PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PEMAHAMAN GURU FISIKA TENTANG MATERI PEMBELAJARAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR (Studi Mengenai Seorang Guru Fisika pada Kelas XII IPA) HELENA TRI WAHYUNI Universitas Sanata Dharma 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman guru tentang materi pembelajaran yang diajarkan. Selain itu juga, penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan dari pemahaman guru tersebut terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dan penilaian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di SMA Y, Kalimantan Barat. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang guru fisika kelas XII dan siswa-siswa kelas XII IPA SMA Y sejumlah 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Juli dan awal bulan Agustus 2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi langsung. Dalam hal ini, data penelitian didukung dengan adanya dokumentasi data yang berupa nilai pretest, posttest dan ulangan kompetensi dasar. Penelitian ini dilakukan dengan melalui 3 tahapan, yaitu (1) wawancara dengan guru, (2) observasi langsung, dan (3) wawancara dengan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didalam pembelajaran tidak ada penjelasan formal, guru mengetahui materi yang lebih spesifik tetapi tidak mengaktualisasikannya, materi yang dianggap sebagai topik pokok adalah pengertian gelombang, metode yang sering digunakan ceramah, dan tidak terlihat guru menggunakan analogi dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran yang kaku dan siswa lebih mengandalkan membaca buku daripada penjelasan guru untuk memahami materi. Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai materi gelombang.
Kata kunci : Pemahaman Guru
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT PHYSICS TEACHER UNDERSTANDING ABOUT THE LEARNING MATERIALS AND THE REATION WITH THE LEARNING PROCESS AND RESULT OF LEARNING ( The Study A Physics Teacher Of XII SAINS Class)
TRI WAHYUNI, HELENA Sanata Dharma University 2013
This study aimed to reveal the teacher understanding about the learning materials. In addition, this research is used to see the relationship of teacher’s understanding to the learning process and scoring in the class. This research was coonductes in SMA Y, West Borneo. The subject in this research was a teacher class XII and 30 students of clas XII IPA SMA Y. This research was conducted in the end of July and the beginning of August 2012. The instruments in this research were interview and direct observation. In this case the data is supported by documentation data in the form of pretest, posttest and basic competence test. This research was conducted through 3 stages:(1) interview with the teacher, (2) direct observation, and (3) interview with the students. The results showed that in learning there is no formal explanation, the teacher knows the material but does not actualize more specific, material which is considered as the main topic is the understanding of the wave, which is often used lecture method, and was not seen that the teacher uses the analogy of learning. It resulted a rigid learning process and rely more students read the book rather than the teacher’s explanation to understand the material. Limitations of this study is the researcher does not measure the level of the student’s understanding of wave materials.
Keywords : Teacher Understanding
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini membahas tentang “Pemahaman Guru Fisika Terhadap Materi Pembelajaran Dan Hubungannya Dengan Proses Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih, kepada: 1.
Bapak Drs. T. Sarkim. M.Ed.Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, mengoreksi, saran dan kritik selama proses penulisan skripsi ini, dan nasehat selama masa perkuliahan.
2.
Bapak Drs. Blasius Apin selaku kepala sekolah SMA Negeri di Kalimantan Barat yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian.
3.
Guru pengampu mata pelajaran fisika yang telah memberi waktu, ruang dan kesempatan kepada saya sehingga siswa-siswa kelas XII IPA dapat saya jadikan sebagai subyek penelitian.
4.
Seluruh dosen JPMIPA dan staf-staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.
5.
Bapak, Mamak, Mas Heri, Adikku Ponco, Kak Trisil dan Bg Arie yang ada di
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kalimantan Barat atas segala doa, dukungan, jerih payah, pengorbanannya dan semua yang telah diberikan. 6.
Buat sahabat-sahabatku Novi, Sinta, Ari, Linda, Eka, Kristin, Resty dan Mozez serta seluruh teman-teman seperjuangan pfis’08 yang selalu memberikan dukungan buatku.
7.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini, masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih bila ada kritik dan saran yang dapat membangun penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Juli 2013 Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ ... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ v LEMBAR PUBLIKASI SKRIPSI........................................................................ vi ABSTRAK.............................................................................................................. vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ix DAFTAR ISI……………………………………………………………………... xi DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………………………………………………. 1 B. Pembatasan Masalah …………………………………………………… 2 C. Rumusan Masalah .…………………………………………………….. 4 D. Tujuan Penulisan …………………………………………………….... 4 E. Manfaat ……………………………………………………………….... 5 F. Hipotesis ................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar.................................................................................... 8 B. Tugas Guru.............................................................……….....................
xi
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Pemahaman Guru Tentang Materi Pembelajaran atau Pengetahuan Isi (Content Knowledge) ............................................................................. 12 1. Penjelasan Formal............................................................................... 17 2. Pemahaman Mengenai Materi Pembelajaran Lebih Spesifik............. 18 3. Topik Yang Paling Sering Diajarkan (Topik Pokok)......................... 19 4. Bentuk Pembelajaran Yang Paling Bermanfaat................................. 21 5. Analogi Yang Kuat............................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................
25
C. Subyek Penelitian .................................................................................
26
D. Instrumen Pengumpulan Data...............................................................
26
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................
27
1. Observasi ..........................................................................................
27
2. Wawancara .......................................................................................
27
3. Dokumentasi Data ............................................................................
28
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
28
1. Secara Kualitatif ...............................................................................
28
2. Secara Kuantitatif ............................................................................
30
G. Desain Penelitian ..................................................................................
31
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data 1.
Deskripsi Penelitian.........................................................................
33
2.
Latar belakang pendidikan guru......................................................
35
3.
Data a. Kualitatif ....................................................................................
36
1) Video...................................................................................
36
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Wawancara .........................................................................
36
a) Peneliti dan Guru..............................................................
36
b) Peneliti dan Siswa............................................................
36
b. Kuantitatif ................................................................................
37
B. Analisis.................................................................................................... 37 1. Secara Kualitatif .............................................................................. ... 37 a. Penjelasan formal ............................................................................ 37 b. Pemahaman mengenai materi pembelajaran yang lebih spesifik..... 44 c. Topik yang sering diajarkan (topik pokok)...................................... 50 d. Bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat................................ 52 e. Analogi yang kuat........................................................................... 56 2. Secara Kuantitatif ...............................................................................
59
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……………………………………………………………... 65 B. Saran-saran……………………………………………………………… 66 1.
Bagi guru............................................................................................ 66
2.
Bagi Peneliti Berikutnya.................................................................... 67
3.
Bagi Calon Guru................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
68
LAMPIRAN..........................................................................................................
70
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Daftar Pelaksanaan Penelitian........................................................34
Tabel 4.2
Daftar Materi dan Metode Penyajian .............................................45
Tabel 4.3
Daftar Metode yang Digunakan .....................................................53
Tabel 4.4
Perhitungan Data Dengan SPSS.....................................................60
Tabel 4.5
Analisis Soal Ulangan KD dan Jumlah Siswa yang benar.............63
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Skema Desain Penelitian.................................................................................. 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Ijin Permohonan Penelitian...................................................71
Lampiran 2
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.........................72
Lampiran 3
Data Video Hari I ..........................................................................73
Lampiran 4
Data Video Hari II..........................................................................78
Lampiran 5
Data Video Hari III ........................................................................80
Lampiran 6
Data Wawancara Peneliti dan Guru ...............................................81
Lampiran 7
Data Wawancara Peneliti dan Siswa I ...........................................84
Lampiran 8
Data Wawancara Peneliti dan Siswa II ..........................................87
Lampiran 9
Soal Pretest.....................................................................................89
Lampiran 10
Soal Posttes....................................................................................90
Lampiran 11 Soal Ulangan Kompetensi Dasar ...................................................91 Lampiran 12 Nilai Pretes dan Posttest Siswa ......................................................92 Lampiran 13 Nilai Ulangan Kompetensi Dasar Siswa ........................................93 Lampiran 14 Dokumentasi Pembelajaran di Kelas .............................................94 Lampiran 15 Dokumentasi Pekerjaan Pretest Siswa ...........................................95 Lampiran 16 Dokumentasi Pekerjaan Posttest Siswa..........................................97 Lampiran 17 Dokumentasi Pekerjaan Ulangan KD Siswa..................................99
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh hampir seluruh manusia. Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap orang. Banyak ahli pendidikan yang berusaha untuk membahas dan mencoba menghasilkan berbagai teori mengenai belajar itu sendiri. Kebenaran suatu teori tidaklah dipertentangkan lagi, akan tetapi yang menjadi hal penting dari hal tersebut adalah bagaimana teori tersebut diterapkan dengan tepat saji dalam praktiknya. Dalam proses belajar tidak disangkal lagi bahwa banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga bagi pelaku belajar itu sendiri menjadi penting untuk mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sehingga akan menghasilkan proses belajar yang optimal. Pendidikan yang diselenggarakan untuk menghasilkan siswa yang berkompeten dapat terjadi apabila pendukung pelaksanaan pendidikan tersebut memiliki kompetensi yang baik pula. Pendukung tersebut tidak lain adalah guru yang memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan (Echols dan Shadily, 2002: 132). Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar (Jejen Musfah, 2011: 27) Menurut Littrell (1984:310 dalam Jejen Musfah, 2011:29) penilaian kompetensi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung yang berkaitan dengan satu aspek maupun banyak aspek tergantung pada tujuan penilaiannya. Hakikat kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui latihan dan praktik. Berdasarkan uraian di atas, maka guru perlu memiliki pemahaman materi
dan
mampu
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan, bervariatif, dan dapat terus-menerus mengaktifkan siswa dalam
membangun
atau
mengkonstruksi
konsep-konsep
dan
pengetahuannya sehingga menjadikan siswa tersebut menjadi siswa yang berkompeten dan memahami materi dengan utuh. Hal ini yang mendorong penulis untuk dunia pendidikan terutama dunia belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru yang lebih dalam berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan yang dituangkan dalam tulisan yang berjudul: “ Pemahaman Guru Fisika Tentang Materi Pembelajaran dan Hubungannya Dengan Proses Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar”. B. Pembatasan Masalah Hampir seluruh manusia melakukan kegiatan yang dinamakan dengan belajar. Di mana kegiatan belajar tersebut pada kebanyakannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 dilakukan di sekolah. Proses belajar dipengaruhi oleh pelaku yang berkaitan dengan proses pembelajaran itu sendiri. Pelaku pembelajaran ada dua yaitu guru dan siswa. Guru adalah orang yang memberikan pengajaran pada proses pembelajaran dimana guru juga dianggap sebagai pelaku utama dari berhasilnya suatu proses pembelajaran yang dilakukan. Siswa adalah orang yang menerima pengajaran dari guru pada proses pembelajaran yang dilakukan. Dalam proses pembelajaran terkadang muncul permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat keberhasilan dari pembelajaran itu. Kebanyakan permasalahan-permasalahan tersebut muncul dari pelaku utama (guru) yang berkaitan langsung dengan pembelajaran. Contoh permasalahan yang muncul dari sisi guru pada proses pembelajaran ialah guru belum memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai materi pembelajaran yang cukup sehingga pada proses pembelajaran guru kurang memberikan penjelasan
untuk memperjelas
materi yang disampaikan. Permasalahan lain yang muncul misalnya cara pengajaran guru yang monoton sehingga mengakibatkan siswa menjadi bosan ketika belajar. Hal ini akan mengakibatkan siswa menjadi malas untuk mengikuti pelajaran. Masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran. Permasalahan-permasalahan tersebut yang akhirnya mengajak penulis untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang lebih mendalam, terutama mengenai pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 yang berlangsung di kelas. Dalam hal ini, penulis akan melakukan pengamatan pada pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh guru Fisika. Pengamatan ini lebih menekankan pada pemahaman guru mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dan pengaruhnya. Agar tidak terjadi pemikiran yang semakin berkembang, maka penulis melakukan pembatasan masalah. Dalam hal ini, penulis hanya akan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman guru mengenai materi pembelajaran dan proses pembelajaran yang berlangsung. Hal-hal tersebut meliputi: (1) Pengertian Belajar; (2) Tugas utama guru; dan (3) Pemahaman Guru tentang Materi Pembelajaran atau Pengetahuan Isi (Content Knowledge).
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan permasalahan: Bagaimanakah pemahaman guru fisika tentang materi pembelajaran dan hubungannya dengan proses pembelajaran dan penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar?.
D. Tujuan Penulisan Ada 3 tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam hal ini, antara lain adalah: 1. Mengetahui pemahaman guru terhadap materi pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 2. Mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung dengan pemahaman yang dimiliki oleh guru. 3. Mengetahui hubungan antara pemahaman guru terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru tersebut.
E. Manfaat Manfaat yang dihasilkan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1.
Dilihat secara teoritis Secara teoritis, penulisan ini memiliki manfaat untuk penulis melihat bahwa pemahaman guru tentang materi pembelajaran memiliki hubungan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan penilaian yang dilakukan oleh guru.
2.
Dilihat secara praktis Jika dilihat secara praktis, penulisan ini dapat menambah pengetahuan peneliti bahwa sebelum melakukan proses pembelajaran diperlukan sebuah persiapan yang matang. Persiapan pembelajaran yang baik lebih mengutamakan dari sisi penguasaan materi apabila dilihat dari sisi guru pada khususnya. Jika guru telah memiliki pemahaman materi dengan baik maka akan memberikan dampak baik dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Begitu juga sebaliknya, apabila dalam pembelajaran guru tidak memahami materi dengan baik maka akan menghasilkan pembelajaran yang kurang maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 F. Hipotesis Hasil dari penulisan ini dapat dinyatakan dalam hipotesis sebagai berikut: “ Pemahaman Guru Fisika Tentang Materi Pembelajaran Akan Mempengaruhi Proses Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pembelajaran yang dianggap sebagai hal terpokok adalah guru dan siswa. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (guru dalam http://id.m.wikipedia.org/wiki/guru). Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (siswa dalam http://id.m.wikipedia.org/wiki/siswa). Akan tetapi, kenyataan yang terjadi saat ini, guru bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan. Hal tersebut disebabkan oleh perkembangan teknologi saat ini yang sudah banyak menyediakan sumber-sumber pengetahuan bagi siswa. Guru dituntut bukan hanya menjadi seorang pendidik saja, tetapi lebih menjadi pendidik yang profesional. Untuk menjadikan pendidik yang profesional maka guru harus mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi serta hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan keprofesionalitasan guru tersebut. Keprofesionalan guru dapat dilihat dari salah satu faktor yang menonjol yaitu pemahaman materi atau pengetahuan isi yang tercakup dalam content knowledge. Dalam pembelajaran, ada dua faktor penting yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Kedua faktor itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berada pada diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
individu yang belajar. Faktor internal meliputi faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor Psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, metode belajar dan tugas rumah) dan faktor masyarakat atau lingkungan. A.
Pengertian Belajar Kegiatan pokok dari proses pendidikan adalah belajar. Oleh karena itu muncul bermacam-macam pengertian yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan mengenai pengertian belajar itu sendiri. Selain muncul beraneka ragam pengertian belajar, muncul juga bermacam-macam jenis-jenis belajar, teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang diutarakan oleh para ahli tersebut. Secara Psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Perubahan itu akan menyatu dalam seluruh aspek tingkah laku. Oleh karena itu, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010 : 2). Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar diatas diantaranya adalah perubahan yang dilakukan secara sadar, kontinu dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
fungsional, bersifat positif dan aktif, permanen, bertujuan dan terarah, serta harus mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan tingkah laku yang dimiliki oleh pelaku belajar tersebut. Selain itu, belajar juga terdiri dari berbagai jenis yang antara lain adalah belajar bagian, belajar dengan wawasan, dan belajar secara global. Jenis-jenis belajar tersebut tidak terlepas dari prinsip belajar yang mendasarinya. Menurut Wikipedia, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan
perilakunya
(belajar
dalam
http://id.m.wikipedia.org/wiki/belajar). Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman (Wulansih, 2009: 14). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri (Muhibbin Syah, 1995:88 dalam Wulansih, 2009:14). Jadi dari uraian di atas, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses menuju suatu perubahan yang dipengaruhi oleh perubahan tingkah laku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
yang seharusnya dilakukan secara sadar oleh pelaku belajar itu sendiri. Selain itu juga, belajar yang baik adalah belajar yang didasari oleh prinsipprinsip belajar untuk menjadikan belajar itu menjadi maksimal. Proses belajar yang akan dilakukan juga harus bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada disekitarnya. B.
Tugas Guru Tugas guru pada saat ini bukan hanya menjadi pendidik pada proses pembelajaran. Akan tetapi, guru juga harus mampu menjadi multifungsi pada saat proses pembelajaran. Menurut Asmani (2009: 39-55) Guru memiliki beberapa fungsi dan tugas yang secara umum antara lain : 1.
Sebagai pendidik Tugas utama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan. Dalam hal ini, ilmu adalah hal terpenting atau syarat utama. Sehingga guru memerlukan kepandaian yang khusus dalam mendidik siswa didiknya menjadi lebih baik dan mampu berkembang dengan baik.
2.
Sebagai leader atau pemimpin Guru juga seorang pemimpin kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu menguasai kelas, mengendalikan kelas dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. Tidak hanya hal diatas yang harus dimiliki guru, guru juga harus memiliki sikap terbuka, demokratis, dan menghindari cara-cara kekerasan dalam memimpin kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
3.
Fasilitator Dalam hal ini, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Guru harus siap menjadi fasilitator yang demokratis profesional, karena dalam perkembangan informasi, teknologi dan globalisasi yang begitu cepat. Hal tersebut menuntut guru untuk terus belajar meningkatkan kemampuan, siap dan mampu menjadi pengajar sepanjang hayat, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk belajar dari peserta didiknya.
4.
Motivator Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didiknya baik dilihat dari segi latar belakang keluarganya dan sebagainya. Guru adalah psikologi yang diharapkan mampu menyelami psikologi anak didiknya
5.
Administrator Tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya mulai dari saat melamar pekerjaan menjadi guru hingga menjadi guru. Tujuan dalam hal ini supaya guru mempunyai catatan terhadap anak didiknya.
6.
Evaluator Guru bukan hanya mengajar yang dalam artian menyampaikan materi kepada siswa dari guru. Akan tetapi guru juga harus menjadi evaluator yang baik dalam melihat perkembangan anak didiknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
Jadi dari penjelasan di atas, selain menjadi seorang pendidik dan penyampai pengetahuan/materi , guru juga memiliki tugas sebagai leader atau pemimpin, fasilitator, motivator, administrasi dan evaluator. Oleh karena itu, guru dituntut mampu untuk memenuhi dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan diemban oleh guru. C.
Pemahaman Guru Tentang Materi Pembelajaran atau Pengetahuan Isi (Content Knowledge) Kata pemahaman berasal dari kata “ paham ” yang secara umum dapat diartikan sebagai mengerti benar atau tanggap secara benar atas sesuatu hal yang dapat berkaitan dengan pengetahuan, pendapat, pandangan dan hal-hal lain yang ingin diketahui. Akan tetapi jika kata paham tersebut kita tambahkan imbuhan pe- an sehingga menjadi kata pemahaman akan dapat diartikan sebagai proses atau perbuatan atau cara untuk mempelajari suatu hal dengan sebaik-baiknya. Dari penjelasan itu, pengertian pemahaman secara umum adalah suatu proses, cara untuk memperoleh pengetahuan dan mempelajari atau mengerti banyak hal supaya terjadi proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu secara benar. Pemahaman bukan kegiatan berfikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam diri ke suatu situasi di dunia orang lain, sehingga dalam hal ini pemahaman merupakan suatu kegiatan pemikiran yang dilakukan secara diam-diam. Pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
yang mencerminkan sesuatu pemahaman yang termuat dalam satu komunikasi (Poesprodjo, 1987: 52-53 dalam Windiastuti, 2010: 15). Kata
pemahaman
(Comprehension)
atau
kemampuan
untuk
memahami ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Oleh sebab itu, baik guru maupun siswa dituntut mampu memahami atau mengerti dengan apa yang akan diajarkan dan yang akan diajarkan, serta mengetahui apa saja yang sedang dikomunikasikan dan dapat dimanfaatkan. Menurut Sudjana (1992: 24) pemahaman dapat dikategorikan menjadi 3 tingkatan, yaitu: 1.
Pemahaman terjemahan. Pemahaman terjemahan adalah pemahaman yang memiliki tingkatan paling rendah. Dimana pemahaman ini mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan konsep-konsep. Apabila hal tersebut telah dapat dilakukan oleh seseorang, maka orang tersebut telah memiliki pemahaman akan sesuatu hal namun belum baik.
2.
Pemahaman penafsiran. Pemahaman penafsiran merupakan tingkat pemahaman yang kedua.
Pemahaman
penafsiran
yaitu
kemampuan
untuk
menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
kejadian. Selain itu juga, pemahaman penafsiran menuntut seseorang untuk mampu membedakan hal yang pokok dan tidak pokok untuk dipahami. Dalam hal ini seseorang harus mampu mengetahui tingkat kedalaman hal yang ingin dipahaminya. 3.
Pemaknaan ektrapolasi. Tingkatan pemahaman yang terakhir adalah tingkat kemampuan untuk pemaknaan ektrapolasi. Dimana dalam hal ini, pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.
Sesuai dengan kategori yang telah dijelaskan di atas maka, diawal pembelajaran guru harus mampu
menerjemahkan materi yang akan
disampaikan ke dalam arti yang sebenarnya baik secara pengertian maupun penerapan prinsip-prinsip. Pada tingkatan kedua, guru harus mampu membedakan materi yang paling pokok untuk disampaikan dengan materi yang kurang pokok, walaupun pada dasarnya semua materi pembelajaran harus disampaikan. Bagian ini, digunakan untuk membantu guru dalam membagi waktu ketika menyampaikan materi tersebut di kelas. Pada tingkatan yang terakhir, guru harus mampu menyimpulkan materi yang disampaikan atau yang dipelajarinya menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengetahuan materi (content knowledge) lebih mengacu pada jumlah dan kesatuan pengetahuan yang pada hakikatnya berada dalam pikiran seorang guru. Hal-hal yang ada dalam pengetahuan materi adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
pengetahuan tentang fakta-fakta, konsep-konsep dan struktur intaktis dan substantif dari pengetahuan (Sarkim, 2005 dalam Windiastuti 2010: 18). Menurut Schwab, (dalam Suwido, 2010: 20) kesimpulan untuk pengetahuan isi diperoleh dari struktur substantif dan struktur sintaktis. Struktur substantif adalah variasi cara yang mana merupakan konsep dasar dan prinsip-prinsip yang pada faktanya merupakan penggabungan mata pelajaran. Struktur sintaktis dari mata pelajaran adalah dengan penentuan cara oleh guru dimana dengan melihat kebenaran atau kesalahan, berlaku atau tidak berlakunya mata pelajaran atau materi yang akan disampaikan oleh guru. Pemahaman materi yang dimiliki oleh guru akan mempengaruhi proses pembelajaran yang akan berlangsung. Materi yang akan disampaikan perlu di identifikasi terlebih dahulu oleh guru. Pengidentifikasian tersebut meliputi pembelajaran, literatur dan latar belakang pendidikan guru. Guru tidak hanya harus mampu mengidentifikasikan bagi siswa kebenaran yang bisa diterima dalam sebuah lingkup tertentu. Mereka juga harus mampu menjelaskan mengapa proporsisi/ teori tertentu yang dianggap diperlukan, perlu untuk diketahui, dan bagaimana hal ini berkaitan dengan teori lain, baik dalam hal disiplin ilmu maupun tidak, baik dalam teori maupun praktik. Sebagai sebuah konsep dari pengetahuan isi pedagogis (PCK) pada awalnya diperkenalkan oleh Lee Shulman dalam 1986 di dalam artikelnya yang berjudul:
“Those Who understand: Growth of Knowledge in
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Teaching”(Mereka Yang Memahami: Pertumbuhan Pengetahuan dalam Pengajaran) (Shulman, 1986). Di dalam artikel tersebut, ia menulis: Ada tiga bentuk pengetahuan guru, yaitu pengetahuan proposisional, pengetahuan kasus dan pengetahuan strategis. Ketiga pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang didasarkan pada sebuah analisis konseptual pengetahuan bagi guru yang juga didasarkan pada kerangka kerja untuk mengklasifikasikan lingkup dan kategori pengetahuan guru tersebut. Pengetahuan isi untuk mengajar adalah pengetahuan yang berwujud aspek dari isi paling berhubungan erat kepada sifat fleksibelnya untuk digunakan dalam mengajar. Aspekaspek yang termasuk didalam pengetahuan isi untuk mengajar tersebut adalah topik yang sering diajarkan (topik pokok), bentuk yang paling bermanfaat, pembelajaran dengan menggunakan penganalogian (pemisalan) yang kuat, dan penjelasan formal serta pemahaman mengenai materi pembelajaran yang lebih spesifik.
Aspek-aspek yang diungkapkan oleh Shulman inilah yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam mengidentifikasi pemahaman materi yang dimiliki oleh guru. Hal ini dikarenakan aspek-aspek tersebut lebih mencakup bagian-bagian pemahaman materi yang dimiliki oleh guru dan yang ingin diketahui oleh peneliti. Dalam hal ini, peneliti menggunakan urutan aspek-aspek tersebut menjadi penjelasan formal, pemahaman mengenai materi yang lebih spesifik, topik yang paling sering diajarkan (topik pokok), bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat dan pembelajaran dengan menggunakan penganalogian (pemisalan) yang kuat. Pengurutan ini digunakan supaya pemahaman materi yang dimiliki oleh guru akan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
Aspek-aspek yang diungkapkan oleh Shulman akan dijabarkan sebagai berikut: 1.
Penjelasan formal Penjelasan formal adalah penjelasan yang dilakukan oleh guru ketika menjelaskan materi dengan menggunakan kata-kata resmi dan mudah dipahami oleh siswa. Banyak kejadian dimana guru yang mengajar di daerah akan lebih sering menggunakan bahasa daerah setempat, mungkin untuk beberapa hal akan sangat membantu guru untuk menjelaskan materi menjadi lebih mudah untuk dimengerti, tetapi disisi lain, hal tersebut akan menghambat penyampaian materi dengan baik. Dalam buku panduan atau buku pegangan guru telah dirumuskan materi-materi dengan menggunakan bahasa dan kata-kata yang formal. Oleh karena itu, guru juga harus mampu menyampaikan hal tersebut dengan menggunakan penjelasan yang bersifat formal. Hal ini digunakan untuk membantu menyamakan persepsi dan pemahaman yang akan diterima oleh siswa sehingga tidak terjadi miskonsepsi pada diri siswa mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu, maksud dari penjelasan formal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam memahami konsep materi itu sendiri. Semakin baik pemahaman konsep yang dimiliki oleh seorang guru maka akan semakin baik juga penjelasan yang akan diberikan guru dan tentunya penjelasan tersebut akan semakin jelas dan mudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
dipahami oleh siswa. Namun sebaliknya, apabila seorang guru belum memahami benar konsep yang terkandung dalam suatu materi maka penjelasan yang akan diberikan pun akan semakin sedikit dan berbelitbelit. Hal tersebut akan mempersulit siswa dalam memahami materi tersebut. 2.
Pemahaman mengenai materi pembelajaran menjadi lebih spesifik. Pemahaman guru mengenai materi pembelajaran juga dapat dilihat dari cara guru membagi topik pembelajaran menjadi lebih spesifik lagi. Materi pembelajaran dibagi menjadi 3 jenis yaitu materi pembelajaran yang memiliki tingkat kesulitan rendah, materi dengan tingkat kesulitan sedang dan materi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Guru perlu mengetahui jenis tingkatan materi yang disampaikannya. Ketiga tingkatan pada materi tersebut akan mempengaruhi proses pembelajaran yang akan berlangsung apabila guru kurang mengetahui tingkatan yang dimiliki oleh materi/topik yang akan disampaikannya. Dalam penentuan tingkatan topik pembelajaran menjadi lebih spesifik dilihat dari beberapa hal yang berkaitan dengan situasi dan kondisi siswa yang akan menerima pembelajaran tersebut. Menurut Terisi Cyber, materi pembelajaran dapat di klasifikasikan ke dalam empat
jenis
(klasifikasi
materi
pembelajaran
dalam
http://terisicyber75.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-materipembelajaran-menjadi.html) yaitu fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Pada umumnya, materi dibagi menjadi dua hal yaitu materi yang berisikan konsep dan materi yang berisikan hitungan (persamaanpersamaan maupun rumus). Banyak pendapat yang mengatakan bahwa materi yang berisi hitungan akan sulit untuk dipahami oleh siswa dan guru akan lebih sulit dalam menyampaikan materi tersebut pada siswa. Akan tetapi, tidak seluruhnya pendapat tersebut tepat, ada pula yang mengatakan akan lebih sulit menghafal dibandingkan dengan menghitung. Pembuatan topik pembelajaran menjadi lebih spesifik akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pada siswa. Dalam proses penyampaian materi, guru juga perlu memperhatikan metode yang akan digunakan. Metode adalah alat/cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi/topik pembelajaran. Penentuan metode pembelajaran juga berkaitan dengan tingkatan dan spesifikasi topik/materi yang baik oleh guru agar isi pembelajaran tersampaikan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, guru harus memahami lebih dalam lagi untuk menspesifikasikan topik/materi pembelajaran yang akan disampaikan agar isi materi tersampaikan dengan benar. 3.
Topik yang paling sering diajarkan (topik pokok). Materi pembelajaran adalah hal terpenting yang harus disampaikan oleh guru dengan baik. Dimana baik disini diartikan bahwa materi tersebut dapat tersampaikan dengan benar sesuai dengan konsep dan hal yang seharusnya tersampaikan pada siswa. Oleh karena itu, guru harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
mengerti benar akan materi yang harus disampaikannya. Secara umum, materi pembelajaran telah dibagi menjadi per bab. Dimana setiap babnya telah dibagi lagi menjadi sub-bab. Akan tetapi, materi yang telah dibagi menjadi dalam bab-bab tersebut tidak seluruhnya adalah materi yang pokok dan wajib diajarkan secara mendalam. Apabila guru telah mengerti dan memahami akan materi yang diajarkannya, maka guru tersebut akan mengetahui bagian-bagian materi yang pokok untuk diajarkan dan harus tersampaikan pada siswa dengan penekanan yang khusus dan mendalam. Topik pokok disini adalah topik /materi yang harus diajarkan oleh guru dikarenakan topik/materi tersebut adalah topik atau materi yang dianggap sebagai dasar dari keseluruhan topik/materi. Topik pokok ini akan tampak dari tingkat seringnya topik/materi tersebut diajarkan oleh guru. Pemilihan topik pokok tidak hanya dipilih begitu saja, melainkan guru harus mengetahui juga mengapa topik tersebut menjadi pokok dan mengapa perlu diketahui lebih mendalam. Pemilihan topik yang akan diajarkan dengan lebih mendalam dan sering diajarkan dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya topik tersebut selalu muncul pada ujian nasional untuk siswa kelas XII atau topik tersebut memiliki kaitan dengan topik lainnya mungkin pada pelajaran yang sama maupun pelajaran lainnya. Berdasarkan uraian di atas, topik pokok adalah topik/ materi yang sering dan penting untuk diajarkan. Guru yang memiliki pemahaman materi yang baik akan mengetahui pokok-pokok yang terpenting pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
suatu materi. Hal tersebut akan membantu guru dalam menyampaikan materi pada siswa ketika mengajar di kelas. Hal yang tampak dari kategori ini adalah seringnya guru melakukan pengulangan ketika menyampaikan materi. Selain itu, hal lain yang menunjukan bahwa materi tersebut adalah topik pokok yaitu ketika guru menjelaskan, guru memberikan penekanan khusus pada topik atau materi tersebut.
4.
Bentuk pembelajaran yang bermanfaat. Bentuk pembelajaran adalah desain pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi. Dalam proses penyiapan pembelajaran, hal yang harus diperhatikan tidak hanya supaya materi dapat tersampaikan pada siswa dari awal sampai akhir dan seluruh materi tersampaikan, tetapi dalam penyiapan proses pembelajaran diperlukan bentuk pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Maksud dari bentuk pembelajaran yang bermanfaat adalah bentuk pembelajaran yang dapat menghasilkan suatu pencapaian yang maksimal dan materi yang disampaikan akan berguna dan tepat sasaran. Bentuk pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran secara umum berkaitan dengan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi. Apabila metode yang digunakan adalah metode yang tepat, maka materi yang dipelajari pun akan menjadi tepat saji dan tersampaikan dengan baik, dan begitu juga sebaliknya. Pemilihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
metode juga harus memperhatikan situasi yang akan dihadapi oleh guru ketika menyampaikan materi dengan menggunakan metode tersebut. Guru perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan penggunaan metode yang digunakannya. 5.
Pembelajaran dengan Menggunakan Penganalogian (Pemisalan) yang kuat Pada bagian ini, analogi disini diartikan sebagai perbandingan yang kuat yang dimiliki oleh materi yang akan diajarkan. Dalam memahami materi
pembelajaran,
guru
diharapkan
memiliki
kemampuan
menganalogi yang kuat dalam memilah-milah materi dengan baik. Pada pembelajaran, materi adalah hal terpenting sehingga akan memperoleh perlakuan yang lebih khusus supaya materi tersebut tersampaikan dengan baik. Guru dengan kemampuan pemahaman materi yang baik akan dengan mudah mengerti perbedaan jenjang yang dimiliki oleh tiap materi. Guru harus mampu membandingkan antar materi yang seharusnya disampaikan. Kemampuan guru dalam menganalogi materi yang kuat akan mendukung hasil yang akan diperoleh guru ketika proses pembelajaran berakhir. Analogi
digunakan
untuk
mempermudah
guru
dalam
menyampaikan kepada siswa mengenai suatu hal dengan menggunakan pengandaian atau pemisalan lain. Baik hal tersebut masih berada dalam konteks yang sama maupun yang berbeda. Apabila guru mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
menganalogikan materi dengan baik sesuai dengan keadaan yang ada, maka siswa akan dengan mudah memahami materi tersebut. Jadi, penganalogian suatu materi dalam proses pembelajaran pun sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pengetahuan isi atau pemahaman materi pada guru berkaitan juga dengan prinsip mengajar yang harus diketahui oleh guru sebagai dasar dari keseluruhan hal terpenting dalam proses belajar- mengajar (Slameto, 2010:35). Mengingat kembali bahwa tugas guru adalah mengajar yang tidak lain adalah menyampaikan materi kepada anak didiknya, maka guru dituntut memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang akan dididiknya. Isi pemahaman materi dari guru diharapkan minimal setara dengan kebutuhan mata pelajaran utama. Kebutuhan itu tidak hanya mampu memahami sesuatu, guru harus memahami lebih jauh mengapa hal tersebut dapat terjadi, atas dasar jaminan yang dapat digunakan untuk menegaskan dan dalam kenyataan apa keyakinan kita dalam pembenaran yang dapat melemahkan dan bahkan ditolak. Selain itu, guru diharapkan memahami mengapa topik tertentu sangat penting bagi disiplin ilmu sedangkan yang lain mungkin tidak terlalu penting. Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, pemahaman guru tentang materi pembelajaran meliputi mampu memberikan penjelasan formal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
mengetahui materi yang spesifik, mengetahui topik pokok dari keseluruhan materi, mampu menentukan bentuk pembelajaran yang bermanfaat, dan mampu menyampaikan materi dengan menggunakan analogi atau pemisalan untuk mempermudah dalam penyampaian materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptifNaturalistic Observation. Deskriptif dikarenakan didalam penelitian ini akan diberikan penjelasan-penjelasan terhadap suatu hal, yaitu analisis mengenai pemahaman-pemahaman guru tentang materi pembelajaran yang diperoleh berdasarkan dapat yang diperoleh dalam penelitian. Selain bersifat deskriptif, penelitian ini juga termasuk ke dalam jenis penelitian Naturalistic observation, dimana dalam penelitian ini peneliti meneliti subyek dalam seting yang natural tanpa memanipulasi apapun sehingga peneliti hanya menjadi pengamat tanpa terlibat didalam secara langsung dalam proses pembelajaran. Jadi dalam hal ini, data yang akan diperoleh peneliti dalam bentuk aktivitas pembelajaran, hasil wawancara dan dokumentasi data yang diperoleh dari guru.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat
: 1 SMA Negeri di Kalimantan Barat
Waktu
: bulan Juli – Agustus 2012
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
C.
Subyek Penelitian Subyek yang digunakan dalm penelitian ini adalah guru mata pelajaran fisika kelas XII yang mengajar siswa sejumlah 30 orang. Alasan pemilihan guru tersebut dijadikan sebagai subyek penelitian dikarenakan guru tersebut merupakan satu-satunya guru yang benarbenar mengampu mata pelajaran Fisika untuk tingkat SMA se kecamatan. Hal tersebut yang menimbulkan rasa keingintahuan peneliti
untuk
mengetahui
pemahaman
guru
tentang
materi
pembelajaran yang disampaikannya. Selain itu juga, menurut informasi yang diperoleh peneliti, selama 3 tahun terakhir siswasiswa hasil didikannya mampu memperoleh nilai ujian Fisika dengan rata-rata diatas KKM.
D.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Suparno, 2010: 56). Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat perekam yang berupa kamera digital. Penelitian ini menggunakan 3 jenis instrumen, yaitu: 1. Observasi langsung, 2. Dokumentasi data, dan 3. Wawancara dengan guru dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
E.
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Jonathan, 2006:224 dalam Suwido, 2010: 28). Dalam observasi, hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh penulis. Hal-hal tersebut tidak lain adalah yang berkaitan dengan pemahaman guru mengenai materi pembelajaran dan proses-proses pembelajaran yang berlangsung. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara yang dilakukan merupakan bentuk wawancara terstruktur dimana pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2006: 190 dalam Windiastuti, 2010: 25). Permasalahan yang tertuang dalam pertanyaan-pertanyaan
wawancara
berhubungan
dengan
pemahaman guru terhadap materi pembelajaran dan proses-proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
yang berkaitan dengan pembelajaran serta mengenai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan antara peneliti dan guru yang merupakan data wawancara pokok. Hasil wawancara tersebut kemudian didukung lagi dengan data hasil wawancara yang dilakukan antara peneliti dan beberapa siswa sebagai perwakilan pendapat siswa mengenai pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Dokumentasi Data Dokumentasi dalam hal ini adalah bentuk-bentuk data yang diperoleh peneliti untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hasil dokumentasi yang dimaksudkan adalah hasil observasi foto maupun video, hasil wawancara peneliti dan guru,
hasil
wawancara peneliti dan siswa, dan juga dokumentasi yang berbentuk nilai. Dokumentasi nilai diperoleh dari guru yang bersangkutan. Nilai diperoleh dari hasil pretest, posttest dan ulangan kompetensi dasar yang dilakukan oleh guru. F.
Teknik Analisis Data Teknis analisis data ada dua proses yang dilakukan, yiatu analisis data yang dilakukan secara kualitatif dan secara kuantitatif. 1. Secara Kualitatif Pada analisis data dengan menggunakan analisis kualitiatif untuk mengetahui pemahaman yang dimiliki oleh guru tentang materi pembelajaran akan melalui beberapa tahapan yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
a. Transkrip data Transkrip data ini dilakukan untuk semua data yang telah diperoleh peneliti, yaitu
data video dan hasil wawancara.
Untuk data video akan diubah menjadi bentuk tulisan atau cerita deskriptif. Hal tersebut dilakukan dengan cara memutar kembali video pembelajaran yang terekam, mengamati, dan mencermati video-video tersebut dan memberikan catatancatatan yang berkaitan dengan pemahaman guru tentang materi pembelajaran. Hasil wawancara yang telah dilakukan diubah menjadi kalimat dengan kata-kata yang lebih formal. b. Pengkategorian data atau pemberian tema Data-data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan menurut kategori yang dianggap sama. Kategori-kategori yang dijadikan acuan disini adalah kategori yang berkaitan dengan pemahaman guru tentang materi pembelajaran dan prosesproses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut. Kategori-kategori itu meliputi: 1) Penjelasan formal 2) Materi pembelajaran yang lebih spesifik 3) Topik yang sering diajarkan 4) Bentuk pembelajaran yang bermanfaat 5) Analogi yang kuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Pengkategorian
ini dilakukan supaya mempermudah
peneliti dalam menganalisis data yang telah diperoleh dan menjadikannya lebih terstruktur. Pengkategorian ini dilakukan untuk data video dan hasil wawancara. c. Penarikan kesimpulan Data yang telah dikelompokkan pada tiap-tiap kategori dan telah dianalisis, kemudian akan ditarik kesimpulan sesuai dengan pemahaman guru tentang materi pembelajaran terhadap proses dan penilaiannya. 2. Secara Kuantitatif Proses analisis kuantitatif dilakukan pada data yang diperoleh melalui dokumentasi nilai terutama untuk hasil pretest, posttest dan ulangan kompetensi dasar yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Analisis ini untuk melihat penilaian yang dilakukan oleh guru pada tes-tes yang dilakukan. Sebelumnya, guru telah memberikan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk kompetensi dasar yang diajarkan yaitu 70. Setiap tes akan dianalissis juga berdasarkan jenis soal yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk semua tes baik pretest, posttest maupun ulangan kompetensi dasar. Nilai yang diperoleh melalui ulangan kompetensi dasar akan diolah dan diubah kedalam bentuk persentase. Hal ini untuk melihat persentase jumlah siswa yang berhasil atau tidaknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
mencapai KKM yang telah ditentukan oleh guru. Cara untuk mengubah kedalam bentuk persentase adalah sebagai berikut : 100%
Persentase 1=
100%
Persentase 2=
G. Desain Penelitian Penelitian
ini
bertujuan
untuk
melihat
hubungan
dari
pemahaman guru tentang materi pembelajaran terhadap proses dan penilaian. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai guru mata pelajaran untuk mengetahui persiapan dan hal-hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Setelah dilakukan wawancara kemudian peneliti pada pertemuan berikutnya melakukan observasi langsung di kelas untuk melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Apabila observasi yang dilakukan telah selesai, kemudian diakhir, peneliti melakukan wawancara pada siswa yang dalam hal ini adalah orang yang memperoleh pembelajaran. Dalam wawancara, peneliti menanyakan seputar pendapat mereka mengenai pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah diperoleh data, kemudian peneliti akan menganalisis data tersebut dengan bagian-bagiannya. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan yang disesuaikan dengan tujuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
hendak dicapai oleh peneliti. Langkah-langkah penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai beriku
Wawancara terhadap guru
Observasi
Wawancara terhadap siswa
Analisis Data
kesimpulan
Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISIS
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan metode observasi langsung, dokumentasi data dan wawancara. maka data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah didalam bab ini. A. Data 1.
Deskripsi Penelitian Pengetahuan
guru
mengenai
materi
pembelajaran
adalah
kemampuan guru untuk mengenali materi pembelajaran yang akan disampaikannya. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung ketika guru mengajar. Pemahaman guru tersebut berkaitan dengan cara guru dalam menterjemahkan prinsipprinsip dan bagian-bagian yang terdapat pada materi secara tepat dan benar. Peneliti melakukan pengamatan yang dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman guru mengenai materi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bertepatan dengan materi Gejala Gelombang. Dimana materi tersebut termasuk pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Gejala dan Ciri-ciri Gelombang Secara Umum yang terdapat pada Standar Kompetensi Menerapkan Konsep dan Prinsip gejala Gelombang Dalam Menyelesaikan Masalah. Materi tersebut diselesaikan oleh guru dengan melakukan tatap muka sebanyak 3 kali.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Diakhir materi pada kompetensi dasar itu, guru melakukan uji kemampuan dengan memberikan ulangan. Kegiatan itu digunakan untuk melihat keberhasilan guru dalam mengajarkan materi secara keseluruhan kepada siswa. Sebelum dilakukan pengamatan di kelas, peneliti melakukan wawancara dengan guru. Dalam wawancara tersebut, peneliti ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru. Wawancara terhadap guru hanya dilakukan sebanyak satu kali saja dan pada pertemuan berikutnya peneliti melakukan pengambilan data sebanyak 3 kali. Setelah pengamatan di kelas dianggap cukup, peneliti mewawancarai siswa untuk mengetahui tanggapan dan penilaian mereka mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya. Tabel daftar pelaksanaan pengambilan data di kelas dan wawancara yang dilakukan. Tabel 4.1 Daftar Pelaksanaan Penelitian No 1.
2.
3.
Tanggal Pelaksanaan Selasa, 24 Juli 2012 Pukul 10.00 – selesai Rabu, 25 Juli 2012 Pukul 07.00 - 08.10 Sabtu, 28 Juli 2012 Pukul 07.00 – 08.10 Rabu, 01 Agustus 2012 Pukul 07.00 – 08.10 Sabtu, 04 Agustus 2012 Pukul 07.00 – 08.10 Sabtu, 11 Agustus 2012 Pukul 08.30 – selesai
Perlakuan Wawancara dengan guru
Pengambilan data berupa Video dan foto kegiatan pembelajaran di kelas.
Ulangan kompetensi dasar Wawancara dengan dua orang siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
2.
Latar Belakang Pendidikan Guru Dalam hal ini, guru yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah seorang guru fisika yang mengajar di sekolah tersebut kurang lebih hampir 3 tahun. Guru yang bernama Deo (bukan nama sebenarnya) merupakan seorang guru fisika yang berasal dari latar belakang yang bukan dari dunia fisika. Beliau adalah seorang sarjana yang mana berasal dari luar lingkup pendidikan. Diawal langkahnya menjadi guru, beliau mengampu mata pelajaran biologi selama kurang lebih 3 tahun di sebuah SMA Negeri di Kalimantan Barat. Pada tahun ketiga beliau mengajar, karena tuntutan sekolah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar khususnya guru pengampu mata pelajaran fisika, beliau diminta untuk merangkap menjadi guru pengampu mata pelajaran fisika hingga saat ini. Sebelumnya beliau mengajar mata pelajaran fisika dari kelas X sampai kelas XII. Akan tetapi, untuk saat ini, beliau hanya mengampu mata pelajaran fisika pada kelas XI dan XII IPA saja. Selain menjadi guru pengampu mata pelajaran fisika, beliau juga merangkap menjadi wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Jadi apabila kepala sekolah sedang berada tugas diluar, beliaulah yang menggantikan untuk mengurusi kegiatan di sekolah dan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah. Sehingga, guru ini tidak hanya menfokuskan diri pada mengajar tetapi juga pada kegiatan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
3.
Data a. Data Kualitatif Data yang diperoleh oleh peneliti dapat dilihat pada lampiran. 1) Video Untuk data video dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada: a) Rabu, 25 Juli 2012 pada lampiran 3, b) Sabtu, 28 Juli 2012 pada lampiran 4, dan c) Rabu, 01 Agustus 2012 pada lampiran 5. 2) Wawancara a)
Peneliti dan Guru Data wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan guru
pada Selasa, 24 Juli 2012 yang secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 6. b) Peneliti dan Siswa Data wawancara yang dilakukan antara peneliti dan siswa dibagi menjadi 2 dikarenakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua orang siswa yang digunakan untuk mewakili pendapat dari keseluruhan siswa. (1) Hasil wawancara peneliti dengan siswa I Hasil wawancara antara peneliti dan siswa I dilakukan pada Sabtu, 11 Agustus 2012 yang secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 7. (2) Hasil wawancara peneliti dengan siswa II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Hasil wawancara antara peneliti dan siswa II dilakukan pada
Sabtu, 11 Agustus 2012 yang secara
keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 8. b. Data Kuantitatif Dalam
penelitian
ini,
peneliti
juga
memperoleh
data
pendukung yang berupa angka yang berasal dari nilai : 1) Pretest dan Posttest yang dilakukan pada Rabu, 25 Juli 2012 yang dapat dilihat pada lampiran 12. 2) Ulangan kompetensi dasar yang dilakukan pada Sabtu, 04 Agustus 2012 yang dapat dilihat pada lampiran 13. B. Analisis Data 1. Secara Kualitatif untuk Melihat Pemahaman Guru dan Proses Pembelajaran yang Berlangsung Analisis data secara kualitatif yang telah diperoleh oleh peneliti akan dianalisis berdasarkan lima kategori yang telah dibahas pada bab II. Analisis tersebut berdasarkan kategori-kategori yang berkaitan dengan pemahaman guru yaitu penjelasan formal, materi pembelajaran yang lebih spesifik, topik yang sering diajarkan (topik pokok), bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat, dan analogi yang kuat. Analisis ini digunakan untuk melihat pemahaman guru tentang materi pembelajaran. a. Penjelasan formal Menurut pengamatan dan data yang telah diperoleh, peneliti dalam hal ini tidak menemukan adanya aktivitas pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
dilakukan oleh guru dengan menggunakan penjelasan formal ketika menyampaikan materi di kelas. Secara keseluruhan, materi yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran berlangsung hanya disampaikan dengan cara membaca materi tersebut pada buku yang digunakan sebagai buku acuan atau buku pegangan. Berikut ini ada beberapa kutipan yang teramati oleh peneliti ketika guru menyampaikan materi di kelas selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pendukung pernyataan di atas: Penjelasan 1: ” Gelombang diartikan sebagai getaran yang merambat dengan membawa energi. Getaran yang merambat terjadi dikarenakan adanya perpindahan dari satu titik ke titik lain dengan membawa energi didalamnya. Jadi, pengertian gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya gangguan yang dapat berpindah ke titik lain.” (Rabu, 25 Juli 2012).
Penjelasan 2: “Jenis gelombang dibagi menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan arah getar, amplitudo dan mediumnya. Nah, untuk jenis gelombang yang berdasarkan arah getarnya dibagi menjadi dua lagi yaitu gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah rambatannya, contohnya pegas dan gelombang bunyi. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatannya, contohnya gelombang tali, air dan cahaya. Jika berdasarkan amplitudo dibagi menjadi dua jenis yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Berdasarkan mediumnya ada dua jenis gelombang juga yaitu gelombang mekanik dan gelombang Elektromagnetik.” (Rabu, 25 Juli 2012).
Penjelasan 3: “ Gelombang yang saya jadikan contoh adalah gelombang transversal, misalnya gelombang tali seperti yang saya demonstrasikan tadi. Gelombang transversal dikatakan sebagai satu gelombang apabila terdiri dari satu lembah dan satu bukit. Sedangkan untuk gelombang longitudinal itu satu gelombang adalah satu rapatan dan satu renggangan. Gelombang memiliki panjang, kecepatan dan cepat rambat gelombang. Jadi, pada gelombang yang dapat diukur adalah panjang gelombang (λ), periode (T) dan cepat rambat gelombang (v). Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: v = .” (Rabu, 25 Juli 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Penjelasan 4: ”Gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang dpaat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Untuk itu, terdapat persamaan umum gelombang sebagai berikut: Y=A sin ( − ) Dari persamaan tersebut dapat diketahui nilai simpangan, amplitudo dan lainnya yang berkaitan dengan gelombang. Jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi.” (Rabu, 01 Agustus 2012).
Seperti
yang
telah
dijelaskan
di
atas,
guru
dapat
menyampaikan materi dengan baik dikarenakan ketika guru membaca materi tersebut pada buku acuan yang selalu dibawa ketika mengajar. Oleh karena itu, materi yang disampaikan oleh guru akan sama dengan materi dan kalimat yang terdapat pada buku acuan yang dalam hal ini adalah lembar kerja siswa (LKS). Akan tetapi, jika kita perhatikan kembali pada penjelasan dan materi yang telah disampaikan oleh guru, banyak hal-hal penting pada materi yang tidak disampaikan oleh guru karena tidak terdapat pada LKS. Hal tersebut lebih tampak pada penjelasan 3 dan penjelasan 4. Pada penjelasan 3, guru menyampaikan materi mengenai bagian-bagian pada gelombang dan bagian gelombang yang dapat diukur
atau
mendahuluinya
dihitung. dengan
Sebelum
dilakukan
mengadakan
penjelasan,
demonstrasi
guru
dengan
menggunakan tali tambang untuk menunjukan gelombang tali yang merupakan gelombang transversal. Kemudian guru berusaha menggambarkan bentuk gelombang tersebut di papan tulis. Akan tetapi dalam hal ini guru tidak berusaha menunjukkan bagian-bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
gelombang dengan menggunakan gambar gelombang tersebut. Guru secara langsung menyatakan bahwa gelombang dikatakan sebagai 1 gelombang apabila terdiri dari 1 lembah dan 1 bukit (gelombang transversal), dan 1 rapatan dan 1 renggangan (gelombang longitudinal). Selain itu juga, guru tidak menjelaskan mengenai pengertian dari
bagian-bagian
diberikannya.
Hal
yang ini
dikatakan yang
pada
kemudian
penjelasan membuat
yang peneliti
membandingkan antara penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan buku pegangan yang dimiliki oleh peneliti. Menurut Giancoli, (2001: 382, 366) pada gelombang terdapat beberapa istilah yang perlu diperhatikan yaitu: 1) Puncak adalah titik tertinggi dari gelombang. 2) Lembah adalah titik terendah dari gelombang. 3) Rapatan adalah daerah-daerah di mana kumparan-kumparan mendekat selama sesaat. 4) Renggangan adalah daerah-daerah di mana kumparan-kumparan menjauh selama sesaat. 5) Amplitudo (A) adalah ketinggian maksimal puncak, atau kedalaman maksimal lembah relatif terhadap tingkat normal (atau seimbang). Ayunan total dari puncak sampai ke lembah sama dengan dua kali amplitudo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
6) Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak yang berurutan atau jarak antara dua titik identik mana saja yang berurutan pada gelombang. 7) Frekuensi (f) adalah jumlah puncak atau siklus lengkap yang melewati satu titik per satuan waktu. 8) Periode (T) = 1/f dan merupakan waktu yang berlalu antara dua puncak berurutan yang melewati titik yang sama pada ruang, atau waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus lengkap. 9) Kecepatan gelombang ( ) adalah kecepatan dimana puncak gelombang (atau bagian lain dari gelombang) bergerak. Kecepatan gelombang harus dibedakan dari kecepatan partikel pada medium itu sendiri. 10) Simpangan (x atau y ) adalah jarak x atau y massa dari titik setimbang pada setiap saat. Sebuah puncak gelombang menempuh jarak satu panjang gelombang λ, dalam satu periode T. Dengan demikian, kecepatan gelombang sama dengan :
= . Karena , 1/T = f, maka
=
.
Begitu halnya pada penjelasan 4, guru juga hanya menyampaikan materi tersebut dengan membaca buku tanpa memberikan tambahan penjelasan yang dapat memperjelas materi tersebut. Pada penjelasan 4, materi yang disampaikan adalah materi mengenai persamaan umum gelombang dimana hal terpokok pada materi tersebut adalah persamaan yang didalamnya berisikan simbol-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
simbol dan dalam penyampaiannya memerlukan penjelasan yang lebih mendetail supaya siswa akan lebih mudah dalam memahami materi tersebut. oleh karena itu, seperti halnya penjelasan 3, pada penjelasan 4 pun dilakukan pembandingan antara hasil penjelasan yang disampaika oleh guru dengan materi pada buku fisika. Menurut Supiyanto, ( 2006 : 8- 15) pada gerak harmonik sederhana terdapat persamaan simpangan getar untuk titik O adalah =
sin
. Gelombang kemudian merambat dari titik O ke arah
sumbu x positif. Suatu titik P yang terletak di sebelah kanan titik O sejauh x akan ikut berjalan setelah gelombang dari titik O mencapai P. Apabila gelombang merambat dengan kecepatan v, maka waktu yang diperlukan oleh gelombang berjalan untuk merambat adalah = . Oleh karena itu, pada saat titik O sudah bergetar selama t =
sekon, maka titik P baru bergetar selama
−
sekon,
sehingga persamaan simpangan gelombang berjalan di titik P adalah:
=
sin
dan
=
gelombang k sebagai =2
−
=
. Dengan mendefinisikan bilangan serta menggunakan kembali hubungan
, apat dituliskan bahwa
=
sin(
−
).
Persamaan tersebut menyatakan gelombang merambat kearah sumbu x positif (kanan). Untuk gelombang berjalan yang merambat kea rah sumbu x negative (kiri), maka pada saat titik O baru berjalan selama t sekon, maka titik P sudah bergetar selama
=
+
sekon,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
sehingga persamaan simpangan gelombang berjalan di titik P adalah =
sin
gelombang =
sin(
+
=
berjalan ±
sin(
dapat
+
). Oleh karena itu persamaan
dinyatakan
dalam
bentuk
). Apabila A bernilai + (positif ) maka arah
getar dari gelombang tersebut ke atas (sumbu –y positif ) dan jika A bernilai – (negatif ) maka arah getar gelombang adalah ke bawah (sumbu –y negatif). Tanda ± yang berada di depan nilai k ( bilangan gelombang ) digunakan untuk menunjukkan arah rambat dari gelombang tersebut. Apabila k bernilai + (positif) maka arah rambat gelombangnya adalah ke kiri (sumbu –x negatif), dan apabila k bernilai – ( negatif ) maka arah rambat gelombang ke kanan (sumbu –x positif). Selain dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan di atas, hal lain yang menunjukkan bahwa tidak terjadinya pembelajaran dengan menggunakan penjelasan formal adalah ketika seorang siswa bertanya kepada guru mengenai angin topan. Dimana dalam hal ini guru tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut melainkan guru hanya membalikan pertanyaan tersebut kepada siswa yang bertanya tadi. Hal tersebut seperti pada kutipan berikut: S : Pak, kalo angin tornado itu jenis gelombang apa? Kan bentuknya bergulung-gulung juga? Berarti gelombang longitudinal donk?. G : Menurut kamu angin tornado itu gelombang bukan ? Perlu media tidak untuk merambat? Memindahkan energi tidak?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Keadaan ini menyebabkan siswa menjadi bingung dan tidak menemukan jawaban sesuai dengan harapannya. Selain itu juga, pada pertemuan selanjutnya tidak ditemukan siswa yang bertanya pada guru dan suasana kelas menjadi tidak kondusif dimana para siswa lebih memilih membaca buku masing-masing dan berbincangbincang dengan teman yang duduk disebelah ataupun depan belakangnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa selama proses pembelajaran yang berlangsung tidak tampak adanya aktivitas pembelajaran dengan menggunakan penjelasan formal. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan oleh guru dilakukan dengan membaca buku acuan yang selalu dibawa ketika mengajar di kelas. b. Pemahaman mengenai materi pembelajaran yang lebih spesifik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada dasarnya guru mengetahui materi yang dianggap sebagai materi yang spesifik tetapi tidak diaktualisasikan dalam pembelajaran yang berlangsung. Selama berlangsungnya pembelajaran tidak ditunjukkan adanya perlakuan atau tindakan khusus yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa suatu materi dikategorikan sebagai materi yang spesifik. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran yang berlangsung, guru memberikan perlakuan yang sama pada tiap materi yang disampaikan pada tiap pertemuan. Perbedaan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
tampak hanyalah dalam pemilihan dan penggunaan metode pada tiap pertemuannya. Namun hal tersebut belum dapat menunjukan bahwa materi yang menggunakan metode yang berbeda dalam penyajiannya merupakan materi yang spesifik. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Materi dan Metode Penyajian Materi No
Hari, Tanggal
Materi yang disampaikan
1. 2. 3.
Rabu, 25 Juli 2012
Pengertian gelombang Jenis- jenis gelombang Bagian-bagian gelombang
4.
Sabtu, 28 Juli 2012
Gejala-gejala gelombang
5.
Rabu, 01 Agustus 2012
Persamaan Umum Gelombang
Metode yang digunakan Ceramah Ceramah Demontrasi dan Ceramah Diskusi kelompok dan Presentasi Ceramah
Pada tabel di atas, tampak bahwa materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode yang berbeda adalah materi mengenai bagian-bagian gelombang dan gejala-gejala gelombang yang disampaikan dengan menggunakan metode demonstrasi dan presentasi kelompok. Namun, dalam hal ini kedua materi tersebut belum dapat dikatakan sebagai materi yang lebih spesifik. Hal ini dikarenakan hasil pengamatan berbeda dengan pernyataan yang diungkapkan oleh guru ketika wawancara. Dalam wawancara, guru mengatakan bahwa materi yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dari keseluruhan materi adalah materi mengenai persamaan umum gelombang. Oleh karena itu dalam hal ini, guru menyatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
bahwa materi yang dapat dikategorikan sebagai materi yang lebih spesifik adalah materi mengenai persamaan umum gelombang. Pernyataan tersebut diberikan oleh guru dikarenakan pada materi tersebut berisikan materi yang kompleks, yaitu materi yang berisikan hafalan dan hitungan. Selain itu juga, guru merasa bahwa siswa yang pada saat ini duduk di kelas XII adalah siswa yang memiliki kelemahan dalam materi hitungan karena selain siswa harus menghafal persamaan yang akan digunakan, siswa juga dituntut untuk teliti dalam menghitung dengan menggunakan persamaan yang digunakan sehingga dalam proses penyampaiannya diperlukan pengajaran yang perlahan dan banyaknya latihan soal sebagai bantuan untuk siswa dalam memahami materi tersebut. Hal tersebut tampak pada pernyataan guru ketika diwawancarai berikut ini (Selasa, 24 Juli 2012) : “Apabila dilihat dari keseluruhan materi yang akan dipelajari siswa, materi yang akan sulit dipelajari pasti materi persamaan umum gelombang karena isinya adalah hitung-hitungan. Sehingga perlu pelan-pelan dalam mengajarkannya di kelas.” “ Hal tersebut dikarenakan siswa-siswa yang sekarang duduk dikelas XII IPA adalah siswa yang pada bidang hitung-hitungan sangat kurang dan dapat dikatakan lemah sehingga perlu banyak latihan soal.”
Pernyataan yang diungkapkan oleh guru sebenarnya telah didukung oleh pernyataan yang diungkapkan oleh siswa mengenai pemilihan materi yang sulit untuk dipahami oleh mereka ketika disampaikan oleh guru. Dalam pernyataan siswa yang berhasil diperoleh oleh peneliti, mereka setuju apabila materi mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
persamaan umum gelombang dijadikan sebagai materi yang sulit untuk dipahami terutama dipahami dalam waktu singkat. Hal tersebut dikarenakan mereka mengakui bahwa kelemahan pada diri mereka adalah ketika mereka menemui materi yang didalamnya berisikan persamaan dan memerlukan hitungan. Hal tersebut terungkap pada kutipan wawancara (Sabtu, 11 Agustus 2012) berikut; S1: Dari keseluruhan materi yang diajarkan, materi yang sulit dipahami adalah persamaan umum gelombang. Pak guru hanya menuliskan persamaannya saja tanpa memberikan contoh soal. Jadi untuk memahami materi masih bingung sampai saat ini”. S2: Secara umum materi fisika yang sulit dipahami jika sudah berkaitan dengan persamaan apalagi materi persamaan umum gelombang, guru tidak memberikan latihan. Jadi, ulangan kemarin untuk soal yang berkaitan dengan materi itu tidak saya kerjakan.”
Pada dasarnya, pernyataan yang diungkapkan oleh guru dan siswa dalam wawancara adalah sama dan saling mendukung. Pernyataan siswa juga menunjukkan bahwa sebenarnya guru telah memahami siswa
yang akan diajarnya. Akan tetapi, pada
pembelajaran yang berlangsung hal tersebut tidak ditunjukkan oleh guru dengan baik.
Dalam pembelajaran, guru hanya memberi
perlakuan yang sama dengan materi lainnya pada materi mengenai persamaan umum gelombang. Guru menyajikan materi dengan terkesan bahwa materi tersebut adalah materi yang mudah dipahami dan bertentangan dengan pernyataan yang telah diungkapkannya. Materi tersebut disampaikan tanpa diberikan perlambatan, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
adanya latihan soal, tidak adanya pengulangan dan metode yang digunakan juga hanya metode ceramah. Walaupun begitu, pada akhir pertemuan yang membahas mengenai materi persamaan umum gelombang, guru sempat meminta siswa untuk mempelajari kembali materi tersebut dengan lebih teliti kembali. Hal ini seperti pada kutipan penjelasan ketika proses pembelajaran berlangsung ( Rabu, 01 Agustus 2012) : ”Gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang dpaat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Untuk itu, terdapat persamaan umum gelombang sebagai berikut: Y=A sin ( − ) Dari persamaan tersebut dapat diketahui nilai simpangan, amplitudo dan lainnya yang berkaitan dengan gelombang. Jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi.”
Kalimat terakhir yang diungkapkan oleh guru “jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi”,
sebenarnya telah
menunjukkan bahwa guru telah memahami dan mengetahui bahwa materi ini adalah materi yang sulit untuk dipahami oleh siswa. Akan tetapi
pernyataan
tersebut
tidak
didukung
dengan
proses
pembelajaran yang maksimal seperti yang telah dijabarkan sebelumnya. Apabila kita melihat materi mengenai persamaan umum gelombang yang disampaikan oleh guru masih tampak bahwa materi tersebut masih sangat sempit. Dimana masih banyak hal yang penting dan tidak disampaikan oleh guru yang berkaitan dengan materi tersebut. hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran guru hanya sekedar menyampaikan bentuk persamaan yang terbentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
tanpa memberikan penjelasan mengenai bagian-bagian simbol yang menyusun persamaan tersebut. Hal ini yang kemudian membuat peneliti membandingkan antara materi yang telah disampaikan oleh guru dengan penjelasan materi yang ada di buku fisika kelas XII yang dimiliki oleh peneliti. Menurut Supiyanto, (2006 : 8-11) persamaan gelombang pada bagian ini adalah persamaan umum gelombang berjalan. Persamaan =
simpangan getar dalam hal ini adalah
sin ωt. Partikel akan
bergerak sejauh x dengan kecepatan v, maka waktu yang diperlukan
oleh gelombang berjalan untuk merambat adalah ′ = . Oleh karena itu, pada saat titik O sudah bergetar selama t sekon, maka titik P baru bergetar selama
=
−
sekon, sehingga persamaan simpangan
gelombang berjalan dititik P adalah mendefinisikan bilangan gelombang =2
menjadi:
=
=
sin
( − ), dengan
serta menghubungkan
dan v= λf, sehingga persamaan simpangan tersebut =
sin(
−
).
Dari pernyataan-pernyataan di atas, peneliti dapat menyatakan bahwa guru sebenarnya mengetahui mengenai materi yang spesifik dari keseluruhan materi. Akan tetapi dalam pembelajaran yang berlangsung guru tidak mengaktualisasikannya dalam pembelajaran. Dimana dalam pembelajaran, materi tersebut tidak diberikan perlakukan secara khusus yang dapat menunjukkan bahwa materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
tersebut sulit untuk dipahami seperti tidak adanya perlambatan ketika menyampaikan materi, tidak adanya pengulangan, tidak adanya latihan soal dan metode yang digunakan adalah metode ceramah. c. Topik yang paling sering diajarkan (topik pokok). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dalam hal ini dapat menduga bahwa topik yang sering diajarkan dari keseluruhan materi adalah pengertian gelombang. Hal tersebut dapat dilihat ketika dilakukan pengamatan dari keseluruhan materi yang disampaikan, guru menyampaikan
materi pengertian gelombang
sebanyak dua kali yaitu pada pertemuan pertama (Rabu, 25 Juli 2012) dan pada pertemuan ketiga (Rabu, 01 Agustus 2012). Pada pertemuan pertama (Rabu, 25 Juli 2012) sebelum guru menyampaikan materi, guru melakukan pretest dengan memberikan soal sebanyak 2 nomor. Soal yang diberikan adalah soal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan pada hari tersebut, yaitu pengertian gelombang dan besaran yang dapat diukur pada gelombang.
Pretest
dilakukan
selama
±5
menit
diawal
pembelajaran. Soal yang dijadikan pretest adalah sebagai berikut: “ Kutipan Soal Pretest: 1. Apa yang dimaksud dengan Gelombang? 2. Sebutkan beberapa besaran yang dapat diukur pada Gelombang?”
Setelah pretest berakhir, kemudian guru menyampaikan materi yang masih berhubungan dengan soal yang diberikan pada pretest.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Diman guru menyampaikan materi mengenai pengertian gelombang seperti yang terungkap pada kutipan berikut: Nah, gelombang diartikan sebagai getaran yang merambat dengan membawa energi. Getaran yang merambat itu akan terjadi karena adanya perpindahan dari satu titik ke titik lain dengan membawa energi didalamnya. Jadi, pengertian gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya gangguan yang dapat berpindah ke titik lain. Maka gelombang dapat terjadi karena adanya usikan atau gangguan.”
Penjelasan mengenai pengertian gelombang tersebut diulangi oleh guru pada pertemuan yang ketiga (Rabu, 01 Agustus 2012). Dimana guru menyampaikan pengertian gelombang sebelum beliau melanjutkan materi yang seharusnya disampaikan pada hari itu. Hal ini seperti yang terekam oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung pada hari ketiga tersebut ( Rabu, 01 Agustus 2012): ”Gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang dpaat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Untuk itu, terdapat persamaan umum gelombang sebagai berikut: Y=A sin ( − ) Dari persamaan tersebut dapat diketahui nilai simpangan, amplitudo dan lainnya yang berkaitan dengan gelombang. Jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi.”
Pengulangan
penyampaian
materi
mengenai
pengertian
gelombang ini belum dapat menyatakan secara pasti bahwa materi tersebut adalah materi pokok dari keseluruhan materi mengenai gejala gelombang. Hal ini dikarenakan tidak adanya data pendukung yang berupa data hasil wawancara atau pernyataan yang bersifat khusus yang berasal dari guru. Namun, hal yang tampak adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
pengertian gelombang disampaikan oleh guru lebih dari satu kali dibandingkan dengan materi lainnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan diatas, dalam hal ini peneliti belum melihat adanya pemahaman guru mengenai materi pembelajaran yang sering diajarkan (topik pokok) dari keseluruhan materi yang diajarkannya. Akan tetapi dalam hal ini, peneliti hanya dapat menduga bahwa dari seluruh materi yang disampaikan oleh guru, materi mengenai pengertian gelombang yang lebih menonjol dan berbeda dibandingkan materi lainnya. Hal ini dikarenakan untuk pengertian gelombang itu sendiri dilakukan dua kali pengulangan pada pertemuan pertama (Rabu, 25 Juli 2012) dan pada pertemuan ketiga (Rabu, 01 Agustus 2012). d. Bentuk pembelajaran yang bermanfaat. Materi mengenai gejala gelombang bukanlah materi yang mudah untuk disampaikan. Dalam menyampaikan materi tersebut perlu memperhatikan pemilihan metode yang tepat dan dapat benarbenar membantu dalam proses penyampaiannya sehingga inti dari materi dapat tersampaikan dengan baik dan benar pula. Apabila dilihat secara keseluruhan, pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sangat bervariasi dan tidak monoton pada tiap pertemuannya seperti yang ditunjukan pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Tabel 4.3 Daftar Metode yang digunakan No 1
Hari dan Tanggal Rabu, 25 Juli 2012
2
Sabtu, 28 Juli 2012
3
Rabu, 01 Agustus 2012
Metode yang Digunakan - Ceramah - Demonstrasi - Ceramah - Diskusi kelompok - Presentasi kelompok - Ceramah
Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa bentuk pembelajaran yang banyak digunakan oleh guru adalah bentuk pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Dimana metode ini selalu digunakan oleh guru pada tiap pertemuan proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama (Rabu, 25 Juli 2012), metode ceramah digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi mengenai pengertian gelombang, jenisjenis gelombang dan bagian-bagian gelombang. Pertemuan pada hari kedua (Sabtu, 28 Juli 2012), penggunaan metode ceramah hanya dilakukan pada awal pembelajaran saja. Dimana guru menggunakan metode ceramah hanya sebagai pengantar materi yang akan dipelajari dan proses pembelajaran yang akan berlangsung dan selanjutnya dilakukan dengan metode diskusi kelompok dan presentasi seperti kutipan berikut ini: “ Hari ini kita akan belajar mengenai gejala-gejala gelombang. Ada beberapa gejala yang dihasilkan oleh gelombang yaitu pembiasan, pemantulan, pelenturan, polarisasi, interferensi, penguraian dan superposisi. Jadi kalian akan dibagi menjadi tujuh kelompok yang tiap kelompoknya akan membahas satu gejala. Habis itu, kalian bahas di depan kelas. Dengan cara cabut undi, jadi belum tentu yang membahas pembiasan akan maju duluan. Waktu untuk diskusi hanya 10 menit.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Metode ceramah pada pertemuan ketiga (Rabu, 01 Agustus 2012) merupakan satu-satunya metode yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini, metode ceramah ini digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi mengenai persamaan umum gelombang seperti sebagai berikut: ”Gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang dpaat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Untuk itu, terdapat persamaan umum gelombang sebagai berikut: Y=A sin ( − ) Dari persamaan tersebut dapat diketahui nilai simpangan, amplitudo dan lainnya yang berkaitan dengan gelombang. Jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi.”
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa metode ceramah merupakan bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi mengenai gejala gelombang. Hal ini didukung dengan pernyataan-pernyataan siswa yang berhasil diwawancarai oleh peneliti (Sabtu, 11 Agustus 2012). Siswa-siswa tersebut menyatakan bahwa dalam menyampaikan materi, sebaiknya guru menggunakan metode ceramah saja. Hal tersebut dikarenakan metode tersebut lebih membantu siswa dalam memahami materi dibandingkan dengan metode lain yang digunakan oleh guru. Dimana hal tersebut tertuang dalam pernyataan siswa yang sebagai berikut: S1: Bapaknya perlu mengganti metode yang digunakan terutama metode diskusi. Metode itu membosankan dan membuat saya semakin bingung dengan materi yang dipelajari. Akan lebih baik jika bapaknya menggunakan metode ceramah saja, itu malah lebih baik daripada metode diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
S2: Lebih baik bapaknya mengajar dengan menjelaskan terus saja atau dengan metode ceramah saja daripada membuat cara pembelajaran dengan metode yang lain tetapi malah membuat siswa bingung dan tidak mengerti dengan materi pembelajaran.
Pernyataan yang diungkapkan oleh siswa tersebut adalah suatu bentuk pernyataan yang didalamnya menyatakan bahwa guru belum dapat
memaksimalkan
penggunaan
metode-metode
selain
menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Pernyataan yang diberikan oleh siswa, didukung juga dengan adanya pernyataan yang diungkapkan oleh guru ketika diwawancarai oleh peneliti (Selasa, 24 Juli 2012). Dimana guru menyatakan bahwa metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi adalah metode yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh guru : “Untuk menyampaikan materi, saya berusaha menyesuaikan materi dengan metode yang akan saya gunakan. Misalnya untuk materi yang berisi hitungan, saya hanya menggunakan ceramah saja karena akan lebih mempermudah saya dalam mengajar. Tetapi saya di sekolah ini hanya menggunakan metode yang biasa-biasa saja dikarenakan keterbatasan fasilitas dari sekolah juga.”
Berdasarkan pernyataan dan uraian di atas, metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, sehingga dalam hal ini bentuk pembelajaran yang dapat dikatakan bermanfaat adalah dengan menggunakan metode ceramah tersebut. Hal ini tampak dari keseluruhan
pembelajaran
berlangsung,
guru
lebih
sering
menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
pun didukung dengan adanya pernyataan yang diberikan oleh siswa yang menerima pembelajaran tersebut yang mana siswa-siswa tersebut
menyatakan
bahwa
metode
ceramah
lebih
baik
dibandingkan dengan metode lainnya yang digunakan oleh guru. e. Pembelajaran dengan menggunakan penganalogian (pemisalan) yang kuat Menurut pengamatan yang telah dilakukan, tidak terlihat guru menggunakan analogi dalam penyampaikan materi gelombang tersebut. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang terjadi hanya berpatokan
pada
buku.
Hal
tersebut
tampak
ketika
guru
menyampaikan materi yang hanya membaca materi tersebut ketika mengajar di kelas. Selain itu juga, tidak adanya penjelasan tambahan yang berasal dari luar konteks buku (penjelasan guru itu sendiri) sehingga menimbulkan suasana pembelajaran yang kaku dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa karena guru hanya sibuk dengan buku pegangan yang dibawanya ketika mengajar. Dalam wawancara, guru hanya menyatakan akan berusaha menggunakan penjelasan yang lebih mudah dipahami oleh siswa ketika menjelaskan materi, misalnya dengan banyak menggunakan contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan sering mereka temui (Selasa, 24 Juli 2012). Hal ini sebagaimana diungkapan oleh guru : “Kalau siswa belum mengerti dengan materi, saya dalam pembelajaran akan berusaha mengulangi materi tersebut dan mungkin dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
penjelasan yang lebih sederhana dan ditambah dengan contoh-contoh yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.”
Akan tetapi, pernyataan guru di atas tidak ditemui pada proses pembelajaran yang teramati oleh peneliti. Pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang terkesan kaku dan belum dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Hal ini dikarenakan ketika pembelajaran berlangsung, dalam proses penyampaian materi guru selalu terpaku pada buku panduan yang digunakannya ketika mengajar. Selain itu juga, guru hanya menyampaikan kembali penjelasan pada buku tanpa memberikan tambahan penjelasan apapun pada siswa diluar konteks materi pada buku. Oleh karena itu, pernyataan yang diungkapkan oleh guru tidak sesuai dengan pembelajaran yang dilakukannya. Analogi pada dasarnya dapat digunakan oleh guru untuk membantu guru dalam menyampaikan materi sehingga akan lebih mudah untuk siswa memahami maksud dari materi
yang
disampaikan. Hal tersebut dikarenakan analogi yang digunakan akan lebih banyak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan berkaitan langsung dengan kehidupan siswa. Contoh analogi yang dapat digunakan misalnya untuk menunjukan gelombang air, guru dapat menganalogikannya dengan menggunakan pemisalan ketika kita menjatuhkan batu atau kerikil pada permukaan kolam, maka pada permukaan air kolam akan muncul muka gelombang yang seperti bentuk gelombang transversal. Analogi dapat menjelaskan dua hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
sekaligus yaitu mengenai gelombang air dan contoh gelombang transversal. Berdasarkan pernyataan dan kenyataan yang terjadi pada proses pembelajaran, tidak terlihat guru menggunakan analogi untuk membantunya dalam menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menjadi terkesan kaku karena guru hanya terpaku pada penjelasan pada buku yang digunakannya ketika mengajar. Materi yang disampaikannya pun terkesan menjadi benarbenar sangat sulit untuk dipahami baik oleh siswa maupun guru yang menyampaikan materi tersebut. Kompetensi
pedagogi
guru
yang khususnya
mengenai
pemahaman guru tentang materi pembelajaran meliputi (1) penjelasan formal, (2) pemahaman mengenai materi
yang lebih
spesifik, (3) materi yang lebih sering diajarkan (topik pokok), (4) bentuk pembelajaran yang bermanfaat, dan (5) pembelajaran dengan menggunakan penganalogian (pemisalan) yang kuat. Apabila kelima aspek tersebut telah dikuasai oleh guru dengan baik maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut telah memiliki pemahaman materi yang baik. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dikatakan bahwa didalam pembelajaran tidak terdapat penjelasan formal yang dilakukan oleh guru melainkan hanya membaca ulang pada buku. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
mengetahui materi yang spesifik tetapi tidak mengaktualisasikannya dalam pembelajaran. Topik pokok dari keseluruhan materi adalah pengertian gelombang. Bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tidak terlihat guru menggunakan analogi untuk mempermudah penyampaian materi. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang terjadi adalah proses pembelajaran yang tidak kondusif karena guru dalam mengajar hanya terpaku pada buku. Hal ini juga menyebabkan para siswa lebih senang membaca buku dibandingkan dengan menggunakan penjelasan guru untuk memahami materi mengenai gejala gelombang. 2. Secara Kuantitatif untuk Melihat Penilaian yang dilakukan. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau nilai yang diperoleh melalui tes yang sebelumnya telah dilakukan. Dalam hal ini, data kuantitatif akan digunakan untuk membantu peneliti dalam melihat besarnya presentasi keberhasilan siswa pada materi gelombang. Data kuantitatif ini terdiri dari nilai pretest, posttest dan ulangan Kompetensi Dasar. Pretest dan posttest dilakukan pada pertemuan pertama pada Rabu, 25 Juli 2012 dan ulangan kompetensi dasar dilakukan pada Sabtu, 04 Agustus 2012. Dalam hal ini, bentuk soal-soal yang diberikan sebagai tes adalah bentuk uraian. Tes yang dilakukan oleh guru adalah sebanyak 3 kali dengan tes yang berbeda-beda. Tes yang pertama dilakukan adalah pretest yang dilakukan pada awal pertemuan pertama yang kemudian di akhri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
pertemuan ditutup dengan tes yang kedua yaitu posttest. Pretest dan Posttest dilakukan pada hari yang sama dan diwaktu yang berbeda, sedangkan ulangan dilakukan pada hari yang berbeda. Seluruh tes disiapkan dan diberikan oleh guru itu sendiri tanpa campur tangan peneliti. Soal pretest dan posttest dibuat berbeda oleh guru. Dimana untuk soal pretest merupakan soal yang berkaitan dengan pemahaman atau konsep(hafalan) dan jumlah yang diberikan sebanyak dua nomor (lampiran 9). Untuk posttest, soal yang diberikan adalah soal yang berbentuk hitungan dan jumlah soal yang diberikan hanya 1 soal saja (lampiran 10). Hasil pretest dan posttest diolah menjadi satu dengan menggunakan SPSS seperti berikut ini: Tabel 4.4 Perhitungan dengan menggunakan SPSS Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
35.00
30
29.914
5.461
posttest
66.67
30
35.363
6.456
Paired Samples Correlations N Pair 1
pretest & posttest
Correlation 30
Sig.
.424
.020
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 pretest – posttest
-31.667
Std. Std. Error Deviation Mean 35.339
6.452
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
-44.862 -18.471
t -4.908
df 29
Sig. (2-tailed) .000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Berdasarkan hasil pengolahan data pretest dan posttest dengan menggunakan perhitungan manual maupun SPSS menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa |
|≫
, yaitu |4,908| ≫ 2,045. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada hasil
yang signifikan yang dihasilkan dari nilai pretest dan posttest siswa. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa pemahaman guru tentang materi pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi gejala
gelombang khususnya pada pertemuan pertama. Dimana hasil posttest lebih baik dibandingkan dengan hasil pretest. Pada tes yang terakhir yaitu ulangan, soal yang disajikan adalah soal dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah soal pada tes sebelumnya. Jumlah soal yang diberikan adalah sebanyak 4 soal dan tiap soalnya masih terdiri dari beberapa pertanyaan (lihat lampiran 11). Jenis soal yang digunakan juga berbentuk uraian dimana dari keempat soal tersebut terdiri dari
2 soal hafalan dan 2 soal hitungan. Dalam soal
ulangan ini, guru menyesuaikan soal dengan materi yang telah disampaikan oleh guru yaitu : 1) Soal no.1 merupakan soal yang berkaitan dengan pengertian gelombang dan bagian-bagian pada gelombang transversal yang ditunjukkan dengan menggunakan gambar gelombang transversal. Dalam proses penyampaian materi, guru terlihat tidak menunjukan bagian-bagian gelombang dengan menggunakan gambar seperti soal yang diberikan untuk siswa dalam pembelajaran. Kesalahan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
terjadi pada beberapa siswa adalah ketika siswa menunjukkan panjang gelombang pada gambar. 2) Soal no.2 merupakan soal yang berkaitan dengan besaran-besaran pada gelombang dengan bentuk soal hitungan. Soal yang diberikan hampir sama dengan soal yang diberikan oleh guru ketika latihan dan soal posttest, sehingga dalam hal ini jumlah siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan baik lebih dari setengah jumlah siswa seluruhnya. 3) Soal no.3 merupakan soal yang berkaitan dengan gejala-gejala gelombang. Siswa dituntut untuk mampu mendiskripsikan dari gejalagejala gelombang yang ditanyakan dengan benar. Dimana soal ini berbetuk konsep hafalan. 4) Soal no.4 adalah soal yang berkaitan dengan materi persamaan umum gelombang. Dimana soal tersebut berbentuk hitungan. Pada soal ini lebih dari setengah jumlah siswa yang tidak berhasil menyelesaikan soal dengan baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran, guru hanya menyampaikan bentuk persamaannya saja tanpa memberikan penjelasan ataupun latihan soal yang dapat membantu siswa untuk memahami materi. Jumlah siswa yang berhasil untuk menyelesaikan tiap soalnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Tabel 4.5 Analisis soal Ulangan Kompetensi Dasar beserta jumlah siswa yang menjawab benar tiap soal No
Soal no
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.a 1.b 1.c 1.d 1.e 1.f 2.a 2.b 2.c
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3.a 3.b 3.c 4.a 4.b 4.c 4.d 4.e 4.f 4.g 4.h 4.i
Skor total soal
30
20
Jenis sub materi
Jumlah siswa yang menjawab benar
Bagian-bagian pada gelombang khususnya pada gelombang transversal.
25 20 22 21 24 19 28 28 28
Bagian gelombang yang dapat diukur dengan persamaan.
20
30
Gejala-gejala gelombang.
Persamaan umum gelombang.
17 19 21 5 7 25 11 11 22 21 2 3
Rata-rata banyanya siswa yang berhasil menjawab soal 22
28
19
12
Untuk melihat hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan untuk ulangan kompetensi dasar dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan nilai tersebut, maka akan dapat digunakan untuk melihat besarnya persentase siswa baik yang telah mencapai KKM maupun siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut seperti dibawah ini; P 1= = = 36,67 %
100 %
100 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
P 2= = = 60 %
100 %
100 %
Hasil persentase untuk jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 60 %. Pencapaian ini dapat dikatakan sebagai pencapaian yang belum memuaskan untuk seorang guru. Besarnya pencapaian ini dipengaruhi juga oleh usaha siswa dengan menggali pengetahuan melalui membaca buku yang mereka miliki.
Pemahaman guru tentang materi pembelajaran dapat dikatakan baik apabila guru menguasai lima aspek seperti yang telah dibahas pada sebelumnya. Dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa ketika menyampaikan materi pembelajaran guru tersebut tidak terlihat adanya penjelasan formal dan menyampaikan materi dengan membaca buku, sehingga menyebabkan siswa lebih memilih senang membaca buku daripada menggunakan penjelasan guru. Guru mengetahui materi yang dianggap spesifik tetapi tidak mengaktualisasikannya dalam pembelajaran. Topik pokok dari seluruh materi gejala gelombang adalah pengertian gelombang. Bentuk pembelajaran yang bermanfaat dari pembelajaran yang berlangsung adalah dengen menggunakan metode ceramah dan tidak terlihat guru menggunakan penganalogian (pemisalan) dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis diatas maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pemahaman guru fisika tentang materi pembelajaran dan hubungannya dengan proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar, yaitu : 1.
Pemahaman guru tentang materi gejala gelombang : a. Didalam pembelajaran tidak tampak adanya penjelasan formal melainkan guru hanya membaca pada buku pegangan. b. Guru
mengetahui
materi
yang
spesifik
tetapi
tidak
mengaktualisasikannya dalam pembelajaran. c. Secara keseluruhan, materi yang dianggap sebagai topik pokok adalah pengertian gelombang. d. Bentuk pembelajaran yang paling bermanfaat dalam hal ini adalah dengan menggunakan metode ceramah. e. Tidak
terlihat
bahwa
guru
menggunakan
analogi
ketika
menyampaikan materi. 2.
Proses pembelajaran yang berlangsung terlihat kaku. Hal ini menurut peneliti dikarenakan masih kurangnya pemahaman materi yang dimiliki oleh guru. Namun, penyebab pasti dari kakunya proses pembelajaran ini belum dapat terungkap oleh peneliti melalui penelitian ini.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
3.
Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah sebesar 60% dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM adalah sebesar 36,67%. Keterbatasan peneliti dalam hal ini adalah peneliti tidak mengukur pemahaman siswa pada materi gelombang.
B. Saran – saran Selain beberapa kesimpulan yang diperoleh dan dijabarkan diatas, peneliti juga ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bersifat membangun. Saran-saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Guru Bagi guru, terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat membangun pembelajaran berikutnya. Saran tersebut adalah sebagai berikut: a.
Guru harus memperdalam pengetahuannya mengenai pemahaman materi yang akan diajarkan pada siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan mempersiapkan dan mempelajari materi sebelum melakukan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.
b.
Diperlukan pemilihan metode yang lebih baik supaya pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru dapat berjalan dengan baik dan benar.
c.
Untuk pengajaran pada kelas XII ada baiknya jika siswa diberikan banyak soal dengan model dan bobot soal yang bervariasi. Hal ini juga dapat membantu siswa untuk mengasah dan mengetahui kemampuan pemahaman materi yang dimilikinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
2.
Bagi Peneliti Berikutnya Bagi peneliti yang berikutnya, ada beberapa saran yang dapat digunakan apabila ingin meneliti selanjutnya, yaitu a.
Perlu dilakukan pengukuran mengenai pemahaman yang dimiliki siswa.
b.
Dalam melakukan pengamatan, lebih mampu mengamati hal-hal yang lebih mendetail yang terjadi di kelas.
c.
Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dengan lebih baik.
3.
Bagi Calon guru Bagi calon guru, saran-saran yang harus diperhatikan adalah: a.
Ketika akan mengajar diperlukan persiapan yang lebih baik dan mendalam mengenai materi yang akan disampaikan di kelas.
b.
Memilih penggunaan metode yang tepat dan diperhitungkan dengan keadaan sekolah dan siswa yang akan memperoleh pembelajaran.
c.
Mampu mempersiapkan soal-soal yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan pemahaman siswa.
d.
Mampu memotivasi siswa ketika pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips-tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Ciputat: Diva Press. Drs. Supiyanto,M.Si. 2006. Fisika SMA untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga. Echols, J.M. dan Shadily, H. 2002. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Jakarta. Cetakan XXVI. Giancoli,Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga. Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar teori dan Praktik. Bogor : Prenada Media Group. NN. http : // id.m. Wikipedia.org/wiki/belajar. Diakses tanggal 21 Mei 2013. NN. http : // id.m.wikipedia.org/wiki/siswa. Diakses tanggal 21 Mei 2013. NN. http://groups.yahoo.com/group/insistnet/messge/22237. Diakses tanggal 18 Mei 2012. NN.http : // id.m.wikipedia.org/wiki/guru. Diakses tanggal 21 Mei 2013. Shulman, Lee.S. 1986. Those Who Understand : Knowledge Growth in Teaching, dalam Educational Researcher, Volume 15 number 2, hal. 4-14. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika(buku kuliah mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. 68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Suwido, Albertus wahyu. 2010. Identifikasi Pengetahuan Guru Fisika Tentang siswanya pada 2 sma di Yogyakarta sebagaimana Terungkap Melalui Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Terisi
Cyber.
http://terisicyber75.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-materi-
pembelajaran-menjadi.html. Diakses tanggal 25 Juli 2013. Windiastuti, Eni. 2010. Pengetahuan 2 Orang Guru Fisika Mengenai siswanya pada 2 sma di Yogyakarta Yang Diduga Berpengaruh Terhadap Aktivitas Pembelajarannya. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Wulansih, Fitri. 2009. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya Melalui Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw II. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Lampiran 3
Video Pertemuan Pertama ( Rabu, 25 Juli 2012)
Didahului
dengan
berdoa
dan
mengabsen
siswa.
Guru
menyampaikan Standar Kompetensi yaitu “ Menerapkan Konsep dan Prinsip Gejala Gelombang Dalam Menyelesaikan Masalah “ dan Kompetensi dasar “ Mendiskripsikan Ciri-Ciri Gelombang Secara Umum “. Guru mendikte soal sebanyak dua soal sebagai soal Pre Test. Soal tersebut dikerjakan oleh siswa selama 5 menit. “ Kutipan Soal Pretest: 1.
Apa yang dimaksud dengan Gelombang?
2.
Sebutkan beberapa besaran yang dapat diukur pada
Gelombang?”
Hasil jawaban siswa dikumpul di meja guru setelah 5 menit berlalu. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa yang berkaitan dengan soal Pre test dan materi yang akan disampaikan. Guru memilih dua orang siswa untuk mewakili jawaban dari seluruh kelas secara bergantian. “ kutipan tanya jawab guru dengan siswa 1: G : Menurutmu apa itu Gelombang? S1 : Gelombang laut yang memiliki kekuatan yang besar”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Kemudian guru bertanya kembali dengan siswa yang kedua dengan pertanyaan yang sama dengan siswa 1. “ Kutipan tanya jawab guru dengan siswa 2: G : Nah, kalo menurutmu apa itu gelombang? S2 : Gejala perambatan yang terjadi karena ada usikan atau gangguan pak “.
Dari kedua jawaban tersebut, guru kemudian menyimpulkan dan menyampaikan kepada siswa-siswa mengenai pengertian Gelombang secara umum dengan membaca buku pegangan yang beliau pegang saat mengajar. “ Kutipan Penjelasan Guru: Nah, gelombang diartikan sebagai getaran yang merambat dengan membawa energi. Getaran yang merambat itu akan terjadi karena adanya perpindahan dari satu titik ke titik lain dengan membawa energi didalamnya. Jadi, pengertian gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya gangguan yang dapat berpindah ke titik lain. Maka gelombang dapat terjadi karena adanya usikan atau gangguan.”
Untuk penjelasan selanjutnya, guru menjelaskan jenis-jenis gelombang. “ Kutipan penjelasan guru: G : Jenis gelombang dibagi menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan arah getar, amplitudo dan mediumnya. Nah, untuk jenis gelombang yang berdasarkan arah getarnya dibagi menjadi dua
lagi
yaitu
gelombang
longitudinal
dan
gelombang
transversal. Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah rambatannya, contohnya pegas dan gelombang bunyi. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatannya, contohnya gelombang tali, air dan cahaya. Kalo berdasarkan amplitudo dibagi menjadi dua jenis yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Kalo berdasarkan mediumnya ada dua jenis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
gelombang juga yaitu gelombang mekanik dan gelombang Elektromagnetik.”
Dari penjelasan diatas maka muncul dua pertanyaan secara bergantian dari siswa untuk guru. “ Kutipan pertanyaan siswa: S1 : Pak, kalo Tsunami itu termasuk gelombang apa? Kan terjadi di air!”.
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh guru. “ kutipan jawaban Guru : G : ” Gelombang Tsunami itu berbeda dengan gelombang air. Kalo gelombang air itu misalnya kalo kita jatuhkan batu ke kolam, lalu lah muncul seperti gelombang di permukaan air kolam tu. Gelombang dipermukaan air itu yang namanya gelombang Transversal. Kalo gelombang Tsunami bentuknya bergulunggulung, jadi gelombang Tsunami itu bukan gelombang Transversal tapi gelombang Longitudinal.. Paham ?”
Setelah itu, muncul kembali pertanyaan dari seorang siswa lainnya yang masih berkaitan dengan jenis gelombang berdasarkan arah getarnya. “ kutipan pertanyaan siswa kedua: S2 : Pak, kalo angin tornado itu jenis gelombang apa? Kan bentuknya
bergulung-gulung
juga?
Berarti
gelombang
longitudinal donk?. “
Dari pertanyaan tersebut, guru hanya membalikkan pertanyaan tersebut pada siswa yang bertanya. Sehingga guru tidak memberikan jawaban dan membuat siswa tersebut menjadi tampak semakin bingung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
“ Kutipan jawaban Guru : G : Menurut kamu angin tornado itu gelombang bukan ? Perlu media tadak untuk merambat? Memindahkan energi tadak?”
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada siswa tersebut tidak terjawab hingga akhirnya guru melanjutkan penjelasan berikutnya. Guru menyampaikan komponen yang terdapat pada gelombang, yang sebelumnya didahului dengan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan dibantu oleh seorang siswa. Dari gelombang yang dibentuk oleh tali tambang tersebut, kemudian guru memberikan penjelasan mengenai bagian-bagian pada gelombang. G : “ Gelombang yang saya jadikan contoh adalah gelombang transversal. Misalnya gelombang tali. Gelombang transversal terdiri dari lembah dan bukit. Gelombang dikatakan sebagai satu gelombang apabila terdiri dari satu bukit dan satu lembah. Untuk gelombang longitudinal itu satu gelombang adalah satu rapatan dan satu renggangan. Jadi, untuk gelombang yang juga dapat diukur itu panjang gelombang (λ), periode (T) dan cepat rambat gelombang (v). Hal tersebut dapat dihitung dengan rumus v = .”
Untuk menambah penjelasan itu, guru memberikan latihan soal sebanyak 1 soal hitungan. Kutipan soal : “ 3/2 gelombang memiliki panjang 10 meter. Cepat rambat dimiliki adalah 2 m/s. Berapakan frekuensi yang terjadi pada gelombang tersebut?”
Siswa diminta untuk mencoba mengerjakan soal tersebut terlebih dulu sebelum dibahas secara bersama-sama dengan guru. Setelah kurang lebih 5 menit, kemudian soal tersebut dibahas secara bersamasama dengan guru mengerjakan dipapan tulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
“ Kutipan jawaban dipapan tulis: Diket : v = 2m/s 3/2λ = 10 m ↔λ= 20/3 m = 6,66 m
Dit : f ? Jawab : =
=
=
=
,
,
=
,
= ,
= ,
Jadi, frekuensinya adalah sebesar 0, 3 Hz. “
Setelah membahas soal tersebut, sebelum mengakhiri pertemuan pertama, guru memberikan pos test dengan 1 soal hitungan yang menyerupai dengan latihan soal yang telah diberikan. Kutipan soal Post test: “ Dua buah gabus A dan B berada diatas gelombang air laut. Suatu saat A di puncak dan B di lembah. Dan berjarak 90 meter. Bila diantara A dan B ada 1 puncak dan 1 lembah dan periodenya 3/2 sekon. Hitunglah cepat rambat gelombnag itu?. “
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Lampiran 4
VIDEO Pertemuan Kedua ( Sabtu, 28 Juli 2012 )
Dimulai dengan guru mengabsen siswa yang kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa.
Kutipan penjelasan guru: “ Hari ini kita akan belajar mengenai gejala-gejala gelombang. Ada beberapa gejala yang dihasilkan oleh gelombang yaitu pembiasan, pemantulan, pelenturan, polarisasi, interferensi, penguraian dan superposisi. Jadi kalian akan dibagi menjadi tujuh kelompok yang tiap kelompoknya akan membahas satu gejala. Habis itu, kalian bahas di depan kelas. Dengan cara cabut undi, jadi belum tentu yang membahas pembiasan akan maju duluan. Waktu untuk diskusi hanya 10 menit.”
Setelah membagi kelompok dan diskusi selama kurang lebih 10 menit, cabut undi pun dilakukan. Setelah semua melakukan cabut undi dan mengetahui giliran maju, maka dimulailah presentasi. Kutipan presentasi tiap kelompok: K1 : “Peristiwa pemantulan gelombang (refleksi ). Misalnya untuk mencari bangkai kapal yang tenggelam dengan memanfaatkan sinyal kapal dan dibantu oleh gelombang sinyal yang dipancarkan dipermukaan air ke dalam laut, maka apabila bangkai kapal telah ditemukan akan terdengar suara sirine. Suara itu menunjukan sinyal dari kapal yang mencari ketika disinarkan kedalam laut dan mengenai bangkai kapal akan dipantulkan lagi dalam bentuk bunyi.” K2 : “ Pelenturan gelombang. Pelenturan adalah suatu sifat yang dihasilkan oleh suatu benda. Contohnya jika sebuah tali diusikkan maka akan menghasilkan gelombang.” K3 : “ Polarisasi Gelombang. Polarisasi terjadi jika gelombang melewati sebuah celah secara sejajar dengan celah tersebut. Apabila gelombang dan celah adalah tegak lurus, maka gelombang tidak dapat melewati celah itu. “
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
K4 : “ Superposisi. Aplikasi superposisi dapat diterapkan pada hampir semua jenis gelombang. Jika salah satu ujung tali digetrakan naik turun, maka gelombang akan merambat pada tali. Jika gelombang datang pada ujung tali akan dipantulkan sehingga menyebabkan terjadinya gelombang pantul. Dengan demikian, pada setiap titik bertemu dua gelombang yakni gelombang datang dan gelombang pantul denga amplitudo dan frekuensi yang sama besar. Superposisi kedua gelombang yang berlawanan ini yang menghasilkan gelombang stasioner. Gelombang stasioner disebut juga gelombang diam atau gelombang berdiri. Contohnya angin tornado.” K5 : “ Pembiasan gelombang. Pembiasan adalah pemantulan gelombang jika mengenai suatu medium ke arah semula. Hasil pemantulan tersebut, sebagian akan dipantulkan lagi dan sebagian akan diteruskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami pembelokan arah tergantung mediumnya.” K6 : “ Perpaduan Gelombang (Interferensi). Perpaduan gelombang adalah perpaduan yang terjadi pada dua buah gelombang yang melalui dua sumber yang berbeda dan kemudian menjadi satu sehingga terjadilah perpaduan gelombang.” K7 : “ Penguraian gelombang (Disversi). Misalnya pada gelombang cahaya yaitu perubahan warna putih menjadi cahaya monokromatik. Semakin kecil panjang gelombang yang dimiliki oleh sebuah gelombang, maka akan semakin besar indeks bias gelombang itu. Contohnya pelangi.”
Setelah ketujuh kelopok selesai mempresentasikan hasil diskusi, guru menutup pertemuan dengan meminta siswa untuk mengulangi materi dirumah masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Lampiran 5
VIDEO Pertemuan III ( Rabu, 01 Agustus 2012 ) Silakan pimpin doa. Selamat pagi semua. Saya absen dulu ya.. Baik kita akan melanjutkan materi selanjutnya yaitu persamaan umum yang terdapat pada gelombang.
Gelombang adalah getaran yang merambat dengan membawa energi yang disebabkan karena adanya usikan atau gangguan yang dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Untuk itu, terdapat persamaan umum gelombang yang sebagai berikut : =
(
−
) dengan A adalah amplitudo.”
persamaan tersebut dapat diketahui nilai simpangan, amplitudo, dan
lainnya yang berkaitan dengan gelombbang. Jadi, kalian perlu mempelajari persamaan tersebut dengan lebih teliti lagi.
Dari persamaan yang telah diberikan, guru hanya meminta siswa mengulangi kembali dirumah tanpa memberi latihan soal. Selain itu, guru memberitahukan bahwa pada hari sabtu akan diadakan ulangan kompetensi dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Lampiran 6
Wawancara Antara Peneliti Dan Guru
P :
Apa yang bapak lakukan sebelum mengajar? Apakah melakukan persiapan seperti membaca materi yang akan disampaikan atau lainnya.
G : Ya kalo saya sih mbak mencoba kalo sebelum mengajar itu membaca materi dulu. Tapi kalo tidak ada hal lain yang harus saya lakukan. Tapi saya terkadang hanya membaca dari RPP atau rangkuman yang sudah saya buat diawal semester. Maklum mbak, saya ini merangkap jadi wakil kepala sekolah jadi ya banyak urusan yang lain juga yang berkaitan dengan siswa yang bukan saja anak-anak kelas XII. P : Berarti kalo begitu, misalnya bapak sibuk dengan urusan sebagai wakil
kepala
sekolah
bapak
tidak
melakukan
persiapan
sebelumnya? G : Ya tidak juga si mbak. Kalau misalnya tahu pagi ada jam mengajar, tadi malamnya saya baca-baca sedikit tapi itu pun kalau dirumah tidak ada kerjaan lagi. P : O.. begitu pak. Nah, untuk diawal semester ini untuk anak kela XII materi apa pak yang akan dipelajari? G : Kalau untuk sekarang itu gejala gelombang. Tapi untuk minggu ini masih belum belajar kan masih baru masuk jadi kami dari pihak sekolah pun baru selesai menyusun jadwal pelajaran. Jadi, pelajaran akan efektif mulai minggu depan. P : Kalau bapak mengajar, materi pelajaran kan jika dibuku dibagi menjadi per bab, lalu bagaimana bapak mengajarnya? Apakah menyesuaikan dengan perbab atau bagaimana pak? G : Kalau itu begini mbak, kan kalo sekarang setiap guru harus membuat silabus dan RPP. Jadi materi itu dibagi menjadi per Standar Kompetensi atau SK. Didalam SK tadi dibagi lagi menjadi per KD. Jadi ya, saya tinggal mengikuti SK dan KD nya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
saja mbak. Lebih enak. Untuk nanti ketika mbak meneliti kita akan belajar gejala gelombang yang dan hanya 1 KD saja mbak. P : Untuk KD ini, bapak memberi KKM berapa? G : Kalo untuk KD ini, Cuma saya beri 70 saja. Padahal ya menurut saya materi pada KD ini termasuk pada materi yang mudah. P : Lalu kenapa bapak memberi KKM hanya 70 jika menurut bapak materi itu mudah untuk dipelajari? G : Tapi mau gimana lagi mbak, Anak kelas XII tahun ini tu beda dengan tahun sebelumnya. Anak tahun ini tu kalo dijelaskan sangat lambat untuk bisa paham. 70 saja kalo banyak yang lulus sudah puji Tuhan mbak. Apalagi diakhir KD kan ada hitungannya. Mereka itu lemah mbak untuk materi yang udah masuk rumus-rumus gitu. Mereka itu lebih senang bermain di kelas dan hanya beberapa orang saja yang serius dalam belajar di kelas. P : Jika begitu, berapa yakin bapak dengan kemampuan anak didik bapak untuk bisa melampaui KKM yang bapak berikan? G : Wah mbak kalo ditanya seberapa yakin itu saya bingung. Tapi mudah-mudahan lebih dari 50% dari tiap kelasnya mampu mencapai KKM tersebut. P : Nah, begini pak, ternyata kalo mereka yang lulus KKM tidak sampai 50%, apa yang bapak lakukan? G : Ya kalo banyak yang tidak lulus KKM terpaksanya saya beri remidi mbak. Tapi kan kalo disini remidi itu harus sore. Tapi kalo yang tidak lulus hanya 5- 10 orang, paling saya kasi tugas seperti latihan-latihan soal yang harus mereka kerjakan saja. P : Untuk menurut bapak pribadi, dari keseluruhan materi yang akan diajarkan, materi mana yang menurut bapak akan sulit untuk dipahami siswa dengan cepat? G : Kalo keseluruhan sih, materi itu mudah untuk dipahami siswa. Tapi kalo saya lihat dari kelas X, rata-rata siswa yang sekarang kelas XII itu, mereka sangat lemah kalo sudah belajar yang ada rumusnya. Mereka itu pasti bingung kalo antara soal yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
dijadikan contoh soal sedikit beda dengan latihan yang diberikan. P : Lalu usaha bapak untuk mengatasi hal itu apa? G : Biasanya hanya kasi penjelasan lagi terus kasi latihan soal lagi. Kan jadinya mereka bisa belajar sendiri. Selain itu kan, dikelas itu pasti ada yang paham atau lebih pintar jadi kan mereka bisa tanya dengan temannya itu. Disini itu jarang siswa mau tanya ke gurunya, mereka lebih suka tanya dengan teman sekelasnya. P : Kenapa begitu pak? Bukannya akan lebih baik mereka bertanya langsung pada guru mereka daripada dengan teman? G : Mungkin mereka canggung mbak kalo harus tanya ke saya. P : Cara bapak tahu kalo murid bapak sudah paham dengan apa yang bapak sampaikan itu bagaimana? G : Kan setiap 1KD selesai diajarkan, saya selalu adakan ulangan. Jadi tiap KD nya saya tahu siapa-siapa saja yang belum lulus untuk KD itu. Jadi ya untuk sementara saya gunakan hasil ulangan untuk patokan keberhasilan siswabelajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Lampiran 7
Wawancara Antara Peneliti Dan Siswa 1 P : Apa S:
kamu suka Fisika ?
Sebenarnya si ndak suka kak. Tapi karena masuk kelas IPA ya mau ndak mau harus mau belajar fisika. Memangnya kenapa kok ndak suka fisika? Kan pelajaran fisika itu
P :
asik? Pelajaran fisika itu sulit untuk dipahami kak. Apalagi kalau udah
S:
ketemu rumus. Bisa buat gila. P:
Kug sampai gila? Memangnya kenapa?
S :
Gimana ndak gila kak, udah materinya susah ditambah lagi gurunya tu kalo menjelaskan di kelas tu sulit dimengerti.
P:
Maksudnya kalo menjelaskan sulit dimengerti itu bagaimana?
S:
Gurunya tu kalo menjelaskan berbelit-belit jadi kita tu bukan jadi semakin paham malah jadi ndak ngerti-ngerti kak. Jadi bapaknya itu kalo menjelaskan kadang malah baca buku. Kan itu tandanya bapaknya juga belum paham dengan materinya kak. Ya memang si kak ndak mungkin bapaknya bisa hafal semua materi diluar kepala, tapi kalo sebentar-sebentar baca buku kalo pas menjelaskan kan kita juga jadi ragu.
P:
Jadi selama ini, kamu paham tidak kalo dijelaskan bapaknya?
S:
Ya kadang paham, kadang tidak.
P:
Trus kalo kamu tidak paham dengan materi yang diajarkan gimana?
S :
Tanya teman aja kak. Kan di kelas ada teman yang pintar jadi tanya aja sama dia kak. Lagian lebih enak dan nyaman tanya teman sendiri ketimbang tanya dengan bapaknya.
P: S :
Kenapa ndak tanya langsung dengan gurunya? Kalo tanya dengan gurunya tu terkadang malah bapaknya balik tanya ke kita mbak jadi tu malah ndak terjawab. Terus bapaknya itu kalo diminta ulangi untuk menjelaskan suka marah, mana dikelas itu kalo kita tanya dengan gurunya langsung suka diejek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
dengan teman yang lain. Suka dibilang cari muka didepan gurunya. P:
Menurutmu, apa yang kamu suka dari cara gurumu mengajar fisika?
S:
Wah, hampir ndak ada kak. Cuma kalo bapaknya kasi latihan di kelas itu, bapaknya suka pakai latihan yang di LKS terus udah ada jawabannya. Jadi kan tinggal contek aja soalnya aku punya LKS bekas kakakku dlu.
P:
Lalu kalo metode yang bapak gunakan di kelas bagaimana menurut mu?
S:
Bapaknya itu hanya pakai metode itu-itu terus dari kelas X sampai sekarang. Apalagi ni kak kalo udah disuruh diskusi kelompok terus disuruh presentasi tu, paling malas kak anak-anak tu. Itu metode paling membosankan yang pernah ada.
P :
Kenapa malah membosankan? Bukannya enak kalo bisa diskusi dengan teman?
S : Pas diskusinya memang asik kak, tapi pas presentasinya itu ndak dapat apa-apa. Bapaknya tu kadang ndak mau kasi penjelasan lagi. Jadi kan kita malah ndak dapat apa-apa. Habis presentasi yaudah langsung disuruh duduk aj gitu kayak yang pertemuan kedua itu lho kak. P : Dari semua materi gelombang yang diajarkan oleh bapaknya, dibagian mana yang kamu dan teman-teman lainnya masih mengganggapnya sulit untuk dipahami? S : Kalau dari semua materinya ya pertemuan terakhir kemarin kak yang
masih
binggung.
Bapaknya
hanya
menuliskan
persamaannya terus tidak ada contoh soal. Mana kalo materi yang isinya hitung-hitungan memang aku akui masih lemah. Jadi perlu contoh soal. Makanya pas ulangan kemarin pas soal no terakhir ndak aku isi karna memang ndak tau kak. P : Jadi, menurutmu seharusnya bapaknya harus bagaimana ketika mengajarkan pelajaran fisika? S : Mungkin bapaknya harus bisa mengganti metodenya yang lebih pas lagi. Ya kalo misalnya bapaknya mau pakai metode itu lagi ya setidaknya minggu depannya dibahas lagi jadi kan siswa ndak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
binggung. Terus, bapaknya itu dikelas harus bisa kasi latihan soal yang banyak kak kan kita udah kelas XII dan udah mau ujian tapi bapaknya jarang kasi latihan soal dari kelas XI kemarin. Lagian Ya kalau menurutku, guru yang baik itu guru yang harus paham dulu dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian guru itu bisa menyampaikan materi dengan baik di Kelas
dan
penjelasannya.
mampu
membuat
siswa
mengerti
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Lampiran 8
Wawancara Antara Peneliti Dan Siswa 2 P : Apa
kamu suka Fisika ?
Sebenarnya si suka kak. Tapi gurunya yang terkadang membuat
S :
pelajaran fisika itu tidak menyenangkan. Memangnya kenapa dengan gurunya?
P:
Kalo menurutku kak, gurunya itu tidak menguasai materi yang
S :
diajarkan. P:
Darimana kamu bisa menilai seperti itu?
S:
Kan bisa dilihat dari cara bapaknya menjelaskan dikelas. Bapaknya kalo menjelaskan itu sebentar-sebentar liat buku jadi mendingan kita baca buku aja daripada dijelaskan sama bapaknya.
P :
Terus selama ini, kamu dan teman-teman bisa memahami materi yang bapaknya ajarkan atau tidak?
S:
Ya jelas tidak mengerti kak.
P:
Jadi kalau kalian tidak paham bagaimana?
S : ya lebih baik tanya teman atau kalau ndak ya kita baca di LKS kak. Kan bapaknya kalau mengajar juga hanya membaca dibuku. P :
Kenapa tidak pas bapaknya menjelaskan terus kalo kalian tidak paham kalian tanya langsung kan lebih baik?
S :
Ya itu tadi kak. Bapaknya itu kalo kasi jawaban ke orang yang tanya itu butuh waktu lama. Jadi bapaknya baca dibuku dulu baru mencoba menjawab. Kadang itu malah pertanyaan tadi dibalikkan lagi ke kitanya. Kan kita tanya karna ndak tau tapi malah dibalikkan lagi. Jadi ya kita ndak dapat jawaban. Jadi mendingan gag tanya deh.
P :
Nah, menurutmu bagaimana dengan metode atau cara mengajar gurumu?
S : Buruk kak. Cara mengajarnya itu membuat kita bosan di Kelas. Jadi yang difikiran kita itu hanya pengen cepat-cepat selesai jam pelajaran jadi akhirnya ndak konsen dengan yang diajarkan dan membosankan apalagi pas diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI P:
88
Kenapa malah membosankan? Gimana tidak membosankan kak, bapaknya hanya duduk diam
S :
dengar kita presentasi tapi kita ndak dapat apa-apa karna bapaknya setelah kita presentasi tidak memberikan penjelasan ulang. Mendingan bapaknya aja yang menjelakan terus kita yang mencatat. Daripada pakai metode diskusi dna presentasi tapi kita tidak dapat apa-apa. Bosan juga si kak, dari dulu sampai sekarang itu-itu terus gaya bapaknya mengajar. Sekarang, dari materi gelombang yang udah bapaknya jelaskan,
P :
bagian mana yang menurutmu dan teman-teman sulit untuk kalian mengerti dan sampai saat ini belum paham? Sebenarnya kak, kalo aku pribadi, materi fisika kalo udah masuk
S:
ke persamaan itu udah sulit. Karna aku itu lemah kalo hitunghitungan. Kalo untuk materi gelombang kemarin ya bagian terakhir kan bapaknya hanya menjelaskan persamaanya terus ndak dikasi contoh lagi. Jadi pas ulangan kemarin punyaku ndak aku kerjakan. P :
Nah, menurutmu gurumu harus bagaimana supaya apa yang diajarkan bisa kalian pahami?
S:
ya mungkin bapaknya kalo sebelum mengajar itu baca materi dulu kak. Terus cara bapak mengajar harus diganti. Anak-anak di kelas itu kurang menyukai cara bapak mengajar apalagi kalo disuruh diskusi dan presentasi. Itu paling membosankan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lampiran 12 DAFTAR NILAI PRE TEST DAN POST TEST GEJALA GELOMBANG STANDAR KOMPETENSI: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum Mata pelajaran : FISIKA
Jumlah Siswa
: 30 siswa
Kelas
Jumlah yang Hadir
: 27 siswa
: XII IPA 1 NO
NAMA SISWA
KKM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ABDUL AZIZ AGUS SUYANTO AGUSTINA TANIA ANGGI ANITIA NINGSIH ARRUM MAHMUDA AURELIA TITUIS DEBY ADYATMA EDI SANJAYA EKA NURMALA EKO DARSONO ELENA LENTI ENGKY RT ETA MARIANA FETRIANA FIDELIS DWI NAWA APRIADI FIRJILIO NANO FITRIANI FLORARIA BAJARA FRANSISKUS EDO GREGORIUS GORI HENDRAWATI HOSEA SUPIRMAN IRAYANI JANIUS JEPRI DARMAWAN LIA HAYATUL NUW TAQWA LILIS SETIAWATI M. AZIZ FIKRI ANDRIANI DAKOSTA
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PRE TEST 80 70 20 60 70 50 20 80 60 60 20 80 70 30 20 20 30 30 20 20 60 80 -
NILAI
POST TEST 90 40 50 100 90 60 100 40 40 30 70 90 30 30 30 100 100 100 100 40 90 90 100 100 100 100 90 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Lampiran 13 DAFTAR NILAI ULANGAN KD 1 GEJALA GELOMBANG STANDAR KOMPETENSI: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum Mata pelajaran : FISIKA
Jumlah Siswa
: 30 siswa
Kelas
Jumlah yang Hadir
: 29 siswa
: XII IPA 1
NO
NAMA SISWA
KKM
NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ABDUL AZIZ AGUS SUYANTO AGUSTINA TANIA ANGGI ANITIA NINGSIH ARRUM MAHMUDA AURELIA TITUIS DEBY ADYATMA EDI SANJAYA EKA NURMALA EKO DARSONO ELENA LENTI ENGKY RT ETA MARIANA FETRIANA FIDELIS DWI NAWA APRIADI FIRJILIO NANO FITRIANI FLORARIA BAJARA FRANSISKUS EDO GREGORIUS GORI HENDRAWATI HOSEA SUPIRMAN IRAYANI JANIUS JEPRI DARMAWAN LIA HAYATUL NUW TAQWA LILIS SETIAWATI M. AZIZ FIKRI ANDRIANI DAKOSTA
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
80 75 85 70 60 85 85 70 60 55 60 70 55 55 75 80 90 60 60 80 90 85 90 50 75 55 65 80 85
KETERANGAN KETERCAPAIAN KKM TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI BELUM TERCAPAI BELUM TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 14
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DI KELAS
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI