PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB SD NEGERI DENGGUNG PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Disusun Oleh: Primandani Kartika Dewi NIM. 091134044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN Motto “Yang Terus Menerus Kita Kerjakan Akan Menjadi Semakin Mudah—Bukan Karena Secara Alamiah Hal Itu Berubah, Tetapi Karena Kemampuan Untuk Melakukannya Telah Meningkat” —Ralph Waldo Emerson— “Semua Yang Terjadi Padaku Adalah Sebuah Pesan Yang Allah SWT Ingin Sampaikan, Aku Hanya Perlu Membacanya”
Karya ilmiah Sederhana ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT atas semua anugerah, kesempatan, dan segalanya yang telah Ia berikan; 2. Ibuku Sumiyati dan Ayahku Priyo Sejati tercinta kalianlah api semangat ku; 3. Kakakku Megawati Setyaningrum dengan pesan-pesannya; 4. Adikku Kurnia Destri Fajarriyanti yang selalu mengingatkanku; 5. Ibu Catur Rismiati dan Ibu Eny Winarti yang telah membantu hingga terciptanya skripsi ini; 6. Sahabatku yang selalu ada di sisiku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Juli 2013 Penulis
(Primandani Kartika Dewi) NIM: 091134044
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma nama : Primandani Kartika Dewi NIM
: 091134044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB SD NEGERI DENGGUNG PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Univesitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pengkajian data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 1 Juli 2013 Yang menyatakan,
Primandani Kartika Dewi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB SD NEGERI DENGGUNG PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN Primandani Kartika Dewi Universitas Sanata Dharma 2013 Setelah melakukan penelitian awal dengan menyebarkan kuesioner dan mempelajari dokumen terkait dengan siswa kelas VB SD Denggung, peneliti mengidentifikasi bahwa ada masalah perhatian dan prestasi belajar siswa. Masalah tersebut merupakan alasan untuk melakukan penelitian. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung pada mata pelajaran IPS. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013. Objek penelitian ini adalah perhatian dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perhatian pada penelitian ini adalah kuesioner dan lembar pengamatan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah soal pilihan ganda dan rubrik pengamatan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Media bagan digunakan sebagai media untuk meningkatkan perhatian siswa melalui pelibatan siswa dalam pembuatannya. Setelah penggunaan media bagan, terjadi kenaikan jumlah siswa yang tertarik pada suatu objek (dari kondisi awal 67.57% menjadi 83.78% dari jumlah total siswa 37); kenaikan jumlah siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek (dari 55.56% siswa menjadi 70.91% dari total siswa 36); dan kenaikan jumlah siswa yang memusatkan pikiran pada objek (dari 56.76% menjadi 83.78% dari total siswa 37). Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, siswa dilibatkan dalam membuat materi dalam bentuk bagan. Setelah menggunakan media bagan yang sudah dibuat siswa, ada kenaikan rata-rata kelas siswa sebesar 67.52 menjadi 78.33. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga meningkat dari kondisi awalnya 52.71 menjadi 70.27% dari total siswa 37. Kata kunci: Perhatian, Prestasi Belajar, Bagan, IPS
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING STUDENTS’ ATTENTION AND LEARNING ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCES FOR GRADE V STUDENTS VB OF SD NEGERI DENGGUNG USING CHART AS A LEARNING MEDIA Primandani Kartika Dewi Sanata Dharma University 2013 After conducting preliminary studies by distributing questionnaires and studying documents related with grade V students of SD Denggung, the researcher indicated that the students were struggling for their attention and learning achievement. These challenges became the rationale for doing this research. The research formulation for this study was: how to use chart as a learning media to improve the attention and learning achievement of grade V students of SD Denggung. This study was a classroom action research. The subject of the research was grade V students of SD Negeri Denggung in the academic year of 2012/2013. The object of this research was students’ attention and students’ learning achievement. The research instruments used were questionnaires and observation checklists. The research instruments used to measure the students’ learning achievement were multiple choice tests and observation rubrics. This classroom action research was conducted in two cycles. Charts were used as a learning media to increase students’ attention by means of involving the students in developing the media. After the charts were used as a learning media, the number of the students who were interested in objects increased from 67.57% to 83.78% of 37 students; the number of the students who responded to the objects increased from 55.56% to 70.91% of 36 students; and the number of the students who focused on the objects increased from 56.76% to 83.78% of 37 students. To increase students’ learning achievement, the students were involved in developing learning materials in the form of charts. After using the students’ charts, the grade average of the class increased from 67.52 to 78.33. The number of the students who could pass the benchmark also increased from 57.71% to 70.27 of 37 students. Keyword: attention, learning achievement, chart, IPS.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas semua anugrah serta kesempatan yang diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Negeri Denggung pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan Media Bagan”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini lahir dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Catur Rismiati, S.Pd., MA., Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Guru Dasar Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan dan motivasi sehingga terciptanya skripsi ini. 4. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pesan, dan motivasi sehingga terciptanya skripsi ini. 5. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., selaku dosen PGSD yang sedari awal memberikan dukungan kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 6. Dra. Sri Susilowati, M.Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri Denggung yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 7. Ari Trisnawati, S.Pd., selaku wali kelas VB SD Negeri Denggung yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 8. Siswa kelas VB dan VA SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 yang telah mau bekerja sama dengan baik sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Ibu, Bapak, Kakak, dan Adikku yang tiada habisnya memberi semangat dan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan. 10. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi Leli, Uswa, Vita, Ii’, Puje, Handoko, Mas Wahyu, Ipin, Dien, Vivin, Hema, Laura, Endah, Prima, Lia, Galih, Nurvita, Novita, Eka. 11. Teman-teman ku di PGSD Nila, Lusia, Melani, Helmi, Ika, Mbak Rani, Sindy, Okti dan semuanya yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu khususnya kelas B angkatan 2009. 12. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku Enri, Fitri, Kristina, Mb Tri, Mb Sri, Mb Ami, Olip, dan masih banyak lagi. Peneliti menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam skripsi yang dibuat ini. Namun peneliti berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian ilmiah. Peneliti
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul..................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................... ii Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii Motto dan Halaman Persembahan ...................................................................... iv Halaman Pernyataan Keaslian Karya .................................................................. v Halaman Persetujuan Publikasi ........................................................................... vi Abstrak ................................................................................................................ vii Abstract ............................................................................................................... viii Kata Pengantar .................................................................................................... ix Daftar Isi.............................................................................................................. xi Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii Daftar Gambar ..................................................................................................... xv Daftar Lampiran .................................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1.2. Pembatasan Masalah .................................................................................. 1.3. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 1.6. Batasan istilah ............................................................................................ BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori ............................................................................................... 2.1.1. Teori Belajar Piaget ................................................................................... 2.1.2. Perhatian .................................................................................................... 2.1.3. Prestasi Belajar .......................................................................................... 2.1.4. Media ......................................................................................................... 2.1.5. Hakikat IPS ................................................................................................ 2.1.6. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................................. 2.2. Penelitian Yang Relevan............................................................................ 2.3. Skema Penelitian Yang Relevan ................................................................ 2.4. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 2.5. Hipotesis Tindakan .................................................................................... BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 3.2. Setting Penelitian ....................................................................................... 3.3. Rencana Tindakan ..................................................................................... 3.3.1. Persiapan .................................................................................................... 3.3.2. Rencana Setiap Siklus................................................................................ 3.4. Indikator dan Pengukurannya ....................................................................
xi
1 7 8 8 8 9
11 11 13 18 21 25 29 33 39 39 41
42 44 45 45 46 49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 50 3.6. Instrumen Pengumpulan Data.................................................................... 51 3.6.1. Non Tes ...................................................................................................... 52 3.6.2. Tes.............................................................................................................. 56 3.7. Tabel Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ....... 58 3.8. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................... 59 3.8.1. Validitas ..................................................................................................... 59 3.8.2. Reliabilitas ................................................................................................ 76 3.9. Teknik Analisis Data ................................................................................. 78 3.10. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian...................................................................... 84 4.1.1. Siklus I ....................................................................................................... 86 4.1.2. Siklus II...................................................................................................... 92 4.2. Hasil Penelitian .......................................................................................... 97 4.2.1. Kualitas Proses........................................................................................... 97 4.2.2. Kualitas Hasil............................................................................................. 114 4.3. Pembahasan ............................................................................................... 125 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 147 5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 149 5.3. Saran .......................................................................................................... 149 DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 151 LAMPIRAN ........................................................................................................ 154
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38
Halaman Indikator dan pengukurannya ........................................................... 50 Kisi-Kisi Kuesioner .......................................................................... 52 Lembar Pengamatan Perhatian ......................................................... 53 Rubrik Penilaian Afektif Siklus I ..................................................... 54 Rubrik Penilaian Afektif Siklus II.................................................... 54 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I ........................................... 55 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II.......................................... 55 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I ............................... 57 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II .............................. 58 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik pengumpulan Data ........ 59 Validitas Secara Rasional Pada Silabus Siklus I .............................. 61 Validitas Secara Rasional Pada RPP dan Perangkatnya Siklus I ..... 62 Validitas Secara Rasional Pada Silabus Siklus II............................. 63 Validitas Secara Rasional Pada RPP dan Perangkatnya Siklus II .... 64 Validitas Rasional Item Pernyataan Kuesioner Indikator Tertarik Pada Suatu Objek ............................................................................. 65 Validitas Rasional Item Pernyataan Kuesioner Indikator Memusatkan pikiran pada suatu objek ............................................. 66 Deskripsi lembar pengamatan Sebelum dan Sesudah Validitas Rasional ............................................................................................ 67 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I............................... 69 Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I ...................................... 71 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ............................. 72 Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II..................................... 74 Hasil Uji Validitas Kuesioner .......................................................... 75 Hasil Validasi Kuesioner ................................................................. 76 Item Kuesioner yang Valid Setelah Validasi Empiris ...................... 76 Makna Korelasi ............................................................................... 77 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .................................... 77 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II................................... 78 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ....................................................... 78 Tingkat Penguasaan Kompetensi ..................................................... 80 Batas Nilai Perhitungan Tertarik Pada Suatu Objek ........................ 81 Batas Nilai Perhitungan Mengarahkan Reseptor Sensori Terhadap Objek ................................................................................ 81 Batas Nilai Perhitungan Memusatkan Pikiran Terhadap Suatu Objek ................................................................................................ 82 Jadwal Penelitian .............................................................................. 83 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 85 Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus I ........................ 90 Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus I ......................... 91 Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus II....................... 95 Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus II ........................ 96
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57
Hasil Kuesioner Tertarik pada Suatu Objek Siklus I ....................... 98 Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Pertama Siklus I.......................................... 100 Hasil Observasi Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Kedua Siklus I .................. 102 Hasil Kuesioner Memusatkan Pikiran pada Suatu Objek Siklus I ... 104 Perhatian Siswa Siklus I ................................................................... 105 Hasil Kuesioner Tertarik pada Suatu Objek Siklus II ...................... 106 Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Pertama Siklus II ................................... 108 Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Kedua Siklus II ...................................... 110 Hasil Kuesioner Memusatkan Pikiran pada Suatu Objek Siklus II ............................................................................................ 112 Perhatian Siswa Siklus II.................................................................. 113 Hasil Ulangan Siswa atau Nilai Kognitif ......................................... 115 Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I dan Siklus II .............................. 117 Nilai Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ........................................ 119 Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas VB Siklus I ............................... 121 Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas VB Siklus II.............................. 123 Data Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar siswa kelas VB SD N Denggung......................................................................... 126 Daftar Jumlah Nilai Pernyataan Kuesioner Indicator Tertarik Pada Suatu Objek ............................................................................. 129 Daftar Jumlah Nilai Deskriptor Indikator Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai Ke Arah Objek ................................................ 131 Daftar Jumlah Nilai Pernyataan Indikator Memusatkan Pikiran (Mental) Pada Suatu Objek .............................................................. 135
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Ilmu Pendukung IPS......................................................................... 26 Gambar 2 Skema Penelitian yang Relevan ....................................................... 39 Gambar 3 Siklus PTK model Kemmis dan Taggart.......................................... 43 Gambar 4 Grafik Peningkatan Ketertarikan Siswa Terhadap Objek ................ 127 Gambar 5 Bagan Siswa ..................................................................................... 128 Gambar 6 Grafik Peningkatan Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek .................................................................................. 129 Gambar 7 Ruang Perpustakaan ......................................................................... 133 Gambar 8 Grafik Peningkatan Memusatkan Pikiran Terhadap Objek.............. 134 Gambar 9 Grafik Peningkatan Rata-rata Kelas ................................................. 138 Gambar 10 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM ............... 138 Gambar 11 Bagan Siklus I .................................................................................. 140 Gambar 12 Bagan Siklus II ................................................................................. 140 Gambar 13 Bagan Buatan Siswa pada Siklus I ................................................... 142 Gambar 14 Bagan Buatan Siswa pada Siklus II.................................................. 142 Gambar 15 Komentar Siswa Bagan BPUPKI dan PPKI .................................... 143 Gambar 16 Komentar Siswa pada Bagan Perumusan Dasar Negara .................. 144 Gambar 17 Refleksi Siswa Menghormati Perjuangan Para Tokoh Pejuang (1) . 144 Gambar 18 Refleksi Siswa Menghormati Perjuangan Para Tokoh Pejuang (2) . 145
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD ............................................. 154 Lampiran 2 Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 155 Lampiran 3 Silabus Sebelum Validasi .............................................................. 156 Lampiran 4 Silabus Setelah Validasi................................................................. 161 Lampiran 5 RPP dan Perangkatnya Sebelum Validasi ..................................... 167 Lampiran 6 RPP dan Perangkatnya Setelah Validasi ........................................ 196 Lampiran 7 Validasi RPP dan Silabus Oleh Ahli.............................................. 254 Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 256 Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II ................................................................... 264 Lampiran 10 Kuesioner ....................................................................................... 270 Lampiran 11 Data Awal Siswa ............................................................................ 274 Lampiran 12 Hasil Siklus I.................................................................................. 280 Lampiran 13 Hasil Siklus II ................................................................................ 287 Lampiran 14 Foto-Foto Penelitian ...................................................................... 294
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pasal 1 ayat 1 undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 tahun
2003 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
(Depdiknas, 2003). Dengan kata lain, pendidikan merupakan tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Salah satu jalur pendidikan yang dapat dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka adalah melalui pendidikan formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan formal yang pertama adalah pendidikan dasar. Salah satu bentuk pendidikan dasar adalah sekolah dasar. Sekolah dasar adalah tempat bagi peserta didik khususnya umur 7-12 tahun untuk mengembangkan potensinya secara optimal bersama warga sekolah lainnya (Depdiknas, n.d.) Sekolah dasar merupakan awal bagi para peserta didik untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan awal untuk meningkatkan mutu pendidikan (Gora, 2010: 1). Mutu pendidikan dapat dicapai salah satunya dengan penggunaan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif dapat diciptakan melalui prinsip Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau biasa disebut PAKEM. PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student centered learning) dan menyenangkan (learning is fun) agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa di perintah dan tidak merasa terbebani atau takut (Rusman, 2010: 321). PAKEM dirancang sedemikian rupa untuk membuat siswa menjadi aktif dan suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan bukan hanya suatu kesenangan semata tanpa memiliki makna didalamnya. Kesenangan dalam pembelajaran yang lebih kepada rasa menikmati setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Menyenangkan menurut Rusman (2010: 13) adalah suasana belajar-mengajar yang membuat siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga curah waktu perhatiannya tinggi. Rusman juga menjelaskan bahwa pembelajaran yang menyenangkan ditandai dengan besarnya perhatian siswa terhadap tugas sehingga hasil belajar (tujuan pembelajaran) meningkat. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat terlihat dari tingkat perhatian siswa saat pembelajaran. Proses pembelajaran yang menyenangkan belum tercipta pada kelas VB SD Negeri Denggung. Jumlah siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 37 siswa. Hasil observasi yang dilakukan pada 21 Februari 2013 menunjukan bahwa siswa kurang mencurahkan perhatiannya pada pelajaran IPS. Pada saat observasi, guru menggunakan metode ceramah, penugasan, dan tanya jawab. Tugas yang diberikan kepada anak adalah mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Selain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
observasi peneliti juga memberikan kuesioner kepada siswa pada tanggal 16 Maret 2013. Hasil observasi dan penyebaran angket menunjukkan kurangnya perhatian siswa pada pelajaran IPS. Siswa dikatakan memiliki perhatian yang kurang karena dalam satu kelas hanya sebagian siswa yang menunjukan indikator seseorang yang memperhatikan. Indikator dari seseorang yang memperhatikan yaitu, 1) orang yang tertarik pada suatu objek; 2) mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek; dan 3) memusatkan pikiran (mental) pada objek. Objek perhatian dalam hal ini adalah pelajaran IPS. Hasil observasi dan penyebaran angket menunjukkan bahwa pada indikator yang pertama perhatian yaitu tertarik pada suatu objek, sebanyak 32.43% dari 37 siswa tidak menunjukkan ketertarikan terhadap mata pelajaran IPS. Sebanyak 44.44% siswa tidak mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dan sebanyak 43.24% siswa tidak memusatkan pikiran (mental) terhadap pelajaran IPS ketika pelajaran IPS berlangsung. Siswa tersebut sibuk dengan kegiatan sendiri seperti mengobrol, bermain-main dengan temannya, dan ada pula yang melamun saat pembelajaran berlangsung. Saat guru mengajukan pertanyaan, hanya 1- 3 murid yang menjawab pertanyaan guru. Data yang diperoleh peneliti diperkuat oleh informasi dari wali kelas bahwa siswa memang memiliki perhatian yang kurang. Wali kelas menyatakan bahwa perhatian murid kurang karena murid banyak berbincang dengan teman sebangku dan wajahnya terlihat tidak konsentrasi. Wali kelas menyebutkan terkadang ada anak yang mengganggu temannya saat pelajaran berlangsung. Selain itu, wali kelas juga menyebutkan bahwa anak-anak itu jika sekarang diajari, besok sudah lupa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan dokumentasi data yang ada di kelas VB SD Negeri Denggung. Data tersebut menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pelajaran IPS tahun ajaran 2010/2011 dan 2011/2012 adalah 70. Siswa dikatakan tuntas jika nilainya lebih dari atau sama dengan 70. Berdasarkan dokumentasi data nilai IPS tahun ajaran 2010/2011 dan 2011/2012 siswa kelas VB memiliki prestasi belajar yang rendah. Siswa yang tidak mencapai KKM pada semester 1 tahun ajaran 2010/2011 adalah 55.56% dan pada semester 2 sebanyak 27.04%. Pada semester 1 tahun 2011/2012 sebanyak 55.18% siswa tidak mencapai KKM dan pada semester 2 sebanyak 41.38%. Ratarata kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2010/2011 semester 1 adalah 63.22 dan pada semester 2 adalah 70.54. Pada tahun 2011/2012 rata-rata kelas semester 1 adalah 66.54 dan pada semester 2 adalah 69.76. Hasil observasi, penyebaran angket, dan dokumentasi data menunjukkan bahwa terdapat masalah mengenai perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan pemaparan masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 memerlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Selama proses observasi guru menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, tanya jawab, penugasan, dan presentasi. Kegiatan pembelajaran juga banyak dilakukan secara kelompok. Meskipun guru sudah menggunakan metode yang bervariasi, tetapi guru belum menggunakan media pembelajaran. Pada teori belajar Piaget, siswa umur 11 tahun atau kelas V SD masuk pada tahap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
operasional konkret (Suparno, 2012: 25). Tahap operasional konkret ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata atau konkret (Suparno, 2012: 70). Siswa belajar dengan hal-hal yang nyata atau konkret. Siswa membutuhkan media dalam pembelajaran IPS karena materi IPS kelas V abstrak. Media mampu mengurangi tingkat keabstrakan materi IPS. Selain membantu dalam proses pemahaman materi belajar, media juga mampu meningkatkan perhatian siswa. Hal tersebut dikatakan oleh Sudjana dan Riva’I (Kustandi, 2011: 25) yang menjelaskan bahwa media bermanfaat untuk menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi dasar kelas V sekolah dasar membahas tentang kisah perjuangan kemerdekaan masa lalu, peninggalan tokoh sejarah, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Materimateri tersebut membutuhkan media untuk membantu pemahaman siswa. Munadi (2010: x-xii) membagi media menjadi 4 yaitu media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia. Pemilihan media harus sesuai dengan karakteristik media itu sendiri dengan tuntutan tujuan dan karakteristik siswa (Munadi, 2010: 186). Materi IPS kelas V banyak membahas tentang masa lalu dan benda-benda yang sulit dilihat secara langsung oleh siswa. Miller (Munadi, 2010: 185) menyatakan tentang teori realisme yang menyatakan bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika digunakan bahan-bahan visual dan audio
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
visual yang mendekati realitas. Lebih banyak sifat bahan program media yang menyerupai realitas, makin mudah terjadi belajar. Mendasari pada materi IPS kelas V, peneliti melihat ada 3 media yang sesuai dengan materi IPS kelas V yaitu media gambar, media bagan, dan media mind map. Anitah (2010: 9) menjelaskan bahwa media gambar dapat membantu mempermudah pengertian peserta didik. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga peserta didik lebih mudah memahami apa yang dimaksud. Anitah (2010: 14) juga menjelaskan bahwa media bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata-kata. Sedangkan media mind map merupakan peta rute bagi ingatan yang mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran dan mewakili ide penting yang dapat membantu mempermudah dalam mengingat suatu pengetahuan (Buzan, 2008: 15). Di dalam media bagan dan mind map di dalamnya terdapat media gambar. Media bagan memiliki kelebihan dibandingkan dengan mind map yaitu media bagan memiliki lebih banyak variasi. Anitah (2010: 14-20) menjelaskan ada 11 macam jenis bagan. Kegiatan membuat bagan yang bervariasi akan membuat siswa tidak merasa bosan. Alasan lain peneliti memilih media bagan adalah karena IPS banyak membahas tentang waktu, kejadian, dan tokoh-tokoh. Banyaknya materi IPS dapat diatasi dengan media bagan, media bagan dapat membantu melukiskan keadaan waktu tertentu terjadi suatu proses (Anitah, 2010: 18). Media bagan akan membantu materi menjadi lebih jelas dan tersruktur karena dapat menyingkat materi yang banyak menjadi lebih sederhana. Prestasi belajar dapat meningkat dengan meringkas materi menjadi lebih sederhana dan jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Dengan alasan tersebut, peneliti menggunakan media bagan dalam usaha meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa. Dalam sebuah penelitian oleh Mas’udah (2009) terbukti bahwa media bagan mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa. Selain itu Sudirman (2008) dalam penelitiannya yang menunjukan bahwa metode yang bervariasi mampu meningkatkan perhatian siswa. Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Lailiyah (2011) dan Maryudani (2010) menyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian yang telah dilakukan tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS menggunakan media bagan. 1.2.
Pembatasan Masalah Penelitian ini terbatas pada peningkatan perhatian dan prestasi belajar pada
mata pelajaran IPS pada siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013. Standar kompetensi 2) menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi dasar 2.2) menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan 2.4) menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Materi persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI, PPKI, perumusan dasar negara, tokoh pejuang kemerdekaan, mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
melalui
pertempuran,
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian.
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.3.
8
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah yang dikaji adalah: 1.3.1. Bagaimana penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan perhatian IPS siswa kelas VB SD Negeri Denggung? 1.3.2. Bagaimana penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Negeri Denggung?
1.4.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk:
1.4.1. Mengetahui penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan perhatian IPS siswa kelas VB SD Negeri Denggung. 1.4.2. Mengetahui penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Negeri Denggung.
1.5.
Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru sekolah dasar dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran menggunakan media bagan untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa pelajaran IPS. 1.5.2. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai sarana untuk mengimplementasikan pengetahuan yang di dapat selama kuliah serta menambah pengetahuan dan pengalaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
peniliti, khususnya pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media bagan dalam peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa. 1.5.3. Bagi Siswa Penelitian ini membantu siswa menjadi lebih perhatian pada sumber belajar saat kegiatan pembelajaran dan meningkatnya prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran IPS. 1.5.4. Bagi Sekolah Meningkatnya perhatian dan prestasi belajar sekolah maka akan memberikan sumbangan bagi perbaikan mutu sekolah. Laporan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi para guru untuk menerapkan media bagan dalam proses pembelajaran.
1.6.
Batasan Istilah Seperti yang telah diuraikan di atas, berikut batasan istilah dari kegiatan
penelitian ini: 1.6.1. Perhatian Kemampuan memfokuskan pikiran pada satu hal dari berbagai rangsangan yang muncul. 1.6.2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil evaluasi yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar dan data berupa angka. 1.6.3. Media bagan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Media bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan atau kata-kata. 1.6.4. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat yang didalamnya terdapat ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab kedua dari penelitian ini membahas 3 sub bab utama yaitu kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Materi yang dibahas dalam bab ini merupakan dasar teori dan dasar berpikir peneliti melakukan penelitian. 2.1.
Kajian Teori Pada sub bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian seperti teori belajar Piaget, perhatian, prestasi belajar, media, IPS, dan Penelitian Tindakan Kelas. 2.1.1. Teori Belajar Piaget Teori belajar Piaget banyak dikenal dengan teori perkembangan kognitif atau teori perkembangan intelektual. Teori ini berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar yang dikemas dalam tahap-tahap perkembangan sejak lahir hingga dewasa (Suyono, 2011: 82). Teori perkembangan kognitif Piaget (Suyono, 2011: 83-84) dibagi dalam 4 periode utama. Tahap pertama adalah tahap sensori motor. Tahap ini berlangsung sejak lahir sampai sekitar usia 2 tahun. Mereka mengandalkan kemampuan sensorik dan motoriknya. Kemampuan yang dimiliki anak antara lain melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek disekitarnya, suka memperhatikan sesuatu lebih lama, dan mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya. Tahap kedua adalah pra-operasional. Tahap ini berlangsung sekitar 2-7 tahun. Saat ini kecenderungan anak untuk selalu
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
mengandalkan dirinya pada persepsinya tentang realitas sangatlah menonjol. Pada tahap ini anak memiliki sikap egosentris yang menonjol. Tahap ketiga adalah operasional konkret. Tahap in berlangsung sekitar 711 tahun. Pada kurun waktu ini pikiran logis anak mulai berkembang. Dalam usahanya
mengerti
tentang
alam
sekelilingnya
mereka
tidak
terlalu
menggantungkan diri pada informasi yang datang dari panca indera. Anak sudah mampu berpikir secara operasi konkret. Anak sering kali sudah dapat mengikuti logika atau penalaran, tetapi jarang mengetahui jika membuat kesalahan. Sesungguhnya anak telah dapat melakukan klasifikasi, pengelompokkan, dan pengaturan masalah tetapi belum sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya. Tahap yang terakhir adalah tahap operasional formal. Tahap ini berlangsung mulai 11 tahun dan seterusnya. Sejak tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, yaitu berpikir mengenai ide dan memikirkan alternative pemecahan masalah. Anak sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis, proporsional, serta menarik generalisasi secara mendasar. Umur 11 tahun adalah saat perpindahan dari operasional konkret menuju operasional formal, sehingga pada umur ini anak sudah mulai bisa menerima pembelajaran yang abstrak namun masih memerlukan bantuan dari benda yang konkret untuk pemahaman lebih mendalam. Setiap tahap dilalui oleh anak dengan cara yang tidak serempak. Terdapat anak yang lebih cepat melewati tahap-tahap tersebut atau bahkan lebih lambat. Kecepatan tersebut dipengaruhi oleh kematangan organis, sistem saraf, fisik, pengalaman anak dengan lingkungan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
interaksi sosial, dan cara anak mengembangkan self-regulasi untuk mencapai keseimbangan dalam pemikiranya (Suparno, 2012: 111). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V sekolah dasar. Siswa kelas V sekolah dasar kurang lebih berumur 11 tahun, umur tersebut masuk pada tahap operasional konkret. Ciri-ciri lain pada tahap operasional konkret juga dijelaskan oleh Suparno (2012: 25) yaitu pakai aturan yang jelas atau logis, memahami konsep reversible atau kekekalan. Pada tahap ini anak sudah bisa berpikir dengan logis namun masih terbatas pada benda-benda yang konkret, pemikiran itu belum diterapkan pada kalimat verbal, hipotesis, dan abstrak (Suparno, 2012; 87). 2.1.2. Perhatian Suherman (2005: 40) menjelaskan bahwa perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas mental. Hal ini diperkuat oleh Santrock (2007: 313) yang menjelaskan perhatian adalah mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental. Sternberg (2008: 58) juga mejelaskan tentang perhatian, perhatian adalah cara-cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indera, memori yang tersimpan dan oleh proses-proses kognitif kita yang lain. Stenberg menerangkan bahwa seseorang hanya akan memproses informasi tententu dari sekian banyak informasi yang dapat diterima oleh indera. Informasi yang terpilih akan diterima oleh indera, diingat, dan diproses oleh otak. Secara sederhana juga dijelaskan oleh Slameto (2010: 105) bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Sedangkan menurut Ormrod (2008: 277) perhatian adalah apa saja yang diperhatikan orang secara mental untuk dipindahkan ke memori kerja. Memori kerja adalah salah satu komponen memori yang menyimpan dan secara aktif memikirkan dan memproses sejumlah informasi yang terbatas. Memori atau ingatan (Santrock, 2007: 312) adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan encoding, penyimpanan, dan pengambilan kembali. Dalam kegiatan encoding seseorang membutuhkan perhatian. Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Perhatian akan mempermudah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Perhatian membuat seseorang memfokuskan kemampuan mental kepada stimuli yang menarik perhatian. Fokus yang ditajamkan ini meningkatkan kemungkinan seseorang menyerap dan memahami, sehingga dapat merespon dengan cepat dan seakurat mungkin pada stimuli tersebut. Seseorang akan lebih mampu mengingat informasi yang kita beri perhatian dari pada informasi yang kita abaikan (Sternberg, 2008: 59). Berdasarkan berbagai pengertian perhatian yang dipaparkan di atas, dapat dinyatakan bahwa perhatian adalah mengkonsentrasikan pikiran atau pemusatan aktivitas mental pada suatu rangsang dari sekian banyak rangsang yang ada di lingkungan sekitar yang dimasukkan ke memori kerja. Rangsang pada penelitian ini adalah guru, sumber belajar, atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Alport (1933) dalam Kuswana (2011: 222) mengungkapkan ada 2 macam perhatian, yaitu perhatian yang terfokus (selektif) dan perhatian terbagi. Perhatian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
yang terfokus adalah kemampuan untuk memilih beberapa data informasi dari suatu waktu. Perhatian terbagi adalah kemampuan untuk mengalokasikan perhatian pada dua atau lebih dari tugas-tugas secara serempak. 2.1.2.1.Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian Eysenck & Keane (Brown, 2007: 2) mengungkapkan bahwa perhatian dipengaruhi oleh difficulty task, practice, dan similarity. Difficulty task atau tugas yang sulit membuat siswa tertantang dan fokus untuk memahami suatu hal. Practice atau praktek membuat seseorang menjadi memperhatikan karena orang tersebut secara langsung terlibat pada suatu kegiatan atau hal. Sedangkan similarity mempengaruhi perhatian karena disitu seseorang memproses informasi dengan cara mencari persamaan dan perbedaan dengan hal-hal yang telah diketahui atau hal-hal yang menjadi perbandingan. Hal-hal yang mempengaruhi perhatian juga dijelaskan Slameto (2010: 106-107) bahwa perhatian dipengaruhi oleh hal-hal yang baru, hal-hal yang dianggap rumit, dan hal-hal yang dikehendakinya. Hal-hal yang baru dapat menarik perhatian siswa termasuk warna dan bentuk dari pada hal-hal yang sudah pernah ia alami atau lakukan. Hal-hal yang dianggap rumit akan menjadi fokus perhatian siswa selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan siswa tersebut. Orang juga akan memperhatikan hal pada apa yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2.1.2.2.Indikator perhatian Orang yang memiliki perhatian dicontohkan oleh beberapa tokoh. Salah satu tokoh bernama Omrord (2008: 277) menjelaskan contoh orang yang memberi perhatian pada saat membaca. Berikut penjelasannya, Memberikan atensi berarti mengarahkan tidak hanya reseptor sensori yang sesuai (di mata, telinga, ujung jari, dan sebagainya), tetapi juga pikiran pada apapun yang perlu dipelajari dan diingat. Bayangkan diri anda membaca buku teks untuk salah satu mata kuliah anda. Mata anda bergerak menyusuri tiap halaman, namun anda memikirkan sesuatu yang lain pada saat yang bersamaan-pertengkaran dengan seseorang teman barubaru ini, pekerjaan bergaji tinggi yang diiklankan di surat kabar, atau perut anda yang berbunyi. Apa yang akan anda ingat dari buku teks anda? Tidak ada sama sekali. Meskipun mata anda terfokus pada kata-kata dalam buku anda, secara mental anda tidak memperhatikan kata-kata tersebut. Kutipan di atas menjelaskan bahwa orang yang memperhatikan tidak hanya
mengarahkan reseptor indera seperti
indera penglihatan,
indera
pendengaran, dan indera peraba namun juga memusatkan pikirannya pada hal yang menjadi perhatiannya saat itu. Orang yang memberikan perhatian pada suatu objek dapat dilihat dari luar. Hal tersebut dijelaskan oleh Omrord yang menyebutkan bahwa memperhatikan berarti mengarahkan reseptor sensori ke objek yang menarik perhatian. Meskipun sudah mengarahkan sensori ke objek yang menarik perhatian, seseorang dikatakan memperhatikan jika di ikuti dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
proses secara mental. Kegiatan proses mental pada saat memperhatikan ini adalah pemusatan pikiran. Atkinson (2005: 226) juga menjelaskan tentang orang yang memberi perhatian pada suatu objek. Berikut penjelasan Atkinson, Bila suatu stimulasi menarik perhatian kita, kita biasanya melakukan gerakan badan tertentu yang membangkitkan resepsi. Bila terdapat stimulus visual kita gerakkan kepala dan mata sehingga bayangan jatuh pada bintik kuning. Anak mata kita akan mengembang sementara untuk memungkinkannya lebih banyak cahaya masuk ke dalam mata, dan otot lensa bekerja untuk membawa bayangan dengan jelas ke dalam fokus. Bila terdapat stimulus auditoris yang lemah, kita mungkin menekukkan tapak tangan dibawah telinga atau mengarahkan telinga ke arah suara, menahan badan kita agar dapat membangkitkan resepsi. Gerakan badan ini disertai perubahan fisiologis tertentu. Reaksi fisiologis yang terjadi sebagai respon pada perubahan stimulus yang ada disekitarnya membentuk suatu pola yang ajeg. Atkinson menjelaskan bahwa jika terdapat hal yang menarik perhatian seseorang
maka
ia
akan
melakukan
gerakan-gerakan
tertentu
untuk
membangkitkan resepsi. Seseorang akan berusaha menangkap rangsang lebih baik lagi dengan cara mata dilebarkan atau menekuk daun telinga agar suara dapat diterima dengan lebih baik. Penjelasan Atkinson tersebut menunjukkan bahwa seseorang memberi perhatian pada suatu objek karena objek tersebut menarik bagi orang tersebut. Jadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
seseorang yang memperhatikan itu tertarik pada objek yang diperhatikan. Selain itu, penjelasan Atkinson juga menyebutkan bahwa orang yang memperhatikan menunjukan suatu reaksi fisiologis atau reaksi secara fisik. Dari keterangan tersebut, seseorang yang perhatian pada suatu objek dapat dilihat oleh orang lain. Orang lain bisa melihat apakah orang tersebut memperhatikan atau tidak adalah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut. Berdasarkan penjelasan Atkinson dan Ormrod di atas, orang yang memperhatikan ditunjukkan dari orang yang tertarik pada suatu objek, mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek, dan memusatkan pikiran (mental) pada objek. Seseorang yang tertarik pada suatu objek artinya ia memiliki keinginan untuk mengenal atau memahami objek tersebut. Reseptor sensori yang diarahkan ke objek adalah reseptor sensori seperti mata, telinga, kulit (peraba), atau reseptor sensori lain yang dapat membantu sesorang untuk menerima dan mendapatkan informasi tentang suatu objek yang menarik perhatian. Memusatkan pikiran adalah salah satu cara memproses atau memasukkan informasi yang ia terima atau dapatkan. Memusatkan pikiran pada objek tertentu dilakukan dengan tidak menghiraukan objek diluar materi. Objek pada penelitian ini adalah objek-objek yang berhubungan dengan proses pembelajaran, misalnya materi, guru, buku, media, dan alat-alat pembelajaran. 2.1.3. Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Belajar menurut Winkel dalam Gora (2010: 16) adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikapsikap. Slameto (2010: 2) memperkuat pernyataan Winkel dengan mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan atau dikerjakan (2007: 895). Arifin (2009: 12) menyatakan prestasi belajar adalah hal yang berkenaan dengan aspek pengetahuan. Hal tersebut juga dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai angka yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan kedua pernyataan itu dapat dirumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dinyatakan dalam tes. Prestasi belajar dapat ditentukan melalui tes yang diberikan oleh guru. 2.1.3.1.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Slameto menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor-faktor intern dan faktor-faktor ekstern. Dalam faktor intern dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan (Slameto, 2010: 54-55). Hal yang berpengaruh dalam belajar dari faktor jasmani adalah adanya kesehatan dan cacat tubuh. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. Sedangkan bagi orang yang memiliki cacat tubuh secara fisik maka ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
akan belajar dengan cara yang berbeda dengan orang lain yang tidak memiliki cacat tubuh secara fisik. Faktor kelelahan berpengaruh pada belajar siswa. Siswa yang kelelahan fisik maupun pikiran karena banyak memikirkan masalah yang sangat berat akan membuat siswa sulit berkonsentrasi. Dilihat dari faktor psikologis, belajar dipengaruhi oleh intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan (Slameto, 2010: 55-59). Faktor-faktor ekstern atau faktor dari luar diri siswa juga berpengaruh pada belajar siswa. Ada 3 hal dari luar diri siswa yang berpengaruh dalam belajar yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Cara keluarga mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan yang mendukung adalah hal-hal yang berpengaruh dalam belajar anak. Pengaruh belajar dari sekolah adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah (Slameto, 2010: 64-69). Faktor luar dari masyarakat sendiri dipengaruhi oleh 4 hal, yakni kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010: 70-72). Masyarakat berpengaruh pada belajar siswa karena siswa merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Penelitian ini berfokus pada faktor yang mempengaruhi belajar dari segi psikologis yaitu perhatian. Maka pembahasan kali ini akan lebih banyak pada pengaruh perhatian terhadap belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh perhatian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Semakin tinggi tingkat perhatian siswa maka semakin baik prestasi belajar siswa. Hal tersebut dipertegas oleh Slameto (2010: 56) yang mengungkapkan bahwa untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Gora (2010: 13) juga menyatakan bahwa menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti menaikkan hasil belajar. 2.1.4. Media Media bagan merupakan salah satu dari media pembelajaran. Sub bab ini membahas tentang media bagan namun sebelumnya akan di bahas tentang media pembelajaran terlebih dahulu. 2.1.4.1.Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat yang membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi, 2011: 9). Ada 4 kegunaan media pembelajaran yang dijelaskan oleh Sadiman (2009: 1718). Kegunaan yang pertama, media mampu memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). Kedua, media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita gambar, film bingkai, film, atau model; objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar; gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography; kejadian atau peristiwa dimasa lampau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal; objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain; dan konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain. Ketiga, penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar; memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan; memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan minatnya. Keempat, setiap siswa memiliki sifat yang unik, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda tetapi kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa. Oleh karena itu guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah tersebut juga dapat diatasi dengan media pendidikan karena media pendidikan dapat memberikan perangsang yang sama; menyamakan pengalaman; dan menimbulkan persepsi yang sama. Secara singkat Sudjana dan Riva’I (Kustandi, 2011: 25) juga mengemukakan empat manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa. Pertama, media pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Ketiga, media membuat metode mengajar akan lebih bervariasi, jadi tidak hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Keempat, media membuat siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain. 2.1.4.2.Media Bagan Anitah (2010: 14) mengungkapkan media bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Kustandi (2011: 48) juga menyatakan bahwa bagan merupakan media yang berisi tentang gambargambar, keterangan-keterangan, daftar-daftar, dan sebagainya. Fungsi dari media bagan adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi (Kustandi, 2011: 48). Kustandi juga menyebutkan bahwa bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagian secara jelas dan sederhana, antara lain perkembangan, perbandingan, dan struktur organisasi. Anitah (2010: 14-20) menjelaskan ada 11 macam bagan sebagai media pembelajaran. Pertama, bagan organisasi yaitu bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi. Kedua, bagan bergambar, yaitu bagan yang disampaikan dalam bentuk lukisan atau gambar. Ketiga, bagan perbandingan dan perbedaan, yaitu bagan yang menunjukan perbandingan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
perbedaan sesuatu yang ditunjukan dengan lukisan dan kata-kata. Keempat, bagan pandangan tembus mata, yaitu bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu benda. Kelima, bagan keadaan, yaitu bagan yang menerangkan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukuran. Keenam, bagan terurai, yaitu bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula. Ketujuh, bagan petunjuk, yaitu bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. Kedelapan, bagan waktu, yaitu bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadi suatu proses. Kesembilan, bagan pertumbuhan, yaitu bagan yang menerangkan hubungan antara fakta-fakta. Kesepuluh, bagan skematik, yaitu bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Kesebelas, bagan lembaran balik, yaitu susunan gambar-gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan kecil. Sedangkan Sadiman (2009: 36) membagi bagan menjadi dua garis besar, yaitu bagan yang menyajikan pesan secara bertahap dan bagan yang menyajikan pesannya sekaligus. Bagan yang menyajikan pesan secara bertahap antara lain bagan tertutup (hiden chart) dan bagan balikan (flip chart). Bagan tertutup menyajikan pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam suatu bagan, misalnya bagan digolongkan menjadi poin-poin penting, setiap poin kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Pada saat penyajian satu per satu tutup itu dibuka. Berbeda dengan bagan tertutup, bagan balikan menyajikan setiap informasi. Bagan balikan dapat dipakai apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukan dalam selembar chart.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Bagian-bagian dari pesan tersebut ditulis atau dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu. Bagan yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, yaitu bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart), stream chart. Bagan pohon dipakai untuk menunjukan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas atau keturunan. Bagan arus menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Bagan garis waktu menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Stream chart menyajikan pesan dari berbagai macam hal yang pada ujung akhirnya menyimpul atau menuju ke suatu hal yang sama (Sadiman, 2009: 37). Media bagan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah bagan garis waktu, bagan terbalik, dan bagan skematik atau bagan arus. Bagan-bagan tersebut dipilih karena ketiganya sesuai materi IPS yang diajarkan. Materi IPS banyak berhubungan dengan dengan tokoh-tokoh, kejadian, dan peristiwa berdasarkan waktu kejadian. 2.1.5. Hakikat IPS Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran Ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009: 7). Menurut Sumantri dalam Supardi (2011: 182), Pendidikan IPS disekolah adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Gambar 1: Ilmu Pendukung IPS (Sapriya, 2009: 21)
Pendidikan IPS untuk pendidikan dasar dan menengah sumber bahannya adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan dalam tingkat universitas, hanya karena pertimbangan tingkat kecerdasan, kematangan jiwa peserta didik, maka
bahan
pendidikannya
disederhanakan,
diseleksi,
diadaptasi,
dan
dimodifikasi untuk tujuan institusional Dikdasmen (Saidiharjo dalam Supardi, 2011: 184). Pasal 37 UU Sisdiknas tahun 2003 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat IPS yang merupakan ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan dan sebagainya (Supardi, 2011: 188). Pengertian IPS di masing-masing tingkat persekolahan berbeda. Istilah IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat sebagai disiplin ilmu karena yang dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik (Sapriya, 2009: 20). Paparan di atas menunjukkan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial (seperti Sejarah, Geografi, Ekonomi, dll), psikologi, filsafat, ideologi negara dan agama. IPS untuk SD memiliki materi yang lebih sederhana karena disesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan kematangan jiwa peserta didik. 2.1.5.1.Tujuan IPS Pemerintah menjadikan IPS menjadi mata pelajaran wajib tentu memiliki tujuan yang baik. Tujuan IPS juga dijelaskan oleh Mutakin (Supardi, 2011: 185) yaitu untuk mengembangkan siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan IPS untuk sekolah dasar menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 (Sapriya, 2009: 194-195) adalah sebagai berikut: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
kemanusiaan
sosial
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Salah satu misi pokok IPS adalah mampu mengingatkan generasi pada sejarah bangsa-bangsa beradap (Sapriya, 2009: 105). Bung Karno pernah mengatakan bahwa “hanya bangsa yang besar yang menghormati jasa-jasa para pahlawan”. Melalui IPS siswa mengetahui perjuangan para pahlawan dalam usaha mencapai atau mempertahankan kemerdekaannya dan membuat mereka memahami bagaimana cara menghormati jasa para pahlawan. 2.1.5.2.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Telah
dijelaskan
sebelumnya
bahwa
tujuan
IPS
adalah
untuk
mengembangkan siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dibuat sebagai acuan untuk mencapai tujuan tersebut. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Perancangan kegiatan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian (Sapriya, 2009: 208). Standar Kompetensi kelas V sekolah dasar dibagi menjadi 2 yaitu menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
serta kegiatan ekonomi di Indonesia dan menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Setiap standar kompetensi dibagi lagi menjadi kompetensi dasar. Standar kompetensi 1 dibagi menjadi 5 kompetensi dasar yaitu 1.1 mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia; 1.2 menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa HinduBudha dan Islam di Indonesia; 1.3 mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta atau atlas atau globe dan media lainnya; 1.4 menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia; 1.5 mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Standar kompetensi 2 dibagi menjadi 4 kompetensi dasar yaitu 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang; 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia; 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan; 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Kompetensi dasar yang menjadi penelitian ini adalah kompetensi dasar 2.2 dan 2.4. KD tersebut menjadi objek penelitian ini karena sesuai saran yang diberikan oleh guru dan menyesuaikan waktu penelitian yang dimiliki peneliti dan guru. 2.1.6. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan. Secara lebih lanjut akan dijelaskan tentang penelitian tindakan kelas dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2.1.6.1.Pengertian PTK Penelitian tindakan kelas atau yang biasa disebut PTK merupakan salah satu penelitian dari penelitian pendidikan. Lewin (Arifin, 2009: 96) menyatakan PTK merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalaman berkolaborasi dengan guru lain (kompetensi profesional). Sedangkan menurut Arifin (2009: 98) sendiri PTK adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Natawijaya dalam Muslich (2009: 8) juga menjelaskan PTK, menurut Natawijaya PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. Dari ketiga pendapat yang dituliskan di atas, dapat dikatakan bahwa PTK adalah suatu tindakan penelitian dengan memberi tindakan nyata yang bertujuan memperbaiki keadaan atau situasi kelas. 2.1.6.2.Tujuan PTK Tujuan PTK dinyatakan secara ringkas oleh Muslich (2009: 10) yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam pemecahan permasalahan dikelas. Sedangkan tujuan PTK menurut Arifin (2009: 100) adalah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tujuan PTK adalah untuk (a) memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan LPTK, (b) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas, (c) meningkatkan kemampuan dan layanan professional guru dan tenaga kependidikan, (d) mengembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif untuk meningkatkan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainabel), (e) meningkatkan dan mengembangkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK, dan (f) meningkatkan kerja sama professional di antara guru dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK. Berdasarkan tujuan PTK yang telah disebutkan di atas maka tujuan PTK secara umum adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan dari berbagai sisi. 2.1.6.3.Karakteristik PTK Karakteristik PTK dijelaskan oleh Muslich (2009: 12-13) yang pertama masalah PTK berawal dari guru, PTK bukan penelitian yang disarankan oleh pihak lain kepada guru, melainkan muncul dari dalam guru sendiri yang merasakan adanya masalah. Guru yang merasakan ada masalah di kelasnya ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah penelitian yang disebut PTK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Kedua, Tujuan PTK adalah memperbaiki pelajaran. PTK membuat guru berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadikan proses pembelajaran terganggu. Ketiga, PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif. Guru tidak harus sendirian dalam upaya memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Namun, dapat anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK maupun dengan teman sejawat. Keempat, PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu, pemakaian media dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya. Terakhir, PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal tersebut dapat terjadi karena setelah anda meneliti kegiatan sendiri di kelas anda dengan melibatkan siswa, anda akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktek pembelajaran. Dengan demikian, anda dapat membuktikan apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tidak di kelas. Anda juga dapat mengadaptasi atau mengadopsi teori tersebut untuk diterapkan di kelas agar pembelajarannya efektif dan efisien, optimal serta fungsional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.
33
Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini salah satunya adalah
penelitian oleh Mas‘udah (2009). Ia telah melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Upaya Meningkatkan Perhatian dan Hasil Belajar dengan Media Visual (Gambar dan Bagan) pada Mata Pelajaran IPS Sejarah Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Gondanglegi“. Tujuan dari penelitian ini untuk 1) mendeskripsikan perhatian siswa setelah digunakan media visual (gambar dan bagan) pada mata pelajaran IPS Sejarah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Gondanglegi, 2) mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah digunakan media visual (gambar dan bagan) pada mata pelajaran IPS Sejarah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Gondanglegi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VII C di SMP Negeri 2 Gondanglegi. Jenis data yang dikumpulkan adalah hasil observasi perhatian siswa yang didukung catatan lapangan dan nilai hasil belajar dari tes. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penggunaan media visual (gambar dan bagan) dapat meningkatkan perhatian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS Sejarah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Gondanglegi. Pada observasi awal, diperoleh data persentase perhatian siswa sebesar 67%. Selain itu rata-rata hasil belajar yang diperoleh kelas VII C adalah 74.13, masih di bawah SKM yang ditentukan sekolah yaitu 75. Pada siklus I setelah digunakan media visual (gambar dan bagan) pada pembelajaran, rata-rata persentase perhatian siswa meningkat menjadi 78%. Pada siklus II rata-rata persentase perhatian siswa lebih meningkat menjadi 79.3%. Siswa menjadi lebih aktif,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
tertarik, dan antusias dalam pembelajaran IPS sejarah. Demikian pula pada hasil belajar mata pelajaran IPS Sejarah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Gondanglegi setelah menggunakan media visual (gambar dan bagan) juga mengalami peningkatan. Data awal menunjukan bahwa nilai rata-rata sebesar 74.13. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 78.58 dan pada siklus II menjadi 80.29. Lailiyah
(2012)
juga
telah
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Menerapkan Model Pembelajaran Peta Konsep pada Siswa Kelas V MI Roudlotul Banat Sladi Kejayan Pasuruan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan peta konsep materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia; 2) aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan Peta Konsep materi perjuangan mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia;
3)
hasil
belajar
IPS
dengan
menggunakan peta konsep materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia bagi siswa kelas V MI Roudlotul Banat Sladi Kejayan Pasuruan. Peta Konsep adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengungkapkan konsep agar membantu mempermudah pemahaman seseorang dengan berbentuk proposisi-proposisi yang merupakan dari dua atau lebih konsepkonsep yang dihubungkan dengan kata-kata sehingga mempunyai arti lengkap. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Roudlotul Banat Sladi yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 6 laki-laki. Instrumen penelitian ini adalah RPP, LKS, pedoman wawancara, lembar tes, catatan lapangan, dan dokumetasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran peta konsep menunjukkan peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata hasil belajar sebelum tindakan adalah 48.67, nilai tersebut kurang dari KKM yang ditetapkan disekolah yaitu 65. Pada siklus I rata-rata skor belajar siswa naik menjadi 58.33 sedangkan pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 75.33. Selain itu 13 dari 15 siswa telah mencapai KKM atau sebesar 80% siswa telah mencapai ketuntasan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan sebagai berikut: 1) penerapan pembelajaran IPS dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan model Peta Konsep yang direncanakan; 2) dalam proses pembelajaran aktifitas siswa meningkat terbukti Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata aktifitas siswa meningkat pada siklus I 40.81 dan pada siklus II menjadi 57.49; 3) hasil belajar IPS siswa di kelas V MI Roudlotul Banat Sladi mengalami peningkatan yang signifikan. Selain dari karya ilmiah di atas, terdapat artikel penelitian dengan judul “Usaha Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SD Negeri Karet Tengsin 15 Pagi Terhadap Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran yang Bervariasi” yang susun oleh Sudirman dan Mahabrata (2008). Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Karet Tengsin 15 Pagi Jakarta Pusat. Alasan peneliti melakukan penelitian tersebut karena banyak siswa yang menunjukan perilaku yang tidak digharapkan saat pembelajarn yakni kurang perhatian di dalam proses pembelajaran. Perilaku itu antara lain bergurau, bercakap-cakap, melamun, dan sejenisnya yang merupakan
perilaku
diluar
konteks
pembelajaran.
Peneliti
mencoba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
menyelesaikan masalah yang ada dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karet Tengsin 15 Pagi Jakarta Pusat dengan jumlah siswa 34 yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Siklus I menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Siklus II juga menggunakan metode yang sama dengan siklus I. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan tes. Teknik analisis data menggunakan perbandingan data jumlah kasus perilaku siswa yang tidak memperhatikan pada tahap pra-PTK dan pada setiap siklus PTK. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran secara bervariasi dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran IPA. Hal tersebut terbukti dari data pra-PTK yang tercatat ada 24 kasus perilaku yang tidak memperhatikan sedangkan pada siklus I ada 14 kasus perilaku tidak memperhatikan dan pada siklus ke II ada 12 kasus tidak memperhatikan. Maryudani (2010) juga telah melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar dalam Mata Pelajaran IPS dengan Teknik Mind Mapping Siswa Kelas V SDK Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Tujuan dari penelitian yang dilakukannya adalah untuk mengetahui apakah teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar mendeskripsikan perjuangan para tokoh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
pejuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia (Sejarah) dan mengenal keragaman alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu Indonesia dengan menggunakan peta, globe, atlas, dan media lainnya (Geografi). Dari data dokumentasi prestasi belajar siswa kelas V SDK Kintelan tahun ajaran 2008/2009, sebanyak 81% siswa nilainya dibawah KKM dan nilai rata-rata dari 21 siswa adalah 50,42. KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 60. Maryudani mencoba mengatasi masalah prestasi belajar menggunakan teknik mind mapping. Mind mapping adalah suatu teknik yang mempermudah mengingat pelajaran dengan cara memilah, menyusun, dan mengulang materi pelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Kintelan tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 32 siswa. Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes tulis. Instrumen penelitian ini adalah RPP, LKS, pedoman wawancara, lembar tes, catatan lapangan, dan dokumetasi. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran peta konsep menunjukkan peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata hasil belajar sebelum tindakan adalah 48.67 nilai tersebut kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM yang ditetapkan disekolah adalah 65). Pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 69 dengan 65.6% siswa nilainya di atas KKM. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai hasil belajar siswa menjadi 70 dengan 84.75% siswa nilainya di atas KKM. Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
siswa pada kompetensi dasar mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia (Sejarah) dan mengenal keragaman alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu Indonesia dengan menggunakan peta, globe, atlas, dan media lainnya (Geografi). Penelitian yang relevan yang telah dipaparkan di atas merupakan salah satu alasan peneliti dalam melakukan penelitian. Setiap penelitian yang telah dipaparkan di atas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang relevan menunjukkan bahwa perhatian dan prestasi belajar bisa ditingkatkan. Penelitian yang relevan juga menunjukkan bahwa media bagan dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa. Penjelasan lebih sederhana tentang hubungan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan ini dapat dilihat pada gambar 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3.
39
Skema Penelitian yang Relevan Gambar 2: Skema Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang perhatian pada siswa SD oleh Sudirman dan Mahabrata tahun 2008
Penelitian tentang perhatian dan hasil belajar pada siswa SMP oleh mas’udah tahun 2009.
Penelitian tentang prestasi belajar pada siswa SD oleh Maryudani tahun 2010
Penelitian tentang peningkatan hasil belajar pada siswa SD oleh Riris tahun 2011
Penelitian tentang perhatian dan prestasi belajar pada siswa sekolah dasar kelas V
2.4.
Kerangka Berpikir Perhatian mempengaruhi prestasi belajar anak. Hal tersebut dijelaskan oleh
Gora (2010: 13) yaitu dengan tingginya waktu curah perhatian terbukti menaikkan hasil belajar. Dalam PAKEM, pembelajaran yang menyenangkan mampu meningkatkan waktu curah perhatian siswa. Media bagan merupakan cara yang digunakan peneliti untuk membuat pelajaran menjadi menyenangkan dan membuat siswa lebih perhatian. Pada pembelajaran ini, media bagan digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
dengan melibatkan siswa secara langsung caranya dengan meminta siswa sendiri yang membuat bagan. Media bagan dapat membuat informasi yang disajikan menjadi lebih sederhana dan tertata. Penataan informasi juga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh pernyataan Mandler dalam Santrock (2007: 319), Semakin tertata informasi yang anda sajikan, semakin mudah murid anda mengingatnya. Ini terutama berlaku jika anda menata informasi secara hirarkis atau menjelaskannya. Juga jika anda mendorong murid untuk mengorganisasikan informasi, mereka seringkali akan mengingat dengan lebih baik ketimbang jika anda tidak memberi instruksi tentang penataan ini (1980). Penataan merupakan salah satu cara dalam pemrosesan informasi. Semakin tertata informasi akan semakin mudah siswa mengingat. Media bagan membantu siswa menata informasi sehingga membuat pelajaran IPS menjadi lebih sederhana. Berdasarkan hasil observasi, penyebaran angket dan dokumentasi data di kelas VB SD Negeri Denggung, siswa memiliki perhatian dan prestasi belajar IPS yang rendah. Peneliti mencoba mengatasi masalah rendahnya perhatian dan prestasi belajar siswa di kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 dengan media bagan. Peneliti menggunakan media bagan untuk mengatasi masalah karena sebelumnya Mas’udah (2009) telah melakukan penelitian menggunakan media bagan. Mas’udah berhasil meningkatkan perhatian dan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
belajar menggunakan media bagan. Selain dari penelitian yang telah dilakukan, teori-teori yang dipaparkan penulis mengasumsikan bahwa media bagan dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013.
2.5.
Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dibuat berdasarkan rumusan masalah yang dibuat.
2.5.1. Media bagan untuk meningkatkan perhatian siswa kelas VB SD Negeri Denggung digunakan dengan cara membuat suatu kegiatan pembelajaran yang menuntut perhatian siswa yaitu tertarik pada suatu objek, mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai pada objek, dan memusatkan pikiran yang sesuai ke arah objek. Kegiatan tersebut dibuat dengan membuat siswa praktek secara langsung untuk membuat bagan. 2.5.2. Media bagan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung digunakan dengan cara membuat suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam membuat bagan dan membuat materi pembelajaran yang dipelajari dalam satu siklus ke dalam bentuk bagan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan, setting penelitian, rencana tindakan, indikator dan pengukurannya, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, dan jadwal penelitian, berikut penjelasan lebih lanjut. 3.1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang bersifat reflektif, yang dilakukan sendiri oleh pendidik (guru) yang berupa tindakan praktis dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pendidikan, antara lain proses dan hasil pembelajaran, dan profesionalitas pendidik (Purnomo, 2008: 51). Tujuan dari PTK adalah meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran dikelas. Selain itu PTK juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan. PTK ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Model ini dikembangkan oleh Sthepen Kemmis dan Robbin Mc Taggart tahun 1988. Mereka menggunakan empat komponen penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu siklus yang saling terkait. Langkahlangkah siklus tersebut dituangkan dalam gambar berikut;
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Gambar 3: Siklus PTK model Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2010: 17)
Ada empat langkah penting dalam penelitian tindakan yang dijelaskan oleh Sukardi (2003: 212-214), berikut penjelasannya: 1. Rencana Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan dalam penelitian sebaiknya menekankan pada sifat-sifat strategi yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. 2. Tindakan Langkah tindakan harus terkontrol secara seksama. Tindakan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis dan terencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
3. Observasi Observasi
pada
penelitian
tindakan
mempunyai
fungsi
mendokumentasikan tindakan yang diberikan kepada subjek. Oleh karena itu, observasi harus mempunyai beberapa macam unggulan seperti memiliki orientasi prospective, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang dan masa yang akan datang. 4. Reflektif Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu, dan hambatan yang muncul dalam perencanaan tindakan strategi. Hasil refleksi ini penting untuk melakukan tiga kemungkinan yang terjadi dalam perencanan semula terhadap suatu subjek penelitian, yaitu diberhentikan, modifikasi, atau dilanjutkan ke tingkatan atau daur selanjutnya.
3.2.
Setting Penelitian Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, dan waktu penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Denggung yang terletak di Jl. Candi Gebang, Bangunrejo, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2. Subjek Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Denggung kelas VB tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa. Terdiri dari 19 siswa lakilaki dan 18 siswa perempuan. 3.2.3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD N Denggung pada mata pelajaran IPS menggunakan media bagan. 3.2.4. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari- April tahun 2013.
3.3.
Rencana Tindakan Rencana penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap 1 siklus
dilakukan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 2 x 35 menit. Evaluasi atau tes tulis diadakan setiap akhir siklus. 3.3.1. Persiapan Persiapan untuk penelitian ini dimulai dari pemilihan sekolah yang digunakan untuk penelitian. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas VB untuk melakukan penelitian setelah menentukan sekolah yaitu di SD Negeri Denggung. Setelah mendapat izin, peneliti melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi data kelas. Setelah mengetahui keadaan siswa peneliti merumuskan masalah yang ada di kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013. Kemudian peneliti menyusun proposal penelitian dan mengkaji standar kompetensi, kompetesi dasar, dan materi pokoknya juga menyusun rencana penelitian setiap siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
3.3.2. Rencana Setiap Siklus Setelah melakukan persiapan, maka dilakukan rencana tindakan kelas sebagai berikut: 3.3.2.1. Siklus I Tindakan yang digunakan untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar Siklus I adalah media bagan. Berikut rencana tindakan pada siklus I. 1.
Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan untuk penelitian ini dimulai dari penyusunan
silabus, RPP, LKS, materi ajar, instrumen penilaian, dan instrumen pengumpulan data yaitu rubrik pengamatan perhatian, kuesioner, dan soal evaluasi. Setelah semua instrumen yang dibutuhkan untuk penelitian selesai disusun kemudian peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembelajaran. 2.
Pelaksanaan Tindakan Siklus ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana setiap pertemuan
beralokasikan 2 jam pelajaran (JP). Setiap pertemuan siswa melakukan kegiatan pembuatan bagan. Pertemuan pertama siswa membuat bagan kegiatan BPUPKI dan bagan kegiatan PPKI. Pertemuan kedua siswa membuat bagan perumusan dasar negara. Pertemuan ketiga siswa membuat bagan tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Pembuatan bagan dilakukan secara berkelompok. Pada pada pertemuan ketiga siswa masih membahas dan membuat bagan tokoh-tokoh yang ikut dalam mempersiapkan kemerdekaan. Setelah siswa selesai membuat bagan, siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi. Pelaksana tindakan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
peneltian ini adalah mahasiswa. Guru memberikan wewenang kepada mahasiswa dengan alasan mahasiswa lebih memahami tentang media bagan dan RPP yang disusun. 3.
Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui tingkat
perhatian siswa saat mengikuti pelajaran dengan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Observasi dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Selain melakukan pengamatan, data juga diperoleh peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan pada akhir siklus. 4.
Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru melihat atau memahami proses dari
pembelajaran menggunakan media bagan pada siklus I baik dari kendala yang dihadapi, hal yang berhasil dilakukan, hal belum berhasil dilakukan dan hambatan yang dihadapi siswa dan guru. Selain itu, peneliti juga membandingkan prestasi belajar, kuesioner, dan observasi siklus I dengan hasil sebelum pemberian tindakan. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai pertimbangan masuk ke siklus selanjutnya, bahan pelaksanaan siklus selanjutnya agar masalah atau kendala yang ada dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan. 3.3.2.2. Siklus II Tindakan yang digunakan untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siklus II adalah media bagan dan audio visual. Berikut rencana tindakan pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
48
Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan untuk penelitian ini dimulai dari penyusunan
silabus, RPP, LKS, materi ajar, instrumen penilaian, dan instrumen pengumpulan data yaitu rubrik pengamatan perhatian, kuesioner, dan soal evaluasi. Setelah semua instrumen yang dibutuhkan untuk penelitian selesai disusun kemudian peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembelajaran. 2.
Pelaksanaan Tindakan Siklus ini akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana setiap
pertemuan beralokasikan 2 JP. Pada pertemuan pertama siswa mendapat penjelasan tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia melalui pertempuran menggunakan media visual. Media visual yang digunakan adalah menggunakan powerpoint. Setelah siswa memahami materi kemudian siswa membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan indonesia melalui pertempuran. Pertemuan kedua juga dilakukan penjelasan materi menggunakan media powerpoint tentang materi usaha mempertahankan kemerdekaan indonesia melalui perdamaian. Setelah mendapat penjelasan siswa membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan indonesia melalui perdamaian. Pada akhir siklus II atau pada pertemuan ke tiga siswa mengerjakan soal evaluasi berupa pilihan ganda. Pelaksana tindakan pada siklus II juga mahasiswa dengan alasan yang sama dengan siklus I 3.
Observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui tingkat perhatian siswa saat mengikuti pelajaran dengan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Observasi dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Selain observasi, data juga diperoleh peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II. 4.
Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru melihat atau memahami proses dari
pembelajaran menggunakan media bagan dan audio visual pada siklus II baik dari kendala yang dihadapi, hal yang berhasil dilakukan, hal belum berhasil dilakukan dan hambatan yang dihadapi siswa dan guru. Selain itu, peneliti juga membandingkan prestasi belajar, kuesioner, dan observasi siklus II dengan hasil siklus I dan sebelum pemberian tindakan.
3.4.
Indikator dan Pengukurannya Keberhasilan penelitian ini dilihat dari ketercapaian target setiap indikator
yang telah ditentukan. Perhatian siswa pada penelitian ini dilihat dari peningkatan setiap indikator. Indikator perhatian ada 3 yakni tertarik terhadap suatu objek, mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek, dan memusatkan pikiran (mental) pada suatu objek. Prestasi belajar siswa pada penelitian ini dilihat dari rata-rata siswa dalam satu kelas dan jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas. Apabila hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa dari data awal hingga mencapai target di setiap indikator maka penelitian dikatakan berhasil. Keberhasilan penelitian ini secara lebih rinci dipaparkan pada tabel 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 1: Indikator dan Pengukurannya Variabel & Indikator Perhatian No
1
Tertarik pada suatu objek
Mengarahkan reseptor sensori 2 fisik yang sesuai ke arah objek Memusatkan 3 pikiran (mental) pada suatu objek Prestasi Belajar 1
Rata-rata kelas
2
Siswa yang mencapai KKM
3.5.
Kondisi Awal
Target Capaian
Dekriptor
67.57%
70%
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup dibagi jumlah siswa dikali 100%
55.56%
70%
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup dibagi jumlah siswa dikali 100%
56.76%
70%
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup dibagi jumlah siswa dikali 100%
67.52
75
52.71%
65%
Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa Jumlah siswa yang minimal mencapai KKM dibagi jumlah siswa dikali 100%
Teknik Pengumpulan Data Data untuk penelitian ini diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data,
berikut penjelasan lebih lanjut. 3.5.1. Kuesioner Angket atau kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 2010: 70). Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat perhatian siswa yang dilihat dari indikator tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Objek pada penelitian ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan kuesioner karena indikator tersebut hanya dapat dirasakan oleh siswa sendiri atau siswa sendiri yang mengetahui tentang dirinya. Angket yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
digunakan untuk penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan (Masidjo, 2010: 71). 3.5.2. Observasi Peneliti menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data tentang perhatian siswa. Observasi yang dilakukan adalah observasi tertutup. Observasi tertutup artinya pengamatannya menggunakan suatu instrumen pengamatan yang hanya melihat pada hal-hal yang ingin diamati. Instrumen untuk mengetahui tingkat perhatian siswa dari indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek adalah lembar pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. 3.5.3. Dokumentasi Dokumentasi disini adalah dokumen-dokumen yang tersimpan oleh sekolah. Dokumentasi yang digunakan pada tahap pra-PTK untuk mengetahui kondisi awal siswa dari prestasi belajar siswa. Dokumentasi yang digunakan pada tahap pra-PTK adalah dokumen-dokumen berupa daftar nilai. Dokumentasi yang digunakan pada setiap siklus berupa foto-foto dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
3.6.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dibedakan dari jenisnya, yakni tes dan non tes.
Instrumen non tes digunakan untuk mengetahui perhatian dan prestasi belajar siswa yang dilihat dari ranah afektif dan psikomotorik sedangkan instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar dari ranah kognitif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
3.6.1. Non tes Teknik non tes dilakukan untuk memperoleh informasi tentang peserta didik tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan sistematis, melakukan wawancara, menyebarkan kuesioner, atau memeriksa dokumen-dokumen (Sudijono, 2012: 76). Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, lembar observasi, dan rubrik penilaian. 3.6.1.1.Lembar Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui perhatian siswa dilihat dari indikator tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Objek pada penelitian ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran. Instrumen ini digunakan pada siklus I dan siklus II. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 10 dan kisi-kisi kuesioner yang diberikan kepada siswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner No 1 2
Indikator Tertarik pada suatu objek; Memusatkan pikiran (mental) pada objek
No pernyataan 1, 4, 5, 7,9,10 2, 3, 6, 8
3.6.1.2.Lembar pengamatan Lembar pengamatan digunakan untuk melakukan observasi. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang perhatian dari salah satu indikator perhatian yaitu mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Rubrik diisi oleh para observer saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
digunakan pada siklus I dan siklus II. Lembar pengamatan yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3: Lembar Pengamatan Perhatian Kenampakan Deskriptor No. 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa Deskriptor Mata melihat ke arah guru atau media belajar Badan tegap ke arah depan saat guru menjelaskan di depan Mencatat materi ajar Tangan memegang benda yang berhubungan dengan tugas Bereaksi ketika ada tugas atau objek yang diarahkan kepada siswa Mengerjakan tugas yang diberikan guru
S
SR
KK
TP
Keterangan: S
(4) = Selalu;
KK (2) = Kadang-Kadang;
SR (3) = Sering; TP (1) = Tidak Pernah
3.6.1.3.Rubrik penilaian 1.
Afektif Rubrik penilaian afektif ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar
siswa dari ranah afektif. Tabel penilaian prestasi belajar dari ranah afektif dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Tabel 4: Rubrik Penilaian Afektif Siklus I No 2.2.5
Indikator Teliti dalam memberi komentar bagan persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain 2.2.9 Teliti dalam memberi komentar bagan perumusan dasar Negara Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain 2.2.13 Memilih sikap menghargai jasa dan peranan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Penilaian 5 = Memberi komentar pada semua kelompok dan komentar benar 4 = Memberi komentar pada 3 atau lebih kelompok dan komentar benar 3 = Memberi komentar pada kurang dari tiga dan komentar benar 2 = Memberi komentar tapi 2 atau kurang komentar salah 1 = Memberi komentar dan komentar salah semua
5 = menyebutkan minimal 6 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 4 = menyebutkan minimal 3 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 3 =menyebutkan 2 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2 = menyebutkan 1 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 1 = tidak menyebutkan cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
Tabel 5: Rubrik Penilaian Afektif Siklus II 2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Skor 2.2.10 Bertanggungjawab dalam usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian Mengerjakan tugas
Mengumpulkan tepat waktu
1
Tidak ada yang mengerjakan
Terlambat mengumpulkan 20 menit
2
1 anggota yang mengerjakan
Terlambat mengumpulkan 15 menit
3
2 anggota yang mengerjakan
Terlambat mengumpulkan 10 menit
4
3 anggota yang mengerjakan
Terlambat mengumpulkan 5 menit
5
Semua mengerjakan
Mengumpulkan Tepat waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
55
Psikomotorik Rubrik penilaian psikomotorik ini digunakan untuk mengetahui prestasi
belajar siswa dari ranah psikomotorik. Tabel penilaian prestasi belajar dari ranah psikomotorik dapat dilihat pada tabel 6 dan 7. Tabel 6: Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I No 2.2.6
Indikator Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia
2.2.10
2.2.14
Berurutan 1 = Tidak urut sama sekali 2= Urutan terbalik Membuat bagan 3= Urutan perumusan dasar salah dua Negara Indonesia 4= Urutan salah satu Membuat bagan 5= Berurutan tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Jelas 1= Semua tulisan tidak bisa dibaca dan tidak rapi 2= Tulisan sebagian tidak bisa dibaca dan tidak rapi 3= Tulisan rapi tapi tidak bisa dibaca 4= Tulisan bisa dibaca tapi tidak rapi 5= Tulisan bisa dibaca dan rapi
Lengkap 1= Tidak ada informasi yang ditulis 2= Informasi tidak lengkap dan tidak singkat dan tidak padat 3= Informasi tidak lengkap tapi singkat dan padat 4= Semua informasi ditulis tetapi tidak singkat dan padat 5= Semua informasi ditulis dengan singkat dan padat
Tabel 7: Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.11 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian Skor
Kelengkapan
Kebenaran
1
Jawaban tidak ada yang lengkap
Semua jawaban salah
2
1 soal dijawab lengkap
1 jawaban benar
3
2 soal dijawab lengkap
2 jawaban benar
4
3 soal dijawab lengkap
3 jawaban benar
5
Semua soal diisi lengkap
Semua jawaban benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
3.6.2. Tes Tes adalah satu set stimulus yang diberikan kepada subjek yang diteliti dan memungkinkan seorang peneliti dapat mengukur konstrak yang hendak diteliti (Sukardi, 2003: 155). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. Tes prestasi adalah tes yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Fungsi utama tes prestasi ini adalah untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes yang digunakan yaitu tes tertulis. Tes disini berupa tes pilihan ganda yang akan diberikan kepada siswa pada akhir siklus. Kisi-kisi soal evaluasi pilihan ganda yang sudah divalidasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 8 dan 9.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 8: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I Mata Pelajaran Kelas Waktu/ Jumlah Soal Semester/ Tahun Ajaran Satuan Pendidikan
: IPS : VB : 40 menit / 34 soal : II / 2012/2013 :SD Negeri Denggung
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahanka an kemerdekaan Indonesia.
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapk an kemerdekaan Indonesia.
Pertemuan pertama Persiapan kemerdeka an oleh BPUPKI Persiapan kemerdeka an oleh PPKI Pertemuan kedua Perumusan dasar Negara Petemuan ketiga Tokoh persiapan kemerdeka an Indonesia
Indikator 2.2.1. Menyebut kan peristiwa penting sebelum kemerdekaan Indonesia 2.2.2. Menjelask an persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI 2.2.3. Menjelask an persiapan kemerdekaan Indonesia oleh PPKI 2.2.8. Menjelask an proses perumusan dasar Negara Indonesia 2.2.13. Menyebut kan tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.14. Menyebut kan sikap menghargai tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia
No. Soal 1,2,3,4,6,8
7,9,10,21,22,24,
5,23,25,26,27,29,3 0
11,13,15,20
12,14,16,17,18,19, 28
31,32,33,34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 9: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II Mata Pelajaran Kelas Waktu/ Jumlah Soal Semester/ Tahun Ajaran Satuan Pendidikan
: IPS : VB : 40 menit / 35 soal : II / 2012/2013 : SD Negeri Denggung
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapka n dan mempertahan kaan kemerdekaan Indonesia.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahan kan kemerdekaan
Pertemua n pertama Memperta hankan kemerdek aan Indonesia melalui pertempur an Pertemua n kedua Memperta hankan kemerdek aan Indonesia melalui perdamaia n
3.7.
Indikator
No. Soal
2.4.1. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.4.2. Menjelaskan proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.4.3. Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.4.6. Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.4.7. Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.4.8. Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda 2.4.9. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian
4,6,7,8,15, 28
9,10,11,12, 13,14,16,3 4,35 2,3,5,17
18,20,21,2 4,30,32,33 19,23
22,25,26, 27 29,31
Tabel Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan variabel yang akan diteliti yakni perhatian dan prestasi belajar
maka instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner, lembar pengamatan, dan soal evaluasi. Tujuan pembuatan instrumen penelitian ini adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
untuk mengukur perhatian dan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS. Perhatian diukur dengan kuesioner dan lembar pengamatan. Sedangkan prestasi belajar diukur dengan tes tulis dan rubrik penilaian. Secara singkat dituliskan dalam tabel 10. Tabel 10: Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik pengumpulan Data No
Variabel
1
Perhatian
2
Prestasi belajar siswa
3.8.
Kriteria
Jenis Penilaian
Instrumen Pengumpul Data Lembar Kuesioner Lembar observasi
Teknik Pengumpulan Data Observasi dan kuesioner.
1. Tertarik pada Non Tes suatu objek; 2. Mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek; dan 3. Memusatkan Lembar pikiran (mental) Kuesioner pada objek. 1. Rata-rata kelas Tes dan Soal Pilihan Dokumentasi Ganda dan (hasil tes dan 2. Persentase jumlah Non tes Rubrik Penilain rubrik siswa yang Afektif dan penilaian) mencapai KKM Psikomotorik
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji kevalid dan
kereliabilitasannya sebelum digunakan. Berikut penjelasan tentang validitas, reliabilitas dan prosesnya. 3.8.1. Validitas Azwar (2011: 5) mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dengan tepat (Azwar, 2011: 6). Sudijono (2012: 163) menyatakan bahwa validitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan pengujian validitas tes secara rasional dan secara empiris. Pengujian validitas tes secara rasional diperoleh atas dasar hasil pemikiran secara logis. Untuk mendapatkan validitas rasional maka dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isi dan dari segi susunannya. Validitas isi diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar. Sedangkan dari segi susunannya adalah dilihat dari apakah susunan tes tersebut sudah baik kalimatnya atau urutan nomor dan lainnya (Sudijono, 2012: 164-166). Pengujian tes secara rasional pada penelitian ini dilakukan pada instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, lembar pengamatan, dan kuesioner. Pengujian validitas tes secara rasional pada instrumen pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi dilakukan oleh 3 validator yang ahli dibidangnya seperti dosen ahli, guru kelas, dan kepala sekolah. Para validator tersebut diminta untuk mengisi tabel yang sudah disediakan peneliti untuk menilai instrumen pembelajaran. Validator memilih angka 1, 2, 4, atau 5 pada setiap item pernyataan. Nilai 1 berarti item tersebut sangat buruk, nilai 2 berarti buruk, 4 berarti baik, dan 5 berarti sangat baik Beberapa komentar juga ditambahkan oleh para validator untuk perbaikan intrumen pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Penilaian yang diberikan oleh ketiga validator kemudian dihitung nilai rata-rata dari setiap pernyataan. Peneliti melakukan perbaikan pada instrumen jika nilai rata-rata pada pernyataan tersebut kurang dari atau sama dengan 3.00. Perbaikan dilakukan dengan memperhatikan kritik dan saran dari para validator. Pernyataan yang mendapat nilai rata-rata lebih dari 3.00 tidak dilakukan perubahan namun beberapa komentar dari para validator dipertimbangkan oleh peneliti. Tabel 11: Validitas Secara Rasional Pada Silabus Siklus I
No 1 2
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 4 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran 5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 6 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 4
Validator 3 5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3.33
5
4
2
3.67
5
4
5
4.67
4
4
4
4
4.43
4
3.71
4.05
Ratarata 4.67
Tabel 11 menunjukkan bahwa rata-rata dari nilai validasi silabus adalah 4.05, nilai tersebut masuk dalam kategori baik sehingga tidak ada perubahan yang banyak pada silabus siklus I yang telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 12: Validitas Secara Rasional Pada RPP dan Perangkatnya Siklus I
No. KOMPONEN PENILAIAN 1 2
Kelengkapan unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetesi Dasar (KD) 3 Kesesuaian Indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD 4 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 5 Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 6 Ketepatan dalam memilih model/ metode pembelajaran 7 Tingkat kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode 8 Penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan indikator yang digunakan 9 Tingkat kecukupan sumber belajar yanng digunakan 10 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 11 Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 12 Kesesuaian Materi ajar dengan materi pokok 13 Kelengkapan instrumen penilaian 14 Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rata-rata
Skor RataValidator Validator Validator rata 1 2 3 5 2 5 4. 5 4 5 4.67 4
4
4
4
5
4
4
4.33
5
4
5
4.67
4
2
2
2.67
4
4
4
4
4
4
5
4.33
5
4
4
4.33
4
4
4
4
5
4
4
4.33
5
4
5
4.67
5 4
4 4
5 4
4.67 4
4.57
3.71
4.29
4.19
Tabel 12 menunjukkan bahwa hasil validasi RPP siklus I dari rata-rata secara umum menunjukkan angka 4.19. Rata-rata validasi tersebut masuk dalam kategori baik. Dari 14 item pernyataan pada validasi RPP, ada 1 item yang mendapat nilai rata-rata 2.67, hasil rata-rata tersebut mengindikasikan bahwa peneliti harus melakukan perbaikan pada bagian tersebut. Bagian yang mendapat nilai rendah adalah bagian model atau metode pembelajaran. Peneliti kemudian melakukan perbaikan sesuai saran yang diberikan oleh validator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 13: Validitas Secara Rasional Pada Silabus Siklus II
No
KOMPONEN PENILAIAN
1 2
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 3 Kesistematisan kegiatan pembelajaran 4 Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran 5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 6 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator 7 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Validator 3 5
4
4
4
4
4
5
5
4.67
5
5
4
4.67
4
4
5
4.33
5
4
2
3.67
4
4
5
4.33
4.43
4.43
4.29
4.38
Ratarata 5
Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata dari nilai validasi silabus adalah 4.38, nilai tersebut masuk dalam kategori baik sehingga tidak ada perubahan yang banyak pada silabus yang dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 14: Validitas Secara Rasional Pada RPP dan Perangkatnya Siklus II
No. 1 2
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetesi Dasar (KD) 3 Kesesuaian Indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD 4 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 5 Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 6 Ketepatan dalam memilih model/ metode pembelajaran 7 Tingkat kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode 8 Penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan indikator yang digunakan 9 Tingkat kecukupan sumber belajar yanng digunakan 10 Ketepatan pemilihan media pembelajaran 11 Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 12 Kesesuaian Materi ajar dengan materi pokok 13 Kelengkapan instrumen penilaian 14 Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rata-rata
Skor RataValidator Validator Validator rata 1 2 3 5 5 5 5 5 5 4 4.67
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4.67
4
5
5
4.67
4
4
4
4
5
5
4
4.67
5
4
5
4.67
4
5
5
4.67
5
5
4
4.67
5
5
5
5
4
5
4
4.33
4
4
4
4
4.50
4.64
4.36
4.50
Tabel 14 menunjukkan bahwa hasil validasi RPP siklus II dari rata-rata secara umum menunjukkan angka 4.50. Nilai tersebut masuk dalam kategori baik sehingga tidak diperlukan perubahan secara keseluruhan pada RPP. Empat belas item pernyataan pada validasi RPP dan 7 item pernyataan validasi silabus tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
ada yang mendapat nilai rata-rata kurang dari 3.00 sehingga tidak ada perubahan signifikan pada RPP dan silabus. Soal evaluasi dan kuesioner juga dilakukan uji validitas secara rasional kepada 3 siswa. Peneliti meminta siswa menunjukkan soal yang dianggap tidak bisa dibaca, kalimat yang membingungkan, dan soal yang dianggap sulit. Kemudian peneliti mempertimbangkan alasan dari siswa untuk diikuti atau tidak. Instrumen penelitian seperti lembar kuesioner dan lembar pengamatan juga dilakukan uji validitas secara rasional kepada dosen ahli. Dosen ahli melakukan perbaikan-perbaikan hingga instrumen penelitian dapat digunakan. Item sebelum dan sesudah validitas dapat dilihat pada tabel 15 dan tabel 16. Tabel 15: Validitas Rasional Item Pernyataan Kuesioner Indikator Tertarik pada Suatu Objek Sebelum Validasi Rasional 1. Saya mengharapkan pelajaran IPS. 2. Setiap malam sebelum pelajaran IPS saya mimpi buruk. 3. Saya membaca materi IPS sebelum pelajaran dimulai. 4. Saya meninggal buku IPS dirumah. 5. Saya mengungkapkan pendapat saya 6. Saya malu mengungkapkan pendapat saya. 7. Saya bertanya jika tidak paham. 8. Saya diam apapun yang terjadi. 9. Saya menjawab pertanyaan. 10. Saya membiarkan guru berbicara sendiri.
Sesudah Validasi Rasional Favorable 1. Saya mengharapkan pelajaran IPS segera dimulai 2. Saya membaca materi IPS sebelum pelajaran dimulai 3. Saya bertanya pada guru tentang materi jika tidak paham 4. Saya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Unfavorable 1. Malam sebelum pelajaran IPS dimulai saya mimpi buruk 2. Saya meninggalkan buku IPS di rumah 3. Saya memilih diam jika saya tidak mengerti tentang materi yang dijelaskan oleh guru 4. Saya tidak peduli dengan guru yang sedang menjelaskan pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 16: Validitas Rasional Item Pernyataan Kuesioner Indikator Memusatkan Pikiran pada Suatu Objek
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Sebelum Validasi Rasional Saya tahu apa yang harus saya lakukan jika diberi tugas oleh guru. Saya bingung jika diberi tugas oleh guru. Saya mengerjakan tugas dari guru. Teman yang mengerjakan tugas kelompok atau individu. Saya diam jika guru atau teman sedang menjelaskan materi. Saya berbincang dengan teman saat guru atau teman sedang menjelaskan. Saya paham dengan materi yang diajarkan. Saya bingung dengan materi IPS yang sudah dijelaskan. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas saya dari guru terbengkalai. Pada saat pelajaran IPS pikiran saya ada pada materi IPS yang diajarkan. Pada saat pelajaran IPS saya memikirkan hal lain diluar pelajaran.
Sesudah Validasi Rasional Favorable 1. Saya tahu apa yang harus saya lakukan jika diberi tugas oleh guru 2. Saya membaca petunjuk pengerjaan sebelum mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 3. Saya mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi 4. Saya paham dengan materi IPS yang telah diajarkan 5. Saya memikirkan cara agar saya bisa menyelesaikan tugas tepat waktu 6. Saya memusatkan pikiran pada materi IPS yang sedang diajarkan Unfavorable 1. Saya bingung dengan apa yang harus saya lakukan jika diberi tugas oleh guru 2. Saya mengobrol dengan teman saat guru atau teman menjelaskan 3. Saya lupa dengan materi IPS yang sudah dijelaskan saat pelajaran IPS selesai 4. Pada saat pelajaran IPS saya memikirkan hal lain di luar pelajaran
Sebelum melakukan uji validitas secara rasional pada dosen, peneliti membuat 22 item pernyataan dan setelah dilakukan uji validitas secara rasional diperoleh 18 item pernyataan. Item dibagi menjadi pernyataan favorable dan unfavorable sesuai saran yang diberikan oleh validator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Tabel 17: Deskripsi Lembar Pengamatan Sebelum dan Sesudah Validitas Rasional Deskripsi Sebelum Validitas Rasional 1. Mata melihat ke arah guru 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Deskripsi Setelah Validitas Rasional 1. Mata melihat ke arah guru atau media belajar Mata melihat ke arah sumber belajar 2. Badan tegap ke arah depan saat guru atau media menjelaskan di depan Tangan memegang benda yang 3. Mencatat materi ajar berhubungan dengan tugas Badan tegap ke arah depan saat guru 4. Tangan memegang benda yang menjelaskan di depan berhubungan dengan tugas Kepala mengarah ke sumber belajar 5. Bereaksi ketika ada tugas yang atau media belajar diarahkan kepada siswa Mengerjakan tugas yang diberikan 6. Mengerjakan tugas yang diberikan guru guru Mencatat materi ajar Bereaksi ketika ada tugas atau objek yang diarahkan kepada siswa
Lembar pengamatan juga dilakukan uji validitas secara rasional. Awalnya terdapat 8 item dekriptor kemudian setelah melalui uji validitas secara rasional menjadi 6 item deskriptor. Hasil uji validitas secara rasional dapat dilihat pada tabel 17. Selain uji validitas secara rasional, soal evaluasi dan kuesioner juga dilakukan pengujian validitas secara empiris. Pengujian validitas tes secara empiris dilakukan dengan uji per-item. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Perhitungan validitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16. Tujuan penggunaan SPSS 16 pada penelitian ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam menghitung validitas dan reliabilitas tes. Suatu item dikatakan valid jika correlation taraf signifikansinya kurang dari 0.05 atau kurang dari 0.01. Selain melihat dari taraf signifikansinya pada SPSS juga dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dari tanda asterisk pada SPSS. Item yang terdapat satu atau dua tanda asterisk maka item tersebut dikatakan valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 18: Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Total .173 .306 .424** .009 .235 .162 .154 .363 .124 .465 .341* .039 .304 .067 .004 .981 .356* .030 .365* .027 .451** .005 .375* .022 .071 .677 .146 .388 .377* .021 .401* .014 .262 .117 .512** .001 .335* .042 .690** .000 .401* .014 .432** .008
Keputusan Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Lanjutan tabel 18 hasil uji validitas soal pilihan ganda siklus I No item 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Total .302 .069 .500** .002 .385* .018 .296 .075 .451** .005 .682** .000 .608** .000 .299 .072 .364* .027 .209 .214 .054 .750 .181 .283
Keputusan Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Validasi empiris pada soal pilihan ganda siklus I dilakukan pada siswa kelas 5A SD Negeri Denggung. Soal pilihan ganda yang telah di kerjakan oleh siswa kemudian dilakukan perhitungan validitas menggunakan SPSS 16.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 19: Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I Sesudah Sebelum Validasi Empiris Validasi Empiris 2.2.1. Menyebutkan peristiwa penting 1,2,3,4,6,8 2,6 sebelum kemerdekaan Indonesia 2.2.2. Menjelaskan persiapan 7,9,10,21,22,24 9,10,21,22,24 kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI 2.2.3. Menjelaskan persiapan 5,23,25,26,27,29, 25,27,29 kemerdekaan Indonesia oleh PPKI 30 1.2.6. Menjelaskan proses perumusan 11,13,15,20 11,15,20 dasar Negara Indonesia 2.2.12. Menyebutkan tokoh-tokoh yang 12,14,16,17,18,19 12,16,18,19,28 ikut mempersiapkan kemerdekaan ,28 Indikator
Indonesia 2.2.13. Menyebutkan sikap menghargai 31,32,33,34 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia
31
Tabel 19 menunjukkan bahwa ada 19 dari 34 item yang valid sehingga peneliti menggunakan 19 soal yang sudah valid tersebut untuk evaluasi siswa pada siklus I. Lebih lengkap hasil validitas empiris dapat dilihat pada lampiran 8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 20: Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II No item 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 15 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 16 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 17 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 18 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 19 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 20 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 21 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 22 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Total .590 ** .000 .196 .244 .284 .088 .516** .000 .458** .004 .540** .001 .247 .140 .549** .000 .507** .001 .695** .000 .303 .068 .089 .599 .366* .026 .392* .016 .477** .003 .377* .021 .319 .054 .425** .008 .365* .026 .199 .238 .365* .026 790** .000
Keputusan Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Lanjutan tabel 20 hasil uji validitas soal pilihan ganda siklus II No item 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Nilai .308 .065 .319 .054 .546** .000 .423** .009 .558** .000 .530** .001 .453** .004 .089 .600 .330* .046 .243 .147 .436** .007 .398* .015 .556** .000
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Validasi empiris pada soal pilihan ganda siklus II dilakukan pada siswa kelas VB SD Negeri Denggung. Validasi soal pilihan ganda siklus II dilakukan langsung kepada subjek penelitian karena peneliti tidak memiliki kesempatan untuk melakukan uji validasi di kelas VI maupun kelas V. Perhitungan validitas menggunakan SPSS 16 dilakukan setelah melakukan pengujian soal pilihan ganda pada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 21: Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II Indikator 2.4.1. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.4.2. Menjelaskan proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.4.3. Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.4.6. Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.4.7. Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.4.8. Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda 2.4.9. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian
Sebelum Validasi Empiris 1,4,6,7,8,15,28
Sesudah Validasi Empiris 1,4,6,8,15,28
9,10,11,12,13,1 4,16,34,35 2,3,5,17
9,10,13,14,16, 34,35 5,
18,20,21,24,30, 32,33 19,23
18,21,33
22,25, 26, 27
22,25, 26, 27
29,31
29, 31
19
Tabel 21 menunjukkan bahwa ada 24 dari 35 item yang valid sehingga peneliti menggunakan 24 soal yang sudah valid tersebut untuk evaluasi siswa pada siklus II. Lebih lengkap hasil validitas empiris siklus II dapat dilihat pada lampiran 9. Selain uji validitas pilihan ganda, kuesioner juga dilakukan uji validitas secara empiris. Hasil uji validitas kuesioner secara empiris dapat dilihat pada tabel 22.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 22: Hasil Uji Validitas Kuesioner No item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Total .330 .053 .343* .044 .360* .034 .426* .011 .376* .026 .251 .146 .327 .056 .315 .065 .371* .028 .263 .126 .474** .004 .536** .001 .275 .110 .422* .012 .535** .001 .269 .118 .547** .001 .299 .081
Keputusan Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Validasi empiris pada kuesioner perhatian ini dilakukan pada kelas VA SD Negeri Denggung. Perhitungan menggunakan SPSS 16 dilakukan setelah siswa mengerjakan kuesioner yang dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 23: Hasil Validasi Kuesioner Indikator Tertarik pada suatu objek; Memusatkan pikiran (mental) pada objek
Sebelum Validasi Empiris 1,2,5,7,9,12,15,17 3,4,6,8,10,11,13,1 4,16,18
Sesudah Validasi Empiris 2,5,9,12,15,17 3,4,11,14
Tabel 23 menunjukkan bahwa ada 10 dari 18 item yang valid. Kesepuluh item tersebut terdiri dari 6 pernyataan indikator tertarik terhadap suatu objek dan 4 pernyataan indikator memusatkan pikiran (mental) pada suatu objek. Pernyataan yang valid dinyatakan pada tabel 24. Tabel 24: Item Kuesioner yang Valid Setelah Validasi Empiris Tertarik pada suatu objek Memusatkan pikiran pada suatu objek Favorabel Favorabel 1. Saya membaca materi IPS sebelum 1. Saya membaca petunjuk pelajaran dimulai pengerjaan sebelum mengerjakan 2. Saya menjawab pertanyaan yang tugas yang diberikan oleh guru diajukan oleh guru 2. Saya paham dengan materi IPS Unfavorabel yang telah diajarkan 1. Malam sebelum pelajaran IPS 3. Saya memusatkan pikiran pada dimulai saya mimpi buruk materi IPS yang sedang diajarkan 2. Saya meninggalkan buku IPS di Unfavorabel rumah 1. Saya mengobrol dengan teman saat 3. Saya memilih diam jika saya tidak guru atau teman menjelaskan mengerti tentang materi yang dijelaskan oleh guru 4. Saya tidak peduli dengan guru yang sedang menjelaskan pelajaran
3.8.2. Reliabilitas Selain uji validitas, soal evaluasi dan kuesioner juga dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana tes yang diberikan ajeg dari waktu ke waktu. Artinya, reliabilitas berkaitan dengan keajegan suatu tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Dikatakan ajeg apabila dari waktu ke waktu menghasilkan skor yang sama atau relatif sama (Surapranata, 2009: 50-51). Tabel 25: Makna Korelasi (Masidjo, 2010) Angka korelasi 0.91-1.00 0.71-0.90 0.41-0.70 0.21-0.400 Negatif -0.200
Makna Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Perhitungan reliabilitas soal evaluasi dan kuesioner menggunakan SPSS 16. Peneliti menggunakan SPSS 16 karena SPSS 16 mempermudah peneliti dalam menentukan uji reliabilitas. Hasil reliabilitas diwujudkan dalam bentuk angka. Koefisien korelasi umumnya dibagi ke dalam lima bagian seperti yang ditampilkan pada tabel 25. Uji reliabilitas soal pilihan ganda dan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 26. Tabel 26: Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Cronbach's Alpha
N of Items
.809
19
Tabel 26 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda siklus I menggunakan SPSS 16 adalah 0.809. Bahwa instrumen yang hasil perhitungan reliabilitasnya antara 0.71-0.90 dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Maka soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti masuk dalam kategori reliabilitas tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Tabel 27: Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Cronbach's Alpha
N of Items
.872
24
Tabel 27 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda siklus II menggunakan SPSS 16 adalah 0.872. Dari kriteria pada tabel 25 bahwa instrumen yang hasil perhitungan reliabilitasnya antara 0.71-0.90 dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Maka soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti masuk dalam kategori reliabilitas tinggi. Tabel 28: Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Cronbach's Alpha
N of Items
.609
10
Tabel 28 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas kuesioner menggunakan SPSS 16 adalah 0.609. Dari kriteria pada tabel 25 bahwa instrumen yang reliabilitasnya antara 0.41-0.70 dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas cukup. Maka kuesioner yang dibuat oleh peneliti masuk dalam kategori cukup reliabel. Instrumen yang dibuat peneliti khususnya pada soal pilihan ganda siklus I, siklus II, dan kuesioner yang dibuat peneliti memiliki reliabilitas tinggi dan cukup. Maka peneliti dapat menggunakan instrumen tersebut untuk melakukan penelitian.
3.9.
Teknik Analisis Data Penganalisisan data dilakukan pada variabel perhatian dan prestasi belajar.
Secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut: 3.9.1. Analisis prestasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
3.9.1.1.Nilai akhir siswa diperoleh dari hasil tes dan non tes siswa. 1.
Penyekoran Tes Jawaban benar bernilai 1, Jawaban salah bernilai 0
Non tes ilai 2.
jumlah skor skor Total
Menghitung nilai akhir siswa
3.9.1.2.Keberhasilan peningkatan prestasi belajar pada penelitian ini dilihat dari; 1.
Nilai rata-rata kelas jumlah A seluruh kelas jumlah siswa
2.
Siswa yang mencapai KKM KKM mata pelajaran yang ditetapkan sekolah adalah 70 Persentase siswa mencapai
M jumlah siswa mencapai jumlah siswa
M
%
3.9.2. Analisis Perhatian Perhitungan kuesioner dan observasi ini menggunakan model PAP tipe I. PAP I adalah tipe dimana peneliti telah menetapkan suatu batas penguasaan bahan pengajaran atau kompetensi minimal yang dianggap dapat meluluskan (passing skor) dari keseluruhan bahan yakni 65% yang diberi nilai cukup. Jadi passing score terletak pada presentil 65. Presentil 65 dianggap sebagai presentil maksimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
karena pada presentil 65 dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi minimal yang sudah tinggi yang berarti bahwa orang yang mencapai presentil 65 termasuk pada tingkat tinggi. Tabel 29: Tingkat Penguasaan Kompetensi Tingkat penguasaan kompetensi 90%-100% 80%-89% 65%-79% 55%-64% Dibawah 55%
Nilai huruf A B C D E
Jawaban siswa dihitung dengan sesuai pilihan yang dipilihnya, selalu (4), sering (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1) penilaian tersebut untuk item yang favorable, sedangkan untuk item yang unfavorable selalu (1), sering (2), kadangkadang (3), tidak pernah (4). Skor siswa kemudian dijumlah dan dikategorikan ke dalam batas-batas yang telah ditentukan pada PAP I seperti pada tabel 29. 3.9.2.1.Tertarik pada suatu objek 1.
Penyekoran Terdapat 6 item pernyataan skor akhir jumlah skor didapatkan
2.
Perhitungan Skor maksimal= 24 Skor minimal = 6 Range
= 24-6 = 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tabel 27: Batas Nilai Perhitungan Tertarik Pada Suatu Objek Tingkat penguasaan kompetensi 90% x 18 = 16-24 80% x 18 = 14-15 65% x 18 = 12-13 55% x 18 = 10-11 Dibawah 55% = 0-9
Nilai huruf Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan
Persentase siswa yang tertarik pada suatu objek jumlah siswa yang minimal cukup memperhatikan jumlah siswa 3.9.2.2.Mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek 1.
Penyekoran Terdapat 6 item pernyataan. skor akhir jumlah skor didapatkan
2.
Perhitungan Skor maksimal= 24 Skor minimal = 6 Range
= 24-6 =18
Tabel 31: Batas Nilai Perhitungan Mengarahkan Reseptor Sensori Terhadap Objek Tingkat penguasaan kompetensi 90% x 18 = 16-24 80% x 18 = 14-15 65% x 18 = 12-13 55% x 18 = 10-11 Dibawah 55% = 0-9
Nilai huruf Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan
Persentase siswa mengarahkan reseptor sensori jumlah siswa yang minimal cukup Memperhatikan jumlah siswa 3.9.2.3.Memusatkan pikiran (mental) pada suatu objek 1.
Penyekoran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Terdapat 4 item pernyataan skor akhir jumlah skor didapatkan 2.
Perhitungan Skor maksimal
= 16
Skor minimal
=4
Range
= 16-4 = 12
Tabel 29: Batas Nilai Perhitungan Memusatkan Pikiran Terhadap Suatu Objek Tingkat penguasaan kompetensi 90% x 12 = 11-18 80% x 12 = 10 65% x 12 = 8-9 55% x 12 = 7 Dibawah 55% = 0-6
Nilai huruf Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan
Persentase siswa yang memusatkan pikiran pada suatu objek jumlah siswa yang minimal cukup Memperhatikan jumlah siswa 3.10. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, yakni bulan Januari-Juli 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 33: Jadwal Penelitian No
Kegiatan
1
Observasi pra penelitian Penyusunan Proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian skripsi Revisi Pembuatan artikel
2 3 4 5 6 7 8 9
Bulan Januari
Febuari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang penelitian yang telah dilakukan yaitu gambaran umum penelitian, kualitas proses dan hasil penelitian, dan pembahasan. 4.1.
Gambaran Umum Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan pada kelas
VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013. Kelas VB terletak di kelas paling ujung di sekolah. Ruangan kelas terdiri dari 2 lemari, 2 meja guru, 2 kursi guru, 38 meja siswa, dan 39 kursi siswa. Bangunan sekolah merupakan bangunan peninggalan Belanda. Ruangan kelas mendapat penerangan yang cukup. Bagian atas sebelum atap merupakan jendela dengan jaring-jaring kawat. Setiap kelas berbatasan tembok setinggi 2 m kemudian dilanjutkan dengan jaring-jaring kawat sampai ke genting. Kelas VB terdiri dari 18 siswa perempuan dan 19 siswa lakilaki. Hasil pengamatan menunjukkan hasil bahwa siswa kelas VB SD Negeri Denggung memiliki perhatian terhadap pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang kurang. Kurang lebih terdapat 40% siswa yang tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar. Saat dilakukan observasi guru berada di depan kelas membacakan materi IPS pada buku paket sambil menghubungkan contoh-contoh pada kehidupan sehari-hari. Ada 4 siswa laki-laki duduk dibelakang, kursi yang seharusnya diduduki oleh 1 orang digunakan untuk 2 orang. Terdapat satu sering berpindah-pindah ke depan dan kebelakang lagi untuk mendekati teman lainnya dan mengajak mengobrol. Siswa lain terlihat mengobrol berbisik dengan teman
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
sebangkunya bahkan ada yang hampir selama pelajaran terdapat siswa yang mengarahkan badannya ke arah teman yang ada dibelakangnya. Ketika guru memberikan pertanyaan, hanya sedikit siswa yang bisa menjawab. Siswa yang menjawab pertanyaan beberapa kali adalah siswi yang sama. Setelah penjelasan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan LKS (buku latihan soal), saat mengerjakan LKS banyak siswa yang ramai. Siswa laki-laki banyak yang terus berpindah tempat dan mengganggu kawan lainnya sehingga kelas terdengar sangat gaduh. Hasil pengamatan diperkuat oleh informasi dari guru kelas bahwa siswa memang banyak yang tidak memperhatikan saat pelajaran. Guru juga mengeluh karena banyak siswa yang lupa jika diajari. Masalah lain dalam pembelajaran IPS yang dirasakan oleh guru kelas adalah materi yang banyak dan memerlukan ingatan yang tinggi. Setelah mendapatkan informasi dan data awal, kemudian peneliti mempersiapkan penelitian di setiap siklus. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Pelaksanaan penelitian lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel 34. Tabel 34: Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I
II
Pertemuan ke1 2 3 1 2 3
Hari/ Tanggal Sabtu/ 16 Maret 2013 Jumat/ 22 Maret 2013 Sabtu/ 23 Maret 2013 Rabu/ 10 April 2013 Sabtu/ 13 April 2013 Selasa/ 16 April 2013
Siklus 1 dilakukan dalam 2 minggu begitu pula pada siklus II. Pada saat pelaksanaan siklus I dan siklus II yang memberi tindakan adalah peneliti atau mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.1.
86
Siklus I
4.1.1.1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan pertama adalah mengaji materi yang diajarkan pada siklus I yaitu persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah memahami materi yang akan digunakan kemudian peneliti membuat perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi ajar, soal evaluasi, LKS, dan media pembelajaran. Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat peneliti kemudian melakukan uji validasi secara rasional pada dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas. Selain perangkat pembelajaran peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan kuesioner yang juga di validasi secara rasional pada dosen ahli. Soal evaluasi dan kuesioner dilakukan validasi secara empiris setelah validasi rasional. Validasi empiris kedua instrumen tersebut dilakukan pada siswa kelas VA SD Negeri Denggung. Kelas VA SD Negeri Denggung dianggap memiliki kesamaan dengan kelas VB SD Negeri Denggung dan kelas VA telah selesai mempelajari materi yang akan diajarkan pada penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16. 4.1.1.2.Tindakan Setelah mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel kemudian peneliti masuk ke tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini. Pertemuan pertama Sabtu 16 Maret 2013, dimulai dengan kegiatan pembukaan yaitu do’a, presensi, motivasi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi dilakukan dengan menyanyikan lagu hari merdeka dan dilanjutkan menghubungkan lagu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
dengan materi ajar. Setelah melakukan apersepsi dilakukan penyampaian tujuan pembelajaran yang selanjutnya masuk ke kegiatan inti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ceramah, tanya jawab, penugasan, presentasi, dan gallery walk. Kegiatan inti dimulai dengan meminta siswa membaca materi yang dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. Setelah dijelaskan tentang PPKI dan BPUPKI siswa diberikan LKS. LKS tersebut berisi kegiatan untuk membuat bagan PPKI dan BPUPKI. Setelah bagan selesai, siswa melakukan gallery walk. Gallery walk yang dilakukan pada kegiatan ini adalah siswa berpindah ke bagan kelompok lain untuk memberi komentar pada bagan yang dibuat oleh teman. Pemberian komentar dilakukan setiap 3 menit sekali. Setelah 3 menit, peluit dibunyikan guru sebagai tanda siswa harus berpindah ke kelompok lain. Setelah kegiatan memberi komentar selesai, siswa membuat kesimpulan dari materi ajar yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab dengan guru. Kegiatan penutup dilakukan dengan penyampaian tindak lanjut dan salam penutup. Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada Jumat 22 Maret 2013. Pertemuan ini dimulai dengan do’a, presensi, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Apersepsi pada pertemuan kedua adalah membahas materi persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI dan PPKI. Setelah apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu proses perumusan dasar Negara Indonesia. Kegiatan inti pada pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan kegiatan pada pertemuan pertama. Siswa membaca dan kemudian dijelaskan tentang materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
perumusan dasar Negara. Siswa diberi LKS 2 setelah siswa memahami materi perumusan dasar Negara. LKS 2 tersebut berisi kegiatan siswa untuk membuat bagan. Bagan pada pertemuan kedua ini berbeda dengan bagan pada pertemuan pertama. Bagan pada pertemuan pertama adalah bagan time line sedangkan bagan pada pertemuan kedua adalah bagan balikan atau bagan yang dibaca dengan dibalik. Setelah selesai membuat bagan perumusan dasar Negara, siswa diminta memberi komentar pada bagan yang dibuat oleh teman lain. Siswa harus berpindah ke kelompok lain setiap 3 menit sekali dengan tanda peluit yang dibunyikan. Setelah selesai memberi komentar siswa diajak untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Kegiatan penutup dilakukan dengan refleksi, penyampaian tindak lanjut, dan doa. Pertemuan ketiga dilakukan keesokkan paginya yaitu pada tanggal 23 Maret 2013. Kegiatan pada pertemuan ketiga ini juga tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Hanya saja pada pertemuan ini penjelasan tentang materi ajar yaitu tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap menghargai para tokoh pejuang tidak terlalu banyak karena materi hanya mengulang yang telah dipelajari sebelumnya. Pada pertemuan ketiga ini dilakukan motivasi dengan menyanyikan lagu bangun pemuda-pemudi yang kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa dijelaskan secara singkat tentang materi yang dibahas. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan LKS 3 yang berisi membuat bagan dan mengerjakan soal. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilanjutkan
kemenyimpulkan
materi
ajar.
Kegiatan
selanjutnya
89
adalah
mengerjakan soal evaluasi dan mengisi kuesioner. 4.1.1.3.Pengamatan Pengamatan siklus I dilakukan dengan lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui tingkat perhatian siswa. Terdapat 2 hal yang diamati dengan kuesioner yaitu tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Lembar observasi untuk melihat siswa mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Penelitian ini dibantu oleh 4 observer yang masuk ke dalam kelas untuk melakukan pengamatan pada indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Observasi dilakukan setiap 10 menit yang kemudian istirahat 10 menit dan melakukan pengamatan kembali. Satu siswa tidak berangkat pada pertemuan pertama sedangkan pada pertemuan kedua seluruh siswa berangkat. Siswa yang tidak berangkat tidak masuk dalam perhitungan indikator. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi dengan turus kemudian dimasukkan dalam rentang skala likert 1-4. Setiap siswa dihitung perolehan skornya yang kemudian skor total dikriteriakan kedalam kriteria memperhatikan sekali/ memperhatikan / cukup memperhatikan / kurang memperhatikan / tidak memperhatikan. Perhitungan dilanjutkan pada jumlah siswa yang minimal masuk pada kriteria cukup memperhatikan dibagi jumlah seluruh siswa kali seratus persen. Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk menghitung hasil kuesioner siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 35: Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus I Variabel dan Indikator Perhatian 1 Tertarik pada suatu objek 2 Mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek 3 Memusatkan (mental) pikiran pada suatu objek Rata-rata Prestasi Belajar 1 Rata-rata kelas No
2
Siswa yang mencapai KKM
Pert1
Siklus 1 Pert2
Akhir
70%
-
-
81.08%
55.56%
70%
72.22%
78.38%
75.30%
56.76%
70%
-
-
75.68%
59.06%
-
-
-
77.35%
67.52
75.00
-
-
72.85
52.71%
65%
-
-
59.46%
Kondisi Awal
Target
67.57%
Tabel 35 Menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I belum meningkat sesuai target yang telah ditentukan. Rata-rata kelas siswa meningkat dari data awal sebesar 67.52 menjadi 72.85. Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71% menjadi 59.46%. Kedua indikator prestasi belajar siswa tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan. Sedangkan pada variabel perhatian mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dari indikator perhatian yang pertama yaitu tertarik terhadap suatu objek dari kondisi awal 67.57% menjadi 81.08%. Indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56% siswa menjadi 75.30%. Sedangkan pada indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76% menjadi 75.68%. 4.1.1.4.Refleksi Penelitian yang dilakukan secara umum sesuai dengan rencana tindakan pada RPP yang telah dibuat. Hasil observasi menunjukkan bahwa penelitian pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
siklus I belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai target yang telah ditentukan. Tabel 35 menunjukkan bahwa prestasi belajar pada siklus I belum meningkat sesuai target yang ditentukan. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus II. Belum tercapainya target yang ditentukan pada siklus I dimungkinkan karena adanya kendala-kendala yang peneliti hadapi. Kendalakendala yang peneliti alami selama proses siklus I ditunjukkan pada tabel 36. Tabel 36: Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus I No 1
2 3
4 5
6
7
8
9
10
Kendala Cara mengatasi Banyak jumlah observer yang masuk Menggunakan media audio visual dalam ke dalam kelas pembelajaran agar membuat siswa lebih perhatian Materi yang diberikan terlalu banyak Penjelasan ditekankan pada materi-materi penting Pengelompokkan diurutkan menurut Pembagian kelompok dibuat berbeda absen sehingga ada 1 kelompok yang dengan jumlah anggota kelompok di mempunyai anggota sebagaian besar perkecil adalah siswa yang pintar Waktu tersita pada pembuatan bagan Mempercepat kegiatan penutup Kegiatan pemberian komentar tidak Memberi tahu kepada siswa bahwa berjalan dengan baik karena siswa komentar yang diberikan akan di nilai mengatakan “males bu’ ” Siswa lupa membawa materi yang Siswa diingatkan untuk membawa materi telah diberikan ajar minggu depan atau materi dikumpulkan kembali Ada 2-3 siswa yang lebih banyak Memberi peringatan bagi yang tidak bermain dari pada mengerjakan mengerjakan dan membuat kelompok tugas menjadi kelompok yang lebih kecil Saat mengerjakan LKS banyak siswa Membuat bagan lebih jelas dengan cara yang mengeluh “bingung”, sebelum memberikan pertanyaan panduan pada ada penjelasan secara intensif tiap bagan. kelompok, siswa belum mulai mengerjakan dan mereka banyak mengajukan pertanyaan saat mengerjakan Pada saat penjelasan materi kepada Membuat penjelasan lebih menarik dengan siswa, masih banyak siswa yang media powerpoint tidak melihat kearah guru maupun papan tulis Tidak ada tindak lanjut setelah Setelah membuat bagan kemudian dibahas pembuatan bagan mana yang benar dan mana yang kurang benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Peneliti membuat jalan keluar untuk mengatasi kendala yang terjadi pada siklus I agar tidak terjadi pada siklus II. Siklus II direncanakan dengan menambah treatment atau perlakuan yaitu menggunakan media audio visual untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa. Media audio visual diharapkan dapat membuat siswa lebih memperhatikan, terutama saat kegiatan penjelasan. Meningkatnya jumlah siswa yang memperhatikan guru saat penjelasan diharapkan meningkatkan prestasi belajar siswa. 4.1.2. Siklus II Siklus II ini dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut ini, 4.1.2.1.Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan. Persiapan yang pertama adalah mengkaji materi yang akan diajarkan yaitu usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah memahami materi yang akan digunakan kemudian peneliti membuat perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi ajar, soal evaluasi, LKS, dan media pembelajaran. Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian melakukan uji validasi secara rasional pada dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas. Peneliti tidak melakukan validasi secara empiris soal pilihan ganda pada kelas lain. Validasi dilakukan langsung pada subjek penelitian karena peneliti tidak memiliki kesempatan untuk melakukan uji validitas di kelas VI maupun kelas V. Beberapa guru kelas VI menolak karena kelas VI akan segera UAN sedangkan kelas V belum ada yang selesai mempelajari materi yang akan diajarkan pada siklus II. Soal pilihan ganda dikerjakan oleh subjek penelitian yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
kemudian dilakukan uji validitas. Soal yang valid digunakan sebagai penilaian sedangkan yang tidak valid tidak masuk dalam perhitungan penilaian prestasi belajar. Lembar pengamatan dan kuesioner perhatian yang digunakan pada siklus II sama dengan yang digunakan pada siklus I. 4.1.2.2.Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Dua pertemuan awal dilakukan penjelasan materi tentang mempertahankan kemerdekaan sedangkan pada pertemuan terakhir mengerjakan soal evaluasi. Pertemuan pertama dilakukan pada Rabu 10 April 2013, kegiatan dimulai dengan pembukaan yaitu doa, presensi, motivasi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi dilakukan dengan menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung. Apersepsi dilakukan dengan cara menghubungkan lagu dengan materi ajar yang akan dibahas. Setelah melakukan apersepsi dilakukan penyampaian tujuan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanya jawab, penugasan, dan ceramah. Kegiatan inti dimulai dengan siswa membaca materi yang dilanjutkan dengan penjelasan dari guru. Penjelasan dari guru pada siklus II ini dibantu menggunakan media audio visual yaitu powerpoint. Siswa mendapat penjelasan mengenai materi perjuangan mempertahan kemerdekaan secara keseluruhan. Setelah itu siswa belajar tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan media powerpoint kemudian siswa diberi LKS. LKS tersebut berisi tentang usaha mempertahankan kemerdekaan kemerdekaan melalui pertempuran. Setelah selesai, bagan yang dibuat oleh siswa dibahas atau di cek bersama-sama. Kemudian siswa membuat kesimpulan dengan melakukan tanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
jawab dengan guru. Kegiatan penutup dimulai dengan penyampaian tindak lanjut dan salam penutup. Pertemuan kedua dilaksanakan pada Sabtu 13 April 2013. Pertemuan ini dimulai dengan doa, presensi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Apersepsi pada pertemuan kedua adalah membahas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. Setelah apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian. Kegiatan inti pada pertemuan kedua tidak berbeda dengan kegiatan pada pertemuan pertama. Kegiatan diawali dengan siswa membaca materi tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian kemudian siswa mendapat penjelasan dengan media audio visual. Kemudian siswa diberi LKS untuk membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian. Bagan pada pertemuan pertama dan kedua adalah bagan time line. Setelah selesai, bagan di bahas atau di cek bersama-sama yang dilanjutkan dengan membuat kesimpulan. Kegiatan penutup dilakukan dengan refleksi, penyampaian tindak lanjut dan doa. Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 16 April 2013. Kegiatan pada pertemuan ketiga adalah mengerjakan soal evaluasi dan mengisi kuesioner. 4.1.2.3.Pengamatan Sama seperti siklus I, pengamatan siklus II dilakukan dengan lembar observasi dan kuesioner. Terdapat 2 hal yang diamati dengan kuesioner yaitu tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Lembar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
observasi untuk melihat siswa mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Penelitian ini dibantu oleh 4 observer yang masuk ke dalam kelas untuk melakukan pengamatan pada indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Observasi juga dilakukan dalam 10 menit sekali. Pertemuan pertama seluruh siswa berangkat namun pada pertemuan kedua ada 3 siswa yang tidak berangkat. Perhitungan lembar observasi dan kuesioner sama seperti siklus I. Tabel 37: Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siklus II No
Indikator
Perhatian 1 Tertarik pada suatu objek 2
Mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek 3 Memusatkan (mental) pikiran pada suatu objek Rata-rata Prestasi Belajar 1 Rata-rata kelas 2
Siswa KKM
yang
mencapai
Pert1
Siklus 2 Pert2
Akhir
70%
-
-
83.78%
55.56%
70%
59.46%
82.35%
70.91%
56.76%
70%
-
-
83.78%
-
-
79.49%
Kondisi Awal
Target
67.57%
59.06% 67.52
75.00
-
-
78.33
52.71%
65%
-
-
70.27%
Tabel 37 menunjukkan bahwa perhatian dan prestasi belajar siswa telah meningkat sesuai target yang telah ditentukan. Rata-rata kelas siswa meningkat dari data awal sebesar 67.52 menjadi 78.33. Jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71% menjadi 70.27%. Indikator perhatian yang pertama yaitu tertarik terhadap suatu objek dari kondisi awal 67.57% menjadi 83.78%. Indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56% siswa menjadi 70.91% sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
pada indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76% menjadi 83.78%. 4.1.2.4.Refleksi Siklus II dilakukan sesuai rencana tindakan yang telah disusun. Penambahan treatment menggunakan media audio visual mempengaruhi perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung. Perhatian dan prestasi belajar siklus II telah mencapai target yang telah ditentukan. Meskipun perhatian dan prestasi belajar siklus II meningkat namun siklus II tidak lepas dari kendala. Kendala tersebut muncul meskipun telah melakukan beberapa perbaikan, penambahan treatment, dan antisipasi pada hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I. Kendala yang terjadi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 38. Tabel 38: Kendala dan Strategi Pemecahan Masalah Siklus II No 1
Kendala Cara mengatasi Observer mengeluh bingung Membuat denah tempat duduk siswa untuk mengamati karena siswa duduk secara acak
Pertemuan pertama siklus II mengalami beberapa masalah teknis yaitu listrik mati, tempat yang sempit, dan jam pembelajaran terpotong istirahat. Listrik yang mati membuat waktu kegiatan pembelajaran mundur sekitar 1 jam pelajaran. Tempat yang sempit membuat siswa tidak memperhatikan pelajaran dan waktu istirahat yang terpotong membuat siswa tidak konsentrasi pada pelajaran setelah jam istirahat. Kendala-kendala yang terjadi berpengaruh pada hasil penelitian terutama pada indikator yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.2.
97
Hasil Penelitian Hasil penelitian dilihat dari kualitas proses dan kualitas hasil. Kualitas
proses pada penelitian ini adalah perhatian siswa dan kualitas hasil adalah prestasi belajar siswa. 4.2.1. Kualitas Proses Kualitas proses pada penelitian ini dilihat dari perhatian siswa. Selama pertemuan pertama dan kedua siklus I dan siklus II dilakukan pengamatan perhatian dari indikator mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek. Observasi dilakukan dengan bantuan 4 observer lain karena peneliti yang menjadi pengajar. Indikator tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek diukur dengan kuesioner yang diisi oleh siswa pada pertemuan terakhir setiap siklus. Kedua indikator perhatian tersebut diukur menggunakan satu kuesioner yang didalamnya terdapat item pernyataan yang sesuai dengan masingmasing indikator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Tabel 39: Hasil Kuesioner Tertarik pada Suatu Objek Siklus I No Absen 1 4 5 7 9 10 1 1 4 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 4 1 3 2 4 2 3 5 2 4 3 4 3 4 6 4 4 2 3 4 4 7 2 4 3 3 3 4 8 4 4 3 4 4 4 9 1 4 2 3 2 2 10 2 3 1 1 2 2 11 2 4 2 3 4 4 12 3 4 4 4 4 4 13 2 4 2 3 2 4 14 2 3 2 3 4 4 15 2 3 3 2 2 2 16 2 4 3 4 3 3 17 1 3 2 3 2 2 18 1 3 2 2 1 2 19 1 3 2 2 3 3 20 3 4 3 3 4 4 21 2 4 2 3 4 4 22 3 4 2 3 4 4 23 2 3 3 2 3 2 24 1 4 2 2 2 3 25 1 3 2 3 2 2 26 3 4 3 4 4 4 27 2 4 2 2 2 3 28 1 3 1 1 2 2 29 3 4 3 4 4 4 30 2 4 4 4 4 4 31 1 3 2 1 2 2 32 2 3 2 2 3 3 33 3 3 4 4 3 3 34 1 3 2 1 2 2 35 1 3 2 1 1 2 36 3 4 2 4 4 4 37 2 4 4 3 4 4 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Total 13 10 12 15 20 21 19 23 14 11 19 23 17 18 14 19 13 11 14 21 19 20 15 14 13 22 15 10 22 22 11 15 20 11 10 21 21
Kriteria Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 30 81.08%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tabel 39 menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan pembelajaran menggunakan media bagan, terdapat 30 siswa dari 37 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 81.08%. Persentase siswa yang tertarik pada suatu objek dalam satu kelas diperoleh dari
0
. Tiga
puluh siswa tersebut terdiri dari 18 siswa masuk pada kriteria memperhatikan sekali, 8 siswa memperhatikan, dan 4 siswa cukup memperhatikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Tabel 40: Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Pertama Siklus I No Absen D1 D2 D3 D4 D5 D6 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 5 3 2 2 4 4 4 6 3 2 2 4 4 3 7 3 2 1 3 4 4 8 2 2 2 3 2 2 9 2 2 1 3 2 2 10 2 1 1 2 2 2 11 3 2 3 3 4 4 12 3 2 2 3 2 3 13 2 1 1 2 3 2 14 2 2 2 3 3 3 15 2 2 2 2 3 2 16 2 2 2 3 3 4 17 2 1 1 2 2 2 18 3 2 3 4 3 3 19 2 2 1 2 2 2 20 3 2 1 4 2 4 21 0 0 0 0 0 0 22 2 3 3 3 3 3 23 2 2 2 3 2 3 24 2 1 1 3 2 3 25 2 3 1 3 3 3 26 3 2 2 4 3 4 27 3 2 2 3 3 2 28 2 2 1 2 2 2 29 2 3 1 3 2 2 30 2 1 2 3 3 3 31 3 1 2 3 3 3 32 3 3 3 4 3 4 33 3 2 2 3 2 2 34 2 2 1 2 2 2 35 2 1 1 2 2 2 36 3 3 2 4 3 4 37 3 3 2 4 3 3 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Total 11 11 11 18 19 18 17 13 12 10 19 15 11 15 13 16 10 18 11 16 0 17 14 12 15 18 15 11 13 14 15 20 14 11 10 19 18
Kriteria Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 26 72.22%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Tabel 40 menunjukkan bahwa selama pembelajaran pada pertemuan pertama diperoleh data bahwa terdapat 26 siswa dari 36 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 71.22%. Satu siswa yang tidak berangkat tidak masuk dalam perhitungan karena dianggap pada saat itu tidak menjadi bagian dari kelas. Persentase siswa yang mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek dalam satu kelas diperoleh dari
2
. Dua puluh enam siswa tersebut terdiri dari 13 siswa dalam kriteria memperhatikan memperhatikan.
sekali,
8
siswa
memperhatikan,
dan
5
siswa
cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Tabel 41: Hasil Observasi Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Kedua Siklus I No Absen D1 D2 D3 D4 D5 D6 Total 1 2 1 1 2 2 2 10 2 2 1 1 3 2 3 12 3 2 1 1 2 2 2 10 4 2 1 1 4 3 3 14 5 4 2 2 4 4 4 20 6 3 1 2 3 2 4 15 7 2 3 2 4 4 4 19 8 2 2 2 4 4 4 18 9 2 2 2 4 4 4 18 10 2 1 1 2 2 2 10 11 3 2 2 4 4 4 19 12 2 2 2 4 4 4 18 13 4 3 4 3 2 3 19 14 2 2 3 3 2 3 15 15 2 2 3 4 2 3 16 16 4 2 2 3 2 2 15 17 2 2 2 3 2 2 13 18 3 3 3 4 2 4 19 19 3 3 2 4 2 2 16 20 3 2 4 4 4 3 20 21 2 1 2 2 2 2 11 22 3 3 4 3 2 3 18 23 2 1 1 3 2 2 11 24 2 2 4 4 3 4 19 25 3 2 2 4 3 4 18 26 2 2 2 3 2 3 14 27 2 2 3 3 2 3 15 28 2 1 1 2 2 2 10 29 3 2 2 4 3 3 17 30 2 2 1 3 2 2 12 31 2 1 1 3 2 2 11 32 3 3 3 4 4 4 21 33 2 2 4 2 2 2 14 34 2 1 1 3 2 2 11 35 2 2 1 3 2 2 12 36 3 3 4 4 3 4 21 37 3 2 4 4 3 3 19 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 29 78.38%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 41 menunjukkan bahwa selama pembelajaran pada pertemuan kedua terdapat 29 siswa dari 37 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 78.38%. Persentase siswa yang mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek dalam satu kelas diperoleh dari
29
.
Dua puluh sembilan siswa tersebut terdiri dari 18 siswa dalam kriteria memperhatikan
sekali,
7
siswa
memperhatikan,
dan
4
siswa
cukup
memperhatikan. Peneliti melakukan perhitungan untuk mendapatkan data siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek pada siklus I dengan mencari rata-rata dari hasil dua kali observasi. Rata-rata siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek pada siklus I diperoleh dari 2.22
.
. Jadi persentase siswa yang mengarahkan reseptor
sensori yang sesuai dengan objek dalam satu kelas pada siklus I adalah 75.30%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel 42: Hasil Kuesioner Memusatkan Pikiran pada Suatu Objek Siklus I No Absen 2 3 6 8 Total 1 1 2 2 1 6 2 1 2 2 2 7 3 2 3 2 3 10 4 3 1 4 2 10 5 3 3 2 4 12 6 4 3 4 4 15 7 1 2 2 2 7 8 3 2 3 4 12 9 3 3 1 4 11 10 2 3 2 2 9 11 2 3 2 4 11 12 4 3 4 3 14 13 2 1 2 2 7 14 2 3 3 4 12 15 3 3 3 4 13 16 2 1 2 4 9 17 3 3 3 4 13 18 2 3 2 2 9 19 2 3 4 2 11 20 3 3 3 3 12 21 2 2 2 1 7 22 2 2 2 2 8 23 1 2 2 2 7 24 2 3 3 3 11 25 2 3 2 3 10 26 3 4 3 2 12 27 3 3 3 3 12 28 1 1 2 2 6 29 3 3 3 4 13 30 4 4 4 3 15 31 2 2 2 1 7 32 3 3 3 3 12 33 1 2 2 2 7 34 3 4 4 4 15 35 3 2 2 3 10 36 2 4 4 3 13 37 2 4 4 4 14 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Tidak Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Tidak Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 28 75.68%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Tabel 42 menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan pembelajaran menggunakan media bagan terdapat 28 siswa dari 37 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 75.68%. Persentase siswa yang memusatkan pikiran pada suatu objek dalam satu kelas diperoleh dari
2
. Dua puluh delapan siswa tersebut terdiri dari 20 siswa dalam kriteria memperhatikan sekali, 4 siswa memperhatikan, dan 4 siswa cukup memperhatikan. Secara lebih jelasnya hasil perhitungan pencapaian perhatian siswa kelas VB SD Negeri Denggung setiap indikator pada siklus I dapat dilihat pada tabel 43. Tabel 43: Perhatian Siswa Siklus I
Kriteria Memperhatikan Sekali Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan Persentase
Indikator 1 18 8 4 7 81.08%
Indikator 2 Pertemuan Pertemuan 1 2 13 18 8 7 5 4 10 8 72.22% 78.38
Indikator 3 20 4 4 7 2 75.68%
Tabel 43 menunjukkan bahwa 50% siswa masuk pada kriteria memperhatikan sekali terutama pada indikator tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. Kedua indikator tersebut diukur menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa pada pertemuan terakhir siklus I. Tabel 43 menunjukkan bahwa indikator tertarik pada suatu objek menempati peringkat tertinggi dimana sekitar 81.08% siswa dalam satu kelas tertarik pada suatu objek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 44: Hasil Kuesioner Tertarik pada Suatu Objek Siklus II No Absen 1 4 5 7 9 10 Total 1 1 3 2 2 2 3 13 2 1 3 2 2 1 2 11 3 2 4 3 4 4 4 21 4 2 4 2 4 4 4 20 5 2 4 3 4 3 4 20 6 4 4 2 4 3 4 21 7 2 2 2 3 2 2 13 8 3 4 4 4 4 4 23 9 2 4 2 4 4 4 20 10 1 3 2 1 2 2 11 11 2 3 2 3 3 2 15 12 4 4 3 4 4 4 23 13 3 4 4 3 4 4 22 14 3 3 3 3 4 4 20 15 2 2 2 2 2 2 12 16 2 4 2 3 3 3 17 17 2 4 2 4 3 4 19 18 2 2 1 2 3 1 11 19 1 4 2 1 2 1 11 20 2 4 3 3 4 4 20 21 2 3 2 3 2 2 14 22 2 4 2 4 4 4 20 23 2 2 1 1 2 3 11 24 2 4 2 4 4 4 20 25 2 3 2 4 4 4 19 26 3 4 3 4 4 4 22 27 3 4 2 4 3 4 20 28 2 3 1 1 2 2 11 29 3 4 3 3 4 4 21 30 2 4 4 3 4 4 21 31 2 3 2 2 2 2 13 32 2 3 2 2 2 2 13 33 4 4 3 4 4 4 23 34 4 4 4 4 4 4 24 35 2 2 2 4 1 4 15 36 4 4 4 4 3 4 23 37 2 4 4 3 4 4 21 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 31 83.78%
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Tabel 44 menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan pembelajaran menggunakan media bagan dan audio visual pada siklus II terdapat 31 siswa dari 37 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 83.78%. Persentase siswa yang tertarik pada suatu objek dalam satu kelas diperoleh dari 1
. Tiga puluh satu siswa tersebut terdiri dari 23 siswa dalam
kriteria memperhatikan sekali, 3 siswa memperhatikan, dan 5 siswa cukup memperhatikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Tabel 45: Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Pertama Siklus II No Absen D1 D2 D3 D4 D5 D6 Total 1 3 3 2 3 1 1 13 2 2 1 1 2 1 2 9 3 2 2 1 2 1 2 10 4 2 1 1 3 1 2 10 5 3 2 1 3 1 2 12 6 2 2 2 3 1 2 12 7 3 3 2 3 1 1 13 8 2 2 2 2 1 2 11 9 3 3 1 2 1 2 12 10 2 2 1 1 1 2 9 11 3 3 2 2 2 2 14 12 3 3 3 3 3 3 18 13 2 2 1 2 1 1 9 14 3 3 3 3 2 2 16 15 3 3 1 3 3 3 16 16 2 2 1 2 2 3 12 17 3 3 1 3 3 3 16 18 3 3 2 3 2 2 15 19 3 3 1 3 2 2 14 20 2 2 2 3 2 2 13 21 2 2 1 2 1 1 9 22 2 1 2 3 3 3 14 23 2 2 1 2 2 2 11 24 2 2 1 2 1 1 9 25 2 2 1 2 3 3 13 26 2 2 2 2 3 3 14 27 3 3 3 2 3 3 17 28 2 1 1 2 1 2 9 29 2 2 2 2 1 2 11 30 2 2 2 2 2 2 12 31 2 2 1 2 1 2 10 32 2 3 2 2 1 2 12 33 2 1 1 1 1 2 8 34 1 2 1 2 1 2 9 35 2 2 1 2 2 2 11 36 3 3 2 3 2 2 15 37 2 1 2 3 2 2 12 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Cukup Memperhatikan Tidak Memperhatikan Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Cukup Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Tidak Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Tidak Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Cukup Memperhatikan Tidak Memperhatikan Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Tidak Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Tidak Memperhatikan Tidak Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Cukup Memperhatikan 22 59.46%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel 45 menunjukkan bahwa selama pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II terdapat 22 siswa dari 37 yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 59.46%. Persentase siswa yang mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek dalam satu kelas diperoleh dari 22
. Dua puluh dua siswa tersebut terdiri dari 5 siswa dalam
kriteria memperhatikan sekali, 6 siswa memperhatikan, dan 11 siswa cukup memperhatikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Tabel 46: Hasil Observasi Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai ke Arah Objek Pertemuan Kedua Siklus II No Absen D1 D2 D3 D4 D5 D6 Total 1 2 2 1 2 2 2 11 2 3 3 1 2 3 3 15 3 2 1 1 2 2 3 11 4 2 2 1 2 1 1 9 5 3 2 1 3 1 1 11 6 2 2 1 4 1 1 11 7 2 2 1 3 4 4 16 8 3 2 1 3 4 4 17 9 3 2 1 3 4 4 17 10 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 12 3 3 1 3 4 4 18 13 2 2 1 4 4 4 17 14 3 4 2 4 4 4 21 15 3 2 4 4 4 4 21 16 2 1 1 2 2 2 10 17 3 3 1 2 2 2 13 18 3 3 1 3 3 3 16 19 2 2 1 1 4 4 14 20 3 3 1 3 3 3 16 21 0 0 0 0 0 0 0 22 4 4 1 4 4 4 21 23 4 4 1 4 4 4 21 24 4 1 1 4 4 4 18 25 4 4 1 1 1 1 12 26 4 4 1 4 4 4 21 27 4 4 1 4 4 4 21 28 4 1 1 2 2 2 12 29 3 2 1 3 4 4 17 30 3 2 1 3 4 4 17 31 3 2 1 3 4 4 17 32 2 2 1 3 4 4 16 33 4 2 1 1 4 4 16 34 4 2 1 2 1 2 12 35 4 4 1 4 4 1 18 36 3 3 4 4 4 4 22 37 4 1 4 4 4 4 21 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Kurang Memperhatikan Memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak Memperhatikan Kurang Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 28 82.35%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Tabel 46 menunjukkan bahwa selama pembelajaran pada pertemuan kedua diperoleh data bahwa terdapat 28 dari 34 siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 82.35%. Tiga siswa yang tidak berangkat tidak masuk dalam perhitungan karena dianggap pada saat itu tidak menjadi bagian dari kelas. Persentase siswa yang mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai ke arah objek dalam satu kelas diperoleh dari
2
. Dua puluh
delapan siswa tersebut terdiri dari 22 siswa dalam kriteria memperhatikan sekali, 2 siswa memperhatikan, dan 4 siswa cukup memperhatikan. Peneliti melakukan perhitungan untuk mendapatkan data siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek pada siklus II dengan mencari rata-rata dari hasil dua kali observasi. Rata-rata siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek pada siklus II diperoleh dari 59.
2. 5
. Jadi persentase siswa yang mengarahkan reseptor
sensori yang sesuai dengan objek dalam satu kelas pada siklus II adalah 70.91%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Tabel 47: Hasil Kuesioner Memusatkan Pikiran pada Suatu Objek Siklus II No Absen 2 3 6 8 Total 1 2 1 2 2 7 2 2 3 2 2 9 3 2 4 2 2 10 4 2 3 3 4 12 5 3 3 4 3 13 6 1 2 3 4 10 7 2 3 2 3 10 8 4 2 4 4 14 9 2 3 3 4 12 10 3 3 4 2 12 11 1 2 1 2 6 12 4 3 4 4 15 13 4 3 2 4 13 14 1 2 2 2 7 15 2 3 3 3 11 16 2 2 3 2 9 17 3 3 2 3 11 18 2 2 2 3 9 19 3 3 2 2 10 20 3 3 3 3 12 21 1 3 1 2 7 22 2 3 3 2 10 23 1 3 2 1 7 24 2 3 3 4 12 25 2 3 4 4 13 26 3 4 4 3 14 27 2 3 3 4 12 28 2 3 2 2 9 29 4 3 3 3 13 30 4 4 4 4 16 31 2 3 2 2 9 32 2 4 2 4 12 33 2 2 2 1 7 34 4 4 4 4 16 35 2 4 4 4 14 36 4 3 4 4 15 37 2 4 4 2 12 Jumlah siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan Persentase siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan
Kriteria Kurang Memperhatikan Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Tidak Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Cukup Memperhatikan Memperhatikan Sekali Kurang Memperhatikan Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali Memperhatikan Sekali 31 83.78%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Tabel 47 menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan pembelajaran menggunakan media bagan dan audio visual pada siklus II terdapat 31 dari 37 siswa yang mencapai minimal cukup memperhatikan dengan persentase 83.78%. Persentase siswa yang memusatkan pikiran pada suatu objek dalam satu kelas diperoleh dari
1
. Tiga puluh satu siswa tersebut terdiri dari
21 siswa dalam kriteria memperhatikan sekali, 5 siswa memperhatikan, dan 5 siswa cukup memperhatikan. Lebih jelasnya hasil perhitungan pencapaian perhatian siswa kelas VB SD Negeri Denggung dari setiap indikator pada siklus II dapat dilihat pada tabel 48. Tabel 48: Perhatian Siswa Siklus II
Kriteria
Indikator 1
Indikator 2 Pertemuan 1
Pertemuan 2
Indikator 3
Memperhatikan Sekali
23
5
22
21
Memperhatikan
3
6
2
5
Cukup Memperhatikan
5
11
4
5
Kurang Memperhatikan
6
7
5
5
Tidak Memperhatikan
-
8
1
1
83.78%
59.46%
82.35%
83.78%
Persentase
Pada indikator 1, 3, dan 2 pada pertemuan ke dua lebih dari 50% siswa ada pada kriteria memperhatikan sekali dan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil siklus I namun hal tersebut tidak terjadi pada pertemuan pertama indikator 2. Pada indikator 2 pertemuan pertama hanya 5 siswa yang ada pada kriteria memperhatikan sekali. Jumlah siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek pada pertemuan pertama mengalami penurunan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
dibandingkan dengan siklus I. Meskipun mengalami penurunan namun pertemuan kedua mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni dari 59.46% menjadi 82.35%. Dari 37 siswa dalam satu kelas terdapat 83.78% siswa yang tertarik pada suatu objek dan memusatkan pikiran pada suatu objek. 4.2.2. Kualitas Hasil Kualitas hasil pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. Nilai akhir prestasi belajar siswa pada penelitian ini didapatkan dari 3 ranah yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai ranah kognitif diperoleh dari hasil ulangan siswa sedangkan ranah afektif dan psikomotorik diperoleh dari kegiatan membuat bagan. Baik dari siklus I dan siklus II semuanya menggunakan ketiga ranah tersebut. Penilaian ranah kognitif dilakukan pada pertemuan terakhir setiap siklus sedangkan penilaian ranah afektif dan psikomotor pada siklus I dilakukan selama proses pembelajaran dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga. Penilaian afektif dan psikomotorik siklus II dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil penilaian ranah kognitif atau hasil ulangan siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat di tabel 49.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Tabel 49: Hasil Ulangan Siswa atau Nilai Kognitif No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah Rata-rata
Siklus I Nilai Tes 47.37 21.05 47.37 47.37 78.95 94.74 57.89 68.42 73.68 73.68 100 100 57.89 63.16 31.58 57.89 68.42 78.95 73.68 94.74 68.42 73.68 57.89 63.16 57.89 89.47 84.21 42.1 94.74 100 42.1 89.95 31.58 73.68 68.42 94.74 57.89 2526.75 68.29
KKM (70) Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM 17
Siklus II Nilai Tes 50 58.33 83.33 54.17 87.5 100 29.17 37.5 75 33.33 41.67 91.67 66.67 70.83 50 62.5 75 79.17 62.5 100 45.83 100 70.83 54.17 45.83 100 87.5 41.67 95.83 95.83 45.83 83.33 41.67 41.67 87.5 100 58.33 2504.16 67.68
KKM (70) Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Tabel 49 menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata hasil ulangan siswa adalah 68.29 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 21.05. Rata-rata hasil ulangan siswa siklus II 67.68 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 29.17. Ratarata kelas diperoleh dari
. Sedangkan
rata-rata kelas siklus II diperoleh dari Tabel 49 menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 17 dari 37 siswa yang mencapai KKM. Pada siklus II ada 18 dari 37 siswa yang mancapai KKM. Jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari siklus I ke siklus II yakni bertambah 1 orang yang mencapai KKM. Hasil ulangan siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jika dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM dan jumlah siswa yang mendapat nilai 100. Soal evaluasi siswa dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9. Selain dari ranah kognitif, penilaian juga dilakukan pada ranah psikomotorik. Ranah psikomotorik dilihat dari produk siswa yakni bagan yang dibuat oleh siswa sendiri. Penilaian psikomotorik menggunakan rubrik penilaian psikomotorik yang bisa dilihat pada lampiran 6. Skor psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 50.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 50: Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I
Siklus II
No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
P1
P2
P3
P4
Nilai
P1
P2
Nilai
13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 13 13 13 13 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
12 12 12 12 12 12 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 13 13 13 13 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 14 14 14 14 14 14 13 13 13 13 13 13
13 13 13 13 13 12 15 15 14 14 14 15 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 13 13 15 15 15 15 15 15 14 14 14 14 14 15 15
85.00 85.00 85.00 85.00 85.00 83.33 91.67 91.67 90.00 90.00 95.00 96.67 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00 48.33 91.67 90.00 90.00 93.33 98.33 98.33 98.33 98.33 98.33 96.67 95.00 95.00 95.00 95.00 96.67 96.67
10 10 10 10 10 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 8 8 8 8 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 10
8 8 8 8 8 10 10 10 8 10 8 10 10 8 8 10 9 10 10 8 8 10 10 10 9 10 10 8 10 8 9 8 10 10
90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 95.00 95.00 95.00 85.00 50.00 50.00 100.00 90.00 100.00 100.00 90.00 90.00 95.00 90.00 95.00 45.00 90.00 80.00 80.00 90.00 85.00 85.00 80.00 85.00 90.00 80.00 90.00 80.00 95.00 90.00 100.00 100.00
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Tabel 50 menunjukkan bahwa nilai psikomotorik siswa masuk dalam kategori bagus karena banyak yang di atas 70. Pada siklus I ada 1 siswa yang mendapat nilai psikomotorik 48.33 dikarenakan ia tidak masuk pada pertemuan pertama. Hal tersebut membuat ia tidak mendapatkan nilai psikomotorik pada indikator membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia. Pertemuan pertama siklus I penilaian psikomotorik dilakukan pada produk bagan PPKI dan BPUPKI sedangkan pada pertemuan kedua pada bagan perumusan dasar Negara dan pada pertemuan ketiga penilaian pada bagan tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan. Penilaian psikomotorik dilakukan dari hasil kerja kelompok. Jumlah kelompok pada pertemuan pertama dan kedua adalah 5-6 orang sedangkan pada pertemuan ke tiga adalah 2 orang. Penilaian psikomotorik siklus II juga dilihat dari bagan yang dibuat oleh siswa. Pada pertemuan pertama siswa membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dan pada pertemuan kedua siswa membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian. Pada siklus II terdapat 3 anak yang nilai psikomotoriknya lebih rendah dari siswa lain karena siswa tersebut tidak berangkat pada pertemuan kedua. Hal tersebut membuat siswa tersebut tidak mendapatkan nilai psikomotorik membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian. Penilaian psikomotorik dibarengi dengan penilaian afektif. Penilaian afektif dilakukan selama tiga kali pertemuan pada siklus I dan dua kali pertemuan pada siklus II. Penilaian afektif menggunakan lembar penilaian afektif yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
dilihat pada lampiran 6. Skor afektif siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 51. Tabel 51: Nilai Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
A1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
A2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
Siklus I A3 A4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 5 2 5 2 5 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 5 2 5 2 3 2 3 2 5 2 5 2 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
Nilai 65 65 60 60 65 70 55 55 50 50 60 60 60 60 60 65 65 65 60 60 25 55 55 55 65 75 65 65 75 75 65 70 75 75 75 75 75
A1 10 10 10 10 10 8 8 8 8 10 10 10 10 8 8 8 8 10 10 10 10 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10
Siklus II A2 Nilai 10 100.00 10 100.00 10 100.00 10 100.00 10 100.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 50.00 50.00 10 100.00 10 100.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 100.00 10 100.00 10 100.00 50.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 90.00 10 95.00 10 95.00 10 95.00 10 95.00 10 100.00 10 100.00 10 100.00 10 100.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Tabel 51 menunjukkan bahwa nilai afektif pada siklus I banyak yang dibawah KKM atau dibawah nilai 70 namun pada siklus II nilai siswa meningkat dan hanya ada 3 orang nilai nya kurang dari 70. Jadi, ada peningkatan nilai afektif siswa dari siklus I ke siklus II. Prestasi belajar pada penelitian ini dilihat dari 3 ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian nilai akhir prestasi belajar antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik diberi bobot yang berbeda. Ranah kognitif diberi bobot 50% sedangkan untuk afektif dan psikomotorik masing-masing diberi bobot 25%. Ranah kognitif diberi bobot lebih tinggi dengan alasan materi yang dipelajari lebih banyak bergantung pada ingatan atau memori otak. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 52.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Tabel 52: Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas VB Siklus I No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nilai kognitif 47.37 21.05 47.37 47.37 78.95 94.74 57.89 68.42 73.68 73.68 100 100 57.89 63.16 31.58 57.89 68.42 78.95 73.68 94.74 68.42 73.68 57.89 63.16 57.89 89.47 84.21 42.1 94.74 100 42.1 89.95 31.58 73.68 68.42 94.74 57.89
Nilai Nilai Psikomotorik Afektif 85.00 65 85.00 65 85.00 60 85.00 60 85.00 65 83.33 70 91.67 55 91.67 55 90.00 50 90.00 50 95.00 60 96.67 60 95.00 60 95.00 60 95.00 60 95.00 65 95.00 65 95.00 65 95.00 60 95.00 60 48.33 25 91.67 55 90.00 55 90.00 55 93.33 65 98.33 75 98.33 65 98.33 65 98.33 75 98.33 75 96.67 65 95.00 70 95.00 75 95.00 75 95.00 75 96.67 75 96.67 75 Jumlah Rata-Rata Persentase Yang Memenuhi KKM
Nilai Akhir 61.19 48.03 59.94 59.94 76.98 85.70 65.61 70.88 71.84 71.84 88.75 89.17 67.70 70.33 54.54 68.95 74.21 79.48 75.59 86.12 52.54 73.51 65.20 67.83 68.53 88.07 82.94 61.88 90.70 93.33 61.47 86.23 58.29 79.34 76.71 90.29 71.86 2695.46 72.85
Kriteria Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM 22 59.46%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Setelah nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik terkumpul kemudian dihitung menggunakan cara berikut,
Rata-rata nilai siswa dalam satu kelas adalah 72.85, nilai tersebut lebih tinggi dibanding kondisi awal yakni 67.52 namun angka tersebut belum mencapai target yang ditentukan. Rata-rata siswa diperoleh dari, umlah A seluruh kelas umlah siswa
37
Siswa yang mencapai nilai sama atau lebih dari nilai KKM ada 22 orang dari 37 siswa dalam satu kelas. Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dari, Persentase siswa mencapai
M
umlah siswa mencapai umlah siswa
M
%
22 37
% 5 . 6%
Nilai tertinggi siklus I adalah 93.33 dan terendah adalah 48.03. Meskipun nilai ulangan siswa ada yang mencapai 100 namun ketika dihitung dengan nilai afektif dan psikomotorik nilainya menjadi berkurang misalnya pada siswa dengan nomer absen 30. Sebaliknya pada nilai ulangan siswa yang terendah, nilai akhirnya menjadi naik karena bantuan nilai afektif dan psikomotorik misalnya pada siswa dengan nomer absen 2. Secara umum prestasi belajar siswa kelas VB SD Denggung meningkat namun belum mencapai target yang telah ditentukan oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 53.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Tabel 53: Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas VB Siklus II No Absen
Nilai Kognitif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
50 58.33 83.33 54.17 87.5 100 29.17 37.5 75 33.33 41.67 91.67 66.67 70.83 50 62.5 75 79.17 62.5 100 45.83 100 70.83 54.17 45.83 100 87.5 41.67 95.83 95.83 45.83 83.33 41.67 41.67 87.5 100 58.33
Nilai Psikomotorik
Nilai Afektif
90.00 100.00 90.00 100.00 90.00 100.00 90.00 100.00 90.00 100.00 95.00 90.00 95.00 90.00 95.00 90.00 85.00 90.00 50.00 50.00 50.00 50.00 100.00 100.00 90.00 100.00 100.00 90.00 100.00 90.00 90.00 90.00 90.00 90.00 95.00 100.00 90.00 100.00 95.00 100.00 45.00 50.00 90.00 90.00 80.00 90.00 80.00 90.00 90.00 90.00 85.00 90.00 85.00 90.00 80.00 90.00 85.00 90.00 90.00 95.00 80.00 95.00 90.00 95.00 80.00 95.00 95.00 100.00 90.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Jumlah Rata-rata Persentase yang memenuhi KKM
Nilai Akhir 72.50 76.67 89.17 74.59 91.25 96.25 60.84 65.00 81.25 41.67 45.84 95.84 80.84 82.92 72.50 76.25 82.50 88.34 78.75 98.75 46.67 95.00 77.92 69.59 67.92 93.75 87.50 63.34 91.67 94.17 66.67 87.92 64.59 69.59 91.25 100.00 79.17 2898.33 78.33
Kriteria Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM Mencapai KKM 26 70.27%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Hal yang sama juga terjadi pada prestasi belajar siklus II, terdapat peningkatan nilai dibandingkan nilai ulangan siswa setelah penggabungan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perhitungan prestasi belajar sama dengan perhitungan pada siklus I. Rata-rata nilai siswa siklus II dalam satu kelas adalah 78.33 dimana angka tersebut lebih tinggi dibanding kondisi awal yakni 67.52 dan siklus I yaitu 72.85. Rata-rata siswa diperoleh dari, umlah A seluruh kelas umlah siswa
37
Prestasi belajar yang dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus II. Siswa yang mencapai nilai sama atau lebih dari nilai KKM pada siklus II ada 26 dari 37. Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dari, Persentase siswa mencapai
M
umlah siswa mencapai umlah siswa
M
%
26 37
% 7 .27%
Nilai tertinggi siklus II adalah 100 dan terendah adalah 41.67. Secara umum prestasi belajar siklus II siswa kelas VB SD Denggung meningkat dari kondisi awal, siklus I dan ke Siklus II. Data awal rata-rata kelas siswa kelas VB SD Negeri Denggung adalah 67.52 meningkat di siklus I menjadi 72.85 dan menjadi 78.33 di siklus II. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dilihat dari data awalnya yaitu 52.71% meningkat di siklus I menjadi 59.46% dan menjadi 70.27% di siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.
125
Pembahasan Penelitian tentang yang dilakukan dalam 2 siklus ini mengalami
peningkatan. Peningkatan terjadi di siklus I dan meningkat lebih banyak lagi di siklus II. Peningkatan terjadi pada variabel perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung kecuali pada indikator 2 perhatian. Pembelajaran secara umum dilakukan dengan membuat bagan pada setiap pertemuan baik di siklus I maupun siklus II. Saat proses pembelajaran, siswa sendiri yang membuat bagan dari materi yang dipelajari. Kegiatan tersebut membuat meningkatnya perhatian dan prestasi belajar siswa. Lebih jelasnya peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 54.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 54: Data Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Negeri Denggung
No
Indikator
Kondisi Awal
Siklus 1 Target
Pert1
Pert2
Siklus 2 Akhir
Pert1
Pert2
Akhir
Deskriptor
Instrumen Pengumpul Data
Perhatian 1
Tertarik pada suatu objek
Mengarahkan reseptor 2 sensori yang sesuai ke arah objek Memusatkan (mental) 3 pikiran pada suatu objek Rata-rata Prestasi Belajar 1
Rata-rata kelas
2
Siswa yang mencapai KKM
67.57%
55.56%
70%
70%
-
72.22%
-
78.38%
81.08%
75.30%
-
59.46%
-
82.35%
83.78%
Jumlah siswa yang Kuesioner minimal cukup dibagi jumlah siswa dikali 100%
70.91%
Jumlah siswa yang minimal cukup dibagi Lembar jumlah siswa dikali Observasi 100% Jumlah siswa yang minimal cukup dibagi Kuesioner jumlah siswa dikali 100%
56.76%
70%
-
-
75.68%
-
-
83.78%
59.06%
-
-
-
77.35%
-
-
79.49%
67.52
75.00
-
-
72.85
-
-
78.33
52.71%
65%
-
-
59.46%
-
-
70.27%
Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa Jumlah siswa yang minimal mencapai KKM dibagi jumlah siswa dikali 100%
Soal Pilihan Ganda dan Rubrik Penilain Afektif dan Psikomotorik
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Tabel 54 menunjukkan bahwa setelah dilakukan siklus I dan siklus II terdapat peningkatan perhatian siswa dari tiap-tiap indikator perhatian kecuali pada indikator 2. Kondisi awal dari tertarik pada suatu objek adalah 67.57% setelah dilakukan tindakan siklus I mengalami peningkatan menjadi 81.08% dan meningkat lagi menjadi 83.78% setelah diberi tindakan siklus II. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 peningkatan perhatian siswa. Gambar 4: Grafik Peningkatan Ketertarikan Siswa Terhadap Objek
81.08% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
83.78%
70%
67.57%
Data Awal Target Siklus I Siklus II
Indikator 1
Indikator tertarik pada suatu objek meningkat sebesar 13.51 dari data awal ke siklus I dan meningkat di siklus II sebanyak 2.70 dari siklus I. Penggunaan media bagan membuat perhatian siswa yang dilihat dari indikator tertarik pada suatu objek meningkat. Peningkatan data awal ke siklus satu meningkat tajam yakni meningkat sebanyak 13.51. Peningkatan ketertarikan siswa terhadap suatu objek dalam hal ini merupakan pelajaran IPS dipengaruhi oleh media bagan yang digunakan dalam pembelajaran. Media bagan membuat kegiatan belajar menjadi berbeda dibandingkan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya. Siswa diberikan kebebasan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
membuat media menjadi indah. Mereka menggunakan berbagai macam warna untuk menghias bagan yang mereka buat. Tidak hanya menggunakan warna yang bermacam-macam, tetapi siswa juga memberi berbagai macam gambar pada bagan bahkan beberapa dari siswa menggambar dibagian belakang bagan. Meningkatnya ketertarikan pada pembelajaran IPS dipengaruhi oleh kesempatan mereka berekpresi melalui gambar dan warna saat pembuatan bagan. Prasetyono (2007:107) menyatakan bahwa menggambar dan melukis adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak kecil. Salah satu bagan yang dibuat siswa dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5: Bagan Siswa
Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa siswa banyak menggunakan warna dan gambar dalam pembuatan bagan, hal ini membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Tabel 55: Daftar Jumlah Nilai Pernyataan Kuesioner Indikator Tertarik Pada Suatu Objek Data Siklus Siklus Awal I II 1 Saya membaca materi IPS sebelum pelajaran dimulai 67 72 86 4 Malam sebelum pelajaran IPS dimulai saya mimpi 124 130 128 buruk 5 Saya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 72 89 91 7 Saya meninggalkan buku IPS di rumah 92 101 114 9 Saya memilih diam jika saya tidak mengerti tentang 98 103 114 materi yang dijelaskan oleh guru 10 Saya tidak peduli dengan guru yang sedang menjelaskan 103 113 121 pelajaran Jumlah keseluruhan 556 608 654 No
Pernyataan
Tabel 55 menunjukkan bahwa item setiap pernyataan meningkat dari siklus I ke siklus II. Peningkatan item no 1 dikarenakan setiap akan pelajaran peneliti selalu mengingatkan mereka untuk membaca materi yang akan dipelajari dan secara tidak langsung saat pembuatan bagan siswa harus membaca materi untuk membuat bagan. Pembuatan bagan membuat kegiatan siswa menjadi lebih bervariasi dibanding kegiatan pembelajaran sebelumnya sehingga siswa tidak merasa tertekan jika pelajaran IPS. Peneliti memberikan pertanyaan secara keseluruhan yang kemudian memfokuskan pada 1 siswa untuk menjawab, sehingga secara tidak langsung membuat siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertanyaan yang diajukan dari guru adalah hal yang sudah mereka pahami seperti materi yang mereka tulis pada media bagan yang mereka buat. Media bagan juga mempengaruhi siswa untuk membawa materi ajar. Pada pertemuan pertama banyak siswa yang tidak membawa materi ajar sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan bagannya namun setelah itu siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
membawa bagan kembali meski belum 100%. Meningkatnya item 9 dan 10 dipengaruhi oleh tugas untuk membuat media bagan, apabila siswa tidak bertanya atau mendengarkan penjelasan dari guru maka mereka akan kebingungan saat mengerjakan tugas membuat bagan. Siklus II lebih meningkat lagi dimungkinkan karena penggunaan media powerpoint dalam penjelasan. Siswa kelas VB jarang menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran sehingga membuat mereka lebih banyak melihat ke arah guru atau sumber belajar (Layar) saat dilakukan penjelasan. Selain dari data hasil kuesioner, meningkatnya ketertarikan siswa pada pelajaran IPS juga dapat dilihat dari keseharian saat pembelajaran IPS. Siswa terlihat antusias setiap akan dilakukan pembelajaran. Mereka menjemput guru dan para observer di ruangan. Siswa juga mengatakan bahwa pembelajaran dengan mahasiswa lebih menyenangkan bahkan mereka meminta peneliti untuk terus mengajar mereka dengan mendaftar menjadi guru di SD tersebut. Gambar 6: Grafik Peningkatan Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai Ke Arah Objek 75.30% 70%
80.00% 70.00%
70.91%
55.56%
60.00%
Data Awal
50.00%
Target
40.00%
Siklus I
30.00%
Siklus II
20.00% 10.00% 0.00% Indikator 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Gambar 6 menunjukkan bahwa indikator kedua perhatian juga mengalami peningkatan namun pada siklus II mengalami penurunan dibandingkan dengan siklus I. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan siklus I tetapi tetap meningkat dibandingkan dengan data awal dan mencapai target yang ditentukan. Siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek meningkat sebesar 19.74 dari data awal ke siklus I. Meningkatnya jumlah siswa yang mengarahkan reseptor sensori yang sesuai terhadap suatu objek dipengaruhi oleh media bagan yang digunakan dalam pembelajaran IPS. Pada proses pembelajaran, media bagan digunakan dengan cara siswa sendiri yang membuat bagan. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat bagan berarti memberikan tanggung jawab pada siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Apabila siswa sendiri yang membuat bagan maka secara tidak langsung siswa akan mengarahkan reseptor sensorinya untuk menyelesaikan bagan. Tabel 56: Daftar Jumlah Nilai Deskriptor Indikator Mengarahkan Reseptor Sensori yang Sesuai Ke Arah Objek No
Pernyataan
Data awal 1 Mata melihat ke arah guru atau media belajar 93 2 Badan tegap ke arah depan saat guru 70 menjelaskan di depan 3 Mencatat materi ajar 62 4 Tangan memegang benda yang berhubungan 82 dengan tugas 5 Bereaksi ketika ada tugas yang diarahkan 68 kepada siswa 6 Mengerjakan tugas yang diberikan guru 80 Jumlah keseluruhan 455
Siklus I Pert Pert 1 2 86 91 70 70
Siklus II Pert Pert 1 2 86 104 81 83
60 106
82 122
57 87
44 100
97
96
62
108
101 520
109 570
77 450
107 546
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Tabel 56 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengarahkan matanya ke guru atau media meningkat hingga siklus II pertemuan ke dua. Menurunnya dari pertemuan kedua siklus I ke pertemuan pertama siklus II karena tempat duduk siswa yang berdekatan sehinga siswa tidak konsentrasi saat pembelajaran. Siswa cenderung berbicara dengan teman dibandingkan melihat penjelasan guru atau mengerjakan tugas yang diberikan. Jumlah siswa yang badannya tegap ke arah depan peningkatannya tidak terlalu berarti bahkan pada siklus I tidak mengalami peningkatan. Alasannya adalah penjelasan oleh guru dilakukan sekitar 15-20 menit pembelajaran, yakni pada kegiatan pembukaan, penjelasan, kesimpulan, dan penutupan. Peningkatan pada siklus II dimungkinkan karena penggunaan media visual seperti LCD dalam penjelasan sehingga lebih banyak siswa yang mengarahkan badan ke dapan saat penjelasan. Mencatat materi ajar peningkatannya tidak terlalu banyak bahkan beberapa pertemuan mengalami penurunan. Hal tersebut karena siswa sudah dibagikan materi ajar dan siswa hanya tinggal memberi tanda atau garis bawah dengan warna pada materi yang dianggap penting. Pada pertemuan kedua siklus I banyak siswa yang tidak membawa materi ajar sehingga lebih banyak siswa mencatat materi dibuku masing-masing. Deskriptor 4 dan 6 mengalami peningkatan dibanding data awal karena siswa diberi tanggung jawab untuk membuat bagan maka secara tidak langsung mereka harus memegang benda yang berhubungan dengan materi ajar dan mengerjakan tugas. Meskipun banyak siswa yang selalu memegang benda yang berhubungan dengan materi ajar namun jarang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
mengerjakan tugas. Memberikan pertanyaan dan tugas kepada siswa membuat siswa akan beraksi jika ada rangsangan yang diarahkan. Dapat dilihat bahwa pertemuan pertama siklus II mengalami penurunan 4.39 dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut dikarenakan masalah teknis dari tempat dan waktu. Ruangan kelas VB tidak ada stop kontak sehingga untuk menggunakan LCD perlu pindah ke kelas perpustakaan. Gambar 7: Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan sempit dan kursinya pun tidak cukup untuk 37 siswa sehingga siswa harus berdempet-dempetan saat belajar. Jarak antar siswa yang berdekatan menjadikan siswa cenderung untuk berbicara dengan teman lain dibanding memperhatikan pelajaran. Selain tempat, pada pelaksaan siklus II ini juga terjadi kendala yaitu listrik mati kerena pulsa habis. Waktu untuk pembelajaran pun mundur sekitar 1 jam pelajaran kerena peneliti harus mengurus pembelian pulsa listrik di PLN. Guru memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menambah jam pelajaran. Diantara proses pembelajaran yang berlangsung ada jam istirahat. Perpustakaan yang dekat dengan kantin membuat siswa terlihat tidak konsentrasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
saat pembelajaran, bahkan saat bel masuk telah berbunyi siswa tetap belum fokus. Hal ini terlihat dari banyak siswa yang menengok ke luar jendela, berjalan keluar masuk perpustakaan, bahkan ada yang sambil makan. Peneliti sangat kerepotan untuk mengatur siswa. Para observer juga mengeluh bingung dengan siswa karena siswa terus berpindah tempat. Belajar dari pertemuan I siklus II, pada pertemuan kedua setelah siswa mempelajari materi menggunakan powerpoint kemudian pembelajaran dilanjutkan kembali ke kelas VB. Akibat dari turunnya jumlah siswa yang mengarahkan reseptor sensori ke arah objek di pertemuan pertama membuat rata-rata indikator ke 2 perhatian pada siklus II menurun. Gambar 8: Grafik Peningkatan Memusatkan Pikiran Terhadap Objek
83.78% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
75.68% 70% 56.76% Data Awal Target Siklus I Siklus II
Indikator 3
Gambar 8 menunjukkan bahwa indikator memusatkan pikiran pada suatu objek meningkat sebesar 18.92 dari data awal ke siklus I dan meningkat di siklus II sebanyak 8.10 dari siklus I. Penggunaan media bagan membuat perhatian siswa yang dilihat dari indikator memusatkan pikiran terhadap suatu objek meningkat. Peningkatan data awal ke siklus I meningkat tajam yakni meningkat sebanyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
18.92. Peningkatan jumlah siswa yang memusatkan pikiran terhadap pelajaran IPS dipengaruhi oleh media bagan yang digunakan dalam pembelajaran. Apabila siswa sendiri yang membuat bagan maka siswa akan memfokuskan pikirannya pada materi IPS. Agar siswa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan tepat waktu maka siswa harus memfokuskan pikirannya pada tugas yang sedang ia kerjakan yakni membuat bagan. Tugas yang diberikan kepada siswa pun tidak terlalu sulit, maksudnya tugas masih bisa dilakukan oleh siswa dan materi yang dibahas sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditentukan oleh pemerintah. Tabel 57: Daftar Jumlah Nilai Pernyataan Indikator Memusatkan Pikiran (Mental) Pada Suatu Objek No 2 3
Item Pernyataan
Saya paham dengan materi IPS yang telah diajarkan Saya mengobrol dengan teman saat guru menjelaskan Saya memusatkan pikiran pada materi IPS yang 6 sedang diajarkan Saya membaca petunjuk pengerjaan sebelum 8 mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Jumlah secara keseluruhan
Data Awal 70 87
Siklus I 87 98
Siklus II 89 109
86
99
104
93
105
108
336
389
410
Tabel 57 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang paham dengan materi yang telah diajarkan semakin banyak ditiap siklusnya. Hal ini karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran seperti saat pembuatan bagan sehingga ia mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Bagan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengingatnya. Seperti yang dikatakan oleh Mandler dalam Santrock (2007: 319) bahwa semakin tertata informasi semakin mudah siswa untuk mengingatnya. Jumlah siswa yang mengobrol dengan teman angkanya semakin banyak yang berarti semakin sedikit siswa yang mengobrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
dengan teman saat pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh siswa sibuk dalam membuat bagan dengan baik dan tepat waktu dibandingkan mengobrolkan hal yang tidak perlu saat pembelajaran. Jumlah siswa yang merasa memusatkan pikiran pada pelajaran juga meningkat hal ini juga disebabkan oleh media bagan yang dibuat sendiri oleh siswa. Siswa menjadi lebih fokus untuk membuat bagan yang baik, menarik, dan tepat waktu, hal ini juga terlihat dari siswa yang banyak bertanya mengenai pembuatan bagan. Mereka ingin mewarnai dan menambah informasi selengkaplengkapnya. Jumlah siswa yang membaca petunjuk sebelum mengerjakan tugas juga meningkat karena mereka harus membaca petunjuk untuk mengetahui tugas yang harus dikerjakan. Peningkatan jumlah siswa yang memusatkan pikiran pada suatu objek dari siklus I ke siklus II karena siswa telah belajar dari siklus I bahwa jika mereka tidak memusatkan pikiran pada suatu objek maka bagan yang mereka buat tidak selesai dan berakibat pada nilai mereka yang tidak maksimal. Secara umum meningkatnya perhatian siswa pada siklus I ke siklus II terutama pada indikator 1 dan indikator 3 dikarenakan bagan yang diberikan kepada siswa sudah mengalami banyak perubahan. Petunjuk pengerjaan bagan disiklus II lebih di perjelas oleh peneliti sehingga membuat tugas tidak sesulit dan membingungkan pada siklus I. Jumlah kelompok pada siklus I dan II juga berbeda, pada siklus I jumlah anggota kelompoknya 5-6 orang sedangkan pada siklus II anggota kelompoknya ada 4-5 orang. Lebih sedikit anggota kelompok membuat pembagian tugas siswa menjadi lebih efektif mengingat tugas yang diberikan tidak terlalu sulit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Perhatian siswa setelah melalui siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal tersebut sesuai data yang ditunjukkan pada tabel 54 bahwa indikator perhatian yang pertama yaitu tertarik terhadap suatu objek dari kondisi awal 67.57% menjadi 81.08% setelah melalui siklus I dan meningkat lagi menjadi 83.78% pada siklus II. Peningkatan indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56% siswa menjadi 75.30% setelah melalui siklus I dan menjadi 70.91% pada siklus II. Sedangkan pada indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76% menjadi 75.68% setelah melalui siklus I dan mejadi 83.78% pada siklus II. Peningkatan perhatian siswa secara umum dipengaruhi oleh media bagan yang digunakan dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana dan Riva’I dalam Kustandi (2011: 25) bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa adalah media pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa. Tabel 54 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung juga mengalami peningkatan dibandingkan data awal. Peningkatan terus terjadi dari data awal ke siklus I dan ke siklus II. Peningkatan dari data awal ke siklus I belum sesuai harapan karena belum mencapai target yang telah ditentukan namun pada siklus II hasil prestasi belajar siswa mampu melebihi target yang telah ditentukan. Lebih jelasnya peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar 9 dan 10.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Gambar 9: Grafik Peningkatan Rata-rata Kelas
78.33 80 78 76 74 72 70 68 66 64 62
75 72.85
Data Awal Target
67.52
Siklus I Siklus II
Rata-rata
Gambar 9 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang dilihat dari rata-rata kelas dari data awal sebesar 67.52 menjadi 72.85 setelah melalui siklus I dan meningkat menjadi 78.33 pada siklus II. Rata-rata kelas dari data awal ke siklus I meningkat sebesar 5.33 dan meningkat sebanyak 5.48 di siklus II. Gambar 10: Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
80.00% 70.00%
65.00%
70.27% 59.46%
52.71%
60.00%
Data Awal
50.00%
Target
40.00%
Siklus I
30.00%
Siklus II
20.00% 10.00% 0.00% Mencapai KKM(%)
Gambar 10 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71% menjadi 59.46% setelah melalui siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
dan meningkat menjadi 70.27% pada siklus II. Jumlah siswa yang mencapai KKM dari data awal meningkat sebanyak 6.75 dan di siklus II meningkat lagi sebanyak 10.81 dibanding siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung dipengaruhi oleh penggunaan media bagan pada saat pembelajaran. Peningkatan perhatian siswa secara umum dipengaruhi oleh media bagan yang digunakan dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana dan Riva’I dalam Kustandi (2011: 25) bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa adalah bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Pada proses pembelajaran, media bagan digunakan dengan cara menunjukkan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dalam satu KD dalam bentuk bagan dan siswa sendiri yang membuat bagan. Fungsi dari media bagan adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi (Kustandi, 2011: 48). Bagan akan memperjelas dan meringkas materi pada pelajaran IPS yang sangat banyak. Selain itu bagan akan membuat materi lebih tertata. Semakin tertata informasi maka akan semakin mudah siswa dalam mengingatnya. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Mandler dalam Santrock (2007: 319) bahwa semakin tertata informasi yang anda sajikan, semakin mudah murid anda mengingatnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Gambar 11: Bagan Siklus I
Bagan pada gambar 11 adalah bagan yang menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari siswa pada siklus I. Bagan materi di atas membantu siswa memahami keterhubungan antar materi pokok. Hal yang sama juga dilakukan pada siklus II. Gambar 12: Bagan Siklus II
Gambar 12 adalah bagan yang menunjukkan keterhubungan antar materi pokok yang akan mereka pelajari dalam siklus II. Bagan siklus II dibuat dalam media powerpoint yang ditunjukkan kepada siswa dengan bantuan LCD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Setiap pertemuan selain pertemuan ketiga siklus II, siswa membuat bagan sendiri. Apabila siswa sendiri yang membuat media bagan maka siswa lebih mudah mengingat materi. Hal tersebut dikarenakan siswa harus membaca dan memilih materi mana yang akan dituliskan di bagan. Beberapa siswa mengatakan bahwa ia lebih paham dengan pengajaran yang dilakukan oleh peneliti dibanding pembelajaran sebelumnya. Seperti yang telah dikatakan oleh Bettencourt dalam Suparno (2010) bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Rata-rata kelas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Nilai tertinggi siswa pada siklus I adalah 93.33 dan yang terendah adalah 48.03. Siswa yang dengan nilai terendah memang mendapat nilai ulangan yang rendah yakni 21.05. Siswa tersebut mengerjakan hanya sekitar 10 menit, siswa diminta untuk mengecek kembali tetapi tidak mau. Pada siklus II siswa tersebut mendapat nilai 76.67 dengan nilai evaluasi adalah 58.33. Pada siklus II nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 41.67. Siswa yang mendapatkan nilai terendah adalah siswa yang sedang sakit. Ia tidak mengikuti 2 kali pertemuan dari tiga kali pertemuan pada siklus II. Nilainya kognitifnya bukan nilai yang terendah namun ia tidak memiliki nilai psikomotorik dan afektif pada pertemuan kedua sehingga membuat nilainya menjadi paling rendah. Prestasi belajar siswa dilihat dari 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Peningkatan nilai rata-rata dan jumlah siswa yang mencapai KKM dari siklus I ke siklus II kerena nilai afektif dan psikomotorik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
siswa pada siklus II lebih tinggi. Banyak siswa yang mendapat nilai afektif dan psikomotorik 100 bahkan hanya sedikit siswa yang dibawah 70. Hal tersebut disebabkan karena hasil pekerjaan siswa membuat bagan lebih rapi dan lengkap dibandingkan dengan siklus I. Perbedaan bagan pada siklus I dan siklus II ada pada petunjuk pengerjaannya, pada bagan siklus I siswa harus membuat sebuah bagan pada kertas kosong sedangkan pada siklus II siswa cukup melengkapi bagan dengan menjawab pertanyaan yang disediakan. Petunjuk pengerjaan yang lebih jelas membuat siswa lebih memahami apa yang harus di kerjakan. Contoh bagan yang dibuat oleh siswa dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 13: Bagan Buatan Siswa pada Siklus I
Gambar 14: Bagan Buatan Siswa pada Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Bagan pada gambar 13 lebih lengkap dan jelas dibandingkan dengan bagan pada gambar 14. Hal tersebut dikarenakan panduan pada bagan siklus II lebih jelas dibandingkan dengan bagan siklus I. Hal lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada siklus I belum mencapai target adalah nilai afektif siswa. Nilai afektif siswa pada siklus I terbilang rendah karena hanya terdapat 10 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70. Nilai afektif siswa siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 dinilai dari ketelitian siswa dalam memberi komentar. Saat dilakukan gallery walk banyak siswa yang mengatakan “bingung” dan “malas”. Waktu untuk melakukan gallery walk juga sebentar sehingga siswa tidak fokus untuk memberikan komentar pada bagan yang dibuat teman lain. Akibatnya banyak siswa yang tidak memberikan komentar pada bagan teman. Hasil komentar siswa dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15: Komentar Siswa Bagan BPUPKI dan PPKI
Dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama siklus I banyak siswa yang tidak memberikan komentar pada kelompok lain. Tidak berbeda pada pertemuan kedua. Komentar siswa yang sedikit membuat siswa mendapat nilai afektif yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
rendah karena mereka tidak bisa mencapai nilai maksimal dari kriteria penilaian yang telah ditentukan. Contoh komentar siswa dapat dilihat pada gambar 16. Gambar 16: Komentar Siswa pada Bagan Perumusan Dasar Negara
Pada perumusan dasar Negara banyak siswa tetap tidak memberikan komentar pada bagan yang dibuat teman lain. Banyak siswa yang mengosongkan kolom komentar. Gambar 17: Refleksi Siswa Menghormati Perjuangan Para Tokoh Pejuang (1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Gambar 18: Refleksi Siswa Menghormati Perjuangan Para Tokoh Pejuang (2)
Pada pertemuan ketiga penilaian afektif dinilai dari hasil refleksi siswa untuk memilih sikap untuk menghormati perjuangan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Skor afektif pada pertemuan ke 3 lebih tinggi dibanding dengan skor afektif sebelumnya karena siswa mampu menemukan berbagai macam cara untuk menghormati peranan para tokoh pejuang. Gambar 17 mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil refleksi pada gambar18 karena hasil refleksi pada gambar 18 hanya mencopi dari buku sedangkan refleksi pada gambar 17 dapat menyebutkan berbagai macam cara lain selain yang ditulis pada buku. Prestasi belajar siswa pada siklus II telah meningkat sesuai dengan target capaian yang telah ditentukan. Meningkatnya prestasi belajar siswa dikarenakan penggunaan media bagan dan media audio visual dalam pembelajaran. Media audio visual membantu penelitian dalam kegiatan penjelasan. Media audio visual yang menarik perhatian membuat siswa memperhatikan saat mendapat penjelasan dari guru. Siswa yang memperhatikan saat penjelasan diharapkan dapat memahami materi lebih baik dibanding yang tidak memperhatikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Selain membantu proses penjelasan materi, media audio visual juga digunakan peneliti untuk menjelaskan petunjuk pembuatan bagan. Media audio visual membuat siswa lebih memperhatikan saat penjelasan pembuatan bagan. Hal tersebut membuat siswa dapat membuat bagan dengan lebih baik lagi karena mereka bisa membuat bagan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai psikomotorik siswa pada siklus II Secara umum prestasi belajar siswa kelas VB SD Denggung tahun ajaran 2012/2013 mengalami peningkatan setelah melalui tindakan siklus I dan siklus II dengan menggunakan media bagan. Hasil prestasi belajar siswa lebih meningkat pada siklus II karena siklus II memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian yang dilakukan ini, dan saran. 5.1.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VB SD
Negeri Denggung dalam peningkatan perhatian dan prestasi belajar IPS menggunakan media bagan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Media bagan digunakan dengan cara melibatkan siswa untuk membuat bagan dalam upaya meningkatkan perhatian siswa kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS. Siswa diberi kesempatan untuk berekspresi dengan warna dan gambar pada bagan yang dibuatnya. Hal tersebut meningkatkan jumlah siswa yang tertarik terhadap suatu objek. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi awal 67.57% menjadi 81.08% setelah melalui siklus I dan meningkat lagi menjadi 83.78% pada siklus II.
Media bagan dibuat sendiri oleh siswa. Memberikan tugas
kepada siswa untuk membuat bagan berarti memberikan tanggung jawab pada siswa untuk menyelesaikan tugas. Apabila siswa sendiri yang membuat bagan maka secara tidak langsung siswa akan mengarahkan reseptor sensorinya untuk membuat bagan yang baik dan benar. Hal tersebut meningkatkan indikator perhatian mengarahkan reseptor sensori yang sesuai ke arah objek dari kondisi awal 55.56% siswa menjadi 75.30% setelah melalui siklus I dan menjadi 70.91% pada siklus II. Bagan yang
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
dibuat siswa pada proses pembelajaran menarik dan tidak terlalu sulit sehingga membuat siswa memusatkan pikiran pada pelajaran. Siswa memusatkan pikiran agar bisa membuat bagan dengan baik dan benar. Hal tersebut meningkatkan indikator perhatian yang ketiga yaitu memusatkan pikiran pada objek dari 56.76% menjadi 75.68% setelah melalui siklus I dan menjadi 83.78% pada siklus II. 5.1.2. Media bagan digunakan dengan cara membuat materi dalam bentuk bagan dan melibatkan siswa untuk membuat bagan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung pada mata pelajaran IPS. Materi yang dibentuk dalam sebuah bagan akan membuat materi menjadi lebih jelas dan ringkas. Selain jelas dan ringkas, penataan materi akan membantu siswa dalam mengingatnya. Sedangkan, melibatkan siswa secara langsung untuk membuat bagan dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena siswa mengolah pengetahuan yang ia pelajari secara langsung. Hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar siswa yang rata-rata kelasnya meningkat dari data awal sebesar 67.52 menjadi 72.85 setelah melalui siklus I dan meningkat menjadi 78.33 pada siklus II. Prestasi belajar yang dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awalnya 52.71% menjadi 59.46% setelah melalui siklus I dan meningkat menjadi 70.27% pada siklus II. Prestasi belajar siswa meningkat seiring perhatian siswa yang meningkat pula.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.2.
149
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
5.2.1. Salah satu variabel penelitian yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah perhatian. Jumlah observer yang masuk keruangan kelas menjadi salah satu rangsangan lain yang mempengaruhi perhatian siswa terhadap pembelajaran IPS. 5.2.2. Kerena keterbatasan pengetahuan peneliti, perhitungan uji validitas pilihan ganda menggunakan product moment yang sebenarnya product moment digunakan untuk mengkorelasikan data continue dan continue. Validasi pilihan ganda lebih tepat menggunakan poin biserial. Teknik point biserial digunakan bila variabel yang akan dikorelasikan variabel pertama berbentuk kontinu, misalnya skor hasil tes. Sedangkan variabel kedua berbentuk variabel diskrit (misalnya benar-salah, ya-tidak). 5.2.3. Peneliti tidak mampu mengetahui tingkat kejujuran dari responden saat mengisi kuisioner. 5.2.4. Ruang pembelajaran pada siklus II tidak mencukupi untuk 37 siswa. Hal tersebut membuat jumlah siswa yang mengarahkan reseptor sensori pada suatu objek lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I.
5.3. Saran Setelah dilakukan penelitian peningkatan perhatian dan prestasi belajar IPS menggunakan media bagan pada siswa kelas VB SD Negeri Denggung peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
5.3.1. Sekolah atau guru dapat menggunakan media bagan dalam pembelajaran IPS. Hal tersebut karena media bagan dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran, mengarahkan reseptor sensori fisik yang sesuai terhadap pembelajaran, dan memusatkan pikiran terhadap pembelajaran. Media bagan dapat meringkas materi yang banyak sehingga menjadi lebih jelas dan sederhana. Hal tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 5.3.2. Perhatian adalah kemampuan memfokuskan pikiran pada satu hal dari berbagai rangsangan yang muncul. Observer merupakan rangsang lain diluar materi pembelajaran. Mengurangi jumlah observer yang masuk ke kelas akan mengurangi rangsang dari luar sehingga siswa bisa lebih perhatian. Cara untuk mengurangi observer adalah menggunakan handycam pada proses pengamatan. 5.3.3. Menggunakan alat yang tepat dalam melakukan validasi instrument penelitian seperti pada menggunakan point biserial pada validasi soal pilihan ganda. 5.3.4. Pengajar pada saat penelitian adalah guru kelas untuk menghindari faktorfaktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Anderson, Roy Y. 2008. Langkah Pertama Membuat Siswa Berkonsentrasi, Alih Bahasa Heradjati P. PT Macanan Jaya Cemerlang Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka Pelajar Anonim. 2012. Diakses pada 02-Apr-13 http://yudhahernandes.blogspot.com/
3:59:04
PM
pada
Anonim. diakses pada 02-Feb-13 12:15:32 PM pada http://www.kemdiknas.go.id/ Anonim. diakses pada 02-Feb-13 http://www.unpad.ac.id/wp.../
12:36:42
PM
pada
Arifin, Zaenal. 2009. Model Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Atkinson, R. 2005. Introduction To Phychology, Eight Edition. Alih Bahasa Taufiq & Barhana. Jakarta: Erlangga Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Brown, Carol. 2007. Cognitive Psycology. London: SAGE Publications Ltd Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta:Gramedia. Gora, W & Sunarto.2010. PEKEMATIK Strategi Inovativ Berbasis TIK. Jakarta: PT Elex Media Computindo Kustandi, C & Bambang S. 2011. Media Pembelajaran Media dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia Kusumah, W & Dedi D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media Kuswana, Wowo S. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Rosdakarya Maryudani, B. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar dalam Mata Pelajaran IPS dengan Teknik Mind Mapping Siswa Kelas V SDK Kintelan I Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Tidak Diterbitkan.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah, Pedoman Bagi Guru Professional. Jakarta: PT Bumi Aksara Ormrod, Jeanne E. 2008. Educational Psychology Developing Learners. Alih Bahasa Dra Wahyu Indianti Et Al. Jakarta: Erlangga Prasetyono, Dwi S. 2010. Biarkan Anakmu Bermain, Mengenal Manfaat dan Pengaruh Positif Permainan Bagi Perkembangan Psikologi Anak. Yogyakarta: DIVA Press Purnomo, Puji & Kartika B. 2008. Buku Kerja Mahasiswa Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Sanata Dharma Riris, Lailiyah. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas V MI Roudlotul Banat Sladi Kejayan Pasuruan. Malang: Universitas negeri Malang. Diakses pada 26-Dec-12 3:53:15 PM pada http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48998 Rusman. 2010.Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sadiman, R Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Santrock, John W. 2007. Educational Pshycology, 2nd Edition, Alih Bahasa Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana Sapriya. 2009. Pendidikan IPS.Bandung: Remaja Rosdakarya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Sternberg, Robert J. 2008. Cognitive Psychology, Fourth Edition Alih Bahasa Yudi Santoso, S. Fil.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudirman, Mahabrata, Suryaleli. 2008. Usaha meningkatkan perhatian siswa kelas V SDN Karet tengsin 15 pagi terhadap pelajaran IPA melalui penerapan metode pembelajaran yang bervariasi. Jakarta. Diakses pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26-Dec-12 12:23:55 PM http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11084957.pdf/
153
pada
Suharsimi, Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media Suherman. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak Suparno, Paul. 2010. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius Suparno, Paul. 2012. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syamsiyah, Siti. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Silabus Sebelum Validasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: VB/ II
Waktu
: 3 kali pertemuan ( 6 x 35 menit)
StandarKompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
: 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Kegiatan Pembelajaran
Persiapan 1) Siswa dijelaskan tentang kemerdek materi persiapan aan kemerdekaan yang akan Republik dipelajari secara garis besar Indonesia. 2) Siswa dijelaskan tentang BPUPKI, PPKI, dan perumusan dasar negara 3) Siswa membuat bagan kegiatan BPUPKI, PPKI, dan perumusan dasar Negara 4) Siswa mempresentasikan
Indikator
Penilaian
Alokasi Sumber belajar Teknik Bentuk waktu penilaian Instrumen 2.2.1. Menyebutkan usaha yang Tes Pilihan 3 kali Susilaningsih, dilakukan tokoh pejuang dalam ganda pertemuan Endang.2008.Ilm mempersiapkan kemerdekaan (@pertem u Pengetahuan Indonesia uan 2x 35 Sosial 5: Untuk 2.2.2. Menjelaskan dua usaha dalam menit) SD/MI Kelas V. rangka mempersiapkan Jakarta: Pusat kemerdekaan Indonesia Perbukuan, 2.2.3. Menjelaskan proses Departemen perumusan dasar Negara sebelum Pendidikan kemerdekaan Indonesia Nasional 2.2.4. Menyebutkan tokoh yang ikut Syamsiyah, mempersiapkan kemerdekaan Siti.2008.Ilmu
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hasil kerja mereka 5) Siswa dijelaskan tentang tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 6) Siswa membuat bagan tentang tokoh-tokoh yang mempersiapkan kamerdekaan Indonesia 7) Siswa dijelaskan tentang cara menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang kemerdekaan
Indonesia 2.2.5. Mengidentifikasi 5 tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.6. Mengidentifikasi dua usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.7. Menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.8. Membuat bagan tentang persiapan kemerdekaan Indonesia
Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Thayeb, dkk. 2007. IPS Terpadu untuk sekolah dasar kelas V. Jakarta: Erlangga BSNP
Yogyakarta, Maret 2013 Mengetahui, Wali Kelas VB
Mahasiswa
( Ari Trisnawati S.Pd )
( Primandani Kartika Dewi )
NIP. 19820128 200501 2 007
NIM. 091134044
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VB/ II
Waktu
: 3 kali pertemuan( 6x 35 menit)
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
: 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertemuan pertama 1) Siswa belajar tentang pertama Mempertahan materi yang akan kan kemerdekaan dipelajari secara garis Indonesia melalui besar pertempuran 2) Siswa mempelajari cara para tokoh mempertahankan Pertemuan kemerdekaan melalui kedua
Indikator
Penilaian Teknik Bentuk penilaian Instrumen
Pertemuan pertama Kognitif Tes Pilihan 2.2.1 Menyebutkan tokoh ganda yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Non Tes 2.2.2 Menjelaskan proses Rubrik pertempuran dalam Penilaian mempertahankan
Alokasi Sumber belajar waktu Susilaningsih, 3 kali Endang.20 pertemu08.Ilmu an Pengetahu (@pertem an Sosial uan 2x 35 5: Untuk menit) SD/MI Kelas V. Jakarta:
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mempertaha pertempuran dengan nkan media powerpoint kemerdekaan 3) Siswa dibagi menjadi Indonesia melalui 9 kelompok kecil perdamaian 4) Siswa mendapatkan LKS 5) Siswa mengerjakan LKS tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua 1) Siswa mempelajari perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian 2) Siswa masuk ke dalam kelompok kecil 3) Siswa medapatkan LKS 4) Siswa mengerjakan LKS tentang perjuangan
kemerdekaan Indonesia 2.2.3 Menyebutkan waktu pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Afektif 2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan Psikomotorik 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.2.7 Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian Afektif 2.2.9. Bertanggungjawab dalam membuat bagan usaha mempertahankan
Pusat Perbukuan, Departeme n Pendidikan Nasional Syamsiyah, Siti.2008.Il mu Pengetahu an Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeme n Pendidikan Nasional Thayeb, dkk. 2007. IPS Terpadu untuk sekolah dasar kelas V. Jakarta:
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian Pertemuan ketiga 1) Mengerjakan soal evaluasi
kemerdekaan melalui perdamaian 2.2.10. Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Erlangga BSNP
Sleman, April 2013 Mengetahui, Wali kelas VB
Mahasiswa
( Ari Trisnawati, S.Pd )
(Primandani Kartika Dewi)
NIP.19820128 200501 2 007
NIM. 09113404
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Silabus Setelah Validasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VB/ II
Waktu
:3 kali pertemuan( 6x 35 menit)
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
: 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian Teknik Bentuk penilaian Instrumen
Pertemuan pertama Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI Persiapan kemerdekaan
1) Siswa Pertemuan pertama belajar tentang Kognitif Tes materi yang akan 2.2.1. Menyebutkan peristiwa penting dipelajari secara sebelum kemerdekaan Indonesia garis besar 2.2.2. Menjelaskan persiapan kemerdekaan 2) Siswa Indonesia oleh BPUPKI Non Tes mempelajari 2.2.3. Menjelaskan persiapan kemerdekaan dengan membaca Indonesia oleh PPKI
Pilihan ganda,
Lembar penilaian Teman,
Alokasi waktu
Sumber belajar
BSNP http://blog.alam 3 kali fay.com/2009/0 pertemu 4/tokoh-tokohan yang-berperan(@perte dalam.html/02muan Apr-13 4:04:32 2x 35 PM
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
oleh PPKI
BPUPKI, PPKI, 2.2.4. Menyusun gambar persiapan dan perumusan kemerdekaan Indonesia sesuai waktu kejadian Pertemuan dasar negara 3) Siswa Afektif kedua Perumusan membuat bagan 2.2.5. Teliti dalam memberi komentar dasar Negara kegiatan bagan persiapan kemerdekaan Indonesia BPUPKI, PPKI, yang dibuat oleh kelompok lain dan perumusan Psikomotorik Petemuan dasar Negara 2.2.6. Membuat bagan persiapan ketiga Tokoh 4) Siswa kemerdekaan Indonesia persiapan menilai dan Pertemuan kedua kemerdekaan memberi Kognitif indonesia komentar hasil 2.2.7. Menjelaskan proses perumusan dasar kerja kelompok Negara Indonesia lain. 2.2.8. Menyusun gambar perumusan dasar 5) Siswa Negara Indonesia sesuai waktu kejadian mempelajari Afektif tokoh yang 2.2.9. Teliti dalam memberi komentar mempersiapkan bagan perumusan dasar Negara Indonesia kemerdekaan yang dibuat oleh kelompok lain Indonesia Psikomotorik 6) Siswa 2.2.10. Membuat bagan perumusan dasar membuat bagan Negara Indonesia tokoh-tokoh yang Pertemuan ketiga mempersiapkan Kognitif 2.2.11. Menyebutkan tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.12. Menyebutkan sikap menghargai
Rubrik Penilaian
menit)
http://yudhaher nandes.blogspo t.com/2012/10/t okoh-tokohpersiapankemerdekaan.ht ml/02-Apr-13 3:59:04 PM Susilaningsih, Endang.2008.Il mu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Syamsiyah, Siti.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VB/ II
Waktu
: 3 kali pertemuan( 6x 35 menit)
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
: 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Penilaian
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertemuan pertama 1) Siswa belajar tentang pertama Memperta materi yang akan hankan dipelajari secara garis kemerdekaan besar Indonesia 2) Siswa mempelajari cara melalui para tokoh
Indikator Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.2 Menjelaskan proses
Teknik Bentuk penilai Instrum an en Tes
Non Tes
Alokasi waktu
Sumber belajar
BSNP 3 kali pertemu-an http://blog(@pertemu rye.blogspot.com/201 an 2x 35 3/02/sejarahRubrik menit) bandung-lautanPenilaian api.html25-mar-13 Pilihan ganda
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pertempuran
mempertahankan kemerdekaan melalui pertempuran dengan Pertemuan media powerpoint kedua Mempert 3) Siswa dibagi menjadi 9 ahankan kelompok kecil kemerdekaan 4) Siswa mendapatkan Indonesia LKS melalui 5) Siswa mengerjakan perdamaian LKS tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua 1) Siswa mempelajari perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian 2) Siswa masuk ke dalam kelompok kecil 3) Siswa medapatkan LKS 4) Siswa mengerjakan LKS tentang
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.3 Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Afektif 2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Psikomotorik 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.2.7 Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8. Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda 2.2.9. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian
11:09:21 AM http://diiranohagaki.blogs pot.com/2012/07/men genal-negeri-sendirilewat-media.html25mar-13 11:09:29 AM http://paboi.idionline.org/t emplate/frontend/tem platepakai/orthopaedi/orth opaedi.html. 25-mar1311:09:13 AM Susilaningsih, Endang.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Syamsiyah, Siti.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta:
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 RPP dan Perangkatnya Sebelum Validasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Kelas
: VB
Semester
: II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu
: 3 kali pertemuan (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2.
Menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. B. Kompetensi Dasar 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.2.1 Menyebutkan hal-hal yang terjadi sebelum kemerdekaan yang mempengaruhi kemerdekaan 2.2.2 Menyebutkan
lembaga
yang
didirikan
untuk
mempersiapkan
kemerdekaan 2.2.3 Menyebutkan tugas utama BPUPKI dan PPKI 2.2.4 Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.5 Menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
2.2.6 Menjelaskan usaha BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.7 Menjelaskan usaha PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.8 Menjelaskan proses perumusan dasar Negara 2.2.9 Menyusun gambar sesuai urutan waktu kejadian dalam proses persiapan kemerdekaan 2.2.10
Memeriksa bagan yang dibuat oleh teman
2.2.11
Meringkas proses perumusan dasar Negara
2.2.12
Menilai bagan yang dibuat oleh teman
2.2.13
Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran 2.2.1. Siswa dapat menyebutkan 2 hal yang terjadi sebelum kemerdekaan yang mempengaruhi kemerdekaan dengan benar tanpa melihat buku 2.2.2. Siswa
dapat
menyebutkan
2
lembaga
yang
didirikan
untuk
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar tanpa melihat buku 2.2.3. Siswa dapat menyebutkan sebuah tugas utama BPUPKI dan PPKI dengan benar tanpa melihat buku 2.2.4. Siswa dapat menyebutkan 5 tokoh yang berperan dalam BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.5. Siswa dapat menyebutkan 3 sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
2.2.6. Siswa dapat menjelaskan 2 usaha BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.7. Siswa dapat menjelaskan 4 usaha PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.8. Siswa dapat menjelaskan sebuah proses perumusan dasar Negara dengan benar tanpa melihat buku 2.2.9. Siswa dapat menyusun minimal 3 gambar sesuai urutan waktu kejadian dalam proses persiapan kemerdekaan dengan benar tanpa melihat buku 2.2.10.
Siswa dapat memeriksa 7 buah bagan yang dibuat oleh teman
dengan teliti dalam kelompok 2.2.11.
Siswa dapat meringkas sebuah proses perumusan dasar Negara
dengan benar tanpa melihat buku 2.2.12.
Siswa dapat menilai 7 buah bagan yang dibuat oleh teman dengan
adil dalam kelompok 2.2.13.
Siswa dapat membuat 4 bagan persiapan kemerdekaan Indonesia
dengan benar, jelas, dan rapi E. Materi Ajar Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI Persiapan kemerdekaan oleh PPKI Perumusan dasar negara Tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia F. Metode pembelajaran:
Demonstrasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanya Jawab
Penugasan
Ceramah
170
G. Kegiatan Pembelajaran: 1.
Pertemuan pertama Indicator yang akan dicapai
:
Menyebutkan hal-hal yang terjadi sebelum kemerdekaan yang mempengaruhi kemerdekaan Menyebutkan
lembaga
yang
didirikan
untuk
mempersiapkan
kemerdekaan Menyebutkan tugas utama BPUPKI dan PPKI Menjelaskan usaha BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Menjelaskan usaha PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Menyusun gambar sesuai urutan waktu kejadian dalam proses persiapam kemerdekaan Membuat bagan persiapan kemerdekaan indonesia a.
Pendahuluan (15 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “Pahlawanku”.
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
tentang
171
persiapan
kemerdekaan khususnya BPUPKI dan PPKI. b. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi
Siswa diminta mengeluarkan buku paket.
Siswa dijelaskan tentang materi persiapan kemerdekaan yang akan di pelajari yang sudah dituangkan dalam media bagan
Siswa diminta membaca materi BPUPKI dan PPKI .
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang BPUPKI dan PPKI.
Elaborasi (43 menit)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok terdiri dari 5-6 anak-anak
Siswa putra behitung dari 1-7 kemudian disusul siswa perempuan. Siswa yang emndapat angka sama menjadi satu kelompok.
Siswa ditanya siapa yang kelompok 1?, 2?, 3?, dst. Setelah itu siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Siswa diberitahu kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan tentang kegiatan BPUPKI dan PPKI
Siswa diberi lembar kerja (LKS 1)
Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS.
Siswa membuat bagan dalam kelompoknya.
Konfirmasi (5 menit)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c.
Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan belajar tentang tokohtokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia juga berpesan agar bagan yang telah dibuat agar disimpan dan tidak rusak
Salam/ penutupan
2. Pertemuan kedua Indicator yang akan dicapai
:
Menjelaskan proses perumusan dasar Negara Menyusun gambar sesuai urutan waktu kejadian dalam proses persiapan kemerdekaan Memeriksa bagan yang dibuat oleh teman Meringkas proses perumusan dasar Negara Menilai bagan yang dibuat oleh teman Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia a. Pembukaan
Do’a.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Absensi.
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang BPUPKI dan PPKI.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
tentang
persiapan
kemerdekaan Indonesia khususnya perumusan dasar Negara. b. Inti Eksplorasi Siswa diminta mengeluarkan buku paket. Siswa membaca materi tentang perumusan dasar Negara. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang perumusan dasar Negara. Elaborasi Siswa berkumpul ke dalam kelompok yang sudah terbentuk pada pertemuan pertama. Siswa diberi tahu kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan perumusan dasar Negara. Siswa diberi lembar kerja (LKS 2) Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS. Setelah selesai siswa diminta untuk mempresentasikan bagan yang telah mereka buat dan diberi lembar penilaian siswa untuk menilai presentasi kelompok lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Siswa mempresentasikan bagan yang telah dibuat bersama kelompoknya Konfirmasi
Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan berpesan agar bagan yang telah dibuat agar disimpan dan tidak rusak
Salam/ penutupan.
3. Pertemuan ketiga Indicator yang akan dicapai
:
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia a. Pembukaan
Do’a.
Absensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Motivasi : menyanyikan lagu “Bangun Pemuda-Pemudi”.
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan dan membahas materi yang telah lalu yaitu perumusan dasar Negara.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang cara menghargai para tokoh pejuang yang telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
b. Inti (25 menit) Eksplorasi
Siswa diminta membuka dan membaca buku paket.
Guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang tokoh-tokoh pejuang yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang telah mereka pelajari.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang cara menghargai tokoh yang telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Elaborasi
Siswa diberi tahu kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat
bagan
tentang
tokoh-tokoh
yang
ikut
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Siswa diberi lembar kerja (LKS 3)
Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS.
Siswa mengerjakan LKS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Konfirmasi
Guru dan siswa tanya jawab tentang tindakan-tindakan apa yang mereka akan lakukan untuk menghargai para pahlawan yang sudah mereka tuliskan pada lembar kerja.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan (40 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar tentang tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan mengumpulkan semua bagan dan hasil kerja pada guru.
Salam/ penutupan.
H. Penilaian hasil belajar Pertemuan pertama Indikator 2.2.1. Menyebutkan hal-hal yang terjadi sebelum kemerdekaan yang mempengaruhi kemerdekaan 2.2.2. Menyebutkan lembaga yang didirikan untuk mempersiapkan kemerdekaan 2.2.3. Menyebutkan tugas utama BPUPKI dan PPKI 2.2.4. Menyebutkan tokohtokoh yang berperan dalam BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.5. Menyebutkan sikap
Jenis
Teknik
Bentuk
Instrument
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan
Soal
Contoh Soal
Terlampir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.6. Menjelaskan usaha BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.7. Menjelaskan usaha PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Tes
2.2.8. Menjelaskan proses perumusan dasar Negara
2.2.9. Menyusun gambar sesuai urutan waktu kejadian dalam proses persiapan kemerdekaan 2.2.10. Memeriksa bagan yang dibuat oleh teman
Tes
Tes tulis
Tes
Tes tulis
Non Tes
2.2.11. Meringkas proses perumusan dasar Negara 2.2.12. Menilai bagan yang dibuat oleh teman 2.2.13. Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia
Tes tulis
Ganda
Evaluasi
Portofolio
Soal Evaluasi
Pilihan Ganda dan uraian Pilihan Ganda dan uraian
Non Tes
Penulaian antar teman
Rubric Portofolio penilaian
Tes
Tes tulis
Non Tes
Penulaian antar teman
Non Tes
Rubric Penugasan Portofolio penilaian
Rubric penilaian Rubric Portofolio penilaian Uraian
= 35
Nilai akhir tes
= (jumlah skor : 35) x 100
Skor total Non Tes
= 125
Nilai akhir Non Tes
= (Jumlah Skor: 125) x 100
Alat dan bahan:
Soal Evaluasi
Rubric Penugasan Portofolio penilaian
Skor total tes
I. Alat dan Sumber Belajar
Soal Evaluasi
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Berbagai macam gambar yang berhubungan dengan peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia
Bagan persiapan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan
Kertas Manila
Lem
Pembolong
Pengait kertas
Alat tulis (spidol, pensil, pulpen, pewarna, penggaris)
Sumber Belajar: Susilaningsih, Endang.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Syamsiyah, Siti.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Thayeb, dkk. 2007. IPS Terpadu untuk sekolah dasar kelas V. Jakarta: Erlangga BSNP Yogyakarta, Maret 2013 Mengetahui, Wali kelas VB
Mahasiswa
( Ari Trisnawati S.Pd ) NIP.19820128 200501 2 007
(Primandani Kartika Dewi) NIM. 091134044
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK KETERANGAN : NILAI 1-5 Untuk kolom berurutan: 1 = tidak urut 2= urutan terbalik 3= salah dua 4= salah satu 5= berurutan Untuk kolom kejelasan dan kerapihan: 1=kurang sekali 2=kurang 3=cukup 4=baik 5= baik sekali Komentar 5. = Memberi komentar pada semua kelompok dan komentar benar 4. = Memberi komentar pada 3 atau lebih kelompok dan komentar benar 3. = Memberi komentar pada kurang dari tiga dan komentar benar 2. = Memberi komentar tapi 2 atau kurang komentar salah 1. = Memberi komentar dan komentar salah semua
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Kelas
: VB
Semester
: II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu
: 3 kali pertemuan (6 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.2.2 Menjelaskan proses pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.2.3 Menyebutkan waktu pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Afektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan Psikomotorik 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.2.7 Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian Afektif 2.2.9 Bertanggungjawab dalam membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian Psikomotorik 2.2.10 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1 Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.2 Siswa dapat menjelaskan 2 proses pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.3 Siswa dapat menyebutkan 2 waktu kejadian pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
Afektif 2.2.4 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama kelompok Psikomotorik 2.2.5 Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan lengkap dan benar dalam kelompok Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Sisiwa dapat menyebutkan 2 isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu dengan benar tanpa melihat buku 2.2.7 Siswa dapat menyebutkan 2 tanggal perjanjian perdamaian dengan benar tanpa melihat buku 2.2.8 Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian dengan benar tanpa melihat buku Afektif 2.2.9 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian dengan lengkap dan benar dalam kelompok Psikomotorik 2.2.10 Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdakaan Indonesia melalui perdamaian denganlengkap dan benar dalam kelompok E. Materi Ajar Pertemuan pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian F. Metode pembelajaran:
Presentasi
Tanya Jawab
Penugasan
Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran: 1.
Pertemuan pertama a.
Pendahuluan (10 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “bangun pemuda-pamudi”
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
b. Kegiatan Inti Eksplorasi (7 menit)
Siswa melihat bagan materi usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akan dipelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan kemerdekaan dengan powerpoint
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Elaborasi (43 menit)
siswa dibagi menjadi kelompok 9 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa
siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengerjakan LKS tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui pertempuran
siswa mendapat lembar kerja siswa tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan
setelah selesai LKS dikumpulkan kepada guru
LKS dicek bersama-sama
Konfirmasi (5 menit)
Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c.
Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan membaca materi usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Salam penutup
2. Pertemuan kedua a. Pembukaan (5 menit)
Do’a.
Absensi.
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
b. Inti Eksplorasi (7 menit)
Guru dan siswa tanya jawab tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Elaborasi (43 menit)
Siswa berkumpul ke dalam kelompoknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Siswa mendapatkan LKS bagan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Siswa mengerjakan bagan
Bagan dicek bersama-sama
Setelah selesai hasil pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru
Konfirmasi (5 menit)
Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian
Salam penutup
3. Pertemuan ketiga a. Pembukaan (10 menit) 1. Do’a.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
2. Absensi. 3. Motivasi : menyanyikan lagu “bendera” 4. Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia 5. Menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu ulangan harian b. Inti(50 menit)
Mengerjakan soal evaluasi
c. Penutupan (10 menit) 1. Siswa dibantu guru melakukan refleksi. 2. Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan materi selanjutnya tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi 3. Salam penutup H. Penilaian hasil belajar Pertemuan pertama Indikator
Jeni s
Teknik
2.2.1. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan Tes Tes tulis mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.2.2. Menjelaskan proses pertempuran dalam Tes Tes tulis mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.2.3. Menyebutkan waktu pertempuran dalam Tes Tes tulis mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Bentuk
Instrume n
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi dan LKS
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi dan LKS
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi dan LKS
Conto h Soal
Terlam pir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.4. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan 2.2.5. Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran
Non Penugasan Tes
Portofo lio
Rubrik Penilaian
Non Penugasan Tes
Produk
Rubrik Penilaian
191
Pertemuan kedua Indikator 2.2.6. Menyebutkan isi perjanjian perdamaian 2.2.7. Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha perdamaian 2.2.9. Bertanggungjawab dalam membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian 2.2.10. Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian Skor total tes Nilai akhir tes
Jeni s
Teknik
Bentuk
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Instrume nt Soal Evaluasi dan LKS Soal Evaluasi dan LKS Soal Evaluasi dan LKS
Non penugasa Portofolio Tes n
Rubrik penilaian
Non penugasa Portofolio Tes n
Rubrik penilaian
= 35 = (jumlah skor : 35) x 100
Skor total psikomotorik= 20 Nilai psikomotorik
= (Jumlah Skor: 20) x 100
Skor total afektif
= 20
Nilai afektif
= (Jumlah Skor: 20) x 100
Conto h Soal
Terlam pir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai akhir
192
= (kognitif x 50%)+(afektif x 25%)+(psikomotorik x 25%)
I. Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan:
Berbagai macam gambar yang berhubungan dengan peristiwa usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan
Kertas Manila
Alat tulis (spidol, pensil, pulpen, penggaris)
Media power point
LCD/Viewer
Sumber Belajar: Susilaningsih, Endang.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Syamsiyah, Siti.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Thayeb, dkk. 2007. IPS Terpadu untuk sekolah dasar kelas V. Jakarta: Erlangga BSNP Yogyakarta, April 2013 Mengetahui, Wali kelas VB
( Ari Trisnawati, S.Pd ) NIP.19820128 200501 2 007
Mahasiswa
(Primandani Kartika Dewi) NIM. 091134044
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rubrik Penilaian psikomotorik dan afektif Mengerjakan tugas Bertanggungj awab dalam mengerjakan tugas yang diberikan
Tidak ada yang meng erjak an 1
Mengumpulkan tepat waktu
1 anggota yang menger jakan
2 anggota yang mengerja kan
3 anggota yang mengerjak an
Semua mengerj akan
Telat mengump ulkan 20 menit
Telat mengump ulkan 15 menit
Telat mengump ulkan 10 menit
Telat mengump ulkan 5 menit
Mengumpu lkan Tepat waktu
2
3
4
5
1
2
3
4
5
TOTAL SKOR
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok… Membuat bagan pertempuran mempertahanka n kemerdekaan Indonesia
Lengkap jawaban tidak ada yang lengkap 1
Benar
1 soal dijawab lengkap
2 soal dijawab lengkap
3 soal dijawab lengkap
Semua soal diisi lengkap
Semua jawaban salah
1 jawaban benar
2 jawaban benar
3 jawaban benar
Semua jawaban benar
2
3
4
5
1
2
3
4
5
TOT AL SKO R
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok …
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 RPP dan Perangkatnya Setelah Validasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Kelas
: VB
Semester
: II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu
: 3 kali pertemuan (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2.
Menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. B. Kompetensi Dasar 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. C. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1 Menyebutkan peristiwa penting sebelum kemerdekaan Indonesia 2.2.2 Menjelaskan persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI 2.2.3 Menjelaskan persiapan kemerdekaan Indonesia oleh PPKI 2.2.4 Menyusun gambar persiapan kemerdekaan Indonesia sesuai waktu kejadian Afektif 2.2.5 Teliti dalam memberi komentar bagan persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Psikomotorik 2.2.6 Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia Pertemuan kedua Kognitif 2.2.7
Menjelaskan proses perumusan dasar Negara Indonesia
2.2.8
Menyusun gambar perumusan dasar Negara Indonesia sesuai
waktu kejadian Afektif 2.2.9
Teliti dalam memberi komentar bagan perumusan dasar Negara
Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain Psikomotorik 2.2.10 Membuat bagan perumusan dasar Negara Indonesia Pertemuan ketiga Kognitif 2.2.11 Menyebutkan tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.12 Menyebutkan sikap menghargai tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia Afektif 2.2.13 Memilih sikap menghargai jasa dan peranan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Psikomotorik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
2.2.14 Membuat bagan tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1
Siswa
dapat
menyebutkan
2
peristiwa
penting
sebelum
kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.2
Siswa dapat menjelaskan 2 persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI dengan benar tanpa melihat buku
2.2.3
Siswa dapat menjelaskan 4 persiapan kemerdekaan Indonesia oleh PPKI dengan benar tanpa melihat buku
2.2.4
Siswa dapat menyusun gambar persiapan kemerdekaan Indonesia sesuai waktu kejadian secara berurutan
Afektif 2.2.5
Siswa dapat teliti dalam memberi komentar bagan persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain dengan benar tanpa melihat buku
Psikomotorik 2.2.6
Siswa dapat membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia dengan benar, jelas dan rapi
Pertemuan kedua Kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
2.2.8 Siswa dapat menjelaskan sebuah proses perumusan dasar Negara Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.9 Siswa dapat menyusun gambar perumusan dasar Negara Indonesia sesuai waktu kejadian secara berurutan Afektif 2.2.10 Siswa dapat teliti dalam memberi komentar bagan perumusan dasar Negara Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain dengan benar tanpa melihat buku Psikomotorik 2.2.11 Siswa dapat membuat bagan perumusan dasar Negara Indonesia dengan benar, jelas, dan rapi Pertemuan ketiga Kognitif 2.2.13 Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku 2.2.14 Siswa dapat menyebutkan sikap menghargai tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku Afektif 2.2.13. Siswa dapat memilih minimal 3 sikap menghargai jasa dan peranan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar Psikomotorik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
2.2.14 Siswa dapat membuat bagan tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan benar, jelas, dan rapi E. Materi Ajar Pertemuan pertama Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI Persiapan kemerdekaan oleh PPKI Pertemuan kedua Perumusan dasar negara Petemuan ketiga Tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia F. Metode pembelajaran:
Gallery walk
Demonstrasi
Tanya Jawab
Penugasan
Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran: 1.
Pertemuan pertama a.
Pendahuluan (10 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “Hari Merdeka”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
tentang
persiapan
kemerdekaan khususnya BPUPKI dan PPKI. b. Kegiatan Inti Eksplorasi (7 menit)
Siswa melihat bagan materi persiapan kemerdekaan yang akan di pelajari dalam 1 kompetensi dasar
Siswa membaca materi BPUPKI dan PPKI .
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang BPUPKI dan PPKI.
Elaborasi (43 menit)
Siswa dibagi menjadi 7 kelompok sesuai absen, setiap kelompok beranggota 5-6 anak
Siswa berkumpul dengan kelompokknya
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan tentang kegiatan BPUPKI dan PPKI.
Siswa diberi lembar kerja (LKS 1) tentang persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI dan PPKI.
Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS.
Siswa membuat bagan dalam kelompoknya.
Setelah selesai, siswa mendapat lembar komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
Setiap kelompok berpindah ke kelompok lain untuk memberi komentar hasil kerjanya
Perpindahan kelompok ditandai dengan bunyi peluit
yang
dibunyikan oleh guru setiap 3 menit sekali Konfirmasi (5 menit)
Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c.
Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan belajar tentang tokohtokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Penutupan
2. Pertemuan kedua a. Pembukaan (7 menit)
Do’a.
Absensi.
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang BPUPKI dan PPKI.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
tentang
persiapan
kemerdekaan Indonesia khususnya perumusan dasar Negara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
b. Inti Eksplorasi (5 menit)
Siswa membaca materi tentang perumusan dasar Negara.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang perumusan dasar Negara.
Elaborasi (50 menit)
Siswa berkumpul ke dalam kelompok yang sudah terbentuk pada pertemuan pertama.
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan tentang perumusan dasar Negara.
Siswa diberi lembar kerja (LKS 2) tentang perumusan dasar Negara
Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS.
Siswa membuat bagan dalam kelompoknya.
Setelah selesai, siswa mendapat lembar komentar untuk teman
Setiap kelompok berpindah ke kelompok lain untuk memberi komentar hasil kerja kelompok lain.
Perpindahan kelompok ditandai dengan bunyi peluit yang dibunyikan oleh guru setiap 3 menit sekali
Konfirmasi (4 menit)
Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
204
c. Penutupan (4 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari
Penutupan.
3. Pertemuan ketiga a. Pembukaan (10 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “Bangun Pemuda-Pemudi”.
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan dan membahas materi yang telah lalu yaitu perumusan dasar Negara.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang cara menghargai para tokoh pejuang yang telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
b. Inti (7 menit) Eksplorasi
Guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang tokoh-tokoh pejuang yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang telah mereka pelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang cara menghargai tokoh yang telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Elaborasi (13 menit)
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan tentang tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Siswa diberi lembar kerja (LKS 3) tentang tokoh-tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan LKS.
Siswa mengerjakan LKS.
Konfirmasi (5 menit)
Guru dan siswa tanya jawab tentang tindakan-tindakan apa yang mereka lakukan untuk menghargai para pahlawan yang sudah mereka tuliskan pada lembar kerja.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan (35 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar tentang proklamasi kemerdekaan dan mengumpulkan semua bagan dan hasil kerja pada guru.
Penutupan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
H. Penilaian hasil belajar Pertemuan pertama Indikator
Teknik
Bentuk
Instrument
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Non Tes
Penugasan
Produk
Rubric Penilaian
2.2.5 Teliti dalam memberi komentar bagan persiapan kemerdekaan Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain
Non Tes
Penilaian antar teman
Portofolio
Lembar penilaian antar teman
2.2.6 Membuat bagan persiapan kemerdekaan Indonesia
Non Tes
penugasan
Produk
Rubric penilaian
Jenis
Teknik
Bentuk
Instrument
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Produk
Rubric Penilaian
2.2.1 Menyebutkan peristiwa penting sebelum kemerdekaan Indonesia 2.2.2 Menjelaskan persiapan kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI 2.2.3 Menjelaskan persiapan kemerdekaan Indonesia oleh PPKI 2.2.4 Menyusun gambar persiapan kemerdekaan Indonesia sesuai waktu kejadian
Jenis
Tes
Contoh Soal
Terlampir
Pertemuan kedua Indikator 2.2.7 Menjelaskan proses perumusan dasar Negara Indonesia 2.2.8 Menyusun gambar perumusan dasar Negara Indonesia
Tes Non Tes
Penugasan
Contoh Soal
Terlampir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sesuai kejadian
207
waktu
2.2.9. Teliti dalam memberi komentar bagan perumusan dasar Negara Indonesia yang dibuat oleh kelompok lain 2.2.10 Membuat bagan perumusan dasar Negara Indonesia
Non Tes
Penilaian antar teman
Portofolio
Lembar penilaian antar teman
Non Tes
penugasan
Produk
Rubric penilaian
Jenis
Teknik
Bentuk
Instrument
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Tes tulis
Pilihan Ganda dan uraian
Soal Evaluasi
Pertemuan ketiga Indikator 2.2.11 Menyebutkan tokohtokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.12 Menyebutkan sikap menghargai tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia
2.2.13. Memilih sikap menghargai jasa dan peranan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.14. Membuat bagan tokoh yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Tes
Tes
Terlampir Non tes
Penugasan
Produk
Rubric penilaian
Non Tes
penugasan
Produk
Rubric penilaian
Skor total kognitif = 19 Nilai kognitif
= (jumlah skor : 19) x 100
Skor total afektif = 20
Contoh Soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai afektif
208
= (Jumlah Skor: 20) x 100
Skor total psikomotorik = 60 Nilai psikomotorik= (Jumlah Skor: 60) x 100 NA = (nilai kognitif x 50%)+(nilai afektif x 25%)+(nilai psikomorik x 25%) I. Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan: Berbagai macam gambar yang berhubungan dengan peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia Bagan persiapan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan Kertas Manila Lem Pembolong Paperclip Gunting Selotip Alat tulis (spidol, pensil, pulpen, penggaris) Nama kelompok Peluit Sumber Belajar: BSNP http://blog.alamfay.com/2009/04/tokoh-tokoh-yang-berperandalam.html/02-Apr-13 4:04:32 PM http://yudhahernandes.blogspot.com/2012/10/tokoh-tokoh-persiapankemerdekaan.html/02-Apr-13 3:59:04 PM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA Kemerdekaan
Indonesia
sudah
dipersiapkan
sejak
pasukan
Jepang
terdesak oleh sekutu. Saat Jepang terdesak oleh sekutu perdana menteri Koiso mengumumkan janji kemerdekaan kepada Indonesia agar Indonesia menganggap tentara sekutu tidak disambut sebagai pembebas tetapi penyerbu. Jenderal Kuniaki Koiso berjanji akan memberikan kemerdekaan bagi Indonesia jika telah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia timur raya. Kekalahan Jepang terjadi saat Nagasaki dan Hirosima dibom oleh sekutu. Kekalahan Jepang pertama kali didengar oleh orang Indonesia bernama Sutan Syahrir. Sejak kekalahan Jepang itulah pejuang Indonesia semakin menggebu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. i. Usaha mempersiapkan kemerdekaan Secara resmi persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Kemerdekaan
Indonesia
(BPUPKI)
dan
Panitia
Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Mari kita bahas keduanya. a. Persiapan Kemerdekaan Oleh BPUPKI Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan
Badan
Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.
Pembukaan sidang BPUPKI BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya adalah Raden Panji Suroso dengan anggotanya sebanyak 63 orang. Tanggal 28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan angota BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
Tugas utama BPUPKI adalah menyiapkan organisasi pemerintah yang akan menerima kemerdekaan dan pemerintah Jepang. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali sidang, yaitu: 1. Sidang Pertama (29 Mei sampai 1 Juni 1945) Sidang resmi pertama membahas dasar negara. Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Pada sidang ini, anggota BPUPKI dibagi dalam panitia-panitia kecil. Sidang para panitian kecil ini membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada sidang resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945). 2. Sidang Kedua (10-17 Juli 1945) Sidang
ini
membahas
bentuk
Negara
,
wilayah
Negara,
kewarganegaraan, Rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah PPKI b.
Persiapan kemerdekaan oleh PPKI (Dokuritsu Junbi Iinkai) Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, maka pada 7 Agustus 1945
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Lebih jelasnya tugas PPKI adalah menyelesaikan dan mengesahkan Rancangan Undang-undang Dasar yang telah disiapkan BPUPKI dan memusyawahkan serta memutuskan cara pelaksanaan pernyataan Indonesia pada saatnya nanti.
PPKI diketuai adalah Ir. Sukarno, wakil ketuanya Drs. Moh
Hatta. PPKI diterima oleh seluruh rakyat Indonesia.
Suasana sidang PPKI yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama terbentuk, PPKI melakukan 4 kali sidang. 1) Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting, yaitu: a. Mengesahkan UUD 1945 dan pancasila setelah mendapat beberapa perubahan. b. Memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta, c. Menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional. 2) Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945. Sidang kedua ini menghasilkan keputusan: a. Membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri), b. Menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi 8 provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya, c. Memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk. 3) Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal ketentuan. 4) Sidang keempat (22 Agustus 1945) membahas tentang: a. Komite Nasional (KN) b. Partai Nasional (PNI) c. Badan Keamanan Rakyat (BKR) Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. A. Perumusan Dasar Negara Perumusan dasar negara dilakukan oleh BPUPKI. Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) ada tiga tokoh yang mengusulkan konsep dasar negara, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir.Sukarno.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
1. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin menawarkan lima asas dasar Negara Republik Indonesia sebagai berikut:
2.
a.
Peri Kebangsaan.
b.
Peri Kemanusiaan.
c.
Peri Ketuhanan.
d.
Peri Kerakyatan.
e.
Kesejahteraan yang berkebudayaan. 31 Mei 1945, Prof.
Dr.
Mr.
mengajukan
Supomo, dasar-dasar
negara sebagai berikut: a. Persatuan. b. Kekeluargaan. c. Keseimbangan lahir dan batin. d. Musyawarah. e. Keadilan rakyat. 3.
Pada
tanggal
1
Juni 1945 Ir. Sukarno. Bung Karno juga mengusulkan nama bagi dasar negara yaitu Pancasila. Berikut ini lima dasar yang diusulkan oleh Bung Karno. a.
Kebangsaan Indonesia.
b.
Internasionalisme atau perikemanusiaan.
c.
Mufakat atau demokrasi.
d.
Kesejahteraan sosial.
e.
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setelah sidang, BPUPKI memasuki masa jeda. Sebelum masuk masa jeda, telah terbentuk sebuah panitia kecil yang diketuai Ir. Sukarno wakilnya Muh. Hatta. Panitia kecil ini bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI. Pada 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan pertemuan. Pertemuan itu menampung suara-suara dan usul-usul lisan dari anggota BPUPKI. Dalam pertemuan itu juga dibentuk Panitia Kecil lain, yang beranggota sembilan orang. Panitia ini dikenal dengan nama Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Mereka menghasilkan suatu rumusan pembukaan. Di dalam rumusan pembukaan tersebut terdapat dasar Negara. Rumusan itu disepakati dan ditandatangani bersama oleh anggota Panitia Sembilan. Rumusan Panitia Sembilan itu kemudian diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
Dari kiri: Suekarno, Moh. Hatta H. Agus Salim A. Subarjo A. K. Muzakir Abikusno Cokrosuyoso Mr. Muh. Yamin Wachid Hasjim Mr. A. A. Maramis Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta itu berbunyi: 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemelukpemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
permusyawaratan/ perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
kebijaksanaan
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
Sebelum Pengesahan, ada yang tidak setuju dengan kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,”. Akhirnya disepakati kata-katanya berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Dengan demikian, rumusan dasar negara yang resmi bukan rumusanrumusan individual. Pancasila adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/ perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia B. Menghormati Usaha Para Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka. Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain: 1. Rela berjuang demi bangsa dan negara. 2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh
bangsa
terkenal
memegang
teguh
pendapat
dan
memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BPUPKI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PPKI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
Setelah kalian membuat bagan, kalian kerjakan soal dibawah ini! Sikap-sikap apa saja yang bisa kalian lakukan yang menunjukan sikap menghargai para pahlawan yang telah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Tulisakan jawaban kalian di bawah ini. …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK
KELOMPOK
Membuat Bagan BPUPKI Berurutan
Jelas
Lengkap
Membuat Bagan PPKI Berurutan
Jelas
Lengkap
Membuat Bagan Perumusan Dasar Negara Berurutan
Jelas
Lengkap
TOTAL SKOR
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
KELOMPOK
Membuat Bagan Tokoh yang Berperan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Berurutan
Jelas
Lengkap
TOTAL SKOR
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF Kelompok
Komentar Membuat Bagan
Komentar Membuat Bagan
Komentar Membuat Bagan
BPUPKI
PPKI
Perumusan Dasar Negara
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
KELOMPOK
Refleksi sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
KETERANGAN : RENTANG NILAI 1-5 RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK Untuk kolom berurutan 1 = Tidak urut sama sekali 2= Urutan terbalik 3= Urutan salah dua 4= Urutan salah satu 5= Berurutan Untuk kolom kejelasan 1= Semua tulisan tidak bisa dibaca dan tidak rapi 2= Tulisan sebagian tidak bisa dibaca dan tidak rapi 3= Tulisan rapi tapi tidak bisa dibaca 4= Tulisan bisa dibaca tapi tidak rapi 5= Tulisan bisa dibaca dan rapi Untuk kolom kelengkapan 1= Tidak ada informasi yang ditulis 2= Informasi tidak lengkap dan tidak singkat dan tidak padat 3= Informasi tidak lengkap tapi singkat dan padat 4= Semua informasi ditulis tetapi tidak singkat dan padat 5= Semua informasi ditulis dengan singkat dan padat RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF komentar 5. = Memberi komentar pada semua kelompok dan komentar benar 4. = Memberi komentar pada 3 atau lebih kelompok dan komentar benar 3. = Memberi komentar pada kurang dari tiga dan komentar benar 2. = Memberi komentar tapi 2 atau kurang komentar salah 1. = Memberi komentar dan komentar salah semua Hasil refleksi 5. = Menyebutkan minimal 6 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 4. = Menyebutkan minimal 3 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 3. =Menyebutkan 2 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2. = Menyebutkan 1 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 1. = Tidak menyebutkan cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR KOMENTAR UNTUK TEMAN Kelompok penilai
:
KET: Pada kolom kelompok mu, tidak perlu diisi. Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2
Bagan
Komentar/ pesan/ saran/ kritik
BPUPKI PPKI BPUPKI PPKI LEMBAR KOMENTAR UNTUK TEMAN
Kelompok penilai
:
KET: Pada kolom kelompok mu, tidak perlu diisi. Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
Bagan Perumusan Dasar Negara Perumusan Dasar Negara Perumusan Dasar Negara Perumusan Dasar Negara
Komentar/ pesan/ saran/ kritik
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SD Negeri Denggung
Kelas
: VB
Semester
: II (Dua)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu
: 3 kali pertemuan (6 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan pertama Kognitif 2.2.1 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.2 Menjelaskan proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.3 Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Afektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Psikomotorik 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Menyebutkan isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu 2.2.7 Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8 Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda 2.2.9 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian Afektif 2.2.10 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian Psikomotorik 2.2.11 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan pertama Kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
2.2.1 Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan benar tanpa melihat buku 2.2.2 Siswa dapat menjelaskan 2 proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan benar tanpa melihat buku 2.2.3 Siswa dapat menyebutkan 2 tanggal kejadian pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat buku Afektif 2.2.4 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran bersama kelompok Psikomotorik 2.2.5 Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan lengkap dan benar dalam kelompok Pertemuan kedua Kognitif 2.2.6 Siswa dapat menyebutkan 2 isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu dengan benar tanpa melihat buku 2.2.7 Siswa dapat menyebutkan 2 tanggal perjanjian perdamaian dengan benar tanpa melihat buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
2.2.8 Siswa dapat menjelaskan 3 proses terjadinya agresi militer Belanda dengan benar tanpa melihat buku 2.2.9 Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian dengan benar tanpa melihat buku Afektif 2.2.10 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian dalam kelompok Psikomotorik 2.2.11 Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdakaan Indonesia melalui perdamaian denganlengkap dan benar dalam kelompok E. Materi Ajar Pertemuan pertama Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Pertemuan kedua Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian F. Metode pembelajaran:
Tanya Jawab
Penugasan
Ceramah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
G. Kegiatan Pembelajaran: i.
Pertemuan pertama a.
Pendahuluan (10 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”
Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan diajarkan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
b. Kegiatan Inti Eksplorasi (7 menit)
Siswa melihat bagan materi usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akan dipelajari
Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan kemerdekaan dengan media visual powerpoint
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Elaborasi (43 menit)
siswa dibagi menjadi kelompok 9 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengerjakan LKS tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui pertempuran
Siswa mendapat lembar kerja siswa tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan
Setelah selesai LKS dikumpulkan kepada guru
LKS dicek bersama-sama
Konfirmasi (5 menit)
Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c.
Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari, mempersiapkan untuk drama pada pertemuan selanjutnya, dan membaca materi usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Salam penutup
ii. Pertemuan kedua a. Pembukaan (5 menit)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Do’a.
Absensi.
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha
235
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran.
Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
b. Inti Eksplorasi (7 menit)
Guru dan siswa tanya jawab tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Elaborasi (43 menit)
Siswa berkumpul ke dalam kelompoknya
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Bagan dicek bersama-sama
Setelah selesai hasil pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru
Konfirmasi (5 menit)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa.
Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan (5 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian
Salam penutup
iii. Pertemuan ketiga a. Pembukaan (10 menit)
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “disini senang-disana senang”
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
Menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu ulangan harian
b. Inti(50 menit)
Mengerjakan soal evaluasi
c. Penutupan (10 menit)
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan materi selanjutnya tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi
Salam penutup
H. Penilaian hasil belajar Pertemuan pertama Indikator 2.2.1 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.2 Menjelaskan proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.3 Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran 2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Jenis
Teknik
Bentuk
Instrume Conto n h Soal
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
Non Penugasan Tes
Portofo lio
Rubrik Penilaian
Non Penugasan Tes
Produk
Rubrik Penilaian
Terla mpir
Pertemuan kedua Indikator 2.2.6. Menyebutkan isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu 2.2.7 Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.10. Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda
Jeni s
Teknik
Bentuk
Tes tulis
Pilihan Ganda
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Tes
Tes tulis
Pilihan Ganda
Tes
Instrume nt Soal Evaluasi dan LKS Soal Evaluasi dan LKS Soal Evaluasi
Conto h Soal
Terla mpir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
dan LKS 2.2.11. Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian 2.2.12. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian 2.2.13. Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian Skor total kognitif = 24 Nilai kognitif
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi dan LKS
Non Portofo penugasan Tes lio
Rubrik penilaian
Non Portofo penugasan Tes lio
Rubrik penilaian
Tes
Tes tulis
= (jumlah skor : 24) x 100
Skor total afektif = 20 Nilai afektif
= (Jumlah Skor: 20) x 100
Skor total psikomotorik = 20 Nilai psikomotorik= (Jumlah Skor: 20) x 100 NA = (nilai kognitif x 50%)+(nilai afektif x 25%)+(nilai psikomorik x 25%) I. Alat dan Sumber Belajar Alat dan bahan:
Berbagai macam gambar yang berhubungan dengan peristiwa usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan dalam bentuk power point
Kertas Manila
Alat tulis (spidol, pensil, pulpen, penggaris)
Media power point
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi ajar di power point PERTEMUAN PERTAMA
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERTEMUAN KEDUA
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat perundingan-perundingan. Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan Setelah Jepang menyerah, Sekutu masuk Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan. Pasukan Sekutu diboncengi Belanda. Belanda yang ingin menguasai Indonesia lagi. Rakyat Indonesia tidak senang Belanda kembali ke bumi pertiwi. Terjadilah pertempuran-pertempuran. Pertempuran terjadi di Surabaya, Ambarawa, Bandung, Palembang, Bali, Medan, dan kota-kota lainnya. Mari kita pelajari beberapa pertempuran ini! a. Pertempuran 10 november 1945 di Surabaya Tentara Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Komandan pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya adalah Brigjen A.W.S Mallaby. Awalnya, pemerintah dan rakyat Indonesia menyambut kedatangan tentara Sekutu dengan tangan terbuka. Namun, Sekutu mengabaikan uluran tangan tersebut. Pada tanggal 26 Oktober 1945, Sekutu menyerbu penjara Kalisosok. Mereka berhasil membebaskan Kolonel Huiyer. Kolonel Huiyer ialah seorang perwira angkatan laut Belanda yang ditawan Jepang. Rakyat yang marah kemudian menyerang pos-pos sekutu pada tanggal 28 Oktober 1945 hingga pasukan Sekutu terjepit. Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda menguasai tempat-tempat yang telah dikuasai Sekutu. Komandan Sekutu menghubungi Presiden Sukarno untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari bahaya kehancuran. Presiden Sukarno bersama Moh. Hatta, Amir Syarifudin, dan Jenderal D.C. Hawthorn tiba di Surabaya untuk menenangkan keadaan. Akhirnya, dicapai kesepakatan untuk menghentikan tembak-menembak. Namun, pada sore harinya terjadi pertempuran di Jembatan Merah. Dalam peristiwa itu, Brigjen Mallaby tewas. Menanggapi peristiwa ini, pimpinan Sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu adalah:
“Semua pemimpin dan para pemuda Indonesia harus menyerahkan senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian menyerahkan diri dengan mengangkat tangan selambat-lambatnya pukul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara”.
Batas waktu itu tidak pedulikan rakyat hingga terjadi pertempuran Sura-baya pada tanggal 10 November 1945. Dalam pertempuran yang berjalan sampai awal bulan Desember 1945 itu telah gugur beribu-ribu pejuang. Perjuangan rakyat Surabaya ini mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperingatinya, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. b. Pertempuran Ambarawa “Pertempuran Ambarawa” diawali oleh mendaratnya tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang. Tentara Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah. Kedatangan Sekutu semula disambut baik oleh rakyat Semarang. Pihak Sekutu pun berjanji untuk tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. Tetapi bentrokan bersenjata mulai timbul. Penyebabnya adalah tentara Sekutu diboncengi NICA. NICA adalah singkatan dari Netherlands Indies Civil Administration, yaitu pemerintahan peralihan Belanda. Pertempuran dilakukan dari tanggal 20 November-15 desember 1945. Setelah diadakan perundingan antara Presiden Sukarno dengan Brigadir Jenderal Bethel, tentara Sekutu kemudian meninggalkan Magelang menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945. Para pejuang Indonesia yang dipimpin Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan Sekutu yang mundur ke Ambarawa. Pada saat mundur, pasukan Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan kedua desa tersebut, Letnan Kolonel Isdiman gugur. Letnan Kolonel Isdiman adalah Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, Kolonel Sudirman turun langsung ke medan pertempuran Ambarawa. Kolonel Sudirman adalah Panglima Divisi Banyumas. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi semangat baru bagi pejuang Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang. Untuk memperingatinya maka tanggal 15 desember disebut sebagai hari infantri. c. Medan area
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945. Mereka menduduki beberapa hotel di Medan. Pasukan Inggris bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang. Ternyata kelompok tawanan itu dibentuk menjadi “Medan Batalyon KNIL”. Mereka ini bersikap congkak. Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden. Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda. Pemuda-pemuda Indonesia marah. Terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu banyak orang Belanda terluka. Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area. Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata. Siapa yang melanggar akan ditembak mati. Namun, para pemuda Indonesia tidak menggubris ancaman tersebut. Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Militer Belanda I pada bulan Juli 1947. d. Bandung Lautan Api Pada bulan Oktober 1945,tentara Sekutu memasuki Kota Bandung. Tentara NICA membonceng tentara Sekutu. NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Para pejuang mengadakan perlawanan terhadap tentara Sekutu dan Belanda. Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan. Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejak saat itu sering terjadi bentrokan senjata dan bandung utara direbut oleh sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua. Mereka menuntut agar semua masyarakat dan para pejuang TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan kota Bandung bagian selatan. Demi keselamatan rakyat, pemerintah Pusat memerintahkan para pejuang la-innya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
Mereka sepakat untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh. Rakyat diungsikan ke luar kota Bandung. Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang. Bumi hangus adalah memusnahkan dengan pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh musuh. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang Mohammad Toha. Usaha Perdamaian Dan Agresi Militer Belanda Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan yang dilakukan. a. Perjanjian linggarjati Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia dengan Belanda tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilaksanakan di Linggajati. Dalam perundingan itu Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir. Sementara Belanda dipimpin oleh Van Mook. Hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. Berikut ini isi perjanjian Linggajati. 1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera. 2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas: a. Negara Republik Indonesia, b. Negara Indonesia Timur, dan c. Negara Kalimantan. 3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda. b. Agresi Militer Belanda I Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil. Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. c. Perjanjian Renville Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas: 1. Australia; 2. Belgia; 3. Amerika Serikat. Komisi Tiga Negara (KTN) memprakarsai perundingan Indonesia-Belanda. Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville. Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi. 1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin. 2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. 3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby. 4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland. 5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham. Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut. 1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera. 2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda. d. Agresi Militer Belanda II Belanda II Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda. Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Suryadarma ditangkap Belanda. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan dan diasingkan ke Pulau Bangka. Sebelum tertangkap, Presiden Sukarno telah mengirim mandat lewat radio kepada Mr. Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rubrik Penilaian Afektif Mengerjakan tugas Mengumpulkan tepat waktu Bertanggun Tidak 1 2 3 gjawab Telat Telat Telat Telat Mengump ada anggota anggota anggota Semua TOTAL dalam mengump mengump mengump mengump ulkan yang yang yang yang mengerj SKOR mengerjaka ulkan 20 ulkan 15 ulkan 10 ulkan 5 Tepat mengerj mengerj mengerj mengerj akan n tugas yang menit menit menit menit waktu akan akan akan akan diberikan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Rubrik Penilaian Psikomotorik Lengkap Benar Membuat bagan jawaban Semua pertempuran 1 soal 2 soal 3 soal Semua 1 2 3 Semua TOTAL tidak soal mempertahankan dijawab dijawab dijawab jawaban jawaban jawaban jawaban jawaban SKOR ada yang diisi kemerdekaan lengkap lengkap lengkap salah benar benar benar benar lengkap lengkap Indonesia 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Validasi RPP dan Silabus Oleh Ahli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyilang a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat di lembar jawab!
1. Kemerdekaan Indonesia dipersiapkan oleh para pejuang sejak … a. Jepang masuk Indonesia b. Pasukan Jepang terdesak oleh pasukan sekutu c. Inggris menduduki Indonesia d. Tiga hari sebelum prokalamasi kemerdekaan 2. Perdana menteri Koiso mengumumkan janji kemerdekaan bagi Indonesia, dengan tujuan… a. Agar rakyat Indonesia bahagia b. Agar tentara sekutu tidak disambut sebagai pembebas tetapi penyerbu c. Agar para tokoh mempersiapkan diri dalam pencalonan presiden d. Agar rakyat berterima kasih pada Jepang 3. Jenderal Kuniaki Koiso beranji akan memberikan kemerdekaan Indonesia setelah… a. Bangsa Indonesia mandiri b. Tercapai kemenangan akhir dalam perang asia timur raya c. Bangsa Indonesia membantu melawan sekutu
4.
5.
6.
7.
d. BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya Proklamasi merupakan puncak dari perjuangan Indonesia dalam mencapai… a. Kedamaian b. Kemakmuran c. Kemerdekaan d. Keadilan Tugas utama PPKI adalah… a. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan ketatanegaraan bagi Negara Indonesia baru b. Mempersiapkan presiden untuk mengurus Negara Indonesia baru c. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berhubungan dengan ketatanegaraan bagi Negara Indonesia baru d. Menjelaskan tugas-tugas lembaga untuk ketatanegaraan Negara Indonesia baru Kekalahan Jepang pertama kali di dengar oleh orang Indonesia, yaitu… a. Muh. Hatta b. Ir. Suekarno c. Sutan Syahrir d. Dr. Rajiman Widyodiningrat Nama lain BPUPKI dalam bahasa Jepang adalah…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Dokuritsu Junbi Iinkai b. Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia c. Dokuritsu Junbi Cosakai d. Badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia 8. Usaha yang dilakukan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan Indonesia adalah mendirikan … a. PPKI & BKR b. BPUPKI & BKR c. PPKI & BPUPKI d. BKR & PNI 9. Dokuritsu Junbi Iinkaiadalah nama Jepang untuk… a. PPKI b. BPUPKI c. Panitia kecil d. Panitia Sembilan 10. Tugas panitia Sembilan dari BPUPKI adalah… a. Mengurusi parangkat Negara b. Merevisi dasar Negara c. Melakukan rapat pribadi d. Merumuskan dasar Negara 11. Pengesahan dasar Negara dilakukan pada… a. 18 Agustus 1945 b. 22 Juni 1945 c. 9 Agustus 1945 d. 15 Agustus 1945 12. Tokoh yang mengajukan dasar Negara adalah…
257
a. Kumakici Harada, Ir. Soekarno, Prof.Dr. Soepomo b. M Yamin, Prof.Dr. Soepomo, Ir Sukarno c. Prof.Dr. Soepomo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, M. Yamin d. Ir. Soekarno, M. Yamin, dr. Radjiman Wedyodiningrat 13. Dasar Negara yang di usulkan oleh Suekarno disebut… a. Pancasila b. Jakarta charter c. Sila d. Dokuritsu Junbi Iinkai 14. Berikut ini tokoh yang mengusulkan dasar Negara adalah… a. Ahmad Subardjo b. Mohammad Hatta c. Muhammad Yamin d. Wachid Hasyim 15. Piagam Jakarta dirumuskan oleh… a. BPUPKI b. Panitia Kecil c. PPKI d. Panitia Sembilan 16. Panitia kecil perancang undangundang dasar diketuai oleh… a. Ahmad Subardjo b. Suekarno c. Muhammad Yamin d. Supomo 17. Orang yang mengusulkan dasar Negara pada tanggal 31 Mei 19 5 adalah…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Suepomo b. Ir. Suekarno c. M Yamin d. Muh. Hatta 18. Wakil ketua dari PPKI adalah… a. Moh. Hatta b. Kumakici Harada c. Dr. Radjiman Wedyodiningrat d. Prof.Dr. Soepomo 19. Ketua BPUPKI adalah… a. Kumakici Harada b. Prof.Dr. Soepomo c. Dr. Radjiman Wedyodiningrat d. Ir. Soekarno 20. Sila pertama pada piagam Jakarta berbunyi… a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya b. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam c. Ketuhanan Yang Maha Esa d. Ketuhanan berkewajiban menjalankan syariatnya 21. BPUPKI dibentuk dengan tujuan … a. Mempersiapkan kemerdekaan negara b. Mengkomunikasikan hal-hal penting untuk mendirikan kemerdekaan Indonesia c. Mempelajari dan menyelidiki hal penting
258
untuk mendirikan Negara Indonesia merdeka d. Menyelidiki kemerdekaan negara 22. Sidang ke 2 BPUPKI dilakukan pada tanggal… a. 29 Mei - 1 Juni 1945 b. 10 - 17 Juni 1945 c. 10 - 17 Juli 1945 d. 29 Juni - 1 Juli 1945 23. Ir. Suekarno dan Moh. Hatta menjadi presiden dan wakil presiden atas dasar… a. Pilihan golongan tua b. Pilihan golongan muda c. Pilihan rakyat d. Keputusan PPKI 24. Panitia kecil yang dibentuk BPUPKI disebut… a. PPKI b. Jakarta charter c. PNI d. Panitia Sembilan 25. BKR dibentuk pada… a. 18 Agustus 1945 b. 19 Agustus 1945 c. 20 Agustus1945 d. 22 Agustus 1945 26. PPKI dibubarkan pada 23 Agustus 1945 dan dibentuk 3 lembaga Negara, yaitu… a. KNI, PNI, BPR b. KNI, PNI, BKR c. KNI, PNI, BNI d. KNI, PNI, MA 27. Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya KNI, PNI, dan BKR pada…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 21 Agustus 1945 b. 22 Agustus 1945 c. 23 Agustus1945 d. 24 Agustus 1945 28. Ketua PPKI adalah… a. Sukarno b. Ahmad Subardjo c. Drs. Muhammad Hatta d. Radjiman Widyodiningrat 29. Sidang PPKI 19 agustus 1945 memutuskan wilayah Indonesia dibagi menjadi… a. 6 provinsi b. 8 provinsi c. 6 negara bagian d. 8 negara bagian 30. Pembentukan alat kelengkapan Negara Indonesia yang baru merdeka dilakukan oleh… a. PPKI b. BPUPKI c. Panitia Kecil d. Panitia Sembilan 31. Tokoh bangsa Indonesia telah memberi teladan yang baik bahwa segala masalah dapat diselesaikan dengancara… a. Musyawarah b. Ketentuan pemimpin c. Undian d. Voting
259
32. Cara mengenang jasa para pahlawan yang dapat dilakukan oleh palajar adalah… a. Menyimpan foto pahlawan b. Berdo’a c. Berziarah dan berdo’a d. Berziarah 33. Sikap yang bisa dicontoh dari para pejuang persiapan kemerdekaan Indonesia adalah… a. Rela berjuang demi bangsa dan Negara b. Berpendirian dan tetap menghargai pendapat orang c. Mati untuk menang d. Rajin dalam berjuang untuk menang 34. Upacara bendera yang dilakukan setiap senin adalah salah satu cara untuk… a. Mengenal para pahlawan b. Mengingat nama pahlawan c. Menjelaskan perjuangan para pahlawan d. Menghargai jasa para pahlawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABULASI DATA VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I No resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 28
2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 22
3 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 27
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
5 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 26
6 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25
7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 33
9 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 17
10 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
11 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 18
12 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 13
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33
14 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 14
15 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 17
16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 19
17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 9
18 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 17
19 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 17
20 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 12
21 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 19
22 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 11
23 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 12
24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 11
25 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 13
26 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 29
27 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 13
28 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 11
29 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 19
30 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 9
31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31
32 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31
33 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33
260
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyilang a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat di lembar jawab! 1. Perdana menteri Koiso mengumumkan janji 5. Pengesahan dasar Negara kemerdekaan bagi Indonesia, dilakukan pada… dengan tujuan… a. 18 Agustus 1945 a. Agar rakyat Indonesia b. 22 Juni 1945 bahagia c. 9 Agustus 1945 b. Agar tentara sekutu tidak d. 15 Agustus 1945 disambut sebagai 6. Tokoh yang mengajukan dasar pembebas tetapi Negara adalah… penyerbu a. Kumakici Harada, Ir. c. Agar para tokoh Soekarno, Prof.Dr. mempersiapkan diri Soepomo dalam pencalonan b. M Yamin, Prof.Dr. presiden Soepomo, Ir Sukarno d. Agar rakyat berterima c. Prof.Dr. Soepomo, dr. kasih pada Jepang Radjiman 2. Kekalahan Jepang pertama kali Wedyodiningrat, M. di dengar oleh orang Indonesia, Yamin yaitu… d. Ir. Soekarno, M. Yamin, a. Muh. Hatta dr. Radjiman b. Ir. Sukarno Wedyodiningrat c. Sutan Syahrir 7. Piagam Jakarta dirumuskan oleh… d. Dr. Rajiman a. BPUPKI Widyodiningrat b. Panitia Kecil 3. Dokuritsu Junbi Iinkai adalah c. PPKI nama Jepang untuk… d. Panitia Sembilan a. PPKI 8. Panitia kecil perancang undangb. BPUPKI undang dasar diketuai oleh… c. Panitia kecil a. Ahmad Subardjo d. Panitia Sembilan b. Suekarno 4. Tugas panitia Sembilan dari c. Muhammad Yamin BPUPKI adalah… d. Supomo a. Mengurusi parangkat 9. Wakil ketua dari PPKI adalah… Negara a. Moh. Hatta b. Merevisi dasar Negara b. Kumakici Harada c. Melakukan rapat pribadi c. Dr. Radjiman d. Merumuskan dasar Wedyodiningrat Negara d. Prof.Dr. Soepomo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Ketua BPUPKI adalah… a. Kumakici Harada b. Prof.Dr. Soepomo c. Dr. Radjiman Wedyodiningrat d. Ir. Soekarno 11. Sila pertama pada piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan… a. dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemelukpemeluknya b. dengan kewajiban menjalankan syariat islam c. Yang Maha Esa d. berkewajiban menjalankan syariatnya 12. BPUPKI dibentuk dengan tujuan … a. Mempersiapkan kemerdekaan negara b. Mengkomunikasikan hal-hal penting untuk mendirikan kemerdekaan Indonesia c. Mempelajari dan menyelidiki hal penting untuk mendirikan Negara Indonesia merdeka d. Menyelidiki kemerdekaan negara 13. Sidang ke 2 BPUPKI dilakukan pada tanggal… a. 29 Mei - 1 Juni 1945 b. 10 - 17 Juni 1945 c. 10 - 17 Juli 1945 d. 29 Juni - 1 Juli 1945
263
14. Panitia kecil yang dibentuk BPUPKI disebut… a. PPKI b. Jakarta charter c. PNI d. Panitia Sembilan 15. BKR dibentuk pada… a. 18 Agustus 1945 b. 19 Agustus 1945 c. 20 Agustus1945 d. 22 Agustus 1945 16. Presiden Sukarno dalam pidatonya mengesahkan berdirinya KNI, PNI, dan BKR pada… a. 21 Agustus 1945 b. 22 Agustus 1945 c. 23 Agustus1945 d. 24 Agustus 1945 17. Ketua PPKI adalah… a. Sukarno b. Ahmad Subardjo c. Drs. Muhammad Hatta d. Radjiman Widyodiningrat 18. Sidang PPKI 19 agustus 1945 memutuskan wilayah Indonesia dibagi menjadi… a. 6 provinsi b. 8 provinsi c. 6 negara bagian d. 8 negara bagian 19. Tokoh bangsa Indonesia telah memberi teladan yang baik bahwa segala masalah dapat diselesaikan dengan cara… a. Musyawarah b. Ketentuan pemimpin c. Undian d. Voting
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyilang a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat di lembar jawab! 1. Komandan pasukan sekutu 6. Tokoh Indonesia yang yang mendarat di Surabaya meninggal saat perang di adalah… Ambarawa adalah… a. Kolonel Huiyer a. Jend. Sudirman b. Brigadir Jenderal Bethel b. Letkol Isdiman c. Brigadir Jenderal T.E.D. c. Bung Tomo Kelly d. Ir. Sukarno d. Brigjend A.W.S Mallaby 7. Pemimpin pasukan yang 2. Pertempuran di Surabaya terjadi membantu pasukan di pada tanggal… Ambarawa adalah… a. 10 November 1945 a. Mayor Sumarto b. 1 Desember 1945 b. Letkol Suharto c. 15 Desember 1945 c. Letkol Isdiman d. 23 Maret 1946 d. Kolonel Sudirman 3. Penyerangan 10 November di 8. Pimpinan pasukan Inggris yang Surabaya diperingati sebagai datang ke Medan adalah… hari… a. Brigjend A.W.S Mallaby a. Infantri b. Kolonel Huiyer b. Pahlawan c. Brigadir Jenderal Bethel c. Kemerdekaan d. Brigadir Jenderal T.E.D. d. TNI Kelly 4. Pimpinan pasukan sekutu di 9. Tugas pasukan Inggris datang Ambarawa adalah … ke Medan adalah untuk a. Brigjend A.W.S Mallaby membebaskan tentara… b. Kolonel Huiyer a. Belanda yang ditawan Jepang c. Brigadir Jenderal Bethel b. Jepang yang ditawan Belanda d. Brigadir Jenderal T.E.D. c. Inggris yang ditawan Belanda Kelly d. Inggris yang ditawan Jepang 5. Pertempuran di Ambarawa 10. Bendera merah putih diinjakterjadi pada… injak oleh tentara KNIL di… a. 20 Maret- 15 Oktober 1945 a. Medan b. 20 Oktober- 15 November b. Surabaya 1945 c. Bandung c. 20 Oktober- 15 Desember d. Ambarawa 1945 11. Setelah sekutu datang, Bandung d. 20 November- 15 Desember dibagi menjadi … 1945 a. Bandung utara dan Bandung timur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Bandung selatan dan Bandung barat c. Bandung barat dan Bandung timur d. Bandung utara dan Bandung selatan 12. Pertempuran di Bandung dikenal sebagai Bandung… a. Lautan api b. Area c. Lautan pasir d. Lautan asap 13. Pertempuran di Medan dikenal sebagai… a. Pertempuran Medan b. Medan Jaya c. Medan Area d. Area Medan 14. Ultimatum kedua di Bandung isinya adalah segera mengosongkan daerah… a. Bandung utara b. Bandung selatan c. Bandung barat d. Bandung timur 15. 3 tokoh yang memutuskan membumi hanguskan Bandung selatan adalah… a. Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Radjiman Wedyodiningrat b. Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution c. Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Ir. Sukarno d. Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Sutan Sahrir
265
16. Bumi hangus adalah … semua barang dan bangunan yang mungkin akan dipakai oleh musuh a. Memusnahkan b. Membersihkan c. Memindahkan d. Mengambil 17. Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal… a. 10 November 1945 b. 1 Desember 1945 c. 15 Desember 1945 d. 23 Maret 1946 18. Perjanjian Linggarjati adalah perjanjian antara… a. Belanda-Indonesia b. Inggris-Indonesia c. Jepang-Indonesia d. Belanda-Inggris 19. Perjanjian Linggarjati diadakan pada tanggal… a. 10 November 1946 b. 10 Desember 1946 c. 10 Januari 1947 d. 10 Februari 1947 20. Dari perjanjian Linggarjati wilayah Indonesia meliputi… a. Jawa, Kalimantan, Sumatra b. Kalimantan, Sumatra, Madura c. Bali, jawa, Sumatra d. Jawa, Madura, Sumatra 21. Indonesia Serikat dan Belanda membentuk suatu kesatuan, yang disebut… a. Uni Indonesia Serikat b. Uni Indonesia-Belanda c. Uni Belanda Serikat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Perkumpulan IndonesiaBelanda 22. Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal… a. 21 Juli 1944 b. 21 Juli 1945 c. 21 Juli 1946 d. 21 Juli 1947 23. Setelah perjanjian Renville, wilayah Indonesia menjadi … a. Semakin Luas b. Sama c. Semakin sempit d. Tidak ada 24. Uni Indonesia-Belanda diketuai oleh… a. Ratu Belanda b. Ratu Inggris c. Raja Yogyakarta d. Presiden Indonesia 25. Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal… a. 19 Desember 1944 b. 19 Desember 1945 c. 19 Desember 1946 d. 19 Desember 1948 26. Pada Agresi Militer Belanda II Ir. Sukarno diasingkan ke Pulau… a. Dewata b. Bangka c. Lombok d. Madura 27. Ibu kota Indonesia saat terjadinya Agresi Militer Belanda II adalah… a. Jakarta b. Bandung c. Yogyakarta d. Surabaya
266
28. Tokoh yang mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabaya lewat pidatopidatonya adalah… a. Jend. Sudirman b. Letkol Isdiman c. Bung Tomo d. Ir. Sukarno 29. Dalam perundingan Linggarjati Indonesia dipimpin oleh… a. Ir. Sukarno b. Sutan Syahrir c. Muhammad Toha d. Amir Syarifudin 30. Untuk membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia Belanda, PBB membentuk KTN yang terdiri dari… a. Australia, Belgia, dan Swedia b. Austria, Belgia, dan Amerika Serikat c. Amerika Serikat, Swedia, dan Belgia d. Australia, Belgia, Amerika Serikat 31. Perundingan Linggarjati diselenggarakan di kota… a. Jakarta b. Bandung c. Yogyakarta d. Surabaya 32. Para tokoh membumihanguskan daerah Bandung… a. Utara b. Selatan c. Barat d. Timur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
33. Perundingan antara Indonesia d. Netherland india Cocial dan Belanda yang terjadi di atas Administration kapal milik Amerika Serikat 35. Penyebab ultimatum oleh adalah perundingan… sekutu di Surabaya adalah… a. Linggarjati a. Sekutu ingin menguasai b. Meja bundar daerah di Jawa Timur c. Renville b. Sekutu ingin membebaskan d. PPKI semua tawanan perang 34. NICA singkatan dari… c. Rakyat Surabaya a. Netherland India Civil menyerang pos-pos sekutu Administration d. Banyak jatuh korban dari b. Netherland indies Cocial rakyat Surabaya Administratrion c. Netherland Indies Civil Administration Semoga sukses ^^
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABULASI DATA VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II No resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 total
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 27
2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 33
4 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 27
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 30
6 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 24
7 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27
8 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 23
10 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 19
11 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 28
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
13 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 34
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
15 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19
16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
17 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 26
18 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 25
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 31
20 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 32
21 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 27
22 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 20
23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
24 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 26
25 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 21
26 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 20
27 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 24
28 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22
29 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 18
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
31 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 31
32 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26
33 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 30
34 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
268
35 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Kuesioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABULASI DATA VALIDASI KUESIONER no absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 total
1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 106
2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 2 109
3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 107
4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 114
5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 117
6 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 116
7 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 130
8 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 100
9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 109
10 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 99
11 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 113
12 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 111
13 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 110
14 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 114
15 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 114
16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 119
17 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 123
18 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 119
272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Data Awal Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA NILAI RATA-RATA IPS KELAS VB TAHUN AJARAN 2010/2011 KKM NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
70 KD1 45 60 85 95 85 95 100 80 85 90 50 45 15 100 90 75 100 80 75 85 75 75 60 70 80 70 75
SEMESTER 1 KD2 KD3 40 20 43 15 70 15 80 70 80 50 53 30 70 60 73 80 73 80 73 60 77 40 67 40 60 20 63 70 80 80 70 60 77 100 77 70 50 40 77 100 33 15 87 70 50 20 47 80 50 50 53 60 90 90 JUMLAH RATA-RATA
KD4 40 20 40 60 90 50 50 50 60 60 30 60 50 70 50 70 70 80 40 90 60 40 60 70 50 50 80
SEMESTER2 RATA2 36.25 34.5 52.5 76.25 76.25 57 70 70.75 74.5 70.75 49.25 53 36.25 75.75 75 68.75 86.75 76.75 51.25 88 45.75 68 47.5 66.75 57.5 58.25 83.75 1707.00 63.22
KRITERIA DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM 12.00 44.44
KD1 23 30 50 63 90 47 77 77 80 50 53 67 50 60 57 83 77 80 43 80 47 87 60 67 57 37 77
KD2 35 55 85 100 90 30 95 90 90 100 60 80 35 85 100 100 85 90 90 100 40 100 60 90 100 85 80
KD3 35 50 80 60 60 55 45 75 85 75 80 65 55 85 75 75 80 65 55 90 45 60 55 80 70 45 80
KD4 24 48 84 90 84 64 80 84 68 80 76 64 60 100 88 64 92 92 60 66 40 80 60 60 92 68 96
RATA2 29.25 45.75 74.75 78.25 81 49 74.25 81.5 80.75 76.25 67.25 69 50 82.5 80 80.5 83.5 81.75 62 84 43 81.75 58.75 74.25 79.75 58.75 83.25 1890.75 70.03
KRITERIA DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM 17.00 62.96
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DATA NILAI RATA-RATA IPS KELAS VB TAHUN AJARAN 2011/2012 KKM NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
70 KD1
SEMESTER 1 KD2&3 KD3 RATA2 62.33 65 45 77 34 25 50 27 45.67 50 60 27 45 30 50 55 63.33 50 60 80 56.67 50 50 70 78.33 80 75 80 50.67 40 55 57 51 45 45 63 70 90 65 65 85 80 65 80
70 90 50 75 65 50 35 90
67 80 77 67 90 80 63 83
70 50 70
70 90 65
67 43 55
69 86.67 64 69 80 70 54.33 84.33 69 61 63.33
KRITERIA DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM
SEMESTER2 KD1 KD2&3 KD3 RATA2 65.00 77 60 58 31.00 33 35 25 54.33 50 55 58 63.00 97 55 37 77.33 77 95 60 68.00 83 60 61 61.67 45 65 75 43.33 40 65 25 64.33 90 35 68
DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM
97 50 77 90 80 50 97 90
80 95 85 80 85 60 55 90
60 70 75 75 75 75 58 70
DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM
95 87 87
80 20 85
75 75 75
79.00 71.67 79.00 81.67 80.00 61.67 70.00 83.33 83.33 60.67 82.33
KRITERIA DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM 275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21 22 23 24 25 26 27 28 29
65 65
85 80
90 90
70 65 60 75 65 65
45 85 90 80 90 80
40 77 93 60 83 80
75
80
83
JUMLAH RATA-RATA
80 78.33 51.67 75.67 81 71.67 79.33 75 79.33
MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM
93 93
90 80
70 68
DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM
53 87 93 77 77 45
40 80 85 100 85 90
36 75 66 54 54 58
83
85
70
MENCAPAI KKM 1929.67 13.00 66.54 44.83
84.33 80.33 43.00 80.67 81.33 77.00 72.00 64.33 79.33
MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM MENCAPAI KKM DIBAWAH KKM
MENCAPAI KKM 2023.00 17.00 69.76 58.62
PERSENTASE SISWA DALAM SATU KELAS YANG MANCAPAI KKM 44.44 62.96 44.83 58.62 52.71
63.22
70.54
RATA-RATA KELAS 66.54 69.76
67.56
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
277
DATA AWAL SISWA YANG TERTARIK PADA SUATU OBJEK No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
2 1 1 1 3 3 3 2 4 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 4 1 67
5 9 12 3 2 1 4 1 1 3 1 1 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 4 2 4 4 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 4 2 4 3 1 1 3 2 2 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 1 1 3 1 3 2 1 4 3 2 3 1 1 1 3 1 1 4 2 3 4 3 4 3 1 1 4 2 3 3 1 2 3 3 3 2 1 1 4 4 3 4 2 3 124 72 92 Persentase
15 2 2 2 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 98
17 Total Kriteria 2 11 Kurang Memperhatikan 2 11 Kurang Memperhatikan 2 10 Kurang Memperhatikan 4 20 Memperhatikan Sekali 4 22 Memperhatikan Sekali 4 21 Memperhatikan Sekali 3 14 Memperhatikan 4 23 Memperhatikan Sekali 2 14 Memperhatikan 1 11 Kurang Memperhatikan 4 19 Memperhatikan Sekali 4 18 Memperhatikan Sekali 1 11 Kurang Memperhatikan 3 15 Memperhatikan 3 14 Memperhatikan 3 18 Memperhatikan Sekali 2 10 Kurang Memperhatikan 3 13 Cukup Memperhatikan 2 14 Memperhatikan 4 20 Memperhatikan Sekali 3 18 Memperhatikan Sekali 4 20 Memperhatikan Sekali 2 10 Kurang Memperhatikan 3 13 Cukup Memperhatikan 3 14 Memperhatikan 3 15 Memperhatikan 1 7 Tidak Memperhatikan 1 9 Tidak Memperhatikan 4 19 Memperhatikan Sekali 4 21 Memperhatikan Sekali 2 11 Kurang Memperhatikan 3 17 Memperhatikan Sekali 1 11 Kurang Memperhatikan 3 15 Memperhatikan 3 10 Kurang Memperhatikan 3 22 Memperhatikan Sekali 3 15 Memperhatikan 103 556 25 siswa 67.57%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
DATA AWAL SISWA YANG MENGARAHKAN RESEPTOR SENSORI YANG SESUAI PADA SUATU OBJEK No Absen 1 2 3 4 5 6 Total 1 3 1 1 2 2 2 11 Kurang Memperhatikan 2 2 1 1 2 1 2 9 Tidak Memperhatikan 3 2 1 1 2 2 2 10 Kurang Memperhatikan 4 2 1 1 3 2 3 12 Cukup Memperhatikan 5 3 1 1 3 2 3 13 Cukup Memperhatikan 6 2 1 2 1 2 2 10 Kurang Memperhatikan 7 2 1 1 1 2 2 9 Tidak Memperhatikan 8 3 2 2 2 2 3 14 Memperhatikan 9 0 Tidak Memperhatikan 10 3 2 3 2 2 3 15 Memperhatikan 11 2 2 3 2 2 3 14 Memperhatikan 12 2 1 3 2 1 2 11 Kurang Memperhatikan 13 2 1 2 2 1 1 9 Tidak Memperhatikan 14 2 2 2 2 2 3 13 Cukup Memperhatikan 15 2 1 1 2 1 2 9 Tidak Memperhatikan 16 2 1 2 1 2 3 11 Kurang Memperhatikan 17 2 2 1 2 1 2 10 Kurang Memperhatikan 18 4 3 2 3 2 2 16 Memperhatikan Sekali 19 3 2 1 3 2 1 12 Cukup Memperhatikan 20 4 4 1 4 2 1 16 Memperhatikan Sekali 21 3 2 1 3 2 1 12 Cukup Memperhatikan 22 4 4 4 3 4 2 21 Memperhatikan Sekali 23 2 4 1 3 1 3 14 Memperhatikan 24 3 2 1 2 1 1 10 Kurang Memperhatikan 25 4 4 4 4 3 1 20 Memperhatikan Sekali 26 4 4 4 3 3 3 21 Memperhatikan Sekali 27 4 4 4 3 3 2 20 Memperhatikan Sekali 28 2 1 1 2 1 1 8 Tidak Memperhatikan 29 2 2 2 2 2 2 12 Cukup Memperhatikan 30 2 2 1 2 1 3 11 Kurang Memperhatikan 31 2 1 1 2 1 1 8 Tidak Memperhatikan 32 2 2 1 2 2 4 13 Cukup Memperhatikan 33 2 1 1 2 2 1 9 Tidak Memperhatikan 34 2 1 1 2 2 2 10 Kurang Memperhatikan 35 2 2 2 2 1 3 12 Cukup Memperhatikan 36 4 2 1 2 3 4 16 Memperhatikan Sekali 37 2 2 1 2 3 4 14 Memperhatikan 93 70 62 82 68 80 455 20 siswa Persentase 55.56%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
279
DATA AWAL SISWA YANG MEMUSATKAN PIKIRAN PADA SUATU OBJEK No Absen 3 4 11 14 Total Kriteria 1 1 2 2 2 7 Kurang Memperhatikan 2 2 1 3 2 8 Cukup Memperhatikan 3 1 2 1 2 6 Tidak Memperhatikan 4 3 3 2 2 10 Memperhatikan 5 2 3 2 2 9 Cukup Memperhatikan 6 3 3 4 3 13 Memperhatikan Sekali 7 1 3 3 3 10 Memperhatikan 8 3 4 3 4 14 Memperhatikan Sekali 9 1 2 2 2 7 Kurang Memperhatikan 10 2 2 1 2 7 Kurang Memperhatikan 11 2 3 2 4 11 Memperhatikan Sekali 12 2 3 2 4 11 Memperhatikan Sekali 13 1 1 3 1 6 Tidak Memperhatikan 14 2 1 2 2 7 Kurang Memperhatikan 15 2 4 3 4 13 Memperhatikan Sekali 16 2 3 2 3 10 Memperhatikan 17 1 2 1 3 7 Kurang Memperhatikan 18 2 2 2 3 9 Cukup Memperhatikan 19 2 2 1 2 7 Kurang Memperhatikan 20 2 2 2 2 8 Cukup Memperhatikan 21 1 2 2 2 7 Kurang Memperhatikan 22 3 3 3 2 11 Memperhatikan Sekali 23 1 1 2 2 6 Tidak Memperhatikan 24 2 3 3 4 12 Memperhatikan Sekali 25 1 3 1 2 7 Kurang Memperhatikan 26 3 2 2 3 10 Memperhatikan 27 2 1 4 3 10 Memperhatikan 28 1 2 2 1 6 Tidak Memperhatikan 29 3 3 3 2 11 Memperhatikan Sekali 30 3 4 3 3 13 Memperhatikan Sekali 31 2 1 2 2 7 Kurang Memperhatikan 32 2 3 2 1 8 Cukup Memperhatikan 33 1 2 3 1 7 Kurang Memperhatikan 34 2 1 1 3 7 Kurang Memperhatikan 35 1 1 3 2 7 Kurang Memperhatikan 36 3 3 3 4 13 Memperhatikan Sekali 37 2 4 4 4 14 Memperhatikan Sekali Jumlah 70 87 86 93 336 21 siswa Persentase 56.76%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 Hasil Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
286
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 Hasil Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 Foto-Foto Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa saat di perpustakaan
Bagan siklus I pertemuan 1
Bagan siklus I pertemuan 1 Kegiatan penjelasan
Bagan siklus I pertemuan 3
Siswa mengerjakan LKS
Bagan siklus II pertemuan 1
Siswa mengerjakan LKS Bagan siklus II pertemuan 2
294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI