PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU PADA RUANGAN TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS REMAJA AKHIR FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Stephani Tita Pramono Putri NIM: 109114030
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
creativity takes courage! - Henri Matisse -
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU PADA RUANGAN TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Stephani Tita Pramono Putri ABSTRAK
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian warna hijau pada ruangan terhadap perbedaan tingkat kreativitas mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Warna dimaknai melalui hubungan biologis dan pembelajaran yang erat (Elliot dkk, 2007). Hijau diasosiasikan dengan pertumbuhan dan penguasaan kemampuan tertentu secara psikologis, seperti juga pada pertumbuhan secara fisik (Lichtenfeld, 2012). Hijau dapat menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kreativitas. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (n = 32). Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling, dengan teknik sampling insidental. Subjek dibagi dalam dua kelompok secara random, yaitu ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian menggunakan desain antar-kelompok (between-subject design), randomized two-group design posttest only. Alat ukur yang digunakan adalah Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B). Pada proses pengambilan data, semua subjek dalam kedua kelompok dikondisikan dalam keadaan yang sama, baik perlengkapan tes, materi tes, dan instruksi tes. Analisis data menggunakan independent sample t-test. Hasil t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan pada tingkat kreativitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (sig: 0,023 < 0,05). Rata-rata tingkat kreativitas subjek yang diberikan pemaparan warna hijau (Xeksperimen: 190,25) terbukti lebih tinggi daripada rata-rata tingkat kreativitas subjek yang tidak diberikan pemaparan warna hijau (Xkontrol: 136,12).
Kata kunci: tingkat kreativitas, warna hijau, alat ukur Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B)
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE EXPOSURE EFFECT OF GREEN COLOR IN THE ROOM TOWARDS DIFFERENCE LEVEL OF CREATIVITY THE STUDENTS OF FACULTY OF PSYCHOLOGY AT SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA Stephani Tita Pramono Putri ABSTRACT
This experimental study intended to find out the exposure effect of green color in the room towards difference level of creativity the students of Faculty of Psychology at Sanata Dharma University Yogyakarta. Color was understood by strong connection between biological and learning process (Elliot dkk, 2007). Green was associated with psychological growth and mastery, as well as physical growth (Lichtenfeld, 2012). Green could be an effective medium for developing creativity. Participans was taken from students of Faculty of Psychology of Sanata Dharma University Yogyakarta (n = 32). Selection of subjects in this research used nonprobability sampling, incident sampling technique. Subjects were divided into two group randomly, into the experimental group and the control group. This research used between-subject design, randomized two-group design posttest only. A measuring instrument applied Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B). In the process of adoption of data, all subjects in both groups was conditioned in the same state, be its equipment tests, material tests, and test instructions. Data analysis was conducted by using independent sample t-test. The result showed that there was significant difference level of creativity between experimental group and control group (sig: 0,023 < 0,05). Level of creativity means scores from the subjects who exposured to green color (Xeksperimen: 190,25) have proven higher than means scores from the subjects who were not exposured to green color (Xkontrol: 136,12).
Keywords: creativity level, green color, Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Stephani Tita Pramono Putri
NIM
: 109114030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU PADA RUANGAN TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS REMAJA AKHIR FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 7 Desember 2015 Yang menyatakan,
Stephani Tita Pramono Putri
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkatNya selama proses pengerjaan tugas ini. Penulis meminta maaf apabila ada yang kurang berkenan dalam tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widoyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Sanata Dharma. 3. Romo Priyono Marwan, SJ selaku dosen pembimbing pertama. Terimakasih doa dan semangatnya, Romo. 4. Bapak R. Landung Eko P, M.Psi selaku dosen pembimbing kedua. Bapak sangat sabar dan luar biasa membimbing saya, terimakasih. 5. Ibu Debri Pristinella, M.Si dan Bapak TM Raditya Hernawa, M.Si selaku dosen penguji yang telah membagikan ilmunya untuk penyempurnaan skripsi saya. 6. Seluruh staff karyawan Fakultas Psikologi: Mas Gandung, Ibu Nani, Pak Gi, Mas Muji, Mas Doni, staff multimedia, terimakasih bantuannya. 7. Kelas B angkatan 2013 yang telah menjadi subjek penelitian. Terimakasih untuk waktunya di sela kegiatan yang padat.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Kedua orangtua, Bapak Pramono dan Ibu Ninik yang tidak pernah putus mendoakan selama satu tahun lebih, serta dukungan lain yang selalu ada. 9. Sahabat: Fili, Lusi, Sandra, Laura, Dion yang sangat setia ada entah itu untuk skripsi atau bukan. Luar biasa! 10. Abang, tanpa abang tugas ini tidak akan pernah selesai, haha. 11. Semua yang belum bisa tersebutkan entah itu tukang print atau tukang warteg, a‟a burjo, paman cilok atau siapapun yang secara sengaja dan tidak sengaja telah membantu, dan secara tidak sengaja lupa untuk dituliskan. Terimakasih, kebaikan itu berputar kok.
Yogyakarta, 7 Desember 2015 Penulis,
Stephani Tita Pramono Putri
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................
v
ABSTRAK .....................................................................................................
vi
ABSTRACT .....................................................................................................
vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................
viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
13
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
13
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
13
1. Manfaat Teoritis .....................................................................
13
2. Manfaat Praktis ......................................................................
14
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................
15
A. Kreativitas ..........................................................................................
15
1. Definisi Kreativitas ................................................................
15
2. Aspek Kreativitas ...................................................................
17
3. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ................................
22
B. Warna .................................................................................................
24
1. Definisi Warna .......................................................................
24
2. Persepsi ..................................................................................
24
3. Atribut Warna.........................................................................
25
4. Model Umum mengenai Warna .............................................
26
5. Manfaat Warna .......................................................................
27
6. Warna Hijau ...........................................................................
28
6.1. Definisi Warna Hijau................................................
28
6.2. Manfaat Warna Hijau ...............................................
29
C. Remaja Akhir .....................................................................................
29
1. Karakteristik Remaja Akhir ...................................................
29
2. Kreativitas Remaja Akhir .......................................................
31
D. Dinamika Penelitian ...........................................................................
32
E. Hipotesis.............................................................................................
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
36
A. Jenis Penelitian ...................................................................................
36
B. Desain Penelitian ................................................................................
36
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Variabel Penelitian .............................................................................
37
D. Definisi Operasional...........................................................................
38
E. Subjek Penelitian................................................................................
42
F. Perencanaan Penelitian.......................................................................
43
G. Instrumen Penelitian...........................................................................
46
H. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
51
A. Persiapan Penelitian ...........................................................................
51
1. Persiapan Alat Penelitian .......................................................
51
2. Persiapan Teknis Penelitian ...................................................
52
B. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................
53
1. Waktu Pelaksanaan ................................................................
53
2. Prosedur Pelaksanaan .............................................................
53
3. Observasi Pelaksanaan ...........................................................
55
C. Deskripsi Subjek Penelitian ...............................................................
56
D. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................
57
E. Hasil Penelitian ..................................................................................
59
1. Uji Asumsi .............................................................................
59
1. Uji Normalitas ...........................................................
59
2. Uji Homogenitas .......................................................
60
2. Uji Hipotesis ..........................................................................
61
F. Analisis Tambahan .............................................................................
64
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Uji Beda Antarrater ...............................................................
64
2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................
65
3. Uji Beda Aspek-aspek Kreativitas .........................................
66
G. Pembahasan ........................................................................................
67
BAB V KESIMPULAN ...............................................................................
71
A. Kesimpulan ........................................................................................
71
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
71
C. Saran...................................................................................................
72
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ...................................................
72
2. Bagi Praktisi Pendidikan ........................................................
74
3. Bagi Universitas dan Fakultas Psikologi ...............................
74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
75
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Skema Desain Penelitian............................................................
37
Tabel 2
Distribusi Subjek Penelitian .......................................................
56
Tabel 3
Deskriptif Statistik .....................................................................
57
Tabel 4
Norma Kategorisasi Kreativitas .................................................
57
Tabel 5
Kriteria Kategorisasi Skor Kreativitas .......................................
58
Tabel 6
Jumlah Subjek untuk Kategorisasi Setiap Kelompok ................
58
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas ..................................................................
60
Tabel 8
Hasil Uji Homogenitas ...............................................................
60
Tabel 9
Hasil Independent Sample T-Test ..............................................
62
Tabel 10 Group Statistics untuk Uji Beda Antarrater ..............................
63
Tabel 11 Independent Samples Test untuk Uji Beda Antarrater ..............
64
Tabel 12 Group Statistics untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin ....
65
Tabel 13 Independent Samples Test untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................................................
66
Tabel 14 Uji Beda per-Aspek Kreativitas .................................................
66
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pola Proses Berpikir Top-Bottom .............................................
18
Gambar 2 Tahap-Tahap Pemrosesan Informasi ........................................
25
Gambar 3 Dinamika Warna Hijau sebagai Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ................................................................................
35
Gambar 4 Pengukuran Warna Hijau Berdasarkan Aplikasi Paint ............
40
Gambar 5 Foto Ruang Observasi I Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang Diberikan pada Subjek untuk Proses Votting ....
42
Gambar 6 Skema Alih Bahasa Panduan dan Petunjuk Penilaian ..............
47
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara .................................................................
78
Lampiran 2
Petunjuk Penilaian untuk Tes Kreativitas Figural ...............
95
Lampiran 3
Alat Tes Kreativitas Figural ................................................
116
Lampiran 4
Uji Beda Antarrater .............................................................
124
Lampiran 5
Uji Asumsi ...........................................................................
126
Lampiran 6
Uji Hipotesis .........................................................................
130
Lampiran 7
Analisis Tambahan ...............................................................
132
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut manusia untuk terus berkembang dan berinovasi. Misalnya pada suatu kondisi terdapat barang-barang bekas yang biasanya hanya dibuang, padahal barang-barang bekas ini bila diolah dengan baik akan menghasilkan barang baru yang lebih bermanfaat. Proses pembuatan ini membutuhkan gaya pemikiran yang fleksibel dan terperinci untuk menghasilkan produk baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Gaya pemikiran seperti ini merupakan gaya berpikir kreatif, dimana berpikir kreatif akan menunjang seseorang untuk berkreasi dan menciptakan produkproduk baru. Kemampuan berkreasi atau menciptakan suatu hal yang baru merupakan awal pembentukkan kreativitas (Supardi, 1994). Kreativitas perlu dipandang secara khusus dari segi kognitif karena kreativitas membutuhkan kemampuan kognitif seperti kontrol yang efektif dari memori kerja, perhatian, dan fleksibilitas kognitif (Reed, 2011). Salah satu langkah awal untuk memahami kreativitas dari sudut pandang kognitif adalah mengenai cara berpikir. Berpikir kreatif adalah pemikiran yang membawa seseorang untuk membuat sesuatu yang baru, atau yang biasa disebut inovasi. Berpikir kreatif dimulai dari proses yang sederhana kemudian berubah menjadi hasil yang menakjubkan (Weisberg, 2006).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
McGrath (dalam Gie, 2003) menyatakan bahwa setiap orang perlu menemukan berbagai pemecahan baru yang kreatif terhadap berbagai tantangan kehidupan sehari-hari yang tidak stabil. Hal serupa juga disampaikan Richards (dalam Gie, 2003) yang berpendapat bahwa kreativitas merupakan dasar bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, kreativitas merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat penting.
Penemuan
alat
komunikasi,
alat
transportasi,
alat
bantu
memadamkan api, alat bantu dalam memasak, mesin tempur, penemuan bola lampu, bentuk-bentuk arsitektur yang mewah diawali oleh pemikiran kreatif. Pemikiran kreatif memberi dorongan dalam menciptakan suatu hal yang baru atau inovatif (Weisberg, 2006). Para psikolog humanis mengemukakan bahwa dengan menciptakan sesuatu manusia mengalami kepuasan karena merupakan perwujudan diri, aktualisasi potensi-potensi kreatifnya. Aktualisasi potensi kreatif ini mengacu pada pemenuhan kebutuhan puncak yaitu aktualisasi diri karena pada hakekatnya manusia hidup memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Orang-orang yang mencapai kebutuhan puncak ini ditandai dengan merasa lebih kreatif, percaya diri, spontan, dan nyaman (Maslow dalam Samuel, 1981). Sehingga kreativitas disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga bermakna bagi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri seorang manusia. Pada akhirnya, pemikiran kreatif inilah yang membawa manusia kepada perkembangan hidup yang lebih maju. Reed (2011) mengatakan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kreativitas adalah mesin yang menggerakkan perkembangan manusia. Hal yang sama juga dinyatakan oleh mantan presiden Soeharto pada pidatonya tahun 1992 bahwa kreativitas masyarakat yang tumbuh subur adalah kunci kemajuan bangsa (Supriadi, 1994). Kreativitas masyarakat tidak lepas dari mahasiswa sebagai calon-calon intelektual yang memiliki peran dalam membawa perubahan bagi negaranya. Hartono (dalam Noersaif, 2014) menyatakan bahwa mahasiswa memiliki sifat untuk memajukan bangsa dan mampu menjadikan sesuatu sebagai inovasi dengan aplikasi ilmu yang dimiliki, sehingga mampu bersaing dengan negara lain sesuai dengan perkembangan zaman. Jusuf (dalam Noersaif, 2014) juga menambahkan bahwa mahasiswa sebagai manusia penganalisis merupakan manusia penghasil ide dan gagasan. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu memberikan kontribusi nyata melalui kreativitasnya. Seorang remaja akhir yang berada pada rentang usia 17-21 tahun memiliki pemikiran logis tentang gagasan yang abstrak. Masa remaja juga memiliki keunikan tersendiri dimana merupakan masa transisi dari anak-anak ke dewasa, sekaligus disebut sebagai masa yang kritis (Rochmah, 2005). Remaja disebut sebagai masa kritis karena dalam masa ini ditentukan apakah seseorang dapat menghadapi persoalan-persoalannya dengan baik atau tidak. Hal ini tergantung dari kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan yang muncul. Kemampuan seorang remaja dalam menyelesaikan masalah membutuhkan pemikiran-pemikiran baru dan pola pikir yang fleksibel. Kreativitas menjadi hal yang sangat penting pada masa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
remaja khususnya yang menyandang label mahasiswa, karena perkembangan kognitif masa remaja akan mencapai tahap kematangan dimana fungsi-fungsi indera akan menjadi lebih sempurna (Piaget dalam Rochmah, 2005). Mahasiswa dapat memberikan kontribusi tidak lepas dari lembagalembaga yang mewadahinya, yaitu pemerintah maupun universitas. Program pendidikan yang dirancang oleh pemerintah maupun di perguruan tinggi hendaknya menjadi sarana yang dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir para mahasiswa. Pemerintah turut mendukung pentingnya kreativitas di kalangan mahasiswa melalui Peraturan Pemerintah no. 17 tahun 2010 pasal 84 ayat 2. Peraturan tersebut menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki tujuan untuk membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur, sehat, berilmu dan cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan berjiwa wirausaha, serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggungjawab. Hal serupa juga disampaikan oleh Gie (2003) yang menyatakan bahwa seorang mahasiswa diharapkan memiliki daya cipta yang tinggi dan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir kreatif. Selain itu, Renstra (Rencana Strategis) Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia 2010-2014 membuat penerapan pendidikan karakter untuk semua jenjang pendidikan di Indonesia mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi. Salah satu dari delapan belas (18) pendidikan karakter adalah “kreatif”, dimana peserta didik diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Pendidikan karakter ini muncul dari keprihatinan bahwa masih banyak karakter bangsa yang harus diperbaiki, salah satunya adalah karakter bangsa yang lemah kreativitas (Listyarti, 2002). Fakta-fakta ini membawa pada pernyataan bahwa kreativitas adalah sesuatu yang penting untuk bisa diterapkan dalam atmosfer pendidikan. Berbagai macam peraturan maupun strategi dari pemerintah ini tentu saja perlu disikapi dengan penerapan konkret dalam sistem perkuliahan untuk segala program studi dan fakultas. Secara khusus, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma telah menerapkan pendidikan karakter yang dirangkum dalam rumusan tujuan Fakultas Psikologi yaitu “Menghasilkan sarjana psikologi dan profesional helper yang menerapkan ilmu dan keahliannya untuk menjawab masalah dan kebutuhan masyarakat Indonesia, yang mampu berperan aktif dalam perubahan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia sekaligus mampu mengkomunikasikan di tingkat lokal, nasional, maupun internasional” (Buku Pedoman Program Studi Psikologi, 2010). Hal ini juga diperkuat dengan pendidikan karakter yang ada di Fakultas
Psikologi
yaitu
pengembangan
softskill
mahasiswanya.
Pengembangan softskill ini antara lain meliputi komponen komunikasi, kerja dalam tim, kepemimpinan, sikap etis, kemandirian, dan ketangguhan. Fakultas Psikologi Sanata Dharma telah memberikan dukungan kepada mahasiswanya untuk meningkatkan kualitas pribadi yang kemudian akan berdampak pada pengembangan kreativitas mahasiswa juga. Hasil wawancara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
dengan enam mahasiswa dan mahasiswi Psikologi Sanata Dharma menyatakan bahwa walaupun sudah ada beberapa kegiatan yang dapat mewadahi ide-ide kreatif mereka, mereka merasa secara keseluruhan sistem perkuliahan dalam Fakultas Psikologi belum membuat mereka menjadi pribadi yang kreatif (transkrip wawancara; RR, 61-64; IA, 62-67; KP, 54-60; DR, 50-55; DI, 51-54; VV, 51-55). Hal-hal yang dirasakan oleh mereka antara lain belum mampu bebas dalam topik penelitian yang popular, acaraacara di luar perkuliahan teori yang lebih mewadahi kegiatan bebas, presentasi dengan gaya yang monoton, sistem yang berfokus pada hasil nilai akhir, dan ruangan kelas yang cukup membuat jenuh. Hasil wawancara juga menyatakan bahwa mereka pernah membuat sesuatu yang unik dan belum pernah mereka buat sebelumnya, namun belum sepenuhnya secara rutin (transkrip wawancara; RR, 29-30, IA, 27-28; KP, 2324; DR, 23-24; DI, 23-24; VV, 24-25). Hal ini bertentangan dengan ciri orang kreatif dimana orang kreatif adalah orang yang secara rutin memproduksi hasil-hasil kreatif (Perkins dalam Sternberg, 1988). Selain itu, empat dari enam mahasiswa yang diwawancarai masih membuat sesuatu dengan hanya membuat saja tanpa melihat kemungkinankemungkinan lain yang dapat menjadi pertimbangan (transkrip wawancara; VV, 16-18; KP, 15-17; IA, 19-21). Hal ini cukup bertentangan dengan asumsi orang yang kreatif adalah orang yang mampu melihat sesuatu dari berbagai macam sudut pandang dan strategi yang berbeda-beda (Guilford, 1950).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Beberapa dari mahasiswa Psikologi juga merasa cukup puas membuat sesuatu secara dasar atau tanpa memberikan detail atau ornamen tambahan pada produknya (transkrip wawancara; VV, 20-22; KP, 19-21). Hal ini juga bertentangan dengan ciri orang kreatif yang mampu menambahkan detail pada ide yang sudah dimiliki guna meningkatkan pemahaman akan suatu topik tertentu (Munandar dalam Dariyo, 2008). Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa mahasiswa Psikologi Sanata Dharma belum sepenuhnya memiliki daya kreatif, walaupun sistem pembelajarannya telah mendukung pengembangan kreativitas mahasiswa. Kreativitas mahasiswa yang dianggap kurang ini perlu ditingkatkan. Untuk menjadi seorang mahasiswa yang dapat disebut kreatif, mahasiswa perlu memiliki pemikiran kreatif juga (Gie, 2003). Banyak cara dilakukan oleh sistem pendidikan agar kreativitas anak-anak didiknya meningkat. Bukubuku mengenai teknik-teknik atau cara-cara meningkatkan kreativitas juga banyak beredar. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan sebuah usaha untuk menjadi kreatif. Seorang yang kreatif dibentuk dari pengalamannya, dari proses pembelajarannya selama hidup. Oleh sebab itu, kreativitas juga disebut sebagai nurture creativity (kreativitas lahir dari proses belajar). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas adalah lingkungan fisik. Lingkungan fisik dapat berupa suasana ruangan, posisi benda-benda dalam ruangan, warna-warna yang ada pada kondisi tertentu, dan lain sebagainya (Sari, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Warna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Manusia berinteraksi dengan warna dalam kehidupan sehari-hari dan secara konstan terpapar oleh lingkungan yang memiliki warna. Pile (1997) menyatakan bahwa penggunaan warna merupakan fokus utama dalam desain interior dan merupakan suatu faktor penting penentu kesuksesan suatu proyek. Warna yang kerap kali tidak menjadi perhatian utama ternyata membawa dampak yang besar dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Warna juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang (Pile, 1997). Warna secara langsung mempengaruhi kesehatan, moral, emosi, perilaku seseorang, bahkan performansi seseorang dalam mengerjakan tugas. Warna merupakan elemen yang dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermakna. Lingkungan belajar yang bermakna merupakan hal yang penting dalam proses belajar seseorang. Lingkungan seperti itu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir, mencipta, membuat sesuatu, mengekspresikan dirinya, bahkan bekerja sama dengan orang lain (Kjaervang dalam Dagget, 2008). Warna memberikan stimulasi visual yang memberi sinyal ke otak, dimana hal ini membantu mengembangkan berpikir visual, mengatasi masalah, dan meningkatkan kreativitas (Simmons dalam Dagget, 2008). Warna berperan sebagai stimulus yang memberikan rangsangan ke alat indera penglihatan. Warna adalah sebuah panjang gelombang cahaya yang dihasilkan atau dipantulkan oleh benda sehingga dapat terlihat oleh mata manusia (dinyatakan dalam satuan nanometer). Selain itu warna juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
merupakan bagian dari lingkungan yang haptic. Lingkungan yang haptic adalah integrasi dari nilai artistik, fungsi warna, dan adanya teknologi untuk mendapatkan persepsi tentang lingkungan yang bermakna (Dagget, 2008). Warna yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah gelombang 400700 nanometer. Blackwell (2012) mengemukakan tiga warna primer dengan sebutan RGB yaitu Red (merah), Green (hijau), dan Blue (biru). Ukuran warna dengan menggunakan aplikasi Paint pada bagian Custom Color. Warna biru ditentukan dengan memasukkan angka 255 pada bagian Blue dan 0 untuk Red dan Green. Ukuran hue, saturation, dan lumination akan menyesuaikan. Hal serupa juga dilakukan untuk mendapatkan warna merah dan hijau. Warna hijau dipandang sebagai warna yang bersifat menyegarkan, mengistirahatkan, dan damai. Selain itu, warna hijau juga merupakan warna yang paling efektif karena memiliki panjang gelombang yang seimbang (Wright, 2004). Warna hijau juga memiliki sifat yang menenangkan untuk mata manusia sehingga dapat meningkatkan penglihatan (Qsx Software, 2003). Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara beberapa mahasiswa Psikologi Sanata Dharma yang menyatakan bahwa warna hijau memiliki asosiasi
dengan
pertumbuhan
dan
sifatnya
menyegarkan
(transkrip
wawancara; RR, 72-76; IA, 75-79; KP, 68-72; DR, 64-68; DI, 62-66; VV, 6367). Ukuran warna hijau pada penelitian ini menggunakan aplikasi Paint dengan memasukkan angka 255 di bagian Green dan 0 pada Red dan Blue.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Warna hijau pada ruangan ditentukan dengan votting beberapa orang (kurang lebih 30 orang) untuk menentukan apakah warna hijau ini sesuai dengan persepsi mereka terhadap warna hijau. Penelitian ini menggunakan dua jenis warna hijau. Warna hijau dengan aplikasi Paint dipaparkan menggunakan proyektor dan warna hijau pada ruangan dapat dikatakan warna hijau apabila sebagian besar orang mempersepsi warna tersebut sebagai warna hijau. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa performansi berpikir kreatif dapat
ditingkatkan
dengan
pemaparan
warna
hijau,
yaitu
dengan
memperlihatkan warna hijau selama dua detik pada awal pengerjaan tugas kreatif. Hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Lichtenfeld dkk (2012) adalah pemberian warna hijau pada keadaan awal akan meningkatkan performansi kreatif. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pemaparan warna hijau sebelum mengerjakan tugas kreatif berdampak pada peningkatan skor subjek dalam mengerjakan tugas kreatif. Penelitian ini juga mengasumsikan pengaruh warna bekerja secara tidak disadari. Warna hijau diperkirakan dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performansi kreatif seseorang. Walaupun secara teoritis dinyatakan bahwa warna hijau mampu meningkatkan performansi kreatif, tetapi pada kenyataannya penelitian dalam bidang psikologi warna belum banyak dilakukan di Indonesia dan masih menjadi tema yang jarang diangkat dalam penelitian. Selain itu, penelitian oleh OKI Printing Solutions (2003-2004) menghasilkan fakta bahwa pengaruh warna memiliki persamaan di beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
negara dalam benua Eropa seperti Britainia, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Swedia, dan masyarakat China yang tinggal di Britainia. Hal ini memberi informasi bahwa respon terhadap warna tidak pasti bergantung pada usia, jenis kelamin, bahkan budaya. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian apakah warna hijau benar-benar mampu menjadi salah satu faktor yang meningkatkan performansi kreatif seseorang dengan memberikan nuansa warna hijau pada ruangan, khususnya dalam subjek mahasiswa di Indonesia. Tingkat kreativitas dalam penelitian ini akan dilihat dari bentuk kreativitas figural (bentuk gambar). Beetlestone (2012) menyatakan bahwa kebanyakan orang menganggap kreativitas kerap kali diasumsikan sebagai hasil gambar, lukisan, maupun permainan musik. Sebagian besar mengatakan bahwa kreativitas berada dalam kategori seni. Hal tersebut memang benar, tetapi hanya sebagai bagian dari kreativitas. Orang-orang kreatif juga dipandang dari kemampuan-kemampuan praktisnya dalam kegiatan mental seperti membuat konsep, berimajinasi, dan mengekspresikan gagasangagasan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, hasil kreativitas dalam bentuk gambar tidak dipandang dari nilai artistik semata, tetapi lebih ditekankan pada makna maupun banyaknya ide yang muncul daripada keindahan gambar itu sendiri. Salah satu alasan mengapa peneliti hanya menekankan pada bentuk kreativitas figural adalah bentuk kreativitas verbal sudah banyak dilakukan pada populasi mahasiswa Fakultas Psikologi melalui sebagian besar materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
perkuliahan. Kreativitas verbal erat kaitannya dengan presentasi, diskusi antarmahasiswa, praktik wawancara, dan pembuatan laporan-laporan psikologis. Bentuk kreativitas yang kerap kali dipraktikkan dalam sistem perkuliahan ini belum diimbangi dengan kreativitas figural yang tidak kalah pentingnya dengan kreativitas verbal. Kreativitas dalam bentuk figural sangat penting untuk mewadahi ideide atau gagasan-gagasan yang muncul dalam menciptakan sebuah benda yang inovatif ke dalam bentuk yang konkret dan dapat dilihat dengan nyata. Kreativitas bentuk figural juga mewadahi imajinasi mahasiswa agar ide atau gagasannya semakin jelas dan dapat diwujudnyatakan. Hal ini didukung oleh Keong (2007) yang memberikan tiga teknik kreativitas, yaitu: 1) craziness, fantasy, dan visualization, 2) randomness, 3) features, characteristic, dan attributes. Teknik yang pertama adalah melalui kegiatan melukiskan atau menggambarkan apapun ide yang muncul dari seseorang. Ketika seseorang diberikan sebuah permasalahan yang harus dipecahkan maka orang tersebut mulai memikirkan banyak cara (yang paling mudah sampai yang paling sulit) untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini
dilakukan melalui
imajinasi
dalam pikirannya
yang kemudian
divisualisasikan ke dalam bentuk-bentuk gambar dalam pikiran maupun dilakukan langsung pada sebuah objek. Bentuk gambar tersebut akan lebih baik apabila disertai dengan pola, corak, bentuk, maupun warna pada sebuah objek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Alat ukur yang digunakan untuk menggambarkan kreativitas figural adalah Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) oleh E. Paul Torrance, Ph.D.
B. Rumusan Masalah Apakah pemberian warna hijau pada ruangan memberikan perbedaan ratarata yang signifikan terhadap tingkat kreativitas remaja akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan rata-rata yang signifikan dari pemberian warna hijau pada ruangan terhadap tingkat kreativitas remaja akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam ranah psikologi pendidikan mengenai lingkungan belajar yang efektif dengan media warna. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan pada ranah psikologi kognitif dalam memahami cara berpikir manusia khususnya berpikir kreatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2. Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca dan para pendidik untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung. Pembelajaran dengan warna dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang efektif dan berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kreativitas Bidang psikologi yang berhubungan dengan kreativitas berkaitan erat dengan perkembangan kognitif karena perkembangan kognitif merupakan hasil kerja otak. Perkembangan kognitif dalam berpikir mencakup proses mengingat, membayangkan, merencanakan, memutuskan, menentukan, dan menginterpretasi. 1. Definisi Kreativitas Wang (2009) menyatakan bahwa kreatvitas adalah kemampuan intelektual untuk membuat sebuah kreasi, inovasi, dan penemuan yang membawa pada suatu hal yang baru dan merupakan sesuatu yang sungguh ada atau merupakan solusi yang tidak diduga kehadirannya. Kreasi tersebut adalah bentuk proses kognitif yang lebih tinggi yang membuat relasi baru antara objek, atribut, konsep, fenomena, dan kejadian, yang mana kreasi tersebut adalah asli, dapat dibuktikan, dan bermanfaat. Rhodes (dalam Supriadi, 1994) mengemukakan ada empat dimensi kreativitas yang disebut “The Four P’s of Creativity” yaitu person, proses, produk, dan tekanan (press). Menurut Weisberg (2006), berpikir kreatif adalah cara berpikir yang membawa sesuatu yang baru (inovasi). Proses berpikir yang
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
mendasari produksi inovasi adalah sama dengan proses berpikir yang mendasari kegiatan sehari-hari (ordinary thinking). Dan orang kreatif adalah seseorang yang memproduksi inovasi. Sedangkan menurut Perkins (dalam Stenberg, 1988), berpikir kreatif adalah ketika penciptanya melihat kembali ide-ide lama, kemudian meragukan, atau merasa-rasakan, kemudian mengambil dan menyusun kembali menjadi sebuah cara yang baru. Hasil kreatif adalah hasil yang original dan appropriate- tepat; pantas. Dan orang yang kreatif adalah orang yang secara rutin memproduksi hasil-hasil kreatif. Gie (2003) mengemukakan bahwa pemikiran kreatif adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh orang dengan menggunakan akal budinya untuk menciptakan buah-buah pikiran baru dari kumpulan ingatan yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman, dan pengetahuan. Pemikiran itu berdasarkan asas-asas yang sama dan menempuh tahap-tahap yang sama dalam menciptakan ilmu, teknologi, atau kesenian. Kreativitas adalah kemampuan daya khayal seseorang yang mampu menciptakan buah pikiran baru. Dan pribadi kreatif adalah orang yang memiliki kemampuan daya khayal untuk menciptakan buahbuah pikiran baru secara ajeg. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah proses kognitif dimana seseorang mampu menciptakan sesuatu yang baru (novelty) dan tepat (appropriate) secara rutin berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. Dan kreativitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, tepat, dan secara rutin berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya.
2. Aspek Kreativitas Weisberg (2006) mengemukakan tiga aspek dalam berpikir kreatif: a. Input: berupa stimulus-stimulus. b. Proses: berupa ordinary thinking. Berpikir kreatif menggunakan ordinary thinking. Ordinary thinking adalah aktivitas yang kompleks, terdiri atas komponen-komponen. Karakteristik ordinary thinking antara lain: i.
Pikiran manusia saling berhubungan dan memiliki struktur.
ii.
Pikiran manusia menunjukkan continuity – kesinambungan dengan masa lalu. Pikiran melibatkan pengalaman masa lalu seseorang.
iii.
Proses berpikir melibatkan proses bottom-up dan top-down. Namun lebih menekankan pada proses top-down, karena pikiran manusia sangat dipengaruhi oleh adanya pengetahuan yang dimilikinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Gambar 1. Pola proses berpikir top-bottom Pengetahuan & ekspektasi tentang dunia Pengalaman sadar dan aktivitas langsung:
Proses persepsi dari informasi sensori
berpikir kreatif Analisis input sensori Input dari lingkungan (melalui pancaindera) Sumber: Weisberg (2006)
iv.
Pikiran manusia sensitif terhadap kejadian-kejadian atau keadaan lingkungan. Peristiwa di luar diri dapat menyediakan informasi yang dapat mengubah pola pikir dan tindakan.
c. Outcome: berupa produk kreatif. Produk kreatif ini meliputi aspek: i.
Produk
kreatif
bersifat
baru
secara
subjektif.
Sifat
kebaruannya dilihat dari sesuatu yang belum pernah dibuat atau diketahui oleh seseorang, walaupun produk tersebut sudah ada sebelumnya (tanpa sepengetahuan orang tersebut). ii.
Produk kreatif bersifat disengaja. Apabila produk tersebut dibuat melalui ketidaksengajaan, maka produk tersebut tidak dapat disebut produk kreatif. Kesengajaan terjadi ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
seseorang secara penuh berpikir untuk menghasilkan sebuah produk. iii.
Produk kreatif bersifat memiliki nilai (value).
Perkins (dalam Stenberg, 1988) menyatakan aspek dari produk kreatif mencakup: a. Bentuknya adalah original; asli. b. Bentuknya juga tepat; cocok; pantas (appropriate).
Guilford (1950) menyatakan bahwa produk kreatif perlu memiliki: a. Fluency: kelancaran, yaitu kapasitas seseorang untuk dapat memproduksi banyak ide yang diberikan dalam kurun waktu tertentu yang relevan dengan situasi yang ada. b. Flexiblibilty:
seorang
pemikir
kreatif
juga
perlu
memiliki
fleksibilitas dalam berpikir. Misalnya dengan membuat banyak kategori terhadap ide-ide yang sudah dimunculkannya, atau dalam menciptakan ide yang baru seseorang perlu berpikir fleksibel dalam mencari jalan keluar. c. Originality: keaslian dari ide seseorang yang berbeda dengan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Munandar (dalam Dariyo, 2008) menyatakan produk kreatif memiliki karakteristik: a. Fluency (Kelancaran) Kelancaran mengacu pada sejumlah besar ide, gagasan, atau alternatif dalam memecahkan masalah. Kelancaran menyiratkan pemahaman seseorang. b. Flexibility (Keluwesan) Keluwesan mengacu pada produksi gagasan yang menunjukkan berbagai kemungkinan. Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda serta menggunakan banyak strategi atau pendekatan yang berbeda. c. Elaboration (Elaborasi) Elaborasi mengacu pada proses peningkatan gagasan dengan membuatnya
menjadi
lebih
detail.
Detail
tambahan
akan
meningkatkan minat dan pemahaman akan topik tersebut. d. Originality (Keaslian) Keaslian mengacu pada produksi dari gagasan yang tidak biasa atau unik. Keaslian juga melibatkan penyampaian informasi dengan cara yang baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Berdasarkan beberapa aspek tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kreativitas memiliki empat (4) aspek, yaitu: i.
Keaslian (Originality) Produk kreatif sifatnya baru secara subjektif dan idenya bersifat asli (original).
ii.
Kelancaran (Fluency) Kelancaran berkaitan dengan seberapa banyak ide, gagasan, atau alternatif lain yang muncul dalam suatu waktu tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain produksi produk kreatif dilakukan secara rutin oleh pembuatnya. Produk kreatif juga bersifat disengaja dalam pembuatannya. Hal tersebut berarti kesengajaan dalam pembuatan memiliki aspek kelancaran (fluency) didalamnya, karena pikiran pragmatis beralih menjadi ke sifat non pragmatis atau out of the box.
iii.
Keluwesan (Flexibility) Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat hal-hal dari berbagai macam sudut pandang dan menggunakan berbagai macam strategi. Pemikiran yang luwes akan memproduksi hal yang memiliki nilai (value) dan tepat (appropriate).
iv.
Elaborasi (Elaboration) Elaborasi berkaitan dengan penambahan detail pada ide, gagasan
yang
sudah
dimiliki.
Detail
tambahan
meningkatkan pemahaman akan suatu topik tertentu.
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
3. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Weisberg (2006) menyatakan bahwa bentuk kognitif lainnya seperti problem solving, penalaran, dan penggunaan memori turut mempengaruhi kreativitas. Lichtenfeld (2012) menyatakan hal-hal yang dapat mendukung kreativitas yaitu: lingkungan yang aman dimana proses persepsi dan kognitif terbuka, inklusif, toleran terhadap resiko, dan seseorang dapat dengan bebas mengekplorasi prosedur dan alternatifnya secara tidak terbatas. Supriadi (1994) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi kreativitas dalam dua kelompok: a. Internal: kemampuan intelektual, komitmen, pengetahuan, intuisi b. Eksternal: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Sari
(2005)
mengklasifikasikan
faktor
yang
mempengaruhi
kreativitas dalam dua kelompok: a. Psikis: seperti dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasrat yang kuat dari diri sendiri untuk berkreasi, kemampuan dalam berpikir seperti memecahkan permasalahan, b. Fisik: lingkungan belajar yang mendukung, seperti ruang interior dengan suasana ruang yang fleksibel. Fleksibel adalah tidak terlalu padat, kemudian didukung dengan warna terang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat dua kelompok faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas, yaitu: a. Faktor dari dalam diri Meliputi dorongan dalam diri, motivasi untuk berkreasi, kemampuan dalam berpikir dan memecahkan permasalahan, pengetahuan, penggunaan memori, dan intuisinya.
b. Faktor dari luar diri, meliputi: i.
Lingkungan sosial Lingkungan
sosial
meliputi
lingkungan
keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Selain itu, lingkungan sosial yang mendukung adalah lingkungan yang membuat seseorang dapat mengeksplorasi diri secara bebas dan tanpa batas. ii.
Lingkungan fisik Lingkungan fisik meliputi meliputi lingkungan belajar yang mendukung dengan interior dan suasana ruang yang fleksibel, yaitu tidak terlalu padat dan berwarna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
B. Warna 1. Definisi Warna Pinel (2009) menyatakan bahwa warna adalah salah satu kualitas paling kasat mata dari pengalaman visual manusia. Cahaya didefiniskan sebagai
gelombang energi
elektromagnetik
yang
panjangnya antara 380-760 nanometer (miliar meter). Panjang gelombang ini direspon oleh sistem visual manusia. Panjang gelombang dan intensitas merupakan hal yang berbeda. Panjang gelombang berperan dalam persepsi warna, sedangkan intensitas berperan dalam persepsi tentang kontras gelap-terang (brightness). Menurut Bassando (2009), warna adalah cahaya dari panjang gelombang dan frekuensi, dan merupakan bentuk energi yang bisa dilihat secara nyata oleh mata manusia. Warna memiliki panjang gelombang dan frekuensinya masing-masing. Masing-masing warna dapat diukur dalam satuan lingkaran atau gelombang per detik. Warna merah mempunyai gelombang 700 nanometer dan warna ungu mempunyai panjang gelombang yang lebih rendah yaitu sekitar 380 nanometer.
2. Persepsi Pengalaman indera menerima stimulus warna tidak terlepas dari proses mempersepsi. Proses mempersepsi melibatkan beberapa tahap pemrosesan informasi yang terjadi di otak manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Gambar 2. Tahap-Tahap Pemrosesan Informasi Energi fisik
Fenomena eksternal
Sistem Sensorik
Transduksi Penyimpanan sensorik ikonik/ echoik
Proses-proses internal
Aktivitas Central Nervous System dan Penyandian
Memori dan Pemrosesan
Aktivitas yang tampak Sumber: Solso (2008)
3. Atribut Warna (Elliot, Maier, 2007) Tiga atribut dasar yang dapat membedakan warna adalah hue, saturation/ chroma, dan value. Ketiga atribut ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menentukan tiap warna yang ditangkap oleh indera penglihatan. ii. Hue merupakan karakter primer murni sebuah warna yang membedakan warna satu dengan yang lainnya. Hue juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
merupakan warna yang murni tanpa dicampur dengan hitam, putih, ataupun abu-abu. iii. Saturation atau chroma atau intensitas menunjukkan kemurnian dari sebuah warna tertentu. iv. Value menyatakan terang atau gelapnya warna.
4. Model Umum mengenai Warna (Elliot, Mairer, Moller, Friedman, & Meinhardt, 2007): a. Warna membawa makna yang spesifik. Warna tidak hanya sebatas estetika, tetapi juga mengkomunikasikan informasi yang spesifik. b. Makna dari warna berdasarkan dua sumber, yaitu hubungan yang dipelajari yang menghasilkan hubungan yang diulang antara warna dengan pesan-pesan khusus, konsep, atau pengalaman; dan secara biologis berdasarkan kecenderungan untuk merespon warna tertentu dengan cara tertentu menurut situasi tertentu. c. Persepsi mengenai warna membangkitkan proses evaluasi. Perhitungan warna terjadi pada awal di sistem visual, dan secara mendasar diikuti proses evaluasi. Melalui proses evaluasi, mekanismenya seseorang dapat melihat apakah stimulus itu bersifat musuh (buruk) atau ramah (baik). d. Proses
evaluasi
yang
dibuat
oleh
stimuli
warna
akan
menghasilkan perilaku yang termotivasi (motivated behavior).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Stimuli warna yang memberikan makna yang positif disebut respon mendekat (approach responses), sedangkan stimuli warna yang memberikan makna negatif disebut respon menjauh (avoidance responses). e. Warna memberikan dampak pada fungsi psikologis dengan cara yang otomatis. Warna bekerja dalam ketidaksadaran (unconscious intentiwon and unawareness). f. Makna warna dan pengaruhnya bergantung pada konteks yang ada. Pemberian warna akan berbeda dampaknya pada perasaan, pikiran, maupun perilaku pada konteks yang berbeda pula.
5. Manfaat Warna Dagget (2008) menyatakan bahwa secara fisiologis, warna membuat respon yang berbeda pada tekanan darah, detak jantung, pernafasan, pencernaan, suhu badan, dan aktivitas otak. Sedangkan secara psikologis, warna memberikan pengaruh yang kuat pada emosi dan perasaan (Hemphill, 1996; Lang, 1993; Mahnke, 1996, dalam Dagget 2008). Ada hubungan yang langsung antara otak dan tubuh, dan reaksi pada warna mengambil peranan dalam berpikir dan mempertimbangkan (Birren, 1989, dalam Dagget, 2008). Warna dan pola tertentu secara langsung mempengaruhi kesehatan, moral, emosi, perilaku dan performansi, bergantung pada budaya, usia, jenis kelamin. Warna juga dapat memperkaya lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
belajar. Dimana hal tesebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir, mencipta, membuat-buat sesuatu, mengekspresikan diri, dan bekerjasama (Kjaervang dalam Dagget, 2008). Warna pada sebuah ruangan lingkungan belajar meningkatkan proses visual, mereduksi stres, dan menstimuli melalui stimulasi visual. Stimulasi visual ini membuat koneksi pada otak yang pada akhirnya memberikan pengembangan dalam berpikir visual, problem solving, dan kreativitas (Simmons, 1995 dalam Dagget, 2008).
6. Warna Hijau 6.1.Definisi Warna Hijau Menurut Lichtenfeld (2012) warna hijau adalah warna primer yang berakar pada “grow” atau pertumbuhan. Secara biologis,
warna
hijau
disimbolisasikan
dengan
konsep
pertumbuhan, seperti kesuburan, hidup, dan harapan. Penelitian Adams & Osgood (dalam Lichtenfeld, 2012) mengenai asosiasi bebas terhadap warna hijau menyatakan bahwa subjeknya mengasosiasikan warna hijau sebagai alam, restfulness, damai, dan mengarah pada evaluasi yang positif. Penelitian ini mengarah pada fakta bahwa jika dipandang dari sudut pembelajaran, manusia belajar untuk mengasosiasikan warna hijau sebagai sesuatu yang mengarah pada evaluasi yang positif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Hijau diasosiasikan dengan pertumbuhan, tidak hanya pertumbuhan
fisik,
tetapi
pertumbuhan
psikologis
seperti
perkembangan dan penguasaan. Sehingga warna hijau dapat menyajikan
sesuatu
membangkitkan
seperti
appetitive
mastery-approach
cue
–isyarat
striving
yang
(pendekatan
penguasaan dalam konteks usaha untuk melakukan pengembangan dan penguasaan tugas).
6.2. Manfaat Warna Hijau (QSX Software Group, 2003) i.
Hijau memiliki hubungan emosional yang kuat dengan sifat aman.
ii.
Hijau juga dipandang sebagai warna yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.
iii.
Hijau adalah warna yang paling tenang untuk mata manusia, sehingga dapat meningkatkan penglihatan, karena hijau merupakan warna dengan panjang gelombang yang seimbang.
iv.
Hijau memberi kesan keseimbangan dan ketahanan.
C. Remaja Akhir 1. Remaja akhir memiliki karakteristik antara lain: a. Karakteristik dari sudut pandang emosi (Soesilowindradini, tt: 206)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Emosionalitas pada masa remaja akhir mulai berkurang dan menjadi lebih stabil. Masa remaja akhir berakhir apabila seorang remaja telah mencapai kematangan emosi yang ditunjukkan dengan sikap-sikap seperti tidak reaktif karena telah dapat menahan emosinya, mempertimbangkan dengan kritis terlebih dahulu dalam situasi tertentu kemudian lebih stabil dalam pemberian reaksi atas emosi yang dialami. Untuk mencapai kematangan emosional, seorang remaja perlu mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luas mengenai cara-cara menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam hidupnya.
b. Karakteristik dari sudut pandang kognitif (Rochmah, 2005) Logika remaja mulai berkembang dan digunakan, cara berpikir abstrak juga mulai dimengerti. Remaja mulai suka membuat teori tentang segala sesuatu yang dihadapi, pikirannya sudah dapat melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat pada hal yang sudah dialami, tetapi juga dapat berpikir mengenai sesuatu yang akan datang karena dapat berpikir secara hipotetis. Sifat pokok pada remaja adalah pemikiran deduktif, hipotesis, induktif saintifik, dan abstraktif reflektif. Perkembangan pemikiran pada tahap ini sudah sama dengan pemikiran orang dewasa secara kualitatif tetapi berbeda secara kuantitatif yang berupa pengetahuan pada orang dewasa. Remaja secara mental
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
telah berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah. Peneliti menyimpulkan bahwa seseorang pada fase remaja akhir memiliki pemikiran deduktif, bersifat hipotesis, berpikir dari hal-hal khusus kemudian menjadikan satu tema. Selain itu, remaja secara mental telah berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang abstrak, serta memecahkan permasalahan dengan sistematis dan ilmiah.
2. Kreativitas Remaja Akhir Remaja akhir memiliki keterbukaan terhadap pengalaman, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, keberanian mengambil resiko dimana hal-hal tersebut menjadi landasan dalam pembentukan kreativitas
(Semiawan,
1990).
Sehingga
dapat
dikatakan
pembentukan kreativitas memiliki tingkat yang lebih tinggi pada masa remaja akhir karena produk yang akan dihasilkan tidak hanya sebatas bentuk abstrak seperti pada masa anak-anak. Produk yang akan dihasilkan pada masa remaja akhir sudah memiliki nilai guna yang lebih tinggi karena melalui proses berpikir yang lebih matang. Selain itu, cara untuk mengembangkan kreativitas remaja akhir dapat berupa menciptakan iklim yang terbuka dan eksploratif terhadap minat dan gagasan remaja akhir. Kreativitas pun dapat diterapkan dalam berbagai bidang karena tidak hanya mengenai seni.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
D. Dinamika Penelitian Warna merupakan gelombang cahaya antara 380-760 nanometer yang mampu ditangkap oleh indera penglihatan mata. Dalam kehidupan seharihari, warna memiliki sebutannya masing-masing, yaitu merah, biru, dan hijau yang dianggap sebagai warna primer. Selain itu, warna berpengaruh secara fisik dan psikologis. Secara psikologis warna mempengaruhi emosi dan perasaan, juga dalam berpikir dan mempertimbangkan karena ada hubungan yang langsung antara otak dan tubuh. Warna juga berpengaruh secara tidak disadari karena warna bekerja secara otomatis pada fungsi psikologis seseorang. Warna dapat memperkaya lingkungan belajar dalam konteks pendidikan. Lingkungan belajar yang kaya dan mendukung ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan menciptakan sesuatu. Warna pada lingkungan belajar juga menstimuli secara visual yang pada akhirnya berdampak pada pengembangan berpikir para siswa (Sari, 2005). Warna hijau diasosiasikan sebagai pertumbuhan, perkembangan, dan sesuatu yang mengarah pada evaluasi yang positif. Pertumbuhan itu tidak hanya pertumbuhan fisik, tetapi juga pertumbuhan psikologis. Pernyataan ini didasari oleh asumsi yang menyatakan bahwa warna dimaknai melalui hubungan biologis dan pembelajaran sosial, dimana dua hal ini memiliki hubungan yang erat (Elliot dkk, 2007). Warna hijau dapat memunculkan suatu isyarat yang membangkitkan mastery-approach striving dimana dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
konteks
kreativitas
hal
ini
membantu
perkembangan
inovasi
33
dan
meningkatkan performansi kreatif (Lichtenfeld, 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif seseorang adalah dari luar dirinya yaitu lingkungan fisik. Pikiran manusia sangat sensitif terhadap
kejadian-kejadian
di
luar
dirinya.
Penelitian
sebelumnya
menyatakan bahwa pemberian warna hijau sebagai bentuk lingkungan fisik meningkatkan performansi kreatif seseorang. Tentu saja, partisipan tidak menyadari pengaruh warna tersebut karena pengaruh warna bekerja secara tidak disadari. Pada penelitian ini, warna hijau yang dikaitkan dengan sifatnya yang dapat memicu isyarat pengembangan ide-ide baru menjadi dasar peningkatan pemikiran kreatif seseorang. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa subjek dari Bangsa Kaukasian yang dipaparkan warna hijau sebelum mengerjakan tes kreativitas memiliki nilai yang lebih tinggi daripada subjek dengan ras yang sama yang dipaparkan oleh warna lain, yaitu putih, abu-abu, biru, dan merah. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor dalam tes kreativitas figural yang diberikan stimulus warna hijau dengan subjek orang Indonesia, secara spesifik mahasiswa. Seseorang pada masa remaja akhir berpikir sedemikian rupa karena perlu mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luas mengenai cara-cara menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam hidupnya, sehingga perlu dipandang secara khusus tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
kreativitasnya. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Gambar 3. Dinamika Warna Hijau sebagai Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
WARNA HIJAU
Faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi
KREATIVITAS
Memiliki sifat pertumbuhan dan perkembangan (fisik mmaupun psikologis)
Memicu perkembangan inovasi dan meningkatkan performansi kreatif
E. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata tingkat kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada subjek yang tidak dipaparkan warna hijau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian
controlled
laboratory
experiment.
Pelaksanaan
penelitian
dilakukan dengan situasi yang tidak alamiah (terkontrol) karena peneliti mengontrol situasi dalam sebuah keadaan laboratorium. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang ingin melihat hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung.
B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah true-experimental design dengan desain antar kelompok (between-subject design). Desain antar kelompok merupakan desain yang sederhana tetapi telah memenuhi syarat penelitian eksperimental karena adanya kelompok kontrol sebagai pembanding dan dilakukan randomisasi (Seniati dkk, 2008). Desain antar kelompok yang digunakan adalah randomized two-group design, posttest only. Penggunaan posttest only dengan pertimbangan mengurangi kemungkinan subjek belajar dari tes yang sama yang dilaksanakan dalam jeda waktu yang cukup singkat. Selain itu subjek
memiliki
kemungkinan
merasa
kelelahan
(maturity)
karena
mengerjakan tes dengan waktu masing-masing 10 menit untuk tiap subtes. Tes kreativitas figural memiliki tiga subtes. Waktu keseluruhan untuk tes
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
adalah 30 menit dan belum termasuk waktu instruksi dan jeda dalam tiap pergantian subtes. Kelelahan (maturity) dapat mengakibatkan menurunnya validitas penelitian dalam sebuah penelitian eksperimental. Randomisasi dilakukan dalam membagi subjek ke dalam dua kelompok.
Tabel 1. Skema Desain Eksperimen
Kelompok kontrol
Treatment
Posttest
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Kelompok eksperimen
C. Variabel Penelitian Variabel bebas a. Variasi
: Warna hijau : Ada-tidak ada, yaitu subjek dipaparkan oleh warna
hijau dan tidak dipaparkan warna hijau. b. Manipulasi
: Manipulasi kejadian, dengan memaparkan warna
hijau pada suatu kelompok subjek (kelompok eksperimen), dan kelompok lain (kelom pok kontrol) tidak dipaparkan. Variabel terikat
: Kreativitas
a. Jenis pengukuran
: perilaku yang tampak
b. Cara pengukuran
: skor yang diperoleh pada pengerjaan
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B). Variabel sekunder
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
a. Jenis kelamin (dikontrol dengan teknik blocking, yaitu jumlah lakilaki seimbang dalam dua kelompok tersebut) b. Warna-warna lain (selain hijau) dalam lingkungan penelitian: i.
Warna pakaian subjek (dikontrol dengan meminta subjek untuk memakai warna pakaian hitam atau putih, dengan pertimbangan warna hitam atau putih adalah warna yang netral (Arnkil dkk, 2012)
ii. Warna alat tulis (alat tulis disediakan oleh peneliti dengan warna hitam atau putih) c. Suhu ruangan dikontrol dengan mengatur suhu kedua ruangan dengan suhu yang sama. d. Tata ruang dikontrol dengan menata meja-kursi dengan posisi yang sama. Tata ruang dibuat 5x4, yaitu 5 baris horisontal dan 4 baris vertikal.
D. Definisi Operasional a. Definisi Operasional Kreativitas Skor kreativitas dinilai dari 4 aspek utama kreativitas yaitu: i.
Keaslian (Originality) Produk kreatif sifatnya baru secara subjektif dan idenya bersifat asli (original).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii.
39
Kelancaran (Fluency) Kelancaran berkaitan dengan seberapa banyak ide, gagasan, atau alternatif lain yang muncul. Produk kreatif bersifat disengaja dalam pembuatannya. Hal tersebut berarti kesengajaan dalam pembuatan memiliki aspek kelancaran (fluency) didalamnya. Karena pikiran pragmatis beralih menjadi ke sifat non pragmatis atau out of the box.
iii.
Keluwesan (Flexibility) Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat berbagai hal dari berbagai macam sudut pandang dan menggunakan berbagai macam strategi. Pemikiran yang luwes akan memproduksi hal yang memiliki nilai (value) dan tepat (appropriate).
iv.
Elaborasi (Elaboration) Elaborasi berkaitan dengan penambahan detail pada ide, gagasan
yang
sudah
dimiliki.
Detail
tambahan
akan
meningkatkan pemahaman akan suatu topik tertentu. Keempat aspek kreativitas ini kemudian dijumlahkan menjadi total skor kreativitas. Total Skor kreativitas = F1 + F2 + O + E
Keterangan: F1 adalah skor aspek kelancaran (fluency) F2 adalah skor aspek keluwesan (flexibility)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
O adalah skor aspek keaslian (originality) E adalah skor aspek elaborasi (elaboration)
b. Definisi Operasional Warna Hijau i.
Warna hijau diukur melalui aplikasi paint di Windows 7. Pada pilihan Edit Colors nilai merah (red) dan nilai biru (blue) adalah 0 untuk mendapatkan warna hijau yang murni.
Gambar 4. Pengukuran Warna Hijau berdasarkan Aplikasi Paint
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Sehingga didapatkan hasil warna hijau sebagai berikut:
ii.
Warna hijau pada Ruang Observasi I diukur apakah benar-benar merupakan warna hijau melalui sistem survei kepada 30 orang. Survei dilakukan dengan menunjukkan foto ruangan kepada 30 orang dengan menanyakan warna apakah ruangan tersebut. Hasil survei adalah 27 orang menyatakan bahwa ruangan tersebut merupakan warna hijau, sedangkan 3 lainnya menyatakan bahwa ruangan tersebut berwarna hijau kombinasi seperti hijau tosca. Peneliti tetap menggunakan warna ruangan ini sebagai stimulus dalam penelitian karena 90% dari 30 orang menyatakan bahwa Ruang Observasi I memiliki nuansa warna hijau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Gambar 5. Foto Ruang Observasi I Universitas Sanata Dharma yang Diberikan pada Subjek untuk Proses Votting
E. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang berada pada masa remaja akhir dengan rentang usia 17-21 tahun. Sedangkan untuk penelitian eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, jumlah anggota sampel pada masingmasing kelompok berkisar 10 – 20 orang (Sugiyono, 2013). Teknik sampling menggunakan nonprobability sampling dengan sampling insidental atau teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Peneliti mendapatkan satu kelas yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian eksperimen. Kelas tersebut adalah kelas B pada angkatan 2013. Mahasiswa yang terdapat pada kelas B angkatan 2013 telah memenuhi kriteria subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
F. Perencanaan Penelitian a. Subjek
: Remaja dengan rentang usia 17-21 tahun yang merupakan
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jumlah subjek yang dibutuhkan adalah berkisar 10-20 orang pada masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol dengan jumlah lakilaki dan perempuan seimbang. b. Peralatan : tes kreativitas, alat tulis (berupa pensil 2B) c. Prosedur Pelaksanaan Penelitian: i.
Peneliti melakukan rapport dan menginformasikan bahwa para subjek akan mengerjakan suatu tugas. Peneliti belum memberitahukan apakah tujuan dan tema dalam penelitian ini karena akan diinformasikan pada akhir eksperimen.
ii.
Peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok dengan metode random. Metode random digunakan dengan cara undian. Setiap orang akan mengambil satu gulung kertas dimana di dalam kertas tersebut tertera kelompok yang akan ia masuki.
iii.
Kelompok kontrol dan eksperimen melaksanakan tugas secara bersamaan. Kedua kelompok dipisahkan pada ruangan yang berbeda. Ruangan yang akan digunakan adalah Ruang Observasi I dan Ruang Psikologi Umum. Kondisi kedua ruangan disetarakan dalam hal penyusunan meja-kursi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
bentuk meja-kursi, warna meja-kursi, dan suhu ruangan sama. iv.
Waktu pengerjaan tes kreativitas Torrance adalah masingmasing 10 menit dalam setiap aktivitas. Terdapat 3 aktivitas dalam tes kreativitas Figural yaitu: Picture Construction, Picture
Completion,
dan
Circles.
Peneliti
akan
menginstruksikan waktu pengerjaan dan akan menghitung waktu menggunakan stopwatch. v.
Ketika pengambilan data telah selesai, peneliti akan menjelaskan tujuan dan tema penelitian, serta mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari subjek.
d. Tim pelaksanaan penelitian: Faktor pendukung lain agar penelitian eksperimen berjalan dengan lancar adalah sumber daya manusia. Peneliti meminta 2 orang untuk bertugas dalam mendistribusikan soal tes kepada subjek, mengawasi, dan mengatur waktu pengerjaan tes kreativitas. Asisten peneliti merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. e. Teknik Analisis Statistik: i. Uji asumsi, dimaksudkan untuk melihat kondisi data yang akan berdampak pada penggunaan metode analisis data parametrik
atau
non-parametrik.
penelitian eksperimen meliputi:
Uji
asumsi
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
a) Uji normalitas, yaitu untuk menguji apakah sebaran data berada dalam satu garis distribusi normal atau tidak. Nilai p yang digunakan adalah 0,05 karena tingkat kepercayaannya adalah 95%. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p > 0,05. Uji normalitas juga berdampak pada hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka hasil penelitian pada sampel tertentu dapat digeneralisasikan pada populasi. b) Uji homogenitas, yaitu untuk melihat apakah varians dalam kelompok relatif homogen. Uji homogenitas menggunakan analisis Uji Levene. Varians dikatakan relatif homogen apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05) karena mengambil tingkat kepercayaan 95%. ii. Uji hipotesis menggunakan independent sample t-test. Penggunaan teknik analisis independent sample t-test berkaitan dengan mencari siginifikansi nilai-t untuk membandingkan hasil rata-rata skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dikatakan signifikan apabila p < 0,05. Pengerjaan perhitungan statistik menggunakan SPSS 16.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
G. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan alat pengukuran psikologis berupa tes kreativitas. Tes merupakan salah satu jenis asesmen yang menggunakan serangkaian prosedur khusus untuk memperoleh informasi serta mengkonversikan atau mengubah informasi tersebut kedalam serangkaian skor (Supratiknya, 2014). Tes kreativitas yang digunakan adalah Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) oleh E. Paul Torrance, Ph.D. Alat tes ini mengadaptasi dari sumber asli Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B)– Direction Manual and Scoring Guide (1974-revision). Petunjuk penilaian dalam buku ini menggunakan Bahasa Inggris, sehingga perlu dilakukan alih bahasa untuk mencegah perbedaan persepsi bahasa diantara rater ketika menilai respon-respon subjek. Peneliti melakukan alih bahasa dengan disupervisi oleh seorang ahli. Pemilihan ahli bahasa dalam penelitian ini adalah seorang lulusan Pendidikan Bahasa Inggris, dengan asumsi ahli tersebut telah menguasai Bahasa Inggris khususnya dalam hal alih bahasa. Pertimbangan yang dilakukan oleh supervisor terkait dengan alih bahasa yang dibuat oleh peneliti antara lain pemilihan kata, efiensi kata, ketepatan makna kata, dan penguatan makna antara beberapa kata benda yang memiliki arti yang setara. Hasil alih bahasa seperti yang dilampirkan pada lampiran alih bahasa Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Gambar 6. Skema Alih Bahasa Panduan dan Petunjuk Penilaian Directions Manual & Scoring Guide
Alih bahasa (oleh peneliti)
Tahap pengecekan oleh ahli (Yulia Cahyani, S.Pd)
Revisi dan persetujuan
Buku Panduan & Petunjuk Penilaian
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) memiliki tiga subtes, yaitu: a. Picture Construction Subtes ini ingin mengungkap faktor originality dan elaboration. Subjek diminta untuk menggambar sebuah objek dengan bentuk lengkungan sebagai stimulusnya. Waktu pengerjaan pada subtes ini adalah 10 menit. b. Picture Completion Subtes ini ingin mengungkap faktor fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Subtes ini terdapat 10 bentuk figur dimana di dalam masing-masing kotak terdapat bentuk garis. Bentuk-bentuk garis ini menjadi stimulus bagi subjek untuk menggambar. Waktu pengerjaan pada subtes ini adalah 10 menit. c. Circles Subtes ini ingin mengungkap faktor fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Pada subtes ini terdapat 65 lingkaran dimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
lingkaran-lingkaran itu menjadi stimulusnya. Waktu pengerjaan pada subtes ini adalah 10 menit. Penilaian aspek
fluency, flexibility, originality, dan elaboration
berdasarkan pada buku panduan dan petunjuk penilaian Torrance Tests of Creative Thinking, Figural Test Booklet B, 1974-revision (Panduan dan Petunjuk Penilaian terlampir). Skoring tes kreativitas figural dalam penelitian ini menggunakan teknik rating yang dilakukan oleh dua orang rater. Penggunaan dua orang rater memiliki pertimbangan meminimalisasi subjektivitas. Pertimbangan dalam memilih rater adalah: i.
Seorang rater tidak memiliki relasi khusus dengan subjek atau dapat dikatakan tidak saling mengenal.
ii.
Seorang rater mengenal dan menguasai tes kreativitas.
iii.
Seseorang yang berkecimpung dalam dunia psikologi dan telah terlatih dalam asesmen.
Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, peneliti memilih rater dengan kriteria seorang lulusan Psikologi atau mahasiswa Psikologi tingkat akhir. Untuk mengurangi bias penilaian beda jenis kelamin, maka peneliti memilih satu rater laki-laki dan satu rater perempuan. Hasil perhitungan rater dapat dipertanggungjawabkan dengan menguji beda rata-rata hasil skor rater 1 dan rater 2. Apabila tidak ada perbedaan antarrater, maka peneliti secara random akan memilih salah satu hasil skor dari antara dua rater tersebut. Dan apabila terdapat perbedaan antarrater,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
maka peneliti akan menggunakan formulasi Cohen‟s Kappa untuk melihat kesepakatan skor di setiap subjek.
H. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas dalam penelitian eksperimen ada dua, yaitu: a. Validitas alat ukur, yaitu berkaitan dengan seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas ini meliputi perhitungan statistik. Validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan: i.
Validitas isi, yaitu kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukur. Isi tes kreativitas yang mencakup tiga subtes (Picture Construction, Picture Completion, dan Circles) mengukur empat aspek utama kreativitas yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), elaborasi (elaboration), dan keaslian (originality).
ii.
Validitas
kriteria,
yaitu
alat ukur ini
dibandingkan
hubungannya dengan kriteria luar yang sudah teruji. Kriteria yang diambil pada penelitian ini adalah alat ukur Torrance Tests of Creative Thinking, Figural Test Booklet B, 1974revision. Peneliti melakukan alih bahasa dan mengambil stimulus gambar melalui buku manual tes kreativitas figural tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Validitas penelitian, yaitu berkaitan dengan kontrol terhadap variabel sekunder. Dalam validitas penelitian terdapat validitas internal yang diukur dengan seberapa kuat hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian eksperimental ingin mencapai validitas internal karena ingin melihat pengaruh dan membuktikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, besar atau tidaknya validitas internal akan terlihat pada signifikansi rata-rata skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
2. Reliabilitas Reliabilitas dalam suatu penelitian memiliki dua makna, yaitu (1) konsistensi internal yang merupakan kesesuaian antar bagian-bagian dalam suatu tes, dan (2) stabilitasi tes yang merupakan kesamaan skor yang dicapai oleh setiap subjek yang sama dalam pengetesan ulang (Supratiknya, 2014). Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2013). Teknik rating pada skoring tes kreativitas termasuk dalam reliabilitas alat ukur pada penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian 1. Persiapan Alat Penelitian Alat pengambilan data untuk mengukur tingkat kreativitas menggunakan Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) atau selanjutnya akan disebut sebagai tes kreativitas figural (bentuk B). Administrasi tes dan petunjuk penilaian tes kreativitas figural diacu dari Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B)– Direction Manual
and
Scoring
Guide
(1974-revision)
yang
terdapat
di
Laboratorium Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Bentuk stimulus dan ukuran stimulus dibuat sama dengan yang terdapat pada Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B)– Direction Manual and Scoring Guide (1974-revision) dengan cara memindai dan mempertegas garis melalui aplikasi paint. Alat tes kreativitas figural dicetak kurang lebih 40 paket untuk meminimalisir kurangnya lembar tes apabila subjek melebihi batas minimal subjek yaitu 32 orang. Alat tes dicetak dengan menggunakan lembar A4 70gram. Alat tes kreativitas figural terlampir. Selain itu, pensil yang digunakan telah disiapkan oleh peneliti sebelumnya sebanyak alat tes yang dicetak. Kedua ruangan akan diberikan beberapa rautan untuk mengatasi pensil yang patah. Kedua
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
ruangan juga disiapkan beberapa penghapus apabila ada subjek yang membutuhkannya.
2. Persiapan Teknis Penelitian i.
Roleplay Sebelum hari pelaksanaan penelitian berlangsung, peneliti dibantu oleh beberapa rekan melakukan roleplay untuk mengukur estimasi waktu dan teknis pendistribusian lembar tes. Hasil roleplay menyatakan bahwa estimasi waktu total pelaksaan eksperimen akan berlangsung selama kurang lebih 45 menit yang termasuk instruksi dan pengerjaan tes.
ii.
Pengontrolan variabel sekunder Variabel sekunder berupa pemakaian warna-warna pada baju subjek coba dikontrol dengan meminta subjek menggunakan baju berwarna putih atau hitam melalui koordinator kelas. Variabel sekunder lain yaitu warna alat tulis yang digunakan dalam proses eksperimen. Warna alat tulis yang digunakan adalah hitam dengan penghapus berwarna putih.
iii.
Penataan ruangan Penataan ruangan dilakukan dua jam sebelum penelitian eksperimen berlangsung. Ruang Psikologi Umum Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sebagai ruangan kelompok kontrol dibuat dengan aturan satu kursi dan satu meja untuk setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
subjek. Ruangan kelas menghadap ke arah barat dengan pertimbangan terjadi bias apabila subjek melihat ke arah jendela dimana terdapat warna pohon yang dapat mendistorsi perlakuan. Penataan serupa juga dilakukan di Ruang Observasi I sebagai ruangan kelompok eksperimen dengan satu kursi dan satu meja untuk setiap subjek.
B. Pelaksanaan Penelitian 1. Waktu Pelaksanaan Hari, tanggal : Jumat, 29 Mei 2015 Waktu
: 10.00 – 10.45 WIB
Tempat
: Ruang Observasi I Ruang Psikologi Umum
(kelompok eksperimen) (kelompok kontrol)
2. Prosedur Pelaksanaan i.
Peneliti masuk ke dalam sebuah kelas dan menginformasikan bahwa para subjek akan mengerjakan sebuah tugas dalam waktu kurang lebih 40 menit ke depan. Peneliti hanya mengatakan bahwa subjek diminta untuk menjadi partisipan dengan mengerjakan beberapa tugas. Peneliti belum memberitahukan apakah tujuan dan tema penelitian karena akan diinformasikan pada akhir eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii.
54
Peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok secara random, yaitu dengan undian. Setiap orang akan mengambil satu gulung kertas dimana di dalam kertas tersebut tertera kelompok yang akan subjek masuki. Subjek laki-laki dan perempuan dihitung kemudian laki-laki diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk mengambil undian dengan jumlah yang disesuaikan. Jumlah undian disesuaikan agar proporsi laki-laki dan perempuan dalam kedua kelompok seimbang.
iii.
Kelompok
A
merupakan
kelompok
kontrol
dan
tugas
dilaksanakan di ruang Psikologi Umum. Kelompok B merupakan kelompok eksperimen dan tugas dilaksanakan di ruang Observasi I. Setelah subjek mengetahui kelompok A atau B yang didapatkan, maka peneliti meminta partisipan untuk menuju ruangan tersebut. iv.
Pada masing-masing ruangan, partisipan diminta untuk mengisi daftar hadir terlebih dahulu. Kemudian peneliti secara bergantian pada kelompok kontrol dan eksperimen membacakan instruksi untuk tiap-tiap subtes.
v.
Waktu pengerjaan tes kreativitas figural adalah masing-masing 10 menit dalam setiap subtes. Terdapat tiga (3) subtes dalam tes kreativitas
figural
yaitu:
Picture
Construction,
Picture
Completion, dan Circles. Waktu pengerjaan dihitung dengan menggunakan stopwatch.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi.
55
Ketika ketiga subtes telah selesai dikerjaan oleh partisipan, kelompok kontrol yang berada di ruang Psikologi Umum diminta untuk berkumpul di Ruang Observasi I. Peneliti menjelaskan tujuan dan tema penelitian yaitu penelitian bertujuan untuk melihat tingkat kreativitas subjek dengan dipaparkan warna hijau dan tidak. Peneliti mengumpulkan subjek pada kelompok kontrol di Ruang Observasi I agar subjek yang berada pada kelompok kontrol juga menerima stimulus warna seperti pada kelompok eksperimen. Hal ini diperlukan agar terjadi penyamarataan perlakuan pada seluruh subjek. Peneliti juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari subjek.
3. Observasi Pelaksanaan i.
Ruangan kontrol dan eksperimen dibuat setara yaitu terdapat meja dan kursi dengan warna yang sama dan penataan ruangan yang serupa. Suhu ruangan dibuat setara yaitu dengan menggunakan AC (Air Conditioner) pada suhu 29o C.
ii.
Subjek tidak semua menggunakan pakaian berwarna putih atau hitam walaupun peneliti sudah meminta di hari sebelumnya. Hal ini merupakan variabel sekunder yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti selama proses eksperimen yang terkontrol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii.
56
Subjek mengerjakan tes kreativitas figural dengan suasana yang santai. Hal ini terlihat dari terjadinya percakapan dan candaan antarsubjek selama mengerjakan tes kreativitas figural.
C. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tergolong dalam masa remaja akhir (17-21 tahun). Jumlah keseluruhan subjek adalah 32 orang, dengan 10 laki-laki dan 22 perempuan.
Tabel 2. distribusi subjek penelitian Kriteria
Total
Perempuan
22
Pada kelompok eksperimen
11
Pada kelompok kontrol
11
Jenis kelamin Laki-laki
Usia
10
Pada kelompok eksperimen
5
Pada kelompok kontrol
5
19
12
20
17
21
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
D. Deskripsi Data Penelitian Hasil deskriptif statisik pada subjek penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3. Deskriptif Statistik
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
Kontrol
16
51
250
136.13
52.022
Eksperimen
16
80
330
190.25
73.979
Valid N (listwise)
16
Hasil analisis deskriptif berdasarkan tingkat kreativitas subjek dikategorikan dengan norma sebagai berikut:
Tabel 4. Norma Kategorisasi Kreativitas Skor (µ+1,5σ) < X
Kategori Sangat Tinggi
(µ+0,5σ) < X ≤ (µ+1,5σ)
Tinggi
(µ-0,5σ) < X ≤ (µ+0,5σ)
Sedang
(µ-1,5σ) < X ≤ (µ-0,5σ)
Rendah
X ≤ (µ-1,5σ)
Keterangan: X: skor total subjek µ : mean empiris σ : standar deviasi
Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 5. Kriteria Kategorisasi Skor Kreativitas Skor Kreativitas Kategori Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Sangat Tinggi
214,16 < X
301,22 < X
Tinggi
162,14 < X ≤ 214,16
227,24 < X ≤ 301,22
Sedang
110,12 < X ≤ 162,14
153,26 < X ≤ 227,24
Rendah
58,1 < X ≤ 110,12
79,28 < X ≤ 153,26
Sangat Rendah
X ≤ 58,1
X ≤ 79,28
Tabel 6. Jumlah Subjek untuk Kategorisasi Setiap Kelompok Kreativitas Kategori Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Sangat Tinggi
1
1
Tinggi
3
5
Sedang
5
5
Rendah
6
5
Sangat Rendah
1
0
Jumlah
16
16
Hasil pada tabel kategori skor kreativitas diatas menujukkan bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok eksprimen masing-masing terdapat 1 subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
(6,25%) yang memiliki kategori kreativitas sangat tinggi. Terdapat 3 subjek (18,75%) pada kelompok kontrol dan 5 subjek (31,25%) pada kelompok eksperimen berkategori kreativitas tinggi. Dan terdapat masing-masing 5 subjek (31,25%) pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki kategori kreativitas tinggi. Kelompok kontrol memiliki lebih banyak subjek yang berkategori kreativitas rendah yaitu 6 subjek (37,5%) dibanding dengan kelompok eksperimen dengan 5 subjek (31,25%). Sedangkan kelompok kontrol memiliki 1 subjek (6,25%) berkategori kreativitas sangat rendah dan tidak ada subjek berkategori kreativitas sangat rendah pada kelompok eksperimen.
E. Hasil penelitian 1. Uji Asumsi Ada beberapa asumsi yang mendasari uji beda, yakni uji normalitas dan homogenitas (Howell, 1994). Kedua asumsi tersebut perlu diuji sebelum t-test dilakukan. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data berada dalam satu garis distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk karena subjek kurang dari 50 (Santoso, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Kelompok
Statistic
Df
Sig.
Kontrol
.967
16
.790
Eksperimen
.962
16
.689
Tingkat kepercayaan 95%, sehingga nilai p = 0,05. Bila nilai p > 0,05; maka data berdistribusi normal Bila nilai p < 0,05; maka data tidak berdistribusi normal Pada penelitian ini nilai p untuk kelompok kontrol adalah 0,790 dan p untuk kelompok eksperimen adalah 0,689 (keduaduanya memiliki nilai p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah varians dalam setiap
kelompok
relatif
homogen.
Uji
homogenitas
menggunakan analisis uji Levene. Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic skor Based on Mean
df1
df2
Sig.
2.547
1
30
.121
Based on Median
2.311
1
30
.139
Based on Median and with adjusted df
2.311
1
27.46 8
.140
Based on trimmed mean
2.461
1
30
.127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tingkat kepercayaan adalah 95% sehingga nilai p = 0,05. Bila nilai p > 0,05; maka varians kelompok adalah homogen. Bila nilai p < 0,05; maka varians kelompok tidak homogen. Pada penelitian ini nilai p adalah 0,121 (p > 0,05) dilihat nilai signifikansi berdasarkan rata-rata, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians dalam kelompok data adalah homogen.
Hasil uji asumsi menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan varians dalam kelompok adalah homogen. Hal ini berarti bahwa uji asumsi terpenuhi untuk analisis data secara parametrik. Uji hipotesis dengan cara parametrik adalah menggunakan independent sample t-test.
2. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan independent sample t-test untuk melihat
signifikansi
perbedaan
rata-rata
skor
antara
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Adanya perbedaan yang signifikan merupakan indikasi adanya pengaruh dari pemaparan warna hijau terhadap tingkat kreativitas pada kelompok eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 9. Hasil Independent Sample T-Test Uji Hipotesis
Kelompok Eksperimen
Kontrol
n
16
16
Rata-rata
190,25
136,12
Perbedaan Rata-rata
54,125
df
30
Nilai t (t-hitung)
-2,394
Signifikansi
0,023 (2-tailed)
Keterangan
p < 0,05 (signifikan)
Pedoman pengambilan keputusan: Jika p > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan. Ho diterima dan Hi ditolak. Jika p < 0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan. Ho ditolak dan Hi diterima.
Ho
: Subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai
stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata tingkat kreativitas yang tidak berbeda secara signifikan daripada subjek yang tidak dipaparkan warna hijau. Hi
: Subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai
stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada subjek yang tidak dipaparkan warna hijau.
Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023. Taraf signifikansi kurang dari 0,05 (0,023 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang siginifikan diantara dua kelompok dalam penelitian ini. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima.
F. Analisis Tambahan 1. Uji Beda Antarrater Tabel 10. Group Statistics untuk Uji Beda Antarrater N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Rater 1
32
163.19
68.656
12.137
2
32
164.38
63.983
11.311
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 11. Independent Samples Test untuk Uji Beda Antarrater Levene's Test for Equality of Variances
F Rater Equal variances assumed Equal variances not assumed
.242
Sig. .624
t-test for Equality of Means
t .072
Df
Std. 95% Confidence Mean Error Interval of the Difference Sig. (2- Differe Differe tailed) nce nce Lower Upper
62
.943 -1.188 16.590 -34.351 31.976
61.694 .072
.943 -1.188 16.590 -34.354 31.979
Hasil uji beda menyatakan nilai p = 0,943. Hasil ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil skor yang dibuat oleh rater 1 dan rater 2 karena nilai p > 0,05 (0,943 > 0,05). Oleh sebab itu, peneliti menggunakan salah satu hasil dari kedua rater. Pemilihan hasil rater yang akan diambil dengan cara undian. Hasil undian didapatkan hasil skor dari rater 1 yang digunakan untuk analisis.
2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah jenis kelamin. Laki-laki dianggap memiliki tingkat kreativitas lebih tinggi daripada perempuan. Oleh sebab itu, dilakukan uji beda untuk melihat apakah ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
perbedaan rata-rata yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam penelitian ini. Berikut hasil uji beda secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 12. Group Statistics untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin Grup
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Perempuan
22
147.55
56.950
12.142
laki-laki
10
197.60
82.184
25.989
Tabel 13. Independent Samples Test untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin Levene's Test for Equality of Variances
F Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
t-test for Equality of Means
T
2.065 .161 -2.002
df 30
-1.745 13.090
Std. 95% Confidence Interval of the Sig. Mean Error Difference (2- Differen Differen tailed) ce ce Lower Upper .054 -50.055
24.999 -101.110 1.001
.104 -50.055
28.685 -111.982 11.873
Nilai p pada uji beda ini adalah 0,054, sedangkan nilai perbedaan ratarata dikatakan signifikan apabila p < 0,05. Hal ini berarti perbedaan ratarata antara laki-laki dan perempuan tidak signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
3. Uji Beda Aspek-aspek Kreativitas Tabel 14. Uji Beda per-Aspek Kreativitas Kelompok Aspek Kelancaran
Rata-rata Nilai p
Keterangan
Eksperimen
Kontrol
38,94
23,12
0,005
Signifikan
12,38
12,75
0,841
Tidak
(fluency) Keluwesan (flexibility) Keaslian
signifikan 40,19
23,62
0,019
Signifikan
98,75
76,62
0,076
Tidak
(originality) Elaborasi (elaboration)
signifikan
G. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh warna hijau terhadap tingkat kreativitas pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil analisis independent sample ttest diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,023 (p < 0,05; 0,023 < 0,05) yang berarti ada perbedaan rata-rata tingkat kreativitas yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Oleh sebab itu, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tingkat kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada subjek yang tidak dipaparkan warna hijau diterima. Ketika subjek dipaparkan oleh warna hijau, warna hijau tersebut bekerja secara otomatis dan terjadi tanpa disadari secara psikologis (Elliot dkk, 2007). Stimulus yang masuk ke dalam diri melalui indera penglihatan dipersepsi oleh individu sebagai suatu hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman subjek terhadap warna hijau itu sendiri yaitu warna yang berkaitan dengan konsep pertumbuhan. Sehingga konsep secara biologis mengenai warna hijau sebagai pertumbuhan juga berkaitan erat dengan asosiasi warna hijau yang dapat memicu pertumbuhan secara psikologis juga. Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang diajukan oleh Lichtenfeld (2012) bahwa warna hijau dapat memunculkan suatu isyarat yang membangkitkan mastery-approach striving atau usaha untuk menguasai keterampilan tertentu dimana dalam konteks kreativitas hal ini membantu perkembangan inovasi dan meningkatkan performansi kreatif. Warna hijau yang diterima oleh seseorang akan terasosiasi dengan pertumbuhan. Pertumbuhan ini tidak hanya berupa pertumbuhan fisik, tetapi pertumbuhan psikologis seperti penguasaan akan suatu tugas juga. Asosiasi ini bekerja di luar kesadaran dan dampaknya bersifat otomatis pada proses kognitif manusia (Elliot, 2007). Kreativitas dilihat dari empat aspek yang dimilikinya, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
(elaboration). Skor kreativitas dihitung dengan menjumlahkan keempat aspek tersebut kemudian dicari perbedaan rata-ratanya. Namun apabila ditinjau dari masing-masing aspek, tidak semua aspek memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok yang dipaparkan warna hijau dengan kelompok yang tidak dipaparkan warna hijau. Pada aspek kelancaran (fluency), perbedaan rata-rata skor adalah signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,005). Subjek pada kelompok yang dipaparkan warna hijau memiliki ide atau gagasan jauh lebih banyak dibanding dengan kelompok yang tidak dipaparkan warna hijau. Subjek yang dipaparkan warna hijau juga lebih mudah untuk membuat pikirannya ke arah nonpragmatis atau out of the box karena subjek mengungkapkan ide atau gagasan dengan kesadaran dan kesengajaan dan bukan karena timbul dari pembuatan ide yang tidak disengaja. Subjek yang memiliki nilai kelancaran tinggi membuat gambar lebih banyak dan lebih cepat. Pada aspek keluwesan (flexibility), perbedaan rata-rata skor kelompok yang dipaparkan warna hijau ternyata sedikit rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipaparkan warna hijau dengan nilai p > 0,05 (p = 0,841) yaitu tidak signifikan. Rata-rata skor kelompok kontrol adalah 12,75, sedangkan rata-rata skor kelompok eksperimen adalah 12,38. Lebih rendahnya skor pada kelompok eksperimen ini dapat disebabkan karena pada penilaian subtes 3 (circles), subjek pada kelompok eksperimen banyak menggabungkan beberapa lingkaran menjadi sebuah tema, sehingga hanya dihitung satu skor keluwesan untuk beberapa lingkaran yang dirangkai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada faktor lain diluar kontrol peneliti yang mempengaruhi adanya perbedaan rata-rata tersebut. Pada aspek keaslian (originality), perbedaan rata-rata skor adalah signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,019). Subjek yang dipaparkan warna hijau lebih mampu untuk memunculkan ide atau gagasan yang asli, belum pernah dibuat sebelumnya, atau berbeda dari yang dipikirkan orang lain pada umumnya, misalnya seorang subjek membuat gambar pesawat luar angkasa dari sebuah bentuk stimulus lingkaran. Tingkat keasliannya semakin tinggi karena hanya subjek tersebut yang menciptakan gambar tersebut. Pada aspek elaborasi (elaboration), ada perbedaan rata-rata skor yang cukup besar antara kedua kelompok, tetapi tidak signifikan dengan p > 0,05 (p = 0,076). Subjek pada kelompok eksperimen memiliki rata-rata skor 98,75, sedangkan subjek pada kelompok kontrol memiliki rata-rata skor 76,62. Hal ini berarti subjek yang dipaparkan warna hijau lebih mampu memberikan detail-detail tambahan pada ide atau gagasan yang dimilikinya sehingga meningkatkan pemahaman akan tugas yang sedang ia lakukan. Hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah pada kelompok eksperimen tidak terdapat subjek yang memiliki kategori kreativitas sangat rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat satu subjek yang memiliki kreativitas sangat rendah. Subjek yang berkategori kreativitas tinggi lebih banyak pada kelompok eksperimen (6 subjek) daripada di kelompok kontrol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Variasi perbedaan rata-rata pada setiap aspek memang tidak semuanya signifikan. Selain itu, jumlah subjek pada setiap kategori antara kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak jauh berbeda. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain diluar kontrol peneliti seperti kemungkinan adanya faktor dari dalam diri seperti kelelahan pada subjek, kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki subjek, kurang adanya dorongan dalam menciptakan sesuatu atau berkreasi. Namun hal-hal tersebut merupakan kemungkinan-kemungkinan yang belum dapat dijelaskan secara empiris pada penelitian ini. Hasil keseluruhan dari empat aspek kreativitas dan kategorial kreativitas telah menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan. Hal itu menyatakan bahwa warna hijau merupakan salah satu faktor lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang. Tentu saja dengan proses yang tidak disadari karena warna bekerja pada tingkat ketidaksadaran dan memberikan dampak pada fungsi psikologis dengan cara yang otomatis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023. Taraf signifikansi kurang dari 0,05 (0,023 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang siginifikan diantara dua kelompok dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan dampak perbedaan yang signifikan terhadap variabel dependen. Artinya, terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari pemberian warna hijau pada ruangan terhadap tingkat kreativitas remaja akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pemaparan warna hijau sebagai stimulus dalam lingkungan pembelajaran mampu memberikan dampak pada tingginya tingkat kreativitas subjek yang diukur menggunakan tes kreativitas figural Torrance.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut 1. Terdapat beberapa variabel ekstra yang belum dapat dikontrol oleh peneliti dalam proses eksperimen. Variabel ekstra yang belum dapat dikontrol adalah warna pakaian subjek. Peneliti telah mencoba 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
mengontrol hal tersebut, tetapi tidak dapat terlaksana pada hari pengambilan data. Selain itu, warna kesukaan juga tidak dikontrol dalam penelitian ini. 2. Penelitian ini memiliki desain post-test only dimana tidak dilakukan pre-test untuk menujukkan kondisi awal seluruh subjek yang kemudian dibandingkan perbedaan efek dari perlakuan yang berbeda dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Pengukuran kreativitas hanya dilihat dari bentuk kreativitas figural. 4. Faktor yang mempengaruhi kreativitas hanya dilihat dari faktor eksternal lingkungan fisik saja.
C. Saran Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak dan tidak hanya digunakan untuk kepentingan peneliti saja. Berdasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil data yang ada, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti menyarankan untuk lebih memperhatikan variabel ekstra yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil pengukuran. Variabel ekstra yang dapat diperhatikan antara lain warna-warna lain yang muncul dalam proses penelitian dan dapat memberikan dampak berbeda pada variabel yang ingin diteliti. Misalnya adanya warna lain (selain warna hijau) yang kemungkinan dapat memberikan dampak positif maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
negatif terhadap kreativitas. Dampak positif atau negatif inilah yang dapat mengganggu keakuratan hasil pengukuran. Faktor warna kesukaan juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menanggapi suatu warna, sehingga penelitian selanjutnya dapat memperhatikan hal tersebut dengan mencari informasi dari subjek mengenai warna kesukaannya. Selain
itu,
peneliti
selanjutnya
diharapkan
untuk
mempertimbangkan rentang waktu penelitian sehingga dapat melihat perbedaan hasil pengukuran sebelum pemberian perlakuan dan hasil pengukuran setelah pemberian perlakuan (adanya pre-test dan post-test). Penelitian ini hanya menggunakan post-test dan oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan adanya pre-test agar hasil pengukuran lebih menunjukkan perbedaan efek dari perlakuan yang diberikan. Adanya pre-test akan memberikan gambaran yang terukur mengenai keadaan awal subjek sebelum diberikan perlakuan. Namun lebih tepat jika pertimbangannya mengacu pada desain eksperimen beserta kelebihan dan kekurangannya. Pengukuran kreativitas juga tidak hanya dapat dilihat dari segi figural. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memperhatikan juga kreativitas dari segi lain, misalnya dari segi kreativitas verbal. Penelitian ini melihat kreativitas yang dipengaruhi oleh faktor eksternal lingkungan fisik. Penelitian selanjutnya dapat menjadi lebih baik apabila faktor internal juga dipertimbangkan seperti motivasi subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
untuk berkreasi, tingkat intelegensi subjek, seberapa besar pengetahuan subjek, dan sebagainya.
2. Bagi Praktisi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu media pembelajaran alternatif bagi para praktisi pendidikan karena warna dapat menjadi media yang menarik dan sangat mudah diaplikasikan dalam suasana kegiatan belajar. Bagi peserta didik, pengaplikasian warna dapat diterapkan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan menambahkan warna-warna hijau pada buku catatan ataupun dengan membuat catatan dengan alat tulis berwarna hijau. Sedangkan untuk para pengajar, pengaplikasian warna hijau dapat diterapkan dengan menambahkan warna-warna hijau pada bahan presentasi, memberikan warna hijau pada sampul modul, maupun dengan membagikan kertas berwarna hijau sebagai kertas ujian. 3. Bagi Universitas dan Fakultas Psikologi Universitas dapat membuat suasana ruangan kelas dengan nuansa warna hijau. Hal itu dapat dilakukan dengan mengecat ruangan maupun menambahkan benda-benda berwarna hijau pada ruangan. Universitas hususnya Fakultas Psikologi juga dapat mulai menyelenggarakan penelitian modern mengenai warna karena masih sangat jarang diangkat dalam penelitian psikologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arnkil H., Anter, K.F., Klaren, U. 2012. Colour and Light: Concepts and Confusions. Taipei: Aalto University School of Arts, Design and Architercture, SYN-TES Research Group University College of Arts, Crafts and Design. Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bassando, Mary. 2009. Terapi Musik dan Warna: Manfaat Musik dan Warna bagi Kesehatan. Yogyakarta: Rumpun. Beetlestone, Florence. 2012. Creative Learning: Strategi Pembelajaran untuk Melesatkan Kreativitas Siswa. Bandung: Nusa Media. Blackwell, Craig. 2012. Color Vision (Color Basics) – Video. Fellow American Academy of Ophthalmology. Buku Pedoman Program Studi Psikologi. 2010. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dagget, Willard, Jeffrey E. Cobble, Steven J. Gertel. 2008. Color in an Optimum Learning Environtment. International Center for Leadership in Education. Dariyo, A. 2008. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia. Elliot, Andrew J. Maier, Markus A, 2007. Color and Psychological Functioning. Association for Psychological Science Vol. 16, No. 5. Gie, The Liang. 2003. Teknik Berpikir Kreatif. Yogyakarta: Sabda Persada Yogyakarta. Keong, Yew Kam. 2007. You are Creative. Let Your Creativity Bloom!. Malaysia: Printmate Sdn. Bhd.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Lichtenfeld, Stephanie dkk. 2012. Fertile Green: Green Facilitates Creative Performance. Society for Personality and Social Psychology Inc. Listyarti, Retno. 2002. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Esensi, Erlangga Group. Pile, John. 1997. Color in Interior Design. McGraw-Hill Profesional. Pinel, John P.J. 2009. Biopsikologi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. QSX Software Group. 2003. Color Theory Basics. Macromedia Inc. Reed, Stephen K. 2011. Kognisi: Teori dan Aplikasi (edisi 7). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Rochmah, Elfi Yuliani, 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press. Samuel, William. 1981. Searching for the Sources of Human Behavior. University St. of America: McGraw-Hill, Inc. Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sari, Sriti Mayang. 2005. Peran Ruang dalam Menunjang Perkembangan Kreativitas Anak. Dimensi Interior, vol 3 no 1. Semiawan, Conny, A.S. Munandar. 1990. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia. Seniati, Liche. Yulianto, Aries. Setiadi, Bernadette. 2008. Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks. Soesilowindradini. (tahun tidak ditemukan). Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
Solso, R., Maclin, O. H., Maclin, M. K. 2008. Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga. Stenberg, Robert J, Edward E. Smith. 1988. The Psychology of Human Thought. USA: Cambridge University Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta. Torrance, E. Paul. 1974. Torrance Tests of Creative Thinking (Directions Manual and Scoring Guide) Figural Test Booklet B. Scholastic Testing Service Inc. Wahana, Elisabeth Yura Attika Ara. 2013. Skripsi: Hubungan antara Konsep Diri dan Kreativitas dengan Karya Kreatif Mahasiswa Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Wang, Yingxu. 2009. On Cognitive Foundations of Creativity and the Cognitive Process of Creation. University of Calgary Canada: International Journal of Cognitive Informatics and Natural Intelligence. Weisberg, Robert W. 2006. Creativity: Understanding Innovation in Problem Solving, Sciene, Invention, and the Arts. USA: John Willey & Sons, Inc. Wright, Angela. 2004. Color Psychology (the ”Colour Affects” System). Studied by: OKI Printing Solutions Manufacture. USA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Hasil wawancara subjek 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Inisial
: RR
Usia
: 20 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Angkatan
: 2012
Asal
: Yogyakarta
Tanggal wawancara
: 15 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Ketika orang bisa menemukan cara yang baru, yang belum ada sebelumnya. Sifatnya orisinil, dan out of the box. Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik? Bisa aja mbak, kelihatannya seperti beda dengan yang lainnya. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Kalo menurutku aku udah cukup kreatif sih mbak. Mungkin gak berupa karya barang, tapi dalam bentuk penyelesaian akan suatu hal. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Dalam pekerjaan di asuransi, pencapaian sebagai manajer menurutku adalah produk kreatifku. Produk kreatif kan tidak harus dengan karya penemuan, tapi menemukan cara yang lebih efisien dan efektif juga produk kreatif. Aku kan agen Prudential, nah pas dulu jaman aku masih ketemu nasabah, kan ga semua orang open minded sama asuransi. Nah ngadepin penolakan orang itu dengan cara-cara yang kreatif mbak. Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Masalah pertimbangan itu tergantung dengan apa yang aku bikin, mbak. Tentang masalah penting atau gak penting. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Kadang-kadang kalau waktunya banyak aku bisa sampai detil banget dan kalau aku suka aja sama apa yang aku kerjakan. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Iya, lumayan. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Tidak bisa sepenuhnya kreatif, karena kreatif tidak bisa mengAndalkan kebetulan, harus disengaja. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak? Pernah. Sewaktu mengerjakan verbatim. Aku merasa sudah menemukan cara yang tepat untuk dengan cepat mengetiknya, ternyata mbakku bilang kalau itu sudah jadul. Sudah ada aplikasinya yang bisa lebih cepet ngerjain verbatim. Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru? Engga. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Orang yang kreatif tidak mudah menyerah, selalu mencari cara untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Sedangkan orang yang gak kreatif ya nerima-nerima aja dengan cara yang sudah ada, hidup dalam rutinitas. Dan lagi bedanya kalo menurutku ada di niatnya. Setiap orang bisa jadi kreatif kok, hanya kadang orang itu udah batasi dirinya dengan ngomong aku gak kreatif, dsb. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Iya. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Kondisi orang lain, sebagai inspirasi. Kalau enggak seperti lingkungan perpus yang nyaman dan tenang. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Tidak sepenuhnya. Aku belum bisa bereksperimen bebas dalam topik penelitianku karena mungkin belum terbuka dengan topik-topik popular. Apa warna kesukaan Anda? Biru, hijau, dan cream Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Segar, rasanya enak, kalau lihat warna hijau jadinya aku ikutan fresh. Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya. Dari warna daun. Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya. Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
79 80 81 82 83
Kalau damai kayaknya lebih ke warna biru, tapi juga bisa hijau tapi lebih ke pemandangan. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Ceria (hijau muda), dan alam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Hasil wawancara subjek 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Inisial
: IA
Usia
: 21 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Angkatan
: 2011
Asal
: Samarinda, Kalimantan Timur
Tanggal wawancara
: 16 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Kreativitas itu sesuatu yang baru, unik, tapi sederhana dan membawa perubahan yang besar. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Belum. Jarang diminta ngeluarin ide og. Kalau gak diminta, ya aku gak bakal mikir. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Aku pernah buat desain kata-kata gitu untuk expo PSF. Kebetulan aku seksi kreatif (dulunya), bukan aku lagi yang ngurusin tapi masih tetep bantuin mereka. Aku gambar huruf per huruf di kertas warna gitu, potong-potong, terus nempel gitu. Sederhana banget, tapi aku menggunakan imajinasi ku untuk membuatnya cukup menarik. Terus, dalam hal tarian. Aku cukup suka dan sering membuat gerakan-gerakan baru terutama tari semi balet gitu. Aku kombinasikan sama tari yang udah kupelajari. Kadang, nggak nambahin gerakan, tapi gerakan yang udah ada, aku tegasin lagi tekniknya. Caranya yang bener gimana. Atau aku malah kadang buat tarian sendiri tuk ditampilkan di gereja (dulu, waktu diminta ngiringin kedatangan pengantin). Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Kadang-kadang begitu, mbak. Kadang-kadang juga engga. Bikin aja udah cukup. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Kalau nambah-nambahin seringnya iya, mbak. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Belum banget. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif? Bisa aja. Aku kadang menari ga sengaja dapat gerakan baru. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak? Pernah. Misal, „gak ah, terlalu simpel‟ atau „ih kuno banget‟ atau ekspresi muka mereka yang gak mengenakkan. Istilahnya seakan-akan „gue gak butuh pendapat lo‟. Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru? Enggak. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Orang kreatif itu biasanya cenderung introvert. Orang kreatif itu diam-diam menghanyutkan, karena mereka jarang memberikan ide mereka secara langsung. Beda dengan ekstrovert yang secara langsung/ blak-blakan memberi ide mereka. Orang yang introvert itu biasanya menghasilkan keunikan, sederhana, tapi menakjubkan. Beda dengan orang ekstrovert yang memberikan ide secara langsung tapi itu udah sering banget dipake orang-orang. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Iya. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Kalo liat ruang yang besar dan sepi. Ya kurang lebih kayak aula gitu. Terus ada alunan musik, itu bisa menstimuli aku. Kalo ga ada musik, aku biasanya gak bisa terstimuli. Kalau seperti cat ruangannya, apakah itu bisa membuat Anda terstimuli juga? Bisa. Kalau warnanya cerah dan menenangkan. Seperti warna putih, pink, biru, atau hijau. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Hmm, kalo dari mata kuliahnya sih ga ada mbak. Mungkin lebih ke organisasi atau kepanitiaannya. Yang mewadahi ideku biasanya diluar mata kuliah. Secara mata kuliah lebih ke teori, nggak ada kaitannya, kalo praktek baru bisa. Ya acara pentas seni gitu, kayak psychofest pagelaran tarinya. Apa warna kesukaan Anda? Pink. Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Mendukung suasana hatiku. Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya. Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya juga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan? Bisa aja sih. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Ga ada. Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya? Hmm, hijau itu lebih ke ketenangan sih. Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan Anda? Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya? Hmmm, lebih ngefek hijau deh kayaknya daripada pink. Tergantung saat itu mood aku lagi gimana. Kalo lagi netral sih, lebih ngefek yang pink. Tapi warna hijau daun loh ya, bukan ijo kusam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Hasil wawancara subjek 3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Inisial
: KP
Usia
: 18 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Angkatan
: 2013
Asal
: Klaten
Tanggal wawancara
: 15 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Mempunyai ide yang beda dengan orang lain, anti mainstream. Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum pernah ada sebelumnya? Iya. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Udah cukup. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Dalam memasak sih kebanyakan. Seperti aku menemukan cara biar mengkukus pepes lebih cepat jadi aku tumis dulu ikan dan bumbunya. Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Ga selalu seperti itu mbak, seringnya malah enggak. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Nambah-nambahinnya di proses yang lain yang mirip, mbak. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Engga, kadang itu muncul tiba-tiba, ga aku sadari. Sadarnya ya setelah itu terjadi. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif? Bisa aja. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak? Pernah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru? Tetap anggap kreatif walaupun orang bilang ga kreatif. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Orang kreatif dan tidak kreatif aku melihatnya lebih ke kualitas produknya daripada kuantitasnya. Maksudnya kreatif kalau memang ia membuat satu produk tetapi sangat kreatif daripada banyak hal tapi setengah-setengah aja. Orang mendapatkan kualitas dengan ketekunannya kayaknya. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Bisa. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Teman-teman, atau kondisi yang sedang butuh pemecahan masalah, atau suatu tempat yang tenang. Apakah dengan adanya warna dalam ruangan itu juga turut menstimuli Anda? Iya sih. Warna-warna yang menenangkan kayak biru atau hijau gitu. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Ada beberapa dosen yang sudah mewadahi, tapi ada juga yang belum. Ada tuh yang presentasi menyuruh mahasiswa untuk presentasi dengan gaya-gaya negara yang dipresentasikan. Menurutku itu membuat mahasiswanya berpikir dan membuat sesuatu sekreatif mungkin. Tapi ada juga dosen yang meminta mahasiswanya untuk presentasi dengan gaya yang itu-itu aja. Apa warna kesukaan Anda? Hijau cerah, merah, biru langit. Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Kalau hijau bikin fresh, jadinya enak kan. Apalagi lihat sawah yang hijau. Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya, daun. Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya. Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan? Lebih ke biru. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Ga ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Hasil wawancara subjek 4
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Inisial
: DR
Usia
: 21 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Angkatan
: 2011
Asal
: Yogyakarta
Tanggal wawancara
: 17 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Menurutku adalah daya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Belum. Soalnya masih kadang hanya mengikuti segala sesuatu yang ada tanpa melakukan hal-hal baru. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Ini konteksnya sih keluarga. Di keluarga itu dulunya belum pernah kumpul-kumpul bareng, maksudnya orang-orang di rumah itu tipe-tipe pemikir aja, belum terlibat secara emosi. Nah, aku mulai buat ngajak duduk bareng biar paling kaya nonton tv bareng, ya yang penting jadi enak lah suasananya. Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Iya, melihat dan menimbang-nimbang juga. Kalo ga bisa plan A ya pindah ke plan B. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Terkadang sudah puas dengan sekali jadi, kadang juga kalau memang rumit bisa sampai kepikiran. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Belum. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif? Bisa saja sih. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak? Pernah. Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru? Jadi enggak. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Kalo kreatif itu jelas sesuai definisinya, dia bisa menciptakan langkah yang baru. Kalau orang yang kurang kreatif itu biasanya monoton, hanya mengikuti saja. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Iya. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Hal-hal yang monoton. Karena dari kegiatan yang terus-menerus itu bisa aja muncul keinginan untuk membuat sesuatu yang lain, sesuatu yang baru. Kayak ada tinnngg, lampu di atas kepala. Di situ kadang muncul ide-ide gila. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Belum. Karena fokus pada sistem pendidikan yang melihat ke hasil akhir yaitu nilai. Seakan-akan hanya dituntut untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kalau kaya di kelas duduk di depan memperhatikan ya cuman biar pas ujian dapet A. Kebanyakan sih gitu. Makanya jadi gak kreatif. Apa warna kesukaan Anda? Hijau. Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Memberi semangat sih kaya kalo bangun pagi, kan itu warna-warna pohon gitu ya. Jadi ya bikin semangat aja. Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya. Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya banget. Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan? Kadang-kadang. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Segar, fresh, dan itu warna paling enak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Hasil wawancara subjek 5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Inisial
: DI
Usia
: 21 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Angkatan
: 2012
Asal
: Muntilan
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Kemampuan kita untuk bisa berpikir dan memiliki ide yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum ada sebelumnya? Iya. Karena tidak semua orang berpikiran seperti itu jadinya unik. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Kalau kata orang sih aku kreatif. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Di bidang pernak pernik gitu pokoknya. Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Mikir dulu biasanya mbak, bagusnya kalau seperti A atau seperti B atau seperti lainnya. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Belum puas kalo belum sempurna menurutku. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Enggak, cuman kadang-kadang aja. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif? Enggak. Pelakunya pasti sadar melakukan itu. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Belum pernah. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Kalau orang kreatif dia lebih punya banyak ide yang orang lain gak kepikiran, orangnya lebih fleksibel dan mungkin didukung oleh pengetahuan yang lebih luas juga. Kalau yang ga kreatif kebalikannya, dia idenya lebih sedikit dan itu itu aja, kelihatannya juga orangnya kaku yang harus saklek ini itu. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Iya. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Lingkungan manusia juga lingkungan fisik. Soalnya kadang kalau banyak teman-teman yang berisik aku justru gak bisa ngerjain maksimal. Kalau lingkungan fisik yang tenang gitu. Apakah warna dalam lingkungan fisik juga berpengaruh dalam menstimuli Anda? Iya. Misal warna yang aku suka kayak ungu atau warna biru. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Belum bisa. Aku merasa kreatif di luar perkuliahan malah. Ruangan kelas yang seperti itu-itu saja kadang membuatku terbatasi untuk mengeksplor diri. Apa warna kesukaan Anda? Ungu Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Jadi gimana ya, lebih senang aja sih mbak kalau lagi suntuk gitu Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya, tanaman itu contohnya Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya, betul sekali. Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan? Terkadang. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Lebih ke alam mungkin ya Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya? Tenang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
77 78 79 80
Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan Anda? Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya? Tergantung waktu dan keadaan sih mungkin. Kalau butuh tenang banget melihat yang hijau-hijau gitu kayaknya enak di mata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Hasil wawancara subjek 6
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Inisial
: VV
Usia
: 18 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Angkatan
: 2013
Asal
: Palembang
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Hasil wawancara Apa arti kreativitas menurut Anda? Kemampuan seseorang untuk berpikir lebih yang berkaitan dengan biasanya seni. Biasanya ide-idenya beda dengan orang lain (original) dan menarik. Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum pernah ada sebelumnya? Iya. Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif? Belum. Karena aku belum bisa mengembangkan ide-ide yang aku punya. Produk-produk apa saja yang telah Anda buat? Misalnya kayak membuat hiasan dinding, mengolah sampah jadi pernak pernik rumah gitu. Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja? Cukup bikin aja sih mbak, hehe. Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul? Sudah puas sih dengan sekali jadi. Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin? Belum. Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif? Bisa saja. Karena dari coba-coba bisa jadi inspirasi, bisa jadi beda dari produk lain. Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak? Pernah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru? Masih anggep sih kadang-kadang. Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif? Orang yang kreatif bisa mengembangkan ide-ide yang berbeda dibandingkan dengan orang lain, bisa menciptakan inovasi dari karya yang udah ada. Sedangkan yang ga kreatif membuat ide yang mainstream. Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide? Iya sangat jelas. Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan ide? Lingkungan fisik yang justru gak beraturan yang malah bisa memunculkan kreativitas, kalo yang udah teratur malah bikin buntu pikirannya. Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda? Belum maksimal sih menurutku. Di perkuliahan itu kayak masih saklek gitu. Acaraacara kampus contohnya, kita kepinginnya apa tapi kurang dukungan dari kampus gitu, dari mulai ijin dan dana. Apa warna kesukaan Anda? Ungu. Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu? Mungkin aku jadi lebih pede aja kali ya karena aku suka. Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan? Iya, identiknya seperti itu. Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan? Iya betul. Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan? Nggak terlalu sih. Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda? Yang berhubungan dengan tanaman, seperti padang rumput gitu. Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya? Tergantung, misalnya aku lagi suntuk ngerjain tugas terus lihat warna hijau jadi lebih segar, tapi kalau lagi biasa aja ya gak berpengaruh banyak sih kayaknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
79 80 81 82
Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan Anda? Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya? Lumayan besar sih. Ya misal aku suntuk aku lebih suka liat tanaman yang hijau-hijau dibandingkan dengan warna bajuku yang ungu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 PETUNJUK PENILAIAN UNTUK TES KREATIVITAS FIGURAL
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
PETUNJUK PENILAIAN UNTUK TES KREATIVITAS FIGURAL 1. Bacalah petunjuk penilaian. 2. Bacalah lagi petunjuk penilaian dengan selengkap-lengkapnya. Tidak ada yang tidak bisa diskor. 3. Tuliskanlah skor pada lembar penilaian (scoring worksheet). Contoh lembar penilaian dan pengisiannya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
A. PENILAIAN PICTURE CONSTRUCTION Tuliskan skor pada tempat yang telah disediakan. Tabel pertama pada “activity 1” terdapat dua cabang dibawahnya yaitu “Orig.” untuk originality dan “Elab.” untuk elaboration. a. Originality Cara 1: Respon Skor Abstrak, desain tanpa makna 0 Pesawat, jet 4 Binatang, sesuatu yang tidak dapat diidentifikasi 0 Otomobil (kendaran bermesin) 4 Balon, termasuk mainan balon 4 Pisang 5 Burung 5 Sarang/ rumah burung 5 Perahu (perahu layar, perahu mesin) 0 Bagian tubuh dari seseorang 0 Jembatan (melewati sungai) 5 Kupu-kupu 5 Sampan 0 Mobil 4 Ayam 5 Awan 3 Badut 3 Dinosaurus 5 Anjing 2 Bebek 5 Telinga (seekor binatang) 4 Telinga (seorang manusia) 5 Telur paskah 4 Telur (biasa) 0 Wajah (seorang manusia) 2 Bentuk (seorang manusia) 0 Jejak kaki 5 Perempuan 0 Topi 0 Kepala (manusia) 1 Kuda 4 Hot dog 5 Rumah 5 Tubuh manusia 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Es krim kerucut Jelly bean Layang-layang Laki-laki, perempuan Bulan Mulut seorang manusia Jamur Hidung manusia Parasut Kacang Labu Roket, pesawat luar angkasa Kapal selam Matahari Lidah Pohon Payung Jendela
5 0 5 0 4 0 5 4 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5
Cara 2: Skor 0 : judul yang biasa, seperti “manusia”, “topi”, “anjing”, dll Skor 1 : judul yang dideskripsikan dengan sederhana pada level yang konkret, mencakup modifikasi, seperti “manusia dengan telinga yang besar”, “sebuah topi yang berat”, “seekor anjing yang berbahaya”, dll Skor 2 : imajinatif, mendeskripsikan judul dengan modifikasi yang melampaui batas konkret tetapi terdapat deskripsi secara fisik, seperti “model terkini dari Planet Mars”, “seekor anjing yang mereka namakan raja”, “telinga Paman John yang membeku”. Skor 3 : abstrak, tetapi judulnya tepat, hampir bisa dirasakan judul tersebut sebagai sebuah cerita, seperti “sebuah topi dengan ribuan mata”. b. Elaboration Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1) respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat. Skor elaboration diberikan untuk setiap ketepatan detail yang ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung). Satu poin diberikan untuk:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
i.
ii. iii. iv. v. vi.
Satu detail dari sekian banyak garis, tetapi bila ada banyak respon yang sama tetapi pada satu kelas/ kategori yang sama, maka respon diberikan satu saja (misalnya: kaki seribu, kaki hanya dihitung satu, bukan banyaknya kaki) Warna yang diberikan (dalam eksperimen ini tidak ada warna lain selain hitam) Arsiran yang disengaja (arsiran yang melewati batas garis tidak dihitung) Dekorasi Variasi (yang bukan kuantitas) yang bermakna yang sesuai dengan respon keseluruhan. Setiap elaborasi pada judul dibawah label deskriptif.
Catatan: Bila ada garis yang membagi stimulus menjadi dua gambar, hitung kedua-duanya. Dan bila garis yang membaginya juga memiliki makna seperti ikat pinggang, selendang, dll, maka berikan tambahan poin untuk hal tersebut. Contoh gambar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
B. PENILAIAN PICTURE COMPLETION a. Fluency Skor fluency diberikan dengan menghitung banyaknya figur yang berhasil diselesaikan. Skor maksimal adalah 10. b. Elaboration Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1) respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat. Skor elaboration diberikan untuk setiap ketepatan detail yang ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung). Contoh gambar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
c. Originality Cara 1: - Skor 0 : 5% atau lebih dari keseluruhan respon dari keseluruhan subjek - Skor 1 : 2% - 4.99% dari keseluruhan respon dari keseluruhan subjek - Skor 2 : apabila menampakkan kreativitas, atau respon yang sangat jarang bila dilihat dari respon keseluruhan. Cara 2:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
d. Flexibility Skor diberikan dengan menghitung berapa banyak kategori berbeda berdasarkan respon yang diberikan. Untuk menentukan kategori, skorer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
melihat dari gambaran dan judulnya. Bila ada respon subyek yang tidak ada dalam kategori yang telah disediakan, maka ditulis kategori X1, X2, dan seterusnya. Kategori-kategori tersebut adalah: 1. Aksesoris : gelang, mahkota, kacamata, topi, kacamata untuk satu mata, kalung, dompet, dll 2. Pesawat : pesawat terbang, pembom, pesawat jet, roket, pesawat luar angkasa, dll 3. Malaikat : termasuk bentuk-bentuk surgawi, termasuk sayap malaikat 4. Binatang : termasuk wajah dan kepala binatang, monyet, beruang, banteng, unta, kucing, buaya, anjing (termasuk jenis-jenis spesifik seperti pudel dll), rusa, gajah, kuda, dll. 5. Jejak binatang 6. Bola : bola basket, bola pantai, bola sepak, bola salju, dll 7. Balon : satuan atau per dos 8. Unggas : ayam, bangau, bebek, flamingo, angsa, induk ayam betina, merak, pinguin, burung camar, kalkun, burung pelatuk, dll 9. Perahu : perahu sampan, rumah terapung, perahu layar, kapal, dll 10. Bagian tubuh: (kecuali wajah dan kepala) tulang, kuping, mata, kaki, tangan, jantung, bibir, mulut, hidung, lidah, dll 11. Buku : satuan atau per dos, majalah, koran, dll 12. Kotak : termasuk paket, kado, hadiah, dll 13. Bangunan : gedung apartmen, rumah binatang, rumah lebah, gereja, hotel, rumah, pagoda, candi, dll 14. Material bangunan : batu bata, kayu, pipa, batu, dll 15. Bagian dari bangunan: pintu, lantai, dinding, atap, jendela, dll 16. Api unggun 17. Tongkat : permen tongkat, tongkat untuk jalan, dll 18. Mobil : mobil, kereta kuda, pembalap, traktor, truk, kereta, dll 19. Pakaian : setelan mandi, blus, jas/ mantel, topi, celana pendek, baju, rok, dll 20. Tali jemuran: pekerjaan mencuci baju sehari-hari dan yang berkaitan dengan penggunaan tali jemuran 21. Kontainer : tong, kotak, kaleng, tempat topi, kendi, tank, dll 22. Salib : Salib Kristen, salib merah, dll 23. Desain/ dekorasi: desain-desain abstrak yang tidak bisa diidentifikasi sebagai sebuah objek; pita, seni modern, dll 24. Telur : telur paskah, telur goreng, termasuk karakter yang menggambarkan telur seperti Humpty Dumpty
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.
Hiburan : sirkus, penari, pemimpin sirkus, penyanyi, dll Ikan dan binatang laut: ikan mas, hiu, paus, dll Bunga : kaktus, bunga aster, tulip, dll Makanan : roti, kue, permen, donat, hotdog, burger, eskrim, lolipop, marshmallow, kacang, kembang gula, roti panggang, dll Alas kaki : sepatu boot, sandal, sepatu, dll Buah : apel, pisang, cheery, anggur, lemon, jeruk, pir, dll Mebel : tempat tidur, kursi, meja, rak, TV, dll Geografi : pantai, jurang, tebing, danau, gunung, lautan, sungai, ombak, dll Desain berbentuk geometri: lingkaran, kerucut, kubus, wajik, kotak, persegi, segitiga, dll Benda-benda luar angkasa: bentuk bintang, kumpulan bintang, gerhana, bulan, bintang, matahari, dll Benda-benda rumah tangga: mangkuk, sapu, teko kopi, jam dinding, rak jaket, gayung, hanger, gelas teh, sikat gigi, alat-alat makan, dll Manusia, bentuk manusia: termasuk wajah dan kepala, atau seseorang secara spesifik, misal Mitch Miller, atau koboi Serangga : semut, lebah, kumbang, hama, kupu-kupu, kunangkunang, ulat bulu, kutu, belalang, laba-laba, tarantula, dll Layang-layang Tangga Huruf : dari alfabet, sebuah huruf maupun dalam kata-kata Cahaya : lilin, lampu sorot, lampu, lentera, lampu elektrik, lampu ajaib, dll Mesin : robot, mesin pereduksi, dll Musik : instrumen band, lonceng, simbal, drum, kecapi, peralatan musik, catatan musik, piano, kunci musik, biola, peluit, dll Angka : satu buah angka maupun dalam bentuk banyak Alat tulis : amplop, kertas, penjepit kertas, buku catatan, dlll Tumbuhan : rumput, semak belukar, dll Rekreasi : alat memancing, tenis, roda kincir, seluncuran, ayunan, papan surfing, rollercoaster, kolam renang, ski, dll Jalan : jembatan, jalan tol, peta jalan, jalan raya, dll Kamar atau bagian dari kamar: lantai, sudut ruangan, dinding, dll Tempat berlindung (bukan rumah): lumbung, lubang perlindungan, tenda, dll Manusia salju Suara : gelombang radar, gelombang radio, dll Ruang angkasa: angkasawan, peluncuran, manusia roket, dll Olahraga : baseball, pos tujuan, arena pertandingan, dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
55. Manusia garis (lihat pada bentuk manusia) 56. Matahari dan planet-planet (lihat pada benda-benda luar angkasa) 57. Supernatural: Aladdin, hantu, setan, Dracula, peri, monster, penyihir, alien, dll 58. Transportasi darat (lihat pada mobil) 59. Simbol : lencana, bendera, tanda tanya, simbol perdamaian, dll 60. Waktu : jam pasir, penunjuk waktu dengan sinar matahari, dll 61. Perkakas : kapak, palu, penggaruk, dll 62. Mainan : wayang, kuda goyang, yoyo, bebek goyang, dll 63. Pohon : semua jenis pohon, termasuk pohon natal, tunggul pohon, dll 64. Payung 65. Senjata : panah, meriam, pistol, senapan, ketapel, dll 66. Cuaca : petir, hujan, pelangi, tetesan hujan, badai salju, tornado, dll 67. Roda : ban, roda gerobak, roda, dll C. PENILAIAN CIRCLES Yang perlu diperhatikan dalam penilaian Circles adalah mengecek apakah ada pengulangan dan kerelevansian respon. Kerelevansian respon dilihat dari penggunaan lingkaran sebagai elemen dalam stimulus (apakah lingkaran itu merupakan bagian dari respon yang diberikan). Respon tidak dihitung apabila kosong dan lingkaran tersebut tidak menjadi bagian dari respon. Skor 0,5 diberikan kepada respon yang menggunakan lingkaran sebagai bingkai dari gambar yang dibuat oleh subjek. Hal ini kemungkinan diakibatkan subjek tidak mengerti dengan instruksi yang diberikan. Selain itu, kemungkinan respon-respon lain yang muncul adalah penggunaan beberapa stimulus lingkaran sebagai satu kesatuan. Contoh: seorang anak lakilaki membuat lingkaran-lingkaran tersebut menjadi sarang lebah dan membuat gambar lebah-lebah dalam lingkaran tersebut. Seorang anak juga pernah membuat lingkaran-lingkaran yang belum jadi tersebut menjadi gelembunggelembung balon yang ditiup oleh seseorang dalam gambar. Ada pula yang menggambar satu lembar lingkaran sebagai bagian hutan yang menarik. Responrespon seperti ini akan dihitung dalam bonus originality. a. Fluency Skor fluency dihitung dari banyaknya lingkaran yang berhasil dibuat oleh subyek dengan tidak menghitung pengulangan gambar yang sama dan memperhatikan kerelevansian gambar. b. Elaboration
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1) respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat. Skor elaborasi diberikan untuk setiap ketepatan detail yang ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung). Hitunglah elaboration berdasarkan shadingnya, warna, detail-detail yang komunikatif, bukan garis-garis sembarangan. Contoh gambar:
Contoh gambar yang menggabungkan beberapa lingkaran:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
c. Originality Respon Abstrak, desain tanpa makna Pesawat Alfabet
Skor 0 3 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
Binatang, tidak spesifik Semut Apel Atom (struktur molekular) Bayi Bola (tipenya tidak spesifik) Bola, billyard Bola, golf Bola, baseball Bola, basket Bola, tennis Bola, bowling Bola, pantai Balon Barbel Pemukul bola baseball Manik-manik Beruang Kaleng bir Lonceng Sepeda Teropong Burung Rumah burung Perahu Atas botol Laki-laki Gelang Gelembung Kupu-kupu Tombol Kancing baju Sangkar Kue Kaleng Mobil Kucing Ulat Kursi Ayam Bola pada pohon natal Lingkaran (yang diwarnai) Jam Badut Koin uang Biskuit
0 3 0 3 3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 0 3 2 3 2 1 2 2 3 0 0 3 3 3 3 0 0 1 0 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
Cangkir, mangkuk Desain tanpa judul yang spesifik Setan, iblis Dadu Uang koin Hidangan, masakan Anjing Domino Kenop pintu Bintik-bintik Drum Bebek Bumi, globe dunia Telur Paskah Telur (biasa) Delapan bola Bola mata Wajah seorang manusia Ikan Bendera Bunga Katak Buah (tidak diidentifikasi jenisnya) Desain geometri Wajah seorang perempuan Gelas untuk minum Kacamata Setengah dollar Topi Kepala seseorang Jam kaca Rumah Es krim contong Labu (Jack o Latern) Planet Jupiter Wajah seorang raja Layang-layang Lampu lalu lintas Bohlam Lolipop Tubuh seorang manusia Kelereng Planet Mars Alamat jaringan untuk internet Cermin Monster
3 0 3 3 0 2 2 3 3 0 3 3 0 2 0 2 0 0 3 2 0 3 0 0 0 2 0 0 2 0 3 2 2 2 3 0 3 1 2 1 1 3 2 2 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
Bulan Tikus Mulut seorang manusia Nada musik Sarang burung, burung Nikel Angka, angka-angka Huruf “O” Jeruk Simbol kedamaian Periskop Pie Babi Pizza Planet (tidak spesifik) Piring Planet Pluto Bagian di sisi kapal Lingkaran dibagi menjadi empat Huruf “Q” Kelinci Kaset rekaman Cincin Pesawat roket Santa Claus Planet Saturnus Simbol gender Tanda (tidak spesifik) Ular Manusia salju Antariksawan Pesawat luar angkasa Laba-laba Kemudi roda Bintang Lampu belakang Matahari Simbol (tidak teridentifikasi) Tank tentara Target Televisi Permainan tick-tack-toe Ban (ban auto, ban sepeda, dll) Rambu-rambu lalu-lintas Kereta api Pohon
0 3 3 3 3 0 2 0 1 0 3 0 3 3 0 1 3 2 0 0 1 2 1 3 2 2 3 0 3 0 3 3 3 3 2 0 0 0 2 1 2 3 1 0 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Peti, koper Kura-kura Kendaraan tunggal Planet Venus Berat badan Roda Jendela Penyihir Jam tangan Angka “0”
3 2 3 3 1 0 3 2 2 0
Bonus originality: 2poin : mengkombinasikan 2 lingkaran 5poin : mengkombinasikan 3-5 lingkaran 10poin : mengkombinasikan 6-10 lingkaran 15poin : mengkombinasikan 11-15 lingkaran 20poin : mengkombinasikan lebih dari 15 lingkaran 25poin : mengkombinasikan seluruh lingkaran menjadi satu bagian yang terstruktur d. Flexibility Skor diberikan dengan menghitung berapa banyak kategori berbeda berdasarkan respon yang diberikan. Untuk menentukan kategori, skorer melihat dari gambaran dan judulnya. Bila ada respon subyek yang tidak ada dalam kategori yang telah disediakan, maka ditulis kategori X1, X2, dan seterusnya. Kategori-kategori tersebut adalah: 1. Alat transportasi udara: pesawat, pesawat luar angkasa, bandara, helikopter, dll 2. Senjata udara: panah, bom atom, roket, dll 3. Alfabet : semua huruf dalam alfabet, dan kominasi huruf 4. Binatang : kelelawar, kucing, cakar kucing, anjing, muka anjing, keledai, gajah, jerapah, muka babi, babi, kura-kura, dll 5. Pakaian : sabuk, sepatu boot, dasi, jas, kancing, topi, celana panjang, celana pendek, sandal, kaos kaki, dll 6. Seni&materialnya: peralatan seni, crayon, papan gambar, desain, abstrak desain, seni modern, lukisan, gambar, dll 7. Aksesoris mobil: roda, klakson, lampu dalam mobil, dll 8. Tubuh/ bagian tubuh: lengan, telinga, mata, bentuk badan, kaki, tulang, otak, telapak kaki, rambut, tangan, mulut, kepala, hidung, bentuk tubuh wanita, bentuk tubuh pria, gigi, dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
9. Buku : kitab suci, bagian belakang buku, halaman dari buku, kamus, perpustakan, koran, dll 10. Bangunan : bank, apartmen, gereja, rumah burung, rumah anjing, hotel, rumah, pom bensin, garasi, kerajaan, kantor pos, restoran, sekolah, candi, stasiun, dll 11. Pelengkap/ aksesoris bangunan: elevator, pagar, gerbang, kancing, lubang pintu, kotak surat, dll 12. Material/ perlengkapan bangunan: batu bata, kayu, galah, batu, dll 13. Bagian dari bangunan: langit-langit, cerobong asap, pintu, lantai, atap, tangga, jendela, dll 14. Jam/ benda lain yang menunjukkan waktu: jam kalendar, jam pasir, timer, dll 15. Kontainer : tas, karung, botol, kotak, buket, kaleng, pot bunga, mangkuk ikan, tempat sampah, kotak makan, tempat dandan, kotak sepatu, tangki, dll 16. Dekorasi : kain untuk bendera, pita, dll 17. Minuman : bir, soda, susu, air, dll 18. Ikan : akuarium, ikan, ikan sarden, tangki ikan, dll 19. Bunga : bunga, tulip, dll 20. Makanan : makanan sarapan, permen, sereal, kue, keju, wortel, telur, hot dog, es krim, lolipop, potongan kue, jamur, kacang, pie, sekotak popcorn, gula, dll 21. Unggas : burung, ayam, bebek, flamingo, dll 22. Bingkai : bingkai gambar, dll 23. Buah : pisang, nampan buah, mangga, dll 24. Mebel : rak pakaian, tempat tidur, kursi, tempat tidur bayi, meja, dll 25. Permainan : domino, ticktacktoe, dll 26. Geografi : danau, peta, gunung, sungai, peta jalan, air terjun, dll 27. Bentuk geometri: kubus, silinder, persegi, semi-bulat, dll 28. Bentuk alam semesta: komet, sistem tata surya, bintang-bintang, dll 29. Benda-benda rumah tangga (tidak termasuk furniture): sikat gigi, mangkuk, sapu, penanak nasi, vas, dll 30. Manusia : laki-laki, badut, anak-anak, dokter, perempuan yang menari, raksasa, figur manusia, anak kembar, dll 31. Serangga : lebah, kumbang, kupu-kupu, laba-laba, jaring labalaba, vampir, dll 32. Tangga : tangga rumah, dll 33. Benda kulit : dompet, bagasi/koper, dll 34. Cahaya : lilin, bola lampu, lampu jalanan, dll 35. Linen (kain) : taplak meja, handuk, dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
36. Mesin : kamera, mesin untuk memasak, penyimpan uang, komputer, pengering, robot, mesin waktu, mesin cuci baju, dll 37. Obat : pil, dll 38. Uang : cek, dollar, uang, dll 39. Musik : lonceng, flute, harmonika, kotak musik, piano, alat perekam, dll 40. Angka : bentuk Arabic (11,77,54,dll) maupun bentuk Roman (II, IV, dll) 41. Bingkisan : hadiah, parsel, kado, dll 42. Tumbuhan : kaktus, rumput, benih, dll 43. Tiang&kawat: kawat baju, tiang dan kawat listrik, dll 44. Penjara : palang, kurungan, tempat persembunyian, penjara, dll 45. Rekreasi & hiburan: layar film, meja bilyard, roller coaster, kolam renang, pertunjukkan, panggung, melompat, dll 46. Jalan & sistem jalan: jembatan, jalan raya, dll 47. Raja : raja, ratu, pangeran, putri, tahta, dll 48. Sekolah : papan tulis, tugas rumah, poster, dll 49. Peralatan sekolah&kantor: penghapus, amplop, lem, tinta, notebook, kertas, pensil, pulpen, peruncing, dll 50. Sains : magnet, mikroskop, kimia, teleskop, termometer, dll 51. Tempat perlindungan (bukan bangunan): gua, dll 52. Suara & sistem suara: radar, radio, pengatur suara, gelombang suara, dll 53. Luar angkasa: antariksawan, baju luar angkasa, dll 54. Olahraga : badminton, tinju, perlengkapan gym, stadium, dll 55. Gudang : gudang makanan ternak, dll 56. Jalan & sistem jalan: tempat parkir, jalan, dll 57. Bentuk supernatural: malaikat, peri, hantu, manusia bulan, santa claus, penyihir, dll 58. Alat transportasi darat: mobil, sepeda, jalan kereta api, kereta, truk, dll 59. Simbol & tanda: emblem tentara, salib, bendera, tanda tanya, tanda stop, dll 60. Televisi 61. Tembakau : rokok, cerutu, pipa cerutu, dll 62. Perkakas : kapak, palu, sekop, dll 63. Mainan : bola, puzzle, pinochio, dll 64. Pohon : semua jenis pohon termasuk pohon natal, pohon cedar, bayangannya, hutan, batang kayu, pohon palem, dll 65. Alat transportasi air: perahu, sampan, kapal, kapal selam, dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
66. Senjata/ jebakan: (bukan senjata udara) jebakan beruang, TNT, torpedo, dll 67. Cuaca & musim: hujan, salju, badai, matahari, matahari terbenam, musim gugur, dll 68. Jendela : korden, dll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
LEMBAR PENILAIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 ALAT TES KREATIVITAS FIGURAL
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
I. PICTURE CONSTRUCTION Nama : Usia
:
L/ P
Pada halaman sebaliknya terdapat bentuk lengkungan. Pikirkan sebuah gambar atau objek yang mana teman-teman dapat menggambar sesuatu dengan bentuk lengkungan tersebut sebagai bagian dari gambar. Cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak memikirkannya. Teruslah menambah ide-ide baru pada ide awal yang teman-teman miliki untuk membuatnya menjadi sebuah cerita yang paling menarik. Ketika teman-teman sudah selesai menggambar, pikirkan sebuah judul mengenai gambar tersebut dan tuliskan pada bagian bawah pada tempat yang telah disediakan. Buatlah judul tersebut semenarik mungkin. Teruslah menggambar, buatlah gambar teman-teman sebisa mungkin berbeda dengan orang lain dan buatlah agar gambar teman-teman dapat menceritakan sesuatu yang menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Judul: _________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
II. PICTURE COMPLETION
Nama : Usia
:
L/ P
Dengan menambahkan bermacam-macam bentuk garis pada figur-figur pada aktivitas ini, teman-teman dapat menggambar beberapa objek atau gambar yang menarik. Diingatkan kembali, cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak memikirkannya. Cobalah menyelesaikannya dan membuat gambar teman-teman menjadi suatu cerita yang menarik dengan melengkapi ide awal dengan ide-ide baru yang muncul. Kemudian buatlah judul yang menarik dari setiap gambar yang telah dibuat dan tulislah di bawah pada tempat yang telah disediakan. Tambahan: teman-teman bisa saja melakukan aktivitas ini dengan cara yang berbedabeda. Beberapa dari teman-teman dapat menyelesaikan kesepuluh figur dengan sangat cepat dan mereviewnya kembali serta menambahkan ide-ide yang lain. Namun ada beberapa pula yang hanya dapat menyelesaikan beberapa figur tetapi dapat membuat setiap figur menjadi cerita yang sangat lengkap. Lakukanlah dengan cara yang paling nyaman untuk teman-teman.
1. ________________________
2. ___________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
3. ___________________________
5. __________________________
4. __________________________
6. _________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
7. __________________________
8. _________________________
9. _________________________
10. ________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
III. CIRCLES
Nama : Usia
:
L/ P
Dalam waktu 10 menit, lihatlah berapa banyak objek atau gambar yang dapat temanteman buat dari lingkaran-lingkaran dibawah ini dan di halaman sebaliknya. Lingkaran itu dapat berupa bagian utama dari gambar yang ingin teman-teman buat. Gunakan alat tulis (pensil) yang telah disediakan untuk melengkapi gambar teman-teman. Temanteman dapat memberikan garis di dalam lingkaran, di luar lingkaran, bahkan keduaduanya. Cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak memikirkannya. Buatlah sebanyak mungkin gambar atau objek yang berbeda-beda. Buatlah gambar-gambar tersebut menjadi sebuah cerita yang menarik. Dan jangan lupa untuk memberi judul di bawah gambar yang teman-teman buat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 UJI BEDA ANTARRATER
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
UJI BEDA ANTARRATER
Group Statistics grup rater
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
32
163.19
68.656
12.137
2
32
164.38
63.983
11.311
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen F rater
Sig.
t
df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
Equal variances
.242
.624
-.072
62
.943
-1.188 16.590 -34.351
31.976
-.072 61.694
.943
-1.188 16.590 -34.354
31.979
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
UJI NORMALITAS PER KELOMPOK: Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov grup skor
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kontrol
.136
16
.200
*
.967
16
.790
eksperimen
.133
16
.200
*
.962
16
.689
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Q-Q PLOT (KELOMPOK KONTROL)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
Q-Q PLOT (KELOMPOK EKSPERIMEN)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic skor
df1
df2
Sig.
Based on Mean
2.547
1
30
.121
Based on Median
2.311
1
30
.139
2.311
1
27.468
.140
2.461
1
30
.127
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 UJI HIPOTESIS
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
UJI BEDA (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) KESELURUHAN: Group Statistics grup skor
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
136.12
52.022
13.005
2
16
190.25
73.979
18.495
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F skor
Sig.
t-test for Equality of Means
t
df
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the Difference
Sig. (2-
Mean
Differen
tailed)
Difference
ce
Lower
Upper
Equal variances
2.547
.121
-2.394
30
.023
-54.125
22.610
-100.300
-7.950
-2.394
26.920
.024
-54.125
22.610
-100.523
-7.727
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 ANALISIS TAMBAHAN
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
UJI BEDA PER ASPEK: Fluency
Group Statistics VAR00 002 fluency
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
23.12
11.389
2.847
2
16
38.94
17.556
4.389
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differenc Differen F
Sig.
t
df
tailed)
e
ce
Difference Lower
Upper
fluency Equal variances
3.467
.072
-3.023
30
.005
-15.812
5.232 -26.497
-5.128
-3.023 25.727
.006
-15.812
5.232 -26.572
-5.053
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
Flexibility
Group Statistics grup flexibility
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
12.75
5.310
1.328
2
16
12.38
5.175
1.294
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen F
Sig.
t
df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
flexibility Equal variances
.021
.885
.202
30
.841
.375
1.854
-3.411
4.161
.202 29.980
.841
.375
1.854
-3.411
4.161
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
Originality
Group Statistics grup originality
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
23.62
14.724
3.681
2
16
40.19
22.254
5.563
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F
Sig.
t
df
tailed)
Mean
Std. Error
Differenc Differenc e
Interval of the Difference
e
Lower
Upper
originality Equal variances
1.291
.265
-2.483
30
.019
-16.562
6.671
-30.186
-2.939
-2.483 26.021
.020
-16.562
6.671
-30.274
-2.851
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
Elaboration
Group Statistics grup elaboration
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
16
76.62
27.493
6.873
2
16
98.75
39.552
9.888
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen F
Sig.
t
df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
elaboration Equal variances
1.948
.173
-1.837
30
.076 -22.125 12.042 -46.718
2.468
-1.837 26.752
.077 -22.125 12.042 -46.844
2.594
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
UJI BEDA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Group Statistics grup overall
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
perempuan
22
147.55
56.950
12.142
laki-laki
10
197.60
82.184
25.989
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F
Sig.
t
df
tailed)
Mean
Std. Error
Differenc Differenc e
e
Interval of the Difference Lower
Upper
overall Equal variances
2.065
.161
-2.002
30
.054
-50.055
24.999 -101.110
1.001
-1.745 13.090
.104
-50.055
28.685 -111.982 11.873
assumed Equal variances not assumed