PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 GODEAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: YUSTINA BUDI UTAMI NIM : 081334034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 GODEAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: YUSTINA BUDI UTAMI NIM : 081334034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, kasih, dan ketulusan hati, kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus (†), terima kasih Tuhan atas penyelenggaraanMu
dan
kasihMu
dalam
penyelesaian skripsi ini. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Antonius Warsono (alm), dan Ibu Cicilia Purwanti, terima kasih atas doa dan dukungan yang telah
diberikan
sampai
sekarang.
Pengorbanan kalian adalah harapan masa depanku. Kakak-kakakku tercinta, Yohanes UW, Kosmas Dwi H, Agustina Candra M, dan Fransiska Ratna M, terima kasih atas doa dan dukungan kalian semua. Aku sayang kalian. ♥♥♥
“Non mea sed Tua Voluntas fiat (bukan kehendakku tetapi semoga terjadilah kehendakMu)”
∞ Mgr. Julianus Kema Sunarka, SJ ∞
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
• MOTTO • Ajrih, asih mring Pangeran
[
Mgr.
Julianus
Kema
Sunarka, SJ ]. Kemampuan berfikir jauh lebih bernilai daripada kemampuan mengingat fakta [ David J. Schwartz ]. Jangan pernah melewatkan kesempatan mengatakan selamat atas prestasi siapapun, atau menyatakan simpati akan penderitaan atau kekecewaan
[ David J. Schwartz ].
Hal-hal besar tidak dapat dicapai dengan mudah dan sempurna, melainkan melalui perpaduan dari serentetan hal-hal kecil yang dilakukan dengan baik dan sempurna [ Vincent Van Gogh ].
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 GODEAN
Yustina Budi Utami Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran akuntansi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yang tiap siklusnya meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan: (1) motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean pada mata pelajaran akuntansi (rata-rata motivasi belajar siswa pada: awal penelitian = 47,56, siklus I = 53,41, siklus II = 58,88 ; jumlah siswa yang memenuhi target yang ditetapkan pada : awal penelitian = 6,25%, siklus I = 31,25%, siklus II = 75%); (2) pemahaman siswa (rata-rata pemahaman siswa dilihat dari post test pada : siklus I = 84, siklus II = 92 ; jumlah siswa yang memenuhi target yang ditetapkan pada : siklus I = 81,25%, siklus II = 90,625%).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TO INCREASE LEARNING MOTIVATION AND STUDENT’S COMPREHENSION IN ACCOUNTING SUBJECTS ON THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SOCIAL SCIENCES DEPARTEMENT IN ONE STATE SENIOR HIGH SCHOOL GODEAN
Yustina Budi Utami Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
This research aims to increase the motivation and student’s comprehension after the implementation of cooperative learning model type Student Teams Achievement Division (STAD) in accounting subjects. This research is a classroom action research. The participants of this research were students of the Eleventh Grade of Social Sciences Departement in One State Senior High School Godean. This research was conducted in two cycles which each cycle covered four steps, those were: planning, conducting, observing, and reflecting. The methods of collecting by the data were observing, interview, documentation, dan questionnaire. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The results of this research show that implementation of cooperative learning model type STAD can improve: (1) student’s learning motivation on the eleventh grade students of social sciences dapartement in one state senior high school Godean in accounting subjects (the average of student’s learning motivation in: initial = 47,56, the first cycle = 53,41, the second cycle = 58,88; the total number of students who reached the target, in : initial = 6,25%, the first cycle = 31,25%, the second cycle = 75%); (2) student’s comprehension (the average of student’s comprehension of the post test in the first cycle = 84, the second cycle = 92; the total number of students who reached the target, in : the first cycle = 81,25%, the second cycle = 90,625%).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, support, dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak terwujud. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus mengucapkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Ibu Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia membantu penulis, membimbing, memberikan saran, motivasi dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.
5.
Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji, terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan untuk perbaikkan skripsi ini.
6.
Seluruh bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi beserta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan, arahan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7.
Ibu Erni Dwi Yulianti, S.Pd selaku guru mitra yang telah bersedia membantu penulis melaksanakan penelitian bersama dan membantu pelaksanaan penelitian sampai selesai.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Godean, Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian sampai selesai.
9.
Kedua orang tuaku, Bapak Antonius Warsono (almarhum) dan Ibu Cicilia Purwanti yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak-kakakku tercinta Yohanes Untung Widarto, Kosmas Dwi Hartanto, Agustina Candra Mulyani, dan Fransiska Ratna Mukti yang selalu memberikan doa, cinta, kasih sayang, semangat dan motivasi kepada penulis. 11. Sahabat-sahabat tersayang Maria Kurniasari P, Ika Noviana, Esti N, Ayuk, Rani, Fransiska Ida dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa, semangat dan motivasi kalian sampai penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2008 yang telah banyak membantu penulis. 13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 30 Juli 2015 Penulis
Yustina Budi Utami
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR
PERNYATAAN
PERSETUJUAN
PUBLIKASI
KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Batasan Masalah ......................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORITIK ..................................................................... 7 A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................. 7 B. Model Pembelajaran Cooperative Learning ............................. 22 C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ........................... 29 D. Motivasi Belajar ........................................................................ 36 E. Pemahaman Siswa ..................................................................... 42 F. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................ 45 G. Kerangka Berfikir ...................................................................... 46 H. Pertanyaan penelitian ................................................................ 49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 50 A. Jenis Penelitian .......................................................................... 50 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 50 C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 51 D. Prosedur Penelitian .................................................................... 51 E. Instrumen Penelitian .................................................................. 58 F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................... 60 G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 63 H. Uji Kuesioner ............................................................................ 67 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 71
BAB VI
GAMBARAN UMUM SEKOLAH .............................................. 74 A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Godean ............................... 74 B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................. 74 C. Struktur Organisasi dan Program Kerja SMA N 1 Godean ...... 76 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ............................. 78 A. Hasil Observasi ......................................................................... 78 1. Observasi Pra Penelitian ..................................................... 78 2. Pelaksanaan Tindakan ......................................................... 90 1) Siklus 1 .......................................................................... 90 2) Siklus 2 ......................................................................... 108 B. Analisis Komparasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi .................................................126 1. Analisis Komparatif Motivasi Belajar ............................... 126 2. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa .............................130 C. Pembahasan ...............................................................................131
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ..................136 A. Kesimpulan ...............................................................................136 B. Keterbatasan ..............................................................................136 C. Saran ..........................................................................................137
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 138 LAMPIRAN .................................................................................................... 140
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................... 31 Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan ...................................................... 33 Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok ........................................................ 34 Tabel 2.4 Skala Penilaian .................................................................................. 44 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 1 ................................... 61 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 2 .................................. 61 Tabel 3.3 Skor Variabel Motivasi ..................................................................... 62 Tabel 3.4 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) ........................................ 63 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ............................................................ 66 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ................................................. 69 Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................... 70 Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan Tipe II untuk Motivasi Belajar ................. 72 Tabel 5. 1 Hasil Observasi Guru (Pra Penelitian) .............................................. 80 Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa (Pra Penelitian) ............................. 82 Tabel 5.3 Hasil Observasi Kondisi Kelas (Pra Penelitian) ................................ 84 Tabel 5.4 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar (Pra Penelitian) ................... 88 Tabel 5.5 Hasil Analisis Motivasi Belajar Sebelum Penerapan PTK ............... 89 Tabel 5.6 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus 1) ................... 95 Tabel 5.7 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus 1) ....................................................................... 97 Tabel 5.8 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran (Siklus 1) .................. 98 Tabel 5.9 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tipe STAD (Siklus 1) ....................................................................... 100 Tabel 5.10 Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus 1) ....................................................................... 102 Tabel 5.11 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus 1) ................................................................................. 103 Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus1) .... 105 Tabel 5.13 Hasil Nilai Pre Test dan Post Test (Siklus 1) .................................... 106 Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Pre Test) .............................................................................. 107 Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Post Test) ............................................................................ 108 Tabel 5.16 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus II) ................... 114 Tabel5.17 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) ..................................................... 116 Tabel 5.18 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran ................................... 117 Tabel 5.19 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ................................................................................................ 119 Tabel 5.20 Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) ........................................................................ 121 Tabel 5.21 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus II) ................................................................................ 122 Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus2) ..... 123 Tabel 5.23 Hasil Nilai Pre Test dan Post Test (Siklus II) .................................... 124
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus II (Post Test) .................................................................................................... 125 Tabel 5.25 Hasil Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum, Siklus 1, dan Siklus 2 ........................................................................ 127 Tabel 5.26 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus 1 dan Siklus 2 .......................... 128 Tabel 5.27 Tabel Komparasi Pemahaman Siswa ................................................ 130
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Bagan Tahapan PTK .......................................................................... 9 Bagan 2.2 Bagan Tahapan PTK Menurut Model John Illiot .............................. 19 Bagan 2.3 Bagan Tahapan PTK Menurut Model Hopkins ................................. 20 Bagan 4.1 Bagan Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Godean .......................... 76
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Sesudah Penelitian ..................................... 140 Lampiran 2 Lembar Observasi (Pra Penelitian) ................................................... 145 Lampiran 3 Perangkat Siklus 1 ............................................................................ 153 Lampiran 4 Perangkat Siklus 2 ............................................................................ 202 Lampiran 5 Lembar Kuesioner ............................................................................ 231 Lampiran 6 Daftar Data Tabulasi ......................................................................... 239 Lampiran 7 Hasil Pre Test dan Post Test ............................................................. 252 Lampiran 8 Observasi Penelitian .......................................................................... 255 1. Observasi Penelitian (Siklus I) .................................................... 256 2. Observasi Penelitian (Siklus II) .................................................. 264
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Batasan Masalah ......................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORITIK ..................................................................... 7 A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................. 7 B. Model Pembelajaran Cooperative Learning ............................. 22 C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ........................... 29 D. Motivasi Belajar ........................................................................ 36 E. Pemahaman Siswa ..................................................................... 42 F. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................ 45 G. Kerangka Berfikir ...................................................................... 46 H. Pertanyaan penelitian ................................................................ 49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 50 A. Jenis Penelitian .......................................................................... 50 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 50 C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 51 D. Prosedur Penelitian .................................................................... 51 E. Instrumen Penelitian .................................................................. 58 F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................... 60 G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 63 H. Uji Kuesioner ............................................................................ 67 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 71
BAB VI
GAMBARAN UMUM SEKOLAH .............................................. 74 A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Godean ............................... 74 B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................. 74 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Struktur Organisasi dan Program Kerja SMA N 1 Godean ...... 76 BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ............................. 81 A. Hasil Observasi ......................................................................... 78 1. Observasi Pra Penelitian ..................................................... 78 2. Pelaksanaan Tindakan ......................................................... 90 1) Siklus 1 .......................................................................... 90 2) Siklus 2 ........................................................................ 108 B. Analisis Komparasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi .................................................126 1. Analisis Komparatif Motivasi Belajar ............................... 126 2. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa .............................130 C. Pembahasan ...............................................................................131
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ..................134 A. Kesimpulan ...............................................................................136 B. Keterbatasan ..............................................................................136 C. Saran ..........................................................................................137
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 138 LAMPIRAN ................................................................................................
xiv
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................... 31 Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan ...................................................... 33 Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok ........................................................ 34 Tabel 2.4 Skala Penilaian .................................................................................. 44 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 1 ................................... 61 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 2 .................................. 61 Tabel 3.3 Skor Variabel Motivasi ..................................................................... 62 Tabel 3.4 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) ........................................ 63 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ............................................................ 66 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ................................................. 69 Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................... 70 Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan Tipe II untuk Motivasi Belajar ................. 72 Tabel 5. 1 Hasil Observasi Guru (Pra Penelitian) .............................................. 80 Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa (Pra Penelitian) ............................. 82 Tabel 5.3 Hasil Observasi Kondisi Kelas (Pra Penelitian) ................................ 84 Tabel 5.4 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar (Pra Penelitian) ................... 88 Tabel 5.5 Hasil Analisis Motivasi Belajar Sebelum Penerapan PTK ............... 89 Tabel 5.6 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus 1) ................... 95 Tabel 5.7 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus 1) ....................................................................... 97 Tabel 5.8 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran (Siklus 1) .................. 98
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.9 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus 1) ................................................................................ 100 Tabel 5.10 Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus 1) ........................................................................................... 102 Tabel 5.11 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus 1) ................................................................................. 103 Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus1) .... 105 Tabel 5.13 Hasil Nilai Pre Test dan Post Test (Siklus 1) .................................... 106 Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Pre Test)107 Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Post Test) ................................................................................................... 108 Tabel 5.16 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus II) ................... 114 Tabel5.17 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) ........................................................................ 116 Tabel 5.18 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran ................................... 117 Tabel 5.19 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ................................................................................................ 119 Tabel 5.20 Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) .................................................... 121 Tabel 5.21 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus II) ................................................................................ 122 Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus2) ..... 123 Tabel 5.23 Hasil Nilai Pre Test dan Post Test (Siklus II) .................................... 124
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus II (Post Test) .................................................................................................... 125 Tabel 5.25 Hasil Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum, Siklus 1, dan Siklus 2 .............................................................................................. 127 Tabel 5.26 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus 1 dan Siklus 2 ................................................................. 128 Tabel 5.27 Tabel Komparasi Pemahaman Siswa ................................................ 130
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Bagan Tahapan PTK .......................................................................... 9 Bagan 2.2 Bagan Tahapan PTK Menurut Model John Illiot .............................. 19 Bagan 2.3 Bagan Tahapan PTK Menurut Model Hopkins ................................. 20 Bagan 4.1 Bagan Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Godean .......................... 76
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Sesudah Penelitian ..................................... 140 Lampiran 2 Lembar Observasi (Pra Penelitian) ................................................... 145 Lampiran 3 Perangkat Siklus 1 ............................................................................ 153 Lampiran 4 Perangkat Siklus 2 ............................................................................ 202 Lampiran 5 Lembar Kuesioner ............................................................................ 231 Lampiran 6 Daftar Data Tabulasi ......................................................................... 239 Lampiran 7 Hasil Pre Test dan Post Test ............................................................. 252 Lampiran 8 Observasi Penelitian .......................................................................... 255 1. Observasi Penelitian (Siklus I) .................................................... 256 2. Observasi Penelitian (Siklus II) .................................................. 264
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang sangat kita perlukan guna membantu dalam penyelenggaraan pembangunan bangsa suatu negara. Suatu pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal ataupun non formal. Salah satu lembaga formal dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu sekolah, dimana setiap sekolah mencanangkan program – program tertentu dalam pencapaian pendidikan belajar itu sendiri. Sekolah tidak lepas dari suatu standar kurikulum pemerintah dalam pencapaian tujuan belajar. Dengan pencapaian belajar yang baik, tentunya diperlukan beberapa hal yang sangat mendukungnya, salah satunya ialah proses antara guru dan siswa di dalam kelas. Di dalam kelas itu sendiri siswa dapat berkembang melalui seorang guru. Pembelajaran di dalam kelas adalah proses dimana terjadinya interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses interaksi tersebut, guru tidak hanya memberikan ilmu yang dimiliki kepada para siswanya, namun guru juga harus mampu memberikan pemahaman mendalam tentang materi pelajaran yang diberikan kepada siswanya. Dari berbagai macam pelajaran yang diajarkan, salah satunya ialah mata
pelajaran akuntansi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pendidikan (KTSP) sekarang ini, pelajaran akuntansi dipelajari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI pada semester genap dan kelas XII selama dua semester. Ternyata pelajaran ini bukan hanya untuk dipelajari saja, namun pelajaran akuntansi termasuk salah satu pelajaran yang diujikan pada saat Ujian Akhir Nasional (UAN). Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat termotivasi dalam belajar
akuntansi dan
memahami pelajaran akuntansi dengan baik. Namun pada kenyataannya, menurut guru pengampu mata pelajaran, banyak siswa yang kurang termotivasi dalam belajar akuntansi sehingga mereka kurang memahami materi pelajaran akuntansi tersebut. Oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan observasi untuk mengetahui penyebab dari kurang termotivasinya siswa dalam belajar akuntansi dan kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Adapun beberapa penyebabnya, yaitu: 1. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran di kelas. Ketika guru menjelaskam materi di depan kelas, sedikit siswa yang memperhatikannya. Siswa cenderung hanya mendengarkan guru, tetapi pada
kenyataan
tidak
memahaminya.
Jika
guru
mengajukan
pertanyaan, siswa hanya diam dan para siswa dianggap oleh guru sudah memahami materi apa yang sudah disampaikannya. 2. Siswa kurang dilibatkan dalam mengapresiasikan pengetahuan yang dimilikinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Para guru cenderung hanya mementingkan apa yang diajarkannya, tanpa harus mengerti apakah siswa itu sendiri sudah paham atau belum terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. 3. Kurangnya perhatian guru kepada semua siswa pada
saat
pembelajaran di dalam kelas. Siswa yang diperhatikan lebih oleh guru tentunya akan membuat siswa lainnya menjadi malas dalam belajar. Di dalam kelas misalnya, guru hanya hafal satu atau dua nama siswa yang dirasa pandai, sehingga guru hanya memfokuskan perhatiannya pada siswa tersebut tanpa memandang siswa-siswa lain yang juga sangat membutuhkan perhatiannya. Dari uraian tersebut di atas, peneliti berusaha mencari penyebabnya, akar permasalahan yang mungkin menjadi penyebab kurangnya motivasi belajar dan pemahaman siswa, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung tradisional (ceramah). Oleh karena itu, guru harus mencoba menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif guna mencapai hasil belajar yang baik. Banyak metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru, yaitu metode Student Teams Achievement Division (STAD), metode Jigsaw, Investigasi kelompok (Group Investigation), metode Think Pair Share (TPS), metode Numbered Head Together (NHT), dan metode Teams Games Tournament (TGT).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian
tentang
metode
pembelajaran
kooperatif
khususnya tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi terhadap peningkatan motivasi dan pemahaman siswa. Adapun alasan peneliti memilih metode STAD, yaitu peneliti menduga bahwa dalam pembelajaran, siswa dapat dilibatkan secara aktif bersama dengan kelompok timnya dan mampu bekerja sama antara anggota satu dengan anggota lainnya di dalam kelompok itu sendiri. Kerjasama antar siswa itulah pada akhirnya membuahkan keberhasilan kelompok. Karena keberhasilan kelompok adalah tanggung jawab semua anggota kelompok. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan sebelum melakukan proses pengajaran agar siswa dapat terlibat secara aktif. Berdasarkan masalah tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean”. B. Batasan Masalah Penelitian ini akan memfokuskan pada tipe STAD pada variabel peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun rumusan masalah, yaitu: 1. Apakah ada peningkatan motivasi belajar kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi? 2. Apakah ada peningkatan pemahaman belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi? 2. Mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi? E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, berharga dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun kedunia pendidikan serta dapat memperoleh wawasan dalam menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu kesimpulan secara tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Bagi siswa Dengan penelitian ini siswa diharapkan dapat termotivasi belajar akuntansi, memahami, dan dapat meningkatkan nilai akuntansi. 3. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan masukan serta bahan pertimbangan saat memilih metode pembelajaran. 4. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan mutu pembelajaran di sekolah yang akhirnya pada kualitas sekolah. 5. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur atau referensi penelitian sejenis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Suharsimi Arikunto (2006: 2-26) mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. 1. Penelitian Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi
yang bermanfaat
dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. Kelas Dalam hal ini terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Model penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto yaitu ada empat tahapan yang lazim perlu dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
(Arikunto, 2006: 16) Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi insur subyektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang peru diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Tahap 3: Pengamatan (Observing) Tahap
ini
yaitu
kegiatan
pengamatan
yang
dilakukan oleh pengamat. Tahap ini dapat dikatakan bahwa pengamatan juga diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Tahap 4: Refleksi (Reflecting) Tahap
ini
merupakan
kegiatan
untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesi melakukan tindakan, kemudian berhadapan
dengan
peneliti
untuk
mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. Suharsimi Arikunto juga mengemukakan sasaran-sasaran atau objek penelitian tindakan kelas , yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/ lapangan/ laboratorium/ bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah dengan serius, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah. 2. Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas, terutama cara guru memberi bantuan kepada siswa,
ketika
sedang
membimbing
siswa
yang
sedang
berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa. 3. Unsur materi pelajaran, dapat dicermati dalam GBPP dan yang sudah
dikembangkan
dalam
Rencana
Tahunan,
Rencana
Semesteran dan Analisis Materi Pelajaran. Lebih lanjut dapat dilihat dari materi yang tertulis dalam Satuan Pelajaran dan terutama ketika materi tersebut disajikan kepada siswa, me;iputi pengorganisasian,
urutannya,
cara
penyajiannya
atau
pengaturannya. 4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan baik yang dimiliki oleh siswa perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di laboratorium. 5. Unsur hasil
pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang
dijadikan titik tujuan
yang harus dicapai
siswa melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran,
baik
susunan
maupun
tingkat
12
pencapaian.
Dikarenakan hasil belajar merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain. 6. Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun yang melingkungi
siswa di
rumahnya.
Informasi
tentang
lingkungan dikaji bukan untuk dilakukan campur tangan, tetapi digunakan sebagai pertimbangan dan bahan untuk pembahasan. 7. Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Sedangkan Wijayah Kusumah (2009: 9) mengemukakan definisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Suhardjono (2006: 58-61) mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas menurut Susilo (2007: 16) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Menurut Susilo, dalam prakteknya PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur empat langkah, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning). b. Melaksanakan tindakan (acting) dan pengamatan (observing). c. Merefleksikan (reflecting) hasil pengamatan. d. Perbaikan
atau
perubahan
peencanaan
(replanning)
untuk
pengembangan tingkat keberhasilan. 2. Manfaat dan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas 1) Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya Kusumah (2009: 16), ada beberapa manfaat dari PTK, yaitu: a. Menumbuhkan kebiasaan menulis. Karena terbiasa menulis, guru bisa memperoleh kesempatan untuk naik golongan bagi PNS, karena sertifikasi guru mensyaratkan PTK. b. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. c. Berpikir analisis dan ilmiah. Karena terbiasa mencari jalan keluar, maka seorang guru akan terbiasa untuk berpikir analisis ilmiah. Oleh karena itu, PTK dapat mengarahkan guru untuk selalu berpikir ilmiah dalam memecahkan masalah. d. Menambah khasanah ilmu pendidikan. Dengan banyaknya tulisan dari para guru yang melakukan PTK, maka akan banyak kesempatan bagi para guru untuk membaca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dan mengembangkan wawasannya. Hal ini dapat menambah khasanah baru dalam dunia pendidikan. e. Menumbuhkan semangat guru lain. PTK dapat mendorong guru lain untuk mencoba melakukan PTK di kelas diajarnya dan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajarann kelas. f. Mengembangkan pembelajaran. Dengan PTK, guru dapat mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan dapat memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas. g. Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan. PTK pada intinya memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Semakin sering dan banyak guru yang menulis PTK, maka semakin baiklah kualitas sekolah tersebut. Sedangkan Susilo (2007: 18) mengemukakan ada dua manfaat PTK, yaitu: a. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru. b. Karya Tulis Ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya, dan dalam rangka membuat rancangan penelitian tindakan kelas yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
2) Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Suhardjono (2006: 61) mengemukakan tujuan dari PTK, yaitu: a. Meningkatkan mutu isi, proses, serta, hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. c. Meningkatkan
sikap
profesional
pendidik
dan
tenaga
kependidikan. d. Menumbuhkembangkan
budaya
akademik
di
lingkungan
sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan
mutu
pendidikan
dan
pembelajaran
secara
berkelanjutan (sustainable). 3. Model-model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya Kusumah (2009: 24) ada lima model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: 1) Model Kurt Lewin Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar adanya berbagai model penelian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian
karena
dialah
yang
pertama
kali
memperkenalkan Action Research atau penelitian tindakan. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Dapat digambarkan dalam siklus:
Acting
Planning
Observing
Reflecting
2) Model Kemmis & MC Taggart Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin sebagaimana yang diutarakan di atas. Hanya saja, komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya (Kemmis & McTaggart, 1990: 14).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan,
pengamatan dan
refleksi.
Keempat
komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangakt komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. 3) Model John Illiot Desain John Illiot tampak bahwa di dalam satu tindakan (acting) terdiri dari beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah1, langkah tindakan 2, langkah tindakan 3. Adanay langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan, dan setiap pokok bahasan terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan. Oleh karenanya, untuk menyelesaikan satu pokok bahasan tertentu diperlukan beberapa kali langkah tindakan, yang terealisasi di dalam kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Ide awal Model PTK John Illiot
Temuan dan Analisis
Perencanaan Umum Langkah Tindakan 1,2,3
Implementasi Langkah Tindakan Monitoring Implementasi dan Efeknya
Penjelasan Kegagalan tentang Implementasi
Revisi Perencanaan Umum
Perbaikan Perencanaan Langkah Tindakan 1,2,3
Monitoring Implementasi dan Efek
Penjelasan Kegagalan & Efek
Implementasi Langkah Berikutnya
Revisi Ide Umum
Perbaikan Perencanaan Langkah Tindakan 1,2,3
Monitoring Implementasi dan Efek
19
Implementasi Langkah Berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
4) Model Hopkins Berpijak pada desain-desain model PTK para ahli pendahulunya, selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyusun desain tersendiri, yaitu sebagai berikut:
Perencanaan Tindakan Target, Tugas, Kriteria, Keberhasilan
Implementasi
Evaluasi
Menopang Komitmen
Cek Kemajuan Mengatasi Problem
Cek hasil
Perencanaan Konstruksi
Pengambilan stok
Audit
Ambil start
Pelaporan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
5) Model Mc. Kernan Menurut Mc. Kernan ada tujuh langkah yang harus dicermati dalam PTK, yaitu: 1. Analisis situasi (reconnaissance) 2. Perumusan dan klarifikasi permasalahan 3. Hipotesis tindakan 4. Perencanaan tindakan 5. Penerapan tindakan dengan monitoringnya 6. Evaluasi hasil tindakan 7. Refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan selanjutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
B. Model Pembelajaran Cooperative Learning 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Trianto (2009: 56) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ ras, dan satu sama lain saling membantu. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen & Kauchak, 1996: 279). Trianto (Artzt & Newman, 1990: 448) menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model yang lebih mengutamakan kerja kelompok untuk saling membantu siswa satu dengan yang lainnya dan diharapkan tercipta suatu kerjasama antara anggota dengan anggota kelompok, kelompok dengan kelompok, ataupun kelompok dengan guru. 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Ide utama dari pembelajaran kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan betanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Menurut Johnson & Johnson (Trianto (2009: 57)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
menyatakan bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Eggen & Kauchak Trianto (2009: 58), pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Dalam pembelajaran kooperatif, tujuan-tujuan pembelajaran mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan social (Ibrahim, dkk, 2000: 7). Jadi,
tujuan dari pembelajaran
kooperatif
adalah
untuk
meningkatkan pembelajaran secara kerja sama dalam tim kelompok dan saling memberikan dukungan terhadap anggota tim di dalam pembelajaran bersama tersebut. 3. Keunggulan penggunaan pembelajaran kooperatif Menurut Wina Sanjaya (2006: 247–248), ada banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah: a. Melalui
pembelajaran
kooperatif
siswa
tidak
terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
dari berbagai informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. d. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik
sekaligus
kemampuan
sosial,
termasuk
mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan karena
keputusan
yang
dibuat
adalah
tanggung
jawab
kelompoknya. g. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. 4. Kelemahan pembelajaran kooperatif Di samping keunggulan, Wina Sanjaya (2006: 248 – 249) juga memaparkan beberapa kelemahan pembelajaran kooperatif: a. Untuk mengetahui dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang
butuh
waktu.
Sangat
tidak
rasional
kalau
kita
mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa dianggap memiliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa
yang dianggap kurang memiliki
kemampuan.
Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok. b. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. c. Penilaian yang diberikan kelompok dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Dengan demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah hasil individu siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Keberhasilan
pembelajaran
kooperatif
dalam
26
upaya
mengembangkan kesadaran berkelompok perlu memerlukan periode waktu yang panjang. Hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan. e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif
selain
siswa
belajar
bekerja
sama
bagaimana
membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam strategi pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah. 5. Enam tipe pembelajaran kooperatif Trianto (2009: 67-87) memperkenalkan enam tipe pembelajaran kooperatif: a. Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Tim Ahli (Jigsaw) Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan teman-teman dari Universitas John Hopkins. Pembelajaran tipe ini yaitu siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota 5-6 orang, materi pembelajaran kemudian diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. Kemudian setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Anggota dari kelompok lain
yang telah
mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompokkelompok ahli untuk mendiskusikannya. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temantemannya. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswi dikenai tagihan berupa kuis individu. c. Investigasi Kelompok (Group Investigation) Investigasi kelompok merupakan model pembelajarn kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyidikan mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik. d. Think Pair Share (TPS) Strategi think-pair-share (TPS) atau berfikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajarn kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. e. Numbered Head Together (NHT) Numbered Head Together atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. f. Teams Games Tournament (TGT) Model pembelajarn ini juga bisa disebut sebagai Pertandingan Permainan Tim, dikembangkan secara asli oleh David De Vries dan Keath Edward (Trianto, 2009: 83). Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, Student Team Achievement Divisions (STAD) termasuk di dalamnya. Menurut Trianto (2009: 68-72) pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Slavin (dalam Nur, 2006: 26) berpendapat bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang meteri tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: 1. Perangkat Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2. Membentuk Kelompok Kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenin kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik, yaitu: a. Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian dalam
mata
pelajaran
akuntansi.
Tujuannya
adalah
untuk
mengurutkan siswa sesuai kemampuan akuntansinya dan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam kelompok. b. Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa rangking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. c. Menentukan Skor Awal Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dpat berubah setelah ada kuis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal. d. Pengaturan Tempat Duduk Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajarn kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok Untuk mencagah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkan atau fase. Fase-fase dalam pembelajaran seperti ini tersajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Fase 2 Menyajikan/ menyampaiakan tujuan materi.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Membimbing kelompokFase 4 Membimbing kelompok kelompok belajar pada saat bekerja dan belajar. mereka mengerjakan tugas mereka.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 5 Evaluasi
Fase 6 Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. (Sumber: Ibrahim, dkk. 2000:10)
Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menghitung skor individu Menurut Slavin (Trianto, 2009: ) untuk memberikan skor perkembangan individu dihiung seperti pada tabel 2.2.
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan
Nilai Tes Lebih dari 10 poin di bawah skor
Skor Perkembangan 0 poin
awal……….
10 poin dibawah sampai 1 poin di
10 poin
bawah skor awal……….
Skor awal sampai 10 poin di atas
20 poin
skor awal……….
Lebih dari 10 poin di atas skor
30 poin
awal……….
Nilai sempurna (tanpa
30 poin
memperhatikan skor awal)……….
2) Menghitung skor kelompok Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh kategori skor kelompok seperti tercantum pada Tabel 2.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok
Rata-rata Tim
Predikat
0 ≤x≤5
-
5 ≤ x ≤ 15
Tim baik
15 ≤ x ≤ 25
Tim hebat
25 ≤ x ≤ 30
Tim super
3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok Setelah
masing-masing
kelompok
memperoleh
predikat,
guru
memberikan hadiah/ penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya. Adapun kelebihan dan kekurangan dalam metode pembelajaran tipe STAD ini menurut Ade Sanjaya yaitu: Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah. b. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah. c. Dapat
mengembangkan
bakat
kepemimpinan
dan
mengajarkan
keterampilan berdiskusi. d. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
e. Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi. f. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat
yang
berbeda
dan
gaya-gaya
mengajar
berbeda.
(http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipestad.html) Dari tinjauan tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana. Dikatakan demikian karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat pada fase 2 dari fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu adanya penyajian informasi atau materi pelajaran. Perbedaan model ini dengan model konvensional terletak pada adanya pemberian penghargaan pada kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Menurut Hamzah B. Uno (2007: 3), motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) motif biogenetis, yaitu motifmotif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya; (2) motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat. Misalnya keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lain-lain; (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuhan-Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
T. Hani Handoko (2003: 252), mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Sedangkan menurut H. Hadari Nawawi (2003: 251), pengertian dari motivasi adalah suatu keaddaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang secara sadar. Henry Simamora (2004: 510), definisi dari motivasi adalah sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki (http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/10/motivasi.html). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kesanggupan
untuk
melakukan
kegiatan
karena
didorong
oleh
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan. 2. Jenis-Jenis Motivasi Menurut Hamzah Uno (2011:4), dari sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan dua macam, yaitu a. Motif intrinsik Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditumbuhkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
dengan cara mengembangkan minat mereka terhadap bidang-bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran. b. Motif ekstrinsik Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terdapat kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik: 1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya. 2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya. 3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu, apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis. 4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. 5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
3. Motivasi Belajar Hamzah Uno (2011: 22-23), mengatakan bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Uno juga menambahkan tentang pengertian belajar, yang dimaksud belajar menurut Uno adalah: (1) memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, (2) suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya, (3) perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, (4) belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Motivasi belajar dapat timbul dari karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita–cita.
Sedangkan
faktor
ekstrinsiknya
adalah
adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa–siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Menurut Hamzah Uno (2011: 23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. adanya hasrat dan keinginan berhasil; b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c. adanya harapan dan cita – cita masa depan; d. adanya pengahargaan dalam belajar; e. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; f. adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 4. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Menurut Uno (2011: 27-29), ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain: a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seorang anak akan memecahkan materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel tersebut, anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku tabel matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Upaya untuk mencari tabel matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Sebagai contoh, anak akan termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik itu dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang elektronik. Dalam suatu kesempatan misalnya, anak tersebut diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat pengalamannya dari bidang elektronik, maka radio tersebut menjadi baik setelah diperbaikinya. Dari pengalaman itu, anak makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit anak sudah mengetahui makna dari belajar itu. c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
E. Pemahaman Siswa 1. Definisi Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608). Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami cara mempelajari baikbaik
supaya
paham dan
pengetahuan banyak.
(http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/) Pemahaman menurut Sadiman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menerangkan,
memperluas,
menyimpulkan,
43
menggeneralisasikan,
memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep (http://www.masbied.com/2011/09/02/definisi-pemahaman-menurut-paraahli/).
2. Pengukuran Tingkat Pemahaman
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 245–249) ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi, yaitu:
a. Skala bebas adalah skala penilaian yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. Ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal. b. Skala 0 – 10 adalah skala penilaian untuk angka 0 adalah angka terendah dan angka 10 adalah angka tertinggi. c. Skala 0 – 100 adalah skala penilaian yang lebih halus dibanding skala 0 – 10, karena skala ini menilai dalam bilangan bulat. d. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf A, B, C, D dan E.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 2.4 Skala Penilaian Angka 10 8.0 – 10 6.6 – 7.9 5.6 – 6.5 4.0 – 5.5 3.0 – 3.9
Angka 100 80 – 100 66 – 79 56 – 65 40 – 55 30 – 39
Huruf A B C D E
Keterangan Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal
3. Definisi Akuntansi Sedangkan definisi Akuntansi menurut American Accounting Association (Alam S, 2007: 139) adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Dari pengertian ini, ada tiga hal yang dapat disimpulkan: a. Masukan (input) akuntansi sebagai sistem informasi adalah informasi ekonomi dari kegiatan (transaksi) organisasi ataupun perusahaan. b. Masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa informasi atau laporan keuangan. c. Keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
F. Kajian Penelitian yang Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, tentunya ada beberapa hal yang perlu peneliti terapkan sebelum melakukan penelitian, yakni bahwa peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Dilihat dari beberapa contoh judul penelitian sebelumnya memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yang akan peneliti lakukan, yakni mencari tahu tentang peningkatan motivasi dan pemahaman siswa, akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti mengkaji 2 buah skripsi yang digunakan peneliti sebagai acuan, yaitu : 1. Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dalam Belajar Ekonomi oleh Magdalena Eno, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2011. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa penerapan metode STAD pada siklus pertama jumlah siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi hanya 8 siswa (34,78%), sedangkan jumlah siswa yang memiliki motivasi tinggi pada siklus kedua sebanyak 15 siswa (68,18%). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa pada siklus kedua mengalami peningkatan, maka metode pembelajaran STAD sudah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 2. Peningkatan
Pemahaman
Siswa
Melalui
Penerapan
Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD pada Mata Pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Akuntansi SMA, Studi kasus: Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta oleh Lusia Rini Hapsari, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2009. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3. Peningkatan pemahaman siswa tersebut terlihat dari jumlah siswa dikategorikan sangat baik adalah 27 (96,4285%) pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 1 (3,5715%); pemahaman siswa dikategorikan cukup baik adalah 0 (0%); pemahaman siswa dikategorikan tidak baik adalah 0 (0%); pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 0 (0%). Jika dilihat dari ketuntasan, semua siswa sudah dapat diketegorikan tuntas, yaitu 28 siswa (100%) bahkan 27 siswa sudah mencapai nilai sempurna. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pemahaman siswa sesudah STAD dikategorikan sangat baik dan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Akuntansi telah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. G. Kerangka Berfikir Motivasi belajar menurut Hamzah (2007: 1) adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dorongan
dalam
dirinya.
Pemahaman
menurut
Sadiman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
(http://www.masbied.com/2011/09/02/definisi-pemahaman-menurut-paraahli/)
adalah
suatu
kemampuan
seseorang
dalam
mengartikan,
menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Di dalam suatu pembelajaran di dalam kelas diharapkan pengajaran dikemas dengan baik, yang kemudian akan membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran. Banyak model-model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan oleh guru guna melatih siswa belajar mandiri, aktif dan kreatif. Salah satunya yaitu dengan cara guru menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Di dalam PTK tersebut banyak model-model yang dapat diterapkan guna mencapai pembelajaran kelas yang maksimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Wijaya Kusumah (2009: 1-5) mengatakan bahwa dewasa ini banyak kita jumpai guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Padahal banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dapat dijadikan tulisan dalam bentuk PTK. Masalahnya sangat komplek, dan jawabannya ternyata pada diri guru itu sendiri. Belum banyak guru yang mengenal apa itu PTK. adapun faktor-faktor penyebab belum dilakukannya PTK, yaitu: 1. Guru kurang memahami profesi guru 2. Guru malas membaca 3. Guru malas menulis 4. Guru kurang sensitif terhadap waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
5. Guru terjebak ke dalam rutinitas kerja 6. Guru kurang kreatif dan inovatif 7. Guru malas meneliti Dari beberapa kasus yang disebutkan di atas, terlihat memang benar bahwa sekarang ini banyak guru yang belum menerapkan model-model pembelajaran yang dikemas dengan menarik guna membangkitkan proses pembelajaran siswa di kelas. Padahal banyak metode dalam melakukan pembelajaraan kooperatif, yakni salah satunya ialah model cooperative learning Student Teams Achievement Divisions (STAD). Slavin (dalam Nur, 2006: 26) berpendapat bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang meteri tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Metode STAD ini akan diterapkan pada mata pelajaran akuntansi. Model pembelajaran tipe STAD ini diharapkan
dapat meningkatkan
motivasi belajar dan pemahaman siswa. Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD, siswa dapat belajar ataupun berdiskusi secara berkelompok dalam tim, mampu bekerja sama dengan baik antar anggota kelompok, tertarik mengikuti pembelajaran, terlibat aktif pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
proses pembelajaran, dan pada akhirnya akan meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa beserta kelompoknya. H. Pertanyaan Penelitian Adapun peneliti menyusun beberapa pertanyaan penelitian yang mendukung hipotesis dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana motivasi belajar dan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2 SMA N 1 Godean sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 2. Bagaimana motivasi belajar dan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2 SMA N 1 Godean sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode pembelejaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS 2 SMA N 1 Godean, Yogyakarta. Wijaya Kusumah (2009: 9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Dikatakan deskriptif kualitatif karena bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar motivasi belajar siswa, baik sebelum dan sesudah digunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data yang bersifat kualitatif ini, dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan kuesioner. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Godean, Yogyakarta. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2012 & Juni 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Godean, Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitiannya
adalah peningkatan
motivasi
belajar dan
pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi. D. Prosedur Penelitian Mulyasa (2009: 70-73) mengatakan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Rencana Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencangkup kegiatan sebagai berikut: a. Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta didik. b. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
c. Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK. d. Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. e. Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS). f. Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar. 2. Tindakan Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. 3. Observasi Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap. 4. Refleksi Refleksi menguraikan menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini ada tiga tahapan, yaitu kegiatan pra penelitian (observasi kegiatan guru, observasi kelas dan observasi siswa), siklus satu dan siklus dua jika diperlukan. Setiap siklus penelitian pada dasarnya sama dan menggunakan instrument yang sama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Adapun kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pra penelitian Sebelum
mengadakan
penelitian,
peneliti
terlebih
dahulu
digunakan
adalah
lembar
melakukan kegiatan pra penelitian. Kegiatan pra penelitian meliputi: a. Observasi terhadap guru 1) Instrumen
observasi
yang
observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan mengemukakan
tujuan
pembelajaran),
kegiatan
inti
(penggunaan bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan
penelitian
pembelajaran),
dan
kegiatan
penutup
(evaluasi dan refleksi) yang dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
2) Dalam observasi terhadap guru, peneliti akan mengobservasi mengenai aktivitas guru
di kelas secara umum dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3) Observasi pada guru ini dilakukan melalui cara pengisian lembar observasi. b. Observasi terhadap siswa 1) Instrumen
observasi
yang
digunakan
adalah
lembar
observasi terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi
kegiatan
awal
(kegiatan
siswa
mengikuti
pembelajaran), kegiatan inti (sikap siswa saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa mengerjakan tugas dengan baik, refleksi). Pada kegiatan pra penelitian ini, peneliti akan membagikan kuesioner yang dimaksudkan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa terhadap proses pembelajaran Akuntansi sebelum diterapkan metode pembelajran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 2) Observasi pada siswa ini, peneliti akan mengobservasi mengenai aktivitas keseluruhan siswa di kelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3) Observasi pada siswa ini dilakukan melalui cara pengisian lembar observasi. c. Observasi terhadap kelas 1) Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi terhadap kondisi kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengungkapkan kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi interaksi antar siswa dalam kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas. 2) Dalam penelitian ini observasi pada kelas, peneliti akan mengobservasi mengenai aktivitas keadaan di kelas dalam proses pembelajaran. 3) Observasi pada kelas dilakukan melalui cara pengisian lembar observasi.
Siklus Pertama Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan/ tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), yaitu meliputi: 1) Peneliti menggali data awal karakteristik siswa secara heterogen
menjadi
kelompok-kelompok
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
beranggotakan 4-5 siswa. Beberapa perangkat yang dipersiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model tipe STAD, lembar siswa, kuis dan lembar observasi. 2) Peneliti menyusun instrument pengumpulan data, meliputi: (a) Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (b) Lembar observasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. (c) Lembar observasi aktivitas kelas selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (d) Lembar refleksi. b. Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajarn kooperatif tipe STAD sesuai rencana tindakan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan 4-5 siswa dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut. 3) Guru dan siswa mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama. 4) Guru
memberi
soal
kuis/
post
test,
dan
siswa
mengerjakannya secara individual. 5) Penghargaan kelompok c. Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi dan dilengkapi dengan video camcorder. d. Refleksi Untuk mengawali refleksi, siswa dibagikan kuesioner motivasi belajar siswa. Hal ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran akuntansi. Pada tahap ini, peneliti akan melakukan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi, kualitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir digunakan untuk mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan dalam
pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya (penyesuaian rencana pembelajaran dan/ atau instrumen yang perlu disempurnakan). 2) Refleksi pada akhir siklus petama, digunakan untuk mengetahi apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai.
Siklus Kedua Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama hanya tindakan yang berbeda. Yang membedakan siklus pertama dan kedua adalah tindakan yang dilakukan, dimana siklus yang kedua tindakannya berasal dari refleksi siklus pertama dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan/ tatap muka.
E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan pengumpulan data:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
1. Instrumen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran tipe STAD. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka implementasi tindakan. b. Lembar pembagian kelompok. Lembar
pembagian
kelompok
berisi
nama-nama
anggota
kelompok. Dalam pelaksanaannya, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam 4-5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Lembar Observasi a. Format daftar nilai siswa kelas XI IPS 2. b. Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajarn kooperatif tipe STAD. c. Lembar observasi aktivitas siswa dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. d. Lembar refleksi guru dan siswa dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Lembar Tes a. Pre Test Pre test berguna untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal pokok bahasan. Bentuk pre test yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
esai. Pre test ini sudah dapat dikatakan valid dan dapat langsung digunakan dalam penelitian karena dalam penyusunannya peneliti menggunakan validitas isi dengan membandingkan antara butirbutir soal pre test dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. b. Post Test Post test berguna untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar siswa telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Bentuk post test adalah soal esai. Post test ini berisikan soal-soal yang mempunyai bobot dan tingkat kesulitan yang sama dengan soal pre test dan disusun berdasarkan pertimbangan dosen dan guru.
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu objek yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan dua macam variabel yaitu variabel bebas disebut sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dan variabel terikat yaitu suatu variabel tertentu yang dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
a. Variabel Bebas Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. STAD merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif. b. Variabel Terikat Variabel terikat dari penelitian ini adalah motivasi belajar dan pemahaman siswa. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Motivasi belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 1 No Uraian Kisi-kisi 1 Menjelaskan pengertian buku besar 2 Menjelaskan bentuk-bentuk buku besar 3 Melakukan posting dari jurnal umum ke buku besar dalam bentuk 4 kolom
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus 2 No Uraian Kisi-kisi 1 Menjelaskan pengertian jurnal penutup 2 Menyebutkan dua tujuan jurnal penutup 3 Menyusun jurnal penutup
Soal no 1 1 1
Soal no 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
2. Pengukuran Variabel Penelitian Dalam pengukuran variabel pemahaman siswa diukur dengan membandingkan nilai yang diperoleh siswa pada saat siswa tidak menggunakan model pembelajaran tipe STAD dengan nilai yang diperoleh siswa pada saat siswa menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Dari hasil perbandingan ini jika siswa mengalami peningkatan maka dapat dikatakan pemahaman belajar siswa meningkat. Variabel motivasi peneliti menggunakan dua item penskoran yaitu item positif dan item negatif. Dalam pemberian skor item positif, respon positif (sangat setuju dan setuju) akan diberi skor lebih tinggi daripada respon negatif (tidak setuju, sangat tidak setuju). Sebaliknya, untuk item negatif, respon positif akan diberi skor lebih rendah daripada respon negatif. Table 3.3 Skor Variabel Motivasi Pernyataan Jawaban Positif Negatif Selalu 4 1 Sering 3 2 Jarang/ Kadang-kadang 2 3 Tidak pernah 1 4
3. Kategori Kecenderungan Variabel Kategori kecenderungan variabel dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II). PAP tipe II akan disajikan dalam tabel berikut (Masidjo, 1995: 157-160).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 3.4 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) Kategori Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Kecenderungan Kompetensi Variabel 81%-100% A Sangat Tinggi 66%-80% B Tinggi 56%-65% C Sedang 46%-55% D Rendah Dibawah 46% E Sangat Rendah
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi/ pengamatan Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Wijaya Kusumah, 2009: 66-78). Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, baik perilaku siswa, perilaku guru dan perilaku seluruh anggota kelas. 2. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti (Wijaya Kusumah, 2009: 66-78). Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai pendapat siswa dan pendapat guru tentang penerapan metode Student Teams Achievement
Division
(STAD).
Wawancara
digunakan
untuk
mengetahui hal-hal terjadi di dalam kelas dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden. Pedoman tentang wawancara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dalam hal STAD ini adalah mengenai metode pembelajaran, proses belajar, motivasi siswa, dan mengenai pemahaman siswa. Wawancara ini dilakukan dalam situasi yang tidak formal. Adapun kisi-kisi wawancara, yaitu: Kisi-kisi wawancara: a. Metode pembelajaran 1) Metode pembelajaran apa saja yang selama ini diketahui oleh guru? 2) Metode apa saja yang selama ini digunakan oleh guru? 3) Apa saja keuntungan dari penggunana metode pembelajaran di atas? 4) Apa saja kelemahan dari penggunaan metode pembelajaran di atas? 5) Apakah guru selalu memvariasi metode pembelajaran di dalam menyampaikan materi ajar atau hanya terpaku dengan satu metode pembelajaran saja? 6) Apakah guru mengetahui metode pembelajaran kooperatif? 7) Apakah guru mengetahui STAD dan pernah menerapkannya? b. Proses belajar 1) Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru? 2) Apakah guru selalu mempersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
c. Motivasi siswa 1) Bagaimana
tingkat
motivasi
siswa
di
dalam
proses
pembelajaran? 2) Apakah tingkat motivasi tersebut sudah dirasa “cukup” oleh guru? 3) Apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa? d. Pemahaman siswa 1) Bagaimana hasil pemahaman siswa selama pembelajaran? 2) Apakah pemahaman siswa tersebut sudah dirasa “cukup” oleh guru dalam hal pemahaman materi? 3) Apa
saja
yang
perlu
dilakukan
untuk
meningkatkan
pemahaman belajar siswa? 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti data siswa dan hasil belajar siswa. Selain dokumentasi dalam bentuk seperti di atas, kegiatan pembelajaran juga didokumentasikan dalam video recorder. 4. Kuesioner Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar ia memberikan jawaban atas pertanyaan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
diberikan. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa. Untuk mengukur tingkat perkembangan motivasi belajar siswa, dalam penelitian tindakan ini menggunakan kuesioner tertutup, dimana peneliti membagikan kuesioner sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD sesuai dengan indikator motivasi dengan empat alternatif jawaban. Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi
Variabel Motivasi
Nomor Nomor Indikator Pertanyaan Pertanyaan (+) (-) a. Adanya hasrat dan 1, 7, 10 4, 8, 11 keinginan berhasil. b. Adanya dorongan 2, 12, 13 dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan 3, 6 dan cita-cita masa depan. d. Adanya 14, 16, 17 15 penghargaan dalam belajar. e. Adanya kegiatan 5, 20 menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan 9, 18 19 belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Penskoran item motivasi dibagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item negatif (unfavorable). Dalam pemberian skor, setiap respons positif (selalu dan sering) akan diberi bobot yang lebih tinggi daripada respons negatif (jarang/kadang-kadang dan tidak pernah). Sebaliknya untuk item unfavorable, respon positif akan diberi skor yang bobotnya lebih rendah daripada respons negatif (Azwar , 1999: 26-27). Jumlah pernyataan positif dan negatif dibuat seimbang.
H. Uji Kuesioner a. Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:170). Pengujian validitas instrumen dalam penelitian menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
Keterangan: r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = Skor total dari seluruh item X = Skor total dari setiap item n = Jumlah responden Σ XY = Hasil kali X dan Y
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel,
maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. b. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut:
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha . Sebaliknya nilai koefisien Alpha
, maka penelitian tersebut
belum reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini pada siswa SMA Negeri 1 Godean kelas XI IPS 3 (33 siswa) 15 September 2012. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian validitas dan reliabilitas rasio motivasi belajar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
a) Rangkuman pengujian validitas motivasi belajar. Dari uji validitas motivasi belajar, menunjukkan bahwa ada 1 instrumen instrumen yang tidak valid ( rhitung > rtabel ). Butir instrumen yang tidak valid adalah butir nomor 19. Instrumen yang tidak valid tersebut dihapus atau dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar No
rhitung
rtabel
Keterangan
1
0,411
0,344
Valid
2
0,416
0,344
Valid
3
0,422
0,344
Valid
4
0,572
0,344
Valid
5
0,508
0,344
Valid
6
0,556
0,344
Valid
7
0,584
0,344
Valid
8
0,566
0,344
Valid
9
0,564
0,344
Valid
10
0,373
0,344
Valid
11
0,488
0,344
Valid
12
0,593
0,344
Valid
13
0,550
0,344
Valid
14
0,405
0,344
Valid
15
0,467
0,344
Valid
16
0,435
0,344
Valid
17
0,397
0,344
Valid
Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
70
rhitung
rtabel
Keterangan
18
0,496
0,344
Valid
19
0,576
0,344
Valid
Pertanyaan
Dari tabel 3.8 menunjukkan bahwa kesembilan belas pertanyaan motivasi belajar valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 33 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 diperoleh nilai
sebesar 0,344. Karena
maka
> 0,344, maka
dapat disimpulkan bahwa kesembilan belas butir pertanyaan variabel motivasi belajar siswa valid. b) Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Motivai Belajar Siswa. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha >0,6. Sebaliknya nilai koefisien <0,6, maka penelitian tersebut tidak reliabel. Dari pengujian reliabilitas kuesioner yang dilakukan oleh peneliti didapat hasil sebagai berikut: Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Keterangan
Variabel Motivasi
0,878
0,6
Reliabel
Dari 19 item motivasi belajar diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach
(0,878) lebih besar dari
(0,6),
sehingga dapat disimpulkan bahwa item motivasi adalah reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yaitu pemaparan data/ informasi tentang suatu gejala yang diamati. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan informasi tentang data observasi, wawancara, kuesioner dan tes. Observasi disajikan dalam bentuk tabel dan paparan isi tabel. Wawancara disajikan dalam bentuk paparan. 2.
Analisis Komparatif Analisis komparatif adalah analisis data yang membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Analisis komparatif digunakan untuk
menganalisis
peningkatan
motivasi
belajar
siswa
dan
pemahaman belajar siswa dengan cara membandingkan data tentang motivasi belajar dan siswa dan tingkat pemahaman sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). a. Motivasi Belajar Mengukur motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang berupa kuesioner. Adapun kuesioner pertama yaitu kuesioner dibagikan terlebih dahulu sebelum penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan kuesioner kedua yaitu kuesioner dibagikan sesudah penerapan model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Kriteria meningkatnya motivasi siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut yaitu jika penilaian motivasi setiap siswa lebih dari atau sama dengan target yaitu skor minimal berkategori tinggi, sebesar 57 dan diharapkan kelas dapat mencapai kategori tinggi. Sementara kuesioner dipaparkan menggunakan PAP tipe II (Masidjo, 1995: 235). Berikut acuan patokan PAP tipe II untuk motivasi belajar siswa: Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Untuk Motivasi Belajar No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Sumber: Data Primer
b. Pemahaman Siswa Pengukuran tingkat pemahaman belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division dengan cara memberikan soal pre test pada saat sebelum penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan soal post test pada saat setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
Penelitian ini dikatakan berhasil jika pemahaman mengalami peningkatan. Kriteria keberhasilan penerapan model pembelajaran tersebut jika rata-rata peningkatan pemahaman lebih dari atau sama dengan target yaitu 70 (sesuai dengan KKM).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Godean Sekolah ini berdiri pada tahun 1986 dengan SK No. 0887/0/1986 Tgl/ Bln/ Thn 22 Desember 1986. Mula-mula sebagai sekolah Filial, menginduk di SMA N 2 Yogyakarta, bertempat di sekolah tersebut, dengan waktu belajar siang hari pukul 13.30 – 17.30. Jumlah siswa kelas I, dua rombongan belajar (80 siswa) dengan guru-guru baru SMA N 1 Godean dibantu oleh guru-guru SMA N 2 Yogyakarta. Selaku kepala sekolah, diampu oleh Kepala Sekolah SMU N 2
Yogyakarta
(Drs.Sudaryo). Tahun kedua (1987), menempati gedung sekolah baru, yang berlokasi di tanah Desa Sidokarto seluas ± 9865 m.
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi Unggul dalam Prestasi Menguasai IPTEK Berbudi Pekerti Luhur dan Berwawasan Global. 2. Misi a. Meningkatkan budaya membaca dan menulis. b. Meningkatkan prestasi belajar akademik dan non akademik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
c. Meningkatkan / mempertahankan tingkat kelulusan peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. d. Meningkatkan jumlah lulusan yang meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. e. Meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan pemahaman ajaran agama sesuai agama yang dianut. f. Meningkatkan kepercayan diri dan mengembangkan minat, bakat. g. Meningkatkan kemampuan penggunaan komputer. h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin. 3. Tujuan Sekolah a. Menjadikan peserta didik memiliki kesadaran untuk meningkatkan budaya baca tulis melalui perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. b. Menjadikan 100 % kenaikan kelas melalui pembelajaran remidial dan pengayaan. c. Memperoleh peningkatan NUN: 0,1 (dari hasil NUN tahun sebelumnya) dengan mengoptimalkan bimbingan belajar efektif. d. Memperoleh peningkatan 5 % jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dari tahun sebelumnya. e. Memperoleh tiga kejuaraan dalam lomba yang diprogramkan oleh dinas pendidikan pemuda dan olah raga atau lembaga lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
f. Menjadikan peserta didik memiliki budi pekerti luhur melalui kegiatan pengembangan diri dan kegiatan keagamaan sesuai agama yang dianut. g. Membekali peserta didik menggunakan komputer dengan baik. h. Membekali peserta didik mampu berkomunikasi memakai bahasa Inggris melalui kegiatan Engish Club dan melalui mata pelajaran ketrampilan bahasa Mandarin.
C. Stuktur Organisasi dan Program Kerja SMA Negeri 1 Godean 1. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
KOMITE
Drs. Shobariman KEPALA TATA USAHA Amie Dwi Sukesi
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK KESISWAAN
WAKASEK SARPRAS
WAKASEK HUMAS
Drs. Edy Purnama
Selamet, S. Pd
Drs. Karmanto
Drs. Widiyatmono
GURU
SISWA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
2. Program Kerja a. Program Unggulan 1) Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). 2) Kelulusan 100% dengan bimbingan belajar efektif. 3) Mengembangkan potensi siswa berbasis Multiple Intelligance. 4) Mengembangkan budaya dan karakter bangsa Indonesia. 5) Mengembangkan kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi. 6) Meningkatkan daya serap ke Perguruan Tinggi. 7) Menerapkan 3 T (Tertib Waktu, Tertib Kerja, Tertib Administrasi). b. Program Pengembangan Sarana Prioritas 1) Membangun 3 ruang kelas belajar di atas gedung lama. 2) Mengembangkan sistem informasi sekolah. 3) Menambah koleksi buku-buku perpustakaan. 4) Mengembangkan kantin. 5) Melengkapi sarana kegiatan ekskul. 6) Mewujudkan lingkungan sekolah yang sejuk dan asri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi Penelitian
tindakan
kelas
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean dengan jumlah siswa 32 orang. Sebelum dilaksanakan penelitian ini, peneliti telah melakukan observasi dan wawancara lisan dengan guru mata pelajaran Akuntansi untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 2 tersebut. Untuk observasi
pendahuluan
dan
pelaksanaan
masing-masing
siklus
membutuhkan waktu 2x45 menit atau dua jam pelajaran. Berikut ini adalah uraian hasil observasi pendahuluan: 1. Observasi pra penelitian Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Rabu, 19 September 2012 pada jam pertama (pukul 07.00-08.30). Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Erni Dwi Yulianti, S.Pd sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 pada tahun 2012/ 2013 sebanyak 32 siswa. Materi yang dipelajari pada saat observasi pendahuluan ini adalah mencatat transaksi ke dalam Jurnal Umum, dengan standar kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
perusahaan jasa. Berikut adalah hasil uraian observasi terhadap guru, kelas, dan siswa. a. Observasi Guru (observing teacher) Pada kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan doa pagi, salah satu siswa memimpin doa. Selanjutnya guru mengucapkan salam pembuka dan memeriksa kesiapan siswa. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga akan
menimbulkan
motif
keberhasilan
mencapai
sasaran.
Kemudian guru melakukan kegiatan apersepsi atau mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan guru dengan tujuan untuk merangsang perhatian siswa sebelum memasuki materi yang akan dipelajari. Guru menyampaikan metode pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pertanyaan yang diberikan oleh guru kurang menarik perhatian siswa, hanya ada beberapa yang menanggapinya, tetapi pada umumnya siswa kurang aktif, sibuk dengan diri sendiri, berbicara dengan teman sebangku maupun teman yang ada di depan ataupun di belakangnya, bahkan ada yang bermain handphone disaat guru sedang menulis di white board. Hal ini dikarenakan guru kurang menggunakan metode belajar yang bervariasi, hanya sebatas menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, guru tidak menggunakan metode yang dapat menarik perhatian siswa, seperti diskusi, simulasi ataupun permainan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Selanjutnya
pada
akhir
pembelajaran,
guru
80
memberikan
kesimpulan dan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Menurut guru mata pelajaran Akuntansi, motivasi belajar siswa sangat kurang. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14
Butir-Butir Sasaran Guru membuka pelajaran Guru mengabsen/ menyebut nama Suara guru jelas Guru memakai media Guru memakai alat peraga Guru sering bertanya kepada siswa Pertanyaan guru diajukan kepada siswa Pertanyaan guru diajukan kepada kelas Guru memanfaatkan penguatan Guru memberi tugas rumah Sikap guru serius Sikap guru santai Guru menulis dipapan tulis
Guru umumnya duduk dikursi
Ya √
Tidak
Keterangan Mengucapkan salam
√ √ √ √
Papan tulis Metode ceramah dan tanya jawab
√ √ √ √ √ √ √ √
Berkaitan dengan hal-hal penting dan selanjutnya hanya berceramah √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 15
16 17
Butir-butir Sasaran Guru sering berjalan ke belakang, samping dan ke tengah Guru membuat rangkuman pelajaran Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikator/ tujuan pembelajaran b. Sekelompok indikator/ tujuan pembelajaran
Ya √
Tidak
81
Keterangan
√
√
b. Observasi Siswa (observing student) Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri dan alat-alat tulis yang digunakan untuk mengikuti pembelajaran. Setelah semua siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, guru memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Pada awal pelajaran semua siswa terlihat antusias menerima penjelasan dari guru. Pada pertengahan pembelajaran guru memberikan pertanyaan spontan kepada siswa, ada siswa yang antusias menjawab pertanyaan dari guru, tetapi ada juga siswa yang pasif dalam menjawab pertanyaan, sehingga terpaksa guru harus menunjuk siswa. Dalam proses pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang sibuk sendiri yaitu mengobrol dengan teman sebangkunya, ada juga siswa yang mengobrol dengan teman di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
belakangnya sehingga siswa tidak memperhatikan guru yang tengah mengajar di depan, serta terlihat beberapa siswa yang sibuk bermain HP.
Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan rutinitas mereka, juga kondisi pembelajaran yang cenderung membosankan, yaitu guru hanya dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dengan keadaan seperti ini jelas akan mengganggu teman-teman lain yang berniat dan serius untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3
4 5
6 7
Deskripsi Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas/ latihan soal dengan baik Siswa mendapat teguran dari guru Ada persaingan yang sehat dari diri siswa
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √
Keterangan Buku tulis dan alat tulis Hanya pada awal pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskripsi
8
Siswa aktif dalam proses pembelajaran
9
Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
10
Ya
Tidak √
83
Keterangan Hanya ada beberapa siswa yang hanya memperhatikan penjelasan dari guru
√ √
c. Observasi Kelas Dilihat secara fisik, kondisi ruang kelas sudah cukup memadai dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Di dalam kelas terdapat 1 papan tulis, 1 daftar absensi siswa, 1 buku untuk mengetahui proses kemajuan setiap mata pelajaran, 1 meja dan 1 kursi guru, meja dan kursi yang digunakan untuk 32 siswa, ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara, 1 majalah dinding, dan lingkungan yang cukup bersih sehingga sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Pada saat itu jumlah siswa yang hadir sebanyak 32 siswa. Suasana kelas pada awal pembelajaran masih cukup kondusif, terlihat siswa sangat siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, karena jam pembelajaran jatuh pada jam pertama. Namun pada pertengahan pembelajaran, ada beberapa siswa yang mulai bosan dengan pelajaran yang sedang berlangsung, itu terlihat dari adanya siswa yang asyik dengan kegiatannya sendiri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
mengobrol dengan teman, bercanda dengan teman sebangku, bermain HP, dan tidur-tiduran. Hal ini disebabkan karena tidak ada kegiatan
yang
menarik
dalam
pembelajaran
yang
dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa, itu diakrenakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran saat itu adalah ceramah dan tanya jawab. Walaupun demikian guru tetap bijaksana dengan memberikan teguran apabila sikap siswa telah melampaui batas. Pada akhir pelajaran guru memberikan tugas rumah dan kesimpulan serta mengucapkan salam. Tabel 5.3 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1 Fasilitas di dalam kelas √ White board, mendukung proses almari, meja dan pembelajaran kursi, LCD proyektor 2 Kondisi kelas √ Hanya pada awal mendukung proses pembelajaran pembelajaran 3 Siswa membuat √ Ada seorang kegaduhan/ keributan siswa yang bermain HP yang kemudian mengganggu siswa lainnya 4 Siswa mengerjakan √ Siswa latihan soal mengerjakan secara individu 5 Siswa aktif bertanya √ Hanya ada pada guru beberapa siswa yang bertanya tentang materi yang sedang diajarkan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Deskripsi 6 Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran 7 Adanya sumber belajar dalam kelas yang mendukung proses pembelajaran
Ya
Tidak √ √
85
Keterangan
Sumber belajar kurang, buku yang digunakan hanya hand out dari guru, tidak ada buku cetak yang dapat menunjang sumber pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi terhadap guru, siswa dan kelas, berikut ini akan disajikan analisis situasi pembelajaran dari hasil observasi pendahuluan. Dapat diketahui bahwa selama proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab.
Metode ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas XI IPS 2. Selain menghemat waktu, tenaga, dan
biaya, metode ini dirasa guru
sangat mudah untuk diterapkan di dalam kelas. Sedangkan metode tanya jawab digunakan guru untuk merangsang pemahaman dan pengetahuan siswa. Kedua metode tersebut memang sudah baik apabila diterapkan dalam proses pembelajaran, akan tetapi bila penggunaan metode tersebut dilakukan terus menerus oleh guru secara rutin dan tidak adanyak kegiatan menarik dalam pembelajaran tentunya akan menimbulkan kebosanan pada diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
siswa. Pada saat observasi awal guru hanya sedikit memberikan latihan soal, dan pertanyaan-pertanyaan secara spontanitas kepada bebarapa siswa. Terlihat dari sebagian siswa yang tidak mendapat pertanyaan dari guru hanya berdiam diri, bersikap acuh tak acuh, asyik
berbicara
dengan
teman-temannya
di
luar
materi
pembelajaran dan bermain HP serta tidur-tiduran. Guru juga tidak memberikan penghargaan non verbal kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Hal itu menyebabkan tidak adanya semangat dan keinginan dari diri siswa untuk berkompetisi atau bersaing antar siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menemukan beberapa permasalahan pembelajaran, salah satunya yaitu rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, sehingga akan berdampak juga pada pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini tampak pada kurangnya keinginan berhasil pada diri siswa, dimana siswa kurang memiliki ikap terhadap harapan dan cita-cita dimasa depan dan tidak adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran. Peneliti menduga akar dari permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya kebosanan siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari
permasalahan
tersebut,
menurut
peneliti
87
alternatif
pemecahannya yaitu menciptakan suatu proses belajar mengajar yang bervariasi untuk dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, misalnya dengan menggunakan model dan media yang bervariasi, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas menjadi menyenangkan dan lebih kondusif. Ada berbagai model dalam pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dimana masingmasing model memiliki langkah-langkah yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bekerja sama dengan
guru
mitra
bermaksud
menerapkan
suatu
model
pembelajaran alternatif di samping metode ceramah dan tanya jawab, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Dalam model ini ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan yaitu guru membentuk kelompok secara heterogen, guru menyajikan pelajaran, guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok sampai anggota kelompok tersebut mengerti dan paham, diharapkan dalam kelompok
tersebut
antar
siswa
saling
berinteraksi
dalam
memecahkan soal-soal latihan, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, serta memberikan evaluasi dan kesimpulan. Dengan model ini pembelajaran terpusat kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pengawas selama proses pembelajaran.
d. Kuesinoer Motivasi Belajar SiswaObservasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum diterapkannya penelitian tindakan kelas. Berikut ini merupakan hasil kuesioner motivasi belajar siswa: Tabel 5.4 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan STAD No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Skor 55 53 56 58 45 48 50 53 43 41 54 45 43 51 57 46 47 49 53 45 52 48 44 54 45 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Res 27 28 29 30 31 32
89
Skor 43 33 39 46 37 46 1522 47,56
Jumlah Rata-rata
Dari tabel 5.4 di atas, jika diinterpretasikan ke dalam pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD No 1 2 3 4 5
Interval Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
Frekuensi 0 2 9 12 9 32
Presentase (%) 0% 6,25% 28,125% 37,5% 28,125% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari hasil perhitungan menggunakan PAP tipe II di atas, terlihat bahwa sebelum penelitian , sebagian siswa termasuk dalam kategori rendah yaitu ada 12 siswa dengan presentase 37,5%, bahkan terdapat 9 siswa dengan kategori sangat rendah dengan presentase 28,125%. Kategori sangat tinggi tidak ada atau 0%, kategori tinggi hanya 2 siswa dengan presentase 6,25% dan kategori sedang dengan jumlah siswa 9 anak atau presentase 28,125%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
2. Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I Penelitian dilaksanakan hari Rabu, 21 November 2012 pada jam ke 1 dan ke 2 di ruang XI IPS 2. Peneliti ini menggunakan materi pembelajaran buku besar. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Erni Dwi Yulianti, S.Pd. Selaku guru bidang studi Akuntansi kelas XI IPS 2. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 pada tahun ajaran 2012/ 2013 adalah 32 siswa. Berikut ini diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut langkah–langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus pertama. 1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam satu kelompok yang heterogen. Cara pembentukan kelompok yaitu berdasarkan nilai rata–rata nilai harian. Satu kelas terdiri dari delapan kelompok, dimana kemampuan antara satu dengan yang lainnya berbeda. Delapan kelompok tersebut diantaranya kelompok 1; kas, kelompok 2; piutang, kelompok 3; peralatan, kelompok 4; utang usaha, kelompok 5;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
pendapatan, kelompok 6; beban, kelompok 7; prive, dan kelompok 8; modal. 2) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, soal pre test dan post test, Lembar Kerja Siswa (LKS), hadiah (award). Berikut uraian masing-masing perangkat pembelajaran: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti
membuat
kompetensi,
RPP
kompetensi
berisi dasar,
tentang
standar
indikator,
tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan yaitu pada siklus I, menguraikan secara rinci langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. b) Materi pembelajaran Materi pelajaran ini adalah buku besar. Materi yang disampaikan berupa penjelasan secara garis besar mengenai pengertian buku besar, bentuk-bentuk buku besar, dan melakukan posting jurnal umum ke buku besar dalam bentuk 4 kolom secara teliti dan benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
c) Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa yaitu materi tentang buku besar dan soal-soal yang harus dikerjakan siswa dalam kelompok. Dalam hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat belajar dalam timnya masing-masing. Selain belajar dalam kelompok, siswa juga dapat berdiskusi tentang materi buku besar secara bersama-sama antara satu siswa dengan siswa yang lainnya dalam satu kelompok. d) Soal pre test dan post test Soal ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa
yaitu
pemahaman
siswa
dengan
membandingkan nilai pre test dengan nilai post test. e) Hadiah atau award Hadiah yang dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah berupa perlengkapan alat-alat tulis. 3) Peneliti
menyiapkan
dan
menyusun
instrumen
pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data tersebut terdiri dari: a) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengetahui langkah-langkah serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
b) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran. c) Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. d) Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini berisi daftar skor yang diperoleh
kelompok
selama
proses
pembelajaran
STAD. b. Tindakan Pada tahap tindakan siklus 1, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Guru memberikan penjelasan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Materi pada siklus 1 adalah tentang buku besar. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara heterogen yang beranggotakan 4 siswa, dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok
Kas,
Piutang,
Peralatan,
Utang
94
Usaha,
Pendapatan, Beban, Prive dan Modal. Siswa dalam kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut. 3) Guru dan siswa mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama. 4) Guru memberikan soal kuis/ post test, dan siswa mengerjakannya secara individual. 5) Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor paling tertinggi dari masing-masing kelompok tersebut. Skor
masing-masing
kelompok
diperoleh
dengan
menjumlahkan point perbaikan masing-masing anggota dalam
satu
kelompok,
kemudian
dirata-rata
dan
dikonversikan ke dalam tabel skor penghargaan kelompok. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Observasi
dilaksanakan
bersamaan
dengan
tindakan
pelaksanaan penelitian. Aktivitas guru selama proses pembelajaran disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tabel 5.6 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus I) No 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Deskripsi Guru membuka pelajaran Guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas Guru mengorganisasikan pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berberan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok Guru memberikan pengembangan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Ya √ √ √
√
√
√ √ √ √ √
√ √
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 13
14
15 16
17 18
19
20
21
Deskripsi Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan Guru kurang berinteraksi dengan siswa Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok Guru hanya berinteraksi dalam kelompok tertentu Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas Guru hanya mengamati kelas selama pembelajaran berlangsung Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi
Ya √
96
Tidak
√
√ √ √ √ √ √
√
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa secara garis besar guru mampu mengelola pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa guru mampu menjelaskan materi secara terperinci, detail serta memberikan petunjuk kepada siswa mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru juga mampu memotivasi siswa untuk turut serta terlibat aktif dalam kelompok. Kondisi kelas menjadi menarik dan para siswa terlibat aktif di dalam masing-masing kelompok. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
selesai mengerjakan LKS, siswa mengerjakan soal post test. Setelah post test selesai, guru mengumumkan kelompok yang mendapat juara I, II, III. 2) Pengamatan terhadap siswa Tabel 5.7 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus I) No Deskripsi Ya Tidak 1 Siap mengikuti pelajaran √ 2 Siswa mengerjakan tugas yang √ diberikan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan baik 3 Siswa berinteraksi dengan baik √ selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD berlangsung 4 Perhatian diarahkan pada materi √ diskusi 5 Siswa membagikan materi yang √ dipelajari kepada anggota kelompok 6 Mendengarkan penjelasan teman √ 7 Mencatat hal-hal yang penting √ 8 Antusias √ 9 Mengajukan pertanyaan kepada guru/ √ teman 10 Menjawab pertanyaan √ Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari awal pembelajaran siswa siap mengikuti pelajaran. Selama kegiatan pembelajaran siswa tertuju pada materi. Dalam berdiskusipun seluruh siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas. Tetapi ada diantara beberapa siswa yang masih belum dapat berinteraksi dengan baik,
dikarenakan
siswa-siswa
tersebut
masih
bingung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jadi antara siswa yang satu dengan yang lain saling bertanya. Tetapi dalam berdiskusi mereka saling menghargai pendapat. Dan setiap kelompok saling memotivasi supaya mereka mampu menguasai materi posting dari jurnal umum ke buku besar. Supaya anggota kelompok dapat mengerjakan soal post test.
3) Pengamatan Terhadap Kelas Tabel 5.8 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran (Siklus I) No
Deskripsi
Ya
1
Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran Siswa membentuk kelompok-kelompok tertentu di kelas Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa Ruangan kelas tertata dengan bersih dan rapi Lingkungan kelas kondusif untuk pembelajaran Aktivitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik Siswa kurang mampu untuk membagi peran di dalam kelompok Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik di dalam kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya Kondisi berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan baik
√
2 3 4
5 6 7
8 9
10 11
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskripsi
12
Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya Hampir semua siswa menganggap materi mudah Kerja sama dalam kelas sering macet karena ada siswa yang malas Kelas ini terorganisasi dengan baik dan efisien Setiap siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik
13 14 15 16 17 18 19 20
Ya
99
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel 5.8 menunjukkan suasana kelas kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Semua siswa terlibat aktif di dalam kelompok masing-masing. Situasi kelas sangat mampu dikendalikan oleh guru yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya tipe STAD sangat mendukung suasana pembelajaran yang baik. Tetapi masih ada beberapa siswa yang masih belum fokus secara penuh ke dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa tersebut duduk di belakang, mereka saling bersenda gurau, sehingga guru bertindak tegas, menegur siswa tersebut kemudian perhatian beberapa siswa tersebut dialihkan kembali ke arah guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
d. Refleksi Dalam tahap ini dilakukan evaluasi, pemaknaan, analisis, dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berkahir sekaligus sebagai refleksi pada akhir pelaksanaan tindakan penelitian ini. Refleksi dilakukan pada guru mitra maupun pada siswa. Berikut tabel hasil refleksi pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD: 1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD: Tabel 5.9 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus I) No Uraian Komentar 1 Kesan guru terhadap komponen Baik, tergantung pembelajaran yang digunakan materi dan waktu dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2 Kesan guru terhadap motivasi Sangat aktif, dan belajar siswa dalam proses bagus, tetapi masih pembelajaran dengan ada beberapa siswa menggunakan model yang masih pembelajaran kooperatif tipe bingung dan belum STAD begitu termotivasi dalam proses pembelajaran ini 3 Hambatan yang dihadapi apabila Dalam manajemen nanti guru hendak melaksanakan waktu yang kadang pembelajaran dengan terasa kurang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 4
5
6
Uraian Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menngunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
101
Komentar Siswanya yang kooperatif
Anak-anak menjadi lebih aktif dan saling berkoordinasi
Manajemen waktu, sesuai dengan anak dan materi
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah melakukan tindakan kelas. Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum sudah baik dan sangat bervariasi, tidak seperti model pembelajaran sebelumnya yang hanya mencatat, berceramah dan berdiskusi. Model pembelajaran ini sangat baik, tetapi masih butuh persiapan yang lebih matang. Serta adapun kendala dalam pembelajaran ini, yaitu masih adanya beberapa siswa yang ramai dan belum fokus dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan masih ada beberapa siswa yang belum memahami tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD: Tabel 5.10 Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus I) No Uraian Komentar 1 Bagaimana menurut Anda Sangat baik tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (topik pembahasan, media, pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll) 2 Apakah Anda berminat dan Iya termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3 Apakah Anda lebih paham Paham, tetapi tentang materi pelajaran masih bingung akuntansi dengan mengenai perngkat menggunakan model pembelajaran dan pembelajaran kooperatif tipe model STAD pembelajaran STAD 4 Hambatan apa yang Anda Manajemen waktu temui selama melaksanakan yang kurang proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 5 Manfaat apa yang Anda Siswa menjadi peroleh pada pembelajaran aktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 5.10 menunjukkan respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Secara umum pada proses pembelajaran siklus I semua siswa sangat menikmati model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Mereka menganggap bahwa pembelajaran kooperatif model STAD dirasa lebih modern. Selain itu, mereka jadi lebih berminat mengikuti proses pembelajaran dan lebih fokus terhadap materi yang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki yaitu mengenai soal-soal yang diberikan siswa harus menggunakan bahasa yang sederhana lebih mudah dipahami siswa. Berikut disajikan hasil skor motivasi siswa dan hasil pre test - post test pada siklus I: a) Motivasi belajar siswa Tabel 5.11 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus I) No Res Sesudah Penelitian (Siklus I) 1 56 2 54 3 57 4 60 5 57 6 57 7 51 8 55 9 57 10 45 11 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Sesudah Penelitian (Siklus I) 53 45 54 66 57 51 55 56 51 54 51 52 57 57 45 57 45 43 57 45 54
Jumlah Rerata
1709 53,41
No Res
104
Dari tabel tersebut di atas, hasil motivasi belajar sesudah penelitian Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus I terlihat bahwa setelah dilaksanakan penelitian
rerata
siklus
I
yaitu
53,41.
Jika
diinterpretasikan dengan pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus I) Interval Skor
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
1 10 15 5 1 32
3,125% 31,25% 46,875% 15,625% 3,125%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
100%
Dari hasil perhitungan berdasarkan pendekatan PAP tipe II di atas, terlihat bahwa motivasi belajar siswa sebagian berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 15 siswa dengan presentase 46,875%. Kategori sangat tinggi ada 1 siswa dengan presentase 3,125%, kategori tinggi ada 10 siswa dengan presentase 31,25%, kategori rendah ada 5 orang siswa dengan presentase 15,625%, dan masih ada 1 anak dengan kategori sangat rendah yaitu presentase 3,125%. b) Pemahaman siswa Pemahaman belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus I dilihat melalui nilai pre test dan post test berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Tabel 5.13 Hasil Nilai Pre Test dan Post Test (Siklus I) No
Nama Siswa
1 A.Ety Kurniasih 2 Achmady Sophiaan 3 Andrias Davin K 4 Anggita Triadana 5 Ardhana RHP 6 Abagus Rhizky WS 7 Bonyfasius AP 8 Elisabeth Erika W 9 Ema Anagefi 10 Epriliana Rifanty 11 Florentina Maya W 12 Fredericko Dananto 13 Hadiah Putri P 14 Hana Hayuningrum 15 Husnandiarti 16 Iftakh Nurlatifah 17 Johan Tobias K 18 Laila Sari Ananda 19 Nuha Latifah 20 Paulina Erica S 21 Priska Mariana 22 Rayhan Ar Rasyid 23 Rihandi Priasmoyo 24 Rusmiyati 25 Salma Fauziyyah 26 Satrio Bimo 27 Widi Astuti 28 Yosef Ivon Indra P 29 Yuliana Dyah AVK 30 Yuni Puspitasari 31 Zaza Khoirunisa 32 Zusliha Zulkarni Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Pre Test
Post Test
55 45 50 80 55 45 55 80 35 50 65 75 65 40 40 70 50 70 50 60 60 55 35 65 45 50 65 60 55 60 30 65 1780 80 30 56
90 85 80 100 80 95 80 90 95 65 90 95 90 90 95 100 40 95 95 95 100 80 60 100 80 90 80 55 85 65 55 100 2695 100 40 84
Kriteria Ketuntasan Ya Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Pada siklus I, hasil nilai pre test dan post test pada siklus I kelas XI IPS 2, dari 32 siswa di kelas tersebut ada 26 siswa atau 81,25% yang mengalami ketuntasan belajar dari yang telah ditargetkan nilai KKM yaitu 70, dan ada 6 siswa atau 18,75% yang tidak tuntas. Rata-rata pada pre test siklus I yaitu 56, kemudian rata-rata post test naik menjadi 84. Dari tabel tersebut di atas, jika pre test dan post test diinterpretasikan ke dalam pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Pre Test) Interval Skor
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
0 5 9 10 8 32
0% 15,625% 28,125% 31,25% 25%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah
100%
Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat dari nilai pre test, yaitu sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pemahaman siswa dikategorikan rendah, tidak ada satupun siswa yang berada pada kategori sangat tinggi, ada 5 siswa pada kategori tinggi, ada 9 siswa pada kategori sedang, dan bahkan ada 8 siswa pada kategori sangat rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Post Test) Interval Skor
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
19 7 3 2 1 32
59,375% 21,875% 9,375% 6,25% 3,125%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah
100%
Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat dari nilai post test, yaitu setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pemahaman siswa dikategorikan sangat tinggi, yaitu ada 19 siswa pada kategori sangat tinggi dengan presentase 59,375%. Ada 7 siswa pada kategori tinggi atau 21,875%, ada 3 siswa pada kategori sedang atau 9,375%, ada 2 siswa pada kategori rendah atau 6,25% dan ada 1 siswa pada kategori sangat rendah atau 3,125%. 2) Siklus II Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2013 pada jam ke 1 dan ke 2 (pukul 07.00 – 08.30) di ruang kelas XI IPS 2. Materi pembelajaran pada siklus II adalah jurnal penutup. Jumlah siswa yang hadir pada siklus II ada 32 siswa, dimana semua siswa hadir dalam penelitian ini. Pada siklus II, peneliti mengajar di depan kelas, dikarenakan guru ada tugas di luar sekolah. Tujuan dari siklus II ini adalah untuk memantapkan siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
I, sekaligus sebagai pembanding hasil yang dicapai pada siklus pertama. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II: a. Perencanaan Dalam siklus II dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut langkah-langkah yang diterapkan pada siklus II. 1) Pada kegiatan awal sebelum pembelajaran guru menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa. Pada kegiatan ini guru kembali mengulas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah siswa mulai memahami kembali tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD, kemudian guru membacakan nama-nama kelompok yang sebelumnya sudah dipetakan oleh guru melalui siklus I. Dan
nama-nama
kelompok
sama
dengan
siklus
I
sebelumnya. Ada 8 kelompok yang terbentuk. Masih sama dengan siklus 1, nama kelompoknya yaitu kelompok 1; kas; kelompok 2; piutang, kelompok 3; peralatan, kelompok 4; utang usaha, kelompok 5; pendapatan, kelompok 6; beban, kelompok 7; prive dan kelompok 8; modal. 2) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, soal pre test dan post test,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Lembar Kerja Siswa (LKS), hadiah (award). Berikut uraian masing-masing perangkat pembelajaran: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti
membuat
kompetensi,
RPP
kompetensi
berisi dasar,
tentang
standar
indikator,
tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan evaluasi. RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara rinci langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran pada siklus II. b) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran pada siklus II adalah jurnal penutup. Materi yang disampaiakan pada siklus II ini adalah berupa penjelasan secara garis besar tentang pengertian jurnal penutup, menyebutkan dua tujuan jurnal penutup dan menyusun jurnal penutup. c) Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa pada siklus II yaitu materi tentang jurnal penutup yang harus didiskusikan siswa dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar dalam tim, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
d) Soal post test Dalam siklus II ini materi soal post test yaitu jurnal penutup. Soal dalam post test ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan membandingkan nilai post test siklus I dan post test pada siklus II. e) Hadiah atau award Hadiah yang dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada siklus II. Hadiah berupa alat-alat tulis. Dalam hal ini masih sama seperti hadiah sebelumnya yang diberikan pada siklus I. 3) Peneliti
menyiapkan
dan
menyusun
instrumen
pengumpulan data. Instumen pengumpulan data pada siklus II ini sama dengan instrumen yang digunakan pada siklus I. Instrumen pengumpulan data terdiru dari: a) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengetahui langkah-langkah serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
b) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran pada siklus II. c) Lembar observasi kegiatan kelas Lembar kegiatan kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di dalam kelas selama proses pembelajaran pada siklus II. d) Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini berisi daftar skor yang diperoleh kelompok selama proses pembelajaran STAD pada siklus II. b. Tindakan Langkah-langkah tahapan siklus II pada umumnya sama dengan tahapan tindakan pada siklus I. Berikut tahapan tindakan siklus II: 1) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Materi pada siklus II adalah tentang jurnal penutup. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara heterogen yang beranggotakan 4 siswa, dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok
Kas,
Piutang,
Peralatan,
Utang
113
Usaha,
Pendapatan, Beban, Prive dan Modal. Siswa dalam kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut. 3) Guru dan siswa mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama. 4) Guru memberikan soal post test dan siswa mengerjakannya secara individual. 5) Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor paling tertinggi masing-masing kelompok pada siklus II ini. Skor
masing-masing
kelompok
diperoleh
dengan
menjumlahkan point perbaikan masing-masing anggota dalam
satu
kelompok,
kemudian
dirata-rata
dan
dikonversikan ke dalam tabel skor penghargaan kelompok. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) siklus II
pada pelaksanaan
penelitian tindakan kelas dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
114
Tabel 5.16 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran (Siklus II) Deskripsi Ya Tidak Guru membuka pelajaran √ Guru menjelaskan model √ pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru memberikan materi yang √ akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas Guru mengorganisasikan √ pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi Guru memberikan dorongan √ bagi siswa untuk lebih aktif berberan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru memotivasi siswa agar √ terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok Guru membantu dan √ mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan Guru memberikan dorongan √ bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok Guru memberikan √ pengembangan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik Guru memberikan kesempatan √ bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok Guru mengamati kegiatan √ kelas selama proses belajar mengajar berlangsung Guru berinteraksi dengan siswa √ di depan kelas untuk menjelaskan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 13
14
15 16
17 18
19
20
21
Deskripsi Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan Guru kurang berinteraksi dengan siswa Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok Guru hanya berinteraksi dalam kelompok tertentu Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas Guru hanya mengamati kelas selama pembelajaran berlangsung Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi
Ya √
115
Tidak
√
√ √ √ √ √ √
√
Pada tabel 5.16 secara keseluruhan guru mampu mengelola proses model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan sangat baik. Pada siklus II ini guru sangat mampu mengelola proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Guru juga terlibat aktif pada siswa, ada siswa yang bertanya kepada guru dan gurupun menjawab pertanyaan siswa dengan baik. Dari awal sampai akhir proses pembelajaran guru dapat berperan penuh mengelola kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. 2) Pengamatan terhadap siswa
No 1 2
3
4 5
6 7 8 9 10
Tabel 5.17 Aktivitas Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) Deskripsi Ya Tidak Siap mengikuti pelajaran √ Siswa mengerjakan tugas yang √ diberikan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan baik Siswa berinteraksi dengan baik √ selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD berlangsung Perhatian diarahkan pada materi √ diskusi Siswa membagikan materi yang √ dipelajari kepada anggota kelompok Mendengarkan penjelasan teman √ Mencatat hal-hal yang penting √ Antusias √ Mengajukan pertanyaan kepada √ guru/ teman Menjawab pertanyaan √ Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari
awal pembelajaran pada siklus II siswa sudah siap mengikuti
pelajaran.
Semua
siswa
sangat
antusias
menyambut proses pembelajaran, dikarenakan siswa sudah mulai memahami apa itu model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
tipe STAD. Siswa dapat berinteraksi dengan baik dan saling mendengarkan penjelasan dari teman selama diskusi kelompok berlangsung. Setiap kelompok saling memotivasi supaya mereka mampu menguasai materi jurnal penutup. Agar anggota kelompok dapat mengerjakan soal post test.
3) Pengamatan terhadap kelas Tabel 5.18 Aktivitas Kelas Selama Proses Pembelajaran (Siklus II) No Deskripsi Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari beberapa √ individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar 2 Siswa menaati aturan-aturan yang √ ada di dalam pembelajaran 3 4
5 6 7
8
9
10
Siswa membentuk kelompokkelompok tertentu di kelas Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa Ruangan kelas tertata dengan bersih dan rapi Lingkungan kelas kondusif untuk pembelajaran Aktivitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik Siswa kurang mampu untuk membagi peran di dalam kelompok Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik di dalam kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya
√ √
√ √ √ √ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 11
12
13
14 15 16
17
18
19
20
Deskripsi Kondisi berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan baik Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya Hampir semua siswa menganggap materi mudah Kerja sama dalam kelas sering macet karena ada siswa yang malas Kelas ini terorganisasi dengan baik dan efisien
Ya √
Setiap siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama
√
Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik
√
118
Tidak
√ √ √ √ √ √
√
Tabel 5.18 tersebut di atas menunjukkan bahwa suasana di dalam kelas berjalan dengan baik. Suasana kelas kondusif , hal ini di dukung oleh sebagian siswa yang sudah mulai memahami proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dimana sebelumnya pada siklus I masih ada beberapa
siswa
pembelajaran
yang
kooperatif
belum tipe
memahami STAD.
apa
Kelas
itu dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
terorganisasi dengan baik dan efisien, karena guru juga dapat mengelola serta memberikan kepedulian penuh terhadap
kondisi
kelas.
Hal
ini
membuat
proses
pembelajaran dari awal sampai akhir berlangsung dengan baik dan kondusif. d. Refleksi 1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD: Tabel 5.19 Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Koopratif Tipe STAD (Siklus II) No Uraian Komentar 1 Kesan guru terhadap komponen Sangat baik pembelajaran yang digunakan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2 Kesan guru terhadap motivasi Sangat belajar siswa dalam proses termotivasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3 Hambatan yang dihadapi apabila Tidak ada nanti guru hendak melaksanakan hambatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 4 Hal-hal yang mendukung apabila Kondisi kelas guru nanti akan menggunakan kondusif dan model pembelajaran dengan model banyaknya pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa yang kooperatif serta termotivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 5
6
Uraian Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
120
Komentar Siswa menjadi lebih aktif dan bertindak kooperatif antara yang satu dengan yang lain
Hal-hal apa saja yang masih harus Manajemen diperbaiki dalam pembelajaran waktu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Tabel 5.19 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah melakukan tindakan kelas pada siklus II. Secara keseluruhan untuk pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada siklus II ini sudah dapat berjalan
dengan
baik
dan
sesuai
apa
yang
telah
direncakanan guru dan peneliti. Pada siklus II ini, guru dan peneliti tidak menemukan hambatan, semua berjalan dengan baik dari awal sampai akhir. Guru mengatakan bahwa
pembelajaran
kooperatif
sangat
mendukung
terbentuknya kelas yang menjadi kondusif. 2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Tabel 5.20 Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Siklus II) No Uraian Komentar 1 Bagaimana menurut Anda Sangat membantu tentang pembelajaran dengan pemahaman menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (topik pembahasan, media, pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll) 2
3
Apakah Anda berminat dan Ya, karena lebih termotivasi mengikuti modern pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Apakah Anda lebih paham Ya, sangat paham tentang materi pelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
4
Hambatan apa yang Anda Tidak temui selama melaksanakan hambatan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
5
Manfaat apa yang Anda Mempercepat peroleh pada pembelajaran pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
ada
Tabel 5.20 menunjukkan bahwa respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II. Secara umum siswa mengatakan bahwa model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat baik, karena dapat membantu siswa lebih memahami materi yang diajarkan guru. Mereka menjadi lebih berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut disajikan hasil skor motivasi siswa dan hasil post test siklus I dan post test siklus II: a) Motivasi belajar siswa Tabel 5.21 Hasil Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan STAD (Siklus II) No Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Sesudah Penelitian (Siklus II) 58 62 61 66 62 65 58 59 63 52 59 57 51 64 61 59 59 62 57 53 58 53 58 57 61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Res
123
Sesudah Penelitian (Siklus II) 59 63 53 54 59 57 64 1884 58,88
26 27 28 29 30 31 32 Jumlah Rerata
Dari tabel 5.21, menunjukkan hasil skor kuesioner motivasi belajar siswa pada siklus II, pada penelitian siklus II terlihat bahwa sesudah dilaksanakan penelitian tindakan, rerata
menjadi
58,88.
Dari
tabel
di
atas,
jika
diinterpretasikan dengan pendekatan PAP tipe II, maka hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus II) Interval Skor
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
2 24 6 0 0 32
6,25% 75% 18,75% 0% 0%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
100%
Dari hasil perhitungan berdasarkan pendekatan PAP tipe II di atas, terlihat bahwa motivasi belajar siswa pada siklus II sebagian berada pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 24 siswa dengan presentase 75%. Kategori sangat tinggi ada 2 siswa dengan presentase 6,25%,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
kategori sedang ada 6 siswa dengan presentase 18,75%, kategori rendah tidak ada atau 0%, dan kategori sangat rendah juga tidak ada atau 0%. b) Pemahaman siswa Pemahaman belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus II dilihat melalui nilai post test siklus I dan post test siklus II. Berikut adalah hasil post test siklus I dan post test siklus II: Tabel 5.23 Hasil Nilai Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II (Siklus II) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Siswa
A.Ety Kurniasih Achmady Sophiaan Andrias Davin K Anggita Triadana Ardhana RHP Abagus Rhizky WS Bonyfasius AP Elisabeth Erika W Ema Anagefi Epriliana Rifanty Florentina Maya W Fredericko Dananto Hadiah Putri P Hana Hayuningrum Husnandiarti Iftakh Nurlatifah Johan Tobias K Laila Sari Ananda Nuha Latifah Paulina Erica S Priska Mariana Rayhan Ar Rasyid Rihandi Priasmoyo
Post Test Siklus I
Post Test Siklus II
90 85 80 100 80 95 80 90 95 65 90 95 90 90 95 100 40 95 95 95 100 80 60
95 85 95 100 90 85 95 90 100 95 60 95 90 95 100 100 60 100 95 90 95 100 95
Kriteria Ketuntasan Ya Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Siswa
24 Rusmiyati 25 Salma Fauziyyah 26 Satrio Bimowibowo 27 Widi Astuti 28 Yosef Ivon Indra P 29 Yuliana Dyah AVK 30 Yuni Puspitasari 31 Zaza Khoirunisa 32 Zusliha Zulkarni Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Post Test Siklus I
Post Test Siklus II
100 80 90 80 55 85 65 55 100 2695 100 40 84
60 95 95 100 95 95 100 100 95 2940 100 60 92
125
Kriteria Ketuntasan Ya
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Dari tabel tersebut di atas, hasil nilai post test siklus I dan post test pada siklus II, terlihat bahwa dari 32 siswa, ada 29 siswa yang mengalami ketuntasan belajar atau 90,625% dari yang telah ditargetkan nilai KKM yaitu 70, dan ada 3 siswa yang tidak tuntas atau 9,375%. Ratarata pada post test siklus I yaitu 84, kemudian rata-rata post test siklus II naik menjadi 92.
Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus II (Post Test) Interval Skor
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
29 0 3 0 0 32
90,625% 0% 9,375% 0% 0%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Berdasarkan tabel 5.24 dapat dilihat dari nilai post test siklus II, pemahaman siswa dikategorikan sangat tinggi, yaitu ada 29 siswa pada kategori sangat tinggi dengan presentase 90,625%. Tidak ada siswa pada kategori tinggi atau 0%, tetapi ada 3 siswa pada kategori sedang dengan presentase 9,375%, tidak ada satupun siswa pada kategori rendah dan sangat rendah atau 0%. B. Analisis Komparasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Analisis komparasi digunakan untuk melihat perkembangan atau peningkatan motivasi belajar siswa pada saat pra penelitian dan sesudah penelitian dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1. Analisis Komparatif Motivasi Belajar Pada tabel di bawah ini disajikan skor kuesioner motivasi belajar siswa pada sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Tabel 5.25 Hasil Komparasi Motivasi Siswa Sebelum, Siklus I dan Siklus II No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Sebelum Penelitian 55 53 56 58 45 48 50 53 43 41 54 45 43 51 57 46 47 49 53 45 52 48 44 54 45 43 43 33 39 46 37 46 Jumlah 1522 Rerata 47,56
Sesudah Target Siklus I Siklus II 58 57 56 62 57 54 61 57 57 66 57 60 62 57 57 65 57 57 58 57 51 59 57 55 63 57 57 52 57 45 59 57 55 57 57 53 51 57 45 64 57 54 61 57 66 59 57 57 59 57 51 62 57 55 57 57 56 53 57 51 58 57 54 53 57 51 58 57 52 57 57 57 61 57 57 59 57 45 63 57 57 53 57 45 54 57 43 59 57 57 57 57 45 64 57 54 1709 1883 53,41 58,84
Keterangan Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Dari tabel 5.25 di atas, menunjukkan perubahan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari 32 siswa di kelas XI IPS 2, ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan motivasi belajar. Pada awal sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan target yaitu sebesar 57, yang memiliki skor lebih besar atau sama dengan 57 adalah sebanyak 2 siswa atau 6,25%, siklus I mengalami peningkatan sebesar 34,375 % atau 11 siswa, dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 81,25% atau 26 siswa yang telah mencapai target. Berikut disajikan hasil analisis motivasi belajar siswa dengan pendekatan PAP tipe II, sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II:
Tabel 5.26 Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus I dan Siklus II Sesudah Siklus Siklus I II
Presentase (%) Siklus I Siklus II
N o
Interval Skor
Sebelum
1
65 – 76
0
1
2
0
3,125
6,25
2 3 4
57 – 64 51 – 56 45 – 50
2 9 12
10 15 5
24 6 0
6,25 28,125 37,5
31,25 46,875 15,625
75 18,75 0
5
19 – 44
9
1
0
28,125
3,125
0
32
32
32
Jumlah
Sebelum
100
100
100
Kategori
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak ada siswa yang berada dalam kategori sangat tinggi atau 0%. Setelah penerapan model pembelajaran pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 1 siswa dengan presentase 3,125%, untuk siklus II
kategori sangat tinggi juga
mengalami peningkatan menjadi 2 siswa dengan presentase 6,25%. Sebelum penerapan siswa yang berada dalam kategori tinggi hanya ada 2 siswa atau 6,25%, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 10 siswa dengan presentase 31,25%, dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa dengan presentase 75%. Siswa yang termasuk dalam kategori sedang sebelum penerapan model pembelajaran yaitu ada 9 siswa atau 28,125%, pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa atau 46,875%, kemudian pada siklus II mengalami penurunan menjadi 6 siswa atau 18,75%. Sedangkan untuk siswa yang berada dalam kategori rendah mengalami penurunan yaitu dari sebelum penerapan sebanyak 12 siswa, kemudian pada siklus I menurun menjadi 5 siswa atau 15,625%, dan pada siklus II tidak ada satupun siswa atau 0%. Sama halnya dengan kategori rendah, untuk kategori sangat rendah pun mengalami penurunan yaitu sebelum penerapan ada 9 siswa dengan presentase 28,125%, kemudian pada siklus I menurun menjadi 1 siswa atau 3,125%, dan pada siklus II tidak ada siswa yang berada dalam kategori sangat rendah atau 0%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
2. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa Berikut hasil perbandingan nilai pre test sebelum penerapan model pembelajaran dan nilai post test pada siklus I dan siklus II:
Tabel 5.27 Tabel Komparasi Pemahaman Siswa
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 `13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A.Ety Kurniasih Achmady Sophiaan Andrias Davin K Anggita Triadana Ardhana RHP Abagus Rhizky WS Bonyfasius AP Elisabeth Erika W Ema Anagefi Epriliana Rifanty Florentina Maya W Fredericko Dananto Hadiah Putri P Hana Hayuningrum Husnandiarti Iftakh Nurlatifah Johan Tobias K Laila Sari Ananda Nuha Latifah Paulina Erica S Priska Mariana Rayhan Ar Rasyid Rihandi Priasmoyo Rusmiyati Salma Fauziyyah Satrio Bimowibowo Widi Astuti Yosef Ivon Indra P Yuliana Dyah AVK Yuni Puspitasari
Nilai Pre Test (Sebelum PTK) Siklus I
Nilai Post Test Siklus I
Nilai Post Test Siklus II
Target KKM
55 45 50 80 55 45 55 80 35 50 65 75 65 40 40 70 50 70 50 60 60 55 35 65 45 50 65 60 55 60
90 85 80 100 80 95 80 90 95 65 90 95 90 90 95 100 40 95 95 95 100 80 60 100 80 90 80 55 85 65
95 85 95 100 90 85 95 90 100 95 60 95 90 95 100 100 60 100 95 90 95 100 95 60 95 95 100 95 95 100
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Ketuntasan Ya
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
31 32
Nama
Zaza Khoirunisa Zusliha Zulkarni Jumlah Rata-rata
Nilai Pre Test (sebelum PTK) Siklus I
Nilai Post Test Siklus I
Nilai Post Test Siklus II
30 65 1780 56
55 100 2695 84
100 95 2940 92
131
Ketuntasan Target KKM
Ya
70 70
√ √
Dari tabel 5.27 di atas, menunjukkan komparasi peningkatan hasil pre test siklus I, post test siklus I dan post test siklus II. Sebanyak 29 siswa atau 90,625% tuntas, 3 siswa atau 9,375% tidak tuntas, tetapi rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, yaitu ratarata pre test siklus I hanya 56, rata-rata post test siklus I naik menjadi 84, dan rata-rata post test siklus II meningkat menjadi 92. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut, dari 32 siswa dapat terlihat bahwa seluruh siswa mengalami peningkatan tetapi tidak 100% mencapai KKM.
C. Pembahasan 1. Peningkatan motivasi belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Berdasarkan kuesioner motivasi belajar sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa tidak ada satupun siswa atau 0% yang berada pada kategori sangat tinggi, ada 2 siswa dengan kategori tinggi dengan presentase 6,25%, ada 9 siswa dengan presentase 28,125% pada kategori sedang, 12 siswa dengan presentase 37,5% pada kategori rendah dan ada 9 siswa dengan presentase
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
28,125% pada kategori sangat rendah. Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I terdapat 1 siswa dengan presentase 3,125% pada kategori sangat tinggi, 10 siswa dengan presentase 31,25% pada kategori tinggi, 15 siswa dengan presentase 46,875% kategori sedang, 5 siswa dengan presentase 15,625% kategori rendah, dan ada 1 siswa dengan presentase 3,125% pada kategori sangat rendah. Pada siklus II terdapat 2 siswa dengan presentase 6,25% kategori sangat tinggi, 24 siswa dengan presentase 75% pada kategori tinggi, 6 siswa dengan presentase 18,75% kategori sedang, tidak ada siswa yang berada pada kategori rendah atau 0%, dan sama halnya dengan kategori rendah, untuk kategori sangat rendah juga tidak ada satupun siswa atau 0%. Dari sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sampai pada tahap siklus II motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Menurut Slavin (dalam Nur, 2006: 26) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa bekerja dalam tim. Para siswa lebih lebih aktif dalam berdiskusi, setiap peserta di dalam tim memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Saat berdiskusi siswa dapat bertukar pendapat dan saling membantu di dalam tim, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa yang satu dengan yang lain untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
temannya, dan menghargai pendapat orang lain. Dan pada akhir pembelajaran ini ada penghargaan di tiap-tiap kelompok. Dengan adanya penghargaan di tiap-tiap kelompok inilah yang dapat memotivasi siswa karena dianggap sangat menarik. Kegiatan berdiskusi antar siswa dalam satu tim dan pada akhir pembelajaran adanya penghargaan kelompok, pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD besar pengaruhnya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena adanya kegiatan bertukar pendapat, bertukar informasi dan wawasan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dimana materi yang dijelaskan oleh guru mungkin belum dimengerti oleh setiap anggota tim sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut. Maka dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat memotivasi siswa dalam pembelajarannya. 2. Peningkatan pemahaman siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Pemahaman
siswa
mengalami
peningkatan
setelah
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut dilihat dari hasil nilai pre test - post test dan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai pre test (sebelum penerapan PTK) rata-ratanya yaitu sebesar 56, pada saat post test (setelah penerapan PTK) rata-rata meningkat yaitu sebesar 84. Pada siklus II rata-rata nilai post test mengalami peningkatan yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
sebesar 92. Jika dilihat dari nilai post test siklus I dan post test siklus II mengalami peningkatan rata-rata skor sebesar 8. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM, pada siklus I siswa yang lulus KKM sebanyak 26 siswa atau 81,25% dan pada siklus II siswa yang lulus KKM sebanyak 29 siswa atau 90,625%, artinya terjadi peningkatan sebesar 9,375%. Menurut (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607608) pemahaman merupakan suatu proses perbuatan cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan menjadi lebih banyak. Peningkatan pemahaman belajar siswa dapat disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang tepat. Terbukti bahwa dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas XI IPS 2 ini sebagian besar siswa terlihat sangat antusias. Antara siswa yang satu dengan yang lainnya saling memberikan semangat, dan pembelajaran di kelas terlihat sangat menyenangkan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga menarik para siswa, adanya diskusi kelompok beserta LKS yang membuat siswa tidak bosan dan lebih bersemangat karena adanya variasi pembelajaran. Dengan adanya LKS ini mendorong para siswa untuk aktif dalam kelompoknya dan harus bersaing dengan kelompok lain. Tiap masing-masing kelompok akan bekerja sama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Hal tersebut tampak pada pencapaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok. Dalam penerapan model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
kooperatif tipe STAD ini, diterapkan juga adanya pemberian hadiah atau reward atas hasil kerja para siswa pada saat pengelompokan, membuat siswa termotivasi untuk memahami materi pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian, menunjukkan bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung, pemberian penghargaan yang diberikan oleh guru pada hasil belajar akan meningkatkan pemahaman belajar siswa di dalam kelas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean seperti yang sudah ditulis di atas, yaitu adanya peningkatan rata-rata post test siklus I dan post test siklus II sebesar 8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada BAB V, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean. B. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian siklus II, peneliti sudah melakukan pengamatan pada setiap kelompok namun pengamatan tersebut tidak secara mendetail dari awal sampai akhir proses pembelajaran dikarenakan pada siklus II peneliti justru yang mengajar di depan kelas. Tentunya kemampuan mengajar peneliti banyak kekurangan dan masih sangat jauh dibandingkan dengan seorang guru pada umumnya. Sehingga pada siklus II peneliti kurang mengamati tiap-tiap kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
2. Kurangnya komunikasi yang baik antara peneliti dan guru mitra dalam menjelaskan langkah-langkah dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division, sehingga membuat guru sedikit bingung dalam menerapkan model pembelajaran ini di dalam kelas. Hal ini terbukti dari sikap guru saat mengajar di depan kelas yang masih terpaku pada teks RPP pada siklus I. 3. Ketidaksesuaian waktu antara alokasi yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran dengan implementasi yang sesungguhnya, sehingga penerapan model pembelajaran ini menjadi terkesan terburuburu. C. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1.
Peneliti lebih mendekatkan diri dengan guru mitra guna mempelajari lebih banyak lagi mengenai praktik mengajar yang baik dan benar.
2.
Perlu adanya komunikasi yang baik antara guru mitra dengan peneliti sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik di dalam kelas.
3.
Pentingnya penyusunan dan perencanaan alokasi waktu yang efektif dan efisien guna menghindari penggunaan waktu yang berlebihan dan dapat menggunakan waktu sesuai dengan yang dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Pustaka Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara. Hamzah, Uno. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kusumah, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Pustaka book publisher. Yogyakarta Sanjaya. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
B. Sumber Internet Aziz, Abdul. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif. [online]. Tersedia: http://azisgr.blogspot.com/2010/05/model-pembelajaran-kooperatiftipe.html Ekocin.
2011.
Model
Pembelajaran.
[online].
Tersedia:
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teamsgames-tournaments-tgt-2/ Qayyum,
Hafiz.
2010.
Think
Pair
Share.
[online].
Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/49542589/think-pair-share Sanjaya, Ade. 2011. Pembelajaran Kooperatif. [online]. Tersedia: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pembelajaran-kooperatiftipe-stad.html http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/
[online]
diakses tanggal 2 Mei 2012 http://www.masbied.com/2011/09/02/definisi-pemahaman-menurut-paraahli/ [online] diakses tanggal 8 Mei 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR OBSERVASI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17
Butir-Butir Sasaran Guru membuka pelajaran Guru mengabsen/ menyebut nama Suara guru jelas Guru memakai media Guru memakai alat peraga Guru sering bertanya kepada siswa Pertanyaan guru diajukan kepada siswa Pertanyaan guru diajukan kepada kelas Guru memanfaatkan penguatan Guru memberi tugas rumah Sikap guru serius Sikap guru santai Guru menulis dipapan tulis Guru umumnya duduk dikursi Guru sering berjalan ke belakang, samping dan ke tengah Guru membuat rangkuman pelajaran Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikator/ tujuan pembelajaran b. Sekelompok indikator/ tujuan pembelajaran
Ya
Tidak
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3
4 5
6 7
8 9 10
Deskripsi Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas/ latihan soal dengan baik Siswa mendapat teguran dari guru Ada persaingan yang sehat dari diri siswa
Siswa aktif dalam proses pembelajaran Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
Ya
Tidak
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran 2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran 3 Siswa membuat kegaduhan/ keributan 4 Siswa mengerjakan latihan soal 5 Siswa aktif bertanya pada guru
6
7
Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran Adanya sumber belajar dalam kelas yang mendukung proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kesan Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD No Uraian Komentar 1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2 Kesan guru terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3 Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 4 Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 5 Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menngunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 6 Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD No Uraian Komentar 1 Bagaimana menurut Anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (topik pembahasan, media, pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll) 2 Apakah Anda berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3 Apakah Anda lebih paham tentang materi pelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 4 Hambatan apa yang Anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 5 Manfaat apa yang Anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Pedoman Wawancara Kepada Guru Nama Guru
:
Tanggal Wawancara
:
Kisi-kisi wawancara: 1. Metode pembelajaran a. Metode pembelajaran apa saja yang selama ini diketahui oleh guru? b. Metode apa saja yang selama ini digunakan oleh guru? c. Apa saja keuntungan dari penggunana metode pembelajaran di atas? d. Apa saja kelemahan dari penggunaan metode pembelajaran di atas? e. Apakah
guru
selalu
memvariasi
metode
pembelajaran
di
dalam
menyampaikan materi ajar atau hanya terpaku dengan satu metode pembelajaran saja? f. Apakah guru mengetahui metode pembelajaran kooperatif? g. Apakah guru mengetahui STAD dan pernah menerapkannya? 2. Proses belajar a. Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru? b. Apakah guru selalu mempersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran? 3. Motivasi siswa a. Bagaimana tingkat motivasi siswa di dalam proses pembelajaran? b. Apakah tingkat motivasi tersebut sudah dirasa “cukup” oleh guru? c. Apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
4. Pemahaman siswa a. Bagaimana hasil pemahaman siswa selama pembelajaran? b. Apakah pemahaman siswa tersebut sudah dirasa “cukup” oleh guru dalam hal pemahaman materi? c. Apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 PERANGKAT SIKLUS 1
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1
Sekolah
: SMA N 1 Godean
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/ Semester
: XI/ Ganjil
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami penyusunan siklus Akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi dasar
: Melakukan posting dari jurnal umum kebuku besar
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian buku besar. 2. Menjelaskan bentuk-bentuk buku besar. 3. Melakukan posting dari jurnal umum kebuku besar dalam bentuk 4 kolom.
I. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat: -
Menjelaskan pengertian buku besar
-
Menyebutkan bentuk-bentuk buku besar
-
Melakukan posting dari jurnal umum kebuku besar dalam bentuk 4 kolom.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
II. Materi Pembelajaran Pengertian Buku Besar Setelah transaksi dijurnal,
proses penyelesaian berikutnya adalah
pemindahbukuan (posting) jurnal kebuku besar. Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akun, yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan. Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan adanya penambahan atau pengurangan pada akun-akun tertentu yang termasuk pada kelompok harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Buku besar berfungsi sebagai tempat untuk mencatat perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang ditimbulkan oleh transaksi yang terjadi dalam peusahaan.
Bentuk Buku Besar (Akun) Ada 4 (empat) bentuk buku besar (akun) yang sering kita temui dalam praktik akuntansi, yaitu: 1. Bentuk “ T “ (T account) Pemakaian buku besar bentuk “ T ” (account) hanya dipergunakan dalam pengajaran
akuntansi
dengan
tujuan
untuk
mempermudah
dan
mempercepat dalam menjelaskan atau menyelesaikan soal akuntansi. Berikut bentuk buku besar “ T ” (T account) Debet
Nama akun
Kredit
2. Bentuk 2 (dua) kolom Buku besar (akun) bentuk 2 (dua) kolom merupakan pengembangan buku besar (akun) “ T “ (T account). Berikut bentuk akun buku besar 2 (dua) kolom.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Akun: …… Tgl Ket
155
Nomor Akun: …… Ref Jumlah
Tgl Ket
Ref
Jumlah
3. Bentuk 3 (tiga) kolom Berikut bentuk akun buku besar 3 (tiga) kolom. Nama Akun: …… Tgl Keterangan
Nomor Akun: …… Ref Debet
Kredit
D/K Saldo
4. Bentuk 4 (empat) kolom Pada Buku Besar bentuk 4 (empat) kolom, terdapat kolom debet dan kredit pertama yang digunakan untuk mencatat perpindahan akun yang bersangkutan, dan kolom debet dan kredit kedua digunakan untuk mencatat saldo dari saldo akun yang bersangkutan. Berikut bentuk akun buku besar 4 (empat) kolom. Nama Akun: ……
Tgl Keterangan
Nomor Akun: ……
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Posting (pemindahbukuan) jurnal ke buku besar
Posting adalah proses pemindahan catatan berupa data angka (jumlah) dari jurnal ke dalam setiap akun buku besar. Tiap jumlah debet pada jurnal dipindahkan ke sisi akun buku besar yang bersangkutan. Jumlah kredit pada jurnal dipindahkan pada sisi sebelah kredit akun buku besar yang bersangkutan. Posting dilakukan untuk setiap transaksi yang telah tercatat pada jurnal, sesuai dengan tanggal berlangsungnya transaksi tersebut. Pemindahan pos-pos jurnal keakun buku besar dilakukan sebagai berikut: a. Tanggal serta jumlah yang tercatat pada jurnal dipindahkan (dicatat kembali) pada akun buku besar yang bersangkutan di kolom yang sesuai. b. Pada kolom Ref (Referensi/ kode) akun buku besar yang bersangkutan dicatatkan halaman jurnal, sesuai asal data yang bersangkutan diperoleh. c. Pada kolom Ref (Referensi/ kode) jurnal yang bersangkutan dicatatkan nomor kode akun buku besar yang bersangkutan. Berikut ini bagan dari proses pemindahbukuan dari jurnal ke akun buku besar atau yang disebut dengan posting.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
III. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan
IV. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
V. Langkah-langkah Pembelajaran KETERANGAN A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka 2. Guru melakukan apersepsi (mengulas kembali materi sebelumnya tentang Jurnal Umum) dan menyampaikan tujuan materi pelajaran. 3. Guru memberikan pre test. B. Kegiatan Inti 1. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi dan jenis kelamin), satu kelas dibagi dalam 8 kelompok yaitu kelompok Kas, Piutang, Peralatan, Utang, Pendapatan, Beban, Prive, dan Modal. 2. Guru membagi LKS kepada siswa. 3. Guru menyajikan pelajaran tentang buku besar. 4. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
ALOKASI WAKTU
Model Pembelajaran
1’ 2’
Ceramah Tanya Jawab
15’ Tertulis
3’
STAD
1’ 20’
STAD Ceramah
20’
Diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. C. Penutup 1. Guru melakukan post test. 2. Guru bersama dengan siswa merefleksikan makna pembelajaran materi. 3. Guru menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan. 4. Guru memberikan follow up kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya. 5. Guru mengucapkan salam penutup. Jumlah
159
5’
Tanya Jawab
15’ 3’
Tertulis Ceramah
3’
Ceramah
1’
Ceramah
1’
Ceramah
90’
VI. Alat dan Sumber Belajar 1. Alat: a. Spidol b. Kertas 2. Sumber belajar: a. Alam S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: ESIS. b. Widodo, Ahmad. 2007. Akuntansi Kelas XI SMA/ MA. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. c. Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Yogyakarta. BPFE.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
VII. Evaluasi 1. Teknik
: tertulis
2. Jenis soal
: essay
Mengetahui,
Guru Pembimbing,
Erni Dwi Yulianti, S.Pd
Observer,
Yustina Budi Utami (081334034)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
SOAL PRE TEST SIKLUS 1 1. Apakah pengertian dari buku besar? 2. Sebutkan bentuk-bentuk buku besar! 3. Pada tanggal 1 Desember 2010 Tuan Jaya membuka usaha bengkel yang diberi nama BENGKEL JAYA. Transaksi pada bulan tersebut adalah:
1
Des
Tuan Jaya menyetorkan uang sebesar Rp 11.000.000,untuk usaha bengkelnya.
7
Des
Bengkel Jaya membeli perlengkapan minyak pelumas sebesar Rp 400.000,- secara tunai.
10
Des
Membeli peralatan untuk digunakan sebesar Rp 350.000,secara kredit.
11
Des
Menerima pendapatan dari usaha bengkelnya sebesar Rp 2.000.000,-
15
Des
Tuan Jaya membayar utangnya sebesar Rp 100.000,-
28
Des
Membayar biaya gaji sebesar Rp 500.000,-
29
Des
Membayar biaya listrik, air dan telepon sebesar Rp 150.000,-
31
Des
Tuan Jaya mengambil uang dari usaha bengkelnya untuk keperluan pribadi sebesar Rp 150.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
BENGKEL JAYA JURNAL UMUM PER 31 DESEMBER 2010 (dalam rupiah) Tanggal
Akun/ Keterangan
Desember 1
Kas …………………………
Ref
Debet 11.000.000
Modal Jaya ……….
2010
Kredit
11.000.000
(mencatat modal)
7
Perlengkapan toko …………..
400.000
Kas……………………..
400.000
(membeli perlengkapan) 10 Peralatan toko ……………….
350.000
Utang…………………….
350.000
(membeli peralatan toko) 11 Kas ……………….............
2.000.000
Pendapatan jasa………
2.000.000
(penerimaan pendapatan)
15 Utang usaha……………
100.000
Kas ……………………..
100.000
(membayar utang)
28 Beban gaji & upah…....... Kas ……………………….. (pembayaran gaji)
500.000 500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29 Beban listrik, air&telepon …
163
150.000
Kas ………
500.000
(pembayaran listrik, air&tlp) 31 Prive Jaya…….………………
150.000
Kas ……………………….
150.000
(penarikan prive Jaya)
Jumlah total
14.650.000
14.650.000
Dari transaksi dan informasi di atas, postinglah ke dalam akun buku besar bentuk 4 kolom! Gunakan akun-akun berikut ini: 101
kas
302
prive Jaya
103
perlengkapan
401
pendapatan jasa
104
peralatan
501
beban gaji dan upah
201
utang usaha
502
beban listrik, air & tlp
301
modal Jaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
KUNCI JAWABAN 1. Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akun, yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan. 2. Bentuk-bentuk buku besar: a. Bentuk “ T “ (T account) b. Bentuk 2 (dua) kolom c. Bentuk 3 (tiga) kolom d. Bentuk 4 (empat) kolom
3. Akun-akun dalam Buku Besar
Kas
101
(dalam rupiah) Tanggal
Keterangan
Des
1
Mencatat modal
2010
7
Membeli perlengkapan
11 Menerima pendapatan
Ref
Debet 11.000.000
Kredit
Saldo D 11.000.000
400.000 10.600.000 2.000.000
12.600.000
15 Membayar utang
100.000 12.500.000
28 Pembayaran gaji
500.000 12.000.000
29 Pembayaran listrik, air,
150.000 11.850.000
& tlp 31 Penarikan prive
150.000 11.700.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlengkapan toko
165
103
(dalam rupiah)
Tanggal Des
7
Keterangan
Ref
Membeli perlengkapan
Debet
Kredit
400.000
Saldo D
K
400.000
2010
Peralatan toko
104
(dalam rupiah)
Tanggal Des
Keterangan
Ref
10 Membeli peralatan
Debet
Kredit
350.000
Saldo D
K
350.000
2010
Utang usaha
201
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Des
10 Membeli perlengkapan
2010
15 Membayar utang
Ref
Debet
Kredit 350.000
100.000
Saldo D
K 350.000 250.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Modal Jaya
166
301
(dalam rupiah)
Tanggal Des
1
Keterangan
Ref
Debet
Mencatat modal Jaya
Kredit
Saldo D
K
11.000.000
11.000.000
2010
Prive Jaya
302
(dalam rupiah)
Tanggal Des
Keterangan
31 Pengambilan prive
Ref 2
Debet
Kredit
150.000
Saldo D
K
150.000
2010
Pendapatan Jasa
401
(dalam rupiah)
Tanggal Des 2010
Keterangan
11 Menerima pendapatan
Ref 1
Debet
Kredit 2.000.000
Saldo D
K 2.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Beban gaji dan upah
Tanggal Des
Keterangan
28 Pembayaran gaji
167
501
Ref 2
Debet
Kredit
500.000
Saldo D
K
500.000
2010
Beban listrik, air & telepon
Tanggal Des 2010
Keterangan
29 Pembayaran listrik,air& telepon
503
Ref 2
Debet 150.000
Kredit
Saldo D 150.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NAMA KELOMPOK
168
: ……………………………………….
1. …………………………………….. 2. …………………………………….. 3. …………………………………….. 4. ……………………………………..
SOAL
Di bawah ini ada beberapa transaksi yang dilakukan oleh Tuan Hartawan yang mendirikan usaha reparasi elektonik dengan nama Usaha Reparasi Bagus. Transaksi Tuan Hartawan terjadi pada bulan Desember 2006. Tgl. 1 Des
Tuan Hartawan menyetor modal sebesar Rp 5.000.000,-
Tgl. 2 Des
Tuan Hartawan membayar sewa toko selama enam bulan sebesar Rp 1.200.000,-
Tgl. 3 Des
Membeli perlengkapan toko sebesar Rp 100.000,- secara tunai.
Tgl. 5 Des
Tuan Hartawan membeli peralatan toko seharga Rp 2.000.000,-, dibayar tunai Rp 1.000.000,- dan sisanya dibayar kemudian.
Tgl. 10 Des
Diterima secara tunai pembayaran atas jasa perbaikan sebuah televisi sebesar Rp 300.000,-.
Tgl. 12 Des
Dibayar atas sebagian utang atas pembelian peralatan toko sebesar pada tanggal 5 Desember 2006 sebesar Rp 500.000,-.
Tgl. 15 Des
Membayar upah kepada karyawan sebesar Rp 300.000,(dua minggu pertama).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tgl. 18 Des
169
Diterima pendapatan atas perbaikan satu unit VCD Player sebesar Rp 400.000,-. Diterima tunai Rp 200.000,-, dan sisanya dibayar kemudian.
Tgl. 20 Des
Membeli perlengkapan toko secara kredit sebesar Rp 200.000,-.
Tgl. 25 Des
Diterima pendapatan jasa atas perbaikan satu unit lemari es sebesar Rp 2.000.000,-, dengan rincian diterima tunai sebesar Rp 1.700.000,- dan sisanya dibayar kemudian.
Tgl. 28 Des
Membayar lunas utang atas pembelian peralatan pada tanggal 5 Desember.
Tgl. 30 Des
Membayar upah karyawan sebesar Rp 300.000,(dua minggu kedua).
Tgl. 30 Des
Membayar beban listrik, air dan telepon sebesar Rp 300.000,-.
Tgl. 31 Des
Tuan Hartawan menggunakan uang perusahaan sebesar Rp 100.000,- untuk keperluan pribadinya.
Berikut ini adalah informasi Jurnal Umum yang telah dibuat:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
USAHA REPARASI HARTAWAN JURNAL UMUM PER 31 DESEMBER 2006 (dalam rupiah) Halaman 1 Tanggal
Akun/ Keterangan
Desember 1
Kas …………………………
Ref
Debet 5.000.000
Modal Hartawan ……….
2006
Kredit
5.000.000
(mencatat modal)
2
Sewa dibayar dimuka ….
1.200.000
Kas ……………………….
1.200.000
(membayar sewa toko)
3
Perlengkapan toko …………..
100.000
Kas ………………………..
100.000
(membeli perlengkapan)
5
Peralatan toko ……………….
2.000.000
Kas ……………………….
1.000.000
Utang usaha ………………
1.000.000
(membeli peralatan toko) 10 Kas ………………………….. Pendapatan jasa…. (menerima pendapatan)
300.000 300.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 Utang usaha ..................
171
500.000
Kas ……………………….
500.000
(pembayaran utang) 500.000 15 Beban gaji...........
300.000
Kas..............
300.000
(pembayaran gaji) 18 Kas …………………………..
200.000
Piutang usaha ……………….
200.000
Pendapatan jasa ………….
400.000
(menerima pendapatan) 20 Perlengkapan toko …………...
200.000
Utang usaha………...
200.000
(membeli perlengkapan toko)
25 Kas………… Piutang usaha ................
1.700.000 300.000
Pendapatan jasa.....….
2.000.000
(menerima pendapatan)
28 Utang usaha...….......
500.000
Kas ………………………..
500.000
(membayar utang)
30 Beban gaji dan upah.......... Kas.......... (pembayaran gaji &upah)
300.000 300.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30 Beban listrik,air & tlp……
172
300.000
Kas ……………………….
300.000
(pembayaran listrik, air & tlp)
30 Beban iklan........................
200.000
Kas................................
200.000
(pembayaran beban iklan)
31 Prive Hartawan....................
100.000
Kas.................................
100.000
(penarikan prive Hartawan) 13.400.000
Jumlah Total
13.400.000
Dari transaksi dan informasi di atas, postinglah ke dalam akun buku besar bentuk 4 kolom! Gunakan akun-akun berikut ini: 101
kas
302
prive Hartawan
102
piutang usaha
401
pendapatan jasa
103
sewa dibayar di muka
501
beban gaji dan upah
104
perlengkapan
502
beban listrik, telepon, dan air
105
peralatan
503
beban iklan
201
utang usaha
301
modal Hartawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
KUNCI JAWABAN Akun-akun dalam Buku Besar
Kas
101
(dalam rupiah) Tanggal
Keterangan
Ref
Des
1
Mencatat modal
2006
2
Membayar sewa toko
3
Membeli perlengkapan
5
Membeli peralatan
Debet 5.000.000
Kredit
Saldo D 5.000.000
1.200.000 3.800.000 100.000 3.700.000 1.000.000 2.700.000
10 Menerima pendapatan
300.000
3.000.000
12 Membayar utang
500.000 2.500.000
15 Pembayaran gaji
300.000 2.200.000
18 Menerima pendapatan
200.000
2.400.000
25 Menerima pendapatan
1.700.000
4.100.000
28 Membayar utang
500.000 3.600.000
30 Pembayaran gaji
300.000 3.300.000
30 Pembayaran
biaya
300.000 3.000.000
31 Pembayaran beban iklan
200.000 2.800.000
31 Prive
100.000 2.700.000
listrik, air dan tlp.
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Piutang usaha
174
102
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Saldo
Kredit
D
K
Des
18 Menerima pendapatan
1
200.000
200.000
2006
25 Menerima pendapatan
1
300.000
500.000
Sewa dibayar dimuka
103
(dalam rupiah)
Tanggal Des
2
Keterangan
Ref
Membayar sewa
Debet
Kredit
1.200.000
Saldo D
K
1.200.000
2006
Perlengkapan toko
104
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo D
Des
3
Membeli perlengkapan
100.000
100.000
2006
20 Membeli perlengkapan
200.000
300.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peralatan toko
175
111
(dalam rupiah)
Tanggal Des
5
Keterangan
Ref
Membeli peralatan
Debet
Kredit
2.000.000
Saldo D
K
2.000.000
2006
Utang usaha
201
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Des
5
2006
12 Membayar utang
Ref
Debet
Membeli peralatan
Kredit
Saldo D
K
1.000.000
1.000.000
500.000
20 Membeli peralatan
500.000 200.000
28 Membayar utang
700.000
500.000
200.000
Modal Hartawan
301
(dalam rupiah)
Tanggal Des 2006
1
Keterangan Mencatat modal Hartawan
Ref
Debet
Kredit 5.000.000
Saldo D
K 5.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prive Hartawan
176
302
(dalam rupiah)
Tanggal Des
Keterangan
Ref
31 Pengambilan prive
Debet
Kredit
100.000
Saldo D
K
100.000
2006
Pendapatan Jasa
401
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo D
K
Des
10 Menerima pendapatan
300.000
300.000
2006
18 Menerima pendapatan
400.000
700.000
25 Menerima pendapatan
2.000.000
2.700.000
Beban gaji dan upah
501
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo D
Des
15 Pembayaran gaji
300.000
300.000
2006
30 Pembayaran gaji
300.000
600.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Beban listrik, air dan telepon
177
503
(dalam rupiah)
Tanggal Des
Keterangan
30 Pembayaran
2006
Ref biaya
Debet
Kredit
300.000
Saldo D
K
300.000
listrik, air & telepon
Beban iklan
504
(dalam rupiah)
Tanggal Des 2006
Keterangan
31 Pembayaran beban iklan
Ref
Debet 200.000
Kredit
Saldo D 200.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
SOAL POST TEST SIKLUS 1 1. Buku yang berisi kumpulan akun, yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan adalah pengertian dari………………… 2. Jelaskan yang dimaksud dengan buku besar 4 kolom! 3. Pada tanggal 1 Januari 2009 PENJAHIT WINDA membuka usaha jasa dibidang jasa jahit. Transaksi pada bulan tersebut adalah: 1 Jan
Nyonya Winda menyetorkan uang sebesar Rp10.000.000, untuk usahanya.
4 Jan
Membeli perlengkapan jahit sebesar Rp 500.000,- secara kredit.
8 Jan
Membeli peralatan jahit sebesar Rp 600.000,- secara tunai
10 Jan
Menerima pendapatan atas jasa jahitnya sebesar Rp 3.000.000,-, dibayar tunai Rp 2.000.000,- dan sisanya Rp 1.000.000,- dibayar kemudian.
12 Jan
Membayar utangnya sebesar Rp 300.000,-.
27 Jan
Membayar biaya gaji sebesar Rp 600.000,-.
28 Jan
Membayar biaya listrik, air & telepon sebesar Rp 100.000.
31 Jan
Nyonya Winda mengambil uang dari usaha jahitnya untuk membayar sekolah anaknya sebesar Rp 500.000,-.
Berikut ini adalah informasi Jurnal Umum yang telah dibuat oleh Nyonya Winda:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PENJAHIT WINDA JURNAL UMUM PER 31 JANUARI 2009 (dalam rupiah) Tanggal Januari
Akun/ Keterangan 1
Kas …………………………
Ref
Debet 10.000.000
Modal Winda ……….
2009
Kredit
10.000.000
(mencatat modal)
4
Perlengkapan toko …………..
500.000
Utang……………………..
500.000
(membeli perlengkapan)
8
Peralatan toko ……………….
600.000
Kas ……………………….
600.000
(membeli peralatan toko) 10 Kas ………………............. Piutang …………………….
2.000.000 1.000.000
Pendapatan …………….
3.000.000
(penerimaan pendapatan) 12 Utang ………………………
300.000
Kas ……………………..
300.000
(membayar utang) 27 Beban gaji dan upah ………… Kas ………………………. (pembayaran gaji)
600.000 600.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28 Beban listrik, air & tlp….......
180
100.000
Kas ………………………..
100.000
(pembayaran listrik, air & tlp) 31 Prive Winda………………
500.000
Kas ……………………….
500.000
(penarikan prive Winda)
15.600.000
Jumlah Total
15.600.000
Dari transaksi dan informasi di atas, postinglah ke dalam akun buku besar! Gunakan akun-akun berikut ini: 101
kas
302
prive Winda
102
piutang
401
pendapatan jasa
103
perlengkapan
501
beban gaji dan upah
104
peralatan
502
beban listrik, air & telepon
201
utang usaha
301
modal Winda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
KUNCI JAWABAN 1. Buku yang berisi kumpulan akun, yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan adalah pengertian dari Buku Besar. 2. Buku besar 4 kolom adalah buku yang pada kolom debet dan kredit pertama digunakan untuk mencatat perpindahan akun yang bersangkutan, dan kolom debet dan kredit kedua digunakan untuk mencatat saldo dari saldo akun yang bersangkutan. 3. Akun-akun dalam Buku Besar: Kas
101
(dalam rupiah) Tanggal
Keterangan
Jan
1
Mencatat modal
2009
8
Membeli peralatan
Ref
Debet
Kredit
10.000.000
D
K
10.000.000 600.000
10 Menerima pendapatan
Saldo
2.000.000
9.400.000 11.400.000
12 Membayar utang
300.000 11.100.000
27 Pembayaran gaji
600.000 10.500.000
28 Pembayaran listrik, air
100.000 10.400.000
& tlp 31 Penarikan prive
500.000
Piutang usaha
9.900.000
102
(dalam rupiah) Tanggal Jan 2009
Keterangan
10 Menerima pendapatan
Ref
Debet 1.000.000
Kredit
Saldo D 1.000.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perlengkapan toko
182
103
(dalam rupiah)
Tanggal Jan
4
Keterangan
Ref
Membeli perlengkapan
Debet
Saldo
Kredit
D
500.000
K
500.000
2009 Peralatan toko
104
(dalam rupiah)
Tanggal Jan
8
Keterangan
Ref
Membeli peralatan
Debet
Saldo
Kredit
D
600.000
K
600.000
2009 Utang usaha
201
(dalam rupiah)
Tanggal
Keterangan
Jan
4
2009
12 Membayar utang
Ref
Debet
Membeli perlengkapan
Saldo
Kredit
D
500.000
K 500.000
300.000
200.000
Modal Winda
301
(dalam rupiah)
Tanggal Jan 2009
1
Keterangan Mencatat modal Winda
Ref
Debet
Kredit 10.000.000
Saldo D
K 10.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prive Winda
183
302
(dalam rupiah)
Tanggal Jan
Keterangan
Ref
31 Pengambilan prive
Debet
Kredit
500.000
Saldo D
K
500.000
2009 Pendapatan Jasa
401
(dalam rupiah)
Tanggal Jan
Keterangan
Ref
Debet
10 Menerima pendapatan
Kredit
Saldo D
K
3.000.000
3.000.000
2009 Beban gaji dan upah
501
(dalam rupiah)
Tanggal Jan
Keterangan
Ref
15 Pembayaran gaji
Debet
Kredit
600.000
Saldo D
K
600.000
2009 Beban listrik, air dan telepon
502
(dalam rupiah)
Tanggal Jan 2009
Keterangan
30 Pembayaran
Ref biaya
listrik, air dan telepon
Debet 100.000
Kredit
Saldo D 100.000
K
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/ Semester
: XI/ Ganjil
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami penyusunan siklus Akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi dasar
: Melakukan posting dari jurnal umum kebuku besar
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian buku besar. 2. Menjelaskan bentuk-bentuk buku besar. 3. Melakukan posting dari jurnal umum kebuku besar dalam bentuk 4kolom.
VIII. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat: -
Menerapkan tahap pencatatan siklus akuntansi dalam melakukan posting dari jurnal umum ke buku besar.
IX. Materi Pembelajaran Setelah transaksi dijurnal,
proses penyelesaian berikutnya adalah
pemindahbukuan (posting) jurnal kebuku besar. Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akun, yang disusun sedemikian rupa sehingga ketika diperlukan mudah ditemukan. Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan adanya penambahan atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
pengurangan pada akun-akun tertentu yang termasuk pada kelompok harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Buku besar berfungsi sebagai tempat untuk mencatat perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang ditimbulkan oleh transaksi yang terjadi dalam peusahaan.
Bentuk Buku Besar (Akun) Ada 4 (empat) bentuk buku besar (akun) yang sering kita temui dalam praktik akuntansi, yaitu: 1. Bentuk “ T “ (T account) Pemakaian buku besar bentuk “ T ” (account) hanya dipergunakan dalam pengajaran akuntansi dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat dalam menjelaskan atau menyelesaikan soal akuntansi. Berikut bentuk buku besar “ T ” (T account)
Debet
Nama akun
Kredit
2. Bentuk 2 (dua) kolom Buku besar (akun) bentuk 2 (dua) kolom merupakan pengembangan buku besar (akun) “ T “ (T account). Berikut bentuk akun buku besar 2 (dua) kolom. Nama Akun: …… Tgl
Ket
Nomor Akun: …… Ref
Jumlah
Tgl
Ket
Ref
Jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
3. Bentuk 3 (tiga) kolom Berikut bentuk akun buku besar 3 (tiga) kolom. Nama Akun: ……
Nomor Akun: ……
Tgl Keterangan Ref Debet
Kredit
D/K Saldo
4. Bentuk 4 (empat) kolom Pada Buku Besar bentuk 4 (empat) kolom, terdapat kolom debet dan kredit pertama yang digunakan untuk mencatat perpindahan akun yang bersangkutan, dan kolom debet dan kredit kedua digunakan untuk mencatat saldo dari saldo akun yang bersangkutan. Berikut bentuk akun buku besar 4 (empat) kolom. Nama Akun: ……
Tgl Keterangan
Nomor Akun: ……
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Kredit
Posting (pemindahbukuan) jurnal ke buku besar Posting adalah proses pemindahan catatan berupa data angka (jumlah) dari jurnal ke dalam setiap akun buku besar. Tiap jumlah debet pada jurnal dipindahkan ke sisi akun buku besar yang bersangkutan. Jumlah kredit pada jurnal dipindahkan pada sisi sebelah kredit akun buku besar yang bersangkutan. Posting dilakukan untuk setiap transaksi yang telah tercatat pada jurnal, sesuai dengan tanggal berlangsungnya transaksi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Pemindahan pos-pos jurnal keakun buku besar dilakukan sebagai berikut: d. Tanggal serta jumlah yang tercatat pada jurnal dipindahkan (dicatat kembali) pada akun buku besar yang bersangkutan di kolom yang sesuai. e. Pada kolom Ref (Referensi/ kode) akun buku besar yang bersangkutan dicatatkan halaman jurnal, sesuai asal data yang bersangkutan diperoleh. f. Pada kolom Ref (Referensi/ kode) jurnal yang bersangkutan dicatatkan nomor kode akun buku besar yang bersangkutan. Berikut ini bagan dari proses pemindahbukuan dari jurnal ke akun buku besar atau yang disebut dengan posting.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
DAFTAR NILAI SISWA UNTUK PEMBAGIAN KELOMPOK (Siklus I) NO Induk 3744 4745 3754 3757 3762 3774 3776 3801 3802 3804 3816 3817 3823 3826 3831 3832 3840 3844 3867 3872 3874 3878 3884 3893 3894 3895 3908 3915 3917 3919 3922 3923
NAMA A. Ety Kurniasih Achmadi Sophiaan Andrias Davin K Anggita Triadana Ardhana Reswari HP Bagus Rhizky WS Bonyfasius Anggada P Elisabeth Erika W Ema Anagefy Epriliana Rifanty Florentina Maya W Fredericko Dananto Hadiah Putri P Hana Hayuningrum Husnandiarti Iftakh Nurlatifah Johan Tobias K Laila Sari Ananda Nuha Latifah Paulina Erica S Priska Mariana Rayhan Ar Rasyid Rihandi Priasmoyo Rusmiyati Salma Fauziyyah Satrio Bimowibowo Widi Astuti Yosef Ivon Indra P Yuliana Dyah Ayu VK Yuni Puspitasari Zaza Khoirunisa Zusliha Zulkarni
UH 1
UH 2
83 74 72 94 77 83 83 64 75 82 80 75 77 72 65 67 78 100 78 88 80 86 74 100 86 68 72 70 94 84 90 86
90 86 68 100 82 80 78 70 85 85 82 78 81 79 85 80 80 79 95 90 89 82 79 83 80 78 80 78 90 80 92 82
MID KELOMPOK 88 80 78 90 86 85 80 84 82 92 91 76 80 88 88 84 77 88 90 91 92 80 83 86 79 76 89 78 91 82 85 84
3 7 6 7 5 2 5 3 5 1 3 1 7 4 7 2 5 4 8 6 8 6 3 6 4 8 2 4 2 8 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS XI IPS 2 Mata Pelajaran Akuntansi (Siklus I)
Kelompok 1: KAS
Kelompok 5: PENDAPATAN
1. Zaza Khoirunisa
1. Johan Tobias K
2. Epriliana Rifanty
2. Ardhana Reswari HP
3. Fredericko Dananto
3. Ema Anagefi
4. Zusliha Zulkarni
4. Bonyfasius Anggada P
Kelompok 2: PIUTANG
Kelompok 6: BEBAN
1. Iftakh Nurlatifah
1. Paulina Erica S
2. Widi Astuti
2. Rayhan Ar Rasyid
3. Yuliana Dyah Ayu VK
3. Andrias davin K
4. Bagus Rhizky WS
4. Rusmiyati
Kelompok 3: PERALATAN
Kelompok 7: PRIVE
1. Rihandi Priasmoro
1. Hadiah Putri P
2. Elisabeth Erika W
2. Achmadi Sophiaan
3. A.Ety Kurniasih
3. Anggita Triadana
4. Florentina Maya W
4. Husnandiarti
Kelompok 4: UTANG USAHA
Kelompok 8: MODAL
1. Yosef Ivon Indra P
1. Priska Mariana
2. Laila Sari Ananda
2. Satrio Bimowibowo
3. Hana Hayuningrum
3. Nuha Latifah
4. Salma Fauziyyah
4. Yuni Puspitasari
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
LEMBAR SKOR TIM (Siklus I) Nama Kelompok No
: ........
(Kelompok ...)
Anggota Kelompok
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Point Perbaikan
1 2 3 4 Total point perbaikan Rata-rata Penghargaan
Kriteria Penilaian: Nilai Tes Lebih dari 10 angka di bawah skor dasar 1 sampai 10 angka di bawah skor dasar 1 sampai 10 poin di atas skor dasar Lebih dari 10 angka di atas skor dasar Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)
Rata-rata Skor Kelompok 0 ≤ rata-rata skor ≤ 5 6 ≤ rata-rata skor ≤ 15 16 ≤ rata-rata skor ≤ 25 26 ≤ rata-rata skor 30
Skor Peningkatan 5 10 20 30 30
Predikat Kelompok baik Kelompok hebat Kelompok super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
KETENTUAN PEMBELAJARAN (Siklus I)
1. Ketentuan diskusi dalam kelompok a. Kelompok dibagi secara heterogen b. Setiap anggota kelompok diberikan lembar kerja c. Setiap anggota kelompok wajib menyelesaikan soal yang diberikan dalam lembar kerja tersebut sesuai dengan perintah d. Apabila ada siswa yang belum jelas dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan, maka siswa lain dalam kelompok tersebut wajib menjelaskan kepada temannya e. Apabila ada kelompok yang belum jelas, kelompok bisa bertanya dengan kelompok yang lain, apabila kelompok yang lain kurang jelas, maka kelompok berhak bertanya kepada guru f. Setiap anggota kelompok wajib menguasai materi g. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal kelompok dan sudah menguasai materi, setiap siswa kembali ke tempat duduk masingmasing dan mengerjakan kuis secara individu dengan sifat buku tertutup dan tidak boleh saling bekerjasama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
2. Penskoran a. Setiap siswa akan mendapat skor dasar, yaitu dari rata-rata skor tes sebelumnya. b. Pada setiap satu sampai dua kali pertemuan akan diadakan kuis pada akhir pembelajaran. Kriteria penilaian dibuat berdasarkan acuan patokan dengan rentang 0 – 100. Kriteria Prestasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Interval Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
c. Dari skor kuis tersebut maka setiap siswa akan mendapat skor peningkatan yang dihitung berdasarkan skor dasar dengan aturan sebagai berikut: Nilai Tes
Skor Peningkatan
Lebih dari 10 angka di bawah skor dasar
5
1 sampai 10 angka di bawah skor dasar
10
1 sampai 10 poin di atas skor dasar
20
Lebih dari 10 angka di atas skor dasar
30
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan
30
skor dasar)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
Skor peningkatan dihitung dengan membandingkan skor dasar siswa dengan hasil kuis yang mereka peroleh. Skor peningkatan tersebut dirata-rata untuk mendapatkan skor kelompok. Sehingga kerjasama kelompok akan berpengaruh pada skor kelompok. Ketentuannya sebagai berikut: 1) Jika nilai kuis turun lebih dari 10 angka dari skor dasar maka point siswa yang sumbangkan untuk kelompok sebesar 5. 2) Jika nilai kuis turun 1 sampai 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 10. 3) Jika nilai kuis naik 1 sampai 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 20. 4) Jika nilai kuis naik lebih dari 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 30. 5) Jika nilai kuis mendapat nilai sempurna maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 30. 3. Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata skor kelompok dengan aturan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rata-rata Skor Kelompok
Predikat
0 ≤ rata-rata skor ≤ 5
-
6 ≤ rata-rata skor ≤ 15
Kelompok baik
16 ≤ rata-rata skor ≤ 25
Kelompok hebat
26 ≤ rata-rata skor 30
Kelompok super
194
Penjelasan: 1) Jika skor peningkatan tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 5 sampai dengan 15 maka kelompok tersebut diberikan predikat kelompok baik. 2) Jika skor peningkatan skor tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 15 sampai dengan 25 maka kelompok tersebut diberikan predikat hebat. 3) Jika skor peningkatan tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 25 sampai dengan 30 maka kelompok tersebut diberikan predikat kelompok super.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PENGHARGAAN KELOMPOK (SIKLUS 1)
Nama Kelompok No
: KAS
Anggota Kelompok
(Kelompok 1) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Zaza Khoirunisa
30
55
30
2
Epriliana Rifanty
50
65
30
3
Fredericko Dananto
75
95
30
4
Zusliha Zulkarni
65
100
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: PIUTANG
Anggota Kelompok
(Kelompok 2) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Iftakh Nurlatifah
70
100
30
2
Widi Astuti
65
80
30
3
Yuliana Dyah Ayu VK
55
85
30
4
Bagus Rhizky W
45
95
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PERALATAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 3) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Rihandi Priasmoro
35
60
30
2
Elisabeth Erika W
80
90
30
3
A. Ety Kurniasih
55
90
30
4
Florentina Maya W
65
90
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: UTANG USAHA
Anggota Kelompok
(Kelompok 4)
Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Yosef Ivon Indra P
60
55
10
2
Laila Sari Ananda
70
95
30
3
Hana Hayuningrum
40
90
30
4
Salma Fauziyyah
45
80
30
Total point perbaikan
100
Rata-rata
25
Penghargaan
196
Kelompok Hebat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PENDAPATAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 5)
Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Johan Tobias K
50
40
10
2
Ardhana Reswari
55
80
30
3
Ema Anagefi
35
95
30
4
Bonyfasius Anggada P
55
80
30
Total point perbaikan
100
Rata-rata
25
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Hebat
: BEBAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 6) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Paulina Erica S
60
95
30
2
Rayhan Ar Rasyid
55
80
30
3
Andrias Davin K
50
80
30
4
Rusmiyati
65
100
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
197
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PRIVE
Anggota Kelompok
(Kelompok 7) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Hadiah Putri P
65
90
30
2
Achmadi Sophiaan
45
85
30
3
Anggita Triadana
80
100
30
4
Husnandiarti
40
95
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: MODAL
Anggota Kelompok
(Kelompok 8) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Priska Mariana
60
100
30
2
Satrio Bimo W
50
90
30
3
Nuha Latifah
50
95
30
4
Yuni Puspitasari
60
65
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
198
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HADIAH (SIKLUS I)
JUARA I
JUARA II
JUARA III
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 PERANGKAT SIKLUS 2
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2
Sekolah
: SMA NEGERI 1 GODEAN
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar
: Menyusun jurnal penutup
A. Indikator 1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Menyebutkan dua tujuan jurnal penutup. 3. Menyusun jurnal penutup. B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Siswa dapat menyebutkan dua tujuan jurnal penutup. 3. Siswa dapat menyusun jurnal penutup. C. Materi Pembelajaran Jurnal penutup 1. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memindahkan saldo akun-akun pendapatan dan beban ke akun ikhtisar laba-rugi, kemudian memindahkan saldo akun ikhtisar laba-rugi ke akun modal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
2. Tujuan jurnal penutup adalah: a. Untuk menutup saldo pada semua akun sementara. b. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode. 3. Prosedur penutupan: Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menutup semua akun pendapatan: Ayat jurnalnya: Pendapatan A
xxx
Pendapatan B
xxx
Ikhtisar laba-rugi
xxx
(untuk menutup saldo akun pendapatan) b. Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
xxx
Beban A
xxx
Beban B
xxx
Beban C
xxx
(untuk menutup saldo akun beban) c. Menutup akun ikhtisar laba-rugi Jika laba: Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
xxx
Modal
xxx
(untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) Jika rugi: Ayat jurnalnya: Modal Ikhtisar laba-rugi
xxx xxx
(untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Untuk menutup akun prive Ayat jurnalnya: Modal
xxx Prive
xxx
Contoh soal: Cleaning service KHARISMA Necara saldo setelah disesuaikan Per 31 Desember 2009 (dalam ribuan rupiah) No.
Nama akun
Debet
101
Kas
50.000
102
Piutang
7.000
103
Perlengkapan
2.000
121
Peralatan
10.000
201
Utang
2.500
301
Modal Kharisma
60.000
302
Prive
401
Pendapatan
501
Beban gaji
1.500
502
Beban administrasi & umum
3.000
503
Beban listrik
500
504
Beban perlengkapan
500
505
Beban asuransi
250
506
Beban peny.peralatan
150
122
Ak.penyusutan
501
Beban gaji
202
Utang gaji
Akun
Total
Kredit
2.750 15.000
150 1.500 1.500 79.150
79.150
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari Neraca saldo setelah disesuaikan di atas, buatlah jurnal penutup! Jawaban: a) Menutup semua akun pendapatan Ayat jurnalnya: Pendapatan Kharisma
Rp 15.000.000
Ikhtisar laba-rugi
Rp 15.000.000
(untuk menutup saldo akun pendapatan) b) Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.400.000
Beban gaji
Rp
3.000.000
Beban adm & umum
Rp
3.000.000
Beban listrik
Rp
500.000
Beban perlengkapan
Rp
500.000
Beban asuransi
Rp
250.000
Beban penyusutan
Rp
150.000
(untuk menutup saldo akun beban) c) Menutup akun ikhtisar laba-rugi Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.600.000
Modal Kharisma
Rp 7.600.000
(total pendapatan – total beban = 15.000.000 – 7.400.000) (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) d) Menutup saldo akun prive ke dalam akun modal Modal
Rp 2.750.000 Prive
Rp 2.750.000
(untuk menutup saldo akun prive ke dalam akun modal)
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan E. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
F. Langkah-langkah Pembelajaran KETERANGAN
ALOKASI MODEL WAKTU
D. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka
2’
Ceramah
2. Guru melakukan apersepsi (mengulas kembali
15’
Tanya
materi sebelumnya tentang laporan keuangan
Jawab
berdasarkan kertas kerja) dan menyampaikan tujuan materi pelajaran.
3. Kegiatan Inti 1.
3’
STAD
2’
STAD
jurnal
20’
Ceramah
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
20’
Diskusi
Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen (campuran menurut
prestasi dan jenis kelamin), satu kelas dibagi dalam 8 kelompok yaitu kelompok Kas, Pitang, Peralatan, Utang, Pendapatan, Beban, Prive, dan Modal. 2.
Guru membagi LKS kepada siswa.
3.
Guru
menyajikan
pelajaran
tentang
penutup. 4.
dikerjakan
oleh
anggota-anggota
kelompok.
Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 5.
Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada
5’
seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
Tanya Jawab
boleh saling membantu.
6. Penutup 1. Guru melakukan post test.
15’
Tertulis
2. Guru bersama dengan siswa merefleksikan makna
4’
Ceramah
3’
Ceramah
1’
Ceramah
pembelajaran materi. 3. Guru menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan. 4. Guru mengucapkan salam penutup. Jumlah
90’
G. Alat dan sumber belajar 1. Alat: a. Spidol b. Kertas 2. Sumber belajar: a. Alam S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: ESIS. b. Widodo, Ahmad. 2007. Akuntansi Kelas XI SMA/ MA. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
SOAL DISKUSI NAMA KELOMPOK: ______________________ 1. _________________________ No absen: ____ 2. _________________________ No absen: ____ 3. _________________________ No absen: ____ 4. _________________________ No absen: ____
Jawablah dengan jelas soal-soal berikut ini: 1. Apakah yang dimaksud dengan Jurnal Penutup? Jawab: _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Sebutkan dua tujuan dari Jurnal Penutup! Jawab: _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
3. Berikut ini adalah Neraca Saldo setelah disesuaikan dari Bengkel Jaya: Bengkel Jaya Necara saldo setelah disesuaikan Per 31 Desember 2010 (dalam ribuan rupiah) No.
Nama akun
Akun
Debet
Kredit
101
Kas
17.000
102
Piutang
2.000
103
Perlengkapan
4.000
121
Peralatan
8.000
201
Utang
301
Modal Jaya
302
Prive
401
Pendapatan
501
Beban gaji
502
Beban sewa
503
Beban administrasi & umum
504
Beban listrik
300
505
Beban perlengkapan
700
7.500 25.000 5.750
Total
8.000 1.250 500 1.000
40.500
Dari Neraca saldo setelah disesuaikan di atas, buatlah jurnal penutup!
40.500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA a) Menutup semua akun pendapatan Ayat jurnalnya: Pendapatan Jaya
Rp 8.000.000
Ikhtisar laba-rugi
Rp 8.000.000
(untuk menutup saldo akun pendapatan) b) Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 3.750.000
Beban gaji
Rp
1.250.000
Beban sewa
Rp
500.000
Beban adm & umum
Rp
1.000.000
Beban listrik
Rp
300.000
Beban perlengkapan
Rp
700.000
(untuk menutup saldo akun beban) c) Menutup akun ikhtisar laba-rugi Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 4.250.000
Modal Jaya
Rp 4.250.000
(total pendapatan – total beban = 8.000.000 – 3.750.000) (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) d) Menutup saldo akun prive ke dalam akun modal Modal
Rp 5.750.000 Prive
Rp 5.750.000
(untuk menutup saldo akun prive ke dalam akun modal)
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
SOAL POST TEST SIKLUS 2 1. Jelaskan pengertian Jurnal Penutup! 2. Sebutkan dua tujuan Jurnal Penutup! 3. Berikut ini daftar saldo setelah disesuaikan dari Salon Cantika: No.
Nama akun
Akun
Debet
101
Kas
102
Piutang
5.250.000
103
Perlengkapan
2.000.000
121
Peralatan
8.500.000
201
Utang
301
Modal Cantika
302
Prive
401
Pendapatan Cantika
501
Beban gaji
502
Beban administrasi & umum
500.000
503
Beban listrik
700.000
504
Beban perlengkapan
600.000
505
Beban sewa
800.000
506
Beban asuransi
100.000
507
Beban iklan
200.000
508
Beban peny.peralatan
100.000
122
Ak.penyusutan
501
Beban gaji
202
Utang gaji
Total
Dari data di atas, buatlah Jurnal Penutup!
Kredit
15.750.000
3.000.000 24.000.000 5.500.000 15.400.000 2.500.000
100.000 2.500.000 2.500.000 45.000.000
45.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
KUNCI JAWABAN: 1. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memindahkan saldo akun-akun pendapatan dan beban ke akun ikhtisar laba-rugi, kemudian memindahkan saldo akun ikhtisar laba-rugi ke akun modal. 2. Tujuan jurnal penutup adalah: a. Untuk menutup saldo pada semua akun sementara. b. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode. 3.
- Menutup semua akun pendapatan Ayat jurnalnya: Pendapatan Cantika
Rp 15.400.000
Ikhtisar laba-rugi
Rp 15.400.000
(untuk menutup saldo akun pendapatan) -
Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.500.000
Beban gaji
Rp
5.000.000
Beban adm & umum
Rp
500.000
Beban listrik
Rp
700.000
Beban perlengkapan
Rp
600.000
Beban sewa
Rp
800.000
Beban asuransi
Rp
100.000
Beban iklan
Rp
200.000
Beban penyusutan peralatan
Rp
100.000
(untuk menutup saldo akun beban) -
Menutup akun ikhtisar laba-rugi Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.900.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Modal Cantika
Rp 7.900.000
(total pendapatan – total beban = 15.400.000 – 7.500.000) (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) -
Menutup saldo akun prive ke dalam akun modal Modal Prive
Rp 5.500.000 Rp 5.500.000
(untuk menutup saldo akun prive ke dalam akun modal)
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
LEMBAR KERJA SISWA Sekolah
: SMA NEGERI 1 GODEAN
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
: XI / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami
penyusunan
siklus
akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar
: Menyusun jurnal penutup
A. Indikator 1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Menyebutkan dua tujuan jurnal penutup. 3. Menyusun jurnal penutup. B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Siswa dapat menyebutkan dua tujuan jurnal penutup. 3. Siswa dapat menyusun jurnal penutup. C. Materi Pembelajaran Jurnal penutup 1. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memindahkan saldo akun-akun pendapatan dan beban ke akun ikhtisar laba-rugi, kemudian memindahkan saldo akun ikhtisar laba-rugi ke akun modal. 2. Tujuan jurnal penutup adalah: a. Untuk menutup saldo pada semua akun sementara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
b. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode. 3. Prosedur penutupan: Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menutup semua akun pendapatan: Ayat jurnalnya: Pendapatan A xxx Pendapatan B xxx Ikhtisar laba-rugi xxx (untuk menutup saldo akun pendapatan) b. Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi xxx Beban A xxx Beban B xxx Beban C xxx (untuk menutup saldo akun beban) c. Menutup akun ikhtisar laba-rugi Jika laba: Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi xxx Modal xxx (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) Jika rugi: Ayat jurnalnya: Modal xxx Ikhtisar laba-rugi xxx (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) d. Untuk menutup akun prive Ayat jurnalnya: Modal xxx Prive xxx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
Contoh soal: Cleaning service KHARISMA Necara saldo setelah disesuaikan Per 31 Desember 2009 (dalam ribuan rupiah) No.
Nama akun
Akun
Debet
Kredit
101
Kas
50.000
102
Piutang
7.000
103
Perlengkapan
2.000
121
Peralatan
201
Utang
301
Modal Kharisma
302
Prive
401
Pendapatan
501
Beban gaji
1.500
502
Beban administrasi & umum
3.000
503
Beban listrik
500
504
Beban perlengkapan
500
505
Beban asuransi
250
506
Beban peny.peralatan
150
122
Ak.penyusutan
501
Beban gaji
202
Utang gaji
10.000 2.500 60.000 2.750
Total
15.000
150 1.500 1.500 79.150
Dari Neraca saldo setelah disesuaikan di atas, buatlah jurnal penutup!
79.150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban: a) Menutup semua akun pendapatan Ayat jurnalnya:
Pendapatan Kharisma
Rp 15.000.000
Ikhtisar laba-rugi
Rp 15.000.000
(untuk menutup saldo akun pendapatan) b) Menutup semua akun beban Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.400.000
Beban gaji
Rp
3.000.000
Beban adm & umum
Rp
3.000.000
Beban listrik
Rp
500.000
Beban perlengkapan
Rp
500.000
Beban asuransi
Rp
250.000
Beban penyusutan
Rp
150.000
(untuk menutup saldo akun beban) c) Menutup akun ikhtisar laba-rugi Ayat jurnalnya: Ikhtisar laba-rugi
Rp 7.600.000
Modal Kharisma
Rp 7.600.000
(total pendapatan – total beban = 15.000.000 – 7.400.000) (untuk menutup saldo akun ikhtisar laba-rugi) d) Menutup saldo akun prive ke dalam akun modal Modal
Rp 2.750.000 Prive
Rp 2.750.000
(untuk menutup saldo akun prive ke dalam akun modal)
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
DAFTAR NILAI SISWA UNTUK PEMBAGIAN KELOMPOK (Siklus II) NO Induk 3744 4745 3754 3757 3762 3774 3776 3801 3802 3804 3816 3817 3823 3826 3831 3832 3840 3844 3867 3872 3874 3878 3884 3893 3894 3895 3908 3915 3917 3919 3922 3923
NAMA B. Ety Kurniasih Achmadi Sophiaan Andrias Davin K Anggita Triadana Ardhana Reswari HP Bagus Rhizky WS Bonyfasius Anggada P Elisabeth Erika W Ema Anagefy Epriliana Rifanty Florentina Maya W Fredericko Dananto Hadiah Putri P Hana Hayuningrum Husnandiarti Iftakh Nurlatifah Johan Tobias K Laila Sari Ananda Nuha Latifah Paulina Erica S Priska Mariana Rayhan Ar Rasyid Rihandi Priasmoyo Rusmiyati Salma Fauziyyah Satrio Bimowibowo Widi Astuti Yosef Ivon Indra P Yuliana Dyah Ayu VK Yuni Puspitasari Zaza Khoirunisa Zusliha Zulkarni
UH 1
UH 2
83 74 72 94 77 83 83 64 75 82 80 75 77 72 65 67 78 100 78 88 80 86 74 100 86 68 72 70 94 84 90 86
90 86 68 100 82 80 78 70 85 85 82 78 81 79 85 80 80 79 95 90 89 82 79 83 80 78 80 78 90 80 92 82
MID KELOMPOK 88 80 78 90 86 85 80 84 82 92 91 76 80 88 88 84 77 88 90 91 92 80 83 86 79 76 89 78 91 82 85 84
3 7 6 7 5 2 5 3 5 1 3 1 7 4 7 2 5 4 8 6 8 6 3 6 4 8 2 4 2 8 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS XI IPS 2 Mata Pelajaran Akuntansi (Siklus II)
Kelompok 1: KAS
Kelompok 5: PENDAPATAN
5. Zaza Khoirunisa
5. Johan Tobias K
6. Epriliana Rifanty
6. Ardhana Reswari HP
7. Fredericko Dananto
7. Ema Anagefi
8. Zusliha Zulkarni
8. Bonyfasius Anggada P
Kelompok 2: PIUTANG
Kelompok 6: BEBAN
5. Iftakh Nurlatifah
5. Paulina Erica S
6. Widi Astuti
6. Rayhan Ar Rasyid
7. Yuliana Dyah Ayu VK
7. Andrias davin K
8. Bagus Rhizky WS
8. Rusmiyati
Kelompok 3: PERALATAN
Kelompok 7: PRIVE
5. Rihandi Priasmoro
5. Hadiah Putri P
6. Elisabeth Erika W
6. Achmadi Sophiaan
7. A.Ety Kurniasih
7. Anggita Triadana
8. Florentina Maya W
8. Husnandiarti
Kelompok 4: UTANG USAHA
Kelompok 8: MODAL
5. Yosef Ivon Indra P
5. Priska Mariana
6. Laila Sari Ananda
6. Satrio Bimowibowo
7. Hana Hayuningrum
7. Nuha Latifah
8. Salma Fauziyyah
8. Yuni Puspitasari
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
LEMBAR SKOR TIM (Siklus II) Nama Kelompok No
: ........
(Kelompok ...)
Anggota Kelompok
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Point Perbaikan
1 2 3 4 Total point perbaikan Rata-rata Penghargaan
Kriteria Penilaian: Nilai Tes Lebih dari 10 angka di bawah skor dasar 1 sampai 10 angka di bawah skor dasar 1 sampai 10 poin di atas skor dasar Lebih dari 10 angka di atas skor dasar Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)
Rata-rata Skor Kelompok 0 ≤ rata-rata skor ≤ 5 6 ≤ rata-rata skor ≤ 15 16 ≤ rata-rata skor ≤ 25 26 ≤ rata-rata skor 30
Skor Peningkatan 5 10 20 30 30
Predikat Kelompok baik Kelompok hebat Kelompok super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
KETENTUAN PEMBELAJARAN (Siklus II)
1. Ketentuan diskusi dalam kelompok a. Kelompok dibagi secara heterogen b. Setiap anggota kelompok diberikan lembar kerja c. Setiap anggota kelompok wajib menyelesaikan soal yang diberikan dalam lembar kerja tersebut sesuai dengan perintah d. Apabila ada siswa yang belum jelas dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan, maka siswa lain dalam kelompok tersebut wajib menjelaskan kepada temannya e. Apabila ada kelompok yang belum jelas, kelompok bisa bertanya dengan kelompok yang lain, apabila kelompok yang lain kurang jelas, maka kelompok berhak bertanya kepada guru f. Setiap anggota kelompok wajib menguasai materi g. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal kelompok dan sudah menguasai materi, setiap siswa kembali ke tempat duduk masingmasing dan mengerjakan kuis secara individu dengan sifat buku tertutup dan tidak boleh saling bekerjasama.
2. Penskoran a. Setiap siswa akan mendapat skor dasar, yaitu dari rata-rata skor tes sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
b. Pada setiap satu sampai dua kali pertemuan akan diadakan kuis pada akhir pembelajaran. Kriteria penilaian dibuat berdasarkan acuan patokan dengan rentang 0 – 100. Kriteria Prestasi Interval Nilai Sangat Baik 81 – 100 Baik 66 – 80 Cukup 56 – 65 Kurang 46 – 55 Sangat Kurang 0 – 45 c. Dari skor kuis tersebut maka setiap siswa akan mendapat skor peningkatan yang dihitung berdasarkan skor dasar dengan aturan sebagai berikut: Nilai Tes
Skor Peningkatan
Lebih dari 10 angka di bawah skor dasar
5
1 sampai 10 angka di bawah skor dasar
10
1 sampai 10 poin di atas skor dasar
20
Lebih dari 10 angka di atas skor dasar
30
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan
30
skor dasar)
Skor peningkatan dihitung dengan membandingkan skor dasar siswa dengan hasil kuis yang mereka peroleh. Skor peningkatan tersebut dirata-rata untuk mendapatkan skor kelompok. Sehingga kerjasama kelompok akan berpengaruh pada skor kelompok. Ketentuannya sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
1) Jika nilai kuis turun lebih dari 10 angka dari skor dasar maka point siswa yang sumbangkan untuk kelompok sebesar 5. 2) Jika nilai kuis turun 1 sampai 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 10. 3) Jika nilai kuis naik 1 sampai 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 20. 4) Jika nilai kuis naik lebih dari 10 angka dari skor dasar maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 30. 5) Jika nilai kuis mendapat nilai sempurna maka point yang siswa sumbangkan untuk kelompok sebesar 30. 3. Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata skor kelompok dengan aturan sebagai berikut: Rata-rata Skor Kelompok
Predikat
0 ≤ rata-rata skor ≤ 5
-
6 ≤ rata-rata skor ≤ 15
Kelompok baik
16 ≤ rata-rata skor ≤ 25
Kelompok hebat
26 ≤ rata-rata skor 30
Kelompok super
Penjelasan: a) Jika skor peningkatan tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 5 sampai dengan 15 maka kelompok tersebut diberikan predikat kelompok baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
b) Jika skor peningkatan skor tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 15 sampai dengan 25 maka kelompok tersebut diberikan predikat hebat. c) Jika skor peningkatan tiap siswa dalam kelompok dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok menghasilkan nilai lebih dari 25 sampai dengan 30 maka kelompok tersebut diberikan predikat kelompok super.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PENGHARGAAN KELOMPOK (SIKLUS II) Nama Kelompok No
: KAS
Anggota Kelompok
(Kelompok 1) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Zaza Khoirunisa
30
55
30
2
Epriliana Rifanty
50
65
30
3
Fredericko Dananto
75
95
30
4
Zusliha Zulkarni
65
100
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: PIUTANG
Anggota Kelompok
(Kelompok 2) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Iftakh Nurlatifah
70
100
30
2
Widi Astuti
65
80
30
3
Yuliana Dyah Ayu VK
55
85
30
4
Bagus Rhizky W
45
95
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PERALATAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 3) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Rihandi Priasmoro
35
60
30
2
Elisabeth Erika W
80
90
30
3
B. Ety Kurniasih
55
90
30
4
Florentina Maya W
65
90
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: UTANG USAHA
Anggota Kelompok
(Kelompok 4)
Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Yosef Ivon Indra P
60
55
10
2
Laila Sari Ananda
70
95
30
3
Hana Hayuningrum
40
90
30
4
Salma Fauziyyah
45
80
30
Total point perbaikan
100
Rata-rata
25
Penghargaan
225
Kelompok Hebat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PENDAPATAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 5)
Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Johan Tobias K
50
40
10
2
Ardhana Reswari
55
80
30
3
Ema Anagefi
35
95
30
4
Bonyfasius Anggada P
55
80
30
Total point perbaikan
100
Rata-rata
25
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Hebat
: BEBAN
Anggota Kelompok
(Kelompok 6) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Paulina Erica S
60
95
30
2
Rayhan Ar Rasyid
55
80
30
3
Andrias Davin K
50
80
30
4
Rusmiyati
65
100
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
226
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama Kelompok No
: PRIVE
Anggota Kelompok
(Kelompok 7) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Hadiah Putri P
65
90
30
2
Achmadi Sophiaan
45
85
30
3
Anggita Triadana
80
100
30
4
Husnandiarti
40
95
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
Nama Kelompok No
Kelompok Super
: MODAL
Anggota Kelompok
(Kelompok 8) Nilai
Nilai
Pre Test
Post Test
Point Perbaikan
1
Priska Mariana
60
100
30
2
Satrio Bimo W
50
90
30
3
Nuha Latifah
50
95
30
4
Yuni Puspitasari
60
65
30
Total point perbaikan
120
Rata-rata
30
Penghargaan
227
Kelompok Super
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HADIAH (SIKLUS II) JUARA I
JUARA II
JUARA III
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 LEMBAR KUESIONER (Sebelum Tindakan dan Sesudah Tindakan)
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (sebelum tindakan)
Petunjuk Pengisian 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan yang Anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban, yaitu: Selalu (S) Sering (SR) Jarang/ kadang-kadang (J/ KK) Tidak pernah (TP) 3. Berilah tanda check (√ ) pada kolom jawaban yang Anda pilih. 4. Apabila Anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang Anda anggap tepat. 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan.
No
PERNYATAAN
1.
Saya belajar tanpa disuruh oleh orang tua Saya merasa senang dalam belajar Saya belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi Saya puas dengan nilai yang Saya dapatkan selama ini, sehingga Saya tidak perlu belajar Saya tertarik untuk materi pembelajaran
2. 3.
4.
5.
S (Selalu)
SR (Sering)
J/ KK (Jarang/ Kadangkadang)
TP (Tidak Pernah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Saya belajar ketika besok ada ujian Saya kecewa jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian Saya merasa tidak tersaingi bila teman Saya mendapat nilai yang lebih baik dari Saya Ada keinginan untuk berdiskusi dengan teman-teman kelas jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguhsungguh. Saya meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa Saya berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri Saya mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri Jika Saya mendapat nilai yang lebih rendah dari teman Saya, Saya akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar Saya rajin belajar untuk meraih prestasi
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Saya termotivasi untuk belajar karena ada hadiah 16. Saya rajin belajar untuk mendapat simpati dari orang tua 17. Saya rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman 18. Saya mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai 19. Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong 20. Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (sesudah tindakan)
Petunjuk Pengisian 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan yang Anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban, yaitu: Selalu (S) Sering (SR) Jarang/ kadang-kadang (J/ KK) Tidak pernah (TP) 3. Berilah tanda check (√ ) pada kolom jawaban yang Anda pilih. 4. Apabila Anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang Anda anggap tepat. 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan.
No
1.
2.
3.
PERNYATAAN
Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD
S (Selalu)
SR (Sering)
J/ KK (Jarang/ Kadangkadang)
TP (Tidak Pernah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Saya puas dengan nilai yang Saya dapatkan selama ini, sehingga Saya tidak perlu belajar lagi setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe Saya kecewa atau malu jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian setelah meggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya merasa tidak tersaingi bila teman Saya mendapat nilai yang lebih baik dari Saya setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Ada keinginan untuk berdiskusi dengan teman-teman kelas jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh-
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
12.
13.
14.
15.
16.
sungguh setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa Saya berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Jika Saya mendapat nilai yang lebih rendah dari teman Saya, Saya akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya rajin belajar untuk meraih prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya termotivasi untuk belajar karena ada hadiah setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya rajin belajar untuk mendapat simpati dari orang tua setelah
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17.
18.
19.
menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Saya mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
LAMPIRAN 6 DAFTAR DATA TABULASI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
Hasil Kuesioner Untuk Uji Validitas Butir Pertanyaan
No
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
2
3
4
61
2
3
2
3
3
3
3
3
4
2
2
3
2
4
4
3
2
2
4
3
55
3
2
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
49
4
1
3
3
3
3
2
2
4
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
50
5
2
3
4
2
1
2
3
4
3
4
3
4
1
4
2
1
2
2
2
49
6
2
2
2
2
4
3
4
3
2
3
2
2
3
2
2
3
2
3
1
47
7
1
3
2
2
4
3
3
4
3
4
2
3
4
3
2
4
2
3
4
56
8
2
2
2
2
3
3
2
3
3
4
2
2
3
2
1
4
3
2
3
48
9
2
2
2
2
4
1
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
52
10
2
1
3
2
2
4
2
3
3
4
2
4
4
4
2
2
2
2
4
52
11
1
3
2
2
2
4
3
4
2
2
2
2
1
2
2
3
3
3
3
46
12
4
1
2
3
2
4
2
2
2
2
3
3
2
2
2
4
2
2
3
47
13
2
3
3
2
2
4
3
3
1
3
3
4
4
1
2
3
2
3
4
52
14
2
3
3
1
1
3
2
2
3
3
3
3
3
1
2
4
2
3
3
47
15
2
3
3
2
1
3
2
2
2
3
3
2
1
3
2
3
2
3
3
45
16
1
2
4
2
4
4
3
1
3
4
4
3
4
1
2
3
2
4
4
55
17
2
1
3
1
3
1
1
3
3
4
1
2
2
2
2
2
3
4
3
43
18
2
3
2
2
4
3
2
4
2
3
1
3
3
2
3
2
2
3
3
49
19
1
1
2
2
2
4
3
3
3
4
3
4
4
1
2
1
3
4
2
49
20
2
2
3
1
2
3
4
1
2
4
3
2
2
1
2
2
2
4
1
43
21
2
3
4
1
4
4
4
3
2
4
3
2
4
3
2
2
2
4
2
55
22
2
2
3
2
1
4
3
3
3
2
4
2
1
2
2
4
3
3
2
48
23
2
2
2
2
3
4
1
2
3
3
3
3
4
1
1
3
3
3
2
47
24
2
3
2
1
1
4
2
2
3
4
2
3
1
4
2
2
2
2
3
45
25
3
2
3
4
3
3
3
3
4
2
3
2
1
3
2
3
2
2
2
50
26
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
33
27
1
2
2
1
1
1
2
1
2
3
1
2
1
1
2
1
3
3
1
31
28
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
24
29
1
2
3
1
1
1
1
1
1
4
2
1
1
1
1
2
1
2
1
28
30
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
24
31
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
26
32
1
1
3
1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
3
1
2
2
2
31
33
1
4
3
3
1
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
1
1
2
4
45 1482
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Validitas dan Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
%
Valid
33
100.0
0
.0
33
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .878
N of Items .880
19
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
no1
1.79
.740
33
no2
2.18
.846
33
no3
2.58
.751
33
no4
1.88
.857
33
no5
2.27
1.126
33
no6
2.79
1.111
33
no7
2.33
.924
33
no8
2.55
1.003
33
no9
2.36
.859
33
no10
3.03
.883
33
no11
2.48
.795
33
no12
2.45
.869
33
no13
2.42
1.200
33
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
no14
2.18
1.044
33
no15
1.97
.585
33
no16
2.33
1.021
33
no17
2.12
.740
33
no18
2.70
.847
33
no19
2.48
1.004
33
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
no1
43.12
88.985
.411
.875
no2
42.73
87.955
.416
.875
no3
42.33
88.729
.422
.874
no4
43.03
85.468
.572
.869
no5
42.64
83.551
.508
.872
no6
42.12
82.797
.556
.870
no7
42.58
84.502
.584
.869
no8
42.36
83.864
.566
.869
no9
42.55
85.568
.564
.870
no10
41.88
88.297
.373
.876
no11
42.42
87.377
.488
.872
no12
42.45
85.006
.593
.869
no13
42.48
81.883
.550
.870
no14
42.73
86.330
.405
.876
no15
42.94
89.746
.467
.874
no16
42.58
86.002
.435
.874
no17
42.79
89.172
.397
.875
no18
42.21
86.735
.496
.872
no19
42.42
83.689
.576
.869
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Scale Statistics Mean 44.91
Variance 95.273
Std. Deviation 9.761
N of Items 19
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
Tabulasi Variabel Motivasi Belajar Sebelum Penerapan Student Teams Achievement DivisioN (STAD) Butir Pertanyaan No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah
1
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
2
3
1
55
2
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
1
53
3
2
4
4
2
3
4
3
2
3
4
3
3
4
4
2
1
3
4
1
56
4
2
4
2
3
3
2
2
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
58
5
2
2
2
2
4
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
45
6
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
1
4
3
3
2
48
7
4
2
2
3
3
4
3
2
2
4
3
2
1
3
2
4
2
3
1
50
8
2
4
4
2
4
1
3
3
4
2
3
3
3
3
2
2
4
3
1
53
9
2
3
2
1
2
4
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
43
10
2
3
2
2
1
2
3
4
3
2
3
2
1
2
2
1
2
3
1
41
11
1
2
3
2
4
4
3
4
3
3
2
2
4
4
2
3
3
4
1
54
12
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
4
2
3
1
45
13
2
3
2
1
2
4
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
43
14
2
2
2
2
4
3
3
4
3
4
2
2
2
3
2
4
2
2
3
51
15
2
2
4
2
3
4
3
2
3
4
4
3
2
4
1
4
3
4
3
57
16
2
3
3
1
3
1
1
4
3
3
1
2
3
3
3
2
3
3
2
46
17
2
3
3
2
4
3
2
3
2
4
1
3
3
2
2
2
2
3
1
47
18
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
49
19
2
2
2
2
4
4
3
2
3
4
4
2
3
3
2
3
2
4
2
53
20
2
2
2
2
3
3
4
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
1
45
21
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
1
52
22
2
2
2
2
4
4
4
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
48
23
2
2
2
2
4
4
2
3
2
2
3
2
2
3
1
3
2
2
1
44
24
2
3
4
2
3
4
1
2
3
4
3
2
3
4
2
3
3
3
3
54
25
2
2
2
2
3
4
3
2
3
3
3
1
2
3
2
2
2
3
1
45
26
3
2
4
1
2
2
2
2
3
1
1
4
4
2
3
1
2
1
3
43
27
4
2
3
3
3
2
2
2
1
1
2
1
2
1
4
4
2
3
1
43
28
2
2
2
1
3
1
1
2
1
2
1
4
2
1
2
1
2
1
2
33
29
2
1
1
1
3
3
2
4
1
1
2
1
4
4
2
1
3
1
2
39
30
2
2
3
2
4
3
2
3
2
3
3
3
2
1
3
2
2
2
2
46
31
1
2
3
2
3
3
2
2
1
3
2
2
2
1
1
1
2
3
1
37
32
3
1
3
3
2
2
4
3
2
1
4
3
2
3
2
1
2
3
2
46
Jumlah
1522
Rata-rata
47,56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
Tabulasi Variabel Motivasi Belajar Sesudah Penerapan Student Teams Achievement DivisioN (STAD) (Siklus I) Butir Pertanyaan No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah
1
2
2
4
3
3
4
3
2
2
4
3
3
2
4
1
4
3
4
3
56
2
1
2
3
2
4
4
3
4
3
3
2
2
4
4
2
3
3
4
1
54
3
2
4
4
2
3
4
3
2
3
3
3
3
4
4
2
1
4
4
2
57
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
3
1
60
5
4
3
4
2
4
4
2
4
3
1
4
4
2
3
3
4
2
2
2
57
6
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
57
7
2
2
2
2
4
3
3
4
3
3
2
2
2
3
4
3
2
2
3
51
8
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
2
3
1
55
9
3
4
3
3
2
4
4
4
4
4
3
2
1
3
2
3
4
3
1
57
10
2
3
3
1
2
4
3
4
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
45
11
3
2
3
2
4
3
2
3
2
4
4
3
3
3
3
2
4
2
3
55
12
2
2
2
2
4
4
3
2
3
4
4
2
3
3
2
3
2
4
2
53
13
3
2
2
1
4
3
3
3
2
2
1
4
3
2
3
2
2
1
2
45
14
3
4
4
4
4
1
3
3
4
2
2
3
3
3
2
2
3
3
1
54
15
3
4
2
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
66
16
4
3
2
3
3
4
3
4
4
2
2
3
3
4
3
3
3
3
1
57
17
3
2
2
2
4
4
3
4
3
3
4
1
2
3
2
3
2
3
1
51
18
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
55
19
4
4
4
2
3
2
2
4
3
1
3
4
4
2
3
3
2
3
3
56
20
3
2
2
2
4
2
3
4
3
4
3
2
2
3
2
3
2
2
3
51
21
4
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3
4
2
3
3
2
3
3
1
54
22
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
2
2
2
3
1
4
3
3
2
51
23
3
2
3
3
2
4
4
3
2
1
4
4
2
3
2
1
2
4
3
52
24
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
2
2
2
3
3
2
57
25
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
57
26
2
3
2
2
4
4
3
3
2
2
3
2
2
2
1
3
2
2
1
45
27
4
2
2
3
3
4
3
4
2
4
3
2
3
3
2
4
4
3
2
57
28
2
1
3
2
2
3
3
2
2
3
1
1
2
4
2
2
3
3
4
45
29
2
4
3
3
2
1
1
3
2
2
3
2
2
3
1
2
3
2
2
43
30
3
3
4
3
4
4
2
2
3
3
2
4
4
3
2
2
3
3
3
57
31
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
45
32
3
2
4
4
3
3
2
3
1
3
2
2
3
4
3
2
3
4
3
54
Jumlah Ratarata
1709 53,41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
Tabulasi Variabel Motivasi Belajar Sesudah Penerapan Student Teams Achievement Division (STAD) SIKLUS II Butir Pertanyaan
No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah
1
3
3
4
3
3
4
3
2
2
3
4
3
2
4
1
4
3
4
3
58
2
4
4
3
2
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
2
2
3
4
3
62
3
4
4
4
2
3
4
4
3
3
4
3
4
2
3
2
3
3
4
2
61
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
66
5
4
4
4
4
3
4
3
3
2
2
2
3
4
2
3
4
4
3
4
62
6
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
4
3
3
2
3
3
65
7
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
2
4
3
58
8
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
4
2
4
2
3
4
3
2
3
59
9
4
3
4
3
2
3
4
2
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
63
10
2
3
4
2
2
4
3
4
2
3
3
3
4
4
2
2
2
2
1
52
11
3
4
3
3
4
3
4
2
3
2
4
2
3
2
3
3
4
4
3
59
12
2
2
2
2
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
2
3
3
4
2
57
13
2
3
2
1
4
3
4
3
4
3
1
4
3
3
3
2
2
2
2
51
14
4
4
4
4
4
2
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
4
2
64
15
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
2
2
3
3
3
3
4
2
61
16
3
3
3
3
2
2
4
4
3
4
4
3
3
2
2
3
4
4
3
59
17
4
3
3
2
4
4
3
4
4
3
4
2
3
4
2
3
2
3
2
59
18
2
4
4
2
3
2
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
2
4
3
62
19
4
3
4
2
3
2
2
4
3
2
3
4
4
2
3
3
3
3
3
57
20
2
2
2
3
4
3
3
4
3
4
3
3
2
3
2
3
2
2
3
53
21
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
2
58
22
2
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
2
4
3
2
2
53
23
3
2
2
3
2
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
4
3
58
24
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
2
3
2
3
3
3
3
3
2
57
25
4
4
3
2
3
4
3
2
3
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
61
26
3
3
2
4
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
4
3
2
1
2
59
27
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
2
3
2
3
4
3
3
3
63
28
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
1
2
4
4
3
2
4
3
4
53
29
4
4
3
3
2
3
2
3
4
3
3
4
3
3
1
2
4
2
1
54
30
2
3
4
3
3
3
4
3
2
4
3
2
4
4
2
3
3
4
3
59
31
3
3
2
3
4
3
3
4
2
3
3
3
4
3
4
4
2
2
2
57
32
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
3
3
4
2
3
2
4
3
64
Jumlah Ratarata
1884 58,88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
Perhitungan Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa dengan PAP II
Diketahui ketetapan PAP Tipe II: Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Sedang 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Sumber: Buku Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (Masidjo, 1995:235) 1. Motivasi Belajar Pemberian kategori tinggi rendahnya motivasi belajar sebagai berikut: Diketahui: Jumlah butir kuesioner 19, dengan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai
: 19 x 4 = 76
b. Skor terendah yang dapat dicapai
: 19 x 1 = 19
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah) Tabel perhitungan PAP II: Perhitungan 19 + 81% (76-19)= 65,17 19 + 66% (76-19)=56,62 19 + 56% (76-19)=50,92 19 + 46% (76-19)=45,22 Dibawah 46%
Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
2. Pemahaman Siswa Pemberian kategori tinggi rendahnya pemahaman siswa sebagai berikut: Diketahui bahwa: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai
: 100
b. Skor terendah yang dapat dicapai
:0
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II: Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah) Tabel perhitungan PAP II: Perhitungan 0 + 81% (100-0)= 81 0 + 66% (100-0)= 66 0 + 56% (100-0)=56 0 + 46% (100-0)= 46 Dibawah 46%
Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Interval Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
0 2 9 12 9 32
0 6,25% 28,125% 37,5% 28,125% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus I) Interval Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
Frekuensi
Presentase (%)
Kategori
1 10 15 5 1 32
3,125% 31,25% 46,875% 15,625% 3,125% 100%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa (Siklus II) Interval Skor 65 – 76 57 – 64 51 – 56 45 – 50 19 – 44 Jumlah
Frekuensi 2 24 6 0 0 32
Presentase (%) 6,25% 75% 18,75% 0% 0% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
Distribusi Frekuensi Penilaian Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siklus I dan Siklus II Sesudah
Presentase (%)
N o
Interval Skor
Sebelu m
Siklus I
Siklus II
Sebelum
Siklus I
Siklus II
1
65 – 76
0
1
2
0
3,125
6,25
2 3 4
57 – 64 51 – 56 45 – 50
2 9 12
10 15 5
24 6 0
6,25 28,125 37,5
31,25 46,875 15,625
75 18,75 0
5
19 – 44
9
1
0
28,125
3,125
0
32
32
32
Jumlah
100
100
100
Kategor i
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Pre Test) Interval Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Jumlah
Frekuensi 0 5 9 10 8 32
Presentase (%) 0% 15,625% 28,125% 31,25% 25% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus I (Post Test) Interval Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Jumlah
Frekuensi 19 7 3 2 1 32
Presentase (%) 59,375% 21,875% 9,375% 6,25% 3,125% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Distribusi Frekuensi Penilaian Pemahaman Siswa Siklus II (Post Test) Interval Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Jumlah
Frekuensi 29 0 3 0 0 32
Presentase (%) 90,625% 0% 9,375% 0% 0% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
249