PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK KALASAN DENGAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TAI SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Paula Novi Candra NIM: 101134240
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
SKRIPSI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK KALASAN DENGANCOOPERATIVE LEARNING TEKNIKTAI
Oleh: Paula Novi Candra NIM:101134240
Telah Disetujui oleh: Pembimbing I
Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
Tanggal 13 Oktober 2015
Pembimbing II
Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd.
Tanggal 13 Oktober 2015
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
SKRIPSI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK KALASAN DENGAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TAI Dipersiapkan dan ditulis oleh: Paula Novi Candra NIM: 101134240 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi pada tanggal 26 Oktober 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji: Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
G. Ari Nugrahanta S.J.,S.S., BST.,M.A.
Sekretaris
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
Anggota 1
Dra. Ign. Esti Sumarah M.Hum.
Anggota 2
Christiyanti Aprinastuti, S.Si. M.Pd.
Anggota 3
Brigitta Erlita Tri A., S.Psi., M.Psi.
Yogyakarta, 26 Oktober 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu membimbingku
Orangtuaku tercinta sebagai rasa hormat dan baktiku
iv
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
No pain no gain
Failure occurs only when we give up
Learn from the past, live for today, and plan for tomorrow
v
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Oktober 2015 Penulis
Paula Novi Candra
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Paula Novi Candra
Nomor Mahasiswa
: 101134240
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK KALASAN DENGAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TAI Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya atau memberikan royalty pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal:26 Oktober 2015
Yang menyatakan
(Paula Novi Candra)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
ABSTRAK Paula Novi Candra. 2015. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SDK Kalasan Dengan Cooperative Learning Teknik TAI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TAI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDK Kalasan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDK Kalasan yang terdiri dari 32 siswa dan objek penelitian adalah meningkatkan minat dan pestasi belajar matematika dengan teknik TAI. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Setiap siklus penelitian meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil kuesioner minat pada kondisi awal menunjukkan presentase siswa yang berminat mengikuti pelajaran matematika sebesar 46,875%. Pada siklus I, presentase siswa yang berminat mencapai 75% dan pada siklus II meningkat menjadi 84,375%. Hasil tersebut telah melampaui kriteria keberhasilan sebesar 75%. Presentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 34,4%. Pada siklus I, presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 78,125% dan siklus II sebesar 87,5%. Hasil tersebut telah melampaui kriteria keberhasilan sebesar 75%. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperaif teknik TAI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SDK Kalasan. Kata kunci: Minat belajar, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif teknik TAI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
ABSTRACT Paula Novi Candra. 2015. Increasing Student’s Interest and Learning Achievement of Mathematics in Grade V SDK Kalasan by Implementing Cooperative Learning Model TAI Technique. Teacher Education Program Elementary School, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University This research was a Classroom Action Research that aims to know the implementation of Cooperative Learning Model TAI technique in an effort to increase interest and learning achievement of mathematics grade V SDK Kalasan. The subject of research was the grade V SDK Kalasan which consisted of 32 students and the object of research increased interest and learning achievement of mathematics by implementing TAI technique. This research was conducted through two cycles. Each cycles consisted of four stage: planning, act, observation, and reflection. Result of interest questionare on the initial condition shows that the percentage of students who are interested in math was 46,875%. In the first cycle, the percentage of students who are interested was 75% and on the second cycle increased to 84,375%. The results have exceeded the success criteria of 75%. The percentage of students who reach KKM on the initial conditions was 34,4%. In the first cycle, the percentage of students who reach KKM was 78,125% and cycle II increased to 87,5%. The results have exceeded the success criteria of 75%. Therefore, researchers concluded that the application of Cooperative Learning Model TAI Technique can increase interest and learning achievement of mathematic for students in grade V SDK Kalasan Keywords: Learning interest, learning achievement, cooperative learning TAI technique
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA
KELAS
V
SDK
KALASAN
DENGAN
COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TAI” Skripsi ini disusun untuk memenuji syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma. Penyusunan skripsi ini diakui memiliki banyak hambatan karena keterbatasan waktu, pengalaman, dan pengetahuan. Namun berkat dorongan dan semangat dari berbagai pihak, penyusunan skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A., Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar, memberikan saran, dan mengarahkan peneliti untuk penyusunan skripsi ini 4. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah bersedia memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai 5. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan melayani kami 6. P. Agustin Ria Dewi S.Pd., Kepala Sekolah SDK Kalasan yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian 7. M.I. Susi Widya Hesti, guru kelas VA SDK Kalasan yang telah memberikan bantuan untuk melakukan penelitian
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
8. Fransisca Adelia Chrisnanda yang telah membantu penelitian sebagai observer 9. Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya 10. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 13 Oktober 2015
Paula Novi Candra
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv HALAMAN MOTTO......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................ vii ABSTRAK.......................................................................................................................viii ABSTRACT....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x DAFTAR ISI..................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................................ xiv DAFTAR GRAFIK........................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................... xvi BAB I.................................................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Batasan Masalah ................................................................................................... 4
C.
Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
D.
Tujuan.................................................................................................................... 5
E.
Manfaat.................................................................................................................. 5
F.
Definisi Operasional.............................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 7 Landasan Teori ..................................................................................................... 7
A. 1.
Minat Belajar ...................................................................................................... 7
2.
Model Cooperative Learning............................................................................ 20
3.
Cooperative Learning Teknik Team Assisted Individualization (TAI) ............ 25
4.
Matematika ....................................................................................................... 29
5.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas V................... 30
6.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TAI.................................. 31
7.
Penilaian Hasil Belajar...................................................................................... 31
B.
Penelitian yang Relevan...................................................................................... 32
C.
Kerangka Berpikir.............................................................................................. 33
D.
Hipotesis Tindakan Model Cooperative Learning Teknik TAI ....................... 34 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiii
Halaman BAB III ............................................................................................................................. 35 A.
Jenis Penelitian.................................................................................................... 35
B.
Setting Penelitian ................................................................................................ 37 1.
Lokasi Penelitian............................................................................................... 37
2.
Subyek Penelitian.............................................................................................. 37
3.
Waktu Penelitian............................................................................................... 37
4.
Objek Penelitian................................................................................................ 37 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 38
C. 1.
Persiapan ........................................................................................................... 38
2.
Rencana Tindakan Tiap Siklus ......................................................................... 39
D.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ................................................. 48 1.
Peubah (Variabel) ............................................................................................. 48
2.
Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 49
E.
Penyusunan Instrumen Penelitian..................................................................... 51
F.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................................... 52
G.
Validitas dan Reliabilitas................................................................................ 57
1.
Uji Validitas ...................................................................................................... 57
2.
Reliabilitas Tes.................................................................................................. 64
H. 1. I.
Analisis Data.................................................................................................... 66 Analisis Data Kuesioner Minat......................................................................... 66 Kriteria Keberhasilan......................................................................................... 71
BAB IV ............................................................................................................................. 72 A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian...................................................................... 72 1.
Siklus I .............................................................................................................. 72
2.
Siklus II............................................................................................................. 78
B.
C.
Hasil Penelitian.................................................................................................... 82 1.
Minat Belajar .................................................................................................... 82
2.
Prestasi Belajar.................................................................................................. 86 Pembahasan......................................................................................................... 91
BAB V .............................................................................................................................. 97 A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 97
C.
Saran .................................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 99
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Pengumpulan Data dan Instrumen .......................................................... 48 Tabel 2 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas.............................. 52 Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar .......................................................... 54 Tabel 4 Kisi-kisi Soal Siklus I ............................................................................. 55 Tabel 5 Kisi-kisi Soal Siklus II ............................................................................ 56 Tabel 6 Kriteria Kualitas Perangkat Pembelajaran .............................................. 58 Tabel 7 Lembar Validasi Kuesioner .................................................................... 59 Tabel 8 Hasil Validasi Kuesioner ........................................................................ 59 Tabel 9 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran .............................................. 60 Tabel 10 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran................................................. 62 Tabel 11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I ............................................................ 63 Tabel 12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II........................................................... 64 Tabel 13 Koefisien Reliabilitas............................................................................. 65 Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I ........................................................ 65 Tabel 15 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II ....................................................... 66 Tabel 16 Skoring Kuesioner Minat ....................................................................... 66 Tabel 17 Rentang Skor dan Kriteria Minat ........................................................... 67 Tabel 18 Indikator Pengamatan Afektif................................................................ 69 Tabel 19 Pengamatan Psikomotorik ..................................................................... 69 Tabel 20 Kriteria Keberhasilan Penelitian ............................................................ 71 Tabel 21 Hasil Kuesioner Minat Siklus I.............................................................. 82 Tabel 22 Hasil Kuesioner Minat Siklus II............................................................. 84 Tabel 23 Hasil Tes Siklus I ................................................................................... 86 Tabel 24 Hasil Tes Siklus II.................................................................................. 88
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Peningkatan Minat Belajar ........................................................ 86 Grafik 2. Peningkatan Prestasi Belajar...................................................... 90
xv
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Hasil Ulangan Harian Siswa................................................. 105 Lampiran 2. Hasil Kuesioner Kondisi Awal ............................................. 107 Lampiran 3. Silabus .................................................................................. 110 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan PembelajaranSiklus I......................... 113 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan PembelajaranSiklus II ....................... 124 Lampiran 6. LKS Siklus I ......................................................................... 132 Lampiran 7 Soal Latihan Siklus I.............................................................. 136 Lampiran 8. LKS Siklus II ........................................................................ 138 Lampiran 9. Soal Latihan Siklus II ........................................................... 142 Lampiran 10. Soal Pretest dan Postest Siklus I ........................................ 144 Lampiran 11. Soal Pretest dan Postest Siklus II ....................................... 146 Lampiran 12. Kunci JawabanSoal Siklus I ............................................... 148 Lampiran 13. Kunci JawabanSoal Siklus II.............................................. 150 Lampiran 14. Kuesioner Minat Belajar..................................................... 152 Lampiran 15. Lembar Observasi............................................................... 155 Lampiran 16. Hasil Pekerjaan Siswa ........................................................ 156 Lampiran 17. Dokumentasi....................................................................... 162 Lampiran 18. Surat Bukti Penelitian Dari Sekolah................................... 164 Lampiran 19. Surat Ijin Penelitian ............................................................ 165 Lampiran 20. Surat Ijin Validitas Soal...................................................... 166
xvi
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN Di dalam bab ini, peneliti akan menguraikan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan definisi operasional A.
Latar Belakang Matematika merupakan ilmu logika yang berkaitan dengan bentuk, susunan, dan konsep bilangan. Matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena hampir seluruh aspek kehidupan kita melibatkan
bilangan
mulai
dari
pembacaan
waktu,
penjumlahan,
pengukuran, dan lain sebagainya. Matematika membantu manusia menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan. Matematika merupakan media untuk melatih manusia berpikir kritis, mandiri, dan dapat menyelesaikan masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diterima oleh siswa mulai dari kelas I sampai kelas VI SD. Ilmu ini mempelajari tentang perhitungan, pengukuran, dan pengoperasian angka. Matematika diberikan kepada siswa agar siswa memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Mata pelajaran Matematika pada kelas V SD sudah mulai bersifat abstrak karena menuntut siswa untuk menghitung dengan jumlah bilangan yang banyak. Anak juga dituntut untuk mulai berpikir secara logis dan memahami banyak konsep penjumlahan. Materi Matematika pada siswa kelas V meliputi operasi bilangan bulat; ukuran waktu, jarak, sudut, dan kecepatan; luas bangun datar sederhana; volume bangun ruang; pecahan; dan sifat bangun dan hubungan antarbangun Dalam observasi yang dilakukan peneliti pada saat pelajaran Matematika tanggal 5 Februari 2014 pada materi “Pengubahan pecahan biasa ke bentuk persen”, peneliti melihat sembilan belas siswa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
kurangantusias selama mengikuti pelajaran tersebut. Hal itu terlihat dari enam siswa yangmengeluh saat diberi tugas, dua orang siswa sering minta ijin ke toilet, empat siswa mengobrol sendiri, enam siswa tidak mau mencatat materi pelajaran, lima siswa yang terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran, satu siswa yang menelungkupkan kepala di atas meja, satu siswa bermain dengan kotak pensilnya, dan dua siswa asyik menggambar di buku tulisnya. Hal-hal tersebut menunjukkan jika siswa kurang berminat belajar Matematika Peneliti kemudian melakukan wawancara kepada wali kelas untuk mengetahui lebih lanjut tentang kurang berminatnya siswa terhadap pelajaran Matematika. Dari hasil wawancara, guru mengatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sehingga mereka cenderung tidak memperhatikan. Alasannya, pelajaran matematika dianggap terlalu abstrak sehingga menyulitkan siswa berpikir lebih tinggi dengan menggunakan logika. Guru juga dengan jujur mengatakan bahwa beliau jarang menggunakan metode belajar berkelompok karena menurutnya siswa cenderung menjadi ramai. Selain itu, guru juga mengakui jika nilai rata-rata ulangan harian siswa masih di bawah KKM. Peneliti kemudian melakukan studi dokumentasi terhadap nilai Matematika siswa. Dari hasil studi dokumentasi, peneliti mendapat data jika dari 32 siswa yang tidak mencapai KKM Matematika sebesar 65,6%. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar yang rendah pada pelajaran Matematika dapat berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Peneliti kemudian memberikan kuesioner kepada siswa untuk memperkuat data dengan pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dari indikator minat. Dari hasil kuesioner tersebut, ada 51.5% siswa yang tidak senang dengan pelajaran Matematika, 48.5% siswa tidak berinisiatif dalam pelajaran Matematika, 48.5% siswa tidak berpartisipasi di dalam kelas, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
45.4% siswa tidak berinisiatif dalam pelajaran Matematika. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar siswa perlu ditingkatkan. Penjelasan dari hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan kuesioner membuktikan bahwa siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan perlu mendapat perlakukan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar Matematika. Proses pembelajaran Matematika pada penjelasan tersebut bersifat individu di mana siswa langsung memperhatikan dan menerima materi hanya dari guru. Oleh sebab itu diperlukan pembelajaran lain yang dapat membantu memudahkan siswa memahami materi pelajaran dan membuat siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran Matematika Menurut Davies (Riyanto, 2009:161), setiap hal yang dipelajari oleh siswa, siswa harus mempelajarinya secara mandiri karena tidak ada yang dapat melakukan itu selain dirinya sendiri. Dengan alasan tersebut, proses pembelajaran sebaiknya melibatkan siswa secara aktif dan lebih berinisiatif menemukan pengetahuan yang dibutuhkan. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi dan terlibat aktif sehingga proses pembelajaran menjadi efektif Model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Cooperative Learning teknik TAI. TAI (Team Assisted Individualization) merupakan teknik yang mengakomodasi perbedaan individu terkait kemampuan siswa. Teknik ini memadukan pembelajaran kooperatif dan individu. Salah satu penelitian yang telah menggunakan teknik ini adalah Nugroho (2011). Penelitian tersebut mengenai pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TAI terhadap prestasi belajar Matematika kelas V SD Tunas Daud, Singaraja dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TAImempunyai nilai 76,1 dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 63,1. Oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk mengambil judul penelitian “Peningkatan Minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SDK Kalasan Dengan Cooperative Learning Teknik TAI” TAI (Team Assisted Individualization) merupakan salah satu teknik dalam Cooperative Learning yang mengkombinasikan pembelajaran kooperatif dan individual. Siswa diajak untuk bekerja secara berkelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda dimana setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk saling mengoreksi dan membantu rekannya. Ketika siswa bekerja secara kelompok, mereka akan lebih berminat dalam pelajaran dan hal ini dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, teknik ini juga dapat mengurangi waktu guru untuk berkonsentrasi pada siswa-siswa tertentu dan meminimalisir keterlibatan guru Melihat fakta yang ada di kelas, peneliti memandang model Cooperative Learning teknik TAI cocok diterapkan untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Kalasan pada pelajaran Matematika. Itu sebabnya penelitian ini berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SDK Kalasan Dengan Cooperative Learning Teknik TAI” B.
Batasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah difokuskan pada penggunaan Cooperative Learningteknik TAI untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan pada mata pelajaran Matematika tahun pelajaran 2013/2014.
C.
Rumusan Masalah 1. Apakah model Cooperative Learning teknik TAI dapat meningkatkan minat belajar Matematika kelas VA SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2013/2014?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
2. Apakah model Cooperative Learning teknik TAI dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika kelas VA SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2013/2014? D.
Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah model Cooperative Learning teknik TAIdapat meningkatkan minat belajar Matematika kelas VA di SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2013/2014. 2. Mengetahui apakah model Cooperative Learning teknik TAIdapat meningkatkan prestasi belajar Matematika kelas VA di SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2013/2014.
E.
Manfaat 1. Bagi peneliti Dapat memberikan pengalaman bagi peneliti untuk melakukan PTK, khususnya dalam penggunaan model Cooperative Learning teknik TAI 2. Bagi guru Dapat memberikan inspirasi untuk menyampaikan materi pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning teknik TAI. 3. Bagi siswa Siswa berminat mengikuti pelajaran Matematika dengan model Cooperative Learning teknik TAI sehingga prestasi belajarnya meningkat
F.
Definisi Operasional 1. Minat Belajar Minat merupakan rasa tertarik yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada pengaruh paksaan dari luar. Siswa dikatakan berminat jika menunjukkan ekspresi perasaan senang, perhatian dalam belajar, terlibat dalam proses pembelajaran, dan memiliki inisiatif dalam proses pembelajaran 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah suatu hasil berupa nilai dan sikap yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Cooperative Learning Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran berkelompok dengan kelompok-kelompok kecil. 4. Cooperative Learning Teknik TAI Cooperative Learning teknik TAI menggabungkan konsep pembelajaran kooperatif dan individualisasi untuk mengakomodasi keberagaman siswa di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk memecahkan masalah pada penelitian ini. Pembahasan tentang teori meliputi landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan A.
Landasan Teori 1. Minat Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu rangkaian proses untuk mendapatkan pengetahuan (Suprijono, 2009:3). Hal ini sesuai dengan pendapat Prayitno (2009:203) yang menjelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diperoleh dari pengalaman, pembiasaan, meniru, pemahaman, dan aktivitas dalam meraih tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah upaya untuk mendapatkan dan menguasai hal baru. Sementara itu Slameto (2010:2) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku secara menyeluruh. Perubahan tingkah laku ini diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri. Belajar merupakan suatu rangkaian proses untuk mendapatkan pengetahuan (Suprijono, 2009:3). Sedangkan Sugihartono (2012:74) mengungkapkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku dari hasil interaksi antara individu dengan lingkungan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Slameto (2003:2), belajar merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman pribadi dalam interaksi dengan lingkungan. Sementara itu Syah (2000:136) beranggapan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
yang menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan ranah kognitif Sementara itu definisi belajar menurut Hilgard dalam Mulyati (2005:2) adalah pembentukan tingkah laku individu melalui kontak dengan lingkungan. Untuk melengkapi pendapat tersebut, Dimiyati & Mudjono (2010:17) menjelaskan bahwa belajar adalah tindakan dan perilaku kompleks. Tindakan tersebut hanya dialami oleh siswa sehingga siswa merupakan penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa mendapatkan sesuatu dari lingkungan sekitar. Berdasarkan beberapa pengertian belajar dari para ahli, belajar dapat dikatakan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menerima hal-hal baru yang dapat mengubah tingkah lakunya. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat permanen sesuai dengan pengalaman yang telah didapat dari rangkaian kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik. Belajar sendiri terdiri dari beberapa jenis dan beberapa ciri yang akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut b. Jenis-jenis Belajar Gagne dalam Winataputra (2008:19) menjelaskan tujuh jenis belajar. Ketujuh jenis tersebut meliputi: 1) Belajar Isyarat: Belajar isyarat merupakan melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya isyarat atau tanda. Biasanya jenis belajar ini berupa respon yang diberikan secara tidak sadar 2) Belajar Stimulus-Respon Belajar ini terjadi pada individu karena mendapat stimulus dari luar seperti membalas memukul saat dipukul 3) Belajar Rangkaian Jenis belajar ini melahirkan perilaku yang spontan karena melewati perpaduan berbagai proses stimulus-respon
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4)
9
Belajar Asosiasi Verbal Belajar Asosiasi Verbal terjadi ketika individu dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Contoh, pesawat terbang bergerak seperti burung yang terbang
5)
Belajar Diskriminasi Belajar Diskriminasi terjadi ketika individu dihadapkan dengan benda dan mencoba membedakannya. Contoh membedakan bentuk binatang, tumbuhan, dll
6) Belajar Konsep Belajar konsep dilakukan ketika individu sudah dapat melakukan diskriminasi. Contoh, menggolongkan jenis makhluk hidup, mengelompokkan jenis tumbuhan 7) Belajar Pemecahan Masalah Proses pemecahan masalah berkaitan dengan keterampilan memecahkan persoalan dan meningkatkan kemampuan individu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang lain Selain terdiri dari beberapa jenis, belajar juga memiliki beberapa ciri-ciri khusus untuk membedakannya dengan aktivitas lain yang bukan termasuk belajar c. Ciri-ciri Belajar Menurut
Aqib
(2009:48),
belajar
memiliki
beberapa
karakteristik yaitu sebagai berikut: 1) Belajar harus memungkinkan adanya perubahan tingkah laku dari individu yang meliputi tiga aspek yakni aspek pengetahuan, aspek sikap, dan keterampilan 2) Belajar adalah hasil dari pengalaman yang didapat dari interaksi antara individu dengan lingkungan 3) Hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang diperoleh dari latihan atau pengalaman bersifat relative tetap atau permanen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d. Prestasi Belajar Belajar berkaitan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan proses sedangkan pretasi belajar adalah hasil yang didapat setelah siswa mengikuti proses belajar. Surya (2003:67) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah seluruh kecakapan yang diperoleh melalui proses belajar yang dinyatakan dengan nilai sesuai dengan hasil belajar. Senada dengan pengertian tersebut, Arifin (2009:12) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai setelah mengalami proses belajar yang berkaitan dengan pengetahuan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar. Hasil tersebut berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dinyatakan dengan nilai e. Faktor-faktor Prestasi Belajar Prestasi belajar bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Menurut Mulyasa (2006:191), prestasi belajar merupakan hasil dari berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa). Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah: 1) Minat dan Motivasi Minat adalah sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu aktivitas. Sementara itu motivasi merupakan dorongan untuk melakukan kegiatan belajar. Kedua hal ini berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan belajar 2) Kecerdasan Kecerdasan
adalah
kemampuan
belajar
untuk
menyesuaikan diri dengan sesuatu yang dihadapi. Kecerdasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
sangat dipengaruhi oleh kemampuan intelegensi individu. Siswa yang memiliki intelegensi tinggi cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki intelegensi rendah cenderung memiliki kecerdasan yang rendah 3) Kesehatan Kesehatan termasuk salah satu faktor penting yang dapat bepengaruh terhadap prestasi belajar. Siswa yang sedang sakit tidak dapat belajar dengan baik sehingga dapat menurunkan prestasi belajarnya. Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor tersebut meliputi: 1) Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan masyarakat terkecil dan menjadi tempat di mana seseorang lahir dan tumbuh besar. Keluarga idealnya dapat memberikan rasa aman supaya siswa dapat merasa nyaman selama proses belajar berlangsung di lingkungan keluaarga 2) Keadaan Sekolah Sekolah adalah lembaga formal dan menjadi tempat di mana siswa dapat belajar dan berkembang setelah dari lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah yang baik dapat berpengaruh terhadap presyasi belajar siswa 3) Lingkungan Masyarakat Perkembangan pribadi siswa dapat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Lingkungan tersebut dapat membentuk kepribadian seorang anak. Kadang anak mengalami masalah belajar dari lingkungan masyarakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
f. Faktor-faktor Belajar Kesuksesan dalam sebuah proses pembelajaran tentu tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan belajar yakni faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Suryabrata (1984:249) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan belajar diantaranya adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor eksternal dan faktor dari dalam diri siswa atau faktor internal. Menurut Hamalik (2001:32) ada sembilan faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor belajar tersebut antara lain adalah: 1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, 2) Latihan agar pelajaran yang lupa dapat dikuasi kembali, 3) Siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasan, 4) Pengetahuan baru berkaitan dengan pengetahuan sebelumnya, 5) Pengalaman masa lalu sebagai dasar untuk menerima pengetahuan baru, 6) Faktor kesiapan belajar, 7) Faktor
minat dan usaha, 8) Faktor fisiologis, dan 9) Faktor
intelegensi. Tidak jauh berbeda dengan Suryabrata, Slameto (2010:54) juga mengungkapkan bahwa ada keberhasilan belajar ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi jasmani dan psikologi. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti akan menyoroti tentang minat yang merupakan salah satu faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. g. Pengertian Minat Minatmerupakan
salah
satu
faktor
penting
yang
mempengaruhi pemahaman dan efektivitas pembelajaran di dalam kelas. Minat merupakan ketertarikan yang dimiliki siswa untuk ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto. Menurut Slameto (2010:55), minat merupakan salah satu faktor psikologis yang berpengaruh dalam proses belajar. Slameto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
juga mengungkapkan bahwa minat adalah rasa tertarik dan lebih suka pada sesuatu tanpa disuruh. Berbeda dengan Slameto, Usman (2003:27) berpendapat bahwa minat adalah sifat yang bersifat menetap dalam diri seseorang. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Dengan minat, seseorang akan terdorong untuk terlibat melakukan sesuatu. Sementara itu, Lucy (2009:35) berpendapat bahwa minat belajar adalah keinginan seseorang untuk mencapai sesuatu. Minat yang ada di dalam diri siswa harus dikembangkan dengan bantuan orang tua dan guru. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru dalam rangka mengembangkan minat belajar di antaranya adalah mencermati kelebihan dan kelemahan siswa, melatih siswa untuk meningkatkan kemampuannya, dan memberi motivasi dengan cara menekuni bidang yang menjadi kelebihannya. Gie (2002:28) mengartikan minat sebagai ketertarikan atau keterlibatan penuh terhadap suatu kegiatan. Seseorang yang berminat menyadari pentingnya kegiatan itu untuk dirinya sendiri. Liang Gie juga memfokuskan tentang pengertian minat belajar. Menurut beliau, minat belajar adalah keterlibatan siswa pada kegiatan dengan penuh perhatian untuk memahami materi pembelajaran. Gie percaya bahwa minat adalah faktor pokok untuk mencapai keberhasilan. Sementara itu Djaali (2007:122) berpendapat bahwa minat merupakan rasa ingin tahu, mengagumi, mempelajari, atau memiliki sesuatu. Minat juga termasuk bagian dari afeksi mulai dari kesadaran hingga pilihan nilai. Beliau juga menjelaskan bahwa minat adalah pengerahan perasaan untuk menafsirkan suatu hal Hurlock dalam Dewi (2011:8) mengemukakan bahwa minat adalah
sumber
motivasi
yang
mendorong
seseorang
untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan jika mereka memiliki kebebasan memilih. Jika mereka melihat sesuatu tersebut akan menguntungkan untuknya, maka mereka akan berminat. Hal tersebut kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan berkurang, minat juga berkurang. Sementara itu Djamarah (2008:132) berpendapat bahwa minat
merupakan
kecenderungan
yang
menetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Ketika seseorang berminat terhadap aktivitas tertentu, dia akan memperhatikan aktivitas tersebut dengan rasa senang secara konsisten. Jacob W. Getels dalam Djamarah (2008:75) memiliki pendapat serupa di mana seseorang yang berminat terhadap sesuatu tidak akan menghiraukan hal yang lain Dari
beberapa
pengertian
para
ahli
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri yang bersifat menyenangkan. Dengan kata lain, siswa akan merasa senang pada sebuah mata pelajaran jika ia memiliki minat terhadap pelajaran tersebut. Rasa ketertarikan atau minat yang muncul dari dalam diri siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor h. Faktor-faktor Minat Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat merupakan faktor dari dalam maupun faktor dari luar diri siswa. Menurut Suryabrata (1984:249) faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah motivasi dan suasana tempat belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa menurut Aritonang dalam Puspitasari (2012:14) meliputi cara mengajar guru, karakter guru, suasana kelas yang nyaman, dan fasilitas belajar yang digunakan. Sementara itu Slameto (2010:54) menyebutkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi minat belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
1) Faktor Internal: a)
Faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh)
b)
Faktor psikologi (perhatian, bakat, kesiapan, kematangan, intelegensi)
2) Faktor Eksternal: a) Faktor keluarga (cara orangtua mendidik, suasana rumah, latar belakang budaya, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga) b) Faktor sekolah (kurikulum, metode mengajar, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, relasi antar siswa, standar penilaian, waktu sekolah, alat pelajaran, tugas rumah, keadaan gedung sekolah) i. Indikator Minat Ketika seseorang berminat, ia akan memperlihatkan beberapa ekspresi. Djamarah (2008:132) mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan melalui: 1) Memberikan pernyataan lebih menyukai sesuatu dibandingkan hal yang lain 2) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diminati 3) Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal yang diminatinya Menurut Marpadi (dalam Hartanto 2012:14) beberapa indikator siswa yang memiliki minat adalah siswa berusaha untuk memahami dan membaca buku yang berkaitan dengan apa yang dipelajari, bertanya dalam kegiatan pembelajaran, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain dan mengerjakan tugas dengan sungguh. Menurut Slameto (2003:58), siswa yang memiliki minat belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
1) Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengingat secara terus menerus hal yang dipelajari 2) Memiliki rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati 3) Merasa bangga dan puas terhadap sesuatu yang diminati serta merasa terikat pada aktivitas-aktivitas yang diminati 4) Dimanifestasikan melalui partisipasi dalam kegiatan dan aktivitas Sementara itu Isnandar (2012:14) juga menjelaskan beberapa ciri-ciri minat belajar yaitu sebagai berikut: 1) Ekspresi Perasaan Senang. Hal ini meliputi siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, siswa tidak mengeluh saat diberi tugas oleh guru, siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, siswa menyiapkan peralatan pelajaran sebelum pembelajaran dimulai, dan siswa mengikuti pelajaran dengan tenang 2) Perhatian Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran. Hal ini meliputi siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun selama proses pembelajaran berlangsung, dan siswa tidak mengobrol atau
mengganggu
teman
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung 3) Ketertarikan Siswa Terhadap Materi. Ketertarikan ini meliputi siswa giat membaca buku pelajaran, siswa sudah membaca materi pelajaran sebelum guru mengajarkan materi, siswa membuat catatan pelajaran, dan siswa berusaha menyelesaikan tugas dari guru secara serius 4) Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Guru. Hal ini meliputi siswa
bertanya
ketika
mengalami
kesulitan,
siswa
memperlihatkan sikap antusias dan memperhatikan langkah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
langkah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru 5) Keterlibatkan Siswa Dalam Proses Pembalajaran. Keterlibatan ini meliputi siswa aktif mengemukakan pendapat selama kegiatan diskusi, siswa bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan, siswa ikut mengerjakan tugas, dan siswa berani mengajukan diri menjawab pertanyaan dari guru secara spontan Berdasarkan penjelasan ciri-ciri minat belajar yang diuraikan oleh Slameto dan Isnandar tersebut, didapat kesimpulan bahwa indikator minat belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Ekspresi perasaan senang yang ditunjukkan dengan: mengikuti pelajaran dengan antusias, tidak mengeluh ketika diberi tugas, datangsebelum pelajaran dimulai, menyiapkan buku pelajaran dan duduk tenang di dalam kelas. 2) Perhatian dalam belajar ditunjukkan dengan: aktif bertanya di dalam kelas jika ada yang belumdimengerti, aktif menjawab pertanyaan dari guru, memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, tidak melamun selama proses pembelajaran, tidak mengantuk, tidak mengobrol sendiri saat proses pembelajaran berlangsung, dan tidak menganggu teman yang lain. 3) Ketertarikan pada materi pelajaran dan guru, meliputi :giat membaca buku pelajaran, menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru, membuat catatan mengenai materi yang disampaikan, bersedia mengerjakan tugas yang diberikan guru,dan membaca buku dari sumber lain sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 4) Keterlibatan
siswa
dalam
pelajaran,
meliputi:
aktif
menyampaikan pendapat dalam diskusi, bersedia membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar, mau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
bekerjasama dengan kelompok, bersedia maju ke depan mengerjakan tugas,
mengajukan diri untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Untuk membuat siswa merasa senang dan inisiatif mengikuti proses pembelajaran, materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Siswa usia SD memiliki karakteristik yang membedakan mereka dengan siswa di tingkatan sekolah lainnya j. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Pada usia anak-anak hingga remaja, manusia mengalami perkembangan kemampuan kognitif. Menurut Piaget dalam Isjoni (2010:36), terdapat empat tahap perkembangan kognitif yang akan dilalui oleh anak yaitu: 1)
Tahap Sensorimotor ( 0-2 tahun)
2)
Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
3)
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
4)
Tahap Operasional Formal ( 11 - dewasa) Anak kelas V SD masuk dalam tahap operasional konkret.
Ciri utama dari tahap ini adalah anak sudah menggunakan aturanaturan yang logis dan jelas. Anak sudah mempunyai kecakapan berpikir secara logis, namun hanya pada benda-benda konkret. Menurut Budiningsih (2004:38-39), operasional merupakan tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran di dalam dirinya. Kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam diri anak sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah mampu berpikir dengan model ‘kemungkinan’ ketika melakukan kegiatan tertentu dan dapat menggunakan hasil yang sudah dicapai sebelumnya. Mereka dapat menangani sistem klasifikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Walaupun anak sudah dapat melakukan pengelompokan, pengklasifikasian, dan pengaturan masalah, ia masih belum sepenuhnya menyadari ada prinsip-prinsip yang terdapat di dalamnya. Untuk menghindari keterbatasan berpikir, anak perlu mendapatkan
gambaran
konkret
sehingga
dapat
memahami
personalan. Namun anak usia 7-12 tahun masih mempunyai masalah dengan berpikir abstrak. Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) memasuki masa kanakkanak akhir. Menurut Sumantri dan Sukmadinata dalam Wardani (2012:1), anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik senang bermain, senang bekerja dalam kelompok, senang bergerak, dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Poerwanti (2005:44) mengungkapkan bahwa pada masa usia sekolah dasar juga disebut sebagai masa bermain. Anak memiliki dorongan keluar rumah dan bergabung dengan kelompok sebaya. Kondisi fisik memungkinkan anak untuk memasuki dunia permainan dan mempunyai dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, simbol, logika, dan sebagainya Menurut Suryabrata dalam Djamarah (2008:124), masa usia sekolah dasar dibagi menjadi dua fase yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Penjelasan lengkapnya diuraikan sebagai berikut: 1) Masa Kelas Rendah Masa kelas rendah adalah anak usia 6-9 tahun. Beberapa sifat khas anak pada usia tersebut meliputi: a) Ada korelasi positif antara kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi di sekolah b) Memiliki
sikap
patuh
permainan tradisional c) Senang memuji diri sendiri
terhadap
peraturan-peraturan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
d) Senang membanding-bandingkan diri sendiri dengan anak lain e) Belum menganggap soal sebagai hal yang penting f) Pada usia 6-8 tahun anak menginginkan nilai yang baik tanpa memperhatikan apakah prestasinya layak mendapat nilai baik atau tidak 2) Masa Kelas Tinggi Masa kelas tinggi sekolah dasar adalah usia 10-12 tahun. Berikut ini adalah beberapa sifat khas anak pada rentang usia ini a) Memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
Ini
menimbulkan
kecenderungan
untuk
membandingkan pekerjaan – pekerjaan yang praktis b) Sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar c) Menjelang akhir masa ini, sudah timbul minat terhadap hal dan mata pelajaran tertentu Dari semua itu diketahui bahwa anak usia sekolah dasar senang bekerja dalam kelompok, berminat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, dan memiliki dorongan mental untuk mempelajari konsep serta logika. Salah satu model pembelaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut adalah pembelajaran kooperatif. 2. Model Cooperative Learning Setiap anak memiliki latar belakang, motivasi, dan kemampuan yang
berbeda-beda.
Pembelajaran
kooperatif
berusaha
untuk
mengakomodasi perbedaan ini dengan membangun kerjasama antar siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa dilatih untuk saling berbagi dan bertanggung jawab. Proses pembelajaran kooperatif tidak akan hanya memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan, tetapi juga meningkatkan hubungan sosial antar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Pembelajaran kooperatif adalah falsafah tentang tanggung jawab pribadi dan sikap saling meghormati antar siswa. Siswa bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan dukungan kepada siswa (Suprijono, 2009:54). Menurut penjelasan Rusman (2011:204), pembelajaran kooperatif merupakan teknik pengelompokkan di mana siswa di dalamnya bekerja dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan terarah pada tujuan bersama. Abdulhak dalam Rusmawan (2010:203) memiliki pendapat yang hampir sama yaitu pembelajaran kooperatif dilakukan melalui sharing antar peserta belajar sehingga dapat menciptakan pemahaman bersama di antara peserta belajar tersebut. Rusmawan (2010:2014) menjelaskan bahwa ada empat hal penting dalam model pembelajaran kooperatif yaitu: adanya siswa dalam kelompok; minat dan bakat siswa; terdapat upaya belajar dalam kelompok; dan terdapat kompetensi yang wajib dicapai oleh kelompok Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengajak siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota dimana anggota-anggota tiap kelompok bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan interaksi yang luas antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. a.
Unsur-Unsur Cooperative Learning Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar kelompok pada umumnya. Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2002:30) menyatakan bahwa Cooperative Learning terdiri dari lima unsur yaitu 1) Positive
Interdependence:
Pembelajaran
kooperatif
menimbulkan saling ketergantungan yang bersifat positif antar anggota dalam kelompok. Setiap anggota kelompok saling melengkapi satu sama lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
2) Personal Responsibility: Tanggung jawab individu muncul jika dilakukan
pengukuran
terhadap
keberhasilan
kelompok.
Pembelajaran kooperatif pada dasarnya bertujuan agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang diberikan. Setelah mengikuti belajar setiap anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. 3) Face to Face Promotive Interaction: Setiap kelompok belajar mendapat
kesempatan
untuk
berdiskusi
dan
saling
mengungkapkan pendapatnya. Dari proses ini, siswa dilatih untuk menghargai perbedaan dan saling melengkapi satu sama lain. 4) Interpersonal kooperatif
Skill:
juga
Keberhasilan
dipengaruhi
oleh
dalam
pembelajaran
kemampuan
anggota
kelompok untuk saling mendengarkan dan berbagi pendapat. 5) Group Processing: Setiap kelompok memerlukan waktu khusus untuk melakukan evaluasi terhadap proses kerja kelompok. Kegiatan evaluasi akan membantu kelompok agar dapat menghasilkan kerjasama yang lebih efektif untuk tugas selanjutnya. b. Ciri-ciri Cooperative Learning Pembelajaran
kooperatif
memiliki
ciri
khas
yang
membedakan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran yang lain.
Menurut
Ibrahim
dalam
Taniredja
(2010:100)
pembelajaran kooperatif memiliki 4 ciri-ciri, yaitu: a) Siswa bekerja dalam kelompok untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan, b) Kelompok terdiri dari anggota yang heterogen, c) Jika memungkinkan, anggota kelompok sebaiknya juga beragam dari segi suku, ras, budaya, dan jenis kelamin, d) Penghargaan lebih mengarah pada kelompok untuk menghindari kecemburuan anggota kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Pembelajaran kooperatif menurut berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Perbedaan atau ciri khas tersebut menurut Rusman (2011:206) nampak dari proses pembelajaran yang lebih difokuskan pada proses kerjasama dalam kelompok. Proses pembelajaran
tidak
hanya
bertujuan
untuk
meningkatkaan
kemampuan akademik di bidang penguasaan materi tetapi terdapat unsur kerjasama untuk menguasai materi tersebut c. Tujuan Cooperative Learning Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tujuaan pembelajaran. Johnson & Johson dalam Trianto (2010:57) mengungkapkan bahwa tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk memaksimalkan belajar siswa dalam rangka meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Sementara itu menurut Ibrahim (2009:7), tujuan pembelajaran kooperatif terdiri dari tigs tujuan yaitu sebagai berikut: 1) Meningkatkan performa siswa dalam tugas-tugas akademik. Model ini dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep yang sulit 2) Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda ras, kelas sosial,
budaya,
kemampuan,
dan
ketidakmampuan.
Pembelajaran kooperatif mengajarkan siswa untuk saling menghargai satu sama lain 3) Mengajarkan keterampilan kolaborasi dan kerjasama pada siswa. Keterampilan tersebut penting karena masih banyak anak muda dan orang dewasa kurang dalam keterampilan sosial d. Teknik-teknik Cooperative Learning Menurut Slavin (2008) Model Cooperative Learning terdiri dari beberapa teknik dengan ciri khas masing-masing dan langkah yang berbeda. Teknik dalam Cooperative Learning di antaranya adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
1) STAD (Student Team Achievement Division): Teknik ini melibatkan 4-5 anggota kelompok secara heterogen dan antar anggota saling bekerjasama membantu untuk menguasai materi ajar melalui diskusi atau tanya jawab antar sesama anggota kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi
setiap satu atau dua minggu sekali untuk
mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari dan mendapatkan penghargaan jika siswa meraih prestasi yang tinggi baik secara individu maupun kelompok 2) NHT (Numbered Head Together): Teknik ini merupakan rangkaian penyampaian materi di mana kelompok menjadi wadah untuk menyatuhkan persepsi siswa terhadap pertanyaan yang
diajukan
oleh
guru.
Jawaban
tersebut
dipertanggungjawabkan oleh siswa dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Fase NHT meliputi fase bertanya, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab pertanyaan 3) TGT (Teams Games Tournament): Teknik ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran dengan menempatkan siswa secara berkelompok dengan anggota 5-6 orang.
Siswa
mendapatkan LKS yang dipelajari secara berkelompok. Untuk memastikan semua anggota kelompok sudah memahami materi, guru mengadakan permainan akademik di mana setiap kelompok berkompetisi untuk mendapatkan skor tertinggi. Tahap TGT meliputi teams, games, tournament, dan team recognition. 4) TAI (Team Assisted Individualization): Teknik ini merupakan pembelajaran yang memadukan pembelajaran kooperatif dengan individu. Ciri khas dari TAI adalah siswa belajar secara individu dalam memahami materi pembelajaran. Hasil belajar individu dibawa ke dalam kelompok untuk didiskusikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
bersama. TAI terdiri dari 8 komponen yaitu Placement Test, Teams, Teaching Group, Student Centre, Team Study, Whole Class Unit, Fact Test, dan Team Score and Recognition. 5) Jigsaw: Teknik ini mengambil pola cara kerja sebuah gergaji yaitu siswa melakukan kegiatan belajar dengan bekerjasama bersama siswa ain untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa anggota kelompok bertanggug jawab terhadap penguasaan materi belajar dan dapat mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain. Pada teknik Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok ahli adalah kelompok asal yang berbeda dan ditugaskan untuk mempelajari serta mendalami topik tertentu untuk dijelaskan pada anggota kelompok asal 6) CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) : Teknik ini merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis untuk kelas tinggi sekolah dasar. Pembelajaran ini mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeuruh dan mengkomposisikan menjadi bagian-bagian penting. Komponen dalam CIRC meliputi teams, placement test, student creative, team study, team score and recognition, fact test, dan whole class unit. 3.
Cooperative Learning Teknik Team Assisted Individualization (TAI) Team Assited Individualization (TAI) merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2008:187) Team Assisted Individualization adalah teknik yang mengadaptasi
pengajaran
terhadap
perbedaan
individu
terkait
kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Teknik TAI merupakan salah satu upaya merancang sebuah pengajaran individual yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individu menjadi tidak efektif. Dengan membuat siswa bekerja dalam kelompok-kelompok pembelajaran kooperatif dan memiliki tanggung jawab untuk saling membantu teman, guru dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membebaskan
diri
dari
pemberianpengajaran
langsung
26
pada
sekelompok kecil siswa. Siswa yang berprestasi tinggi membantu teman-temannya yang kesulitan sehingga memberi bantuan khusus pada sesama teman. Pada pembelajaran kooperatif dengan teknik TAI siswa dikelompokkan secara heterogen. Awalnya, metode ini dirancang untuk mengajarkan matematika
untuk
siswa
kelas
3-6 SD.
Dalam
perkembangannya, teknik ini mulai dikembangkan untuk mata pelajaran lain (Huda, 2012:123) Suyatno
(2009:57)
berpendapat
bahwa
teknik
TAI
mengkombinasikan antara manfaat pembelajaran kooperatif dan pembelajaran inividu. Teknik ini juga dapat berdampak untuk membantu memecahkan masalah kesulitan belajar pada individu. Ciri khas pada pembelajaran yang menggunakan teknik TAI adalah siswa mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru secara individu. Hasil belajar dari masing-masing individu akan dibawa ke dalam kelompoknya untuk dibahas oleh semua anggota kelompok. Dalam hal ini, semua anggota kelompok bertanggung jawab atas pemahaman tiap-tiap individu. Sebelum dibentuk kelompok kooperatif, siswa akan diberi bimbingan atau pengarahan bagaimana aturan dalam pembelajaran dengan teknik TAI. Siswa diajarkan menjadi pendengar yang baik dan dapat membantu temannya yang kesulitan. Setiap anggota kelompok memiliki tugas yang sama. Siswa yang pandai membantu teman yang lemah. Keberhasilan kelompok lebih diperhatikan demikian,
daripada siswa
yang
penghargaan pandai
terhadap
dapat
lebih
individu.
Dengan
mengembangkan
kemampuannya sedangkan temannya yang lemah akan dibantu untuk memahami permasalahan yang sedang diselesaikan oleh kelompok tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
a. Komponen Pembelajaran Kooperatif Teknik TAI Dalam Slavin (2008:195-200) model pembelajaran kooperatif teknik TAI terdiri dari delapan komponen utama, yaitu: 1) Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen. Kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda 2) Placement Test yaitu pemberian tes awal atau pre-test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hasil tes ini menjadi pedoman untuk mengelompokkan siswa secara heterogen. 3) Curriculum Materials yaitu lembar kerja yang berisi materimateri pembelajaran yang akan dipelajari. 4) Team Study yaitu para siswa diberi materi pembelajaran secara individu. Siswa mengerjakan soal secara individu kemudian membahasnya dengan teman-teman satu kelompoknya. 5) Team Score and Team Recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan memberikan penguatan kepada kelompok yang kurang berhasil. 6) Teaching Group yaitu guru memberikan penjelasan materi pokok kepada seluruh siswa. Guru menjelaskan konsep-konsep utama dari materi sebelum siswa mengerjakan tugas secara individu 7) Fact Test yaitu pelaksaan tes berdasarkan fakta yang didapatkan oleh siswa 8) Whole Class Units yaitu guru menyampaikan materi kembali dan diakhiri dengan strategi pemecahan masalah. b. Sintaks Cooperative Learning Teknik TAI Langkah-langkah Cooperative Learning teknik TAI menurut Widyantini (2006:9) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
1) Guru menyiapkan materi ajar yang akan diberikan kepada siswa. 2) Guru memberikan pre-test kepada siswa. 3) Guru melihat nilai rata-rata siswa untuk menentukan kelompok heterogen. 4) Guru menjelaskan materi secara klasikal kepada semua siswa. 5) Guru membentuk kelompok kecil dengan anggota 5 orang. Anggota kelompok tersebut dipilih secara heterogen dan terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan. 6) Sebelum masuk ke dalam kelompok, siswa mempelajari sendiri materi yang telah diberikan dan mengerjakan tugas secara individu. 7) Setelah menyelesaikan tugas individu, siswa masuk dalam kelompok dan saling mengoreksi jawaban. Teman yang mampu wajib membantu teman anggota kelompok yang kesulitan. Guru menjadi fasilitator untuk siswa yang memerlukan bantuan. 8) Ketua kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dan bergantian dengan kelompok yang lain. 9) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman dan memberikan penegasan materi pelajaran yang telah dipelajari. 10) Guru memberikan post test secara individu. 11) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai, peningkatan hasil belajar individual dari skor sebelumnya ke skor berikutnya. c. Kelebihan Dan Kekurangan Model Cooperative Learning Teknik Team Assisted Individualization (TAI) 1) Kelebihan Teknik TAI Menurut Slavin (2008: 190) kelebihan dari teknik Team Assisted Individualization diantaranya adalah meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
meningkatkan hubungan sosial antar siswa, melibatkan siswa secara aktif dan memudahkan siswa memahami materi yang diberikan. Dalam pembelajaran dengan teknik TAI, guru dapat mengakomodasi seluruh siswa karena dibantu oleh siswa lain yang mampu membantu temannya. Selain itu, adanya interaksi antar siswa juga membuat hubungan sosial mereka semakin berkembang. 2) Kekurangan Teknik TAI Walaupun memiliki banyak kelebihan teknik TAI memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalahperlu diberi bimbingan khusus terlebih dahulu dari guru. Hal ini disebabkan karena TAI berbeda dengan pembelajaran klasikal pada umumnya. Selain itu siswa SD cenderung masih memiliki sifat yang egois sehingga perlu diberi pengertian agar mereka mau saling membantu dan tidak bersaing. Kekurangan yang terakhir, TAI memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran Cooperative
Learning
teknik
TAI
mampu
mengakomodasi perbedaan individu dan memudahkan siswa untuk
memahami
materi
yang
diberikan.
Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat diberikan dengan model pembelajaran ini 4.
Matematika Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD. Pelajaran ini melatih siswa untuk belajar menalar dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan angka. Menurut
Muhsetyo
(2008:126)
Matematika
adalah
pemberian
pengalaman belajar pada peserta didik melalui aktivitas-aktivitas yang terencana sehingga peserta didik bisa memperoleh kompetensi tentang materi matematika yang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Menurut James dan James dalam Ruseffendi (2006:27) Matematika adalah ilmu logika tentang susunan, bentuk, dan konsepkonsep yang saling berkaitan satu dengan yang lain dengan jumlah banyaknya terdiri dari tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sementara itu Soejadi (2000:1) berpendapat bahwa Matematika adalah suatu ilmu yang memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan berpola pikir deduktif. Sementara itu Ronis (2009:39) berpendapat bahwa Matematika merupakan ilmu yang mengacu pada hubungan keruangan dan geometri, pengukuran, angka, dan penyelesaian masalah. Dari beberapa pengertian matematika di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan. 5.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas V Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran Matematika kelas V semester 2 adalah Menggunakan Pecahan dalam Pemecahan Masalah; dan Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun. Standar kompetensi Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun dijabarkan menjadi 5 Kompetensi Dasar (KD) yaitu 6.1 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar; 6.2 Mengidentifikasi Sifatsifat Bangun Ruang; 6.3 Menentukan Jaring-jaring Berbagai Bangun Ruang Sederhana; 6.4 Menyelidiki Sifat-sifat Kesebangunan dan Simetri; dan 6.5 Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana. Dari hasil pengamatan, wawancara kepada guru kelas, dan studi dokumensasi nilai rata-rata ulangan harian siswa,
peneliti akan
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kalasan pada KD 6.5 Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan
Bangun
Ruang
Sederhana
pembelajaran kooperatif teknik TAI.
dengan
menggunakan
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
31
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TAI Pada Mata Pelajaran Matematika Pembelajaran
kooperatif
teknik
TAI
adalah
salah
satu
pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran Matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2010: 59) yang mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk memecahkan masalah, mampu berpikir kritis dalam menghadapi masalah, dan menerapkan pengetahuan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kualitas belajar 7.
Penilaian Hasil Belajar Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh dan menganaliis data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Dalam KTSP, penilaian yang dilakukan mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam Permendiknas No. 41 Th. 2007, penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terpogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis, lisan, pengamatan kinerja, atau pengukuran sikap. Menurut Muslich (2008:91), penilaian KTSP menganut prinsip penilaian yang berkelanjutan untuk mendukung kemandirian siswa dalam belajar, bekerjasama, dan menilai diri sendiri. Oleh sebab itu penilaian dilaksanaan dalam kerangka berbasis kompetensi yaitu dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran. Lebih lanjut, Muslich juga menjelaskan bahwa penilaian berbasis kompetensi harus memperhatikan tiga ranah yakni ranah pengetahuan atau kognitif, ranah sikap atau afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat atau materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Dalam Supratiknya (2012:10), ranah kognitif merupakan kemampuan intelektual siswa dalam berpikir dan memecahkan masalah. Menurut, Syah (1995:51), ranah kognitif sangat berkaitan erat dengan ranah afektif karena pengembangan ranah kognitif menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kecapakan
afektif.
Ranah
afektif
menurut
Sudjana
32
(2004:53)
berhubungan dengan nilai dan sikap. Ranah afektif mencakup perilaku seperti minat, emosi, sikap, dan perasaan. Sementara itu ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar psikomotorik dapat diukur melalui pengamatan tingkah laku siswa. B. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai pembelajaran kooperatif teknik TAI telah dilakukan oleh beberapa peneliti di antaranya adalah Nugroho (2011), Hadinata (2013), Ardina (2013) dan Kurniawan (2012). Nugroho (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TAI terhadap prestasi belajar matematika kelas V SD Tunas Daud, Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah jenis quasi eksperimen. Dari hasil penelitian tersebut diperlihatkan bahwa prestasi belajar pada kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan teknik TAI memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu 76,1 sedangkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional hanya mendapatkan nilai rata-rata 63,1. Sementara itu, Hadinata (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh teknik TAI terhadap prestasi belajar IPS kelas IV SD Gugus 4 Bondalem tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil penelitian tersebut kelas eksperimen memiliki prestasi belajar yang lebih baik dengan mean kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol dengan selisih 12,90. Penelitian dengan teknik TAI juga dilakukan oleh Ardina (2013). Penelitian tersebut mengenai penerapan teknik TAI dilihat dari minat dan hasil belajar Matematika kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. Dalam penelitian tersebut diketahui teknik ini mampu meningkatkan minat belajar siswa dari 56% menjadi 95%. Kurniawan (2012) melakukan penelitian tentang peningkatan efektivitas pembelajaran Matematika kelas V dengan teknik TAI di SD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Sidomulyo. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut hasil tes siswa mengalami peningkatan dari 78,26 menjadi 84,36. Melihat penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mencoba meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan pada mata pelajaran Matematika materi penyelesaian masalah bangun datar dan bangun ruang sederhana dengan Cooperative Learning teknik TAI.
Hadinata (2013)
Nugroho (2011)
Pengaruh teknik TAI terhadap prestasi belajar IPS kelas IV SD
Pengaruh pembelajaran pembelajaran kooperatif teknik TAI terhadap prestasi belajar matematika kelas V
Ardina (2013)
Kurniawan (2012)
Penerapan TAI dilihat dari minat dan hasil belajar Matematika pada kelas VIII SMP
Peningkatan efektivitas pembelajaran Matematika kelas V SD dengan teknik TAI
Yang diteliti: Peningkatan minat dan prestasi belajar Matematika kelas V SD dengan teknik TAI
C.
Kerangka Berpikir Minat merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesuksesan belajar siswa. Siswa yang berminat akan terlibat aktif dalam pelajaran sehingga dapat memahami materi yang diberikan dan dapat mencapai prestasi yang baik. Oleh sebab itu guru perlu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa adalah dengan model pembelajaran kooperatif teknik TAI (Team Assisted Individualization).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Dalam teknik TAI siswa dapat bekerja sama dengan temannya dalam suasana gotong royong dimana setiap anggota saling membantu dan bertanggung jawab dengan kemampuan anggota yang lain. Dengan menjadi tutor sebaya bagi temannya, siswa yang berprestasi tinggi dapat lebih memahami materi pelajaran karena ia bisa memberi pada temannya sedangkan siswa yang kesulitan belajar menjadi memahami materi yang selama ini belum dipahami saat diberikan oleh guru. Selain dapat saling membantu, proses pembelajaran matematika dengan teknik TAI juga dapat mengembangkan hubungan sosial antar siswa. D.
Hipotesis Tindakan Model Cooperative Learning Teknik TAI Berdasarkan penelitian sebelumnya, kajian pustaka, dan kerangka berpikir di atas, peneliti memiliki hipotesis sebagai berikut: 1.
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TAIdapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa kelas VA SD Kanisus Kalasan semester genap tahun ajaran 2013/2014.
2.
Model Pembelajaran Kooperatif TeknikTAI dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan semester genap tahun ajaran 2013/2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, persiapan, rencana tindakan tiap siklus, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2006:11) penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk mencermati kegiatan belajar dari sekelompok siswa dengan memberikan tindakan yang sengaja dimunculkan oleh guru, oleh guru bersama dengan siswa, atau oleh siswa dengan bimbingan dan arahan dari guru yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi PTK dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar sekelompok peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi ‘Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana pada pelajaran Matematika. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelasVA SD
Kanisius
Kalasan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
Cooperative Learning teknikTeam Assisted Individualization (TAI). Model penelitian tindakan kelas yang dipilih oleh peneliti adalah model Kemmis and McTaggart. Dalam Kusumah dan Dwitagama (2008:21), Kemmis dan Taggart menjelaskan bahwa model penelitian ini terdiri dari perencanaan sebelum melakukan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan pada saat penelitian. Setelah itu ada refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan dan membuat rancangan lagi apa
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
yang akan direncanakan untuk tindakan berikutnya. Model penelitian Kemmis and Taggart digambarkan sebagai berikut
Gambar 1. Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart 1.
Plan// Perencanaan Rencana tindakan mencakup tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil belajar Matematika kelas V dengan Cooperative Learning teknik TAI. Peneliti menyiapkan materi dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mbelajaran serta instrumen penelitian yang dibutuhkan untuk melaksanakan tindakan
2.
Act// Tindakan Tahap pelaksanaan adalah tindakan yang dilakukan oleh guru kelas sesuai dengan rencana peneliti untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Guru melaksanakan melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik TAI pada pelajaran Matematika materi pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana sesuai dengan rancangan pembelajaran, media, dan penilaian yang telah disiapkan oleh peneliti
3.
Observation tion/ Observasi Tahap observasi adalah tahap dimana peneliti mengamati dampak dari tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
mengamati tingkah laku para siswa berdasarkan indikator yang akan diukur yakni mengenai minat belajar siswa selama diberi tindakan dengan model pembelajaran kooperatif teknik TAI 4.
Reflect/ Refleksi Setelah tahap perencanaan sampai tahap observasi selesai, peneliti kemudian melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk melihat, mengkaji, dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada Siklus I, peneliti dapat membuat perencanaan untuk tindakan selanjutnya jika tujuan pada siklus I belum tercapai.
B.
Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan. Peneliti memilih sekolah ini karena berdasarkan pengamatan, guru di sekolah ini belum menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TAI dalam pembelajaran Matematika sehingga peneliti ingin mengimplementasikan pembelajaran kooperatif teknik TAI untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan di sekolah tersebut khususnya di kelas V dalam KD “6.5. Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana”. SD Kanisius Kalasan terletak di Jl. Solo KM 12.5, Kringinan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA SDK Kalasan Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 32siswa yang terdiri dari 14siswa perempuan dan 18siswa laki-laki 3. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada tanggal 15 Mei 2014-29 Mei 2014 4. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik Team
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Assisted Individualization (TAI) pada pelajaran Matematika Kompetensi Dasar “6.5. Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana” C.
Rancangan Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
permasalahan yang dihadapi berasal dari dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus pembelajaran menggunakan tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data penelitian yang diperoleh peneliti berupa hasil tes ulangan siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada semester I tahun ajaran 2013/2014 ada 65,6% atau 21 dari 32 siswa dan 34,4% atau 11 siswa yang dinyatakan tuntas. Dari data tersebut diperoleh kondisi awal siswa adalah 34,4%. Selain meningkatkan prestasi belajar, dalam kegiatan observasi peneliti juga menemukan bahwa siswa kurang berminat mengikuti proses pembelajaran Matematika. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara, hasil observasi, dan hasil perhitungan kuesioner minat yang diberikan kepada siswa. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat ada enam siswa yang mengeluh saat diberi tugas, dua orang siswa sering minta ijin ke toilet, enam siswa tidak mau mencatat materi pelajaran, empat siswa sibuk mengobrol sendiri, lima siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar, satu siswa menelungkupkan kepala di meja, satu siswa bermain dengan kotak pensilnya, dan dua siswa asyik menggambar di buku tulis. 1. Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas meliputi: a. Meminta surat ijin observasi dari kampus yang diminta di sekretarian Prodi PGSD untuk melakukan pengamatan di dalam kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
b. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Kanisius Kalasan untuk melakukan kegiatan pengamatan di sekolah tersebut c. Melakukan observasi di kelas VA untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan pembelajaran dan karakteristik siswa di kelas tersebut d. Melakukan wawancara dengan wali kelas VA e. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya minat dan rendahnya prestasi belajar Matematika siswa f. Menyusun rencana tindakan penelitian dalam setiap siklus g. Menyusun silabus, RPP, LKS, Kisi-Kisi Soal, Instrumen Penelitian, dan Instrumen Penilaian 2. Rencana Tindakan Tiap Siklus a. Siklus I Siklus I akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan memiliki alokasi waktu 3JP atau 3x40 menit dan satu kali pertemuan memiliki alokasi waktu 2JP atau 2x40 menit. 1) Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah menyiapkan segala sesutau yang diperlukan dan akan digunakan dalam penelitian. Peneliti menyiapkan materi ajar pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana, menyiapkan silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), membuat soal evaluasi, menyiapkan lembar pengamatan minat, lembar kuesioner minat, lembar wawancara, menyiapkan tes prestasi belajar yang telah diuji validitas, dan menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan I Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Setelah itu siswa diberi apersepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
tentang materi yang akan dipelajari dalam pertemuan kali ini yaitu tentang memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana. Mengenai bentuk apersepsi yang lebih lengkap dapat dibaca dalam lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru menyampaikan SK dan KD serta tujuan pembelajaran.Guru memberikan pretest untuk dikerjakan siswa (Placement Test). Kelas kemudian dibagi menjadi 7 kelompok di mana setiap kelompok ada yang beranggotakan 4 atau 5 siswa (Teams). Guru memberikan instruksi tentang bagaimana mereka harus bekerja dalam kelompok dan harus saling membantu satu sama lain. Sebelum siswa masuk ke dalam
kelompok,
guru
terlebih
dahulu
memberikan
penjelasan materi kepada siswa mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana dan memberikan beberapa contoh soal (Teaching Group).Siswa diberi LKS dan diminta untuk mempelajari serta mengerjakan soal dalam LKS tersebut secara individu (Curriculum Materials). Setelah selesai mengerjakan LKS semua siswa kemudian masuk ke dalam kelompok dan menyampailkan hasil jawabannya di depan teman-teman satu kelompoknya. Tiap-tiap anggota kelompok bertugas untuk memeriksa jawaban teman satu kelompoknya. Siswa yang kesulitan menjadi tanggung jawab seluruh anggota kelompok dimana anggota yang mampu wajib membantu temannya yang kesulitan (Team Study). Selama proses pembelajaran, guru memberikan bantuan kepada siswa yang membutuhkan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kelompok yang paling kompak dan seluruh anggotanya dapat menjawab pertanyaan dari guru akan mendapatkan
penghargaan
berupa
poin.
Guru
juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
memberikan penguatan kepada kelompok yang kurang berhasil (Team Score and Team Recognition). Guru memfasilitasi siswa untuk membuat rangkuman materi pembelajaran
dan
menegaskan
materi
yang
telah
dipelajariserta memberikan pekerjaan rumah. b) Pertemuan II Pada pertemuan kedua, guru dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan persegi panjang dan segitiga. Siswa masih berkelompok dengan anggota yang sama dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persegi panjang dan segitiga (teaching group). Setelah itu gurumembagikan LKS yang dikerjakan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal dalam LKS, guru meminta setiap kelompok mendiskusikan soal tersebut bersama-sama dalam kelompok yang sama dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Temanteman satu kelompok wajib membantu temannya yang mengalami kesulitan supaya anak yang kesulitan dapat memahami konsep soal tersebut dan cara bagaimana menyelesaikannya (Team Study) . Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan. Guru memberi penghargaan berupa poin kepada kelompok yang paling kompak dan memberikan penguatan untuk kelompok yang belum berhasil (Team Score and Team Recognition). Selajutnya guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
c) Pertemuan III Guru dan siswa memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Guru memberikan ulasan materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II (Whole Class Units). Guru memberikan soal latihan yang dikerjakan siswa secara individu. Soal-soal yang diberikan merupakan apa yang sudah dipelajari oleh siswa pada pertemuan I dan II. Siswa mengerjakan soal post test (Fact Test) dan mengisi kuesioner minat 3) Observasi a) Observasi Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati bagaimana model pembelajaran kooperatif teknik TAI dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana peneliti atau tidak. Selain itu, kegiatan pengamatan juga digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung b) Observasi Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yakni pengamatan minat dan prestasi belajar. (1) Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan berupa lembar pengamatan minat berupa rubrik yang dilakukan oleh pengamat dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa kelas VA setelah melakukan pembelajaran di akhir siklus. Peneliti juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mencatat hal-hal penting yang terjadi
43
selama proses
pembelajaran berlangsung. (2) Prestasi Belajar Observasi prestasi belajar dilakukan di akhir pembelajaran siklus I melalui postes berupa tes tertulis yang akan digunakan sebagai pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir pembelajaran. 4) Refleksi Setelah tindakan siklus I selesai, peneliti melakukan refleksi tentang hasil yang telah dicapai dari siklus I. Peneliti melihat dan mengkaji hasil dari tindakan yang telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi yang diharapkan. Peneliti mengidentifikasi kesulitan dan hambatan serta kejadian khusus yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.
Dalam tahap ini, peneliti juga
membandingkan hasil tes siswa dan observasi yang telah dilakukan apakah sudah sesuai dengan target yang diharapkan atau belum tercapai. Hasil refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran kooperatif teknik TAI supaya siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan mencapai kompetensi yang diinginkan. Refleksi yang dilakukan pada siklus pertama meliputi: a) Minat Belajar Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. b) Prestasi Belajar Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan Setelah melakukan refleksi,
peneliti menentukan
perbaikan yang perlu dilakukan berdasar hasil evaluasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
akan digunakan sebagai pertimbangan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak b. Siklus II Siklus II akan dilaksanakan dalamtiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan memiliki alokasi waktu 3JP atau 3x40 menit dan satu kali pertemuan memiliki alokasi waktu 2JP. 1) Perencanaan Tindakan Rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II hampir sama dengan siklus I. Peneliti menyiapkan silabus, menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP),
menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), menyiapkan lembar kuesioner minat, lembar pengamatan siswa, dan menyiapkan tes prestasi belajar yang telah diuji validitas 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus II hampir sama dengan pelaksanaan kegiatan siklus I yaitu peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik TAI. Dalam kegiatan pembelajaran siklus II, peneliti melakukan perbaikan dari siklus sebelumnya sebagai strategi untuk mengatasi masalah dan kekurangan yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran siklus I. a) Pertemuan I Guru dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Guru memberikansoal pretest kepada siswa untuk mengetahui kondisi awal mereka (Placement Test). Guru memberikan apersepsi mengenai bangun ruang kubus. Guru menjelaskan materi mengenai masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus dalam kehidupan sehari-hari (teaching group). Selanjutnya, guru akan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri dari 5 siswa (teams). Guru membagi siswa dalam kelompok dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
memberikan instruksi tentang bagaimana mereka harus bekerja dalam kelompok dan harus saling membantu satu sama lain. Setiap siswa diberi satu LKS untuk dipelajari dan mengerjakan soal-soal di LKS tersebut secara mandiri (Curriculum Materials). Siswa kemudian menyampailkan hasil jawabannya di depan teman-teman satu kelompoknya. Tiap-tiap anggota kelompok bertugas untuk memeriksa jawaban teman satu kelompoknya. Siswa yang kesulitan menjadi tanggung jawab seluruh anggota kelompok dimana anggota yang mampu wajib membantu temannya yang kesulitan (Team Study). Selama proses pembelajaran, guru memberikan bantuan kepada
siswa
yang
membutuhkan.
Setiap
kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Kelompok yang paling kompak dan seluruh anggotanya bisa menjawab pertanyaan dari guru akan mendapatkan poin dan kelompok yang belum berhasil akan diberi penguatan oleh guru (Team Score and Team Recognition). Selanjutnya guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa dan mengakhiri kegiatan pembelajaran. d) Pertemuan II Pada pertemuan kedua, siswa masih berkelompok dengan anggota kelompok sebelumnya. Materi pembelajaran merupakan
lanjutan
dari
materai
pembelajaran
pada
pertemuan pertama.Guru memberikan apersepsi tentang bangun ruang balok. Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana balok (Teaching Group). Guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk mengerjakannya secara individu (Curriculum Materials). Guru meminta tiap-tiap kelompok mendiskusikan soal tersebut bersama-sama. Teman-teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
satu kelompok wajib membantu temannya yang kesulitan agar kelompok mendapatkan nilai yang bagus. Setiap kelompok mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi mereka. Guru memberi penghargaan berupa poin kepada kelompok yang paling kompak. (Team Score and Team Recognition). e) Pertemuan III Pada pertemuan ketiga, guru dan siswa memulai pelajaran dengan berdoa. Guru memberikan ulasan materi dari pertemuan I dan pertemuan II (Whole Class Units). Guru memberikan soal latihan yang dikerjakan siswa secara individu. Soal-soal yang diberikan merupakan apa yang sudah dipelajari oleh siswa pada pertemuan I dan II. Siswa mengerjakan soal post test (fact test) dan kuesioner minat. 3) Observasi a) Observasi Proses Pembelajaran Observasi mengamati
proses
bagaimana
pembelajaran penerapan
dilakukan
model
untuk
pembelajaran
kooperatif teknik TAI diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana penaliti atau tidak. Pada tahap observasi, peneliti mengamati bagaimana tingkah laku dan cara siswa bekerjasama siswa menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan.
Kegiatan
ini
dilakukan
selama
proses
pembelajaran berlangsung.Peneliti juga mencatat hal-hal penting
yang
terjadi
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
b) Observasi Hasil Belajar Observasi hasil belajar dibagi menjadi dua yakni observasi minat dan prestasi belajar. (1) Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa dilakukan saat siswa mengikuti proses pembelajaran. Data yang dikumpulkan berupa lembar pengamatan dan data kedua adalah lembar kuesioner yang diisi oleh semua siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus. (2) Prestasi Belajar Observasi dilakukan di akhir pembelajaran siklus II melalui posttest berupa tes tertulis. Hasil tes ini digunakan
sebagai
pembanding
untuk
melihat
peningkatan prestasi belajar. 4) Refleksi Setelah tindakan siklus II selesai, peneliti melakukan refleksi tentang hasil yang telah dicapai dari siklus II. Peneliti melihat dan mengkaji hasil dari tindakan yang telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar dengan model kooperatif teknik TAI. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut: a) Minat Belajar Peneliti membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan apakah mengalami peningkatan atau penurunan minat belajar siswa b) Prestasi Belajar Peneliti membandingkan hasil prestasi belajar yang telah dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
ditetapkan apakah sudah mengalami peningkatan atau penurunan prestasi belajar. Setelah melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran dan hasil belajar, peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II yang mencakup kendala yang dihadapi, apakah sudah ada peningkatan atau prestasi belajar siswa justru menurun. Setelah melakukan refleksi terkait proses pembelajaran dan hasil belajar, peneliti melakukan evaluasi pelaksanaan siklus II meliputi kendala yang dihadapi dan apa yang telah berhasil dicapai. Peneliti selanjutnya membandingkan hasil minat dan prestasi belajar pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan.
Peneliti
mengambil
keputusan
apakah
akan
melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya atau tidak. D.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Peubah (Variabel) Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yakni variabel minat dan prestasi belajar. Data minat belajar siswa diperoleh dari observasi dan kuesioner sedangkan prestasi belajar diperoleh melalui tes. Variabel minat belajar dilakukan sebelum penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Variabel prestasi belajar diukur setiap akhir siklus I dan siklus II. Tabel 1
No.
Pengumpulan Data dan Instrumen
Varia- Indikator bel
Data
Pengum-
Penelitia
Instrumen
pulan
n 1. Minat
Rata-rata
Skor
rata- Pengamatan
Lembar
Bela-
minat
rata
dari dan
pengama-
jar
belajar
kuesioner
kuesioner
tan
minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
minat
dan
49
dan
pengamatan
kuesioner
minat 2. Presta
Presenta-
Nilai
Tes dan non
Lembar tes
si
se jumlah
kognitif,
tes
siswa dan
bela-
siswa
nilai afektif,
rubrik
jar
yang
dan nilai
pengama-
siswa
mencapai
psikomoto-
tan unjuk
KKM
rik
kerja
2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data minat belajar siswa dan data kuantitatif berupa data prestasi belajar siswa. Pengumpulan data kualitatif diperoleh dengan melakukan pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dan kuesioner minat yang diisi oleh seluruh siswa. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan skor hasil belajar dari soalsoal yang diberikan pada setiap pertemuan dan tes di akhir pertemuan setiap siklus. a. Pengumpulan Data Minat Belajar Untuk
mengukur
minat
siswa,
peneliti
menggunakan
instrument penelitian non tes. Tingkat minat belajar siswa diukur dengan lembar observasi dan lembar kuesioner. 1) Observasi Observasi
adalah
teknik
pengumpulan
data
dengan
melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung (Sukmadinata,2008:220). Peneliti menggunakan metode observasi behavioral checklist dan anecdotal record. Anecdotal record adalah metode observasi di mana peneliti hanya mencatat perilaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
yang penting dan unik yang dilakukan oleh siswa. Peneliti mencatat aktivitas siswa, suasana kelas, dan hal lain yang berhubungan dengan kesesuaian penelitian. Behavioral checklist adalah metode untuk memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perlaku yang diobservasi dengan cara memberi tanda centang bila perilaku yang diobservasi nampak. 2) Kuesioner Kuesioner
adalah
alat
pengumpul
data
dengan
menyampaikan beberapa pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden secara tertulis (Margono, 2010:167). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup dengan pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya cukup memilih kemungkinan jawaban yang tersedia. Kuesioner diberikan kepada siswa sebelum penelitian dan setiap akhir siklus. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai minat belajar siswa. b. Pengumpulan Data Prestasi Belajar 1) Tes Peneliti menggunakan instrumen penelitian tes untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Menurut Masidjo (2010:38), tes merupakan suatu alat ukur berupa serangkaian pertanyaan
yang
harus
dijawan
dalam
situasi
yang
distandarisasikan dan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu maupun kelompok. Tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes formatif yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak pada prestasi belajar mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TAI. Jenis tes yang digunakan adalah tes uraian berupa soal cerita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
51
Non Tes Instrumen non tes terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen (Mardapi, 2008:108). Instrumen ini digunakan untuk mengukur aspek afektif dan aspek psikomotorik.
E.
Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu untuk mengukur minat dan prestasi belajar. Peneliti menggunakan lembar observasi minat dan kuesioner minat untuk mengukur minat belajar. Sementara itu, peneliti menggunakan tes dan non tes untuk mengukur prestasi belajar. 1. Instrumen Minat Belajar Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dalam penelitian ini adalah lembar observasi minat dan kuesioner minat. a. Pengamatan minat belajar dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung di kelas b. Kuesioner minat belajar digunakan untuk mengetahui kondisi siswa yang sebenarnya. Kuesioner tersebut diisi sendiri oleh siswa. 2. Instrumen Prestasi Belajar a. Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti menggunakan 10 soal uraian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar. Jumlah 10 soal tersebut disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia dari setiap pertemuan. Soal yang dipilih adalah soal yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. b. Non Tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dilakukan dengan mengamati siswa pada saat presentasi dan berdiskusi. Penilaian dilakukan dengan rubrik penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan aspek psikomotorik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar Untuk
memperoleh
data
dari
variabel
minat,
peneliti
mengembangkan dua jenis instrumen yakni instrumen pengamatan minat belajar siswa ketika pembelajaran berlangsung dan instrumen kuesioner minat a. Observasi Minat Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Dalam tabel 2 berikut ini adalah kisikisi lembar pengamatan minat siswa Tabel 2Kisi-kisi
No
Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas
Indikator
Deskriptor
1.
Ekspresi Perasaan Senang Dalam Pelajaran Matematika
a. Bersemangat mengikuti proses pembelajaran Matematika b. Senang saat diberi tugas Matematika c. Ceria selama proses pembelajaran Matematika d. Betah di dalam kelas selama proses pembelajaran Matematika e. Duduk dengan tenang saat memulai pelajaran
2.
Pemusatan Perhatian Dalam Pembelajaran
a. Pandangan tertuju kepada guru b. Tidak melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran Matematika berlangsung c. Tidak mengantuk saat pelajaran Matematika d. Tidak mengganggu teman saat pelajaran matematika e. Tidak melamun selama kegiatan belajar berlangsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Partisipasi di Dalam Kelas
a. Aktif menyampaikan pendapat b. Aktif bertanya ketika belum memahami penjelasan guru c. Menjawab pertanyaan dari guru d. Memberikan tanggapan atas pertanyaan teman e. Bersedia menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru
4.
Inisiatif
a. Bertanya tanpa diberi perintah b. Berdiskusi dengan serius saat berkelompok c. Berusaha mencari informasi secara mandiri dari berbagai sumber d. Membuat catatan tentang materi yang disampaikan e. Membantu teman yang kesulitan belajar
53
Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa. Pengamat memberi tanda (1) bila siswa terlihat dalam deskriptor dan pemberian tanda (0) bila siswa tidak menunjukkan deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. 1) Kuesioner Minat Menurut
Trianto
(2010:265),
kuesioner
merupakan
sejumlah pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui minat belajar siswa. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner terstruktur di mana jawaban dari kuesioner ini sudah disediakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal tersebut dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Menurut Riduwan (2002:12), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan demikian, skala sikap ini dapat digunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi “SS (Sangat Setuju)”, “S (Setuju), “TS (Tidak Setuju)”, dan “STS (Sangat Tidak Setuju). Pada pernyataan positif, skor 4 untuk jawaban sangat setuju, 3 untuk jawaban setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Sementara untuk pernyataan negatif, skor dikonversikan yaitu skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak setuju, 2 untuk jawaban setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3Kisi-kisi
Kuesioner Minat Belajar
No.
Indikator Minat
Instrumen Minat
1
Ekspresi perasaan senang
4, 10, 11, 17, 18, 24
2
Pemusatan
perhatian 2,8, 12, 16, 19, 25, 27
dalam pembelajaran 3
Partisipasi di dalam kelas
2, 6, 20, 21, 26, 28
4
Inisiatif
1, 3, 9, 13, 14, 15, 26, 29, 30
d. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar 1) Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan II. Peneliti menggunakan 10 soal uraian yang akan digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
untuk mengukur hasil belajar. Jumlah soal yang digunakan untuk setiap siklus masing-masing adalah 10 butir yang diujikan terlebih dahulu di kelas tahun sebelumnya untuk mengetahui kevalidan soal tersebut. Setelah soal diujikan dan dihitung validitas soalnya, peneliti mengambil 10 soal yang mencakup semua indikator. Tabel 4Kisi-Kisi
Soal Siklus I
Standar Kompetensi :6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar:6.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana Materi Pokok: Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Bangun Datar Sederhana Indikator
Isian Singkat Mudah
1. Memecahkan 1 masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi
Jumlah
Sedang
Sulit
2,4
3
5,6,7
8
10
9
2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga
Soal 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5:
56
Kisi-Kisi Soal Siklus II
Standar Kompetensi :6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar:6.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana Materi Pokok: Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Bangun Ruang Sederhana Indikator
Isian Singkat Mudah
1. Menyelesaikan masalah
Jumlah
Sedang
Sulit
Soal
1,4
2,3,5
10
6,7,8,9
10
yang
berkaitan
dengan
bangun ruang kubus
2. Menyelesaikan masalah
yang
berkaitan
dengan
bangun ruang balok
2) Instrumen Non Tes Penilaian non tes dilakukan melalui pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan dengan mengamati siswa selama proses pembelajaran, diskusi, dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada rubrik penilaian yang telah disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan psikomotorik seperti dalam tabel 6 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 6. Indikator Afektif dan Psikomotorik No. Afektif 1.
Psikomotorik
Memperlihatkan ekspresi Merespon rasa
senang
mata
terhadap pertanyaan
atau
pelajaran materi
Matematika 2.
Menunjukkan
perhatian Terlibat
dalam
terhadap mata pelajaran diskusi kelompok Matematika G.
Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Surapranata (2004:50) validitas tes merupakan sebuah konsep untuk mengetahui keabsahan sebuah tes. Validitas tes diperlukan untuk mengetahui kualitas tes apakah sesuai dengan yang akan diukur atau tidak. Perangkat pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian perlu divalidasi terlebih dahulu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi, validitas konstruk, dan validitas permukaan. Validitas isi merupakan pengujian yang dilakukan berdasarkan isinya untuk memastikan bahwa setiap butir tes mengukur keadaan yang diukur dengan tepat (Purwanto, 2007:125). Dalam penelitian ini, peneliti meminta pertimbangan dosen ahli (expert judgement) untuk melakukan validitas isi. Validitas isi bertujuan untuk menguji kelayakan dan kesesuaian instrumen penelitian dengan indikator yang akan diukur. Instrumen yang divalidasi oleh dosen ahli antara lain adalah silabus, RPP, soal evaluasi, LKS, dan kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan valititas permukaan atau face validity untuk mendapatkan pertimbangan dari guru mata pelajaran terkait perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
penelitian meliputi silabus, RPP, dan soal. Menurut Arifin (2011:248), validitas permukaan dilakukan dengan melihat sepintas instrumen tersebut sehingga jika secara sepintas instrumen dianggap baik untuk mengungkapkan fenomena yang akan diukur, instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas permukaan. Peneliti menghitung rata-rata skor yang diperoleh dari tim ahli. Jika skor rata-rata <2,7 maka instrumen penelitian perlu diperbaiki. Jika ratarata skor sudah >2,7, maka peneliti tidak melakukan perbaikan instrumen. Hasil perhitungan kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima. Tabel 6 :Kriteria Kualitas Perangkat Pembelajaran
No. Tingkat Perangkat
Skor
Hasil
Standar
Rata-
Pembelajaran 1.
90% - 100%
rata A
2,7 4,0
2.
80% - 89%
B
2,4 2,6
3.
70% - 79%
C
2,1 2,3
4. 5.
60% - 69% =< 59%
Kriteria
D E
1,8
– Perangkat pembelajaran sangat baik – Perangkat pembelajaran baik – Perangkat pembelajaran cukup baik – Perangkat pembelajaran
2,0
kurang baik
=< 1,7
Perangkat pembelajaran sangat kurang baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7
59
Lembar Validasi Kuesioner
No
Komponen Penilaian
Skor
1.
Kelengkapan unsur-unsur kuesioner
2.
Kesesuaian antara indikator dan item-item pernyataan
1
2
3 4
3.
Ketepatan penggunaan kata dalam kuesioner
1
2
3 4
4.
Terdapat pernyataan unfavorabel dan favorabel
1
2
3 4
5.
Kejelasan perintah pengisian kuesioner
6.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
1
2
3 4
7.
Pertanyaan atau pernyataan tidak bermakna ganda
1
2
3 4
8.
Pertanyaan atau pernyataan tidak membuat responden 1
2
3 4
2
3 4
2
3 4
2
3 4
kesulitan berpikir 9.
Pertanyaan
atau
pernyataan
tidak
menggiring 1
responden dalam menjawab 10.
Pertanyaan atau pernyataan tidak terlalu panjang
11.
Urutan pernyataan atau pertanyaan dimulai dari yang 1 umum ke khusus
12.
Pernyataan atau pertanyaan sesuai dengan variabel 1 yang diteliti
Skor = Berikut adalah hasil validasi instrument pembelajaran yang dilakukan oleh dosen ahli. Tabel 8: Hasil Validasi Kuesioner
Validator
Komponen Penilaian
Rata- Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 rata
Dosen 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
3
4
3,58
I Dosen 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 II
Sangat Baik
4
4
3,58
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dari tabel 6 ditunjukkan bahwa hasil validasi rata-rata dosen ahli adalah 3,58 sehingga kuesioner minat tergolong sangat baik dan layak untuk digunakan. Selain itu, peneliti juga melakukan validasi terhadap instrumen
pembelajaran
meliputi
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran, materi ajar, LKS, dan soal evaluasi kepada tiga dosen ahli. Berikut ini adalah lembar validasi perangkat pembelajaran.
Tabel 9.
Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
No
Komponen Rencana Pembelajaran
Skor
I.
Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar
1.
Kejelasan rumusan
1
2 3 4
2.
Kelengkapan cakupan rumusan indikator
1
2 3 4
3.
Kesuaian dengan kompetensi dasar
1
2 3 4
II.
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Kesuaian dengan kompetensi yang akan 1
2 3 4
Pembelajaran 1.
dicapai 2.
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
1
2 3 4
3.
Keruntutan dan sistematika materi
1
2 3 4
4.
Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
1
2 3 4
belajar/media 1
2 3 4
III.
Pemilihan
Sumber
Belajar/Media
Pembelajaran 1.
Kesesuaian
sumber
pembelajaran dengan kompetensi/tujuan yang ingin dicapai 2.
Kesesuaian
sumber
belajar/media 1
2 3 4
pembelajaran dengan materi pembelajaran 3.
Kesesuaian
sumber
belajar/media 1
pembelajaran dengan karakteristik siswa IV.
Kegiatan Pembelajaran
2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Kesesuaian
model
Cooperative 1
61
2 3 4
Learningteknik TAI dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran 2.
Kesesuaian model Cooperative Learning 1
2 3 4
teknik TAI dengan materi pembelajaran 3.
Kesesuaian model Cooperative Learning 1
2 3 4
teknik TAI dengan karakteristik siswa 4.
Kelengkapan langkah-langka model model 1
2 3 4
Cooperative Learning teknik TAI dalam setiap
tahapan
pembelajaran
dan
kesesuaian dengan alokasi waktu V.
Penilaian Hasil Belajar
1.
Kesesuaian
tipe
penilaian
dengan 1
2 3 4
Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, 1
2 3 4
kompetensi yang akan dicapai 2.
akhir, tindak lanjut) 3.
Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci 1
2 3 4
jawaban) VI.
Penggunaan Bahasa Tulis
1.
Ketepatan ejaan
1
2 3 4
2.
Ketepatan pilihan kata
1
2 3 4
3.
Kebakuan struktur kalimat
1
2 3 4
4.
Bentuk huruf dan angka baku
1
2 3 4
Skoring Total Perencanaan Pembelajaran Skoring 21 Berikut adalah hasil validasi instrumen pembelajaran yang dilakukan oleh dosen ahli dan guru kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 10Hasil
No. Perangkat
Validasi Instrumen Pembelajaran
Expert Judgement
Pembelajaran 1.
Siklus I
62
Hasil
Skor Keterangan
Rata-rata Dosen I
3,76
Dosen II
3,57
Guru Kelas
3,8
Rata-rata
3,71
Sangat Baik
2
Siklus II
Dosen I
3,61
Dosen II
3,71
Guru Kelas
3,76
Rata-rata
3.69
Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan rata-rata hasil validasi dari dua dosen ahli dan guru kelas adalah 3,71 dan 3,69 sehingga perangkat pembelajaran termasuk kategori sangat baik dan layak digunakan untuk penelitian. Peneliti selanjutnya melakukan construct validity atau validitas konstruk dengan menguji validitas soal secara empiris. Validitas konstruk dilakukan di kelas VIA SD Kanisius Kalasan karena memiliki latar belakang yang mirip seperti tingkat intelektual, lingkungan sekolah, latar belakang orangtua, dan guru yang mengajar. Uji validitas dilakukan pada 30 orang siswa. Hasil yang sudah diperoleh kemudian dihitung dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:(Arifin, 2011:252 dan Surapranata, 2009:56)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
∑ xy
=
(∑x )(∑ y )
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antara variabel x dan y
Σxy
: Jumlah perkalian antara x dan y
x2
: Kuadrat dari x
2
: Kuadrat dari y
y
Hasil
perhitungan validitas
dengan rumus
Pearson
dengan
simpangan sleanjutnya dibandingkan dengan r tabel. R tabel untuk 30 orang siswa adalah 0.349 (Purwanto, 2007: 241). Sebuah soal dinyatakan valid bila r hitung lebih besar dari ( ≥ ) r tabel. Uji validitas dilakukan terhadap instrument yang sudah disiapkan. Instrumen tersebut terdiri dari 20 soal uraian singkat. Setelah dilakukan uji validitas konstruk, hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
No. Item 1 2 3 4
r hitung 0,506 0,495 0,721 0,005
r tabel
r hitung 0,372 0,455 0,779 0,344
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349
0,349
Keputusan No. Item Valid 11 Valid 12 Valid 13 Tidak 14 Valid Valid 15
5
0,764
0,125
0,487 0,676
0,349 0,349
Valid Valid
16 17
0,760 0,390
8
0,418
0,349
Valid
18
0,344
9 10
0,767 0,506
0,349 0,349
Valid Valid
19 20
0,476 0,125
0,349 Tidak Valid 0,349 Valid 0,349 Tidak Valid 0,349 Tidak Valid 0,349 Valid 0,349 Tidak Valid
6 7
0,349 0,349 0,349 0,349
Keputusan Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Dari tabel di atas, dari 20 soal terdapat 15 soal valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang valid terdapat pada nomor 1,2,3,5,6,7,8,9,10, 11, 12, 13, 14, 16, dan 19. Sedangkan soal yang tidak valid terdapat pada nomor 4, 15, 17,18, dan 20. Soal yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian Tabel 12Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r r hitung tabel 0,779 0,34 9 0,351 0,34 9 0,005 0,34 9 0,372 0,34 9 0,125 0,34 9 0,764 0,34 9 0,390 0,34 9 0,676 0,34 9 0,229 0,34 9 0,767 0,34 9
Keputusan Valid
No. Item 11
Valid
12
Tidak Valid Valid
13
Tidak Valid Valid
15
Valid
17
Valid
18
Tidak Valid Valid
19
14
16
20
r r hitung tabel 0,516 0,34 9 0,344 0,34 9 0,455 0,34 9 0,349 0,34 9 0,125 0,34 9 0,085 0,34 9 0,125 0,34 9 0,418 0,34 9 0,526 0,34 9 0,476 0,34 9
Keputusan Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas, dari 20 soal terdapat 13 soal valid dan 7 soal tidak valid. Soal yang valid terdapat pada nomor 1, 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 18, 19, dan 20. Sedangkan soal yang tidak valid terdapat pada nomor 3, 5, 9, 12, 15, 16, dan 17. Soal yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian. 2. Reliabilitas Tes Menurut Surapranata (2004:86) reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes dapat menunjukkan konsistensi atau keajegan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
pengukurannya yang menunjukkan ketepatan hasil. Uji reliabilitas berfungsi untuk menentukan apakah instrumen penelitian dapat digunakan lebih dari satu kali. Menurut Masidjo (2010:310) reliabilitas tes adalah taraf sampai dimana suatu tes dapat menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang menunjukkan ketepatan hasil dalam suatu pengukuran sehingga reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00 dengan taraf signifikansi 1% dan 5%. Tabel 13 Koefisien Reliabilitas
Koefisien
Kualifikasi
Korelasi 0,91 – 1,00
Sangat Tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Sedang
0,21 – 0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
Setelah melakukan uji validitas, peneliti menghitung reliabilitas soal terhadap soal-soal yang valid dengan hasil sebagai berikut: Tabel 14Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics Cronbach’s
N of
Alpha
Items .810
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 15Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics Cronbach’s
N of
Alpha
Items .775
13
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, soal yang akan digunakan untuk siklus I dan II sudah memiliki reliabilitas tinggi karena di atas 0.70 H. Analisis Data 1. Analisis Data Kuesioner Minat Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner minat yang terdiri dari 30 pernyataan di mana pernyataan tersebut terdiri dari 19 pernyataan positif dan 11 pernyataan negatif. Dalam kuesioner tersebut terdapat 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut ini adalah
tabel skoring untuk setiap
jawaban dari kuesioner minat item positif dan item negatif. Tabel 16Skoring
Kuesioner Minat
Alternatif Jawaban
Skor Item Positif
Item Negatif
SS
= Sangat Setuju
4
1
S
= Setuju
3
2
TS
= Tidak Setuju
2
3
1
4
STS = Sangat Tidak Setuju
Setiap siswa diminta untuk mengisi kuesioner tersebut dengan memilih salah satu jawaban tersebut. Penyebaran kuesioner minat dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada kondisi awal pra siklus, akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
siklus I, dan akhir siklus II. Sementara itu untuk menghitung hasil kuesioner, peneliti menggunakan rumus PAP untuk menentukan rentang skor setiap kriteria (Arifin, 2011:235). Skor maksimal dari 30 item kuesioner minat adalah 30 x 4 = 40 dan skor terendah adalah 30 x 1 = 30. Jadi rentang skor ideal adalah 30 – 120. Peneliti menghitung rentang antara skor terendah dan tertinggi dengan mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah sehingga diperoleh hasil 30. Berdasarkan rentang tersebut, peneliti menghitung skor mentah dari setiap kriteria minat yang sudah menjadi patokan. Peneliti menghitung dengan cara 90% x 80 = 81, 80%x90=72, 70%x90=63, 60%x90=54, dan 59%x90=53. Peneliti mengelompokkan minat menjadi lima kriteria yaitu minat sangat tinggi, minat tinggi, minat sedang, minat rendah, dan minat sangat rendah. Rentang skor sesuai dengan Arifin (2011:253) dituangkan dalam tabel berikut. Tabel 17Rentang Skor dan Kriteria Minat
No. Tingkat Minat 1.
90%-100%
2. 3. 4. 5.
80%-89% 70%-79% 60%-69% ≤59
Skor Skor Mentah Standar A 81-120 B C D E
72-80 63-71 54-62 ≤53
Kriteria Minat Sangat Tinggi Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah Minat Sangat Rendah
Presentase minat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: + Untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak, peneliti membandingkan tingkat minat pada kondisi awal dengan akhir siklus I dan membandingkan akhir siklus I dengan akhir siklus II. Peneliti
+
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
kemudian menghitung kenaikan minat belajar siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan yang signifikan atau tidak. Peneliti membandingkan hasil kuesioner dari kondisi awal dengan data hasil kuesioner pada setiap siklus untuk mengetahui peningkatan minat. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti membandingkan data hasil pretest dan tes dari setiap siklus. a. Analisis Data Prestasi Belajar Untuk mengukur peningkatan prestasi belajar dihitung berdasarkan tiga aspek yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1) Aspek Kognitif Peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur aspek kognitif. Peneliti menggunakan soal uraian yang terdiri dari 10 soal uraian. Tes tertulis ini dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Siswa menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data tes kognitif. (a)
Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa dengan kriteria penyekoran Langkah benar dan jawaban benar = 3 Langkah benar dan jawaban salah = 1 Langkah salah dan jawaban benar = 1 Langkah salah dan jawaban salah = 0
(2) Menghitung nilai akhir tes prestasi setiap siswa dengan rumus Nilai =
100
(3) Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus Rata-rata = 2) Aspek Afektif
100
Untuk mengukur aspek afektif, peneliti menggunakan tabel pengamatan dengan indikator sebagai berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Tabel 18. Indikator Pengamatan Afektif
No
Indikator
1.
Ekspresi Perasaan Senang
2.
Pemusatan Perhatian Dalam Pembelajaran
Perilaku yang diamati a. Bersemangat mengikuti proses pembelajaran b. Senang saat diberi tugas c. Ceria selama proses pembelajaran d. Betah di dalam kelas selama proses pembelajaran e. Menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
a. Pandangan tertuju kepada guru b. Tidak melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran berlangsung c. Tidak mengantuk d. Tidak mengganggu teman e. Tidak melamun selama proses pembelajaran Setiap indikator di atas diuraikan menjadi lima deskriptor. Jika
pernyataan deskriptor nampak pada siswa, maka peneliti memberi skor 10 dan jika tidak nampak peneliti memberi skor 0. Nilai total menjadi nilai akhir skor aspek afektif siswa 3) Aspek Psikomotorik Untuk mengukur aspek psikomotorik, peneliti menggunakan tabel pengamatan sebagai berikut Tabel 19Pengamatan
No.
Indikator
1.
Partisipasi di dalam kelas
Psikomotorik
Deskriptor a. Aktif menyampaikan pendapat b. Aktif bertanya ketika belum memahami penjelasan guru c. Menjawab pertanyaan dari guru d. Bersedia menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru e. Berdiskusi secara aktif saat berkumpul di dalam kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Inisiatif
70
a. Bertanya tanpa diberi perintah b. Berusaha mencari informasi secara mandiri dari berbagai sumber c. Membuat catatan tentang materi yang disampaikan d. Membantu teman yang kesulitan belajar e. Memberi tanggapan atas pertanyaan teman
Setiap indikator di atas akan diuraikan menjadi lima deskriptor. Jika pernyataan deskriptor nampak pada siswa, peneliti memberikan skor 10 dan jika tidak nampak, peneliti akan memberi skor 0. Skor total menjadi skor aspek psikomotorik siswa.
Untuk menghitung nilai total prestasi belajar siswa digunakan langkah-langkah sebagai berikut a) Menghitung nilai prestasi belajar siswa Nilai =
(
) (
) (
b) Menghitung nilai rata-rata kelas Nilai =
c) Menghitung persentase nilai siswa yang mencapai KKM Nilai =
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
I. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan dalam minat belajar siswa dan keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Matematika yang harus dikuasai oleh siswa kelas V SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2013/2014 adalah 65. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut Tabel 20 Kriteria Keberhasilan Penelitian
Minat Belajar Prestasi Belajar
Kondisi Awal 46,875%
Target Keberhasilan 75%
34,4%
75%
Deskriptor Jumlah siswa yang memiliki minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi Jumlah siswa yang mendapat nilai mencapai KKM dibagi dengan seluruh jumlah siswa dikalikan 100%
Instrumen Kuesioner
Soal tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus I Penelitian mengenai peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dilakukan sesuai dengan tahap prosedur penelitian tindakan kelas meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan setiap siklus a. Perencanaan Melihat kondisi awal, peneliti mengangkat dua masalah yang perlu ditingkatkan yakni minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika. Peneliti berdiskusi bersama dengan guru kelas untuk membantu mengatasi masalah tersebut menggunakan modelCooperative Learning teknikTAI. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi Silabus, RPP, soal evaluasi, LKS, dan kunci awaban
serta
kriteria
penskoran
menggunakan
pembelajaran
Cooperative Learning teknik TAI. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner, soal latihan, dan lembar pengamatan. Peneliti juga
menyiapkan
kamera
untuk
mendokumentasikan
proses
pembelajaran b. Pelaksanaan Kegiatan
pembelajaran
siklus
I
menggunakan
model
pembelajaran Cooperative Learning teknik TAI yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan untuk satu siklus. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 21 Mei 2014 selama 3 x 40 menit dengan materi Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Bangun Datar dengan model pembelajaran Cooperative Learning teknik TAI. Peneliti bertindak sebagai observer yang mencatat aktivitas guru dan siswa serta
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
mengamati proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas VA, MI Susi Widya Hesti. 1) Pertemuan Pertama Guru dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest (placement test). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan hasil placement test siswa di kelas. Guru pertama-tama memilih ketua kelompok lebih dulu yang dianggap guru sebagai siswa yang lebih pandai. Selanjutnya guru menentukan anggota untuk masing-masing kelompok yang terdiri dari 4 dan 5 siswa.Guru meminta siswa untuk mencatat nama kelompok dan anggotanya tetapi siswa masih diminta untuk duduk di bangku masing-masing (teams). Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun datar sederhana. Setelah itu guru membagi kertas lipat berbentuk persegi dan mengingatkan kembali bagaimana cara menghitung luas dan keliling kertas tersebut. Guru memberikan contoh masalah yang berkaitan dengan bangun datar seperti “Kalau kita punya sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 5 meter, berapa luas sawah tersebut?” Guru kemudian memberikan penjelasan cara menyelesaikan soal tersebut dan memberikan beberapa contoh masalah lainnya (teaching group).Siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal dalam LKS mengenai masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi. Siswa menyelesaikan soal tersebut secara individu (curriculum materials). Setelah selesai, guru meminta siswa untuk masuk ke dalam kelompok yang sudah ditentukan saat awal pembelajaran berlangsung dan meminta untuk saling mengoreksi jawaban milik temannya. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa teman yang jawabannya salah wajib diberitahu dimana letak kesalahannya dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
teman yang mampu harus mau mengajari temannya. Siswa mencocokkan hasil tugas yang sudah dikerjakan tadi ke dalam kelompok. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok tentang (team study) langkah-langkah penyelesaian soal dan jawaban dari masing-masing anggota. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan satu sama lain dan saling memberikan bantuan. Siswa yang dapat mengerjakan membantu teman yang kesulitan dan menggunakan ilustrasi kertas lipat untuk memudahkan penjelasan. Guru kelas mengawasi proses diskusi dan memberikan bantuan seperlunya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan yang sudah dibahas. Guru memberikan
penghargaan
untuk
kelompok
yang
dapat
menyelesaikan diskusi dengan baik dan memberikan penguatan kepada kelompok yang masih belum berhasil (team score and team recognition) Pada kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas. Guru memberikan penguatan materi dan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya guru dan siswa melakukan refleksi. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta siswa menyiapkan buku pelajaran selanjutnya 2) Pertemuan Kedua Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 22 Mei 2014 dengan berpedoman pada RPP. Kegiatan awal dilakukan dengan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Guru mengulang sekilas materi pada pertemuan sebelumnya yaitu penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi. Guru mengatakan bahwa materi yang akan dipelajari hari ini tidak jauh berbeda dengan materi sebelumnya tetapi menggunakan bangun datar yang berbeda yaitu persegi panjang dan segitiga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai rumus luas dan keliling persegi panjang kemudian mencatatnya di papan tulis. Setelah itu guru bertanya kepada siswa “Kalau Bu Guru punya sawah luasnya 7200 m2 dan panjangnya 80 m, berapa lebar sawahnya?”. Siswa pun terdiam sejenak dan tidak berapa lama kemudian salah satu siswa mengatakan “90 meter Bu!” Guru pun menjawab, “yakin?” Setelah itu Guru pun bersama – sama dengan siswa menyelesaikan contoh soal tersebut dan memang benar jawabannya adalah 90 m. Guru kemudian memberikan contoh masalah lainnya yang berkaitan
dengan
persegi
panjang
dan
menjelaskan
cara
menyelesaikannya. Guru berganti materi dengan menanyakan kepada siswa, “Apa rumus luas segitiga?” Beberapa siswa pun langsung menjawab dan guru menuliskan rumus tersebut di papan tulis. Guru juga menanyakan kepada siswa rumus keliling segitiga dan kemudian menuliskan rumus tersebut di papan tulis. Setelah itu guru memberikan contoh masalah yang berkaitaan dengan bangun datar segitiga dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang langkah-langkah penyelesaian soal tersebut (teaching group). Setelah memberikan beberapa contoh masalah,Guru membagi LKS untuk dikerjakan siswa secara individu. Soal LKS berisi masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang dan segitiga (curriculum materials). Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, siswa berkumpul ke dalam kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya. Di dalam kelompok, siswa saling mendiskusikan hasil pekerjaan masing-masing dan membantu teman yang mengalami kesulitan (team study). Guru mengamati proses diskusi dan memberikan
bantuan
seperlunya
sambil
mendatangi
setiap
kelompok untuk memastikan siswa benar-benar mendiskusikan soal. Selama proses diskusi ada beberapa siswa yang asyik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
mengobrol sendiri tentang hal lain yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Guru pun segera menegur siswa tersebut untuk fokus kembali ke diskusi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya di kelas. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berdiskusi dengan baik dengan memberikan stiker bintang (team score and team recognition). Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan materi bersama-sama (whole class units). Setelah itu guru memberikan pekerjaan rumah untuk dikerjakan secara mandiri. 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014. Dalam pertemuan ini guru dan siswa mengalami kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Setelah itu guru memberikan ulasan mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua yaitu mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana. Guru menyampaikan ulasan singkat mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi,
persegi
panjang,
dan
segitiga.
Selanjutnya
guru
memberikan contoh soal dan meminta beberapa siswa untuk mengerjakannya di depan kelas (whole class units). Setelah jawaban dicocokkan bersama-sama dan guru mengkoreksi jawaban siswa, siswa diminta untuk mengerjakan soal post test (fact test) dan mengisi lembar kuesioner minat. c. Observasi Peneliti dibantu oleh guru dan teman sejawat melakukan observasi di dalam kelas selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berlangsung. Observasi berpedoman pada lembar pengamatan minat. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama, beberapa siswa masih ada yang tidak mau membantu temannya dan mengerjakan secara mandiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Pada saat kegiatan diskusi sedang berlangsung, beberapa siswa terlihat tidak mau bekerja secara berkelompok. Hal ini disebabkan karena anak tersebut tidak satu kelompok dengan teman dekatnya. Ada beberapa siswa yang terlihat enggan menanyakan langkah-langkah penyelesaian soal dan lebih fokus pada hasil jawaban. Selama proses diskusi, terlihat ada beberapa kelompok yang anggotanya sibuk dengan aktivitas masing-masing yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi siklus I, siswa awalnya belum terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. d. Refleksi Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, minat siswa untuk mengikuti pembelajaran sudah cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil kuesioner minat siswa pada siklus I yang sudah mengalami peningkatan cukup signifikan dari kondisi awal di mana setelah siklus I sebanyak 75% dari 32 siswa memiliki minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pada kondisi awal, siswa yang berminat hanya 46,875%. Sementara itu hasil tes prestasi belajar yang diberikan pada siklus I juga sudah mencapai 78,125% di mana kondisi awal siswa hanya 34,4% yang mencapai KKM. Hal ini karena model pembelajaran yang digunakan tidak pernah digunakan oleh anak-anak yang sebelumnya. Beberapa anak mengaku merasa terbantu dengan model pembelajaran tersebut karena mereka tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan. Namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk siklus selanjutnya di antaranya adalah: 1) Peneliti perlu meningkatkan koordinasi dengan guru kelas untuk menghindari
kesalahpahaman
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran. 2) Siswa perlu diberikan penjelasan yang jelas dan aturan-aturan yang wajib ditaati sebelum memulai kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak kebingungan saat proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
3) Lebih memperhatikan waktu supaya kegiatan belajar dapat berjalan sesuai rencana. Secara umum prestasi belajar siswa pada siklus I sudah meningkat. Hal itu terlihat dari nilai post test dibandingkan dengan kondisi awal. Tetapi masih ada sejumlah siswa yang belum dapat mencapai nilai KKM. Jadi peneliti masih perlu melakukan siklus II untuk pemantapan. 2. Siklus II Pada penelitian ini, siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yakni tanggal 26, 28, dan 29 Mei 2014. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan ini adalah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan ini meliputi materai pembelajaran tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana, menyiapkan silabus, RPP, dan LKS serta media yang akan digunakan. Peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan, kuesioner, dan instrumen tes tertulis. b. Tindakan 1) Pertemuan I Kegiatan belajar pada pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2014. Pada pertemuan ini siswa belajar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus menggunakan model Cooperative Learning teknik TAI. Pertama-tama guru memberikan apersepsi mengenai masalah dalam kehidupan seharihari yang berkaitan dengan bangun ruang kubus. Siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest (placement test). Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai cara menghitung luas dan volume kubus kemudian menuliskannya di papan tulis. Setelah itu, guru memberikan contoh masalah yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
berkaitan dengan kubus berupa sebuah soal cerita. “Ada sebuah bak mandi memiliki panjang sisi 1 meter. Kalau bak mandi tersebut akan diisi dengan air sampai penuh, berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisinya?” Siswa pun terdiam selama beberapa saat untuk memikirkan cara penyelesaian soal tersebut dan ada siswa yang berkata, “Itu menghitung volume ya Bu?” Guru pun menjawab, “Iya, siapa yang bisa?”
Setelah
itu
guru
bersama
dengan
siswa
mencoba
menyelesaikan masalah tersebut dan guru memberikan contoh masalah yang lain (teaching group). Setelah itu, guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara heterogen di mana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok yang digunakan pada pertemuan ini tidak sama dengan kelompok heterogen pada siklus I (teams). Setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS (curriculum materials), siswa diminta untuk masuk ke dalam kelompok dan mendiskusikan jawaban dari setiap anggota kelompok (team study). Setiap kelompok secara bergantian maju ke depan kelas sedangkan kelompok yang lain memperhatikan. Guru bersama siswa merangkum materi yang sudah dipelajari. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang sudah bekerjasama dengan baik berupa pemberian poin dan memberikan penguatan untuk kelompok yang belum berhasil (team score and team recognition). Selama proses pembelajaran berlangsung, beberapa anak merasa kebingungan saat berdiskusi kelompok dan memastikan langkah perhitungan mereka benar dengan meminta bantuan guru. 2) Pertemuan II Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2014. Dalam pertemuan ini siswa belajar mengenai penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok. Kegiatan awal dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
dengan apersepsi berupa tanya jawab mengenai bentuk dan karakteristik balok disertai dengan contoh-contoh permasalahan yang berkaitan dengan balok. Apersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa. Guru mengulang materi pertemuan sebelumnya yakni masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus. Guru membawa sebuah kardus susu dan meminta siswa untuk mengukur panjang, lebar, dan sisi kardus tersebut. Setelah itu, guru mencatat ukuran panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut di papan tulis. “Jika kotak kardus ini memiliki panjang 20 sentimeter, tinggi, 27 sentimeter, dan lebar 3 sentimeter, berapa volume kotak tersebut?” Tanya guru kepada siswa. Setelah itu guru bersama dengan siswa mencoba menghitung volume kotak susu tersebut bersama-sama. Guru kemudian memberikan contoh soal lainnya tentang masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok (teaching group). Selanjutnya, guru membagikan LKS dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS tersebut secara mandiri (curriculum materials). Setelah selesai mengerjakan, siswa masuk ke dalam kelompok untuk saling mendiskusikan jawaban satu sama lain. Teman yang dapat mengerjakan memberi bantuan kepada teman yang belum mengerti (team study). Setiap kelompok melakukan presentasi di depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan tentang materi penyelesaian masalah bangun ruang balok dan memberikan pekerjaan rumah. Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi dari pelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah berdiskusi dengan baik (team score and team recognition).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
3) Pertemuan III Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2014. Guru dan siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Selanjutnya guru menyampaikan ulasan materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II yaitu tentang pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana. Guru memberikan tiga contoh soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya. Setelah itu, soal tersebut dikoreksi bersama-sama (whole class units). Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest (fact test) dan mengisi lembar kuesioner minat. c. Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh teman sejawat dan guru kelas melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan pada pertemuan I dan II selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi tersebut berpedoman pada lembar pengamatan minat. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan I, siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran dan teknik yang digunakan karena sudah menggunakan teknik pembelajaran yang serupa dari siklus sebelumnya. Hal itu terlihat setelah siswa selesai mengerjakan soal LKS pada pertemuan I, siswa bertanya kepada guru, “Bu habis ini kumpul sama kelompoknya kan?” Guru pun menjawab, “Iya tapi nanti kalau semuanya sudah selesai. “Bagi yang sudah selesai coba dikoreksi lagi dan yang belum, segera diselesaikan ya!” Lanjut guru kelas. Pada saat kegiatan diskusi, ada siswa yang mencoba bertanya jawaban kepada kelompok lain tetapi kelompok lain menolaknya karena anak tersebut berasal dari anggota kelompok yang berbeda. Guru mengatasi masalah tersebut dengan meminta siswa yang bersangkutan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya atau bertanya langsung kepada guru jika masih ada yang belum jelas. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, terjadi peningkatan minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Namun selama siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
II berlangsung, masih terlihat ada beberapa siswa yang bermalasmalasan mengikuti proses pembelajaran. d. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II, minat dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I. Minat belajar siswa dari hasil kuesioner diketahui meningkat menjadi 84,375% dan prestasi belajar juga meningkat menjadi 87,5%.Berdasarkan hasil kegiatan belajar pada siklus II, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti, di antaranya adalah: 1) Melakukan koordinasi lebih baik dengan guru kelas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. 2) Memberikan peraturan yang jelas untuk dipatuhi siswa selama proses belajar mengajar untuk menghindari kegaduhan dan kebingugan ketika proses belajar mengajar dilakukan. 3) Lebih memperhatikan waktu supaya semua rencana kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. B. Hasil Penelitian 1. Minat Belajar Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui minat belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum dilakukan tindakan. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk memperoleh data mengenai minat belajar siswa. Persetase peningkatan mint diperoleh dari jumlah siswa yang minatnya tergolong sedang, tinggi, dan sangat tinggi dibagi jumlah seluruh siswa dikalikan 100%. Hasil kuesioner minat terdapat pada tabel 21 Tabel 21 Hasil Kuesioner Minat Siklus I
No
Responden
Skor
Keterangan
1.
Arw
78
Tinggi
2.
Imr
62
Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Mvs
70
Sedang
4.
Gsp
72
Tinggi
5.
Von
78
Tinggi
6.
Aoy
80
Tinggi
7.
Dnb
60
Rendah
8.
Cna
80
Tinggi
9.
Prd
65
Sedang
10.
Bww
79
Tinggi
11.
Fcd
80
Tinggi
12.
Tap
75
Tinggi
13.
Tnd
60
Rendah
14.
Sta
70
Sedang
15.
Jtu
60
Rendah
16.
Vjn
75
Tinggi
17.
Ycc
58
Rendah
18.
Avg
80
Tinggi
19
Bda
86
Sangat Tinggi
20
Mwj
60
Rendah
21
Fra
80
Tinggi
22
Des
60
Rendah
23
Aea
70
Sedang
24
Lla
78
Tinggi
25
Ogd
68
Sedang
26
Mda
70
Sedang
27
Sag
80
Tinggi
28
Atw
76
Tinggi
29
Mrs
78
Tinggi
30
Kjd
60
Rendah
31
Tas
72
Tinggi
32
Bsg
74
Tinggi
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Jumlah siswa yang memiliki minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi adalah = 24 siswa. Untuk menghitung persentase minat digunakan rumus PersentaseMinat= (
+
= = 75%
+
)
%
100%
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui siswa yang berminat mengikuti pelajaran adalah 75 %. Target peningkatan minat pada tahap ini sudah tercapai yakni 75%. Namun untuk memantapkan hasil, peneliti melakukan penelitian siklus II. Hasil kuesioner minat pada siklus II terdapat pada tabel 22 Tabel 22 Hasil Kuesioner Minat Siklus II
No
No Responden
Skor
Keterangan
1.
Arw
80
Tinggi
2.
Imr
62
Rendah
3.
Mvs
74
Tinggi
4.
Gsp
74
Tinggi
5.
Von
78
Tinggi
6.
Aoy
80
Tinggi
7.
Dnb
60
Rendah
8.
Cna
80
Tinggi
9.
Prd
70
Sedang
10.
Bww
79
Tinggi
11.
Fcd
80
Tinggi
12.
Tap
75
Tinggi
13.
Tnd
60
Rendah
14.
Sta
70
Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15.
Jtu
68
Sedang
16.
Vjn
75
Tinggi
17.
Ycc
69
Sedang
18.
Avg
80
Tinggi
19
Bda
86
Sangat Tinggi
20
Mwj
88
Sangat Tinggi
21
Fra
80
Tinggi
22
Des
62
Rendah
23
Aea
78
Tinggi
24
Lla
84
Sangat Tinggi
25
Ogd
68
Tinggi
26
Mda
76
Tinggi
27
Sag
80
Tinggi
28
Atw
80
Tinggi
29
Mrs
78
Tinggi
30
Kjd
80
Tinggi
31
Tas
60
Rendah
32
Bsg
75
Tinggi
85
Jumlah siswa yang memiliki minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi adalah = 27 siswa. Untuk menghitung persentase minat digunakan rumus Persentase= (
=
100%
100%
= 84,375
Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui persentase minat belajar
siswa
mencapai
84,375%.
Persentase
ini
mengalami
peningkatan dari kondisi awal dan siklus satu. Karena sudah meningkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
dan mencapai target, peneliti tidak melanjutkan penelitian. Berikut ini adalah grafik peningkatan minat belajar siswa Grafik 1. Peningkatan Minat Belajar
Peningkatan Minat Belajar 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
84,38% 75%
75%
Target
Siklus I
47%
Kondisi Awal
Siklus II
Grafik 1 menunjukkan kondisi awal minat siswa adalah 46,875% dan target keberhasilan penelitian adalah 75%. Minat belajar siswa pada siklus I sebesar 75% dan minat siswa pada siklus II sebesar 84,375%. Dari grafik tersebut diketahui minat siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal dan siklus I. Peningkatan minat dari kondisi awal hingga siklus II adalah 37.5%. Presentase minat siswa juga sudah mencapai kriteria keberhasilan penelitian sebesar 75%. 2.
Prestasi Belajar Data mengenai hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai tes yang diberikan di akhir setiap siklus. Persentase peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh dari jumlah siswa yang mencapai KKM dibagi jumlah siswa dikalikan 100%. Data hasil nilai pada siklus I terdapat pada tabel 23. Tabel 23Hasil Tes Siklus I
No
Resp.
Skor
Keterangan
1.
Arw
75
Mencapai KKM
2.
Imr
60
Tidak Mencapai KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Mvs
70
Mencapai KKM
4.
Gsp
70
Mencapai KKM
5.
Von
80
Mencapai KKM
6.
Aoy
100
Mencapai KKM
7.
Dnb
50
Tidak Mencapai KKM
8.
Cna
75
Mencapai KKM
9.
Prd
80
Mencapai KKM
10.
Bww
70
Mencapai KKM
11.
Fcd
70
Mencapai KKM
12.
Tap
70
Mencapai KKM
13.
Tnd
60
Tidak Mencapai KKM
14.
Sta
75
Mencapai KKM
15.
Jtu
60
Tidak Mencapai KKM
16.
Vjn
70
Mencapai KKM
17.
Ycc
70
Mencapai KKM
18.
Avg
70
Mencapai KKM
19
Bda
80
Mencapai KKM
20
Mwj
70
Mencapai KKM
21
Fra
70
Mencapai KKM
22
Des
60
Tidak Mencapai KKM
23
Aea
80
Mencapai KKM
24
Lla
40
Tidak Mencapai KKM
25
Ogd
70
Mencapai KKM
26
Mda
70
Mencapai KKM
27
Sag
80
Mencapai KKM
28
Atw
80
Mencapai KKM
29
Mrs
80
Mencapai KKM
30
Kjd
90
Mencapai KKM
31
Tas
70
Mencapai KKM
32
Bsg
60
Tidak Mencapai KKM
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Berdasarkan data tersebut, terdapat 25 siswa yang mencapai KKM dan terdapat 7 siswa yang tidak mencapai KKM. Berikut adalah perhitungan presentase prestasi belajar siswa pada siklus I
= =
x 100%
x 100%
= 78,125% Dari hasil perhitungan tersebut, diketahui terdapat 78,125% dari 32 siswa mendapat nilai mencapai KKM. Kriteria keberhasilan untuk nilai tes adalah 75% dari 32 siswa mendapat nilai mencapai KKM. Pada tahap ini target capaian penelitian telah tercapai namun untuk pemantapan peneliti perlu melanjutkan penelitian ke siklus II. Hasil penilaian pada siklus II terdapat pada tabel 24. Tabel 24. Hasil Tes Siklus II
No
Resp.
Skor
Keterangan
1.
Arw
80
Mencapai KKM
2.
Imr
70
Mencapai KKM
3.
Mvs
70
Mencapai KKM
4.
Gsp
80
Mencapai KKM
5.
Von
70
Mencapai KKM
6.
Aoy
80
Mencapai KKM
7.
Dnb
60
Tidak Mencapai KKM
8.
Cna
70
Mencapai KKM
9.
Prd
75
Mencapai KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10.
Bww
60
Tidak Mencapai KKM
11.
Fcd
70
Mencapai KKM
12.
Tap
70
Mencapai KKM
13.
Tnd
70
Mencapai KKM
14.
Sta
80
Mencapai KKM
15.
Jtu
70
Mencapai KKM
16.
Vjn
70
Mencapai KKM
17.
Ycc
70
Mencapai KKM
18.
Avg
80
Mencapai KKM
19
Bda
70
Mencapai KKM
20
Mwj
70
Mencapai KKM
21
Fra
70
Mencapai KKM
22
Des
70
Mencapai KKM
23
Aea
80
Mencapai KKM
24
Lla
60
Tidak Mencapai KKM
25
Ogd
75
Mencapai KKM
26
Mda
75
Mencapai KKM
27
Sag
70
Mencapai KKM
28
Atw
80
Mencapai KKM
29
Mrs
70
Mencapai KKM
30
Kjd
80
Mencapai KKM
31
Tas
70
Mencapai KKM
32
Bsg
50
Tidak Mencapai KKM
89
Berdasarkan data tersebut, terdapat 28 siswa yang mencapai KKM dan terdapat 4 siswa yang tidak mencapai KKM. Berikut adalah perhitungan presentase prestasi belajar siswa pada siklus II
=
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
90
x 100%
= 87,5% Dari hasil perhitungan tersebut, terdapat 87,5% siswa mencapai KKM. Hasil ini menunjukkanpeningkatan prestasi belajar sebesar 37,5% jika dibandingkan dengan kondisi awal. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan penelitian. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa setelah tindakan penelitian siklus I dan siklus II secara lebih terperinci terdapat pada grafik 2. Grafik 2. Peningkatan Prestasi Belajar
Peningkatan Prestasi Belajar 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
75%
78,14%
Target
Siklus I
87,50%
34%
Kondisi Awal
Siklus II
Grafik 2 memperlihatkan bahwa kondisi awal prestasi belajar siswa sebesar 34.4%, target capaian sebesar 75%, prestasi belajar pada siklus I, 78,125 dan prestasi belajar pada siklus II sebesar 87.5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar siwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan sebesar 53.1% dari kondisi awal. Presentase prestasi belajar juga sudah melampaui kriteria keberhasilan sebesar 75%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
C. Pembahasan Pelaksanaan tindakan telah berjalan sesuai dengan rencana penelitian. Pembelajaran Matematika yang dilakukan pada penelitian mengambil KD 6.5 Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan Dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana. Peneliti memilih KD tersebut karena materi pemecahan masalah menurut guru kelas tergolong sulit untuk dipahami oleh anak-anak dan prestasi belajar pelajaran Matematika anak-anak juga masih tergolong rendah. Selain itu, metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru melatih siswa untuk belajar secara individu. Beberapa siswa kadang lebih mudah memahami penjelasan yang diberikan oleh temannya daripada gurunya. Beberapa siswa di kelas juga terlihat
kurang
berminat
mengikuti
proses
pembelajaran
atau
saat
mendengarkan penjelasan guru. Padahal minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar. Minat sendiri adalah sifat yang bersifat menetap dalam diri seseorang. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar dan prestasi belajar (Usman: 2003:27). Oleh sebab itu, peneliti memilih melakukan penelitian mengenai minat dan prestasi belajar Matematika siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan dengan model Cooperative Learning teknik Team Assisted Individualization (TAI). Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer. Peneliti mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran di kelas berlangsung serta mendokumentasikan proses pembelajaran. Data mengenai minat siswa dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan indikator yang sudah ditentukan oleh peneliti dan divalidasi oleh dosen ahli. Indikator tersebut diuraikan menjadi 30 pernyataan dalam kuesioner. Peneliti juga mengumpulkan data terkait prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah nilai Matematika siswa yang mencapai KKM. Pada kondisi awal yaitu sebelum diberi tindakan, siswa yang berminat mengikuti pelajaran Matematika hanya sebesar 46,875% dan siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
mencapai KKM hanya 34,4%. Peneliti setelah berdiskusi dengan guru kelas menargetkan minat dan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 75% setelah diberi tindakan. Pada siklus I, minat dan prestasi belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan di mana minat mencapai 75% dan siswa yang mencapai KKM sebesar 78,125%. Pada siklus berikutnya, minat dan prestasi belajar siswa masih mengalami peningkatan di mana siswa yang berminat mencapai 84,375% dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 87,5% Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan sudah melampaui target keberhasilan. Hal ini berarti pelaksanaan siklus I dan II sudah berhasil sehingga peneliti sudah tidak perlu lagi melanjutkan ke siklus III. Pembahasan lebih lanjut tentang peningkatan dan minat dan prestasi belajar diuraikan sebagai berikut: 1. Minat Belajar Minat adalah ketertarikan yang muncul dari dalam diri seseorang yang bersifat menyenangkan. Pada tahap penelitian pertemuan pertama siklus I, minat siswa terlihat dari keterlibatan siswa dalam mengikuti proses diskusi yang dilakukan secara berkelompok. Pada pertemuan kedua, minat siswa nampak pada saat siswa yang tidak mengetahui cara pengerjaan soal menanyakan bagaimana cara mengerjakan soal tersebut kepada teman satu kelompoknya, aktif bertanya jawab selama proses kegiatan diskusi dalam kelompok, dan antusias dalam mempresentasikan hasil pekerjaan. Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 21 Mei 2014 selama 3 x 40 menit. Pada pertemuan tersebut, kegiatan pembelajaran
sudah
menunjukkan
penerapan
model
Cooperative
Learning teknik TAI.Pada pertemuan ini nampak beberapa siswa masih belum terbiasa model pembelajaran yang digunakan. Hal itu terlihat dari Fra yang enggan memberitahukan langkah-langkah pengerjaan soal kepada teman satu kelompoknya. Namun Siswa berinisial Imr yang pada saat kondisi awal sibuk menggambar di bukunya saat proses pembelajaran Matematika terlihat sudah mulai menunjukkan keterlibatan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
ekspresi bersemangat saat mengikuti diskusi kelompok. Sementara itu Ogd yang biasanya sering ijin ke kamar mandi juga menjadi lebih betah berada di dalam kelas. Beberapa siswa lainnya meliputi Mda dan Dnb terlihat bertanya aktif menanyakan langkah-langkah pengerjaan soal kepada Bda. Pada siklus I pertemuan kedua, guru dan siswa sudah lebih familiar dan terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. Siswa sudah cukup aktif dan antusias selama mengikuti proses pembelajaran. Kjd yang awalnya enggan untuk mengikuti diskusi kelompok mulai terlihat aktif terlibat dalam kegiatan diskusi. Ia tidak sungkan bertanya kepada Tas mengenai langkah-langkah pengerjaan soal dan meminta Tas untuk
mengoreksi
hasil
pekerjaannya.
Ketika
kelompok
mempresentasikan hasil jawaban di depan kelas, semua siswa terlihat memperhatikan kelompok yang presentasi dan tidak ada yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Peningkatan minat selain diperlihatkan dari pengamatan minat siswa selama proses pembelajaran juga diperkuat dengan hasil kuesioner siswa yang sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu dari 46.875% menjadi 75%. Pada siklus I ini sebenarnya target capaian minat sudah tercapai. Namun untuk memantapkan hasil, peneliti melanjutkan ke siklus II. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 26, 28 dan 29 Mei 2014. Pada pertemuan pertama siklus II minat siswa terlihat dari antusiasme siswa pada saat menjawab pertanyaan dari guru mengenai cara menyelesaikan masalah pada bangun ruang kubus. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, Des terlihat beberapa kali bertanya kepada Gsp tentang langkah-langkah pengerjaan soal dan menanyakan apakah jawabannya sudah benar atau tidak. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam proses diskusi kelompok di mana ada siswa yang bertanya, menjawab, dan saling mengkoreksi jawaban milik temannya. Bahkan Mda yang masih merasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
belum puas dengan penjelasan teman bertanya langsung kepada guru untuk memastikan bahwa langkah yang dijelaskan oleh temannya benar. Pada pertemuan kedua siklus II minat siswa terlihat dari respon siswa yang dengan cepat menanggapi pertanyaan dari guru mengenai masalah bangun ruang balok. Sag, Bsg, Gsp, Lla, Tas terlihat antusias pada saat melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat mereka presentasi, teman-teman yang lain juga memperhatikan dan tidak ada yang melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Selain itu, Des, Prd, Ycc, dan Kjd juga mencatat jawaban soal yang benar di buku tulis mereka.. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II, diperoleh data bahwa siswa yang berminat mengikuti pembelajaran 84,375%. Hasil ini meningkat dari siklus sebelumnya dan telah melampaui kriteria yang telah ditentukan yaitu 75%. 2. Prestasi Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2014. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan anggota kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa. Guru memberikan apersepsi dan siswa mengerjakan soal pre test. Dalam pembelajaran ini, siswa mendengarkan penjelasan materi pembelajaran dari guru secara singkat dan dilanjutkan dengan tugas secara individu. Setelah bekerja secara individu, siswa masuk ke dalam kelompok. Selanjutnya, siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal evaluasi. Hasil prestasi belajar Matematika pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dengan model pembelajaran kooperatif teknik TAI. Pada siklus I, jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM sebesar 78.125% di mana 7 dari 32 siswa belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
mencapai KKM. Namun hasil perolehan data ini menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai. Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada 26, 28 dan 29 Mei 2014 dengan materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana. Pertemuan pertama mengenai penyelesaian masalah bangun ruang kubus dan pertemuan kedua mengenai penyelesaian masalah bangun ruang balok. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan bangun ruang kubus dan balok serta mengingatkan kembali materi yang sudah diberikan sebelumnya. Siswa kemudian mengerjakan soal pre test. Pada kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dengan beberapa contoh soal dan mengerjakan tugas secara mandiri.
Selanjutnya
siswa
berdiskusi
secara
berkelompok
dan
mempresentasikan hasil diskusinya. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dan siswa mengerjakan soal evaluasi. Pada siklus II, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 28 siswa dan 4 siswa belum mencapai KKM. Dengan hasil tersebut presentase siswa yang telah mencapai KKM adalah 87.5%. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dan II ini sangat dipengaruhi oleh oleh faktor internal dan faktor eksternal dalam belajar. Peningkatan minat pada siklus I dan II berbanding lurus dengan pengingkatan prestasi belajar siswa. Hal ini karena minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sementara itu TAI sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi di kelas menjadi faktor eksternal dalam belajar yang membuat siswa lebih berminat mengikuti kegiatan belajar. TAI mampu membuat siswa berminat karena siswa sebelumnya belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TAI. Pembelajaran TAI memungkinkan siswa untuk bekerjasama dan tidak berkompetisi secara individu. Melihat dari karakteristik anak, anak usia SD termasuk anak ke\las V juga senang bekerjasama sehingga ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
mereka dapat bekerjasama dan merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran, minat belajar mereka menjadi meningkat dan diikuti dengan prestasi belajar yang meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan: 1. Penerapan model Cooperative Learning teknik TAI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SD Kanisius Kalasan. Minat tampak pada saat siswa terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan diskusi kelompok. Hasil kuesioner minat siswa pada siklus II menunjukkan presentase siwa yang memiliki tingkat minat sedang, tinggi, dan sangat tinggi adalah 84.375% sehingga mengalami peningkatan sebesar 37.5% dari kondisi awal 46,875% dan sudah melampaui kriteria keberhasilan sebesar 75%. 2. Penerapan model Cooperative Learning teknik TAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana kelas VA SD Kanisius Kalasan semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa yang diperoleh selama kegiatan penelitian. Kondisi awal siswa yang mencapai KKM adalah 34,4%. Setelah diberi tindakan dengan model Cooperative Learning teknik TAI, persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 78.125% dan siklus II sebesar 87.5%. Peningkatan prestasi belajar siswa sampai siklus II sebesar 53,1% dari kondisi awal dan sudah melampaui kriteria keberhasilan penelitian.
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
B. Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa dalam proses penelitian ini, masih banyak keterbatasan yang dihadapi. Keterbatasan tersebut di antaranya adalah: 1.
Terbatasnya sumber referensi
untuk
penelitian
dengan model
pembelajaran kooperatif teknik TAI sehingga peneliti harus mencari referensi lain dari luar perpustakaan Universitas Sanata Dharma. 2.
Keterbatasan waktu untuk melaksanakan penelitian sehingga penelitian harus dibagi menjadi beberapa pertemuan.
3.
Guru
belum
memahami
langkah-langkah
dalam
pembelajaran
kooperatif teknik TAI sehingga kadang mengalami kebingungan saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru: a. Kegiatan pembelajaran Matematika dengan model Cooperative Learning teknik TAI memerlukan pemahaman langkah-langkah yang harus dilakukan dan waktu yang cukup banyak sehingga guru perlu melakukan persiapan dengan matang dan memperhitungkan waktu dengan baik supaya rencana kegiatan dapat terlaksana dengan lancar. b. Penerapan model Cooperative Learning teknik TAI sudah terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa sehingga dapat menjadi salah satu referensi bagi guru untuk mempraktekkannyaa pada mata pelajaran lain. 2. Bagi Program Studi: Laporan penelitian ini dapat menjadi referensi supaya semakin banyak penelitian yang menggunakan model Cooperative Learning teknik TAI untuk mata pelajaran matematika SD kelas atas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Adhim, Mohammad Fauzil. 2007. Membuat anak gila membaca. Bandung: PT Mizan Bandung. Ardina, Angela Asti. 2013. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Arifin, Z. 2011. Evaluasi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan pembelajaran.Yogyakarta: Rineka Cipta Chandra, Agata Imelda. 2012. Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada operasi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Univ Sanata Dharma Dewi, Valentina. 2011. Hubungan minat belajar IPA dengan hasil belajar IPS siswa kelas VB semester 2 SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2011/2012 (skripsi:tidak diterbitkan) Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Dewi, Camilia Harista Dian.Anggara.2012. Peningkatan minat dan hasil belajar IPS melalui pendekatan cooperative learning tipe STAD pada siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2011/2012. (Skripsi:tidak diterbitkan) Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dimiyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djaali, H. 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta Dwitagama, Kusumah. 2008. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Hadinata, Sukma. 2013. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assistedm Individualization (TAI) Terhadap Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD Gugus IV Bondalem Kecamatan Tejakula. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Hamalik O. 2001. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Huda, Miftahul. 2012. Cooperative learning: metode, teknik, struktur, dan model pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Isjoni,dkk. 2011. Pembelajaran visioner perpaduan Indonesia - Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Isjoni. 2010. Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Isnandar, Ujang. 2012. Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I materi perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. FKIP USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kurniawan,
Heru.
2012.
Upaya
Peningkatan
Efektivitas
Pembelajaran
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Tahun Pelajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Lie Anita. 2002. Cooperative learning: mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Grasindo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lucy, Bunda. 2009. Mendidik sesuai dengan minat & bakat anak. Jakarta: Tangga Pustaka Mardapi, Djemari. 2008. Teknik penyususan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Margono, S. 2010. Metodologi penelitian pendidikan: komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Muhsetyo, Gatot. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Mulyasa. 2006. Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset Muslich, Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, Siswo. 2011. Jurnal Pendidikan.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif TAI Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa KelasV SD Tunas Daud. Vol 3. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.. Poerwanti. dan Widodo. 2005. Perkembangan peserta didik. Malang: UMM Press Prayitno. 2009. Dasar teori dan praksis pendidikan. Jakarta: Grasindo Purwanto. 2007. Instrumen penelitian sosial dan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Puspitasari, Mareta.2012.Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS tentang permasalahan sosial melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan I Mlati Sleman semester genap tahun pelajaran 2011/2012. (Skripsi:tidak diterbitkan) Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Riduwan. 2002. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta. Riyanto, Yatim. 2009. Kelompok kerja yang efektif. Yogyakarta: Kanisius Ronis, Diane. 2009. Pengajaran matematika sesuai cara kerja otak. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang Ruseffendi, HET. 2006. Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Rusman. 2011.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Rusmawan.2010.Model-model Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin Robert E. 2008. Cooperative learning: teori, riset, dan praktik. Bandung: Nusa Media Soedjadi. 2000. Kiat pendidikan matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugihartono.2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sukmadinata, Nana. 2008. Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Supratiknya. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Non Tes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning: teori & aplikasi paikem. Yogyakarta: PustakaPelajar Surapranata, S. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. Surya, M. 2003. Psikologi pembelajaran dan pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Qurais Suryabrata, S. 1984. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rajawali Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana Pustaka Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syah, M. 2000.Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya Taniredja Tukiran, dkk. 2010. Model-model pembelajaran inovatif. Bandung: Alfabeta The Liang Gie. 2002. Cara belajar yang efisien. Liberty. Yogyakarta Trianto. 2010. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif konsep landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Usman, Uzer. 2003. Menjadi guru profesional. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya Wardani Dwi, Asmawulan Tri. 2012. Perkembangan Fisik, Motorik, dan Bahasa. Surakarta: Qinant Winataputra, Udin S. 2008. Pembelajaran kelas rangkap (PKR). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Wibowo, Eva. 2010. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model TAI (team assisted individualization) dan hasil belajar siswa pada sub pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
bahasan mean/rata-rata di kelas XI IPA 3 SMA negeri 5 yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011. Universitas Sanata Dharma Widyantini.2006.Model pembelajaran matematika dengan pendekatan kooperatif. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika. Winotoputro, Udin. S. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nilai
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
TahunAjaran
: 2013:2014
WaliKelas
: MI. Susi Widya Hesti
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Nama A. Rabata Wisnu J.P I Made Rizky D. Maria Violita Sekar A.K Gabriella Stephani P. Viki Oktovianda A. OktaYunepa P. Dionisius Bermanto Carolus Noviantara P. Ruth Della S. Bagus Wahyu W. Fransisca Candra D. Tiara Amalia P. T. Natalia Desynta AS S. Tasya Anggita D.C Josefa Tedi U. Vincentia Jussany N. Yoanita Cahya Cinta Y. Ax. Viandra Gusti K. Bernadus Dwiki A.C M. Wahyuningtyas J.P. Fr. Ricky Aprlia S.R. Davin Earlyan S.S Anselmus Erik A.W Lidwina Luru A. Olivia Greva Dedevi Marcelinna Dian A. Samuel Ananda G.
No Induk 3729 3697 3773 3777 3778 3779 3781 3783 3788 3789 3790 3791 3794 3796 3797 3798 3799 3800 3806 3810 3811 3812 3816 3818 3822 3823 3825
Nilai 10 19 93 39 58 49 73 55 32 30 70 82 45 82 49 67 60 67 21 54 42 46 78 88 52 53 17
KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Keterangan Tidak mencapai Tidak mencapai Mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Mencapai Mencapai Tidak mencapai Mencapai Tidak mencapai Mencapai Mencapai Mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Mencapai Mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai Tidak mencapai
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor Hasil Pengisian Kuesioner Minat Kondisi Awal Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
No
No Responden
Skor
Keterangan
1.
Arw
60
Rendah
2.
Imr
62
Rendah
3.
Mvs
72
Tinggi
4.
Gsp
58
Rendah
5.
Von
62
Rendah
6.
Aoy
60
Rendah
7.
Dnb
65
Sedang
8.
Cna
50
Rendah
9.
Prd
65
Sedang
10.
Bww
60
Rendah
11.
Fcd
80
Tinggi
12.
Tap
75
Tinggi
13.
Tnd
60
Rendah
14.
Sta
70
Sedang
15.
Jtu
60
Rendah
16.
Vjn
65
Sedang
17.
Ycc
60
Rendah
18.
Avg
80
Tinggi
19
Bda
60
Rendah
20
Mwj
53
Rendah
21
Fra
80
Tinggi
22
Des
60
Rendah
23
Aea
70
Sedang
24
Lla
78
Tinggi
25
Ogd
68
Sedang
26
Mda
70
Sedang
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Bidang Studi Kelas/Semester Standar Kompetensi Materi Pembelajara n
Kompetensi Dasar -
Menyele-
6. 5 Menye saikan lesai masalah kan yang masa berkaitan lah dengan yang bangun berkai datar tan Menyeledengan saikan bangun masalah datar yang dan bangun berkaitan ruang dengan sederha bangun na ruang
: Sekolah Dasar Kanisius Kalasan : Matematika : V/Genap : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pembelajaran
Siklus I Pertemuan I (3 jp) 1. Pre tes 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi dan persegi panjang Pertemuan II (3 jp) 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga Pertemuan III (2jp) 2. Mengulas
6.5.1 Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi 6.5.2 Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang 6.5.3 Menyelesaik an masalah
Penilaian Tes tertulis Instrumen: soal, kunci jawaban, kriteria penskoran Non tes: rubrik pengamatan
Alokasi Waktu
Media dan Sumber Belajar
16 jp (16x40 menit)
Kertas lipat Papan luas Kardus Soenardjo.2008. Matematika V Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sutopo, Cahyanto, Hapsari. 2008. Ayo Belajar Matematika Sekolah Dasar Kelas V. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II 3. Siswa mengerjakan soal post test dan mengisi kuesioner Siklus II Pertemuan 1 (3 jp) 1. Pre tes Siklus II 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai bangun datar dan bangun ruang sederhana 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus Pertemuan II (3jp) 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
6.5.4
6.5.5
6.5.6
6.5.7
6.5.8
yang berkaitan dengan bangun datar segitiga. Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok Berdiskusi bersama teman Saling membantu teman yang mengalami kesulitan Terampil dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
dengan bangun ruang balok Pertemuan III (3jp) 1. Mengulas kembali materi dari pertemuan I dan II 2. Siswa mengerjakan Post Test dan mengisi kuesioner
Mengetahui, Kepala Sekolah
P. Agustin Ria Dewi S.Pd.
menggunaka n media papan luas dan balok
Guru Kelas
MI. Susi Widya Hesti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kalasan
Kelas/Semester
: V/ II
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 8x40 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. KompetensiDasar 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator Kognitif 6.5.1
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi
6.5.2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang
6.5.3
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga
Afektif 1. Bersemangat mengikuti proses pembelajaran 2. Ceria selama proses pembelajaran 3. Memusatkan perhatian pada pembelajaran 4. Betah di dalam kelas Psikomotorik : 1. Aktif menyampaikan pendapat 2. Aktif bertanya ketika belum memahami penjelasan guru 3. Menjawab pertanyaan dari guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
4. Bersedia menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru D. Tujuan Kognitif -
:
Siswamampu menyelesaikan 5 masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi setelah melakukan diskusi kelompok
-
Siswamampu menyelesaikan 3 masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang setelah berdiskusi bersama teman
-
Siswa mampu menyelesaikan 3 masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga setelah berdiskusi bersama teman
Afektif: 1. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif teknik TAI 2. Siswa ceria selama mengikuti proses pembelajaran matematika 3. Siswa memusatkan perhatian selama proses pembelajaran matematika berlangsung 4. Siswa betah betah di dalam kelas selama proses pembelajaran matematika berlangsung Psikomotorik : 1. Siswa aktif menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran matematika berlangsung 2. Siswa aktif bertanya ketika belum memahami penjelasan guru 3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 4. Siswa bersedia menyelesaikan soal matematika yang diberikan oleh guru E. Materi Pembelajaran 1.
Persegi
Bangun datar adalah bangun yang seluruh bangiannya terletak pada bidang datar. Bangun datar persegi memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut sama besar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Contoh penyelesaian yelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi: Sebidang tanah berbentuk persegi dengan panjang sisi 15 meter. Tanah tersebut dijual dengan harga Rp 500.000,500.000, per m2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah tersebut? Jawab: Diketahui
: Panjang sisi : 15 meter : Harga tanah: Rp 500.000,- per m2
Ditanyakan
: Hasil penjualan tanah
Penyelesaian
:
Luas tanah
= 15 m x 15 m = 125 m2
Hasil penjualan
= 125 x Rp 500.000,- = Rp 62.500.000, 62.500.000,-
Jadi hasil penjualan tanah adalah Rp 62.500.000,62.500.000, 2.
Persegi Panjang
Bangun datar persegi panjang memiliki empat sisi. Dua sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat sudutnya sama besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
3. Segitiga Segitiga merupakan bangun datar yang memiliki tiga sisi. Segitiga terdiri dari tiga jenis yakni segitiga siku-siku, segita sama sisi, dan segitika sama kaki. tinggi
alas Contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang: Sebuah papan kayu berbentuk persegi panjang dengan panjang 20 cm dan lebar 15 cm. Papan tersebut akan dilapisi kertas. Berapa luas kertas yang dibutuhkan untuk menutup papan tersebut? Jawab: Diketahui
: Panjang : 20 cm : Lebar : 15 cm
Ditanyakan
: Luas kertas untuk melapisi papan kayu
Penyelesaian
:
Luas papan kayu
= 20 cm x 15 cm = 300 cm2
Jadi luas kertas yang dibutuhkan untuk melapisi papan kayu 300 cm2 Contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga Sawah Pak Hasan berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 10 meter. Di sekeliling sawah akan ditanam pohon singkong dengan jarak 2 meter. Berapa banyak pohon singkong yang harus disiapkan Pak Hasan untuk ditanam di sawahnya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Jawab: Diketahui
: Panjang sisi : 10 cm : Pohon singkong setiap 2 meter
Ditanyakan
: Banyak pohon singkong yang akan ditanam di
sekeliling sawah Penyelesaian
:
Keliling segitiga
= 10 m + 10 m + 10 m = 30 m
Banyak pohon
= 30 : 2 = 15
Jadi banyak pohon yang diperlukan untuk ditanam di sekeliling sawah ada 15 pohon F. Model Pembelajaran Cooperative Learning teknik TAI G. Metode Ceramah, diskusi, tanyajawab, tugas mandiri H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Kegiatan Kegiatan awal 1. Salam pembuka, doa, absensi 2. Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan bangun datar persegi, yang ada di sekitar. Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi bangun datar yang telah dipelajari pada semester sebelumnya meliputi cara menghitung luas dan kelilingnya.
Waktu 40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai setelah melaksanakan pembelajaran 4. Siswa mengerjakan soal pretest. (Placement Test) Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materipenyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi secara klasikal (Teaching Group) 2. Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (Teams) 3. Setiap siswa diberi kertas lipat berbentuk persegi 4. Setiap siswa mengerjakan soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi (Curriculum Materials) 5. Siswa membawa hasil tugas yang telah dikerjakan secara mandiri ke dalam kelompok masing-masing. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya dan saling memberi bantuan. Guru mengawasi proses diskusi dan memberi bantuan seperlunya (Team Study)
30 menit
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dibahas bersama.
10
Kegiatan Penutup 1.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang
menit
telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi yang telah dipelajari (Whole Class Units) 2.
Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa
3.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah bekerjasama dengan baik dan memberikan penguatan kepada kelompok yang belum berhasil (Team Score and Team Recognition)
4.
Refleksi
5.
Doa penutup dan salam
Pertemuan II Kegiatan Kegiatan awal 1. Salam pembuka, doa, absensi
Waktu 20 Menit
2. Apersepsi: Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai setelah melaksanakan pembelajaran Kegiatan Inti 1.
Guru menjelaskan materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang dan segitiga
40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Teaching Group) 2. Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (Teams) 3. Setiap siswa mengerjakan soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang dan segitiga (Curriculum Materials) 4. Siswa membawa hasil tugas yang telah dikerjakan secara mandiri
ke
dalam
kelompok
masing-masing.
Siswa
mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya dan saling memberi bantuan. Guru mengawasi proses diskusi dan memberi bantuan seperlunya (Team Study) 5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dibahas bersama 6. Guru memberi pekerjaan rumah terkait materi yang telah dipelajari Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi yang telah dipelajari (Whole Class Unit) 2. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui perkembangan pembelajaran siswa (Fact Test) 3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan nilai peningkatan hasil belajar individu dari skor sebelumnya dan memberikan penguatan bagi kelompok yang belum berhasil (Team Score and Team Recognition) 4. Refleksi
30 menit
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
5. Doa penutup dan salam Pertemuan III Kegiatan Kegiatan awal 1.
Salam pembuka, doa, absensi
2.
Apersepsi:
Waktu 20 Menit
Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Guru memberikan ulasan singkat dari menjawab berbagai persoalan yang dialami oleh siswa. (Whole Class Unit) Kegiatan Inti 1. Siswa mengerjakan soal posttest (Fact test)
40 menit
2. Siswa mengisi lembar kuesioner Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui perkembangan pembelajaran siswa 3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan nilai peningkatan hasil belajar individu dari skor sebelumnya 4. Refleksi 5. Doa penutup dan salam I. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/ Media Pembelajaran
30 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Papan luas, kertas lipat 2. Sumber Belajar -
Soenardjo. 2008. Matematika V Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
-
Sutopo, Cahyanto, Hapsari. 2008. Ayo Belajar Matematika Sekolah Dasar Kelas V. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
J. Penilaian 1.
Prosedur: akhir
2.
Jenis: Tes
3.
Teknik Tertulis
4.
Instrumen: soal, kunci jawaban, kriteria penskoran
5.
Pedoman Penilaian a.
Kognitif Jawaban benar x 3
b. Afektif Lembar pengamatan minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II SatuanPendidikan
: SD Kanisius Kalasan
Kelas/Semester
: V/ II
Mata Pelajaran
: Matematika
AlokasiWaktu
: 8 x 40 menit (3x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator Kognitif 6.5.1
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus
6.5.2
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok
Afektif 1. Bersemangat mengikuti proses pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif teknik TAI 2. Ceria selama mengikuti proses pembelajaran matematika 3. Memusatkan perhatian selama proses pembelajaran matematika berlangsung 4. Betah di dalam kelas selama proses pembelajaran matematika berlangsung Psikomotorik : 1.
Menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran matematika berlangsung
2.
Bertanya ketika belum memahami penjelasan guru
3.
Menjawab pertanyaan dari guru
4.
Mencatat materi yang disampaikan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
D. Tujuan Kognitif -
:
Siswa mampu menyelesaikan 5 masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus
-
Siswa mampu menyelesaikan 5 masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok
Afektif 1. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif teknik TAI 2. Siswa ceria selama mengikuti proses pembelajaran matematika 3. Siswa memusatkan perhatian selama proses pembelajaran matematika berlangsung 4. Siswa betah di dalam kelas selama proses pembelajaran matematika berlangsung Psikomotorik : 3. Menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran matematika berlangsung 4. Bertanya ketika belum memahami penjelasan guru 5. Menjawab pertanyaan dari guru 6. Mencatat materi yang disampaikan oleh guru E. Materi Pembelajaran Bangun ruang adalah bangun yang seluruh bagiannya tidak dapat terletak di bidang (permukaan) datar atau bangun tiga dimensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Kubus merupakan bangun ruang 3 dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi berbentuk persegi. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk, dan 8 titik sudut Contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus: Sebuah lampion berbentuk kubus terbuat dari kertas berwarna merah. Kerangka lampion tersebut terbuat dari kawat. Jika panjang rusuk kubus 25 cm. Berapa m kawat yang dibutuhkan untuk membuat 1 lampion Jawab: Diketahui
: Panjang rusuk: 25 cm : Banyak rusuk: 12
Ditanyakan
: Panjang kawat untuk membuat 1 lampion berbentuk
kubus Penyelesaian
:
Panjang kawat
= 12 x 25 cm = 300 cm = 3 m
Jadi panjang kawat yang dibutuhkan = 3 m
Balok disebut sebagai prisma siku-siku. Balok memiliki 6 sisi masingmasing berbentuk persegi panjang. Keenam sisi terdiri dari 3 pasang sisi yang sama. Balok memiliki 12 rusuk dan 8 titik sudut
Contoh penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok:
Sebuah kolam memiliki panjang 6 meter, lebar 4 meter, dan dalam 1,5 meter. Jika kolam tersebut penuh, berapa isi air kolam tersebut? Jawab: Diketahui
: Panjang kolam = 6 m
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
: Lebar = 4 m : Tinggi 1,5 m Ditanyakan
: Isi air kolam
Penyelesaian
: Volume kolam = p x l x t = 6 m x 4 m x 1,5 m = 36 m3
Jadi isi air kolam adalah 36 m3 F. Model Pembelajaran Cooperative Learning teknik TAI G. Metode Ceramah, diskusi, tanyajawab, tugas mandiri H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Kegiatan Kegiatanawal 1. Salam pembuka, doa, absensi 2. Apersepsi: Guru menanyakan contoh bangun ruang kubus yang ada di lingkungan sekitar Guru menunjukkan contoh bangun ruang kubus Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai setelah melaksanakan pembelajaran Siswa mengerjakan soal pre-test (Placement Test) KegiatanInti 3. Guru menjelaskan materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus (Teaching Group) 4. Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbedabeda (Teams) 5. Setiap siswa mengerjakan soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar persegi panjang dan segitiga (Curriculum Materials) 6. Siswa membawa hasil tugas yang telah dikerjakan secara mandiri ke dalam kelompok masing-masing. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman
Waktu 60 menit
40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
satu kelompok. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya dan saling memberi bantuan. Guru mengawasi proses diskusi dan memberi bantuan seperlunya (Team Study) 7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dibahas bersama 8. Guru memberi pekerjaan rumah terkait materi yang telah dipelajari Kegiatan Penutup
128
20 menit
9. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi yang telah dipelajari 10. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah 11. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berdiskusi dengan baik dan memberikan penguatan kepada kelompok yang belum berhasil (Team Score and Team Recognition) 12. Refleksi 13. Doa penutup dan salam Pertemuan II Kegiatan Kegiatan awal 1. 2.
Salam pembuka, doa, absensi Apersepsi: Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan contoh bangun ruang balok yang ada di lingkungan sekitar Guru menunjukkan contoh bangun ruang balok berupa kotak pensil Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai setelah melaksanakan pembelajaran
Kegiatan Inti 1. 2. 3. 4.
Guru menjelaskan materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus (Teaching Gruoup) Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (Teams) Setiap siswa mengerjakan soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang balok (Curriculum Materials) Siswa membawa hasil tugas yang telah dikerjakan secara
Waktu 20 menit
40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
129
mandiri ke dalam kelompok masing-masing. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok. Setiap siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya dan saling memberi bantuan (Team Study). Guru mengawasi proses diskusi dan memberi bantuan seperlunya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dibahas bersama 30 menit
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi yang telah dipelajari 2. Guru memberi pekerjaan rumah terkait materi yang telah dipelajari 3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berdiskusi dengan baik dan memberikan penguatan kepada kelompok yang belum berhasil (Team Score and Team Recognition) 4. Refleksi 5. Doa penutup dan salam Pertemuan III Kegiatan Kegiatan awal 1. Salam pembuka, doa, absensi 2. Apersepsi: Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan ulasan singkat mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan II. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang mengalami kesulitan (Teaching Group) Kegiatan Inti 1. Siswa mengerjakan soal posttest (Fact Test) 2. Siswa mengisi lembar kuesioner Kegiatan Penutup 1. 2. 3.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan memberi penegasan tentang materi Refleksi Doa penutup dan salam
Waktu 20 menit
50 menit
10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
I. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/ Media Pembelajaran Bangun ruang kubus, rubik, kardus, kotak pensil 2. Sumber Belajar -
Soenardjo. 2008. Matematika V Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
-
Sutopo, Cahyanto, Hapsari. 2008. Ayo Belajar Matematika Sekolah Dasar Kelas V. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
J. Penilaian Prosedur: Akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lembar Kerja Siswa Pertemuan I Ayo Cari Tahu! A. Petunjuk Untuk Siswa 1. Tulis namamu di pojok kanan atas 2. Bacalah petunjuk dan perintah dengan teliti 3. Kerjakan soal berikut sesuai perintah Contoh Soal Ibu akan membeli kain berbentuk persegi dengan panjang sisi 3 meter. Jika harga kain tersebut Rp 10.000,- per m2, maka berapa ibu harus membayar? Penyelesaian Diketahui:
sisi = 3 meter ; harga kain = Rp 10.000,- per m2
Luas persegi
= sisi x sisi
= 3 m x 3 m = 9 m2 = 9 x Rp 10.000,= Rp 90.000,Jadi ibu harus membayar Rp 90.000,B. Kegiatan Belajar 1 Setelah kamu membaca dan mempelajari contoh soal di atas, ayo coba kerjakan soal berikut ini dengan benar dan lengkap! 1. Sebuah kamar berbentuk persegi dengan panjang sisi 5 meter. Pada kamar tersebut akan dipasang keramik berukuran 50 cm x 50 cm. Berapa buah keramik yang dibutuhkan untuk kamar tersebut? Jawab: ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... 2. Tanah Pak Hasan berbentuk persegi dengan panjang sisi 12 meter. Tanah tersebut dijual dengan harga Rp 150.000,- per meter. Berapa uang yang diterima Pak Hasan dari hasil penjualan tanah tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………..... ..................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... ... 3. Ibu membuat taplak meja berbentuk persegi dengan panjang sisi 60 cm. Jika bagian tepinya akan diberi manik-manik dengan jarak 10 cm, berapa manik-manik yang dibutuhkan ibu untuk membuat satu buah taplak? Jawab: ........................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... .. C. Kegiatan Belajar 2 Setelah mengerjakan soal pada kegiatan belajar 1, masuk ke dalam kelompokmu. Diskusikan jawaban yang telah kamu kerjakan bersama teman satu kelompokmu. Bandingkan jawaban kalian. Temukan jawaban yang paling benar secara bersamasama. D. Refleksi 1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini? 2. Apakah kamu terlibat aktif selama berdiskusi? 3. Apakah ada temanmu yang tidak ikut berdiskusi selama kegiatan belajar? 4. Kesulitan apa saja yang kamu alami?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Lembar Kerja Siswa Pertemuan II A. Petunjuk Untuk Siswa 1.
Tulis namamu di pojok kanan atas
2.
Pelajarilah contoh soal di bawah ini dengan teliti
3.
Bacalah petunjuk dan perintah dengan teliti
4.
Kerjakan soal berikut sesuai perintah
Ayo Cari Tahu Contoh Soal: Sebuah karpet berbentuk persegi panjang dengan luas 84 cm2. Jika lebar karpet tersebut 7 cm, berapakah panjangnya? Penyelesaian: : Luas = 84 cm2 ; lebar = 7 cm : panjang? : Luas persegi panjang = panjang x lebar 84 cm2 = panjang x 7 cm Panjang = luas : lebar Panjang = 84 cm2 : 7 cm = 12 cm Jadi panjang karpet tersebut adalah 12 cm B. Kegiatan Belajar 1
Diketahui Ditanyakan Jawab
Setelah kamu mempelajari contoh soal di atas, ayo kerjakan erjakan soal berikut ini dengan benar dan lengkap! 1. Sebuah akuarium memiliki alas berbentuk persegi panjang dengan panjang 45 cm dan lebar 20 cm. Berapa cm luas alas akuarium tersebut? Jawab:......................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... 2. Tanah Kakek berbentuk persegi panjang dengan panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Jika tanah tanah tersebut dijual dengan harga Rp 75.000, 75.000,- per m2, berapa jumlah uang yang diterima kakek dari hasil penjualan tanah tersebut? Jawab:......................................................................................................... ..................................................................................................................... .................................................................................................................... .....................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
3. Ibu membuat kue berbentuk segitiga dengan dengan alas 30 cm dan tinggi 15 cm. Berapa luas kue tersebut? Jawab:......................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .......................................................................................................... ..................................................................................................................... 4. Kebun Nenek berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 10 meter. Berapa keliling kebun nenek? Jawab:......................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... 5. Sawah seorang petani berbentuk segitiga siku-siku. siku siku. Panjang AB = 30 meter ; Panjang AC = 10 meter. Setiap kantong pupuk dapat memupuk 30 m2 sawahnya. Berapa kantong pupuk yang dibutuhkan untuk memupuk emupuk seluruh sawah? Jawab:......................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................ ..................................................................................................................... C. Kegiatan Belajar 2 Setelah mengerjakan soal pada kegiatan belajar 1, masuk ke dalam kelompokmu. Diskusikan jawaban yang telah kamu kerjakan bersama teman satu kelompokmu. Bandingkan jawaban kalian. Temukan jawaban yang paling benar secara bersama-sama. bersama Setelah itu presentasikan hasilnya lnya di depan kelas D. Refleksi 1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini? ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... 2. Apakah kamu membantu temanmu yang kesulitan saat mengerjakan soal? ........................................................................................................ ........................................................................................................................... 3. Apakah kamu merasa kesulitan mengerjakan soal tersebut? ........................................................................................................................... ...................................................................................................................... 4. Apa yang kamu lakukan saat kesulitan mengerjakan soal? ...................................................................................................................... ........................................................................................................................... Selamat amat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Ayo Berlatih Kerjakan soal berikut ini dengan lengkap dan benar! 1. Sebuah kamar berbentuk persegi dengan panjang sisi 4 meter. Pada kamar tersebut akan dipasang keramik berukuran 20 cm x 20 cm. Berapa buah keramik yang dibutuhkan untuk kamar tersebut? Jawab:
2. Tanah Bu Aminah berbentuk persegi dengan panjang sisi 20 meter. Tanah tersebut dijual dengan harga Rp 125.000,- per m2. Berapa uang yang diterima Bu Aminah dari hasil penjualan tanah tersebut? Jawab:
3. Ibu membuat taplak meja berbentuk persegi dengan panjang sisi 80 cm. Jika bagian tepinya akan diberi manik-manik dengan jarak 20 cm, berapa manikmanik yang dibutuhkan ibu untuk membuat satu buah taplak? Jawab:
4. Permukaan kue berbentuk persegi dengan panjang sisi 20 cm. Jika kue tersebut dibagikan kepada 10 anak berapa luas permukaan kue yang didapat masing-masing anak? Jawab:
5. Buku tulis Dian berbentuk persegi. Panjang sisi buku tersebut adalah 15 cm. Berapa luas permukaan buku tulis Dian? Jawab:
Selamat Mengerjakan !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Soal Latihan Nama: No Absen: Kerjakan soal berikut ini dengan lengkap dan benar! 1. Ibu memiliki selendang berbentuk persegi panjang. Luas selendang tersebut adalah 280 cm2. Jika lebar selendang tersebut 40 cm berapa panjangnya? Jawab: 2. Sebuah akuarium memiliki alas berbentuk persegi panjang dengan panjang 50 cm dan lebar 25 cm. Berapa cm luas alas akuarium tersebut? Jawab: 3. Tanah Kakek berbentuk persegi panjang dengan panjang 30 meter dan lebar 12 meter. Jika tanah tersebut dijual dengan harga Rp 75.000,- per m2, berapa jumlah uang yang diterima kakek dari hasil penjualan tanah tersebut? Jawab: 4. Sebuah taman berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 10 meter. Berapa keliling taman tersebut? Jawab
5. Ibu mempunyai kain berbentuk segitiga dengan alas 60 cm dan tinggi 30 cm. Berapa luas kain yang dimiliki ibu? Jawab
Selamat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lembar Kerja Siswa Pertemuan I A. Petunjuk Untuk Siswa 1. Tulis namamu di pojok kanan atas 2. Bacalah petunjuk dan perintah dengan teliti 3. Kerjakan soal berikut sesuai perintah Ayo cari tahu! Contoh Soal Pak Toha mempunyai akuarium berbentuk kubus dengan panjang sisi 15 cm. Berapakah volume akuarium tersebut? Penyelesaian: Diketahui: panjang sisi kubus : 15 cm Ditanya : volume kubus? Jawab
: Volume
=sxsxs = 15 cm x 15 cm x 15 cm = 3375 cm3
B. Kegiatan Belajar 1 Kerjakan soal berikut ini dengan benar dan lengkap! 1.
Sebuah kotak susu berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 30 cm. Susu di dalam kotak tersebut diambil setengah untuk disimpan di dalam kaleng. Berapa sisa volume susu di dalam kotak ? Jawab........................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..............................................................................
2.
Tina ingin membuat kotak kado berbentuk kubus menggunakan rangka dari kawat. Jika panjang rusuk kubus 12 cm, berapa panjang kawat yang dibutuhkan Tina untuk membuat satu kotak kado? Jawab........................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..............................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
139
Sebuah cetakan agar-agar agar agar berbentuk kubus dengan panjang rusuk 10 cm. Jika cetakan tersebut diisi agar-agar agar agar sampai penuh, berapa volume agar-agar agar dalam cetakan tersebut? Jawab........................................................................................................... Jawab........................................................................ ................................... ..................................................................................................................... ........................................................................................................ .....................................................................................................................
C. Kegiatan Belajar 2 Setelah mengerjakan soal pada kegiatan belajar 1, masuk ke dalam kelompokmu. Diskusikan jawaban yang telah kamu kerjakan bersama teman satu kelompokmu. Bandingkan jawaban kalian. Temukan jawaban yang paling benar secara bersama-sama. be sama. Setelah itu presentasikan hasilnya di depan kelas D. Refleksi 1.
Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Jawab....................................................................................................................... 2.
Apakah kamu merasa kesulitan mengerjakan soal tersebut?
Jawab....................................................................................................................... 3.
Apakah kamu bertanya kepada temanmu saat mengalami kesulitan?
Jawab....................................................................................................................... ................................................................................................................ 4.
Apakah kamu bersedia membantu temanmu yang kesulitan?
Jawab.......................................................................................................................
Selamat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lembar Kerja Siswa Pertemuan II A. Petunjuk Untuk Siswa 1. Tulislah namamu di pojok kanan atas 2. Bacalah petunjuk dan perintah dengan teliti 3. Kerjakan soal berikut sesuai perintah Ayo cari tahu! Contoh soal: Dita mempunyai kotak pensil berbentuk balok. Balok tersebut memiliki panjang 5 cm, lebar, 3 cm dan tinggi 4 cm. Berapakah luas kotak pensil tersebut? Penyelesaian: Diketahui: p= 5 cm ; l = 3 cm ; t = 4 cm Ditanya: luas balok? Jawab: Luas balok = 2(p x l) + 2( p x t) + 2(l x t) = 2(5 x 3) + 2(5 x 4) + 2 (3 x 4) = 2(15) + 2(20) + 2(12) = 30 + 40 + 24 = 94 Jadi luas kotak pensil tersebut 94 cm2 B. Kegiatan Belajar 1 Kerjakan soal berikut ini dengan benar dan lengkap! 1. Sebuah bak mandi panjangnya 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi 45 cm. Berapa liter isi bak mandi jika penuh? Jawab:
2. Ani ingin membuat kotak pensil berbentuk balok dengan panjang 15 cm, lebar 5 cm dan tinggi 3 cm. Berapa luas kotak pensil tersebut? Jawab:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
3. Sebuah kardus mie instan berbentuk balok memiliki panjang 40 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 20 cm. Berapa luas permukaan permuk kardus tersebut? Jawab:
C. Kegiatan Belajar 2 Setelah mengerjakan soal pada kegiatan belajar 1, masuk ke dalam kelompokmu. Diskusikan jawaban yang telah kamu kerjakan bersama teman satu kelompokmu. Bandingkan jawaban kalian. Temukan jawaban yang paling benar secara bersama-sama. bersama sama. Setelah itu presentasikan hasilnya di depan kelas D. Refleksi 1.
Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Jawab.......................................................................................................... Jawab....................................................................................................................... ....................... 2.
Apakah kamu dapat menyelesaikan semua soal di atas
Jawab....................................................................................................................... ........................ 3.
Apakah temanmu bersedia bersedia membantu saat kamu bertanya?
Jawab....................................................................................................................... ......................... 4.
Apakah kamu ikut berdiskusi bersama kelompokmu secara aktif?
Jawab....................................................................................................................... ..........................
Selamat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Soal Latihan Siklus II Pertemuan 1
Mari Berlatih Nama
:
No Absen
:
Kerjakan soal berikut ini secara lengkap dan teliti! 1. Sebuah kotak berbentuk kubus berisi tepung memiliki panjang rusuk 20 cm. Tepung di dalam kotak tersebut diambil seperempat bagian untuk membuat kue. Berapa sisa volume tepung di dalam kotak ? Jawab: 2. Doni oni ingin membuat lampion berbentuk kubus menggunakan rangka dari kawat. Jika panjang rusuk kubus 15 cm, berapa panjang kawat yang dibutuhkan Doni untuk membuat lampion? Jawab: 3. Sebuah bak pasir berbentuk kubus panjang rusuk 60 cm. Jika bak pasir tersebut diisi pasir sampai penuh, berapa volume pasir yang dibutuhkan? Jawab: 4. Sebuah kotak kado berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 10 cm. Berapakah luas permukaan kota kado tersebut? Jawab: 5. Sebuah kandang ayam berbentuk kubus. Jika panjang rusuknya 20 cm dan kerangkanya terbuat dari bambu, berapa meter panjang bambu yang dibutuhkan? Jawab:
Selamat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Soal Latihan Siklus II Pertemuan 2 Mari Berlatih! Nama: No Absen: Kerjakan soal berikut ini secara lengkap dan teliti! 1. Sebuah kardus berbentuk balok memiliki panjang 30 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 20 cm. Jika kardus tersebut diisi gula sampai penuh, berapa cm3volume gula di dalam kardus? Jawab 2. Sebuah kotak makan berbentuk balok dengan panjang 20 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 7 cm. Berapa cm luas permukaan kotak makan tersebut? Jawab 3. Kotak oli berbentuk balok memiliki panjang 25 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Jika oli di dalam kotak sudah diambil ¾ bagian, berapa cm3banyak sisa oli di dalam kotak? Jawab 4. Ibu membuat kue bolu berbentuk balok dengan panjang 25 cm, lebar 5 cm dan tinggi 3 cm. Jika kue tersebut diberikan setengahnya kepada Bibi, berapa sisa volume kue bolu tersebut? Jawab 5. Pak Budi membuat lubang sampah, panjangnya 100 cm, lebar 100 cm, dan dalamnya 80 cm. Berapa meter kubik tanah yang digali oleh Pak Budi? Jawab Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal Pretest dan Postest Siklus I
144
Nama:……………………………… No Absen:………………………...
Kerjakan soal berikut ini dengan benar dan lengkap dengan langkah-langkahnya! 1. Sebuah sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 100 m. Berapa luas sawah tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Sebuah lapangan berbentuk persegi. Lapangan tersebut memiliki luas 144 m2. Berapa meter panjang sisi lapangan tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 3. Sawah Pak Toha berbentuk persegi dengan panjang sisi 15 meter. Sawah tersebut dijual dengan harga Rp 250.000,- per m2. Berapa uang yang diterima Pak Toha dari hasil penjualan tanah tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 4. Sebuah meja memiliki permukaan berbentuk persegi. Sekelilingnya akan dihiasi dengan pita. Jika panjang sisi meja tersebut 70 cm, berapa panjang pita yang dibutuhkan untuk mengelilingi meja tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 5. Pak Ali memiliki meja berbentuk persegi panjang dengan luas 72 m2. Jika panjang meja 12 m, berapa lebar meja tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
6. Sebuah kebun jagung berbentuk persegi panjang. Jika panjang kebun tersebut 25 m dan lebar 7 meter, berapa luas kebun jagung tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 7. Sebuah ruang kelas berbentuk persegi panjang. Jika panjangnya 25 meter dan lebar 15 meter, berapakah kelilingnya? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 8. Sebidang tanah panjangnya 18 meter dan lebar 10 meter. Tanah tersebut dijual dengan harga Rp 75.000,- per m2. Berapa rupiah harga tanah tersebut seluruhnya ? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 9. Taman di sekolah berbentuk segitiga dengan panjang sisi 6 meter, 8 meter, dan 10 meter. Jika taman tersebut akan dipagari kawat duri, berapa panjang minimal kawat yang dibutuhkan? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 10. Sebuah kolam ikan berbentuk segitiga dengan panjang alas 10 meter dan tinggi 7 meter. Berapa luas kolam ikan tersebut? Jawab: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. Hore aku bisa mengerjakan semuanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Soal Pretest dan Posttest Siklus 2 Nama : No Absen:
1. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang sisi 80 cm. Bak mandi tersebut akan diisi air sampai penuh. Berapa volume air bak mandi tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Sebuah lampion berbentuk kubus terbuat dari kertas berwarna kuning. Kerangka lampion terbuat dar kawat. Jika panjang rusuk kubus 20 cm, berapa cm kawat yang dibutuhkan untuk membuat sebuah lampion? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 3. Sebuah kotak berbentuk kubus memiliki rusuk berukuran 10 cm. Kotak tersebut akan dibungkus dengan kertas kado. Berapa luas kertas kado yang dibutuhkan untuk membungkus kotak tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 4. Sebuah kotak susu berbentuk kubus dengan panjang sisi 12 cm. Di dalamnya terdapat susu yang tinggal setengah. Berapa volume susu di dalam kotak tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 5. Seorang pedagang mempunyai persediaan gula yang disimpan di dalam kotak berbentuk kubus dengan panjang rusuk 50 cm. Gula tersebut akan dijual secara eceran dengan bungkus yang panjang rusuknya berukuran 10 cm. Berapa kardus kecil yang harus disiapkan oleh pedagang tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 6. Sebuah kolam berbentuk balok memiliki panjang 12 m, lebar 8 meter, dan tinggi 1,5 meter. Berapa liter volume kolam tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
7. Tempat air Tika berbentuk balok memiliki volume 140 cm3. Jika panjangnya 7 cm dan lebar 4 cm, berapa tinggi tempat air tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 8. Kardus oli berbentuk balok dengan panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 7 cm. Berapa cm luas permukaan kardus tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 9. Sebuah bak berbentuk balok dengan panjang 80 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 50 cm. Berapa volume bak tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 10. Sebuah SD akan membuat bak pasir untuk keperluan olahraga dengan panjang 90 cm, lebar 70 cm dan dalam 30 cm. Bak tersebut akan diisi pasir sampai penuh. Berapa meter kubik pasir yang dibutuhkan untuk mengisi bak pasir tersebut? Jawab:...................................................................................................................... ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
Selamat mengerjakan! semuanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest Siklus I Kriteria penskoran: Skor 3 : Jika siswa menjawab dengan lengkap dan benar Skor 2 : Jika siswa menjawab lengkap tetapi jawaban salah Skor 1 : Jika siswa menjawab dengan benar tanpa dilengkapi cara Kunci Jawaban Soal Siklus I 1. Diketahui: s = 100 m. Ditanya: luas persegi? Jawab = 100 x 100 = 10.000 m3 2. Diketahui: luas persegi= 144 m2 Ditanya : panjang lapangan? Jawab: Luas = s x s s =√144 s = 12 3. Diketahui : s = 15 m Ditanya : Uang hasil penjualan tanah Jawab : L = s x s = 15 x 15 =225 m2 Uang yang diterima 225 x 250.000 = Rp 5.6250.000,4. Diketahui : s = 70 cm Ditanya : keliling persegi Jawab : Keliling = 4 x s = 4 x 70 cm = 280 cm 5. Diketahui : Luas 72 m2; p=12 m Ditanya : lebar? Jawab : L = p x l 72 m2= 12 m x l l = Luas : p = 72m2: 12 = 6 6. Diketahui : p = 25 m ; l = 7 m Ditanya : L? Jawab : L = p x l L= 25 m x 7 m = 175 m2 7. Diketahui : p = 25 m ; l = 15 m Ditanya : Keliling?
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawab
: Keliling = 2xp + 2xl = 2 x 25 + 2 x 15 = 50 + 30 = 80 cm
8. Diketahui : p = 18 m ; l = 10 m ; harga = Rp 75.000,- per m2 Ditanya : Harga tanah? Jawab : L = p x l L= 18 m x 10 m = 180 m2 Harga seluruh tanah = 180 x 75.000 = Rp 13.500.000,9. Diketahui : s= 6 m, 7 m, 10 m Ditanya : Keliling segitiga? Jawab : s + s + s = 6 + 7 + 10 = 23 m 10. Diketahui : a = 10 m ; t = 7 m Ditanya : Luas ? Jawab : L = a x t : 2 = 10 x 7 : 2 = 70 : 2 = 35 m2
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Soal Siklus II 1. Diketahui: sisi = 80 cm Ditanyakan: volume kubus? Jawab: V = s x s x = 80 cm x 80 cm x 80 cm = 512.000 cm3 2. Diketahui: sisi = 20 cm Ditanyakan: panjang seluruh sisi kubus Jawab = 12 x 20 cm = 240 cm 3. Diketahui: sisi = 10 cm Ditanya : luas permukaan kubus Jawab: Luas = 6 x (s x s) = 6 x (10 x 10) = 6 x (100) = 600 cm2 4. Diketahui: sisi = 12 cm Ditanya: ½ volume kubus Jawab: V =sxsxs = 12 x 12 x 12 = 1728 cm2 ½ volume = 1728 : 2 = 864 cm3 5. Diketahui: sisi kubus besar= 50 cm, sisi kubus kecil = 10 cm Ditanya: Jumlah kubus kecil? Jawab: V kubus besar = s x s x s = 50 x 50 x 50 = 125.000 cm3 V kubus kecil = s x s x s = 10 x 10 x 10 = 1000 cm3 Jumlah kubus kecil = 125.000 : 1000 = 125 6. Diketahui: p=12 m, l= 8 m, t=1,5 m Ditanya: volume kolam dalam liter? Jawab: Volume balok = p x l x t = 12 m x 8 m x 1,5 m = 144 m3 = 144000 dm3 (liter) 7. Diketahui: volume balok = 140 cm3, p= 7 cm, l= 4 cm Ditanya : t balok? Jawab: V =pxlxt 140 cm3 = 7 cm x 4 cm x t 140 cm3 = 28 cm x t t = 140 cm3: 28 cm = 5 cm 8. Diketahui: p = 15 cm, l =10 cm, t=7 cm Ditanya: Luas balok? Jawab: Luas balok = 2 x (p x l) + 2 x (p x t) + 2 x (l x t) = 2 x (15x10) + 2 x (15x7) + 2 x (10 x 7) = 2 x (150) + 2 x (105) + 2 x (70) = 300 + 210 + 140 = 650 cm2
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Diketahui: p = 80 cm, l = 60 cm, t = 50 cm Ditanya: Volume? Jawab: Volume = p x l x t = 80 x 60 x 50 = 240.000 cm3 10. Diketahui: p = 90 cm, l = 70 cm, t =30 cm Ditanya: volume dalam m3? Jawab: V =pxlxt = 90 x 70 x 30 = 189.000 cm3 = 0,189 m3
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar No.
Indikator Minat
Instrumen Minat
1
Ekspresi perasaan senang
4, 10, 11, 17, 18, 24
2
Pemusatan perhatian dalam pembelajaran
2,8, 12, 16, 19, 25, 27
3
Partisipasi di dalam kelas
2, 6, 20, 21, 26, 28
4
Inisiatif
1, 3, 9, 13, 14, 15, 26, 29, 30
Keterangan : Pernyataan bernilai positif: nomor 1-3,6, 9-14, 16, 18, 20, 21, 25-27,29, 30 Keterangan : SS
skor 4
S
skor 3
TS
skor 2
STS skor 1 Pernyataan bernilai negatif: nomor 4,5,7,8, 15, 17, 19, 22-24 13-16, 21-24, 28 Keterangan : SS
skor 1
S
skor 2
TS
skor 3
STS skor 4 Skor maksimal: 120 Rentangan minat : 91 – 120 = minat tinggi 61 – 90 30 – 60
= minat sedang = minat rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
KUESIONER MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Keterangan pilihan jawaban : SS = Sangat Setuju S TS
= Setuju = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang kamu pilih!
Pilihan Jawaban
No.
Pernyataan
1.
Saya sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum
SS
pelajaran Matematika esok hari. 2.
Saya
bersedia
membantu
teman
yang
kesulitan
belajar
Matematika 3.
Saya sudah mempersiapkan buku pelajaran Matematika ketika guru memasuki kelas.
4.
Saya mengeluh jika disuruh mengerjakan soal matematika
5.
Saya sering melamun ketika pelajaran berlangsung
6.
Saya ikut terlibat aktif dalam diskusi kelompok
7.
Saya suka mengobrol dengan teman saat pelajaran matematika
8.
Saya sering tidak teliti saat mengerjakan soal Matematika
9.
Saya akan meminta Guru untuk memperingatkan anak-anak yang membuat keributan di luar kelas saat pelajaran berlangsung.
10.
Saya merasa senang diminta mengerjakan soal matematika
11.
Saya selalu bersemangat saat mengikuti pelajaran matematika
12.
Saya tidak menghiraukan anak-anak yang berlalu-lalang di luar kelas kelas.
13.
Saya belajar Matematika ketika akan menghadapi ulangan
14.
Saya bertanya kepada teman jika mengalami kesulitan pelajaran Matematika
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15.
Saya belajar Matematika jika disuruh orang tua.
16.
Saya selalu memperhatikan guru saat menjelaskan materi di depan kelas
17.
Saya ingin pelajaran Matematika cepat selesai
18.
Saya merasa betah di dalam kelas saat pelajaran Matematika
19.
Saya mengantuk saat pelajaran Matematika
20.
Saya tidak malu bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam Matematika
21.
Saya dapat menjawab pertanyaan dari guru saat pelajaran Matematika.
22.
Saya malas mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru saat pelajaran.
23.
Saya senang duduk di belakang karena jauh dari guru
24.
Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami
25.
Saya memperhatikan penjelasan guru tentang materi Matematika.
26.
Saya aktif selama proses pembelajaran Matematika di luar kelompok.
27.
Saya tidak bergurau ketika pelajaran
28.
Saya malas menyampaikan pendapat saat berdiskusi kelompok
29.
Saya mengikuti les matematika
30.
Saya meminjam catatan teman saat saya tidak masuk sekolah Jumlah Skor Total
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Lembar Pengamatan Minat Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/ Genap
No
Indikator
Perilaku yang diamati
Hasil Pengamatan 1
1.
Ekspresi Perasaan Senang
f. Bersemangat mengikuti proses pembelajaran g. Senang saat diberi tugas h. Ceria selama proses pembelajaran i. Betah di dalam kelas selama proses pembelajaran
2.
Pemusatan Perhatian Dalam Pembelajaran
f. Pandangan tertuju kepada guru g. Tidak melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran berlangsung h. Tidak mengantuk i. Tidak mengganggu teman
3.
Partisipasi di Dalam Kelas
f. Aktif menyampaikan pendapat g. Aktif bertanya ketika belum memahami penjelasan guru h. Menjawab pertanyaan dari guru i. Bersedia menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru
4.
Inisiatif
b. Bertanya tanpa diberi perintah c. Berusaha mencari informasi secara mandiri dari berbagai sumber d. Membuat catatan tentang materi yang disampaikan e. Membantu teman yang kesulitan belajar
Keterangan 1 = tidakpernah
4 = sering
2 = jarang
5 = selalu
3 = kadang-kadang
2
3
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dokumentasi
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166