PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PEMBUATAN NANOKRIM KOJIC ACID DIPALMITATE DENGAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 MENGGUNAKAN MIXER
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Suzan NIM : 128114149
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PEMBUATAN NANOKRIM KOJIC ACID DIPALMITATE DENGAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 MENGGUNAKAN MIXER
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Suzan NIM : 128114149
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persetuj uan Pembimbin g
PEMBUATAN NANOKRIM KOJIC ACID DIPALMITATE DENGAN
KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN
80
DAN SPAN 80
MENGGUNAKAN MIXER
Skripsi yang diajukan oleh
:
Suzan
NIM:
128114149
telah disetuiui oleh
:
Pembimbing Utama
(Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt )
tanggal 4 Desember 2075
Pembimbing Pendamping
f)n *v ll
l-
(Beti Pudyastuti M. Sc.,Apt)
tanggal 4 Desember 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
PEMBUATAI{ NAI\OKRIM KOJIC ACID DTPALMITATE DENGAI{
KOMBINASI SURFAKTAI{ TWEEN 80 DAN SPAN 80 MENGGUNAKAN MIXER
Oleh: Suzan
NIM: r28tt4l49 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasr
Universitas Sanata Dharma padatanggal: 20 Januari 2016
Mengetahui Fakultas Farmxi itas Sanata Dharma "riiry, 'fi# lf G) lt
sD
Ui ,,r6}t* $ -=Y---
i##*A tlj"{+:[l# i, M.si.,Ph.D.,Apt.
Panitia Penguji
,W
:
1.
Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt
2.
tseti Pudyastuti M. Sc.,Ap
3.
Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt
4.
Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si."{pt flI
W
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
1 Corinthians 15:57 But we thank God who gives us the victory through our Lord Jesus Christ
Don’t lose hope, When you’re down to nothing, God is up to something -Keven P.M-
Ku persembahkan karya ini untuk : Tuhan Yesus Kristus Mama dan Papa Kedua kakak tercinta Kedua adik tersayang Sahabat Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA
Pertama-tama, saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan pelimpahan kurnia yang dicurahkan kepada penulis sehingga
penulis
“PEMBUATAN
dapat
menyelesaikan
NANOKRIM
KOJIC
penulisan ACID
skripsi
yang
DIPALMITATE
berjudul DENGAN
KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 MENGGUNAKAN MIXER”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada pihakpihak yang telah mendukung baik dengan sarana maupun prasarana, mendorong dengan berbagai nasihat, kritikan dan masukan selama proses perkuliahan sampai pada proses pembuatan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada : 1. Papa Ha Cie Liong dan Mama Chin Siat Ngo atas dukungan, doa, kepercayaan, dan perhatian yang diberikan. Selalu ada bagi penulis baik dalam suka maupun duka. 2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 3.
Ibu Dr. Sri. Hartati Yuliani, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing, mengarahkan dan menemani selama proses pengerjaan skripsi ini.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Ibu Beti Pudyastuti M. Sc.,Apt selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing, mengarahkan dan menemani selama proses pengerjaan skripsi ini. 5. Ibu Wahyuning Setyani, M. Sc., Apt dan Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan naskah skripsi ini. 6. Bapak Jeffry Julianus, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 7. Para Laboran, satpam dan segenap karyawan atas seluruh fasilitas yang diberikan selama proses penelitian. 8. Medaliana Hartini, Agnesia Brilianti, Stephanie, dan Venny Claudia Hermanto selaku teman seperjuangan dalam proses penelitian ini atas segala dukungan, masukan, dan saran yang diberikan. 9. Vicky Wijoyo, Jessica, Maria Angelica, Rury dan Cyndi Pasaribu selaku sahabat yang selalu memberikan semangat dan menemani dikala suka maupun duka. 10. Ferdinandus Hans yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis. 11. Keluarga besar Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas kebersamaan yang indah dan pengalaman yang boleh dirasakan penulis. 12. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas jasa-jasa besar mereka. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya masukan dan kritikan yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Namun demikian, penulis juga
berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Penulis
Suzan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERTIYATAAI{ KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat kwya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka" sebagaimana layaknya kmya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagrmisme dalam skripsi ini, rqaka saya bersgdia menanggrmg segala sanksi sesuai peraturan perundangmdangan yang berlaku.
yogyakarta,4D"r"-b:rr::ti5s
w -*
vl11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PT]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPBNTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama Nomor
Mahasiswa
:
: Suzan
: 128114149
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Perpustakaan
:
PEMBUATAN NANOKRIM KOJIC ACID DIPALMITATE DENGAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 MENGGUNAKAN MIXER beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat
di
Yogyakarta
Pada tanggal : 20 januan2016
Yang menyatakan
ry
( Suzan )
1X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................ ... .i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... .. iv PRAKATA.......................................................................................................... .....v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................ix DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xivv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv INTISARI ........................................................................................................... xvi ABSTRACT ........................................................................................................ xvii BAB I PENGANTAR ..............................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 1. Perumusan masalah ................................................................................... 4 2. Keaslian penelitian .................................................................................... 4 3. Manfaat penelitian .................................................................................... 6 B. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7 A. Kojic Acid Dipalmitate (KAD) ........................................................................ 7 B. Nanokrim ......................................................................................................... 9 C. Metode Pembuatan Nanokrim ....................................................................... 10 1. Metode emulsikasi energi tinggi ............................................................. 10 a.
Pengadukan kecepatan tinggi .......................................................... 11
b.
Homogenizer bertekanan tinggi....................................................... 11
c.
Ultrasonik ........................................................................................ 11
2. Metode emulsifikasi energi rendah ......................................................... 12 D. Komponen Nanokrim ..................................................................................... 13
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Rheologi ......................................................................................................... 14 1. Newtonian ............................................................................................... 15 2. Non-newtonian ........................................................................................ 15 a.
Aliran plastik ................................................................................... 15
b.
Aliran pseudoplastik........................................................................ 16
c.
Aliran dilatan ................................................................................... 17
F. Evaluasi Sediaan Nanokrim ........................................................................... 18 1. Uji organoleptis ....................................................................................... 18 2. Uji homogenitas ...................................................................................... 18 3. Uji pH...................................................................................................... 18 4. Uji tipe krim ............................................................................................ 18 5. Uji ukuran droplet ................................................................................... 18 6. Uji viskositas dan rheologi...................................................................... 19 7. Uji daya sebar ......................................................................................... 19 8. Uji daya lekat .......................................................................................... 19 G. Uji Stabilitas Fisik.......................................................................................... 20 H. Pemerian Bahan ............................................................................................. 21 1. Tween 80 ................................................................................................. 21 2. Span 80.................................................................................................... 22 3. Virgin coconut oil (VCO) ....................................................................... 22 4. Akuades................................................................................................... 23 I.
Landasan Teori ............................................................................................... 24
J.
Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................26 A. Jenis Rancangan Penelitian ............................................................................ 26 B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................................. 26 1. Variabel penelitian .................................................................................. 26 2. Definisi operasional ................................................................................ 27 C. Bahan Penelitian ............................................................................................ 28 D. Alat Penelitian ................................................................................................ 28 E. Tata Cara Penelitian ....................................................................................... 28 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Formula sediaan nanokrim KAD ............................................................ 28 2. Pembuatan sediaan nanokrim KAD ........................................................ 29 3. Evaluasi sediaan nanokrim KAD ............................................................ 30 a.
Evaluasi sifat fisik ........................................................................... 30
b.
Evaluasi stabilitas fisik.................................................................... 32
F. Analisis Data .................................................................................................. 32 BAB IV PEMBAHASAN HASIL .........................................................................33 A. Formulasi Nanokrim KAD ............................................................................ 33 B. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Nanokrim KAD ................................................ 33 1. Pemeriksaan organoleptis dan pH ........................................................... 34 2. Pemeriksaan homogenitas ....................................................................... 34 3. Pemeriksaan tipe nanokrim ..................................................................... 35 4. Pemeriksaan ukuran droplet ................................................................... 36 5. Pengukuran viskositas ............................................................................. 37 6. Pemeriksaan daya sebar .......................................................................... 38 7. Pemeriksaan daya lekat ........................................................................... 38 C. Stabilitas Fisik Sediaan Nanokrim KAD ....................................................... 39 1. Stabilitas organoleptis dan pH sediaan nanokrim KAD ......................... 40 2. Stabilitas homogenitas sediaan nanokrim KAD ..................................... 41 3. Stabilitas tipe emulsi sediaan nanokrim KAD ........................................ 41 4. Stabilitas ukuran droplet sediaan nanokrim KAD .................................. 41 5. Stabilitas viskositas sediaan nanokrim KAD .......................................... 42 6. Stabilitas daya sebar sediaan nanokrim KAD ......................................... 44 7. Stabilitas daya lekat sediaan nanokrim KAD ......................................... 44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................45 A. Kesimpulan .................................................................................................... 45 B. Saran .............................................................................................................. 45 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 46 LAMPIRAN.......................................................................................................... 50 BIOGRAFI PENULIS........................................................................................... 68
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel I.
Kandungan asam lemak dalam VCO ..................................................23
Tabel II.
Formula acuan nanokrim .....................................................................28
Tabel III. Formula nanokrim KAD .....................................................................29 Tabel IV. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD .................................................33 Tabel V.
Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing............39
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Proses pembentukan melanin .................................................................7 Gambar 2. Struktur epidermis kulit..........................................................................8 Gambar 3. Struktur kimia kojic acid dipalmitate .....................................................9 Gambar 4. Kurva tipe sifat alir newtonian .............................................................14 Gambar 5. Kurva sifat alir plastik ..........................................................................16 Gambar 6. Kurva sifat alir pseudoplastik ...............................................................16 Gambar 7. Pembesaran volume interpartikel (void) ..............................................17 Gambar 8. Kurva sifat alir dilatan ..........................................................................17 Gambar 9. Struktur kimia Tween 80 ......................................................................21 Gambar 10. Struktur kimia Span 80 .......................................................................22 Gambar 11. Nanokrim KAD ..................................................................................34 Gambar 12. Hasil uji homogenitas nanokrim KAD ...............................................35 Gambar 13. Kelarutan sediaan nanokrim KAD (a) dalam air (b) dalam minyak ..35 Gambar 14. Distribusi droplet nanokrim KAD .....................................................36 Gambar 15. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD.............................................37 Gambar 16. Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing ..........40 Gambar 17. Hasil uji homogenitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing ..................................................................................................41 Gambar 18. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD setelah melewati accelerated testing ..................................................................................................43
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat analisis kojic acid dipalmitate dari PT. Cortico Mulia Sejahtera........................................................................................... 51 Lampiran 2. Perhitungan HLB nanokrim KAD .................................................. 52 Lampiran 3. Data pengamatan organoleptis sediaan nanokrim KAD................. 52 Lampiran 4. Data pengukuran pH sediaan nanokrim KAD................................ 52 Lampiran 5. Data pengukuran ukuran droplet sediaan nanokrim KAD ............. 53 Lampiran 6. Data pengukuran viskositas dan rheologi sediaan nanokrim KAD 57 Lampiran 7. Data pengukuran daya sebar sediaan nanokrim KAD.................... 58 Lampiran 8. Data pengukuran daya lekat sediaan nanokrim KAD..................... 59 Lampiran 9. Data perhitungan statistika uji normalitas sediaan nanokrim KAD 60 Lampiran 10. Data perhitungan statistika uji T berpasangan sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing................................. 62 Lampiran 11. Dokumentasi................................................................................. . 63
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTISARI
Kojic acid dipalmitate (KAD) memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan agen pemutih. KAD memiliki sifat yang sukar larut dalam air sehingga diformulasikan dalam bentuk nanokrim minyak dalam air. Formulasi KAD dalam bentuk nanokrim menggunakan metode emulsifikasi energi rendah atau metode kondensasi cukup rumit untuk dilakukan dan menghasilkan ukuran droplet yang cukup besar yaitu 240 nm sehingga diperlukan formulasi nanokrim KAD dengan menggunakan metode emulsifikasi energi tinggi yang lebih sederhana untuk menghasilkan ukuran droplet yang lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sediaan nanokrim yang stabil dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 pada perbandingan 8 : 2 menggunakan mixer. Pengujian sediaan nanokrim KAD dilakukan dengan mengamati sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan. Parameter sifat fisik yang diuji yaitu organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Stabilitas fisik nanokrim diuji dengan accelerated testing pada penyimpan di climatic chamber pada suhu 40±2 °C/RH 75±5 % selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan nanokrim KAD yang dihasilkan stabil karena tidak mengalami perubahan warna, bau, tipe emulsi, dan pemisahan fase. Hasil uji statistika menggunakan uji T dengan software R.3.2.2 pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada pH, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat sediaan nanokrim setelah accelerated testing selama satu bulan. Kata kunci : kojic acid dipalmitate, nanokrim, mixer, Tween 80, Span 80.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Kojic acid dipalmitate (KAD) have activity as an antioxidant and bleaching agent. KAD is poorly soluble in water so it can formulated into nanocream oil in water. KAD formulations in the form nanocream using low energy emulsification method or condensation method is quite complicated to do and produce droplets large enough size that is 240 nm so needed preparation nanocream KAD using high energy emulsification methods are much simpler to produce smaller droplet sizes. The aim of this study is produce stable nanocream with surfactant combination of Tween 80 and Span 80 on a ratio of 8:2 by using a mixer. Testing nano-cream KAD doing by observe physical properties and physical stability of the formulation. Physical properties of the tested parameters are organoleptic, homogeneity, pH, type of cream, droplet size, viscosity, dispersive power, and adhesion. Nano-cream physical stability is tested by accelerated testing in climatic chamber with storage at 40±2 °C/RH 75±5 % for one month. The results showed that the preparation nano-cream KAD generated stable because it does not change color, smell, type of emulsion and phase separation. Results of statistical using T-test with software R 3.2.2. at 95% confidence level showed that no significant changes in pH, droplet size, viscosity, and adhesion dispersive power after accelerated testing nano-cream for one month. Keywords: kojic acid dipalmitate, nano-cream, mixer, Tween 80, Span 80.
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kojic acid (KA) adalah asam organik yang diproduksi secara biologi menggunakan tipe fungi yang berbeda dengan fermentasi aerob dan substansi yang beraneka ragam. KA memiliki aktivitas antioksidan dan berfungsi sebagai agen pemutih. KA dalam formulasinya di kosmetik mempunyai sifat yang tidak stabil terhadap panas dan cahaya sehingga digunakan senyawa derivatnya (Mohamad, Mahamed, Suhaili, Salleh, and Ariff, 2010). Kojic acid dipalmitate (KAD) merupakan salah satu bentuk derivat dari senyawa KA. KAD mempunyai aktivitas yang sama seperti KA namun lebih stabil dari KA yaitu tahan pada suhu tinggi, mempunyai kisaran pH yang lebar, dan bersifat lipofilik (Goncalez, Marcussi, Calixto, Correa, and Chorilli, 2015). Sifat KAD yang lipofil menyebabkan KAD sesuai jika diformulasikan dalam bentuk sediaan krim minyak dalam air. Penelitian Goncalez et al. (2015) menunjukkan bahwa KAD dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan multiple emulsi dengan sistem A/M/A. Namun yang menjadi kekurangan sediaan tersebut yaitu ukuran droplet fase dispers yang dihasilkan berukuran besar sehingga menyebabkan terjadinya ketidakstabilan secara kinetika yang ditandai dengan adanya pemisahan secara spontan menjadi tiga fase. Salah satu cara untuk meningkatkan kestabilan krim adalah memperkecil ukuran droplet menjadi nanokrim sehingga mencegah terjadinya flokulasi, koalesensi, dan sedimentasi (Wooster, Golding, and Sanguansari, 2008).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut dalam bahan dasar yang sesuai (Depkes RI, 1995). Nanoemulsi adalah salah satu bentuk dari emulsi yang stabil secara kinetika, mengandung dispersi yang sangat halus dengan ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm (Porras et al., 2004). Oleh karena itu, nanokrim dapat didefinisikan sediaan semisolid berupa emulsi yang stabil secara kinetika dan mempunyai ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm. Salah satu komponen penting dalam formula nanokrim adalah surfaktan karena surfaktan dapat menentukan stabilitas nanokrim dalam sistem yang terbentuk (Maestro, Sole, Gonzalez, Solans, and Gutierrez, 2008). Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus nonpolar yang suka minyak (lipofilik) sehingga dapat menyatukan fase minyak dan air (Dizaj, 2013). Pada penelitian ini, kombinasi surfaktan yang digunakan adalah Tween 80 dan Span 80 dengan total HLB dalam sistem sediaan yaitu 12,86 yang sesuai dengan tipe krim yang diinginkan yaitu minyak dalam air (M/A). Tween 80 merupakan salah satu ester parsial asam lemak dari polioksilen sorbitan yang memiliki HLB 15 dan bersifat hidrofilik. Tween 80 telah digunakan secara luas untuk makanan, kosmetik, dan aplikasi farmasetika karena tidak bersifat toksik dan tidak menimbulkan iritasi. Span 80 memiliki HLB 4,3 sehingga bersifat lipofilik (Radomska and Wojciechowska, 2005). Tween 80 dan Span 80 merupakan surfaktan nonionik yang kompatibel terhadap suasana asam dan basa, tahan terhadap proses hidrolisis dan degradasi mikroorganisme, serta memiliki critical micelle concentration (CMC) rendah yang dapat menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
micelle yang lebih stabil sehingga dapat meningkatkan kestabilan sistem yang terbentuk (Dizaj, 2013). Metode yang digunakan untuk pembuatan nanokrim akan berperan penting terhadap stabilitas sediaan yang dihasilkan. Secara umum dibutuhkan energi pada proses pembuatan nanokrim. Berdasarkan energi yang diberikan, ada dua tipe metode pembuatan nanokrim yaitu metode emulsifikasi energi rendah dan metode emulsifikasi energi tinggi (Sole et al., 2010). Penelitian sebelumnya mengenai nanokrim KAD pernah dilakukan oleh Al-Edresi and Baie (2009) dengan menggunakan metode emulsifikasi energi rendah atau metode kondensasi menghasilkan ukuran droplet 240 nm. Penelitian tersebut menyatakan bahwa titik kritis dari metode pembuatannya yaitu jumlah volume air yang ditambahkan. Pada penelitian tersebut, Al-Edresi tetap menggunakan suhu tinggi pada proses pembuatannya untuk mendispersikan KAD sehingga droplet yang terbentuk masih cukup besar karena kecepatan evaporasi air yang meningkat akibat suhu yang terlalu tinggi. Menurut Sole, Maestro, Gonzalez, Solans, and Gutierrez (2006) untuk mendapatkan ukuran droplet yang kecil dibutuhkan jumlah energi mekanik yang besar. Penelitian Abdulkarim et al. (2010) menunjukkan bahwa sediaan nanokrim piroksikam dengan ukuran droplet yang kecil yaitu 130-140 nm dapat dihasilkan dengan menggunakan metode emulsifikasi energi tinggi dengan propeller. Propeller merupakan agitator yang memberikan energi tinggi dalam bentuk pengadukan kecepatan tinggi. Propeller juga dilengkapi dengan blades beserta motor pemutar yang efektif untuk mencampur likuid dan memecah droplet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
sehingga dapat menghasilkan ukuran droplet yang kecil (Schmidt and Roessling, 2006). Alat lain yang menghasilkan pengadukan kecepatan tinggi selain propeller yaitu mixer. Mekanisme pemecahan droplet oleh mixer terjadi karena adanya tumbukan antar droplet sehingga droplet akan pecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Metode dari Abdulkarim et al. (2010) juga lebih sederhana apabila dibandingkan dengan metode Al-Edresi and Baie (2009). Oleh sebab itu, dilakukan penelitian mengenai pembuatan nanokrim KAD dengan metode yang diacu dari Abdulkarim et al. (2010) untuk mengetahui apakah metode yang diacu dapat memformulasikan sediaan nanokrim KAD yang stabil dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer.
1. Perumusan masalah Apakah dapat dihasilkan sediaan nanokrim KAD yang memiliki stabilitas fisik yang baik dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer?
2. Keaslian penelitian Penelitian terkait KAD dan formulasi nanokrim yang pernah dilakukan antara lain: a. Penelitian Al-Edresi and Baie (2009) yang berjudul “Formulation and Stability of Whitening VCO In Water Nano-cream”.
Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui stabilitas dari sediaan nanokrim yang dihasilkan dengan menggunakan fase minyak VCO.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
b. Penelitian Al-Edresi and Baie (2010) yang berjudul “In-vitro and Invivo Evaluation of Photo-Protective Kojic Dipalmitate Loaded Into Nano-creams”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas KAD dengan uji
kemampuaan penetrasi
dari senyawa KAD
menggunakan sel Franz. c. Penelitian Abdulkarim et al. (2010) yang berjudul “Formulation and Characterization of Palm Oil Esters Based Nano-cream for Topical Delivery of Piroxicam”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik palm oil esters pada pembuatan nanokrim piroksikam dengan menggunakan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 20. d. Penelitian
Goncalez
et
al.
(2015)
yang
berjudul
“Structural
Characterization and In Vitro Antioxidant Activity of Kojic Dipalmitate Loaded W/O/W Multiple Emulsions Intended for Skin Disorders”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakteristik ukuran droplet dan zeta potensial yang terbentuk dari sediaan multiple emulsi sistem W/O/W sehingga dapat dianalisis bioadhesi in vitronya. e. Penelitian Mahdi et al. (2011) yang judul “Formulation and In Vitro Release Evaluation of Newly Synthesized Palm Kernel Oil Esters-Based Nanoemulsion Delivery System for 30% Ethanolic Dried Extract Derived from Local Phyllanthus urinaria for Skin Antiaging”. Penelitian ini mengenai penggunaan surfaktan Tween 80 dan Span 80 dengan perbandingan 9:1 pada formulasi nanoemulsi ekstrak Phyllanthus urinaria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Sejauh penelusuran pustaka dari beberapa sumber yang dilakukan, penelitian mengenai pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian a. Manfaat
teoritis.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai formulasi dan metode pembuatan sediaan nanokrim KAD dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80. b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sediaan nanokrim KAD yang memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat
B. Tujuan Penelitian Sediaan nanokrim KAD yang memiliki stabilitas fisik yang baik dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer dapat dihasilkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kojic Acid Dipalmitate (KAD) Kojic acid (KA) merupakan asam organik yang diproduksi secara biologi menggunakan tipe fungi yang berbeda dengan fermentasi aerob dan substansi yang beraneka ragam (Mohamad et al., 2010). KA memiliki aktivitas antioksidan melalui mekanisme radical scavenging activity dan berfungsi sebagai agen pemutih (Niwa and Akamatsu, 1991 ; Mohamad et al., 2010). KA akan menekan hiperpigmentasi
dengan
menghambat
pembentukan
melanin
melalui
penghambatan pembentukan enzim tirosinase. Tirosinase merupakan enzim utama dalam sintesis melanin (Mohamad et al., 2010). Proses pembentukan melanin dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Proses pembentukan melanin (Junquiera, Carneiro, and Kelly, 2003).
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Melanin merupakan pigmen utama yang menentukan warna kulit. Melanin disintesis pada melanosom yaitu organela khusus pada melanosit yang terletak pada lapisan basal epidermis. Melanin yang terbentuk kemudian akan ditransfer ke keratinosit sehingga akan terjadi pigmentasi kulit (Hindritiani, Dhianawaty, Sujatno, Sutedja, and Setiawan, 2013).
Gambar 2. Struktur epidermis kulit (Park and Yaar, 2012).
Efek penghambatan dan kondisi penyimpanan dari KA tidak memadai karena mudah mengalami ketidakstabilan yang dapat dipercepat dengan adanya panas dan cahaya. Oleh sebab itu, dalam formulasinya di sediaan kosmetik digunakan senyawa derivat dari KA. Kojic acid dipalmitate (KAD) merupakan salah satu bentuk derivat dari senyawa KA yang mempunyai stabilitas dan efektivitas penghambatan enzim tirosinase lebih baik dibanding KA (Mohamad et al., 2010). KAD (gambar 3) adalah serbuk berwarna kuning, dengan titik lebur 92 – 95 ºC, bersifat lipofilik dan mempunyai stabilitas yang lebih baik bila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dibandingkan dengan KA. KAD memiliki sifat yang lipofil, stabil terhadap cahaya, panas, dan pH. Batas penggunaan KAD pada sediaan perawatan kulit yaitu 0,5-3% (Spec-Chem, 2013). KAD mempunyai aktivitas yang sama seperti KA yaitu memiliki aktivitas antioksidan dengan
melalui mekanisme radical
scavenging activity dan mengkhelat besi serta digunakan juga sebagai agen pemutih (Al-Edresi and Baie, 2010).
Gambar 3. Struktur kimia kojic acid dipalmitate (Balaguer, Salvador, and Chisvert, 2008).
B. Nanokrim Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut dalam bahan dasar yang sesuai (Depkes RI, 1995). Nanoemulsi adalah salah satu bentuk dari emulsi yang stabil secara kinetika, mengandung dispersi yang sangat halus dengan ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm (Porras et al., 2004). Oleh karena itu, nanokrim dapat didefinisikan nanokrim sebagai sediaan semisolid berupa emulsi yang stabil secara kinetika dan mempunyai ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm. Sistem penghantaran nanokrim terdiri dari dua jenis yaitu nanokrim minyak dalam air (M/A) dengan sistem fase minyak sebagai fase internal dan fase air sebagai fase eksternal serta nanokrim air dalam minyak (A/M) dengan sistem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
fase minyak sebagai fase eksternal dan fase air sebagai fase internal (Al-Edresi and Baie, 2010). Tipe nanokrim dapat diuji dengan tiga cara yaitu uji pengenceran, uji kelarutan warna dan uji konduktivitas. Uji pengenceran didasarkan pada prinsip bahwa suatu emulsi akan bercampur dengan fase luarnya. Misalnya suatu emulsi M/A akan mudah diencerkan dengan penambahan air dan tipe emulsi A/M akan mudah diencerkan dengan penambahan minyak. Uji kelarutan warna dilakukan dengan menggunakan zat warna larut air seperti metilen biru atau biru brillian CFC yang diteteskan pada permukaan emulsi. Jika zat warna terlarut dan berdifusi homogen pada fase eksternal yang berupa air, maka tipe emulsi adalah M/A. Uji Konduktivitas didasarkan pada prinsip bahwa air mampu untuk menghantarkan listrik dan minyak tidak dapat menghantarkan listrik. Jika suatu elektroda diletakkan pada suatu sistem emulsi dan terlihat adanya konduktivitas elektrik maka tipe emulsi tersebut adalah M/A namun apabila tidak ada kondiktivitas elektrik yang terjadi maka tipe emulsi tersebut adalah A/M (Martin, 2008).
C. Metode Pembuatan Nanokrim Berdasarkan besarnya energi yang diberikan pada sistem, terdapat dua metode pembuatan nanokrim, yaitu: 1.
Metode emulsikasi energi tinggi Emulsifikasi energi tinggi membutuhkan energi mekanik dari luar misalnya dengan instrumen seperti stirrer, homogenizers, microfluidizers, atau ultrasound generator (Villers, Aramwit, and Kwon, 2009). Energi tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
yang diberikan dapat dalam bentuk pengadukan kecepatan tinggi, homogenizer bertekanan tinggi, dan ultrasonikator. Mixer, agitator, dan mill termasuk dalam pengadukan kecepatan tinggi. Homogenizers, jet dispersers, dan microfluidizers termasuk dalam homogenizer bertekanan tinggi. Sonikator termasuk dalam ultrasonikator (Gupta, Pandit, Kumar, Swaroop, and Gupta, 2010). a. Pengadukan kecepatan tinggi Mixer, agitator, dan colloid mills merupakan alat yang mempunyai sistem rotor-stator dengan pengadukan kecepatan tinggi. Pengadukan kecepatan tinggi yang dihasilkan rotor akan mengakibatkan emulsi terlempar ke sekeliling rotor sehingga terjadi dispersi yang intens pada ruang antara rotor dan dinding dalam stator (Koroleva and Yurtove, 2012). b. Homogenizer bertekanan tinggi Umumnya homogenizer bertekanan tinggi bekeja pada tekanan antara 50 sampai 100 Mpa dan cocok untuk sistem emulsi yang memiliki viskositas rendah hingga sedang (Koroleva and Yurtove, 2012). Homogenizer akan memperkecil ukuran droplet dengan adanya shear stress pada cairan (Gupta et al., 2010). c. Ultrasonik Pembentukan nanoemulsi dengan ultrasonikasi merupakan cara yang efisien untuk memperkecil ukuran droplet namun kelemahannya yaitu hanya dapat digunakan untuk pembuatan dalam skala kecil. Energi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
yang diperoleh dari ultrasonifikasi berasal dari sonotrodes (sonicator probes). Sonotrodes akan kontak dengan cairan dan memberikan getaran sehingga terbentuk rongga yang mengakibatkan getaran selanjutnya akan meradiasi langsung pada cairan sehingga droplet dispersi menjadi pecah. Efisiensi pembuatan dengan ultrasonik sangat tergantung pada waktu ultrasonifikasi di amplitudo yang berbeda dan untuk monomer yang bersifat hidrofob membutuhkan waktu ultrasonifikasi yang lebih lama (Gupta et al., 2010).
2.
Metode emulsifikasi energi rendah Metode emulsifikasi energi rendah terbentuk secara spontan (spontaneous emulsification) saat air ditambahkan pada campuran minyak dan surfaktan (Villers et al., 2009). Terjadinya spontaneous emulsification tergantung dari perbandingan fase minyak dan surfaktan, konsentrasi surfaktan, konsentrasi surfaktan dan ko-solven, serta suhu. Metode emulsifikasi spontan ini membutuhkan surfaktan dengan nilai HLB lebih dari 12, sering digunakan karena mudah dibuat dalam skala laboratorium, tidak membutuhkan peralatan yang rumit atau temperatur yang tinggi, serta secara umum dapat menghasilkan ukuran droplet yang kecil (Kelmann, Kuminek, Teixeira, and Koester, 2007). Contoh dari metode emulsifikasi energi rendah yaitu PIT (Phase Inversion Temperature) dan EIP (Emulsion Inversion Phase). Pada metode PIT, perubahan tipe surfaktan polyoxyethylene dipengaruhi oleh temperatur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Surfaktan akan menjadi lipofilik dengan penambahan suhu karena dehidrasi pada rantai polimer dan akan bersifat hidrofil pada suhu rendah karena adanya hidrasi pada rantai polimer sedangkan pada metode EIP, perubahan fase A/M menuju ke M/A dipengaruhi oleh banyaknya air. Semakin banyak air yang ditambahkan maka ukuran droplet yang terbentuk akan semakin kecil karena droplet air akan bergabung dengan droplet air lainnya untuk membentuk fase eksternal (Al-Edresi and Baie, 2009 ; Koroleva and Yurtove, 2012).
D. Komponen Nanokrim Sediaan nanokrim umumnya memiliki beberapa komponen yang digunakan seperti fase minyak, fase air, dan surfaktan. Pemilihan komponen dalam nanokrim tidak boleh mengiritasi dan bersifat sensitif terhadap kulit (Gupta et al., 2010). Minyak merupakan komponen penting dalam formulasi nanokrim karena dapat melarutkan bahan aktif yang bersifat lipofil (Gupta et al., 2010). Kriteria utama pemilihan minyak yaitu minyak yang digunakan harus memiliki kemampuan yang tinggi untuk melarutkan obat yang akan diformulasi (Pathan, Zikriya, and Quazi, 2012). Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar dan gugus nonpolar. Apabila surfaktan dimasukkan dalam sistem yang terdiri dari air dan minyak, maka gugus polar akan mengarah ke fase air sedangkan gugus nonpolar akan mengarah ke fase minyak (Martin, Swarbrick, and Cammarata, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Surfaktan yang dipilih harus dapat menurunkan tegangan antarmuka untuk membantu proses penyatuan fase minyak dan fase air, menghasilkan film fleksibel yang dapat ditembus oleh kedua fase sehingga dapat bercampur, dan memiliki sifat hidrofil-lipofil untuk memberikan lingkungan yang tepat pada daerah antarmuka agar dapat terlihat tipe sistem yang diinginkan yaitu M/A, A/M, atau bicontinuous (Swarbrick, 2007). Surfaktan digolongkan menjadi surfaktan tipe ionik, non-ionik, dan amfoterik (Sinko, 2011). Surfaktan non ionik umumnya lebih sering digunakan karena memiliki toksisitas yang rendah dibanding dengan surfaktan ionik. Nilai HLB yang sesuai sulit dicapai pada penggunaan surfaktan secara tunggal. Oleh sebab itu, digunakan kombinasi dua surfaktan non ionik untuk mendapatkan nilai HLB yang sesuai (Gupta et al., 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Dizaj (2013) menunjukkan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 banyak digunakan untuk sediaan topikal karena sifatnya yang aman, non-toksik, kompatibel terhadap media asam dan basa, tahan terhadap hidrolisis dan degradasi mikroorganisme, serta memiliki critical micelle concentration (CMC) rendah yang dapat menghasilkan micelle yang lebih stabil sehingga dapat meningkatkan kestabilan sistem yang terbentuk.
E. Rheologi Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat oleh pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability) (Allen, Popovich, and Ansel, 2011). Terdapat dua jenis sifat aliran bahan, yaitu: 1.
Newtonian Aliran newtonian mempunyai karakteristik viskositas yang konstan dengan peningkatan shear rate (Allen et al., 2011).
Gambar 4. Kurva tipe sifat alir newtonian (Allen et al., 2011).
2.
Non-newtonian Aliran non-newtonian mempunyai karakteristik viskositas yang selalu berubah dengan penambahan shear rate. Dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, dan salep termasuk dalam tipe aliran non-newtonian (Sinko and Singh, 2011). Aliran nonnewtonian dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: a. Aliran plastik Cairan yang mempunyai aliran plastik tidak akan mengalir sebelum suatu gaya tertentu dilampauinya. Gaya tersebut adalah yield value atau f.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Adanya yield value diakibatkan adanya interaksi van der Waals antar droplet yang berdekatan. Pada tekanan di bawah yield value, cairan tersebut bertindak sebagai bahan elastik sedangkan di atas yield value, aliran mengikuti hukum newton (Allen et al., 2011).
Gambar 5. Kurva sifat alir plastik (Allen et al., 2011).
b. Aliran pseudoplastik Viskositas cairan pseudoplastik akan berkurang dengan naiknya shear rate dan tidak ada yield value. Viskositas yang menurun terjadi karena adanya peningkatan shear rate yang menyebabkan rantai polimer tersusun menjadi rantai panjang yang lurus sehingga akan terjadi penurunan resistensi sistem (Sinko and Singh, 2011).
Gambar 6. Kurva sifat alir pseudoplastik (Yulianti, Lestari, Aksarina, Simorangkir, Kusuma, and Banaimun, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
c. Aliran dilatan Viskositas cairan akan naik dengan naiknya shear rate karena volume interpartikel (void) akan naik bila ia bergeser.
Gambar 7. Pembesaran volume interpartikel (void) (Aulton, 2002).
Partikel dalam larutan memiliki volume interpartikel (void) yang kecil pada saat zero shear karena jumlah pembawa cukup untuk mengisi void tersebut. Tetapi adanya shear rate akan menyebabkan terjadinya pergerakan partikel yang cepat memperbesar void. Akibatnya, pembawa dengan jumlah yang tetap tidak cukup untuk mengisi void antar partikel yang melebar. Maka dari itu, viskositas sistem akan meningkat (Aulton, 2002).
Gambar 8. Kurva sifat alir dilatan (Allen et al., 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
F. Evaluasi Sediaan Nanokrim 1. Uji organoleptis Pengujian organoleptis didasarkan pada proses pengindraan. Pengujian ini bertujuan untuk mengamati adanya perubahan atau pemisahan fase, timbulnya bau, perubahan warna, dan perubahan konsistensi krim (Lawrence and Rees, 2000). 2. Uji homogenitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi partikel fase dispers dalam sediaan nanokrim (Voight, 1994). 3. Uji pH Sediaan farmasetik untuk tujuan penggunaan topikal sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5 – 7,0 (Yadav et al., 2014). pH yang terlalu basa akan menyebabkan kulit menjadi bersisik, sedangkan pH yang terlalu asam akan menimbulkan iritasi kulit (Ali and Yosipovitch, 2013). 4. Uji tipe krim Uji ini dilakukan untuk mengetahui tipe nanokrim yang terbentuk. Tipe nanokrim dapat berupa tipe minyak dalam air (M/A), air dalam minyak (A/M), dan bikontinu (Firoz, Afzal, and Imran, 2012). 5. Uji ukuran droplet Pengujian ukuran droplet dilakukan dengan particle size analyzer (PSA) tipe dynamic light scattering (DLS). Prinsip PSA adalah sampel disinari dengan sinar laser dan fluktuasi cahaya yang tersebar dideteksi pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
hamburan sudut 𝜃 yang dikenal oleh detektor foton secara cepat (Volker, 2009). 6. Uji viskositas dan rheologi Viskositas merupakan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Viskositas dipengaruhi zat pengental, surfaktan, jumlah fase terdispersi, dan ukuran partikel (Martin et al., 2008). Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability) (Allen et al., 2011). 7. Uji daya sebar Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan daya sebar krim pada kulit. Caranya yaitu volume tertentu diletakkan pada bagian tengah lempeng gelas, kemudian ditutup dengan lempeng gelas lainnya. Pada bagian lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani oleh anak timbang. Diameter penyebaran yang dihasilkan dengan penambahan pembebanan menggambarkan daya sebar sediaan (Parchuri, Kumar, Goli, and Karki, 2013). 8. Uji daya lekat Uji ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan oleh krim untuk melekat pada kulit. Hal ini juga berhubungan dengan lama durasi kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
obat. Semakin lama waktu yang dibutuhan, maka semakin lama durasi kerja obat (Voight, 1994).
G. Uji Stabilitas Fisik Stabilitas merupakan kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk. Sediaan yang stabil adalah suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, di mana memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan yang dimiliki ketika dibuat (ACCSQ-PPWG, 2005). Ketidakstabilan fisik sediaan ditandai dengan adanya warna yang memudar atau munculnya warna, timbul bau, perubahan atau pemisahan fase, pecahnya sistem, pengendapan suspensi atau caking, perubahan konsistensi, pertumbuhan kristal, terbentuknya gas, dan perubahan fisik lainnya (Martin et al., 2008). Uji
stabilitas
dipercepat
(accelerated
testing)
dirancang
untuk
meningkatkan laju degradasi kimia dan perubahan fisik sediaan dengan menggunakan kondisi penyimpanan berlebih dengan tujuan pemantauan reaksi degradasi dan memprediksi masa simpan dibawah kondisi penyimpanan normal. Desain uji stabilitas dipercepat meliputi suhu tinggi atau rendah, kelembaban tinggi atau rendah, dan cahaya yang kuat atau lemah (Gadhave, 2002).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Uji stabilitas dipercepat untuk sediaan krim dapat dilakukan dengan menyimpan sediaan pada suhu 40°C dan RH 75% selama satu bulan. Efek dari suhu, kelembapan dan waktu terhadap karakteristik fisik krim akan diamati sebagai bentuk stabilitas dari formulasi. Dengan melakukan uji stabilitas dipercepat, kondisi kestabilan sediaan farmasetika atau kosmetik dapat diperoleh dalam waktu singkat. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dalam waktu singkat dengan menyimpan sediaan pada kondisi yang dirancang untuk mempercepat terjadinya perubahan. Jika hasil pengujian pada accelerated testing diperoleh hasil yang stabil, maka sediaan yang dibuat dapat dinyatakan stabil selama dua tahun pada masa simpannya (Kumar, Sasikanth, Sabareesh, and Dorarabu, 2011).
H. Pemerian Bahan 1.
Tween 80 Polyoxyethylene 80 sorbitan monolaurate atau biasa disebut Tween 80 (gambar 9) mempunyai rumus molekul C64H124O26 dan berat molekul 1310 gram/mol. Tween 80 larut dalam air, etanol, serta tidak larut dalam minyak mineral dan minyak sayur (Rowe, Shesky, and Quinn, 2009). Tween 80 merupakan surfaktan non-ionik yang pemeriannya berupa cairan berwarna kuning dan memiliki nilai HLB 15. Tween 80 stabil pada keberadaan elektrolit, asam lemah, dan basa. Tween 80 sering digunakan dalam kosmetik, produk makanan, formulasi oral, parenteral dan topikal serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
merupakan eksipien yang tidak toksik dan tidak mengiritasi (American Pharmaceutical Association, 1994). Konsentrasi Tween 80 sebagai kombinasi surfaktan dalam suatu sediaan berkisar antara 1-10% (Rowe et al., 2009).
Gambar 9. Struktur kimia Tween 80 (Rowe et al., 2009).
2.
Span 80 Sifik fisik Span 80 (gambar 10) yaitu cairan berwarna kuning, mempunyai HLB 4,3, densitas 1,01, viskositas 970-1080 mPa.s pada suhu 25ºC, titik lebur 43-48ºC dan larut dalam minyak serta pelarut organik. Konsentrasi Span 80 sebagai kombinasi surfaktan dalam suatu sediaan berkisar antara 1-10% (Rowe et al., 2009).
Gambar 10. Struktur kimia Span 80 (Rowe et al., 2009).
3.
Virgin coconut oil (VCO) VCO merupakan minyak yang dihasilkan dari buah kelapa segar. VCO dihasilkan tanpa melalui penambahan bahan kimia atau proses pemanasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
tinggi (Timoti and Hana, 2005). Virgin coconut oil (VCO) diperoleh melalui wet process santan kelapa yaitu dimulai dari proses creaming, flokulasi, dan kemudian coalescence. Proses yang dilakukan tidak menggunakan pelarut organik sehingga hemat biaya, hemat energi, dan sederhana (Marina, Man, and Amin, 2009). VCO mengandung banyak asam lemak rantai menengah (medium chain fatty acid). Kandungan asam lemak rantai menengah yang paling banyak terkandung dalam VCO yaitu asam laurat (Timoti and Hana, 2005). Kandungan asam lemak dalam VCO tertera pada tabel I. Tabel I. Kandungan asam lemak dalam VCO Nama Asam lemak Konsentrasi (%) Asam kaproat
C6
0,52-0,69
Asam kaprilat
C8
7,19-8,81
Asam kaprat
C10
5,65-6,59
Asam laurat
C12
46,64-48,03
Asam miristat
C14
16,23-18,90
Asam palmitat
C16
7,41-9,55
Asam stearat
C18
2,81-3,57
Asam oleat
C18:1
5,72-6,70
Asam linoleat
C18:2
0,90-1,72
(Marina, Man, Nazimah, and Amin, 2009) 4.
Akuades Akuades digunakan sebagai pelarut dan pembawa pada formulasi farmasetika. Untuk aplikasi farmasi, air dimurnikan dengan cara destilasi, pertukaran ion, reverse osmosis (RO), atau beberapa proses lain yang sesuai untuk menghasilkan akuades. Karakteristik akuades adalah cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (Rowe et al., 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
I. Landasan Teori Kojic acid dipalmitate (KAD) merupakan senyawa ester dari kojic acid (KA) yang mempunyai stabilitas yang lebih baik dibanding KA (Mohamad et al., 2010). KAD memiliki sifat lipofil, stabil terhadap pH, suhu, dan cahaya. Sifat lipofilik dari KAD ini menjadikan KAD cocok untuk diformulasikan dalam bentuk nanokrim M/A (Goncalez et al., 2015). Nanokrim adalah sediaan semisolid berupa emulsi yang stabil secara kinetika dan mempunyai ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm. Komponen penting pada pembuatan nanokrim yaitu surfaktan (Maestro et al., 2008). Surfaktan merupakan kopolimer amfifilik yang akan secara efektif membentuk nanokrim yang stabil karena surfaktan membantu penggabungan fase air dan fase minyak dan memperkecil ukuran droplet yang terbentuk dengan shear yang sesuai (Martin et al., 2008). HLB yang sesuai dapat diperoleh dengan menggunakan kombinasi antar surfaktan. Pada penelitian ini, surfaktan yang digunakan yaitu Tween 80 dan Span 80. Penelitian yang dilakukan oleh Dizaj (2013) menunjukkan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 banyak digunakan untuk sediaan topikal karena sifatnya yang aman, non-toksik, kompatibel terhadap media asam dan basa, tahan terhadap hidrolisis dan degradasi mikroorganisme, serta memiliki critical micelle concentration (CMC) rendah yang dapat menghasilkan micelle yang lebih stabil sehingga dapat meningkatkan kestabilan sistem yang terbentuk. Penelitian Abdulkarim et al. (2010) menggunakan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 20 dalam pembuatan nanokrim piroksikam. Konsentrasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
digunakan yaitu 38% dengan perbandingan Tween 80 dan Span 20 sebesar 8 : 2. Pada penelitian tersebut, ukuran droplet yang dihasilkan dalam rentang 130-140 nm. Selain komponen formula, metode pembuatan nanokrim harus sesuai karena metode pembuatan berperan dalam proses pembentukan ukuran droplet dalam rentang nanometer. Metode yang digunakan untuk pembuatan nanokrim KAD yaitu emulsifikasi energi tinggi menggunakan mixer. Energi tinggi yang dihasilkan mixer diperoleh dari pengadukan kecepatan yang tinggi. Pengadukan kecepatan tinggi yang dihasilkan rotor mixer akan mengakibatkan emulsi terlempar ke sekeliling rotor sehingga terjadi dispersi yang intens pada ruang antara rotor dan dinding dalam stator yang menyebabkan droplet yang terbentuk berukuran kecil.
J. Hipotesis Penelitian Sediaan nanokrim KAD yang memiliki stabilitas fisik yang baik dapat dihasilkan dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate (KAD) dengan
kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 menggunakan mixer
termasuk jenis penelitian pra-eksperimental.
B. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian a. Variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode pembuatan nanokrim KAD. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah sifat fisik dan stabilitas fisik dari sediaan nanokrim KAD yang dihasilkan. c. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah lama pengadukan, kecepatan pengadukan, suhu dan kelembapan penyimpanan sediaan. d. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah suhu dan kelembapan saat pembuatan dan pengujian sediaan.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2. Definisi operasional a. Kojic acid dipalmitate. KAD merupakan senyawa ester dari kojic acid yang mempunyai stabilitas lebih baik terhadap pH, cahaya, dan panas. b. Nanokrim. Nanokrim merupakan salah satu bentuk emulsi berbentuk yang stabil secara kinetika, mengandung dispersi yang sangat halus dengan ukuran droplet berkisar antara 20-500 nm. Nanokrim yang dibuat pada penelitian ini adalah nanokrim minyak dalam air. c. Surfaktan. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat menyatukan fase minyak dan air. Surfaktan yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi Tween 80 dan Span 80 dengan perbandingan 8 : 2. d. Mixer. Mixer adalah alat yang dapat mencampurkan liquid-liquid atau liquid-solid dengan pengadukan kecepatan tinggi. Mixer yang digunakan yaitu mixer miyako SM-625 dengan kecepatan level 1. e. Sifat fisik. Sifat fisik merupakan parameter yang digunakan untuk melihat karakteristik
fisik
sediaan
nanokrim
yang
terbentuk,
mencakup
organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. pH sediaan nanokrim yang baik yaitu mendekati pH kulit 4,5 – 7. Viskositas nanokrim yang diharapkan yaitu dalam rentang 7,5 – 45 Pa.s. f. Stabilitas fisik. Stabilitas fisik adalah parameter yang digunakan untuk melihat tingkat kestabilan nanokrim yang telah terbentuk, dinilai dari hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
evaluasi sifat fisik nanokrim setelah melalui accelerated testing pada suhu 40 ± 2 °C dan RH 75 ± 5 % selama satu bulan.
C. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah KAD (Kualitas Farmasetik, PT. Cortico Mulia Sejahtera), Tween 80 (Kualitas Farmasetik, Bratachem), Span 80 (Kualitas Farmasetik, Laboratorium Farmasi dan Teknologi UGM), VCO (Kualitas teknis, Tekun Jaya), dan akuades.
D. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (Pyrex), neraca analitik (OHAUS), mixer (Miyako SM-625), anak timbang, kaca ekstensometer, gelas objek, stopwatch, particle size analyzer tipe dinamic light scattering (Horiba SZ-100), pH meter (SI Analytics), climatic chamber (Memmert), dan viskometer Merlin VR.
E. Tata Cara Penelitian 1.
Formula sediaan nanokrim KAD Formula acuan yang digunakan untuk membuat nanokrim tercantum dalam tabel II. Tabel II. Formula acuan nanokrim Bahan Fungsi Formula (% b/b) Palm Oil Esters (POEs) Fase minyak 25 Tween 80 Surfaktan 30,4 Span 20 Surfaktan 7,6 Akuades Fase air 37
(Abdulkarim et al., 2010)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Berdasarkan formula diatas, dilakukan modifikasi pada konsentrasi minyak dan air, serta penambahan KAD sebagai zat aktif sediaan nanokrim. Tabel III. Formula nanokrim KAD Bahan KAD VCO Tween 80 Span 80 Akuades
2.
Fungsi Zat aktif Fase minyak Surfaktan Surfaktan Fase air
Formula % (b/b) 1 10 30,4 7,6 52
Pembuatan sediaan nanokrim KAD Metode
pembuatan
nanokrim
KAD
mengacu
pada
penelitian
Abdulkarim et al. (2010) mengenai formulasi dan karakteristik palm oil ester pada pembuatan nanokrim piroksikam. Pada penelitian tersebut, pembuatan piroksikam dilakukan dengan cara mencampurkan fase minyak dan surfaktan selama 15 menit pada kecepatan 750 rpm menggunakan mixer yang mempunyai tiga mata pisau. Piroksikam ditambahkan dan dilanjutkan pengadukan selama 30 menit. Air ditambahkan dan diaduk selama 30 menit. Perbedaan dengan pembuatan nanokrim KAD yaitu pada alat yang digunakan. Mixer yang digunakan pada pembuatan nanokrim KAD adalah mixer tanpa menggunakan mata pisau. Pembuatan dilakukan dengan cara VCO, Tween 80, dan Span 80 di aduk dengan menggunakan mixer selama 15 menit. KAD ditambahkan ke dalam campuran tersebut dan dilanjutkan pengadukan selama 30 menit. Akuades ditambahkan dan diaduk kembali selama 30 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
30
Evaluasi sediaan nanokrim KAD a. Evaluasi sifat fisik 1) Uji organoleptis Pengamatan visual dilakukan terhadap warna, bau, konsistensi dan ada tidaknya pemisahan fase pada sediaan nanokrim KAD. 2) Uji homogenitas Sediaan diletakkan pada gelas objek, tutup dengan cover glass, dan diamati pendispersian partikelnya apakah terdispersi homogen atau tidak. 3) Pengukuran pH Nilai pH diukur menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4 dan 7. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam sediaan nanokrim kemudian nilai pH sediaan akan terbaca pada monitor alat. 4) Uji tipe krim Sampel nanokrim didispersikan dalam akuades (1:100) dan dalam VCO (1:100) dengan tujuan untuk mengetahui tipe sediaan nanokrim yang dihasilkan. Jika nanokrim terdispersi sempurna dalam akuades, maka tipe nanokrim adalah minyak dalam air, sedangkan jika nanokrim terdispersi sempurna dalam fase minyak, maka tipe nanokrim adalah air dalam minyak (Firoz et al., 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
5) Pengukuran ukuran droplet Distribusi ukuran droplet diukur menggunakan particle size analyzer (PSA) tipe dynamic light scattering. Sampel dimasukkan ke dalam kuvet kaca yang dimasukkan ke dalam particle size analyzer. Kemudian cahaya ditembakkan pada sudut 90°. Jumlah partikel pada ukuran tertentu akan terbaca pada monitor komputer yang terhubung dengan alat menggunakan software Horiba SZ-100. 6) Pengukuran viskositas dan rheologi Pengukuran
viskositas
dan
rheologi
menggunakan
alat
viskometer Merlin VR. Sampel nanokrim diletakkan di atas plate kemudian plate viskometer diturunkan, dan diukur rheologi sediaan pada range kecepatan 1 - 50 rpm dengan 10 titik yang berbeda untuk mendapat bentuk kurva rheologinya. Nilai viskositas diambil pada satu titik di antara rentang kecepatan 1 - 50 rpm di mana nilai viskositas dan bentuk rheologi sediaan akan langsung terbaca pada layar komputer menggunakan software MICRA. 7) Pengukuran daya sebar Sampel nanokrim ditimbang sebanyak satu gram, lalu diletakkan di atas kaca ekstensometer bagian tengah. Tutup kaca ekstensometer ditimbang dan ditambahkan beban hingga 125 gram. Penutup kaca dan beban diletakkan di atas massa sediaan selama satu menit. Diameter sediaan yang menyebar diukur dengan mengambil rata-rata diameter dari empat sisi (Parchuri et al., 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
8) Pengukuran daya lekat Sampel nanokrim ditimbang sebanyak 0,03 gram, diratakan pada gelas objek dan ditutup dengan gelas objek lainnya. Beban seberat satu kg ditambahkan dan didiamkan selama satu menit. Setelah satu menit, beban diturunkan. Gelas objek ditempatkan pada alat uji dan ditarik dengan beban 80 gram. Waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan kedua gelas objek dicatat. b. Evaluasi stabilitas fisik Metode evaluasi stabilitas fisik nanokrim yang digunakan adalah accelerated testing. Sediaan nanokrim disimpan pada climatic chamber dengan suhu 40 ± 2 ºC dengan RH 75 ± 5 % selama satu bulan. Setelah waktu uji, perubahan warna, bau, konsistensi dan terjadinya pemisahan fase nanokrim diamati. Apabila sampel tetap stabil maka dilakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, tipe krim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat.
F. Analisis Data Aplikasi program R-3.2.2 digunakan untuk melakukan uji statistika dengan membandingkan data sifat fisik dan stabilitas fisik. Pada tingkat kepercayaan 95% maka dilihat apakah nilai p-value menunjukkan distrubusi data normal atau tidak normal. Data yang terdistribusi normal diolah dengan uji T sedangkan untuk data yang tidak normal diolah dengan Wilcoxon untuk mendapatkan p-value. Jika nilai p-value kurang dari 0,05 dapat disimpulkan terdapat perbedaan setelah sampel mengalami accelerated testing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PEMBAHASAN HASIL
A. Formulasi Nanokrim KAD Pada penelitian ini, dibuat formulasi nanokrim kojic acid dipalmitate (KAD) dengan fase minyak virgin coconut oil (VCO) dan kombinasi surfaktan antara Tween 80 dan Span 80. Metode pembuatan yang digunakan adalah metode emulsifikasi energi tinggi dengan pengadukan kecepatan tinggi mengunakan mixer. Metode ini diacu dari metode hasil penelitian Abdulkarim et al. (2010) dengan menggunakan alat berupa propeller dengan prinsip yang sama yaitu pengadukan kecepatan tinggi.
B. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Nanokrim KAD Sediaan nanokrim KAD yang baik yaitu memiliki kriteria ukuran droplet kurang dari 500 nm, tidak mengalami pemisahan fase, memiliki pH sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5 – 7, serta mempunyai viskositas antara 7,5 – 45 Pa.s. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD tersaji dalam tabel IV. Tabel IV. Karakterisasi sediaan nanokrim KAD
Spesifikasi Bentuk Warna Bau Pemisahan fase pH Homogenitas Tipe krim Ukuran droplet Viskositas Rheologi Daya sebar Daya lekat
Hasil Krim Putih kekuningan Minyak kelapa Tidak terjadi 6,395 ± 0,298 Homogen Minyak dalam air (M/A) 80,78 ± 79, 99 nm 22,345±6,546 Pa.s Pseudoplastis 2,51 ± 0,05 cm 0,49±0,02 detik 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
34
Pemeriksaan organoleptis dan pH
Gambar 11. Nanokrim KAD
Ketiga replikasi nanokrim masing-masing dilakukan evaluasi awal terhadap organoleptisnya. Uji organoleptis meliputi warna, bau dan pemisahan fase. Nanokrim KAD yang dihasilkan berwarna putih kekuningan. Warna tersebut terbentuk dari perpaduan kojic acid dipalmitate yang berwarna putih dan Tween 80-Span 80 yang berwarna kuning. Bau khas kojic acid dipalmitate tidak tercium karena tertutup oleh bau dari virgin coconut oil dalam sediaan. Ketiga replikasi formula tidak mengalami pemisahan fase. Secara umum, pH ketiga formula cenderung bersifat netral yaitu dengan pH rata-rata 6,395 ± 0,298 yang menunjukkan bahwa pH sediaan sesuai dengan persyaratan pH untuk sediaan kulit yaitu 4,5-7. Hal ini akan menurunkan resiko terjadinya iritasi saat pengaplikasian sediaan pada kulit.
2. Pemeriksaan homogenitas Sediaan dikatakan homogen apabila susunan partikelnya terdistribusi merata. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, hasil menunjukkan bahwa dari ketiga replikasi sediaan nanokrim yang dibuat memiliki homogenitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
yang baik dan menunjukkan pendistribusian partikel yang merata. Hasil pengamatan homogenitas ditunjukkan pada gambar 12.
Gambar 12. Hasil uji homogenitas nanokrim KAD
3. Pemeriksaan tipe nanokrim Tipe nanokrim diperiksa dengan mendispersikan sampel nanokrim pada fase minyak dan fase air yang digunakan. Fase di mana sampel dapat terdispersi homogen menunjukkan tipe emulsi tersebut. Berdasarkan hasil yang dilakukan, diketahui sediaan nanokrim KAD memiliki tipe minyak dalam air. Sampel dapat terdispersi dalam fase air dengan baik, sedangkan tidak terlarut (membentuk droplet) pada fase minyak (gambar 13). a
b
Gambar 13. Kelarutan sediaan nanokrim KAD (a) dalam air (b) dalam minyak
Tipe sediaan juga dapat diketahui dari nilai HLB sistem yang digunakan. Apabila nilai HLB campuran lebih dari 8 menunjukkan tipe minyak dalam air dan apabila kurang dari 8 menunjukkan tipe air dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
minyak. Nilai HLB campuraan sediaan nanokrim KAD yaitu 12,86 sehingga diklasifikasikan dalam tipe minyak dalam air. Perhitungan nilai HLB tertera pada lampiran 2.
4. Pemeriksaan ukuran droplet
Gambar 14. Distribusi droplet nanokrim KAD
Pemeriksaan ukuran droplet dari sediaan nanokrim KAD dengan menggunakan mixer menghasilkan ukuran sebesar 80,78 nm. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nanokrim KAD yang dibuat menggunakan mixer termasuk dalam kategori sediaan nanokrim. Namun simpangan baku yang diperoleh masih cukup besar yaitu 79,99 nm. Hal ini disebabkan karena pengecilan ukuran droplet dengan menggunakan emulsifikasi energi tinggi akan menyebabkan ukuran yang terbentuk tidak seragam dan memiliki puncak yang banyak (Affandi, Julianto, and Majeed, 2011). Untuk mendapat ukuran droplet yang seragam maka diperlukan energi yang lebih tinggi serta pembuatan nanokrim dilakukan dengan beberapa siklus di mana sistem nanokrim yang terbentuk pertama kali di hitung sebagai siklus pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
5. Pengukuran viskositas Viskositas adalah tahanan untuk mengalir. Viskositas, elastisitas, dan rheologi adalah karakteristik yang penting dalam produk sediaan semisolid. Berdasarkan hasil yang diperoleh, sediaan nanokrim KAD memiliki viskositas sebesar 22,345±6,546 Pa.s dengan rheologi yang bersifat pseudoplastis. 1400 1200
Viscosity (Pa.s)
1000 800 Viscosity (Pa.s) R1
600
Viscosity (Pa.s) R2 Viscosity (Pa.s) R3
400 200 0 0
10
20
30
40
50
60
Shear Rate (1/s)
Gambar 15. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD
Sediaan dengan sifat aliran pseudoplastis menunjukkan semakin besar gaya atau shearing stress yang diberikan mengakibatkan penurunan viskositas sediaan (Martin et al., 2008). Rheologi yang ideal untuk sediaan nanokrim yaitu pseudoplastis karena saat dioleskan pada wajah maka viskositas sediaan akan menurun yang berakibat daya sebar akan meningkat sehingga memudahkan saat pemakaian sediaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Rheogram lengkung pada gambar 15 disebabkan karena kerja (aksi) shearing terhadap molekul-molekul bahan yang berantai panjang seperti Tween 80. Dengan meningkatnya shearing stress, molekul-molekul yang secara normal tidak beraturan mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Akibatnya, tahanan dalam dari bahan tersebut akan berkurang dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada tiap shearing stress berikutnya. Selain itu, beberapa dari pelarut yang berikatan dengan molekul dapat terlepas, sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi efektif dan penurunan ukuran molekul-molekul yang terdispers (Martin et al., 2008).
6. Pemeriksaan daya sebar Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan sediaan menyebar pada permukaan kulit ketika diaplikasikan. Daya sebar berhubungan dengan viskositas sediaan. Sampel dengan viskositas kecil akan mempunyai daya sebar yang besar. Hasil uji daya sebar sediaan nanokrim yaitu 2,51 ± 0,05 cm. Untuk krim dengan daya sebar < 5 cm termasuk tipe krim semistiff.
7. Pemeriksaan daya lekat Kemampuan atau daya lekat nanokrim dilihat dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk memisahkan kedua gelas objek uji. Daya lekat ini berhubungan dengan konsistensi sampel uji. Konsistensi sampel semakin kental maka waktu yang diperlukan untuk memisahkan kedua gelas objek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
akan semakin lama. Sebaliknya, semakin encer konsistensi sampel maka waktu yang diperlukan untuk memisah akan semakin cepat (Susanti, 2012). Daya lekat sediaan nanokrim KAD yaitu 0,49±0,02 detik.
C. Stabilitas Fisik Sediaan Nanokrim KAD Pengamatan stabilitas dilakukan dengan accelerated testing yaitu penyimpanan di climatic chamber pada suhu 40±2 °C dengan RH 75±5 % selama satu bulan. Sediaan dikatakan stabil apabila tidak terdapat perubahan sifat fisik sediaan antara sebelum dan sesudah pengujian. Parameter sediaan yang stabil secara umum yaitu tidak mengalami pemisahan, tidak terbentuk endapan atau gumpalan, serta tidak mengalami perubahan warna dan bau (Faizatun, Kartiningsih, and Liliyana, 2008). Sediaan yang stabil setelah melewati accelerated testing dapat dinyatakan stabil selama dua tahun pada masa simpannya (Kumar et al., 2011). Tabel V. Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing Karakteristik Sebelum Sesudah p-value Keterangan Bentuk Krim Krim Warna Putih kekuningan Putih kekuningan Bau Minyak kelapa Minyak kelapa Pemisahan Tidak terjadi Tidak terjadi
fase pH Homogenitas Tipe krim Ukuran
Viskositas
6,395±0,298
5,948±0,0130
Homogen Tidak homogen M/A M/A 80,78±79,99 nm 305,90±308,53 nm 22,345±6,546 Pa.s 9,876±4,223 Pa.s
0,1199 0,177
Rheologi Daya sebar
Pseudoplastis 2,51±0,05 cm
Pseudoplastis 2,53±0,02 cm
0,8219
Daya lekat
0,49±0,02 s
0,40±0,07 s
0,1786
Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
1. Stabilitas organoleptis dan pH sediaan nanokrim KAD
Gambar 16. Stabilitas sediaan nanokrim KAD setelah accelerated testing
Dari hasil pengamatan fisik pada ketiga replikasi sediaan nanokrim KAD terlihat bahwa ketiga nanokrim stabil secara fisik pada penyimpanan suhu tinggi (40°±2°C). Penampilan fisik ketiga replikasi tidak menunjukkan adanya perubahan dan tidak terjadi pemisahan fase. Hal ini memperlihatkan bahwa konsentrasi kombinasi surfaktan yang digunakan cukup untuk membuat nanokrim yang stabil. pH sediaan nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing selama satu bulan secara umum mengalami perubahan namun perubahan pH yang terjadi masih dalam rentang pH kulit. Hasil pengujian secara statistika menunjukkan bahwa pH yang dihasilkan oleh sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing tidak berbeda signifikan dengan pvalue sebesar 0,1199 yang berarti pengujian accelerated testing tidak mempengaruhi stabilitas pH sediaan nanokrim KAD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
2. Stabilitas homogenitas sediaan nanokrim KAD Homogenitas merupakan parameter yang penting untuk sebuah sediaan. Distribusi partikel yang tidak merata menunjukkan sediaan tidak homogen. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa ketiga replikasi sediaan nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing tidak homogen yang ditandai dengan distribusi partikel hanya pada bagian tertentu. Persebaran partikel KAD dalam sediaan dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Hasil uji homogenitas nanokrim KAD setelah accelerated testing.
3. Stabilitas tipe emulsi sediaan nanokrim KAD Tipe nanokrim diuji kembali dengan melarutkan sampel nanokrim pada fase minyak dan fase air yang digunakan. Berdasarkan hasil uji, diketahui sediaan nanokrim KAD memiliki tipe minyak dalam air. Sampel dapat terdistribusi sempurna dalam air, namun tidak terdispersi pada VCO. Hal ini menandakan tidak terjadi perubahan tipe emulsi setelah melewati accelerated testing.
4. Stabilitas ukuran droplet sediaan nanokrim KAD Ukuran droplet merupakan parameter penting dalam sediaan nanokrim. Setelah mengalami accelerated testing, ukuran droplet yang terbentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
semakin besar. Hal ini dapat terjadi karena ketidakstabilan akibat adanya efek Oswald ripening di mana droplet kecil dengan energi bebas yang besar akan cenderung untuk saling bertabrakan dan menyatu (Abdulkarim et al, 2010). Ukuran droplet yang tidak seragam dalam sediaan akan menyebabkan kemungkinan terjadinya Ostwald ripening semakin besar didukung dengan dispersi droplet ke dalam medium dispers yang semakin mudah maka peristiwa ini lebih cepat terjadi (Tadros, 2005). Untuk mencegah terjadinya Ostwald ripening maka hal yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan viskositas pada sediaan sehingga akan menurunkan tekanan Laplace atau menyeragamkan ukuran droplet yang terbentuk dengan meningkatkan energi dan menambahkan jumlah siklus pada proses pembuatannya. Namun ukuran droplet yang terbentuk setelah mengalami accelerated testing masih masuk dalam klasifikasi ukuran droplet untuk sediaan nanokrim yaitu 20-500 nm sehingga dapat dikatakan sediaan nanokrim KAD masih stabil setelah melewati accelerated testing.
5. Stabilitas viskositas sediaan nanokrim KAD Setelah pengujian accelerated testing selama satu bulan terlihat bahwa viskositas sediaan nanokrim KAD mengalami penurunan. Pembesaran ukuran droplet akan menurunkan interaksi antar globul sehingga viskositas menurun (Fletcher, 2012). Penurunan viskositas dapat terjadi karena droplet yang bergerak bebas akan saling bertabrakan dan cenderung untuk menyatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
akibatnya tahanan di dalam sistem akan berkurang sehingga terjadi penurunan viskositas (Abdulkarim et al, 2010). Penurunan viskositas kemudian diuji secara statistika dan hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa viskositas yang dihasilkan oleh sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing tidak berbeda signifikan dengan p-value sebesar 0,177 yang berarti pengujian accelerated testing tidak mempengaruhi stabilitas viskositas sediaan nanokrim KAD. 800 700 Viscosity (Pa.s)
600 500 400
Viscosity (Pa.s) R1
300
Viscosity (Pa.s) R2
200
Viscosity (Pa.s) R3
100 0 0
20
40
60
Shear Rate (1/s)
Gambar 18. Kurva rheologi sediaan nanokrim KAD setelah melewati accelerated testing
Sifat aliran sediaan nanokrim KAD tidak mengalami perubahan yaitu masih menunjukkan sifat aliran pseudoplastis setelah mengalami accelerated testing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
6. Stabilitas daya sebar sediaan nanokrim KAD Daya sebar dipengaruhi oleh viskositas. Terjadinya penurunan viskositas akan menyebabkan daya sebar sediaan semakin meningkat. Terjadinya kenaikan daya sebar setelah accelerated kemudian diuji secara statistik dengan menggunakan T-test dan diperoleh p-value 0,8219 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara daya sebar sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing.
7. Stabilitas daya lekat sediaan nanokrim KAD Daya lekat yang menurun disebabkan karena viskositas sediaan yang menurun. Semakin kecil viskositas sediaan nanokrim KAD maka waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan kaca objek akan semakin cepat. Hasil uji normalitas data menggunakan shapiro test diketahui menghasilkan nilai p-value > 0,05 (α=5%) maka parameter normalitas terpenuhi sehingga dilanjutkan uji T-test dan dihasilkan nilai p-value sebesar 0,1786, yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan antara daya lekat nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Sediaan nanokrim KAD dapat dihasilkan dengan kombinasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 dengan perbandingan 8:2 sebesar 38% menggunakan mixer serta kombinasi surfaktan tersebut dapat menjaga stabilitas fisik nanokrim KAD setelah melewati accelerated testing pada suhu 40±2 °C, RH 75±5 % selama satu bulan.
B. Saran 1.
Dilakukan optimasi jumlah siklus untuk pembuatan nanokrim dengan emulsifikasi energi tinggi agar dihasilkan ukuran droplet yang seragam.
2.
Perlu dilakukan uji aktivitas untuk mengetahui seberapa besar daya antioksidan dari kojic acid dipalmitate yang terkandung dalam sediaan nanokrim KAD.
3.
Perlu dilakukan uji penetrasi nanokrim kojic acid dipalmitate melewati kulit.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, M. F., Abdullah, G. Z., Chitneni, M., Mahdani, E. S., Yam, M. F., Faisal, A., et al., 2010, Formulation and Characterization of Palm Oil Esters Based Nano-cream for Topical Delivery of Piroxicam, International Journal of Drug Delivery, 2, 333-339. ACCSQ-PPWG, 2005, Asean Guideline on Stability Study of Drug Products, 9th Edition, Philippines. Affandi, M. M. M., Julianto, T., and Majeed, A., 2011, Development and Stability Evaluation of Astaxanthin Nanoemulsion, Asian J Pharm Clin Res, 4 (1), 142-148. Al-Edresi, S. and Baie, S., 2009, Formulation and Stability of Whitening VCO In Water Nano-cream. Internation Journal of Pharmaceutics, 73 (2009), 174178. Al-Edresi, S. and Baie, S., 2010, In-vitro and In-vivo Evaluation of a Photoprotectective Kojic Dipalmitate Loaded Into Nano-creams, Asian Journal of Pharmaceutical Sciences, 5 (6), 251-265. Ali, S. M. and Yosipovitch, G., 2013, Skin pH: From Basic Science to Basic Skin Care, Acta Derm Venereol, 93 (1), 261. Allen, L. V., Popovich, N. G., and Ansel, H. C., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th Edition, Lippincott Williams & Wilkins, USA, pp. 383, 394. American Pharmaceutical Association, 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 2end Edition, The Pharmaceutical Press, London, pp.21142117. Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, Second Edition, Churchill Livingstone, London, pp. 49-50. Balaguer, Salvador, and Chisvert, 2008, A Rapid and Reliable Size-exclusion Chromatographic Method for Determination of Kojic Dipalmitate In Skinwhitening Products, Talanta, 75 (2008), 407-411. Depkes RI., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p.6. Dizaj, S. M., 2013, Preparation and Study of Vitamin A Palmitate Microemulsion Drug Delivery System and Investigation of Co-surfactant Effect, Journal of Nanostructure in Chemistry, 3 (59), 2-6. Faizatun, Kartiningsih, and Liliyana., 2008, Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Bunga Chamomile dengan Hidroksi Propil Metil Selulosa sebagai Pengental, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6 (1), 18-19. Fletcher, J., 2012, Making the connection-particle Size, Size distribution and Rheology, www.chemeurope.com/en/whitepapers/61207/making-theconnection-particlesize-size-distribution-and-rheology.html, di akses tanggal 1 November 2015. Firoz, A., Afzal, M., and Imran, K., 2012, Preparation and Evaluation of Antifungal Micro-Emulsion / Gel using reduce Dose of Silver, Supported by Ciprofloxacin, Indian Patent Journal, 2 (3), 75.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Gadhave, A.D., 2002, Nanoemulsions: Formation, Stabilityand Applications, IJRSAT, 2 (3), 38-43. Goncalez, M. L., Marcussi, D. G., Calixto, G. M. F., Correa, M. A., and Chorilli, M., 2015, Structural Characterization and In Vitro Antioxidant Activity of Kojic Dipalmitate Loaded W/O/W Multiple Emulsions Intended for Skin Disorders, Biomed Research International, 2015, 1-8. Gupta, P.K., Pandit, J.K., Kumar, A., Swaroop, P., and Gupta S., 2010, Pharmaceutical Nanotechnology Novel Nano-cream on High Energy Emulsification preparation , Evaluation, and Application, T. Ph. Res, 3, 117-138. Hindritiani, Dhianawaty, Sujatno, Sutedja, E., and Setiawan, 2013, Penurunan Aktivitas Tirosinase dan Jumlah Melanin oleh Fraksi Etil Asetat Buah Malaka (Phyllantus emblica) pada Mouse Melanoma B16 Cell-Line, MKB, 45 (2), 118-124. Junquiera, L. C., Carneiro, J., and Kelly, R.O., 2003, Basic Histology, 10th edition, Washington, Lange, pp. 316-319. Kelmann, R.G., Kuminek, G., Teixeira, H.F., and Koester, L.S., 2007, Carbamazepine Parenteral Nanoemulsion Prepared by Spontaneous Emulsification Prosess. International Journal of Pharmaceutics, 342, 231239. Koroleva, M. Y. and Yurtove, E. V., 2012, Nanoemulsions: The Properties, Methods of Preparation and Promising Applications, Russ. Chem. Rev., Vol. 81 (1), pp. 21-43. Kumar, K. K., Sasikanth, K., Sabareesh, M., and Dorarabu, N., 2011, Formulation and Evaluation of Diacerein Cream, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 4 (2), 1-6. Lawrence, M.J. and Rees, G.D., 2000, Microemulsion-based Media as Novel Drug Delivery Systems, Adv. Drug Delivery Rev., 45 (1), 89-121. Maestro, A., Sole, I., Gonzalez, C., Solans, C., and Gutierrez, J.M., 2008, Influence of The Phase Behavior on The Properties of Ionic Nanoemulsions Prepared by The Phase Inversion Composition Method, Journal og Colloid Interface Science, 327 (2008), 433-439. Mahdi, E. S., Noor, A. M., Sakeena, M. H., Abdullah, G. Z., Abdulkarim, M. F., Sattar, M. A. et al., 2011, Formulation and In Vitro Release Evaluation of Newly Synthesized Palm Kernel Oil Esters-Based Nanoemulsion Delivery System for 30% Ethanolic Dried Extract Derived From Local Phyllanthus urinaria for Skin Antiaging, International Journal of Nanomedicine, 6, 2499-2512. Marina, A. M., Man, Y. B. C., and Amin, I., 2009, Virgin Coconut Oil : Emerging Functional Food Oil, Trend in Food Science and Technology, 20 (2009), 481-487. Marina, A. M., Man, Y. B. C., Nazimah, S. A. H., and Amin, I., 2009, Chemical Properties of Virgin Coconut Oil, J Am Oil Chem Soc, 86 (2009), 301-307. Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 2008, Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetika, Edisi 3, Jilid 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 91, 724-725.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Mohamad, R., Mahamed, M. S., Suhaili, N., Salleh, M. M., and Ariff, A. B., 2010, Kojic acid : Applications and Development of Fermentation Process for Production, Biotecnology and Molecular Bilogy Review, 5 (2), 24-37. Niwa, Y. and Akamatsu, H., 1991, Kojic Acid Scavenges Free Radical While Potentiating Leukocyte Functions Including Free Radical Generation, Indlammation, 15, 303-315. Parchuri, D. B., Kumar, GS. S., Goli, D., and Karki, R., 2013, Formulation and Evaluation of Nanoparticulate Drug Delivery System of Acyclovir for Topical Drug Delivery, World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 2 (6), 5602-5617. Park, H.Y. and Yaar. M., 2012, Biology of melanocytes, edisis 8, New York : McGraw-Hill, pp. 781-795. Pathnan, M., Zikriya, A., and Quazi, A., 2012, Microemulsion: As Excellent Drug Delivery System, IJPRS, 1 (3), 199-210. Porras, M., Soran, C., Gonzales, C., Martinez, A., Guinart, A., Gutierrez, J.M., et al., 2004, Studies Of Formation of W/O Nano-Emulsions, Colloid Surf A, 249, 115-118. Radomska, A.S. and Wojciechowska, J., 2005, Microemulsion as Protential Ocular Drugs Delivery Systems: Phase Diagram and Physical Properties Depending on Ingredient, Acta Pol. Pharm, 62 (1), 465-471. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press, London, pp. 675-678, 766770. Schmidt, W. and Roessling, G., 2006, Novel Manufacturing Process of Hollow Polymer Microspheres, Chemical Engineering Science, 61 (15), 49734981. Sinko, P.J., 2011, Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5, diterjemahkan oleh Joshita Djajadisastra dan Amalia Hadinata, EGC, Jakarta. Sinko, P. J. and Singh, Y., 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences: Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the Pharmaceutical Sciences, 6th Edition, Lippincott Williams & Wilkins, USA, pp. 469-473. Sole, I., Maestro, A., Gonzales, C., Solans, C., and Gutierrez, J.M., 2006, Optimization of Nano-emulsion Prepartation by Low-Energy Methods in an Ionic Surfactan System, Langmuir, 22, 8326-8332. Sole, I., Pey, C.M., Maestro, A., Gonzalez, C., Porras, M., Solans, C. et al., 2010, Nano-emulsions Prepared by The Phase Inversion Composition Method : Preparation Variables and Scale Up, Journal of Colloid and Interface Science, 344 (2010), 417 – 423. Spec-Chem, 2013, Kojic Acid Dipalmitate, Spec-Chem Ind., https://www.incosmetics.com/__novadocuments/2888 diakses tanggal 19 Mei 2015. Swarbrick, J., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd Edition, Informa Healthcare USA, 1, 1561-1564. Tadros, T.F., 2005, Applied Surfactant: Principles and Aplications, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA, Weinheim, pp. 115-155.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Timoti and Hana., 2005, Aplikasi Teknologi Membran Pada Pembuatan Virgin Cocout Oil (VCO), PT Nawapanca Adhi Cipta. Yadav, N. P., Rai, V. K., Mishra, N., Sinha, P., Bawankule, D. U., Pal, A., et al., 2014, A Novel Approach for Development and Characterization of Effective Mosquito Repellent Cream Formulation Containing Citronella Oil, BioMed Research International, 2014, 11. Yulianti, N. L., Lestari, C. D., Aksarina, D. P., Simorangkir, F. R., Kusuma, A., and Banaimun, A. S., 2009, Viskositas dan Rheologi I, www.scribd.com/doc/49672770/Viskosita-dan-Rheologi-oggix, di akses tanggal 29 Desember 2015. Villers, M. M., Aramwit, P., and Kwon, G. S., 2009, Nanotechnology in Drug Delivery, Springer, New York, pp.464-465. Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM Press, Yogyakarta, hal. 88, 1142-1144. Volker, A., 2009, Dynamic Light Scattering : Measuring the Particle Size Distribution,http://www.Isinstruments.ch/technology/dynamic_light_scatte ring_dlls/, diakses tanggal 17 Mei 2015. Wooster, T.J., Golding, M., and Sanguansari, P., 2008, Impact of Oil Type on Nano-cream on Formulation and Ostwald Ripening Stability, Food Science Australia (CSIRO), 24, 12758-12765.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Lampiran 1. Sertifikat analisis kojic acid dipalmitate dari PT. Cortico Mulia Sejahtera
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Perhitungan HLB nanokrim KAD HLB = [𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑇𝑤𝑒𝑒𝑛 80 (𝑔)
𝑇𝑤𝑒𝑒𝑛 80 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑝𝑎𝑛 80 (𝑔) 30,4 7,6
x 15] + [𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑝𝑎𝑛 80 (𝑔) 𝑇𝑤𝑒𝑒𝑛 80 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑝𝑎𝑛 80 (𝑔)
x 4,3 ]
= [ 38 𝑥 15] + [ 38 𝑥 4,3] = 12 + 0,86 = 12,86
Lampiran 3. Data pengamatan organoleptis sediaan nanokrim KAD Formula Pengamatan Sebelum Setelah accelerated testing accelerated testing Replikasi I Bentuk Krim Krim Warna Putih kekuningan Putih kekuningan Bau Minyak kelapa Minyak kelapa Pemisahan fase Tidak terjadi Tidak terjadi Homogenitas Homogen Homogen Replikasi II Bentuk Krim Krim Warna Putih kekuningan Putih kekuningan Bau Minyak kelapa Minyak kelapa Pemisahan fase Tidak terjadi Tidak terjadi Homogenitas Homogen Homogen Replikasi III Bentuk Krim Krim Warna Putih kekuningan Putih kekuningan Bau Minyak kelapa Minyak kelapa Pemisahan fase Tidak terjadi Tidak terjadi Homogenitas Homogen Homogen Lampiran 4. Data pengukuran pH sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing Tween 80 : Span 80 = 8:2
x ± SD
Replikasi I 6,061 6,40 ± 0,30
Replikasi II 6,490
Replikasi III 6,634
Setelah mengalami accelerated testing Tween 80 : Span 80 = 8:2
x ± SD
Replikasi I
Replikasi II 5,948 5,935 5,948 ± 0,013
Replikasi III 5,960
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Data pengukuran ukuran droplet sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Diameter Frekuensi 10,34 582 11,68 4552 13,2 7295 14,91 7668 16,84 6397 19,03 4594 21,5 3085 24,29 2242 27,45 2060 31,01 2313 35,03 2725 39,58 3078 44,72 3266 50,53 3285 57,09 3202 64,5 3104 72,87 3063 82,33 3114 93,02 3251 105,1 3438 118,74 3621 134,16 3743 151,57 3760 171,25 3642 193,48 3382 218,6 2986 246,98 2478 279,04 1893 315,27 1276 356,2 687 402,44 219 3422,75 100001 Rata-rata SD2 Sig X2 (Sig X)2 n SD
AxB 6017,88 53167,36 96294 114329,9 107725,5 87423,82 66327,5 54458,18 56547 71726,13 95456,75 121827,2 146055,5 165991,1 182802,2 200208 223200,8 256375,6 302408 361333,8 429957,5 502160,9 569903,2 623692,5 654349,4 652739,6 612016,4 528222,7 402284,5 244709,4 88134,36 8077847
C2 36214879,69 2826768169 9272534436 13071321461 11604779041 7642924303 4399337256 2965693369 3197563209 5144637725 9111991121 14841876406 21332214922 27553028680 33416637013 40083243264 49818601585 65728458530 91450610560 1,30562E+11 1,84863E+11 2,52166E+11 3,2479E+11 3,88992E+11 4,28173E+11 4,26069E+11 3,74564E+11 2,79019E+11 1,61833E+11 59882690448 7767665413 3,43218E+12
A2 106,9156 136,4224 174,24 222,3081 283,5856 362,1409 462,25 590,0041 753,5025 961,6201 1227,101 1566,576 1999,878 2553,281 3259,268 4160,25 5310,037 6778,229 8652,72 11046,01 14099,19 17998,91 22973,46 29326,56 37434,51 47785,96 60999,12 77863,32 99395,17 126878,4 161958 747318,9
54
A2 x B 62224,8792 620994,765 1271080,8 1704658,51 1814097,08 1663675,29 1426041,25 1322789,19 1552215,15 2224227,29 3343849,95 4821922,16 6531602,85 8387527,76 10436176,5 12913416 16264643 21107404,8 28129994 37976182,4 51053158,3 67369903,7 86380228 106807341 126603514 142688877 151155820 147395268 126828241 87165488,3 35468791,8 1292491354
80,77765962 6399,817994 1292491354 6,52516E+13 100001 79,99886245
Keterangan : Perhitungan rerata dan simpangan baku ukuran droplet sediaan nanokrim KAD sebelum accelerated testing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah mengalami accelerated testing
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Diameter Frekuensi AxB 16,84 3622 60994,48 19,03 10224 194562,72 21,5 10437 224395,5 24,29 4246 103135,34 72,87 856 62376,72 82,33 8765 721622,45 93,02 12747 1185725,94 105,1 8510 894401 118,74 357 42390,18 513,71 2843 1460477,53 580,41 9199 5339191,59 655,76 12543 8225197,68 740,89 10662 7899369,18 837,07 4989 4176142,23 3881,56 100000 30589982,54
rata-rata SD2 Sig X2 (Sig X)2 n SD
C2 3720326590 37854652014 50353340420 10636898357 3890855198 5,20739E+11 1,40595E+12 7,99953E+11 1796927360 2,13299E+12 2,8507E+13 6,76539E+13 6,24E+13 1,74402E+13 1,80969E+14
A2 283,5856 362,1409 462,25 590,0041 5310,0369 6778,2289 8652,7204 11046,01 14099,1876 263897,9641 336875,7681 430021,1776 548917,9921 700686,1849 2327983,251
56
A2 x B 1027147,043 3702528,562 4824503,25 2505157,409 4545391,586 59411176,31 110296226,9 94001545,1 5033409,973 750261911,9 3098920191 5393755631 5852563632 3495723376 18876571828
305,8998254 95191,96702 18876571828 9,35747E+14 100000 308,5319546
Keterangan : Perhitungan rerata dan simpangan baku ukuran droplet sediaan nanokrim KAD sebelum accelerated testing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Data pengukuran viskositas dan rheologi sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing Replikasi I II III Rata-rata
Rpm 50,0 50,0 50,0
Shear stress 1610,149 883,086 1230,754
Shear rate 55,554 55,554 55,554
Viskositas 28,98349 15,89599 22,15419 22,345±6,546
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah mengalami accelerated testing Replikasi I II III Rata-rata
Rpm 50,0 50,0 50,0
Shear stress 278,569 701,819 665,488
Shear rate 55,554 55,554 55,554
Viskositas 5,01438 12,63310 11,97912 9,876±4,223
Lampiran 7. Data pengukuran daya sebar sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing Tween 80 : Span 80 = 8:2
x ± SD
Replikasi I 2,6 2,6 2,5 2,5 2,55 2,51 ± 0,05
Replikasi II 2,5 2,4 2,4 2,5 2,45
Replikasi III 2,5 2,5 2,5 2,6 2,53
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah mengalami accelerated testing Tween 80 : Span 80 = 8:2
x ± SD
Replikasi I 2,6 2,6 2,5 2,2
Replikasi II 2,7 2,2 2.8 2,6
2,475 2,575 2,525 ± 0,05
Replikasi III 2,5 2,5 2,6 2,5 2,525
Lampiran 8. Data pengukuran daya lekat sediaan nanokrim KAD Sebelum mengalami accelerated testing Rpm
Replikasi I
x ± SD
0,49 detik 0,49±0,02
Replikasi II 0,51 detik
Replikasi III 0,47 detik
Setelah mengalami accelerated testing Tween 80 : Span 80 = 8:2
x ± SD
Replikasi I 0,32 detik 0,40±0,07
Replikasi II 0,45 detik
Replikasi III 0,44 detik
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Lampiran 9. Data perhitungan statistika uji normalitas sediaan nanokrim KAD
Keterangan : Uji normalitas data awal formula nanokrim KAD untuk parameter pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar menunjukkan bahwa data terdistribusi normal yaitu pvalue > 0,05.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Keterangan : Uji normalitas data akhir formula nanokrim KAD setelah mengalami accelerated testing untuk parameter pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar menunjukkan bahwa data terdistribusi normal yaitu p-value > 0,05.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Lampiran 10. Data perhitungan statistika uji T berpasangan sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing
Keterangan : Uji T berpasangan untuk data normal antara pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar untuk sediaan nanokrim KAD sebelum dan setelah accelerated testing menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yaitu dengan p-value > 0,05.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11. Dokumentasi
Replikasi I nanokrim KAD sebelum accelerated testing
Replikasi III nanokrim KAD sebelum accelerated testing
Replikasi II nanokrim KAD sebelum accelerated testing
pH nanokrim RI sebelum accelerated testing
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pH nanokrim RII sebelum accelerated testing
pH nanokrim RIII sebelum accelerated testing
Homogenitas sediaan nanokrim KAD sebelum accelerated testing
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Replikasi I nanokrim KAD setelah accelerated testing
Replikasi III nanokrim KAD setelah accelerated testing
Replikasi II nanokrim KAD setelah accelerated testing
Homogenitas nanokrim KAD setelah accelerated testing
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Stabilitas tipe emulsi pada fase air
Stabilitas tipe emulsi pada fase minyak
Stabilitas pH sediaan nanokrim RI
Stabilitas pH sediaan nanokrim RII
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Stabilitas pH sediaan nanokrim RIII
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Suzan, lahir di Pemangkat tanggal 26 Juli 1993. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Ha Cie Liong dan Chin Siat Ngo. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Amkur Pemangkat (1997-1999), SD TK Amkur Pemangkat (1999-2005), SMP Amkur Pemangkat (2005-2008), SMA Amkur Pemangkat (2008-2011), dan menempuh perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian. Penulis pernah menjadi Sekretaris DPMF (Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas) Farmasi, Bendahara PPRToS ( Pharmacy Performance and Road To School), Humas Latihan Kepemimpinan I. Penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen pada Praktikum Bentuk Sediaan Farmasi tahun 2014 dan BioKimia 2015. Penulis mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan pada tahun 2014 dengan judul “SANSEKAI (Sabun Tangan Tipis Sekali Pakai) dan berhasil lolos hingga ke PIMNAS.
68