PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM KELAS XI AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Septi Ane Tanjung NIM : 101334079
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM KELAS XI AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Septi Ane Tanjung NIM : 101334079
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM KELAS XI AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH
Oleh: Septi Ane Tanjung NIM: 10 1334 079
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Natalina Premastuti. B, S.Pd., M.Pd.
Tanggal: 04 Mei 2014
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih ku persembahkan skripsiku ini kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Baik yang selalu setia mendampingi setiap langkah perjalanan hidupku dan berkat rahmat-Nya saya dapat menempuh studi hingga jenjang perguruan tinggi ini. Untuk mereka yang selalu mendukung, mendoakan, mencintai dan menyayangi serta menjadi inspirasi di hidupku:
Ayahku tercinta Tejo Prasetya, S.T
Ibuku tercinta Ny. Suprapti
kakakku tercinta Endah Nilasari, S.Si
Adikku tercinta Tri Utari
Semangatku tercinta Egi Yudha Nugraha
serta saudara-saudaraku
Semua sahabatku, teman-teman, dan para dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Almamaterku Keahlian
Program
Khusus
Studi
Pendidikan
Pendidikan Akuntansi
Ekonomi Jurusan
Bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Sesali masa lalumu karena ada kekecewaan dan kesalahan-kesalahan, tetapi jadikanlah penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi (anonim).
Segala sesuatu yang indah belum tentu baik, namun segala sesuatu yang baik sudah pasti indah (anonim).
Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Kerja Keras __ Septi Ane Tanjung __
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Mei 2015 Penulis
Septi Ane Tanjung
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Septi Ane Tanjung
Nomor Mahasiswa
: 10 1334 079
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM KELAS XI AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 29 Mei 2015 Yang menyatakan
Septi Ane Tanjung
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM KELAS XI AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH Septi Ane Tanjung Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem. Komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pembagian kelompok, kerja kelompok, laporan hasil kerja kelompok, tanggapan dari kelompok lain, dan kesimpulan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, tes, kuesioner dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskripstif dan analisis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa pada materi penghapusan piutang (rata-rata partisipasi siswa saat pra penelitian = 40,21 dengan persentase sebesar 21,1%; rata-rata partisipasi siswa saat siklus 1 = 46,37 dan sejumlah 14 orang yang telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase kenaikan sebesar 73,7%; ratarata partisipasi siswa saat siklus 2 = 49,58 dan sejumlah 19 orang telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase kenaikan sebesar 100%). (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi penghapusan piutang (rata-rata prestasi siswa saat pra penelitian = 72,9 dengan persentase sebesar 47,37%; rata-rata prestasi siswa saat siklus 1 = 79,47 dan hanya sejumlah 16 orang yang mencapai target yang ditetapkan dengan persentase keanaikan sebesar 84,21%; rata-rata prestasi siswa saat siklus 2 = 92,68 dan sejumlah 19 orang orang yang mencapai target yang ditetapkan dengan persentase kenaikan sebesar 100%).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LESSON METHOD NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TYPETO INCREASE STUDENT’S PARTICIPATION AND ACHIEVEMENT FOR THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF THE ACCOUNTING DEPARMENT SMK SANJAYA PAKEM ON THE BASICCOMPETENCE OF ACCOUNTING NOTES FOR UNCLAIMED DEBT Septi Ane Tanjung Sanata Dharma University 2015 The aims of the study are to increasestudent’s participation and student’s achievement after the applying cooperative lesson method type Numbered Head Together (NHT) on the basic of competence of accounting notes for unclaimed debt. This research is a classroom action research. The participants of this research were students of the Eleventh Grade Students of SMK Sanjaya Pakem. The main components of the cooperative learning NHT type were group division, team work, report of team work’s result , responses from the other groups, and conclusion. This research was done in two cycles. Each cycles consisted of four stages, they were planning, action, observation, evaluation and reflection. The data collectionswere done by observing, interview test, qustionnaire, and documentation methods. The data which were obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis. It can be concluded that: (1) the application of the cooperative lesson method type Numbered Head Together (NHT) can increase student’s participation in remitted debt material (the average of student’s participation in pre-research is 40,21 with the percentage of 21,1%; the average of student’s participation in the first cycles is 46,37 and 14 students have achieved the target with the percentage increase of 73,7%; the average of student’s participation in the second cycles is 49,58 and 19 students achieved the target with the percentage increase of 100%). (2) the application of cooperative lesson method type Numbered Head Together (NHT) can increase student’s achievement in remitted debt material (the average of student’s achievement in pre-research is 72,9 whit the percentage of 47,37%; the average of student’s achievement in the first cycles is 79,47 and only sixteen students succeeded in making target with the percentage increase of 84,21%; the average of student’s achievement in the second cycles is 92,68 and 19 students achieved the target with the percentage increase of 100%).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas XI Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Pencatatan Akuntansi Terhadap Piutang Tak Tertagih.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik secara moril, materiil, bimbingan maupun kerja sama, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, arahan dalam penyusunan skripsi ini, serta dukungan baik secara moril yang diberikan kepada penulis.
5.
Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
6.
Ibu Triswinarti, S.Pd. selaku Guru Akuntansi SMK Sanjaya Pakem sekaligus guru mitra dalam penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan memberikan saran serta arahannya.
7.
Segenap siswa SMK Sanjaya Pakem terkhusus kelas XI Akuntansi yang telah bersedia bekerja sama dengan baik membantu penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian.
8.
Mbak Aris selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani administrasi.
9.
Kedua orang tua saya Bapak Tejo Prasetya, S.T dan Ibu Suprapti yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya tanpa pernah terhenti.
10. Kakakku Endah Nilasari, S.Si dan Adikku Tri Utari yang selalu memberikan dukungan dalam menempuh pendidikan. 11. Semangatku Egi Yudha Nugraha yang selalu mendampingi, memberikan doa, semangat, dukungan yang tak terhenti.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Sahabat-sahabatku yang terkasih Sih Suparmi, Novianna Purwaningsih, Anita, Nurlaela Dwi Pawestri, Nurul Isnaeni, Agatha Carolina Ngo, Albina Igit, Yulida, Riani, Nataliya terima kasih atas segala dukungan dan doa yang diberikan. 13. Sahabat seperjuanganku selama mengerjakan skripsi hingga begadang sampai pagi hari Penny Handayani perjuangan kita tidak sia-sia. 14. Lala, Agatha, Duwi, Lia, Arga terima kasih sudah membantu selama penelitian. 15. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi kelas B yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan yang diberikan melalui doa, semangat, kritik, saran dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis berharap penelitian ini dapat bemanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 13 Mei 2015 Penulis
Septi Ane Tanjung
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...........................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................
vii
ABSTRAK
...............................................................................................
viii
ABSTRACT
...............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
x
DAFTAR ISI
...............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xix
DAFTAR TABEL
.............................................................................................
xx
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xxi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1
B. Batasan Masalah .......................................................................................
4
C. Rumusan Makalah ....................................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................
5
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORITIK A. Penelitian Tindakan Kelas.........................................................................
8
1. Pengertian PTK ...................................................................................
8
2. Karakteristik PTK ..............................................................................
9
3. Prinsip PTK ........................................................................................
11
4. Tujuan PTK ........................................................................................
12
5. Manfaat PTK .......................................................................................
13
6. Fungsi PTK .........................................................................................
14
7. Tahap PTK ..........................................................................................
15
B. Pembelajaran Kooperatif ...........................................................................
17
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ...................................................
17
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................................
18
3. Prinsip dan Ciri Model Pembelajaran Kooperatif ...............................
18
4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ........................................
19
C. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together ...................
20
1. Pengertian dan Tujuan Numbered Head Together .............................
20
2. Tahap-tahap Numbered Head Together ..............................................
21
3. Keuntungan dan Kelemahan Numbered Head Together .....................
22
4. Cara Mengatasi Kelemahan Numbered Head Together ......................
24
D. Partisipasi Belajar......................................................................................
24
1. Pengertian Partisipasi dalam Belajar ...................................................
24
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Partisipasi .........................................
25
3. Unsur-Unsur Partisipasi Belajar ..........................................................
26
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Prestasi Belajar ..........................................................................................
29
1. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................................
29
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..........................
30
F. Pengertian Pembelajaran ...........................................................................
30
G. Penghapusan Piutang ...............................................................................
32
1. Pengertian Penghapusan Piutang ........................................................
32
2. Metode Penghapusan Piutang .............................................................
33
H. Penelitian Yang Relevan ...........................................................................
34
I. Kerangka Berpikir ....................................................................................
34
J. Pertanyaan Peneliti ....................................................................................
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .........................................................................................
38
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................
39
1. Tempat Penelitian................................................................................
39
2. Waktu Peelitian ...................................................................................
39
C. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................
39
1. Subjek Penelitian.................................................................................
39
2. Objek Penelitian ..................................................................................
39
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
40
1. Observasi .............................................................................................
40
2. Kuesioner ............................................................................................
40
3. Wawancara ..........................................................................................
41
4. Dokumentasi .......................................................................................
41
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Tes Evaluasi .......................................................................................
41
E. Prosedur Penelitian....................................................................................
42
1. Kegiatan Pra Penelitian ......................................................................
42
2. Pelaksanaan Siklus Pertama ...............................................................
44
3. Pelaksanaan Siklus Kedua...................................................................
48
F. Instrumen Penelitian..................................................................................
49
1.
Kegiatan Pra Penelitian ......................................................................
49
2.
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Penelitian........................................
49
G. Definisi Operasional Variabel dan Indikator ............................................
51
1. Partisipasi Belajar Siswa .....................................................................
51
2. Prestasi Belajar Siswa .........................................................................
53
H. Teknik Pengujian Instrumen .....................................................................
55
I. Teknik Analisis Data .................................................................................
56
1. Analisis Deskriptif ..............................................................................
56
2. Analisis Komparatif ............................................................................
60
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .......................................................
62
A. Visi, Misi dan Tujuan SMK Sanjaya Pakem .............................................
62
1.
Visi SMK Sanjaya ..............................................................................
62
2.
Misi SMK Sanjaya .............................................................................
62
3.
Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya .........................................
63
B. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya ................................................................
64
1.
Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ....................................
64
2.
Tujuan PSG ........................................................................................
65
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Isi PSG................................................................................................
4.
Langkah-Langkah Menyusun Program Pendidikan yang Mengacu
66
Pada Tamatan .....................................................................................
66
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Sanjaya ...............................................
68
D. Siswa SMK Sanjaya Pakem ..........................................................................
70
E. Proses Belajar Mengajar ................................................................................
71
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...........................................................................................
73
1. Kegiatan Pra Penelitian .......................................................................
73
2. Siklus Pertama.....................................................................................
89
3. Siklus Kedua ...................................................................................... 115 B. Analisis Komparasi Partisipasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
..................................................................................................... 131
1. Analisis Komparasi Partisipasi Belajar Siswa .................................... 131 2. Analisis Komparasi Prestasi Belajar Siswa ........................................ 133 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 134 1. Peningkatan Partisipasi Siswa Sesudah Penerapan NHT ................... 134 2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan NHT ........... 136 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 138 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 139 C. Saran
..................................................................................................... 139
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 141 LAMPIRAN
..................................................................................................... 143
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ............................................
xx
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Partisipasi Belajar ................................................................
52
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi ...............................................................
54
Tabel 3.3
Kategori Partisipasi Berdasarkan PAP Tipe II ...................................
59
Tabel 3.4
Kategori Prestasi Berdasarkan PAP Tipe II ........................................
60
Tabel 3.5
Format Komparasi Partisipasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT ............................................................................
Tabel 3.7
60
Format Komparasi Partisipasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT .............................................................................
61
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2013/2014 ..........
71
Tabel 5.1
Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Sebelum Penerapan NHT ......
74
Tabel 5.2
Hasil Observasi Terhadap Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT ............................................................................
80
Tabel 5.3
Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas ...........................................
83
Tabel 5.4
Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT ............................................................................
Tabel 5.5
85
Hasil Perhitungan Kuesioner Partisipasi Sebelum Penerapan NHT Berdasarkan PAP Tipe II ...................................
85
Tabel 5.6
Nilai Ulangan pada Materi Konfirmasi Saldo Piutang ......................
90
Tabel 5.7
Skor Hasil Belajar Siswa (Siklus I) ...................................................
98
Tabel 5.8
Skor Kuesioner Partisipasi Belajar (Siklus I) .................................... 100
Tabel 5.9
Hasil Perhitngan Kuesioner Partisipasi Belajar Berdasar PAP Tipe II (Siklus I) .................................................................. 100
Tabel 5.10 Refleksi Siswa (Siklus I) .................................................................... 101
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 5.11 Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra (Siklus I) ............................... 105 Tabel 5.12 Hasil Observasi Terhadap Siswa Saat Penerapan NHT (Siklus I) .............................................................................. 108 Tabel 5.13 Refleksi Guru (Siklus I) ..................................................................... 112 Tabel 5.14 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar (Siklus II) .................................. 119 Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Kuesioner Partisipasi Belajar Berdasar PAP Tipe II (Siklus II) ................................................................. 120 Tabel 5.16 Refleksi Siswa (Siklus II) .................................................................. 120 Tabel 5.17 Skor Tes Evaluasi Siswa (Siklus II) ................................................... 122 Tabel 5.18 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mitra (Siklus II) .............................. 123 Tabel 5.19 Hasil Observasi Kegiatan Siswa (Siklus II ........................................ 126 Tabel 5.20 Refleksi Guru (Siklus II) ..................................................................... 130 Tabel 5.21 Perbandingan Hasil Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT Berdasar PAP Tipe II .................. 131 Tabel 5.22 Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT ............................................................................. 133
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Observasi Terhadap Guru Mitra ..................................... 143
Lampiran 2
Lembar Observasi Partisipasi Terhadap Siswa Dalam Proses Pembelajaran ........................................................................... 146
Lampiran 3
Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas........................................ 147
Lampiran 4
Lembar Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa ................................ 148
Lampiran 5
Pedoman Wawancara Pada Guru Sebelum Tindakan .................. 150
Lampiran 6
Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Tindakan .......................... 151
Lampiran 7
Pedoman Wawancara Pada Guru Setelah Penerapan NHT .......... 152
Lampiran 8
Pedoman Wawancara Siswa Setelah Penerapan NHT .................. 153
Lampiran 9
Lembar Refleksi Guru ................................................................. 154
Lampiran 10
Instrumen Refleksi Siswa ............................................................. 155
Lampiran 11
Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Sebelum Penerapan NHT ........................................................................................ 156
Lampiran 12
Hasil Observasi Partisipasi Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas Sebelum Penerapan ................................................ 159
Lampiran 13
Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT ......................................................................................... 161
Lampiran 14
Hasil
Kuesioner
Partisipasi
Belajar
Siswa
Sebelum
Penerapan NHT ...................................................................... 162 Lampiran 15
Hasil Observasi Terhadap Kondisi Fisik Kelas ........................... 166
Lampiran 16
Hasil Wawancara Guru Mitra Sebelum Tindakan ....................... 167
Lampiran 17
Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ................................ 168
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18
Hasil Pembagaian Kelompok ....................................................... 169
Lampiran 19
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP
Pertemuan
Pertama) ................................................................................. 170 Lampiran 20
Hasil Contoh Papan Nama Kelompok ......................................... 175
Lampiran 21
Contoh Nomor Berbentuk Topi ................................................... 176
Lampiran 22
Handout ......................................................................................... 177
Lampiran 23
Soal Kerja Kelompok (Siklus I) .................................................... 181
Lampiran 24
Lembar Skor Kelompok ............................................................... 186
Lampiran 25
Hasil Skor Kelompok (Siklus I) ................................................... 187
Lampiran 26
Soal Tes Evaluasi ......................................................................... 188
Lampiran 27
Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Saat Penerapan NHT Siklus I ................................................................................... 193
Lampiran 28
Hasil Observasi Partisipasi Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas Saat Penerapan NHT (Siklus I) .............................................. 196
Lampiran 29
Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerpan NHT (Siklus I) .................................................................................. 198
Lampiran 30
Hasil Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sesudah Penerpan NHT (Siklus I) ......................................................................... 199
Lampiran 31
Hasil Refleksi Guru (Siklus I) ...................................................... 203
Lampiran 32
Hasil Refleksi Siswa (Siklus I) .................................................... 204
Lampiran 33
Skor Hasil Belajar (Siklus I) ........................................................ 206
Lampiran 34
Hasil Tes Evaluasi (Siklus I) ........................................................ 207
Lampiran 35
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Pertemuan Kedua) ..... 209
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 36
Soal Kerja Kelompok (Siklus II) ...................................................... 214
Lampiran 37
Lembar Skor Kelompok (Siklus II) .............................................. 219
Lampiran 38
Soal Evaluasi (Siklus II) ............................................................... 220
Lampiran 39
Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra (Siklus II) ....................... 226
Lampiran 40
Hasil
Observasi
Partsisipasi
Siswa
dalam
Aktivitas
Kelompok dan Kelas (Siklus II) ............................................ 229 Lampiran 41
Skor Kuesioner Partisipasi Belajar (Siklus II) ............................. 231
Lampiran 42
Kuesioner Partisipasi Belajar (Siklus II) ....................................... 232
Lampiran 43
Hasil Refleksi Guru (Siklus II) .................................................... 236
Lampiran 44
Hasil Refleksi Siswa (Siklus II) ................................................... 237
Lampiran 45
Hasil Wawancara Guru Mitra Setelah Tindakan .......................... 239
Lampiran 46
Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan .................................. 241
Lampiran 47
Skor Tes Evaluasi Siswa (Siklus II) ............................................. 242
Lampiran 48
Hasil Tes Evaluasi Siswa (Siklus II) ............................................ 243
Lampiran 49
Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 245
xxiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Piutang adalah tagihan perusahaan atas penjualan barang atau jasa secara kredit. Setiap perusahaan memiliki piutang yang merupakan komponen aset lancar. Biasanya untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan melakukan kebijakan penjualan secara kredit yang berarti meningkatkan jumlah piutang. Volume penjualan yang semakin besar akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun demikian, semakin besar piutang usaha akibat dari penjualan kredit dikhawatirkan akan diikuti adanya risiko piutang yang tidak tertagih. Misalnya, debitur dinyatakan pailit, debitur meninggal dunia, atau tidak diketahui alamatnya. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih tersebut oleh perusahaan dianggap sebagai kerugian dan harus dihapuskan. Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian bisnis dan manajemen, jurusan akuntansi, siswa diharapkan mampu mencatat akuntansi terhadap piutang tak tertagih secara benar. Kemampuan siswa dalam mencatat akuntansi terhadap piutang tak tertagih akan memudahkan siswa dalam mempelajari siklus akuntansi selanjutnya. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator pembelajaran
harus
mampu
merancang
dan
mengimplementasikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Melalui pembelajaran yang inovatif dan kreatif tersebut diharapkan mampu meningkatkan partisipasi siswa. Partisipasi siswa yang meningkat secara tidak langsung akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Namun pada kenyataannya, tidak semua guru melakukan inovasi dalam pembelajaran seperti pembelajaran akuntansi di SMK Sanjaya Pakem Sleman, Yogyakarta. Pembelajaran
akuntansi di SMK Sanjaya Pakem masih
berorientasi pada guru. Berdasarkan hasil observasi peneliti, ditemukan beberapa masalah yang perlu segera mendapat tindakan agar dapat meningkatkan
kualitas
pembelajaran
akuntansi.
Hasil
pengamatan
menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan cenderung berpusat pada guru.
Hal tersebut dikarenakan guru melakukan
pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan soal secara konvensional sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran rendah. Siswa hanya duduk diam dan mendengarkan
penjelasan guru tanpa memahami, menyimak,
merespon penjelasan guru dan menanggapi pertanyaan guru dengan baik. Keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menjadi sangat terbatas dan siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Metode ceramah bukan berarti tidak baik untuk diterapkan, namun akan lebih baik apabila bisa dikombinasikan dengan metode pembelajaran lain yang dapat melibatkan siswa. Padahal, sistem pendidikan di Indonesia sudah menggunakan kurikulum 2013 yang menuntut siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran serta memiliki sikap akhlak yang baik. Sementara dari sisi hasil belajar menunjukkan rerata hasil belajar adalah 70,9. Angka tersebut menunjukkan bahwa rerata kelas untuk mata pelajaran akuntansi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Permasalahan tersebut di atas terjadi karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehingga proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menjadi kurang menarik dan partisipasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sangat kurang. Oleh sebab itu, guru sebaiknya merancang dan menerapkan model pembelajaran yang mampu membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Sejalan dengan permasalahan tersebut, model pembelajaran kooperatif adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran secara berkelompok yang di dalamnya terdapat siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda. Siswa dalam kelompok mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan, dan saling membelajarkan satu sama lain. Melalui diskusi kelompok dan kerja sama, siswa akan merasa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga siswa lebih berkonsentrasi penuh pada pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran akan membuat siswa menaruh perhatian pada materi yang diajarkan sehingga hasil belajar dapat meningkat dan tujuan pembelajaranpun dapat tercapai. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam tipe, salah satunya yaitu tipe Numbered Head Together (NHT). Melalui pembelajaran tipe Numbered Head Together, siswa akan diberi kesempatan untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dalam diskusi kelompok sehingga partisipasi dan kerja sama siswa dapat meningkat. Dalam berdiskusi, siswa mempelajari masalah yang terjadi dan menemukan sendiri pemecahan dari masalah tersebut. Selain itu, NHT juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Pada pembelajaran akuntansi, siswa akan berdiskusi dalam
proses pencatatan akuntansi terhadap piutang tak
tertagih. Kegiatan diskusi dalam proses pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih, akan membuat siswa aktif untuk bertanya, mempertanyakan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
mengemukakan pendapat satu sama lain dalam mempertimbangkan jawaban yang tepat. Pembelajaran yang demikian dapat merangsang siswa untuk lebih berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Penerapan model NHT pada pembelajaran akuntansi akan membuat siswa lebih menguasai materi yang diajarkan, karena siswa secara aktif terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas XI Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Pencatatan Akuntansi Terhadap Piutang Tak Tertagih”.
B.
Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
dan menyelidiki pengaruhnya untuk
meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih.
C.
Rumusan Masalah 1.
Bagaimanakah
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered Head Together untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Bagaimanakah
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
5
tipe
Numbered Head Together untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih?
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk
mengetahui
bagaimana
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih. 2.
Untuk
mengetahui
bagaimana
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih.
E.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis. 1.
Teoritis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi dan mengembangkan
pengetahuan
mengenai
kooperatif tipe Numbered Head Together.
model
pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Praktis a)
Bagi Sekolah Sebagai
bahan
masukan
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. b)
Bagi Guru Sebagai bahan untuk menambah referensi metode mengajar yang menyenangkan dan bermakna. Selain itu dapat menjadi bahan
acuan
pembelajaran
dalam dan
menyusun
melaksanakan
rencana kegiatan
pelaksanaan pembelajaran
akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. c)
Bagi Siswa 1)
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran akuntansi.
2)
Menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.
3)
Penelitian ini dapat meningkatkan partisipasi siswa belajar siswa selama proses pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4)
7
Penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran
akuntansi
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. d)
Bagi Penulis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together sehingga dapat digunakan sebagai alat mengembangkan diri menjadi guru yang profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORITIK
A.
Penelitian Tindakan Kelas 1.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan Kelas atau PTK (Clasroom Action Research). Menurut Kusumah (2009: 9) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (a) merencanakan, (b) melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Tidak berbeda dengan pendapat di atas, Suharsimi (2006: 2) mendefinisikan PTK diartikan sebagai penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membetuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan : a)
Penelitian-merujuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan atauran metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningktakan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
9
Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
c)
Kelas-dalam hala ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifif. Yang dimaksud dengan pengertian kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
2.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas PTK berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. Menurut Kunandar (2008: 58-63) PTK memiliki beberapa karakteristik, yakni sebagai berikut : a)
b)
c)
On-the job problem oriented Masalah yang diteliti adalah masalah riil atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti. Dengan demikian, PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar dikelas. Problem solving oriented. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajarn di kelasnya. PTK akan dilaksanakan jika guru sejak awal dan dini menyadari ada permasalahan dalam praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Jika guru merasa bahwa apa yang dilakukannya di kelas dalam PBM tidak bermasalah, PTK tidak diperluka. Dengan kata lain, PTK diperlukan jika guru merasa ada yang tidak beres dalam PBM di kelas dan ia merasa perlu untuk memperbaiki secara profesioanal. Improvement-oriented PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatakan mutu PBM yang dilakukan oleh guru dikelasnya. Dengan peningkatan mutu PBM, pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d)
e)
f)
g)
10
secara makro. PTK bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran maka semakin baik kualitas proses pembelajaran maka semakin baik pul hasil belajar yang divapai siswa. Ciclic Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan tindakan, melakukan tindaka pengamatan atau observasi dan analisis atau refleksi. Action oriented Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. Jadi, tindakan dalam PTK adalah sebagai alat atau cra untuk memprbaiki masalah dalam PBM yang dihadapi guru di kelas. Perbedaan yang menonjol antara PTK dengan penelitian-penelitian lainnya adalah harus ada perbaikan tindakan yang dirancang untuk mengatasi masalah yang dihadapi, bukan untuk mengembangkan atau menguji sebuah teori dan juga tidak dimaksudkan untuk mencari solusi yang berlaku umum di setiap situasi dan kondisi. Jadi, tidak perlu ada generalisasi hasil PTK. Di samping adanya tindakan, dalam PTK tindakan yang dilakukan tadi harus ditelaah, kelebihan dan kekuranannya, pelaksanaannya, kesesuaiannya dengan tujuan semula, penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan. Telaah terhadap tindakan ini dilakukan pada saat pengamatan. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah memberikan dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik. Specifics cintextual Aktivitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas. Permasalahan dalam PTK adalah permasalahan yang sifatnya spesifik kontekstual sesuai dengan karakteristik siswa dalam kelas tersebut. Oleh karena itu, dalam PTK berbeda dengan penelitian pada umumnya, misalnya penelitian survei, ekperimen, deskripsi, dan beberapa jenis penelitain lainnya. Dalam PTK analisisnya, populasi dan sampelnya tidak terlalu mengedapankan pembakuan instrumen. Namun, sebagai kajian ilmiah pengumpulan data dalam PTK tetap dilakukan dengan menekankan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h)
i)
j)
3.
11
objektivitas. Tujuan PTK bukan menemukan pengetahuan baru yang dapat digeneralisasikan, tetapi bersifat pragmatis dan praktis, yakni memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM di kelas. Solusi terhadap masalah-masalah yang digarap didalam suatu kegiatan PTK tidak untuk digeneralisasi secara langsung. Jadi, setiap masalah yang muncul harus segera dicarikan solusinya untuk saat itu dan kondisi dan konteks saat itu pula. Tidak harus menunggu suatu cara penyelesaian yang dapat berlaku umum di setiap situasi, kondisi, dan konteks. Namun demikian, tidak berarti bahwa PTK tidak dapat menemukan solusi yang bersifat general. Dari kegiatan PTK yan berkesinambungan dan terorganisasi dengan baik, pola situasi umum untuk beberapa masalah akan muncul sehingga generalisasi hasil suatu kegiatan PTK mungkin juga dicapai tetapi setelah melalui beberapa kegiatan PTK. Partisipatory (collaborative) PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi, dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendudkung objektivitas dari hasil PTK. Kolaborasi dalam pelaksanaannya seperti antara guru dengan rekan sejawat, guru dengan kepala sekolah, guru dengan widyaiswara, guru dengan dosen dan guru dengan pengawas. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari mengevaluasi tindakan smpai dengan memutuskan apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya. Refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan baik dalam kelas maupun di luar kelas. Dilaksanakan dalam rangkaian langakah dengan beberapa siklus di mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.
Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Kusumah (2009 : 17 ), mengemukakan prinsip dalam PTK adalah sebagai berikut : a) Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar b) Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) d)
e)
f)
4.
12
Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan cukup meyakinkan. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran dikelas yang cukup merisaukan guru dan guru memilki komitmen untuk mencari solusinya, Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaanya dan memindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerjasama antara guru dan dosen)
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arifin (2011: 100), Tujuan PTK adalah (a) memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan peembelajaran di sekolah, (b) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dengan mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas, (c) meningkatkan kemampuan dan layanan profesional guru dan tenaga kependidikan, (d) mengembangkan bidaya akademik di ligkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan
(sustainable),
(e)
meningkatkan
dan
mengembangkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK, dan (f) meningkatkan kerjasama profesional di antara guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
13
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat PTK sangat besar bagi dunia pendidikan. Menurut Santyana (2007: 100), “PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari bawah, karena guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. “PTK dapat merangsang para praktisi menjadi lebih mandiri yag ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan. Rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat guru semakin banyak mengembangkan sendiri
pengetahuannya
berdasarkan
pengalaman
praktis.
Pelaksanaan PTK secara kontinu dapat membentuk sikap profesioanal (guru, kepala sekolah, pengawas), sehingga mereka tidak akan cepat berpuas diri lalu diam di zona nyaman, melainkan selalu memiliki komitmen untuk meraih hasil yang lebih baik. Sikap profesional ini muncul dari rasa kepedulian untuk
memecahkan
masalah-masalah
praktis
dalam
kesehariannya. Manfaat lainnya, bahwa hasil PTK dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka melakukan pengembangan kurikulum tidak bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh gagasangagasan yang saling terkait mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pembelajaran yang dihayati guru di lapangan. PTK dapat membantu guru untuk lebih memahami hakikat pendidikan dan pembelajaran secarak empirik. Menurut Wijaya (2009 :14), manfaat Penelitian Tindakan Kelas antara lain: a) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran. b) Meningkatkan profesiaonalitas guru. c) Meningatakan rasa percaya diri guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d) e) f) 6.
14
Memungkinkan guru mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Menumbuhkan kebiasaan menulis dan kebiasaan meneliti Melatih pemikiran ilmiah.
Fungsi Penelitian Tindakan Kelas Secara umum fungsi penelitian tindakan menurut Arifin (2011: 101) , adalah sebagai alat untuk memperbaiki mutu dan efisiensi praktik pembelajaran di kelas. Secara khusus, Cohen dan Manion memerinci fungsi penelitian tidakan menjadi lima kategori, yaitu (a) sebagai alat untuk memecahkan masalah melalui diagnosis dalam situasi tertentu, (b) sebagai alat penelitian
dalam
jabatan
dan
membekali
keterampilan, metode dan teknik mengajar
guru
dengan
yang baru,
mempertajam kemampuan analisisnya, dan menyadari kelebihan dan
kekurangan
mengenalkan
pada
dirinya,
pendekatan
baru
(c)
sebagai
atau
alat
inovatif
untuk dalam
pembelajaran, (d) sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan dengan peneliti akademis, dan memperbaiki kegagalan penelitian tradisional, dan (e) sebagai alternatif yang lebih baik untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif, impresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
15
Tahap Penelitian Tidakan Kelas Secara garis besar penelitian tindakan kelas memiliki beberapa alur atau tahap yaitu, menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2008:17-20) adalah sebagai berikut : a.
b.
c.
d.
Planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal dilakukan berpasangan anatar pihak yang melakukan tindakan dan pihak yanag melakukan pengamatan proses jalannnya tindakan. Acting Tahap ke-2 dari penelitian tindaka kelas adalah pelaksanaan rencana yang telah dirancang. Hal yang perlu diingat adalah guru harus menaati apa yang telah direncanakan, berlaku wajar, dan tidak boleh dibuat-buat. Observing Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Reflecting Pada tahap ini dikemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilakuakn ketika guru sudah selesai melakukan tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berikut
ini
merupakan gambaran mengenai
tahap-tahap
penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 17-20):
Gambar 2.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan Tindakan SIKLUS I Perencanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan SIKLUS II Perencanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
17
Pembelajaran Kooperatif 1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Solihatin (2007:4), kooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
yang
mengutamakan
adanya
kelompok-
kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain. 2.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Johmson & johnson (1994 dalam Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif dalah memaksimalkan belaar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Louisell & Descamps (1992 dalam Trianto, 2009:57) bahwasanya karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilanketerampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
3.
Prinsip
Dasar
Dan
Ciri-Ciri
Model
Pembelajaran
Kooperatif Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a) b)
Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c)
d) e)
f)
19
Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sedangkan menurutnya, ciri-ciri model pembelajaran
kooperatif adalah sebagai berikut : a) b)
c)
Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan
komunikasi
dengan
tujuan
agar
siswa
saling
berbagi
kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, kemampuan,
saling saling
memberi membantu
kesempatan belajar,
menyalurkan saling
menilai
kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain 4.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Menurut Trianto (2009:66) terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif. a.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. b.
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
c.
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
d.
Membimbing kelompok belajar dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
e.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. f.
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
C.
Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together 1.
Pengertian dan Tujuan Numbered Head Together Numbered Head Together adalah suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan memastikan pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa (Ibrahim, 2000:28). Pada
prinsipnya,
pemecahan
masalah
metode khususnya
NHT yang
merupakan
upaya
bertalian
dengan
kehidupan sosial melalui diskusi kelompok. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan NHT memberikan manfaat bagi siswa untuk terlibat langung dalam proses pembelajaran, bekerja sama dan menjalin komunikasi dengan sesama teman untuk
dapat
memecahkan
masalah
dan
membangun
pengetahuan. 2.
Tahapan-tahapan dalam Numbered Head Together Tahapan-tahapan dalam numbered head together menurut miftahul (2013: 203-204) adalah sebagai berikut. a) b) c) d)
e) f)
Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor. Guru memberi tugas/ pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil salah satu nomor secara acak. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka. Tahapan-tahapan dalam metode numbered head together
harus sangat diperhatikan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan dengan efektif dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
efisien. Persiapan guru dan siswa sebelum kegiatan dilakukan benar-benar
harus
dipersiapkan
menghindari
kesalahan
yang
terlebih
dahulu
berakibat
buruk.
untuk Dengan
melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode numbered head together sesuai dengan tahapan-tahapan maka diharapkan partisipasi dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. 3.
Keuntungan dan Kelemahan Numbered Head Together NHT bila diterapkan pada kegiatan pembelajaran, memiliki keuntungan dan kelemahan. Dalam penerapannya diperlukan persiapan yang matang dari pihak guru agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Suasana
kelas
lebih
menyenangkan
sehingga
dapat
membangkitkan partisipasi siswa dalam belajar. Keuntungan penggunaan metode NHT di dalam kelas menurut Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah: a)
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
b)
Memperbaiki kehadiran
c)
Penerimaan individu menjadi lebih besar
d)
Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
e)
Konflik antara pribadi berkurang
f)
Pemahaman yang lebih mendalam
g)
Menaikan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h)
Hasil belajar lebih tinggi.
i)
Nilai-nilai kerja sama antar siswa lebih teruji.
j)
Kreatifitas
siswa
termotivasi
dan
wawasan
23
siswa
berkembang, karena mereka harus mencari informasi dari berbagai sumber.
Selain memiliki kelebihan penerapan metode numbered head together dalam pembelajaran juga memiliki kelemahan. Adapun Kekurangan metode numbered heads together adalah, Setiap model dan metode yang kita pilih, tentu memiliki kekurangan
dan
kelebihan
sendiri-sendiri.
Salah
satu
kekurangan dari metode ini ialah kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi tidak terkendali. Apalagi jika yang kita hadapi siswa setingkat SMP. Sehingga mengganggu proses belajar mengajar, tidak hanya di kelas sendiri, tetapi bisa juga mengganggu ke kelas lain. Terutama untuk kelas-kelas dengan jumlah murid yang lebih dari 35 orang.Tidak semua nomor dipanggil oleh guru.danBagi siswa yang tidak terpanggil akan menjadi jenuh dan cenderung kembali pasif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
24
Cara mengatasi Kelemahan Metode Numbered Head Together Setiap model memiliki spesifikasi masing-masing. Suatu model pembelajaran tertentu efektif jika digunakan untuk mengajarkan metode tertentu, bukan berarti model itu efektif untuk menyampaikan topik yang lain, oleh karena itu metode ini janganlah terlalu sering digunakan pada kapasitas / jumlah peserta didik yang sangat banyak
D.
Partisipasi Belajar 1.
Pengertian Partisipasi dalam Belajar Proses
pembelajaran
yang
dilakukan
dalam
kelas
merupakan aktivitas mentrasnformasikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Pengajar
diharapkan
mengembangkan
kapasitas belajar, kompetensi dasar, dan potensi yang dimiliki oleh siswa secara penuh. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan mengembangkan cara-cara belajar mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pemeblajaran itu sendiri, maka disini pengalaman siswa lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan. Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
menjadi kearifan, dan kearifan menjadi keaktivan (Dave Meier, 2002 : 75) Menurut ahli psikologi (Hamalik, 2003:171) bahwa setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar dan bekerja, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyasa (2009:241) “Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran”. 2.
Faktor-faktor yang Mendorong Partispasi Menurut Malone (Yuditya, 2010:29) agar peserta didik terdorong untuk berpartisipasi aktif dan efisien dalam belajar diperluakan beberapa faktor yaitu : a) b)
c)
d)
e) f)
Harus memilikinya motivasi, alasaan dan tujuan belajar yang jelas dan dibantu oleh guru mereka. Harus ada tujuan pembelajaran yang jelas, peserta didik akan belajar secara efektif karena mereka memilki gambaran umum tentang topik yang dipelajari. Tujuan pembelajaran yang jelas beserta jadwal pencapaian juga dapat berfungsi sebagai sebuah rencana yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Peserta didik memerlukan umpan balik selama proses pembelajaran untuk menegtahui perekembangan keberhasilan yang telah dicapai. Apa yang dipelajarinya harus memilki relevansi dengan kebutuhan mereka. Peserta didik memerlukan dorongan agar mampu menerapakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Partisipasi siswa dalam pembelajarn sangat penting untuk terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajarn yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksiaml mungkin. 3.
Unsur-Unsur Partisipasi Belajar Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut : a)
Kesenangan. Keterlibatan mental merupakan salah satu aspek dalam partisipasi. Keterlibatan mental dapat ditempatkan dari siswa berupa rasa senang dalam melaksanakan kegiatan.
b)
Keaktifan. Keterlibatan siswa diperlukan dalam segala kegiatan yanag dilaksanakan. Sehingga anak harus aktif dalam prose belajar mengajar.
c)
Motivasi. Kemauan siswa untuk merespon dan berkreasi dalam kegaiatn yang dilaksnakan dalam proses belajar mengajar.
d)
Tanggung jawab. Tanggung ajawab adalah aspek dalam partisipasi. Siswa bertanggungjawab dalam usaha untuk mencapai tujuan pemebelajaran.
Gagne dan Briggs (1979) menjelaskan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas meliputi 9 aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
untuk menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa. Masingmasing diantaranya: a)
b) c) d) e) f) g) h)
i)
Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. Mengingtkan kompetensi prasyarat Memebrikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarainya Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Memberikan umpan balik (feed back) Melakukan tagihan-tagihan terhadap terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terstruktur Menyimpulkan setiapp materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
Beragam aktivitas dan partisipasi dalam proses pembelajaran pembelajaran yang dapat dilakukan, akan tetapi disini akan dibatasi berdasarkan klasifikasi menurut para ahli. Beberapa diantaranya ialah menurut Paul D. Dierich yang membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok, masing-masing adalah: a)
Kegiatan-kegiatan visual Membaca,
melihat
gambar-gambar,
mengamati,
eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
28
Kegiatan-kegiatan lisan Menggunakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan instrupsi.
c)
Kegiatan mendengarkan Mendengarkan
penyajian
bahan,
mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. d)
Kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisikan angket.
e)
Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f)
Kegiatan Metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
g)
Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan,
mengingatkan,
memecahkan
masalah,
menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h)
29
Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.
Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan yang bertanggungjawab atas keterlibatannya.
E.
Prestasi Belajar 1.
Pengertian Prestasi Belajar Menurut
Muhibbin
Syah
“prestasi
adalah
tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (2010: 141)”. Menurut Tirtonegoro (2001: 43), prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Suryabrata mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah nilai yang merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar selama masa tertentu (2007: 297)”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
30
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 138) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a)
b)
F.
Faktor internal 1) Faktor jasmaniah (fisiologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh). 2) Faktor psikologi, terdiri atas : a) Faktor intelektif (1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat. (2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki. b) Faktor non-intelektif yaitu unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan lain-lain. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor eksternal 1) Faktor sosial yang terdiri atas : a) Lingkungan keluarga b) Lingkungan sekolah/kampus c) Lingkungan masyarakat d) Lingkungan kelompok 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Pengertian Pembelajaran Pembelajaran menurut Sudjana dalam Sugihartono (2007: 80) merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Tohirin (2006: 8) menyebutkan bahwa pembelajaran ialah upaya membelajarkan atau upaya mengarahkan aktivitas siswa ke arah aktivitas belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Biggs dalam Sugihartono (2007: 8) telah membagi konsep pembelajaran dalam tiga pengertian. 1)
Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif Pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada murid. Guru harus mempunyai pengetahuan yang luas sehingga pengetahuan yang dimiliki guru dapat disampaikan kepada murid.
2)
Pembelajaran dalam pengertian institusional Pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan secara efisien. Guru harus siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar karena adanya siswa yang memiliki perbedaan individual antara satu dengan yang lainnya.
3)
Pembelajaran dalam pengertian kualitatif Pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Guru sebagai pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan yang dimilikinya tetapi juga dapat melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut Depdiknas (2003:5-6) mendefinisikan sebagai berikut: “proses pembelajaran adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan kegiatan pendidikan di dalam lingkungan sekolah dengan kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dapat mengubah perilaku individu berdasarkan pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran adalah proses penyampaian pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan menggunakan berbagai metode yang dapat melibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.
G.
Penghapusan Piutang 1.
Pengertian Penghapusan Piutang Disamping
menjual
barang-barangnya
secara
tunai,
perusahaan juga menjualnya secara kredit dalam rangka menaikkan total penjualan dan laba atau keuntungannya. Menurut Sucipto, dkk (2011:44) memaparkan mengenai piutang adalah tagihan perusahaan atas penjualan barang atau jasa secara kredit. Namun perusahaan yang menjual barang-barangnya secara kredit harus menanggung resiko bahwa tidak seluruh piutang dapat ditagih atau diterima pembayarannya. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih tersebut oleh perusahaan dianggap sebagai kerugian dan harus dihapus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
33
Metode Penghapusan Piutang Usaha Menurut Sucipto, dkk (2011:44) penghapusan piutang usaha dapat dibukukan dengan dua metode, yaitu: a.
Metode Langsung Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan, jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tidak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun kertas kerja, tidak diadakan taksiran kerugian atas saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nilai bruto tanpa dikurangi piutang yang tidak tertagih.
b.
Metode Tidak Langsung Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tdiak tertagih untuk menentukan besarnya penghapusan piutang. Piutang
usaha
tidak
dapat
ditagih
tersebut
mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang.
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H.
34
Penelitian Yang Relevan Penelitian yang disusun oleh Kristin Prasetyo Dewi, FKIP, Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA 6 Yogyakarta.”
Penelitian tersebut dilakukan pada bulan
April-Mei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dari siklus 1 sampai siklus 2 dapat meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada materi indeks harga dan fungsi konsumsi. Sehingga telah memenuhi kriteria tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran sebelumnya. Pada siklus pertama peningkatan keterampilan sosial sebesar 28,1% dan siklus kedua sebesar 21,5%. Pada siklus pertama pemahaman meningkat sebesar 28,13% (87,5% siswa tuntas) dan pada siklus kedua meningkat sebesar 12,5% (100% siswa tuntas)
I.
Kerangka Berfikir Peneliti akan meneliti mengenai peningkatan partisipasi dan prestasi belajar siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Numbered Head Together atau kepala bernomor. Maka terlebih dahulu akan didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
35
Partisipasi Belajar Partisipasi belajar adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan yang bertanggungjawab atas keterlibatannya. Model pembelajaran NHT dirasa sesuai untuk membantu mengembangkan aspek partisipasi siswa di kelas. Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa pada saat penguatan prestasi pembelajaran siswa terhadap materi pembelajaran.
Melihat pentingnya materi pengahapusan
piutang pada mata pelajaran akuntansi, dan rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga metode ini sangat sesuai untuk diterapkan di kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem. Metode ini dapat meningkatkan partisipasi dan kerjasama diskusi siswa selama kegiatan pembelajaran. Dengan diskusi, siswa akan saling berinteraksi baik itu bertanya, menjelaskan, memberi arahan, memotivasi dan sebagainya, sehingga mereka akan berusaha berpartisipasi. Partisipasi meningkat dikarenakan siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan metode ini diharapkan dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa pada
materi
yang
sedang
dipelajari.
Dengan
metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
pembelajaran NHT maka proses pembelajaran akuntansi bisa meningkatkan partisipasi siswa selama pembelajaran.
2.
Prestasi Belajar Menurut
Muhibbin
Syah
“prestasi
adalah
tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (2010: 141)”. Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Model NHT dirasa mampu menjadi model pembelajaran yang sesuai diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar. Dengan model NHT akan memudahkan siswa untuk menerima materi pelajaran, karena siswa saling bekerjasama dengan teman satu kelompoknya untuk menemukan jawaban yang tepat dan memecahkan sendiri masalah yang dialaminya. Kemudian mereka akan melaporkan hasil kerja kelompok mereka kepada guru dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk memahami materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan salah satu strategi untuk memecahkan masalah yang terjadi dikelas yaitu rendahnya partisipasi dan prestasi belajar, yakni bahwa model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) akan mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa.
J.
Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memiliki pertanyaan : 1.
Berapa tingkat partisipasi dan prestasi belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Head Together
2.
Berapa tingkat partisipasi dan prestasi belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Head Together
3.
Berapa jumlah siswa yang lulus KKM sebelum menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together
4.
Berapa jumlah siswa yang lulus KKM setelah menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Head Together
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas muncul karena adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Penelitian ini berdasar pada kesadaran diri sendiri, mencoba untuk menyempurnakan pekerjaannya, dengan cara melakukan percobaan secara berulang, mengamati proses dengan cermat hingga mendapatkan proses yang memberikan hasil lebih baik dari semula. Suharsimi Arikunto (2009: 3) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini bersifat kolaboratif, antara guru mata pelajaran akuntansi dengan peneliti. Guru sebagai
pelaksana tindakan
sedangkan peneliti sebagai pengamat pelaksanaan tindakan. Arah dan tujuan dalam penelitian tindakan kelas adalah agar prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan. Penelitian ini
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dimana guru tidak hanya mengajar seperti biasanya tetapi juga disertai tindakan yang telah direncanakan terlebih dahulu untuk mencapai tujuan.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta
2.
Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November.
C.
Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta
2.
Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan partisipasi, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih melalui penerapan model Numbered Head Together.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
40
Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi dan test evaluasi. 1.
Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
dan
pencatatan
secara
sistematis
terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada objek penelitian. Observasi dilakukan secara sistematis dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Dalam penelitian ini yang diamati adalah partisipasi belajar siswa di kelas selama kegiatan pembelajaran akuntansi pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih melalui penerapan
dengan
model
Numbered
Head
Together
berlangsung. Observasi yang dilaksanakan adalah observasi langsung dimana observer berada bersama dengan obyek yang diteliti. Hasil observasi digunakan untuk membandingkan partisipasi yang dicapai siswa pada setiap pertemuan. 2.
Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
kolom yang sesuai. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mengetahui atau menyelidiki tentang partisipasi belajar siswa dan untuk memperkuat hasil observasi setelah
siswa
mengikuti
pembelajaran
akuntansi
pada
kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih menggunakan model Numbered Head Together. 3.
Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa siswa kelas XI Akuntansi yang dilakukan sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran akuntansi dengan model Numbered Head Together dilaksanakan. Hasil wawancara digunakan untuk memperkuat hasil observasi selama siswa mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi dengan menerapkan model NHT.
4.
Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi umum sekolah, jumlah siswa di kelas XI Akuntansi. foto-foto
selama
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan model Numbered Head Together berlangsung. 5.
Test Evaluasi Test evaluasi belajar diberikan dalam bentuk soal tes, digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan prestasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran menggunakan model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Numbered Head Together yang berupa soal ulangan akuntansi pada kompetensi dasar pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus
E.
Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1.
Kegiatan Pra Penelitian Kegiatan pra penelitian ini meliputi kegiatan observasi dan pendekatan kepada pihak sekolah untuk mengetahui kesediaan pihak sekolah sebagai tempat penelitian. Observasi yang dilaksanakan menghasilkan gambaran umum mengenai guru, siswa, dan kondisi fisik kelas. a.
Observasi kegiatan guru Kegiatan observasi terhadap guru bertujuan untuk mengetahui
guru
melakukan
pembelajaran
dikelas,
meliputi membuka pembelajaran, metode yang digunakan, penguasaan materi, pengelolaan kelas, serta menutup pembelajaran. Melalui kegiatan ini peneliti dapat melihat apa yang masih harus diperbaiki dari pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
43
Observasi kegiatan siswa Kegiatan observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa selama mengikuti pembelajaran meliputi kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran, tanggapan siswa terhadap materi, dan interaksi yang terjadi antar siswa. Dengan demikian dapat dilihat hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam proses pembelajaran tersebut.
c.
Observasi kondisi fisik kelas Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi temapat dilakukannya proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menyesuaikan rancangan penataan kelas saat pelaksanaan tindakan. Selain itu, peneliti dapat menambah kelengkapan media dikelas jika media yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan belum tersedia.
d.
Kuesioner partisipasi belajar siswa Siswa diminta mengisi kuesioner partisipasi belajar untuk mengetahui
partisipasi
belajar
awal
siswa
guna
menentukan target peningkatan partisipasi belajar siswa. e.
Wawancara pada guru Wawancara pada guru dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran yang biasa digunakan guru, alasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
guru
menggunakan
metode
tersebut,
serta
44
tingkat
keberhasilan dengan metode tersebut. f.
Wawancara pada siswa Wawancara pada siswa dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang sering digunakan guru, serta mengetahui keinginan siswa mengenai pembelajaran yang diterapkan dikelas.
2.
Pelaksanaan Siklus Pertama a.
Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil observasi awal yang didapat kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menyusun rancangan tindakan pembelajaran yang tepat untuk
mengurangi
persoalan
pembelajaran
yang
ditemukan. Selanjutnya peneliti dan guru mitra menyusun rumusan rancangan implementasi pembelajaran model NHT sebagai berikut: 1)
Pembagian kelompok Peneliti dan guru mitra mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa.
2)
Menyusun perangkat pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Beberapa perangkat yang disiapkan pada tahap ini adalah pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, handout materi, soal-soal untuk dikerjakan dalam kerja kelompok dan lembar jawab. 3)
Menyusun instrumen pengumpulan data Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
b.
a)
Lembar observasi kegiatan guru
b)
Lembar observasi partisipasi siswa
c)
Kuesioner partisipasi belajar siswa
d)
Soal tes
e)
Lembar skor kelompok
f)
Lembar refleksi siswa dan guru
g)
Panduan wawancara siswa dan guru
Pelaksanaan Tindakan Tahap
pelaksanaan
dilaksanakannya
tindakan
kegiatan
merupakan
pembelajaran
tahap
akuntansi
menggunakan model NHT. Berikut langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran akuntansi dengan metode NHT: 1)
Guru
mempersiapkan
segala
sesuatu
yang
diperlukan selama proses pembelajaran akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
berlangsung. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran akuntansi. 2)
Guru menerangkan secara singkat tentang model Numbered Head Together yang akan diterapkan pada kompetensi dasar penghapusan piutang.
3)
Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk.
4)
Guru bersama dengan peneliti memberikan simulasi.
5)
Guru bersama dengan peneliti menerapkan model Numbered Head Together.
6)
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan Numbered Head Together yang telah dilakukan. Siswa yang belum memahami materi diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru. Guru memberikan soal tes mengenai materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran akuntansi dengan model Numbered Head Together. Setelah selesai dikerjakan soal dikumpulkan kepada guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
47
Observasi/ Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung kegiatan guru, kegiatan siswa dan partisipasi seluruh siswa diamati, dan akan dijelaskan sebagai berikut: 1)
Observasi kegiatan guru Observasi
terhadap
guru
mengetahui
apakah
pada
berlangsung
guru
dilakukan saat
benar-benar
untuk
pembelajaran melaksanakan
tugasnya dengan baik. Tugas guru di dalam kelas meliputi,
memimpin
pelaksanaan
skenario
pembelajaran, memimpin jalannya diskusi yang dilakukan
oleh
melaksanakan
seluruh
anggota
kelas,
dan
kelas.
Pada
saat
pengelolaan
pembelajaran berlangsung dapat dilihat apakah guru melaksanakan tindakan-tindakan tersebut atau tidak. 2)
Observasi kegiatan siswa Observasi mengetahui
terhadap apakah
siswa
dilakukan
selama
untuk
pembelajaran
berlangsung siswa melakukan pembelajaran yang dirancang dengan model kooperatif tipe NHT dengan baik atau tidak. Siswa dikatakan melakukan pembelajaran dengan baik jika siswa melakukan kerja kelompok dengan antusias dan bersungguh-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
sungguh. Siswa mau berupaya secara maksimal dalam mengerjakan tugas-tugas di dalam kelompok. Selain itu siswa juga harus memahami inti materi yang dibahas. 3)
Observasi partisipasi siswa Observasi partisipasi sosial siswa dilakukan untuk mengetahui interaksi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan dapat berinteraksi dengan baik jika siswa mau bekerja sama dalam mengerjakan tugas dan mau saling mambantu dalam memahami materi. Siswa tidak mengerjakan tugas secara individual dan tidak keberatan untuk mambantu teman yang kesulitan.
d.
Refleksi dan Evaluasi Setelah melaksanakan observasi maka hasil dari kegiatan observasi
dianalisis
bersama, selanjutnya dilakukan
refleksi. Kemudian dilakukan diskusi untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan, penilaian terhadap proses, masalah-masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. 3.
Pelaksanaa Siklus Kedua Tahap-tahap dan kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
F.
Instrumen Penelitian 1. Kegiatan pra penelitian a. Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 1, halaman 143) b. Lembar observasi partisipasi siswa (lampiran 2, halaman 146) c. Lembar observasi kondisi fisik kelas (lampiran 3, halaman 147) d. Kuesioner partisipasi belajar siswa (lampiran 4, halaman 148) e. Panduan
wawancara
terhadap
guru
sebelum
penerapan
(lampiran 5, halaman 150) f. Panduan wawancara terhadap siswa sebelum penerapan (lampiran 6, halaman 151) 2. Kegiatan pelaksanaan tindakan penelitian a. Tahap perencanaan 1) Pembagian kelompok (lampiran 18, halaman 166) 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP dirancang untuk satu kali pertemuan (3x45 menit). RPP berisi
tentang
kompetensi
dasar,
indikator,
tujuan
pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran. (lampiran 19, halaman 167)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Tahapan Tindakan 1) Papan nama kelompok (lampiran 20, halaman 172) 2) Nomor siswa (lampiran 21, halaman 173) 3) Handout materi pembelajaran (lampiran 22, halaman 174) 4) Soal kerja kelompok (lampiran 23, halaman 178) 5) Lembar skor kelompok (lampiran 24, halaman 183) 7) Soal tes evaluasi 1 (lampiran 26, halaman 185 ) 8) Kuesioner partisipasi belajar siswa 9) Lembar refleksi siswa c. Tahap Observasi 1) Lembar observasi kegiatan guru 2) Lembar observasi partisipasi siswa d. Tahap Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi a) Panduan wawancara guru setelah penerapan (lampiran 7, halaman 152) b) Panduan wawancara siswa setelah penerapan (lampiran 8, halaman 153) 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (lampiran 9, halaman 154) b) Lembar refleksi siswa (lampiran 10, halaman 155)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G.
51
Definisi Operasional Variabel dan Indikator Menurut Mulyatiningsih Endang (2011:2) variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukkan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki. Karakteristik yang sama untuk semua individu tidak termasuk ke dalam variabel penelitian karena tidak ada variasi antar individu. Variabel bebas yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sedangkan variabel terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah partisipasi dan pretasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas XI Akuntansi. 1.
Partisipasi Belajar Siswa Siswa berpartisipasi aktif apabila ikut berperan aktif diberbagai kegiatan dalam proses pembelajaran. Kegiatankegiatan tersebut meliputi kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan
mendengarkan,
kegiatan
menulis,
kegiatan
menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental, dan kegiatan emosioanal. Ketika siswa berpartisipasi berarti siswa terlibat untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat dicapai semaksimal mungkin. Jadi yang dimaksud peneliti dalam variabel partisipasi adalah kegiatan dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental dan kegiatan emosional yang bisa diukur dengan observasi dan kuesioner siswa. Untuk
mengambil
data
partisipasi
siswa
peneliti
menggunakan instrumen lembar observasi dan lembar kusioner siswa. Dibawah ini adalah indikator partisipasi siswa menurut Paul D. Dierich (Yamin, 2007:84-86)
No 1.
2.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa Indikator Partisipasi Kegiatana) Siswa membaca modul yang kegiatan visual sedang dipelajari. b) Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari. c) Siswa mengamati penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatankegiatan lisan
Item 1
2
3
a)
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
4
b)
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3.
Indikator Partisipasi Kegiatankegiatan mendengarkan
a)
b)
4.
Kegiatankegiatan Menulis
a)
b)
c) d) e) 5.
Kegiatankegiatan Metrik
a)
6.
Kegiatankegiatan Mental
a)
7.
Kegiatankegiatan Emosional
a)
Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok. Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang. Siswa mengerjakan tugas dari guru tepat waktu. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran, selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari. Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok
53
Item 6
11 7
8
13 9 15 14
12
10
Sumber : Yamin, Martinis. 2007. “Kiat Membelajarkan Siswa” Berdasarkan kisi-kisi diatas disusun lembar observasi siswa dan lembar kuesioner siswa. 2.
Prestasi belajar siswa Prestasi merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Jadi yang dimaksud peneliti dalam variabel prestasi adalahtingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keberhasilan
siswa
dalam
mencapai
tujuan
54
yang telah
ditetapkan. Jika hasil ulangan materi sebelumnya atau sebelum penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
NHT
dibandingkan dengan hasil tes evaluasi siklus 1 mengalami kenaikan dan melebihi target atau KKM berarti siklus 1 berhasil. Dan apabila hasil tes evaluasi siklus 1 dibandingkan dengan siklus 2 mengalami peningkatan dan melebihi target atau KKM berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dikatakan berhasil karena adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk
mengambil
data
prestasi
siswa
peneliti
menggunakan tes evaluasi. Di bawah ini adalah indikator pada materi penghapusan piutang. Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes evaluasi Indikator Nomor Soal
No. Siklus I 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian Piutang 2. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan prosedur pencatatan piutang. 3. Peserta didik mampu mencatat transaksi penghapusan piutang dengan metode langsung Siklus 2 4. Peserta didik mampu menjelaskan Prosedur pencatatan piutang 5. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan prosedur pencatatan piutang.
1 2,3,4
5,6,7,8,9,10
1,2
3,4,5,6,7,8,9,10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H.
55
Teknik Pengujian Instrumen Teknik Pengujian instrumen untuk pengujian validitas yaitu menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi menurut Masidjo (1995:243) adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi tes atau alat ukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Menurut purwanto (2009:128) untuk uji validitas isi melibatkan kesesuaian butir dengan kisi-kisi dalam hal muatannya. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli untuk menilai ketepatan isi butir tes hasil belajar. Sedangkan validitas
konstruk
menurut
Purwanto
(2009:127-128)
adalah
pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Hasil belajar dikonstruksikan oleh sebuah ranah. Pengujian validitas konstruk menguji konstruksi hasil belajar. Menurut Kusaeri (2012:81) prosedur yang digunakan untuk menguji validitas konstruk adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan cakupan materi yang hendak diukur dengan membuat kisi-kisi soal. 2. Menganalisis proses mental (konstruk) yang mendasari dan diperlukan oleh butir-butir tes. 3. Membandingkan dengan skor kelompok yang telah diketahui. 4. Membandingkan skor sebelum dan sesudah diberi beberapa perlakuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Berdasarkan teori yang mendasari kemampuan yang diukur, dapat diprediksi bahwa skor dari tes tentu akan berubah atau tetap dalam berbagai macam kondisi. Jika prediksi itu diuji kebenarannya maka hasilnya akan mendukung lebih lanjut validitas konstruk.
I.
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan partisipasi dan prestasi siswa mengenai materi penghapusan piutang. 1.
Analisis deskriptif Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data di
paparkan
menurut
pemikiran
peneliti
berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dikelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel. Selain data didiskripsikan peneliti membandingkan hasil skor data yang diperoleh dari hasil observasi siswa dan posttest dengan acuhan yang relevan. Acuhan yang relevan berupa Penilaian Acuhan Patokan (PAP). Menurut Masidjo (1995:151) yang dimaksud dengan PAP adalah suatu penilaian yang mebandingkan prestasi belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya atau suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dengan demikian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
PAP berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas penguasaan bahan yang sifatnya pasti. Menurut Masidjo (1995:152) ada syarat untuk menentukan suatu patokan penguasaan bahan pelajaran yang merupakan kompetensi dalam suatu PAP yang perlu diperhatikan yaitu: a)
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi tujuan intruksional dan merumuskan secara tepat sehingga tujuan instruksional benar-benar operasional.
b)
Guru
menyelenggarakan
program
pembinaan
dan
pengayaan yang memadai. c)
Guru dan sekolah harus mampu mengelola secara terencana dan memadai setiap kegiatan dan menyediakan fasilitas yang relevan.
Dari ketiga syarat diatas, peneliti menghubungkan dengan persoalan intern maupun ekstern yang mempengaruhi tingkat partisipasi dan prestasi siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem tidak maksimal. Menurut pengamatan peneliti ada persoalan yang ditemui yaitu: a)
Kemampuan guru merupakan hal yang utama. Guru harus memiliki kemampuan mengajar yang baik seperti halnya kemampuan mempersiapkan materi yang akan diajarkan, kemampuan penguasaan materi yang akan diajarkan, kemampuan penguasaan materi, kemampuan pengelolaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
kelas, kemampuan menjelaskan, kemampuan menciptakan media
yang
kreatif
dan
inovatif,
wawasan
luas,
mempunyai kemampuan didikasi tinggi atau mempunyai perilaku yang baik yang dapat diteladani oleh siswa dan masyarakat. Dari hasil pengamatan peneliti menilai bahwa guru sebagian besar telah mencakup poin-poin tersebut hanya poin pengelolaan kelas dan menciptakan kreatifitas dan inovatif dalam menciptakan media yang tepat. Guru lebih sering menerangkan dengan cara ceramah sehingga siswa merasa bosan, tidak bersemangat dan mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga motivasu siswa untuk belajar menurun, karena penurunan motivasi inilah yang mengakibatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa tidak maksima atau belum optimah. b)
Untuk kualitas siswa. Berdasarkan hasil ulangan siswa pada materi sebelumnya 47,37% dari 19 anak sudah mencapai batas KKM dan 52,63% dari 19 anak belum mencapai batas KKM. Tingginya persentase siswa yang belum mencapai batas KKM mengindikasikan bahwa adanya persoalan dalam pembelajaran akuntansi.
c)
Fasilitas sekolah seperti perpustakaan belum lengkap menyediakan buku-buku yang update sehingga siswa hanya berpedoamn dengan catatan dari guru dan dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
buku-buku seadanya, guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik dan inovatif, kurangnya perbaikan proyektor sehingga apabila guru mengajar menggunakan proyektor siswa tidak dapat melihat dengan baik. Dari keterbatasan inilah motivasi belajar siswa menurun sehingga mempengaruhi partisipasi dan prestasi belajar siswa menurun. Dari ketiga persoalan tersebut peneliti memilih menggunakan PAP tipe II karena passing score pada PAP tipe II lebih rendah dibandingkan PAP tipe I dalam buku penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (Masidjo, 1995:153-157) pada PAP tipe I persentil minimum 65 sedangkan pada PAP tipe II persentil minimalnya adalah 56. Berikut ini adalah tabel kategori partisipasi dan prestasi jika berdasarkan PAP tipe II. Tabel 3.3 Tabel Kategori Partisipasi Berdasarkan PAP Tipe II No. Kategori Interval Kerja Nilai Huruf 1. Sangat Baik 51-60 A 2. Baik 45-50 B 3. Sedang 40-44 C 4. Kurang Baik 36-39 D 5. Sangat Kurang Baik 15-35 E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 3.4 Tabel Kategori Prestasi Berdasarkan PAP Tipe II No. Kategori Interval Kerja Nilai Huruf 1. Sangat Baik 81-100 A 2. Baik 66-80 B 3. Cukup 56-65 C 4. Tidak Baik 46-55 D 5. Sangat Tidak Baik 0-45 E 2.
Analisis komparatif Analisis komparatif adalah analisis data yang membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Dalam penelitian ini analisis komparatif dimaksudkan untuk membandingkan data partisipasi dan prestasi siswa, sebelum dan sesudah menerapkan model NHT. Tujuan yang ingin dicapai dari analisis komparasi ini adalah untuk melihat apakah ada peningkatan prestasi siswa pada kompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi dengan menerapkan model NHT sudah mencapai target yang ditentukan yaitu dalam kategori baik atau belum.
Tabel 3.5 Tabel Komparasi Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Materi Penghapusan Piutang
Interval Skor
Jumlah Sebelum Siklus NHT I
Siklus II
Persentase (%) Sebelum Siklus Siklus NHT I II
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tabel 3.6 Tabel Komparasi Data Prestasi Belajar Siswa Sebelum Dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Materi Penghaapusan Piutang No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. ..... JUMLAH Rata-rata
Sebelum NHT
Sesudah NHT Sesudah NHT Siklu I Siklu II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A.
Visi, Misi dan Tujuan SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta 1.
Visi SMK Sanjaya Pakem “Menjadi Sekolah Kejuruan Bisnis dan Manajemen yang Menyediakan Tatanan Kompeten dan Menghayati Semangat Pelayanan Cinta Kasih dan Persaingan Global”.
2.
Misi SMK Sanjaya Pakem a)
Mengembangkan model pembelajaran yang berkualitas
b)
Mengembangkan
profesionalitas
guru,
staf
dan
kelembagaan c)
Menyediakan suasana dan lingkungan belajar yang mendukung
d)
Menunjukkan
nilai-nilai
iman
dalam
pembelajaran,
pelayanan, dan pembentukan karakter SMK di bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan: a)
Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
63
Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.
c)
Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen.
d)
Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
3.
Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem a)
Tujuan Umum Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat keperibadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan dapat
manusia-manusia
membangun
dirinya
pembangunan serta
yang
bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. b)
Tujuan Khusus Tujuan pendidikan Sanjaya Pakem: 1)
Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut mengembangkan kepada pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
sosial, kultur dan spiritual manusia berdasarkan pancasila sesuai dengan ajaran Gereja. 2)
Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha
menyelenggarakan
pendidikan
yang
mampu dijangkau oleh kalangan bawah dengan tidak
memberatkan
semua
pihak
sehingga
penyelenggaraan sekolah dapat terwujud. 3)
Mampu
menyediakan
sarana
dan
prasarana
pembelajaran yang memadai dan dapat mencapai tingkat kelulusan. SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas memiliki tujuan yang tertuang dalam visi dan misi SMK Sanjaya Pakem.
B.
Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem Sistem pendidikan yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem adalah sistem pendidikan ganda. 1.
Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda pada SMK yang programnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
dirancang dan dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usaha, industri, instansi terkait (DepDikBud). Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian profesi yang memadukan secara sistematik dan situasi-kondisi antara program pendidikan sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja langsung di
perusahaan. Sedangkan
menurut
Wardiman Djojonegoro,
Pendidikan sistem ganda adalah model penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan misi kebijaksanaan link and macth (keterkaitan dan kesepadanan) khusus pada SMK. 2.
Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Dalam panduan pelaksanaan PSG bagi siswa SMK kelompok bisnis dan manajemen, tertera tujuan PSG sebagai berikut: a)
Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang beriman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b)
Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan program studi masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
66
Isi Pendidikan Sistem Ganda Isi Pendidikan Sistem Ganda memiliki 5 komponen yaitu: a)
Komponen pendidikan umum (normatif) dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki karakter sebagai warga negara dan bangsa Indonesia.
b)
Komponen pendidikan dasar menunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal kemampuan untuk mengikuti perkembangan IPTEK.
c)
Kemampuan
teori
kejuruan,
dimaksudkan
untuk
membekali pengetahuan teknis dasar keahlian kejuruan. d)
Komponen praktik dan profesi yaitu berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian profesi.
e)
Komponen keahlian profesi yaitu berupa kegiatan secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tongkat keahlian dan sikap profesional.
4.
Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menyusun Program Pendidikan dan Latihan yang Mengacu pada Tamatan Langkah-langkahnya adalah: a)
Pemetaan Profil Kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pemetaan
profil
kemampuan
dimaksudkan
67
untuk
mengidentifikasi bahan kajian komponen khusus teori kejuruan, praktik dasar profesi dan praktik dasar keahlian profesi untuk masing-masing profil kemampuan. b)
Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri Pemetaan jenis pekerjaan industri dimaksudkan untuk mengindentifikasi jenis ketrampilan kerja dari pekerjaanpekerjaan yang ada di industri atau dunia usaha dengan persyaratan
yang
diperlukan
dalam
penguasaan
ketrampilan tersebut. c)
Sinkronisasi Kurikulum dalam Pekerjaan Industri Sinkronisasi
kurikulum
dalam
pekerjaan
industri
dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis yang ada dalam dunia usaha dan relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen program pendidikan yang disinkronkan dengan pekerjaan di industri atau dunia usaha terutama adalah komponen praktik keahlian profesi, Sinkronisasi ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam pusat pelatihan. d)
Penyusunan Rencana Program Pengajaran Setelah diketahui dan ditetapkan bagian-bagian mana yang akan mereka pelajari di industri atau dunia usaha maka dibuatlah rencana program di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
68
Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajarmengajar. Kurikulum dimaksudkan sebagai usaha mempelancar proses belajar-mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap, trampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu dikenal adanya PSKS (Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya) di SMK menjadi unit produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha. Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) memuat tentang materi yang harus dipelajari siswa. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang disebut buku II berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang terdiri dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang harus dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang harus dipelajari, serta deskripsi singkat setiap materi pelajaran. Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program pedoman pelaksanan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar penyusunan petunjuk pelaksanaan yang meliputi: Pedoman proses belajar-mengajar a)
Pedoman penilaian
b)
Pedoman bimbingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c)
Pedoman pembinaan guru
d)
Pedoman sistem kredit
e)
Pedoman pelaksanaan penataran
f)
Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan
69
Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini dikenal dengan istilah: a)
Program Studi yaitu program pendidikan pada sekolah menengah kejuruan.
b)
Jurusan adalah kumpulan program studi yang memiliki mata pelajaran dasar kejuruan yang sama.
c)
Kelompok merupakan pengelompokkan pendidikan di SMK yang terdiri dari: 1)
Kelompok pertanian dan kehutanan
2)
Kelompok rekayasa
3)
Kelompok bisnis dan managemen
4)
Kelompok budaya
5)
Kelompok kerumahtanggaan
Kurikulum yang dipakai sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kekhususan kurikulum SMK adalah: a)
Mengacu pada upaya menyiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
70
Membuat kerangka umum program pembelajaran berdasarkan kompetensi standar minimal yang harus dikuasai oleh tamatan.
c)
Memberi
peluang
kepada
guru-guru
SMK
untuk
mengembangkan strategi dan pola pembelajaran secara inovatif Kekhususan kurikulum ini diharapkan akan memberikan peluang tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat dengan tetap mengikuti standar yang telah ditempatkan secara nasional.
D.
Siswa SMK Sanjaya Pakem Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup: taqwa, jujur, bertanggungjawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik siswa di sekolah, perlu peraturan tata tertib siswa agar tingkah laku siswa menjadi terkontrol. Pembagian kompetensi keahlian dilakukan di kelas satu pada saat penerimaan siswa baru melalui tes penjurusan yang berupa tes psikologi. Adapun kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu: 1)
Kompetensi Keahlian Akuntansi
2)
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran (Sekretaris)
3)
Kompetensi Keahlian Pemasaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2013/2014 menurut data terakhir adalah sebanyak siswa dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2013/2014 Kelas Putra Putri Jumlah X AK
3
18
21
X AP
2
18
20
X PM
3
23
26
XI AK
3
15
18
XI AP
0
16
16
XI PM
5
8
13
XII AK
1
23
24
XII AP
1
25
26
XII PM
1
19
20
18
164
182
Jumlah Total
E.
Proses Belajar Mengajar SMK Sanjaya Pakem 1.
Kegiatan guru secara umum Kegiatan guru secara umum adalah mengajar di dalam kelas dimulai pada jam pelajaran pelajaran pertama sampai berakhirnya jam pelajaran, yaitu pada hari Senin sampai Sabtu dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB , khusus hari Jumat dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
11.15 WIB. Selain mengajar ada beberapa guru yang ditugaskan untuk tugas piket secara bergantian setiap harinya. Guru piket bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa. Bila ada siswa yang terlambat masuk sekolah maka harus melapor pada guru piket sebelum diizinkan masuk ke kelas oleh guru piket. Selain itu bila ada siswa yang izin tidak mengikuti pelajaran, pulang atau keluar dari lingkungan sekolah untuk suatu alasan maka harus melapor pada guru piket. Seandainya ada guru yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut akan menitipkan tugas pada guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru piket. 2.
Kegiatan guru mata pelajaran Kegiatan guru mata pelajaran adalah mengajar mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru.
3.
Kegiatan siswa Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Sanjaya Pakem diadakan 6 hari seminggu, dari hari Senin hingga hari Sabtu. KBM umumnya dimulai pukul 07.00 WIB. Pada hari SeninKamis dan hari Sabtu, KBM berakhir pada pukul 13.30, pada hari Jumat KBM berakhir pukul 11.15 WIB.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data 1.
Kegiatan Pra Penelitian Kegiatan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
model
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran akuntansi ini dilakukan pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan penelitian ini diawali dengan kegiatan pra penelitian yaitu melakukan observasi guru dengan mengisi instrumen observasi terhadap guru mitra, observasi siswa dengan mengisi instrumen observasi terhadap siswa dan melakukan observasi terhadap kondisi fisik kelas dengan mengisi instrumen observasi terhadap kondisi kelas. Peneliti memilih kelas tersebut untuk dilakukan penelitian dengan melihat nilai rata-rata siswa yang rata-ratanya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dikelas XI Akuntansi pada Rabu, 5 November 2014 pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.30bersamaansaat jam pelajaran akuntansi dikelas tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mitra yaitu Ibu Triswinarti S.Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi di SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta. Jumlah siswa dikelas XI akuntansi pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah 19
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
siswa. Terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Kompetensi dasar yang dipelajari siswa pada saat observasi tersebut adalah menjelaskan pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis piutang serta pencatatan data mutasi piutang ke kartu piutang. Adapun hasil observasi dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Observasi kegiatan guru Hasil observasi kegiatan guru dengan instrumen lembar observasi adalah sebagai berikut (lampiran 11, halaman 156): Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Sebelum Penerapan NHT
No I 1
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
Skor
1
2
4
5
1
2
4
5
4
5
4
5
4
5
1 1
1
2 2
2
1
2
4
5
1
2
4
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
NO
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
2
4
5
4
5
4
5
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
1
1
2
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 2
perkembangan dan kebutuhan siswa
1
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
5
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
6
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
4
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
C
4
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8
2
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
1
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan 2
media
1
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2 2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
2
4
5
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
NO 3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI 1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
1
2
4
5
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
4
5
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
kompetensi F
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi
2
2
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Berdasarkan tabel 5.1 di atas diperoleh informasi bahwa secara umum kegiatan yang dilaksanakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran belum berjalan dengan baik. Pada kegiatan pra pembelajaran guru belum tampak memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media secara keseluruhan, guru juga belum tampak memeriksa kesiapan siswa. Hal-hal lain yang belum dilakukan guru secara optimal antara lain, pada kegiatan membuka pelajaran yaitu guru belum menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya. Pada kegiatan inti
pembelajaran
guru
untuk
penguasaan
materi
pembelajaran guru belum mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Untuk
pendekatan atau strategi
pembelajaran guru belummelaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Guru juga belum melaksanakan pembelajaran secara runtut, terkoordinasi, bersifat kontekstual, dan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif. Hal ini dikarenakan guru lebih mementingkan ketercapaian materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
dibandingkan pemahaman siswa, guru juga kurang peduli terhadap perkembangan perilaku siswa. Disamping itu guru juga belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan, menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media, dan menghasilkan pesan yang menarik. Guru belum berupaya menggunakan media secara efektif dan efisien, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru merasa tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik dan partisipasi siswa menjadi kurang. Guru tidak merespons positif partisipasi siswa, memfasilitasi terjadinya
interaksi
guru-siswa
dan
siswa-siswa,
menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Guru juga tidak menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. Pada penilaian proses dan hasil belajar guru juga tidak melakukan penilaian awal, memantau kemajuan belajar, memberikan tugas sesuai dengan kompetensi, danmelakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. Berdasarkan observasi peneliti pada penggunaan bahasa guru tidak menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
lancar, Pada kegiatan penutup guru tidak melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, hal ini dikarena guru menganggap kegiatan refleksi tidak penting dan hanya membuang-buang waktu saja. Guru juga tidak menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Hal-hal positif yang sudah dilakukan guru antara lain, pada kegiatan membuka pelajaran yaitu melakukan apersepsi. Kemudian pada kegiatan inti pembelajaran dalam penguasaan materi pembelajaran guru sudah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, hal ini tampak pada saat observasi guru mampu menjelaskan materi
dengan
pembelajaran
guru
lancar. mampu
Pada
pendekatan/strategi
mengakomodasi
adanya
keragaman budaya nusantara. Guru juga memberikan arahan kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi dan pengayaan kepada siswa. b.
Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkanoleh peneliti (lampiran 12, halaman 159):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Partisipasi BelajarSiswa Sebelum Penerapan NHT No 1.
Butir-butir Sasaran Siswa membaca modul yang sedang dipelajari.
Ya
Tidak
2.
Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
3.
Siswa mengamatipenjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari
6.
Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
Keterangan Siswa yang membaca modul sebanyak 4 orang (21%), sisanya 15 orang (79%) tidak membaca modulnya Tidak ada siswa yang membaca referensi lain terkait dengan materi yang akan dipelajari. Dari hasil observasi terlihat hanya 60% saja siswa yang mengamati penjelasan materi yang disampaikan guru. Hanya ada 2 siswa yang bertanya, saat mengalami kesulitan siswa tersebut bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman. Sebagian besar siswa belum berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru bertanya, hal ini dikarenakan mereka tidak fokus memperhatikan penjelasan guru, sehingga berakibat tidak bisa menjawab pertanyaan terkait materi yang sedang dipelajari. Sebanyak 12 siswa (63,16%) memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
No 8.
Butir-butir Sasaran Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi
9.
Siswa mengerjakan soalsoal latihan disela-sela waktu luang
10.
11.
Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
12.
Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
13.
Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
14.
Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung
15.
Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
Ya
Tidak Keterangan Hanya ada 5 siswa (26,3%) yang membuat rangkuman, siswa yang lain rata-rata sibuk sendiri seperti bersenda gurau dengan teman sebangkunya. Belum terlihat ada siswa yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Hampir seluruh atau 100% siswa belum berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebagian besar siswa (84,21%) terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok. Sisanya hanya duduk pasif dalam kelompok Sebanyak 15 siswa (78,95 %) belum mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Sebagian besar siswa (73,7%) tidak mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh, ada yang terlihat mengerjakan PR mata pelajaran yang lain. Hanya ada 2 siswa beberapa yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelajaran, sisanya masih pasif.
Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 15 atau (79%) siswa tidak mengerjakan tugas dari guru tepat waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Bedasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa pelaksanaan kegiatan belajar di kelas belum berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa masih kurang peduli terhadap tingkat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Dari hasil observasi terhadap siswa diketahui siswa yang membaca modul sebanyak 4 orang (21%),
sisanya
15
orang
modul.Siswa (100%) tidak
(79%)
tidak
membaca
mengajukan pertanyaan
kepada guru terhadap materi yang belum dipahami, hal ini dikarenakan siswa merasa canggung untuk bertanya kepada guru. Tidak ada siswa (100%) yang menjawab pertanyaan saat guru memberikan pertanyaan, karena siswa kurang termotivasi untuk belajar. Sebanyak 15 siswa (79%) mengamati dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi. Hanya ada 5 siswa (26,3%) yang membuat rangkuman, siswa yang lain ratarata sibuk sendiri seperti bersenda gurau dengan teman sebangkunya. Sebagian besar siswa (73,7%) tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, ada yang terlihat mengerjakan PR mata pelajaran yang lain. Partisipasi siswa dalam kelompok juga sangat rendah. Saat guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas, sebagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
besar siswa tidak mengerjakan tugas secara sungguhsungguh dan tepat waktu. c.
Observasi kondisi fisik kelas Hasil observasi kondisi fisik kelas, dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut (Lampiran 15, halaman 166): Tabel 5.3 Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas
No Deskriptor 1. Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa
Ya
Tidak
2.
Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya
3.
Ruang kelas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara
Ruang kelas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.
4.
Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi
Jumlah meja dan kursi siswa sudah mencukupi.
5.
Meja dan kursi siswa dalam keadaan baik
6.
Meja dan kursi guru dalam keadaan baik
7.
Papan tulis dalam keadaan baik
Meja dan kursi siswa sudah dalam keadaan baik. Meja dan kursi guru cukup dalam keadaan baik. Papan tulis sudah dalam keadaan baik.
8.
Sarana pembelajaran
Keterangan Ruang kelas sudah mampu dan layak menampung jumlah siswa. Ruang kelas sudah cukup mendapatkan cahaya.
Sarana pemebelajaran kurang memadai, tidak ada viewer, kipas angin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
No Butir-butir Sasaran 9. Media pembelajaran akuntansi
Ya
Tidak
10. Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
Keterangan Media pembelajaran akuntansi sudah memadai. Keadaan kelas belum terhindar dari kebisingan lingkungan karena letaknya yang dekat dengan jalan raya.
Dari hasil pengamatan kondisi fisik kelas, masih terdapat kondisi yang kurang mendukung bagi tercapainya keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas antara lain sarana pemebelajaran kurang memadai, tidak ada viewer dan kipas angin. Sarana ini sangat penting bagi kegiatan pembelajaran di kelas. Keadaan kelas belum terhindar dari kebisingan lingkungan karena letaknya yang strategis dekat dengan jalan
raya.
Hal
ini
mengakibatkan
terganggunya
konsentrasi siswa saat pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masih ada faktor lingkungan yang kurang mendukung bagi keberhasilan pembelajaran di kelas. d.
Mengisi kuesioner partisipasi belajar Pada kegiatan pra penelitian ini peneliti juga membagikan kuesioner kepada siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran koooperatif tipe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
NHT.Berikut ditampilkan skor kuesioner partisipasi belajar siswa (Lampiran 13, halaman 161): Tabel 5.4 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT No Nama Siswa Sebelum NHT 1 Ambar Ningrum Pantirawati 39 2 Anissa Yulia Wulandari 37 3 Bernadeta Nadya Wagolebo 42 4 Cecilia Oktaviani 42 5 Chaterina Narmingsih 33 6 Christina Ayuningrum 38 7 Dominica Rusti Nurhayati 43 8 Farid N Iksan 40 9 Fatma Nur Fera 47 10 Jane Reynaldo 30 11 Nurmiati 38 12 Nurul Puji Astuti 40 13 Rahayu Hesti Setyowati 46 14 Richo Meliantara 41 15 Sindy Yonanda 39 16 Stevani Devi Erawati 47 17 Theresia Kristi Widyaningrum 46 18 Tri Astuti Handayani 43 19 Agustina Ariyanti 33 Jumlah 764 Rata-rata 40,21 Dari tabel 5.4 diatas, akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Kuesioner Partisipasi Belajar Sebelum Penerapan NHTBerdasarkan PAP Tipe II Interval Jumlah Presentase Keterangan Skor (%) 51-60 0 0 Sangat Baik 45-50 4 21,1% Baik 40-44 7 36,8% Sedang 36-39 5 26,3% Kurang Baik 15-35 3 15,8% Sangat Kurang Baik Jumlah 19 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Dari tabel 5.5 di atas diperoleh informasi mengenai aspek partisipasi belajar siswa. Sebanyak 3 orang siswa (15,8%) termasuk dalam kategori sangat kurang baik. Sebanyak 5 siswa atau (26,3%) termasuk kategori kurang baik, 7 siswa atau 36,8% dalam kategori sedang. Hanya ada 4 siswa atau 21,1% termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa masih memiliki partisipasi belajar yang rendah. e.
Wawancara pada guru Berdasarkan wawancara
yang dilakukan oleh
peneliti terhadap guru mitra diketahui bahwa sebelum kurikulum 2013 diterapkan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah. Setelah penerapan kurikulum 2013 guru menggunakan model pembelajaran pelaksanaannya
saintific. model
Menurut pembelajaran
guru ini
dalam masih
menyulitkan siswa dan membuat siswa menjadi bingung. Pada pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru, membuat siswa menjadi kurang aktif, siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru dan partisipasi siswa menjadi sangat rendah. Akibatnya hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
siswa menjadi rendah atau belum mencapai KKM (lampiran 16, halaman 166). f.
Wawancara pada siswa Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
siswa
diketahui bahwa selama pembelajaran akuntansi siswa dikelas cenderung hanya duduk, mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan soal. Jarang diadakan diskusi kelompok di kelas. Siswa juga menyampaikan bahwa dengan metode guru tersebut, mereka mudah bosan dan mudah tertinggal pelajaran ketika tidak memperhatikan guru atau melamun. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini juga bermacammacam. Ada siswa yang merasa sudah cukup memahami atau kurang memahami (lampiran 17, halaman 168). Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a.
Identifikasi masalah pembelajaran 1)
Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah dan pembelajaran masih terpusat pada guru
2)
Partisipasi
siswa dalam
pembelajaran kurang,
sehingga proses pembelajaran menjadi kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
hidup,
karena
aktifitas
siswa
dikelas
hanya
mendengarkan guru yang menjelaskan materi. 3)
Kesempatan
siswa
untuk
berinteraksi
dengan
temannya kurang sehingga aspek partisipasi belajar siswa menjadi rendah. b.
Alternatif solusi masalah pembelajaran 1)
Guru
hendaknya
menggunakan
metode
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, yaitu dengan model pembelajaran kooperatif. 2)
Siswa
sebaiknya
diberikan
kesempatan
untuk
bertanya dan berpendapat mengenai materi yang sedang dipelajari. 3)
Siswa
sebaiknya
diberikan
kesempatan
untuk
berinteraksi dengan siswa lainnya seperti berdiskusi sebagai upaya memupuk partispasi belajar siswa. Selain itu guru juga perlu memberikan pesan positif selama pembelajaran tentang pentingnya partisipasi belajar. Berdasarkan identifikasi masalah dan alternatif solusi tersebut, peneliti dan guru mitra bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk memperbaiki proses pembelajaran yang terjadi di kelas sehingga yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
2.
Siklus Pertama Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran NHT pada siklus pertama: a.
Perencanaan 1)
Pembagian kelompok Pembagian kelompok dalam model pembelajaran
kooperatif
dilakukan
secara
heterogen
dengan
memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan akademik, jenis kelamin, serta asal daerah. Demikian pula dalam penelitian
ini
peneliti
membagi
kelompok
secara
heterogen dengan memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan akademik dan jenis kelamin serta asal daerah. Pada kemampuan akademik, siswa dikelompokkan dengan melihat hasil ulangan harian pada materi yang lalu. Siswa terbagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari siswa dengan prestasi akademik tinggi, sedang dan kurang.
Kemudian
dibentuk
kelompok
dengan
memperhatikan jenis kelamin dan asal daerah siswa. Berikut ini disajikan hasil ulangan siswa pada materi indikator
konfirmasi
saldo
piutang
dan
laporan
rekapitulasi piutang yang menjadi dasar pembentukan kelompok:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 5.6 Nilai Ulangan pada Materi Konfirmasi Saldo Piutang dan Laporan Rekapitulasi Piutang Sebelum Penerapan NHT No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi W. Tri Astuti Handayani Agustina Aryanti Jumlah Rata-rata
Nilai Ulangan 70 65 63 80 60 69 78 64 93 45 55 78 95 75 60 89 95 91 60 1385 72,9
KKM 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tingkat Prestasi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang
Berdasarkan informasi nilai ulangan di atas maka terbentuk 5 kelompok yang terdiri dari siswa berprestasi tinggi, siswa berprestasi sedang, dan siswa berprestasi rendah. Masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Setiap
siswa
diberi
(lampiranhalaman).
nomor
Peneliti
sebagai
menggunakan
identitas ulangan
tersebut sebagai skor awal yang menggambarkan prestasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran NHT. Dari tabel di atas diperoleh informasi, siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 9 siswa atau 47,37%. Siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 10 siswa atau 52,63%. 2)
Menyusun perangkat pembelajaran a)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti
menyusun
RPP
yang
memuat
kompetensi inti, kompetensi dasar serta indikator yang
harus
dicapai
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran yang dibuat sesuai dengan langkah pembelajaran dengan model pembelajaran NHT yang dibuat secara terperinci dengan tujuan membantu guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. b)
Handout Materi Pembelajaran Handout
adalah
ringkasan
materi,dalam
pembelajaran ini adalah penghapusan piutang yang dibuat dengan tujuan membantu siswa dalam mengerjakan soal kerja kelompok. Dalam model pembelajaran NHT siswa menggali sendiri informasi mengenai
materi
pembelajaran
dengan
cara
mengerjakan soal bersama-sama di dalam kelompok. Siswa boleh membuka buku pegangan, atau sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
belajar lain yang dimiliki. Untuk membantu siswa dalam memberikan sumber informasi mengenai materi, peneliti membuat handout yang berisi ringkasan mengenai materi pembelajaran. Handout ini diharapkan mampu membantu siswa menggali informasi. c) Soal Kerja Kelompok Soal kerja kelompok di sini adalah soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam kelompok. Dengan mengerjakan soal bersama-sama di dalam kelompok, siswa diharapkan dapat saling bekerja sama dan membantu memahami
materi
satu sama lain dalam
pembelajaran
yang
sedang
dipelajarai. Soal-soal tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi soal yang memuat indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi penghapusan piutang. d)
Lembar skor kelompok Lembar skor ini juga merupakan salah satu
bagian dari penilaian proses yang digunakan untuk menilai penampilan siswa saat menyampaikan jawaban di depan kelas ataupun menanggapi jawaban teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
3)
MenyusunInstrumen pengumpulan data a) Lembar observasi kegiatan guru Lembar
observasi
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data-data mengenai kegiatan guru di kelas pada saat pembelajaran b)
Lembar observasi partisipasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran Lembar
observasi
ini
digunakan
untuk
mengetahui dan mencatat apa yang terjadi pada saat pembelajaran dan saat siswa bekerja sama di dalam kelompok. c)
Kuesioner partisipasi belajar Kuesioner ini dipakai untuk mengetahui
tingkat
partisipasi
belajar
siswa
sebelum
melaksanakan pembelajaran dengan model NHT dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan model NHT. d)
Soal tes evaluasi Soal-soal ini dibuat berdasarkan kisi-kisi yang
telah dibuat terlebih dahulu. Soal-soal tersebut telah mencakup indikator-indikator yang harus dikuasai siswa mengenai materi pengahapusan piutang. e)
Panduan wawancara siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada siswa setelah pelaksanaan tindakan. g)
Panduan wawancara guru Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan pada guru setelah pelaksanaan tindakan. h)
Refleksi siswa Refleksi siswa memuat pertanyaan yang
terkait pelaksanaan tindakan. j)
Refleksi guru Refleksi siswa memuat pertanyaan yang
terkait pelaksanaan tindakan. b.
Tindakan Penelitian dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 November 2014 pada jam 09.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB yaitu jam keempat sampai dengan jam keenam pembelajaran. Kompetensi dasar yang dipelajari mengenai menjelaskan pencatatan akuntasi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung. Jumlah siswa di kelas XI akuntansi adalah 19 siswa dan seluruh siswa hadir dalam pembelajaran tersebut. Saat memasuki kelas, siswa segera duduk di dalam kelompok masing-masing dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
acuan papan nama kelompok yang ada di atas meja. Berikut implementasi model NHT dalam tindakan: 1)
Kegiatan pembuka a) Salam dan presensi Guru
mengawali
pembelajaran
dengan
memberikan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui
siswa
yang
tidak
hadir.
Dalam
pembelajaran ini, seluruh siswa hadir. b)
Apersepsi Guru
menyampaikan
apersepsi
dengan
mengulas kembali materi pelajaran sebelumnya yaitu menjelaskan tentang konfirmasi saldo piutang dan
laporan
rekapitulasi
piutang
dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu menjelaskan pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung. c)
Penyampaian KD, dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi penghapusan piutang ini. 2)
Kegiatan inti a)
Penjelasan mekanisme pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Guru menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b)
Kerja kelompok Saat kerja kelompok, siswa mendapatkan soal
untuk dikerjakan bersama-sama di dalam kelompok. Saat ini dilakukan pula observasi terhadap kegiatan siswa di dalam kelompok oleh fasilitator dengan acuan lembar observasi partisipasi belajar yang telah disiapkan.
Dalam
diskusi
ini,
masing-masing
kelompok juga harus memastikan setiap anggota kelompok
menguasai
jawaban
soal.
Hal
ini
dikarenakan setelah waktu mengerjakan soal habis, guru akan memanggil nomor siswa secara acak. Nomor yang dipanggil harus menyampaikan hasil diskusinya tersebut. c)
Penyampaian hasil kerja kelompok Guru memanggil nomor siswa secara acak
untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada pembelajaran ini, guru memanggil 19 nomor siswa untuk menjawab 19 nomorsoal, dengan aturan main siswa yang ditunjuk harus segera mengangkat tangan, jika siswa yang ditunjuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
tidak segera mengangkat tangan maka siswa teserbut akan
didiskualifikasi
diperkenankan
yaknisiswa
menjawab
tidak
pertanyaan
tersebut.Apabila jawaban siswa yang ditunjuk oleh guru itu benar maka guru langsung memberikan point dan melanjutkan mengerjakan soal berikutnya. Siswa yang menjawab benar diberi skor 10. Sedangkan jika jawaban siswa yang ditunjuk oleh guru salah maka guru menunjuk kembali siswa dari kelompok lain dengan aturan main yang sama. Siswa yang menjawab salah tidak diberi skor. Siswa tampak sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran. Siswa dapat saling berdiskusi satu dengan yang lain dalam mempelajari materi. Hal ini membuat partisipasi belajar siswa meningkat. Siswa dapat belajar menyampaikan pendapat, memberi kritik dengan sopan, serta memberi kesempatan orang lain untuk berbicara. Dalam pembelajaran model NHT yang dilakukan, terdapat modifikasi dalam tahap penyampaian hasil kerja kelompok. Siswadari kelompoklain yang memberi tanggapan atau pertanyaan kepada siswa perwakilan kelompok yang
menjawab
pertanyaan
tersebut
diberi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
skor.Skor-skor dalam diskusi ini kemudian direkap pada lembar skor kelompok. (lampiran 25, halaman 187). 3)
Kegiatan Penutup a)
Tes evaluasi Tes evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Tes Evaluasi dilakukan
secara
tertutup,
yaitu
siswa
tidak
diperkenankan membuka buku atau catatan dan tidak boleh bekerja sama dengan siswa lain. Berikut skor tes evaluasi siswa (lampiran 34, halaman 207): Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ambar Ningrum P. Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya W. Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti N. Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara W.
Skor Siklus I 80 80 80 80 70 90 80 80 90 60 80 90 90 80
KKM
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
No
15 16 17 18 19
Nama Siswa
Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi W. Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti JUMLAH RATA-RATA
Skor Siklus I 80 90 80 90 40 1510 79,47
KKM
Keterangan
75 75 75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Dari hasil tes evaluasi tersebut, terdapat 3 siswa atau 15,79% yang belum tuntas. Namun 16 siswa atau 84,21% telah dapat mencapai KKM yaitu 75. b)
Mengisi kuesioner partisipasi belajar Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Kuesioner diberikan setelah waktu pengerjaan tes evaluasihabis, siswa diminta mengisi kuesioner partisipasi belajar. Skor dari kuesioner ini akan dibandingkan dengan skor kuesioner pra penelitian untuk melihat peningkatan partisipasi belajar siswa. Berikut skor partisipasi belajar pada siklus pertama (lampiran 31, halaman 203):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Tabel 5.8 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerapan NHT Suklus I No Nama Siswa Skor Siklus I 1 Ambar Ningrum P. 45 2 Anissa Yulita Wulandari 40 3 Bernadetha Nadya W. 52 4 Cecilia Oktaviani 45 5 Chaterina Narminingsih 40 6 Christina Ayuningrum 46 7 Dominica Rusti Nurhayati 47 8 Farid N Ikhsan 51 9 Fatma Nur Fera 53 10 Jane Reynaldo 40 11 Nurmiati 42 12 Nurul Puji Astuti 45 13 Rahayu Hesti Setyowati 52 14 Richo Meliantara Walubun 46 15 Sindy Yonanda 45 16 Stevani Devi Erawati 51 17 Theresia Kristi W. 52 18 Tri Astuti Handayani 46 19 Agustina Ariyanti 43 JUMLAH 881 RATA-RATA 46,37
Dari skor kuesioner partisipasi belajar tersebut, dapat diintepretasikan ke dalam PAP tipe II sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Kuesioner Partisipasi Belajar Berdasar PAP Tipe II Interval Skor 51-60 45-50 40-44 36-39 15-35
Jumlah 6 8 5 0 0
Presentase (%) 31,6% 42,1% 26,3% 0% 0%
Jumlah
19
100%
Keterangan Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik Sangat Kurang Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Berdasarkan pada tabel di atas, setelah penerapan NHT, 6 siswa atau 31,6% termasuk kategori sangat baik,8 siswa atau 42,1% termasuk kategori baik, dan 5 siswa atau 26,3% termasuk kategori sedang. Tidak ada siswa yang termasuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik. c)
Mengisi lembar refleksi Lembar refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau hal-hal yang belum berjalan optimal pada siklus I dan upaya untuk memperbaikinya pada siklus berikutnya. Setelah siswa diminta mengisi lembar kuesioner, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa (lampiran 33, halaman 206): Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I
No.
Uraian
1
Bagaimana perasaan Anda tentang proses pembelajaran akuntansi yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Komentar Menyenangkan. Bisa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran Dari 19 siswa ada 18 siswa atau 94,74% menjawab metode ini menyenangkan. 1 siswa atau 5,26% menjawab biasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
No. Uraian 2 Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
3
4
Apakah Anda lebih berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi. Manfaat apa saja yang Anda peroleh dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi?
Komentar Model pembelajaran yang menarik. 18 siswa atau atau 94,74% menjawab model pembelajaran ini menarik. 1 siswa atau 5,26% menjawab lumayan. Ya. Lebih berminat 19 siswa atau 100% menjawab lebih berminat. Menjadi lebih paham, dapat bekerja sama dengan teman satu kelompok, dan dapat melatih kesabaran, ketelitian dan saling menghargai.
19 siswa atau 100% menjawab menjadi lebih paham, dapat bekerja sama dengan teman satu kelompok, dan dapat melatih kesabaran, ketelitian dan saling menghargai.
5
6
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?.
Waktu yang tersedia kurang. 13 siswa dari 19 siswa atau 68,42% menjawab waktu yang tersedia kurang. Kemudian 6 siswa lainnya atau 31,58 menjawab tidak mempunyai hambatan. Materi modul kurang lengkap, pengelolaan waktu, kecermatan dalam membuat soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 5.10 menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT. Dari hasil refleksi, nampak bahwa perasaan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT adalah siswa merasa senangdan
menikmati
pembelajaran. Siswa berpendapat bahwa media pembeajarn yang digunakan dalam model NHT menarik. Seluruh siswa lebih berminat mengikuti pembelajaran
dengan
menggunakan
pembelajaran
kooperatif
tipe
NHT
model dalam
pembelajaran akuntansi. Adapun manfaat yang dapat diambil menurut siswa dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah seluruh siswa menjadi lebih paham, dapat bekerja sama dengan teman satu kelompok, dan dapat melatih kesabaran,
ketelitian
Sedangkan
hambatan
dan yang
saling
menghargai.
dirasakan
ketika
melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebanyak 13 siswa (68,42%) menjawab waktu yang tersedia kurang dan sisanya sebanyak 6 siswa (31,58%) menjawab tidak punya hambatan. Hal-hal
yang
masih
perlu
diperbaiki
adalah
pengelolaan waktu dan materi modul kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
lengkap dan kecermatan dalam membuat soal. Hal ini dilakukan agar pembelajaran pada siklus berikutnya dapat
berjalan
dengan
lebih
baik
sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat dari siklus I. Secara umum, siklus pertama sudah berjalan dengan lancar. Siswa berpartisipasi aktif selama kegiatan
pembelajaran.
Namun,
dalam
siklus
pertama ini masih ada 3 orang siswa (15,79%) yang belum mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 75. Partisipasi siswa juga dirasa belum maksimal karena masih ada 5 siswa (26,3%) yang termasuk dalam kategori dibawah baik, yaitu kategori cukup/sedang. c.
Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1)
Observasi kegiatan guru Observasi kegiatan guru di kelas, dilaksanakan
bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama.Hasil observasi disajikan sebagai berikut (lampiran 27, halaman 193):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
No I 1
Tabel 5.11 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mitra Saat Penerapan NHT Siklus 1 ASPEK YANG DIAMATI Skor PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
5
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat 1
2
4
5
1
2
4
5
kontekstual 6
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
NO 7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
C
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
2
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
2
4
5
2
4
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
4
Memantau kemajuan belajar
1 1
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
NO
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1
2
4
5
1
2
4
5
F
Penggunaan bahasa
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
1
2
4
5
2
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
3
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi
2
5
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total
166
Hasil observasi pada tabel 5.11 tersebut menunjukan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan baik. Berikut ini hal-hal yang sudah dilakukan guru dengan baik antara lain pada kegiatan pra pembelajaran, guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, dan kesiapan siswa. Guru membuka pelajaran, melaksanakan kegiatan inti, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
melakukan pendekatan/strategi pembelajaran dengan baik. Guru sudah melaksanakan pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, hal ini dilakukan dengan merespons
positif
terjadinya
interaksi
partisipasi guru-siswa
siswa,
memfasilitasi
dan
siswa-siswa,
menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Pada penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kegiatan penutup secara umum sudah berjalan dengan baik. Sedangkan hal-hal yang belum dilakukan guru secara optimal antara lain guru belum menghasil pesan yang menarik bagi siswa. Guru tidak melakukan penilaian awal dan guru belum menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. 2)
Observasi kegiatan siswa Observasi terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaan berlangsung. Berikut tabel hasil observasi siswa saat pembelajaran siklus pertama (lampiran 28, halaman 196): Tabel 5.12 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan NHT Siklus I
No Butir-butir Sasaran 1. Siswa membaca modul yang sedang dipelajari.
Ya
Tidak
Keterangan Sekitar 94,73 siswa sudah terlihat membaca modul pelajaran yang akan dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
No Butir-butir Sasaran 2. Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
Ya
3.
Siswa mengamati penjelasan materi yang yang disampaikanoleh guru.
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari.
6.
Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
8.
Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. Siswa mengerjakan soalsoal latihan disela-sela waktu luang
9.
10. Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok.
Tidak
Keterangan Ada 5 siswa (31,58) yang membaca referensi lain terkait pelajaran yang mereka pelajari, seperti buku paket yang mereka pinjam diperpus. Dari hasil observasi 100% terlihat ada siswa yang mempersiapkan bahan-bahan materi yang akan dipelajari. Sebesar 42,1 siswa mengajukan pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami. Sebagian besar siswa (78,94%) berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru bertanya Dari hasil observasi 100% siswa terlihat mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. Sebanyak 13 siswa membuat rangkuman.
Ada beberapa siswa (3) atau 15,79% yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Hampir seluruh siswa berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
No Butir-butir Sasaran 11. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
Ya
12. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
13. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
14. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlasung 15. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
Tidak
Keterangan Sebagian besar siswa terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok. Sebanyak 15 siswa (78,95 %) mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh Ada 16 siswa (84,21%) berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 15 siswa (78,95%) sudah mengerjakan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan
Hasil observasi pada tabel 5.12 di atas menunjukan bahwa secara umum kegiatan siswa saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I berjalan dengan baik. Dari hasil observasi terhadap siswa diketahui saat pembelajaran belum dimulai beberapa siswa sudah mempersiapkan materi yang akan dipelajari, saat modul dibagikant terlihat
mereka sangat antusias membaca
modul pelajaran yang akan dipelajari.Dari hasil observasi terlihat saat mengalami kesulitan siswa bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman. Sebagian besar siswa berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
bertanya.
Sebanyak
100%terlihat
mendengarkan
penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. Sebanyak 13 siswa membuat rangkuman. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Hampir seluruh siswa berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebanyak 15 siswa (78,95 %) mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Ada 16 siswa (84,21%) berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 15 siswa (78,95%) sudah mengerjakan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan siswa saat yang belum dapat penerapan NHT pada siklus I dapat berjalan dengan baik. Adapun hal yang belum berjalan dengan baik adalah hanya 5 siswa (31,58) yang membaca referensi lain terkait pelajaran yang mereka pelajari. Hanya sedikit siswa (3) atau 15,79% yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang. d.
Evaluasi dan refleksi 1)
Evaluasi Pada tahap evaluasi siswa mengerjakan soal tes evaluasi (lampiran 34, halaman 207)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
2)
Refleksi Berikut
hasil
refleksi
guru
terhadap
perangkat
pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I (lampiran 32, halaman 204): Tabel 5.13 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No.
Uraian
Komentar
1
Media pembelajaran yang Model lebih ini bisa menarik digunakan dalam model siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT proses pembelajaran
2
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
3
4
5
6
7
8
Siswa lebih aktif untuk mencari tahu mengenai materi yang dipelajari
Pada saat konfirmasi, ada beberapa anak yang sudah ditunjuk merasa seenaknya Kemauan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Siswa lebih aktif dan tidak ada anak yang diam saja saat pembelajaran, saat itu yang terjadi adalah reaksi semua siswa ingin tahu tentang materi yang sedang meraka pelajari. Partisipasi siswa dalam Partisipasi siswa meningkat pembelajaran akuntansi yang dirasakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal apa saja yang perlu Pada saat konfirmasi, harus lebih diperbaiki dalam pelaksanaan divariasi agar siswa tidak bosan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Minat siswa mengikuti Minat siswa dalam belajar pembelajaran kooperatif tipe NHT menjadi sangat tinggi, terbukti dibandingkan dengan metode yang dengan semua siswa aktif dalam biasa digunakan guru. proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Dari tabel 5.13 diperoleh informasi refleksi guru terhadap komponen dan model NHT. Media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHTmampu membuat siswa lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran tampak siswa lebih aktif untuk mencari tahu mengenai materi yang dipelajari. Adapun halhal yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah kemauan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Partisipasi siswa meningkat
saat
pembelajaran
akuntansi
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Manfaat yang diperoleh adalah keaktifan siswa meningkat. Sedangkan hambatan yang dialami adalah pada saat konfirmasi, ada beberapa anak yang sudah ditunjuk merasa seenaknya sehingga ada kesempatan bagi mereka membuat keributan didalam kelas. Pada tahap evaluasi dan refleksi ini, diketahui beberapa halyang dialami antara lain yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a)
Perencanaan waktu yang kurang baik, sehingga waktu kerja kelompok dirasa terlalu singkat bagi siswa. Hal ini dikarenakan guru terlalu lama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
menjelaskan
materi,
dan
siswa
terlalu
lama
berdiskusi dalam mengerjakan soal. b)
Peneliti kurang cermat dalam membuat soal, sehingga ada beberapa soal yang perlu diralat.
c)
Materi pada modul kurang lengkap sehingga pemahaman siswa menjadi kurang optimal.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, di buat perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a)
Peneliti bersama guru mitra membuat perencanaan waktu lebih matang dengan tujuan agar kegiatan PTK dapat berjalan lebih baik dan siswa dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang dialokasikan.
b)
Peneliti membuat media pembelajaran (soal) dengan lebih
cermat
sehingga
pada
saat
kegiatan
pembelajaran berlangsung peneliti tidak perlu lagi untuk meralat. c)
Peneliti memperbaiki materi handout yang diberikan kepada siswa dengan menambah materi yang belum ada pada siklus I. Peneliti juga memberikan tugas bagi siswa untuk membuat rangkuman sebagai pekerjaan rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Setelah peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi, maka dilaksanakan penelitian siklus kedua.
3.
Siklus Kedua Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siklus kedua: a.
Perencanaan 1)
Pembagian kelompok Pembagian kelompok pada siklus kedua ini, sama dengan kelompok pada siklus pertama. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, siswa-siswa sudah pernah bekerja sama sebelumnya. Harapannya pada siklus kedua ini siswa menjadi tidak canggung dan dapat bekerja sama dengan lebih baik.
2)
Menyusun perangkat pembelajaran a)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP pada siklus kedua ini, dibuat sama seperti siklus pertama dengan materi ajar penghapusan piutang dengan menggunakan metode tidak langsung(lampiran 35, halaman 209).
b)
Handout materi pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Handout dibuat sesuai materi ajar yaitu penghapusan piutang dengan menggunakan metode tidak langsung c)
Soal kerja kelompok Soal pada siklus kedua tetap mencakup indikatorindikator yang harus dikuasai siswa (lampiran 36, halaman 214).
d)
Lembar skor kelompok Lembar skor kelompok yang digunakan sama seperti lembar skor kelompok pada siklus pertama.
3)
b.
Menyusun instrumen pengumpulan data a)
Lembar observasi kegiatan guru.
b)
Lembar observasi partisipasi belajar.
c)
Kuesioner partisipasi belajar.
d)
Soal tes evaluasi siklus II.
e)
Panduan wawancara siswa.
f)
Panduan wawancara guru .
g)
Refleksi siswa.
h)
Refleksi guru.
Tindakan Penelitian siklus kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 November 2014 pada jam 07.00 WIB sampai dengan 09.15 WIB yaitu jam pertam sampai jam ketigapembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Kompetensi dasar yang dipelajari mengenai penghapusan piutang tidak tertagih menggunakan metode tidak langsung. Jumlah siswa di kelas XI akuntansi adalah 19 siswa. Ada 4 kelompok yang beranggotakan 4 siswa dan 1 kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Berikut tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua: 1)
Kegiatan pembuka a)
Salam dan presensi Guru mengucapkan salam dan melakukan presensi. Saat presensi seluruh siswa kelas XI Akuntansi hadir.
b)
Apersepsi Guru menyampaikan apersepsi yaitu mengaitkan materi penghapusan piutang menggunakan metode langsung
dengan
penghapusan
piutang
menggunakan metode tidak langsung. c)
Penyampaian KD, dan indikator Guru
menyampaikan
kompetensi
dasar,
dan
indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi fungsi konsumsi ini. 2)
Kegiatan inti a)
Penjelasan mekanisme pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Guru menanyakan pengetahuan siswa mengenai penghapusan piutang dengan metode tidak langsung. Kemudian guru menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b)
Kerja kelompok Pada siklus kedua ini siswa lebih tepat waktu dalam mengerjakan soal. Tidak terlalu terburu-buru dalam melakukan
kerja
kelompokseperti
saat
siklus
pertama. Hal ini dikarenakan siswa menggunakan waktu dengan baik dalam berdiskusi kelompok. Siswa menjadi lebih nyaman saat berdiskusi dan saling
membantu
memahami
materi.
Dengan
demikian, perbaikan pada siklus kedua ini berhasil dilakukan. c)
Penyampaian Hasil Diskusi Kelompok Setelah waktu pengerjaan habis, guru memanggil 19 nomor siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. Nilai dari 9 siswa yang menjawab pertanyaan tersebut akan mewakili nilai kelompok masing-masing. Seluruh siswa
juga nampak
antusias
yang
mendengarkan
menyampaikan
jawaban
siswa soal.
Ketika
sedang guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
memberikan penguatan, siswa juga memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh (lampiran 37, halaman 219). 3)
Kegiatan Penutup a)
Mengisi kuesioner partisipasi belajar Berikut skor partisipasi belajar siswa pada siklus kedua (lampiran 41, halaman 231 ): Tabel 5.14 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerapan NHT Siklus II
No
Nama Siswa
Skor Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi Widyaningrum Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti Jumlah Rata-rata
46 45 53 47 46 51 52 53 53 45 46 51 54 52 46 52 52 51 47 942 49,58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Skor kuesioner tersebut, diintepretasikan ke dalam PAP tipe II sebagai berikut: Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerapan NHT Siklus II Berdasarkan PAP II D Interval Jumlah Presentase Keterangan Skor (%) 51-60 11 57,9% Sangat Baik 45-50 8 42,1% Baik 40-44 0 0% Sedang 36-39 0 0% Kurang Baik 15-35 0 0% Sangat Kurang Baik Jumlah 19 100% Dari hasil kuesioner partisipasi belajar siswa tesebut dapat dilihat bahwa partisipasi belajar siswa di kelas tersebut meningkat. Pada siklus kedua ini, 8 siswa atau 42,1% berhasilmasuk kategori baik dan 11 siswa atau 57,9% termasuk dalam kategori sangat baik. b)
Mengisi lembar refleksi Setelah mengisi kuesioner partisipasi belajar, siswa mengisi lembar refleksi. Berikut rekap hasil refleksi siswa (lampiran 44, halaman 237):
No. 1
Tabel 5.16 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II Uraian Komentar Bagaimana perasaan Anda tentang Menyenangkan, bisa menjadi proses pembelajaran akuntansi lebih semangat dan menjadi lebih yang dikemas dengan aktif. menggunakan model pembelajaran 18 siswa atau 94,74% menjawab kooperatif tipe NHT? metode ini menyenangkan. 1 siswa atau 5,26% menjawab metode ini biasa saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
No. Uraian 2 Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT? 3
4
Apakah Anda lebih berminat mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi. Manfaat apa saja yang Anda peroleh dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi?
Komentar 100% siswa mengatakan model NHT adalah model pembelajaran yang baik dan menarik, tidak membosankan, dapat menolong siswa untuk lebih berfikir kreatif. 100% siswa menjawab lebih berminat mengikuti pelajaran.
100% siswa menjawab lebih dapat memahami materi, dapat saling bekerja sama dalam kelompok.
5
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
Kurang konsentrasi, kondisi kelas sedikit ribut dan berisik.
6
Hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?.
Terlalu cepat, dan kondisi kelas sedikit ramai.
Refleksi di atas menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT pada siklus kedua. Dari hasil refleksi, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran. Secara umum, siklus kedua ini juga dirasa lebih berhasil dari siklus pertama. Hal ini dikarenakan kekurangan-kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki. Seluruh siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan. Mereka juga berminat mengikuti pembelajaran dengan model NHT. Hambatan yang ditemukan pada siklus kedua ini adalah beberapa siswa merasa kurang konsentrasi pada permainan NHT sehingga ketika guru menunjuk siswa menajdi kaget dan kaget,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
kurang teliti dalam mengerjakan soal latihan, ada anggota kelompok yang pasif, kelas sedikit ramai, serta perbedaan pendapat.
Untuk
memperbaiki
hambatan
tersebut
tentu
diperlukan kerja sama dan kesadaran bersama antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal. 4)
Tes evaluasi Tes
evaluasidilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Tes evaluasidilakukan
setelah
pembelajaran,
yaitu
bersamaan
dengan ulangan harian siswa pada tangga 19 November 2014. Berikut skor tes evaluasi (lampiran 48, halaman 234): Tabel 5.17 Skor Tes Evaluasi Siswa Siklus II No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya W. Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati
Skor Siklus I 90 100 90 80 80 100 100 90 100 80 90 100 90 100 90 100
KKM
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
No
Nama Siswa
17 18 19
Theresia Kristi W. Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti Jumlah Rata-rata
Skor Siklus I 100 100 80 1761 92,68
KKM
Keterangan
75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas
Seluruh siswa yaitu 19 siswa atau 100% siswa telah berhasil
mencapai
KKM
pada
pelaksanaan
tes
evaluasisiklus kedua ini. Sehingga jika dibandingkan dengan skor tes evaluasi, jumlah siswa yang mampu mencapai KKM meningkat sejumlah 19 siswa atau 100%. c.
Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut (lampiran 40, halaman 229): 1)
Observasi kegiatan guru Tabel 5.18 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Suklus II
No I 1
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III
Skor
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
NO
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
2
4
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5 5
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat 1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
kontekstual 6
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
C
5
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
2
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
NO
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
2
4
5 5
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
5
3
Melakukan penilaian awal
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
2
4
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
1
2
4
5
1
2
4
5
kompetensi F
1
5
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B
Pelaksanaan tindak lanjut
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
NO 1
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedy
2
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan
1
2
4
5
1
2
4
5
165
Skor Total
Hasil observasi tersebut menunjukan bahwa secara umum guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua ini dengan baik. Guru juga turut memantau kerja kelompok. Saat diskusi kelas, guru senantiasa memberikan penguatan-penguatan terhadap jawaban siswa sehingga siswa lebih memahami materi. Guru juga memberikan motivasi agar siswa aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan. 2)
Observasi Kegiatan Siswa Berikut observasi kegiatan siswa (lampiran 40, hal 229): Tabel 5.19 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan NHT Siklus II
No Butir-butir Sasaran 1. Siswa membaca modul yang sedang dipelajari.
Ya
2.
Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
Tidak
Keterangan Saat pelajaran belum dimulai hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pelajaran kemudian mereka terlihat membaca modul pelajaran yang akan dipelajari. Ada 5 siswa (31,58%) yang membaca referensi lain terkait pelajaran yang mereka pelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
No Butir-butir Sasaran 3. Siswa mengamatipenjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Ya
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari. Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
8.
Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang
Siswa berani 10. mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok.
11. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
12. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
6.
9.
Tidak
Keterangan Dari hasil observasi terlihat 100% siswa mengamati dengan sungguh-sungguh penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. 73,68% siswa bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman.
Sebesar 94,73% siswa berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru bertanya. Sebanyak 12 siswa (63,16%) memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. Sebanyak 13 siswa membuat rangkuman. Ada beberapa siswa (3) atau 15,79% yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Hampir seluruh siswa (89,47%) berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebagian besar siswa terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok. Sebanyak 15 siswa (78,95 %) mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
No Butir-butir Sasaran 13. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
14. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung.. 15. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
Ya
Tidak
Keterangan Sebagian besar siswa (94,73%) mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh. Ada 16 siswa (84,21%) berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 15 siswa (78,95%) sudah mengerjakan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan
Hasil observasi di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHTpada siklus kedua, dapat berjalan dengan lancar. Pembelajaran telah terfokus pada siswa. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga diberi kesempatan untuk bekerja di dalam kelompok yang membuat partisipasi belajar siswa semakin meningkat. d.
Evaluasi dan refleksi 1)
Evaluasi a)
Wawancara pada siswa Pada wawancara siswa setalah penerapan NHT, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang bisa diterapkan guru. Hal ini membuat mereka tidak jenuh dengan model pembelajaran yang monoton.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Selain itu, siswa juga dapat berdiskusi dengan teman dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini yang jarang dilakukan siswa. Siswa juga lebih mudah memahami
materi
karena
langsung
berlatih
menjawab soal-soal dan dapat berdiskusi dengan teman dalam kelompok.dengan model NHT siswa mengatakan lebih berminat mengikuti pembelajaran. Siswa merasa lebih dapat memahami materi (lampiran 46, halaman 241) b)
Wawancara pada guru Wawancara pada siklus kedua, Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dari metode yang sering digunakan guru. Dengan model ini, proses pembelajaran menjadi lebih hidup, siswa lebih aktif dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Sehingga mereka menjadi lebih terpacu ingin belajar dan menimbulkan rasa ingin tau yang lebih besar. guru menyampaikan bahwa
model
pembelajaran
membangkitkan
partisipasi
membangkitkan
minat
NHT belajar
siswa
dalam
pelajaran(lampiran 45, halaman 239) c)
Refleksi
mampu siswa
dan
mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Berikut hasil refleksi guru pada siklus kedua (lampiran 43, halaman 236): Tabel 5.20 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Sesudah Penerapan Siklus II No. Uraian 1 Media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT 2 Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT 3 Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Komentar Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan lebih menarik siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran Siswa lebih antusias mengikuti pelajaran dibandingkan menggunakan pembelajaran secara konvensional. Beberapa siswa tampak kurang serius saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
4
Hal-hal yang mendukung Media pembelajaran yang kreatif, pelaksanaan model pembelajaran kemauan siswa untuk berpartisipasi kooperatif tipe NHT di kelas aktif dalam pembelajaran.
5
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi yang dirasakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
6
7
8
Pemahaman siswa terhadap materi meningkat dan partisipasi siswa juga semakin tinggi. Dengan menggunakan tipe NHT partisipasi siswa menjadi meningkat secara signifikan, siswa menjadi lebih berani dalam berpendapat mengenai materi yang sedang dipelajari. Hal ini tampak saat observasi pelaksanaan NHT Hal-hal apa saja yang perlu Meningkatkan kreativitas dalam diperbaiki dalam pelaksanaan membuat media pembelajaran. pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Minat siswa mengikuti Siswa memiliki minat yang besar saat pembelajaran kooperatif tipe NHT penerapan model pembelajaran NHT dibandingkan dengan metode yang dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan guru. biasa digunakan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Dari hasil refleksi tersebut dapat dilihat bahwa guru menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah baik namun diperlukan kreativitas dalam pembuatan media jika guru akan menerapkan model NHT nantinya. Guru juga melihat siswa antusias menikuti pembelajaran, partisipasi siswa menjadi meningkat secara signifikan, siswa menjadi lebih berani dalam berpendapat mengenai materi yang sedang dipelajari.
B. Analisis Komparasi Partisipasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 1.
Analisis komparatif partisipasi belajar siswa Berikut disajikan intepretasi skor kuesioner partisipasi belajar siswa kelas XI akuntansi sebelum NHT, sesudah siklus I, dan siklus II ke dalam PAP tipe II yang menunjukan perbandingan pencapaian kategori partisipasi belajar siswa dari waktu kewaktu:
Tabel 5.21 Perbandingan Hasil Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT Berdasar PAP Tipe II Interval Jumlah Persentase (%) Skor Sebelum Siklus Siklus Sebelum Siklus Siklus NHT I II NHT I II 51-60 0 6 11 0% 31,6% 57,9% 45-50 4 8 8 21,1% 42,1% 42,1% 40-44 7 5 0 36,8% 26,3% 0% 36-39 5 0 0 26,3% 0% 0% 15-35 3 0 0 15,8% 0% 0%
Keterangan
Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik Sangat Kurang Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum pra penelitian, tidak siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik, pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni pada siklus 1 ada 6 siswa atau 31% siswa, kemudian pada siklus kedua ada 11 siswa atau 57% siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik. Siswa yang termasuk dalam kategori baik mengalami peningkatan dari 4 siswa atau 21% siswa pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi 8 siswa atau 42,1% pada siklus pertama dan siklus kedua. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori sedang, menurun dari 7 siswa atau 36,8% pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi 5 siswa atau 26,3% sesudah siklus pertama, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sedang dalam siklus kedua. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baikberjumlah 5 siswa atau 26,3% siswa saat sebelum penerapan NHT dan tidak ada siswa yang masuk kategori kurang baik sesudah penerapan NHT siklus pertama dan kedua. Peningkatan ini turut didukung dari hasil observasi yang memperlihatkan peningkatan kondisi partisipasi belajar siswa dari siklus pertama dan siklus kedua. Berdasarkan hasil kuesioner partisipasi belajar siswa, target partisipasi belajar seluruh siswa harus dalam kategori baik, target tersebut sudah tercapai. Sesudah siklus kedua, partisipasi belajar seluruh siswa sudah mencapai kategori baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Kemudian hal ini juga dicocokan dengan hasil observasi. menurut hasil observasi, partisipasi belajar seluruh siswa dapat mencapai kategori baik. Dengan demikian target partisipasi belajar telah tercapai. 2.
Analisis komparatif prestasi belajar siswa Berikut perbandingan prestasi belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesduah penerapan NHT siklus I dan siklus II Tabel 5.22 Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siswa Sebelum NHT, SesudahNHT Siklus Pertama, dan SesudahNHTSiklus Kedua No
Nama Siswa
Sebelum NHT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum P. Anissa Yulita W. Bernadetha Nadya W. Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti N. Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara W Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi W. Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti JUMLAH RATA-RATA
70 65 63 80 60 69 78 64 93 45 55 78 95 75 60 89 95 91 60 1385 72,89
Sesudah NHT Siklus I 80 80 80 80 70 90 80 80 90 60 80 90 90 80 80 90 80 90 40
Sesudah NHT Siklus II 90 100 90 80 80 100 100 90 100 80 90 100 90 100 90 100 100 100 80
1510 79,47
1760 92,63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Dari tabel diatas, nampak bahwa sebelum penerapan NHT ada 10 siswa atau 52,63% yang memiliki skor hasil belajar kurang dari KKM. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM berjumlah 9 siswa atau 47,37%. Hal ini mengalami peningkatan sesudah penerapan NHT siklus pertama. Ada 16 siswa atau 84,21 % yang mampu mencapai KKM dan hanya 3 siswa atau 15,79% yang belum mencapai KKM. Jika dilihat dari rata-rata, peningkatan yang terjadi sesudah penerapan siklus pertama ini sebesar 9,03% yaitu dari skor rata-rata sebesar 72,89 menjadi 79,47. Pada penerapan NHT siklus kedua, dari 19 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa yaitu 19 siswa atau 100% mampu mencapai KKM. Jika dikaji berdasarkan rata-rata, maka peningkatan skor hasil belajar yang terjadi sebesar 16,56% yaitu dari skor rata-rata evaluasi sesudah siklus pertama sebesar 79,47 menjadi 92,63.
C.
Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Peningkatan partisipasi siswa sesudah penerapan NHT Berdasarkan deskripsi data dan analisis komparasi di atas, partisipasi siswa semakin meningkat. Peningkatan partisipasi siswa tampak dari hasil kuesioner yang dibagikan oleh peneliti dari pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2 maupun dari hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
observasi. Berdasarkan hasil kuesioner, siklus pertama, siswa pada kategori minimal baik mengalami peningkatan sejumlah 10 siswa atau 52, 63% dari pra-siklus ke siklus 1.Sejalan dengan siklus pertama, pada siklus kedua partisipasi siswa juga mengalami peningkatan sejumlah 19 siswa atau 100%.Dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan terjadi dari 14 siswa atau 73,68% pada siklus 1 menjadi 19 siswa atau 100 % pada siklus kedua. Peningkatan partisipasi siswa ini disebabkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan peneliti dan guru mitra. Berdasarkan hasil observasi guru mitra mampu melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik pada saat pelaksanaan tindakan.Sejalan dengan hal tersebut, siswa juga mampu melaksanakan kegiatan belajar dengan baik, yang meliputi kegiatan kerja kelompok, menyampaikan
hasil
jawaban
kelompok serta memberikan tanggapan.Pada saat melakukan aktivitas kerja kelompok, siswa antusias untuk bertanya ketika ada hal yang belum dipahami, saling menghargai pendapat teman, dan saling menjelaskan. Pada saat menyampaikan hasil jawaban kelompok, siswa dalam setiap kelompok belajar untuk menerima tanggung jawab karena masing-masing
siswa memiliki
kewajiban untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
menjelaskan soal. Pada saat siswa mempresentasikan hasil jawaban mereka, siswa juga belajar untuk menerima kritik, tanggapan dan saran dari orang lain sehingga partisipasi siswa meningkat. Pada aktivitas merespons jawaban siswa, para siswa belajar untuk menyampaikan pendapat, sedangkan siswa lain yang
tidak
menyampaikan
pendapat,
belajar
untuk
mendengarkan pendapat siswa lain. Dengan adanya siswa yang merespons jawaban siswa lain maka dapat memberikan rangsangan bagi siswa lain untuk berdiskusi sehingga partisipasi siswa meningkat. 2.
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan NHT Berdasarkan analisis komparasi, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari pra-siklus,siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan prestasi siswa terlihat dari skor tes yang mengalami peningkatan pada pra-siklus ke siklus 1.Pada kegiatan pra-siklus ada 10 siswa atau 52,63% yang belum mencapai KKM dan hanya 9 siswa atau 47,37% yang mencapai KKM. Pada siklus 1, ada 3 siswa atau 15,79% yang belum mencapai KKM, di lain pihak terdapat 16 siswa yang telah mencapai KKM yang berartiterjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sesudah penerapan NHT siklus pertamayaitu sebesar 36,84%. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1ditemukan kekurangan antara lain waktu yang disediakan tidak cukup dan dari hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
masih ada 3 siswa belum mencapai KKM, maka peneliti melaksanakan siklus 2 agar prestasi belajar siswa semakin meningkat. Pada siklus kedua, seluruh siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHTmampu mencapai KKM yaitu sebanyak 19 siswa atau 100%. Yang artinya terjadi peningkatan sebesar 15,79%. Peningkatan prestasi siswa ini dikarenakan penerapan model pembelajaran kooperatif berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya antara guru mitra dan peneliti. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terjadi
perbaikan
kualitas
pembelajaran.Pada
kegiatan
pembelajaran sebelumnya, pembelajaran hanya terpusat pada guru,sedangkan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pembelajaran terpusat pada siswa.Siswa menjadi lebih aktif berpartisipasi dan guru hanya bertindak selaku fasilitator. Siswa memiliki kesempatan untuk menggali materi secara mandiri dan juga bekerja samamemahami materi dengan siswa lain dalam kelompok. Pada penerapan model pembelajaran ini, masing-masing siswa memiliki tanggung jawab individu sehingga
membuat
siswa
sungguh-sungguh
dalam
belajar.Apabila ada sesuatu hal yang tidak dipahami para siswa saling bertanya dalam kelompok sehingga mendorong siswa untuk lebih paham terhadap materi yang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan 1.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa kelas kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta. Peningkatan partisipasi siswa ditunjukkan dari tingkat pencapaian skor siswa pada pembelajaran siklus 1 dan 2. Peningkatan partisipasi siswa pada kategori minimal baik berdasarkan kuesioner partisipasi siswa, mengalami peningkatan pada siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1, peningkatan terjadi sejumlah 10 siswa atau 52, 63%. Pada siklus kedua peningkatan terjadi sejumlah 5 siswa atau 26,32%.
Hasil observasi juga
menunjukan bahwa partisipasi belajar siswa mengalami peningkatan disetiap masing-masing siklus. Sedangkan peningkatan prestasi belajar, nampak dari peningkatan jumlah yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus pertama maupun siklus kedua. Pada siklus pertama, siswa yang mencapai KKM berjumlah 16 siswa atau 84,21% yang berarti terjadi peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai KKM sesudah penerapan NHT siklus pertama. Pada siklus kedua, seluruh siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu mencapai
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
KKM yaitu sebanyak 19 siswa atau 100%. Yang artinya terjadi peningkatan sebesar 15,79%.
B.
Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat keterbatasan terkait penelitian ini yaitu 1)
Dimungkinkan ada perbedaan persepsi antar observer saat mengobservasi partisipasi belajar tiap siswa, sehingga timbul
bias pada hasil observasi
tersebut. 2)
Peneliti tidak melakukan uji validitas empiri terhadap instrumen kuesioner yang digunakan untuk mengukur partisipasi belajar (aspek afektif) siswa. Namun demikian, instrumen ini telah diupayakan untuk memenuhi validitas isi dan kostruk
C.
Saran Berdasakan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1.
Guru hendakanya mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sebagai alternatif penyelenggaraan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang sering digunakan guru. Selain, itu penggunaan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi belajar dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.
140
Sangat perlu diperhatikan perencanaan dan pengelolaan waktu sebelum dan selama proses tindakan berlangsung. Hal tesrebut, perlu dilakukan agar setiap langkah pembelajaran berlangsung dengan baik dan tepat waktu.
3.
Peneliti dan guru penting untuk rutin bertemu membahas persiapan penelitian yang akan dilakukan. Guru sebagai pelaku tindakan harus benar-benar memahami langkah-langkah pembelajaran agar tidak mengalami kebingungan saat pelaksanaan tindakan.
4.
Observer perlu melakukan simulasi dalam melakukan observasi agar terdapat persamaan persepsi sehingga hasil observasi lebih reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. _______. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana media Group. Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Isnaini, Nurul 2014. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi/Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum”. FKIP:USD Karisma, Agnes 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Pemahaman Siswa SMK Sanjaya Pakem Kelas X Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian”. FKIP:USD Kusumah, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Prasetyo, Dewi 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Dan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA”. FKIP:USD Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali _______.2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suparmi, Sih 2014. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi/Dokumen Ke Dalam Jurnal Umum”. FKIP:USD Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning Analisa Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara Sucipto, dkk 2011. Siklus Akuntansi Tingkat Menengah (Intermediate). Jakarta: Yudistira Suharsimi, Arikunto.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Sukmadinata, Nana. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukwiaty, dkk. 2006. Ekonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Suryatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan:Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Perpustakaan Nasional RI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran 1 Lembar Observasi Terhadap Guru Mitra Dalam Proses Pembelajaran Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer : No ASPEK YANG DIAMATI I PRA PEMBELAJARAN 1
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1 1
2 2
4 4
5 5
1
2
4
5
1
2
4
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
2
Skor
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
5
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
1
2
4
5
6
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
1
2
4
5
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1
2
4
5
tumbuhnya kebiasaan positif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
144
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
1
2
4
5
C
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1 1
2 2
4 4
5 5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
2
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
1
2
4
5
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
2
4
5
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
F
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi
2
145
1
2
4
5
1
2
4
5
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total Yogyakarta, 18 November 2014
Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Lampiran 2 Lembar Observasi Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No Butir-butir Sasaran 1. Siswa membaca modul yang sedang dipelajari. 2. Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari. 3. Siswa mengamati penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 4. Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami. 5. Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari. 6. Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi. 7. Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. 8. Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. 9. Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang 10. Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok. 11. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok. 12. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang sedang dipelajari. 13. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. 14. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. 15. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
Observer
Septi Ane Tanjung
Ya
Tidak
Yogyakarta, 18 November 2014 Guru Mata Pelajaran
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Lampiran 3 Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No. Deskriptor Ruang kelas mampu 1. menampung jumlah siswa 2. Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya 3. Ruang kelas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara 4. Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi 5. Meja dan kursi siswa dalam keadaan baik 6. Meja dan kursi guru dalam keadaan baik 7. Papan tulis dalam keadaan baik 8. Sarana pembelajaran 9. Media pembelajaran akuntansi 10. Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
Ya
Tidak
Keterangan
Yogyakarta, 18 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa
Sekolah Mata pelajaran Kelas Hari/Tanggal A.
B.
: SMK Sanjaya Pakem : Akuntansi : XI Akuntansi :
Indentitas Diri Nama
:
No. Absen
:
Penilaian Selama pembelajaran akuntansi di kelas bersama guru di kelas, nilailah diri anda sendiri tentang sikap-sikap dibawah ini. Berilah tanda lingkaran (v) pada angka yang sesuai dengan diri anda. Keterangan : 4= Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju No
Aspek 4
1
Saya
membaca
modul
yang
sedang
dipelajari. 2
Saya membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
3
Saya mengamati penjelasan materi pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru.
4
Saya mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami
5
Saya selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari.
6
Saya
mendengarkan
sungguh
penjelasan
dengan guru
sungguhketika
Rentang Nilai 3 2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
menyampaikan materi. 7
Saya mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi.
8
Saya
membuat
rangkuman,
untuk
memudahkan dalam memahami materi 9
Saya mengerjakan soal-soal latihan diselasela waktu luang
10
Saya berani mengemukakan pendapat dan berani
memberi
saran
dalam
diskusi
kelompok. 11
Saya selalu mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok.
12
Saya dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari.
13
Saya mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh.
14
Saya ikut berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelakasanaan pembelajaran berlangsung
15
Saya mengerjakan tugas dari guru tepat waktu. Yogyakarta, 18 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Pada Guru Mitra Sebelum Tindakan 1.
Bagaimana proses pembelajaran akuntansi yang biasa ibu laksanakan?
2.
Model pembelajaran apa saja yang pernah ibu gunakan untuk proses pembelajaran di kelas?
3.
Berdasarkan pengalaman Ibu, bagaimana karakteristik siswa dalam pelajaran akuntansi
4.
Bagaimana hasil belajar siswa tentang materi akuntansi? apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan?
5.
Merujuk pada pertanyaan nomor 2, kalau belum pernah menggunakan model pembelajaran yang lain, apakah Ibu mempunyai keinginan untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi?
Sumber:
Isnaini, Nurul. 2014. “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM”. FKIP:USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Tindakan 1.
Metode pembelajaran apa yang biasa guru gunakan pada saat pembelajaran akuntansi ?
2.
Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1) ?
3.
Menurut Anda apakah penggunaan metode ceramah sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar ?
4.
Kendala-kendala apa saja yang Anda alami terkait pembelajaran akuntansi ?
Sumber:
Sih Suparmi. 2014. “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM”. FKIP:USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Pada Guru Mitra Setelah Penerapan NHT 1. Bagaimana pendapat ibu tentang model pembelajaran kooperatif yang baru saja diterapkan? Apa yang terjadi dengan para siswa? 2. Adakah hambatan yang ibu alami selama proses penerapan model pembelajaran kooperatif? 3. Menurut ibu, manfaat apa yang dapat ibu petik dari penerapan model pembelajaran kooperatif ini? 4. Apakah ada hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam penerapan model pembelajaran kooperatif ini?
Sumber:
Isnaini, Nurul. 2014. “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM”. FKIP:USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Pada Siswa Setelah Penerapan NHT 1. Metode pembelajaran apa yang biasa guru gunakan pada saat pembelajaran akuntansi? 2. Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1) ? 3. Menurut Anda apakah penggunaan metode ceramah sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar ? 4. Kendala-kendala apa saja yang Anda alami terkait materi penghapusan piutang ? 5. Bagaimana pendapat Anda dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT jika dibandingkan dengan metode ceramah ? 6. Kendala-kendala apa saja yang Anda alami pada pembelajaran hari ini (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT) ? 7. Apa saja manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran khususnya pada materi penghapusan piutang ?
Sumber:
Sih Suparmi. 2014. “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM”. FKIP:USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
Lampiran 9 Lembar Refleksi Guru Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
No.
Uraian
1
Media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT
2
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
3
Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi yang dirasakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
5
6
7
8
Komentar
Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Minat siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan guru. Yogyakarta, 18 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Lampiran 10
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Nama Kelas
: :
No.
Uraian
1
Bagaimana perasaan Anda tentang proses pembelajaran akuntansi yang dikemas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
2
Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
3
Apakah Anda lebih berminat mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi.
4
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran akuntansi?
5
Hambatan apa saja yang Anda rasakan ketika melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?
6
Hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT?.
Komentar
Yogyakarta, 18 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 11 Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Sebelum Penerapan NHT No I 1
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN
Skor
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
4
5
1
2
4
5
1
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
1
2 2
2
4
5
4
5
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
4
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
2
1
rencana kegiatannya
3
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 2
perkembangan dan kebutuhan siswa
1
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
5
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
6
2
4
5
1
2
4
5
4
5
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
1
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
1
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
157
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu 1
2
4
5
media
1
2
4
5
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2 2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
2
4
5
yang telah dialokasikan C
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
1 1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
1
2
4
5
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
4
5
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
5
kompetensi F
2
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi
2
158
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Lampiran 12 Hasil Observasi Partisipasi Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas (Sebelum Penerapan) No Butir-butir Sasaran 1. Siswa membaca modul yang sedang dipelajari.
Ya
Tidak
Keterangan Siswa yang membaca modul sebanyak 4 orang (21%), sisanya 15 orang (79%) tidak membaca modulnya
Tidak ada siswa yang membaca referensi lain terkait dengan materi yang akan dipelajari. Dari hasil observasi terlihat hanya 60% saja siswa yang mengamati penjelasan materi yang disampaikan guru. Hanya ada 2 siswa yang bertanya, saat mengalami kesulitan siswa tersebut bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman. Sebagian besar siswa belum berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru bertanya, hal ini dikarenakan mereka tidak fokus memperhatikan penjelasan guru, sehingga berakibat tidak bisa menjawab pertanyaan terkait materi yang sedang dipelajari. Sebanyak 12 siswa (63,16%) memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. Hanya ada 5 siswa (26,3%) yang membuat rangkuman, siswa yang lain rata-rata sibuk sendiri seperti bersenda gurau dengan
2.
Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
3.
Siswa mengamati penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari
6.
Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
8.
Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang
10. Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok.
11. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
12. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
13. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
14. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung
15. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
160
teman sebangkunya. Belum terlihat ada siswa yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Hampir seluruh atau 100% siswa belum berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebagian besar siswa (84,21%) terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok. Sisanya hanya duduk pasif dalam kelompok Sebanyak 15 siswa (78,95 %) belum mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Sebagian besar siswa (73,7%) tidak mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh, ada yang terlihat mengerjakan PR mata pelajaran yang lain. Hanya ada 2 siswa beberapa yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelajaran, sisanya masih pasif. Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 15 atau (79%) siswa tidak mengerjakan tugas dari guru tepat waktu. Yogyakarta, 25 November 2014
Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Lampiran 13 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulia Wulandari Bernadeta Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narmingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Iksan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi Widyaningrum Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti Jumlah Rata-rata
Sebelum NHT 39 37 42 42 33 38 43 40 47 30 38 40 46 41 39 47 46 43 33 764 40,21 Yogyakarta, 25 November 2014
Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 14
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 15 Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas No. 1.
Deskriptor Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa
Ya
Tidak
2.
Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya
3.
Ruang kelas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara
4.
Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi
5.
Meja dan kursi siswa dalam keadaan baik
6.
Meja dan kursi guru dalam keadaan baik
7.
Papan tulis dalam keadaan baik
8.
Sarana pembelajaran
9.
Media pembelajaran akuntansi
10.
Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan
Keterangan Ruang kelas sudah mampu dan layak menampung jumlah siswa. Ruang kelas sudah cukup mendapatkan cahaya. Ruang kelas memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara. Jumlah meja dan kursi siswa sudah mencukupi. Meja dan kursi siswa sudah dalam keadaan baik. Meja dan kursi guru cukup dalam keadaan baik. Papan tulis sudah dalam keadaan baik. Sarana pemebelajaran kurang memadai, tidak ada viewer, kipas angin Media pembelajaran akuntansi masih belum memadai. Keadaan kelas blum terhindar dari kebisingan lingkungan karena letaknya yang dengan jalan raya.
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Lampiran 16 Hasil Wawancara Pada Guru Mitra Sebelum Tindakan Peneliti
:
Bagaimana proses pembelajaran akuntansi yang biasa ibu laksanakan?
Guru Mitra
:
Proses pembelajaran akuntansi yang biasa saya laksanakan dikelas
Peneliti
:
Model pembelajaran apa saja yang pernah ibu gunakan untuk proses pembelajaran di kelas?
Guru Mitra
:
Masih menggunakan metode konvensional
Peneliti
:
Berdasarkan pengalaman Ibu, bagaimana karakteristik siswa dalam pelajaran akuntansi
Guru Mitra
:
Pengalaman saya dengan model-model konvensional yang biasa saya terapkan dikelas, kadang-kadang anak-anak hanya menerima
saja,
keaktifan
mereka
sangat
kurang,
membangkitkan mereka untuk bertanya saja susah Peneliti
:
Bagaimana hasil belajar siswa tentang materi akuntansi? apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan?
Guru Mitra
:
Untuk yang sesuai hanya sebagaian saja, yang sebagiannya lagi belum bisa diharapkan, karena hasil belajar mereka masih belum mencapai KKM
Peneliti
:
Merujuk pada pertanyaan nomor 2, kalau belum pernah menggunakan mempunyai
model pembelajaran yang lain, apakah Ibu keinginan
untuk
menggunakan
model
pembelajaran yang bervariasi? Guru Mitra
:
Tentu, saya ingin menggabungkan antara metode saintific dengan model pembelajaran kooperatif sepeti TGT, NHT dan lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran 17 Hasil Wawancara Pada Siswa Sebelum Tindakan Peneliti : Metode pembelajaran apa yang biasa guru gunakan pada saat pembelajaran akuntansi ? Siswa : Guru kurang memberikan penjelasan, guru hanya duduk, siswa disuruh baca, mengerjakan soal akan tetapi tetap tidak dong. Peneliti : Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1) ? Siswa : Kurang seru, bosan, sebaiknya diberikan catatan/ handout, jelas kelas enggak stabil, cara ngajar kurang menyenangkan, siswa pergi keluar, kurang ramah dengan siswa. Peneliti : Menurut Anda apakah penggunaan metode ceramah sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar ? Siswa : Masih kurang efektif, tingkat pemahaman masih kurang. Peneliti : Kendala-kendala apa saja yang Anda alami dalam pembelajaran akuntansi? Siswa : Kadang-kadang membingungkan, gurunya kurang terbuka dengan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18 Hasil Pembagian Kelompok Kelomok 1 1 A. Dominica Rusti N. 1 B. Cecilia Oktaviani 1 C. Richo Meliantara W. 1 D. Nurul Puji Astuti
Kelompok 2 2 A. Agustina Ariyanti 2 B. Bernadetha Nadya W. 2 C. Nurmiati 2 D. Farid Nur Ikhsan Kelompok 3 3 A. Ambar Ningrum P. 3 B. Sindy Yonanda 3 C. Rahayu Hesti S. Kelompok 4 4 A. Fatma Nur Fera 4 B. Stevani Devi Erawati 4 C. Tri Astuti Handayani 4 D. Christina Ayuningrum Kelompok 5 5 A. Anissa Yulita W 5 B. Jane Reynaldo 5 C. Chaterina N 5 D. Theresia Kristi W
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lampiran 19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan Pertama) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Tema/ Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMK Sanjaya Pakem Akuntansi XI/ Satu Penghapusan Piutang 6 JP (4 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduralberdasrkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya , dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksankan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kopetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang 1.1.1. Berdoa sebelum dansesudah Maha Esa, atas pemberian amanah belajar agar dapat mendapatkan untuk mengelola administrasi rahmat dari Tuhan Yang Maha keuangan entitas. Esa. 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam 1.2.1 Belajar dengan sungguh-sungguh memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai wujud syukur atas karunia dan teknologi untuk menghasilkan Tuhan. informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. 2.1 Memiliki motivasi internal dan 2.1.1 Memiliki motivasi internal dalam menunjukkan rasa ingin tahu dalam memahami pengetahuan dasar menemukan dan memahami rasa tentang komputer akuntansi secara pengetahuan dasar tentang dalam. komputer akuntansi. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3
3.9
171
tanggungjawab, santun, responsif 2.2.1 dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika 2.2.2 profesi bidang komputer akuntansi. Menghargai kerja individu dan 2.2.3 kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
Jujur dalam mengerjakan tugastugas yang di berikan pada saat mengerjakan ujian. Disiplin selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan mengenai pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung, metode tidak langsung, termasuk pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. 2.3.1 Peduli terhadap teman pada saat berdiskusi dalam kelompok.
Menjelaskan pencatatan akuntansi 3.9.1 terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung termasuk 3.9.2 piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. 3.9.3
4.9 Mencatat akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali.
Menjelaskan bagaimana munculnya penghapusan piutang tak tertagih. Menyebutkan metode penghapusan piutang usaha. Menjelaskan definisi metode penghapusan piutang secara langsung. 4.9.1 Mampu mencatat penghapusan piutang dengan metode langsung termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali secara benar.
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Melalui ajakan dan bimbingan guru, siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar 1.1.2 Melalui bimbingan guru, siswa belajar dengan sungguh-sungguh mengenai pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. 2.1.1 Setelah mengetahui pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode-metode yang digunakan, siswa mampu memanfaatkan komputer akuntansi. 2.2.1 Setelah memahami pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode-metode yang digunakan, siswa mampu bersikap jujur dalam mengerjakan tugas yang di berikan dan pada saat mengerjakan ujian. 2.2.2 Melalui bimbingan guru, siswa mampu menjadi pribadi yang disiplin selama pembelajaran berlangsung. 2.2.3 Melalui tugas yang di berikan guru, siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mengenai pencatatan akuntansi terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3.1
3.9.1 3.9.2 3.9.3 4.9.1
172
piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Melalui diskusi kelompok, siswa memiliki rasa peduli terhadap sesama teman bagi yang belum memahami pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Melalui membaca dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan bagaimana munculnya penghapusan piutang tak tertagih. Melalui membaca dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan metode penghapusan piutang. Melalui membaca dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan definisi metode penghapusan piutang secara langsug. Melalui penjelasan dari guru, siswa mampu mencatat pengahapusan piutang dengan metode langsung termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali secara benar.
D. Materi Pembelajaran 1. Metode penghapusan piutang tidak tertagih: a. Metode langsung 2. Pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung termasuk pencatatan piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran : Scientific (ilmiah) 2. Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : LCD, laptop, papan, Nomor NHT 2. Alat dan Bahan : Kertas Folio, Spidol 3. Sumber belajar : Toto Sucipto, dkk. 2011. Siklus Akuntansi Tingkat Menengah (Intermediate) Drs. Hendi Soemantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK seri B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (Siklus I Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi = 3 x 45 menit) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1. Guru memberi salam. 7 menit 2. Guru melakukan presensi dan memeriksa kesiapan ruangan kelas, alat dan media pembelajaran serta kesiapan siswa. 3. Mengulas kembali materi pelajaran sebelumnya. 4. Memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya mempelajari pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung dalam kehidupan sehari-hari 5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan di terapkan (model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together)
Inti
Mengamati 1. Siswa membaca modul/teks yang di berikan guru maupun sumber lain. 2. Siswa memusatkan perhatian pada guru saat menjelaskan.
25 menit
Menanya Siswa menanyakan apabila ada yang belum jelas atau yang belum dipahami.
3 menit
Mengeskplorasi 1. Membaca buku/ modul pengahapusan piutang dan berbagai sumber lainnya yang terkait. 2. Sebelumnya siswa sudah dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 4 anggota. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah. Kemudian masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor oleh guru. 3. Dalam kelompok yang telah di bentuk, siswa saling berbagi informasi untuk menjawab pertanyaan-pertannyaan yang di susun oleh guru.
5 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Mengasosiasi Melalui diskusi kelompok siswa menjawab pertanyaan-pertannyaan yang di berikan oleh guru. (Di dalam masingmasing kelompok sudah disiapkan soal dan lembar jawab untuk diisi). Mengkomunikasikan 1. Guru memberikan soal dan lembar jawab yang sudah disiapkan sebelumnya kepada masing-masing kelompok 2. Guru menyediakan waktu kepada masing-masing kelompok selama 19 menit untuk berdiskusi. 3. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok memahami hasil kerja mereka. 4. Setelah diskusi selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, kemudian guru memanggil salah satu nomor secara acak. 5. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka. (seluruh siswa diberi kesempatan utuk mempresentasikan jawabannya)
70 menit
Penutup 1. Siswa melakukan evaluasi (Tes prestasi I), refleksi dan kuesioner dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung 2. Guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Jumlah
25 menit
135 menit
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 20 Contoh Papan Nama Kelompok:
Kelompok 1 1A. Dominica Rusti 1B. Cecilia Oktaviani 1C. Richo M. 1D. Nurul Puji
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 21 Contoh Nomor Berbentuk Topi:
1A
1B
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Lampiran 22 Handout Materi Penghapusan Piutang Seperti disebutkan dimuka, piutang dagang semata-mata timbul berdasarkan kepercayaan sehingga memungkinkan adanya piutang yang harus dihapuskan karena dipandang tidak mungkin dapat ditagih. Dalam bagian ini dibahas mengenai prosedur penghapusan piutang dan prosedur pencatatan piutang yang dihapuskan. 1.
Prosedur Penghapusan Piutang Piutang dihapuskan apabila sudah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih dengan alasan yang sudah dibuktikan kebenarannya (diverifikasi). Misalnya debitur telah lama menunggak dan tidak diketahui lagi tempat tinggalnya, debitur yang pailit sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya. Unit organisasi (bagian) yang terkait dalam proses penhapusan piutang adalah bagian kredit, bagian kartu piutang, bagian jurnal, dan buku besar. Kegiatan masingmasing bagian adalah sebagai berikut. a. Bagian kredit 1) Membuat bukti memorial penghapusan piutang sebanyak 3 (tiga) lembar setelah mendapat persetujuan kepala bagian keuangan. 2) Mendistribusikan bukti memorial penghapusan piutang. Lembar 1, diserahkan kepada bagian kartu piutang Lembar 2, diserahkan kepada bagian jurnal dan buku besar Lembar 3, diarsipkan dibagian kredit b. Bagian kartu piutang 1) Menerima lembar 1 bukti memorial penghapusan piutang dari bagian kredit 2) Mencatat bukti memorial penghapusan piutang dalam kartu piutang yang yang bersangkutan 3) Mengarsipkan bukti memorial berdasarkan nomor bukti c. Bagian jurnal dan buku besar 1) Menerima lembar 2 bukti memorial penghapusan piutang dari bagian kredit 2) Mencatat bukti memorial penghapusan piutang dalam buku jurnal umum 3) Mengarsipkan bukti memorial berdasarkan nomor bukti. 2. Metode Penghapusan Piutang Usaha
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Ada dua metode pencatatan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi penghapusan piutang, yaitu: a. metode langsung (direct write off method) b. metode tidak langsung (indirect write off method or allowance method/ metode pencadangan) Metode mana yang digunakan, biasanya ditetapkan dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran (syarat pembayaran) yang telah ditetapka perusahaan.
a. Metode Langsung Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tidak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. Pada akhir tahun saat menyusun keras kerja, tidak diadakan taksiran kerugian saldo piutang sehingga tidak ada jurnal penyesuaian. Penyajian piutang usaha di neraca sebesar nolai bruto tanpa dikurangi piutang yang tidak tertagih.
Contoh Soal 1.
Penrimaan sebagain piutang usaha dan sebagian lainnya dihapuskan Tanggal 5 april 2010 diterima pembayaran sebesar Rp 4.500.000 dari dari tuan amir, sedangkan total tagihan Rp 6.000.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut. Jawab:
Kas
Rp 4.500.000
Beban Penghapusan Piutang
Rp 1.500.000
Piutang Usaha
2.
Rp 6.000.000
Menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih. Tanggal 31 Mei 2010 tagihan kepada Fa. ABC sebesar Rp 2.500.000. diputuskan untuk dihapuskan karena Fa. ABC pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya. buatlah jurnal untuk menghapuskan piutang Fa. ABC tersebut Jawab:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Beban penghapusa piutang Piutang usaha
3.
179
Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapus. Tanggal 10 juni 2010 diterima tagihan dari Tn. Komar sebesar Rp 2.000.000,-. Tagihan pada Tn. Komar sebelumnya telah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut. Jawab: Penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan harus dijurnal dua kali. Tahap pertama memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus dan tahap kedua menerima piutang usaha sebagaimana biasanya.
Piutang usaha Beban penghapusan piutang
Kas
Rp 2000.000 Rp 2000.000
Rp 2000.000 Piutang Usaha
Rp 2000.000
b. Metode Tidak Langsung Dalam metode tidak langsung, setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan piutang. Piutang usaha tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang. Itulah sebabnya metode ini disebut metode cadangan. Contoh Soal 1.
Penerimaan sebagian piutang usaha dan sisanya dihapuskan Tanggal 10 April 2010 PT . Angin Mamiri oleh pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadanya sebesar Rp 7.500.000 oleh panitia likuidasi Jawab : Kas
Rp 3.000.000
Cadangan pengahpusan piutang
Rp 4.500.000
Piutang Usaha
Rp 7.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
2. Menghapuskan piutang usaha yang tidak dapat ditagih Tanggal 25 April 2010 tuan sundoro ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya, sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perushaan memutuskan bahwa ragihan kepadanya sebesar Rp 1.250.000 dihapuskan dari pembukuan. Catatlah dalam jurnal atas keputusan pimpinan perusahaan menghapuskan piutang usaha tersebut. Jawab: Cadangan pengahpusan piutang Piutang Usaha
Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
3. Mencatat penerimaan piutang usaha yang sebelumnya telah dihapuskan Tanggal 10 juni 2011 diterima tagihan dari Tn. Komar sebesar Rp 2.000.000,- yang ditagih tersebut sebelumnya sudah dihapuskan. Buatlah juranl transaksi tersebut. Jawab Tahap pertama: memunculkan kembali piutang usaha yang telah dihapus Piutang Usaha Cadangan pengahapusan pitang
Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Tahap kedua: menerima piutang uasaha Kas
Rp 2.000.000 Piutang usaha
Rp 2.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
Lampiran 23 Soal Kerja Kelompok Siklus I Kerjakan soal-soal berikut ini bersama-sama di dalam kelompok ! (waktu pengerjaan 20 menit) (sewaktu mengerjakan boleh membuka buku paket, LKS, atau Handout) Soal boleh dicoret-coret PENULISAN JAWABAN DI LEMBAR JAWAB, USAHAKAN JELAS DAN TIDAK TERLALU KECIL. SESUAIKAN DENGAN TEMPAT YANG TERSEDIA
1.
Apa penyebab timbulnya piutang tak tertagih?
2.
Sebutkan bagian-bagian yang terkait dalam proses penghapusan piutang!
3.
Jelaskan prosedur pencatatan transaksi penghapusan piutang dengan metode langsung!
4.
Perhatikan Neraca Dibawah ini! UD. Fashiom Show Neraca, Per 31 Oktober 2014
Aktiva Kas Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang
Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 ( Rp 2.000.000)
Persediaan Barang Dagangan Supplies Kantor Alat Kantor Rp 1.750.000 Akumulasi Alat Kantor (Rp 250.000)
Jumlah Aktiva
Hutang dan Modal Hutang Dagang Hutang Gaji Hutang Bank
Rp 3.000.000 Rp 8.000.000 Modal Rp 2.500.000
Rp 1.500.000 Rp 25.000.000
Jumlah Hutang & modal
Rp 3.750.000 Rp 1.000.000 Rp 2.500.000 Rp 7.250.000 Rp 17.750.000
Rp 25.000.000
Pada bulan oktober UD Fashion show menghapuskan piutang kebeberapa debiturnya antara lain Ny. Sarah, Ny. Bela, Ny. Tian, Ny. Fera. Buatlah jurnal pada transaksi-transaksi dibawah ini dengan menggunakan metode langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
a) Pada tanggal 5 Oktober 2014 UD. Fashion show menghapuskan piutang kepada debitur Ny. Sarah sebesar Rp 250.000. Debitur tersebut tidak diketahui lagi tempat tinggalnya. Bukti memorial no.104 b) Pada tanggal 10 Oktober 2014 UD. Fashion show menerima pembayaran sebesar Rp 100.000 dari Ny. Bela sedangkan total tagihan adalah sebesar Rp 200.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Bukti kas no.97 c) Pada tanggal 12 Oktober 2014 Ny. Sarah datang ke UD. Fashion show dan menyatakan kesanggupan melunasi hutangnya pada tanggal 15 Oktober 2014 yang sebelumnya telah dihapuskan pada tanggal 5 oktober 2014. d) Pada tanggal 15 Oktober 2014 UD. Fashion show menerima uang tunai dari Ny. Sarah untuk melunasi hutangnya sebesar Rp 250.000. Bukti kas no.98. e) Pada tanggal 16 Oktober 2014 UD Fashion show menghapuskan piutang pada debitur Ny. Tian sebesar Rp 375.000. Debitur tersebut diketahui usahanya bangkrut. Bukti memorial no.107. f) Pada tanggal 25 Oktober 2014. Debitur Ny. Tian datang ke UD. Fashion show dan menyatakan kesanggupannya untuk membayar sebagian hutangnya sebesar Rp 200.000, sisanya dibayar bulan depan. Bukti kas no.99. g) Pada tanggal 22 Oktober 2014 UD. Fashion show menghapuskan piutang pada debitur Ny. Fera sebesar Rp 400.000. debitur tersebut diketahui meninggal dunia. Bukti memorial no. 108. h) Pada tanggal 29 Oktober 2014 debitur Ny.Tian datang ke UD Fashion show untuk melunasi sisa hutannya sebesar Rp 175.000. Piutang ini sudah dihapus pada tanggal 16 Oktober 2014. Bukti kas no.100. i) Pada tanggal 2 januari 2015 UD Fashion show menerima uang tunai dari pihak Ny. Fera sebesar Rp 400.000 atas piutangnya yang telah dihapus sebesar Rp 400.000. bukti kas no.155.
5. Buatlah jurnal pada transaksi-transaksi dibawah ini dengan menggunakan metode langsung. a) Juli 5/14
UD. Fress menerima pembayaran sebesar Rp 1.425.000 dari Ny. della, sedangkan total tagihan sebesar Rp 1.500.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b) Agustus 7/14
183
Piutang PD. Fress ke beberapa debiturnya diputuskan untuk dihapuskan saja, yaitu kepada Ny. Sintia Rp 125.000, Ny. Gita Rp 175.000, Ny Gisel Rp 125.000. Karena debitur-debitur tersebut diketahui jatuh pailit.
c) Agustus 25/14
Diterima tagihan dari Ny. Dian sebesar Rp 250.000. tagihan pada Ny. Dian yang sebelumnya telah dihapuskan.
d) September 6/14
Diterima pembayaran sebesar Rp 500.000 dari Ny santika. Padahal total tagihan yang seharusnya dibayar adalah sebesar Rp 1.000.000, ia meminta sisanya dihapuskan karena alasan jatuh pailit.
e) September 12/14
Tagihan kepada Fa. Mermaid sebesar Rp 175.000 dan tagihan kepada Ny lala Rp 50.000,diputuskan untuk dihapuskan.
f) Oktober 2/14
Ny. Santika kembali datang ke PD. Fress dan menyatakan kesanggupan membayar sisa hutangnya yang sebelumnya telah dihapuskan pada tanggal 6 September 2014.
g) Oktober 15/14
diterima tagihan dari Ny. Lala sebesar Rp 50.000, tagihan tersebut sebelumnya telah dihapuskan pada tanggal 12 September 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Kunci Jawaban Soal Kerja Kelompok Siklus 1 1. Penyebab timbulnya piutang tak tertagih misalnya, debitur dinyatakan pailit, debitur meninggal dunia atau tidak diketahui lagi alamatnya, dll. 2. Bagian kredit, bagian kartu piutang, bagian jurnal dan buku besar 3. Dalam metode langsung, setiap piutang usaha yang diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan , jumlah yang dihapuskan tersebut dibebankan dengan cara mendebit akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tidak tertagih (bad debt expenses) dan mengkredit akun piutang usaha. 4.
Keterangan a. Beban Kerugian Piutang
Debit Rp 250.000
Piutang Dagang b.
Rp 250.000
Kas
Rp 100.000
Beban Kerugian Piutang
Rp 100.000
Piutang Dagang c. d. e. f. g. h. i.
Tidak Dijurnal Kas Beban Penghapusan Piutang Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang Kas Beban Kerugian Piutang Beban Penghapusan Piutang Piutang Dagang Kas Beban Kerugian Piutang Kas Beban Penghapusan Piutang
Kredit
Rp 200.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 375.000 Rp 375.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 175.000 Rp 175.000 Rp 400.000 Rp 400.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5.
Keterangan a. Kas
Debit Kredit Rp 1.425.00
Beban Peghapusan Piutang
Rp 75.000
Piutang Dagang b.
Beban Kerugian Piutang
Rp 1.500.000 Rp 425.000
Piutang Dagang c.
Kas
Rp 425.000 Rp 250.000
Beban Penghapusan Piutang d.
Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 500.000
f.
Kas Beban Penghapusan Piutang Piutang Usaha Beban Penghapusan Piutang Piutang Usaha Tidak Dijurnal
g.
Kas
Rp 50.000
e.
185
Beban Penghapusan Piutang
Rp 1.000.000 Rp 225.000 Rp 225.000
Rp 50.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Lampiran 24 Lembar Skor Kelompok Nama Kelompok
1 A. Dominica Rusti N. 1 B. Cecilia Oktaviani 1 C. Richo Meliantara W. 1 D. Nurul Puji Astuti 2 A. Agustina Ariyanti 2 B. Bernadetha Nadya W. 2 C. Nurmiati 2 D. Farid Nur Ikhsan 3 A. Ambar Ningrum P. 3 B. Sindy Yonanda 3 C. Rahayu Hesti S. 4 A. Fatma Nur Fera 4 B. Stevani Devi Erawati 4 C. Tri Astuti Handayani 4 D. Christina Ayuningrum 5 A. Anissa Yulita W 5 B. Jane Reynaldo 5 C. Chaterina N 5 D. Theresia Kristi W
Menjelas kan Soal Nomor
Benar
Salah
Total Skor Kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Lampiran 25 Hasil Skor Kelompok Siklus I Nama Kelompok
Benar
1 A. Dominica Rusti N.
Menjelas kan Soal Nomor 1, 4E
1 B. Cecilia Oktaviani
3
V
1 C. Richo Meliantara W.
4G
V
1 D. Nurul Puji Astuti
5G
V
2 A. Agustina Ariyanti
6
V
2 B. Bernadetha Nadya W.
2
V
13, 16
V
2 D. Farid Nur Ikhsan
17
V
3 A. Ambar Ningrum P.
5B
V
2 C. Nurmiati
3 B. Sindy Yonanda
-
3 C. Rahayu Hesti S.
4A
4 A. Fatma Nur Fera
-
V
V
4 B. Stevani Devi Erawati
11
V
4 C. Tri Astuti Handayani
7
V
4 D. Christina Ayuningrum
-
5 A. Anissa Yulita W
5
V
5 B. Jane Reynaldo
5C
V
5 C. Chaterina N
5F
V
5 D. Theresia Kristi W
5I
V
Salah
Total Skor Kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Lampiran 26 Soal Tes Evaluasi 1
A. Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Definisi Piutang adalah... a. Tagihan perusahaan atas penjualan barang atau jasa secara debit b. Tagihan perusahaan atas penjualan barang atau jasa secara kredit c. Suatu keharusan membayar kepada pihak ketiga pada jangka waktu tertentu d. Beban yang sudah terjadi dan sudah menjadi beban e. Kewajiban jangka panjang yang dijamin oleh aktiva tetap atau aktiva yag tidak mudah dipindahkan.
2. Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk .... a. Mencatat mutasi hutang perusahaan b. Mencatat mutasi kredit c. Mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur d. Mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap kreditur e. Mencatat mutasi debit
3. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi-transaksi di bawah ini kecuali ... a. Transaksi penjualan kredit b. Transaksi penerimaan pelunasan dari denitur c. Retur penjualan d. Penghapusan piutang e. Tidak ada yang benar
4. Bukti memorial (Journal Voucher), digunakan sebagai .... a. Dasar pencatatan penghapusan piutang b. Dasar pencatatan retur pembelian c. Dasar pencatatan retur penjualan d. Dasar pencatatan timbulnya utang e. Dasar pencatatan pencatatan timbulnya utang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
5. Perusahaan menggunakan metode langsung (direct write off method) dalam penghapusan piutang. Bila terdapat debitur yang tidak dapat melunasi utangnya karena jatuh pailit akan dicatat ke akun.... a. Debit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih b. Kredit beban kerugian piutang tidak tertagih c. Debit piutang usaha d. Debit beban kerugian piutang tidak tertagih e. Kredit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih
6. Seorang debitur dari perusahaan pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya. Manajamen memutuskan saldo piutang sebesar Rp 750.000, dihapuskan dari pembukuan. Bila perusahaan menggunakan metode langsung, jurnal yang benar adalah... a. Kas Piutang dagang b. Beban kerugian piutang Piutang Dagang
Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 750.000
c. Beban kerugian piutang Rp 750.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 750.000 d. Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 750.000 Rp 750.000
e. Cadangan Kerugian Piutang Rp 750.000 Beban kerugian Piutang
Rp 750.000
7. Sebuah perusahaan dagang menerima pembayaran sebesar Rp 2.750.000 dari salah satu debiturnya, sedangkan total tagihan sebesar Rp 2.800.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. Bagaimana mencatat jurnal pada transaksi tersebut ... a. Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 2.750.000 Rp2.750.000
b. Kas
Rp 2.750.000 Rp 2.750.000
Piutang Dagang c. Piutang Dagang Beban Kerugian Piutang
Rp 50.000 Rp 50.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Kas Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 2.750.000 Rp 50.000 Rp 2.800.000
e. Beban Kerugian Piutang Kas
Rp 50.000 Rp 50.000
190
8. UD. Calista pada tanggal 20 Oktober 2014 menerima tagihan dari salah satu debiturnya sebesar Rp 750.000. Padahal tagihan sebelumnya telah dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut ... a. Piutang Dagang Kas
Rp 750.000 Rp 750.000
b. Kas
Rp 750.000 Beban Kerugian Piutang
c. Kas Piutang Dagang
Rp 750.000
Rp 750.000 Rp 750.000
d. Beban Kerugian Piutang Kas
Rp 750.000 Rp 750.000
e. Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 750.000 Rp 750.000
9. Pada tanggal 25 Oktober 2014. Seorang debitur datang ke UD. Fashion show dan menyatakan kesanggupannya untuk membayar sebagian hutangnya sebesar Rp 245.000, pada bulan November 2014. Jurnal yang tepat untuk transaksi tersebut adalah... a. Kas Beban Kerugian Piutang
Rp 245.000 Rp 245.000
b. Piutang usaha Beban Kerugian Piutang
Rp 245.000 Rp 245.000
c. Tidak Dijurnal d. Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 245.000 Rp 245.000
e. Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 245.000 Rp 245.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
10. Rekening piutang suatu perusahaan dagang menunjukan saldo Rp 1.125.000, dari jumlah tersebut ditaksir 25% tidak akan dapat diterima. Bagaimanakah jurnalnya ketika perusahaan mencatat dengan menggunakan metode langsung .... a. Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 1.125.000 Rp 1.125.000
b. Kas
Rp 1.125.000 Rp 1.125.000
Beban Kerugian Piutang c. Beban Kerugian Piutang Kas
Rp 1.125.000 Rp 1.125.000
d. Tidak Dijurnal
e. Kas Piutang Dagang
Rp 1.125.000 Rp 1.125.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi I
1. B. Tagihan perusahaan atas penjualan barang atau jasa secara kredit 2. C. Mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur 3. E. Tidak ada yang benar 4. A. Dasar pencatatan penghapusan piutang 5. D. Debit beban kerugian piutang tidak tertagih 6. B. Beban kerugian piutang
Rp 750.000
Piutang Dagang 7. D. Kas Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang 8. B. Kas Beban Kerugian Piutang 9. C. Tidak Dijurnal 10. D. Tidak Dijurnal
Rp 750.000 Rp 2.750.000 Rp 50.000 Rp 2.800.000 Rp 750.000 Rp 750.000
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
Lampiran 27
No I 1
Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus I) ASPEK YANG DIAMATI Skor PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
5
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat 1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
kontekstual 6
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
C
194
1
2
4
5
1
2
4
5
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
2
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
1
2
4
5
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
2
4
5
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
kompetensi F
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi
2
195
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
Lampiran 28 Hasil Observasi Partisipasi Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas (Saat Penerapan NHT Siklus I) No 1.
Butir-butir Sasaran Siswa membaca modul sebelum pelajaran dimulai.
Ya
Tidak
2.
Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
3.
Siswa mempersiapkan bahanbahan materi pelajaran yang akan dipelajari.
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan ketika guru memberikan pertanyaan
6.
Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
8.
Siswa membuat rangkuman
9.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang
10.
Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
Keterangan Saat pelajaran belum dimulai beberapa siswa sudah terlihat membaca modul pelajaran yang akan dipelajari. Belum terlihat ada siswa yang membaca referensi lain terkait pelajaran yang mereka pelajari Belum terlihat ada siswa yang mengumpulkan bahanbahan materi yang akan dipelajari. Saat mengalami kesulitan siswa bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman. Ada 10 siswa (52,63%) yang menjawab pertanyaan ketika guru bertanya Sebanyak 12 siswa (63,16%) memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh Hanya ada beberapa siswa (4) atau 21,05% yang mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi. Sebanyak 13 siswa membuat rangkuman. Tidak ada siswa yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Sebagian besar siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11.
Siswa mengemukakan pendapatnya dan memberi saran dalam diskusi kelompok.
11.
Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
13.
Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
14.
Setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas.
15.
Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
197
waktu luang Pada saat diskusi sebagian besar siswa sudah berperan aktif dsalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebagian besar siswa terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok. Sebanyak 12 siswa (63,16 %) mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Ada 15 siswa (78,94%) berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas. Sebagian besar siswa sudah mengerjakan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
Lampiran 29 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerapan NHT Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi Widyaningrum Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti
Skor Siklus I 45 40 52 45 40 46 47 51 53 40 42 45 52 46 45 51 52 46 43
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 30
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Lampiran 31 Hasil Refleksi Guru Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Siklus I)
No.
Uraian
Komentar
1
Media pembelajaran yang digunakan Model lebih ini bisa menarik dalam model pembelajaran kooperatif siswa untuk lebih aktif dalam tipe NHT proses pembelajaran
2
Aktivitas siswa selama kegiatan Siswa lebih aktif untuk mencari pembelajaran akuntansi dengan model tahu mengenai materi yang pembelajaran kooperatif tipe NHT dipelajari
3
Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
5
6
7
8
Pada saat konfirmasi, ada beberapa anak yang sudah ditunjuk merasa seenaknya Kemauan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Siswa lebih aktif dan tidak ada anak yang diam saja saat pembelajaran, saat itu yang terjadi adalah reaksi semua siswa ingin tahu tentang materi yang sedang meraka pelajari. Partisipasi siswa dalam pembelajaran Partisipasi siswa meningkat akuntansi yang dirasakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Minat siswa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan guru.
Pada saat konfirmasi, harus lebih divariasi agar siswa tidak bosan
Minat siswa dalam belajar menjadi sangat tinggi, terbukti dengan semua siswa aktif dalam proses pembelajaran Yogyakarta, 25 November 2014
Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 32
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
Lampiran 33 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama Siswa
Skor
KKM
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi Widyaningrum Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti
80 80 80 80 70 90 80 80 90 60 80 90 90 80 80 90 80 90 40
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 34
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
Lampiran 35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan Kedua) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Tema/ Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMK Sanjaya Pakem Akuntansi XI/ Satu Penghapusan Piutang 6 JP (4 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam semesta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduralberdasrkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya , dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksankan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kopetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Mensyukuri karunia Tuhan 1.1.2. Berdoa sebelum dansesudah Yang Maha Esa, atas belajar agar dapat mendapatkan pemberian amanah untuk rahmat dari Tuhan Yang Maha mengelola administrasi Esa. keuangan entitas. 1.2.1 Belajar dengan sungguh-sungguh 1.2 Mengamalkan ajaran agama sebagai wujud syukur atas dalam memanfaatkan ilmu karunia Tuhan. pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. 2.1 Memiliki motivasi internal dan 2.1.1 Memiliki motivasi internal dalam menunjukkan rasa ingin tahu memahami pengetahuan dasar dalam menemukan dan tentang komputer akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI memahami rasa pengetahuan dasar tentang komputer akuntansi. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, 2.2.1 disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara 2.2.2 efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip 2.2.4 etika profesi bidang komputer akuntansi. 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam. 2.3.1
3.9
210
secara dalam.
Jujur dalam mengerjakan tugastugas yang di berikan pada saat mengerjakan ujian. Disiplin selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan mengenai pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung, metode tidak langsung, termasuk pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Peduli terhadap teman pada saat berdiskusi dalam kelompok.
Menjelaskan pencatatan 3.9.1 Menjelaskan definisi metode akuntansi terhadap piutang tak penghapusan piutang secara tertagih dengan metode tidak langsung. langsung dan metode 3.9.2 Membedakan metode langsung penyisihan (cadang) termasuk dan metode tidak langsung piutang yang telah dihapus termasuk piutang yang telah tetapi dapat ditagih kembali. dihapus tetapi dapat ditagih kembali.
4.9 Mencatat akuntansi terhadap 4.9.1 piutang tak tertagih dengan metode langsung dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali.
Mampu mencatat penghapusan piutang dengan metode tidak langsung termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali secara benar.
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.3 Melalui ajakan dan bimbingan guru, siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar 1.1.4 Melalui bimbingan guru, siswa belajar dengan sungguh-sungguh mengenai pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. 2.1.1 Setelah mengetahui pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode-metode yang digunakan, siswa mampu memanfaatkan komputer akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.2.3
2.2.4 2.2.3
2.3.1
3.9.1 3.9.2
4.9.1
211
Setelah memahami pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode-metode yang digunakan, siswa mampu bersikap jujur dalam mengerjakan tugas yang di berikan dan pada saat mengerjakan ujian. Melalui bimbingan guru, siswa mampu menjadi pribadi yang disiplin selama pembelajaran berlangsung. Melalui tugas yang di berikan guru, siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mengenai pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Melalui diskusi kelompok, siswa memiliki rasa peduli terhadap sesama teman bagi yang belum memahami pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung, dan metode penyisihan (cadangan) termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Melalui membaca dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan definisi metode penghapusan piutang secara langsug. Melalui membaca dan berdiskusi kelompok, siswa mampu membedakan metode langsung dan metode tidak langsung termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. Melalui penjelasan dari guru, siswa mampu mencatat pengahapusan piutang dengan metode tidak langsung termasuk piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali secara benar.
D. Materi Pembelajaran 1. Metode penghapusan piutang tidak tertagih: b. Metode langsung 2. Pencatatan penghapusan piutang dengan metode langsung termasuk pencatatan piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali. E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran : Scientific (ilmiah) 2. Model pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : LCD, laptop, papan, Nomor NHT 2. Alat dan Bahan : Kertas Folio, Spidol 3. Sumber belajar : Toto Sucipto, dkk. 2011. Siklus Akuntansi Tingkat Menengah (Intermediate) Drs. Hendi Soemantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK seri B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
G. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan kedua ( Siklus II Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi = 3x 45 menit) Kegiatan Pendahuluan
Inti
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1. Guru memberi salam. 7 menit 2. Guru melakukan presensi dan memeriksa kesiapan ruangan kelas, alat dan media pembelajaran serta kesiapan siswa. 3. Mengulas kembali materi pelajaran sebelumnya yaitu pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode langsung mengkaitkannya dengan materi yang akan di pelajari hari ini yaitu pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih dengan metode tidak langsung 4. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat mempelajari tentang penghapusan piutang dengan metode langsung, tidak langsung maupun pencatatan akuntansi terhadap penghapusan piutang yang telah dihapus tetapi dapat ditagih kembali dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan di terapkan (model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together) Mengamati 25 menit 1. Siswa membaca modul/teks yang di berikan guru maupun sumber lain yang terkait. 2. Siswa memusatkan perhatian pada guru saat menjelaskan. Menanya Siswa menanyakan apabila ada yang belum jelas atau belum dipahami. Mengeskplorasi 1. Membaca buku/ modul penghapusan piutang dan berbagai sumber lainnya yang terkait. 2. Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk 3. Dalam kelompok yang telah di bentuk, siswa saling berbagi informasi untuk menjawab pertanyaan-pertannyaan yang di susun oleh guru.
3 menit
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
Mengasosiasi Melalui diskusi kelompok siswa menjawab pertanyaan-pertannyaan yang di berikan oleh guru. (Di dalam masing-masing kelompok sudah disiapkan soal dan lembar jawab untuk diisi). Mengkomunikasikan 1. Setiap siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya. 2. Guru memberikan soal dan lembar jawab yang sudah disiapkan sebelumnya kepada masing-masing kelompok 3. Guru menyediakan waktu kepada masingmasing kelompok selama 20 menit untuk berdiskusi. 4. Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok memahami hasil kerja mereka. 5. Setelah diskusi selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, kemudian guru memanggil salah satu nomor secara acak. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka. (seluruh siswa diberi kesempatan utuk mempresentasikan jawabannya) Penutup
1. Siswa melakukan evaluasi (Tes prestasi II), refleksi dan kuesioner dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung 2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan setelah mempelajari materi dari pertemuan 12 Jumlah
70 menit
27 menit
135 menit
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
Lampiran 36 Soal Kerja Kelompok Siklus II Kerjakan soal-soal berikut ini bersama-sama di dalam kelompok ! (Waktu pengerjaan 20 menit) (sewaktu mengerjakan boleh membuka buku paket, LKS, atau Handout) Soal boleh dicoret-coret PENULISAN JAWABAN DI LEMBAR JAWAB, USAHAKAN JELAS DAN TIDAK TERLALU KECIL. SESUAIKAN DENGAN TEMPAT YANG TERSEDIA 1. Jelaskan prosedur pencatatan transaksi penghapusan piutang dengan metode tidak langsung! 2. Perhatikan neraca di bawah ini! UD. Princes Frozen Neraca, Per 31 Oktober 2014 Aktiva Kas Rp15.000.000 Piutang Dagang Rp 6.000.000 Cadangan Kerugian Piutang (Rp 2.500.000)
Persediaan Barang Dagangan Supplies Kantor Alat Kantor Rp 2.250.000 Akumulasi Alat Kantor (Rp 250.000)
Jumlah Aktiva
Rp 3.500.000 Rp 9.000.000 Rp 3.500.000
Rp 2.000.000 Rp 33.000.000
Hutang dan Modal Hutang Dagang Hutang Gaji Hutang Bank
Modal
Jumlah Hutang & modal
Rp 4.000.000 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000 Rp 8.500.000 Rp 24.500.000
Rp 33.000.000
Informasi untuk soal no. 2-9 Pada bulan oktober UD Princes Frozen menghapuskan piutang kebeberapa debiturnya antara lain Tn. Aliando, Tn. Joshua, Tn. Ben, Tn. Ricky dan PT. Rapunzella. Buatlah jurnal-jurnal pada transkasi dibawah ini dengan menggunakan metode tidak langsung! a) Pada tanggal 2 Oktober 2014 PT. Rapunzella oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadanya sebesar Rp 950.000 oleh panitian likuidasi hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
dapat dibayarkan sebesar Rp 300.000 dan sisanya dihapuskan. Hari ini diterima pembayarannya Rp 300.000 dari panitia likuidasi. Buatlah jurnal transaksi tersebut. b) Pada tanggal 5 Oktober Tuan Aliando ternyata pindah tempat dan tidak diketahui lagi alamatnya, sudah beberapa bulan dicari tetapi tidak ditemukan. Perusahaan memutuskan bahwa tagihan kepadanya sebesar 750.000 dihapuskan dari pembukuan. Catatlah dalam jurnal atas keputusan pimpinan perusahaan menghapuskan piutang usaha tersebut. c) Pada tanggal 8 Oktober 2014 PT. Princes Frozen menghapuskan piutang pada debitur Tn. Ben sebesar Rp 275.000. d) Pada tanggal 16 Oktober 2014 PT. Princes Frozen menerima pembayaran sebesar Rp 150.000 dari Tn. Joshua sedangkan total tagihan adalah sebesar Rp 200.000, sisanya diputuskan untuk dihapuskan. e) Pada Tanggal 17 Oktober 2014. Tagihan kepada Tuan Ricky sebesar Rp 500.000 hanya diterima pembayaran sebesar 80%, sedangkan sisanya minta dihapuskan. f) Pada tanggal 25 Oktober 2014. Debitur Tn. Ben datang ke PT. Princes Frozen dan menyatakan kesanggupannya untuk membayar sebagian hutangnya sebesar Rp 200.000 pada tanggal 30 Oktober, yang sebelumnya sudah dihapuskan pada tanggal 8 Oktober, kemudian sisanya minta dibayar bulan November 2014. g) Pada tanggal 27 Oktober 2014. Tagihan pada Tn Jamilo sebesar Rp 125.000 ditetapkan untuk dihapuskan, karena Tuan Jamilo pindah tempat dan tidak diketahui alamatnya. h) Pada tanggal 30 Oktober 2014 debitur Tn. Ben datang ke UD Prinses Frozen untuk membayar hutangnya sebesar Rp 200.000, sesuai kesanggupannya pada tanggal 25 Oktober 2014. 3. PD. Disney mencatat transaksi penghapusan piutang menurut metode Penyisihan. Dari transaksi yang terjadi pada bulan Oktober 2014, antara lain terdapat transaksi sebagai berikut : a) Piutang pada debitur David sebesar Rp 450.000,- dihapuskan, karena debitur yang bersangkutan dinyatakan jatuh pailit. b) CV. Mickey menyerahkan seperangkat peralatan kantor sebagai pelunasan hutangnya sebesar Rp 750.000. piutang tersebut telah dihapuskan pada bulan September 2014. Harga pasar wajar peralatan kantor yang diterima Rp 500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
c) Penerimaan uang dari debitur Hans sebesar Rp 500.000,- sebagai pembayaran hutang. Sisa piutang pada debitur tersebut Rp 250.000,- disetujui untuk dihapuskan.
Diminta: buatlah jurnal-jurnal pada transaksi no 3a-3c dengan menggunakan metode tidak langsung.
4. Dalam buku besar PD. EXO tanggal 31 Desember 2014, akun piutang dagang menunjukan saldo Rp 1.400.000 dari jumlah tersebut ditaksir tidak dapat diterima pembayarannya sebesar 3%. 5. Buatlah jurnal-jurnal pada transaksi-transaksi dibawah ini dengan menggunakan metode tidak langsung! Juni 10/14
Tagihan kepada Tuan Supermen sebesar Rp 1000.000 hanya diterima pembayaran sebesar 90%, sedangkan sisanya minta dihapuskan.
Juli 12/14
Fa. Nevada diketahui bangkrut. Tagihan PD. Yongki sebesar Rp 2000.000 hanya diterima secara tunai sebesar 45%.
Juli 25/14
Tuan Supermen kembali datang ke PD. Yongki dan menyatakan kesanggupan melunasi sisa hutangnya pada tanggal 27 Juli 2014, yang sebelumnya sudah dihapuskan pada tanggal 10 Juni 2014.
Juli 27/14
Tuan Supermen membayar hutangnya sebesar yang telah dia sanggupi pada tanggal 25 Juli lalu.
Agustus 16/14
Tagihan kepada Tuan Dimas sebesar Rp 275.000 telah disepakati oleh pihak perusahaan untuk dihapuskan karena Tuan Dimas tidak diketahui lagi keberadaannya.
Oktober 7/14
Diterima tagihan dari Tn. Dimas Rp 275.000 yang sebelumnya telah dihapuskan, pada tanggal 16 Agustus 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
Kunci Jawaban Soal Kerja Kelompok Siklus II 1. Dalam metode tidak langsung , setiap akhir tahun dilakukan penaksiran atas jumlah piutang usaha yang tidak tertagih untuk menentukan besarnya beban penghapusan piutang. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih tersebut akan mengurangi jumlah cadangan penghapusan piutang. 2.
Keterangan a. Kas
Debit Rp 300.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 650.000
Piutang Dagang b.
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 950.000 Rp 750.000
Piutang Dagang c.
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 750.000 Rp 275.000
Piutang Dagang d.
Rp 275.000
Kas
Rp 150.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 50.000
Piutang Dagang e.
Rp 200.000
Kas
Rp 400.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 100.000
Piutang Dagang f.
Rp 500.000 Rp 200.000
Piutang Dagang Cadangan
Kredit
Kerugian
Rp 200.000
Piutang g.
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 125.000
Piutang Dagang
h.
Rp 125.000 Rp 200.000
Kas Piutang Dagang
Rp 200.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
Keterangan a. Cadangan Kerugian Piutang
Debit Rp 450.000
Kredit
Piutang Dagang b.
Rp 450.000
Peralatan Kantor Cadangan
Rp 500.000 Kerugian
Rp 500.000
Piutang c.
Kas
d.
Beban Penghapusan Piutang Kas Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 250.000
4. Beban Kerugian Piutang
Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 500.000
Rp 42.000
Cadangan Kerugian Piutang 5.
Keterangan a. Kas
Rp
Debit Rp 900.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 1.000.000
Kas
Rp 900.000
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 1.100.000
Piutang Dagang c. d. e. f.
Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang Kas Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang Kas Cadangan Kerugian Piutang
Kredit
Rp 100.000
Piutang Dagang b.
42.000
Rp 2.000.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 275.000 Rp 275.000 Rp 275.000 Rp 275.000
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 37 Lembar Skor Kelompok Siklus II Nama Kelompok
Benar
1 A. Dominica Rusti N.
Menjelas kan Soal Nomor 2D
1 B. Cecilia Oktaviani
5A
V
1 C. Richo Meliantara W.
2G
V
V
1 D. Nurul Puji Astuti
-
2 A. Agustina Ariyanti
2F, 5D
V
2 B. Bernadetha Nadya W.
3B
V
2 C. Nurmiati
5F
V
2 D. Farid Nur Ikhsan
2B
V
2
V
3 B. Sindy Yonanda
3B
V
3 C. Rahayu Hesti S.
2H
V
4 A. Fatma Nur Fera
3B, 5D
V
4 B. Stevani Devi Erawati
2E
V
4 C. Tri Astuti Handayani
-
V
4 D. Christina Ayuningrum
3C
V
5 A. Anissa Yulita W
2C
V
5 B. Jane Reynaldo
5C
V
5 C. Chaterina N
1
V
5 D. Theresia Kristi W
4
V
3 A. Ambar Ningrum P.
Salah
Total Skor Kelompok
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
Lampiran 38 Soal Evaluasi Siklus II B. Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Prosedur pencatatan piutang pada dasarnya dibagi dalam beberapa tahap seperti organisasi, dokumen, catatan akuntansi, laporan dan prosedur pencatatan. Dalam tahap organisasi, fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian piutang dalam departemen akuntansi, salah satu tugas bagian putang ini yang paling tepat adalah .... a. Menyelenggarakan kartu piutang berupa buku pembantu piutang yang digunakan untuk merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar. b. Melakukan pegecekan saldo utang c. Membuat laporan utang d. Membukukan mutasi utang ke kartu utang e. Membukukan mutasi utang
2. Dalam tahap pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah ... a. Jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal pembelian b. Jurnal penjualan, jurnal umum, jurnal khusus c. Jurnal penjualan, rekening kontrol perusahaan, kartu utang d. Jurnal penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, kartu piutang e. Jurnal pembelian, jurnal retur pembelian, jurnal umum, kartu utang
3. Seorang debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri sehingga saldo piutangnya diputuskan untuk dihapuskan dari pembukuan. Bila perusahaan menggunakan metode tidak langsung, kejadian tersebut akan dicatat ke akun... a. Debit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih b. Debit beban kerugian piutang tidak tertagih c. Kredit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih d. Kredit beban kerugian piutang tidak tertagih e. Kredit allowance for bad debts
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
4. Diterima uang tunai Rp 40.000 dari tuan koko sebagai pembayaran lunas utangnya sebesar Rp 75.000 dan sisanya minta dihapuskan. Bila perusahaan menggunakan allowance method, jurnalnya adalah.... a. Kas
Rp 40.000 Piutang Dagang
Rp 40.000
b. Kas Beban Kerugian piutang Piutang Dagang
Rp 40.000 Rp 35.000 Rp 75.000
c. Kas Cadangan Kerugian piutang Piutang Dagang
Rp 40.000 Rp 35.000 Rp 75.000
d. Kas Rp 40.000 Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp 35.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 75.000 e. Kas Cadangan Kerugian Piutang Beban Kerugian Piutang
Rp 40.000 Rp 35.000 Rp 75.000
Berikut informasi untuk soal 5-7 PD. Disney mencatat transaksi penghapusan piutang menurut metode Penyisihan. Dari transaksi yang terjadi pada bulan Oktober 2014, antara lain terdapat transaksi sebagai berikut : 5. Pada Tanggal 17 Oktober 2014. Tagihan kepada Tuan Ricky sebesar Rp 700.000 hanya diterima pembayaran sebesar 95%, sedangkan sisanya minta dihapuskan. Buatlah jurnal tersebut. a. Kas
Rp 665.000 Piutang Dagang
Rp 665.000
b. Kas Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 665.000 Rp 35.000 Rp 700.000
c. Kas Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 665.000 Rp 35.000 Rp 700.000
d. Kas Kerugian Piutang Tak Tertagih
Rp 665.000 Rp 35.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Cadangan Kerugian Piutang e. Kas Cadangan Kerugian piutang Beban Kerugian piutang
222
Rp 700.000 Rp 665.000 Rp 35.000 Rp 700.000
6. Pada tanggal 2 Oktober 2014 PT. Adelle oleh Pengadilan Negeri dinyatakan pailit, maka tagihan kepadanya sebesar Rp 900.000 oleh panitia likuidasi hanya dapat dibayarkan sebesar Rp 500.000 dan sisanya dihapuskan. Buatlah jurnal transaksi tersebut. a. Kas
Rp 500.000 Piutang Dagang
b. Kas
Rp 500.000 Rp 500.000
Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
c. Kas
Rp 400.000 Rp 900.000
Rp 500.000
Cadangan Kerugian Piutang Beban Kerugian Piutang
d. Kas
Rp 400.000 Rp 900.000
Rp 500.000
Kerugian Piutang Tak Tertagih Cadangan Kerugian Piutang
e. Kas
Rp 400.000 Rp 900.000
Rp 500.000
Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 400.000 Rp 900.000
7. Piutang pada debitur David sebesar Rp 450.000,- dihapuskan, karena debitur yang bersangkutan dinyatakan jatuh pailit. Buatlah jurnal terkait a. Kas
Rp 450.000 Cadangan Kerugian Piutang
Rp 450.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
c. Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang
d. Kas
223
Rp 450.000 Rp 450.000
Rp 450.000 Rp 450.000
Rp 450.000 Piutang Dagang
e. Piutang Dagang Kas
Rp 450.000
Rp 450.000 Rp 450.000
8. CV. Mickey menyerahkan seperangkat peralatan kantor sebagai pelunasan hutangnya sebesar Rp 750.000. Piutang tersebut telah dihapuskan pada bulan September 2014. Harga pasar wajar peralatan kantor yang diterima Rp 500.000. buatlah jurnal terkait. a. Peralatan Kantor Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 500.000 Rp 250.000 Rp 750.000
b. Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 750.000 Rp 750.000
c. Piutang Dagang Rp 500.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 500.000 d. Kas Piutang Dagang e. Piutang Dagang Kas
Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
9. Debitur Hans datang keperusahaan dan menyatakan kesanggupan untuk membayar kewajibannya sebesar Rp 250.000,-. Piutang tersebut sudah dihapus pada bulan lalu. Buatlah jurnal terkait. a. Kas Piutang Dagang b. Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Kas Cadangan Kerugian Piutang
224
Rp 250.000 Rp 250.000
d. Piutang Dagang Rp 250.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 250.000 e. Tidak Dijurnal 10. Dalam buku besar UD. STELLA tanggal 31 Desember 2014, akun piutang dagang menunjukan saldo Rp 500.000 dari jumlah tersebut ditaksir tidak dapat diterima pembayarannya sebesar 3%. Bagaimana mencatat jurnal pada transaksi tersebut? a. Beban Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 485.000 Rp 485.000
b. Piutang Dagang Beban Kerugian Piutang
Rp 485.000 Rp 485.000
c. Beban Kerugian Piutang Rp 15.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 15.000 d. Piutang Dagang Rp 485.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 485.000 e. Kas Piutang Dagang
Rp 485.000 Rp 485.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi II 1. A. Menyelenggarakan kartu piutang berupa buku pembantu piutang yang digunakan untuk merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar. 2. D. Jurnal penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, kartu piutang 3. A. Debit cadangan penyisihan piutang tidak tertagih 4. C.
Kas
Rp 40.000
Cadangan Kerugian piutang
Rp 35.000
Piutang Dagang
Rp 75.000
5. C.
Kas Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 665.000 Rp 35.000 Rp 700.000
6. E.
Kas Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 900.000
7. B.
Cadangan Kerugian Piutang
Rp 450.000
Piutang Dagang 8. A.
Peralatan Kantor Cadangan Kerugian Piutang Piutang Dagang
Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 250.000 Rp 750.000
9. B. Cadangan Kerugian Piutang Rp 250.000 Piutang Dagang Rp 250.000 10. C. Beban Kerugian Piutang Rp 15.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 15.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
Lampiran 39 Hasil Observasi Terhadap Guru Mitra Saat Penerapan NHT Suklus II No I 1
ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN
Skor
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2
Memeriksa kesiapan siswa
II
MEMBUKA PELAJARAN
1
Melakukan kegiatan apersepsi
2
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5 5
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai 2
2
5
III
3
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
4
4
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1
2
4
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat 1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
kontekstual 6
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang telah dialokasikan C
227
1
2
4
5
1
2
4
5
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
2
Menghasilkan pesan yang menarik
1
2
4
5
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
2
4
5
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1
2
4
5
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
1
2
4
5
2
4
5 5
keterlibatan siswa 1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
Merespons positif partisipasi siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
1
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
2
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3
Melakukan penilaian awal
4
Memantau kemajuan belajar
1
2
4
5
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
2
4
6
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 1
2
4
5
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
1
2
4
5
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1
2
4
5
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1
2
4
kompetensi F
1
5
Penggunaan bahasa
IV
PENUTUP
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan
5
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
melibatkan siswa
1
2
4
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
1
2
4
5
B
Pelaksanaan tindak lanjut
1
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai 1
2
4
5
1
2
4
5
bagian remedi
2
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan Skor Total
165
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
Lampiran 40 Hasil Observasi Partisipasi Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas (Saat Penerapan NHT Siklus II) No Butir-butir Sasaran 1. Siswa membaca modul yang sedang dipelajari.
Ya
2.
Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
3.
Siswa mengamati penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
4.
Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami.
5.
Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari.
6.
Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi
7.
Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi
Tidak
Keterangan Saat pelajaran belum dimulai hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pelajaran kemudian mereka terlihat membaca modul pelajaran yang akan dipelajari. Ada 5 siswa (31,58%) yang membaca referensi lain terkait pelajaran yang mereka pelajari Dari hasil observasi terlihat 100% siswa mengamati dengan sungguh-sungguh penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. 73,68% siswa bertanya kepada guru untuk memperoleh pemahaman. Sebesar 94,73% siswa berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan saat guru bertanya.
Sebanyak 12 siswa (63,16%) memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan sungguhsungguh Sebagian besar siswa (10 siswa) atau 52,63% mencatat halhal penting ketika guru menyampaikan materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8.
9.
Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang
Sebanyak 13 siswa membuat rangkuman.
Ada beberapa siswa (3) atau 15,79% yang mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang Hampir seluruh siswa (89,47%) berperan aktif dalam menyampaikan pendapat dan saran dalam kelompok. Sebagian besar siswa terlihat mau mendengarkan pendapat siswa lain dalam kelompok.
Siswa berani mengemukakan 10. pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok.
11. Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok
12. Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari
13. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
14. Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung.. 15. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan tepat waktu.
230
Sebanyak 15 siswa (78,95 %) mampu memecahkan masalah terkait dengan materi tersebut. Sebagian besar siswa (94,73%) mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh. Ada 16 siswa (84,21%) berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 15 siswa (78,95%) sudah mengerjakan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang ditentukan Yogyakarta, 25 November 2014
Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
Lampiran 41 Skor Kuesioner Partisipasi Belajar Sesudah Penerapan NHT Siklus II No
Nama Siswa
Skor Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya Wagolebo Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi Widyaningrum Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti Jumlah Rata-rata
46 45 53 47 46 51 52 53 53 45 46 51 54 52 46 52 52 51 47 942 49,58
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 42
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
Lampiran 43 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Sesudah Penerapan Siklus II No.
Uraian
Komentar
1
Media pembelajaran yang digunakan Dapat meningkatkan prestasi belajar dalam model pembelajaran kooperatif siswa dan lebih menarik siswa untuk tipe NHT aktif dalam mengikuti pembelajaran
2
Aktivitas siswa selama kegiatan Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran akuntansi dengan model pelajaran dibandingkan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT pembelajaran secara konvensional.
3
Hambatan yang dirasakan dalam Beberapa siswa tampak kurang serius kegiatan model pembelajaran kooperatif saat penerapan model pembelajaran tipe NHT kooperatif tipe NHT.
4
Hal-hal yang mendukung pelaksanaan Media pembelajaran yang kreatif, model pembelajaran kooperatif tipe NHT kemauan siswa untuk berpartisipasi di kelas aktif dalam pembelajaran.
5
Manfaat yang diperoleh dengan Pemahaman siswa terhadap materi menerapkan model pembelajaran meningkat dan partisipasi siswa juga kooperatif tipe NHT semakin tinggi
6
Partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi yang dirasakan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
7
8
Dengan menggunakan tipe NHT partisipasi siswa menjadi meningkat secara signifikan, siswa menjadi lebih berani dalam berpendapat mengenai materi yang sedang dipelajari. Hal ini tampak saat observasi pelaksanaan NHT Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki Meningkatkan kreativitas dalam dalam pelaksanaan pembelajaran membuat media pembelajaran. akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Minat siswa mengikuti pembelajaran Siswa memiliki minat yang besar saat kooperatif tipe NHT dibandingkan penerapan model pembelajaran NHT dengan metode yang biasa digunakan dibandingkan dengan metode yang guru. biasa digunakan guru.
Observer
Septi Ane Tanjung
Yogyakarta, 25 November 2014 Guru Mata Pelajaran
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 44
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
Lampiran 45 Hasil Wawancara Pada Guru Mitra Setelah Penelitian Tindakan Peneliti
: Bagaimana pendapat ibu tentang model pembelajaran kooperatif yang baru saja diterapkan? Apa yang terjadi dengan para siswa?
Guru Mitra
: Model pembelajaran kooperatif yang sudah diterapkan dikelas itu sudah baik dari pada sebelum-sebelumnya yang masih menggunakan metode konfensional. Kalau sekarang ditambah dengan kurikulum 2013
yang
menggunakan
metode
saintific,
yang
kemudian
pembelajaran sanitific dimana model diskusinya menggunakan model NHT. Dengan Menggunkan Model kooperatif tipe NHT pembelajaran menjadi lebih hidup, anak-anak menjadi terpacu ingin belajar, timbul rasa ingin tahu yang besar, dan mereka menjadi lebih aktif. Penliti
: Adakah hambatan yang ibu alami selama proses penerapan model pembelajaran kooperatif?
Guru Mitra
: Hambatannya yang pertama mengenai pengelolaan waktu, sangat pelu diperhatikan pengelolaan waktu agar setiap langkah pembelajaran berlangsung dengan baik dan tepat waktu. Kemudian pada saat anakanak sudah ditunjuk bisa menimbulakan kebosanan, jadi disini saya harus bisa mensiasati hal tersebut dengan melihat kondisi kelas, dan memvariasinya dengan permainan yang menyenangkan.
Peneliti
: Menurut ibu, manfaat apa yang dapat ibu petik dari penerapan pembelajaran kooperatif ini?
Guru Mitra
: Manfaatnya adalah anak-anak menjadi lebih aktif, mereka juga bisa belajar menghargai pendapat teman saat berdiskusi dan saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
mencocokan jawaban, kemudian belajar bekerjasama dengan teman sekelompoknya dan belajar konsentrasi pada pembelajaran yang sedang berlangsung Peneliti
: Apakah ada hal-hal yang masih harus diperbaiki dalam model pembelajaran kooperatif ini?
Guru Mitra
: Perencanaan dan Pengelolaan waktu agar lebih matang.
penerapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
Lampiran 46 Hasil Wawancara Pada Siswa Setelah Penelitian Tindakan Peneliti
: Bagaimana metode pembelajaran yang baru saja guru gunakan pada saat pembelajaran akuntansi ?
Siswa
: Menarik dan bisa memahami materi yang dijelaskan guru.
Peneliti
: Apa yang terjadi di dalam kelas pada saat guru menggunakan metode yang sudah disebutkan pada (poin 1) ?
Siswa
:
Sangat seru, menyenangkan, dan tidak membosankan
Peneliti
: Kendala-kendala apa saja yang Anda alami terkait materi penghapusan piutang?
Siswa
: Kurang konsentrasi ketika guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan terkait materi penghapusan piutang.
Peneliti
:
Bagaimana pendapat Anda dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT jika dibandingkan dengan metode ceramah ?
Siswa
: Jika dibandingkan dengan ceramah kami lebih memilih NHT. Karena model pembelajaran dengan tipe NHT kami merasa tidak bosan, dan tidak monoton dalam mengikuti pelajaran.
Peneliti
: Kendala-kendala apa saja yang Anda alami pada pembelajaran hari ini (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT) ?
Siswa
: Pada saat games NHT waktunya kurang banyak.
Peneliti
: Apa saja manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran khususnya pada materi penghapusan piutang?
Siswa
: Siswa lebih cepat memahami materi penghapusan piutang, dan menumbuhkan antusiasme.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
Lampiran 47 Skor Tes Evaluasi Siswa Siklus II No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ambar Ningrum Pantirawati Anissa Yulita Wulandari Bernadetha Nadya W. Cecilia Oktaviani Chaterina Narminingsih Christina Ayuningrum Dominica Rusti Nurhayati Farid N Ikhsan Fatma Nur Fera Jane Reynaldo Nurmiati Nurul Puji Astuti Rahayu Hesti Setyowati Richo Meliantara Walubun Sindy Yonanda Stevani Devi Erawati Theresia Kristi W. Tri Astuti Handayani Agustina Ariyanti Jumlah Rata-rata
Skor Siklus I 90 100 90 80 80 100 100 90 100 80 90 100 90 100 90 100 100 100 80 1761 92,68
KKM
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Yogyakarta, 25 November 2014 Observer
Guru Mata Pelajaran
Septi Ane Tanjung
Triswinarti, S.Pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245