PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX DI SMP BUDYA WACANA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Natanael Jalung Liah NIM : 101414075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX DI SMP BUDYA WACANA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Natanael Jalung Liah NIM : 101414075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jangan tanyakan jawaban atas permasalahan yang kamu hadapi, tapi tanyakan bagaimana kamu mengatasi masalah yang kamu hadapi”.
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa Skripsi ini ku persembahkan kepada : Tuhan Yusus dan Bunda Maria atas semua berkatnya Ibu ku tercinta yang selalu mendukung ku Serly Eka Febriana dan semua sahabat-sahabat ku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Natanael Jalung Liah. 2014. Efektifitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori van Hiele dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Kesebangunan pada Siswa Kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keefektifan penggunaan teori belajar van Hiele dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa 2) keefektifan penggunaan teori belajar van Hiele dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IX SMP Budaya Wacana Yogyakarta dengan materi kesebangunan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dan data dianalisis secara kuantitatif. Peneliti membandingkan dua kelas yakni kelas IX A dan IX C di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Salah satu kelas melakukan pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele dan kelas tersebut diberi nama kelas eksperimen. Sedangkan kelas yang lainnya melakukan pembelajaran konvensional dan diberi nama kelas kontrol. Pada penelitian ini, kedua kelas mempelajari materi kesebangunan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) soal pretest, soal post test, lembar observasi keterlaksanaan teori belajar, dan lembar observasi keaktifan. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran menggunakan teori belajar van Hiele. Hasil penelitian yang diperoleh adalah persentase siswa yang lulus KKM di kelas eksperimen yakni 76%. Rata-rata persentase keaktifan siswa di kelas eksperimen yakni sebesar 40% . Selain itu, rata-rata frekuensi keaktifan siswa di kelas eksperimen yakni 13. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan teori belajar van Hiele efektif ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa. Dengan melakukan perhitungan statistik Mann-Whitney U diperoleh sig (2-tailed) = 0,082 > 0,05 yang berarti ratarata hasil post test di kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta.
Kata kunci: hasil belajar, keaktifan, dan teori belajar van Hiele, kesebangunan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Natanael Jalung Liah, 2014. Learning Effectiveness which Uses Van Hiele Theory in Mathematic Learning on Congruent Topic on the Students Class IX in SMP Budya Wacana Yogyakarta. Thesis. Mathematics Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The purposes of this research are to know 1) the effectiveness of the use of Van Hiele learning theory on mathematics learning towards learning result and activeness of students 2) the effectiveness of the use of Van Hiele learning theory compared with conventional learning on mathematics learning towards the activeness of students class IX SMP Budya Wacana Yogyakarta on the topic of similarity. The type of the research which was used was quasi experimental research and data was analyzed quantitatively. Researcher compared two classes which were class IX A and IX C in SMP Budya Wacana Yogyakarta. One of the classes did the learning using Van Hiele learning theory and the class named experiment class. While, the other class did the conventional learning and named as control class. On this research, the two classes learned about the topic of congruent. Instrument which was used on this research was learning implementation plan (RPP) pre test question, post test question, observation sheet of learning theory implementation, and observation sheet of activeness. The researcher also did the interview with the student and teacher to know the strengths and weaknesses of learning which was used Van Hiele learning theory. The result which was got is students’ percentage who passed KKM in experimental class was 76%. The average percentage of the students’ activeness in experimental class which was 40%. Besides, the average frequency of the students’ activeness in experimental was 13. Therefore, it can be concluded that mathematics learning used Van Hiele learning theory effective towards learning result and activeness of students. By Mann-Whitney U statistic calculation obtainable sig (2-tailed) = 0,082 > 0,05 which means the average of post test result in experimental class was higher than control class. Therefore, it can be concluded that Van Hiele learning theory was effectively compared with conventional learning on mathematics learning on the topic of similarity in SMP Budya Wacana Yogyakarta. Key words: learning result, activeness, Van Hiele learning theory, congruence
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat dan anugerah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. 2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika. 3. Dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis sehingga penulis mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan mengolah data penelitian. 4. Kepala Sekolah SMP Budya Wacana Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah tersebut. 5. Ibu Nuriawati, kakak Dewi Lianti, Christian Oby, dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas motivasi, doa dan dukungan serta cinta kasih yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2010 yang telah berjuang dan berdinamika bersama. 7. Seluruh siswa kelas IX A dan IX C SMP Budya Wacana Yogyakarta yang telah bekerja sama menjadi subjek penelitian pada skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, Penulis,
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xv
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................................
4
C. Pemabatasan Masalah............................................................................
5
D. Tujuan Penelitian...................................................................................
6
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Penjelasan Istilah...................................................................................
6
F. Manfaat Penelitian................................................................................. G. Sistematika Penulisan ...........................................................................
8 9
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
11
A. Teori van Hiele......................................................................................
11
1. Pengertian Teori Belajar van Hiele .................................................
11
2. Karakteristik dan Sifat-sifat Teori van Hiele ..................................
13
3. Model Pembelajaran van Hiele .......................................................
16
B. Belajar ...................................................................................................
19
1. Hakekat Belajar ...............................................................................
19
C. Keaktifan Siswa.....................................................................................
21
D. Hasil Belajar ..........................................................................................
23
E. Materi Pembelajaran..............................................................................
24
F. Kerangka Berpikir .................................................................................
28
G. Hipotesa ................................................................................................
29
BAB III METODE ANALISA PENELITIAN ...............................................
31
A. Jenis Penelitian ......................................................................................
31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................
32
1. Populasi ...........................................................................................
32
2. Sampel Penelitian ............................................................................
32
C. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................................
32
D. Variabel Penelitian ................................................................................
33
1. Variabel Bebas ................................................................................
33
2. Variabel Terkait ..............................................................................
33
E. Bentuk Data ..........................................................................................
33
1. Hasil Belajar ...................................................................................
33
2. Keaktifan Siswa ..............................................................................
34
3. Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele .........................................
34
4. Tanggapan Guru dan Siswa ............................................................
34
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
35
1. Tes ..................................................................................................
35
2. Pengamatan ....................................................................................
35
3. Wawancara .....................................................................................
35
4. Dokumentasi ...................................................................................
35
G. Instrument Penelitian ............................................................................
35
1. Rencana Pelaksanaan Penelitian ....................................................
36
2. Pretest .............................................................................................
37
3. Post test ..........................................................................................
38
4. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ...............................................
38
5. Lembar Observasi Keterlaksanaan Teori van Hiele........................
40
6. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ...........................................
41
H. Teknik Analisis Data ............................................................................
41
1. Analisis Uji Coba Soal ...................................................................
42
2. Tes Hasil Belajar ............................................................................
44
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .....
53
A. Deskripsi Pelakasanaan Kegiatan Penelitian ........................................
53
1. Sebelum Pembelajaran ...................................................................
53
2. Selama Pembelajaran .....................................................................
57
3. Sesudah Pembelajaran ....................................................................
69
B. Data Penelitian .....................................................................................
69
1. Data Hasil Belajar ..........................................................................
69
2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran ................................................
74
3. Data Keaktifan Siswa .....................................................................
79
4. Data Wawancara..............................................................................
85
C. Analisa Data Penelitian ........................................................................
87
1. Analisa Data pretest .......................................................................
87
2. Analisa Data post test .....................................................................
91
3. Analisa Data Keterlaksanaan Pembelajaran ...................................
95
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Analisa Data Keaktifan Siswa ........................................................
97
5. Analisa Data Wawancara Guru dan Siswa ..................................... 101 D. Pembahsan Data Penelitian .................................................................. 102 1. Hasil Belajar Siswa dan Keaktifan Siswa ...................................... 102 2. Hasil Belajar dengan Perhitungan Mann Whitney U ..................... 104 E. Kelemahan Penelitian ........................................................................... 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 106 A. Kesimpulan ........................................................................................... 106 1. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pembelajaran van Hiele .......... 106 2. Perbandingan Hasil Belajar Antara Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran van Hiele ........................................................... 107 3. Hasil Tambahan .............................................................................. 108 B. Saran ..................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Metode Eksperimen ............................................................. 31
Table 3.2
Kisi-kisi Soal pretest ............................................................ 37
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal post test ......................................................... 38
Tabel 3.4
Observasi Keaktifan Siswa ................................................. 38
Tabel 3.5
Persentase Siswa yang Terlibat Tiap Pertemuan ................ 39
Tabel 3.6
Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele ............................. 40
Tabel 3.7
Koefisien Korelasi ............................................................... 43
Tabel 3.8
Interpretasi Tingkat Reliabilitas .......................................... 44
Tabel 3.9
Kriteria Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan .................... 46
Tabel 4.1
Hasil Uji Coba Soal Tes Akhir ............................................ 54
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Reliabilitas Tiap Soal ............................ 55
Tabel 4.3
Data Nilai pretest Siswa kelas Eksperimen ........................ 70
Tabel 4.4
Data Nilai pretest Siswa kelas Kontrol ............................... 71
Tabel 4.5
Data Nilai post test Siswa Kelas Eksperimen ..................... 72
Tabel 4.6
Data Nilai post test Siswa Kelas Kontrol............................. 73
Tabel 4.7
Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Pertama ................................................................................ 74
Tabel 4.8
Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Kedua .................................................................................. 75
Tabel 4.9
Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Ketiga ................................................................................... 77
Tabel 4.10
Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keempat .............................................................................. 78 Tabel 4.11
Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ......... 79
Tabel 4.12
Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ............... 80
Tabel 4.13
Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama ..................... 80
Tabel 4.14
Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan kedua ............ 81
Tabel 4.15
Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Kedua .................. 81
Tabel 4.16
Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua ........................ 82
Tabel 4.17
Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga ........... 82
Tabel 4.18
Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga .................. 83
Tabel 4.19
Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga ....................... 83
Tabel 4.20
Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Keempat ........ 83
Tabel 4.21
Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Keempat ............... 84
Tabel 4.22
Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Keempat .................... 85
Tabel 4.23
Wawancara Siswa .................................................................... 85
Tabel 4.24
Wawancara Guru ..................................................................... 86
Tabel 4.25
Uji Normalitas Hasil Pretest..................................................... 87
Tabel 4.26
Uji Variansi dan Uji Hasil t Pretest ......................................... 88
Tabel 4.27
Uji Normalitas Hasil Post test ................................................ 91
Tabel 4.28
Uji Variansi Hasil Post test ...................................................... 93
Tabel 4.29
Uji Rata-rata Nilai Post test dengan Metode Mann-Whitney U ..................................................................... 94
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1
Persentase Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele ............ 96
Diagram 4.2
Persentase Keaktifan Siswa ................................................ 97
Diagram 4.3
Jumlah Frekuensi Keaktifan Siswa ..................................... 97
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran di Depan Kelas ...... L110
Gambar 1.2
Guru Membatu Siswa yang Mengalami Kesulitan................. L110
Gambar 1.3
Siswa kelas Eksperimen Mengerjakan Soal di Depan Kelas L111
Gambar 1.4
Siswa kelas Kontrol Mengerjakan Soal di Depan Kelas ....... L111
Gambar 1.5
Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran di Depan Kelas ...... L112
Gambar 1.6
Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran di Depan Kelas ...... L112
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A A1 Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ...........................................................
L1
A2 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen .....................................................
L2
A3 RPP ...........................................................................................................
L3
A4 Soal Pretest ...............................................................................................
L21
A5 Kunci Jawaban Soal Pretest ......................................................................
L23
A6 Soal Post Test ...........................................................................................
L25
A7 Kunci Jawaban Soal Post Test ..................................................................
L27
Lampiran B B1 Soal Uji Coba ...........................................................................................
L29
B2 Skor Dan Hasil Uji Validitas ....................................................................
L32
B3 Perhitungan Validitas ...............................................................................
L34
B4 Perhitungan Reliabilitas ............................................................................
L44
Lampiran C C1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa ..........................................................
L46
C2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele .....................
L48
C3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eskperimen Sebelum Pembelajaran .............................................................................
L51
C4 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ...................................................................................
L53
C5 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ......................................................................................
L55
C6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga .....................................................................................
xix
L57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C7 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Keempat ..................................................................................
L59
C8 Lembar Observasi Keaktifan Siswa kelas Kontrol Sebelum Pembelajaran .............................................................................
L61
C9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ...................................................................................
L63
C10 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ......................................................................................
L65
C11 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga .....................................................................................
L67
C12 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Keempat ..................................................................................
L69
C13 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Obsever 1...................................................................
L71
C14 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Obsever 1 .....................................................................
L74
C15 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ketiga Obsever 1 .....................................................................
L77
C16 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Keempat Obsever 1 .................................................................
L80
C17 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama Obsever 2 ..................................................................
L83
C18 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua Obsever 2 ....................................................................
L86
C19 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ketiga Obsever 2 ....................................................................
xx
L89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C20 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Keempat Obsever 2 ................................................................
L92
Lampiran D D1 Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen ....................................................
L95
D2 Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol ...........................................................
L96
D3 Daftar Nilai Post Test Kelas Eksperimen .................................................
L97
D4 Daftar Nilai Post Test Kelas Kontrol ........................................................
L98
D5 Lembar Kerja Siswa .................................................................................
L99
Lampiran E E1 Foto Pembelajaran .................................................................................... L110 E2 Surat Ijin Penelitian ................................................................................... L113
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan dihindari bagi siswa. Banyak siswa yang mencari cara agar terhindar dari pelajaran matematika. Saat ini biasanya siswa hanya mencoba menghafal materi apa yang diberikan oleh gurunya sehingga mereka kurang memahami apa yang menjadi inti sari dari materi yang diberikan tersebut. Siswa menjadi semakin sulit untuk memahami materi yang diberikan selanjutnya karena siswa sendiri sudah mengalami kesulitan dalam memahami konsep awalnya. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Rendahnya hasil belajar siswa juga bukan semata-mata karena kesalahan siswa tetapi juga bisa karena kurang tepatnya model pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga materi yang diberikan menjadi sulit dimengerti oleh siswa. Oleh karena itu sebagai seorang guru sudah seharusnya dituntut untuk berpikir kreatif sehingga dapat membuat sebuah proses pembelajaran yang menyanangkan, menarik minat siswa untuk belajar dan juga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, (E. Mulyasa, 2003 : 32). Menurut pandangan peneliti proses pembelajaran pada saat ini umumnya siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas dan kemudian menyalinnya ke dalam buku tulis. Padahal dalam
proses pembelajaran siswa juga dituntut aktif mengikuti
pembelajaran agar terjalin interaksi dua arah antara guru dan siswa. Pengalaman peneliti selama menjalani Program Pelatihan Lapangan (PPL) di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta terdapat perbedaan antara siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang hanya menunggu dan mendengarkan penjelasan dari guru. Geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, dan ukuran-ukurannya. Geometri juga digunakan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Arsitek adalah sebagian kecil contoh profesi yang menggunakan geometri secara reguler. Geometri sudah diajarkan sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar hal ini bertujuan karena geometri dapat digunakan dalam kegiatas sehari-hari, dalam berbagai profesi, dan juga dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Selain itu geometri juga dapat melatih kemampuan siswa untuk bernalar secara logis (logical reasoning), dan memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pemahaman pada siswa tentang adanya keterkaitan antara matematika dengan alam sekitar. Prestasi belajar siswa di Indonesia tentang geometri juga masih rendah. Bukti-bukti empiris di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri, mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan proses pembelajaran yang tepat yang menuntut siswa lebih aktif di dalam setiap proses pembelajaran Geometri agar memperolah hasil belajar yang sudah ditentukan. Penerapan pembelajaran menggunakan Teori Van Hiele biasanya digunakan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran geometri. Dalam pembelajaran menggunakan teori van Hiele terdapat 5 tahap belajar anak dalam geometri, yaitu tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor). Dengan mengunakan teori pembelajaran van Hiele dalam pembelajaran geometri seorang guru dapat melihat tahap perkembangan berpikir siswa. Tahap perkembangan berpikir siswa itu yang menjadikan acuan bagi guru untuk dapat melanjutkan pembelajaran ketahap selanjutnya sesuai dengan tahap perkembangan berpikir siswa dalam belajar geometri menurut teori van Hiele. SMP Budya Wacana adalah sebuah sekolah Yayasan Katolik yang berlokasi di Jl. Bung Tarjo (Gayam) No.11 Yogyakarta. Pembelajaran matematika di sekolah masih menggunakan pembelajaran konvensional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
yang mana guru hanya menjelaskan materi pembelajaran dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru mata pelajaran. Pada pembelajaran mengenai materi geometri guru melakukan pembelajaran sesuai dengan buku acuan guru dan menggunakan metode atau teori konvensional untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas teori pembelajaran van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan. Oleh karena itu peneliti mengajukan judul penelitian yang dilakukan adalah “Efektifitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Kesebangunan pada Siswa Kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mencoba merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele efektif ditinjau dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada pokok bahasan kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015? 2. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan mengunakan metode konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
pada pokok bahasan kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015?
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis meberikan batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa hanya berdasarkan tes ulangan siswa pada materi kesebangunan yang diberikan oleh peneliti. 2. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kesebangunan dalam geometri. 3. Standar
kompetensi
pada
penelitian
ini
adalah
memahami
kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. 4. Kompetensi dasar pada penlitian ini adalah mengidentifikasi bangunbangun datar yang sebangun dan kongruen dan mengidentifikasi sifatsifat dua segitiga sebangun dan kongruen 5. Penelitian ini hanya membahas mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teori pembelajaran van Hiele pada pokok bahasan kesebangunan di kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele ditinjau dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada pokok bahasan kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan
teori
belajar
van
Hiele
dibandingkan
dengan
pembelajaran menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan kesebangunan di SMP Budya Wacana Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015.
E. Penjelasan Istilah 1. Efektifitas adalah sebuah kata sifat dari kata dasar efektif. Efektif didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti dapat membawa hasil atau berguna. Jadi efektivitas adalah tercapainya suatu tujuan yang sudah direncanakan secara matang dan membawa hasil yang berguna. 2. Teori pembelajaran Van Hiele adalah sebuah teori pembelajaran yang menjelaskan perkembangan berpikir siswa dalam geometri, dimana siswa akan memalui 5 tahap perkembangan berpikir dalam proses belajar geometri, yaitu tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Kesebangunan adalah sebuah pokok bahasan dari cabang ilmu matematika yang diajarkan pada siswa di Sekolah Tingkat Pertama (SMP). Kesebangunan berarti benda atau bangun datar yang mempunyai bentuk yang sama namun ukurannya belum tentu sama. 4. Keaktifan siswa adalah sikap atau respon yang diberikan oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Interaksi dalam pembelajaran dapat menghidupkan suasana pembelajaran. Dengan adanya interaksi dua arah antara siswa dan guru maka akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Jika seluruhnya atau setidaknya sebagian besar murid terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang tidak hanya menunjukan gairah belajar yang tinggi namun juga menunjukan semangat belajar yang besar serta rasa percaya diri yang tinggi
maka
proses
pembelajaran
tersebut
dapat
dikatakan
pembelajaran yang berhasil serta berkualitas. 5. Hasil belajar siswa adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk rapor pada setiap semesternya. Hasil belajar didapatkan setelah diadakan suatu tes yang mengukur sejauh mana materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan dari tujuan yang ingin dicapai, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan teori pembelajaran Van Hiele pada materi yang berhubungan dengan Geometri. Dengan menggunakan tahap-tahap pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. 2. Bagi siswa Dengan menggunakan teori pembelajaran Van Hiele siswa diharapkan dapat dengan mudah menyerap materi-materi yang diberikan. Karena, pembelajaran yang diberikan sesuai dengan tahaptahap berpikir siswa sehingga siswa dapat menyerap dan memahami pembelajaran yang dberikan dengan baik. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi pengalaman tersendiri bagi peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan teori pembelajaran Van Hiele dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke Dunia Pendidikan nantinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
G. Sitematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi Pada bagian ini terdiri atas halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari : a. Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. b. Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi teori van Hiele, belajar, keaktifan siswa, hasil belajar, materi pembeajaran, kerangka berpikir dan hipotesa. c. Bab III Metode Analisa Penelitian Pada bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d. Bab IV Pelaksanaan, Hasil Analisis dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian, data penelitian, analisis data penelitian, pembahasan data penelitian, dan kelemahan penelitian. e. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran 3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori van Hiele 1. Pengertian Teori Belajar van Hiele Menurut Tim MKPBM (2001:51) Teori van Hiele adalah teori pembelajaran yang hanya digunakan dalam pembelajaran geometri. Teori pembelajaran van Hiele merupakan salah satu teori psikologi pembelajaran kongnitif yang melihat tahap-tahap perkembangan berpikir anak dalam geometri. Ada tiga unsur penting dalam pembelajaran geometri menurut van Hiele dalam Tim MKPBM (2000:51), yaitu: waktu, materi pembelajaran, dan metode pengajaran yang digunakan. Jika semua unsur itu ditata dengan sedemikian rupa maka akan meningkatkan kemampuan berpikir anak pada tingkatan yang lebih tinggi. Menurut van Hiele seseorang akan memlalui lima tahap perkembangan berpikir dalam belajar geometri. Di dalam Tim MKPBM (2000:51) lima tahap perkembangan berpikir menurut van Hiele adalah sebagai berikut : a) Tahap 0 (visualisasi) Ini merupakan tahap dasar dimana pada tahap ini siswa hanya mengenal bentuk-bentuk geometri dan melihatnya dalam satu kesatuan saja. Pada tahap ini siswa belum mengetahui sifatsifat dari objek geometri yang diamatinya. 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
b) Tahap 1 (analisis) Pada tahap ini siswa mulai menganalisis konsep dari bentuk geometri dan menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati. Namaun pada tahap ini siswa belum mampu mengetahui hubungan sifat-sifat antara bentuk geometri yang satu ke bentuk geometri yang lainnya. c) Tahap 2 (deduksi informal) Pada tahap ini siswa sudah mampu melihat hubungan sifat-sifat suatu bentuk geometri dengan sifat-sifat dari bentuk geometri yang lainnya. Namun perkembangan ini belum berkembang sepenuhnya. Siswa dapat membuat defenisi secara abstrak, menemukan sifat-sifat dari bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan pendekatan deduksi informal. d) Tahap 3 (deduksi) Pada tahap ini siswa sudah memahami defenisi-defenisi, aksioma-aksioma, dan teorema-teorema dalam geometri. Siswa mampu
menemukan
bukti-bukti
secara
formal
dengan
menggunakan teorema-teorema dan aksioma-aksioma. Dan pada tahap ini siswa mampu mengembangkan bukti lebih dari satu cara. e)
Tahap 4 (rigor) Tahap ini merupakan tahap terakhir yang akan dicapai oleh anak dalam pembelajaran geometri menurut van Hiele. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
tahap ini siswa bernalar secara formal dalam matematika dan dapat menanlisis konsekuensi dari memanipulasi asksioma dan defenisi.
Saling
keterkaitan
antara
bentuk
yang
tidak
didefenisikan, aksioma, teorema, dan pembuktian formal.
2. Karakteristik dan Sifat-sifat Teori van Hiele Setiap tahap dalam teori van Hiele, menunjukkan karakteristik proses berpikir siswa dalam geometri dan pemahamannya dalam konteks geometri. Kualitas pengetahuan siswa tidak ditentukan oleh akumulasi pengetahuannya, tetapi lebih ditentukan oleh proses berpikir yang digunakan. Seperti yang dikutip dari (Abudssakir, 2011) Clements & Basttista menyatakan bahwa teori van Hiele mempunyai karakteristik, yaitu : a. Belajar adalah proses yang tidak kontinu, terdapat “lompatan” dalam kurva belajar seseorang. b. Tahap-tahap tersebut bersifat terurut dan hirarki. c. Konsep yang dipahami secara implisit pada suatu tahap akan dipahami secara ekplisit pada tahap berikutnya. d. Setiap tahap mempunyai kosakata sendiri. Karakteristik tersebut sejalan dengan pemikiran Crowley yang ditungkan dalam (Abudssakir,2011). Menurut Crowley dalam Abudssakir (2011) teori van Hiele mempunyai sifat-sifat berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
a. Berurutan Seseorang harus melalui tahap-tahap perkembangan berpikir dalam geometri sesuai urutannya. Contohnya : Pada tahap pertama (visual) siswa hanya mampu melihat bentuk-bentuk
geometri
berdasarkan
bentuk
visual
dan
penampakannya saja tetapi siswa belum dapat menyebutkan sifat-sifatnya. Sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati oleh siswa akan dipelajari pada tahap berikutnya. b. Intrinsik dan Ekstrinsik Objek yang masih kurang jelas akan menjadi objek yang jelas pada tahap berikutnya. Contohnya : Pada
tahap
kedua
(analisis)
siswa
sudah
mampu
menentukan sifat-sifat dari bentuk geometri dengan cara melakukan pengamatan atau pengukuran tetapi siswa masih belum bisa menentukan hubungan dari sifat-sifat bangun geometri yang sudah mereka tentukan. c. Kosakata Masing-masing tahap mempunyai kosakata dan sistem relasi sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Contohnya : Pada tahap kedua (analisis) mempunya kosakata yang berbeda dengan tahap ketiga (deduksi informal). Pada tahap kedua (analisis) siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri dengan caranya sendiri-sendiri, namun pada tahap selanjutnya siswa akan menyebutkan hubungan sifat-sifat dari bentuk geometri dengan bahasa yang lebih formal. d. Ketidaksepadanan (mismatch) Ketidaksepadanan terjadi jika seseorang berada pada suatu tahap tertentu dan materi pembelajaran berada pada tahap yang berbeda. Secara khusus yakni jika guru, bahan pelajaran, isi, kosakata dan lainnya berada pada tahap yang lebih tinggi daripada tahap berpikir siswa. Contohnya : Ketika siswa berada pada tahap visual yang hanya mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang mereka amati dan mereka diminta untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan pembuktian teorema yang ada maka akan terjadi ketidaksepadanan karena siswa belum berada pada tahap tersebut. e. Kemajuan Keberhasilan dari tahap ke tahap lebih banyak dipengaruhi oleh isi dan metode pembelajaran daripada usia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
3. Model Pembelajaran van Hiele Pembelajaran geometri hanya akan efektif apabila sesuai dengan struktur kemampuan berpikir siswa. Menurut (Ferry,2010) ada lima fase pembelajaran dalam geometri. Kelima fase tersebut sebagai berikut : a. Fase 1 (Inkuiri/Informasi) Dengan
tanya
jawab
antara
guru
dengan
siswa,
disampaikan konsep-konsep awal tentang materi yang akan dipelajari. Guru mengajukan informasi baru dalam setiap pertanyaan yang dirancang secermat mungkin agar siswa dapat menyatakan kaitan konsep-konsep awal dengan materi yang akan dipelajari. Bentuk pertanyaan diarahkan pada konsep yang telah dimiliki siswa, misalnya Apa itu garis yang sejajar? Apa itu garis yang sama panjang?Apa itu sudut yang sehadap, sepihak, dan bersebrangan? Apa itu segiempat? dan seterusnya. Informasi dari tanya jawab tersebut memberikan masukan bagi guru untuk menggali tentang perbendaharaan bahasa dan interpretasi atas konsepsi-konsepsi awal siswa untuk memberikan materi selanjutnya, dipihak siswa, siswa mempunyai gambaran tentang arah belajar selanjutnya. b. Fase 2 (Orientasi Berarah) Sebagai refleksi dari fase 1, siswa meneliti materi pelajaran melalui bahan ajar yang dirancang guru. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
mengarahkan siswa untuk meneliti objek-objek yang dipelajari. Kegiatan mengarahkan merupakan rangkaian tugas singkat untuk memperoleh respon-respon khusus siswa. Misalnya, guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukkan berupa macam-macam segiempat. Siswa diminta mengelompokkan jenis segiempat, sesuai dengan jenisnya, setelah itu menjiplak dan menggambarkan macam-macam
segiempat
dengan
berbagai
ukuran
yang
ditentukan sendiri pada kertas dengan mengunakan media alat tulis. Kemudian menempelkan pada buku masing-masing. Aktivitas belajar ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar aktif mengeksplorasi objek-objek (sifat-sifat bangun yang dipelajari) melalui kegiatan seperti mengukur sudut, melipat, menentukan panjang sisi untuk menemukan hubungan sifat-sifat dari bentuk bangun-bangun
tersebut. Fase ini
juga
bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing eksplorasi siswa sehingga menemukan
konsep-konsep
khusus
dari
bangun-bangun
geometri. c.
Fase 3 (Uraian) Pada fase ini, siswa diberi motivasi untuk mengemukakan pengalamannya tentang struktur bangun yang diamati dengan menggunakan bahasanya sendiri. Sejauh mana pengalamannya bisa
diungkapkan,
mengekspresikan
dan
merubah
atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
menghapus pengetahuan intuitif siswa yang tidak sesuai dengan struktur bangun yang diamati. Pada fase pembalajaran ini, guru membawa objek-objek (ide-ide
geometri,
hubungan-hubungan,
pola-pola
dan
sebagainya) ke tahap pemahaman melalui diskusi antar siswa dalam menggunakan ketepatan bahasa dengan menyatakan sifatsifat yang dimiliki oleh bangun-bangun yang dipelajari. d. Fase 4 (Orientasi Bebas) Pada fase ini siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks. Siswa ditantang dengan situasi masalah kompleks. Siswa diarahkan untuk belajar memecahkan masalah dengan cara siswa sendiri, sehingga siswa akan semakin jelas melihat hubungan-hubungan antar sifat-sifat suatu bangun. Jadi siswa ditantang untuk mengelaborasi sintesis dari penggunaan konsep-konsep dan relasi-relasi yang telah dipahami sebelumnya. Fase pembelajaran ini bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman menyelesaikan masalah dan menggunakan strategistrateginya sendiri. Peran guru adalah memilih materi dan masalah-masalah yang sesuai untuk mendapatkan pembelajaran yang meningkatkan perolehan berbagai performansi siswa. e. Fase 5 (Integrasi) Pada fase ini, guru merancang pembelajaran agar siswa membuat ringkasan tentang kegiatan yang sudah dipelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
(pengamatan-pengamatan, membuat sintesis dari konsep-konsep dan hubungan-hubungan baru). Tujuan kegiatan belajar fase ini adalah menginterpretasikan pengetahuan dari apa yang telah diamati dan didiskusikan. Peran guru adalah membantu pengiterpretasian pengetahuan siswa dengan meminta siswa membuat refleksi dan mengklarifikasi pengetahuan geometri siswa, serta menguatkan tekanan pada penggunaan struktur matematika.
B. Belajar 1. Hakekat Belajar Pada saat ini sudah banyak sekali orang yang mencoba merumuskan pengertian tentang “belajar”. Tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa dalam perumusan dan penafsiran tersebut terdapat perbedaan satu sama lainnya. Berikut ini beberapa perumusan dan penafsiran tentang “belajar” menurut beberapa ahli : Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior throught experiencing). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami (Oemar Hamalik, 2001:27). Oemar Hamalik (2001:29) juga menyebutkan bahwa belajar bukan suatu tujuan tetapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
merupakan suatu proses untuk mecapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. Belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian social,
bemacam-macam
keterampilan,dan
cita-cita.
Belajar
mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk juga perbaikan perilaku (Oemar Hamalik 2001:45). W.S Winkel (2005:59) mengemukakan bahwa belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung
dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungan
yang
menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap, perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas. Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh perhubungan berkondisi antara stimulus dan respon. Bagi seorang behavior, belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan. Respon tertentu itu kemudian diperkuat ikatannya melalui berjenis-jenis cara yang berkondisi (Daryanto 2012:45).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
C. Keaktifan Siswa Belajar aktif ditunjukan dengan adanya ketertiban intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar. Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara bersama-sama di dalam kelompok. Kegiatan tersebut memungkinkan
siswa
berinteraksi
aktif
dengan
lingkungan
dan
kelompoknya, sebagai media untuk mengembangkan kemampuannya (Djamarah, 2010:362). Menurut (Sardiman, 2008:95) Aktifitas diperlukan dalam belajar karena pada perinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu proses aktif, dan siswa harus berpartisipasi aktif dalam belajar. Sardiman (2008:100-101)
juga menyebutkab bahwa kegiatan
siswa dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Visual Activites, meliputi : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2. Oral Activites, meliputi menyatakan, merumuskan bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi terhadap suatu gagasan. 3. Listening
Activities,
sebagai
contoh
percakapan, diskusi, music, dan pidato.
mendengarkan
uraian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
4. Writing Activities, meliputi menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. 5. Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6. Motor Activities, melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak. 7. Mental Activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Seperti yang dikutip dari (Syafaruddin, 2005:215) Siswa dapat dikatakan aktif dalam pembelajaran meliputi aspek-aspek dibawah ini. 1. Perhatian atau respon siswa terhadap penjelasan guru 2. Kemampuan untuk mempelajari materi 3. Mampu berkerjasama dalam kelompok 4. Konsenterasi siswa dalam proses pembelajaran 5. Mampu mempersiapkan materi dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
D. Hasil Belajar Pada hakikatnya hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Nana Sudjana, 1989:3). Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3), hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya dan puncak proses belajar. Sedangkan menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat dijadikan sebagai acuan apakah peserta didik tersebut telah memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
E. Materi Pembelajaran 1. Kesebangunan a. Bangun-bangun yang Sebangun Segitiga yang sebangun adalah jika dua buah bangun segitiga memiliki sudut yang sama besar dan meliliki sisi-sisi yang bersesuaian proposional (Steve Slavin, 2005:43). Persyaratan untuk dua bangun yang sebangun adalah : 1) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan 2) Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama. Jika sebuah bangun datar dapat dipindahkan tepat diatas bangun yang lain sehingga tepat menutupi satu dengan yang lain maka, kedua bangun tersebut kongruen (Laidlaw, 1987:74) Persyaratan untuk dua bangun yang kongruen adalah : 1) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan 2) Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama. Dari kesimpulan di atas dapat diterangkan hubungan khusus antara bangun sebangun dan bangun kongruen. Bangun kongruen pasti sebangun, tetapi bangun sebangun belum tentu bangun kongruen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Perhatikan gambar di bawah ini. l A
A'
D
B
C
B'
C' Gambar 1.2
Belah ketupat ABCD dicerminkan terhadap garis lurus l sehingga terbentuk bayangan belah ketupat A'B'C'D. AB = A'B', BC = B'C', CD = C'D, DA = DA' dengan D tetap. Mengapa D tetap? Belah ketupat ABCD dan A'B'C'D memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Oleh sebab itu kedua bangun tersebut disebut kongruen atau sama dan sebangun. Ditulis ABCD ≅ A'B'C'D. Bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-bangun datar tersebut mempunyai bentuk ukuran sudut dan ukuran sisi-sisi yang bersesuaian sama besar. b. Syarat Dua Segitiga yang Kongruen Dua segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika semua bagiannya yang bersesuaian sama (Gustaafson, 1985:40). Pernyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
tersebut juga sejalan dengan yang di tulis Marsigit (2009:11) yang mengatakan jika dua segitiga kongruen, maka : sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar. F
C
A
B
D
E
Jika ∆ABC digeser ke kanan sejauh EF, maka ∆ABC akan berhimpit atau tepat menutupi ∆DEF. jadi ∆ABC kongruen dengan ∆DEF, ditulis ∆ABC ≅ ∆DEF.
Karena ∆ABC ≅ ∆DEF maka : ∠CAB = ∠FDE, ∠ABC = ∠DEF, ∠BCA =
∠EFD,
AB = EF, BC = FG, dan AC = EG.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Berdasarkan sifat dua segitiga kongruen tersebut, maka dapat menurunkan syarat-syarat lain untuk menentukan dua segitiga kongruen. Dengan menggunakan unsur segitiga (sisi dan sudut) maka dapat menentukan dua segitiga yang kongruen. Ada beberapa dalil yang dapat digunakan untuk menentukan dua buah segitiga yang kongruen. Menurut Gustafson (1985) dalam menentukan dua buah segitiga yang kongruen dapat menggunakan beberapa dalil, antara lain : 1) Menentukan dua segitiga kongruen dilihat dari ketiga sisinya Postulate : Jika pada dua segitiga ketiga sisinya (S.S.S) yang bersesuaian atau sama panjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen. 2) Menentukan dua segitiga kongruen dilihat dua sisi dan sudut apitnya Postulate : Jika dua sisi dan sudut apit dari segitiga pertama sama dengan dua sisi dan satu sudut apit dari segitiga kedua, maka kedua segitiga tersebut kongruen (S.Sd.S).
3) Menentukan dua segitiga kongruen dilihat dari dua sudut dan sisi yang merupakan persekutuan dua sudut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Postulate : Jika dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga pertama sama dengan dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga kedua, maka kedua segitiga tersebut kongruen (Sd.S.Sd).
F. Kerangka Berpikir Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap susah oleh kebanyakan siswa. Tidak sedikit pula siswa yang menghindari pelajaran matematika. Geometri merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, dan ukuran-ukurannya. Geometri juga sudah dipelajari sejak anak duduk dibangku Sekolah Dasar tetapi banyak juga siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari geometri. Teori pembelajaran van Hiele merupakan sebuah teori belajar yang dikhususkan untuk membantu anak belajar geometri. Karena dalam teori ini kita dapat melihat bagaimana perkembangan berpikir anak melalui tahap perkembangan berpikir anak dalam geometri menurut van Hiele yaitu : tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor). Diharapkan dengan menggunakan teori belajar van Hiele dalam pembelajaran geometri siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan. Peneliti merancang materi yang akan diberikan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
sehingga sesuai dengan tahap perkembangan berpikir siswa menurut van Hiele. Dengan begitu semua materi yang dijelaskan guru dapat diserap dengan baik oleh siswa. Hal ini juga akan berakibat pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa nantinya sehingga memenuhi kreteria yang sudah ditentukan. Selain menyesuaikan dengan tahap berpikir menurut van Hiele, proses pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele juga dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa dan siswa harus mengeksplorasi objek-objek yang diberikan oleh guru yang berhubungan dengan pembelajaran. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti ingin melihat efektivitas penggunaan teori pembelajaran van Hiele terhadap hasil belajarnya dan juga
keaktifan
siswa
dalam
proses
pembelajaran
pada
materi
kesebangunan.
G. Hipotesa Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Pada penelitian ini peneliti mengajukan beberapa hipotesis, yakni : 1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele efektif ditinjau dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan mengunakan metode konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE ANALISIS PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (M. Nazir 1983:74). Sedangkan menurut Iqbal Hasan (2004:10) Penelitian eksperimen adalah adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta diadakannya kontrol terhadap variabel tertentu. Penelitian eksperimental mempunyai tujuan untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebaakibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (M. Nazir 1983:75). Tabel 3.1 Metode Eksperimen Kelas
Awal
Eksperimen
Pretest
Kontrol
Pretest
Perlakuan Pembelajaran dengan Teori belajar Van Hiele Pembelajaran konvesional
Akhir post test post test
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu), yakni dua kelas yang diteliti di ambil dari populasi yang telah dipisahkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele. Pada penelitian ini peneliti menyiapkan sebuah kelas eksperimen yang diberikan perlakuan khusus dan sebuah kelas kontrol sebagai pembandingnya.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006:130). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. 2. Sampel Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas IX A dengan jumlah 25 orang siswa dan siswa kelas IX C dengan jumlah 25 orang siswa di SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.
C. Waktu dan Tempat Penelitian Pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 25 Agustus 2014 pada saat jam pelajaran matematika selama 8 jam pertemuan. Penelitian ini di laksanakan di kelas IX SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (variable idependen) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan/timbulnya variabel terkait. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran geometri yang menggunakan teori belajar van Hiele dan guru mata pelajaran. 2. Variabel Terkait (variable dependen) Variabel terkait adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terkaitnya adalah hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil pretest dan post test dan keaktifan siswa yang dilihat dari keaktifan siswa dalam pembelajaran.
E. Bentuk Data Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil dua macam data. Data-data tersebut antara lain: 1. Hasil Belajar Data yang diperoleh dari hasil pretest yang diberikan sebelum pembelajaran geometri menggunakan teori belajar van Hiele dan hasil post test setelah belajar menggunakan teori pembelajaran van Hiele. Nilai pretest yang diperoleh akan digunakan sebagai nilai untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas control. Sedangkan nilai post test akan digunakan untuk melihat tingkat keefektifan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
geometri menggunakan teori belajar van Hiele. Nilai pretest dan post test akan dibandingkan anatar kelas eksperimen dan kelas control. 2. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa dinilai dari skor keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran geometri yang menggunakan teori belajar van Hiele. Penilaian dilakukan saat siswa mengikuti diskusi maupun kerja kelompok di kelas. Penilaian keaktifan siswa dapat diukur menggunakan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti. 3. Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Data ini diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat apakah dalam setiap pembelajaran yang dilakukan sudah menggunakan teori belajar van Hiele. 4. Tanggapan Guru dan Siswa Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan guru dan beberapa
siswa
mengenai
keefektifan
pembelajaran
geometri
menggunakan teori belajar van Hiele. Guru dan siswa akan memberikan pendapatnya mengenai kekurangan dan kelebihan pembelajaran geometri menggunakan teori belajar van Hiele.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
F. Metode Pengumpulan Data 1. Tes Tes yang diberikan ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes akan diberikan sebanyak dua kali yaitu sebelum materi diberikan dan sesudah materi diberikan. Tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki bentuk dan bobot yang sama. 2. Pengamatan Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran. 3. Wawancara Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk melengkapi hasil penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan guru dan beberapa siswa. 4. Dokumentasi Dokumentasi
dilakukan
sebagai
bukti
dari
penelitian,
mendokumentasikan proses pembelajaran, dan juga untuk melengkapi data keaktifan siswa yang dapat diamati dari dokumentasi tersebut.
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Ada dua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Kedua instrumen itu adalah instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. mendesain
Instrumen untuk kegiatan pembelajaran adalah
pembelajaran
dan
pembuatan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada materi kesebangunan. Sedangkan instrumen untuk pengumpulan data berupa pretest, post test, dan lembar pengamatan untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran matetamtika pada materi kesebangunan dengan menggunakan teori belajar van Hiele. Untuk memperkuat data yang didapat, peneliti juga menggunakan instrumen pengumpulan data tambahan yang berupa pertanyaan wawancara mengenai kekurangan dan kelebihan pembelajaran geometri yang menggunakan teori belajar van Hiele. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum
melaksanakan
pembelajaran,
guru
harus
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP terkandung beberapa komponen-komponen sebagai berikut : nama sekolah, mata pelajaran, materi ajar, kelas, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan teori belajar van Hiele. Rencana Pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Pembelajaran (RPP) dibuat berdasarkan fase-fase pembelajaran pada teori belajar van Hiele, dimana terdapat lima fase pembelajaran dalam belajar geometri menggunakan teori belajar van Hiele. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini digunakan dalam pembelajaran pada kelas eksperimen. Sedangkan
pada
kelas
kontrol
menggunakan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) konvensional yang mana berisi pembelajaran dengan metode Tanya jawab, diskusi, dan latihan soal.
2. Pretest Pretest diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan sebelum siswa tersebut mempelajarinya. Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal pretest No.
Indikator
Banyak soal
1.
Menentukan dua bangun yang sebangun
1
2.
Menentukan panjang sisi dua bangun yang sebangun Menentukan dua bangun yang kongruen Menentukan dua bangun segitiga yang sebangun dan panjang sisinya Menentukan dua bangun segitiga yang kongruen
1
3. 4. 5.
1 2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3. Post test Post test diberikan setelah siswa menyelesaikan semua materi ajar yang diberikan oleh guru. Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan teori belajar Van Hiele pada materi kesebangunan. Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal post test No.
Banyak soal
Indikator
1.
Menentukan dua bangun yang sebangun
1
2.
Menentukan panjang sisi dua bangun yang sebangun
1
3.
Menentukan dua bangun yang kongruen Menentukan dua bangun segitiga yang sebangun Menentukan dua bangun segitiga yang kongruen
4. 5.
1 2 1
4. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Instrumen penilaian keaktifan siswa ini bertujuan untuk menilai keaktifan siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa yang dinilai dalam penelitian ini akan menggunakan table keaktifan siswa yang diisi oleh peneliti. Tabel 3.4 Observasi Keaktifan Siswa Nama Siswa A Jumlah
Keterangan Jumlah Frek
Jenis Keaktifan B
C
D
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 3.5 Persentase Siswa yang Terlibat Tiap Pertemuan No.
Kelas
Siswa yang Terlibat Jumlah %
Frekuensi
Keterangan : A : Siswa Bertanya. Siswa bertanya kepada guru pada saat mengikuti proses pembelajaran.
B
: Siswa Menjawab/Memberi Tanggapan. Siswa menjawab pertanyaan dari temannya atau dari guru. Siswa memberi tanggapan dari penjelasan teman sekelasnya selama pembelajaran.
C
: Siswa Memberi Alternatif Penyelesaian. Siswa mampu menyampaikan suatu cara lain untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah.
D
: Siswa Menyatakan Definisi. Siswa menyampaikan definisi suatu hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
E
: Menarik Kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa
dikatakan
mampu
menarik
kesimpulan
40
dan
merangkum apa yang telah dilakukannya dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran peneliti meminta bantuan beberapa observer untuk membantu melakukan pengamatan dan mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa.
5. Lembar Observasi Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Instrumen penilaian keterlaksanaan teori belajar ini bertujuan untuk melihat apakah selama proses pembelajaran sudah sesuai dengan teori belajar van Hiele. Keterlaksanaan teori belajar yang dinilai dalam penelitian ini akan menggunakan table keterlaksanaan teori belajr yang diisi oleh peneliti. Tabel 3.6 Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele No
Indikator
Hal yang Diamati
Skor 1 2 3 4
Keterangan : 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
6. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa Wawancara ini dilakukan sebagai pengumpulan data tambahan untuk memperkuat hasil data yang diperoleh oleh peneliti. Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa saja karena keterbatasan peneliti. Wawancara ini dilakukan setelah siswa mengikuti pembelajaran pada materi yang diteliti. Kisi-kisi pertanyaan wawancara tersebut antara lain : a. Pendapat tentang teori belajar van Hiele. b. Kelebihan tentang teori belajar van Hiele. c. Kekurangan tentang teori belajar van Hiele. d. Kesulitan tentang teori belajar van Hiele.
H. Teknik Analisis Data Penelitian kuantitatif adalah jika data yang dikumpulkan ialah berupa deskripsi, analisis, dan kesimpulan akan disajikan dalam angkaangka dengan menggunakan perhitungan statistika. Sedangkan pada penelitian kualitatif, data yang disajikankan dalam bentuk kata-kata, kalimat, dan gambar. Pada penelitian kualitatif, peneliti mendeskripsikan hasil penelitiannya dengan menekankan pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam menganalisis data hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
belajar dan keaktifan siswa peneliti menggunakan analisis kuantitatif, sedangkan untuk menganalisis data dari hasil wawancara guru dan siswa peneliti menggunakan analisis kualitatif. Data hasil penelitian yang akan dianalisis sebagai berikut : 1. Analisis Uji Coba Soal Hasil uji coba akan dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dari kelompok penelitian. Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas. a. Validitas Validitas digunakan untuk mengukur apakah soal yang disusun peneliti memenuhi kriteria valid. Peneliti menggunakan taraf signifikasi 5%. Setiap item di dalam uji validitas dikatakan valid jika r
hitung
>r
table.
Pengujian
validitas menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut :
=
( ∑
(∑
) − (∑ ∑ )
− (∑ ) ) × ( ∑
Keterangan : X
= skor pada setiap soal
Y
= skor total
n
= jumlah responden
− (∑ ) )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Dalam pengujian koefisien digunakan taraf signifikasi 5%. Jika rxy < r table maka suatu butir instrumen tidak valid.
Tabel 3.7 Koefisien Korelasi (rxy) Koefisien Korelasi 0,800 < rxy ≤ 1,000 0,600 < rxy ≤ 0,800 0,400 < rxy ≤ 0,600 0,200 < rxy ≤ 0,400 0,000 < rxy ≤ 0,200
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Sumber : (Arikunto, 2002:245)
b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian reliabilitas dengan rumus alpha karena soal berbentuk uraian.
Keterangan :
=
r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pertanyaan
n
= jumlah siswa = varian total = jumlah varian butir
−1
1−
∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Nilai varian butir dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
=
∑
(∑ )
dan
=
∑
(∑ )
Dengan nilai koefisien reliabilitas r11 sebagai berikut : Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,800 < rxy ≤ 1,000
Interpretasi Sangat tinggi
0,600 < rxy ≤ 0,800
Tinggi
0,400 < rxy ≤ 0,600
Cukup
0,200 < rxy ≤ 0,400
Rendah
0,000 < rxy ≤ 0,200
Sangat rendah Sumber: (Arikunto, 2002:245)
2. Tes Hasil Belajar a. Pretest Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mempelajari materi. Soal-soal terdiri dari materi yang akan dipelajari bangun datar yang sebangun dan kongruen, dan segitiga sebangun dan kongruen. Nilai hasil pretest akan dihitung rata-ratanya dan kemudian akan dibandingkan. Nilai pretest berbentuk skor. Rata-rata nilai pretest kedua kelas akan dihitung normalitas dan variansinya.
b. Post test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Post test atau tes akhir adalah tes yang diberikan oleh peneliti setelah siswa mengikuti semua proses pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele pada materi kesebangunan. Tes akhir ini berbentuk skor. Siswa dinyatakan telah tuntas belajar jika siswa memperoleh skor yang mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh masingmasing sekolah. Dalam penelitian ini, KKM yang digunakan adalah 75 sehingga : 1) Siswa dinyatakan telah tuntas belajar jika telah mencapai skor ≥ 75. 2) Suatu kelas dinyatakan telah tuntas belajar jika di kelas tersebut rata-rata nilainya ≥ 75.
c. Observasi keaktifan siswa Observasi keaktifan siswa ini digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik menggunakan teori belajar van Hiele atau pembelajaran konvensional. Setiap pertemuan akan diamati dan didata oleh peneliti. Peneliti akan mencatat siswa yang mana saja yang aktif terlibat dalam
proses
pembelajaran
serta
frekuensi
keaktifannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Kemudian dicari rata-rata siswa yang aktif dengan menggunakan rumus berikut: %=
100%
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan menggunakan tabel kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan Interval 81 % - 100 % 61 % – 80 % 41 % – 60 % 21 % – 40 % 0 – 20 %
Kriteria Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) (Kartika Budi, 2001)
Dari tabel diatas, dapat diambil kesimpulan kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut : a) Jika persentase jumlah siswa adalah lebih dari atau sama dengan 81% maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan sangat tinggi. b) Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 81% atau lebih dari atau sama dengan 61% maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
c) Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 61% atau lebih dari atau sama dengan 41% maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan cukup. d) Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 41% atau lebih dari atau sama dengan 21% maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan rendah. e) Jika persentase jumlah siswa adalah kurang dari 21% maka, dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan siswa secara keseluruhan sangat rendah. Data-data yang diperoleh akan di analisis, analisis yang dilakukan yakni dengan pengujian normalitas, variansi, dan uji perbedaan rata-rata. Ketiga uji ini akan dilakukan pada data hasil belajar siswa. d. Pengujian Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diujikan pada kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga digunakan untuk menentukan jenis pengujian yang harus digunakan pada pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas data yang ada dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Mencari rata-rata skor dan standar devisiasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
=
∑( − ) −1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
=
Pada uji normalitas, data pada masing-masing kelas dianalisis
terpisah.
Pengujian
normalitas
ini
peneliti
menggunakan program SPSS Statistic 17.0. Data-data yang akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu : 1) Pretest H0 : Data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal. H1 : Data pretest pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. H0 :Data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal. H1 :Data pretest pada kelas kontrol tidak berdistribusi normal. 2) Post test H0 : Data post test pada kelas eksperimen berdistribusi normal. H1 : Data post test pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. H0 : Data post test pada kelas kontrol berdistribusi normal. H1 : Data post test pada kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Jika sig (2-tailed) > dari taraf signifikasi yang digunakan maka H0 diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Jika sig (2-tailed) < dari taraf signifikasi yang digunakan maka H0 ditolak. e. Uji Variansi Setelah data diuji normalitasnya data kemudian diuji variansinya. Uji variansi digunakan untuk mengetahui bahwa suatu data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang sama. Selain itu, data tersebut juga digunakan untuk menetukan metode yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Untuk menguji variansinya menggunakan statistika penguji
=
keterangan : : simpangan baku data pertama : simpangan baku data kedua Setelah
menemukan
Fhitung
kemudian
hasil
Fhitung
dibandingkan dengan Ftabel. Ftabel diperoleh dari table distribusi F. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Pada uji variansi, data pada masing-masing kelas akan digabungkan untuk dianalisis bersama. Data-data yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu : 1) Pretest H0 : H1 :
=
≠
Keterangan : : Data pretest pada kelas eksperimen : Data pretest pada kelas kontrol 2) Post test H0 : H1 :
=
≠
Keterangan : : Data post test pada kelas eksperimen : Data post test pada kelas kontrol Jika data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama maka menggunakan metode parametik. Tetapi jika salah satu data tidak berdistribusi normal atau tidak memiliki variansi yang sama maka menggunakan metode nonparametik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Pada uji perbedaan rata-rata, data kedua kelas akan dihitung rata-ratanya kemudian diuji menggunakan uji t-test atau menggunakan uji mann-whitney test. Data yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu :
a. Pretest H0 : H1 :
= ≠
H0 : Rata-rata nilai kedua kelas adalah sama H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai pada kedua kelas b. Post test H0 : H1 :
≤ >
H0 : Rata-rata nilai post test kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata nilai post test kelas kontrol. H1 : Rata-rata nilai post test kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata nilai post test kelas kontrol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Jika sig (2-tailed) > dari taraf signifikasi yang digunakan maka H0 diterima Jika sig (2-tailed) < dari taraf signifikasi yang digunakan maka H0 ditolak Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS Statistic 17.0 untuk membantu menghitung pada uji hipotesis yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti akan diuraikan dalam tiga bagian, yaitu deskripsi sebelum penelitian, deskripsi selama pelaksanaan penelitian, dan deskripsi setelah penelitian dengan pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele. 1. Sebelum Pembelajaran Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan persiapan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Pertama-tama peneliti membuat instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Kemudian mengurus surat ijin di Dinas Pembangunan dan Pendapatan Daerah Yogyakarta (BAPPEDA) untuk melakukan penelitian di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Setelah mendapat surat ijin dari Dinas Pembangunan dan Pendapatan Daerah Yogyakarta (BAPPEDA), peneliti meminta dan menyerahkan surat ijin penelitian di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Setelah mendapat ijin untuk melakukan penelitian dari SMP Budya Wacana kemudian peneliti bertemu dengan guru bidang studi matematika kelas IX untuk mengetahui keadaan siswa.
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
a. Uji Coba Instrumen Sebelum digunakan instrumen tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini instrumen yang diuji cobakan adalah soal tes hasil belajar. Uji coba tes hasil belajar dilakukan pada hari Selasa, 5 Agustus 2014 pukul 07.0008.30 di kelas X MIA SMAK Sang Timur Yogyakarta yang berjumlah 11 orang. Uji coba dilakukan pada kelas X karena siswa sudah pernah belajar mengenai materi Kesebangunan. Dari hasil yang diperoleh akan dihitung validitas dan reliabilitas dari soal tersebut dan dilakukan perhitungan secara manual. 1) Uji Validasi Soal valid jika r hitung > r tabel. Berdasarkan tebel nilai r dengan n = 11 adalah 0,602. Dari tabel dan perhitungan uji validasi (terlampir hal L32) dapat dihitung menggunakan rumus validitas dengan rtabel = 0,602 maka diperoleh: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Tes Akhir No Soal 1a. 1b. 2a. 2b. 3a. 3b. 4a. 4b. 5 6
rhitung
rtabel
Keterangan
0,637 0,637 0,223 0,223 0,564 0,715 0,735 0,735 0,731 0,631
0,602 0,602 0,602 0,602 0,602 0,602 0,602 0,602 0,602 0,602
Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7a. 7b. 8a. 8b.
0,679 0,679 0,718 0,864
0,602 0,602 0,602 0,602
55
Valid Valid Valid Valid
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa ada 3 soal yang memiliki nilai rhitung < rtabel yang berarti soal tersebut tidak valid yaitu nomor 2a, 2b, dan 3a. Sedangkan soal yang memiliki
rhitung
>
rtabel
yaitu
soal
nomor
1a,1b,3b,4a,4b,5,6,7a,7b,8a, dan 8b. Soal yang akan digunkan dalam
penelitian
ini
yaitu
soal
nomor
1a,1b,4a,4b,5,6,7a,7b,8a, dan 8b. Langkah perhitungan validitas item dapat dilihat pada lampiran hal. 2) Uji Reliabilitas Dari tabel perhitungan uji reliabilitas (terlampir hal L33) dapat dihitung menggunakan rumus alpha karena soal berbentuk uraian sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Tiap Soal No Soal 1a. 1b. 4a. 4b. 5 6 7a. 7b.
0,545 0,545 0,199 0,199 0,764 2,566 0,694 0,694
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8a. 8b.
σ = = r
=
56
0,595 0,611 7,412
12996 11 = 1558 − 1181,45 = 34,23 11 11
1558 −
−1
× 1−
∑
(7,412) 10 × 1− 10 − 1 34,23
= (1,111) × (1 − 0,216) = (1,111) × (0,783) = 0,870
Dari perhitungan reliabilitas secara manual diperoleh
bahwa nilai reliabilitas sebesar 0,870 sehingga dapat dikatakan reliabilitas soal uji coba termasuk kategori sangat tinggi dan dapat digunakan.
b. Pengambilan Data Pretest Sebelum pembelajaran dilaksanakan peneliti melakukan pretest pada kedua kelas selama 70 menit dalam
1 kali
pertemuan. Pada 35 menit pertama digunakan untuk melakukan pretest dan 35 menit berikutnya digunakan untuk melihat keaktifan awal siswa dalam mengikuti pelajaran sebelum peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
melaksanakan penelitian pada salah satu kelas yang menggunakan teori belajar van Hiele. Data pretest ini akan digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut homogen. Data dari kedua kelas tersebut juga akan digunakan untuk membandingkan antara nilai hasil belajar dan keaktifan siswa sebelum penelitian dengan nilai hasil belajar dan keaktifan siswa setelah penelitian.
2. Selama Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan selama 16 jam pelajaran yakni 8 pertemuan yang terdiri dari 4 pertemuan di kelas eksperimen dan 4 pertemuan di kelas kontrol. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Berikut ini akan diuraikan mengenai proses kegiatan belajar pada setiap pertemuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini peneliti sebagai observer pertama dan peneliti dibantu oleh Nia Christie N. L sebagai observer kedua. Guru mata pelajaran sebagai tenaga pengajar yang melakukan proses pembelajaran menggunakan teori belajar van Hiele di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Setiap pertemuan diamati oleh observer dan di tuliskan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
a. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kelas Eksperimen a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Agustus 2014 pada jam ke 5-6 yaitu pada pukul 10.30-12.00. Pada awal pembelajaran guru mengawali dengan mengecek kehadiran siswa dan menanyakan siswa yang tidak hadir. Pada pertemuan ini guru menjelaskan akan membahas materi baru yaitu kesebangunan. Guru memberikan penjelasan mengenai apa saja
yang akan
dipelajari
dan tujuan dari
pembelajaran yang akan dilakukan dan tahapan ini sesuai dengan
fase
pertama
yang
terdapat
pada
fase
pembelajaran menurut teori van Hiele. Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang siswa. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa saja macammacam
bentuk
bangun
datar
segi
empat
dan
menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut sesuai dengan fase kedua dan fase ketiga yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Setelah itu guru menanyakan apa pengertian kesebangunan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
diketahui siswa, ada beberapa siswa yang menjawab namun masih belum tepat kemudian guru memberikan jawaban yang lebih tepat dan memberikan contoh membuktikan dua bangun yang sebangun. Untuk mengetahui
pemahaman siswa guru
kemudian memberikan beberapa soal latihan dan dikerjakan bersama-sama. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut sudah sesuai dengan fase keempat yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Setelah siswa dianggap mampu memahami materi maka guru melanjutkan dengan menjelaskan cara mencari panjang sisi
dari
dua
bangun
yang
sebangun.
Siswa
memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika merasa tidak jelas. Setelah itu guru kemudian memberikan tugas yang dikerjakan secara berkelompok, guru melaksanakan fase keempat. Guru berkeliling untuk membantu siswa yang masih merasa kesulitan, kemudian guru menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran yang telah mereka lakukan dari awal hingga akhir pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut sesuai dengan fase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
kelima yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele.
b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014 pada jam ke 5-6 yaitu pada pukul 10.30-12.00. Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa terlebih dahulu. Sebelum
memulai
pembelajaran
guru
memberitahu bahwa pertemuan hari ini guru membahas materi tentang dua bangun yang kongruen. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase pertama yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Kemudian guru memberikan beberapa bentuk bangun data segi empat dan meminta siswa untuk mengidentifikasi bangun-bangun mana saja yang kongruen. Setelah siswa mengelompokkan bangun yang
menurut
mereka
kongruen
kemudian
guru
menanyakan apa pengertian dari kongruen. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase kedua yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Siswa merasa kesulitan dalam menjawab
pertanyaan
tersebut,
kemudian
guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
menjelaskan pengertian kongruen dan syarat dua bangun yang
kongruen
serta
memberikan
contoh
menentukannya. Untuk
menguji
pemahaman
siswa
guru
memberikan soal evaluasi tentang materi sebelumnya dan hari ini yang dikerjakan oleh siswa secara individu. Dalam hal ini guru telah melaksanakan fase keempat Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran yang telah mereka lakukan dari awal hingga akhir. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase kelima yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele.
c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Agustus 2014 pada jam ke 5-6 yaitu pada pukul 10.30-12.00.
Guru
mengawali
dengan
mengecek
kehadiran siswa terlebih dahulu. Pada pertemuan ini guru akan membahas materi tentang dua bangun segitiga yang sebangun. Pertamatama guru meminta siswa untuk menyebutkan macammacam segitiga. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase pertama yang terdapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Kemudian guru memberikan beberapa bentuk segitiga, guru
mengajak
siswa
bersama-sama
untuk
mengidentifikasi sifat-sifat dari segitiga-segitiga tersebut dan meminta siswa untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk-bentuk segitiga-segitiga yang diberikan. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase keduan dan fase ketiga yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Setelah itu guru menjelaskan cara membuktikan dua segitiga yang sebangun, karena siswa sudah dapat menentukan dua bangun yang sebangun maka siswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan dua segitiga yang sebangun. Guru melanjutkan dengan menjelaskan cara mengitung sisi dari dua segitiga yang sebangun dan memberi soal latihan kepada siswa. Guru membantu siswa yang masih kesulitan menghitung sisi dua segitiga yang sebangun. Guru
memberikan
soal
latihan
untuk
meningkatkan pemahaman siswa. Setelah itu guru meminta siswa untuk maju kedepan mengerjakan soal tersebut dipapan tulis. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase keempat yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran yang telah mereka lakukan dari awal hingga akhir. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase kelima yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele.
d) Pertemuan Keempat Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 pada jam ke 5-6 yaitu pada pukul 10.30-12.00. seperti biasa guru mengawali pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa terlebih dahulu. Sebelum
memulai
pembelajaran
guru
menjelaskan bahwa pertemuan hari ini akan membahas materi tentang dua segitiga yang kongruen, kemudian guru menanyakan apa itu kongruen?. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase pertama yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Guru memberikan contoh menentukan dua segitiga yang kongruen dan yang tidak kongruen. Kemudian guru menjelaskan bahwa dalam dua segitiga kongruen terdapat perbedaan dengan dua bangun yang kongruen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Pada dua segitiga yang kongruen terdapat 4 syarat dua segitiga yang dikatakan kongruen, guru menjelaskan syarat-syaratnya, yaitu (S,S,S), (S,sd,S), (sd,S,sd), dan (sd,sd,S) serta memberikan contoh dari masing-masing syarat tersebut. Guru
memberikan
soal-soal
latihan
untuk
menambah pemahaman siswa, guru membantu siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soalsoal tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase keempat yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele. Kemudian guru meminta siswa yang sudah mengerjakan untuk maju kedepan kelas menuliskan jawabannya dipapan tulis dan dikoreksi bersama-sama. Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran yang telah mereka lakukan dari awal hingga akhir. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut telah sesuai dengan fase kelima yang terdapat pada fase pembelajaran menurut teori van Hiele.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
2) Kelas Kontrol a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Agustus 2014 pada jam ke 1-2 yaitu pada pukul 7.158.45. Pada pertemua ini guru menanyakan “apa itu kesebangunan?” beberapa siswa menjawab menurut pemahaman mereka masing-masing, kemudian guru membenarkan jawaban siswa. Guru
memberikan
pengertian
tentang
kesebangunan, setelah itu guru menjelaskan syarat dua bangun yang dapat dikatakan sebangun dan cara menentukan dua bangun yang sebangun. Setelah siswa dapat menentukan dua bangun yang sebangun kemudian guru melanjutkan materi dengan menjelaskan cara menghitung sisi dua bangun yang sebangun. Untuk mengetahui pemahaman siswa guru memberikan soalsoal latihan, pada saat mengerjakan soal-soal latihan ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan kemudian guru membatu siswa yang masih mengalami kesulitan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal yang diberikan guru kemudian meminta siswa untuk maju menuliskan jawabannya di depan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
b) Kelas Kontrol Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014 pada jam ke 1-2 yaitu pada pukul 7.158.45. Seperti biasa sebelum memulai materi guru mengawali dengan mengecek kehadiran siswa terlebih dahulu. Pada pertemuan ini guru membahas materi tentang dua bangun yang kongruen. Sebelum memulai materi guru menanyakan apakah ada yang masih kebingungan dengan materi sebelumnya, karena siswa sudah bisa maka guru langsung melanjutkan materi berikutnya. Guru menjelaskan syarat dua bangun yang kongruen dan cara menentukan dua bangun yang kongruen. Setelah siswa dianggap dapat menguasai materi kemudian guru memberikan soal-soal latihan yang dikerjakan secara individu untuk mengevaluasi pembelajaran sebelumnya dan hari ini. Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tersebut
dan
mengumpulkannya
kemudian
guru
mengajak siswa untuk membahas soal secara bersamasama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2014 pada jam ke 1-2 yaitu pada pukul 7.158.45. Sebelum memulai materi guru mengecek kehadiran siswa terlebih dahulu. Pada pertemuan ini guru membahas materi tentang dua segitiga yang sebangun. Tetapi sebelum memulai materi guru mengulang materi sebelumnya terlebih dahulu untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian guru melanjutkan membahas materi dua segitiga yang sebangun. Guru memberikan dua buah bangun segitiga dan meminta siswa mengamati dan mencoba membuktikan apakah dua segitiga tersebut sebangun. Siswa merasa kesulitan untuk membuktikan, kemudian guru memberi sedikit petunjuk untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena siswa merasa kesulitan kemudian guru menjelaskan tentang macam-macam sudut berdasarkan letaknya
seperti,
sudut
sehadap,
sudut
dalam
bersebrangan, sudut luar bersebrangan, dan sudut bertolak belakang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Setelah siswa bisa membuktikan dua bangun segitiga yang sebangun kemudian guru menjelakan cara menghitung panjang sisi dua segitiga yang sebangun. Kemudian guru memberikan soal-soal latihan untuk
mengetahui
sejauhmana
pemahaman
siswa
terhadap penjelasan guru selama pembelajaran.
d) Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 pada jam ke 1-2 yaitu pada pukul 7.15-8.45. Sebelum memulai pelajaran guru mengecek kehadiran siswa terlebih dahulu. Untuk memulai materi guru menanyakan kembali apa syarat dua bangun yang kongruen kemudian guru menanyakan apakah ada yang tahu syarat dua bangun segitiga yang kongruen. Guru menjelaskan syarat dua bangun segitiga yang kongruen dari syarat yang pertama sampai syarat keempat, setelah itu guru memberikan contoh menentukan dua segitiga yang kongruen. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami penjelasan guru. Guru berkeliling
untuk
mengalami kesulitan.
membantu
siswa
yang
masih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
3. Sesudah Pembelajaran Setelah
melakukan
pembelajaran
maka
peneliti
memberikan tes akhir untuk mendapatkan hasil belajar siswa. Tes akhir diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal yang sama. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas eksperimen dan guru. Siswa yang diwawancara dari 4 orang siswa yakni, 1 orang siswa yang memiliki nilai tertinggi, 1 orang siswa yang memiliki nilai terendah, 1 orang siswa yang memiliki keaktifan paling tinggi dan 1 orang siswa yang memiliki keaktifan paling rendah. Data hasil wawancara ini digunakan sebagai data tambahan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele.
B. Data Penelitian 1. Data Hasil Belajar a. Data pretest Berdasarkan pretest yang diberikan oleh peneliti pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka, diperoleh nilai pretest kedua kelas yang ditulis dalam tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.3 Data Nilai pretest Siswa Kelas Eksperimen No Absen Siswa 1.
Nilai
Ketuntasan
50
Tidak Tuntas
(Tidak hadir) 58 33
(Tidak hadir) Tidak Tuntas
(Tidak hadir) 41
(Tidak hadir) Tidak Tuntas
8.
(Tidak hadir) 50
(Tidak hadir) Tidak Tuntas
9.
33
Tidak Tuntas
10.
33
Tidak Tuntas
11.
41
Tidak Tuntas
12.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
13.
50
Tidak Tuntas
14.
58
Tidak Tuntas
15.
66
Tidak Tuntas
16.
50
Tidak Tuntas
17.
58
Tidak Tuntas
18.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
19.
41
Tidak Tuntas
20.
0
Tidak Tuntas
21.
50
Tidak Tuntas
22.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
23.
41
Tidak Tuntas
24.
16
Tidak Tuntas
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tidak Tuntas
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
Tabel 4.4 Data Nilai pretest Kelas Kontrol No Absen Siswa 1.
Nilai
Ketuntasan
66
Tidak Tuntas
2.
33
Tidak Tuntas
3.
16
Tidak Tuntas
4.
66
Tidak Tuntas
5.
50
Tidak Tuntas
6.
33
Tidak Tuntas
7.
50
Tidak Tuntas
8.
66
Tidak Tuntas
9.
66
Tidak Tuntas
10.
54
Tidak Tuntas
11.
16
Tidak Tuntas
12.
54
Tidak Tuntas
13.
50
Tidak Tuntas
14.
62
Tidak Tuntas
15.
41
Tidak Tuntas
16.
54
Tidak Tuntas
17.
33
Tidak Tuntas
18.
37
Tidak Tuntas
19.
42
Tidak Tuntas
20.
50
Tidak Tuntas
21.
41
Tidak Tuntas
22.
33
Tidak Tuntas
23.
16
Tidak Tuntas
24.
41
Tidak Tuntas
25.
29
Tidak Tuntas
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
b. Data post test Berdasarkan post test yang diberikan oleh peneliti pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka, diperoleh nilai post test kedua kelas yang ditulis dalam tabel berikut :
Tabel 4.5 Data Nilai post test Siswa Kelas Eksperimen No Absen Siswa 1.
Nilai
Ketuntasan
75
Tuntas
2.
100
Tuntas
3.
83
Tuntas
4.
33
Tidak Tuntas
5.
87
Tuntas
6.
87
Tuntas
7.
54
Tidak Tuntas
8.
100
Tuntas
9.
83
Tuntas
10.
100
Tuntas
11.
83
Tuntas
12.
83
Tuntas
13.
100
Tuntas
14.
66
Tidak Tuntas
15.
91
Tuntas
16.
83
Tuntas
17.
29
Tidak Tuntas
18.
100
Tuntas
19.
100
Tuntas
20.
83
Tuntas
21.
100
Tuntas
22.
83
Tuntas
23.
83
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
25.
50
Tidak Tuntas
Tabel 4.6 Data Nilai post test Kelas Kontrol No Absen Siswa 1.
Nilai
Ketuntasan
95
Tuntas
2.
79
Tuntas
3.
29
Tidak Tuntas
4.
(Tidak hadir)
(Tidak hadir)
5.
87
Tuntas
6.
33
Tidak Tuntas
7.
83
Tuntas
8.
83
Tuntas
9.
79
Tuntas
10.
100
Tuntas
11.
16
Tidak Tuntas
12.
79
Tuntas
13.
87
Tuntas
14.
75
Tuntas
15.
50
Tidak Tuntas
16.
79
Tuntas
17.
83
Tuntas
18.
79
Tuntas
19.
50
Tidak Tuntas
20.
58
Tidak Tuntas
21.
83
Tuntas
22.
95
Tuntas
23.
33
Tidak Tuntas
24.
83
Tuntas
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25.
33
74
Tidak Tuntas
2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Berikut ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari pengamatan observer selama penelitian. a. Pertemuan Pertama Tabel 4.7 Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Pertama Observer 1 No.
Observer 2
Indikator Skor Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
16
17
2.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa.
6
7
3.
Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
19
19
14
14
1.
Kegiatan Inti
4.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
individu.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks.
5.
16
16
11
11
Total
82
84
Persentase Keterlaksanaan Indikator
82 × 100% = 85% 96
84 × 100% = 87% 96
Kegiatan Penutup
6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
b. Pertemuan Kedua Tabel 4.8 Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Kedua Observer 1 No
Observer 2
Indikator Skor
1.
Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
11
12
5
4
Kegiatan Inti
2.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
siswa.
3.
Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
4.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
10
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks.
15
15
11
11
Total
68
68
Persentase Keterlaksanaan Indikator
68 × 100% = 70% 96
68 × 100% = 70% 96
16
16
10
Kegiatan Penutup
6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
c. Pertemuan Ketiga Tabel 4.9 Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Ketiga Observer 1 No
Observer 2
Indikator Skor Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
11
11
2.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa.
5
4
3.
Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
17
4.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
9
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks.
16
1.
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
17
8
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
78
9
9
Total
67
65
Persentase Keterlaksanaan Indikator
67 × 100% = 69% 96
65 × 100% = 67% 96
d. Pertemuan Keempat Tabel 4.10 Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Pertemuan Keempat Observer 1 No
Observer 2
Indikator Skor Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan
11
11
2.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa.
7
6
3.
Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
5
5
4.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri
4
4
1.
Kegiatan Inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
melalui diskusi kelompok ataupun individu.
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks.
16
16
Kegiatan Penutup
6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
11
12
Total
53
54
Persentase Keterlaksanaan Indikator
53 × 100% = 55% 96
5 × 100% = 56% 96
3. Data Keaktifan Siswa Berikut ini adalah data keaktifan siswa selama pembelajaran yang diperoleh dari pengamatan peneliti pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. a. Pertemuan Pertama Tabel 4.11 Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama Siswa yang Terlibat No.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
1.
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
6
8
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
5
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Siswa memberikan alternatif penyelesaian.
4.
Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
2
2
5.
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
1
1
Tabel 4.12 Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Pertama Siswa yang Terlibat No.
1.
2. 3. 4.
5.
Jenis Keaktifan Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan. Siswa memberikan alternatif penyelesaian. Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Jumlah
Frekuensi
4
5
4
4
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
Tabel 4.13 Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama Siswa yang Terlibat Jumlah (%)
Frekuensi
No.
Kelas
1.
Kelas Eksperimen
12
48%
16
2.
Kelas Kontrol
7
28%
9
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
b. Pertemuan Kedua Tabel 4.14 Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua Siswa yang Terlibat No.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
1.
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
3
4
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
5
6
3.
Siswa memberikan alternatif penyelesaian.
4.
Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
5.
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
1
1
Tabel 4.15 Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Kedua Siswa yang Terlibat No.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
1.
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
4
4
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
3
3
3.
Siswa memberikan alternatif penyelesaian.
4.
Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
82
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
Tabel 4.16 Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua Siswa yang Terlibat Jumlah (%)
Frekuensi
No.
Kelas
1.
Kelas Eksperimen
8
32%
11
2.
Kelas Kontrol
6
24%
7
c. Pertemuan Ketiga Tabel 4.17 Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga Siswa yang Terlibat No.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
1.
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
6
7
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
4
5
3.
Siswa memberikan alternatif penyelesaian.
4.
Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
1
1
5.
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4.18 Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga Siswa yang Terlibat No.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
1.
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
3
3
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
6
9
3.
Siswa memberikan alternatif penyelesaian.
4.
Siswa mampu menyatakan definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan.
5.
Siswa mampu membuat kesimpulan diakhir pembelajaran.
Tabel 4.19 Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga No.
Kelas
1. 2.
Siswa yang Terlibat
Frekuensi
Jumlah
(%)
Kelas Eksperimen
12
48%
14
Kelas Kontrol
9
36%
12
d. Pertemuan Keempat Tabel 4.20 Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Keempat Siswa yang Terlibat No. 1.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
6
6
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang
3
3
1
1
1
1
diberikan. 3.
Siswa
4.
penyelesaian. Siswa mampu
memberikan
alternatif menyatakan
definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan. 5.
Siswa
mampu
membuat
kesimpulan diakhir pembelajaran.
Tabel 4.21 Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Keempat Siswa yang Terlibat No. 1.
Jenis Keaktifan Jumlah
Frekuensi
4
5
3
3
1
1
Siswa bertanya saat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam proses pembelajaran.
2.
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan.
3.
Siswa
4.
penyelesaian. Siswa mampu
memberikan
alternatif menyatakan
definisi berkaitan dengan materi yang diajarkan. 5.
Siswa
mampu
membuat
kesimpulan diakhir pembelajaran.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 4.22 Persentase Keaktifan Siswa Pertemuan keempat No.
Siswa yang Terlibat
Kelas
Jumlah
(%)
Frekuensi
1.
Kelas Eksperimen
8
32%
11
2.
Kelas Kontrol
7
28%
9
4. Data Wawancara a. Data Wawancara Siswa Berikut ini adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa yang telah dipilih dan wawancara dengan guru matematika di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Tabel 4.23 Wawancara Siswa No. 1.
Jawaban Siswa
Pertanyaan Apa
pendapat
pembelajaran
kamu
mengenai
matematika
yang
menggunakan teori belajar van Hiele?
1. Bagus, karena kita diingatkan kembali dengan materi yang sebelumnya. 2. Biasa aja. 3. Bagus
2.
Apa
kelebihan
pembelajaran
matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
3.
Apa kekurangan pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
4. Menyenangkan. 1. Lebih mudah memahami materi. 2. Guru jadi menjelaskan secara detail. 3. Pembelajarannya tidak terlalu cepat. 4. Dapat memahami materi dengan baik. 1. Tidak dapat melanjutkan materi kalau belum mengerti. 2. Materinya susah 3. Tidak ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
86
4. Tidak ada. 1. Tidak 2. Iya, karena materi yang susah. 3. Tidak, karena berbeda dari biasanya. 4. Tidak
Tabel 4.24 Wawancara Guru Pertanyaan
Jawaban Guru
1.
Apa pendapat ibu guru mengenai pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
Bagus, karena pembelajaran dilakukan dengan tujuan pemahaman siswa sehingga siswa diajarkan secara pelanpelan.
2.
Apa kelebihan pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
Membuat pemahaman siswa menjadi lebih baik, objek yang masih kurang jelas akan menjadi jelas pada tahap berikutnya.
3.
Apa kekurangan pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
Siswa yang tahap pemikirannya lebih rendah dibandingkan dengan tahap yang diajarkan maka siswa mengalami kesulitan.
4.
Apakah bapak/ibu merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele?
Iya, karena saya masih kurang memahami teori belajar van Hiele dengan baik sehingga kadangkadang menjadi bingung.
No.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
C. Analisa Data Penelitian 1. Analisis Data Pretest Nilai pretest dari kedua kelas ditulis dalam tabel nilai pretest (terlampir hal L95-L96). Perhitungan pretest ini menggunakan program SPSS. Perhitungan yang diperoleh sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data pretest Tabel 4.25 Uji Normalitas Hasil Pretest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelas
Nilai
kelas eksperimen N Normal Parameters
18 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
D
42.7222 15.98089
Absolute
.179
Positive
.114
Negative
-.179
Kolmogorov-Smirnov Z
.761
Asymp. Sig. (2-tailed)
.609
a r kelas kontrol i
N Normal Parameters
25 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
t a b
43.9600 15.60577
Absolute
.131
Positive
.083
Negative
-.131
Kolmogorov-Smirnov Z
.653
Asymp. Sig. (2-tailed)
.787
Dengan perhitungan menggunakan program SPSS diatas dapat ditentukan apakah kedua kelas tersebut berdistribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
1) Kelas Eksperimen H0 : Data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal H1 : Data pretest pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05) Output SPSS D = 0,179 sig (2-tailed) = 0,609 Karena sig (2-tailed) = 0,609 > 0,05 maka H0 diterima. Jadi data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal. 2) Kelas Kontrol H0 : Data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal H1 : Data pretest pada kelas kontrol tidak berdistribusi normal H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05)
Output SPSS D = 0,131
sig (2-tailed) = 0,787 Karena sig (2-tailed) = 0,787 > 0,05 maka H0 diterima. Jadi data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal. b. Uji Variansi dan Uji t Nilai Pretest Tabel 4.26 Uji Variansi dan Uji t Nilai Pretest Group Statistics Kelas Nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kelas eksperimen
18
42.7222
15.98089
3.76673
kelas kontrol
25
43.9600
15.60577
3.12115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Independent Samples Test Independent Samples Test Levene's Test for
t-test for Equality of Means
Equality of Variances
95% Confidence Interval of the Difference F Nilai Equal variances
Sig.
.149
T
Df
.702 -.254
Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Error
Difference
Difference
Lower
Upper
41
.801
-1.23778
4.87248
-11.07795
8.60239
-.253 36.253
.802
-1.23778
4.89182
-11.15644
8.68088
assumed Equal variances not assumed
Dari tabel dengan perhitungan menggunakan program SPSS diatas dapat ditentukan apakah kedua kelas tersebut memiliki variansi yang sama dan dapat ditentukan perbedaan rata-rata dari kedua kelas tersebut. 1) Uji Variansi Data Pretest =
H0
:
H1
:σ ≠σ
H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05) Output SPSS F = 0,149 sig (2-tailed) = 0,702 Karena sig (2-tailed) = 0,702 > 0,05 maka H0 diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jadi data pretest pada kelas eksperimen dan data pretest pada kelas kontrol memiliki variansi yang sama. Keterangan: : Variansi nilai pretest pada kelas eksperimen : Variansi pretest pada kelas kontrol H0 : Variansi nilai pretest kedua kelas adalah sama H1 : Variansi nilai pretest pada kedua kelas tidak sama
2) Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest H0
:
H1
:
= ≠
H0 ditolak jika sig (2-tailed) < 2 × Output SPSS
(2 × 0,05) = 0,1
t = -0,254 sig (2-tailed) = 0,801 Karena sig (2-tailed) = 0,801 > 0,1 maka H0 diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keterangan: : Rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen : Rata-rata nilai pretest pada kelas kontrol H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas.
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas.
2. Analisa Data post test Nilai post test dari kedua kelas ditulis dalam tabel nilai post test (terlampir hal L97-L98). Perhitungan post test ini menggunakan program SPSS. Perhitungan yang diperoleh sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data post test Tabel 4.27 Uji Normalitas Hasil Post test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelas keals eksperimen
Nilai N Normal Parameters
24 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.295
Positive
.173
Negative
-.295 1.446
Asymp. Sig. (2-tailed)
.030
N Normal Parameters
20.52288
Absolute
Kolmogorov-Smirnov Z
kelas kontrol
80.6667
24 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
72.4167 23.03101
Absolute
.321
Positive
.138
Negative
-.321 1.572 .014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel dengan perhitungan menggunakan program SPSS diatas dapat ditentukan apakah kedua kelas tersebut berdistribusi normal. 1) Kelas Eksperimen H0 : Data post test pada kelas eksperimen berdistribusi normal H1 : Data post test pada kelas eksperimen tidak berdistribusi normal H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05) Output SPSS D = 0,259 sig (2-tailed) = 0,030 Karena sig (2-tailed) = 0,030 < 0,05 maka H0 ditolak. Jadi data post test pada kelas eksperimen berdistribusi tidak normal. 2) Kelas Kontrol H0 : Data post test pada kelas kontrol berdistribusi normal H1 : Data post test pada kelas kontrol tidak berdistribusi Normal H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05) Output SPSS D = 0,321 sig (2-tailed) = 0,014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Karena sig (2-tailed) = 0,014 < 0,05 maka H0 ditolak. Jadi data post test pada kelas eksperimen berdistribusi tidak normal. b. Uji Variansi Data post test Tabel 4.28 Uji Variansi Hasil Post test
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic Nilai
df1
df2
Sig.
Based on Mean
.637
1
46
.429
Based on Median
.079
1
46
.779
Based on Median and with
.079
1
43.733
.779
.592
1
46
.446
adjusted df Based on trimmed mean
Dari tabel dengan perhitungan menggunakan program SPSS diatas dapat ditentukan apakah kedua kelas tersebut memiliki variansi yang sama. σ
: Variansi nilai post test pada kelas eksperimen
H0
:σ =σ
σ
: Variansi nilai post test pada kelas kontrol
H1
:σ ≠σ
H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α (0,05) Output SPSS F = 0,637 sig (2-tailed) = 0,429
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Karena sig (2-tailed) = 0,429 > 0,05 maka H0 diterima. Jadi data post test pada kelas eksperimen dan data post test pada kelas kontrol memiliki variansi yang sama. Keterangan: : Variansi nilai pretest pada kelas eksperimen : Variansi pretest pada kelas kontrol H0 : Variansi nilai pretest kedua kelas adalah sama H1 : Variansi nilai pretest pada kedua kelas tidak sama c. Uji Perbedaan Rata-rata post test Karena data post test berdistribusi tidak normal maka untuk menguji rata-rata nilai post test menggunakan Mann-Whitney U. Tabel 4.29 Uji Rata-rata Nilai Post test dengan Metode Mann-Whitney U Ranks Kelas Nilai
N
Mean Rank
Sum of Ranks
keals eksperimen
24
27.96
671.00
kelas kontrol
24
21.04
505.00
Total
48
Test Statistics
a
Nilai Mann-Whitney U
184.000
Wilcoxon W
484.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: kelas
-2.174 .030
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
H0 : μ ≤ μ H1 : μ > μ
H0 ditolak jika sig (2-tailed) < α ( 0,05) Output SPSS U = 184 sig (2-tailed) = 0,030 Karena sig (2-tailed) = 0,030 < 0,05 maka H0 ditolak. Jadi nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Keterangan: μ μ
: Nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen. : Nilai rata-rata post test pada kelas kontrol.
H0 : Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan nilai rata-rata kelas kontrol. H1 : Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol.
3. Analisa Data Keterlaksanaan Pembelajaran Data keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele dari kedua kelas ditulis dalam tabel data keterlaksanaan teori belajar van Hiele (terlampir hal L71-L92). Berdasarkan dari data yang diperoleh dan dilakukan perhitungan maka:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Diagram 4.1 Persentase Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Persentase Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele Observer 1 85%
Observer 2
87% 70%
70%
69%
67% 55%
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
56%
Pertemuan 4
Berdasarkan diagram dan penjelasan diatas terlihat bahwa persentase keterlaksanaan pembelajaran menurun setiap pertemuannya. Hal ini disebabkan tidak semua fase pembelajaran menurut van Hiele dapat
dilakukan
setiap
pertemuannya.
Jika
pada
pertemuan
sebelumnya fase tersebut telah dilakukan maka, pada pertemuan berikutnya fase tersebut bisa diulangi atau tidak dilakukan dengan syarat materi yang diajarkan masih sama. Sehingga mengakibatkan menurunnya persentase keterlaksanaan pembelajaran. Melihat data diatas dapat disimpulkan bahwa teori belajar van Hiele telah dilaksanakan dalam setiap pembelajaran yang dilakukan di kelas
eksperimen
pertemuannya.
walaupun
persentasenya
menurun
setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
4. Analisa Data keaktifan siswa Data keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran dari kedua kelas ditulis dalam tabel data keaktifan siswa (terlampir hal L51-L69). Berdasarkan dari data yang didapat dan dilakukan perhitungan maka, diperoleh data persentase keaktifan siswa dan data frekuensi keaktifan siswa sebagai berikut : Diagram 4.2 Persentase Keaktifan Siswa
Persentase Keterlibatan Siswa Kelas Eksperimen 48%
Kelas Kontrol 48%
28%
Pertemuan 1
32%
36%
32%
24%
Pertemuan 2
Pertemuan 3
28%
Pertemuan 4
Diagram 4.3 Jumlah Frekuensi Keaktifan siswa
Frekuensi Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen 16 9
Pertemuan 1
Kelas Kontrol 14
11
12
7
Pertemuan 2
Pertemuan 3
11
9
Pertemuan 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
a. Pertemuan pertama Pada diagram 4.2 terlihat bahwa keaktifan siswa selama
pembelajaran
pertemuan
pertama
di
kelas
eksperimen terletak pada rentang keaktifan cukup yaitu 48%. Sedangkan keaktifan siswa selama pembelajaran pertemuan pertama pada kelas kontrol terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 28%. Pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan pertama di kelas eksperimen sebanyak 16 kali dan pada kelas kontrol sebanyak 9 kali. Berdasarkan data pada diagram 4.2 dan 4.3 jika dilihat dari jumlah persentase keaktifan siswa dan jumlah frekuensi keaktifan siswa dapat disilmpulkan bahwa pada pertemuan pertama keaktifan siswa di kelas eksperimen kriterianya lebih tinggi dibandingkan dengan keaktifan siswa di kelas kontrol.
b. Pertemuan Kedua Pada diagram 4.2 terlihat bahwa keaktifan siswa selama pembelajaran pada pertemuan kedua di kelas eksperimen terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 32%. Sedangkan keaktifan siswa selama pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
pertemuan kedua pada kelas kontrol terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 24%. Pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan kedua di kelas eksperimen sebanyak 11 kali dan pada kelas kontrol sebanyak 7 kali. Berdasarkan data pada diagram 4.2 maka dapat disilmpulkan bahwa pada pertemuan kedua keaktifan siswa kelas eksperimen berada pada kriteria yang sama dengan siswa kelas kontrol yaitu “rendah”. Tetapi jika dilihat pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
c. Pertemuan Ketiga Pada diagram 4.2 terlihat bahwa keaktifan siswa selama pembelajaran pertemuan ketiga di kelas eksperimen terletak pada rentang keaktifan cukup yaitu 48%. Sedangkan
keaktifan
siswa
selama
pembelajaran
pertemuan ketiga pada kelas kontrol terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 36%. Pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen sebanyak 14 kali dan pada kelas kontrol sebanyak 12 kali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Berdasarkan data pada diagram 4.2 dan 4.3 jika dilihat dari jumlah persentase keaktifan siswa dan jumlah frekuensi keaktifan siswa dapat disilmpulkan bahwa pada pertemuan ketiga keaktifan siswa di kelas eksperimen kriterianya lebih tinggi dibandingkan dengan keaktifan siswa di kelas kontrol.
d. Pertemuan Keempat Pada diagram 4.2 terlihat bahwa keaktifan siswa selama pembelajaran pada pertemuan keempat di kelas eksperimen terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 32%. Sedangkan keaktifan siswa selama pembelajaran pertemuan keempat pada kelas kontrol terletak pada rentang keaktifan rendah yaitu 28%. Pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa pada pertemuan keempat di kelas eksperimen sebanyak 11 kali dan frekuensi keaktifan siswa kelas kontrol sebanyak 9 kali. Berdasarkan data pada diagram 4.2 maka dapat disilmpulkan bahwa pada pertemuan keempat keaktifan siswa kelas eksperimen berada pada kriteria yang sama dengan siswa kelas kontrol yaitu “rendah”. Tetapi jika dilihat pada diagram 4.3 jumlah frekuensi keaktifan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
5. Analisa Data Wawancara Siswa dan Guru Setelah melakukan wawancara dengan beberapa siswa diperoleh data seperti pada tabel 4.23. Beberapa siswa berpendapat pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele lebih baik dari pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan sebelum masuk ke materi baru mereka diingatkan terlebih dahulu ke materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, ada juga yang berpendapat pembelajarannya menyenangkan. Beberapa siswa juga berpendapat kelebihan pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele yaitu guru menjelaskan materi dengan detail, pembelajarannya tidak terlalu cepat sehingga membuat materi jadi mudah dimengerti. Selain kelebihannya siswa juga berpendapat ada beberapa kekurangan dari teori belajar van Hiele tidak dapat melanjutkan kemateri berikutnya jika belum mengerti. Setalah melakukan wawancara dengan guru diperoleh data seperti pada tabel 4.24. Guru berpendapat bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori van Hiele sangat baik karena pembelajaran dilakukan dengan berdasarkan pada fase pembelajaran dan tahap berpikir siswa yang tidak bisa dilompati sehingga dapat membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Guru juga berpendapat bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
kekurangan teori belajar van Hiele terletak pada jika, kemampuan berpikir siswa lebih rendah dari tahap berpikir yang diajarkan maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
D. Pembahasan Data Penelitian 1. Hasil Belajar Siswa dan Keaktifan Siswa a. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelas yang melakukan proses pembelajaran yang menggunakan teori belajar van Hiele dengan kelas yang melakukan proses pembelajaran konvesional. Siswa yang tuntas atau mencapai nilai KKM di kelas eksperimen ada 19 orang atau sebesar 76% sedangkan, siswa yang tuntas atau mencapai nilai KKM di kelas kontrol ada 16 orang atau sebesar 64%. Pada saat melakukan tes akhir masing-masing 1 orang yang tidak masuk sekolah pada saat pengambilan data hasil belajar siswa. Dengan melihat persentase siswa yang mencapai nilai KKM dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele pada kelas eksperimen efektif ditinjau dari hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
b. Keaktifan siswa Data keaktifan siswa didapatkan dari pengamatan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung di kedua kelas. Setiap kelas melaksanakan 4 kali pertemuan yang setiap pertemuannya 2 jam pelajaran jadi peneliti melakukan pengamatan selama 16 jam pelajaran. Data keaktifan yang diperoleh kemudian dianalisis setiap pertemuannya. Data persentase keaktifan siswa dan frekuensi keaktifan siswa setiap pertemuan pada kedua kelas dihitung rataratanya, maka diperoleh : Rata-rata persentase keaktifan siswa kelas eksperimen selama pembelajaran sebesar 40%. Sedangkan, rata-rata persentase keaktifan siswa di kelas kontrol selama pembelajaran hanya sebesar 29%. Rata-rata frekuensi keaktifan kelas eksperimen sebesar 13 selama pembelajaran. Sedangkan, rata-rata frekuensi keaktifan kelas kontrol selama pembelajaran hanya sebesar 9,25. Berdasarkan data pada diagram 4.2 dan 4.3 maka, dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan teori belajar van Hiele efektif ditinjau dari keaktifan siswa pada pokok bahasan kesebangunan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2. Hasil Belajar dengan Perhitungan Mann Whitney U Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,030. Karena nilai sig (2-tailed) 0,030 < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan ratarata hasil belajar kelas kontrol. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan
pembelajaran
matematikan
dengan
menggunakan
metode konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa pada pokok bahasan kesebangunan.
E. Kelemahan Penelitian Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, disebabkan karena keterbatasan peneliti dalam melakukan pengambilan data di SMP Budya Wacana Yogyakarta, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain : 1. Terdapat 10% siswa yang tidak hadir pada saat pembelajaran sehingga mempengaruhi persentase keaktifan siswa. 2. Terdapat 7 orang siswa yang tidak hadir pada saat pretest dan 2 orang siswa yang tidak hadir pada saat post test mengurangi data peneliti untuk menganalisis hasil penelitian .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
3. Data wawancara yang kurang lengkap, kurang mendalam dalam melakukan wawancara dengan siswa maupun dengan guru mata pelajaran, sehingga data tanggapan mengenai teori belajar van Hiele yang diperoleh peneliti belum tentu menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pembelajaran van Hiele a. Hasil Belajar siswa Pada penelitian ini hasil belajar siswa dinilai dari post test yang
diberikan
setelah
siswa
mempelajari
materi
tentang
kesebangunan selama 4 kali pertemuan. Dari hasil post test yang diperoleh rata-rata siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 76%. Karena rata-rata siswa yang telah mencapai nilai KKM lebih besar dari standar yang ada yaitu 75% pada satu kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele efektif digunakan dalam pembelajaran materi kesebangunan.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
b. Keaktifan Siswa Pada penelitian ini keaktifan siswa dinilai dari keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Dari perhitungan persentase keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata persentase berada dalam kriteria cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pembelajaran kesebangunan.
2. Perbandingan Hasil Belajar Antara Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran van Hiele Pada penelitian ini hasil belajar siswa dinilai dari post test yang diberikan setelah siswa kelas eksperiemn maupun kelas kontrol mempelajari materi tentang kesebangunan selama 4 kali pertemuan. Dari hasil perhitungan statistik Mann-Whitney U diperoleh bahwa rata-rata nilai tes akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai tes akhir siswa kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan teori belajar van Hiele lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran
kesebangunan.
konvensional
pada
materi
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
3. Hasil Tambahan Pada penelitian ini peneliti mendapatkan data tambahan yang berupa tanggapan siswa dan guru mata pelajaran mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran teori van Hiele. Siswa berpendapat bahwa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan teori belajar van Hiele guru lebih detail dalam menjelaskan materi pembelajaran, pembelajarannya tidak terlalu cepat sehingga materi menjadi mudah dimengerti siswa. Siswa juga berpendapat kekurangan pembelajaran menggunakan teori van Hiele ialah siswa tidak dapat melanjutkan materi jika belum mengerti materi sebelumnya. Guru berpendapat kelebihan pembelajaran dengan teori belajar van Hiele ialah pembelajaran dilakukan sesuai fase pembelajaran dan tahap berpikir siswa dalam teori belajar van Hiele. Selain itu guru juga berpendapat bahwa kekurangan teori belajar van Hiele terletak pada jika, kemampuan berpikir siswa lebih rendah dari tahap berpikir yang diajarkan maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
B. Saran Saran yang dapat diberikan peneliti agar penelitian mendatang lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian mengenai efektifitas teori belajar van Hiele terhadap hasil belajar dan keaktifan. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat diteliti aspek-aspek lain seperti motivasi, minat, dan aspek lainnya. 2. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran tetapi, wawancara yang dilakukan tidak mendalam. Hal ini mengakibatkan peneliti tidak mendapatkan hasil yang mendalam tentang tanggapan siswa dan guru mengenai kelebihan dan kekurangan teori belajar van Hiele. Diharapkan penelitian pada selanjutnya dapat dilakukan wawancara yang lebih mendalam dalam menggali informasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. 2011. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele, dalam http://abdussakir.wordpress.com/2011/02/09/pembelajaran-geometri-sesuaiteori-van-hiele-lengkap/ diakses pada tanggal 9 Juli 2014. Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran inovatif. Yogyakarta : Gava Media. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru san anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. E. Mulyasa. 2003. Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ferry. 2010. Pembelajaran Geometri Berdasarkan Tahap Berpikir Van Hiele, dalam
http://ferrymath.blogspot.com/2010/03/pembelajaran-geometri-
berdasarkan-tahap.html. Diakses tanggal 11 Juli 2014. Gustafson, R. David. 1973. Elementary Plane Geometry. Canada : Jhon Wiley and Sons. Inc. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Angkasa. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta : Bumi Aksara.
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektifitasnya, dan Sikap Mereka pada Strategi Tersebut. Jurnal Widya Dharma Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Laidlaw. 1987. Laidlaw Geometry. United States of America : Doubleday & Company, Inc. M. Nazir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sardiman. 2008. Interaksi dan motivasi belajar matematika. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali. Nana, Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nana, Sudjana. 2010. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Salvin, Steve. 2005. Geometry a Self Theaching Guide. New Jersey : John Wiley & sons, Inc. Suharsimi. Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Suharsimi. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sukino. 2007. Matematika untuk SMP kelas IX. Jakarta : Erlangga. Syafaruddin. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Quantum Teaching. Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung : UPI. Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Siswa Kelas IX A
No. 1.
Siswa
2.
S.1 S.2
3.
S.3
4.
S.4
5.
S.5
6.
S.6
7.
S.7
8.
S.8
9.
S.9
10.
S.10
11.
S.11
12.
S.12
13.
S.13
14.
S.14
15.
S.15
16.
S.16
17.
S.17
18.
S.18
19.
S.19
20.
S.20
21.
S.21
22.
S.22
23.
S.23
24.
S.24
25.
S.25
L1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nama Siswa Kelas IX C
No. 1.
Siswa
2.
E.1 E.2
3.
E.3
4.
E.4
5.
E.5
6.
E.6
7.
E.7
8.
E.8
9.
E.9
10.
E.10
11.
E.11
12.
E.12
13.
E.13
14.
E.14
15.
E.15
16.
E.16
17.
E.17
18.
E.18
19.
E.19
20.
E.20
21.
E.21
22.
E.22
23.
E.23
24.
E.24
25.
E.25
L2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Budya Wacana
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas
:
IX (Sembilan)
Semester
:
1 (Satu)
Standar Kompetensi
: 1.
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 1.1. Mengidentifikasi bangun – bangun datar yang sebangun dan kongruen.
Indikator
: 1.
Mendiskusikan dua bangun yang sebangu atau kongruen melalui model bangun datar.
2.
Mengidentifikasi dua bangun datar yang sebangun atau kongruen.
3.
Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun.
4. Alokasi Waktu A.
Menentukan luas dari dua bangun yang sebangun
: 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
Tujuan Pembelajaran a. Peserta didik dapat mendiskusikan bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen. b. Peserta didik dapat mengidentifikasi dua bangun datar yang sebangun dan kongruen. c. Peserta didik dapat menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sebangun dan kongruen. d. Peserta didik dapat menentukan luas dari dua bangun yang sebangun
B.
Materi Ajar 1. Dua bangun datar yang sebangun. 2. Dua bangun datar yang kongruen. 3. Menentukan panjang sisi pada dua bangun datar yang sebangun dan kongruen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Menentukan luas dari bangun datar yang sebangun.
C.
Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D.
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan pertama Pendahuluan Alokasi Waktu : 10 menit Apresepsi
: - Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang kesebangunan bangun datar yang pernah mereka terima sewaktu duduk di Sekolah Dasar. Mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang pernah diajarkan seperti apa itu garis sejajar?, apa itu garis sama panjang?, apa itu sudut? (fase 1)
Motivasi
: - jika materi ini dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik maka akan membantu mereka dipembelajaran materi selanjutnya. (fase 1)
Kegiatan Inti Alokasi waktu : 70 menit 1. Guru membentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 s.d 4 orang anggota kelompok. 2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan bentuk-bentuk bangun datar segi empat! (fase 2) Contoh segi empat beraturan :
Persegi
Layang-layang
Jajar Genjang
L4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L5
Trapesium
Persegi panjang
Belah ketupat
3. Guru meminta peserta didik untuk mengamati bentuk-bentuk geometri untuk menemukan konsep-konsep dari bangun tersebut. (fase 2) 4. Peserta didik bersama-sama menyebutkan sifat-sifat dari bentuk-bentuk bangun datar yang sudah disebutkan dan diamati oleh peserta didik. (fase 3) 5. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi hubungan sifat dari sebuah bangun datar dengan bangun datar lainnya.(fase 3) 6. Dari bangun datar yang telah diamati oleh peserta didik sebelumnya, guru meminta peserta didik untuk mengelompokan bangun datar yang sebangun. 7. Guru bertanya apa pengertian dari kesebangunan berdasarkan yang telah dilakukan peserta didik sebelumnya. 8. Guru memberikan penguatan atau membenarkan jawaban peserta didik mengenai pengertian tentang kesebangunan dan syarat dua bangun datar dapat dikatakan sebangun. 9. Guru memberikan contoh menentukan dua bangun datar yang sebangun dan dua bangun datar yang tidak sebangun. 10.Bersama-sama dengan peserta didik guru mencoba menyelesaikan soal tersebut. Contoh 1 : dua bangun datar yang sebangun D
6 cm 135o
3 cm 9 cm
A
C
E
3 cm 45
o
45o
6 cm
2 cm
2 cm G
B
135o 4 cm H
Penyelesaian : Apakah trapesium ABCD sebangun dengan trapesium EFGH Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. ∠ = ∠ = 45 ∠ = ∠
= 135
∠ = ∠ = 45
∠
= ∠ = 135
F
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L6
Sisi-sis yang bersesuaian sebanding. 9 = 6 6 = = 4
=
3 2 3 2
3 2 3 = 2
=
Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding maka kedua bangun trapesium diatas sebangun. Contoh 2 : dua bangun datar yang tidak sebangun 4 cm D C S 4 cm
R
4 cm 4 cm
10 cm P Apakah persegi ABCD dan persegi trapesium PQRS sebangun? A
B
5 cm Q
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. ∠ = ∠ = 90
∠ = ∠ = 90
Sisi-sis yang bersesuaian. = =
4 10
∠ = ∠ = 90 ∠
4 4
= ∠ = 90 =
=
4 5
4 4
Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar tetapi sisi-sisi yang bersesuaian tidak sebanding maka kedua bangun diatas tidak sebangun. 11.Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman peserta didik atas penjelasan yang telah diberikan oleh guru. (fase 4) 12. Peserta didik diminta untuk maju kedepan menuliskan hasil pekerjaan mereka dan kemudian dibahas bersama-sama dan dibimbing oleh guru. 13. Guru melanjutkan materi pembelajaran dengan menjelaskan bagaiman cara menentukan panjang sisi dan luas dua bangun datar yang sebangun dengan cara memberi beberapa contoh pengerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L7
Contoh : C
D
N
M 4 cm
8 cm 14 cm
A Tentukan panjang dari CD dan MN!
4 cm K
B
L
Penyelesaian :
=
Diketahui :
=
=
8 = 4 4 4 4
=8 ×4 = 32
=
32 4
=
=
=
8 14 = 4
8
8
=8
Jadi panjang CD = 8cm dan panjang MN = 7cm.
= 4 × 14
= 56
=
56 8
=7
14. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju kedepan dan menuliskan hasil dari diskusi kelompok mereka. Penutup Alokasi waktu : 10 menit 1. Peserta didik dipandu membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari. (fase 5) 2. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) untuk pendalaman materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L8
Pertemuan kedua Pendahuluan Alokasi Waktu : 10 menit Apresepsi
: - Menyampaikan tujuan pembelajaran. (fase 1) Mengulang kembali sedikit materi yang sudah diajarkan sebelumnya
Motivasi
: - jika materi ini dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik maka akan membantu mereka dipembelajaran materi selanjutnya. (fase 1)
Kegiatan Inti Alokasi waktu : 70 menit 1. Guru memberikan beberapa bentuk bangun datar dan siswa mengidetifikasi bentukbentuk bangun tersebut mengelompokkan bangun yang kongruen. (fase 2) 2. Guru bertanya apa pngertian bangun yang kongruen. (fase 2) 3. Guru menjelaskan pengertian tentang kongruen dan syarat dua bangun datar dapat dikatakan kongruen. (fase 3) Syarat untuk dua bangun yang kongrueng adalah :
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan
Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
4. Guru memberikan contoh menentukan dua bangun datar yang kongruen. Contoh 1 : Dua bangun yang tidak kongruen S D C
R
4 cm
4 cm 4 cm
A
B
P
10 cm
Apakah persegi ABCD dan persegi panjang PQRS kongruen? Jelaskan! Penyelesaian : ∠ = ∠ = 90
∠ = ∠ = 90 ∠ = ∠ = 90 ∠
= ∠ = 90
Q
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L9
Sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan persegi panjang PQRS. AB bersesuaian dengan PQ, BC bersesuaian dengan QR, CD bersesuaian dengan RS dan AD bersesuaian dengan PS. Berikut adalah panjang sisi-sisi yang bersesuaian :
AB = 4cm sedangkan PQ = 10cm, maka
BC = RS = 4cm
CD = 4cm sedangkan RS = 10cm, maka
AD = PS = 4cm
≠ ≠
Karena salah satu dari syarat dua bangun datar yaitu, sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama tidak terpenuhi, maka persegi ABCD tidak kongruen dengan persegi panjang PQRS. Contoh 2 : dua bangun yang kongruen D
C
2 cm A
S
R
2 cm 2 cm
B
P
2 cm
Q
Apakah persegi ABCD dan persegi PQRS kongruen? Jelaskan! Penyelesaian : Sudut-sudut yang bersesuaian. ∠ = ∠ = 90
∠ = ∠ = 90 ∠ = ∠ = 90 ∠
= ∠ = 90
Sisi-sisi yang bersesuaian.
AB = PQ = 2cm BC = QR = 2cm CD = RS = 2cm AD = PS = 2cm Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama maka, persegi ABCD kongruen dengan persegi PQRS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L10
5. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman peserta didik atas penjelasan yang telah diberikan oleh guru. (fase 4) 6. Peserta didik diminta untuk maju kedepan menuliskan hasil pekerjaan mereka dan kemudian dibahas bersama-sama dan dibimbing oleh guru. 7. Peserta didik diberikan soal sebagai tes evaluasi sejauhmana pemahaman peserta didik atas materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Peserta didik mengerjakan di LKS yang telah disiapkan oleh guru. 8. Perserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya masing-masing. Penutup Alokasi waktu : 10 menit. 1. Peserta didik dipandu membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari. (fase 5) 2. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) untuk pendalaman materi. E.
Alat dan Sumber Belajar -
Buku paket, yaitu buku Matematika 3 SMP dan MTs Kelas IX Semester 1, karangan Dr. Marsigit M.A, Penerbit Yudhistira
-
Buku referensi lain.
Alat :
F.
-
Papan tulis.
-
Penghapus.
-
Spidol.
Penilaian
Teknik
: tugas
Bentuk Instrumen : lisan dan tertulis Contoh Instrumen : Yogyakarta,............................................ Mengetahui, Dosen Pembimbing
Guru Mata Pelajaran Matematika
NIP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Budya Wacana
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas
:
IX (Sembilan)
Semester
:
1 (Satu)
Standar Kompetensi
: 1.
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 1.2
Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen
Indikator
: 1.
Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga.
2.
Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen.
3.
Menentukan dau segitiga yang sebangun.
4.
Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan menghitung panjangnya.
5.
Alokasi Waktu
A.
Menentukan dua segitiga yang kongruen.
: 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
Tujuan Pembelajaran a. Peserta didik dapat membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga. b. Peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen. c. Peserta didik dapat menentukan dau segitiga yang sebangun. d. Peserta didik menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan menghitung panjangnya. e. Peserta didik dapat menentukan dau segitiga yang kongruen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B.
L12
Materi Ajar 1. Segitiga-segitiga yang sebangun. 2. Segitiga-segitiga yang kongruen. 3. Sifat dua segitiga yang kongruen. 4. Syarat dua segitiga kongruen.
C.
Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D.
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan pertama Pendahuluan Alokasi Waktu : 10 menit Apresepsi
: - Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengulang kembali sedikit materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Motivasi
: - jika materi ini dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik maka akan membantu mereka dipembelajaran materi selanjutnya. (fase 1).
Kegiatan Inti Alokasi waktu : 70 menit 1. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan jenis-jenis segitiga yang ditinjau dari besar sudut-sudutnya dan jenis-jenis segitiga yang ditinjau dari panjang sisi-sisinya. (fase 1) Ditinjau dari besar sudutnya :
P
K
B
Q C
A Segitiga lancip
R segitiga tumpul
L
M segitiga siku-siku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L13
Berdasarkan panjang sisinya : B
A C Segitiga sembarang
L
Q
P
R segitiga sama sisi
M K segitiga sama kaki
2. Siswa mengamati dan mengidentifikasi sifat-sifat dari macam-macam segitiga. (fase 2) 3. Guru memberika beberapa bentuk segitiga dan meminta siswa mengelompokkan segitiga-segitiga yang sebangun berdasarkan pengamatan yang dilakukan peserta didik. (fase 2) 4. Guru meminta alasan kepada peserta didik, atas pengelompokan yang dilakukan oleh peserta didik. 5. Guru memberikan penguatan atau penjelasan dengan bahasa yang lebih tepat mengenai syarat dua segitiga yang sebangun. (fase 3)
Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua segitiga sama besar, maka kedua segitiga tersebut sebangun.
Jika perbandingan panajang sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga sama, maka kedua segitiga tersebut sebangun.
Jika dua segitiga mempunyai satu sudut yang sama besar serta perbandingan sisisisi yang bersesuaian yang mengapit sudut tersebut sama, maka kedua segitiga tersebut sabangun.
6. Memberikan contoh untuk menentukan dua segitiga yang sebangun dan dua segitiga yang tidak sebangun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Contoh 1 : dua segitiga yang tidak sebangun Buktikanlah bahwa kedua segitiga dibawah ini adalah sebangun ! C F 6cm
3cm
60o A Penyelesaian : ∠ =∠
= 60
=
Faktor skala
60o
B 3cm
D
= =
= =2
2cm
E
Karena perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama, maka ∆ABC dan ∆DEF tidak sebangun. Contoh 2 : dua segitiga yang sebangun C
F
45o 1,5cm
3cm 3cm
45o
A Penyelesaian :
1,5cm B
D
E
Sudut-sudt yang bersesuaian ∠ =∠
= 90
∠ = ∠ = 45 ∠ = ∠ = 45
Sisi-sisi yang bersesuian Faktor skala =
=
,
=
=
,
=
Karena sudut-sudut yang bersesuian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, maka ∆ABC dan ∆DEF sebangun.
L14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L15
7. Setelah peserta didik dianggap paham, guru melanjutkan materi dengan menjelaskan bagaimana menghitung panjang sisi dua segitiga yang sebangun. Contoh : menghitung panjang sisi pada segitiga yang sebangun. C F 8cm 60o
?cm
B
60o
D A 2cm 4cm Diketahui ∆ABC dan ∆DEF sebangun. Hitunglah panjang sisi DF!
E
Penyelesaian : =
8 2 4 8 ×2 = =4 4 Jadi panjang DF adalah 4 cm. =
8. Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik dan peserta didik mengerjakan soal latihan tersebut. (fase 4) 9. Peserta didik diminta untuk maju kedepan menuliskan hasil pekerjaan mereka dan kemudian dibahas bersama-sama dan dibimbing oleh guru.
Penutup Alokasi waktu : 10 menit. 1. Peserta didik dipandu membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari. (fase 5) 2. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) untuk pendalaman materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L16
Pertemuan kedua Pendahuluan Alokasi Waktu : 10 menit Apresepsi
: - Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mengulang kembali sedikit materi yang sudah diajarkan sebelumnya
Motivasi
: - jika materi ini dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik maka akan membantu mereka dipembelajaran materi selanjutnya. (fase 1)
Kegiatan Inti Alokasi waktu : 70 menit 1. Guru memberikan berbagai macam bentuk-bentuk segitiga dan guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi segitiga-segitiga yang kongruen dengan cara mengelompokannya melalui pengamatan peserta didik. (fase 2) 2. Setelah peserta didik mengelompokan segitiga-segitiga yang kongruen kemudian guru menanyakan alasannya. 3. Guru memberikan penguatan atau penjelasan dengan bahasa yang lebih tepat mengenai sifat-sifat dua segitiga yang kongruen. (fase 3)
Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang,
Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar.
4. Dengan memberikan contoh guru menjelaskan cara menentukan dua segitiga yang kongruen dan dua segitiga yang tidak kongruen. Contoh 1 : dua segitiga yang kongruen F C
A
B
D
E
Buktukanlah bahwa ∆ABC dan ∆DEF kongruen! Penyelesaian : Jika ∆ABC digeser ke kanan sejauh EF, maka ∆ABC akan berhimpit atau tepat menutupi ∆DEF. jadi ∆ABC kongruen dengan ∆;DEF, ditulis ∆ABC ≅ ∆DEF.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L17
Karena ∆ABC ≅ ∆DEF maka : ∠CAB = ∠FDE
∠ABC = ∠DEF
∠BCA = ∠EFD AB = EF,
BC = FG, dan
AC = EG.
Contoh 2 : dua segitiga yang tidak kongruen F C 5cm 3cm
10cm
6cm 4cm
A
B
D
8cm
E
Penyelesaian : Sudut-sudt yang bersesuaian ∠
=∠
= 90
∠
=∠
= 45
∠
=∠
= 45
Sisi-sisi yang bersesuian
AB = 4cm sedangkan DE = 8cm, maka
BC = 5cm sedangkan EF = 10cm, maka
AC = 3cm sedangkan DF = 6cm, maka
≠
≠
≠
Karena sudut-sudut yang bersesuian sama besar tetapi sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama, maka ∆ABC dan ∆DEF tidak kongruen. 5. Dengan bimbingan guru peserta didik mencoba untuk menentukan dua segitiga yang kongruen dengan memenuhi semua syarat dua segitiga yang kongruen. 6. Guru membantu peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam menentukan dua segitiga yang kongruen. 7. Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. (fase 4) 8. Peserta didik diminta untuk maju kedepan menuliskan hasil pekerjaan mereka dan kemudian dibahas bersama-sama dan dibimbing oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L18
9. Peserta didik diminta untuk membentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 s/d 4 orang anggota dan mendiskusikan lembar tugas yang telah disiapkan oleh guru. 10. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa sifat-sifat dari segitiga yang telah diketahui. (fase 2) 11. Guru memberikan penguatan dan menjelaskan dengan bahasa yang lebih tepat tentang syarat-syarat dua segitiga kongruen dan memberikan contohnya. (fase 3) Syarat dua segitiga kongruen a. Jika pada dua segitiga ketiga sisinya (sss) yang bersesuaian atau sama panjang, maka kedua segitiga tersebut kongruen. R
Q
Y
P Perhatikan ∆PQY dan ∆RQY. Sisi-sisi yang bersesuaian adalah PQ bersesuaian dengan RQ, QY bersesuaian dengan QY, dan PY bersesuaian dengan RY. PQ = RQ (deketahui) QY = QY (berimpit) PY = RY (diketahui) Karena ketiga sisi yang bersesuaian dari ∆PQY dan ∆RQY sama panjang maka ∆PQY dan ∆RQY kongruen atau ∆PQY ≅ ∆RQY (memenuhi syarat sisi,sisi,sisi) b. Jika dua sisi dan sudut apit dari segitiga pertama sama dengan dua sisi dan satu sudut apit dari segitiga kedua, maka kedua segitiga tersebut kongruen (s,sd,s). C
D B
A E AB = DB dan CB = EB (definisi titik tengah) ∠ABC = ∠EBD (sudut bertolak belakang)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L19
Akibatnya ∆ABC kongruen ∆EBD dan memenuhi sifat (s,sd,s) c. Jika dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga pertama sama dengan dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga kedua, maka kedua segitiga tersebut kongruen (sd,s,sd). F
C
4cm
35o
A
B
D
4cm
35o E
Diketahui : ∠BAC = ∠EDF (sudut siku-siku) AB = DE = 4 cm ∠ABC = ∠DEF
Akibatnya ∆ABC kongruen ∆DEF dan memenuhi sifat (sd,s,sd). 12. Guru memberikan soal latihan sebagai evaluasi pemahan peserta didik atas penjalasan dari guru. (fase 4) 13. Peserta didik bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing mendiskusikan soal yang telah disipakan oleh guru. 14. Perwakilan dari masing-masing kelompok mempertasikan hasil diskusi dari kelompok mereka. Penutup Alokasi waktu : 10 menit 1. Peserta didik dipandu membuat rangkuman subbab yang telah dipelajari. (fase 5) 2. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) untuk pendalaman materi.
E.
Alat dan Sumber Belajar -
Buku paket, yaitu buku Matematika 3 SMP dan MTs Kelas IX Semester 1, karangan Dr. Marsigit M.A, Penerbit Yudhistira
-
Buku referensi lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Alat :
F.
-
Papan tulis.
-
Penghapus.
-
Spidol.
Penilaian
Teknik
: tugas
Bentuk Instrumen : lisan dan tertulis Contoh Instrumen :
Yogyakarta,............................................
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Guru Mata Pelajaran Matematika
NIP.
L20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal-soal Kesebangunan dan Kongruen Dua Bangun Datar 1. Apakah gamabar-gambar dibawah ini sebangun? Jelaskan! a.
b.
2. Buatlah gambar yang kongruen dengan bangun-bangun dibawah ini! a.
b.
L21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L22
3. Diberikan dua buah persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS seperti gambar berikut.
Kedua persegi panjang tersebut adalah sebangun. a. Tentukan panjang PQ! b. Tentukan luas persegi panjang PQRS!
4. Sebuah ∆PQR dengan panjang PQ = 12cm, SU = 9cm, dan RU = 15cm. Tentukanlah panjang QU!
5. Perhatikan gambar berikut! Diketahui panjang AD = 10 cm, DE = 8 cm, dan BC = 12 cm. E Tentukan panjang DB dan luas ∆ABC!! A
6. Perhatikan gambar berikut ini a. Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆EBF kongruen ! b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar !
10 cm
C
8cm
D
12cm B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Soal pretest
1. a. tidak kongruen. Karena, kedua bangun tersebut berbeda bentuk b. konruen karena, kedua bangun tersebut memiliki bentuk yang sama dan sisisisi yang bersesuaian sebanding.
2.
3. Perbandingan panjang garis AB dengan AD bersesuaian dengan perbandingan panjang garis PQ dengan PS. Sehingga a)
Panjang PQ = 24 cm b) Luas persegipanjang ABCD = AB x AD = 16 cm x 4 cm = 64 cm2
L23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Panjang QU adalah…. = 12
=
15 9
12 × 15 = 20 9 QU = QR − UR = 20 cm − 15 cm = 5 cm =
C
5. Tentukan panjang BD! =
12
= =
E 8cm
10 8
A
10 cm
12 × 10 = 15 8
D
12cm B
BD = AB − AD = 15 cm − 10 cm = 5 cm 6. Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆EBF kongruen ! a. Perhatikan ∆
dan ∆
=
∠
=
Jadi ∆
=∠
= 90
dan ∆
kongruen (sisi, sisi, sudut).
b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar ! Pasangan sudut yang sama besar adalah : ∠ ∠ ∠
=∠
=∠ =∠
L24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal post test
Soal-soal Kesebangunan dan Kongruen Dua Bangun Datar 1. Apakah gamabar-gambar dibawah ini sebangun? Jelaskan! a.
b.
2. Buatlah gambar yang kongruen dengan bangun-bangun dibawah ini! a.
b.
L25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L26
3. Perhatikan gambar berikut ini a. Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆EBF kongruen ! b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar !
4. Sebuah ∆PQR dengan panjang PQ = 12cm, SU = 9cm, dan RU = 15cm. Tentukanlah panjang QU!
5. Diberikan dua buah persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS seperti gambar berikut.
Kedua persegi panjang tersebut adalah sebangun. c. Tentukan panjang PQ! d. Tentukan luas persegi panjang PQRS!
6. Perhatikan gambar berikut! Diketahui panjang AD = 10 cm, DE = 8 cm, dan BC = 12 cm. E Tentukan panjang DB dan luas ∆ABC!! A
10 cm
C
8cm
D
12cm B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Soal post test
1. a. tidak kongruen. Karena, kedua bangun tersebut berbeda bentuk b. konruen karena, kedua bangun tersebut memiliki bentuk yang sama dan sisisisi yang bersesuaian sebanding.
2.
3. Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆EBF kongruen ! a. Perhatikan ∆
dan ∆
=
∠
=
Jadi ∆
=∠
= 90
dan ∆
kongruen (sisi, sisi, sudut).
L27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar ! Pasangan sudut yang sama besar adalah : ∠
=∠
∠
=∠
∠
=∠
4. Panjang QU adalah…. = 12
=
15 9
12 × 15 = 20 9 QU = QR − UR = 20 cm − 15 cm = 5 cm =
5. Perbandingan panjang garis AB dengan AD bersesuaian dengan perbandingan panjang garis PQ dengan PS. Sehingga a)
Panjang PQ = 24 cm b) Luas persegipanjang ABCD = AB x AD = 16 cm x 4 cm = 64 cm2 C
6. Tentukan panjang BD! =
12
= =
E
10 8
12 × 10 = 15 8
8cm A
10 cm
BD = AB − AD = 15 cm − 10 cm = 5 cm
D
12cm B
L28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal-soal Kesebangunan dan Kongruen Dua Bangun Datar 1. Apakah gamabar-gambar dibawah ini sebangun? Jelaskan! a.
b.
2. Lihatlah gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas, QR = QS, PQ = QT. Buktikan bahwa : a. ∆PQR dan ∆TQS kongruen ! b. ∆PSU dan ∆TRU kongruen !
3. Dua bangun berikut adalah sebangun. Tentukan a dan b! K S
4cm
J
R 12cm
b P
a
10cm
Q
H
20cm
I
L29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L30
4. Diberikan dua buah persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS seperti gambar berikut.
Kedua persegi panjang tersebut adalah sebangun. a. Tentukan panjang PQ! b. Tentukan luas persegi panjang PQRS!
5. Sebuah ∆PQR dengan panjang PQ = 12cm, SU = 9cm, dan RU = 15cm.
Tentukanlah panjang QU!
6. Perhatikan gambar berikut! C E 8cm A
10 cm
D
12cm B
Diketahui panjang AD = 6 cm, DE = 4 cm, dan BC = 8 cm. Tentukan panjang DB!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Buatlah gambar yang kongruen dengan bangun-bangun dibawah ini! a.
b.
8. Perhatikan gambar berikut ini
a. Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆EBF kongruen ! b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar !
L31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI L32
Skor Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Skor Total
1a
1b
2a
2b
3a
1 1 2 1 0 0 2 1 0 2 1 11
1 1 2 1 0 0 2 1 0 2 1 11
0 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 11
0 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 11
1 2 1 0 2 0 1 0 1 1 2 11
Nomor Soal 3b 4a 4b 5 Skor yang dicapai 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1.5 1 0 0 0 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 1.5 1 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 0 2 1 1 2 12 8 8 12
6
7a
7b
8a
8b
Skor Total
1 4 1.5 0 0 0 1.5 4 1 0 4 17
1 2 2 2 0 1 2 0 0 1 2 13
1 2 2 2 0 1 2 0 0 1 2 13
2 2 2 1 0 1 2 2 0 1 2 15
0 2 1 0 0 0 2 0 0 0 1 6
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI L33
Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas
10 18 16 7 4
1a2 1 1 4 1 0
1b2 1 1 4 1 0
2a2 1 1 1 0 1
2b2 1 1 1 0 1
3a2 1 4 4 4 0
3b2 1 4 4 4 0
42 1 4 2.25 0 4
52 1 16 2.25 0 0
6a2 4 4 4 1 0
6b2 0 4 1 0 0
Y2 100 324 256 49 16
1
3 17 12 1 9 17
0 4 1 0 4 1
0 4 1 0 4 1
0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1
1 4 0 0 1 4
1 4 0 0 1 4
0 2.25 4 0 0 4
0 2.25 16 1 0 16
1 4 4 0 1 4
0 4 0 0 0 1
9 289 144 1 81 289
6
114
17
17
8
8
23
23
21.5
54.5
27
10
1558
1a
1b
2a
2b
3a
3b
4
5
6a
6b
Y
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0
1
1
1
1
2
2
2
4
2
2
2
2
1
1
2
2
1.5
1.5
2
1
1
1
0
0
2
2
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
2
2
1
1
2
2
1.5
1.5
2
2
1
1
1
1
0
0
2
4
2
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
2
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
2
2
2
4
2
11
11
8
8
13
13
12
17
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan Validasi
Soal 1a No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
1. a. = =
Soal 1b
=
X
Y
X2
Y2
XY
1 1 2 1 0 0 2 1 0 2 1 11
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 1 4 1 0 0 4 1 0 4 1 17
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 24 40 10 0 0 46 13 0 26 23 194
(
×
(
×
385
) (
)×(
×
×
)
)
√66 × 5530 385 604,1
= 0,637 (Valid)
No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
X
Y
X2
Y2
XY
1 1 2 1 0 0 2 1
12 24 20 10 12 5 23 13
1 1 4 1 0 0 4 1
144 576 400 100 144 25 529 169
12 24 40 10 0 0 46 13
L34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. 10. 11. Total
b. = =
=
0 2 1 11
(
385
4 13 23 159
×
(
0 4 1 17 ×
) (
)×(
16 169 529 2801
×
×
0 26 23 194 )
)
√66 × 5530 385 604,1
= 0,637 (Valid)
Soal 2a No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
2. a. = =
=
X
Y
X2
Y2
XY
0 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 11
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
0 1 1 1 4 1 4 0 1 1 1 15
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
0 24 20 10 24 5 46 0 4 13 23 169
(
110
×
(
×
) (
)×(
√44 × 5530 110 493,2
= 0,223 (Tidak Valid)
×
×
)
)
L35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal 2b No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
b. = =
Soal 3a
=
X
Y
X2
Y2
XY
0 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 11
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
0 1 1 1 4 1 4 0 1 1 1 15
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
0 24 20 10 24 5 46 0 4 13 23 169
(
110
×
(
×
) (
)×(
×
×
)
)
√44 × 5530 110 493,2
= 0,223 (Tidak Valid)
No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 1 0 2
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 4 1 0 4 0 1 0 1 1 4 17
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 48 20 0 24 0 23 0 4 13 46 190
1 0 1 1 2 11
L36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. a. = =
=
(
×
(
×
341
) (
)×(
×
×
)
)
√66 × 5530 341 604,1
= 0,564 (Tidak Valid)
Soal 3b No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
b. = =
=
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 1 1 2 0 1 1 0 1 2 12
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 4 1 1 4 0 1 1 0 1 4 18
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 48 20 10 24 0 23 13 0 13 46 209
(
×
(
391
√54 × 5530 391 546,4
= 0,715 (Valid)
×
) (
)×(
×
×
)
)
L37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal 4a No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
4. a. = =
Soal 4b
=
X
Y
X2
Y2
XY
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 24 20 0 12 0 23 13 0 13 23 140
(
) ( ×
(
×
×
268
)×(
)
×
)
√24 × 5530 268 364,3
= 0,735 (Valid)
No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
X
Y
X2
Y2
XY
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169
12 24 20 0 12 0 23 13 0 13
L38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Total b. = =
1 8
=
(
1 8
(
) ( ×
×
268
)×(
529 2801
23 140
)
×
)
√24 × 5530 268 364,3
= 0,735 (Valid)
Soal no 5
No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
5.
×
23 159
=
(
= =
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 1.5 0 2 0 1.5 2 0
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 4 2.25 0 4 0 2.25 4 0 0 4 21.5
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 48 30 0 24 0 34.5 26 0 0 46 221
2 12
×
(
,
×
523
) (
)×(
92,5 × 5530
523 715,2
= 0,731 (Valid)
×
×
)
)
L39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal no 6 No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
6.
=
(
= =
×
X
Y
X2
Y2
XY
1 4 1.5 0 0 0 1.5 4 1 0 4 17
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 16 2.25 0 0 0 2.25 16 1 0 16 54.5
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 96 30 0 0 0 34.5 52 4 0 92 321
(
,
×
828
) (
)×(
×
×
)
)
310,5 × 5530
828 1310,3
= 0,631 (Valid)
Soal no 7a No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 2 2 0 1 2 0
12 24 20 10 12 5 23 13
1 4 4 4 0 1 4 0
144 576 400 100 144 25 529 169
12 48 40 20 0 5 46 0
L40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. 10. 11. Total
7. a. = =
Soal no 7b
=
0 1 2 13
(
4 13 23 159
×
(
×
463
0 1 4 23
) (
)×(
16 169 529 2801
×
×
0 13 46 230
)
)
√84 × 5530 463 681,5
= 0,679 (Valid)
No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
b. = =
=
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 2 2 0 1 2 0 0 1 2 13
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
1 4 4 4 0 1 4 0 0 1 4 23
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
12 48 40 20 0 5 46 0 0 13 46 230
(
×
(
463
√84 × 5530 463 681,5
= 0,679 (Valid)
×
) (
)×(
×
×
)
)
L41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal no 8a No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Total
8. a. = =
=
X
Y
X2
Y2
XY
2 2 2 1 0 1 2 2 0 1 2 15
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13 23 159
4 4 4 1 0 1 4 4 0 1 4 27
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169 529 2801
24 48 40 10 0 5 46 26 0 13 46 258
(
×
(
×
453
) (
)×(
×
×
)
)
√72 × 5530 453 630,9
= 0,718 (Valid)
Soal no 8b No Absen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
X
Y
X2
Y2
0 2 1 0 0 0 2 0 0 0
12 24 20 10 12 5 23 13 4 13
0 4 1 0 0 0 4 0 0 0
144 576 400 100 144 25 529 169 16 169
XY 0 48 20 0 0 0 46 0 0 0
L42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Total
b. = =
=
1 6
(
×
23 159
1 10
529 2801
(
) (
×
553
√74 × 5530 553 639,7
= 0,864 (Valid)
×
)×(
×
23 137 )
)
L43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan Reliabilitas
Perhitungan varian butir soal
σ
=
σ
=
3. a.
σ
=
=
,
= 0,694
b.
σ
=
=
,
= 0,694
1. a. b.
2. a. b.
4.
σ
σ
=
=
=
σ =
5.
=
σ =
=
= 0,545
= 0,545
,
= 0,199
,
=
,
=
,
=
6. a.
σ
=
=
b.
σ
=
=
= 0,199
,
,
,
, ,
,
= 0,764
= 2,566
= 0,595 = 0,611
L44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan varian total σ =
12996 11 = 1558 − 1181,45 = 34,23 11 11
1558 −
Perhitungan reliabilitas instrumen r
=
10 7,412 × 1− 10 − 1 34,23
= (1,111) × (1 − 0,216) = (1,111) × (0,783)
= 0,870 (sangat tinggi)
L45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L46
Pertemuan : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sekolah
:
Kelas
:
Hari/ tanggal
: Siswa
No Absen
yang terlibat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah jenis E
keaktifan
Frekuensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23. 24. 25. Jumlah Persentase
L47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L48
Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
:
Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jam ke
:
Pokok Bahasan/Topik : Petermuan
:
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
2
3
Keterangan 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa.
3.
Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
4.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
L49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
L50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L51
Pertemuan : Sebelum Pembelajaran Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX C
Hari/ tanggal
: Senin, 11 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah jenis E
keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3.
√
1
1
1
1
1
1
1
4. 5. 6. 7.
√
1
8. 9. 10.
√
1
√
1
1
2
2
√
1
1
2
2
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23. 24. 25. Jumlah
5
Persentase
20%
4
3
7
7
L52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L53
Pertemuan : Pertama Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX C
Hari/ tanggal
: Selasa, 12 Agustus 2014 Siswa
No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
√
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
4
√
2
√
2
√
1
1
1
√
1
1
1
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L54
23.
25.
√
Jumlah
12
Persentase
48%
24.
√
1 1 6
5
2
1
1
1
1
1
14
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L55
Pertemuan : Kedua Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX C
Hari/ tanggal
: Senin, 18 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
√
1
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
5. 6. 7.
√
1
8. 9. 10. 11. 12.
√
1
13. 14. 15.
√
2
√
1
1
16. 17. 18. 19. 20. 21.
√
2
1
2
√
1
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L56
22. 23. 24.
√
1
1
1
9
11
25. Jumlah
8
Persentase
32%
4
5
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L57
Pertemuan : Ketiga Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX C
Hari/ tanggal
: Selasa, 19 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
√
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
5. 6. 7. 8.
√
2
9. 10. 11. 12. 13. 14.
√
1
√
1
15. 16. 17. 18. 19. 20.
√
1
√
1
1
1
√
2
1
2
1
1
√
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21. 22. 23. 24. 25.
√ √
L58
1
1
1
1
1
1
√
1
1
1
√
1
1
1
12
14
Jumlah
12
Persentase
48%
6
4
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L59
Pertemuan : Keempat Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX C
Hari/ tanggal
: Senin, 25 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
√ √
1 1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
2
7. 8. 9. 10.
√
1
11. 12. 13. 14. 15.
√
1
√
1
1
1
16. 17. 18. 19. 20. 21.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L60
22. √
1
1
1
1
1
1
25.
√
1
1
1
Jumlah
√ 8
6
11
11
Persentase
32%
23. 24.
3
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L61
Pertemuan : Sebelum Pembelajaran Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX A
Hari/ tanggal
: Senin, 11 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
√
1
1
1
1
1
5. 6. 7. 8. 9.
√
1
√
1
1
1
√
1
1
1
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
√
1
1
1
√
1
1
1
17. 18. 19. 20. 21.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L62
22. 23. 24.
√
1
1
1
4
7
7
25. Jumlah
7
Persentase
28%
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L63
Pertemuan : Pertama Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX A
Hari/ tanggal
: Rabu, 13 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
√
1
√
1
1
1
1
1
√
2
1
2
√
1
1
1
√
1
1
2
2
1
1
1
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L64
22. 23.
25.
√
Jumlah
7
Persentase
28%
24.
4
1
1
1
4
10
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L65
Pertemuan : Kedua Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX A
Hari/ tanggal
: Senin, 18 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
√
1
1
1
√
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
√ √
1 1
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
√ √
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L66
22. 23. 24. 25. Jumlah
6
Persentase
24%
4
3
7
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L67
Pertemuan : Ketiga Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX A
Hari/ tanggal
: Rabu, 20 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3.
√
1
1
1
1
1
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
√
1
√
1
1
1
√
4
1
4
√
1
1
1
√
1
1
1
1
1
1
1
1
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
√ √
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L68
21. √
1
Jumlah
9
3
Persentase
36%
22. 23.
1
1
9
12
24. 25. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L69
Pertemuan : Keempat Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Kelas
: IX A
Hari/ tanggal
: Senin, 25 Agustus 2014
Siswa No Absen
yang terlibat
Jenis Keaktifan A
B
C
D
Jumlah Jenis E
Keaktifan
Frekuensi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
√
1
1
1
1
1
2
2
√
1
√
1
√
1
1
1
√
2
1
2
1
1
7. 8. 9. 10. 11.
1
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
√
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L70
22. 23. 24.
√
1
1
1
8
9
25. Jumlah
7
Persentase
28%
4
3
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L71
Observer 1 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Selasa, 12 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Pertama
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √ √
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L74
Observer 1 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Senin, 18 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Kedua
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan √ dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan √ tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
√
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L77
Observer 1 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Selasa, 19 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Ketiga
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan √ dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari √ d.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
√
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L80
Observer 1 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Senin, 25 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: keempat
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru √ tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan √ tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
√
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L83
Observer 2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Selasa, 12 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Pertama
PETUNJUK 1. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a.Guru memberi salam kepada siswa pada masalah, dimulai siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √ √
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L86
Observer 2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Senin, 18 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Kedua
PETUNJUK 3. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 4. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a. Guru memberi salam siswa pada masalah, dimulai kepada siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan √ tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
√
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L89
Observer 2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Selasa, 19 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: Ketiga
PETUNJUK 5. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 6. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a. Guru memberi salam siswa pada masalah, dimulai kepada siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan √ dilakukan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari √ d.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√
√ √ √ √ √
√
√
√
√
L90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L92
Observer 2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Teori Belajar van Hiele
Sekolah
: SMP Budya Wacana Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Senin, 25 Agustus 2012
Waktu
: 10.30-12.00
Jam ke
: 5-6
Pokok Bahasan/Topik : Kesebangunan dan Kongruensi Bangun Datar Petermuan
: keempat
PETUNJUK 7. Amati proses Pembelajaran dengan teori pembelajaran van Hiele 8. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom SKOR sesuai keadaan yang anda amati
No
Indikator
Hal Diamati
Skor 1
2
3
Keterangan 4
Kegiatan pendahuluan 1.
Guru mengorientasikan a. Guru memberi salam siswa pada masalah, dimulai kepada siswa dengan penjelasan tujuan b.Guru menanyakan kabar dan pembelajaran dan aktifitasmengecek kehadiran siswa aktifitas yang akan c.Siswa mendengarkan dan dilakukan menanggapi cerita guru √ tentang manfaat belajar kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari d.Guru mengkomunikasikan √ tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa e.Guru menginformasikan cara √ belajar yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Inti 2.
3.
4.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang diarahkan pada konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri melalui pengamatannya.
Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri melalui diskusi kelompok ataupun individu.
√
a. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui konsep yang telah dimiliki oleh siswa b. Guru memberikan informasi tentang konsep materi yang akan dipelajari a. Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok kecil b. Guru memberikan beberapa bentuk geometri c. Guru meminta siswa mengamati bentuk-bentuk geometri yang telah diberikan d. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi e. Guru mendorong siswa melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan dari bentuk geometri tersebut a. Guru memotivasi siswa untuk menyatakan pendapatnya mengenai bentuk geometri yang diamati b. Guru mendorong siswa untuk berani menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati secara individu c. Guru memotivasi siswa untuk berani mewakili kelompoknya untuk menyebutkan sifat-sifat dari bentuk geometri yang diamati d. Guru mendorong siswa untuk berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
√
√ √ √
√ √
√
√
√
√
L93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Siswa dihadapkan dengan tugas-tugas yang lebih kompleks
√
a. Guru mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan b. Guru memberikan soal-soal kepada siswa c. Guru membantu siswa yang masih mengalami kesulitan d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan strateginya sendiri
√ √ √
Kegiatan Penutup 6.
Menginterpretasikan pengetahuan siswa dari apa yang telah diamati dan didiskusikan oleh siswa.
a. Guru membimbing peseerta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran b. Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Keterangan: 1 : Tidak baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
4 : Sangat baik
√
√
√ √
L94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nilai pretest Kelas Eksperimen
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Siswa E.1 E.2 E.3 E.4 E.5 E.6 E.7 E.8 E.9 E.10 E.11 E.12 E.13 E.14 E.15 E.16 E.17 E.18 E.19 E.20 E.21 E.22 E.23 E.24 E.25
Nilai Pretest 50 Tidak Hadir 58 33 Tidak Hadir 41 Tidak Hadir 50 33 33 41 Tidak Hadir 50 58 66 50 58 Tidak Hadir 41 0 50 Tidak Hadir 41 16 Tidak Hadir
L95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nilai pretest Kelas Kontrol
No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25
Nilai Pretest 66 33 16 66 50 33 50 66 66 54 16 54 50 62 41 54 33 37 42 50 41 33 16 41 29
L96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nilai Post Test Kelas Eksperimen
No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
E.1 E.2 E.3 E.4 E.5 E.6 E.7 E.8 E.9 E.10 E.11 E.12 E.13 E.14 E.15 E.16 E.17 E.18 E.19 E.20 E.21 E.22 E.23 E.24 E.25
Nilai Post test 75 100 83 33 87 87 54 100 83 100 83 83 100 66 91 83 29 100 100 83 100 83 83 Tidak hadir 50
L97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Nilai Post Test Kelas Kontrol
No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25
Nilai Post Test 95 79 29 Tidak hadir 87 33 83 83 79 100 16 79 87 75 50 79 83 79 50 58 83 95 33 83 33
L98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI