PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-F PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Henny Anggita Taru NIM : 111434029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-F PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Henny Anggita Taru NIM : 11 1434 029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-F PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Oleh Henny Anggita Taru NIM : 111434029
Telah disetujui oleh
Pembimbing
(Ika Yuli Listyarini, M.Pd)
Tanggal 25 Agustus 2015
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN Karya sederhanaku ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Papa Herman dan Mama Suharni Adik Hera Novita Taru Keluarga dan sanak saudara Para sahabat Program Studi Pendidikan Biologi Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogya
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Agustus 2015 Penulis
(Henny Anggita Taru)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Nama : Henny Anggita Taru NIM
: 111434029
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Yogyakarta Pada Tanggal : 25 Agustus 2015 Yang menyatakan,
Henny Anggita Taru
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-F PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Henny Anggita Taru Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Berdasarkan hasil observasi, ditemukan beberapa permasalahan pada siswa kelas X-F SMAN 1 Depok seperti nilai rata-rata kelas hanya 41,21 sehingga belum mencapai KKM. Masalah lain yang muncul adalah sikap dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi masih tergolong kurang baik.Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-F SMA Negeri 1 Depok, Sleman. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu tes dan non tes. Tes terdiri dari hasil post-test 1 dan 2 sedangkan non tes terdiri dari kuisioner minat siswa dan observasi sikap siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatifkuantitatif dan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas X-F mengalami peningkatan dari rata-rata nilai di siklus I yaitu 74,31 dengan ketuntasan klasikal sebesar 62,5% menjadi 84,68 dengan ketuntasan klasikal sebesar 87,5% dengan target ketuntasan sebesar 70%. Afektif siswa yang awalnya 65,62% meningkat menjadi 96,87% yang masuk dalam kategori tinggi serta minat belajar siswa yang awalnya 78,12% meningkat menjadi 100% yang masuk dalam kategori tinggi dengan target ketuntasan sebesar 70%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Kata kunci : minat belajar, hasil belajar, metode Two Stay Two Stray (TSTS), materi hewan invertebrata.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TWO STAY TWO STRAYS (TSTS) IN INCREASING STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING OUTCOMES ABOUT INVERTEBRATES ANIMAL IN X-F CLASS SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Henny Anggita Taru Biology Education Sanata Dharma University Based on the observation result, strudents problem that found in X-F class at SMAN 1 Depok was average scores only 41,21 and it didn’t reach the minimum passing score (KKM). The other problems is behaviour and passion of the strudents in learning bilogy subject which not really good. This classroom action research animed to increase students’ interest and learning outcomes about invertebrate animals in the X-F Class SMAN 1 Depok, Sleman, Yogykarta. This study was conducted in May-June 2015. The subject of this research in the X-F students in SMAN 1 Depok, Sleman. The data collection techniques was done in 2 ways : test and non test. The test consisted of the result of the post-test 1 and 2 while the non-test consisted of questionnaires interest of students and students’ attitudes observaation. The data analysis was perfomed with qualitativequantitative analysis and descriptive precentage. The result showed tht average students’ learning outcomes in X-F Class has increased from an average value in the first cycle, 74,31, with classical completeness of 62,5% to 84,68 with classical completeness of 87,5% with a target completeness of 70%. Students’ affective who rose 65,2% to 96,87% were in the high category as well as students’ interest which rose 78,12% to 100% were in the high category with a target of 70% completeness. The conclusion of this study is the application of cooperative learning Two Stay Two Stray (TSTS) could increase students’ interest and learning outcomes XF class on invertebrate animals in SMAN 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Keywords : Interest, Learning Outcomes, Two Stay Two Stray (TSTS) Method, Invertebrate Animals Material
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-F Pada Materi Hewan Invertebrata Di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta” Dalam menyusun skripsi ini, penulis memperoleh banyak doa, semangat, dukungan, bantuan serta dorongan yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Tuhan Yesus, yang telah mengabukan doa dan permohonan penulis agar skripsinya dapat berjalan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik.
2.
Papa Herman Taru dan Mama Suharni, kedua orang tua terhebat di dunia yang tiada henti selalu mendukung baik oral maupun material serta mendoakan yang terbaik untuk kesuksesan penulis dalam mengerjakan skripsinya.
3.
Hera Novita Taru, adik tersayang yang selalu menemani penulis baik suka maupun duka serta tangis maupun tawa dalam mengerjakan skripsinya hingga dapat selesai dengan baik.
4.
Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tulus mau mmbimbing penulis selama penyusunan skripsi. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Bapak Drs. Agus Sartono selaku guru mata pelajaran biologi kelas X-F SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta.
7.
Bapak Ibu Dosen Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bimbingannya kepada penulis selama berkuliah di Sanata Dharma.
8.
Saudari Nathalyn Dwi Herlina, yang sudah memberi semangat dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi skripsi dengan baik.
9.
Para sahabat penulis Densy Radha, Marta Margaretha, Maria Benigna, Natalia Glebove Christiany Setitit, Fara Deni, Eva Yeremia, Fransiska Apriyani, Niluh Mega Swastini yang selalu mendukung peneliti agar skripsi dalam segera terselesaikan.
10. Teman-teman penulis Dyah Arum Widowati, Ervin Due, Eka Puji Lestari, Cecilia Mitha yang sudah membantu penulis sebagai observer saat melakukan penelitian di Sekolah untuk studi Skripsi penulis. 11. Keluarga besar Pendidikan Biologi Sanata Dharma 2011 (Virion 2011 Family) yang telah bersama-sama berjuang memberikan semangat, dukungan, waktu selama melaksanakan studi di Pendidikan Biologi mulai dari awal perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan studi skripsinya. 12. Warga Pendidikan Biologi, baik kakak tingkat 2008 hingga adik tingkat 2014 yang memberikan dukungan bagi peneliti agar selalu semangat dalam menyelesaikan studi skripsi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah memberikan dukungan dan doa dalam kelancaran penyusunan skripsi penulis. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengarapkan saran dan masukkan yang sifatnya membangung guna dapat menyempurnakan skripsi yang telah dibuat oleh penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan juga bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................vi ABSTRAK............................................................................................................vii ABSTRACT.........................................................................................................viii KATA PENGANTAR...........................................................................................ix DAFTAR ISI.........................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv DAFTAR TABEL................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................5
C.
Pembatasan Masalah....................................................................................5
D.
Tujuan Penelitian.........................................................................................8
E.
Manfaat Penelitian.......................................................................................8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.
Belajar..........................................................................................................9
B.
Minat Belajar..............................................................................................16
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Hasil Belajar...............................................................................................21
D.
Pembelajaran Kooperatif............................................................................23
E.
Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stay (TSTS)............................27
F.
Materi Invertebrata.....................................................................................34
G.
Penelitian yang Relevan.............................................................................35
H.
Kerangka Berfikir.......................................................................................36
I.
Hipotesis.....................................................................................................39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.
Jenis Penelitian...........................................................................................40
B.
Setting Penelitian.......................................................................................42
C.
Variabel Penelitian.....................................................................................42
D.
Indikator Keberhasilan...............................................................................43
E.
Instrumen Penelitian...................................................................................44
F.
Teknik Analisis Data..................................................................................49
G.
Tim Peneliti................................................................................................56
H.
Rancangan Tindakan..................................................................................57
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian...............................................................71
B.
Hasil Analisis...........................................................................................103
C.
Pembahasan..............................................................................................108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan..............................................................................................118
B.
Saran.........................................................................................................119
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................120 LAMPIRAN........................................................................................................122
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Alur Kelompok Awal...........................................................31 Gambar 2.2 Gambar Alur Kelompok Metode Two Stay Two Stray.....................32 Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir...................................................................38 Gambar 4.1. Siswa mengerjakan soal-soal pre-test...............................................74 Gambar 4.2. Siswa duduk dalam kelompok awal dan mengerjakan LDS.............76 Gambar 4.3. Siswa bertamu ke kelompok lain dan berdiskusi..............................76 Gambar 4.4. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran....................................78 Gambar 4.5. Siswa berdiskusi dengan kelompok awal..........................................79 Gambar 4.6. Siswa berdiskusi dengan kelompok tamu.........................................79 Gambar 4.7. Kelompok awal mempresentasikan hasil diskusi mereka.................80 Gambar 4.8. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran....................................81 Gambar 4.9. Siswa mengerjakan soal post-test siklus I.........................................82 Gambar 4.10. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran..................................90 Gambar 4.11. Suasana kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung..................90 Gambar 4.12. Siswa saat mengerjakan LKS..........................................................91 Gambar 4.13 Siswa saat melakukan presestasi di depan kelas..............................91 Gambar 4.14. Siswa mengerjakan soal post-test siklus II......................................98 Gambar 4.15.Diagram Batang Perbandingan Hasil Post-Test Siklus I dan Siklus II...........................................................................................................................108 Gambar 4.16. Diagram Garis Presentase Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II...111 Gambar 4.17. Diagram Batang Presentase Minat Awal dan Minat Akhir Siswa....................................................................................................................114
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian..........................................................43 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Minat Awal Belajar Siswa......................................47 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Minat Akhir Belajar Siswa.....................................47 Tabel 3.4 Penetapan Skor Pilihan Ganda...............................................................51 Tabel 3.5. Panduan Penskoran Afektif Siswa........................................................53 Tabel 3.6. Kategori Persentase Hasil Observasi Siswa Aspek Afektif..................53 Tabel 3.7 Panduan Penskoran Minat Siswa...........................................................54 Tabel 3.8. Kategori Presentasi Minat Siswa..........................................................55 Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I........................................82 Tabel 4.2. Data Afektif Siswa Siklus I...................................................................85 Tabel 4.3. Data Hasil Minat Awal Siswa...............................................................87 Tabel 4.4. Tabel Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus II.............................98 Tabel 4.5. Data Afektif Siswa Siklus II...............................................................100 Tabel 4.6. Data Hasil Minat Akhir Siswa............................................................102 Tabel 4.7. Perbandingan Post-Test siklus I dan siklus II.....................................104 Tabel 4.8. Perbandingan Ranah Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II............106 Tabel 4.9. Perbandingan Minat Awal Siswa dan Minat Akhir Siswa..................107
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Kampus............................................................................123 Lampiran 2. Surat Ijin Dinas................................................................................124 Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian................................................127 Lampiran 4. Silabus.............................................................................................128 Lampiran 5. RPP Siklus I dan II..........................................................................131 Lampiran 6. Materi Pembelajaran........................................................................145 Lampiran 7. LDS dan LKS..................................................................................158 Lampiran 8. Kisi-kisi Kuisioner Minat................................................................171 Lampiran 9. Lembar Kuisioner Minat.................................................................172 Lampiran 10. Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif............................................179 Lampiran 11. Lembar Observasi Aspek Afektif..................................................180 Lampiran 12. Kisi-kisi Soal Pretest.....................................................................182 Lampiran 13. Kisi-kisi Post-test Siklus I.............................................................189 Lampiram 14. Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II...................................................195 Lampiran 15. Soal Pre-test...................................................................................202 Lampiran 16. Soal Post-test Siklus I...................................................................207 Lampiran 17. Soal Post-test Siklus II...................................................................211 Lampiran 18. Tabel Penskoran Pre-test...............................................................214 Lampiran 19. Tabel Penskoran Post-test Siklus I................................................216 Lampiran 20. Tabel Penskoran Post-test Siklus II...............................................220 Lampiran 21. Tabel Penskoran Aspek Afektif.....................................................223 Lampiran 22. Tabel Penskoran Minat Belajar Siswa...........................................229 Lampiran 23. Hasil Observasi Aspek Afektif......................................................234
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24. Hasil Observasi Minat Belajar Siswa............................................238 Lampiran 25. Hasil Post-test Siklus I...................................................................242 Lampiran 26. Hasil Post-test Siklus II.................................................................252 Lampiran 27. Hasil Observasi Afektif.................................................................264 Lampiran 28. Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa............................................268 Lampiran 29. Hasil Kerja Siswa..........................................................................280
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Baik buruknya kualitas pendidikan disuatu negara tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya adalah sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar, tenaga pendidik (guru), peserta didik (siswa) ataupun lingkungan sekitar. Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran di dalam kelas. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 mengenai Standar Kompetensi Guru menyatakan bahwa guru harus memiliki
empat
kompetensi
utama,
yaitu
kompetensi
pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional (Daryanto, 2011). Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu
melakukan
tindakan
reflektif
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran. Sebagian besar guru dalam menyampaikan atau memberikan materi pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah atau diskusi saja sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan serta menganggap pelajaran biologi adalah pelajaran yang membosankan, pelajaran yang isinya hanya hafalan, tidak menarik, dan sulit dipahami. Menurut Daryanto (2011), guru yang inovatif, kreatif, dan produktif adalah guru yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru dan mutakhir untuk kepentingan kualitas pembelajaran dikelas. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas,
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
guru dapat menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi dan tidak hanya dengan metode ceramah maupun diskusi saja. Model pembelajaran yang akan diterapkan juga harus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Adanya variasi dalam model pembelajaran akan mengatasi kejenuhan siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dan juga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Berdasarkan wawancara dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Depok yaitu Pak Agus, materi yang dirasa masih sulit bagi siswa adalah Dunia Hewan, terutama hewan invertebrata. Materi dirasa sulit karena banyak menggunakan bahasa latin sehingga siswa kesulitan melakukan klasifikasi. Dari wawancara tersebut, diketahui bahwa minat kelas XF dalam mengikuti pelajaran sangat kurang. Kurangnya minat ini karena perubahan kurikulum dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sehingga kelas ini yang pada semester ganjil kemarin merupakan kelas Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) berubah kembali menjadi kelas X umum yang kembali mempelajari materi IPA. Perubahan kurikulum dan kelas ini membuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pelajaran, karena kelas ini memiliki kemampuan penguasaan materi dan minat yang rendah dalam pelajaran biologi. Pada ulangan harian untuk materi hewan invertebrata tahun lalu, menunjukkan hasil yang masih rendah, yaitu rata-rata perolehan nilai siswa masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata-rata kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pada ulangan tersebut adalah sebesar 45,21 sedangkan KKM nya adalah 75. Dari jumlah 32 siswa, yang memperoleh nilai >75 sebanyak 31,25% (10 siswa) saja dan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 68,75% (22 siswa). Berdasarkan data tersebut, banyaknya siswa yang belum tuntas atau banyaknya nilai yang berada dibawah KKM menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tersebut belum tercapai. Saat observasi kegiatan pembelajaran pada hari Selasa 31 Maret 2015 di kelas XF, kondisi kelas sangat ribut. Siswa sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga tidak fokus dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Ada yang berbicara dengan teman sebangku dan ada juga yang sibuk bermain gadget (hp dan tab). Berdasarkan hasil wawancara pada hari Sabtu 28 Februari 2015 juga, guru tersebut
mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam
pembelajaran biologi adalah metode ceramah sehingga kurang adanya variasi dalam metode pembelajarannya. Untuk itu, peneliti ingin melakukan penelitian dengan melakukan variasi metode pembelajaran yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif dimana ada banyak variasi pembelajaran yang dapat digunakan. Metode
pembelajaran
kooperatif
adalah
salah
satu
metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut berperan aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu variasi dalam metode pembelajaran kooperatif yang dapat mendukung ketercapaian pembelajaran yang kondusif adalah model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS).salah satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Struktur Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil informasi dengan kelompok lain (Lie, 2002). Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan membentuk kelompok dan mendiskusikan jawaban dari soal yang diberikan. Kemudian dua anggota dari kelompok bertamu ke kelompok lain.Kelompok yang didatangi tamu dari kelompok lain bertugas membagikan apa yang mereka pelajari, sementara anggota tamu mendengarkannya. Setelah selesai bertamu, anggota kelompok tamu kembali ke kelompok asal dan bertugas mensharingkan apa yang mereka dapatkan dan dengar dari bertamu ke kelompok lain. Model pembelajaran dengan tipe Two Stay Two Stray ini bertujuan untuk mendukung komunikasi antar siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dengan metode tipe TSTS ini, siswa dapat belajar untuk berbicara ataupun menjelaskan tentang materi yang sudah didiskusikan bersama teman-teman kelompoknya dan juga kepada kelompok yang lainnya. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka akan dilakukan penelitian tentang strategi pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan judul sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
“ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XF PADA MATERI HEWAN INVERTEBRATA DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN YOGYAKARTA” B.
Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
disampaikan
diatas,
permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta ?
2.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta ?
C.
Batasan Masalah Batasan masalah dibuat oleh peneliti agar ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas lebih sempit lagi sehingga peneliti dapat lebih fokus dan dapat mendalaminya. Adapun batasan masalahnya adalah : 1.
Hasil Belajar Hasil belajar siswa terkait pada ranah kognitif dan afektif. Ranah kognitif yaitu pada materi dunia hewan dengan jenjang soal mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan
menganalisis (C4).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Sedangkan pada ranah afektif yang diukur adalah pada aspek penerimaan, pemberian respon, penghargaan dan pengorganisasian. Teknik dalam mengukur hasil belajar pada aspek kognitif adalah dengan nilai post test siswa pada siklus I dan siklus II dan pada aspek afektif adalah dengan menggunakan lembar observasi. 2.
Minat Belajar Minat belajar yang diteliti adalah terkait pada aspek ketertarikan, kesiapan, kepuasan, antusias, dan juga perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Teknik pengumpulan data untuk minat belajar siswa adalah dengan lembar kuisioner yang diisi oleh siswa pada awal pembelajaran siklus I (awal pertemuan) dan akhir siklus II (akhir pertemuan).
3.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok. Jumlah siswa dikelas XF ini adalah 32 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 10 orang dan siswi perempuan berjumlah 22 orang
4.
Materi Hewan Invertebrata yang akan dibahas adalah Phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida dengan Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati dan Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Phylum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
5.
Model pembelajaran yang digunakan adalah tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Metode Two Stay Two Stray atau dua tinggal dua tamu adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Spencer Kagan (1992). Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Metode ini dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan dan kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna. Metode ini menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa. Pembelajaran metode Two Stay Two Stray adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok , dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok (Suyatno, 2009).
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui apakah penggunaan modele pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XF pada materi pembelajaran Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta
2.
Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaraan tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa kelas XF pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
8
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat bagi siswa a.
Memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
b.
Memberikan suasana baru bagi siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa
2.
Manfaat bagi guru/sekolah a.
Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran di kelas
b.
Meningkatkan kemampuan guru untuk mampu mengembangkan model-model pembelajaran kooperatif di kelas
3.
Manfaat bagi peneliti a.
Peneliti
mendapatkan
pengetahuan
baru
tentang
strategi
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) b.
Peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan saat kuliah untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Belajar 1.
Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak manusia didalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai liang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (Suyono, 2011). Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian belajar. Salah satunya adalah Gagne dalam (Suprijono, 2009) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Slameto (2010) menyebutkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku
yang
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
pengalamannyasendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Harold Spears dalam (Siregar, 2010) mengemukakan pengertian belajar dalam prespektif yang lebih detail. Menurut Spears learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, tolisten, to follow direction (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan). Menurut Siregar (2010), belajar adalah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah : bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, adanya penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengkaitkannya dengan realistis, dan adanya perubahan sebagai pribadi. Sementara Hamalikdalam (Susanto, 2013) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus dengan cara yang lebih mudah (Nasution, 2005)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
11
Jenis-Jenis Belajar Jenis-jenis belajar menurut Bloom dkk dalam Siregar (2010) dibedakan menjadi tiga ranah (domain), yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Khusus pada ranah kognitif, Anderson dan Krathwohl dalam Gunawan dkk (2013) merevisi taksonomi Bloom, yaitu : a.
Ranah Kognitif 1) Mengingat (C1) Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lampau. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving). 2) Memahami(C2) Memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan
(classification)
dan
membandingkan
(comparing). Mengkalsifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
3) Menerapkan(C3) Menerapkan
menunjukkan
pada
proses
kognitif
memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan procedural (procedural
knowledge).
Menerapkan
meliputi kegiatan
menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). 4) Menganalisis(C4) Menganalisis
merupakan
memecahkan
suatu
permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. 5) Mengevaluasi (C5) Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini berupa kuantitatif dan kualitatif dan dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian halhal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk sedangkan mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berfikir kritis. 6) Menciptakan(C6) Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan
disini
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. b.
Ranah Afektif Ranah afektif menurut Bloom dkk dalam Siregar (2010), meliputi tujuan belajar yang berkenaan dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi dalam lima jenjang tujuan, yaitu : 1) Penerimaan: meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya siswa menerima sikap jujur sebagai sesuatu yang diperlukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2) Pemberian respon: meliputi sikap ingin merespon terhadap sistem, puas dalam memberi respon, misalnya bersikap jujur dalam setiap tindakannya 3) Pemberian
nilai
atau
penghargaan:
penilaian
meliputi
penerimaan terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang disukai, dan memberikan komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika seseorang telah menerima sikap
jujur,
ia akan selalu komit
dengan kejujuran,
mengahargai orang yang bersikap jujur, dan ia juga berperilaku jujur 4) Pengorganisasian : meliputi memilah dan menghimpun sistem nilai yang digunakan, misalnya berperilaku jujur ternyata berhubungan dengan nilai-nilai yang lain seperti kedisiplinan, kemandirian, keterbukaan, dan lain-lain. c.
Ranah Psikomotor Ranah ini berbentuk gerakan tubuh, antara lain seperti berlari, melompat, melempar, berputar, memukul, menendang, dan lainlain. Dave dalam (Siregar, 2010) mengemukakan lima jenjang tujuan belajar pada ranah psikomotor. Kelima jenjang tersebut adalah sebagai berikut : 1) Meniru : kemampuan mengamati suatu gerakan agar dapat merespons
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
2) Menerapkan : kemampuan mengikuti pengarahan, gerakan pilihan dan pendukung dengan membayangkan gerakan orang lain 3) Memantapkan : kemampuan memberikan respons yang terkoreksi atau merespon dengan kesalahan-kesalahan terbatas atau minimal 4) Naturalisasi : gerakan yang dilakukan secara rutin dengan menggunakan energi fisik dan psikis yang minimal 3.
Pengertian Pembelajaran Pembelajaran berdasarkan makna klasikal berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari.
Perbedaan esensial
istilah
ini
dengan
pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran, guru mengajar dan peserta didik belajar. Sementara pada pembelajaran, guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran (Suprijono, 2009). Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Isjoni, 2009). Pembelajaran menurut Siregar (2010) adalah seperangkat tindakan yang diracang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut
Susanto
(2013),
kata
pembelajaran
16
merupakan
perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secra metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengakar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Kata atau istilah ini pembelajaran dan pengunaannya masih tergolong baru, yang mulai popular semenjak lahirnya UndangUndang Sistem Pendididkan Nasional No. 20 Tahun 2003. Menurut undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengn pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penugasan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Siregar, 2010)
B.
Minat Belajar 1.
Pengertian Minat Belajar Secara sederhana, minatberarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu (Syah, 2003).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Menurut Slameto (2010), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Sukardi, 1988 dalam (Susanto, 2013), minat dapat diartikan sebagai suatu kesuksesan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam diri siswa terkait dengan apa dan bagaimana siswa dapat mengaktualisasikan dirinya melalui belajar. Di mana identifikasi diri memiliki kaitan dengan peluang atau hambatan siswa dalam mengekspresikan potensi atau kreativitas dirinya sebagai perwujudan dari minat spesifik yang dia miliki. Adapun faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan lebih berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dari minat siswa akibat dari pengaruh situasi kelas, sistem, dan dorongan keluarga. Dari beberapa definisi minat diatas, dapat ditegaskan bahwa minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif. Hal ini menyebabkan menguntungkan,
dipilihnya
suatu
objek
menyenangkan,
dan
mendatangkan kepuasan dalam dirinya.
atau
kegiatan
yang
lama-kelamaan
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
18
Macam-macam Minat Rosyidah dalam (Susanto, 2013), mengatakan bahwa timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang berasal dari pembawaan timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat ilmiah. Kedua, minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini sangatdipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat. Gagne dalam Susanto (2010) juga membedakan sebab timbulnya minat pada diri seseorang kepada dua macam, yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan yaitu minat yang timbul secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar. Adapun minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya dalam kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar, baik di lembaga sekolah maupun diluar sekolah.
3.
Indikator Minat Belajar Menurut Safari (2005) definisi konsep minat belajar adalah pilihan
kesenangan
dalam
melakukan
kegiatan
dan
dapat
membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
belajar. Definisi operasional : minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur aspek : (1) kesukaan, (2) ketertarian, (3) perhatian, dan (4) keterlibatan. Menurut Winkel (1983) perasaan merupakan faktor psikis yang nonintelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat/gairah belajar. Dengan melalui perasaannya siswa mengadakan penilaian yang agak spontan terhadap pengalaman-pengalaman belajar disekolah. Penilaian yang positif akan terungkap dalam “perasaan senang” (rasa puas, rasa gembira, rasa simpati, dan lain sebagainya). Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. 4.
Pengaruh Minat Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa. Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan memungkinkan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan yang ada sangkut pautnya dengan diri siswa, maka siswa akan mendapatkan kepuasan batin dari kegiatan belajar tadi (Susanto, 2013) Dalam dunia pendidikan di sekolah, minat memegang peranan penting dalam belajar. Hal ini dikarenakan minat ini merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
demikian, minat merupakan unsur yang menggerakkan motivasi seseorang sehingga orang tersebut dapat berkonsentrasi terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar tersebut. Dengan demikian, minat merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kenyataan ini diperkuat oleh pendapat Sardiman, yang menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Dari penjelasan tersebut, maka semakin jelaslah bahwa minat akan berdampak terhadap kegiatan yang dilakukan seseorang. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat tertentu dimungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan adanya minat siswa terhadap sesuatu dalam kagiatan belajar itu sendiri. Dalam kegiatan belajar, juga dalam proses pembelajaran, maka tentunya minat yang diharapkan adalah minat yang timbul dengan sendirinya dari diri siswa itu sendiri, tanpa ada paksaan dari luar, agar siswa dapat belajar lebih aktif dan baik. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidak jarang siswa mengikuti pelajaran dikarenakan terpaksa atau karena adanya suatu keharusan, sementara siswa tersebut tidak menaruh minat terhadap pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian singkat tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa minat belajar siswa merupakan faktor yang penting dalam menunjang tercapainya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
efektivitas proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bersangkutan.
C.
Hasil Belajar 1.
Pengertian Hasil Belajar Secara sedehana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuantujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.Kemudian, menurut Lindgren dalam (Suprijono, 2009) mengatakan bahwa hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni : a.
Faktor Internal (Faktor dari dalam siswa) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
1) Aspek Fisiologi Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran 2) Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa b.
Faktor Eksternal (Faktor dari luar siswa) Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua mcam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial 1) Faktor lingkungan sosial Lingkungan sosial seperti para guru, para staf administasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. 2) Faktor Lingkungan Nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandnag turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
D. Pembelajaran Kooperatif 1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.Menurut Suprijono (2009), pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termaksud bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.Secara umum, pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaanpertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Isjoni (2009) mengatakan bahwa, pembelajaran kooperatif adalah suatu
bentuk
pembelajaran
berdasarkan
faham
konstruktivis.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
berbeda. Menurut Rusman (2012), pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. 2.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang lebih kuat. Menurut Isjoni (2009), tujuan utama penerapan model pembelajaran koopertaif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama temantemannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik.
3.
Unsur-unsur Dasar dalam Pembelajaran Kooperatif Roger dan David dalam (Suprijono, 2009) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
25
Positive interdependence (Saling ketergantungan positif) Unsur
ini
menunjukkan
bahwa
dalam
pembelajaran
kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. b.
Personal responsibility (Tanggungjawab perseorangan) Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama.
c.
Face to face promotive interaction (interaksi promotif) Unsur
ini
penting
karena
dapatmenghasilkan
saling
ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberikan informasi dan saran yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. d.
Interpersonal skill (komunikasi antaranggota) Untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan sling mendukung, serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.
e.
Group processing (pemprosesan kelompok) Pemprosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa diantara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan.
4.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2012) pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu : a.
Penjelasan Materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. b.
Belajar Kelompok, tahap ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c.
Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya
d.
Pengakuan Tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
E.
Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stay (TSTS) 1.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Teknik belajar Dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (Sugiyanto, 2010). Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain.
2.
Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Rusman (2012) meyebutkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
28
Pembelajaran Secara Tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b.
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Manajemen memiliki tiga fungsi yaitu fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan, fungsi manajemen sebagai organisasi, dan fungsi manajemen sebagai kontrol.
c.
Kemauan Untuk Bekerja Sama Keberhasilan keberhasilan
secara
pembelajaran
kooperatif
berkelompok,
oleh
ditentukan
karenanya
oleh
prinsip
kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. d.
Keterampilan Bekerja Sama Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3.
Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Menurut Lie (2002) pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut : a.
Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku.
b.
Presentasi guru Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
c.
Kegiatan kelompok. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi danb klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Setelah itu, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu dalam kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas kerja mereka. d.
Formalitas Setelah
belajar
permasalahan
yang
mempresentasikan
dalam
kelompok
diberikan, hasil
diskusi
salah
dan
menyelesaikan
satu
kelompok
kelompoknya
untuk
dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. e.
Evaluasi kelompok dan penghargaan Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaanpertanyaan dari hasil pembelajaran dengan model Two Stay Two Stay, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Berikut merupakan bagan mengenai langkah-langkah dalam metode TSTS : A1
A2
B1
B2
A3
A4
B3
B4
H1
H2
C1
C2
H3
H4
C3
C4
Kelompok Awal G1
G2
D1
D2
G3
G4
D3
D4
F1
F2
E1
E2
F3
F4
E3
E4
Gambar 2.1 Gambar Alur Kelompok Awal Keterangan : A (Kelompok 1), B (Kelompok 2), C (Kelompok 3), D (Kelompok 4), E (Kelompok 5), F (Kelompok 6), G (Kelompok7), H (Kelompok 8).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H1
H2
F4
G3
G1 E4
A1
A2
B1
B2
G4
H3
A3
H4
32
C1
C2
A4
B3
G2
D1
D2
F3
B4
C3
Kelompok Tamu
F1
F2
E1
E2
D4
E3
C4
D3
Gambar 2.2 Gambar Alur Kelompok Metode Two Stay Two Stray Keterangan : Setiap dua anggota dari kelompok awal bertamu ke kelompok lain (kelompok tamu), jadi setelah bertamu, kelompok yang terbentuk terdiri dari anggota-anggota kelompok dari kelompok yang berbeda (1 kelompok terdiri dari 2 anggota kelompok awal dan 2 anggota dari kelompok lain).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
33
Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray Menurut Lie (2004), kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut : a.
Kelebihan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah : 1) Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan 2) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna 3) Lebih berorientasi pada keaktifan 4) Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya 5) Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa 6) Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan 7) Membatu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
b.
Kekurangan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray adalah : 1) Membutuhkan waktu yang lama 2) Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3) Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga) 4) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
34
Materi Invertebrata Materi Invertebrata merupakan materi yang pengelompokkan anggota filumnya yang sangat banyak. Materi ini juga banyak menggunakan bahasa latin baik dalam klasifikasi maupun struktur tubuh nya sehingga sangat membosankan jika hanya digunakan metode ceramah oleh guru. Secara garis besar, materi Invertebrata yang akan dibahas atau diajarkan adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Phylum Platyhelminthes a.
Ciri-ciri umum Platyhelminthes
b.
Klasifikasi phylum Platyhelminthhes
c.
Siklus hidup phylum Platyhelminthes
d.
Peranan phylum Platyhelminthes dalam kehidupan
Phylum Nemathelminthes a.
Ciri-ciri umum Nemathelminthes
b.
Klasifikasi kelas phylum Nematheminthes
c.
Siklus hidup phylum Nemathelminthes
d.
Peranan phylum Nemathelminthes dalam kehidupan
Phylum Annelida a.
Ciri-ciri umum phylum Annelida
b.
Klasifikasi phylum Annelida
c.
Peranan phylum Annelida dalam kehidupan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
G. Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan terkait dengan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Beberapa penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : Susilomurti (2014) dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatis Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi XI Ipa SMA Negeri 4 Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa penerapan pembelajaran model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi Sistem reproduksi dengan hasil penelitian pada aspek aktivitas siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 95,65% ; kategori sedang sebesar 4,35% ; dan kategori rendah sebesar 0% serta pada siklus II diperoleh hasil dengan kategori tinggi 100%. Hasil kuisioner dan wawancara pada penelitian ini juga menunjukkan peningkatannya, yaitu menunjukkan kategori siswa yang sangat aktif hingga 100%. Ketercapaian KKM pada siklus I yakni 13,04% ; sedangkan pada siklus II sebesar 60,86%. Peningkatan ini juga terlihat pada nilai rata-rata dari 65,22 pada siklus I menjadi 78,26. Penelitian relevan yang lainnya terkait penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Firmando (2012) tentang Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Siswa Kelas XA SMA Pangudo Luhur Sedayu Tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Ajaran 2011-2012” dapat disimpulkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan : 1) aktivitas siswa dalam 5 unsur pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dari siklus I ke siklus II, yaitu pada tingkat K sebesar 17,9% menjadi 7,3% ; tingkat C sebesar 44,3% menjadi 33,9% ; dan tingkat B sebesar 37,6% menjadi 58,6% dan 2) Hasil belajar siswa yang diukur dengan skor rata-rata dan presentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data awal siklus I dan siklus II. Skor rata-rata diperoleh hasil (57,06 ; 53,33 ; dan 73,66) dan ketuntasa belajar klasikal diperoleh hasil (20,68% ; 30% ; dan 83,3%).
H. Kerangka Berfikir Guru merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Guru juga merupakan salah satu aspek penentu dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran. Berdasarkan hasil obeservasi kelas yang dilakukan di kelas XF dapat dilihat bahwa metode yang guru tersebut lakukan hanya dengan ceramah serta tanya jawab. Hal ini tentunya membuat siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, terlihat dengan beberapa anak yang sibuk bermain gadget dan bercerita dengan teman sebangku saat guru sedang menyampaikan materi belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Perubahan kurikulum dari kurikulum 2013 menjadi KTSP menjadikan siswa XF yang awalnya merupakan jurusan IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) harus kembali lagi menjadi kelas umum dimana mereka belajar lagi pelajaran biologi yang membuat mereka kurang bersemangat dalam belajar yang mengakibatkan minat mereka kurang untuk pelajaran biologi. Berdasarkan hasil wawancara pada guru mata pelajaran biologi mengenai materi dunia hewan terutama hewan invertebrata, kesulitan yang siswa alami dikarenakan materi ini banyak sekali menggunakan bahasa latin dan juga soal ujian yang dikeluarkan untuk materi ini hanya satu atau dua soal saja namun yang mereka pelajari adalah semua phylum. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang relevan diatas, maka metode pembelajaran Two Stay Two Stray cocok digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan kepercayaan diri tim dalam memberikan informasi. Dari pembahasan diatas, dapat kita buat bagan mengenai kerangka berfikir terkait pelaksanaan penelitian ini. Bagan ini meliputi permasalahan, tindakan, serta hasil yang ingin dicapai setelah penerapan tindakan yang akan dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai ulangan harian siswa dibawah KKM
1.
38
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung monoton (hanya ceramah)
2.
Penggunaan media pembelajaran yang terbatas (hanya papan tulis)
Kondisi Awal (Faktor)
3.
Minat yang kurang terhadap pelajaran biologi karena perubahan kurikulum
4.
Hasil belajar yang rendah
5.
Inovasi penggunaan metode pembelajaran yang kurang dari guru
Kelebihan metode Two Stay Two Stray : 1. Lebih berorientasi pada keaktifan Tindakan
2. Menambah
kekompakan
dan
rasa
percaya diri siswa 3. Membantu meningkatkan minat
dan
prestasi belajar 4. Kemampuan
berbicara
dapat
ditingkatkan 5. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna 6. Dapat diterapkan pada semua kelas
Kondisi Akhir
Minat dan hasil belajar siswa pada materi Hewan Invertebrata meningkat
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
39
Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah : 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTwo Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi Hewan Invertebrata tahun ajaran 2015-2016
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTwo Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada maeteri Hewan Invertebrata tahun ajaran 2015-2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya (Daryanto, 2010). Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus yang hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa dipergunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung disekolah. Menurut Suharsimi dalam (Daryanto, 2010) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orangorang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan
yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode / siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Menurut Arikunto (2011), desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah : 1.
Perencanaan Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya.
2.
Pelaksanaan Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat.
3.
Pengamatan Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan.
4.
Refleksi Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupu siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
42
Setting Penelitian 1.
Subjek Penelitian Di SMA N 1 Depok terdapat 6 kelas X, yaitu XA, XB, XC, XD, XE dan XF. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-F SMA Negeri 1 Depok Sleman, Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang.
2.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2015 bertepatan dengan materi yang akan disampaikan dan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Depok yang beralamat di Jalan Babarsari Catur Tunggal Depok, Sleman, Yogyakarta
3.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa pada materi hewan invertebrata
C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1.
Variabel terikat
: minat dan hasil belajar siswa
2.
Variabel bebas
: model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray (TSTS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
43
Indikator Keberhasilan Segala rincian prosedur, indikator keberhasilan, instrument penilaian, instrument pembelajaran, pelaksanaan tindakan, dan cara analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Aspek yang No diteliti 1
Hasil Siswa
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian Indikator Pelaksanaan Instrumen Keberhasilan Tindakan
Belajar Ranah Kognitif
Cara Analisis
Post-test
Peneliti dan
Kualitatif
70% siswa memenuhi
diakhir siklus
Observer
dan
Kriteria
Ketuntasan
I dan II
Minimal (KKM) 75
lembar
yang di buat
observasi
Sekolah
SMAN
Depok,
oleh 1
Sleman
Yogyakarta Ranah Afektif Sikap siswa selama proses
pembelajaran
70% termaksud dalam kategori baik
yang dilakukan oleh observer
Kuantitatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek yang
Indikator
No
Pelaksanaan
Cara
Tindakan
Analisis
Instrumen diteliti
2
44
Keberhasilan
Minat Belajar Minat Belajar Siswa Siswa
mencapai
Kuisioner
Siswa
Deskriptif
70%
(termaksud
Presentase
dalam
kategori baik). Minat Belajar Siswa terutama pada aspek kepuasan, ketertarikan dan antusias siswa.
E.
Instrumen Penelitian 1.
Instrumen Pembelajaran Menurut Putra (2012), instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau efisien. Instrumen pembelajaran terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). a.
Silabus Silabus yang digunakan untuk penelitian ini adalah Silabus Biologi Kelas XF untuk Semester 2 pada Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya
bagi
Kehidupan.
Silabus
yang
digunakan
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Silabus dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 4. b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. RPP ini berisis gambaran secara menyeluruh tentang materi dan juga kegiata yang akan dilaksanakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam dilihat secara lengkap pada lampiran 5
c.
Lembar Diskusi Siswa (LDS) Lembar Diskusi Siswa digunakan untuk membantu siswa dalam mempermudahkan siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan, dan siswa akan menjawab pertanyaan tersebut kemudian mempresentasikannya didepan kelas. Lembar Diskusi Siswa dan Lembar Kerja Siswa dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 7
2.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Kuisioner, Lembar Observasi, dan Tes a.
Kuisioner Dalam penelitian ini, akan digunakan kuisioner tertutup, yakni kuisioner yang disusun dengan menyediakan jawaban lengkap, sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
jawaban yang dipilih. Kuisioner ini akan diberikan kepada siswa pada akhir siklus I dan siklus II. Kuisioner/angket ini digunakan untuk mengukur minat awal siswa terhadap pembelajaran biologi. Pada penelitian ini, kuisioner berisi 20 pernyataan yang masingmasing pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban alternatif. Pilihan jawaban alternatifnya yaitu : 1.
Sangat Tidak Setuju (STS)
2.
Tidak Setuju (TS)
3.
Setuju (S)
4.
Sangat Setuju (SS) Kuisioner yang digunakan pada penelitiaan ini untuk
mengukur minat belajar siswa terhadap pelajaran biologi pada materi phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Kuisioner juga disusun berdasarkan indikator indikator keberhasilan yang ingin dicapai. Indikator-indikator tersebut meliputi aspek kepuasan, ketertarikan dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek yang akan dinilai dalam kuisioner ini adalah berkaitan dengan ketertarikan, kepuasan, antusias dan perhatian siswa Kisi-kisi kuisioner untuk mengukur minat siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Minat Awal Belajar Siswa Bentuk Pernyataan No
Indikator Minat Belajar
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1
Ketertarikan
1, 2
3, 4
2
Kesiapan
5, 6, 7
8, 9, 10
3
Kepuasan
11
12
4
Antusias
13, 14
15, 16
5
Perhatian
17, 18
19, 20
Jumlah Pernyataan
20
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Minat Akhir Belajar Siswa Bentuk Pernyataan No
Indikator Minat Belajar
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1
Ketertarikan
1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8
2
Kesiapan
9
10
3
Kepuasan
11
12
4
Antusias
13, 14
15, 16
5
Perhatian
17, 18
19, 20
Jumlah Pernyataan
20
Lembar Kuisioner minat awal dan minat akhir siswa dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran. b.
Lembar Observasi Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi langsung. Observasi langsung pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara langsung sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dan perilaku siswa selama proses diskusi dan pembelajaran berlangsung, tingkat partisaipasi siswa dalam mengikuti pelajaran serta proses kegiatan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran pada materi phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida berlangsung. Kegiatan observasi ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, observasi dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (siklus) untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran siswa didalam kelas. Tahap kedua dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung
(saat
pelaksanaan
tindakan).
Kisi-kisi
lembar
observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 10 dan lembar observasi siklus I dan II dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 11 c.
Tes Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda dan uraian. 1.
Pre-test Pre-test
ini
dilaksanakan
dengan
tujuan
untuk
mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan pretest ini dilakukan oleh guru pada saat akan memulai memberikan materi ajar yang baru. Pre-test pada penelitian ini dilengkapi pula dengan kisi-kisi soal. Kisi-kisi dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
secara lengakap pada lampiran 12, soal-soaal pre-test dapat dilihat pada lampiran 15 2.
Post-test Test akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Posttest dilaksanakan untuk mengetahui semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai sebaik-baiknya oleh para peserta didik atau belum. Post-test pada penelitian ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai (diakhir siklus). Post-test pada penelitian ini juga dilengkapi dengan kisi-kisi soal post-test siklus I yang dapat dilihat pada lampiran 13, soal-soal post-test siklus I pada lampiran 16. Kemudian, kisikisi post-test siklus II dapat dilihat pada lampiran 14, soal-soal post-test siklus II pada lampiran 17.
F.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pembahasan mengenai analisis kualitatif dan kuantitatif dapat adalah sebagai berikut : 1.
Deskriptif Persentase Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah analisis deskriptif persentase. Deskriptif persentase ini akan diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden yang ada dikali 100% (Sudjana, 2001) dengan rumus sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Keterangan : P
: Persentase
f
: Frekuensi
N
: Jumlah Responden
100%
: Bilangan Tetap
Analisis Deskriptif Persentase ini digunakan untuk mencari persentase nilai siswa pada ranah kognitif pada post-test siklus I dan II serta persentase perhitungan jumlah minat pada lembar kuisioner siswa serta lembar observasi pada ranah afektif siswa. 2.
Analisis Kualitatif Metode Analisis Kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rincisehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang meunjukkan kualitas sesuatu (Arifin, 2009 ). Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan dengan cara mengambil kesimpulan dari hasil kuisioner, hasil observasi, hasil refleksi guru dan siswa terkait pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
3.
Metode Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif pada penelitian ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
diambil dari hasil kuisioner, hasil observasi, nilai tes siswa (pre-test, post-test siklus I dan post-test siklus II), serta hasil observasi siswa. Cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut : a.
Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif 1) Pre-test dan Post-test Soal pre-test diberikan pada awal pembelajaran. Soal pre-test dan post-test terdiri dari 15 soal Pilihan Ganda dan soal uraian. Pemberian skor untuk jawaban pilihan ganda yang salah dan yang benar adalah sebagai berikut :
Skor
Tabel 3.4 Penetapan Skor Pilihan Ganda Keterangan
0
Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban
1
Jika jawaban benar
Sementara soal uraian bobot soal menyesuaikan jenis soal yang diberikan serta rubrik penilaian yang telah dibuat sebelumnya. 2) Analisa Ketuntasan Nilai akhir setiap post test didapatkan dari penjumlahan skor pilihan ganda dan uraian. Nilai yang diperoleh dari hasil tes (pre-test dan post-test) akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Negeri 1 Depok yaitu 75. Jika nilai siswa < 75 maka siswa dinyatakan tidak tuntas, dan jika nilai siswa ≥ 75 maka siswa dinyatakan tuntas. Adapun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
rumus yang digunakan dalam mencari nilai ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut : Cara untuk mencari nilai ketuntasan individu adalah sebagai berikut (Arifin, 2009) :
Cara untuk mencari nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut (Arifin, 2009) :
Cara mencari nilai ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut (Arifin, 2009) :
b.
Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Untuk analisa pada ranah afektif, peneliti menggunakan lembar observasi. Observasi dugunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya (Sudjana, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Langkah-langkah dalam menganalisis data observasi adalah sebagai berikut : 1.
Pemberian skor
2.
Lembar observasi yang diisi oleh observer kemudian
dihitung jumlah skor nya. Panduan penskoran dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5. Panduan Penskoran Afektif Siswa Alternatif Jawaban Skor Kurang Sekali 1 Cukup Baik 2 Baik 3 Sangat Baik 4 Cara menilai hasil observasi skor siswa adalah sebagai berikut (Arifin, 2009) :
Kemudian, skor pada kegiatan observasi pada ranah afektif akan dikategorikan. Kategori afektif siswa dapat dilihat pada tabel Tabel 3.6. Kategori Persentase Hasil Observasi Siswa Aspek Afektif (Arikunto, 2008) Persentase yang diperoleh
Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q 33,33
Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Yang akan dihitung dan diamati sebagai indikator keberhasilan adalah presentasi siswa yang tergolong dalam afektif tinggi. Setiap siswa yanag presentasinya tinggi pada hasil observasi yang telah diperoleh, kemudian akan dilakukan perhitungan yang telah dibuat dengan rumus sebagai berikut : 00 % c.
Minat Belajar Siswa Minat
belajar
pada
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan kuisioner. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data hasil kuisioner adalah dengan memberikan skor pada kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor kuisioner adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Panduan Penskoran Minat Siswa Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Tidak Setuju
1
4
Tidak Setuju
2
3
Setuju
3
2
Sangat Setuju
4
1
Skor yang telah didapatkan kuisioner kemudian dianalisis melalui dua kategori yaitu untuk menentukan skor setiap siswa dan untuk menentukan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Untuk mengetahui skor siswa terkait minat belajarnya, digunakan rumus sebagai berikut (Arifin, 2009) :
Kemudian, skor pada lembar kuisioner dikategorikan pada tabel berikut (Arikunto, 2008) : Tabel 3.8. Kategori Persentase Minat Siswa Persentase yang diperoleh Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q 33,33
Rendah
Yang
akan
dihitung
dan
diamati
sebagai
indikator
keberhasilan adalah presentasi siswa yang tergolong dalam minat tinggi. Setiap siswa yanag presentasinya tinggi pada hasil lembar kuisioner yang telah diperoleh, kemudian akan dilakukan perhitungan yang telah dibuat dengan rumus sebagai berikut (Arifin, 2009) : 00 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G.
Tim Peneliti a.
Peneliti Nama
: Henny Anggita Taru
NIM
: 11 1434 029
Jurusan
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan b.
Observer I Nama
: Natalia Setitit
NIM
: 11 1434 028
Jurusan
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan c.
Observer II Nama
: Eka Puji Lestari
NIM
: 11 1434 031
Jurusan
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan d.
Observer III Nama
: Maria Serviana Due
NIM
: 11 1434 019
Jurusan
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan e.
Observer IV Nama
: Dyah Arum W
NIM
: 11 1434 030
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jurusan
57
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan f.
Observer V Nama
: Sisilia Kadek Mita E
NIM
: 11 1434 025
Jurusan
: Pendidikan Matemitika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
H. Rancangan Tindakan Penelitian ini menggunakan model penelitian Khemmis & Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen berulang dalam satu siklus, yaitu : 1.
Perencanaan (planning)
2.
Pelaksanaan tindakan (acting)
3.
Pengamatan (observing)
4.
Refleksi (reflecting) Rencana penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dengan
memakai 2 (dua) siklus yang pada tiap siklusnya terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang tersusun dari beberapa tahap, yakni : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi serta tahap refleksi. 1.
Perencanaan Pra Tindakan Perencanaan pra tindakan meliputi : a.
Identifikasi masalah yang terjadi dengan menganalisis hasil belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi Invertebrata.
Hewan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
58
Observasi, yang dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar biologi di kelasX-F SMA Negeri 1 Depok, Yogyakarta
c.
Observasi dilakukan dengan guru mata pelajaran bilogi yang ada di kelas X-F SMA Negeri 1 Depok terkait permasalahan dan judul penelitian.
d.
Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bantuan bimbingan dosen sehingga memperoleh persetujuan untuk melaksanakan penelitian dari dosen pembimbing yang bersangkutan.
e.
Menyusun semua perangkat pembelajaran yang menyangkut materi yang akan disampaikan saat proses belajar mengajar berlangsung berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan juga lembar diskusi siswa (LDS)
f.
Membuat media pembelajaran berupa kartu konsep berupa soal yang akan disharingkan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Dalam kegiatan diskusi dengan tipe Two Stay Two Stray (TSTS), akan ada dua kelompok diskusi. Pada diskusi pertama, akan ada kelompok awal. Kelompok awal adalah kelompok pertama ketika kelompok dibentuk. Kelompok kedua dinamakan kelompok tamu (kelompok bertamu). Kelompok ini adalah kelompok yang terbentuk setelah 2 dari anggota kelompok awal bertamu ke kelompok lain. Kelompok tamu berisi anggota-anggota dari berbagai kelompok untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
salingbertukar informasi dari kartu soal yang didapatkan oleh masing-masing kelompok. g.
Menyusun soal pre-test dan post-test serta soal ulangan harian sebagai bahan evaluasi nanti untuk mengetahui kemampuan kognitif murid.
h.
Menyusun panduan kuisioner dan observasi sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui kemampuan afektif serta minat dalam dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
i.
Permintaan izin untuk melakukan penelitian kepada Sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
j.
Menghubungi pihak SMA Negeri 1 Depok dengan menemui kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran Biologi dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma (USD) Sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
2.
Siklus I a.
Perencanaan Siklus I Berdasarakan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
maka
peneliti
merencakan
tindakan
kelas
untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Adapun rencana tindakannya adalah sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
1) Menyiapkan materi pembelajaran mengenai materi phylum Platyhelminthes 2) Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk proses pembelajaran siklus I 3) Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I 4) Membuat soal test (pre-test dan post-test) 5) Menyusun Lembar Diskusi Siswa (LDS) 6) Menyusun kuisioner awal dan akhir tentang minat siswa 7) Menyusun lembar observasi tentang kegiatan siswa didalam kelas 8) Menyusun lembar observasi tentang kegiatan guru didalam kelas b.
Pelaksanaan siklus I : Pada tahap ini, proses pembelajaran dilakukan menggunakan metode pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) sesuai dengan rencana tindakan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut 1) Kegiatan Awal Pertemuan I (1 x 45 menit): (a) Peneliti menyampaikan salam pembuka kepada siswa dan menyiapkan kondisi belajar siswa. (b) Menanyakan kehadiran siswa pada hari itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
(c) Siswa diberikan lembar kuisioner terkait minat awal terhadap pembelajaran biologi (d) Peneliti melakukan apersepsi dan memotivasi siswa terkait dengan materi pembeljaran phylum Platyhelminthes (e) Kemudian peneliti memberikan arahan untuk mengerjakan soal test (pre-test) (f) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada materi phylum Platyhelminthes (g) Menjelaskan tentang tata cara diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) 2) Kegiatan Inti Pertemuan I: (a) Membagi siswa kedalam 8 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa/murid. (b) Peneliti memberikan kartu nama dan kartu soal pada masing-masing kelompok (c) Membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) pada masingmasing kelompok (d) Kelompok diberi waktu untuk mengerjakan soal yang ada pada kartu soal di Lembar Diskusi Siswa (e) Kemudian 2 dari anggota kelompok awal bertamu ke kelompok lain dan saling bertukar informasi tentang kartu soal yang didapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
(f) Setelah bertukar informasi, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok awal dan mensharingkan apa yang didaptkan dari bertamu di kelompok lain (g) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3) Kegiatan Penutup Pertemuan I : (a) Peneliti mengklarifikasi jawaban dari presentasi siswa (b) Mengulas sedikit materi berdasarkan hasil presentasi (c) Memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berani maju mempresentasikan hasil diskusi (d) Mengakhiri
pelajaran
dan
mengingatkan
untuk
mempelajari lagi materi yang tadi telah dipelajari 4) Kegiatan Awal Pertemuan II (2 x 45 menit) : (a) Memberikan salam pembuka (b) Mengecek kehadiran siswa (c) Peneliti mengulas sedikit mengenai materi yang telah di bahas pada pertemuan sebelumnya (d) Kemudian peneliti melakukan apersepsi terkait materi yang akan dipelajari (e) Menyampaikan tujuan pembelajaran (f) Peneliti menjelaskan cara diskusi menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 5) Kegiatan Inti Pertemuan II :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
(a) Peneliti membagi kelompok menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa/anggota (b) Peneliti membagikan kartu nama dan kartu soal tentang materi phylum Platyhelminthes (ciri umum, klasifikasi, siklus hidup, peranan) dan juga Lembar Diskusi Siswa (LDS) (c) Kelompok awal berdiskusi tentang kartu soal yang diberikan oleh peneliti (d) Dua sisa (anggota) dari kelompok awal bertamu ke kelompok lainnya. (e) Kelompok awal memberikan informasi yang mereka punya kepada anggota kelompok yang bertamu. (f) Setelah bertukar informasi, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok awal dan mensharingkan informasi yang mereka dapatkan dari kelompok lain. (g) Kelompok memresentasikan hasil diskusi mereka 6) Kegiatan Penutup Peretemuan II : (a) Peneliti mengklarifikasi terkait presentasi dan pertanyaanpertanyaan yang ada (b) Peneliti menanyakan apakah masih ada materi yang dirasa belum dimengerti (c) Memberikan penghargaan terhadap mendapat nilai terbaik
kelompok
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
(d) Menyampaikan pesan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan post-test tentang materi yang sudah dipelajari 7) Kegiatan Awal Pertemuan III (1 x 45 menit) : (a) Peneliti mengucapkan salam pembuka (b) Kemudian, menanyakan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya (c) Siswa diberikan soal post-test tentang materi phylum Platyhelminthes c.
Pengamatan (Observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan siswa selama melakukan diskusi kelompok, presentasi dan juga sikap saat pelajaran berlangsung. Observasi ini sekaligus juga untuk menilai sikap (afektif) siswa terkait minat siswa tersebut. Observasi dibantu oleh observer yang merupakan teman dari peneliti yang juga akan mengamati aktivitas penelti saat mengajar. Karena keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran, maka metode Two Stay Two Stray ini hanya dilakukan dalam satu kali putaran kelompok diskusi sehingga kartu soal yang berjumlah 8 soal tidak
d.
Refleksi Berdasarkan
pengamatan
saat
proses
pembelajaran
berlangsung, peneliti melakukan refleksi terkait apa yang perlu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya di siklus II. Peneliti berkonsultasi dengan guru mata pelajaran biologi tentang tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan dalam siklus II. Refleksi juga dilakukan untuk melihat hasil dari siklus I, apakah proses pembelajaran dengan penerapan metode TSTS sudah berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar atau tidak. Hasil refleksi bisa berupa kekurangan ataupun kelemahan yang terjadi di siklus I seperti pengelolaan kelas, alokasi waktu, sikap siswa saat proses pembelajaran, dan dari diri peneliti sendiri yang semua akan direfleksikan untuk di perbaiki di siklus II. 3.
Siklus II a.
Perencanaan Siklus II Berdasarakan hasil observasi dan refleksi yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I, maka peneliti merencanakan tindakan kelas
pada
siklus
II
untuk
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Adapun rencana tindakannya adalah sebagai berikut : 1) Menyiapkan materi pembelajaran mengenai materi phylum Nemathelminthes dan Annelida 2) Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk proses pembelajaran siklus II 3) Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
4) Membuat soal test (post-test) 5) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) 6) Menyusun lembar observasi tentang kegiatan siswa didalam kelas 7) Menyusun lembar observasi tentang kegiatan guru didalam kelas b.
Pelaksanaan Siklus II Pada pelaksanaanya, siklus II juga menerapkan metode tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Pertemuan I ( 1 x 45 menit ) : (a) Peneliti memberikan salam pembuka kepada siswa (b) Kemudian peneliti mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran (c) Peneliti mengecek kehadiran siswa (d) Kemudian peneliti memberikan apresepsi terkait materi yang akan dipelajari 2) Kegiatan Inti Pertemuan I (a) Membagi
kelompok
berdasarkan
teman
sebangku
(berdiskusi dengan teman sebangku) (b) Setiap meja diberikan Lembar Kerja Siswa mengenai materi phylum Nemathelminthes dan Annelida
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(c) Setelah
diberikan
waktu
untuk
berdiskusi,
67
siswa
selanjutnya mempresentasikan hasil dari diskusi dengan teman sebangkunya. 3) Kagiatan Akhir Pertemuan I (a) Peneliti mengklarifikasi dan memberikan penguatan terkait materi yang telah mereka bahas (b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang maju untuk melakukan presentasi (c) Menanyakan kepada siswa apakah masih ada materi yang belum dipahami. 4) Kegiatan Awal Pertemuan II (2 x 45 menit) : (a) Mengecek kehadiran siswa (b) Mengulas sedikit tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya (c) Memberikan apersepsi kepada siswa terkait materi yang akan dibahas selanjutnya (d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran (e) Menjelaskan tata cara diskusi menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) 5) Kegiatan Inti Pertemuan II : (a) Membagi kelompok menjadi 8 kelompok yang masingmasing kelompok terdiri dari 4 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
(b) Peneliti membagikan name tag dan kartu soal tentang materi phylum Nemathelminthes (c) Peneliti dibantu observer membagikan Lembar Diskusi Siswa tentang materi phylum Nemathelminthes (d) Kelompok awal berdiskusi tentang kartu soal yang diberikan oleh peneliti. (e) Dua dari anggota kelompok awal bertamu ke kelompok lainnya (f) Saling bertukar informasi tentang kartu soal yang mereka dapatkan kepada kelompok lain (g) Anggota kelompok tamu kembali ke kelompok awal dan mensharingkan informasi yang didapatkan dari bertamu ke kelompok lain. (h) Peneliti memberikan Lembar Diskusi yang kedua tentang materi phylum Annelida serta membagikan kartu soalnya (i) Kembali lagi kelompok awal berdiskusi tentang kartu soal yang diberikan terkait materi phylum Annelida. (j) Kemudian dua anggota dari kelompok awal bertamu ke kelompok lain dan saling bertukar informasi tentang kartu soal yang mereka dapatkan. (k) Dua dari anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok awal dan mensharingkan informasi yang mereka dapatkan dari bertamu ke kelompok lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(l) Peneliti
meminta
beberapa
kelompok
untuk
69
maju
mempresentasikan hasil diskusi mereka. 6) Kegiatan Penutup Pertemuan II : (a) Peneliti memberikan klarifikasi dan juga penguatan mengenai materi yang telah dipelajari dan didiskusikan bersama (b) Menanyakan kepada siswa apakah masih ada materi yang dirasa belum dimengerti. (c) Memberikan penghargaan untuk siswa yang presentasi di depan kelas (d) Memberikan informasi bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan post test tentang phylum Nemathelminthes dan Annelida 7) Kegiatan Awal Pertemuan III (1 x 45 menit) : (a) Peneliti mengucapkan salam kepada siswa (b) Mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (c) Siswa diberikan soal post-test tentang materi phylum Nemathelminthes dan Annelida (d) Siswa diminta mengisi lembar kuisinoner terkait minat akhir terhadap pelajaran ini setelah menerapkan model pembelajaranTwo Stay Two Stray (e) Peneliti menutup kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
70
Pengamatan (Observasi) Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati saat observasi adalah sikap siswa saat melakukan diskusi dan presentasi serta kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hasil observasi juga diguanakan untuk melihat hasil belajar siswa terkait kemampuan dalam memahami materi yang telah dipelajari.
d.
Refleksi Setelah melaksanakan proses belajar pada siklus II dan mengamati (observasi) tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran biologi tersebut untuk membahas tentang hasil akhir dari da siklus yang telah dilakukan. Hasil refleksi akan digunakan untuk membahas hasil pre-test, post test siklus I dan II, serta kuisinoner dan lembar observasi pada pembahasan di BAB IV nanti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas X.F SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah kelas X.F yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015, Senin tanggal 18 Mei 2015, dan Selasa tanggal 19 Mei 2015. Kemudian siklus kedua dilaksankan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015, Senin tanggal 1 Juni 2015, dan Rabu tanggal 3 Juni 2015. Deskripsi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pra Tindakan Sebelum kegiatan penelitian siklus pertama, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan observasi di kelas X.F. Observasi ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2015 pada saat pelajaran biologi jam ke 5. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi di kelas X.F pada saat kegiatan proses pembelajaran Biologi berlangsung. Setelah mengetahui kondisi kelas X.F, peneliti kemudian mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) atau Dua Tinggal Dua Tamu pada materi Phylum Platyhelminthes yang akan dilaksanakan pada siklus pertama (Siklus I).
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
72
Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning) Sebelum
pelaksanaan
tindakan,
peneliti
melakukan
perencanaan tindakan. Kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan pada perencanaan tindakan di siklus I adalah sebagai berikut : 1) Peneliti menyusun instrumen pembelajaran yang meliputi Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
yang
akan
digunakaan sebagai pedoman bagi peneliti dalam proses pembelajaran kegiatan di siklus I serta Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari
materi
yang
diberikan
dengan
menjawab
pertanyaan yang disampaikan setelah melakukan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) kemudian mempresentasikan didepan kelas. 2) Menyusun soal pre-test dan post-test. Soal post-test digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas X.F pada ranah kognitif nya. Soal post-test pada setiap akhir siklus ini terdiri dari 15 soal pilihana ganda dan 5 soal uraian. 3) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa lembar kuisioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa serta lembar observasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas X.F pada ranah afektifnya yang dilihat dari sikap siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
4) Melakukan kooerdinasi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X.F SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta untuk persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 2.
Siklus I a.
Pelaksanaan Siklus I Setelah peneliti melakukan kegiatan perencanaan, kemudian peneliti melakukan kegiatan pelaksanaan pada siklus I. Kegiatan pelaksanaan pada Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. 1) Pertemuan I (Pertama) Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 12 Mei 2015 pada jam pelajaran kedua yaitu pada pukul 10.45-11.30 WIB. Pertemuan pertama digunakan peneliti untuk perkenalan diri, pengisisan kuisioner minat awal siswa, penyampaian materi secara garis besarnya, mengerjakan soal pre-test, serta melakukan simulasi tentang metode Two Stay Two Stray
yang akan dipakai selama kegiatan
pembelajaran. a) Kegiatan Awal Pembelajaran Pada awal pembelajaran berlangsung, peneliti mengecek kehadiran siswa sekaligus memperkenalkan diri kepada siswa. Kemudian peneliti menginstruksikan siswa untuk mengisi kuisioner minat awal siswa. Setelah itu, peneliti melakukan apersepsi dengan cara menanyakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
siswa tentang hewan planaria yang merupakan salah satu hewan dari kelas Platyhelminthes. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran/indikatornya. Setelah itu, peneliti memberikan soal-soal pre-test kepada siswa dan siswa mengerjakannya dalam waktu 15 menit untuk 15 nomor soal pilihan ganda dan 5 nomor untuk soal uraian.
Gambar 4.1. Siswa mengerjakan soal-soal pre-test b) Kegiatan Inti Pembelajaran Dalam kegiatan ini, peneliti menyampaikan tata cara diskusi kelompok dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Kemudian peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk dalam 8 kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok pada siklus I dipilih sendiri oleh siswa yang kebetulan duduknya saling berdekatan. Saat pembagian kelompok berlangsung, observer membatu membagiakan name tag dan kartu soal sesuai kelompok masing-masing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dengan tujuan untuk mempermudah dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray nanti. Kemudian peneliti membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) untuk dikerjakan selama kegiatan diskusi berlangsung. Karena masih pertemuan awal dan hanya simulasi diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS), maka kartu soal yang diberikan masih dengan tingkat kesulitan yang rendah yang hanya meliputi materi Phylum Platyhelminthes secara garis besarnya saja. Waktu untuk diskusi dengan kelompok awal tentang kartu soal yang didapat adalah 5 menit. Selanjutnya, 2 anggota dari masing-masing kelompok berpindah/bertamu ke kelompok lain dan saling bertukar informasi mengenai setiap kartu soal yang mereka dapat dari kelompok awal mereka serta 2 anggota yang tinggal bertugas untuk mensharingkan informasi bagi anggota kelompok lain yang datang bertamu. Waktu untuk berdiskusi dengan kelompok tamu adalah 5 menit dan setelah itu 2 siswa yang bertamau tadi kembali ke kelompok awalnya lagi untuk mensharingkan hasil informasi yang mereka dapat dari bertukar informasi dengan kelompok lain. Waktu untuk mensharingkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
kembali adalah 5 menit dan menuliskannya pada Lembar Diskusi Siswa (LDS).
Gambar 4.2. Siswa duduk dalam kelompok awal dan mengerjakan LDS
Gambar 4.3. Siswa bertamu ke kelompok lain dan berdiskusi c) Kegiatan Penutup Dikarenakan jam pelajaran Biologi pada hari Selasa yang hanya 1 jam (45 menit) maka kegiatan presentasi tidak sempat dilakukan karena kekurangan waktu dan masih ada jam pelajaran lain yang akan diikuti oleh siswa kelas X.F. Kegiatan penutup ini di isi dengan pemberian materi pembelajaran pada saat itu setelah kegiatan simulasi diskusi menggunakan metode Two Stay Ywo Stray. Kegiatan pada pertemuan pertama ini dimaksudkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
agar siswa mengetahui ciri umum Phylum Platyhelminthes secara garis besarnya serta memahami dahulu dengan metode diskusi Two Stay Two Stray (TSTS) yang akan digunakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 2) Pertemuan II (Kedua) Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5 pada pukul 11.15-12.25 WIB. Pertemuan kedua ini jumlah siswa yang hadir adalah 32 siswa. Tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua ini yaitu mengetahui ciri umum, klasifikasi, siklus hidup dan peranan Phylum Platyhelminthes dengan cara berdiskusi menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peneliti dan observer menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan saat diskusi kelompok seperti menyiapkan Lembar Diskusi Siswa (LDS), name tag dan juga kartu soal untuk masing-masing kelompok. Sebelum kegiatan diskusi berlangsung, peneliti sudah meminta siswa untuk membentuk 8 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dan memilih sendiri teman-teman kelompoknya. a) Kegiatan Awal Pembelajaran Pada pertemuan ini, kegiatan diawali dengan peneliti mengecek kehadiran siswa dan mengulas sedikit tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya (pertemuan pertama). Peneliti kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran,
klasifikasi,
siklus
yaitu hidup
mengenai serta
ciri
peranan
umum, Phylum
Platyhelminthes. Kemudian peneliti menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok seperti yang dilakukan pada peretemuan pertama. Observer dan peneliti kemudian membagikan name tag dan kartu soal pada masing-masing kelompok lalu memberikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) untuk dikerjakan bersama teman kelompoknya.
Gambar 4.4. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan Inti Pembelajaran Pada tahap kegiatan inti ini, siswa memulai kegiatan diskusi dengan menggunakan metode tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Setiap kartu soal pada masing-masing kelompok memiliki pertanyaan yang berbeda yang bertujuan untuk saat 2 anggota kelompok bertamu maupun kelompok awal kedatangan tamu dari anggota kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
lain, bisa saling bertukar informasi tentang kartu soal yang mereka miliki. Waktu untuk berdiskusi awal mengenai kartu soal masing-masing kelompok adalah 10 menit. Setelah itu, peneliti menginstruksikan agar dua dari anggota kelompok untuk berdiri dan bertamu ke kelompok lain kemudian saling bertukar informasi mengenai kartu soal yang dimilikinya dengan waktu berdiskusi 20 menit.
Gambar 4.5. Siswa berdiskusi dengan kelompok awal
Gambar 4.6. Siswa berdiskusi dengan kelompok tamu Setelah kembali ke kelompok awal kelompok diberikan waktu untuk mensharingkan apa yang mereka dapatkan dari bertamu ke kelompok lain. Kemudian hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
dari bertamu tersebut dicatat dalam Lembar Diskusi Siswa dan untuk selajutnya dipresentasikan didepan kelas.
Gambar 4.7. Kelompok awal mempresentasikan hasil diskusi mereka Setelah kegiatan diskusi dan presentasi selesai, guru memberikan klarifikasi dan memberi penguatan terhadap jawaban yag disampaikan siswa. Namun pada saat kegiatan presentasi jika ada siswa yang bertanya maupun saat presentasi ada jawaban yang kurang tepat, peneliti akan
mengklarifikasi
jawaban
yang
salah
dengan
menyampaikan jawaban yang lebih tepat. Peneliti juga memberikan beberapa pertanyaan lisan kepada siswa untuk mengetahui daya ingat siswa tentang materi yang sudah
dibahas
pada
saat
diskusi
dan
presentasi
sebelumnya. Kemudian, peneliti memberikan penghargaan kepada beberapa kelompok yang telah maju presentasi di depan kelas. Peneliti menyampaiakan materi yang telah dibahas dalam kegiatan diskusi tadi. Peneliti menyampaikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
materi tentang ciri umum Phylum Platyhelminthes, klasifikasi, siklus hidup serta peranannya kepada siswa..
Gambar 4.8. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah refleksi yaitu peneliti menyakan apakah ada materi yang belum jelas dan jika ada akan dibahas dan dijelaskan ulang agar siswa lebih mengerti dan memahami. Siswa juga ditanyakan apa yang sudah mereka dapat selama dua pertemuan
yang
sudah
dilalui.
Kemudian
guru
menyampaikan bahwa besok hari Selasa tanggal 19 akan diadakan post-test tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemua pertama dan kedua. 3) Pertemuan III (Ketiga) Pertemuan ketiga pada siklus I ini diisi dengan mengerjakan soal post-test. Soal post-test terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Waktu pengerjaan soal posttest adalah 30 menit. Pada saat mengerjakan soal post-test,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
suasana kelas lebih tenang dan siswa mengerjakannya dengan tertib.
Gambar 4.9. Siswa mengerjakan soal post-test siklus I Hasil analisis post-test siswa masuk dalam hasil belajar pada ranah kognitif. Hasil analisis post-test siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I No
Data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1
Nilai Tertinggi
99
2
Nilai Terendah
24
3
Jumlah siswa yang tuntas KKM (≥ 75)
20 Siswa
4
Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM
12 Siswa
(≤ 75) 5
Rata-rata nilai
74,31
6
Ketuntasan Klasikal
62,5 %
Kualifikasi data
TIDAK TUNTAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 21 sedangkan untuk nilai tertinggi siswa adalah 99. Jumlah siswa yang belum tuntas dan tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Mininal) ≤ 75 sebanyak 12 siswa dan jumlah siswa yang tuntas dan memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 75 sebanyak 20 siswa. Untuk rata-rata nilai siswa nya adalah 74,31 dan ketuntasan klasikalnya adalah 62,5%. Ketuntasal klasikal yang diperoleh belum memenuhi target yang diharapkan yaitu target yang diharapkan adalah 70% siswa tuntas pada ranah kognitif dan hasil yang didapat pada post-test siklus I adalah 62,5%. Hasil yang didapat belum mencapai target yang ingin diharapkan oleh peneliti, jadi pada proses pembelajaran di siklus I untuk ranah kognitif dapat dikatakan belum tuntas atau belum memenuhi target pencapaian. Untuk analisis hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I dapat dilihat pada lampiran 4) Kegiatan Pengamatan Siklus I Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pengamatan dilakuan oleh peneliti dan dibantu oleh 3 orang observer yang merupakan teman sekelas dari peneliti. Kegiatan ini dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
untuk mengamati hasil belajar siswa pada ranah afektif yaitu sikap siswa saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi pada siklus I untuk pertemuan pertama, peneliti melihat bahawa siswa antusias untuk belajar tanpa guru mata pelajaran biologi namun saat mulai kegiatan simulasi diskusi siswa menjadi malas dan tidak tertarik untuk mengikuti. Begitu juga pada pertemun kedua, siswa kurang begitu semangat karena pelajaran biologi pada hari itu merupakan jam pelajaran terakhir. Pada pertemuan kedua, observer menilai sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sikap (afektif) yang diamati meliputi perhatian dan keseriusan siswa saat proses pembelajaran, antusias siswa dalam mengikuti diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS), rasa percaya diri saat presentasi, sikap mengahargai pendapat maupun menerima saran dan kritik dari teman, serta kerjasama dalam berkelompok. Hasil belajar siswa pada ranah afektif diperoleh dari hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Hasil belajar siswa pada ranah afektif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 4.2. Data Afektif Siswa Siklus I No
Kategori
Siklus I
1
Tinggi
65,62%
2
Sedang
34,37%
3
Rendah
0%
Analisa data hasil belajar pada ranah afektif pada siklus I dapat dilihat pada lampiran. 5) Refleksi (Reflecting) Dari hasil refleksi, peneliti masih sangat kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya, yaitu : a) Saat proses diskusi, siswa masih terlalu ribut dan kelas menjadi sangat gaduh b) Ketika membentuk kelompok untuk berdiskusi, siswa masih sering pilih-pilih teman c) Peneliti masih terlihat gugup dan tegang saat mengajar sehingga suara yang dikeluarkan kurang keras dan tegas d) Alokasi waktu untuk kegiatan diskusi masih kurang bagus sehingga terkesan tergesa-gesa dan tidak terkontrol dengan baik e) Penerapan metode Two Stay Two Stray pada siklus I masih kurang optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Karena siswa baru awal mendapatkan metode tersebut,
siswa sering kesusahan dalam
berpindah
kelompok walaupun sebelum kegiatan diskusi dimulai peneliti sudah menyampaikan tata cara dalam berdiskusi dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Pada nilai post-test siklus I, 62,5% siswa sudah tuntas KKM dengan rata-rata kelas sebanyak 74,31. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan oleh peneliti karena masih dibawah target yaitu 70% siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Kemudian menunjukkan
pada bahwa
ranah
afektif,
indikator
juga
keberhasilan
masih yang
ditargetkan oleh peneliti belum dapat tercapai dengan hasil persentse kategori tinggi hanya 65,62% dengan terget yang diharapkan oleh peneliti adalah 70%. Untuk minat belajar siswa sudah menunjukkan ketercapaian indikator keberhasilan dalam persentase yang dikategorikan tinggi yaitu 78,12% untuk minat awal siswa. Pada hasil minat awal ini telah mencapai target yang diharapkan yaitu Sikap
siswa
selama
proses
termaksud dalam kategori baik.
pembelajaran
78,12%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
6) Minat siswa Minat siswa diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada semua siswa dan diisi oleh siswa tersebut. Untuk melihat minat siswa dilakukan dua kali pengisian lembar kuisioner yaitu lembar kuisioner pertama yaitu lembar kuisioner minat awal siswa yang diberikan pada awal pertemuan pertama pada siklus I dan lembar kuisioner kedua yaitu lembar kuisioner minat akhir siswa yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai disiklus II. Peneliti memberikan kuisioner minat awal dan kuisioner minat akhir untuk melihat peningkatan minat siswa pada pelajaran biologi sebelum menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) dan setelah menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Minat awal siswa berdasarkan kuisioner dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3. Data Hasil Minat Awal Siswa No
Kategori
Minat Awal
1
Tinggi
78,12% (25 siswa)
2
Sedang
21,87% (7 siswa)
3
Rendah
0%
Analisis minat awal siswa dapat dilihat selengkapnya pada lampiran. Pada persentasi minat awal dapat dilihat bahwa kateori tinggi sudah mencapai bahkan lebih dari indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
keberhasilan yang diharapkan peneliti namun peneliti masih mengukur kembali minat akhir siswa diakhir pembelajaran siklus II. Tujuan dilakukan kembali analisis minat ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat akhir siswa setelah diterapkannya metode Two Star Two Stray pada proses pembelajaran. 3.
Siklus II a.
Pelaksanaan Siklus I (Acting) Siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 26 Mei 2015, pertemuan kedua pada hari senin tanggal 1 Juni 2015 dan pertemuan ketiga pada hari rabu tanggal 3 Juni 2015. 1) Pertemuan I (Pertama) Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 26 Mei 2015 pada jam ke 5 yaitu pada pukul 11.1011.50 WIB. Kegiatan pada pertemuan ini adalah mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan teman sebangku mengenai materi
yang
akan
dipelajari
yaitu
tentang
Phylum
dimulai
dengan
Nemathelminthes dan Phylum Annelida. a) Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan
awal
pembelajaran
mengecek kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir adalah 32 siswa. Peneliti mengulas sedikit materi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dan juga menanyakan tentang soal post-test yang sudah mereka kerjakan. Kemudian peneliti masuk pada materi pembelajaran selanjutnya dengan melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan cacing kepada siswa. Peneliti menanyakan apa yang mereka ketahui tentang hewan cacing tersebut. Peneliti tidak bisa memakai viewer dikarenakan ada sedikit
masalah dengan kabelnya
sehingga PPT tidak dapat ditayangkan. Setelah melakukan apersepsi dan tanya jawab mengenai hewan cacing, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari itu. Tujuan pembelajaran pada pertemuan hari pertama adalah
untuk
mengetahui
ciri
umum
Phylum
Nemathelminthes dan Annelida yang meliputi struktur tubuh,
cara
klasifikasinya.
hidup,
reproduksi,
Setelah
habitat,
menyampaikan
dan
juga tujuan
pembelajaran, peneliti menyampaikan bahwa siswa akan melakukan diskusi tapi hanya dengan teman sebangku. Siswa diminta mengerjakan 2 lembar kerja siswa (LKS) mengenai Phylum Nemathelminthes dan Phylum Annelida.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Gambar 4.10. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
Gambar 4.11. Suasana kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung b) Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan inti dilakukan dengan berdiskusi bersama teman sebangku. Tahap pertama, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa 1 mengenai Phylum Nemathelminthes dan dikerjakan dalam waktu 10 menit. Setelah selesai mengerjakan LKS 1, siswa kemudian diberikan Lembar Kerja Siswa 2 mengenai Phylum Annelida dan dikerjakan dalam waktu 10 menit. Peneliti kemudian meminta beberapa kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok yang maju tidak disuruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
melainkan kesedian dan keberanian kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Gambar 4.12. Siswa saat mengerjakan LKS
Gambar 4.13 Siswa saat melakukan presestasi di depan kelas Selama presentasi, dibuka sesi tanya jawab antar siswa dan teman-teman yang sedang presentasi. Peneliti akan membantu menjawab atau memperbaiki jawaban siswa yang masih kurang tepat atau belum benar sehingga tidak terjadi mis-konsepsi mengenai jawaban dari siswa. c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Kegiatan penutup pada pertemuan pertama yaitu peneliti menyampaikan materi pelajaran yang berkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
tentang diskusi siswa. Peneliti menerangkan materi tentang ciri umum Phylum Nemathelminthes dan Annelida sesuai indikator atau tujuan pembelajaran. Kemudian guru kembali
bertanya
kepada
siswa
untuk
mengecek
kemampuan mengingat siswa tentang materi yang sudah dijelaskan baik dengan diskusi dan presentasi teman maupun saat peneliti menerangkan materi yang dipelajari saat itu. Peneliti lalu memberikan hadiah kepada kelompok yang telah maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir,
peneliti
memberikan
handout
materi
pembelajaran ke siswa agar siswa lebih memahami materi yang
dipelajari
dan
meminta
siswa
untuk
lebih
mempelajari ulang materi yang baru diberikan untuk didiskusikan pada pertemuan selanjutnya. 2) Pertemuan II (Kedua) Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 Juni 2015 pada jam ke 4 dan 5 yaitu pukul 11.5013.40 WIB. Pada pertemuan kedua ini, dilakukan kegiatan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) mengenai Phylum Nemathelminthes dan Phylum Annelida. Tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah mengetahui ciri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
umum (yang meliputi struktur tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi)
Phylum
Nemathelminthes
dan
Annelida,
mengetahui klasifikasi dari Phylum Nemathelminthes dan Annelida,
mengetahui
siklus
hidup
dari
Phylum
Nemathelminthes dan Annelida serta mengetahui peranan dari Phylum Nemathelminthes dan Annelida. Kegiatan diskusi ini adalah dengan memberikan Lembar Diskusi Siswa (LDS). a) Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran pada siklus II diawali dengan mengecek kembali kehadiran siswa. Pada siklus II, siswa yang hadir ada 32 siswa. Peneliti menanyakan kembali apa yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya mengenai Phylum Nemathelminthes dan Phylum
Annelida.
Kemudian
peneliti
memberikan
apersepsi untuk tujuan pembelajaran pada saat itu dengan menunjukkan gambar makanan yang ada di warungwarung pinggir jalan, kemudian menanyakan mengenai kebersihan dari bahan makanan tersebut. Setelah itu, peneliti menyampaikan tujuan pembelajarannya. Peneliti kemudian menyampaikan bahwa untuk memperdalam materi yang akan dipelajari, akan diadakan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS) seperti pada pertemuan minggu lalu tentang materi Phylum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Platyhelminthes. Untuk diskusi dengan metode Two Stay Two
Stray
(TSTS)
ini,
kelompok
yang
dibentuk
berdasarkan nilai post-test siklus I. Jadi dalam satu kelompok, anggota-anggotanya berdasarkan kemampuan akademik yang beragam. Tidak lupa juga peneliti menjelaskan kembali tata cara diskusi dengan metode TSTS. Ketika peneliti menyampaiakan kembali tata cara metode TSTS, observer membantu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan diskusi berlangsung seperti kartu soal dan juga name tag untuk tanda pengenal siswa. b) Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran diisi dengan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Untuk diskusi pertama, peneliti memberikan Lembar Diskusi Siswa
(LDS)
mengenai
phylum
nemathelminthes.
Kemudian, peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok berdasarkan kelompok yang telah ditulis di papan tulis dan memakai name tag sesuai kelompok masing-masing. Kartu soal pertama adalah pertanyaan tentang
Phylum
Nemathelminthes.
Siswa
diminta
mengerjakan soal dan menuliskannya pada Lembar Diskusi Siswa (LDS) dalam waktu 5 menit. Setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
mengerjakan kartu soal untuk kelompok awal, peneliti meminta dua anggota pada masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lainnya dan saling bertukar informasi tentang kartu soal beserta jawabannya kepada teman-teman dikelompok lain dengan waktu diskusi selama 10 menit. Kemudian, setelah waktu diskusi dengan kelompok lain selesai, peneliti meminta anggota kelompok yang bertamu untuk kembali ke kelompok awal (kelompok masing-masing) dan mensharingkan tentang apa yang mereka dapat dari bertamu ke kelompok lain dan menuliskannya pada Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang telah
diberikan
dalam
waktu
10
menit.
Seusai
menuliskannya pada LDS, peneliti kemudian memberikan Lembar Diskusi Siswa yang baru tentang phylum annelida. Siswa kemudian diberikan lagi kartu soal yang berisi
pertanyaan
tentang
phylum
annelida
yang
dikerjakan dengan kelompok awal dalam waktu 5 menit. Selanjutnya dua dari anggota kelompok berdiri dan bertamu ke kelompok lain untuk saling bertukar informsi mengenai kartu soal dan jawaban yang mereka miliki dalam waktu 10 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Setelah saling bertukar informasi, peneliti meminta siswa yang bertamu kembali ke kelompok awal dan mensharingkan aa yang mereka dapatkan dari bertamu ke kelompok lain dalam waktu 10 menit. Kemudian, peneliti meminta 2 kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi mereka mengenai Phylum Nemathelminthes dan juga Phylum Annelida. Kegiatan presentasi juga diisi dengan sesi tanya jawab, dan peneliti akan mengklarifikasi jawaban
dari
kelompok
yang
presentasi
maupun
pertanyaan dari siswa-siswa lain terkait pertanyaan diskusi mengenai kedua Phylum ini. Penghargaan diberikan kepada kelompok yang maju presentasi didepan kelas. c) Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada
kegiatan
penutup,
peneliti
menerangkan
mengenai materi tentang Phylum Nemathelminthes dan Phylum Annelida. Peneliti menjelaskan sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan saat itu. Siswa banyak yang bertanya mengenai jenis-jenis cacing yang masuk dalam klasifikasi Phylum Nemathelminthes dan Annelida terutama cacing-cacing yang berbahaya dan bersifat parasit pada manusia. Peneliti menjelaskan hingga siswa paham mengenai materi yang dipelajari. Kemudian, peneliti menyampaikan bahwa hari rabu, akan diadakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
post-test kedua mengenai materi Phylum Nemathelminthes dan Annelida dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah diberikan melalui handout dan juga melalui kegiatan diskusi. 3) Pertemuan III (Ketiga) Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 3 Juni 2015 pada jam ke 6 yaitu pada pukul 11.15-12.00 WIB. Pertemuan ini diisi dengan mengerjakan soal post-test untuk siklus II. Soal post-test terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Untuk awal pertemuan, peneliti kembali mengulas sedikit materi tentang Phylum Nemathelminthes dan Annelida yang sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kemudian, peneliti meminta siswa untuk menyimpan buku tulis maupun buku catatan yang ada hubungannya dengan pelajaran biologi dan meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis diatas meja. Peneliti kemudian membagikan lembar soal kepada masing-masing siswa dan waktu untuk mengerjakan soal post-test adalah 30 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Gambar 4.14. Siswa mengerjakan soal post-test siklus II Hasil analisis post-test siswa masuk dalam hasil belajar pada ranah kognitif. Hasil analisis post-test siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4. Tabel Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus II No
Data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1
Nilai Tertinggi
95
2
Nilai Terendah
21
3
Jumlah siswa yang tuntas KKM (≥ 75)
28 Siswa
4
Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM
4 Siswa
(≤ 75) 5
Rata-rata nilai
84,68
6
Ketuntasan Klasikal
87,5 %
Kualifikasi data
TUNTAS
Untuk analisis belajar siswa ranah kognitif sikus II dapat dilihat pada lampiran dan hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 21 sedangkan untuk nilai tertinggi siswa adalah 95. Jumlah siswa yang belum tuntas dan tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Mininal) ≤ 75 sebanyak 4 siswa dan jumlah siswa yang tuntas dan memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 75 sebanyak 28 siswa. Untuk rata-rata nilai siswanya adalah 84,68 dan ketuntasan klasikalnya adalah 87,5%. Ketuntasal klasikal yang diperoleh sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu target yang diharapkan adalah 70% siswa tuntas pada ranah kognitif dan hasil yang didapat pada post-test siklus I adalah 87,5%. Hasil yang didapat sudah diatas target yang ingin dicapai, jadi pada proses pembelajaran di siklus II untuk ranah kognitif dapat dikatakan sudah tuntas atau sudah memenuhi target pencapaian dan lebih meningkat dibanding pada siklus I. 4) Kegiatan Pengamatan Siklus II Kegiatan pengamatan
dilakukan
bersamaan
dengan
kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pengamatan dilakuan oleh peneliti dan dibantu oleh 3 orang observer yang merupakan teman sekelas dari peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa pada ranah afektif yaitu sikap siswa saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung di siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Hasil observasi pada siklus II untuk pertemuan pertama, peneliti melihat bahawa siswa lebih antusias untuk belajar. Suasana kelas sudah lebih kondusif dibanding pada siklus I. Begitu juga pada pertemun kedua, siswa juga antusian dalam mengikuti pelajaran. Pada pertemuan kedua, observer menilai sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sikap (afektif) yang diamati meliputi perhatian dan keseriusan siswa saat proses pembelajaran, antusias siswa dalam mengikuti diskusi dengan metode Two Stay Two Stray (TSTS), rasa percaya diri saat presentasi, sikap menghargai pendapat maupun menerima saran dan kritik dari teman, serta kerjasama dalam berkelompok. Hasil belajar siswa pada ranah afektif diperoleh dari hasil observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Hasil belajar siswa pada ranah afektif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5. Data Afektif Siswa Siklus II No
Kategori
Siklus I
1
Tinggi
96,87%
2
Sedang
3,12%
3
Rendah
0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Analisa data hasil belajar pada ranah afektif pada siklus II dapat dilihat pada lampiran. 5) Refleksi Penelitian pada siklus II ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I, karena peneliti sudah dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi dalam siklus I. Perbaikan hasil ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dan minat siswa yang
sudah
memenuhi
kriteria
yang
diharapkan
dan
ditargetkan oleh peneliti. Di Siklus II, presentase Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa kelas X-F meningkat sebesai 62,5% di siklus I menjadi 87,5% di siklus II dengan peningkatan rata-rata kelas di siklus I sebesar 73,31 menjadi 84,68 di siklus II. Peningkatan tidak hanya pada hasil belajar siswa di ranah kognitif tetapi juga terjadi peningkatan pada hasil belajar ranah afektif dan juga minat belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian, dimana siklus II ini , ranah afektif telah memenuhi indikator ketercapaian yang ditargetkan peneliti yaitu melebihi dari 70%. Untuk ranah afektif siswa, rata-rata kelas meningkat yaitu pada siklus I ratarata kelas dari 66,07 menjadi 82,9 di siklus II dan presentase siswa yang memiliki kategori tinggi meningkat dari 65,62% di siklus I menjadi 96,87% di siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Selain peningkatan hasil belajar dan juga minat siswa, kekurangan yang terjadi di siklus I sudah dapat teratasi. Peneliti sudah lebih percaya diri dalam mengajar di depan kelas, sudah dapat mengelola kelas sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan kondusif dan penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray juga sudah berjalan dengan baik. 6) Minat Belajar Siswa Minat
belajar
siswa
diukur
dengan
menggunakan
kuisioner. Kuisioner pertama untuk mengetahui minat awal siswa yang sudah diberikan pada awal pertemuan di siklus I dan kuisioner kedua diberikan untuk mengetahui minat akhir siswa tehadap pelajaran biologi setelah menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Minat akhir siswa berdasarkan kuisioner dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.6. Data Hasil Minat Akhir Siswa No
Kategori
Minat Awal
1
Tinggi
100% (32 siswa)
2
Sedang
0% (0 siswa)
3
Rendah
0% (0 siswa)
Analisis minat akhir siswa dapat dilihat selengkapnya pada lampiran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Minat siswa juga mengalami peningkatan. Dilihat dari kuisioner minat awal siswa diperoleh rata-rata kelas sebesar 71,69 dan rata-rata kelas untuk minat akhir sebesar 77,59 dengan presentase kategori tinggi minat awal siswa sebesar 78,12% meningkat diminat akhir dengan presentase kategori minat tinggi sebesar 100%. Hasil minat awal dan akhir siswa dapat dilihat pada lampiran. B.
Hasil Analisis Data-data yang telah diperoleh selama kegiatan pembelajaran pada materi Phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) pada siklus I dan siklus II meliputi hasl belajar siswa pada ranah kognitif dan afektif serta mencakup minat belajar siswa. Berikut ini merupakan hasil analisis dari masing-masing aspek : 1.
Ranah Kognitif Hasil belajar siswa pada ranah kognitif dapat dilihat dari hasil posttest di siklus I dan juga di siklus II. Hasil post-test siklus I dan siklus II SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida menggunakan metode TSTS adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel 4.7. Perbandingan Post-Test siklus I dan siklus II No
Jenis Data
Post-Test
Post-Test
Siklus I
Siklus II
1
Nilai Terendah
24
21
2
Nilai Tertinggi
99
95
3
Nilai Rata-rata
74,31
84,68
4
Jumlah Siswa yang tidak tuntas belajar
12
4
5
Jumlah siswa yang tuntas belajar
20
28
6
Presentase yang tidak tuntas
37,5%
12,5%
7
Presentase yang tuntas
62,5%
87,5%
Hasil data tersebut dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa sudah dapat dikategorikan baik, walaupun dalam post-test di siklus I dan di siklus II masih ada beberapa siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk nilai rata-rata siswa pada post-test di siklus II mengalami peningkatan daripada di siklus I dengan rata-rata siswa di post-test siklus I sebesar 74,31 naik menjadi 84,68 di siklus II. Nilai tertinggi siswa mengalami penurunan meskipun masih diatas standar KKM, dimana nilai tertinggi siswa di siklus I adalah 99 sedangkan pada siklus II nilai tertinggi hanya 95, hal ini bisa saja terjadi karena siswa mungkin menganggap remeh materi yang diberikan sehingga belajarnya tidak terlalu bersungguh-sungguh. Namun untuk peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa siswa mulai bisa memhami metode diskusi Two Stay Two Stray yang diberikan oleh peneliti. Untuk nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
terendah juga siklus II mengalami penurunun, dimana nilai terendah siklus I adalah 24, dan siklus II adalah 21. Hal ini bisa disebabkan karena memang beberapa siswa ada yang masih susah dalam memahami materi yang diberikan. Jumlah siswa yang nilainya diatas KKM mengalami peningkatan di siklus II. Jumlah siswa yang tuntas KKM di siklus I sebanyak 20 siswa dengan persentasi ketuntasan 62,5% meningkat di siklus II dengan siswa yang tuntas KKM sebanyak 28 siswa dengan persentase ketuntasan 87,5%. Peningkatan ketercapaian KKM ini membuat presentase ketuntasan siswa yang awalnya belum mencapai target ketuntasan yang diharapkan yaitu 70% menjadi meningkat di siklus II. Target peneliti adalah 70% siswa tuntas KKM dan dari hasil post-test siklus I belum menunjukkan target ketuntasan yang diharapkan karena presentase yang di dapatkan pada siklus I hanya 62,5%, sedangkan target yang diharapkan adalah 70%, dengan jumlah siswa yang tuntas KKM berjumlah 20 siswa (62,5%) dan yang belum tuntas KKM berjumlah 12 siswa (37,5%). Kemudian, pada siklus II presentasinya sudah memenuhi kriteria pencapaian yaitu 87,5% sudah mencapai terget yang diharapkan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 28 siswa dengan presentase ketuntasan 87,5% tuntas KKM dan 4 siswa dengan presentase ketuntasan 12,5%. Adanya penurunan jumlah yang belum tuntas di siklus II menandakan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
ada penurunan jumlah siswa yang belum tuntas dari 12 orang di siklus I menjadi 4 orang di siklus II. 2.
Ranah Afektif Hasil belajar siswa pada ranah afektif dapat dilihat dari lembar observasi yang dinilai oleh observer. Oberserver yang menilai adalah rekan
mahasiswa
(teman
peneliti).
Hasil
perhitungan
dan
pengelompokan ranah afektif adalah sebagai berikut : (untuk analisis hasil perhitungan dan pengelompokkan dapat dilihat pada lampiran)
Tabel 4.8. Perbandingan Ranah Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II No
Kategori
Siklus I
Siklus II
1
Tinggi
65,62%
96,87%
2
Sedang
34,37%
3,12%
3
Rendah
0%
0%
Dari data obervasi yang diperoleh, ada peningkatan untuk presentasi kategori tinggi yaitu dari 65,62% menjadi 96,87%. Ini menunjukkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan sudah sangat baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa sikap siswa (aspek afektif) pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dibanding pada siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
107
Minat Belajar Siswa Untuk mengukur minat belajar siswa, digunakan kuisioner yang diisi oleh siswa. Untuk mengetahui minat belajar siswa, siswa harus mengisi dua kali lembar kuisioner. Kuisioner pertama digunakan untuk mengukur minat awal siswa mengenai pembelajaran biologi yang diisi pada awal pertemuan di siklus I. Kuisioner kedua untuk melihat minat akhir
siswa
setelah
mengenai
pembelajaran
biologi
setelah
menggunakan metode Two Stay Two Stray (TSTS) yang diisi setelah akhir pembelajaran di siklus II.
Tabel 4.9. Perbandingan Minat Awal Siswa dan Minat Akhir Siswa No
Kategori
Minat Awal
Minat Akhir
1
Tinggi
78,12%
100%
2
Sedang
21,87%
0%
3
Rendah
0%
0%
Pada awal pertemuan, minat awal siswa berdasarkan hasil kuisioner siswa memiliki minat yang sudah dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase kategori tinggi minat awal siswa yaitu 78,12% di siklus I dan meningkat menjadi 100% di siklus II. Dengan adanya peningkatan ini, maka model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan metode yang tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa yang membuat siswa lebih aktif dengan bergerak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
berpindah kelompok untuk mensharingkan materi yang mereka miliki. Karena kebanyakan materi yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan metode ceramah sehingga siswa lebih sering merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar.
C.
Pembahasan 1.
Ranah Kognitif Berdasarkan data aspek kognitif, terjadi peningkatan pada nilai post-test siswa dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti berikut :
100 80 60 40 20 0
siklus II siklus I
siklus I siklus II
Gambar 4.15.Diagram Batang Perbandingan Hasil Post-Test Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik tersebut, presentase siswa yang mengalami ketuntasan KKM pada siklusi I mencapai 62,5% menjadi 87,5% di siklus II. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 25% pada siklus II. Untuk rata-rata kelas pada siklus I hasilnya adalah 74,31 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 20 siswa dan 12 siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
belum tuntas KKM dengan presentase ketuntasan sebanyak 62,5%. Presentase ini belum mencapai indikator ketercapaian yang ditargetkan oleh peneliti yang menargetkan 70% siswa tuntas KKM. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas hasilnya adalah 84,68 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 28 siswa dan 4 siswa yang sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditergetkan oleh peneliti. Siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus I. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena adanya peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II baik dalam rata-rata kelas, presentase ketuntasan maupun jumlah siswa yang tuntas KKM. Hal ini dipengaruhi oleh cara pembelajaran yang diubah dari hanya sekedar mendengarkan ceramah materi dari guru menjadi keaktifan siswa dalam mencari jawab dan materi pembelajaran dari kegiatan diskusi kelompok dengan metode Two Stay Two Stray. Hasil yang diperoleh menandakan bahwa terjadi peningkatan hasil dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini sesuai dengan pengertian arti belajar yang dikemukakan oleh Suprijio 2009 yang mengatakan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Salah satu bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tigkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pegetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Dalam proses pembelajaran di siklus I, peneliti masih gugup dalam mengajar didepan siswa karena kurang percaya diri sehingga suara saat mengajar masih kecil dan kurang keras serta tegas. Peneliti juga masih susah dalam mengelola kelas terutama saat pembagian kelompok untuk berdiksusi sehingga siswa juga menjadi bingung dalam mencari dan berpindah kelompok. Untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi, peneliti melakukan kegiatan refleksi baik dalam diri sendiri maupun dengan bertanya kepada teman observer dan guru mata pelajaran tentang apa yang harus saya perbaiki dan tingkatkan pada pertemuan maupun untuk pembelajaran disiklus selanjutnya. Pada siklus II, peneliti sudah mulai dapat mengelola kelas dengan baik dan siswa juga sudah mulai memahami metode diskusi TSTS ini sehingga suasana kelas lebih kondusif dibanding pada pertemuan di siklus I. Peningkatan hasil aspek kognitif ini jug dipengaruhi cara pandang belajar siswa yang dari pasif hanya mendengarkan guru menyampaikan materi menjadi lebih aktif karena siswa sendiri yang mencari jawaban tanpa harus guru mmberikan ceramah terus-menerus. Ini dapat menjadikan siswa lebih memahami materi yang akan dipelajarinya sehingga saat diberikan post-test, banyak siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata. Namun, meskipun ada beberapa siswa yang tidak tuntas di siklus I dan siklus II, jumlah siswa yang belum tuntas di siklus II menurun dibanding siklus I yang semula jumlah siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
yang belum tuntas di siklus I sebanyak 12 siswa kemudian menurun menjadi 4 siswa pada siklus II. 2.
Ranah Afektif Hasil penelitian ranah afektif dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Presentase siswa pada ranah afektif siswa di siklus I masuk dalam kategori tinggi mencapai 65,62% dan yang masuk dalam kategori sedang mencapai 34,37%, dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan hasil presentase siswa dalam kategori tinggi mencapai 96,87% dan yang masuk dalam kategori sedang mencapai 3,12%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I siswa sudah belum memiliki sikap yang baik dalam proses pembelajaran dan lebih mengalami peningkatan pada siklus II. Presentase ranah afektif siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 4.16. Diagram Garis Presentase Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II 150 100 Siklus I
50
Siklus II
0 Tinggi
Rendah
Data Gambar Grafik ini menunjukkan bahwa peningkatan sikap terjadi dari siklus I ke siklus II. Hal ini berarti sikap siswa kelas X-F di SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
Yogyakarta dalam kegiatan
pembelajaran sudah antusias dan bersemangat dan memperhatikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
penjelasan yang disampaian oleh peneliti, percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi, serta tertarik dalam berdiskusi dengan metode Two Stay Two Stray. Dari hasil data juga peningkatan pada ranah afektif ini menunjukkan bahwa metode diskusi Two Stay Two Stray dapat meningkatkan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray ini, siswa menjadi lebih aktif untuk mencari jawaban dan aktif bertanya kepada kelompok lain saat kegiatan bertukar informasi, bergerak aktif untuk berpindah tempat duduk dan teman kelompok. Dengan aktifnya siswa ini, diharapkan saat
mengerjakan soal post-test, siswa dapat
mengejakan soal-soal tersebut dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Kelemahan di siklus I, siswa masih sering ribut di dalam kelas dan membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif, serta siswa masih suka memilih-milih teman dalam berelompok untuk kegiatan diskusi. Pengelolaan waktu yang kurang baik dari peneliti membuat proses pembelajaran terkesan terlalu tergesa-gesa. Namum di siklus II, peneliti sudah dapat mengatasi kekuranga-kekurangan yang erjadi selama siklus I dengan reflesksi pribadi maupun masukan dari teman-teman observer sehingga peneliti lebih tegas dalam bersikap, suara diperjelas, menjelaskan langkah-langkah kerja dari metode Two Stay Two Stray agar siswa tidak bingung lagi dan juga lebih tegas dalam mengatur alokasi waktu agar waktu berjalan sesuai yang direncanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada ranah kognitif, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap afektif yang baik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009) bahwa belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama umtuk memaksimalkan belajar mereka dan anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Ini juga sesuai tujuan utama pembelajaran kooperatif yaitu agar peseta didik dapat belajar berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan
menyampaikan
pendapat
mereka
secara
berkelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil berupa prestasi akademik. 3.
Minat Belajar Siswa Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan kuisioner. Kusisioner diisi dua kali oleh siswa. Kuisioner ini digunakan untuk mengukur minat siswa dalam pembelajaran biologi. Kuisioner pertama yang diberikan pada awal pertemuan di siklus I untuk melihat minat awal siswa tehadap pembelajaran biologi secara umum, sedangkan kuisioner kedua diberikan pada akhir pembelajaran di siklus II untuk melihat minat siswa terhadap pembelajaran biologi setelah digunakan metode Two Stay Two Stray.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Dari hasil data perhitungan pada lembar kuisioner, terjadi peningkatan presentasi minat siswa dari siklus I ke siklus II. Presentasi minat siswa dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.17. Diagram Batang Presentase Minat Awal dan Minat Akhir Siswa 120 100 80 60 40 20 0
Minat Awal Minat Akhir
Tinggi
Sedang
Presentase minat awal belajar siswa adalah 78,12% dan pada siklus II adalah 100%. Minat sbelajar siswa ini sudah termaksud dalam kategori tinggi. Peningkatan kategori siswa untuk minat ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dan mulai menyenangi kegiatan diskusi dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray ini. Peningkatan ini juga sesuai dengan tujuan penerapan pembelajaran yang ingin meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan metode TSTS ini mengarahkan siswa agar lebih aktif baik dalam berfikir maupun dalam psikomotor siswa dan tidak hanya monoton dengan mendengar penjelasan yang disampaikan oleh guru. Metode ini juga mengajarkan siswa untuk saling bekerja sama baik dalam teman kelompoknya
maupun
dengan
teman-teman
dikelompok
lain.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan minat belajar siswa yang tinggi sesuai dengan harapan dari peneliti. 4.
Faktor Pendukung Penerapan Metode Two Stay Two Stray Dalam penelitian ini, terdapat faktor yang mendukung keberhasilan penerapan metode Two Stay Two Stray pada materi phylum Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Annelida di kelas X-F SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. Faktor-faktor pendukung tersebut adalah : a)
Peneliti Peneliti merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan penerapan metode TSTS. Kesiapan baik dalam batin maupun kesiapan materi beserta perangkatnya sangatlah berperan dalam kesuksesan pelaksanaan penelitian. Saat siswa ada yang masih kurang aktif, peneliti langsung melakukan pendekatan personal kepada siswa tersebut sehingga peneliti mengetahui masalah apa yang dialami siswa dan bisa memperbaikinya dan siswa bisa lebih aktif lagi dala proses pembelajaran.
b) Siswa Kondisi siswa dikelas X-F pada umumnya banyak yang aktif, namum ada beberapa siswa yang lebih pendiam (pasif). Latar belakang siswa juga mempengaruhi pengetahuan. Semester sebelumnya, kelas ini masuk dalam kelas IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) sehingga kelas X-F suasana kelasnya sangat ribut. Namun, setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
peneliti masuk dan bisa membaur dan akrab dengan siswa-siswa tersebut, siswa menjadi lebih menghargai sehingga proses pembelajarann dapat berlangsung dengan baik. c) Fasilitas Sekolah Kelas X-F di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta sudah memiliki fasilitas yang memenuhi kebutuhan untuk proses pembelajaran. Kelas ini sudah dilengkapi dengan viewer, LCD, papan tulis (whiteboard) yang memudahkan peneliti dalam menerapkan metode Two Stay Two Stray (TSTS). Adanya kelengkapan fasilitas ini membuat peneliti dan siswa tidak mengalami kesulitan. 5.
Faktor Penghambat Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Selain faktor pendukung, penelitian ini juga tidak luput dari faktor penghambat
yang dapat memperhambat kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan dengan metode Two Stay Two Stray. Faktor-faktor penghambat tersebut adalah : a) Pembagian Kelompok Pada siklus I, pembagian kelompok ditentukan sendiri oleh siswa, siswa memilih sendiri teman-teman yang menjadi teman kelompoknya. Karena kelompoknya berdasarkan pilihan siswa sendiri, kegiatan diskusi menjadi kurang optimal karena siswa lebih banyak berbicara dibanding bekerja dalam kegiatan diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Untuk siklus II, pembagian kelompok ditentukan oleh guru sehingga anggota kelompok berdasarkan keragaman kemampuan akademiknya. Jadi pembagian kelompok di siklus II dilakukan secara merata dan alokasi waktu lebuh baik dibanding pada siklus I.) b) Alokasi Waktu Materi hewan invertebrata sebenarnya sangatlah banyak dan kompleks. Materi phylum Platyhelinthes, Nemathelminthes dan Annelida yang banyak dengan waktu pertemuan yang sedikit membuat peneliti susah dalam mengelola waktu. Terutama saat kegiatan diskusi berlangsung. Peneliti masih harus mengkondisikan siswa agar tidak membuang waktu dengan ribut dikelas. Dan juga siswa masih awal mengetahui metode TSTS ini sehingga pada sikus I siswa masih bingung dalam kegiatan diskusi. Untuk itu, peneliti lebih tegas dalam mengkoordinasi siswa saat pembagian kelompok maupun saat kegiatan diskusi berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X-F SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa : 1.
Penerapan metode Two Stay Two Stray (TSTS)dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta. Hasil belajar ini dapat dilihat dari nilai post-test siswa baik pada siklus I maupun siklus II yang mengalami peningkatan. Untuk rata-rata kelas siklus I adalah 74,31 dan mengalami peningkatan di siklus II menjadi 84,68. Kemudian untuk presentase ketuntasn KKM juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,5% meningkat di siklus II menjadi 87,5%. Hasil belajar pada ranah afektif juga mengalami peningkatan, dilihat hari hasil observasi afektif pada siklus I untuk kategori tinggi 65,62% meningkat pada siklus II dengan afektifnya menjadi 96,87% untuk kategori tinggi.
2.
Penerapan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X-F pada materi Hewan Invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
minat siswa yang mengalami peningkatan pada kategori minat tinggi. Hasil kuisioner minat siswa juga mengalami peningkatan dengan presentase minat awal siswa sebesar 78,12 untuk kategori tinggi kemudian meningkat pada hasil kuisioner minat akhir siswa yaitu 100% siswa dalam kategori tinggi.
B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran terkait dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray sebagai berikut : 1. Penerapan metode Two Stay Two Stray membutuhkan waktu yang lama, sehingga peneliti lain yang ingin menerapkannya perlu mengatur dan mengelola waktu secara lebih efisien dan efektif. 2. Sebelum menerapkan metode ini, alangkah baiknya peneliti lebih memahami tentang penerapan metode ini agar siswa tidak ribut saat mencari kelompok awal maupun saat mencari kelompok bertamu sehingga kegiatan diskusi dengan terlaksana dengan maksimal.
penerapan metode ini dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA Akbar, Muhammad dafiq. 2013. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Pada Siswa X 4 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014. Dalam http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/3806 . diakses tanggal 25 April 2015 Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung :Remaja Rosdakarya Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jilid Keempat. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Grava Media Daryanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta : Grava Media Fitrianto, 2013. Pengaruh Model Pmebelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Kalitengah Banjarnegara. IKIP PGRI. Semarang : IKIP PGRI (PDF) Firmando. 2012. Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Siswa Kelas XA SMA Pangudo Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2011-2012. Yogyakarta : USD Gunawan, imam, dkk. 2008. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif : Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. Dalam https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/01/revisi-taksonomibloom.pdf. diakses pada tanggal 25 April 2015 Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan Kecerdasn Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lie. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta : Diva Press Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT RAjagrafindo Persada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Dalam http://pedomanskripsi.blogspot.com2011/07/indikator-minat-belajar-html. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2015 Siregar, eveline, dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran. Di Sekolah Dasar. Jakarta : Perdana Media Group Susilomurti, Khatarina. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatis Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi XI Ipa SMA Negeri 4 Yogyakarta. Yogyakarta : USD Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya Syah, 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindp Persada Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Surat Ijin Kampus
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Surat Ijin Dinas
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
Lampiran 4. Silabus SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN Tingkat Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X.F/2 (dua) Standar Kompetensi : 3. Memahami Manfaat Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Kompetensi Dasar 3.4. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya bagi kehidupan.
Materi Pembelajaran 1. Platyhelminthes : - Ciri ciri umum platyhelminthes - Klasifikasi phylum platyhelminthes - Peranan platyhelminthes dalam kehidupan
Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka : - Berdiskusi tentang ciri ciri umum phylum platyhelminthes, klasifikasi dari kelas platyhelminthes dan peranannya dalam kehidupan Mendiskusikan serta mengerjakan LKS tentang berkaitan tentang phylum platyhelminthes
Indikator Mendeskripsikan ciri umum phylum platyhelminthes Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Platyhelminthes Menjelaskan
siklus hidup dari phylum platyhelminthes Menjelaskan peranan platyhelminthes dalam kehidupan
Penilaian Observasi sikap saat diskusi Tes tertulis Kuisioner
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Alat dan Bahan Buku paket Biologi Hand out Laptop dan LCD Power point Kartu
soal Kartu anggota kelompok (name tag)
Sumber Buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Diah Aryulina Internet
Hand out
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Kompetensi Dasar 3.4. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya bagi kehidupan.
Materi Pembelajaran 2. Nemathelminthes - Ciri ciri umum phylum nemathelminthes - Klasifikasi phylum nemathelminthes - Siklus hidup cacing perut (Ascaris lumbricoides) 3. Anelida : - Ciri ciri umum phylum anelida Klasifikasi anelida
Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : - Berdiskusi tentang ciri ciri umum phylum anelida, - menjelaskan klasifikasi dari kelas anelida - menjelaskan peranan anelida dalam kehidupan
Indikator
Penilaian
Mendeskripsikan ciri umum phylum Nemathelminthes Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum nemathelminthes Menjeaskan daur hidup dari phylum Nemathelminthes Menjelaskan peranan Nemathelminthes dalam kehidupan Mendeskripsikan ciri umum phylum Annelida Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Annelida Menjelaskan siklus hidup dari phylum Annelida menjelaskan
Observasi sikap saat diskusi Tes tertulis Kuisioner
Alokasi Waktu 4 x 45 menit
Buku paket Biologi Laptop dan LCD Power point Hand out Kartu soal Kartu anggota kelompok (name tag)
Sumber Buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Diah Aryulina Hand out Internet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
peranan Annelida dalam kehidupan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Lampiran 5. RPP Siklus I dan II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP SIKLUS I) Materi Phylum Platyhelminthes Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Depok, Sleman Mata pelajaran : Biologi Kelas / semester : X / II (dua) Alokasi waktu : 4 x 45 menit A.
Standar Kompetensi : 4. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
B.
Kompetensi Dasar
:
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan C.
Indikator
:
Kognitif Produk 1.
Menyebutkan ciri-ciri umum platyhelminthes
2.
Menjelaskan klasifikasi Platyhelminthes
3.
Menjelaskan siklus hidup platyhelminthes
4.
Menjelaskan penanan platyhelminthes
Kognitif Proses 1.
Mendeskripsikan ciri umum Platyhelminthes berdasarkan hasil diskusi kelompok
2.
Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Platyhelminthes berdasarkan hasil diskusi kelompok
3.
Menjelaskan siklus hidup dari phylum Platyhelminthes
4.
Menjelaskan peranan phylum Platyhelminthes dalam kehidupan berdasarkan hasil diskusi kelompok
Psikomotor 1.
Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Afektif Afektif Karakter 1.
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan serius
Afektif Sosial Berdiskusi bersama dengan teman kelompok dengan saling menghargai pendapat orang lain (pendapat teman) D.
Tujuan Pembelajaran : Kognitif Produk : 1.
Setelah membaca buku, siswa dapat menyebutkan ciri ciri umum phylum Platyhelminthes
2.
Setelah diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan klasifikasi dari phylum platyhelminthes
3.
Setelah diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan siklus hidup dari phylum platyhelminthes
4.
Setelah diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan phylum platyhelminthes dalam kehidupan
Kognitif Proses : 1.
Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan ciriciri umum phylum Platyhelminthes
2.
Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Platyhelminthes
3.
Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi peranan dari phylum Platyhelminthes dalam kehidupan
Psikomotor Dengan diberikan LKS saat diskusi, siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi tentang ciri-ciri, klasifikasi serta peranan phylum platyhelminthes Afektif Karakter : 1.
Melalui kegiatan yang telah dirancang oleh guru, siswa dapat mengerjakan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dengan baik
2.
Dengan berkelompok, siswa dapat menjelaskan ciri ciri phylum Platyhelminthes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
133
Secara berkelompok, siswa dapat menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Platyhelminthes
4.
Secara berkelompok, siswa dapat menjelaskan siklus hidup dari phylum Platyhelminthes
5.
Secara berkelompok, siswa dapat menjelaskan peranan phylum platyhelminthes dalam kehidupan
Afektif Sosial : Melalui kegiatan yang dirancang oleh guru, siswa mampu berdiskusi dengan teman kelompok dengan semangat kerja dan saling pengertian (menerima pendapat orang lain) E.
Materi Pembelajaran : Ciri – ciri tiap phylum platyhelminthes dan nemathelminthes (meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi) Klasifikasi tiap-tiap phylum (Platyhelminthes) Siklus hidup phylum platyhelminthes Penanan dari phylum platyhelminthes dalam kehidupan
F.
Model dan Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi (model pembelajaran tipe TSTS), Tanya-jawab, Presentasi G.
Media Pembelajaran : Power point materi phylum platyhelminthes Papan tulis Lembar Kerja Siswa (LKS) Buku Biologi 1 Kelas X, Literatur ilmiah dan internet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H.
134
Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi Waktu
Tahap
Pertemuan Pertama : 1 JP (1 x 45 Menit) Pendahuluan : a. Salam pembuka b. Mengecek kehadiran siswa c. Apresepsi 15 Menit
Guru memberi salam pembuka dan memperkenalkan diri Mengecek kehadiran siswa dengan presensi Menayangkan gambar planaria dan bertanya apa yang diketahui siswa tentang gambar tersebut Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di lakukan. Mengadakan test awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa
20 Menit
Menjelaskan secara umum materi yang akan di bahas. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok teridi dari 4 siswa Guru memberikan kartu soal yang berbeda tentang materi phylum platyhelminthes pada masing-masing kelompok untuk di diskusikan bersama teman kelompoknya. Guru memberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal diskusi tersebut Setelah selesai mengerjakan, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok untuk berdiri dan bertamu ke kelompok lain untu mendiskusikan soal yang mereka punya Siswa diberikan waktu 5 menit untuk saling bertukar informasi Setelah selesai bertukar informasi, guru meminta dua orang yang bertamu di kelompok lain untuk kembali ke kelompok asalnya dan mensharingkan informasi yang mereka dapatkan kepada kelompok nya
Inti : a. Presentasi guru
b. Kegiatan Kelompok
c. Formalitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Penutup a. Klarifikasi
Alokasi Waktu
b. Penghargaan 10 Menit
Pertemuan Kedua : 2 JP (2 x 45 Menit) Pendahuluan a. Salam Pembuka b. Mengecek kehadiran siswa 10 Menit
Kegiatan Inti : a. Presentasi Guru
Alokasi Waktu
b. Kegiatan Kelompok 70 Menit
135
Tahap Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan pertanyaan dari siswa jika ada Guru menanyakan apakah hal-hal atau materi yang masih dirasa kurang paham Siswa diberikan penghargaan kepada kelompok yang maju untuk presentasi dan yang mendapatkan skor tertinggi Siswa mendapat tugas untuk membaca materi (hand out) yang telah diberikan untuk di bahas pada pertemuan selanutnya
Guru mengucapkan salam kepada siswa Guru mengecek kehadiran siswa dengan presensi
Tahap Guru menyampaikan kembali tujuan pembelajaran yang akan dicapai Guru menyampaikan sedikit materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan sistematika pembagian kelompok Siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok teridi dari 4 siswa Siswa mendapat kartu soal yang berbeda tentang materi phylum platyhelminthes pada masing-masing kelompok untuk di diskusikan bersama teman kelompoknya. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan soal diskusi tersebut Setelah selesai mengerjakan, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok untuk berdiri dan bertamu ke kelompok lain untu mendiskusikan soal yang mereka punya Guru memberikan waktu 15 menit untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan c. Formalitas
Alokasi Waktu
d. Evaluasi dan Pengahargaan
Penutup : a. Refleksi
b. Pengumuman
136
saling bertukar informasi Setelah selesai bertukar informasi, guru meminta dua orang yang bertamu di kelompok lain untuk kembali ke kelompok asalnya dan mensharingkan informasi yang mereka dapatkan kepada kelompok nya Tahap Beberapa kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi dan hasil bertukar infomasi dengan kelompok lain di depan kelas Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan dan juga mengklarifikasi jika ada jawaban siswa yang salah atau kurang tepat Siswa mendapatkan pengahargaan terhadap kelompok yang berani maju dan yang benar dalam menjawab pertanyaan lisan tersebut
Guru bertanya apa saja yang sudah mereka dapatkan dan pelajari selama dua pertemuan yang sudah dilakukan. Guru menanyakan apakah masih ada hal 10 Menit yang di rasa sulit Guru memberi informasi untuk mempelajari materi dan hand out yang sudah diberikan karena akan ada posttest pada pertemuan selanjutnya Pertemuan Ketiga : 1 JP (45 Menit)
Pendahuluan a. Salam pembuka b. Mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan salam kepada siswa Guru mengecek kehadiran siswa dengan presensi 10 Menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti : a. Evaluasi
Alokasi Waktu
25 Menit
Penutup : a. Refleksi
10 Menit
I.
J.
137
Tahap Soal post-test diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi phylum platyhelminthes yang telah dipelajari bersama-sama Guru menanyakan tentang kesan dan pesan siswa selama pembelajaran materi phylum platyhelminthes Guru menyakan kembali kesulitan apa dalam mempelajari materi tersebut Guru memberikan hand out tentang materi yang baru serta memberikan siswa tugas untuk membaca handout tersebut untuk dipelajari pada pertemuan selanjutnya
Sumber Belajar : 1. Buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas x 2. Internet 3. Hand out 4. LKS Penilaian : Jenis Penilaian : Uji kompetensi tertulis dan sikap saat diskusi dan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Instrumen : Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian, dan Pedoman Skoring
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP SIKLUS II) Materi Phylum Nemathelminthes dan Annelida Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Depok, Sleman Mata pelajaran : Biologi Kelas / semester : X / II (dua) Alokasi waktu : 4 x 45 menit A.
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
B.
Kompetensi Dasar
:
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan C.
Indikator
:
Kognitif Produk 1. Menjelaskan pengertian Nemathelminthes 2. Menjelaskan pengertian Anelida Kognitif Proses 1. Mendeskripsikan ciri umum Nemathelminthes berdasarkan hasil diskusi 2. Mendeskripsikan ciri umum Anelida berdasarkan hasil diskusi 3. Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Nemathelminthes 4. Menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Anelida 5.
Menjelaskan siklus hidup dari phylum Nemathelminthes
6.
Menjelaskan siklus hidup dari phylum Annelida
7.
Menjelaskan peranan phylum Nemathelminthes dalam kehidupan
8.
Menjelaskan peranan Anelida dalam kehidupan
Psikomotor 1. Mempresentasikan hasil diskusi Afektif Afektif Karakter 1. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan serius Afektif Sosial Berdiskusi bersama dengan teman kelompok dengan saling menghargai pendapat orang lain (pendapat teman)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
139
Tujuan Pembelajaran : Kognitif Produk : 1. Setelah membaca buku, siswa dapat menjelaskan ciri ciri umum phylum Nemathelminthes 2. Stelah membaca buku, siswa dapat menjelaskan ciri ciri umum phylum Anelida Kognitif Proses : 1. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Nemathelminthes 2. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Anelida 3. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup dari phylum Nemathelminthes 4. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup dari phylum Annelida 5. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi peranan dari phylum Nemathelminthes dalam kehidupan 6. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi peranan dari phylum Anelida dalam kehidupan Psikomotor Dengan diberikan kartu soal dan LKS saat diskusi, siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi Afektif Karakter : 1. Melalui kegiatan yang telah dirancang oleh guru, siswa dapat mengerjakan LDS dengan baik 2. Dengan berkelompok, siswa dapat menjelaskan ciri ciri phylum Nemathelminthes 3. Denagn berkelompok, siswa dapat menjelaskan ciri ciri umum phylum Anelida 4. Dengan berkelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup dari phylum Nemathelminthes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
5. Dengan berkelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup dari phylum Annelida 6. Secara berkelompok, siswa dapat menjelaskan klasifikasi kelas dari phylum Nemathelminthes dan peranannya dalam kehidupan 7. Secara berkelompok, siswa dapat menjelaskan klasifikasi dari phylum Anelida dan peranannya dalam kehidupan Afektif Sosial : Melalui kegiatan yang dirancang oleh guru, siswa mampu berdiskusi dengan teman kelompok dengan semangat kerja dan saling pengertian (menerima pendapat orang lain) E.
Materi Pembelajaran : Ciri – ciri tiap phylum Nemathelminthes (meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi) Ciri-ciri tiap phylum Anelida (meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi) Siklus hidup dari phylum Nemathelminthes Siklus hidup dari phylum Annelida Klasifikasi tiap phylum Nemathelminthes dan peranannya dalam kehidupan Klasifikasi tiap phylum Annelida dan perannya dalam kehidupan
F.
Model dan Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi (model pembelajaran tipe TSTS), Tanya-jawab, Presentasi
G.
Media Pembelajaran : Power point materi phylum Anelida Papan tulis Lembar Kerja Siswa (LKS) Buku Biologi 1 Kelas X, Literatur ilmiah dan internet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H.
141
Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Alokasi Waktu
Tahap
Pertemuan Pertama : 1 JP (45 Menit) Pendahuluan : a. Salam pembuka b. Mengecek kehadiran siswa
15 Menit
Guru memberi salam pembuka dan memperkenalkan diri Mengecek kehadiran siswa dengan presensi
c. Apresepsi
Menayangkan gambar cacing tanah dan menyakan apa manfaat dari caning tanah bagi kehidupan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di lakukan.
Inti : 1. Presentasi guru
Menyampaikan indikator pembelajaran Menjelaskan sedikit materi yang akan di bahas. Siswa diminta berkelompok dengan sebangku
2. Kegiatan Kelompok
Guru memberikan memberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan bersama teman sebangku. LKS I mengenai pertanyaan tentang phylum nemathelminthes yang dikerjakan dalam waktu 10 menit, kemudian peneliti memberika LKS kedua yang pertanyaannya mengenai phylum annelida Beberapa kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
20 Menit
3. Formalitas Penutup a. Klarifikasi
b. Penghargaan 10 Menit
Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan pertanyaan dari siswa jika ada Guru menanyakan apakah hal-hal atau materi yang masih dirasa kurang paham Penghargaan diberikan kepada kelompok yang maju untuk presentasi dan yang mendapatkan skor tertinggi Siswa diberikan tugas untuk membaca materi (hand out) yang telah diberikan untuk di bahas pada pertemuan selanutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Alokasi Waktu Pertemuan Kedua : 2 JP (90 Menit) Pendahuluan a. Salam Pembuka b. Mengecek kehadiran siswa Inti : a. Presentasi Guru
10 Menit
b. Kegiatan Kelompok
70 Menit
Kegiatan c. Formalitas
d. Evaluasi dan Pengahargaan
Alokasi Waktu
142
Tahap
Guru mengucapkan salam kepada siswa Guru mengecek kehadiran siswa dengan presensi Guru menyampaikan kembali tujuan pembelajaran yang akan dicapai Guru menyampaikan sedikit materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan sistematika pembagian kelompok Siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan masingmasing kelompok teridi dari 4 siswa Siswa diberikan kartu soal yang berbeda tentang materi phylum Nemathelminthes dan Anelida kepada masing-masing kelompok untuk di diskusikan bersama teman kelompoknya. Siswa diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal diskusi tersebut Setelah selesai mengerjakan, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok untuk berdiri dan bertamu ke kelompok lain untu mendiskusikan soal yang mereka punya Waktu 15 menit diberikan untuk saling bertukar informasi Setelah selesai bertukar informasi, guru meminta dua orang yang bertamu di kelompok lain untuk kembali ke kelompok asalnya dan mensharingkan informasi yang mereka dapatkan kepada kelompok nya Tahap Beberapa kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi dan hasil bertukar infomasi dengan kelompok lain di depan kelas Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan dan juga mengklarifikasi jika ada jawaban siswa yang salah atau kurang tepat Guru memberikan pengahargaan terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
kelompok yang berani maju dan yang benar dalam menjawab pertanyaan lisan tersebut Penutup : a. Refleksi
b. Pengumuman
Pendahuluan a. Salam pembuka b. Mengecek kehadiran siswa
Siswa ditanyakan kembali mengenai apa yang sudah didapatkan dan pelajari selama dua pertemuan yang sudah dilakukan. 10 Menit
Guru menanyakan apakah masih ada hal yang di rasa sulit Siswa diberitahukan untuk mempelajari materi dan hand out yang sudah diberikan karena aka nada post-test pada pertemuan selanjutnya Pertemuan Ketiga : 1 JP (45 Menit)
10 Menit
Inti : a. Evaluasi 25 Menit
Penutup : a. Refleksi
10 Menit
I.
Guru memberikan salam kepada siswa Guru mengecek kehadiran siswa dengan presensi
Soal post-test diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi phylum Nemathelminthes dan anelida yang telah dipelajari bersama-sama Meminta siswa untuk mengisi lembar kuisioner terkait pembelajaran yang telah mereka lakukan Siswa menyampaikan kesan dan pesan selama pembelajaran materi phylum Nemathelminthes dan anelida Siswa menyampaikan kesulitan apa dalam dialami saat mempelajari materi tersebut Guru memberikan hand out tentang materi yang baru serta memberikan siswa tugas untuk membaca handout tersebut untuk dipelajari pada pertemuan selanjutnya
Sumber Belajar : 1. Buku Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas x 2. Internet 3. Hand out 4. LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
144
Penilaian : Jenis Penilaian : Uji kompetensi tertulis dan sikap saat diskusi dan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Instrumen : Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian, dan Pedoman Skoring
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 6. Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Siklus I A.
Phylum Platyhelminthes Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani (platy = pipih ; helminthes = cacing) atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sudah lebih maju dibandingkan Porifera dan Coelenterata. Merupakan hewan triploblastik (3 lapisan sel yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm). 1.
Ciri Tubuh : Ukuran tubuh beragam (ukuran mikroskopis hingga yg berukuran 20 m. Tubuh platyhelminthes simetris bilateral dengan bentuk pipih Merupakan hewan aselomata (tidak mempunyai rongga tubuh/selom) Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring dan usus (tanpa anus) Tidak memiliki sistem peredaran darah (sirkulasi) Merupakan hewan hermafrodit (organ reproduksi jantan/testis dan betina/ovarium terdapat dalam satu individu. Tidak memiliki sistem respirasi (pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya). Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih. Sistem ekskresi pada kelompok platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh. Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf
tangga tali terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga, sedangkan kelompok platyhelminthes lainnya memiliki sistem saraf yang belum berkembang dengan baik. 2.
Cara hidup :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya. Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya. 3.
Habitat : Habitat platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembab. Sedangkan platyhelminthes yang parasit hidup didalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia.
4.
Reproduksi : Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual terjadi penyatuan antara sperma dan ovum. Fertelisasi dapat dilakukan sendiri atau oleh dua individu. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua platyhelminthes, beberapa kelompok platyhelminthes melakukan reproduksi aseksual adalah dengancara memebelah tubuhnya (fragmentasi) kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru.
5.
Klasifikasi Jumlah jenis Platyhelminthes ada lebih dari 20 ribu spesies. Pengelompokkannya dibedakan menjadi tiga kelas yaitu : Tubellaria (cacing rambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita) a. Tubellaria (cacing rambut getar) Cacing ini memiliki tubuh bersilia dengan ukuran 15 – 18 mm. silia ini digunakan untuk bergerak. Dapat juga bergerak menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang. salah satu contoh dari Tubellaria adalah Dugesia(planaria). Bagian anterior tubuh hewan ini berbentuk segitiga, sistem indera berupa sepasang bintik mata yang berfungi untuk membedakan keadaan gelap dan terang serta celah yang disebut aurikel yang fungsinya sebagai indera pembau saat mencari makanannya. Permukaan tubuh bagian ventral
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Dugesia memiliki silia yang berfungsi untuk pergerakan, mulut terdapat dibagian tengah tubuh. Dari mulut, faring dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa yang selanjutnya akan dicerna di dalam usus. Sistem eksresi Dugesia terdiri dari saluran bercabang-cabang yang disebut protonefrida, memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel api berbentuk seperti bola lampu dan memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakan air dari dalam keluar agar kadarnya tetap terjaga. Pergerakan silia ini menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel api. Dugesia merupakan hewan hermafrodit dimana reproduksi seksual dilakukan oleh dua individu dengan fertilisasi dilakukan secara silang oleh dua individu Dugesia serta reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuhnya.setiap pembelahan dapat bergenerasi menjadi individu baru dengan daya regenerasi yang sangat tinggi.
Gambar Planaria
b. Trematoda (cacing isap) Disebut cacing isap karena cacing ini memiliki alat penghisap yang terdapat pada mulut bagian anterior tubuhnya yang digunakan untuk menempel pada tubuh inangnya. Saat menempel, cacing ini mengambil makanan berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya. Trematoda merupakan hewan parasit. Pada umumnya, Trematoda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
dewasa hidup di dalam usus, hati, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata. Cacing ini berlindung di dalam tubuh inangnya dengan cara melapisi permukaan tubuh inangnya dengan kutikula, serta permukaan tubuh cacing ini tidak memiliki silia.
Gambar Cacing Hati (Fasciola hepatica)
Salah satu contoh dari Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica). Daur hidup cacing ini kompleks karena melibatkan dua jenis inang (inang perantara dan inang utama). Daur hidupnya terdiri dari fase seksual dan fase aseksual. Fase seksual terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam tubuh inang utama sedangkan fase aseksual dengan membelah diri terjadi saat larva berada di dalam tubuh inang perantara. Daur hidup cacing hati dapat di liat pada gambar berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Beberapa jenis cacing hati dapat menginfeksi manusia antara lain sebagai berikut : Opisthorchis sinensi(cacing hati cina), cacing dewasa hidup pada organ hati manusia. Inang perantara adalah siput air dan ikan. Schistosoma japonicum, cacing ini hidup didalam pembuluh darah manusia. Inang perantarannya adalah siput amfibi Oncomelania hupensis. Cacing ini menyebabkan penyakakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun, dan pembengkakan hati. Selain manusia sebagai inang utamanya, hewan juga dapat terinfeksi cacing ini, diantaranya tikus, anjing, babi, dan sapi. Paragonimus westermani, cacing ini hidup dalam paru-paru manusia dan inang perantaranya adalah udang air tawar. c. Cestoda ( cacing pita ) Disebut cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pipa. Tubuh Cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan beberapa jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat penghisap juga memiliki kait (rostelum). Fungsi dari penghisap dan pengait ini adalah untuk melekat pada organ tubuh inangnya. Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid yang mengandung organ kelamin jantan (testis) dan betina (ovarium). Inang utama Cestoda dewasa adalah vertebrata termaksud manusia. Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari-sari makanan dari usus halus inangnya. Sari makanan diserap oleh seluruh tubuhnya karena hewan ini tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan (usus). Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang dimasak tidak sempurna dan inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada Taenia solium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Materi Pembelajaran Siklus II A.
Phylum Nemathelminthes Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani ( nema = benang ; helminthes = cacing ). Cacing ini disebut cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Tidak seperti Platyhelminthes yang belum meliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh walaupun bukan rongga tubuh sejati (semu). Oleh karena itu, Nemathelminthes disebut juga hewan pseudoselomata. 1.
Ciri Tubuh Ukuran mikroskopis (ada juga yang ukurannya mencapai 1 m). betina lebih besar ukurannya dibanding yang jantan. Tubuh bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujungnya yang meruncing Permukaan tubuhnya dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindungi diri dari enzim pencernaan inangnya. Sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan anus) Tidak memiliki pembuluh darah, tidak memiliki sistem rspirasi Pernafasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda
2.
Cara Hidup Hidup bebas dan juga ada yang parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan dalam penguraian sampah organik dan yang bersifat parasit memperoleh mekanan berupa sari makanan atau darah dari tubuh inangnya.
3.
Habitat Ada yang hidup bebas, yaitu terdapat di tanah becek dan di dasar perairan air tawar atau laut. Sedangkan yang parasit hidup dalam tubuh manusia, hewan, atau tumbuhan. Hamper seluruh hewan merupakan habitat bagi Nemathelminthes parasit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
151
Reproduksi Umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksinya bersifat gonorokis, yaitu organ reproduksi jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari seratus ribu telur per hari dan telur ini dapat membentuk kista.
5.
Klasifikasi Nemathelmintes yang berhasil diidentifikasi ada sekitar 80 ribu spesies, namun jumlah spesiesnya bisa lebih dari itu. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian kali ini, akan dibahas mengenai beberapa spesies dari Nematoda yang merupakan parasit pada manusia. a. Ascaris lumbricoides (cacing perut) Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering disebut sebagai cacing perut.
Gambar Cacing Perut (Ascaris lumbricoides) Hewan ini merupakan hewan dioseus (berbeda kelamin)/bukan hermafrodit. Cacing ini hanya berkembang biak secara seksual. Telur yang dihasilkan mencapai sekitar 200 ribu buah per hari. Cacing jantan dewasa memiliki tubuh yang lebih kecil dibanding cacing betina. Cacing jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus yang disebut spikula yang berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma saat kawin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Infeksi dari cacing ini dapat menyebabkan penyakit askariasis (cacingan) dan umumnya terjadi pada anak-anak.Infeksi ini terjadi jika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur Ascaris. Siklus hidupnya dapat diliat pada gambar dibawah ini :
Gambar siklus hidup cacing perut (Ascaris lumbricoides) b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) Dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis. Cacing ini hidup parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Cacing ini ukurannya lebih kecil dibanding dengan cacing perut. Cacing jantan dewasa ukurannya lebih kecil dibanding dengan cacing betina dewasa. Cacing Ancylostoma memiliki 1-4 pasang kiat kitin atau gigi pada mulutnya. Kiat kitin ini berfungsi untuk menempel pada usus inangnya.
Gambar cacing tambang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Di ujung posterior cacing tambnag jantan terdapat bursa kopulasi yang digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) Disebut cacing kremi karena ukurannya kecil, sekitar 10-15 mm. cscing ini hidup di dalam usus besar manusia. Cacing ini tidak menimbulkan penyakit berbahaya namum cukup mengganggu. Cacing ini tidak memerlukan inang perantara untuk menginfeksi. Telur cacing kremi dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing. Pengulangan daur infeksi cacing ini umumnya secara autoinfeksi, yaitu dilakukan oleh penderita itu sendiri. Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal dan jika penderita menggaruk bagian tersebut kemudia tidak menjaga kebersihan tangannya, maka infeksi oleh cacing kremi akan terjadi kembali. d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut) Cacing ini dinamakan pula cacing filarial. Cacing ini hidup di dalam pembuluh limfa dan dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan tubuh.Pengbengkakan ini terjadi karena akumulasi cairan dalam pembulih limfa yang tersumbat oleh cacing filarial dalam jumlah banyak. Cacing ini masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis. e. Trichinella spiralis Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis (kerusakan otot). Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
154
Phylum Anelida Anelida berasal dari bahasa latin (annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Anelida merupakan hewan triploblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). 1.
Ciri Tubuh : Memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m Bentuk tubuh simetri bilateral dan bersegmen (setiap segmen tampak seperti cincin sehingga menyerupai rangkaian cincin) Memiliki segmen pada bagian luar dan dalam tubuh. Antara segmen yang satu dengan segmen yang lain terdapat sekat (septa) Pembuluh darah, sistem eksresi, dan sistem saraf antara satu segmen dengan yang lainnya saling berhubungan menembus septa. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, esophagus, usus dan anus. Memiliki pembuluh darah dan memiliki sistem peredaran darah tertutup. Pembuluh darah berfungsi memompa darah keseluruh tubuh Ekskresi dilakukan oleh organ seksresi yang terdiri dari nefrida, nefrostom, dan nefrotor. Nefrida merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran, Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh, dan Nefrotor merupaka pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Gambar struktur tubuh Anelida 2.
Cara Hidup : Sebagian Anelida hidup bebas, dan ada yang hidup sebagai parasit yang menempel sementara pada tubuh vertebrata termaksud manusia.
3.
Habitat : Umumnya hidup didasar laut dan perairan tawar. Beberapa jenis lainnya hidup di tanah dan tempat-tempat lembab.
4.
Reproduksi : Umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian beregenerasi. Cacing ini merupakan hewan hermafrodit.
5.
Klasifikasi : Filum ini terdiri dari 15 ribu jenis dan dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea. a. Polychaeta (cacing berambuut banyak) Polychaeta (yunani , poly = banyak ; chaetae = rambut kaku). Tubuh Polychaeta dibedakan menajdi daeah kepala (prostomium) dengam mata, antena dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia pada setiap segmen tubuhnya yang berfungsi seperti alat gerak. Setiap parapodium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
memiliki beberapa rambut kaku yang disebut seta yang tesusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah, dan yang dapat bergerak bebas misalnya Nereis virens, Marphysa sanguine, Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele (cacing wawo). b. Oligochaeta Berasal dari bahasa yunani (oligo = sedikit ; chaetae = rambut kaku). Tidak memiliki parapodia tapi memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Seta pada Oligochaeta lebih sedikit dari Polychaeta sehingga disebut cacing berambut sedikit. Contoh dari cacing kelas ini adalah cacing tanah. Jenis-jenis dari cacing tanah adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali. Organism hidup maupun bahan organik yang membusuk dicerna oleh cacing. Makanan yang tidak dicerna oleh cacing, termaksud tanah akan dikeluarkan melalui anus. Buangan ini dibawa ke permukaan tanah dan muncul sebagai gundukan. Gundukan ini disebut kascing . Kascing menyuburkan tanah karena merupakan pupuk organik hasil hari penguraian cacing tanah. c. Hirudinea Merupakan kelas Anelida yang jenisnya paling sedikit dibanding dua kelas lainnya. Hirudinea tidak memiliki parapodia dan juga seta pada segmen tubuhnya. Tubuh Hirudinea agak pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada segmen diujung posterior dan anterior tedapat alat penghisap yang digunakan untuk bergerak dan menempel. Sebagian Hirudenia merupakan ektoparasit pada permukaan tubuuh inangnya. Inangnya adalah hewan vertebrata termaksud
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
manusia. Hirudenia yang hidup bebas dengan memangsa invertebrate kecil seperti siput sedangkan Hirunidea parasit dengan menghisap darah, contohnya adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Pacet dan linta menggunakan rahang seperti silet untuk merobek kulit inang. Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit). Zat tersebut dapat membuat korban tidak merasa sakit sehingga tidak menyadari adanya gigitan. Stelah adanya lubang, lintah mengeluarkan zat anti pembekuan darah (hirudin) yang menyebabkan lintah dapat menghisap darah sebanyak mungkin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Lampiran 7. LDS dan LKS LEMBAR DISKUSI SISWA 1 Nama Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4.
A.
Judul
B.
Tujuan : 1.
: Phylum Platyhelminthes
Siswa mampu mengetahui ciri-ciri Phylum Platyhelminthes yang meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi dan klasifikasinya
C.
D.
Alat dan Bahan : 1.
Buku paket biologi
2.
Gadget (hp/tab)
3.
Literatur ilmiah lainnya
Cara Kerja : 1.
Buatlah kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang
2.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu tentang kartu soal yang telah diberikan oleh guru selama 5 menit
3.
Setelah berdiskusi mengenai jawabannya, dua orang dari kelompok berdiri dan berkunjung ke kelompok lain dua orang lainnya tetap tinggal untuk menerima tamu juga dari kelompok lainnya
4. Kelompok yang didatangi anggota dari kelompok lain bertugas saling bertukar informasi mengenai kartu soal yang didapat bersama anggota tamu tersebut selama 5 menit 5. Sesudah bertukar informasi mengenai kartu soal yang di berikan, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok semula untuk membagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
informasi yang mereka dapat dari bertamu ke kelompok lain selama 5 menit 6. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok ke depan kelas E.
Hasil Diskusi 1.
Hasil diskusi dari kelompok asal adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
2.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut :.................................................................................................................. ................................................................................................................... ...................................................................................................................
3.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………
F. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………......................... ............................................................................................................................. ............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
LEMBAR DISKUSI SISWA 2 Nama Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4.
A.
Judul
B.
Tujuan : 1.
: Phylum Platyhelminthes
Dengan diskusi kelompok, siswa mengetahui ciri-ciri umum phylum platyhelminthes
2.
Dengan diskusi kelompok, Siswa dapat mengetahui klasifikasi phylum platyhelminthes
3.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup phylum platyhelminthes
4.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan peranan phylum platyhelminthes dalam kehidupan
C.
D.
Alat dan Bahan : 1.
Buku paket
2.
Kartu soal
3.
Gadget ( hp/tab)
4.
Literature ilmiah
Cara Kerja : 1.
Buatlah kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang
2.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu tentang kartu soal yang telah diberikan oleh guru selama 10 menit
3.
Setelah berdiskusi mengenai jawabannya, dua orang dari kelompok berdiri dan berkunjung ke kelompok lain dua orang lainnya tetap tinggal untuk menerima tamu juga dari kelompok lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
161
Kelompok yang didatangi anggota dari kelompok lain bertugas saling bertukar informasi mengenai kartu soal yang didapat bersama anggota tamu tersebut selama 15 menit
5.
Sesudah bertukar informasi mengenai kartu soal yang di berikan, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok semula untuk membagi informasi yang mereka dapat dari bertamu ke kelompok lain selama 15 menit
6. E.
Presentasikanlah hasil diskusi kelompok ke depan kelas
Hasil Diskusi 1.
Hasil diskusi dari kelompok asal adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………..
2.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
3.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ……………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
162
Kesimpulan ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………..………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Judul
:Phylum Nemathelminthes
B. Tujuan
:
1. Siswa mampu mengetahui ciri-ciri phylum Nemathelminthes yang meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi dan klasifikasi C. Alat dan Bahan : 1. Buku Paket Biologi 2. Sumber belajar (buku dan gadget) D. Cara Kerja : 1. Kerakanlah LKS dengan teman sebangku 2. Diskusikanlah bersama teman sebangku kalian mengenai ciri ciri umum phylum Nemathelminthes (meliputi : cciri tubuh, habibtat, reproduksi, dan klasifikasinya) 3. Setelah berdiskusi, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan 4. Kemudian, presentasikanlah hasil diskusi kalian didepan kelas E. Tabel Hasil Diskusi Phylum Nemathelminthes No
Ciri-ciri Umum
1
Ciri tubuh
2
Cara hidup
3
Habitat
4
Reproduksi
5
Klasifikasi
Hasil Diskusi
F. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
LEMBAR KERJA SISWA 2 A. Judul
: Phylum Annelida
B. Tujuan
:
1. Siswa mampu mengetahui ciri-ciri phylum Annelida yang meliputi ciri tubuh, cara hidup, habitat, reproduksi dan klasifikasi C. Alat dan Bahan : 1.Buku Paket Biologi 2. Sumber belajar (buku dan gadget) D. Cara Kerja : 1.Kerakanlah LKS dengan teman sebangku 2. Diskusikanlah bersama teman sebangku kalian mengenai ciri ciri umum phylum Annelida (meliputi : cciri tubuh, habibtat, reproduksi, dan klasifikasinya) 3. Setelah berdiskusi, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan 4. Kemudian, presentasikanlah hasil diskusi kalian didepan kelas E. Tabel Hasil Diskusi Phylum Annelida No
Ciri-ciri Umum
1
Ciri tubuh
2
Cara hidup
3
Habitat
4
Reproduksi
5
Klasifikasi
Hasil Diskusi
F. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
LEMBAR DISKUSI SISWA 3 Nama Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4.
A.
Judul
B.
Tujuan : 1.
: Phylum Nemathelminthes
Dengan diskusi kelompok, siswa mengetahui ciri-ciri umum phylum Nemathelminthes
2.
Dengan diskusi kelompok, Siswa dapat mengetahui klasifikasi phylum Nemathelminthes
3.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup phylum Nemathelminthes
4.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan peranan phylum Nemathelminthes dalam kehidupan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
D.
166
Alat dan Bahan : 1.
Buku paket
2.
Kartu soal
3.
Gadget ( hp/tab)
4.
Literature ilmiah
Cara Kerja : 1.
Buatlah kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang
2.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu tentang kartu soal yang telah diberikan oleh guru selama 10 menit
3.
Setelah berdiskusi mengenai jawabannya, dua orang dari kelompok berdiri dan berkunjung ke kelompok lain dua orang lainnya tetap tinggal untuk menerima tamu juga dari kelompok lainnya
4.
Kelompok yang didatangi anggota dari kelompok lain bertugas saling bertukar informasi mengenai kartu soal yang didapat bersama anggota tamu tersebut selama 15 menit
5.
Sesudah bertukar informasi mengenai kartu soal yang di berikan, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok semula untuk membagi informasi yang mereka dapat dari bertamu ke kelompok lain selama 15 menit
6. E.
Presentasikanlah hasil diskusi kelompok ke depan kelas
Hasil Diskusi 1.
Hasil diskusi dari kelompok asal adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
2.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
167
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
F.
Kesimpulan ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
LEMBAR DISKUSI SISWA 4 Nama Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4.
A.
Judul
B.
Tujuan : 1.
: Phylum Annelida
Dengan diskusi kelompok, siswa mengetahui ciri-ciri umum phylum Annelida
2.
Dengan diskusi kelompok, Siswa dapat mengetahui klasifikasi phylum Annelida
3.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan siklus hidup phylum Annelida
4.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan peranan phylum Annelidas dalam kehidupan
C.
D.
Alat dan Bahan : 1.
Buku paket
2.
Kartu soal
3.
Gadget ( hp/tab)
4.
Literature ilmiah
Cara Kerja : 1.
Buatlah kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang
2.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu tentang kartu soal yang telah diberikan oleh guru selama 10 menit
3.
Setelah berdiskusi mengenai jawabannya, dua orang dari kelompok berdiri dan berkunjung ke kelompok lain dua orang lainnya tetap tinggal untuk menerima tamu juga dari kelompok lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
169
Kelompok yang didatangi anggota dari kelompok lain bertugas saling bertukar informasi mengenai kartu soal yang didapat bersama anggota tamu tersebut selama 15 menit
5.
Sesudah bertukar informasi mengenai kartu soal yang di berikan, anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok semula untuk membagi informasi yang mereka dapat dari bertamu ke kelompok lain selama 15 menit
6. E.
Presentasikanlah hasil diskusi kelompok ke depan kelas
Hasil Diskusi 1.
Hasil diskusi dari kelompok asal adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
2.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
3.
Hasil bertukar informasi dengan kelompok lain tentang kartu soal yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut : ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
170
Kesimpulan ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………..……………………………………………… ……………………………………..………………………………………… …………………..............................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Lampiran 8. Kisi-kisi Kuisioner Minat KISI-KISI KUISIONER MINAT AWAL BELAJAR SISWA Bentuk Pernyataan No
Indikator Minat Belajar
Pernyataan
Pernyataan Positif
Negatif
1
Ketertarikan
1, 2,
3, 4
2
Kesiapan
5, 6, 7
8, 9, 10
3
Kepuasan
11
12
4
Antusias
13, 14
15, 16
5
Perhatian
17, 18
19, 20
Jumlah Pernyataan
20
KISI-KISI KUISIONER MINAT AKHIR BELAJAR SISWA Bentuk Pernyataan No
Indikator Minat Belajar
Pernyataan
Pernyataan Positif
Negatif
1
Ketertarikan
1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8
2
Kesiapan
9
10
3
Kepuasan
11
12
4
Antusias
13, 14
15, 16
5
Perhatian
17, 18
19, 20
Jumlah Pernyataan
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran 9. Lembar Kuisioner Minat LEMBAR KUISIONER MINAT AWAL SISWA Nama Siswa
:
Nomor/Kelas
:
Tanggal
:
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER : 1.
Bacalah pernyataan dengan seksama
2.
Pilihlah sala satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang jawaban yang sesuai dengan pernyataan
3.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat anda terhadap mata pelajaran biologi
4.
Jawablah pernyataan dengan jujur
Jawaban No
1
Pernyataan
Saya suka belajar biologi karena pelajarannya sangat menarik dan menyenangkan
2
Saya selalu tertarik dengan semua materi pelajaran biologi
3
Saya tidak suka belajar biologi karena pelajarannya sangat membosankan
4
Saya tidak pernah tertarik dengan materi pelajaran biologi
5
Saya selalu menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
Sangat
Tidak
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Saya membawa buku cetak ke sekolah untuk memudahkan saya dalam mengikuti pelajaran
7
Saya masuk kelas tepat waktu saat bel pelajaran berbunyi agar tidak terlambat
8
Saya tidak pernah menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
9
Saya tidak pernah membawa buku cetak ke sekolah karena membuat tas menjadi berat
10
Saya selalu terlambat masuk kelas walau sudah mendengar bel pelajaran berbunyi
11
Saya selalu puas dengan apa yang saya pelajari selama disekolah
12
Saya tidak pernah puas dengan apa yang saya pelajari selama disekolah
13
Saya selalu antusias dalam menikuti pelajaran di sekolah
14
Saya selalu masuk sekolah jika tidak sakit karena tidak ingin ketinggalan materi pelajaran
15
Saya merasa malas dalam mengikuti pelajaran di sekolah
16
Saya suka bolos sekolah karena tidak ingin mengikuti pelajaran
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Saya selalu mendengarkan penjelasan dari guru dengan sungguh-sungguh
18
Saya tidak pernah telat dalam mengumpulkan tugas dari guru
19
Saya tidak pernah serius dalam mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru
20
Saya selalu terlambat dalam mengumpulkan tugas dariguru
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
LEMBAR KUISIONER MINAT AKHIR SISWA Nama Siswa
:
Nomor/Kelas
:
Tanggal
:
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER : 1. Bacalah pernyataan dengan seksama 2. Pilihlah sala satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang jawaban yang sesuai dengan pernyataan 3. Angket ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat anda terhadap mata pelajaran biologi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) 4. Jawablah pernyataan dengan jujur
Jawaban No
1
Pernyataan
Sata tertarik belajar biologi dengan menggunakan metode TSTS
2
Saya tidak merasa bosan belajar biologi dengan metode TSTS
3
Saya senang berkerjasama dalam kelompok dengan menggunakan metode TSTS
4
Saya lebih mudah mengikuti pelajaran biologi dengan menggunakan metode TSTS
Sangat
Tidak
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Saya tidak tertarik mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode TSTS
6
Saya merasa bosan dengan mentode TSTS yang digunakan
7
Saya tidak senang bekerjasama dalam kelompok dengan menggunakan metode TSTS
8
Saya kesulitan dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode TSTS
9
Dengan menggunakan metode TSTS, saya lebih siap dalam mengikuti pelajaran
10
Saya kurang siap dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode TSTS
11
Saya merasa puas dengan apa yang didapatkan dari pembelajaran dengan menggunakan metode TSTS
12
Saya kurang puas dengan
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
apa yang didaptkan selama pembelajaran dengan menggunakan metode TSTS 13
Saya menjadi aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode TSTS
14
Saya menguikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh antusias
15
Saya menjadi kurang aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode TSTS
16
Saya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh antusias
17
Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan seksama
18
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan rasa tanggung jawab
19
Saya tidak memperhatikan penjelasan yang
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disampaikan oleh guru 20
Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
Lampiran 10. Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif Kisi-kisi Hasil Belajar aspek Afektif No
Tingkat
Aspek yang diamati
Nomor soal yang
Kategori
diamati dalama lembar observasi Perhatian siswa dalam proses
1
Reciving
1, 2
pembelajaran
Antusias siswa dalam proses
3
pembelajaran 2
3
Responding
Valuing
Sikap percaya diri
4
Mengahargai pendapat teman
5
Sikap kritis siswa dalam
6
diskusi
Partisipasi siswa dalam diskusi 4
Organization
kelompok
7, 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
Lampiran 11. Lembar Observasi Aspek Afektif LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I SMA NEGERI 1I DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA No Absen : Observer : PETUNJUK : 1. Amatilahkegiatansiswadikelasdalammelaksanakanpembelajaran 2. Berikanlingkaranpadaskor yang sesuaidengankeadaan yang diamati NO A. AFEKTIF
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
1.
Siswa memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran berlangsung
1 2 3 4
2.
Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan serius Siswaantusiasselama proses pembelajarandenganmenggunakan metodeTwo Stay Two Stray Siswapercayadirimengungkapkanpendapatnyada lamberkelompok Siswadapatmenghargaipendapattemannya Siswadapatmenerimasaranataukritikdaritemanke lompoknya
1 2 3 4
3.
4. 5. 6.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
7.
Siswamengerjakan LKS dengan sungguhsungguh
1 2 3 4
8.
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok
1 2 3 4
JUMLAH SKOR Pedoman penskoran : 1 : Kurang Sekali 2 : Cukup Baik 3 : Baik 4 : Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II SMA NEGERI 1I DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA No Absen : Observer : PETUNJUK : 1. Amatilahkegiatansiswadikelasdalammelaksanakanpembelajaran 2. Berikanlingkaranpadaskor yang sesuaidengankeadaan yang diamati NO A. AFEKTIF 1.
2 3
4 5 6
ASPEK YANG DIAMATI
Siswa memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran berlangsung Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan serius Siswaantusiasselama proses pembelajarandenganmenggunakan metodeTwo Stay Two Stray Siswapercayadirimengungkapkanpendapatnyada lamberkelompok Siswadapatmenghargaipendapattemannya Siswadapatmenerimasaranataukritikdaritemanke lompoknya
7
Siswamengerjakan LKS dengan sungguhsungguh
8
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok JUMLAH SKOR
Pedoman penskoran : 1 : Kurang Sekali 2 : Cukup Baik 3 : Baik 4 : Sangat Baik
SKOR
1
2 3 4
1
2 3 4
1
2 3 4
1
2 3 4
1
2 3 4
1
2 3 4
1
2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182
Lampiran 12. Kisi-kisi Soal Pretest KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Pre-Test) SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta A. Kisi-Kisi Soal Pre-Test Pilihan Ganda Kompetensi Dasar
Indikator
Mendeskripsikan 1. Menyebutkan ciri-ciri filum
umum
dalam
platyhelminthes,
Dunia
ciri
Soal dan Jawaban No Soal 1, 2, 3, 4, 5
Aspek Kognitif
Jawaban
C1
d, c, e, b, e 1, 2, 3
C2
C3
C4
4, 5
phylum
Hewan
nemathelminthes
dan Peranannya
dan annelida
bagi
Materi Pokok
1. Platyhelminthes
2. Menjelaskan
2. Nemathelminthes
kelangsungan
klasifikasi
hidupdi bumi
platyhelminthes,
6, 7, 8, 9, 10 e, b, a, b, a
8, 9, 10
11, 12
12
6, 7
phylum 3. Annelida
nemathelminthes dan annelida 3. Menjelaskan siklus
c, c
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183
hidup platyhelminthes, nemathelinthes dan annelida 4. Menjelaskan peranan
13, 14, 15 phylum
platyhelminthes, nemathelminthes dan annelida dalam kehidupan
b, d, a
13, 14
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
B. Kisi-Kisi Soal Pre-Test Essay Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Mendeskripsikan ciri- 1. Menyebutkan
ciri 1.
ciri filum
umum
phylum 2.
dalam Dunia Hewan
platyhelminthes,
dan Peranannya bagi
nemathelminthes
kelangsungan hidupdi
annelida
3.
Platyhelminthes
Soal dan Jawaban No Soal 16 ( Aspek
Jawaban Ciri ciri phylum platyhelminthes adalah :
Nemathelminthes Kognitif C1)
Berbentuk pipih
Annelida
Merupakan hewan triploblastik aselomata
dan
Bersifat hermafrodit Berkembang
bumi
biak
dengan
membelah
tubuhnya Ada yang bersifat parasit 2. Menjelaskan klasifikasi
phylum
platyhelminthes, nemathelminthes annelida
17 ( Aspek
Mengapa seseorang dapat terkena cacing hati
Kognitif C2)
dalam tubuhnya ?? jelaskan pendapatmu dan buatlah
dan
skema
daur
hidupnya
secara
sederhana !! Karena memakan daging hewan yang terinfeksi cacing hati. Skema : telur keluar bersama feses telur menetas dan larva masuk dalam tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185
siput berkembang dalam tubuh siput kemudian kelar dan menempel pada rumput rumput dimakan hewan ternak menjadi cacing dalam tubuh menuju hati dan daur berlangsung kembali
18 ( Aspek
Mengapa
Kognitif C4)
indikator
Planaria biologis
digunakan untuk
kualitas
sebagai suatu
peraian : Karena planaria hidup di perairan yang tidak tercemar. planaria membutuhkan oksigen yang yang baik, tidak bersifat asam, dan tidak mengandung polutan karena tubuhnya punya reseptor yang peka terhadap polutan. Karena itulah planaria akan berada pada perairan yang masih bagus kualitas airnya sehingga dijadikan sebagai indikator biologis kualitas suatu perairan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
3. Menjelaskan
siklus
hidup platyhelminthes, nemathelinthes
19 ( Aspek
Skema gambar :
Kognitif C4) Cacing masuk dalam tubuuh manusia
dan
bertelur pada anus penderita menyebabkan
annelida
rasa gatal penderita menggaruk bagian tersebut
dan
tidak
menjaga
kebersihan
tangannya infeksi cacing akan terjadi kembali
4. Menjelaskan
peranan
phylum platyhelminthes, nemathelminthes annelida kehidupan
20 (Aspek
Mengapa orang yang terinfeksi cacing rambut
Kognitif C4)
dapat menyebabkan penyakit kaki gajah : karena cacing ini berkembang biak dalam
dan
jumlah banyak didalam pembuluh limfa
dalam
sehingga terjadi akumulasi cairan dalam pembuluh limfa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187
C.
Rubrik Penilaian Soal Pre-Test 1. Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Untuk soal pilihan ganda, setiap soal yang dijawab benar akan mendapat 1 poin, jadi total poin yang didapat jika menjawab benar 15 soal pilihan ganda adalah 15 poin 2. Rubrik Penilaian Soal Uraian a. Soal nomor 16 diminta untuk menyebutkan 3 ciri-ciri phylum platyhelminthes dengan bobot 15 poin. 15 poin : jika menjawab 3 ciri phylum dengan benar 10 poin : jika menjawab 2 ciri phylum dengan benar 5 poin : jika menjawab 1 ciri phylum dengan benar b. Soal nomor 17 diminta untuk menjelaskan mengapa seseorang dapat terinfeksi cacing hati dalam tubuhnya membuat skema daur hidupnya secara sederhana dengan bobot 15 poin. 15 poin : jika menjawab benar mengapa orang dapat terinfeksi cacing hati dan menjawab benar daur hidupnya 10 poin : jika menjawab benar mengapa orang dapat terinfeksi cacing hati dan menjawab kurang lengkap daur hidupnya 5 poin : jika menjawab kurang tepat mengapa orang dapat terinfeksi cacing hati dan menjawab kurang lengkap daur hidupnya c. Soal nomor 18 diminta untuk mengapa Planaria digunakan sebagai indikator biologis untuk kualitas suatu peraian dengan bobot 15 poin. 15 poin : jika menyebutkan dengan tepat dan benar soal yang ditanyakan 10 poin : jika menyebutkan dengan jawaban mendekati tepat dan benar mengenai soal yang ditanyakan 5 poin : jika menyebutkan kurang tepat dan benar soal yang ditanyakan d. Soal nomor 19 diminta untuk menjelaskan apa yang terjadi pada setiap nomor dalam skema/gambar dengan bobot 30 poin. Nomor 1 adalah penderita menggaruk anus yang gatal yang telah terinfeksi telur cacing kremidengan tangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
e.
Nomor 2 adalah penderita tidak menjaga kebersihan tangannya sehingga telur cacing masuk kembali lewat mulut penderita Nomor 3 adalah telur cacing masuk dan berkembang dalam anus penderita dan infeksi oleh cacing kremi akan terjadi kembali 30 poin : jika menjawab benar 3 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi 20 poin : jika menjawab benar 2 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi 10 poin : jika menjawab benar 1 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi Soal nomor 10 diminta untuk menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh penderita yang terkena penyakit kaki gajah dengan bobot 10 poin. 10 poin : jika menjawab benar bahwa kaki gajah terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filarial dalam jumlah banyak 5 poin : jika jawaban mendekati benar 1 poin : jika jawaban kurang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189
Lampiran 13. Kisi-kisi Post-test Siklus I KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Post-Test Siklus I) SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta A. Kisi-Kisi Soal Pre-Test Pilihan Ganda Kompetensi
Indikator
Dasar Mendeskripsikan 1
Menyebutkan ciri
ciri-ciri filum
umum
dalam
platyhelminthes
Dunia
Materi Pokok
Soal dan Jawaban No Soal
Jawaban
Aspek Kognitif C1
1, 2, 3, 4
c, b, c, d
1, 3, 4
5, 6, 7, 8
c, b, e, b
5, 6
C2
C3
C4 2
phylum
Hewan dan Peranannya bagi
2 Menjelaskan
kelangsungan
klasifikasi phylum
hidupdi bumi
platyhelminthes
3 Menjelaskan siklus hidup
1 Platyhelminthes
9, 10, 11, 12 e, a, c, d
7, 8
9, 10, 12
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190
platyhelminthes
4 Menjelaskan peranan
13, 14, 15 phylum
platyhelminthes dalam kehidupan
a, a, b
15
13, 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191
B. Kisi-Kisi Soal Pre-Test Essay Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-
Indikator 1
Materi Pokok
Menyebutkan
ciri
ciri filum
umum
phylum
dalam Dunia Hewan
Platyhelminthes
1 Platyhelminthes
Soal dan Jawaban No Soal
Jawaban
16 ( Aspek
Fungsi bintik mata pada planaria adalah
Kognitif C2)
untuk
membedakan
keadaan
gelap
planaria
adalah
danterang
dan Peranannya bagi
Fungsi
kelangsungan hidupdi
sebagai indera pembau saat Dugesia
bumi
mencari makanannya 17 ( Aspek Kognitif C1)
aurikel pada
5 ciri ciri phylum platyhelminthes : Berbentuk pipih Merupakan hewan triploblastik aselomata Bersifat hermafrodit Berkembang biak dengan membelah tu buhnnya Ada yang bersifat parasit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192
2
Menjelaskan klasifikasi
18 (Aspek phylum
Kognitif C1)
Platyhelminthes
3 contoh kelas dari phylum platyhelminthes : Cacing berambut getar (Tubellaria) Cacing isap (Trematoda) Cacing pita (Cestoda)
3 Menjelaskan
siklus
hidup platyhelminthes
19( Aspek
Diagram alir singkat daur hidup Fasciola
Kognitif C4)
hepatica : Telur keluar bersama kotoran telur menetas menjadi mirasidium masuk kedalam
tubuh
siput
menjadi
sporokistadan berkembang menjadi redia
redia
serkaria
bermetamorfodid
serkaria
menjadi
membentuk
metaserkaria dan termakan hewan ternak infeksi terjadi lagi.
4 Menjelaskan phylum
peranan dalam
20 (Aspek
Apa yang menyebabkan manusia bisa terkena
Kognitif C4)
cacing pita di dalam tubuhnya :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
kehidupan
Manusia bisa terkena cacing pita dalam usus halus karena memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna.
C.
Rubrik Penilaian Soal Post-Test SiklusI i.
Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Untuk soal pilihan ganda, setiap soal yang dijawab benar akan mendapat 1 poin, jadi total poin yang didapat jika menjawab benar 15 soal pilihan ganda adalah 15 poin
ii.
Rubrik Penilaian Soal Uraian a. Soal nomor 16 diminta untuk menyebutkan fungsi dari bintik mata dan aurikel pada planaria dengan bobot 20 poin. 20 poin
: jika menjawab benar fungsi bintik dan aurikel pada planaria
2
: jika menjawab salah satu yang benar
oin
2 poin
: jika menjawab kurang tepat
b. Soal nomor 17 diminta untuk menyebutkan 5 ciri ciri phylum platyhelminthes dengan bobot 20 poin. 20 poin
: jika menjawab 5 ciri dengan benar
10 oin
: jika menjawab 4 ciri dengan benar
5
oin
: jika menjawab 3 ciri dengan benar
5 poin
: jika menjawab 2 ciri dengan benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194
2 poin c.
d.
e.
: jika menjawab 1 ciri dengan benar
Soal nomor 18 diminta untuk menyebutkan 3 contoh kelas dari phylum platyhelminthes dengan bobot 15 poin. 15 poin
: jika menjawab 3 contoh dengan benar
10 poin
: jika menjawab 2 contoh dengan benar
5 poin
: jika menjawab 1 contoh dengan benar
Soal nomor 19 diminta untuk membuat diagram alir singkat daur hidup cacing Fasciola hepatica dengan bobot 30 poin. 30 poin
: jika menjawab lengkap tentang daur hidup yang tediri dari 5 tahap
25 poin
: jika menjawab 4 tahap / proses tentang daur hidup
20 poin
: jika menjawab 3 tahap / proses tentang daur hidup
15 poin
: jika menjawab 2 tahap / proses tentang daur hidup
10 poin
: jika menjawab 1 tahap / proses tentang daur hidup
Soal nomor 20 diminta untuk menjelaskan tentang apa yang menyebabkan manusia bisa terkena cacing pita dalam tubuhnya dengan bobot 15 poin. 15 point
: jika menjawab benar bahwa manusia bisa terkena cacing pita karena memakan daging yang dimasak tidak sempurna
10 poin
: jika jawaban mendekati benar
2 poin
: jika jawaban kurang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195
Lampiram 14. Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Post-Test Siklus II) SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta A. Kisi-Kisi Soal Pre-Test Pilihan Ganda Kompetensi
Indikator
Dasar Mendeskripsikan
1
Menyebutkan
ciri-ciri filum
ciri
dalam
phylum
Dunia
Materi Pokok
No Soal 1, 4
Aspek Kognitif
Jawaban b, e
C1
C2
C3
C4
1, 4
umum
Hewan
nemathelminthes
dan Peranannya
dan annelida
bagi
Soal dan Jawaban
1.Nemathelminthes
2 Menjelaskan
kelangsungan
klasifikasi
hidupdi bumi
nemathelminthes dan
phylum
2 Annelida
2, 3, 5, 6, a, e, c, b, 15
c
9, 12, 14
c, c, a
2, 5, 12
3, 6, 15
annelida 3 Menjelaskan hidup
siklus
9
14
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196
nemathelinthesdan annelida 4 Menjelaskan peranan phylum
13
nemathelminthes dan annelida kehidupan
7, 8, 10, 11, a, a, b, d, b 8, 13
dalam
7
10, 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
B. Kisi-Kisi Soal Post-Test Essay Siklus II Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-
Indikator
Materi Pokok
1 Menyebutkan
ciri 4.
ciri filum
umum
phylum
dalam Dunia Hewan
nemathelminthes
dan Peranannya bagi
annelida
Soal dan Jawaban No Soal
Nemathelminthes 16 ( Aspek
1 Annelida
Kognitif C1)
dan
Jawaban 3 Ciri ciri phylumannelida adalah : Disebut juga cacing gelang Merupakan hewan triploblastik selomata Tubuh simetri bilateral
kelangsungan hidupdi
Tubuh bersegmen
bumi
Bersifat hermafrodit
2 Menjelaskan klasifikasi
phylum
17 ( Aspek
Contoh klasifikasi dari phylum annelida
Kognitif C1)
adalah :
platyhelminthes, nemathelminthes
Polychaeta dan
Oligochaeta
annelida 3 Menjelaskan
Hirudinea siklus
hidup platyhelminthes,
18 ( Aspek Kognitif C4)
Skema gambar :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
nemathelinthes
dan
Fase pada nomor 1 : cacing bertelur di anus
annelida
penderita dan menimbulkan rasa gatal Fase pada nomor 2 : karena gatal pendeta menggaruk bagian anus dan tidak menjajaga kebersihan tangannya dan lupa mencuci tangan 19 (Aspek
Fase pada nomorr 3 : tidak menjaga
kognitif C4)
kebersihan tangan telur cacing masuk ke dalam mulut penderita dari tangan yang tidak bersih kemudia siklus berlanjut kembali.
Skema daur hidup cacing perut : (1) Cacing dewasa hidup dalam usus halus dan bertelur (2) telur keluar bersama fesesdan menempel pada tanaman (3) tanaman dimakan oleh manusia (4) masuk dalam tubuh melalui aliran darah menuju paru-paru (5) cacing dewasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
hidup dalam paru-paru 4 Menjelaskan
peranan
phylum
20 (Aspek
Penyakit yang ditimbulkan oleh cacing perut
Kognitif C2)
dan cacing rambut :
platyhelminthes,
Cacing
nemathelminthes annelida
dan dalam
kehidupan
C.
perut
menyebabkan
cacingan Cacing rambut menyebabkan penyakit kaki gajah
Rubrik Penilaian Soal Post-Test Siklus II 1
Rubrik Penilaian Soal Pilihan Ganda Untuk soal pilihan ganda, setiap soal yang dijawab benar akan mendapat 1 poin, jadi total poin yang didapat jika menjawab benar 15 soal pilihan ganda adalah 15 poin
2
Rubrik Penilaian Soal Uraian a. Soal nomor 16 diminta untuk menyebutkan 3 ciri-ciri phylum annelida dengan bobot 15 poin. 10 oin
: jika menjawab 3 ciri phylum dengan benar
10 poin
: jika menjawab 2 ciri phylum dengan benar
5 poin
: jika menjawab 1 ciri phylum dengan benar
penyakit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
b.
c.
Soal nomor 17 diminta untuk menyebutkan 3 contoh klasifikasi dari phylum nemathelminthes dengan bobot 15 poin. 15 poin
: jika menjawab 3 contoh dengan benar
10 poin
: jika menjawab 2 contoh dengan benar
5 poin
: jika menjawab 1 contoh dengan benar
Soal nomor 18 diminta untuk menjelaskan fase-fase pada setiap daur siklus cacing kremi dengan bobot 30 poin Nomor 1 adalah penderita menggaruk anus yang gatal yang telah terinfeksi telur cacing kremidengan tangan Nomor 2 adalah penderita tidak menjaga kebersihan tangannya sehingga telur cacing masuk kembali lewat mulut penderita Nomor 3 adalah telur cacing masuk dan berkembang dalam anus penderita dan infeksi oleh cacing kremi akan terjadi kembali
d.
30 poin
: jika menjawab benar 3 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi
20 poin
: jika menjawab benar 2 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi
10 poin
: jika menjawab benar 1 nomor pada skema/gambar daur hidup cacing kremi
Soal nomor 19 diminta untuk menjelaskan daur hidup cacing perut dengan bobot 30 poin 30 poin
: jika menjawab dengan urut dan benar daur hidup cacing
20 poin
: jika menjawab dengan urut namun kurang sempurna
10 poin
: jika menjawab dengan kurang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
e.
Soal nomor 20 diminta untuk menyebutkan penyakit yang ditimbulkan oleh cacing perut dan caing rambut dengan bobot 10 poin 10 point
: jika menjawab benar 2 penyakit yang ditimbulkan
5 poin
: jika menjawab benar 1 penyakit yang ditimbulkan
1 poin
: jika jawaban kurang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15. Soal Pre-test SOAL PRE-TEST BIOLOGI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA “Materi Invertebrata” Nama : No. Presensi : Hari/Tanggal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling benar !! A. PilihanGanda 1. Istilah yang berarti cacing pipih dalam bahasa yunani adalah ….. a. Nemathelminthes b. Anelida c. Trematoda d. Platyhelminthes e. Cestoda 2.
Perhatikan gambar beriku ini
Pada gambar diatas, bagian yang ditunjuk oleh anak panah bagian tubuh planaria yaitu …... a. Sel api b. Protonefrida c. Bintik mata d. Silia e. Usus
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
3. Arti dari Oligochaea adalah ….. a. Berambut banyak b. Berpori-pori c. Bersegmen d. Berbentuk benang e. Berambut sedikit 4. Berikut ini merupakan karakteristik dari cacing pipih : (1) Hidup parasit (2) Memiliki alat penghisap (3) Hidup di anus manusia (4) Ditemukan di daerah pertambangan (5) Hidup di hati manusia Cacing isap memeliki karakteristik seperti pada nomor ….. a. (2), (3) dan (4) b. (1), (2) dan (5) c. (3), (4) dan (5) d. (1), (2) dan (3) e. (2), (3) dan (4) 5. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari annelida , kecuali ….. a. Tubuh bersegmen b. Desebut juga cacing gelang c. Hewan triploblastik d. Contoh hewan nya adalah cacing tanah e. Bentuk tubuh simetri bilateral 6. Dibawah ini merupakan contoh klasifikasi platyhelminthes adalah … a. Cacing pita, cacing perut, nereis b. Cacing hati, cacing kremi, cacing isap c. Cacing kipas, cacing perut, cacing palolo d. Cacing isap, cacing rambut, cacing gelang e. Cacing isap, cacing pita, cacing turbellaria 7. Ditemukan cacing parasit yang menempel pada tubuh inangnya dan mengeluarkan zat anestetik. Cacing parasit tersebut adalah ….. a. Dugesia sp d. Pacet b. Lintah e. Planaria c. Cacing tanah 8. Cacing tanah berperan dalam menyuburkan tanah. Cacing ini termaksud dalam golongan cacing ….. a. Hirudinea b. Polychaeta c. Oligochaeta d. Platyhelminthes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
204
Nemathelminthes
9. Planaria (Dugesia) memiliki sepasang bintik mata dan aurikel diselanya. Fungsi aurikel ini adalah untuk ….. a. Membedakan gelap dan terang b. Sebagai indera pembau c. Menelan makanan d. Menangkap mangsa e. Menempel pada inang 10. Penyakit yang ditularkan oleh cacing rambut melalui perantara nyamuk culex adalah …. a. Kaki gajah b. Cacingan c. Kerusakan otot d. Gatal-gatal pada anus e. Kanker hati 11. Perhatikan gambar berikut : 1
5
2 4 3 Kotak nomor 5 pada gambar merupakan salah satu fase dalam siklus hidup cacing hati, yaitu ….. a. Telur menetas dan berubah menjadi larva mirasidium b. Sporokis bermatamorfosis menjadi redia c. Sekaria berubah menjadi larva metaserkaria d. Telur keluar bersama kotoran ternak e. Sekaria keluar dari tubuh siput
12. Perhatikan gambar dibawah ini :
Skema daur hidup diatas merupakan daur hidup dari cacing ….. a. Cacing gelang b. Cacing rambut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. d. e.
205
Cacing kremi Cacing kipas Cacing pita
13. Salah satu cara mencegah infeksi cacing tambang (Ancylostome duodenale) adalah dengan ….. a. Mencuci daging dengan benar b. Berjalan memakai alas kaki saat di pertambangan c. Memasak daging dengan setengah matang d. Membuang feses sesuai tempatnya e. Membeli makanan dengan melihat kebersihannya 14. Pada anak-anak sering sekali mengalami infeksi cacing perut (Ascaris lumbricoides) yang menyebabkan penyakit cacingan. Cara mencegah infeksi cacing ini adalah dengan…. a. Membunuh nyamuk culex b. Memakai alas kaki c. Memasak daging dengan matang d. Makan makanan dan minum minuman yang terjaga kebersihannya e. Membersihkan selokan rumah 15. Penduduk di cina banyak menderita peyakit yang disebabkan cacing Taenia solium karena memilikin kebiasaan ….. a. Mengkonsumsi daging babi yang kurang masak b. Mengkonsumsi daging sapi yang kurang masak c. Mengkonsumsi hewan laut yang kurang masak d. Tidak menjaga kebersihan tangan e. Tidak memasak air dengan matang B. Essay 16. Sebutkan 3 ciri-ciri phylum platyhelminthes yang kamu ketahui ! (poin 15) 17. Mengapa seseorang dapat terkena cacing hati dalam tubuhnya ?? jelaskan pendapatmu dan buatlah skema daur hidupnya secara sederhana !! (poin 15) 18. Mengapa Planaria digunakan sebagai indikator biologis untuk kualitas suatu peraian ?? (poin 15) 19. Perhatikan skema berikut ini :
Jelaskan apa yang terjadi pada setiap nomor dalam skema/gambar tersebut ! (point 30)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. Kaki gajah merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing rambut. Apa yang terjadi pada tubuh penderita yang terkena kaki gajah ? jelaskan pendaptmu ! poin 10) Selamat mengerjakan
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Soal Post-test Siklus I SOAL POST-TEST BIOLOGI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SIKLUS I Nama : No. Presensi : Hari/Tanggal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling benar !! A. Pilihan Ganda 1. Pada platyhelminthes, pernapasannya berlangsung dengan cara ….. a. Difusi oleh seluruh sel tubuhnya b. Melalui paru-paru c. Dengan sistem pernapasan sederhana d. Melalui kitin e. Menggunakan insang dan trakea 2. Berikut ini merupakan karakteristik dari cacing pipih : (1) Hidup parasit (2) Memiliki alat penghisap (3) Hidup di anus manusia (4) Ditemukan di daerah pertambangan (5) Hidup di hati manusia Cacing isap memeliki karakteristik seperti pada nomor ….. a. (2), (3) dan (4) b. (1), (2) dan (5) c. (3), (4) dan (5) d. (1), (2) dan (3) e. (2), (3) dan (4)
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Perhatikan gambar beriku ini
Pada gambar diatas, bagian yang ditunjuk oleh anak panah bagian tubuh planaria yaitu …... a. Sel api b. Protonefrida c. Bintik mata d. Silia e. Usus 4. Istilah yang berarti cacing pipih dalam bahasa yunani adalah ….. a. Nemathelminthes b. Anelida c. Trematoda d. Platyhelminthes e. Cestoda 5. Berikut ini cacing yang hidup di dalam tubuh hewan sapi adalah ….. a. Fasciola hepatica b. Ascaris lumbricoides c. Taenia saginata d. Opisthorchis sinensis e. Schistosoma japonicum 6.
Planaria (Dugesia) memiliki sepasang bintik mata dan aurikel diselanya. Fungsi aurikel ini adalah untuk ….. a. Membedakan gelap dan terang b. Sebagai indera pembau c. Menelan makanan d. Menangkap mangsa e. Menempel pada inang
208
7.
Dibawah ini merupakan contoh klasifikasi platyhelminthes adalah a. Cacing pita, cacing perut, nereis b. Cacing hati, cacing kremi, cacing isap c. Cacing kipas, cacing perut, cacing palolo d. Cacing isap, cacing rambut, cacing gelang e. Cacing isap, cacing pita, cacing turbellaria 8. Perhatikan gambar dibawah ini !
Apa nama kelas dari cacing tersebut a. Cestoda b. Trematoda c. Dugesia d. Polychaeta e. Trichinella 9. Perhatikan gambar dibawah ini
Pada gambar diatas, tahap perkembangan yang terjadi pada nomer 1, 2, dan 3 adalah ….. a. Sporokista, redia, serkaria b. Mirasidium, redia, metaserkaria c. Redia, sporokista, mirasidium d. Mirasidium, metaserkaria, redia e. Telur, mirasidium, redia 10. Perhatikan gambar berikut !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Metaserkaria – sekaria – mirasidium – telur – sporokista c. Telur – sporokista – mirasidium – redia – metaserkaria d. Telur – mirasidium – sporokista – redia – serkaria – metaserkaria e. Telur – serkaria – metasrkaria – sporokista – redia
Apa nama dari proses pembelahan tubuh cacing tersebut a. Daya regenerasi b. Hermafrodit c. Aseksual d. Aurikel e. Protonefridia 11. Perhatikan gambar berikut : 1
5
209
2 4 3 Kotak nomor 5 pada gambar merupakan salah satu fase dalam siklus hidup cacing hati, yaitu ….. a. Telur menetas dan berubah menjadi larva mirasidium b. Sporokis bermatamorfosis menjadi redia c. Sekaria berubah menjadi larva metaserkaria d. Telur keluar bersama kotoran ternak e. Sekaria keluar dari tubuh siput 12. Berikut ini urutan daur hidup cacing hati (Fasciola hepatica) yang benar adalah ….. a. Mirasidium – redia – sekaria – telur – sporokista – metaserkaria
13. Penduduk di cina banyak menderita peyakit yang disebabkan cacing Taenia solium karena memilikin kebiasaan ….. a. Mengkonsumsi daging babi yang kurang masak b. Mengkonsumsi daging sapi yang kurang masak c. Mengkonsumsi hewan laut yang kurang masak d. Tidak menjaga kebersihan tangan e. Tidak memasak air dengan matang 14. Planaria dikatakan sebagai indikator pencemaran air suatu lingkungan karena ….. a. Semakin banyak planaria berarti kualiatas air nya masih baik b. Semakin banyak planaria berarti kualitas airnya buruk c. Semakin sedikit planaria berarti kualitas airnya masih baik d. Semakin banyak planaria berarti kualitas airnya berbahaya e. Semakin banyak planaria berarti kualitasnya airnya sangat buruk 15. Nama lain dari Tubellaria adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. b. c. d. e.
Cacing isap Cacing berambut getar Cacing pita Cacing perut Cacing hati
B. Essay 16. Sebutkan fungsi dari bintik mata dan Aurikel pada Dugesia / Planaria (poin 20) 17. Sebutkan 5 ciri ciri phylum platyhelminthes yang kamu ketahui ! (poin 20) 18. Sebutkan 3 contoh kelas dari phylum platyhelminthes ! (poin 15) 19. Buatlah diagram alir singkat mengenai daur hidup Fasciola hepatica / cacing hati (poin 30) 20. Apa yang menyebabkan manusia bisa terkena cacing pita di dalam tubuhnya ! jelaskan pendapatmu ! (point 15)
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Soal Post-test Siklus II SOAL POST-TEST BIOLOGI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SIKLUS II Nama : No. Presensi : Hari/Tanggal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling benar !! A. Pilihan Ganda 1. Nama lain dari nemathelminthes adalah ….. a. Cacing perut b. Cacing gilig c. Cacing perut d. Cacing isap e. Cacing pita 2. Parapodia pada kelas polychaeta berfungsi sebagai ….. a. Alat gerak b. Alat penglihat c. Alat reproduksi d. Sistem pernapasan e. Sistem pencernaan 3. Arti dari Oligochaea adalah ….. a. Berambut banyak b. Berpori-pori c. Bersegmen d. Berbentuk benang e. Berambut sedikit 4. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari annelida , kecuali ….. a. Tubuh bersegmen b. Desebut juga cacing gelang c. Hewan triploblastik d. Contoh hewan nya adalah cacing tanah e. Bentuk tubuh asimetris
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Perhatikan gambar berikut ini :
Hewan ini mengeluarkan zat anestetik saat merobek kulit penderita. Apa fungsi dari zat tersebut ….. a. reseptor b. koagulan c. Penghilang rasa sakit d. Pereda nyeri e. Sistem respirasi 6. Parasit yang menempel pada tubuh inangnya dan mengeluarkan zat anestetik. Cacing parasit tersebut adalah ….. a. Dugesia sp b. Lintah c. Cacing tanah d. Dugeia e. Planaria 7. Cacing tanah berperan dalam menyuburkan tanah. Cacing ini termaksud dalam golongan cacing a. Hirudinea b. Polychaeta c. Oligochaeta d. Platyhelminthes e. Nemathelminthes 8. Penyakit yang ditularkan oleh cacing rambut melalui perantara nyamuk culex adalah …. a. Kaki gajah b. Cacingan c. Kerusakan otot d. Gatal-gatal pada anus e. Kanker hati
212
9. Perhatikan gambar dibawah ini :
Skema daur hidup diatas merupakan daur hidup dari cacing a. b. c. d. e.
Cacing gelang Cacing rambut Cacing kremi Cacing kipas Cacing pita
10. Salah satu cara mencegah infeksi cacing tambang (Ancylostome duodenale) adalah dengan ….. a. Mencuci daging dengan benar b. Berjalan memakai alas kaki saat di pertambangan c. Memasak daging dengan setengah matang d. Membuang feses sesuai tempatnya e. Membeli makanan dengan melihat kebersihannya 11. Pada anak-anak sering sekali mengalami infeksi cacing perut (Ascaris lumbricoides) yang menyebabkan penyakit cacingan. Cara mencegah infeksi cacing ini adalah dengan…. a. Membunuh nyamuk culex b. Memakai alas kaki c. Memasak daging dengan matang d. Makan makanan dan minum minuman yang terjaga kebersihannya e. Membersihkan selokan rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
Perhatikan gambar dibawah ini
Gambar tersebut merupakan siklus hidup cacing. Apakah golongan dan jenis cacing dari siklus hidup tersebut….. a. Platyhelminthes, cacing hati b. Platyhelminthes, cacing isap c. Nemathelminthes, cacing tambang d. Nemathelminthes, cacing kremi e. Annelida, cacing tanah 13. Perhatikan gambar berikut ini :
Penyakit seperti pada gambar diatas disebabkan oleh cacing apa …… a. Trichinella spiralis b. Wuchereria bancrofti c. Ascaris lumbricoides d. Ancylostoma duodenale e. Eunice viridis 14. Berikut ini yang merupakan urutan yang benar untuk daur hidup cacing tambang (Ancylostoma duodenale) adalah….. a. Telur – larva – kaki – paruparu – trakea – usus halus b. Telur – kaki – paru-paru – larva – usus halus c. Larva – patu-paru – trakea – lambung d. Paru-paru – trakea – usus halus – larva – telur
213
Telur – larva – paru-paru – trakea – usus halus 15. Berikut ini merupakan namanama beberapa cacing yang hidup secara parasit pada tubuh manusia : (1) Wuchereria brancofti (2) Taenia solium (3) Schistosoma japonicum (4) Ascaris lumbricoides (5) Oxyuris vermicularis Diantara ke lima cacing tersebut, manakah yang termasuk dalam kelompok nemathelminthes ….. a. (2), (3) dan (4) b. (1), (3) dan (4) c. (1), (4) dan (5) d. (1), (2) dan (3) e. (1), (3) dan (5) e.
B. Essay 16. Sebutkan 3 ciri-ciri phylum nemathelminthes yang kamu ketahui ! (poin 15) 17. Sebutkan 3 contoh klasifikasi dari phylum annelida (poin 15) 18. Perhatikan skema berikut ini :
Jelaskan apa yang terjadi pada setiap nomor dalam skema/gambar tersebut ! (point 30) 19. Buatlah skema daur hidup dari cacing perut menurut pendapatmu ! (poin 15) 20. Sebutkan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh cacing perut dan cacing rambut ! (10 poin)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 214
Lampiran 18. Tabel Penskoran Pre-test TABEL PENSKORAN NILAI SISWA
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa Nomor Soal Bobot Soal Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19
PRE-TEST Skor Tercapai Pilihan Ganda
Esay
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
15
15
30
10
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 15 5 1 15 0 15 5 0 0 15 5 15 15 5 0 5 2
0 1 2 0 2 2 0 0 10 0 0 0 0 0 0 3 0 10 0
0 0 10 0 0 0 0 5 2 0 2 5 0 5 5 1 0 0 1
0 0 30 0 0 0 0 30 0 0 30 30 20 20 25 15 0 0 30
0 0 5 0 0 5 0 10 10 0 5 10 0 5 10 10 0 0 10
Total Skor
KKM
KET
0 6 71 13 10 37 12 75 42 0 50 66 37 49 58 40 6 28 52
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
TT TT TT TT TT TT TT T TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 215
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 15 1 1 1 5 5 15 1 15 15 1
0 0 0 1 2 0 0 2 1 15 0 0
0 5 0 2 1 0 0 0 1 0 5 1
0 30 30 30 25 1 0 2 25 30 0 30
0 10 0 10 10 0 0 10 10 10 5 10
15 75 38 50 48 12 12 37 51 78 39 50
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
TT T TT TT TT TT TT TT TT T TT TT
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
15
5
10
0
59
75
TT
KETERANGAN : T TT Nilai Tertinggi
: Tuntas : Tidak Tuntas : 78
Nilai Terendah ∑T ∑TT
:0 : 3 SISWA : 29 SISWA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 216
Lampiran 19. Tabel Penskoran Post-test Siklus I TABEL PENSKORAN NILAI SISWA POST-TEST SIKLUS I Skor Tercapai
Nama Siswa
Pilihan Ganda
Esay Total
No
Nomor
KKM
KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Skor
Bobot Soal
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
20
15
30
10
1
Siswa 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
10
15
15
10
75
75
T
2
Siswa 2
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
10
0
0
0
5
24
75
TT
3
Siswa 3
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
5
20
15
15
30
93
75
T
4
Siswa 4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
15
15
25
10
89
75
T
5
Siswa 5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
20
15
25
10
95
75
T
6
Siswa 6
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
10
10
15
0
10
53
75
TT
Soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 217
7
Siswa 7
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
5
10
10
15
10
60
75
TT
8
Siswa 8
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
10
20
15
25
10
92
75
T
9
Siswa 9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
20
15
30
10
99
75
T
10
Siswa 10
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
5
20
10
20
10
75
75
T
11
Siswa 11
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
10
20
15
15
10
82
75
T
12
Siswa 12
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
20
15
25
10
94
75
T
13
Siswa 13
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
10
10
0
10
39
75
TT
14
Siswa 14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
10
15
25
10
84
75
T
15
Siswa 15
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
5
15
10
20
10
72
75
TT
16
Siswa 16
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
10
20
5
20
10
73
75
TT
17
Siswa 17
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
5
15
15
15
10
68
75
TT
18
Siswa 18
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
10
20
15
25
10
92
75
T
19
Siswa 19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
20
15
15
10
85
75
T
20
Siswa 20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
20
15
20
10
89
75
T
21
Siswa 21
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
15
15
15
10
79
75
T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 218
22
Siswa 22
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
5
15
10
15
10
67
75
TT
23
Siswa 23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
10
15
15
20
2
75
75
T
24
Siswa 24
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
10
15
10
5
59
75
TT
25
Siswa 25
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
5
20
15
15
10
69
75
TT
26
Siswa 26
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
5
10
1
1
26
75
TT
27
Siswa 27
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
10
15
15
25
10
86
75
T
28
Siswa 28
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
10
15
15
15
10
77
75
T
29
Siswa 29
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
10
15
15
15
10
77
75
T
30
Siswa 30
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
10
5
15
15
10
66
75
TT
31
Siswa 31
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
10
20
15
20
10
87
75
T
32
Siswa 32
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
10
15
15
15
10
77
75
T
JUMLAH
2378
RATA-RATA
74,31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219
KETERANGAN : T = TUNTAS TT = TIDAK TUNTAS ∑T = 20 SISWA ∑TT = 12 SISWA % T = 62,5% % TT = 37,5%
\
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220
Lampiran 20. Tabel Penskoran Post-test Siklus II TABEL PENSKORAN NILAI SISWA POST-TEST SIKLUS II
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa Nomor Soal Bobot Soal Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16
Skor Tercapai Pilihan Ganda
Esay
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
15
30
15
10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 10
15 15 15 15 15 15 15 15 2 15 15 15 0 15 15 15
20 20 20 20 20 25 20 25 20 25 20 20 0 25 20 20
15 2 15 15 15 15 10 15 15 10 15 15 0 15 10 3
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10
Total Skor
KKM
KET
89 69 90 90 90 94 85 95 76 90 90 90 21 95 84 68
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
T TT T T T T T T T T T T TT T T TT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 221
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH RATA-RATA
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
15 15 10 15 15 15 10 15 15 5 15 15 10 15 15 15
15 15 15 15 15 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
25 25 30 20 30 20 20 30 25 5 20 30 25 20 20 20
15 15 3 15 10 10 15 10 15 1 10 5 10 15 15 15
10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 15 10 10 10 10 10
94 95 83 95 95 77 95 95 94 42 88 89 83 89 90 90
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 2710 84,68
T T T T T T T T T TT T T T T T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 222
KETERANGAN : T = TUNTAS TT = TIDAK TUNTAS ∑T = 28 SISWA ∑TT = 4 SISWA % T = 87,5% % TT = 12,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 223
Lampiran 21. Tabel Penskoran Aspek Afektif TABEL PENSKORAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SIKLUS I No
Skor Tercapai
Nama Siswa
Total
Nilai
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
Bobot Soal
4
4
4
4
4
4
4
4
1
Siswa 1
3
3
2
2
3
3
3
3
22
68,7
2
Siswa 2
3
3
2
3
2
3
3
3
22
68,7
3
Siswa 3
4
4
2
3
3
3
2
3
24
75,0
4
Siswa 4
2
2
2
2
3
3
2
2
18
56,2
5
Siswa 5
4
3
3
3
3
3
3
3
25
78,1
6
Siswa 6
3
3
2
2
3
3
2
3
21
65,6
7
Siswa 7
3
3
2
3
3
3
2
3
22
68,7
8
Siswa 8
3
3
3
2
3
3
3
3
23
71, 8
9
Siswa 9
1
2
1
2
2
2
1
2
13
40,6
10
Siswa 10
3
3
2
2
3
3
3
3
22
68,7
11
Siswa 11
1
1
1
2
2
2
1
2
12
37,5
Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 224
12
Siswa 12
3
3
2
3
3
3
3
3
23
71,8
13
Siswa 13
3
3
3
2
2
2
2
2
18
56,2
14
Siswa 14
4
4
3
3
3
3
3
3
26
81,2
15
Siswa 15
3
3
2
2
2
2
1
2
17
53,1
16
Siswa 16
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75,0
17
Siswa 17
2
2
1
2
2
2
1
2
14
43,7
18
Siswa 18
3
3
3
2
3
3
3
3
23
71,8
19
Siswa 19
4
4
2
3
3
3
3
3
25
78,1
20
Siswa 20
4
4
2
3
3
3
3
3
25
78,1
21
Siswa 21
4
4
2
4
3
3
3
3
26
81,2
22
Siswa 22
4
4
2
3
3
3
3
3
25
78,1
23
Siswa 23
2
2
1
2
2
2
2
2
15
46,8
24
Siswa 24
3
3
2
4
3
3
3
3
24
75,0
25
Siswa 25
3
3
2
2
3
3
3
3
22
68,7
26
Siswa 26
1
2
3
2
3
3
2
3
19
59,3
27
Siswa 27
4
3
2
2
3
2
3
3
22
68,7
28
Siswa 28
2
2
1
2
2
2
2
2
15
46,8
29
Siswa 29
3
3
3
4
3
3
3
3
25
78,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 225
30
Siswa 30
3
3
2
3
2
3
2
3
21
65,6
31
Siswa 31
3
3
2
4
2
3
2
3
22
68,7
32
Siswa 32
3
3
2
3
3
3
2
3
22
68,7
Jumlah
94
93
67
84
86
88
77
88
677
2114,3
Rata-rata
2,93
2,90
2,09
2,62
2,68
2,75
2,40
2,75
21,15
66,07
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 226
TABEL PENSKORAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SIKLUS II No
Skor Tercapai
Nama Siswa
Total Skor
Nilai
3
24
75,0
3
3
23
71,8
3
3
3
24
75,0
3
3
3
3
22
68,7
4
3
3
3
4
27
84,3
3
3
3
3
4
4
26
81,2
3
3
3
3
3
3
3
23
71,8
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75,0
Siswa 9
3
3
4
3
3
3
3
3
25
78,1
10
Siswa 10
3
2
3
3
3
3
3
3
23
71,8
11
Siswa 11
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75,0
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
Bobot Soal
4
4
4
4
4
4
4
4
1
Siswa 1
3
3
3
3
3
3
3
2
Siswa 2
3
3
3
3
2
3
3
Siswa 3
3
3
3
3
3
4
Siswa 4
2
3
3
2
5
Siswa 5
3
3
4
6
Siswa 6
3
3
7
Siswa 7
2
8
Siswa 8
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227
12
Siswa 12
3
3
4
4
3
3
3
3
26
81,2
13
Siswa 13
2
3
4
3
4
4
4
4
28
87,5
14
Siswa 14
3
3
4
4
4
4
4
4
30
93,7
15
Siswa 15
2
3
4
3
3
4
3
3
25
78,1
16
Siswa 16
2
3
4
3
4
4
4
4
28
87,5
17
Siswa 17
2
3
4
3
3
3
3
3
24
75,0
18
Siswa 18
2
4
4
4
4
4
4
4
30
93,7
19
Siswa 19
4
4
3
4
4
4
4
4
31
96,8
20
Siswa 20
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
21
Siswa 21
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
22
Siswa 22
3
3
4
3
4
4
4
4
29
90,6
23
Siswa 23
3
3
4
3
4
4
4
4
29
90,6
24
Siswa 24
3
3
4
4
4
4
4
4
30
93,7
25
Siswa 25
3
4
3
4
4
4
3
3
28
87,5
26
Siswa 26
3
3
3
2
3
3
4
4
25
78,1
27
Siswa 27
3
3
2
3
3
3
3
3
23
71,8
28
Siswa 28
3
2
3
3
3
2
2
3
21
65,6
29
Siswa 29
3
3
3
3
4
4
3
4
27
84,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 228
30
Siswa 30
2
2
3
3
3
3
3
3
22
68,7
31
Siswa 31
3
3
3
3
4
4
4
4
28
87,5
32
Siswa 32
4
4
3
4
4
4
3
4
30
93,7
Jumlah
92
107
109
104
109
110
108
112
843
2633,3
Rata-rata
2,87
3,34
3,40
3,25
3,40
3,43
3,37
3,50
26,34
82,29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 229
Lampiran 22. Tabel Penskoran Minat Belajar Siswa TABEL PENSKORAN NILAI MINAT AWAL POST-TEST SIKLUS I Nama
Skor Tercapai
Siswa No
Nomor
Total 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bobot Soal
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
Siswa 1
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
57
71,2
2
Siswa 2
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
62
77,5
3
Siswa 3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
51
63,7
4
Siswa 4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
2
4
4
61
76,2
5
Siswa 5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
75,0
6
Siswa 6
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2
4
2
3
3
2
3
3
56
70,0
7
Siswa 7
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
53
66,2
8
Siswa 8
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
73,7
9
Siswa 9
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
4
3
4
3
2
3
3
52
65,0
Soal
Skor
Nilai
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230
10
Siswa 10
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
68
85,0
11
Siswa 11
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
57
71,2
12
Siswa 12
3
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
3
61
76,2
13
Siswa 13
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
1
3
2
58
72,5
14
Siswa 14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
57
71,2
15
Siswa 15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
75,0
16
Siswa 16
2
1
3
3
3
4
3
3
4
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
3
59
73,7
17
Siswa 17
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
2
2
2
4
2
3
2
2
2
3
53
66,2
18
Siswa 18
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
46
57,5
19
Siswa 19
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
56
70,0
20
Siswa 20
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
63
78,7
21
Siswa 21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
75,0
22
Siswa 22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
58
72,5
23
Siswa 23
3
2
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
66
82,5
24
Siswa 24
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
53
66,2
25
Siswa 25
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
55
68,7
26
Siswa 26
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
1
2
3
4
4
4
3
3
3
2
50
62,5
27
Siswa 27
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
59
73,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231
28
Siswa 28
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
57
71,2
29
Siswa 29
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
71,2
30
Siswa 30
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
57
71,2
31
Siswa 31
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
56
70,0
32
Siswa 32
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
54
67,5
Jumlah
2294,2
Rata-rata
71,69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232
TABEL PENSKORAN NILAI MINAT AKHIR POST-TEST SIKLUS II Nama Siswa No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Skor Tercapai
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bobot Soal
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19
3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3
3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Total Skor
Nilai
60 67 61 64 63 69 59 63 64 68 68 67 63 60 64 62 59 62 60
75,0 83,7 76,2 80,0 78,7 86,2 73,7 78,7 80,0 85,0 85,0 83,7 78,7 75,0 80,0 77,5 73,7 77,5 75,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Jumlah Rata-rata
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4
4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 68 64 75 54 60 63 66 59 65 58 73 66
86,2 85,0 80,0 93,7 67,5 75,0 78,7 82,5 73,7 81,2 72,5 91,2 82,5 2483 77,59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
Lampiran 23. Hasil Observasi Aspek Afektif Hasil Observasi Afektif Siklus I No
Nama Siswa
Nilai Siswa
Keterangan
Presentase siswa kategori tinggi
1
Siswa 1
68,7
Tinggi
2
Siswa 2
68,7
Tinggi
3
Siswa 3
75,0
Tinggi
4
Siswa 4
56,2
Sedang
5
Siswa 5
78,1
Tinggi
6
Siswa 6
65,6
Sedang
7
Siswa 7
68,7
Tinggi
8
Siswa 8
71, 8
Tinggi
9
Siswa 9
40,6
Sedang
10
Siswa 10
68,7
Tinggi
11
Siswa 11
37,5
Sedang
12
Siswa 12
71,8
Tinggi
13
Siswa 13
56,2
Sedang
14
Siswa 14
81,2
Tinggi
15
Siswa 15
53,1
Sedang
16
Siswa 16
75,0
Sedang
17
Siswa 17
43,7
Sedang
18
Siswa 18
71,8
Tinggi
19
Siswa 19
78,1
Tinggi
20
Siswa 20
78,1
Tinggi
21
Siswa 21
81,2
Tinggi
22
Siswa 22
78,1
Tinggi
23
Siswa 23
46,8
Sedang
24
Siswa 24
75,0
Tinggi
25
Siswa 25
68,7
Tinggi
26
Siswa 26
59,3
Sedang
X 100 % = 65,62 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Siswa 27
68,7
Tinggi
28
Siswa 28
46,8
Sedang
29
Siswa 29
78,1
Tinggi
30
Siswa 30
65,6
Sedang
31
Siswa 31
68,7
Tinggi
32
Siswa 32
68,7
Tinggi
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
Hasil Observasi Afektif Siklus II No
Nama Siswa
Nilai Siswa
Keterangan
1
Siswa 1
75,0
Tinggi
2
Siswa 2
71,8
Tinggi
3
Siswa 3
75,0
Tinggi
4
Siswa 4
68,7
Tinggi
5
Siswa 5
84,3
Tinggi
6
Siswa 6
81,2
Tinggi
7
Siswa 7
71,8
Tinggi
8
Siswa 8
75,0
Tinggi
9
Siswa 9
78,1
Tinggi
10
Siswa 10
71,8
Tinggi
11
Siswa 11
75,0
Tinggi
12
Siswa 12
81,2
Tinggi
13
Siswa 13
87,5
Tinggi
14
Siswa 14
93,7
Tinggi
15
Siswa 15
78,1
Tinggi
16
Siswa 16
87,5
Tinggi
17
Siswa 17
75,0
Tinggi
18
Siswa 18
93,7
Tinggi
19
Siswa 19
96,8
Tinggi
20
Siswa 20
100
Tinggi
21
Siswa 21
100
Tinggi
22
Siswa 22
90,6
Tinggi
23
Siswa 23
90,6
Tinggi
24
Siswa 24
93,7
Tinggi
25
Siswa 25
87,5
Tinggi
26
Siswa 26
78,1
Tinggi
27
Siswa 27
71,8
Tinggi
Presentase siswa kategori tinggi
X 100 % = 96,87 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Siswa 28
65,6
Sedang
29
Siswa 29
84,3
Tinggi
30
Siswa 30
68,7
Tinggi
31
Siswa 31
87,5
Tinggi
32
Siswa 32
93,7
Tinggi
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
Lampiran 24. Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Tabel Hasil Minat Awal Siswa X-F No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
Siswa
Presentase Siswa Kategori Tinggi
1
Siswa 1
71,2
Tinggi
2
Siswa 2
77,5
Tinggi
3
Siswa 3
63,7
Sedang
4
Siswa 4
76,2
Tinggi
5
Siswa 5
75,0
Tinggi
6
Siswa 6
70,0
Tinggi
7
Siswa 7
66,2
Sedang
8
Siswa 8
73,7
Tinggi
9
Siswa 9
65,0
Sedang
10
Siswa 10
85,0
Tinggi
11
Siswa 11
71,2
Tinggi
12
Siswa 12
76,2
Tinggi
13
Siswa 13
72,5
Tinggi
14
Siswa 14
71,2
Tinggi
15
Siswa 15
75,0
Tinggi
16
Siswa 16
73,7
Tinggi
17
Siswa 17
66,2
Sedang
18
Siswa 18
57,5
Sedang
19
Siswa 19
70,0
Tinggi
20
Siswa 20
78,7
Tinggi
21
Siswa 21
75,0
Tinggi
22
Siswa 22
72,5
Tinggi
23
Siswa 23
82,5
Tinggi
24
Siswa 24
66,2
Sedang
25
Siswa 25
68,7
Tinggi
26
Siswa 26
62,5
Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Siswa 27
73,7
Tinggi
28
Siswa 28
71,2
Tinggi
29
Siswa 29
71,2
Tinggi
30
Siswa 30
71,2
Tinggi
31
Siswa 31
70,0
Tinggi
32
Siswa 32
67,5
Tinggi
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel Hasil Minat Akhir Siswa X-F No
Nama
Nilai Siswa
Keterangan
Siswa
Presentase Siswa Kategori Tinggi
1
Siswa 1
75,0
Tinggi
2
Siswa 2
83,7
Tinggi
3
Siswa 3
76,2
Tinggi
4
Siswa 4
80,0
Tinggi
5
Siswa 5
78,7
Tinggi
6
Siswa 6
86,2
Tinggi
7
Siswa 7
73,7
Tinggi
8
Siswa 8
78,7
Tinggi
9
Siswa 9
80,0
Tinggi
10
Siswa 10
85,0
Tinggi
11
Siswa 11
85,0
Tinggi
12
Siswa 12
83,7
Tinggi
13
Siswa 13
78,7
Tinggi
14
Siswa 14
75,0
Tinggi
15
Siswa 15
80,0
Tinggi
16
Siswa 16
77,5
Tinggi
17
Siswa 17
73,7
Tinggi
18
Siswa 18
77,5
Tinggi
19
Siswa 19
75,0
Tinggi
20
Siswa 20
86,2
Tinggi
21
Siswa 21
85,0
Tinggi
22
Siswa 22
80,0
Tinggi
23
Siswa 23
93,7
Tinggi
24
Siswa 24
67,5
Tinggi
25
Siswa 25
75,0
Tinggi
26
Siswa 26
78,7
Tinggi
27
Siswa 27
82,5
Tinggi
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Siswa 28
73,7
Tinggi
29
Siswa 29
81,2
Tinggi
30
Siswa 30
72,5
Tinggi
31
Siswa 31
91,2
Tinggi
32
Siswa 32
82,5
Tinggi
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25. Hasil Post-test Siklus I
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26. Hasil Post-test Siklus II
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
259
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27. Hasil Observasi Afektif
264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28. Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa
268
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
277
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
279
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28. Hasil Kerja Siswa
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
286
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293