PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Anastasia Vriska NIM: 111334029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Anastasia Vriska NIM: 111334029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Hari tidak akan berarti tanpa adanya sinar mentari di siang hari dan sinar rembulan di malam hari, begitu juga dengan hidup tidak akan indah tanpa adanya tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, manisnya hidup akan senantiasa ada apabila dilakukan dengan kerja keras, semangat, pengorbanan, keikhlasan dan kesabaran untuk menyandang gelar Sarjana Pendidikan. Proses ini berlalu hampir satu tahun, yang melibatkan orang-orang terkasih dan tersayang. Setiap kata-kata yang terukir pada karya kecil dan sederhana ini, ku persembahan kepada:
Tuhan Yesus, Santo Yusuf dan Bunda Maria, Santa Anastasia, Kedua Orang Tua Ku Bapak Antonius Sihono dan Ibu Cornelia Tutik Iriantiningsih, Kakak Ku FX. Deni Heri Setiawan, Keluarga Besar, Sahabat, Teman, dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Make Your Influence Positife (Penulis)
Setiap aksi memiliki reaksi, setiap perbuatan memiliki konsekuensi dan setiap kebaikan memiliki suatu balasan yang baik. (Penulis)
Si Vis Meria Ama Finis Studio Sed Non Amoris (Albertus Herry A.N)
Belajarlah dari masa lalu, hiduplah di masa sekarang dan rencanakan sesuatu yang indah untuk hari esok. (Ibu C. Tutik Iriantiningsih)
Jadilah manusia yang kuat seperti karang di lautan, hadapi semua tantangan dengan senyum kebahagiaan (Bapak Antonius. S)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 November 2015 Penulis
Anastasia Vriska
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa
: Anastasia Vriska : 111334029
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 November 2015
Yang menyatakan
Anastasia Vriska
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anastasia Vriska Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 27 November 2014 – 27 Februari 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Program Keahlian Akuntansi, SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 858 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 286 siswa. Teknik penarikan sampel adalah Purposive Sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi yang tersebar di 3 SMK Negeri, yaitu: SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 1 Tempel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara kuantitatif dan diintepretasikan secara kualitatif dengan menggunakan PAP II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik dan sangat baik (67,8% dari 280 siswa) dengan mean sebesar 75,66; 2) dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik dan sangat baik (51,1% dari 280 siswa) dengan mean sebesar 13,71; (3) dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik dan sangat baik (59,3% dari 280 siswa) dengan mean sebesar 15,58; (4) dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik dan sangat baik (58,9% dari 280 siswa) dengan mean sebesar 46,37.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF LEARNING ASSESSMENT BASED ON STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS THE CURRICULUM OF 2013 A Case Study in State Vocational High School on Business and Management Expertise, Accounting Program in Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory
Anastasia Vriska Sanata Dharma University 2015 This study aims to determine whether learning assessment based on Curriculum 2013 in State Vocational High School on Business and Management Expertise, Accounting Program in Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory has been implemented well. This study was a descriptive research. The study was conducted in State Vocational High School of Business and Management Expertise, Accounting Program in Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory from November 27, 2014 to February 27, 2015. The research population were 858 students of Accounting Program, State Vocational High School on Business and Management Expertise, in Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory. The number of samples were 286 students. The technique was Purposive Sampling. The research samples were the students of the eleventh grade of Accounting Program who spread in 3 public vocational high schools, they were: SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean and SMK N 1 Tempel. The data gathering technique was questionnaire. The data were analyzed quantitatively and interpreted qualitatively by using PAP II. The result of the research shows that: (1) Learning assessment based on the Curriculum 2013 has been implemented well (67,8% out of 280 students) with the mean is 75,66; (2) The dimension of the learning assessment based on the Curriculum 2013 has been implemented well (51,1% out of 280 students) with the mean is 13,71; (3) The dimension of principle and approach to learning assessment based on the Curriculum 2013 has been implemented well (59,3% out of 280 students) with the mean is 5,58; (4) The dimension of learning assessment technique based on the Curriculum 2013 has been implemented well (58,9% out of 280 students) with the mean is 46,37.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis mengucapkan kepada Tuhan Yesus yang telah melimpahkan cinta kasih dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi yang
berjudul
“IMPLEMENTASI
PENILAIAN
HASIL
BELAJAR
BERADASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA” Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing, mengarahkan, mengoreksi dan memberikan saran serta masukan yang berguna selama penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan. 7. Staf Sekretariat Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu saya dalam menyelesaikan urusan administrasi kemahasiswaan. 8. Kedua Orang Tuaku Bapak Antonius Sihono dan Ibu Cornelia Tutik Iriantingsih yang dengan sabar memberikan doa, semangat, nasihat, perhatian, kasih sayang dan dukungan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 9. Kakakku FX. Deni Heri Setiawan yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan. 10. Albertus Herry A.N yang dengan setia mendengarkan keluh kesahku, memberikan doa, semangat, dan saran yang membangun selama proses penyusunan skripsi ini.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Teman-teman satu bimbingan dosen skripsi : Elin, Mega, Resa, Alfon, Dina dan Sirilius yang telah membantu dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. Sukses untuk kita semuanya. 12. Sahabat baik yang selalu membantuku selama proses perkuliahan: Stella, Elin dan Eltia. I Love You Girl. 13. Teman-teman Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 atas kebersamaannya selama proses perkuliahan. 14. Semua pihak yang mendukung, membantu dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna karena masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
iv
MOTTO .............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Batasan Masalah................................................................................
7
C. Rumusan Masalah .............................................................................
7
1. Masalah Umum.............................................................................
7
2. Masalah Khusus ............................................................................
8
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
8
1. Tujuan Umum ...............................................................................
8
2. Tujuan Khusus ..............................................................................
9
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
10
BAB II.KAJIAN TEORITIK ..........................................................................
11
A. Tinjauan Umum Kurikulum .............................................................
11
1.Pengertian Kurikulum ....................................................................
11
2.Komponen Kurikulum ...................................................................
13
a. Komponen Tujuan .....................................................................
13
b.Komponen Isi/materi .................................................................
14
c. Komponen Proses ......................................................................
14
d.Komponen Evaluasi ...................................................................
15
3. Perkembangan Kurikulum di Indonesia .......................................
16
4. Peranan Kurikulum .......................................................................
20
5. Fungsi Kurikulum .........................................................................
21
B. Kurikulum 2013 ................................................................................
24
1. Konsep Dasar Kurikulum 2013 ....................................................
24
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ...................................
25
a. Tantangan Internal ...................................................................
25
b. Tantangan Eksternal .................................................................
26
c. Penyempurnaan Pola Pikir .......................................................
27
d. Penguatan Tata Kelola .............................................................
27
e. Penguatan Materi .....................................................................
28
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Karakteristik Kurikulum 2013 ...................................................... 28 4. Tujuan Kurikulum 2013 ............................................................... 29 5. Keunggulan Kurikulum 2013 ....................................................... 29 C. Penilaian Hasil Belajar Dalam Kurikulum 2013 ............................... 30 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar ............................................... 30 2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar .................................. 32 a. Fungsi Penilaian Hasil Belajar ................................................. 32 b. Tujuan Penilaian Hasil Belajar................................................. 33 3. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar ............................................... 33 4. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar ........................... 36 5. Teknik Penilaian Hasil Belajar ..................................................... 40 a. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap......................................................................................... 41 b. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan ............................................................................. 47 c. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan ............................................................................ 50 D. Persepsi Siswa ................................................................................... 53 1. Pengertian Persepsi Siswa ............................................................ 53 a. Persepsi .................................................................................... 53 b. Siswa ....................................................................................... 55 2. Subproses Dalam Persepsi ............................................................ 56 3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang .......................... 57
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Objek yang dipersepsi .............................................................. 57 b. Alat Indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf ......................... 57 c. Perhatian ................................................................................... 57 4. Objek Persepsi .............................................................................. 58 BAB III.METODE PENELITIAN .................................................................. 59 A. Jenis Penelitian ................................................................................ 59 B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 59 1. Tempat Penelitian........................................................................ 59 2. Waktu Penelitian ......................................................................... 60 C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 60 1. Subjek Penelitian......................................................................... 60 2. Objek Penelitian .......................................................................... 60 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ........................... 60 1. Populasi ....................................................................................... 60 2. Sampel ......................................................................................... 61 3. Teknik Sampling ......................................................................... 62 a. Menentukan Sekolah ................................................................ 63 b.Menentukan Siswa ................................................................... 64 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 66 1. Kuesioner .................................................................................... 66 2. Penyusuan Kuesioner .................................................................. 68 F. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................ 70 1. Uji Validitas ................................................................................ 70
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Uji Reliabilitas (Keandalan)........................................................ 72 G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 74 1. Variabel Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 .. 75 a. Dimensi Jenis jenis Penilaian Hasil Belajar ............................. 75 b. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar ........ 76 c. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar .................................. 76 BAB IV.ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 78 A. Deskripsi Responden ......................................................................... 79 1. Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................................... 79 2. Berdasarkan Sekolah ..................................................................... 80 B. Deskripsi Data ................................................................................... 80 1. Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar ........................... 80 a. SMK N 1 Depok ....................................................................... 83 b. SMK N 1 Godean ..................................................................... 85 c. SMK N 1 Tempel ..................................................................... 88 2. Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar ........................................................................................... 90 a. SMK N 1 Depok ....................................................................... 93 b. SMK N 1 Godean ..................................................................... 95 c. SMK N 1 Tempel ..................................................................... 98 3. Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar .................................................................. 100 a. SMK N 1 Depok ...................................................................... 103
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. SMK N 1 Godean ..................................................................... 106 c. SMK N 1 Tempel ..................................................................... 108 4. Deskripsi Implementasi Aspek Teknik Penilaian Hasil Belajar …………………………………………………………………..111 a. SMK N 1 Depok ....................................................................... 115 b. SMK N 1 Godean ..................................................................... 117 c. SMK N 1 Tempel ..................................................................... 119 C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 122 1. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar ................................. 123 2. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar ............. 126 3. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar ....................................... 131 BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 138 A. Kesimpulan ....................................................................................... 138 B. Keterbatasan ..................................................................................... 139 C. Saran ................................................................................................. 140 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 143 LAMPIRAN
.................................................................................................. 145
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan, Dan Pemerintah ..........................................................
Tabel 2.2
Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan ..............
Tabel 2.3
51
Tempat Penelitian SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ............................................
Tabel 3.2
48
Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan ............................
Tabel 3.1
43
Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan ............................
Tabel 2.4
34
60
Data Populasi Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.......................................................................................
Tabel 3.3
Data Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .......
Tabel 3.4
64
Data Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ..............................
Tabel 3.5
61
65
Perhitungan Sampel Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .......
65
Tabel 3.6 Skor Skala Likert untuk Kuesioner ...................................................
68
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.7 Daftar Penyusunan Kuesioner ...........................................................
68
Tabel 3.8 Ringkasan Pengujian Validitas Variabel Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa....................
72
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas ..............................................................
73
Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner ..............................................................
78
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................
79
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Nama Sekolah ...........................
80
Tabel 4.4 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa ...........................................................
81
Tabel 4.5 Nilai-nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 ...........................................................
82
Tabel 4.6 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ..................................................................
84
Tabel 4.7 Nilai-nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ...........................
85
Tabel 4.8 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean.................................................................
86
Tabel 4.9 Nilai-nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ........................
87
Tabel 4.10 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel .................................................................
88
Tabel 4.11 Nilai-nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel .........................
xx
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.12 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa....................
91
Tabel 4.13 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 .....................................
92
Tabel 4.14 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ...........................
93
Tabel 4.15 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .....
94
Tabel 4.16 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean .........................
96
Tabel 4.17 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ...
97
Tabel 4.18 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel .........................
98
Tabel 4.19 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ...
99
Tabel 4.20 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa .......
101
Tabel 4.21 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 ..
102
Tabel 4.22 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ..............
xxi
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.23 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ........................................................................... 105 Tabel 4.24 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean............. 106 Tabel 4.25 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean .......................................................................... 107 Tabel 4.26 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ............. 109 Tabel 4.27 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel .......................................................................... 110 Tabel 4.28 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa.................... 112 Tabel 4.29 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 ..................................... 114 Tabel 4.30 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ........................... 115 Tabel 4.31 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok ..... 116
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.32 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ......................... 117 Tabel 4.33 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ... 119 Tabel 4.34 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ......................... 120 Tabel 4.35 Nilai-nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ... 121 Tabel 4.36 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013............................................... 124 Tabel 4.37 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 ..................... 128 Tabel 4.38 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013............................................... 132
xxiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian .....................................................................
146
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ...................................................................
153
Lampiran 3 Uji Validitas & Reliabilitas .........................................................
175
Lampiran 4 Deskripsi Data Responden ...........................................................
179
Lampiran 5 PAP II & Deskripsi Data ..............................................................
181
Lampiran 6 Deskripsi Butir Kuesioner ............................................................
194
Lampiran 7 Tabel Statistik & Perhitungan r Tabel ..........................................
201
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ......................................................................
204
xxiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bangsa Indonesia saat ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan globalisasi yang terus meningkat. Pengaruh globalisasi ini menjadi kekuatan yang besar bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara sehingga membuat banyak perubahan yang terjadi dalam segala aspek, terutama dalam bidang pendidikan. Dalam rangka upaya peningkatan pembangunan Negara Indonesia yang maju, hal utama yang harus dilakukan pemerintah adalah memperbaiki pendidikan ke arah yang lebih baik. Dengan melalui pendidikan merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam mencetak generasi penerus bangsa sebagai sarana dan prasarana dalam menunjang perkembangan sumber daya manusia di era globalisasi saat ini. Oleh sebab itu, cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan perhatian, penanganan, dan prioritas secara sungguh-sungguh dalam rangka perancangan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Selain itu, usaha nyata yang telah dilakukan pemerintah bagi pembangunan pendidikan berupa adanya kurikulum, yang dapat dilihat dalam undang-undang No. 20 Tahun 2001 (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9) yaitu “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Hidayat, 2013:22). Dari Indonesia merdeka hingga sampai saat ini kurikulum dalam dunia pendidikan mengalami perubahan secara siginifikan. Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu bersifat dinamis, dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan Negara Indonesia terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Kurikulum yang mengalami perubahan terjadi pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004, tahun 2006, dan kurikulum yang terbaru yaitu tahun 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah berbasis pada kompetensi. Kurikulum ini merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi atau KBK yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. Penerapan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014, baik pada tingkat sekolah dasar maupun menengah yang berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam sebuah jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu
konsep kurikulum
kemampuan
melakukan
yang menekankan pada (kompetensi)
tugas-tugas
pengembangan dengan
standar
performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu. Hal ini sejalan dengan UU yang dibuat oleh pemerintah yaitu UU No. 20 Tahun 2003 bagian umum antara lain: ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Secara konseptual Kurikulum 2013 dicitacitakan untuk menghasilkan generasi masa depan yang cerdas secara komprehensif yakni tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosi, sosial, dan spiritual. Implementasi pada Kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan bertahap dimulai pada tahun ajaran 2013/2014 (Juli 2013) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, baik sekolah negeri maupun swasta (Mulyasa, 2013:9). Untuk mencapai tujuan tersebut Kurikulum 2013 menuntut perubahan pada berbagai aspek lain terutama pada aspek penilaian dalam implementasinya di lapangan. Aspek penilaian merupakan elemen penting dalam mengimplementasikan suatu kurikulum, karena dapat mengetahui hasil belajar peserta didik berupa penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah atau belum dikuasai peserta didik, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang memiliki kelemahan dalam belajar, dan dapat memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penilaian hasil belajar yang diterapkan kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
yang
dijadikan
sebagai
kriteria
mengenai
mekanisme, prosedur, dan instrumen dalam penilaian hasil belajar peserta didik. Data dari hasil penilaian meliputi data perkembangan belajar siswa dalam proses pelaksanaan belajar sehari-hari hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian teman, hasil ulangan harian lisan maupun tulisan, nilai hasil karya, dan nilai tugas yang terhimpun menjadi nilai portofolio. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik (Hidayat, 2013:119). Dengan adanya penilaian hasil belajar, maka sekolah telah memberikan
kontribusi
untuk
meningkatkan,
memajukan
dan
memperbaiki mutu pendidikan di sekolah Indonesia serta menghasilkan generasi penerus bangsa yang kompeten dalam segala bidang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Namun
pada kenyataan saat
ini,
Menteri
5
Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan berupa pemberitahuan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan. Pemberhentian Kurikulum 2013 ini didasari atas pertimbangan rekomendasi tim evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Penghentian Kurikulum 2013 karena dilandasi berbagai macam masalah yaitu diantaranya: kurangnya kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendamping guru dan pelatihan kepala sekolah yang belum merata. Menurut Anies pendidikan Indonesia menghadapi masalah yang tidak sederhana, karena Kurikulum 2013 diproses secara cepat dan sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan menyeluruh. Belum adanya kesiapan dari semua pihak inilah membuat Kurikulum 2013 belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena masih mengalami banyak kendala yang menghambat kegiatan belajar mengajar. Selain itu ketergesaan penerapan Kurikulum 2013 ini yang merasakan akibatnya adalah anakanak, guru dan orang tua. (www.tinoberita.blogspot.com). Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan membuat guru dan siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini terlihat dari pihak guru yang mengalami kesulitan buku berbasis Kurikulum 2013 yang belum dibagikan secara merata oleh pemerintah pusat, sehingga membuat guru menggunakan buku seadanya untuk mengajar yang berbasis KTSP dan guru juga merasakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
bahwa penilaian Kurikulum 2013 terlalu rumit. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah. Pihak lain yang mengalami kesulitan selanjutnya adalah siswa. Hal ini terlihat bahwa siswa harus lebih aktif dalam belajar di kelas maupun di rumah, karena siswa harus mencari, mempelajari materi secara mandiri maupun berkelompok untuk memahami materi pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan siswa ini dinilai oleh guru yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sehingga banyak siswa yang mengeluhkan pelaksanaan Kurikulum 2013. Kesulitan inilah yang dirasakan guru dan siswa membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan untuk memberhentikan Kurikulum 2013 untuk kepentingan bersama. Sehingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 atau KTSP pada semester selanjutnya yaitu semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Kebijakan ini dilaksanakan agar tidak ada lagi pihak yang merasakan kerugian dari penerapan Kurikulum 2013. Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa” Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
B. Batasan Masalah Agar lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan dan memperoleh hasil yang diinginkan, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut: 1. Penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa yang diimplementasikan pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Implementasi Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum 2013 meliputi dimensi jenis-jenis penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian serta teknik penilaian pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah ditentukan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Masalah Umum : Apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Masalah Khusus : a. Apakah jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik? b. Apakah prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
sudah
dapat
diimplementasikan dengan baik? c. Apakah teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui apakah jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. b. Untuk mengetahui apakah prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. c. Untuk
mengetahui
apakah
teknik
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan guru sebagai gambaran nyata tentang penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan, sehingga guru menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sekolah sebagai bahan pertimbangan
kebijakan
dalam
mengoptimalkan
kinerja
guru
khususnya pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik yang berdasarkan Kurikulum 2013. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi daftar pustaka bagi mahasiswa yang membutuhkannya. 4. Bagi Instansi Pemerintah (DIKPORA Kab. Sleman) Hasil penelitian ini dapat digunakan DIKPORA Kabupaten Sleman untuk meningkatkan kualitas kinerja guru. 5. Bagi Penulis Hasil penelitian ini digunakan penulis untuk menambah informasi pengetahuan tentang pendidikan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan oleh lembaga pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Umum Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum Pengertian kurikulum menurut Arifin (2011:2-3) berpendapat bahwa secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in. Program tersebut berisi mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. Arifin (2011:3) menjelaskan bahwa ada beberapa implikasi dari pengertian tradisional, yaitu: (a) kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, yang merupakan budaya dan pengalaman masa lampau yang 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
mengandung nilai positif untuk disampaikan kepada generasi muda. Mata pelajaran tersebut harus mewakili semua aspek kehidupan dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan; (b) peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh mata pelajaran; (c) mata pelajaran hanya dipelajari di sekolah secara terpisah-pisah; dan yang terakhir (d) tujuan akhir kurikulum adalah untuk memperoleh ijazah. Menurut A. Ferry T. Indratno kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam masyarakat. Bila ditarik benang merah, maka kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan (Yamin, 2012:15). Sementara pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan. Segala sesuatu yang dimaksud disini merupakan hidden curriculum misalnya fasilitas sekolah, lingkungan yang aman, bersih, indah, berbunga, suasana keakraban, kerja sama yang harmonis untuk saling mendorong dalam proses pembelajaran yang disertai menggunakan media dan sumber belajar yang memadai (Arifin, 2011:4-5).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2. Komponen Kurikulum Dalam kurikulum harus memiliki beberapa komponen pendukung dalam mengembangkan kurikulum pendidikan, hal ini bertujuan agar pendidikan yang dijalani oleh suatu lembaga pendidikan dapat mengembangkannya secara baik. Menurut Arifin (2011:82-94) terdapat 4 (empat) komponen kurikulum, yaitu: a. Komponen Tujuan Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen kurikulum lainnya. Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan kurikulum harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh pemerintah sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) maupun pendidikan non formal (lembaga kursus, pesantren). Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sementara tujuan pembelajaran khusus (instructional objective) adalah tujuan dari setiap subpokok bahasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
b. Komponen Isi/materi Isi/materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) logika, merupakan pengetahuan tentang benar-salah berdasarkan prosedur keilmuan; (2) estetika, merupakan pengetahuan tentang indah-jelek yang ada nilai seni; dan (3) etika, merupakan pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip, diantaranya sebagai berikut: (1) mengandung bahan kajian atau topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran; dan (2) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum juga dapat mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: (1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; (2) sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik; (3) bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, dan (4) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Komponen Proses Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik di dalam sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya. Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum (SK/KD), karakteristik materi pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan isi kurikulum, antara lain: (1) startegi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi; (2) strategi pembelajaran heuristik yaitu discovery dan inquiry; (3) strategi pembelajaran kelompok kecil berupa kerja kelompok dan diskusi kelompok, serta (4) strategi pembelajaran secara individual. d. Komponen Evaluasi Untuk mengetahui efektivitas kurikulum dalam upaya memperbaiki penyempurnaan kurikulum diperlukan komponen evaluasi. Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang harus dievaluasi, orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahli-ahli yang mengembangkannya menjadi suatu disiplin ilmu. Evaluasi kurikulum juga sangat erat hubungannya dengan definisi kurikulum sebagai kumpulan mata pelajaran yang meliputi semua kegiatan dan pengalaman anak di dalam maupun di luar sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
3. Perkembangan Kurikulum di Indonesia Menurut Hidayat (2013:1-18) semenjak Indonesia merdeka pada tahun 1945 hingga saat ini kurikulum dalam dunia pendidikan mengalami banyak perubahan. Perubahan yang terjadi yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006. Kurikulum yang pertama lahir setelah Indonesia merdeka adalah kurikulum pada tahun 1947 atau rencana pelajaran 1947. Rencana Pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Setelah Rencana Pelajaran 1947, kurikulum di Indonesia
mengalami penyempurnaan pada
tahun 1952. Pada tahun 1952 pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum untuk jenjang Sekolah Dasar yang lebih merinci pada setiap mata pelajaran yang diberi nama dengan Rencana Pelajaran Terurai 1952 bertujuan untuk membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem Pendidikan Nasional. Ciri dari kurikulum 1952 ini memiliki setiap rencana pelajaran sehari-hari, silabus mata pelajaran jelas, dan seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
atau kurikulum 1964. Dalam pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapatkan pengetahuan akademik pada jenjang SD sebagai pembekalan, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu; daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Penyempurnaan kurikulum 1964 masih mengalami perubahan yaitu menjadi kurikulum 1968, hal ini dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum ini menjadi citra sebagai produk Orde Lama yang menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajaran pada kurikulum 1968 adalah 9 mata pelajaran yang menitikberatkan pada materi apa saja yang diberikan kepada siswa untuk setiap jenjang pendidikan. Dari segi tujuan pendidikan kurikulum 1968 diarahkan untuk membentuk manusia yang berdasarkan pada Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pembaharuan penyempurnaan kurikulum terjadi dengan diterbitkannya Kurikulum 1975/1976. Kurikulum 1975 untuk SD/ SMP dan SMA sementara kurikulum 1976 untuk Sekolah Keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA). Komponen yang terkandung dalam kurikulum 1975 memuat tentang: (a) tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/ SPG/ SMEA/ STM yaitu tujuan yang hendak dicapai lembaga pendidikan dalam melaksanakan program pendidikannya; (b) struktur program kurikulum, yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah; dan (c) garis-garis besar program pengajaran, yang didalamnya terdapat hal-hal yang berhubungan dengan program pengajaran. Dalam perkembangannya kurikulum 1975 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri sebagai berikut: (a) berorientasi kepada tujuan pembelajaran instruksional; (b) pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif atau (CBSA); (c) materi pelajaran yang dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral; (d) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan; (e) materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa; dan (f) menggunakan pendekatan keterampilan proses. Kurikulum 1984 dalam proses pembelajaran lebih menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar sehingga kurang memperhatikan muatan isi pelajaran. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan dari kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ciri-ciri yang dimiliki oleh kurikulum 1994, diantaranya: (a) pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan; (b) pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat dan berorientasi kepada materi pelajaran/isi; (c) kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa seluruh Indonesia;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
(d) dalam pelaksanaan kegiatan hendaknya guru memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial; (e) dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa; (f) pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks; dan (g) pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa. Penyempurnaan kurikulum 1994 yang dilakukan oleh pemerintah merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Kurikulum 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum 1994 yang dijadikan sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari
sentralistik
menjadi
desentralistik
sebagai
konsekuensi
logis
dilaksanakannya UU No. 23 dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum 2004 diberi nama dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK yang menitikberatkan
pada
pengembangan
kemampuan
untuk
melakukan
kompetensi atau tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasi Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal; (b) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)
dan
keberagaman;
(c)
penyampaian
dalam
pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi; (d) sumber belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif; dan (e) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi. 4. Peranan Kurikulum Menurut Hamalik (2007:11-13) terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu (a) peranan konservatif, memiliki suatu tanggung jawab mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda; (b) peranan kritis dan evaluatif, sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada melainkan juga menilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan; serta (c) peranan kreatif, melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif untuk menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang maupun masa mendatang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
5. Fungsi Kurikulum Dilihat dari sisi pengembang kurikulum atau guru, kurikulum memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: (a) fungsi preventif, yaitu mencegah kesalahan para pengembang kurikulum terutama dalam melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana kurikulum; (b) fungsi korektif, yaitu mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum dalam melaksanakan kurikulum; dan (c) fungsi konstruktif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk membangun kurikulum yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Menurut Arifin (2011:13-16) mengatakan bahwa fungsi kurikulum dapat juga ditinjau dalam berbagai perspektif, antara lain: (a) Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan, merupakan alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi dan tujuan Pendidikan Nasional termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran; (b) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan kegiatan ini sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih, seperti jenis program pendidikan apa yang sedang dan akan dilaksanakan;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
(c) Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan meliputi fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, dan fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga yang terampil mempelajari yang diperlukan mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial; (d) Fungsi kurikulum bagi guru, merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, artinya guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan
kurikulum,
perkembangan
IPTEK,
perkembangan
masyarakat, perkembangan psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pendidikan; (e) Fungsi kurikulum bagi pengawas merupakan pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum dapat digunakan oleh pengawas untuk menyempurnakan atau memperbaiki usaha pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Pengawas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
juga perlu mencari data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum dengan meningkatkan mutu guru, kelengkapan bimbingan
sarana konseling,
pendidikan, dan
pemantapan
keefektifan
sistem
penggunaan
administrasi, perpustakaan.
Implikasinya pengawas harus menguasai kurikulum yang berlaku; (f) Fungsi kurikulum bagi masyarakat, dapat mengetahui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Masyarakat yang cerdas dan humanis akan selalu memberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam pelaksanaan kurikulum, memberikan saran-saran dan pendapat sesuai dengan keperluan, dan berperan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung; serta (g) Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan, akan menggunakan lulusan menjadi tenaga kerja yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Biasanya para pemakai kurikulum melakukan seleksi yang ketat dalam penerimaan calon tenaga kerja. Studi kurikulum akan banyak membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang handal, energik, disiplin, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas dalam bekerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
B. Kurikulum 2013 1. Konsep Dasar Kurikulum 2013 Menurut
Mulyasa
(2013:66-68)
menjelaskan
dalam
rangka
mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan
dan
ketidakpastian
diperlukan
pendidikan
yang
dirancang
berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah adalah Kurikulum 2013 yang berbasis kompentensi. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK atau competency based curriculum dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk pengembangan berbagai ranah pendidikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam sebuah jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Pada hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pengetahuan (knowledge), adalah kesadaran dalam bidang kognitif; (b) pemahaman (understanding), adalah kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu; (c) kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya; (d) nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
menyatu dalam diri seseorang; (e) sikap (attitude), adalah perasaan senangtidak senang, suka-tidak suka atau reaksi terhadap suatu rangsangan dari luar; dan (f) minat (interest), adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Berdasarkan analisis kompetensi di atas Kurikulum 2013 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam belajar. 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan
internal
lainnya
terkait
dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b. Tantangan eksternal, antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. c. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (1) penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama; (2) penguatan pola pembelajaran interaktif merupakan interaktif gurupeserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya; (3) penguatan pola pembelajaran secara jejaring sehingga peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet; (4) penguatan pola pembelajaran aktif-mencari merupakan pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik; (5) penguatan pola belajar sendiri dan kelompok atau berbasis pada tim; (6) penguatan pembelajaran berbasis multimedia; (7) penguatan
pola pembelajaran berbasis klasikal-massal
dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; (8) penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) penguatan pola pembelajaran kritis. d. Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. e. Penguatan materi, dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. 3. Karakteristik Kurikulum 2013 Karakteristik yang dimiliki kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, sebagai berikut: (a) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual-sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkan dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (b) menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar, agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; (c) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (d) mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; (e) mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; dan (f) mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif,
yang saling memperkuat
(reinforced)
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan, baik organisasi horizontal dan vertikal. 4. Tujuan Kurikulum 2013 Menurut Pemendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, afektif dan mampu memberikan kontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai aspek lain terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses penilaian hasil belajar akan berfokus pada output hasil penilaian yang berbasis pada kemampuan peserta didik melalui penilaian proses dan portofolio secara utuh dan menyeluruh, sehingga Kurikulum 2013 memerlukan penambahan jam pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (Mulyasa, 2013:66). 5. Keunggulan Kurikulum 2013 Keunggulan yang dimiliki oleh Kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013:163-164)
mengharapkan
implementasi
Kurikulum
2013
dapat
menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena Kurikulum 2013 yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan, yaitu: (a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah atau konstektual karena berakar, berfokus, dan bermuara pada hakekat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing; (b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain, seperti penguasaan ilmu pengetahuan, keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu; serta (c) ada bidang-bidang studi atau mata
pelajaran
tertentu
yang
dalam
pengembangannya
lebih
tepat
menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
C. Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya, khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penegasan tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar penilaian menurut Kusnandar (2014:35) memiliki tujuan, yaitu diantaranya: (a) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (b) pelaksanaan penilaiaan peserta didik secara profesional terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (c) pelaporan hasil penilaiaan peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh peserta didik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama proses pembelajaran yang mencakup tentang: (a) penilaian
autentik,
adalah
bentuk
yang
menghendaki
peserta
didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya; (b) penilaian diri, adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif; (c) penilaian tugas, adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri dan atau kelompok; (d) penilaian projek, adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data sampai pelaporan; (e) ulangan harian, adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu muatan pembelajaran; (f) ulangan tengah semester, adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester; dan (g)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
ulangan akhir semester, adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. Pengertian lain tentang penilaian menurut Kunandar (2014:35) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan peserta didik perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran dengan benar. 2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar a. Fungsi Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki beberapa fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Fungsi dari penilaian hasil belajar oleh pendidik yaitu: 1) Formatif, berarti memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan 2) Sumatif, berarti menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik. b. Tujuan Penilaian Hasil Belajar 1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok
peserta
didik
untuk
ditingkatkan
dalam
pembelajaran remedial dan program pengayaan; 2) Untuk menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan; 3) Untuk menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar; dan 4) Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya. 3. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik ada tiga yaitu pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah), dan pemerintah. Penilaian oleh pendidik adalah penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik (guru) secara berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian oleh pendidik merupakan penilaian pertama setelah peserta didik menjalani proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus dapat diuji keakuratannya melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Artinya, hasil penilaian oleh guru akan sebanding atau relatif sama dengan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Peserta didik yang dinyatakan kompeten pada suatu materi tertentu melalui penilaian oleh guru, selayaknya kompeten juga melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah (Kunandar, 2014:78). Berikut ini adalah jenis-jenis penilaian hasil belajar menurut Kusnandar yang dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini: Tabel 2.1 Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan Dan Pemerintah Penilaian Jenis Unsur yang Ruang Lingkup Materi terlibat Pendidik Ulangan harian Pendidik Kompetensi dasar (penilaian proses akhir KD) Pendidik Ulangan Tengah Pendidik Beberapa KD (koordinasi Semester satuan (penilaian akhir pendidikan) beberapa SK/akhir sebuah SK) Ulangan Akhir Pendidik SK dalam semester ganjil Semester ganjil (komprehensif, seluruh kompetensi dalam satu semester)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penilaian
Satuan Pendidikan
Jenis Ulangan kenaikan kelas/akhir semester genap Ujian tingkat kompetensi
Ujian sekolah
Pemerintah
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Ujian Nasional
35
Unsur yang Ruang Lingkup Materi terlibat Pendidik SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan
Pendidik
Dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelasVI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat6) dilakukan melalui UN. Pendidik Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak di ujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian. Pemerintah Dilakukan dengan metode survei oleh pemerintah pada akhir kelas II (tingkat1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat5). Pemerintah Seluruh SKL (Kunandar, 2014:81)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
4. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai; (b) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan; (c) ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya; (d) transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat di akses oleh semua pihak; (e) akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya; dan (f) edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Sementara dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjabarkan prinsip umum penilaian yang tidak bertentangan dengan prinsipprinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013. Prinsip umum dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut: (a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.; (b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; (c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender; (d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; (e) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; (f) holistik atau berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik; (g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku; (h) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya; dan (i) edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar. Penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menggunakan acuan kriteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil suatu penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak dibandingkan dengan skor peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan. Bagi siswa yang belum berhasil mencapai kriteria akan diberi kesempatan untuk mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir semester) baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi mereka yang berhasil dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
diberi program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pandangan lain menurut Kusnandar (2014:44-45) tentang pendekatan penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan acuan patokan dan ketuntasan belajar, yaitu: a. Penilaian Acuan Patokan (PAP), artinya semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. b. Ketuntasan Belajar, ditentukan dengan kriteria minimal ideal sebagai berikut: 1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai <75 dari hasil tes formatif; dan dinyatakan sudah tutas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai >75 dari hasil tes formatif. 2) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang di pelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai >75 dari hasil tes formatif. 3) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memerhatikan aspek sikap pada KI-I dan KI-II untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
umum berada pada kategori baik menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut: 1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian bimbingan secara individual, misalnya bimbingan perorangan oleh guru dan tutor sebaya; 2) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari 50% maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian tugas terstruktur baik secara kelompok dan tugas mandiri. Tugas yang diberikan berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan meningkatkan kemampuan peserta didik mencapai kompetensi dasar tertentu; 3) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian pembelajaran ulang secara klasikal dengan model dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang berdampak pada peningkatan kemampuan untuk mencapai kompetensi dasar tertentu; 4) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV bagi peserta didik yang memperoleh nilai 75 atau lebih dari 75 diberikan materi pengayaan dan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke kompetensi dasar berikutnya; dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
5) Untuk KD pada KI-I dan KI-II pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkatagori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua). 5. Teknik Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengertian ini sejalan dengan pendapat menurut Kunandar (2014:96-97) bahwa tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur yang tepat dan akurat. Tepat artinya instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan karakteristik materi atau tuntutan kompetensi tertentu. Karakteristik materi meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Instrumen suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif (pengetahuan) tentu berbeda dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Akurat artinya hasil penilaian atau pengukuran hasil belajar peserta didik dapat memberikan informasi yang benar tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena itu guru atau calon guru harus memahami berbagai teknik penilaian dan sekaligus terampil menyusun berbagai teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan. Dalam Kurikulum 2013 terdapat 3 (tiga) teknik dan instrumen yang digunakan penilaian hasil belajar, yaitu diantaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
a. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menjelaskan bahwa sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan. Pandangan lain menurut Kunandar (2014:104105) menjelaskan bahwa sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang
optimal.
Oleh
karena
itu
semua
pendidik
harus
mampu
membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan dan meningkatkan ikatan emosional untuk membangun semangat
kebesamaan, semangat persatuan, semangat
nasionalisme, dan rasa sosial. Untuk mencapai itu semua maka diperlukan rancangan
program
pembelajaran
satuan
pendidikan
yang
harus
memperhatikan ranah afektif. Dalam Kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual (KI 1) maupun sikap sosial (KI 2) tidak diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Kompetensi Dasar (KD) tetapi tidak dijabarkan dalam materi atau konsep yang harus disampaikan atau diajarkan kepada peserta didik melalui Proses Belajar Mengajar (PBM) yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun kompetensi sikap spiritual dan sosial harus diimplementasikan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui pembiasaan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam keseharian dalam pembelajaran. Menurut Kusnandar (2014:109) dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir yaitu: (1) menerima atau memperhatikan (receiving atau attending), (2) merespon atau menanggapi (responding), (3) menilai atau menghargai (valuing), (4) mengorganisasi atau mengelola (organization), dan (5) berkarakter (characterization). Berikut ini adalah penjelasan kompetensi inti sikap spritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) yang dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan mengamalkan mengamalkan mengamalkan ajaran agama ajaran agama yang ajaran agama yang yang dianutnya dianutnya dianutnya 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan mengamalkan mengamalkan perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli (gotong royong, (gotong royong, (gotong royong, kerjasama, kerjasama, kerjasama, toleren, toleren, damai), toleren, damai), damai), santun, santun, responsif santun, responsif responsif dan pro dan pro aktif dan dan pro aktif dan aktif dan menunjukkan menunjukkan menunjukkan sikap sikap sebagai sikap sebagai sebagai bagian dari bagian dari solusi bagian dari solusi solusi atas berbagai atas berbagai atas berbagai permasalahan permasalahan permasalahan dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi secara efektif secara efektif secara efektif dengan lingkungan dengan dengan sosial dan alam lingkungan sosial lingkungan sosial serta dalam dan alam serta dan alam serta menempatkan diri dalam dalam sebagai cerminan menempatkan diri menempatkan diri bangsa dalam sebagai cerminan sebagai cerminan pergaulan dunia bangsa dalam bangsa dalam pergaulan dunia pergaulan dunia (Kunandar, 2014:107) Teknik dan instrumen penilaian hasil belajar kompetensi sikap yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik dan hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. Teknik yang dapat digunakan dalam penilaian sikap dapat melalui:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
1. Observasi atau pengamatan, berarti sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru. Berikut ini merupakan contoh format pengamatan sikap, yaitu: NO
Nama
1
Andi
2
Badu
3
dst….
Aspek perilaku yang dinilai Bekerja Rasa Disiplin Peduli sama ingin lingkungan tahu
Keterangan
Catatan: Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut: 4 = sangat baik
2 = cukup
3 = baik
1 = kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati oleh pendidik atau guru. 2. Penilaian diri, digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning). Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Berikut ini merupakan contoh format penilaian diri untuk aspek penilaian sikap, yaitu: Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok Nama : ---------------------------Nama-nama anggota kelompok : ---------------------------Kegiatan kelompok : ---------------------------Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, isilah dengan angka 4 – 1 didepan tiap pernyataan: 4 : selalu 2 : kadang-kadang 3 : sering 1 : tidak pernah 1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan. 2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu 3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan 4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya 5. Selama kerja kelompok, saya…. ---- mendengarkan orang lain ---- mengajukan pertanyaan ---- mengorganisasi ide-ide saya ---- mengorganisasi kelompok ---- mengacaukan kegiatan ---- melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan? ---------------------------------------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan. 3. Penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik, merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri. Berikut ini merupakan contoh format penilaian teman sebaya, yaitu: No
Pernyataan 4
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Skala 3 2
1
Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√) pada nomor yang sesuai dengan kriteria kategori angka di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4 = Selalu
2 = Jarang
3 = Sering
1 = Sangat jarang
47
4. Jurnal, merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran. Berikut ini merupakan contoh format jurnal yang dapat digunakan untuk menilai sikap, yaitu: JURNAL Nama : ………………… Kelas : ……………….... Hari,tanggal
Kejadian
Keterangan
b. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Menurut Kusnandar (2014:165) berpendapat
bahwa penilaian
kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam Kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan merefleksikan konsepkonsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui proses belajar mengajar. Kunandar (2014:167-168) juga mengungkapkan dalam ranah kompetensi pengetahuan atau kognitif itu terdapat enam jenjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
proses berpikir, yaitu: (1) kemampuan menghafal, (2) kemampuan memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5) mensintesis, dan (6) mengevaluasi. Berikut ini penjelasan kompetensi inti pengetahuan (KI 3) yang dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini: Tabel 2.3 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan, menerapkan, menerapkan, menganalisis menganalisis menganalisis pengetahuan pengetahuan pengetahuan faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual, prosedural prosedural prosedural berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingin tahunya ingin tahunya ingin tahunya tentang ilmu tentang ilmu tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan, teknologi, seni, teknologi, seni, teknologi, seni, budaya dan budaya dan budaya dan humaniora dengan humaniora dengan humaniora dengan wawasan wawasan wawasan kemanusiaan kemanusiaan kemanusiaan kebangsaan, kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan dan kenegaraan dan kenegaraan dan peradaban terkait peradaban terkait peradaban terkait penyebab penyebab penyebab fenomena dan fenomena dan fenomena dan kejadian dalam kejadian dalam kejadian dalam bidang kerja yang bidang kerja yang bidang kerja yang spesifik untuk spesifik untuk spesifik untuk memecahkan memecahkan memecahkan masalah masalah masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Teknik dan instrumen penilaian hasil belajar kompetensi pengetahuan menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dapat dilakukan oleh guru tentang dengan melalui: 1. Tes tertulis dengan bentuk soal berupa: (a) memilih jawaban yang berupa pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, dan sebab akibat; (b) mensuplai jawaban berupa isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan katakatanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban. 2. Tes lisan dengan bertanya langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan. 3. Penugasan atau proyek, berupa pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas dalam kurun waktu tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
c. Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Menurut Kunandar (2014:255-256) berpendapat bahwa ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Psikomotor
berhubungan
dengan
hasil
belajar
yang
pencapaiaannya melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Hasil psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat). Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif. Kusnandar (2014:257-259) juga berpendapat bahwa Kompetensi inti 4 (KI4) yaitu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi inti 3 (KI 3) yaitu pengetahuan, artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta didik bisa atau mampu tentang keilmuan tertentu. Dalam Kurikulum 2013 kompetensi keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
menjadi kompetensi inti 4 (KI 4). Ranah kompetensi yang digunakan pada keterampilan itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yaitu: (1) imitasi, (2) manipulasi, (3) presisi, (4) artikulasi, dan (5) naturaliasi. Berikut ini adalah penjelasan pada kompetensi inti untuk keterampilan (KI 4) yang dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini: Tabel 2.4 Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Kelas X, XI dan XII Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 4. Mengolah, menalar 4. Mengolah, menalar 4. Mengolah, menalar dan mengkaji dalam dan mengkaji dalam dan mengkaji dalam ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait dengan dengan dengan pengembangan dari pengembangan dari pengembangan dari yang dipelajarinya di yang dipelajarinya yang dipelajarinya sekolah secara di sekolah secara di sekolah secara mandiri dan mampu mandiri dan mampu mandiri dan mampu melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan tugas spesifik di bawah spesifik di bawah spesifik di bawah pengawasan pengawasan pengawasan langsung langsung langsung
Penilaian kompetensi keterampilan menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 yang dapat dilakukan oleh guru untuk menilai peserta didik yaitu dengan menggunakan: 1. Kinerja, yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu. Pengamatan kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Daftar cek, dengan menggunakan ini peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Berikut ini adalah contoh format instrumen penilaian tugas membuat laporan keuangan menggunakan daftar cek, yaitu: Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai Pedoman penyusunan Ya Tidak
Kelengkapan Ya
Tidak
Penyampaian data Ya Tidak
Andi Citra dst… Keterangan: diisi dengan tanda cek (√) b. Skala penilaian, menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Berikut ini contoh format instrumen penilaian presentasi sebagai berikut:
Nama Siswa
Kelengkapan laporan 1
Anggun Anisa dst….
2
3
4
Volume suara 1
2
3
Penyampaian data 4
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√) yang sesuai dengan kategori angka di bawah ini: Kategori: 4: sangat baik
2: cukup
3: baik
1: kurang
2. Projek, dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi,
kemampuan
menyelidiki
dan
kemampuan
menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. 3. Portofolio, pada dasarnya adalah menilai hasil karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru.
D. Persepsi Siswa 1. Pengertian Persepsi Siswa a. Persepsi Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan , pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Seperti yang dikatakan oleh David Krech bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barang kali sangat berbeda dari kenyataannya (Thoha, 2005:142). Menurut Branca (1964) persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus inderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu, karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan diri sendiri (Davidoff, 1981). Persepsi karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff 1981; Rogers 1965). Menurut Luthans persepsi adalah lebih kompleks dan luas jika dibandingkan dengan penginderaan. Proses persepsi akan meliputi suatu interaksi yang sulit melalui kegiatan seleksi, penyusunan, dan penafsiran. Walaupun persepsi sangat tergantung pada penginderaan data, proses kognitif, barangkali bisa menyaring, menyederhanakan atau mengubah secara sempurna data tersebut (Thoha, 2005:143).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
b. Siswa Pengertian siswa atau peserta didik menurut Abu Achmadi adalah seseorang yang belum dapat dikatakan dewasa, ia memerlukan seseorang untuk membimbing dan juga berusaha sendiri untuk perlahan menemukan jati diri dan kedewasaan. Siswa membutuhkan bimbingan agar menjadi lebih baik di depan Tuhan maupun di depan masyarakat dan untuk negaranya. Jadi siswa belajar banyak hal dan mendapatkan bimbingan di dunia pendidikan. Pengertian siswa menurut UU RI No 20 Tahun 2003 dalam pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa siswa atau peserta didik merupakan bagian
dari
masyarakat
yang
berusaha
dalam
mengembangkan
kemampuan lewat proses pendidikan pada jenjang tertentu. Dalam UU RI No 20 tahun 2003 ini disebutkan pula kewajiban siswa atau peserta didik, yaitu: (1) memelihara norma-norma pendidikan agar kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dapat terjamin; dan (2) membayar biaya pendidikan kecuali bagi beberapa orang dengan ketentuan tertentu yang dapat memperoleh pendidikan secara gratis atau mendapatkan beasiswa. Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian persepsi siswa adalah proses yang dilakukan oleh peserta didik secara individu dalam merespon atau menginterprestasikan suatu informasi yang melibatkan alat indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman dalam kegiatan belajar maupun kegiatan yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2. Subproses Dalam Persepsi Menurut Thoha (2005:145-147) ada beberapa subproses dalam persepsi yang dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa persepsi itu merupakan hal yang komplek dan interaktif. Subproses dalam persepsi meliputi: (a) stimulus atau situasi yang hadir, persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat, langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang menyeluruh; serta (b) registrasi, interprestasi, dan umpan balik (feedback), dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini seseorang mendengar atau melihat informasi terkirim kepadanya. Mulailah ia mendaftar semua informasi yang terdengar atau terlihat padanya, subproses berikutnya yang bekerja adalah interpretasi, merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi dan kepribadian seseorang yang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Subproses yang terakhir adalah umpan balik (feedback), yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh seorang karyawan yang melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya, kemudian mendapat umpan balik dengan melihat raut muka atasannya sedang marah. Feedback semacam ini membentuk persepsi tersendiri bagi karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang Dalam persepsi individu mengorganisasikan dan menginterprestasikan stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Menurut Walgito (2003:89-90) terdapat beberapa 3 (tiga) faktor yang berperan dalam persepsi, ketiga faktor tersebut adalah: a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar luar individu. b. Alat Indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Selain stimulus faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi seseorang menurut Thoha (2005:147-148) meliputi tiga hal, yaitu: (a) psikologi, mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Sebagai contoh misalnya terbenamnya matahari diwaktu senja yang indah temaram akan dirasakan sebagai bayang-bayang yang kelabu bagi seseorang yang buta warna; (b) family atau keluarga, merupakan pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini dan banyak sikap serta persepsi yang mereka turunkan kepada anak-anaknya; dan (c) kebudayaan, merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini. 4. Objek Persepsi Objek yang dapat digunakan untuk persepsi sangat banyak yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi disebut sebagai persepsi diri atau self-perception. Klasifikasi objek persepsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu objek non manusia dan objek manusia. Objek persepsi yang berwujud manusia disebut person perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan non manusia sering disebut nonsocial perception atau juga disebut sebagai things perception.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2008:29). Penelitian deskriptif hanya berusaha melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar (Sudjana, 1996:7). Penelitian ini akan mendeskripsikan implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di tiga SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya:
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No Nama Sekolah Kecamatan 1 SMK N 1 Depok Depok 2 SMK N 1 Godean Godean 3 SMK N 1 Tempel Tempel
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 – 27 Februari 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Presepsi Siswa.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2011:109). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Program Keahlian Akuntansi, SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data populasi penelitian siswa dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Data Populasi Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. No 1 2 3
Nama Sekolah
Jumlah Siswa
SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel
286 286 286 Total Siswa 858 Sumber data: Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Kab. Sleman, Provinsi D.I.Y, Data Siswa SMK Tahun 2014/2015
2. Sampel Menurut Muhadi (2011:33) dalam statistika inferensial kita harus mengetahui mengenai karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Sampel adalah sebagian data yang diambil dari populasi. Untuk memperoleh jumlah sampel yang representatif dapat ditentukan α =5%. Sampel penelitian ini dihitung berdasarkan rumus proporsi yang dikemukan oleh Krejcie dan Morgan dalam (Michael dan Isaac, 1971:192), yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Dengan keterangan sebagai berikut: S
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi
P
= Proporsi dalam populasi (0,5)
D
= Derajat kesalahan yang ditolerir (0,05) = Harga tabel chi-kuadrat untuk
Perhitungan Sampel
dibulatkan menjadi 265 sampel. Berdasarkan perhitungan tabel Krejcie dan Morgan, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 265. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sample atau sampel bertujuan. Purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya alasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Walaupun peneliti dapat menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, menurut Arikunto (2002:117) penentuan sampel memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi, diantaranya: a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. b. Subjek yang diambil sebagai sampel merupakan subjek yang terdapat pada populasi (key subjects). c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Setelah semua syarat-syarat di atas terpenuhi, maka berikut ini adalah langkah-langkah dalam penentuan sampel, yaitu: a) Menentukan Sekolah Dengan mempertimbangkan tenaga, biaya dan waktu maka peneliti tidak mungkin jika mengambil sampel seluruh siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti hanya mengambil tiga SMK yang berstatus Negeri dan diperkirakan memiliki siswa relatif banyak sehingga memenuhi syarat dilakukan penelitian. Berikut ini adalah daftar nama sekolah yang disertai jumlah siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
SMK Negeri yang telah terpilih sebagai sampel dalam penelitian, diantaranya: Tabel 3.3 Data Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. No Nama Sekolah Kecamatan Jumlah Siswa 1 2 3
SMK N 1 Depok Depok SMK N 1 Godean Godean SMK N 1 Tempel Tempel Total Siswa Negeri
853 854 756 2.463
b) Menentukan Siswa Setelah menentukan sekolah yang akan dijadikan sampel langkah selanjutnya adalah menentukan siswa yang akan menjadi sampel. Dari ketiga SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipilih, peneliti memilih siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi untuk dijadikan sebagai sampel. Dengan pertimbangan karena kelas XI sudah mengalami penyesuaian dan tidak sedang menyiapkan ujian, sehingga data yang diperoleh dapat menggambarkan
keadaan
yang
sesungguhnya.
Berikut
ini
merupakan tabel sampel kelas XI program keahlian akuntansi, diantaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XI 1 2 3
SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel Total Siswa
95 96 95 286
Langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan
dari
masing-masing
sekolah
sesuai
dengan
proporsinya. Persentase proporsi sampel siswa kelas XI SMK Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa
Yogyakarta
adalah
92,7%
berasal
dari
perbandingan antara jumlah sampel yang dibutuhkan dengan jumlah siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi (265/286 × 100%). Tabel 3.5 Perhitungan Sampel Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. No Nama Total Sampel Sampel Persentase Sekolah Siswa (92,7%) Pembulatan Kelas XI 1 SMK N 1 95 88,06 88 33,2% Depok 2 SMK N 1 96 88,99 89 33,6% Godean 3 SMK N 1 95 88,06 88 33,2% Tempel Total 286 265 265 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Oleh karena jumlah siswa kelas XI dengan jumlah sampel yang ditetapkan relatif kecil, yaitu 21 siswa (7,34%) maka siswa kelas XI diambil seluruhnya sebagai sampel. Dengan pertimbangan agar siswa
dapat
berkonsentrasi
mengisi
kuesioner
dan
tidak
mengganggu kelas yang lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 286 siswa terdiri dari SMK N 1 Depok 95 siswa, SMK N 1 Godean 96 siswa dan SMK N 1 Tempel 95 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Non-Tes berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah jenis tertutup. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data variabel penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean dan SMK Negeri 1 Tempel Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuesioner dilengkapi dengan identitas responden yang harus diisi secara lengkap berupa nama, jenis kelamin, nama sekolah dan status sekolah. Pengisian identitas ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Kuesioner yang digunakan terdiri dari 24 pernyataan yang dimulai dengan nomor butir 1 sampai dengan 24 mengenai penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan menggunakan skala likert atau skala bertingkat. Penggunaan skala likert terdiri dari 4 tingkatan preferensi untuk mengukur tingkat keberhasilan variabel, sebagai berikut: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Metode ini digunakan untuk mengukur sikap berupa setuju maupun ketidaksetujuan responden untuk menilai suatu objek pernyataan pada setiap kuesioner. Dalam kuesioner yang berisi butir-butir instrumen kemudian diukur sesuai dengan data yang telah diisi oleh responden, data tersebut akan dianalisis untuk memberikan skor skala likert. Pemberian skor skala likert terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Berikut ini adalah tabel dari setiap masingmasing pemberian skor skala likert untuk jawaban responden:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 3.6 Skor Skala Likert untuk Kuesioner Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Jawaban (SS)
Skor = 4
Jawaban (SS)
Skor = 1
Jawaban (S)
Skor = 3
Jawaban (S)
Skor = 2
Jawaban (TS)
Skor = 2
Jawaban (TS)
Skor = 3
Jawaban (STS)
Skor = 1
Jawaban (STS)
Skor = 4
Skor likert yang diperoleh dari responden, selanjutnya akan diintepretasikan berdasarkan PAP II (Masidjo, 1995:158-159). 2. Penyusunan Kuesioner Agar memperoleh validitas isi maka penyusunan kuesioner tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa, yaitu: Tabel 3.7 Daftar Penyusunan Kuesioner Variabel
Penilaian Hasil Belajar
Dimensi(SubVariabel) 1 Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar
Indikator Menyelenggara 1 kan ulangan harian Menyelenggara kan ulangan 2 tengah semester Menyelenggara kan ulangan 3 akhir semester ganjil Menyelenggara kan ulangan 4 akhir semester genap/ ujian kenaikan kelas
Positif (+) 1
2
3
4
Negatif (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Variabel
Dimensi(SubVariabel) 2 Prinsip & Pendekatan Penilaian Hasil Belajar
Indikator 1 2 3 4 5
Teknik 3 Penilaian Hasil Belajar 3.1 Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap
1
2
3
4 3.2 Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan
5 6
7 3.3 Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan
8 9
10
Penilaian yang obyektif Penilaian yang terpadu Penilaian yang edukatif Penilaian yang ekonomis Penilaian yang transparan
Menggunakan teknik observasi atau pengamatan perilaku Menggunakan teknik penilaian diri Menggunakan teknik penilaian antar siswa Menggunakan teknik jurnal Menggunakan teknik tes tertulis Menggunakan teknik tes lisan Menggunakan teknik penugasan atau proyek Menggunakan teknik kinerja Menggunakan teknik proyek Menggunakan teknik penilaian portofolio
Positif (+)
69
Negatif (-) 5
6 7 8 9
10, 11 12
13, 14 15 16 17, 18
19 20, 21, 22 23
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
F. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner (Brataningrum, 2014:18). Sementara pandangan lain tentang validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah
instrumen
dikatakan
valid
apabila
dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas (Arikunto, 2002:144-145). Untuk menguji kesahihan setiap butir pernyataan dilakukan dengan cara mengkolerasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk nilai r tabel adalah korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2010:213) sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Dengan keterangan sebagai berikut: : koefisien korelasi skor item dengan skor total N :jumlah item pertanyaan X : skor dari masing-masing item Y : skor total dari keseluruhan item Untuk melakukan uji validitas, peneliti menggunakan bantuan program statistika SPSS versi 16.0 for Windows. Suatu konstruk atau variabel dikatakan valid jika menghasilkan r hitung positif dan nilai r hitung lebih besar (r hitung > r tabel pada taraf signifikasi α = 5%. Pelaksanaan analisis uji validitas ini diberikan kepada siswa kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 1 Tempel dengan total responden sebanyak 280 dengan dk = n – 2. Dari hasil pengujian diketahui derajat kebebasan sebesar 280 (dk = 280 – 2) dengan taraf signifikan 5% menunjukkan r tabel sebesar 0,118. Hasil perhitungan validitas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Butir r hitung r tabel Keterangan 1 0,505 0,118 Valid 2 0,450 0,118 Valid 3 0,553 0,118 Valid 4 0,555 0,118 Valid 5 0,251 0,118 Valid 6 0,529 0,118 Valid 7 0,491 0,118 Valid 8 0,243 0,118 Valid 9 0,439 0,118 Valid 10 0,599 0,118 Valid 11 0,564 0,118 Valid 12 0,553 0,118 Valid 13 0,595 0,118 Valid 14 0,589 0,118 Valid 15 0,373 0,118 Valid 16 0,407 0,118 Valid 17 0,327 0,118 Valid 18 0,209 0,118 Valid 19 0,506 0,118 Valid 20 0,623 0,118 Valid 21 0,499 0,118 Valid 22 0,482 0,118 Valid 23 0,443 0,118 Valid 24 0,468 0,118 Valid (Lampiran 3; Uji Validitas & Reliabilitas; Hal 177)
2. Uji Reliabilitas (Keandalan) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Brataningrum,
2014:19).
Sementara
pandangan
lain
tentang
reliabilitas adalah sejauhmana hasil satu pengukuran dapat dipercaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Hal pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran (Azwar, 2009:4-5). Untuk melakukan uji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan program statistika SPSS versi 16.0 for Windows. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistika Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,60 pada taraf signifikasi α = 5% (Nunally, 1967). Berikut ini adalah hasil ringkasan perhitungan pengujian reliabilitas instrument variabel penelitian: Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha N of Alpha Based on Items Standardized Items .886 .888 24 (Lampiran 3; Uji Validitas & Reliabilitas; Hal 178) Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas di atas, menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,886 atau (0,886 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa semua data proses penilaian yang diperoleh adalah reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika deskriptif. Statistik deskriptif juga dapat dikatakan sebagai statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2005:21). Dalam penelitian ini data akan dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika yang diintepretasikan
secara
kualitatif.
Untuk
mengintepretasikan
data
penelitian digunakan Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157): 80% ke atas
: Sangat Baik
66% - 80%
: Baik
56% - 65%
: Cukup
46% - 55%
: Tidak Baik
Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung variabel penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dengan jumlah total penilaian minimal 0 dan skor maksimal 100 yang memiliki
skor
terendah
1
dan
skor
tertinggi
4.
Untuk
mendeskripsikan kategori variabel maka peneliti menentukan skor interval terlebih dahulu dengan memodifikasi rumus PAP II dengan rumus:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (Skor tertinggi yang mungkin dicapai – Skor terendah yang mungkin dicapai)]. Perhitungan kategori kecenderungan untuk variabel penilaian hasil belajar berdasarkan Kutikulum 2013 dan tiga dimensinya sebagai berikut: 1. Variabel Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 24 x 4 = 96 Skor terendah yang mungkin dicapai : 24 x 1 = 24 Skor kategori variabel penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut: 24 + 81% (96 – 24) = 82 – 96
(kategori Sangat Baik)
24 + 66% (96 – 24) = 72 - < 82 (kategori Baik) 24 + 56% (96 – 24) = 64 - < 72 (kategori Cukup) 24 + 46% (96 – 24) = 57 - < 64 (kategori Tidak Baik) Dibawah 46%
= 24 - < 57 (kategori Sangat Tidak Baik)
Jika perhitungan kategori dilihat per dimensi, maka dapat diketahui kecenderungannya sebagai berikut: 1. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 4 = 16 Skor terendah yang mungkin dicapai : 4 x 1 = 4 Skor kategori dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
4 + 81% (16 – 4) = 14 – 16
(kategori Sangat Baik)
4 + 66% (16 – 4) = 12 - < 14
(kategori Baik)
4 + 56% (16 – 4) = 11 - < 12
(kategori Cukup)
4 + 46% (16 – 4) = 10 - < 11
(kategori Tidak Baik)
Di bawah 46%
(kategori Sangat Tidak Baik)
= 4 - < 10
2. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 4 = 20 Skor terendah yang mungkin dicapai : 5 x 1 = 5 Skor kategori dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut: 5 + 81% (20 – 5) = 17 – 20
(kategori Sangat Baik)
5 + 66% (20 – 5) = 15 - < 17
(kategori Baik)
5 + 56% (20 – 5) = 13 - < 15
(kategori Cukup)
5 + 46% (20 – 5) = 12 - < 13
(kategori Tidak Baik)
Di bawah 46%
(kategori Sangat Tidak Baik)
= 5 - < 12
3. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 15 x 4 = 60 Skor terendah yang mungkin dicapai : 15 x 1 = 15 Skor kategori dimensi teknik penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
15 + 81% (60 – 15) = 51 – 60
(kategori Sangat Baik
15 + 66% (60 – 15) = 45 - < 51
(kategori Baik)
15 + 56% (60 – 15) = 40 - < 45
(kategori Cukup)
15 + 46% (60 – 15) = 36 - < 40
(kategori Tidak Baik)
Di bawah 46%
(kategori Sangat Tidak Baik)
= 15 - < 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan di tiga sekolah berstatus Negeri yaitu SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 1 Tempel Kabupaten Sleman. Dari ketiga sekolah tersebut ada sebanyak 280 kuesioner yang kembali dan diisi lengkap oleh responden. Jadi keseluruhan data responden dalam penelitian ini adalah 280 yang jumlahnya lebih banyak dari perhitungan sampel semula sebesar 265. Berikut ini adalah uraian data penyebaran kuesioner kembali dan mengisi lengkap yang tersaji pada tabel 4.1 di bawah ini:
Nama Sekolah
SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel Jumlah
Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner Jumlah Responden Kuesioner Kuesioner Mengisi disebar Kembali Lengkap 95
90
90
Persentase Responden Mengisi Lengkap 32,1%
96
95
95
33,9%
95
95
95
33,9%
286
280
280
100%
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Selanjutnya dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 For Windows yang disertai dengan pembahasan penelitian Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa. A. Deskripsi Responden 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk mengetahui jumlah responden siswa berdasarkan jenis kelamin yang dijadikan sebagai sampel dari ketiga SMK Negeri seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan 275 98,2% Laki-laki 5 1,8% Total 280 100% (Lampiran 4; Deskripsi Data Responden; Hal 180) Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa jumlah responden siswa berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Hal ini terlihat bahwa jumlah perempuan sebanyak 275 siswi (98,2%) sementara untuk jumlah laki-laki hanya ada 5 siswa (1,8%). 2. Berdasarkan Sekolah Untuk mengetahui jumlah responden siswa berdasarkan nama sekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Nama Sekolah Sekolah Frekuensi Persentase SMK N 1 Depok 90 32,1% SMK N 1 Godean 95 33,9% SMK N 1 Tempel 95 33,9% Total 280 100% (Lampiran 4; Deskripsi Data Responden; Hal 180) Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah responden siswa berdasarkan nama sekolah menunjukkan jumlah responden yang relatif sama. Hal ini dapat dilihat pada SMK N 1 Depok sebanyak 90 siswa (32,1%), SMK N 1 Godean sebanyak 95 siswa (33,4%) dan SMK N 1 Tempel sebanyak 95 siwa (33,4%).
B. Deskripsi Data 1. Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar peserta didik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama proses pembelajaran yang mencakup tentang penilaian autentik, penilaian diri, penilaian tugas, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dengan adanya penilaian yang dilakukan guru dapat bertujuan untuk memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
gambaran tentang perkembangan hasil belajar peserta didik dalam menguasai tingkat kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sehingga gambaran perkembangan peserta didik dapat diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran secara benar. Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 For Windows yang kemudian diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 24 - 57 1 0,4 % Tidak Baik 7 2,5 % 57 - 64 Cukup 82 29,3 % 64 - 72 Baik 132 47,1 % 72 - 82 Sangat baik 82 – 96 58 20,7 % Total 280 100 % (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183) Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 132 siswa (47,1%) memiliki persepsi baik, ada 82 siswa (29,3%) memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
persepsi cukup, ada 58 siswa (20,7%) memiliki persepsi sangat baik, ada 7 siswa (2,5%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 1 siswa (0,4%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta sebagian besar (67,8%) memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika N Valid Missing
Skor 280 0
Mean 75,66 Median 74,00 Mode 71 Std. Deviation 7,203 Minimum 54 Maximum 94 (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 182) Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - < 82. Nilai-nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
statistika mean (75,66), median (74,00) masuk kategori baik, sementara mode (71) masuk kategori cukup dengan standar deviasi 7,203, skor minimum 54 dan skor maksimum 94. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik dan sangat baik. Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri
dapat
diketahui
penjelasan
secara
lengkap
terhadap
implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa, adalah sebagai berikut: a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Depok, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.6 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 4.6 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 24 - 57 0 0% Tidak Baik 0 0% 57 - 64 Cukup 9 10,0% 64 - 72 Baik 49 54,4% 72 - 82 Sangat baik 82 – 96 32 35,6% Total 90 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183) Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 49 siswa (54,4%) memiliki persepsi baik, ada 32 siswa (35,6%) memiliki persepsi sangat baik, dan ada 9 siswa (10,0%) memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (54,4%) memiliki persepsi tentang
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan
Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Nilai Statistika Skor N Valid 90 Missing 0 Mean
79,69
Median Mode
79,00 79
Std. Deviation Minimum Maximum
6,678 69 94
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 183) Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - < 82. Nilai-nilai statistika mean (79,69), median (79,00), dan mode (79) masuk kategori baik dengan standar deviasi 6,678, skor minimum 69 dan skor maksimum 94. Dengan demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
nilai-nilai
statistika
implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori baik. b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Godean, maka peneliti
mengintepretasikan
sesuai
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 24 - 57 1 1,1% Tidak Baik 7 7,4% 57 - 64 Cukup 38 40,0% 64 - 72 Baik Sangat baik
72 - 82 82 – 96
39 10
41,1% 10,5%
Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184) Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 39 siswa (41,1%) memiliki persepsi baik, ada 38 siswa (40,0%) memiliki persepsi cukup, ada 10 siswa (10,5%) memiliki persepsi sangat baik, ada 7 siswa (7,4%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 1 siswa (1,1%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (51,6%) memiliki persepsi tentang
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
72,45 72,00 71 6,852 54 90
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184) Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - < 82. Nilai-nilai statistika mean (72,45), median (72,00) masuk kategori baik, sementara mode (71) masuk kategori cukup dengan standar deviasi 6,852, skor minimum 54 dan skor maksimum 90. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilainilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori baik dan sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Tempel,
maka
peneliti
mengintepretasikan
sesuai
dengan
Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.10 di bawah ini: Tabel 4.10 Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 24 - 57 0 0% Tidak Baik 0 0% 57 - 64 Cukup 35 36,8% 64 - 72 Baik 44 46,3% 72 - 82 Sangat baik 82 – 96 16 16,8% Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185)
Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 44 siswa (46,3%) memiliki persepsi baik, ada 35 siswa (36,8%) memiliki persepsi cukup, dan ada 16 siswa (16,8%) memiliki persepsi sangat baik sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (63,1%) memiliki persepsi tentang
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan
Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini: Tabel 4.11 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean
75,04
Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
73,00 71 6,206 64 93
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 184) Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 72 - < 82. Nilai-nilai statistika mean (75,04), median (73,00) masuk kategori baik, sementara mode (71) masuk kategori cukup dengan standar deviasi 6,206, skor minimum 64 dan skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
maksimum 93. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilainilai statistika implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik dan sangat baik. 2. Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik ada tiga yaitu pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah) dan pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh guru secara berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan peserta didik serta meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Biasanya guru akan menguji kemampuan pemahaman belajar peserta didik melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap atau ulangan kenaikan kelas. Untuk
mengetahui
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi jenis-jenis penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program
SPSS
versi
16.0
For
Windows
yang
kemudian
diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.12 di bawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Tabel 4.12 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 2 0,7 % 4 - 10 Tidak Baik 2 0,7 % 10 - 11 Cukup 3 1,1 % 11 - 12 Baik 143 51,1 % 12 - 14 Sangat baik 14 – 16 130 46,4 % Total 280 100 % (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185)
Dari tabel 4.12 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenisjenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 143 siswa (51,1%) memiliki persepsi baik, ada 130 siswa (46,4%) memiliki persepsi sangat baik, ada 3 siswa (1,1%) memiliki persepsi cukup, ada 2 siswa (0,7%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 2 siswa (0,7%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta sebagian besar (51,1%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika Skor N Valid 280 Missing 0 Mean Median
13,71 12,00
Mode Std. Deviation Minimum Maximum
12 1,992 8 16
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 185) Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jneis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 12 - < 14. Nilai-nilai statistika mean (13,71), median (12,00) dan mode sebesar 12 masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,992, skor minimum 8 dan skor maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenisjenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik. Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri
dapat
diketahui
penjelasan
secara
lengkap
terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut: a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Depok,
maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 0 0% 4 - 10 Tidak Baik 0 0% 10 - 11 Cukup Baik Sangat baik
1 1,1% 39 43,3% 50 55,6% Total 90 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186) 11 - 12 12 - 14 14 – 16
Dari tabel 4.14 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 50 siswa (55,6%) memiliki persepsi sangat baik, 39 siswa (43,3%) memiliki persepsi baik, dan ada 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
siswa (1,1%) memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (55,6%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini: Tabel 4.15 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Nilai Statistika Skor N Valid 90 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
14,03 14,50 12 1,899 11 16
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok dikatakan sangat baik jika sebaran nilainilai statistika masuk dalam rentang skor 14 – 16. Nilai-nilai statistika mean (14,03), median (14,50) masuk kategori sangat baik, sementara mode (12) masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,899, skor minimum 11 dan skor maksimum 16. Dengan demikian
dapat
implementasi
disimpulkan
dimensi
bahwa
jenis-jenis
nilai-nilai
penilaian
hasil
statistika belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori sangat baik. b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Godean,
maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.16 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 4.16 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 2 2,1% 4 - 10 Tidak Baik 1 1,1% 10 - 11 Cukup 0 0% 11 - 12 Baik 51 53,7% 12 - 14 Sangat baik 14 – 16 41 43,2% Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187) Dari tabel 4.16 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 51 siswa (53,7%) memiliki persepsi baik, ada 41 siswa (43,2%) memiliki persepsi sangat baik, ada 2 siswa (2,1%) memiliki persepsi sangat tidak baik, ada 1 siswa (1,1%) memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (53,7%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenisjenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini: Tabel 4.17 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
13,54 12,00 12 2,082 8 16
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 186) Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk ke dalam rentang skor 12 - < 14. Nilai-nilai statistika mean (13,54), median sebesar (12,00), dan mode (12) masuk kategori baik dengan standar deviasi 2,082, skor minimum 8 dan skor maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Tempel,
maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.18 di bawah ini: Tabel 4.18 Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 0 0% 4 - 10 Tidak Baik 1 1,1% 10 - 11 Cukup 2 2,1% 11 - 12 Baik 53 55,8% 12 - 14 Sangat baik 14 – 16 39 41,1% Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187) Dari tabel 4.18 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 53 siswa (55,8%) memiliki persepsi baik, ada 39 siswa (41,1%) memiliki persepsi sangat baik, ada 2 siswa (2,1%) memiliki persepsi cukup, ada 1 siswa (1,1%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (55,8%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini: Tabel 4.19 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
13,59 12,00 12 1,970 10 16
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 187) Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
statistika masuk dalam rentang skor 12 - < 14. Nilai-nilai statistika mean (13,59), median (12,00) dan mode (12) masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,970, skor minimum 10 dan skor maksimum 16. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilainilai statistika implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik. 3. Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat prinsip-prinsip penilaian hasil belajar, yaitu: a) objektif; b) terpadu; c) ekonomis; d) transparan; d) akuntabel; dan e) edukatif. Sementara dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjabarkan bahwa prinsip umum penilaian yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013. Prinsip umum dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah: a) sahih; b) objektif; c) adil; d) terpadu; e) terbuka; f) holistik atau berkesinambungan; g) sistematis; h) akuntabel; dan i) edukatif. Untuk
mengetahui
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
prinsip dan pendekatan penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 For Windows yang kemudian diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.20 di bawah ini: Tabel 4.20 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 2 0,7 % 5 - 12 Tidak Baik 10 3,6 % 12 - 13 Cukup 37 13,2 % 13 - 15 Baik 166 59,3 % 15 - 17 Sangat baik 17 – 20 65 23,2 % Total 280 100 % (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188) Dari tabel 4.20 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 166 siswa (59,3%) memiliki persepsi baik, ada 65 siswa (23,2%) memiliki persepsi sangat baik, ada 37 siswa (13,2%) memiliki persepsi cukup, ada 10 siswa (3,6%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 2 siswa (0,7%) memiliki persepsi sangat tidak baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta sebagian besar (59,3%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini: Tabel 4.21 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika Skor N Valid 280 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
15,58 15,00 15 1,698 10 20
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188) Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - < 17. Nilai-nilai statistika mean (15,58), median (15,00) dan mode (15) masuk kategori baik dengan standar deviasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
1,698, skor minimum 10 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik. Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri
dapat
diketahui
penjelasan
secara
lengkap
terhadap
implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut: a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Depok, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.22 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel 4.22 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 0 0% 5 - 12 Tidak Baik 2 2,2% 12 - 13 Cukup 6 6,7% 13 - 15 Baik 44 48,9% 15 - 17 Sangat baik 17 – 20 38 42,2% Total 90 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189) Dari tabel 4.22 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 44 siswa (48,9%) memiliki persepsi baik, ada 38 siswa (42,2%) memiliki persepsi sangat baik, ada 6 siswa (6,7%) memiliki persepsi cukup, ada 2 siswa (2,2%) memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (91,1%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini: Tabel 4.23 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Nilai Statistika Skor N Valid 90 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
16,30 16,00 15 1,745 12 20
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 188) Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - < 17. Nilai-nilai statistika mean (16,30), median (16,00) dan mode (15) masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,745, skor minimum 12 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori baik dan sangat baik. b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Godean, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.24 di bawah ini: Tabel 4.24 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 2 2,1% 5 - 12 Tidak Baik Cukup Baik Sangat baik
6 13 63 11 Total 95 (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189) 12 - 13 13 - 15 15 - 17 17 – 20
6,3% 13,7% 66,3% 11,6% 100%
Dari tabel 4.24 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 63 siswa (66,3%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
memiliki persepsi baik, ada 13 siswa (13,7%) memiliki persepsi cukup, ada 11 siswa (11,6%) memiliki persepsi sangat baik, ada 6 siswa (6,3%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 2 siswa (2,1%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (66,3%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi
prinsip
dan
pendekatan
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.25 di bawah ini: Tabel 4.25 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median
15,04 15,00
Mode Std. Deviation Minimum Maximum
15 1,584 10 19
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 189)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - < 17. Nilai-nilai statistika mean (15,04), median (15,00) dan mode (15) masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,584, skor minimum 10 dan skor maksimum 19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori baik. c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa SMK N 1 Tempel, maka peneliti mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.26 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel 4.26 Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 0 0% 5 - 12 Tidak Baik 2 2,1% 12 - 13 Cukup 18 18,9% 13 - 15 Baik 59 62,1% 15 - 17 Sangat baik 17 – 20 16 16,8% Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190) Dari tabel 4.26 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 59 siswa (62,1%) yang memiliki persepsi baik, ada 18 siswa (18,9%) memiliki persepsi cukup, ada 16 siswa (16,8%) memiliki persepsi sangat baik, ada 2 siswa (2,1%) memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (62,1%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi
prinsip
dan
pendekatan
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.27 di bawah ini: Tabel 4.27 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
15,42 15,00 15 1,534 12 20
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190) Dari tabel 4.27 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 15 - < 17. Nilai-nilai statistika mean (15,42), median (15,00) dan mode (15) masuk kategori baik dengan standar deviasi 1,534, skor minimum 12 dan skor maksimum 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi prinsip dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik. 4. Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pencapaian hasil belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur yang tepat dan akurat. Dalam Kurikulum 2013 terdapat tiga teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik, yaitu: a) Penilaian hasil belajar pada kompetensi sikap yang diawali dengan perasaan (suka atau tidak suka) dalam merespon sesuatu/objek. Teknik yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai sikap peserta didikberupa observasi atau pengamatan, penilaian diri, penilaian antar siswa, dan jurnal; b) Penilaian hasil belajar pada kompetensi pengetahuan yang dilakukan
guru untuk
mengukur tingkat
pencapaian
atau
penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Teknik yang dapat digunakan guru untuk menilai pengetahuan siswa berupa tes tertulis, tes lisan, dan penugasan atau proyek; serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
c) Penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan yang dilakukan guru merupakan kelanjutan tercapainya kompetensi sikap dan pengetahuan peserta didik. Teknik yang dapat digunakan guru untuk menilai peserta didik dalam hal keterampilan berupa kinerja, proyek dan penilaian portofolio. Untuk
mengetahui
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa dalam dimensi teknik penilaian, maka peneliti menggunakan bantuan komputer program
SPSS
versi
16.0
For
Windows
yang
kemudian
diintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.28 di bawah ini: Tabel 4.28 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 15 - 36 4 1,4 % Tidak Baik 14 5,0 % 36 - 40 Cukup 97 34,6 % 40 - 45 Baik 107 38,2 % 45 - 51 Sangat baik 51 – 60 58 20,7 % Total 280 100 % (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191)
Dari tabel 4.28 di atas diketahui bahwa 280 siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 107 siswa (38,2%) memiliki persepsi baik, ada 97 siswa (34,6%) memiliki persepsi cukup, ada 58 siswa (20,7%) memiliki persepsi sangat baik, ada 14 siswa (5,0%) memiliki persepsi tidak baik dan ada 4 siswa (1,4%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta sebagian besar (58,9%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang dapat dilihat pada tabel 4.29 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Tabel 4.29 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistika Skor N Valid 280 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
46,37 45,00 45 5,105 30 58
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 190) Dari tabel 4.29 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - < 51. Nilai-nilai statistika mean (46,37), median (45,00) dan mode (45) masuk kategori baik dengan standar deviasi 5,105, skor minimum 30 dan skor maksimum 58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah masuk kategori baik dan sangat baik. Apabila dilihat satu persatu dari nama sekolah yang berstatus negeri
dapat
diketahui
penjelasan
secara
lengkap
terhadap
implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
a. SMK N 1 Depok Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Depok,
maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.30 di bawah ini: Tabel 4.30 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 15 - 36 0 0% Tidak Baik 0 0% 36 - 40 Cukup 12 13,3% 40 - 45 Baik 42 46,7% 45 - 51 Sangat baik 51 – 60 36 40,0% Total 90 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191) Dari tabel 4.30 di atas diketahui bahwa 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 42 siswa (46,7%) memiliki persepsi baik, ada 36 siswa (40,0%) memiliki persepsi sangat baik, dan ada 12 siswa (13,3%) memiliki persepsi cukup sementara tidak ada siswa memiliki persepsi tidak baik dan sangat tidak baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Depok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (86,7%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok yang dapat dilihat pada tabel 4.31 di bawah ini: Tabel 4.31 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Nilai Statistika Skor N Valid 90 Missing 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
49,36 49,00 45 4,592 40 58
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 191) Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - < 51. Nilai-nilai statistika mean
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
(49,36), median (49,00) dan mode (45) masuk kategori baik dengan standar deviasi 4,592, skor minimum 40 dan skor maksimum 58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilainilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Depok sudah masuk kategori baik dan sangat baik. b. SMK N 1 Godean Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Godean,
maka
peneliti
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.32 di bawah ini: Tabel 4.32 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 4 4,2% 36 Tidak Baik 10 10,5% 36 - 40 Cukup 49 51,6% 40 - 45 Baik 24 25,3% 45 - 51 Sangat baik 8 8,4% 51 Total 95 100% (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Dari tabel 4.32 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 49 siswa (51,6%) memiliki persepsi cukup, ada 24 siswa (25,3%) memiliki persepsi baik, ada 10 siswa (10,5%) memiliki persepsi tidak baik, ada 8 siswa (8,4%) memiliki persepsi sangat baik dan ada 4 siswa (4,2%) memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar (51,6%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori cukup. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean yang dapat dilihat pada tabel 4.33 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Tabel 4.33 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode
43,87 43,00 44
Std. Deviation Minimum Maximum
4,821 30 55
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192) Dari tabel 4.33 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean dikatakan cukup jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 40 - < 45. Nilai-nilai statistika mean (43,87), median (43,00) dan mode (44) masuk kategori cukup dengan standar deviasi 4,821, skor minimum 30 dan skor maksimum 55. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilainilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Godean sudah masuk kategori cukup. c. SMK N 1 Tempel Untuk dapat mengetahui implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi
siswa
SMK
N
1
Tempel,
maka
peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
mengintepretasikan sesuai dengan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II) seperti yang telah diuraikan pada bab III yang tersaji pada tabel 4.34 di bawah ini: Tabel 4.34 Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 15 - 36 0 0% Tidak Baik Cukup Baik Sangat baik
4 36 41 14 Total 95 (Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 193) 36 - 40 40 - 45 45 - 51 51 – 60
4,2% 37,9% 43,2% 14,7% 100%
Dari tabel 4.34 di atas diketahui bahwa 95 siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: ada 41 siswa (43,2%) memiliki persepsi baik, ada 36 siswa (37,9%) memiliki persepsi cukup, ada 14 siswa (14,7%) memiliki persepsi sangat baik, ada 4 siswa (4,2%) memiliki persepsi tidak baik dan tidak ada siswa memiliki persepsi sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 1 Tempel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Istimewa Yogyakarta sebagian besar (57,9%) memiliki persepsi tentang implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 masuk kategori baik dan sangat baik. Kesimpulan ini diperkuat oleh nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.35 di bawah ini: Tabel 4.35 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Nilai Statistika Skor N Valid 95 Missing 0 Mean Median Mode
46,03 45,00 44
Std. Deviation Minimum Maximum
4,382 37 57
(Lampiran 5; Deskripsi Data; Hal 192) Dari tabel 4.35 dapat diketahui bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel dikatakan baik jika sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam rentang skor 45 - < 51. Nilai-nilai statistika mean (46,03), median (45,00) masuk kategori baik sementara mode (44) masuk kategori cukup dengan standar deviasi 4,382, skor minimum 37 dan skor maksimum 57. Dengan demikian dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
disimpulkan bahwa nilai-nilai statistika implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 pada SMK N 1 Tempel sudah masuk kategori baik dan sangat baik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen, Progam Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat diketahui sebagai berikut: Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam Surat Edaran Kemendikbud tanggal 5 Desember 2014 mengeluarkan kebijakan berupa pemberitahuan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan.
Pemberhentian
Kurikulum
2013
ini
didasari
atas
pertimbangan rekomendasi tim evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kurikulum 2013 diberhentikan karena dilandasi berbagai macam masalah, diantaranya: kurangnya kesiapan buku, sistem penilaian, penataran, pendamping guru dan pelatihan kepala sekolah yang belum merata. Pelaksanaan Kurikulum 2013 diproses secara cepat dan sudah dilaksanakan di seluruh sekolah Indonesia sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara lengkap dan menyeluruh. Belum adanya kesiapan dari semua pihak inilah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
membuat Kurikulum 2013 belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena masih mengalami banyak kendala yang menghambat kegiatan belajar mengajar. Menurut peneliti penghentian Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pelaksanaan di sekolah kurang tepat, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dapat diimplementasikan secara baik oleh pendidik (guru dan kepala sekolah) sebesar 67,8% dari 280 siswa) yang tersebar di SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean dan SMK Negeri 1 Tempel. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori di dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 yang disempurnakan dan diperbaharui menjadi Permendikbud No. 104 Tahun 2014. Dalam penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 terdiri dari tiga dimensi, berikut ini adalah pembahasan secara lengkap dari ketiga dimensi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 diantaranya: 1. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Jenis-jenis penilaian yang dilakukan guru untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa ulangan harian, ulangan tengah semester atau (UTS), ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap. Dengan menjalankan dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
bertujuan untuk memantau proses kemajuan belajar peserta didik sehingga siswa dapat mengetahui kemampuannya dalam belajar. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut: Tabel 4.36 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi
Indikator
No
Pernyataan
Jenisjenis Penilaian Hasil Belajar
Menyelengga rakan ulangan harian Menyelengga rakan ulangan tengah semester Menyelengga rakan ulangan akhir semester ganjil Menyelengga rakan ulangan akhir semester genap/ujian kenaikan kelas
1
Guru mengadakan ulangan harian Guru mengadakan ulangan tengah semester Guru mengadakan ulangan akhir semester ganjil Guru mengadakan ulangan akhir semester genap
2
3
4
STS 0,4%
Kategori TS S 1,1% 56,1%
SS 42,5%
0%
3,6%
52,9%
43,6%
0%
1,1%
52,1%
46,8%
0%
1,4%
52,1%
46,4%
(Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 195) Dengan keterangan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
SS
: Sangat Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Dari tabel 4.36 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: a. Untuk indikator pertama yaitu menyelenggarakan ulangan harian terdapat 56,1% kategori baik, ada 42,5% kategori sangat baik, ada 1,1% kategori tidak baik dan ada 0,4% kategori sangat tidak baik. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
indikator
menyelenggarakan ulangan harian masuk dalam kategori baik sangat baik sebesar 98,6%. b. Untuk indikator kedua yaitu menyelenggarakan ulangan tengah semester terdapat 52,9% kategori baik, ada 43,6% kategori sangat baik, ada 3,6% kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan tengah semester masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 96,5%. c. Untuk indikator ketiga yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester ganjil terdapat 52,1% kategori baik, ada 46,8% kategori sangat baik, ada 1,1% kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan akhir semester ganjil semester masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 98,9%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
d. Untuk indikator keempat yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester genap/ujian kenaikan kelas terdapat 52,1% kategori baik, ada 46,4% kategori sangat baik, ada 1,4% kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator menyelenggarakan ulangan akhir semester genap/ujian kenaikan kelas masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 98,5%. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik (guru) untuk menilai kemampuan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran. 2. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Menurut Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat prinsip-prinsip penilaian hasil belajar, yaitu: a) objektif; b) terpadu; c) ekonomis; d) transparan; d) akuntabel; dan e) edukatif. Sementara dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjabarkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
prinsip umum penilaian hasil belajar peserta didik adalah: a) sahih; b) objektif; c) adil; d) terpadu; e) terbuka; f) holistik atau berkesinambungan; g) sistematis; h) akuntabel; dan i) edukatif yang disertai dengan menggunakan acuan kriteria sebagai ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam belajar. Prinsip dan pendekatan penilaian No. 104 Tahun 2014 tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013, karena merupakan penyempurnaan prinsip dan pendekatan yang sudah ada. Kegiatan penilaian hasil belajar ini selalu dilakukan guru sesuai dengan aktivitas yang dilakukan peserta didik dengan memperhatikan prinsip dan pendekatan penilaian. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Tabel 4.37 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi
Indikator
No
Pernyataan
Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian yang obyektif
5
Penilaian yang terpadu
6
Penilaian yang edukatif
7
Penilaian yang ekonomis
8
Penilaian yang transparan
9
Saya merasa guru tidak adil dalam memberikan nilai Guru selalu memberikan nilai pada setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran Guru selalu memotivasi siswa untuk memperoleh nilai selama proses pembelajaran Siswa tidak pernah memperoleh hasil ulangan yang telah siswa kerjakan Guru selalu mengkomunika sikan hasil belajar dari siswa
Kategori STS 20,0%
TS 68,9%
S 6,4%
SS 4,6%
0,4%
4,3%
71,8%
23,6%
0,4%
3,2%
70,0%
26,45
19,6%
76,1%
4,3%
0%
1,1%
9,6%
80,7%
8,6%
(Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 196 - 197) Dengan keterangan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
SS
: Sangat Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Dari tabel 4.37 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: sebagai berikut: a. Untuk indikator pertama yaitu penilaian yang objektif merupakan pernyataan negatif terdapat 68,9% kategori baik, ada 20,0% kategori sangat baik, ada 6,4% kategori tidak baik dan ada 4,6% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang objektif masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 88,9%. b. Untuk indikator kedua yaitu penilaian yang terpadu terdapat 71,8% kategori baik, ada 23,6% kategori sangat baik, ada 4,3% kategori tidak baik dan ada 0,45 kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang terpadu masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,4%. c. Untuk indikator ketiga yaitu penilaian yang edukatif terdapat 70,0% kategori baik, ada 26,45% kategori sangat baik, ada 3,2% kategori tidak baik dan ada 0,4% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang edukatif masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 96,45%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Untuk
indikator
keempat
yaitu
penilaian
130
yang ekonomis
merupakan pernyataan negatif terdapat 76,1% kategori baik, ada 19,6% kategori sangat baik, ada 4,3% kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang ekonomis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,7%. e. Untuk indikator kelima yaitu penilaian yang ekonomis terdapat 80,7% kategori baik, ada 9,6% kategori tidak baik, ada 8,6% kategori sangat baik dan 1,1% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian yang ekonomis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 89,3%. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik (guru) yang digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam menilai kemampuan peserta didik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
3. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Dalam Kurikulum 2013 untuk menilai kemajuan belajar peserta didik harus meliputi 3 (tiga) kompetensi penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar pada kompetensi sikap dapat menggunakan teknik penilaian berupa observasi atau pengamatan, penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan jurnal. Penilaian hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dapat mengunakan teknik dan instrumen tes tertulis dengan bentuk soal memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab akibat), mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian). Selain tes tertulis, guru dapat menggunakan teknik dan intrumen tes lisan dengan bertanya langsung kepada peserta didik menggunakan daftar pertanyaan dan penugasan atau proyek berupa pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok dalam kurun waktu tertentu. Sementara penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan dapat menggunakan teknik kinerja berupa daftar cek dan skala penilaian, projek dan portofolio dalam tugas secara mandiri. Jika dilihat dari data deskripsi per butir pernyataan kuesioner terhadap dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013, maka diketahui informasi sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Tabel 4.38 Deskripsi Butir Kuesioner Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Dimensi
Indikator
No
Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap
Observasi/ 10 pengamata n perilaku
11
Penilaian diri
12
Penilaian antar siswa
13
14
Pernyataan
Saya merasa guru mengamati sikap siswa selama proses pembelajaran Guru mengamati kerja sama dalam diskusi kelompok Saya diminta oleh guru untuk menilai diri saya sendiri tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab Saya selalu diminta oleh guru untuk menilai teman dalam kelompok diskusi Saya diminta oleh guru untuk menilai teman tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab
Kategori STS 0,4%
TS 3,9%
S 63,2%
SS 32,5%
0,7%
5,0%
66,4%
27,9%
0,7%
13,6%
59,6%
26,1%
0,7%
17,9%
56,8%
24,6%
0,7%
13,6%
62,9%
22,9%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimensi
Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan
Indikator
No
Pernyataan
Jurnal
15
Tes tertulis
16
Tes lisan
17
Guru memberikan penilaian tentang penilaian siswa baik yang terjadi di dalam maupun di luar kelas Pada setiap ulangan guru memberikan soal meliputi essay dan pilihan ganda Guru bertanya secara lisan kepada siswa dalam proses pembelajaran Selain ulangan tertulis guru juga memberikan ulangan secara lisan Guru menilai setiap tugas yang dilaksanakan oleh siswa Guru memberikan tugas membuat laporan keuangan mengenai perusahaan jasa dan dagang Guru menilai tugas tersebut berdsarkan kelengkapan tugas yang diselesaikan
18
Teknik Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan
Penugasan /proyek
19
Kinerja
20
21
133
Kategori STS 0,7%
TS 14,3%
S 74,3%
SS 10,7%
0,4%
11,1%
65,7%
22,9%
0,4%
6,8%
74,3%
18,6%
6,8%
50,0%
41,1%
2,1%
0%
6,1%
62,5%
31,4%
0%
1,4%
57,9%
40,7%
0%
4,3%
61,1%
34,6%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimensi
Indikator
No
Pernyataan
22
Guru menilai tugas penyusunan laporan keuangan tersebut berdasarkan sesuai tidaknya dengan pedoman penyusunan laporan keuangan Guru memberikan tugas kepada siswa untuk studi langsung ke lapangan Guru memberikan nilai pada semua tugas yang dikerjakan
Proyek
23
Portofolio
24
134
Kategori STS 0,4%
TS 7,1%
S 65,4%
SS 27,1%
3,2%
34,6%
47,9%
14,3%
0,7%
8,9%
60,0%
30,4%
(Lampiran 6; Deskripsi Butir Kuesioner; Hal 197 - 200) Dengan keterangan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
SS
: Sangat Setuju
Dari tabel 4.38 di atas menunjukkan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 adalah: a. Untuk indikator pertama yaitu observasi/pengamatan perilaku terdapat 64,8% kategori baik, ada 30,2% kategori sangat baik, ada 4,45% kategori tidak baik dan ada 1,1% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
observasi/pengamatan perilaku masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95%. b. Untuk indikator kedua yaitu penilaian diri terdapat 59,6% kategori baik, ada 26,1% kategori sangat baik, ada 13,6% kategori tidak baik dan ada 0,7% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian diri masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 85,7%. c. Untuk indikator ketiga yaitu penilaian antar siswa terdapat 59,85% kategori baik, ada 23,75% kategori sangat baik, ada 15,75% kategori tidak baik dan ada 1,05% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian antar siswa masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 83,6%. d. Untuk indikator keempat yaitu jurnal terdapat 74,3% kategori baik, ada 14,3% kategori tidak baik, ada 10,7% kategori sangat baik dan ada 0,7% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator jurnal masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 85%. e. Untuk indikator kelima yaitu tes tertulis terdapat 65,7% kategori baik, ada 22,9% kategori sangat baik, ada 11,1% kategori tidak baik dan ada 0,4% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator tes tertulis masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 88,6%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
f. Untuk indikator keenam yaitu tes lisan terdapat 57,7% kategori baik, ada 28,4% kategori tidak baik, ada 10,35% kategori sangat baik, dan ada 3,6% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator tes lisan masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 68,05%. Disamping itu terdapat satu pernyataan yang hasilnya tidak baik yaitu pernyataan selain ulangan tertulis guru juga memberikan ulangan secara lisan sebesar 50,0% sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan ini perlu dilakukan peningkatan ulangan secara lisan oleh guru dalam menailai peserta didik. g. Untuk indikator ketujuh yaitu penugasan/proyek terdapat 62,5% kategori baik, ada 31,4% kategori sangat baik, ada 6,1% kategori tidak baik dan tidak ada kategori sangat tidak baik. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
indikator
penugasan/proyek masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 93,9%. h. Untuk indikator kedelapan yaitu kinerja terdapat 61,46% kategori baik, ada 34,13% kategori sangat baik, ada 4,26% kategori tidak baik dan ada 0,4% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 95,59%. i. Untuk indikator kesembilan yaitu proyek terdapat proyek terdapat 47,9% kategori baik, ada 34,6% kategori tidak baik, ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
14,3% kategori sangat baik dan ada 3,2% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator proyek masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 62,2%. j. Untuk indikator kesepuluh yaitu portofolio terdapat 60,0% kategori baik, ada 30,4% kategori snagat baik, ada 8,9% kategori tidak baik dan ada 0,7% kategori sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator portofolio masuk dalam kategori baik dan sangat baik sebesar 90,4%. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persepsi baik dan sangat baik terhadap dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan oleh pendidik (guru) untuk menilai kemampuan peserta didik meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang disertai dengan berbagai macam instrumen penilaian hasil belajar selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV mengenai implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean dan SMK Negeri 1 Tempel Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik pada SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pernyataan ini didukung oleh perhitungan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 16.0 For Windows yang menunjukkan hasil persepsi baik dan sangat baik (67,8% dari 280 siswa) dengan nilai statistika mean sebesar 75,66 terletak pada interval kategori baik. 2. Dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik pada SMK SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pernyataan ini didukung oleh perhitungan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 16.0 For Windows yang menunjukkan hasil persepsi baik (51,1% dari 280 siswa) dengan nilai statistika mean sebesar 13,71 terletak pada interval kategori baik.
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
3. Dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik pada SMK SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pernyataan ini didukung oleh perhitungan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 16.0 For Windows yang menunjukkan hasil persepsi baik (59,3% dari 280 siswa) dengan nilai statistika mean sebesar 15,58 terletak pada interval kategori baik. 4. Dimensi teknik penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan secara baik pada SMK SMK Negeri se-Kabupaten
Sleman,
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Pernyataan ini didukung oleh perhitungan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 16.0 For Windows yang menunjukkan hasil persepsi baik dan sangat baik (58,9% drai 280 siswa) dengan nilai statistika mean sebesar 46,37 terletak pada interval kategori baik.
B. Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini banyak kekurangan, keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Berikut ini adalah keterbatasan penelitian, di antaranya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
1. Peneliti tidak dapat melacak apakah kesesuaian jawaban responden dengan keadaan yang sesungguhnya atau sebenarnya. 2. Hasil penelitian ini secara keseluruhan tidak mengungkapkan semua prinsip penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No 104 Tahun 2014, karena masih ada beberapa prinsip penilaian hasil belajar yang belum dapat ditanyakan kepada siswa, antara lain: prinsip sahih, prinsip holistik atau berkesinambungan, prinsip sistematis dan prinsip akuntabel. 3. Hasil penelitian ini belum memberikan gambaran secara menyeluruh tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013.
C. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa, maka peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut: 1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi siswa sudah dapat diimplementasikan secara baik. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan kepada pihak pemerintah maupun kalangan terkait untuk tetap menerapkan dan melaksanakan kembali Kurikulum 2013, akan tetapi dengan persiapan yang lebih matang dan terencana untuk sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
kesiapan buku pelajaran bagi siswa, memberikan pendampingan, pelatihan, diklat, workshop kepada kepala sekolah dan guru. Semua kegiatan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan agar memperoleh hasil implementasi penilaian hasil belajar yang lebih baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap evaluasi. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak sekolah sebaiknya tetap mempertahankan penilaian
hasil
pelaksanaan belajar
implementasi
berdasarkan
dimensi
Kurikulum
jenis-jenis
2013
dengan
meningkatkan kegiatan evaluasi pembelajaran secara menyeluruh dan sistematis melalui kegiatan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas sesuai dengan ruang lingkup materi pembelajaran agar diketahui hasil belajar peserta didik secara optimal. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik sebaiknya menerapkan penilaian hasil belajar dengan mengacu pada prinsip dan pendekatan penilaian, agar guru dan siswa menjalin kedekatan yang lebih menyatu dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga guru dapat mengenal kepribadian peserta didik dan dapat menilai kemampuan yang dimilikinya,
karena
penilaian
hasil
belajar
harus
dapat
dipertanggungjawabkan untuk dapat memperoleh keputusan yang tepat menuju arah yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
4. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan teknik penilaian hasil belajar sudah dapat diimplementasikan secara baik, tetapi masih ada satu sekolah yang belum masuk kategori baik atau masuk dalam kategori cukup, yaitu SMK Negeri 1 Godean Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dinas pendidikan melalui kegiatan sosialisasi pengembangan keterampilan dan kreatifitas guru untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan teknik penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013 yang belum dapat dijalankan secara optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka cipta. Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas Edisi Ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. Ke-10. Brataningrum, Natalina Premastuti. 2014. “Pengolahan Data Elektronik (PDE 1)”. Modul. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. Ke-6. Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan Contoh Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet. Ke-3. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Muhadi. 2011. “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014. “Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan”. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014. “Standar Penilaian Pendidikan”. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono.2008. Statistika Untuk Penelitian Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. Cet. Ke-13. Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum Edisi Keempat. Yogyakarta: Andi. Yamin, Moh. 2012. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan Lembar Jawab)
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Kode :
Kuesioner penelitian IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Peneliti: Anastasia Vriska NIM: 111334029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kepada Yth: Sdr. Siswa-siswi SMK Di Kab. Sleman, Provinsi DIY Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi, kami mahasiswa di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang bertemakan “IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI SISWA”, Studi Kasus pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan saudara siswa SMK untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon saudara siswa SMK berkenan menjawab pertanyaan-pertanyan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Jawaban saudara siswa SMK hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya. Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas saudara siswa SMK. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan kami ini. Atas bantuan dan kerja samanya, kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta,… Februari 2015 Hormat Kami,
Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Lembar Kuesioner Penelitian Jawablah sendiri pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pilihan jawaban anda Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS STS
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan A. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar 1 Guru mengadakan ulangan harian. 2 Guru mengadakan ulangan tengah semester. 3 Guru mengadakan ulangan akhir semester ganjil. 4 Guru mengadakan ulangan akhir semester genap. B. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar 5 Saya merasa guru tidak adil dalam memberikan nilai 6 Guru selalu memberikan nilai pada setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. 7 Guru selalu memotivasi siswa untuk memperoleh nilai selama proses pembelajaran. 8 Siswa tidak pernah memperoleh hasil ulangan yang telah siswa kerjakan 9 Guru selalu mengomunikasikan hasil belajar dari siswa. C. Teknik Penilaian Hasil Belajar 10 Saya merasa guru mengamati sikap siswa selama proses pembelajaran 11 Guru mengamati kerja sama dalam diskusi kelompok 12 Saya diminta oleh guru untuk menilai diri saya sendiri tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab 13 Saya selalu diminta oleh guru untuk menilai teman dalam kelompok diskusi. 14 Saya diminta oleh guru untuk menilai teman tentang sikap sosial seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Pernyataan 15 Guru memberikan penilaian tentang penilaian siswa baik yang terjadi didalam maupun diluar kelas 16 Pada setiap ulangan guru memberikan soal meliputi essay dan pilihan ganda 17 Guru bertanya secara lisan kepada siswa dalam proses pembelajaran. 18 Selain ulangan tertulis guru juga memberikan ulangan secara lisan 19 Guru menilai setiap tugas yang dilaksanakan oleh siswa 20 Guru memberikan tugas membuat laporan keuangan mengenai perusahaan jasa dan dagang 21 Guru menilai tugas tersebut berdasarkan kelengkapan tugas yang diselesaikan 22 Guru menilai tugas penyusunan laporan keuangan tersebut berdasarkan sesuai tidaknya dengan pedoman penyusunan laporan keuangan 23 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk studi langsung ke lapangan. 24 Guru memberikan nilai pada semua tugas yang dikerjakan.
SS
S
TS
150
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Jawab Kuesioner Penelitian
I. IDENTITAS
Nama
: ………………………………………………
No. Absen
: ………………………………………………
Jenis Kelamin
: Laki- laki/ Perempuan*
Nama Sekolah
: ……………………………………………….
Status Sekolah
: Negeri/ Swasta*
Ket. *Coret yang tidak perlu
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : Lembar Jawab Kuesioner Penelitian
Berilah tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan pilihan jawaban Anda Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
SS
S
TS
STS
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
LAMPIRAN 2 Data Induk Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2
Nomor Kuesioner 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
1 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
Nomor Kuesioner 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
Nomor Kuesioner 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166
1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
Nomor Kuesioner 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208
1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
Nomor Kuesioner 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250
1 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280
1 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3
Nomor Kuesioner 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 3 1 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4
Nomor Kuesioner 6 7 8 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
9 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
5 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
Nomor Kuesioner 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
9 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
5 4 4 4 1 3 4 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 1 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 6 7 8 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166
5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3
Nomor Kuesioner 6 7 8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208
5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 4 4 3 3
Nomor Kuesioner 6 7 8 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
9 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250
5 4 3 3 1 4 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 6 7 8 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
9 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280
5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
C. Teknik Penilaian Hasil Belajar Nomor Responden 10 1 3 2 3 3 3 4 3 5 4 6 3 7 3 8 4 9 4 10 4 11 4 12 3 13 4 14 4 15 4 16 3 17 3 18 4 19 3 20 3 21 3 22 3 23 3 24 3 25 4 26 4 27 3 28 3 29 3 30 4 31 4 32 4 33 4 34 3 35 4 36 3 37 3 38 4 39 3 40 4
11 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4
12 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3
13 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
14 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4
20 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4
21 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3
22 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3
23 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 1 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
24 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 41 4 42 4 43 3 44 3 45 3 46 4 47 4 48 4 49 4 50 3 51 4 52 4 53 4 54 4 55 4 56 3 57 3 58 4 59 3 60 3 61 3 62 4 63 3 64 3 65 3 66 4 67 3 68 4 69 4 70 3 71 3 72 3 73 3 74 4 75 3 76 3 77 4 78 3 79 3 80 4 81 4 82 4
11 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4
12 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
13 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4
14 3 2 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4
20 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
21 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
169
22 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4
23 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
24 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 83 3 84 4 85 4 86 2 87 3 88 3 89 4 90 3 91 3 92 2 93 4 94 3 95 3 96 3 97 3 98 3 99 3 100 3 101 3 102 2 103 3 104 3 105 4 106 3 107 2 108 3 109 4 110 2 111 4 112 3 113 3 114 3 115 4 116 3 117 3 118 4 119 4 120 4 121 3 122 3 123 3 124 3
11 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3
12 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 1 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
13 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
14 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 3 3 2 3 4 3 3 1 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
20 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
21 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
170
22 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3
23 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 1 2 2 2 3
24 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 125 3 126 4 127 3 128 3 129 3 130 3 131 4 132 4 133 4 134 3 135 3 136 3 137 3 138 3 139 3 140 3 141 3 142 4 143 3 144 3 145 3 146 3 147 3 148 3 149 3 150 4 151 3 152 3 153 4 154 4 155 3 156 3 157 3 158 3 159 3 160 3 161 4 162 3 163 3 164 3 165 3 166 3
11 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2
13 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
14 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
171
22 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2
24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 167 3 168 3 169 3 170 3 171 3 172 4 173 3 174 1 175 4 176 2 177 2 178 3 179 3 180 3 181 3 182 3 183 4 184 4 185 3 186 4 187 3 188 4 189 3 190 3 191 3 192 4 193 3 194 4 195 3 196 3 197 3 198 3 199 3 200 3 201 4 202 4 203 3 204 3 205 4 206 3 207 3 208 3
11 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
12 2 3 2 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4
13 2 3 3 2 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 1 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3
14 2 3 3 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 1 1 4 4 3 4 2 3
20 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
172
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3
23 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 1 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4
24 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 3 1 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 209 4 210 4 211 3 212 4 213 4 214 3 215 4 216 4 217 3 218 4 219 3 220 2 221 3 222 3 223 3 224 4 225 3 226 3 227 2 228 3 229 4 230 4 231 3 232 4 233 4 234 4 235 3 236 3 237 3 238 4 239 4 240 3 241 3 242 3 243 3 244 3 245 3 246 3 247 3 248 3 249 3 250 3
11 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
13 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3
14 2 2 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2
20 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
21 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3
173
22 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
23 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3
24 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Responden 10 251 4 252 3 253 3 254 3 255 3 256 3 257 4 258 3 259 3 260 3 261 4 262 3 263 3 264 3 265 3 266 3 267 3 268 3 269 3 270 3 271 3 272 2 273 4 274 4 275 2 276 3 277 3 278 4 279 3 280 3
11 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3
13 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3
14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3
Nomor Kuesioner 15 16 17 18 19 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3
20 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
21 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3
174
22 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
23 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
24 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 Uji Validitas & Reliabilitas
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI VALIDITAS Penilaian Hasil Belajar Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PN_1
3.41
.534
280
PN_2
3.40
.559
280
PN_3
3.46
.520
280
PN_4
3.45
.526
280
PN_5
3.04
.671
280
PN_6
3.19
.509
280
PN_7
3.23
.511
280
PN_8
3.15
.465
280
PN_9
2.97
.474
280
PN_10
3.28
.550
280
PN_11
3.21
.559
280
PN_12
3.11
.644
280
PN_13
3.05
.673
280
PN_14
3.08
.623
280
PN_15
2.95
.526
280
PN_16
3.11
.585
280
PN_17
3.11
.506
280
PN_18
2.39
.646
280
PN_19
3.25
.558
280
PN_20
3.39
.518
280
PN_21
3.30
.546
280
PN_22
3.19
.567
280
PN_23
2.73
.740
280
PN_24
3.20
.619
280
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
PN_1
72.25
47.873
.505
.
.880
PN_2
72.26
48.084
.450
.
.882
PN_3
72.20
47.644
.553
.
.879
PN_4
72.21
47.584
.555
.
.879
PN_5
72.61
49.084
.251
.
.888
PN_6
72.47
47.899
.529
.
.880
PN_7
72.43
48.146
.491
.
.881
PN_8
72.50
50.072
.243
.
.886
PN_9
72.69
48.760
.439
.
.882
PN_10
72.38
47.068
.599
.
.878
PN_11
72.44
47.244
.564
.
.879
PN_12
72.55
46.614
.553
.
.879
PN_13
72.60
46.011
.595
.
.877
PN_14
72.58
46.496
.589
.
.878
PN_15
72.71
48.867
.373
.
.883
PN_16
72.55
48.242
.407
.
.883
PN_17
72.55
49.310
.327
.
.884
PN_18
73.27
49.575
.209
.
.889
PN_19
72.40
47.675
.506
.
.880
PN_20
72.26
47.192
.623
.
.878
PN_21
72.35
47.821
.499
.
.880
PN_22
72.46
47.791
.482
.
.881
PN_23
72.93
46.851
.443
.
.883
PN_24
72.46
47.511
.468
.
.881
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI RELIABILITAS
Penilaian Hasil Belajar Case Processing Summary N Valid Cases
% 280
100.0
0
.0
280
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .886
.888
24
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 Deskripsi Data Responden
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
DATA RESPONDEN
A. Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Perempuan
275
98.2
98.2
98.2
Laki-laki
5
1.8
1.8
100.0
Total
280
100.0
100.0
Frequency Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Valid
B. Berdasarkan Nama Sekolah
SMK N 1 Depok
90
32.1
32.1
32.1
SMK N 1 Godean
95
33.9
33.9
66.1
SMK N 1 Tempel
95
33.9
33.9
100.0
280
100.0
100.0
Valid Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 PAP II & Deskripsi Data
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Untuk menginterprestasikan data penelitian dalam pendistribusian skor digunakan Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) yang telah dimodifikasi. Penggunaan PAP Tipe II bertujuan untuk menggolongkan kategori kecenderungan variabel dan dimensi dalam menentukan skor pada setiap variabel dengan menggunakan nilai presentil pada deskripsi data yang disajikan dalam tabel di bawah ini: Nilai Presentil 80% ke atas 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Di bawah 46%
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Kode 5 4 3 2 1
Berikut ini merupakan output pengolahan data variabel penilaian hasil belajar: Statistics Valid
280
N Missing
0
Mean
75.66
Median
74.00
Mode Std. Deviation
71 7.203
Minimum
54
Maximum
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penilaian Hasil Belajar Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
7
2.5
2.5
2.9
3
82
29.3
29.3
32.1
4
132
47.1
47.1
79.3
5
58
20.7
20.7
100.0
280
100.0
100.0
Total
Output variabel penilaian hasil belajar dari setiap sekolah: 1. SMK N 1 Depok Statistics Valid N
90
Missing
0
Mean
79.69
Median
79.00
Mode
79
Std. Deviation
6.678
Minimum
69
Maximum
94
Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Depok Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
3
9
10.0
10.0
10.0
4
49
54.4
54.4
64.4
5
32
35.6
35.6
100.0
Total
90
100.0
100.0
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. SMK N 1 Godean Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
72.45
Median
72.00
Mode
71
Std. Deviation
6.852
Minimum
54
Maximum
90
Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Godean Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
1.1
1.1
1.1
2
7
7.4
7.4
8.4
3
38
40.0
40.0
48.4
4
39
41.1
41.1
89.5
5
10
10.5
10.5
100.0
Total
95
100.0
100.0
3. SMK N 1 Tempel Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
75.04
Median
73.00
Mode Std. Deviation
71 6.206
Minimum
64
Maximum
93
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Tempel Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
3
35
36.8
36.8
36.8
4
44
46.3
46.3
83.2
5
16
16.8
16.8
100.0
Total
95
100.0
100.0
Jika dilihat per dimensi variabel penilaian hasil belajar, maka hasil ouput pengolahan data sebagai berikut: 1. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Statistics Valid
280
N Missing
0
Mean
13.71
Median
12.00
Mode
12
Std. Deviation
1.992
Minimum
8
Maximum
16
Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
2
.7
.7
1.4
3
3
1.1
1.1
2.5
4
143
51.1
51.1
53.6
5
130
46.4
46.4
100.0
Total
280
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Output dimensi jenis-jenis penilaian hasil belajar dari setiap sekolah: a. SMK N 1 Depok Statistics Valid
90
N Missing
0
Mean
14.03
Median
14.50 12a
Mode Std. Deviation
1.899
Minimum
11
Maximum
16
Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Depok Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
3
1
1.1
1.1
1.1
4
39
43.3
43.3
44.4
5
50
55.6
55.6
100.0
Total
90
100.0
100.0
b. SMK N 1 Godean Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
13.54
Median
12.00
Mode Std. Deviation
12 2.082
Minimum
8
Maximum
16
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Godean Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
2.1
2.1
2.1
2
1
1.1
1.1
3.2
4
51
53.7
53.7
56.8
5
41
43.2
43.2
100.0
Total
95
100.0
100.0
c. SMK N 1 Tempel Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
13.59
Median
12.00
Mode
12
Std. Deviation
1.970
Minimum
10
Maximum
16
Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Tempel Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
1
1.1
1.1
1.1
3
2
2.1
2.1
3.2
4
53
55.8
55.8
58.9
5
39
41.1
41.1
100.0
Total
95
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
2. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Statistics Valid
280
N Missing
0
Mean
15.58
Median
15.00
Mode
15
Std. Deviation
1.698
Minimum
10
Maximum
20
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
10
3.6
3.6
4.3
3
37
13.2
13.2
17.5
4
166
59.3
59.3
76.8
5
65
23.2
23.2
100.0
280
100.0
100.0
Total
Output dimensi prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar dari setiap sekolah: a. SMK N 1 Depok Statistics Valid
90
N Missing
0
Mean
16.30
Median
16.00
Mode Std. Deviation
15 1.745
Minimum
12
Maximum
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Depok Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
2
2.2
2.2
2.2
3
6
6.7
6.7
8.9
4
44
48.9
48.9
57.8
5
38
42.2
42.2
100.0
Total
90
100.0
100.0
b. SMK N 1 Godean Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
15.04
Median
15.00
Mode
15
Std. Deviation
1.584
Minimum
10
Maximum
19
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Godean Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
2.1
2.1
2.1
2
6
6.3
6.3
8.4
3
13
13.7
13.7
22.1
4
63
66.3
66.3
88.4
5
11
11.6
11.6
100.0
Total
95
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
190
SMK N 1 Tempel Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
15.42
Median
15.00
Mode
15
Std. Deviation
1.534
Minimum
12
Maximum
20
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Tempel Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
2
2.1
2.1
2.1
3
18
18.9
18.9
21.1
4
59
62.1
62.1
83.2
5
16
16.8
16.8
100.0
Total
95
100.0
100.0
3. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Statistics Valid
280
N Missing
0
Mean
46.37
Median
45.00
Mode Std. Deviation
45 5.105
Minimum
30
Maximum
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
4
1.4
1.4
1.4
2
14
5.0
5.0
6.4
3
97
34.6
34.6
41.1
4
107
38.2
38.2
79.3
5
58
20.7
20.7
100.0
280
100.0
100.0
Total
Output dimensi teknik penilaian hasil belajar dari setiap sekolah: a. SMK N 1 Depok Statistics Valid
90
N Missing
0
Mean
49.36
Median
49.00
Mode
45
Std. Deviation
4.592
Minimum
40
Maximum
58
Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Depok Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
3
12
13.3
13.3
13.3
4
42
46.7
46.7
60.0
5
36
40.0
40.0
100.0
Total
90
100.0
100.0
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
b. SMK N 1 Godean Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
43.87
Median
43.00
Mode
44
Std. Deviation
4.821
Minimum
30
Maximum
55
Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Godean Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
4
4.2
4.2
4.2
2
10
10.5
10.5
14.7
3
49
51.6
51.6
66.3
4
24
25.3
25.3
91.6
5
8
8.4
8.4
100.0
95
100.0
100.0
Total
c. SMK N 1 Tempel Statistics Valid
95
N Missing
0
Mean
46.03
Median
45.00
Mode Std. Deviation
44a 4.382
Minimum
37
Maximum
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar SMK N 1 Tempel Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
2
4
4.2
4.2
4.2
3
36
37.9
37.9
42.1
4
41
43.2
43.2
85.3
5
14
14.7
14.7
100.0
Total
95
100.0
100.0
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 Deskripsi Butir Kuesioner
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DESKRIPSI BUTIR KUESIONER A. Dimensi Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar PN_1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
3
1.1
1.1
1.4
3
157
56.1
56.1
57.5
4
119
42.5
42.5
100.0
Total
280
100.0
100.0
PN_2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
10
3.6
3.6
3.6
3
148
52.9
52.9
56.4
4
122
43.6
43.6
100.0
Total
280
100.0
100.0
Valid
PN_3 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3
1.1
1.1
1.1
3
146
52.1
52.1
53.2
4
131
46.8
46.8
100.0
Total
280
100.0
100.0
Valid
PN_4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
4
1.4
1.4
1.4
3
146
52.1
52.1
53.6
4
130
46.4
46.4
100.0
Total
280
100.0
100.0
Valid
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Hasil Belajar PN_5 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
13
4.6
4.6
4.6
2
18
6.4
6.4
11.1
3
193
68.9
68.9
80.0
4
56
20.0
20.0
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_6 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
12
4.3
4.3
4.6
3
201
71.8
71.8
76.4
4
66
23.6
23.6
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_7 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
9
3.2
3.2
3.6
3
196
70.0
70.0
73.6
4
74
26.4
26.4
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_8 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
12
4.3
4.3
4.3
3
213
76.1
76.1
80.4
4
55
19.6
19.6
100.0
280
100.0
100.0
Valid Total
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN_9 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
3
1.1
1.1
1.1
2
27
9.6
9.6
10.7
3
226
80.7
80.7
91.4
4
24
8.6
8.6
100.0
280
100.0
100.0
Total
C. Dimensi Teknik Penilaian Hasil Belajar PN_10 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
11
3.9
3.9
4.3
3
177
63.2
63.2
67.5
4
91
32.5
32.5
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_11 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
14
5.0
5.0
5.7
3
186
66.4
66.4
72.1
4
78
27.9
27.9
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_12 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
38
13.6
13.6
14.3
3
167
59.6
59.6
73.9
4
73
26.1
26.1
100.0
280
100.0
100.0
Total
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN_13 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
50
17.9
17.9
18.6
3
159
56.8
56.8
75.4
4
69
24.6
24.6
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_14 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
38
13.6
13.6
14.3
3
176
62.9
62.9
77.1
4
64
22.9
22.9
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_15 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
40
14.3
14.3
15.0
3
208
74.3
74.3
89.3
4
30
10.7
10.7
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_16 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
31
11.1
11.1
11.4
3
184
65.7
65.7
77.1
4
64
22.9
22.9
100.0
280
100.0
100.0
Total
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN_17 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
19
6.8
6.8
7.1
3
208
74.3
74.3
81.4
4
52
18.6
18.6
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_18 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
19
6.8
6.8
6.8
2
140
50.0
50.0
56.8
3
115
41.1
41.1
97.9
4
6
2.1
2.1
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_19 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
17
6.1
6.1
6.1
3
175
62.5
62.5
68.6
4
88
31.4
31.4
100.0
280
100.0
100.0
Valid Total
PN_20 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
4
1.4
1.4
1.4
3
162
57.9
57.9
59.3
4
114
40.7
40.7
100.0
Total
280
100.0
100.0
Valid
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN_21 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
12
4.3
4.3
4.3
3
171
61.1
61.1
65.4
4
97
34.6
34.6
100.0
280
100.0
100.0
Valid Total
PN_22 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
.4
.4
.4
2
20
7.1
7.1
7.5
3
183
65.4
65.4
72.9
4
76
27.1
27.1
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_23 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
9
3.2
3.2
3.2
2
97
34.6
34.6
37.9
3
134
47.9
47.9
85.7
4
40
14.3
14.3
100.0
280
100.0
100.0
Total
PN_24 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
2
.7
.7
.7
2
25
8.9
8.9
9.6
3
168
60.0
60.0
69.6
4
85
30.4
30.4
100.0
280
100.0
100.0
Total
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 Tabel Statistik & Perhitungan r Tabel
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Mencari Nilai r tabel untuk n = 280 dengan cara interpolasi menggunakan rumus matematik sebagai berikut:
Diumpamakan :
Interpolasi :
100 y – 13,8
= - 0,025 x + 5
100 y
= - 0,025 x + 5 + 13,8
100 y
= - 0,025 x + 18,8
y
= - 0,00025 x + 0,188
maka nilai r dari n = 280 dengan dk (280 – 2) adalah sebagai berikut: y
= - 0,00025 x + 0,188
y
= - 0,00025 (278) + 0,188
y
= - 0,0695 + 0,188
y
= 0,1185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
LAMPIRAN 8 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209