PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BERBAHAN DASAR KEONG MAS (Pomaceae canaliculata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Fransiska Fenti Damayanti 111434006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BERBAHAN DASAR KEONG MAS (Pomaceae canaliculata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Fransiska Fenti Damayanti 111434006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk : Keluarga Tercinta Sahabat-sahabatku Almamaterku USD dan Pendidikan Biologi 2011
Motto : “karena esok tidak akan pernah kembali maka berbuatlah yang terbaik untuk hari ini” “satu peluru dapat menembus satu kepala, satu tulisan dapat menembus ribuan kepala-Said Qutb” “lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekaliArthur Hugh Clough”
Komedi : Dejavu (n) suatu keadaan yang pernah terjadi tapi lupa kapan. Contohnya : pernah kesusahan karena skripsi. Tapi lupa kapan.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BERBAHAN DASAR KEONG MAS (Pomaceae canaliculata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum) Fransiska Fenti Damayanti Prodi Pendidikan Biologi ABSTRAK
Penggunaan cairan bioaktivator mikroorganisme lokal yang dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman pada umumnya masih memiliki harga relatif tinggi. Padahal sumber mikroorganisme lokal (MOL) mudah diperoleh salah satunya yang berbahan keong mas (Pomaceae canaliculata L.). Keong mas digunakan sebagai bahan pembuatan MOL karena memiliki kandungan unsur hara bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MOL berbahan keong mas (Pomaceae canaliculata L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum). Dalam penelitian ada 5 kelompok yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan, dan 1 kelompok kontrol, masing-masing 10 kali ulangan. Analisa data kuantitatif dilakukan dengan uji-Anova. Analisa data kualitatif dilakukan berdasarkan data hasil perhitungan dengan uji-Anova, dan data hasil pengamatan. MOL di aplikasikan sebagai pupuk hayati yang di siram pada permukaan media tanam. Variabel bebas dalam penelitian adalah pemberian cairan MOL berbahan dasar keong mas dengan 4 konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 4%, 7%, 10%, dan 13%. Variabel terikat pada penelitian adalah pertumbuhan tanaman cabai keriting meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah buah. Analisa statistik dilakukan terhadap parameter tinggi tanaman, dan jumlah daun. Sedangkan parameter jumlah bunga, dan jumlah buah dilakukan analisis deskriptif. Hasil analisa statistik pertumbuhan tinggi, dan jumlah daun menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, dan jumlah daun. Pertumbuhan tanaman penelitian tidak lebih baik dari pertumbuhan tanaman pada kelompok kontrol. Pertumbuhan jumlah bunga paling banyak pada perlakuan dengan konsentrasi 10% yaitu 5,44. Hanya ada 1 tanaman yang berbuah yaitu pada kelompok kontrol. Kata kunci : MOL, bioaktivator, cabai keriting (Capsicum annum), keong mas (Pomaceae canaliculata L.).
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE EFFECT OF LOCAL MICROORGANISM CONSENTRATION MADE FROM GOLDEN SNAIL (Pomaceae canaliculata L.) TOWARD GROWTH OF THE CURLY PEPPER (Capsicum annum)
Fransiska Fenti Damayanti Biology Education Study Program ABSTRACT
Liquid bio-activator local microorganisms are used to improve crop production. in general still has a relatively high price. Though the source of the local microorganisms (MOL) is easily obtained one of which is made from snails (Pomaceae canaliculata L.). Snails are used as materials for MOL because it contains beneficial nutrients for plant growth. This experimental study aimed to determine the influence of MOL made from snails (Pomaceae canaliculata L.) on the growth of curly pepper plants (Capsicum annum). In the study there are 5 groups of 4 treatment groups and one control group, each of 10 repetitions. Quantitative data analysis performed by ANOVA test. Qualitative data analysis is based on data from the test-Anova calculation, and the observed data. MOL applied as a biological fertilizer that is flush to the surface of the planting medium. The independent variable is the provision of liquid-based MOL snails with 4 different concentrations, namely 4%, 7%, 10% and 13%. The dependent variable in the study was the growth of curly chili plant height, leaf number, flower number, and number of pieces. Statistical analysis was carried out on the parameters plant height and number of leaves. While the parameters of the amount of interest, and the number of pieces of descriptive analysis. Statistical analysis of high growth, and the number of leaves showed that the difference in concentrations of no significant effect on plant height, and number of leaves. Plant growth research is not better than the growth of the plants in the control group. Growth in the number of flowers at most to treatment with a concentration of 10% is 5.44. There is only one fruiting plants that are in the control group. Kata kunci : local microorganism (MOL), bioactivator, curly pepper (Capsicum annum), golden snail (Pomaceae canaliculata L.).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................ii HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................v PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK...vi ABSTRAK.....................................................................................................vii ABSTRACT....................................................................................................viii KATA PENGANTAR.....................................................................................ix DAFTAR ISI....................................................................................................x DAFTAR TABEL.........................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR....................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................... .................................................. 1 B. Rumusan Masalah................... ............................................................. 4 C. Batasan Penelitian/ Definisi Operasional ............................................. 4 D. Tujuan Penelitian............. .................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian................................... ............................................ 5
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Cabai..................................................................................... 7 1. Cabai Keriting.............. ................................................................... 9 a. Akar....................... ................................................................... 10 b. Batang............................................. ......................................... 10 c. Daun............................... .......................................................... 10 d. Bunga........................ ............................................................... 11 e. Buah................................................................ ......................... 11 f. Biji.................................................................. .......................... 12 2. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai ...................................................... 13 a.
Keadaan Tanah ......................................................................... 13
b.
Intensitas Cahaya ...................................................................... 13
c.
Iklim ......................................................................................... 14
3. Hama dan Penyakit.............................................................. ............ 15 a. Hama.................................................................... .................... 15 1) Kumbang Epilachna (Epilachna varivestris Mulsant)......... 15 2) Hama Aphis ......................................................................... 16 3) Ulat Grayak (Spodoptera).................................................... 16 4) Tungau (Tetranychus sp.) .................................................... 16 5) Thrips ................................................................................... 17 6) Lalat Buah ............................................................................ 17 7) Kutu putih (Aleurodicus dispersus Russel) ......................... 18 b. Penyakit............................................................ ........................ 18 1) Antraknosa................................................................ ........... 18 2) Penyakit Layu.......................................... ............................ 19 3) Bercak Daun.......................................................... .............. 19 4) Busuk Buah................................................ .......................... 19 B. Keong Mas............................................. .............................................. 20 C. Mikroorganisme Lokal (MOL) Keong Mas ......................................... 21 D. Penelitian Relevan................................................................................ 24
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Kerangka Berfikir................................................................................. 24 F. Hipotesa.......................................... ..................................................... 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................... ...................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian... ........................................................... 29 C. Alat dan Bahan................................ ..................................................... 29 D. Cara Kerja........................ .................................................................... 31 E. Metode Analisa Data....................... ..................................................... 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Keriting ................................ 44 2. Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai Keriting ..................... 48 3. Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai Keriting ................... 51 4. Pertumbuhan Jumlah Buah Tanaman Cabai Keriting ..................... 53 B. Pembahasan 1. Serangan Hama dan Penyakit .......................................................... 55 2. Faktor–Faktor Lain.......................................................... ................ 58 3. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 62 4. Implementasi Hasil Penelitian Dalam Pembelajaran Biologi.......... 63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................ .................................................. 66 B. Saran..................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA....................................................... ............................... 68 LAMPIRAN.............................................................................. ....................... 70
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peralatan Penelitian.............................................................. ............ 29 Tabel 3.2 Bahan Penelitian...................................................... ........................ 30 Tabel 3.3 Komposisi Pembuatan Larutan MOL .............................................. 34 Tabel 3.4 Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Cabai...................................... 39 Tabel 4.1 Rata-Rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman ........................................ 44 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Tinggi Tanaman................................................................................................. .......... 46 Tabel 4.3 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan TinggiTanaman .............. 47 Tabel 4.4 Rata-Rata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai ................... 48 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Jumlah Daun................................................................... .............................................. 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan Jumlah Daun ................... 50 Tabel 4.7 Rata-Rata Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai ................. 51
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Tanaman Cabai ................................................................ 8 Gambar 2.2 Daun Cabai Keriting..................................................................... 10 Gambar 2.3 Bunga Cabai Keriting ................................................................... 11 Gambar 2.4 Buah Cabai Keriting ..................................................................... 12 Gambar 2.5 Biji Cabai Keriting............................................. .......................... 12 Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai ............ 45 Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai.............................................................................. .................................. 49 Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai...................................................................................... .......................... 52
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Tanaman............................... 70 Lampiran 2. Data Mentah Pertumbuhan Jumlah Daun .................................... 74 Lampiran 3. Data Mentah Pertumbuhan Jumlah Bunga .................................. 78 Lampiran 4. Uji Statistik Pertumbuhan Tinggi Tanaman ................................ 81 Lampiran 5. Uji Statistik Pertumbuhan Jumlah Daun ..................................... 82 Lampiran 6. Data Pengukuran pH Media Tanam ............................................ 83 Lampiran 7. Silabus............................................................ ............................. 84 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 91 Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa (LKS) ......................................................... 96 Lampiran 10. Lembar Penilaian Sikap Sosial .................................................. 99 Lampiran 11. Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi ...................................... 101 Lampiran 12. Lembar Penilaian Kegiatan Percobaan ...................................... 102 Lampiran 13. Lembar Penilaian Laporan......................................................... 103 Lampiran 14. Lembar Penilaian Kerja Siswa (Laporan dan LKS) .................. 107 Lampiran 15. Lembar Penilaian Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Pembelajaran (Postes)............................................. ......................................... 109 Lampiran 16. Alat, Bahan, dan Proses Pembuatan Cairan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Keong Mas ..................................................... 112 Lampiran 17. Gambar Alat, Bahan, Tempat, dan Proses Penelitian ................ 113
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18.Gambar Tanaman Cabai Berumur 58 Hari Setelah Semai (HSS) atau 21 Hari Setelah Tanam (HST)..................................................................115 Lampiran 19. Gambar Tanaman Cabai Berumur 76 Hari Setelah Semai (HSS) atau 39 Hari Setelah Tanam (HST)................................................... ............... 116 Lampiran 20. Gambar Tanaman Cabai Berumur 95 Hari Setelah Semai (HSS) atau 58 Hari Setelah Tanam (HST).......... ........................................................ 117 Lampiran 21. Gambar Tanaman Cabai Berumur 99 Hari Setelah Semai (HSS) atau 62 Hari Setelah Tanam (HST).......... ........................................................ 118 Lampiran 22. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai .......................................... 119 Lampiran 23. Tabel Siklus Hidup Keong dan Tabel Nilai Fkritikal.................... 120 Lampiran 24. Prakiraan Cuaca Daerah Sleman dan Data Curah Hujan .......... 121
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tanaman cabai merupakan tanaman yang banyak diperdagangkan, dan memiliki manfaat salah satunya sebagai rempah atau bumbu dapur. Permintaan pasar yang tinggi tentunya harus di imbangi dengan produksi cabai yang tinggi pula. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi cabai dengan cara menyediakan unsur hara tanah salah satunya dengan penggunaan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) sebagai pupuk organik cair. Pada umumnya bioaktivator yang digunakan adalah yang sudah dikemas „apik‟ dan tentunya memiliki spesifikasi tertentu yang sudah jelas keuntungannya. Bioaktivator tanaman yang
diperdagangkan
umumnya
mengandung
berbagai
jenis
mikroorganisme tanah, baik mikrobia simbiotik seperti Rhizobium dan Mycorrhiza, maupun mikrobia bebas, dan berbagai senyawa antara lain enzim, hormon dan nutrisi. Mikrobia tanah seperti semua mahluk hidup, akan berkembang hanya bila berada pada kondisi lingkungan yang sesuai, seperti kelembaban, oksigen, temperatur, pH, makanan dan naungan/ cahaya (Higa and Parr, 1994 dalam Mutiarawati, 2004). Namun, bioaktivator tanaman yang diperdagangkan memiliki harga yang masih relatif tinggi. Beberapa produk bioaktivator yang sudah ada di pasaran antara lain EM 4, Promi, Stardec, Boisca, dll. Alternatif lain bioaktivator
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
adalah yang berbahan dasar mikroorganisme lokal (MOL). Jenis bioaktivator ini dapat dibuat sendiri. Bahan pembuatan bioaktivator MOL juga mudah didapatkan. Salah satu bahan adalah keong sawah/ keong mas yang terdapat di tegalan sawah, dan saluran irigasi di sawah. Keong mas (Pomaceae canaliculata Lamarck) termasuk dalam kelas Gastropoda, famili Ampullaridae ada juga yang menyebut siput murbei merupakan salah satu jenis keong air tawar yang berasal dari Benua Amerika, tidak jelas mulai kapan masuk ke wilayah Indonesia. Pada tahun 1981 di Yogyakarta, keong mas telah dijual secara bebas di pasaran sebagai ikan hias karena bentuk dan warnanya yang menarik (Budiyono, 2006). Pada umumnya keong mas merupakan hama tanaman padi, dan digunakan sebagai sumber makanan untuk diolah menjadi sate, atau digunakan sebagai pakan ternak. Dalam daging dan cangkang keong mas mengandung unsur hara makro yaitu Protein 12.2 mg, Fosfor (P) 60 mg, unsur Kalium (K) 17 mg, serta berbagai unsur hara lain seperti C, Mn, Cu dan Zn. Keong mas yang digunakan sebagai pupuk organik cair ini sangat berguna untuk menyuburkan tanaman pertanian dan perkebunan (Yudi, 2013). MOL keong mas mengandung protein, Azotobacter, Azospirillum, mikroba pelarut fosfat, Staphylococcus, dan Pseudomonas. Manfaat lain MOL berbahan dasar keong mas adalah untuk degradasi selulosa (Anonim, 2012). Selain itu, pupuk organik cair ini bisa memperkaya kandungan hara dalam tanah, memperbaiki sifat fisik tanah, memperbaiki struktur tanah, menghasilkan tanaman yang bermutu. Komposisi yang sering dianjurkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pada beberapa referensi yang digunakan untuk memanfaatkan cairan bioaktivator MOL sebagai pupuk organik cair adalah dengan cara mencampurkan bioaktivator dengan air dengan perbandingan 1 liter bioaktivator : 15 liter air (Anonim. 2012) tanpa kaporit agar mikroorganisme tidak mati. Jika perbandingan tersebut di presentasekan menjadi 6,67% konsentrasi cairan MOL. Dalam penelitian ini dibuat beberapa konsentrasi diatas dan dibawah dari konsentrasi tersebut. Penggunaan keong mas sebagai bahan bioaktivator MOL bahan pupuk kompos dapat menghasilkan senyawa N yang berpotensi baik pada pertumbuhan tanaman. Secara umum, potensi dari bioaktivator MOL antara lain adalah perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, agen kendali penyakit, dan hama tumbuhan. Namun masih belum banyak dilakukan pengujian, sehingga belum diketahui secara rinci keunggulan dari bioaktivator MOL khususnya yang berbahan keong mas ini. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tentang perbandingan pengaruh konsentrasi bioaktivator MOL berbahan dasar keong mas terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana pengaruh konsentrasi cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum)?
2.
Pada perlakuan konsentrasi cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) berapakah pertumbuhan cabai keriting (Capsicum annum) paling optimal?
C. Batasan Penelitian/ Definisi Operasional Dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa batasan penelitian antara lain sebagai berikut : 1.
Sampel tanaman cabai keriting berjumlah 50 tanaman yang didapatkan dengan membeli bibit tanaman cabai di Babadan.
2.
Bibit cabai yang digunakan adalah varietas Regina 202 hibrida F1, yang merupakan benih bersertifikat. Produk benih yang digunakan di produksi oleh PT. Sunda Seed, Jakarta, Indonesia. Bibit tanaman yang dibeli berjumlah 65.
3.
Keong mas yang digunakan sebagai bahan pembuatan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) di dapatkan dari beberapa sawah di daerah Yogyakarta. Pengumpulan keong mas dilakukan secara manual dengan menggunakan karung dan sarung tangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
5
Waktu pelaksanaan dilakukan selama 3 bulan pada tahun 2015, yaitu dari bulan April sampai Juni. Penelitian dilakukan di kebun Laboratorium Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
5.
Variabel pertumbuhan yang diukur dan diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah buah.
D. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum).
2.
Mengetahui
konsentrasi
cairan
mikroorganisme
lokal
(MOL)
berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) yang memberikan pengaruh paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum).
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi peneliti Mendapatkan
pengetahuan
dan
pengalaman
baru
mengenai
pemanfaatan MOL dan budidaya cabai keriting. 2.
Bagi Petani Petani dapat memanfaatkan keong mas sebagai bahan pembuatan MOL yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati/ organik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
6
Bagi Dunia Pendidikan a)
Menjadi bahan pembelajaran mengenai jenis-jenis mikrobia, cara bercocok tanam, dan dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran, dll.
b) Pengenalan terhadap siswa-i tentang pemanfaatan limbah sebagai produk baru yang bermanfaat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Cabai Tanaman cabai (Capsicum annum L.) berasal dari dunia tropika dan subtropika Benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan, dan terus menyebar ke Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam tapak galian sejarah Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun SM didalam gua di Tehuacan, Meksiko. Penyebaran cabai ke seluruh dunia termasuk negara-negara di Asia, seperti Indonesia dilakukan oleh pedagang Spanyol dan Portugis (Dermawan, 2010 dalam Nurfalach, 2010). Dalam sistematika tumbuhan (Pijoto, 2003), klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman cabai termasuk kedalam : Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanacea
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annum L., Capsicum frustescens L (Gambar 2.1)
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Gambar 2.1 Contoh Tanaman Cabai : Capsicum annum L (kiri), dan Capsicum frutescens L (kanan) Cabai merupakan tanaman perdu dari famili Solanaceae yang memiliki nama ilmiah Capsicum annum. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, dan C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata. Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin. Khasiatnya untuk memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi sistem pencernaan. Unsur lain di dalam cabai adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal–gatal (Nurfalach, 2010). Ada 2 fase pertumbuhan tanaman yaitu fase vegetatif, dan fase generatif. Fase vegetatif tanaman cabai di mulai sejak benih mulai tumbuh, dan daun lembaga mulai berkembang. Jika penanaman dilakukan melalui pembibitan terlebih dahulu, fase vegetatif akan berakhir ketika tanaman berumur 35–50 hari setelah tanam (HST). Jika penanaman dilakukan langsung dari benih, fase vegetatif berakhir saat berumur 55–75 hari. Biasanya fase vegetatif tanaman di tandai dengan berkembangnya percabangan produktif yang diikuti dengan munculnya bunga pertama. Fase generatif tanaman cabai dimulai sejak memasuki masa produktif yang ditandai dengan berkembangnya percabangan produktif yang selalu diikuti dengan munculnya bunga. Pada fase ini, energi tidak hanya digunakan untuk perkembangan daun, batang, dan akar, tetapi juga mulai terbagi untuk perkembangan bunga, dan buah. Mulai dari pembuahan, pengisian buah, pembesaran buah, hingga pematangan buah (Wahyudi, 2011).
1. Cabai Keriting Menurut Pitojo (2003), ada dua macam tanaman cabai yaitu cabai besar (Capsicum annum L.), dan cabai kecil (Capsicum frutescens). Cabai keriting termasuk dalam
cabai besar. Secara
morfologi, Capsicum annum L. Berbeda dengan Capsicum frutescens.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Ciri–ciri Capsicum annum L. menurut Pitojo (2003) adalah sebagai berikut : a. Akar Perakaran tanaman cabai cukup kuat, terdiri dari akar tunggang, akar cabang, dan akar serabut. Panjang akar dapat mencapai 1 meter jika tumbuhnya menahun. b. Batang Batang cabai besar, licin, berkayu pada bagian pangkal, tegak, dapat mencapai ketinggian 50 cm–150 cm, dan membentuk banyak percabangan di permukaan tanah. Warna batang hijau hingga keunguan tergantung varietasnya. c. Daun Tanaman cabai besar memiliki daun tunggal sederhana, daun terletak bersilang dan tidak memiliki daun penumpu. Bentuk daun bulat telur dengan ujung meruncing, berlekuk dangkal hingga dalam (Gambar 2.2). Panjang daun berkisar antara 5 cm–12 cm, lebar 1,5 cm–4 cm, dan panjang tangkai daun berkisar antara 1 cm– 1,25 cm. Daun berwarna hijau keunguan tergantung varietasnya.
Gambar 2.2 Daun Cabai Keriting
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
d. Bunga Tanaman cabai besar memiliki bunga sempurna. Bunga muncul dari ketiak tangkai daun, berkedudukan menggantung atau berdiri, dan merupakan bunga tunggal (Gambar 2.3). Bunga memiliki lima kelopak bunga yang saling berdekatan. Mahkota bunga berbentuk seperti bintang, corong, atau terompet, bersudut 5–6, berwarna putih, dan berdiameter 8mm–15mm. Jumlah benang sari 5–6 buah, dengan kepala benang sari berwarna kebiruan, dan berbentuk memanjang. Kepala putik berwarna kuning kehijauan.
Gambar 2.3 Bunga Cabai Keriting
e. Buah Buah cabai besar adalah buah buni, memiliki 3 ruang, berukuran panjang atau pendek dengan variasi ukuran antara 1 cm–30 cm, dan berbentuk bulat atau kerucut (Gambar 2.4). Saat muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah, kuning, atau oranye tergantung varietasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Gambar 2.4 Buah Cabai Keriting
f. Biji Biji cabai besar berukuran kecil (antara 3 mm–5 mm), berwarna kuning, serta berbentuk bulat, pipih, dan ada bagian yang sedikit runcing (Gambar 2.5).
Gambar 2.5 Biji Cabai Keriting
Masa produksi cabai keriting lebih pendek yaitu sekitar 10 minggu. Produktivitas cabai keriting sama seperti produktivitas cabai rawit pada masa panen, yaitu berlangsung secara bertahap. Pada 3 minggu awal masa produksi, produktivitas cabai keriting sebesar 20%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Memasuki minggu ke empat hingga ke tujuh, produktivitas meningkat menjadi 50%, kemudian menurun pada 3 minggu terakhir menjadi 30% (Wahyudi, 2011).
2. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Usaha budidaya tanaman harus dilakukan dengan persyaratan tertentu seperti berikut agar pertumbuhan yang baik dan produksi maksimal : a. Keadaan Tanah Tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah yang memiliki sifat fisik gembur, remah, dan memiliki drainase baik. Contoh jenis tanah yang memiliki sifat seperti itu adalah tanah andosol, regosol, dan latosol. Tanah yang memiliki drainase kurang baik dapat menyebabkan daun tanaman cabai gugur, dan tanaman mudah terserang penyakit layu. Derajat keasaman tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman cabai antara 5,5–6,8 (Pitojo, 2003). b. Intensitas Cahaya Menurut Warisno dan Kres (2010) tanaman cabai membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi, setidaknya di atas 70%. Apabila intensitas cahaya matahari berkurang, akan berpengaruh terhadap umur panen buah. Hal ini dibuktikan dengan umur panen yang lebih lama pada tanaman cabai yang di tanam di dataran tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
c. Iklim Suhu udara yang sesuai bagi pertumbuhan cabai antara 8o– 34o. Optimalnya, tanaman cabai mendapat suhu siang hari antara 21o–28o, dan suhu udara malam 8o–20o (Warisno dan Kres, 2010). Kelembapan udara yang rendah disertai dengan suhu udara tinggi akan meningkatkan proses penguapan air pada tanaman. Curah hujan yang sesuai bagi pertumbuhan cabai dari awal hingga akhir pertumbuhan berkisar 600 mm–1250 mm. Budidaya tanaman cabai dapat dilakukan musim kemarau, dengan dukungan air yang memadai (Pitojo, 2003). Jenis–jenis cabai tertentu, terutama cabai rawit, menyukai suhu udara yang panas sampai hangat. Sedangkan jenis cabai besar seperti cabai merah, dan cabai keriting menyukai suhu udara yang hangat sampai sejuk (Warisno dan Kres, 2010). Cabai merah membutuhkan suhu pada malam hari yang dingin dan suhu pada siang hari yang agak panas untuk pembungaannya. Oleh karena itu, untuk pertumbuhan dan hasil yang optimum sebaiknya cabai merah ditanam pada bulan-bulan agak kering, tetapi air tanah masih cukup tersedia (Sumarni, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
3. Hama dan Penyakit a. Hama yang dapat menyerang tanaman cabai menurut Pracaya (2008) antara lain : 1) Kumbang Epilachna (Epilachna varivestris Mulsant) Bentuk kumbang ini adalah elip, berwarna kuning pucat, telur diletakkan secara berkelompok (±20–50 per kelompok) di balik daun, jumlah telur sekitar 800 butir, setiap hari rata-rata 30 butir. Telur akan menetas menjadi larva setelah 4–5 hari, larva berbentuk oval berwarna kuning. Panjang larva mencapai 8 mm, dan menjadi pupa di balik daun. Kumbang dewasa berbentuk oval, dan panjang 6 mm–8 mm berwarna kuning kemerahan, sampai cokelat kekuning-kuningan dengan 8 bercak hitam. Kerusakan yang ditimbulkan adalah keringnya bagian tanaman yang di serang seperti daun, batang, dan cabang. Larva kumbang memecah epidermis di balik daun dan menghisap cairannya. Bila udara berawan, larva kumbang sering menuju ke permukaan daun sebelah atas, sehingga dengan turunnya hujan, mereka akan tercuci. Pada pertengahan musim kering, biasanya kumbang ini berhenti bertelur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2) Hama Aphis (Aphis craccivora Koch) / Kutu Daun Berbentuk seperti buah pir, panjang sekitar 4 mm, lunak, penghisap cairan berbagai macam tanaman. Memiliki mulut yang berfungsi sebagai penusuk. Hidup bergerombol pada daun, dan tunas muda. Berkembangbiak secara seksual, dan aseksual. Terbagi menjadi 2, yaitu Aphis bersayap, dan tidak memiliki sayap. Kerugian yang ditimbulkan pada tanaman adalah dapat membuat daun menjadi rusak, dapat mengeluarkan embun madu yang mengundang cendawan jelaga sehingga dapat mengganggu fotosintesis. 3) Ulat Grayak (Spodoptera) Ciri- ciri ulat berwarna kelabu muda, coklat atau hitam. Bertelur di batang tanaman atau di tanah dekat tanaman. Telur berwarna putih, berbentuk bulat, dan berusuk. Telur akan menjadi larva dalam 10–14 hari, larva akan makan daun tanaman selama 1–2 minggu, setelah itu akan menetap di dalam tanah dekat tanaman. Ulat ini memakan tanaman yang masih muda, menyerang akar, dan menyerang batang tanaman dengan menggerogotinya. Ulat bersembunyi di lapisan tanah yang tidak begitu dalam pada siang hari dan muncul pada malam hari. 4) Tungau (Tetranychus sp.) Tungau ada yang berwarna merah, hijau, dan oranye, kaki, dan gaian mulut berwarna putih. Tungau dewasa aktif pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
siang hari dan memintal benang-benang halus. Jenis hama ini menghisap cairan dari sel–sel diantara tulang daun. Sel–sel yang telah kosong di isi dengan udara sehingga tampak seperti bercak–bercak putih. Lalu daun akan menjadi kering dan tertutup oleh lapisan perak. Serangan yang hebat dapat menyebabkan daun menjadi keriput. Serangan tungau paling berat biasanya terjadi pada saat musim kemarau. 5) Thrips (Heliothrips sp.) Thrips dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian 2000 dpl. Thrips banyak terdapat di persemaian, dan tanaman yang sudah di pidahkan ke lapangan. Thrips berbentuk kecil, panjang 1 mm–2 mm, warnanya kuning sampai cokelat tua atau hitam, memiliki mulut penusuk, dan sayap yang berumbai. Telur diletakkan dalam goresan kulit terluar daun atau batang tanaman yang masih muda. Setiap tahap perkembangannya, thrips menghisap cairan sel pada daun, sehingga udara dapat masuk pada bagian sel yang telah di hisap. Akibatnya warna daun akan menjadi putih seperti perak. Bercak putih tersebut akan menjadi coklat,
dan
daun
tidak
dapat
berfotosintesis
sehingga
menyebabkan daun mati. 6) Lalat buah (Batrocera dorsalis) Warna thoraks/ dada lalat buah adalah abu- abu, kepala, dan abdomennya berwarna coklat kemerah–merahan, ada pita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kuning melintang pada abdomen, memiliki sayap berbentuk datar dan transparan, bila di bentangkan 5–7 mm, dan panjang badannya
6–8
mm.
Telur
berwarna
putih,
berbentuk
memanjang, dan runcing pada kedua ujungya. Lalat betina menggunakan opivositor untuk menusuk kulit buah, dan memasukkan telur 10–15 butir. Kulit buah yang berlubang tersebut akan mengeluarkan getah yang mengundang lalat betina lain datang. Buah yang di serang lalat buah akan menjadi jelek, dan rontok. Lalat buah berkembangbiak dengan pesat saat musim kemarau. 7) Kutu putih (Aleurodicus dispersus Russel) Serangan kutu putih menyebabkan timbulnya bercak klorosis pada daun tanaman yang terserang, dan daun mengecil. Jika tingkat serangan tinggi, daun akan menguning (Pitojo, 2003).
b. Penyakit yang sering menyerang tanaman cabai (Pitojo, 2003) 1) Antraknosa Disebabkan gloeosporoides.
oleh
Batang
cendawan yang
terserang
Colletotrichum akan
terlihat
diskolorisasi memanjang, berwarna abu-abu keputihan dengan bintik- bintik hitam. Gejala yang dapat terlihat pada buah adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
terdapat bercak cekung berwarna merah tua hingga cokelat muda, dan jaringan cendawan yang berwarna hitam. Serangan berat dapat menyebabkan buah cabai kering, dan keriput. 2) Penyakit Layu Penyakit layu disebabkan oleh jamur Fusarium spp. pada pangkal batang yang menghambat membran plasma sel tanaman tidak permeabel sehingga air tidak dapat naik ke bagian atas. 3) Bercak Daun Bercak
daun
disebabkan
bakteri
Xanthomonas
campestris. Ciri-ciri daun yang terserang penyakit ini : ada bercak pada daun seperti kudis yang di kelilingi halo kebasahan pada buah. Berpotensi menyebabkan kanker pada batang. Bercak daun yang disebabkan Cercospora capsici Heald et Wolf dapat menyebabkan daun menguning, bercak yang ditimbulkan berbentuk bulat, bagian tengah bercak berwarna kelabu muda, sedangkan bagian tepi berwarna cokelat tua. Serangan pada batang, tangkai daun atau tangkai buah berbentuk elips. 4) Busuk Buah Busuk buah disebabkan cendawan Phytophthora capsici, menyerang akar tanaman, dan menyebabkan tanaman layu. Penyebaran serangan yang terjadi pada batang, dan cabang menyebabkan batang menjadi berwarna cokelat, dan cabang berwarna cokelat tua. Serangan pada daun menyebabkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
timbulnya bercak berair berbentuk bulat atau tidak teratur. Buah yang terserang dapat busuk, lalu mengering.
B. Keong Mas Menurut Budiyono (2006), keong mas (Pomaceae canaliculata Lamarck) (Gastropoda; Ampullaridae) ada juga yang menyebut siput murbei merupakan salah satu jenis keong air tawar yang berasal dari Benua Amerika, tidak jelas mulai kapan masuk ke wilayah Indonesia. Pada tahun 1981 di Yogyakarta, keong mas telah dijual secara bebas di pasaran sebagai ikan hias karena bentuk dan warnanya yang menarik (Budiyono, 2006). Keong mas bersifat herbivor dan sangat rakus, tanaman yang disukai tanaman yang masih muda dan lunak seperti bibit padi, tanaman sayuran, dan enceng gondok. Apabila habitatnya dalam keadaan kekurangan air maka keong mas akan membenamkan diri pada lumpur yang dalam, hal ini dapat bertahan selama 6 bulan. Bila habitatnya sudah ada airnya maka keong mas akan muncul kembali pada saat pengolahan lahan. Keong mas mempunyai jenis kelamin yaitu jantan dan betina, tidak seperti jenis siput yang lain. Keong mas siap melakukan kopulasi pada saat kondisi air terpenuhi pada areal persawahan. Telur keong mas diletakkan secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga keong murbei. Keong mas selama hidupnya mampu menghasilkan telur sebanyak 15–20 kelompok, yang tiap kelompok berjumlah kurang lebih 500 butir, dengan persentase penetasan lebih dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
85%. Perilaku keong mas bila bertelur ke tempat yang tidak tergenang air atau kering di pertanaman padi, tongkat kayu atau galengan. Keong mas dapat di manfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk karena dalam daging dan cangkang keong mas mengandung unsur hara makro yaitu Protein 12.2 mg, Fosfor (P) 60 mg, unsur Kalium (K) 17 mg, serta berbagai unsur hara lain seperti C, Mn, Cu dan Zn. Pupuk organik cair ini sangat berguna untuk menyuburkan tanaman pertanian dan perkebunan (Yudi, 2013).
C. Mikroorganisme Lokal (MOL) Keong Mas Menurut Purwasasmita (2009) dalam Nappu (2011), larutan mikroorganisme lokal (MOL) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai dekomposer, pupuk hayati dan pestisida organik terutama sebagai fungisida. Ada 3 komponen utama dalam pembuatan MOL menurut Mulyono (2014) : Karbohidrat, diperoleh dari air tajin (air cucian beras), sisa gandum, kentang, jagung, singkong, dan nasi yang telah basi. Glukosa, diperoleh pada bahan yang mengandung gula seperti molase (ampas tebu), gula merah, gula pasir cair, air kelapa, dan seluruh bahan yang mengandung gula.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Sumber mikroorganisme, diperoleh dari sisa-sisa buah busuk, terasi, sisa ikan, rebung bambu, berenuk, bonggol pisang, dan ramin (cairan isi perut hewan). Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan MOL, yaitu mudah dilakukan, bahan dasar murah karena dapat memanfaatkan bahan limbah, waktu pengolahan/ pembuatan singkat, menghasilkan pupuk organik yang mengandung mikroba bermanfaat, nutrisi lengkap, ramah lingkungan, memperbaiki kualitas tanah, dan dapat meningkatkan hasil panen (Anonim, 2012). Peran MOL dalam kompos, sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi bioreaktor antara lain penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai kebutuhan tanaman, menjaga stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman dan kontrol terhadap penyakit yang menyerang tanaman (Kurnia, 2009 dalam Nappu, 2011). MOL berbahan keong mas di fermentasi selama 2 minggu untuk mendapatkan hasil optimal, karena setelah fermentasi 3 minggu diduga jumlah CO2 hasil fermentasi sudah sedemikian besarnya sehingga mulai menghambat perkembangan mikroorganisme yang diinginkan, di samping itu ketersediaan nutrisi sudah sangat terbatas, sehingga berdasarkan kurva pertumbuhan mikroorganisme, pertumbuhan mikroorganisme mulai memasuki fase menuju kematian (Juanda, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Pembuatan MOL keong mas menggunakan bahan keong mas, buah maja, dan air kelapa. Buah maja dapat diganti dengan gula merah (Suwahyono, 2014). MOL keong mas mengandung protein, Azotobacter, Azospirillum, mikroba pelarut fosfat, Staphylococcus, dan Pseudomonas. Manfaat lain MOL berbahan dasar keong mas adalah untuk degradasi selulosa (Anonim, 2012). Pembuatan MOL dapat mengalami kegagalan. Ciri–ciri kegagalan pada pembuatan bioaktivator menurut Anonim (2012) adalah : berbau busuk, berbau telur busuk, menggumpal, kering, tidak panas, tidak terjadi perubahan, permukaan bejana dipenuhi “ampas” putih seperti jamur. MOL dapat di aplikasikan saat tanaman berada pada fase vegetatif, dan fase generatif. Pada penelitian ini cairan MOL akan di aplikasikan pada tanaman cabai saat fase vegetatif akan berakhir ketika tanaman berumur 35–50 hari setelah tanam (HST) (Wahyudi, 2011). Penggunaan cairan bioaktivator MOL dapat dilakukan dalam 2 cara yaitu sebagai bahan degradasi selulosa dalam proses pengomposan dan dapat digunakan sebagai pupuk organik cair. Jika digunakan sebagai bahan degradasi selulosa cara membuatnya adalah dengan mencampurkan cairan bioaktivator MOL dengan air dengan perbandingan 1 : 5 (Anonim, 2012). Sedangkan, komposisi yang sering dianjurkan pada beberapa referensi yang digunakan untuk memanfaatkan cairan bioaktivator MOL sebagai pupuk organik cair adalah dengan cara mencampurkan bioaktivator dengan air dengan perbandingan 1 liter bioaktivator : 15 liter air (Anonim. 2012)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
tanpa kaporit agar mikroorganisme tidak mati. Jika perbandingan tersebut di presesentasekan menjadi 6,67% konsentrasi cairan MOL.
D. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang terkait adalah : 1. Dalam artikel majalah Trubus (Anonim, 2012), pengaplikasian mengenai penggunaan cairan MOL pernah dilakukan dengan menggunakan cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas yang dijadikan pupuk untuk menyiram tanaman padi. Hasilnya adalah hasil panen melimpah dari 2 ton menjadi 7 ton per ha. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Yudi, dkk (2013) mengenai pembuatan pupuk cair Kosarmas (kotoran sapi, arang, keong mas) juga
memanfaatkan
keong
mas
sebagai
campuran
bahan,
membuktikan bahwa komposisi pupuk Kosarmas berbahan daging keong mas menunjukkan hasil signifikan pada pertumbuhan tanaman percobaan.
E. Kerangka Berfikir Keong mas (Pomaceae canaliculata L.) dapat di manfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk karena dalam daging dan cangkang keong mas mengandung unsur hara makro yaitu Protein 12.2 mg, Fosfor (P) 60 mg, unsur Kalium (K) 17 mg, serta berbagai unsur hara lain seperti C, Mn,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Cu dan Zn. Pupuk organik cair ini sangat berguna untuk menyuburkan tanaman pertanian dan perkebunan (Yudi, 2013). Mikroorganisme lokal (MOL) keong mas mengandung protein, Azotobacter, Azospirillum, mikroba pelarut fosfat, Staphylococcus, Pseudomonas. Manfaat lain MOL berbahan dasar keong mas adalah untuk degradasi selulosa (Anonim, 2012). Penentuan konsentrasi cairan MOL pada penelitian ini berdasarkan komposisi yang sering dianjurkan pada beberapa referensi yang digunakan untuk memanfaatkan cairan bioaktivator MOL sebagai pupuk organik cair yaitu 6,67% konsentrasi cairan MOL. Dari patokan konsentrasi penggunaan cairan MOL tersebut maka dibuat beberapa konsentrasi diatas dan dibawah. Jadi dengan kandungan yang ada dalam tubuh keong mas sendiri, ditambah lagi dengan campuran bahan lain dalam pembuatan bioaktivator MOL berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.), beberapa konsentrasi cairan bioaktivator MOL yang dibuat dapat memiliki kandungan unsur hara yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
F. Hipotesa Hipotesa dari penelitian ini adalah : 1.
Perbedaan konsentrasi cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum).
2.
Kelompok perlakuan yang dapat memberikan pengaruh paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum) adalah pada 7% konsentrasi cairan mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa
konsentrasi
(dalam
persen)
pemberian
volume
cairan
mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum). Adapun tiga variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian MOL berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) dengan 4 konsentrasi cairan MOL yang berbeda–beda yaitu 4% (A), 7% (B), 10% (C), dan 13% (D). Variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan penggunaan cairan MOL pada umumnya yaitu 6,67% (konsentrasi normal) yang dibuat variasi diatas dan dibawah dari konsentrasi normal tersebut.
2.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman cabai keriting meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah buah.
3.
Variabel terkontrol adalah variabel lain yang turut mempengaruhi yang dibuat sama pada setiap media percobaan dan terkendali meliputi : volume cairan yang digunakan untuk penyiraman adalah 300 ml untuk setiap tanaman, bibit berumur 35 hari adalah
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
bibit yang di beri perlakuan, ciri–ciri bibit cabai yang memenuhi kriteria seleksi memiliki tinggi antara 10 cm–15 cm dengan jumlah daun 10–15 helai, pupuk yang digunakan sebagai campuran
media
adalah
jenis
pupuk
kandang,
waktu
pengaplikasian perlakuan dimulai saat fase vegetatif pada tanaman cabai akan berakhir ketika tanaman berumur 35–50 hari setelah tanam (HST) (Wahyudi, 2011), intensitas cahaya, dan frekuensi penyiraman bioaktivator MOL dilakukan setiap 3 hari.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari 5 kelompok yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan, dan 1 kelompok kontrol, masing-masing10 kali pengulangan pada masing-masing kelompok. Ada 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok A yang menggunakan konsentrasi 4% cairan MOL, kelompok B yang menggunakan konsentrasi 7% cairan mol, kelompok C yang menggunakan 10% cairan MOL, dan kelompok D yang menggunakan konsentrasi 13% cairan MOL. Setiap konsentrasi tersebut dilarutkan
dalam
air.
Pembagian
perlakuan
konsentrasi
tersebut
berdasarkan penggunaan konsentrasi normal yang pada umumnya digunakan yaitu 6,67%, kemudian dilakukan variasi di atas, dan di bawah dari konsentrasi normal tersebut. Kegiatan penelitian meliputi : Persiapan peralatan dan bahan, pembuatan bioaktivator, persiapan
media tanam
dalam
polybag,
pembenihan/ penyemaian, penanaman, pemeliharaan yang termasuk di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalamnya
penyiraman,
pemupukan,
perompesan
bagian
29
tanaman,
penyiangan gulma, dan penanggulangan hama.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di kebun milik Pendidikan Biologi. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan yaitu sejak bulan April sampai Juni pada tahun 2015.
C. Alat dan Bahan Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yang disajikan dalam Tabel 3.1, dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Peralatan Penelitian No.
Nama Barang
Jumlah
1.
Sarung tangan
2 buah
2.
Selang diameter 0,5 cm
2m
3.
Ember cat plastik ukuran
5 buah
25 kg 4.
Pengaduk
1 buah
5.
Derigen uk 8 liter
3 buah
6.
Botol mineral bekas
4 buah
ukuran 1 liter 7.
Pisau
2 buah
8.
Sekop/ cetok
1 buah
9.
Cangkul
1 buah
10
Polybag
50 buah
11.
Botol mineral bekas
4 buah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Barang
Jumlah
ukuran 600 ml 12.
Spidol
1 buah
13.
Isolasi
1 buah
14.
Rafia
1 gulung
15.
Penggaris
1 buah
16.
Alat tulis
1 buah
17.
Kamera
1 buah
18.
Indikator pH
1 buah
19.
Termometer
1 buah
20.
Timbangan/ neraca
1 buah
21.
Palu
1 buah
22.
Corong
1 buah
23.
Gelas ukur
1 buah
Tabel 3.2 Bahan Penelitian No.
Nama Barang
Jumlah
1.
Keong mas
25 kg
2.
Air kelapa
50 liter
3.
Buah maja
8 buah/ ± 16 kg
4.
Gula merah
1 kg
5.
Air cucian beras
1 liter
6.
Air
± 13.980 ml
7.
Tanah
± 250 kg
8.
Pupuk kandang
6 karung
9.
Bibit cabai
65 buah
10.
Sekam
6 karung
11.
Kayu/ bambu ukuran 1,5
50 buah
meter
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Nama Barang
31
Jumlah
13.
Kawat
4 meter
14.
Paku
2 pak
15.
Paranet
(3x 16 meter x 3) + (3x 5 meter x 2)
16.
Bambu
18 buah x 7 meter
D. Cara Kerja 1.
Persiapan peralatan Peralatan perlu dipersiapkan dengan teliti agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Ember digunakan sebagai tempat pembuatan dan penyimpanan cairan bioaktivator MOL. Derigen berfungsi sama seperti ember yaitu sebagai tempat penyimpanan cairan bioaktivator MOL.
2.
Persiapan tempat penelitian Tempat penelitian berupa ruangan berbentuk balok dengan ukuran 3x3x10 meter, ruangan tersebut di pasang paranet berwarna hitam.
3.
Pembuatan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) keong mas Pembuatan
bioaktivator
ini
menggunakan
teknik
fermentasi. Cara pembuatan bioaktivator keong mas menurut Suwahyono (2014) adalah dengan mencampurkan 10 liter air kelapa, 5 kg keong mas yang telah dihaluskan dan ± 2 kg daging
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
buah maja (2 buah daging buah maja) yang telah di kerok ke dalam 1 ember. Mulut ember ditutup dengan plastik yang telah dilubangi sebagai tempat ujung selang. Ujung selang direkatkan dengan lubang pada plastik menggunakan lem plastik atau isolasi. Lalu ujung selang yang satunya dihubungkan dengan botol mineral berisi air untuk menjaga tekanan udara. Fermentasi dilakukan selama 15 hari sampai tercium bau tape. Setelah 15 hari, bioaktivator siap digunakan. Buah maja yang digunakan berasal dari pohon yang terdapat di SMP 1 Panghudi Luhur, Yogyakarta. Pembuatan larutan stok MOL dapat dilakukan dengan perbanyakan MOL, dan juga dapat dilakukan dengan mengulang proses pembuatan MOL dari awal.
4.
Perbanyakan cairan mikroorganisme lokal (MOL) Kegiatan ini dilakukan agar tidak perlu mengulang proses pembuatan MOL dari awal. Peralatan, dan bahan yang digunakan adalah ember ukuran 25 liter 2 buah, cairan bioaktivator MOL yang telah jadi dimasukkan ke ember tersebut, dan air cucian beras atau air kelapa dengan perbandingan 1 : 1. Gula merah ditambahkan kedalam campuran tersebut dengan takaran ½ dari jumlah cairan. Tutup rapat kembali ember, lalu buatlah lubang pada mulut ember dengan selang, dan hubungkan selang tersebut dengan botol mineral bekas yang telah di isi air. Lalu didiamkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
selama 1–2 minggu, dan cairan bioaktivator dapat digunakan setelahnya (Anonim, 2012).
5.
Pembuatan konsentrasi cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) Kelompok yang diberi perlakuan berjumlah 4 dengan masing masing 10 pengulangan. Volume cairan yang akan diberikan pada setiap tanaman adalah 300 ml. Jadi untuk 1 kelompok tanaman dibutuhkan 3 liter larutan. Perbandingan menurut Anonim (2012) adalah 1 liter cairan bioaktivator MOL : 15 liter air. Perbandingan tersebut digunakan sebagai patokan normal untuk membuat konsentrasi, jadi takaran normal untuk setiap kelompok perlakuan adalah 200 ml cairan bioaktivator MOL : 3 liter air. Jika di presentasikan menjadi 6,67% untuk konsentrasi normal. Pada penelitian ini di coba penggunaan konsentrasi 4%, 7%, 10%, dan 13%. Pembuatan larutan MOL dengan konsentrasi 4% artinya untuk membuat 100 ml larutan, diperlukan 4 ml cairan MOL yang ditambah dengan 96 ml air. Jadi, untuk kelompok A, digunakan 120 ml cairan MOL yang ditambah dengan 2880 ml air. Kelompok B, menggunakan 210 ml cairan MOL ditambah dengan 2790 ml air. Maka perhitungan untuk pembuatan larutan disajikan dalam Tabel 3.3 sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Tabel 3.3 Komposisi Pembuatan Larutan MOL Konsentrasi
Jumlah Cairan
Jumlah Air
(%)
MOL (ml)
(ml)
Kontrol
0
0
3000
A
4
120
2880
B
7
210
2790
C
10
300
2700
D
13
390
2610
Kelompok
6.
Pembuatan media tanam Media tanam digunakan sebagai tempat tanaman tumbuh. Pembuatan media tanam memerlukan alat dan bahan seperti cangkul, terpal, sekop, polybag, tanah, air, dan pupuk kandang. Pembuatannya adalah dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 2:1:1 (Kosim, 2013) yang diletakkan diatas terpal menggunakan sekop atau cangkul. Kemudian membagi campuran tanah dengan pupuk ke dalam setiap polybag, setiap polybag berisi ± 5 kg media.
7.
Penanaman cabai Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penanaman tanaman adalah biji cabai, air, tanah, pupuk kompos, dan wadah. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
a. Seleksi biji Bertujuan untuk mendapatkan biji dengan kualitas cukup baik untuk dijadikan bahan tanam. Langkah yang dilakukan adalah memasukkan biji cabai ke dalam wadah berisi air, lalu menyisihkan biji cabai yang terapung. Biji cabai yang terapung tidak digunakan sebagai bahan untuk bertanam karena tidak memiliki isi lembaga yang penuh sehingga biji yang terapung dibuang. Biji cabai yang dapat ditanam adalah biji yang tenggelam dalam air. b. Pembenihan cabai dan penyemaian Pembenihan cabai menggunakan biji cabai yang tenggelam. Biji cabai di benihkan dalam wadah lebar yang telah berisi campuran tanah dengan pupuk kandang. Benih cabai di siram seperlunya dan diletakkan pada tempat yang terhindar dari hama, atau tempat dengan intensitas matahari cukup baik agar proses pembenihan dapat berjalan baik. Kegiatan penyiraman pada tahap penyemaian dilakukan setiap pagi dan sore hari (Pitojo, 2003). c. Seleksi bibit cabai dan pemindahan Bibit cabai yang sudah berumur ± 30 hari setelah semai di seleksi dengan ketentuan : tinggi sama yaitu antara 15-20 cm. Memiliki jumlah daun 10-15. Bibit cabai yang layak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
dipindahkan ke media yang lebih besar adalah bibit yang memenuhi kriteria tersebut. d. Penyulaman cabai Jika ada benih yang gagal berkecambah atau pertumbuhan abnormal kurang dari umur 2 minggu atau 14 hari setelah penanaman,
maka
dilakukan
penyulaman
dengan
menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup, caranya adalah dengan mencabut tanaman dengan tanahnya (Pitojo, 2003).
8.
Aklimatisasi Aklimatisasi adalah proses penyesuaian bibit tanaman pada media tanam baru. Proses ini dilakukan selama ± 7 hari setelah melakukan pemindahan bibit cabai pada media yang lebih besar yaitu polybag.
9.
Pemeliharaan tanaman cabai Pemeliharaan tanaman cabai dilakukan untuk menjaga kondisi tanaman. Peralatan dan bahan yang digunakan adalah alat siram yang dapat menggunakan botol mineral bekas yang bagian tutupnya diberi lubang, dan air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
a. Penyiraman Penyiraman tanaman cabai menggunakan air sumur dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari, dan menyesuaikan cuaca. Jika hujan, maka penyiraman tidak dilakukan. b. Pemupukan Pemupukan dilakukan 2 tahap yaitu menggunakan pupuk kandang, dan menggunakan cairan bioaktivator MOL. Pemupukan dengan pupuk kandang dilakukan saat pembuatan media tanam, yaitu pencampuran antara tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1 (Kosim, 2013). Sedangkan pemupukan dengan bioaktivator MOL sesuai konsentrasi dilakukan dengan cara penyiraman, yaitu dimulai saat tanaman berumur 40 hari setelah semai dan dilakukan setiap 3 hari sekali. Penyiraman bioaktivator MOL dilakukan pagi atau sore hari. c. Penyiangan gulma Bertujuan agar pertumbuhan tanaman cabai tidak terganggu. Penyiangan gulma dilakukan setiap 6 hari sekali. d. Pemberian ajir bambu Ajir bambu/ kayu bertujuan untuk menopang tubuh tanaman cabai. Ajir bambu ditancapkan pada media tanam pada saat tanaman berumur 2–3 minggu setelah tanam (Pitojo, 2003).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
e. Pewiwilan bagian tumbuhan Menurut Pitojo (2003), pewiwilan adalah kegiatan memotong tunas yang tumbuh tidak produktif. Pewiwilan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pada saat pemasangan ajir, dan 3–4 minggu setelah pewiwilan pertama. Bagian tumbuhan yang di wiwil atau dibuang adalah bunga pertama yang tumbuh di sela–sela percabangan pertama, dan tunas yang tumbuh pada percabangan pertama.
10. Pengambilan data Pengambilan data dimulai sejak bibit berumur 40 hari setelah semai. Bibit tersebut sudah di pindahkan ke media tanam dalam polybag, dan sudah diberi perlakuan. Pengambilan data dilakukan
secara
manual
dengan
peralatan
yang
telah
dipersiapkan. Pengambilan data yang dilakukan meliputi : a. Tinggi tanaman : pengukuran dari ujung tunas sampai pangkal akar menggunakan penggaris atau meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap 6 hari sekali dimulai sejak pemindahan bibit tanaman ke media yang lebih besar yaitu pada saat tanaman berumur 40 hari setelah semai. b. Daun : perhitungan jumlah daun, kondisi daun. Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung daun–daun yang tumbuh pada batang pokok tanaman, dan pada cabang batang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
tanaman. Perhitungan jumlah daun dilakukan setiap 6 hari sekali dimulai sejak pemindahan bibit tanaman ke media yang lebih besar yaitu pada saat tanaman berumur 40 hari setelah semai. c. Bunga : jumlah bunga, dan perhitungan waktu tumbuhnya bunga pertama. Jumlah bunga mekar mulai di hitung sejak munculnya bunga pertama. Waktu tumbuhnya bunga untuk pertama kali juga di catat. d. Buah : Jumlah buah dihitung secara mandiri dimulai sejak munculnya buah pertama kali. Waktu tumbuhnya buah pertama juga di catat. Data yang diperoleh dituliskan dalam Tabel 3.4 berikut untuk mempermudah analisis. Tabel 3.4 Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Cabai Hari, Tanggal
:
Waktu
:
Tanaman K (0%) A (4%) B (7%) C (10%)
1 2 dst 1 2 dst 1 2 dst 1 2
Tinggi (cm)
Jumlah Daun
Jumlah Bunga
Jumlah Buah
pH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanaman
D (13%)
Tinggi (cm)
Jumlah Daun
Jumlah Bunga
Jumlah Buah
40
pH
dst 1 2 dst
E. Metode Analisa Data Analisa data secara kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan
perhitungan
manual
uji-Anova
independen
atau
menggunakan program analisa data statistik SPSS seri 17. Sedangkan metode analisa data secara kualitatif dilakukan dengan deskriptif analitis berdasarkan hasil pengujian secara kuantitatif. Secara umum, melakukan uji Anova diawali perhitungan data secara statistik dengan uji normalitas atau test of normality dan uji homogenitas atau test of homogeneity of variance (Nikop, 2014). Jika hasil uji Anova menunjukkan bahwa data berbeda secara statistik maka dilanjutkan uji Duncan. Uji Duncan atau Duncan Multile Range Test (DMRT) merupakan uji lanjut dari statistik jika sampel data dari uji Anova menunjukkan data berbeda secara statistik. Berikut ini adalah langkah dalam analisa data secara manual : Data hasil pengamatan kondisi tanaman untuk setiap aspek (jumlah daun, tinggi tanaman, dll) akan dimasukkan pada tabel seperti di bawah ini : Kelompok
A
B
C
D
A2
B2
C2
D2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
ΣXi (ΣXi)2 Rumus statistik ditemukan oleh Ronald A. Sehingga disebut statistik F (Suparno, 2011), rumus uji Anova independen sebagai berikut : Ho : µ1=µ2=µ3 Hi : non Ho Fobservasi= MeanSquare =
MSbetween =
Mswithin =
SStotal = Σx2 – SSbetween =
+
+ ... -
SStotal = SSbetween + SSwithin Untk menghitung kebebasan, menggunakan rumus : Df untuk SSbetween = (K- 1) Df untuk SSwithin = (N- K) Df untuk SStotal = N- 1 K= jumlah kelompok treatment N= jumlah seluruh sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Selanjutnya dapat dibuat tabel yang menunjukkan hubungan angkaangka tersebut yaitu : Sumber
SS
Df
MS=SS/df
F=MSbet/MSwith
Variasi Between Within Total Setelah numerator atau Df between dan denumerator atau Df within ditemukan, maka cocokkan pada gambar tabel nilai kritikal untuk α = .05 untuk mencari Fkritikal seperti pada tabel 23.1 halaman 120 Jika Fobservasi> Fkritikal maka signifikan. Maka Ho ditolak, dan Hi diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Sampel yang digunakan adalah 50 tanaman cabai keriting, 50 tanaman cabai keriting tersebut dipilih karena memenuhi syarat seleksi yaitu tinggi tanaman sama yaitu antara 15–20 cm, jumlah daun 10–15, dan berumur sama yaitu 30 hari setelah semai. Bibit tanaman cabai ditanam dalam media tanam berupa tanah jenis andosol yang dicampur dengan sekam bakar, dan pupuk kandang kotoran sapi dengan perbandingan 2:1:1. Sekam digunakan sebagai campuran media tanam karena memiliki efek drainase sehingga akar tanaman dapat menembus media dengan mudah dan menjaga kelembaban tanah. Data pengamatan yang telah didapatkan kemudian di olah menggunakan program SPSS seri 17. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan uji normalitas, kemudian uji homogenitas, dan langkah berikutya adalah uji analisa varian (Anova). Uji normalitas bertujuan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, uji homogenitas bertujuan untuk memperlihatkan data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama (Wulandari, 2014). Pengujian normalitas pada sampel menggunakan Uji Kolmogorov–Smirnov. Pada uji normalitas, dikatakan normal apabila p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima. Dimana H0 adalah data diambil dari populasi yang berdistribusi normal, dan H1
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
adalah data yang diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada uji homogenitas dikatakan sama (homogen) bila p value (sig) > 0,05 (Wulandari, 2014). Berikut ini adalah aspek yang diukur dalam penelitian : 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Keriting Analisa data dilakukan berdasarkan selisih pertumbuhan tinggi tanaman dengan pertumbuhan awal tanaman. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman cabai keriting dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Tinggi
Tinggi
Pertumbuhan
Awal
Akhir
Tinggi
Kontrol
18,38
39,54
21,16
A
17,18
37,74
20,56
B
20,57
37,72
19,43
C
17,92
42,22
24,3
D
17,83
38,01
20,18
Kelompok
Tinggi tanaman penelitian merupakan salah satu parameter yang dapat diukur untuk mengetahui adanya pertumbuhan. Gambar 5 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata tinggi tanaman sampel disetiap kelompok perlakuan. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa tanaman pada kelompok perlakuan C memiliki rata-rata yang paling tinggi. Ratarata tinggi tanaman pada kelompok kontrol adalah 21,16 cm, kelompok perlakuan A adalah 20,56 cm, kelompok perlakuan B adalah 19,43 cm,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
kelompok perlakuan C adalah 24,3 cm, dan kelompok perlakuan D adalah 20,18 cm. Perbedaan rata-rata tinggi tanaman cabai dapat dilihat pada Gambar 4.1. Pertumbuhan meninggi tanaman merupakan pertumbuhan primer yang terjadi pada tubuh tanaman yang dipengaruhi oleh aktifitas pemanjangan, dan pembelahan sel meristem apikal. Aktivitas pembelahan sel meristem apikal tersebut membutuhkan zatzat hasil fotosintesis sebagai sumber energi.
Tinggi (cm) 30 25 20 15
Tinggi (cm)
10 5 0 Kontrol A (4%) B (7%) C (10%) D (13%)
Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Keriting
Uji normalitas pada tinggi tanaman cabai keriting (dapat dilihat pada Tabel 4.2) menghasilkan p value = 0,164 > 0,05. Artinya H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas yang dilakukan pada tinggi tanaman cabai keriting akibat pengaruh aplikasi cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) berbahan keong sawah menunjukkan hasil p value = 0,049 <
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
0,05. Dengan kata lain H1 diterima, dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan data sampel tanaman cabai keriting berasal dari populasi yang memiliki variansi berbeda atau setiap kelompok tanaman cabai keriting tidak homogen. H0 diterima jika p value > 0,05 dimana variansi pada kelompok tanaman sampel adalah homogen atau memiliki variansi sama. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Tinggi Tanaman One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tinggitanaman N Normal Parameters
a,,b
50
50
21.1260
3.0000
12.18934
1.42857
Absolute
.168
.158
Positive
.168
.158
Negative
-.152
-.158
1.187
1.117
.120
.164
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Test of Homogeneity of Variances Tinggitanaman Levene Statistic 2.594
df1
df2 4
Sig. 45
.049
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 4.3 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan Tinggi Tanaman ANOVA Tinggitanaman Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
141.671
4
35.418
Within Groups
7138.745
45
158.639
Total
7280.416
49
F
Sig. .223
.924
Hasil uji analisa varian pada Tabel 4.3 diatas memperlihatkan bahwa p value (sig) tinggi tanaman 0,924 > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak. Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan tinggi tanaman pada setiap kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Hipotesis H0 adalah tidak adanya perbedaan tinggi antar kelompok perlakuan, sedangkan H1 adalah ada perbedaan tinggi antar kelompok perlakuan. Tidak adanya perbedaan tinggi tanaman pada setiap kelompok perlakuan dan kontrol dapat dipengaruhi perbedaan konsentrasi yang dibuat, dan cuaca saat dilakukan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2. Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai Keriting Berikut ini adalah tabel rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai keriting : Tabel 4.4 Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai Σ Daun
Σ Daun
Pertumbuhan
Awal
Akhir
Daun
Kontrol
11,1
73,6
62,5
A
10,6
52,3
41,7
B
11,55
48,66
37,11
C
11
61,8
50,8
D
11,4
55,9
44,5
Kelompok
Daun merupakan salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis karena terdapat zat hijau daun. Pertumbuhan tanaman juga dapat diukur dari jumlah daun yang tumbuh pada setiap tanaman. Berdasarkan Tabel 4.4, tanaman pada kelompok perlakuan C, dan kontrol yang memiliki rata-rata jumlah daun paling banyak. Perbedaan dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 4.2. Jumlah daun pada setiap kelompok perlakuan dan kontrol dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 70. Data jumlah daun yang telah didapatkan lalu di uji normalitas, dan homogenitasnya terlebih dahulu sebelum dilakukan uji analisa variansi (Anova).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Jumlah Daun 80 60 40 Jumlah Daun
20 0 Kontrol A (4%) B (7%)
C D (10%) (13%)
Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Cabai Keriting
Uji normalitas pada jumlah daun tanaman cabai keriting menghasilkan p value = 0,133 > 0,05. Artinya H0 diterima bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas yang dilakukan pada jumlah daun tanaman cabai keriting akibat pengaruh aplikasi cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) berbahan keong mas menunjukkan hasil p value = 0,075 > 0,05. Hasil uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.5. Dengan kata lain H0 diterima, dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan data sampel tanaman cabai keriting berasal dari populasi yang memiliki variansi sama atau setiap kelompok tanaman cabai keriting homogen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Jumlah Daun One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlahdaun N Normal Parameters
a,,b
50
50
48.38
3.0000
48.023
1.42857
Absolute
.165
.158
Positive
.165
.158
Negative
-.133
-.158
1.164
1.117
.133
.164
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Test of Homogeneity of Variances Jumlahdaun Levene Statistic
df1
2.281
df2 4
Sig. 45
.075
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan Jumlah Daun ANOVA Jumlahdaun Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
3006.680
4
751.670
Within Groups
109997.100
45
2444.380
Total
113003.780
49
F
Sig. .308
.871
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Hasil uji analisa varian dapat dilihat pada Tabel 4.6 yang memperlihatkan bahwa p value (sig) jumlah daun 0,871 > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak. Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan pada pertumbuhan jumlah daun tanaman pada setiap kelompok perlakuan dengan kontrol. Hipotesis H0 adalah tidak adanya perbedaan pertumbuhan jumlah daun antar kelompok
perlakuan,
sedangkan H1 adalah ada perbedaan pertumbuhan jumlah daun antar kelompok perlakuan. Tidak adanya perbedaan pertumbuhan jumlah daun tanaman pada setiap kelompok perlakuan dan kontrol dapat dipengaruhi perbedaan konsentrasi yang dibuat dan juga proses seleksi yang tidak ketat. Jadi, setiap tanaman yang digunakan memiliki jumlah daun yang berbeda pada awalnya.
3. Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai Keriting Berikut
ini
adalah Tabel
4.7
yang memperlihatkan rata-rata
pertumbuhan bunga tanaman cabai keriting. Tabel 4.7 Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai Σ Bunga
Σ Bunga
Awal
Akhir
Kontrol
0,55
10,44
9,88
A
0
2
1,33
B
0
1,4
0,33
C
0
6
5,44
D
0
1
0,77
Kelompok
Pertumbuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Menurut data pada Tabel 4.7, rata-rata bunga yang tumbuh pada tanaman kelompok perlakuan C, dan kontrol memiliki rata-rata selisih pertumbuhan jumlah bunga yang paling tinggi. Rata-rata selisih pertumbuhan kelompok C adalah 5,44 dan rata-rata selisih pertumbuhan bunga yang tumbuh pada tanaman kelompok kontrol adalah 9,88.
Bunga 12 10 8 6
Bunga
4 2 0 Kontrol A (4%)
B (7%) C (10%) D (13%)
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Cabai Keriting
Berdasarkan grafik jumlah bunga diatas dapat dilihat jelas bahwa pertumbuhan bunga pada tanaman cabai keriting yang paling tinggi dialami oleh kelompok perlakuan C dan kelompok kontrol. Uji statistik mengenai jumlah bunga tidak dapat dilakukan karena data yang didapatkan selama masa penelitian kurang dari 5. Bunga pertama kali tumbuh saat tanaman berumur 70 hari setelah semai atau 33 hari setelah tanam. Hal ini tidak sesuai dengan perkiraan berakhirnya fase vegetatif tanaman yaitu pada saat tanaman berumur 35-50 hari setelah tanam jika tanaman dimulai dari pembibitan (Wahyudi, 2011). Bunga yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
tumbuh pada tanaman penelitian lebih cepat muncul namun kemunculan bunga pertama antar setiap tanaman tidak seragam. Bunga yang tumbuh pertama kali menandakan dimulainya fase generatif pada tanaman. Pada fase ini, energi tidak hanya digunakan untuk perkembangan daun, batang, dan akar tetapi juga mulai terbagi untuk perkembangan bunga dan buah.
4. Pertumbuhan Jumlah Buah Tanaman Cabai Keriting Analisa pertumbuhan buah tanaman cabai keriting tidak menggunakan Anova karena beberapa alasan yaitu, selama masa penelitian, tanaman yang berbuah hanya satu tanaman yang merupakan kelompok kontrol. Tanaman ini mulai berbuah sejak 76 hari setelah semai atau 39 hari setelah tanam. Jumlah buah yang dihasilkan hingga akhir penelitian yaitu saat tanaman berumur 95 hari setelah semai atau 58 hari setelah tanam adalah 8 buah. Waktu berbuah yang tidak seragam tersebut menjadi hambatan dalam proses penelitian karena merupakan hal yang berada diluar rencana penelitian. Jadwal penelitian yang memang sudah direncanakan dalam kurun waktu tertentu ternyata masih belum cukup untuk menunggu sampai tanaman cabai seragam berbuah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terlambatnya atau tidak seragamnya proses pembuahan pada tanaman cabai keriting, salah satunya adalah terjadinya tahap pembungaan yang terlambat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
B. Pembahasan Ada 3 komponen utama dalam pembuatan cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) yaitu sumber mikroorganisme, sumber karbohidrat, dan sumber glukosa. Sumber karbohidrat dan glukosa dalam pembuatan cairan MOL pastinya memiliki manfaat bagi aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan glukosa dan karbohidrat yang merupakan bahan organik sebagai sumber metabolisme energi (Juanda, 2011). Penguraian bahan organik tersebut akan menghasilkan ion – ion H+ (Iqbal, 2008 dalam Juanda, 2011). Pembuatan MOL selama ± 14 hari artinya selama itulah mikroorganisme beraktivitas. Menurut Juanda (2011) pada awal pembuatan MOL, aktivitas mikroorganisme akan bertambah, dan pada waktu tertentu akan mencapai aktivitas maksimal, namun pada akhirnya aktivitas mikroorganisme akan menurun sesuai dengan kondisi lingkungan terutama karena menipisnya sumber nutrisi antara lain karbohidrat dan glukosa. Mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculata L.) bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman karena mengandung bahan – bahan yang menjadi sumber hara bagi pertumbuhan tanaman dan tentunya mengandung mikroorganisme
yang dapat
membantu pertumbuhan tanaman. Beberapa unsur hara penting seperti Fosfor (P), unsur Kalium (K), C, Mn, Cu dan Zn (Yudi, 2013), selain itu terkandung juga mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman yaitu Azospirillum (Anonim, 2012) yang merupakan bakteri yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
dapat bersimbiosis dengan akar tanaman untuk membantu proses fiksasi nitrogen (Cecagno et al, 2015) dan juga Pseudomonas (Anonim, 2012) yang merupakan bakteri pelarut fosfat yang juga dapat menghasilkan fitohormon IAA atau auksin yang dapat merangsang pertumbuhan dan pemanjangan batang pada tanaman (Rao, 1994 dalam Hanifah, 2013). Pertumbuhan tanaman cabai keriting dipengaruhi oleh banyak faktor. Ada faktor yang berpotensi mendukung pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tetapi ada juga yang menjadi faktor penghambat dalam proses pertumbuhan tanaman. Faktor tersebut antara lain : 1. Serangan Hama dan Penyakit Pertumbuhan tanaman cabai keriting yang tidak berbeda antara perlakuan yang diberikan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hormon dan gen tanaman tersebut. Sedangkan faktor eksternal adalah air, cahaya, nutrisi, kelembaban, suhu, oksigen, pH. Selain faktor-faktor tersebut, pertumbuhan dan perkembangan tanaman
cabai
keriting juga
dipengaruhi oleh hama atau penyakit bawaan dari bibit yang mengganggu pertumbuhan tanaman cabai sejak dibeli dari toko pertanian/ kualitas bibit tanaman, serangan hama dan penyakit yang berasal dari luar, serta iklim. Gambar hama dan penyakit yang menyerang tanaman dapat dilihat pada Lampiran 22 halaman 119.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
a. Hama 1) Kutu Aphis Kutu
aphis
hidup
bergerombol
di
bagian
bawah
permukaan daun, dan tunas muda. Kutu ini menghisap cairan tanaman dengan mulut yang berfungsi sebagai penusuk. Kerugian yang ditimbulkan pada tanaman adalah dapat membuat daun menjadi
rusak,
menggulung,
dan
keriting.
Kutu
dapat
mengeluarkan embun madu yang mengundang cendawan jelaga sehingga dapat mengganggu fotosintesis. Oleh karna itu dilakukan pengendalian hama. Pengendalian hama dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dengan memencet kutu menggunakan tangan dan menggunakan pestisida alami yang terbuat dari air rebusan daun tembakau. Adanya kutu aphis pada sebagian besar tanaman penelitian menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu yang berpengaruh pada data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman. Pestisida alami air rebusan daun tembakau digunakan sejak tanaman berumur 43 hari setelah semai atau 6 hari setelah tanam sampai tanaman berumur 76 hari setelah semai atau 39 hari setelah tanam. Penggunaan pestisida alami dihentikan karena tidak terlihat perubahan berarti. Selanjutnya digunakan pestisida kimia merk Supemec yang diproduksi oleh PT. Global Agrotech (gambar dapat dilihat pada Lampiran 17 halaman 113). Pestisida
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
kimia digunakan sejak tanaman berumur 80 hari setelah tanam atau 109 hari setelah semai sampai tanaman berumur 88 hari setelah semai atau 51 hari setelah tanam. Penggunaan pestisida kimia dihentikan karna beberapa tanaman sudah berbunga. Menurut aturan penggunaan, pestisida kimia sebaiknya berhenti digunakan mendekati masa tumbuh buah. 2) Ulat Ulat yang menyerang tanaman cabai adalah jenis ulat grayak, yaitu ulat yang memiliki ciri-ciri ulat berwarna kelabu muda, coklat atau hitam. Bertelur di batang tanaman atau di tanah dekat tanaman. Ulat ini memakan bagian tanaman seperti daun, dan batang tanaman. Pada saat ditemukan, ulat ini sedang menempel pada bagian pangkal batang. Warna tubuh yang seperti warna lingkungan membuat ulat ini sulit ditemukan jika tidak diamati dengan jeli. b. Penyakit Penyakit yang menjangkiti tanaman cabai keriting selama masa penelitian adalah bercak daun. Bercak daun disebabkan bakteri Xanthomonas campestris. Pada daun yang terserang penyakit ini ada bercak berbentuk seperti lingkaran dengan tepi berwarna lebih gelap dari tengahnya. Berpotensi menyebabkan kanker pada batang. Bercak daun yang disebabkan jamur Cercospora capsici Heald et Wolf dapat menyebabkan daun menguning, bercak yang ditimbulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
berbentuk bulat, bagian tengah bercak berwarna kelabu muda, sedangkan bagian tepi berwarna cokelat tua. Selain pada daun, bakteri ini juga dapat menyerang bagian batang. Biasanya, pada batang yang diserang akan timbul bercak berbentuk seperti elip. Penyakit bercak daun sudah terlihat sejak tanaman masih berumur 30 hari setelah semai (dapat dilihat pada Lampiran 22 halaman 119). Pada umumnya menyerang pada musim hujan karena kelembaban tinggi. Bercak daun menyebabkan daun gugur, pada tanaman yang terjangkit bercak daun parah akan mengalami keguguran daun ekstrim sehingga yang tersisa hanya bagian batang tanaman saja.
2. Faktor-Faktor Lain Kualitas bibit Bibit tanaman cabai keriting dibeli di salah satu toko pertanian di desa Babadan. Pada penelitian ini, bibit yang dibeli adalah yang berumur 30 hari setelah semai, dan sudah mulai diberi perlakuan ketika umur bibit 40 hari setelah semai atau 7 hari setelah tanam. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa kelebihan dari menggunakan bibit tanaman yang dibeli di toko pertanian yaitu dapat menghemat waktu tanam karna bibit pastinya sudah siap untuk ditanam, dan tidak perlu lagi menyemai biji sendiri, praktis, dan efisien serta dapat memilih sendiri tanaman yang akan digunakan. Sedangkan kelemahan atau kerugian yang dialami adalah adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
penyakit bawaan. Pada daun cabai ada bercak–bercak, tanaman cabai memiliki tinggi tidak seragam (antara 15 cm – 20 cm), dan kemungkinan juga memiliki kualitas tanaman yang berbeda juga. Iklim Penelitian dilakukan di kebun Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang berada di desa Paingan, Kabupaten Depok, Sleman. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan, pada bulan April sampai Juni 2015. Menurut Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG), kemunduran terjadinya musim kemarau yang seharusnya terjadi pada akhir bulan April hingga awal Mei di daerah Yogyakarta disebabkan adanya anomali cuaca. Untuk daerah Sleman pada akhir Mei baru mengalami musim kemarau. Terjadinya anomali cuaca ini menyebabkan penguapan yang tinggi, sehingga menyebabkan curah hujan yang lebat pada siang dan malam hari (Ruli, 2015). Keasaman tanah Air hujan menyebabkan kondisi keasaman tanah meningkat pada awal penelitian yaitu pada bulan pertama sampai bulan April penelitian, sedangkan pada bulan Juni terjadi penurunan keasaman tanama masa penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 83. Sedangkan pengaruh lain dari curah hujan yang tinggi adalah rusaknya bagian tanaman seperti daun akibat tetesan air hujan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
meskipun bagian atap terdapat paranet yang dapat juga difungsikan sebagai pemecah air hujan. Tingkat
keasaman
media
tanam
juga
mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Keasaman media tanam dapat disebabkan curah hujan dan juga akibat penyiraman cairan mikroorganisme lokal (MOL) yang dilakukan. Cairan MOL dibuat 2 kali dalam waktu yang berbeda yaitu pada tanggal 6 Februari 2015, dan pada 3 Maret 2015. Pembuatan MOL menggunakan beberapa bahan yaitu air kelapa atau gula merah sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme karena mengandung glukosa, air cucian beras atau buah maja digunakan sebagai sumber karbohidrat, sedangkan keong sawah digunakan sebagai sumber mikroorganisme. Panen cairan MOL pertama kali yaitu pada tanggal 20 Februari 2015, didapatkan cairan MOL berwarna cokelat keabu-abuan berjumlah 13 liter, berbau kurang sedap, dan memiliki pH 6. Sedangkan panen cairan MOL kedua dilakukan pada 17 Maret 2015, menghasilkan 26 liter cairan MOL. Ciri-ciri fisik cairan MOL yang dihasilkan yaitu berwarna cokelat keabu-abuan dan berbau kurang sedap. Bau yang kurang sedap disebabkan sumber mikroorganisme yang berasal dari keong sawah yang ditumbuk, dapat juga karena mikroorganisme masih aktif dalam cairan MOL tersebut. Selama penelitian, cairan MOL disiramkan pada media tanam setiap 3 hari. Jumlah cairan MOL yang diberikan pada setiap tanaman yang diberi perlakuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
dengan cairan MOL adalah 300 ml. Cairan MOL yang digunakan selama penelitian kurang lebih berjumlah 27 liter. Cairan MOL memiliki derajat keasaman rendah karena mengandung bakteri Pseudomonas yang dapat melarutkan fosfat yang terkandung dalam cangkang keong mas. Mekanisme pelarutan fosfat (P) yang terikat oleh kalsium (Ca) dalam cangkang keong mas menurut Fuyudur Rohmah, Dkk, (2011) dalam Hanifah (2013) adalah sebagai berikut : Adapun mekanisme pelarutan fosfat oleh bakteri pelarut fosfat diawali dari sekresi asam–asam organik diantaranya asam formiat, asetat, propionat, laktat, glikolat, glioksilat, fumarat, tartat, ketobutirat, suksinat dan sitrat, dengan meningkatnya asam-asam organik tersebut akan diikuti dengan penurunan nilai pH. Pada musim hujan, tanah cenderung menjadi lebih asam karena lebih banyak bahan organik membusuk akibat kondisi lingkungan basah dan menyebabkan meningkatnya keasaman. Menurut Pitojo (2003), pH tanah ideal untuk pertumbuhan tanaman cabai berkisar 5,5–6,8. Suhu yang menurun akibat curah hujan tinggi juga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Cahaya Faktor
lain
yang
mempengaruhi
pertumbuhan,
dan
perkembangan adalah intensitas matahari yang dipengaruhi oleh curah hujan, dan naungan paranet yang menjadi atap pada tempat penelitian. Intensitas cahaya paranet yang digunakan adalah 70%,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
artinya hanya 30% cahaya matahari yang dapat masuk melalui celahcelah jaring paranet. Tanaman cabai memerlukan cahaya matahari rata-rata selama 10–12 jam perhari atau diatas 70%. Kurangnya intensitas cahaya matahari atau suhu dingin pada lingkungan sekitar tanaman cabai, menyebabkan pertumbuhan, dan perkembangan tanaman cabai menjadi terhambat (Anonim, 2012). Suhu Suhu udara dipengaruhi juga oleh cuaca. Hujan yang sering turun selama masa penelitian menyebabkan suhu udara lingkungan berada antara 21-32o C (dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 121). Menurut Warisno dan Kres (2010), suhu udara pada kisaran tersebut termasuk suhu yang panas. Tanaman cabai keriting yang merupakan jenis tanaman cabai besar akan sesuai jika ditanam pada suhu udara hangat–sejuk yaitu antara 18–15o C atau 24–19o C.
3. Keterbatasan Penelitian Keberhasilan dalam sebuah penelitian memang merupakan suatu keinginan besar bagi seorang peneliti. Namun, dalam setiap perjalanan untuk mencapai keberhasilan pastilah ada setidaknya satu kegagalan. Kegagalan dalam sebuah penelitian hendaknya menjadi catatan agar menjadi perhatian pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam penelitian yang telah dilakukan masih ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan seperti variabel penelitian yang sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berpengaruh pada penelitian, juga faktor lain
63
diluar pengendalian
peneliti antara lain : a.
Waktu penelitian yang dilakukan mulai pada bulan Februari–Juni 2015 merupakan pergantian musim hujan menuju musim kemarau. Pergantian musim tidak bisa di prediksi dengan jelas karena terjadinya anomali cuaca. Pada musim hujan, hama dan penyakit tanaman cabai lebih mudah untuk menyebar.
b.
Rentangan jarak konsentrasi cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaceae canaliculataL.) yang dibuat terlalu kecil sehingga tidak memperlihatkan hasil yang berbeda jelas pada pertumbuhan tanaman.
c.
Pemilihan tanaman cabai keriting sudah disesuaikan dengan agenda penelitian, namun karena faktor lain maka pada kenyataan tidak sesuai dengan rencana.
d.
Intensitas
cahaya
paranet
yang
digunakan
sebagai
bahan
pembuatan rumah tanaman hanya tersedia 1 jenis di tempat pembelian.
C. Implementasi Hasil Penelitian Dalam Pembelajaran Biologi Hasil penelitian ini dapat diterapkan atau dikembangkan dalam pembelajaran Biologi untuk kelas XII. Materi pokok “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” menggunakan kurikulum 2013. Khususnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
pada Kompetensi Inti 3 “Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah”. Pada pembelajaran untuk materi pokok “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” siswa dapat melaksanakan suatu percobaan sederhana sesuai dengan Kompetensi Dasar 4.1 yang berbunyi “ 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang benar ”. Percobaan yang dilakukan berkaitan dengan faktor– faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor eksternal yaitu air, nutrisi, suhu, cahaya, oksigen, pH, dan juga faktor internal yaitu gen dan hormon. Contoh percobaan yang dapat dilakukan siswa adalah pengamatan mengenai nutrisi yang diperlukan tumbuhan dalam proses pertumbuhan, nutrisi bagi tumbuhan adalah yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Salah satu sumber nutrisi tersebut adalah limbah rumah tangga yang dapat diolah menjadi pupuk cair organik mikroorganisme lokal (MOL). Setiap kelompok siswa merancang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
percobaan dan cara pemanfaatan limbah tersebut untuk dijadikan MOL yang bermanfaat untuk menyuburkan pertumbuhan tanaman. Hasil percobaan siswa, berupa laporan yang di kerjakan secara berkelompok. Instrumen pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 7–15 halaman 84– 109.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Setelah melakukan analisa secara statistik, hasil pengujian analisa variansi pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Artinya tidak ada pengaruh perbedaan konsentrasi cairan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) berbahan keong mas (Pomaceae canaliculata L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting (Capsicum annum). Kelompok tanaman yang diberi cairan MOL memiliki pertumbuhan yang tidak lebih baik dibandingkan dengan tanaman pada kelompok kontrol. 2. Belum ditemukan konsentrasi cairan bioaktivator MOL keong mas (Pomaceae canaliculata L.) yang dapat membuat pertumbuhan cabai keriting (Capsicum annum) paling optimal dari penelitian yang dilakukan.
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
B. Saran Berikut ini adalah saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari penulis : 1.
Hendaknya memperhatikan waktu tanam untuk meminimalisir serangan hama dan penyakit pada tanaman, dan juga mencatat curah hujan yang terjadi selama masa penelitian sebagai data tambahan untuk melengkapi pembahasan.
2.
Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, pada penelitian selanjutnya hendaknya perbedaan konsentrasi yang dibuat memiliki rentangan atau jarak lebih besar sehingga dapat memperlihatkan perbedaan hasil pertumbuhan tanaman yang lebih jelas.
3.
Pemilihan tanaman berumur pendek dapat lebih menguntungkan karena dapat lebih mempersingkat waktu penelitian. Jenis tanaman yang digunakan juga dapat disesuaikan dengan musim atau cuaca pada saat penelitian.
4.
Pemilihan intensitas cahaya matahari pada paranet yang hendak digunakan sebaiknya lebih diperhatikan. Cuaca pada saat tanam juga menjadi pertimbangan untuk menentukan bahan yang digunakan sebagai tempat penelitian. Misalnya pada saat musim hujan, atap yang digunakan terbuat dari plastik, karena cahaya matahari
dapat
langsung masuk.
Keuntungan
lain
adalah
melindungi tanaman dari air hujan yang tidak terkontrol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka Anonim, 2012, Mikroba Juru Masak Tanaman/ Trubus Exo, Trubus, Hal 31. Anonim, 2012, Jurus Sukses Budidaya Cabai http//www.agrotekno.net/2012/09/sukses-budidaya-cabehibrida.html?m=1, diakses tanggal 25 Januari 2015.
Hibrida,
Anonim, 2012, Kumpulan Tentang Mikroorganisme Lokal (MOL), https://agroklinik.wordpress.com/produk/kumpulan-tentang-mol/, diakses tanggal 20 Agustus 2015. Anonim, 2015, Prakiraan Cuaca Propinsi DIY, http://bmkgyogya.wordpress.com, diakses 4 Juni 2015. Anonim, 2015, Curah Hujan, http://www.accu.weather.com/, diakses April 2015. Budiyono, S., 2006, Teknik Mengendalikan Keong Mas pada Tanaman Padi, Jurnal Ilmu- Ilmu Pertanian, Volume 2, Nomor 2, 128- 133. Cecagno, Ricardo, Ebert, Tiago, Silveira, Irene, 2015, The Plant GrowthPromoting Bacteria Azospirillum amazonense: Genomic Versatility and Phytohormone Pathway, BioMed Research International, Volume 2015, Article ID 898592, 7, http://www.hindawi.com/, diakses pada 21 Agustus 2015. Hanifah, Siti, 2013, Kemampuan Pseudomonas fluorescens terhadap Tanaman, http://sitihanifahhh.blogspot.com, diakses 20 Agustus 2015 Juanda, Irfan, Nurdiana, 2011, Pengaruh Metode dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu MOL (Mikroorganisme Lokal), J.Floratek, 140-143. Kate, 2013, Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kritis, www.kajianteori.com, diakses tanggal 26 Juli 2015. Kosim, 2013, Cara Budidaya Tanaman Cabe Organik dalam Polybag Pola HCS, http://stockisthcs.com/, diakses tanggal 7 Februari 2015. Mulyono, 2014, Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga, Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan. Mutiarawati, Tino, 2004, Aplikasi Bioaktivator dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Berbagai Sayuran, Laporan Penelitian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung. Nappu, Basir, dkk, 2011, Efektivitas Penggunaan Beberapa Mikroorganisme Lokal (MOL) dalam Pengolahan Limbah Kakao Menjadi Pupuk Organik dan Aplikasinya pada Tanaman Kakao Produktif, Laporan Penelitian, Litbang Departemen Pertanian, Sulawesi Selatan.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Nikop, Heribertus T., 2014, Efektivitas Penggunaan Nopkor Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) dengan Media Campuran Pasir dan Kompos, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Nurfalach, D.R., 2010, Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) di UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pitojo, Setijo, 2003, Benih Cabai, Kanisius, Yogyakarta. Pracaya, 2008, Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman secara Organik, Kanisisus, Yogyakarta. Ruli, 2015, Anomali Cuaca Berdampak Pada Sektor Pertanian dan Kesehatan, Harian Terbit,http://www.harianterbit.com, diakses 10 Juli 2015. Sumarni, N. dan Agus, M., 2005, Budidaya Tanaman Cabai Merah, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung. Suparno, Paul, 2011, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Suwahyono, U, Tim Penulis PS, 2014, Cara Cepat Buat Kompos dari Limbah, Penebar Swadaya, Jakarta. Wahyudi, 2011, 5 Jurus Sukses Bertanam Cabai, Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan. Wahyudi, dan M. Topan, 2011, Panen Cabai di Pekarangan Rumah, Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan. Warisno dan Kres, 2010, Peluang Usaha dan Budidaya Cabai, Gramedia, Jakarta. Wulandari, Citra Ayu, 2014, Pengaruh Pupuk Probiotik Nopkor dalam Pemupukan Secara Organik Terhadap Hasil Panen Tanaman Cabai Rawit (Capsicum ftutescens), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Yudi, Hendra, Sitha, Romaya, Desni, Elly, dan Desmiarti, Reni, 2013, Pembuatan Pupuk Cair KOSARMAS (Kotoran Sapi, Arang, dan Keong Mas) Pengganti Pupuk Kimia, Jurnal Abstrak Universitas Bung Hatta, Volume 2, Nomor 4, ejurnal.bunghatta.ac.id, diakses pada 21 Januari 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Lampiran 1. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kontrol
K-1
10Apr 19,8
15Apr 21,1
22Apr 24,5
28Apr 27
Kontrol 410May May 32,8 38,8
16May 42,5
22May 60
K-3
16,8
18,8
20,5
21,6
21,5
25,7
31,2
41
54
68,6
K-4
18,6
20,6
22,3
20,5
23
24,3
24,5
25,5
25,9
28,4
K-6
19
20,7
23,5
24,5
25
26,2
27
27,5
28,5
29,4
K-7
17,1
20
20,6
21
23
24
25,8
27
28,5
30
K-9
17,5
19,5
21
21,5
22,6
24
25,5
26
27,5
31
K-11
18
19,8
23,3
24,2
25
26,5
27
28,5
29
30
K-12
19
21
22,5
23
24,5
25
26,5
27
27,8
29
K-13
19
21,6
23,5
24
25,1
26
27,2
28,1
29
31
K-8
19
20,4
21,5
21
23,5
24
26
29,5
30,2
31
Jumlah 183,8 203,5 223,2 228,3
246
264,5
283,2
320,1 363,4 395,4
Ratarata
24,6
26,45
28,32
32,01 36,34 39,54
No.
18,38 20,35 22,32 22,83
28May 4-Jun 83 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 1.2 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Perlakuan A (4%) No.
A (4%) 410May May 28,7 29,5
A-2
10Apr 16
15Apr 17,4
22Apr 23,5
28Apr 25,3
16May 33,5
22May 36,5
A-4
18,5
20,3
23
24,5
25
A-5
16,8
18,6
22
23,5
A-7
17,8
20
21,5
A-8
16
18,4
A-9
19,2
A-10
25,5
26
27,5
29
33
25
23,5
27
30,4
37,3
44
23,5
25
26
26,8
29
30,5
34,3
21,4
21,5
22,4
25,6
27,5
35,8
41,2
52
21
22,5
24,6
25,4
27
29,2
30
31,2
32,6
17,6
19,5
21,7
23,5
24,7
26
27,1
28,5
29,8
31
A-11
18
19,5
20,5
22,7
23,5
24
25,6
27,8
29,5
31
A-12
16,8
18,4
19,5
22
23,6
25,8
26,7
28
29
32
A-13
15,1
16,3
18,5
20
23,4
25
27,6
32,4
38,4
45,5
Jumlah 171,8 189,4 214,1 231,1
246,7
257,9
277
305,9
337 377,4
Ratarata
24,67
25,79
27,7
30,59
33,7 37,74
17,18 18,94 21,41 23,11
28May 4-Jun 41,1 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 1.3 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Perlakuan B (7%)
No.
B (7%) 410May May 33,5 34,5
16May 35,4
22May 37
28May 4-Jun 41 45,5
B-2
10Apr 18,2
15Apr 21,6
22Apr 26
28Apr 30
B-3
17
18,6
22
25
28,4
31,6
33,5
34,5
40,5
46,2
B-6
20
21,5
23
23,6
24,5
25,2
26,8
28,5
32,5
38,6
B-8
16,7
18,1
19,8
21
21,7
22,3
27,6
29,1
45,5
47
B-9
19,7
21,8
22,3
25,3
25,7
26
28
29,2
30
32,5
B-10
18,3
21,9
22
22,4
23,5
24
25
25,5
26,2
28,7
B-11
18
21,5
25
26
27,1
28
28,6
29,4
31,8
34
B-12
20
21,6
21,5
23,5
24,8
25,2
26,5
27,1
31
34,6
B-13
16
17,3
21,2
24,1
24
25
26,5
27
28,6
30
B-1
19
21,8
25,3
29,1
34
35
37,6
38,2
39,9
40,1
Jumlah 182,9 205,7
228,1
250 267,2
276,8
295,5 305,5
347 377,2
Ratarata
22,81
25 26,72
27,68
29,55 30,55
34,7 37,72
18,29 20,57
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Perlakuan C (10%)
C-3
10Apr 17,8
15Apr 19,4
22Apr 21
28Apr 24
C (10%) 410May May 27,5 31,2
C-5
17,8
19,6
23,5
25,5
29,3
31,4
37,4
39,4
43,6
55
C-6
17
17,6
18,7
19,4
21
24
25
26,1
37,1
41,1
C-7
18
18,2
21
21,8
22
23
24,3
24,5
25
26,6
C-8
18,8
20,8
22
22,5
23,5
23,5
24
25
27,2
28,7
No.
16May 32,5
22May 49,2
28May 4-Jun 58 63,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
73
C (10%) 410May May 21,5 23
16May 27
22May 28,2
28May 4-Jun 39 50
C-9
10Apr 17,4
15Apr 19,1
22Apr 20,6
28Apr 21,1
C-10
19,1
20,8
21
22
22,6
23
23,4
24,8
25,4
28
C-12
17
17,7
18,5
21
21,1
23,1
26,4
30
35,4
45,5
C-11
18,3
19,1
21,2
23
23,5
24
26,5
31,1
36,1
41,5
C-13
18
19
22,3
24
24,5
26
28,8
31,2
36,5
42
Jumlah 179,2
191,3
209,8 224,3 236,5 252,2
275,3
309,5 363,3 422,2
Ratarata
19,13
20,98 22,43 23,65 25,22
27,53
30,95 36,33 42,22
17,92
Tabel 1.5 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Perlakuan D (13%) No.
D (13%) 410May May 23,2 24,5
D-1
10Apr 17
15Apr 17,8
22Apr 20,2
28Apr 22
16May 26
22May 27
28May 29,9
4-Jun 36,5
D-2
16
17,7
21,5
23
23,4
24,4
25
26,1
28,2
32,4
D-3
19
20
22,7
24,4
26,5
27,6
28,5
33,4
37,8
40,2
D-5
18,3
20,3
25,3
31
35,5
35,7
37,8
47
50,5
62
D-7
17
17,8
18
18,5
19,5
20,8
22
23
25
27
D-6
19,5
21,7
22
23
23,8
24,7
25
27
28,1
30,5
D-8
17,2
18
19,7
21,4
22
22
23,4
26
29
33
D-10
18
19,1
20,8
22,3
25,5
26,8
28
30
34
42
D-11
18,2
22,4
23,9
25,5
25,8
27
29
30,2
35,1
40
D-13
18,1
18,9
20,5
21
22
23,2
25,5
26,4
31,2
36,5
Jumlah 178,3 193,7 214,6
232,1 247,2
256,7 270,2
296,1 328,8
380,1
Ratarata
23,21 24,72
25,67 27,02
29,61 32,88
38,01
17,83 19,37 21,46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Lampiran 2. Data Mentah Pertumbuhan Jumlah Daun
Tabel 2.1 Pertumbuhan Jumlah Daun Kontrol No.
Kontrol 410May May 47 58
K-1
10Apr 11
15Apr 11
22Apr 18
28Apr 29
16May 85
22May 95
K-3
15
16
19
35
35
K-4
10
9
12
20
K-6
12
13
17
K-8
10
10
K-7
10
K-9
28May 4-Jun 236 278
34
40
60
122
161
18
23
25
10
31
27
23
27
27
26
27
33
51
10
19
20
19
7
8
20
38
11
8
12
13
12
11
10
8
10
10
12
13
13
18
24
18
19
59
65
K-11
10
10
11
12
12
16
15
17
53
51
K-12
11
12
12
11
14
14
11
24
24
32
K-13
12
11
15
16
10
16
5
14
29
23
Jumlah
111
115
135
190
214
243
243
284
615
736
Ratarata
11,1
11,5
13,5
19
21,4
24,3
24,3
28,4
61,5
73,6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 2.2 Pertumbuhan Jumlah Daun Perlakuan A (4%) No.
A (4%) 410May May 21 28
A-2
10Apr 10
15Apr 11
22Apr 11
28Apr 13
16May 23
22May 40
28May 78
4Jun 70
A-4
15
23
23
25
18
18
15
11
39
37
A-5
10
10
12
8
9
18
22
40
36
74
A-7
11
11
19
26
14
9
12
25
28
45
A-8
10
5
7
6
5
11
16
17
49
75
A-9
10
9
10
12
14
13
18
18
61
68
A-10
10
10
13
12
17
22
16
18
27
34
A-11
10
8
10
11
6
17
12
17
28
21
A-13
10
9
10
11
14
11
11
15
44
65
A-12
10
10
8
9
14
13
12
10
35
34
Jumlah
106
106
123
133
132
160
157
211
425
523
Ratarata
10,6
10,6
12,3
13,3
13,2
16
15,7
21,1
42,5 52,3
Tabel 2.3 Pertumbuhan Jumlah Daun Perlakuan B (7%) No.
B (7%) 410May May 17 21
B-1
10Apr 11
15Apr 12
22Apr 13
28Apr 16
16May 9
22May 36
B-2
12
11
13
16
27
B-3
10
8
9
11
B-6
13
12
13
B-8
13
13
B-9
10
B-10
10
28May 4-Jun 56 101
12
13
49
77
90
13
17
20
37
63
84
4
13
15
19
19
19
16
11
13
21
26
44
45
93
115
11
11
13
12
9
13
14
10
13
10
12
14
13
12
6
6
12
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
B (7%) 410May May 17 17
B-11
10Apr 12
15Apr 12
22Apr 9
28Apr 10
B-12
13
13
11
12
9
B-13
11
12
11
12
104
102
100
105
Jumlah Ratarata
11,55 11,33
11,11 11,66
76
16May 19
22May 16
28May 4-Jun 37 50
7
9
11
15
24
22
15
22
20
24
30
147
130
165
217
350
438
16,33 14,44 18,33 24,11
38,88 48,66
Tabel 2.4 Pertumbuhan Jumlah Daun Perlakuan C (10%) No.
C (10%) 410May May 20 19
C-3
10Apr 10
15Apr 11
22Apr 12
28Apr 15
16- 22May May 29 44
28May 87
4Jun 150
C-5
10
9
11
14
13
13
13
16
66
85
C-6
10
7
7
6
5
10
11
11
23
46
C-7
13
13
14
17
25
21
21
20
18
20
C-8
11
11
9
10
21
18
6
6
4
6
C-9
10
9
10
13
11
10
10
10
44
74
C-10
12
13
14
15
13
8
7
10
9
11
C-12
10
10
8
9
10
9
13
16
43
68
C-11
12
11
10
11
14
13
20
25
43
58
C-13
12
12
11
10
12
10
17
29
52
100
Jumla h
110
106
106
120
144
131
147
187
389
618
Ratarata
11
10,6
10,6
12
14,4
13,1
14,7
18,7
38,9
61,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 2.5 Pertumbuhan Jumlah Daun Perlakuan D (13%) No.
D (13%) 410May May 20 11
D-1
10Apr 13
15Apr 13
22Apr 14
28Apr 15
16May 8
22May 22
28May 39
4Jun 63
D-2
13
12
19
23
16
11
7
4
11
14
D-3
10
10
13
24
26
19
23
26
50
74
D-5
12
11
14
18
27
14
9
52
84
151
D-7
10
7
9
9
4
8
9
9
28
35
D-6
10
10
9
9
9
11
11
10
28
34
D-8
10
11
10
14
15
10
13
11
30
38
D-10
13
13
13
15
4
9
12
10
22
46
D-11
12
13
8
7
7
9
14
19
28
45
D-13
11
10
9
10
14
14
20
27
35
59
Jumla h
114
110
118
144
142
116
126
190
355
559
Ratarata
11,4
11
11,8
14,4
14,2
11,6
12,6
19
35,5
55,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Data Pengukuran Pertumbuhan Jumlah Bunga
Tabel 3.1 Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Kontrol No. K-1 K-3 K-4 K-6 K-7 K-8 K-9 K-11 K-12 K-13 Jmlh Ratarata
Kontrol 10- 16- 22- 28May May May May 5 17 25 55 0 0 4 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 17 29 78 0.5
1,7
2,9
7,8
4Jun 66 28 0 0 0 0 0 0 0 0 94 9,4
Tabel 3.2 Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Perlakuan A (4%) No. A-2 A-4 A-5 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 Jmlh Ratarata
10May 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A (4%) 16- 22- 28May May May 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 0
0
0.7
4Jun 5 0 0 3 10 0 0 0 0 5 23 2,3
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.3 Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Perlakuan B (7%) No. B-1 B-2 B-3 B-6 B-8 B-9 B-10 B-11 B-12 B-13 Jmlh Ratarata
10- 16May May 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
B (7%) 2228May May 0 0 0 6 0 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
1
4Jun 5 5 5 0 3 0 0 0 0 0 18 1.8
Tabel 3.4 Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Perlakuan C (10%) No. C-3 C-5 C-6 C-7 C-8 C-9 C-10 C-11 C-12 C-13 Jmlh Ratarata
10- 16May May 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
C (10%) 2228May May 4 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 1 7 5 33 0,5
3.3
4Jun 22 2 0 0 0 9 0 5 10 16 64 6,4
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.5 Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Perlakuan D (13%) No. D-1 D-2 D-3 D-5 D-6 D-7 D-8 D-10 D-11 D-13 Jmlh Ratarata
10May 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16May 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
D (13%) 2228May May 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
0.2
4Jun 0 0 1 3 0 0 0 3 2 0 10 1
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Lampiran 4. Uji Satistik Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Tinggi Tanaman
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tinggitanaman N Normal Parameters
a,,b
50
50
21.1260
3.0000
12.18934
1.42857
Absolute
.168
.158
Positive
.168
.158
Negative
-.152
-.158
1.187
1.117
.120
.164
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Test of Homogeneity of Variances Tinggitanaman Levene Statistic
df1
2.594
df2 4
Sig. 45
.049
Tabel 4.2 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan Tinggi Tanaman ANOVA Tinggitanaman Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
141.671
4
35.418
Within Groups
7138.745
45
158.639
Total
7280.416
49
F
Sig. .223
.924
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Uji Statistik Pertumbuhan Jumlah Daun
Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pertumbuhan Jumlah Daun
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlahdaun N Normal Parameters
a,,b
50
50
48.38
3.0000
48.023
1.42857
Absolute
.165
.158
Positive
.165
.158
Negative
-.133
-.158
1.164
1.117
.133
.164
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Perlakuan
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Test of Homogeneity of Variances Jumlahdaun Levene Statistic
df1
2.281
df2 4
Sig. 45
.075
Tabel 5.2 Hasil Uji Analisa Variansi Pertumbuhan Jumlah Daun
ANOVA Jumlahdaun Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
3006.680
4
751.670
Within Groups
109997.100
45
2444.380
Total
113003.780
49
F
Sig. .308
.871
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Lampiran 6. Data Pengukuran pH Media Tanam
Tabel 6.1 Data Pengukuran pH Media Tanam
08-Jun
28-Mei
22-Apr
15-Apr
10-Apr
Tanggal K A (4%) B (7%) C (10%) D (13%) K A (4%) B (7%) C (10%) D (13%) K A (4%) B (7%) C (10%) D (13%) K A (4%) B (7%) C (10%) D (13%) K A (4%) B (7%) C (10%) D (13%)
1 5,2 5,4 4,8 4 4 5,2 5,8 5 4,2 4,2 5,2 5,8 5,2 4,2 4,2 6 6 5,8 5,8 5,8 7 6,2 6 6 6
2 5,4 5,4 5,2 4,4 4,2 5,2 5 5,8 5 4,2 5,4 5,4 5,8 5,2 4,4 6,2 5 5,8 5,8 6 6,4 6,2 5,8 6 6
3 5 5,2 5,2 4,4 4,2 5 5,4 5,8 4,6 4,6 5,2 5,4 5,8 4,6 4,6 5 6 5,4 6 5,8 5,4 6 5,6 6 6
4 5 5 5 4,4 4,4 5 5,4 4,4 4 4,4 5,2 5,4 4,8 4,2 4,6 5,8 6 6 6 5,8 6 6,2 6 6 6
No 5 4,4 5 4,8 4 5 5 5 4,8 4 4,2 5 5 5 4,2 4,6 6 5,8 5,8 5,4 5,8 6,2 5,8 6 5,6 6
6 5 5 5 4 4,4 4,8 5 5 3,8 4,4 5 5,2 5 4,2 4,4 6 6 6 5,8 5,8 6,2 6 6 6 6
7 5 4,8 5 4 4 5 5 5,2 4 4,2 5 5,2 5,2 4 4,2 5,2 6 6 5,6 6 5,4 6 6 5,8 6
8 5,8 4,4 4,8 4 4,4 5,4 5 4,6 4,8 4,4 5,4 5 4,6 5 4,6 5,2 5,2 5,4 5,2 5,4 5,8 5,4 5,6 5 6
9 4,8 5 4,4 4,4 4,8 5 5 5,2 5 4,8 5 5 5,2 4,8 5 5 5,4 5 5,6 5,2 5,2 5,6 5,2 5,6 5,4
Ratarata 5,06 5,02 4,91 4,17 4,37 5,06 5,17 5,08 4,37 4,37 5,15 5,26 5,17 4,48 4,51 5,6 5,71 5,68 5,68 5,73 5,95 5,93 5,8 5,77 5,93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Lampiran 7. Silabus Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Pelajaran
: XII/ MIA
Semester
: Gasal
Kompetensi Inti : KI. 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengarang, dan menggambar) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Sumber Belajar Waktu
Pertumbuhan dan Perkembangan 1.3Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data danfakta, disiplin, tanggungjawab,da n peduli dalam observasi dan eksperimen,
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
Observasi Kerja ilmiah, sikap ilmiah, dan keselamatan kerja
Mengamati Faktor luar dan faktor dalam Mengamati tanaman di lingkungan sekitar/ gambar pada /animasi/ video tentang pertumbuhan pertumbuhan dan Portofolio perkembangan pada tumbuhan 2. Merencanakan Laporan dan Merancang Membaca teks pertumbuhan Percobaan pada tumbuhan Tes Menanya (siswa di motivasi Mengkaji hasil untuk membuat pertanyaan Konsep kerja ilmiah tentang pertumbuhan dan pertumbuhan (contoh kerja perkembangan tumbuhan) dan ilmiah) perkembangan Bagaimana Apa yang dimaksud dengan langkahpertumbuhan dan Faktor-faktor langkah perkembangan? yang melakukan Faktor apa saja yang mempengaruhi percobaan mempengaruhi pertumbuhan pertumbuhan menurut kerja dan perkembangan tumbuhan? pada tumbuhan ilmiah dari Mengapa tumbuhan mengalami
5 minggu x 4 JP
Buku Biologi SMA XII Artikel Makalah Hasil penelitian Video/ gambar/ animasi pertumbuhan dan perkembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Pertumbuhan dan Perkembangan berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/
hasil diskusi pertumbuhan dan dan mengkaji perkembangan? contoh karya ilmiah dari Mengumpulkan Data (Eksperimen) berbagai sumber Menggali informasi tentang Konsep pertumbuhan dan perkembangan melalui tayangan video/ gambar/ animasi Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Mengasosiasikan Membaca dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Membuat outline perencanaan percobaan Pemahaman tentang hasil percobaan dan kesimpulan Pemahaman tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan Pemahaman tentang faktor luar dan faktor dalam terhadap pertumbuhan
Alokasi Sumber Belajar Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Pertumbuhan dan Perkembangan laboratorium.
3.1Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
Membaca grafik pertumbuhan untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktorfaktor yang mempengaruhi Mengkomunikasikan Presentasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Menjelaskan hasil penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Alokasi Sumber Belajar Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
2. Merencanakan dan Melakukan Percobaan Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Mengamati
Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh kerja ilmiah) Bagaimana langkah-langkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji contoh karya ilmiah dari berbagai sumber
Menanya Guru memberi pertanyaan tentang langkah-langkah ekperimen dan cara penyusunan laporan eksperimen
Alokasi Sumber Belajar Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Mengumpulkan Data (Eksperimen)
Mendiskusikan rancangan dan usulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan Melaksanakan eksperimen sesuai dengan usulan yang disusun dan sudah disepakati setiap kelompok Melakukan pengamatan eksperimen, mencatat data
Mengasosiasikan
Mengolah data hasil eksperimen Menjawab permasalahan Menarik kesimpulan dari
Alokasi Sumber Belajar Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Pertumbuhan dan Perkembangan hasil diskusi eksperimen
mengenai
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil ekperimen secara lisan (presentasi) dan tertulis
Alokasi Sumber Belajar Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Lampiran 8. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas
: XII
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Kompetensi Inti KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI. 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengarang, dan menggambar) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
B. Kompetensi Dasar 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. C. Indikator 1.3.1 Menjaga kebersihan dan kesehatan dalam diri siswa 2.1.1 Bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan kegiatan percobaan 2.1.2 Bersikap kritis, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan melakukan percobaan 2.1.3 Santun dan bertanggung jawab dalam berargumentasi dalam kegiatan diskusi dan presentasi 3.1.1 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 3.1.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil penelitian 4.1.1 Merancang desain penelitian mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mempresentasikan hasil diskusi 4.1.2 Melaksanakan penelitian mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 4.1.3 Melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan tata cara penulisan laporan ilmiah yang benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
D. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1 Selama proses pembelajaran siswa mampu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan 2.1.1.1 Siswa mampu bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan melakukan percobaan 2.1.2.1 Bersikap kritis, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan melakukan percobaan 2.1.3.1 Siswa santun dan bertanggung jawab dalam berargumentasi dalam kegiatan diskusi dan presentasi 3.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan melalui kegiatan diskusi kelompok 3.1.2.1 Melalui kegiatan percobaan, siswa mampu menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan 4.1.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu merancang desain percobaan mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan mempresentasikan hasil diskusi 4.1.2.1 Setelah merancang desain percobaan, siswa mampu melaksanakan percobaan mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 4.1.3.1 Siswa mampu melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan tata cara penulisan laporan ilmiah yang benar dalam bentuk laporan tertulis. E. Materi Pembelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan (Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan) F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran kooperatif Metode pembelajaran : diskusi, eksperimen, presentasi G. Sumber Belajar/ Alat dan Bahan Sumber belajar : Buku Biologi SMA, hasil karya ilmiah, laporan hasil penelitian, internet , LKS. Alat : 1. Kertas 2. Pensil/ bolpoin 3. LCD 4. Laptop 5. Polybag Bahan : biji kacang tanah atau kangkung, air, cairan bioaktivator keong mas, giberelin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pertemuan pertama (2x45 menit) 1. Guru memulai pelajaran dengan Pendahuluan Menyiapkan kondisi belajar mengucapkan salam, mengecek kehadiran 15 menit siswa, dan berdoa bersama Melakukan 2. Guru menampilkan video/ gambar/ apersepsi, animasi tentang pertumbuhan dan menyampaikan perkembangan pada siswa tujuan 3. Guru memberikan pertanyaan proses apa pembelajaran yang terjadi pada tayangan tersebut? dan 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran memotivasi 5. Guru membagi siswa dalam kelompok dan siswa meminta perwakilan dari kelompok untuk mengambil LKS 1 Inti 60 menit
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Asosiasi
Mengkomunikasikan
Penutup 15 menit
Evaluasi Rangkuman
6. Mengamati gambar/ animasi/ video tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 7. Membaca teks pertumbuhan pada tumbuhan dan contoh karya ilmiah 8. Memotivasi siswa untuk membuat pertanyaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 9. Menggali informasi tentang Konsep pertumbuhan dan perkembangan melalui tayangan video/ gambar/ animasi, buku, dan sumber lain 10. Diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup 11. Diskusi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 12. Membaca dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 13. Menarik kesimpulan tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi 14. Presentasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 15. Guru memberikan postes 16. Guru membimbing siswa merangkum hasil pembelajaran 17. Guru mengajak siswa merefleksikan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
95
Kegiatan Guru dan Siswa belajar
Pertemuan kedua (2x45 menit) 1. Guru memulai pelajaran dengan Pendahuluan Menyiapkan kondisi belajar mengucapkan salam, mengecek kehadiran 10 menit siswa, dan berdoa bersama
Inti 65 menit
Penutup 15 menit
Melakukan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran apersepsi, 3. Guru membagi siswa dalam kelompok dan menyampaikan meminta perwakilan dari kelompok untuk tujuan mengambil LKS 2 pembelajaran dan memotivasi siswa Mengamati 4. Siswa membaca contoh karya ilmiah Menanya 5. Memberikan pertanyaan tentang langkahlangkah melakukan percobaan/ eksperimen/ penelitian Mengumpul6. Siswa mengumpulkan informasi tentang kan informasi langkah-langkah melakukan percobaan dan tentang penyusunan laporan hasil percobaan dari karya ilmiah Asosiasi 7. Merancang percobaan tentang pertumbuhan dan perkembangan dan membuat laporan hasil percobaan Mengkomuni8. Siswa berdiskusi mengenai rancangan kasikan percobaan 9. Presentasi hasil rancangan percobaan dan hasil percobaan Evaluasi 10. Guru memberikan postes Rangkuman 11. Guru membimbing siswa merangkum dan merefleksikan hasil pembelajaran 12. Mengingatkan siswa untuk melanjutkan percobaan
I. Penilaian Jenis penilaian : Tes (postes), dan Non-tes (lembar observasi : lembar penilaian sikap sosial, lembar penilaian presentasi, lembar penilaian kegiatan praktikum/ percobaan, lembar penilaian laporan percobaan, lembar penilaian hasil kerja siswa (LKS dan Laporan). Instrumen : soal, kunci jawaban, rubrik penilaian (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS 1) Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan A. Tujuan Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
yang
mempengaruhi
B. Alat dan Bahan Alat tulis, tanaman C. Cara Kerja 1. Ambillah LKS dan bacalah dengan cermat 2. Lakukanlah pengamatan terhadap tumbuhan yang ada di lingkungan sekitarmu, dan amati juga faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 3. Catat dan diskusikan hasil pengamatan bersama teman sekelompokmu 4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas D. Pertanyaan 1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan? 2. Tumbuhan apa saja yang kamu amati di lingkungan sekitar? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan? 4. Bagian tumbuhan manakah yang dipengaruhi oleh faktor tersebut? 5. E. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ Lembar Penilaian LKS 1 No Soal
Jawaban Pertumbuhan : proses pertambahan ukuran (volume, bobot, dan jumlah sel) yang bersifat irreversible (tidak 1. dapat kembali ke asal) Perkembangan : perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. 2. Mangga, tanaman hias, dll Faktor luar : cahaya, air, nutrisi, kelembaban, suhu, 3. oksigen, pH 4. Buah, biji, bunga, daun, batang, akar Skor maksimal : 20
Skor 8
2 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS 2)
Judul : Merancang dan Melaksanakan Percobaan A. Tujuan 1. Siswa mampu merancang desain percobaan dan melaksanakan percobaan mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kemudian membuat laporan hasil percobaan 2. Siswa mampu menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan 3. Siswa mampu melaporkan hasil percobaan dalam bentuk laporan B. Alat dan Bahan Alat tulis, biji kacang tanah atau kangkung, polybag, air, cairan bioaktivator keong mas, giberelin. C. Cara Kerja 1. Carilah sebuah karya ilmiah dari internet atau sumber lain dan bacalah dengan cermat 2. Catat dan diskusikan pertanyaan panduan Nomor 1 bersama teman kelompokmu 3. Buatlah rancangan percobaan berdasarkan salah satu tema berikut : a. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman b. Pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman c. Pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tanaman 4. Presentasikan hasil diskusi rancangan percobaan di depan kelas 5. Lakukan percobaan dari desain rancangan yang telah dibuat bersama kelompok 6. Catatlah hasil pengamatan dalam lembar observasi 7. Buatlah laporan hasil percobaan yang sesuai dengan penyusunan dan cara penulisan laporan yang benar. Gunakanlah pertanyaan Nomor 2 dan 3 sebagai panduan dalam membahas. 8. Kumpulkan dan presentasikan hasil laporan di depan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
D. Pertanyaan Panduan 1. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan percobaan dan menyusun laporan percobaan? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan? 3. Bagaimana kondisi tumbuhan yang kamu amati? E. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
Lembar Observasi Pertumbuhan Tanaman
Hari dan tanggal : Aspek yang diamati Polybag Batang 1. 2. Dst..
Daun
Bunga
Buah
dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Lampiran 10. Lembar Penilaian Sikap Sosial Lembar Penilaian Sikap Sosial
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ semester : XII/ 1 Indikator
:
2.1.1 Bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan kegiatan percobaan 2.1.2 Bersikap kritis, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok dan melakukan percobaan 2.1.3 Santun dan bertanggung jawab dalam berargumentasi dalam kegiatan diskusi dan presentasi
Bertanggung jawab
Santun
Proaktif
Responsif
Nama
Kritis
No.
Bekerjasama
Aspek Penilaian
Skor
1. 2. Dst
Aspek
Bekerjasama
Kritis
Rubrik Penilaian Sikap Sosial Skor Indikator Aktif dalam kegiatan kelompok, mau melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan, sering membantu/ menolong 3 sesama yang kesulitan Terkadang aktif dalam kegiatan kelompok, terkadang mau melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan, terkadang 2 membantu/ menolong sesama yang kesulitan Tidak pernah aktif dalam kegiatan kelompok, tidak pernah mau melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan, tidak 1 pernah membantu/ menolong sesama yang kesulitan Selalu menanggapi permasalahan dengan masuk akal, selalu mampu membedakan argumentasi logis dan tidak 3 logis, selalu mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada (Cece (1996) dalam Kate (2013)) Terkadang menanggapi permasalahan dengan masuk akal, 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek
Skor
1 3 Proaktif
2 1 3
Responsif
2
1
3
Bertanggung jawab
2
1
Skor maksimal 18
100
Rubrik Penilaian Sikap Sosial Indikator terkadang mampu membedakan argumentasi logis dan tidak logis, terkadang mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada Tidak menanggapi permasalahan dengan masuk akal, tidak mampu membedakan argumentasi logis dan tidak logis, tidak mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada Suka melakukan sesuatu tanpa diminta terlebih dahulu Terkadang melakukan sesuatu tanpa diminta terlebih dahulu Melakukan sesuatu dengan diminta terlebih dahulu Segera melakukan sesuatu yang diminta oleh sesama dengan baik, melakukan sesuatu sesuai dengan instruksi, suka menanggapi pertanyaan dan pendapat sesama Terkadang segera melakukan sesuatu yang diminta oleh sesama dengan baik, terkadang melakukan sesuatu sesuai dengan instruksi, terkadang menanggapi pertanyaan dan pendapat sesama Tidak segera melakukan sesuatu yang diminta oleh sesama dengan baik, tidak melakukan sesuatu sesuai dengan instruksi, tidak pernah menanggapi pertanyaan dan pendapat sesama Mengerjakan tugas yang diberikan, melaksanakan tugas individu dengan baik, menerima resiko dari tindakan yang dilakukan, tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, mengembalikan barang yang dipinjam seperti keadaan semula, meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Terkadang mengerjakan tugas yang diberikan, terkadang melaksanakan tugas individu dengan baik, terkadang menerima resiko dari tindakan yang dilakukan, terkadang menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, terkadang mengembalikan barang yang dipinjam seperti keadaan semula, terkadang meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Tidak mengerjakan tugas yang diberikan, tidak melaksanakan tugas individu dengan baik, tidak menerima resiko dari tindakan yang dilakukan, sering menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, tidak pernah mengembalikan barang yang dipinjam seperti keadaan semula, tidak pernah meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 11. Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ semester : XII/ 1 Indikator
:
4.1.1 Merancang desain penelitian mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mempresentasikan hasil diskusi Aspek penilaian No.
Kelompok
Penggunaan bahasa
Kekompakan
Isi Presentasi
Skor
1. 2. Dst
Aspek
Skor 3
Penggunaan bahasa
2 1 3
Kekompakan
2
1 3 Isi Presentasi
2 1
Skor maksimal : 9
Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi Indikator Penyampaian presentasi menggunakan bahasa yang baik, jelas, dan sopan Penyampaian presentasi kurang menggunakan bahasa yang baik, jelas, dan sopan Penyampaian presentasi tidak menggunakan bahasa yang baik, jelas, dan sopan Pembagian tugas dalam kelompok rata, semua anggota kelompok berperan dalam presentasi contohnya dalam menjawab pertanyaan Pembagian tugas dalam kelompok kurang merata, hanya sebagian anggota kelompok yang berperan contohnya dalam menjawab pertanyaan Pembagian tugas dalam kelompok tidak dilakukan, hanya satu orang anggota yang berperan contohnya hanya satu anggota kelompok menjawab pertanyaan Sesuai dengan permasalahan, jelas dan sopan Kurang sesuai dengan permasalahan, kurang jelas, kurang sopan Tidak sesuai dengan permasalahan, tidak jelas, dan tidak sopan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Lampiran 12. Lembar Penilaian Kegiatan Percobaan
Lembar Penilaian Kegiatan Percobaan
Topik kegiatan : Hari/ tanggal
:
Kelas
: Jumlah skor
Aspek penilaian No.
Nama Persiapan
Pelaksanaan
Hasil
1. 2. Dst
Rubrik Penilaian Kegiatan Percobaan Aspek
Persiapan
Pelaksanaan
Hasil
Skor maksimal : 9
Skor
Indikator
3
Pemilihan alat dan bahan tepat
2
Pemilihan alat atau bahan tepat
1
Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
3
Langkah kerja, dan waktu pelaksanaan tepat
2
Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1
Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
3
Data dan kesimpulan akurat
2
Data atau kesimpulan kurang akurat
1
Data dan kesimpulan tidak akurat
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 13. Lembar Penilaian Laporan Percobaan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lembar Penilaian Laporan Penelitian Skor Keterangan Judul menarik, penulisan sesuai dengan isi 3 laporan, dan jelas Judul kurang menarik, tulisan terkadang sesuai 2 dengan isi laporan, dan kurang jelas Judul Judul tidak menarik, penulisan tidak sesuai 1 dengan isi laporan, dan tidak jelas Tidak ditulis 0 Penulisan sesuai dengan latar belakang dan judul, berupa kalimat tanya yang 3 menghubungkan dua atau lebih fenomena Penulisan terkadang sesuai dengan latar belakang dan judul, terkadang berupa kalimat 2 tanya yang kurang menghubungkan dua atau Rumusan Masalah lebih fenomena Penulisan tidak sesuai dengan latar belakang dan judul, tidak berupa kalimat tanya yang 1 menghubungkan dua atau lebih fenomena Tidak ditulis 0 Penulisan sesuai dengan rumusan masalah, 3 berkaitan dengan isi Tulisan terkadang sesuai dengan rumusan 2 Tujuan masalah, terkadang berkaitan dengan isi Penulisan tidak sesuai dengan rumusan 1 masalah, tidak berkaitan dengan isi Tidak ditulis 0 Pengelompokkan alat dan bahan sesuai, 3 penulisan sesuai dengan judul Pengelompokkan alat dan bahan kurang sesuai, penulisan alat dan bahan terkadang sesuai 2 dengan judul Alat dan Bahan Pengelompokkan alat dan bahan tidak sesuai, penulisan alat dan bahan tidak sesuai dengan 1 judul Tidak ditulis 0 Penulisan sesuai dengan kenyataan 3 Tulisan kurang sesuai dengan kenyataan 2 Waktu dan Tempat Penulisan tidak sesuai dengan kenyataan 1 Tidak ditulis 0 Penulisan selalu menggunakan kalimat pasif, Cara Kerja 5 tulisan sistematis, jelas, sesuai alat dan bahan, Langkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
7.
8.
104
Lembar Penilaian Laporan Penelitian Skor Keterangan berkaitan dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan Tulisan terkadang menggunakan kalimat pasif, tulisan terkadang sistematis, terkadang jelas, terkadang sesuai dengan alat dan bahan, 4 terkadang berkaitan dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan Penulisan kalimat pasif kurang sesuai, kurang sistematis, kurang jelas, kurang sesuai dengan 3 alat dan bahan, kurang berkaitan dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan Penulisan tidak menggunakan kalimat pasif, tidak sistematis, tidak jelas, tidak sesuai 1-2 dengan alat dan bahan, tidak berkaitan dengan judul, rumusan masalah, dan tujuan Tidak ditulis 0 Penulisan data lengkap, jelas dan data sesuai dengan lembar observasi, sesuai dengan isi 5 laporan, sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan Tulisan data kurang lengkap, jelas dan data kurang sesuai dengan lembar observasi, kurang sesuai dengan isi laporan, kurang sesuai 4 dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan Penulisan data kurang lengkap, kurang jelas Data dan data kurang sesuai dengan lembar observasi, kurang sesuai dengan isi laporan, 3 sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan Penulisan data tidak lengkap, tidak jelas dan data tidak sesuai dengan lembar observasi, tidak sesuai dengan isi laporan, tidak sesuai 2 dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan 0-1 Tidak ditulis Menyajikan data dalam bentuk tabuasi, grafik atau diagram, ada keterkaitan antara uraian, isi, contoh, dengan bukti, penulisan menggunakan Hasil dan 21- tata bahasa dan ejaan yang betul, sesuai dengan Pembahasan 25 tujuan percobaan, menjelaskan rumusan masalah, menggunakan landasan teori yang dicantumkan sumbernya, menggunakan landasan teori yang relevan, penulisan Langkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Langkah
105
Lembar Penilaian Laporan Penelitian Skor Keterangan menggunakan bahasa sendiri, penulisan sesuai dengan EYD Terkadang menyajikan data dalam bentuk tabuasi, grafik atau diagram, terkadang ada keterkaitan antara uraian, isi, contoh, dengan bukti, terkadang penulisan menggunakan tata bahasa dan ejaan yang betul, terkadang sesuai tujuan percobaan, terkadang 20- dengan 16 menjelaskan rumusan masalah, terkadang menggunakan landasan teori yang dicantumkan sumbernya, terkadang menggunakan landasan teori yang relevan, terkadang penulisan menggunakan bahasa sendiri, penulisan sesuai dengan EYD Terkadang menyajikan data dalam bentuk tabuasi, grafik atau diagram, terkadang ada keterkaitan antara uraian, isi, contoh, dengan bukti, penulisan kurang menggunakan tata bahasa dan ejaan yang betul, kurang sesuai 15dengan tujuan percobaan, kurang menjelaskan 11 rumusan masalah, terkadang menggunakan landasan teori yang dicantumkan sumbernya, terkadang menggunakan landasan teori yang relevan, terkadang penulisan menggunakan bahasa sendiri, penulisan sesuai dengan EYD Kurang menyajikan data dalam bentuk tabuasi, grafik atau diagram, kurang ada keterkaitan antara uraian, isi, contoh, dengan bukti, penulisan kurang menggunakan tata bahasa dan ejaan yang betul, kurang sesuai dengan 10-6 tujuan percobaan, kurang menjelaskan rumusan masalah, tidak menggunakan landasan teori yang dicantumkan sumbernya, tidak menggunakan landasan teori yang relevan, penulisan tidak menggunakan bahasa sendiri, penulisan sesuai dengan EYD Tidak menyajikan data dalam bentuk tabuasi, grafik atau diagram, tidak ada keterkaitan antara uraian, isi, contoh, dengan bukti, penulisan tidak menggunakan tata bahasa dan 5-2 ejaan yang betul, tidak sesuai dengan tujuan percobaan, tidak menjelaskan rumusan masalah, tidak menggunakan landasan teori yang dicantumkan sumbernya, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lembar Penilaian Laporan Penelitian Skor Keterangan menggunakan landasan teori yang relevan, penulisan tidak menggunakan bahasa sendiri, penulisan sesuai dengan EYD 0-1 Tidak ditulis Penulisan sesuai dengan rumusan masalah, 3 ditulis berdasarkan hasil penelitian Tulisan kurang sesuai dengan rumusan masalah, kurang sesuai berdasarkan hasil 2 9. Kesimpulan penelitian Penulisan tidak sesuai dengan rumusan 1 masalah, tidak berdasarkan hasil penelitian Tidak ditulis 0 Skor maksimal : 53 No
Nilai =
Langkah
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran 14. Lembar Penilaian Hasil Kerja Siswa
Lembar Penilaian Hasil Kerja Siswa (Laporan dan LKS)
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ semester : XII/ 1 Indikator
:
3.1.1 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 3.1.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil penelitian 4.1.1 Merancang desain penelitian mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dan mempresentasikan hasil diskusi 4.1.2 Melaksanakan penelitian mengenai pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 4.1.3 Melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan tata cara penulisan laporan ilmiah yang benar
1. 2. Dst
Kedisiplinan
Tata Bahasa
Kelengkapan Data
Nama
Ketelitian
No.
Kerapian
Aspek penilaian
Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Aspek
Skor
Kerapian
Ketelitian
Kelengkapan data
Tata bahasa
Kedisiplinan
Skor maksimal : 15
Indikator
3
Rapi dan sangat jelas dalam mengerjakan
2
Kurang rapi atau kurang jelas dalam mengerjakan
1
Tidak rapi dan tidak jelas dalam mengerjakan
3
Teliti dan sangat lengkap dalam menjawab pertanyaan
2
Teliti atau lengkap dalam menjawab pertanyaan
1
Tidak teliti dan tidak lengkap dalam menjawab pertanyaan
3
Isi laporan sangat lengkap dan sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan, data pengamatan lengkap
2
Isi laporan kurang lengkap dan kurang sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan, data pengamatan kurang lengkap
1
Isi laporan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan laporan, data pengamatan tidak lengkap
3
Bahasa penulisan yang digunakan sesuai dengan EYD, dan dalam laporan menggunakan bahasa baku
2
Bahasa penulisan yang digunakan kurang sesuai dengan EYD atau dalam laporan tidak menggunakan bahasa baku
1
Bahasa penulisan yang digunakan tidak sesuai dengan EYD dan dalam laporan tidak menggunakan bahasa baku
3
Pengumpulan hasil kerja sebelum waktu ketentuan, dan tepat waktu ketentuan
2
Pengumpulan hasil kerja tidak tepat waktu ketentuan
1
Tidak mengumpulkan hasil kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran 15. Lembar Penilaian Tingkat Pengetahuan Siswa terhadap Pembelajaran (Postes)
Lembar Penilaian Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Pembelajaran (Postes)
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ semester : XII/ 1 Kisi-kisi soal :
3.1.1
Menjelaskan mempengaruhi perkembangan
faktor–faktor pertumbuhan
1.
Soal
Menciptakan
Mengevaluasi
Menganalisis
yang 1, dan 4
3.1.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil penelitian
No.
Menerapkan
Mengingat
Indikator
Memahami
Nomor Soal dan Tingkat Pembelajaran
2
Jawaban
3, 5
Skor
Faktor apakah yang Faktor eksternal : air, cahaya, 15 mempengaruhi pertumbuhan nutrisi, kelembaban, suhu, oksigen, dan perkembangan pada pH tumbuhan? Faktor internal : hormon, dan gen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 2.
Soal
Jawaban
Bagaimana kondisi tumbuhan Kekurangan unsur Fe : muncul yang kekurangan unsur Fe dan gejala klorosis dan daun Mg? menguning atau nekrosa
110
Skor 15
Kekurangan unsur Mg : muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua 3.
Seorang siswa melakukan percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Dia ingin mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap dan tumbuhan yang diletakkan ditempat terang. Setelah melakukan pengamatan dan pengambilan data, hasilnya adalah tumbuhan yang ditanam ditempat gelap mengalami pertumbuhan batang yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang ditanam ditempat terang. Menurutmu, apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
4.
Apakah fungsi air perkecambahan biji ?
5.
Perhatikan informasi berikut! Keong mas dapat dijadikan bahan pupuk untuk tanaman karena memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk cair yang berbahan dasar keong mas juga sudah pernah di aplikasikan pada tanaman
Hormon auksin yang berperan 30 dalam merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh (dominansi apikal), hormon ini tidak terlalu aktif pada kondisi cahaya terang
dlam Air yang masuk kedalam biji akan 15 merangsang embrio untuk memetabolisme agar biji mendapat gizi dan berecambah. Bagaimana pengaruh pupuk 25 organik cair berbahan keong mas terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kangkung?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Soal padi. Pengaruh bagi pertumbuhan tanaman padi cukup baik yaitu bertambahnya hasil panen dari 2 ton menjadi 7 ton per ha menurut Anonim (2012) dalam majalah Trubus. Seorang siswa ingin melakukan percobaan menggunakan pupuk organik cair berbahan keong mas pada tanaman kangkung untuk mengetahui pertumbuhan dan jumlah hasil panen kangkung setelah di siram pupuk organik cair tersebut. Menurutmu bagaimana penulisan rumusan masalah yang tepat?
Skor maksimal : 100
Jawaban
111
Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Gambar Alat, Bahan, dan Proses Pembuatan Cairan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Keong Mas
Keong Mas, Buah Maja,
Proses Pencampuran
Air Kelapa
Ember
Proses Penyaringan Cairan
Hasil Panen Cairan MOL
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Gambar Alat, Bahan, Tempat, dan Proses Penelitian
Tempat Penelitian
Penyaringan Cairan Pestisida Tembakau
Pestisida Kimia
Alat Pengukur pH Tanah
Pengukur
Pengukuran Volume
pH Cairan MOL
Cairan MOL
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Proses Penyemprotan
Proses Penyemprotan
Pestisida Alami
Pestisida Kimia
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18. Gambar Tanaman Cabai Berumur 58 Hari Setelah Semai (HSS) atau 21 Hari SetelahTanam (HST)
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19. Gambar Tanaman Cabai Berumur 76 Hari Setelah Semai (HSS) atau 39 Hari Setelah Tanam (HST)
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20. Gambar Tanaman Cabai Berumur 95 Hari Setelah Semai (HSS) atau 58 Hari Setelah Tanam (HST)
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21. Gambar Tanaman Cabai Berumur 99 Hari Setelah Semai (HSS) atau 62 Hari Setelah Tanam (HST)
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai
Kutu Aphis
Ulat
Bercak Daun
Keriting Daun
Daun Menggulung
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran 23. Siklus Hidup Keong dan Tabel Nilai Fkritikal
Siklus hidup keong mas dari telur sampai siap bertelur (Sumber : Budiyono, 2006)
Tabel 23.1 Nilai F-Kritikal untuk α = .05 (Suparno, 2011)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 24. Tabel Prakiraan Cuaca Daerah Sleman dan Data Curah Hujan Kecepatan Angin (km/jam) 68 – 95 22 – 32 5 – 10 66 – 97 23 – 32 5 – 16 65 – 97 23 – 32 5 – 15 65 – 95 23 – 31 5 – 16 68 – 97 21 – 30 5 – 14 60 – 97 21 – 32 5 – 15 65 – 95 23 – 31 6 – 18 65 – 95 22 – 31 8 – 16 67 – 98 23 – 31 5 – 15 Sumber : Anonim, 2015
Kelembaban Tanggal (%) 10-Apr 15-Apr 22-Apr 28-Apr 04-Mei 10-Mei 16-Mei 22-Mei 28-Mei 04-Jun
Suhu (oC)
Cuaca hujan ringan hujan sedang hujan sedang hujan ringan hujan ringan berawan hujan ringan hujan ringan hujan ringan
Tanggal
Curah Hujan
10-Apr
-
15-Apr
-
22-Apr
-
28-Apr
24
04-Mei
17
10-Mei
48
16-Mei
0
22-Mei
0
28-Mei
72
04-Jun
8
Sumber : Anonim, 2015