PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII DI SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Cicilia Kristiani Tri Astuti NIM : 111414028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Motto: 1. Berkarya untuk Tuhan dengan sepenuh hati 2. Sekali jatuh harus berusaha bangkit, bukan meratapi nasib Persembahan : Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan banyak berkatnya untukku. Dia selalu ada untukku dalam segala hal apapun dan kapanpun,
dan
karena berkat dan kasihNya yang selalu membuat aku semangat menjalani kehidupan. 2. Kedua orang tuaku, Ibu dan Almarhum Bapak yang selalu memberikan semangat dan doa serta mendidik dan member seluruh usahanya untuk masa depanku. 3. Kedua kakakku yang selalu memberikan semangat dan doa. 4. Seluruh keluarga, sahabat, OMK Paroki Marganingsih Kalasan dan temanteman yang selalu memberikan doa dan semangat.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Desember 2015 Penulis,
Cicilia Kristiani Tri Astuti
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Cicilia Kristiani Tri Astuti NIM
: 111414028 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul : “EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
METODE PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII DI SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hakuntuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Desember 2015 Yang menyatakan,
Cicilia Kristiani Tri Astuti vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Cicilia Kristiani Tri Astuti, 111414028. 2015. Efektivitas Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Pada Siswa Kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran problem posing pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan ditinjau dari motivasi dan hasil belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan semester genap tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 25 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data minat dan motivasi belajar matematika siswa dan data hasil belajar siswa. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis sedangkan data minat dan motivasi belajar matematika siswa diperoleh daripengisian angket (kuisioner). Data prestasi belajar siswa dianalisis dengan cara membandingkan banyaknya siswa tuntas dan siswa yang tidak tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Analisis kuisioner dilakukan dengan menghitung skor total, dan jenis motivasi dari masing-masing siswa. Data hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk memperkuat hasil kuisioner minat dan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran matematika di kelas VIII A efektif ditinjau dari minat dan motivasi belajar siswa. Sebanyak 11 siswa masuk kriteria sangat tinggi dan 14 siswa masuk kriteria tinggi. (2) Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran matematika di kelas VIII A belum efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa. Presentase ketuntasan siswa adalah 20%, hasil ini termasuk dalam kategori rendah, karena dari 25 siswa, hanya 5 siswa yang dapat tuntas KKM. Kata kunci :
Hasil Belajar Siswa; Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas; Metode Problem Posing; Minat dan Motivasi Belajar Siswa.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Cicilia Kristiani Tri Astuti, 111414028. 2015. The Effectiveness of Learning Process Using Problem Posing Method Implemented in Grade VIII SMP Kanisius Kalasan 2014/2015 Academic Year. Thesis. Mathematics Education, Mathematics Education and Science Study Program, Teachers Training and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This study aimed to determine the effectiveness of implemented problem posing method on topic flat side geometry for students grade VIII SMP Kanisius Kalasan are evaluated from interest and motivation and students learning results. The subjects of this study are the twenty five students grade VIII/A in SMP Kanisius Kalasan. This study itself was conducted using quantitativequalitative descriptive technique. The data needed were students’ interests and motivations in learning Math and their results of the learning process (evaluation). The results of students’ achievement in learning process came from written test while their interests and motivations data were from questionnaires. The analysis on students’ learning results was done by comparing the quantity of students who successfully pass the Minimum Requirement Criteria (MRC-KKM) with those who do not pass. The analysis on questionnaire was done by counting the total score and the type of motivation that each student holds. The result of interviews, documents and observation were analyzed using qualitative descriptive technique. These data are used to support the results of questionnaire. The results of the study are (1) the using of problem posing method in Class VIII/A effectively increases students’ interests and motivation of learning Math. (2) The using of problems posing in Class VIII/A is not effective enough to increase their achievement in learning Math. The percentage of succeeded students passing the grade was 20%. It is included as low stage because it means among 25 students, there were only 5 students who could pass the standard. Keywords: Students’ learning achievement; area and volume of prism and pyramid; Problem Posing method; students’ interests and motivation in learning.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikat berkat dan rahmatNya sehingga penulisdapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Problem Posing pada Siswa Kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dapat disusun dengan baik atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak maka penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Hongki Julie S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika 4. Dosen Penguji Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. dan Bapak Febi Sanjaya, M.Sc. atas saran yang telah diberikan 5. Bapak Yusup Indrianto P, S.Pd. selaku Kepala SMP Kanisius Kalasan yang telah berkenan memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Ibu Agustina Kurnia Pancarini, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan dalam
melaksanakan penelitian. 7. Dosen dan seluruh karyawan di Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah membimbing dan membantu penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma. 8. Orang tua tersayang, Bapak Almarhum Thomas Suwarto dan Ibu Theresia Sumiyati yang telah memberikan semangat, doa, dan dukungannya kepada penulis. 9. Keempat kakakku Gregorius Kristianto Anggoro, Agustina Adi Dwiyanti, Anastasia Dwi Handayani dan Aditya Setiawan yang telah memberikan semangat dan doa. 10. Seluruh keluarga, sahabat, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang turut membantu dan selalu memberikan semangat dan doa. Saran dan masukan sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 16 Desember 2015 Penulis
Cicilia Kristiani Tri Astuti
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………. .………....…….i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………..…..…….. ……...…...…...ii HALAMAN PENGESAHAN ………..………………….…..….……. ………….…...iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… ……..………..iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………... ..……...………v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …….... .........……..…vi ABSTRAK ……….…………………………..…………………….... .……..………vii ABSTRACT ………………………………………………………….. …….……….viii KATA PENGANTAR …………….…………..…...…………….….. .......…...…….ix DAFTAR ISI ……………………..…………………….……….…….. ..…….….….xi DAFTAR TABEL ……………………………………......……..…… ………….….xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….... .………...…xv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. .………...…...xvi BAB I PENDAHULUAN ……………………………….…………… .………...…….1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………….…….. ……………….1 B. Identifikasi Masalah ……………………………………….…. ……………….5 C. Batasan Masalah ……………………………………………… .……..………..5 D. Rumusan Masalah ……………….…………………………… .…………..…..6 E. Tujuan Penelitian …………………………………….………. ………………..6 F. Batasan Istilah …………………………………………….….. ...……………..7 G. Manfaat Penelitian ……………………………………....…… ..…….………10 H. Sistematika Penulisan …………………………………….….. ..………….…10 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………….….. ..….…………12 A. Prinsip-prinsip Belajar ………………………………..……… ...……………12 1. Pengertian Belajar …………..………………………….… .………....….12 2. Hakikat Belajar …………………………………………... ..………....…14 3. Ciri-ciri Belajar …………………………………………... ...……………15 4. Teori-teori Belajar ………………………………………... .….……...….17 B. Sifat Matematika dan Struktur Kognitifnya ………………….. .…..………...21 C. Berpikir Geometris dan Konsep-konsep Geometri …………... .....………….23 D. Pembuatan Soal (Problem Posing) …………………………... ..………..…..23 E. Motivasi …………………………………………………….… ...……………30 F. Minat …………………………………………………………. ...……………32 G. Efektivitas Pembelajaran …………………………………….. ...……………33 H. Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas ………………… ...……………34 1. Prisma ………………………………………………….…. ..…………….34 2. Limas …………………………………………………….. .…......……..38 BAB III METODE PENELITIAN …………………………………… ..…………….44 A. Jenis Penelitian …………………………………………….…. ..…………….44 B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………... ..…………….44 C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………. ..…………….45 D. Variabel Penelitian ………………………………………….... ..…………….45 E. Bentuk Data …………………………………………………... .………….....46 F. Metode Pengumpulan Data …………………………………... .………….....47 G. Instrumen Penelitian …………………………………………. ..…………….48 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Metode Analisis Data ………………………………………... ..…………….57 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………………………….. ..…………….59 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN …………………..…………………………... ...……………62 A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian …………….. ..…………….62 1. Persiapan Penelitian ………………...………………….… .…......……..62 2. Pelaksanaan Penelitian ………………………………...…. ..…………….64 a. Selama Pembelajaran ……………………………….... ..…………….64 b. Setelah Pembelajaran ………………………………… ..…………….70 B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ………………………….…. ..…………….72 1. Hasil Penelitian …………………………………………... ………………72 a. Motivasi Belajar Siswa……………………………….. ..…………….72 b. Prestasi Belajar Siswa …………………...…………… ..…………….82 2. Pembahasan Penelitian …………………………………… ………………86 C. Keterbatasan Penelitian ………………………………….…... ………………88 BAB V PENUTUP …………………………………………………… ..…………….89 A. Kesimpulan …………………………………………………… ..…………….88 B. Saran ………………………………………………………….. …..………….90 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... …..………….92
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Macam-macam Bentuk Prisma ……………………………..… ………..….35 Tabel 2.2 Macam-macam Bentuk Limas ……………….……………….. ………...…39 Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas VIII A …………..….. ………...…44 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner ………………………………………..…... ………..….50 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir …………………………………….……... ………..….51 Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Tes Hasil Belajar ………………..…... ………...…62 Tabel 4.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa ……………………..…. ………...…71 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A ……………………………. ………...…82
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh benda yang menyerupai prisma …………..….….. …..…….34 Gambar 2....2 Bangun ruang prisma …………………………...….……. ……..….34 Gambar 2.3 Prisma segienam …………………………..………...……..……..….36 Gambar 2.4 (a) Prisma segitiga …………………………..………..…...……..….37 Gambar 2.4 (b) Jaring-jaring prisma segitiga ……………..……….…..….……..37 Gambar 2.5 (a) Bentuk limas di kehidupan sehari-hari ……..….….…...…...……38 Gambar 2.5 (b) Bangun ruang limas segiempat ……………………….... …..…….38 Gambar 2.6 (a) Limas segiempat ………………………………..….…..…..……41 Gambar 2.6 (b) Jaring-jaring limas segiempat ……………………...…..…..……41 Gambar 2.7 Kubus yang dibagi menjadi bentuk limas segiempat …..……..….…41 Gambar 4.1 Contoh Soal yang tidak dapat dikerjakan ……………….... …………..87 Gambar4.2 Contoh soal yang salah ……………………………………. …….……88
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………..……....… ……..……...93 Lampiran A.2 LKS …………………………..………………...…….....………..105 Lampiran A.3 Lembar Kerja Luas Permukaan ………………..…….. ....………..113 Lampiran A.4 Lembar Kerja Volume ……………………..……......... ....………..114 Lampiran A.5 Soal Tes Tertulis…………………..………………..… ....………..115 Lampiran A.6 Pedoman Penskoran Tes Tertulis……………………... ....………..118
LAMPIRAN B Lampiran B.1 Validasi Pakar ………....…………………………….. …………...122 Lampiran B.2 Validasi Butir Soal…………..……………….……..…. .…………..125 Lampiran B.3 Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ……………...…….... ..…………..128 Lampiran B.4 Analisis Kuisioner ……………………………….…..... ..…………..130
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Hasil Kerja Kelompok Luas Permukaan………...….... ……..……..132 Lampiran C.2 Hasil Kerja Kelompok Volume………..………….……. ..…………..134 Lampiran C.3 Hasil Ujian Tulis …………………………………….. ..…………..136 Lampiran C.4 Peta Kerawanan Kelas…………………..…….............. ..…………..143 Lampiran C.5 Hasil Observasi………………..……………..………… ..…………..144 Lampiran C.6 Contoh Pengisian Kuisioner………………………...... ..…………..160 Lampiran C.7 Transkrip Wawancara ………………………..……….. ………….163 Lampiran C.8 Foto …………………………………………………… ………….174 Lampiran C.9 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian …………… ……………175
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia pendidikan, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Karena sifatnya yang abstrak, matematika dianggap sebagai ilmu yang sulit untuk dipahami. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari matematika, diantaranya adalah faktor dari luar dan dari dalam diri siswa. Faktor dari luar misalnya faktor guru yaitu cara mengajar dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Selain faktor dari luar, faktor dari dalam siswa juga dapat mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa, misalnya anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Kanisius Kalasan, pembelajaran matematika di kelas VIII lebih didominasi oleh guru. Guru melakukan pembelajaran secara klasikal, namun juga ada kalanya guru memberikan latihan-latihan soal kepada siswa dan dikerjakan secara mandiri. Soal berasal dari guru dan buku pegangan siswa. Siswa mengerjakan soal secara mandiri dan dalam pengawasan guru.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa, baik kelas VIII maupun kelas IX. Pada siswa kelas VIII dilakukan wawancara mengenai pelajaran matematika dan metode pembelajaran. Banyak siswa yang kurang suka dengan pelajaran matematika karena matematika merupakan pelajaran yang sulit, banyak rumus dan susah untuk dipahami. Beberapa siswa juga mengaku tidak suka dengan pelajaran matematika karena malas menghitung dan tidak suka dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Pada metode
pembelajaran yang digunakan, siswa mengaku bosan dengan metode pembelajaran di kelas karena kurang bervariasi. Pada segi materi, kebanyakan siswa mengalami kesulitan pada materi Bangun Ruang Sisi Datar terutama prisma dan limas. Menurut mereka pada materi ini banyak rumus yang harus dihafal dan malas untuk menghitung. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Marpaung (Marpaung, 2005:21) bahwa cara berpikir siswa hanyalah tiruan dari cara
berpikir guru. Siswa bukan lagi dirinya sendiri, tetapi telah menjadi robotrobot kecil dalam cara berpikirnya. Dalam pembelajaran, guru sering memberikan contoh soal berikut dengan cara menyelesaikannya. Namun tidak jarang jika guru hanya menggunakan satu cara kemudian siswa diberikan latihan soal yang serupa dan diminta untuk mengerjakannya. Siswa akan menyelesaikan soal seperti apa yang dicontohkan guru. Siswa cenderung meniru dan kurang berani untuk menggunakan caranya sendiri karena takut salah dan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Metode pembelajaran seperti yang dicontohkan tersebut kurang efektif karena tujuan pembelajaran hanya sekedar siswa mengetahui apa yang diajarkan oleh guru, bukan memahami dan menerapkan apa yang sudah dipelajari. Tujuan pembelajaran yang diperlukan pada masa sekarang ini adalah siswa harus mengetahui, memahami, dan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam proses belajar. Siswa diharapkan mampu untuk mencapai tujuan tersebut, maka guru juga harus dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan menarik perhatian siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Berbagai metode pembelajaran telah diciptakan demi kemajuan dunia pendidikan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus tepat, bervariasi dan dapat menarik perhatian siswa. Selain metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, pembelajaran matematika di kelas juga harus difokuskan pada pemecahan masalah matematika. Dalam pembelajaran matematika hendaknya menjadikan pemecahan masalah sebagai bagian utama dari semua kegiatan pembelajaran. Pemecahan masalah perlu untuk dikuasai oleh siswa karena kemampuan ini dapat menjadi bekal bagi siswa dalam menghadapi masalah nyata yang berhubungan dengan matematika di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan alasan inilah, maka guru harus tahu metode pengajaran yang tepat dan bervariasi, dimana siswa dituntut untuk aktif dan lebih dominan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
pembelajaran dibandingkan dengan guru sehingga sasaran utama dari pembelajaran di kelas adalah siswa diharapkan mampu berpikir logis, kritis, dan sistematis. Cara berpikir logis, kritis, dan sistematis diperlukan siswa agar mereka dapat memahami materi dengan baik sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat. Jika motivasi belajar dapat terbangun dengan baik, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga sekolah yang bersangkutan dapat menghasilkan siswa-siswa dengan kualitas yang baik. Untuk mengembangkan potensi siswa tersebut, maka guru dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi dan dapat menarik perhatian siswa serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, salah satu cara atau strateginya dengan menggunakan metode problem posing. Metode problem posing adalah metode pembelajaran yang meningkatkan aktifitas kognitif siswa untuk menghasilkan soal baru dari soal yang telah diberikan dan diselesaikan kemudian dimodifikasi untuk mencari solusi penyelesaian yang lebih mudah dan bervariasi. Metode ini diharapkan cocok digunakan dalam pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar karena pada materi ini, siswa dapat lebih banyak memodifikasi soalsoal sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi ini. Sesuai dengan uraian di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Problem Posing pada Siswa Kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah disebutkan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu : 1. Ada siswa yang kurang suka dengan pelajaran matematika karena menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami 2. Ada siswa yang malas belajar matematika karena banyak rumus dan menghitung 3. Guru lebih aktif di kelas sedangkan siswa pasif 4. Beberapa siswa hanya meniru apa yang dicontohkan guru sehingga siswa kesulitan memahami makna dari penyelesaian soal yang diberikan guru 5. Ada siswa yang tidak memahami materi dengan baik 6. Metode pembelajaran matematika yang digunakan kurang menarik perhatian siswa 7. Ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran karena metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik 8. Nilai siswa yang kurang baik dalam pelajaran matematika
C. Batasan Masalah Karena keterbatasan dalam waktu, tenaga, serta biaya, maka peneliti membatasi masalah yang ada sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
1. Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Kalasan kelas VIII Semester II tahun pelajaran 2014/2015 2. Penelitian dipusatkan pada proses pembelajaran, minat dan motivasi belajar, dan hasil belajar siswa 3. Materi yang digunakan adalah materi Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas
D. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah dapat di simpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. Bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa?
E. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran problem posing pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
1. Mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa? 2. Mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa?
F. Batasan Istilah Untuk menghindari perbedaan penafsiran, maka perlu diberikan batasan istilah sebagai berikut : 1.
Prinsip-prinsip belajar Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli, salah satunya adalah Drs. Slameto yang merumuskan pengertian belajar sebagai berikut : belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Seseorang yang telah belajar maka dia akan mendapatkan suatu pengetahuan dan pengalaman yang baru yang merupakan hasil dari belajar.
2.
Sifat matematika dan struktur kognitifnya Matematika merupakan ilmu yang abstrak. Manusia tumbuh dan berkembang, olehkarenanya maka manusia juga mengalami tahapantahapan berpikir kognitif sesuai dengan usianya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
3.
Berpikir geometris dan konsep-konsep geometri Berpikir geometris perlu untuk diberikan kepada siswa karena dapat memberikan manfaat kepada siswa yaitu logika (pemahaman) keruangan dan materi geometri.
4.
Pembuatan soal (problem posing) Problem posing merupakan istilah lain dari kata pembuatan soal. Dalam pembelajaran matematika, pembuatan soal merupakan salah satu tema utama. Problem posing bukan lagi ide baru dalam pembelajaran matematika. Istilah tersebut sudah diperkenalkan di beberapa negara di dunia seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang, dan Singapura. Problem posing dapat diartikan sebagai pembentukan soal berdasarkan konteks, cerita, informasi atau gambar yang diketahui. Menurut Silver (Abu Elwan, 2000), pengertian problem posing tidak terbatas pada pembentukan soal yang betul-betul baru, tetapi dapat berarti mereformulasi soal-soal yang diberikan.
5.
Motivasi Menurut Mc Donald (Djamarah, 2011:148) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat muncul dari dalam diri seseorang (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang (ekstrinsik). Motivasi intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Kedua macam motivasi tersebut diperlukan para peserta didik untuk kemajuan belajar. 6.
Minat Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.
7.
Efektivitas pembelajaran Efektivitas berkaitan dengan tercapainya tujuan, katepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota (kelompok).
8.
Bangun ruang sisi datar prisma dan limas Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bangun ruang sisi datar prisma dan limas, lebih khususnya adalah volume dan luas permukaan prisma dan limas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
G. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa Menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dapat
memotivasi
siswa
untuk
mempelajari
matematika
dan
meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru Menambah wawasan dalam penggunaan metode pembelajaran sehingga dapat menarik minat dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika. 3. Bagi sekolah Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
H. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat hasil penelitian, batasan istilah, manfaat hasil penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang berisi penjelasan mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai dasar penelitian, seperti : (i) prinsip-prinsip belajar, (iii) sifat matematika dan struktur kognitifnya (iv) berpikir geometris dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
konsep-konsep geometri, (vi) pembuatan soal (problem posing), (vii) motivasi, (viii) minat, (ix) efektivitas pembelajaran, (x) Bangun Ruang sisi Datar Prisma dan Limas. Bab III merupakan metode penelitian yang berisi penjelasan mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, data penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data. Bab IV merupakan hasil penelitian yang berisi tentang diskripsi tentang proses pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian. Pada bab V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk pembelajaran dan penelitian selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Prinsip-prinsip Belajar Belajar merupakan kata yang sering disengar setiap hari. Belajar biasanya identik dengan para pelajar baik siswa SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Bukan hanya sekedar kata, namun belajar sudah sangat lekat dengan kegiatan sehari-hari bagi para pelajar dalam menuntut ilmu di institusi pendidikan formal. Kegiatan belajar dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun sesuai dengan keinginan masing-masing orang. Meskipun kata “belajar” selalu dipakai, didengar, dan di lakukan setiap saat, namun tidak semua orang tahu apa arti dan makna dari belajar. 1. Pengertian Belajar Setiap orang seharusnya tahu setiap arti dan kata yang diucapkan, namun dalam kenyataannya kadang orang kurang tahu arti dan makna dari kata yang sedang diucapkannya. Mengerti dan memahami dengan baik suatu kata merupakan hal yang penting agar tidak menjadikan pemahaman yang keliru akan suatu kata. Seperti kata “belajar” juga harus diketahui dengan baik apa arti dan maknanya agar tidak menimbulkan kekeliruan makna dari kata tersebut. Beberapa ahli psikologi dan pendidikan telah mengemukakan pengertian belajar sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli (Djamarah, 2011:12), diantaranya adalah a) James O Whittaker merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. b) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. c) Howard L Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. d) Geoch merumuskan learning is change is performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan suatu tindakan yang merupakan akibat dari latihan. e) Slameto juga merumuskan pengertian belajar yaitu belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu
itu
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas yang melibatkan fisik dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
psikis. Gerakan fisik dilakukan sebagai suatu perantara dari aktifitas psikis, sebagai contoh dengan melihat atau menggerakkan anggota tubuh. Namun demikian, belajar merupakan suatu perubahan dari psikis seseorang dengan adanya kesan baru. Kesan tersebut akan mempengaruhi dan mengubah psikis seseorang menjadi lebih baik yang kemudian dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2011:13). 2. Hakikat Belajar Pada pembahasan sebelumnya telah disampaikan pengertian belajar menurut beberapa ahli. Dari beberapa pendapat mengenai belajar, ada kata yang sangat penting yaitu “perubahan” atau “change“. Beberapa pendapat tentang belajar yang telah dikemukakan sebelumnya, yang paling penting dalam belajar adalah adanya sebuah perubahan. Perubahan yang dikehendaki tentu saja merupakan suatu perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki dalam pengertian belajar. Dengan demikian, seseorang yang telah melakukan aktivitas belajar, maka ia akan mengalami perubahan dalam dirinya dengan memperoleh pengalaman atau kesan yang baru. Namun perlu dipahami bahwa perubahan dalam belajar merupakan perubahan pada aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Akhirnya dapat disimpulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah,2011:14). 3. Ciri-ciri Belajar Berikut merupakan ciri-ciri belajar berdasarkan hakikat belajar yang merupakan perubahan tingkah laku (Djamarah,2011:15-16), yaitu a) Perubahan yang terjadi secara sadar Perubahan yang terjadi secara sadar berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu telah merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia akan menyadari akan kemampuannya yang bertambah, kecakapan bertambah, atau kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan individu yang terjadi karena ia tidak sadar bukan termasuk ke dalam perubahan dalam pengertian belajar. b) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Sebagai contoh adalah seorang anak yang belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan yang semula tidak bisa menulis menjadi dapat menulis. Selanjutnya ia dapat menulis dengan baik dan dapat menggunakan berbagai macam alat tulis. Disamping itu, ia akan memperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
kecakapan dalam menulis surat, catatan, mengerjakan soal, dan sebagainya. c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Pada dasarnya, belajar akan menghasikan perubahan-perubahan yang selalu bertambah dan akan menuju ke hal yang lebih baik. Dengan demikian, semakin banyak belajar, maka akan semakin banyak pengalaman dan perubahan yang diperoleh. Perubahan yang diharapkan dalam belajar adalah perubahan yang aktif, artinya bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu yang bersangkutan. d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang hanya bersifat sementara (temporer) bukan merupakan perubahan dalam pengertian belajar, misalnya menangis, berkeringat, dan sebagainya. Perubahan dalam belajar bersifat menetap (permanen) dan kemungkinan akan terus berkembang bila terus digunakan atau dilatih. e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang benar-benar disadari dan yang telah ditetapkan. f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan secara keseluruhan tingkah laku. Jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. 4. Teori-teori Belajar Berbagai macam teori belajar telah ditemukan oleh para ahli melalui penelitian. Teori-teori yang didapat terus menerus dikembangkan oleh para ahli sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian dan mendapatkan teori yang baru dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Berikut akan dikemukakan teori-teori belajar menurut para ahli (Djamarah,2011:17-27) a) Teori belajar menurut ilmu jiwa daya Menurut para ahli ilmu jiwa daya, jiwa manusia mempunyai dayadaya. Manusia akan memanfaatkan daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya akan dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal, misalnya mengenal, mengingat, dan sebagainya. Akibat adanya teori inimaka belajar hanyalah melatih semua daya dengan cara menghafal kata-kata atau angka. Pengaruh teori ini dalam belajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat hanya bersifat hafalan dan kurang menekankan makna dari apa yang dipelajari. Walaupun begitu,teori ini cocok digunakan untuk menghafal rumus, kata-kata asing, dan sebagainya. Oleh karena itu menurut para ahli jiwa daya, bila ingin berhasil dalam belajar maka latihlan semua daya yang ada dalam diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
b) Teori tanggapan Teori tanggapan merupakan suatu teori yang menentang teori jiwa daya. Tokoh dalam teori ini adalah Herbart. Menurut Herbart, teori yang dikedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Oleh karena itu Herbart menunjukkan teorinya yaitu teori tanggapan, karena menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan. Menurut teori tanggapan, belajar adalah memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti orang yangbanyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. Jika sejumlah tanggapan diartikan sebagai sejumlah kesan, maka belajar
adalah
memasukkan
kesan-kesan
kedalam
otak
dan
menjadikan orang pandai. c) Teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt Gestalt merupakan sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian-bagian, sebab bagianbagian itu didahului oleh keseluruhan. Menurut teori Gestalt, yang terpenting dalam belajar adalah penyesuaian pertama yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi, namun mengerti atau memperoleh insight (pengertian). d) Teori belajar dari R. Gagne Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu 1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. 2) Belajar adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari instruksi Gegne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut the domains of learning, yaitu i.
Keterampilan motoris (motor skill)
ii.
Informasi verbal
iii.
Kemampuan intelektual
iv.
Strategi kognitif
v.
Sikap
e) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi Teori asosiasi disebut juga teori sarbond. Sarbond merupakan singkatan dari Stimulus (rangsangan), Respons (tanggapan), dan Bond (dihubungkan).
Rangsangan
diciptakan
untuk
memunculkan
tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi. Teori asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
terdiri
dari
penjumlahan
bagian-bagian
atau
unsur-unsurnya.
Penyatupaduan bagian-bagian melahirkan konsep keseluruhan. Dari aliran ilmu jiwa asosiasi ada dua teori yang sangat terkenal, yaitu teori konektionisme dari Thorndike dan teori conditioning dari Ivan P Pavlov. 1) Teori konektionisme Dalam penelitiannya, Thorndike menyimpulkan bahwa respons lepas dari kurungan itu lambat laun diasosiasikan dengan situasi stimulus dalam belajar coba-coba, trial and error. Respons benar lambat laun akan diperkuat melalui percobaan yang berulang-ulang, sedangkan renpons yang tidak benar akan diperlambat atau dihilangkan. Gejala ini disebut substitusi respons (kondisioning instrumental). Ada tiga hokum belajar menurut Torndike, yaitu i.
Hukum efek Hukuman tidak sama pengaruhnya dengan ganjaran dalam belajar
ii.
Hukum latihan Pengalaman
yang
diulang-ulang
akan
memperbesar
peluang timbulnya respons yang benar iii.
Hukum kesiapan Pelaksanaan tindakan sebagai respons terhadap suatu impuls yang kuat menimbulkan kepuasan, sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
menghalang-halangi
pelaksanaan
tindakan
akan
memaksanya menimbulkan kejengkelan. Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut Thorndike, dasar dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan impuls untuk bertindak. Asosiasi ini dinamakan connecting. Sama maknanya dengan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, antara aksi dan reaksi. 2) Teori conditioning Manusia pasti pernah melakukan hal-hal sesuai dengan kebiasaan dalam kondisi tertentu. Bentuk-bentuk kelakuan tersebut terjadi karena adanya conditioning. Karena kondisinya diciptakan, maka dapat menjadi sebuah kebiasaan, sehingga kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan refleks bersyarat.
B. Sifat Matematika dan Struktur Kognitifnya Matematika merupakan suatu ilmu yang abstrak, objek-objeknya tidak dapat diamati oleh indera manusia. Konsep-konsep matematika semuanya merupakan hasil rekayasa mental (mental construct) yang terjadi melalui proses abstraksi, generalisasi, idelaisasi, deduksi, dan sebagainya, dan oleh karenanya sifatnya abstrak. Hanya representasi obyek matematika yang dapat diamati (Marpaung, 1995).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Menurut Piaget (Baharuddin, 2009) perkembangan intelegensi manusia dibagi dalam tahapan-tahapan yang berjenjang sebagai berikut : 1. Tahap sensori-motor : pada umur sekitar 0 - 2 tahun Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi: a. Meniru, mengingat, dan berpikir b. Mulai mengenal dunia luar meskipun masih secara samar c. Aktifitas gerak refleks 2. Tahap pre-operasional : pada umur sekitar 2 tahun - 7 tahun Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi: a. Mengembangkan kecakapan berbahasa b. Mempunyai kemampuan berpikir dalam bentuk simbol c. berpikir logis 3. Tahap operasional konkrit : umur sekitar 7 tahun - 11 tahun Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi: a. Mampu memecahkan masalah yang nyata b. Mengerti hukum dan mampu membedakan baik buruk 4. Tahap operasi formal : pada umur lebih dari 11 tahun Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi: a. Mampu memecahkan masalah yang abstrak b. Dapat berpikir ilmiah c. Mengembangkan kepribadian Siswa SMP berada pada tahap keempat yaitu tahap operasi formal. Pada tahap ini siswa sudah mampu untuk mengembangkan cara berpikir yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
lebih ilmiah dan dapat memecahkan masalah yang abstrak. Pada jenjang SMP, siswa sudah diajak untuk berpikir matematis dan lebih abstrak dibandingkan dengan jenjang sekolah dasar.
C. Berpikir Geometris dan Konsep-konsep Geometri Berpikir geometris perlu untuk diberikan kepada siswa karena dapat memberikan manfaat kepada siswa yaitu logika (pemahaman) keruangan dan materi geometri. Pemahaman ruang dan materi mengenai geometri bermanfaat untuk siswa karena dapat membantu perkembangan siswa. Walle (Van De Walle, 2008:150) mendefinisikan pemahaman ruang sebagai naluri akan bentuk-bentuk dan kaitan diantaranya. Seseorang yang memiliki pemahaman ruang mempunyai kepekaan akan aspek-aspek geometri di sekelilingnya dan berbagai bentuk bangun yang terbentuk oleh objek-objek di lingkungan sekitar. Walle juga berpendapat bahwa pemahaman ruang didapat bukan dari bakat yang dimiliki seseorang, namun karena seseorang mau berlatih secara konsisten. Tanpa pengalaman geometri, maka kebanyakan orang tidak berkembang dalam pemahaman dan logika keruangan. Pada materi geometri mencakup empat tingkatan, yaitu bentuk dan sifat, transformasi, lokasi, dan visualisasi baik geometri dua dimensi maupun tiga dimensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
D. Pembuatan Soal (Problem posing) Menurut Gonzales (Abu Elwan, 2000) salah satu tujuan utama pembelajaran matematika adalah untuk mendorong para murid untuk menjadi pemecah masalah terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, diajarkan strategi pemecahan masalah matematika dengan melibatkan keaktifan siswa. Metode yang menekankan pada pemecahan masalah bagi para siswa adalah metode problem posing. Gaya baru dalam pendidikan matematika merekomendasikan perubahan pembelajaran yang meminta siswa untuk memecahkan masalah, mengembangkan pengetahuan dengan memodifikasi pertanyaan-pertanyaan siswa, menambahkan data baru, menghilangkan beberapa data, mengubah variabel atau membangun masalah baru berdasarkan gagasan yang asli. Problem posing merupakan istilah lain dari kata pembuatan soal. Dalam pembelajaran matematika, pembuatan soal merupakan salah satu tema utama. Problem posing bukan lagi ide baru dalam pembelajaran matematika. Istilah tersebut sudah diperkenalkan di beberapa negara di dunia seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang, dan Singapura. Problem posing dapat diartikan sebagai pembentukan soal berdasarkan konteks, cerita, informasi atau gambar yang diketahui. Menurut Silver (Abu Elwan, 2000), pengertian problem posing tidak terbatas pada pembentukan soal yang betul-betul baru, tetapi dapat berarti mereformulasi soal-soal yang diberikan. Terdapat beberapa cara pembentukan soal baru dari soal yang telah diberikan, misalnya dengan mengubah atau menambah data atau informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
pada soal itu, misalnya mengubah bilangan,operasi, objek, syarat, atau konteksnya. Tentang pembentukan pertanyaan oleh siswa, Brown dan Walter (1990:10) menyatakan bahwa : There is a myth that it is the role ofthe expert or authority (textbook, teachers, research mathematician) to ask the question and for the student merely to answer them. Of course,it is considered good pedagogy to encourage students to ask questions,but there are usually questions of an instrumental nature questions that enable teachers to pursue their pre-conceived agendas. Seorang guru diharapkan dapat memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa yang berguna untuk mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan balikan kepada guru. Seorang siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan agar dapat mengikuti alur pembelajaran yang sudah direncanakan oleh guru. Misalnya di sekolah dasar, guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami dengan baik materi yang telah disampaikan. Menurut Silver (Mahmudi, 2008), problem posing meliputi beberapa pengertian,yaitu (1) perumusan soal atau perumusan ulang soal yang telah diberikan dengan beberapa perubahan agar lebih mudah dipahami siswa, (2) perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah diselesaikan dalam rangka penemuan alternatif penyelesaian, dan (3) pembuatan soal dari suatu situasi yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
Silver dan Cai (Abu Elwan, 2000) mengklasifikasikan tiga aktivitas kognitif dalam pembuatan soal sebagai berikut : 1. Pre solution posing Pre solution posing adalah p embuatan soal berdasarkan situasi atau informasi yang diberikan. Contoh : Buatlah soal berdasarkan informasi berikut ini : Ali bermaksud membeli sebuah buku seharga Rp 10.000,00 tetapi ia hanya mempunyai uang Rp 6.000,00 Soal-soal yang mungkin dibuat siswa adalah (1) Apakah Ali mempunyai cukup uang untuk membeli buku?, (2) Baerapa rupiah lagi yang dibutuhkan Ali agar dapat membeli buku itu? 2. Within solution posing Pembuatan atau formulasi soal yang sedang diselesaikan. Pembuatan soal demikian sebagai penyederhanaan dari soal yang sedang diselesaikan. Dengan
demikian, pembuatan
soal demikian akan
mendukung penyelesaian semula. Contoh : Diketahui soal sebagai berikut : Sebanyak 20.000 galon air diisikan ke kolam renang dengan kecepatan tetap. Setelah 4 jam pengisian, isi kolam renang tersebut menjadi
5 8
nya. Jika sebelum pengisian kolam tersebut telah berisi
seperempatnya, berapakah kecepatan aliran air tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Soal-soal yang mungkin disusun oleh siswa yang dapat mendukung penyelesaian soal tersebut adalah sebagai berikut: a) Berapa gallon air di kolam renang ketika kolam berisi seperempatnya? Berapa gallon air di kolam renang ketika kolam renang itu berisi
5 8
nya? b) Berapakah perubahan banyaknya air dalam kolam renang setelah 5 jam pengisian? c) Berapakah rata-rata perubahan banyaknya air kolam renang itu? d) Berapa waktu yang diperlukan untuk mengisi kolam renang tersebut sampai penuh? 3. Post solution posing Post solution posing disebut juga sebagai find a more challenging problem. Siswa memodifikasi atau merevisi tujuan atau kondisi soal yang telah diselesaikan untuk menghasilkan soal-soal baru yang lebih menantang. Pembuatan soal demikian merujuk pada strategi what if not atau what happen if . Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat soal dengan strategi itu adalah sebagai berikut : a) Mengubah informasi atau data pada soal semula b) Menambah informasi atau data pada soal semula c) Mengubah nilai data yang diberikan, tetapi tetap mempertahankan kondisi atau situasi soal semula d) Mengubah
situasi
atau
kondisi
soal
semula,
tetapi
mempertahankan data atau informasi yang ada pada soal semula
tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Contoh : Luas persegi panjang dengan panjang 4 m dan lebar 2 m adalah 8 m² Soal-soal yang dapat disusun adalah sebagai berikut : a) Bagaimana jika lebarnya menjadi 3 m? Bagaimana luasnya? b) Apa yang terjadi jika mengubah panjang dan lebarnya menjadi masingmasing dua kali? Apakah luasnya juga akan menjadi dua kaliluas semula? c) Bagaimana jika kita mengubah panjangnya menjadi dua kali dan mengurangi lebarnya menjadi setengahnya? Apakah luasnya akan tetap? d) Tentukan panjang dan lebar suatu persegi panjang yang luasnya sama dengan dua kali luas semula? Abu-Elwan (Abu Elwan, 2000) mengklasifikasikan problem posing menjadi tiga tipe yaitu : 1. Free problem posing (problem posing bebas) Menurut tipe ini siswa diminta untuk membuat soal secara bebas berdasarkan situasi di kehidupan sehari-hari (dalam atau luar sekolah). Pada tipe ini guru dapat menghubungkan situasi kehidupan nyata dengan ilmu matematika dan meminta para siswa untuk membuat contoh masalah yang baru namun masih berhubungan dengan contoh yang diberikan guru. 2. Semi structured problem posing (problem posing semi terstruktur) Dalam hal ini siswa diberikan suatu situasi bebas dan diminta untuk
mengeksplorasinya
dengan
menggunakan
pengetahuan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
keterampilan, atau konsep yang telah mereka miliki. Bentuk soal yang dapat diberikan adalah soal terbuka yang melibatkan aktivitas integrasi matematika, membuat soal berdasarkan soal yang diberikan, membuat soal dengan konteks yang sama dengan soal yang diberikan, membuat soal terkait dengan teorema tertentu, atau membuat soal berdasarkan gambar yang diberikan. 3. Structured problem posing (problem posing terstruktur) Dalam hal ini siswa diminta untuk membuat soal berdasarkan soal yang diketahui dengan mengubah data atau informasi yang diketahui. Brown dan Walter (1990) merancang formula pembuatan soal berdasarkan soal-soal yang telah diselesaikan dengan menvariasikan kondisi atau tujuan dari soal yang diberikan.
Pada metode ini, guru harus mendorong siswa untuk membuat contoh masalah baru dan bekerjasama dengan teman sebangku (satu kelompok 2 siswa) untuk membuat contoh soal serta penyelesaiannya, dengan demikian siswa menjadi lebih kompeten dalam memahami materi. Kerjasama dengan teman dapat juga dilakukan dengan teman lain sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, jumlah kelompok tidak begitu dipermasalahkan karena kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih siswa agar dapat membuat soal dengan baik sesuai dengankompetensi yang akan dicapai pada materi yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Dengan kata lain dapat di simpulkan bahwa metode problem posing (pembuatan soal) ini digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi dengan baik, bukan menghafal namun memahami. Siswa yang dapat membuat soal pasti dapat memberikan jawaban atas soal yang telah dibuat (kunci jawaban), dengan demikian jika siswa tidak memahami materi dengan baik, maka siswa tidak dapat membuat soal dengan baik pula.
E. Motivasi Menurut Mc Donald (Djamarah, 2011:148) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Menurut Moslow (Djamarah, 2011:149), dia sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, misalnya kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, pengharapan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhankebutuhan inilah yang dapat memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
Motivasi dapat muncul dari dalam diri seseorang (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang (ekstrinsik). Motivasi intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Kedua macam motivasi tersebut diperlukan para peserta didik untuk kemajuan belajar. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Fungsi motivasi dalam belajar adalah 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan Siswa senang dengan hal-hal baru dan akan terus mencari tahu hal-hal lainnya untuk memuaskan rasa keingintahuannya itu. Sesuatu yang belum diketahuinya
itu
dapat
menjadi
pendorongnya
untuk
belajar.
Keingintahuannya yang tinggi inilah yang membuat siswa terdorong untuk belajar. 2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan Motivasi siswa juga dapat diperlihatkan dengan aktifitas fisik siswa. Dengan melakukan aktifitas fisik, siswa sudah melakukan kegiatan belajar. 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan Motivasi jugadapat menjadikan siswa dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Ketiga fungsi motivasi tersebut sangat penting untuk dicapai. Untuk dapat mengoptimalkan fungsi motivasi tersebut, maka harus ada upaya peningkatan motivasi belajar siswa. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar biasanya cenderung kurang aktif saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Menurut De Decce dan Grawford, guru harus dapat menggairahkan peserta didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pengajatan.
F. Minat Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Djamarah, 2011:166). Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya secara sungguhsungguh karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu guru perlu untuk membangkitkan minat peserta didik agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami oleh peserta didik.
G. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan) atau ada pengaruhnya (tentang akibatnya,
pengaruhnya,
kesannya),
sedangkan
efektivitas
berarti
keberhasilan (tentang usaha, tindakan) atau keadaan berpengaruh. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa efektivitas berkaitan dengan tercapainya tujuan, katepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota (kelompok).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
H. Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas (Sumber : Marsigit. 2009.Matematika 2 SMP Kelas VIII.Jakarta: Yudhistira dan Agus,Nuniek Avianti.2007.Mudah Belajar Matematika 2.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional) 1. Prisma a. Pengertian Prisma
Gambar 2.1 Contoh benda yang menyerupai prisma
Gambar 2.2 Bangun ruang prisma
Benda tersebut memiliki alas dan atap (tutup) yang bentuk dan ukurannya sama (kongruen), selain itu semua sisi bagian samping berbentuk jajar genjang. Bangun ruang seperti ini disebut prisma. Jadi dapat disimpulkan bahwa prisma adalah benda yang dibatasi dua bidang sejajar yang saling kongruen dan beberapa bidang berbentuk jajargenjang yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis-garis yang sejajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
b. Macam-macam Prisma Tabel 2.1 Macam-macam Bentuk Prisma
Gambar
Nama
Jumlah Sisi (S)
Jumlah Rusuk (R )
Jumlah Titik Sudut (T)
Prisma segitiga
5
9
6
Prisma segiempat
6
12
8
7
15
10
8
18
12
n+2
3n
2n
Prisma segilima
Prisma segienam
Secara umum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
c. Unsur-unsur Prisma Perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL berikut :
Gambar 2.3 Prisma segienam
Prisma segienam tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1) Sisi/ Bidang Pada prisma segienam tersebut memiliki 8 sisi atau bidang yaitu ABCDEF (sisi alas), GHIJKL (sisi atas), BCIH, CDJI, DEKJ, EFLK, FAGL, dan ABHG yang merupakan sisi tegak yang berbentuk persegi panjang. 2) Rusuk Pada prisma segienam tersebut terdapat 18 rusuk , 6 diantaranya adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah AB, BC, CD, DE, EF, FA, HI, IJ, JK, KL, LG, dan rusuk tegaknya adalah AG, BH, CI, DJ, EK, dan FL. 3) Titik sudut Prisma segienam memiliki 12 titik sudut, yaitu Titik A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, dan L
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
4) Diagonal bidang Pada prisma segienam terdapat 30 diagonal bidang, diantaranya adalah BG, CJ, KG, dan KH. 5) Bidang diagonal Pada prisma segienam memiliki 9 bidang diagonal salah satunya adalah bidang ACIG, ADJG, dan AEKG. d. Sifat-sifat prisma 1) Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen 2) Sisi tegak prisma berbentuk jajargenjang 3) Prisma memiliki rusuk-rusuk tegak 4) Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang sama e. Luas Permukaan Prisma Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 2.4 (a) Prisma segitiga (b) Jaring-jaring prisma segitiga
Gambar tersebut merupakan gambar prisma segitiga (a) dan jaringjaring prisma (b). Dari gambar (b) terluhat bahwa prisma segitiga terdiri dari dua segitiga yang kongruen sebagai alas dan tutup dan tiga buah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
persegi panjang sebagai sisi tegak. Dengan demikian dapat disimpulkan luas permukaan prisma adalah 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 2 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 − 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
f. Volume Prisma Volume prisma dapat dicari dengan rumus : 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2. Limas a. Pengertian Limas
(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) Bentuk limas di kehidupan sehari-hari ( Piramida Mesir), (b) Bangun ruang limas segiempat
Limas adalah benda yang dibatasi oleh bidang alas dan bidang-bidang sisi yang bersekutuan di satu titik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
b. Macam-macam Limas Tabel 2.2 Macam-macam Bentuk Limas
Gambar
Secara umum
Nama
Jumlah Sisi (S)
Jumlah Rusuk (R )
Jumlah Titik Sudut (T)
Limas segitiga
4
6
4
Limas segiempat
5
8
5
Limas segilima
6
10
6
Limas segienam
7
12
7
n+1
2n
n+1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
c. Unsur-unsur Limas Unsur-unsur limas segiempat adalah 1) Sisi/ Bidang Sisi PQRS (alas) dan KPQ, KQR, KRS, KSP (sisi tegak) 2) Rusuk Prisma segiempat memiliki 8 rusukyaitu PQ, QR, RS, ST, KP, KQ, KR, dan KS 3) Titik sudut Titik sudut limas segiempat adalima yaitu titik P, Q, R, S, dan K (titik puncak) d. Ciri-ciri limas Ciri-ciri limas beraturan adalah sebagai berikut 1) Bidang alasnya beraturan 2) Proyeksi titik puncak pada bidang alas berimpitan dengan titik pusat dari bidang alas 3) Bidang-bidang sisi merupakan segitiga samakaki yang sama dan sebangun (kongruen) 4) Rusuk-rusuk tegaknya sama panjang 5) Garis tinggi dari bidang-bidang sisi disebut apothem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
e. Luas Permukaan Limas
Gambar 2.6 (a) Limas segiempat, (b) Jaring-jaring limas segiempat
Gambar tersebut menunjukkan limas segiempat (a) dan jaring-jaring limas segiempat (b) Setelah melihat jaring-jaring limas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa luas permukaan limas adalah 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
f. Volume Limas Perhatikan gambar berikut
Gambar 2.7 Kubus yang dibagi menjadi 4 bagian berbentuk limas segiempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
Kubus tersebut dapat dibagi menjadi enam bagian limas, maka dapat dicari volume limas yaitu 6 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑂. 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑂. 𝐴𝐵𝐶𝐷 =
1 × 𝐴𝐵 × 𝐵𝐶 × 𝐶𝐺 6 =
=
1 ×𝑠×𝑠×𝑠 6
1 2𝑠 ×𝑠×𝑠× 6 2 =
2 𝑠 × 𝑠2 × 6 2
=
1 𝑠 × 𝑠2 × 3 2
Sehingga Volume Limas adalah 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 =
1 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 3
I. Kerangka Berpikir Pembelajaran matematika yang menarik dapat mempengaruhi minat siswa untuk mempelajarari materi dengan baik sehingga pemahaman materi siswa akan mendalam. Berdasarkan observasi dan wawancara di SMP Kanisius Kalasan, didapat beberapa kendala siswa dalam mempelajari matematika diantaranya metode pembelajaran dan materi yang rumit sehingga minat dan motivasi belajar siswa menjadi rendah. Kerena motivasi belajar yang rendah maka akan berdampak pada hasil belajar dan pemahaman materi siswa yang kurang baik terutama pada siswa kelas VIII.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti akan mencobakan salah satu metode
pembelajaran
Problem
Posing
(pembuatan
soal).
Dengan
menggunakan metode ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan memahami materi dengan baik. Metode ini menuntut siswa untuk dapat membuat soal berdasarkan
materi
yang
dipelajari.
Pembuatan
soal
membutuhkan
pemahaman materi yang baik, tidak hanya materi yang sedang dipelajari, namun juga marteri yang berssangkutan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Posing ditinjau dari minat dan motivasi belajar siswa serta hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa didapat dari tes tertulis yang dilakukan oleh siswa sedangkan minat dan motivasi belajar siswa dilihat dari kuisioneryang telah diisi siswa dan wawancara. Peneliti juga akan mengamati proses pembelajaran dan sikap siswa saat pembelajaran berlangsung. Tujuan utama dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran menggunakan metode problem posing dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah penelitian ini berhasil atau dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing sudah efektif, maka akan sangat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah sehingga metode ini dapat digunakan pada pembelajaran matematika dengan materi yang sama dengan tujuan agar kualitas pembelajaran dapat meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif-kualitatif. Menurut Widi (2010:47) Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mencoba untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang situasi, permasalahan, fenomena, layanan atau program, ataupun menyediakan informasi. Pendekatan kuantitatif berupa skor hasil belajar siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan metode pembelajaran problem posing. Data kuantitatif juga akan didukung dengan adanya data kualitatif berupa lembar observasi, kuisioner minat dan motivasi siswa, wawancara, dan foto.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 semester genap tahun ajaran 2014/2015 Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas VIII A No 1.
Hari/Tanggal Rabu, 20 Mei 2015
Waktu 07.0008.20
2.
Kamis, 21 Mei 2015
07.0008.20 44
Keterangan Pembuatan soal luas permukaan prisma dan limas Mengerjakan soal luas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3. 4. 5. 6.
Selasa, 26 Mei 2015 Rabu, 27 Mei 2015 Kamis, 28 Mei 2015 Sabtu, 30 Mei 2015
09.5511.15 07.0008.20 07.0008.20 08.2010.35
permukaan prisma dan limas Pembuatan soal volume prisma dan limas Mengerjakan soal volume prisma dan limas Ujian tertulis prisma dan limas, pengisian kuisioner Wawancara
2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang terletak di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian ini adalah efektivitas penggunaan metode problem posing pada pokok bahasan volume dan luas permukaan bangun ruang sisi datar prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa.
D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran problem posing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, dan hasil belajar siswa pada penggunaan metode pembelajaran problem posing
E. Bentuk Data 1. Data minat dan motivasi belajar siswa Data tentang minat dan motivasi belajar siswa didapat dari observasi yang dilakukan saat kegiatan belajar mengajar dan pemberian kuisioner untuk seluruh siswa kelas VIII A setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing. Data yang diperoleh melalui kuisioner berupa angka. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa mengenai tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan dengan metode problem posing.
Hal ini dilakukan
sebagai penguatan dari kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa pernyataan. 2. Data prestasi belajar siswa Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan melakukan tes akhir setelah siswa selesai mempelajari materi luas permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas. Data yang diperoleh berupa angka. Hasil dari tes akhir digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode problem posing dalam meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
F. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data minat dan motivasi belajar siswa adalah observasi, kuisioner dan wawancara, sedangkan metode yang digunakan untuk pengumpulan data hasil belajar siswa adalah tes akhir berupa tes tertulis. 1. Data minat dan motivasi belajar Data minat dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil observasi dan analisis kuisioner mengenai tanggapan siswa terhadap metode problem posing pada pembelajaran luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar prisma dan limas. Sebagai penguatan dari kuisioner, peneliti juga mengadakan observasi saat pembelajaran berlangsung dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa. 2. Data prestasi belajar siswa Data prestasi belajar siswa diperoleh dari analisis tes akhir berupa tes tertulis yang dilakukan setelah siswa selesai mempelajari materi luas permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas. Hasil belajar siswa inilah yang akan digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran problem posing pada pembelajaran luas permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
G. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini akan digunakan dua instrumen, yaitu 1. Instrumen Pembelajaran Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar guru berupa LKS dan power point. Penyusunan LKS mengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP. 2. Instrumen Penelitian a. Kuisioner motivasi belajar siswa Pada
penyusunan
kuisioner,
merumuskan
pertanyaan
merupakan aspek yang terpenting karena dapat mempengaruhi nilai yang
dihasilkan.
Pembuatan
pertanyaan
yang
tepat
dapat
menghasilkan pandangan (persepsi) yang sama pada masing-masing responden.
Menurut
Noor
(2012:141),
pendapat
responden
kemungkinan bukan gambaran dari sikap responden, tetapi hanya jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Berikut merupakan prinsip penyusunan pertanyaan dalam kuisioner : 1) Pertanyaan harus tepat untuk menangkap variabel yang diteliti 2) Bahasa dan kata-kata dalam kuisioner seharusnya disesuaikan dengan tingkat pemahaman responden 3) Bentuk dan jenis pertanyaan seharusnya dipilih yang dapat meminimumkan bias responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
4) Pengurutan pertanyaan seharusnya mengalirkan tahapan respon secara lembut 5) Data pribadi seharusnya dikumpulkan dengan memerhatikan privasi responden Pada penelitian ini kuisioner dibuat untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran yang digunakan, terutama untuk mengetahui pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Penyusunan kuisioner mengacu pada minat, motivasi, perhatian siswa di kelas, konsentrasi, rasa ingin tahu, keaktifan siswa, keterlibatan siswa dalam pembelajaran, ketekunan siswa, sikap pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dan semangat siswa dalam pembelajaran Kuisioner ini terdiri dari 25 pernyataan yaitu 13 pertanyaan positif dan 12 pertanyaan negatif dengan lima pilihan jawaban yaitu Selalu (S), Sering (SR),Jarang (J), Tidak Pernah (TP). Pilihan jawaban Selalu jika siswa pasti melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, Sering jika siswa pernah tidak melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, Jarang jika siswa beberapa kali melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, dan Tidak pernah jika siswa sama sekali belum pernah melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Berikut adalah kisi-kisi kuisioner: Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner
No 1.
Karakteristik Minat Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing sehingga materi lebih mudah dipahami
Nomer Item Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 5 6, 7, 10 5
Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing dibandingkan dengan metode ceramah
6
7
Pengaruh metode problem posing terhadap minat belajar siswa pada pelajaran matematika 2.
3.
4.
Motivasi 4,13, 24 Pengaruh metode problem posing terhadap motivasi siswa dalam 4 mempelajari materi Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan 13 metode problem posing Pengaruh metode problem posing dalam pembelajaran sehingga siswa dapat 24 memecahkan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari Pengaruh metode problem posing terhadap motivasi siswa dalam mempelajari materi Perhatian 1, 16 Mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode problem posing 1 dengan baik Memusatkan perhatian pada guru 16 Mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode problem posing dengan baik Konsentrasi 3
10 8
8 9
9 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
5.
6.
7.
8.
Konsentrasi siswa saat guru memberikan penjelasan Metode problem posing mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar Rasa Ingin Tahu Penggunaan buku referensi dalam menunjang keingintahuan siswa dalam membuat soal Tingkat keingintahuan siswa ditinjau dari keaktifan siswa bertanya jika ada materi yang belum dipahami/saat mengerjakan soal Keaktifan Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada materi yang belum dipahami Pengaruh metode problem posing pada pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan siswa Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada materi yang belum dipahami Usaha siswa dalam mengerjakan tugas Ketekunan Pengaruh metode problem posing dilihat dari ketekunan siswa mengerjakan tugas Keruntutan siswa membuat kunci jawaban Pantang Menyerah Berlatih mengerjakan soal untuk mendukung pemahaman siswa terhadap materi Membuat soal dengan sungguh-sungguh Sikap pantang menyerah dalam membuat soal Pengaruh metode problem posing terhadap sikap pantang menyerah
3 2 19
15 19
15 14, 25
17, 12
14 15 17 12 11
21 11
18, 22
21 20, 23
18 22 20 23
b. Tes prestasi belajar siswa Tes belajar siswa dibuat untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran problem posing. Peneliti membuat tes hasil belajar berupa tes tertulis berbentuk uraian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
dan mengacu pada indikator pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes akhir : Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Pencapaian
No.Soal
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Luas Permukaan Prisma dan Limas
1. Menghitung luas permukaan prisma 2. Menghitung luas permukaan limas
1,3
Volume Prisma dan Limas
1. Menghitung volume prisma 2. Menghitung volume limas
2,4,5
Tes hasil belajar yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen dengan tujuan agar tes ini dapat menjadi alat pengukur yang baik. Syarat suatu instrumen merupakan alat ukur yang baik adalah validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau kekonsistenan.
Peneliti
melakukan
uji
coba
instrumen
dan
menaganalisis sebelum digunakan di kelas VIII A. 1) Validitas Tes Peneliti menggunakan validitas isi berupa uji pakar dan uji coba tes tertulis. Teknik penilaian pakar dilakukan dengan meminta bantuan kepada salah satu dosen dan dua orang guru mata pelajaran matematika untuk menelaah materi tes hasil belajar siswa (lembar penilaian validitas soal oleh guru dan dosen dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
pada lampiran B.1). Selain menggunakan teknik penilaian pakar, peneliti juga menggunakan teknik validitas butir soal dari soal yang telah diujicobakan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment
Pearson
(Jihad,
2013:179)
dengan
mengkorelasikan antara skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan adalah 𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
(𝑁 𝑋2 −
𝑋 2 )(𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)2 )
Keterangan : 𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y 𝑁 ∶ Banyaknya peserta tes 𝑋 : Nilai hasil uji coba 𝑌 : Nilai rata-rata harian Intrepretasi terhadap niali koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦 digunakan criteria Nurgana berikut ini : 0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 : tinggi 0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 : cukup 0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 : rendah 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20
: sangat rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Menurut Noor (2012:169) setelah mendapatkan r hitung, maka dapat dicek kevalidan butir soal dengan cara : a. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. hasilnya dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat kesalahan 5% b. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut valid. 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat dilihat dalam tabel 2) Reliabilitas Pengukuran tingkat kekonsistenan soal dengan menggunakan perhitungan Alpha Cronbach (Jihad, 2013:180). Rumus yang digunakan adalah : 𝑟𝐼𝐼 =
𝑛 𝑠2 1 − 𝑖2 𝑛−1 𝑠𝑡
Keterangan : n : banyaknya butir soal 𝑠2𝑖 : jumlah varians skor tiap item 𝑠2𝑡 : varians skor total Rumus untuk mencari varians adalah :
𝑠2𝑖 =
( 𝑋)2 𝑛 𝑛
𝑋2 −
Intrepretasi nilai 𝑟𝐼𝐼 mengacu pada pendapat Guilford, yaitu 𝑟𝐼𝐼 ≤ 0,20
reliabilitas : sangat rendah
0,20 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,40 reliabilitas : rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
0,40 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,70 reliabilitas : sedang 0,70 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,90 reliabilitas : tinggi 0,90 < 𝑟𝐼𝐼 < 1,00 reliabilitas : sangat tinggi Nilai siswa didapat dari penghitungan sebagai berikut : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑃𝑜𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 𝑃𝑜𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
c. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain (Noor, 2012:138). Peneliti
melakukan
wawancara
sebagai
alat
untuk
membuktikan pernyataan yang diberikan siswa sebelumnya yaitu pada kuisioner yang telah diberikan. Pada tahap ini, peneliti akan menggali informasi lebih mendalam kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa yang lebih mendalam mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Karakteristik pertanyaan yang akan diberikan sama seperti yang ada dalam kuisioner karena pada dasarnya penelitiingin menggali lebih banyak informasi berdasarkan data yang ada pada kuisioner yang telah diisi oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
d. Observasi dan Dokumentasi Pada kegiatan observasi, peneliti dituntut untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Instrumen yang dapat digunakan adalah lembar pengamatan dan panduan pengamatan. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku kegiatan, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan (Noor, 2012:140). Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang keadaan tempat, perilaku subjek penelitian,dan sebagainya. Observasi dilakukan oleh rekan peneliti dan peneliti sebagai observer karena pembelajaran akan dilaksanakan oleh guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Observer akan mengamati kegiatan pembelajaran dan mencatat hal-hal yang
diperlukan.
Observer mencatat segala hal yang diperlukan bagi kepentingan penelitian, hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh observer adalah 1) Keadaan kelas saat guru membuka kegiatan pembelajaran 2) Keadaan kelas saat pembelajaran sedang berlangsung, terdiri dari siswa dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan inti pembelajaran 3) Keadaan siswa ketika berdiskusi dengan teman sebangku (sekelompok) saat melakukan pembuatan soal, menukar soal dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
mengerjakannya, dan mengoreksi jawaban berdasarkan kunci jawaban yang telah dibuat 4) Keadaan siswa ketika siswa menarik kesimpulan setelah pembelajaran berlangsung. Dokumentasi dapat digunakan untuk memperoleh data. Data yang
diperoleh
berupa
foto
saat
pembelajaran
berlangsung.
Dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data observasi yang telah dicatat oleh observer. Diharapkan dengan data dokumentasi, dapat melengkapi data penelitian yang diperlukan terutama pada data observasi yang kurang lengkap.
H. Metode Analisis Data 1. Analisis prestasi belajar siswa Pada bagian analisis
belajar siswa, peneliti
membandingkan
banyaknya siswa yang tuntas dengan tidak tuntas dari tes akhir. 2. Analisis kuisioner motivasi belajar siswa Instrumen kuisioner yang dibuat oleh peneliti akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian kuisioner dengan tujuan penelitian. Analisis data kuisioner motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan pedoman penskoran sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuisioner Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor pernyataan positif 4 3 2 1
Skor pernyataan negatif 1 2 3 4
Seluruh skor yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam tabel hasil kuisioner kemudian dihitung jumlah skor untuk masing-masing siswa, kemudian dihitung presentase belajar siswa dengan rumus : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3. Analisis wawancara motivasi belajar siswa Hasil
wawancara akan dianalisis
secara
deskriptif kualitatif.
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari siswa tentang tanggapan mereka mengenai pengguanaan metode pembelajaran problem posing pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar prisma dan limas. 4. Analisis observasi dan dokumentasi Observasi dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti dan 2 orang lain sebagai observer. Setiap observer mengamati 8-9 siswa pada setiap pembelajaran. Observer mendeskripsikan hal-hal yang mereka amati saatpembelajaran
berlangsung dengan
berpedoman
pada
panduan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
observasi. Dokumentasi dilakukan dengan mengambil gambar/foto siswa saat melakukan pembelajaran.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Penyusunan proposal Penyususnan proposal dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Proposal penelitian berisi Bab I, Bab II, dan Bab III. 2. Persiapan Penelitian a. Observasi keadaan sekolah Peneliti
melaksanakan
observasi
bersamaan
dengan
penyusunan proposal. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui keadaan di sekolah dan peneliti dapat mendapatkan data secara lengkap dan tepat sehingga penelitian dapat berjalan sesuai dengan rencana. b. Izin Peneliti meminta izin melaksanakan penelitian kepada pihak sekolah disertai dengan surat permohonan penelitian dari secretariat JPMIPA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
c. Pembuatan instrumen Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah 1) Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
yang
disusun
berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan metode pembelajaran problem posing 2) LKS 3) Pedoman observasi 4) Soal tes akhir 5) Kuisioner 6) Pedoman wawancara d. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai efektivitas penggunaan metode pembelajaran problem posing ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat ditinjau dari data hasil kuisioner dan diperkuat dengan hasil wawancara, sedangkan data hasil belajar ditinjau dari tes akhir dari pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar prisma dan limas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
e. Analisis data Analisis data dilaksanakan setelah peneliti melaksanakan penelitian dan mendapatkan data hasil kuisioner, hasil wawancara, serta hasil tes akhir.
f. Penarikan kesimpulan Peneliti membuat penarikan kesimpulan setelah melakukan analisis dari data yang sudah didapatkan pada saat penelitian. Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data mengenai motivasi belajar dan hasil tes tertulis yang menunjukkan apakah penggunaan metode pembelajaran problem posing dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa di SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan penelitian peneliti terlebih dahulu membuat instrumen penelitian diantaranya RPP, LKS, kuisioner, lembar observasi dan tes hasil belajar. RPP dan LKS dibuat berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Kuisioner, lembar observasi, dan tes hasil belajar dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Sebelum dipakai, tes hasil belajar diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas butir soal dan uji validitas pakar yang dilakukan oleh dosen dan guru mata pelajaran. Uji coba instrumen dilakukan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 pada pukul 08.20-09.55 di kelas VIII B terhadap 24 siswa. Penilaian terhadap hasil tes siswa berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dibuat oleh peneliti. Keseluruhan nilai tes siswa digunakan untuk menghitung validitas butir soal dengan menggunakan Product Moment dari Pearson, sedangkan reliabilitas soal menggunakan rumus Alpha. Berikut merupakan hasil uji coba instrumen tes hasil belajar siswa a. Validitas Instrumen Valisitas instrumen tes akhir menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Uji coba tes dilaksanakan terhadap 24 siswa. Soal tes hasil belajar terdiri dari 5 soal uraian dan setelah dilakukan uji coba 62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
didapat 3 soal dengan validitas tinggi dan 2 soal mempunyai validitas sangat tinggi. Hasil dari analisis validitas (analisis lengkap terdapat pada lampiran B.2) dapat dilihat pada : Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Tes Hasil Belajar
SOAL
VALIDITAS
STATUS VALIDITAS
Keterangan
1 2 3 4 5
0.767 0.696 0.835 0.702 0.891
tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi
Valid Valid Valid Valid Valid
Status validitas yang didapat adalah tinggi dan sangat tinggi karena soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah diberikan dan sesuai dengan materi yang diajarkan serta hasil dari jawaban siswa yang bervariasi, ada siswa yang dapat menjawab soal dan ada siswa yang tidak dapat menjawab soal. Maka dapat dikatakan bahwa soal yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan kata lain soal sudah sesuai dengan rata-rata kemampuan seluruh siswa. Selain oleh siswa, uji validitas juga dilakukan oleh pakar, yaitu 2 orang guru mata pelajaran matematika dan satu dosen pendidikan matematika. Dari uji pakar didapat bahwa soal sudah sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan, soal bervariasi, dan bahasa yang digunakan sudah jelas. Hasil validasi pakar dapat dilihat pada lampiran B.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
b. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen diukur dengan menggunakan rumus Alpha. Hasil dari pengukuran (analisis lengkap dapat dilihat pada lampiran B.2) adalah reliabilitas 0,822 dengan status tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang telah diberikan kepada siswa sudah konsisten sehingga soal layak dan dipercaya untuk dijadikan sebagai instrument penelitian, dengan kata lain soal ini dapat digunakan untuk penelitian dan mendapatkan hasil yang konsisten.
2. Pelaksanaan Penelitian a. Selama Pembelajaran Penelitian dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan. Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 24 siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015 pada pukul 09.55-11.15 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Selama proses pembelajaran guru tetap berperan sebagai pengajar yang membimbing siswa dalam pembelajaran sedangkan peneliti berperan sebagai observer bersama dengan 2 teman lain yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
membantu sebagai observer. Berikut merupakan rincian proses pembelajaran : 1) Pertemuan Pertama Setiap tahapan pada proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disepakati oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama ini adalah Luas Permukaan Prisma dan Limas. Pelajaran dimulai pada pukul 07.00 dan dibuka dengan doa. Saat guru masuk kedalam kelas semua siswa sudah berada di dalam kelas dan menempati tempat duduknya masing-masing. Guru memulai pembelajaran dengan menyapa siswa dan kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini. Pada tahap kegiatan inti guru memulai dengan membentuk kelompok siswa yang terdiri dari 2 siswa untuk setiap kelompoknya. Anggota kelompok ditemtukan oleh guru. Ada 13 kelompok yang dibentuk, 12 kelompok masing-masing terdiri dari 2 siswa dan 1 kelompok terdiri dari satu siswa.
Guru
menjelaskan
tahap-
tahap pembelajaran dan kerja kelompok yang akan dilakukan oleh siswa. Sebelumnya guru telah membagikan lembar kerja siswa yang terdiri dari lembar pembuatan soal, dan lembar kunci jawaban. Secara mandiri siswa mengerjakan tugas yang telah diminta oleh guru. Pada pertemuan pertama ini siswa diminta untuk membuat soal mengenai luas permukaan prisma dan limas, 2 soal luas permukaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
prisma dan 2 soal luas permukaan limas. Selain itu siswa juga diminta untuk membuat kunci jawaban atas soal yang telah dibuat tersebut. Siswa diperkenankan melihat buku untuk dijadikan referensi pembuatan soal. Sembari siswa bekerja kelompok, guru tetap berkeliling mengawasi siswa dan membimbing siswa serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Hasil kerja kelompok dapat dilihat pada lampiran C.1 Tahap
selanjutnya
adalah
penutup,
siswa
diminta
untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya dengan tertib satu persatu. Sebelum menutup pembelajaran, guru meminta siswa untuk mempelajari lahi materi luas permukaan prisma dan limas karena pada pertemuan selanjutnya siswa akan diminta untuk mengerjakan soal mengenai luas permukaan prisma dan limas. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal tanggal 21 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pertemuan kali ini siswa diminta untuk mengerjakan soal mengenai luas permukaan prisma dan limas secara individu. Soal yang dibuat oleh siswa pada pertemuan sebelumnya telah digandakan agar masing-masing siswa mendapatkan soal. Hari ini pembelajaran dimulai dengan doa dan salam oleh guru kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru melanjutkan tahap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
pembukaan ini dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini. Dilanjutkan pada tahap inti, guru mulai membagikan soal yangtelah dibuat oleh siswa pada pertemuan sebelumnya. Soal dibagikan secara acak oleh guru. Saat mengerjakan soal, siswa diperbolehkan untuk membuka buku. Saat pengerjaan berlangsung, siswa juga dapat mengkoreksi soal yang telah dibuat oleh temannya. Dalam kegiatan ini guru tetap mengawasi siswa agar siswa tidak terlalu ramai di kelas. Siswa saling berdiskusi satu sama lain antara siswa pembuat soal dan siswa yang mengerjakan soal. Tahap selanjutnya siswa diminta untuk mengembalikan hasil pekerjaan dan soal kepada siswa pembuat soal kemudian guru segera membagikan kunci jawaban kepada masing-masing kelompok. Siswa mengkoreksi jawaban dengan kunci yang telah dibuat secara cepat karena waktu yang tersisa tidak banyak. Hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada lampiran C.1 Tahap
penutup
diawali
dengan
guru
meminta
siswa
mengumpulkan kerja kelompoknya. Guru akan mengkoreksi kembali jawaban siswa karena mereka belum selesai mengkoreksinya. Pada tahap akhir guru meminta siswa untuk mempelajari materi volume prisma dan limas agar pada pertemuan selanjutnya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015 pada pukul 09.55-11.15 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pada pertemuan kali ini masih menggunakan metode pembelajaran yang sama. Pertemuan kali ini siswa diminta untuk membuat soal mengenai volume prisma dan limas. Pada tahap awal, guru memberikan salam kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Memasuki tahap inti, guru mulai dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 siswa untuk masingmasing kelompok. Pada pertemuan kali ini kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pembuatan kelompok melalui pertimbangan dari guru dan melihat hasil kerja kelompok
pada
pertemuan
sebelumnya.
Diharapkan
dengan
kelompok yang berbeda ini siswa dapat menjadi lebih aktif, yang tadinya kurang aktif bisa menjadi lebih aktif. Setelah kelompok terbentuk kemudian guru membagikan lembar kerja kelompok siswa kemudian menjelaskan sistematika kerja kelompok. Siswa diminta untuk membuat dua soal mengenai volume prisma dan dua soal mengenai volume limas serta membuat kunci jawabannya. Siswa saling berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan masih dengan pengawasan dan pendampingan guru. Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat pada lampiran C.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Siswa mengumpulkan dengan tertib. Setelah
semuapekerjaan
siswa
terkumpul
kemudian
guru
menyampaikan beberapahal mengenai pertemuan selanjutnya yaitu siswa diminta untuk mempelajari materi volume prisma dan limas. Guru menutup pembelajaran dengan salam. 4) Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pertemuan kali ini siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Masih seperti pertemuan kedua, siswa mengerjakan soal secara mandiri. Guru mengawali pembelajaran dengan doa dan salam dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru menyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini. Memasuki tahap inti, guru mulai membagikan soal kepada siswa.guru memastikan semua siswa mendapatkan soal dan tidak mendapatkan soal yang dibuatnya sendiri. Siswa mulai mengerjakan soal dengan pendampingan guru. Jika soal yang dikerjakannya ada masalah, maka siswa dapat menanyakannya kepada kelompok pembuat soal sehingga siswa juga dapat saling berdiskusi mengenai soal yang bersangkutan. Kegiatan ini masih tetap dalam pengawasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
guru agar siswa tidak terlalu ramai di kelas. Hasil kerja kelompok dapat dilihat pada lampiran C.2. Kegiatan dilanjutkan dengan mengkoreksi jawaban. Setiap kelompok pembuat soal mengkoreksi hasil kerja temannya dan mencocokkannya dengan kunci jawaban yangtelah dibuat. Jika kunci jawaban masih kurang tepat, siswa juga masih bisa memperbaikinya. Kegiatan
penutup
dimuali
dengan
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua terkumpul, guru kemudiam menyampaikan beberapa pemberitahuan diantaranya adalah bahwa akan dilaksanakan tes hasil belajar subbab prisma dan limas. Tes tertulis akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya yaitu hari Kamis tanggal 28 Mei 2015. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar dirumah mengeni materi luas permukaan dan volume prisma dan limas.
b. Setelah Pembelajaran 1) Tes Tertulis Proses pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dilanjutkan dengan tes hasil belajar siswa mengenai luas permuakaan dan volume prisma dan limas. Tes tertulis ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti oleh seluruh siswa berjumlah 26 siswa. Tes tertulis ini terdiri dari 5 soal uraian dengan rincian satu soal mengenai luas permukaan prisma, satu soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
mengenai volume prisma, satu soal mengelai luas permukaan limas, satu soal mengenai volume limas serta satu soal mengenai bentuk gabungan dari prisma dan limas. Siswa mengerjakan soal selama 60 menit kemudian dilanjutkan dengan pengisian kuisioner oleh siswa selama 10 menit. Pada proses pembelajaran, siswa mengerjakan soal dengan tenang dan tertib. Namun demikian nampak ada dua siswa yang tidak mengerjakan soal salah satunya adalah siswa yang tidak pernah hadir pada proses pembelajaran sebelumnya. Tes hasil belajar dan kuisioner akan dianalisis kemudian digunakan sebagai pedoman wawancara. 2.) Wawancara Wawancara akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Mei 2015 pada jam pelajaran religiusitas yang juga diampu oleh guru mata pelajaran matematika.
Wawancara
dikarenakan
satu
siswa
ini
dilakukan
tidak
pernah
terhadap mengikuti
25
siswa
kegiatan
pembelajaran dan hanya mengikuti tes akhir saja. Siswa melakukan wawancara secara bergantian, Wawancara dilakukan di ruang diluar kelas agar siswa lain tidak terganggu dan proses wawancara dapat berjalan lebih kondusif. Satu kali wawancara dilakukan oleh sekaligus terhadap dua siswa. Dua siswa tersebut merupakan teman satu bangku mereka. Beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti ditanyakan kepada siswa satu persatu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1.
Hasil Penelitian a.
Motivasi Belajar Siswa
1) Kuisioner Kuisioner merupakan salah satu instrumen untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing. Data hasil analisis motivasi belajar siswa sebagai berikut (data lengkap dapat dilihat pada lampiran C.6) : Tabel 4.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kriteria Motivasi Belajar
Jumlah Siswa
Sangat Tinggi (ST)
11
Tinggi (T)
14
Cukup (C )
0
Rendah (R )
0
Sangat Rendah (SR)
0
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria motivasi belajar sangat tinggi dan 14 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria motivasi belajar tinggi. 11 siswa yang memberikan tanggapan sangat tinggi terdiri dari 7 siswa perempuan, 5 diantaranya adalah siswa yang mempunyai nilai ujian tulis cukup tinggi dan tuntas KKM dan 4 siswa laki-laki yang mendapatkan nilai ujian tulis kurang baik bahkan dibawah KKM. 14 siswa yang memberikan tanggapan tinggi terdiri dari 11 siswa laki-laki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
dan 3 siswa perempuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa memberikan tanggapan positif dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bengun datar prisma dan limas. 2) Wawancara Wawancara dilakukan setelah siswa melaksanakan tes hasil belajar dan telah mengisi kuisioner. Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar dan kuisioner motivasi belajar, maka peneliti melakukan wawancara terhadap seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing pada pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas. Wawancara ini dilakukan terhadap seluruh siswa agar data yang diperoleh lebih maksimal. Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan wawancara yang diajukan kepada siswa : 1) Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? 2) Apakah kamu suka dengan pembelajaran yang menggunakan metode problem posing? 3) Bagaimana tanggapan kamu mengenai pembelajaran menggunakan metode problem posing? 4) Apakah metode problem posing lebih menerik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode lain?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
5) Apa yang kalian rasakan saat melakukan pembuatan soal secara berkelompok? Peneliti memberikan kelima pertanyaan tersebut kepada siswa, namun ada beberapa pertanyaan peneliti yang ditanyakan kepada siswa yang bukan merupakan bagian dari kelima pertanyaan tersebut agar siswa tidak terlalu tegang dan dapat menjawab pertanyaan dengan lebih santai sesuai dengan apa yang mereka rasakan, seperti meminta penjelasan lebih detail kepada siswa. Peneliti juga sering menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal agar siswa tidak merasa kaku dan takut saat dilakukan wawancara. Peneliti berusaha untuk lebih akrab dengan siswa agar mereka mau lebih terbuka saat menjawab pertanyaan. Siswa melakukan wawancara berdua-dua dengan teman sebangku mereka, hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak terlalu tegang. Dari seluruh siswa yang telah dilakukan wawancara, diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa mengatakan menyukai pelajaran matematika dan suka dengan pembelajaran yang menggunakan metode problem posing, seperti terlihat pada petikan wawancara berikut : Transkrip 1 Pn : Kalian suka matematika ga? P7 : Suka baget P10 : Suka Pn
: Kenapa suka matematika?
P7 : Ya suka aja, rumusnya asik P10 : Asik aja gitu, menantang Pn : Terus apa lagi? P10 : Ya kaya bisa mecahin masalah aja gitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Transkrip 2 Pn : Kalian berdua suka sama matematika ga? L9 : Enggak suka Pn : Kenapa ga suka? L9 : Pusing, sulit Pn : Sulitnya gimana? L9 : Rumusnya banyak sama ga suka ngitung L2 : Enggak suka Pn : Kenapa ga suka? L2 : Pusing kalau ngitung-ngitungnya banyak
Transkrip 3 Pn
: Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga?
P3
: Saya enggak
P9
: Ya agak suka agak enggak
P3
: Kalo aku tergantung materinya kak, Kalau bisa ya jadi suka kalau gak ya gak
Pn
: Kalau Metta gimana?
P9
: Waktu dulu dari SD ga suka tapi pas masuk SMP jadi suka kan gurunya jelasinnya enak
Pn
: Berarti tergantung gurunya? Tergantung belajarnya disekolah ya
P9
: Iya
Pada transkrip 1 nampak bahwa siswa tersebut sangat menyukai matematika karena menurutnya matematika itu menyenangkan dan menantang, banyak soal yang menantang untuk dikerjakan dan menarik untuk mencari tahu jawabannya. Pada transkrip 2 nampak bahwa siswa yang
bersangkutan
tidak
menyukai
matematika
dikarenakan
menurutnya matematika sulit dan membuatnya semakin pusing karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
banyak angka dan menghitung sehingga matematika kurang menarik. Pada transkrip 3 nampak bahwa salah satu siswa yang bersangkutan menyukai matematika tergantung dengan guru yang mengajar, menurutnya cara mengajar guru sangat mempengaruhinya dalam belajar. Menurutnya jika guru cara mengajar guru menarik maka dia akan nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut. Transkrip 4 Pn : Terus ada lagi yang mau diceritakan? P10
: Kalo buat soal tu susah nyari angkanya.. kan susah nyarinya kalo dicoba ternyata ga ada jawabannya. Tapi kalo ngerjainnya gampang..
Transkrip 5 Pn : Kalian berarti suka pakai metode itu? L5 : Senang mbak senang L11 : Senang dong mbak, iya enak banget Pn
: Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan kalian suka yang mana?
L5
: Seneng mbak enak yang bikin soal kan kalau bikin soal kreatifnya beda, kita kan jadi dapat tantangan gitu lho mbak, membuat soal harus punya jawaban yang benar
Pn : Kalau membuat kunci jawabannya bingung ga? L11 : Ga tu mbak, gampang aja L5 : Ya asal tahu rumusnya, caranya bener ya dapet jawabannya
Pada pembelajaran, banyak dari siswa yang menyukai dengan metode problem posing yang digunakan, nampak pada transkrip 5 nampak siswa senang dengan metode yang digunakan karena menurutnya metode tersebut dapat membuatnya semakin kreatif karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
dengan membuat soal, siswa akan semakin aktif dan lebih bersemangat dalam belajar. Namun tidak menutup kemungkinan jika siswa juga mengalami kesulitan, seperti nampak pada transkrip 4 bahwa siswa mengalami kesulitan saat membuat soal, kesulitan terletak pada mencari angka-angka yang pas sehingga soal yang dibuat akan baik dan dapat dikerjakan. Melihat hasil kuisioner siswa dan hasil wawancara, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing walaupun ada beberapa kendala, misalnya pengetahuan siswa mengenai materi yang bersangkutan kurang baik sehingga sedikit menghambat dalam pembuatan soal, teman sekelompok yang tidak dapat diajak untuk kerjasama, dan mencari angka yang pas untuk membuat soal. Metode problem posing dapat menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran
sehingga
siswa
lebih
termotivasi
dalam
mempelajari matematika. Transkrip lengkap wawancara dapat dilihat di lampiran C.7. 3) Observasi dan dokumentasi Hasil observasi berupa deskripsi pengamatan observer saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dapat dilihat sebagai berikut (peta kerawanan kelas dapat dilihat pada lampiran C.4) : a) Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2 mengamati 9 siswa dan observer ketiga mengamati 7 siswa karena 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
siswa tidak masuk. Semua siswa sudah masuk tepat waktu dan duduk ditempat duduknya masing-masing namun ada beberapa siswa yang masih mengobrol dan asik dengan teman sebangkunya. Siswa juga sudah mempersiapkan buku dan alat tulisnya diatas meja. Pada kegiatan inti siswa mulai mengerjakan tugas yang telah diperintahkan oleh guru. Tidak semua siswa bersemangat saat mengerjakan tugas, beberapa siswa malah asik ngobrol dengan teman sebangkunya bahkan teman dari kelompok lain sehingga menjadikan suasana kelas tidak kondusif, namun demikian guru tetap mengawasi siswa dan menegur jika kondisi kelas sudah tidak kondusif. Siswa juga banyak yang aktif bertanya kepada guru serta berkonsultasi dengan guru mengenai pembuatan soal dan kunci jawaban yang mereka buat walaupun ada beberapa dari siswa yang mengerjakan tugas kelompoknya sendiri karena teman satu kelompoknya sibuk bergurau dan mengobrol dengan teman dari kelompok lain. Di sisi lain guru juga tetap berkeliling kelas dan mengecek pekerjaan siswa pada setiap kelompok. Selain aktif bertanya siswa juga mencari referensi dari buku paket dan LKS dalam pembuatan soal. Pada pertemuan ini sebagian besar siswa mengerjakan
tugasnya
dengan
baik
walaupun
tidak
dapat
menyelesaikan 4 soal yang harus dibuat untuk masing-masing kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Pertemuan akhir siswa mengumpulkan tugasnya dan langsung keluar kelas untuk istirahat. b) Pertemuan kedua Pada pertemuan pertama observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2 mengamati 9 siswa dan observer ketiga mengamati 8 siswa karena 1 siswa tidak masuk. Ada 1 siswa yang terlambat masuk kelas. Pada pertemuan kali ini siswa mengerjakan soal yang pada pertemuan sebelumnya sudah dibuat oleh siswa juga. Setiap siswa mengerjakan soal secara mandiri. Guru menjelaskan mengenai sistematika pengerjaan soal, namun ada satu siswa yang berulangkali bertanya kepada guru mengenai sistematika pengerjaan. Ada satu siswa yang sama sekali tidak mengerjakan tugasnya, malah mengobrol dengan teman dan minta jawaban dari teman, jadi siswa tersebut tidak mengerjakan sendiri namun minta dikerjakan teman lain. Setelah siswa mengerjakan tugasnya kemudian dikembalikan kepada kelompok pembuat soal untuk dikoreksi dan dicocokan dengan kunci jawaban yangtelah dibuatpada pertemuan sebelumnya. Setetlah selesaikemudian siswa mengumpulkan tugasnya kepada guru untuk dikoreksi kembali oleh guru. c) Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga ini observer 1 mengamati 17 siswa dan observer 2 mengamati 8 siswa hal ini dikarenakan 1 observer berhalangan untuk hadir. Semua siswa sudah masuk kelas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
duduk ditempat duduknya masing-masing, menyiapkan buku dan alat tulis. Namun masih ada beberapa siswa yang asik mengobrol dan bercanda dengan temannya. Guru langsung menjelaskan tugas yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok, sebelumnya guru mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. Pada kegiatan inti siswa langsung bekerja dengan teman sebangku. Meskipun demikian nampak ada beberapa siswa yang kurang bersemangat, nampak pada sikap siswa yang asik bermain dengan alat tulisnya dan mengobrol dengan teman tanpa mengerjakan tugasnya dengan baik. Saat kerja kelompok juga Nampak beberapa kelompok yang tidak bekerjasama, satu siswa mengerjakan dan lainnya sibuk mengobrol dan ada beberapa yang terlihatmelamun juga. Ada juga satu kelompok yang nampak tidak saling berdidkusi dan terkesan mengerjakan tugas secara individu. Siswa juga aktif bertanya kepada guru dan terlihat lebih aktif. Pada pertemuan ketiga ini siswa membuat soal mengenai volume bangun ruang sisi datar prisma dan limas. Hampir semua siswa mengerjakan tugas kelompok sampai selesai dan mengerjakan 4 soal yang diminta sekaligus dengan kunci jawabannya. Hal ini bisa terjadi karena siswa mulai mengenal metode problem posing dan materi yang lebih mudah dibandingkan materi sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
Pada akhir pembelajaran siswa mengumpulkan semua tugas dan mendengarkan penjelasan guru mengenai pertemuan selanjutnya. Guru menutup dengan salam. d) Pertemuan keempat Pada pertemuan ini observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2 mengamati 9 siswa, observer 3 mengamati 8 siswa dikarenakan 1 siswa tidak masuk. Pada pertemuan kali ini siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Setiap siswa mengerjakan soal secara individu. Siswa mengerjakan dengan
tenang
dan
kondusif,
namun
pada
pertengahan
pembelajaran, beberapa siswa mulai mengobrol dengan temannya bahkan ada yang mengobrol diluar topik materi yang sedang dikerjakan. Tidak lama guru mulai menegur siswa yang mulai kurang konsentrasi dalam pembelajaran dan memintanya untuk kembali mengerjakan tugasnya. Setelah siswa selesai mengerjakan tugasnya maka siswa mengembalikan hasil pekerjaannya kepada kelompok pembuat soal yang kemudian akan dicocokkan dengan kunci jawaban yang telah dibuat sebelumnya. Selesai mengoreksi kemudian siswa kembali mengumpulkan tugasnya kepada guru untuk dikoreksi kembali. Guru memberikan penjelasan mengenai pertemuan berikutnya karena akan diadakan ujian tertulis mengenai materi yang sudah dipelajari. Hasil observasi lengkap dapat dilihat di lampiran C.5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
b.
Prestasi Belajar Siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar yang telah dilakukan oleh peneliti. Di SMP Kanisius Kalasan, untuk pelajaran matematika kelas VIII menetapkan KKM adalah 76. Berikut merupakan hasil tes hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar prisma dan limas (data lengkap dapat dilihat pada lampiran C.3 ):
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A
Presensi 16 13 25 20 3 17 4 21 14 9 10 18 22 11 6 8 24 7 12 1
Nama Siswa P7 P5 P10 P9 P1 P8 L3 L12 P6 L7 P3 L10 L13 P4 L5 P2 L15 L6 L8 L1
Poin
Nilai
Kriteria
63 62 62 60 50 46 44 35 32 30 29 27 25 22 20 18 18 16 16 15
96.92 95.38 95.38 92.31 76.92 70.77 67.69 53.85 49.23 46.15 44.62 41.54 38.46 33.85 30.77 27.69 27.69 24.62 24.62 23.08
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
26 L16 2 L2 23 L14 19 L11 15 L9 5 L4 Rata-rata
14 13 12 11 10 8
21.54 20.00 18.46 16.92 15.38 12.31 44.85
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa 5 siswa dapat melampaui KKM. dapat dilihat persentase siswa yang lulus KKM adalah sebesar : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
5 × 100% = 20% 25
Pada kelas ini, siswa yang lulus KKM sebesar seperlima dari jumlah siswa secara keseluruhan. Jika dilihat dari rata-rata kelasnya, ada 10 siswa yang mempunyai nilai diatas rata-rata. Persentase siswa yang mempunyai nilai diatas nilai rata-rata kelas adalah : 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
7 × 100% = 28% 25
Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas, siswa yang mempunyai nilai diatas rata-rata kelas juga hampir sama dengan persentase siswa yang lulus KKM. Melihat nilai yang diperoleh siswa sangat kontras. Nilai siswa ada yang sangat tinggi namun juga ada yang sangat rendah. Sedikitnya siswa yang lulus KKM disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : a) Siswa tergolong baru dalam menggunakan metode problem posing sehingga siswa masih harus beradaptasi dalam mempelajari materi ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
b) Siswa kurang memahami soal dengan baik sehingga kurang teliti dalam menjawab soal c) Siswa lemah dalam beberapa materi tertentu, misalnya luas bangun datar dan pythagoras sehingga siswa kesulitan dalam membedakan antara tinggi suatu bangun datar dengan tinggi bangun ruang dan menentukan akar suatu bilangan d) Manajemen waktu yang kurang baik dalam mengerjakan soal sehingga ada beberapa siswa yang kekurangan waktu dan beberapa soal tidak dapat dikerjakan e) Siswa kurang teliti dalam menghitung dan cenderung terburu-buru untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga beberapa siswa mengalami kesalahan dalam menghitung sehingga hasil yang didapat kurang tepat. f) Sikap pantang menyerah siswa dalam mengerjakan soal masih kurang tinggi sehingga mudah menyerah dalam mengerjakan soal sehingga soal tidak dikerjakan sampai tuntas.
Kendala-kendala tersebut muncul saat pembelajaran berlangsung, terutama saat ujian tertulis. Kendala-kendala lain saat pembelajaran menggunakan metode problem posing juga dapat mempengaruhi siswa dalam mengerjakan ujian tertulis, diantaranya adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
a) Beberapa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran menggunakan metode problem posing dengan baik karena
matematika
merupakan pelajaran yang kurang disukai b) Sikap siswa yang masih malas dan kurang mau untuk berusaha memahami materi karena mereka menganggap materi sulit dan banyak rumus yang dipakai. c) Beberapa siswa kurang aktif dan tidak mau bertanya kepada guru mengenai materi yang belum mereka pahami, mereka cenderung diam dan kurang aktif dalam kelompok d) Pemahaman materi yang bersangkutan masih rendah, sebagai contoh adalah materi phytagoras dan luas bangun datar kurang dipahami siswa dengan baik sehingga mengalami kesulitan saat mengerjakan ujian tertulis e) Beberapa siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran,
sebagai
contoh
siswa
yang
sudah
selesai
mengerjakan mulai mencari perhatian dengan mengajak siswa lain untuk mengobrol, sehingga konsentrasi siswa lain menjadi terganggu f) Motivasi siswa dalam mengerjakan soal tidak sebesar motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran karena beberapa siswa kurang percaya diri dalam mengerjakan soal, hal ini terjadi karena saat pembelajaran tidak semua siswa bekerjasama dengan baik bersama dengan kelompoknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Melihat hasil belajar siswa dan mengidentifikasi beberapa kendala yang dialami siswa dalam mengerjakan tes tertulis, maka metode problem posing kurang meningkatkan hasil belajar siswa. 2.
Pembahasan Penelitian Pembuatan soal oleh siswa dilakukan selama 4 kali pertemuan. Dalam proses pembelajaran tersebut siswa diminta untuk membuat soal mengenai luas permukaan dan volume prisma dan limas. Pembuatan soal yang dilakukan siswa adalah pembuatan soal jenis structured problem posing (problem posing terstruktur) yaitu siswa memodifikasi soal berdasarkan soal yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain, siswa memodifikasi soal sehingga mendapatkan variasi baru dari soal yang lama. Siswa memodifikasi berdasarkan soal yang telah ada pada buku paket atau LKS yang telah dimiliki siswa. Siswa diminta untuk membuat soal, bukan meniru apa yang sudah ada dalam buku. Sebagai contoh, siswa memodifikasi angka pada soal sehingga mendapatkan variasi soal yang baru, selain itu siswa juga dapat memodifikasi subjek yang ditanyakan pada soal misalkan pada soal yang berhubungan dengan volume prisma, pada soal sebelumnya yang ditanyakan adalah volume prisma namun siswa dapat memodifikasinya menjadi tinggi prisma yang ditanyakan padasoal tersebut. Soal-soal yang dibuat siswa beraneka ragam, seperti halnya kemampuan siswa dalam memahami materi. Menurut teori yang ada, jika siswa dapat membuat soal dengan baik, maka siswa tersebut memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
materi dengan baik pula. Dapat juga dikatakan bahwa siswa dengan pemahaman materi yangbaik,maka siswa tersebut dapat membuat soal yang baik pula. Namun pada kenyataannya, pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa tidak semua soal yang telah dibuat siswa merupakan soal yang baik. Padapembuatan soal ini dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu soal yang salah dan soal yang tidak dapat dikerjakan. Soal yang salah adalah soal yang dibuat kurang baik yang dikarenakan pemahaman konsep mengenai suatu materi masih kurang baik pula. Sedangkan soal yang tidak dapat dikerjakan adalah soal yang dibuat karena kesalahan dalam perhitungan,pengetikan,dan sebagainya.
Gambar 4.1 Contoh soal yang tidak dapat dikerjakan
Pada gambar 4.1 nampak bahwa soal yang telah dibuat oleh siswa tersebut tidak dapat dikerjakan karena siswa tidak mencantumkan tinggi prisma sebagai salah satu syarat untuk mencari volume prisma. Pada soal tersebut justru diberikan panjang ketiga sisi segitiga, yang sebenarnya jika dua sisi diketahui sudah cukup dan dapat dikerjakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Gambar 4.2 Contoh soal yang salah
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa soal tersebut merupakan soal yang salah karena pada alas prisma tersebut Nampak bahwa alas berbentuk segitiga siku-siku dengan ketiga sisinya diketahui, namun ukuran ketiga sisinya kurang tepat karena jumlah kuadrat dua sisi terpendek tidak sama dengan kuadrat sisi terpanjang, hal ini tidak sesuai dengan konsep pythagoras yang menyatakan bahwa jumlah kuadrat dua sisi terpendek harus sama dengan kuadrat sisi terpanjang. hal ini dapat disebabkan karena siswa kurang memahami konsep pythagoras yang telah dipelajari. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut : Pelaksanaan wawancara yang begitu cepat dilaksanakan 2 hari setelah penelitian serta waktu yang diberikan untuk wawancara sangat terbatas sehingga menyebabkan siswa kurang dapat memberikan jawaban yang detail mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas sudah efektif jika ditinjau dari minat dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil kuisioner yang telah diberikan kepada siswa dan wawancara yang telah dilakukan terhadap siswa setelah pembelajaran berlangsung. Hasil analisis minat dan motivasi belajar siswa adalah 11 siswa menunjukkan kriteria sangat tinggi dan 14 siswa menunjukkan kriterian tinggi. Selain analisis hasil kuisioner, hasil wawancara kepada siswa menunjukkan sebagian besar siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas menggunakan metode problem posing. 2. Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas kurang efektif jika ditinjau dari hasil ujian tertulis siswa. Hasil analisis ujian tertulis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum dapat memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dari 25 siswa, hanya 5 siswa yang dapat lulus KKM atau 20% dari jumlah keseluruhan siswa. 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Kesimpulan lain yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menentukan luas alas pada prisma dan limas dan menentukan volume bangun ruang gabungan. Selain itu siswa juga kesulitan dalam mengaplikasikan rumus pythagoras dalam menyelesaikan soal. Dalam proses pembelajaran, ada siswa yang tidak mau bertanya kepada guru walaupun mereka belum memahami materi dengan baik sehingga saat ujian tertulis tidak dapat mengerjakan dengan baik. B. Saran Berdasarkan penelitian, kesimpulan, kelebihan dan keterbatasan penelitian terdapat beberapa saran yangdapat dijadikan sebagai referensi, diantaranya adalah : a. Pembelajaran menggunakan metode problem posing dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang digunakan guru untuk melaksanakan
pembelajaran
dengan
materi
volume dan
luas
permukaan bangun datar sisi tegak prisma dan limas. b. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, diskusi bersama guru untuk melakukan penelitian dan menentukan waktu yang pas untuk melaksanakan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik, tidak terburu-buru ataupun terlalu lama. c. Bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian, pada tahap observasi pastikan setiap observer dapat hadir dalam pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
pembelajaran sehingga observasi dapat dilaksanakan dengan lancar dan detail. d. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, jika ingin melaksanakan penelitian menggunakan metode problem posing, alangkah baiknya jika penelitian dilaksanakan dengan membandingkan dengan metode lain sehingga metode ini benar-benar efektif dalam meningkatkan minat, motivasi dan hasil belajar siswa pada materi volume dan luas permukaan prisma dan limas. e. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, jika ingin melaksanakan penelitian menggunakan metode problem posing, alangkah baiknya jika pembahasan penelitian ditambah dengan pembahasan hasil pembuatan soal yang dilakukan oleh siswa, kemudian disimpulkan bahwa pembuatan soal siswa termasuk dalam tingkatan pembuatan soal yang telah ada dalam landasan teori.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA Agus,Nuniek Avianti.2007.Mudah Belajar Matematika 2.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Baharuddin, H. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan.2009. Yogyakarta:ArRuzz Media Brown, Stephen I, Walter, Marion I. The Art of Problem Posing Second Edition.1990. New Jersey: Laurance Erlbaum Associate, Publishers Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Asep Jihad dan Haris, Abdul.Evaluasi Pembelajaran.2013.Yogyakarta:Multi Presindo Marpaung, Y. 1995.Suatu Penelitian Tindakan, Peningkatan Efektivitas Pengajaran Matematika Guru Kelas I dan II Dua Sekolah Dasar di Yogyakarta.Yogyakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Marsigit. 2009.Matematika 2 SMP Kelas VIII.Jakarta: Yudhistira Kartika Budi, 2001. Berbagai Strategi untuk melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut.USD:Widya Dharma Noor,Juliansyah.2012. Metodologi Penelitian.Jakarta:Penerbit Kencana. Kartiko Restu Widi. Asas Metodologi Penelitian.2010.Yogyakarta:Graha Ilmu Van de Walle, John A. 2008 .Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Jakarta: Erlangga http://math.unipa.it/~grim/AAbuElwan1-6 14 maret 15. 22.17. Effectiveness of problem posing strategies on prospective mathematics teachers problem solving performance
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII/II
Materi Pokok
: Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu
: 4 pertemuan (8JP)
I.
STANDAR KOMPETENSI 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukuran
II.
KOMPETENSI DASAR 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas
III.
INDIKATOR 5.3.1 Menghitung luas permukaan prisma 5.3.2 Menghitung luas permukaan limas 5.3.3 Menghitung volume prisma 5.3.4 Menghitung volume limas
IV.
MATERI PEMBELAJARAN Luas permukaan dan volume prisma dan limas
V.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat 1. Menghitung luas permukaan prisma 2. Menghitung luas permukaan limas
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
3. Menghitung volume prisma 4. Menghitung volume limas
VI.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Pendekatan klasikal dan kelompok
VII.
METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran dengan metode problem posing
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Pertemuan ke-1 1. Kegiatan awal Jenis
Kegiatan Guru
Kegiatan Orientasi
1. Guru salam 2.
Apersepsi
1.
Tujuan 1. Pembelajaran
Motivasi
1.
Kegiatan Siswa
memberikan 1. Siswa mempersiapkan diri, menjawab salam dari guru dan berdoa Guru mempersiapkan 2. Siswa satu per satu presensi dan tunjuk jari jika sedang memanggil nama dipanggil namanya oleh siswa satu per satu guru Guru menanyakan 1. Siswa mempersiapkan materi yang telah buku pelajaran mereka dipelajari pada materi dan memberikan sebelumnya argumen mengenai apa yang mereka ketahui tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya Guru membimbing 1. Siswa mengetahui siswa untuk tujuan pembelajaran mengetahui tujuan dari melalui penjelasan guru pembelajaran Guru memberikan 1. Siswa memberikan motivasi kepada siswa argument mereka pentingnya tentang pentingnya mempelajari materi belajar materi mengenai mengenai luas luas permukaan prisma permukaan prisma dan limas Jumlah waktu
Alokasi Waktu 7 menit
5 menit
1 menit
2 menit
15 menit
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
2. Kegiatan inti Jenis Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru memberikan 1. Siswa memperhatikan contoh gambar prisma contoh yang diberikan dan limas guru 2. Guru menjelaskan 2. Siswa memperhatikan mengenai luas penjelasan guru permukaan prisma dan limas 3. Siswa memperhatikan 3. Guru memberikan contoh yang diberikan contoh soal mengenai guru luas permukaan prisma dan limas
Alokasi Waktu 40 menit
4. Guru memberikan 4. Siswa mempersiapkan tugas kepada siswa diri untuk mengerjakan untuk memodifikasi soal contoh soal yang diberikan guru 5. Guru memberikan 5. Siwa mulai mengerjakan penjelasan mengenai tugas sesuai dengan bagaimana siswa perintah guru, siswa harus memodifikasi berkelompok dengan soal, membuat kunci teman sebangku jawaban, serta teknis pengerjaannya dengan teman sebangku 6. Siswa mengerjakan 6. Guru berkeliling tugas dengan tenang dan mengecek pekerjaan jika ada materi yang siswa belum dipahami dapat ditanyakan ke guru Elaborasi
Konfirmasi
1. Guru meminta siswa 1. Siswa mengumpulkan untuk mengumpulkan tugasnya disertai hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah dibuat siswa 1. Guru memberikan 1. Siswa mengajukan tanggapan mengenai pertanyaan mengenai aktifitas siswa dalam hal dalam materi ini berdiskusi kemudian yang belum dimengerti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5 menit
10 menit
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
2. Guru memberikan 2. Siswa memberikan kesempatan kepada pendapat untuk siswa lain untuk menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan, temannya tersebut jika tidak ada siswa lain yang menjawab maka guru akan menjawab pertanyaan tersebut, jika siswa jawaban siswa yang menjawab kurang tepat maka guru akan meluruskan jawaban tersebut Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir Jenis Kegiatan Penarikan Kesimpulan
Refleksi
Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membimbing siswa Siswa membuat untuk membuat kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai materi yang baru saja materi yang baru saja dipelajari dipelajari Guru menjelaskan Siswa mendengarkan dan beberapa manfaat dari bertanya (jika perlu) mempelajari materi mengenai manfaat tersebut mempelajari materi Guru memberikan Siswa mendengarkan dan pekerjaan rumah kepada mencatat pekerjaan rumah siswa yaitu mengerjakan yang diberikan latihan pada buku paket Jumlah waktu
Alokasi Waktu 4 menit
4 menit
2 menit
10 menit
b. Pertemuan ke-2 1. Kegiatan awal Jenis Kegiatan Orientasi
Kegiatan Guru 1. Guru salam
Kegiatan Siswa
memberikan 1. Siswa mempersiapkan diri, menjawab salam dari guru dan berdoa 2. Siswa satu per satu
Alokasi Waktu 5 menit
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
Apersepsi
Tujuan Pembelajaran
Motivasi
2. Guru mempersiapkan tunjuk jari jika sedang presensi dan dipanggil namanya oleh memanggil nama guru siswa satu per satu 1. Guru menanyakan 1. Siswa mempersiapkan materi yang telah buku pelajaran mereka dipelajari pada materi dan memberikan sebelumnya yaitu argument mengenai apa tentang luas yang mereka ketahui permukaan prisma dan tentang luas permukaan limas kemudian prisma dan limas meminta siswa mengumpulkan PR 1. Guru membimbing 1. Siswa mengetahui siswa untuk tujuan pembelajaran mengetahui tujuan dari melalui penjelasan guru pembelajaran 1. Guru memberikan 1. Siswa memberikan motivasi kepada siswa argumen mereka pentingnya tentang pentingnya mempelajari materi belajar materi mengenai mengenai luas luas permukaan prisma permukaan prisma dan dan limas limas Jumlah waktu
7 menit
1 menit
2 menit
15 menit
2. Kegiatan inti Jenis Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru meminta siswa 1. Siswa mulai membentuk untuk membentuk kelompok dengan teman kelompok dengan sebangku serta teman sebangku mempersiapkan buku dan seperti kelompok peralatan menulis sebelumnya 2. Guru membagikan 2. Siswa menerima hasil hasil kerja kelompok kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Hasil diberikan secara acak tanpa kunci jawaban yang telah dibuat oleh siswa 3. Guru memberi penjelasan tentang 3. Siswa memperhatikan cara mengerjakan penjelasan guru, jika ada tugas yang kurang jelas
Alokasi Waktu 40 menit
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
4.
5.
6.
Elaborasi
1.
Konfirmasi
1.
2.
mengenai cara pengerjaan, siswa dapat menanyakan pada guru Guru mengamati 4. Siswa mengerjakan tugas siswa dan berkeliling sesuai dengan waktu kelas untuk yang telah diberikan guru mengecek pekerjaan siswa 5. Secara tertib siswa Setelah siswa selesai mengembalikan hasil mengerjakan pekerjaannya kepada tugasnya, siswa pemilik soal diminta untuk mengembalikan hasil pekerjaannya kepada pemilik soal Guru memberikan kunci jawaban 6. Siswa mengoreksi kepada pembuat soal berdasarkan kunci dan meminta siswa jawaban yang telah mengoreksi hasil dibuat yang telah dikerjakan kelompok lain Guru meminta siswa 1. Siswa mengumpulkan 5 menit untuk tugasnya disertai dengan mengumpulkan hasil kunci jawaban yang telah pekerjaannya dibuat siswa Guru memberikan 1. Siswa mengajukan 10 menit tanggapan mengenai pertanyaan mengenai hal aktifitas siswa dalam dalam materi ini yang berdiskusi kemudian belum dimengerti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab 2. Siswa memberikan pertanyaan, jika tidak pendapat untuk ada siswa lain yang menjawab pertanyaan menjawab maka guru temannya tersebut akan menjawab pertanyaan tersebut, jika siswa jawaban siswa yang menjawab kurang tepat maka guru akan meluruskan jawaban tersebut Jumlah waktu 55 menit
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.1
3. Kegiatan akhir Jenis Kegiatan Penarikan Kesimpulan
Refleksi
Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membimbing Siswa membuat kesimpulan siswa untuk membuat mengenai materi yang baru kesimpulan mengenai saja dipelajari materi yang baru saja dipelajari Guru menjelaskan Siswa mendengarkan dan beberapa manfaat dari bertanya (jika perlu) mempelajari materi mengenai manfaat tersebut mempelajari materi Guru meminta siswa Siswa memperhatikan untuk mempelajari penjelasan guru materi volume prisma dan limas dirumah Jumlah waktu
Alokasi Waktu 4 menit
4 menit
2 menit
10 menit
c. Pertemuan ke-3 1. Kegiatan awal Jenis Kegiatan Orientasi
Kegiatan Guru 1. Guru salam
Kegiatan Siswa
memberikan 1. Siswa mempersiapkan diri, menjawab salam dari guru dan berdoa 2. Guru mempersiapkan 2. Siswa satu per satu tunjuk presensi dan jari jika sedang dipanggil memanggil nama namanya oleh guru siswa satu per satu Apersepsi Guru menanyakan Siswa mempersiapkan buku materi yang telah pelajaran mereka dan dipelajari pada memberikan argument pertemuan sebelumnya mengenai apa yang mereka yaitu luas permukaan ketahui tentang materi yang prisma dan limas dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu luas permukaan prisma dan limas Tujuan Guru membimbing Siswa mengetahui tujuan Pembelajaran siswa untuk mengetahui pembelajaran melalui tujuan dari penjelasan guru pembelajaran Motivasi Guru memberikan Siswa memberikan
Alokasi Waktu 7 menit
5 menit
1 menit
2 menit
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Lampiran A.1
motivasi kepada siswa argument mereka tentang pentingnya mempelajari pentingnya belajar materi materi mengenai mengenai volume prisma volume prisma dan dan limas limas Jumlah waktu 15 menit
2. Kegiatan inti Jenis Kegiatan Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru memberikan contoh gambar prisma dan limas 2. Guru menjelaskan mengenai volume prisma dan limas 3. Guru memberikan contoh soal mengenai volume prisma dan limas 4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memodifikasi contoh soal yang diberikan guru 5. Guru memberikan penjelasan mengenai bagaimana siswa harus memodifikasi soal, membuat kunci jawaban, serta teknis pengerjaannya dengan teman kelompok. Kelompok dibagi oleh guru 6. Guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa
1. Siswa memperhatikan contoh yang diberikan guru 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
Alokasi Waktu 35 menit
3. Siswa memperhatikan contoh soal yang diberikan guru 4. Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan soal
5. Siwa mulai mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, siswa berkelompok dengan teman kelompok
6. Siswa mengerjakan tugas dengan tenang dan jika ada materi yang belum dipahami dapat ditanyakan ke guru
Guru meminta siswa Siswa mengumpulkan untuk mengumpulkan tugasnya disertai dengan hasil pekerjaannya kunci jawaban yang telah dibuat siswa Guru memberikan Siswa mengajukan tanggapan mengenai pertanyaan mengenai hal aktifitas siswa dalam dalam materi ini yang belum berdiskusi kemudian guru dimengerti
5 menit
15 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran A.1
memberikan kesempatan Siswa memberikan pendapat kepada siswa untuk untuk menjawab pertanyaan bertanya temannya tersebut Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan, jika tidak ada siswa lain yang menjawab maka guru akan menjawab pertanyaan tersebut, jika siswa jawaban siswa yang menjawab kurang tepat maka guru akan meluruskan jawaban tersebut Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir Jenis Kegiatan Penarikan Kesimpulan
Refleksi
Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membimbing siswa Siswa membuat kesimpulan untuk membuat mengenai materi yang baru kesimpulan mengenai saja dipelajari materi yang baru saja dipelajari Guru menjelaskan Siswa mendengarkan dan beberapa manfaat dari bertanya (jika perlu) mempelajari materi mengenai manfaat tersebut mempelajari materi Guru memberikan Siswa mendengarkan dan pekerjaan rumah kepada mencatat pekerjaan rumah siswa yaitu mengerjakan yang diberikan latihan pada buku paket Jumlah waktu
Alokasi Waktu 4 menit
4 menit
2 menit
10 menit
d. Pertemuan ke-4 1. Kegiatan awal Jenis Kegiatan Orientasi
Kegiatan Guru 1. Guru salam 2. Guru
Kegiatan Siswa
memberikan 1. Siswa mempersiapkan diri, menjawab salam dari guru dan berdoa mempersiapkan 2. Siswa satu per satu tunjuk
Alokasi Waktu 5 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Lampiran A.1
presensi dan memanggil nama siswa satu per satu Guru menanyakan materi yang telah dipelajari pada materi sebelumnya yaitu tentang luas permukaan dan volume prisma
Apersepsi
Tujuan Pembelajaran Motivasi
jari jika sedang dipanggil namanya oleh guru Siswa mempersiapkan buku pelajaran mereka dan memberikan argument mengenai apa yang mereka ketahui tentang volume dan luas permukaan prisma Siswa mengetahui tujuan pembelajaran melalui penjelasan guru Siswa memberikan argument mereka tentang pentingnya belajar materi mengenai luas permukaan prisma
Guru membimbing siswa untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran Guru memberikan motivasi kepada siswa pentingnya mempelajari materi mengenai luas permukaan prisma Jumlah waktu
7 menit
1 menit
2 menit
15menit
2.Kegiatan inti Jenis Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru meminta siswa 1. Siswa mulai membentuk untuk membentuk kelompok dengan teman kelompok dengan sebangku serta teman sebangku seperti mempersiapkan buku dan kelompok sebelumnya peralatan menulis 2. Guru membagikan hasil kerja kelompok pada 2. Siswa menerima hasil kerja pertemuan sebelumnya. kelompok Hasil diberikan secara acak tanpa kunci jawaban yang telah dibuat oleh siswa 3. Guru memberi 3. Siswa memperhatikan penjelasan tentang cara penjelasan guru, jika ada yang mengerjakan tugas kurang jelas mengenai carapengerjaan, siswa dapat 4. Guru mengamati siswa menanyakan pada guru dan berkeliling kelas 4. Siswa mengerjakan tugas untuk mengecek sesuai dengan waktu pekerjaan siswa yangtelah diberikan guru 5. Setelah siswa selesai mengerjakan tugasnya, 5. Secara tertib siswa siswa diminta untuk mengembalikan hasil mengembalikan hasil pekerjaannya kepada pemilik pekerjaannya kepada soal
Alokasi Waktu 40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran A.1
Elaborasi
Konfirmasi
pemilik soal 6. Guru memberikan kunci 6. Siswa mengoreksi berdasarkan jawaban kepada kunci jawaban yang telah pembuat soal dan dibuat meminta siswa mengoreksi hasil yang telah dikerjakan kelompok lain Guru meminta siswa Siswa mengumpulkan tugasnya 5 menit untuk mengumpulkan disertai dengan kunci jawaban hasil pekerjaannya yang telah dibuat siswa Guru memberikan Siswa mengajukan pertanyaan 10 menit tanggapan mengenai mengenai hal dalam materi ini aktifitas siswa dalam yang belum dimengerti berdiskusi kemudian guru Siswa memberikan pendapat memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan kepada siswa untuk temannya tersebut bertanya Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan, jika tidak ada siswa lain yang menjawab maka guru akan menjawab pertanyaan tersebut, jika siswa jawaban siswa yang menjawab kurang tepat maka guru akan meluruskan jawaban tersebut Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir Jenis Kegiatan Penarikan Kesimpulan
Refleksi
Tindak Lanjut Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang baru saja dipelajari Guru menjelaskan beberapa manfaat dari mempelajari materi tersebut Guru meminta siswa untuk mempelajari prisma
Siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang baru saja dipelajari
4 menit
Siswa mendengarkan dan bertanya (jika perlu) mengenai manfaat mempelajari materi
4 menit
Siswa memperhatikan penjelasan guru dan bertanya
2 menit
Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Lampiran A.1
dan limas karena pada jika ada penjelasan guru yang pertemuan selanjutnya kurang dimengerti kan diadakan tes mengenai materi prisma dan limas Jumlah waktu 10 menit
IX.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat LCD, Laptop, penggaris, Power Point (terlampir) 2. Sumber belajar Buku paket matematika SMP Kelas VIII dan LKS guru (terlampir)
X.
PENILAIAN HASIL BELAJAR 1. Teknik
: Tes (terlampir)
2. Jenis
: Tes tertulis
3. Bentuk soal
: Uraian
4. Contoh soal
:
1. Tentukan volume prisma berikut! AB = 20 cm H E
G
EF = 12 cm EH = 10 cm
F
FB = 17 cm D A
C B
Yogyakarta, 14 Mei 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran A.2
PRISMA DAN LIMAS A. PRISMA Prisma adalah benda yang dibatasi dua bidang yang sejajar dan oleh beberapa bidang lain yang garis perpotongannya sejajar. Berikut merupakan contoh prisma
(a) prisma segitiga
(b) prisma segilima
Luas permukaan prisma adalah
(
)
Volume prisma adalah
Contoh Soal 1. Hitunglah luas permukaan dari prisma berikut! F
E D
13 cm
C
B
5 cm
12 cm
A Jawab : Alas prisma berbentuk segitiga siku-siku, maka C √
5 cm
A
12 cm
B
(c) prisma segiempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran A.2
√ √ √
Luas permukaan (
) (
(
))
)
((
(
( (
)
(
))
)
2. Sebuah prisma memiliki alas sebuah trapesium sama kaki dengan panjang sisi-sisi sejajarnya adalah 8 cm dan 20 cm serta panjang kaki trapesium 10 cm. Jika tinggi prisma 4 cm, hitunglah luas permukaan prisma! Jawab : D
8 cm
C
10 cm A
B
E 6 cm
20 cm tinggi trapesium
√ √ √ √
Luas permukaan (
)
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran A.2
((
(
(
)) (
((
(
( (
)
)
)
((
(
)
(
))
)
3. Alas sebuah prisma berbentuk belah ketupat dengan panjang salah satu diagonalnya adalah 16 cm dan panjang sisi belah ketupat adalah 10 cm. Jika tinggi prisma 18 cm, hitunglah volume prisma! Jawab : AB = BC = CD = AD
D
√ A
O
10 cm
C
16 cm
√ √
B
√
4. Sebuah prisma mempunyai alas berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajar adalah 12 cm dan 18 cm serta panjang kaki trapesium adalah 5 cm. Jika diketahui volume prisma adalah 600 cm³, berapakah tinggi prisma tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lampiran A.2
Jawab : 12 cm
D
A 3 cm E
C
F
B
18 cm
√ √ √ √
(
)
Latihan 1. Buatlah soal seperti pada contoh 1, 2, 3 dan 4 tersebut! Buatlah juga kunci jawabannya!
B. LIMAS Limas adalah benda yang dibatasi oleh bidang alas dan bidang-bidang sisi yang bersekutu di satu titik. Berikut merupakan contoh limas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran A.2
(d) limas segiempat
(b) limas segilima
Luas permukaan limas adalah
Volume limas adalah
Contoh soal 1. Sebuah limas beraturan dengan alas berbentuk persegi mempunyai panjang sisi 14 cm dan tinggi rusuk-rusuk tegaknya 25 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut!
E
Jawab :
25 cm Tinggi limas adalah EO C
D
F
O A 14 cm
B
E
√ 25 cm
√ √ √
O
7 cm
F
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2
Luas permukaan
(
)
2. Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi panjang seperti tampak pada gambar berikut : E
Tentukan volume limas tersebut! 13 cm
C
D
8 cm
O A Jawab :
B
6 cm
C √ 8 cm
√ √ √ B
6 cm
A
E √ 13 cm
√ √ √
O
5 cm
C
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran A.2
Volume limas
3. Suatu limas, alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisi alasnya adalah 12 cm, sedangkan volume limas adalah 384 cm³, Berapakah volume limas tersebut? Jawab :
겄
Volume limas Volume limas 384 =
4. Suatu limas segitiga T.ABC mempunyai alas berbentuk segitiga siku-siku seperti D
gambar berikut!
AC=BC= 8 cm, AD=BD=10 cm Tentukan volume limas tersebut! C A
B
Jawab : tinggi limas = CD D √ 10 cm C
8 cm
√ B
√ √
maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.2
(
)
Latihan 1. Buatlah soal seperti pada contoh 1, 2, 3 dan 4 beserta kunci jawabannya!
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA Nama Pembuat Soal / No Presensi : 1. 2. Nama Siswa yang Mengerjakan / No. Presensi : 1. 2. Buatlah 2 soal mengenai luas permukaan prisma dan 2 soal mengenai luas permukaan limas!
KUNCI JAWABAN
LEMBAR JAWAB
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA Nama Pembuat Soal / No Presensi : 1. 2. Nama Siswa yang Mengerjakan / No. Presensi : 1. 2. Buatlah 2 soal mengenai volume prisma dan 2 soal mengenai volume limas!
KUNCI JAWABAN
LEMBAR JAWAB
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
Lampiran A.5 TES TERTULIS PRISMA DAN LIMAS Nama
:
Materi
: Prisma dan Limas
No. Presensi :
Waktu
: 60 menit
Kerjakan soal-soal berikut secara runtut dan teliti! 1. Perhatikan gambar dibawah ini! E
Diketahui AD = 18 cm, EF = 35 cm, FG =
F
12 cm, FB = FC. Tentukanlah luas D A
C B
G
permukaan prisma tersebut!
Jawab:
2. Sebuah prisma mempunyai alas berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajarnya adalah 10 cm dan 26 cm serta panjang kaki trapesium 10 cm. Jika tinggi prisma 5 cm, Tentukan volume prisma tersebut! Jawab :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Lampiran A.5
3. Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi seperti tampak pada gambar T
berikut!
AB = 12 cm, TO = 8 cm, TO merupakan tinggi D
C E
O A
limas. Tentukan luas permukaan limas tersebut!
B
Jawab :
4. Alas sebuah limas berbentuk persegi panjang. Diketahui lebar persegi panjang adalah 10 cm. Jika diketahui volume limas adalah 840 cm³ dan tinggi limas adalah 12 cm. Tentukan ukuran panjang sisi persegi panjang tersebut! Jawab :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Lampiran A.5
5.
Perhatikan gambar di samping!
T
Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang sisi 16 cm. Jika tinggi limas 6 cm, maka tentukan volume bangun disamping! H
G O
E
F
D A
C B
Jawab :
Selamat mengerjakan, Tuhan memberkati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lampiran A.6
PEDOMAN PENSKORAN TES TERTULIS PRISMA DAN LIMAS No.
Soal/Jawaban
1.
Skor
Perhatikan gambar dibawah ini! E
Diketehui AD = 18 cm, EF
F
= 35 cm, FG = 12 cm, D
C
A
B
Tentukanlah
G
luas
permukaan prisma tersebut!
Sisi miring segitiga =FC
1 2
√
3
√
4
√
5
√
6 7
Panjang
8
, maka luas permukaan limas adalah
9 ( (
) )
(
)
((
(
)
)
(
))
12 13 14
Jadi, Luas Permukaan limas tersebut adalah
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Lampiran A.6
2.
Sebuah prisma berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajarnya adalah 10 cm dan 26 cm serta panjang kaki trapesium 10 cm. Jika tinggi prisma 5 cm, Tentukan volume prisma tersebut!
10 cm
D
tinggi trapesium
C
DE
3
10 cm A
2
B
E 8 cm 26 cm
√
4
√
5
√
6
√
7 8 9
(
(
)
11
)
13 14 Jadi volume prisma tersebut adalah 3.
Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi seperti tampak pada gambar berikut! T
AB = 12 cm, TO = 8 cm, Tentukan luas permukaan limas tersebut! D
C E
O A
B
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran A.6
Tinggi segitiga (sisi tegak limas) = TE
2 3
T
8 cm
O
E
6 cm
√
4
√
5
√
6
√
7 8 (
(
)
(
)
)
9 12 13 14
Jadi, luas permukaan limas tersebut adalah 4.
15
Alas sebuah limas berbentuk persegi panjang. Diketahui lebar persegi panjang adalah 10 cm. Jika diketahui volume limas adalah 840 cm³ dan tinggi limas adalah 12 cm. Tentukan ukuran panjang sisi persegi panjang tersebut! 2
( (
) )
4
5 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran A.6
8
9 10
Jadi, lebar persegi panjang (alas limas) adalah 5.
Perhatikan gambar di samping! T
Kubus
ABCD.EFGH
mempunyai panjang sisi 16 H
G O
E
F
D A
I
cm. Jika tinggi limas 6 cm, maka
tentukan
volume
bangun disamping! C
B
Volume = Volume kubus + volume limas segiempat
1 3 4 5 7 8
9 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Lampiran B.2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL
Nomor Soal Nama Siswa
No
1
2
3
4
Jumlah (Y)
5
Skore Yang Dicapai Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y
12
15
15
10
35
5 15 12 12 12 4 8 15 10 3 4 12 15 3 10 3 15 10
3 15 15 8 11 7 4 15 0 8 4 2 2 3 10 2 4 11
9 5 10 10 15 2 8 15 10 10 2 10 5 3 5 3 7 8
4 3 2 2 0 2 2 10 2 0 0 10 2 2 2 0 0 2
3 8 15 10 8 4 10 18 12 10 2 12 10 4 2 4 15 8
10 4
10 7
10 2
8 2
8 4
0
3
3
0
0
∑X
194.00
159.00
167.00
65.00
202.00
(∑ X)²
37636.00
25281.00
27889.00
4225.00
40804.00
∑ X²
2184.00
1655.00
1647.00
429.00
3024.00
jumlah responden
r tabel
24 0.423
87 24 46 54 42 46 19 32 73 34 31 12 46 34 15 29 12 41 39 0 46 19 0 0 6 ∑Y 787 (∑ Y)²
619369
Y² 7569 576 2116 2916 1764 2116 361 1024 5329 1156 961 144 2116 1156 225 841 144 1681 1521 0 2116 361 0 0 36 ∑ X²
36229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Lampiran B.2
XY NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑XY
No Soal 1
Tingkat Kesukaran 0.59
2
1
2
3
4
5
1044 120 690 648 504 552 76 256 1095 340 93 48 552 510 45 290 36 615 390 0 460 76 0 0 0 8440
1305 72 690 810 336 506 133 128 1095 0 248 48 92 68 45 290 24 164 429 0 460 133 0 0 18 7094
1305 216 230 540 420 690 38 256 1095 340 310 24 460 170 45 145 36 287 312 0 460 38 0 0 18 7435
870 96 138 108 84 0 38 64 730 68 0 0 460 68 30 58 0 0 78 0 368 38 0 0 0 3296
3045 72 368 810 420 368 76 320 1314 408 310 24 552 340 60 58 48 615 312 0 368 76 0 0 0 9964
sedang
Daya Pembeda 0.46
0.48
sedang
0.32
3
0.51
sedang
0.38
4
0.30
sukar
0.30
5
0.26
sukar
0.25
Keterangan
Keterangan sangat baik cukup baik, mungkin perlu diperbaiki cukup baik, mungkin perlu diperbaiki cukup baik, mungkin perlu diperbaiki minimum, perlu diperbaiki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.2
SOAL
VALIDITAS
1 2 3 4 5
0.767 0.696 0.835 0.702 0.891
STATUS VALIDITAS tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi
r tabel
Keterangan
0.423 0.423 0.423 0.423 0.423
Valid Valid Valid Valid Valid
RELIABILITAS
STATUS RELIABILITAS
0.822
tinggi
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran B.3
ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA Soal
Presensi
Nama Siswa
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
L1 L2 P1 L3 L4 L5 L6 P2 L7 P3 P4 L8 P5 P6 L9 P7 P8 L10 L11 P9 L12 L13 L14 L15 P10 L16
7 3 10 9 2 3 6 3 9 5 7 9 12 7 4 15 5 9 3 10 9 7 9 7 12 2
2
3
0 3 3 3 13 12 10 13 2 2 0 3 4 6 5 3 10 9 9 9 5 3 2 5 15 15 3 8 0 6 15 15 15 12 4 13 3 3 15 15 10 10 5 9 3 0 5 3 15 15 2 8 Rata-rata
4
5
0 2 10 2 1 10 0 4 0 3 4 0 10 10 0 10 10 0 2 10 0 4 0 0 10 1
5 2 5 10 1 4 0 3 2 3 3 0 10 4 0 8 4 1 0 10 6 0 0 3 10 1
Jumlah Poin 15 13 50 44 8 20 16 18 30 29 22 16 62 32 10 63 46 27 11 60 35 25 12 18 62 14
Nilai 23.08 20.00 76.92 67.69 12.31 30.77 24.62 27.69 46.15 44.62 33.85 24.62 95.38 49.23 15.38 96.92 70.77 41.54 16.92 92.31 53.85 38.46 18.46 27.69 95.38 21.54 44.85207
Kriteria Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.3
Presensi 16 13 25 20 3 17 4 21 14 9 10 18 22 11 6 8 24 7 12 1 26 2 23 19 15 5
Nama Siswa
P7 P5 P10 P9 P1 P8 L3 L12 P6 L7 P3 L10 L13 P4 L5 P2 L15 L6 L8 L1 L16 L2 L14 L11 L9 L4 Rata-rata
Poin 63 62 62 60 50 46 44 35 32 30 29 27 25 22 20 18 18 16 16 15 14 13 12 11 10 8
Nilai (%) 96.92 95.38 95.38 92.31 76.92 70.77 67.69 53.85 49.23 46.15 44.62 41.54 38.46 33.85 30.77 27.69 27.69 24.62 24.62 23.08 21.54 20.00 18.46 16.92 15.38 12.31 44.85
Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. Presensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
4 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3
5 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3
6 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 1 3 4 2
7 3 1 2 3 3 1 3 3 1 1 1 1 3 2 4 3 2 4 4 3
8 4 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3
9 3 1 3 2 2 3 4 1 2 3 4 3 3 2 4 4 2 4 4 3
10 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3
11 3 2 4 3 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 4 2
12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2
13 2 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3
14 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3
15 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3
16 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3
17 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 2 3 3 1 4
18 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3
4 3 3 2 2 2
19 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4
4 3 4 3 4 3
20 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3
4 3 2 3 4 3
21 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4
4 2 3 3 4 3
22 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3
4 3 3 3 2 3
23 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 1 3 4 2
4 3 3 4 4 2
24 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 4 2 4 4
3 3 3 3 2 2
25 3 2 3 3 4 4 2 1 2 3 3 2 3 2
Lampiran B.4 ANALISIS KUISIONER
1 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3
Nomor Angket
4 2 3 3 4 4
∑ Skor NILAI Maks 76 100 74 100 82 100 72 100 84 100 86 100 76 100 74 100 61 100 70 100 85 100 68 100 85 100 83 100 0 100 97 100 73 100 70 100 81 100 86 100 71 100
Has il (%) 76 74 82 72 84 86 76 74 61 70 85 68 85 83 0 97 73 70 81 86 71
130
Status
Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 23 24 25 26
4 3 3 4 3
4 3 3 4 3
4 3 3 4 3
Lampiran B.4
3 3 3 3 3
4 2 3 3 2
3 2 3 3 2
1 3 1 2 2
4 3 3 3 3
3 2 2 3 3
4 2 3 3 3
4 2 3 4 3
4 2 3 4 2
4 2 3 4 2
4 2 4 4 3
3 2 3 4 3
4 2 2 4 3
3 3 3 4 3
4 3 3 3 3
4 2 3 3 2
4 2 3 4 3
4 2 3 4 2
4 2 3 3 2
4 3 3 3 2
4 3 3 4 2
4 3 3 4 3
92 61 72 88 65
100 100 100 100 100
92 61 72 88 65
131
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.1
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.2
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.2
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.3
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.5
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.6
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.6
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.6
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Lampiran C.7
HASIL WAWANCARA SISWA KELAS VIII A 1. P7 dan P10 Pn : Halo, selamat pagi.. P7+ P10 : Pagi kak Pn : Kalian suka matematika ga? P7 : Suka baget P10 : Suka Pn : Kenapa suka matematika? P7 : Ya suka aja, rumusnya asik P10 : Asik aja gitu, menantang Pn : Terus apa lagi? P10 : Ya kaya bisa mecahin masalah aja gitu Pn : Kalo sama pelajaran lain gimana? suka ga? P7 : Ya suka.. tapi kalo aku suka ngitung aja sih P10 : Kalo pelajaran lain aku males aja ngafalinnya, aku ga suka menghafal Pn : Ogitu.. Kemarin kan kalian juga sudah mempelajari prisma dan limas sama Bu Nia kan, Nah waktu pembelajaran itu kalian merasa beda ga sama metode pembelajarannya? Kemarin kalian diminta Bu Nia ngapain aja? P7 : Kemarin disuruh membuat soal, terus mengerjakan punya temannya P10 : Iya kemarin mengerjakannya secara kelompok Pn : Nah itu nama metodenya problem posing, kalian diminta untuk membuat soal kemudian mengerjakannya. Bagaimana rasanya memakai metode tersebut? P10 : Seneng sih P7 : Seneng, asik aja, tapi cuma kelompoknya sih yang kurang aku suka Pn : Kenapa kelompoknya? Kamu satu kelompok dengan siapa? P7 : Ya kalo bisa diajak kompromi sih gapapa, nah yang kemarin itu gabisa, aku sama L4. Pn : Bisa diceritakan kemarin sewaktu mengerjakan soal? P7 : Ya kemarin dia yang ngasih usulan, aku nulis juga sama ngitung, terus dia juga ngusulin angkanya P10 : Kalo aku kemarin sama L15, lumayan enak kok sama dia bisa barengan nyari angkanya, nanti kalo akarnya ga nemu, nanti bisa dicari lagi. Pn : Terus ada lagi yang mau diceritakan? P10 : Kalo buat soal tu susah nyari angkanya.. kan susah nyarinya kalo dicoba ternyata ga ada jawabannya. Tapi kalo ngerjainnya gampang.. Pn : Kalo materi prisma sama limas menurut kalian susah ga? P7 : Ga sih.. lumayan Pn : Kalau rumus-rumusnya bisa menggunakannya? P7 : Bisa.. P10 : Bisa.. Pn : Kalau dari bentuk bangunnya gimana? bisa membayangkan ga? P7 : Bisa sih.. Cuma kalo bentuk alasnya segi banyak, misalnya segi enam tu susah ngitungnya. Pn : Ogitu.. itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya ya.. P7+ P10 : Iya sama-sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Lampiran C.7
2. L2 + L9 Pn : Halo, selamat pagi.. L9 + L2 : Pagi kak Pn : Kalian berdua suka sama matematika ga? L9 : Enggak suka Pn : Kenapa ga suka? L9 : Pusing, sulit Pn : Sulitnya gimana? L9 : Rumusnya banyak sama ga suka ngitung L2 : Enggak suka Pn : Kenapa ga suka? L2 : Pusing kalau ngitung-ngitungnya banyak Pn : Pelajaran yang disukai apa? L2 : Biologi L9 : Ga ada yang suka Pn : Satupun ga ada yang suka? L9 : Ada sih, bahasa jawa Pn : Untuk L9, kamu ga suka matematika ya? Sulit ya.. Kamu mau belajar lagi ga? L9 : Ya mau Pn : Bagaimana cara belajar kamu? L9 : Ya aku sukanya yang hafalan, matematika rumusnya banyak Pn : Kalau anton, kan kemarin kamu mengikuti pembelajaran prisma dan limas, bisa diceritakn ga pembelajarannya? L2 : Kemarin disuruh membuat soal secara berkelompok Pn : Kamu senang ga kalau diminta membuat soal gitu? L2 : Senanglah, kan dapat ilmu Pn : Kalau kamu senang berarti nilainya juga harus bagus ya.. Kemudian setelah membuat soal kan diminta untuk mengerjakan soal punya temannya, kamu seneng ga? bisa ga mengerjakannya? L2 : Gak suka.. pusing Pn : Kan kamu suka pembelajarannya, kenapa ga suka saat mengerjakan punya temannya? L2 : Gatau mbak Pn : Kok gatau? L2 : Ya gatau mbak Pn : Oyaudah kalo gitu.. Itu aja yang mau saya tanyakan.. terimakasih untuk waktunya.. L9 + L2 : Iya mbak sama-sama 3. L15 + L1 Pn : Halo selamat pagi… L15 + L1 : Pagi kak.. Pn : Kalian suka matematika ga? L1 : Suka dulu pas SD L15 : Suka dikit Pn : Kalau sekarang pas SMP suka sama matematika ga? L1 : Lumayan Pn : Lumayan sedikit apa lumayan banyak? L1 : Hehe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
Lampiran C.7
Pn
: Kemarin kan kalian sudah mempelajari prisma dan limas. Dalam pembelajaran kalian diminta untuk membuat soal sendiri dan mengerjakan punya temannya, menurutkalian pembelajarannya gimana? L1 : Ya lumayan senang L15 : Ya lumayan Pn : Kemarin berkelompok ya? Bisa diceritakan ga saat pembuatan soal? L1 : Kerja sendiri L15 : Ya lumayan seneng Pn : Susah ga membuat soalnya? L1 : Susah.. susah pas nyari angkanya Pn : Kalian kan senang saat pembelajaran kemarin, nah senengnya kenapa? P15 : Ya seneng L1 : Ya kan karena memang suka matematika Pn : Kalau metode pembelajarannya yang kemarin sama yang metode pembelajaran yang biasa digunakan enak mana? P15 : Ya enak membuat soal Pn : Itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya.. L15 + L1 : Iya sama-sama 4. L11 + L5 Pn : Selamat pagi.. L11 + L5 : Pagi Pn : Kalian suka matematika ga? L11 : Suka sih L5 : Ada yang suka ada yang ga, kan setiap bab beda-beda Pn : Tergantung sama bab nya? Kalau prisma dan limas suka ga? L11 : Suka mbak suka L5 : Suka mbak.. tapi soalnya itu yang susah Pn : Kalian hafal rumus-rumusnya ga? L5 : Ya gitu mbak.. kaya soal yang kemarin soal no 5 itu susah Pn : Hafal ga rumusnya? L5 : Hafal mbak Pn : Kalau kemarin sewaktu pembelajaran prisma dan limas kalian diminta untuk berkelompok dan diminta untuk membuat soal, menurut kalian gimana? L11 : Enak mbak L5 : Enak mbak.. kelomppoknya juga enak.. Pn : Kalian berarti suka pakai metode itu? L5 : Senang mbak senang L11 : Senang dong mbak, iya enak banget Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan kalian suka yang mana? L5 : Seneng mbak enak yang bikin soal kan kalau bikin soal kreatifnya beda, kita kan jadi dapat tantangan gitu lho mbak, membuat soal harus punya jawaban yang benar Pn : Kalau membuat kunci jawabannya bingung ga? L11 : Ga tu mbak, gampang aja L5 :Ya asal tahu rumusnya, caranya bener ya dapet jawabannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran C.7
Pn
: Kalian kan suka sama matematika, nah ditingkatkan lagi belajarnya, banyak latihan soal juga supaya tambah lancar mengerjakan soalnya.. itu aja yang mau saya tanyakan.. terimakasih untuk waktunya ya.. L11 + L5 : Iya mbak sama-sama 5. L4 + L16 Pn : Selamat siang.. L4 : Siang Pn : Kamu suka pelajaran matematika ga? L4 : Enggak Pn : Kenapa gak suka? L4 : Susah Pn : Susahnya kenapa? Rumusnya banyak? L4 : Males ngitungnya Pn : Kemarin kan kamu diminta untuk membuat soal secara berkelompok, menurutmu gimana? L4 : Enak Pn : Enaknya gimana? L4 : Ada yang ngitung Pn : Ngitungnya? Kalau membuat soal menurutmu gimana? L4 : Bisa, ada bukunya Pn : Oiya ada contohnya di buku ya? Kalau dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya kamu suka pembelajaran yang mana? L4 : Sama aja Pn : Dengan metode pembuatan soal itu kamu jadi tambah suka dengan matematika ga? L4 : Enggak sama aja Pn : Kamu kemarin satu kelompok dengan siapa? L4 : Jasmin Pn : Enak ga kelompokan sama Jasmin? L4 : Enak, kan dia yang ngitung Pn : Kalau membuat soal kamu senang ga? L4 : Senang Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan dengan metode pembuatan soal enak yang mana? L4 : Ya yang membuat soal Pn : Kenapa? L4 : Ya enak aja Pn : Berarti dengan membuat soal kamu jadi lebih suka mempelajari matematika kan? L4 : Enggak juga Pn : Kalau L16, Kamu suka matematika ga? L16 : Ya gimana ya.. Kurang Pn : Kenapa kurang suka dengan matematika? L16 : Ya kan karena ada yang ga bisa, misalnya soal kemarin ada yang rumusnya agak lupa, lupa rumus alasnya, tapi kalau alasnya segitiga atau persegi masih bisa Pn : Biasanya kalau latihan soal, alasnya segitiga atau persegi ya? L16 : Iya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Lampiran C.7
Pn
: Kalau kemarin sewaktu membuat soal secara berkelompok, apa yang kamu rasakan? L16 : Ya enak-enak aja Pn : Enaknya kenapa? L16 : Ya enak aja, ya pas bikin soal bener semua kan membuat soal sendiri Pn : Kamu kemarin kelompokan sama siapa? L16 : P2, yang pertama sama L10 Pn : Kalau pembelajaran matematika yang biasanya sama yang membuat soal enak yang mana? L16 : Biasa aja Pn : Kalau dengan membuat soal kamu jadi lebih suka dengan matematika ga? L16 : Ga sama aja Pn : Oyaudah itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya ya L16 + L4 : Iya mbak 6. P1 + P6 Pn : Halo selamat siang P1 + P6 : Siang Pn : Kalian suka dengan matematika ga? P1 : Ya suka P6 : Aku ga terlalu mbak, kadang-kadang, dong-dongan aja Pn : Dong-dongan gimana? P6 : Ya kalo lagi suka ya suka, pas lagi bisa aja P1 : Kalo pas lagi bisa ya jadi suka Pn : O jadi mood-moodan ya? P1 + P6 : Iya Pn : Nah kemarin kan sebelum kalian mengerjakan soal ini kalian kan diminta untuk membuat soal sendiri untuk latihan, nah apa yang kalian rasakan saat itu? P1 : Seneng Pn : Kalau P6? P6 : Ya senang Pn : Kalau sama teman sekelompoknya gimana? Seneng ga? P1 : Seneng P6 : Iya seneng Pn : Waktu membuat soal itu kenapa kalian senang? Senangnya itu kenapa? Apa karena temen sekelompoknya enak atau karena yang lain? P1 : Ya seneng aja ya suka aja P6 : Ya karena kerjasamanya Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasanya, menurut kalian enak mana? P1 + P6 : Enak semuanya P6 : Ya kalau lagi mood ya seneng mbak, kalau ga ya ga Pn : Nah gimana kalian membangun mood kalian? P6 : Lha ya itu saya juga bingung mbak Pn : Nah kalau pas UAS pas ga mood terus gimana? P1 + P6 : Ya ga mbak Pn : Cara belajar kalian gimana?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran C.7
P6 : Kalau dirumah ya latihan soal P1 : Kalau disekolah ya sama aja, kalua ga bisa ya tanya temennya Pn : Oke.. makasih ya untuk waktunya P1 + P6 : Iya sama-sama
7. L7 + L12 Pn : Halo selamat siang L7 + L12 : Siang Pn : Kalian suka matematika ga? L7 : Gak L12 : Suka Pn : L7 kenapa gak suka? L7 : Ya aku ga suka itung-itungan e Pn : Kalau L12 kenapa suka matematika? L12 : Ya aku suka itung-itungan Pn : Kalau hafalan kamu ga suka ya L12? L12 : Iya Pn : Kalau L7 suka hafalan? L7 : Iya Pn : Kemarin kan kalian belajar prisma dan limas menggunakan metode pembuatan soal, menurut kalian gimana? apa yang kalian rasakan? L12 : Ribet L7 : Ga gimana-gimana, biasa aja Pn : Kalau sama teman kalian sekelompok gimana? L12 : Kalau kelompokyang volume enak, sama P10 bisa diajak mikir Pn : Kalau L7? L7 : Sama P6 Pn : Kalau Luas permukaan? L12 : Ga enak, sulit angkanya Pn : Susah mana volume sama luas permukaan? L7 + L12 :Susah yang luas permukaan Pn : Sulitnya kenapa? L12 : Pas nyari luas alas sama kelilingnya Pn : Kalau memakai pembuatan soal jadi lebih mudah atau tidak? L7 : Sama aja Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran matematika yang biasanya? L12 : Yang biasanya Pn : Kalau L7? L7 : Ikut kaya L12 Pn : Kalau L7 memang ga suka matematika ya? L12 : Tergantung, kalau aku pas suka ya suka kalau enggak ya ga suka Pn : Ogitu, ini aja sih yang mau saya tanyakan, terimakasih buat waktunya ya L7 + L12 : Iya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
Lampiran C.7
8. L3 + L10 Pn : Selamat siang L3 + L10 : Siang Pn :Saya mau tanya-tanya sedikit nih.. Kalian suka matematika ga? L3 : Suka L10 : L10 juga suka Pn : Kenapa suka? L3 : Menarik, itung-itungannya menarik L10 : Kalau Bu Nia yang ngajar jadi suka, mudah dipahami Pn : Kalau Krisna suka matematika karena tergantung sama gurunya ya? L10 : Iya kalau kemarin sama Pak Ndaru ga suka L3 : Ga pernah diajarin Pn : Tapi kalau dengan matematikanya sendiri kalian suka ga? L3 + L10 : Matematikanya suka Pn : Kalau pelajaran kemarin sewaktu membuat soal sendiri, membuat kunci sendiri, terus mengerjakan soalnya, menurut kalian rasanya gimana? L3 : Mumet Pn : Mumetnya kenapa? L10 : Ngepasin. Angka-angkanya itu lho L3 : Ngepasinnya, akar-akarnya Pn : Ga bisa diakar harus mengulangi lagi ya? Kalau akar-akar itu ada hubungannya sama bab apa? Pytagoras kan? L3 : Iya pytagoras Pn : Pytagoras udah bisa kan? L3 : Iya sedikit, udah sih L10 : Iya udah Pn : Kalau menurut kalian pembuatan soal kemarin dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya itu gimana? L3 : Ya sebenernya bikin soal sih enak, cuman waktunya kurang banyak Pn : Apa karena diminta terlalu banyak membuat soal? 4 soal kan? L3 : Enggak sih, cuman waktunya kurang karena harus mencari angkaangkanya, akar-akarnya Pn : Dengan metode pembuatan soal kalian jadi tambah suka sama matematika ga? L10 : Iya L3 : Ya setelah itu kan mengerjakan punya teman jadi lebih enak Pn : Kenapa? L3 : Lebih gampang Pn : Kemarin pas mengerjakan serius ga? L3 : Serius tapi kadang ga L10 : Serius Pn :Kalau kemarin pas kelompok, enak ga sama kelompoknya? L3 : Enak sama P10, yang pertama karena bantu mencari angkanya Pn : Kalau L10? L10 : Enak sama L16 karena mau ngotak atik soal, kalau sama Morris kurang enak karena ga mau ngotak atik Cuma tergantung sama buku, kalau sama L16 mau ngotak atik Pn : Ogitu, oke itu aja yang mau saya tanyakan, makasih ya L3 + L10 : Iya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lampiran C.7
9. L13, L8 + L6 Pn : Selamat siang L6 + L8 + L13 : Siang kak Pn : Kalian suka matematika ga? L6 : Sedikit L8 : Sedikit Pn : Sedikit? Berarti banyak ga sukanya? L6 : Ya banyak suka Pn : Sukanya kenapa? ga sukanya kenapa? L6 : Ngitungnya Pn : Ngitungnya suka apa ga ? L8 : Suka L6 : Rumusnya yang ngapalin susah Pn : Rumusnya banyak ya? Kalau selama ini suka ga sama pembelajaran matematika di kelas? L8 : Seneng Pn : Kalo senang sama matematika tergantung sama gurunya apa ga? L8 + L6 : Tergantung gurunya Pn : Berarti kalo sekarang juga senang sama matematikaya? L6 : Iya Pn : Terus kalau kemarin kalian diminta untuk membuat soal senang ga? L6 + L8 : Senang Pn : Benaran senang nih? Pn : Kalau L13 suka matematika ga? L13 : Suka Pn : Kalau kemarin pembelajaran dengan membuat soal kamu senang ga? L13 : Seneng no Pn : Senangnya kenapa? L13 : Ya lebih mudah dipahami Pn : Kamu memang suka matematika ya? L13 : Iya suka banget Pn : Kalau dibandingkan dengan pemebelajaran yang biasanya gimana? L13 : Agak-agak rumit Pn : Kalo yang ini sukanya karena materinya apa karena apa? L13 : Ya emang udah kaya gini Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran matematika yang biasanya, kalian lebih suka yang mana? L13 : Membuat soal karena mudah dipahami jadi tu kita tahu soal ini apa caranya apa jawabannya apa L8 + L6 : Membuat soal L6 : Mudah dipahami Pn : Rumit ga? L13 : Ga sih L6 : Ya rumit membuatnya angka-angkanya, ngepasin angkanya Pn : Kalau dengan metode pembuatan soal kalian jadi tambah senang dengan matematika ga? L13 : Tambah seneng L6 : Ya lumayan Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya senang mana?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Lampiran C.7
L13 : Ya lebih gampang ini Pn : Pas kemarin tenya itu susah ga? L13 : Lumayan L6 : Ya karena kurang memahami soal L13 : Memahami rumusnya L8 : Susah Pn : Oke makasih ya untuk waktunyaa L6 + L8 +L13 : Sama-sama 10. P3 + P9 Pn : Selamat siang P3 + P9 : Siang kak Pn : Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga? P3 : Saya enggak P9 : Ya agak suka agak enggak P3 : Kalo aku tergantung materinya kak, Kalau bisa ya jadi suka kalau gak ya gak Pn : Kalau Metta gimana? P9 : Waktu dulu dari SD ga suka tapi pas masuk SMP jadi suka kan gurunya jelasinnya enak Pn : Berarti tergantung gurunya? Tergantung belajarnya disekolah ya P9 : Iya Pn : Kalau menurut kalian kemarin saat membuat soal sendiri? P9 : Ya suka, ya seneng bisa buat sendiri walaupun ada yang salah Pn : Kalau P3? P3 : Aku kemarin sih kan awalnya gatau kalau membuat soal harus ngitung dulu kan jadi aku jadi ngerti caranya jadi gini Pn : Kalau sama teman sekelomponya ngaruh ga? Kalau temannya enak jadi senang apa gimana? P3 : Iya sih Pn : Ngaruh ya, kan kemarin dibagi kan kelompoknya sama bu Nia? P3 + P9 : Iya Pn : Kalau kemarin pakai metode membuat soal kalian jadi semakin suka matematika ga? P3 : Kayaknya sih biasa-biasa aja Pn : Sukanya pelajaran apa? P3 : Semua bisa kecuali matematika Pn : Kalau Metta? P9 : Ya suka tapi ga terlalu banget yang penting bisakan kalau dirumah juga sering diajarin kakak jadi kalau gatau tinggal tanya Pn : Kalau selain matematika ada pelajaran lain yang disuka ga? P9 : Semuanya suka kok P3 : Kalau menurut kalian pembelajaran yang biasanya sama pembuatan soal perbandingannya gimana? P9 : Ya beda kalau dulu ga disuruh buat, kalau sekarang disuruh buat Pn : Lebih gimana rasanya? P9 : Ya enak dua-suanya tapi ya jadi lebih enak sekarang bisa memahami lebih Pn : Kalau P3i? P3 : Jadi lebih dong juga sih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran C.7
Pn : Susah ga? P9 : Ya susah P3 : Susah banget Pn : Oke makasih ya atas waktunya P3 + P9 : Iya kak 11. P8, P4, P2, P5 Pn : Selamat siang P8 + P4 + P2 + P5 : Siang kak Pn : Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga? P8 : Sedikit lumayan P5 : Suka banget P2+ P4 : Sedikit Pn : Kenapa sedikit? P2 : Males yang ngitung sama ngafalin rumusnya P8 : Kalau aku malah suka yang terakhir ini yang limas Pn : Kenapa? P8 : Daripada yang dulu lebih suka yang ini Pn : Pembelajaran matematika yang biasanya gimana? Kalian belajarnya gimana? P5 : Ya dikasih soal terus disuruh ngerjain Pn : Latihan soal ya? Kalau pakai membuat soal sendiri menurut kalian gimana? P4 : Lebih dong Pn : Kalau P5? P5 : Ya nyaman sih soalnya bisa melatih lebih lagi Pn : Klau dibandingkan dengan yang biasanya gimana? P5 : Sama aja Pn : Kalian merasa jadi lebih aktif ga? P8 : Iya P4+ P2 :Iya sedikit Pn : Kalau kemarin semangat kalian membuat soal gimana? P5 : Semangat banget P4+ P2 : Biasa aja Pn : Kalau sama temen sekelompok gimana? P2 : Enak P4 : Enak soalnya bisa kerjasama P5 : Kurang enak sih soalnya buat sendiri Pn : Kenapa? Kamu sama siapa kemarin? P5 : Anton, kan sambil ngajarin L2 juga Pn :Ya gapapa sambil belajar juga ngajarin temennya. Kalau pakai membuat soal sendiri jadi tambah suka matematika ga? P2 : Kalo aku jadi tambah suka P4 : Tambah suka P5 : Iya P8 : Iya kan ada peningkatan Pn : Kalau menurut kalian susah ga materi prisma dan limas? P2 + P4 + P5 + P8 : Gak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Lampiran C.7
P5
: Ya tergantung alasnya sih kalau alasnya segitiga atau persegi panjang masih gampang, kalau udah beda jadi susah kan kadang juga kita lupa rumusnya Pn : Oke itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih ya P2 + P4 + P5 + P8 : Ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.8
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN UJIAN TERTULIS
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.8
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.9
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.9
176