PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PADA PRODUK RAMAH LINGKUNGAN Studi Pada Usaha-Usaha Laundry
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Francisca Dionia De Sousa Brites NIM: 092214027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PADA PRODUK RAMAH LINGKUNGAN Studi Pada Usaha-Usaha Laundry SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Francisca Dionia De Sousa Brites NIM: 092214027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kesuksesan sejati ditentukan oleh dua factor. Pertama adalah keyakinan, dan kedua adalah tindakan.
Jangan menganggap bahwa setiap kendala sebagai halangan, namun lihatlah sebagai peluang yang menantang.
Hidup itu seperti roda, kadang-kadang Anda akan berada di atas, kadang Anda akan berada di bawah . tidak penting ketika itu menjadi di atas atau di bagian bawah. Tetapi yang paling penting adalah syukur ketika sukses dan sabar ketika gagal.
Skripsi ini dipersembahka kepada: Bunda Maria dan St. Antonio Pelindungku. Ayahanda dan Ibunda Tercinta atas curahan segala cinta dan perhatiannya. Mama Bia, Carla, Nella, Diana,Dude, Kak Olga atas dukungannya.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 17 Desember 2014 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta proses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, Pasal 25 dan pasal 70). Yogyakarta, 17 Desember 2014 Yang membuat pernyataan,
Francisca Dionia De Sousa Brites NIM: 092214027
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Francisca Dionia De Sousa Brites NIM: 092214027 Demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
saya
memberikan
judul
kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Desember 2014 Yang menyatakan,
Francisca Dionia De Sousa Brites
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes Terhadap Minat Beli Produk Ramah Lingkungan” : Studi Pada Usaha-Usaha Laundry. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat yaitu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3.
Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang juga mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 5. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya. 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 7. Kepada Ayah dan Ibu tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, kebahagiaan, serta kehidupan yang layak bagi saya. Terima kasih untuk nasehat dan kepercayaan penuh yang diberikan kepada saya. 8. Kepada Mama Bia tercinta dan tersayang yang selalu memberikan dukungan kepada saya berupa doa, nasehat dan semangat dan seluruh keluarga besar Sousa dan Brites. 9. Kepada saudara-saudara terkasih terutama kakak tercinta Carla dan Olga yang selalu memberikan dukungan, nasehat, dan membantu saya selama vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI saya kuliah di Jogya. Kepada kedua adik tercinta Nella dan Diana terima kasih untuk dukungannya selama ini. 10. Kepada yang tercinta Dude atas bantuan, kesabaran dan selalu ada pada saat saya membutuhkan, love u. My ladies: Mami Suzi, Amae Mica, querida Latinha, querida Fanny, miga Wilsonia makasih sudah ada disaat senang maupun sedih. 11. Kapada teman-teman “AKSY 09” dan “Grupo PG” Michael, Lytho Jack, Juven, Gub, Fafa, Efrem, makasih atas dukungannya. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 17 Desember 2014 Penulis
Francisca Dionia de Sousa Brites NIM: 092214027
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………...
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS ……………..
v
HALAMAN PUBLIKASI ……………………………………………………
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………………
vii
HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………...
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………..…………...
xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR …………………………………..……..
xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………... xiv HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………….
xv
HALAMAN ABSTRACT …………………………………………………..
xvi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..…
1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..
7
C. Batasan Masalah ……………………………………………………..
7
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..
7
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………
8
F. Sistematika Penulisan ………………………………………………….
8
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………. 11 A. Landasan Teori ……………………………………………………..
11
1. Pengertian Pemasaran ………………………………………….
11
2. Manajemen Pemasaran ………………………………………..
12
3. Konsep Pemasaran ……………………………………………
13
4. Perilaku Konsumen ……………………………………………
14
5. Pembelajaran Konsumen …………………………………….
24
6. Minat Beli ……………………………………………………
31
7. Orientasi Bisnis Berbasis Lingkungan ……………………….
31
8. Hubungan Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes Terhadap Minat Beli ……………………………………………..
33
B. Review Penelitian Sebelumnya ……………………………………
34
C. Kerangka Konseptual ……………………………………………..
39
D. Hipotesis ………………………………………………………….
40
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………..
41
A. Jenis Penelitian ………………………………………………….
41
B. Objek dan Subjek Penelitian ……………………………………
42
C. Waktu dan Lokasi ……………………………………………….
42
D. Variabel Penelitian ………………………………………………
43
E. Devinisi Opesional ……………………………………………..
44
F. Populasi dan Sampel ……………………………………………
45
G. Teknik Pengambilan Sampel …………………………………….
46
H. Sumber Data ……………………………………………………..
46
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI I. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………
46
J. Teknik Pengujian Instrumen …………………………………….
47
K. Teknik Analisis Data …………………………………………….
49
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ………………
57
A. Sejarah Laundry ………………………………………………….
57
B. Perlengkapan Laundry ……………………………………………
61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………….
64
A. Pengujian Terhadap Instrumen ……………………………………
65
B. Analisis Variabel penelitian ………………………………………
69
C. Analisis Data ……………………………………………………..
73
D. Pembahasan ………………………………………………………
83
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN …………
87
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
87
B. Saran ………………………………………………………………
88
C. Keterbatasan ………………………………………………………
90
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
91
LAMPIRAN ……………………………………………………………..
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel
Judul
Hal
V.1
Lamanya Usaha Reponden ………………………………………...
64
V.2
Hasil Uji Validitas ………………………………………………….
65
V.3
Hasil Reliabilitas ……………………………………………………
68
V.4
Hasil Environmental Knowledge …………………………………...
69
V.5.
Hasil Environmental Attitudes …………………………………….. .
70
V.6
Hasil Variabel Minat Beli …………………………………………..
72
V.7
Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………….
73
V.8
Hasil Linier Berganda ………………………………………………
76
V.9
Hasil Uji F ………………………………………………………….
78
V.10
Hasil Uji t …………………………………………………………..
80
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Gambar
Judul
Hal
II.1
Kerangka Konseptual ………………………………………….
40
V.1
Hasil Uji Heterokedastisitas …………………………………….
75
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Judul
Halaman
Lampiran 1
Print Out Hasil Olah Data Kuesioner ………………
94
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian ……………………………….
103
Lampiran 3
Hasil Penyajian …………………………………….
108
Lampiran 4
Presentase Lamanya Usaha Konsumen ……………
114
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN Studi Pada Usaha-Usaha Laundry Francisca Dionia De Sousa Brites Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan pada usaha-usaha laundry. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengusaha laundry yang menggunakan atau membeli produk ramah lingkungan seperti detergent, pewangi pakaian dan pelembut pakaian, dengan sampel 40 rumah laundry. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan membagikan koesioner kepada responden (pengusaha laundry) yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan. Analisis data menggunakan pengujian asusmsi klasik (Uji Multikolinieritas dan Uji Heterokedastisitas) dan teknik analisis regresi berganda. Hasil uji Multikolinearitas membuktikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada variable X1 dan X2. Sedangkan pada uji heterokedastisitas membuktikan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga variable bebas tidak terjadi heterokedastisitas. Pada hasil analisis linier berganda membuktikan pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukkan secara parsial environmental knowledge berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, sedangkan environmental attitudes tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli. Kata Kunci: Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, Minat Beli.
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS ON THE INFLUENCES OF ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE AND ENVIRONMENTAL ATTITUDES TO THE INTEREST TO PURCHASE ECO-FRIENDLY PRODUCTS A Study at Laundries Francisca Dionia De Sousa Brites Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
This research was aimed to discover the influences of environmental knowledge and environmental attitudes to the interest of laundry-owners to purchase eco-friendly products. The research population consisted of 40 laundry-owners who used or bought eco-friendly products such as detergent, fabric fragrance and fabric softener. The research sample chosen using purposive sampling technique. The data were collected by distributing questionnaires to respondents (laundry-owners) who knew and used eco-friendly products. The data were analyzed using classic assumption tests (Multicollinearity Test and Heteroscedasticity Test) and Multiple Regression Test. The results of Multicollinearity showed that there was no multicollinearity on variable X1 and variable X2. The heteroscedasticity test showed that the spots spread randomly and did not make a certain pattern. Thus, there was no heteroscedasticity on the independent variables. The results of the multiple linear analysis showed that the environmental knowledge and environmental attitudes simultaneously influenced the customers’ interest to purchase. This research also showed that the environmental knowledge partially had a positive influence to the customers’ interest to purchase, but the environmental attitudes did not have a significant and positive influence to the purchasing interest. Key Words: Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, Purchasing Interest.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Konsumen merupakan kajian yang luas dan tidak akan habishabisnya untuk diteliti. Dari sisi bisnis, konsumen merupakan subyek yang layak dipenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhannya, konsumen melakukan pembelian yang didahului oleh proses pengambilan keputusan (Assael, 2001). Pemenuhan kebutuhan tersebut terefleksikan melalui perilaku pembelian terhadap produk, yang sebelumnya didahului dengan proses pengambilan keputusan. Konsumen dalam melakukan aktifitasnya, membeli dan menggunakan produk, terikat dengan hak dan kewajiban. Hak konsumen meliputi hak untuk memilih, didengar, mengkonsumsi dengan aman dan hak perlindungan pribadi (privacy). Sedangkan kewajiban konsumen adalah menjaga keseimbangan konsumsi dalam bentuk tanggung jawab sosial, pembangunan nasional dan menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini dapat dihubungkan dengan pola masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk. Penggunaan produk yang tidak ramah lingkungan terkadang tidak dapat dihindari oleh konsumen karena masih banyak terdapat perusahanperusahan yang belum memperhatikan produk pro-environmental atau
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ramah lingkungan baik secara individual maupun terhadap lingkungan. Akibatnya limbah yang dikeluarkan tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan akan tetapi berdampak juga terhadap kesehatan manusia, sehingga masalah lingkungan kini menjadi isu publik (Fierman, 1991). Peningkatan kesadaran akan lingkungan menimbulkan niat masyarakat untuk membeli produk ramah lingkungan (Smith, 1990). Berkaitan dengan menjaga kelestarian lingkungan, seperti dikutip oleh Tilikidou (2006), menyatakan bahwa “bukti yang ada menunjukkan sekitar 30-40% ketidakseimbangan lingkungan disebabkan oleh aktifitas konsumsi yang dilakukan oleh konsumen rumah tangga. Kondisi demikian mendorong konsumen untuk semakin sadar terhadap lingkungan sekitarnya”. Saat ini, sudah banyak konsumen yang sadar tentang kewajiban menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Bentuk kesadaran tersebut diungkapkan dalam pencarian produk-produk yang ramah lingkungan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah konsumen yang semakin sadar dan peduli terhadap isu-isu lingkungan, maka perkembangan penelitian diranah perilaku konsumen yang berkaitan dengan lingkungan juga semakin berkembang. Penelitian-penelitian yang ada berupaya mencari faktor-faktor atau variabel-variabel yang berpengaruh atau menyebabkan konsumen peduli akan lingkungan. Sehingga tidak mengherankan jika hasil penelitian yang ada menunjukkan banyak
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
variabel yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen yang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Green Marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20 (Byrne, 2003). Green marketing mengemuka sebagai dampak dari meningkatnya kelompok masyarakat yang sadar lingkungan dalam perilaku konsumsi sehari-hari (ecologically conscious consumer behavior), atau dikenal dengan istilah konsumen hijau (green consumer). Sebagai dampak meningkatnya kesadaran konsumen terhadap dampak konsumsi pada lingkungan, semakin meningkat pula permintaan akan produk-produk ramah lingkungan (green product). Green product atau juga dikenal dengan istilah ecolocical product atau environmental friendly product adalah produk yang mengandung komponen yang aman, tidak beracun, dapat didaur ulang, serta menggunakan kemasan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif konsumsi produk pada lingkungan (Shamdasami et.al, 1993). Tuntutan konsumen akan produk-produk ramah lingkungan tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi usaha mereka, dengan mempertimbangkana spekologi selain aspek ekonomi. Green marketing dilakukan pada berbagai macam aktifitas pemasaran termasuk modifikasi produk, perubahan dalam proses, pergantian packaging, bahkan perubahan pada promosi. Green marketing dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk ramah
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lingkungan sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada lingkungan. Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan pada konsumen adalah dengan memberikan informasi produk ramah lingkungan pada label produk (ecolabelling). Ekolabel juga sering disebut sebagai label lingkungan. Label lingkungan dapat berbentuk antara lain pernyataan, lambang/simbol, atau grafis pada suatu label produk atau kemasan, dalam literatur produk, dalam buletin teknik, iklan atau dalam publikasi (Komite Akreditasi Nasional, 2004). Klaim ramah lingkungan yang ada pada ecolabel akan membentuk sikap dan periku konsumen terhadap lingkungan. Sikap adalah suatu organisasi dari motivasi, emosi, perseptual dan proses kognitif yang cenderung menetap terhadap aspek-aspek di lingkungan kita. Sikap merupakan predisposisi yang dipelajari untuk memberi respon favourable (suka) atau tidak favourable (tidak suka) terhadap objek tertentu. Konsumen yang menghargai alam dan lingkungan akan cenderung mengembangkan sikap positif terhadap produk dan kegiatan yang konsisten dengan nilai tersebut. Sikap sebagai fungsi ekspresi nilai akan mengeks-presikan nilai utama dan konsep diri konsumen. Konsumen yang memiliki sikap positif dalam dampak konsumsi pada lingkungan akan cenderung mendukung inisiatif perlindungan lingkungan, mendaur ulang, dan membeli serta menggunakan produk ramah lingkungan. Salah satu hal yang perlu dicermati adalah sikap positif konsumen Indonesia terhadap
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
aktivitas green marketing masih didominasi oleh fungsi emosi dan perceptual (afeksi) dibandingkan dengan fungsi kognisi. Hal ini bisa dilihat dari masih minimnya pengetahuan konsumen mengenai klaim ramah lingkungan. Konsumen akan mempercayai informasi yang diberikan oleh perusahaan tanpa mengolah informasi lebih lanjut karena konsumen sudah memiliki kepercayaan akan kualitas produk. Informasi lingkungan pada label produk, belum sepenuhnya dapat memberikan gambaran yang jelas pada konsumen mengenai dampak konsumsi produk pada lingkungan. Pada realitasnya, ketersediaan data dan informasi berkaitan dengan lingkungan dan produk-produk yang diklaim ramah lingkungan masih cukup minim sehingga konsumen sebenarnya tidak mengetahui sepenuhnya kebenaran dari klaim-klaim tersebut. Mereka sangat bergantung pada iklan advetorial, pelabelan, rubrik-rubrik ringan pada media populer dan dari mulut ke mulut (word of mouth). Pasar tidak menyediakan informasi yang cukup bagi konsumen untuk menentukan sebuah produk itu hijau atau tidak, mereka hanya diberikan harga dan iklan advetorial sepihak dari produsen. Sebagian kecil mencarinya dalam jurnal-jurnal yang sangat sedikit jumlahnya atau kepada organisasiorganisasi
yang
melakukan
advokasi
lingkungan
seperti
LSM
(http:gerakankonsumen.blogspot.com). Sistem informasi yang tidak simetris antara perusahaan dan konsumen menyebabkan terciptanya gap data. Goleman menyatakan
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pentingnya pengetahuan lingkungan pada konsumen, serta di sisi lain kepedulian perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang jelas sebagai upaya edukasi bagi konsumen. Perusahaan tidak hanya cukup memasang label eco green, againts animal testing, protect our planet, dan defend human right, tetapi juga perlu menerapkan kombinasi dengan aspek transparansi yang lain. Apabila konsumen mengetahui dan memiliki nilai-nilai ekologi, maka tentu saja akan berpikir sebelum membeli. Ada aspek rasionalitas mendasari pembuatan keputusan konsumen. Pendekatan Pemasaran hijau (green marketing approach ) pada area produk diyakini dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran atau distribusi dengan pelanggan. Sebagaimana oleh Pride and Ferrell, (1993) mengatakan bahwa green marketing
dideskripsikan
sebagai usaha
organisasi atau perusahaan mendesign, promosi, harga dan distribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Sedangkan Pujari dan Wright (1995) mengungkapkan bahwa pemasar (marketer) perlu memandang fenomena tersebut sebagai satu hal yang berpotensi sebagai peluang bisnis. Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul penelitian : Analisis Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ramah lingkungan.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
Rumusan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Apakah environmental knowledge bepengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan? 2. Apakah environmental attitudes berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan?
C.
Batasan Masalah Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis memberikan batasan sebagai berikut: Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli pada produk ramah lingkungan, tetapi penulis hanya membatasi faktor environmental knowledge dan environmental attitudes. Lokasi Penelitian disekitar kampus Universitas Sanata Dharma Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta.
D.
Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh environmental knowledge terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Untuk mengetahui pengaruh environmental attitudes terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
E.
Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat diambil, adalah: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahan dalam mengembangkan dan memberikan pengetahuan produk ramah lingkungan yang berikutnya kepada konsumen, dan perusahan bisa mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. 2. Bagi penulis Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh kesadaran lingkungan konsumen terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan. 3. Bagi Lingkungan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan, pelajaran dan bahan bacaan bagi para mahasiswa.
F.
Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam membahas dan mempelajari skripsi.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang maalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penilitian, manfaat penilitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Bab ini terdiri dari : pengertin pemasaran, pengertian manajemen
pemasaran,
konsep
pemasaran,
proses
pemasaran, perilaku konsumen, pengetahuan lingkungan, sikap lingkungan, hipotesis, kerangka konseptual dan penelitian-penelitian sebelumnya.
BAB III
Metode Penelitian Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, devinisi operaional, populasi dan sampel penelitian, teknik pangambilan sampel penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengukuran data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV
Gambaran Umum Perusahan Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahan.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V
Analisis Data Dan Pembahasan Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan
BAB VI
Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan hasil-hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data memberikan saran
sebagai
hasil
pemikiran
penulis,
memaparkan keterbatasan dalam penulisan ini.
10
kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang
untuk
merencanakan,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan pembeli saat ini. Salah satu karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau keinginan pelanggan terhadap barang yang di butuhkan. Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya.
Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan satu
sama
lain
untuk
merencanakan,
mempromosikan,
serta
mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat) untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat memuaskan konsumen.
2. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah suatu proses
perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran sasaran individu dan organisasi. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program - program yang di rancang untuk menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Boyd Walker , Larenche (2000) manajemen pemasaran adalah : proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program- program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk dan jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan gagasan-gagasan yang tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk menghasilkan kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.
3. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.
Menurut Basu Swasta dan T Hani Handoko (1997) konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi.
4. Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan ide serta pengalaman. Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar. Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa, ide, serta pengalamanan. Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen juga melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian lingkungan. Berarti ketika pemasar berupaya untuk memahami konsumen dan mengembangkan sebuah strategi pemasaran, harus dipahami terlebih dahulu apa yang dipikirkan oleh konsumen, perasaan, tindakan apa yang mereka lakukan dan benda atau tempat yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang dialami oleh individu. Perilaku konsumen juga melibatkan pertukaran yakni yang terjadi antar manusia (Assael, 1995). Salah satu hal yang terpenting dalam perilaku konsumen yang patut kita bahas yakni tentang pengaruh, bagaimana seorang konsumen berpengaruh terhadap produk kita, pangaruh yang berawal dari pengetahuan kemudian beralih ke sikap sehingga akan memunculkan minat beli seorang konsumen terhadap produk ramah lingkungan.
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1. Perubahan Perilaku Konsumen Perilaku individu dibentuk oleh dua unsur yaitu keluarga, sebagai
kelompok
primer
dan
masyarakat
sekitar.
Dalam
masyarakat, pengaruh sebuah kelompok dalam mengubah sikap dan perilaku individu sangat besar. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994 : 325), “A group may be defined as two or more people who interact to accomplish either individual or mutual goals”. Pengertian ini menjelaskan bahwa kelompok dapat mempengaruhi individu bila ada interaksi di antara setiap anggota yang didasari oleh kehendak yang sama. Dalam
perubahan
perilaku
individu,
konsumen
akan
membentuk kepribadiannya sejalan dengan kebutuhan hidup sosialisasinya, dan karenanya konsumen akan mencari bentukbentuk perilaku yang didapatkan dari kelompok referensi. Pengertian kelompok referensi menurut Schiffmn dan Kanuk (1994: 329) adalah “A reference group is any person that serves as a point of comparison (or reference) for an individual in forming either general or specific values, attitudes or behaviour”. Pemahaman tentang kelompok referensi ini mambantu perusahan memetakan kembali posisi di pasar, menajamkan strategi pengelompokkan pasar, dan menentukan strategi pemasaran. Perubahan sosial dan pengetahuan atau pengalaman baru individu didapat dari proses tanggapan dan pembelajaran.
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perubahan perilaku individu turut juga mengubah cara mereka memenuhi kebutuhan, baik melalui proses adaptasi dan inovasi atau perilaku baru dalam pola konsumsi produk sampai terciptanya perilaku konsumen. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994: 330), kelompok referensi dibagi empat jenis: (1) Kelompok Kontaktual; (2) Kelompok Aspirasi; (3) Kelompok Penyangkal; (4) Kelompok Penghindar. 1. Kelompok Kontaktual, adalah orang yang berpegang pada keanggotaan suatu kelompok atau yang biasa melakukan tatap muka dan menyetujui semua nilai, sikap, dan standar yang dianut oleh kelompok tersebut. 2. Kelompok aspirasi, adalah orang yang berada di luar sebuah kelompok, tidak melakukan tatap muka dengan anggota kelompok, tetapi menyetujui nilai, sikap dan standar yang dianut oleh kelompok tersebut. Apa yang dianut oleh kelompok tersebut menjadi aspirasi bagi dirinya untuk membentuk dan menentukan perilakunya kemudian. 3. Kelompok penyangkal, adalah orang yang merupakan anggota kelompok dan melakukan tatap muka dengan anggota lain dalam kelompok, tetapi tidak menyetujui nilai, sikap, dan standar dari sebuah kelompoknya.
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Kelompok penghindar, adalah orang yang bukan anggota kelompok dan tidak menyetujui nilai, sikap dan stadar dari sebuah kelompok. Beberapa
ahli
mengatakan
bahwa
perilaku
manusia
berkembang sejalan dengan perilaku yang menerapnya. Pengaruh itu didapat dari proses pembelajaran lingkungan. Pengaruh terkuat terhadap perkembangan pribadi seseorang banyak dipengaruhi orang yang sering melakukan tatap muka dengan kelompoknya. Kelompok primer (keluarga) memiliki dominasi kuat dalam menentukan perkembangan pribadi dan perilaku seseorang, sementara pengaruh dari lingkungan luar adalah selebihnya. Salain itu, faktor kebutuhan dan keinginan juga menentukan keputusan seorang untuk mempertahankan atau mengubah perilaku. Ada kekuatan yang berimbang antara kebutuhan dengan nilai-nilai yang dianutnya, jika nilai-nilai yang dianutnya lebih kuat dari kebutuhannya,
maka
perubahan
perilaku
seseorang
dapat
berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti: 1. Informasi dan pengalaman. Seseorang yang baru pertama memiliki pengalamn dengan suatu produk dan jasa biasanya memiliki informasi yang lebih besar tentang produk itu. Jika pandangan produk atau jasa bernilai positif atau sejalan
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan prinsip kelompok maka ia cenderung mempengaruhi atau memaksa pendapatnya pada semua anggota kelompok. 2. Kredibilitas, keaktraktifan, dan kekuatan kelompok referensi. Kelompok referensi dianggap cukup kredibel, menarik, atau kuat dalam mempengaruhi kelompok. Suatu budaya dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Schiffman dan Kanuk (1994: 411) mendefinisikan budaya sebagai, “Sum total of learned belief, values, dan customs” yang membangun langsung perilaku konsumen, yang merupakan anggota khusus dari sebuah masyarakat. Manusia menggunakan budaya lokal untuk membantunya hidup dan berkembang dalam komunitas. Jika mereka pendatang, mereka cenderung melakukan adaptasi perilaku sesuai dengan yang mereka pelajari di tempat baru. Oleh karenanya, pemahaman tentang budaya yang berkembang saat ini diberbagai wilayah itu dapat membantu mamahami perubahan serta kecenderungan perilaku konsumen, dan bagaimana mereka melakukan pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan. Perubahan pola konsumsi mempengaruhi tujuan penciptaan produk.
Perusahan
pada
awalnya
produk
yang diciptakan
ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan awal, lalu
muncul
tekanan-tekanan baru yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang lebih baik, (Kennedy, 2009:56). Pada posisi ini, perusahan melakukan inovasi baru terhadap produknya unuk memenuhi
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keinginan konsumen. Perubahan pola konsumsi pada konsumen disebabkan oleh adanya pengenalan pola hidup baru atau cara baru dalam memuaskan kebutuhan. Produk yang telah melalui inovasi juga harus berhadapan dengan perubahan citra rasa dan pola pandang terhadap kebutuhan yang melahirkan produk untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan imajinasi.
4.2. Prinsip 4R Kotler
dan
Levy
(1996)
menyatakan
bahwa
perusahaan
mengeluarkan ribuan dolar tiap tahunnya hanya untuk meneliti bagaimana konsumen dapat merasakan keunggulan yang berbedabeda dari produknya. Terkait dengan masalah lingkungan, masyarakat dapat menggunakan prinsip 4R yang diterapkan dalam keseharian. 1. Reduce
(mengurangi).
Sebisa
mungkin
meminimalkan
penggunaan barang. Semakin banyak menggunakan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan. 2. Reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang yang bisa digunakan kembali. Hindari barang yang sekali pakai, hal ini dapat memperpanjang lama penggunaan barang sebalum menjadi sampah. 3. Recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan industri rumah tangga yang memafaatkan sampah menjadi barang berguna. 4. Replace (mengganti). Meneliti barang yang digunakan seharihari. Mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih awet. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan keranjang atau tas kain saat berbelanja dan tidak menggunakan styrofoam, karena keduanya tidak bisa didegradasi secara alami. Prinsip-prinsip ini akan berkembang pesat di masyarakat karena dipenuhi oleh pengetahuan dan perubahan sikap masyarakat dalam cara mengkonsumsi produk. Dengan demikian, ada kemungkinan terbentuk sebuah budaya baru, yaitu budaya lingkungan. Perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat biasanya dipacu oleh perilaku individu sebagai agen perubahan atau mereka yang berperilaku menyimpang tetapi positif. Jika hal ini mewabah, tentu akan terjadi perubahan sosial. Dan jika perubahan sosial terjadi, tentu juga mengubah pola konsumtif masyarakat. Hal tersebut dapat menjadi perhatian perusahan dalam menentukan strategi pemasarannya.
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3. Perilaku Konsumen Hijau Menurut Elkington (1991), konsumen hijau merupakan jargon pemasaran yang kecil, tetapi cukup mempengaruhi dan mengembangkan suatu kelompok konsumen yang menggunakan kriteria lingkungan dalam memilih barang-barang konsumen. Dampak positif gerakan konsumen hijau ini bukan hanya dalam pola konsumsi sehari-hari dan membangun masyarakat yang sehat semata, karena pendapat dan opini konsumen hijau juga mempengaruhi keputusan akhir dari sosok produk manufaktur, perilaku berbisnis, dan kebijakan ekonomi pemerintah, bahkan seringkali terjadi konsumen hijau mamboikot produk yang tidak berwawasan lingkungan. Starch dalam Ranchhod (2000: 88) mengungkapkan bahwa manusia memahami polusi udara, atau spesies langka yang terancam punah merupakan ancaman kerusakan lingkungan. Akan tetapi untuk masalah yang lebih besar seperti penggunaan energi fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, pencemaran air laut yang mematikan hewan-hewan kecil untuk kelangsungan hidup ikan, sebagian manusia tidak memahaminya. Manusia yang merupakan bagian dari konsumen dalam setiap kegiatannya ikut serta berperan dalam kerusakan lingkungan. Setiap pengetahuan lingkungan yang dimiliki konsumen mencerminkan perilaku pembeliannya.
Menurut
22
Starch
dalam
Ranchhod
(2000),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kesadaran lingkungan masyarakat dalam keputusan pembelian produk ramah lingkungan ditunjukkan dalam perilaku konsumen sebagai berikut: 1. 11% True-blue Greens: individu yang menyukai kegiatan daur ulang, mengkompos sampah, menjadi sukarelawan di organisasi lingkungan hidup, dan suka membeli produk organik dan ramah lingkungan. 2. 5% Greenback-Greens: individu ikut berkontribusi terhadap organisasi lingkungan hidup dan membeli produk ramah lingkungan, tetapi tidak menjadi bagian dari gaya hidupnya. 3. 33% Sprouts: individu yang memperhatikan lingkungan, tetapi hanya akan membeli produk ramah lingkungan yang sensitif terhadap lingkungan. 4. 18% Grousers: individu yang peduli terhadap lingkungan tetapi dilihat dari persoalan atau pengaruh seseorang. Grousers tidak melihat isu lingkungan sebagai dasar membeli produk ramah lingkungan, dan kesadaran lingkungannya dapat berubah-ubah. 5. 33% Basic Brown: individu yang pada dasarnya tidak peduli tentang lingkungan. Perilaku konsumen Basic Brown memiliki kesadaran lingkungan yang sangat rendah. Mereka membeli produk menurut fungsi tanpa memperhatikan aspek manfaat terhadap lingkungan.
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Pembelajaran Konsumen Konsumen mempelajari suatu produk melalui pengalaman. Dari proses pembelajaran, konsumen akan memperoleh pengetahuan atau pengalaman dari suatu produk atau jasa melalui pembelian ataupun pemakaian produk dan jasa tersebut. Dari pengalaman dan pengetahuan
yang
diperoleh,
nantinya
konsumen
akan
menerapkannya melalui perilaku dimasa yang akan mendatang. Mowen dan Monor (2001:164) mendefinisikan pembelajaran perilaku konsumen sebagai sebuah proses dimana pengalaman dengan lingkungan mengarah pada perubahan perilaku yang relatif permanen atau potensial terhadap perubahan seperti itu: Ada 4 unsur dalam pembelajaran, yaitu: 1. Motivation Motivasi didasarkan atas kebutuhan dan tujuan. Di sini dibedakan antara High Involvement (keterlibatan tinggi) dan Low Involvement (keterlibatan rendah) yang mengacu pada derajat motivasi konsumen untuk mencari pengetahuan dan informasi tentang suatu produk. High Involvement (keterlibatan tinggi) terjadi jika konsumen termotivasi pada suatu proses atau mempelajari suatu produk. Misalnya seseorang ingin membeli produk ramah lingkungan, maka ia akan mencari informasi mengenai merk, harga, serta spesifikasi produk tersebut.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Cues Merupakan stimulus yang mengarahkan motif (harga, kemasan, iklan, styling, store display). Cues mengarahkan dorongan pada konsumen bila cues itu konsisten dengan ekspektasi konsumen. 3. Respons Respons adalah bagaimana seseorang berperilaku sebagai reaksi dari Cues. Respons tidak terkait oleh kebutuhan. Kebutuhan atau motif dapat menimbulkan berbagai macam respons. 4. Reinforcement Reinforcement meningkatkan kemungkinan suatu respons spesifik akan muncul di mana yang akan datang sebagai hasil dari Cues atau stimulus tertentu.
5.1.
Environmental Knowledge McDougall (1993) menjelaskan bahwa environmental knowledge konsumen adalah bagian terpenting dalam sebuah revolusi pemasaran produk ramah lingkungan. Apabila terdapat sekelompok konsumen superior yang memahami akan isu lingkungan dan dapat mempengaruhi kesadaran lingkungan kepada masyarakat sekitarnya sehingga dapat menggunakan produk ramah lingkungan, maka cara tersebut dapat digunakan oleh perusahan
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebagai salah satu konsep green marketing. Environmental knowledge konsumen dapat dilihat dari perilaku konsumen terhadap lingkungannya (Chan: 1999). Amyx, DeJong, Lin, Chakraborty, & Wiener (1994) menambahkan pula bahwa seorang individu dengan environmental knowledge
konsumen
tinggi,
Grove
&
Kangun
(1993)
menunjukkan terdapat kenaikkan segmen pasar seorang individu. Konsumen akan lebih berhati-hati terhadap produk yang akan mereka beli, apakah benar-benar memberikan dampak minimal terhadap
lingkungan.
Karena
apabila
seorang
konsumen
mengetahui kebohongan sebuah perusahan terhadap produk ramah lingkungannya, maka tidak segan-segan konsumen tersebut akan mengabaikan
semua
produknya.
Environmental
knowledge
tentang isu-isu lingkungan yang tinggi memiliki pengaruh lansung terhadap ikap dan perrilaku konsumen. Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan
terhadap
lingkungan,
baik
lingkungan
fisik,
lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Perilaku dalam pengelolaan lingkungan adalah tindakan seseorang dalam bentuk kegiatan memelihara, mengawasi, dan mengendalikan kondisi lingkungan, baik itu lingkungan fisik (physical environment), lingkungan biologis (biological environment) dan lingkungan
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sosial (social environment). Kepedulian terhadap lingkungan adalah keadaan psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun lingkungan sosial. Pengetahuan terkait dengan segala yang diketahui manusia tentang diri maupun lingkungannya. Hal ini diperoleh manusia melalui panca indra dari rangkaian pengalaman manusia itu sendiri. Pengetahuan adalah sumber perubahan yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perubahan sosial masyarakat. Jika kondisi sosial kemasyarakatan berubah, maka pengetahuan juga akan mengalami perubahan, demikian juga sebaliknya. Jika pengetahuan masyarakat meningkat, maka akan berdampak terhadap perubahan kondisi sosial masyarakat (Ornstein, 1988). Pengetahuan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, dan juga pengetahuan merupakan hasil kegiatan berpikir. Manusia mengetahui sesuatu karena mengadakan kontak dengan alam lingkungan. Pengetahuan yang demikian disebut pengetahuan pengalaman (empiris) atau aposteriori, sedangkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara memeras otak disebut pengetahuan rasional (Syamsuri, 1989). Manusia
selalu
berproses
dan
berpikir
tentang
lingkungannya, dan setiap manusia mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda tentang alam dan sekitarnya (Veitch, 1995).
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengetahuan tentang ekosistem adalah segala sesuatu yang diketahui meliputi: (1) Fakta, (2) Kaidah, (3) Kecenderungan, (4) Klasifikasi, (5) Prinsip atau generalisasi berdasarkan pengalaman mengadakan interaksi dengan objek manapun yang diperoleh melalui penerimaan informasi secara langsung maupun tidak langsung tentang penyusunan dan lokasi pertumbuhan, jenis dan bentuk, fungsi dan manfaat, dan faktor-faktor pertumbuhan serta ancaman kelestarian ekosistem. Dengan demikian dengan uraian teori-teori di atas yang dimaksudkan dengan pengetahuan adalah hasil proses berikir dan pengalaman seseorang karena berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungan berupa sederetan informasi tentang berbagai obyek yang diambil dan diklasifikasikan dalam bentuk fakta dan istilah, konsep, proses, dan prinsip tersimpan dalam ingatan dan dipergunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi demi mempertahankan hidupnya.
5.2.
Sikap Konsumen Sikap atau attitude adalah suatu pernyataan evaluatif, baik yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan, mengenai objek, orang atau peristiwa. Devinisi kata objek pada sikap di sini harus diinterprestasikan secara luas untuk mencangkup semua
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
konsumsi secara spesifik, seperrti produk, kategori produk, merek, iklan, harga, servis, kegunaan produk, orang dan yang lainnya. Sikap mempunyai kecenderungan, yang berarti bahwa sikap yang relevan dengan perilaku pembelian yang dibentuk dari hasil pengalaman terhadap suatu produk, informasi word of mouth dari orang lain, eksposur dari iklan, dan beberapa macam bentuk direct marketing. Karakteristik lain dari sikap adalah sikap relatif konsisten terhadap perilaku yang mereka cerminkan. Meskipun sikap relatif konsisten, namun sikap dapat berubah. Singkatnya, dalam mengukur sikap, sangatlah penting memikirkan situasi di mana sikap tersebut muncul atau kita akan salah dalam mengartikan hubungan antara sikap dan perilaku. Menurut Kolter mendapatkan
& Keller (2008: 186) masyarakat
keyakinan
dan
sikap,
keyakinan
dan
sikap
mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang dipegang seseorang tentang sesuatu. Sama pentingnya dengan sikap (attitude), yaitu evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang. Perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.2.1. Environmental Attitudes Teori keperilakuan dalam penelitian pemasaran lingkungan yang digunakan setelah tahun 1990-an lebih memfokuskan pada model struktur sikap tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan konatif (Chan, 1990). Ketiga komponen tersebut merupakan konstruksi model dari ilmu psikologi yang mendasari terbentuknya dimensi sikap. Hubungan antar komponen sikap tersebut telah terbukti dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku dengan baik. Meningkatnya permintaan produk-produk ramah lingkungan ini ditanggapi beberapa perusahan dengan baik, walaupun
masih
banyak
perusahan
yang
belum
mempedulikan permasalahan pemasaran lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa jika konsumen memperlihatkan sikap yang positif terhadap isu-isu lingkungan maka mereka akan memiliki perilaku konsumsi yang mengarah pada kesadaran lingkungan. Studi tentang sikap dan perilaku konsumen pada kepedulian lingkungan telah dilakukan oleh Chan (1991) di Cina.
Studi
tersebut
menghasilkan
temuan
bahwa
kepedulian lingkungan masyarakat Cina masih rendah walaupun
mereka
sangat
permasalahan-permasalahan
30
ingin yang
menanggulangi
berkaitan
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lingkungan. Untuk mendukung pergerakan revolusi hijau di Cina, para pemasar dan pemerintah perlu mendorong kepedulian lingkungan dalam bentuk komitmen aktual konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
6.
Minat Beli Menurut Asseal (2001) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu barang atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Menurut Shiffman dan Kanuk (2008: 205) dalam pemasaran dan penelitian konsumen, Cognitive dan affective component sering digambarkan sebagai ekspresi dari minat beli konsumen. Hal ini dikarenakan kedua komponen tersebut fokus pada kemungkinan atas kecenderungan seorang individu untuk mengambil pemikiran dan sikap serta perasaan dengan cara tertentu.
7.
Orientasi Bisnis Berbasis Lingkungan Ada 4 faktor yang menentukan posisi produk di pasar yang mempengaruhi peta produk: General (umum), upscale (berkelas), high technology
(teknologi tinggi), dan
environmental (berbasis
lingkungan) (Kennedy 2009:72). Konsumen secara umum menuntut
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
produk berkualitas tinggi, andal, awet, aman, serta memiliki nilai yang baik. Untuk konsumen yang berpendapatan yang lebih besar, maka mereka akan menuntut produk yang bergengsi, mewah dan populer. Beberapa
konsumen
menginginkan
suatu
produk
yang
merupakan perwujudan teknologi tinggi yang direkayasa dengan baik. Beberapa kelompok menunjukkan keinginan bahwa produk yang mereka butuhkan adalah produk efisien terhadap penggunaan energi dan
berdampak
kecil
terhadap lingkungan.
Menurut
Canon
(1995:227), Kebijakan pemasaran dari beberapa perusahaan mungkin adalah aspek yang paling memasyarakat, program pengembangan produk baru yang diadakan perusahaan semakin dipengaruhi oleh upaya mengurangi efek negatif dari inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Era bisnis berbasis lingkungan berarti produktivitas sejalan dengan upaya menjaga kualitas lingkungan, berteknologi tinggi, dan ramah lingkungan. Tidak hanya berkaitan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, tetapi juga mengurangi dampak pencemaran lainnya, seperti limbah (pencemaran air dan tanah).
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Hubungan Antara Environmental Knowledge Dan Environmental Attitudes terhadap Minat Beli Studi yang dilakukan Chan dan Lau (2000) yang dilakukan di China
mengindikasi
bahwa
pengetahuan
tentang
ecological
masyarakat China dan niat mereka untuk melakukan pembelian produk ramah lingkungan juga relatif rendah. Studi tersebut bertujuan untuk menentukan pengaruh nilai budaya, afeksi ekologikal, dan pengetahuan ekologikal terhadap perilaku pembelian hijau konsumen China. Nilai budaya masyarakat China ternyata hanya berpengaruh pada afeksi ekologikal namun tidak berpengaruh pada pengetahuan ekologikal
mereka.
Dengan
menggunakan
model
persamaan
struktural untuk mengukur signifikansi afeksi ekologikal dan pegetahuan ekologikal pada niat beli produk hijau dan pembelian aktual hijau menunjukkan hubungan positif yang kuat. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Laroche et al. (2001) lebih menekankan pada sikap dan perilaku konsumen yang bersedia membeli produk yang ramah lingkungan dengan harga premium. Namun kelemahan pengukuran yang digunakan dalam studi-studi tersebut bersifat normatif dan mengarahkan responden pada dukungannya pada tanggung jawab lingkungan. Menurut Schlegelmilch (1996) “Overall environmental consciousness has a positive impact on pro-environmental purchasing bahaviour”. “specifically, measures of environmental 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
knowledge,
attitudes
and
behaviour
are
linked
two
conceptualizations of the purchasing domain, namely green purchasing decisions in general and the specific purchasing habits of five green product categories”. Environmental knowledge dan environmental attitudes merupakan prediksi yang sangat penting dan konsisten dalam mempengaruhi minat beli konsumen untuk membeli produk hijau (Schlegelmilch, 1996).
B.
Review Penelitian-Penelitian Sebelumnya 1. Ross M. Giting Judul penelitiannya adalah Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes terhadap Minat Beli AC Ramah Lingkungan di Surabaya.
Latar Belakang Kesadaran masyarakat tentang lingkungan saat ini semakin tinggi tercermin dari pilihan konsumen akan produk-produk elektronik dan alat rumah tangga. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh produk AC dengan semakin menipisnya lapisan ozon dan gas buangnya inilah yang membuat kesadaran produsen akan lingkungan semakin tinggi, ditambah lagi dengan tuntutan dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang juga makin 34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tinggi. Saat ini produk elektronik, khususnya produk Air Conditioner (AC) di Indonesia banyak mengeluarkan produkproduk hemat energi dan ramah lingkungan. Produsen produk AC kini pun beralih menggunakan bahan material yang tidak mencemari lingkungan dan bebas zat beracun bagi manusia. Karena definisi dari produk ramah lingkungan sendiri tidak hanya hasil yang dikeluarkan yang bersifat ramah lingkungan, seperti hemat energi akan tetapi bahan material dan proses pembuatan produk awal hingga akhir yang digunakan juga tidak mencemari lingkungan. Penelitian ini mengamati pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes konsumen terhadap minat beli produk AC ramah lingkungan di Surabaya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji apakah environmental knowledge dan environmental attitudes berpengaruh positif pada minat beli produk ramah lingkungan.
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian hipotesa
dengan
alat
metode
statistik
dan
menghasilkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang belum pernah membeli produk AC
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ramah lingkungan. Sampel responden dalam penelitian ini adalah menggunakan metode non probability sampling. Sedangkan metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Alat uji yang digunakan adalah alat uji t dan uji F di dalam regresi linier berganda.
Hasil Analisis dan Pembahasan Setelah dilakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan maka diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dalam hubungan setiap variable terdiri dari Pengaruh Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, dan minat beli
konsumen. Besarnya
koefisien
regresi
jalur variabel
environmental knowledge (X1) terhadap minat beli sebesar 0,925, kemudian bentuk koefisien regresi jalur variabel environmental attitudes (X2) terhadap minat beli sebesar 0,468, dan koefisien regresi environmental attitudes sebesar 0,288. jika variabel bebas meningkat, maka minat beli konsumen produk AC ramah lingkungan juga mengalami peningkatan.
2. Rudi Haryadi Judul Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta)
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Universitas
: Diponegoro Semarang
Prodi
: Magister Manajemen
Tahun
: 2009
Latar Belakang Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan
terjadinya
bencana
lingkungan
hidup
yang
mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman dan produk yang ramah lingkungan yang semakin kuat, maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik dapat dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Permasalahan dalam penelitian 1)
Faktor-faktor
apa
yang
menentukan
menentukan pilihan pada produk
responden
The Body Shop
dalam yang
menggunakan strategi green marketing ? 2)
Bagaimana perilaku responden dalam menentukan pilihan produk The Body Shop yang menggunakan strategi green marketing ?
3) Bagaimana strategi green marketing pada The Body Shop untuk produk-produk kosmetik di dalam penelitian ?
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh strategi
green marketing terhadap pilihan pelanggan perusahaan kosmetik Body Shop Jakarta.
Metode Penelitian Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah pelanggan perusahaan kosmetik The Body Shop di Jakarta, dengan jumlah sampel 120 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus yang memakai semua anggota populasi sebagai sampel penelitian.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan secara multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan karena variabel bebasnya kombinasi antara metrik dan nominal (non metrik).
Kesimpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga, produk, tempat dan jenis kelamin berpengaruh terhadap pilihan pelanggan. Sedangkan variabel promosi, umur pendidikan dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap pilihan pelanggan. Implikasi utamanya adalah The Body Shop harus memperhatikan aspek kualitas untuk mengimbangi harga yang tinggi dan wanita sebagai pasar utamanya. Kata kunci : harga, produk, karakteristik demografi, tempat, promosi, pilihan pelanggan.
C.
Model Atau Kerangka Konseptual Berdasarkan uraian latar belakang pada penjelasan sebelumnya, pada bagian ini akan dikemukakan model analisis yang pergunakan dalam penelitian. Dalam model ini akan menjelaskan mengenai pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar II.1 Model / Kerangka Analisis Environmental Knowledge (X1)
Minat Beli Produk Ramah Lingkungan (Y)
Environmental Attitudes
D.
D.
(X2)
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dengan analisis yang sesuai dengan permasalahan. Dari pengujian tersebut akan diperoleh jawaban yang sebenarnya dengan didasari data dan fakta. Berdasarkan kajian teori-teori di atas maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sementara yaitu: H1 : environmental knowledge berpengaruh positif pada minat beli produk ramah lingkungan. H2 : environmental attitudes berpengaruh positif pada minat beli produk ramah lingkungan.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1991, p.3). Menurut Suhermin (blog: Suhermin.blogspot.com) “survei adalah aktivitas untuk mengestimasi sesuatu seperti jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu)”. Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa survei merupakan suatu aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan suatu kepastian informasi, dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian ini dilakukan pada pemilik usaha laundry yang pernah mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan. Produk ramah lingkungan yang dimaksud oleh penulis adalah produk yang digunakan oleh pengusaha laundry seperti detergent, pewangi pakaian, dan pelembut pakaian, sehingga kesimpulan penelitian yang diperoleh hanya berlaku pada daerah penelitian.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Subjek dari penelitian ini adalah para pengusaha laundry yang menggunakan produk ramah lingkungan di sekitar kampus Universitas Sanata Dharma Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta.
2. Objek Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah data yang diperoleh dari usaha laundry yang menggunakan produk ramah lingkungan mengenai pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes.
C.
Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2014.
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekitar kampus Universitas Sanata Dharma Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta. Dengan batasan lokasi penelitian sebelah Utara Jl Perumnas (Selokan Mataram), barat Jl. Karangmalang,
sebelah
timur
Cenderawasih.
42
jl.
Beo,
sebelah
selatan
jl.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Yang merupakan variabel dependent atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen. Sedangkan variabel independent atau variabel bebas adalah environmental knowledge (X1) dan environmental attitudes (X2).
2. Pengukuran Variabel Dari masing-masing variabel, termasuk di dalamnya adalah indikatorindikator yang telah dijelaskan, ditentukan nilai jawaban atas setiap pertanyaan dalam kuesioner dengan menggunakan skala Likert dengan rentang skala 1-5:
Sangat Tidak Setuju (STS)
diberi nilai 1
Tidak Setuju (TS)
diberi nilai 2
Netral (N)
diberi nilai 3
Setuju (S)
diberi nilai 4
Sangat Setuju (SS)
diberi nilai 5
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
Definisi Operasional Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel bebas (XI dan X2) dan variabel terikat (Y):
1. Environmental Knowledge (X1) Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Perilaku dalam pengelolaan lingkungan adalah tindakan seseorang dalam bentuk kegiatan memelihara, mengawasi, dan mengendalikan kondisi lingkungan, baik itu lingkungan fisik (physical environment), lingkungan biologis (biological environment) dan lingkungan sosial (social environment). Kepedulian terhadap lingkungan adalah keadaan psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun lingkungan sosial.
2. Environmental Attitude (X2) Environmental Attitude merupakan evaluasi konsumen baik mendukung atau tidak, perasaan emosional mengenai objek tertentu yaitu produk ramah lingkungan dan memiliki kecenderungan tindakan terhadap perilaku pembelian objek tersebut.
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.
Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 115). Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1996). Populasi juga merupakan kumpulan semua elemen yang memiliki satu atau lebih atribut yang menjadi tujuan (Anderson, dalam Arikunto, 1996). Populasi dalam penelitian ini adalah usaha laundry yang terdapat di sekitar kampus Universitas Sanata Dharma, yaitu sebanyak 87 rumah laundry (berdasarkan hasil observasi). Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi atau harus representatif (Sugiyono, 2001). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian usaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan berupa detergent, pewangi pakaian dan pelembut pakaian dalam menjalankan usaha tersebut, maka penulis mengambil sample sebanyak 40 rumah laundry yang dianggap sudah representatif.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G.
Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang digunakan adalah pengusaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan.
H.
Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data dari internet mengenai uraian tentang gambaran umum produk ramah lingkungan.
I.
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan atau observasi, kemudian mencatat secara langsung terhadap objek yang diteliti.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Kuesioner Metode penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden (pengusaha laundry). Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan yang harus diisi oleh para pengusaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan. c.
Wawancara Penelitian ini juga mengumpulkan data dengan cara wawancara, dimana penulis langsung melakukan tanya jawab kepada pengusaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan.
J. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Validitas menurut Suharsimi (2006: 168) adalah “Suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel dengan menggunakan level signifikan 5%. Untuk menguji validitasnya menggunakan
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
korelasi Product Moment Pearson (Suharsimi, 2006:170) Rumusan korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan adalah : N( R xy
(N
x2
xy
(
) (
x.
x) 2 )( N
y) y2
(
y) 2
Keterangan : Rxy = Korelasi product moment N
= Jumlah sampel
x
= Nilai dari setiap faktor
y
= Nilai total item
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas
instrumen
menurut
Suharsimi
(2006:
178)
menunjukkan pada satu pengertian bahwa “Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul dan karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk menghitung reliabilitas instrumen maka dilakukan analisis dengan menggunakan teknik belah dua. Dengan memakai tehnik belah dua, dalam penelitian ini reliabilitas kemudian diukur dengan tehnik Cronbach Alpha. Kalkulasi Cronbach Alpha memanfaatkan bantuan SPSS, dan batas kritis nilai alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliable
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
adalah 0,60. Jadi nilai cronbach alpha > 0,60 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliable/handal (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2007: 42). Rumus Cronbach Alpha :
r=
dimana : r
= koefisien reabilitas instrumen (croncbach alpha) = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = total varians butir = total varians
K.
Teknik Analisis Data 1. Uji Gejala Penyimpangan Regresi Klasik Asumsi model klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah sebagai berikut: a. Multikolinieritas Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi linier yang sempurna di antara beberapa atau semua variabel independennya. Idealnya variabel-variabel independen dari persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan lainnya.
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kalaupun terdapat korelasi antar variabel independen maka tingkat korelasi tersebut haruslah rendah agar supaya tidak terjadi masalah akibat multikolinieritas. Menurut
Ibnu
Subiyanto (2000:209) konsekuensi yang timbul dari adanya multikolinieritas ini adalah : (1) Apabila terdapat kolinieritas sempurna di antara variabel X, maka koefisien regresi menjadi tak tertentu dengan tingkat kesalahan standar tak terhingga. (2) Jika terdapat kolinieritas dengan tingkat yang tinggi, tetapi tidak sempurna, maka penafsiran koefisien regresi adalah mungkin, tetapi kesalahan standarnya cenderung besar sehingga nilai populasi dari koefisien tidak dapat ditafsir dengan tepat. Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF di atas 10 atau tolerance value dibawah 0,01 (hair et al, 1992:204).
b. Heterokedastisitas Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji Heterokedastistas. Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi,
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala varians yang tidak sama disebut dengan gejala heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala residual yang sama dari pengamatan ke pengamatan yang lain disebut dengan homokedastisitas. Salah satu uji untuk menguji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual (Ibnu Subiyanto, 2000).
2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan. Analisis regresi linier berganda menerangkan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Atmaja, 2003:341) : Y = a + b1X1 + b2X2 + Keterangan: X1
= environmental knowledge
X2
= environmental attitudes
Y
= minat beli
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a
= Konstanta
b
= Angka arah atau koefisien regresi = Standar Error
2.1. Uji Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari sebuah variabel indepeden secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis (F tabel) dengan F hitung yang terdapat pada tabel analysis of variance.
a. Menentukan H0 dan Ha H0 : b1;b2;=0 Environmental Attitudes
Knowledge
secara
simultan
dan tidak
Environmental berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rumus:
Dimana: K
= Banyak variabel bebas
n
= Banyak variabel sampel
R
= Koefisien korelasi linier berganda
Untuk
menentukan nilai
Ftabel, tingkat
sigifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah jika Fhitung > Ftabel, maka H0 di tolak, dan apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima. H0 : b1; b2 = 0, artinya environmental knowledge dan environmental attitudes bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat beli produk ramah lingkungan. Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0 Environmental
knowledge
dan
environmental
attitudes secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. Ha : minimal salah satu ≠ 0 artinya environmental knowledge, environmental attitudes secara bersama53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sama berpengaruh terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
b. Penerimaan H0 dan Ha H0 diterima bila probabilitas (p) ≥ 0,05 Ha diterima bila probabilitas (p) < 0,05
2.2.
Uji Secara Parsial (Uji t) Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes secara parsial terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan digunakan uji t. Langkahlangkah uji t (Atmaja, 2000): a. Menentukan H0 dan Ha H0 : β1 atau β2 = 0 Environmental
knowledge
dan
environmental
attitudes secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan. Rumus:
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimana: tj = thitung koefisien ke j bj = koefisien regresi dari variabel ke j Sj = standard error dari bj Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana In adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Jika thitung > ttabel (n-k-1), maka H0 ditolak, jika thitung ≤ ttabel (n-k-1), maka H0 diterima. H0 : b1; b2; = 0, artinya environmental knowledge dan environmental attitudes secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
Ha : b1; b2; ≠ 0 Environmental nowledge dan Environmntal Attitudes secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan. Ha : b1; b2 ≠ 0 artinya environmental knowledge dan environmental attitudes secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Penerimaan H0 dan Ha H0 diterima bila probabilitas (p) ≥ 0,05 Ha diterima bila probabilitas (p) < 0,05
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A.
Sejarah Laundry Laundry adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci. Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan bau dan noda. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara sering menggosok, memutar atau memukul-mukulkan pada batu atau papan. Tehnik ini umum digunakan di Eropa, Amerika Utara, Jepang bahkan sampai di Indonesia. Cara mencuci ini dipergunakan perkiraan pada abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya menggunakan sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian. Sekitar tahun 1864-an terlihat dua orang tentara yang mencuci menggunakan peralatan untuk mencuci yang bisa dibawa ke tepi sungai, pada periode ini sabun telah mulai digunakan dalam mencuci. Sabun yang dipakai terbuat dari senyawa alcali dan cara penggunaannya yaitu dengan mencampur sabun dengan air panas agar noda cepat menghilang.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada 1880-an produksi sabun telah semakin meningkat dan perkembangan akan kehidupan rumah tangga pun semakin meningkat. Dalam dunia binatu pun telah semakin berkembang, binatu telah menggunakan pati kanji atau bubuk biru untuk pakaian atau linen yang berwarna putih dan terang. Berbagai bahan kimia mulai digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air. Pada
tahun
1914-an
Chruch
Roy
dan
Christine
Clark
mengembangkan sebuah produk yang berupa produk perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci. Dan pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik dalam mencuci menggunakan mesin cuci. Sejak Indonesia merdeka, kegiatan pembangunan di Indonesia menjadi semakin marak. Mereka yang terlibat dalam pembangunan prasarana tersebut menjadi manusia sibuk yang sering tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan seperti laundry. Maka kemudian penduduk yang sibuk mulai memerlukan orang lain untuk merawat pakaiannya. Mereka memerlukan orang yang mau melaundry pakaian dan kain-kain lain seperti sprey, sarung bantal, jaket dan sebagainya. Disinilah awal mula jasa laundry diperlukan. Pada awalnya, untuk membantu dalam melakukan laundry maka orang mencari pembantu rumah tangga untuk melakukan kegiatan laundry pakaian serta linen seluruh anggota keluarga yang beratnya bisa berkilokilo. Dan sebagian lainnya menyerahkan pakaian serta linen mereka kepada pihak lain yang menjajakan jasa laundry. Laundry dahulu
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penghitungannya
dilakukan
perbijian,
namun
seiring
dengan
perkembangan akan permintaan kegiatan laundry kini penghitungannya pun dilakukan dengan kiloan yang kini sering disebut dengan nama laundry kiloan. Dalam perkembangannya laundry kiloan menjadi cukup terkenal dan disukai banyak orang, karena pada laundry kiloan pakaian ditimbang beratnya dan jasa laundry kiloan dibayar berdasarkan berat kilo dari pakaian tersebut, bukan berdasarkan jumlah pakaiannya. Sekarang ini, konsumen yang mendominasi usaha jasa laundry berasal dari kalangan Mahasiswa. Laundry Mahasiswa pertama kali muncul sekitar tahun 1998 di Yoyakarta. Seiring dengan meluasnya kebiasaan Mahasiswa mencuci di laundry, bisnis ini pun tumbuh seperti cendawan di musim hujan. Kebiasaan mencuci di laundry juga bisa menggambarkan perubahan gaya hidup di kalangan Mahasiswa yang merupakan anak kost. Ketika krisis ekonomi terjadi tahun 1997, Mahasiswa kost di Yogya dikenal sangat prihatin dan hemat. Jangankan untuk laundry, untuk makan sehari – hari saja mereka mengandalakan nasi angkringan atau nasi kucing. Seiring dengan membaiknya ekonomi nasional, kantong Mahasiswa pun kian meningkat sehingga bisa mengikuti gaya hidup. Pada awalnya, bisnis laundry diperuntukkan oleh masyarakat kalangan menengah atas yang artinya, orang – orang yang menggunakan jasa laundry hanyalah berasal dari orang – orang kelas atas. Hal tersebut
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
didasarkan fakta bahwa dahulu, orang – orang yang memiliki baju berkualitas adalah orang – orang dari kalangan menengah saja. Akan tetapi sekarang, jasa laundry tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan elite maupun eksekutif, tetapi telah mewabah ke kalangan nonelite, seperti Mahasiswa, masyarakat umum, dan karyawan. Selain itu, jasa laundry pun memberikan layanan yang spesial kepada golongan tersebut, yaitu hemat khas anak kos. Laundry hemat ala anak kost adalah jenis bisnis laundry kiloan. Dalam hal ini, satuan yang digunakan ialah kiloan. Konsumen hanya perlu mengeluarkan biaya mulai Rp. 2.000,00 sampai Rp. 3.500,00 per kilogram baju yang dimasukan ke jasa laundry. menurut hasil survei di sebuah koran harian, pangsa pasar terbesar laundry kiloan adalah Mahasiswa dengan presentase sekitar 48 %, Pekerja 32 %, rumah tangga 16 %, dan lain – lain sebanyak 4 %. Usaha laundry awal keberadaannya disebut binatu. Yang mana dalam bahasa modern saat ini, usaha pencucian baju lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, pakaian dibersihkan menggunakan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokan kotoran di pakaian tanpa dicuci seperti biasa. Usaha jenis ini, yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel – hotel mewah untuk fasilitas tamu, mulai menjamur di tahun 1900-an, sejak dimulainya sistem franchise dari luar negeri. Layanan ini, tadinya hanya diperuntukan bagi masyarakat kelas atas, tapi kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebuah situs internet berani menyatakan bahwa laundry kiloan menempati
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
posisi kedua dalam jajaran bisnis dengan prospek terbaik di Yogyakarta. Kini, Yogyakarta menjadi pelopor bagi bisnis laundry yang telah dikembangkan di berbagai kota lainnya. Seiring dengan tuntutan gaya hidup dan kapitalistik pada era mendatang kebutuhan akan jasa laundry akan semakin meningkat.
B.
Perlengkapan Laundry Agar kegiatan
laundry dapat berjalan dengan baik maka
diperlukanlah perlengkapan yang menunjang untuk melaundry seperti mesin-mesin yang berhubungan dengan pencucian. Mesin-mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Marker Machine (Mesin Pemberi Tanda) Marker machine adalah mesin yang bekerja secara otomatis, memberi tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat mencetak nomor kamar, nomor urut pada pita kecil dan menempelkannya pada cucian tamu. Tanda ini untuk menghindari hilangnya cucian milik tamu atau cucian tertukar (Fauzar Ikhsan : Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat Kepuasan Tamu Di Best Western Hotel Asean Internasional Medan, 2009. USU Repository © 2009). 2. Washing Machine (Mesin Cuci) Washing machine adalah mesin untuk mencuci pakaian dan linan kotor. Pada proses pencucian digunakan obat pembersih yaitu sabun
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan deterjen. Mesin ini secara otomatis menghilangkan kotoran dan membilas dengan air hingga bersih. 3.
Extractor Machine (Mesin Pemeras Cucian) Mesin ini bekerja secara otomatis memeras cucian yang selesai dicuci. Cucian itu menjadi lembab, sehingga mudah dalam proses pengeringan di mesin tumbler (pemeras). Petugas yang menjalankan mesin pemeras cucian ini harus menutup pintunya. Sebelumnya harus ditutup kain penutup (terpal) agar cucian yang diperas tidak keluar.
4. Tumbler Machine (Mesin Pengering) Mesin ini bekerja secara otomatis mengeringkan cucian-cucian yang sudah diperas. 5. Pressing (Setrika Press) Mesin ini berguna untuk memperhalus dan merapikan cucian. 6. Flat Roll Ironer (Setrika khusus linen-linen berbentuk lembaran) Mesin ini bekerja secara otomatis menyetrika linan-linan hotel, yang merupakan lembaran-lembaran. Misalnya, sheet (sprei), pillow case (sarung bantal), taplak meja, dan napkin (kain serbet). 7.
Ironer (Setrika Tangan) Ironer adalah mesin setrika tangan yang dipergunakan seperti setrika biasa. Mesin ini dihubungkan dengan aliran uap panas sehingga sangat praktis dipakai. Dalam pencucian, kadang-kadang diperlukan obat pembersih
tertentu untuk menolong dalam membersihkan pakaian. Obat pembersih
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang digunakan terdiri dari liquid soap, deterjen, bleach, dan softener. Berikut adalah obat-obat pembersih (chemicals) yang digunakan yaitu: 1.
Liquid Soap (Sabun Cair) Liquid
Soap
adalah
obat
pembersih
berupa
sabun
cair.
Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian. 2. Deterjen Deterjen
adalah
obat
pembersih
berupa
sabun
bubuk.
Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian. 3. Bleaching (Pemutih) Bleaching adalah obat pembersih/ pemutih yang digunakan terutama untuk linan putih agar kelihatan lebih cemerlang. 4.
Softening (Pelembut) Softening adalah obat berupa cairan untuk membuat handuk menjadi lembut setelah selesai dicuci.
5. Souring ( penetral ) Souring adalah obat berupa cairan untuk membuat penetral dalam proses pencucian linen.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
survei
mengenai
pengaruh
environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan pada usaha laundry. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 40 responden (pengusaha laundry) yang dijadikan sampel. Berdasarkan hasil dari pembagian kuesioner kepada 40 responden maka diperoleh hasil analisis dengan karakteristik responden pada table V.1 sebagai berikut :
Tabel V.1 Lamanya Usaha Responden Lama Usaha
Jumlah
Presentase
1 – 3 tahun
16
40%
4 – 6 tahun
17
43%
7 - 9 tahun
7
18%
10 – 12 tahun
0
0%
Jumlah
40
100%
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dikatakan responden yang lama usahanya berdiri 1-3 tahun ada 16 orang dengan presentase sebesar 40%,
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
responden yang lama usahanya berdiri 4 – 6 tahun ada 17 orang dengan presentase sebesar 43%, responden yang lama usahanya berdiri 7 – tahun ada 7 orang, sedangkan responden yang lama usahanya 10 – 12 tahun tidak ada. Jadi dari 40 responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini sebagian besar memiliki usia usaha dibawah 7 tahun.
A.
Pengujian Terhadap Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel dengan menggunakan level signifikan 5%. Adapun N yang digunakan pada penelitian ini sebesar 40 dan nilai r tabel 0,312 pada level signifikansi 5%. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah, seperti pada table V.2 berikut ini:
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 2 Hasil Uji Validitas Butir Variabel
r hitung
r tabel
sig
ket
1
0.57
0,312
0,000
valid
2
0.688
0,313
0,000
valid
3
0.637
0,314
0,000
valid
4
0.694
0,315
0,000
valid
5
0.621
0,316
0,000
valid
6
0.596
0,317
0,000
valid
7
0.17
0,318
0.294
tidak valid
1
0.29
0,319
0,069
tidak valid
2
0.423
0,320
0,000
valid
3
0.791
0,321
0,000
valid
4
0.831
0,322
0,000
valid
5
0.658
0,323
0,000
valid
1
0.83
0,324
0,000
valid
2
0.782
0,325
0,000
valid
3
0.864
0,326
0,000
valid
4
0.798
0,327
0,000
valid
5
0.808
0,328
0,000
valid
Pertanyaan
Environmental Knowledge
Environmental Attitudes
Minat Beli
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel V. 2 (hasil uji validitas) di atas dapat dilihat butir-butir pernyataan mana saja yang valid dan yang tidak valid dari setiap variabel penelitian. Dari tabel hasil uji validitas diketahui bahwa semua variabel memiliki butir pernyataan yang konstruk atau valid hal ini terlihat dari nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05. Dari variabel environmental knowledge (X1) terdapat 7 butir pernyataan yang mana 1 butir pernyataannya dinyatakan tidak valid, yaitu butir ke-7 oleh karena itu butir pernyataan tersebut digugurkan dan tidak disertakan dalam penelitian, ke-6 butir pernyataan yang lain dinyatakan valid. Variabel environmental attitudes (X2) terdiri dari 5 butir pernyataan, dari semua butir pernyataan hanya 1 butir pernyataan yang tidak valid sedangkan butir pernyataan yang lainnya dinyatakan valid, butir yang tidak valid tersebut adalah butir pertama dan tidak akan disertakan dalam penelitian. Pada variabel minat beli (Y) semua butir pernyataannya dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul dan karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan reliabel atau tidak.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian reliabilitas diukur menggunakan tehnik Cronbach Alpha memanfaatkan bantuan SPSS, batas kritis nilai alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliable adalah 0,60. Jadi bila nilai cronbach alpha > 0,60 maka kuesioner tersebut reliable/handal, seperti terlihat pada table V.3 berikut ini: Tabel V. 3 Statistik Reabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .811
N of Items .797
17
Berdasarkan tabel V.3 Reliability Statistics dapat diketahui nilai alpha yaitu 0,811. Nilai Cronbach Alpha menunjukkan nilai di atas 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner atau instrumen yang digunakan oleh peneliti reliabel/handal, sehingga instrumen tersebut layak untuk digunakan.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
Analisis Variabel Penelitian 1. Analisis Variabel Environmental Knowledge Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan yang
berhubungan
dengan
pemanfaatan,
pemeliharaan,
dan
pengawasan terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Berikut ini disajikan pada table V.4 hasil analisis variabel environmental knowledge (X1). Tabel V.4 Variabel Environmental Knowledge
Interval ≤1,80
Kategori Sangat
Tidak
Frekuensi
Persentase
0
0%
Baik 1,81 – 2,60
Tidak Baik
1
1,8%
2,61 – 3,40
Netral
3
7,1%
3,41 – 4,20
Baik
19
48,6%
Sangat Baik
17
43,5%
40
100%
≥4,21
Jumlah Rata-rata = 4
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat yang mendominasi adalah responden yang berada dalam kategori “baik” dengan jumlah responden 19 orang, kemudian responden yang berada dalam kategori “sangat baik” dengan jumlah responden 17 orang, responden yang berada
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam kategori “netral” ada 3 orang, dan responden yang berada dalam kategori tidak baik ada 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat responden yang mendominasi berada dalam kategori baik atau dapat dikatakan bahwa responden yang terdiri dari para pengusaha laundry sudah memiliki tingkat environmental knowledge yang tinggi, kemungkinan disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan keadaan lingkungan sekitar. 2. Analisis Variabel Environment Attitudes Environment attitudes merupakan sikap dan perilaku seseorang akan kepeduliannya terhadap lingkungan. Berikut ini disajikan pada tabel V.5 hasil analisis variabel environment attitudes (X2). Tabel V.5 Variabel Environmental Attitudes Interval
Kategori
≤1,80
Sangat
Tidak
Frekuensi
Persentase
0
0%
Baik 1,81 – 2,60
Tidak Baik
0
1%
2,61 – 3,40
Netral
2
6%
3,41 – 4,20
Baik
24
60%
Sangat Baik
14
34%
40
100%
≥4,21
Jumlah Rata-Rata = 4
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel V.5 di atas dapat dilihat yang mendominasi adalah responden yang berada dalam kategori “baik” dengan jumlah responden 24 orang dengan tingkat presentase 60%, kemudian responden yang berada dalam kategori “sangat baik” dengan jumlah responden 14 orang dengan tingkat presentase 34%, dan responden yang berada dalam kategori “netral” ada 2 orang dengan tingkat presentase 6% sedangkan untuk kategori “tidak baik” dan kategori “sangat tidak baik” 0 responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki kesadaran perilaku dan sikap yang tinggi pada lingkungan.
3. Analisis Variabel Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu barang atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Berikut ini disajikan pada tabel V.6 hasil analisis variabel minat beli (Y).
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V.6 Variabel Minat Beli Interval ≤1,80
Kategori Sangat
Tidak
Frekuensi
Persentase
0
0%
Baik 1,81 – 2,60
Tidak Baik
5
12%
2,61 – 3,40
Netral
8
20%
3,41 – 4,20
Baik
21
52%
Sangat Baik
6
16%
40
100%
≥4,21
Jumlah Rata-Rata = 3,7
Berdasarkan tabel V.6 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berada pada kategori “sangat tidak baik” adalah 0 orang, yang berada pada kategori “tidak baik” ada 5 orang, responden yang berada pada kategori “netral” ada 8 orang, responden yang berada pada kategori “baik” ada 21 orang dan responden yang berada pada kategori “sangat baik” ada 6 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden berada pada kategori “baik” yang berarti bahwa minat beli responden akan produk ramah lingkungan sudah cukup tinggi.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji data pada model regresi apakah terjadi korelasi antar variabel independennya atau tidak. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tolerance
value
dan
variance
inflation
factor
(VIF).
Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF di atas 10 atau tolerance value di bawah 0,1. Ditunjukkan dalam tabel V.7:
Tabel V. 7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Environmental knowledge
.955
1.048
.955
1.048
Environmental attitude a. Dependent Variable: Minat Beli
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Variabel
Tolerance
VIF
0,955
1,048
Keterangan
Environmental Tidak terjadi Knowledge
multikolinearitas
Environmental
Tidak terjadi 0,955
Attitudes
1,048 multikolinearitas
Berdasarkan tabel V. 7 di atas dapat dilihat nilai tolerance dari kedua variabel menunjukkan nilai di atas 0,1 dan nilai VIF tidak ada yang lebih besar 10. Hal ini berarti bahwa pada semua variabel independennya tidak terjadi gangguan multikolinearitas sehingga data yang dimiliki dinyatakan layak untuk diteliti.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas pada data yang digunakan. Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan dapat dilihat pada gambar V.1 di bawah ini.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar V. 1
Berdasarkan gambar scatterplot V.1 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dianggap variabel bebas di atas tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak untuk digunakan.
2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menerangkan besarnya hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Seperti yang terlihat pada table V.8 berikut ini:
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 8 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 1.276
1.012
.416
.194
.152
.208
Coefficients Beta
T
Sig.
1.260
.215
.342
2.140
.039
.117
.730
.470
Rata-rata environmenta l knowledge Rata-rata environmenta l attitude a. Dependent Variable: RataY
Berdasarkan hasil analisis yang digunakan menggunakan bantuan SPSS maka dapat dilihat pada tabel V. 8 di atas persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y= 1,276 + 0,416X1 + 0,152X2 Dimana: X1
= environmental knowledge
X2
= environmental attitudes
Nilai konstanta 1,276 menunjukkan minat beli pada produk ramah lingkungan
diprediksi
sebesar
1,276
tanpa
dipengaruhi
oleh
environmental knowledge (X1) dan environmental attitudes (X2) atau
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jika environmental knowledge (X1) dan environmental attitudes (X2) nilainya 0 maka minat beli nilainya positif 1,276. Nilai koefisien regresi variabel environmental knowledge (X1) sebesar 0,416 artinya jika environmental knowledge ditingkatkan satu satuan maka minat beli akan mengalami perubahan sebesar 0,416, dengan asumsi bahwa Environmetal Attitudes (X2) tetap (tidak mengalami perubahan). Nilai koefisien regresi environmental attitudes (X2) sebesar 0,152 berarti jika environmental attitudes ditingkatkan satu satuan maka minat beli pada produk ramah lingkungan akan mengalami
perubahan
sebesar
0,152,
dengan
asumsi
bahwa
Environmental Knowledge (X1) tetap (tidak mengalami perubahan.
3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Signifikansi menggunakan Uji F Pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama menggunakan independennya
uji
F
secara
untuk
mengetahui
bersama-sama
apakah
variabel
berpengaruh
terhadap
variabel dependennya, dan untuk melihat besarnya pengaruh secara bersama-sama pada variabel independennya terhadap variabel dependennya maka bisa dilihat pada koefisien determinasi berganda, dapat dilihat pada table V.9 berikut ini:
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 9 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
2.963
2
1.481
Residual
15.881
37
.429
Total
18.844
39
F
Sig.
3.451
.042
a
a. Predictors: (Constant), Rata-rata environmental attitude, Rata-rata environmental knowledge b. Dependent Variable: Rata-rata Minat beli
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan uji F yaitu sebagai berikut: a) Menentukan H0 dan Ha H0 = environmental knowledge dan environmental attitudes secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan. Ha = environmental knowledge dan environmental attitudes secara
simultan
atau
bersama-sama
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan. b) Menentukan Kriteria Pengujian Nilai F hitung > F tabel pada α = 5% maka H0 ditolak. Nilai F hitung < F tabel pada α = 5% maka H0 diterima.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Menentukan Ftabel Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat sigifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = n-k-1 dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi, nilai Ftabel dengan α = 5% adalah 3,252. Berdasarkan tabel anova V. 9 di atas dapat dilihat nilai koefisien F hitung adalah 3.451 dengan nilai signifikansi 0,042. Nilai F hitung > F tabel; 3,451 > 3,252 dan nilai signikansi ≤ 0,05; 0,042 < 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak, ini berarti environmental knowledge dan environmental attitudes bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
b. Pengujian Signifikansi Menggunakan Uji t Untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes secara parsial terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan digunakanlah uji t seperti pada tabel V.10 berikut ini:
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 10 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
1.276
1.012
.416
.194
.152
.208
t
Sig.
1.260
.215
.342
2.140
.039
.117
.730
.470
Rata-rata environment al knowledge Rata-rata environment al attitude a. Dependent Variable: RataY
1) Hasil Analisis Pengaruh Environmental Knowledge terhadap Minat Beli Adapun
langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
melakukan uji t yaitu sebagai berikut:
a) Menentukan H0 dan Ha H0 = environmental knowledge secara parsial tidak berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
konsumen pada produk ramah lingkungan.
80
beli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ha =
environmental
knowledge
secara
parsial
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
b) Kriteria Pengujian Nilai t hitung > t tabel pada α = 5% maka H0 ditolak. Nilai t hitung ≤ t tabel pada α = 5% maka H0 diterima.
c) Menentukan ttabel Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikan 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n = 40 adalah jumlah observasi dan k = 2 adalah jumlah variabel. Nilai dari ttabel dengan df 37 adalah 2,026. Berdasarkan tabel V.10 nilai koefisien thitung dari environmental knowledge bernilai 2.140 dengan P-value sebesar 0.039 (lebih kecil dari 0,05). Diperoleh thitung > ttabel ; 2,140 > 2,026, hal ini berarti H0 ditolak dan ha diterima. Maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
environmental knowledge berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Hasil Analisis Pengaruh
Environmental Attitude terhadap
Minat Beli Adapun
langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
melakukan uji t yaitu sebagai berikut: a) Menentukan H0 dan Ha H0
=
environmental berpengaruh
attitude
signifikan
secara terhadap
parsial minat
tidak beli
konsumen pada produk ramah lingkungan. Ha = environmental attitude secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
b) Kriteria Pengujian Nilai t hitung > t tabel pada α = 5% maka Ho ditolak Nilai t hitung ≤ t tabel pada α = 5% maka Ho diterima c) Menentukan ttabel Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat signifikan 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n = 40 adalah jumlah observasi dan k = 2 adalah jumlah variabel. Nilai dari ttabel dengan df 37 adalah 2,026. Berdasarkan tabel V.10 nilai koefisien thitung dari environmental attitudes bernilai 0.730 dengan P-value
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebesar 0.470 (lebih besar dari 0,05). Diperoleh thitung ≤ ttabel ; 0,730 < 2,026, hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
environmental attitudes tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
D.
Pembahasan Green Marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20 (Byrne,2003). Green marketing mengemukakan dampak dari meningkatnya kelompok masyarakat yang sadar lingkungan dalam perilaku konsumsi sehari-hari (ecologically conscious consumer behavior), yaitu semakin meningkatnya permintaan akan produk-produk ramah lingkungan. Tuntutan konsumen akan produk-produk ramah lingkungan tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi usaha mereka, dengan mempertimbangkan aspek ekologi selain aspek ekonomi. Oleh karena itu penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai orientasi tersebut dan menganalisis pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. Dari hasil uji F yang telah dilakukan diketahui bahwa secara simultan environmental knowledge dan environmental attitudes berpengaruh terhadap
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
minat beli pada produk ramah lingkungan dengan Nilai F hitung > F tabel;
3,451 > 3,252 dan nilai signifikansi ≤ 0,05. Dari hasil uji t (uji parsial) yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Pengaruh
environmental
knowledge
terhadap
minat
beli
konsumen pada produk ramah lingkungan Pengetahuan lingkungan adalah informasi yang berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan terhadap lingkungan.
Kepedulian terhadap lingkungan adalah keadaan
psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun lingkungan sosial. Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa sebagian besar responden telah memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tinggi hal ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah responden yang telah memiliki pengetahuan lingkungan, dari 40 orang responden terdapat 48,6% atau 19 orang yang berada pada kategori baik yang berarti tingkat pengetahuan akan lingkungan yang mereka miliki tinggi. Melalui uji t yang telah dilakukan diperoleh
nilai
koefisien thitung dari environmental knowledge adalah 2.140 dengan signifikansi sebesar 0.039. Karena thitung > ttabel ; 2,140 > 2,026, dan nilai signifikansi <0,05 maka dapat diakatakan bahwa environmental
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
knowledge secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena saat ini kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan disekitarnya sudah semakin meningkat sehingga pengetahuan akan konsumsi ataupun pemakaian produk-produk yang ramah lingkungan semakin meningkat pula.
2. Pengaruh environmental attitudes terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan Meningkatnya
permintaan
produk-produk
ramah
lingkungan sekarang ini ditanggapi beberapa perusahaan dengan baik, walaupun masih banyak perusahan yang belum mempedulikan permasalahan
pemasaran
lingkungan.
Environmental
attitudes
merupakan sikap dan perilaku seseorang mengenai kesadaran akan kelestarian lingkungan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa sebagian besar responden yang merupakan pengusaha laundry telah memiliki tingkat perilaku dan sikap akan lingkungan yang tinggi, hal ini ditunjukkan jumlah responden yang berada pada kategori “baik”, dari 40 orang responden terdapat 24 orang yang memiliki tingkat perilaku dan sikap yang cukup tinggi terhadap kesadaran kelestarian lingkungan dengan tingkat tingkat presentase 60%. Dari hasil uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
koefisien thitung
dari environmental attitude adalah 0.730 dengan
signifikansi sebesar 0.470. Diperoleh thitung < ttabel ; 0,730 < 2,026, hal ini berarti bahwa environmental attitudes secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. Hasil di atas diperoleh karena kurang adanya sikap dari para
pengusaha
laundry
untuk
mengunakan
produk
ramah
lingkungan. Hal ini mungkin dikarenakan harga produk ramah lingkungan yang lebih mahal, sehingga membuat para pengusaha laundry lebih memilih produk lain.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh dari environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah lingkungan pada usaha laundry diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis variabel environmental knowledge diperoleh ratarata 4 yang berada pada kategori “baik”, hasil analisis variabel environmental attitudes diperoleh rata-rata 4 yang berada pada kategori “baik”, dan pada variabel minat beli diperoleh rata-rata 3,7 yang berada pada kategori “baik”. Hal ini berarti dari hasil pengisian kuesioner oleh 40 orang responden yang diambil menyatakan bahwa sebagian besar responden telah memiliki tingkat kesadaran akan kepedulian lingkungan yang cukup tinggi.
2. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien thitung dari environmental knowledge (X1) adalah 2.140 dengan signifikansi sebesar 0.039. Karena thitung > ttabel ; 2,140 > 2,026, dan nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi disimpulkan bahwa environmental knowledge secara parsial berpengaruh signifikan
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan positif terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. 3. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien thitung
dari environmental attitudes (X2) adalah 0.730 dengan
signifikansi sebesar 0.470. dapat dilihat bahwa nilai thitung < ttabel ; 0,730 < 2,026, yang berarti bahwa environmental attitudes secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan. 4. Dari uji F yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien F hitung adalah 3.451 dengan nilai signifikansi 0,042. Nilai F hitung > F tabel; 3,451 > 3,252 dan nilai signikansi ≤ 0,05; 0,042<0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak, ini berarti environmental knowledge dan environmental attitudes secara simultan atau bersamasama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
B.
Saran Dari hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan ialah: 1. Bagi para pengusaha laundry yang menjadi responden dalam penelitian ini agar lebih memperhatikan lagi penggunaan atau konsumsi akan produk-produk ramah lingkungan. Pengetahuan akan pelestarian lingkungan saja tidak akan cukup bila tidak dibarengi dengan perilaku yang sejalan. Semoga para pengusaha laundry lebih berani dalam bersikap dan berperilaku untuk menjaga lingkungan yang
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lebih baik lagi, seperti menggunakan detergent, pewangi, dan pelembut pakaian yang ramah lingkungan.
2. Bagi penelitian yang akan datang diharapkan untuk lebih menggali lagi permasalahan yang ada, sehingga dapat menemukan faktor atau masalah lain yang dapat lebih mempengaruhi minat beli pada produk ramah lingkungan.
3. Bagi perusahan penjual produk ramah lingkungan diharapkan untuk lebih memberikan informasi produk ramah lingkungan pada label produk (ecolabelling) atau sering juga disebut sebagai label lingkungan. Label
lingkungan dapat berbentuk antara lain pernyataan, lambang/simbol, atau grafis pada suatu label produk atau kemasan, dalam literatur produk, dalam buletin teknik, iklan atau dalam publikasi. Karena perusahan sangat berperan penting untuk mengenalkan produk ramah lingkungan kepada konsumen.
Dengan
adanya
informasi
maka
konsumen akan lebih tertarik untuk menggunakan produk ramah lingkungan.
Pentingnya pengetahuan lingkungan pada konsumen, serta di sisi lain kepedulian perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang jelas sebagai upaya edukasi bagi konsumen. Apabila konsumen mengetahui dan memiliki nilai-nilai ekologi, maka tentu saja akan berpikir sebelum membeli.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karena keterbatasan penelitian dalam hal pengetahuan dan waktu sehingga mengakibatkan masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, disamping itu penulis masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini yang dikarenakan kurangnya pengalaman dalam menulis karya ilmiah. 2. Meski
penulis
sudah
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
memperoleh data yang dapat dipercaya, namun tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal yang bersifat pribadi dari para responden yang hendaknya dihormati sehingga mengakibatkan munculnya keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Acion: Fourth edition, Kent Publishing Company, Boton Azwar, Saifuddin. 2003. Metode Penelitian. Jilid II. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset Benton, Raymond Jr. 1994. Environmental Knowledge and Attitudes of Undergraduate Business Students Compared to Non-Business Students. Loyola University Chicago. USA. Bradley, J.C., Waliczek, T.M., and Zajicek, J.M. 1999. Relationship Between Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes of High School Students. The Journal of Environmental Education. Chan, Ricky Y.K., 1999. Environmental Attitudes and Behavior of Consumers in China: Survey Findings and Implications, Journal of Internacional Consumer Marketing. Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen: Jilid 1 dan 2. Jakarta: Binarupa Aksara. Fauzar Ikhsan. 2009. Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat Kepuasan Tamu Di Best Western Hotel Asean Internasional. Medan.
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Fierman, J. 1991. The Big Muddle in Green Marketing. Fortune. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi II. Yogyakarta. BP UNDIP. Fitra,
Reza
Meifia.
2010.
Green
Marketing,
download
dari
situs:
blog.beswandjarum.com/rezamf/green-marketing.html. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang. BP UNDIP. Gitting R.M. 2010. Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes terhadap minat beli produk AC ramah lingkungan di Surabaya. Universitas Airlangga, Surabaya. Kotler, P and Keller. 2007. Marketing Management. 12th Edition. New Jersey: Pearson Prantice Hall. Keneddy, Jhon E. 2009. Era Bisnis Ramah Lingkungan. Edisi Pertama. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer Mowen, Jhon C dan Minor, M., 2001, Consumer Behavior, 5th edition, New Jersey:Prentice Hall. Masson, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Schiffman, L. & Kanuk, L.L. 2000. Perilaku Konsumen. Klaten: Intan Sejati Klaten
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Schiffman, L. & Kanuk, L.L.. 2004. Consumer Behavior. Seventh Edition, New York: Prentice Hall, Inc. Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Smith, S.M., Haugtvedt, C.P., & Petty, R.E.1990. Attitudes and Recycling: Does The Measurement of Affect Enhance Behavioral Prediction. Psychology & Marketing, 11, 359-374. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta Synodinos, Nicolaos E. 1990. Environmental Attitudes and Knowledge: A comarison of Marketing and Business Students With Other Groups. Journal of Bussines Research 20. University of Hawaii. US. Usman, H. dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Bumi Aksara, Jakarta. www.wikipedia.com www.kompas.com http:gerakankonsumen.blogspot.com
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Olah Data Menggunakan SPSS 1. Hasil Uji Validitas a. Uji Validitas X1 Correlations X1.1 X1.1
Pearson Correlation
X1.2 1
Sig. (2-tailed) N X1.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X1.3
.121
X1.4
.430
**
X1.5
.545
**
X1.6
.378
X1.7
TotX1
*
.148
-.081
.570
**
.457
.006
.000
.016
.362
.618
.000
40
40
40
40
40
40
40
40
.121
1
**
.301
.278
.296
-.108
.003
.059
.082
.064
.506
.000
40
40
40
40
40
40
40
**
1
**
.114
.046
.036
.000
.485
.776
.827
.000
40
40
40
40
40
40
**
1
.249
.264
.011
.122
.099
.947
.000
40
40
40
**
-.029
.003
.857
.000
40
40
40
40
**
1
.135
.457 40 .430
**
.454
.454
.540
.006
.003
40
40
**
.301
.000
.059
.000
40
40
40
40
40
*
.278
.114
.249
1
.016
.082
.485
.122
40
40
40
40
.148
.296
.046
.264
.362
.064
.776
.099
.003
40
40
40
40
40
-.081
-.108
.036
.011
.618
.506
.827
.947
.545
.378
.540
94
.451
.451
.688
.637
.694
.621
.596
**
**
**
**
**
.405
.000
40
40
40
-.029
.135
1
.170
.857
.405
.294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
N TotX1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40 .570
**
40 .688
**
40 .637
**
40 .694
**
40 .621
**
40
40
40
**
.170
1
.596
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.294
40
40
40
40
40
40
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
95
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Uji Validitas X2 Correlations X2.1 X2.1
Pearson Correlation
X2.2 1
-.074
.290
.131
.760
.832
.648
.069
40
40
40
40
40
40
Pearson Correlation
.243
1
.082
.020
.063
Sig. (2-tailed)
.131
.613
.905
.700
.007
40
40
40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.5
TotX2
-.035
N
X2.4
X2.5
-.050
N
X2.3
X2.4
.243
Sig. (2-tailed)
X2.2
X2.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TotX2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40
40
40
-.050
.082
1
.760
.613
40
40
-.035
.020
.832
.905
.000
40
40
40
-.074
.063
.394
.648
.700
.012
.000
40
40
40
40
.290
.423
**
.813
**
.394
*
.000
40
40
40
40
**
1
.813
.791
*
**
.561
**
.831
**
.000
.000
40
40
40
**
1
.561
.831
**
.658
**
.000 40
40
**
1
.658
.000
.000
.000
40
40
40
40
40
96
**
.012
.007
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.791
**
.000
.069
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.423
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Uji validitas Y Correlations Y.1 Y.1
Pearson Correlation
Y.2 1
Sig. (2-tailed) N Y.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TotY
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.3
.509
**
Y.4
.609
**
Y.5
.613
**
TotY
.685
**
.830
**
.001
.000
.000
.000
.000
40
40
40
40
40
40
**
1
.509
.001 40
.609
**
40
40
**
1
.602
.663
**
40
**
1
.678
**
.798
**
40
40
40
**
1
.411
.000
.008
40
40
40
40
**
**
.000
.002
.864
.411
.008
.000
.798
**
.808
**
.000 40
40
**
1
.808
.000
.000
.000
.000
.000
40
40
40
40
40
97
**
40
.586
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.864
40
40
**
**
40
40
40
.782
.678
.000
.000
40
**
**
**
.000
.000
.484
.586
.782
.000
.000
**
**
40
.000
.830
.484
40
40
**
**
.002
40
.685
.663
.000
.000
**
**
.000
.000
.613
.602
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Hasil Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas Keseluruhan Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 40
100.0
0
.0
40
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .811
N of Items .797
17
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Multikolinearitas
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
RataX2, RataX1
b
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RataY
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
RataX1
.955
1.048
RataX2
.955
1.048
a. Dependent Variable: RataY
Coefficient Correlations Model 1
a
RataX2 Correlations
Covariances
RataX1
RataX2
1.000
-.213
RataX1
-.213
1.000
RataX2
.092
-.003
RataX1
-.003
.003
a. Dependent Variable: RataY
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
1
1
2.883
1.000
.00
.02
.00
2
.113
5.054
.01
.97
.01
3
.004
27.982
.99
.02
.99
a. Dependent Variable: RataY
99
(Constant)
RataX1
RataX2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Heteroskedastisitas Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
3.34
4.06
3.73
.171
40
-2.290
1.937
.000
1.000
40
.111
.683
.165
.095
40
3.39
11.14
3.91
1.183
40
Residual
-1.791
1.302
.000
.674
40
Std. Residual
-2.589
1.882
.000
.974
40
Stud. Residual
-2.628
1.909
-.039
1.032
40
Deleted Residual
-7.345
1.339
-.184
1.360
40
Stud. Deleted Residual
-2.875
1.983
-.047
1.062
40
Mahal. Distance
.026
37.042
1.950
5.848
40
Cook's Distance
.000
36.645
.933
5.791
40
Centered Leverage Value
.001
.950
.050
.150
40
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
a. Dependent Variable: RataY
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Hipotesis
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
RataX2, RataX1
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RataY
b
Model Summary
Model
R
1
.397
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.157
.112
.655
a. Predictors: (Constant), RataX2, RataX1 b. Dependent Variable: RataY
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
2.963
2
1.481
Residual
15.881
37
.429
Total
18.844
39
F
Sig.
3.451
.042
a. Predictors: (Constant), RataX2, RataX1 b. Dependent Variable: RataY
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
101
Coefficients Beta
t
Sig.
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
(Constant)
1.276
1.012
RerataX1
.416
.194
RerataX2
.152
.208
a. Dependent Variable: RataY
102
1.260
.215
.342
2.140
.039
.117
.730
.470
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER Analisis Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes Terhadap Minat Beli Produk Ramah Lingkungan Pada Usaha-Usaha Laundry Kuesioner berikut dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk memberikan jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada tempat yang tersedia sesuai dengan realitas yang ada dan sesuai dengan hati nurani Bapak/Ibu/Sdr/i dengan penjelasan sebagai berikut: Jawaban SS menunjukkan Sangat Setuju Jawaban S menunjukkan Setuju Jawaban N menunjukkan Netral Jawaban TS menunjukkan Tidak Setuju Jawaban STS menunjukkan Sangat Tidak Setuju (ket: Produk ramah lingkungan yang diartikan disini adalah detergent, pewangi pakaian dan pelembut pakaian) Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i dan kerjasamanya yang baik diucapkan terima kasih.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
Identitas Responden Nama Perusahan (Boleh tidak diisi)
:
Lamanya Usaha
:
(Dilingkar yang
Sesuai) a. 1 – 3 thn b. 4 – 6 thn c. 7 – 9 thn d. 10 – 12 thn
II.
Environmental Knowledge N
PERNYATAAN
O 1
Saya
mempunyai
pemahaman
tentang karakteristik produk ramah lingkungan 2
Saya terlebih dahulu membaca label produk untuk memastikan produk tersebut ramah lingkungan
3
Pemahaman saya tentang produk ramah lingkungan berarti saya ikut berpartisipasi dalam mengurangi krisis energi di bumi
104
ST
T
S
S
N
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Saya
memahami
bahwa
krisis
energi dapat dikurangi dengan adanya penghematan pemakaian produk yang merusak lingkugan dengan produk ramah lingkungan 5
Saya mengetahui terdapat polutan kimiawi yang dihasilkan selama memproduksi produk tidak ramah lingkungan
6
Saya mengetahui terdapat polusi udara selama memproduksi Produk tidak ramah lingkungan
7
Saya mengetahui kemasan produk ramah lingkunganbisa didaur ulang
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
III. Environmental Attitudes
NO PERNYATAAN 1
Saya
merasa
STS TS N penting
untuk
memperkenalkan gaya hidup “Hijau” di
Indonesia,
jika
menggunakan
produk ramah lingkungan 2
Saya
merasa
ikut
berpartisipasi
melestarikan
lingkungan,
menggunakan
produk
jika ramah
lingkungan 3
Saya merasa aman jika menggunakan produk ramah lingkungan
4
Saya
merasa
menggunakan
tenang produk
jika ramah
lingkungan 5
Saya
ikut
mengiklankan
berpartisipasi produk
lingkungan
106
dalam ramah
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IV.Minat Beli NO PERNYATAAN 1
Apabila
STS
saya
pembelian
melakukan
kebutuhan
saya
selalu memilih produk ramah lingkungan 2
Saya
seringkali
mengajak
teman-teman untuk membeli produk ramah lingkungan 3
Saya berminat membeli produk ramah
lingkungansetelah
adanya
kebutuhan
dan
keinginan 4
Saya selalu merekomendasikan teman-teman membeli
saya
untuk
produk
ramah
lingkungan 5
Produk
ramah
lingkungan
menjadi prioritas utama saya pada saat saya berbelanja
107
TS
N
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PENYAJIAN KUESIONER
Data Environmental Knowledge (X1)
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
2 3 2 5 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 2 5 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5
3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5
4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4
X1 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4
108
6 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
7 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4
Tot X1 28 22 34 31 32 31 27 30 30 31 31 31 31 32 30 26 35 31 31 30 34 26 30 30 32 30 31 29 28 34 33 30
Rata-Rata X1 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33 34 35 36 37 38 39 40
4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 4 4 4 3 2
4 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 5 5 4
3 5 5 4 5 5 4 5
109
3 4 4 4 5 5 5 4
5 5 4 4 4 5 5 5
25 32 31 28 31 32 31 28
4 5 4 4 4 5 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Environmental Attitudes (X2)
X2 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4
2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 2 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 2 4 4
110
5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4
Tot X2 22 20 22 22 21 20 21 21 23 24 20 22 24 23 23 20 22 22 24 23 20 17 20 19 23 20 20 20 20 25 20 24 17 21 21
rata-rata X2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36 37 38 39 40
5 4 4 4 4
4 4 3 5 4
4 4 3 4 5
4 5 4 5 5
111
4 5 4 5 4
21 22 18 23 22
4 4 4 5 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Minat Beli
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 3 3 3 2 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5
2 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 5 4 3 3 4 4
3 2 3 4 2 2 5 2 5 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 5 3 3 2 3 4 4 3 2 4 5
Y 4 3 2 4 2 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 4 5 4 3 3 5 5
112
5 2 3 3 2 3 4 2 5 4 4 4 3 2 4 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5
Tot Y 13 13 18 10 13 21 16 24 20 20 19 19 15 19 19 21 17 20 21 21 20 13 19 21 21 17 19 14 18 23 20 17 13 22 24
rata-rata Y 3 3 4 2 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36 37 38 39 40
5 5 4 4 4
5 4 3 4 3
5 4 3 3 4
5 4 5 4 5
113
5 5 4 5 4
25 22 19 20 20
5 4 4 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Presentase Lamanya Usaha Konsumen
Lama Usaha 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 10-12 tahun
Jumlah Jumlah Presentase 1+3+4+5,13,15,19,20,24,26,28,29,30,31,36,38, 16
40%
17
43%
7
18%
40
100%
2+6+7,14,16,17,18,21,22,23,32,33,34,35,37,39,40 8,9,10,11,12,25,27
114