PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Yulianto Setiawan NIM: 101114084
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Yulianto Setiawan NIM: 101114084
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 2. Keluargaku tercinta: a. Bapak Sugito dan Ibu Yuni Astuti yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada saya b. Mas Toni Rudianto, Mbak Dwi Rahayu dan Mbak Lita Tri Wahyu Ningsih yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada saya 3. Teman terdekat saya: Cicilia Indah Nuraeny, Desta Wilan Arum Sari, Elisabeth Frida, dan Albert Arif Priambodo. yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada saya, serta 4. Teman-teman BK angkatan 2010 yang selalu memberikan motivasi kepada saya.
“Semoga Allah SWT senantisa membalas semua kebaikan dan doa-doa kalian”
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto
Peneliti
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR Yulianto Setiawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kecenderungan gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik (T.A) 2013/2014. (2) menganalisis profil masing-masing mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah penelitian metode survei. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 T.A 2013/2014 (kelas A dan B) yang berjumlah 79 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner gaya belajar yang disusun oleh Felder dan Soloman (1994) yang dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan kebutuhan mahasiswa angkatan 2013. Kuesioner tersebut memuat aspek-aspek gaya belajar; active, reflective, sensing, intuitive, visual, verbal, sequential, dan global. Jumlah item sebanyak 44 butir. Teknik analisis data yang digunakan berdasarkan penggolongan gaya belajar, balance (seimbang), moderate (sedang), dan strong (kuat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 89% subjek memiliki kecenderungan gaya belajar active, 90% subjek memiliki kecenderungan gaya belajar sensing, 89% subjek memiliki kecenderungan gaya belajar visual, dan sebanyak 63% subjek memiliki kecenderungan gaya belajar sequential.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
A STUDY ON LEARNING STYLES AMONG THE GUIDANCE AND COUNSELING STUDENTS BATCH 2013 SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2013/2014 AND ITS IMPLICATIONS ON THE PROPOSED TOPICS FOR LEARNING GUIDANCE Yulianto Setiawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
This study aims to (1) determine the tendency of learning styles among the 2013 students of the Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University in Yogyakarta Academic Year 2013/2014. (2) analyze the profile of each student in the Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University batch 2013 Academic Year 2013/2014. This research method in this research is a survey method. The subjects were 79 students 2013 (class A and B). Data collection tool used was a learning style questionnaire compiled by Felder and Soloman (1994) and modified and translated into Indonesian in accordance with the needs of the students batch 2013. The questionnaire contains aspects of learning styles; active, reflective, sensing, intuitive, visual, verbal, sequential, and global. The number of items were 44. The data analysis technique used is based on the classification of learning styles, balance, moderate, and strong. The results showed that 89% of the subjects had a tendency of active learning style, 90% of subjects had a tendency sensing learning style, 89% of the subjects had a tendency visual learning styles, and 63% of the subjects had a tendency sequential learning styles.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT atas perlindungan, pendampingan, dan doa dalam persiapan, pelaksanaan serta dalam penyusunan skripsi. Proses penyelesaian skripsi ini merupakan pengalaman yang sungguh bermakna dan memberikan banyak pembelajaran bagi penulis. Penulisan skripsi merupakan proses yang panjang, penulis sadar penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada: 1. Ibu A. Setyandari S.Pd., S.Psi. Psi, MA., Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran, kesetiaan, motivasi, dan pengertian memberikan petunjuk, tenaga, waktu dan pikiran kepada penulis selama menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. 2. Bpk. Gendon Barus M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak-Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal, dukungan, dan petunjuk selama menjalani studi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................
iv
HALAMAN MOTTO............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................
vii
ABSTRAK.............................................................................................
viii
ABSTRACT............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR............................................................................
x
DAFTAR ISI...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL...................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xvi
DAFTAR GRAFIK.................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1
A. Latar Belakang............................................................................
1
B. Rumusan Masalah.......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian........................................................................
5
D. Manfaat Penelitian......................................................................
5
E. Defenisi Operasional Variabel....................................................
6
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................
8
A. Hakikat Gaya Belajar..................................................................
8
1. Pengertian Belajar.................................................................
8
2. Aspek-aspek Belajar..............................................................
9
3. Gaya Belajar..........................................................................
12
4. Faktor-faktor Gaya Belajar....................................................
16
B. Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Bk Usd...................................
17
C. Bimbingan Belajar.......................................................................
19
1. Pengertian Bimbingan Belajar...............................................
19
2. Tujuan Bimbingan Belajar.....................................................
20
3. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar.........................................
21
4. Fungsi Bimbingan Belajar......................................................
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................
24
A. Jenis Penelitian..............................................................................
24
B. Subjek Penelitian...........................................................................
25
C. Instrumen Penelitian......................................................................
25
1. Alat Pengumpul Data..............................................................
25
2. Komponen Gaya Belajar.........................................................
27
3. Penentuan Skor.......................................................................
28
D. Validitas Dan Realibitas Instrumen...............................................
30
1. Validitas...................................................................................
30
2. Reliabitas.................................................................................
31
E. Prosedur Pengumpulan Data.........................................................
31
1. Persiapan.................................................................................
31
2. Penelitian.................................................................................
32
F. Analisis Data.................................................................................
33
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................
36
1. Hasil Penelitian.........................................................................
36
2. Pembahasan...............................................................................
44
BAB V PENUTUP..................................................................................
49
A.
Kesimpulan..............................................................................
49
B.
Saran........................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. LAMPIRAN...........................................................................................
xiv
52 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1 : Jumlah Mahasiswa Angkatan 2013............................................. .......
35
Tabel 2 : Komponen Gaya Belajar.....................................................................
27
Tabel 3 : Kisi-kisi Kuesioner Gaya Belajar.......................................................
29
Tabel 4 : Kategorisasi Kecenderungan Gaya Belajar.........................................
34
Tabel 5 : Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan 2013...........................................
37
Tabel 6 : Profil Masing-masing Gaya Belajar Mahasiswa.................................
37
Tabel 7 : Usulan Topik-topik Bimbingan...........................................................
45
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Uji Coba.........................................................................
54
Lampiran 2 : Lembar Skoring Kuesioner..............................................................
59
Lampiran 3 : Tabel Hasil Perhitungan Olah Data.................................................. 62 Lampiran 4 : Bukti Penelitian................................................................................ 66
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Persentase Gaya Belajar Mahasiswa Kategori Balance..................
41
Grafik 2 : Persentase Gaya Belajar Mahasiswa Kategori Moderate................
42
Grafik 3 : Persentase Gaya Belajar Mahasiswa Kategori Strong.....................
43
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel penelitian.
A. Latar Belakang
Belajar atau learning merupakan fokus utama dalam psikologi pendidikan. Alsa (Ghufron, 2013:4) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalman dan interaksi individu dengan lingkungan. Salah satu karakteristik belajar yaitu, sebuah proses atau aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang yang belajar. Gaya bersifat individual artinya setiap orang mempunyai gaya sendirisendiri dan untuk membedakan satu dengan yang lain. Secara universal gaya belajar mengarah pada antara lain; kepribadian-kepribadian, pilihan-pilihan, dan perilaku-perilaku individu untuk membantu belajar mereka dalam suatu keadaan yang telah dikondisikan. Kolb (Prashing, 1998) berpendapat bahwa konsep gaya belajar
menggambarkan
perbedaan
individu
dalam
belajar
berdasarkan
preferensinya masing-masing. Individu satu dengan yang lain tidak bisa memaksakan gaya belajar yang sama dengan orang lain, karena belum tentu orang itu mempunyai gaya belajar yang sama dengan kita. Kemampuan seseorang dalam menangkap materi, informasi, dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Perbedaan individu terjadi karena adanya dua faktor yaitu, faktor genetik dan faktor pengaruh lingkungan. Kenyataannya mungkin pada individu satu lebih dominan pada faktor genetik, sedangkan pada individu satu yang lebih dominan adalah pada faktor lingkungan. Nasution (2008) berpendapat bahwa sebenarnya, pengajaran yang menghargai keunikan individu seperti yang ada pada gaya belajar bukan sesuatu yang baru. Pendapat yang menyatakan bahwa dengan mengajarkan bahan yang sama, metode yang sama, serta cara penilaian yang sama kepada semua mahasiswa dianggap akan menghasilkan hasil yang sama pula. Hal ini kurang tepat, karena walaupun mereka diperlakukan sama tetapi harus diingat bahwa yang melakukan belajar adalah mereka sendiri, sedangkan kepribadian, emosional, abilitas, dan minat mahasiswa itu berbeda. Maka dari itu, pembelajaran dengan melihat perbedaan masing-masing individu akan lebih optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki individu tersebut tanpa harus dibandingkan dengan individu lainnya. Pentingnya mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengetahui gaya belajarnya sendiri yaitu, supaya mahasiswa mempunyai strategi belajar yang tepat. Hal ini berguna ketika cara mengajar dosen di kelas tidak sesuai dengan gaya belajar mahasiswa. Selain itu, pentingnya mahasiswa mengetahui gaya belajar sendiri agar mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran tentang aktivitas belajar mana yang cocok dengan gaya belajar sendiri, menghindarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dari pengalaman belajar yang tidak tepat, membantu merencanakan tujuan dari belajarnya, serta menganalisis tingkat keberhaslilan sendiri dalam belajar. Pada dasarnya strategi belajar itu sangat penting untuk mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa. Mengetahui gaya belajar sejak awal berada dibangku perkuliahan itu sangat penting untuk menyesuaikan kondisi belajar, kebiasaan belajar, dan membuat strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya. Mahasiswa yang mempunyai strategi belajar sesuai degan gaya belajarnya sendiri akan dengan mudah untuk memaksimalkan hasil belajarnya. Pada waktu SMA/ sederajat biasanya seorang siswa belajar jam 07.0014.00 kemudian belajar lagi pada malam hari. Di Perguruan Tinggi, mahasiswa tidak mendapatkan jadual yang pasti. Ada kemungkinan kebiasaan belajar pada waktu SMA/ sederajat terbawa hingga ke Perguruan Tinggi dan sulit menyesuaikan diri dengan situasi belajar yang baru. Ketika mahasiswa mengetahui gaya belajarnya sendiri, mereka lebih cenderung untuk mengambil inisiatif, membuat strategi belajar mereka sendiri, dan membuat penyesuaian terhadap cara belajar mereka supaya memudahkan mereka memahami informasi yang ditangkap dengan baik. Jadi, mengenal gaya belajar sangatlah penting bagi mahasiswa angkatan 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Kecenderungan gaya belajar mana yang ada pada mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014? 2. Berdasarkan jawaban terhadap rumusan pertanyaan no 1, seperti apa analisis profil masing-masing mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/ 2014? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kecenderungan gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik (T.A) 2013/ 2014. 2. Menganalisis profil masing-masing mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
F. Manfaaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan kekayaan pengetahuan konseptual berkaitan dengan gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014. 2. Manfaat praktis a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling 1) Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dosen untuk meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa dengan cara mengajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dominan pada mahasiswa baru. 2) Mengembangkan cara mengajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
b. Bagi mahasiswa 1) Mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014 membuat strategi belajar sesuai dengan gaya belajarnya. 2) Mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014 mampu memaksimalkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
prestasi belajar dengan cara memahami dan menerapkan gaya belajarnya sendiri. 3) Mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/ 2014 menyadari gaya belajarnya.
E. Definisi Operasional Variabel 1. Gaya belajar Gaya belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara yang ditempuh masing-masing individu dalam berkonsentrasi, memahami, dan menguasai informasi secara maksimal sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. Ada 8 gaya belajar yaitu: aktif (active), reflektif (reflective), penginderaan (sensing), intuitif (intuitive), penglihatan (visual), kata (verbal), berurutan (sequential), dan meyeluruh (global). 2. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 tahun akademik 2013/ 2014 Mahasiswa adalah status yang diperoleh seseorang yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan tujuan untuk memperoleh ilmu dan gelar sesuai dengan jurusannya. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 adalah mereka yang terdaftar sebagai mahasiswa semester III di Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Bimbingan belajar Bimbingan belajar adalah bimbingan yang dilakukan oleh ahli dan diberikan karena kurangnya kemampuan dalam bidang akademik tertentu atau mengalami kesulitan-kesulitan dalam hal belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini dipaparkan hakikat gaya belajar, Mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling Tahun Akademik 2013/2014, dan bimbingan belajar.
A. Hakikat Gaya Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah (Masrun, 1972:4). Gage (Ghufron, 2013:6) belajar adalah suatu proses dimana perubahan perilaku pada organisme terjadi sebagai akibat pengalaman. Ornstein dan Lasley (Ghufron, 2013:6) menjelaskan bahwa bagian utama dari belajar bukan suatu tindakan yang pasif dari seseorang pembelajar, bukan juga hanya reaksi dari stimulus, dan bukan pula menunggu suatu reward. Belajar adalah hal yang sangat penting dan pasti terjadi pada semua orang. Bahkan belajar dimulai sejak berada dalam kandungan. Belajar itu tidak ada batasnya, anak balita diajarkan oleh ibunya untuk berbicara, berjalan, mengenal anggota tubuhnya, dan sebagainya.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Aspek-aspek Belajar Ada tiga aspek belajr menurut Bloom (Ghufron, 2013:5) yaitu: a. Aspek kognitif Aspek kognitif yaitu aspek yang melatih peserta didik sejak dini untuk mengembangkan potensi berpikir, memahami secara benar, menganalisis secara tepat, dan mengevaluasi berbagai masalah. Potensi kognitif ini adalah karakteristik dan keistimewaan yang Tuhan berikan kepada manusia. b. Aspek afektif Aspek afektif yaitu aspek yang melatih peserta didik sejak dini untuk peka dengan kondisi lingkungan sekitarnya, sehingga peserta didik dapat memahami etika-etika dan nilai-nilai dalam melakukan hubungan dengan lingkungan sekitarnya. c. Aspek psimotorik Aspek psikomotorik yaitu aspek yang melatih peserta didik sejak dini untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan dalam aspek kognitif dan afektif dalam perilaku konkrit. Aspek psikomotorik ini akan mendorong para peserta didik melakukan perubahan perilaku dalam lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
3. Gaya Belajar Istilah gaya belajar mengacu pada cara dimana individu mampu berkonsentrasi dan memahami informasi baru dengan baik (Dunn et al, 2009). Kolb (Prashing, 1998) berpendapat bahwa konsep gaya belajar menggambarkan perbedaan individu dalam belajar berdasarkan preferensinya masing-masing. Individu satu dengan yang lain tidak bisa memaksakan gaya belajar yang sama. Berdasarkan pendapat para ahli, gaya belajar adalah cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses, dan mengerti suatu informasi dengan maksimal. Gaya belajar yang ada pada seseorang sangat mempengaruhi bagaimana orang tersebut menyerap dan memahami suatu informasi dengan maksimal, sehingga hasil atau prestasi belajar yang diperoleh dapat maksimal. Honey dan Mumford (Gufron:145) berpendapat bahwa mengetahui gaya belajar penting untuk individu karena dapat meningkatkan kesadaran kita tentang aktifitas belajar mana yang cocok dengan gaya belajar kita, membantu menemukan piihan yang tepat dari sekian banyak aktivitas, menghindarkan diri dari pengalaman belajar yang tidak tepat, serta menganalisa tingkat keberhasilan seseorang. Bab ini membahas gaya belajar seperti yang disampaikan oleh Felder and Barbara A. Soloman Learning Style Model (1994). Peneliti menggunakan referensi dari Felder and Barbara A. Soloman Learning Style Model (1994) karena menurut peneliti gaya belajar yang dijelaskan lebih mendetail dan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
mengarah pada satu macam gaya belajar saja, namun dapat diperluas dan lebih mudah untuk dipahami. a. Macam-macam gaya belajar menurut model Felder and Barbara A. Soloman Learning Style Model (1994) yaitu: aktive (aktif), reflektive (reflektif), sensing (Pengindraan), intuitive (intuitif), visual (penglihatan), verbal (perkataan), sequential (berurutan), global (menyeluruh). 1) Gaya belajar active (aktif) Gaya belajar aktif yaitu gaya belajar dimana individu memahami informasi dengan melakukan sesuatu yang bersifat aktif, seperti membahas bersama-sama dan menjelaskan kepada orang lain. Individu dengan gaya belajar aktif juga menyukai belajar secara kelompok untuk mendapatkan informasi sampai ia paham. Honey dan Mumford (Ghufron, 2013:108) mengatakan seseorang yang mempunyai gaya belajar aktif, mempunyai beberapa kelebihan antara lain mempunyai pikiran yang terbuka, menyukai hal-hal baru, dan suka berpetualang. Kelemahan gaya belajar aktif antara lain sering mengambil resiko yang tidak penting, mudah bosan, dan lebih senang langsung
melakukan sesuatu tanpa persiapan yang baik sehingga
terjadinya kesalahan dalam melakukan sesuatu juga cukup besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
2) Gaya belajar reflective (reflektif) Gaya belajar reflektif yaitu gaya yang individu cenderung diam dan hanya mendengarkan informasi untuk mencari solusi dan atau memahami informasi. Menyukai belajar secara individual. Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar reflektif yang kuat, mereka cenderung diam untuk memikirkan solusi dan atau memahaminya. Mereka yang mempunyai gaya belajar reflektif lebih menyukai belajar sendiri dan belajar di tempat yang sepi tanpa banyak suara. Apabila mahasiswa mengetahui bahwa gaya belajar reflektifnya kuat maka ia dapat mengambil inisiatif dan membuat strategi belajarnya sendiri sesuai dengan gaya belajarnya. Honey dan Mumford (Ghufron, 2013:108) mengatakan kelebihan yang dimiliki gaya belajar reflektif adalah memiliki tingkat kehatihatian yang tinggi sehingga hal tersebut juga berdampak pada kemampuannya dalam menyimpulkan sesuatu. Selain itu individu dengan gaya belajar reflektif senang mendengarkan orang lain, kemampuan menjadi pendengar sangat baik. Kekurangan dari gaya belajar reflektif adalah tidak berani mengambil resiko, cenderung lambat dalam mengambil keputusan, dan kurang asertif terhadap apa yang dirasakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
3) Gaya belajar sensing (penginderaan) Gaya belajar sensing yaitu gaya yang lebih menonjolkan alat indera. Individu dengan gaya belajar sensing menilai bahwa apa yang dilihat, dicium, didengar, dan diraba adalah dasar bagi dirinya untuk mencari, menanggapi atau memahami informasi yang didapatnya. (Zaman dan Abdillah, 2009). Ia lebih tertarik pada hal-hal yang nyata, sehingga ia lebih cermat dalam mengamati informasi dan lebih melihat pada hal-hal fisik dari pada metafisik. Individu dengan gaya belajar sensing sangat realistis dan cenerung tidak imajinatif. Baginya menghayal adalah hal yang berlebihan, sehingga ia bukan individu yang suka merenung, berimajinasi, dan berefleksi. Ia bekerja dengan hati-hati ketika memulai pelajaran baru. 4) Gaya belajar intuitive (intuitif) Gaya belajar intuitif yaitu gaya yang cenderung bekerja lebih cepat dan lebih inovatif. Gaya belajar ini tidak menyukai hafalan. Cenderung ke hal-hal yang bersifat logika dan rumus-rumus (ilmu pasti). Individu dengan gaya belajar intuitif adalah individu yang imajinatif menyukai hal-hal yang abstrak, sehingga bisa disebut sebagai penghayal. Ketika di kelas individu dengan gaya belajar intuitif akan mudah bosan dan selalu mencari variasi dari apa yang ia pelajari. Ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
tidak meyukai pengulangan. Materi yang diulang-ulang akan membuat ia bosan. 5) Gaya belajar visual (penglihatan) Menurut Astuti (2010), orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki daya melihat (ketajaman indera mata) lebih memudahkan dalam hal belajar, lebih nyaman belajar dengan warna warni, garis dan bentuk, lebih suka membaca dari pada mendengarkan. Individu dengan gaya belajar visual lebih sering mencatat dengan membuat coretancoretan atau gambar dibukunya. Individu
dengan
gaya
belajar
visual
harus
benar-benar
berkonsentrasi ke pengajar. Gaya belajar visual lebih memperhatikan mimik pengajar, gerak tubuh, dan penjelasan dalam bentuk gambar, diagram, video, dan peta. 6) Gaya belajar verbal (perkataan) Gaya belajar verbal yaitu gaya dimana individu menyukai ceramah dan membaca bacaan tertulis. Gaya belajar verbal yang dimiliki oleh individu akan lebih meangkap apabila pengajar menggunakan metode ceramah dan membaca. Ada beberapa individu yang tidak menyukai pengajar yang ceramah dan membaca, tetapi individu dengan gaya belajar verbal akan lebih mudah menangkap dan lebih mudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
berkonsentrasi ketika pengajar menggunakan metode ceramah dan membaca, 7) Gaya belajar sequential (berurutan) Gaya belajar sequential yaitu gaya yang menyukai tahapan atau berurutan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas. Sangat memperhatikan detail dari setiap langkah kerjanya. Individu dengan gaya belajar sequential ketika bekerja akan sangat hati-hati karena sanagat memperhatikan detail. Ketika mengerjakan banyak tugas ia akan sangat memperhatikan kerapian dan menyelesaikan satu persatu. 8) Gaya belajar global (menyeluruh) Gaya belajar global yaitu gaya yang bekerja secara acak atau lompat-lompat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas. Melihat secara meyeluruh atau garis besar dari suatu pekerjaan atau tugas baru kemudian masuk ke inti. Individu dengan gaya belajar ini ketika mengerjakan banyak tugas akan menlompat-lompat dari satu tugas ke tugas lain/ secara acak baru kemudian tugas-tugas itu terselesaikan bersama. b. Delapan gaya belajar ini dikelompokan menjadi empat gaya belajar yaitu; Active-Revlective, Sensing-Intuitive, Visual-Verbal, dan Sequential-Global. Gaya belajar ini menilai berdasarkan kecenderungan bukan hanya memilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
salah satu gaya belajar, artinya apabila mahasiswa cenderung mempunyai gaya belajar active, maka mahasiswa juga mempunyai gaya belajar reflective tetapi tidak sebaik atau seoptimal gaya belajar active, begitu juga dengan Sensing-Intuitive, Visual-Verbal, dan Sequential-Global. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar Rita Dunn (Deporter, 2010), seorang pelopor dibidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi gaya belajar seseorang yang mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang menyukai belajar dengan situasi yang terang, sebagian orang menyukai situasi belajar yang redup. Sebagian orang meyukai belajar individual karena lebih mudah berkonsentrasi dan sebagian orang menyukai belajar kelompok karena lebih mudah untuk bertukar pendapat. Menurut Kolb (Ghufron, 2013:101) ada 5 (lima) hal yang mendasari seseorang memilih gaya belajar tertentu yaitu: tipe kepribadian, jurusan yang dipilih, karier atau profesi yang digeluti, pekerjaaan atau peran yang sedang dilakukan, dan adaptive competencies (kompetensi adaptif). Kolb (Ghufron, 2013) menyatakan bahwa setiap orang memiliki dan mengembangkan gaya belajar tersendiri yang dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejalan dengan waktu dan pengalaman. Pola atau gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh jurusan atau bidang yang digeluti, yang selanjutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
akan turut mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam meraih prestasi yang diharapkan. Kebiasaan belajar adalah perilaku seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya, (Anurrahman, 2010:185). Menurut (Djaali ,2007:128) kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang menetap pada individu pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelasaikan tugas. Jadi, kebiasaan belajar merupakan cara-cara yang paling sering dilakukan atau berulang-ulang oleh individu dalam kegiatan belajarnya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Orang yang memiliki kebiasaan belajar dapat mulai belajar pada waktu yang direncanakan, dapat belajar sesuai waktu yang direncanakan, dan mendapatkan hasil belajar maksimal sesuai dengan kemampuan (Hardjana 1994: 98).
B. Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 Mahasiswa adalah status yang diperoleh seseorang yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan tujuan untuk memperoleh ilmu dan gelar sesuai dengan jurusannya. Mahasiswa termasuk dalam remaja akhir dimana masa ini persiapan untuk memasuki dewasa awal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Program Bimbingan dan Konseling adalah salah satu program studi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Program studi ini merupakan ilmu yang dikembangkan untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang berkonsentrasi pada bidang Bimbingan dan Konseling. Para lulusan prodi Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat menjadi konselor yang professional di bidangnya. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari sekretariat di Program Studi Bimbingan dan Konseling diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut. Mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2013/2014 rata-rata berusia 18-21 tahun. Indeks prestasi komulatif sementara yang diperoleh mahasiswa sebanyak 51 orang (67%) mencapai > 3,00 dan sebanyak 25 orang (33%) mencapai 2,70-2,90. Mahasiswa angkatan 2013 datang dari berbagai daerah di Indonesia antara lain dari pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Yogyakarta, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tengara. Mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, yang pasti mereka membutuhkan penyesuaian cara belajar melalui gaya belajar mereka. Cara belajar di SMA dan diperkuliahan pastinya berbeda, hal inilah yang membuat mahasiswa angkatan 2013 yang tergolong mahasiswa baru terkadang sulit untuk menyesuaikan belajar. Mahasiswa angkatan 2013 diberikan informasi, cara, dan strategi gaya belajarnya sendiri supaya mereka dapat mengenal gaya belajarnya dan belajar dengan mkasimal sesuai dengan gaya belajarnya sendiri, sehingga mereka dapat memaksimalkan hasil belajarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
C. Bimbingan Belajar 1. Pengertian Bimbingan Belajar Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalahmasalah belajar/akademik (Yusuf dan Nurihsan, 2008:10). Selain itu, menurut Winkel dan Hastuti
(2007:115) bimbingan belajar/akademik
adalah
bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah belajar/akademik yaitu: pengenalan
kurikulum,
pemilihan
jurusan/konsentrasi,
cara
belajar,
penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Jadi, bimbingan belajar/ akademik merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan belajar individu secara optimal. Dengan demikian, melalui bimbingan belajar memungkinkan individu untuk memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Untuk membangun kebiasaan belajar yang baik, diperlukan pemeliharaan dan pengembangan. Misalnya, bimbingan belajar untuk membantu individu dalam upaya atau cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
belajar, mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Tujuan Bimbingan Belajar Bimbingan belajar yang efektif akan sangat membantu individu dalam hal perkembangan belajar serta kemampuan untuk menentukan keputusan dan masalah pribadinya. Adapun tujuan bimbingan belajar/akademik Yusuf dan Nurihsan (2008:15), yaitu: a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku,
menggunakan
kamus,
mencatat
pelajaran,
dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian. d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Tujuan bimbingan belajar menurut Tohirin (2007) secara umum adalah membantu individu agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa. Siswa yang terhambat perkembangannya atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkemangan atau kemampuan belajarnya. Secara lebih khusus Tohirin (2007) mengatakan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah agar individu mampu menghadapi dan memecahkan masalah-maslah belajar.
3. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar Menurut Sukmadinata (2005:117), dalam suatu bimbingan di bidang belajar akademik hendaknya guru memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa, yang pandai, cukup, ataupun kurang membutuhkan bimbingan dari guru, sebab secara potensial semua siswa bisa mempunyai masalah. Masalah yang dihadapi oleh siswa pandai berbeda dengan siswa yang cukup dan juga kurang. b. Sebelum memberikan bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan tersebut c. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Terdapat keterkaitan antara masalah dengan faktor-faktor yang melatarbelakanginya, bantuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
hendaknya disesuaikan dengan jenis masalah serta tingkat kerumitan masalah. d. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi. Karena perbedaan individual siswa, perbedaan jenis dan kerumitan masalah yang dihadapi siswa, perbedaan individual guru serta kondisi sesaat. e. Dalam memberikan bimbingan hendaknya guru bekerja sama dengan staf sekolah yang lain. Bimbingan belajar merupakan tanggung jawab semua guru dan staf di sekolah. Agar bimbingan berjalan efisien dan efektif diperlukan kerja sama yang harmonis antara semua staf sekolah dalam membantu mengatasi kesulitan siswa. f. Orang tua dalam pembimbing belajar di rumah. Penanggung jawab utama siswa adalah orang tuanya. Orang tua dituntut untuk memberikan bimbingan belajar di rumah agar ada keserasian antara bimbingan yang diberikan guru di sekolah dengan orang tua di rumah maka diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak. g. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di kelas, di laboratorium dan sebagainya, ataupun dalam situasi-situasi khusus (konsultasi) baik di sekolah ataupun di luar sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
4. Fungsi bimbingan menurut Hamalik (2007) yaitu: a. Membantu individu untuk memperoleh gambaran yang objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar ia dapat menghindari diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. b. Membantu individu untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, dan kemampuannya dan untuk membantu individu untuk menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilihnya agar tercapai hasil yang diharapkan. c. Membantu individu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat melakukan pilihan yang tepat diantara lapangan pekerjaan tersebut. Di samping itu membantu individu untuk mendapatkan kemajuan yang memuaskan dalam pekerjaannya sambil memberikan sumbangan yang maksimal terhadap masyarakatnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab ini berisi paparan mengenai rencana yang akan dilaksanakan pada penelitian ini. Metodologi penelitian meliputi : jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, langkah/tahap penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data dan indikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif jenis eks pos fakto dengan metode survei. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan atau memaparkan suatu keadaan yang aktual. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji yang telah ditetapkan (Sugiono, 2010:14). Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena bermaksud menggambarkan
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
atau memaparkan gaya belajar mahasiswa baru prodi BK tahun akademik 2013/2014. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mahasiswa angkatan 2013 tahun akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri dari 2 kelas yaitu kelas A dan B.
Tabel 1 Populasi Penelitian Mahasiswa Baru Prodi BK Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2013/ 2014
Jumlah
Kelas A
40 orang
Kelas B
39 orang
Total Keseluruhan
79 orang
C. Instrumen Penelitian 1. Alat Pengumpul Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk tertutup. Kuesioner bentuk tertutup adalah teknik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugyono 2010:199). Kuesioner gaya belajar menggunakan kuesioner yang disusun oleh Felder and Barbara A. Solomon (1994). Kuesioner ini memuat aspek-aspek yang berkaitan dengan gaya belajar, yaitu gaya belajar aktif (active), gaya belajar reflektif (reflective), gaya belajar penginderaan (sensing), gaya belajar intuitif (intuitive), gaya belajar penglihatan (visual), gaya belajar kata (verbal), gaya belajar urutan (sequential), dan gaya belajar menyeluruh (global). Instrumen penelitian ini memuat butir-butir pernyataan dan setiap jawaban benar, pilihlah satu jawaban yang paling dominan bagi mahasiswa. Tidak ada item negatif (unfavorable item) karena pada penelitian ini bukan menyatakan setuju atau tidak setuju, tetapi memilih jawaban yang paling mendominasi dalam kehidupan mahasiswa. Total skor responden adalah hasil penjumlahan skor dari seluruh item yang tersedia dan dijadikan sebagai data olahan untuk kepentingan analisis penelitian ini. Kuesioner ini sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dan dimodifikasi sehingga memudahkan mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014 menjawab pertanyaan kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2. Komponen Gaya Belajar Felder dan Soloman Index Learning Styles Peneliti melakukan adaptasi skala penelitian dari Felder and Barbara A. Solomon (1994) untuk kuesioner gaya belajar. Adaptasi dilakukan dengan membahasakan kembali ke bahasa Indonesia lalu diuji cobakan pada mahasiswa angkatan 2012. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui itemitem mana yang sudah jelas dan yang tidak dimengerti oleh mahasiswa sehingga dapat diperbaiki dan digunakan untuk penelitian. Komponen gaya belajar Felder dan Soloman Index Learning Styles dapat dilihat pada tabel 2
Tabel. 2 Komponen Gaya Belajar Felder dan Soloman Index Learning Styles No
Type
Item
Total
1
Active-Reflective
1,5,9,13,17,21,25,29,33,37,41
11
2
Sensing-Intuitive
2,6,10,14,18,23,26,30,34,38,32
11
3
Visual-Verbal
3,7,11,15,19,24,27,31,35,39,43
11
4
Sequential-Global
4,8,12,16,20,25,28,32,36,40,44
11
Total Item
44
Tabel 2 menunjukan bahwa dimensi Active-Reflective terdiri dari 11 item pernyataan, Sensing-Intuitive terdiri dari 11 item pernyataan, Visual-Verbal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
terdiri dari 11 item pernyataan, Sequential-Global terdiri dari 11 item pernyataan. Jumlah keseluruhan item pertanyan adalah 44 item. 2. Penentuan Skor Penentuan skor untuk setiap jawaban dari masing-masing item pernyataan yaitu: Pertanyaan ini bersifat pilihan tidak ada jawaban yang benar atau salah, diisi sesuai dengan keadaan masing-masing. Item yang dipilih mendapatkan skor 1 dan item yang tidak dipilih mendapatkan skor 0 atau tidak ada skor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Tabel. 3 Kisi-kisi Kuesioner Gaya Belajar Felder and Barbara A. Soloman INDIKATOR
ITEM
1. Aktif (active):
1. Kerja kelompok. 2. Menjelaskan kepada orang lain. 3. Diskusi.
2.
Reflektif (revlective):
3.
Sensing (penginderaa n):
4.
Intuitif (intuitive):
1. Belajar secara individual. 2. Diam dan hanya mendengarkan informasi untuk mencari solusi dan atau memahami informasi. 1. Menyukai hal-hal yang bersifat fakta. 2. Lebih praktis dan berhati-hati dalam bekerja. 3. Menyukai hafalan. 1. Bekerja lebih cepat. 2. Inovatif. 3. Menyukai ilmu pasti.
5. Visual (penglihatan): 6. Verbal (kata):
7. Sequential: (urutan)
8. Global (menyeluruh) :
1. Mengingat dengan baik dari apa yang dilihat. 2. Menyukai materi yang dijelaskan dengan banyak gambar, diagram, dan peta. 1. Mengingat dengan baik dari apa yang didengar. 2. Menyukai ceramah dan membaca bacaan tertulis. 1. Menyukai tahapan atau berurutan. 2. Bekerja secara berurutan dan bertahap untuk menyelesaikan suatu tugas. 1. Melihat secara meyeluruh atau garis besarnya dulu baru kemudian masuk ke detail. 2. Bekerja secara acak atau lompat-lompat untuk menyelesaikan suatu tugas.
NO ITEM
JUM LAH
1a, 5a, 9a, 13a, 17a, 21a, 25a, 29a, 33a, 37a, 41a. 1b, 5b, 9b, 13b, 17b, 21b, 25b, 29b, 33b, 37b, 41b. 2a, 6a, 10a, 14a, 18a, 22a, 26a, 30a, 34a, 38a, 42a. 2b, 6b, 10b, 14b, 18b, 22b, 26b, 30b, 34b, 38b, 42b. 3a, 7a, 11a, 15a, 19a, 23a, 27a, 31a, 35a, 39a, 43a. 3b, 7b, 11b, 15b, 19b, 23b, 27b, 31b, 35b, 39b, 43b. 4a, 8a, 12a, 16a, 20a, 24a, 28a, 32a, 36a, 40a, 44a. 4b, 8b, 12b, 16b, 20b, 24b, 28b, 32b, 36b, 40b, 44b.
11
Total Item
44
11
11
11
11
11
11
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Validitas berasal dari kata (validity) merupakan ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian atau data yang komprehensif dan relevan dengan tujuan penelitian (Azwar, 2009:106). Menurut Sugiono (2010:172) bahwa validitas merupakan ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Mengetahui validitas isi dari kuesioner ini, maka item-item kuesioner ini terlebih dahulu dikonsultasikan dengan ahli (expert judgement). Konsultasi dengan ahli dilakukan dengan tujuan apakah kuesioner sesuai dengan kebutuhan mahasiswa angkatan 2013. Ahli yang memeriksa isi dari kuesioner ini adalah dosen pembimbing. Suatu skala atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran yakni ketepatan pada validitas suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
2. Reliabilitas instrumen Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar 2009:4). Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Reliabilitas sama dengan konsistensi atau kaejekan (Sukardi, 2008:127). Tingkat reliabitas instrument dapat diungkapkan dengan koefisien alpha. Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar 2007:83). Instrumen yang reliabilitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama (konsisten) (Sugiyono 2011:175). Kuesioner gaya belajar atau Index Learning Styles yang diukur oleh Felder dan Soloman memiliki skor reliabilitas antara 0,56−0,77 (Litzinger, 2005)
E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan a. Mempelajari buku-buku tentang gaya belajar untuk mendapatkan informasi. b. Kuesioner dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
1) Menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian, yaitu deskripsi gaya belajar mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2013/2014. 2) Menjabarkan
variabel
ke
dalam
aspek-aspek
dan
indikator-
indikatornya. 3) Menyusun item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator yang sudah dibuat. 4) Melakukan expert judgement dan mengkonsultasikan alat penelitian (kuesioner) kepada ahli-ahli seperti dosen dll. 5) Melakukan uji coba kepada mahasiswa prodi BK USD tahun akademik 2012/ 2013. 2. Tahap Penelitian Kuesioner yang telah diuji cobakan dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian tim payung Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data pnelitian dilakukan pada mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2013/2014. Peneliti masuk ke ruang kelas dengan didampingi Dosen Pembimbing. Peneliti memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan umum tentang maksud dan tujuan penelitian ini. Peneliti membagikan lembar kuesioner dan menjelaskan petunjuk pengisisan kuesioner, serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanyakan hal-hal yang belum atau kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
dipahami. Kuesioner penelitian terdapt pada lampiran 1 dan data penelitian dapat dilihat pada lampiran 4. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014 pada tanggal 9 Desember 2013. Tempat penelitian ini di ruang kelas Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
F. Analisis Data Sugiono (2011:207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Jadi, analisis data merupakan pengolahan hasil suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh kesimpulan. Kategorisasi gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 tahun akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Tabel 4 Kategorisasi Keecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 Koefisien Korelasi
Kategori
9-11
Strong (Kuat)
5-7
Moderate (Menengah)
1-3
Balance (Seimbang)
Pada tabel 4 koefisien korelasi menunjukan nilai yang akan menentukan kategori gaya belajar. Semakin tinggi nilai maka semakin kuat kategori atau kecenderungan gaya belajar. Nilai 9-11 masuk dalam kategori gaya belajar kuat, artinya mahasiswa mempunyai kecenderungan yang kuat pada salah satu gaya belajar dan lemah pada gaya belajar satunya. Nilai 5-7 masuk dalam kategori menengah, artinya mahasiswa mempunyai kecenderungan yang sedang pada salah satu gaya belajar dan kurang kuat pada gaya belajar satunya. Nilai 1-3 masuk dalam kategori seimbang, artinya mahasiswa mempunyai gaya belajar yang seimbang pada kedua gaya belajar namun lebih cenderung pada gaya belajar yang mendapat nilai 1-3.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data, yaitu: 1. Menentukan skor dari setiap alternatif jawaban dengan menggunakan lembar sekoring yang sudah tersedia pada lampiran 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2. Jawaban nomor 1 sampai nomor 44 diisi pada lebar skoring sesuai dengan urutan nomor yang tersedia pada lampiran 2. 3. Jumlahkan dengan cara menghitung dari atas ke bawah. 4. Menghitung skor masing-masing responden dengan menggunakan lemabr sekoring yang tersedia. 5. Menghitung hasil dari penjumlahan dengan cara mengurangi. (misalnya: jawaban a=7, b=4, maka hasilnya 3a. jika jawaban a=2, b=9, maka hasilnya 7b). 6. Mengkategorisasikan gaya belajar sesuai dengan sekoring. 7. Masukan hasil skoring pada lembar penilaian indeks gaya belajar dengan cara melingkari sesuai dengan hasil penjumlahan sebelumnya. 8. Masukan ke tabel akhir penilaian gaya belajar secara berurutan dari atas kebawah sesuai dengan kategori dan tipe gaya belajar. 9. Jumlahkan kebawah berdasarkan kategori masing-masing. 10. Hitung dalam bentuk persen dengan cara
Skor Gaya belajar X 100% Jumlah Subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian mengenai “Gaya Belajar Mahasiswa angkatan 2013
Tahun Akademik 2013/2014 Prodi
Bimbingan Dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ”
A. Hasil Penelitian 1. Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan 2013
Prodi
Bimbingan Dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar yang doninan pada mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan
menyusun topik-topik bimbingan belajar bagi mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Prodi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut:
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 5 Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 Balanced
Moderate
Strong
(Seimbang)
(Menengah)
(Kuat)
Active
29 (40%)
28 (38%)
8 (11%)
Reflective
6 (8%)
2 (3%)
0 (0%)
Sensing
32 (44%)
28 (38%)
6 (8%)
Intuitive
4 (5%)
2 (3%)
1 (1%)
Visual
13 (18%)
28 (38%)
24 (33%)
Verbal
7 (10%)
1 (1%)
0 (0%)
Sequential
31 (42%)
13 (18%)
2 (3%)
Global
20 (27%)
7 (10%)
0 (0%)
Dari tabel 5 terlihat bahwa: a. Mahasiswa menunjukan kecenderungan gaya belajar aktif dari pada reflekif. Berdasarkan gaya belajar aktif Ada 29 mahasiswa (40%) yang berkategori balance, ada
28 mahasiswa (38%) yang berkategori moderate, dan ada 8
mahasiswa (11%) yang berkategori kuat. b.
Mahasiswa menunjukan kecenderungan gaya belajar sensing dari pada intuitive. Berdasarkan gaya belajar sensing Ada 32 mahasiswa (44%) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
berkategori balance, ada 28 mahasiswa (38%) yang berkategori moderate, dan ada 6 mahasiswa (8%) yang berkategori kuat. c. Mahasiswa menunjukan kecenderungan gaya belajar visual dari pada verbal. Berdasarkan gaya belajar visual Ada 13 mahasiswa (18%) yang berkategori balance, ada 28 mahasiswa (38%) yang berkategori moderate, dan ada 24 mahasiswa (33%) yang berkategori kuat. d.
Mahasiswa menunjukan kecenderungan gaya belajar sequential dari pada global. Berdasarkan gaya belajar sequential Ada 31 mahasiswa (42%) yang berkategori balance, ada 13 mahasiswa (18%) yang berkategori moderate, dan ada 2 mahasiswa (3%) yang berkategori kuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 6 Profil Masing-masing Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
ACT
REF B
M B B B M K B M M B M B M B M M B B M K B B M B B B M K M B M M K K M
SEN
VIS M M M B B
SEQ
B B B B K M K M M M K M
B B
B B M
B
B B B K M M K K M K M M
B B M B M M M M M B B B B B B B B B B
M K K M
B B B M M
B B M B K
B M
K M
M B B
GLO
M B B M B B
B
B
M B M B
VRB B
M B
M B B M B B
INT
M M M M M B M B B B B B B B M K B B K M B B B K M K B M B B B M M M
B M M M B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SUBYEK 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
ACT
REF
K M B K B M B B B M B B M M M B M B B B
INT
M M M M B M B B M M B B M B M B B
M B M M M M B M K
Keterangan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
SEN B M B M
B= Balance (seimbang) M= Moderate (menengah) K= Kuat (Strong) ACT= Active REF= Reflective SEN= Sensing INT= Intuitive VIS= Visual VRB= Verbal SEQ= Sequential GLO= Global
K K B B B B M M B K
VIS M K K M M K M M B K M K K B M K M B M B K M M K K K K K B M
VRB
40
SEQ
GLO
K B M M B K B B B B B B B B B B M B B B B B M B B M B B B B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Grafik 1 Persentase Gaya Belajar Mahasiswa yang Masuk dalam Kategori Balance
Balance
AKTIF
40%
REFLEKTIF
8%
SENSING
44%
INTUITIVE
5%
VISUAL
18%
VERBAL
10%
SEQ
42%
GLOBAL
27%
Grafik 1 menunjukan presentase kecenderungan gaya belajar mahasiswa yang berada pada kategori balance. Dari grafik tersebut tampak bahwa, dalam kategori balance (seimbang) cukup banyak mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar active (40%), sensing (44%), visual (18%), dan sequential (42%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Grafik 2 Persentase Gaya Belajar Mahasiswa yang Masuk dalam Kategori Moderate
Moderate AKTIF
38%
REFLEKTIF 3% SENSING
38%
INTUITIVE 3% VISUAL
38%
VERBAL
1%
SEQ
18%
GLOBAL
10%
Grafik 2 menunjukan presentase kecenderungan gaya belajar mahasiswa yang berada pada kategori moderate. Dari grafik tersebut tampak bahwa, dalam kategori moderate (menengah) cukup banyak mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar active (38%), sensing (38%), visual (38%), dan sequential (18%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Grafik 3 Persentase Gaya Belajar Mahasiswa yang Masuk dalam Kategori Strong
Strong
AKTIF
11%
REFLEKTIF
0%
SENSING
8%
INTUITIVE
1%
VISUAL
33%
VERBAL
0%
SEQ
3%
GLOBAL
0%
Grafik 3 menunjukan presentase kecenderungan gaya belajar mahasiswa yang berada pada kategori strong. Dari grafik tersebut tampak bahwa, dalam kategori strong (kuat) cukup banyak mahasiswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar active (11%), sensing (8%), visual (33%), dan sequential (3%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
B. Pembahasan 1. Gaya belajar mahasiswa Hasil penelitian menunjukan bahwa 89% mahasiswa angkatan 2013 T.A 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki kecenderungan gaya belajar aktif (active), 90% mahasiswa memiliki kecenderungan gaya belajar penginderaan (sensing), 89% mahasiswa memiliki kecenderungan gaya belajar penglihatan (visual), 63% mahasiswa memiliki kecenderungan gaya belajar berurutan (sequential). Berdasarkan persentase di atas, mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta cenderung mempunyai gaya belajar aktif dari pada gaya belajar reflektif. Felder, (1994) Adanya persentasi dan tugas kelompok membuat mahasiswa angkatan 2013 lebih cepat menyerap materi dari pada mahasiswa angkatan 2013 hanya diberikan tugas individu dan tugas tidak untuk dipersentasikan. Mahasiswa agkatan 2013 akan menyukai pembelajaran yang variatif sehingga mahasiswa tidak bosan. Hal ini sesuai dengan persentase gaya belajar tertinggi, yaitu gaya belajar aktif (active) yang menyebutkan bahwa mahasiswa menyukai bekerja kelompok, menjelaskan sesuatu kepada kelompoknya, berpikiran terbuka, menyukai hal-hal baru, dan senang membahas tugas/ pekerjaan bersama-sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Dari tabel 5, mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta cenderung mempunyai gaya belajar sensing dari pada gaya belajar intuitif. Felder, (1994) Mahasiswa angkatan 2013 lebih meyukai materi-materi yang melibatkan indera. Materi praktikum akan sangat disukai oleh mahasiswa angkatan 2013. Mahasiswa kurang menangkap apabila diberikan materi dalam bentuk gambaran, baginya berimajinasi adalah hal yang tidak disukai. Jadi mahasiswa angkatan 2013 akan lebih mudah meyerap materi melalui praktik dan pengamatan langsung. Dari prosentase di atas, mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta cenderung mempunyai gaya belajar visual dari pada verbal. Felder, (1994) Mahasiswa angkatan 2013 dengan gaya belajar visual akan lebih mudah memahami dan meyerap materi melalui materi dalam bentuk gambar, diagram, peta, coretan, video, dan melalui power point. Mahasiswa angkatan 2013 akan mengalami kesulitan atau lambat dalam meyerap materi yang diberikan dengan cara caramah. Ceramah adalah hal yang membosankan dan tidak diminati oleh mahasiswa angkatan 2013. Dari prosentase pada tabel 5, mahasiswa angkatan 2013 Tahun Akademik 2013/2014 Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta cenderung mempunyai gaya belajar sequential dari pada global.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Felder, (1994) Mahasiswa angkatan 2013 dengan gaya belajar sequential menyukai materi yang diberikan secara bertahap atau berurutan. Materi yang disampaikan dalam bentuk acak akan sulit dipahami dan akan membuat mahasiswa angkatan 2013 sulit meyerap materi yang disampaikan. Mahasiswa angkatan 2013 ketika mengerjakan banyak tugas akan memperhatikan detail, kerapian, dan mengerjakan tugas secara berurutan dari satu tugas ke tugas lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya gaya belajar adalah habit/ kebiasaan belajar. Berdasarkan pada hasil penelitian (Carlina, 2014) diperoleh data bahwa mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/2014 memiliki kategori kebiasaan belajar sedang dan tinggi. Kategorisasi kebiasaan belajar mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 secara keseluruhan tergolong sedang dan tinggi. Hal ini juga terlihat dari prestasi akademik
dalam indeks prestasi kumulatif
sementara yang tinggi. Jadi kecenderungan gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 terbentuk karena kebiasaan belajar mereka yang sedang dan tinggi. Jadi kebiasaan belajar mahsiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta T.A 2013/2014 apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
diukur dengan Index Learning Styles menurut Felder dan Soloman menunjukan bahwa mahasiswa cenderung memiliki gaya belajar aktif (active) dari pada reflektif (reflective), penginderaan (sensing) dari pada intuitif (intuitive), penglihatan (visual) dari pada kata (verbal), dan berurutan (sequential) dari pada menyeluruh (global). C. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar Usulan topik-topik bimbingan belajar disusun bedasarkan pengertian bimbingan belajar yang menyebutkan bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah belajar/ akademik (Yusuf dan Nurihsan, 2008:10). Maka dari itu penulis mengangkat topik-topik bimbingan mengenai pentingnya memahami gaya belajar dan mengetahui strategi belajar yang tepat sesuai dengan gaya belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 7 Usulan Topik-topik Bimbingan Untuk Mengembangkan Gaya Belajar Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/ 2014
Aspek
Topik Bimbingan
Gaya Memahami Belajar Gaya Belajar
Tujuan
Mahasiswa mampu memahami gaya belajarnya sendiri. Strategi Mahasiswa gaya belajar mampu membuat strategi belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
Bidang Jenis Kegiatan Bimbing Layanan an Bimbing Pemberian Dinamika an informasi kelopok, belajar dan Sharing pengembangan
Bimbing an belajar
Pemberian Dinamika informasi kelopok, dan Sharing pengembangan
Waktu
90 Menit
Media Bimbing an Handout, alat tulis
90 Menit
Handout, alat tulis
Sumb er
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab ini menyajikan tentang kesimpulan dan saran untuk berbagai pihak. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari hasil penelitian, sedangkan bagian saran memuat saran-saran untuk pihak Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan peneliti lain.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis menyimpukan bahwa: 1. Gaya belajar mahasiswa mahasiswa angkatan 2013 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 memiliki kecenderungan gaya belajar aktif dari pada reflektif, sensing dari pada intuitif, visual dari pada verbal, dan sequential dari pada global. 2. Topik-topik bimbingan yang diusulkan adalah memahami gaya belajar dan strategi belajar.
B. Saran-saran Berikut ini dikemukakan saran untuk berbagai pihak yang berkaitan. 1. Bagi Dosen dan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta supaya memperhatikan gaya belajar mahasiswanya
dan
memberikan dukungan melalui cara mengajar yang dapat memaksimakan gaya belajar mahasiswa sehingga, apa yang disampaikan dapat terserap maksimal oleh mahasiswa dan dapat membantu memaksimalkan hasil belajarnya. Pihak program studi sebaiknya memberikan dukungan baik melaui cara mengajar dan kegiatan-kegiatan belajar yang dapat memaksimalkan gaya belajar mereka. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dosen untuk meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa dengan cara mengajar yang sesuai dengan gaya belajar yang dominan pada mahasiswa angkatan 2013. 2. Bagi Mahasiswa angkatan 2013 Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta a. Meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang kecenderungan gaya belajar yang dimiliki. b. Membantu mahasiswa membuat strategi-strategi belajar yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
4. Bagi Peneliti lain Peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian yang sejenis, supaya lebih mengembangkan lagi dan menggunakan teori lain, supaya lebih lengkap dan lebih banyak pengetahuan tentang gaya belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rieneka Cipta. Anurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabert. Astuti Endang Sri. 2010. Bahan Dasar Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah (Jilid I). Jakarta: Grasindo. Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Deporter, Bobbi & Mike Hernacki. 2010. Quantum Learing: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ghufron, M. Nur. Risnawita, S, Rini. 2013. Gaya Belajar Kajian Teoritk. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Harjana, Agus. 1994. Kiat Sukses Studi Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. Litzinger, T.A., Lee, S.H., Wise, J.C., Felder, R.M. 2005. A Study of the Reliability and Validity of the Felder-Soloman Index Learning Style. America: Exposition. Diunduh dari www.4ncsu,edu/unity/lockers/user/f/felder. Lucy & Ade Julius Rizky. 2012. Dahsyatnya Brain Smart Teaching. Jakarta: Penerbit Plus. Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masrun dan Martianah, S.M. 1972. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Nasution, 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Prashing, Barbara. 1998. The Power Of Learning Styles. Bandung: Mizan Pustaka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Richard M. Felder and Barbara A. Soloman, 1994, Index Of Learning Styles, North Carolina State University. Diunduh dari http://www.ncsu.edu/felderpublic/ILSpage.html. Sugyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Bandung: Alfabeta. Sukardi, 2008. Metodologi Penelitian Tindakan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Juntika. 2008. Teori Kepribdaian. Bandung: Rosdakarya. Zaman, S. Dan Abdillah, S.A. 2009. MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) cara mengenali potensi diri untuk meraih kesempatan kerja. Jakarta: Visimedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NIM :
KUESIONER GAYA BELAJAR
Jenis Kelamin : A. PENJELASAN 1. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini bukan merupakan suatu tes akademik dan tidak akan mempengaruhi nilai mata kuliah Anda. 2. Isilah dengan jujur dan teliti sesuai dengan keadaan dirimu masingmasing. Tidak ada jaw aban yang benar atau salah.
Umur :
4 . Saya cenderung untuk... a) memahami detail tapi kurang memahami keseluruhan. b) memahami keseluruhan, tetapi kurang memahami detail.
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap pernyataan dalam kuesioner ini dengan teliti.
5 . Ketika saya belajar sesuatu hal yang baru, saya merasa terbantu ketika saya...
2. Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang menurutmu paling tepat menggambarkan dirimu.
a) berbicara tentang hal itu. b) berpikir tentang hal ini.
3. Pilihlah salah satu jawaban untuk setiap pernyataan. Jika kedua pilihan jawaban tampaknya sesuai dengan keadaanmu, pilihlah salah satu yang paling sering terjadi.
6 . Jika saya menjadi seorang guru, saya lebih suka mengajarkan mata
4. Pastikan bahwa tidak ada pernyataan yang terlewatkan untuk dipilih.
a) yang berhubungan dengan fakta dan situasi kehidupan nyata.
pelajaran...
b) yang berhubungan dengan ide-ide dan teori. 1 . Saya mengerti sesuatu lebih baik setelah saya... a) mencobanya. b) memikirkannya sampai tuntas. 2 . Saya cenderung dipandang sebagai orang yang... a) realistis. b) kreatif.
7 . Saya lebih suka mendapatkan informasi baru dalam bentuk... a) gambar, diagram , grafik, atau peta. b) petunjuk tertulis atau informasi berupa kalimat. 8 . Menurut saya... a) sekali saya memahami bagian-bagian/ detail dari suatu hal, maka saya dapat memahami keseluruhan. b) sekali saya memahami keseluruhan, maka saya dapat memahami
3 . Ketika saya mengingat apa yang saya kerjakan kemarin saya cenderung
bagian-bagian/ detail dari suatu hal.
mengingatnya dalam bentuk... a) gambar. b) kata-kata.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 . Ketika kelompok belajar menghadapi materi yang sulit, saya
15 . Saya menyukai guru-guru...
cenderung...
a) yang menggunakan banyak diagram untuk menjelaskan materinya.
a) segera mengajukan ide-ide tanpa berpikir panjang,
b) yang menggunakan banyak kalimat untuk menjelaskan materinya.
b) duduk dan mendengarkan. 16 . Ketika saya menganalisis sebuah cerita atau novel... 10 . Saya merasa lebih mudah... a) untuk mempelajari fakta-fakta. b) untuk mempelajari konsep. 11. Ketika membaca sebuah buku dengan banyak gambar dan grafik, saya cenderung untuk... a) memperhatikan gambar-gambar dan grafik dengan seksama. b) berfokus pada teks tertulis. 12 . Ketika saya menyelesaikan soal matematika... a) saya biasanya menggunakan cara saya sendiri untuk memecahkan soal tersebut langkah demi langkah. b) saya sering melihat penyelesaian soal matematika tersebut kemudian
a) saya menghubungkan berbagai peristiwa yang digambarkan dalam novel tersebut untuk menemukan temanya. b) saya mendapatkan tema cerita setelah saya selesai membaca, kemudian saya memeriksa kembali bagian-bagian dari cerita yang mendukung tema tersebut. 17 . Ketika saya mengerjakan pekerjaan rumah, saya cenderung... a) langsung bekerja pada penyelesaian masalah. b) mencoba untuk memahami dahulu permasalahan dengan baik. 18 . Saya lebih suka pada... a) hal-hal yang bersifat pasti. b) hal-hal yang bersifat teori.
berusaha memahami langkah-langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut.
19 . Saya dapat mengingat dengan baik... a) hal-hal yang saya lihat.
13 . Di kelas yang saya ikuti...
b) hal-hal yang saya dengar.
a) saya biasanya mengenal sebagian besar teman-teman saya. b) saya hampir tidak mengenal teman-teman saya.
20. Bagi saya hal penting yang harus dilakukan seorang instruktur/ guru adalah...
14 . Dalam membaca buku nonfiksi (tulisan yang berdasarkan data-data atau fakta), saya lebih suka... a) sesuatu yang mengajarkan saya fakta-fakta baru atau menjelaskan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
a) menyampaikan materi dengan menggunakan langkah-langkah yang berurutan secara jelas. b) memberikan gambaran keseluruhan, kemudian menghubungkan materi satu dengan yang lain.
b) sesuatu yang memberi saya ide-ide baru untuk dipikirkan.
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 . Saya lebih suka untuk belajar... a) dalam kelompok.
a) gambar. b) apa yang dikatakan instruktur.
b) sendiri. 28 . Ketika mempertimbangkan isi suatu informasi, saya cenderung untuk... 22 . Dalam bekerja, saya cenderung... a) berhati-hati terhadap detail dari pekerjaan saya.
a) berfokus pada detail, namun kehilangan keseluruhan b) memperhatikan keseluruhan sebelum masuk ke detail
b) kreatif dalam mengerjakan pekerjaan saya. 29. Saya lebih mudah mengingat... 23. Untuk memahami arah suatu tempat, saya lebih suka menggunakan... a) peta.
a) sesuatu yang telah saya lakukan. b) sesuatu yang telah banyak saya pikirkan.
b) instruksi tertulis. 30 . Ketika saya mengerjakan tugas, saya lebih memilih untuk... 24 . Saya belajar... a) secara teratur. Jika saya belajar keras, maka saya akan "mendapatkan apa yang saya inginkan. b) secara tidak teratur. Pertama-tama saya tidak paham, namun kemudian tiba-tiba semua "nyambung ". 25 . Ketika mengerjakan suatu tugas saya lebih suka untuk... a) mencoba langsung mengerjakan tugas tersebut.
a) menguasai salah satu cara untuk mengerjakannya. b) mencoba cara-cara baru untuk mengerjakan tugas tersebut. 31 . Ketika seseorang menunjukkan kepada saya sebuah data, saya lebih tertarik melihat... a) diagram atau grafik. b) ringkasan dalam bentuk kalimat. 32 . Ketika menulis makalah, saya lebih cenderung untuk...
b) memikirkan terlebih dahulu bagaimana saya akan mengerjakan tugas sesuatu.
a) mengerjakan makalah tersebut secara berurutan dari awal sampai akhir.
26 . Saya menikmati bacaan yang ditulis oleh penulis yang... a) secara jelas mengungkapkan apa yang mereka maksud.
b) mengerjakan makalah tersebut secara acak baru kemudian mengurutkannya.
b) mengungkapkan hal-hal yang ingin mereka sampaikan secara kreatif dan menarik.
33 . Ketika mengerjakan tugas kelompok, hal pertama yang ingin saya lakukan adalah...
27. Ketika saya melihat diagram atau sketsa di kelas, hal yang paling mudah saya ingat adalah...
a) mendengarkan gagasan setiap orang dalam kelompok. b) mencari gagasan secara individual, kemudian membandingkan dalam kelomok.
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 . Saya mengagumi orang yang...
41 . Bagi saya mengerjakan pekerjaan rumah dalam kelompok itu...
a) memiliki logika (daya nalar) yang kuat.
a) menarik bagi saya.
b) memiliki imajinasi yang kuat.
b) kurang menarik bagi saya.
35 . Ketika saya bertemu orang-orang di sebuah pesta, saya lebih cenderung
42 . Ketika saya mengerjakan soal matematika yang panjang...
untuk mengingat... a) penampilan mereka. b) apa yang mereka katakan.
a) saya cenderung untuk mengulang semua langkah-langkah saya, kemudian memeriksa pekerjaan saya dengan hati-hati. b) Saya merasa lelah memeriksa pekerjaan saya, sehingga harus
36 . Ketika saya belajar materi baru, saya lebih suka...
memaksakan diri untuk melakukannya.
a) fokus pada materi tersebut. b) mengaitkan materi tersebut dengan materi lain yang relaevan.
43 . Saya cenderung untuk menggambarkan tempat yang pernah saya kunjungi...
37 . Saya cenderung dianggap orang yang... a) mudah bergaul.
a) dengan mudah dan cukup akurat. b) dengan susah payah dan tanpa banyak detail.
b) pendiam. 44 . Ketika memecahkan masalah dalam kelompok, saya cenderung... 38 . Saya lebih suka pelajaran/kuliah yang menekankan... a) materi nyata (fakta dan data). b) bahan abstrak (konsep teori).
a) memikirkan langkah-langkah untuk mencapai solusi. b) memikirkan kemungkinan konsekuensi dari pelaksanaan solusi tersebut.
39 . Untuk hiburan, saya lebih menyukai... a) menonton televisi. b) membaca buku. 40 . Beberapa dosen memulai kuliah mereka dengan garis besar materi yang akan dicakup. Garis besar materi tersebut... a) sedikit membantu bagi saya. b) sangat membantu saya.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
LEMBAR SKORING LEARNING STYLE
1. Masukan hasil jawaban anda pada lembar yang tersedia sesuai dengan nomor dan jawaban dibawah dengan memberi tanda cek (v). 2. Jumlahkan dengan cara menghitung jawaban dari atas ke bawah. 3. Hitunglah hasil dari penjumlahan dengan cara mengurangi. (misalnya: jawaban a=7, b=4, maka hasilnya 3a. jika jawaban a=2, b=9, maka hasilnya 7b). Aktif / Reflektif a / b
Sensing / Intuitif a / b
Verbal / Visual a / b
Sequential / Global a / b
1.
/
2.
/
3.
/
4.
/
5.
/
6.
/
7.
/
8.
/
9.
/
10.
/
11.
/
12.
/
13.
/
14.
/
15.
/
16.
/
17.
/
18.
/
19.
/
20.
/
21.
/
23.
/
24.
/
25.
/
25.
/
26.
/
27.
/
28.
/
29.
/
30.
/
31.
/
32.
/
33.
/
34.
/
35.
/
36.
/
37.
/
38.
/
39.
/
40.
/
41.
/
42.
/
43.
/
44.
/
Jumlah Aktif / Reflektif a / b
Jumlah Sensing / Intuitif a / b
Jumlah Verbal / Visual a / b
Jumlah Sequential / Global a / b
............. .............
........... ...........
........... ...........
........... ...........
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INDEKS LEARNING STYLE REPORT FORM ACT____________________________________________________________REF 11a 9a 7a 5a 3a 1a 1b 3b 5b 7b 9b 11b SEN____________________________________________________________INT 11a 9a 7a 5a 3a 1a 1b 3b 5b 7b 9b 11b VIS____________________________________________________________VRB 11a 9a 7a 5a 3a 1a 1b 3b 5b 7b 9b 11b SEQ____________________________________________________________GLO 11a 9a 7a 5a 3a 1a 1b 3b 5b 7b 9b 11b
Keterangan: 1. Masukan hasil skoring pada lembar penilaian. 2. Nilai 1-3 (seimbang) 3. Nilai 5-7 (sedang) 4. Nilai 9-11 (Kuat)
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel Hasil Perhitungan Olah Data
Subjek No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
ACT KATEGORI
REF 1b
5a 3a
M B
1a 5a 9a 3a
B M K B
5a 3a 5a 1a 5a 1a 7a 7a 1a 1a 7a 9a 3a 3a 5a
M B M B M B M M B B M K B B M
3b
5b
1b 3a 1a 7a 9a 7a 3a
B B M K M B
KATEGORI B
B
M
B
SNS 5a 7a 5a 7a 7a 3a 5a 1a 1a 1a 3a 1a 3a 3a 5a 9a 1a 3a 9a 7a 1a 1a 3a 9a 7a 9a 1a 5a 3a 3a 1a
KATEGORI INT KATEGORI M M M M M B M B B B B B B B M K B B K M B B B K M K B M B B B
VIS 5a 5a 5a
KATEGORI VRB KATEGORI SEQ KATEGORI GLO KATEGORI
3a
B
1a
B
3a 3a 9a 5a 9a 7a 5a 7a 9a 7a
B B K M K M M M K M
9a 7a 1a 1a 9a 7a 7a 11a 9a 7a
3b
B
1b
B
1b
B
1b
B
M M M
3b
B
3b
B
K M B B K M M K K M
5a 1a 1a 5a 3a 3a
3a
M B B M B B B B
5b 1b
M
5b
M
1b 3b
B B
3b 1b 1b 3b
B B B B
B
1a 1a
B B
1a 1a 7a 1a 7a 5a 5a 5a 5a 1a
B B M B M M M M M B
3a
3b 1b
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
7a 5a 9a 9a 5a
M M K K M
7a 5a 5a
M M M
7a
M
7a 1a 1a 7a 1a 1a 9a
M B B M B B K
7a 1a 5a 3a 3a
M B M B B
3a 5a 3a 11a 5a
B M B K M
45
7a
M
5a
M
9a
46
3a
B
3a
B
47
9a
K
5a
M
48
1a
B
49
7a
M
7a
50
3a
B
51
3a
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
1b 1b
B
5b 3b 1b
11a 7a 5a
K M M
11a 11a 7a
K K M
B
M
B
1a 1a
B B
5a
M
1a
B
5a 5a
M M
9a
K
K
1a
B
9a
K
7a
M
7a
M
7a
M
3a
M
9a
K
11a K
5a
M
7a
M
3a
B
7a
M
7a
M
1a 7a 3a 1a 7a 5a 7a 3a 5a 3a 3a 1a
B M B B M M M B M B B B
7a 3a 3a 7a 7a 3a 3a 5a 3a 7a 1a
M B B M M B B M B M B
7a
M
9a
K
1a 11a 7a 11a 11a 3a 7a 9a 7a 3a 5a 3a 9a 7a
B K M K K B M K M B M B K M
5b
1b
1b
B
9b
M B B
5b
1a
M
B
K
1b
B
3a
B
1b
B
5b
M
5b
M
3b
B
7b
M
3b
B
1b 3b 1b
B B B
1b
B
5b
M
1b 3b 3b
B B B
B
B
B
3a
B
1a 3a
B B
3a
B
1a
1b
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 67 68 69 70 71 72 73
5a 7a
M M
7a 1a 5a 9a
M B M K B: 29 M: 28 K: 8
1b
B
5b
M
B: 6 M:2 K:0
1a 1a 1a 1a 7a 7a 3a 9a
B B B B M M B K
5a 9a 9a 9a 9a 9a 3a 7a
B: 32 M : 28 K: 6
Balanced Moderate Kuat AKTIF 29 28 REFLEKTIF 6 2 SENSING 32 28 INTUITIVE 4 2 VISUAL 13 28 VERBAL 7 1 SEQ 31 13 GLOBAL 20 7
B: 4 M:2 K:1
8 0 6 1 24 0 2 0
M K K K K K B M B : 13 M : 28 K : 24
Balanced Moderate Kuat AKTIF 40% 38% 11% REFLEKTIF 8% 3% 0% SENSING 44% 38% 8% INTUITIVE 5% 3% 1% VISUAL 18% 38% 33% VERBAL 10% 1% 0% SEQ 42% 18% 3% GLOBAL 27% 10% 0%
5a 1a 3a
M B B
1a 3a 1a 3a
B B B B
5b
B: 7 M: 1 K: 0
B: 31 M : 13 K:2
M
B : 20 M:7 K :0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI