PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA KOPERASI SUSU “WARGA MULYA” Jln. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan Untuk Menempuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Rady Tiya Elvira NIM : 111334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA KOPERASI SUSU “WARGA MULYA” Jln. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan Untuk Menempuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Rady Tiya Elvira NIM : 111334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkahku dalam mengerjakan karya ini. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Yakobus Budi Santoso yang mendidik, mendoakan dan memberikan semangat dalam hidupku. Ibu Theresia Vini Sutami yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku. Beserta adikku Stevanus Lantip Guridno yang mendukungku dan mendoakanku. Yohanes Eko Budiyanto, Terima kasih atas dukungan, bantuan, perhatian, doa dan semangat. Sahabat – sahabatku Bocah Bahagia, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Sahabat – sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Jangan Lupa Bahagia (Penulis)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Juni 2015
Rady Tiya Elvira
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Rady Tiya Elvira
Nomor Mahasiswa
: 111334009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Harga Pokok Produksi Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Juni 2015
Yang menyatakan
Rady Tiya Elvira
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA KOPERASI SUSU “WARGA MULYA”
Rady Tiya Elvira Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan teori. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Jln. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015. Teknik analisis data adalah deskriptif. Langkah-langkah analisis sebagai berikut: (1) mendeskripsikan penentuan harga pokok produksi; (2) mengumpulkan data biaya produksi; (3) penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan variable costing; (4) analisis selisih biaya. Hasil analisis data menunjukan bahwa harga pokok produksi yang diterapkan koperasi tidak sesuai dengan teori. Harga pokok produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” dengan metode full costing = Rp 1.492,00 dan metode variable costing = Rp 1.432,00. Berdasarkan analisis selisih, selisih harga pokok produksi dengan metode full costing sebesar 6,23% dan dikategorikan “kurang tepat”, sementara selisih harga pokok produksi dengan metode variable costing adalah sebesar 2,30% dan dikategorikan “tepat”.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF THE MAIN COST PRODUCTION IN A COOPERATIVE OF MILK “WARGA MULYA”
Rady Tiya Elvira Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The purpose of this research is to know about the main cost production which is applied in a related company. This kind of research is a case study that is done at Milk Cooperation “Warga Mulya” Jln. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. The methods of data collection were interview, observation, and documentation. This research was done in February 2015. The method of data analysis was descriptive. The steps of the analysis were (1) describing the determination of the main cost of production; (2) Collecting the data cost of production; (3) determining the main cost of production by using the method of full costing and variable costing; (4) analysing the difference in cost. The result of data analysis shows that the main cost production that is applied in cooperation is not appropriate with the theory. The main cost production of Milk Cooperation “Warga Mulya” costs = Rp 1.492,00 with the full costing method and using method of variable costing = Rp 1.432,00. Based on the different main cost production analysis with the method of full costing is 6,23% and it is categorized by inproper category while the difference of the main cost production with the method of variable costing is 2,30% and it is precise category.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Analisis Harga Pokok Produksi Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma;
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;
4.
Ibu Natalina Premastusi Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
5.
Para dosen Program Studi Pendidikan Auntansi yang telah memberikan berbagai pegetahuan dalam proses perkuliahan;
6.
Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar;
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Pimpinan Koperasi Susu “Warga Mulya” yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian;
8.
Orang tuaku Bapak Yakubus Budi Santoso dan Ibu Theresia Vini Sutami yang selalu mendukung, mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi;
9.
Adikku Stevanus Lantip Guridno yang selalu memberi semangat;
10. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Akuntansi 2011 yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses skripsi; 11. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Juni 2015 Penulis
Rady Tiya Elvira
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Batasan Masalah ...................................................................................
3
C. Rumusan Masalah ................................................................................
4
D. Tujuan Penelitian..................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian................................................................................
4
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI A. Biaya.....................................................................................................
6
B. Pengertian Harga Pokok Produksi........................................................
8
C. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi .....................................
8
1. Metode harga pokok pesanan ..........................................................
8
2. Metode harga pokok proses ............................................................. 10 D. Unsur-unsur Biaya Produksi ................................................................ 10 1. Biaya bahan baku............................................................................. 10 2. Biaya tenaga kerja langsung ............................................................ 11 3. Biaya overhead pabrik ..................................................................... 11 E. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ........................................... 13 1. Metode Full Costing ....................................................................... 13 2. Metode Varialel Costing ................................................................. 14 F. Perbedaan Metode Full Costing dan Variable Costing ........................ 14 G. Kajian Penelitian Relevan .................................................................... 16 H. Kerangka Berfikir ................................................................................. 19 I. Pertanyaan Peneliti ............................................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 21 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 21 C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 21 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 22 E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 23
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah Berdirinya Koperasi ................................................................ 26 B. Kondisi Geografis ................................................................................ 27 C. Visi dan Misi ........................................................................................ 27 D. Struktur Organisasi ............................................................................... 28 E. Pengurus, Pengawas dan Manager ....................................................... 28 F. Permodalan .......................................................................................... 29 G. Produksi ................................................................................................ 29 H. Pemasaran ............................................................................................. 30 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...................................................................................... 32 1. Perhitungan Biaya Bahan Baku ....................................................... 32 2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................... 33 3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik ............................................... 33 B. Analisis Data ........................................................................................ 36 1. Analisi Biaya Produksi .................................................................... 36 2. Analisis Harga Pokok Produksi ....................................................... 39 3. Analisis Selisih ................................................................................ 41 C. Pembahasan ......................................................................................... 42 1. Biaya-biaya Produksi ....................................................................... 42 2. Harga Pokok Produksi ..................................................................... 43 3. Selisih Biaya Produksi ..................................................................... 45
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................... 46 B. Saran ..................................................................................................... 47 C. Keterbatasan ........................................................................................ 48 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 49 LAMPIRAN ..................................................................................................... 50
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku selama Bulan Februari 2015 ............................. 32 Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung selama Bulan Februari 2105 ........... 33 Tabel 5.3 Biaya Bahan Penolong selama Bulan Februari 2015 ....................... 34 Tabel 5.4 Laporan BOP bulan Februari 2015 .................................................. 37 Tabel 5.5 Penggolongan Biaya Overhead koperasi susu “Warga Mulya” ...... 37 Tabel 5.6 Biaya Overhead Pabrik Tetap .......................................................... 38 Tabel 5.7 Biaya Overhead Pabrik Variabel ..................................................... 38 Tabel 5.8 Harga Pokok Produksi Koperasi Susu “Warga Mulya”................... 39 Tabel 5.9 Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing....................... 40 Tabel 5.10 Harga Pokok Produksi dengan Metode Variable Costing ............. 41
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Permohonan ijin penelitian .............................................................................. 51 Laporan Persediaan Koperasi Susu “Warga Mulya” Tahun 2015 ................... 52 Laporan Mutasi Pasteurisasi Tahun 2015 ........................................................ 53 Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 2014 dan 2015 ..................................... 54 Hasil Wawancara ............................................................................................. 55 Dokumentasi .................................................................................................... 56
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Perusahaan selalu dituntut untuk terus bersaing dan berkembang semakin baik dan selalu menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan perusahaan diperoleh dari hasil penjualan produk yang dikurangi dengan biaya-biaya yang digunakan dalam produksinya. Untuk mengoptimalkan laba, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mengefektifkan dan mengefisiensikan besarnya biaya yang harus dikeluarkan supaya harga jual yang ditawarkan dapat bersaing di pasaran tanpa harus memperkecil laba. Sebelum menawarkan harga jual, perusahaan menentukan harga pokok produksi terlebih dahulu supaya perusahaan dapat menentukan harga jual dan laba yang diharapkan. Harga pokok produksi merupakan keseluruhan biaya produksi yang digunakan dalam setiap unit produk yang dihasilkan. Secara umum penentuan harga pokok produksi dibagi menjadi 3 elemen penting yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Metode pengumpulan harga pokok produk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan, sedangkan harga pokok proses secara sederhana yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi (Mulyadi, 2005:63) Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsurunsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua metode yaitu full costing dan variable costing. Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berlaku variabel maupun tetap. Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2005:17). Produk Koperasi Susu “Warga Mulya” merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pengepulan susu murni dari masyarakat sekitar. Susu yang didapat dari masyarakat sekitar ini ada yang disetorkan langsung ke pabrik susu SGM dan ada yang diolah sebagai susu siap saji dalam bentuk kemasan cup. Untuk kualitas produk dan harga jual yang ditentukan perlu dilakukan penghitungan dengan tepat yaitu meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
di peroleh harga pokok produksi yang kemudian menentukan tingkat laba yang diinginkan agar perusahaan tidak merugi. Berdasarkan observasi dan wawancara secara singkat Koperasi Susu “Warga Mulya” ini dalam penentuan harga pokok produksi masih sangat sederhana, meskipun dalam pembuatan pelaporan mengenai perhitungan harga pokok produksi sudah ada, namum perusahaan ini hanya menghitung biaya-biaya yang umum saja seperti pembelian susu murni dari masyarakat sekitar, kemasan yang diperlukan, dan bahan pembantu seperti gula dan perasa, sedangkan biaya-biaya lainnya seperti depresiasi gedung, depresiasi alat-alat yang digunakan, biaya reparasi, biaya telepon, dll tidak dihitung secara detail. Dengan demikian penulis melakukan evaluasi pada laporan harga pokok produksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga tidak melakukan kesalahan dalam penentuan harga pokok produksi dimasa datang dengan judul penelitian “Analisis Harga Pokok Produksi Pada Koperasi Susu “Warga Mulya””
B. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan maksud menganalisis cara-cara yang dilakukan oleh Koperasi Susu “Warga Mulya” dalam menentukan harga pokok produksi pada susu kemasan siap saji.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Apakah harga pokok produksi yang ditetapkan koperasi sudah sesuai dengan teori?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui apakah harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan teori.
E. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk : 1.
Bagi Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY Penelitian ini di harapkaan dapat bermanfaat untuk Koperasi Susu “Warga Mulya” sebagai acuan dalam penghitungan harga pokok produksi sesuai dengan metode.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
5
Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberi bekal dan wawasan bagi penulis dengan penghitungan harga pokok produksi dalam praktik lapangan nantinya.
3.
Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan menambah refrensi khususnya bagi penelitian selanjutnya mengenai penelitian yang terkait.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
A. Biaya Dalam arti sempit biaya (expense) didefinisikan sebagai bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan dalam arti luas biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan mata uang yang telah terjadi dan yang mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2000:8). Biaya (expense) merupakan kos sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu (Mulyadi, 2007:4). Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Bustami, 2007: 4). Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi. Jadi, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang telah atau akan dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu untuk masa yang akan datang. Menurut Mulyadi (2007:2), pengolahan data menjadi informasi dalam sistem informasi biaya dilaksanakan melalui proses tertentu yang terdiri dari empat tahap utama:
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
a. Penangkapan dan penggolongan data Data operasi dan data keuangan ditangkap dan digolongkan dengan menggunakan dokumen sumber (source document) untuk dicatat ke dalam subsidiary ledger dan general ledger. b. Penggolongan kembali data Data operasi dan data keuangan yang telah dicatat dalam subsidiary ledger dan general ledger kemudian digolongkan kembali untuk menghasilkan data biaya menurut aktivitas. Penggolongan kembali data biaya
juga
dilaksanakan
menurut
produk/jasa,
yaitu
dengan
menggolongkan data biaya menurut aktivitasnya ke penggolongan biaya menurut produk/jasa, untuk menghasilkan informasi kos fitur produk/jasa (product/service feature). c. Penyajian informasi Informasi biaya menurut aktivitas atau informasi biaya menurut fitur produk/jasa disajikan dalam format laporan, sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi. Penyajian informasi biaya menurut format laporan dimaksudkan agar pemakai informasi dapat dengan mudah menafsirkan informasi biaya dan informasi lain yang disajikan dalam laporan. d. Penafsiran informasi Informasi biaya dan informasi lain yang disajikan dalam laporan ditafsirkan oleh pemakai informasi dan digunakan sebagai salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
B. Pengertian Harga Pokok Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai (Harnanto, 1992:65). Harga pokok produksi atau jasa merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang dibebankan pada produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Penentuan harga pokok produksi atau jasa digunakan untuk menghitung laba atau rugi perusahaan yang akan dilaporkan kepada pihak eksternal perusahaan (Mardiasmo, 1994:2). Menurut Widilestariningtyas et al, 2012:39, perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk : 1.
Menentukan harga jual produk
2.
Memantau realisasi biaya produksi
3.
Menghitung laba atau rugi periodik
4.
Menentukan harga pokok persedian produk jadi produk proses yang disajikan dalam neraca
C. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi 1.
Metode harga pokok pesanan a. Pengertian Metode
harga
pokok
pesanan
merupakan
suatu
metode
pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. b. Karakteristik harga pokok pesanan menurut Widilestariningtyas et al (2012: 22) adalah: 1) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual 2) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini : a) Biaya produksi langsung b) Biaya produksi tidak langsung 3) Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik. 4) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
pesanan
tertentu
berdasarkan
biaya
yang
sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. 5) Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. 2. Metode harga pokok proses (Mulyadi, 2005: 63-64) a. Pengertian Metode harga pokok proses secara sederhana yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi. b. Karakteristik metode harga pokok proses, adalah: 1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar 2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama 3) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
D. Unsur-unsur Biaya Produksi Menurut Mardiasmo (1994:11), biaya produksi yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap jual. Biaya produksi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 1. Biaya bahan baku Biaya bahan yaitu nilai uang dari penggunaan bahan yang diolah menjadi produk selesai. Bahan yang diolah dapat dipisahkan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
bahan baku dan bahan pembantu. Bahan baku merupakan bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkannya, nilainya relatif besar dan umumnya sifat bahan baku masih melekat pada produk yang dihasilkan. Sedangkan bahan pembantu meliputi bahan yang berfungsi sebagai pembantu atau pelengkap dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai, dan nilainya relatif kecil. Nilai uang dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dinamakan biaya bahan baku. 2. Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu (Widilestariningtyas et al, 2012:3). Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia (Widilestariningtyas et al, 2012:130). Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung menangani proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai (Mardiasmo, 1994:63). 3. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja, dan fasilitas produksi lainnya, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (Mardiasmo, 1994: 70). Menurut Ony et al (2012: 98) biaya yang termasuk dalam elemen biaya overhead pabrik antara lain:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
a. Biaya bahan penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. b. Biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik mesinmesin dan equipment, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik. c. Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung berupa upah tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
e. Biaya-biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipment, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run. f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.
E. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Dalam penentuan harga pokok produksi terdapat dua metode untuk menghitung harga pokok produksi, yaitu: 1.
Metode Full Costing Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berlaku variabel maupun tetap (Mulyadi, 2005:17). Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang berproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau pada biaya overhead sesungguhnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2. Metode Variable Costing Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2005:17). Dalam metode variable costing, biaya overhead pabrik tetap diperlukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
F. Perbedaan Metode Full Costing dan Variable Costing 1.
Perbedaan metode full costing dan metode variable costing ditinjau dari sudut penentuan Harga Pokok Produksi (Widilestariningtyas, 2012 : 66) : a. Full costing Full costing atau sering disebut absorption atau convetional costing adalah metode penentuan harga pokok produksi, yang membedakan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Biaya bahan baku
Rpxx
Biaya tenaga kerja langsung
xx
Biaya overhead pabrik tetap
xx
Biaya overhead pabrik variabel
xx
Harga pokok produksi
15
Rpxx
b. Variable Costing Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Harga pokok produksi menurut variable costing terdiri dari : Biaya bahan baku
Rpxx
Biaya tenaga kerja variabel
xx
Biaya overhead pabrik variabel
xx
Harga pokok produksi
Rpxx
2. Perbedaan metode full costing dengan metode variable costing ditinjau dari sudut penyajian laporan rugi laba Ditinjau dari penyajian rugi-laba, perbedaan pokok antara metode full costing dengan metode variable costing adalah terletak pada klasifikasi pos-pos yang disajikan dalam laporan rugi-laba tersebut. Laporan rugi-laba yang disusun dengan full costing menitikberatkan pada penyajian unsur-unsur biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi-fungsi pokok yang ada dalam perusahaan. Di lain pihak laporan rugi-laba metode variable costing lebih menitikberatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
pada penyajian biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
G. Kajian Penelitian Relevan 1. Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi “Studi Kasus Pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta” Pada penelitian di pabrik gula madukismo dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam perhitungan harga pokok satuan belum dinyatakan dalam unit ekuivalen, tetapi didasarkan pada jumlah produk selesai, sehingga laporan harga pokok produksi pada Pabrik Gula Madukismo tidak sesuai dengan konsep teori akuntansi biaya. Pada tahun 2004 terdapat produk selesai sebesar 197,14 kwintal. Harga pokok produksi total sebesar Rp 28.379.754.000,00. harga pokok produksi per kwintal sebesar Rp 143.954.44,00. Perhitungan menurut teori, besarnya unit ekuivalen untuk biaya bahan baku sebesar 255,288 kwintal, unit akuivalen biaya konversi sebesar Rp 28.379.754.000,00 atau besarnya harga pokok produksi per kwintal sebesar Rp 115.176,10. Perhitungan harga pokok produksi per kwintal menurut perusahaan sebesar Rp 143.954,44 lebih besar dari pada perhitungan menurut model full costing, sehingga terdapat selisih atau perbedaan sebesar Rp 28.778,32 atau sebesar 20%. Selama ini perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi per kwintal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah produk selesai tanpa memperhitungkan unit ekuivalen. 2. Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Home Industry Kripik Tempe “OJO LALI” di Kabupaten Blora Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, tempat penelitian dilakukan pada home industri kripik tempe “ojo lali” yang berada dijalan Barito no 20, Kedung Jenar, Blora. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif dengan mengevaluasi harga pokok produksi menggunakan pendekatan full costing dan variable costing, setelah mengevaluasi selanjutnya dihitung pula mengenai analisis selisih biaya produksi yang akan dibandingkan dengan biaya produksi menurut perusahaan dengan teori yang ada. Dalam penelitian yang telah dilakukan penghitungan Biaya Bahan Baku pada home industry kripik tempe “ojo lali” ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan baku yang dipakai yaitu kedelai dengan harga pokok bahan, selama bulan maret 2012 industri ini menghabiskan 230 Kg kedelai dengan harga Rp 6.500,00/Kg yaitu Rp 1.495.000,00 dan menghasilkan 3.180 bungkus kripik. Kerugian yang didapat selama bulan maret dalam biaya bahan baku sejumlah Rp 34.500,00. Biaya tenaga kerja langsung selama bulan maret untuk tenaga pemotong tempe Rp 460.000,00, tenaga penggoreng Rp
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
675.000,00 dan tenaga kerja pengemas Rp 419.000,00. Penghitungan biaya overhead pabrik yaitu biaya penolong minyak goreng selama bulan maret menghabiskan 176 liter dengan harga perliter Rp 12.500,00 jumlah bahan penolong minyak adalah Rp 2.200.000,00, gas yang dihabiskan yaitu 8 tabung @ Rp 75.000,00 jumlahnya Rp 600.000,00, biaya bumbu selama bulan maret 230 Kg dengan total biaya bumbu Rp 426.000,00, daun jeruk menghabiskan 44 ons @ Rp 3.000,00 dengan total Rp 132.000,00, dan biaya pembungkus menghabiskan 3.180 @ 150 dengan total Rp 447.000,00. Dalam home industry kripik tempe ini tidak terdapat biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya reparasi dan pemeliharaan selama bulan maret yaitu biaya pengganti regulator adalah Rp 20.000,00 dan biaya perbaikan kompor Rp 4.200,00. Biaya penyusutan mesin perbulan adalah Rp 31.250,00 dan biaya penyusustan bangunan perbulan Rp 79.200,00. biaya overhead lain-lain yaitu Rp 40.000,00. Jadi harga pokok produksi menurut perusahaan adalah Rp 2.073,00, full costing Rp 2.248,00 dan variable costing Rp 2.205,00 dengan harga jual perbungkus adalah Rp 4.000,00. Selisih biaya produksi yang dihasilkan dengan berbagai pencarian menggunakan full costing, variable costing dan dengan cara perusahaan adalah sebesar 4,64% ini berarti bahwa selisih tersebut tergolong dalam kategori “tepat”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
H. Kerangka Berpikir
Koperasi
Metode harga pokok pesanan
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
Full Costing & Variable Costing
Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok produksi harus dilakukan secara teliti agar perusahaan benar-benar dapat menentukan harga pokok penjualan barang/jasa dan dapat mengetahui dengan jelas berapa laba yang dihasilkan. Pemisahaan biaya produksi dan biaya nonproduksi harus diperhatikan dalam menghitung harga pokok produksi, biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam mengolah bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya yang dikeluarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
untuk kegiatan nonproduksi seperti administrasi dan umum, pemasaran dan penjualan. Metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi juga harus disesuaikan dengan perusahaannya, untuk Koperasi Susu “Warga Mulya” pengumpulan biaya-biaya dalam penentuan harga pokok produksi digunakan metode harga pokok pesanan karena koperasi ini hanya memproduksi susu berdasarkan pesanan. Metode harga pokok pesanan yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, kemudian untuk menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama satu periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan yang akan dilakukan pada akhir periode akuntansi yaitu akhir bulan dengan menggunakan metode full costing dan variable costing. Perhitungan harga pokok produksi yang cermat dan teliti akan mendapatkan keuntungan yang rasional bagi perusahaan. I. Pertanyaan Penelitian 1. Berapa harga pokok produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” jika dihitung menggunakan Full costing? 2. Berapa harga pokok produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” jika dihitung menggunakan Variable costing? 3. Apakah terdapat selisih biaya? Jika ada, tergolong dalam kriteria apakah selisih tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti ini adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara insentif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat (Depdikbud, dalam Zuriah, 2006: 48) Penelitian ini disusun untuk mengetahui harga pokok produksi pada Koperasi Susu “Warga Mulya”. Hasil dari penelitian ini nanti akan berlaku hanya pada Koperasi Susu “Warga Mulya”.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Susu “Warga Mulya” yang berada di Jln. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
2.
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2015.
C. Jenis dan Sumber Data Sumber data primer yang diperoleh peneliti dalam hal ini secara langsung dari Koperasi Susu “Warga Mulya”, data yang dikumpulkan adalah data-data yang berkaitan dengan harga pokok produk itu sendiri
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
berupa data mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung objek yang akan diteliti. Dalam observasi peneliti melihat secara langsung keadaan lingkungan kerja, bahan baku yang digunakan, pengolahan bahan baku, produktivitas tenaga kerja, peralatan yang digunakan dalam memproduksi, bahan-bahan penolong yang digunakan dan lain-lain. 2. Wawancara Wawancara
yaitu teknik
pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara atau tanya jawab secara langsung. Dalam wawancara ini, data yang akan diperoleh adalah informasi mengenai harga bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku per hari, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja per hari, dan biaya bahan lain yang diperlukan dalam pembuatan susu. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data mengenai halhal yang diteliti berupa catatan, rekaman, gambar (foto) yang dianggap penting. Dalam penelitian ini dokumentasi yang diambil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
berupa gambar (foto) kegiatan saat proses pembuatan, bahan-bahan yang digunakan dan tenaga kerja.
E. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar katerkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat (Nurastuti, 2007: 130). Langkah-langkah untuk menjawab permasalahan adalah sebaagai berikut: 1.
Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok produksi yang dilakukan koperasi.
2.
Mengumpulkan data biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dianggarkan.
3.
Penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan variable costing (Mulyadi, 2005: 17-18). a) Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memeperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berlaku variabel maupun tetap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari : Biaya bahan baku
Rpxx
Biaya tenaga kerja langsung
xx
Biaya overhead pabrik tetap
xx
Biaya overhead pabrik variabel
xx
Harga pokok produk si
Rpxx
b) Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produk menurut variable costing terdiri dari : Biaya bahan baku
Rpxx
Biaya tenaga kerja variabel
xx
Biaya overhead pabrik variabel
xx
Harga pokok produksi
Rpxx
4. Analisis Selisih Biaya Selisih biaya dihitung dengan membandingkan harga pokok produksi yang telah dihitung oleh perusahaan dengan pokok produksi yang telah dihitung menurut teori yaitu metode full costing dan metode variable costing. Penghitungan selisih biaya adalah sebagai berikut, Prasetyo dalam Susanto (2012:38) : x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Setelah penghitungan dilakukan, maka akan didapatkan hasil yang dapat dikategorikan sebagai berikut: Kategori untuk menilai ketepatan hasil Selisih
Kriteria
Kurang dari 1%
Sangat tepat
Antara 1%-5%
Tepat
Antara 5%-10%
Kurang Tepat
Lebih dari 10%
Tidak Tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Berdirinya Koperasi Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY berdiri sejak tahun 1979 dengan badan hukum No.:1128/BH/I/1979 tertanggal 30 Januari 1979, dan menumpang di kantor Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta yang terletak di Alun-alun Utara Yogyakarta. Pendirian koperasi tersebut dimaksudkan untuk membantu para peternak dalam memasarkan susu segar sehingga dapat diterima di Industri Pengolahan Susu (IPS). Seiring dengan perkembangan usaha, maka pada tahun 1989 kantor Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY berpindah ke kantor baru di Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta dengan Badan Hukum No. 1128a/BH/V/1991.
Selanjutnya
karena
kegiatan
usaha
semakin
berkembang, lokasi yang tersedia ada kurang memadai, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota maka pada tahun 1998 Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY berpindah ke lokasi yang baru di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purbowinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta dengan Badan Hukum No.:27/BH/PAD/Kwk.12/V/1998 tertanggal 5 Mei 1998.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
B. Kondisi Geografis Kondisi geografis para peternak yang merupakan gabungan antara dataran rendah dan dataran tinggi (dengan ketinggian 180-300 m dari permukaan air laut), dan suhu udara berkisar antara 220 C s/d 280 C, serta curah hujan rata-rata 18-78 mm per hari, sangat potensial untuk pengembangan usaha sapi perah (persusuan). Batas-batas wilayah kerja Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY adalah : sebelah utara; Kabupaten Magelang, sebelah timur; Kabupaten Klaten, sebelah barat; Kabupaten Purworejo, dan sebelah selatan Samudra Indonesia.
C. Visi dan Misi Visi dan Misi Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY adalah : Visi Menjadi koperasi yang kuat, mandiri, professional, yang memberikan peningkatan kesejahteraan bersama dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Misi 1. Peningkatan kualitas dan produksi susu 2. Membangun komitmen yang lebih kuat 3. Penganeka ragaman usaha yang mendukung koperasi 4. Membangun jaringan pasar 5. Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
D. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Kopersi Susu “Warga Mulya” DIY sebagai berikut:
E. Pengurus, Pengawas dan Manager Susunan pengurus periode tahun 2014-2015 Ketua I
: H. Danang Iskandar
Ketua II
: H. Sunardi
Sekertaris
: Kawit
Bendahara I
: Winarwan
Bendahara II : Sugiarto, BSc. Susunan pengawas periode 2014-2016 Ketua
: Drs. Saebani
Anggota
: Jumadiman
Anggota
: Jumani
Manager
: Iskandar Gunawan, SH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
F. Permodalan Dalam pengolahan di koperasi ini modal yang digunakan berasal dari pemerintah yaitu Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta.
G. Produksi 1. Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan oleh koperasi ini ada berbagai macam jenis, namun untuk produk ang diteliti adalah susu kemasan dalam bentuk cup. 2. Bahan baku dan bahan penolong Bahan baku usaha ini adalah susu murni dan gula, sedangkan bahan penolongnya adalah perasa minuman, gelas plastik dan tutup gelas. 3. Proses produksi Proses produksi pembuatan susu kemasan ini hanya memerlukan waktu dua hari untuk siap di pasarkan. Rincian proses produksi susu kemasan ini adalah sebagai berikut: a. Susu murni yang diambil pada unit susu sebanyak 80-100 Liter dimasukan ke dalam tabung pemanas dengan suhu 700C- 800C untuk dilakukan penyulingan. b. Setelah itu pada suhu 680C, susu dicampur dengan gula sebanyak 0,8 kg untuk tiap 10 Liter susu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
c. Ketika susu sudah pada suhu 300C, susu akan diambil dari tabung kemudian disaring dan dimasukan ke dalam tempat yang lebih kecil untuk mempermudah proses pengemasan. d. Kemudian susu yang telah disaring dicampur dengan perasa makanan. e. Setelah
itu
dilakukan
proses
pengemasan
yaitu
dengan
memasukkan susu kedalam cup dan ditutup dengan plastik yang telah diberi label koperasi lalu di pres menggunakan alat pengepres. f. Kemudian susu yang telah jadi dimasukan ke dalam mesin pendingin selama minimal 12 jam dengan suhu 50C dan siap dipasarkan. 4. Harga Produk Susu Harga produk susu untuk per cup rata-rata dijual dengan harga Rp 2.000,00 per cup.
H. Pemasaran Pemasaran merupakan bagian penting dalam suatu usaha agar usaha tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan berkembang guna memperoleh keuntungan. Dalam memasarkan hasil produksi susu ini Koperasi Susu “Warga Mulya” sudah memiliki pangsa pasar yang baik untuk menjualnya. Koperasi Susu “Warga Mulya” DIY memasarkan produknya pada : 1. Di toko yang berada pada koperasi susu “Warga Mulya”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Agen-agen di daerah Cebongan 3. Sekolah-sekolah di kota yang sudah bekerja sama 4. Universitas Gajah Mada
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Harga pokok produksi ini dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk, dalam menentukan harga pokok produk perlu menghitung berbagai biaya yang berkaitan dengan proses produksinya. Biaya-biaya tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 1. Perhitungan Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan adalah susu dan gula. Untuk hasil produksi susu yang baik diperlukan kualitas susu murni yang baik pula, susu murni ini diambil dari peternak susu yang berada disekitar koperasi. Perhitungan biaya bahan baku pada Koperasi Susu “Warga Mulya” ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan baku selama satu bulan yang dipakai dengan harga pokok bahan baku. Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku selama Bulan Februari 2015 No.
1 2
Bahan Baku Susu Gula
Pemakaian Selama 1 Bulan 2.180 Liter 175,8 Kg Total
32
Harga Per Liter/Kg Rp Rp
5,700.00 8,676.82
Jumlah
Rp 12,426,000.00 Rp 1,525,385.45 Rp 13,951,385.45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Dari total biaya bahan baku di atas Koperasi Susu “Warga Mulya” dapat menghasilkan 15.510 cup susu selama sebulan yang siap di jual. 2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada saat pembuatan susu di Koperasi Susu “Warga Mulya” ini pembuatannya sudah menggunakan mesin mulai dari awal proses sampai pengemasan. Tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi berjumlah 2 orang yang bertugas untuk mengawasi mesin dan penyaringan saat akan dikemas. Berikut ini adalah daftar total biaya tenaga kerja langsung dalam kurun waktu satu bulan untuk bulan Februari: Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung selama Bulan Februari 2105 No. 1 2 3 4
Jenis Biaya Tenaga Kerja Langsung Upah karyawan Tunjangan karyawan Transportasi karyawan Lembur karyawan Total
Jumlah Rp1,692,969.00 Rp 622,667.00 Rp 883,000.00 Rp 848,625.00 Rp4,047,261.00
3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Ada dua bagian dalam membebankan biaya overhead pabrik yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” biaya overhead pabrik tetap adalah sebagai berikut: a. Biaya bahan penolong Biaya bahan penolong adalah biaya yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
produk tetapi nilainya relatif kecil. Biaya bahan penolong dalam pembuatan susu kemasan ini adalah perasa minuman, gelas cup dari plastik dan tutup plastik. Tabel 5.3 Biaya Bahan Penolong selama Bulan Februari 2015 No.
1 2 3
Bahan Penolong
Pemakaian Selama 1 Bulan Perasa minuman 44 Botol Gelas plastik (Cup) 16.000 Buah Tutup gelas (plastik 1 Rol LID) Total
Harga Per Unit Rp 5,000.00 Rp 185.00 Rp 518,959.13
Jumlah
Rp 220,000.00 Rp 2,960,000.00 Rp 518,959.13 Rp 3,698,959.13
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” tidak ada biaya tenaga kerja tidak langsung karena kepala bagian produksi juga ikut memproduksi susu. c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” tidak ada biaya reparasi dan pemeliharaan untuk mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksinya. d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Pada Koperasi Susu “Warga Mulya”, biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap terdiri atas biaya depresiasi mesin, biaya depresiasi alat kerja (komputer) dan bangunan pabrik. Metode penyusutan yang digunakan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
metode garis lurus. Penyusutan mesin mempunyai masa manfaat 10 tahun atau dengan tarif 10%, untuk biaya depresiasi alat kerja (komputer) mempunyai masa manfaat 5 tahun atau dengan tarif 20%. Sedangkan gedung termasuk penyusutan kelompok bangunan mempunyai masa manfaat 20 tahun atau dengan tarif 5%. Perhitungan biaya penyusutan adalah sebagai berikut: Penyusutan mesin perbulan : 1/12 x Rp 10.000.000,00 = Rp 833.333,00 Penyusutan komputer perbulan : 1/12 x Rp 440.000,00 = Rp 36.667,00 Penyusutan bangunan per bulan: 1/12 x Rp 824.590,00 = Rp 68.716,00 e. Biaya-biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Pada Koperasi Susu “Warga Mulya”, biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu tidak tersedia, karena koperasi belum mengelola asuransi. f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya listrik dan air selama satu bulan yaitu Rp 506.605,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
B. Analisis Data Berdasarkan data-data yang telah di deskripsikan di atas, selanjutnya akan dilakukan analisis mengenai biaya produksi yaitu menghitung harga pokok produksi dan selisih biaya antara koperasi dan menurut teori. 1. Analisis Biaya Produksi Biaya-biaya produksi yang terdapat pada Koperasi Susu “Warga Mulya” dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku Koperasi susu “Warga Mulya” adalah susu murni dan gula. Dari deskripsi data di atas didapat jumlah biaya bahan baku selama bulan Februari 2015 adalah : 1) Susu
Rp 12.426.000,00
2) Gula
Rp 1.525.385,45 + Rp 13.951.385,45
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung pada Koperasi Susu “Warga Mulya” terdiri dari 2 karyawan. Dari deskripsi data di atas didapat jumlah biaya tenaga kerja langsung baku selama bulan Februari 2015 adalah : Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung selama Bulan Februari 2105 No. 1 2 3 4
Jenis Biaya Tenaga Kerja Langsung Upah karyawan Tunjangan karyawan Transportasi karyawan Lembur karyawan
Jumlah Rp1,692,969.00 Rp 622,667.00 Rp 883,000.00 Rp 848,625.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
c. Biaya overhead pabrik Analisis perhitungan biaya overhead pabrik selama bulan Februari 2015 disajikan dalam tebel berikut ini: Tabel 5.4 Laporan BOP bulan Februari 2015 No. 1
Jenis BOP Biaya Bahan Penolong: Perasa Minuman Gelas plastik (Cup) Tutup gelas (plastik LID) 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung: 3 Reparasi dan Pemeliharaan 4 Biaya Akibat Penilaian Aktiva Tetap Depresiasi mesin Depresiasi komputer Depresiasi bangunan 5 Biaya Akibat Berlalunya Waktu 6 Biaya Overhead Lain-lain Total BOP
Nilai (Rp) Rp Rp Rp
220,000.00 2,960,000.00 518,959.13
Rp
-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
833,333.00 36,667.00 68,716.00 506,605.00 5,144,280.13
Biaya overhead pabrik pada Koperasi Susu “Warga Mulya” dapat digolongkan sebagai berikut: Tabel 5.5 Penggolongan Biaya Overhead koperasi susu “Warga Mulya” Keterangan Perasa Minuman Gelas plastik (Cup) Tutup gelas (plastik LID) Depresiasi mesin Depresiasi komputer Depresiasi bangunan Biaya Lain-lain
BOP Variabel X X X
BOP Tetap
X X X X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Sedangkan perincian biaya overhead yang terdapat pada perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut: 1) Biaya Overhead Pabrik Tetap pada Koperasi Susu “Warga Mulya” adalah sebagai berikut : Tabel 5.6 Biaya Overhead Pabrik Tetap Proses Pembuatan Susu Selama Bulan Februari 2015 Jenis Biaya Biaya Akibat Penilaian Aktiva Tetap: 1. Depresiasi mesin 2. Depresiasi komputer 3. Depresiasi bangunan Total Biaya Overhead Tetap
Total Biaya Rp 833,333.00 Rp 36,667.00 Rp 68,716.00 Rp 938,716.00
2) Biaya Overhead Pabrik Variabel pada Koperasi Susu “Warga Mulya” adalah sebagai berikut : Tabel 5.7 Biaya Overhead Pabrik Variabel Proses Pembuatan Susu Selama Bulan Februari 2015 Jenis Biaya Biaya Bahan Penolong: 1. Perasa Minuman 2. Gelas plastik (Cup) 3. Tutup gelas (plastik LID) Biaya Overhead Lain-lain Total Biaya Overhead Variabel
Total Biaya Rp 22,000,000.00 Rp 2,960,000.00 Rp 518,959.13 Rp 506,605.00 Rp 4,205,564.13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
2. Analisis Harga Pokok Produksi a. Perhitungan harga pokok produksi menurut koperasi Tabel 5.8 Harga Pokok Produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” Untuk Bulan yang Berakhir 28 Februari 2015 Biaya Bahan Baku: Susu Gula Biaya Tenaga Kerja Langsung: Gaji karyawan Tunjangan karyawan Transportasi karyawan Lembur karyawan Biaya Overhead Pabrik: Perasa minuman Gelas plastik (Cup) Tutup gelas (plastik LID) Jumlah Biaya Produksi Hasil Produksi (Cup) Harga Pokok Produksi
Rp Rp
12,426,000.00 1,525,385.45
Rp Rp Rp Rp
1,692,969.00 622,667.00 883,000.00 848,625.00
Rp Rp Rp Rp 15510 Rp
220,000.00 2,960,000.00 518,959.13 21,697,605.58 1,399.00
b. Perhitungan harga pokok produksi menurut teori 1) Metode Full Costing Setelah mengitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (tetap dan variabel), maka harga pokok produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” jika dihitung menggunakan metode full costing adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 5.9 Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing Koperasi Susu “Warga Mulya” Untuk Bulan yang Berakhir 28 Februari 2015 Biaya Bahan Baku: Susu Rp Gula Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung: Gaji karyawan Rp Tunjangan karyawan Rp Transportasi karyawan Rp Lembur karyawan Rp Biaya Overhead Pabrik Variabel: Perasa minuman Rp Gelas plastik (Cup) Rp Tutup gelas (plastik LID) Rp Biaya Overhead Lain-lain Rp Biaya Overhead Pabrik Tetap: Depresiasi mesin Rp Depresiasi computer Rp Depresiasi bangunan Rp Jumlah Biaya Produksi Rp Hasil Produksi (Cup) 15510 Harga pokok produksi per cup Rp
12,426,000.00 1,525,385.45 1,692,969.00 622,667.00 883,000.00 848,625.00 220,000.00 2,960,000.00 518,959.13 506,605.00 833,333.00 36,667.00 68,716.00 23,142,927 1,492.00
2) Metode Variable Costing Setelah mengitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (tetap dan variabel), maka harga pokok produksi Koperasi Susu “Warga Mulya” jika dihitung menggunakan metode variable costing adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Tabel 5.10 Harga Pokok Produksi dengan Metode Variable Costing Koperasi Susu “Warga Mulya” Untuk Bulan yang Berakhir 28 Februari 2015 Biaya Bahan Baku: Susu Gula Biaya Tenaga Kerja Langsung: Gaji karyawan Tunjangan karyawan Transportasi karyawan Lembur karyawan Biaya Overhead Pabrik Variabel: Perasa minuman Gelas plastik (Cup) Tutup gelas (plastik LID) Biaya Overhead Lain-lain Jumlah Biaya Produksi Hasil Produksi (Cup) Harga pokok produksi per cup
Rp Rp
12,426,000.00 1,525,385.45
Rp Rp Rp Rp
1,692,969.00 622,667.00 883,000.00 848,625.00
Rp Rp Rp Rp Rp 15510 Rp
220,000.00 2,960,000.00 518,959.13 506,605.00 22,204,210.58 1,432,00
3. Analisis Selisih Berdasarkan hasil perhitungan datas, selanjutnya akan dihitung analisis selisih untuk mengetahui seberapa besar selisih harga pokok produksi menurut koperasi dan menurut teori. a. Selisih menurut koperasi dengan teori full costing
Berdasarkan hasil di atas, didapat bahwa selisih harga pokok produksi per unit antara perusahaan dan menurut teori full costing adalah kurang tepat (selisih 5%-10%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
b. Selisih menurut koperasi dengan teori Variabel costing
Berdasarkan hasil di atas, didapat bahwa selisih harga pokok produksi per unit antara perusahaan dan menurut teori variabel costing adalah tepat (selisih 1%-5%)
C. Pembahasan 1. Biaya-biaya Produksi Biaya-biaya yang terdapat pada Koperasi Susu “Warga Mulya” adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Setelah dilakukan perhitungan dan pendeskripsian data ternyata koperasi tidak menghitung semua biaya yang seharusnya diperhitungkan menurut teori, biaya-biaya yang tidak dihitung oleh koperasi adalah biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan alat kerja (komputer), biaya penyusutan mesin dan biaya overhead lainnya yaitu listrik dan air. Namun secara kebijakan biaya depresiasi memang tidak dihitung oleh pihak koperasi karena modal koperasi berasal dari hibah Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta. Pentingnya
melakukan
perhitungan
terhadap
biaya-biaya
produksi karena dengan informasi harga pokok per unit yang akurat, Koperasi Susu “Warga Mulya” akan mampu mengambil keputusan penting seperti perencanaan laba melalui budget, pengendalian biaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
melalui responsibility accounting, menghitung laba untuk setiap periode, termasuk penilaian terhadap persediaan akhir, membantu menetapkan harga jual dan kebijakan harga, dan memberikan data biaya yang relevan untuk proses analisis pada pengambilan keputusan (Surjadi, 2013:2). 2. Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi atau jasa merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang dibebankan pada produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan (Mardiasmo, 1994:2). Dalam pengumpulan biayabiaya untuk penentuan harga pokok produksinya koperasi susu “Warga Mulya” menggunakan metode harga pokok pesanan, hal ini diperkuat dengan karakteristik dari metode harga pokok pesanan itu sendiri yaitu: perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan, biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung, biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung,
sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik, harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk
yang
dihasilkan
dalam
(Widilestariningtyas at al 2012: 22).
pesanan
yang
bersangkutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Perhitungan harga pokok produksi pada Koperasi Susu “Warga Mulya” tidak sesuai dengan teori karena koperasi tidak menghitung biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan alat kerja (komputer), biaya penyusutan mesin dan biaya overhead lainnya yaitu listrik dan air tetapi, secara kebijakan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Koperasi Susu “Warga Mulya” sudah tepat karena modal diperoleh dari hibah Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta, oleh sebab itu depresiasi tidak dihitung. Dalam penelitian ini, digunakan dua metode dalam penentuan harga pokok produksi yaitu metode full costing dan variable costing. Penggunaan metode full costing adalah untuk mengetahui harga pokok produksi ketika seluruh biaya baik biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik tetap maupun biaya overhead pabrik variabel diperhitungkan dengan baik guna kepentingan perusahaan jangka panjang, karena di dalam metode full costing terdapat biaya overhead pabrik tetap yang tidak berubah nilainya walaupun volume produksi yang dihasilkan berubahubah. Penggunaan metode variable costing adalah untuk mengetahui harga pokok produksi ketika biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel dihitung. Metode variable costing ini bersifat untuk kepentingan perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik dan pengambilan keputusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3. Selisih Biaya Produksi Seperti telah diungkapkan di atas bahwa terdapat perbedaan antara harga pokok produksi menurut koperasi dan menurut teori baik metode full costing dan variable costing. Biaya produksi menurut koperasi lebih rendah dibandingkan biaya produksi berdasarkan teori baik full costing maupun variable costing. Selisih harga pokok produksi menurut koperasi dengan teori full costing adalah sebesar 6,23%. Berdasarkan pada persentase tersebut maka selisih tersebut tergolong dalam kategori “kurang tepat” (Prasetyo dalam Susanto, 2012:38). Hal ini menjadi masalah bagi koperasi karena akan terjadi ketidaksesuaian antara pendapatan yang diharapkan dan penetapan harga jual, sedangkan selisih harga pokok produksi menurut koperasi dengan teori dengan metode variable costing adalah sebesar 2,30%. Berdasarkan pada persentasi tersebut, maka selisih tersebut tergolong dalam kategori “tepat” (Prasetyo dalam Susanto, 2012:38). Hal ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi koperasi karena harga pokok menurut koperasi dan menurut teori variable costing masih tergolong aman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap penentuan biaya produksi pada Koperasi Susu “Warga Mulya” dengan metode Full costing dan Variable costing, maka didapat kesimpulan bahwa perhitungan harga pokok produksi pada Koperasi Susu “Warga Mulya” tidak sesuai dengan teori karena koperasi tidak menghitung biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan alat kerja (komputer), biaya penyusutan mesin dan biaya overhead lainnya yaitu listrik dan air, tetapi secara kebijakan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Koperasi Susu “Warga Mulya” sudah tepat karena modal diperoleh dari hibah Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta, oleh sebab itu depresiasi tidak dihitung. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan baik menurut koperasi maupun teori full costing dan variable costing diperoleh harga pokok produksi susu per bungkus (cup) adalah : a.
Harga Pokok Produksi menurut Perusahaan Harga Jual Rp2.000
Harga pokok produksi (per cup) Rp 1.399,00
b. Harga Pokok Produksi menurut Teori 1) Metode Full Costing Harga Jual Rp2.000
Harga pokok produksi (per cup) Rp 1.492,00
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2) Metode Variable Costing Harga Jual Rp2.000
Harga pokok produksi (per cup) Rp 1.432,00
Dari perhitungan di atas bahwa perhitungan harga pokok produksi menurut koperasi lebih rendah dari perhitungan harga pokok produksi menurut teori, ini disebabkan karena dalam perhitungan harga pokok produksi menurut koperasi pihak koperasi tidak menghitung seluruh biaya yang seharusnya terhitung dalam menentukan harga pokok produksi, dengan kata lain perhitungan harga pokok produksi menurut koperasi berbeda dengan perhitungan harga pokok produksi menurut teori karena modal koperasi untuk pembelian gedung, mesin dan alat kerja berasal dari Dinas Peternakan Kotamadya Yogyakarta
B. Saran Sesuai dengan kesimpulan tersebut, penulis ingin memberikan saran yang mungkin bermanfaat untuk koperasi, adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya kepala pasteurisasi tidak merangkap sebagai karyawan yang memproduksi susu karena dalam perhitungan harga pokok produksi biaya gaji kepala pasteurisasi masuk kedalam biaya overhead pabrik yaitu tenaga kerja tidak langsung sedangkan biaya gaji karyawan yang memproduksi susu masuk ke dalam biaya tenaga kerja langsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
48
Dalam menentukan harga pokok produksinya pihak koperasi perlu menghitung biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan alat kerja (komputer), biaya penyusutan mesin dan biaya overhead lainnya yaitu listrik dan air agar harga pokok produksi per cup yang diperoleh dapat menunjukkan perhitungan yang tepat.
C. Keterbatasan Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangan, sebagai berikut: 1.
Penentuan harga pokok produksi yang dilakukan merupakan penentuan harga pokok produksi untuk Koperasi Susu “Warga Mulya” sehingga kesimpulan yang ada hanya berlaku untuk Koperasi Susu “Warga Mulya”.
2.
Keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan dan pengalaman, karena peneliti masih pada tahap belajar dan baru pertama kali mengadakan penelitian ini sehingga peneliti tidak bisa mengungkapkan semua fakta yang ada dalam penelitian ini dengan tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad dan Abdullah. Akuntansi Biaya. Edisi ke 3. Jakarta: Selemba Empat. Bustami dan Nurlela. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Harnanto. 1992. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Hery. 2009. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Offset. Jusup, Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 7. Yogyakarta: STIE. Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Andi Offest. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Cetakan kedelapan. Yogyakarta: YKPN. Mulyadi. 2007. Activity-Based Cost System. Edisi 6, cetakan kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Nurastuti, Wiji. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Ardana Media. Widilestariningtyas, Ony et al. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Surjadi, Lukman. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Indeks Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58