PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : HERY NUGRAHA NIM: 091134067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : HERY NUGRAHA NIM: 091134067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Skipsi ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa selalu memberkati dan menuntun langkah hidupku. Kedua orang tuaku Bapak Sunarto dan Ibu Kirmini yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta doa demi kesuksesan dan masa depanku. Kakak ku Esti Nugraheni dan Adikku Toni Irawan yang selalu mendoakanku dan penyemangat hidupku. Chrisma Tri Agus Pawistri yang selalu menyemangatiku dalam suka dan duka. Dosen-dosenku yang selalu memberikan bimbingan dan mendidikku menjadi calon pendidik yang baik. Teman-temanku yang selalu menjadi tempat curahan hati dan pemberi semangatku dalam menghadapi semua rintangan. Semua orang yang telah menjadi ispirasiku. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah menuntunku menjadi calon pendidik yang bermutu dan berkualitas.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12) Bapa-mu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya (Matius 6:8)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka atau daftar kutipan sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Juli 2013 Penulis
Hery Nugraha NIM. 091134067
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Hery Nugraha NIM : 091134067 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 1 Juli 2013 Yang menyatakan
Hery Nugraha
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Hery Nugraha Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan menggunakan media gambar; (2) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan; (3) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 20 siswa, 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April 2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada siklus I guru menjelaskan materi dengan media gambar dan siswa memperhatikan. Tujuannya agar siswa tertarik untuk mempelajari materi dengan media gambar. Pada siklus II guru menjelaskan materi dengan media gambar dan siswa memperhatikan dengan acuan media gambar yang diberikan. Siswa lebih aktif dan antusias dalam mempelajari materi dibanding siklus I. (2) kondisi awal persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 26,6%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan media gambar, persentase rata-rata keaktifan siswa menjadi 36,8%. Pada siklus II, persentase rata-rata keaktifan siswa meningkat menjadi 54,06%. (3) kondisi awal prestasi belajar siswa adalah 60,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 35,25%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 71,62 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 75%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 78,8 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 90%. Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar, media gambar
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT INCREASEMENT OF THE LEARNING ACTIVENESS AND STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCES FOR GRADE V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN USING PICTURES MEDIA Hery Nugraha Sanata Dharma University 2013 This research aimed to know about: (1) how to increase activeness and learning achievement to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan using picture media. (2) whether used of picture media can increase the activeness to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan. (3) whether used of picture media can increase the learning achievment to learn Social Sciences for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan. This research is an action class research. This research subject were students for grade V in SD Negeri 1 Taji Prambanan class of year 2012/2013 with total students 20 students, 12 are boys and 8 are girls. Object for this research are activeness and students achievement to learn Social Sciences struggle material achieve Indonesia independence. The implementation of the research on April 2013. This research implemented in two cycles. Every cycles consists of two meetings. Each cycle consisted of two meetings, each meeting is 2 x 35 minutes. Data collection techniques in this research using written tests, observation and interviews. Data were analyzed by descriptive quantitative. The results indicate that: (1) in the first cycles teacher explain the material with picture media and student notice it. The purpose for student interested to learn the material with picture media. In the second cycles, teacher explain the material with pictures media and student notice it with pictures media that teacher given. Students ate more active and enthusiastic in learning the material than the first cycles. (2) the initial conditions of the average percentage activeness students is 26,6%. After the action on the first cycles with picture media, the average percentage students be 36,8%. On the second cycles, the average percentage activeness students increase to 50,06%. (3) the initial conditions students achievement is 60,35 and the students percentage who achieve the KKM is 35,25%. After the class action in the first cycles, the students value average increase be 71,62 and the students percentage who achieve the KKM increase be 75%. On the second cycles, the students value average increase to 78,8 and the students percentage who achieve the KKM increace to 90%. Keywords: activeness, learning achievement, pictures media
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yesus yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari betul, bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya skripi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A. selaku ketua program studi PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang bersedia memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi. 4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai. 5. Sriyono, S.Pd., SD. selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Taji Prambanan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 6. Suyata, S.Pd., SD. selaku guru kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan yang telah memberikan bantuan untuk pelaksanaan penelitian. 7. Siswa SD Negeri 1 Taji Prambanan, khususnya kelas V. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung. 8. Teman-teman PPL SD Negeri 1 Taji Prambanan yang selalu memberikan bantuan dan dukungan untuk penulis.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Ayah dan Ibuku yang tersayang Sunarto, S.Pd. dan Kirmini, S.Pd. atas semua doa, semangat, dorongan, kasih sayang, perhatian dan kesabaran yang sudah diberikan selama ini. Semoga atas terselesaikannya penulisan skripsi ini dapat menjadi hadiah yang membanggakan. 10. Kakakku tercinta Esti Nugraheni, S.Farm., Apt. dan adikku tercinta Toni Irawan atas doa dan semangatnya. 11. Semua teman-temanku kelas B atas semangat dan dukungan sampai saat ini. 12. Chrisma Tri Agus Pawistri yang sudah membantu dan mendukung selama penulisan skripsi ini. 13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah mendukung dan berperan penting. Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Yogyakarta, 1 Juli 2013 Penulis
Hery Nugraha
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 3 C. Rumusan Masalah ................................................................................... 4 D. Pemecahan Masalah................................................................................ 4 E. Batasan Pengertian.................................................................................. 5 F. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7 A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 7 1. Keaktifan ............................................................................................ 7 2. Prestasi Belajar .................................................................................. 12 3. Media Gambar .................................................................................... 14 4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................................. 20 B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 21 C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 23 D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 24 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25 A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25 B. Setting Penelitian .................................................................................. 28 C. Rencana Tindakan ................................................................................. 29 D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 35 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 40 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................... 41 G. Analisis Data.......................................................................................... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54 A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 54 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................................... 54 2. Hasil Keaktifan Siswa ..................................................................... 63 3. Hasil Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 66 B. Pembahasan ........................................................................................... 69 1. Keaktifan Belajar Siswa ................................................................... 69 2. Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 72 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 79 A. Kesimpulan ............................................................................................ 79 B. Keterbatasan Penelitaian........................................................................ 81 C. Saran ...................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel l. Jadwal Penelitian ............................................................................... 29 Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan ...................................... 36 Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ............................. 36 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 37 Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 38 Tabel 6. Rubrik Penilaian Aspek Afektif ......................................................... 39 Tabel 7. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik ............................................... 39 Tabel 8. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ......................... 43 Tabel 9. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................... 44 Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ................................................. 45 Tabel 11. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ................................................ 46 Tabel 12. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan ........... 47 Tabel 13. Kriteria Validasi Instrumen Observasi ............................................. 47 Tabel 14. Kriteria Kualifikasi Reabilitas Instrument ....................................... 48 Tabel 15. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I ............................................ 49 Tabel 16. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II ........................................... 49 Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ............................................ 51 Tabel 18. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ............................................. 51 Tabel 19. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ................................................ 64
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 20. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II ............................................... 65 Tabel 21. Hasil Prestasi Belajar Siklus I .......................................................... 67 Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siklus II......................................................... 68 Tabel 23. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa ................................................. 72 Tabel 24. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I ............................................. 73 Tabel 25. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ........................................... 76 Tabel 26. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................ 78
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar l. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart ..... 26 Gambar 2. Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................................... 66 Gambar 3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa................................................ 69 Gambar 4. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I................................ 74 Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ............................. 77
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 87 Lampiran 2.1 RPP Siklus I ......................................................................... 91 Lampiran 2.2 LKS Siklus I ......................................................................... 95 Lampiran 2.3 RPP Siklus II ........................................................................ 99 Lampiran 2.4 LKS Siklus II ....................................................................... 103 Lampiran 3 Daftar Siswa ............................................................................ 108 Lampiran 4.1 Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 109 Lampiran 4.2 Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 111 Lampiran 4.3 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I .................................. 113 Lampiran 4.4 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II................................. 114 Lampiran 5.1 Bahan Ajar Siklus I ............................................................. 115 Lampiran 5.2 Bahan Ajar Siklus II ............................................................. 123 Lampiran 6.1 Daftar Gambar Siklus I ........................................................ 124 Lampiran 6.2 Daftar Gambar Siklus II ....................................................... 133 Lampiran 7.1 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I ...................................... 142 Lampiran 7.2 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II ..................................... 144 Lampiran 8.1 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus I ................................ 145 Lampiran 8.2 Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus I ...................... 147
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8.3 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus II ............................... 149 Lampiran 8.4 Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus II ..................... 151 Lampiran 8.5 Kriteria Penilaian Aspek Afektif........................................... 153 Lampiran 8.6 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik................................. 154 Lampiran 9.1 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ...................... 155 Lampiran 9.2 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ....... 160 Lampiran 9.3 Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas .............. 164 Lampiran 10.1 Notulen Refleksi Siklus I Pertemuan 1 ............................... 168 Lampiran 10.2 Notulen Refleksi Siklus I Pertemuan 2 ............................... 170 Lampiran 10.3 Notulen Refleksi Siklus II Pertemuan 1 .............................. 172 Lampiran 10.4 Notulen Refleksi Siklus II Pertemuan 2 .............................. 174 Lampiran 11 Data Nilai Awal Prestasi Belajar Siswa ................................. 176 Lampiran 12 Data Awal Keaktifan Siswa ................................................... 180 Lampiran 13.1 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ..................................... 183 Lampiran 13.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II .................................... 186 Lampiran 14.1 Hasil Evaluasi Siklus I ....................................................... 191 Lampiran 14.2 Hasil Evaluasi Siklus II ...................................................... 195 Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ........................................ 199 Lampiran 16. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ........... 200 Lampiran 17. Foto-foto ............................................................................... 201
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh siswa, bukan sesuatu yang dilakukan kepada siswa. Siswa tidak menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru secara pasif. Idealnya kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan berpusat pada siswa (student-centered). Paradigma yang menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran (teaching) dan siswa sebagai objek, sebaiknya diubah dengan menempatkan siswa sebagai subjek. Siswa sendirilah yang aktif membangun pengetahuannya sehingga potensi diri yang mereka miliki menjadi berkembang dan pengetahuan yang mereka peroleh menjadi bermakna. Demikian juga dalam pelajaran IPS hendaknya peran siswa lebih dioptimalkan lagi. Bahan materi IPS yang hampir semua berupa konsep-konsep dan abstrak membuat siswa sulit memahami materi pelajaran. Berdasarkan alasan itulah hendaknya guru sebaiknya pandai memilih media pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar mereka menjadi termotivasi untuk berperan aktif dalam proses belajar-mengajar dan mereka dapat benar-benar memahami konsep-konsep yang abstrak tersebut dan tidak hanya sekedar menghafalkannya saja. Namun kenyataannya berdasarkan observasi peneliti terhadap SD Negeri 1 Taji Prambanan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS pada kelas V masih menggunakan metode ceramah. Guru dalam menyajikan pembelajaran hanya
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dengan “transfer of knowledge” atau menstranfer ilmu tanpa mengembangkan cara belajar siswa. Siswa relatif pasif saat guru menyampaikan materi. Penggunaan metode pembelajaran yang demikian menyebabkan keaktifan belajar siswa menjadi tidak optimal. Hal ini mengakibatkan potensi yang dimiliki siswa menjadi tidak berkembang. Peneliti melakukan tiga kali pengamatan secara berkala. Pengamatan pertama pada Senin, 12 November 2012 Pukul 07.00 WIB, peneliti mencatat dari 20 siswa ada 22,8% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Pengamatan kedua pada Senin, 19 November 2012 Pukul 07.00 WIB, peneliti mencatat dari 20 siswa ada 29,9% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Pengamatan ketiga pada Senin 26 November 2012 Pukul 07.00 WIB peneliti mencatat dari 20 siswa ada 21,2% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan fakta-fakta yang tersebut di atas diduga siswa mengalami keaktifan yang rendah. Hal ini bisa terjadi kemungkinan disebabkan karena siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Guru dalam kegiatan pembelajaran hanya menerangkan materi pembelajaran secara singkat. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket dan dibahas secara bersamasama. Hal ini diduga sebagai penyebab rendahnya keaktifan belajar IPS karena kegiatan pembelajaran seperti ini membosankan dan semakin mencerminkan anggapan bahwa IPS adalah pelajaran yang membosankan, sulit dan banyak hafalannya. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar dapat berupa prestasi akademik dan non
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
akademik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada prestasi akademik. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan hasil ulangan harian IPS siswa kelas V pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia, tahun pelajaran 2010/2011 diperoleh 64,2% siswa dan tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh 65,2% siswa mendapatkan nilai 60 ke bawah. Dan pembelajaran dikatakan berhasil dengan baik apabila siswa dapat menguasai materi dengan mendapat nilai 60, yaitu batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan dalam kurikulum sekolah. Melihat fakta tersebut peneliti akan mencoba untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penggunaan media gambar difokuskan pada media berupa foto-foto atau gambar dari para pahlawan dan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan menggunakan media gambar? 2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan? 3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan? D. Pemecahan Masalah Masalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013 dalam penelitian ini akan diatasi dengan menggunakan media gambar. E. Batasan pengertian Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Agar terhindar dari kesalahpahaman dan penafsiran-penafsiran yang keliru, maka peneliti memberikan batasan-batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Keaktifan adalah kegiatan yang memperlihatkan sikap aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
2. Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes dan nontes. 3. Media gambar adalah media visual yang berupa foto-foto atau gambar dari para pahlawan dan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. F. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan menggunakan media gambar. 2. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. 3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Siswa Dapat memperoleh pengalaman belajar tentang materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media gambar. 2. Guru Dapat memberikan inspirasi dalam melakukan penelitian tindak kelas khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Sekolah Dapat menambah bahan bacaan terkait dengan penelitian tindak kelas khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media gambar. 4. Peneliti Dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian tindak kelas khususnya materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Keaktifan a. Pengertian Keaktifan Menurut Poerwadarminta (1976: 26) keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti kegiatan atau aktivitas atau keterlibatan secara penuh. Menurut Yamin (2007: 77) mengemukakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Glasgow dalam Gora (2009:10) siswa aktif adalah siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung-jawab lebih besar dalam proses belajarnya sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan persamaan dari definisi keaktifan, yaitu suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keterlibatan dan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kegiatan yang dilakukan tersebut untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa dengan peka terhadap
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
lingkungan dan mencari informasi yang ada di sekitar untuk tujuan tertentu. b. Jenis-jenis keaktifan Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan adalah sebagai berikut. 1) Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui keberanian memberi sumbangan pendapat tanpa secara eksplisit diminta. 2) Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tengah berlangsung, perhatian serta pikiran siswa dengan tugas yang tengah dihadapi, serta komitmennya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas. 3) Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator. 4) Belajar dengan pengalaman langsung (experiental learning). 5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar. 6) Kualitas interaksi antar siswa, baik intelektual maupun sosioemosional. Menurut Paul D. Dierick dalam Hamalik (2001:172-173) kegiatan belajar dibagi menjadi 8 kelompok yaitu: 1) Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 4) Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahanbahan materi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pemeran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, keputusan.
melihat,
hubungan-hubungan,
dan
membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
8) Kegiatan-kegiatan emotional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatankegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Dari beberapa pertimbangan diatas, indikator-indikator tersebut disusun kembali. Indikator keaktifan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Keberanian menyampaikan pendapat 2. Memperhatikan penjelasan 3. Bekerjasama 4. Membaca bahan pelajaran 5. Menyelesaikan tugas 6. Menjawab pertanyaan 7. Mengerjakan tes/evaluasi 8. Bertanya 9. Memecahkan masalah 10. Mencatat c. Pengaruh keaktifan terhadap proses belajar siswa Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dengan murid untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran tersebut, artinya bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran tersebut adalah mengarahkan peserta didik kepada pencapaian suatu kompetensi. Oleh karena itu, setiap pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
dimana dan kapan pun berlangsung, maka tergambar keaktifan siswa untuk mencapai kompetensi tersebut. Mengajar adalah proses membelajarkan siswa, sehingga ada keinginan dari siswa sendiri untuk belajar, dengan demikian aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adalah merencanakan dan siswa sendiri yang melaksanakan belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. d. Cara mengukur keaktifan Pada penelitian ini, keaktifan siswa akan diukur menggunakan penilaian nontes. Masidjo (1995: 59) mengemukakan bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Peneliti melakukan observasi untuk memperoleh data tentang keaktifan
siswa.
Menurut
Sudjana
(1989:84)
observasi
atau
pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil atau proses belajar. Peneliti juga mengisi lembar pengamatan siswa selama melakukan kegiatan observasi. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Masidjo (1995:40) prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran. Menurut Arifin (1988:3) prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Perbedaan kedua pendapat di atas mengenai prestasi belajar menurut Masidjo adalah mengenai hasil dari proses belajar, sedangkan menurut Arifin mengenai proses belajar yaitu tentang kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Dalam penelitian ini, prestasi belajar hanya dibatasi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran. Prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Evaluasi terhadap prestasi belajar dilakukan guru dengan menggunakan alat evaluasi berupa tes dan nontes. Melalui evaluasi tes dan nontes, siswa dituntut untuk menunjukkan prestasi tertentu. Hasil data yang diperoleh akan diakumulasikan dalam bentuk nilai yang berupa angka. Dimana angka tersebut mampu menunjukkan prestasi tertentu. Berdasarkan prestasi-prestasi yang dicapai siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
tersebut, guru dapat mengetahui hasil belajar yang diharapkan telah tercapai atau tidak. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991:130-131) prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali, artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: 1) Faktor intelektif yang meliputi: a)
Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b)
Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal adalah: a. Faktor sosial yang terdiri atas: 1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. 3. Media gambar a. Pengertian media pembelajaran Manurut Kustandi dan Sutjipto (2011:9) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna. Menurut Rosyada (2008:7-8) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Peneliti dapat menyimpulkan persamaan dari beberapa pendapat mengenai pengertian media pembelajaran di atas, yaitu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membantu dan memperjelas dalam menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara
terencana,
sehingga
dapat
mencapai
tujuan
pembelajaran dengan baik dan dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. b. Jenis-jenis media pembelajaran Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:33-38) berdasarkan pada pengklasifikasian yang digambarkan para ahli, maka karakteristik atau ciri-ciri
khas
suatu
media berbeda, berdasarkan tujuan dan
pengelompokannya. Untuk itu, sebenarnya media dipilih dan digunakan, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam rangka mempermudah proses belajar, sehingga peserta didik dapat memahami materi
yang
disampaikan.
pembelajaran. 1) Gambar atau foto 2) Sketsa 3) Diagram 4) Bagan (chart) 5) Grafik
Berikut
adalah
jenis-jenis
media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
6) Poster 7) Peta 8) Globe 9) Papan tulis 10) Papan flanel 11) Papan buletin 12) Flip chart 13) Akuarium 14) Bangun ruang 15) Diorama 16) Herbarium c. Karakteristik media pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:13-15) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. 1) Ciri fiksatif (fixative property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurutkan atau disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket kompute, compact disk dan film. Suatu Objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video kamera dengan mudah dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2) Ciri manipulatif (manipulative property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media. 3) Ciri distributif (distributive property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu, misalnya; rekaman video, disket
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
komputer dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, maka dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya. d. Kriteria pemilihan media Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:86-87) pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini. 1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan secara umum, mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif. 2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, memerlukan simbol atau kode yang berbeda, karenanya memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. 3) Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lain untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media
yang
mahal
dan
memakan
waktu
lama
untuk
memproduksinya. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. 4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. 5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan seterusnya. 6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografis harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. e. Media gambar Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:86-87) media gambar merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti dan dinikmati oleh semua orang di mana-mana. Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain itu media gambar atau foto mempunyai tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat jika diilustrasikan dengan gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Kelebihan media ini ialah sebagai berikut. 1) Sifatnya konkret, lebih realistis dibanding dengan media verbal. 2) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua. 3) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampainnya. Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut. 1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata. 2) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. 4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Menurut Suradisastra (1991:5-7) hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidupnya itu mereka harus mampu mengatasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama sesamanya di lingkungannya sendiri, dengan tetangganya, yang dekat sampai jauh. Bagaimana mereka bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pun ditinjau pula. Dengan berpusat pada pembahasan tentang manusia IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggung jawab sosial. Mereka akan menyadari bahwa dalam hidup bersama ini ada kalanya mereka menghadapi berbagai masalah, diantaranya telah disinggung ialah masalah sosial. Dari uraian di atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
tampak bahwa IPS merupakan kajian yang luas tentang manusia dan dunianya. Hal ini dapat membawa dampak bagi siswa yang dihadapkan dengan IPS. Hal demikian selanjutnya dapat membawa dampak ikutan (nurturant effect) yang baik: perluasan wawasan tentang manusia. Sedangkan dampak lain ialah bahwa dengan luasnya kajian tentang manusia
itu
dapat
menimbulkan
kesulitan
pada
mereka
yang
menggelutinya. Singkatnya yang menjadi bahan kajian atau bahan belajar dalam IPS adalah keseluruhan tentang manusia. B. Hasil Penelitian yang Relevan Pada bagian ini dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Patrisia Feka tahun 2008 dengan judul “Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah: a. Nilai rata-rata sebelum siklus I 6,3 pada akhir siklud I 6,7 sehingga terjadi peningkatan pemahaman dari kondisi awal ke siklus I sebesar 0,4. b. Nilai rata-rata sebelum siklus I 6,3 pada akhir siklus II 7,1 sehingga terjadi peningkatan pemahaman dari kondisi awal ke siklus II sebesar 0,8. Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan media gambar dalam mata pelajaran IPS materi perjuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
dapat meningkatkan pemahaman pada siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 terbukti benar. Perbedaan penelitian diatasdengan
penelitian
yang akan peneliti
laksanakan adalah menggunakan satu variabel yaitu pemahaman. Sedangkan peneliti menggunakan dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Yuli Utami tahun 2007 dengan judul “Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IVA Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah: Kondisi pada siklus I sebesar 64,55%, apabila dibandingkan dengan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 43,75%. Sedangkan pada siklus II peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS sebesar 75%, apabila dibanding dengan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%. Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas IVA dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan adalah menggunakan satu variabel yaitu keaktifan. Sedangkan peneliti menggunakan dua variabel yaitu keaktifan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
dan prestasi belajar. Penelitian diatas melaksanakan penelitian dikelas IV dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw sedangkan peneliti melaksanakan penelitian kelas V dengan menggunakan media gambar. C. Kerangka Berpikir Dalam proses kegiatan belajar-mengajar guru bertindak sebagai fasilitator dengan menciptakan suasana, merancang kegiatan, menyediakan sumber belajar, menciptakan media dan sarana belajar, serta memberikan tuntunan pengertian agar anak berhasil membangun pengetahuannya. Seringkali penggunaan media pembelajaran terabaikan dalam proses pembelajaran. Padahal media pembelajaran dikenal sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dengan baik. Hal tersebut membuat siswa sulit memahami materi pelajaran, cepat bosan dan tidak aktif saat mengikuti pelajaran. Akibat yang ditimbulkan jika keaktifan siswa menurun adalah penurunan prestasi belajar siswa. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah menggunakan media gambar. Media gambar dipilih karena secara tidak langsung akan mempengaruhi keingintahuan siswa terhadap suatu hal. Karena selain harganya murah, gambar juga dapat dikreasikan dan didapatkan dengan mudah serta dapat membantu guru dalam pengajaran di kelas. Diharapkan dengan menerapkan media gambar keaktifan siswa dapat meningkat. Dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
prestasi belajar siswa akan meningkat. Khususnya pada mata pelajaran IPS keaktifan siswa sangat kurang, karena siswa menganggap mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran hafalan dan materinya sulit dipahami. Media gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dan membuat siswa mudah memahami materi. Berdasarkan uraian di atas dijelaskan bahwa penggunaan media gambar dapat diterapkan dalam materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Peneliti yakin bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, khususnya pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. D. Hipotesis Tindakan Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Kunandar (2008: 45) berpendapat penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersamasama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Peneliti berperan melakukan pembelajaran dan guru berperan sebagai pengamat yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil temuan. Guru juga memberikan bantuan ketika peneliti mengajar. Selain itu, dalam penelitian ini juga saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini: Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 1. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat seperti berikut ini (Sukardi 2003: 213-215): 1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan harus berorientasi kedepan. Perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan merupakan kegiatan yang praktis terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. 3. Pengamatan Pengamatan pada penelitian tindakan
mempunyai fungsi dokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. 4. Refleksi Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu dan hambatan yang muncul dalam tindakan strategik. Hasil refleksi penting untuk melakukan tiga kemungkinan terhadap suatu subyek penelitian, yaitu diberhentikan, modifikasi atau dilanjutkan ketingkatan atau daur selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
B. Setting Penelitian Setting penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Tempat penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Taji yang terletak di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. 2. Subjek penelitian Subjek yang diteliti dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Taji, Prambanan. Terdiri dari 20 siswa; 12 siswa lakilaki dan 8 siswa perempuan. 3. Objek penelitian Objek
dari penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar IPS materi
perjuangan mencapai
kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. 4. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Januari sampai bulan Juli 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Tabel 1. Jadwal Penelitian Bulan No
Kegiatan
1.
Observasi pra penelitian
7.
Penyusunan proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian skripsi
8.
Revisi
9.
Pembuatan artikel
2. 3. 4. 5. 6.
Januari
Februari
Maret
April
Mei Juni
Juli
C. Rencana Penelitian 1. Persiapan a. Permintaan ijin kepada Kepala sekolah SD Negeri 1 Taji Prambanan Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar dengan persetujuan dari pihak sekolah. b. Wawancara Tujuan dilakukan wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa. Informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
tersebut diperoleh dari wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. c. Observasi Tujuan dilakukan observasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi di kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. d. Indentifikasi masalah Setelah diperoleh data dari hasil wawancara dan observasi maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjut. e. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari kompetensi dasar sehingga diperoleh indikator. f. Menyiapkan dan menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar). g. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data (lembar pengamatan keaktifan, kisi-kisi soal, soal evaluasi, instrumen penilaian). h. Mempersiapkan sarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran. 2. Rencana tindakan tiap siklus Setelah peneliti memperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
a. Siklus I Tindakan yang direncanakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia menggunakan media gambar. Berikut ini rencana tindakan yang peneliti susun untuk pelaksanaan tindakan. 1) Rencana Tindakan Peneliti membuat silabus, membuat RPP, membuat LKS dan soal evaluasi, menyiapkan bahan ajar, menyiapkan media dan sumber belajar. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan
dalam 2
pertemuan, dimana pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP (2 x 35 menit). Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan secara umum: a. Pertemuan 1
Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
dalam
kegiatan
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan.
Guru menjelaskan materi BPUPKI dengan media gambar.
Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.
Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan kelompok masingmasing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta bantuan kepada guru.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Refeksi pembelajaran
b. Pertemuan 2
Mengulas materi sebelumnya yaitu materi BPUPKI dan tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
3) Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang telah disiapkan, mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek afektif dan psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu berisi halhal penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi
Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan dalam siklus ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
sebagai upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar yang diharapkan peneliti.
Melihat hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan
yang
telah
ditetapkan
untuk
memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.
Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan pada siklus II berdasarkan hasil yang telah diperoleh.
b. Siklus II Pada siklus II ini peneliti melaksanakan penelitian sebagai berikut: 1) Rencana Tindakan Peneliti mengkaji ulang RPP dan LKS yang dibuat pada siklus I dengan memperhatikan refleksi yang ada pada siklus I dan melaksanakan tindakan untuk siklus II. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan, dimana pada setiap pertemuan beralokasi 2 JP (2 x 35 menit). Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada siklus II: a. Pertemuan 1
Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
dalam
kegiatan
pembelajaran
yang
dilaksanakan.
Guru menjelaskan materi PPKI dengan media gambar.
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Guru memberikan kuis tebak gambar untuk dijawab semua siswa.
Siswa dibagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa.
Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan kelompok masingmasing.
Jika siswa mengalami kesulitan disarankan untuk meminta bantuan kepada guru.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Refeksi pembelajaran
b. Pertemuan 2
Mengulas materi sebelumnya yaitu materi PPKI dan tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti.
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II.
3) Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang telah disiapkan, mengamati kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek afektif dan psikomotorik. Peneliti juga membuat catatan kelas yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
berisi hal-hal penting yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi Peneliti mengevaluasi hasil pelaksanaan penelitian siklus I dan II, menganalisis hasil evaluasi dan hasil observasi mengenai keaktifan pada setiap siklus apakah sudah mencapai target yang diharapkan oleh peneliti atau belum. Jika belum tercapai, peneliti dapat merancang siklus lanjutan. D. Instrumen Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan judul penelitian, yakni keaktifan dan prestasi belajar. Berikut ini akan diuraikan indikator keberhasilan dari masing-masing variabel (peubah) dari kegiatan penelitian ini. 1. Variabel keaktifan Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dilakukan kegiatan observasi/pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1.
36
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Keaktifan Pengumpulan Peubah Indikator Data Instrumen data Keaktifan 1. Keberanian menyampaikan pendapat 2. Memperhatikan penjelasan 3. Bekerjasama 4. Membaca bahan pelajaran 5. Menyelesaikan tugas 6. Menjawab pertanyaan 7. Mengerjakan tes/evaluasi 8. Bertanya 9. Memecahkan masalah 10. Mencatat
Jumlah siswa yang aktif
Pengamat- Lembar pengamatan an
2. Variabel prestasi belajar Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dengan dilakukannya tes tertulis pada akhir setiap siklus. Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi belajar PengumKriteria No. Peubah Data pulan Instrumen Keberhasilan data 1.
Prestasi belajar siswa
1. Rata-rata nilai ulangan. 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Nilai tes dan nontes siswa
Tes tertulis dan unjuk kerja
Lembar tes, tugas, rubrik penilaian afektif dan psikomotorik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu tes dan nontes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tes tertulis Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah kognitif. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Validitas soal evaluasi ini diujicobakan kepada siswa kelas VI SD N 1 Taji Prambanan, karena siswa kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Soal tes evaluasi berupa pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Adapun penskorannya adalah sebagai berikut: Skor isian singkat benar
:1
salah
:0
Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi soal sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Indikator Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi. Menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Nomor Soal 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 19, 20 4, 6, 15, 17, 18
Jumlah Soal
15
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 5. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II Nomor Soal
Indikator Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Jumlah Soal
2, 3, 4, 5, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
1, 6, 7, 8, 9, 12
14
6
2. Nontes Penilaian nontes dalam penelitian ini, digunakan untuk menilai keaktifan dan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik. Lembar pengamatan keaktifan disusun berdasarkan indikator keaktifan yang sudah ada. Lembar pengamatan keaktifan terlampir. Pada
penelitian
ini,
penilaian
prestasi
belajar
juga
diukur
menggunakan penilaian nontes. Penilaian prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik menggunakan rubrik pengamatan yang sudah dibuat oleh peneliti. Rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotorik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 6. Rubrik Penilaian Aspek Afektif Aspek yang dinilai
No.
Nama siswa
1.
........
2.
........
3.
........
Menghargai masukan
Pembagian tugas dalam kelompok
Aktif dalam menyampai kan pendapat
Membangun semangat kelompok
Jumlah nilai
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik penilaian adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x 100
Tabel 7. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik Aspek yang dinilai No.
Nama siswa
1.
........
2.
........
3.
........
Kesesuaian Isi
Keruntut- Kebersih- Kerapian an an hasil hasil jawaban diskusi diskusi
Jumlah nilai
Skor untuk setiap aspek penilaian adalah 1 – 5. Penilaian untuk setiap rubrik penilaian adalah sebagai berikut: Nilai akhir =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) tergantung berdasarkan judul penelitian, yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik, diantaranya: 1. Observasi Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan observasi terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa mengenai aspek afektif serta psikomotorik. Peneliti mengisi lembar pengamatan keaktifan dan prestasi belajar yang sudah disediakan pada setiap pertemuan. 2. Tes Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada aspek kognitif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa soal pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa. 3. Wawancara Pada penelitian ini, kegiatan wawancara digunakan sebagai pendukung data keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan wawancara dilakukan kepada guru dan siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
F. Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian 1. Validitas Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Menurut Masidjo (1942: 242) validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Peneliti menyimpulkan persamaan dari pengertian validitas menurut pendapat di atas yaitu validitas adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur taraf atau sampai dimana tingkat kevalidan suatu instrumen. Menurut Masidjo (1942: 243-246) tipe validitas suatu tes dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: 1) Validitas isi (Content validity) Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. 2) Validitas konstruksi atau Konsep (Concept or Construct Validity) Validitas yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
3) Validitas kriteria (Criterion-related validity) Validitas yang dimaksud adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas konstruk dan validitas isi. Peneliti hanya menggunakan 2 jenis validitas tersebut untuk mengukur soal evaluasi dan rubrik pengamatan keaktifan apakah sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. Peneliti melakukan validasi dengan mengadakan uji coba soal dan validasi yang dilakukan oleh ahli (expert jugdment) dalam hal ini adalah dosen pembimbing sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. a.
Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian.Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgement atau ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi: silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dijelaskan berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 8. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
No. 1.
2.
3.
4.
Perangkat Pembelajaran
Ahli
Silabus
Dosen IPS Kepala Sekolah SD Guru Kelas V SD Rata-rata RPP Dosen IPS Kepala Sekolah Guru Kelas V SD Rata-rata LKS Dosen IPS Kepala Sekolah Guru Kelas V SD Rata-rata Bahan Ajar Dosen IPS Kepala Sekolah Guru Kelas V SD Rata-rata Keseluruhan
Hasil Penilaian Rata-rata 3, 86 4 4, 28 4, 05 4, 14 4, 14 4, 35 4, 21 3, 43 4, 28 4, 28 3, 99 3, 2 4, 2 4, 4 3, 93
Tabel 9. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor
Kriteria
5 Baik Sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang Sekali Sumber: Masidjo, hal. 67
Dari hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas, diperoleh rata-rata secara keseluruhan adalah 4,045. Hasil perhitungan berdasarkan tabel kriteria validasi di atas termasuk dalam kategori baik, maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
b. Validitas Instrumen Soal Validitas instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh secara empiris dengan cara diujikan diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di lapangan. Pada uji validitas jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid. Peneliti melakukan uji validitas di SD Negeri 1 Taji Prambanan kelas VI semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013 berjumlah 23 siswa. Karena siswa kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Penilitian ini dalam proses penghitungan korelasi product moment menggunakan bantuan progran SPSS 17.0. Hal ini dilakukan agar hasil perhitungan diperoleh dengan tidak membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya akurat. Hasil perhitungan validitas soal evaluasi adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 10. Perhitungan validitas soal siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
r hitung 0, 346 0, 700 0,649 0, 648 0, 388 0, 500 0, 472 0, 613 0, 632 0, 486 0, 570 0, 566 0, 473 0, 377 0, 617 0, 542 0, 574 0, 458 0, 340 0, 532 0, 684 0, 700 0, 649 0, 648 0, 625
r tabel 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413
Keterangan Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 11. Perhitungan validitas soal siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
r hitung 0, 666 0, 550 0, 566 0, 623 0, 628 0, 475 0, 390 0, 666 0, 634 0, 550 0, 270 0, 590 0, 594 0, 590 0, 595 0, 645 0, 566 0, 804 0, 561 0, 613 0, 725 0, 668 0, 560 0, 560 0, 426
r tabel 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413 0, 413
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
c. Validasi Instrumen Observasi Instrumen observasi yang dibuat oleh peneliti mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian. Validasi instrumen observasi ini dilakukan melalui expert judgement atau ditanyakan kepada ahli. Instrumen observasi yang dimaksud adalah lembar pengamatan keaktifan. Hasil perhitungan validasi instrumen observasi sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Tabel 12. Hasil perhitungan validasi instrumen lembar pengamatan Ahli Dosen IPS Kepala Sekolah Guru Kelas V SD Rata-rata
Hasil Penilaian Rata-rata 3, 57 3, 85 4, 28 3, 9
Tabel 13. Kriteria Validasi Instrumen Observasi Rentang Skor Kriteria 5 Baik Sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang Sekali Sumber: Masidjo, hal. 67 Dari hasil perhitungan validasi instrumen observasi di atas, diperoleh rata-rata secara keseluruhan adalah 3,9. Hasil perhitungan berdasarkan tabel kriteria validasi di atas termasuk dalam kategori cukup, maka instrumen ini layak digunakan untuk penelitian. 2. Reliabilitas Menurut Masidjo (1995: 209) reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Pada penelitian ini, reliabilitas ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas tes dapat dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Koefisian reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 14. Kriteria Kualifikasi Reliabilitas Instrument Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,20 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo, hal. 209
Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0. Hasil perhitungan reliabilitas tes siklus I menunjukkan 0,905, hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas tes siklus I termasuk dalam kualifikasi tinggi yaitu terletak pada rentang 0,71-0,90. Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas siklus II menunjukkan 0,913, hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas tes siklus II termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi yaitu terletak pada rentang 0,91-1,00. Hasil perhitungan reliabilitas dengan bantuan program SPSS, dapat dilihat pada tabel di bawah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 15. Hasil perhitungan reliabilitas siklus I Case Processing Summary N Valid
Cases
% 21
100.0
0
.0
21
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .905
21
Pada tabel Case Processing Summary ada 21 soal yang valid dengan Reliability Statistics 0,905. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari 21 soal yang valid adalah 0,905 dan termasuk dalam kualifikasi tinggi yaitu terletak pada rentang 0,71-0,90.
Tabel 16. Hasil perhitungan realibilitas siklus II
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total a.
% 23
100.0
0
.0
23
100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .913
23
Pada tabel Case Processing Summary ada 23 soal yang valid dengan Reliability Statistics 0,913. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari 23 soal yang valid adalah 0,913 dan termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi yaitu terletak pada rentang 0,91-1,00. G. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubunganhubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
1. Kriteria Keberhasilan Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa No
Peubah
Indikator
1.
Keaktifan
Persentase rata-
Kondisi awal 24,6%
Akhir siklus 1 35%
Akhir siklus 2 50%
rata keaktifan siswa
Tabel 18. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
No
Peubah
1.
Prestasi belajar siswa
Kriteria Keberhasilan 1. Rata-rata ulangan
nilai
2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kriteria Keberhasilan Kondisi Akhir Akhir Awal Siklus I Siklus II 60, 35 70 75
35,25 %
70%
80%
2. Perhitungan keaktifan dan prestasi belajar siswa a. Keaktifan Belajar Data mengenai keaktifan siswa diperoleh berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan peneliti. Analisis data keaktifan siswa dapat di tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal keaktifan siswa dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 1) Menghitung keaktifan siswa sesuai dengan lembar pengamatan pada setiap siklus. 2) Menghitung persentase rata-rata keaktifan siswa pada akhir siklus Persentase rata-rata keaktifan =
3) Membandingkan tingkat keaktifan awal dengan tingkat keaktifan siklus I dan membandingkan tingkat keaktifan siklus I dengan tingkat keaktifan siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan atau tidak. b. Prestasi Belajar Untuk mengetahui prestasi belajar siswa tentang materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia, peneliti menyediakan soal-soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Soalsoal tersebut adalah soal pilihan ganda. Selain soal evaluasi terdapat penilaian proses belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Analisis skor hasil prestasi belajar ditempuh dengan membandingkan kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Langkah-langkah penyekorannya sebagai berikut: 1) Perhitungan skor kognitif Jawaban benar = skor 1 Jawaban salah = skor 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2) Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa 3) Menghitung nilai siswa dengan rumus: a) Nilai kognitif Nilai akhir =
x 10
b) Nilai afektif Nilai akhir =
x 100
c) Nilai psikomotorik Nilai akhir =
x 100
4) Menghitung nilai akhir Nilai Akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif = (25% x nilai afektif) + (25% x nilai psikomotorik) + (50% x nilai kognitif ) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
5) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus Persentase = 6) Membandingakan tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan prestasi siswa atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Siklus 1 Pada penelitian ini, kegiatan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 9 April 2013 dan 11 April 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 1) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
menyiapkan
silabus,
RPP,
LKS,
media
gambar,
menyiapkan lembar pengamatan/observasi (afektif, psikomotorik, keaktifan), dan nomor absen dibagikan dan ditempel untuk setiap siswa. 2) Tindakan a) Pertemuan 1 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 9 April 2013 dengan berpedoman pada RPP dan media
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
gambar yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus I ini, siswa diajak untuk belajar dengan media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang pertama ini adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sebelum masuk kedalam kelas, seperti biasanya siswa berbaris terlebih dahulu. Setelah masuk kedalam kelas siswa dan guru melakukan penghormatan kepada bendera merah putih. Kemudian siswa menyanyikan dua lagu wajib yang dipimpin oleh salah satu siswa. Kegiatan awal yang dilakukan adalah berdoa, absensi dan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk menghantarkan siswa masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Hari Merdeka” dengan sikap berdiri dan bertepuk tangan. Setelah menyanyikan lagu tersebut siswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami betapa sulitnya para pejuang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Guru
menyampaian
tujuan
pembelajaran.
Kemudian
guru
membagikan bahan ajar, satu meja mendapat satu bahan ajar untuk dibaca terlebih dahulu. Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari dengan media gambar. Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Ada 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
kelompok terbentuk, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung secara acak. Sebelum masuk dalam kelompok, siswa diberi penjelasan untuk mengerjakan LKS secara berkelompok. Setelah itu, siswa masuk dalam kelompok untuk mendiskusikan LKS dengan kelompoknya. Dalam kelompok, siswa melakukan sharing mengenai jawabannya, membenarkan jawaban temannya jika salah dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian diminta untuk menyampaikan hasil diskusi didepan kelas. Pada saat kegiatan diskusi masih ada beberapa siswa yang bertanya mengenai petunjuk pengerjaan soal. Hal ini disebabkan karena saat guru menjelaskan petunjuk pengerjaan soal ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan temannya dan tidak mendengarkan. Untuk mengatasi hal tersebut guru menegaskan kembali kepada siswa dan meminta siswa untuk tidak berbicara dan tidak gaduh. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). b) Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013. Pada pertemuan ini siswa diajak untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
mengulas materi sebelumnya yaitu materi Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Kemudian diadakan tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada pemberian hadiah bagi siswa atau kelompok yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3) Observasi Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan, rubrik penilaian afektif dan rubrik penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan 1, siswa terlihat gaduh saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan diskusi berlangsung ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja dalam kelompok. Hal ini dikarenakan siswa tidak cocok dengan teman sekolompoknya dan ada siswa yang memang tidak mau bekerja dalam kelompok. Hasil observasi yang dilakukan guru dan peneliti adalah kegiatan pembelajaran pada siklus I masih terlihat gaduh dan ada beberapa siswa yang tidak bekerja dalam kelompok. 4) Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih berada dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
kriteria cukup. Hal ini disebabkan karena siswa masih gaduh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan belajar mengajar siklus I ini masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya: 1) Kekurangan 1. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik dengan guru supaya tidak terjadi miss comunication saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2. Memberikan aturan-aturan dan penjelasan yang jelas sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, supaya siswa tidak bingung dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 3. Diperbanyak tanya jawab dan jangan langsung menyuruh siswa membaca materi. 4. Volume suara lebih diperkeras agar siswa yang duduk di belakang mendengarkan dan tidak membuat kegaduhan. 2) Kelebihan a) Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang ditentukan. b) Kegiatan pembelajaran terlihat cukup aktif dan antusias. Secara
keseluruhan
siklus
I
telah
memenuhi
kriteria
keberhasilan siklus I. Namun peneliti masih perlu mengadakan siklus II karena hasil akhir siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
siklus II. Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada siklus I peneliti melakukan penelitian untuk siklus II. b. Siklus II Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 23 April 2013 dan 25 April 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Perbedaan antara siklus I dengan siklus II adalah pembagian kelompok dan media gambar. Pada siklus I ada 4 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa. Pada siklus II ada 5 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Pada siklus I siswa hanya bisa melihat media gambar ketika guru menjelaskan di depan kelas. Pada siklus II setiap siswa mendapat media gambar. 1) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian berdasarkan refleksi pada siklus I. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), menyiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar, menyiapkan lembar pengamatan/ observasi (afektif, psikomotorik, keaktifan) dan nomor absen dibagikan dan ditempel untuk setiap siswa. Kekurangan yang terdapat pada siklus I diharapkan tidak ada dalam pelaksanaan siklus II. Kelebihan yang ada pada siklus I menjadi acuan untuk menjadi lebih baik lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
2) Tindakan a) Pertemuan 1 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013. Pada pertemuan ini siswa masih belajar menggunakan media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sebelum masuk ke dalam kelas, seperti biasanya siswa berbaris terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam kelas siswa dan guru melakukan penghormatan kepada bendera merah putih. Kemudian siswa menyanyikan dua lagu wajib yang dipimpin oleh salah satu siswa. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diawali dengan berdoa, absensi, dan apersepsi. Guru mengingatkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan siklus I dan
guru melakukan
apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk menghantarkan siswa masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa, “Apakah anakanak mengetahui apa itu organisasi? Misalnya: Pramuka, organisasi kelas, dll. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa bahwa Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah sebuah organisasi seperti Pramuka atau organisasi kelas. Bedanya PPKI adalah sebuah
organisasi
yang
dibentuk
untuk
mempersiapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
kemerdekaan Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru membagikan bahan ajar dan media gambar pada setiap siswa. Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari dengan media gambar. Kegiatan dilanjutkan dengan kuis. Guru menjelaskan peraturan kuis dan siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan sebuah bintang. Siswa yang mendapat bintang paling banyak itulah pemenangnya dan akan mendapat hadiah. Setelah siswa paham, kemudian guru memulai kuis. Setelah kuis selesai kegiatan selanjutnya adalah pembagian kelompok. Ada 5 kelompok terbentuk, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung secara acak. Sebelum masuk dalam kelompok, siswa diberi penjelasan untuk mengerjakan LKS secara berkelompok.. Setelah itu, siswa masuk dalam kelompok untuk mendiskusikan LKS dengan kelompoknya. Dalam kelompok, siswa saling mensyaringkan jawabannya, membenarkan jawaban temannya jika salah, dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian diminta untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
dan pemberian hadiah pada siswa yang mendapat bintang paling banyak saat mengikuti kuis. b) Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 April 2013. Pada pertemuan ini siswa diajak untuk mengulas materi sebelumnya yaitu materi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kemudian diadakan tanya jawab bila ada materi yang belum dimengerti. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II. Pada akhir kegiatan pembelajaran, ada pemberian hadiah bagi siswa atau kelompok yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3) Observasi Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman melakukan kegiatan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan, rubrik penilaian afektif dan rubrik penilaian psikomotorik. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan 1, siswa terlihat santai dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, pada saat kegiatan kuis semua siswa begitu antusias untuk menjawab pertanyaan. Kegiatan diskusi kelompok semua siswa terlihat aktif menyampaikan pendapat. Hasil observasi yang dilakukan guru, peneliti dan teman-teman sebagai pengamat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
adalah kegiatan pembelajaran pada siklus II siswa antusias dan aktif saat mengikuti kegiatan pembelajaran. 4) Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II keaktifan dan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan siklus I. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II ini masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya: 1) Kelebihan a) Adanya koordinasi yang lebih baik antara peniliti dan guru kelas, agar dalam pelaksanaan tidak terjadi kesalahpahaman. b) Siswa
aktif
dan
antusias
mengikuti
kegiatan
pembelajaran. 2) Kekurangan a) Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hasil akhir siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus II. Sehingga penelitian selesai pada siklus II ini dengan hasil akhir memenuhi kriteria keberhasilan siklus I dan siklus II. 2. Hasil Keaktifan Siswa Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat keaktifan siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
setelah diberi tindakan. Persentase rata-rata awal keaktifan siswa adalah 24,6%. Setelah diberi tindakan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 36,8%, sedangkan pada siklus II persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 54,06%. Berikut ini hasil penghitungan persentase keaktifan siswa pada setiap siklus: Tabel 19. Persentase Keaktifan Siswa Siklus I
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelas Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelompok Memperhatikan penjelasan guru Mampu bekerjasama dalam kelompok Membaca bahan pelajaran Menyelesaikan tugasnya tepat waktu Menjawab pertanyaan guru Menjawab pertanyaan teman Membuat rangkuman pelajaran Mengerjakan tes/evaluasi Menyelesaikan tugas dengan baik Dapat memberi saran Bertanya kepada guru Bertanya kepada teman Dapat memecahkan masalah dalam kelompok Mencatat hal-hal penting Jumlah Rata-rata
Jumlah siswa yang terlibat (Turus) ///// // ///// ///// ///// ///// /////
Persentase 35% 50% 50% 25%
///// ///// ///// //
50%
///// /// ////
40%
////
35%
20% 20%
///// ///// ///// ///// /////
75%
/// ///// ///// ////
15% 25% 25%
/////
25% 590% 36,87%
50%
20%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 20. Persentase Keaktifan Siswa Siklus II
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelas Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelompok Memperhatikan penjelasan guru Mampu bekerjasama dalam kelompok Membaca bahan pelajaran Menyelesaikan tugasnya tepat waktu Menjawab pertanyaan guru Menjawab pertanyaan teman Membuat rangkuman pelajaran Mengerjakan tes/evaluasi Menyelesaikan tugas dengan baik Dapat memberi saran Bertanya kepada guru Bertanya kepada teman Dapat memecahkan masalah dalam kelompok Mencatat hal-hal penting Jumlah Rata-rata
Jumlah siswa yang terlibat (Turus) ///// ///// ///// ///// /// ///// ///// ///// ///// /////
Persentase 50% 65% 75% 50%
///// ///// /// ///// ///// ////
90%
///// ///// ///// ///
50%
///// /
70%
40% 30%
///// ///// ///// ///// ///// ///// /////
100%
///// ///// ///// ///// / ///// /
25% 50% 30%
///// //
75%
30% 35% 865% 54,06%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Hasil peningkatan keaktifan siswa dapat di lihat pada grafik di bawah ini: Keaktifan Siswa 60,00% 50,00% 40,00% 30,00%
54,06%
20,00% 10,00%
Keaktifan Siswa
36,80% 24,60%
0,00% Keaktifan Awal
Keaktifan Siklus I
Keaktifan Siklus II
Gambar 2. Peningkatan keaktifan siswa
3. Hasil Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan. Rata-rata awal prestasi belajar siswa adalah 60,35.
Setelah
diberi
tindakan
prestasi
belajar
siswa
mengalami
peningkatan. Pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa adalah 71,62. Sedangkan pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,06.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai aspek afektif, aspek psikomotorik dan aspek kognitif. Berikut ini hasil nilai prestasi belajar siswa: Tabel 21. Hasil Prestasi Belajar Siklus I Nama Siswa 1. AEN 2. MFW 3. DAN 4. VDP 5. POL 6. DPSW 7. JZN 8. N 9. NPK 10. RAS 11. MH 12. RP 13. TWP 14. IYF 15. DCG 16. ZH 17. SN 18. MFA 19. FVS 20. KZ Jumlah Rata-rata No.
Afektif 60 60 60 75 65 65 70 55 70 60 70 65 55 75 55 75 65 55 75 55 1285 59,25
Nilai Siswa Nilai Akhir Psikomotorik Kognitif (25%xA)+(25%xP)+(50%xK) 80 80 87.5 80 80 76.25 80 50 60 85 95 80 70 85 62.5 65 55 70 80 85 60 85 55 83.75 70 70 66.25 70 55 70 85 90 72.5 70 65 62.5 65 80 82.5 85 65 72.5 85 55 67.5 65 95 83.75 65 80 65 65 75 87.5 70 95 76.25 65 70 60 1485 1480 1432.5 71.62 69,25 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siklus II Nama Siswa 1. AEN 2. MFW 3. DAN 4. VDP 5. POL 6. DPSW 7. JZN 8. N 9. NPK 10. RAS 11. MH 12. RP 13. TWP 14. IYF 15. DCG 16. ZH 17. SN 18. MFA 19. FVS 20. KZ Jumlah Rata-rata No.
Afektif 75 70 60 85 95 70 60 65 85 60 60 75 75 95 65 95 65 60 85 75 1475
73.75
Nilai Siswa Nilai Akhir Psikomotorik Kognitif (25%xA)+(25%xP)+(50%xK) 90 85 83.75 90 75 77.5 90 55 65 90 95 91.25 85 90 90 90 70 75 75 90 78.75 75 55 62.5 90 60 73.75 85 80 76.25 85 95 83.75 90 60 71.25 90 70 76.25 75 70 77.5 90 75 76.25 85 95 92.5 90 90 83.75 90 65 70 90 80 83.75 75 70 72.5 1561.25 1720 1525 86 76.25 78.06
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Prestasi Belajar Siswa 90 80 70 60 50 40 30
60,35
71,62
78,06
Prestasi Belajar Siswa
20 10 0 Prestasi Awal
Prestasi Siklus I
Prestasi Siklus II
Gambar 3. Peningkatan prestasi belajar siswa B. Pembahasan 1. Keaktifan Belajar Siswa a. Siklus I Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Taji Prambanan, desa Taji, kabupaten Klaten, tahun pelajaran 2012/2013. Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Observasi keaktifan siswa tidak dilakukan sendiri oleh peneliti, namun dibantu oleh beberapa orang teman sebagai pengamat dan guru kelas. Observasi keaktifan mengacu pada lembar pengamatan keaktifan. Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan pada 9 April 2013 dan 11 April 2013. Pada siklus I pertemuan 1, siswa sudah cukup antusias dan aktif ketika mengikuti kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
yang membuat gaduh saat pelajaran berlangsung. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, peneliti tidak melakukan kegiatan observasi keaktifan siswa. Karena pada siklus I pertemuan 2 siswa hanya mengerjakan soal evaluasi siklus I. Berdasarkan kegiatan observasi diperoleh persentase rata-rata keaktifan siswa siklus I adalah 36,8%. Persentase rata-rata keaktifan siswa meningkat 12,2% dari kondisi awal yaitu 24,6%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa pada Selasa, 9 April 2013 pukul 08.45 di ruang perpustakaan. Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu: “Pada kegiatan pembelajaran pertemuan 1 saya melihat pembelajaran dengan menggunakan media gambar ini cukup membuat siswa antusias dan lebih aktif di kelas. Media gambar membuat siswa banyak bertanya dan memperhatikan guru ketika menjelaskan di depan kelas. Namun ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika menjelaskan di depan kelas, yaitu volume suara. Volume suara harus keras agar siswa yang duduk dibelakang bisa mendengarkan dengan jelas dan tidak ngomong sendiri.”
Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, banyak yang mengatakan bahwa: “ Kegiatan pembelajaran pada siklus I saya merasa senang, karena menggunakan gambar-gambar dan adanya diskusi kelompok, berbeda dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehari-hari.”
Dilihat dari hasil perolehan persentase rata-rata keaktifan siswa pada siklus I diketahui bahwa hasil persentase rata-rata keaktifan siswa memenuhi kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu diharapkan menjadi 35%. Namun keberhasilan itu tidak cukup sampai pada siklus I, peneliti masih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
memerlukan tindakan selanjutnya pada siklus II karena hasil pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan siklus II. b. Siklus II Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan pada 23 April 2013 dan 25 April 2013. Pada siklus II pertemuan 1 ini, siswa lebih aktif dan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan guru terutama pada saat kuis. Hal ini dibuktikan dengan persentase rata-rata keaktifan siswa pada siklus II adalah 54,06%. Persentase rata-rata keaktifan siswa meningkat 17,98% dari siklus I yaitu 36,8%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa pada Selasa, 23 April 2013 pukul 10.45 di ruang perpustakaan. Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu: “Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1, siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bertanya dan berani mengungkapkan pendapat ketika kegiatan pembelajaran berlangsung dan saat kegiatan kuis. Dalam diskusi kelompok siswa juga dapat bekerja dengan baik saling bertukar pendapat dan tidak pasif. Ada peningkatan di siklus II ini dibanding pada siklus I.”
Sedangkan hasil wawancara dengan siswa, kebanyakan siswa berpendapat bahwa: “Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, dan bisa berdiskusi dengan teman satu kelompok secara lebih serius, karena ada hadiah bagi kelompok yang tenang dan aktif didalam kelompok saat diskusi kelompok. Siswa juga bisa lebih aktif untuk bertanya dengan teman dan guru.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Sedangkan pada siklus II pertemuan 2, peneliti tidak melakukan kegiatan observasi keaktifan siswa. Karena pada siklus II pertemuan 2 siswa hanya mengerjakan soal evaluasi siklus II. Hasil peningkatan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 23. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa Peubah Keaktifan
Kondisi Awal 24,6%
Akhir Siklus I 36,8%
Akhir Siklus II 54,06%
Dengan demikian, dapat disimpulkan sesuai dengan hipotesis bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa. 2. Prestasi Belajar Siswa a. Siklus I Hasil prestasi belajar pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 15 siswa dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM adalah 5 siswa dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM dihitung dalam persen adalah 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pada siklus I telah memenuhi indikator keberhasilan yang direncanakan oleh peneliti yaitu sebesar 70% dari seluruh jumlah siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Pencapaian ketuntasan KKM siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 24. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa MFW DAN VDP POL DPSW JZN N NPK RAS MH RP TWP IYF DCG ZH SN MFA FVS KZ MFW
Nilai 80 80 50 95 85 55 85 55 70 55 90 65 80 65 55 95 80 75 95 70
KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Keterangan Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan yang tidak tercapai KKM dapat dilihar dalam grafik di bawah ini:
Grafik Ketuntasan KKM Siklus I
Tidak tercapai KKM 25% (5 siswa)
Tercapai KKM Tidak tercapai KKM Tercapai KKM 75% (15 siswa)
Gambar 4. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I Meskipun dalam persentasenya siklus I mengalami keberhasilan namun dalam prosesnya masih banyak mengalami kekurangan dan perlu diperbaiki dan berikutnya diharapkan memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kekurangan itu antara lain dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang membuat gaduh di dalam kelas. Selain itu saat kegiatan diskusi kelompok ada siswa yang masih mementingkan dirinya sendiri karena belum terbiasa bekerja dalam kelompok. Mereka lebih suka mengerjakan tugas dengan teman yang disukai saja atau kelompok yang homogen sedangkan pada kenyataannya guru merancang kegiatan untuk berkelompok secara heterogen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam hal ini masih diperlukan tindakan
lebih lanjut
75
untuk
memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar yang kurang baik dan perlu adanya peningkatan prestasi belajar meskipun hasil prestasi belajar yang diperoleh telah memenuhi indikator keberhasilan. b. Siklus II Siklus I memerlukan beberapa perbaikan untuk mengurangi terjadinya kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan upayaupaya lain dalam pelaksanaan siklus II. Beberapa upaya-upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan siklus II adalah guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap kepada siswa mengenai tugas yang akan dikerjakan baik secara kelompok maupun individu, agar setiap siswa lebih memahami kegiatan atau tugas yang akan dilakukan dan tidak banyak bertanya mengenai kegiatan atau tugas tersebut. Selain itu guru juga harus lebih mengkondisikan siswa saat proses berlangsung terutama saat ada kegiatan berkelompok yang sifatnya heterogen agar setiap siswa mampu menghargai teman lain walaupun tidak sependapat dengan dirinya masing-masing. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 18 siswa dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 2 orang dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM dalam persen adalah sebesar 90% dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
persen adalah sebesar 10%. Berikut ini nilai prestasi belajar siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM: Tabel 25. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa MFW DAN VDP POL DPSW JZN N NPK RAS MH RP TWP IYF DCG ZH SN MFA FVS KZ MFW
Nilai 85 75 55 95 90 70 90 55 60 80 95 60 70 70 75 95 90 65 80 70
KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Keterangan Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan yang tidak tercapai KKM dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Tidak tercapai KKM 10% (2 siswa)
Grafik Ketuntasan KKM Siklus II
Tercapai KKM Tercapai KKM 90% (18 siswa)
Tidak tercapai KKM
Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II Hasil perhitungan prestasi belajar pada siklus II adalah meningkat sebesar 15% menjadi 90%. Secara umum selama proses belajar mengajar siswa mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik pada siklus II. Mereka sudah memahami bagaimana berkelompok secara heterogen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Berikut ini tabel peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus II: Tabel 26. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Prestasi Belajar Siswa
Kriteria Keberhasilan 1.Rata-rata nilai ulangan 2.Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Siklus I Capaian
60,35
Target 70
35,25%
70%
Siklus II Capaian
71,62
Target 75
75%
80%
90%
78,06
Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa: a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Pada kondisi awal rata-rata prestasi belajar siswa 60,35. Setelah diberi tindakan dengan menggunakan media gambar pada siklus I rata-rata menjadi 71,62 dan pada siklus ke II diperoleh rata-rata 78,06. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang lulus KKM adalah 75%. Sedangkan, pada siklus II siswa yang lulus KKM adalah 90%. c. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target ratarata sudah tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan semester genap tahun pelajaran 2012/2013, dapat disimpulkan: 1. Penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan guru materi Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dengan menggunakan media gambar di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan agar siswa tertarik untuk mempelajari materi dengan menggunakan media gambar. Pada kegiatan refleksi ditemukan bahwa sebagain besar siswa terlihat antusias dan aktif di dalam kelas. Berdasarkan refleksi tersebut maka diadakan perencanaan siklus II. Pada siklus II guru mengajarkan materi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan menggunakan media gambar di depan kelas. Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru dengan acuan media gambar yang sudah diberikan. Pada pertemuan di siklus II ini, siswa sudah terlibat lebih antusias dan aktif dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih banyak bertanya dan menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusi. Penggunaan media gambar sangat membantu
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
siswa dalam memahami materi pelajaran. Media gambar membuat siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan dan membuat siswa banyak bertanya. Sehingga media gambar membuat siswa menjadi aktif di kelas. Setelah itu dilakukan kegiatan refleksi pada siklus II, guru hendaknya memberikan perhatian khusus pada siswa yang belum paham mengenai materi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat setelah memperoleh tindakan. 2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan keaktifan yang telah diperoleh. Pada kondisi awal diperoleh persentase rata-rata keaktifan siswa adalah 24,6%. Setelah dikenai tindakan menggunakan media gambar pada siklus I, persentase rata-rata keaktifan siswa mengalami peningkatan. Persentase rata-rata keaktifan siswa menjadi 36,8%. Peningkatan persentase rata-rata keaktifan dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 12,2%. Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan media gambar yang semakin baik. Persentase rata-rata keaktifan siswa menjadi 54,06%. Peningkatan persentase rata-rata keaktifan dari kondisi siklus I ke siklus II meningkat sebesar 17,26%. 3. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Pada kondisi awal, Rata-rata nilai siswa kelas V sebesar 60,35 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35,25%. Setelah dikenai tindakan menggunakan media gambar pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 meningkat menjadi 71,62 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 75%. Peningkatan rata-rata nilai siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 11,27, sedangkan persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat 42,75%. Dilanjutkan dengan siklus II, menggunakan media gambar yang semakin baik dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa menjadi 78,06. Sedangkan, persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat menjadi 90%. Peningkatan rata-rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,44. Sedangkan persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat 15%. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prosedur penyusunan. Namun, peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian, adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian khususnya kualitas proses pembelajaran berupa keaktifan siswa. Peneliti tidak mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut benar-benar murni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
karena proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti atau karena peneliti bertindak sebagai guru baru di kelas, sehingga ketertarikan dan keaktifan siswa meningkat. 2. Pemahaman peneliti tentang validitas yang masih kurang. Data penelitian yang berbentuk soal tes objektif seharusnya diuji dengan menngunakan uji korelasi point-biserial. Karena keterbatasan peneliti, peneliti menggunakan korelasi product-moment. 3. Tidak dilakukan uji validitas empiris untuk soal evaluasi. Hal ini disebabkan peneliti sulit untuk menemukan SD yang setara dengan SD yang diteliti, terutama SD yang sudah mengajarkan KD tersebut. Peneliti juga menemui kesulitan apabila meminta siswa kelas VI untuk mengerjakan soal evaluasi, dikarenakan kelas VI cukup sibuk dengan kegiatan dan persiapan ujian. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah sebagi berikut: 1.
Kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar memerlukan persiapan yang cukup banyak, sehingga guru harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada setiap kegiatan.
2.
Pada materi perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia, diharapkan guru menggunakan penjelasan yang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa mudah memahami materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
83
Guru dapat menggunakan strategi-strategi dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan keaktifan siswa selama proses belajar, seperti menggunakan media yang menarik dan melakukan permainan.
4.
Guru sebaiknya tetap memperhatikan jalannya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan individu kepada siswa yang belum paham dengan materi yang sedang dibahas.
5.
Kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran sangat penting untuk dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diketahui kekurangan maupun kelebihan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: CV Remadja Karya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Azwar, Saifuddin. 1996. Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Feka, Patrisia. 2008. Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Gora, Winastwan. 2009. Pakematik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Hamalik, Qoemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Joni, Raka. 1984. Cara Belajar Siswa Aktif: Implikasinya Terhadap Sistem Penyampaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka Rosyada, Dede. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Karya CV Surjadi. 2012. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: CV. Munandar Maju Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Supriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Suwandi, Sarwiji. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) & Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka Suradisastra, Djojo, dkk. 1991. Pendidikan IPS 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Surjadi. 2012. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: CV. Mandar Maju Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga Utami, Cicilia. 2007. Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IVA Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran-lampiran
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Lampiran 1 SILABUS
Nama Sekolah
: SD Negeri 1 Taji Prambanan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V/ 2
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi
Materi
Kegiatan
Dasar
Pokok
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Jenis
Kompetensi
2.2 Menghargai
Perjuangan
Melalui diskusi
jasa dan
Mencapai
siswa dapat
peranan
Kemerdeka-
menjelaskan
peristiwa penting
tokoh
an
peristiwa
menjelang
perjuangan
Indonesia.
Rengasdeng-
proklamasi
Kognitif Mengidentifikasi
Menjelaskan tokoh-
dalam
klok, Detik-detik
mempersiap-
Proklamasi,
tokoh yang berperan
kan
Perumusan Dasar
dalam Perumusan
kemerdeka-
Negara dan
Dasar Negara.
an Indonesia
tokoh-tokoh
Tes dan Nontest
Penilaian Bentuk
Contoh
Instrumen Instrumen Pilihan Ganda
Tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima di Jepang dijatuhi bom oleh .... a. Belanda b. Amerika c. Sekutu d. Inggris
Alokasi
Sumber/ Alat/
Waktu
Bahan
8 x 35 menit (8 JP) (4 x pertemuan)
- Suranti. 2009. Ilmu Pengetahu-an Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departe-men Pendidikan Nasional
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dalam
88 - Thayeb,
Afektif
Perumusan Dasar Bekerjasama dalam
dkk. 2012.
Negara
kelompok untuk
IPS Terpadu
menemukan
untuk SD/MI
peristiwa penting
Kelas V.
siswa dapat
menjelang
Jakarta:
menjelaskan
proklamasi
Erlangga
Melalui diskusi
sidang PPKI pertama, sidang
Psikomotorik
- Gambar-
PPKI kedua,
Mempresentasikan
gambar tokoh
sidang PPKI
hasil diskusi
dan peristiwa
ketiga dan tokoh-
mengenai peristiwa
dalam
tokoh dalam
penting menjelang
mempersi-
Usaha Persiapan
proklamasi
apkan Kemerdeka-an Indonesia
Kemerdekaan Indonesia.
Kognitif
Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara dan tokohtokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai 89
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pembentukan alat kelengkapan negara dan tokohtokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
90
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Lampiran 2.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan.
II. Kompetensi Dasar 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator Kognitif
Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi
Menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk menemukan peristiwa penting menjelang proklamasi
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa penting menjelang proklamasi
IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa Rengasdengklok
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa dalam Detik-detik Proklamasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa dalam Perumusan Dasar Negara
Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Afektif
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk
menjelaskan peristiwa
Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan
tokoh-
tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara. Psikomotorik
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
V. Materi Pokok Pembelajaran “Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)” VI. Pendekatan dan Metode
Pendekatan
: CTL (Contextual Teaching and Learning)
Metode
: Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok, presentasi
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal (5 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi/Motivasi: Menyanyikan lagu “Hari Merdeka”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Kegiatan Inti Eksplorasi: (30 menit)
Guru menjelaskan beberapa gambar mengenai peristiwa Rengasdengklok, detikdetik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-tokoh menjelang proklamasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Siswa mengamati dan memahami penjelasan guru dengan memperhatikan gambar mengenai peristiwa Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokoh-tokoh menjelang proklamasi.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan berdiskusi mengenai peristiwa Rengasdengklok, detik-detik Proklamasi, Perumusan Dasar Negara dan tokohtokoh menjelang proklamasi.
Elaborasi: (20 menit)
Hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas, siswa/ kelompok lain dapat memberikan tanggapan dari presentasi tersebut.
Guru memberikan masukan jika masih ada pekerjaan siswa yang kurang sesuai.
Konfirmasi: (10 menit)
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Penutup
Salam Penutup
Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal (15 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum dimengerti.
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
VIII. Sumber Belajar a. Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b. Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga c. Gambar-gambar tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi.
IX. Penilaian a. Jenis Penilaian
Tertulis
Nontest : Observasi
b. Bentuk Penilaian
Pilihan ganda
Rubrik Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Lampiran 2.2
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Indikator Kognitif
Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi
Menjelaskan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara.
Afektif
Bekerjasama dalam kelompok untuk menemukan peristiwa penting menjelang proklamasi
Psikomotorik
II.
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peristiwa penting menjelang proklamasi
Petunjuk ( untuk siswa ) Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
III.
Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Belajar 1 Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Peristiwa apa yang muncul menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan melihat gambar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1.
2.
3.
4.
Peristiwa
Waktu
Tempat
Keterangan
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
5.
b. Kegiatan Belajar 2 Sebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam Perumusan Dasar Negara dan Jelaskan apa peranannya!
No 1.
2.
Nama Tokoh
Peranan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Lampiran 2.3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Standar Kompetensi 2. Menghargai
peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan.
II. Kompetensi Dasar 2.2. Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
III. Indikator Kognitif
Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Bekerjasama
dalam
kelompok
untuk
mengidentifikasi
pembentukan
alat
kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai pembentukan alat kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI pertama
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI kedua
Siswa dapat mengidentifikasi sidang PPKI ketiga
Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga, dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia..
Psikomotorik
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga, dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
V. Materi Pokok Pembelajaran “Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)”
VI. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a) Kegiatan Awal (5 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Guru mengingatkan materi yang sudah dibahas pada pertemuan siklus I dengan melakukan tanya jawab mengenai materi sebelumnya.
b) Kegiatan Inti Eksplorasi: (30 menit)
Guru menjelaskan gambar mengenai sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga dan tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Siswa mengamati dan memahami penjelasan guru dengan memperhatikan gambar mengenai sidang PPKI pertama, sidang PPKI kedua, sidang PPKI ketiga dan tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut.
Guru memberikan kuis tebak gambar untuk dijawab semua siswa
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan berdiskusi mengenai peristiwa dalam penyusunan alat kelengkapan negara dan tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut dengan media gambar yang telah disediakan.
Elaborasi: (20 menit)
Hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas, siswa/ kelompok lain dapat memberikan tanggapan dari presentasi tersebut.
Guru memberikan masukan jika masih ada pekerjaan siswa yang kurang sesuai.
Konfirmasi: (10 menit)
Guru mengadakan tanya jawab mengenai apa yang telah dibahas untuk memberikan penegasan.
Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
Refeksi pembelajaran, apakah siswa dapat menerima pelajaran hari ini dengan baik, bagaimana perasaannya saat proses pelajaran berlangsung, dan penguatan konsep materi agar materi yang dipelajari dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Penutup
Salam Penutup
Pertemuan 2 a) Kegiatan Awal (15 menit)
Salam Pembuka
Presensi
Apersepsi: Mengulas materi sebelumnya dan tanya jawab bila ada yang belum dimengerti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus II.
c) Kegiatan Akhir (5 menit)
X.
Siswa mengumpulkan lembar jawab dan soal ke depan kelas.
Sumber Belajar a. Suranti. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b. Thayeb, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga c. Gambar-gambar tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi.
XI. Penilaian a. Jenis Penilaian
Tertulis
Nontest : Observasi
b. Bentuk Penilaian
Pilihan ganda
Rubrik Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 2.4
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Taji Prambanan.
Mara Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/ 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit (4 JP) (2 x pertemuan)
I.
Indikator Kognitif
Mengidentifikasi pembentukan alat kelengkapan negara.
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Afektif
Bekerjasama
dalam
kelompok
untuk
mengidentifikasi
pembentukan
alat
kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia..
Psikomotorik
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai pembentukan alat kelengkapan negara dan tokoh-tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
II.
Petunjuk ( untuk siswa ) Kerjakan Sesuai Petunjuk Soal !
III.
Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Belajar 1 Dikusikanlah dengan teman kelompokmu! Tulislah tahapan sidang PPKI dan isinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No
Sidang
1.
PPKI pertama
2.
PPKI kedua
3.
PPKI ketiga
Waktu
Keputusan sidang
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
b. Kegiatan Belajar 2 Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.
No
Nama Tokoh
1.
………………. 2.
…………………
Peranan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
…………………… 4.
………………… 5.
..…………………..
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6.
………………….. 7.
………………………..
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
DAFTAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TAJI PRAMBANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NO
NOMOR INDUK
NAMA SISWA
1
3469
AUSTIN ERY NUGROHO
2
3472
MUHAMMAD FADLY .W
3
3474
DIAN AGIK NUGROHO
4
3788
VIKA DIYAH PUSPITA
5
3490
PENTA OKTAVIAN LAVIDA
6
3492
DESTA PUTRI SURYA .W
7
3493
JIHAN ZULVA NADA
8
3494
NURYANI
9
3495
NOLA PUTRI KOVA
10
3496
RIFKI ANDRYAN SAH
11
3497
MUHAMMAD HARIYANTO .D
12
3498
RUDI PURNOMO
13
3500
TRI WAHYU PRASETYO
14
3501
ILIYAS YUSUF FERDIANTORO
15
3502
DUAN CINDRA GUSTAPA
16
3503
ZAURA HABIBA
17
3504
SITI NURHANISA
18
3527
MUHAMMAD FAIZ AZZIZE
19
3528
FATYA VIRNANDA SASETYA
20
3554
KHOIRUS ZUHER
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.1
Soal Evaluasi Siklus I Nama : Kelas : No. Absen : Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar! 1. BPUPKI didirikan dengan tujuan . . . a. memperkuat pertahanan Jepang b. merumuskan dasar negara c. mengumpulkan hasil bumi Indonesia d. memperbaiki perekonomian Indonesia 2. Para pemuda membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, dengan tujuan . . . a. mempersiapkan pertahanan menghadapi Sekutu b. menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia c. menyusun rencana untuk melucuti senjata Jepang d. menjauhi semua pengaruh Jepang 3. Penyusunan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda yang terletak di . . . a. Jl. Imam Bonjol 1 Jakarta b. Jl. Imam Bonjol 11 Jakarta c. Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta d. Jl. Pegangsaan Timur 65 Jakarta 4. (1) Kebangsaan (2) Perikemanusiaan (3) Periketuhanan YME (4) Mufakat atau Demokrasi (5) Kesejahteraan Sosial Kelima rumusan dasar negara di atas dikemukakan oleh ….
109
a. Muhammad Yamin b. Prof. Dr. Supomo c. Radjiman Widyodiningrat d. Soekarno 5. BPUPKI dibubarkan pada tanggal …. a. 22 Mei 1945 c. 18 Mei 1945 b. 27 Juni 1945 d. 7 Agustus 1945 6. Tokoh yang mengibarkan bendera Merah Putih saat pembacaan Proklamasi Kemerdekaan RI adalah …. a. Chaerul Shaleh dan Sukarni b. Sayuti Melik dan Suhud c. Chaerul Shaleh dan Yusuf Karto d. Latief Hendraningrat dan Suhud 7. Pada awal kemerdekaan RI, jumlah provinsi kita adalah …. a. 8 c. 15 b. 26 d. 27 8. Badan Keamanan Rakyat dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945, dengan tujuan …. a. Menghadapi kedatangan Sekutu b. Menjaga keselamatan presiden c. Menjaga keamanan negara d. Merampas senjata Jepang 9. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal .... a. 14 Agustus 1945 c. 16 Agustus 1945 b. 15 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945 10. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditandatangani oleh Soekarno– Hatta atas nama .... a. rakyat Indonesia b. bangsa Indonesia c. negara Indonesia d. pemimpin Indonesia
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Dalam sejarah berdirinya, BPUPKI mengalami masa persidangan sebanyak .... a. 1 kali c. 3 kali b. 2 kali d. 4 kali 12. Untuk menghindari pengaruh Jepang, Bung Karno dan Bung Hatta tanggal 16 Agustus 1945 diungsikan ke .... a. Saigon b. Rengasdengklok c. Kalijati d. Bandung 13. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan ..... a. Piagam Jogja b. Piagam Jakarta c. Piagam Semarang d. Piagam Bangkok 14. Organisasi yang kali pertama dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah .... a. PPKI b. GAPPI c. BPUPKI d. KNIP 15. Ketua BPUPKI ialah .... a. Drs. Moh. Hatta b. Ir. Soekarno c. Dr. Radjiman Wedyodiningrat d. Raden Panji Suroso 16. Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan proklamasi kemerdekaan Indonesia harus secepatnya diumumkan. Pertemuan ini dilaksanakan di . . . a. Pegangsaan Barat 17 Jakarta b. Pegangsaan Timur 17 Jakarta
110
c. Pegangsaan Utara 17 Jakarta d. Pegangsaan Selatan 17 Jakarta 17. Ir. Soekarno menyampaikan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI pada tanggal . . . a. 1 Juni b. 1 Juli c. 11 Juni d. 11 Juli 18. Tokoh disamping mengemukakan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 yaitu . . . a. Ir. Soekarno b. Mr. Muhammad Yamin c. Muhammad Hatta d. Prof. Dr. Supomo 19. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disiarkan melalui radio . .. a. RRI b. Domei c. Suara Rakyat d. Seputar Indonesia 20. Dokuritsu Zumbi Coosakai adalah nama Jepang untuk . . . a. BPUPKI b. PPKI c. Panitia kecil d. Panitia sembilan
***Selamat Mengerjakan***
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.2 Soal Evaluasi Siklus II Nama : Kelas : No. Absen : Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling benar! 1. Dalam organisasi PPKI, Drs. Moh. Hatta berkedudukan sebagai . . . a. Bendahara b. Ketua c. Wakil Ketua d. Anggota 2. Dalam hasil sidang PPKI kedua, wilayah NKRI dibagi menjadi delapan propinsi dengan dua daerah istimewa, yaitu . . . a. Jogjakarta dan Aceh b. Jogjakarta dan Surakarta c. Surakarta dan Aceh d. Aceh dan Borneo 3. Kota Hiroshima dijatuhi bom oleh Amerika Serikat, pada tanggal . . . a. 6 Agustus 1945 b. 12 Agustus 1945 c. 9 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945 4. Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai . . . a. Hari ABRI c. Hari Polisi b. Hari TNI d. Hari Pahlawan 5. Sidang PPKI Ketiga pada tanggal 22 Agustus 1945 menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah badan atau organisasi yang bertugas menjaga keamanan negara yaitu . . . a. TKR c. BKR
111
b. TNI d. MPR 6. Chaerul Saleh, Suharni, Latief Hendraningrat, dan Sayuti Melik. Tokoh tersebut aktif dalam . . . a. Mempersiapkan kemerdekaan Indonesia b. Merebut kemerdekaan Indonesia c. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia d. Menjaga kemerdekaan Indonesia 7. Penjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah . . . a. Ibu Kartini b. Ibu Fatmawati c. Mohammad Hatta d. Ir. Soekarno 8. Pengibar bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah . . . a. Sayuti Melik dan Latif Hendraningrat b. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno c. Latief Hendraningrat dan Suhud d. Sayuti Melik dan Suhud 9. Pengetik naskah proklamasi disamping adalah . . . a. Sayuti Melik b. Suhud c. Latif Hendraningrat d. Ir. Soekarno 10. Sidang PPKI Pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan tiga keputusan penting, salah satunya adalah . . . a. Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai undang-undang dasar negara. b. Memilih Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan Ir. Soekarno sebagai wakil presiden.
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin seorang gubernur. d. Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu menteri negara. 11. Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan wujud nyata dari . . . a. Hadiah Jepang b. Penghargaan Sekutu c. Perjuangan bangsa Indonesia d. Permintaan Belanda 12. Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah . . . a. Sayuti Melik dan Latif Hendraningrat b. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno c. Latief Hendraningrat dan Suhud d. Sayuti Melik dan Suhud 13. BKR mengalami perubahan nama pertama kali yaitu diubah menjadi . . . a. TRI c. ABRI b. TNI d. TKR 14. Sidang PPKI Kedua pada 19 Agustus 1945 wilayah NKRI dibagi menjadi . . . a. 6 provinsi b. 7 provinsi c. 8 provinsi d. 9 provinsi 15. Perubahan nama BKR menjadi TKR terjadi pada . . . a. 1 Oktober1945 b. 3 Oktober1945 c. 5 Oktober1945 d. 6 Oktober1945 16. Pembagian daerah RI menjadi delapan provinsi adalah salah satu keputusan sidang PPKI pada . . . a. 18 Agustus 1945
112
b. 19 Agustus 1945 c. 21 Agustus 1945 d. 22 Agustus 1945 17. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemerdekaan merupakan tugas dari . . . a. BPUPKI b. KNIP c. PPKI d. PNI 18. Dalam hasil sidang PPKI yang pertama, presiden dibantu oleh . . . a. Wakil residen b. MPR c. KNIP d. DPR 19. Salah satu cara menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan proklamasi kemerdekaan adalah . . . a. Memakai pakaian laskar pejuang setiap hari kesekolah b. Ikut mengheningkan cipta tiap upacara bendera c. Menghafal teks proklamasi diluar kepala d. Membawa foto pahlawan setiap hari 20. Piagam Jakarta merupakan hasil Panitia Sembilan yang ditetapkan pada tanggal . . . a. 22 Juni 1945 b. 24 Juni 1945 c. 22 Juli 1945 d. 24 Juli 1945 ***Selamat Mengerjakan***
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.3 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
1. B 2. D 3. A 4. D 5. D 6. D 7. A 8. C 9. A 10. B 11. B 12. B 13. B 14. C 15. C 16. B 17. A 18. D 19. B 20. A
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4.4
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II 1. B 2. B 3. A 4. A 5. C 6. A 7. B 8. C 9. A 10. A 11. C 12. B 13. D 14. C 15. C 16. B 17. C 18. C 19. B 20. A
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Lampiran 5.1 BAHAN AJAR SIKLUS I
A. Perjuangan Mencapai Kemerdekaan Indonesia Kamu sudah mempelajari perjalanan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Banyak pengorbanan demi mengusir penjajah, baik harta, tenaga, dan nyawa. Namun demikian, bangsa-bangsa yang ingin berkuasa di Indonesia tetap datang silih berganti. Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, kemudia kekuasaan pun beralih ke tangan Jepang. Bangsa Jepang dianggap sebagai saudara tua oleh bangsa Indonesia. Namun ternyata Jepang lebih kejam dari Belanda. Untuk menarik
simpati
rakyat
Indonesia,
Jepang
berjanji
akan
kemerdekaan. Pengumuman itu disampaikan oleh PM
memberikan
Kaiso.
Sebagai
perwujudannya, 1 Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai). BPUPKI yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat bertugas merumuskan dasar negara dan rancangan undang-undang dasar. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. BPUPKI digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tanggal 9 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia diundang oleh Jenderal Terauchi ke Dalat, Vietnam. Tujuannya mempersiapkan penyerahan kemerdekaan Indonesia. Wakil Indonesia antara lain Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat. Pihak Jepang diwakili Jenderal Terauchi sebagai panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia Tenggara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Dibalik niat baiknya, tarnyata Jepang merahasiakan kekalahannya dari Sekutu. Kota Hiroshima di bom atom Sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Jepang mengakui kekalahannya dari Sekutu tanggal 14 Agustus 1945. Berita kekalahan ini dirahasiakan dari rakyat Indonesia. Bahkan radio-radio disegel oleh pemerintah Jepang. Sutan Syahrir dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita kekalahan tersebut. Sutan Syahrir segera menemui Drs. Mohammad Hatta untuk menceritakan berita tersebut. Sutan Syahrir juga mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dipro-klamasikan. Mereka juga menyampaikan niat tersebut kepada Ir. Soekarno. Beliau menolaknya sebelum bertemu anggota PPKI yang lain Sekutu.
Gambar 1.1 Nagasaki setelah dibom oleh Sekutu
Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mengadakan pertemuan di Pegangsaan Timur 17 Jakarta. Para pemuda itu terdiri atas Wikana, Armansyah, Margono,
Subadio,
dan
Subianto.
Hasil
pertemuan
adalah
proklamasi
kemerdekaan Indonesia harus secepatnya diumumkan. Berbagai peristiwa muncul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kawan-kawan, simak cerita selengkapnya berikut ini. a) Peristiwa Rengasdengklok Keinginan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia semakin kuat di hati tiap pemuda Indonesia. Hal ini memunculkan perbedaan pendapat dengan Soekarno-Hatta (golongan tua). Golongan tua menginginkan kemerdekaan secara damai sesuai janji Jepang. Perbedaan pendapat tersebut membuat para pemuda tidak sabar. Mereka membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh Jepang. Para pemuda yang bertugas membawa Soekarno-Hatta yaitu Yusuf Kunto, Sukarni, dan Singgih. Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka sepakat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jakarta. Mereka berunding di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta rumah Laksamana Tadashi Maeda. Teks proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik yang ditandatangani oleh Soekarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
Gambar 1.2 Naskah Proklamasi hasil ketikan Sayuti Melik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
b) Detik-Detik Proklamasi Pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, sudah banyak pemuda berkumpul. Mereka menyiapkan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cudanco Latif Hendraningrat dan Syodanco Arifin bertugas menjaga keamanan. Suhud menyiapkan tiang bendera dari bambu. Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan adalah hasil jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan naskah proklamasi. Upacara berlangsung dengan khidmat. Dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latif Hendradiningrat dan S. Suhud. Semua peserta upacara secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Gambar 1.3 Pengibaran bendera Merah Putih seusai pembacaan Proklamasi.
Peristiwa Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan. Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terdengar ke seluruh dunia. Berita proklamasi disiarkan melalui radio Domei yaitu Kantor Berita Jepang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
c) Perumusan Dasar negara Pernahkah kamu perhatikan bangunan sebuah rumah? Bagaimana agar bangunan berdiri kokoh? Untuk mendirikan bangunan diperlukan dasar atau pondasi yang kuat. Demikian juga dengan sebuah negara. Tindakan selanjutnya setelah menyatakan kemerdekaan diperlukan dasar negara. Hal ini dimaksudkan agar negara dapat berdiri dengan kuat dan kokoh. Bagaimana dengan negara Indonesia? Dasar negara Indonesia dirumuskan oleh BPUPKI. Sidang pertama dilakukan tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut terdapat tiga usulan dasar negara. Usulan dasar negara tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan
Ir.
Soekarno. Berikut ini adalah tokoh-tokoh dan rumusan dasar negara yang diusulkan dalam sidang BPUPKI. 1) Mr. Muhammad Yamin Muhammad
Yamin
mengetengahkan
rumusan
pertama dasar
kali negara
Indonesia. Beliau mengemukakan rumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Rumusan yang disampaikan Muhammad Yamin disebut liGambar 1.4 Mr. Muhammad Yamin
ma azas dasar negara kebangsaan Republik Indonesia. Rumusan tersebut meliputi sebagai berikut. a) Peri Kebangsaan b) Peri Kemanusiaan c) Peri Ketuhanan d) Peri Kerakyatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
e) Kesejahteraan Rakyat 2) Prof. Dr. Supomo Beliau
mengemukakan
rumusan
dasar negara dalam sidang tanggal 31 Mei 1945. Rumusan dasar negara menurut Prof. Dr. Supomo adalah sebagai berikut.
Gambar 1.5 Prof. Dr. Supomo a) Paham negara kesatuan b) Perhubungan antara negara dan agama c) Sistem Badan Permusyawaratan d) Sosialisme negara Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya 3) Ir. Soekarno Pidato Soekarno dikenal dengan nama Lahirnya Pancasila. Keistimewaan pidato beliau, selain berisi pandangan atau usuk mengenai dasar negara Indonesia, juga usul mengenai nama bagi dasar negara. Ir. Soekarno menyampaikan rumusandasar negara dalam sidang tanggal 1 Juni 1945, yang berisi sebagai berikut. 1) Kebangsaan Indonesia 2) Internasionalisme/Peri Kemanusiaan 3) Mufakat atau Demokrasi 4) Kesejahteraan Sosial 5) Ketuhanan Yang Maha Esa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Ir. Soekarno dalam penjelasannya juga mengusulkan nama bagi kelima sila dasar negara tersebut adalah Pancasila. Karena Pancasila hasil budaya nenek moyang kita yang tertulis dalam kitab Negarakertagama. Oleh karena adanya perbedaan rumusan dari anggota BPUPKI , maka dibentuklah Panitia Kecil. Ketua Panitia Kecil ialah Ir. Soekarno. Anggotanya terdiri atas Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan dasar negara yang terdapat dalam dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut. 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
hikmat
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Lampiran 5.2 BAHAN AJAR SIKLUS II d) Menyusun Alat Kelengkapan Negara Untuk melengkapi keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara diperlukan adanya alat kelengkapan negara. Dalam menyusun alat kelengkapan negara ini, bangsa Indonesia menyerahkannya kepada PPKI. Ada tiga tahap yang ditempuh PPKI dalam menyusun alat kelengkapan negara. a) Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945) Menghasilkan tiga keputusan penting, yaitu sebagai berikut. 1) Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai undang-undang dasar negara. 2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. 3) Selama masa peralihan dan MPR belum terbentuk, maka tugas presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). b) Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945) Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut. 1) Pembentukan KNIP, yang bertugas sebagai DPR sampai DPR hasil pemilu terbentuk, dan di daerah-daerah juga dibentuk KNI daerah. 2) Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu menteri negara. 3) Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin seorang gubernur. Provinsi tersebut yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Jawa Timur, Borneo, Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan dua daerah istimewa yaitu Yogyakarta dan Surakarta. c) Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945) Sidang kali ini menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah badan atau organisasi yang bertugas menjaga keamanan negara yaitu BKR yang beranggotakan pemuda bekas Heiho, Peta, Seinendan, dan Keybodan. BKR mengalami beberapa kali perubahan nama. Pertama, pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), kedua diubah TRI (Tentara Republik Indonesia), dan sekarang menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia). B. Tokoh-Tokoh dalam Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Bila kita mengingat kembali peristiwa detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, banyak tokoh yang berjasa dalam menyusun dan mempersiapkan kemerdekaan. Tokoh-tokoh tersebut sebagai berikut. 1. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai perumus teks proklamasi sekaligus Proklamator Kemerdekaan Indonesia. 2. Chaerul Saleh, Suharni, Latief Hendraningrat, dan Sayuti Melik. Mereka aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 3. Ibu Fatmawati sebagai penjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. 4. Latief Hendraningrat dan Suhud sebagai pengibar bendera Merah Putih. 5. Sayuti Melik sebagai pengetik naskah proklamasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 6.1
Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu
Tanggal 9 Agustus 1945 para pemimpin bangsa Indonesia diundang oleh Jenderal Terauchi ke Dalat, Vietnam. Tujuannya
mempersiapkan penyerahan
kemerdekaan Indonesia. Wakil Indonesia antara lain Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat. Pihak Jepang diwakili Jenderal Terauchi sebagai panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia Tenggara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Peristiwa Rengasdengklok
Dibalik niat baiknya, tarnyata Jepang merahasiakan kekalahannya dari Sekutu. Kota Hiroshima di bom atom Sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Jepang mengakui kekalahannya dari Sekutu tanggal 14 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia semakin kuat dihati tiap pemuda di Indonesia. Hal ini memunculkan perbedaan pendapat dengan Soekarno-Hatta (golongan tua). Perbedaan pendapat tersebut membuat para pemuda tidak sabar. Mereka membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh Jepang. Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka sepakat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jakarta. Mereka berunding di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta rumah Laksamana Tadashi Maeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Untuk
membuktikan
bahwa
Jepang
bersungguh-sungguh
memperhatikan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka, pada tanggal 1
Maret
1945 dibentuklah Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI diketuai oleh Dr.
Radjiman
penyelidikan Indonesia.
Wedyodiningrat. terhadap
Tugas
usaha-usaha
pokoknya
persiapan
melakukan kemerdekaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Naskah Proklamasi
Golongan muda akhirnya bersepakat dengan golongan tua. Mereka sepakat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo menyarankan agar perundingan mengenai proklamasi kemerdekaan dilaksanakan di Jakarta. Mereka berunding di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta rumah Laksamana Tadashi Maeda. Teks proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik yang ditandatangani oleh Soekarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Detik-detik Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, sudah banyak pemuda berkumpul. Mereka menyiapkan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cudanco Latif Hendraningrat dan Syodanco Arifin bertugas menjaga keamanan. Suhud menyiapkan tiang bendera dari bambu. Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan adalah hasil jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan naskah proklamasi. Upacara berlangsung dengan khidmat. Dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latif Hendradiningrat dan S. Suhud. Semua peserta upacara secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Mr. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin
pertama kali mengetengahkan rumusan dasar
negara Indonesia. Beliau mengemukakan rumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Rumusan yang disampaikan Muhammad Yamin disebut lima azas dasar negara kebangsaan Republik Indonesia. Rumusan tersebut meliputi sebagai berikut. a) Peri Kebangsaan b) Peri Kemanusiaan c) Peri Ketuhanan d) Peri Kerakyatan e) Kesejahteraan Rakyat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Prof. Dr. Supomo
Prof. Dr. Supomo mengemukakan rumusan dasar negara dalam sidang tanggal 31 Mei 1945. Rumusan dasar negara menurut Prof. Dr. Supomo adalah sebagai berikut: a) Paham negara kesatuan b) Perhubungan antara negara dan agama c) Sistem Badan Permusyawaratan d) Sosialisme negara Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ir. Soekarno
131
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya ten-tang dasar negara.Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut: 1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau peri
kemanusiaan,
3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, 5) Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena rumusan
adanya
perbedaan
dari
anggota
BPUPKI , maka dibentuklah Panitia Kecil. Ketua Panitia Kecil ialah Ir. Soekarno. Anggotanya terdiri atas Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim. Panitia Kecil pada tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan dasar negara yang terdapat dalam dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut. 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran 6.2
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
BPUPKI dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya, maka pada tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkan. Untuk menggantikan lembaga tersebut
dibentuklah
PPKI
(Panitia
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi Iinkai yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua. Peristiwa yang cukup penting setelah pembentukan PPKI, yaitu penyerahan Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1945.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Menghasilkan tiga keputusan penting, yaitu sebagai berikut: 1) Menetapkan
dan
mengesahkan
Undang-Undang
Dasar
1945
sebagai undang-undang dasar negara. 2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. 3) Selama masa peralihan dan MPR belum terbentuk, maka tugas presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Sidang Kedua PPKI 19 Agustus 1945
Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut. 1) Pembentukan KNIP, yang bertugas sebagai DPR sampai DPR hasil pemilu terbentuk, dan di daerah-daerah juga dibentuk KNI daerah. 2) Presiden membentuk 12 kementerian departemen dan satu menteri negara. 3) Wilayah NKRI dibagi menjadi delapan provinsi yang dipimpin seorang gubernur. Provinsi tersebut yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo, Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan dua daerah istimewa yaitu Jogjakarta dan Surakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Sidang Ketiga PPKI 22 Agustus 1945
Sidang kali ini menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah badan atau organisasi yang bertugas menjaga keamanan negara yaitu BKR yang beranggotakan pemuda bekas Heiho, Peta, Seinendan, dan Keybodan. BKR mengalami beberapa kali perubahan nama. Pertama, pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), kedua diubah TRI (Tentara Republik Indonesia), dan sekarang menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Ir. Soekarno
Ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan akrabnya Bung Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa pergerakan nasional dengan memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan
Jepang,
beliau
menjadi
salah
seorang
pemimpin
organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Di dalam keanggotaan BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya menjadi ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai pengganti BPUPKI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Drs. Mohammad Hatta
Ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau berjuang sejak zaman pergerakan nasional, dimulai di negeri Belanda. Beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan julukan Dwi Tunggal bersama Bung Karno. Beliau aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Chaerul Saleh
Seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Ia dilahirkan tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia menjadi anggota Angkatan Muda Indonesia pada saat pendudukan Jepang, tetapi akhirnya ia sangat dibenci oleh pihak Jepang. Ia menjadi pemimpin pertemuan di gedung Bakteriologi
Jakarta
(sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan kemerdekaan tanpa ada peran dari PPKI. Menurutnya, PPKI merupakan bentukan Jepang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Latief Hendraningrat
Seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Peta (Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek Bendera Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir Soekarno dan Drs. M. Hatta ke Rengasdengklok Karawang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Sayuti Melik
Mohamad ibnu Sayuti atau lebih dikenal sebagai Sayuti Melik, adalah pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dia lahir di Sleman, 22 November 1908. Sayutu Melik memberi gagasan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Ibu Fatmawati
Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun 1923. Ia berjasa menjahitkan Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera tersebut dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Suhud
Lahir di Madiun, 10 April 1925. Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau bertugas
pengibar
Hendraningrat.
bendera
merah
putih
dengan
Latief
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7.1 HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SIKLUS I
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7.2 HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SIKLUS II
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.1 HASIL OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SIKLUS I
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.2
HASIL OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS I
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.3 HASIL OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SIKLUS II
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.4 HASIL OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SIKLUS II
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.5 5
KRITERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8.6 5 KRITERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9.1 VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH DOSEN
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9.2 VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9.3 VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10.1
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10.2
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10.3
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10.4
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 11
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 13.1
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13.2
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14.1
191
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14.2
195
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
Lampiran 17 FOTO - FOTO
Siswa berbaris sebelum masuk ke kelas
Peneliti menjelaskan materi pelajaran
Observasi siswa saat diskusi kelompok
Siswa menyanyikan lagu wajib dilanjutkan doa
Peneliti mendampingi diskusi kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Refleksi dan wawancara dengan Guru kelas V
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Mempelajari materi dengan media gambar
202
Suasana saat kegiatan kuis
Observasi keaktifan siswa di kelas
Pemberian hadiah bagi kelompok aktif