PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Yulianus Jefrinus Dawe NIM. 111134297
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karyaku ini inginku persembahkan buat :
Tuhan Yesusku yang selalu ada di setiap waktu, dimanapun saya berada dan yang selalu menolong aku disaat aku jatuh dan putus asa.
Bunda Maria yang senantiasa hadir dan menemani aku disetiap waktu dan dikala aku membutuhkanNya.
Kedua orang tuaku yang telah melahirkan dan membesarkan aku dengan cinta dan kasih sayang, dan yang selalu mendoakan aku meminta perlindungan, menjaga kesehatan aku, dan meminta keberhasilanku.
Ketiga adik-adikku yaitu Remon, Andri, dan Amel yang selalu memberikan doa dan semangat disaat aku putus asa.
Teman-Teman seperjuanganku PPGT 2011
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
Dan semua orang yang sangat mengasihiku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Ucapkanlah rasa syukur kepada Tuhan segala sesuatu yang kita peroleh
Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7:7)
"kalau bisa mendulang emas, kenapa mesti menyesali perak yang didapat?"
Jangan menunda-nunda pekerjaan
Tidak ada suatu masalah yang tak ada jalan keluar
Jatuh bangunnya hidup merupakan bumbu penyedap untuk meraih kesuksesan
Jangan takut untuk bermimpi, buatlah sebanyak apapun mimpimu, karena mimpi ada untuk kau raih
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Maret 2015
Yulianus Jefrinus Dawe
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Yulianus Jefrinus Dawe
Nomor Mahasiswa
: 111134297
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Gaya dan Gerak untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam
bentuk
apa
saja,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 14 Maret 2015 Yang menyatakan
Yulianus Jefrinus Dawe
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA GAYA DAN GERAK UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Yulianus JefrinusDawe Universitas Sanata Dharma 2015
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013. Penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang mengacu pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan saintifik menggunakan pendidikan karakter, serta pada proses kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian otentik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema “gaya dan gerak” mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E. Kemp dan prosedur peneleitian pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana , yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SDN Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang pakar kurikulum SD 2013 dan dua orang guru sekolah dasar yang melaksanakan kurikulum SD 2013. Berdasarkan hasil validasi dua orang pakar kurikulum SD 2013 menghasilkan skor rata-rata 4,06 (baik) dan 4,48 (sangat baik) , serta dua orang guru yang melaksanakan kurikulum SD 2013 menghasilkan skor rata-rata 4,44 (sangat baik) dan 4,68 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rata-rata skor 4,41 dengan kategori “sangat baik” dari rentang rata-rata skor minimal 1 sampai rata-rata skor maksimal 5 . Dengan demikian produk yang dikembangkan dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diuji coba terbatas sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu; 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa.
Kata kunci :Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT SOFTWARE DEVELOPMENT LEARNING CURRICULUM SD 2013 REFER TO SUB THEME GAYA AND GERAK FOR CLASS IV PRIMARY
Yulianus Jefrinus Dawe Sanata Dharma University 2015 This research was done because there are many teachers require samples of products such as learning device refers to the primary curriculum in 2013. This study is that the products with the elementary curriculum learning refers to learning in 2013 that refers to the thematic integrative scientific approach using character education, as well as the process of learning activities using authentic assessment. This research aims to develop learning tools to describe the quality of the learning procedure products subthemes "force and motion" refers to SD 2013 curriculum for fourth grade students from elementary schools. This research is the development of research. This learning software development using learning software development procedures Jerold E. Kemp and procedures peneleitian development proposed by Bord and Gall. Both the development procedure was adapted into a simpler model of development, which is used as a basis in research. Development procedures used in this study involved five steps: 1) the potential and problems, 2) data collection, 3) product design, 4) validation expert, 5) revision of the design, to produce the final product design in the form of learning tools that refers to the curriculum SD-2013 to the fourth grade primary school students. Instruments in this study is a list of interview questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to fourth grade teacher SDN Kalasan 1, while the questionnaire is used to validate the quality of learning by two experts elementary school curriculum in 2013 and two elementary school teachers who implement the elementary curriculum in 2013. Based on the results of the validation of two elementary curriculum specialists in 2013 resulted in an average score of 4.06 (good) and 4.48 (very good), and two elementary school teachers implement the curriculum in 2013 resulted in an average score of 4.44 (very good) and 4.68 (very good). The learning device receives an average score of 4.41 with the category of "very good" from the range of the average score of at least 1 to the average score of a maximum of 5. Thus the developed product is said to have good quality and worth to be tested is limited as a learning device that refers to the primary school curriculum in 2013. The validation results based on the 11 aspects, namely; 1) RPPTH identity, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) student worksheets, 11) languages. Keywords: elementary school curriculum in 2013, learning devices
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atar berkat dan karunia-Nya yang agung, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Gaya dan Gerak untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan baik dan memuaskan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sebagai insan yang lemah dan rapuh penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Sarjono,S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan I yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah. 6. Ibu Sri Rejeki selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan I yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah. 7. Ibu Kartika Kirana, S.S. selaku kepala sekolah SDKE Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 8. Ibu Purwanti, S.Pd. selaku guru kelas II SD Negeri Kalasan I yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9. Rusmawan S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. Dra. Maslichah Asyari, M. Pd. selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 11. Orang tuaku tercinta bapak Gerardus Tegi dan mama Maria Gobhe
yang setia
memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 12. Adik-adikku tersayang Remon, Andri, dam Amel yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 13. Teman-teman seperjuangan 34 mahasiswa PPGT USD 2011 yang selalu menemani dalam suka dan duka dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 20 Mei 2014 Penulis
Yulianus Jefrinus Dawe
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….............
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………………...
iv
MOTTO……………………………………………………………………........................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………………..
vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ………………………………………………...
vii
ABSTRAK ………………………………………………………………………………...
viii
ABSTRACT ………………………………………………………………………………..
ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….............
x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………...
xiv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………...
xv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………...
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………...
1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………
6
C. Tujuan Penulisan Makalah ………………………………………………………...
6
D. Manfaat Penulisan Makalah ……………………………………………………….
6
E. Batasan Istilah ……………………………………………………………………..
7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ………………………………………….
8
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………………................
9
A. Kajian Pustaka …………………..………………………………………………...
9
1. Kurikulum SD 2013 …………………………………………………………...
9
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ………………………………
27
B. Penelitian yang Relevan …………………………………………………………...
47
C. Kerangka Pikir ……………………..……………………………………………...
49
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………………...
51
BAB III. METODE PENELITIAN ………………….……………………………………
52
A. Jenis Penelitian ……………………...……………………………………….........
52
B. Prosedur Pengembangan ………………………………………..............................
52
C. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………………..
59
D. Hasil Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ...…………………………………..........
60
E. Teknik Pengumpulan Data …………………...……………………………………
60
F. Instrument Penelitian …………………………..………………………………….
61
1. Pedoman Wawancara ………………………………………………………….
61
2. Lembar Kuesioner ……………………………………………………………..
62
G. Teknik Analisis Data ……………………..…………………………………….....
65
1. Data Kualitatif …………………………………………………………………
65
2. Data Kuantitatif ………………………………………………………………..
66
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..………………………………..
70
A. Analisis Kebutuhan ………………………………………………………………..
70
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ………………………………………..
70
2. Pembahasan Hasil Wawancara ………………………………………………..
75
B. Deskripsi Produk Awal ………………..…………………………………………..
76
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk …….…………….
79
D. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ..…………………………………………..
84
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN ….
91
A. Kesimpulan .……………………………………………………………….............
91
B. Keterbatasan Pengembangan ……………………...................................................
92
C. Saran …………………………………………………………………….………...
93
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………......
94
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………
97
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp ………………………………...
43
Gambar 2. Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran …………………...
56
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum ……………………………………………...
10
Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir ………………………………………………………...
12
Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 …………………………………………..
13
Tabel 4. Jadwal Penelitian ………………………………………………………………….
59
Tabel 5. Instrumen Survei Kebutuhan ……………………………………………………...
61
Tabel 6. Instrumen Lembar Kuesioner yang Digunakan Untuk Validasi Pakar Kurikulum
63
SD dan Guru SD …………………………………………………………………. Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima ………………………………………………………..
66
Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima ………………………………………………………….
68
Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ……………………………………..
81
Tabel 10. Saran Kepala Sekolah Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ……………...
83
Table 11. Saran Guru Kelas II Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ……..……….....
81
Tabel 12. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Kepala Sekolah dan Guru 88 SD Kelas II Pelaksana Kurikulum SD 2013 ……………………………………..
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ……………………………………………………………
97
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian …………………………………………………...
100
Lampiran 3 Hasil Wawancara ………………………………………………………………
102
Lampiran 4 Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 …………………………………….
108
Lampiran 5 Hasil Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 ………………………….
117
Lampiran 6 Silabus …………………………………………………………………………
132
Lampiran 7 Biodata Penulis ………………………………………………………………...
147
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah) …………………………………..
150
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang, berjenjang, dan berkelanjutan tanpa ada batasan usia, suku, agama maupun ras. Melalui pendidikan peserta didik dirubah menjadi manusia yang utuh dan berkarakter yang baik sesuai dengan tujuan penciptaannya. Setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan secara formal maupun nonformal harus dijadikan sebagai dasar pembentukan kepribadian atau karakter setiap peserta didik. Namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih dikategorikan rendah dan kalah dengan Negara-negara lain di Asia maupun ASEAN (Mulyasa, 2014: 13). Untuk menyetarakan mutu pendidikan Indonesia dengan Negara-negara lain di Asia, maupun dunia diperlukan suatu perubahaan yang mendasar. Perubahan tersebut ialah perubahaan kurikulum. Kurikulum merupakan alat, pedoman pelaksanaan pembelajaran dalam menentukan tujuan pembelajaran. Menurut Mulyasa (2014: 59) dan Hidayat (2013: 111), kurikulum itu bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman dan tujuan dari sebuah perubahaan kurikulum harus memiliki tujuan dan arah yang jelas, sebab jika tidak maka perubahan kurikulum akan sia-sia atau akan mubazir. Secara etimologis, kurikulum (curriculum) berasal dari Bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya adalah “pelari” dan curere yang berarti “tempat
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
berpacu” (Arifin, 2011: 2). Menurut Dakir (2004: 2), kurikulum merupakan sebuah program pendidikan yang dirancang dan direncanakan serta berisi berbagai macam bahan ajar dan pengalaman belajar serta perangkat pembelajaran yang dibuat secara sistematik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berlaku sehingga dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas. Dijaman yang semakin maju dan terus berkembang setiap satuan pendidikan ikut mengalami proses perkembangan maupun ikut merasakan dampak dari perkembangan tersebut. Tantangan dimasa yang akan datang pun akan semakin rumit dan kompleks. Menurut Hidayat (2013: 113), perubahaan kurikulum SD 2013 sangat diharapkan akan lahirnya generasi baru yang lebih cerdas komprehensif, yakni tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosi, sosial, dan spiritual. Selain itu juga, menurut Mulyasa (2014:65), produk dari pengembangan kurikulum SD 2013 akan menghasilkan manusia Indonesia yang lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang disatukan dalam setiap pembelajaran dan dikemas dalam satu tema umum. Jadi, sangat diharapkan produk dari kurikulum SD 2013 akan menghasilkan manusia Indonesia yang lebih berkarakter dan berkompetensi, sehinggah manusia Indonesia dapat menghadapi tantangan dimasa yang akan datang seperti pengaruh globalisasi, pasar bebas, kemajuan teknologi dan informasi, dan masalah-masalah genting lainnya (Mulyasa, 2014: 63). Lebih lanjut ditegaskan oleh Kurinasih & Sani (2014: 31), alasan perubahan kurikulum dilakukan adalah agar kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
yang diterapkan dapat mengakomodir tantangan dimasa mendatang dan mempersiapkan peserta didik akan segala kemungkinan yang terjadi dimasa mendatang sehinggah para generasi baru tidak salah menyikapi segala bentuk perubahan yang akan terjadi. Menurut Hidayat (2013: 122), pada dewasa ini banyak sekali perubahaan, salah satunya yaitu perubahaan cara pandang setiap orang tentang bagaimana pendidikan itu seharusnya dilaksanakan. Tidak hanya itu saja, paradigma belajarpun ikut berubah, yaitu tidak lagi teaching melainkan learning. Siswa tidak lagi menerima segala informasi dari guru atau hanya guru saja sebagai satu-satunya sumber informasi melainkan siswa yang mencari dan menemukan sendiri informasi tersebut. Dengan demikian, peran seorang guru akan berubah hanya sebatas sebagai fasilitator atau pembimbing saja. Siswa akan
lebih
banyak
melakukan
observasi,
bertanya,
menalar,
dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang diperoleh atau yang diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran. Semua proses ini akan terjadi dalam implementasi kurikulum SD 2013. Menurut Mulyasa (2014: 42), kurikulum 2013 ingin merubah orientasi terhadap hasil dan materi pembelajaran sebagai sebuah proses pembelajaran. Menurut Mulyasa (2014: 42), sebagai sutradara dalam implementasi kurikulum SD 2013, guru menjadi kunci sukses dalam menentukan keberhasilan penerapan kurikulum SD 2013 itu sendiri. Menurut Hidayat (2013: 26), guru tidak hanya sebagai pelaksana kurikulum saja tetapi sebagai perancang perangkat pembelajaran dan penilaian kurikulum itu sendiri. Oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
karena itu, guru harus kreatif dalam merancang perangkat pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, menjadi fasilitator, dan mitra belajar bagi peserta didik itu sendiri. Selain itu juga, guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang, seperti masalah globalisasi (Mulyasa, 2014: 42). Dalam kurikulum SD 2013 perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, RPPTH, bahan ajar, LKS, media pembelajaran, dan penilaian. Menurut Mulyasa (2014: 80), perangkat pembelajaran tidak disusun oleh guru melainkan oleh tim penyusun kurikulum. Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014: 1), guru atau sekolah diberikan wewenang untuk mengembangkan perangkat pembelajaran tersebut berdasarkan daerah tempat tinggal atau kondisi lingkungan sekitarnya. Perancangan perangkat pembelajaran harus benar-benar sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar sehingga siswa tidak kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. Perangkat pembelajaran yang telah dirancang akan membantu guru dalam menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Dengan adanya perangkat pembelajaran, proses pembelajaran akan lebih terarah sehingga terwujudnya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, dengan narasumber Ibu Sri Rejeki, pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB di SD Negeri Kalasan I yang merupakan salah satu SD yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sebagai SD percobaan penerapan Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Menurut Ibu Sri Rejeki, penyampaian materi dalam kurikulum SD 2013 tidak terpisah, tetapi disampaikan secara menyeluruh yang dikemas dalam satu tema. Jadi, peserta didik belajar berdasarkan tema tanpa mengetahui mata pelajaran yang sedang dan yang mau dipelajari oleh peserta didik. Hanya guru yang mengetahui muatan yang ada dalam setiap tema dan pembelajaran. Ada dua pendekatan yang harus digunakan dalam setiap proses pembelajaran yakni, pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Pada pendekatan saintifik, ada tahapan pembelajaran yang harus dilakukan siswa yakni; mulai dari observasi, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Namun, pada beberapa kesempatan guru masih mengalami beberapa kendala dalam melaksanakan langkah-langkah tersebut. Hal ini dikarenakan minimnya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran di sekolah. Dalam kurikulum SD 2013 juga diajarkan pendidikan karakter. Tujuan dimasukannya pendidikan karakter dalam kurikulum SD 2013 yaitu, siswa diharapkan mempunyai karakter yang kuat dan baik setelah berada di luar kelas. Tidak ada batasan karakter apa yang akan dinilai dalam setiap pembelajaran dan juga tidak berpatokan pada panduan permendikbud yang terpenting siswa melakukan hal-hal yang baik. Selain beberapa hal yang telah disebutkan menurut Ibu Sri, penerapan Kurikulum SD 2013 belum maksimal, hal ini dikarenakan jumlah siswa yang melebihi kapasitas normal dalam satu kelas, sehinggah guru kesulitan untuk melakukan penilaian yang efektif dan efisien terhadap anak.
Selain itu,
penerapan kurikulum SD 2013 masih memiliki banyak kendala yakni;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
keterbatasan pemahaman guru akan kurikulum SD 2013, waktu sosialisai kurikulum SD 2013 yang terbatas dan minimnya sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Selain itu, guru juga masih kesulitan dalam menyesuaikan silabus dan RPPTH yang dikembangkan oleh tim pengembangan kurikulum dengan keadaan sekolah. Penilaian rapor pun masih sulit dilakukan, karena guru harus menghitung berbagai macam penilaian yang dinilai selama satu semester. Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut, maka perangkat pembelajaran merupakan bagian penting dalam kurikulum. Sedangkan, kurikulum merupakan alat terpenting untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik serta meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Perangkat pembelajaran menjadi hal penting sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran dan memberikan penilaian kepada siswa secara obyektif. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang sesuai, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013 yang mencakup kebutuhan guru dan siswa pada umumnya dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Gaya Dan Gerak Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Perangkat pembelajaran ini masih dalam percobaan dan masih perlu disempurnakan lagi.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 2. Untuk mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi mahasiswa Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru terutama semakin terampil dalam mengolah perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Bagi guru Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. Bagi siswa Perangkat pembelajaran ini membantu siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam melakukan pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 4. Bagi sekolah Sebagai tambahan refrensi pada sekolah dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 5. Bagi Prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gaya dan Gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 merupakan kurikulum yang dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif serta melakukan penilaian otentik. 2. Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang terencana dalam proses pembentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, dimana ciri-ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong dan diperdayakan melalui teladan atau perbuatan dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
3. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu yang melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan suatu konsep dan memecahkan sendiri konsep tersebut. 4. Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi dengan pendekatan ilmiah yang dirancang sedemikian rupa, di mana peserta didik diharapkan dapat mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan, dan mengkomunikasikannya secara utuh sehinggah dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalahnya sendiri. 5. Penilaian otentik adalah jenis penilaian yang dilakukan guru secara menyeluruh kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui proses pengambilan data yang bisa memberikan gambaran kepada guru untuk melakukan penilaian. 6. Perangkat Pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, media pembelajaran, instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/ Semester, Tema/ Sub Tema, Pertemuan ke berapa, Alokasi Waktu, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian dan lampiran-lampiran. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Dalam kurikulum SD 2013 RPPTH disusun dengan menggunakan pendekatan tematik integratif. Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh muatan pelajaran. Kompetensi dari berbagai muatan pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai
tema
yang
mengintegrasikan
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, yang terdiri dari kegiatan mengamati (observating), mananya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan mengkomunikasikan. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui
penugasan.
Kinerja
siswa
dinilai
melalui
pengamatan
menggunakan lembar pengamatan. Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut periode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
waktu tertentu berupa investigasi yang dilakukan oleh siswa mulai perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD dimana penyusunannya memperhatikan penulisan tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat dan juga tanda tata penghubung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Menurut Hidayat (2013: 1), setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum yang diterapkan telah mengalami sejumlah pergantian atau perubahaan yang merupakan akibat dari sistem ekonomi, sosial budaya, ekonomi, dan perkembangan IPTEK. Menurut Arifin (2011: 1), kurikulum merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai pedoman pelaksanaan suatu pembelajaran pada semua jenjang pendidikan yang berlaku disuatu Negara tertentu. Di Indonesia kurikulum dilandasi atas filsafat dan dasar Negara yang berlaku, yaitu Pancasila dan UUD 1945 ( a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Menurut Hidayat (2013: 111), setiap perubahaan kurikulum yang dilakukan menunjukan bahwa sistem kurikulum bersifat dinamis mengikuti setiap perubahaan dan perkembangan zaman. Perubahan kurikulum tidak semata dirubah begitu saja, tetapi perubahan kurikulum harus memiliki tujuan dan arah yang jelas, sehingga jelas tujuan yang dihasilkan dari perubahan kurikulum tersebut, begitupun dengan perubahan kurikulum SD 2013. Kurikulum SD 2013
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
diharapkan menghasilkan produk yang mampu menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. Pengembangan
kurikulum
SD
2013
merupakan
lanjutan
pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai dirintis pada tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Daryanto & Sudjendro, 2014:28). Perubahaan dan pengembangan kurikulum SD 2013 juga diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan yang terjadi pada kurikulum saat ini (KTSP) sekaligus untuk mengantisipasi tantangan perkembangan zaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Berikut menurut Mulyasa (2014: 61), tabel kesenjangan kurikulum yang berlaku saat ini. Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL A. KOMPETENSI LULUSAN 1. Belum sepenuhnya menekankan 1. Berkarakter mulia pendidikan karakter 2. Belum menghasilkan keterampilan 2. Keterampilan yang relevan sesuai kebutuhan 3. Pengetahuan-pengetahuan lepas 3. Pengetahuan-pengetahuan terkait 1. 2. 3.
1. 2. 3.
B. MATERI PEMBELAJARAN Belum relevan dengan kompetensi 1. Relevan dengan materi yang yang dibutuhkan dibutuhkan Beban belajar terlalu berat 2. Materi esensial Terlalu luas, kurang mendalam 3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak C. PROSES PEMBELAJARAN Berpusat pada guru 1. Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran berorientasi 2. Sifat pembelajaran yang pada pada buku teks kontekstual Buku teks hanya memuat materi 3. Buku teks memuat materi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
bahasan
1.
2.
1. 2.
proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan D. PENILAIAN Menekankan aspek kognitif 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional Tes menjadi cara penilaian yang 2. Penilaian tes pada portofolio dominan saling melengkapi E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Memenuhi kompetensi profesi saja 1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogik, sosial, dan personal Fokus pada ukuran kinerja PTK 2. Motivasi mengajar
F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1. Satuan pendidikan mempunyai 1. Pemerintah pusat dan daerah pembebasan dalam pengelolaan memiliki kendali kualitas dalam kurikulum pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan 2. Masih terdapat kecenderungan 2. Satuan pendidikan mampu satuan pendidikan menyusun menyusun kurikulum dengan kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi mempertimbangkan kondisi satuan satuan pendidikan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan peserta peserta didik, dan potensi daerah didik, dan potensi daerah. 3. Pemerintah hanya menyiapkan 3. Pemerintah menyiapkan semua sampai standar isi mata pelajaran komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman
Menurut Hidayat (2013: 122) dan Abidin (2014: 8), pada dewasa ini telah terjadi perubahan paradigma belajar, yaitu perubahan bagaimana pendidikan itu seharusnya diselenggarakan dan makna dari pendidikan itu sendiri dimana pendidikan akan dihadapkan sejumlah tantangan yang semakin berat di masa yang akan datang. Salah satu tantangannya adalah bagaimana pendidikan dapat menghasilkan produk manusia yang utuh. Pada kurikulum sebelumnya, produk yang dihasilkan dari kurikulum adalah sumber daya manusia yang lebih dititikberatkan pada kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
berpikir dan komunikasi. Untuk mengubah semuanya itu perlu perubahaan terhadap pola pikir manusia. Berikut ini merupakan merupakan penyempurnaan pola pikir yang dikemukakan oleh Mulyasa (2014: 63). Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir No. 1. 2.
3.
4. 5.
KBK 2004
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentukan sikap, pembentukan keterampilan, dan pembentukan pengetahuan Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti (tiap kelas)
Menurut Hidayat (2013: 126), salah satu ciri yang menandakan perubahan pada kurikulum SD 2013 adalah empat standar pendidikan yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Lebih lanjut menurut Mulyasa (2014: 77), pengembangan kurikulum SD 2013 ditandai dengan penataan ulang pada tingkat nasional terhadap Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Elemen perubahaan kurikulum SD 2013 dituangkan dalam table berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ELEMEN Kompetensi Lulusan Kedudukan mata pelajaran (ISI) Pendekatan (ISI)
Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan alokasi waktu) ISI
ELEMEN Proses pembelajaran
DESKRIPSI SD SMP SMA SMK Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Kompetensi dikembangkan melalui Tematik terpadu Mata pelajaran dalam semua mata pelajaran - Holistik dan - TIK menjadi integratif media semua berfokus mata pelajaran kepada alam, - Pengembangan sosial dan diri terintegrasi budaya pada setiap - Pembelajaran mata pelajaran dilaksanakan dan dengan ekstrakurikuler pendekatan - Jumlah mata sains pelajaran dari - Jumlah mata 12 menjadi 10 pelajaran dari - Jumlah jam 10 menjadi 6 bertambah 6 - Jumlah jam JP/ minggu bertambah 4 akibat JP/minggu perubahaan akibat pendekatan perubahan pembelajaran pendekatan pembelajaran
Mata pelajaran wajib dan pilihan
Mata pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi - Perubahaan - Penyesuaian jenis sistem ada pada keahlian mata pelajaran berdasarkan wajib dan ada spectrum pada mata kebutuhan saat pelajaran pilihan ini - Terjadi - Penyeragaman pengurangan mata pelajaran mata pelajaran dasar umum yang harus diikuti - Produktif siswa disesuaikan - Jumlah jam dengan tren bertambah 2 JP/ perkembangan minggu akibat industri perubahaan - Pengelompokkan pendekatan mata pelajaran pembelajaran produktif sehinggah tidak terlalu rinci pembagiannya.
DESKRIPSI SD SMP SMA SMK - Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. - Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat - Guru bukan satu-satunya sumber belajar. - Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Tematik dan IPA dan IPS Adanya mata Kompetensi terpadu masing-masing pelajaran wajib, keterampilan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penilaian
-
Ekstrakurikul er
-
17
diajarkan secara pilihan sesuai bakat sesuai dengan terpadu dan minatnya standar industri Penilaian berbasis kompetensi Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Pramuka - UKS (wajib) - Pramuka UKS - PMR PMR - Dll Bahasa Perlunya ekstrakurikuler partisipasi aktif siswa dalam Inggris permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
b. Penguatan Pendidikan Karakter 1) Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah pendidikan yang membentuk kepribadian sesorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormmati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. (Thomas Lickona: dalam Mahmud, 2012: 23). Menurut Scerenko (1997), dalam Samani dan Hariyanto (2012: 45) pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong, dan diperdayakan melalui teladan, kajian (sejarah, dan biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa-apa yang diamati dan dipelajari). Menurut Maksudin (2013: 82) pendidikan karakter adalah suatu proses ilmiah pengembangan format kemampuan dan pemikiran yang diinginkan yang berhubungan dengan isu nilainilai. Menurut Salahudin dan Alkrienciehie (2013: 42), pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Menurut Aqib (2012: 36), pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan
menginternalisasi
nilai-nilai
sehinggah
peserta
didik
berperilaku sebagai insani kamil. Berdasarkan
pengertian
para
ahli
di
atas,
penulis
menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang terencana dalam proses pembentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, dimana ciri-ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong dan diperdayakan melalui teladan atau perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
2) Fungsi Pendidikan Karakter Menurut Salahudin dan Alkrienciehie (2013: 43), pendidikan karakter memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut ini; a) Pengembangan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik”. b) Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. c) Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. c. Pendekatan Tematik Integratif Kemendikbud pertama kali mulai menerapkan kurikulum SD 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 di beberapa sekolah yang dijadikan sebagai model implementasi kurikulum SD 2013 di semua jenjang pendidikan sekolah terutama jenjang SD/MI karena pada jenjang ini paling banyak terjadi perubahaan. Tematik integratif merupakan salah satu ciri implementasi kurikulum SD 2013 pada jenjang SD (Majid, 2014: 80). Menurut Daryanto & Sudjendro (2014: 81), tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Menurut Majid (2014: 86), pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam beberapa tema.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Tema mempunyai maksud untuk menyatukan isi dari kurikulum menjadi satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan Bahasa peserta didik, dan menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Lebih lanjut menurut Hosnan (2014: 364), pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehinggah siswa dapat menemukan pengalaman nyata secara langsung dan melatih kemandirian siswa dalam menemukan sesuatu hal dan memecahkan sendiri masalah tersebut. Melalui pengalaman nyatanya tersebut siswa dapat memahami berbagai hal karena apa yang dipelajarinya bukan hanya membahasa masalah yang dihadapinya itu melainkan juga masalah-masalah atau konsep-konsep lain lain yang masih berhubungan. Untuk mewujudkan semuanya itu, guru perlu merancang pembelajar yang dapat membuat pengalaman belajar menjadi lebih bermakna dan lebih efektif. 1) Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif Menurut Majid (2014: 89), dalam membuat perencanaan pembelajaran siswa, guru haru mengetahui beberapa prinsip pembelajaran tematik integratif dalam implementasi kurikulum SD 2013 sebagai berikut ini; a) Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, kontekstual, dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema merupakan alat pemersatu materi dari beberapa mata pelajaran yang berhubungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
b) Pembelajaran tematik integratif harus mencakup materi dari beberapa mata pelajaran yang mungkin saling berkaitan. Materi-materi yang terpilih akan menjelaskan tema secara lebih bermakna. c) Pembelajaran tematik integratif sebisa mungkin mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. d) Materi pembelajaran yang disatukan dalam satu tema harus mempertimbangkan
karakteristik
siswa
seperti
minat,
kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. e) Materi pembelajaran yang dipadukan tidak terlalu memaksa, artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. 2) Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu Selain
mengungkapkan
prinsip
pembelajaran
tematik
integratif, Majid (2014: 89), juga mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut; a) Berpusat pada siswa (student cantered) Sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar dan guru sebagai fasilitator dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
b) Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Melalui pengalaman langsung siswa dihadapkan dengan masalah-masalah konkrit sebagai dasar untuk memahami sesuatu yang lebih abstrak. c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain menjadi tidak begitu jelas. Hal ini dikarenakan fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari. d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu untuk memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini sangat diperlukan siswa dalam memecahkan
setiap
masalah
yang
dihadapinya
dalam
kehidupan sehari-hari. e) Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah siswa sekalipun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f) Menggunakan
prinsip
belajar
sambil
bermain
23
dan
menyenangkan Pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain di luar kelas. Ketika tema yang akan dipelajari berhubungan dengan alam maka siswa akan belajar di luar kelas. 3) Tahapan Pembelajaran Terpadu Selanjutnya dalam modul PLPG (2013: 197), dijelaskan prosedur perancangan pembelajaran tematik integratif sebagai berikut: a) Memilih dan menentukan tema Guru harus terlebih dahulu memetakan terlebih dahulu tematema pengikta keterpaduan. Untuk itu guru juga harus berdiskusi dengan siswa menentukan tema berdasarkan minat dan kebutuhan siswa sendiri. b) Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, serta membuat indikator Guru terlebih dahulu membaca dan memahami semua SKL, KI, dan KD dari semua mata pelajaran yang akan dipadukan. Setelah guru memiliki beberapa tema untuk satu tahun pembelajaran, guru selanjutnya mulai menganalisis SKL, KI, dan KD dari semua mata pelajaran yang akan dipadukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
langkah terakhir adalah guru mulai merumuskan indikator berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. c) Melakukan pemetaan kompetensi dasar, indikator dengan tema Kompetensi dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam kurikulum SD 2013 dan juga tema untuk setiap proses pembelajaran untuk kelas satu sampai kelas enam juga telah dibuat oleh tim pengembang kurikulum SD 2013, namun demikian guru juga masih perlu mengembangkan indikator dan melakukan kegiatan pemetaan kompetensi dasar dan indikator tersebut dikaitkan dengan tema yang sudah tersedia dimasukan kedalam format pemetaan agar lebih mudah dalam proses penyajian pembelajaran, indikator mana saja yang dapat disajikan secara terpadu dengan cara memberikan tanda cek (√) pada indikator tersebut. d) Membuat jaringan tema kompetensi dasar Setelah melakukan pemetaan kompetensi dasar, indikator dengan tema dalam satu tahun pelajaran dan telah memetakan indikator mana saja yang akan disajikan dalam tema, maka sebaiknya dilanjutkan dengan membuat jarring KD dan indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format jaringan KD dan indikator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
e) Menyusun silabus tematik terpadu Setalah guru membuat jaringan KD dan indikator, guru kemudian menyusun silabus tematik untuk lebih memudahkan guru dalam meliha seluruh desain pembelajaran untuk setiap tema sampai tuntas tersajikan dalam proses pembelajaran. Di dalam silabus tematik ini memberikan gambaran secara umum tema yang dipilih akan disajikan dalam beberapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian tema tersebut. f) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu Langkah yang paling terakhir dalam perancangan adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu. Dalam RPP tematik terpadu ini diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang disatukan dalam tema.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik terpadu adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu yang melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan suatu konsep dan memecahkan sendiri konsep tersebut. Tema yang diambil pun tidak jauh dari lingkungan siswa, semuanya diambil berdasarkan kondisi dan tempat siswa melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
aktifitasnya.
Terciptanya
pembelajaran
yang
menarik
26
dan
menyenangkan akan membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang berlangsung. d. Pendekatan Saintifik Menurut Abidin (2014: 127), pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Menurut Hosnan (2014: 34), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Dalam
Modul
PLPG
(2013:
200),
pendekatan
saintifik
dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi pelajaran dengan menggunakan metode saintifik. Dalam metode saintifik informasi dapat diperoleh dari mana saja, kapan saja, dan tidak tergantung pada satu sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
informasi saja, yaitu guru. Sangat diharapkan dengan menggunakan metode belajar ini, peserta didik dapat mencari informasi dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu oleh guru. Penerapan metode saintifik dalam proses pembelajaran melibatkan keterampilan proses yang meliputi, pengamatan, pengklasifikasian, pengukuran, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Semua kegiatan itu dilakukan oleh siswa sendiri, guru hanya sebatas mengawasi dan membimbing kegiatan tersebut. Hal ini diperlukan untuk melatih kedewasaan siswa, melatih siswa untuk berpikir kritis, dan melatih siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Hosnan, 2014: 34) dan (Modul PLPG, 2013: 200). Berdasarkan pandangan para ahli di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi dengan pendekatan ilmiah yang dirancang sedemikian rupa, dimana peserta didik diharapkan dapat mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan, dan mengkomunikasikannya secara utuh sehinggah dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalahnya sendiri. e. Penilaian Otentik Penilaian otentik berdasarkan Modul PLPG (2013), adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk rana sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Penilaian otentik (authentic assement) menurut Nurgiyantoro (2011: 23), adalah penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagaimana halnya di dunia nyata dan di sekolah. Penilaian otentik lebih menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Menurut Muslich (2011: 69), penilaian otentik adalah jenis penelitian yang memicu peserta didik untuk aktif membangun pengetahuan dan yang dapat membentuk kompetensi seperti yang ditetapkan dalam SKL, SK, KD, maupun indikator. Dalam praktiknya penilaian otentik merupakan penilaian berbasis kompetensi yang berkelanjutan. Menurut Kunandar (2014: 35), penilaian otentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrument penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi atau kompetensi inti dan kompetensi dasar. Menurut Basuki dan Hariyanto (2014: 168), penilaian otentik adalah cermin nyata (the real mirror) dari kondisi pembelajaran siswa. Penilaian otentik dilakukan berdasarkan pengalaman nyata siswa sendiri. Menurut Abidin (2014: 81), penilaian otentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
perkembangan siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa harus diketahui oleh guru, sehinggah guru dapat memastikan bahwa siswa benar-benar mengalami proses pembelajaran yang benar. Menurut Kemendikbud (2013: 5), penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. Berdasarkan pandangan para ahli di atas, penulis kemudian menyimpulkan bahwa penilaian otentik (authentic assessment) adalah jenis penilaian yang dilakukan guru secara menyeluruh kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui proses pengambilan data yang bisa memberikan gambaran kepada guru untuk melakukan penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan apa yang dilakukan siswa secara nyata, berdasarkan pengalamanya sendiri, sehinggah dapat membantu guru untuk memastikan apakah siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran. 1) Ciri-Ciri Penilaian Otentik Menurut Kunandar (2014: 38), penilaian otentik memiliki beberapa ciri diantaranya sebagai berikut: a) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
(performance) dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh peserta didik. b) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan atau kemampuan proses peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. c) Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik guru harus menggunakan berbagai teknik penilaian dan menggunakan berbagai sumber atau data yang bisa digunakan sebagai sumber informasi yang menggambarkan penguasaan kompetensi peserta didik. d) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu harus secara komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata. e) Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya. f) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur kedalaman terhadap penguasaan kompetensi tertentu secara obyektif. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk membangun sebuah gedung, seorang arsitek professional terlebih dahulu membuat rancangan bentuk gedung yang sesuai dengan struktur dan kondisi tanah, menentukan bahan-bahan bangunan yang akan dibutuhkan, menghitung biaya yang dibutuhkan selama pembangunan gedung, dan menentukan jumlah pegawai yang akan mengerjakan gedung tersebut. Melalui perencanaan yang matang, seorang arsitek dapat menentukan maksimal waktu yang dibutuhkan untuk membangun gedung tersebut, sehinggah hasil dari pembangunan gedung tersebut sesuai dengan harapan dan keinginan kita sendiri. Apa yang terjadi jika kita membangun gedung tanpa ada perncanaan terlebih dahulu? Pasti semua tidak berjalan dengan lancar, begitupun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan (Sanjaya. 2008: 29). Bagaimana dengan guru yang professional? Apakah membutuhkan perencanaan yang matang? Dalam suatu proses pembelajaran terkandung tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut guru perlu membuat perencanaan dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas untuk mendukung proses pembelajaran sehinggah tujuan pembelajaran dapat tercapai dan terstruktur dengan baik dan jelas. Jadi, penyusunan rencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
pembelajaran bertujuan sebagai pedoman pengajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan terarah, terstruktur sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena hal itu, selain mengajar dan mendidik tugas seorang guru adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPPTH, LKS, dan istrumen penilaian. Perangkat pembelajaran merupakan salah satu bentuk kesiapan seorang guru professional untuk melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. a. Silabus Menurut Kemendikbud tentang standar proses (2013: 5) silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Dalam penyusunan silabus memuat beberapa komponen, antara lain: 1) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; 2) Kompetensi inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; 3) Kompetensi
dasar,
merupakan
kemampuan
spesifik
yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; 4) Tema (khususSD/ MI/ SDLB/ Paket A);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
5) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 6) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 7) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 8) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan 9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. b. RPPTH Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) menurut Majid (2014: 125), merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Menurut Mulyasa (2014: 99), implementasi kurikulum SD 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik disetiap pembelajaran. Menurut
Kemendikbud
(2013:
9),
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) adalah rencana kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPPTH dikembangkan dari satu materi pokok atau tema tertentu yang diturunkan dari silabus yang mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa untuk mencapaia kompetensi dasar (KD). Dalam Kemendikbud (2013: 9), RPPTH memiliki beberapa komponen diantaranya sebagai berikut ini: 1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; 2) Identitas mata pelajaran atau tema/ subtema; 3) Kelas/ semester; 4) Materi pokok; 5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 6) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran; 7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. a) Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Indikator
pencapaian
merupakan
penanda
35
pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar. c) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai
dasar
untuk
menyusun
alat
penilaian.
Dalam
merumuskan indicator perlu memperhatikan beberapa hal: i. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD. ii. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya). iii. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa. iv. Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. 8) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
9) Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; 10) Metode
pembelajaran
merupakan
rincian
dari
kegiatan
pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; 11) Media, alat, dan, sumber pembelajaran a) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; b) Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa. c) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; 12) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mencakup: a) Pertemuan pertama berisi pendahuluan, kegiatan Inti, dan penutup. b) Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
13) Penilaian a) Berisi jenis/ teknik penilaian; b) Bentuk instrument c) Pedoman perskoran c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014: 175), lembar kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau lembaran kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau praktik. Tahapan dalam menyusun LKS adalah, melakukan analisis kurikulum yang terdiri dari KI, KD, indikator, dan materi pembelajaran, menyusun peta kebutuhan LKS, menentukan judul LKS, menulis LKS, menentukan alat penilaian. Struktur penyusunan LKS secara umum antara lain: 1) Judul, mata pelajaran, semester, tempat 2) Petunjuk belajar 3) Kompetensi yang akan dicapai 4) Indikator 5) Informasi pendukung 6) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja 7) Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
d. Instrument Penilaian Menurut Kemendikbud dalam standar penilaian (2013: 2), Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehinggah menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Menurut Kemendikbud dalam Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar (2013: 1), dalam merancang penilaian guru perlu memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut: 1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4. 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan
peserta
didik
setelah
mengikuti
proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) Sistem
yang
direncanakan
adalah
sistem
penilaian
yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
Menurut Kemendikbud dalam Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar (2013: 5), proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan beberapa penilaian yang mencakup penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester yang diuraikan sebagai berikut: 1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk
menilai
aspek
sikap,
pengetahuan,
keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. 3) Penilaian
berbasis
portofolio
merupakan
penilaian
yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan atau kelompok di dalam dan atau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu. 4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. 5) Ulangan harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik. 6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. 7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Penilaian kurikulum SD 2013 juga memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1) Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. 2) Otentik Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas otentik:
Pemecahan masalah matematika
Melaksanakan percobaan
Bercerita
Menulis laporan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berpidato
Membaca puisi
Membuat peta perjalanan
42
3) Berkesinambungan Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan
hasil
belajar
peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis 4) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri. 5) Berdasarkan acuan kriteria Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan
peserta
didik
tidak
dibandingkan
terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan
oleh
satuan
mempertimbangkan
pendidikan
masing-masing
dengan
karakteristik kompetensi dasar yang akan
dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Menurut Kemp (1994) dalam Trianto (2010: 81) mengatakan bahwa, pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiaptiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Secara umum model pengembangan model Kemp dalam Trianto, (2010: 82) ditunjukkan pada gambar berikut : Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp (Kemp, dkk 1999: 9)
Planning Revision Instructional Problems
Support Services
Learner Characteristics c
Evaluation Instrumen
Task Analysis
Instructional Delivery
Content Sequencing
Instructional Strategi
Instructional Objectives
Formative Project Management
Summartive Evaluasi
Instructional Resources
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Model pengembangan sistem pembelajaran ini memuat pengembangan perangkat pembelajaran. Dalam Trianto (2010: 81) mengatakan bahwa ada sebelas unsur rencana perancangan pembelajaran. kesebelas unsur tersebut adalah: 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi antara kesenjangan tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran. 2. Analisis Siswa Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang meliputi ciri kemampuan dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis ini dapat dijadikan gambaran dalam menyiapkan perangkat pembelajaran. 3. Analisis Tugas Analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dan lembar kegiatan siswa (LKS).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
4. Merumuskan Indikator Analisis ini berfungsi sebagai (a) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar. 5. Penyusunan Instrumen Evaluasi Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan
indikator
dan
ketuntasan
penguasaan
siswa
setelah
berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar. 6. Strategi Pembelajaran. Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan format meliputi materi ajar, lembar kerja siswa (LKS), rencana pelajaran dan evaluasi. 7. Pemilihan media atau sumber belajar Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Pemilihan media dan sumber pembelajaraan berdasarkan hasil analisi tujuan, karakteristik siswa, dan tugas seperti telah diuraikan sebelumnya, maka memilih alat dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaraan yang terdapat dalam rencana pelajaraan dan LKS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
8. Pelayanan Pendukung Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat namun sangat menentukan keberhasilan pengembangan
perangkat.
Pengembangan
perangkat
membutuhkan
anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan. 9. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas. 10. Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuantujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil post tes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 11. Revisi Perangkat Pembelajaran Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevalusi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas, dan uji coba terbatas sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaran di sekolah.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembanagan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan bahan ajar. Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar “ yang dibuat oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian pengembangan bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
(1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metodologi. Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” yang dibuat oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013). Penelitian ini menghasilkan produk suatu bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal dengan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah hasil modifikasi dari model pengembangan Borg and Gall dan Kemp. Berdasarkan validasi dari pakar bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia, dan siswa kelas IV SDN Pakem 4, bahan ajar tersebut memperoleh rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) ketrampilan bahan ajar, (5) topik, dan (6) metodologi. Berdasarkan paparan kedua penelitian di atas maka pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013, khususnya kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, pendekatan tematik integratif, pendidikan karakter, dan penilaian otentik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
C. Kerangka Berpikir Kurikulum SD 2013 1. Rasional dan elemen perubahaan 2. Penguatan pendidikan karakter 3. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik 4. Menggunakan penilaian otentik
Analisis Kebutuhan
Guru masih membutuhkan contoh perangkat
Mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik dengan mengguakan model Kemp dan proses penelitian R&D model Borg and Gall yang mengacu Kurikulum SD 2013.
pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka akan disusun kerangka berpikir tentang pengembangan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum SD 2013 untuk siswa Sekolah Dasar kelas IV. Perubahaan dan pengembangan kurikulum SD 2013 merupakan usaha antisipasi pemerintah untuk menyiapkan anak bangsa yang siap dalam menghadapi tantangan di masa depan, serta memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan baik yang memadai sesuai dengan tuntutan zaman. Segala persiapan pun dilakukan untuk menyambut perubahan kurikulum SD 2013, mulai dari sosialaisasi kepada guru, pengadaan sarana dan prasarana yang memadai, serta rancangan pembelajaran yang sudah dibuat oleh tim ahli. Namun, bukan berarti semua dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, perlu ada pengembangan terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan keadaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
lingkungan tempat belajar. Hal ini menjadi kunci dari keberhasilan implementasi kurikulum SD 2013, karena salah satu tujuan dari perubahaan dan pengembangan kurikulum SD 2013 adalah menciptakan suasana belajar siswa yang aman, nyaman, serta sesuai dengan perkembangan belajar anak. Berdasarkan
beberapa
alasan
tersebut
maka,
peneliti
berusaha
mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum SD 2013 pada sekolah dasar kelas IV. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik yang merupakan ciri utama dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum SD 2013 khususnya pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Selain kedua ciri tersebut, peneliti juga menyertakan penerapan pendidikan karakter untuk semua pembelajaran yang ada dalam perangkat pembelajaran. Tujuan dimasukkannya pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran tersebut adalah untuk mengembangkan karakter peserta didik sebagaimana mestinya. Untuk mengukur semua kemampuan siswa, peneliti akan menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilaian untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti yaitu tema 2, Selalu Berhemat Energi dengan subtema Gaya dan Gerak. Pendekatan tematik terpadu (integratif) dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam merancang dan menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan keadaan lingkungan tempat tinggal siswa sendiri. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan lebih ditekankan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
pendidikan karakter dalam setiap kegiatan pembelajaran. Penilaian bagi siswa akan menggunakan penilaian otentik. Peneliti sadar bahwa perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan masih jauh kesempurna maka, perlu adanya perbaikan.
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana
mengembangkan
penelitian
pengembangan
perangkat
pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Gaya dan Gerak mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru SD?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan penelitian R&D (Research and Development). R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 407). Untuk menghasilkan sebuah produk tersebut sebelumnya peneliti harus melakukan analisis kebutuhan dan mengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di masyarakat luas. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
B. Prosedur Pengembangan Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Berikutnya ialah 10 langkah penelitian pengembangan menurut Borg and Gall dalam Arifin, (2011: 129-132) sebagai berikut :
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
1. Research and Information Collecting Dalam langkah ini, peneliti melakukan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan informasi. 2. Planning Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk. Aspek-aspek penting dalam rencana tersebut meliputi produk tentang apa, tujuan, dan manfaatnya apa, siapa pengguna produknya, mengapa produk tersebut dianggap penting, dimana lokasi untuk mengembangkan produk dan bagaimana proses pengembangannya. Dalam proses pengembangan ini harus digambarkan pula langkah-langkah
pengembangan produk awal,
bagaimana teknis pelaksanaan uji coba terbatas, revisi, uji coba yang lebih luas, revisi produk akhir, desiminasi dan pelaksanan. 3. Develop Preliminary Form Of Product Pada langkah ini, peneliti mulai mengembangkan bentuk produk awal (draft) yang bersifat sementara (hipotesis). 4. Preliminary Field Testing Di sini, peneliti melakukan uji coba terbatas mengenai produk awal di lapangan yang melibatkan antara 2 atau 3 sekolah dengan subyek antar 1015 orang. 5. Main Product Revision Melakukan revisi tahap pertama, yaitu perbaikan dan penyempurnan terhadap produk utama, berdasarkan hasil uji coba terbatas, termasuk hasil diskusi, observasi, wawancara, dan angket.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
6. Main Field Testing Melakukan uji coba produk dalam skala yang lebih luas. Perkiraan sekolah yang terlibat antara 5-10 sekolah serta subyek antara 30-100 orang. Semua hasil tes yang diperoleh sebelum dan sesudah proses pembelajaran harus dikumpulkan dan dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7. Operational Product Revision Melakukan revisi tahap kedua, yaitu memperbaiki dan menyempurnakan produk berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji coba lapangan yang lebih luas. 8. Operational Field Testing Melakukan uji pelaksanaan lapangan dengan melibatkan antara 10-30 sekolah dan antara 40-200 subyek. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi , dan angket. 9. Final Product Revision Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dan masukan dalam uji pelaksanaan lapangan. 10. Dissemination and Implemetation Pada langkah terakhir ini, peneliti mendesimenasikan (menyebarluaskan) produk untuk disosialisasikan pada seluruh subyek (kabupaten, kota, provinsi, dan nasional).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Borg dan Gall yang diadopsi oleh Sugiyono, (2014: 408). Prosedur pengembangan ini melalui lima langkah prosedur pengembangan, yaitu langkah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi
desain
sampai
menghasilkan
desain
produk
final
perangkat
pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk kelas IV SD dengan subtema Gaya dan Gerak. Berikut
ini
peneliti
akan
menjelaskan
bagan
langkah-langkah
pengembangan perangkat pembelajaran secara lengkap berserta keterangan secara lengkap pada bagan di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Gambar 2. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
1. Potensi dan Masalah Penelitian ini dimulai dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu Sri Rejeki pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan I yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sebagai SD percobaan penerapan Kurikulum SD 2013. Wawancara ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dalam menggunakan perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dapat diharapkan bahwa dengan adanya pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti, dapat membantu dan mempermudah guru dalam memberikan penilaian kepada siswa sesuai dengan ketentuan penilaian Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai guru kelas. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembuatan produk, perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk kelas IV Sekolah
Dasar.
Pengumpulan
data
untuk
pembuatan
perangkat
pembelajaran dilakukan dengan metode studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. 3. Desain Produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema setelah memilih tema, langkah selanjutnya adalah memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti memilih subtema berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut, selanjutnya pembuatan silabus berdasarkan KD. Pembuatan silabus pun berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema, dan silabus diturunkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Berdasarkan RPPTH, maka dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran, dan dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya peneliti menyusun penilaian-penilaian
yang
dilakukan
guru
selama
pembelajaran
berlangsung, dan terakhir terbentuk desain produk yang berupa prototipe. Peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrument penilaian yaitu untuk
mengetahui
ketercapaian
tujuan
yang
diharapakan
dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. 4. Validasi Ahli Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh dua validator ahli, kepala sekolah, dan guru SD kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran. 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Dalam melakukan penelitian R&D ini, peneliti hanya melakukan lima dari sepuluh langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono, peneliti beralasan karena keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini.
C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan, yaitu dari bulan April 2014 sampai Maret 2015 yang akan dilaksanakan di SD Negeri Kalasan I. SD ini beralamat Dusun Glondong, Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jadwal penelitian tertera dalam tabel berikut ini. Tabel 4. Jadwal Penelitian Bulan
indikator dan tujuan Menyusun silabus
Maret
Merumuskan
Februari
6.
dan sub tema
Januari
5.
Menentukan KI-KD
Desember
4.
Novemberr
Menentukan tema
Oktober
3.
September
Pengumpulan Data
Agustus
2.
Juli
Potensi dan Masalah
Juni
1.
Mei
Kegiatan
April
No
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dan RPP Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, 7.
kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi.
8. 9.
Validas iahli Analisis data validasi ahli
10. Revisi Desain 11. Ujian Skripsi 12. Revisi akhir 13.
Pembuatan artikel ilmiah
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam penelitian ini, maka peneliti membutuhkan empat validator ahli kurikulum 2013 yang kompeten, yang terdiri dari dua dosen, kepala sekolah dan guru kelas II Sekolah Dasar.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk melakukan survei kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Data yang dianalisis oleh peneliti bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Teknik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
pengumpulan data selanjutnya berupa kuesioner yang bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi atas perangkat pembelajaran tersebut.
F. Instrumen Penelitian Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut; Tabel 5. Instrumen Survei Kebutuhan No. 1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan
Jawaban Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 8.
9.
10.
11.
12.
13.
Daftar Pertanyaan karakter dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan? Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
62
Jawaban Pertanyaan
2. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran yang baik dan melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh dua pakar kurikulum SD 2013, kepala sekolah dan guru kelas II. Hasil validasi melalui kuesioner digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 6. Instrumen Lembar Kuesioner yang Digunakan Untuk Validasi Pakar Kurikulum SD dan Guru SD
No
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Indikator
1.
Identitas RPPTH
2.
Perumusan Indikator
3.
Perumusan Pembelajaran
Tujuan
4.
Pemilihan Materi Ajar
5.
Pemilihan sumber belajar
Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, alokasi waktu) Kesesuaian rumusan indikator dengan SKL, KI, dan KD. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur. Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. rumusan indikator menunjukan kemampuan berpikir tinggi. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator. Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran. Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan hanya mengandung satu jenis tingkah laku. Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta didik. Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu. Kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan saintifik. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Pemilihan media belajar
7.
Metode pembelajaran
8.
Skenario Pembelajaran
9.
Penilaian
64
sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku. Kesesuaian media belajar dengan indikator /tujuan pembelajaran. Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan saintifik. Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik. Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi). Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan). Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut) Kesesuaian penyajian dengan materi pembelajaran. Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterpaduan antar muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai. Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proposional. penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kesesuaian tekhnik, bentuk dan instrument penilaian dengan indikator yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
Lembar Kerja Siswa
11.
Bahasa
65
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian. Kelengkapan unsure-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi) Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa. Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa. Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan saintifik. Bahasa yang digunakan dalam LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi Tampilan LKS indah dan menarik. RPP menggunakan bahasa yang baik dan benar.
G. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Data Kualitatif Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh pakar kurikulum SD 2013, kepala sekolah dan guru kelas II SD. Data akan dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang akan dihasilkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
2. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa skor dari penilaian oleh pakar kurikulum SD 2013, kepala sekolah dan guru kelas II SD. Data yang dianalisis dari hasil penilaian kuesioner akan diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut: Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor X>
i
Kategori Sangat baik
+ 1,80 Sbi
i
+ 0,60 SBi< X ≤
i
+ 1, 80Sbi
Baik
i
– 0,60 SBi < X ≤
i
+ 0,60Sbi
Cukup
i
– 1,80 SBi < X ≤
i
– 0,60Sbi
Kurang
X≤
i
– 1,80Sbi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X
: Skor aktual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan kuantitatif
rumus
dilakukan
konversi
untuk
tersebut,
memperoleh
perhitungan data
kualitatif
67
data-data dengan
menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
:
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
=X>
i
+ 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
=
i
+ 0,60SBi < X ≤
i
+ 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21 Kategori cukup baik
=
i
- 0,60SBi < X≤
i
+ 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40 Kategori kurang baik
=
i
- 1,80SBi < X≤
i
- 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
≤
i
– 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor
Kriteria
4,21 – 5
Sangat Baik
3,41 - 4,21
Baik
2,61 - 3,40
Cukup
1,80 - 2,60
Kurang
1 - 1,79
Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rata-rata skor perolehannya kemudian dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan
oleh
peneliti
berdasarkan
langkah-langkah
pengembangan
perangkat pembelajaran yang telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan I, yaitu Ibu Sri Rejeki pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan ketersediaan perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan disusun sesuai dengan upaya mencapai tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum SD 2013. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan I pada tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan guru SD Negeri Kalasan I akan dijelaskan setiap butir.
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Butir pertanyaan pertama yaitu tentang pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa, pada kurikulum SD 2013 setiap materi disampaikan secara utuh, holistic atau tidak terpisah-pisah yang dikemas dalam satu tema dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Penyampaian semua secara menyeluruh maka, siswa tidak mengetahui mereka belajar muatan apa saja dalam satu tema. Siswa hanya mengetahui tema apa yang mereka pelajari bersama. Gurulah yang mengetahui muatan apa saja yang terkait dalam setiap tema. Butir pertanyaan kedua yaitu pemahaman guru tentang perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru memberikan jawaban bahwa, pada kurikulum KTSP yang ditekankan adalah aspek kognitif, sedangkan pada kurikulum SD 2013 semua aspek disampaikan. Namun , yang ditulis hanya KI 3 dan KI 4 sementara KI 1 dan KI 2 diselipkan pada KI 3 dan KI 4. Selanjutnya guru menambahkan bahwa, apa yang dituliskan pada indikator harus ada pada penilaian. Butir Pertanyaan ketiga yaitu pemahaman guru tentang pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa, setiap muatan disatukan dalam suatu kegiatan pembelajaran yang dimana penyampaiannya tidak terpisah sehinggah, siswa tidak terbebani dengan beberapa mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Butir pertanyaan keempat yaitu pemahaman guru tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa dalam pendekatan saintifik terdapat lima tahapan yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Dalam setiap proses pembelajaran, kelima tahap tersebut tidak harus diurutkan boleh diacak, akan tetapi langkah yang kelima yaitu mengkomunikasikan tidak bisa ditukar karena akan rancu ketika siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran sedangkan pelajaran sendiri baru dipelajari bersama. Butir pertanyaan kelima yaitu pemahaman guru tentang penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian keseluruhan proses pembelajaran. Jadi, guru harus mengukur keempat aspek yaitu, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap sosial/ individu, dan aspek sikap spiritual, serta penilaian proses dan penilaian hasil. Butir pertanyaan keenam yaitu apakah guru masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru memberika jawaban bahwa di sekolah sudah tersedia contoh-contoh rubrik penilaian non tes tetapi, guru masih kesulitan untuk menerapkan, dikarenakan pemahaman guru yang masih rendah dan jumlah siswa yang banyak sehinggah penerapannya belum sepenuhnya maksimal. Guru juga menambahkan bahwa jumlah siswa sangat menentukan dalam membuat penilaian. Guru masih merasa kesulitan ketika melakukan penilaian yang otentik kepada seluruh siswa untuk keempat aspek dan untuk setiap muatan. Selain itu juga, guru masih belum menemukan format penilaian yang lebih efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Butir pertanyaan ketujuh yaitu pemahaman guru tentang penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa, pada kurikulum KTSP pembelajaran karakter hanya muncul pada mata pelajaran PKn dan agama saja, sedangkan pada kurikulum SD 2013 setiap harinya selalu ada dalam setiap proses pembelajaran. Jadi, dalam kurikulum SD 2013 sangat diharapkan setelah keluar kelas siswa memiliki karakter yang sangat kuat. Butir pertanyaan kedelapan yaitu pemahaman guru tentang jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional.
Guru
mengatakan
bahwa
karakter
yang
dikembangkan oleh Kemendikbud ada delapan belas karakter tetapi, guru tidak menghafal semua karakter tersebut. Bagi guru yang terpenting adalah siswa melakukan hal-hal baik itulah yang dinilai setiap harinya. Butir pertanyaan kesembilan yaitu tentang kesulitan-kesulitan apa yang guru alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013, beserta alasannya. Guru menjawab bahwa, sampai saat ini guru masih mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran lebih khusus pada instrumen penilaian. Guru belum menemukan format penilaian yang efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Guru menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak dan pemahaman guru masih rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Butir pertanyaan kesepuluh yaitu apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 tersedia di Sekolah ini. Guru memberikan jawaban bahwa, perangkat pembelajaran sendiri banyak tetapi guru masih kesulitan pada bagian instrument dan penilaian otentik. Guru belum mendapatkan format penilaian yang pas. Selain itu, pemahaman guru masih rendah, sehinggah guru harus belajar sendiri karena belum mendapatkan pelatihan khusus. Butir pertanyaan kesebelas yaitu apakah guru masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa sampai saat ini masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru juga mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh-contoh yang baik pada saat diklat atau sosialisasi, sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung dalam menerapkannya. Butir pertanyaan keduabelas yaitu tentang karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang guru butuhkan. Guru menjawab bahwa RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru
juga tidak
menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi, guru memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi guru belum memahami lebih dalam dan masih belum mengetahui persis akan kebenarannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Butir pertanyaan ketigabelas yaitu tentang saran apa yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Sarannya adalah pemerintah harus memberikan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang lengkap, terutama perangkat penilaian otentik dan pengisian rapor. Pemerintah harus memberikan, walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman yang dimiliki guru mengenai Kurikulum
SD
2013
sudah
cukup
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Kesulitan yang dihadapi hanya berkaitan dengan teknis pembelajaran penilaian otentik, pemahaman guru yang masih kurang, minimnya sarana prasarana, serta jumlah siswa. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada pada kurikulum SD 2013, walaupun dalam pelaksanaanya belum maksimal. Guru belum mampu untuk mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Guru kelas sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang efektif dan mudah untuk dijalankan, terlebih pada penilaian. Guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian kepada seluruh siswa dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, guru sangat membutuhkan rubrik penilaian yang lebih efektif dan efisien.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
B. Deskripsi Produk awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang, dan diberi tiga atau empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Selanjutnya, peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah berikutnya, peneliti mendesain silabus dan RPPTH berdasarkan kajian indikator, tujuan pembelajaran serta materi setiap muatan pelajaran dan menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik, serta memasukkan penanaman nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti menentukan ringkasan materi pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian yang akan digunakan. Langkah terakhir peneliti mendesain lembar kerja siswa dan evaluasi berupa penilaian otentik berdasarkan kajian materi yang akan dipelajari siswa. 1. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus digunakan sebagai pedoman dalam
proses
pembelajaran
yang dikembangkan
dalam
RPPTH.
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
berkaitan untuk memenuhi target kompetensi dasar yang ingin dicapai. Isi komponen silabus terdiri atas: (1) identitas sekolah, (2) muatan pelajaran, (3) kompetensi inti dan kompetensi dasar, (4) indikator pencapaian, (5) kegiatan pembelajaran, (6) penilaian yang terdiri dari teknik penilaian dan bentuk instrumen, (7) alokasi waktu, dan (8) sumber belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran dalam mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPPTH disusun secara sistematis sesuai dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti. RPPTH terdiri atas beberapa komponen, yaitu: (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) kompetensi dasar dan indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pelajaran (6) pendekatan dan metode pembelajaran, (7) media, alat, dan sumber belajar, (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran (9) penilaian, dan (10) lampiran-lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Temati Harian (RPPTH) dibuat untuk enam pembelajaran. Pembelajaran pertama sampai keempat memiliki alokasi watu (6×35 menit) setiap harinya. Pembelajaran kelima dan keenam memiliki alokasi waktu (4×35 menit) setiap harinya. RPPTH ini memiliki kelebihan yaitu memiliki desain yang dibuat secara terperinci dan sederhana sehingga, mudah untuk dipahami dan digunakan guru untuk proses pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai dengan langkah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
langkah yang baik dan berfungsi untuk mengaktifkan siswa sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin, sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam pembelajaran. Pendidikan karakter diterapkan pada kegiatan pembelajaran yaitu sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soalsoal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi, post test dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH. Post test
yang
diberikan pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain post test pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orang tua bertujuan mengajak orang tua untuk ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orang tua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah. Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah disusun dalam bentuk buku kemudian diberikan kepada dua pakar Kurikulum SD 2013 dan kepala sekolah dan guru Kelas II Sekolah Dasar untuk divalidasi. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini menggunakan pedoman penyekoran skala lima menurut Sukardjo (2008: 101). 1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 yaitu 2 orang dosen PGSD. Validator memberikan saran dan kritik yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada dua orang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD 2013 yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah R dan M. Produk divalidasi sebanyak satu kali oleh masing-masing validator. Aspek yang dinilai dari perangkat pembelajaran ini adalah 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, dan 11) bahasan. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 4,06 dan 4,48 dengan kategori “baik” dan “sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH. Saran yang diberikan yaitu, 2) perlu dicek kembali dan indikator belum menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, 3) komponen degree belum terpenuhi dan semua sudah ada degree, 8) perhatikan langkahlangkah pendekatan saintifik, 9) teknik penilaian kurang mengacu pada indikator, beberapa pedoman penskoran dari soal kurang sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
rubrik penilaian dan diperbaiki, 10) petunjuk LKS belum muncul, dan 11) perbaiki EYD, penggunaan tanda baca dan pengetikan. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. 4.
2.
2.
Aspek
Saran Revisi A. Perumusan Indikator Indikator belum Membuat indikator yang Rumusan indikator menunjukkan menunjukkan menunjukkan kemampuan kemampuan berpikir kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi tingkat tinggi tingkat tinggi B. Perumusan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan komponen Komponen degree Menambahkan ABCD (Audience, belum terpenuhi komponen degree Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran C. Skenario Pembelajaran Perhatikan langkahMengurutkan langkahMenampilkan kegiatan langkah pendekatan langkah kegiatan inti sesuai dengan scientific pembelajaran sesuai pendekatan scientific dengan pendekatan (mengamati, menanya, scientific menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)
2.
4.
5.
1.
Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
D. Penilaian Teknik penilaian kurang Memilih mengacu indikator penilaian kurikulum Rubrik dicek dan perbaiki Beberapa kurang sesuai
teknik mengacu
Membenarkan rubrik penilaian dengan tugas yang diberikan Membenarkan pedoman penskoran dengan rubrik penilaian
E. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelengkapan unsur-unsur Petunjuk belum muncul Menampilkan petunjuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi) 1.
RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
82
LKS
F. Bahasa Penggunaan tanda baca dan pengetikan
Membenarkan tanda baca dan pengetikan
2. Data Validasi Guru SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk. Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah T merupakan kepala sekolah SDKE Mangunan dan Ibu P merupakan guru kelas II di SD Negeri Kalasan I. Validasi yang dilakukan oleh Ibu T pada tanggal 12 Desember 2014 sedangkan Ibu P pada tanggal 23 Desember 2014. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu T memberikan skor rata-rata 4, 44 dengan kategori “sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Skor rata-rata yang diberikan oleh Ibu P yaitu 4, 68 dengan kategori “sangat baik” dan dinyatakan layak digunakan untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validasi dengan Ibu T ada saran dan masukan untuk perbaikan karena perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak digunakan untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Aspek-aspek tersebut meliputi (1) perumusan tujuan pembelajaran, (2) pemilihan sumber belajar, dan (3) penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Saran yang diberikan yaitu: 1) kata kerja untuk KI 3 “menyadari” tidak cocok, perlu diperbaiki, 2) pada sumber belajar, tuliskan juga sumber yang dari internet, 3) untuk mata pelajaran PPKn halaman 58, untuk aspek pengetahuan kata “menyadari” tidak dapat diukur, 4) untuk gaya kurang lengkap kuncinya, dan 5) halaman 56 harus diperbaiki. Selain itu, validator juga memberikan komentar umum dan saran perbaikan yaitu, secara umum sudah baik, sempurnakan penilaian sosialnya. Perkaya materi, lengkapi kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran PPKn. Saran perbaikan dari Ibu T dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 10. Saran Kepala Sekolah Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
3.
2.
2.
3. 5.
Aspek
Saran Revisi A. Perumusan Tujuan Pembelajaran Menggunakan kata kerja Kata kerja untuk KI 3 Mengganti kata kerja yang dapat diamati dan “menyadari” tidak cocok, “menyadari” dengan kata diukur perlu diperbaiki “ menjelaskan” dan “menyebutkan” B. Pemilihan Sumber Belajar Kesesuaian sumber belajar Pada sumber belajar, Menuliskan sumberdenga karakteristik peserta tuliskan juga sumber yang sumber yang dari internet didik. dari internet pada sumber belajar. C. Penilaian Kesesuaian teknik, bentuk, Untuk mata pelajaran Mengganti kata kerja dan instrumen penilaian PPKn halaman 58, untuk “menyadari” dengan kata dengan indikator yang akan aspek pengetahuan kata kerja “ menjelaskan” dan dicapai “menyadari” tidak dapat “menyebutkan” diukur Kesesuaian kunci jawaban Untuk gaya, kunci Melengkapi kunci dengan soal jawaban kurang lengkap jawaban pada bagian gaya Kesesuaian pedoman Halaman 56 harus Memperbaiki rubrik penskoran dari soal dan diperbaiki (rubrik penilaian sikap spiritual rubrik penilaian penilaian sikap spiritual dan pedoman penskoran dan pedoman penskoran) Komentar umum dan saran perbaikan Secara umum sudah baik, sempurnakan penilaian sosialnya! Perkaya materi, lengkapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
kegiatan yang berkaitan dengan pembelajara PPKn!
Sedangkan pada validasi dengan Ibu P ada saran dan masukan untuk perbaikan karena perangkat pembelajaran sudah dapat dinyatakan layak digunakan untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Aspek tersebut meliputi 1) identitas RPPTH. Saran yang diberikan yaitu: 1) identitas salah, yang akan diteliti SD Kalasan Baru atau Kalasan. Saran perbaikan dari Ibu P dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 11. Saran Guru Kelas II Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
1.
Aspek
Saran Revisi A. Perumusan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan unsur identitas identitas salah, yang Memperbaiki nama SD RPPTH (Satuan pendidikan, diteliti mau SD Kalasan yang diteliti. kelas, semester, tema, Baru atau Kalasan subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, alokasi waktu.
D. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan guru kelas II SD dan Kepala sekolah pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk
akhir
yang
dihasilkan
Pembelajaran Tematik Harian
pada
Rencana
Pelaksanaan
(RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai
dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti, 3) Kompetensi Dasar dan Indikator, 4) Tujuan Pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Metode dan Pendekatan, 7) Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, 9) Penilaian, dan 10) lampiran-lampiran. Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas, tema/ subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran terkait dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
aspek sikap sosial dan spiritual tidak terdapat pada semua muatan pelajaran tetapi muncul pada setiap pembelajaran. Keempat, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja. Keenam metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh yaitu media. Alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap
pembelajaran
berbeda-beda
disesuaikan
dengan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesembilan yaitu penilaian, penilaian berisi jenis atau tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi jenis atau tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Kesebelas yaitu lampiran-lampiran, lampiran-lampiran berisi ringkasan materi pelajaran, media pembelajaran, penilaian setiap muatan pelajaran yang terkait, lembar kerja siswa (LKS), dan soal evaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Peneliti melakukan revisi pada lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Lembar kerja siswa dibuat dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada kegiatan-kegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam suatu pembelajaran. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja siswa mencerminkan pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada kegiatan dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa diharapkan untuk melakukan pengamatan, tanya jawab, berdiskusi dan mempraktikkan suatu hal. Lembar kerja siswa dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada bagian akhir lembar kerja siswa (LKS) terdapat refleksi dan evaluasi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang telah dipelajari dan kegiatan yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orang tua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa di rumah dengan bantuan orang tua. Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
akhir pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka berisi sumber buku atau referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa (LKS) yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa, perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rerata yaitu 4,41. Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 12. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Kepala Sekolah dan Guru SD Kelas II Pelaksana Kurikulum SD 2013 No.
Validasi
1. Pakar Kurikulum SD 2013 2. Pakar Kurikulum SD 2013 3. Kepala Sekolah 4. Guru SD Kelas II Jumlah Rerata (Jumlah total: Responden) Kategori
Perangkat Pembelajaran Skor Kategori 4,06 Baik 4,48 Sangat Baik 4,44 Sangat Baik 4,68 Sangat Baik 17,66 4,41 Sangat Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 4,06 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Pada kepala sekolah (A) memberi skor 4,44 dengan kategori “sangat baik”. Guru SD kelas II (B) memberi skor 4,68 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik” karena sudah memenuhi semua aspek RPPTH. RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: Membuat mobil-mobilan dari barang-barang bekas, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud, 2013: 40) contohnya: Siswa mampu menjelaskan minimal 4 langkah-langkah membuat mobil-mobilan dari barang-barang bekas melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok, 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik. Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya
meningkatkan
pemahaman siswa (Abidin, 2014: 127). Skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran contohnya siswa membuat , 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai intrumen penilaian seperti tes tertulis, tes lisan, dan obeservasi (Majid, 2014: 35), 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis memaparkan (1) kesimpulan, (2) Keterbatasan pennelitian serta (3) saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut; 1. Perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan prosedur penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan bahan ajar Kemp dan prosedur penelitian R&D Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi enam langkah pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga dihasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gerak dan Gaya untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan melalui beberapa tahap antara lain; validasi ahli yaitu validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD pelaksana kurikulum SD 2013. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 4,06 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Pada kepala sekolah (A) memberi skor 4,44 dengan kategori “sangat baik” dan pada guru kelas II (B) memberi skor 4’68 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran 4,41. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gerak dan Gaya untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “sangat baik” yang ditinjau dari 11 aspek yaitu, 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa.
B. Keterbatasan Pengembangan Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya dipaparkan sebagai berikut; 1. Wawancara untuk survei kebutuhan hanya dilakukan dengan seorang guru kelas IV SD sehingga, data yang dihasilkan belum mewakili permasalahan yang dialami oleh semua guru kelas IV SD. 2. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga, cukup divalidasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
oleh dua pakar Kurikulum SD 2013 dan dua guru kelas IV SD atau guru kelas yang telah melaksanakan Kurikulum SD 2013, dan keterbatasan waktu serta materi yang diberikan merupakan materi yang dipelajari pada semester genap.
C. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk bahan ajar yang mengacu Kurikulum SD 2013 adalah sebagai berikut: 1. Wawancara sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru kelas IV SD atau guru-guru yang mempunyai pengalaman mengajar menggunakan Kurikulum SD 2013. 2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan sampai sepuluh langkah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFRENSI
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung. Refika Aditama. Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung. Yrama Widya. Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung. Remaja Rosdakarya. Arifin, Zaenal.2011. Model Penelitian dan Pengembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya. Daryanto dan Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran: Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar. Yogyakarta. Gava Media. Daryanto & Herry Sudjendro. 2014. Wacana Bagi Guru SD: Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta. Gava Media. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor. Ghalia Indonesia. Kemendikbud. 2013. Modul PLPG. Kemendikbud. Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Kemendikbud.
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh. Jakarta. Rajawali Pers. Kurinasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan. Surabaya. Kata Pena. Mahmud. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung. Alfabeta. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung. Remaja Rosdakarya. Maksudi. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung. Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung. Refika Aditama. Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik: Dalam Pembelajaran Berbahasa. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie.2013. Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung. Pustaka Setia. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model: Pendidikan Karakter. Bandung. Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Kencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta. Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Trianto,
2010.
Model
Pembelajaraan
Terpadu
:
konsep,strategi,
dan
implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ). Jakarta : Bumi Aksara Apriyani, Yohanna Prisca. 2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Wismantaka, Vitus Winda Ari. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
JARINGAN SUB TEMA 3 Nama Sekola Kelas Tema 2 Alokasi Waktu Muatan Pelajaran dan KD
: SD Negeri Kalasan I : IV (empat) : Selalu Berhemat Energi : 28 × 35 menit Indikator
Meteri Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PEMBELAJARAN 1
Bahasa Indonesia 1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial 2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi panas, bunyi, cahaya, dan energi alternatif melalui pemanfaatan bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan
1.2.1 Bersyukur atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam 2.1.1 Menghargai bentuk pemanfaatan gaya dan gerak 3.1.1 Mengidentifikasi gaya dan gerak melalui pengamatan dalam Bahasa Indonesia tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1.1 Menceritakan pengalaman mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku
Penyusunan Laporan Percobaan
- Siswa mengamati gambar ilustrasi yang diberikan oleh guru mengenai seorang anak yang sedang mendorong dan menarik meja, dan meremas kertas (mengamati) - Siswa diberi kesempatan untuk bertanya akan gambar ilustrasi yang ada mengenai seorang anak yang sedang mendorong dan menarik meja, dan meremas kertas (menanya) - Siswa secara berkelompok mencari tahu bagaimana suatu benda dapat bergerak dan berubah bentuk (menalar) - Siswa secara berkelompok mempraktekkan kembali seperti yang diilustrasikan pada cerita (mencoba). Setiap siswa harus mendapatkan kesempatan yang
- Pengetahuan Tes lisan - Keterampilan Penilaian produk - Sikap individu/ sosial Penilaian diri - Sikap spiritual observasi
6 jp
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 96-100) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi, cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis degan memilih dan memilah kosakata baku
sama. - Siswa menceritakan pengalaman mengenai gaya dan gerak di depan kelas (menyajikan)
Matematika 3.5 Menentukan kelipatan persekutuan dua buah bilangan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri,
3.5.1 Menunjukkan konsep kelipatan persekutuan terkecil (KPK) melalui permainan lompat kelinci 4.1.1 Menjelaskan konsep yang berhubungan dengan KPK melalui permainan
Latihan Soal Cerita KPK
Pengetahuan Tes tertulis Keterampilan tugas
buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 70-75) http://www.artikel siana.com/2014/08 /unsur-utamalaporan-kegiatanyaitu.html. Diakses pada tanggal 10 November 2014. Pukul 07.05 WIB. http://mafia.mafiao l.com/2014/07/Car a-menentukanKPK-dari-duabilangan-ataulebih.html. Diakses pada tanggal 10 November 2014. Pukul 06.23 WIB. http://elisadian95.b logspot.com/2013/
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya.
lompat kelinci
05/gaya-dangerak-materi-ipakelas-4-sd.html. Diakses pada tanggal 10 November 2014. Pukul 06.30 WIB. http://hasim319.w ordpress.com/2011 /05/07/materilaporan/. Diakses pada tanggal 06 November 2014. Pukul 06.58 WIB
IPA 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi me-lalui pengamatan, serta men-deskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan tabel dan grafik
3.3.1 Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan pengamatan. 4.3.1 Membuat cerita pengalaman dari hasil percobaan gaya dan gerak
Percobaan Gaya Dan Gerak
Pengetahuan Tes tertulis Keterampilan Penilaian produk
3.2.1 Mencontohkan tinggi rendah nada dengan gerak
Bernyanyi
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan
SBdP 3.2 Membedakan panjang pendek bunyi, dan tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
rendah nada dengan gerak tangan 4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada
tangan 4.5.1 Memperagakan tinggi rendah nada menggunakan tangan sesuai dengan lagu “Kring-Kring Ada Sepeda”
Observasi
PEMBELAJARAN 2
Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi, cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis degan memilih dan memilah kosakata baku
3.1.1 Mengidentifikasi gaya gesek melalui pengamatan dalam Bahasa Indonesia tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1.1 Menyajikan teks laporan mengenai gaya gesek dengan menggunakan kosakata baku
Menulis Laporan, Kosa Kata Baku
- Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru mengenai para siswa sedang bermain di halaman sekolah bersama teman disebelahnya (mengamati) - Siswa diberi kesempatan untuk bertanya akan gambar yang ada mengenai jenis-jenis gaya yang ada pada gambar (menanya) - Siswa secara berkelompok mencari tahu informasi jenis-jenis gaya yang ada dalam gambar (menalar) - Siswa melaporkan hasil diskusi mereka di depan kelas (mengkomunikasikan) - Siswa diminta untuk menggosokan kedua telapak tangan, lalu melaporkan apa yang terjadi? (mencoba)
Pengetahuan Penugasan Keterampilan Penilaian produk
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 101-105) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku siswa / Kementerian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
IPA 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan seharihari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan tabel dan grafik
SBdP 1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku mengenal sikap disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui
3.3.1 Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya gesek dalam aktivitas sehari-hari 4.3.1 Menyajikan teks laporan mengenai gaya gesek dengan menggunakan kosakata baku
Gaya Gesek
Pengetahuan Penugasan Keterampilan Penilaian produk
1.1.1Bersyukur atas keindahan hasil karya masingmasing kelompok
Membuat Karya Tiga Dimensi Dari Barang
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian produk Sikap sosial/ individu Penilaian diri Sikap spiritual Observasi
2.1.1 Berani mengekspresikan diri dalam membuat mobilmobilan 2.3.1 Bertanggung jawab terhadap hasil karya mobil-mobilan 3.4.1 Menjelaskan langkah-langkah membuat mobil-mobilan dari barang-barang
B e k a s
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 76-79) http://hasim319.w ordpress.com/2011 /05/07/materilaporan/. Diakses tanggal 06 November 2014. Pukul 06.58 WIB. http://www.artikel siana.com/2014/08 /unsur-utamalaporan-kegiatanyaitu.html. Diakses tanggal 10 November 2014. Pukul 07.05 WIB. http://herisimanull ang.blogspot.com/ 2012/12/materiajar-kelasiv_18.html. Diakses tanggal 10 November 2014. Pukul 07.34 WIB.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
berkarya seni 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam
bekas 4.4.1 Membuat mobilmobilan dari barang-barang bekas
PPKn 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
3.4.1 Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman dalam mengidentifikasi gaya gesek 3.4.2 Menyebutkan contoh-contoh sikap bersatu dalam keberagaman 4.3.1 Menyajikan laporan pengamatan tentang gaya gesek dalam kelompok 4.3.2 Membuat mobilmobilan dari barang bekas dalam kelompok
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian produk
Bersatu Dalam Keberagaman
PEMBELAJARAN 3 PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak
1.1.1 Menjaga kebersihan tubuh sebagai wujud rasa syukur masih
Senam Irama
-
Guru mengajak siswa keluar Pengetahuan kelas untuk melakukan senam Tes lisan Keterampilan iram
Penilaian Kinerja
6
JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik 3.6 Mengetahui konsep kombinasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik 4.6 Mempraktikkan gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik Matematika 3.6 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan
mempunyai tubuh yang utuh sebagai anugerah dari Tuhan 2.6.1 Disiplin dalam melakukan gerak senam irama 3.6.1 Menjelaskan arti gerak senam irama 4.6.1 Mempraktikkan gerak senam irama
-
-
-
-
-
-
3.6.1 Menjelaskan konsep faktor persekutuan dua buah bilangan
Latihan Soal Cerita FPB
Guru dan siswa bertanya jawab tentang senam irama (menanya) Guru mendemonstrasikan senam irama sedangkan siswa mengikutinya Siswa secara berkelompok mencari tahu tentang gaya-gaya yang terdapat dalam melakukan senam irama (menalar) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru mengenai para siswa yang sedang melakukan lomba Tarik tambang bersama teman disebelahnya (mengamati) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya akan gambar yang ada mengenai jenis gaya yang ada pada gambar (menanya) Siswa secara berkelompok mencari tahu informasi jenis gaya yang ada dalam gambar (menalar) Siswa diminta mengamati gambar yang diberikan oleh guru mengenai kegiatan seharihari dan menyebutkan kegiatan atau contoh lain bersama teman disebelahnya (mengamati,
Sikap sosial/ individu Penilaia Diri Sikap spiritual Observasi
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian kinerja
2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 106-112) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 80-88) http://elisadian95. blogspot.com/201 3/05/gaya-dangerak-materi-ipakelas-4-sd.html.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
terbesar (FPB) 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya IPA 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan tabel dan grafik
3.6.1 Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan FPB 4.1.1 Membuat soal cerita yang berkaitan dengan FPB
3.3.1 Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak dalam aktivitas sehari-hari 4.3.1 Menyajikan laporan dari percobaan tentang gaya otot
-
Gaya Otot
Diakses pada tanggal 10 November 2014. Pukul 07.58 WIB http://herisimanul lang.blogspot.co m/2012/12/materi -ajar-kelasiv_18.html. Diakses pada tanggal 10 November 2014. Pukul 07.34 WIB.
mencoba) Guru mendiskusikan jawaban siswa, bertanya jawab, dan memberikan penguatan (mengkomunikasikan, bertanya)
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian produk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
PPKn 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.5 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
3.4.1 Mennjelaskan hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak dalam aktivitas sehari-hari 4.5.1 Mengarang sebuah cerita pendek tentang arti bersatu dalam keberagaman selama mengikuti pelajaran
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian produk
Interaksi Sosial
PEMBELAJARAN 4 Bahasa Indonesia 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan
3.4.1 Menggali informasi tentang unsur-unsur cerita dari teks cerita 4.4.1 Menyusun cerita pengalaman bermain parasut dalam teks bahasa Indonesia tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Unsur-Unsur Cerita Dari Teks Cerita Yang Ada
- Siswa membaca teks tentang gaya gravitasi dalam kehidupan seharihari (mengamati) - Siswa diminta menggarisbawahi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan gaya gravitasi (menalar) - Siswa dan guru bertanyajawab tentang gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari (bertanya) - Siswa berpasangan membaca teks cerita bersama-sama - Siswa secara berpasangan berdiskusi menjawab pertanyaan dari teks cerita yang dibaca (mencoba) - Siswa melaporkan hasil diskusi
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian kinerja
6
J Kementerian P Pendidikan
dan
Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 113-118) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku IPS 1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi IPA 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
masing-masing kelompok di depan kelas (mengkomunikasikan)
1.3.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya 2.3.1 Santun dalam berinteraksi sosial dengan orang lain di sekolah 3.5.1 Menjelaskan cara berinteraksi yang baik dengan orang lain 4.5.1 Menuliskan cara berinteraksi yang baik dengan orang lain
Dinamika Interaksi Sosial Di Sekolah
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian kinerja Sikap sosial/ individu Penilaian diri Sikap spiritual Observasi
3.3.1 Mengidentifikasi tentang gaya gravitasi dalam aktivitas sehari-hari
Gaya Gravitasi
Pengetahuan Tes lisan Keterampilan Penilaian produk
2014. Selalu Berhemat Energi : buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 89-95)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan tabel dan grafik SBdP 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membuat karya seni tiga dimensi dari bahan alam
4.3.1 Menyajikan laporan dari percobaan tentang gaya gravitasi dalam aktivitas sehari-hari
3.4.1 Menjelaskan cara dan pengolahan parasut 4.4.1 Membuat parasut untuk menunjukkan pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan seharihari
Media Karya Kreatif
Pengetahuan Tes tertulis Keterampilan Penilaian produk
PEMBELAJARAN 5
PPKn 1.1 Menghargai kebhinneka tunggal ikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan
1.1.1 Menghargai perbedaan dan keberagaman di lingkungan sekolah 2.1.2 Bertanggungjawab dalam mengidentifikasi jenis gaya dengan menggerakkan benda-benda yang ada di sekitar
Hak dan Kewajiban
-
-
-
-
Siswa diminta untuk mengamati gambar langkah-langkah membuat pesawat kertas (mengamati) Siswa dan guru bertanyajawab mengapa benda bisa terbang? (bertanya) Siswa mendiskusikan langkahlangkah membuat pesawat kertas (menalar) Siswa membuat pesawat kertas
Keterampilan Penilaian produk Sikap sosial/ individu Penilaian diri Sikap spiritual Spiritual
4
JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
ekonomi di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
3.2.1 Menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah dan di sekolah
4.3.1
-
Membuat pesawat kertas sebagai wujud kerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan sekolah
untuk menerapkan hubungan antara gaya, gerak, dan energi (mencoba) Siswa menceritakan hasil diskusi dan pengalaman mereka dalam membuat dan menerbangkan pesawat kertas di depan kelas (mengkomunikasikan)
IPA 3.3 Memahami
3.3.1 Menjelaskan
Hubungan
Pengetahuan
Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 119-124) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 96-98) http://www.solusi pintar.info/2013/0 8/01/ipa/hubunga n-gaya-gerakdan-energi/. Diakses pada tanggal 01 Desember 2014, pukul 20. 30 WIB http://pesawatkert aslipat.wordpress. com/about/. Diakses pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta men-deskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. 4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan seharihari 3.4.1 Mengidentifikasi hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan seharihari 4.4.1 Membuat pesawat kertas berdasarkan langkah-langkah yang sudah kamu pelajari!
antara Gaya, Gerak, dan Energi
Tes tulis Keterampilan Penilaian produk
3.4.1 Menjelaskan cara dan pengolahan pesawat kertas 4.4.1 Membuat pesawat kertas untuk membuktikan hubungan gaya gerak dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Membuat Karya Seni Tiga Dimensi
Pengetahuan Tes tulis Keterampilan Penilaian produk
tanggal 01 Desember 2014, pukul 20.48 WIB http://agussiswoy o.net/pendidikankeluarga/pengerti an-hak-dancontoh-haksiswa-dilingkungansekolah/. Diakses pada tanggal 01 Desember 2014, pukul 20.56 WIB http://agussiswoy o.net/pendidikankeluarga/pengerti an-kewajibandan-contohkewajiban-siswadi-lingkungansekolah/. Diakses pada tanggal 01 Desember 2014, pukul 20.59 WIB
SBdP 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam
PEMBELAJARAN 6 IPS 3.5 Memahami manusia dalam dinamika
3.5.1 Membedakan sikap baik saat
Refleksi Sikap
-
Siswa membaca teks cerita
Pengetahuan Tes tulis
6
JP
Kementerian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi IPA
beinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain 4.5.1 Membuat refleksi sikap saat berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain
Saat Berinteraksi
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1.1.1 Bersyukur atas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
Benda Magnetis dan Tidak Magnetis
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
2.1.1 Cermat dalam mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan seharihari 2.1.2 Bertanggungjawab dalam mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan seharihari 2.1.3 Bekerjasama dalam
-
-
-
-
tentang gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari (mengamati) Siswa mendiskusikan teks cerita dengan menjawab beberapa pertanyaan untuk menggali seberapa jauh siswa telah mengenal magnet dalam kehidupan sehari-hari (menalar, bertanya) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan. Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan benda magnetis dan nonmagnetik (mencoba) Siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan di depan kelas (mengkomunikasikan)
Keterampilan Penilaian kinerja
Pengetahuan Tes tertulis Keterampilan Penilaian kinerja Sikap sosial/ individu Penilaian diri Sikap spiritual Observasi
Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 125-130) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 99-105)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan tabel dan grafik
mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan seharihari 3.3.1 Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan 4.3.1 Membuat kesimpulan dari hasil percobaan dalam bentuk tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA PENULIS
Yulianus Jefrinus Dawe lahir di Aimere-Ngada, 24 Februari 1993. Pendidikan dasar diperoleh di SD Katolik Pali, desa Warupele II, kecamatan Inerie, kabupaten Ngada, propinsi Nusa Tenggara Timur, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Bajawa, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Bajawa, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di pergguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Gerak dan Gaya Untuk Siswa Kelas IV SD”. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150