes. Alat ukur yang baik harus memiliki bukti kesahihan atau yang lebih dikenal validitas dan keandalan atau yang lebih dikenal dengan reliabilitas (Mardapi, 2008: 15). Alat ukur yang memiliki validitas tinggi akan memiliki kesalahan pengukuran yang relatif kecil, dapat dikatakan bahwa setiap subjek yang dimiliki oleh alat ukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang sesungguhnya (Azwar, 2011: 43). Alat ukur yang reliabel atau memiliki keandalan adalah alat ukur yang memiliki hasil yang tetap (Arikunto, 2010: 56). Hasil tetap yang dimaksud adalah pada saat diujikan dalam kurun waktu yang berbeda memiliki hasil yang tidak jauh berbeda dari hasil yang sebelumnya. Alat ukur yang baik juga harus memiliki tingkat kesukaran yang proporsional antara soal dalam kategori mudah, sedang, dan sukar. Daya pembeda juga harus dimiliki oleh alat ukur yang baik dalam membedakan kemampuan peserta tes yang pandai dengan peserta tes yang kurang pandai (Sulistyorini, 2009: 173-177). Khusus untuk alat ukur berupa tes bentuk pilihan ganda, hal yang harus diperhatikan pula ialah keefektifan pengecoh. Bentuk tes pilihan ganda memiliki option atau alternatif jawaban yang diantaranya merupakan jawaban benar (sesuai dengan kunci jawaban) sedangkan sisanya merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah inilah yang disebut pengecoh. Pengecoh dikatakan efektif ketika 5% peserta tes memilih jawaban tersebut. Oleh sebab itu, penyusunan alat ukur yang baik harus mengikuti aturan penyusunan. Aturan dalam penyusunan alat ukur tes maupun non-tes seringkali lalai dijalankan. Kelalaian dalam penyusunan alat ukur tes maupun non-tes dapat menyebabkan
hasil
yang
diperoleh
tidak
tepat,
bias,
dan
tidak
dapat
dipertanggungjawabkan (Harijanto, 2006: 17). Wardani (dalam Harijanto, 2006: 18) menyatakan guru dalam pembelajaran di kelas memberikan tes di akhir pembelajaran, namun kadangkala alat ukur atau instrumen berupa tes yang digunakan kurang relevan dengan ketentuan penyusunan tes. Hasil tes yang telah dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
kemungkinan tidak mengukur kemampuan siswa secara tepat, ketika tes yang diberikan tidak mengikuti ketentuan penyusunan tes. Penyusunan alat ukur tes yang sesuai dengan ketentuan bertujuan untuk memberikan gambar sejelasnya mengenai kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015 terhadap dua guru di SDK X dan SD N NK dapat disimpulkan bahwa guru telah mengetahui langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar, namun belum sampai pada tahap menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Kedua guru tersebut juga memerlukan contoh tes hasil belajar yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya sehingga kemampuan siswa dapat terukur dengan tepat. Peneliti terdorong melakukan penelitian dan pengembangan berdasarkan keterbatasan guru dalam menyusun tes hasil belajar yang valid, reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. Peneliti mengembangkan perangkat tes hasil belajar untuk membantu guru dalam penerapan langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar matematika pada materi perpangkatan dan akar sederhana. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa Matematika Materi Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Siswa Kelas V SD”. Penelitian ini termasuk dalam penelitian R&D (Research and Development). Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa perangkat tes hasil belajar yang terdiri dari tabel spesifikasi dan soal tes hasil belajar matematika untuk materi perpangkatan dan akar sederhana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
B. Pembatasan Masalah Peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini guna memfokuskan penelitian. Penelitian dan pengembangan ini dibatasi pada: 1. Pengembangan alat ukur yang hanya mengukur ranah kognitif atau pengetahuan siswa. 2. Alat ukur yang dikembangkan berupa tes dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. 3. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran matematika untuk kelas V dengan Standar Kompetensi 1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah, serta Kompetensi Dasar 1.4 Menghitung Perpangkatan dan Akar Sederhana. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini menjadi: 1. Bagaimana proses pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD? 2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana yang layak untuk siswa kelas V SD? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Memaparkan proses pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Mendeskripsikan
kualitas
produk
tes
hasil
belajar
matematika
6
materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, dengan mengembangkan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana dapat menambah wawasan dalam penyusunan tes yang benar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Guru terinspirasi dalam menyusun tes hasil belajar untuk siswa yang sesuai aturan penyusunan. b. Bagi Siswa Siswa mendapat pengalaman dalam mengerjakan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana. c. Bagi Peneliti Manfaat yang didapatkan peneliti melalui penelitian ini adalah pengalaman berharga dalam mengembangkan serta menganalisis butir soal tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD terutama pada materi perpangkatan dan akar sederhana. d. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini juga bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan tes hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
F. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Tes hasil belajar adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. 2. Matematika adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara menalar disertai pembuktian yang logis, sehingga materi yang terdapat di dalamnya dapat diterima akal sehat (logika). 3. Siswa kelas V SD adalah individu jenjang pendidikan dasar yang berada pada rentang usia 11-12 tahun. G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah: 1. Produk yang dikembangkan berupa perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD yang terdiri dari (a) identitas soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, (b) indikator, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur, dan (f) tingkat kesukaran. 2. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD telah diuji validitas isi melalui expert judgement, serta validitas empiris dengan menggunakan program TAP. 3. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD telah memenuhi kriteria valid untuk jumlah responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
sebanyak 32 sebesar 0,35, sedangkan untuk jumlah responden sebanyak 30 sebesar 0,36. 4. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD memiliki reliabilitas yang termasuk tinggi yaitu berada pada rentang 0,61 – 0,80. 5. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD memiliki daya pembeda yang baik minimal cukup membedakan yaitu pada rentang 0,40 – 0,59. 6. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD memiliki tingkat kesukaran yang mudah dan sedang. Soal pada kriteria mudah pada rentang 0,71 – 1,00, dan soal pada kriteria sedang pada rentang 0,31 – 0,70. 7. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD memiliki pengecoh yang berfungsi dengan baik di setiap option. Pengecoh yang berfungsi dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% peserta tes atau setara 0,05. 8. Perangkat tes hasil belajar matematika disusun menggunakan bahasa Indonesia yang baku sesuai EYD yang terbatas pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II ini akan menjelaskan empat hal yaitu kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Teori Kajian teori ini berisi tentang teori-teori relevan yang berhubungan dengan tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, dan pengembangan tes hasil belajar. 1. Tes Hasil Belajar a. Definisi Tes Hasil Belajar Tes adalah sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Mardapi, 2008: 67). Nurkancana dan Sumartana (Suwandi, 2010: 39) menyatakan hal yang senada bahwa tes adalah suatu cara penilaian dalam bentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa yang dapat dibandingkan dengan standar yang ditetapkan. Widoyoko (2015: 57) memaparkan bahwa tes merupakan bagian tersempit dari penilaian. Berdasarkan tiga pendapat ahli di atas dapat disimpulkan jika tes merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang yang diperoleh melalui respon dari pertanyaan yang diberikan pada orang yang dikenai tes. 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Mudjijo (dalam Kinanthi, 2006: 13) memaparkan bahwa tes hasil belajar adalah bentuk pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan kepada individu yang dites (testee) yang harus dijawab dan atau dipecahkan. Tes hasil belajar menurut Purwanto (2009: 64) sama halnya dengan tes penguasaan. Tes hasil belajar berfungsi mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan guru atau materi yang telah dipelajari oleh siswa. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar merupakan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. b. Jenis Tes Nurgiyantoro (dalam Suwandi, 2009: 40) memaparkan bahwa tes dapat dibedakan menjadi berbagai macam bergantung pada dasar yang digunakan antara lain: berdasarkan individu yang dites, jawaban yang dikehendaki, penyusun tes, dan bentuk tes. Pertama, tes menurut individu yang dites dibedakan menjadi dua yaitu tes individual dan tes kelompok. Tes individual terjadi saat pelaksanaan kegiatan tes guru hanya menghadapi seorang siswa. Sebaliknya, dalam tes kelompok yang dihadapi guru adalah sejumlah siswa misalnya siswa dalam satu kelas. Kedua, tes menurut jawaban yang dikehendaki dibedakan menjadi dua yaitu tes perbuatan dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yang menuntut respon siswa yang berupa tingkah laku yang melibatkan gerakan otot. Tes perbuatan dimaksudkan untuk mengukur tujuan-tujuan yang berkaitan dengan aspek psikomotor. Tes verbal memiliki makna sebaliknya, yaitu tes yang menghendaki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
jawaban siswa yang berupa tingkah laku verbal yang berbentuk bahasa yang berisi kata-kata dan kalimat. Tes verbal jika dilihat dari segi menjawabnya dibagi menjadi dua yaitu tes lisan dan tes tertulis. Tes lisan menghendaki jawaban siswa diberikan secara lisan. Pertanyaan ataupun pernyataan yang diberikan tidak selalu direspon dalam bentuk menulis jawaban namun dapat pula dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai menggambar dan lain sebagainya. Tes tertulis menuntut jawaban siswa diberikan secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes yang baik soal maupun jawaban diberikan dalam bentuk tulisan. Ketiga, tes menurut penyusun tes dibedakan menjadi dua yaitu tes buatan guru dan tes standar. Tes buatan guru merupakan tes yang dibuat oleh guru kelas itu sendiri. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan. Tes standar adalah kebalikan dari tes buatan guru. Tes standar adalah tes yang telah distandarkan. Tes standar dibedakan menjadi dua macam yaitu tes bakat (aptitude test) dan tes prestasi (achievement test). Perbedaan antara tes buatan guru dengan tes standar selain dari penjelasan di atas ialah terletak pada kelayakan tes (appropriateness test), kesahihan tes (validity test), keajegan tes (reliability test), dan ketertafsiran tes (interpretability test). Keempat, tes menurut bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu tes subjektif dan tes objektif. Bentuk tes subjektif sering juga disebut sebagai tes bentuk esai (Inggris: essay). Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan mempergunakan bahasa sendiri. Tes bentuk esai memberi kebebasan yang kepada siswa untuk menyusun dan mengemukakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
jawabannya sendiri dengan lingkup yang relatif dibatasi. Tes bentuk esai juga menuntut siswa untuk dapat menghubungkan fakta-fakta dan konsep-konsep, mengorganisasikannya
ke
dalam
koherensi
yang
logis
dan
kemudian
menuangkannya dalam bentuk ekspresi tulis dengan bahasa sendiri. Tes objektif memiliki pengertian yang kontras dengan tes bentuk esai. Tes objektif juga disebut dengan tes jawab singkat (short answer test). Sesuai dengan namanya, tes jawab singkat menuntut siswa hanya dengan memberikan jawaban singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatifalternatif jawaban yang telah disediakan. Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti, hanya ada satu kemungkinan jawaban yang benar. Jenis tes objektif yang banyak digunakan antara lain jawaban benar salah (true-false), pilihan ganda (multiple choice), isian (completion), dan penjodohan (matching). Keempat jenis tes yang telah dipaparkan di atas ada pula jenis tes sebagai pengukur keberhasilan. Tes pada dasarnya digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Nurgiyantoro (dalam Suwandi, 2010: 44) menyebutkan jika tes pengukur keberhasilan yang biasa digunakan terbagi menjadi empat yaitu: (1) tes kemampuan awal, (2) tes diagnostik, (3) tes formatif, dan (4) tes sumatif. Tes kemampuan awal dimaksudkan sebagai tes yang dilakukan sebelum siswa mengalami proses belajar mengajar. Tes diagnostik dilakukan sebelum atau selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar untuk menemukan bahanbahan pelajaran yang masih menyulitkan siswa. Tes formatif dilakukan selama kegiatan belajar mengajar masih berlangsung, pada setiap akhir suatu bahasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
untuk mengukur tingkat kemampuan siswa berkaitan dengan pokok bahasan yang baru saja diselesaikan. Tes sumatif dilakukan setelah semua kegiatan belajar mengajar atau program yang direncanakan selesai yang lazimnya dilaksanakan pada akhir semester dengan sebutan Ulangan Umum atau Ulangan Akhir Semester. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis tes yang disusun dalam penelitian ini jika ditinjau berdasarkan individu yang dites merupakan tes kelompok, ditinjau dari jawaban yang dikehendaki termasuk tes verbal dengan cara menjawabnya termasuk tes tertulis. Sedangkan jika dilihat dari penyusun tes termasuk tes standar yaitu tes prestasi dengan bentuk tes objektif tipe pilihan ganda. c. Kelebihan dan Kekurangan Tes Tes yang biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu tes objektif dan tes subjektif (Widoyoko, 2015: 57). Tes objektif maupun tes subjektif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Widoyoko (2015: 60- 88) memaparkan kelebihan dan kekurangan tes objektif dan tes subjektif sebagai berikut: 1) Tes Objektif a) Kelebihan Tes Objektif (1) Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan. (2) Lebih mudah dan cepat dalam memeriksa jawaban karena dapat menggunakan kunci jawaban bahkan dapat menggunakan alat-alat kemajuan teknologi misalnya mesin scanner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
(3) Pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain. (4) Pemeriksaan dan penskoran tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi, baik segi guru maupun responden. b) Kekurangan Tes Objektif (1) Membutuhkan persiapan yang lebih sulit daripada tes subjektif karena butir soal atau item tesnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain. (2) Butir-butir soal cenderung hanya mengungkapkan ingatan dan pengenalan kembali (memahami), dan sulit untuk mengukur kemampuan berpikir tinggi seperti menganalisa dan mencipta. (3) Banyak kesempatan bagi responden untuk melakukan spekulasi atau untung-untungan dalam menjawab soal tes. (4) Kerjasama antar responden pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. 2) Tes Subjektif a) Kelebihan Tes Subjektif (1) Tes objektif dapat digunakan mengukur hasil belajar yang kompleks seperti menganalisa dan mencipta. (2) Meningkatkan motivasi peserta tes untuk belajar dibandingkan bentuk tes objektif. (3) Mudah disiapkan dan disusun, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk mempersiapkannya. (4) Tidak banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
(5) Mendorong responden untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang baik. (6) Memberi
kesempatan
kepada
responden
untuk
mengutarakan
maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri. b) Kekurangan Tes Subjektif (1) Reliabilitas tes rendah karena skor yang dicapai tidak konsisten bila tes yang sama diuji beberapa kali. (2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengoreksi lembar jawaban dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Berdasarkan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan tes dapat disimpulkan bahwa tes yang biasa digunakan baik tes objektif maupun tes subjektif sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangnya masing-masing. Sub-pokok bahasan mengenai tes hasil belajar membahas tiga hal yaitu definisi tes hasil belajar, jenis tes serta kelebihan dan kekurangan tes. Tes hasil belajar merupakan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes dapat dibedakan menjadi empat antara lain: berdasarkan individu yang dites, jawaban yang dikehendaki, penyusun tes, dan bentuk tes. Ada pula jenis tes yang digunakan untuk mengukur keberhasilan antara lain tes kemampuan awal, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Tes hasil belajar yang biasa digunakan berupa tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif maupun tes subjektif sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar Konstruksi tes hasil belajar meliputi tiga pokok bahasan yaitu: validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal. Penjabaran tiga pokok bahasan tersebut sebagai berikut. a. Validitas Masidjo (1995: 242) memaparkan pengertian validitas adalah taraf kemampuan tes mengukur yang seharusnya diukur. Validitas menurut Standard (dalam Mardapi, 2008: 16) merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Penafsiran skor tes tercantum pada tujuan penggunaan tes, bukan tes itu sendiri. Apabila skor tes yang digunakan ditafsirkan lebih dari satu makna, setiap penafsiran atau pemaknaan itu harus divalidasi. Validitas menurut Noor (2012: 132) adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur yang seharusnya diukur. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas secara tradisional dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content validity), validitas konstrak (construct validity), dan validitas yang berdasarkan kriteria (criterion-related validity) (Azwar, 2014: 41). 1) Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi merupakan validitas yang diestiminasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement (Azwar, 2014: 42). Hal senada juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
diungkapkan oleh Arikunto (2013: 81) bahwa validitas isi bagi sebuah instrumen menunjukkan kondisi instrumen berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi. Secara lebih spesifik validitas isi dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu validitas muka (face validity) dan validitas logis (logical validity). a) Validitas Muka (Face validity) Validitas muka adalah bukti validitas yang walaupun penting namun paling rendah signifikansinya dikarenakan hanya didasarkan pada penilaian penampilan tes dan kesesuaian konteks aitem dengan tujuan tes (Azwar, 2014: 43). b) Validitas Logis (Logical Validity) Validitas logis atau validitas sampling adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana aitem tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur (Azwar, 2014: 44). Validitas logis menurut Arikunto (2013: 80) adalah kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid dipandang sudah memenuhi jika instrumen yang bersangkutan telah dirancang dengan baik mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis tidak perlu diuji kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen selesai disusun. 2) Validitas Konstrak (Construct Validity) Allen&Yen (dalam Azwar, 2014: 45) menyatakan bahwa validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana hasil tes mampu mengungkap sebuah trait atau suatu konstrak teoretik yang hendak diukur. Validitas konstrak menurut Arikunto (2013: 81) adalah kondisi sebuah instrumen ditunjukkan berdasarkan aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
3) Validitas Berdasarkan Kriteria Validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren (concurrent validity). a) Validitas Prediktif Validitas prediktif atau predictive validity adalah kemampuan sebuah instrumen untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Arikunto, 2013: 84). Yusuf (2014: 237) menyatakan hal yang yang senada mengenai validitas prediktif yaitu derajat kesesuaian antara hasil pengukuran dan kinerja di masa depan dalam aspek yang diukur. Validitas prediktif didapat dengan mencari korelasi antara skor predictor dengan skor yang ada tentang beberapa kriteria pada suatu waktu kemudian. b) Validitas Konkuren Validitas konkuren merupakan indikasi validitas yang layak ditegakkan bila tes tidak dirancang untuk berfungsi sebagai prediktor dan merupakan validitas yang penting dalam situasi diagnostik (Azwar, 2014: 49). Arikunto (2013: 83) memaparkan bahwa concurrent validity lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris ketika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Kata “sesuai” mengkaitkan dua hal yang dipasangkan. Hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang). Membandingkan sebuah tes memerlukan suatu kriterium atau alat banding. Oleh karena itu, hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Berdasarkan uraian mengenai validitas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu validitas isi (content validity), validitas konstrak (construct validity), dan validitas yang berdasarkan kriteria (criterion-related validity). Validitas isi dibedakan menjadi validitas tampang dan validitas logis. Validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi validitas prediktif dan validitas konkuren. b. Reliabilitas Masidjo (1995: 208) menjelaskan pengertian reliabilitas adalah taraf kemampuan tes dalam menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Sudijono (2011: 95) menyatakan reliabilitas sebagai keajegan atau kemantapan tes. Suatu tes yang baik harus memiliki reliabilitas atau bersifat reliabel. Suatu tes dinyatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan menggunakan tes tersebut dilakukan berulang kali terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukkan hasil yang tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil. Arikunto (2013: 100) menyatakan hal yang senada bahwa reliabilitas adalah ketetapan hasil tes. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Ajeg atau tetap tidak diartikan selalu sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas terlihat dari hasil sebuah instrumen jika diujikan dalam kurun waktu yang berbeda menghasilkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
c. Karakteristik Butir Soal Karakteristik butir soal meliputi tiga pokok bahasan yaitu daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Penjabaran ketiga pokok bahasan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1) Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan item soal dalam membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang rendah (Sulistyorini, 2011: 177). Masidjo (1995: 196) menyatakan bahwa daya pembeda adalah taraf jumlah jawaban benar siswa yang tergolong kelompok atas (pandai = upper group) berbeda dari siswa yang tergolong kelompok bawah (kurang pandai = lower group) untuk suatu item. Siswa yang tergolong kelompok atas (KA) adalah siswa yang mempunyai skor-skor tinggi, sedangkan siswa kelompok bawah (KB) adalah siswa yang mempunyai skorskor rendah. Sudjana (2009: 141) menyatakan hal yang senada dengan Sulistyorini dan Masidjo bahwa daya pembeda merupakan kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang (lemah prestasinya). Soal memiliki daya pembeda yang baik apabila diberikan pada siswa yang mampu hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi, sedangkan apabila diberikan pada siswa yang kurang mampu menunjukkan hasil yang rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut jika diujikan pada siswa yang mampu menunjukkan hasil yang rendah, namun jika dikerjakan oleh siswa yang kurang mampu menunjukkan hasil yang tinggi. Tes yang tidak memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Berdasarkan pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan tes dalam membedakan siswa kelompok atas (siswa dengan prestasi tinggi atau pandai) dengan siswa kelompok bawah (siswa dengan prestasi lemah atau kurang pandai). Tes yang memiliki daya pembeda akan menghasilkan gambaran kemampuan siswa yang sebenarnya. Sebaliknya tes yang tidak memiliki daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran kemampuan siswa yang sebenarnya. 2) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran suatu item soal (butir soal) dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dengan suatu bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran (IK) (Masidjo, 1995: 189). Tingkat kesulitan suatu item soal hendaknya memiliki keseimbangan yang proporsional antara soal dalam kategori mudah, sedang dan sukar (Sulistyorini, 2009: 173). Sudjana (2009: 135) memaparkan bahwa tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kategori soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Perbandingan proporsi jumlah soal untuk tiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal (Sudjana, 2009: 136). Sebagian besar soal berada pada kategori sedang, sebagian lagi berada pada kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang. Perbandingan antara soal yang mudah-sedang-sukar dapat dibuat 3-4-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
3. 30% soal dengan kategori mudah, 40% soal dengan kategori sedang, dan 30% soal dengan kategori sukar. Perbandingan juga dapat dibuat 25-50-25, 25% soal dengan kategori mudah, 50% soal dengan kategori sedang, dan 25% soal dengan kategori sukar. Soal dengan kategori sedang menempati proporsi lebih banyak dari soal kategori mudah dan soal kategori sukar. Berdasarkan pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar. Tingkat kesukaran soal dipandang dari sudut kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dari sudut guru sebagai pembuat soal. Proporsi soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar juga turut menentukan analisis tingkat kesukaran soal. 3) Analisis Pengecoh Sudijono (2011: 409-411) memaparkan bahwa tes objektif bentuk pilihan ganda setiap item soal (butir soal) dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban atau yang lebih dikenal dengan option atau alternatif. Option atau alternatif jumlahnya berkisar tiga sampai lima buah. Kemungkinan-kemungkinan yang terpasang pada setiap item soal salah satu di antaranya merupakan jawaban benar (sesuai dengan kunci jawaban) sedangkan sisanya merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang disebut dengan pengecoh atau distraktor (Inggris: distractor). Tujuan dipasangnya pengecoh pada setiap butir soal adalah agar dari sekian banyak siswa yang mengikuti tes ada yang tertarik atau terangsang untuk memilihnya, sebab mereka menyangka pengecoh yang dipilihnya merupakan jawaban benar. Pengecoh dinyatakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
apabila memiliki daya tarik atau daya rangsang sedemikian rupa. Daya rangsang atau daya tarik tersebut membuat siswa (khususnya yang termasuk siswa kategori kelompok bawah atau kurang pandai) merasa bimbang dan ragu-ragu sehingga pada akhirnya mereka terkecoh untuk memilih pengecoh sebagai jawaban benar. Pengecoh dinyatakan menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut sekurangkurangnya dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Makin banyak siswa yang terkecoh dapat dinyatakan bahwa pengecoh tersebut menjalankan fungsinya dengan baik. Semakin banyak siswa yang menjawab benar sesuai kunci jawaban, maka pengecoh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau pengecoh “tidak laku”. Daryanto (2007: 193) menyatakan bahwa pengecoh dapat diperlakukan dengan tiga cara yaitu: “diterima”, “ditolak”, dan “ditulis kembali”. Pengecoh yang “diterima” telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu sekurang-kurangnya 5% dari seluruh peserta tes. Pengecoh yang “ditolak” tidak menjalankan fungsinya dengan baik atau seluruh peserta tes tidak memilih pengecoh tersebut. Pengecoh yang “ditulis kembali” kurang menjalankan fungsinya dengan baik. Pengecoh yang “ditulis kembali biasanya memiliki kekurangan yang terletak pada rumusan kalimat yang kurang efektif sehingga memerlukan perubahan yang seperlunya. Berdasarkan penjelasan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh digunakan pada tes objektif bentuk pilihan ganda. Pengecoh yang baik dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% dari seluruh peserta tes. Pengecoh dapat diperlakukan dengan tiga cara yaitu: “diterima”, “ditolak”, dan “ditulis kembali”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Sub-pokok bahasan konstruksi tes hasil belajar dibagi menjadi tiga pokok bahasan yaitu validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal yang terdiri dari daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Validitas adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi, validitas konstrak, dan validitas yang berdasarkan kriteria. Apabila validitas menunjukkan ketepatan tes dalam mengukur yang seharusnya diukur, maka reliabilitas menunjukkan keajegan suatu tes dalam mengukur yang seharusnya diukur. Keajegan yang dimaksud bukanlah hasil yang sama yang akan diperoleh setiap tes diujikan namun mengikuti perubahan secara ajeg. Tes ketika diujikan akan mengukur kemampuan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai yang juga disebut daya pembeda. Tes yang diujikan harus memiliki tingkat kesukaran yang baik yaitu soal pada kategori sedang memiliki proporsi lebih banyak dari soal pada kategori mudan dan sukar. Soal kategori mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang. Soal objektif bentuk pilihan ganda perlu dianalisis keefektifan pengecohnya. Pengecoh yang baik akan dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% peserta tes. 3. Pengembangan Tes Hasil Belajar Mardapi (dalam Widoyoko, 2015: 90-97) memaparkan ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar. Kesembilan langkah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: 1) Menyusun Spesifikasi Tes Menyusun spesifikasi tes merupakan langkah awal dalam pengembangan tes. Spesifikasi tes berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
dimiliki suatu tes. Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan (a) menentukan tujuan tes, (b) menyusun kisi-kisi tes, (c) memilih bentuk tes, dan (d) menentukan panjang tes. a. Menentukan Tujuan Tes Tujuan tes yang banyak digunakan oleh lembaga pendidikan antara lain: tes kemampuan awal atau tes penempatan, tes dignostik, tes formatif, dan tes sumatif. b. Menyusun Kisi-kisi Tes Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal yang akan dibuat. Matriks kisi-kisi soal terdiri dari dua jalur yaitu kolom dan baris. Kolom menyatakan kompetensi dasar (KD) dan indikator, pokok dan sub-pokok bahasan, serta uraian materi. Baris menyatakan tujuan yang akan diukur dalam tes. Ada empat langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu: (1) menulis standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), (2) menentukan indikator, (3) membuat daftar pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang akan diujikan, (4) menentukan jumlah butir soal tiap pokok bahasan dan sub-pokok bahasan. Kisi-kisi tes dapat disusun secara terpisah antara tes objektif dan tes subjektif (tes esai atau uraian). Tes objektif dan tes subjektif juga dapat dibuat dalam satu kisi-kisi soal. Sumber utama standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator, pokok bahasan, dan sub-pokok bahasan adalah silabus mata pelajaran. Jumlah soal yang digunakan bergantung pada waktu yang tersedia untuk tes dan materi yang diujikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
c. Memilih Bentuk Tes Bentuk tes dapat ditentukan berdasarkan tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa jawaban tes, cakupan materi, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan. Bentuk pilihan objektif pilihan ganda dan bentuk tes benar salah tepat digunakan bila jumlah peserta banyak, waktu koreksi singkat, dan cakupan materi yang diujikan banyak. d. Menentukan Panjang Tes (Durasi Pengerjaan Tes) Panjang tes ditentukan berdasarkan cakupan materi ujian dan kelelahan peserta tes. Tes tertulis pada umumnya menggunakan waktu 90 sampai 150 menit, sedangkan tes praktik membutuhkan waktu lebih dari itu. Tes pilihan ganda membutuhkan waktu pengerjaan 2 sampai 3 menit untuk setiap butir soal. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan soal. 2) Menulis Soal Tes Penulisan soal merupakan penjabaran indikator menjadi pernyataan-pernyataan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat. Kualitas tes secara keseluruhan dipengaruhi oleh tingkat kebaikan masing-masing butir soal. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan simple. Soal yang tidak jelas dan bertele-tele akan menyebabkan interpretasi tunggal dan membingungkan. Setiap pertanyaan perlu disusun sedemikian rupa sehingga jelas yang ditanyakan dan jawaban yang diharapkan. 3) Menelaah Soal Tes Soal yang telah dibuat seringkali memiliki kesalahan dan kekurangan yang luput meski telah dipersiapkan dengan baik. Kesalahan dan kekurangan tersebut ditelaah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
oleh orang lain bukan si pembuat soal untuk menghindari bias. Telaah soal diharapkan menghasilkan kualitas soal yang lebih baik. 4) Melakukan Uji Coba Tes Uji coba soal perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal sebelum soal digunakan. Uji coba dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik mengenai tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Hasil uji coba akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh dan lain-lain. Berdasarkan hasil uji coba tersebut apabila soal yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan maka akan dilakukan perbaikan atau pembenahan butir soal. 5) Menganalisis Butir Soal Tes Uji coba yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa informasi penting tentang kualitas soal yang telah disusun. Hasil uji coba perlu kiranya dilakukan analisis butir soal yang telah disusun. Analisis dari hasil coba akan diketahui antara lain: tingkat kesukaran, daya pembeda, dan juga efektifitas pengecoh. 6) Memperbaiki Tes Memperbaiki tes dilakukan pada butir soal yang belum mencapai kualitas yang diharapkan. Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu direvisi, beberapa soal perlu direvisi, dan beberapa soal mungkin harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. 7) Merakit Tes Butir soal yang telah dianalisis dan diperbaiki selanjutnya dirakit menjadi satu kesatuan tes. Keseluruhan butir soal perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
soal tes yang terpadu. Perakitan tes perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, lay out dan sebagainya perlu diperhatikan. Hal ini sangat penting karena jika disusun sembarangan dapat menyebabkan soal tersebut menjadi tidak baik. 8) Melaksanakan Tes Tes yang telah dirakit menjadi satu kesatuan diberikan kepada peserta tes untuk diselesaikan. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tes yang dilaksanakan perlu dipantau oleh pengawas agar tes benar-benar dikerjakan oleh peserta tes dengan jujur dan ketentuan yang telah digariskan. Pengawasan dilakukan harus tidak mengganggu pelaksanaan tes. Peserta tes tidak boleh terganggu oleh kehadiran pengawas karena berakibat ketidak akuratan hasil tes. 9) Menafsirkan Hasil Tes Hasil tes menghasilkan data kuantitatif berupa skor yang ditafsirkan menjadi nilai. Tinggi rendahnya nilai dikaitkan dengan acuan penilaian. Acuan penilaian yang sering digunakan dalam bidang pendidikan ada dua macam yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Nilai merupakan alat yang sangat berguna untuk memotivasi siswa dalam belajar serta guru dalam mengajar lebih baik. Mengembangkan tes hasil belajar memerlukan langkah-langkah pengembangan yang benar. Ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal tes, (6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
4. Taksonomi Bloom yang Direvisi Taksonomi adalah sebuah kerangka berpikir khusus (Anderson&Krathwohl, 2010: 6). Taksonomi dalam dunia pendidikan mengklasifikasi Tujuan Instruksional Khusus (TIK) atau lebih dikenal indikator. Sebuah rumusan TIK berisikan satu kata kerja dan satu kata benda. Kata kerja mendeskripsikan proses kognitif yang diharapkan sedangkan kata benda mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan untuk dikuasai siswa. Contohnya: Siswa dapat membedakan (proses kognitif) bilangan genap dan bilangan ganjil (pengetahuan) (Anderson&Krathwohl, 2010: 6). Taksonomi Bloom memiliki satu dimensi, sedangkan taksonomi Bloom yang direvisi memiliki dua dimensi. Dua dimensi yang dimaksud adalah proses kognitif dan pengetahuan. Interelasi antara kedua dimensi disebut dengan Tabel Taksonomi. Dimensi proses kognitif memiliki enam kategori yaitu: Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Kontinum yang mendasari dimensi proses kognitif dianggap sebagai tingkatan kognisi yang kompleks (Anderson&Krathwohl, 2010: 6). Dimensi pengetahuan berisi empat kategori yaitu: Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif. Kategori-kategori ini dianggap merupakan kontinum dari yang konkret (faktual) dampai dengan abstrak (metakognitif). Kategori-kategori dalam proses kognitif dan pengetahuan akan dijabarkan sebagai berikut: a. Mengingat Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang (Anderson&Krathwohl, 2010: 99). Proses mengingat akan cocok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
dengan tujuan pembelajaran yang menghendaki kemampuan untuk meretensi atau menyimpan materi yang pelajaran sama seperti materi yang diajarkan. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam proses mengingat adalah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, atau Metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan tersebut. Proses-proses kognitif dalam kategori mengingat meliputi mengenali dan mengingat kembali (Anderson&Krathwohl, 2010: 103-104). b. Memahami Proses memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran baik yang bersifat lisan, tulisan, maupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer (Anderson&Krathwohl, 2010: 105). Pengetahuan yang mendasari proses kognitif memahami ialah pengetahuan Konseptual. Proses-proses kognitif
dalam
kategori
memahami
meliputi
menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan (Anderson&Krathwohl, 2010: 106). c. Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Pengetahuan yang berkaitan erat dengan pengetahuan Prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi (berkaitan dengan menyelesaikan soal latihan) dan
mengimplementasikan
(berkaitan
(Anderson&Krathwohl, 2010: 116).
dengan
menyelesaikan
masalah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
d. Menganalisis Menganalisis berkaitan dengan proses memecah-mecah materi menjadi bagianbagian kecil serta mennetukan hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan (Anderson&Krathwohl, 2010: 120). e. Mengevaluasi Mengevaluasi berkaitan dengan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa (keputusankeputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan mengkritik (keputusankeputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal) (Anderson&Krathwohl, 2010: 125). f. Mencipta Mencipta berkaitan dengan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses kognitif yang terlibat dalam mencipta sejalan dengan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya. Mencipta bukanlah ekspresi kreatif yang bebas sama sekali dan tak dihambat oleh tuntutantuntutan tugas atau situasi belajar. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa taksonomi adalah sebuah kerangka berpikir khusus. Taksonomi Bloom yang direvisi memiliki dua dimensi yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Interelasi antara kedua dimensi disebut dengan Tabel Taksonomi. Dimensi proses kognitif memiliki enam kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
yaitu: Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. 5. Program TAP (Test Analysis Program) TAP (Test Analysis Program) merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk menganalisis soal tes hasil belajar. Program TAP digunakan untuk menganalisis (Lewis, dalam Wirastri, 2014: 43): a. Total nilai yang didapat siswa untuk mengetahui rata-rata (mean), maksimum nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan, dan standar devisiasi. b. Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. c. Daya pembeda soal untuk membedakan siswa pintar dan siswa kurang pintar dilihat dari skor yang didapatkan siswa. d. Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat valid atau tidaknya soal. e. Kualitas pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya pengecoh. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program TAP dapat menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan kualitas pengecoh. B. Penelitian yang Relevan Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD merupakan hal yang baru. Sangat sedikit sumber yang bisa diperoleh terkait penelitian yang relevan dengan yang dilakukan peneliti. Sebagai penunjang dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga penelitian yang relevan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Ketiga penelitian itu ialah milik Mardhiyanti, dkk (2011), Duskri, dkk (2014) dan Badriyah (2013). Mardhiyanti, dkk (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan dengan mengembangkan prototype perangkat soal yang memiliki efek potensial terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SD. Hasil tes soal matematika model PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa menunjukkan nilai rata-rata 47,89 dari skor maksimal 82. Nilai rata-rata 47,89 termasuk kategori kemampuan komunikasi matematis baik. Duskri, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan dengan mengembangan tes diagnostik. Hasil analisis dengan program ITEMAN diperoleh tingkat kesukaran butir soal antara 0,192 sampai dengan 0,731, daya beda butir soal antara 0,221 sampai dengan 0,644, dan reliabilitas tes sebesar 0,889 yang tergolong tinggi. Putri, dkk (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes Matematika Berbasis SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD Negeri
Se-Kecamatan
Gianyar”.
Penelitian
ini
termasuk
penelitian
dan
pengembangan dengan mengembangkan tes berdasarkan SK/KD. Hasil penelitiannya menemukan: 1)kisi-kisi (blue print) tes prestasi belajar matematika kelas VI dengan koefisien relevensi sebesar 0.95 dan termasuk soal sangat baik; 2) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dari vadilitas butir tsoal erdapat 3 butir soal yakni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
termasuk butir soal tidak valid; 3) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dari reliabilitas sebesar 0,68 termasuk soal derajat reliabilitas tinggi sepantasnya untuk disimpan di bank soal; 4) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dari tingkat kesukaran, butir-butir soal ulangan bersama semester genap yang ditemukan 35% butir soal termasuk kategori sedang dan 65% soal mudah; 5) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dari tingkat daya pembedanya, 3 butir soal atau 1% butir soal daya beda sangat baik, 37 butir soal atau 99% memiliki daya beda cukup perlu diperbaiki; 6) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dariefektifitas pengecoh dengan 23 butir atau 57,5% termasuk soal memiliki efektifitas pengecoh sangat baik dan 17 butir atau 43% soal dengan efektifitas pengecohnya kurang baik. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, penelitian ini mengambil judul Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Siswa Kelas V SD. Kebaruan dari penelitian ini adalah pada materi perpangkatan dan akar sederhana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Literature Map penelitian yang akan dilakukan: Mardhiyanti, dkk (2011) “Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”
Duskri, dkk (2014) “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD”.
Putri, dkk (2013) “Pengembangan Tes Matematika Berbasis SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD Negeri SeKecamatan Gianyar”.
Penelitian yang akan dilakukan Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Siswa Kelas V SD
Gambar 2.1 Literature Map penelitian yang akan dilakukan.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
C. Kerangka Berpikir Tes merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang yang diperoleh melalui respon dari pertanyaan atau pernyataan yang diberikan pada orang yang dikenai tes. Tes yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan ialah tes hasil belajar. Tes hasil belajar biasa digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes hasil belajar harus memiliki spesifikasi agar dapat dijadikan alat ukur yang dapat dipercaya dalam mengukur kemampuan siswa. Tes hasil belajar yang baik ialah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh berfungsi dengan baik. Validitas adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi, validitas konstrak, dan validitas yang berdasarkan kriteria. Apabila validitas menunjukkan ketepatan tes dalam mengukur yang seharusnya diukur, maka reliabilitas menunjukkan keajegan suatu tes dalam mengukur yang seharusnya diukur. Keajegan yang dimaksud bukanlah hasil yang sama yang akan diperoleh setiap tes diujikan namun mengikuti perubahan secara ajeg. Tes ketika diujikan akan mengukur kemampuan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai yang juga disebut daya pembeda. Tes yang diujikan harus memiliki tingkat kesukaran yang baik yaitu soal pada kategori sedang memiliki proporsi lebih banyak dari soal pada kategori mudan dan sukar. Soal kategori mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang. Soal objektif bentuk pilihan ganda perlu dianalisis keefektifan pengecohnya. Pengecoh yang baik akan dipilih oleh sekurangkurangnya 5% peserta tes. Oleh sebab itu, tes hasil belajar harus disusun berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
langkah pengembangan yang benar guna menghasilkan tes yang tepat untuk mengukur kemampuan siswa. Penyusunan tes tidak selalu dilakukan sesuai ketentuan penyusunan. Guru dalam pembelajaran di kelas memberikan tes di akhir pembelajaran, namun kadangkala tes yang diberikan kurang relevan dengan ketentuan penyusunan tes. Keterbatasan waktu dalam menyusun tes hasil belajar seringkali menjadi alasan untuk menyusun tes tidak sesuai dengan ketentuan penyusunan tes. Tujuan dari pelaksanaan tes yaitu mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang telah diberikan tidak akan terukur dengan tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat tes hasil belajar terutama pada materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD. Peneliti mengembangkan perangkat tes hasil belajar dengan mengikuti langkah pengembangan tes hasil belajar. Ada sembilan langkah yang ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal tes, (6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil tes. Tes hasil belajar yang peneliti kembangkan ialah tes bentuk pilihan ganda mengacu pada taksonomi Bloom ranah kognitif dari mengingat hingga mencipta. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
2. Bagaimana validitas isi tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasarkan hasil penilaian ahli? 3. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris? 4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris? 5. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris? 6. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris? 7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini akan menguraikan enam hal, yaitu jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data instrumen penelitian, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan
atau
Research
and
Development
(R&D).
Penelitian
dan
pengembangan menurut Sugiyono (2012: 297) merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sutu produk tertentu dan sekaligus menguji keefektifan produk tersebut. Berbeda dengan pendapat dari Sugiyono, Sukmadinata (2011: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah
untuk
mengembangkan
suatu
produk
baru
atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah
ada
disertai
pertanggungjawaban.
Produk
yang
akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana kelas V SD. Borg dan Gall (Sugiyono, 2012: 298) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produk masal. Berikut pemaparan desain penelitian dan pengembangan berupa gambar dan penjelasannya.
Potensi dan Masalah
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Pengumpulan Data
Revisi Desain
Uji Coba Pemakaian
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Produk
Produk Masal
Gambar 3.1 Tahap-tahap R&D Menurut Borg dan Gall (Sugiyono, 2012: 298)
Berikut adalah penjelasan mengenai sepuluh langkah-langkah penelitian menurut Sugiyono (2012: 298-311). 1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi di lapangan. Potensi dan masalah dapat dikenali dengan menggunakan metode survei atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
2. Pengumpulan Data Potensi dan masalah yang ditunjukkan secara faktual selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan bermacam-macam. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. 5. Revisi Desain Desain produk yang telah divalidasi maka akan diketahui kelemahannya. Kelemahan atau kekurangan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan memperbaiki desain. 6. Uji Coba Produk Pengujian produk dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas sistem kerja lama dengan yang baru. Eksperimen juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sistem baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
7. Revisi Produk Apabila dalam hasil validasi dan uji coba dengan sampel terbatas didapatkan hasil yang baik, namun masih terdapat beberapa komentar dari validator maka perlu dilakukan revisi agar kualitas produk dapat meningkat. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, mungkin terdapat revisi selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam hasil pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Diperlukan adanya evaluasi kinerja untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk lagi. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak diproduksi masal. B. Setting Penelitian Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di tiga SD yaitu SD Kanisius Notoyudan I yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto no 95 Gedongtengen Yogyakarta, SD Kanisius Kintelan I yang beralamat di Jalan Ireda 18 Mergangsan Yogyakarta, dan SD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Kanisius Tegalmulyo yang beralamat di Jalan Tegalmulyo RT 11 Wirobrajan Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan, dimulai dari bulan Mei 2015 sampai Februari 2016. Kegiatan penelitian dimulai dari wawancara untuk analisis kebutuhan sampai ujian skripsi. 3. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I dan SD Kanisius Tegalmulyo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 62 siswa. 4. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. C. Prosedur Pengembangan Berdasarkan sepuluh langkah pengembangan menurut Borg dan Gall, digunakan tujuh langkah dalam penelitian dan pengembangan ini. Tujuh langkah dipilih dengan alasan keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian dan pengembangan ini. Ketujuh langkah tersebut meliputi (1) potensi masalah yang berkaitan dengan pengembangan tes hasil belajar di sekolah dasar, (2) pengumpulan data melalui wawancara untuk analisis kebutuhan pada dua guru dari sekolah dasar yang berbeda, (3) desain produk berupa perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD, (4) validasi desain yang dilakukan oleh dua orang dosen yaitu ahli matematika dan ahli evaluasi pembelajaran serta tiga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
orang guru matematika di kelas V SD, (5) revisi desain sesuai hasil komentar validator, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Uji Coba Produk
Revisi Desain
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Produk
Gambar 3.2 Prosedur R&D yang digunakan peneliti
Berikut akan dijabarkan tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti. 1. Potensi dan Masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini harus ditunjukkan dengan data empirik. Potensi dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok bahasan, UTS, UAS, maupun UN. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini ialah tes yang dibuat tanpa mengikuti ketentuan penyusunan tes. Tes seringkali dibuat tanpa melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada dua guru di dua sekolah yang berbeda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
didapatkan bahwa guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik yang valid, reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. 2. Pengumpulan Data Peneliti mendapatkan data melalui analisis kebutuhan pada lapangan setelah peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada dua guru dari dua sekolah yang berbeda yaitu SDK X dan SD N NK pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015. Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan patokan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun perangkat tes hasil belajar matematika yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat soal tes hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika untuk satu kompetensi dasar (KD). Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan tes yaitu tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi dasar. Berdasarkan KD yang dipilih langkah selanjutnya ialah merumuskan indikator yang sesuai dengan taksonomi Bloom dari tahap mengingat (C1) hingga tahap mencipta (C6). Indikator yang dirumuskan sesuai dengan taksonomi Bloom sebanyak 14 indikator. Tahap selanjutnya setelah perumusan indikator ialah penyusunan soal tes hasil belajar yang disertai dengan kunci jawaban dan estimasi kesukaran atau tingkat kesukaran dari masing-masing soal. Soal yang dibuat sebanyak 40 butir soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
4. Validasi Desain Uji validasi desain bertujuan mendapatkan kritik, saran dan penilaian terhadap kelayakan produk (tes hasil belajar matematika kelas V SD) yang telah dikembangkan oleh peneliti. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi ahli (expert judgement). Validasi ahli (expert judgement) digunakan untuk mengetahui validitas isi dari perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD yang telah peneliti rancang. Validasi ahli tersebut dilakukan oleh lima ahli yaitu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, dan tiga orang guru kelas V pengampu mata pelajaran matematika. Lembar untuk format validasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 3. 5. Revisi Desain Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah melewati proses validasi oleh ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan dan mendapatkan perangkat tes hasil belajar matematika yang lebih baik dari sebelumnya. Revisi dilakukan pada semua soal yang telah dibuat peneliti. Revisi dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang jika diujikan akan sulit dimengerti oleh siswa. 6. Uji Coba Produk Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diuji cobakan di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo. Penelitian di SD Kanisius Notoyudan I dilaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Kintelan I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B masing-masing terdiri dari 20 butir soal. Pembagian soal sama rata yaitu pada tipe soal A maupun tipe soal B pembagian indikator dan tingkat kesukaran soal sama. Indikator pada tipe soal A sama dengan tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan proporsi tingkat kesukaran tipe soal B. Hal ini bertujuan untuk menghindari pengelompokkan soal pada salah satu tipe soal saja. Pendistribusian soal berdasarkan deret tempat duduk siswa di dalam kelas. 7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan produk yang masih terlihat setelah dilakukan uji coba produk secara terbatas. Tahap ini juga dapat dikatakan sebagai tahap penyempurnaan produk. Penyempurnaan dilakukan pada butir soal yang valid dengan daya pembeda yang cukup membedakan namun pengecohnya kurang berfungsi dengan baik. Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan produk perangkat tes hasil belajar siswa yang bermanfaat dan layak digunakan untuk mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi perpangkatan dan akar sederhana. D. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah langkah yang utama dalam penelitian, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 308). Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Arikunto (2010: 265) bahwa pengumpulan data adalah hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data yang baik akan mendapatkan data yang sesuai dengan keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teknik pengumpulan data non-tes dan tes. 1. Non-Tes Teknik pengumpulan data non-tes dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuesiones. a. Wawancara Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (Sukmadinata, 2011: 216). Kunandar (2011: 157) mengemukakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahanpermasalahan dalam penelitian. Zuriah (2006: 179) mengemukakan pendapat yang senada dengan pendapat Kusnandar bahwa wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mardalis (2008: 64) bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan bertatap muka dengan orang yang memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
keterangan. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka antara narasumber dan pewawancara. Wawancara pada penelitian ini dilakukan sebelum penelitian ini dilakukan yang berguna untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam pengembangan tes hasil belajar matematika. Wawancara dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015. b. Kuesioner Kuesioner
merupakan
suatu
alat
pengumpulan
data
dengan
cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab secara tertulis oleh responden (Margono, 2010: 167). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini merupakan kuesioner berstruktur atau disebut juga kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan (Margono, 2010: 168). Kuesioner dalam penelitian dan pengembangan ini digunakan pada saat expert judgement berupa pemberian check list pada skala 1 sampai dengan 4 yang telah disediakan. 2. Tes Suharsaputra (2014: 95) mengemukakan bahwa tes adalah suatu alat ukur yang diberikan pada individu (responden) untuk mendapat jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan sehingga diketahui kemampuan individu yang bersangkutan. Arikunto (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010: 150) menyatakan hal yang senada bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes peneliti harus mempersiapkan soal-soal tes. Soal tes terdiri atas banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda. Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks (Arifin, 2010: 138). Bentuk tes pilihan ganda dipilih dengan pertimbangan responden dimungkinkan tetap menjawab meski tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal dengan memilih alternatif jawaban yang ada. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B terdiri dari 20 butir soal untuk masing-masing tipe soal. Pendistribusian soal sesuai dengan deret tempat duduk siswa di dalam kelas. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati atau semua variabel yang diamati (Sugiyono, 2010: 148). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah instrumen non-tes dan tes. 1. Instrumen Non-Tes Instrumen non-tes dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara dan lembar kuesioner. a. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dibuat oleh peneliti untuk memudahkan peneliti menyusun pertanyaan. Wawancara dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawaban diberikan juga secara lisan. Wawancara dilakukan pada dua guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
SDK X dan SD N NK. Berikut merupakan kisi-kisi wawancara untuk analisis kebutuhan yang disusun oleh peneliti: Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Analisis Kebutuhan No Topik pertanyaan 1. Informasi mengenai pembuatan tes hasil belajar. Pengujian tes hasil belajar yang telah dibuat untuk melihat validitas, reliabilitas, 2. daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh. Pengadaan contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, 3. tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik
b. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner dalam penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat pada lampiran 3. Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kesesuaian indikator dengan butir soal hasil belajar yang disusun peneliti. 2. Tes Instrumen penelitian tes berupa tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. Tes hasil belajar berupa tes objektif bentuk pilihan ganda dengan empat option yang disediakan.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Bentuk Indikator Dasar Soal 1.4 Menuliskan hasil pemangkatan Pilihan Menghitung dua sebuah bilangan. Ganda Perpangkatan dan Menuliskan hasil penarikan Akar Sederhana akar pangkat dua. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan kuadrat. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan kuadrat. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan kuadrat. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan kuadrat. Memecahkan hasil penarikan akar pangkat dua dari bilangan kuadrat.
Nomor Soal 1, 2, 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 11, 12 13, 14 15, 16, 17, 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
Memecahkan hasil hitung penjumlahan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung pengurangan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung perkalian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung pembagian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Menguji hasil hitung campuran bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memprediksi bilangan kuadrat yang sesuai dengan hasil perhitungan. Memprediksi akar pangkat dua yang sesuai dengan hasil perhitungan.
52
19, 20, 21
22, 23, 24
25, 26, 27
28, 29, 30
31, 32, 33, 34
35, 36, 37 38, 39, 40
Instrumen tes akan dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Pembagian instrumen tes kedalam dua tipe soal untuk menghindari kejenuhan siswa dalam menjawab soal yang terlalu banyak. Indikator pada tipe soal A sama dengan tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan proporsi tingkat kesukaran tipe soal B. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari pengelompokkan soal pada salah satu tipe soal saja. Masing-masing tipe soal dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6. F. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti (Zuriah, 2006: 198). Teknik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
analisi data yang digunakan peneliti berdasarkan jenis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis Data Kualitatif Trianto (2010: 280) memaparkan bahwa data kualitatif ialah data yang tersaji dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh dari teknik pengumpulan data berupa wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, maupun observasi yang dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Data kualitatif dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil wawancara dan komentar dari ahli. a. Hasil Wawancara Hasil wawancara yang dilakukan pada dua guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematia di dua sekolah yang berbeda selanjutnya akan dianalisis untuk diketahui permasalahan yang dihadapi dalam menyusun tes hasil belajar matematika. b. Komentar dari Ahli Komentar yang dikemukakan oleh dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma dan guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika akan dijadikan masukan untuk memperbaiki kesalahan dalam penyusunan tes hasil belajar yang baik. 2. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif terdiri dari uji validitas reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh. a. Validitas Penelitian dan pengembangan ini menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas isi dan validitas empiris. Validitas adalah taraf kemampuan tes dalam mengukur yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Instrumen atau alat ukur yang memiliki validitas tinggi akan mempunyai kesalahan pengukuran yang relatif kecil, dapat dikatakan bahwa setiap subjek yang dimiliki oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang sesungguhnya (Azwar, 2007: 43). 1) Validitas Isi Validitas isi dalam dalam penelitian dan pengembangan ini digunakan untuk instrumen tes hasil belajar. Validitas ini merupakan adalah kondisi sebuah instrumen yang ditunjukkan berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi (Arikunto, 2013: 80). Validitas isi dilakukan guna mengetahui kesesuaian butir soal dengan indikator yang telah dibuat. Validitas isi dilakukan melalui proses expert jugdement oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran, dan tiga guru kelas V SD yang mengampu mata pelajaran matematika. Lima ahli melakukan validasi dengan memberikan skor dengan rentang antara 1 sampai 4. Skor penilaian perangkat tes hasil belajar diperoleh dari hasil expert jugdement akan dianalisis dengan statistik deskriptif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima, seperti pada tabel di bawah ini (Sukarjo, 2008: 101) Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi Sangat Baik X > ̅̅̅ + 1,80 Sbi ̅̅̅ + 0,60Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 1,80 Sbi Baik ̅̅̅ 0,60Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 0,60 Sbi Cukup Baik ̅̅̅ 1,80Sbi < X ≤ ̅̅̅ 0,60 Sbi Kurang Baik Tidak Baik X ≤ ̅̅̅ 1,80 Sbi Keterangan: Rerata ideal ( ̅̅̅)
= (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Simpangan baku ideal (Sbi) = (skor maksimal ideal skor minimum ideal) X = skor aktual
Berdasarkan rumus konversi skala lima di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dalam bentuk deskripsi sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Adapun penentuan kualitatif pengembangan ini yang ditetapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui : Skor maksimal ideal
:4
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( ̅̅̅)
: (4 + 1) = 2,5
Simpangan baku ideal (Sbi)
= (4 1) = 0,5
Ditanyakan
: Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik. Jawaban
:
Kategori sangat baik = X > ̅̅̅ + 1,80 Sbi = X > 2,5 + 1,80 . 0,5 = X > 2,5 + 0,9 = X > 3,4 Kategori baik
= ̅̅̅ + 0,60Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 1,80 Sbi = 2,5 + 0,60 . 0,5 < X ≤ 2,5 + 1,80 . 0,5 = 2,5 + 0,3< X ≤ 2,5 + 0,9 = 2,8 < X ≤ 3,4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Kategori cukup baik = ̅̅̅ 0,60Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 0,60 Sbi = 2,5 0,60 . 0,5 < X ≤ 2,5 + 0,60 . 0,5 = 2,5 0,3 < X ≤ 2,5 + 0,3 = 2,2 < X ≤ 2,8 Kategori kurang baik = ̅̅̅ 1,80Sbi < X ≤ ̅̅̅ 0,60 Sbi = 2,5 1,80 . 0,5 < X ≤ 2,5 0,60 . 0,5 = 2,5 0,9 < X ≤ 2,5 0,3 = 1,6 < X ≤ 2,2 Kategori kurang baik = X ≤ ̅̅̅ 1,80 Sbi = X ≤ 2,5 1,80 . 0,5 = X ≤ 2,5 0,9 = X ≤ 1,6 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu: Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi X > 3,4 Sangat Baik 2,8 < X ≤ 3,4 Baik 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Baik 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Baik X ≤ 1,6 Tidak Baik
2) Validitas Empiris Validitas empiris adalah validitas yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara instrumen dengan kriteria tertentu yang biasanya menggunakan teknik statistik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
(Arifin, 2013: 68). Soal tes hasil belajar diuji validitas empirisnya dengan menggunakan teknik korelasi point biserial dengan menggunakan program TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4. Hartono (dalam Cholifah, 2014: 56) memaparkan bahwa teknik korelasi point biserial merupakan teknik mencari korelasi antar dua variabel dimana salah satu variabelnya berbentuk kontinum dan variabel lainnya berbentuk diskrit murni. Rumus untuk mencari koefisien korelasi point biserial dapat dilihat pada gambar 3.3.
rpbi =
𝑴𝒑−𝑴𝒕 𝑺𝑫𝒕
𝒑 𝒒
Gambar 3.3 Rumus Point Biserial Keterangan: r pbi = koefisien korelasi point biserial Mp = mean skor yang betul dari jawaban peserta tes Mt = mean total (seluruh peserta tes) SDt = standar devisiasi total p = proporsi peserta tes yang menjawab betul q = proporsi peserta tes yang menjawab salah
Hasil dari uji validitas soal tes hasil belajar menggunakan program TAP dapat dilihat pada kolom point biserial. Soal yang dinyatakan valid jika besar rhitung melampaui besarnya rtabel. Besar rhitung dari hasil uji validitas menggunakan program TAP akan dibandingkan dengan besar rtabel taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% yang sesuai dengan jumlah peserta tes. Penelitian ini menggunakan taraf signifikan 5% dengan alasan dalam dunia pendidikan soal yang valid pada taraf signifikan 5% telah mampu mengukur kemampuan siswa. rtabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 9.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
b. Reliabilitas Reliabilitas tes hasil belajar matematika yang peneliti gunakan ialah reliabilitas dengan menggunakan metode Flanagan. Purwanto (2009: 165) memaparkan bahwa metode Flanagan membagi data menjadi dua belahan. Pembelahan dapat dilakukan atas dasar ganjil-genap atau awal-akhir. Penelitian ini menggunakan pembelahan ganjil-genap. Pembelahan ganjil-genap dipilih berdasarkan jumlah soal untuk masing-masing tipe soal berjumlah 20 butir soal. Item ganjil maupun item genap disetiap tipe soal memiliki jumlah yang sama. Pembelahan ganjil-genap juga bertujuan menghindari pengelompokkan item soal pada salah satu belahan saja (Azwar, 2014: 62). Hasil reliabilitas dengan program TAP selanjutnya peneliti analisis sesuai dengan tabel reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209). Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
c. Daya Pembeda Daya pembeda dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut Indeks Diskriminasi (ID). Rumus untuk mencari daya pembeda dapat dilihat pada gambar 3.4.
ID =
𝑲𝑨−𝑲𝑩 𝑵𝑲𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑵𝑲𝑩 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Gambar 3.4 Rumus Daya Pembeda Keterangan rumus: ID = Indeks Diskriminasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
KA = Jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh oleh siswa yang tergolong kelompok atas KB = Jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh oleh siswa yang tergolong kelompok bawah NKA atau NKB x Skor Maksimal = Perbedaan jawaban benar siswa yang tergolong kelompok atas atau bawah yang seharusnya diperoleh
Kisaran nilai daya pembeda antara 0,00 sampai 1,00. Daya pembeda mengenal tanda negatif (). Tanda negatif pada daya pembeda menunjukkan jika suatu soal terbalik dalam membedakan kualitas siswa (testee). Siswa yang tergolong kelompok atas atau pandai disebut bodoh sedangkan siswa yang tergolong kelompok bawah disebut pandai (Arikunto. 2013: 226). Hasil perhitungan daya pembeda dengan menggunakan program TAP dapat dilihat pada kolom Disc. Index atau Discrimination Index. Perhitungan daya pembeda pada penelitian ini terbatas pada soal-soal yang valid. Berikut kriteria daya pembeda menurut Masidjo (1995: 201). Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Daya Pembeda Kualifikasi 0,80 – 1,00 Sangat Membedakan 0,60 – 0,79 Lebih Membedakan 0,40 – 0,59 Cukup Membedakan 0,20 – 0,39 Kurang Membedakan Negatif – 0,19 Sangat Kurang Membedakan
Kriteria daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada cukup membedakan. Peneliti membatasi kriteria pada cukup membedakan dengan alasan kriteria kurang membedakan dan kriteria sangat kurang membedakan tidak layak untuk dijadikan alat ukur yang mengukur kemampuan siswa. Oleh sebab itu, soal valid pada kriteria kurang membedakan dan kriteria sangat kurang membedakan akan didrop atau dibuang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
d. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan mengunakan rumus pada gambar 3.5: IK =
𝑩 𝑵 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Gambar 3.5 Rumus Tingkat Kesukaran Keterangan rumus: IK = Indeks Kesukaran B = jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh dari suatu item soal N x Skor Maksimal = Jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh siswa dari suatu item
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan menggunakan program TAP dapat dilihat dari kolom Item Diff. atau Item Difficulty. Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sukar soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Perhitungan tingkat kesukaran pada penelitian ini terbatas pada soal-soal yang valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut kriteria Indeks Kesukaran (IK) soal menurut Sulistyorini (2011: 175). Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran IK Kualifikasi 0,00 – 0,30 soal kriteria sukar 0,31 – 0,70 soal kriteria sedang 0,71 – 1,00 soal kriteria mudah
Kualifikasi tingkat kesukaran soal yang baik yaitu soal pada kriteria sedang menempati proporsi lebih besar dari soal pada kriteria mudah dan sukar. Sedangkan soal pada kriteria mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
e. Analisis Pengecoh Analisis pengecoh hanya dilakukan pada soal-soal yang valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Hasil analisis pengecoh dilihat dari terpilihnya setiap option pada butir soal sebanyak 5% (0,05) dari jumlah peserta tes. Penelitian ini dalam satu item soal disajikan empat option. Option dikatakan baik jika dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% (0,05) dari peserta tes. Option yang tidak dipilih sama sekali oleh siswa akan dibuang dan diganti dengan option baru sehingga soal akan dapat digunakan kembali. Misalnya, disediakan empat option yaitu A, B, C, dan D dan kunci jawaban terletak pada option C. Apabila option C dipilih oleh semua peserta tes, maka dapat dinyatakan jika option A, B, dan D tidak laku dan perlu diganti. Sedangkan apabila option A, B, dan C telah dipilih oleh sekurang-kurangnya 0,05 dan option D kurang dari 0,05 namun bukan 0,00 maka option D akan direvisi agar tes tetap dapat digunakan kembali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai tes hasil belajar Matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut: A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini membahas tentang langkah-langkah pengembangan perangkat tes hasil belajar dan kualitas perangkat tes hasil belajar. 1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar Perangkat tes hasil belajar pada materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi dari model pengembangan Bord dan Gall yang meliputi tujuh langkah pengembangan. Tujuh langkah pengembangan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: a. Potensi dan Masalah Potensi dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok bahasan, UTS, UAS, maupun UN. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini ialah tes yang dibuat tanpa mengikuti ketentuan penyusunan tes. Tes seringkali dibuat tanpa melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada dua guru di dua sekolah yang berbeda didapatkan bahwa guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik yang 62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
valid, reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. b. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara. Wawancara peneliti lakukan kepada dua guru yang mengajar di sekolah swasta dan sekolah negeri. Wawancara pada guru di SDK X berlangsung pada tanggal 21 Agustus 2015, sedangkan wawancara pada guru kelas V di SD N NK berlangsung pada tanggal 18 September 2015. Berdasarkan wawancara terhadap dua guru yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa kedua guru tersebut mengetahui cara pengembangan tes hasil belajar, namun belum sampai tahap menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Kedua guru tersebut juga memerlukan contoh tes hasil belajar yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya sehingga kemampuan siswa dapat terukur dengan tepat. c. Desain Produk Produk awal yang dikembangkan adalah perangkat tes hasil belajar matematika untuk satu kompetensi dasar (KD). Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan tes, yaitu tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi dasar (KD). KD yang dipilih ialah KD 1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana. Tahap setelah tujuan tes telah ditentukan ialah pemilihan KD matematika yang akan dikembangkan menjadi soal tes hasil belajar. KD yang telah dipilih kemudian digunakan untuk merumuskan indikator yang akan dicapai. Indikator disusun hingga tahap mencipta dalam taksonomi Bloom sehingga siswa akan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
berpikir tingkat tinggi tidak hanya sebatas mengingat dan memahami. Indikator yang dapat dirumuskan berdasarkan KD 1.4 sebanyak 14 indikator. Tahap selanjutnya setelah penentuan indikator adalah penentuan perbandingan kriteria soal mudah, sedang, dan sukar yang akan dibuat. Perbandingan kriteria soal yang peneliti buat ialah 25% soal kriteria mudah, 50% soal kriteria sedang, dan 25% soal kriteria sukar. Perbandingan tersebut peneliti pilih sesuai dengan pendapat dari Sudjana (2009: 135) dalam penyusunan soal dengan kriteria sedang menempati posisi yang lebih banyak, sedangkan soal dengan kriteria mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang. Penyusunan soal tes hasil belajar juga disertai dengan kunci jawaban dan estimasi kesukaran atau tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal. d. Validasi Desain Peneliti melakukan validasi kepada 5 ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, dan tiga orang guru kelas V pengampu mata pelajaran matematika. Berikut hasil validasi desain oleh 5 ahli. No 1 2 3 4 5
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Validator Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma Guru kelas V SD Kanisius Sengkan Guru kelas V SD Kanisius Bayat Guru kelas V SD Negeri Padukan I
Rerata 3,7 3,9 2,6 3,3 2,3
e. Revisi Desain Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah melewati proses validasi oleh ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
dan mendapatkan perangkat tes hasil belajar matematika yang lebih baik dari sebelumnya. Revisi dilakukan pada semua soal yang telah dibuat peneliti. Revisi dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang jika diujikan sulit dimengerti oleh siswa. f. Uji Coba Produk Peneliti melakukan penelitian di kelas V SD pada tiga sekolah yaitu SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo. Penelitian di SD Kanisius Notoyudan I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Kintelan I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Siswa yang mengerjakan Tipe soal A sebanyak 32 siswa, sedangkan tipe soal B sebanyak 30 siswa. Pembagian soal sesuai dengan deret tempat duduk siswa di kelas. Berikut sebaran nomor soal sebelum divalidasi hingga soal yang dipakai untuk uji coba produk.
No
1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 4.2 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba Nomor Nomor Soal Soal Nomor Tipe Tipe Indikator pada pada Soal Soal A Soal B Tipe Tipe Soal A Soal B Menuliskan hasil pemangkatan 1, 2, 3, 1, 3 1, 2 2, 4 1, 2 dua sebuah bilangan. 4 Menuliskan hasil penarikan 5, 6 6 3 5 3 akar pangkat dua. Melakukan operasi hitung 7, 8 8 4 7 4 penjumlahan bilangan kuadrat. Melakukan operasi hitung 9, 10 10 5 9 5 pengurangan bilangan kuadrat. Melakukan operasi hitung 11, 12 12 6 11 6 perkalian bilangan kuadrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
Melakukan operasi hitung pembagian bilangan kuadrat. Memecahkan hasil penarikan akar pangkat dua dari bilangan kuadrat. Memecahkan hasil hitung penjumlahan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung pengurangan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung perkalian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil hitung pembagian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Menguji hasil hitung campuran bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memprediksi bilangan kuadrat yang sesuai dengan hasil perhitungan. Memprediksi akar pangkat dua yang sesuai dengan hasil perhitungan.
13, 14
14
7
13
7
15, 16, 16, 17 17, 18
9, 8
15, 18
8, 9
19, 20, 19 21
10
20, 21
10, 11
22, 23, 22, 24 24
11, 12
23
12
25, 26, 26, 27 27
13, 14
25
13
28, 29, 30 30
15
28, 29
14, 15
31, 32, 32, 34 33, 34
16, 17
31, 33
16, 17
35, 36, 36 37
18
35, 37
18, 20
38, 39, 38, 40 40
19, 20
39
19
66
g. Revisi Produk Produk yang telah diuji cobakan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya. Revisi produk dilakukan pada butir soal yang valid dengan daya pembeda sekurangkurangnya cukup membedakan namun memiliki pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar Hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4 akan dijabarkan sebagai berikut. a. Validitas Berikut hasil uji validitas pada tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1) Tipe Soal A Tabel 4.3 Hasil Validitas Tipe Soal A Point Item Biserial Item 01 0,34 Item 02 0,55 Item 03 0,56 Item 04 0,38 Item 05 0,49 Item 06 0,72 Item 07 0,58 Item 08 0,63 Item 09 0,81 Item 10 0,67 Item 11 0,43 Item 12 0,48 Item 13 0,48 Item 14 0,68 Item 15 0,77 Item 16 0,54 Item 17 0,49 Item 18 0,29 Item 19 0,26 Item 20 0,34
2) Tipe Soal B Tabel 4.4 Hasil Validitas Tipe Soal B Point Item Biser Item 01 0,66 Item 02 0,63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 03 Item 04 Item 05 Item 06 Item 07 Item 08 Item 09 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
68
0,67 0,72 0,82 0,72 0,49 0,67 0,93 0,68 0,87 0,71 0,71 0,61 0,64 -0,01 0,58 0,54 0,36 0,34
b. Reliabilitas Berikut hasil uji reliabilitas pada tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1) Tipe Soal A Split-Half (odd / even) Reliability= 0,798 (with Spearman-Brown= 0,888) 2) Tipe Soal B Split-Half (odd / even) Reliability= 0,800 (with Spearman-Brown= 0,889) c. Daya pembeda Berikut hasil uji daya pembeda tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1) Tipe Soal A Tabel 4.5 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A Disc. Item Index Item 01 0,44 Item 02 0,44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 03 Item 04 Item 05 Item 06 Item 07 Item 08 Item 09 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
0,56 0,33 0,56 0,89 0,67 0,67 1,00 0,90 0,48 0,50 0,58 0,80 1,00 0,59 0,58 0,29 0,29 0,29
2) Tipe Soal B Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B Disc. Item Index Item 01 0,82 Item 02 0,33 Item 03 0,67 Item 04 0,71 Item 05 0,78 Item 06 0,67 Item 07 0,56 Item 08 0,67 Item 09 1,00 Item 10 0,82 Item 11 0,89 Item 12 0,56 Item 13 0,67 Item 14 0,44 Item 15 0,67 Item 16 -0,05 Item 17 0,56 Item 18 0,60 Item 19 0,42 Item 20 0,41
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
d. Tingkat Kesukaran Berikut hasil uji tingkat kesukaran pada tipe soal A dan tipe soal B dengan menggunakan program TAP. 1) Tipe Soal A Tabel 4.7 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A Item Item Diff Item 01 0,75 Item 02 0,88 Item 03 0,75 Item 04 0,78 Item 05 0,75 Item 06 0,63 Item 07 0,69 Item 08 0,69 Item 09 0,66 Item 10 0,50 Item 11 0,41 Item 12 0,31 Item 13 0,47 Item 14 0,34 Item 15 0,56 Item 16 0,38 Item 17 0,41 Item 18 0,28 Item 19 0,34 Item 20 0,31
2) Tipe Soal B Tabel 4.8 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B Item Item Diff Item 01 0,67 Item 02 0,90 Item 03 0,80 Item 04 0,73 Item 05 0,77 Item 06 0,80 Item 07 0,63 Item 08 0,77 Item 09 0,63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
71
0,57 0,70 0,77 0,73 0,80 0,47 0,30 0,53 0,37 0,53 0,60
e. Analisi Pengecoh Berikut hasil uji pengecoh pada tipe soal A dan tipe soal B dengan menggunakan program TAP. 1) Tipe Soal A Tabel 4.9 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A Item A B C Item 01 0,094 0,125 *0,750 Item 02 *0,875 0,063 0,063 Item 03 *0,750 0,188 0,000 Item 04 *0,781 0,031 0,094 Item 05 0,031 0,094 0,125 Item 06 0,063 0,156 0,156 Item 07 0,188 0,094 0,031 Item 08 0,156 0,063 0,094 Item 09 *0,656 0,156 0,063 Item 10 0,250 *0,500 0,125 Item 11 0,344 0,125 0,125 Item 12 *0,131 0,219 0,125 Item 13 0,281 0,094 0,156 Item 14 *0,344 0,250 0,219 Item 15 0,563 0,125 0,188 Item 16 *0,375 0,313 0,156 Item 17 *0,406 0,156 0,219 Item 18 0,125 0,313 0,281 Item 19 0,188 *0,344 0,406 Item 20 0,250 0,219 0,313 Keterangan: * merupakan kunci jawaban
D 0,031 0,000 0,063 0,094 *0,750 *0,625 *0,688 *0,688 0,125 0,125 *0,406 0,344 *0,469 0,188 0,125 0,156 0,219 *0,281 0,063 0,219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2) Tipe Soal B Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B Item A B C Item 01 0,133 *0,667 0,200 Item 02 0,000 *0,900 0,100 Item 03 0,067 *0,800 0,067 Item 04 0,133 0,100 *0,733 Item 05 0,100 *0,767 0,067 Item 06 0,033 0,133 *0,800 Item 07 *0,633 0,167 0,100 Item 08 *0,767 0,133 0,033 Item 09 0,133 0,133 0,100 Item 10 0,033 0,233 *0,567 Item 11 0,133 0,067 0,100 Item 12 0,000 0,167 *0,767 Item 13 0,200 *0,733 0,033 Item 14 *0,800 0,067 0,100 Item 15 0,067 0,233 *0,467 Item 16 0,400 0,133 0,167 Item 17 0,267 0,167 0,033 Item 18 *0,367 0,233 0,233 Item 19 0,100 *0,533 0,233 Item 20 0,167 0,000 *0,600 Keterangan: * merupakan kunci jawaban
D 0,000 0,000 0,067 0,033 0,067 0,033 0,100 0,067 *0,633 0,167 *0,700 0,067 0,033 0,033 0,233 0,300 *0,533 0,167 0,133 0,233
B. Pembahasan 1. Validitas a. Validitas isi Berdasarkan hasil validasi perangkat tes hasil belajar matematika yang dilakukan oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, dan tiga guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika serta dilakukan revisi sesuai dengan saran maupun komentar yang diberikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perangkat tes hasil belajar matematika telah memenuhi kriteria kelayakan karena telah melewati tahap validasi dan uji coba lapangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
terbatas pada kelas V SD. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor melalui hasil validasi yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: No 1 2 3 4 5
Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi Validator Rerata Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma 3,7 Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas 3,9 Sanata Dharma Guru kelas V SD Kanisius Sengkan 2,6 Guru kelas V SD Kanisius Bayat 3,3 Guru kelas V SD Negeri Padukan I 2,3 Rerata 3,1
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik
Validasi produk perangkat tes hasil belajar matematika ini, dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor rerata 3,7 dengan kriteria “sangat baik”. Dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor rerata 3,9 dengan kriteria “sangat baik”. Guru kelas V SD Kanisius Sengkan memberikan skor rerata 2,6 dengan kriteria “cukup baik”. Guru kelas V SD Kanisius Bayat memberikan skor rerata 3,3 dengan kriteria “baik”. Guru kelas V SD Negeri Padukan I memberikan skor rerata 2,3 dengan kriteria “cukup baik”. Berdasarkan validasi tersebut, perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana yang dikembangkan dapat dinyatakan memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan dalam mengukur kemampuan siswa. b. Validitas Empiris Analisis validitas empiris dilakukan setelah tahap uji coba perangkat tes hasil belajar dilakukan. Analisis validitas dilakukan guna mengetahui valid tidaknya butir soal yang diujikan. Hasil analisis menggunakan program TAP dapat dilihat pada kolom point biserial. Pada bab III telah diuraikan jika hasil analisis pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
kolom point biserial akan dibandingkan dengan rtabel. rtabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah rtabel taraf signifikan 5%. Peneliti memilih taraf signifikan 5% dengan alasan taraf signifikan 5% telah menunjukkan validitas soal yang baik untuk digunakan mengukur kemampuan siswa. 1) Tipe Soal A Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.2 dengan rtabel taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 32 siswa yaitu sebesar 0,35. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan rtabel taraf signifikan 5%. Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A Item Point Biserial rtabel 5% Keterangan Item 01 0,34 0,35 Tidak Valid Item 02 0,55 0,35 Valid Item 03 0,56 0,35 Valid Item 04 0,38 0,35 Valid Item 05 0,49 0,35 Valid Item 06 0,72 0,35 Valid Item 07 0,58 0,35 Valid Item 08 0,63 0,35 Valid Item 09 0,81 0,35 Valid Item 10 0,67 0,35 Valid Item 11 0,43 0,35 Valid Item 12 0,48 0,35 Valid Item 13 0,48 0,35 Valid Item 14 0,68 0,35 Valid Item 15 0,77 0,35 Valid Item 16 0,54 0,35 Valid Item 17 0,49 0,35 Valid Item 18 0,29 0,35 Tidak Valid Item 19 0,26 0,35 Tidak Valid Item 20 0,34 0,35 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 4.12 tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir soal pada soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, dan 17. Tipe soal A memiliki soal yang tidak valid sebanyak 4 butir soal pada soal nomor 1, 18, 19,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dan 20. Hasil rhitung soal nomor 1 dan soal nomor 20 mendekati rtabel 0,35, sedangkan hasil rhitung soal nomor 18 dan soal nomor 19 terlampau cukup jauh dari rtabel 0,35. Peneliti tidak memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian ini sekalipun hasil rhitung mendekati rtabel. Soal-soal yang tidak valid namun hasil rhitung mendekati rtabel tidak peneliti gunakan karena belum layak untuk dijadikan soal tes hasil belajar. Tipe soal A yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar sebanyak 16 butir soal. 2) Tipe Soal B Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.3 dengan rtabel taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 30 siswa yaitu sebesar 0,36. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan rtabel taraf signifikan 5%. Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B Item Item 01 Item 02 Item 03 Item 04 Item 05 Item 06 Item 07 Item 08 Item 09 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
Point Biser 0,66 0,63 0,67 0,72 0,82 0,72 0,49 0,67 0,93 0,68 0,87 0,71 0,71 0,61 0,64 -0,01 0,58 0,54 0,36 0,34
rtabel 5% 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Berdasarkan tabel 4.13 tipe soal B memiliki soal yang valid sebanyak 18 butir soal pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18 dan 19. Tipe soal B memiliki soal yang tidak valid sebanyak 2 butir soal pada soal nomor 16 dan 20. Hasil rhitung soal nomor 20 mendekati rtabel 0,36, sedangkan hasil rhitung soal nomor 16 terlampau cukup jauh dari rtabel 0,36, bahkan hasilnya negatif (-). Soal nomor 16 memiliki kesalahan pada rumusan kalimat sehingga hasil rhitung negatif, sehingga otomatis dibuang. Sama halnya dengan tipe soal A peneliti tidak memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian ini sekalipun hasil rhitung mendekati rtabel. Tipe soal B yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar sebanyak 18 butir soal. 2. Reliabilitas a. Tipe Soal A Reliabilitas tipe soal A dapat dilihat dari Split-Half (odd / even) Reliability= 0,798 (with Spearman-Brown= 0,888). Peneliti menggunakan perhitungan reliabilitas belah dua ganjil genap dengan alasan menghindari terjadinya pengelompokan item soal yang berkarakter sama ke dalam salah satu belahan tertentu (Azwar, 2014: 62). Tipe soal A memiliki reliabilitas sebesar 0,798. Reliabilitas tipe soal A termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209). b. Tipe Soal B Reliabilitas tipe soal B dapat dilihat dari Split-Half (odd / even) Reliability= 0,800 (with Spearman-Brown= 0,889). Tipe soal B memiliki reliabilitas dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
perhitungan reliabilitas ganjil genap sebesar 0,800. Reliabilitas tipe soal B termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209). 3. Daya Pembeda a. Tipe Soal A Daya pembeda tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.4. Daya pembeda yang dianalisis dalam penelitian ini hanya pada butir soal yang valid. Tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.14 Daya Pembeda Tipe Soal A Kriteria Nomor Soal Sangat Membedakan (0,80 – 1,00) 6, 9, 10, 14, 15 Lebih Membedakan (0,60 – 0,79) 7, 8 Cukup Membedakan (0,40 – 0,59) 2, 3, 5, 11, 12, 13, 16, 17 Kurang Membedakan (0,20 – 0,39) 4 Sangat Kurang Membedakan (Negatif – 0,19) -
Berdasarkan tabel 4.14 tipe soal A dengan kriteria sangat membedakan sebanyak 5 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 2 butir soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 8 butir soal, dan soal dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal nomor 4 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Dari 16 butir soal yang valid, 15 butir soal telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 15 butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar. b. Tipe Soal B Daya pembeda tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.5. Daya pembeda yang dianalisis pada tipe soal B sama halnya dengan tipe soal A hanya pada butir soal valid. Tipe soal B yang valid sebanyak 18 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.15 Daya Pembeda Tipe Soal B Kriteria Nomor Soal Sangat Membedakan (0,80 – 1,00) 1, 9, 10, 11 Lebih Membedakan (0,60 – 0,79) 3, 4, 5, 6, 8, 13, 15, 18 Cukup Membedakan (0,40 – 0,59) 7, 12, 14, 17, 19 Kurang Membedakan (0,20 – 0,39) 2 Sangat Kurang Membedakan (Negatif – 0,19) -
Berdasarkan tabel 4.15 tipe soal B dengan kriteria sangat membedakan sebanyak 4 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 8 butir soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 5 butir soal, dan soal dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal nomor 2 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Dari 18 butir soal yang valid, 17 butir soal telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 17 butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar. 4. Tingkat Kesukaran a. Tipe Soal A Tingkat kesukaran tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.6. Tipe soal A yang akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan sebanyak 15 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.16 Tingkat Kesukaran Tipe Soal A Kriteria Nomor Soal Soal Mudah (0,71 – 1,00) 2, 3, 5 Soal Sedang (0,31 – 0,70) 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 Soal Sukar (0,00 – 0,30) -
Berdasarkan tabel 4.11, soal yang berada pada kategor soal mudah sebanyak 3 butir soal sedangkan soal yang berada pada kriteria soal sedang sebanyak 12 butir soal. Soal pada kriteria mudah terdapat pada soal nomor 2, 3, dan 5 atau menempati 20% dari 15 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 atau menempati 80% dari 15 butir soal. Tipe soal A tidak terdapat soal dengan kriteria sukar pada butir soal yang valid. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal A menjadi 20%, 80%, dan 0%. b. Tipe Soal B Tingkat kesukaran tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.7. Tipe soal B yang akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
kriteria cukup membedakan sebanyak 17 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran Tipe Soal B Kriteria Nomor Soal Soal Mudah (0,71 – 1,00) 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 14 Soal Sedang (0,31 – 0,70) 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, 19 Soal Sukar (0,00 – 0,30) -
Berdasarkan tabel 4.17, soal yang berada pada kriteria mudah berjumlah 7 butir soal dan soal yang berada pada kriteria sedang berjumlah 8 butir soal. Soal pada kriteria mudah terdapat dapat soal nomor 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, dan 14 atau menempati 41% dari 17 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal
nomor 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, dan 19 atau 59% dari 17 butir soal. Tipe soal B sama seperti tipe soal A yaitu tidak ada soal yang berada pada kriteria sukar. Proporsi soal
dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal A menjadi 41%, 59%, dan 0%. 5. Analisis Pengecoh a. Tipe Soal A Distractor atau pengecoh ialah jawaban salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sengaja dipasang guna membuat bingung peserta tes yang termasuk siswa kurang pandai. Pengecoh dikatakan berfungsi jika sekurang-kurangnya dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Tabel 4.9 menunjukkan data analisis pengecoh untuk tipe soal A. Option yang terdapat tanda bintang (*) tidak dianalisis karena merupakan kunci jawaban. Soal tipe A yang dianalisis sebanyak 15 butir soal yang telah valid dengan daya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut analisis pengecoh tipe soal A pada soal yang valid dengan daya pembeda yang baik. Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik Pengecoh yang Item A B C D belum berfungsi Item 02 *0,875 0,063 0,063 0,000 D Item 03 *0,750 0,188 0,000 0,063 C Item 05 0,031 0,094 0,125 *0,750 A Item 06 0,063 0,156 0,156 *0,625 Item 07 0,188 0,094 0,031 *0,688 C Item 08 0,156 0,063 0,094 *0,688 Item 09 *0,656 0,156 0,063 0,125 Item 10 0,250 *0,500 0,125 0,125 Item 11 0,344 0,125 0,125 *0,406 Item 12 *0,131 0,219 0,125 0,344 Item 13 0,281 0,094 0,156 *0,469 Item 14 *0,344 0,250 0,219 0,188 Item 15 0,563 0,125 0,188 0,125 Item 16 *0,375 0,313 0,156 0,156 Item 17 *0,406 0,156 0,219 0,219 -
Berdasarkan tabel 4.18 soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik ditunjukkan pada soal nomor 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. 11 butir soal tersebut keempat pilihan jawaban telah dipilih oleh lebih dari 5% peserta tes atau > 0,05 untuk setiap option. Soal nomor 2, 3, 5, dan 7 salah satu dari option yang ada belum memenuhi kriteria 5% pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. b. Tipe Soal B Soal tipe B yang dianalisis sebanyak 17 butir soal yang telah valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
analisis pengecoh tipe soal B pada soal yang valid dengan daya pembeda yang baik. Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal B pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik Pengecoh yang Item A B C D belum berfungsi Item 01 0,133 *0,667 0,200 0,000 D Item 03 0,067 *0,800 0,067 0,067 Item 04 0,133 0,100 *0,733 0,033 D Item 05 0,100 *0,767 0,067 0,067 Item 06 0,033 0,133 *0,800 0,033 A dan D Item 07 *0,633 0,167 0,100 0,100 Item 08 *0,767 0,133 0,033 0,067 C Item 09 0,133 0,133 0,100 *0,633 Item 10 0,033 0,233 *0,567 0,167 A Item 11 0,133 0,067 0,100 *0,700 Item 12 0,000 0,167 *0,767 0,067 A Item 13 0,200 *0,733 0,033 0,033 C dan D Item 14 *0,800 0,067 0,100 0,033 D Item 15 0,067 0,233 *0,467 0,233 Item 17 0,267 0,167 0,033 *0,533 C Item 18 *0,367 0,233 0,233 0,167 Item 19 0,100 *0,533 0,233 0,133 -
Berdasarkan tabel 4.10, soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik ditunjukkan pada soal nomor 3, 5, 7, 9, 11, 15, 18, dan 19. 8 butir soal tersebut keempat option telah dipilih oleh lebih dari 5% peserta tes atau > 0,05 untuk setiap option. Soal nomor 1, 4, 6, 8, 10, 12, 13, 14, dan 17 salah satu dari option belum memenuhi kriteria 5% pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini sama halnya dengan tipe soal A dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. 6. Produk Akhir Analisis dengan menggunakan program TAP diperoleh hasil secara keseluruhan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal A Nomor Tipe Soal Daya Nomor Soal Indikator Soal pada Pembeda Soal Valid A Tipe Baik Soal A Menuliskan hasil 1, 2, 3, 1, 3 1, 2 2 2 pemangkatan dua 4 sebuah bilangan. Menuliskan hasil 5, 6 6 3 3 3 penarikan akar pangkat dua. Melakukan operasi 7, 8 8 4 4 hitung penjumlahan bilangan kuadrat. Melakukan operasi 9, 10 10 5 5 5 hitung pengurangan bilangan kuadrat. Melakukan operasi 11, 12 12 6 6 6 hitung perkalian bilangan kuadrat. Melakukan operasi 13, 14 14 7 7 7 hitung pembagian bilangan kuadrat. Memecahkan hasil 15, 16, 16, 17 9, 8 8, 9 8, 9 penarikan akar pangkat 17, 18 dua dari bilangan kuadrat. Memecahkan hasil 19, 20, 19 10 10 10, 11 hitung penjumlahan 21 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil 22, 23, 22, 24 11, 12 11, 12 12 hitung pengurangan 24 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil 25, 26, 26, 27 13, 14 13, 14 13 hitung perkalian 27 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. Memecahkan hasil 28, 29, 30 15 15 14, 15
83
Pengecoh Baik 2*
3*
5*
6
7*
8, 9
10, 11
12
13
14, 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hitung pembagian 30 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 12. Menguji hasil hitung 31, 32, 32, 34 16, 17 16, 17 campuran bilangan 33, 34 kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 13. Memprediksi bilangan 35, 36, 36 18 kuadrat yang sesuai 37 dengan hasil perhitungan. 14 Memprediksi akar 38, 39, 38, 40 19, 20 pangkat dua yang 40 sesuai dengan hasil perhitungan. Jumlah 40 20 20 16 Keterangan: (-) didrop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
16, 17
16, 17
-
-
-
-
15
15
Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal B Nomor Tipe Soal Daya Nomor Soal Indikator Soal pada Pembeda Soal Valid B Tipe Baik Soal B Menuliskan hasil 1, 2, 3, 2, 4 1, 2 1, 2 1 pemangkatan dua 4 sebuah bilangan. Menuliskan hasil 5, 6 5 3 3 3 penarikan akar pangkat dua. Melakukan operasi 7, 8 7 4 4 4 hitung penjumlahan bilangan kuadrat. Melakukan operasi 9, 10 9 5 5 5 hitung pengurangan bilangan kuadrat. Melakukan operasi 11, 12 11 6 6 6 hitung perkalian bilangan kuadrat. Melakukan operasi 13, 14 13 7 7 7 hitung pembagian bilangan kuadrat. Memecahkan hasil 15, 16, 15, 18 8, 9 8, 9 8, 9
84
Pengecoh Baik 1*
3*
4*
5
6*
7
8*, 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penarikan akar 17, 18 pangkat dua dari bilangan kuadrat. 8. Memecahkan hasil 19, 20, 20, 21 10, 11 10,11 10, 11 hitung penjumlahan 21 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 9. Memecahkan hasil 22, 23, 23 12 12 12 hitung pengurangan 24 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 10. Memecahkan hasil 25, 26, 25 13 13 13 hitung perkalian 27 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 11. Memecahkan hasil 28, 29, 28, 29 14, 15 14, 15 14, 15 hitung pembagian 30 bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 12. Menguji hasil hitung 31, 32, 31, 33 16, 17 17 17 campuran bilangan 33, 34 kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 13. Memprediksi 35, 36, 35, 37 18, 20 18 18 bilangan kuadrat 37 yang sesuai dengan hasil perhitungan. 14 Memprediksi akar 38, 39, 39 19 19 19 pangkat dua yang 40 sesuai dengan hasil perhitungan. Jumlah 40 20 20 18 17 Keterangan: (-) didrop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi
85
10*, 11
12*
13*
14*, 15
17*
18
19
17
Berdasarkan tabel 4.20 dan tabel 4.21 tidak ada indikator yang gugur dalam uji coba produk yang telah dilakukan. Butir soal yang baik (valid, reliabel, memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi dengan baik) dari dua tipe soal dijadikan satu kembali menjadi sebuah produk. Produk yang berupa perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas berukuran A4 atau 21 cm x 29,7 cm. Berikut uraian dari penjelasan komponen-komponen yang terdapat dalam perangkat tes hasil belajar yang dikembangan. a. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Sampul produk ini berjudul “Prototipe Soal Matematika Kompetensi Dasar Menghitung Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Guru Kelas V SD/MI”. Sampul halaman depan dicetak dalam kertas ivory 230. b. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Perangkat tes hasil belajar matematika yang disusun memiliki beberapa komponen yaitu, (a) identitas soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, (b) indikator, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur, dan (f) tingkat kesukaran. Soal tes hasil belajar yang sebelumnya dibuat dalam dua tipe soal, dijadikan satu setelah melalui hasil analisis menggunakan program TAP version 14.7.4. Soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang baik minimal cukup membedakan, tingkat kesukaran, serta pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 32 butir soal. Isi perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas HVS 80 gr.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
Bab V ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi dari model pengembangan Bord and Gall yang meliputi tujuh langkah pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah yang berangkat dari adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok bahasan, UTS, UAS, maupun UN, (2) pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara terhadap dua guru di SDK X dan SD N NK, (3) desain produk yang disusun sesuai dengan ketentuan pengembangan tes, (4) validasi desain yang dilakukan oleh lima ahli, (5) revisi desain dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh ahli, (6) uji coba produk dilakukan di SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo, dan (7) revisi produk dilakukan dengan memperbaiki butir soal valid yang pengecohnya kurang berfungsi dengan baik. 2. Kualitas perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana berdasarkan expert judgment tergolong “baik” dengan rerata 3,1. Tipe 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
soal A yang lulus uji validitas dengan taraf signifikan 5% sebanyak 16 butir soal, sedangkan tipe soal B sebanyak 18 butir soal. Tipe soal A memiliki reliabilitas sebesar 0,798 yang tergolong “tinggi”, begitu pula dengan tipe soal B memiliki reliabilitas sebesar 0,800 yang tergolong “tinggi”. Tipe soal A dan tipe soal B sama-sama memiliki satu soal yang berada pada kriteria kurang membedakan sehingga tidak digunakan kembali. Tipe soal A dan tipe soal B sama-sama tidak memiliki butir soal pada kriteria sukar. Tipe soal A memiliki 5 soal yang pengecohnya memerlukan revisi pada salah satu option karena kurang berfungsi dengan baik. Tipe soal B memiliki 10 soal yang pengecohnya memerlukan revisi pada salah satu option karena kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil analisis dikedua tipe soal, soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang baik minimal cukup membedakan, tingkat kesukaran, serta pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 32 butir soal. B. Keterbatasan Pengembangan Produk berupa perangkat tes hasil belajar Matematika yang dikembangkan mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut: 1. Wawancara hanya dilakukan kepada dua guru. 2. Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi oleh ahli dan direvisi sesuai saran, belum divalidasi kembali untuk memperoleh soal yang valid secara isi. 3. Perangkat tes hasil belajar yang mengalami revisi analisis pengecoh belum diujikan kembali untuk melihat keberhasilan hasil revisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
C. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan perangkat tes hasil belajar matematika adalah: 1. Apabila melakukan wawancara sebaiknya melibatkan guru yang lebih banyak. 2. Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi dan direvisi sesuai saran dari ahli, sebaiknya divalidasi kembali untuk memperoleh soal yang valid secara isi. 3. Perangkat tes hasil belajar yang mengalami revisi analisis pengecoh sebaiknya diujikan kembali untuk melihat keberhasilan hasil revisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta. -------------------------. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. --------------------. (2014). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cholifah, Siti. (2014). Perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Duskri, M., dkk. (2014). “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 18, Nomor 1. Harijanto, Mohammad. (Juni 2006). “Konstruksi Tes sebagai Alat Ukur Hasil Belajar di Sekolah Dasar”. Jurnal Kependidikan Interaksi ISSN No. 1412 – 2952 Tahun 2 Nomor 2. Kinanthi, Purwi. (2006). Analisis Item Tes Pendidikan Agama Islam Buatan Guru MGMP PAI dalam Ujian Sekolah SMP N 2 Bawang Banjarnegara. Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan. Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Kelas
Sebagai
Mardalis. (2008). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non- Tes. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Mardhiyanti, Devi., dkk. (2011). Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNSRI Vol.5 No.1. Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Percetakan Kanisius. Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenanda Media Group. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Putri, Ida Ayu Putu Giri, dkk. (2013). Pengembangan Tes Matematika Berbasis SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD Negeri SeKecamatan Gianyar. Jurnal Penelitian Pasca Sarjana Undiksha Vol. 3 Tahun 2013. Ratri, Agatha Risky. (2014). Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Operasi Bilangan Bulat Berbasis Metode Montessori. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Sangadji, Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Andi). Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. -----------. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama. Sukardi, M. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta Timur: PT Bumi Angkasa. Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Teras. Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS. Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3. Widoyoko, Eko Putro. (2015). Teknik Penyusunan Istrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wirastri, Theresia Yogi. (2014). Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta. Prenadamedia Group. Zuriah, Nurul. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori – Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan No
Daftar Pertanyaan
1.
Apakah bapak/ibu selama ini membuat soal tes hasil belajar sendiri?
2.
Apakah bapak/ibu mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar?
3.
Apakah bapak/ibu melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui validitas, reliabilitas soal yang bapak/ibu buat?
4.
Apakah bapak/ibu memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik?
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
LAMPIRAN 2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti akan memaparkan hasil wawancara sebagai berikut (P = peneliti, NS= Narasumber): P
:“Bu, apakah ibu selama ini membuat soal tes hasil belajar sendiri?”
NS
:“Iya, mbak.”
P
:“Apakah ibu mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar?”
NS
:“Tahu mbak. Pertama membuat tabel spesifikasi yang ada SK,KD, indikator dan materi yang akan dibuatkan soal. Setelah itu baru dibuat soal sesuai indikator.”
P
:“Iya, Bu. Apakah ibu melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui validitas, reliabilitas soal yang ibu buat?”
NS
:“Kalau sampai sejauh itu jarang mbak.”
P
:“Kiri-kira alasannya mengapa, Bu?”
NS
:“Waktu untuk mengajar mepet, mbak. Kalau sampai harus menguji seperti itu tidak sempat.”
P
:“Apakah ibu memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik?”
NS
:“Kalau memang ada yang bersedia memberikan contoh mah, saya terbantu sekali, mbak.” Wawancara selanjutnya dilakukan peneliti pada tanggal 18 September 2015.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas V SD N NK yang mengampu mata pelajaran Matematika. Hasil wawancara akan dipaparkan sebagai berikut. P
:“Pak, apakah bapak selama ini membuat soal tes hasil belajar sendiri?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
NS
:“Iya, mbak.”
P
:“Apakah bapak mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar?”
NS
:“Tahu mbak. Pertama kita harus menentukan tujuan tes dahulu, selanjutnya SK dan KD yang akan dibuat soal. Dari KD nanti diturunkan menjadi indikator, terakhir baru mulai pembuatan soal.”
P
:“Bapak dalam membuat soal tahap kemampuan siswa diukur sejauh mana, Pak?
NS
:“Kalau untuk siswa SD hanya sampai C3 mbak, sampai mengaplikasikan. Siswa SD belum mampu saya rasa sampai menganalisis dan sebagainya itu, mbak”
P
:“Iya, Pak. Apakah bapak melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui validitas, reliabilitas soal yang bapak buat?”
NS
:“Pernah mbak, dulu saat masih baru-baru menjadi guru, kalau sekarang materi harus dikebut mbak, enggak sempat nglakuin uji validitas.”
P
:“Bukankah uji validitas, reliabititas itu penting pak untuk mengukur kemampuan siswa secara tepat?”
NS
:“Iya sih mbak, namun kalau waktu tidak memungkinkan mau bagaimana lagi”
P
:“Apakah bapak memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik?”
NS
:“Perlu mbak, apalagi jika sudah ada semua dalam 1 buku kumpulan soal, kayak soal UN itu mbak. Guru-guru tua seperti saya akan sangat terbantu.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 Format Validasi Ahli Yth.Bapak/Ibu Validator Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu tabel skor 1, 2, 3, dan 4 serta memberi komentar dari setiap komponen penilaian pada kolom yang telah tersedia.
Identitas Validator Nama Pekerjaan Ahli
: : :
Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal Mata Pelajaran
: Matematika
Semester
: I (satu) / ganjil
Kelas
: V (lima) SD
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimensi Proses Kognitif Bloom Tingkat
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Menilai
Mencipta
-
-
-
-
-
-
kesulitan Rendah
25%
Sedang
-
-
Tinggi
-
-
50% -
-
25%
Standar Kompetensi: 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar: 1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana
Indikator
Materi
Aspek yang diukur
1.4.1
Perpangkatan
C1
Menuliskan
dan akar
(Mengingat)
hasil
sederhana
pemangkatan
Soal
Skor 1
2
3
4
Saran
1) Bilangan di bawah ini yang merupakan bilangan kuadrat adalah …. a. 18
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dua sebuah
b. 35
bilangan.
c. 25 d. 15 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Mudah
2) Bilangan di bawah ini yang merupakan bilangan hasil pangkat dua adalah …. a. 15 dan 20 b. 16 dan 25 c. 20 dan 25 d. 30 dan 35 Jawaban: B Estimasi kesulitan: Mudah 3) 92 sama artinya dengan …. a. 9 x 9
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. 9 x 8 c. 9 x 2 d. 2 x 9 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Mudah 4) 72 dibaca …. a. tujuh kali dua b. tujuh pangkat dua c. tujuh tambah dua d. dua kali tujuh Jawaban: B Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.2
C1
Menuliskan
(Mengingat)
5) √
merupakan akar
pangkat dua dari …
hasil penarikan
a. 10
akar pangkat
b. 11
dua.
c. 17
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. 21 Jawaban: B Estimasi kesulitan: Mudah
6) Perhatikan bentuk akar dibawah ini! Bentuk akar yang memiliki hasil paling besar adalah … a. √ b. √ c. √ d. √ Jawaban: A Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.3
C2
Melakukan
(Memahami)
operasi hitung
7) Hasil penjumlahan dari 152 dan 102 adalah … a. 215
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penjumlahan
b. 235
bilangan
c. 325
kuadrat.
d. 450 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Mudah
8) Hasil penjumlahan dari 132 dan 152 adalah … a. 394 b. 396 c. 412 d. 424 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.4
C2
Melakukan
(Memahami)
9) Selisih antara 172 dan 132 adalah …
operasi hitung
a. 110
pengurangan
b. 120
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bilangan
c. 130
kuadrat.
d. 134 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Mudah 10) Selisih antara 102 dan 82 adalah …. a. 6 b. 16 c. 26 d. 36 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.5
C2
Melakukan
(Memahami)
11) Hasil perkalian dari 82 dan 42 adalah …
operasi hitung
a. 1011
perkalian
b. 1012
bilangan
c. 1024
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kuadrat.
d. 2014 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Mudah 12) Hasil perkalian dari 62 dan 92 adalah …. a. 2879 b. 2889 c. 2910 d. 2916 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.6
C2
Melakukan
(Memahami)
13) Hasil pembagian dari 182 dan 32 adalah ….
operasi hitung
a. 36
pembagian
b. 38
bilangan
c. 40
kuadrat.
d. 42
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban: A Estimasi kesulitan: Mudah 14) Hasil pembagian dari 142 dan 22 adalah … a. 46 b. 47 c. 48 d. 49 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.7
C3
Memecahkan
(Menerapkan)
15) Luas sebuah bangun persegi adalah 169 cm2.
hasil penarikan
Panjang sisi persegi adalah
akar pangkat
…
dua dari
a. 13 cm
bilangan
b. 15 cm
kuadrat.
c. 18 cm
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. 23 cm Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
16) Bangun persegi A memiliki luas 169 cm2 sedangkan luas bangun persegi B adalah 196 cm2. Perbandingan panjang sisi kedua bangun persegi tersebut adalah …. a. 13 dan 14 b. 14 dan 16 c. 16 dan 17 d. 16 dan 18 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
17) Ayah membelikan kakak
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebuah papan catur. Luas papan catur tersebut 256 cm2. Panjang sisi papan catur milik kakak adalah …. a. 13 cm b. 14 cm c. 15 cm d. 16 cm Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sedang
18) Dini menyusun kue yang dibuat ibunya membentuk sebuah persegi. Jika kue yang membentuk persegi tersebut memiliki luas 529 cm2. Panjang sisi kue yang disusun Dini adalah ...
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 19 cm b. 20 cm c. 22 cm d. 23 cm Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.8
C4
Memecahkan
(Menganalisis)
19) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan
hasil hitung
hasil penjumlahan √
penjumlahan
dan √
bilangan
tersebut jika ditambahkan
kuadrat dengan
hasil dari 202
bilangan hasil
menghasilkan bilangan
penarikan akar
a. 400
kuadrat.
b. 405
. Bilangan
c. 410 d. 415 Jawaban: B
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Estimasi kesulitan: Sedang
20) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan 324. Bilangan tersebut jika ditambahkan hasil dari 202 menghasilkan bilangan a. 25 b. 27 c. 30 d. 32 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Sedang
21) Papan catur Dini memiliki luas 256 cm2 sedangkan papan catur Diana memiliki panjang sisi 18 cm. Jika disatukan luas
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
papan catur Dini dan Diana adalah … a. 485 cm2 b. 520 cm2 c. 545 cm2 d. 580 cm2 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.9
C4
Memecahkan
(Menganalisis)
22) SD Cipta Karya memiliki dua lapangan yang
hasil hitung
berbeda ukuran. Panjang
pengurangan
sisi lapangan sepak bola
bilangan
membentuk bilangan
kuadrat dengan
adalah 202 m, sedangkan
bilangan hasil
luas lapangan basket 225
penarikan akar
m2. Selisih panjang sisi
kuadrat.
kedua lapangan tersebut adalah …
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 255 m b. 265 m c. 375 m d. 385 m Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sedang
23) Persegi A memiliki luas 256 cm2, persegi B memiliki panjang sisi 2 cm, sedangkan panjang sisi persegi C membentuk bilangan 32 cm. Selisih panjang sisi ketiga persegi tersebut adalah … a. 3 cm b. 4 cm c. 5 cm d. 6 cm
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban: C Estimasi kesulitan: Sedang
24) Persegi merah memiliki luas 441 cm2, persegi kuning memiliki panjang sisi 12 cm, sedangkan panjang sisi persegi hijau membentuk bilangan 22 cm. Selisih panjang sisi ketiga persegi tersebut adalah … a. 135 cm b. 139 cm c. 148 cm d. 153 cm Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.4.10
C4
Memecahkan
(Menganalisis)
25) Ayah memiliki dua buah papan catur di rumah.
hasil hitung
Papan catur plastik
perkalian
memiliki panjang sisi 15
bilangan
cm. Sedangkan papan
kuadrat dengan
catur kayu memiliki luas 3
bilangan hasil
kali lipatnya dari papan
penarikan akar
catur plastik. Luas papan
kuadrat.
catur kayu milik ayah adalah …. a. 655 cm2 b. 675 cm2 c. 685 cm2 d. 705 cm2 Jawaban: B Estimasi kesulitan: Sedang
26) Luas sebuah persegi sama dengan luas sebuah
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
persegi panjang. Panjang persegi panjang 36 dm dan lebarnya 16 dm. Panjang sisi dari persegi tersebut adalah a. 34 dm b. 32 dm c. 28 dm d. 24 dm Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sedang
27) Halaman sebuah kantor membentuk persegi. Luasnya adalah 441 m2. Tiga sisi halaman akan dipagari dengan tembok. Panjang tembok yang akan dibangun adalah ….
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 63 meter b. 65 meter c. 67 meter d. 69 meter Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.11
C4
Memecahkan
(Menganalisis)
28) Toni membeli sebuah kertas karton. Luas kertas
hasil hitung
karton tersebut 256 cm2.
pembagian
Toni akan memotongnya
bilangan
membentuk persegi.
kuadrat dengan
Jumlah persegi yang dapat
bilangan hasil
dibuat Toni sama dengan
penarikan akar
panjang sisi kertas karton.
kuadrat.
Panjang sisi persegi yang dibuat Toni adalah … a. 4 b. 6
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. 8 d. 10 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
29) Hadi memiliki karton dengan panjang sisi 64 cm. Kemudian Hadi memotongnya menjadi beberapa persegi dengan panjang sisi tiap persegi 16 cm2. Banyak persegi yang dapat dibuat Hadi … a. 10 b. 12 c. 16 d. 18 Jawaban: C Estimasi kesulitan: Sedang
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30) Di dalam sebuah kotak terdapat 676 kelereng. Kelereng tersebut akan dibagikan kepada sejumlah anak. Jumlah anak yang menerima kelereng sama dengan jumlah kelereng yang diterima masing-masing anak. Jumlah anak yang menerima kelereng adalah …. a. 26 b. 27 c. 28 d. 29 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sedang
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.4.12 Menguji
C5 (Menilai
31) Kelas V berjumlah 15
hasil hitung
atau
orang. Bu Tina akan
campuran
mengevaluasi)
membagikan dua kertas
bilangan
lipat yang masing-masing
kuadrat dengan
memiliki luas 81 cm2 dan
bilangan hasil
342 cm2 pada setiap siswa
penarikan akar
kelas V. Jika dijumlahkan
kuadrat.
maka luas keseluruhan kertas lipat yang dibagikan bu Tina adalah …. a. 6645 cm2 b. 6525 cm2 c. 6435 cm2 d. 6345 cm2 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sukar
32) Dua persegi memiliki luas
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masing-masing 265 cm2 dan 4 cm2. Jika panjang sisi dua persegi tersebut dijumlahkan kemudian dikuadratkan maka hasilnya adalah …. a. 389 cm b. 398 cm c. 410 cm d. 414 cm Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sukar
33) Pak Yanto memiliki dua petak tanah masingmasing berbentuk persegi. Panjang sisi petak pertama setengah panjang sisi petak tanah yang kedua.
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Luas petak tanah yang kedua 484 m2. Jika dijumlahkan panjang sisi petak tanah milik pak Yanto adalah … a. 24 meter b. 27 meter c. 30 meter d. 33 meter Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sukar
34) Luas halaman sekolah Annisa adalah 324 m2. Sedangkan panjang sisi halaman sekolah Rahma 2 kalinya dari halaman sekolah Annisa. Jika panjang sisi halaman
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sekolah Annisa dan Rahma dijumlahkan maka luasnya adalah … a. 54 m b. 65 m c. 76 m d. 87 m Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sulit
1.4.13
C6 (Mencipta)
35) Soal dibawah ini yang
Memprediksi
hasil pengerjaannya 936
bilangan
adalah ….
kuadrat yang
a. 62 + 152 x 22
sesuai dengan
b. 72 + 142 x 32
hasil
c. 132 x 32 + 72
perhitungan.
d. 142 x 22 + 82 Jawaban: A Estimasi kesulitan: Sukar
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 121 adalah …. a. 32 X 62 142 b. 52 x 42 162 c. 172 72 X 22 d. 252 62 x 22 Jawaban: D Estimasi kesulitan: Sukar
37) Soal dibawah ini yang hasil pengerjaannya 1625 adalah …. a. 22 X 122 + 72 b. 32 x 112 + 82 c. 52 + 42 X 102 d. 62 + 32 X 112 Jawaban: C
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Estimasi kesulitan: Sukar
1.4.14
C6 (Mencipta)
38) Soal di bawah ini yang
Memprediksi
hasil pengerjaannya 15
akar pangkat
adalah ….
dua yang sesuai dengan hasil perhitungan.
√
:
√
:
c. √
√
:√
d. √
√
:
a. √ √ b. √ √
√ Jawaban: B Estimasi kesulitan: Sukar
39) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 8 adalah ….
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. √
√
:√
b. √
√
:√
c. √
:√
d. √
:√
√ √
Jawaban: B Estimasi kesulitan: Sukar
40) Soal di bawah yang hasil pengerjaannya 13 adalah a. √
+√
:√
b. √
+√
:√
c. √
:√
d. √
:√
+√ +√
Jawaban: C Estimasi kesulitan: Sulit
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan:
Validator
……………………………….
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
LAMPIRAN 4 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Nomor Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Ahli 1
Ahli 2
Ahli 3
Ahli 4
Ahli 5
Rerata
Kategori
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 1 3 2 3 1 2 2 1 2 2 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 1 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2
3,6 3,4 3,0 3,6 3,6 3,6 3,8 3,8 3,8 3,6 3,6 3,6 3,4 3,4 3,4 2,6 3,8 3,0 2,6 2,6 3,0 3,4 2,6 2,8 3,0 2,4 2,4 3,0 2,8 3,0 2,6 3,0 3,0 2,6 2,8 2,8 3,0 3,2 3,2
Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40. Rerata
4 3,7
4 3,9
3 2,6
3 3,3
2 2,3
3,2 3,1
Baik Baik
Keterangan: Ahli 1: dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma Ahli 2: dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma Ahli 3: guru kelas V SD Kanisius Sengkan mengampu mata pelajaran matematika Ahli 4: guru kelas V SD Kanisius Bayat mengampu mata pelajaran matematika Ahli 5: guru kelas V SD Negeri Padukan I mengampu mata pelajaran matematika
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
LAMPIRAN 5 Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK KELAS V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
LEMBAR SOAL TIPE A Materi
: Perpangkatan dan Akar Sederhana
Kelas/Semester
: V / I (Satu)
Petunjuk mengerjakan: 1. Isilah Nama, Kelas, Asal Sekolah, dan Tipe Soal pada Lembar Jawaban Siswa (LJS). 2. Bacalah soal dengan teliti dan mulai mengerjakan dari soal yang paling mudah terlebih dahulu. 3. Jagalah Lembar Soal tetap bersih dan rapi seperti semula. 4. Setelah selesai kumpulkanlah Lembar Jawaban Siswa (LJS) pada gurumu
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1) Bilangan di bawah ini yang merupakan hasil bilangan kuadrat adalah … a. 15
c. 25
b. 18
d. 35
2) 92 artinya sama dengan … a. 9 x 9 b. 9 x 8 c. 9 x 2 d. 2 x 9 3) Perhatikan bentuk akar di bawah ini! Bentuk akar yang memiliki hasil paling besar adalah … a. √
c. √
b. √
d. √
4) Hasil penjumlahan dari 132 dan 152 adalah … a. 394
c. 412
b. 396
d. 424
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
5) Selisih antara 102 dan 82 adalah … a. 6
c. 26
b. 16
d. 36
6) Hasil perkalian dari 62 dan 92 adalah … a. 2879
c. 2910
b. 2889
d. 2916 2
2
7) Hasil pambagian dari 14 dan 2 adalah … a. 46
c. 48
b. 47
d. 49
8) Ayah membelikan kakak sebuah papan catur. Luas papan catur tersebut 256 cm2. Panjang sisi papan catur milik kakak adalah … a. 13 cm
c. 15 cm
b. 14 cm
d. 16 cm
9) Bangun persegi A memiliki luas 169 cm2 sedangkan luas bangun persegi B adalah 196 cm2. Perbandingan panjang sisi kedua bangun persegi tersebut adalah … a. 13 dan 14 b. 14 dan 16 c. 16 dan 17 d. 16 dan 18 10) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan hasil penjumlahan dari √ √
dan
. Bilangan tersebut jika ditambah hasil dari 202 menghasilkan bilangan …
a. 400
c. 410
b. 405
d. 415
11) SD Cipta Karya memiliki dua lapangan yang berbeda ukuran. Panjang sisi lapangan sepak bola membentuk bilangan 202 m, sedangkan luas lapangan basket adalah 225 m2. Selisih panjang sisi kedua lapangan tersebut adalah … a. 255
c. 375
b. 265
d. 385
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
12) Persegi merah memiliki luas 441 cm2, persegi kuning memiliki panjang sisi 12 cm, sedangkan panjang sisi persegi hijau membentuk bilangan 22 cm. Selisih panjang sisi ketiga persegi tersebut adalah … a. 5 cm
c. 7 cm
b. 6 cm
d. 8 cm
13) Luas sebuah persegi sama dengan luas sebuah persegi panjang. Panjang persegi panjang 36 dm dan lebarnya 16 dm. Panjang sisi persegi tersebut adalah … a. 34 dm
c. 28 dm
b. 32 dm
d. 24 dm
14) Halaman sebuah kantor berbentuk persegi. Luasnya adalah 441 m2. Tiga sisi halaman akan dipagari dengan tembok. Panjang tembok yang akan di bangun adalah … a. 63 meter b. 65 meter c. 67 meter d. 69 meter 15) Di dalam sebuah kotak terdapat 676 kelereng. Kelereng tersebut akan dibagikan kepada sejumlah anak. Jumlah anak yang menerima kelereng sama dengan jumlah kelereng yang diterima masing-masing anak. Jumlah anak yang menerima kelereng adalah … a. 26
c. 28
b. 27
d. 29
16) Dua persegi memiliki luas masing-masing 256 cm2 dan 4 cm2. Jika panjang sisi dua persegi tersebut dijumlahkan kemudian dikuadratkan maka hasilnya adalah … a. 389 cm
c. 410 cm
b. 398 cm
d. 414 cm
17) Luas halaman sekolah Annisa adalah 324 m2. Sedangkan panjang sisi halaman sekolah Rahma 2 kalinya dari halaman sekolah Annisa. Jika panjang sisi halaman sekolah Annisa dan Rahma dijumlahkan maka luasnya adalah … a. 54 meter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. 65 meter c. 76 meter d. 87 meter 18) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 481 adalah … a. 32 X 62 142 b. 52 x 42 162 c. 172 72 X 22 d. 252 62 x 22 19) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 15 adalah … a. √
√
:√
b. √
√
:√
c. √
√
d. √
√
:√ :√
20) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 13 adalah … a. √
+√
:√
b. √
+√
:√
c. √
:√
d. √
:√
+√ +√
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
LAMPIRAN 6 Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA UNTUK KELAS V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
LEMBAR SOAL TIPE B Materi
: Perpangkatan dan Akar Sederhana
Kelas/Semester
: V / I (Satu)
Petunjuk mengerjakan: 1. Isilah Nama, Kelas, Asal Sekolah dan Tipe Soal pada Lembar Jawaban Siswa (LJS). 2. Bacalah soal dengan teliti dan mulai mengerjakan dari soal yang paling mudah terlebih dahulu. 3. Jagalah Lembar Soal tetap bersih dan rapi seperti semula. 4. Setelah selesai kumpulkanlah Lembar Jawaban Siswa (LJS) pada gurumu
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1) Bilangan di bawah ini yang merupakan bilangan hasil pangkat dua adalah … a. 15 dan 20 b. 16 dan 25 c. 20 dan 25 d. 30 dan 35 2) 72 dibaca … a. tujuh kali dua b. tujuh pangkat dua c. tujuh tambah dua d. dua kali tujuh 3) √
merupakan akar pangkat dua dari …
a. 10
c. 17
b. 11
d. 21 2
2
4) Hasil penjumlahan dari 15 dan 10 adalah … a. 215
c. 325
b. 235
d. 340
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
5) Selisih antara 172 dan 132 adalah … a. 110
c. 130
b. 120
d. 134
6) Hasil perkalian dari 82 dan 42 adalah… a. 1011
c. 1024
b. 1012
d. 2014
7) Hasil pembagian dari 182 dan 32 adalah… a. 36
c. 40
b. 38
d. 42
8) Luas sebuah bangun persegi adalah 169 cm2. Panjang sisi persegi adalah … a. 13 cm
c. 21 cm
b. 15 cm
d. 23 cm
9) Dini menyusun kue yang dibuat ibunya membentuk sebuah persegi. Jika kue yang membentuk persegi tersebut memiliki luas 529 cm2. Panjang sisi kue yang disusun Dini adalah … e. 19 cm
g. 22 cm
f. 20 cm
h. 23 cm
10) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan 324. Bilangan tersebut jika ditambah hasil penarikan akar dari √
menghasilkan bilangan …
a. 25
c. 30
b. 27
d. 32
11) Papan catur Dini memiliki luas 256 cm2 sedangkan papan catur Diana memiliki panjang sisi 18 cm. Jika disatukan luas papan catur Dini dan Diana adalah … e. 505 cm2
g. 545 cm2
f. 520 cm2
h. 580 cm2
12) Persegi A memiliki luas 256 cm2, persegi B memiliki panjang sisi 2 cm, sedangkan panjang sisi persegi C membentuk bilangan 32 cm. Selisih panjang sisi ketiga persegi tersebut adalah … a. 3 cm
c. 5 cm
b. 4 cm
d. 6 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
13) Ayah memiliki dua buah papan catur yang berbeda jenis. Papan catur plastik memiliki panjang sisi 15 cm. Sedangkan papan catur kayu memiliki luas 3 kali lipatnya dari papan catur plastik. Luas papan catur kayu milik ayah adalah … a. 655 cm2 b. 675 cm2 c. 685 cm2 d. 695 cm 14) Toni membeli sebuah kertas karton. Luas kertas karton tersebut 256 cm2. Toni akan memotongnya membentuk persegi. Jumlah persegi yang dapat dibuat Toni sama dengan panjang sisi kertas karton. Panjang sisi setiap persegi yang dibuat Toni adalah … a. 4 cm
c. 8 cm
b. 6 cm
d. 10 cm
15) Hadi memiliki karton dengan panjang sisi 64 cm. Kemudian Hadi memotongnya menjadi beberapa persegi dengan luas tiap persegi 16 cm2. Banyak persegi yang dapat dibuat Hadi … a. 10
c. 16
b. 12
d. 18
16) Kelas V berjumlah 15 orang. Bu Tina akan membagikan dua kertas lipat yang masing-masing memiliki luas 81 cm2 dan
cm2 pada setiap siswa kelas V. Jika
dijumlahkan maka luas keseluruhan kertas lipat yang dibagikan bu Tina adalah … a. 6645 cm2 b. 6525 cm2 c. 6435 cm2 d. 6345 cm2 17) Pak Yanto memiliki dua petak tanah masing-masing berbentuk persegi. Panjang sisi petak pertama setengah panjang sisi petak tanah yang kedua. Luas petak tanah yang kedua 484 m2. Jika dijumlahkan panjang sisi petak tanah milik pak Yanto adalah … a. 24 meter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. 27 meter c. 30 meter d. 33 meter 18) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 936 adalah … a. 62 + 152 x 22 b. 72 + 142 x 32 c. 132 x 32 + 72 d. 142 x 22 + 82 19) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 8 adalah …. a. √
√
:√
b. √
√
:√
c. √
:√
d. √
:√
√ √
20) Soal dibawah ini yang hasil pengerjaannya 1625 adalah …. a. 22 X 122 + 72 b. 32 x 112 + 82 c. 52 + 42 X 102 d. 62 + 32 X 112
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A Kunci Jawaban CAAADDDDABDADAAAADBC Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032
Jawaban AABABADDCDDDADDDCCCA BCABCDACBADCABDBABAC CAAADBBDDDADDDCBCADD CAAADDDDAAADBABBDACD DABADCDDADCADBAACDBC AABDDDDDAACDADACBABD CAACDCBCAAACDBCAAABC CCACDBAABABCADBCACDB CABADBDADCADABCBDCCB BAAADCAADDADADCBDDAA CBDABCADBCBDBCBADBCA CAAADDDDABDBDAAAACCC CAAADDDDABDBCAAAACBD CAAADDDDAABABAAABDBC AABCBADBCCBCDBCBCBBA CAAADDDDABDBDCADABCB CBDACBCABCABCBDBCBCB CAAADDDDABDADAAAADBC CAAADDDDABDBACBDBCAB CAAADDDDABDBDAAAADBC BAAADDDCBACBAAABCDBC CAAADDDDABCADAABABAA CAAACDDDABADDCAABBCA CAAADDDDABDADAACABCD CAAADDDDABDADAAAABCD CAAADDDDABADDCAABDCD CAADCDADAADDDAAAACBA BAAADDDDABDACCACABCB CAAADDDDABAACDABDCAC CABDDBABDBDACBADDDCA CAAADDDDABAAACDDDDAB CAAAACBAABADDBCCCCBC
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B Kunci Jawaban BBBCBCAADCDCBACDDABC Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030
Jawaban ABBADCABADADACBBADDC BBBCBCABCBCBACBDADBC ABDBCBDACBCBDACBDABC ACABDDCABBBDAAAABDCC ABCCBCBCBDACAADDBBDD BCAACBDACBCBADBCABBD CBBABBCDADACBADDACAC BBBCBCAADCDCBACADBAC BBBCBCAABCDBCBAAACBD BBBCBCAADCDCBACBDACC BBBCBCAADBDCBACDDDAA CBCBACBBACBCAABCDBCA BBBCBCAADCDCBACADABC BBBCBCAADCDCBACADABC BBBCBCAADCDCBACADABC BBBCBCAADCDCBADADACC CCBDAACBADABBBDCABCA BBBABCDADCDCBACADABC BBBCBCBADCDCBACADABC BBBCBCAADBDCBACDBABC BBBCBCAADCDCBABDAACC CBBCBCAADCDCBACADCBC BBBCBCAADCDCBACCDCBD BBBCBCBADCDCBACDDCBA BBBCBCAADCDCBADDBACC BBBCBCAADDDCBADBACBD CBDCABADBADCBCBDBBDA BBBCBCBADCDCBADCDDBC CBBCBCAADCDCBACADCBD BBBCBCAADBDCBABACBDD
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 9
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 10 Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 11 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 12 Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 13 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
LAMPIRAN 14 BIODATA PENELITI I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan lahir di Sempidi, 26 Desember 1993. Peneliti menempuh pendidikan dasar di TK Shanti Kumara I, lulus pada tahun 2000 dan dilanjutkan di SD No 1 Lukluk yang lulus pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Mengwi, lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di SMA Negeri 1 Mengwi. Tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan di luar perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti. 1. Seksi Acara pada kegiatan Parade Gamelan Anak 2012 2. Koordinator Sub. Bagian PGSD Choir HMPS PGSD 2013 3. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Mental Health in Children: Theory and Research” tanggal 13 Oktober 2014 4. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Diseminasi Magang Dosen: Pendidikan Luar Biasa” tanggal 13 Oktober 2014 5. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Diseminasi Hasil Magang Dosen: Curriculum Cambridge” tanggal 13 Oktober 2014