PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Bunga Sinta Simbolon NIM: 112114097
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Bunga Sinta Simbolon NIM: 112114097
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“ Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu” (Mazmur 40:9)
“Melalui hal-hal yang kecil aku ingin mencapai yang Luar Biasa” (St.Theresia Lisieux)
Kehidupan adalah sebuah pembelajaran yang panjang akan sikap rendah hati. (James M.Barrie)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef yang senantiasa memberikan perlindungan, kesetiaan, dan kekuatan.
2. Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan Kongregasi Suster Santo Yosef Medan yang telah memberikan kesempatan bagi Penulis untuk menimba ilmu dan pengetahuan. 3. Pengurus
Yayasan
Karya
Murni,
dimana
penulis
dapat
melakukan penelitian. 4. Ayah dan Ibu serta Kakak dan Adik serta ponakan-ponakan saya yang
selalu
setia
mendoakan
dan
mendukung
saya
dalam
menjalani panggilan dan studi. 5. Komunitas SCMM (St. Sesilia) Yogyakarta, yang merupakan tempat penulis selama menjalani masa studi. 6. Saudari-saudari yang pernah hidup bersama di Komunitas Santa Sesilia Yogyakarta yang tetap memberikan semangat. 7. Teman-teman kelas MPAT maupun satu kelompok bimbingan skripsi yang senantiasa tetap memberikan dukungan. 8. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang bersedia mendidik serta membagikan ilmunya kepada penulis selama menjalani studi.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi ini dengan judul: “EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45” Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 03 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan izajah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
(Bunga Sinta Simbolon)
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Bunga Sinta Simbolon
Nomor Mahasiswa
: 112114097
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45 (Studi Kasus pada Yayasan Karya Murni Medan).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
(Bunga Sinta Simbolon)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimaksih yang tak terhingga kepada: 1.
Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian.
2.
Dr.H.Herry Maridjo,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3.
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, S.E, M.Si, Ak, CA selaku pembimbing utama yang telah membantu, membimbing, serta memberi masukan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Josephine Wuri, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang memperhatikan perkembangan akademik penulis dan teman-teman.
5.
Segenap dosen dan staf Program Studi Akuntansi yang membimbing dan membantu penulis selama menjalani kuliah di Universitas Sanata Dharma.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Pemimpin Umum beserta Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Suster Santo Yosef Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalani studi.
7.
Pengurus Yayasan Karya Murni Medan yang telah memberika izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan secara khusus kepada Sr Raynelda Gultom, KSSY yang sangat membantu penulis selama melakukan penelitian.
8.
Bapak dan Ibu serta saudara kandung yang selalu mendoakan penulis sehingga setia dalam panggilan dan semangat dalam menjalani studi.
9.
Teman-teman akuntansi angkatan 2011, khusus teman seperjuangan Sr. Lusi, SPM, Sr. Erika, Fch, Sr. Fridoline, SPC, Chatarine, Melia, Eva dan Igna yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penulis
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………
iii
HALAMAN MOTTO ………………………………………………….
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………..
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………
vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS.......................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………..
viii
HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………………..
x
HALAMAN DAFTAR TABEL………………………………………..
xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .........................................................
xiii
ABSTRAK ……………………………………………………………
xiv
ABSTRACT ……………………………………………………………
xv
BAB I
PENDAHULUAN.…….……………….……………………
1
A. Latar Belakang…………………………………………..
1
B. Batasan Masalah…………………………………………
4
C. Rumusan Masalah………………………….....................
5
D. Tujuan Penelitian……......................................................
5
E. Manfaat Penelitian ………………………………………
5
F. Sistematika Penulisan……………………………...……
6
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TINJAUAN PUSTAKA…………….……………………….
8
A. Pengertian Entitas Nirlaba……………………………....
8
B. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Laba ..………
10
C. Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi …………………….
10
D. Karakteristik Entitas Nirlaba ……………………………
11
E. Yayasan…………………………………………………
13
1. Pengertian Yayasan …………………………………
13
2. Karakteristik Yayasan ……………………………….
14
3. Tujuan Yayasan ……………………………………..
14
4. Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan …………..
17
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba …………………….
18
1. Pengertian Laporan Keuangan ..……………………..
18
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan Entitas Nirlaba .……..
19
a. Laporan Posisi Keuangan…..……………………
19
b. Laporan Aktivitas ……………………………….
23
c. Laporan Arus Kas………………………………..
24
G. Tujuan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba ……………..
25
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………
31
A. Jenis Penelitian………….……………………….……..
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian….……………….……..
31
C. Subjek dan Objek Penelitian……….…………………..
31
D. Data Yang Dibutuhkan............………………………….
32
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………..
32
BAB II
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Teknik Analisis Data...……………….…………………
33
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ……………………..
34
A. Sejarah Berdirinya Organisasi…………...………..........
34
B. Lokasi Organisasi……………………………………….
44
C. Visi, Misi dan Motto Organisasi………………………..
44
D. Kegiatan Organisasi…………….………………………
46
E. Struktur Organisasi …..…………………………………
50
1. Struktur Organisasi …………………………………
50
2. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab………
52
3. Monitoring/Evaluasi ……………………………….
55
4. Sistem Akuntansi …………………………………..
56
5. Program Organisasi…………………………………
56
6. Sistem Rujukan Bantuan……………………………
56
7. Sumber Daya Pendanaan …………………………
57
8. Sumber Daya Manusia ……………………………
58
9. Program Jangka Pendek ……………………………
59
10. Program Jangka Panjang……………………………
60
ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………...………..
61
A. Analisis Data……………….…..……………………….
61
1. Neraca………………………………………………
62
2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran……………..
66
3. Laporan Sisa Hasil Usaha ……………… ………….
70
4. Laporan Rekapitulasi Arus Kas …….………………
73
BAB V
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Membandingkan Laporan Keuangan Menurut PSAK 45 Dengan Praktik Menurut YKM ………………………...
76
Penerapan PSAK 45 ……………………………….
76
a.
Laporan Posisi Keuangan …..…………………
76
b.
Laporan Aktivitas ….………………………….
81
c.
Laporan Arus Kas ….…………………………
85
1.
C. Pembahasan…..………………………………………… 101 1. BAB VI
Penerapan PSAK 45……………………………….. 101
PENUTUP………..………..……………………………….. 112 A. Kesimpulan ….…….…………………………………… 112 B. Keterbatasan Penelitian………………………………… 114 C. Saran ……….………………………………………….. 115
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 117 LAMPIRAN …………………………….…………………………….. 119
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Format Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK 45…….. 28
Tabel 2
Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45…………….. 29
Tabel 3
Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45……………. 30
Tabel 4
Keadaan Siswa dan Warga Binaan YKM Tahun 2011-2013…………………………………………
42
Tabel 5
Keadaan Guru dan Pegawai YKM Tahun 2011-2013……
43
Tabel 6
Neraca YKM Per 31 Desember 2011……………………..
65
Tabel 7
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran YKM Per 31 Desember 2011……………………………………
68
Tabel 8
Laporan Sisa Hasil Usaha YKM Per 31 Desember 2011…
71
Tabel 9
Laporan Rekapitulasi Arus Kas YKM Per 31 Desember 2011……………………………………
Tabel 10
74
Perbandingan Cara Penyajian Laporan Keuangan Pada PSAK 45 dengan Laporan YKM ………………….
xiv
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Yayasan Karya Murni…………………. 51 Gambar 2 Perbandingan Format Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM …………………
87
Gambar 3 Perbandingan Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM ……………………………
89
Gambar 4 Perbandingan Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45 Dengan Praktik Menurut YKM ……………………………
xv
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan Bunga Sinta Simbolon NIM: 112114097 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni sudah sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45 tentang pelaporan keuangan entitas nirlaba. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analisis, yaitu teknik yang mengungkapkan konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Yayasan Karya Murni belum menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45, dimana masih ada perbedaan nama laporan, format dan item-item yang dilaporkan. Menurut PSAK 45, entitas nirlaba seperti yayasan seharusnya menyajikan 4 (empat) laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.Tetapi pada praktiknya Yayasan Karya Murni menyajikan 4 (empat) laporan keuangan yaitu neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha dan laporan rekapitulasi arus kas. Kata kunci: kesesuaian, penyusunan, laporan keuangan, PSAK 45.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF FINANCIAL STATEMENTS PREPARATION BASED ON INDONESIAN SFAS 45 NONPROFIT ENTITIES Case Study At Karya Murni Foundation Medan
Bunga Sinta Simbolon NIM: 112114097 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
The purpose of this research is to evaluate whether the Karya Murni foundation financial report has been in compliance with the provision according to Indonesia SFAS 45 about nonprofit entity financial reporting. This type of research is a case study. Data obtained by interview, documentation and observation. Data analysis technique used is descriptive-analysis, that is a technique that expresses the theoretical concepts and description of the object of research and presentation of research results. Based on the research the Karya Murni foundation’s have not financial statements complied with Indonesian SFAS 45, as there are differences in the name of the report, the format and the items reported. According to Indonesian SFAS 45, non-profit entities such as foundations should present four (4) financial statements namely the statement of financial position, statement of activities, statement of cash flows and notes to the financial statement. But in practice Karya Murni foundation serves four (4) financial statements, namely the balance sheet, receipts and reports expenditure, statements of net income and cash flow summary report. Key Word: Preparation, Financial Statement, Indonesian SFAS 45.
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini sangat meningkatkan pengetahuan manusia. Kemajuan teknologi ini membawa perubahan yang begitu besar bagi kehidupan manusia. Apabila kita mengamati masyarakat yang ada di sekitar kita, ternyata perkembangan teknologi ini membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat Salah satu dampak negatifnya bahwa manusia menjadi kurang peduli dengan sesama yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat dilihat semakin bertambahnya jumlah orang-orang yang tertimpa kemiskinan dan kurang diperhitungkan dalam masyarakat serta masyarakat yang kurang mampu semakin sulit dalam memperoleh pendidikan. Melihat situasi ini, banyak orang-orang yang memiliki empati dan tergerak hatinya untuk membantu mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel serta bagi orangorang yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan. Keadaan ini menimbulkan munculnya berbagai entitas nirlaba yang dengan terbuka memberikan perhatian dan pelayanan bagi masyarakat tersebut. Entitas ini bertujuan bukan untuk mencari keuntungan atau disebut dengan entitas nirlaba. Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis lainnya. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai macam aktivitas 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
operasinya. Entitas nirlaba merupakan suatu organisasi yang penting bagi masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh organisasi yang bermotif laba. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan (IAI, 2011:45.1). Bagi anggota dan penyumbang, akuntansi dan laporan keuangan sangat penting untuk disajikan sehingga dapat diketahui bagaimana perkembangan organisasi tersebut. Laporan keuangan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi, baik organisasi yang mencari laba maupun organisasi nirlaba. Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan sangat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi sehingga dapat dipantau bagaimana perkembangan organisasi dari tahun ke tahun. Bagi mereka, laporan keuangan sangat berfungsi untuk menginformasikan kesinambungan hidup organisasi sebagai tempat berkarier. Maka laporan keuangan diharapkan memberikan informasi berkala guna memberikan gambaran apakah visi dan misi organisasi tersebut dapat direalisasikan. Laporan keuangan organisasi merupakan laporan pertanggung jawaban kepada pihak intern dan ekstern untuk menambah kepercayaan mereka khususnya bagi para anggota, penyumbang (donatur) serta publik bahwa apa yang mereka sumbangkan benar-benar dipergunakan dengan baik demi kepentingan umum. Kepercayaan ini akan semakin menggugah hati para penyumbang dalam memberikan apa yang mereka miliki untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dibagikan demi kesejahteraan orang-orang yang dilayani dalam entitas nirlaba. Apabila kita memperhatikan, ketidakpercayaan para penyumbang sering mengakibatkan sumber dana bagi organisasi semakin berkurang sehingga lambat laun organisasi tersebut tidak bisa bertahan. Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa sumber dana entitas nirlaba tersebut berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah membuat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 yang mengatur tentang pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dalam PSAK 45 ini dinyatakan bahwa tujuan adanya standar tersebut adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan tersebut diharapkan entitas nirlaba dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas sehingga mudah dipahami oleh para pemakai, dan memiliki relevansi. Yayasan Karya Murni dengan kantor pusat terletak di Jl. Karya Wisata No 6 Medan, Sumatera Utara merupakan yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan, yaitu pelayanan kepada orangtua yang sudah lanjut usia (panti jompo), anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, Tempat Penitipan Anak (TPA). Dalam menjalankan misinya yayasan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara individu maupun kelompok yang dengan sukarela dan hati yang tulus memberikan bantuan untuk membiayai orangtua yang sudah lanjut usia dan anak-anak tersebut. Yayasan Karya Murni bertujuan untuk menyejahterakan serta memberdayakan orangtua,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
anak yatim piatu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus, sehingga mereka merasa diperhitungkan ditengah-tengah masyarkat. “Karakteristik utama entitas nirlaba seperti yayasan berbeda dengan entitas yang bermotif laba. Perbedaannya terletak pada mekanisme organisasi bersangkutan dalam memperoleh sumber daya awal yang dibutuhkan, yang umumnya diperoleh dari sumbangan” (Bastian 2007:73). Kemampuan suatu yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan, dimana laporan ini berisi informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut disampaikan. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aset bersih, baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola atas hasil pengelolaan sumber daya yayasan akan disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan diatas dan mengingat pentingya penyusunan laporan keuangan entitas nirlaba bagi pihak pemakai maka penulis ingin dan tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45, Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni. B. Batasan Masalah Penelitian ini terbatas pada evaluasi penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni Medan berdasarkan PSAK 45 yang meliputi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan selama periode 2011-2013.
C. Rumusan Masalah Apakah penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni sudah sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45?
D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni sudah sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Yayasan Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menjadi kontribusi bagi pihak pengurus yayasan agar dapat menyajikan laporan keuangan berdasarkan ketentuan menurut PSAK 45. 2. Bagi Penulis Melalui penelitian ini menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis tentang penyusunan laporan keuangan organisasi sektor publik khususnya entitas nirlaba. Selain itu sebagai sarana bagi penulis dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refrensi skripsi di Universitas Sanata Dharma yang bisa diakses oleh seluruh civitas akademik. Selain itu hasil penelitian ini menjadi bahan acuan dan refrensi untuk peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian pada entitas nirlaba.
F. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang ada hubungannya dengan entitas nirlaba.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
7
GAMBARAN UMUM ORGANISASI Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya organisasi, lokasi organisasi, visi misi dan motto organisasi, struktur organisasi serta kegiatan-kegiatan organisasi.
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dilakukan evaluasi berdasarkan landasan teori yang digunakan.
BAB VI
PENUTUP Bab ini mencakup kesimpulan dari hasil evaluasi, dan pembahasan, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang berguna bagi organisasi tempat penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Entitas Nirlaba “Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang dan jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum” (Mahsun, 2010:13). Organisasi sektor publik dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu entitas pemerintah dan entitas nirlaba nonpemerintah. Organisasi sektor publik ini muncul dalam berbagai bentuk, sebagian besar merupakan organisasi pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Ada pula yang menjalankan aktivitasnya dalam berbagai bentuk yayasan mulai dari yayasan yang menyelenggarakan pendidikan, yayasan yang bergerak dibidang sosial sampai dengan yayasan-yayasan yang bidangnya sangat khusus seperti yayasan beasiswa. Termasuk juga organisasi sektor publik adalah lembaga-lembaga keagamaan, LSM, partai politik, rumah sakit dan sekolah (Nordiawan, 2006:2). Entitas nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Nainggolan, 2005: 01 dalam Rosalia, 2011). Entitas nirlaba atau non-profit organization merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan entitas nirlaba. Menurut PSAK 45, entitas nirlaba adalah entitas yang memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan (IAI, 2011: 45.1). Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya. Pada entitas nirlaba umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan berasal dari pemberi sumber daya atau sumbangan dari orang-orang yang ingin membantu sesamanya. Tujuan entitas nirlaba yaitu untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu khususnya dalam hal ekonomi. Organisasi nirlaba pada prinsipnya adalah alat untuk mencapai tujuan dari sekelompok orang yang memilikinya. Karena itu bukan tidak mungkin diantara lembaga yang satu dengan yang lain memiliki filosofi (pandangan hidup) yang berbeda, maka operasionalisasi dari filosofi tersebut kemungkinan juga akan berbeda. Karena filosofi yang dimiliki entitas nirlaba sangat tergantung dari sejarah yang pernah dilaluinya dan lingkungan poleksosbud (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tempat entitas nirlaba itu ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
B. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Laba Banyak hal yang membedakan antara entitas nirlaba dengan entitas lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya pemilik entitas nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada entitas laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, entitas nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan entitas laba telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari hasil keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada entitas laba telah jelas siapa yang menjadi dewan komisaris, kemudian memilih seorang direktur pelaksana. Sedangkan pada entitas nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan karena anggota dewan komisaris bukanlah pemilik entitas.
C. Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi Organisasi Nirlaba Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board (FASB) telah menyusun standar untuk laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor dan pihak lain yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan, namun mempunyai kepentingan. FASB juga berwenang menyusun standar akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara Government Accounting Standard Board (GASB) menyusun standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk pemerintah pusat dan federal AS. Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) membentuk Komite Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Organisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
penyusun standar untuk pemerintah itu dibangun terpisah dari Komite Standar Akuntansi Keuangan yang diatur Ikatan Akuntan Indonesia di Indonesia karena karateristik entitas berbeda. Entitas pemerintah tidak mempunyai pemegang saham atau semacamnya, memberikan pelayanan pada masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu juga memaksa pembayar pajak untuk mendukung keuangan pemerintah tanpa peduli bahwa imbalan bagi pembayar pajak memadai atau tidak memadai. International Federation of Accountant (IFAC) membentuk Public Sector Committee (PSC) yang bertugas menyusun International Public Sector Accounting Standartd (IPSAS). Istilah Public Sector di sini berarti pemerintah nasional, pemerintah regional (misalnya negara bagian, daerah otonom, provinsi, dan daerah istimewa), pemerintah lokal (misalnya kota mandiri), dan entitas pemerintah terkait (misalnya perusahaan negara, komisi khusus). Dengan demikian PSC tidak menyusun standar akuntansi sektor publik nonpemerintah.
D. Karakteristik Entitas Nirlaba Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas laba (bisnis). Perbedaan tersebut terletak pada cara entitas memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Menurut Deddi (2006:2) organisasi sektor publik menjadi berbeda dan unik karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial 2) Dimiliki secara kolektif oleh publik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
3) Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan 4) Keputusan-keputusan yang terkait kebijaksanaan maupun operasi didasarkan pada konsensus. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi karakteristik (PSAK 45, paragraf 01) sebagai berikut: 1) Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2) Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari entitas tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
demikian dalam praktiknya entitas nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada umumnya. Pada entitas nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, entitas mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut seperti kreditur dan pemasok dana lainnya (IAI, 2011: 45.1). E. Yayasan a. Pengertian Yayasan Menurut UU No 16 Tahun 2001, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang kemanusiaan, keagamaan, dan sosial. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Namun dalam perkembangannya, yayasan sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati berbagai aktivitas di luar bidang-bidang di atas. Banyak fakta yang terjadi bahwa kecenderungan pendirian yayasan untuk berlindung dibalik status hukum yayasan, sehingga muncul berbagai masalah, seperti sengketa antara pengurus dan pendiri, ketidaksesuaian maksud dan tujuan dengan anggaran dasar dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
b. Karakteristik Yayasan Menurut Bastian (2010: 406), “Karakteristik utama organisasi nirlaba seperti yayasan, dapat dibedakan dengan organisasi bisnis. Perbedaanya terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya awal yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi seperti yayasan umumnya memperoleh sumber daya awal dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut”. Akibat dari transaksi tersebut, berbagai transaksi yayasan dapat diidentifikasi. Hal yang berbeda dengan transaksi organisasi bisnis adalah dalam hal penerimaan sumbangan. Namun demikian, praktek organisasi yayasan diakui sering tampil dalam berbagai bentuk. Pada yayasan dimana tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan ataupun jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah dan kepastian aliran masuk kas menjadi ukuran yang penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditor dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. c. Tujuan Yayasan Tujuan yayasan adalah melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Menurut Bastian (2007: 2), “Yayasan memiliki tujuan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif”. Tujuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
bersifat kuantitatif mencakup pencapaian laba maksimum, penguasaan pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Sedangkan tujuan kualitatif meliputi efisiensi dan efektivitas organisasi, manajemen organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi organisasi, stabilitas, pelayanan kepada masyarakat, dan citra perusahaan. Setiap yayasan harus memiliki visi dan misi yang ingin diwujudkan oleh yayasan. Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain sumber pembiayaan yayasan tersebut juga bisa berasal dari sumbangan atau bantuan. Pola pertanggungjawaban yayasan bersifat vertikal dan horizontal. Pertanggungjawaban vertikal merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung jawaban yayasan kepada pembina. Sedangkan pertanggungjawaban horizontal merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada masyarakat luas sebagai salah satu elemen yang penting dalam proses akuntabilitas publik. Menurut UU No 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pembina adalah organ yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus dan pengawas, misalnya membuat keputusan tentang anggaran dasar, mengangkat dan menghentikan pengurus, pengawas, menetapkan kebijaksanaan umum berdasarkan Anggaran Dasar, mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan, dan membuat keputusan tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
penggabungan atau pembubaran yayasan. Pengurus adalah organ yayasan yang melakukan kepengurusan yayasan dan mampu melakukan perbuatan hukum, sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Sedangkan pengawas adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada pengurus dalam melakukan kegiatan yayasan. Yayasan minimal memiliki satu pengawas. Rencana anggaran yayasan harus bersifat terbuka, yaitu dipublikasikan kepada masyarakat agar dapat dikritisi dan didiskusikan. Seperti organisasi nirlaba yang lain, yayasan juga menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45. Tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi yang relevan bagi kepentingan para penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi yayasan. Pihak pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai: a. Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. b. Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja yayasan. Kemampuan entitas untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi tentang hubungan diantara unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih, baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuan mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Yayasan harus membuat laporan keuangan sebagai perwujudan dari akuntabilitas. Secara rinci, tujuan laporan keuangan yang disusun yayasan untuk menyajikan informasi mengenai: a. Jumlah dan sifat dari aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih suatu yayasan. b. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai serta sifat aktiva bersih. c. Jenis dan jumlah arus kas masuk dan kas keluar sumber daya selama 1 (satu) periode dan hubungan di antara keduanya. d. Cara yayasan mendapatkan, dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman, melunasi pinjaman, serta faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya dan usaha jasa suatu yayasan. d. Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang. Selain itu yayasan memperoleh sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, seperti: a.
Wakaf
b.
Hibah
c.
Hibah Wasiat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
18
Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar yayasan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat adalah sumbangan
atau bantuan sukarela yang diterima yayasan, baik yang berasal dari pemerintah, bantuan luar negeri, masyarakat, maupun pihak lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan yang dimaksud dengan perolehan lain misalnya deviden, bunga tabungan bank, sewa gedung, dan perolehan dari hasil usaha yayasan.
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah penyajian dan penyampaian informasi keuangan suatu entitas ekonomik kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (Giri, 1995: 2 dalam Astrawati 2002). Laporan keuangan dipersiapkan dan dibuat dengan maksud untuk memberi gambaran laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen. Menurut Yudianti, 1996 dalam Rosalia, 2011, laporan keuangan hasil dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan entitas nirlaba menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan pada entitas bisnis dan nirlaba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
tidak memiliki suatu perbedaan yang mencolok dimana dalam menyusun laporan arus kas tetap menggunakan metode yang diterapkan sebagaimana pada entitas bisnis lainnya, sedangkan catatan atas laporan keuangan merupakan catatan yang memuat informasi-informasi yang diperlukan sehubungan dengan laporan keuangan lainnya serta kegiatan tertentu yang diadakan oleh organisasi. 2. Jenis-jenis Laporan Keuangan Entitas Nirlaba a.
Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan dalam entitas nirlaba memiliki fungsi dan
bentuk yang sama dengan laporan neraca pada entitas bisnis. Perbedaan antara laporan posisi keuangan dan neraca adalah istilah aset neto pada laporan posisi keuangan merupakan ekuitas pada neraca. Laporan posisi keuangan tidak menggunakan istilah ekuitas karena tidak ada unsur kepemilikan modal oleh pihak tertentu dalam suatu entitas. Aset neto dimaksudkan sebagai sumber dana yang diterima oleh entitas baik dari sumbangan atau penghasilan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukan organisasi (Mahsun dkk, 2011:190). Tujuan laporan posisi keuangan untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para anggota penyumbang, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
1) Kemampuan suatu entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan. 2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal. Laporan posisi keuangan entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto. Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan serta hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut pada umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen seperti: a) Kas dan setara kas b) Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerimaan jasayang lain c) Persediaan d) Sewa, asuransi,dan jasa lain yang dibayar dimuka e) Instrument keuangan dan investasi jangka panjang f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa Kas maupun aset lain yang dibatasi penggunaanya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
terpisah dari kas atau aset lain yang terikat penggunaannya. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo. b) Mengelompokkan aset kedalam aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas kedalam jangka pendek dan jangka panjang. c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah dari masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45: 1) Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen dan temporer. a. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
diizinkan untuk menggunakan sebagian maupun semua penghasilan serta
manfaat ekonomi lain yang berasal dari
sumber daya tersebut. Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto dimana penggunaanya dibatasi secara permanen dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. b. Pembatasan sumber daya
temporer
adalah
pembatasan
penggunaan
oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan pada periode tertentu sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu investasi jangka waktu tertentu, penggunaan selama periode tertentu dimasa depan atau pada saat pemerolehan aset tetap dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. 2) Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang mana penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan. Batasan terhadap penggunaan aset neto dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. b. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas menyajikan perubahan jumlah dari aktiva bersih selama suatu periode. Tujuan laporan aktivitas adalah untuk menyediakan informasi mengenai: 1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih. 2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain. 3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur dan pihak lainnya untuk: 1) Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode. 2) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa. 3) Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menjelaskan tentang penggunaan sumber daya untuk memberi jasa sesuai misi di masa depan dan menjadi pertanggungjawaban oleh manajemen entitas. Sumber daya dijadikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat temporer, atau terikat permanen, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi. Catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Contohnya biaya gaji, biaya listrik, biaya sewa, bunga dan penyusutan c.
Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
arus kas yang disajikan dalam laporan keuangan berguna untuk menilai kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai organisasi. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 (revisi 2009): tentang laporan arus kas dengan tambahan sebagai berikut: 1) Aktivitas pendanaan: a) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang. b) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. c) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang 2) Pengungkapan informasi tentang aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
G. Tujuan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Menurut PSAK Nomor 45 (2011: paragraph 06) tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba adalah “Menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba”. Laporan keuangan dalam suatu organisasi sangat penting. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Bila dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendali dan evaluasi kinerja manjerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pada sektor publik, organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation (Mardiasmo, 2002:160-161). Pihak pengguna laporan keuangan entitas nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai. 1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2. Cara manager melaksanakan tanggungjawabnya dan aspek lain dari kinerjanya. Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk
catatan atas
laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
1.
Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba.
2.
Pengaruh transaksi, dan peristiwa lainnya yang mengubah nilai dan sifat aset neto.
3.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya.
4.
Cara entitas nirlaba untuk mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh pada likuiditasnya.
5.
Usaha jasa entitas nirlaba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 1. Contoh Format Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK 45 Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2
20X1
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Jumlah Aset Neto
XXX
XXX
Jumlah Liabilitas dan Aset Neto
XXX
XXX
Aset Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar dimuka Piutang lain-lain Investasi jangka pendek Aset Tidak Lancar Properti Investasi Aset Tetap Investasi jangka panjang Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang dagang Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan Utang lain-lain Utang wesel Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban tahunan Utang jangka panjang Jumlah Liabilitas Aset Neto: Tidak Terikat Terikat Temporer (Catatan B) Terikat Permanen (Catatan C)
Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 Tahun 2011 halaman 13
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2. Contoh Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45 Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Per 31 Desember 20X2 Perubahan Aset Neto Tidak Terikat : Pendapatan Sumbangan Jasa Layanan Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi Lain-lain Jumlah
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Aset Neto Yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D) Pemenuhan program pembatasan Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya waktu pembatasan Jumlah
xxx xxx xxx xxx
Jumlah Pendapatan
xxx
Beban Program A Program B Program C Manajmen dan Umum Pencarian Dana Jumlah Beban (Catatan F) Kerugian akibat kebakaran Jumlah Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Perubahan Aset Neto Terikat Temporer : Sumbangan Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kerugian akturial untuk kewajiban tahunan Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) Penurunan Aset Neto Terikat Temporer
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Perubahan Aset Neto Terikat Permanen : Sumbangan Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen
Kenaikan Aset Neto Aset Bersih pada Awal Tahun Aset Bersih pada Akhir Tahun Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 Tahun 2011 halaman 15
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Tabel 3. Contoh Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45 Entitas Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2 Aktivitas Operasi : Kas dari pendapatan jasa Kas dari pemberi sumber daya
xxx xxx
Kas dari piutang lain-lain Bunga dan dividen yang diterima Penerimaan lain-lain Bunga yang dibayarkan Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier Utang lain-lain yang dilunasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
xxx xxx xxx (xxx) (xxx) (xxx) (xxx)
Aktivitas Investasi : Ganti rugi dan asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx)
Aktivitas Pendanaan : Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan
xxx xxx xxx xxx
Aktivitas pendanaan lain : Bunga dan dividen berbatas untuk investasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang
xxx (xxx) (xxx) (xxx)
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan (Penurunan) neto dalam kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto untuk aktivitas operasi : Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi : Depresiasi Kerugian akibat kebakaran Kerugian aktual pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka Kenaikan dalam piutang lain-lain Kenaikan dalam utang dagang Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan Penurunan dalam hutang lain-lain Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Data tambahan untuk aktivitas investasi dari pendanaan non kas Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan
xxx
(xxx) xxx
(xxx) xxx xxx xxx xxx xxx xxx ( xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) xxx
Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45, Tahun 2011 halaman 22
xxx xxx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus di Yayasan Karya Murni yaitu dengan mengevaluasi laporan keuangan selama periode 2011-2013 berdasarkan PSAK 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yayasan Karya Murni Medan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja pada bagian yang berhubungan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan yayasan misalnya ketua yayasan, bendahara, dan staf administrasi. 2. Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah laporan keuangan yang disajikan oleh Yayasan Karya Murni yang meliputi: laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
D. Data Yang Dibutuhkan 1. Gambaran Umum Yayasan Karya Murni. 2. Visi dan Misi Yayasan Karya Murni. 3. Laporan keuangan yang disajikan selama tiga (3) tahun. 4. Kondisi Yayasan Karya Murni untuk penerapan PSAK 45. 5. Daftar unsur-unsur laporan keuangan menurut PSAK 45 dan
ketersediaan data/dokumen pendukungnya di Yayasan Karya Murni Medan.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengutip data yang ada pada Yayasan Karya Murni. Metode ini berguna untuk memperoleh gambaran umum organisasi, visi dan misi serta laporan keuangan. 2. Wawancara yaitu, teknik pengumpulan data dengan mengajukan
beberapa pertanyaan langsung pada subjek penelitian yaitu orangorang yang bekerja pada bagian yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan misalnya, Ketua Yayasan, Bendahara, dan Bagian Administrasi Keuangan. 3. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung terhadap unsur-unsur laporan keuangan yang dimiliki oleh Yayasan Karya Murni tetapi tidak ditemukan dalam dokumen. Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh melalui studi dokumentasi dan wawancara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analisis, yaitu teknik yang mengungkapkan konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian dari hasil penelitian. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan laporan keuangan melalui data yang diperoleh selama 3 (tiga) periode akuntansi yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 serta melalui wawancara dengan pihak yang terkait mengenai informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan Yayasan Karya Murni. 2. Membandingkan laporan keuangan YKM dengan laporan menurut ketentuan PSAK 45. 3. Membuat kesimpulan tentang perbedaan laporan keuangan YKM dengan laporan menurut PSAK 45.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Berdirinya Yayasan Karya Murni 1. SLB - A Karya Murni Yayasan Karya Murni lahir dan berkembang dalam perjalanan sejarah. Di inspirasikan dengan kisah seorang gadis yang buta total bernama Martha Ponikem yang telah berumur 13 tahun. Gadis ini ditemukan oleh Bapak Jan Cobussen militer Belanda di salah satu jalan, kota Martapura Kabupaten Langkat pada tahun 1950. Karena belaskasihan, Bapak Jan Cobussen membawa Martha Ponikem ke Susteran St. Yosef Jl. Daendles straat (Jl. Hayam Wuruk 3) Medan. Bapak Jan Cobussen meminta agar suster-suster St.Yosef mengasuh dan memberikan pendidikan serta pengajaran yang layak bagi Martha Ponikem. Sr. Ildefonsa van de Watering, suster yang dikenal berhati emas terhadap anak-anak cacat, disemangati dengan spiritualitas Kongregasi Suster St Yosef yaitu ”Kesecitraan”, berupaya memberi pendidikan dan pengajaran yang layak bagi Martha Ponikem. Setelah Sr. Ildefonsa van de Watering mengasuh dan mengajar Martha Ponikem, beliau mengalami kesulitan, tidak tahu bagaimana cara agar Martha Ponikem dapat membaca dan menulis, supaya hidupnya tidak tergantung selamanya pada orang lain. Sr Ildefonsa berpikir bahwa Martha Ponikem harus mendapat pendidikan dan pengajaran yang baik walaupun buta, sebagaimana orang yang melek/awas dapat menikmati pendidikan dan pengajaran dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Pada saat cuti ke negeri Belanda, Sr. Ildefonsa pergi ke GRAVE salah satu institut khusus pendidikan anak buta ”De Wijnberg” untuk belajar huruf braille dengan metode pengajaran untuk anak buta. Secara kebetulan suster ini bertemu dengan seorang gadis yang buta, bernama Trees Kim Lan Bong. Gadis itu berasal dari Pulau Bangka dan telah 16 (enambelas) tahun tinggal di institut itu. Trees Kim Lan Bong menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Sr Ildefonsa sangat senang mendengar berita gembira itu, maka beliau langsung minta izin kepada Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef Belanda agar Trees Kim Lan Bong dapat dibawa kembali ke Jl. Hayam Wuruk 3 Medan-Indonesia. Trees Kim Lan Bong adalah guru yang pertama mengajar anak buta, yang bernama Martha Ponikem. Demikian Tress Kim Lan Bong pada awalnya sangat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi di Medan, ditambah lagi dengan kesulitan bahasa. Namun demikian kesulitan itu dia jalani dengan penuh perjuangan dan kerja keras demi mengemban tugas mulia ini. Orang buta mengajar orang buta. Unik, namun disitulah terjalin komunikasi dan kontak batin terbangun. Dalam rentang waktu, anak-anak buta semakin bertambah, maka perlu didirikan satu yayasan, khusus mengelola pendidikan anak-anak buta yakni “Sint Oda Stichting”. Sint Oda Stichting diaktekan pada Notaris tanggal 26 Agustus 1953 dengan Nomor Akte 56, Alamat Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2. SLB-B Karya Murni. Pada tahun 1963, seorang bapak etnis Tionghoa datang ke Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan, mau bertemu dengan Pimpinan Suster St. Yosef Medan. Bapak itu tinggal di Jl. Sutomo Medan (Toko Matahari). Beliau kebingungan mencari sekolah untuk 2 (dua) orang anaknya yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mendengar. Semua sekolah umum yang beliau kunjungi menolak dan tidak mau menerima anak itu. Nama anak itu Lie Kie An (12) dan Lie Kie Hock (16). Dengan sangat sedih Bapak itu memohon kepada Sr Melchiada Bloom agar menerima kedua anak itu untuk diajari dan dididik oleh suster-suster. Sr Melchiada Bloom menolak permintaan Bapak itu, karena belum ada tenaga untuk mengajar dan mendidik anak seperti itu, disamping itu ruangan pun tidak ada. Bapak itu sangat memohon agar Sr Melchiada menyekolahkan suster-suster untuk pendidikan khusus bisu-tuli agar anaknya dapat diajari oleh suster tersebut. Bapak itu bersedia membantu biaya pendidikan suster yang disekolahkan dan juga bersedia memberikan dana untuk pembangunan ruangan kelas. Didorong oleh Spiritualitas Kongregasi Suster Santo Yosef yaitu Kesecitraan, akhirnya Sr Melchiada Bloom mencari tahu dimana ada sekolah yang khusus untuk pendidikan anak bisu-tuli, kemudian suster tersebut menemukannya di Jl. Mangli No. 10 Wonosobo Jawa Tengah yang dikelola oleh Kongregasi PMY. Dua orang suster yaitu (Sr. Marietta Purba dan Sr. Fransiska Tampubolon), diutus untuk belajar metode mengajar anak bisu-tuli ke sekolah bisu-tuli yang ada di Wonosobo pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
bulan Oktober 1964. Setelah dua suster ini belajar kurang lebih 1 (satu) tahun, mereka kembali ke Medan dan membuka kelas persiapan. Dengan dibukanya sekolah bisu-tuli, Sint Oda Stichting diubah menjadi “Yayasan Karya Murni”, diaktekan pada notaris tanggal 24 Nopember 1965, dengan Nomor Akte 104, alamat Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan. Pendidikan khusus untuk anak bisu-tuli (tunarungu) disebut SLBB (Sekolah Luar Biasa bagian B). Karena
anak-anak tunanetra dan
tunarungu serta yatim-piatu sudah banyak jumlahnya di asrama, maka didirikan Panti Asuhan Karya Murni dan didaftarkan ke Dinas Sosial 01 Mei 1968. Anak-anak panti juga mendapat subsidi dari Dinas Sosial untuk biaya makan. Lokasi Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan, yang menjadi tempat Rumah Induk Suster St. Yosef di Medan dan tempat pendidikan para calon (novis dan postulan), dirasa terlalu sempit untuk menampung semua kegiatan seperti sekolah SLB-A, SLB-B, Panti Asuhan, TK Fajar, SMP Putri Cahaya, SGKP St. Anna dan Asrama Putri St. Theresia. Maka pada tanggal 01 Nopember 1969 anak-anak bisu-tuli, suster-suster pendidik dan pengasuh pindah ke Jl. Bahagia No. 2 Medan. Dan pada tanggal 19 Juli 1980, anak-anak buta, ekomomi lemah, yatim-piatu, suster-suster pendidik dan pengasuh pindah ke Jl. Karya Wisata No. 6 Medan Johor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3. Perkembangan dan Pelebaran Karya a. Ruteng Flores-NTT Dalam penyebaran Spiritualitas Kesecitraan dan penghargaan terhadap penyandang cacat, maka pada tanggal 20 Mei 1985, Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef mengutus 4 orang suster ke Ruteng-Nusa Tenggara Timur, atas permohonan Romo Daem untuk membuka sekolah anak buta (SLB-A), sekolah anak bisu-tuli (SLB-B), Panti Asuhan untuk menampung anak-anak buta dan bisu tuli yang datang dari kampung yang jauh agar pemeliharaan dan pendampingan terhadap mereka terjamin. Lokasi Yayasan Pusat (Medan) jauh dari Ruteng-NTT, maka dibentuk Yayasan Karya Murni Cabang Ruteng. Pendidikan SLB-B Karya Murni Cabang Ruteng telah berkembang sedemikian rupa dan tingkat pendidikan yang dikelola mulai dari TK-SMA. Sedangkan SLB-A hanya sampai tingkat TKLBA-SDLBA saja. b. Surabaya Pada tahun 1994, komunitas Surabaya dibuka untuk transit suster dari Medan mau ke Ruteng-NTT atau dari Ruteng-NTT ke Medan, sekaligus penyebaran spiritualitas kesecitraan. Sekitar 3 (tiga) tahun suster tinggal pada rumah kontrakan diantara rumah penduduk. Pada awalnya belum ada karya, dan suster yang tinggal di komunitas ini hanya suster yang studi dan satu orang menjadi guru agama di SD Caritas milik Keuskupan Surabaya. Kongregasi tidak diizinkan membuka sekolah, karena dekat dengan TK dan SD Caritas. Namun demikian secara pelan-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
pelan sambil berjalan dijejaki membuka TPA, walaupun sulit, karena tenaga para suster tidak ada pengalaman merawat bayi maupun anak Balita. TPA berkembang dan dibuka Play Group. Pada tanggal 21 Maret 2009, karya Kongregasi Suster Santo Yosef yang berada di Surabaya terdiri dari Tempat Penitiapan Anak, Poliklinik, PAUD, Play Group, Griya Usia Lanjut, diserahkan Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef pengelolaannya di bawah naungan Yayasan Karya Murni. c. Jakarta Barat Pada tahun 2007 Yayasan Seri Amal menjejaki tanah di Jakarta Barat atas undangan Br. Bambang Nugroho FIC. Mungkin baik jika tanah itu dibeli dan mendirikan bangunan asrama untuk siswa SLB-B Pangudi Luhur yang datang dari luar kota. Pengurus Yayasan Seri Amal dan Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef menanggapi dengan positif dan membeli tanah tersebut. Penggunaan tanah adalah untuk mendirikan gedung asrama SLB-B (tunarungu) bekerjasama dengan bruder FIC yang mengelola SLB-B Pangudi Luhur. Gedung tersebut diresmikan pada tanggal 09 Juni 2011, oleh Yang Mulia Mgr. Ignasius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. Sejak Januari 2012, pengelolaan Graha Murni Luhur diserahkan oleh Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef kepada Yayasan Karya Murni. 3.
Tantangan yang Dihadapi dalam Mengelola Karya Murni. Dapat dibayangkan bagaimana karya ini dimulai, pastilah banyak
kesulitan yang dihadapi, termasuk apa yang dialami oleh Sr. Ildefonsa van
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
de Watering yang tidak tahu mau berbuat apa kepada Martha Ponikem pada awalnya. Dan setelah itu juga banyak kesulitan yang dialami oleh para guru, pendamping dan pengasuh termasuk bagaimana mencoba mendekati dan membimbing anak agar dapat menerima kecacatannya. Seperti tunanetra yang tidak pernah melihat bagaimana keindahan alam disekitarnya, bagaimana wajah ibu-bapaknya dan adik-kakaknya, juga orang lain di sekitarnya. Demikian juga anak tunarungu yang tidak tahu mengatakan ”mama” atau ”papa”, mereka sama dengan kertas kosong atau bagaikan bayi yang baru lahir tidak tahu mengatakan apa-apa, walaupun mereka sudah usia sekolah dan bahkan ada yang sudah berumur 13 tahun masuk kelas persiapan, karena mereka tidak pernah mendengar. Mengajarkan kata ”mama” dan ” papa” saja membutuhkan waktu cukup lama, itupun kadang anak belum bisa jelas mengucapkannya. Selain tantangan dan kesulitan yang dialami di atas juga sangat sulit mendapatkan guru yang mau mengajar di sekolah SLB-A dan SLBB. Banyak yang melamar, tapi kalau sudah di training selama tiga bulan mundur sendiri karena tidak sanggup menghadapi anak. Sungguh sangat sulit dan menjadi tantangan besar menjadi guru untuk tunanetra dan tunarungu. Menjadi seorang guru anak tunanetra dan anak turungu sangat dibutuhkan pengertian, pemahaman, minat dan hati, kesabaran dan cinta untuk menghadapi mereka. Dari segi pendanaan juga mengalami kesulitan, maka pada waktu dikeluarkannya Undang-undang No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Yayasan Karya Murni dimerger ke Yayasan Seri Amal tepatnya pada tanggal 12 April 2002, agar pendanaan dapat teratasi. Merger hanya berlangsung 6 tahun, karena setelah yayasan merger didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, kedua yayasan ini tidak dapat dimerger karena maksud dan tujuan kedua yayasan berbeda. Maka pada tanggal 01 Agustus 2008, Yayasan Karya Murni kembali berdiri sendiri. Walaupun yayasan ini mengalami kesulitan dalam pendanaan namun para suster tetap percaya akan Penyelenggaraan Ilahi, sehingga para suster yang bekerja di yayasan ini merasa bahwa karya ini adalah proyek Allah. Oleh karena itu dengan keyakinan dan kepercayaan, kerja keras, jujur, tulus serta murni dalam melaksanakan karya pelayanan di Karya Murni pasti tangan Tuhan akan tetap terbuka untuk menolong. Dan memang terbukti bahwa banyak yang terbuka dan peduli dengan karya pelayanan ini. Disamping itu para suster juga berupaya untuk membuat sesuatu yang produktif seperti pertukangan, konveksi, perlilinan dan karya tangan lainnya untuk menambah sumber dana. 4. Jenis-Jenis Karya Pelayanan Yayasan Karya Murni a. Pendidikan untuk anak-anak tunarungu dan tunanetra (FloresMedan) b. Asrama untuk anak tunarungu dan tunanetra (Flores-Jakarta dan Medan) c. Panti Asuhan (Flores-Medan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
d. Panti Werdha,Taman Penitipan Anak, Pendidikan untuk Anak-anak Usia Dini/PAUD (Surabaya). Tabel 4. Keadaan Siswa Warga Binaan YKM Tahun 2011-2013
No Unit Kegiatan
Lk
Pr
Jumlah
1
SLB-A Karya Murni Medan
29
30
59
2
SLB-B Karya Murni Medan
86
100
186
3
Panti Asuhan Karya Murni Medan
40
45
85
4
Asrama SLB-B Karya Murni Medan
43
45
88
5
Taman Penitipan Anak Surabaya
37
26
63
6
Pendidikan Anak Usia Dini Surabaya
21
26
47
7
Panti Werdha St.Yosef Surabaya
40
60
100
8
SLB-A Karya Murni Ruteng-Flores
17
19
36
9
SLB-B Karya Murni Ruteng-Flores
56
42
98
10
Panti Asuhan Karya Murni Ruteng
73
62
135
11
Asrama SLB-B Graha Murni Luhur Jakarta
10
25
35
JUMLAH Sumber: Data YKM
932
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 5. Keadaan Guru dan Pegawai YKM Tahun 2011-2013
No
Unit Kegiatan
Guru
Pegawai
Lk
Pr
Lk
Pr
Jlh
1
SLB-A Karya Murni Medan
6
7
1
1
15
2
SLB-B Karya MurniMedan
4
21
1
1
27
3
Panti Asuhan Karya Murni Medan
2
7
9
4
Asrama SLB-B Karya Murni Medan
1
7
8
5
Taman Penitiapan Anak Surabaya
1
5
6
6
Pendidikan Anak Usia Dini Surabaya
7
Panti Werdha St.Yosef Surabaya
8
SLB-A Karya Murni Ruteng
9
SLB-B Karya Murni Ruteng
10
4
4 4
26
30
1
5
8
14
1
10
12
23
Panti Asuhan Karya Murni Ruteng
2
3
5
11
Pelatihan Medan: Meuble, konveksi,lilin
11
7
18
12
Pelatihan Ruteng: Meuble, konveksi, lilin
6
6
83
165
JUMLAH Sumber: Data YKM
10
34
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
B. Lokasi Yayasan Karya Murni Yayasan Karya Murni berlokasi di Jalan Karya Wisata No. 6 Medan Sumatera Utara 20144, Kecamatan Medan Johor, Telp/Fax (061)7863987, 77866475. Email:
[email protected],Website: http://karyamurni wordpress.com. Pada awalnya lokasi yayasan ini masih sepi atau jauh dari keramaian sehingga orang yang ingin berkunjung ketempat ini terkadang mengalami kesulitan dan masyarakat sekitar masih sedikit, namun saat ini sudah dipadati dengan penduduk yang tinggal di perumahan sehingga akses ke tempat ini sudah lancar.
C. Visi, Misi dan Motto Yayasan Karya Murni 1.
Visi Terwujudnya penghargaan dan pemberdayaan agar mereka yang dilayani mengalami kasih, dapat mandiri dan menemukan makna hidup sebagai Citra Allah.
2.
Misi a. Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas. b. Menumbuh-kembangkan kemampuan/potensi peserta didik yang berorientasi pada pengetahuan, iman dan ketrampilan hidup. c. Menjadikan unit kegiatan sebagai komunitas persaudaraan yang saling menghargai dan mengasihi. d. Meningkatkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia melalui pelatihan, seminar dan magang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
e. Menghargai dan memelihara lingkungan hidup. f. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. 3.
Motto : Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan Yayasan Karya Murni sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan dengan Motto VENERATE VITAM berupaya memegang teguh prinsip, bahwa hidup mesti dihormati, tanpa memandang asal usul atau keadaan fisik secara lahiriah. Anakanak Tuhan yang lahir sebagai orang cacat tunanetra dan tunarungu yang berada di Karya Murni dididik, dibesarkan, diberdayakan, dan dimungkinkan untuk mandiri dan menemukan jati dirinya. Bukan karena belas kasihan semata, tetapi karena mereka adalah Citra Allah yang sederajat dengan kita. Mereka punya hak untuk mewujudkan jati dirinya melalui pemberdayaan, dan dalam hal itu mereka mesti ikut dalam proses pemberdayaan itu. Yayasan Karya Murni yakin, hanya dengan menghormati hidup, proses pemberdayaan dapat dilakukan dengan benar dan berbuah. Yayasan Karya Murni yakin, tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan. Pekerjaan apa saja yang hendak dilakukan dalam rangka memberdayakan semua anak bangsa prinsip pertama dan utama adalah Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan. Anak-anak tunanetra dan tunarungu juga dapat belajar sebagaimana anak normal di sekolah regular. Tentu saja cara belajar mereka sangat berbeda. Anak tunanetra menggunakan alat pembelajaran yang sangat spesifik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
dan cukup mahal seperti reglet, alat tulis paku, reken plang untuk pelajaran matematika dan alat peraga lainnya, sedangkan anak tunarungu menggunakan alat bantu dengar FM System Digital dan dengan itu mereka dimudahkan untuk dapat belajar dengan baik. D. Kegiatan Yayasan Karya Murni Sebagaimana telah digariskan dalam visi, misi dan motto Yayasan Karya Murni, maka pengurus dan mitra kerja serta guru dan pengasuh tidak henti-hentinya berpikir dan berupaya bagaimana membangkitkan, menumbuhkan dan mengembangkan potensi/bakat yang ada dalam diri anak tunanetra dan tunarungu. Karena itu mereka dibekali dengan berbagai pelatihan dengan maksud dan tujuan agar mereka kelak mampu menuju masa depan yang layak dan mandiri di masyarakat. Pada saat ini kegiatan/pelatihan yang dilakukan Yayasan Karya Murni terhadap anak-anak selain dari proses pembelajaran setiap hari, mereka juga diberi pelatihan seperti: 1. Seni Musik (piano, organ, suling, gitar, band, keybord) 2. Seni suara (olah vokal, solo, duet, vocal group dan paduan suara) 3. Seni Tari 4. Masage/Panti pijat 5. Konveksi (jahit-menjahit, sulaman, bordir, sablon, kerja tangan lainnya) 6. Pertukangan membuat meuble seperti: lemari, kursi, meja, tempat tidur, bangku gereja dan bangku sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
7. Membuat bermacam-macam bentuk lilin dengan berbagai kreasi 8. Salon (menggunting rambut dan merias wajah) 9. Komputer: mengetik braille, awas dan kelak mereka diharapkan dapat menjadi desainer 10. Internet untuk mengetahui perkembangan dunia maya dan menjelajah informasi. 11. BPBI = Bina Persepsi Bunyi dan Irama (latihan mendengar dan artikulasi) 12. Pembinaan mental dan pembinaan iman Anak yang mampu untuk kuliah juga dikuliahkan dan beberapa yang sudah menyelesaikan perkuliahannya misalnya dari USU jurusan musikologi, Universitas Nomensen jurusan musik, dari UNIKA jurusan bahasa inggris dan hukum, dari UPI Bandung jurusan bahasa inggris. Saat ini masih ada anak yang sedang kuliah di UPI Bandung jurusan Bahasa Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan diatas, maka yang sudah trampil diterima menjadi tenaga kerja di unit Pelatihan Yayasan Karya Murni, seperti: pertukangan, konveksi, saloon dan perlilinan. Dan bahkan ada yang menjadi instruktor musik, seperti piano, keybord, gitar dan musik tradisional lainnya. Ada juga menjadi instruktor untuk masage, instruktor komputer dan sebagai guru di sekolah SLB-A Karya Murni dan tatausaha di SLB-B Karya Murni. Mereka yang menjadi tenaga kerja pada Yayasan baik di Medan maupun di Ruteng dan Jakarta ± 20 orang. Tindak lanjut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
yang tidak kalah penting dari pelatihan ini adalah mengadakan pentas seni pada tanggal 08 Desember 2011 di Selecta Ball-Room Medan dan pada tanggal 08 Desember 2012 di Balai Kartini-Jakarta. Dengan kegiatan ini Anak Berkebutuhan Khusus (tunanetra dan tunarungu) semakin percaya diri, harkat dan martabat mereka terangkat dan sekaligus pengakuan akan hak-hak dan kemampuan mereka dari masyarakat umum. Apalagi dengan membawa mereka ke Jakarta untuk pentas seni, mereka semakin bangga dan percaya dirinya tinggi. Demikian juga agar anak Tunarungu dapat berkomunikasi dengan baik, mereka belajar oral bukan bahasa syarat, supaya orang dapat mengerti mereka. Selai itu mereka juga diberi pelatihan, bertukang, menjahit, membordir, menyulam, menggunting rambut dan merias wajah, membuat lilin dengan berbagai variasi, menari dan memasak. Selain dari pada pekerjaan harian, mereka juga mengalami pembinaan iman melalui retret. Sebagaimana telah uraikan di atas bahwa Yayasan Karya Murni selalu berupaya untuk memberdayakan Anak Berkebutuhan Khusus agar mereka dapat menemukan jati dirinya dan dapat mandiri kelak dan hidup layak di masyarakat, maka didirikan beberapa bengkel ketrampilan antara lain: a. Pertukangan merupakan tempat pelatihan anak tunarungu dan lapangan kerja bagi anak-anak tunarungu yang sudah terlatih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
bertukang dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni. b. Konveksi merupakan tempat pelatihan anak-anak tunarungu dan lapangan kerja bagi yang sudah mahir menjahit dan membordir dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni. c. Perlilinan merupakan tempat pelatihan anak-anak tunarungu dan lapangan kerja bagi mereka yang sudah terlatih membuat lilin dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni. d. Panti Pijat Jamin merupakan lapangan kerja bagi anak tunanetra dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni. e. Latihan masage khusus untuk melatih anak-anak tunanetra untuk masage, sebelum mereka terjun ke Panti Pijat Jamin atau Panti pijat lainnya. f. Laboratorium komputer untuk melatih anak-anak tunanetra dan tunarungu untuk mengakses internet dan untuk belajar desain grafi khusus anak tunarungu. g. Saloon merupakan sarana pelatihan bagi anak tunarungu untuk menggunting rambut dan merias wajah. h. Latihan membuat tempe dan memasak untuk anak tunanetra dan tunarungu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
E. Struktur Organisasi 1.
Struktur Organisasi ”Organisasi dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang pencapaiannya dapat diwujudkan melalui usaha bersama serta melibatkan banyak individu” (Adisaputro, 2011: 45). Efektivitas organisasi untuk mewujudkan tujuan bersama ini sangat
ditentukan oleh pengorganisasian sumber daya manusia didalam memanfaatkan berbagai sumber daya lain untuk mewujudkan organisasi. Oleh karena itu suatu organisasi perlu dikembangkan struktur organisasi yang mencerminkan pembagian tugas, wewenang, dan ta nggung jawab yang jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan pengendalian untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Struktur organisasi yang diterapkan dalam Yayasan Karya Murni berbentuk garis dimana garis perintah mengalir secara langsung dari pimpinan (pengurus yayasan) berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan dan sosial ke kepala bagian. Kemudian ke pimpinan unit dan karyawan yang dibawahnya. Struktur organisasi ini menggambarkan bentuk tugas dan wewenang secara jelas, dimana wewenang mengalir dari atasan ke bawahan secara langsung. Dan sebaliknya bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasan yang berada di unit masing-masing. Berikut bentuk struktur organisasi Yayasan Karya Murni .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
PENDIRI /PEMBINA YAYASAN KARYA MURNI
Keterangan:
: :
---------------
PENGAWAS YAYASAN
Garis komando
KARYA MURNI
Garis koordinator
PENGURUS YAYASAN <-------
KARYA MURNI
<----> DINAS SOSIAL
DINAS PENDIDIKAN
MEDAN / PUSAT
SEKRETARIAT
KEUANGAN
PENGURUS YAYASAN
PENGURUS YAYASAN
CABANG SURABAYA
CABANG RUTENG
PIMPINAN PANTI
KASEK
KASEK
SLB-A
SLB-B
PEL.
PEL.
PEL.
MEUBEL
JAHIT
LILIN
KORDINATOR PENDIDIKAN
PIMP
PIMP
PIMP
PIMP
TPA
PAUD
TK
G.U.L
TPA
PIM. PANTI
KASEK
KASEK
ASUHAN
SLB - A
SLB - B
KORDINATOR
KORDINATOR
KORDINATOR
KORDINATOR
KEROHANIAN
OLAH RAGA
KESENIAN
B. UMUM
Gambar 1: Struktur Yayasan Karya Murni Sumber: Data YKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Keterangan: a. Pendiri Yayasan Karya Murni/Organ Pembina Yayasan b. Pengawas Yayasan Karya Murni c. Pengurus Yayasan Karya Murni d. Sekretariat/Keuangan e. Pimpinan Panti/Kepala Sekolah f. Koordinator Bidang 2.
Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab Tangung jawab tidak mungkin dibebankan kepada siapapun yang
tidak diberi wewenang untuk melakukan tugas-tugas dalam rangka mengemban tangung jawab tersebut. Oleh karena itu seluruh bidang wewenang dan tangung jawab di dalam organisasi harus ditetapkan terlebih dahulu secara jelas. Bagan organisasi dan dokumen-dokumen harus di uji untuk menentukan struktur wewenang, dan tangung jawab organisasi. Dengan demikian dapat dihindari tugas-tugas yang tumpang tindih, wewenang yang tidak sesuai tangungjawabnya, dan biaya yang sulit ditentukan siapa yang seharusnya bertanggung jawab. a. Pendiri/Pembina Yayasan Karya Murni: 1) Memutuskan perubahan anggaran dasar 2) Mengangkat dan memberhentikan pengurus yayasan dan pengawas 3) Menetapkan kebijakan umum yayasan sesuai anggaran dasar 4) Mengesahkan program kerja pengurus dan anggaran tahunan 5) Penggabungan/pembubaran yayasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
6) Mengesahkan laporan tahunan /Neraca yayasan b.
Pengawas Yayasan Karya Murni 1) Bertanggung jawab menjalankan pengawasan terhadap kebijakan pengurus yayasan 2) Memeriksa dokumen 3) Memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas 4) Memberi peringatan kepada pengurus yayasan jika ada hal yang melampaui wewenang pengurus yayasan.
c.
Pengurus Yayasan Karya Murni 1) Bertanggungjawab penuh atas kepentingan yayasan. 2) Wajib menyusun program kerja dan anggaran tahunan. 3) Wajib menyusun laporan tahunan/Neraca. 4) Mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan. 5) Wajib memberikan penjelasan tentang hal-hal yang ditanyakan pengawas. 6) Mengangkat dan memberhentikan pengurus cabang yayasan. 7) Mengangkat dan memberhentikan kepala sekolah/pimpinan panti, pimpinan PAUD/TPA dan lansia. 8) Meminta pertanggungjawaban atas tugas dari pengurus cabang, kepala sekolah, pimpinan panti /TPA dan lansia. 9) Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga lain 10) Mencari dana untuk biaya operasional yayasan maupun unit yang dikelola.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Pengurus tidak berhak: 1) Meminjam maupun meminjamkan uang yayasan melampaui jumlah yang telah ditetapkan pembina. 2) Menjual atau melepaskan harta bergerak milik yayasan. 3) Menggadaikan atau menjaminkan harta bergerak yayasan. Perbuatan pengurus untuk butir 1, 2, 3 harus mendapat persetujuan dari pembina/pemimpin Kongregasi Suster St. Yosef. d.
Sekretariat/Personalia 1) Menyimpan dokumen berharga dengan baik 2) Mengarsipkan surat masuk dan keluar 3) Membalas surat masuk jika perlu dibalas
e. Bagian Keuangan 1) Menyimpan uang dalam brank kas/bank dengan baik, sebelum digunakan. 2) Mencatat semua uang masuk dan keluar. 3) Menyimpan dokumen yang berkaitan dengan uang. 4) Mencairkan/menerima uang dari unit dan selalu pakai slip yang ditandatangani dua orang (penerima dan penyetor) f.
Pimpinan Panti,TPA dan Lansia 1) Menerima/mengadakan seleksi terhadap warga panti, TPA, dan lansia yang akan diterima setelah mengisi formulir dan telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku di Yayasan Karya Murni.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
2) Bertanggungjawab penuh atas administrasi dan arsip warga panti serta membuat file masing-masing serta perkembangan anak. 3) Bertanggungjawab penuh untuk pembinaan warga panti secara berkala, perkelompok atau pribadi. 4) Bertanggungjawab penuh untuk kenyamanan anak/lansia selama berada di panti. 5) Menerima anak setiap pagi dari orangtua. 6) Menyerahkan anak setiap sore kepada orangtua dalam keadaan bersih dan rapi. 7) Menerima orangtu/menyeleksi dan tidak berpenyakit menular. g.
Kepala Sekolah 1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kurikulum dan teknis edukatif. 2) Menyusun program kerja tahunan. 3) Membuat peraturan yang harus dilaksanakan bersama oleh guru dan siswa.
3.
Monitoring/Evaluasi Monitoring/evaluasi dilaksanakan dalam organisasi, sesuai dengan
sturuktur atau bagan organisasi dan berdasarkan fungsinya masing-masing. Apabila tidak dapat diselesaikan oleh kepala unit, tentu dilaporkan ke pengurus yayasan dan yayasan yang menyelesaikan. Misalnya seorang guru melanggar peraturan yayasan, tentu bukan kepada sekolah yang mengeluarkan, jika harus dikeluarkan, pengurus yayasan yang berhak mengeluarkan/memberhentikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
56
Sistem Akuntansi Yayasan Karya Murni menganut sistem pembukuan standar, akuntabel
dan transparan. Semua uang masuk dan keluar harus berdasarkan slip penyetoran dan pencairan uang dari kas. Semua slip uang masuk dan keluar selalu ditandatangani oleh dua orang yaitu ketua dan bendahara. Jika ada uang yang belum digunakan maka harus dimasukkan ke bank, pencairan dan penyetoran dilakukan dengan ditandatangani oleh dua orang yaitu ketua dan bendahara. 5.
Program Organisasi Program dalam organisasi ini terdiri dari program jangka pendek
dan program jangka panjang. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah pengurus yayasan, kepala sekolah, pimpinan panti, guru dan pengasuh. Adapun tugas dan wewenang masing-masing seperti tercantum dalam No. 2 a,b,c,d,e,f,g di atas. Jenis pelayanan dikhususkan terhadap anak-anak penyandang cacat (yang berkebutuhan khusus), TPA, lansia, dengan wilayah pelayanan Medan, Ruteng-Flores, Surabaya, dan Jakarta. 6.
Sistem Rujukan Bantuan Organisasi atau perorangan yang terlibat
dalam pekerjaan
di
yayasan ini adalah pemerintah (Dinas Sosial/Dinas Pendidikan) kota Medan, masyarakat/perorangan di Medan, yayasan setempat, pemerintah (Dinas sosial/Dinas pendidikan Ruteng-Flores, masyarakat/perorangan di Ruteng, masyarakat/perorangan di Surabaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Kegiatan yang dilakukan organisasi/perorangan, dinas pendidikan memperlancar urusan sekolah, menyangkut izin operasional sekolah, dinas sosial memperlancar urusan sosial, menyangkut izin opersional, panti dan urusan kartu jamkesmas untuk berobat gratis di puskesmas atau opname di rumah sakit umum. Masyarakat setempat/perorangan, membantu anakanak mendiktekan bacaan untuk ditulis ke huruf braille. Mengupayakan anak-anak yang mampu belajar berintegrasi dengan anak-anak normal ke sekolah umum mulai dari tingkat SMP. Sistem rujukan dijalankan langkah demi langkah dari awal hingga selesai. Dengan berintegrasi anak-anak tunanetra/tunarungu ke sekolah umum mulai dari tingkat SMP, maka pengurus yayasan melalui kepala sekolah menugaskan seorang guru untuk membantu anak-anak ini di sekolah dimana si anak berintegrasi hingga lulus dari sekolah tersebut. Jika ada perorangan yang bersedia menjadi orangtua asuh dari anak-anak cacat ini, tetap dijalin relasi termasuk melaporkan hasil belajar si anak dan perkembangannya, khususnya bagi anak yang kuliah. 7.
Sumber Daya Pendanaan. a. Sumber-sumber pendanaan organisasi ini berasal dari: 1) Stichting Liliane Fonds (SLF) 2) Perorangan bentuk natura seperti beras, mie instan, gula, minyak goreng, baju bekas dan sumbangan insidental berupa uang. 3) Orangtua siswa seperti sumbangan pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
4) Penjualan produksi seperti meuble, konveksi, dan lilin 5) Pemerintah (Dana BOS). b. Kegiatan yang didanai pemerintah, organisasi dan perorangan. 1) Stichting Liliane Fonds yaitu biaya hidup, biaya pendidikan anak panti (tunanetra dan tunarungu). 2) Sumbangan pendidikan dari orang tua untuk biaya opersional 3) Dana BOS dari pemerintah yaitu biaya proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan 4) Sumbangan insidental dari perorangan yaitu menambah biaya operasional. Dengan terjadinya gempa yang melanda Indonesia dan krisis ekonomi global, masyarakat maupun perorangan sangat berkurang untuk menyumbang, SLF juga mengurangi jumlah sumbangan terhadap setiap anak. Dana dari pemerintah (BOS) tergantung jumlah anak, jika anak bertambah maka dana BOS bertambah untuk biaya operasional sekolah, jika tidak tentu pengurus yayasan yang berupaya mencari dana. 8.
Sumber Daya Manusia Mereka yang tidak terlibat secara lagsung bekerja di organisasi
yaitu: pembina, pengawas, pengurus termasuk cabang sebanyak 17 orang. Sedangkan yang terlibat secara langsung terdiri dari pengurus harian termasuk cabang 9 orang, kepala sekolah, guru dan pegawai termasuk cabang 106 orang, pimpinan panti, pengasuh, cleaning service dan supir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
sebanyak 35 orang, tenaga ketrampilan menjahit, pertukangan, lilin sebanyak 24 orang Pada umumnya yang bekerja di organisasi
telah lulus sarjana
dalam bidangnya masing-masing, termasuk kepala kekolah, guru dan pimpinan panti, mereka semua tamatan lokal. Sedangkan tenaga untuk keterampilan, hanya kursus saja dan pengalaman kerja. Pegawai/cleaning service, supir tamat dari SLTA (Sekolah Lanjutan Atas). Yang tidak terlibat secara langsung dan punya keahlian konsultan pajak, hukum dan notaris. 9.
Program Jangka Pendek Beberapa program jangka pendek yang ada dalam Yayasan Karya
Murni terdiri dari: a. Menyusun proposal tiap tahun ke SLF untuk memperoleh dana pendidikan living cost. b. Menyusun laporan pertanggungjawaban ke SLF. c. Menyusun proposal untuk memeperoleh dana BBM setiap tahun ke Depsos RI. d. Menyusun laporan pertanggungjawaban ke Depsos RI. e. Membuat file masing-masing anak panti tentang perkembangan fhisik dan fsikologinya. f. Menggiatkan keterampilan/karya tangan anak-anak. g. Persiapan Bali International Choir 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
h. Kegiatan retret, out bond, piknik rohani dalam rangka perayaan 65 tahun SLB-A dan 50 tahun SLB-B Karya Murni Medan. i. Mengadakan Pentas Seni/Konser 10. Program Jangka Panjang a. Pembangunan gedung SMP-LB di Kompleks SLB-B Karya Murni Jl.HM. Joni Medan. b. Menyusun proposal ke Miserior untuk biaya pembangunan gedung SMP-LB. c. Menyusun proposal ke Kinder Missionwerk untuk pengadaan sarana transportasi. d. Pengadaan peralatan mesin-mesin yang sudah aus/rusak. e. Program training untuk Sumber Daya Manusia f. Membeli satu unit gedung untuk tempat masage anak tunanetra yang sudah lulus masage.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah, penulis akan menguraikan bagaimana proses mendapatkan data laporan keuangan Yayasan Karya Murni. Selama melakukan penelitian di Yayasan, penulis memperoleh dokumen berupa data tentang sejarah singkat yayasan, visi, misi, motto, kegiatan-kegiatan, program jangka pendek dan jangka panjang, serta data tentang laporan keuangan selama 3 (tiga) periode akuntansi yaitu periode tahun berakhir 2011, 2012 dan 2013. Penulis dalam mendapatkan data ini tidak mengalami kesulitan karena pihak yayasan sangat terbuka untuk memberikan data-data tersebut. Setelah melakukan pengamatan, penulis menemukan bahwa Yayasan Karya Murni menyajikan 4 (empat) jenis laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut meliputi Neraca, Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Laporan Sisa Hasil Usaha dan Rekapitulasi Arus Kas. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua yayasan, pemrosesan laporan keuangan dilakukan dengan program excel yang diberikan oleh Keuskupan Agung Medan. Laporan keuangan yang disajikan YKM masih tergolong sederhana karena laporan tersebut disiapkan sesuai dengan permintaan dari pihak donator (pemberi sumber daya) serta mengikuti .\0format dari keuskupan. Adapun pihak donatur yang membantu YKM berasal dari dalam dan luar negeri seperti Pemerintah (Dinas Sosial,
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Depsos RI), perorangan maupun kelompok, Stichting Liliana Fonds (SLF), Miserior serta Kinder Missionwerk. Sumber-sumber pendanaan YKM selain dari pemberi sumber daya, Yayasan Karya Murni juga membuka beberapa kegiatan produksi/jasa sekaligus sebagai tempat pelatihan bagi anak-anak SLB-A dan SLB-B seperti pertukangan, perlilinan, konveksi dan saloon. Kegiatan ini dilakukan bukan mencari laba tetapi sebagai lapangan kerja bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang telah lulus sekolah maupun kursus. Berikut ini penulis akan mendeskripsikan tentang keempat laporan keuangan yang disajikan oleh Yayasan Karya Murni 1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Jenis-jenis rekening yang disajikan dalam laporan neraca (laporan keuangan) YKM adalah sebagai berikut. a. Aktiva Lancar. Pos-pos yang digolongkan dalam aktiva lancar meliputi: 1) Kas Tunai Yayasan. Rekening ini menunjukkan jumlah dari keseluruhan kas yang diterima yayasan dari masing-masing unit yang dikelola oleh Yayasan karya Murni. Misalnya unit Medan dan unit Ruteng yang terdiri dari: SLB A, SLB B, Panti Asuhan A, Panti Asuhan B, konveksi, pertukangan, perlilinan dan saloon. 2) Piutang. Rekening ini terdiri dari Piutang Yayasan, dan Piutang Karyawan dari masing-masing unit yang dikelola YKM, yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
unit Medan, Ruteng, dan Surabaya serta piutang lain-lain. Piutang yayasan merupakan jumlah keseluruhan pengembalian atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan dari masingmasing unit yang ada di Yayasan Karya Murni. 3) Bank. Rekening ini menggambarkan jumlah tabungan di Bank yang dimiliki oleh yayasan termasuk tabungan yang dimiliki oleh masing-masing ketiga unit yaitu unit Medan, Ruteng dan Surabaya. b. Aktiva Tetap. Yang termasuk dalam kelompok aktiva tetap ini meliputi: 1) Inventaris Yayasan. Rekening ini menggambarkan tentang keseluruhan investasi jangka panjang dan jangka pendek yang dimiliki oleh yayasan yang berasal dari unit-unit. Investasi jangka panjang meliputi tanah, gedung dan kendaraan dari setiap unit YKM. Sedangkan investasi jangka pendek meliputi inventaris yang dimiliki oleh yayasan maupun setiap unit. 2) Akumulasi Depresiasi Yayasan. Rekening ini menggambarkan jumlah keseluruhan dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh yayasan maupun unit untuk pemeliharaan investasi jangka pendek maupu investasi jangka panjang. c. Kewajiban (Liabilitas). Pos-pos yang digolongkan dalam rekening ini meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
1) Hutang Yayasan. Rekening ini menggambarkan biaya-biaya yang dikeluarkan yayasan maupun unit untuk membayar gaji guru/karyawan, PPh 25 (badan) dan biaya lainnya. 2) Titipan. Rekening ini menunjukkan tentang alokasi dana yang dikeluarkan oleh Yayasan Karya Murni untuk antisipasi atau kesejahteraan guru/karyawan pada saat mengalami pensiun dan sakit. d. Ekuitas Rekening yang disajikan dalam pos ini meliputi: 1) Modal Yayasan. Rekening ini menggambarkan keseluruhan investasi serta hasil usaha yang dimiliki oleh yayasan termasuk investasi dan hasil usaha dari masing-masing unit yang dikelola Yayasan Karya Murni. 2) Dana Beasiswa. Merupakan rekening yang berisi tentang sumbangan yang diterima oleh yayasan dari donatur untuk membantu pendidikan anak-anak yang ada di Panti Asuhan yang di kelolah Yayasan Karya Murni. 3) Laba/Rugi (Saldo). Rekening ini menggambarkan sisa hasil usaha dari pendapatan operasional dan non operasional yayasan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan operasional yayasan. Bentuk Neraca yang dibuat oleh Yayasan Karya Murni dapat dilihat pada Tabel 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011 vvv(dalam ribuan rupiah) 01-Jan-11
31-Des-11
AKTIVA LANCAR Kas Tunai Yayasan (Medan) Kas Tunai Yayasan (Ruteng) Kas Tunai Unit Medan
1.142.203 1.044.924 12.574.880
1.139.540 Hutang Yayasan 1.044.924 Hutang Gaji/honor 15.735.086 Hutang PPH 25 (badan) 1.192.090 Hutang lain-lain
1.418.280
Kas Tunai SLB B
2.115.573 Titipan Taspen/DSK 664.550 Titipan DHT
Kas Tunai Panti Asuhan B
3.206.600
3.800.788 Titipan PPH Psl 21
Kas Tunai Konveksi
2.289.000
2.294.730 Titipan lain-lain
Kas Tunai Pertukangan
3.450.000
3.450.235
Kas Tunai Perlilinan
2.211.000
2.217.120
21.900
21.900
66.071.196
62.389.370
659.650
3.143.585
Kas Tunai Unit Ruteng Bank Piutang Yayasan
31-Des-11
KEWAJIBAN
Kas Tunai SLB A Kas Tunai Panti Asuhan A
01-Jan-11
4.798.504 5.689.050
5.100.000
11.488.084
11.666.804
19.106.592
19.066.805
1.545.672
5.483.317
15.513.040
13.304.040
53.342.438
59.419.470
135.861.755 11.077.500
137.870.586 5.423.431 3.366.214
JUMLAH AKTIVA TETAP Inventaris Yayasan Inventaris Unit Medan Inventaris Unit Ruteng Kendaraan Gedung Tanah Akum.Depr Inventaris Yayasan Akum.Dep Inventaris Medan Akum.Dep Inventaris Ruteng Akum.Dep Kendaraan Akum.Dep Gedung Nilai Buku aktiva Tetap
118.766.940
122.605.296 Total Ekuitas
146.939.255
146.660.231
Total Aktiva
200.281.693
206.079.701 Total Passiva
200.281.693
206.079.701
81.514.753 16.170.000 24.721.738 8.221.000 11.519.000 38.040.925 20.094.277
83.474.405 Total Kewajiban EKUITAS 16.170.000 Modal Yayasan 26.855.063 Dana Beasiswa 8.221.000 Laba/Rugi 13.224.031 38.040.925 20.094.277
Medan, 31 Desember 2011 Disetujui Oleh
Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Berikut ini jenis-jenis rekening yang disajikan dalam laporan penerimaan dan pengeluaran Yayasan Karya Murni akan dijelaskan di bawah ini: a.
Pendapatan. Rekening ini berisi tentang pendapatan operasional, pendapatan non operasional, pendapatan bunga bank dan pendapatan lain-lain. 1) Pendapatan Operasional. Rekening ini berisi informasi tentang pemasukan dari hasil operasional masing-masing unit yang disetor kepada yayasan seperti: uang pendaftaran, DPP, SPP SLB, uang osis, uang komputer, uang ujian, uang pemondokan SLB, uang pengembangan anak didik, uang alat, hasil kebun, ternak, konveksi, perlilinan, saloon dan panti pijat. 2) Pendapatan Non Operasional. Rekening ini menggambarkan dana atau sumbangan yang diterima dari pemberi sumber daya (donatur) untuk membantu kegiatan operasional yayasan. 3) Pendapatan Bunga Bank dan Pendapatan Lain-lain. Rekening ini digunakan untuk mencatat pendapatan atas bunga rekening bank dan deposito serta pendapatan yang diterima selain dari hasil operasional yayasan.
b.
Biaya Operasional.
Rekening ini mencakup tentang semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan operasional yayasan, seperti:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
1) Biaya Pangan/Sandang. Rekening ini mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak-anak panti. 2) Biaya Tenaga Kerja. Rekening ini digunakan untuk mencatat biaya gaji guru/pegawai serta honor maupun tunjangan lainnya, dan partisipasi (sosial) secara intern maupun ekstern. 3) Biaya Pengembangan. Rekening ini berguna untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan SDM guru dan pegawai, pendidikan anak-anak panti, pengembangan anak didik, biaya rapat/pertemuan, bahan baku untuk pertukangan, konveksi, perlilinan dan biaya pemeliharaan kebun dan ternak. 4) Biaya Pemeliharaan. Rekening yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan oleh yayasan untuk pemeliharaan tanah, gedung, kendaraan, inventaris, maupun pekarangan dan taman. 5) Biaya Depresiasi. Rekening ini untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan perpanjangan hak guna gedung, kendaraan, pengeluaran untuk pajak, iuran-iuran yang berhubungan dengan kegiatan sekolah. Bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran yang disajikan oleh Yayasan Karya Murni dapat dilihat pada Tabel 2 .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
YAYASAN KARYA MURNI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) KODE PENDAPATAN OPERASIONAL 400 PENDAPATAN OPERASIONAL 400,000 PENDAPATAN 400,100 Pendapatan Operasional 400,110 Uang Pendaftaran 400,111 Uang Pembangunan 400,112 Uang Sekolah SLB 400,113 Uang Pemondokan SLB 400,117 Uang Osis 400,118 Uang Komputer 400,119 Uang Alat 400,120 Uang Les, Ujian 400,121 Uang Produk,Kebun,Ternak & Botot 400,122 Hasil Konveksi 400,123 Hasil Pertukangan 400,124 Hasil Perlilinan 400,125 Hasil Salon 400,126 Hasil Pengembangan Anak didik 400,127 Pendapatan Sewa 400,128 Hasil Panti Pijat 400,129 Hasil Kios 400,200 Pendapatan Non Operasional 400,210 Dana PNS,PEMKO,BOS 400,211 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 400,212 Sumb.Masyarakat 400,213 Bantuan Luar negeri 400,300 Pendapatan Bunga Bank 400,310 Bunga Tabungan 400,320 Bunga Deposito 400,400 Pendapatan Lain-lain Sub Total 500,000 BIAYA OPERASIONAL 500,100 Biaya Pangan 500,200 Biaya Sandang 500,300 Biaya Tenaga Kerja 500,310 Biaya Gaji guru/pegawai tetap 500,311 Biaya Upah Guru Pegawai lain 500,312 Honor lembur 500,313 TCK Karyawan 500,314 DP-KWI-DSK 500,315 Tunjangan lain-lain
01/01/2011
Debet 432.764.267 219.548.906 10.520.000 81.410.000 9.333.950 4.382.100
Kredit -
31-12-11 432.764.267 219.548.906 10.520.000 81.410.000 9.333.950 4.382.100 -
450.000 956.750 7.640.000 32.467.150 41.695.905 1.513.051 500.000 15.000.000
450.000 956.750 7.640.000 32.467.150 41.695.905 1.513.051 500.000 15.000.000
13.680.000
13.680.000
150.249.031 39.310.070 25.802.300 72.562.361 12.574.300 -
-
-
62.966.330 432.764.267
111.175.200 5.166.000 8.579.848 5.926.820 7.934.000 2.453.896 1.120.000
150.249.031 39.310.070 25.802.300 72.562.361 12.574.300 62.966.330 432.764.267 111.175.200 5.166.000 8.579.848 5.926.820 7.934.000 2.453.896 1.120.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan....... YAYASAN KARYA MURNI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) 01/01/2011 Debet
KODE BIAYA-BIAYA 500,316 Partisipasi suka dan duka(intern) 500,317 Partisipasi suka dan duka (ekstern) 500,410 Biaya listrik, air dan sampah 500,411 Biaya telepon/fax 500,412 Biaya admin (sekolah dan panti) 500,413 Biaya koran/majalah 500,414 Biaya alat-alat kebersihan 500,415 Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 500,416 Biaya alat-alat dapur 500,417 Keperluan kamar jahit 500,418 Biaya pengobatan 500,500 Biaya pengembangan 500,510 Biaya pendidikan anak Panti 500,511 Biaya kegiatan belajar mengajar 500,512 Biaya praktek siswa 500,513 Biaya ekstrakurikuler 500,514 Biaya ujian 500,515 Biaya pengembangan SDM (anak didik) 500,516 Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 500,517 By pengem hidup rohani & rekreasi anak didik 500,518 By pengem hidup rohani & rekreasi karyawan 500,519 Biaya rapat dan pertemuan 500,520 Biaya transportasi umum 500,521 Biaya bahan konveksi 500,522 Biaya bahan pertukangan 500,523 Biaya bahan perlilinan 500,524 Biaya saloon 500,525 Biaya pengembangan anak didik 500,519 Biaya kios 500,519 Biaya kebun dan ternak 500,600 Biaya Pemeliharaan 500,610 Pemeliharaan taman dan pekarangan 500,611 Pemeliharaan inventaris 500,612 Pemeliharaan kendaraan 500,613 Pemeliharaan gedung dan Tanah 500,614 Biaya sewa 500,700 Biaya Inventaris 500,710 Biaya Depresiasi inventaris 500,720 Biaya depresiasi gedung 500,730 Biaya pajak,retribusi,iuran lain-lain 500,740 Iuran-iuran (berhubungan dengan sekolah) 500,900 Biaya lain-lain Jumlah Biaya 300,000 Rugi/Laba Operasional PEN JUM LAHAN
1.300.000
100.000
Kredit 1.065.100 8.233.500 17.886.520 12.769.391 18.939.900 2.287.000 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 10.926.620 20.780.770 1.126.300
31-12-11 1.065.100 8.233.500 17.886.520 11.469.391 18.939.900 2.287.000 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 10.826.620 20.780.770 1.126.300
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 5.813.000 4.896.000 2.753.080 13.961.225 19.402.110 1.500.000 219.000 8.000.000
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 5.813.000 4.896.000 2.753.080 13.961.225 19.402.110 1.500.000 219.000 8.000.000
8.034.000
8.034.000
9.869.500 9.177.060 15.688.500 30.876.800
9.869.500 9.177.060 15.688.500 30.876.800
34.259.000
34.259.000 1.152.380 1.530.468 429.398.053 3.366.214 432.764.267
1.152.380
1.400.000
1.530.468 1.400.000
Medan, 31 Desember 2012 Disetujui Oleh
Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
3. Laporan Sisa Hasil Usaha Laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan informasi mengenai sumber pendapatan operasional dan non operasional serta biaya-biaya yang dikeluarkan yayasan selama satu periode akuntansi. Pada laporan ini akan terlihat apakah yayasan mengalami surplus atau defisit dengan membandingkan jumlah keseluruhan pendapatan dengan biaya. Tujuan dan deskripsi dari rekening-rekening yang disajikan dalam laporan sisa hasil usaha sama dengan rekening yang ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Perbedaannya bahwa laporan penerimaan dan pengeluaran dilengkapi dengan kode rekening sedangkan laporan sisa hasil usaha hanya menyajikan rekening saja. Bagi Yayasan Karya Murni laporan sisa hasil usaha digunakan untuk mencatat selisih antara pendapatan dan biaya. Selisih antara pendapatan dan biaya yang diperoleh disebut dengan laba/rugi bersih. Sedangkan pada laporan penerimaan dan pengeluaran, selisih yang diperoleh setelah membandingkan antara pendapatan dan biaya disebut dengan laba/rugi operasional. Bentuk laporan sisa hasil usaha Yayasan Karya Murni akan disajikan pada Tabel 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah ) PENDAPATAN Debet PENDAPATAN OPERASIONAL Uang Pendaftaran 10.520.000 Uang pembangunan 81.410.000 Uang sekolah SLB 9.333.950 Uang Pemondokan SLB 4.382.100 Uang OSIS Uang Komputer Uang Alat 450.000 Uang Les,Ujian 956.750 Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000 Uang Konveksi 32.467.150 Hasil Pertukangan 41.695.905 Hasil Perlilinan 1.513.051 Hasil Salon 500.000 Hasil Pengembangan anak didik 15.000.000 Pendapatan Sewa Hasill Panti Pijat 13.680.000 Hasil kios PENDPATAN NON OPERASIONAL Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300 Sumbangan Masyarakat 72.562.361 Bantuan Luar negeri 12.574.300 Pendapatan Bunga Bank Bunga Tabungan Bunga Deposito Pendpatan lain-lain 62.966.330 JUMLAH 432.764.267 Biaya Administrasi dan Umum Biaya pangan Biaya sandang Biaya Tenaga kerja Biaya gaji guru/pegawai tetap Biaya upah guru/pegawai lain Honor lembur TCK karyawan DP-KWI, DSK Tunjangan lain- lain Partisipasi suka dan duka (intern) Partisipasi suka dan duka (ekstern) Biaya listrik,air dan sampah Biaya telepon/fax Biay administrasi (sekolah dan Panti) Biaya koran, majalah
Kredit
111.175.200 5.166.000 8.579.848 5.926.820 7.934.000 2.453.896 1.120.000 1.065.100 8.233.500 17.886.520 11.469.391 18.939.900 2.287.000
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Lanjutan….. YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah ) BIAYA Debet Biaya alat-alat kebersihan Biaya alat-alat teknik/taman/kebun Biaya alat-alat dapur Keperluan kamar jahit Biaya pengobatan Biaya pengembangan Biaya pendidikan anak Panti Biaya kegiatan Belajar mengajar Biaya praktek siswa Biaya ekstrakurikuler Biaya ujian Biaya pengembangan SDM (anak didik) Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) Biaya rapat dan pertemuan Biaya transport umum Biaya bahan konvekasi Biaya bahan pertukangan Biaya bahan perlilinan Biaya bahan saloon Biaya pengembangan anak didik Biaya bahan kios Biaya kebun dan ternak Biaya Pemeliharaan Pemeliharaan pekarangan & taman Pememliharaan inventaris Pemeliharaan kendaraan Pemeliharaan gedung dan tanah Biaya sewa Biaya inventaris Biaya depresiasi inventaris Biaya depresiasi gedung Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain Iuran-iuran (urusan sekolah) Biaya lain-lain Total Biaya Operasional Laba Bersih
Disetujui Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Ke tua
Kredit 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 10.826.620 20.780.770 1.126.300
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 5.813.000 4.896.000 2.753.080 13.961.225 19.402.110 1.500.000 219.000 8.000.000 8.034.000 9.869.500 9.177.060 15.688.500 30.876.800 34.259.000
1.152.380 1.530.468 429.398.053 3.366.214
Medan, 09 Agustus 2012 Disusun Oleh
Sr.Klarensia Berutu,KSSY Be ndahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
4. Laporan Rekapitulasi Arus Kas Laporan rekapitulasi arus kas Yayasan Karya Murni hampir sama dengan neraca. Laporan ini menyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto dan penerimaan serta pengeluaran non operasional. Perbedaan laporan rekapitulasi arus kas dengan neraca bahwa laporan rekapitulasi arus kas menyajikan secara detail rekening-rekening dari pos-pos aktiva lancar dan aktiva tetap, dan laporan ini juga menyajikan ringkasan pemasukan dan pengeluaran non operasional yang meliputi rekening antara kas dengan kas, rekening antara kas dengan bank dan rekening antara bank dengan bank yang ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran. Sedangkan pada neraca, pos-pos yang termasuk dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tetap hanya menyajikan rekening induk saja. Bagi Yayasan Karya Murni laporan rekapitulasi arus kas ini sebagai pengganti dari laporan arus kas. Bentuk laporan rekapitulasi arus kas yang disajikan Yayasan Karya Murni dapat dilihat pada Tabel 4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) KODE 100,000 100,100 100,110 100,111 100,120 100,121 100,122 100,123 100,124 100,125 100,126 100,127 100,130 100,131 100,132 100,133 100,200 100,210 100,211 100,212 100,213 100,214 100,215 100,216 100,217 100,218 100,219 100,220 100,221 100,222 100,223 100,224 100,225 100,400 100,410 100,420 100,430 100,440 100,450
KELOMPOK/PERKIRAAN AK TIVA LAN C AR Kas Tunai Kas Tunai Yayasan (Medan) Kas Tunai Yayasan (Ruteng) Kas Tunai -Unit Medan Kas Tunai SLB A Kas Tunai Panti Asuhan A Kas Tunai SLB B Kas Tunai Panti Asuhan B Kas Tunai Konveksi Kas Tunai Pertukangan Kas Tunai Perlilinan Kas Tunai- Unit Ruteng Kas Tunai -Panti Asuhan Kas Tuna SLB A Kas Tunai SLB B Tabungan Harian Tab BTN Tab Mandiri Tab BCA Tab BRI-YYS Ruteng Tab BRI-Panti-Ruteng Tab Bank NTT Ruteng Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) Tab BNI-Panti Ruteng Tab BTPN-YYS Medan Tab KOPKARDIOS-Ruteng Tab BPR-YYS Medan Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng Tab CU-YYS Medan Tab.Bank Permata-YYS Medan Tab BRI-YYS Medan Tab SUMUT-YYS Medan Piutang Piutang Yayasan Piutang Karyawan Unit Medan Piutang Karyawan Unit Ruteng Piutang Karyawan-unit Surabaya Piutang lain-lain
SALDO AWAL 01/01/2011 2.187.127 1.142.203 1.044.924 12.574.880 1.418.280 3.206.600 2.289.000 3.450.000 2.211.000 21.900 21.900
66.071.196 6.710.090 10.392.000 3.600.000 2.512.602 2.272.520 2.378.570 7.504.008 2.406.603 2.240.106 6.682.500 6.100.000 2.980.800 3.184.007 7.107.390 659.650 589.050 70.600
DEBET
KREDIT
1.179.521 1.179.521
1.182.184 1.182.184
4.326.879 1.204.000 775.485 725.000 660.340 768.184 19.918 173.952 -
1.166.673 11.910 78.192 60.450 66.152 762.454 19.683 167.832 -
5.180.373 45.341
8.810.874 2.190.350 1.000.000
1.000.000
108.770
1.445.000
1.000.000 1.013.770 657.000 2.355.492 2.715.703 2.320.883 279.820 115.000
500.000 120.032 200.000 2.355.492 231.768 84.693 32.005 115.070
SALDO AKHIR 31-12-11 2.184.464 1.139.540 1.044.924 15.735.086 1.192.090 2.115.573 664.550 3.800.788 2.294.730 3.450.235 2.217.120 21.900 21.900
62.440.695 6.755.431 8.201.650 2.600.000 2.512.602 2.272.520 2.378.570 6.504.008 2.406.603 2.240.106 5.346.270 6.100.000 3.480.800 4.077.745 7.564.390 3.143.585 2.825.240 247.815 70.530
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KODE 100 100,600 100,610 100,620 100,621 100,622 100,623 100,624 100,625 100,626 100,627 100,630 100,631 100,632 100,633 100,634 100,635 100,636 100,640 100,650 100,660
YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET AKTIVA TETAP Inventaris 49.112.738 2.082.000 Inventaris-Yayasan 16.170.000 Inventaris -Unit Medan 24.721.738 2.082.000 Inventaris -SLB A 5.208.500 500.000 Inventaris Panti Asihan A 3.920.500 1.633.325 Inventaris SLB-B 4.153.238 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 Inventaris Konveksi 5.699.500 Inventaris Pertukangan 525.000 Inventaris Perlilinan 995.000 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 Inventaris SLB-A Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 Inventaris SLB-B Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 Inventaris Konveksi Inventaris Pertukangan 1.021.000 Kendaraan 11.519.000 1.705.031 Gedung 38.040.925 Tanah 20.094.277 TOTAL AKTIVA
200+300 200,000 200,100 200,110 200,111 200,112 200,113 200,114 200,115 200,116 200,117 300,100 300,110 300,200 300,400
PASSIVA Kewajiban Hutang Hutang-Yayasan Hutang Gaji/Honor Hutang PPH 25 (Badan) Hutang lain-lain Titipan Taspen/DSK Titipan DHT Titipan PPH Pasal 21 Titipan lain-lain Modal Yayasan Modal Tambahan Dana Beasiswa LABA/RUGI TOTAL PASSIVA
200.281.693
17.189.507
53.342.438
16.278.478
KREDIT
SALDO AKHIR 51.246.063 16.170.000 26.855.063 5.708.500 5.553.825 4.153.238 4.220.000 5.699.500 525.000 995.000 8.221.000 3.200.000 4.000.000 1.021.000 13.224.031 38.040.925 20.094.277 11.391.499 206.079.701 -
10.201.446
4.798.504 5.689.050 11.488.084 19.106.592 1.545.672 15.513.040 135.861.755
2.582.720 2.960.213 4.572.041 1.365.000 3.530.932
11.077.500 200.281.693
589.050 2.404.000 3.000.000 634.396 3.574.000 1.522.101 5.654.069
19.809.410
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL M/K NON OPERASIONAL DEBET 300,500 Rekening antara Kas-Kas 89.898.000 300,510 Rekening antara Kas-Bank 93.642.000 300,520 Rekening antara Bank-Bank Penjumlahan 183.540.000
17.377.616
59.419.470 4.798.504 5.100.000 11.666.804 19.066.805 5.483.317 13.304.040 137.870.586 5.423.431 3.366.214 206.079.701
KREDIT 89.898.000 93.642.000 183.540.000 Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Disusun Oleh
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
B. Membandingkan Laporan Keuangan Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM. 1. Penerapan PSAK 45 pada YKM a. Laporan Posisi Keuangan 1) Paragraf 01 PSAK 45 Paragraf 01 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. YKM merupakan lembaga sosial yang berbentuk badan hukum yang bertujuan untuk memberdayakan orang-orang yang kurang mampu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Berdasarkan dokumen yang penulis peroleh dan cermati serta melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa YKM dalam menjalankan aktivitas operasionalnya memperoleh dana dari pihak pemberi sumber daya (donatur). Pihak pemberi sumber daya tersebut meliputi pihak pemerintah, lembaga, masyarakat baik kelompok maupun perorangan yang tidak pernah mengharapkan pembayaran kembali sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Yayasan Karya Murni untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya, selain memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya, yayasan juga menghasilkan barang dan/atau jasa dari pertukangan, konveksi, perlilinan dan usaha saloon. Kegiatan usaha ini bertujuan bukan untuk memupuk laba. Berdasarkan wawancara penulis dengan pihak pengurus yayasan bahwa kegiatan ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
dilakukan terutama untuk memberdayakan maupun membuka lapangan kerja serta tempat pelatihan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus baik yang masih sekolah maupun yang sudah lulus dari sekolah yang dikelola Yayasan Karya Murni. Yayasan Karya Murni merupakan salah satu karya sosial yang dimiliki oleh Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY), sehingga pertanggugjawaban atas pengelolaan dana diserahkan kepada otoritas yang lebih tinggi yaitu kongregasi. Kepemilikan dalam yayasan ini tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali. Dengan kata lain pada saat terjadi likuidasi atau pembubaran yayasan, tidak ada pembagian sumber daya diantara pembina, pengurus maupun pengawas. 2) Paragraf 03 PSAK 45 Paragraf 03 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan cermati bahwa setiap tahun YKM menyajikan 4 (empat) laporan keuangan yaitu neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta laporan rekapitulasi arus kas. Menurut PSAK 45 entitas nirlaba seperti YKM seharusnya menyebut neraca sebagai laporan posisi keuangan karena neraca lebih cocok digunakan oleh entitas bisnis. Sedangkan laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Laporan arus kas YKM disebut dengan rekapitulasi arus kas. Hingga saat ini YKM belum menyajikan catatan atas laporan keuangan. Berdasakan wawancara dengan pengurus yayasan bahwa jenis-jenis rekening yang dimuat dalam laporan keuangan YKM belum sesuai dengan ketentuan berdasarkan PSAK 45 karena YKM menyajikan laporannya berdasarkan keinginan pihak donatur (penyumbang) dan format yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan tersebut masih menggunakan format dari keuskupan. 3) Paragraf 05 PSAK 45 Paragraf 05 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis peroleh mulai dari periode akuntansi tahun 2011, 2012, dan 2013 bahwa keempat laporan keuangan yang disajikan YKM meliputi neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta rekapitulasi arus kas belum menggunakan istilah-istilah yang dimuat dalam PSAK 45 yaitu pembatasan permanen, pembatasan temporer, dan sumber daya tidak terikat. 4) Paragraf 10 PSAK 45 Paragraf 10 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan cermati bahwa neraca YKM menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas yang dimiliki yayasan selama satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
periode akuntansi. Meskipun pada neraca YKM menyebut aset sebagai aktiva, liabilitas sebagai kewajiban, dan aset neto sebagai ekuitas. Ketiga rekening tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama, namun Yayasan Karya Murni sebagai entitas nirlaba perlu menyajikanya ketiga rekening tersebut dalam laporan keuangannya berdasarkan ketentuan PSAK 45 karena rekening ekuitas pada umumnya digunakan oleh entitas bisnis. Entitas nirlaba seperti yayasan seharusnya menggunakan aset neto karena tidak ada unsur kepemilikan saham dalam yayasan. Berdasarkan wawancara penulis dengan pengurus yayasan bahwa alasan yayasan masih menggunakan ketiga rekening itu karena YKM masih mengikuti format laporan keuangan dari keuskupan, selain itu sumber daya manusia di yayasan yang masih terbatas mengenai penyajian laporan keuangan menurut PSAK 45. 5) Paragraf 11 PSAK 45 Paragraf 11 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data yang penulis cermati pada neraca YKM serta melalui wawancara dengan pihak pengurus yayasan bahwa YKM menyajikan total aset, kewajiban dan ekuitas. Pada neraca YKM istilah aset neto belum digunakan. Aset neto dalam neraca YKM disebut dengan ekuitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
6) Paragraf 12 PSAK 45 Paragraf 12 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Neraca YKM menyajikan unsur aset homogen yang terdiri dari kas tunai yayasan, rekening bank, piutang yayasan, inventaris, dan investasi jangka panjang seperti tanah, gedung, dan kendaraan. 7) Paragraf 13 PSAK 45 Paragraf 13 PSAK 45 belum sepenuhnya diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada neraca YKM aset sudah disajikan berdasarkan urutan likuiditas, dimulai dari yang paling likuid seperti kas tunai yayasan, rekening bank, dan piutang. Aset tersebut sudah dikelompokkan kedalam jenis aset lancar dan aset tidak lancar tetapi YKM menyebut aset lancar sebagai aktiva lancar dan aset tidak lancar sebagai aktiva tetap namun keduanya pada dasarnya memiliki pengertian dan tujuan yang sama. Begitu juga liabilitas sudah disajikan berdasarkan saat jatuh tempo yaitu hutang yayasan, hutang gaji, hutang PPh 25, titipan DSK/Taspen, titipan DHT, titipan PPh 21 dan titipan lain-lain namun penyajian kewajiban tersebut belum dipisahkan kedalam liabilitas jangka pendek dan jangka panjang YKM dalam laporannya hanya menyajikan kewajiban saja. Menurut PSAK 45 bahwa informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan penggunaan aset
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
seharusnya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis cermati dan melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa hal itu belum diungkapkan, karena YKM belum memiliki catatan atas laporan keuangan. 8) Paragraf 14 PSAK 45 Paragraf 14 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada neraca YKM kelompok aset neto belum disajikan berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. YKM menyebut aset neto terikat secara permanen sebagai modal yayasan, aset neto terikat secara temporer disebut dengan dana beasiswa dan aset neto tidak terikat disebut dengan laba operasional. 9) Paragraf 15 PSAK 45 Paragraf 15 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan PSAK 45 bahwa informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan aset neto terikat secara permanen dan terikat secara temporer perlu diungkapkan dengan cara menyajikannya dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. Tetapi pada praktiknya YKM belum menyajikan informasi mengenai sifat dan jumlah kedua aset
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
neto tersebut dalam laporan keuangan maupun pada catatan atas laporan keuangan. b. Laporan Aktivitas 1) Paragraf 19 PSAK 45 Paragraf 19 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan aktivitas Yayasan Karya Murni disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Bila dicermati rekening-rekening yang ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM masih berbeda dengan laporan aktivitas menurut PSAK 45, perbedaanya pada penggunaan nama laporan, format dan beberapa jenis item-item yang dilaporkan. 2) Paragraf 20 PSAK 45 Paragraf 20 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, YKM menyajikan secara keseluruhan kegiatan operasional dan non operasional yang dijalankan oleh yayasan selama satu periode akuntansi. Berdasarkan data pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang penulis peroleh dan cermati bahwa laporan tersebut menggambarkan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa di YKM. Namun kedua laporan tersebut belum menyajikan jumlah perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
aset neto terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. 3) Paragraf 23 PSAK 45 Paragraf 23 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Menurut PSAK 45 bahwa laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Tetapi pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan pendapatan sebagai penambah aset dan beban sebagai pengurang aset, namun aset dalam laporan aktivitas tidak digolongkan menurut pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali seperti aset neto tidak terikat. Pendapatan YKM terdiri dari pendapatan operasional dari sekolah, hasil kebun dan ternak, konveksi, pertukangan, perlilinan, saloon dan panti pijat (mesage) sedangkan biaya-biaya terdiri dari biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya pengembangan, biaya pemeliharaan, biaya inventaris, biaya depresiasi inventaris, biaya depresiasi gedung, pajak dan retribusi, iuran-iuran yang berhubungan dengan sekolah dan biaya lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
4) Paragraf 24 PSAK 45 Paragraf 24 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan sumbangan sebagai penambah aset neto, tetapi aset tersebut belum kelompokkan berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Demikian halnya dengan sumber daya yang diterima dari penyumbang, YKM belum mengelompokkannya kedalam sumber daya terikat dan sumber daya tidak terikat. Berdasarkan wawancara dengan pengurus yayasan bahwa sumber daya YKM berasal dari DHARMAIS, DEPSOS, PEMKO, DINSOS, dana BOS, sumbangan masyarakat baik kelompok maupun perorangan dan bantuan luar negeri. 5) Paragraf 25 PSAK 45 Paragraf 25 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang penulis cermati bahwa keuntungan dari investasi YKM disajikan sebagai penambah laba operasional bukan aset neto tidak terikat karena istilah aset neto tidak terikat belum ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa keuntungan investasi dan aset
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
lain yang dimiliki oleh yayasan berasal dari bunga tabungan, bunga deposito serta pendapatan lain-lain. 6) Paragraf 27 PSAK 45 Paragraf 27 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan pendapatan dan beban secara bruto sedangkan pendapatan investasi berupa bunga tabungan, tabungan deposito dan pendapatan lain-lain secara neto. 7) Paragraf 29 PSAK 45 Paragraf 29 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang merupakan pengganti dari laporan aktivitas tidak menyajikan beban menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung, tetapi menggabungkannya sehingga sulit dibedakan antara kelompok jasa utama maupun aktivitas pendukung. c. Laporan Arus Kas 1) Paragraf 33 PSAK 45 Paragraf 33 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Menurut PSAK 45 tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. YKM menyebut laporan arus kas dengan nama rekapitulasi arus kas. Format dan informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
laporan arus kas menurut PSAK 45 dengan rekapitulasi arus kas YKM berbeda. Dalam penyajian informasi mengenai penerimaan
dan
pengeluaran
arus
kas
dalam
laporan
rekapitulasi arus kas YKM tidak dijelaskan secara rinci. Berdasarkan data laporan rekapitulasi arus kas yang penulis cermati bahwa laporan rekapitulasi arus kas YKM menyajikan aktiva, kewajiban dan modal yayasan serta informasi mengenai ringkasan atas rekening-rekening penerimaan dan pengeluaran non operasional. 2) Paragraf 34 PSAK 45 Paragraf 34 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Data laporan rekapitulasi arus kas YKM yang penulis cermati belum memisahkan komponen arus kas berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan rekapitulasi arus kas YKM tersebut belum melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. YKM dalam menyajikan laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung hal ini dapat dilihat dari penyajian rekening-rekening pada laporan tersebut. Berikut ini akan disajikan perbandingan format laporan keuangan untuk melihat kesesuaian dalam penyajian aset, liabilitas, pendapatan maupun biaya berdasarkan ketentuan PSAK 45 dengan praktik menurut YKM .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Gambar 2. Perbandingan Format Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM . PSAK 45 Yayasan Karya Murni YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) 01-Jan-11
31-Des-11
AKTIVA LANCAR
01-Jan-11
KEWAJIBAN
Kas Tunai Yayasan (Medan)
1.142.203
1.139.540 Hutang Yayasan
Kas Tunai Yayasan (Ruteng)
1.044.924
1.044.924 Hutang Gaji/honor
Kas Tunai Unit Medan
12.574.880
15.735.086 Hutang PPH 25 (badan)
Kas Tunai SLB A Kas Tunai Panti Asuhan A
31-Des-11
1.418.280
Kas Tunai SLB B
4.798.504
1.192.090 Hutang lain-lain
5.689.050
5.100.000
2.115.573 Titipan Taspen/DSK
11.488.084
11.666.804
19.106.592
19.066.805
664.550 Titipan DHT
Kas Tunai Panti Asuhan B
3.206.600
3.800.788 Titipan PPH Psl 21
1.545.672
5.483.317
Kas Tunai Konveksi
2.289.000
2.294.730 Titipan lain-lain
15.513.040
13.304.040
Kas Tunai Pertukangan
3.450.000
3.450.235
Kas Tunai Perlilinan
2.211.000
2.217.120
21.900
21.900
66.071.196
62.389.370
659.650
3.143.585 53.342.438
59.419.470
Kas Tunai Unit Ruteng Bank Piutang Yayasan JUMLAH
81.514.753
83.474.405 Total Kewajiban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Lanjutan…. PSAK 45
Yayasan Karya Murni YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) 01-Jan-11
AKTIVA TETAP Inventaris Yayasan
31-Des-11
01-Jan-11
31-Des-11
16.170.000
EKUITAS 16.170.000 Modal Yayasan
24.721.738 8.221.000 11.519.000 38.040.925 20.094.277
26.855.063 Dana Beasiswa 8.221.000 Laba/Rugi 13.224.031 38.040.925 20.094.277
Akum.Dep Inventaris Ruteng Akum.Dep Kendaraan Akum.Dep Gedung Nilai Buku aktiva Tetap
118.766.940
122.605.296 Total Ekuitas
146.939.255 146.660.231
Total Aktiva
200.281.693
206.079.701 Total Passiva
200.281.693 206.079.701
Inventaris Unit Medan Inventaris Unit Ruteng Kendaraan Gedung Tanah Akum.Depr Inventaris Yayasan Akum.Dep Inventaris Medan
135.861.755 137.870.586 11.077.500 -
5.423.431 3.366.214
Medan, 31 Desember 2011 Disetujui Oleh
Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY
Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua
Bendahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Gambar 3. Perbandingan Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM PSAK 45
Yayasan Karya Murni YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah ) PENDAPATAN Debet PENDAPATAN OPERASIONAL Uang Pendaftaran 10.520.000 Uang pembangunan 81.410.000 Uang sekolah SLB 9.333.950 Uang Pemondokan SLB 4.382.100 Uang OSIS Uang Komputer Uang Alat 450.000 Uang Les,Ujian 956.750 Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000 Uang Konveksi 32.467.150 Hasil Pertukangan 41.695.905 Hasil Perlilinan 1.513.051 Hasil Salon 500.000 Hasil Pengembangan anak didik 15.000.000 Pendapatan Sewa Hasill Panti Pijat 13.680.000 Hasil kios PENDPATAN NON OPERASIONAL Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300 Sumbangan Masyarakat 72.562.361 Bantuan Luar negeri 12.574.300 Pendapatan Bunga Bank Bunga Tabungan Bunga Deposito Pendpatan lain-lain 62.966.330 JUMLAH 432.764.267 Biaya Administrasi dan Umum Biaya pangan Biaya sandang Biaya Tenaga kerja Biaya gaji guru/pegawai tetap Biaya upah guru/pegawai lain Honor lembur TCK karyawan DP-KWI, DSK Tunjangan lain- lain Partisipasi suka dan duka (intern) Partisipasi suka dan duka (ekstern) Biaya listrik,air dan sampah Biaya telepon/fax Biay administrasi (sekolah dan Panti) Biaya koran, majalah
Kredit
111.175.200 5.166.000 8.579.848 5.926.820 7.934.000 2.453.896 1.120.000 1.065.100 8.233.500 17.886.520 11.469.391 18.939.900 2.287.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Lanjutan…. PSAK 45
Yayasan Karya Murni YAYASAN KARYA M URNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Pe r 31 De se mbe r 2011 (dalam ribuan rupiah ) BIAYA Debet Biaya alat-alat kebersihan Biaya alat-alat teknik/taman/kebun Biaya alat-alat dapur Keperluan kamar jahit Biaya pengobatan Biaya pengembangan Biaya pendidikan anak Panti Biaya kegiatan Belajar mengajar Biaya praktek siswa Biaya ekstrakurikuler Biaya ujian Biaya pengembangan SDM (anak didik) Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) Biaya rapat dan pertemuan Biaya transport umum Biaya bahan konvekasi Biaya bahan pertukangan Biaya bahan perlilinan Biaya bahan saloon Biaya pengembangan anak didik Biaya bahan kios Biaya kebun dan ternak Biaya Pe me liharaan Pemeliharaan pekarangan & taman Pememliharaan inventaris Pemeliharaan kendaraan Pemeliharaan gedung dan tanah Biaya sewa Biaya inventaris Biaya depresiasi inventaris Biaya depresiasi gedung Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain Iuran-iuran (urusan sekolah) Biaya lain-lain Total Biaya Ope rasional Laba Be rsih
Disetujui Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Ke tua
Kredit 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 10.826.620 20.780.770 1.126.300
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 5.813.000 4.896.000 2.753.080 13.961.225 19.402.110 1.500.000 219.000 8.000.000 8.034.000 9.869.500 9.177.060 15.688.500 30.876.800 34.259.000
1.152.380 1.530.468 429.398.053 3.366.214
Medan, 09 Agustus 2012 Disusun Oleh
Sr.Klarensia Berutu,KSSY B e ndahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Gambar 4. Perbandingan Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM. PSAK 45 Yayasan Karya Murni YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) KODE 100,000 100,100 100,110 100,111 100,120 100,121 100,122 100,123 100,124 100,125 100,126 100,127 100,130 100,131 100,132 100,133 100,200 100,210 100,211 100,212 100,213 100,214 100,215 100,216 100,217 100,218 100,219 100,220 100,221 100,222 100,223 100,224 100,225 100,400 100,410 100,420 100,430 100,440 100,450
KELOMPOK/PERKIRAAN AK TIVA LAN C AR Kas Tunai Kas Tunai Yayasan (Medan) Kas Tunai Yayasan (Ruteng) Kas Tunai -Unit Medan Kas Tunai SLB A Kas Tunai Panti Asuhan A Kas Tunai SLB B Kas Tunai Panti Asuhan B Kas Tunai Konveksi Kas Tunai Pertukangan Kas Tunai Perlilinan Kas Tunai- Unit Ruteng Kas Tunai -Panti Asuhan Kas Tuna SLB A Kas Tunai SLB B Tabungan Harian Tab BTN Tab Mandiri Tab BCA Tab BRI-YYS Ruteng Tab BRI-Panti-Ruteng Tab Bank NTT Ruteng Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) Tab BNI-Panti Ruteng Tab BTPN-YYS Medan Tab KOPKARDIOS-Ruteng Tab BPR-YYS Medan Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng Tab CU-YYS Medan Tab.Bank Permata-YYS Medan Tab BRI-YYS Medan Tab SUMUT-YYS Medan Piutang Piutang Yayasan Piutang Karyawan Unit Medan Piutang Karyawan Unit Ruteng Piutang Karyawan-unit Surabaya Piutang lain-lain
SALDO AWAL 01/01/2011 2.187.127 1.142.203 1.044.924 12.574.880 1.418.280 3.206.600 2.289.000 3.450.000 2.211.000 21.900 21.900
66.071.196 6.710.090 10.392.000 3.600.000 2.512.602 2.272.520 2.378.570 7.504.008 2.406.603 2.240.106 6.682.500 6.100.000 2.980.800 3.184.007 7.107.390 659.650 589.050 70.600
DEBET
KREDIT
1.179.521 1.179.521
1.182.184 1.182.184
4.326.879 1.204.000 775.485 725.000 660.340 768.184 19.918 173.952 -
1.166.673 11.910 78.192 60.450 66.152 762.454 19.683 167.832 -
5.180.373 45.341
8.810.874 2.190.350 1.000.000
1.000.000
108.770
1.445.000
1.000.000 1.013.770 657.000 2.355.492 2.715.703 2.320.883 279.820 115.000
500.000 120.032 200.000 2.355.492 231.768 84.693 32.005 115.070
SALDO AKHIR 31-12-11 2.184.464 1.139.540 1.044.924 15.735.086 1.192.090 2.115.573 664.550 3.800.788 2.294.730 3.450.235 2.217.120 21.900 21.900
62.440.695 6.755.431 8.201.650 2.600.000 2.512.602 2.272.520 2.378.570 6.504.008 2.406.603 2.240.106 5.346.270 6.100.000 3.480.800 4.077.745 7.564.390 3.143.585 2.825.240 247.815 70.530
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Lanjutan…. PSAK 45
Yayasan Karya Murni KODE 100 100,600 100,610 100,620 100,621 100,622 100,623 100,624 100,625 100,626 100,627 100,630 100,631 100,632 100,633 100,634 100,635 100,636 100,640 100,650 100,660
YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah) KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET AKTIVA TETAP Inventaris 49.112.738 2.082.000 Inventaris-Yayasan 16.170.000 Inventaris -Unit Medan 24.721.738 2.082.000 Inventaris -SLB A 5.208.500 500.000 Inventaris Panti Asihan A 3.920.500 1.633.325 Inventaris SLB-B 4.153.238 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 Inventaris Konveksi 5.699.500 Inventaris Pertukangan 525.000 Inventaris Perlilinan 995.000 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 Inventaris SLB-A Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 Inventaris SLB-B Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 Inventaris Konveksi Inventaris Pertukangan 1.021.000 Kendaraan 11.519.000 1.705.031 Gedung 38.040.925 Tanah 20.094.277 TOTAL
200+300 200,000 200,100 200,110 200,111 200,112 200,113 200,114 200,115 200,116 200,117 300,100 300,110 300,200 300,400
AKTIVA
PASSIVA Kewajiban Hutang Hutang-Yayasan Hutang Gaji/Honor Hutang PPH 25 (Badan) Hutang lain-lain Titipan Taspen/DSK Titipan DHT Titipan PPH Pasal 21 Titipan lain-lain Modal Yayasan Modal Tambahan Dana Beasiswa LABA/RUGI TOTAL PASSIVA
200.281.693
17.189.507
53.342.438
16.278.478
KREDIT
SALDO AKHIR 51.246.063 16.170.000 26.855.063 5.708.500 5.553.825 4.153.238 4.220.000 5.699.500 525.000 995.000 8.221.000 3.200.000 4.000.000 1.021.000 13.224.031 38.040.925 20.094.277 11.391.499 206.079.701 -
10.201.446
4.798.504 5.689.050 11.488.084 19.106.592 1.545.672 15.513.040 135.861.755
2.582.720 2.960.213 4.572.041 1.365.000 3.530.932
589.050 2.404.000 3.000.000 634.396 3.574.000 1.522.101
19.809.410
17.377.616
11.077.500 200.281.693
5.654.069
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL M/K NON OPERASIONAL DEBET 300,500 Rekening antara Kas-Kas 89.898.000 300,510 Rekening antara Kas-Bank 93.642.000 300,520 Rekening antara Bank-Bank Penjumlahan 183.540.000
59.419.470 4.798.504 5.100.000 11.666.804 19.066.805 5.483.317 13.304.040 137.870.586 5.423.431 3.366.214 206.079.701
KREDIT 89.898.000 93.642.000 183.540.000 Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Disusun Oleh
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM No
1
Paragraf PSAK 45
Paragraf 01
Ketentuan Menurut PSAK 45
Praktik Menurut YKM
a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. b. Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba. c. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis. Kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba
a. Yayasan Karya Murni memperoleh sumber daya pendanaan dari donator yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Sumber dana tersebut berasal dari pemerintah, lembaga, kelompok, maupun perorangan d. Yayasan Karya Murni merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial yang bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan orang-orang yang berkebutuhan khusus. e. Yayasan Karya Murni salah satu karya Kongregasi Suster Santo Yosef, kepemilikan dalam yayasan ini tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali oleh pengurus yayasan tanpa persetujuan kongregasi karena yayasan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kongregasi. Tidak ada pembagian sumber daya apabila terjadi pembubaran yayasan.
Keterangan
Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
2
3
4
Paragraf PSAK 45
Paragraf 03
Paragraf 05
Paragraf 10
Ketentuan Menurut PSAK 45 Laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari: a. Laporan Posisi Keuangan b. Laporan Aktivitas c. Laporan Arus Kas dan d. Catatan atas Laporan Keuangan
Praktik Menurut YKM Yayasan Karya Murni menyajikan 4 laporan keuangan yang terdiri dari: a. Neraca b. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran c. Sisa Hasil Usaha d. Rekapitulasi Arus Kas YKM tidak memiliki catatan atas laporan keuangan.
Beberapa istilah yang digunakan dalam pernyataan ini sebagai berikut: a) Pembatasan permanen b) Pembatasan temporer c) Sumber daya terikat dan d) Sumber daya tidak terikat
Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangan belum menggunakan istilah-istilah yang ada dalam PSAK 45 yaitu sumber daya terikat baik terikat secara permanen maupun temporer, dan sumber daya tidak terikat
Tujuan laporan posisi keuangan menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Neraca Yayasan Karya Murni menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki YKM selama satu periode akuntansi. YKM menyebut aset sebagai aktiva, liabilitas sebagai kewajiban dan aset neto sebagai ekuitas. Ketiga rekening tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama dengan PSAK 45.
Keterangan
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
5
6
7
Paragraf PSAK 45
Ketentuan Menurut PSAK 45
Praktik Menurut YKM
Paragraf 11
Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
Pada praktiknya YKM sudah menyajikan keseluruhan total aset, kewajiban dan ekuitas. Tetapi istilah aset neto belum digunakan dalam neraca. YKM masih memakai ekuitas untuk menyebut aset neto. Neraca YKM sudah menyajikan unsur aset homogen berupa kas tunai, rekening bank, piutang yayasan, inventaris, dan investasi jangka panjang seperti tanah, gedung dan kendaraan.
Paragraf 12
Paragraf 13
Entitas nirlaba biasanya melaporkan masingmasing unsur aset dalam kelompok yang homogen seperti kas dan setara kas, piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain, persediaan, sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka, instrument keuangan dan investasi jangka panjang, tanah, gedung, peralatan, serta aset lain yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo. b) Mengelompokkan aset kedalam aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas kedalam jangka pendek dan jangka panjang. c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas,
Keterangan
Tidak Sesuai
Sesuai
Pada laporan posisi a) Point (a) keuangan YKM: sudah a) Aset disajikan sesuai. berdasarkan urutan likuiditas, b) Liabilitas mulai dari yang belum paling likuid dipisahkan yaitu, kas, menurut rekening bank, jangka dan piutang. Aset pendek dan tersebut sudah jangka dipisahkan panjang. kedalam aktiva lancar dan aktiva tetap. b) Kewajiban tidak dikelompokkan kedalam kewajiban jangka panjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
8
9
Paragraf PSAK 45
Paragraf 14
Paragraf 15
Ketentuan Menurut PSAK 45
Praktik Menurut YKM
termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan laporan keuangan.
dan jangka pendek hanya diurutkan menurut tanggal jatuh tempo. c) YKM belum menyajikan likuiditas aset atau saat jatuh tempo, termasuk pembatasan penggunaan aset dalam catatan atas laporan keuangan karena YKM tidak memiliki catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
Neraca YKM belum menyajikan aset neto berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. Aset neto terikat secara permanen YKM disebut dengan modal yayasan, aset neto terikat secara temporer disebut dana beasiswa dan aset neto tidak terikat disebut laba/rugi operasional. YKM belum menyajikan jumlah dari aset neto (ekuitas) menurut pembatasan dari pemberi sumber daya dan aset tersebut belum disajikan dalam catatan atas laporan keuangan karena YKM tidak memiliki catatan atas laporan keuangan.
Keterangan
Point (c) Tidak sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
10
11
12
Paragraf PSAK 45
Paragraf 19
Paragraf 20
Paragraf 23
Ketentuan Menurut PSAK 45
Praktik Menurut YKM
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyajikan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan transaksi dan peristiwa lain dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa
Laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Tujuan dari laporan ini untuk menyajikan informasi mengenai transaksi yang menggambarkan kinerja yayasan selama satu periode akuntansi. Tetapi rekening-rekening yang disajikan dalam laporan ini masih berbeda dengan laporan aktivitas menurut PSAK 45. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan gambaran kegiatan operasional dan non operasional yang dijalankan yayasan selama satu periode akuntansi. Kedua laporan ini juga menggambarkan bagaimana penggunaan sumber daya dalam melaksanakan berbagai program atau jasa di YKM. Namun laporan ini belum menyajikan perubahan jumlah aset neto dalam neraca. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto dan beban sebagai pengurang aset neto, namun aset neto YKM belum dipisahkan menurut pembatasan dari pemberi sumber daya.
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset selama satu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya,
Keterangan
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
13
Paragraf PSAK 45
Paragraf 24
14
Paragraf 25
Ketentuan Menurut PSAK 45
Praktik Menurut YKM
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
Pendapatan YKM terdiri dari pendapatan operasional sekolah, hasil ternak dan kebun, hasil konveksi, pertukangan, perlilinan dan panti pijat. Sedangkan biaya-biaya meliputi biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya pemeliharaan, biaya inventaris, biaya depresiasi, biaya pajak, iuran-iuran yang berkaitan dengan sekolah dan biaya lain-lain. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan sumber daya (sumbangan) sebagai penambah aset. Dalam hal ini YKM belum mengelompokkan sumber daya tersebut berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Sumber daya YKM berasal dari dana PNS, dana PEMKO, dana BOS, DINSOS, DHARMAIS, DEPSOS, sumbangan masyarakat baik kelompok maupun perorangan dan bantuan dari luar negeri. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan keuntungan dari investasi berupa bunga tabungan, bunga deposito,
Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (liabilitas) sebagai penambah dan pengurang aset neto tidak terikat kecuali jika penggunaanya dibatasi.
Keterangan
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
14
Paragraf PSAK 45
Paragraf 25
Ketentuan Menurut PSAK 45 Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (liabilitas) sebagai penambah dan pengurang aset neto tidak terikat kecuali jika penggunaanya dibatasi.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. 15
16
17
Paragraf 27
Paragraf 29
Paragraf 33
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Praktik Menurut YKM serta pendapatan lainlain sebagai penambah aset. Namun aset dalam laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM belum disajikan menurut pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu aset neto tidak terikat. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan pendapatan investasi dan beban secara bruto kecuali pendapatan investasi berupa bunga tabungan, tabungan deposito, dan pendapatan lain-lain secara neto. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM tidak menyajikan rincian beban menurut kelompok jasa utama dan jasa pendukung. YKM mengabungkan antara jasa utama dan jasa pendukung sehingg sulit untuk membedakan kedua jenis jasa tersebut. Laporan arus kas YKM disebut dengan laporan rekapitulasi arus kas. Laporan tersebut berisi informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas serta ringkasan penerimaan dan pengeluaran operasional yayasan selama satu periode.
Keterangan
Tidak Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM (lanjutan). No
Paragraf PSAK 45
Ketentuan Menurut PSAK 45 a) Laporan arus kas harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. b) Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi harus menggunakan metode langsung atau tidak langsung
18
Paragraf 34
Praktik Menurut YKM a) Laporan rekapitulasi arus kas YKM tidak melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto berdasarkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Proses pelaporan arus kas yang dilakukan YKM dengan cara menggabungkan keseluruhan arus kas yang berasal dari aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan. b) YKM dalam melaporkan arus kas operasi menggunakan metode tidak langsung, hal ini dapat dilihat dari laporan rekapitulasi arus kas, tetapi formatnya berbeda dengan laporan arus kas menurut ketentuan PSAK 45.
Keterangan
Tidak Sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
C. Pembahasan 1.
Penerapan PSAK 45 Berdasarkan tabel perbandingan tentang penerapan paragraf-paragraf PSAK 45 pada penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni digunakan untuk melihat mana diantara paragraf-paragraf yang sudah sesuai dan belum sesuai dalam penyajian laporan keuangan tersebut. Dari paragraf-paragraf tersebut pada umumnya belum diterapkan oleh YKM dalam menyajikan laporan keuangannya. Adapun paragrafparagraf yang sudah diterapkan tersebut meliputi: Paragraf 01 yang mengungkapkan informasi mengenai sumber daya entitas nirlaba yang berasal dari penyumbang (pemberi sumber daya) yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Paragraf 10 mengungkapkan informasi mengenai tujuan laporan posisi keuangan adalah menyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto pada waktu tertentu. Pada praktiknya neraca YKM menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas selama suatu periode akuntansi. Informasi yang disajikan pada laporan posisi keuangan menurut PSAK 45 dengan YKM sudah sesuai namun YKM menyebut aset dengan nama aktiva, liabilitas dengan nama kewajiban dan aset neto dengan nama ekuitas. Meskipun nama yang digunakan YKM untuk menyebut ketiga rekening tersebut berbeda namun memiliki arti dan tujuan yang sama menurut PSAK 45. Agar laporan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
tersebut lebih mudah dipahami oleh para pemakai, maka YKM perlu menyajikan rekening-rekening tersebut dengan menyesuaikan format menurut PSAK 45. Paragraf 12 mengungkapkan informasi bahwa entitas nirlaba melaporkan unsur-unsur aset dalam kelompok yang homogen. Pada praktiknya YKM sudah menyajikan unsur-unsur tersebut pada neraca antara lain kas tunai, rekening bank, piutang yayasan, inventaris dan investasi jangka pangjang. Paragraf 27 menyatakan bahwa laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan pendapatan investasi dan beban secara bruto, kecuali pendapatan investasi berupa bunga tabungan, tabungan deposito, dan pendapatan lain-lain secara neto. Beberapa paragraf-paragraf PSAK 45 yang belum diterapkan olen YKM untuk menyajikan laporan keuangannya terdiri dari: Paragraf 03 mengungkapkan entitas nirlaba seperti yayasan memiliki 4 (empat) laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Yayasan Karya Murni sudah menyajikan laporan tersebut kecuali catatan atas laporan keuangan. Dimana laporan posisi keuangan disebut dengan neraca, laporan aktivitas disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
laporan arus kas disebut dengan rekapitulasi arus kas. Keempat laporan yang disajikan YKM belum sesuai menurut PSAK 45, perbedaannya terletak pada penggunaan nama laporan, format dan juga beberapa item-item pada laporan. Tetapi informasi dan tujuan dari laporan tersebut sama dengan PSAK 45 yaitu menyajikan aset, liabilitas dan aset neto. Paragraf 3 point (d) berisi informasi bahwa laporan keuangan entitas nirlaba salah satunya terdiri dari catatan atas laporan keuangan. YKM dalam menyajikan laporan keuangannya belum dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan. Seharusnya YKM perlu menyajikan catatan atas laporan keuangan karena berguna untuk melengkapi perkiraan-perkiraan yang dimuat dalam neraca, laporan aktivitas dan laporan arus kas. Paragraf 05 menyajikan informasi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam PSAK 45 yang meliputi: sumber daya terikat baik terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan sumber daya tidak terikat. Pada praktiknya YKM dalam menyajikan laporan keuangan belum menerapkan istilah-istilah yang dimuat dalam ketentuan PSAK 45. Aset neto bisa golongkan terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat melalui proses: jangka waktu memperoleh sumber daya, masa manfaat, dan batasan dari pemberi sumber daya. Paragraf 11 mengungkapkan informasi bahwa laporan keuangan entitas nirlaba mencakup keseluruhan total aset, liabilitas, dan aset
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
neto. Pada praktiknya YKM sudah menyajikan keseluruhan total dari aktiva, kewajiban dan ekuitas tersebut dalam neraca. Namun YKM belum menggunakan istilah aset neto dalam laporannya, melainkan ekuitas. Pada laporan keuangan YKM seharusnya menggunakan aset neto dan bukan ekuitas, karena ekuitas lebih cocok digunakan oleh entitas bisnis. Perbedaannya bahwa ekuitas digunakan apabila ada kepemilikan saham dalam suatu entitas, sedangkan entitas nirlaba seperti yayasan tidak ada kepemilikan saham. Paragraf 13 point (a) dan point (b) mengungkapkan informasi mengenai likuiditas diberikan dengan cara menyajikan aset tersebut berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo. Neraca YKM telah menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan telah memisahkan aset tersebut kedalam aset lancar dan aset tetap, tetapi liabilitas belum diurutkan berdasarkan tanggal jatuh tempo serta belum dipisahkan kedalam liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Pada point (c) mengungkapkan informasi mengenai likuiditas, saat jatuh tempo liabilitas dan juga pembatasan penggunaan aset perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Tetapi pada praktiknya Yayasan Karya Murni belum
mengungkapkan informasi mengenai likuiditas dan saat jatuh tempo liabilitas tersebut termasuk pembatasan penggunaan aset pada catatan atas laporan keuangan hal ini disebabkan karena YKM tidak memiliki catatan atas laporan keuangan. Menurut PSAK 45 YKM seharusnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
perlu mengungkapkan informasi tersebut dalam catatan atas laporan keuangan sehingga laporan tersebut lebih akurat dan terperinci. Paragraf 14 berisi informasi bahwa laporan posisi keuangan hendaknya menyajikan jumlah masing-masing aset berdasarkan pada ada tidak pembatasan oleh pemberi sumber daya yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. Pada praktiknya YKM belum menyajikan jumlah masing-masing aset tersebut berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Aset neto YKM disebut dengan nama modal yayasan, dana beasiswa laba/rugi operasional. Seharusnya YKM perlu memisahkan aset neto tersebut berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Penyajian pembatasan sumber daya tersebut bisa dilakukan dengan cara proses mendapatkan sumber daya, jangka waktu yang dibutuhkan, serta masa manfaat. Paragraf 15 mengungkapkan informasi mengenai jumlah dari setiap pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikannya dalam laporan keuangan maupun catatan atas laporan keuangan. Namun pada praktiknya YKM belum menyajikan sifat dan jumlah dari setiap pembatasan kedalam catatan atas laporan keuangan. Dalam hal ini YKM dianjurkan agar membuat catatan atas laporan keuangan karena catatan tersebut dapat melengkapi rekening-rekening yang ada pada laporan lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Paragraf 19 berisi informasi tentang tujuan utama laporan aktivitas. Lapora aktivitas untuk menyajikan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan transaksi lain dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Tujuan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM berbeda dengan laporan aktivitas menurut PSAK 45, perbedaanya terletak pada penggunaan nama, format laporan dan beberapa item-item yang dilaporkan. Paragraf 20 mengungkapkan informasi bahwa laporan aktivitas mencakup tentang entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama satu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang merupakan pengganti dari laporan aktivitas belum menyajikan perubahan jumlah aset neto yang tercermin dalam neraca melainkan laporan tersebut menyajikan gambaran mengenai keseluruhan program dan jasa selama satu periode akuntansi. Pada paragraf 23 menggambarkan bahwa laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan pendapatan tersebut sebagai penambah aset dan beban sebagai pengurang aset. Tetapi aset tersebut belum dipisahkan menurut pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu aset neto terikat secara permanen, aset neto terikat secara temporer dan aset neto tidak terikat. Pada paragraf 24 menyajikan informasi bahwa sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat secara temporer dan terikat secara permanen tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan sumber daya (sumbangan) sebagai penambah aset. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa YKM belum menyajikan sumber daya yang diperoleh dari pemberi sumber daya tersebut berdasarkan pembatasan yaitu aset neto tidak terikat, terikat secara temporer dan terikat secara permanen. YKM seharusnya perlu menyajikan sumber daya tersebut menurut pembatasan sehingga penggunaannya lebih terperinci. Dalam paragraf 25 menjelaskan informasi bahwa laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (liabilitas) sebagai penambah dan pengurang aset neto tidak terikat kecuali jika penggunaannya dibatasi. Pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM, keuntungan yang diperoleh dari investasi berupa bunga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
tabungan, bunga deposito, dan pendapatan lain-lain telah disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat. Berdasarkan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha yang penulis cermati bahwa YKM memperoleh laba atau dalam PSAK 45 disebut kenaikan aset. Paragraf 29 menjelaskan bahwa laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya bahwa laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM tidak menyajikan beban berdasarkan ada tidaknya pembatasan dari pemberi sumber daya, begitu juga rincian beban belum dikelompokkan berdasarkan program jasa utama dan aktivitas pendukung karena selama ini yayasan hanya mengikuti format yang sudah tersedia dan tidak pernah melakukan pembaharuan. Seharusnya YKM perlu menyajikan beban tersebut berdasarkan kelompok jasa utama dan aktivitas pendukung sehingga laporan tersebut lebih mudah dipahami oleh pihak pengguna laporan. Entitas nirlaba seperti yayasan harus menggunakan basis akrual untuk mengakui aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yaitu diakui pada saat kejadian tanpa memperhatikan saat kas dibayar maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
diterima. Berdasarkan wawancara dengan pengurus YKM bahwa yayasan menyajikan laporan keuangan menggunakan basis kas. YKM menggunakan basis kas dengan alasan sebagian besar transaksi sering dilakukan dalam harian dan bulanan dengan jumlah yang cukup banyak. Namun dari neraca yang penulis cermati sebenarnya YKM sudah menggunakan basis akrual tetapi belum memperhitungkan biaya depresiasi aset tetap. Pada laporan keuangannya YKM juga memiliki transaksi mengenai piutang, utang dan anggaran kas sehingga lebih tepat apabila menggunakan basis akrual karena dengan basis akrual memberikan gambaran yang lebih banyak tentang kondisi yayasan. Paragraf 33 menjelaskan bahwa tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas YKM disebut dengan laporan rekapitulasi arus kas. Apabila dicermati laporan rekapitulasi arus kas yang disajikan oleh YKM belum sesuai dengan ketentuan PSAK 45 B Prdasarkan PSAK 45 tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode akuntansi. Pada praktiknya laporan rekapitulasi arus kas YKM menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas serta penerimaan dan pengeluaran non operasional yayasan selama satu periode akuntansi. Format antara laporan arus kas menurut PSAK 45 dengan laporan rekapitulasi arus kas YKM juga berbeda, selain itu laporan rekapitulasi arus kas YKM belum memisahkan komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
arus kas berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Seharusnya YKM perlu meyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 45 karena laporan ini digunakan untuk menganalisis arus kas masuk dan kas keluar (kemana perginya uang) selama periode waktu tertentu. Paragraf 34 menjelaskan informasi tentang laporan arus kas harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan serta pelaporan aktivitas operasi harus menggunakan metode langsung maupun tidak langsung. Pada praktiknya laporan rekapitulasi arus kas YKM tidak melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto berdasarkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. YKM masih menggabungkan arus kas tersebut. YKM perlu memisahkan ketiga arus kas tersebut sehingga mudah untuk dipahami oleh pihak-pihak yang membutuhkan laporan. Yayasan Karya Murni belum membuat catatan atas laporan keuangan. Selama ini YKM belum mencatat perkiraan-perkiraan yang dinyatakan dalam neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta laporan rekapitulasi arus kas. Yayasan hanya meyajikan pos-pos dalam laporan keuangan tanpa membuat catatan dari perkiraan-perkiraan atas pos-pos tersebut. Seharusnya YKM perlu untuk menyajikan catatan atas laporan keuangan karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
hal ini merupakan penjelasan atau daftar terinci serta analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam seluruh komponen laporan keuangan. Selain itu catatan atas laporan keuangan bertujuan meningkatkan transparansi terhadap laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan evaluasi tentang penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangan belum sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan paragraf-paragraf PSAK 45 dengan praktik menurut YKM bahwa sebagian besar dari item-item paragraf tersebut belum diterapkan oleh YKM. Berikut ini beberapa paragraf-paragraf yang sudah diterapkan oleh YKM yaitu: paragraf 01, paragraf 10, paragraf 12, dan paragraf 27. Sedangkan paragraf yang belum diterapkan oleh YKM terdiri dari: Paragraf 03, paragraf 05, paragraf 11, paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15, paragraf 19, paragraf 20, paragraf 23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 29, paragraf 33 dan paragraf 34. 2. Yayasan Karya Murni menyajikan 4 (empat) laporan keuangan setiap akhir periode akuntansi. Dari keempat laporan belum sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45, perbedaan laporan menurut PSAK 45 dan praktik menurut YKM antara lain: nama laporan, format, dan itemitem yang dilaporkan. Selain itu YKM juga belum membuat catatan atas laporan keuangan. Dimana laporan posisi keuangan disebut dengan neraca, laporan aktivitas disebut dengan laporan penerimaan
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas disebut dengan rekapitulasi arus kas. Format laporan yang digunakan YKM masih mengikuti format dari keuskupan dan format tersebut belum sesuai dengan format laporan keuangan menurut PSAK 45. Sedangkan perbedaan item-item laporan keuangan yang disajikan YKM dengan laporan menurut PSAK 45 seperti berikut: pada neraca YKM belum melaporkan aset neto secara spesifik dengan nama aset neto tidak terikat, aset neto terikat secara temporer, aset neto terikat secara permanen dan kewajiban belum dikelompokkan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang begitu juga aset neto disebut dengan nama ekuitas. Neraca YKM mempunyai tujuan yang sama dengan laporan posisi keuangan menurut PSAK 45 yaitu menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas yang dimiliki selama satu periode akuntansi. Laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Laporan ini menyajikan perubahan jumlah aset bersih selama satu periode akuntansi. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan sumbangan sebagai penambah aset namun aset tersebut belum dipisahkan menurut pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu aset neto terikat secara permanen, aset neto terikat secara temporer dan aset neto tidak terikat. Perbedaan laporan aktivitas menurut PSAK 45 dengan praktik menurut YKM meliputi: nama laporan, format laporan dan item yang dilaporkan. Pada laporan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM belum memisahkan beban menurut klasifikasi fungsional seperti menurut program A, program B dan program C. Laporan arus kas YKM dinamai dengan laporan rekapitulasi arus kas. Laporan ini menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas serta penerimaan dan pengeluaran non operasional yayasan selama satu periode akuntansi. Perbedaan laporan arus kas menurut PSAK 45 dengan praktik menurut YKM meliputi nama laporan, format laporan serta item-item yang dilaporkan. Beberapa item-item yang berbeda dengan laporan arus kas menurut PSAK 45 misalnya arus kas tidak dipisahkan berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
B. Keterbatasan Penelitian Selama melakukan penelitian beberapa keterbatasan yang penulis alami meliputi: 1. YKM dalam menyusun laporan keuangan masih mengikuti format dari Keuskupan Agung Medan sehingga penulis mengalami kesulitan untuk menelusuri informasi dari masing-masing item yang disajikan dalam laporan keuangan karena beberapa ite-item tersebut digabung sehingga tidak bisa dilihat secara rinci. 2. Penelitian ini terbatas pada evaluasi penyusunan laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
ketentuan PSAK 45 dengan pratik menurut YKM. Pada praktiknya Yayasan Karya Murni menyajikan laporan keuangan masih mengikuti format yang telah disediakan oleh Keuskupan Agung Medan untuk seluruh Yayasan Katolik. Hal ini menyebabkan penulis mengalami kesulitan untuk mengevaluasi laporan tersebut. 3. Pada saat melakukan wawancara dengan bagian keuangan, penulis mengalami kesulitan karena bagian keuangan YKM memiliki latar belakang pendidikan dari akuntansi komputer sehingga belum terlalu banyak memahami akuntansi entitas nirlaba hal ini mengakibatkan penulis tidak bisa memperoleh informasi lebih banyak sesuai dengan yang diinginkan.
C. Saran Setelah menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini, penulis mengusulkan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengurus YKM sehingga sistem penyajian laporan keuangan di YKM dapat diterapkan dengan mengikuti ketentuan menurut PSAK 45 sehingga laporan keuangan YKM lebih mudah dipahami, memiliki daya banding serta menambah kepercayaan bagi pihak-pihak yang menggunakan laporan seperti pihak intern dan ekstern. Adapun saran tersebut meliputi: 1. Yayasan Karya Murni sebaiknya memiliki sumber daya manusia yang mampu mengembangkan sistem akuntansi yayasan sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
2. Yayasan Karya Murni perlu meminta bantuan konsultan sistem untuk mendesain sistem akuntansi berbasis komputer yang sesuai dengan format laporan keuangan menurut PSAK 45, dengan demikian dapat membantu bagian keuangan dalam menyiapkan laporan keuangan. 3. YKM perlu menyajikan catatan atas laporan keuangan, karena catatan laporan keuangan ini berfungsi untuk mencatat perkiraan-perkiraan yang dinyatakan dalam neraca, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. 4. Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangannya sudah menggunakan basis akrual namun belum memperhitungkan biaya depresiasi aset tetap. Seharusnya YKM dalam menggunakan basis akrual perlu menghitung biaya depresiasi aset tetap. Selain itu YKM memiliki transaksi berupa piutang, utang dan anggaran kas sehingga sangat tepat digunakan basis akrual. Karena pelaporan keuangan berbasis akrual akan memberikan lebih banyak gambaran tentang kondisi keuangan yayasan secara lengkap dan akurat. 5. Dalam menyajikan laporan keuangan apabila keuskupan yang mengatur format laporan keuangan sebaiknya mengacu pada perkembangan dan aturan-aturan PSAK 45 sehingga laporan tersebut mudah dipahami oleh para pengguna seperti penyumbang, anggota pengelola, kreditor dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi yayasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan. (2011). Anggaran Bisnis. Analisis, Perencanaan, dan pengendalian Laba. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Penerbit UPP STIM YKPN Bastian, Indra, (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta. Bastian, Indra, (2007). Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Penerbit Erlangga, Jakarta. Fari, Ihsan. http://ihsanfaridmd.wordpress.com/2010/10/25/organisasi
nirlaba/ Diakses tanggal 17 September 2014. Hanafi, Mamduh. dkk (2009). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Hoesada, Jan.“Akuntansi Organisasi Nirlaba-Akuntansi Indonesia di Tengah Kancah Perubahan” :http://www.ksap.org/sap/organisasinirlaba. Diakses tanggal 20 Oktober 2014. Hiktaop, Kristianus. 2012. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Yayasan Binterbusih Menurut PSAK 45. Studi Kasus Pada Yayasan Bina Teruna Bumi Cenderawasih Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. IAI, ( Revisi 2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba. Karya Murni.2011. Untukmu Indonesia “Charity Night Concert Anak Berkebutuhan Khusus”.
Mahsun, Moh.dkk. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Organisasi Nirlaba, Edisi Kedua dan Ketiga. BPFE, Yogyakarta. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Nordiawan, Dedi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Republik Indonesia, (2001). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan. Renowijoyo, Muindro.2008. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Supangkat, Harry.2005. Buku Panduan Direktur Keuangan, Edisi Kedua Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Tarigan, Astrawati. 2002. Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Yang Didasarkan Pada PSAK No 45 Studi Kasus Pada Panti Asuhan Kinderdorf Delisa. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tri Supranti, Rosalia. 2011. Analisis Penerapan PSAK No 45 Pada Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Studi Kasus Pada LSM IRE. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Wahyuni Tri, Ersa. 2012. Panduan Praktis . Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Kedua. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran: 1 PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana proses penyajian laporan keuangan di Yayasan Karya Murni? 2. Apakah Yayasan Karya Murni membuat jurnal atau buku besar setiap terjadi transaksi ? 3. Bagaimana prosedur pengeluaran kas di Yayasan Karya Murni? 4. Apa saja dokumen pendukung yang digunakan di Yayasan Karya Murni untuk proses penerimaan dan pengeluaran kas? 5. Apakah Yayasan Karya Murni membuat laporan posisi keuangan, laporan akrivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan setiap periode akuntansi? 6. Metode akuntansi apa yang digunakan di Yayasan Karya Murni untuk melaporkan arus kas dari kegiatan organisasi? 7. Apa tujuan dibuatnya laporan posisi keuangan di Yayasan Karya Murni? 8. Apa tujuan dibuatnya laporan aktivitas di Yayasan Karya Murni? 9. Apa tujuan dibuatnya laporan arus kas di Yayasan Karya Murni? 10. Apa tujuan dibuatnya catatan atas laporan keuangan Yayasan Karya Murni? 11. Apakah penyajian aset sudah diurutkan berdasarkan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
12. Apakah penyajian aset pada laporan posisi keuangan (neraca) sudah dikelompokkan kedalam aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas kedalam jangka pendek dan jangka panjang? 13. Apakah aset sudah disajikan secara terpisah berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan penggunaannya oleh pemberi sumber daya? 14. Apakah laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode akuntansi? 15. Apakah dalam laporan aktivitas sudah menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat? 16. Apakah sumber daya dalam laporan aktivitas disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer? 17. Apakah laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain sebagai penambah dan pengurang aset neto tidak terikat? 18. Apakah laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto? 19. Apakah penyajian laporan arus kas di Yayasan Karya Murni sudah mengklasifikasikan kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan? 20. Apakah penyajian laporan keuangan di Yayasan Karya Murni sudah mengikuti ketentuan menurut PSAK 45?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
Lampiran: 2 YAYASAN KARYA M URNI NERACA Pe r 31 De se mbe r 2012 (dalam ribuan rupiah) 01-Jan-12 AKTIVA LANCAR Kas Tunai Yayasan (M e dan) Kas Tunai Yayasan (Rute ng) Kas Tunai Unit M e dan Kas Tunai SLB A Kas Tunai Panti Asuhan A Kas Tunai SLB B Kas Tunai Panti Asuhan B Kas Tunai Konveksi Kas Tunai Pertukangan Kas Tunai Perlilinan Kas Tunai Unit Rute ng Bank Piutang Yayasan
31-De s-12
1.139.540 1.044.924 15.735.086 1.192.090 2.115.573 664.550 3.800.788 2.294.730 3.450.235 2.217.120 21.900 62.389.370 3.143.585
2.139.540 1.044.924 21.219.168 3.200.137 2.932.866 1.828.100 4.512.636 3.072.276 3.450.470 2.223.240 21.900 62.414.530 1.948.222
83.474.405
88.788.284
01-Jan-12 KEWAJIBAN Hutang Yayasan Hutang Gaji/honor Hutang PPH 25 (badan) Hutang lain-lain Titipan Taspen/DSK Titipan DHT Titipan PPH Psl 21 Titipan lain-lain
Total Ke wajiban EKUITAS Modal Yayasan Dana Beasiswa Laba/Rugi
31-De s-12
4.798.504 5.100.000 11.666.804 19.066.805 5.483.317 13.304.040
4.798.504 4.510.950 12.835.735 19.607.932 5.483.317 10.406.666
59.419.470
57.643.104
141.236.800 5.423.431
143.680.645 3.923.786 2.422.014
JUM LAH AKTIVA TETAP Inve ntaris Yayasan Inve ntaris Unit M e dan Inve ntaris Unit Rute ng Kendaraan Gedung Tanah Akum.Depr Inventaris Yayasan Akum.Dep Inventaris Medan Akum.Dep Inventaris Ruteng Akum.Dep Kendaraan Akum.Dep Gedung Nilai Buku aktiva Te tap
16.170.000 26.855.063 8.221.000 13.224.031 38.040.925 20.094.277
13.170.000 25.855.063 8.221.000 13.500.000 38.040.925 20.094.277
122.605.296
118.881.265
Total Ekuitas
146.660.231
150.026.445
Total Aktiva
206.079.701
207.669.549
Total Passiva
206.079.701
207.669.549
M e dan, 31 De se mbe r 2012 Disetujui Oleh
Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ke tua
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Be ndahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Lampiran: 3 YAYASAN KARYA MURNI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) KODE PENDAPATAN OPERASIONAL 400 PENDAPATAN OPERASIONAL 400,000 PENDAPATAN 400,100 Pendapatan Operasional 400,110 Uang Pendaftaran 400,111 Uang Pembangunan 400,112 Uang Sekolah SLB 400,113 Uang Pemondokan SLB 400,117 Uang Osis 400,118 Uang Komputer 400,119 Uang Alat 400,120 Uang Les, Ujian 400,121 Uang Produk,Kebun,Ternak & Botot 400,122 Hasil Konveksi 400,123 Hasil Pertukangan 400,124 Hasil Perlilinan 400,125 Hasil Salon 400,126 Hasil Pengembangan Anak didik 400,127 Pendapatan Sewa 400,128 Hasil Panti Pijat 400,129 Hasil Kios 400,200 Pendapatan Non Operasional 400,210 Dana PNS,PEMKO,BOS 400,211 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 400,212 Sumb.Masyarakat 400,213 Bantuan Luar negeri 400,300 Pendapatan Bunga Bank 400,310 Bunga Tabungan 400,320 Bunga Deposito 400,400 Pendapatan Lain-lain Sub Total 500,000 BIAYA OPERASIONAL 500,100 Biaya Pangan 500,200 Biaya Sandang 500,300 Biaya Tenaga Kerja 500,310 Biaya gaji guru/pegawai tetap 500,311 Biaya upah guru pegawai lain 500,312 Honor lembur 500,313 TCK karyawan 500,314 DP-KWI-DSK 500,315 Tunjangan lain-lain 500,316 Partisipasi suka dan duka(intern) 500,317 Partisipasi suka dan duka(ekstern) 500,410 Biaya listrik, air dan sampah 500,411 Biaya telepon/fax 500,412 Biaya admin (sekolah dan panti) 500,413 Biaya koran/majalah
01/01/2012
Debet 418.519.267 221.503.906 12.520.000 71.410.000 9.223.950 10.382.100
Kredit
31-12-12 -
418.519.267 221.503.906 12.520.000 71.410.000 9.223.950 10.382.100 -
650.000 1.256.750 7.640.000 34.467.150 41.700.905 1.413.051 600.000 15.560.000
650.000 1.256.750 7.640.000 34.467.150 41.700.905 1.413.051 600.000 15.560.000
14.680.000
14.680.000
134.049.031 32.310.070 23.602.300 56.574.300 21.562.361
-
-
62.966.330 418.519.267
100.737.100 5.266.000 22.240.668 7.779.848 6.526.820 7.934.000 2.353.896 1.320.000 1.065.100 8.253.500 10.886.520 10.769.391 12.939.900 2.287.000
134.049.031 32.310.070 23.602.300 56.574.300 21.562.361 62.966.330 418.519.267 100.737.100 5.266.000 7.779.848 6.526.820 7.934.000 2.353.896 1.320.000 1.065.100 8.253.500 10.886.520 10.769.391 12.939.900 2.287.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lanjutan… YAYASAN KARYA MURNI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) KODE 500,414 Biaya alat-alat kebersihan 500,415 Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 500,416 Biaya alat-alat dapur 500,417 Keperluan kamar jahit 500,418 Biaya pengobatan 500,500 Biaya pengembangan 500,510 Biaya pendidikan anak panti 500,511 Biaya kegiatan belajar mengajar 500,512 Biaya praktek siswa 500,513 Biaya ekstrakurikuler 500,514 Biaya ujian 500,515 Biaya pengembangan SDM (anak didik) 500,516 Biaya Pengembangan SDM (guru/pegawai) 500,517 By pengem hidup rohani & rekreasi anak didik 500,518 By pengem hidup rohani & rekreasi karyawan 500,519 Biaya rapat dan pertemuan 500,520 Biaya transportasi umum 500,521 Biaya bahan konveksi 500,522 Biaya bahan pertukangan 500,523 Biaya bahan perlilinan 500,524 Biaya bahan salon 500,525 Biaya pengembangan anak didik 500,519 Biaya kios 500,519 Biaya kebun dan ternak 500,600 Biaya Pemeliharaan 500,610 Pemeliharaan taman dan pekarangan 500,611 Pemeliharaan inventaris 500,612 Pemeliharaan kendaraan 500,613 Pemeliharaan gedung dan tanah 500,614 Biaya sewa 500,700 Biaya Inventaris 500,710 Biaya depresiasi inventaris 500,720 Biaya depresiasi gedung 500,730 Biaya pajak,retribusi,iuran lain-lain 500,740 Iuran-iuran (berhubungan dengan sekolah) 500,900 Biaya lain-lain Jumlah Biaya 300,000 Rugi/Laba Operasional PEN JUM LAHAN
01/01/2012
Debet
Kredit 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 23.926.620 20.780.770 1.126.300
31-12-12 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 23.926.620 20.780.770 1.126.300
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 1.813.000 4.934.100 2.753.080 10.961.225 11.402.110 5.119.000 350.000 17.929.200
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 1.813.000 4.934.100 2.753.080 10.961.225 11.402.110 5.119.000 350.000 17.929.200
8.034.000 61.611.860 9.869.500 10.177.060 15.688.500 25.876.800
8.034.000 61.611.860 9.869.500 10.177.060 15.688.500 25.876.800
34.259.000
34.259.000 2.152.380 3.530.468 416.097.253 2.422.014 418.519.267
2.152.380 3.530.468 398.168.053 -
398.168.053
Disetujui Oleh
Medan, 09 Agustus 2012 Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran: 4 YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) PENDAPATAN PENDAPATAN OPERASIONAL Uang Pendaftaran Uang pembangunan Uang sekolah SLB Uang Pemondokan SLB Uang OSIS Uang Komputer Uang Alat Uang Les,Ujian Hasil Produk, Kebun,ternak,botot Uang Konveksi Hasil Pertukangan Hasil Perlilinan Hasil Salon Hasil Pengembangan anak didik Pendapatan Sewa Hasill Panti Pijat Hasil kios PENDPATAN NON OPERASIONAL Dana PNS,PEMKO,BOS DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS Sumbangan Masyarakat Bantuan Luar negeri Pendapatan Bunga Bank Bunga Tabungan Bunga Deposito Pendpatan lain-lain
Debet
JUMLAH Biaya Administrasi dan Umum Biaya pangan Biaya sandang Biaya tenaga kerja Biaya gaji guru/pegawai tetap Biaya upah guru/pegawai lain Honor lembur TCK karyawan DP-KWI, DSK Tunjangan lain- lain Partisipasi suka dan duka (intern) Partisipasi suka dan duka (ekstern) Biaya listrik,air dan sampah Biaya telepon/fax Biay administrasi (sekolah dan Panti) Biaya koran, majalah
418.519.267
Kredit
12.520.000 71.410.000 9.223.950 10.382.100
650.000 1.256.750 7.640.000 34.467.150 41.700.905 1.413.051 600.000 15.560.000 14.680.000
32.310.070 23.602.300 56.574.300 21.562.361
62.966.330
100.737.100 5.266.000 7.779.848 6.526.820 7.934.000 2.353.896 1.320.000 1.065.100 8.253.500 10.886.520 10.769.391 12.939.900 2.287.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Lanjutan… YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) Debet Biaya alat-alat kebersihan Biaya alat-alat teknik/taman/kebun Biaya alat-alat dapur Keperluan kamar jahit Biaya pengobatan Biaya pengembangan Biaya pendidikan anak panti Biaya kegiatan belajar mengajar Biaya praktek siswa Biaya ekstrakurikuler Biaya ujian Biaya pengembangan SDM (anak didik) Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) Biaya rapat dan pertemuan Biaya transport umum Biaya bahan konvekasi Biaya bahan pertukangan Biaya bahan perlilinan Biaya bahan salon Biaya pengembangan anak didik Biaya bahan kios Biaya kebun dan ternak Biaya Pemeliharaan Pemeliharaan pekarangan & taman Pememliharaan inventaris Pemeliharaan kendaraan Pemeliharaan gedung dan tanah Biaya sewa Biaya inventaris Biaya depresiasi inventaris Biaya depresiasi gedung Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain Iuran-iuran (urusan sekolah) Biaya lain-lain Total Biaya Operasional Laba Bersih
Kredit 2.951.900 4.883.600 2.515.000 454.100 6.529.700 23.926.620 20.780.770 1.126.300
15.000 8.000.000 650.000 1.295.765 1.813.000 4.934.100 2.753.080 10.961.225 11.402.110 5.119.000 350.000 17.929.200 8.034.000 9.869.500 10.177.060 15.688.500 25.876.800 34.259.000
2.152.380 3.530.468 416.097.253 2.422.014
Disetujui Oleh
Medan, 31 Desember 2012 Disusun Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Sr.Klarensia Berutu,KSSY Bendahara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran: 5 YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) KODE KELOMPOK/PERKIRAAN 100,000 A K T I V A L A N C A R
SALDO AWAL 01/01/2012
DEBET
100,100 Kas Tunai
2.184.464
1.000.000
100,110 Kas Tunai Yayasan (Medan)
1.139.540
1.000.000
100,111 Kas Tunai Yayasan (Ruteng)
KREDIT
SALDO AKHIR 31/12/2012
-
3.184.464 2.139.540
1.044.924
100,120 Kas Tunai -Unit Medan 100,121 Kas Tunai SLB A
15.735.086 1.192.090
100,122 Kas Tunai Panti Asuhan A 100,123 Kas Tunai SLB B 100,124 Kas Tunai Panti Asuhan B
1.044.924 11.932.755 7.520.400
6.448.673 5.512.910
21.219.168 3.199.580
2.115.573
875.485
58.192
2.932.866
664.550 3.800.788
1.225.000 778.000
61.450 66.152
1.828.100 4.512.636
100,125 Kas Tunai Konveksi
2.294.730
1.340.000
562.454
3.072.276
100,126 Kas Tunai Pertukangan 100,127 Kas Tunai Perlilinan
3.450.235 2.217.120
19.918 173.952
19.683 167.832
3.450.470 2.223.240
100,130 Kas Tunai- Unit Ruteng
21.900
-
-
21.900
100,131 Kas Tunai -Panti Asuhan
21.900
-
-
21.900
100,132 Kas Tuna SLB A 100,133 Kas Tunai SLB B 100,200 Tabungan Harian
62.389.370
8.347.395
100,210 Tab BTN 100,211 Tab Mandiri
6.513.756 7.392.000
845.341
7.359.097 7.392.000
100,212 Tab BCA
3.600.000
2.497.088
6.097.088
100,213 Tab BRI-YYS Ruteng 100,214 Tab BRI-Panti-Ruteng
2.512.602 2.272.520
2.512.602 2.272.520
100,215 Tab Bank NTT Ruteng
2.378.570
2.378.570
100,216 Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) 100,217 Tab BNI-Panti Ruteng
7.504.008 2.406.603
7.504.008 2.406.603
100,218 Tab BTPN_YYS Medan
8.322.235
-
100,219 Tab KOPKARDIOS-Ruteng
2.240.106
100,220 Tab BPR-YYS Medan
4.346.270
100,221 Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng
6.100.000
100,222 Tab CU-YYS Medan
62.414.530
2.240.106 448.770
3.146.711
3.480.800
1.000.000
1.500.000
2.980.800
100,223 Tab.Bank Permata-YYS Medan
4.077.745
1.543.704
1.120.032
4.501.417
100,224 Tab BRI-YYS Medan
7.564.390
657.000
1.200.000
7.021.390
1.355.492
1.355.492
394.820
1.590.183
1.948.222
1.284.693
1.540.547
195.420
332.215
100,225 Tab SUMUT-YYS Medan 100,400 Piutang
3.143.585
100,410 Piutang Yayasan
2.825.240
100,420 Piutang Karyawan Unit Medan
247.815
100,430 Piutang Karyawan Unit Ruteng 100,440 Piutang Karyawan-unit Surabaya 100,450 Piutang lain-lain
70.530
1.648.329 6.100.000
279.820 -
-
-
-
115.000
110.070
-
75.460
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lanjutan…
KODE 100 100,600 100,610 100,620 100,621 100,622 100,623 100,624 100,625 100,626 100,627 100,630 100,631 100,632 100,633 100,634 100,635 100,636 100,640 100,650 100,660 200+300 200,000 200,100 200,110 200,111 200,112 200,113 200,114 200,115 200,116 200,117 300,100 300,110 300,200
YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET AKTIVA TETAP Inventaris 51.246.063 853.456 Inventaris-Yayasan 16.170.000 Inventaris -Unit Medan 26.855.063 704.000 Inventaris -SLB A 5.708.500 Inventaris Panti Asihan A 5.553.825 704.000 Inventaris SLB-B 4.153.238 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 Inventaris Konveksi 5.699.500 Inventaris Pertukangan 525.000 Inventaris Perlilinan 995.000 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 Inventaris SLB-A Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 Inventaris SLB-B Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 Inventaris Konveksi Inventaris Pertukangan 1.021.000 Kendaraan 13.224.031 149.456 Gedung 38.040.925 Tanah 20.094.277 TOTAL AKTIVA 206.079.701 13.805.239 PASSIVA Kewajiban Hutang 59.419.470 6.092.008 Hutang-Yayasan Hutang Gaji/Honor Hutang PPH 25 (Badan) 4.798.504 Hutang lain-lain 5.100.000 Titipan Taspen/DSK 11.666.804 2.930.867 Titipan DHT 19.066.805 3.161.141 Titipan PPH Pasal 21 5.483.317 Titipan lain-lain 13.304.040 Modal Yayasan 141.236.800 4.789.445 Modal Tambahan Dana Beasiswa 5.423.431 2.923.786 LABA/RUGI TOTAL PASSIVA 206.079.701 13.805.239
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL M/K NON OPERASIONAL DEBET 300,500 Rekening antara Kas-Kas 72.328.175 300,510 Rekening antara Kas-Bank 119.774.825 300,520 Rekening antara Bank-Bank Penjumlahan 192.103.000
KREDIT
SALDO AKHIR 3.000.000 49.099.519 3.000.000 13.170.000 25.855.063 5.709.543 6.257.825 4.153.238 4.220.000 5.699.500 525.000 995.000 8.221.000 3.200.000 4.000.000 1.021.000 13.500.000 38.040.925 20.094.277 14.048.355 207.669.549
7.279.324
1.761.936 2.620.014 2.897.374 2.345.600 4.423.431 14.048.355
KREDIT 72.328.175 119.774.825 192.103.000
Medan, 31 Desember 2012 Disetujui Oleh
Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Ketua
Sr.Clarensia Berutu,KSSY Bendahara
57.643.104 4.798.504 4.510.950 12.835.735 19.607.932 5.483.317 10.406.666 143.680.645 3.923.786 2.422.014 207.669.549
-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI