PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN METODE CAMEL (Studi Kasus di PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Pascalis Putra Pratama NIM : 112114021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN METODE CAMEL (Studi Kasus di PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Pascalis Putra Pratama NIM : 112114021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak Chosmas Chaerul Chaerawan dan Mama Margaretha Sri Mulyati, Mbah Kakung Sonia Dea Adesta Teman-teman Sekre Lele Thora, Dedi, Jef, Vita, Igna, Ari, Angel, Nico, Dhani, Maurits, Gala, Ana, Tara, Karte, Bagus, Aan, Mukti, Nico sepep Teman-teman sekre COC
MOTTO
Waktumu akan tiba saat semua usahamu telah matang dan hakmu pun timbul sebagai hasilnya, bersabarlah (Anonim) Ana mangsane wong arep seneng iku susah dhisik, wong arep mulyo iku rekasa dhisik (Arjuna)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN METODE CAMEL (Studi Kasus di PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Juni 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak , dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
Pascalis Putra Pratama
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Pascalis Putra Pratama
Nomor Induk Mahasiswa
: 112114021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS
PERBANDINGAN
TINGKAT
KESEHATAN
BANK
PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN METODE CAMEL beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 31 Juli 2015 Yang menyatakan,
(Pascalis Putra Pratama) vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Kepada kedua orang tua Chosmas Chaerul Chaerawan, SE dan Margaretha Sri Mulyati, S.IP yang tak pernah lelah memberi dukungan, semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Sahabat-sahabat yang tak terlupakan Dedi, Gala, Ana, Tara, Karte, Jefri, om Thora, Libert, Owen, Berto, Vita yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Sonia Dea Adesta yang dengan sabar menemani, memberi semangat serta doa. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
Pascalis Putra Pratama
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... x HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii ABSTRAK ....................................................................................................... xiii ABSTRACT ....................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7 A. Bank .................................................................................................. 7 B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ....................................................... 7 C. Laporan Keuangan ............................................................................ 8 D. Tingkat Kesehatan Bank ................................................................... 9 E. CAMEL ............................................................................................. 9 F. Komponen CAMEL .......................................................................... 11 G. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20 H. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 23 B. Jenis Penelitian .................................................................................. 22 C. Variabel Penelitian ............................................................................ 23 D. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................... 24 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 24 F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 24 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 33 A. Gambaran Umum PT. BPR BAS Yogyakarta .................................. 33 1. Sejarah Singkat PT. BPR BAS Yogyakarta ................................. 33 2. Kepemilikan Saham dan Susunan Pengurus ................................ 34 3. Jenis – Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan .......................... 36 4. Visi dan Misi PT. BPR BAS Yogyakarta .................................... 37 B. Gambaran Umum PT. BPR KBM Gresik .......................................... 37 1. Sejarah Singkat PT. BPR KBM Gresik ........................................ 37 viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kepemilikan Saham dan Susunan Pengurus ................................ 39 3. Jenis – Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan .......................... 41 4. Visi dan Misi PT. BPR KBM Gresik ............................................ 43 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 44 A. Perhitungan Komponen CAMEL PT. BPR BAS Yogyakarta .......... 44 1. Permodalan (Capital) ................................................................... 44 2. Kualitas Aset (Asset) .................................................................... 46 3. Manajemen (Management) .......................................................... 49 4. Rentabilitas (Earnings) ................................................................ 50 5. Likuiditas (Liquidity)..................................................................... 53 B. Perhitungan Komponen CAMEL PT. BPR KBM Gresik ................. 56 1. Permodalan (Capital) ................................................................... 56 2. Kualitas Aset (Asset) .................................................................... 57 3. Manajemen (Management) .......................................................... 60 4. Rentabilitas (Earnings) ................................................................ 61 5. Likuiditas (Liquidity)..................................................................... 63 C. Pembahasan........................................................................................ 66 BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 73 A. Kesimpulan ....................................................................................... 73 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 74 C. Saran ................................................................................................. 74 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75 LAMPIRAN ………………………………………………………………… 76 LAMPIRAN 1: TABEL PERHITUNGAN ASPEK CAMEL ................ …… 77 LAMPIRAN 2: DATA PENELITIAN .................................... ……………… 85 LAMPIRAN 3: KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN… 101
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel II. 1 Faktor dan Bobot Penilaian Kesehatan Bank ...................................... 10 Tabel II. 2 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank ........ 11 Tabel III. 1 Kriteria Penilaian Capital Adequancy Ratio (CAR) ......................... 26 Tabel III. 2 Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif ......................... 27 Tabel III. 3 Kriteria Penilaian Rasio PPAP ......................................................... 27 Tabel III. 4 Kriteria Penilaian Aspek Manajemen ............................................... 29 Tabel III. 5 Kriteria Penilaian ROA .................................................................... 29 Tabel III. 6 Kriteria Penilaian BOPO .................................................................. 30 Tabel III. 7 Kriteria Penilaian Cash Ratio ........................................................... 31 Tabel III. 8 Kriteria Penilaian LDR ..................................................................... 31 Tabel III. 9 Perbandingan Nilai Kredit dari Masing-masing Faktor ................... 32 Tabel III. 10 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank ... 32 Tabel IV. 1 Susunan Pemegang Saham PT. BPR BAS Yogyakarta ................... 34 Tabel IV. 2 Susunan Pemegang Saham PT. BPR KBM Gresik .......................... 40 Tabel V. 1 Hasil Perhitungan Rasio CAR PT. BPR BAS Yogyakarta .............. 45 Tabel V. 2 Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan PT. BPR BAS Yogyakarta 46 Tabel V. 3 Hasil Perhitungan Rasio KAP PT. BPR BAS Yogyakarta ................ 47 Tabel V. 4 Hasil Perhitungan Rasio PPAP PT. BPR BAS Yogyakarta .............. 49 Tabel V. 5 Nilai Kredit Aspek Manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta ............ 50 Tabel V. 6 Hasil Perhitungan Rasio ROA PT. BPR BAS Yogyakarta .............. 51 Tabel V. 7 Hasil Perhitungan Rasio BOPO PT. BPR BAS Yogyakarta ............ 52 Tabel V. 8 Hasil Perhitungan Rasio Cash Ratio PT. BPR BAS Yogyakarta ..... 54 Tabel V. 9 Hasil Perhitungan Rasio LDR PT. BPR BAS Yogyakarta ............... 55 Tabel V. 10 Hasil Perhitungan Rasio CAR PT. BPR KBM Gresik ................... 56 Tabel V. 11 Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan PT. BPR KBM Gresik ... 57
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 12 Hasil Perhitungan Rasio KAP PT. BPR KBM Gresik .................... 58 Tabel V. 13 Hasil Perhitungan Rasio PPAP PT. BPR KBM Gresik ................... 60 Tabel V. 14 Nilai Kredit Aspek Manajemen PT. BPR KBM Gresik .................. 60 Tabel V. 15 Hasil Perhitungan Rasio ROA PT. BPR KBM Gresik .................... 62 Tabel V. 16 Hasil Perhitungan Rasio BOPO PT. BPR KBM Gresik .................. 63 Tabel V. 17 Hasil Perhitungan Rasio Cash Ratio PT. BPR KBM Gresik .......... 64 Tabel V. 18 Hasil Perhitungan Rasio LDR PT. BPR KBM Gresik .................... 65 Tabel V. 19 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. BPR BAS dan PT. BPR KBM Tahun 2011 ............................. 66 Tabel V. 20 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. BPR BAS dan PT. BPR KBM Tahun 2012 ............................. 68 Tabel V. 21 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. BPR BAS dan PT. BPR KBM Tahun 2013 ............................. 70 Tabel V. 22 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. BPR BAS dan PT. BPR KBM Tahun 2014 ............................. 71 Tabel V. 23 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. BPR BAS dan PT. BPR KBM Tahun 2011-2014 .................... 72
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II. 1 Skema Kerangka Pikir Penelitian .................................................... 22 Gambar IV. 1 Struktur Organisasi PT. BPR BAS Yogyakarta ............................. 35 Gambar IV. 2 Struktur Organisasi PT. BPR KBM Gresik ................................... 41
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN METODE CAMEL (Studi Kasus di PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik)
PASCALIS PUTRA PRATAMA NIM: 112114021 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik pada periode tahun 2011 sampai tahun 2014. Dasar perbandingan tingkat kesehatan BPR meliputi faktor CAMEL. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dari dokumentasi dan wawancara dengan pihak PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan metode CAMEL berdasarkan Surat Edaran
Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 dan No. 30/12/KEP/DIR yang terdiri dari lima komponen yaitu : Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tahun 2011 hingga tahun 2014 PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh predikat cukup sehat, sedangkan PT. BPR
KBM Gresik memperoleh predikat sehat. Penyebab perbedaan tingkat kesehatan kedua BPR terletak pada komponen KAP, ROA, BOPO, dan LDR. Kata kunci: Tingkat Kesehatan, Bank Perkreditan Rakyat, Metode CAMEL
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE COMPARATIVE ANALYSIS OF RURAL BANKS HEALTH BASED ON CAMEL METHOD (Case Study at PT. BPR BAS Yogyakarta and PT. BPR KBM Gresik)
PASCALIS PUTRA PRATAMA NIM: 112114021 Sanata Dharma University Yogyakarta
The purpose of this study is to compare the health level of PT. BPR BAS Yogyakarta and PT. BPR KBM Gresik in the period 2011 to 2014. The comparison is based on CAMEL method. This research is a case study. Data was obtained through documentation and interviews. Data analysis techniques was CAMEL based on Bank Indonesia Circular Letter No. 30/3 / UPPB dated 30 April 1997 and No. 30/12 / KEP / DIR which was consisted of five components: Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity. The results showed that from 2011 to 2014 PT. BPR BAS Yogyakarta got a healthy enough rating, while PT. BPR KBM Gresik got a healthy rating. The differences were due to the value of financial ratios, namely KAP, ROA, BOPO, and LDR. Keywords: Health Level, Rural Bank, CAMEL method
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan merupakan sektor yang penting bagi suatu negara dikarenakan perbankan memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan dan perekonomian negara. Ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berkaitan dengan fungsi bank di atas, pemerintah mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam peningkatan jasa perbankan termasuk bagi pengusaha kecil. Salah satu cara bagi pengusaha kecil adalah dengan mengembangkan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR merupakan salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah (Budisantoso dan Nuritomo, 2014). Keuntungan BPR diperoleh dari pendapatan bunga pinjaman/kredit. Dalam usaha untuk mencapai pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan, BPR memberikan bentuk pinjaman kredit suku bunga rendah karena sistem perkreditan yang diberikan oleh BPR dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah tersebut belum diberikan oleh bank nasional pada umumnya. Hal ini dapat menunjukkan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
bahwa keberadaan BPR mempengaruhi secara langsung perkembangan ekonomi masyarakat di suatu daerah. Sebagai lembaga perantara keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat, BPR harus dapat menjaga kepercayaan masyarakat dalam mengelola dana dengan menjaga tingkat kesehatannya. Bank yang sehat adalah bank yang mampu menjalankan usahanya dengan lancar, sanggup memenuhi kewajibannya dan menjamin dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut aman serta mampu mengembangkan sumber daya yang sudah dipercayakan pemilik pada manajemen. Keberhasilan usaha bank juga ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan atas uang atau asset lainnya yang dititipkan pada bank. Dengan mengetahui tingkat kesehatan suatu usaha, masyarakat dapat menilai kinerja usaha tersebut dengan mudah. BPR harus memiliki kecukupan modal dan pengelolaan manajemen secara profesional. Dengan adanya modal yang cukup dan pengelolaan manajemen yang baik, diharapkan BPR dapat menyalurkan kredit secara optimal. Tingkat kesehatan BPR dapat diartikan sebagai kemampuan suatu BPR untuk melaksanakan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi suatu kewajiban dengan cara-cara yang sesuai peraturan perbankan yang berlaku. Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 dan No. 30/12/KEP/DIR dijelaskan tentang cara penilaian tingkat kesehatan BPR, penentuan tingkat kesehatan BPR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menggunakan lima kelompok faktor yaitu kecukupan modal, kualitas aktiva, kualitas manajemen, rasio-rasio rentabilitas bank, dan rasio-rasio likuiditas bank atau yang lebih dikenal dengan sebutan CAMEL. Pada metode CAMEL tersebut ada beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia tentang seberapa besar persentase kinerja keuangan yang memenuhi persyaratan
BPR
tersebut
untuk
dinyatakan
sehat
atau
tidak
membahayakan/merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Metode CAMEL menggunakan rasio keuangan sebagai aspek penilaiannya. Oleh karena itu rasio keuangan bermanfaat dalam menilai tingkat kesehatan BPR. Semakin besar skala operasi BPR yang diukur diharapkan kinerja operasinya semakin baik. Dari penilaian tingkat kesehatan BPR tersebut dapat dijadikan evaluasi untuk hal-hal yang akan dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan. Berdasarkan uraian mengenai pentingnya penilaian tingkat kesehatan BPR bagi masyarakat dan pihak manajemen BPR, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penilaian tingkat kesehatan BPR yang ditinjau dari metode CAMEL dan membandingkan tingkat kesehatan dari dua BPR. Alasan penulis memilih PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik sebagai objek penelitian dikarenakan kedua BPR tersebut dimiliki oleh Yayasan Bina Swadaya sebagai pemegang saham terbesar. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Metode CAMEL”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah Penelitian ini akan menilai tingkat kesehatan BPR yang ditinjau dari metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity) dan membandingkan tingkat kesehatan dari dua BPR yaitu PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Masalah yang akan diteliti selanjutnya akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut: “Bagaimana perbandingan tingkat kesehatan BPR ditinjau dari metode CAMEL pada PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik periode tahun 2011 - 2014?” C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan BPR ditinjau dari metode CAMEL pada PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik periode tahun 2011 - 2014. D. Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi bank yang diteliti, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya serta sebagai acuan untuk menentukan kebijakan dimasa akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
2. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai tingkat kesehatan BPR dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk menyimpan dana pada bank yang memiliki tingkat kesehatan baik. E. Sistematika Penulisan Bab 1
Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2
Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini. Bab 3
Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data. Bab 4
Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan yang menjadi sampel penelitian dan data penelitian Bab 5
Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan mengenai hasil penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab 6
6
Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran untuk penelitian sejenis di masa yang akan datang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Menurut ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Pasal 1 ayat 2 Tahun 1998 tentang Perbankan dijelaskan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di dalam UU No. 7 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 tentang Perbankan, menurut jenisnya bank dibagi menjadi 2, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum didefinisikan sebagai bank yang menerima deposito, simpanan dari masyarakat dan menyalurkannya kembali lewat kredit serta memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) didefinisikan sebagai bank yang hanya dapat menerima simpanan dalam bentuk kredit, tetapi tidak boleh ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menurut ketentuan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan dijelaskan bahwa BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang melaksanakan
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Asas, Fungsi, Tujuan dan Sasaran BPR Dalam melakukan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri merupakan sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan monopoli). Sedangkan fungsi dari BPR adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. BPR memiliki tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Sasaran BPR adalah Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang. C. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (PSAK No. 1) D. Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya seperti kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri, kemampuan mengelola dana, kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat, kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain, pemenuhan peraturan perbankkan (Budisantoso dan Nuritomo, 2014). Sedangkan menurut Taswan (2006), tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. E. CAMEL Menyadari pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan untuk nasabah serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam dunia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
perbankan, maka Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 perihal Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Diharapkan bank dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat. Penilaian tingkat kesehatan bank dapat diukur dengan menggunakan metode CAMEL.
Di dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum terdapat analisis tingkat kesehatan bank yang baru yakni metode CAMELS. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor menurut analisis CAMELS antara lain sebagai berikut: permodalan (capital), kualitas aset (asset quality),
manajemen
(management),
rentabilitas
(earning),
likuiditas
(liquidity), dan sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk). Pada dasarnya tingkat kesehatan BPR yang diukur menggunakan metode CAMEL dinilai dengan
pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Penilaian tersebut meliputi aspek Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas, dan Likuiditas. Bobot untuk setiap faktor CAMEL diatur sebagai berikut: Tabel II.1 Faktor dan Bobot Penilaian Kesehatan Bank No Faktor CAMEL Bobot 1 Permodalan 30% 2 Kualitas Aktiva Produktif 30% 3 Kualitas Manajemen 20% 4 Rentabilitas 10% 5 Likuiditas 10% Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Kriteria metode CAMEL terhadap penilaian kesehatan keuangan bank ditetapkan dalam empat predikat tingkat kesehatan bank yaitu sebagai berikut: Tabel II.2 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank Nilai Kredit Kredit 81 – 100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 - < 66 Kurang Sehat 0 - < 51 Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
F. Komponen CAMEL 1. Capital (Permodalan) Menurut Taswan (2006), “Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank di samping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter.” Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) Capital Adequacy, adalah kecukupan
modal
yang
menunjukkan
kemampuan
bank
dalam
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risikorisiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa modal adalah dana investasi yang dimiliki oleh pemilik perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya sehingga menghasilkan laba. Perhitungan capital adequacy ini didasarkan atas prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
persentase tertentu (risk margin) terhadap jumlah penanamannya. Perbankan diwajibkan memenuhi Kewajiban Penyertaan Modal Minimum (KPMM), atau dikenal dengan CAR (Capital Adequacy Ratio), yang diukur dari persentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Rasio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ( kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. (Dendawijaya, 2003) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot risiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak berisiko diberi bobot 0% dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100%. Dengan demikian ATMR menunjukkan nilai aktiva berisiko yang memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yang cukup. (Susilo, 2000) Berdasarkan ketentuan
yang berlaku maka bank diwajibkan
memelihara penyediaan modal minimum (KPMM) sekurang-kurangnya sebesar 8% dari ATMR. Sedangkan modal disini adalah: a. Modal inti yang meliputi: modal disetor, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu, rugi tahun lalu, laba tahun berjalan, rugi tahun berjalan, goodwill b. Modal pelengkap yang meliputi: cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,23%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
ATMR), modal pinjaman, pinjaman subordinasi (maksimum 50% modal inti) Secara rinci bobot resiko aktiva tertimbang menurut risiko dapat dijelaskan sebagai berikut: 0%
: 1. Kas 2. Emas dan Mata uang Emas 3. SBI
20%
: 1. Giro, deposito berjangka, sertipikat deposito 2. Kredit kepada bank lain dan pemerintah 3. Kredit yang terjamin bank lain atau PEMDA
50%
: Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin hipotik pertama dengan tujuan untuk dihuni.
100%
: 1. Tagihan kepada atau tagihan yang dijamin oleh surat berharga yang diterbitkan / dijamin oleh: a.
BUMD
b.
Perorangan
c.
Koperasi
d.
Perusahaan Lainnya
e.
Lain-lain
2. Aktiva Lengkap dan Inventaris 3. Aktiva lainnya selain aktiva tersebut diatas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2. Asset Quality (Kualitas Aktiva) Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) kualitas aktiva menunjukkan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitasnya. Kualitas aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah atau valas yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, yaitu pemberian kredit, kepemilikan surat-surat berharga, dan penempatan dana kepada bank lain baik dari dalam maupun luar negeri terkecuali penanaman dana dalam bentuk giro atau penyertaan. (Dendiwijaya, 2003) Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) adalah rasio yang mengukur kemampuan kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank untuk menutup aktiva produktif yang diklasifikasikan berupa kredit yang diberikan oleh bank. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin menurun kualitas aktiva produktif. (Taswan, 2006) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) adalah penjumlahan aktiva produktif yang tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet setelah dikalikan bobotnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan. Aktiva Produktif terdiri dari kredit yang diberikan ditambah antar bank aktiva. Menurut Taswan (2006), aktiva produktif yang diklasifikasikan terdiri dari kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
kurang lancar dengan bobot 50%, kredit diragukan dengan bobot 75%, dan kredit macet dengan bobot 100%. Bank wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang cukup guna menutup kemungkhian kerugian. Besarnya cadangan umum untuk PPAP minimal 0,5% dari aktiva yang digolongkan lancar. Dengan kata lain Penghapusan Aktiva Produktif merupakan keseluruhan jumlah aktiva produktif yang telah dihitung berdasarkan bobot risiko. Rasio PPAP adalah rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP untuk meminimalkan risiko akibat adanya aktiva produktif yang berpotensi menimbulkan kerugian. Rasio PPAP wajib dibentuk oleh bank terhadap perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk (PPAPYD) oleh bank. 3. Management (Manajemen) Manajemen adalah suatu proses pengelolaan dan penghimpunan dana masyarakat ke dalam bank dan pengalokasian dana-dana masyarakat pada umumnya serta pemupukannya secara optimal melalui pergerakan semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketetentuan peraturan yang berlaku. Tujuan penilaian faktor manajemen adalah untuk menilai kemampuan manajemen dalam menjalankan usaha bank yang melalui ketentuan Bank Indonesia serta untuk menilai tujuan jangka panjang atau pendek yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
disusun manjemen. Penilaian faktor manajemen dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap: a. Manajemen Umum Penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan dalam pengolahan kegiatan usaha bank yang tercermin pada kebijakan, sistem, prosedur dan kontrol yang dilaksanakan oleh manajemen dalam proses pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. b. Manajemen Resiko Penilaian terhadap kemampuan manajemen dalam mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Seperti pemberian kredit, pengelolaan likuiditas dan pengelolaan tingkat suku bunga. 4. Earnings (Rentabilitas) Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan bank bank. (Dendawijaya, 2003) Rasio Rentabilitas merupakan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Tujuan pengukuran rentabilitas adalah untuk: a.
Menilai tingkat pendapatan bank dalam satu periode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
17
Menilai kebijakan bank dalam rentabilitas antara lain suku bunga, pembebanan bunga, penghapusan dan pengendalian biaya sehingga diketahui tingkat keberhasilan bank.
c.
Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi biaya. Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan
laba dibanding modal yang digunakan selama periode tertentu. Penilaian earning (rentabilitas) menggunakan 2 (dua) rasio yaitu: a. Return On Asset (ROA) Rasio ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan dari total aktiva yang dimiliki. Semakin besar besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan ynag dicapai bank tersebut. (Dendawijaya, 2003) ROA didapatkan dari perbandingan rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama. b. Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio BOPO merupakan rasio yang mengukur tingkat efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. (Dendawijaya, 2003) BOPO didapatkan dari perbandingan biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
5. Liquidity (Likuiditas) Menurut Dendawijaya (2003), “Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.” Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank bersangkutan mampu membayar semua hutangnya terutama hutang jangka pendek. Penilaian likuiditas didasarkan pada 2 rasio yaitu: a. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar (Cash Ratio) Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah (deposan) pada saat ditarik dengan menggunkaan alat likuid yang dimilikinya. (Dendawijaya, 2003) Cash Ratio merupakan hasil jumlah alat likuid dibandingkan dengan jumlah hutang lancar. Alat likuid meliputi kas dan penanaman pada bank lain dalam bentuk giro dan tabungan dikurangi dengan tabungan bank lain pada BPR, hutang lancar meliputi kewajiban segera, tabungan dan deposito.
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh BPR Kredit (Loan to Deposits Ratio)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Rasio LDR adalah rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (Dendawijaya, 2003) Rasio LDR meliputi: 1) Kredit yang diberikan kepada masyarakat. 2) Penanaman kepada bank lain dalam bentuk kredit yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, termasuk dalam pengertian dana yang diterima bank adalah sebagai berikut: 1) Kredit likuiditas Bank Indonesia (jika ada) 2) Giro, deposito, dan tabungan masyarakat 3) Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi 4) Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan 5) Surat berharga yang diterbikan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan 6) Modal pinjaman 7) Modal inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
G. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Dharnaeny (2012), penelitian ini secara garis besar sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Perbedaan penelitian milik Dharnaeny adalah hanya mengukur tingkat kesehatan 1 (satu) BPR saja, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan mengukur dan membandingkan tingkat kesehatan 2 (dua) BPR. Metode pengukuran tingkat kesehatan BPR yang digunakan sama-sama menggunakan metode CAMEL. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perkembangan tingkat kesehatan BPR Hasa Mitra periode 2006 sampai dengan 2010 untuk komponen Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity termasuk dalam kategori sehat. Penelitian kedua dilakukan oleh Angraini (2012), penelitian ini secara garis besar sama dengan penelitian yang peneliti lakukan. Perbedaan dalam penelitian ini, Angraini meneliti perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan konvensional. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa kinerja keuangan secara umum menunjukkan bahwa kinerja perbankan syariah tidak lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja perbankan konvensional. Hal tersebut ditunjukkan dengan rata-rata (mean) kinerja bank syariah yang hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (mean) kinerja bank konvensional. H. Kerangka Pemikiran Penelitian ini berfokus pada laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi untuk mengukur tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dan PT. BPR KBM Gresik. Untuk mengukur tingkat kesehatan kedua BPR tersebut digunakan metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity). Capital dinilai dengan menggunakan rasio CAR, assets dinilai dengan dengan rasio KAP dan PPAP, management dinilai dengan perhitungan manajemen umum dan manajemen risiko, earning dinilai dengan rasio ROE dan BOPO, dan liquidity dinilai dengan Cash Ratio dan LDR. Berdasarkan perhitungan kelima faktor CAMEL tersebut, akan diperoleh predikat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Berikut gambaran skema kerangka konseptual:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR BAS Yogyakarta
PT. BPR KBM Gresik
Laporan Keuangan BPR
Laporan Keuangan BPR
22
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
Capital CAR
Assets Quality 1. KAP 2. PPAP
Management 1. M. Umum 2. M. Risiko
Earning
1. ROA 2. BOPO
Liquidity
1. Cash Ratio 2. LDR
Metode Perhitungan CAMEL
Prediksi Kesehatan BPR
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Keterangan: 1. CAR : Rasio Capital Adequacy Ratio 2. KAP : Rasio Kualitas Aktiva Produktif 3. PPAP : Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 4. M. Umum : Manajemen Umum 5. M. Risiko : Manajemen Risiko 6. ROA : Rasio Return On Asset 7. BOPO : Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 8. LDR : Rasio Loan to DepositsRatio
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dalam penelitian ini adalah PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Waktu penelitian akan dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan April 2015 B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan bank pada PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Data yang digunakan adalah laporan keuangan. C. Variabel Penelitian Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan rasio dari aspek permodalan, Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) rasio dari aspek aktiva, aspek management dinilai dari manajemen umum dan manajemen risiko. Return on Asset (ROA) dan Biaya Operasional dibagi Pendapatan Operasional (BOPO) yang merupakan rasio dari aspek rentabilitas, Cash Ratio dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang merupakan rasio dari aspek likuiditas.
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
D. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian: Pimpinan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik untuk mengetahui laporan kinerja keuangan bank. Bagian Accounting untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan seperti laporan keuangan. Obyek Penelitian:
Laporan laba-rugi dan neraca pada PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik selama periode 2011-2014.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan neraca PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik selama periode 2011-2014. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada kepala cabang BPR untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan faktor manajemen BPR. F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menilai tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dengan menghitung rasio-rasio keuangan masing-masing BPR. Rumus rasio yang digunakan untuk mengukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
tingkat kesehatan keuangan Bank Perkreditan Rakyat untuk masing-masing faktor dan komponennya sebagai berikut: 1. Permodalan Perbandingan antara modal bank terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). a.
Perhitungan ATMR ATMR = Aktiva neraca x bobot risiko
b.
Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) KPMM = 8% x ATMR
c.
Rasio Modal Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequancy Ratio (CAR ) =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐴𝑇𝑀𝑅
x100%
Dalam menentukan kriteria risiko permodalan dapat menggunakan rumus: a) Rasio CAR 8% mendapatkan nilai kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1% dimulai dari 8% nilai kredit ditambah 1 hingga maksimal 100 sehingga nilai kreditnya dapat dirumuskan sebagai berikut: CAR
Nilai Kredit Rasio CAR = 0,1% + 1 b) Rasio CAR kurang dari 8% mendapat nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1% dimulai dari 79 nilai kredit dikurangi 1 hingga minimum 0 sehingga nilai kreditnya dirumuskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
CAR
Nilai Kredit Rasio CAR = 0,1% - 1 Tabel III.1 Kriteria Penilaian Capital Adequancy Ratio(CAR) Nilai Kredit Predikat ≥ 8,00% ke atas Sehat 6,5% -< 8% Kurang Sehat 0% -< 6,5% Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
2. Kualitas aktiva produktif Dalam melakukan penilaian terhadap komponen faktor kualitas asset di dasarkan atas 2 rasio yaitu: a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Rasio KAP = Rasio KAP =
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
x100%
Aktiva Produktif 50%KL+75%D+100%M Aktiva Produktif
x100%
Keterangan: KL = Kurang Lancar D
= Diragukan
M = Macet Pemberian nilai kredit faktor: 1) Bobot faktor penilaian 25% 2) Rasio KAP 22,5% atau lebih dinilai 0 3) Setiap penurunan 0,15% dimulai dari 22,5% nilai kredit ditambah 1 hingga maksimum 100 4) Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
22,5%−KAP 0,15%
x1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.2 Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif Nilai Kredit Predikat 0,0% - ≤ 10,35% Sehat > 10,35% - ≤ 12,60% Cukup Sehat > 12,60% - ≤ 14,85% Kurang Sehat > 14,85% ke atas Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
b. Perbandingan Penyisihan Penghimpunan Aktiva Produktif yang Di bentuk (PPAP) PPAP =
𝑃𝑃𝐴𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 PPAPWD
x 100%
Sumber: Taswan (2006) Pemberian nilai kredit faktor: 1) Bobot faktor penilaian 5% 2) Rasio PPAP 0% dinilai 0 3) Untuk setiap kenaikan 1% dimulai dari 0% nilai kredit ditambah 1 sampai maksimum 100 4) Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
PPAP 1%
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.3 Kriteria Penilaian Rasio PPAP Nilai Kredit Predikat ≥ 81,0% Sehat ≥ 66,0% - < 81,0% Cukup Sehat ≥ 51,0%-66,0% Kurang Sehat < 51,0% Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
3. Management (Manajemen) Penilaian faktor manajemen dibedakan menjadi dua, yaitu faktor: a.
Manajemen Umum Faktor manajemen umum terdiri dari berbagai macam faktor, yaitu: 1) Manajemen Strategi 2) Manajemen Struktural 3) Manajemen Sistem
b.
Manajemen Risiko Faktor manajemen risiko terdiri dari berbagai macam faktor, yaitu: 1) Manajemen Likuiditas 2) Manajemen Kredit 3) Manajemen Operasional 4) Manajemen Hukum 5) Manajemen Pemilik/ pengurus
Perhitungan nilai kredit untuk setiap pertanyaan manajemen diberi nilai 0 sampai dengan 4 dengan kriteria: 1) Nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah 2) Nilai 1,2,3 mencerminkan kondisi antara 3) Nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik Selanjutnya dari hasil penjumlahan yang diperoleh atas 25 pertanyaan/ pernyataan tersebut akan diperoleh nilai kredit, untuk kewajiban dikalikan dengan bobot faktor manajemen sebeasar 20% sehingga didapat angka nilai kredit faktor manajemen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Tabel III.4 Kriteria Penilaian Aspek Manajemen Nilai Kredit Predikat ≥ 81-100 ≥ 66 - <81 ≥ 51 - < 66 < 51
Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
4. Faktor Rentabilitas Dalam melakukan penilaian terhadap komponen faktor rentabilitas peneliti menggunakan 2 rasio. a.
Return On Asset (ROA) Laba sebelum pajak
ROA = Rata−rata Volume Usahax100% Pemberian nilai kredit faktor: 1) Bobot faktor penilaian 5% 2) Rasio ROA 0% atau negatif dinilai 0 3) Untuk setiap kenaikan 0,015% dimulai dari 0% nilai kredit ditambah 1 sampai maksimum 100 4) Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: ROA
Nilai Kredit Komponen = 0,015% x 1 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.5 Kriteria Penilaian ROA Nilai Kredit ≥ 1,215% ≥ 0,99% - < 1,215% ≥ 0,765% - < 0,99% < 0,765%
Predikat Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
30
Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Biaya Operasional
BOPO = Pendapatan Operasionalx100% Pemberian nilai kredit faktor: 1) Bobot faktor penilaian 5% 2) Rasio BOPO 100% atau lebih dinilai 0 3) Untuk setiap penurunan 0,08% dimulai dari 100% nilai kredit ditambah 1 sampai maksimum 100. 4) Untuk mencari nilai kreditnya, dengan formulasi sebagai berikut: Nilai Kredit Komponen =
(100% −BOPO) 0,08%
x1
Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.6 Kriteria Penilaian BOPO Nilai Kredit Predikat ≤ 93,52% Sehat > 93,52% - ≤ 94,72% Cukup Sehat > 94,72% - ≤ 95,92% Kurang Sehat > 95,93% Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
5. Liquidity (Likuiditas) a.
Cash Ratio: Alat Likuid
Cash Ratio = Hutang Lancarx100% Pemberian Nilai Kredit Faktor: Nilai Kredit Komponen =
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 0,05%
x1
Nilai Faktor Faktor = NKK x Bobot Komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Tabel III.7 Kriteria Penilaian Cash Ratio Nilai Kredit Predikat ≥ 4,05% ≥ 3,30% - < 4,05% ≥ 2,55% - < 3,30% < 2,55%
Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
a.
Loan to DepositsRatio (LDR)
LDR =
Kredit yang Diberikan Dana yang Diterima
x100%
Pemberian Nilai Kredit: Nilai Kredit =
115% − LDR 1%
x4
Nilai Faktor = NKK x Bobot Komponen Tabel III.8 Kriteria Penilaian LDR Nilai Kredit ≤ 94,75% > 94,75% - ≤ 98,50% > 98,50% - ≤ 102,25% > 102,25%
Predikat Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat
Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Setelah melakukan perhitungan dan didapat nilai kredit dari masingmasing faktor metode CAMEL, langkah berikutnya menetapkan nilai kredit masing-masing BPR dengan mengisi data tersebut ke dalam tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel III.9 Perbandingan Nilai Kredit dari Masing-masing Faktor Uraian Capital Asset Management Earning Liquidity Jumlah Total
Komponen CAR a. KAP b. PPAP M. Umum + M. Risiko a. ROA b. BOPO a. Cash Ratio b. LDR
Bobot
PT. BPR BAS Yogyakarta Nilai Rasio Kredit NKF Komponen
PT. BPR KBM Gresik Nilai Rasio Kredit NKF Komponen
30% 25% 5% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
Predikat
Seluruh nilai kredit faktor CAMEL dari PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dijumlahkan untuk memperoleh nilai kredit gabungan. Penggolongan kriteria tingkat kesehatan BPR berdasarkan pada tabel berikut:
Tabel III.10 Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank Nilai Kredit Kredit 81-100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 - < 66 Kurang Sehat 0 - < 51 Tidak Sehat Sumber: SK DIR BI Nomor: 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank
Setelah diketahui kriteria tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik, dilakukan analisis untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan dari kedua BPR. Perbandingan yang dilakukan berdasarkan faktor permodalan, aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Selanjutnya akan dianalisis penyebab buruknya tingkat kesehatan BPR.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum PT. BPR BAS Yogyakarta 1. Sejarah Singkat PT. BPR BAS Yoyakarta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BAS Yogyakarta berdiri berdasarkan Akta Nomor 78 yang dibuat oleh Notaris Raharti Sudjardjati, notaris di Jakarta pada tanggal 12 Juni 1992. Akte pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Akte Notaris Perubahan Modal Dasar dan Modal disetor dengan Nomor 21 tanggal 22 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Notaris pengganti Yohannes Budi Kristanto, SH Notaris di Jakarta dengan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor C-06926 HT.01.04.TH 2001 tertanggal 29 Agustus 2001. PT. BPR BAS Yogyakarta ini beroperasi sejak 12 Juni 1992. Awalnya beroperasi di Jalan Yogya – Wonosari km.14 kemudian untuk mengembangkan dan memperluas usaha guna mencapai tujuan, PT. BPR BAS Yogyakarta berpindah lokasi ke tempat yang lebih strategis dan mampu menjangkau lapisan masyarakat yaitu berada di Jl. Jenderal Sudirman No. 64 kecamatan Bantul, kabupaten Bantul dan sekarang beroperasi di Jl. Wates km. 3 Ngestiharjo Kasihan Bantul, Yogyakarta. Permohonan efektif perijinan pemindahan kantor disetujui pada tanggal 27 Juni 2007 berdasar surat dari Bank Indonesia Nomor 09/11DPBPR/PLBPR/YK, dan perpindahan lokasi
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
bank di Jl. Wates km 3, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta terlaksana pada tanggal 07 Juli 2007. Dalam akte pendirian disebutkan bahwa maksud dan tujuan PT. BPR BAS Yogyakarta adalah: a. Menghimpun dana dari masyarakat b. Menyalurkan dana kepada pengusaha kecil dan atau masyarakat pedesaan 2. Kepemilikan Saham dan Susunan Pengurus a. Komposisi Kepemilikan Saham Atas dasar akta perubahan Nomor : 02 tanggal 3 Maret 2008, Notaris P Suandi Halim di Jakarta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM No. AHU-180503 AH 0102 tanggal 14 April 2008, Modal Dasar perusahaan sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) terbagi atas 30.000 (tiga puluh ribu) saham dengan nominal @Rp100.000,- (seratus ribu rupiah). Modal saham tersebut telah ditempatkan dan disetor oleh para pemegang saham sebesar Rp1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah). Sedangkan sisanya belum ditempatkan dan akan dikeluarkan oleh perseroan dengan peretujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut : Tabel IV.1 Susunan Pemegang Saham PT. BPR BAS Yogyakarta Pemegang Nilai Saham Lembar Persen Saham (Rupiah) Saham (%) Yayasan Bina 1.400.000.000 14.000 lembar 93.33 Swadaya Drs. Koeswandi 100.000.000 100 lembar 6.67 14.100 lembar 100 Jumlah Sumber: Laporan Manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
b. Susunan Pengurus Susunan pengurus per Desember 2014, sebagai berikut: 1)
2)
Komisaris Utama : Chosmas Chaerul Chaerawan, SE Komisaris
: Drs. Sarjono
Direktur Utama
: Antonius Wawan Subiyantoro, SH
c. Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. BPR BAS Yogyakarta dapat dijelaskan pada gambar berikut: Struktur Organisasi PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2015 PEMEGANG SAHAM Yayasan Bina Swadaya Drs. Koeswandi DEWAN KOMISARIS Chosmas Chaerul Chaerawan Drs. Sardiono DIREKTUR UTAMA A. Wawan Subiyantoro
DIREKTUR
Pembukuan
TELLER
Dwi Yuniawati
Puji Nur Astuti
LEGAL OFFICER/Admin. Kredit
Rina Nurhayati, SH Ella F. Yuli Kuswati
FUNDING OFFICER
ACCOUNT OFFICER
Lusia Saparini
Ritomo Dhimas Cancer Y Nanang Santoso Agusti Dwi. K M. Say Benny Ngadimin
Penjaga Malam
OFFICE BOY
Abdul Muh. Kahar
Bambang Subandriyo
FIELD COLLECTOR R. Ipung Rahayu W.
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
3. Jenis-Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan a.
Tabungan Pada saat ini terdapat lima Produk Tabungan yang dikeluarkan oleh
bank. Tujuan dari variasi kredit adaah untuk memberikan pilihan kepada masyarakat terhadap kebutuhan menyimpan dana berdasarkan kelebihan masing-masing. Produk-produk tersebut adalah : 1) Tabungan Perorangan dan Kelompok 2) Tabungan TARA (Tabungan Rakyat) 3) Tabungan Plus-Plus 4) Tabungan Swadaya 5) Tabungan Beku b. Deposito Produk simpanan dengan jangka waktu sesuai yang dikehendaki nasabah mulai dari 1 bulan sampai 12 bulan aman dan menguntungkan dengan bunga menarik (masuk penjaminan Lembaga Penjamin Simapanan) dan dapat dijadikan agunan kredit bagi deposan sampai 100%. c.
Kredit Untuk memberikan kemudahan bagi para nasabah dalam
memperoleh pinjaman, bank memberikan beberapa fasilitas kredit yang bisa di akses oleh para nasabah dengan beberapa keuntungan masing-masing produk. Selain kredit PKM, pelunasan sebelum jatuh tempo kewajiban membayar bunga pada saat pembayaran pelunasan sampai jatuh tempo dibebaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Jenis kredit yang ditawarkan Perorangan, Sebrakan/Insidentil Kredit dengan tanpa angsuran hanya pembayaran bunga pokok dibayar pada saat jatuh tempo jangka waktu tidak lebih 3 bulan, Kredit Kelompok dan Kredit Karyawan. d. Pelayanan Lain Selain menghimpun dan dan menyalurkan kredit PT. BPR BAS Yogyakarta juga memberikan pelayanan dalam hal pembayaran tagihan telepon, Speedy, PLN dan pengisisan pulsa. 4. Visi dan Misi PT. BPR BAS Yogyakarta a. Visi Mitra handal dan terpercaya pengusaha mikro dalam meningkatkan kesejahteraan secara mandiri. b. Misi i.
Mengembangkan keberdayaan Pengusaha Mikro melalui penyediaan dana, pengetahuan dan jejaring.
ii.
Menjaga dan meningkatkan kredibilitas lembaga dalam rangka mendapatkan kepercayaan diri dari penyedia dana
B. Gambaran Umum PT. BPR KBM GRESIK 1. Sejarah Singkat PT. BPR KBM Gresik PT. BPR KBM Gresik sebagai salah satu Bank Perkreditan Rakyat, yang berkedudukan di Gresik didirikan pada tanggal 26 September 1989 berdasarkan akta pendirian Nomor 156 tanggal 26 September 1989 yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
dibuat dihadapan A. Kohar, Sarjana Hukum, Notaris di Surabaya dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman No C2-1287.HT.01.01.TH’91 tanggal 09 April 1991. Pada tanggal 15 Maret 2000 Yayasan Bina Swadaya mengakuisisi PT. BPR KBM Gresik. Yang tertuang di Akta No 58 tanggal 15 Maret 2000 yang telah mendapat persetujuan dari menteri hukum dan perundang-undangan Republik Indonesia sebagaimana dalam surat keputusannya No C-17534 HT.01.04-TH.2000 tanggal 10 Agustus 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 15 Juli 2005 Nomor 56, tambahan no 7525/2005, dengan kepemilikan saham saat itu 90% oleh Yayasan Bina Swadaya sementara sisanya 10% oleh Drs KPH.H Sumargono K. Pada 23 Oktober 2007, Drs KPH.H Sumargono K menjual 10% sahamnya kepada Suryo D.A N, SE, MM. Akta perubahan terakhir memuat susunan Direksi dan komisaris perseroan dalam akta Nomor 33 tanggal 21 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Petrus Suandi Halim, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta dan telah disahkan dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia AHU-AH.01.10-30760 tanggal 25 Juni 2013. PT. BPR KBM Gresik ini terletak di Jalan Simpang Terminal No 6, RanduAgung Gresik, sekitar 30 Km dari kota Surabaya, Jawa Timur. Dalam rangka mendukung dan menunjang pelayanannya maka pada tanggal 22 November 2006 telah membuka kantor kas untuk pertama kalinya di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Kecamatan Menganti, sekitar 12 Km dari kantor pusat. Dalam akte pendirian disebutkan bahwa maksud dan tujuan PT. BPR KBM Gresik adalah: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito dan tabungan b. Memberikan kredit pada pengusaha kecil dan atau masyarakat pedesaan 2. Kepemilikan Saham dan Susunan Pengurus a. Komposisi Kepemilikan Saham Berdasarkan akta perubahan Nomor : 38 tanggal 19 Januari 2010, Notaris P. Suandi Halim, S. H di Jakarta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.10-02133 tanggal 26 Januari 2010, yaitu menyetujui persetujuan dari pemegang saham untuk penambahan modal setor masing-masing dari : 1) Yayasan BINA SWADAYA, sebanyak 270 lembar saham atau sebesar Rp.270.000.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah), sehingga total kepemilikan saham menjadi Rp.900.000.000,2) Suryo Dwianto A.N, SE, MM, sebanyak 30 lembar saham atau sebesar Rp.30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah), sehingga total kepemilikan saham menjadi Rp.100.000.000,Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 100% atau sejumlah 1000 (seribu) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Dengan demikian susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut: Tabel IV.2 Susunan Pemegang Saham PT. BPR KBM Gresik Nilai Saham Lembar Pemegang Saham (Rupiah) Saham Yayasan Bina Swadaya 900.000.000 900 Suryo Dwianto Agung N, SE, MM Jumlah
100.000.000 1.000.000.000
100
% 90 10
1.000 100
Sumber: Laporan Manajemen PT. BPR KBM Gresik
b. Susunan Pengurus Pada tanggal 22 Juli 2010, pemegang saham PT. BPR KBM Gresik telah mengadakan RUPS dalam rangka pengangkatan Sdr. Chosmas Chaerul Chaerawan, SE sebagai Komisaris perseroan, yang tertuang dalam akta no 51 Notaris P. Suandi H, SH dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia no 12/327/DKBU/PLBPR/Sb, tanggal 09 Agustus 2010. Sehingga susunan pengurus adalah sebagai berikut: 3) Komisaris Utama : Suryo Dwianto Agung Nugroho, SE, MM Komisaris 4) Direktur Utama Direktur
: Chosmas Chaerul Chaerawan, SE : Drs. Widyoseno : Acep Hermanto, SE
c. Struktur Organisasi Sampai dengan Maret 2015, jumlah Direksi dan karyawan PT. BPR KBM Gresik adalah sebanyak 33 orang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Struktur Organisasi PT. BPR KBM Gresik Tahun 2015
DEWAN KOMISARIS Suryo D. A. N, SE, MM Chosmas Chaerul Chaerawan DIREKSI Drs. Widyoseno Acep Hermanto, SE SPI
Sekre. dan Personalia
Enggar AW
Irma Ariyani, ST
Koord Operasional
Koord Adm Kredit
Koord PKM
Koord AO
Rr Liesa Damayanti, Amd
Daya S, SE
Tadianto S, S
Choiron M
Kep. Kant Kas Menganti
AO
M. Fathul M
Security
Teller
Lukmanul Suwanto
Nurul Q Hesti RA
Adm. Kredit Umum
Adm. Umum PKM
Azizah C.
Esih K.
Pembukuan
Dedy A Hamdan U Satria PP Jumadi P
Koord Wil Bungah
Koord Wil Gresik
Koord Wil Menganti
Tri Wahyudi
Saryono N
Zainur Rofiq
CO
CO
CO
Bentar Gunawan Bayu
Yoga Deni Doni
Fian Indra Chimi Sutris
Umum
Istichomah
Gambar IV. 2 Struktur Organisasi PT. BPR KBM Gresik Tahun 2015 3. Jenis-Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan a. Tabungan 1) Tabungan Perorangan, tabungan ini diperuntukkan bagi penabung umum (perorangan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2) Tabungan kelompok, tabungan ini diperuntukkan bagi penabung kelompok atau kelompok penerima kredit. 3) Tabungan KKM, tabungan ini diwajibkan bagi penerima kredit mingguan, yang disetorkan setiap minggunya bersama dengan angsuran kredit. 4) Tabsaka, yaitu Tabungan Siswa Berjangka (TABSAKA) adalah suatu produk
tabungan
yang
membantu
masyarakat
umum
untuk
mempersiapkan dana pendidikan bagi putra/putrinya secara lebih dini dan terencana. Nasabah dapat menentukan sendiri besarnya setoran tabungan setiap bulan serta jangka waktu yang diinginkan. Karena tabungan berjangka, tabungan ini baru bisa diambil setelah jangka waktu yang telah disepakati/jatuh tempo. Kecuali dengan alasan yang sangat mendesak, maka tabungan dapat ditutup, dan uang dikembalikan sejumlah uang yang telah disetor tanpa bunga. b. Deposito 1) Deposito Berjangka 1 bulan 2) Deposito Berjangka 3 bulan 3) Deposito Berjangka 6 bulan 4) Deposito Berjangka 12 bulan c. Kredit 1) Kredit Perorangan, pinjaman yang diberikan kepada perorangan. Kredit ini mempersyaratkan adanya jaminan fisik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
2) Kredit Kelompok, pinjaman yang diberikan kepada sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa pengusaha kecil. 3) Kredit Pegawai, ditujukan bagi karyawan yang bekerja dalam sebuah institusi atau perusahaan. 4) Kredit Guru, diberikan kepada guru dan pegawai sekolah atau madrasah di wilayah Gresik. 5) Kredit KKM, pinjaman diberikan khusus kepada wanita guna mendukung peningkatan penghasilan keluarga lewat usaha mikro yang telah dijalankannya. Kredit ini tanpa jaminan fisik. Angsuran dilakukan seminggu sekali dengan dibarengi menabung secara rutin. 6) Kredit Karyawan, ditujukan bagi karyawan PT. BPR KBM Gresik. 4. Visi dan Misi PT. BPR KBM Gresik a. Visi Menjadi lembaga keuangan mikro yang unggul dengan pelayanan keuangan yang cepat, mudah dan akurat b. Misi 1) Mengembangkan masyarakat cinta dan layak bank 2) Memberikan keuntungan yang layak bagi pemegang saham 3) Meningkatkan imbal jasa pada karyawan sesuai dengan kinerja 4) Mengembangkan ekonomi daerah 5) Mengembangkan kemandirian dan keberlanjutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan Komponen CAMEL PT. BPR BAS Yogyakarta 1. Permodalan (Capital) Rasio yang digunakan untuk menghitung faktor permodalan adalah rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini didapat dengan membandingkan modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Data ini terdapat pada laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum. CAR =
Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
x 100%
Contoh perhitungan rasio CAR pada tahun 2011 CAR 2011 =
=
Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
857.703 2.122.726
x 100%
x 100% = 40,41%
Nilai Kredit Komponen =
=
CAR 0,1%
+1
40,41% 0,1%
+ 1= 405,1
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 30% = 30
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V.1 Tabel Hasil Perhitungan Rasio CAR Tahun 2011 – 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit CAR Komponen Faktor 40,41% 405,1 30 30,77% 308,7 30 28,68% 287,8 30 21,37% 214,7 30
45
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) diatas, dapat dilihat bahwa PT. BPR BAS Yogyakarta sejak tahun 2011-2014 memiliki rasio CAR yang tinggi dan telah memenuhi standar rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 8%. PT. BPR BAS Yogyakarta mencapai rasio CAR tertinggi pada tahun 2011 sebesar 40,41%, yang berarti bahwa BPR memiliki modal yang cukup tinggi diatas pemenuhan modal minimum. Pada tahun 2012-2014, BPR mengalami penurunan secara terus menerus dari 30,77%, kemudian menjadi 28,68%, dan yang terakhir sebesar 21,37%. Penurunan ini terjadi dikarenakan pertambahan modal dari tahun 2011-2014 yang turun terus-menerus sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan modal dengan jumlah ATMR. Meski mengalami penurunan, rasio CAR PT. BPR BAS Yogyakarta masih memenuhi syarat kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dan mendapat kategori sehat. PT. BPR BAS Yogyakarta harus tetap menjaga rasio CAR tersebut agar tidak mengalami penurunan hingga dibawah 8%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2. Kualitas Aktiva (Asset) Kualitas aktiva produktif BPR dapat dikategorikan menjadi empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penilaian faktor kualitas aktiva dilakukan dengan menggunakan komponen sebagai berikut: a. Rasio KAP : Rasio Aktiva produktif Yang Diklasifikan (APYD) terhadap aktiva produktif Tabel V. 2 Tabel Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Tahun 2011 s/d 2014 Nominal Bobot APYD Keterangan (Jutaan Rp) Persentase (Jutaan Rp) 0 Tahun 2011 Lancar 1.501.393 0% 53.712 Kurang Lancar 107.423 50% 70.492 Diragukan 93.989 75% 171.161 Macet 171.161 100% Jumlah 295.364 Tahun 2012 Lancar 1.340.431 0% 0 Kurang Lancar 22.299 50% 11.150 Diragukan 21.197 75% 15.898 Macet 288.101 100% 288.101 Jumlah 315.148 Tahun 2013 Lancar 1.421.117 0% 0 Kurang Lancar 19.847 50% 9.924 Diragukan 37.898 75% 28.424 Macet 279.285 100% 279.285 Jumlah 317.632 Tahun 2014 Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
2.118.190 5.639 48.875 310.912
0% 50% 75% 100%
Sumber: Data laporan keuangan dan data diolah
0 2.820 36.656 310.912 350.388
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KAP =
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Aktiva Produktif
47
x 100%
Contoh perhitungan rasio KAP pada tahun 2011 KAP 2011 = =
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Aktiva Produktif 295.364 2.148.017
x 100%
x 100% = 13,75%
Nilai Kredit Komponen =
=
22,5%−KAP 0,15%
x1
22,5%−13,75% 0,15%
x 1 = 58,33
Nilai Kredi Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 58,33 x 25% = 14,58
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 3 Tabel Hasil Perhitungan Rasio KAP Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit KAP Predikat Komponen Faktor 13,75% 58,33 14,58 Kurang Sehat 17,67% 32,20 8,05 Tidak Sehat 13,81% 57,93 14,48 Kurang Sehat 13,09% 62,73 15,68 Kurang Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh rasio KAP tertinggi pada tahun 2012 sebesar 17,67% yang pada tahun sebelumnya sebesar 13,75%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) relatif besar. Lalu pada tahun 2013, BPR mendapatkan nilai rasio KAP sebesar 13,81% dan menurun kembali pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
tahun 2014 menjadi 13,09%. Rasio KAP yang terus menurun menunjukkan bahwa ada perbaikan kinerja BPR dalam pemeliharaan aktiva produktif. Dalam rasio KAP ini semakin kecil nilai rasio KAP, maka kinerja suatu BPR semakin baik dalam memelihara aktiva produktifnya karena aktiva produktif yang diklasifikasikan semakin kecil. b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk PPAP =
PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk
x 100%
Contoh perhitungan rasio PPAP pada tahun 2011 PPAP 2011 =
=
PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk 112.892 112.891
x 100%
x 100% = 100%
Nilai Kredit Komponen =
=
PPAP 1% 100% 1%
= 100
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel V. 4 Tabel Hasil Perhitungan Rasio PPAP Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit Tahun PPAP Predikat Komponen Faktor 2011 100% 100 5 Sehat 2012 100% 100 5 Sehat 2013 100% 100 5 Sehat 2014 100% 100 5 Sehat Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Sejak tahun 2011, PT. BPR BAS Yogyakarta memiliki rasio PPAP yang stabil setiap tahunnya yaitu sebesar 100%. Dari jumlah rasio KAP yang dimiliki oleh PT. BPR BAS Yogyakarta ini maka BPR selalu membentuk PPAP yang mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan pada pihak ketiga. 3. Manajemen (Management) Penilaian terhadap faktor manajemen bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta dalam mengelola kegiatan ekonomi sehingga dana yang diterima dapat digunakan dengan baik dan efisien. Penilaian mencakup dua komponen yaitu manajemen umum dan manajemen risiko. Penilaian faktor manajemen dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan/pernyataan yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Berikut ini tabel nilai kredit aspek manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta dari tahun 2011 s/d 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel V. 5 Tabel Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Nilai
2011 2012 2013 2014
73 65 61 61
Bobot Aspek Manajemen 20% 20% 20% 20%
Nilai Kredit Faktor 14,60 13,00 12,20 12,20
Predikat Cukup Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat
Sumber : Hasil Olahan Data
Secara umum kualitas manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta dalam keadaan kurang sehat. Pada tahun 2011, kualitas manajemen mencapai nilai tertingginya yaitu 14,60 yang berarti menandakan bahwa manajemen BPR dalam kondisi cukup sehat. Tahun berikutnya, manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta mengalami penurunan menjadi sebesar 13,00 dan menurun kembali pada tahun 2013 dan 2014 menjadi sebesar 12,20. Kinerja manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta masih harus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan agar tercipta sumber daya manusia yang handal di bidangnya. 4. Rentabilitas (Earnings) Rentabilitas merupakan kemampuan suatu BPR mendapatkan keuntungan dari kegiatan operasional yang telah dilakukan. Rasio rentabilitas terbagi menjadi 2 yaitu: a. ROA : Membandingkan antara laba dengan total aktiva Laba sebelum pajak
ROA = x 100% Total aktiva Contoh perhitungan rasio ROA pada tahun 2011 ROA 2011
=
Laba sebelum pajak Total aktiva
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
(9.999) 2.808.990
Nilai Kredit Komponen
51
x 100% = (0,36%)
=
=
ROA 0,015%
x1
(0,36%) 0,015%
x1=0
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 0 x 5% = 0
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 6 Tabel Hasil Perhitungan Rasio ROA Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit ROA Komponen Faktor (0,36%) (24) 0 (12,47%) (831,33) 0 (1.07%) (71,33) 0 (3,86%) (257,33) 0
Predikat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Pada tahun 2011, PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh rasio ROA sebesar (0,36%) yang berarti bahwa kemampuan BPR untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan operasionalnya tidak baik. Dalam rasio ini, PT. BPR BAS Yogyakarta mendapat kategori tidak sehat
pada aspek
rentabilitasnya. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2012 menjadi (12,47%) dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi sebesar (1,07%). Tetapi pada tahun 2014 BPR kembali mengalami penurunan menjadi sebesar (3,86%). Kondisi seperti ini disebabkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
karena BPR mengalami kerugian, oleh karena itu BPR harus berusaha untuk meningkatkan kinerja operasionalnya agar memperoleh laba. b. BOPO : Membandingkan antara beban operasional dengan pendapatan operasional BOPO =
Beban Operasional Pendapatan Operasional
x 100%
Contoh perhitungan rasio BOPO pada tahun 2011 BOPO 2011 =
=
Beban Operasional Pendapatan Operasional 851.831 841.832
x 100%
x 100% = 101,19%
Nilai Kredit Komponen =
=
(100%−BOPO) 0,08%
(100%−101,19%) 0,08%
=0
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 0 x 5%= 0
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 7 Tabel Hasil Perhitungan Rasio BOPO Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit BOPO Komponen Faktor 101,19% (14,87) 0 142,64% (533) 0 104,24% (53) 0 113,82% (172,75) 0
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Predikat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Rasio BOPO PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan kategori tidak sehat, karena rasio BOPO selama empat tahun terakhir diatas 100%. Pada tahun 2011 rasio BOPO sebesar 101,19% kemudian tahun 2012 terjadi peningkatan yang signifikan menjadi sebesar 142,64%. Hal ini terjadi karena banyaknya kredit bermasalah yang menyebabkan rasio KAP menjadi tinggi sehingga pendapatan bunga kredit tidak mencapai target. 5. Likuiditas (Liquidity) Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan BPR memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Penilaian ini didasarkan pada dua rasio yaitu: a. Cash Ratio : perbandingan antara alat likuid terhadap hutang lancar Cash Ratio
=
Alat Likuid Hutang Lancar
x 100%
Contoh perhitungan Cash Ratio pada tahun 2011 Cash Ratio 2011 =
=
Alat Likuid Hutang Lancar 503.406 1.710.825
Nilai Kredit Komponen =
x 100% = 29,42%
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
=
x 100%
0,05% 29,42% 0,05%
x1
x 1 = 588,40
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun 2011 2012 2013 2014
54
Tabel V. 8 Tabel Hasil Perhitungan Cash Ratio Tahun 2011 s/d 2014 Cash Nilai Kredit Nilai Kredit Predikat Ratio Komponen Faktor 29,42% 588,40 5 Sehat 24,13% 482,60 5 Sehat 32,47% 649,40 5 Sehat 10,88% 217,60 5 Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
PT. BPR BAS Yogyakarta sejak tahun 2011 sampai dengan 2014 memiliki angka cash ratio yang fluktuatif. Pada tahun 2011, cash ratio memiliki angka sebesar 29,42% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 24,13%. Kenaikan terjadi kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar 32,47%, tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan menjadi sebesar 10,88%. Berdasarkan perhitungan tersebut, PT. BPR BAS Yogyakarta dapat menjaga cash ratio tetap berada diatas 4,05% sehingga berdasarkan kriteria penilaian cash ratio PT. BPR BAS Yogyakarta dapat dikategorikan sehat. b. Loan to Deposit Ratio (LDR): perbandingan antara kredit terhadap dana yang diterima BPR. LDR =
Kredit yang diberikan Dana yang diterima
x 100%
Contoh perhitungan rasio LDR pada tahun 2011
LDR 2011 =
=
Kredit yang diberikan Dana yang diterima 1.873.966 2.540.404
x 100%
x 100% = 73,77%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Kredit Komponen =
=
115%− LDR 1%%
x4
115%−73,77% 1%
55
x 4 = 164,92
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5 Tabel V. 9 Tabel Hasil Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit Tahun LDR Predikat Komponen Faktor 2011 73,77% 164,92 5 Sehat 2012 82,62% 129,52 5 Sehat 2013 74,28% 162,88 5 Sehat 2014 88,78% 104,88 5 Sehat Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Dari tabel hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dilihat bahwa, PT. BPR BAS Yogyakarta memiliki rasio LDR yang fluktuatif. Pada tahun 2011 rasio LDR menunjukkan angka sebesar 73,77% dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi sebesar 82,62%. Penurunan terjadi pada tahun 2013 menjadi sebesar 74,28% dan kembali terjadi kenaikan pada tahun 2014 menjadi sebesar 88,78%. Dari jumlah rasio LDR tersebut, PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan memiliki tingkat kesehatan yang sehat, meskipun demikian BPR harus tetap menjaga agar tidak terjadi peningkatan kembali pada tahun yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
B. Perhitungan Komponen CAMEL PT. BPR KBM Gresik 1. Permodalan (Capital) CAR =
Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
x 100%
Contoh perhitungan rasio CAR pada tahun 2011 CAR 2011 =
Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
=
1.482.594 6.140.339
x 100%
x 100% = 24,15%
Nilai Kredit Komponen = =
CAR 0,1%
+1
24,15% 0,1%
+ 1 = 242,5
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen = 100 x 30% = 30
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V.10 Tabel Hasil Perhitungan Rasio CAR Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit CAR Predikat Komponen Faktor 24,15% 242,5 30 Sehat 24,47% 245,7 30 Sehat 22,28% 223,8 30 Sehat 20,73% 208,3 30 Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Dari hasil perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) diatas, dapat dilihat bahwa PT. BPR KBM Gresik sejak tahun 2011-2014 memiliki rasio CAR yang baik. Pada tahun 2011, PT. BPR KBM Gresik memiliki rasio
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
CAR sebesar 24,15% dan pada tahun 2012 terjadi kenaikan sedikit menjadi sebesar 24,47%. Akan tetapi pada tahun berikutnya, PT. BPR KBM Gresik mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi sebesar 22,28% dan tahun 2014 menjadi sebesar 20,73%. Dari semua hasil rasio CAR yang diperoleh telah memenuhi standar kewajiban KPMM, akan tetapi PT. BPR KBM Gresik harus tetap menjaga kestabilan dari rasio CAR tersebut agar tidak semakin menurun di tahun berikutnya. 2. Kualitas Aktiva (Asset) a. Rasio KAP : Rasio Aktiva produktif Yang Diklasifikan (APYD) terhadap aktiva produktif Tabel V. 11 Tabel Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Tahun 2011 s/d 2014 Nominal Bobot APYD Keterangan (Jutaan Rp) Persentase (Jutaan Rp) Tahun 2011 Lancar 6.272.350 0% 0 Kurang Lancar 39.685 50% 19.843 Diragukan 5.213 75% 3.910 Macet 161.527 100% 161.527 Jumlah 185.279 Tahun 2012 Lancar 7.485.349 0% 0 Kurang Lancar 4.066 50% 2.033 Diragukan 93.892 75% 70.419 Macet 56.915 100% 56.915 Jumlah 129.367 Tahun 2013 Lancar 8.823.822 0% 0 Kurang Lancar 17.430 50% 8.715 Diragukan 19.912 75% 14.934 Macet 89.814 100% 89.814 Jumlah 113.463 Tahun 2014 Lancar 10.798.088 0% 0 Kurang Lancar 33.748 50% 16.874
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan Diragukan Macet Jumlah
Nominal (Jutaan Rp) 16.534 146.320
Bobot Persentase 75% 100%
58
APYD (Jutaan Rp) 12.401 146.320 175.595
Sumber: Data laporan keuangan dan data diolah
KAP =
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) Aktiva Produktif
x 100%
Contoh perhitungan rasio KAP pada tahun 2011 KAP 2011 = =
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Aktiva Produktif 185.279 7.082.476
x 100%
x 100% = 2,62%
Nilai Kredit Komponen =
=
22,5%−KAP 0,15%
x1
22,5%−2,62% 0,15%
x 1 = 132,53
Nilai Kredi Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor = NKK x Bobot Komponen = 100 x 25% = 25
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 12 Tabel Hasil Perhitungan Rasio KAP Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit KAP Komponen Faktor 2,62% 132,53 25 1,58% 139,47 25 1,20% 142,00 25 1,45% 140,33 25
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Perubahan yang teradi pada rasio KAP yang dimiliki PT. BPR KBM Gresik tidak terlalu signifikan. Rasio KAP tertinggi diperoleh pada tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
2011 sebesar 2,62%, akan tetapi jumlah rasio KAP tersebut masih dikategorikan pada posisi sehat. Penurunan signifikan terjadi pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,58%. Pada tahun 2013 terjadi penurunan kembali menjadi sebesar 1,20%, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi sebesar 1,45%. Dari perhitungan aspek rasio KAP, PT. BPR KBM Gresik memiliki jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) relatif rendah, sehingga dapat dikategorikan berada pada kondisi sehat. b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk PPAP =
PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk
x 100%
Contoh perhitungan rasio PPAP pada tahun 2011
PPAP 2011 =
=
PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk 118.830 86.789
x 100%
x 100% = 136,92%
Nilai Kredit Komponen =
=
PPAP 1% 136,92%
1%
= 136,92
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun 2011 2012 2013 2014
60
Tabel V. 13 Tabel Hasil Perhitungan Rasio PPAP Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit PPAP Predikat Komponen Faktor 136,92% 136,92 5 Sehat 103,37% 103,37 5 Sehat 113,10% 113,10 5 Sehat 114,17% 114,17 5 Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Sejak tahun 2011, PT. BPR KBM Gresik memiliki rasio PPAP yang fluktuatif. Rasio PPAP yang tertinggi diperoleh pada tahun 2011 sebesar 136,92%. Kemudian rasio PPAP terendah diperoleh pada tahun 2012 sebesar 103,37%, meski demikian tingkat kondisi kesehatan masih dikategorikan sehat karena diatas 81%. Dari rasio PPAP yang diperoleh, PT. BPR KBM Gresik telah membentuk cadangan/PPAP yang lebih besar dari pada PPAP yang wajib dibentuk sehingga dapat menutup kerugian atas kredit yang tidak tertagih. 3. Manajemen (Management) Penilaian terhadap faktor manajemen bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja manajemen PT. BPR KBM Gresik dalam mengelola kegiatan ekonomi sehingga dana yang diterima dapat digunakan dengan baik dan efisien.. Berikut ini tabel nilai kredit aspek manajemen PT. BPR KBM Gresik dari tahun 2011 s/d 2014. Tabel V. 14 Tabel Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011
Nilai 77
Bobot Aspek Manajemen 20%
Nilai Kredit Faktor 15,40
Predikat Cukup Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun 2012 2013 2014
Nilai 79 80 80
Bobot Aspek Manajemen 20% 20% 20%
Nilai Kredit Faktor 15,80 16,00 16,00
61
Predikat Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat
Sumber : Hasil Olahan Data
Secara umum kualitas manajemen PT. BPR KBM Gresik dalam keadaan cukup sehat. Nilai manajemen yang diperoleh mengalami kenaikan sejak tahun 2011 dari 77, kemudian pada tahun 2012 menjadi sebesar 79. Pada tahun 2013 dan 2014 memiliki nilai yang sama sebesar 80. Kinerja manajemen PT. BPR KBM Gresik masih harus ditingkatkan agar mencapai kategori yang sehat dengan melakukan pelatihan agar tercipta sumber daya manusia yang handal di bidangnya. 4. Rentabilitas (Earnings) a. ROA : Membandingkan antara laba dengan total aktiva ROA =
Laba sebelum pajak Total aktiva
x 100%
Contoh perhitungan rasio ROA pada tahun 2011 ROA 2011
= =
Laba sebelum pajak Total aktiva 371.017 6.929.766
Nilai Kredit Komponen
x 100%
x 100% = 5,35%
=
=
ROA 0,015% 5,35%
0,015%
x1
x 1 = 356,67
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
= 100 x 5% = 5
2011
Tabel V. 15 Tabel Hasil Perhitungan Rasio ROA Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit Predikat ROA Komponen Faktor 5 5,35% 356,67 Sehat
2012
6,18%
412,00
5
Sehat
2013
5,40%
360,00
5
Sehat
2014
5,24%
349,33
5
Sehat
Tahun
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
PT. BPR KBM Gresik memiliki rasio ROA yang stabil. Peningkatan secara signifikan terjadi pada tahun 2012, yang sebelumnya pada tahun 2011 sebesar 5,35% meningkat menjadi sebesar 6,18%. Pada tahun berikutnya menurun menjadi sebesar 5,40% dan pada tahun 2014 menjadi sebesar 5,24%. Dalam rasio ROA ini, PT. BPR KBM Gresik memiliki kategori yang sehat, dimana rasio yang didapat selalu berada diatas 1,215%. b. BOPO : Membandingkan antara beban operasional dengan pendapatan operasional BOPO =
Beban Operasional Pendapatan Operasional
x 100%
Contoh perhitungan rasio BOPO pada tahun 2011 BOPO 2011 =
=
Beban Operasional Pendapatan Operasional 2.273.585 2.644.602
x 100%
x 100% = 85,97%
Nilai Kredit Komponen =
(100%−BOPO) 0,08%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
(100%−85,97%) 0,08%
63
= 175,37
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 16 Tabel Hasil Perhitungan Rasio BOPO Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit BOPO Predikat Komponen Faktor 85,97% 175,37 5 Sehat 84,21% 197,37 5 Sehat 84,11% 198,62 5 Sehat 85,55% 180,62 5 Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Sejak tahun 2011 hingga tahun 2014, rasio BOPO PT. BPR KBM Gresik menunjukkan angka yang stabil. Pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 84,21% yang pada tahun sebelumnya sebesar 85,97%. Dan pada tahun 2014 terjadi kenaikan dari 84,11% menjadi sebesar 85,55%. Dari rasio BOPO ini, PT. BPR KBM Gresik dikategorikan kondisi yang sehat karena rasio berada pada posisi dibawah 93,52%. 5. Likuiditas (Liquidity) a. Cash Ratio : perbandingan antara alat likuid terhadap hutang lancar Cash Ratio =
Alat Likuid 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
x 100%
Contoh perhitungan Cash Ratio pada tahun 2011
Cash Ratio 2011 =
Alat Likuid 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
573.099 4.972.333
Nilai Kredit Komponen =
=
64
x 100% = 11,53%
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
0,05% 11,53%
0,05%
x1
x 1 = 230,52
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 100 x 5% = 5
Tahun 2011 2012 2013 2014
Tabel V. 17 Tabel Hasil Perhitungan Cash Ratio Tahun 2011 s/d 2014 Cash Nilai Kredit Nilai Kredit Ratio Komponen Faktor 11,53% 230,6 5 12,88% 257,6 5 17,46% 349,2 5 16,70% 334,0 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
PT. BPR KBM Gresik sejak tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan cash ratio, meski pada tahun 2014 mengalami penurunan. Pada tahun 2011, cash ratio memiliki angka sebesar 11,53% mengalami kenaikan pada dua tahun berikutnya yaitu tahun 2012 menjadi sebesar 12,88% dan tahun 2013 menjadi sebesar 17,46%. Kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi sebesar 16,70%. Berdasarkan perhitungan tersebut, PT. BPR KBM Gresik dapat menjaga cash ratio tetap berada diatas 4,05% sehingga dapat dikategorikan sehat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
b. Loan to Deposit Ratio (LDR): perbandingan antara kredit terhadap dana yang diterima BPR. LDR =
Kredit yang diberikan 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
x 100%
Contoh perhitungan rasio LDR pada tahun 2011 LDR 2011
=
=
Kredit yang diberikan 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 6.478.775 6.905.871
Nilai Kredit Komponen =
=
x 100%
x 100% = 93,82%
115%− LDR 1%%
x4
115%−93,82% 1%
x 4 = 84,74
Nilai Kredit Komponen maksimal 100 Nilai Kredit Faktor
= NKK x Bobot Komponen = 84,74 x 5% = 4,24
Tabel V. 18 Tabel Hasil Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) Tahun 2011 s/d 2014 Nilai Kredit Nilai Kredit Tahun LDR Predikat Komponen Faktor 2011 93,82% 84,72 4,24 Sehat 2012 97,14% 71,44 3,57 Cukup Sehat 2013 89,13% 103,48 5,00 Sehat 2014 92,94% 88,24 4,41 Sehat Sumber : Data laporan keuangan dan data diolah
Dari tabel hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dilihat bahwa, PT. BPR KBM Gresik memiliki rasio LDR yang fluktuatif. Pada tahun 2011 rasio LDR menunjukkan angka sebesar 93,82% dan pada tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
2012 terjadi peningkatan menjadi sebesar 97,14%. Penurunan terjadi pada tahun 2013 menjadi sebesar 89,13% dan kembali terjadi kenaikan pada tahun 2014 menjadi sebesar 92,94%. Dari jumlah rasio LDR tersebut, PT. BPR KBM Gresik memiliki tingkat kesehatan yang dikategorikan sehat meski pada tahun 2012 memiliki tingkat kesehatan pada kategori cukup sehat.
C. Pembahasan Setelah menghitung rasio aspek komponen CAMEL PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dari tahun 2011 – 2014, maka berikut ini pembahasan perbandingan kategori tingkat kesehatan BPR per tahun. Tabel V. 19 Tabel Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT.BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 Uraian
Komponen
Capital Asset Management Earning Liquidity Jumlah Total Predikat
CAR a. KAP b. PPAP M. Umum + M. Resiko a. ROA b. BOPO a. Cash Ratio b. LDR
PT. BPR BAS Yogyakarta PT. BPR KBM Gresik Rasio Nilai Kredit NKF Rasio Nilai Kredit NKF 30% 40.41% Komponen 100.00 30.00 24.15% Komponen 100.00 30.00 25% 13.75% 58.33 14.58 2.62% 100.00 25.00 5% 100.00% 100.00 5.00 136.92% 100.00 5.00
Bobot
20%
-
73.00
14.60
-
77.00
15.40
5% -0.36% 0.00 5% 101.19% 0.00 5% 29.42% 100.00 5% 73.77% 100.00 100% CUKUP SEHAT
0.00 0.00 5.00 5.00 74.18
5.35% 85.97% 11.53% 93.82%
100.00 100.00 100.00 84.74
5.00 5.00 5.00 4.24 94.64
SEHAT
Sumber: Data Laporan Keuangan diolah
Sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia, suatu BPR dikategorikan cukup sehat jika memenuhi skor antara 66 - < 81 dan sehat jika memenuhi skor 81 – 100. Pada tahun 2011, tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta adalah sebesar 74,18 dengan kategori cukup sehat sedangkan PT. BPR KBM Gresik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
sebesar 94,64 dengan kategori sehat. Tabel perbandingan di atas menunjukkan selisih skor yang dimiliki kedua BPR. Perbedaan tersebut terdapat pada komponen KAP, manajemen, ROA, BOPO, dan LDR. PT. BPR KBM Gresik mendapatkan nilai rasio KAP sebesar 2,62% dengan nilai kredit faktor 25 dan dikategorikan pada kriteria sehat sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta mendapat rasio 13,75% dengan nilai kredit faktor 14,58 dikategorikan pada kriteria kurang sehat. Perbedaan ini menunjukkan bahwa aktiva produktif yang diklasifikasikan yang dimiliki oleh PT. BPR BAS Yogyakarta relatif cukup besar sehingga dikategorikan kurang sehat. PT. BPR KBM Gresik mendapatkan nilai kredit faktor manajemen sebesar 15,40, sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan nilai kredit faktor sebesar 14,60. Sehingga PT. BPR KBM Gresik dan PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan pada kriteria cukup sehat meskipun keduanya memiliki nilai kredit faktor yang berbeda. Pada rasio ROA, PT. BPR KBM Gresik mendapatkan kategori sehat dengan rasio sebesar 5,35% dengan nilai kredit faktor 5, sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan kategori tidak sehat dengan nilai kredit faktor yang diperoleh 0. Hal ini dikarenakan PT. BPR BAS Yogyakarta tidak memperoleh laba pada tahun 2011. Pada rasio BOPO, PT. BPR KBM Gresik dikategorikan sehat dengan nilai kredit faktor 5 sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan tidak sehat dengan nilai kredit faktor 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dan kemampuan PT. BPR BAS Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya masih buruk bila dibandingkan dengan PT. BPR KBM Gresik. PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan rasio LDR sebesar 73,77% dengan nilai kredit faktor 5, sedangkan PT. BPR KBM Gresik mendapatkan rasio LDR sebesar 93,82% dengan nilai kredit faktor sebesar 4,24. Dalam hal ini PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan pada kriteria sehat meskipun keduanya memiliki nilai kredit faktor yang berbeda. Tabel V. 20 Tabel Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT.BPR BAS Yogyakarta Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik Tahun 2012 Uraian Capital Asset Management Earning Liquidity Jumlah Total Predikat
Komponen CAR a. KAP b. PPAP M. Umum + M. Resiko a. ROA b. BOPO a. Cash Ratio b. LDR
PT. BPR BAS Yogyakarta Rasio Nilai Kredit NKF 30% 30.77% Komponen 100.00 30.00 25% 17.67% 32.22 8.05 5% 100.00% 100.00 5.00
Bobot
20%
-
PT. BPR KBM Gresik Nilai Kredit NKF Rasio 24.47% Komponen 100.00 30.00 1.58% 100.00 25.00 103.37% 100.00 5.00
65.00
13.00
-
79.00
15.80
5% -12.47% 0.00 5% 142.64% 0.00 5% 24.13% 100.00 5% 82.62% 100.00 100% CUKUP SEHAT
0.00 0.00 5.00 5.00 66.05
6.18% 84.21% 12.88% 97.14%
100.00 100.00 100.00 71.43
5.00 5.00 5.00 3.57 94.37
SEHAT
Sumber: Data Laporan Keuangan diolah
Pada tahun 2012, PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh kategori cukup sehat dengan skor 66,05. PT. BPR KBM Gresik memperoleh kategori sehat dengan perolehan skor 94,37. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan perolehan skor pada komponen rasio KAP, ROA, BOPO, LDR, dan aspek manajemen. PT. BPR KBM Gresik dengan rasio KAP 1,58% jauh lebih sehat daripada PT. BPR BAS Yogyakarta sebesar 17,67% yang mana menunjukkan bahwa jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) yang dimiliki PT. BPR BAS Yogyakarta relatif besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Dari komponen ROA, PT. BPR KBM Gresik mendapatkan kategori sehat dengan rasio sebesar 6,18%, sedangkan PT. BAS Yogyakarta mendapatkan kategori tidak sehat dengan nilai rasio (12,47%). Dari rasio tersebut, dapat diketahui bahwa PT. BPR BAS Yogyakarta tidak memperoleh laba pada tahun 2012. Pada rasio BOPO, PT. BPR KBM Gresik memperoleh kategori sehat dengan nilai faktor 5 sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan tidak sehat dengan nilai kredit faktor 0. Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi dan kemampuan PT. BPR BAS Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya masih buruk. Untuk rasio LDR, PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh kategori sehat dengan rasio sebesar 82,62% dan nilai kredit faktor sebesar 5. Sedangkan PT. BPR KBM Gresik memperoleh kategori cukup sehat dengan rasio sebesar 97,14% dan nilai kredit faktor 3,57. Pada aspek manejemen, PT. BPR KBM Gresik dikategorikan cukup sehat dengan nilai kredit faktor 15,80 sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan kurang sehat dengan nilai kredit faktor 13,00, hal ini disebabkan karena kinerja PT. BPR BAS Yogyakarta menurun dari tahun sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel V. 21 Tabel Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT.BPR BAS Yogyakarta Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik Tahun 2013 Uraian Capital Asset Management Earning Liquidity Jumlah Total Predikat
Komponen CAR a. KAP b. PPAP M. Umum + M. Resiko a. ROA b. BOPO a. Cash Ratio b. LDR
PT. BPR BAS Yogyakarta PT. BPR KBM Gresik Rasio Nilai Kredit NKF Rasio Nilai Kredit NKF 30% 28.68% Komponen 100.00 30.00 22.28% Komponen 100.00 30.00 25% 13.81% 57.93 14.48 1.20% 100.00 25.00 5% 100.00% 100.00 5.00 113.10% 100.00 5.00
Bobot
20%
-
61.00
12.20
-
80.00
16.00
5% -1.07% 0.00 5% 104.24% 0.00 5% 32.47% 100.00 5% 74.28% 100.00 100% CUKUP SEHAT
0.00 0.00 5.00 5.00 71.68
5.40% 84.11% 17.46% 89.13%
100.00 100.00 100.00 100.00
5.00 5.00 5.00 5.00 96.00
SEHAT
Sumber: Data Laporan Keuangan diolah
Tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta pada tahun 2013 sebesar 71,68 dikategorikan cukup sehat sedangkan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan sehat dengan total skor 96,00. Perbedaan antara kedua BPR terdapat pada rasio komponen KAP, ROA, BOPO, dan aspek manajemen. Rasio KAP PT. BPR BAS Yogyakarta sebesar 13,81% dengan nilai kredit faktor 14,48 yang dikategorikan kurang sehat. Sedangkan PT. BPR KBM Gresik mendapatkan rasio sebesar 1,20% dengan nilai kredit faktor 25. Rasio ROA PT. BPR BAS Yogyakarta sebesar (1,07%) sedangkan PT. BPR KBM Gresik mendapatkan rasio sebesar 5,40%. Dalam hal ini disebabkan PT. BPR BAS Yogyakarta masih mengalami kerugian. Rasio BOPO PT. BPR KBM Gresik sebesar 84,11% sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta sebesar 104,24%, sehingga rasio BOPO PT. BPR KBM Gresik dikategorikan sehat sedangkan PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan tidak sehat. Dalam aspek manajemen, PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan kurang sehat dengan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
kredit faktor sebesar 12,20 sedangkan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan cukup sehat dengan nilai kredit faktor sebesar 16,00. Tabel V. 22 Tabel Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT.BPR BAS Yogyakarta Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik Tahun 2014 Uraian Capital Asset Management Earning Liquidity
Komponen CAR a. KAP b. PPAP M. Umum + M. Resiko a. ROA b. BOPO a. Cash Ratio b. LDR
Jumlah Total Predikat
PT. BPR BAS Yogyakarta PT. BPR KBM Gresik Rasio Nilai Kredit NKF Rasio Nilai Kredit NKF 30% 21.37% Komponen 100.00 30.00 20.73% Komponen 100.00 30.00 25% 13.09% 62.73 15.68 1.45% 100.00 25.00 5% 100.00% 100.00 5.00 114.17% 100.00 5.00
Bobot
20%
-
61.00
12.20
-
80.00
16.00
5% -3.86% 0.00 5% 113.82% 0.00 5% 10.88% 100.00 5% 88.78% 100.00 100% CUKUP SEHAT
0.00 0.00 5.00 5.00 72.88
5.24% 85.55% 16.70% 92.94%
100.00 100.00 100.00 100.00
5.00 5.00 5.00 4.41 95.41
SEHAT
Sumber: Data Laporan Keuangan diolah
Pada tahun 2014, PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorikan cukup sehat seperti tahun sebelumnya, sedangkan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan sehat. Perbedaan kembali terdapat pada komponen rasio KAP, ROA, BOPO, LDR dan aspek manajemen. Dalam rasio KAP, PT. BPR BAS Yogyakarta dikategorkan cukup sehat dengan nilai kredit faktor sebesar 15,68, sedangkan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan sehat dengan nilai kredit faktor sebesar 25. Pada aspek rentabilitas, PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh nilai kredit faktor sebesar 0 dan dikategorikan tidak sehat sedangkan PT. BPR KBM Gresik memperoleh nilai kredit faktor sebesar 5 dan dikategorikan sehat. PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan rasio LDR sebesar 88,78% dengan nilai kredit faktor 5, sedangkan PT. BPR KBM Gresik mendapatkan rasio LDR sebesar 92,94% dengan nilai kredit faktor sebesar 4,41. Dalam hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dikategorikan pada kriteria sehat meskipun keduanya memiliki nilai kredit faktor yang berbeda. Untuk aspek manajemen, PT. BPR BAS Yogyakarta mendapatkan kategori kurang sehat dan PT. BPR KBM Gresik mendapatkan kategori cukup sehat. Tabel V. 23 Tabel Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT.BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011-2014 PT. BPR BAS Yogyakarta PT. BPR KBM Gresik Tahun Total Skor Predikat Total Skor Predikat 2011 74,18 Cukup Sehat 94,64 Sehat 2012 66,05 Cukup Sehat 94,37 Sehat 2013 71,68 Cukup Sehat 96,00 Sehat 2014 72,88 Cukup Sehat 95,41 Sehat Sumber: Data Laporan Keuangan diolah
Pada tabel perbandingan tingkat kesehatan BPR secara keseluruhan dari tahun 2011 – 2014, PT. BPR BAS Yogyakarta memiliki tingkat kesehatan yang dikategorikan cukup sehat. Sedangkan PT. BPR KBM Gresik memperoleh tingkat kesehatan yang dikategorikan sehat. Jika dilihat secara keseluruhan, PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh kategori cukup sehat dikarenakan pada komponen KAP, ROA, dan BOPO PT. BPR BAS Yogyakarta memperoleh predikat yang lebih rendah daripada PT. BPR KBM Gresik yang memperoleh predikat lebih baik. Sedangkan pada komponen LDR, PT. BPR KBM Gresik memperoleh nilai kredit faktor yang lebih rendah daripada PT. BPR BAS Yogyakarta. Perbedaan yang signifikan terdapat pada tahun 2012, PT. BPR KBM Gresik memperoleh predikat cukup sehat sedangkan PT. BAS Yogyakarta memperoleh predikat sehat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian mengenai perbandingan tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dari tahun 2011 – 2014 menggunakan metode CAMEL, disimpulkan bahwa tingkat kesehatan PT. BPR BAS Yogyakarta dari tahun 2011-2014 memperoleh predikat cukup sehat sedangkan PT. BPR KBM Gresik memperoleh predikat sehat. Nilai kredit CAMEL yang diperoleh PT. BPR BAS Yogyakarta yakni pada tahun 2011 memperoleh skor 74,18%, lalu menurun pada tahun 2012 sebesar 66,05%. Pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 71,68% dan pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi sebesar 72,88%. Untuk nilai kredit CAMEL yang diperoleh PT. BPR KBM Gresik tahun 2011 sebesar 94,64%, tahun 2012 sebesar 94,37%. Pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 96% dan menurun di tahun 2014 menjadi sebesar 95,41%. Dari hasil analisis perbandingan tingkat kesehatan BPR antara PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik dengan metode CAMEL tahun 2011-2014, dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya perbedaan terdapat pada komponen KAP, ROA, BOPO, dan LDR. B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis memiliki keterbatasan berupa analisis aspek manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta dan PT. BPR KBM Gresik. Hal
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
ini karena penilaian aspek manajemen pada tahun 2014 menggunakan penilaian tahun 2013 maka penulis berasumsi bahwa kondisi hasil penilaian aspek manajemen tahun 2014 sama dengan kondisi penilaian aspek manajemen tahun 2013. C. Saran Saran untuk PT. BPR BAS Yogyakarta dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatannya, agar memperbaiki komponen KAP, ROA, dan BOPO. Sedangkan untuk PT. BPR KBM Gresik agar memperbaiki komponen LDR. Saran yang diberikan penulis untuk penelitian selanjutnya yaitu dalam penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan data yang lengkap sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan sepenuhnya sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Angraini. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah denganPerbankan Konvensional. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar. Bank Indonesia. 1992. UU No. 7 tahun 1992, tentang Perbankan, Jakarta. Bank Indonesia. 1997. Keputusan Direksi BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 Tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Indonesia, Jakarta Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap UU No. 7 tahun 1992, Jakarta Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Jakarta Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi ketiga. Salemba Empat, Jakarta Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Edisi pertama. BPFE, Yogyakarta Susilo, Sri Y,dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, Jakarta Taswan. 2006. Manajemen Perbankan: Konsep Teknik & Aplikasi + Banking Risk Assessment. Cetakan pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta Taufik, A Dharnaeny. 2012. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra dengan Metode CAMEL (Periode 2006-2010). Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
LAMPIRAN 1: TABEL PERHITUNGAN ASPEK CAMEL A. Tabel Perhitungan Aspek CAMEL PT. BPR BAS Yogyakarta Tabel Perhitungan rasio CAR PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Modal (Jutaan RP) 857.703 565.932 555.561 540.576
ATMR (Jutaan RP) 2.122.726 1.839.111 1.937.347 2.529.803
CAR 40,41% 30,77% 28,68% 21,37%
Nilai Kredit Komponen
Nilai Maksimum
405,1 308,7 287,8 214,7
100 100 100 100
Bobot Nilai Rasio Kredit CAR Faktor 30% 30 30% 30 30% 30 30% 30
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Tabel Perhitungan rasio KAP PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
APYD (Jutaan RP)
2011 2012 2013 2014
295.364 315.148 317.632 350.388
Aktiva Produktif (Jutaan RP) 2.148.017 1.783.792 2.300.350 2.677.761
KAP 13,75% 17,67% 13,81% 13,09%
Nilai Kredit Komponen
Nilai Maksimum
58,33 32,20 57,93 62,73
100 100 100 100
Bobot Rasio KAP 25% 25% 25% 25%
Nilai Kredit Faktor 14,58 8,05 14,48 15,68
Predikat Kurang Sehat Tidak Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
Tabel Perhitungan rasio PPAP PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Tahun 2011 2012 2013 2014
PPAP yang telah dibentuk (Jutaan RP) 112.892 216.274 213.185 272.946
PPAP yag wajib dibentuk (Jutaan RP) 112.891 216.274 213.185 272.946
Manajemen Manajemen Umum Risiko 30 43 26 39 25 36 25 36
PPAP
Nilai Kredit Komponen
Nilai Maksimum
100% 100% 100% 100%
100 100 100 100
100 100 100 100
Tabel Perhitungan Manajemen PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Bobot Aspek Nilai Manajemen 73 20% 65 20% 61 20% 61 20%
Bobot Rasio PPAP 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 14,60 13,00 12,20 12,20
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Predikat Cukup Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Tabel Perhitungan rasio ROA PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Laba Sebelum Pajak (Jutaan Rp) (9.999) (301.402) (28.171) (101.703)
Total Aktiva (Jutaan Rp)
ROA
2.808.990 2.417.830 2.637.667 2.634.741
(0,36%) (12,47%) (1.07%) (3,86%)
Nilai Kredit Komponen
Nilai Maksimum
Bobot Rasio ROA
Nilai Kredit Faktor
(24) (831,33) (71,33) (257,33)
100 100 100 100
5% 5% 5% 5%
0 0 0 0
Predikat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat
Tabel Perhitungan rasio BOPO PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Beban Operasional (Jutaan Rp) 851.831 1.008.183 692.080 837.603
Pendapatan Operasional (Jutaan Rp) 841.832 706.781 663.909 735.900
BOPO 101,19% 142,64% 104,24% 113,82%
Nilai Kredit Komponen
Nilai Maksimum
(14,87) (533) (53) (172,75)
100 100 100 100
Bobot Nilai Rasio Kredit BOPO Faktor 5% 0 5% 0 5% 0 5% 0
Predikat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Tabel Perhitungan Cash Ratio PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Alat Likuid (Jutaan Rp)
Hutang Lancar (Jutaan Rp)
Cash Ratio
2011 2012 2013 2014
503.406 360.780 597.590 249.386
1.710.825 1.495.367 1.840.286 2.292.721
29,42% 24,13% 32,47% 10,88%
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
588,40 482,60 649,40 217,60
100 100 100 100
Bobot Rasio Cash Ratio 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Tabel Perhitungan rasio LDR PT. BPR BAS Yogyakarta Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Kredit (Jutaan Rp)
2011 2012 2013 2014
1.873.966 1.672.028 1.758.147 2.483.616
Dana yang Diterima (Jutaan Rp) 2.540.404 2.023.682 2.366.976 2.797.575
LDR
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
73,77% 82,62% 74,28% 88,78%
164,92 129,52 162,88 104,88
100 100 100 100
Bobot Rasio LDR 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
B. Tabel Perhitungan Aspek CAMEL PT. BPR KBM Gresik
Tabel Perhitungan rasio CAR PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Modal (Jutaan Rp)
ATMR (Jutaan Rp)
2011 2012 2013 2014
1.482.594 1.712.808 1.922.136 2.116.936
6.140.339 6.998.664 8.627.112 10.209.959
CAR
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
24,15% 24,47% 22,28% 20,73%
242,5 245,7 223,8 208,3
100 100 100 100
Bobot Rasio CAR 30% 30% 30% 30%
Nilai Kredit Faktor 30 30 30 30
Bobot Rasio KAP 25% 25% 25% 25%
Nilai Kredit Faktor 25 25 25 25
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Tabel Perhitungan rasio KAP PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
APYD (Jutaan Rp)
2011 2012 2013 2014
185.279 129.367 113.463 175.595
Aktiva Produktif (Jutaan Rp) 7.082.476 8.190.478 9.469.454 12.100.376
KAP 2,62% 1,58% 1,20% 1,45%
Nilai Kredit 132,53 139,47 142,00 140,33
Nilai Maksimum 100 100 100 100
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Tabel Perhitungan rasio PPAP PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Tahun 2011 2012 2013 2014
PPAP yang telah dibentuk (Jutaan Rp) 118.830 153.194 126.018 160.376
PPAP yang wajib dibentuk (Jutaan Rp) 86.789 148.194 111.425 140.477
Manajemen Manajemen Umum Risiko 30 47 30 49 30 50 30 50
PPAP
136,92% 103,37% 113,10% 114,17%
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
136,92 103,37 113,10 114,17
Tabel Perhitungan Manajemen PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Bobot Aspek Nilai Manajemen 77 20% 79 20% 80 20% 80 20%
100 100 100 100
Bobot Rasio PPAP 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 15,40 15,80 16,00 16,00
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Predikat Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
Tabel Perhitungan rasio ROA PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Laba Sebelum Pajak (Jutaan Rp) 371.017 510.453 559.931 609.218
Total Aktiva (Jutaan Rp) 6.929.766 8.256.336 10.374.915 11.626.653
ROA
5,35% 6,18% 5,40% 5,24%
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
356,67 412,00 360,00 349,33
100 100 100 100
Bobot Rasio PPAP
Nilai Kredit Faktor
5% 5% 5% 5%
5 5 5 5
Bobot Rasio PPAP 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Tabel Perhitungan rasio BOPO PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014
Beban Operasional (Jutaan Rp) 2.273.585 2.721.979 2.964.655 3.605.921
Pendapatan Operasional (Jutaan Rp) 2.644.602 3.232.432 3.524.586 4.215.140
BOPO 85,97% 84,21% 84,11% 85,55%
Nilai Kredit 175,37 197,37 198,62 180,62
Nilai Maksimum 100 100 100 100
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Tabel Perhitungan Cash Ratio PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Alat Likuid (Jutaan Rp)
Hutang Lancar (Jutaan Rp)
2011 2012 2013 2014
573.099 668.573 761.513 1.164.772
4.972.333 5.189.202 4.360.761 6.972.769
Cash Ratio 11,53% 12,88% 17,46% 16,70%
Nilai Kredit
Nilai Maksimum
230,6 257,6 349,2 334,0
100 100 100 100
Bobot Rasio Cash Ratio 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 5 5 5 5
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Tabel Perhitungan rasio LDR PT. BPR KBM Gresik Tahun 2011 s/d 2014 Tahun
Kredit (Jutaan Rp)
2011 2012 2013 2014
6.478.775 7.640.222 8.950.978 10.994.690
Dana yang Diterima (Jutaan Rp) 6.905.871 7.865.035 10.042.288 11.829.470
LDR 93,82% 97,14% 89,13% 92,94%
Nilai Kredit 84,72 71,44 103,48 88,24
Nilai Maksimum 100 100 100 100
Bobot Rasio LDR 5% 5% 5% 5%
Nilai Kredit Faktor 4,24 3,57 5,00 4,41
Predikat Sehat Cukup Sehat Sehat Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2: DATA PENELITIAN PT. BPR BAS YOGYAKARTA ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2011 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 47,231 0
3. Antarbank Aktiva
120
466,175
4. 5. 6. 7.
130 140 150
1,873,966 (112,892) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 270,279 (133,469) 0 293,544
190
2,704,834
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumlah aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270 281 282 285 287 288 291 293 295
302 303 307 308 310
Jumlah 9,832 639,293 1,061,700 0 100,000 8,242 0 0 0 37,012 3,000,000 (1,500,000) 1,350 115,000
0 0
0 (802,770) 35,175 0 2,704,834
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2011 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 841,832
112 113 114 115 116 120 129
2,278 17,772 900 726,441 -
131 139 149
38,208 6,808 49,425
150
851,831
161
-
166 167 168 169
9,500 -
171 172 173 179 190
40,898 130,917 2,426 11,201 9,181
201 202 209 206 208 210 220 230
302,929 26,082 76,485 13,020 4,593 21,750 1,201 7,532
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
81,107 54,591 53,479 4,939 (9,999) 47,551 37,565 9,986 2,377 2,377 45,174 35,175
35,175 -
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR BAS YOGYAKARTA ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2012 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 117,240 0
3. Antarbank Aktiva
120
253,540
4. 5. 6. 7.
130 140 150
1,672,028 (216,274) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 273,354 (167,602) 0 256,024
190
2,188,310
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270 281 282 285 287 288 291 293 295
Jumlah 17,375 722,992 755,000 0 100,000 2,747 0 0 0 47,253 3,000,000 (1,500,000) 1,350 115,000
0 0
302 303
0 (774,630)
307 308 310
(298,777) 0 2,188,310
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2012 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 706,781
112 113 114 115 116 120 129
3,496 10,537 875 574,936 -
131 139 149
37,373 6,171 73,393
150
1,008,183
161
-
166 167 168 169
8,539 -
171 172 173 179 190
37,595 95,887 2,426 8,159 7,957
201 202 209 206 208 210 220 230
303,976 26,082 176,121 17,195 4,770 21,500 2,063 10,527
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
190,864 35,664 52,932 5,926 (301,402) 5,025 219 4,806 2,400 2,400 2,625 (298,777)
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
(298,777) -
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR BAS YOGYAKARTA ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2013 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 55,387 0
3. Antarbank Aktiva
120
542,203
4. 5. 6. 7.
130 140 150
1,758,147 (213,185) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 300,299 (197,523) 0 231,705
190
2,477,033
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270 281 282 285 287 288 291 293 295
Jumlah 4,654 706,132 1,129,500 0 100,000 0 0 0 0 27,795 3,000,000 (1,500,000) 1,350 115,000
0 0
302 303
0 (1,085,006)
307 308 310
0 (22,392) 2,477,033
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2013 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 663,909
112 113 114 115 116 120 129
545,471 -
131 139 149
45,426 9,353 49,417
150
692,080
161
-
166 167 168 169
8,291 -
171 172 173 179 190
35,424 100,949 1,213 12,281 7,370
201 202 209 206 208 210 220 230
280,973 26,082 66,235 12,248 4,907 21,500 1,980 6,981
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
18,185 33,870 49,935 3,656 (28,171) 7,154 250 6,904 1,375 1,375 5,779 (22,392)
7,651 5,752 839
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
(22,392) -
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR BAS YOGYAKARTA ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2014 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 55,241 0
3. Antarbank Aktiva
120
194,145
4. 5. 6. 7.
130 140 150
2,483,616 (272,946) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 383,117 (232,443) 0 229,226
190
2,839,956
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270 281 282 285 287 288 291 293 295
Jumlah 4,099 645,122 1,643,500 0 100,000 0 0 0 0 31,049 3,000,000 (1,500,000) 1,350 115,000
0 0
302 303
0 (1,107,397)
307 308 310
0 (92,767) 2,839,956
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2014 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 735,900
112 113 114 115 116 120 129
3,497 2,114 950 591,800 -
131 139 149
55,226 82,313
150
837,603
161
-
166 167 168 169
6,602 -
171 172 173 179 190
33,063 127,822 9,121 13,372
201 202 209 206 208 210 220 230
306,398 26,082 57,703 5,124 4,236 21,500 8,543 9,690
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
105,216 34,921 57,732 10,478 (101,703) 12,301 12,301 3,365 3,365 8,936 (92,767)
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
(92,767) -
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR KBM GRESIK ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2011 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 49,398 0
3. Antarbank Aktiva
120
603,701
4. 5. 6. 7.
130 140 150
6,478,775 (122,047) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 769,223 (415,553) 0 158,970
190
7,522,467
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270
Jumlah 236,700 1,694,503 3,041,130 0 350,000 472,222 0 0 0 115,689
281 282 285 287 288
1,000,000 0 0 0
291 293 295
270,238 0 0
302 303
13,571 0
307 308 310
328,414 0 7,522,467
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
Sandi 100
Jumlah 2,644,602
112 113 114 115 116 120 129
2,568 6,900 2,101 2,366,151 -
131 139 149
142,925 123,957
150
2,273,585
161
-
166 167 168 169
6,006 11,205 -
171 172 173 179 190
72,570 361,638 23 3,355
201 202 209 206 208 210 220 230
1,050,263 54,972 84,415 16,562 23,650 24,500 9,885 84,409
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
58,954 81,903 305,999 23,276 371,017 19,040 8,400 10,640 14,727 412 14,315 4,313 375,330
3.
46,916 328,414 -
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR KBM GRESIK ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2012 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 198,317 0
3. Antarbank Aktiva
120
550,256
4. 5. 6. 7.
130 140 150
7,640,222 (187,749) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 687,483 (463,116) 0 170,057
190
8,595,470
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270
Jumlah 113,755 1,889,269 3,186,178 0 1,219,115 0 0 0 0 294,222
281 282 285 287 288
1,000,000 0 0 0
291 293 295
434,444 0 0
302 303
13,571 0
307 308 310
444,916 0 8,595,470
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2012 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 3,232,432
112 113 114 115 116 120 129
3,479 8,780 6,119 2,740,387 -
131 139 149
189,968 283,699
150
2,721,977
161
-
166 167 168 169
19,907 144,361 -
171 172 173 179 190
78,663 279,609 14,833 2,899
201 202 209 206 208 210 220 230
1,182,032 66,600 103,348 70,605 44,328 24,500 6,697 79,771
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
218,789 84,374 292,094 8,567 510,455 25,266 7,188 18,078 27,246 1,734 25,512 (1,980) 508,475 63,559 444,916 -
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR KBM GRESIK ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2013 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 115,149 0
3. Antarbank Aktiva
120
1,076,364
4. 5. 6. 7.
130 140 150
8,950,978 (126,018) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 919,098 (530,892) 0 415,302
190
10,819,981
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270
Jumlah 98,323 2,057,782 2,204,656 0 4,104,426 0 0 0 0 229,929
281 282 285 287 288
1,000,000 0 0 0
291 293 295
625,982 0 0
302 303
0 0
307 308 310
498,883 0 10,819,981
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2013 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 3,524,586
112 113 114 115 116 120 129
1,445 5,670 22,716 3,005,192 -
131 139 149
202,166 287,397
150
2,964,655
161
-
166 167 168 169
17,067 264,275 -
171 172 173 179 190
70,366 267,862 11,867 1,273
201 202 209 206 208 210 220 230
1,427,948 106,560 131,904 59,483 18,604 60,542 7,031 81,308
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
25,376 95,841 311,723 5,625 559,931 31,035 4,500 26,535 20,813 253 20,560 10,222 570,153
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
71,269 498,883 -
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PT. BPR KBM GRESIK ( Konsolidasi ) Neraca Bulan : Desember 2014 Aktiva 1. Kas 2. Sertipikat Bank Indonesia
Sandi 100 110
Jumlah 59,086 0
3. Antarbank Aktiva
120
1,105,686
4. 5. 6. 7.
130 140 150
10,852,149 (162,672) 0
161 162 165 166 170 180
0 0 863,576 (525,928) 0 305,689
190
12,497,586
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Aktiva dalam valuta asing Aktiva Tetap dan Inventaris a. Tanah dan gedung b. Akumulasi penyusutan - / c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan - / 8. Antarkantor aktiva 9. Rupa-rupa aktiva Jumla aktiva Pasiva 1. Kewajiban yang segera dibayar 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Bank Indonesia 5. Antarbank pasiva 6. Pinjaman yang diterima a. Pinjaman subordinasi b. Lainnya i. Sampai dengan tiga bulan ii. Lebih dari tiga bulan 7. Antarkantor pasiva 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal Dasar b. Modal yang belum disetor c. Modal sumbangan d. Modal pinjaman e. Dana Setoran Modal 10. Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba yang ditahan 11. Laba / ( Rugi ) a. Tahun - tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi - / b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi - / Jumlah pasiva
200 210 220 230 240 251 256 257 260 270
Jumlah 114,747 2,481,427 4,396,996 0 2,890,395 0 0 0 0 275,392
281 282 285 287 288
1,000,000 0 0 0
291 293 295
782,674 0 0
302 303
0 0
307 308 310
555,955 0 12,497,586
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhitungan laba / ( Rugi ) Bulan : Desember 2014 No. Rekening A. Pendapatan Operasional 1. Bunga a. Dari bank - bank lain i. Giro ii. Tabungan iii. Sertipikat deposito iv. Deposito berjangka v. Kredit yang diberikan b. Dari pihak III bukan bank c. Lainnya 2. Provisi dan komisi a. Provisi dan komisi kredit b. Lainnya 3. Lainnya B.
Beban Operasional 1. Bunga a. Kepada bank Indonesia b. Kepada bank - bank lain i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya c. Kepada pihak ketiga bukan bank i. Tabungan ii. Deposito berjangka iii. Pinjaman yang diterima iv. lainnya 2. Premi asuransi
Sandi 100
Jumlah 4,215,140
112 113 114 115 116 120 129
4,194 4,382 21,301 3,596,498 -
131 139 149
247,332 341,433
150
3,605,922
161
-
166 167 168 169
408,908 8,946
171 172 173 179 190
65,719 271,762 33,472 9,357 2,312
201 202 209 206 208 210 220 230
1,585,572 132,000 297,289 83,321 14,651 61,000 7,096 132,325
3.
Tenaga kerja a. Gaji, upah dan balas karya b. Honorarium c. Lainnya 4. Biaya Pendidikan 5. Biaya promosi dan edukasi 6. Sewa 7. Pajak- pajak non pph 8. Pemeliharaan dan perbaikan 9. penyusutan / penghapusan a. Aktiva produktif b. Aktiva tetap dan inventaris c. Beban yang ditangguhkan 10. Barang dan jasa C. 11. Lainnya 1. Laba Operasional ( A-B ) D. 2. Rugi Operasional ( B-A ) E. Pendapatan non Operasional a. Keuntungan karna penj. AT & inv b. Lainnya F. Beban non operasional a. Kerugian krn penj/kehilangan At & inv b. Lainnya 1. Laba non operasioanl G. 2. Rugi non operasional 1. Laba tahun berjalan H. 2. Rugi tahun berjalan I. Taksiran pajak penghasilan 1. Jumlah laba 2. Jumlah rugi
241 243 245 250 269 270 280 290 291 294 300 301 304 310 320 330 340 350 360 370
39,732 93,936 304,263 54,261 609,218 7,968 7,968 19,080 19,080 (11,112) 598,106 (42,151) 555,955 -
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR BAS YOGYAKARTA Tahun 2011
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
102
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
103
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR BAS YOGYAKARTA Tahun 2012
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
105
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
106
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR BAS YOGYAKARTA Tahun 2013
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
108
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
109
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR BAS YOGYAKARTA Tahun 2014
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
111
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
112
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR KBM GRESIK Tahun 2011
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
114
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
115
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR KBM GRESIK Tahun 2012
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
117
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
118
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR KBM GRESIK Tahun 2013
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
120
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
121
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
KUESIONER PENILAIAN FAKTOR MANAJEMEN PT. BPR KBM GRESIK Tahun 2014
Berilah tanda X pada kolom yanga tersedia. Skala Penilaian: Nilai 0 = mencerminkan kondisi lemah Nilai 1-3 = mencerminkan kondisi antara Nilai 4 = mencerminkan kondisi baik
NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN MANAJEMEN UMUM A. STRATEGI/SASARAN 1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha bank selama satu tahun. B. STRUKTUR 2. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. 3.Bank memiliki batasan tugas dan masing-masing karyawannya yang tercermin pada kegiatan wewenang yang jelas untuk operasionalnya. C. SISTEM 4.Kegiatan operasional pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur tertulis. 5. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 6.Bank mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap semua dokumen penting. 7. Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan bawahannya. D. KEPEMIMPINAN 8. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh direksi secara independen. 9. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.
0
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
2.
123
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 0 1 2 3 4 10. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan pekerjaan. MANAJEMEN RISIKO A. RISIKO LIKUIDITAS/ LIQUIDITY RISK 11. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban 12. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya kesulitan likuiditas. B. RISIKO KREDIT/CREDIT RISK 13. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. 14. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit, serta kemampuan & kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. 15. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan. C. RISIKO OPERASIONAL 16. Bank menerapkan kebijakan pembentukan penyisihan penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian. 17. Bank tidak menerapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank. 18. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia. D. RISIKO HUKUM/ LEGAL RISK 19. Perjanjian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku. 21. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang telah dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah ditutup. E. RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS/OWNERSHIP AND MANAGERSHIP RISK 22. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga merugikan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN 23. Pemilik bank mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku 24. Direksi bank dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya atau berpotensi merugikan bank. 25. Dewan komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan.
0
1
2
124
3
4