PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI LEADER-MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh: Adella Putri Christian Lay NIM : 119114032
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
Disusun Oleh : Adella Putri Christian Lay NIM : 119114032
Telah Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
Tanggal :
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Matius 6:34 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Lukas 11:9
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Lukas 1:37 I can do all things through Christ who strengthens me. Philippians 4:13
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Proudly dedicated for, My Savior Jesus My Mom and Nancy And My Father in Heaven v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 November 2015 Penulis,
Adella Putri Christian Lay
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI LEADER-MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Adella Putri Christian Lay ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi Leader member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 158 karyawan dari PT B, PT. C, PT. D, dan PT. E yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu hanya karyawan yang bertemu di setiap hari kerja dengan pemimpinnya dan sudah bekerja di sebuah perusahaan selama minimal 1 tahun. Alat pengumpulan data berupa skala dimensi Leader Member Exchange (LMX), yaitu Afeksi dengan reliabilias α = 0.918, Kontribusi α = 0.778, Loyalitas α = 0.851, dan Penghargaan Profesional α = 0.908 serta Komitmen Organisasi α= 0.936. Dikarenakan hasil penelitian pada dimensi variabel Leader Member Exchange tidak normal maka metode analisa yang digunakan adalah Spearman Rho dengan bantuan IBM SPSS versi 21. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi Leader Member Exchange memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan Komitmen Organisasi. Dimensi Afeksi dan Komitmen Organisasi memiliki α = 0.475 dengan p = 0.000, Dimensi Kontribusi dan Komitmen Organisasi memilikiα= 0.514 dengan p = 0.000, Dimensi Loyalitas dan Komitmen Organisasi memiliki α= 0.585 dengan p = 0.000, serta Dimensi Loyalitas dan Komitmen Organisasi memiliki α= 0.585 dengan p = 0.000.
Kata kunci : dimensi Leader Member Exchange, Komitmen Organisasi
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CORELATION BETWEEN DIMENSIONS OF LEADERMEMBER EXCHANGE (LMX) AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT Adella Putri Christian Lay ABSTRACT This research aimed to find out the relationship between Leader Member Exchange (LMX) and Organizational Commitment. Subject of this study were included 158 employees of PT B, PT. C, PT. D, and PT. E and had been chosen by purposive sampling method, with employees who always met their leader on workdays and had worked for at least one year. Data collection tools used in this study were scale of dimension Leader Member Exchange, that are Affection with reliability α= 0.918, Contributionα = 0.778, Loyaltyα = 0.851, andα Professional Respect = 0.908 and Organizational α = 0.936. Because the result of Leader Member Exchange’s Dimensions showed that the correlation was not normal, analysis method used in this study was Spearman Rho Correlation Technique trough SPSS 21 software. The result showed that Leader Member Exchange’s dimensions had significant positive correlation with Organizational Commitment. The result showed that correlation between Affection Dimension and Organizational Commitment was α= 0.475 with p = 0.000, Contribution Dimension and Organizational Commitment was α= 0.514 with p = 0.000, Loyalty Dimension and Organizational Commitment was α= 0.585 with p = 0.000, and also Professional Respect Dimension and Organizational Commitment α= 0.585 with p = 0.000. Key Word: Commitment
Leader
Member
Exchange’s
viii
dimensions,
Organizational
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang berdandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Adella Putri Christian Lay NIM
: 119114032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI LEADER-MEMBER EXCHANGE (LMX) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI beserta perangkat yang dibutuhkan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 23 November 2015 Yang menyatakan,
(Adella Putri Christian Lay)
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya haturkan
kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat, bimbingan, dan penyertaanNya selama proses penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Maka, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak T. Priyo W., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Ratri Sunar A., M.Si, selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Prof. A. Supratiknya selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Terima kasih atas motivasi dan bantuan Bapak selama saya menyusun skripsi ini. Terima kasih karena sudah bersedia untuk selalu direpotkan saat penulis merasa kebingungan dalam mengolah data penelitian. 4. Bapak T.M Raditya Hernawa, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran,
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
semangat, dan motivasi dalam penyusunan skripsi. Terima kasih karena Bapak selalu membangkitkan rasa percaya diri saya ketika merasa cemas. 5. Ibu Dewi, Mbak Etta dan Bapak Landung yang selalu menerima dengan baik dan terbukasaatsaya merasa bingung dengan penelitian saya. Terima kasih sudah bersedia direpotkan meskipun saya bukan anak bimbingan Ibu dan Bapak. 6. Segenap Dosen Psikologi yang telah mendidik, memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 7. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik, Mas Gandung, dan Mas Muji) yang selalu ramah, sabar dan telaten dalam membantu dan memberikan berbagai informasi sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. 8. Romo Harto, atas seluruh doa dan kekuatan yang telah diberikan. Terima kasih atas pembelajaran dan kasih yang selalu Romo bagikan pada saya! 9. Bapak Joko dan Stephanus Bayu yang sudah sangat membantu peneliti dalam mencari dan menjadi perantara dengan perusahaan-perusahaan yang bersedia untuk membantu penelitian ini sejak tryout sampai dengan pengambilan data. 10. (Alm) Ayah, Mama, dan Adek, terima kasih atas cinta, dukungan, dan kekuatan yang selalu kalian berikan kepada saya dalam keadaan apa pun. Terima kasih atas doa yang tak pernah putus dan tentunya dukungan materi yang diberikan selama saya melakukan penelitian. Saya merasa sangat
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bersyukur dapat menjadi bagian dari keluarga ini. Semoga saya dapat menjadi kebanggan kalian semua! I love you! 11. Mama Iin, Papa Ni, Mami, Papi, Ellen, Bapak, Ibu, serta seluruh keluarga besar yang selalu mendukung, terutama dalam doa. 12. Hilario Saktya Pratita, atas segala dukungan dan motivasi yang kamu berikan, selalu mendengarkan keluh kesah dan ketakutanku, serta keyakinanmu akan kemampuanku. Terima kasih karena kamu telah menjadi “rival” yang selalu membuatku insecure sehingga semakin memotivasiku untuk segera menyelesaikan skripsi ini. See you on top, dear! 13. Melati Ayu, Yunika, Rara, dan Adhigor yang selalu memotivasi dan menjadi teman yang setia dalam menyelesaikan skripsi ini. Acil, Ratna, dan Sita yang juga selalu mendampingi dan menjadi sahabat yang menguatkan! Terima kasih sudah mewarnai hari-hariku selama 4.5 tahun ini! See you when I see you! 14. Elita dan Indra yang selalu dengan terbuka dan sabar membantu saya dalam mengolah data yang saya miliki, mulai dari tryout sampai dengan data penelitian ini meskipun secara jarak jauh. Saya tidak akan bisa menyelesaikan penelitian ini dengan lebih tenang dan lancar tanpa bantuan kalian. 15. Nathan, Netty dan Mas Nael, Elia, dan Anka atas segala kerendahan hatinya yang mau menjadi teman sharing dan penyemangatketika saya merasa tidak yakin dengan penelitian yang saya lakukan.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16. Pika dan Budi, tanpa kalian skripsi ini tidak akan terselesaikan! Terima kasih karena selalu membantu temanmu yang gaptek ini! 17. Imaculata, Debby, dan Mbak Tita atas segala semangat dan dorongannya dalam penulis menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih karena selalu mengajarkanku untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan menjadi reminder yang sangat baik! Jarak yang kita miliki sekarang tidak akan mengubah kalian dari predikat saudara perempuanku! I love you, girls! See you on top!(ps: another holiday?) 18. Seluruh teman-teman Fakultas Psikologi 2011, terutama Tengger, terima kasih karena telah memberi penulis kesempatan untuk berproses dan berkembang bersama kalian, semoga kesuksesan selalu beserta kita! 19. Teman-teman DPMF periode 2013-2014, terima kasih atas pertanyaan “kapan lulus” yang selalu kalian tanyakan setiap bertemu. Sungguh sangat memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini! Thank you, guys! 20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki karya penulis ini. Terima kasih. Yogyakarta, 23 November 2015 Penulis, Adella Putri Christian Lay
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTACT ........................................................................................................ viii HALAM PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR SKEMA.........................................................................................xviii DAFTAR TABEL............................................................................................ xix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9 1. Manfaat Teoretis .................................................................................. 9 2. Manfaat Praktis .................................................................................... 9
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 A. Leader Member Exchange (LMX)............................................................ 11 1. Definisi LMX ...................................................................................... 11 2. Kelompok LMX .................................................................................. 14 3. Fase-fase Pembentukan Kepemimpinan LMX .................................... 19 4. Dimensi Leader Member Exchange LMX .......................................... 23 5. Dampak LMX ..................................................................................... 26 B. Komitmen Organisasi ............................................................................... 28 1. Definisi Komitmen Organisasi .......................................................... 28 2. Komponen Komitmen Organisasi...................................................... 30 3. Dampak Komitmen Organisasi.......................................................... 32 C. Dinamika Hubungan Antara LMX dan Komitmen Organisasi ................ 33 D. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 37 E. Hipotesis ................................................................................................... 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 42 A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 42 B. Identifikasi Variabel Penelitian................................................................. 42 1. Variabel Bebas ................................................................................... 42 2. Variabel Tergantung .......................................................................... 43 C. Definisi Operasional ................................................................................. 43 1. Leader Member Exchange (LMX)..................................................... 43 2. Komitmen Organisasi ........................................................................ 43 D. Subjek Penelitian ...................................................................................... 44
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Metode dan Alat Pengambilan Data ......................................................... 45 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ......................................................... 47 1. Validitas ............................................................................................. 47 2. Seleksi Item........................................................................................ 48 a. Skala Leader Member Exchange (LMX) ...................................... 49 b. Skala Komitmen Organisasi.......................................................... 51 3. Reliabilitas .............................................................................................. 53 G. Metode Analisis Data................................................................................ 54 1. Uji Asumsi ......................................................................................... 54 a. Uji Normalitas............................................................................. 54 b. Uji Linearitas .............................................................................. 54 2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 56 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 56 B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 57 C. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 58 D. Hasil Analisis Data .................................................................................. 61 1. Uji Asumsi Penelitian ...................................................................... 61 a. Uji Normalitas ............................................................................ 61 b. Uji Linearitas ............................................................................. 66 2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 71 E. Pembahasan .............................................................................................. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 84
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Kesimpulan .............................................................................................. 84 B. Saran ....................................................................................................... 85 1. Bagi Subjek........................................................................................ 85 2. Bagi Pemimpin .................................................................................. 85 3. Bagi Perusahaan................................................................................. 85 4. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87 LAMPIRAN..................................................................................................... 91
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Hubungan antara Dimensi Afeksi dengan Variabel Komitmen Organisasi ....................................................................................................... 37 Skema 2. Hubungan antara Dimensi Kontribusi
dengan Variabel
Komitmen Organisasi ..................................................................................... 38 Skema 3. Hubungan antara Dimensi Loyalitas dengan Variabel Komitmen Organisasi ....................................................................................................... 39 Skema 4. Hubungan antara Dimensi Penghargaan Profesional dengan Variabel Komitmen Organisasi ....................................................................... 40
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. The Vertical Dyad Linkage Model .................................................... 19 Tabel 2. Fase-Fase dalam Pembentukan Kepemimpinan LMX ...................... 22 Tabel 3. Pemberian Skor Pada Skala LMX dan Komitmen Organisasi ......... 45 Tabel 4. Blue Print Skala LMX Sebelum Diujicobakan .................................. 46 Tabel 5. Blue Print Skala Komitmen Organisasi Sebelum Diujicobakan ....... 47 Tabel 6. Koefisien Korelasi Item Total Dimensi LMX Sebelum Seleksi Item 50 Tabel 7. Koefisien Korelasi Item Total Dimensi LMX Setelah Seleksi Item
50
Tabel 8. Blue Print Skala LMX Setelah Diujicobakan .................................... 51 Tabel 9. Blue Print Skala Komitmen Organisasi Setelah Diujicobakan......... 52 Tabel 10. Blue Print Skala Komitmen Organisasi Setelah Pengguguran Manual.............................................................................................................. 52 Tabel 11. Koefisien Reliabilitas Dimensi LMX .............................................. 54 Tabel 12. Subjek Penelitian Berdasarkan Usia .............................................. 57 Tabel 13. Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 57 Tabel 14. Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja .................................. 58 Tabel 15. Hasil Pengukuran Deskripsi Variabel ........................................... 58 Tabel 16. Hasil Uji T Dimensi Afeksi ............................................................. 59
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 17. Hasil uji-t Dimensi Kontribusi ....................................................... 59 Tabel 18. Hasil uji-t Dimensi Loyalitas ......................................................... 60 Tabel 19. Hasil uji-t Dimensi Penghargaan Profesional ............................... 60 Tabel 20. Hasil uji-t Komitmen Organisasi ................................................... 61 Tabel 21. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 62 Tabel 22. Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Afeksi Dengan Komitmen Organisasi ........................................................................................................ 66 Tabel 23. Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi ..................................................................................... 68 Tabel 24. Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Loyalitas Dengan Komitmen Organisasi ....................................................................................................... 69 Tabel 25. Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi ........................................................................ 70 Tabel 26. Kriteria Koefisien Korelasi ............................................................. 72 Tabel 27. Hasil Uji Hipotesis Dimensi Afeksi Dengan Komitmen Organisasi .......................................................................................................................... .......................................................................................................................... 72
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 28. Hasil Uji Hipotesis Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi ........................................................................................................ 73 Tabel 29. Hasil Uji Hipotesis Dimensi Loyalitas Dengan Komitmen Organisasi ........................................................................................................ 74 Tabel 30. Hasil Uji Hipotesis Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi ..................................................................................... 75
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurva Dimensi Afeksi .................................................................. 63 Gambar 2. Kurva Dimensi Kontribusi ........................................................... 63 Gambar 3. Kurva Dimensi Loyalitas ............................................................. 64 Gambar 4. Kurva Dimensi Penghargaan Profesional .................................. 65 Gambar 5. Kurva Komitmen Organisasi ....................................................... 65 Gambar 6. Scatter Plot Dimensi Afeksi Dengan Komitmen Organisasi ........ 67 Gambar 7. Scatter Plot Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi . 68 Gambar 8. Scatter Plot Dimensi Loyalitas Dengan Komitmen Organisasi
70
Gambar 9. Scatter Plot Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi ...................................................................................... 71
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dewasa ini, perusahaan sedang menghadapi perubahan besar di lingkungan bisnis karena adanya pengaruh globalisasi. Perubahan dan perkembangan dalam mengolah informasi, komunikasi, dan industri logistik menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan tersebut mendorong perusahaan untuk lebih peka terhadap kesempatan yang ada demi meraih keunggulan dari perusahaan lain (Keskes, 2014). Perubahan yang ada mendorong perusahaan untuk terus mencari karyawan yang berkomitmen dalam mempertahankan keunggulannya di pasar yang kompetitif. Banyak peneliti yang menemukan bahwa salah satu hal yang menentukan kesuksesan perusahaan adalah tingginya tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawannya (Keskes, 2014). Porter, Crampon, dan Smith (dalam Suseno dan Sugiyanto, 2010) menyatakan bahwa perusahaan membutuhkan karyawan yang berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat bertahan di dunia bisnis yang persaingannya sangat ketat. Katz dan Kahn (dalam Suseno dan Sugiyanto, 2010) juga menyatakan bahwa komitmen yang tinggi akan mendorong karyawan untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor utama yang menentukan efektivitas dan kinerja organisasi (Lok dan Crawford dalam Keskes (2014). Karyawan yang berkomitmen tinggi akan memberikan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Komitmen yang tinggi cenderung akan mendorong karyawan untuk memiliki produktivitas kerja yang tinggi pula (Minner dalam Periantalo dan Mansoer 2008). Periantalo dan Mansoer (2008) juga menambahkan bahwa karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi cenderung akan memberikan pemikiran dan tenaganya pada organisasi. The Towers Watson 2014 Talent Management and Rewards Study, sebuah survei global pada 1637 perusahaan termasuk 30 perusahaan di Indonesia, mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 70% perusahaan di Indonesia yang sedang berjuang untuk mempertahankan karyawannya yang memiliki kinerja baik. Johannes Eckold, seorang konsultan senior untuk survei Organization & Insights di Towers Watson menambahkan bahwa cukup banyak responden dari Indonesia yang menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan mereka saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan karyawan untuk tidak mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi atau komitmen organisasi yang rendah merupakan tren yang mengkhawatirkan bagi perusahaan di Indonesia (http://towerswatson.com). Periantalo dan Mansoer (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah identifikasi individu terhadap organisasi dan keinginan untuk tetap berada dalam organisasi. Komitmen organisasi merupakan ikatan psikis individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan, dan kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi (O’Reilly, 1986).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Neal dan Noertheraft (dalam Sopiah 2008) menambahkan bahwa komitmen organisasi merupakan sikap individu terhadap organisasi agar tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Mayer dan Allen (1997) membagi komitmen organisasi menjadi tiga komponen yaitu, afektif, normatif dan kontinum. Afektif merupakan ikatan secara emosional yang dimiliki oleh karyawan terhadap sebuah organisasi sehingga memunculkan keinginan untuk terlibat. Komponen normatif adalah sebuah komitmen yang muncul dikarenakan adanya tanggung jawab moral yang dimiliki karyawan terhadap organisasi. Berbeda dengan afektif dan normatif, komponen kontinum merupakan sebuah komitmen yang dipicu oleh untung rugi yang didapatkan oleh karyawan sehingga muncul rasa butuh akan organisasi. Istilah komponen digunakan karena hubungan antara karyawan dengan organisasinya dapat bervariasi dalam ketiga komponen tersebut. Misalnya, seorang karyawan dapat secara bersamaan memiliki keterikatan dengan organisasi serta merasa wajib untuk bertahan dalam organisasi. Di sisi lain, terdapat karyawan yang menikmati pekerjaannya sekaligus menyadari bahwa ia lebih baik bertahan di organisasi tersebut dikarenakan situasi ekonomi yang tidak menentu. Dengan demikian, pengukuran komitmen organisasi juga seharusnya merefleksikan ketiga komponen komitmen yaitu komponen afektif, normatif, dan kontinum. Konsekuensinya, peneliti harus melihat
kekuatan
ketiga
mengklasifikasikannya
komponen
secara
terpisah
secara apabila
bersamaan ingin
daripada
mendapatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
pemahaman yang jelas mengenai hubungan karyawan dengan organisasi (Mayer dan Allen, 1997). Berdasarkan pernyataan tokoh Mayer dan Allen tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti ketiga komponen komitmen secara bersamaan untuk melihat komitmen organisasi secara lebih jelas. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penelitian yang telah dilakukan cenderung mengklasifikasikannya secara terpisah seperti yang telah dilakukan oleh Majorsy (2007) pada staf pengajar di Universitas Gunadarma dan Arishanti (2007) pada PT.X di kawasan Jakarta Selatan. Mowday, Porter, dan Steers (dalam Keskes 2014) menyatakan bahwasalah satu faktor organisasi yang dianggap sebagai penentu utama dari terbentuknya
komitmen
organisasi
adalah
kepemimpinan.
Pemimpin
merupakan faktor utama dari terbentuknya komitmen organisasi karena ia merupakan pembentuk lingkungan kerja dan persepsi karyawan mengenai pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja (Rafferty dan Griffin, 2004).Semakin positif persepsi karyawan terhadap peran pemimpin maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi yang dimiliki sehingga dapat berimplementasi terhadap meningkatnya kinerja karyawan (Robbins, 1996). Komitmen dan perilaku karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan didukung oleh seberapa kuat keterikatan yang dimiliki oleh karyawan terhadap team atau terlebih dengan pemimpin (Mayer dan Allen, 1997). Hasil survei The Towers Watson 2014 Talent Management and Rewards Study menyatakan bahwa karyawan di Indonesia melihat pemimpin mereka sebagai penggerak atas keterikatan mereka terhadap organisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
(http://towerswatson.com). Awaldi, Direktur dari Talent and Reward, Tower Watson juga menambahkan bahwa organisasi-organisasi yang ada di Indonesia perlu untuk meningkatkan keterikatan karyawan dengan organisasi melalui manajer dan supervisor yang mereka miliki untuk meningkatkan hasil bisnis secara positif (http://towerswatson.com). Kepemimpinan yang kuat merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam mencapai kefektifan organisasi secara optimal (Suwarto, 1999). Covey (dalam Anggriawan 2012) juga menyatakan bahwa pemimpin yang bekerja secara efektif akan mampu mendorong bawahannya untuk memajukan perusahaan dan mencapai tujuan dengan baik. Kepemimpinan dipandang sebagai sebuah proses sosial sehingga pemimpin dan bawahan akan mempengaruhi satu sama lain sebagai hasil dari interaksi yang terjadi di antara keduanya (Smither, 1994). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi sebuah kelompok yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan bersama (Northouse, 2013). Gibson (dalam Suwarto 1999) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu upaya mempengaruhi dan memotivasi seseorang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu tanpa adanya paksaan. Kepemimpinan digambarkan sebagai sebuah proses yang menimbulkan gerakan yang dinamis dari posisi kita berada ke suatu tempat di masa mendatang dengan kondisi yang berbeda. Kepemimpinan juga menyangkut intensionalitas, dalam artian bahwa perubahan yang ada bukanlah perubahan yang asal-asalan, melainkan menuju sebuah tujuan maupun kondisi yang diharapkan (Wirjana dan Supardo 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sebagian
besar
teori
kepemimpinan
yang
banyak
6
dipelajari
mengasumsikan bahwa pemimpin memperlakukan semua pengikut mereka dengan cara yang sama. Dalam kenyataannya, pemimpin bisa bertindak dengan sangat berbeda kepada karyawan yang satu dengan lainnya (Wibowo dan Susanto, 2013). Hal tersebut dikarenakan pemimpin cenderung tidak memperlakukan bawahannya secara seragam (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Spector, 2008). Pemimpin mengembangkan hubungan yang bervariasi dengan tiap bawahannya (Liden, Sparrowe, dan Wayne, 1997). Pemimpin cenderung tidak menjalankan perannya secara merata pada bawahannya dalam mengelola organisasi (Wijayanto dan Susanto, 2013). Hughes, Ginnett, dan Curphy (2012) menyatakan bahwa pemimpin justru membentuk hubungan yang khusus dan unik dengan masing-masing bawahan. Dengan kata lain, pemimpin cenderung memiliki orang-orang kepercayaan dalam suatu organisasi. Inilah yang kemudian menjadi dasar teori Leader Member Exchange (LMX) (Wibowo dan Susanto, 2013). Leader Member Exchange (LMX) menjadi salah satu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara proses kepemimpinan dengan kesuksesan sebuah organisasi (Gerstner dan Day, 1997). Leader Member Exchange (LMX) adalah sebuah teori kepemimpinan yang berfokus pada hubungan yang terjadi antara pemimpin dengan bawahannya (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Spector, 2008). Leader Member Exchange (LMX) merupakan hubungan khusus yang dibangun oleh seorang pemimpin dengan sekelompok kecil bawahan yang terjalin seiring
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan
berjalannya
waktu
(Robbins
dan
Judge,
2008).
7
Pola
kepemimpinannya dikembangkan berdasarkan kualitas hubungan yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahannya (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Landy dan Conte, 2010). Leader Member Exchange (LMX)
melihat keefektifan sebuah
kepemimpinan dari kualitas interaksi yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahan yang tergabung dalam tim (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Riggio, 2003). Hubungan yang terjalin antara pemimpin dengan bawahan memiliki karakteristik, yaitu melibatkan usaha secara fisik maupun mental, serta dukungan secara materi, informasi, maupun emosi (Liden, Sparrowe, dan Wayne, 1997).Pada proses tersebut anggota kelompok memberikan kontribusi dengan berkorban atau memberikan sesuatu pada kelompok dan menerima imbalan sesuai dengan apa yang telah ia berikan (Robbins, 2006). Pertukaran yang berhasil dibentuk cenderung akan mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan baik dan mencapai kesuksesan bersama (Burgess dan Huston dalam Maslyn dan Uhl-Bien, 2001). Leader Member Exchange (LMX) memiliki sebuah fenomena yang kontroversial. Leader Member Exchange (LMX) belum memiliki status yang jelas yaitu, unidimensi atau multidimensi. Pada awalnya konseptualisasi Leader Member Exchange (LMX) dipandang sebagai sebuah konstruk yang unidimensional
(Dienesch
dan
Liden
dalam
Harris
2004).
Dalam
perkembangannya, Dienesch dan Liden (dalam Harris, 2004) kemudian membagi Leader-Member Exchange (LMX) menjadi 4 dimensi, yaitu Afeksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
(Affection), Kontribusi (Contribution), Loyalitas (Loyalty), dan Penghargaan Profesional (Professional Respect). Berdasarkan perkembangan teori tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Leader Member Exchange (LMX) secara multidimensional. Imen Keskes dalam penelitiannya yang berjudul Transformational Leadership and Organizatinal Commitment: Mediating Role of Leader Member Exchange menyatakan bahwa perlu untuk dilakukan penelitian mengenai dimensi Leader Member Exchange(LMX)dengan Komitmen Organisasi secara langsung. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendetail mengenai hubungan yang dimiliki oleh dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Pemimpin perlu untuk mengetahui seberapa jauh sikap dan pertukaran yang ia miliki dengan bawahan dalam mempengaruhi persepsi bawahannya mengenai Leader Member Exchange (LMX) dan dalam memprediksi munculnya Komitmen Organisasi. Selain itu, pemimpin juga perlu untuk mendapatkan informasi mengenai cara yang paling tepat untuk dapat meningkatkan komitmen yang dimiliki karyawan terhadap organisasi dari sudut pandang kepemimpinan (Keskes, 2014).
Berdasarkan saran yang diberikan dalam
penelitian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian adalah “apakah terdapat hubungan antara
dimensi
Leader-Member
Exchange
(LMX)dengan
komitmen
organisasi pada karyawan?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara dimensi Leader-Member Exchange (LMX)dengan komitmen organisasi pada karyawan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran pada bidang Psikologi Industri dan Kepemimpinan Organisasi, khususnya mengenai hubungan antara dimensi Leader-Member Exchange (LMX) dengan komitmen organisasi. 2. Manfaat Praktis 2.1 Bagi Subjek Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu subjek dalam memberikan gambaran dalam memahami komitmen organisasi yang ia miliki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2.2 Bagi Pemimpin Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemimpin dalam memberikan gambaran dalam memahami kualitas hubungan yang ia miliki dengan bawahannya. Jika terbukti adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Leader Member Exchange (LMX) dengan komitmen organisasi, maka diharapkan pemimpin perusahaan dapat semakin meningkatkan kualitas hubungan yang positif dengan setiap bawahan yang dimiliki. Meningkatnya kualitas hubungan antara pemimpin dengan bawahan diharapkan dapat meningkatkan persepsi positif terhadap kualitas hubungan Leader Member Exchange (LMX) yang ada sehingga dapat menimbulkan komitmen organisasi pada karyawan. 2.3Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan terutama divisi HRD untuk lebih memahami tingkat komitmen organisasi serta Leader Member Exchange (LMX)karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Leader Member Exchange (LMX) 1. Definisi Leader Member Exchange (LMX) Leader Member Exchange (LMX) merupakan sebuah pendekatan kepemimpinan yang unik. Leader Member Exchange (LMX)
adalah
pendekatan kepemimpinan yang melihat hubungan yang dimiliki antara pemimpin dengan bawahan sebagai pusat dari sebuah proses kepemimpinan (Northouse, 2013). Leader Member Exchange (LMX) memandang bahwa pemimpin cenderung mengembangkan hubungan yang berbeda-beda dengan bawahannya ketika bekerja dalam tim (Liden, Sparrowe, dan Wayne, 1997). Leader Member Exchange (LMX) menjelaskan mengenai hubungan khusus yang dimiliki oleh pemimpin dengan masing-masing bawahannya. Teori ini menggarisbawahi bahwa sebuah kepemimpinan yang efektif dipengaruhi oleh pertukaran antara pemimpin dengan bawahan yang efektif pula (Northouse, 2013). Leader
Member
Exchange
(LMX)
merupakan
sebuah
teori
kepemimpinan yang berfokus pada hubungan yang terjadi antara pemimpin dengan bawahannya (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Spector, 2008). Teori ini difokuskan pada penilaian yang dilakukan pemimpin dan bawahan mengenai hubungan dan interaksi yang terjadi di antara keduanya (Truckenbrodt dalam Hasdiabsar, 2011).Northouse (2013) menyatakan bahwa
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Leader Member Exchange (LMX) tidak melihat kepemimpinan dari sudut pandang pemimpin maupun bawahan seperti teori kepemimpinan pada umumnya, melainkan dari proses yang terpusat pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dengan masing-masing bawahannya. Leader Member Exchange (LMX) merupakan hubungan khusus yang dibangun oleh seorang pemimpin dengan sekelompok kecil bawahan dan terjalin seiring dengan berjalannya waktu (Robbins dan Judge, 2008). Leader Member Exchange (LMX)
merupakan sebuah teori yang
menjelaskan kepemimpinan secara berbeda jika dibandingkan dengan teori kepemimpinan lainnya. Leader Member Exchange (LMX) dipandang sebagai sebuah teori yang membahas keunikan kepemimpinan dari sudut pandang proses serta hasil yang didapatkan (Harris, 2004). Leader Member Exchange (LMX)
melihat keefektifan sebuah kepemimpinan dari kualitas interaksi
yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahan yang tergabung dalam tim (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Riggio, 2003). Graen dan Uhl-Bien (dalam Gerstner dan Day 1997) memandang Leader Member Exchange (LMX) sebagai sebuah teori yang menjelaskan mengenai proses pembuatan peran antara seorang pemimpin dengan karyawan, selain itu, teori tersebut juga menggambarkan bagaimana hubungan pemimpin dengan karyawan dikembangkan secara berbeda-beda antara karyawan satu dengan lainnya. Pola kepemimpinannya dikembangkan dari waktu ke waktu berdasarkan kualitas hubungan yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahannya (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Landy dan Conte, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Robbins (2006) memandang
13
Leader-Member Exchange (LMX)
sebagai sebuah teori yang didasari oleh asumsi bahwa interaksi sosial menggambarkan suatu bentuk tukar menukar. Pada proses tersebut anggota kelompok memberikan kontribusi dengan berkorban atau memberikan sesuatu pada kelompok dan menerima imbalan sesuai dengan apa yang telah ia berikan. Northouse (2013) menambahkan bahwasejumlah bawahan yang berkontribusi lebih banyak akan menerima keuntungan lebih, sedangkan yang sedikit berkontribusi akan menerima keuntungan yang lebih sedikit. Secara umum, Leader Member Exchange (LMX) diasumsikan dengan pemimpin yang memiliki kebebasan untuk memilih bawahan yang mereka sukai atau anggap memiliki performa yang baik untuk menjalankan peran yang lebih penting dalam organisasi begitu pula sebaliknya (Harris, 2004). Karakter yang dimiliki oleh hubungan tersebut adalah adanya usaha dan dukungan secara materi, informasi, serta emosional yang terjalin di antara pemimpin dengan bawahannya (Liden, Sparrowe, dan Wayne, 1997). Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Leader Member Exchange (LMX) merupakan sebuah pertukaran secara materi, informasi, serta emosional yang dimiliki antara pemimpin dengan masing-masing bawahannya, di mana bawahan yang berkontribusi lebih banyak akan menerima keuntungan lebih (in group), sedangkan yang sedikit berkontribusi akan menerima keuntungan yang sedikit pula (out group).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2. Kelompok Leader Member Exchange (LMX) Pengelompokkan dalam Leader Member Exchange (LMX) didasari oleh seberapa baik kualitas hubungan yang dimiliki oleh bawahan dengan pemimpin, begitu juga sebaliknya. Keterlibatan bawahan dalam tanggung jawab yang dimiliki oleh tim dan pemimpin juga menjadi tolak ukur lain dalam proses pengelompokkan bawahan (Northouse, 2008). Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwaLeader Member Exchange (LMX) terbagi menjadi dua kelompok karyawan, yaitu: a. In group Bawahan yang memiliki ketertarikan untuk menegosiasikan beberapa hal yang ingin mereka lakukan untuk kelompok kepada pemimpin merupakan bawahan yang tergabung dalam in group. Negosiasi yang terjadi antara pemimpin dengan bawahan tersebut melibatkan sebuah proses pertukaran. Bawahan dalam in group memiliki kesediaan untuk melakukan lebih banyak hal dari yang ada dalam deskripsi pekerjaan yang mereka miliki sehingga cenderung mencari cara yang inovatif untuk tercapainya tujuan tim. Apabila seorang bawahan melakukan sejumlah aktivitas yang melebihi deskripsi pekerjaan mereka, maka pemimpin juga akan melakukan lebih banyak hal positif terhadap mereka. Pemimpin cenderung memiliki hubungan yang khusus dengan sejumlah bawahan yang melakukan banyak hal bagi tujuan tim. Keduanya memiliki keterikatan secara produktif yang melebihi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
hubungan kerja yang ditetapkan secara hierarki. Pemimpin dan bawahan cenderung mengembangkan hubungan yang berkualitas tinggi, efektif, dan berdampak positif bagi diri mereka sendiri maupun organisasi (Northouse, 2008). Pemimpin dan bawahan yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi cenderung memiliki level kepuasan dan keefektifan yang tinggi, lebih terbukan dan jujur dalam berkomunikasi, memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya, serta berperilaku “ekstra” atau di luar kontrak kerja yang dimiliki. (Gerstner dan Day dalam Maslyn dan Uhl-Bien, 2001). Karakter hubungan yang dimiliki oleh bawahan dengan status in group dengan pemimpin cenderung penuh dengan kepercayaan dan dukungan secara emosional dari pemimpin (Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004). Pemimpin dan bawahan yang tergabung dalam in group memiliki rasa percaya yang tinggi, sikap saling menghormati dan menghargai yang tinggi, serta adanya rasa ketergantungan satu sama lain. Hal tersebut yang kemudian memicu timbulnya pengaruh dan tingkatan timbal baik yang tinggi antara keduanya (Northouse, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Schriesheim, Castro, Zhou, dan Yammarino (dalam Northouse, 2008) mendapati bahwa kualitas hubungan yang tinggi bersifat lebih demokratis, terkontrol, serta memberikan pengaruh yang seimbang antara pemimpin dengan bawahan. Pemimpin dan bawahan juga dapat saling mengandalkan dalam hal bantuan dan dukungan khusus terhadap tanggung jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Upaya dan dedikasi ekstra yang diberikan oleh bawahan juga direspon dengan tanggung jawab dan peluang lebih yang diberikan oleh pemimpin. Bawahan akan memperoleh beberapa keuntungan antara lain, penghargaan secara formal maupun informal, dukungan, akses yang lebih mudah, serta komunikasi yang lebih intens dengan pemimpin (Dienesch dan Liden dalam Harris 2004). Bawahan dalam in group juga mendapatkan perhatian, penilaian kinerja yang lebih tinggi, kepuasan kerja yang lebih baik, serta kemungkinan besar untuk menerima hak istimewa tertentu dibandingkan dengan bawahan dalam out group (Robbins dan Judge, 2008). Waktu dan dukungan yang lebih merupakan keuntungan lain yang bisa didapatkan oleh bawahan dalam in group (Northouse, 2013). Bawahan yang berstatus in group pun mendapatkan keuntungan lain seperti sponsor dalam jaringan sosial serta mentoring. Pemimpin cenderung memiliki kemungkinan untuk menyelesaikan lebih banyak tanggung jawab dengan cara yang lebih efektif daripada yang dapat ia capai sendirian (Northouse, 2013). Hal tersebut yang memicu pemimpin untuk membentuk hubungan pertukaran yang berkualitas tinggi dengan bawahan yang berstatus in group melampaui hubungan formal yang ada.Kualitas hubungan yang tinggi tersebut merupakan pertukaran yang sesungguhnya karena kedua belah pihak mendapatkan keuntungan (Hughes, Ginnett, dan Curphy, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
b. Out group Bawahan yang tidak memiliki ketertarikan untuk menerima beberapa tanggung jawab yang baru dan berbeda merupakan ciri-ciri bawahan yang tergabung dalam out group. Bawahan tersebut biasanya memiliki ketidakcocokan atau hubungan yang kurang dekat dengan pemimpin sehingga cenderung melakukan pekerjaannya sebatas deskripsi kerja yang mereka miliki saja (Northouse, 2008). Bawahan out groupmemiliki kualitas hubungan pertukaran yang rendah sehingga memiliki interaksi yang sebagian besar hanya terjadi sebatas pemenuhan kewajiban kontraktual (Hughes, Ginnett, dan Curphy, 2012). Hubungan antara pemimpin dan bawahan cenderung membawa dampak yang kurang baik ketika keduanya tidak memiliki usaha untuk mengembangkan kualitas hubungan yang baik (Blau dalam Maslyn dan Uhl-Bien, 2001). Hubungan yang terjalin antara pemimpin dengan bawahan dalam out group cenderung dibatasi oleh aturan dan sangat mengandalkan hubungan kerja yang ada. Mereka saling berhubungan hanya sebatas dalam peran organisasi yang dimiliki oleh masingmasing pihak. Kepatuhan yang dimiliki oleh bawahan terhadap pemimpin terjadi secara formal, statusnya sebatas hierarkis, dan sekedar untuk meraih imbalan secara ekonomi yang dikendalikan oleh pemimpin. Motif yang dimiliki oleh bawahan yang berada di out group
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cenderung
mengarah
pada
kepentingan
pribadi,
bukan
18
demi
kepentingan tim (Graen dan Uhl- Bien dalam Northouse, 2008) Bawahan yang tergabung dalam out group memiliki dukungan dari pemimpin dan manfaat di luar pekerjaan mereka dengan kadar yang cenderung rendah (Harris dalam Northouse, 2008). Karakter hubungan yang dimiliki oleh bawahan dengan status out group dengan pemimpin cenderung memberikan kepercayaan, dukungan sosial, dan keuntungan yang rendah (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Harris 2004). Kualitas hubungan yang rendah akan memberikan beberapa kerugian, terutama dalam hal memperoleh manfaat pekerjaan serta kemajuan karir (Vecchio dalam Maslyn dan Uhl-Bien, 2001). Bawahan dengan status out group akan memperoleh sedikit kepercayaan, penilaian baik, kepuasan kerja, waktu dan perhatian dari pemimpin (Robbins dan Judge, 2008). Berdasarkan pengelompokkan yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Leader Member Exchange (LMX) memiliki dua kelompok yaitu in group dan out group.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Tabel 1 TheVertical
Dyad
Linkage
Model
(Steers, 1991) Leader
Subordinate 1, Subordinate 2, Subordinate 3
Subordinate 4, Subordinate 5
Distant relationship Strong relationship 3. Fase-fase Pembentukan Kepemimpinan Leader Member Exchange (LMX) Graen dan Uhl-Bien (dalam Northouse, 2013) menyatakan bahwa sebuah kepemimpinan Leader Member Exchange (LMX) dapat berkembang dengan cepat dalam tiga fase yaitu: a. Fase 1 (orang asing) Pada fase ini, interaksi yang terjadi dalam hubungan dua pihak antara pemimpin dengan bawahan pada umumnya dibatasi oleh peraturan. Pemimpin dan bawahan saling mengandalkan dalam hubungan kerja sehingga keduanya cenderung berhubungan di dalam peran organisasi yang telah ditetapkan. Pemimpin dan bawahan memiliki kualitas hubungan pertukaran yang rendah pada fase ini. Bawahan akan patuh pada pemimpin resmi yang memiliki status hirarkis demi mendapatkan imbalan secara ekonomi yang dikontrol oleh pemimpin. Motif yang dimiliki oleh bawahan pada fase ini mengarah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pada kepentingan diri bukan untuk kepentingan kelompok (Graen dan Uhl-Bien dalam Northouse, 2013). b. Fase 2 (perkenalan) Fase 2 atau fase perkenalan, dimulai dengan adanya tawaran yang diberikan oleh pemimpin atau bawahan untuk meningkatkan pertukaran sosial yang berorientasi pada karir. Pertukaran yang terjadi termasuk membagi lebih banyak sumber daya dan informasi pribadi atau informasi yang terkait dengan pekerjaan. Fase ini merupakan sebuah periode pengujian bagi pemimpin dan bawahan dalam menilai ketertarikan bawahan untuk mengambil lebih banyak peran dan tanggung jawab dalam tim. Fase ini juga berguna untuk menilai kesediaan pemimpin untuk memberikan tantangan baru bagi bawahannya. Selama masa ini, hubungan yang terjadi antara dua pihak berubah dari interaksi yang dengan ketat diatur oleh deskripsi jabatan menjadi penetapan peran dan bergerak menuju cara baru dalam berelasi. Kualitas pertukaran pada fase ini telah meningkat menjadi kualitas menengah. Pada fase ini mulai mengembangkan kepercayaan dan penghargaan yang lebih besar untuk masing-masing pihak. Pemimpin dan bawahan cenderung tidak terlalu berfokus pada kepentingan diri sendiri melainkan lebih pada tujuan serta kegunaan kelompok (Northouse, 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
c. Fase 3 (hubungan pertemanan yang matang) Fase 3, hubungan pertemanan yang matang, ditandai dengan pertukaran antara pemimpin dengan bawahan yang berkualitas tinggi. Orang-orang yang telah maju pada tahap ini akan memiliki rasa saling percaya, sikap saling menghormati, dan saling menghargai yang tinggi. Hubungan yang terjadi antara pemimpin dan bawahan telah teruji dan keduanya mendapati bahwa mereka dapat saling bergantung. Dalam hubungan pertemanan yang matang, ada tingkatan timbal balik yang tinggi antara pemimpin dengan bawahan. Masingmasing pihak akan saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pihak lain. Keduanya juga dapat saling mengandalkan untuk bantuan dan dukungan
khusus.
Contoh,
pemimpin
dapat
mengandalkan
bawahannya untuk melakukan tugas tambahan, dan bawahan dapat mengandalkan pada pemimpin untuk dukungan atau dorongan yang diperlukan. Intinya, pemimpin dan bawahan saling terikat secara produktif yang melebihi hubungan kerja yang ditetapkan oleh hirarki. Keduanya akan mengembangkan hubungan yang sangat efektif dan memberikan hasil yang positif bagi diri mereka dan organisasi (Northouse, 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Tabel 2 Fase-Fase dalam Pembentukan Kepemimpinan LMX (Northouse, 2013) Fase 1
Fase 2
Orang Asing
Fase 3
Perkenalan
Pertemanan
Peran
Tertulis
Diuji
Dinegosiasikan
Pengaruh
Satu arah
Campuran
Timbal balik
Pertukaran
Kualitas rendah Kualitas sedang
Kualitas tinggi
Minat
Diri sendiri
Kelompok
Diri sendiri & orang lain Waktu
Hughes, Ginnett, dan Curphy (2012) membagi perkembangan hubungan Leader-Member Exchange (LMX)menjadi 3 fase, yaitu: a. Role-Taking Role-Taking merupakan tahap perkembangan yang terjadi di awal pengalaman kerja karyawan. Pada tahap ini, pemimpin menawarkan kesempatan
untuk
melakukan
tanggung
jawab
tertentu
serta
mengevaluasi kinerja dan potensi mereka. b. Role-Making Role-Making, merupakan tahap yang cukup menentukan karena pada fase ini terjadi proses membangun kepercayan. Para bawahan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
didapati tidak seirama akan dimasukkan ke dalam out group sedangkan yang seirama di in group. c. Routinization Routinization, merupakan sebuah tahap di mana hubungan yang semakin kuat terbentuk. Pada tahap ini, perbedaan sikap yang diberikan antara kelompok dalam dengan kelompok luar semakin terbentuk. Berdasarkan fase-fase pembentuk kepemimpinan yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Leader Member Exchange (LMX) memiliki tiga fase pembentuk kepemimpinan yaitufase orang asing (fase 1), fase perkenalan (fase 2), dan fase hubungan pertemanan yang matang (fase 3).
4. Dimensi Leader Member Exchange (LMX) Dienesch dan Liden (dalam Harris, 2004) membagi Leader-Member Exchange (LMX) menjadi 4 dimensi, yaitu : a. Afeksi (Affection) Afeksi merupakan sebuah kondisi saling mempengaruhi antara pemimpin dengan bawahannya berdasarkan daya tarik interpersonal yang tidak hanya berasal dari nilai professional kerja sehingga terjalin hubungan pribadi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak (misalnya persahabatan) (Hasdiabsar, 2011). Afeksi yang dimiliki antara pemimpin dengan bawahan pada umumnya berdasarkan interaksi secara interpersonal bukan hanya sebatas profesional atau pekerjaan. Rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
saling menyukai atau afeksi yang dimiliki oleh pemimpin dan bawahan merupakan salah satu dimensi yang penting dalam sebuah relasi (Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004). Pemimpin dan bawahan yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi bisanya juga memiliki afeksi yang tinggi (Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004). Afeksi yang tinggi bukanlah menjadi satu-satunya patokan dari tingginya Leader Member Exchange (LMX) atau kualitas hubungan yang dimiliki oleh pemimpin dan bawahan. Leader Member Exchange (LMX) yang tinggi juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dimensi lain (Liden dan Maslyn dalam Harris, 2004). b. Kontribusi (Contribution) Kontribusi merupakan sebuah persepsi mengenai jumlah, arahan dan kualitas pekerjaan yang diperjuangkan oleh pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan utama dari tim secara langsung maupun tidak (Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004). Sejauh mana bawahan menangani dan menyelesaikan tanggung jawab yang melampaui kontrak kerja serta seberapa besar dukungan yang diberikan pemimpin dalam hal sumber daya dan peluang merupakan bagian yang sangat penting dalam mengevaluasi dimensi ini (Hasdiabsar, 2011). Secara eksplisit kontribusi bukanlah bagian dari dimensi yang dimiliki oleh Leader Member Exchange (LMX). Kontribusi mulai ditetapkan sebagai bagian dari dimensi Leader Member Exchange (LMX) sejak konseptualisasi yang dihasilkan dari penelitian mengenai pertukaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
yang terjadi antara pemimpin dengan bawahan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi perilaku karyawan sehingga dapat mempengaruhi kualitas hubungan dari Leader Member Exchange (LMX) (Graen dalam Harris, 2004). Seringkali keterkaitan antara pekerjaan dengan perilaku karyawan disebut sebagai performansi atau perilaku ekstrakontraktual, namun gagasan mengenai kontribusi mulai dikenal sejak awal dari munculnya konseptualisasi mengenai Leader Member Exchange (LMX) (Harris, 2004). c. Loyalitas (Loyalty) Loyalitas merupakan tingkat kesetiaan yang dimiliki antara pemimpin dan bawahan yang ditentukan oleh seberapa besar dukungan yang diberikan baik secara langsung melalui tindakan maupun tidak antara satu sama lain (Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004). Pada dimensi ini, kesetiaan yang dimiliki oleh karyawan cenderung konsisten dari waktu ke waktu (Hasdiabsar, 2011). Meskipun loyalitas terhadap pemimpin dapat dilihat sebagai hasil dari kualitas hubungan Leader Member Exchange (LMX) yang tinggi, namun Dienesch dan Liden menyatakan bahwa akan lebih baik jika dikonseptualisasikan sebagai sebuah dimensi. Pernyataan Diensch dan Liden tersebut juga didukung oleh penelitian secara empiris (Liden dan Maslyn dalam Harris, 2004). d. Penghargaan Profesional (Proffesional Respect) Penghargaan profesionalmerupakan persepsi yang dimiliki oleh tiap bagian dari tim dalam membangun reputasi di dalam maupun di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
luar organisasi yang ditunjukkan dengan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaannya (Liden dan Maslyn dalam Harris, 2004).Persepsi ini cenderung berdasarkan data historis yang dimiliki oleh seorang karyawan seperti: pengalaman berinteraksi, komentar yang diberikan oleh orang lain terhadap individu baik di dalam maupun di luar organisasi, serta penghargaan secara professional yang pernah dicapai. Hal tersebut yang kemudian memunculkan kemungkinan bahwa persepsi mengenai rasa hormat terhadap seseorang dapat terbentuk sebelum bekerja atau bertemu dengan pihak
yang
bersangkutan (Hasdiabsar, 2011). Berdasarkan dimensi-dimensi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Leader Member Exchange (LMX) memiliki
empat
dimensi
yaituafeksi
(affection),
kontribusi
(contribution), loyalitas (loyalty), dan penghargaan professional (professional respect).
5. Dampak Leader Member Exchange Leader Member Exchange (LMX) mempengaruhi keefektifan dari sebuah organisasi. Kualitas hubungan yang terjalin antara pemimpin dan bawahan dalam Leader Member Exchange (LMX) memiliki keterkaitan dengan hasil positif yang diberikan oleh pemimpin, pengikut, tim, dan organisasi secara umum (Graen dan Uhl- Bien dalam Northouse, 2008). Dalam sebuah penelitian Atwater dan Carmeli di Israel, apabila seorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
bawahan memiliki kualitas hubungan yang tinggi maka hal tersebut dapat berdampak positif terkait dengan energi yang ada dalam diri karyawan. Hal tersebut yang kemudian memunculkan keterlibatan yang lebih besar dalam tanggung jawab yang membutuhkan kreatifitas. Leader Member Exchange (LMX) tidak memiliki hubungan secara langsung dengan kreatifitas, namun berfungsi untuk memupuk perasaan bawahan terhadap organisasi, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kreatifitas mereka (Northouse, 2008) Semakin baik kualitas hubungan yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahannya, maka bawahan akan memiliki energi yang positif dan lebih berprestasi sehingga berdampak positif pula terhadap kesejahteraan sebuah organisasi (Northouse, 2008). Tingginya kualitas hubungan yang dimiliki oleh pemimpin dengan bawahannya mengarahkan karyawan untuk memiliki sikap dan performansi yang baik, serta tingginya tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB)(Spector, 2007). Selain itu, kualitas hubungan yang tinggi juga memiliki hubungan dengan tingginya kualitas motivasi, performansi, serta kepuasan yang dimiliki oleh karyawan (Gerstner dan Day dalam Landy dan Conte 2010). Hal ini didukung oleh pernyataan Robbins (2006) bahwa dampak yang dihasilkan dari out group memiliki indikasi yang mirip dengan karyawan yang memiliki kepuasan yang rendah sedangkan pada in group mirip dengan karyawan yang memiliki kepuasan yang tinggi. Kulitas pertukaran yang tinggi juga dapat meminimalisir munculnya stres dan intensi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
turnover (Spector, 2007). Interaksi dan negosiasi positif yang terjadi antara pemimpin dengan bawahan akan mendorong keduanya untuk bergerak melebihi kepentingan
pribadi untuk mencapai tujuan organisasi.
(Northouse, 2008).
B. Komitmen organisasi 1. Definisi Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah sebuah keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya serta keberpihakannya terhadap tujuantujuan yang dimiliki dalam sebuah organisasi (Robbin, 2006). Komitmen organisasi merupakan penerimaan dan internalisasi dari nilai dan tujuan organisasi yang ditunjukkan dengan kontribusi serta peran yang dilakukan oleh karyawan demi tercapainya nilai dan tujuan tersebut (de Citiis dan Summer dalam Jans, 1989). Mathis dan Jackson (dalam Sopiah 2008) mengungkapkan bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah derajat yang mengukur rasa percaya yang dimiliki oleh karyawan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan organisasi serta keinginan untuk tetap tinggal. Neal dan Noertheraft (dalam Sopiah 2008) menambahkan bahwa komitmen organisasi merupakan sikap individu yang diberikan kepada organisasi agar tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Kuntjoro (2002) juga mengungkapkan bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah hubungan antara individu dengan organisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Meyer dan Allen (1997) mendefinisikankomitmen organisasi sebagai kondisi psikologis yang menunjukkan adanya hubungan antara karyawan dengan organisasi sehingga mempengaruhi keputusan karyawan untuk
mempertahankan
keanggotaannya
di
dalam
organisasi
tersebut.Yuwono, Purwanto, dan Kurniawan (dalam Wijayanto dan Susanto, 2013) memandang bahwa komitmen organisasi menjelaskan hubungan yang dimiliki oleh karyawan dengan sebuah organisasi secara aktif. Individu yang berkomitmen mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi, kerelaan untuk menggunakan usahanya dengan sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi, serta keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya. O’Reilly (dalam Sopiah, 2008) menyebutkan bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah ikatan psikologis karyawan terhadap sebuah organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, loyalitas, dan rasa percaya terhadap nilainilai organisasi. Berdasarkan definisi komitmen organisasi yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi psikologis karyawan yang ditandai oleh adanya rasa percaya dan keinginan untuk bersungguh-sunggung dalam melaksanakan tanggung jawab serta mempertahakan keanggotaannya sebagai bentuk keberpihakan terhadap tujuan serta nilai yang dimiliki dalam sebuah organisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2. KomponenKomitmen organisasi Mayer dan Ellen (1997) membedakan komitmen organisasi menjadi 3 komponen, yaitu: a. Komponen Afektif Komitmen afektif merupakan ikatan secara emosional yang dimiliki oleh karyawan terhadap organisasi yang ia ikuti sehingga memunculkan keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi (Mayer dan Ellen, 1997).Komponenafektif menunjukkan kelekatan emosional karyawan,
mengidentifikasikandirinya
dan
menunjukkan
keterlibatannya di dalam organisasi tersebut. Komitmen afektif dapat muncul dikarenakan adanya pengaruh dari kondisi dan harapan karyawan mengenai pekerjaan yang ia miliki (Spector, 2007). Karyawan yang memiliki komponen afektif yang tinggi akan mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. Mereka memiliki keinginan untuk tetap berada di dalam organisasi (Mayer dan Ellen, 1997). Komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan dapat ditujukan pada teman kerja, customer, serta profesi yang ia miliki (McShane dan Von Glinow, 2005). b. Komponen Normatif Komponen
normatif
merupakan
komitmen
yang
muncul
dikarenakan adanyatanggung jawab moral karyawan secara individu terhadap organisasi sehingga timbul kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan(Mayer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dan Ellen, 1997).Komitmen normatif dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimiliki secara personal oleh karyawan serta rasa tanggung jawab yang dimiliki terhadap pemimpin maupun organisasi tempat ia bekerja. Rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan dapat muncul apabila organisasi pernah melakukan suatu hal yang berharga baginya seperti, membiayai karyawan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (Spector, 2007). Pekerja dengan komponen normatif yang tinggi akan cenderung merasa bahwa merekaharus tetap berada di organisasi (Mayer dan Ellen, 1997). c. Komponen Kontinum Komponen
kontinum
berkaitan
dengan
pertimbangan-
pertimbangan yang dimiliki oleh karyawan mengenai untung ruginya ketika bergabung di sebuah organisasi sehingga muncul rasa butuh akan organisasi (Mayer dan Ellen, 1997).Selain itu, komitmen kontinum ini dapat muncul dikarenakan adanya keuntungan yang dirasakan oleh karyawan ketika bekerja pada sebuah organisasi serta tidak adanya alternatif pekerjaan yang lebih baik dari yang ia miliki (Spector, 2007). Dengan kata lain, komitmen yang dimiliki terbentuk oleh ikatan yang terjalin antara karyawan dengan organisasi yang bukan hanya sebatas kelekatan secara emosional. Hal tersebut yang kemudian memicu karyawan untuk tidak meninggalkan organisasi karena memiliki pikiran bahwa dirinya akan merasa rugi (McShane dan Von Glinow, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Berdasarkan komponen-komponen yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga komponen yang dimiliki oleh komitmen organisasi, yaitu afektif, normatif, dan kontinum.
3. Dampak Komitmen Organisasi Komitmen organisasi yang kuat akan membawa dampak positif, antara lain: peningkatan prestasi kerja, motivasi kerja, masa kerja, produktivitas kerja, dan rendahnya tingkat absensi yang dimiliki oleh karyawan sehingga menurunkan tingkat turnover pada perusahaan (Steers dalam Oktorita, Rosyid, dan Lestari, 2001). Komitmen organisasi juga meningkatkan
performansi
kerja
serta
Organizational
Citizenship
Behavior (OCB) (McShane dan Von Glinow, 2005). Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap keberadaan karyawan, seperti tingkat absen dan turnover, serta sikap karyawan terhadap pekerjaannya dan organisasi (Riggio, 2008). Selain itu, komitmen organisasi memiliki korelasi yang positif dengan usia, pendidikan, serta seberapa lama seorang karyawan telah bekerja pada sebuah organisasi. Semakin tua, berpendidikan, dan lamanya seseorang telah bergabung dalam sebuah organisasi maka semakin tinggi pula komitmen yang dimiliki, begitu pula sebaliknya (Becker dalam Riggio, 2008). Komitmen juga memiliki keterkaitan dengan stress kerja serta keadilan organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan cenderung memiliki stress kerja yang rendah serta mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
merasakan keadilan dalam organisasi, begitu pula sebaliknya (Spector, 2007) Selain itu, komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan dapat meningkatkan kepuasan klien karena karyawan yang memiliki komitmen akan cenderung memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik dalam melayani klien. Namun di sisi lain, organisasi yang karyawannya memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan membuat organisasi memiliki kesempatan yang terbatas untuk mempekerjakan karyawan baru yang memilki pengetahuan dan ide yang segar (McShane dan Von Glinow, 2005).
C. Dinamika Hubungan Antara Leader Member Exchange (LMX) dan Komitmen Organisasi Teori
kepemimpinan
yang
banyak
dipelajari
sebagian
besar
mengasumsikan bahwa pemimpin memperlakukan semua pengikut mereka dengan cara yang sama. Dalam kenyataannya, pemimpin bisa bertindak dengan sangat berbeda kepada karyawan yang satu dengan lainnya (Wibowo dan Susanto, 2013). Dansereau, Graen, dan Haga (dalam Spector, 2007) menyatakan bahwa asumsi bahwa setiap pemimpin membentuk hubungan yang sama dengan setiap bawahannya merupakan kelemahan dari sebagian besar penelitian mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan dipandang sebagai sebuah proses sosial sehingga pemimpin dan bawahan akan mempengaruhi satu sama lain sebagai hasil dari interaksi yang terjadi di antara keduanya (Smither, 1994). Relasi antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
pemimpin dengan bawahan dapat terjalin secara berbeda-beda (Riggio, 2003). Pemimpin membangun hubungan pemimpin-bawahan yang beragam pada masing-masing bawahannya (Yulk, 1994). Hal tersebut dikarenakan pemimpin cenderung tidak memperlakukan bawahannya secara seragam (Dansereau, Graen, dan Haga dalam Spector, 2008). Pemimpin cenderung tidak menjalankan perannya secara merata pada bawahannya dalam mengelola organisasi (Wijayanto dan Susanto, 2013). Hughes, Ginnett, dan Curphy (2012) menyatakan bahwa pemimpin justru membentuk hubungan yang khusus dan unik dengan masing-masing bawahan. Dengan kata lain, pemimpin cenderung memiliki orang-orang kepercayaan dalam suatu organisasi. Inilah yang kemudian menjadi dasar teori LeaderMember Exchange (LMX) (Wibowo dan Susanto, 2013). Leader Member Exchange (LMX) berfokus pada pentingnya hubungan secara individual yang terjadi antara pemimpin dengan masing-masing bawahannya (Spector, 2007). Leader-Member Exchange (LMX) yang dikembangkan memiliki empat dimensi, yaitu afeksi (affection), kontribusi (contribution), loyalitas (loyalty), dan penghargaan profesional (professional respect) (Harris, 2011). Afeksi (affection) merupakan sebuah perasaan yang dirasakan oleh pemimpin maupun bawahan yang berdasar pada interaksi secara interpersonal dan bukan hanya sekedar pekerjaan atau nilai-nilai profesional (Liden, 1997).Karyawan
yang
memiliki
persepsi
positif
dengan
menikmati
kebersamaan yang terjalin di antara mereka akan tergabung dalam in group dan mengembangkan sebuah hubungan timbal balik yang menguntungkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
seperti persahabatan. Persahabatan yang terjalin mendorong karyawan untuk memiliki kualitas hubungan yang cenderung positif sehingga karyawan tersebut memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Kontribusi (contribution) berhubungan dengan cara yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan serta seberapa besar upaya yang dilakukan oleh pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan bersama (Liden, 1997). Karyawan yang mempersepsikan hal tersebut secara positif akan akan tergabung dalam in group dan cenderung memiliki keinginan lebih untuk berkontribusi di luar deskripsi pekerjaan yang dimilikinya. Kondisi tersebut yang kemudian akan menimbulkan munculnya kualitas hubungan yang tinggi antara pemimpin dengan bawahannya sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Loyalitas (loyalty) merupakan suatu tingkatan dimana pemimpin dan bawahan memilki kesetiaan satu sama lain dan secara formal dapat dilihat dari tindakan dan sikap satu sama lain di hadapan umum (Liden, 1997). Karyawan yang memiliki persepsi positif akan akan tergabung dalam in group dan cenderung setia sehingga akan memiliki sikap saling dukung dengan pemimpinnya. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa karyawan memiliki kualitas hubungan yang tinggi sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Penghargaan professional (professional respect) merupakan sebuah persepsi terhadap satu sama lain (pemimpin dan bawahan) dalam membangun reputasi di dalam maupun di luar organisasi atau dengan kata lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
menunjukkan keunggulan dalam bekerja. (Liden, 1997). Karyawan yang mempersepsikan hal tersebut secara positif akan akan tergabung dalam in group dan cenderung memiliki rasa hormat dan pengakuansecara profesional. Kondisi tersebut yang kemudian memicu munculnya kualitas hubungan yang tinggi antara pemimpin dengan bawahannya sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Kerangka Pemikiran Skema 1 Hubungan antara Dimensi Afeksi dengan Variabel Komitmen Organisasi
Pemimpin menjalin hubungan yang unik dengan masing-masing bawahan (LMX)
Afeksi
Dipersepsi positif oleh karyawan
Dipersepsi negatif oleh karyawan
In Group
Out Group
Pemimpin dan bawahan bersahabat
Pemimpin dan bawahan tidak bersahabat
Komitmentinggi
Komitmenrendah
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Skema 2 Hubungan antara Dimensi Kontribusi dengan Variabel Komitmen Organisasi
Pemimpin menjalin hubungan yang unik dengan masing-masing bawahan (LMX)
Kontribusi
Dipersepsi positif oleh karyawan
Dipersepsi negatif oleh karyawan
In Group
Out Group
Memiliki keinginan lebih untuk berkontribusi di luar deskripsi pekerjaan yang dimiliki
Hanya berkontribusi sebatas deskripsi pekerjaan yang dimiliki
Komitmenrendah Komitmentinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Skema 3 Hubungan
antara
Dimensi
Loyalitas
dengan
Variabel
Komitmen
Organisasi
Pemimpin menjalin hubungan yang unik dengan masing-masing bawahan (LMX)
Loyalitas
Dipersepsi positif oleh karyawan
Dipersepsi negatif oleh karyawan
Setia dan saling dukung
Tidak setia dan saling dukung
In Group Out Group
Komitmentinggi Komitmenrendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Skema 4 Hubungan antara Dimensi Penghormatan Profesional dengan Variabel Komitmen Organisasi
Pemimpin menjalin hubungan yang unik dengan masing-masing bawahan (LMX)
Penghargaan profesional
Dipersepsi positif oleh karyawan
Dipersepsi negatif oleh karyawan
In Group
Out Group
Memiliki rasa hormat dan pengakuan secara profesional
Tidak memiliki rasa hormat dan pengakuan secara profesional
Komitmentinggi
Komitmenrendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
E. Hipotesis Berdasarkan keterkaitan antara dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan variabel komitmen organisasi, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif antara dimensi afeksi (affection)dengan komitmen organisasi. 2. Terdapat hubungan positif antara dimensi kontribusi (contribution)dengan komitmen organisasi. 3. Terdapat hubungan positif antara dimensi loyalitas (loyalty)dengan komitmen organisasi. 4. Terdapat hubungan positif antara dimensi penghargaan professional (professional respect)dengan komitmen organisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian mengenaihubungan antara Leader-Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif secara korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap
bagian-bagian
dan
fenomena
serta
hubungan-
hubungannya(Sugiyono,2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berkutat dengan angka, yang datanya berupa bilangan (skor, nilai, ranking, atau frekuensi), yang kemudian dianalisis secara statistik dalam menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian serta melakukan prediksi bahwa sebuah variabel tertentu mempengaruhi variable yang lain (Creswell dalam Alsa 2003).
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas
LeaderMember
Exchange
(LMX)
dengan
empat dimensinya yaitu afeksi (affection), kontribusi (contribution), loyalitas (loyality), dan penghormatan professional (professional respect).
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Variabel Tergantung :
43
Komitmen Organisasi.
C. Definisi Operasional 1. Leader Member Exchange (LMX) Leader Member Exchange (LMX) didefinisikan sebagai sebuah penilai yang dimiliki oleh pemimpin dan bawahan mengenai pertukaran secara materi, informasi, serta emosional yang mereka miliki, dimana bawahan yang banyak berkontribusi akan mendapatkan banyak dukungan dan memiliki kualitas hubungan yang tinggi dengan pemimpin (in group), sedangkan yang sedikit berkontribusi akan mendapatkan sedikit dukungan dan memiliki kualitas hubungan yang rendah dengan pemimpin (out group). Leader Member Exchange (LMX) pada penelitian ini akan diukur menggunakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti dengan melibatkan empat
dimensinya,
yaitu
dimensi
Afeksi
(affection),
Kontribusi
(contribution), Loyalitas (loyalty), Penghargaan profesional (professional respect). Semakin tinggi skor total yang dihasilkan pada tiap dimensi Leader Member Exchange (LMX) maka semakin tinggi pula Leader Member Exchange (LMX) yang dimiliki oleh karyawan atau dengan kata lain memiliki kualitas hubungan yang tinggi (in group), begitu pula sebaliknya (out group). 2. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai adanya rasa percaya dan keinginan untuk bersungguh-sungguh yang dimiliki oleh karyawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam
melaksanakan
tanggung
jawab
serta
44
mempertahankan
keanggotaannya sebagai bentuk keberpihakan terhadap tujuan serta nilai yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Komitmen organisasi akan diukur menggunakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Allen dan Meyer (1997) dengan tiga komponennya, yaitu komponen Afektif, Normatif, dan Kontinum. Semakin tinggi skor total yang diperoleh oleh subjek maka akan semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki, begitu pula sebaliknya.
D. Subjek Penelitian Subjek yang dipilih merupakan karyawan sudah bekerja di sebuah perusahaan selama minimal 1 tahun. Kriteria lama bekerja yang digunakan mengacu pada teori yang disampaikan oleh Fieldman dan Arnold (1983) yang menyatakan bahwa karyawan yang sudah bekerja antara 1-3 tahun akan cenderung dipengaruhi oleh lingkungan, nilai, aturan, dan tujuan perusahaan sehingga membentuk sebuah sikap yang baru sesuai dengan kondisi lingkungan kerja. Pada tahap ini komitmen organisasi diharapkan telah terbentuk. Karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun dipilih sebagai subjek karena dianggap sudah melewati tahap adaptasi dengan perusahaan. Teknik pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode ini merupakan sebuah penetapan respon untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bertemu di setiap hari kerja dengan pemimpinnya.
E. Metode dan Alat Pengambilan Data Metode pengambilan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala pada subjek. Skala yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah likert. Subjek akan diminta secara kontinum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan oleh peneliti sebagai pedoman dalam melakukan penskoran dengan pedoman penilaian skala likert (Supratiknya, 2014). Subjek diminta untuk memilih salah satu jawaban dari empat pilihan yang tersedia. Respon netral atau nilai tengah tidak disertakan untuk menghindari central tendency effect (Azwar, 2012). Variasi pilihan yang digunakan peneliti dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 3 Pemberian Skor pada Skala Leader Member Exchange (LMX) dan Komitmen Organisasi Item Favorable Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS)
Item Unfavorable 1 2 3 4
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
4 3 2 1
Variabel Leader Member Exchange (LMX) dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Dienesch dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Liden (dalam Harris, 2004) dengan melibatkan empat dimensi, yaitu afeksi (affection), kontribusi (contribution), loyalitas (loyality), dan penghargaan professional (professional respect). Rancangan item yang disusun oleh peneliti untuk Skala Leader Member Exchange(LMX) dapat dilihat pada Tabel 4, sebagai berikut :
Tabel 4 Blue Print Skala Leader Member Exchange (LMX) Sebelum Diujicobakan Dimensi
Favorable
Unfavorable
Jumlah
Afeksi
12,5% (1,34, 35,37,36,44) 12,5% (6, 13, 25,29,39,43) 12,5% (3,9, 28,33,41,45) 12,5% (5,10, 16,17,20,24)
12,5% (4, 7, 30,32,40,47) 12,5% (11,14, 19, 23,46,48) 12,5% (18,21, 22,26,31,42) 12,5% (2,8, 12,15,27,38)
25% (12 item)
Kontribusi Loyalitas Penghargaan Profesional
25% (12 item) 25% (12 item) 25% (12 item)
Variabel Komitmen Organisasi dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Mayer dan Allen (1997) dengan melibatkan tiga komponen, yaitu afeksi, normatif, dan kontinum. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang terdiri atas 30 item. Rancangan item yang disusun oleh peneliti untuk Skala Komitmen Organisasi dapat dilihat pada Tabel 5, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 5 Blue Print Skala Komitmen Organisasi Sebelum Diujicobakan Aspek
Favorable
Afeksi
16,67% (2,4 12,25,30) Normatif 16,67% (6,15 22,23,29) Kontinum 16,67% (8,16, 17,19,20)
Unfavorable
Jumlah
16,67% (5,7, 10,18,26) 16,67% (3,9, 11,14,27) 16,67% (1,13 21, 24,28)
33.3% (10 item) 33.3% (10 item) 33.3% (10 item)
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Untuk menguji validitas, peneliti menggunakan evidensi terkait isi tes atau yang juga dikenal dengan validitas isi. Evidensi terkait isi melihat kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukurnya (Supratiknya, 2014). Menurut Kenneth Hopkin (dalam Siregar, 2013) penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis. Analisis logis dilakukan untuk melihat seberapa memadainya sebuah tes mewakili ranah isi serta seberapa relevannya ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes yang dimaksudkan. Isi tes mengacu pada tema-tema, pilihan kata, serta format atau bentuk item, tugas, atau pertanyaan yang digunakan dalam tes. Evidensi terkait isi ini juga bisa berupa penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian
antara bagian-bagian
tes
dan
konstruk
yang diukur
(Supratiknya, 2014). Peneliti memilih untuk melakukan evidensi terkait isi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dengan berkonsultasi pada dosen pembimbing sebagai pakar atau ahli yang menilai. 2. Seleksi Item Seleksi item adalah sebuah proses pemeriksaan sebuah tes psikologis melalui analisis item sesudah item-item tersebut diujicobakan pada sekelompok sampel yang sudah terstandarisasi. Seleksi item yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk memilih item-item yang akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Azwar (2012) menjelaskan bahwa seleksi item dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri yang kemudian menghasilkan koefisiensi korelasi item total (rix). Besarnya koefisien korelasi item total (rix) bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya akan semakin mendekati angka 1,00. Koefisien yang kecil akan mendekati angka 0 atau memiliki tanda negatif yang mengindikasikan bahwa item yang bersangkutan tidak memiliki daya diskriminasi (Azwar, 2012). Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Item yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda rendah. Batasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
ini merupakan suatu konvensi. Penyusun skaladiperbolehkan untuk menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi itemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala yang sedang disusun (Azwar, 2012). Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2015 sampai dengan 5 Oktober 2015. Subjek penelitian ini adalah karyawan administrasi dan sales yang sudah bekerja di PT. A selama minimal 1 tahun. Skala yang disebar oleh peneliti berjumlah 40 eksemplar dan kembali sebanyak 40 eksemplar. Semua skala yang kembali dapat diolah karena memenuhi kriteria. Hasil uji coba skala yang telah diolah peneliti adalah sebagai berikut : a. Skala Leader Member Exchange (LMX) Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria rix ≥ 0,30 untuk menyeleksi item-item yang baik pada skala Leader Member Exchange (LMX). Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan 30 dari 48 item yang disajikan termasuk dalam kategori item dengan kualitas yang baik. Kisaran koefisien korelasi item total sebelum seleksi item untuk tiap dimensi dalam Leader Member Exchange (LMX) dapat dilihat pada Tabel 6, sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 6 Koefisien Korelasi Item Total Dimensi Leader Member Exchange (LMX) Sebelum Seleksi Item No.
Dimensi
1. Afeksi 2. Kontribusi 3. Loyalitas 4. Penghargaan Profesional
Kisaran rix -0,179 – 0,792 -0,096 – 0,757 0,349 – 0,696 -0,849 – 0,835
Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total item untuk tiap dimensi dalam Leader Member Exchange (LMX) dapat dilihat pada Tabel 7, sebagai berikut :
Tabel 7 Koefisien Korelasi Item Total Dimensi Leader Member Exchange Setelah Seleksi Item No.
Dimensi
1. Afeksi 2. Kontribusi 3. Loyalitas 4. Penghargaan Profesional
Kisaran rix 0,396 – 0,983 0,442 – 0,656 0,349 – 0,696 0,638 – 0,899
Item-item yang lolos seleksi item dapat dilihat pada Tabel 8, sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tabel 8 Blue Print Skala Leader Member Exchange (LMX) Setelah Diujicobakan Dimensi
Favorable
Afeksi
6,7% (1,37)
Kontribusi Loyalitas Penghargaan Profesional
Unfavorable
10% (4,32, 40) 10% (6,29, 10% (14,19, 43) 23) 20% (3,9, 20% (18,21, 28,33,41,45) 22,26,31,42) 13,3% (5,16, 10% (2,8, 17,24) 15)
Jumlah 16,7%(5 item) 20% (6 item) 40% (12 item) 23,3%(7 item)
b. Skala Komitmen Organisasi Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria rix ≥ 0,30 untuk menyeleksi item-item yang baik pada skala Komitmen Organisasi. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan 26 dari 30 item yang disajikan termasuk dalam kategori item dengan kualitas yang baik. Kisaran koefisien korelasi item total sebelum sebelum seleksi item adalah rix = 0,172 sampai 0,808. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total menjadirix =
0,372 sampai 0,799. Item-item yang lolos seleksi item dapat dilihat
pada Tabel 9, sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel 9 Blue Print Skala KOmitmen Organisasi Setelah Diujicobakan Aspek
Favorable
Afeksi
16,67% (2,4 25) Normatif 16,67% (15, 22, 29) Kontinum 16,67% (8,16, 17,19,20)
Unfavorable 16,67% (5,7, 10,18,26) 16,67% (3,9, 11,14,27) 16,67% (1, 13, 21, 24, 28)
Jumlah 33.3% (8 item) 33.3% (8 item) 33.3%(10 item)
Pada Tabel 9, diketahui bahwa komposisi item pada tiap-tiap aspek Komitmen Organisasi masih belum seimbang. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengguguran secara manual agar didapatkan komposisi item yang seimbang pada tiap aspek Komitmen Organisasi. Item-item yang lolos dari pengguguran secara manual dapat dilihat pada Tabel 10, sebagai berikut:
Tabel 10 Blue Print Skala Komitmen Organisasi Setelah Pengguguran Manual Aspek Afeksi
Favorable
16,67% (2,4 25,) Normatif 16,67% (15, 22, 29) Kontinum 16,67% (8,16, 17,19,20)
Unfavorable
Jumlah
16,67% (5,7, 10,18,26) 16,67% (3,9, 11,14,27) 16,67% (1, 21, 24)
33.3% (8 item) 33.3% (8 item) 33.3% (8 item)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Setelah dilakukan pengguguran secara manual, peneliti mendapatkan 24 dari 26 item yang sebelumnya telah lolos seleksi item dengan kualitas yang baik. Setelah dilakukan pengguguran secara manual, koefisien korelasi item total menjadi berkisar dari rix = 0,358 sampai 0,808. Jumlah keseluruhan item yang digunakan oleh peneliti untuk skala Komitmen Organisasi pada penelitian ini adalah 24 item.
3.
Reliabilitas Dalam mengukur reliabilitas alat ukur yang telah dibuat, peneliti menggunakan reliabilitas konsistensi internal dengan metode berbasis kovarians item. Reliabilitas konsistensi internal merupakan reliabilitas yang didasarkan pada kesesuaian antar bagian-bagian dalam suatu tes (Supratiknya, 2014). Item-item yang ada akan diukur konsistensi internalnya dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Besarnya reliabilitas konsistensi internal (rxx) bergerak dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 maka semakin tinggi pula reliabilitas yang dimiliki, begitu pula sebaliknya. Guildford (dalam Supratiknya, 2014) menambahkan bahwa koefisien minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah 0,70. Namun, apabila ditemukan koefisien yang tidak setinggi itu pun masih dapat dianggap cukup berarti, terutama apabila skor skala yang bersangkutan digunakan bersama-sama dengan hasil ukur tes lain dalam suatu perangkat pengukuran (Azwar, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Koefisien reliabilitas dari skala Komitmen Organisasi adalah 0,936. Sedangkan, koefisien dari tiap dimensi skala Leader Member Exchange (LMX)adalah sebagai berikut : Tabel 11 Koefisien Reliabilitas Dimensi Leader Member Exchange (LMX) No. Reliabilitas
Dimensi
1. 2. 3. 4.
Afeksi Kontribusi Loyalitas Penghargaan Profesional
Koefisien
0,918 0,778 0,851 0,908
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat normalitas sebaran dari variabel bebas maupun tergantung yang digunakan dalam sebuah penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan metode One Sample Kolmogorov Smirnov Test yang dibantu oleh program IBM SPSS versi 21. Jika hasilnya menunjukkan bahwa taraf signifikan (p) lebih besar dari 0,05, maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Namun jika hasilnya menunjukkan bahwa taraf signifikan (p) lebih kecil dari 0,05, maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. (Santoso, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang hendak dianalisis berdasarkan sebuah garis lurus (linear). Uji linearitas dilakukan dengan metode Test for Linearity yang dibantu oleh program IBM SPSS versi 21. Jika hasilnya menunjukkan bahwa p ≤ 0,05, maka data yang memiliki hubungan yang linear. Namun jika hasilnya menunjukkan bahwa p ≥ 0,05, maka data yang diperoleh tidak berhubungan secara linear. (Santoso, 2010).
2.
Uji Hipotesis Hipotesis
yang
ada
dalam
penelitian
ini
dianalisis
dengan
menggunakan metode korelasi Product Moment Pearson yang dibantu oleh program IBM SPSS versi 21. Metode korelasi Product Moment Pearson digunakan karena data yang dihasilkan oleh skala diasumsikan berjenis interval, yaitu data yang dapat memberikan informasi jarak antara nilai, memuat interval yang sama. Syarat penggunaan metode korelasi Product Moment Pearson adalah data yang ada berdistrusi normal dan hubungan antar variabel yang hendak dianalisis memiliki hubungan secara linear. Namun apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah korelasi Spearman Rho (Sidney, 1985).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 10 Oktober 2015 sampai dengan 20 Oktober 2015 dengan 160 subjek penelitian yang berasal dari 4 perusahaan yang berbeda. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini bertemu di setiap hari kerja dengan pemimpinnya dan sudah bekerja di perusahaan yang bersangkutan selama minimal 1 tahun. Karyawan yang menjadi subjek dalam penelitian ini meliputi 50 subjek dari Departemen Retail di PT. B, 45 subjek dari Departemen Call Center di PT. C, 30 subjek dari Departemen Marketing Support di PT. D, serta 35 subjek dari Departemen Produksi di PT. E. Sebelum skala dibagikan peneliti memberikan penjelasan kepada subjek mengenai pentingnya pengisian identitas terlebih dahulu sebelum mengerjakan skala A maupun B. Peneliti juga memberikan penjelasan mengenai kerahasiaan data yang diberikan oleh subjek sebelum mempersilahkan subjek untuk mengerjakan skala. Demi menjaga kerahasiaan identitas subjek maka peneliti tidak menyediakan kolom nama melainkan hanya inisial. Penyebaran skala penelitian dilakukan dengan bantuan dari salah satu karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Skala yang disebar berjumlah 160 eksemplar dan kembali sebanyak 160 eksemplar. Dari skala yang telah diterima oleh peneliti, terdapat 2 eksemplar skala yang tidak dapat diolah
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
karena tidak memenuhi kriteria penelitian. Jadi, total skala yang dapat diolah dalam penelitian ini berjumlah 158 eksemplar.
B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang berpartisispasi dalam penelitian ini ialah 158 karyawan yang bekerja di 4 perusahaan berbeda yaitu PT. B, PT. C, PT. D, serta PT. E. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini merupakan karyawan yang bertemu di setiap hari kerja dengan pemimpinnya dan telah bekerja selama minimal 1 tahun di perusahaan yang bersangkutan. Berikut adalah deskripsi subjek dalam penelitian ini : Tabel 12 Subjek Penelitian Berdasarkan Usia (Hurlock, 2003) Usia
Jumlah
Remaja (13 tahun – 18 tahun) Dewasa awal (19 tahun– 40 tahun) Dewasa madya (41 tahun – 60 tahun) Total
15 120 23 158
Tabel 13 Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Laki – laki Perempuan
57 101 158
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 14 Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja
Jumlah
1 – 3 tahun >4 tahun
100 58 158
Total
C. Deskripsi Data Penelitian Peneliti melakukan analisis deskripsi terhadap data yang diperoleh untuk mengetahui tinggi rendahnya tiap dimensi Leader Member Exchange (LMX)dan Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh subjek. Hasil dari deskripsi data yang ada akan membandingkan pengukuran secara teoritis maupun empiris, sebagai berikut:
Tabel 15 Hasil Pengukuran Deskrpisi Variabel Pengukuran
Afeksi Kontribusi Loyalitas Penghargaan Profesional Komitmen Organisasi
Teoretis
Empiris
Min 5 6 12 7
Max 20 24 48 28
Mean 12.5 15 30 17.5
Min 10 13 23 23
Max 20 24 46 46
Mean 15.27 18.20 34.06 34.06
SD 1.84 2.04 4.21 4.21
24
96
60
45
89
65.51 7.11
Berdasarkan pengukuran secara deskriptif, mean empiris dari empat dimensi variabel Leader Member Exchange (LMX) dan variabel Komitmen Organisasi lebih tinggi daripada mean teoretis. Hasil tersebut menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa
subjek
memiliki
Afeksi,
Kontribusi,
Loyalitas,
59
Penghargaan
Profesional, dan Komitmen Organisasi yang tinggi. Hasil tersebut juga didukung oleh uji-t yang dilakukan peneliti untuk membandingkan mean teoretis dengan mean empiris pada seluruh variabel, sebagai berikut:
Tabel 16 Hasil uji-t Dimensi Afeksi Test Value = 12.5 t
Df
Sig
Mean
95% Confidence
(2-tailed) Difference
Interval of the Difference
Lower Afeksi
18.836
157 .000
2.766
Upper 2.48
3.06
Berdasarkan uji-t yang dilakukan, terdapat perbedaan siginifikan antara mean teoretis dengan mean empiris. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki afeksi yang tinggi.
Tabel 17 Hasil uji-t Dimensi Kontribusi Test Value = 15 t
Df
Sig (2-tailed
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Kontribusi 19.731 157 .000 3.203 2.88 3.52 Berdasarkan uji-t yang dilakukan, terdapat perbedaan siginifikan antara mean teoretis dengan mean empiris. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki kontribusi yang tinggi.
Tabel 18 Hasil uji-t Dimensi Loyalitas Test Value = 30 t
Df
Sig
Mean
(2-tailed) Difference
Loyalitas 12.100 157
.000
4.057
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
3.39
4.72
Berdasarkan uji-t yang dilakukan, terdapat perbedaan siginifikan antara mean teoretis dengan mean empiris. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki loyalitas yang tinggi.
Tabel 19 Hasil uji-t Dimensi Penghargaan Profesional Test Value = 17.5 t
Df
Sig
(2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Penghargaan 49.383 157 .000 16.557 15.89 17.22 Profesional Berdasarkan uji-t yang dilakukan, terdapat perbedaan siginifikan antara mean teoretis dengan mean empiris. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menunjukkan
bahwa
secara signifikan
subjek
memiliki
61
penghargaan
profesional yang tinggi.
Tabel 20 Hasil uji-t Komitmen Organisasi Test Value = 60 t
Df
Sig
Mean
(2-tailed) Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Komitmen 9.736 157 Organisasi
.000
5.513
4.39
6.63
Berdasarkan uji T yang dilakukan, terdapat perbedaan siginifikan antara mean teoretis dengan mean empiris. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki komitmen organisasi yang tinggi.
D. Hasil Analisis Data 1. Uji Asumsi Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat normalitas persebaran variabel bebas dan tergantung pada sebuah penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Smirnov Test dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Data akan dinyatakan normal apabila memenuhi syarat p>0.05 (Santoso, 2010).
Tabel 21 Hasil Uji Normalitas Variabel
LMX Afeksi Kontribusi Loyalitas Penghargaan Profesional Komitmen Organisasi
Kolmogorov -Smirnov
Signifikansi Keterangan
3.186 2.844 2.074 2.074 1.082
0.000 0.000 0.000 0.000 0.192
Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal
Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas, dimensi Afeksi, Kontribusi, Loyalitas, dan Penghargaan Profesional sama-sama memperoleh nilai signifikansi (p) = 0.000. Hasil yang menunjukkan p<0.05 ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi yang dimiliki oleh variabel Leader Member Exchange (LMX) memiliki persebaran data yang tidak normal. Data yang tidak normal ini menandakan bahwa data berasal dari populasi yang tidak normal. Persebaran data yang tidak normal dapat dikarenakan adanya nilai ekstrim (Santoso, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Gambar 1 Kurva Dimensi Afeksi
Kurva Dimensi Afeksi menggambarkan persebaran data pada dimensi Afeksi. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 15. Gambar 2 Kurva Dimensi Kontribusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Kurva Dimensi Kontribusi menggambarkan persebaran data pada dimensi Kontribusi. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 18.
Gambar 3 Kurva Dimensi Loyalitas
Kurva Dimensi Loyalitas menggambarkan persebaran data pada dimensi Loyalitas. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 36.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Gambar 4 Kurva Dimensi Penghargaan Profesional
Kurva
Dimensi
Penghargaan
Profesional
menggambarkan
persebaran data pada dimensi Penghargaan Profesional. Pada data tersebut terlihat bahwa persebaran data tidak normal karena banyaknya data yang berada di skor 36. Gambar 5 Kurva Komitmen Organisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Kurva Komitmen Organisasi menggambarkan persebaran data pada variabel Komitmen Organisasi. Pada data tersebut terlihat bahwa terbentuk kurva yang normal sehingga dapat disimpulkan bahwa persebaran data pada variabel Komitmen Organisasi adalah normal.
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan tergantung mengikuti garis linear. Data dinyatakan linear apabila kedua variabel mengikuti garis lurus. Peningkatan maupun penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara linear pada peningkatan maupun penurunan pada variabel lainnya. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan metode Test for Linearity dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Data akan dinyatakan normal apabila memenuhi syarat p<0.05 (Santoso, 2010).
Tabel 22 Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi F
Komitmen
Between Groups
Sig
(Combined)
5.426 .000
Linearity
47.833 .000
Organisasi *
Deviation from
Afeksi
Linearity
.715 .695
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Afeksi, didapati memiliki nilai signifikansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Afeksi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 6 Scatter Plot Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi karena data yang mengikuti garis lurus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 23 Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi F
Komitmen
Between Groups
Organisasi *
Sig
(Combined)
7.355 .000
Linearity
71.145 .000
Deviation from
Kontribusi
.976 .466
Linearity
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi
dan
dimensi
Kontribusi,
didapati
memiliki
nilai
signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 7 Scatter Plot Dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi karena data yang mengikuti garis lurus.
Tabel 24 Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi F
Komitmen
Between Groups
Sig
(Combined)
5.173 .000
Linearity
84.844 .000
Organisasi *
Deviation from
Loyalitas
Linearity
1.190 .466
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Loyalitas, didapati memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Gambar 8 Scatter Plot Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas karena data yang mengikuti garis lurus.
Tabel 25 Hasil Uji Linearitas Pada Dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi F Komitmen Organisasi *
Between Groups
Sig
(Combined)
5.173 .000
Linearity
84.844 .000
Penghargaan
Deviation from
Profesional
Linearity
1.190 .272
Berdasarkan hasil uji linearitas pada variabel Komitmen Organisasi dan dimensi Loyalitas, didapati memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Komitmen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Organisasi dan dimensi Kontribusi memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat bahwa p<0.05.
Gambar 9 Scatter Plot Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi
Grafik Scatter Plot di atas menggambarkan hubungan yang cukup kuat
antara
variabel
Komitmen
Organisasi
dengan
dimensi
Penghargaan Profesional karena data yang mengikuti garis lurus.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk melihat hubungan antara dimensi-dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan metode tes non parametrik, yaitu teknik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Spearman Rho dengan taraf signifikansi (p) 0.01 dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Tekni Spearman Rho digunakan dalam penelitian ini karena berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan didapati bahwa hubungan antara variabel Leader Member Exchange (LMX) dan Komiten Organisasi bersifat linear namun persebaran data variabel Leader Member Exchange (LMX) tidak normal.
Tabel 26 Kriteria Koefisien Korelasi (Sarwono, 2006) No.
Koefisien Korelasi
1.
0
Kategori Tidak
ada
korelasi 2. 3. 4. 5. 6.
0 – 0.25
Sangat lemah 0.25 – 0.50 0.50 – 0.75 0.75 – 0.99 1
Cukup Kuat Sangat kuat Sempurna
Tabel 27 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi
Spearman’s Rho
Komitmen Organisasi Afeksi Correlation Coefficient 1.000 .475** Komitmen Sig (1-tailed) .000 Organisasi N 158 158 Correlation Coefficient .475** 1.000 Afeksi Sig (1-tailed) .000 N
158
158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 27 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
sebesar 0.475 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang cukup antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Afeksi maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi diterima.
Tabel 28 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi
Spearman’s Rho
Komitmen Organisasi Kontribusi Correlation Coefficient 1.000 .514** Komitmen Sig (1-tailed) .000 Organisasi N 158 158 Correlation Coefficient .514** 1.000 Kontribusi Sig (1-tailed) .000 N
158
158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 28 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.514 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Kontribusi maka semakin tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi diterima.
Tabel 29 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi
Spearman’s Rho
Komitmen Organisasi Loyalitas Correlation Coefficient 1.000 .585** Komitmen Sig (1-tailed) .000 Organisasi N 158 158 Correlation Coefficient .585** 1.000 Loyalitas Sig (1-tailed) .000 N
158
158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) Analisis data pada tabel 29 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Loyalitas maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 30 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi Komitmen Penghargaan Organisasi Profesional Correlation Coefficient 1.000 .585** Komitmen Sig (1-tailed) .000 Spearman’s Organisasi N 158 158 Rho Correlation Coefficient .585** 1.000 Penghargaan Sig (1-tailed) .000 Profesional
N
158
158
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Analisis data pada tabel 30 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi (r) yang sebesar 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Penghargaan Profesional maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
E. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi. Hasil uji hipotesis dilakukakan dengan menggunakan metode tes non parametrik, yaitu teknik Spearman Rho dengan taraf signifikansi (p) 0.01 dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Hasil uji hipotesis antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien korelasi r = 0.475 dengan siginifikansi sebesar p = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Afeksi maka karyawan akan tergabung dalam in group dan memiliki semakin tinggi pula Komitmen Organisasi, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi diterima. Dimensi Afeksi (affection) merupakan sebuah perasaan yang dirasakan oleh pemimpin maupun bawahan yang berdasar pada interaksi secara interpersonal dan bukan hanya sekedar pekerjaan atau nilai-nilai professional (Liden, 1997).Karyawan yang memiliki persepsi positif dengan menikmati kebersamaan yang terjalin di antara mereka akan akan tergabung dalam in group dan mengembangkan sebuah hubungan timbal balik yang menguntungkan yaitu persahabatan. Persahabatan yang terjalin akan mendorong karyawan untuk memiliki kualitas hubungan yang cenderung positif sehingga karyawan tersebut memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Sementara itu, penghitungan mean teoretik dengan mean empiris yang dimiliki oleh dimensi Afeksi memiliki perbedaan. Nilai mean empiris memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding nilai mean teoretiknya. Nilai mean teoretik yang dimiliki oleh dimensi Afeksi adalah 12.5 dengan mean empirisnya yang sebesar 15.27. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki afeksi yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh I, M, dan N. Menurut I yang bekerja di PT. C, meskipun tegas namun pemimpin adalah pribadi yang sangat ramah dan peduli terhadap bawahannya sehingga ia merasa dekat dengan pemimpinnya (Komunikasi Pribadi, 29 Oktober 2015). M yang bekerja di PT. B menambahkan bahwa adalah sosok yang sangat menyenangkan sehingga ia merasa nyaman saat bekerja sama di kantor (Komunikasi Pribadi, 29 Oktober 2015). N yang bekerja di PT. D juga menyatakan bahwa pemimpin merupakan salah satu alasan yang membuat ia merasa betah untuk bekerja di perusahaan tersebut. N menganggap pemimpinnya sebagai sahabat bahkan keluarga (Komunikasi Pribadi, 29 Oktober 2015). Hasil uji hipotesis antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien korelasi 0.475 dengan siginifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang cukup kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Afeksi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Afeksi maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi diterima. Dimensi Kontribusi (contribution) berhubungan dengan cara yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan serta seberapa besar upaya yang dilakukan oleh pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan bersama (Liden, 1997). Karyawan yang mempersepsikan hal tersebut secara positif akan akan tergabung dalam in group dan cenderung memiliki keinginan lebih untuk berkontribusi di luar deskripsi pekerjaan yang dimilikinya. Kondisi tersebut yang kemudian akan menimbulkan munculnya kualitas hubungan yang tinggi antara pemimpin dengan bawahannya sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Penghitungan mean teoretik dengan mean empiris yang dimiliki oleh dimensi Kontribusi memiliki nilai yang berbeda. Nilai mean empiris memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding nilai mean teoretiknya. Nilai mean teoretik yang dimiliki oleh dimensi Kontribusi adalah 15 dengan mean empirisnya yang sebesar 18.20. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian ini memiliki kontribusi yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh P dan Y. P yang bekerja di PT. B dan Y yang bekerja di PT. E menyatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang tidak segan untuk membantu bawahannya dalam mencapai target bulanan. Sikap pemimpin yang dianggap low profile dan dan sangat peduli terhadap perkembangan tim tersebut yang membuat mereka menjadi bersemangat, terdorong untuk melakukan yang terbaik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
bagi tim, serta menawarkan bantuan apabila pemimpin membutuhkannya (Komunikasi Pribadi 30 Oktober 2015). Pada dimensi Kontribusi, hasil uji hipotesis antara dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien korelasi 0.514 dengan siginifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Kontribusi. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi diterima. Dimensi Loyalitas (loyalty) merupakan suatu tingkatan dimana pemimpin dan bawahan memilki kesetiaan satu sama lain dan secara formal dapat dilihat dari tindakan dan sikap satu sama lain di hadapan umum (Liden, 1997). Karyawan yang memiliki persepsi positif akan akan tergabung dalam in group dan cenderung setia sehingga akan memiliki sikap saling dukung dengan pemimpinnya. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa karyawan memiliki kualitas hubungan yang tinggi sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, penghitungan mean teoretik dengan mean empiris yang dimiliki oleh dimensi Loyalitas memiliki perbedaan. Nilai mean empiris memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding nilai mean teoretiknya. Nilai mean teoretik yang dimiliki oleh dimensi Loyalitas adalah 30 dengan mean empirisnya yang sebesar 34.06. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki loyalitas yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh pernyataan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
disampaikan oleh J. J yang bekerja di PT.E menyatakan bahwa ia dan pemimpin merupakan sebuah tim yang solid. J menambahkan bahwa ia dan pemimpin tidak akan segan untuk membela dan menguatkan satu sama lain ketika tim sedang mengalami masalah. Ia merasa bahwa pemimpin merupakan sosok yang bertanggung jawab sehingga mau bersama-sama menghadapi masalah yang dihadapi oleh tim (Komunikasi Pribadi, 2 November 2015). Hasil uji hipotesis antara dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien korelasi 0.585 dengan siginifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Loyalitas. Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dimensi Loyalitas maka semakin tinggi pula Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh karyawan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi diterima. Hubungan yang positif juga menjadi hasil dari uji hipotesis pada dimensi yang keempat yaitu Penghargaan Profesional. Hasil uji hipotesis antara dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien korelasi 0.585 dengan siginifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel Komitmen Organisasi dengan dimensi Penghargaan Profesional. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara dimensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Dimensi Penghargaan profesional (professional respect) merupakan sebuah persepsi terhadap satu sama lain (pemimpin dan bawahan) dalam membangun reputasi di dalam maupun di luar organisasi atau dengan kata lain menunjukkan keunggulan dalam bekerja. (Liden, 1997). Karyawan yang mempersepsikan hal tersebut secara positif akan akan tergabung dalam in group dancenderung memiliki rasa hormat dan pengakuansecara profesional. Kondisi tersebut yang kemudian akan menimbulkan munculnya kualitas hubungan yang tinggi antara pemimpin dengan bawahannya sehingga karyawan pun memiliki komitmen terhadap organisasi, begitu pula sebaliknya. Penghitungan mean teoretik dengan mean empiris yang dimiliki oleh dimensi Penghargaan Profesional memiliki nilai yang berbeda. Nilai mean empiris memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding nilai mean teoretiknya. Nilai mean teoretik yang dimiliki oleh dimensi Penghargaan Profesional adalah 17.5 dengan mean empirisnya yang sebesar 34.06. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian ini memiliki penghargaan profesional yang tinggi. Hasil tersebut didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh S dan L. S yang bekerja di PT. C menyatakan bahwa pemimpinnya merupakan sosok yang sangat ia kagumi. Bagi S, pemimpin merupakan sosok yang sangat berwibawa dan mampu membawa nama baik tim saat melakukan presentasi. Hal tersebut yang sering kali membuat S merasa bahwa pujian yang diberikan oleh klien adalah hasil dari pembawaan pemimpin yang baik (Komunikasi Pribadi, 2 November 2015). L yang bekerja di PT. D juga menyatakan bahwa ia sangat memperhatikan perilakunya saat di depan klien. Hal tersebut L lakukan karena ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
merasa membawa nama baik pemimpin dan tim bukan hanya dirinya secara personal (Komunikasi Pribadi, 30 Oktober 2015). Korelasi terkuat antara dimensi Leader Member Exchange (LMX) dengan Komitmen Organisasi dimiliki oleh dimensi Loyalitas dan dimensi Penghargaan Profesional dengan nilai korelasi (r) senilai 0.585 dengan taraf signifikansi (p) senilai 0.000 untuk keduanya. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat dari HRD PT. D yaitu MM yang menyatakan bahwa hubungan yang ia miliki dengan bawahannya cenderung penuh dengan rasa hormat dan kesetiaan. Menurut MM, ia dan bawahannya selalu berusaha untuk menjaga reputasi satu sama lain dan mendukung apa pun yang team mereka sedang hadapi baik secara professional di kantor maupun secara interpersonal di luar konteks pekerjaan (Komunikasi Pribadi, 17 Januari 2016). Hal tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan AP selaku karyawan dari Departemen Call Center di PT. C yang menyatakan bahwa kekagumannya terhadap supervisornya merupakan alasan utama yang membuat ia bertahan di perusahaan tersebut. Pemimpin yang sangat profesional namun hangat tersebut mendorongnya untuk terus meningkatkan performansi dalam tim serta terus menjaga nama baik perusahaan dengan pelayanan terbaik yang ia berikan kepada konsumen. AP merasa mendapatkan banyak pembelajaran dari supervisornya baik dalam hal professional kerja maupun sebagai individu secara pribadi. AP menambahkan bahwa supervisornya merupakan salah satu panutan dalam hidupnya baik secara karir maupun pribadi (Komunikasi Pribadi, 20 Januari 2016).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
HS selaku Supervisor Retail di PT. B menyatakan bahwa ia dapat merasakan adanya ikatan dengan bawahannya karena bawahannya cenderung sangat setia dan mendukung setiap keputusan yang ia buat. Hal tersebut yang membuat HS bahkan pernah menolak untuk menerima tawaran pekerjaan di perusahaan lain karena tidak ingin keluar dari timnya yang sekarang (Komunikasi Pribadi, 17 Januari 2016). Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan W selaku Kepala Produksi di PT. E yang menyatakan bahwa ia merasa sangat dihormati dan sering kali mendapatkan pujian dari atasan karena bawahannya seringkali menyatakan bahwa kesuksesan yang diraih oleh tim produksi sedikit banyak merupakan andil darinya selaku Kepala Produksi (Komunikasi Pribadi, 19 Januari 2016).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Spearman Rho dengan bantuan IBM SPSS versi 21 karena data yang ada linear namun tidak memenuhi persyaratan normalitas. Hasil uji hipotesis pada dimensi Afeksi dengan Komitmen Organisasi memiliki nilai koefisien (r) 0.475 dengan taraf signifikansi (p) yang sebesar 0.000. Uji hipotesis antara dimensi Kontribusi dengan Komitmen Organisasi memperoleh nilai koefisien 0.514 (r) dengan taraf signifikansi (p) 0.000. Hasil uji korelasi antara dimensi Loyalitas dengan Komitmen Organisasi memperoleh nilai koefisien (r) 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000. Sedangkan, uji korelasi pada diensi Penghargaan Profesional dengan Komitmen Organisasi memiliki koefisien (r) 0.585 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada dimensi Afeksi memiliki korelasi positif yang cukup kuat, sedangkan pada dimensi Kontribusi, Loyalitas, dan Penghargaan Profesional memiliki korelasi positif yang kuat dengan Komitmen Organisasi. Hasil tersebut menandakan bahwa semakin tinggi dimensi Leader Member Exchange (LMX), maka akan semakin tinggi pula Komiten Organisasi yang dimiliki, begitu pula sebaliknya. Hasil uji hipotesismenggambarkan bahwa semua hipotesis terbukti.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
B. Saran Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan : 1. Bagi Subjek Subjek dapat menyadari peran Leader member Exchange (LMX) dan Komitmen Organisasi dalam diri kayawan. 2. Bagi Pemimpin Pemimpin yang terlibat dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertukaran dengan bawahannya agar semakin banyak bawahan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Peningkatan yang perlu dilakukan yaitu terutama pada dimensi Afeksi dan Kontribusi.
Pemimpin
sebaiknya
semakin
meningkatkan
kualitas
persahabatan serta semakin peduli dan mau berkontribusi dalam setiap kegiatan yang ada di dalam tim sehingga harapannya dapat semakin meningkatkan kualitas hubungan yang dimiliki dengan bawahannya. 3. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini, kualitas pertukaran yang baik antara pemimpin dan bawahan sudah terbukti memiliki peran yang penting dalam terbentuknya komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi perusahaan untuk memfasilitasi terbentuknya kualitas pertukaran yang tinggi antara pemimpin dengan bawahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis faktor untuk dapat memastikan kembali mengenai status Leader Member Exchange (LMX)(unidimensi atau multidimensi).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. (2003). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anggriawan, Derry Adityo. (2012). Hubungan antara Leader-Member Exchange dan Kepuasan Kerja pada Karyawan bagian Operasional PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Skripsi yang tidak diterbitkan, Universitas Indonesia. Arishanti, Klara Innata. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi, vol. 1, hal 25-32. Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fieldman, Daniel C. & Arnold, Hugh J. (1983). Managing Individual and Group Behavior in Organization. McGraw-Hill Series in Management. Gerstner, Charlotte R. & Day, David V. (1997). Meta-Analysic Review of LeaderMember Exchange Theory: Correlates and Construct Issues. Journal of Applied Psychology, vol.82, no.86, hal 827-844. Harris, Kenneth J. (2004). An Examination of MultiplePredictors and Outcomes from Different Dimentions of LMX Relationship Quality. Disertasi doktor yang tidak diterbitkan, The Florida State University. Hasdiabsar, J. (2011). Pengaruh LMX dan Beban Kerja terhadap Moral Kerja. Tesis tidak diterbitkan. Universitas Gunadarma, Jakarta. Hughes, Richard L., Ginnett, Robert C., & Curphy, Gordon J. (2012). Leadership: Enhanching The Lesson of Experience Seventh Edition. New York: McGraw-Hill Irwin. Hurlock, Elizabeth B. (2003). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. I. Komunikasi Pribadi (29 Oktober 2015). J. Komunikasi Pribadi (2 November 2015). Jans, N.A. (1989). Organizational Commitment, Career Factors, and Career/ Life Stage. Journal of Organizatinal Behavior, vol. 10, issue, hal. 247-266
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keskes,
Imen
(2014).
Transformational
Leadership
and
88
Organizational
Commitment: Mediating Role of Leader-Member Exchange. Thesis yang tidak diterbitkan, Universitat Politecnica de Catalunya. Kuntjoro (2002). Komitmen Organisasi. Jakarta: www.e-psikologi.com L. Komunikasi Pribadi (30 November 2015). Landy, F. J., & Conte J. M. (2010). Work in the 21st Century: an Introduction to Industrial and Organizational Psychology (third edition). New York: McGraw-Hill. Liden, Robert C., Sparrowe, Raymond T., Wayne, Sandy J. (1997). LeaderMember Exchange Theory: The Past and Potential for The Future. Research in Personnel and Human Resource Management, vol. 15, hal. 47-119. M. Komunikasi Pribadi (29 Oktober 2015). Majorsy, Ursa. (2007). Kepuasan Kerja, Semangat Kerja, dan Komitmen Organisasional Pada Staf Pengajar Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi, vol. 1, hal 63-74. Maslyn, John. M dan Uhl-Bien, Mary. Leader Member Exchange and Its Dimensions: Effects of Self-Effort and Other’s Effort on Relationship Quality. Journal of Applied Psychology 86:4, 2001, hal 697-708. McShane, S.L., dan Von Glinow, M. A. (2005). Organizational Behavior Emerging Realities for the Workplace Revolution 3rd edition. New York: McGraw-Hill. Meyer, John P. & Allen, Natalie J. (1997). Commitment in The Workplace. USA: Sage Publication N. Komunikasi Pribadi (29 Oktober 2015). Northouse, Peter G. (2013). Kepemimpinan: Teori dan Praktik (edisi keenam). Jakarta: PT. Indeks. Oktorita, Y. B., Rosyid, H. F., dan Lestari, A. Hubungan antara Sikap dan Penerapan Program K3 dengan Komitmen Karyawan pada Perusahaan. Jurnal Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2001, vol. 2, hal. 116-132.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
O’Reilly, C. A. & Chatman, J. (1989). Organizatinal Commitment and Psychology Attachment. The Effect of Compliance Identification, and Internalization on Prosaically Behavior. Journal of Applied Psychology. P. Komunikasi Pribadi (30 Oktober 2015). Periantalo, Jelpa & Mansoer, Wilman D. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Untuk Berubah Pegawai Di Dirjen PQR. JPS vol. 14, no. 03. Rafferty, Alannah E. & Mark A. Griffin. (2004). Dimensions of Transformational Leadership: Conceptual and Empirical Extensions. The Leadership Quarterly vol. 15, hal. 329 – 354. Riggio, R. (2008). Introduction to Industrial or Organizational Psychology 5th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Rivai, Veithzal dan Mulyadi, Deddy. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Robbins, S. P. (1996). Organizational Behaviour Concept, Controversiest, Applications. Englewood Cliffs: Prentice Hall. Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia (jilid 10). Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia. Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. S. Komunikasi Pribadi (2 November 2015). Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi:dar Blog menjadi Buku. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sidney, S. (1985). Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia. Siregar,
Syofian.
(2013).
Metode
Penelitian
Kuantitatif:
Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Smither, Robert D. (1994). The Psychology of Work and Human Performance. New York: HarperCollins College Publishers, Inc. Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarya: Andi OFFSET. Spector, Paul E. (2008). Industrial and Organizational Psychology: Research and Practice (fifth edition). USA: John Wiley & Sons, Inc. Sudirjo, Frans dan Toryanto, Agustinus Andy. (2013). Pengaruh Leader Member Exchange dan Pemberdayaan Melalui Mediasi Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja (Studi Pada Kantor Notaris di Provinsi Jawa Tengah). Jurnal UNTAG Semarang, hal. 134-151. Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suseno, Miftahun Ni’mah & Sugiyanto. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasi dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi vol. 37, no. 1, hal 94-109. Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya. Towers Watson. (20014, November 25). Indonesian Organizations Struggling to Attract and Retain Key Talent. Dipungut 27 November 2014, dari http://www.towerswatson.com/en/Press/2014/11/Indonesian-organizationsstruggling-to-attract-and-retain-key-talent. Wibowo, Novebry C. & Susanto Eddy M. (2013). Pengaruh Kualitas LeaderMember Exchange (LMX) Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Pada PT. Nutrifood Surabaya. AGORA vol. 1, no. 1. Wirjana, Bernardine R. & Supardo, Susilo. (2005). Kepemimpinan: Dasar-Dasar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi OFFSET. Wijanto, E.A & Susanto, Ec. Eddy M. (2013). Pengaruh Leader member Exchange Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Komitmen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Organisasional Terhadap Karyawan Departemen Penjualan Pada PT. X. AGORA vol. 1, no. 1. Y. Komunikasi Pribadi (30 Oktober 2015). Yulk, Gary. (1994). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta. Prehalindo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 SKALA UJI COBA LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN SKALA KOMITMEN ORGANISASI
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh : Adella Putri Christian Lay
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Yogyakarta, Oktober 2015 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i yang berpartisipasi dalam penelitian ini Dengan hormat, Saya Adella Putri Christian Lay selaku mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memohon izin untuk meminta bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk merelakan waktu dalam rangka mengisi skala berikut ini. Adapun kegunaan skala ini adalah untuk keperluan penyelesaian tugas akhir (skripsi) saya. Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan menjadi 2 skala yaitu, skala A dan skala B. Saya harap Bapak/Ibu/Saudara/i dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujurjujurnya sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/I yang sesungguhnya dalam kehidupan kerja sehari-hari karena tidak ada pernyataan yang salah. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan akan terjaga kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi kondisi pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i di perusahaan ini. Dalam pengisian skala ini, saya harap Bapak/Ibu/Saudara/i memperhatikan petunjuk pengerjaan yang telah diberikan karena hasil dari pengisian skala ini akan digunakan untuk kepentingan akademik. Adapun apabila dengan diadakannya penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara/I merasa dirugikan, tidak nyaman, maupun membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, maka peneliti bersedia untuk dihubungi di nomor 082136563699. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapka terima kasih. Hormat saya,
Adella Putri Christian Lay
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Lama bekerja di perusahaan ini
: ….. tahun
Dengan ini menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa paksaan dan dan tekanan dari pihak manapun. Saya dengan sukarela mengisi skala ini dalam rangka membantu penelitian. Semua respon yang saya berikan mewakili keadaan saya yang sesungguhnya dalam kehidupan kerja sehari-hari dan bukan sekedar berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya pun mengizinkan jawaban yang saya berikan digunakan sebagai data penelitian.
Yogyakarta, Oktober 2015
(…………………………)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda rasakan atau alami dalam kehidupan kerja sehari-hari di perusahaan tempat Anda bekerj saat ini. Anda diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pertanyaanpernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang Anda alami. Pada setiap pernyataan, terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut : STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
Contoh: No. 1.
Pernyataan
STS
TS
Motivasi yang diberikan oleh atasan saya
S
SS
X
membuat saya bersemangat dalam bekerja.
Apabila ingin mengganti jawaban, Anda dapat memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang inin Anda ganti. Lalu, berikanlah tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan situasi maupun kondisi Anda. Masing-masing individu pasti memiliki jawaban yang berbeda pada setiap pernyataan. Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda pribadi. Sekali lagi, tidak ada jawaban yang salah. Selamat mengerjakan jangan sampai ada yang terlewat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
SKALA A No. 1.
Pernyataan
STS
Saya merasa nyaman ketika bekerja sama dengan atasan.
2.
Atasan terlihat tidak terlalu memikirkan kualitas pekerjaan kami namun hanya berfokus pada sekedar melaksanakan tugas yang diberikan.
3.
Atasan sering kali menawarkan diri untuk membantu saat saya membutuhkan bantuan.
4.
Saya merasa sering kali ucapan saya dapat memicu konflik dengan atasan.
5.
Saya cenderung bekerja dengan semaksimal mungkin tanpa memikirkan upah yang akan didapat.
6.
Atasan terlihat berusaha untuk terlibat dan memberikan bantuan pada setiap kegiatan dalam tim meskipun tidak diminta.
7.
Saya dan atasan memiliki hubungan yang terjalin dengan sangat formal.
8.
Saya cenderung menuntut upah yang besar tanpa mempertimbangkan
dari
kualitas
hasil
dari
pekerjaan. 9.
Saya dengan tulus hati menawarkan diri untuk membantu saat atasan membutuhkan bantuan.
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
STS
10.
Saya cenderung memperhatikan perilaku saya saat berada di dalam perusahaan maupun tidak dalam rangka membangun citra positif yang dimiliki oleh tim.
11.
Saya cenderung menyampaikan gagasan yang saya miliki hanya ketika diminta saja.
12.
Bagi
saya,
cepat
terselesaikannya
sebuah
pekerjaan lebih penting dibandingkan kualitas hasil. 13.
Saya cenderung menyampaikan gagasan yang membangun meskipun tidak diminta.
14.
Saya sering absen dan merasa enggan untuk hadir dan terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam tim.
15.
Saya cenderung bertindak sesuka hati tanpa memikirkan citra yang dimiliki oleh tim.
16.
Atasan sangat memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan.
17.
Saya sangat memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan.
18.
Atasan cenderung memberikan bantuan hanya ketika saya meminta bantuan.
19.
Atasan sering absen untuk terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam tim.
20.
Atasan cenderung memperhatikan perilaku kami
TS
S
99
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saat berada di dalam perusahaan maupun tidak dalam rangka membangun citra positif yang dimiliki oleh tim.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
STS
21.
Saya cenderung kurang memberikan perhatian pada kegiatan yang dilakukan oleh atasan.
22.
Saya
cenderung
acuh
dan
acuh
terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh atasan karena hal bersebut bukanlah urusan saya. 23.
Saya cenderung kurang menaruh perhatian pada perkembangan tim.
24.
Saya berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik bagi tim dalam mencapai tujuan bersama.
25.
Saya berusaha untuk memberikan kritik dan saran yang membangun bagi tim.
26.
Atasan cenderung kurang memberikan perhatian pada kegiatan yang saya lakukan.
27.
Atasan cenderung bertindak sesuka hati tanpa memikirkan citra yang dimiliki oleh tim.
28.
Atasan sering memberikan semangat saat saya akan melakukan sebuah kegiatan yang mewakili tim.
29.
Atasan berusaha hadir dan terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam tim.
30.
Saya merasa kurang nyaman ketika bekerja sama dengan atasan.
31.
Saya cenderung memberikan bantuan hanya ketika atasan meminta bantuan.
32.
Saya merasa sering kali ucapan atasan dapat
TS
S
101
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memicu konflik dengan saya maupun tim. 33.
Saya sering memberikan semangat saat atasan akan melakukan sebuah kegiatan yang mewakili tim.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
STS
34.
Atasan berusaha untuk menjaga perasaan saya dengan tutur katanya yang sopan dan tidak menyinggung perasaan.
35.
Saya merasa dekat dan menganggap atasan sebagai keluarga.
36.
Saya berusaha untuk menjaga perasaan atasan dengan bertutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaannya.
37.
Saya dan atasan memiliki hubungan yang akrab.
38.
Saya tidak terlalu memikirkan kualitas pekerjaan saya namun hanya sekedar melaksanakan tugas yang diberikan.
39.
Saya berusaha hadir dan terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam tim.
40.
Saya merasa kurang terlibat dengan atasan.
41.
Saya memiliki kepedulian terhadap permasalahan yang dimiliki oleh atasan saya.
42.
Bagi saya, atasan cenderung bersikap acuh tak acuh meskipun ia tahu bahwa saya sedang menghadapi sebuah permasalahan.
43.
Atasan berusaha untuk memberikan kritik dan saran yang membangun bagi tim.
44.
Saya merasa tidak segan untuk berkonsultasi dan mencurahkan
perasaan
saya
ketika
sedang
menghadapi sebuah persoalan dalam pekerjaan.
TS
S
103
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45.
104
Bagi saya, atasan cukup peka dan peduli terhadap permasalahan yang sedang saya hadapi.
46.
Atasan cenderung kurang menaruh perhatian pada perkembangan tim.
No.
Pernyataan
47.
Saya merasa segan dan canggung ketika harus mencurahkan
perasaan
saya
STS
ketika
TS
S
SS
sedang
menghadapi sebuah persoalan dalam pekerjaan. 48.
Atasan
terlihat
enggan
untuk
terlibat
dan
memberikan bantuan jika tidak diminta.
SKALA B No. 1.
Pernyataan
STS
Saya tidak merasa rugi untuk meninggalkan perusahaan ini demi kepentingan karir.
2.
Saya merasa bahwa masalah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan masalah saya juga.
3.
Saya merasa tidak berkewajiban untuk bertahan di perusahaan ini.
4.
Saya merasa senang bergabung di perusahaan ini.
5.
Saya
merasa
kurang
nyaman
bekerja
di
perusahaan ini. 6.
Saya ingin membantu perusahaan untuk mencapai tujuan.
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Saya menganggap perusahaan hanya sekedar tempat saya bekerja saja.
8.
Saya
akan
menyesal
ketika
keluar
dari
perusahaan. 9.
Saya tidak merasa bersalah ketika meninggalkan perusahaan meskipun sudah menerima banyak keuntungan.
10.
Saya memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan lain.
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
STS
11.
Saya merasa tidak perlu memikirkan kemajuan perusahaan karena hal tersebut bukan urusan saya.1
12.
Saya merasa bahwa rekan kerja dan atasan adalah keluarga saya.
13.
Kondisi ekonomi saya akan lebih baik apabila saya tidak bekerja di perusahaan ini lagi.
14.
Saya
merasa
perusahaan
kesulitan
mencapai
untuk
tujuannya
membantu karena
hal
tersebut bukan urusan saya. 15
Sebagai karyawan, saya berkewajiban untuk bertahan di perusahaan ini.
16.
Saya ingin bertahan di perusahaan ini karena saya merasa
tidak
ada
perusahaan
lain
yang
memberikan keuntungan sebanyak perusahaan ini. 17.
Saya merasa bahwa saya memiliki peluang untuk mendapatkan promosi di perusahaan ini.
18.
Saya
sering
merasa
stress
bergabung
di
perusahaan ini. 19.
Saya merasa bahwa jenjang karir yang dimiliki oleh perusahaan ini sangat baik.
20.
Saya akan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan saya sehari-hari apabila saya keluar dari perusahaan ini.
21.
Saya merasa bahwa saya tidak memiliki peluang
TS
S
106
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk mendapatkan promosi di perusahaan ini. 22.
Saya akan merasa bersalah ketika meninggalkan perusahaan
karena
perusahaan
ini
telah
memberikan banyak keuntungan kepada saya.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
STS
23.
Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh
TS
S
agar perusahaan dapat semakin maju. 24.
Saya merasa jenjang karir yang dimiliki oleh perusahaan ini tidak jelas.
25.
Saya ingin terus bekerja di perusahaan ini.
26.
Saya
cenderung
kurang
memperhatikan
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. 27.
Bagi saya, keuntungan yang saya dapatkan merupakan hak saya sebagai pegawai sehingga sah-sah saja jika saya ingin meninggalkan perusahaan ini.
28.
Saya
merasa
bahwa
perusahaan
lain
akan
memberikan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan perusahaan ini. 29.
Saya merasa tidak tahu diri ketika meninggalkan perusahaan ini karena saya sudah mendapatkan banyak keuntungan.
30.
Saya merasa nyaman bekerja di perusahaan ini.
Periksalah jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat! Terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya!
108
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX)
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1 Reliabilitas Skala Dimensi Afeksi Sebelum Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .759
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L1
32.80
4.779
.554
.721
L4
32.88
3.804
.872
.658
L7
33.83
6.507
-.179
.811
L30
33.15
5.926
.301
.754
L32
32.88
4.112
.792
.677
L34
33.13
5.753
.243
.758
L35
33.08
6.071
.258
.758
L36
33.08
6.071
.258
.758
L37
32.88
4.112
.792
.677
L40
33.18
5.687
.424
.744
L44
33.08
6.071
.258
.758
L47
33.18
5.994
.178
.762
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2 Reliabilitas Skala Dimensi Afeksi Setelah Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .918
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L1
12.60
3.528
.735
.910
L4
12.68
2.943
.891
.879
L32
12.68
2.943
.983
.856
L37
12.68
2.943
.983
.856
L40
12.98
4.692
.396
.959
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
2.3 Reliabilitas Skala Dimensi Kontribusi Sebelum Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .623
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L6
32.65
1.823
.757
.485
L11
33.00
2.564
-.096
.718
L13
32.60
2.503
.267
.609
L14
32.30
2.164
.220
.624
L19
32.68
2.071
.569
.543
L23
32.65
2.028
.739
.519
L25
32.58
2.661
.000
.628
L29
32.43
2.046
.355
.584
L39
32.58
2.661
.000
.628
L43
32.60
2.144
.545
.553
L46
32.60
2.554
.162
.619
L48
32.68
2.533
.037
.644
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.4 Reliabilitas Skala Dimensi Kontribusi Setelah Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .778
6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L6
15.23
1.512
.577
.732
L14
14.88
1.446
.442
.779
L19
15.25
1.628
.529
.746
L23
15.23
1.615
.656
.725
L29
15.00
1.385
.562
.738
L43
15.18
1.687
.513
.752
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.5 Reliabilitas Skala Dimensi Loyalitas Sebelum Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .851
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L3
31.85
7.977
.482
.866
L9
32.03
8.999
.673
.829
L18
32.00
9.436
.646
.834
L21
32.00
9.744
.500
.842
L22
31.95
9.690
.645
.836
L26
31.98
9.563
.641
.835
L28
31.55
8.408
.696
.826
L31
32.05
9.382
.587
.836
L33
31.90
10.144
.576
.843
L41
31.93
9.969
.572
.841
L42
32.15
9.618
.349
.854
L45
31.98
9.512
.532
.840
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.6 Reliabilitas Skala Dimensi Loyalitas Setelah Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .851
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L3
31.85
7.977
.482
.866
L9
32.03
8.999
.673
.829
L18
32.00
9.436
.646
.834
L21
32.00
9.744
.500
.842
L22
31.95
9.690
.645
.836
L26
31.98
9.563
.641
.835
L28
31.55
8.408
.696
.826
L31
32.05
9.382
.587
.836
L33
31.90
10.144
.576
.843
L41
31.93
9.969
.572
.841
L42
32.15
9.618
.349
.854
L45
31.98
9.512
.532
.840
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
2.7 Reliabilitas Skala Dimensi Penghargaan Profesional Sebelum Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .535
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L2
31.70
5.292
.716
.393
L5
31.75
2.808
.780
.192
L8
30.95
5.382
.588
.415
L10
31.58
9.635
-.825
.718
L12
31.33
6.994
.086
.535
L15
31.03
5.256
.788
.382
L16
31.05
5.023
.732
.369
L17
31.00
5.128
.835
.367
L20
31.35
6.951
.083
.535
L24
31.03
5.256
.788
.382
L27
32.60
9.785
-.849
.725
L38
32.23
7.615
-.333
.587
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
2.8 Reliabilitas Skala Dimensi Penghargaan Profesional Setelah Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .908
7
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Item Deleted
if Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
L2
19.15
10.285
.705
.899
L5
19.20
6.421
.855
.921
L8
18.40
10.246
.638
.904
L15
18.48
10.051
.842
.889
L16
18.50
9.744
.778
.890
L17
18.45
9.844
.899
.883
L24
18.48
9.948
.881
.886
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM KOMITMEN ORGANISASI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.1 Reliabilitas Diujicobakan
Skala
Komitmen
Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .935
N of Items 30 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 K30
82.28 82.10 82.13 82.10 82.08 82.08 82.13 82.63 82.10 82.13 82.08 82.03 82.08 82.10 82.13 82.43 82.45 82.15 82.45 82.50 82.18 82.15 82.08 82.38 82.25 82.23 82.38 82.20 82.33 82.20
Scale Variance if Item Deleted 40.666 43.169 42.010 43.733 43.148 44.584 42.984 40.343 41.785 42.984 44.122 44.538 43.148 42.913 43.138 40.610 39.485 42.592 39.279 39.744 41.379 41.208 44.584 40.035 40.910 41.820 41.215 42.062 41.815 43.549
Corrected Item-Total Correlation .666 .605 .626 .408 .482 .172 .548 .620 .604 .548 .392 .194 .482 .695 .372 .660 .757 .577 .789 .707 .808 .744 .172 .701 .752 .604 .516 .593 .505 .220
Cronbach's Alpha if Item Deleted .931 .933 .932 .934 .933 .935 .933 .932 .932 .933 .934 .935 .933 .932 .934 .931 .930 .932 .929 .931 .930 .930 .935 .931 .930 .932 .934 .932 .933 .937
119
Sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
3.2 Reliabilitas Skala Komitmen Organisasi Setelah Diujicobakan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .936
24 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
Correlation
Deleted
K1
64.63
33.881
.649
.933
K2
64.45
36.049
.617
.934
K3
64.48
34.974
.637
.933
K4
64.45
36.715
.362
.936
K5
64.43
36.097
.470
.935
K7
64.48
35.948
.536
.935
K8
64.98
33.358
.642
.933
K9
64.45
34.818
.602
.934
K10
64.48
35.948
.536
.935
K11
64.43
37.020
.358
.937
K14
64.45
35.895
.677
.934
K15
64.48
35.999
.384
.936
K16
64.78
33.717
.663
.933
K17
64.80
32.677
.763
.931
K18
64.50
35.641
.551
.934
K19
64.80
32.421
.808
.930
K20
64.85
32.900
.715
.932
K21
64.53
34.512
.790
.931
K22
64.50
34.308
.739
.932
K24
64.73
33.025
.734
.932
K25
64.60
34.195
.712
.932
K26
64.58
34.917
.587
.934
K27
64.73
34.410
.494
.936
K29
64.68
34.584
.554
.934
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
LAMPIRAN 4 SKALA LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN SKALA KOMITMEN ORGANISASI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh : Adella Putri Christian Lay
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Yogyakarta, Oktober 2015
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i yang berpartisipasi dalam penelitian ini Dengan hormat, Saya Adella Putri Christian Lay selaku mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memohon izin untuk meminta bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk merelakan waktu dalam rangka mengisi skala berikut ini. Adapun kegunaan skala ini adalah untuk keperluan penyelesaian tugas akhir (skripsi) saya. Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan menjadi 2 skala yaitu, skala A dan skala B. Saya harap Bapak/Ibu/Saudara/i dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujurjujurnya sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/I yang sesungguhnya dalam kehidupan kerja sehari-hari karena tidak ada pernyataan yang salah. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan akan terjaga kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi kondisi pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/i di perusahaan ini. Dalam pengisian skala ini, saya harap Bapak/Ibu/Saudara/i memperhatikan petunjuk pengerjaan yang telah diberikan karena hasil dari pengisian skala ini akan digunakan untuk kepentingan akademik. Adapun apabila dengan diadakannya penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara/I merasa dirugikan, tidak nyaman, maupun membutuhkan informasi mengenai penelitian ini, maka peneliti bersedia untuk dihubungi di nomor 082136563699. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapka terima kasih. Hormat saya,
Adella Putri Christian Lay
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Lama bekerja di perusahaan ini
: ….. tahun
Dengan ini menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa paksaan dan dan tekanan dari pihak manapun. Saya dengan sukarela mengisi skala ini dalam rangka membantu penelitian. Semua respon yang saya berikan mewakili keadaan saya yang sesungguhnya dalam kehidupan kerja sehari-hari dan bukan sekedar berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya pun mengizinkan jawaban yang saya berikan digunakan sebagai data penelitian.
Yogayarta / Jakarta, Oktober 2015
(……………………………)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda rasakan atau alami dalam kehidupan kerja sehari-hari di perusahaan tempat Anda bekerj saat ini. Anda diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pertanyaanpernyataan yang diberikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang Anda alami. Pada setiap pernyataan, terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut : STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
Contoh: No. 1.
Pernyataan
STS
TS
Motivasi yang diberikan oleh atasan saya
S
SS
X
membuat saya bersemangat dalam bekerja.
Apabila ingin mengganti jawaban, Anda dapat memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang inin Anda ganti. Lalu, berikanlah tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan situasi maupun kondisi Anda. Masing-masing individu pasti memiliki jawaban yang berbeda pada setiap pernyataan. Oleh sebab itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda pribadi. Sekali lagi, tidak ada jawaban yang salah. Selamat mengerjakan jangan sampai ada yang terlewat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
SKALA A No. 1.
Pernyataan
STS
Saya merasa nyaman ketika bekerja sama dengan atasan.
2.
Atasan terlihat tidak terlalu memikirkan kualitas pekerjaan kami namun hanya berfokus pada sekedar melaksanakan tugas yang diberikan.
3.
Atasan sering kali menawarkan diri untuk membantu
saat
saya
membutuhkan
bantuan. 4.
Saya merasa sering kali ucapan saya dapat memicu konflik dengan atasan.
5.
Saya
cenderung
bekerja
dengan
semaksimal mungkin tanpa memikirkan upah yang akan didapat. 6.
Atasan terlihat berusaha untuk terlibat dan memberikan bantuan pada setiap kegiatan dalam tim meskipun tidak diminta.
7.
Saya cenderung menuntut upah yang besar tanpa mempertimbangkan dari kualitas hasil dari pekerjaan.
8.
Saya dengan tulus hati menawarkan diri untuk membantu saat atasan membutuhkan bantuan.
9.
Saya sering absen dan merasa enggan untuk hadir dan terlibat dalam kegiatan
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang dilakukan dalam tim. 10.
Saya cenderung bertindak sesuka hati tanpa memikirkan citra yang dimiliki oleh tim.
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 11.
Pernyataan
STS
Atasan sangat memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan.
12.
Saya sangat memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan.
13.
Atasan cenderung memberikan bantuan hanya ketika saya meminta bantuan.
14.
Atasan sering absen untuk terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam tim.
15.
Saya
cenderung
kurang
memberikan
perhatian pada kegiatan yang dilakukan oleh atasan. 16.
Saya cenderung acuh dan acuh terhadap permasalahan yang dihadapi oleh atasan karena hal bersebut bukanlah urusan saya.
17.
Saya cenderung kurang menaruh perhatian pada perkembangan tim.
18.
Saya berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik bagi tim dalam mencapai tujuan bersama.
19.
Atasan cenderung kurang memberikan perhatian pada kegiatan yang saya lakukan.
20.
Atasan sering memberikan semangat saat saya akan melakukan sebuah kegiatan yang mewakili tim.
21.
Atasan berusaha hadir dan terlibat dalam
TS
S
128
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kegiatan yang dilakukan dalam tim. 22.
Saya
cenderung
memberikan
bantuan
hanya ketika atasan meminta bantuan.
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 23.
Pernyataan
STS
Saya merasa sering kali ucapan atasan dapat memicu konflik dengan saya maupun tim.
24.
Saya sering memberikan semangat saat atasan akan melakukan sebuah kegiatan yang mewakili tim.
25.
Saya dan atasan memiliki hubungan yang akrab.
26.
Saya merasa kurang terlibat dengan atasan.
27.
Saya
memiliki
kepedulian
terhadap
permasalahan yang dimiliki oleh atasan saya. 28.
Bagi saya, atasan cenderung bersikap acuh tak acuh meskipun ia tahu bahwa saya sedang menghadapi sebuah permasalahan.
29.
Atasan berusaha untuk memberikan kritik dan saran yang membangun bagi tim.
30.
Bagi saya, atasan cukup peka dan peduli terhadap permasalahan yang sedang saya hadapi.
TS
S
130
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
SKALA B No. 1.
Pernyataan Saya
tidak
STS
merasa
meninggalkan
rugi
perusahaan
ini
untuk demi
kepentingan karir. 2.
Saya merasa bahwa masalah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan masalah saya juga.
3.
Saya merasa tidak berkewajiban untuk bertahan di perusahaan ini.
4.
Saya
merasa
senang
bergabung
di
perusahaan ini. 5.
Saya merasa kurang nyaman bekerja di perusahaan ini.
6.
Saya
menganggap
perusahaan
hanya
sekedar tempat saya bekerja saja. 7.
Saya akan menyesal ketika keluar dari perusahaan.
8.
Saya
tidak
merasa
bersalah
ketika
meninggalkan perusahaan meskipun sudah menerima banyak keuntungan. 9.
Saya memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan lain.
10.
Saya merasa tidak perlu memikirkan kemajuan perusahaan karena hal tersebut bukan urusan saya.1
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
132
Saya merasa kesulitan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya karena hal tersebut bukan urusan saya.
12
Sebagai karyawan, saya berkewajiban untuk bertahan di perusahaan ini.
No. 13.
Pernyataan
STS
Saya ingin bertahan di perusahaan ini karena saya merasa tidak ada perusahaan lain
yang
memberikan
keuntungan
sebanyak perusahaan ini. 14.
Saya merasa bahwa saya memiliki peluang untuk mendapatkan promosi di perusahaan ini.
15.
Saya sering merasa stress bergabung di perusahaan ini.
16.
Saya merasa bahwa jenjang karir yang dimiliki oleh perusahaan ini sangat baik.
17.
Saya
akan
merasa
memenuhi kebutuhan
kesulitan
untuk
saya sehari-hari
apabila saya keluar dari perusahaan ini. 18.
Saya merasa bahwa saya tidak memiliki peluang untuk mendapatkan promosi di perusahaan ini.
19.
Saya
akan
meninggalkan
merasa
bersalah
perusahaan
ketika karena
perusahaan ini telah memberikan banyak keuntungan kepada saya.
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20.
Saya merasa jenjang karir yang dimiliki oleh perusahaan ini tidak jelas.
21.
Saya ingin terus bekerja di perusahaan ini.
22.
Saya cenderung kurang memperhatikan permasalahan perusahaan.
yang
dihadapi
oleh
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 23.
Pernyataan
STS
TS
S
134
SS
Bagi saya, keuntungan yang saya dapatkan merupakan hak saya sebagai pegawai sehingga sah-sah saja jika saya ingin meninggalkan perusahaan ini.
24.
Saya
merasa
tidak
tahu
diri
ketika
meninggalkan perusahaan ini karena saya sudah mendapatkan banyak keuntungan.
Periksalah jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat! Terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 STATISTIK DESKRIPTIF DATA PENELITIAN
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Statistik Deskriptif Data Penelitian
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Afeksi
158
10
20
15.27
1.846
Kontribusi
158
13
24
18.20
2.040
Loyalitas
158
23
46
34.06
4.214
PenghargaanProfesional
158
23
46
34.06
4.214
KomitmenOrganisasi
158
45
89
65.51
7.118
Valid N (listwise)
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 HASIL UJI BEDA
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.1 Hasil Uji Beda Mean Dimensi Afeksi
One-Sample Statistics N Afeksi
Mean 158
Std. Deviation
15.27
Std. Error Mean
1.846
.147
One-Sample Test Test Value = 12.5 t
df
Sig. (2-
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
tailed)
Difference Lower
Afeksi
18.836
157
.000
2.766
Upper 2.48
3.06
6.2 Hasil Uji Beda Mean Dimensi Kontribusi
One-Sample Statistics N Kontribusi
Mean 158
Std. Deviation
18.20
Std. Error Mean
2.040
.162
One-Sample Test Test Value = 15 t
df
Sig. (2-
Mean Difference
tailed)
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Kontribusi
19.731
157
.000
3.203
Upper 2.88
3.52
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.3 Hasil Uji Beda Mean Dimensi Loyalitas
One-Sample Statistics N Loyalitas
Mean 158
Std. Deviation
34.06
Std. Error Mean
4.214
.335
One-Sample Test Test Value = 30 t
df
Sig. (2-
Mean Difference
95% Confidence Interval of
tailed)
the Difference Lower
Loyalitas
12.100
157
.000
4.057
Upper 3.39
4.72
6.4 Hasil Uji Beda Mean Dimensi Penghargaan Profesional
One-Sample Statistics N PenghargaanProfesional
Mean 158
Std. Deviation
34.06
Std. Error Mean
4.214
.335
One-Sample Test Test Value = 17.5 t
df
Sig. (2-
Mean
95% Confidence Interval of the
tailed)
Difference
Difference Lower
Penghargaan Profesional
49.383
157
.000
16.557
Upper 15.89
17.22
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.5 Hasil Uji Beda Mean Komitmen Organisasi
One-Sample Statistics N KomitmenOrganisasi
Mean 158
Std. Deviation
65.51
Std. Error Mean
7.118
.566
One-Sample Test Test Value = 60 t
Df
Sig. (2-
Mean
95% Confidence Interval of the
tailed)
Difference
Difference Lower
Komitmen Organisasi
9.736
157
.000
5.513
Upper 4.39
6.63
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 HASIL UJI ASUMSI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
7.1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Afeksi Kontribus Loyalita Penghargaan i N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
s
Profesional
Komitmen Organisasi
158
158
158
158
158
Mean
15.27
18.20
34.06
34.06
65.51
Std.
1.846
2.040
4.214
4.214
7.118
Absolute
.253
.226
.165
.165
.086
Positive
.253
.134
.105
.105
.086
Negative
-.234
-.226
-.165
-.165
-.084
3.186
2.844
2.074
2.074
1.082
.000
.000
.000
.000
.192
Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
7.2 Hasil Uji Linearitas Dimensi Afeksi Dengan Komitmen Organisasi F (Combined) Between Groups
Linearity
Komitmen Organisasi *
Deviation from
Afeksi
Linearity
Sig.
5.426
.000
47.833
.000
.715
.695
7.3 Hasil Uji Linearitas Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi F (Combined) Between Groups
Linearity
Komitmen
Deviation from
Organisasi * Kontribusi
Linearity
Sig.
7.355
.000
71.145
.000
.976
.466
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
7.4 Hasil Uji Linearitas Dimensi Loyalitas Dengan Komitmen Organisasi F (Combined) Between Groups
Linearity
Komitmen
Deviation from
Organisasi * Loyalitas
Linearity
Sig.
5.173
.000
84.844
.000
1.190
.272
Within Groups Total
7.5 Hasil Uji Linearitas Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi F (Combined) Komitmen
Between Groups
Linearity
Organisasi *
Deviation from
Penghargaan
Linearity
Profesional
Within Groups Total
Sig.
5.173
.000
84.844
.000
1.190
.272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8 HASIL UJI HIPOTESIS
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
8.1 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Afeksi Dengan Komitmen Organisasi Correlations KomitmenOrga
Afeksi
nisasi Correlation
1.000
.475
**
Coefficient KomitmenOrganisasi
Sig. (1-tailed)
.
.000
158
158
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
158
158
N Spearman's rho Correlation
.475
Coefficient Afeksi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
8.2 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi Correlations Komitmen
Kontribusi
Organisasi Correlation
1.000
.514
**
Coefficient KomitmenOrganisasi
Sig. (1-tailed)
.
.000
158
158
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
158
158
N Spearman's rho Correlation
.514
Coefficient Kontribusi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
8.3 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Kontribusi Dengan Komitmen Organisasi Correlations Komitmen
Loyalitas
Organisasi Correlation
1.000
.585
**
Coefficient KomitmenOrganisasi
Sig. (1-tailed)
.
.000
158
158
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
158
158
N Spearman's rho Correlation
.585
Coefficient Loyalitas
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
8.4 Hasil Uji Hipotesis Dimensi Penghargaan Profesional Dengan Komitmen Organisasi Correlations
Correlation
Komitmen
Penghargaan
Organisasi
Profesional
1.000
.585
**
Coefficient KomitmenOrganisasi
Sig. (1-tailed)
.
.000
158
158
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
158
158
N Spearman's rho Correlation
.585
Coefficient PenghargaanProfesional
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).