PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: YOHANES ARGA PRIBADI NIM: 11 1334 040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
AEIilI{BSNED flEAI' TOGETTIER UNTT'K MENINGKATKAI{ ITIOTTVASI DAI\ HASIL BELAJAR SISWA PAI}A MATA PELAJARAN AKT]NTANSI SMK YPKK 2 SI,EMAN
'
0leh:, ,r. '
'
,.,
:'
t....
YOHAIYES ARGA PRNADI
Ir{IMr
Il.$34040
ii!t
r'l
\,' r.lr
.ri l
,:,
Telahdisetujui ol€hi
Pembimbing
Tanggal, l0 November 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus Alm. Sujanto ayah terbaik Supadmi ibu terhebat Nita Krisnandari dan Yuli Kristanto kakak yang luar biasa Almamaterku Universitas Sanata Dharma iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Dan
Ketahuilah, Aku Menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28 : 20 )
Jangan Panik Mari Piknik (Yohanes Arga Pribadi)
v
PERNYATAAN KEASLIAIT{ KARYA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Saya menyatakan
dongan
bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memtd karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disehtkan dalam kutipen dsn daftar pustalsa sehgai mana layaknya karya ilmiah.
Yoryakarta 24 November 2015 Penulis
n+ YohanesArga
1
vt
Pfibdi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEIyIBAR PERIWATAAN PERSE,TUJT,AN PI]BLIKASI KARYA ILMIAH T]NTI]K KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Yohanes Arga Pribadi Nomor Mahasiswa : 11 1334 040
Demi pengembangan ilmu pengetatruan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiatr saya yang berjudul : PENERAPAN COOPEMTIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara tertatas, dan mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencanfumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 November 2015 takan
Yohanes Arga Pribadi
vll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan pada Siswa Kelas X Akuntansi 5 SMK YPKK 2 Sleman Yohanes Arga Pribadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together; (2) peningkatan hasil belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Akuntansi 5 SMK 2 YPKK Sleman yang berjumlah 22 orang. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe numbered head together adalah materi, pembagian kelompok, diskusi kelompok, kuis, dan penghargaan terhadap kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, kuesioner, tes, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat meningkatkan motivasi siswa pada materi jurnal penyesuaian dengan hasil rerata 117,72 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 126,27 pada siklus kedua (2) penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 86,3% siswa dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dengan rata-rata 77,54, dan pada siklus kedua, 100% siswa di kelas mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal nilai dengan rata-rata 90,68.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING NUMBERED HEAD TOGETHER TYPE TO INCREASE STUDENT LEARNING MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON ACCOUNTING AND FINANCE SUBJECTS A Classroom Action Research Conducted on The Tenth Grade Students of Accounting 5 State Vocational School YPKK 2 Sleman Yohanes Arga Pribadi Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of student learning motivation on adjustment journal entries by applying cooperative learning of numbered head together type; (2) the improvement of student learning achievement on adjustment journal entries by cooperative learning of numbered head together type. This research is a classroom action research. This research was done on the tenth grade 22 students of Accounting 5 Departement of State Vocational School 2 YPKK Sleman. The main components of the cooperative learning numbered head together type were material presentation, group division, group sharing, quiz and the appreciations to the group. The implementation of this class room action research was done in two cycles and each cycle consisted of four stages: planning, action, observation, and reflection. The data were collected through monitoring, testing, interviewing, and documenting methods. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The result of this research shows that: (1) the implementation of cooperative learning numbered head together type can increase student learning motivasion with the average of 117,72 on the first cycle and it increases to 126,27 on the second cycle; (2) the implementation of cooperative learning numbered head together type can increase student learning achievemention adjustment journal entries. It shows that on the first cycle students can achieve 86,3% score of the minimum completeness criteria and can achieve 77,54. On next cycle 100% students can achieve the value of the minimum completeness criteria and the average score is 90,68
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman” pada Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta. 3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang tidak hanya membimbing, tetapi juga memberikan arahan, kritik dan
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saran, menyemangati, serta memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 5.
Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK. Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan serta pelayanan kepada penulis selama melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma.
6.
Ibu Dra. Tri Muljani selaku guru mitra yang telah berkenan dengan sepenuh hati meluangkan waktu dan tenaganya untuk bersama menyusun dan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
7.
Para guru dan karyawan SMK 2 YPKK Sleman yang telah bersedia memberikan bantuan pada penulis dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
8.
Siswa-siswi SMK 2 YPKK Sleman khususnya kelas X Akuntansi 5 yang telah berkenan dengan sepenuh hati untuk mengambil bagian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
9.
Ibu Supadmi yang selalu mendampingi, memberikan doa, semangat, dukungan baik moril maupun materiil.
10.
Mianti Dian Pertiwi yang selalu memberikan motivasi dan semangat agar menyelesaikan skripsi dengan baik.
11.
Teman-teman satu perjuangan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2011 yang selalu memberikan dukungan tanpa henti.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
Sahabat seperjuangan dan tempat berbagi canda, tawa, duka serta dukungan, Fajar, Willi, Irwan, Ali, Abah, Hery, Theo, Endah, Radyt, Alfon, Resa. Terimakasih atas segala hal yang berkesan.
13.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terwujud. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 24 November 2015 Penulis,
Yohanes Arga Pribadi
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... HALAMAN MOTTO ..................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... ABSTRAK .................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
vii viii ix x xiii xv xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... B. Batasan Masalah .................................................................................. C. Rumusan Masalah ................................................................................ D. Tujuan Penelitian ................................................................................ E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
1 4 4 5 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... B. Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................... C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ......................................... D. Motivasi Belajar .................................................................................. E. Hasil Belajar ........................................................................................ F. Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian .................................................... G. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ H. Kerangka Berpikir ............................................................................... I. Pertanyaan Peneliti ..............................................................................
7 15 22 24 27 28 29 30 32
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
33 33 34 34
xiii
i ii iii iv v vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. F. G. H. I.
Prosedur Penelitian .............................................................................. Instrumen Penelitian ............................................................................ Definisi Operasional Variabel dan Indikator ...................................... Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... Teknik Analisis Data ...........................................................................
35 40 42 45 46
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Berdirinya SMK YPKK 2 Sleman ......................................... B. Identitas Sekolah ................................................................................. C. Visi, Misi SMK YPKK 2 Sleman ....................................................... D. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ......................................................... E. Kegiatan SMK 2 YPKK Sleman ......................................................... F. Prestasi ................................................................................................ G. Kelulusan ............................................................................................ H. Bursa Kerja Khusus (BKK) ................................................................. I. Keunggulan SMK YPKK 2 Sleman ....................................................
50 51 52 54 55 57 58 58 58
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian ................................................................. 2. Siklus I .......................................................................................... 3. Siklus II ......................................................................................... B. Analisis Komparatif ............................................................................ C. Pembahasan .........................................................................................
60 70 93 109 112
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... B. Keterbatasan ........................................................................................ C. Saran ....................................................................................................
115 116 117
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ..................................................................................................
118 121
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5
Aspek Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non-PTK ............ Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ...................................... Indikator Motivasi Belajar ............................................................... Indikator Tes evaluasi ..................................................................... Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II ............................................... Hasil Observasi Motivasi belajar Sebelum Penerapan NHT ........... Hasil Observasi Siswa di dalam Kelompok Sebelum NHT ............. Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas......................................... Skor Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum NHT ............................. Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II....................................................................................... Tabel 5.6 Skor hasil belajar sebelum Penerapan NHT ..................................... Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I. ................................................... Tabel 5.8 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I ............................. Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II....................................................................................... Tabel 5.10 Refleksi Siswa terhadap Komponen Model NHT Siklus I ............. Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus I.............................................. Tabel 5.12 Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus I .......................................... Tabel 5.13 Hasil Observasi Perilaku Siswa dalam Kelompok Siklus I.............. Tabel 5.14 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode NHT .................................................................................... Tabel 5.15 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................... Tabel 5.16 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II . .......................... Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan PAP Tipe II pada Siklus II. .............................................................. Tabel 5.18 Refleksi Siswa terhadap Komponen Model NHT Siklus II. ............ Tabel 5.19 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus II. ........................................... Tabel 5.20 Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus II. ........................................ Tabel 5.21 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Siklus II........................... Tabel 5.22 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen NHT Siklus II. .............. Tabel 5.23 Perbandingan Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa sebelum dan sesudah Penerapan NHT berdasar PAP Tipe II .......... Tabel 5.24 Perbandingan Hasil Belajar Siswa sebelum NHT, Sesudah NHT Siklus I, dan Sesudah NHT Siklus II................................................
xv
11 19 43 44 48 61 62 64 70 66 70 78 80 80 81 83 87 88 90 100 101 102 103 104 106 106 108 109 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23 Lampiran 24 Lampiran 25 Lampiran 26 Lampiran 27 Lampiran 28 Lampiran 29 Lampiran 30 Lampiran 31 Lampiran 32 Lampiran 33 Lampiran 34 Lampiran 35
Lembar Observasi Terhadap Guru mitra ..................................... Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok ................ Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas ....................................... Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ........................................... Pedoman Wawancara Terhadap Guru sebelum Tindakan.......... Pedoman Wawancara Terhadap Siswa sebelum Tindakan ........ Pedoman Wawancara Terhadap Guru setelah Tindakan ............ Pedoman Wawancara Terhadap Siswa setelah Tindakan ........... Lembar Refleksi Guru Mitra ....................................................... Lembar Refleksi Siswa ................................................................ Hasil Observasi Motivasi belajar Siswa sebelum Penerapan ...... Hasil Observasi Siswa dalam kelompok ..................................... Hasil Observasi terhadap kondisi kelas ....................................... Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ................................. Hasil Wawancara Pada Guru Mitra Sebelum Tindakan ............. Hasil Wawancara Pada Siswa Sebelum Tindakan ..................... Pembagian Kelompok diskusi ..................................................... Rencana Perencanaan Pembelajaran (siklus I) ............................ Contoh Nomor Kepala ................................................................. Media Komik JuPe ...................................................................... Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. Kunci jawaban Tes Evaluasi Siklus I .......................................... Kuesioner Motivasi Belajar Siswa saat Penerapan NHT Siklus I ......................................................................................... Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I ........................ Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen NHT Siklus I ........... Refleksi Siswa Terhadap Komponen NHT Siklus I .................... Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I................................................ Hasil Tes Evaluasi Siklus I .......................................................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (siklus II) ........................... Soal Evaluasi Siklus II................................................................. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa saat Penerapan NHT Siklus II ....................................................................................... Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II ....................... Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen NHT Siklus II .......... Refleksi Siswa Terhadap Komponen NHT Siklus II .................. Hasil Wawancara Guru Mitra setelah NHT ................................
xvi
121 122 123 136 127 128 129 130 131 132 133 135 136 137 140 142 144 145 154 155 156 158 160 163 164 165 166 167 171 180 182 185 186 187 188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 36 Lampiran 37 Lampiran 38 Lampiran 39 Lampiran 40 Lampiran 41 Lampiran 42 Lampiran 43
Hasil Wawancara Guru Siswa setelah NHT ................................ Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. Hasil Tes evaluasi Siklus II ......................................................... Output Uji Validitas Product Moment SPSS 16.......................... Output Reliabilitas SPSS ............................................................. Dokumentasi Penerapan NHT ..................................................... Surat Ijin Penelitian ..................................................................... Surat Pernyataan telah Melaksanakan Penelitian ........................
xvii
189 191 193 194 195 196 197 198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses pendidikan yang dialami oleh individu merupakan bekal bagi dirinya dalam mempersiapkan masa depannya. Pendidikan dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja, salah satu pendidikan yang penting untuk dipersiapkan yaitu pendidikan formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terjadi di lingkungan sekolah yang memiliki sistem yang terstruktur dan memiliki peraturan dan syarat-syarat yang jelas, hal ini yang akan mempengaruhi individu dalam berfikir dan bertindak. Proses pendidikan yang dialami setiap individu akan memberikan manfaat bagi kehidupannya, misalnya memberikan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan, menjadi individu yang memiliki keribadian baik untuk bersosialisasi dalam masyarakat. Perbedaan cara berpikir setiap individu dalam
mengikuti
proses
pendidikan
yang
berbeda-beda
akan
mengakibatkan perbedaan hasil yang diperoleh, meskipun tujuan dari pendidikan adalah untuk menata keberhasilan setiap individu di masa depan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hendaknya seorang guru mempersiapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat kepada para peserta didik (siswa). Didalam
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
rancangan pembalajaran terdapat metode pembelajaran yang di pilih dan digunakan oleh guru, guna penunjang dalam menyampaikan
materi
pembelajaran. Metode pembelajaran menjadi sangat penting karena menjadi sarana untuk memberikan ilmu bagi para peserta didik (siswa), akan tetapi tidak semua metode dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
maka dibutuhkan
pemilhan yang tepat agar metode yang digunakan dapat digunakan dengan baik agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan lancar dan diterima dengan baik pula oleh peserta didik. Metode pembelajaran harus saling mendukung dengan materi pelajaran, apabila metode yang diterapkan kurang tepat akan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Pada semester genap, kelas X SMK mempelajari mengenai Ayat Jurnal Penyesuaian. Pada materi ini, media penunjang masih sangat minim, hanya berupa buku paket dan buku latihan (buku praktek) sehingga proses belajar mengajar cenderung kurang menarik dan membosankan. Media pembelajaran dibutuhkan sebagai penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar agar penyampaian materi dapat lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Untuk memperkuat situasi keadaan kelas, diperoleh informasi dari salah satu guru Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman yang menyatakan adanya kendala yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar. Kendala tersebut yaitu adanya beberapa siswa yang belum ada kemauan untuk berpartisipasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
secara aktif dan bersikap “pasrah” ketika mengikuti proses belajar mengajar. Hal lain yang menjadi kendala yaitu metode pembelajaran yang kurang menarik, Guru mengakui nahwa selama ini metode pembelajaran yang diterapkan masih monoton dan kurang bervariasi walaupun dirasa metode yang pilih cukup efektif, namun banyak siswa yang belum sepenuhnya bisa memahami materi yang disampaikan. Dari penjelasan guru, ditemukan kendala lain yakni kurangnya buku pembantu yang menunjang proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan dengan perubahan kurikulum dengan keteresediaan buku yang tidak seimbang, sehingga guru masih menggunakan buku – buku edisi lama untuk dapat dijadikan sumber referensi bagi para peserta didik. Untuk memperkuat pernyataan guru, maka peneliti melakukan obeservasi untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dalam observasi tersebut ditemukan banyak siswa bersikap acuh terhadap buku pelajaran dan mengabaikan proses belajar mengajar. Keadaan tersebut diakibatkan pemilihan metode pembelajaran yang kurang menarik. Akibatnya banyak siswa yang cenderung bermain dengan teman sebangkunya, dan para peserta didik tidak sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh – sungguh dan antusias, terbukti dari kurangnya siswa yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) diharapkan mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam kelas, jadi siswa tidak hanya memiliki hasil belajar yang baik namun juga proses belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
atau keterlibatan yang baik pula. Model pembelajaran NHT merupakan sebuah model pembelajaran yang pada dasarnya terdiri dari 4 tahapan, yakni penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersamaan, dan menjawab. Pada tahap menjawab ini, semua siswa akan menjawab pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan ketentuan (penomoran) yang ditetapkan guru, sehingga akan meningkatkan partisipasi belajar mereka. Mereka harus berkompetisi dengan kelompok yang lain untuk lebih dahulu menjawab dengan tepat. Melihat permasalahan yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman. B. Batasan Masalah Ada banyak model cooperetive learning yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, dalam penelitian ini akan difokuskan pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman. C. Rumusan Masalah Berdasarkan berbagai masalah yang telah teridentifikasi di atas selanjutnya dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
5
Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 2 YPKK Sleman?
2.
Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 2 YPKK Sleman?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan berbagai rumusan masalah yang telah teridentifikasi di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk
mengetahui
bagaimana
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 2 YPKK Sleman? 2. Untuk
mengetahui
bagaimana
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 2 YPKK Sleman? E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan untuk meningatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan ilmu pengetahuan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran NHT. 2. Bagi Guru Sebagai bahan untuk menambah referensi model pembbelajaran yang menarik dan tidak monoton.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Bagi Siswa a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran akuntansi. b. Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran NHT. 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti khususnya berkaitan dengan hubungan penerapan model pembelajaraan kooperatif khususnya NHT untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. 5. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah referensi dan wawasan mengenai penerapan model pembelajaraan kooperatif khususnya NHT untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mills dalam Saur Tampubolon (2014: 18-19) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah penelitian tindakan yang bersifat systemic inquiry, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan oleh pendidik (guru dan dosen) dan kepala sekolah atau pejabat struktural di lingkungan perguruan tinggi, karena kepala sekolah dan pejabat struktural
mempunyai
jabatan
fungsional
pendidik
yaitu
wajib
membelajarkan peserta didik. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat; dan secara sistem, mutu pendidikan pada suatu pendidikan juga meningkat. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Wijaya dan Dedi (2009: 9) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksi tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Wibawa dalam Tukiran dkk (2010: 15)
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
mendefinisikan penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru dilapangan. Arikunto dalam Tukiran dkk (2010: 15-16) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan oleh guru yang dilakukan oleh siswa. Menurut Wiria atmadja dalam Tukiran dkk (2010: 16), penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Menurut Sanford dalam Tukiran dkk (2010: 16), penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan siklis yang bersifat menyeluruh yang terdiri tas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan evaluasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Grundy dan Kemmis dalam Sanjaya (2011: 30-32) tujuan PTK meliputi tiga hal, yaitu: a. Peningkatan praktik Pada umumnya tujuan penelitian adalah untuk menemukan atau untuk menggeneralisasikan sesuatu terlepas dari kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada umumnya. Tujuan yang ingin di capai oleh PTK adalah untuk meningkatkan kualitas praktik di lapangan. Dimana guru terlibat secara langsung dari mulai merancang sampai melaksanakan PTK itu sendiri, terlepas dari siapa yang melaksanakan PTK itu. b. Pengembangan profesional PTK adalah salah satu sarana yang dapat mengembangkan sikap profesional guru. Melalui PTK guru akan selalu berupaya meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan proses pembelajaran. Guru akan selalu dituntut untuk mencoba hal-hal yang dianggap baru dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan dan perkembangan sosial. c. Peningkatan situasi tempat praktik berlangsung Tugas utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang berangkat dari adanya kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang bersifat aktual di dalam kelasnya atau disekolahnya sendiri dengan atau tanpa adanya program latihan secara khusus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
3. Karakteristik penelitian tindakan kelas Menurut Kunandar dalam Tukiran dkk (2010: 18-19) menuliskan bahwa PTK berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. On the job problem oriented (masalah yang diteliti dan masalah riil atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti). b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah). c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu). d. Clicic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. g. Specifics contextual. Aktivitas PTk dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi guru dalam PBM di kelas. h. Partisipator (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan praktisi yang melakukan refleksi. j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus. 4. Perbandingan PTK dan Penelitian kelas Non-PTK Menurut Hamzah, dkk (2011: 46) secara umum penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian kelas. Untuk mengetahui perbedaannya, dikemukakan sebagai berikut:
No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
Tabel 2.1 Aspek Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non-PTK Aspek PTK Non-PTK Peneliti Guru Orang luar Rencana penelitian Oleh guru (mungkin Oleh peneliti dibantu orang luar) Munculnya Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang masalah (mungkin dengan doro luar ngan orang luar) Ciri utama Ada tindakan untuk Belum tentu ada perbaikan yang tindakan perbaikan berulang Peran guru Sebagai guru dan Sebagai guru (objek peneliti penelitian) Tempat penelitian Kelas Kelas Proses Oleh guru sendiri atau Oleh peneliti pengumpulan data bantuan orang lain Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan Menjadi milik peneliti oleh guru dan dirasakan belum tentu oleh kelas dimanfaatkan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
5. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa prinsip dasar yang melandasi PTK. Menurut Hopkins dalam Tukiran dkk (2010: 17) prinsip yang dimaksud adalah: a. Tugas
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
yang
utama
adalah
menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. c. Kegiatan peneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil merisaukan tanggung jawab professional dan komitmen terhadap diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
6. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Menurut Hamzah, dkk (2011: 74-76) ada beberapa langkah-langkah yang harus diikuti oleh guru/peneliti saat melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut: a. Ide awal Ide awal yang mengganyut di PTK adalah terdapatnya suatu permasalahan yang berlangsung di dalam kelas. Ide awal tersebut diantaranya berupa suatu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan penerapan PTK itu peneliti mau berbuat apa demi suatu perubahan dan perbaikan. b. Prasurvei Prasurvei dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas yang akan diteliti. c. Diaknosis Diaknosis dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa mengajar di suatu kelas yang dijadikan sasaran penelitian. Peneliti dari luar lingkungan kelas/sekolah perlu melakukan diagnose atau dugaan-dugaan sementara mengenai timbulnya suatu permasalahan yang muncul di dalam suatu kelas. d. Perencanaan Di dalam penentuan perencanaan dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk menysun rancangan dari siklus per siklus. e. Implementasi tindakan Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas, dan sebagainya. f. Pengamatan Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang di beri tugas untuk hal itu. Pada saat memonitoring, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian dan pembahasan meteri, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. g. Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
7. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi dalam Tukiran dkk (2010: 21) menyebutkan bahwa manfaat PTK antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas, antara lain mencakup inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat regional/nasional, dan peningkatan profesionalisme pendidikan. Manfaat penelitian tindakan kelas menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2005: 2) meliputi: a. Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas. b. Peningkatan sikap profesionalisme guru dan dosen. c. Perbaikan dan/atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa. d. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. e. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya. f. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. g. Perbaikan dan/atau meningkatkan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah. h. Perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum B. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian pembelajaran kooperatif. Roger, dkk dalam Miftahul (2014: 29) menyatakan pembalajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
dalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Menurut Nurulhayati dalam Rusman (2011: 211) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melihatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil dan saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa mempunyai dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Sedangkan menurut Sanjaya (2006: 239), cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran di mana siswa-siswa di bagi dalam kelompok kecil secara heterogen untuk saling berinteraksi
dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut (Rusman, 2011:207-208): a. Pembelajaran Secara Tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Manajemen mempunyai tiga fungsi, yaitu: (a) fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkahlangkah pembelajaran yang sudah ditentukan. (b) Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif. (c) Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan criteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes. c. Kemampuan untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. d. Kemampuan untuk Bekerja Sama Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian, siswa perlu
didorong
untuk
mau
dan
sanggup
berinteraksi
dan
berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 3. Unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif (Rusman, 2011: 208) adalah: a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. c. Siswa haruslah melihat bahwa bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. g. Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. 4. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Suprijono (2013: 65) menjabarkan enam fase atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Tabel 2.2 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif Fase-fase Perilaku Guru Fase 1: Present goal and set Menjelaskan tujuan pembelajaran dan Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik siap mempersiapkan peserta didik untuk belajar Fase 2 : Present information Mempresentasikan informasi kepada Menyajikan informasi peserta didik secara verbal Fase 3 : Organize students into Memberikan penjelasan kepada peserta learning teams didik tentang tata cara pembentukan Mengorganisir peserta didik tim belajar dan membantu kelompok ke dalam tim-tim belajar melakukan transisi yang efisien Fase 4 : Assist team work and Membantu tim-tim belajar selama study peserta didik mengerjakan tugasnya Membantu kerja tim dan belajar Fase 5 : Test on the materials Menguji pengetahuan peserta didik Mengevaluasi mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompokkelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6 : Provide recognition Mempersiapkan cara untuk mengakui Memberikan pengakuan atau usaha dan prestasi individu maupun penghargaan kelompok
5. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif. Menurut Hamdayama (2014: 64) terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan sebagai berikut: a. Prinsip ketergantungan positif . Untuk tercipta kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hal ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
kelompok. Anggota yang mempunyai kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya. b. Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasiln kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut. c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota lainnya. d. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 6. Prosedur pembelajaran kooperatif Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap (Rusman, 2011: 212-213), yaitu sebagai berikut: a. Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokokpokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bias dilakukan melalui tes atau kuis, yaitu dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya, seperti dijelaskan Sanjaya (2006: 247). “Hasil aktif setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan
nilai
kelompok
adalah
nilai
bersama
dalam
kelompoknyayang merupakan hasil kerja ama setiap anggota kelompoknya. d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yangdianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (Untuk selanjutnya disingkat NHT) 1. Pengertian dan langkah NHT Terdapat beberapa pengertian NHT dari para ahli antara lain (Agus Suparjiono,2009) merupakan pembelajaran dengan menggunakan metode yang diawali dengan Numbering. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok-kelompok kecil. jumlah keompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40 siswa dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah kosep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap-tiap orang dalam tiap kelompok diberi nomor 1-8. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok meyatukan kepalanya “heads together” berdiskusi menemukan jawaban atas pertanyaan dari guru tersebut. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan
guru.
Berdasarkan
jawaban-jawaban
itu
guru
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. 2. Manfaat Model Pembelajaran NHT Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari NHT : a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi b. Memperbaiki kehadiran c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil e. Konflik antar pribadi menjadi lebih berkurang f. Meningkatkan kepekaan, akal budi, kepekaan dan toleransi g. Hasil belajar menjadi lebih tinggi 3. Kelebihan NHT a.
Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
b.
Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.
c.
Dengan
bekerja
secara
kooperatif
ini,
kemungkinan
konstruksi
pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan. d.
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan kepemimpinan.
bertanya,
berdiskusi,
dan
mengembangkan
bakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
4. Kelemahan NHT a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. b.
Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.
c.
Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.
D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Uno (2007:1), motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakan seorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2. Peranan Motivasi Belajar Menurut Uno (2007:27), ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain : a.
Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tapak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. 3. Teknik-teknik Motivasi Menurut Uno (2007:34) beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Pernyataan penghargaan secara verbal. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan Menimbulkan rasa ingin tahu. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Menggunakan simulasi dan permainan. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran di depan umum. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
l.
26
Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa.
4. Ciri-ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2008:83), motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebgai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses) Mempunyai orientasi ke masa depan. Lebih senang bekerja mandiri. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas maka orang tersebut sudah
memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam proses pembelajaran akan berhasil dengan baik, apabila siswa dengan tekun mengerjakan tugas yang diberikan, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk dapat berhasil dalam usahanya dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya untuk keberhasilan itu yang ditunjukan dengan meningkatnya hasil belajar. Dengan kata lain dengan adanya usaha keras serta tekun terutama dengan adanya motivasi yang kuat maka seseorang yang belajar akan melahirkan hasil belajar yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
E. Hasil belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Purwanto (2009:44) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat dilakukan 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Yudhi Munadi (2008:24-26), factor yang mempengaruhi hasil belajar ada yang bersifat internal da nada yang bersifat eksternal. a. Faktor internal , merupakan factor-faktor yang berasal daro dalam diri peserta didik. Yang termasuk kedalam faktor-faktor internal tersebut, yaitu : 1) Faktor fisiologis Secara umum, kondisi fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lemah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang gizinya cukup. Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Oleh karena itu kondisi fisiologis sangat penting untuk diperhatikan agar prestasi belajar peserta didik dapat maksimum. 2) Faktor Psikologis Faktor kedua dari factor internal adalah factor psikologis. Setiap manusia atau peserta didik memiliki konsisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, dan perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. b. Faktor-faktor Eksternal, yaitu sebagai berikut : 1) Faktor lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan social. lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya juga dapat mempengaruhi hasil belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruh pasar, dan lain-lain secara tidak langsung juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu kondisi fisik lingkungan sekolah harus mendapat perhatian khusus. 2) Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, fasilitas dan sarana, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan, bahan atau program, proses belajar mengajar dan evaluasi. F. Akuntansi Dalam Suwardjono (2009: 5-7), Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi keuangan. Badan yang berwenang dan beberapa ahli memberi pengertian yang bervariasi bergantung pada sudut dan penekanan yang mereka anut. Akan tetapi pada prinsipnya apa yang diungkapkan oleh para ahli tersebut menunju ke satu pengertian akuntansi karena sebenarnya mereka membahas satu bahan olah yang sama yaitu informasi keuangan. Di samping itu pengertian akuntansi juga berubah sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi. Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi yang dianut dalam Accounting Terminology Bulletin No. 1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board (APB) yaitu suatu komite penyusunan prinsip akuntansi yang dibentuk oleh American Institute of Certified Publis Accountants (AICPA). Komite tersebut mendefinisikan akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan menginterpretasikan hasil proses tersebut. Makin luasnya fungsi akuntansi dan makin berkembangnya praktik akuntansi, definisi diatas dirasa tidak memadai lagi. Maka komite mendefinisikan akuntansi adalah seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan
masalah
pengadaan,
pengapsahan,
pencatatan,
pengklasfikasian,
pemrosesan, peringkasan, penganalisisan, penginterpretasian, dan penyajian secara sistematik informasi yang dapat dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha yang diperlukan untuk dasar penyampaian pelaporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggungjawaban pengurus keuangan dan lainnya. Definisi akuntansi menjadi lebih luas lagi sebagaimana yang dimuat dalam Statements of Accounting Principles Board No. 4 (1970) yaitu akuntansi adalah kegiatan atau fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang
diperkirakan
bermanfaat
dalam
pengambilan
keputusan-keputusan
ekonomik. G. Hasil penelitian yang relevan Hasil penelitian yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
XI Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Pencatatan Akuntansi Terhadap Piutang Tak Tertagih” yang disusun oleh Septi Ane Tanjung mahasiswa Universitas Sanata Dharma jurusan pendidikan Akuntani angkatan 2010. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, partisipasi siswa pada siklus pertama mengalami peningkatan pada siklus I terjadi sejumlah 10 siswa sebesar 52,63% dan pada siklus II peningkatan terjadi sejumlah siswa 5 siswa atau 26,23% dan untuk prestasi belajarnya meningkat pada siklus I, siswa yang mencapai KKM berjumlah 16 siswa atau 84,21% yang berarti terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sesudah penerapan NHT siklus I. pada siklus II seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan NHT mampu mencapai KKM yaitu sebanyak 19 siswa atau 100%. Yang artinya terjadi peningkatan sebesar 15,79%. H. Kerangka Berpikir Dalam proses pembelajaran sering di jumpai guru yang masih menggunakan metode belajar konvensional. Di sini guru menyampaikan materi dengan cara berceramah. Siswa hanya diminta untuk memperhatikan apa yang diterangkan guru dan menghafal materi tanpa guru mempertimbangkan apakah siswa benarbenar memahaminya atau belum. Metode ceramah menurut peneliti kurang cocok jika diterapkan dalam pelajaran akuntansi. Karena dalam pelajaran akuntansi tidak hanya cukup dengan hafalan tetapi juga perlu pemahaman. Jika guru terlalu lama berceramah maka siswa menjadi bersikap acuh tak acuh, bosan dan mengantuk. Mereka akan mencari kesibukan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
menghilangkan rasa jenuh yaitu dengan cara mengobrol dengan teman, mainan HP, atau bahkan siswa akan tidur saat berlangsungnya proses pembelajaran. Akibatnya nilai yang diperoleh siswa tidak maksimal. Selain itu dengan metode ceramah siswa tidak akan terbiasa bekerja dalam kelompok, keterampilan bertanya kurang, tidak dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya, dan siswa cenderung bersikap individu (egois). Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa maka peneliti akan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model pembelajaran NHT lebih menekankan pada pembentukan kelompok. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang bersifat heterogen. Saat bekerja dalam kelompok, siswa ditugaskan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. Pada proses ini siswa saling berdiskusi dengan teman sekelompok untuk memecahkan juga yang telah diberikan. Siswa dituntut untuk dapat bekerja dalam kelompok dan memberikan konstribusi untuk kemajuan kelompok, sehingga siswa menjadi lebih terlatih untuk dapat menghargai pendapat dan keberadaan tim, sifat egois dan dominasi murid “pintar” berkurang. Jika ada salah satu siswa yang sudah memahami materi maka dia harus membantu teman sekelompoknya sampai teman tersebut paham terhadap materi. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Jika siklus pertama tidak berhasil atau hasil kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
maksimal maka akan dilanjutkan dengan siklus kedua. Jika siklus pertama sudah baik, maka siklus kedua dilakukan untuk menguatkan hasil dari siklus pertama I. Pertanyaan peneliti Dalam penelitian ini peneliti memiliki pertanyaan: 1. Berapakah tingkat motivasi belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT? 2. Berapakah tingkat motivasi belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? 3. Berapakan jumlah siswa yang lulus KKM sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ? 4. Berapakan jumlah siswa yang lulus KKM setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research)
yang bertujuan untuk
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas muncul karena adanya adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Penelitian ini berdasar pada kesadaran diri sendiri, mencoba menyempurnakan pekerjaannya, dengan cara melakukan percobaan secara berulang, mengamati proses dengan cermat hingga mendapatkan proses yang memberikan hasil lebih baik dari semula. Menurut Sanford dalam Tukiran dkk (2010: 16), penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan siklus yang bersifat menyeluruh yang terdiri atas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan evaluasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK 2 YPKK Sleman 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian berlangsung pada bulan April - Mei 2015
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman, Yogyakarta. 2. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar, hasil belajar siswa kompetensi dasar ayat jurnal penyesuaian melalui penerapan pembelajaran kooperatif NHT. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh para siswa. Observasi yang akan digunakan adalah observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Observasi ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dilakukan dengan mengamati situasi awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, kegiatan kelas, kegiatan siswa, dan keterampilan sosial siswa. Dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan teman peneliti untuk mengamati keterampilan sosial siswa saat diskusi kelompok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004: 135). Kuesioner ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan sosial siswa sebelum dan sesudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 3. Teknik Evaluasi/Tes Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah soal uraian yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pelajaran akuntansi. 4. Dokumentasi Merupakan pengumpulan data objektif sekolah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Cara mengumpulkan data melalui bukti tertulis, yaitu berupa : daftar hadir, silabus, hasil karya peserta didik, hasil karya guru, arsip, lembar kerja, dan lain-lain. E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian dari awal hingga akhir. Adapun prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu: 1. Observasi Tahap ini dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran NHT. Tujuan adalah untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa serta keadaan kelas sebagai masukan dalam rangka perumusan tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
a. Observasi kegiatan siswa Instrumen observasi yag digunakan adalah lembar observasi terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Lembar obervasi ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, sampai dengan kegiatan penutup siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti akan membagikan kuisioner kepada sswa guna untuk mengetahui keterampilan sosial awal siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Observasi Kondisi Fisik Kelas Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi interaksi antar siswa dalam kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas. c. Kuesioner keterampilan sosial siswa Siswa diminta mengisi kuesioner keterampilan sosial untuk mengetahui keterampilan awal siswa. Sehingga peneliti dapat menentukan target peningkatan keterampilan sosial siswa. d. Wawancara pada guru Wawancara pada guru dilakuan untuk mengetahui metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, alas an guru menggunakan metode tersebut, serta tingkat keberhasilan dengan menggunakan metode tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui masalah-masalah yang sering muncul di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
e. Wawancara pada siswa Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang sering digunakan guru, tingkat pemahaman siswa, serta mengetahui pembelajaran seperti apa yang diinginkan siswa. 2. Pelaksanaan penelitian a. Siklus I (1) Perencanaan Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan/dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a) Pembagian kelompok Guru menggali
data awal
karakteristik
siswa untuk
mengetahui kemampuan dan tingkat pemahaman siswa. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang beranggotakan 4-5 siswa per kelompok. Pembagian kelompok ini didasarkan pada tingkat prestasi siswa. b) Menyusun perangkat pembelajaran Dengan menggunakan perangkat yang digunakan: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, materi yang dipelajari, lembar diskusi kelompok, dan lembar jawab siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
c) Instrumen pengumpulan data Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: (1) Lembar observasi aktivitas siswa (2) Lembar observasi kondisi kelas (3) Lembar observasi motivasi belajar siswa (4) Soal post tes (5) Lembar refleksi (6) Kuesioner Motivasi belajar setelah NHT. 2) Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Pendahuluan (1) Memeriksa kesiapan kelas (2) Guru menyampaikan apersepsi (3) Memotivasi siswa (4) Menyampaikan kompetensi pembelajaran b) Kegiatan inti (1) Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT (2) Siswa
berkumpul
dengan
ditentukan sebelumnya.
kelompok
yang
sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
(3) Guru mempresentasikan materi di depan kelas dan meminta siswa untuk memperhatikan. (4) Siswa
bekerja
sama
di
dalam
kelompok
untuk
mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Setiap kelompok harus memastikan semua anggota kelompok paham dengan tugas dan jawaban mereka, karena setelah selesai mengerjakan tugas guru meminta setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. (5) Setiap kelompok maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi mereka sesuai dengan nomor undian. c) Kegiatan penutup (1) Siswa mengerjakan soal-soal tes evaluasi secara individu (2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran (3) Konfirmasi (4) Refleksi 3) Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan atau tindakan kelas dilakukan. Peneliti melakukan observasi terhadap guru, yaitu mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah guru melaksanakan tugasnya dengan baik. Peneliti juga melakukan observasi terhadap siswa, yaitu mengamati apakah selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
pembelajaran berlangsung siswa melakukan pembelajaran yang dirancang dengan baik atau tidak. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi kondisi kelas untuk mengetahui bahwa fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses pembelajaran. 4) Refleksi Refleksi dilakukan setelah pembelajaran berakhir. Siswa dan guru diminta mengisi lembar refleksi. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk memperbaiki dalam pertemuan selanjutnya (Siklus II). b. Siklus II Siklus kedua dilakukan untuk melakukan perbaikan jika hasil siklus pertama tidak berhasil atau masih kurang baik. Tetapi jika hasil siklus pertama sudah baik maka siklus kedua dilakukan untuk memperkuat hasil dari siklus pertama. F. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Kegiatan Observasi a. Lembar observasi motivasi siswa (Lampiran 1, halaman 121) b. Lembar observasi kondisi fisik kelas (Lampiran 3, halaman 123) c. Lembar observasi kegiatan siswa di dalam kelompok (Lampiran 2, halaman 122) d. Kuesioner motivasi belajar (Lampiran 4, halaman 124)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
e. Panduan wawancara terhadap guru dan siswa (Lampiran 5, halaman 127) 2. Kegiatan pelaksanaan pelaksanaan siklus I a. Tahap perencanaan 1) Pembagian kelompok (Lampiran 17 , halaman 144) 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dirancang untuk satu kali pertemuan (2x45 menit). RPP berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian. (Lampiran 18 , halaman 145 ) b. Tahap tindakan 1) Nomor undian 2) Komik pembelajaran (Lampiran 20, halaman 155 ) 3) Soal post test (Lampiran 21, halaman 156 ) 4) Kuesioner motivasi belajar (Lampiran 23, halaman 160) c. Refleksi 1) Lembar refleksi guru (Lampiran 25 , halaman 164 ) 2) Lembar refleksi siswa (Lampiran 26, halaman 165) 3.
Instrumen kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II a. Tahap perencanaan 1) Pembagian kelompok 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
RPP dirancang untuk satu kali pertemuan (2x45 menit). RPP berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan
metode
pembelajaran,
sumber
dan
media
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian. (Lampiran 29, halaman 171) b. Tahap tindakan 1) Nomor undian 2) Soal post test (Lampiran 30, halaman 180) 3) Kuesioner motivasi belajar (Lampiran 31, halaman 182) c. Tahap evaluasi dan refleksi 1) Evaluasi a) Panduan wawancara siswa (Lampiran 8, halaman 130) b) Panduan wawancara guru (Lampiran 7, halaman 129) 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (Lampiran 33, halaman 186) b) Lembar refleksi siswa (Lampiran 34, halaman 187) G. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Menurut Mulyatiningsih Endang (2011:2) variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki. Karakteristik yang sama untuk semua individu tidak termasuk ke dalam variabel penelitian karena tidak ada variasi antar individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Variabel bebas yang dutetapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif NHT. Sedangkan variabel terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas X akuntansi SMK 2 YPKK Sleman. 1. Motivasi Belajar Siswa Menurut Uno (2007:1), motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakan seorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar. Tabel 3.1 Indikator Motivasi Belajar Siswa Dimensi
Intrinsik
No
Indikator
1
Adanya hasrat dan keinginan berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
2 3 4 5
Ekstrinsik
6
No Item Positif Negatif 3,4,5,11,13 8,17 1,2,14
6,10,18,20
15,23
19,24,25
22,27,28
16
12,29
7,9,5 34
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Sumber : hasil penelitian Uno (2007:23) Berdasarkan indikator di atas disusun lembar observasi siswa dan kuisioner motivasi belajar siswa. 2. Hasil Belajar Variabel hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil ulangan materi sebelumnya atau sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan hasil tes evaluasi sikus I mengalami kenaikan dan melebihi target KKM berarti siklus I berhasil. Dan apabila hasil tes evaluasi siklus I dibandingkan dengan hasil tes siklus II apabila mengalami peningkatan dan melebihi target KKM dapat diartikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berhasil karena adanya peningkatan hasil belajar. Untuk mengambil data hasil belajar siswa peneliti menggunakan tes evaluasi. Dibawah ini adalah indikator pada materi ayat jurnal penyesuaian. Tabel 3.2 Indikator soal tes evaluasi Indikator
No Siklus I 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian 2. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan jurnal penyesuaian 3. Peserta didik mampu menyebutkan akun yang diperlukan dalam jurnal penyesuaian. 4. Peserta didik mampu mencatat jurnal penyesuaian Siklus II 1. Peserta didik mampu mencatat A.J.P
Nomor Soal 1 2 3 4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
H. Teknik Pengujian Instrumen Teknik Pengujian instrumen untuk pengujian validitas yaitu menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi menurut Masidjo (1950:243) adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi tes atau alat ukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Menurut Purwanto (2009:128) untuk uji validitas isi melibatkan kesesuaian butir dengan kisi-kisi dalam hal muatannya. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli untuk menilai ketepatan isi butir tes hasil belajar. Sedangkan validitas konstruk menurut Purwanto (2009:127-128) adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Hasil belajar dikonstruksikan oleh sebuah ranah. Pengujian validitas konstruk menguji konstruksi hasil belajar. Menurut Kusaeri (2012:81) prosedur yang digunakan untuk menguji validitas konstruk adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan cakupan materi yang hendak diukur dengan membuat kisikisi soal. 2. Menganalisis proses mental (konstruk) yang mendasari dan diperlukan oleh butir-butir tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
I. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menguji instrument data penelitian adalah: 1. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif yang di lakukan bertujuan untuk memaparkan tentang informasi atau data yang diamati dalam proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari penerapan
media komik berbasis model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Motivasi belajar siswa dideskripsikan menggunakan Penilaian Acuhan Patokan (PAP). PAP merupakan acuan penilaian berupa kriteria untuk mengukur pencapaian tujuan intruksional yang telah dirumuskan. PAP dibedakan menjadi dua, yaitu PAP tipe I dan PAP tipe II. Menurut Masidjo (1995:152) ada syarat untuk menentukan suatu patokan penguasaan bahan pelajaran yang merupakan kompetensi dalam suatu PAP yang perlu diperhatikan yaitu : a) Seorang guru harus mampu mengidentifikasi tujuan instruksional dan merumuskan secara tepat sehingga tujuan instruksional bebar-benar operasional. b) Guru menyelenggarakan program pembinaan dan pengayaan yang memadai. c) Guru dan sekolah harus mampu mengelola secara terencana dan memadai setiap kegiatan dan menyediakan fasilitas yang relevan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Berdasar uraian di atas, peneliti mencoba mengamati dan menghubungkan proses pembelajaran yang terjadi di kelas X Akuntansi SMK 2 YPKK Sleman. Dari hasil pengamatan diperoleh beberapa persoalan, antara lain : a) Hal yang utama yaitu kemampuan Guru dalam menyampaikan materi. Guru yang menjadi pusat perhatian peserta didik harus mempersiapkan
materi
dengan
baik,
memiliki
kemampuan
penguasaan materi yang akan diajarkan, kemampuan untuk mengelola kelas, kemampuan menciptakan media yang kreatif dan inovatif. Dari hasil pengamatan peneliti, guru sudah mencakup beberapa poin yang telah diuraikan hanya dalam pengelolaan kelas dan media pemblejaran guru kurang maksimal. Guru seringkali menggunaka metode ceramah sehingga keadaan kelas kurang mendukung dan banyak siswa yang pada akhirnya kurang konsentrasi karena mengantuk. Sehingga motivasi belajar siswa menurun, karena menurunnya motivasi belajar siswa, hal ini mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa. b) Kualitas siswa. Berdasarkan data yang dimiliki oleh peneliti masih banyak peserta didik yang belum memiliki nilai di atas KKM. Dari 22 siswa di kelas X Akuntansi hanya 6 siswa yang memiliki nilai tuntas. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya persoalan dalam pembelajaran akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
c) Fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan sarana pembelajaran masih belum lengkap. Ketersedian buku masih sangat kurang sehingga siswa hanya berpedoman dengan catatan yang berasal dari guru dan dari buku-buku seadanya, guru juga jarang menggunakan media pembelajaran seperti viewer dan media pembelajaran lain. Dari ketiga persoalan yang telah diuraikan peneliti memilih menggunakan PAP tipe II karena passing score pada PAP tipe II lebih rendah dibandingkan dengan PAP tipe I dalam buku penilaian hasil belajar siswa di sekolah (Masidjo, 1995:153-157) perbedaan kedua tipe tersebut terletak pada batas lulus yang ditetapkan. PAP tipe I batas ketuntasan maksimal adalah 65% (Cukup), sedangkan PAP tipe II memiliki batas ketuntasan minimal sebesar 56% (Cukup). Tabel 3.3 Penilaian Acuhan Patokan Tipe II (PAP II) Tingkat Kategori Penguasaan Nilai Huruf Kecenderungan Kompetensi Variabel 81% - 100% A Sangat Tinggi 66% - 80% B Tinggi 56% - 65% C Sedang 46% - 55% D Rendah Dibawah 46% E Sangat Rendah
Pencapaian hasil belajar siswa aspek kognitif dilakukan dengan pencapaian target nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
2. Analisis Komparatif Analisis komparatif yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan hasil belajar antara siklus I dan siklus II, yang dilihat dari nilai posttest siklus I dan siklus II. Dari perbandingan nilai tersebut apakah terdapat peningkatan
motivasi
secara
signifikan
sebelum
dan
sesudah
diterapkannya model pembelajaran NHT dalam mata pelajaran Akuntansi materi jurnal penyesuian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat SMK YPKK 2 SLEMAN dibuka dengan resmi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 1 Juli 1981 Nomor: 0121/I/13.1/I.81 dengan nama SMEA YPKK SLEMAN bergabung dengan SMA Sulaiman di Jl. Magelang Wadas Tridadi Sleman masuk siang. Perintis berdirinya SMK YPKK 2 SLEMAN adalah Bpk. H. Abdul Mukti Djohary (Alm), Bpk. Suradi, B.A (Alm.), Bpk. Drs. Tumbarjo Purwo Suparjo, ketiganya adalah guru SMEA Negeri IV Tempel pada waktu itu. Saat ini kepas SMK YPKK 2 Sleman adalah Drs. Ircham Rosyidi. SMK YPKK 2 SLEMAN didirikan oleh Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Ketrampilan Yogyakarta, dengan Akte Notaris No. 75 tanggal 25 Agustus 1980 yang beralamat sekarang di Jl. Wates Km. 4,5 Banyuraden Gamping Sleman. Selama 9 tahun SMEA YPKK Sleman berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tahun 1981 dengan jumlah siswa 29 bergabung dengan SMA Sulaiman sampai dengan tahun 1984 masuk siang. Pada tahun 1985 s.d tahun 1987 pindah di SMEA Negeri IV Tempel masuk siang. Tahun 1988 s.d 1990 SMEA YPKK Sleman pindah lagi ke SMP PGRI Sleman. Mulai tahun 1990 menempati gedung baru bertingkat 3
50
milik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
sendiri. Gedung tersebut dibangun di atas tanah kas Desa Tridadi, Kec. Sleman, Kab. Sleman di Jalan Magelang Wadas Tridadi Sleman sampai sekarang dengan jumlah siswa yang semakin meningkat jumlahnya dilengkapi identitas, fasilitas serta sarana prasarana yang memadai. B. Identitas Sekolah: 1. No. Statistik Sekolah
: 34 404 02 13 013
2. NPSN
: 20401307
3. Bidang Keahlian
: Bisnis dan Manjemen
4. Program Keahlian
: 1. Akuntansi, 2. Penjualan
5. Alamat
: Jalan Pemuda (Jl. Raya Yogya-Magelang) Dusun
: Wadas
Desa
: Tridadi
Kecamatan
: Sleman
Kabupaten
: Sleman
Propinsi
: DIY
6. Sekolah dibuka tahun
: 1981
7. Status Sekolah
: Swasta
8. Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
9. SK /Izin Pendirian Sekolah
: No. 0121/I.131/I.81, Tanggal 1 Juli 1981.
10. Nomor Data Sekolah (NDS) : 4304020001
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
11. Akreditasi: Kompetensi Keahlian Akuntansi: a. Nilai
: 93
b. Peringkat
:A
c. SK Nomor
: 12.01/BAP-SM/TU/XII/2013
d. SK Tanggal
: 21 Desember 2013
Kompetensi Keahlian pemasaran: a. Nilai
: 92
b. Peringkat
:A
c. SK Nomor
: 12.1/BAP/TU/XI/2010
d. SK Tanggal
: 12 Nopember 2010
12. Nama Yayasan Penyelenggara
: Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Ketrampilan (YPKK)
a. Alamat
: Jalan Wates Km. 4,5 Pelemgurih.
b. Akte Pendirian
: No. 75 tanggal 25 Agustus 1980
C. Rencana Strategis SMK YPKK 2 Sleman 1. VISI Mewujudkan lulusan yang berkualitas religius dan mandiri berdasarkan budaya bangsa. 2. MISI a. Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) dengan berbasis kompetensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
b. Mengembangkan potensi dari peserta Diklat secara optimal. c. Mengembangkan pola/cara berfikir rasional, efisien dan futuristie. d. Membangun jaringan/networking yang efektif dengan Dunia Usaha/Dunia Industri serta Lembaga Pengerah Tenaga Kerja. e. Menyelenggarakan kegiatan kewirausahaan. 3. Tujuan Sekolah a. Meningkatkan perolehan nilai dalam ujian nasional. b. Meningkatkan kwalitas uji kompetensi produktif. c. Meningkatkan ketrampilan peserta Diklat. d. Meningkatkan kemandirian peserta Diklat. e. Meningkatkan efektifitas Praktek Kerja industri. f. Meningkatkan rekruitmen lulusan di Dunia Kerja/Institusi g. Meningkatkan jalinan kerja dengan praktisi bisnis. h. Menciptakan iklim berwirausaha. 4. Sasaran a. Nilai rata-rata peserta ujian dalam kurun waktu 3 – 5 tahun minimal 6,0. b. Nilai Ujian Nasional untuk mata diklat Bahasa Indonesia minimal 6,0, mata diklat Bahasa Inggris miimal 5,5 mata diklat Matematika minimal 5,5 c. Nilai Uji Kompetensi Produktif tiap peserta Diklat minimal 7,00 d. Tingkat kelulusan Ujian Nasional 100% e. Tingkat kelulusan Uji Kompetensi 100 % f. Tingkat keterserapan lulusan pada Dunia Kerja 75%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
g. Jumlah Institusi Pasangan yang relevan mencapai 50% h. Jumlah peserta diklat yang mengikuti pendidikan kewirausahaan sebanyak 50 siswa. i. Jumlah guru yang bersertifikasi sesuai bidang keahliannya mencapai 75% j. Jumlah peserta Diklat yang mengikuti kursus Bahasa Asing (Mandarin, Jepang) mencapai 100 siswa. D. Fasilitas SMK YPKK 2 Sleman : 1. Gedung Gedung sekolah milik sendiri, terdiri dari 3 lantai meliputi: Ruang Belajar, Laboratorium Komputer/Internet, Muntimedia Bahasa Inggris, Laboratorium mengetik, Perpustakaan, Aula, Perkantoran, Mushola, Kantin, Ruang OSIS, Toko Siswa, Ruang PKS, WC, UKS, Kamar Mandi, Ruang Parkir, dan lain-lain. 2. Peralatan KBM Meliputi : Komputer, Laptop, LCD, OHP, alat-alat olah raga, mesin ketik, sound system, handycam, Keyboard, peralatan sholat, peralatan wirausaha, peralatan UKS dan lain-lain. 3. Fasilitas Olah Raga Lapangan olah raga tersendiri sehingga tidak bersama-sama dengan siswa dari sekolah lain, meliputi lapangan bola volly, bulu tangkis, basket dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
4. Fasilitas Lain Fasilitas yang sedang dalam proses pembangunan yaitu pembangunan laboratorium akuntansi . E. Kegiatan – kegiatan SMK 2 YPKK Sleman 1. Kegiatan belajar mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa dididik oleh Bapak/Ibu guru yang sudah profesional sesuai bidang masing-masing dan sudah berpengalaman minimal 5 tahun. Selain itu siswa dibekali dengan berbagai macam ketrampilan dalam pelajaran komputer maupun wirausaha antara lain : membuat tas dari berbagai bahan, membuat bunga, membuat makanan kecil, cara membungkus kado dan lain-lain. 2. Kegiatan ekstra Berbagai macam kegiatan ekstra antara lain bidang olah raga meliputi : bulu tangkis, volly, tae kwon do, tenis meja, Qira’ah, Seni Lukis, dan lain-lain dan bidang wirausaha yaitu pemberian berbagai ketrampilan yang dapat digunakan sebagai bekal apabila siswa belum mendapat pekerjaan. Dengan bekal tersebut diharapkan siswa dapat bekerja secara mandiri. Kegiatan ekstra lainnya yaitu dibidang keagamaan berupa qiroah yang diasuh oleh tenaga yang profesional dan berpengalaman. 3. Kegiatan Keagamaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Kegiatan keagamaan yang sering diadakan dan sudah menjadi program kerja baik sekolah, MPK, maupun OSIS, antara lain Peringatan Hari Raya Idul Adha, Peringatan Nuzulul Qur’an, Peringatan Isro’ Mi’roj, acara Mujahadah/Semaan Al Qur’an dan lain-lain. 4. Kegiatan Bakti Sosial Kegiatan bakti sosial yang sering diadakan antara lain membantu korban bencana alam dengan mengumpulkan pakaian pantas pakai, bantuan dalam bentuk uang, kerja bakti sosial dikampung sekitar kampus SMK YPKK 2 Sleman terutama menjelang lebaran, pemberian makanan siap makan kepada penunggu keluarga yang sedang sakit RS Morangan, pembagian zakat fitrah, santunan bagi anak yatim piatu, yatim, piatu disekitar Dusun Wadas, penjualan sembako dengan harga murah, santunan bagi keluarga siswa yang meninggal dan lain-lain. Selain itu juga acara Qurban di sekolah yang diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan siswa-siswi SMK YPKK 2 Sleman yang hasilnya dibagikan kepada penduduk sekitar kampus. 5. Praktek kerja Industri Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan dan bekerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri, Instansi Pemerintah/Instansi Swasta yang telah mendapat rekomendasi dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
F. Prestasi Berbagai macam prestasi telah diraih oleh SMK YPKK 2 Sleman antara lain : 1. Bidang KBM SMK YPKK 2 Sleman sering mengikuti lomba dibidang Akuntansi dan Pejualan
yaitu lomba LKS (Lomba Kompetensi Siswa) yang
mendapatkan kejuaraan tertinggi untuk tingkat swasta ditingkat propinsi dibidang Akuntansi maupun Penjualan. Dibidang Keagamaan lomba yang diikuti antara lain MTQ, lomba Adzan, MHQ, CCA, dan mendapatkan juara 1 ditingkat Wiklayah maupun Kabupaten. 2.
Dibidang olah raga Pernah Menjadi juara 1 untuk lomba Tea kwon do tingkat Propinsi.
3.
Bea Siswa Untuk siswa yang berprestasi di SMK YPKK 2 Sleman disediakan juga bea siswa antara lain : a. Bea siswa bakat dan prestasi b. Beasiswa Erupsi Merapi c. Beasiswa BOSNAS d. Beasiswa BOSDA e. Beasiswa BOSKAB f. Dll.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
G. Kelulusan : Setiap tahun SMK YPKK 2 Sleman siswanya lulus dengan sangat memuaskan dan mendapatkan rangking untuk Rayon Sleman Tengah, Kabupaten maupun Tingkat Propinsi. H. BKK (Bursa Kerja Khusus) BKK SMK YPKK 2 Sleman sudah terbentuk dan mendapat ijin resmi dari Depnaker. Tujuan dari BKK ini adalah untuk menyalurkan lulusan dari SMK YPKK 2 Sleman agar cepat mendapatkan pekerjaan. BKK SMK YPKK 2 Sleman sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan atau toko baik dari DIY, luar DIY, luar Pulau Jawa maupun Luar Negeri, antara lain ke: Tangerang, Batam dan Malaysia dengan persyaratan yang ringan dan cepat. I. Keunggulan – Keunggulan Lain: 1. Letak Kampus ditepi Jalan Raya Yogyakarta - Magelang tepatnya di Dusun
Wadas, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga sangat mudah dijangkau kendaraan umum dari segala arah setiap saat. 2. Semua Gedung bertingkat 3, milik sendiri, ruang kelas yang sangat memenuhi syarat ukuran 8 x 9 m, lantai keramik dengan dilengkapi sound
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
sehingga mempermudah komunikasi membuat peserta didik aman dan nyaman belajar. 3. Siswa dibimbing oleh guru-guru dari Pemerintah baik dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Guru DPK) maupun dari Kemenag ( Guru DPB), Guru dari Sekolah Negeri serta Guru-guru dari SMK YPKK 2 SLEMAN yang berpengalaman dalam bidangnya antara 10 s.d. 35 tahun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Kegiatan Observasi Penelitian diawali dengan kegiatan observasi yang dilakukan pada tanggal 24 April 2015 pada jam pertama dan kedua di kelas X Akuntansi. Kegiatan observasi meliputi, observasi siswa, observasi kelas, wawancara terhadap guru dan siswa serta pembagian kuesioner motivasi belajar. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X Akuntansi 2 SMK 2 YPKK Sleman. Setelah kegiatan observasi dilakukan, maka selanjutnya peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Mei 20 15 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB dan siklus kedua dilakukan pada hari Jumat tanggal 18 Mei 2015 pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB. Penerapan penelitian tindakan kelas berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
a. Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti :
No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tabel 5.1 Hasil Observasi terhadap Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT Sasaran Ya Tidak Keterangan Siswa membaca √ Hanya ada 7 siswa modul / handout yang (31%), yang dengan dibagikan sungguh-sungguh membaca modul. Sisanya 15 siswa (69%) tidak membaca modul yang telah dibagikan Siswa membaca √ Tidak ada siswa yang modul / buku lain membaca buku ,ain yang relevan yang relevan Siswa mengamati dan √ Dari hasil observasi mendengarkan dengan terlihat 70% siswa sungguh – sungguh yang mengamati ketika guru dengan sungguhmenjelaskan materi sungguh. pelajaran Siswa mengajukan √ Hanya 3 siswa yang pertanyaan terhadap mengajukan materi yang belum pertanyaan saat bisa dipahami mengalami kesulitan dalam memahami materi Siswa mencoba √ Siswa cenderung diam menjawab pertanyaan ketika ada beberapa – pertanyaan yang ada pertanyaan yang terkait dengan materi diajukan oleh guru. yang sedang dipelajari Hal ini disebabkan hanya beberapa siswa yang dengan sungguhsungguh mendengarkan penjelasan guru. Siswa membuat catatan pribadi
√
Sebagian besar siswa sekitar 16 siswa (72%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
8.
mengenai materi penting yang disampaikan guru Siswa berani menyampaikan pendapat ketika berada di kelompok diskusi Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh
62
mencatat materi yang dianggap penting. √
√
Hanya 1-2 siswa dalam kelompok yang berani menyampaikan pendapat Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 17 siswa (77%) siswa tidak mengerjakan soal dengan sungguhsungguh.
Tabel 5.2 Hasil Observasi Siswa di dalam Kelompok Sebelum NHT Berikut hasil observasi dalam kelompok (Lampiran 12 halaman 135) No 1B 2 B 3 e 4 r 5 d 6 a 7 s
Deskriptor Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
Tidak √ √
√ √ √ √
arkan tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran dikelas belum sepenuhnya kondusif. Masih banyak siswa yang pasif dan tidak ada motivasi untuk bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dari hasil observasi masih banyak siswa yang tidak membaca modul atau handout yaitu sebanyak 15 siswa (69%), sisanya hanya 7 siswa (31%) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
membaca dengan sungguh-sungguh modul yang sudah dibagikan. Siswa juga tidak membaca buku-buku lain yang relevan untuk menambah pengetahuan tentang materi pelajaran. Hasil observasi juga memuat informasi bahwa sebagian siswa (70%) mengamati guru dengan sungguh-sungguh, siswa (100%) tidak mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dimengerti. Tidak ada siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, hal ini dapat disebabkan kurangnya motivasi dari siswa untuk belajar. Sebanyak 16 siswa (72%) mencatat materi yang dianggap penting. Dalam hal diskusi kelompok, hanya beberapa siswa yang berani menungkapkan pendapatnya. Sebanyak 17 siswa (77%) tidak mengerjakan soal dengan sungguh. Hal ini nampak ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas, sebagian besar siswa tidak termotivasi untuk segera mengerjakan.
b. Observasi kondisi fisik kelas Berikut ini adalah lembar observasi aktivitas di kelas yang telah
diamati
oleh
peneliti
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas tersebut adalah sebagai berikut (lampiran 13, halaman 136 ):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 5.3 Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas No Deskriptor 1. Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa
Ya √
Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya Ruang kelas memiliki sirkulasi udara yang cukup Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi Meja dan kursi siswa siswa dalam kondisi baik Meja dan kursi guru dalam keadaan baik Papan tulis dalam keadaan baik Sarana pembelajaran
√
Media pembelajaran akuntansi 10. Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
√
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tidak
√
Keterangan Keadaan kelas sudah dapat menampung jumlah siswa dan cukup nyaman untuk proses pembelajaran Keadaan kelas sudah sangat cukup mendapat cahaya Ruang kelas sudah memiliki ventilasi udara yang cukup memadai
√
Jumlah meja dan kursi sudah mencukupi
√
Kondisi meja dan kursi siswa dalam kondisi yang baik
√
Meja dan kursi dalam keadaan baik
√
Papan tulis dalam keadaan baik
√
Sarana pembelajaran sudah memadai terdapat LCD Proyektor sebagai media pembantu Media akuntansi sudah memadai √
Belum terhindar sepenuhnya, karena kondisi sekolah yang berada di pinggir jalan raya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Dari hasil pengamatan mengenai kondisi fisik kelas, secara umum keadaan kelas sudah cukup baik dan nyaman dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang ada cukup membantu seperti tersedianya LCD proyektor. Keadaan kelas yang berada di pinggir jalan raya tidak dapat terhindar dari kebisingan kendaraan. Hal ini mengakibatkan terganggunya konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. c.
Mengisi kuesioner motivasi belajar siswa Siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner motivasi belajar untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media pembelajaran. Berikut ini adalah hasil skor kuesioner yang telah diisi oleh siswa (lampiran 14 , halaman 137 ) : Tabel 5.4 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI
Nilai 115 117 95 118 128 111 90 110 105 110 112 117 114 104 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 17 18 19 20 21 22
SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
66
120 118 115 110 100 118 105 2442 111
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa adalah 111. Hasil tersebut akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.5 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor 127 – 150 109 – 126 97 – 108 85 – 96 0 – 84
Jumlah 1 15 5 1 -
Presentase (%) 5% 68% 22% 5% -
Keterangan Sangat baik Baik Sedang Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar sebelum implementasi NHT cukup baik. Karena pencapaian hasil tersebut dirasa belum maksimal maka perlu dilakukan suatu model pembelajaran dan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
d. Wawancara pada guru Setelah kegiatan wawancara oleh guru selesai, maka diketahui bahwa guru cenderung menggunakan metode lama, yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Selain itu media yang digunakan juga cenderung sama, yaitu handout, power point, dan whiteboard. Guru juga mengatakan bahwa materi ayat jurnal penyesuaian sedikit sulit dipahami oleh siswa, hampir sebagian besar siswa sulit untuk mendikripsikan transaksi pada ayat jurnal penyesuaian, seperti menganalisis akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuaian, dan cara menghitungnya. (lampiran 15, halaman 140 ). e. Wawancara pada siswa Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa diketahui
bahwa selama pembelajaran akuntansi guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok di kelas dengan media power point, dan buku yang dimiliki siswa atau terkadang menggunakan handout
yang diberikan guru. Siswa merasa sulit untuk
memahami materi akuntansi. Adanya diskusi kelompok dirasa belum cukup membantu karena siswa tidak semua terlibat aktif dan tidak antusias, karena mereka sudah merasa bahwa jurnal penyesuaian itu sulit. (lampiran 16, halaman 142).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
hasil
observasi
awal
tersebut,
68
dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa permasalahan yang muncul adalah rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
Rendahnya motivasi belajar tampak saat
diskusi kelompok sedang berlangsung, mereka ridak termotivasi dan lebih banyak pasif menunggu jawaban dari teman kelompok, dan kurang antusias. Selama proses pembelajaran aktivitas kelompok didominasi oleh siswa yang pintar dan aktif sedangkan teman yang lain mengobrol dengan siswa lain tidak ikut berperan dalam pengerjaan tugas. Siswa juga terlihat tidak membaca handout yang dibagikan guru ataupun buku pelajaran yang mereka miliki. Alasannya, karena mereka merasa jurnal penyesuaian itu sulit, sehingga walaupun membaca buku pelajaran atau handout sulit bagi mereka untuk memahami ayat jurnal penyesuaian. Peran guru secara umum guru sudah terlihat. Namun selama
pembelajaran
berlangsung
guru
cenderung
berceramah. Sehingga membuat siswa menjadi pasif walaupun siswa sudah dibagi dalam kelompok diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Karena metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton tersebut membuat siswa bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya sedikit siswa yang terlibat dan mengajukan pertanyaan kepada guru. Saat guru bertanya tidak ada siswa yang mau menjawab kecuali jika ditunjuk langsung oleh guru. Kondisi yang demikian membuat kelas menjadi kurang kondusif dan hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya sedikit inovasi pada model dan metode mengajar guru dan didukung dengan media yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. b. Alternatif solusi Berdasarkan kondisi pembelajaran di atas, maka guru dan peneliti
berkolaborasi
untuk
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menerapkan media pembelajaran sebagai alat bantu atau pengganti handout. Guru berperan sebagai fasilitator saat diskusi sedang berlangsung.
Penggunaaan
model
pembelajaraan
ini
memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif, berfikir kritis, dan belajar dari teman sejawat. Penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu siswa memahami materi ayat jurnal penyesuaian. Dalam pembentukan kelompok antara kelompok yang satu dengan yang lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
memiliki kemampuan yang sama. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diharapkan dapat meningkatkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2. Siklus Pertama Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus pertama. a. Perencanaan 1) Pembagian kelompok Sebelum pembagian kelompok peneliti bersama guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya Selanjutnya para peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok baru yang ditentukan secara heterogen berdasarkan karakteritik siswa dan prestasi akademiknya. Berdasarkan daftar tersebut maka satu kelas di bagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa di setiap kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Berikut ini disertakan nilai siswa kelas X Akuntansi 5, dimana sekolah menetapkan KKM 75 :
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 5.6 Skor Hasil Belajar Sebelum Penerapan NHT Nama Nilai Keterangan AGESTI DUWI 80 Tuntas WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI 45 Tidak Tuntas BENANDA ADELLA PUTRI 75 Tuntas DIAH EVANA MARISI 55 Tidak Tuntas EGA RAHMAWATI 50 Tidak Tuntas ERNI HARI YANTI 78 Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
71
40 50 55 80 43 50
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
65
Tidak Tuntas
50 55 80 75 60 43 37 40 40 1604 72,09
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Berdasarkan hasil ulangan di atas mengenai materi jurnal umum diperoleh informasi bahwa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 7 siswa atau 31,82% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa atau 68,18% maka dibentuk 5 kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Peneliti menggunakan hasil ulangan tersebut sebagai skor awal yang menggambarkan hasil belajar sebelum penerapan NHT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2) Menyusun perangkat pembelajaran (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. (b) Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis akun-akun yang membutuhkan penyesuaian serta tujuan dilakukannya penyesuaian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuaian, tujuan dilakukannya penyesuaian, dan akunakun apa saja yang membutuhkan penyesuaian menggunakan media pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
(c) Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1) Kepala
bernomor–
digunakan
selama
proses
pembelajaran. 2) Number tag - digunakan saat selama proses pembelajaran (d) Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Bertujuan untuk melatih siswa bekerja secara kelompok dan menjawab soalsoal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang belum mengerti. (e) Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa (lampiran 21, halaman 156 ) (f) Menyusun Instrumen pengumpulan data 1) Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran peneliti menggunakan Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
2) Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model
pembelajaran
sampai
penerapan
model
pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. 3) Lembar skor tim Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai post test siklus I dan siklus II. b. Tindakan Penelitian dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 13 Mei 2015 pada jam ketiga dan keempat. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuaian dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkahlangkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Kegiatan Pembuka a) Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi untuk mengetahu jumlah siswa yang hadir. Dalam pembelajaran ini, semua siswa hadir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
b) Apersepsi Guru mengulang kembali materi sebelumnya dengan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu mengenai jurnal umum dan mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu ayat jurnal penyesuaian. c) Penyampaian KD dan Indikator Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 4-5 orang siswa. Pembagian kelompok diatur oleh guru dan peneliti sehingga menghasilkan kelompok yang heterogen. Setelah peserta didik bergabung dengan
kelompoknya
masing-masing,
Guru
menjelaskan
mekanisme model pembelajaran NHT dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan, antara lain : a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing. Guru mitra meminta siswa untuk mengamati komik JuPe karangan Diah Yuliarti yang merupakan alumni dari Universitas Sanata Dharma. Komik tersebut berisi soal-soal mengenai jurnal penyesuaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya.
Jika anggota
kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b) Menanya Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok. Selanjutnya kelompok
bersama-sama
mencoba
pertanyaan, saling bertukar
masing-masing
untuk
menjawab
pendapat, gagasan, dan
membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi.
Kemudian
melalui
diskusi
kelompok
siswa
mengolah dan menganalisis jurnal penyesuaian, pentingya dilakukan
penyesuaian,
akun-akun
yang
memerlukan
penyesuaian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuaian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e) Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengan kepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab pertanyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menjawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari salah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 3) Kegiatan penutup a) Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana
tingkat
pemahaman
siswa
setelah
dilakukan
pembelajaran. Tes evaluasi ini bersifat tertutup dan individu, siswa tidak diperbolehkan membuka buku dan catatan lainnya. Berikut adalah hasil belajar siswa (lampiran 30, halaman 188) Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI
Nilai
Keterangan
80
Tuntas
75 80 75 78 90 70 75 78
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
79
85 75 80
Tuntas Tuntas Tuntas
75
Tuntas
85 80 90 80 75 80 65 75 60 1706 77,54
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Dari tabel di atas mengenai hasil tes evaluasi pada siklus I, terdapat 3 siswa atau 13,63% yang belum tuntas. Namun sebagian besar yaitu sejumlah 19 siswa atau 86,37% sudah mencapai KKM b) Mengisi Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kuesioner diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes evaluasi. Skor kuesioner pada siklus I akan dibandingkan dengan skor kuesioner pada kegiatan observasi. Berikut skor motivasi belajar siswa pada siklus I (lampiran 24, halaman 163 )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 5.8 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 125 120 115 130 130 115 110 115 120 115 125 120 130 110 110 120 120 115 110 105 120 110 2590 117,72
Dari tabel 5.8 di atas, akan diinterprestasikan menggunakan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.9 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan (%) 127 – 150 3 13% Sangat baik 109 – 126 18 82% Baik 97 – 108 1 5% Sedang 85 – 96 Kurang Baik 0 – 84 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Dari tabel 5.9 di atas diperoleh informasi mengenai aspek motivasi belajar siswa. Sebanyak 3 orang siswa atau 13% termasuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 18 siswa atau 82% termasuk dalam kategori baik dan hanya 1 siswa atau 5% yang termasuk dalam kategori sedang. Tidak ada siswa yang termasuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik. c) Mengisi lembar refleksi Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk mengisi lembar refleksi secara tertulis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan atau hal-hal yang belum berjalan dengan optimal pada proses pembelajaran siklus I dan upaya untuk memperbaiki pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa (lampiran 26 , halaman 165 )
No 1.
Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I Uraian Hasil refleksi Bagaimana perasaan Anda Dari 22 siswa ada 19 siswa mengenai proses atau 86% menjawab model pembelajaran akuntansi pembelajaran ini menggunakan model menyenangkan. 3 siswa pembelajaran kooperatif atau 14% menjawab model NHT ? pembelajaran ini biasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
3.
4.
5.
Bagiamana pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif NHT ? Manfaat apa yang dapat Anda ambil dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? Hambatan apa yang Anda rasakan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif NHT ? Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif NHT ?
82
Dari 22 siswa ada 20 siswa atau 91% menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 2 siswa atau 9% menjawab model pembelajaran ini lumayan. 22 siswa atau 100% menjawab bahwa mereka lebih paham dan dapat bekerja sama dengan teman kelompok. 15 siswa dari 22 siswa atau 68% menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Sedangkan 7 siswa atau 32% menjawab tidak memiliki hambatan. Pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal.
Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT. Dari hasil refleksi, Nampak bahwa perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran adalah senang dan menikmatinya. Siswa berpendapat bahwa media pembelajaran yang digunakan menarik dan lucu. Seluruh siswa di kelas X Akuntansi 5 berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Adapun beberapa manfaat yang dirasakan oleh siswa ketika pembelajaran menggunakan model NHT adalah siswa merasa lebih mudah memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
materi dan dapat bekerjasama dalam kelompok. Sedangkan hambatan yang dirasakan ketika melaksanakan model pembelajaran NHT sebanyak 15 siswa dari 22 siswa atau 68% menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal-soal latihan maupun soal evaluasi. d) Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Saat NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa √ yang memiliki kemampuan belajar 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal √ usul yang berbeda-beda 3 Ada sejumlah aturan yang harus √ ditaati oleh siswa 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang √ diberikan 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan √ siswa di kelas (sekolah) 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang √ diberikan oleh guru. 7 Hand out yang diberikan guru, √ tidak begitu lengkap, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 8 9 10
11
12 13 14
15
16 17
18
19 20 21
Deskriptor siswa kesulitan dalam diskusi. Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. Komik JUPE yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa. Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisasi dengan baik Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
Ya
84
Tidak
√ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Peneliti mengamati aktivitas kelas. selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif
tipe
NHT
dan
menggunakan
media
pembelajaran. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemampuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran
dan
kenyamanan
proses
pembelajaran.
Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 5 sangat kondusif.
Pada saat observasi awal sebelum
penerapan model NHT dan media pembelajaran ini, siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, tetapi setelah adanya
model
pembelajaran
NHT
dan
media
pembelajaran, siswa merasa terbantu dan termotivasi. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer. Selama
proses
diskusi
berlangsung
terlihat
perubahan pada perilaku siswa saat diskusi dibandingkan pada saat observasi awal. Siswa sudah tampak antusias
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
dalam berdiskusi. Selain antusias mereka juga terlihat berperan aktif
untuk bersama-sama memecahkan dan
menjawab pertanyaan diskusi. Saat menghadapi kesuilitan, mereka membaca kembali komik sebagai bahan referensi, selain itu mereka juga bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Model pembelajaran NHT membantu siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi ilmu kepada teman anggota kelompoknya. Siswa juga dilatih untuk bertanggungjawab pada tugas kelompok yang
harus
diselesaikan
bersama-sama.
Selama
pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. Walaupun demikian, masih ada beberpa siswa dari tiap kelompok yang masih terlihat pasif dan menunggu jawaban dari teman. Secara keseluruhan proses diskusi di siklus pertama ini berjalan dengan lancar, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
2) Observasi terhadap siswa (a) Perilaku siswa secara umum : Tabel 5.12 Hasil Observasi Perilaku Siswa Saat Pembelajaran NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses √ pembelajaran dengan antusias. 2 Peserta didik memperhatikan √ penjelasan guru. 3 Peserta didik antusias dengan √ materi yang sedang dijelaskan oleh guru. 4 Peserta didik mencatat hal-hal √ penting . 5 Peserta didik mengerjakan tugas √ dengan baik . 6 Peserta didik menanyakan materi √ yang belum paham 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh √ siswa lain. Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa siswa sudah untuk mengikut proses pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimengerti kepada guru. Tetapi ketika guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Setelah presentasi kelas yang dilakukan oleh guru selesai, siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. (b) Aktivitas siswa dalam kelompok Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam bentuk tabel : Tabel 5.13 Hasil Observasi Perilaku Siswa dalam Kelompok Saat Pembelajaran NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan √ perhatian pada materi diskusi dalam kelompok 2 Siswa membaca komik JUPE √ sebagai bahan referensi. 3 Melalui diskusi kelompok √ siswa saling bertukar pikiran dan pendapat 4 Siswa bertanggungjawab pada √ tugas kelompoknya 5 Siswa terlibat aktif dalam √ pengerjaan tugas kelompok. 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. 7 Menjawab pertanyaan sesuai √ dengan maksud dan tujuan pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 8
Deskriptor Menghargai saran pendapat teman lainnya
dan
Ya √
89
Tidak
Pada saat berdiskusi dengan kelompok masingmasing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JUPE yang diberikan guru. Mereka
membaca
komik
secara
mandiri,
lalu
mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi.. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam
kelompok
mendapatkan
tugas
sesuai
pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Para siswa berusaha memahami dan menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. (c) Refleksi Guru Mitra Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahu kekurangan yang terjadi selama penerapan NHT pada siklus I antara peneliti dan guru mitra. Berikut hasil refleksi guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I (lampiran 25, halaman 164 ):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 5.14 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No Uraian Komentar 1. Media pembelajaran Media yang yang digunakan dalam digunakakan proses pembelajaran seperti power poin, menggunakan model LCD dan media NHT pembelajaran sebagai handout lebih bisa menarik antusias siswa. 2. Aktivitas siswa dalam Siswa lebih aktif mengikuti proses untuk mencari pembelajaran informasi yang menggunakan model dibutuhkan pembelajaran NHT. mengenai materi yang dipelajari. 3. Hambatan yang Ada beberapa dirasakan dalam siswa yang kegiatan model menganggap pembelajaran NHT proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelakan proses pembelajaran 4. Manfaat yang Sebagian besar diperoleh dalam siswa menjadi kegiatan model termotivasi untuk pembelajaran NHT aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. 5. Hal-hal yang perlu Kecermataan diperbaiki dalam dalam membuat pelaksanaan latihan soal dan pembelajaran pengelolaan waktu akuntansi yang masih kurang menggunakan baik. pembelajaran kooperatif tipe NHT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Dari tabel 5.14 diperoleh informai dari refleksi guru mitra terhadap komponen dari model NHT. Media pembelajaran antusiasme
yang siswa
digunakan dalam
sudah
mengikuti
menarik proses
pembelajaran. Aktivitas siswa selama penerapan NHT dalam pembelajaran akuntansi menjadi lebih aktif
dibandingkan
sebelum
penerapan
NHT.
Namun, ada beberapa siswa yang seolah-olah menyepelekan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran dengan penerapan NHT. Pada tahap refleksi dari guru mitra dapat diketahui beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus pertama adalah sebagai berikut : (1) Perencanaan waktu yang kurang baik, sehingga waktu diskusi dirasa terlalu singkat oleh siswa. Hal ini dikarenakan guru masih terlalu lama menyampaikan materi dan siswa terlalu lama dalam berdiskusi dan mengeejakan soal. (2) Peneliti kurang cermat dalam membuat soal. Masih terdapat beberapa kesalahan penulisan sehingga membingungkan pemahaman siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
(3) Proses pembelajaran yang masih disepelekan oleh beberapa siswa. Hal ini diakibatkan siswa yang bandel dan kurang tegasnya peeliti dan guru. Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus kedua, dibuat perbaikan berikut : (1) Bersama
dengan
merencanakan
waktu
guru yang
mitra,
peneliti
lebih
matang.
Sehingga semua komponen memiliki waktu yang dirasa cukup. (2) Peneliti membuat soal latihan lebih cermat sehingga ketika proses pembelajaran siklus kedua berlangsung tidak perlu lagi untuk meralat. (3) Peneliti dan guru mitra lebih memperbaiki sikap dan lebih tegas kepada beberapa siswa agar bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Setelah peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi, maka dilaksanakan penelitian siklus kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
3. Siklus Kedua Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus kedua. a. Perencanaan 1) Pembagian kelompok Pada siklus kedua ini, pembagian kelompok dibuat sama dengan siklus pertama dengan tujuan supaya siswa dapat bekerjasama dengan baik dan tidak merasa canggung dan dapat berkontribusi lebih baik. 2) Menyusun perangkat pembelajaran a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. b) Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis akun-akun yang membutuhkan penyesuaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
serta tujuan dilakukannya penyesuaian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuaian, tujuan dilakukannya penyesuaian, dan akunakun
apa
saja
yang
membutuhkan
penyesuaian
menggunakan media pembelajaran. c) Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: (1) Kepala
bernomor–
digunakan
selama
proses
pembelajaran. (2) Number
tag
-
digunakan
saat
selama
proses
pembelajaran d) Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Bertujuan untuk melatih siswa bekerja secara kelompok dan menjawab soalsoal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang mengerti.
belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
e) Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa. f) Menyusun Instrumen pengumpulan data (1) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. (2) Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran peneliti menggunakan lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui. (3) Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model
pembelajaran
sampai
penerapan
model
pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. (4) Lembar skor tim Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai post test siklus I dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
b. Tindakan Penelitian dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 pada jam pertama dan kedua. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuaian dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkahlangkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Kegiatan Pembuka a) Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi untuk mengetahu jumlah siswa yang hadir. Dalam pembelajaran ini, semua siswa hadir. b) Apersepsi Guru mengulang kembali materi sebelumnya dengan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu mengenai jurnal umum dan mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu ayat jurnal penyesuaian. c) Penyampaian KD dan Indikator Guru menyapaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
2) Kegiatan Inti Pada kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 4-5 orang siswa. Pembagian kelompok diatur oleh guru dan peneliti sehingga menghasilkan kelompok yang heterogen. Setelah peserta didik bergabung
dengan
kelompoknya
masing-masing,
Guru
menjelaskan mekanisme model pembelajaran NHT dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan, antara lain : a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, guru mitra meminta siswa untuk mengamati komik JuPe yang dibagi, lembar kerja
tersebut
berisi
soal-soal
mengenai
jurnal
penyesuaian. Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya.
Jika
anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
b) Menanya Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok
bersama-sama
mencoba
pertanyaan, saling bertukar
untuk
menjawab
pendapat, gagasan, dan
membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan menganalisis jurnal penyesuaian, pentingya dilakukan penyesuaian, akun-akun yang memerlukan penyesuaian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuaian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e) Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengan kepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab pertanyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menjawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f) Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari salah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
3) Kegiatan penutup a) Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran. Tes evaluasi ini bersifat tertutup dan individu, siswa tidak diperbolehkan membuka buku dan catatan lainnya. Tabel 5.15 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 95 100 85 90 95 100 80 85 80 90 100 95 85 90 100 100 85 100 90 80 85 85 1995 90,68
Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Dari tabel di atas mengenai hasil tes evaluasi pada siklus II, 22 siswa atau 100% telah berhasil mencapai KKM. Jika disbanding dengan siklus pertama rataratanya mengalami peningkatan sebesar 13.14% b) Mengisi Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kuesioner diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes evaluasi. Skor kuesioner pada siklus II akan dibandingkan dengan skor kuesioner pada siklus I. Berikut skor motivasi belajar siswa pada siklus II (lampiran 31 , halaman 182) Tabel 5.16 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Nilai 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 135 2 ANNISA FITRI 130 3 BENANDA ADELLA PUTRI 120 4 DIAH EVANA MARISI 135 5 EGA RAHMAWATI 130 6 ERNI HARI YANTI 132 7 FAJAR NUR CAHYO 128 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 128 9 FITTA ERNAWATI 132 10 KRISMONITA OKTAVIANI 128 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 125 12 NIA ARDANINGSIH 130 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 135 14 NUR ALIYA FADHILA 115 15 PUTRI PURWANDANI 120 16 SARI AMBARWATI 125 17 SEPTI OKTAVIANI 130 18 USWATUN KHASANAH 125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19 20 21 22
Dari
UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
tabel
5.16
di
atas,
akan
102
115 120 125 115 2778 126,27
diinterprestasikan
menggunakan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.17 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan (%) 127 – 150 12 54,5% Sangat baik 109 – 126 10 45,5% Baik 97 – 108 Sedang 85 – 96 Kurang Baik 0 – 84 Sangat Kurang Baik
Dari tabel 5.17 di atas diperoleh informasi mengenai aspek motivasi belajar siswa. Sebanyak 12 orang siswa atau 54,5% termasuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 11 siswa atau 45,5% termasuk dalam kategori baik Tidak ada siswa yang termasuk kategori sedang, kurang baik dan sangat kurang baik. c) Mengisi lembar refleksi Kegiatan ini dilaksanakan setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar, fasilitator membagikan lembar refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa (lampiran 34, halaman 187)
No 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 5.18 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II Uraian Hasil Refleksi Bagaimana perasaan Dari 22 siswa ada 21 Anda mengenai proses siswa atau 95% pembelajaran akuntansi menjawab model menggunakan model pembelajaran ini pembelajaran kooperatif menyenangkan. NHT ? 1siswa atau 5% menjawab model pembelajaran ini biasa. Bagiamana pendapat Dari 22 siswa ada 20 Anda mengenai media siswa atau 91% pembelajaran yang menjawab model digunakan dalam model pembelajaran ini pembelajaran kooperatif menyenangkan. 2 NHT ? siswa atau 9% menjawab model pembelajaran ini lumayan. Manfaat apa yang dapat 22 siswa atau 100% Anda ambil dari proses menjawab bahwa pembelajaran mereka lebih paham menggunakan model dan dapat bekerja pembelajaran kooperatif sama dengan teman NHT ? kelompok. Hambatan apa yang 5 siswa dari 22 siswa Anda rasakan dalam atau 22% menjawab mengikuti proses kurangnya waktu pembelajaran dengan pembelajaran. model pembelajaran Sedangkan 17 siswa kooperatif NHT ? atau 88% menjawab tidak memiliki hambatan. Hal-hal apa saja yang Pengelolaan waktu perlu diperbaiki dan dan kecermatan dalam ditingkatkan dalam membuat soal. pelaksanaan model pembelajaran kooperatif NHT ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Berdasarkan tabel 5.18 menunjukan bahwa siswa yang semula merasa pembelajaran ini biasa pada siklus I, mengalami peningkatan pada siklus II. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.19 Instrumen Pengamatan Kelas Saat NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang √ memiliki kemampuan belajar 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal √ usul yang berbeda-beda 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati √ oleh siswa 4 Siswa mengalami kesulitan dalam √ menyelesaikan tugas yang diberikan 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas √ (sekolah) 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan √ oleh guru. 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa √ kesulitan dalam diskusi. 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out √ yang dibagikan guru. 9 Komik JUPE yang diberikan dibaca √ dengan sungguh oleh siswa. 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat √ dikarenakan beberapa siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21
Deskriptor tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit Kelas dapat terorganisasi dengan baik Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
Ya
105
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pada siklus kedua ini, peneliti mengamati mengamati kondisi kelas. Hasil observasi kelas ini hasilnya sama dengan siklus pertama karena penelitian ini dilakukan dikelas yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
2) Observasi terhadap siswa (a) Perilaku siswa secara umum :
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 5.20 Hasil Observasi Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran NHT Siklus II Deskriptor Ya Tidak Peserta didik siap mengikuti proses √ pembelajaran dengan antusias. Peserta didik memperhatikan penjelasan √ guru. Peserta didik antusias dengan materi √ yang sedang sijelaskan oleh guru. Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ Peserta didik mengerjakan tugas dengan √ baik . Peserta didik menanyakan materi yang √ belum paham Peserta didik menanggapi pertanyaan √ yang diajukan oleh siswa lain.
Dari data di atas, perilaku siswa tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, hal ini disebabkan karena sswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran NHT. (b) Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel :
No 1
2
Tabel 5.21 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Saat Penerapan NHT Siklus II Deskriptor Ya Tidak Seluruh siswa mengarahkan √ perhatian pada materi diskusi dalam kelompok Siswa membaca komik JUPE √ sebagai bahan referensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3 4 5 6 7 8
Deskriptor Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya √
107
Tidak
√ √
√ √
Dari data di atas, peneliti melihat bahwa aktivitas siswa dalam kelompok pada siklus II tidak lagi canggung untuk mengungkapkan pendapat satu sama lain, beberapa siswa yang sebelumnya pasif mulai berani berpendapat. Hal ini disebabkan karena teman kelompok yang sama seperti siklus sebelumnya sehingga siswa merasa nyaman dan tidak canggung dalam melakukan kegiatan ini. d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi (a) Wawancara dengan siswa Pada siklus kedua ini, peneliti melaksanakan wawancana kepada beberapa siswa mengenai
penerapan
NHT,
diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran ini sangat membantu untuk memahami materi akuntansi khususnya ayat jurnal penyesuaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
(b) Wawancara dengan guru Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mitra mengenai penerapan model pembelajaran NHT. Dalam wawancara yang dilakukan, guru mitra menyampaikan bahwa model ini sangat berbeda dengan model yng biasa digunakan.
Guru
merasa
mengikuti
pembelajaran
antusiasme sangat
siswa baik.
dalam Dengan
menggunakan model ini, guru juga menyampaikan bahwa kondisi kelas lebih menyenangkan dan lebih hidup karena ada motivasi dari siswa. (c) Refleksi Berikut hasil refleksi guru mitra pada siklus kedua (lampiran 33, halaman 186) Tabel 5.22 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No Uraian Komentar 1. Media pembelajaran yang Media yang digunakakan digunakan dalam proses seperti power poin, LCD dan pembelajaran menggunakan media pembelajaran sebagai model NHT handout lebih bisa menarik antusias siswa. 2. Aktivitas siswa dalam Siswa lebih aktif untuk mengikuti proses mencari informasi yang pembelajaran menggunakan dibutuhkan mengenai materi model pembelajaran NHT. yang dipelajari. 3. Hambatan yang dirasakan Ada beberapa siswa yang dalam kegiatan model menganggap proses pembelajaran NHT pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelekan proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT
5.
Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT
109
Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik.
Dari hasil informasi di atas dapat dilihat bahwa guru mitra menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah cukup baik dan membuat siswa menjadi lebih termotivasi. B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran NHT. 1. Analisis Komparatif motivasi belajar Berikut disajikan interprestasi skor kuesieoner motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 5 sebelum penerapan NHT, sesudah siklus pertama dan siklus kedua ke dalam PAP Tipe II yang menunjukan perbandingan kategori motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu : Tabel 5.23 Perbandingan Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT Berdasar PAP Tipe II Interval Jumlah Presentase ( % ) Kategori Skor Sblm Sik Sik Sblm Sik I Sik II NHT I II NHT 1 3 12 4,6% 13,6% 54,4% Sangat Baik 127-150 15 18 10 68,1% 81,8% 45,5% Baik 109-126 5 1 0 22,7% 4,6% 0% Sedang 97-108 1 0 0 4,6% 0% 0% Kurang 85-96 Baik 0 0 0 0% 0% 0% Sangat 0-84 Kurang Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penelitian, hanya ada 1 siswa atau 4,6% yang termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni siklus pertama ada 3 siswa atau 13,6% dan pada siklus kedua sebanyak 12 siswa atau 54,5% siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kategori baik, motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum NHT ada 15 siswa atau 68,1% menjadi 18 siswa atau 81,8% pada siklus pertama, namun pada siklus kedua hanya ada 10 siswa atau 45,5%. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori sedang seblum NHT sebanyak 5 siswa atau 22,7% siswa mengalami penurunan pada siklus pertama menjadi 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori ini. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik sebelum NHT sebanyak 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus pertama dan siklus kedua tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. Pada kategori sangat kurang baik tidak ada siswa kelas X Akuntansi 5 yang termasuk dalam kategori ini, hal ini didukung dengan hasil observasi mengenai perilaku siswa baik individu maupun kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua. Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa, target motivasi belajar seluruh siswa harus dalam kategori baik, target tersebut sudah tercapai setelah dilaksanakannya siklus kedua. Data tersebut kemudian dicocokan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
menurut hasil yang diperoleh motivasi belajar siswa daoat mencapai kategori baik. 2. Analisis Komparatif hasil belajar siswa Berikut data perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesudah penerapan siklus I dan siklus II :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Tabel 5.24 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT, Setelah Siklus I dan Siklus II Sebelum Siklus Siklus Nama NHT I II AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 80 80 95 ANNISA FITRI 45 75 100 BENANDA ADELLA PUTRI 75 80 85 DIAH EVANA MARISI 55 75 90 EGA RAHMAWATI 50 78 95 ERNI HARI YANTI 78 90 100 FAJAR NUR CAHYO 40 70 80 FEBRIA NANDA EDLIANA 50 75 85 FITTA ERNAWATI 55 78 80 KRISMONITA OKTAVIANI 80 85 90 LINDA OKTAVIANA DEWI 43 75 100 NIA ARDANINGSIH 50 80 95 NOVITA OKTAVIANINGSIH 65 75 85 NUR ALIYA FADHILA 50 85 90 PUTRI PURWANDANI 55 80 100 SARI AMBARWATI 80 90 100 SEPTI OKTAVIANI 75 80 85 USWATUN KHASANAH 60 75 100 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 43 80 90 WARIH YULIYANTO 37 65 80 YONA TIRTA SARI 40 75 85 YULIARNI 40 60 85 Jumlah 1604 1706 1995 Rata-rata 72,09 77,54 90,68 Dari data di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penerapan NHT
ada 15 siswa atau 68,1% dari 22 siswa masih memiliki nilai dibawah KKM. Pada siklus pertama, hasil belajar siswa mengalami peningkatan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
terbukti ada 19 siswa atau 86,3% mencapai nilai KKM dan hanya 3 siswa atau 13,7% yang masih belum tuntas. Jika dilhat dari rerata kelas, peningkatan yang terjadi sebelum NHT dan setelah siklus pertama sebesar 5,45%, yaitu skor rerata sebelum NHT sebesar 72,09 menjadi 77,54 pada siklus pertama. Pada siklus kedua, seluruh siswa atau 100% siswa di kelas X akuntansi 5 mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi kedua. Jika dikaji berdasarkan rerata skor maka peningkatan yang terjadi sebesar 13,14% yaitu skor rerata siklus pertama sebesar 77,54 menjadi 90,68 pada siklus kedua. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Peningkatan motivasi belajar siswa sesudah penerapan NHT Berdasarkan data dan analisis komparasi di atas, motivasi belajar siswa semakin meningkat. Peningkatan motivasi belajar siswa nampak dari hasil kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti pada kegiatan observasi, siklus pertama, dan siklus. Berdasarkan hasil kueisoner yang tekah dijelaskan di atas, sebelum penelitian, hanya ada 1 siswa atau 4,6% yang termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni siklus pertama ada 3 siswa atau 13,6% dan pada siklus kedua sebanyak 12 siswa atau 54,5% siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kategori baik, motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum NHT ada 15 siswa atau 68,1% menjadi 18 siswa atau 81,8% pada siklus pertama, namun pada siklus kedua hanya ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
10 siswa atau 45,5%. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori sedang seblum NHT sebanyak 5 siswa atau 22,7% siswa mengalami penurunan pada siklus pertama menjadi 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori ini. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik sebelum NHT sebanyak 1 siswa atau 4,6% dan pada siklus pertama dan siklus kedua tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. Peningkatan motivasi belajar siswa ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang berbeda yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dari peneliti dan kerjasama guru mitra. Berdasarkan observasi yang dilakukan, guru mitra telah melaksanakan proses pembelajaran yang cukup baik dan maksimal, walaupun pada awalnya guru mitra merasa canggung karena belum terbiasa menggunakan model ini. Sejalan dengan guru mitra, para siswa juga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan NHT Berdasarkan analisis komparasi, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kegiatan observasi, siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar terlihat dari rerata skor hasil belajar siswa. Peneilit menaganggap, adat yang diperoleh pada siklus I belum cukup baik, maka peneilti melaksanakan siklus II dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
penerapan NHT ada 15 siswa atau 68,1% dari 22 siswa masih memiliki nilai dibawah KKM. Pada siklus pertama, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, terbukti ada 19 siswa atau 86,3% mencapai nilai KKM dan hanya 3 siswa atau 13,7% yang masih belum tuntas. Jika dilhat dari rerata kelas, peningkatan yang terjadi sebelum NHT dan setelah siklus pertama sebesar 5,45%, yaitu skor rerata sebelum NHT sebesar 72,09 menjadi 77,54 pada siklus pertama. Pada siklus kedua, seluruh siswa atau 100% siswa di kelas X akuntansi 5 mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi kedua. Jika dikaji berdasarkan rerata skor maka peningkatan yang terjadi sebesar 13,14% yaitu skor rerata siklus pertama sebesar 77,54 menjadi 90,68 pada siklus kedua. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaraan kooperatif tipe NHT berjalan sesuai dengan perencanaan dan kerjasama yang baik oleh guru mitra. Pada proses pembelajaraan sebelumnya,
guru
menggunakan
metode
ceramah
yang
mengakibatkanpusat informasi berasal hanya dari guru, sedangkan NHT menerapkan proses pembelajaran yang terpusat pada kelompok-kelompok kecil sehingga informasi yang didapatkan berasal dari teman sebaya dan dari berbagai sumber lain yang relevan. Penerapan NHT melatih siswa untuk bisa menggali informasi secara mandiri dan melatih tanggungjawab untuk dapat menjelaskan kepada teman yang masih belum memahami terhadap suatu materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1.
Penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang telah dilakukan di kelas X Akuntansi 5 menunjukkan hasil adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi khusunya materi ayat jurnal penyesuaian. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada saat kegiatan observasi atau sebelum penerapan NHT sampai dengan siklus II, dengan rincian peningkatan sebagai berikut. Rata-rata awal motivasi belajar siswa adalah 111, ratarata motivasi belajar siswa saat siklus I adalah 117,72, sedangkan untuk siklus II rata-rata motivasi belajar siswa 126,27 dan seluruh siswa telah mencapai target yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2.
Penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togerther yang telah dilakukan di kelas X Akuntansi 5 menunjukkan hasil adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
akuntansi
khususnya
materi
ayat
jurnal
penyesuaian.
Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada saat kegiatan observasi atau sebelum penerapan NHT sampai dengan siklus II, dengan rincian peningkatan sebagai berikut. Rata-rata awal 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
hasil belajar siswa adalah 72,09, rata-rata hasil belajar siswa saat siklus 1 adalah 77,54, sedangkan untuk siklus II rata-rata hasil belajar siswa 90,68 dan seluruh siswa telah mencapai target yang ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah peneraparan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
B. Keterbatasan Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian hasil penelitian memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan persepsi antara guru mitra dan peneliti dikarenakan kurangnya komunikasi antar kedua belah pihak, sehingga saat pelaksanaan belum berjalan maksimal. 2. Instruksi yang diberikan oleh guru mitra tidak bisa ditangkap dengan jelas oleh siswa dan kurang tegas terhadap siswa yang acuh terhadap proses pembelajaran 3. Pengelolaan waktu yang kurang baik, sehingga saat penelitian harus ada bagian-bagian tertentu yang dirubah oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran terhadap pihak-pihak terkait dengan penelitian ini. 1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif khususnya Numbered Head Together sebagai alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Perlu adanya perencaaan dan pengelolaan manajemen waktu sebelum pelaksanaan penelitian. Manajemen waktu merupakan hal yang penting agar dimana setiap proses pembelajaran atau tahapan yang ada bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan alokasi waktunya. 3. Koordinasi antara guru mitra dengan peneliti. Guru merupakan pelaku utama dalam penelitian yang berlangsung, maka dibutuhkan persiapan dan koordinasi antara guru dengan peneliti yang baik, sehingga guru benar-benar paham dengan langkah dan tahapan dalam pembelajaran tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta : Aditya Media. Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Daryanto.
2014.
Pendekatan
Pembelajaran
Saintifik
Kurikulum
2013.
Yogyakarta: Gava Media. Handayani, Agnes Kharisma. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas X Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian. Yogyakarta : USD. Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press. Isnani, Nurul. 2014.” Implentasi Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Quick On Draw Untuk meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi/Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum”.FKIP:USD. Kunandar. 2008. Langkah Mudah
Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo. Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian Partispatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Mamang, Etta Sangaji. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset. Muslich, Masnur. 2010. Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung : Refika Aditama. Narbuko, Cholid. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : BumiAksara.
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Nazir, Mohammad. 2013. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia. Nurastuti, Wiji. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Ardana Media. Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad. 2003 Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang. Prasetyo, Bambang. 2008. Metode Penelitian Kuantitaif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : PustakaPelajar. Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Solihatin, Etin. 2008. Cooperatif Learning, edisi 1. Jakarta : Bumi Aksara Sudjana, N. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sujarweni, Wiratna. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: Andi Offset. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : RinekaCipta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Trianto. 2007 Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Uno, Hamzah B. 2011. Menjadi Peneliti PTK Yang Profesional. Jakarta : Bumi Aksara. Yamin, Martinus. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta :Gaung Persada Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 1 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
No 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
: : : :
Sasaran Siswa membaca modul / handout yang dibagikan Siswa membaca modul / buku lain yang relevan Siswa mengamati dan mendengarkan dengan sungguh – sungguh ketika guru menjelaskan materi pelajaran Siswa mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum bisa dipahami Siswa mencoba menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada terkait dengan materi yang sedang dipelajari Siswa membuat catatan pribadi mengenai materi penting yang disampaikan guru Siswa berani menyampaikan pendapat ketika berada di kelompok diskusi Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan sungguhsungguh
Ya
Tidak
Keterangan
Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mata Pelajaran
Dra. Tri Muljan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7
: : : :
Deskriptor Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
Tidak
Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mata Pelajaran
Dra. Tri Muljani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer : No Deskriptor 1. Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa 2. Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya 3. Ruang kelas memiliki sirkulasi udara yang cukup 4. Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi 5. Meja dan kursi siswa siswa dalam kondisi baik 6. Meja dan kursi guru dalam keadaan baik 7. Papan tulis dalam keadaan baik 8. Sarana pembelajaran 9. Media pembelajaran akuntansi 10. Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
Ya
Tidak
Keterangan
Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mata Pelajaran
Dra. Tri Muljani
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Nama Kelas No. Absen
: : :
Petunjuk Pengisian Isilah dengan tanda check (√) pada kolom dari setiap nomor pernyataan yang paling sesuai dengan apa yang anda alami. Pengertian yang ada dalam kolom tersebut adalah sebagai berikut. SS S RR TS STS
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
= Sangat Setuju = Setuju = Ragu-Ragu = Tidak Setuju = Sangat Tidak Setuju
PERNYATAAN Saya belajar dan mengerjakan tugas secara mandiri. Waktu senggang di luar jam pelajaran saya manfaatkan untuk belajar. Jadwal belajar di rumah saya buat sendiri dan saya laksanakan tepat waktu. Saya menyediakan waktu khusus untuk mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di kelas. Saya berusaha mencari sumber bacaan yang dianjurkan Guru. Apabila ada tugas saya sering menyontek pekerjaan teman. Saya menggunakan waktu senggang untuk bersantai bersama teman. Saya sering lupa dengan jadwal Pelajaran. Saya hanya belajar ketika di dalam kelas. Saya cenderung acuh dengan materi pelajaran. Saya mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah (PR) tepat waktu. Saya selalu antusias dalam mengikuti
SS
PILIHAN S RR TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
pelajaran Saya selalu mempelajari kembali materi yang telah diajarkan di kelas Saya belajar dari berbagai sumber yang relevan mengenai materi yang diajarkan. Saya berani jika saya harus bertanya kepada siapapun tentang materi Pelajaran yang belum saya mengerti. Saya bosan jika belajar mata Pelajaran akuntansi. Saya acuh tak acuh untuk memperbaiki pekerjaan saya yang salah. Saya mudah menyerah menyelesaikan tugas atau PR yang diberikan Guru. Saya hanya diam jika materi yang diajarkan Guru belum jelas. Di luar kelas, saya tidak berusaha bertanya mengenai materi yang belum saya pahami. Jika Guru membentuk kelompok belajar saya ingin menjadi ketua kelompok. Wajar jika saya ditunjuk menjadi pemimpin dalam diskusi kelompok. Saya malas memahami kompetensi yang akan dicapai dalam suatu mata Pelajaran dan tidak berkeinginan untuk mencapainya. Jika Guru memberi tahu cara mengerjakan tugas atau PR, saya malas mencatat caracaranya dan malas mencoba menerapkannya ketika belajar di rumah. Jika Guru mengumumkan hasil ulangan di depan kelas, saya tidak bersemangat lagi dalam belajar. Jika nilai hasil ulangan saya rendah, saya tidak berkeinginan untuk mencapai nilai yang tinggi pada ulangan berikutnya. Jika nilai hasil ulangan saya tinggi, saya berusaha mempertahankan dengan belajar lebih keras lagi. Jika Guru mengembalikan tugas atau PR dengan beberapa catatan, saya memperhatikan catatan tersebut untuk perbaikan pada tugas atau PR selanjutnya. Saya menjadi bersemangat apabila dalam belajar menggunakan metode yang menyenangkan.
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30.
Saya cenderung bosan apabila proses pembelajaran menggunakan metode ceramah Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Yohanes Arga Pribadi
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Guru sebelum Penerapan NHT
1. Apakah hambatan yang ibu hadapi selama memperkenalkan dan memberikan pelajaran akuntansi untuk siswa kelas X? Apa yang kemudian ibu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? 2. Apakah siswa di kelas X ini mempunyai tingkat motivasi yang baik? apabila tidak mengapa? 3. Apakah siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang ibu berikan? 4. Apakah ibu sering memberikan apresiasi /poin pada saat siswa bertanya atau menjawab pertanyaan? 5. Apakah ibu pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif? Kalau belum mengapa? 6. Menurut ibu model pembelajaran apa yang cocok diterapkan terhadap mata pelajaran akuntansi? 7. Apakah ada perbedaan hasil belajar dan motivasi belajar yang siswa tunjukkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional dan kooperatif?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Penerapan NHT 1. Bagaimana kesan kalian terhadap mata pelajaran akuntansi ? 2. Apakah kalian sering bertanya atau menjawab pertanyaan yang guru berikan ? Apabila tidak mengapa ? 3. Apakah yang sering kalian lakukan ketika guru menjelaskan materi ? 4. Apakah kalian sering membuat rangkuman materi dari pelajaran ? 5. Apakah kalian sering membantu teman atau menjelaskan kepada teman kalian apabila ada hal yang belum dimengerti ? 6. Apakah guru sering memberikan apresiasi/poin terhadap motivasi yang kalian tunjukkan ? 7. Bagaimana kesan kalian terhadap model pembelajaran yang guru terapkan selama ini ? 8. Apakah harapan kalian untuk model pembelajaran yang guru terapkan ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Pada Guru Setelah Penerapan NHT 1.
Bagaimana pendapat ibu mengenai model pembelajaran kooperatif yang baru saja diterapkan ? apa yang terjadi pada siswa ?
2.
Adakah hambatan yang ibu alami selama proses penerapan model pembelajaran kooperatif ?
3.
Menurut ibu, manfaat apa yang dapat ibu petik dari model pembelajaran kooperatif ini ?
4.
Apakah ada hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam penerapan pembelajaran kooperatif ini ?
Sumber
:
Isnani, Nurul. 2014. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi/Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum”.FKIP.USD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Pada Siswa Setelah Penerapan NHT 1.
Metode pembelajaran apa yang biasa guru gunakan pada saat pembeajaran akuntansi?
2.
Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1)?
3.
Menurut Anda apakah penggunaan metode ceramah sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar?
4.
Kendala-kendala apa saja yang Anda alami terkait materi ayat jurnal penyesuaian?
5.
Bagaimana pendapat Anda dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together jika dibandingkan dengan metode ceramah?
6.
Kendala-kendala apa saja yang Anda alami pada pembelajaran hari ini (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together?
7.
Apa saja manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dalam proses pembelajaran khususnya pada materi ayat jurnal penyesuaian?
Sumber : Sih, Suparmi. 2014. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi/Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum”.FKIP.USD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Lembar Refleksi Guru Mitra No 1. 2.
3. 4. 5.
Uraian Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komentar
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Lembar Refleksi Siswa No 1.
2.
3.
4.
5.
Uraian Bagaimana perasaan Anda mengenai proses pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? Bagiamana pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif NHT ? Manfaat apa yang dapat Anda ambil dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? Hambatan apa yang Anda rasakan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif NHT ? Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif NHT ?
Komentar
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Lampiran 11 Hasil Observasi terhadap Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT No 1.
Sasaran Siswa membaca modul / handout yang dibagikan
Ya √
Tidak
2.
Siswa membaca modul / buku lain yang relevan
3.
Siswa mengamati dan mendengarkan dengan sungguh – sungguh ketika guru menjelaskan materi pelajaran
4.
Siswa mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum bisa dipahami
√
5.
Siswa mencoba menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada terkait dengan materi yang sedang dipelajari
√
6.
Siswa membuat catatan pribadi mengenai materi penting yang disampaikan guru
7.
Siswa berani menyampaikan pendapat ketika berada di kelompok diskusi
√ √
√
√
Keterangan Hanya ada 7 siswa (31%), yang dengan sungguh-sungguh membaca modul. Sisanya 15 siswa (69%) tidak membaca modul yang telah dibagikan Tidak ada siswa yang membaca buku ,ain yang relevan Dari hasil observasi terlihat 70% siswa yang mengamati dengan sungguhsungguh. Hanya 3 siswa yang mengajukan pertanyaan saat mengalami kesulitan dalam memahami materi Siswa cenderung diam ketika ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini disebabkan hanya beberapa siswa yang dengan sungguhsungguh mendengarkan penjelasan guru. Sebagian besar siswa sekitar 16 siswa (72%) mencatat materi yang dianggap penting. Hanya 1-2 siswa dalam kelompok yang berani menyampaikan pendapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan sungguhsungguh
√
134
Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 17 siswa (77%) siswa tidak mengerjakan soal dengan sungguhsungguh. Yogyakarta, 24 April 2015
Observer
Guru Mata Pelajaran
Yohanes Arga Pribadi
Dra. Tri Muljani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa di dalam Kelompok Sebelum NHT No Deskriptor 1 Seluruh siswa siap untuk berdiskusi kelompok. 2 Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. 3 Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam diskusi. 4 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. 5 Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran 6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya
Ya
Tidak √ √
√ √ √
Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Guru Mata Pelajaran
Yohanes Arga Pribadi
Dra. Tri Muljani
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Lampiran 13 Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas No 1.
Deskriptor Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa
2.
Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya Ruang kelas memiliki sirkulasi udara yang cukup Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi Meja dan kursi siswa siswa dalam kondisi baik
√
Meja dan kursi guru dalam keadaan baik Papan tulis dalam keadaan baik Sarana pembelajaran
√
Media pembelajaran akuntansi Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
√
3.
4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
Ya √
Tidak
√ √ √
√ √
√
Keterangan Keadaan kelas sudah dapat menampung jumlah siswa dan cukup nyaman untuk proses pembelajaran Keadaan kelas sudah sangat cukup mendapat cahaya Ruang kelas sudah memiliki ventilasi udara yang cukup memadai Jumlah meja dan kursi sudah mencukupi Kondisi meja dan kursi siswa dalam kondisi yang baik Meja dan kursi dalam keadaan baik Papan tulis dalam keadaan baik Sarana pembelajaran sudah memadai terdapat LCD Proyektor sebagai media pembantu Media akuntansi sudah memadai Belum terhindar sepenuhnya, karena kondisi sekolah yang berada di pinggir jalan raya.
Yogyakarta, 24 April 2015 Observer
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mata Pelajaran
Dra. Tri Muljani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 15 Hasil Wawancara Terhadap Guru Mitra Sebelum Penerapan NHT Peneliti
: Apakah hambatan yang ibu hadapi selama memperkenalkan dan memberikan pelajaran akuntansi untuk siswa kelas X? Apa yang kemudian ibu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut?
Guru Mitra
: Seringkali, para siswa kelas X masih malu untuk berpendapat. Belum sepenuhnya terlepas dari kebiasaan belajar ketika SMP, sering juga ngobrol sendiri. Untuk mengatasinya, sebisa mungkin menciptakan pembelajaran yang menyenengkan agar para siswa bisa mengikuti dengan baik.
Peneliti
: Apakah siswa di kelas X ini mempunyai tingkat motivasi yang baik? apabila tidak mengapa?
Guru Mitra
: motivasi siswa masih kurang baik. Saya rasa karena kebiasaan mereka dalam belajar yang belum optimal.
Peneliti
:Apakah siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang ibu berikan?
Guru Mitra
: Setahu saya, beberapa siswa masih bandel tidak mengerjakan tugas dengan berbagai alasan.
Peneliti
: Apakah ibu sering memberikan apresiasi /poin pada saat siswa bertanya atau menjawab pertanyaan?
Guru Mitra
: tergantung dari materi yang diberikan. Selama ini, saya memberikan poin tambahan bagi siswa yang aktif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti
141
: Apakah ibu pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif? Kalau belum mengapa?
Guru Mitra
: Selama ini saya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Kenapa saya belum menerapkan pembelajaraan kooperatif, karena
saya
belum
terlalu
memahami
bagaimana
cara
penerapannya. Peneliti
: Menurut ibu model pembelajaran apa yang cocok diterapkan terhadap mata pelajaran akuntansi?
Guru Mitra
:
Mungkin,
model
penyampaian materi.
yang
menggunakan
diskusi
sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Lampiran 16 Hasil Wawancara Terhadap Siswa Sebelum Penerapan NHT Peneliti
: Bagaimana kesan kalian terhadap mata pelajaran akuntansi ?
Siswa
: susah, membingungkan dan kadang membosankan,
Peneliti
: Apakah kalian sering bertanya atau menjawab pertanyaan yang guru berikan ? Apabila tidak mengapa ?
Siswa
: Kadang-kadang. Tergantung kesulitan materi yang diberikan.
Peneliti
: Apakah yang sering kalian lakukan ketika guru menjelaskan materi ?
Siswa
: Memperhatikan dan mencatat yang kami anggap perlu.
Peneliti
: Apakah kalian sering membuat rangkuman materi dari pelajaran ?
Siswa
: Selalu, walaupun hanya sedikit.
Peneliti
: Apakah kalian sering membantu teman atau menjelaskan kepada teman kalian apabila ada hal yang belum dimengerti ?
Siswa
: Kalau saya mengerti da nada teman yang bertanya saya akan coba menjelaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti
143
: Apakah guru sering memberikan apresiasi/poin terhadap motivasi yang kalian tunjukkan ?
Siswa
: Kadang-kadang. Misalnya guru memberikan tambahan poin jika kami aktif.
Peneliti
: Bagaimana kesan kalian terhadap model pembelajaran yang guru terapkan selama ini ?
Siswa
: Membosankan dan membuat mengantuk.
Peneliti
: Apakah harapan kalian untuk model pembelajaran yang guru terapkan ?
Siswa
: Guru dapat menciptakan suasana yang gembira dikelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17 Hasil Pembagian Kelompok Kelompok
1
Nama Anggota Agesti Duwi W Diah Evana M Fitta Ernawati Uswatun Khasanah
2
Annisa Fitri Krismonita Oktaviani Fajar Nur Cahyo Putri Purwandani
3
Septi Oktaviani Linda Oktaviana Dewi Nur Aliya Fadhila Yuliarni Benanda Adella P
4
Ega Rahmawati Erni Hari Y Febria Nanda E Yona Tirta S Nia Ardianingsih
5
Novita Oktavianingsih Sari Ambarwati Utami Tutur W Warih Yulianto
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 18 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK YPKK 2 Sleman
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
:X/2
Materi Pokok
: Jurnal Penyesuaian
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (Pertemuan pertama)
A. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
B. Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.1
Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.. Indikator : 1.1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Indikator: 1.1.2 Berdoa sebelum mulai melaksanakan proses pembelajaran jurnal penyeusian. 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi perusahaan jasa. Indikator: 2.2.1 Menujukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyesuaian. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efeknstif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang akuntansi. Indikator: 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6 Memproses junal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Indikator: 4.6.1 menyelesaikan proses penyesuian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh. 1.1.2 Siswa mampu berdoa secara individu sebelum melaksanakan pembelajaran jurnal penyesuian. 2.1.1 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyeusian. 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6.1 Siswa mampu menanalisis data penyesuian. 4.6.1 Siswa mampu mencatat jurnal penyesuian.
D.
Materi Pembelajaran. a. Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian Beban dibayar dimuka Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial balance sebelum penyesuaian adalah Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan desember, dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa bahan habis pakai sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset kea kun beban adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut: Bahan habis pakai sebelum penyesuaian Sisa bahan habis pakai bahan habis pakai yang digunakan
Rp 2.000.000 Rp 760.000 Rp 1.240.000
Pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan dalam beban dibayar dimuka adalah “yang sudah digunakan”, sehingga jurnal yang dibuat untuk kasus tersebut adalah: beban bahan habis pakai bahan habis pakai
Rp 1.240.000 Rp 1.240.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Pendapatan diterima dimuka Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, saldo aun Sewa Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan dari 1 Desember, januari, dan februari. Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhrir bulan desember, maka sewa diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah satu bulan mulai dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp 360.000 : 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka : Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 120.000
Pendapatan jasa
Rp 120.000
Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini sama seperti dengan beban diterima dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan yang sudah terjadi. Dalam kasus diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu bulan saja. Akruan pendapatan Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima, jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan. Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani perjanjian dengan perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Rahmat. Jasa yang disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000 (25 jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari, SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk kasus ini adalah : Piutang Usaha Pendapatan jasa
Rp 500.000 Rp 500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang usaha, hal ini terjadi karena perusahaan beum menerima kas, kas baru akan diterima pada tanggal 15 januari sehingga akun yang tepat untuk mencatat aset perusahaan adalah Piutang Usaha. Akruan beban Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di muka ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral). Jenis jasa
lainnya
dibayar
setelah
digunakan.
Sebagai
contoh,
beban
gaji
diakumulasikan per jam dan per hari, namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan. Jumlah beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi merupakan beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkait harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang harus dicatat untuk SolusiNet adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban tambahan di bulan Desember dan didebit pada akun beban gaji. Jumlah ini merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikrdit pada Utang Gaji. Ayat penyesuaian dan akun T-nya adalah sebagai berikut: Beban Gaji Utang Gaji
250.000 250.000
Beban Penyusutan Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa kegunaan yang panjang dinamakan ast tetap (fixed assets atau plant assets). Contoh aset tetap adalah peralatan, seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi peggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation). Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan sulit untuk diukur. Penurunan manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Karena alas an itulah, sebagaian dari biaya aset etap dicatat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya. Beban periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense). Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Desember SolusiNet digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000 Beban Penyusutan
50.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
1.
2.
50.000
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran
: Saintifik
2. Model Pembelajaran
: Numbered Head Together
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: LCD, Laptop
2. Alat/bahan
: Spidol, papan tulis, kepala bernomor.
3. Sumber Belajar
:
a.
Yuliarti, Diah. 2014. Komik JUPE (Jurnal Penyesuaian) Akuntansi Perusahaan Jasa untuk SMK kelas X semester II. Yogyakarta. NIIBii Art Studio
3.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan
Kegiatan Siswa
Pembelajaran Kegiatan Awal
(10 menit)
Kegiatan Guru
Menyiapkan semua peralatan dan buku pelajaran yang diperlukan
Menjawab pertanyaan tentang persamaan jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
Memeriksa kesiapan ruang kelas, alat dan media pembelajaran, serta kesiapan siswa. Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa yang diketahui siswa tentang jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memperhatikan yang disampaikan guru.
Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan soal pretest (10 menit) Mengamati: Membaca komik JUPE (jurnal penyesuian)
(10 menit)
(10 menit)
Menanya: Merumuskan dan menyampaikan pertanyaan yang terkait pengertian dengan pengertian jurnal penyesuian, pentingya dilakukan penyesuian, akunakun yang memerlukan penyesuian. Mencoba/Mengumpulkan informasi: Masing-masing siswa dengan kepala bernomor memilki tugas tersediri untuk mengumpulkan informasi.
151
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya memahami persamaan penyesuaian perusahaan jasa. Guru memberikan soal pre-test. Mengamati: Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian memberikan nomor yang berbeda kepada setiap siswa dalam satu kelompok. Memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuian, dan proses menyusun jurnal penyesuian. Menanya: Meminta siswa menyusun pertanyaanpertanyaan yang terkait akun-akun yang memerlukan penyesuian dan cara mencatat jurnal penyesuaian. Mencoba/Mengumpulkan informasi: Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal latihan hal 34 pada komik JUPE.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(10 menit)
(30 menit)
Kegiatan Penutup
(5 menit)
Membaca buku dari berbagai sumber (internet, jurnal, dll) Dalam kelompok yang telah dirancang guru siswa saling menemukan jawaban dari soal yang telah diberikan. Mengasosiasi/mengolah informasi: Melalui diskusi kelompok, siswa mengolah informasi yang di dapat mengenai akunakun yang memerlukan penyesuian dan mencatat jurnal penyesuian. Mengkomunikasikan: Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama yang ditujuk oleh guru, menyampaikan hasil kelompoknya masih-masing sesuai dengan pertanyaan yang di berikan. Memberikan tanggapan pertanyaan dari siswa yang berasal kelompok lain. Mengerjakan soal post test secara individu. Membuat rangkuman Melakukan refleksi Memperhatikan penugasan dari guru.
152
Guru membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
Mengaosisiasi/mengolah informasi: Mengarahkan siswa agar siswa dapat menganalisis, akun-akun yang memerlukan penyesuian, dan cara atau proses mencatat jurnal penyesuian. Mengkomunikasikan: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama menyamapaikan hasil diskusi mereka. Mengatur jalannya presenasi dan Tanya jawab.
Memeberikan soal post test. Membimbing siswa untuk merangkum apa yang telah dipelajari. Membimbing siswa untuk berefleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
153
Penilaian 1. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
2. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d.
Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
3. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir
4. Ketrampilan (KD dari KI 4) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Proyek
c. Instrumen
: Lembar penilain proyek (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 13 Mei 2015 Peneliti
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mitra,
Dra. Tri Muljani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19 Contoh Nomor Kepala
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 Media Komik JuPe
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 21 Soal Tes Evaluasi (Siklus I) 1. Apakah yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian ? 2. Sebutkan alasan diperlukannya jurnal penyesuaian! 3. Sebutkan akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuaian! 4. Perhatikan neraca saldo Perusahaan “Angkutan Super Sekali” selama tahun 2013 dibawah ini : No Akun 101 102 103 104 105 151 152 153 154 155 201 301 302 401 501 502 503 504 509 521
Nama Akun Kas Piutang Piutang wesel Sewa dibayar dimuka Perlengkapan Tanah Kendaraan Akum. penyusutan kendaraan Peralatan service Akum. Peralatan service Utang usaha Modal Tn. Baskoro Prive Tn. Baskoro Pendapatan Sewa Truk Beban gaji Beban asuransi Beban iklan Beban air dan listrik Beban lain-lain Beban pajak Jumlah
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
20.000.000 5.400.000 2.000.000 12.000.000 4.500.000 125.500.000 273.600.000 27.360.000 18.000.000 1.800.000 12.000.000 206.465.000 2.500.000 250.000.000 20.000.000 2.100.000 1.800.000 3.600.000 2.125.000 4.500.000 497.625.000
497.625.000
Data Penyesuian tanggal 31 Desember 2013 : 1. Sewa kantor dibayar 1 agustus 2013 untuk 2 tahun. 2. Persediaan perlengkapan yang tersisa seharga Rp2.075.000 3. Kendaraan disusutkan sebesar 10%. 4. Peralatan service disusutkan 10%. 5. Pendapatan sewa truk yang masih harus diterima Rp6.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Gaji bulan Desember 2013 yang masih harus dibayar Rp3.000.000 7. Beban asuransi Rp2.100.000 adalah asuransi kendaraan selama 1 tahun terhitung tanggal 1 Juni 2013 – 31 Mei 2014. 8. Iklan yang telah kadaluarsa senilai Rp750.000
Diminta
: Buatlah jurnal penyesuaiannya !
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Lampiran 22 Kunci Jawaban Tes Evaluasi (siklus I) 1. Apakah yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian ? Jawab : Jurnal penyesuaian adalah pencatatan atau penjurnalan data-data transaksi tertentu pada akhir periode sehingga jumlah rupiah yang terdapat dalam tiap akun sesuai dengan kenyataan pada skhir periode. 2. Sebutkan alasan diperlukannya jurnal penyesuaian! Jawab : Kepraktisan Alokasi periodik Akuntansi menganut azas akrual 3. Sebutkan akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuaian! Jawab : Beban yang masih harus dibayar Perlengkapan atau bahan habis pakai Pendapatan yang masih harus diterima Penyusutan aktiva tetap Biaya dibayar dimuka Pendapatan diterima dimuka Piutang tak tertagih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
4. Perusahaan Angkutan Super Sekali Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2013
Tanggal 2013 31 Des 31
31
31
31
31
31
31
Keterangan Beban sewa Sewa dibayar dimuka
Debit (Rp) 2.500.000
Beban perlengkapan Perlengkapan
2.425.000
Beban Penyusutan kendaraan Akum. Penyusutan kendaraan
27.360.000
Beban Penyusutan peralatan Akum. Penyusutan peralatan
1.800.000
Piutang usaha Pendapatan sewa
6.500.000
Beban gaji Utang gaji
3.000.000
Asuransi dibayar dimuka Beban asuransi Iklan dibayar dimuka Beban iklan Jumlah
Kredit (Rp) 2.500.000
2.425.000
27.360.000
1.800.000
6.500.000
3.000.000 875.000 875.000 1.050.000 45.510.000
1.050.000 45.510.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 125 120 115 130 130 115 110 115 120 115 125 120 130 110 110 120 120 115 110 105 120 110 2590 117,72
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Lampiran 25 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No 1.
2.
3.
4.
5.
Uraian Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komentar Media yang digunakakan seperti power poin, LCD dan media pembelajaran sebagai handout lebih bisa menarik antusias siswa. Siswa lebih aktif untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai materi yang dipelajari. Ada beberapa siswa yang menganggap proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelakan proses pembelajaran Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 27 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 80 75 80 75 78 90 70 75 78 85 75 80 75 85 80 90 80 75 80 65 75 60 1706 77,54
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28 Hasil Tes Evaluasi (Siklus I)
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Lampiran 29 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK YPKK 2 Sleman
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas / Semester
:X/2
Materi Pokok
: Jurnal Penyesuaian
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (Pertemuan kedua)
E. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
F. Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.2
Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.. Indikator : 1.2.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Indikator: 1.1.2 Berdoa sebelum mulai melaksanakan proses pembelajaran jurnal penyeusian. 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang akuntansi perusahaan jasa. Indikator: 2.2.1 Menujukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyesuaian. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efeknstif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang akuntansi. Indikator: 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6 Memproses junal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan jasa. Indikator: 4.6.1 menyelesaikan proses penyesuian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
G. Tujuan Pembelajaran 1.1.3 Siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pengetahuan yang diperoleh. 1.1.4 Siswa mampu berdoa secara individu sebelum melaksanakan pembelajaran jurnal penyesuian. 2.1.1 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami materi jurnal penyeusian. 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggungjawab dan pro-aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. 4.6.1 Siswa mampu menanalisis data penyesuian. 4.6.1 Siswa mampu mencatat jurnal penyesuian.
H.
Materi Pembelajaran. a. Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian Beban dibayar dimuka Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial balance sebelum penyesuaian adalah Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan desember, dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa bahan habis pakai sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset kea kun beban adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut: Bahan habis pakai sebelum penyesuaian Sisa bahan habis pakai bahan habis pakai yang digunakan
Rp 2.000.000 Rp 760.000 Rp 1.240.000
Pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan dalam beban dibayar dimuka adalah “yang sudah digunakan”, sehingga jurnal yang dibuat untuk kasus tersebut adalah: beban bahan habis pakai bahan habis pakai
Rp 1.240.000 Rp 1.240.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Pendapatan diterima dimuka Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, saldo aun Sewa Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan dari 1 Desember, januari, dan februari. Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhrir bulan desember, maka sewa diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah satu bulan mulai dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp 360.000 : 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka : Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 120.000
Pendapatan jasa
Rp 120.000
Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini sama seperti dengan beban diterima dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan yang sudah terjadi. Dalam kasus diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu bulan saja. Akruan pendapatan Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima, jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan. Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani perjanjian dengan perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Rahmat. Jasa yang disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000 (25 jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari, SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk kasus ini adalah : Piutang Usaha Pendapatan jasa
Rp 500.000 Rp 500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang usaha, hal ini terjadi karena perusahaan beum menerima kas, kas baru akan diterima pada tanggal 15 januari sehingga akun yang tepat untuk mencatat aset perusahaan adalah Piutang Usaha. Akruan beban Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di muka ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral). Jenis jasa
lainnya
dibayar
setelah
digunakan.
Sebagai
contoh,
beban
gaji
diakumulasikan per jam dan per hari, namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan. Jumlah beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi merupakan beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkait harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang harus dicatat untuk SolusiNet adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban tambahan di bulan Desember dan didebit pada akun beban gaji. Jumlah ini merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikrdit pada Utang Gaji. Ayat penyesuaian dan akun T-nya adalah sebagai berikut: Beban Gaji Utang Gaji
250.000 250.000
Beban Penyusutan Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa kegunaan yang panjang dinamakan ast tetap (fixed assets atau plant assets). Contoh aset tetap adalah peralatan, seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi peggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation). Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan sulit untuk diukur. Penurunan manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Karena alas an itulah, sebagaian dari biaya aset etap dicatat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya. Beban periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense). Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Desember SolusiNet digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000 Beban Penyusutan
50.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
5.
6.
50.000
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 3. Pendekatan pembelajaran
: Saintifik
4. Model Pembelajaran
: Numbered Head Together
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 4. Media
: LCD, Laptop
5. Alat/bahan
: Spidol, papan tulis, kepala bernomor.
6. Sumber Belajar
:
b.
Yuliarti, Diah. 2014. Komik JUPE (Jurnal Penyesuaian) Akuntansi Perusahaan Jasa untuk SMK kelas X semester II. Yogyakarta. NIIBii Art Studio
7.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan
Kegiatan Siswa
Pembelajaran Kegiatan Awal
(10 menit)
Kegiatan Guru
Menyiapkan semua peralatan dan buku pelajaran yang diperlukan
Menjawab pertanyaan tentang persamaan jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
Memeriksa kesiapan ruang kelas, alat dan media pembelajaran, serta kesiapan siswa. Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa yang diketahui siswa tentang jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memperhatikan yang disampaikan guru.
Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan soal pretest (10 menit) Mengamati: Membaca komik JUPE (jurnal penyesuian)
(10 menit)
(10 menit)
Menanya: Merumuskan dan menyampaikan pertanyaan yang terkait pengertian dengan pengertian jurnal penyesuian, pentingya dilakukan penyesuian, akunakun yang memerlukan penyesuian. Mencoba/Mengumpulkan informasi: Masing-masing siswa dengan kepala bernomor memilki tugas tersediri untuk mengumpulkan informasi.
177
Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya memahami persamaan penyesuaian perusahaan jasa. Guru memberikan soal pre-test. Mengamati: Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian memberikan nomor yang berbeda kepada setiap siswa dalam satu kelompok. Memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuian, dan proses menyusun jurnal penyesuian. Menanya: Meminta siswa menyusun pertanyaanpertanyaan yang terkait akun-akun yang memerlukan penyesuian dan cara mencatat jurnal penyesuaian. Mencoba/Mengumpulkan informasi: Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal latihan hal 34 pada komik JUPE.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(10 menit)
(30 menit)
Kegiatan Penutup
(5 menit)
Membaca buku dari berbagai sumber (internet, jurnal, dll) Dalam kelompok yang telah dirancang guru siswa saling menemukan jawaban dari soal yang telah diberikan. Mengasosiasi/mengolah informasi: Melalui diskusi kelompok, siswa mengolah informasi yang di dapat mengenai akunakun yang memerlukan penyesuian dan mencatat jurnal penyesuian. Mengkomunikasikan: Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama yang ditujuk oleh guru, menyampaikan hasil kelompoknya masih-masing sesuai dengan pertanyaan yang di berikan. Memberikan tanggapan pertanyaan dari siswa yang berasal kelompok lain. Mengerjakan soal post test secara individu. Membuat rangkuman Melakukan refleksi Memperhatikan penugasan dari guru.
178
Guru membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
Mengaosisiasi/mengolah informasi: Mengarahkan siswa agar siswa dapat menganalisis, akun-akun yang memerlukan penyesuian, dan cara atau proses mencatat jurnal penyesuian. Mengkomunikasikan: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama menyamapaikan hasil diskusi mereka. Mengatur jalannya presenasi dan Tanya jawab.
Memeberikan soal post test. Membimbing siswa untuk merangkum apa yang telah dipelajari. Membimbing siswa untuk berefleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
179
Penilaian 5. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) e. Jenis penilaian
: Non tes
f. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
g. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
h. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
6. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d.
Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
7. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir
8. Ketrampilan (KD dari KI 4) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Proyek
c. Instrumen
: Lembar penilain proyek (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 18 Mei 2015 Peneliti
Yohanes Arga Pribadi
Guru Mitra,
Dra. Tri Muljani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
Lampiran 30 Soal Evaluasi (Siklus II)
Perusahan Suka Maju Neraca Saldo Per 31 desember 2014 No Akun 101 102 103 104 105 111 112 113 114 201 211 301 302 401 402 501 502 503 504 511 512
Nama Akun
Debit (Rp)
Kas Piutang usaha Sewa dibayar dimuka Perlengkapan kantor Perlengkapan bengkel Gedung Akumulasi penyusutan gedung Peralatan bengkel Akum. Penyusutan peralatan bengkel Utang usaha Pinjaman bank Modal Andrew Prive Andrew Pendapatan jasa service Pendapatan jasa reparasi Beban gaji pegawai Beban pemeliharaan bengkel Beban Air, listrik & telepon Beban uang lembur Beban lain-lain Beban bunga Total
Kredit (Rp)
35.125.000 40.120.000 24.000.000 12.000.000 30.000.000 300.000.000 60.000.000 200.000.000 40.000.000 25.265.000 100.000.000 90.360.000 10.500.000 165.120.000 260.000.000 34.000.000 5.000.000 12.500.000 9.000.000 4.500.000 24.000.000 740.745.000
740.745.000
Keterangan penyesuaian per 31 desember 2014 : a. Piutang sejumlah Rp120.000 tidak dapat ditagih dan harus dihapuskan dengan metode langsung. b. Sewa dibayar 1 Mei 2014 untuk masa 2 tahun. c. Persediaan perlengkapaan kantor sebesar Rp6.500.000 d. Pemakaian perlengkapan bengkel sebesar Rp17.000.000 e. Gedung disusutkan 5% dari harga perolehan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
f. Peralatan bengkel tahun ini disusutkan 10% dari harga perolehan. g. Bunga pinjaman dibayar tiap 1 Maret dan 1 September dengan tingkat bunga 24% pertahun. h. Pada tanggal 31 desember ada 2 mobil yang direparasi dengan perhitungan jasa sebesar Rp18.000.000 dan pekerjaan telah selesai. Jumlah ini belum dibukukan. i. Gaji pegawai terutang sebesar Rp6.000.000 j. Rekening air, listrik dan telepon terutang sebesar Rp1.200.000 k. Pegawai bengkel diminta lembur karena ada pekerjaan yang mendesak. Uang lembur yang belum dibayar sebesar Rp3.150.000
Diminta : Buatlah jurnal penyesuaian !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 31
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 135 130 120 135 130 132 128 128 132 128 125 130 135 115 120 125 130 125 115 120 125 115 2778 126,27
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Lampiran 33 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No 1.
Uraian Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT
2.
Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT
3.
4.
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT
5.
Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komentar Media yang digunakakan seperti power poin, LCD dan media pembelajaran sebagai handout lebih bisa menarik antusias siswa. Siswa lebih aktif untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai materi yang dipelajari. Ada beberapa siswa yang menganggap proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelekan proses pembelajaran Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 34
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Lampiran 35 Hasil Wawancara Guru Mitra Setelah Penerapan NHT Peneliti
: Bagaimana pendapat ibu mengenai model pembelajaran kooperatif yang baru saja diterapkan? apa yang terjadi pada siswa?
Guru Mitra
: Menarik dan menyenangkan. Dari model ini, saya melihat banyak perubahan dari para siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pelajaran yang sangat berbeda dengan pembelajaan sebelumnya yang cenderung pasif.
Peneliti
: Adakah hambatan yang ibu alami selama proses penerapan model pembelajaran kooperatif ?
Guru Mitra
: Sebenarnya ada beberapa hambatan yang saya alami yaitu saya belum terbiasa dengan model pembelajaran ini, sehingga dalam melaksanakannya saya merasa kurang percaya diri.
Peneliti
: Menurut ibu, manfaat apa yang dapat ibu petik dari model pembelajaran kooperatif ini ?
Guru Mitra
: Banyak hal yang saya ambil dari model pembelajaran ini. Salah satunya adalah mengembangkan cara mengajar yang tidak monoton dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaraan.
Peneliti
: Apakah ada hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam penerapan pembelajaran kooperatif ini ?
Guru Mitra
: Menurut saya, perlu tatap muka yang lebih karena waktu yang dibutuhkan cukup lama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Lampiran 36 Hasil Wawancara Siswa setelah penerapan NHT Peneliti
: Metode pembelajaran apa yang biasa guru gunakan pada saat pembelajaran akuntansi?
Siswa
: Biasanya ibu guru menggunakan ceramah dan tanya jawab.
Peneliti
: Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1)?
Siswa
: Bosan dan mengantuk.
Peneliti
: Menurut Anda apakah penggunaan metode ceramah sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar?
Siswa
: Belum, karena kami tidak bisa memahami dengan maksimal materi
yang disampaikan dengan metode tersebut karena
suasananya menjadi membosankan.
Peneliti
: Kendala-kendala apa saja yang Anda alami terkait materi ayat jurnal penyesuaian?
Siswa
: Sebenarnya kendala yang dialami adalah kemauan dari diri sendiri untuk memahami materi. Tapi apabila proses pembelajaran menggunakan cara yang membosankan hal tersebut juga menjadi kendala.
Peneliti
:Bagaimana pendapat Anda dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together jika dibandingkan dengan metode ceramah?
Siswa
: Sangat berbeda, dengan model ini kai merasa belajar sambil bermain sehingga kami lebih mudah memahami karena suasananya tidak monoton dan tidak membosankan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti
190
: Kendala-kendala apa saja yang Anda alami pada pembelajaran hari ini (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together?
Siswa
: Ada beberapa soal yang membingungkan dan waktunya terasa terlalu cepat dan terburu-buru.
Peneliti
: Apa saja manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dalam proses pembelajaran khususnya pada materi ayat jurnal penyesuaian?
Siswa
: Menjadi lebih mudah mengerti materi dan belajar lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Lampiran 37 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS ANNISA FITRI BENANDA ADELLA PUTRI DIAH EVANA MARISI EGA RAHMAWATI ERNI HARI YANTI FAJAR NUR CAHYO FEBRIA NANDA EDLIANA FITTA ERNAWATI KRISMONITA OKTAVIANI LINDA OKTAVIANA DEWI NIA ARDANINGSIH NOVITA OKTAVIANINGSIH NUR ALIYA FADHILA PUTRI PURWANDANI SARI AMBARWATI SEPTI OKTAVIANI USWATUN KHASANAH UTAMI TUTUR WIJAYANTI WARIH YULIYANTO YONA TIRTA SARI YULIARNI Jumlah Rata-rata
Nilai 95 100 85 90 95 100 80 85 80 90 100 95 85 90 100 100 85 100 90 80 85 85 1995 90,68
Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 38 Hasil tes Evaluasi (Siklus II)
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 39 Output Uji Validitas Product Moment SPSS 16
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 40 Output Reliabilitas SPSS
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .949
N of Items .948
30
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 41 Dokumentasi Penerapan NHT
Proses Pembagian Kelompok
Proses Diskusi Kelompok
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 42 Surat Ijin Penelitian
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 43 Surat Pernyataan telah Melaksanakan Penelitian
198