PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh : Fransiskus Kurniawan 101424027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PRAMBANAN Disusun dan diajukan oleh :
Nama
: Fransiskus Kurniawan
Program Studi
: Pendidikan Fisika
NIM
: 101424027
Telah disetujui dan disahkan Pada tanggal, 20 Februari 2015
Dosen Pembimbing
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PRAMBANAN Dipersiapkan dan ditulis oleh : Fransiskus Kurniawan NIM : 101424027 Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji Pada tanggal 20 Mei 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
....................................
Sekretaris
: Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.
....................................
Anggota
: Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.
....................................
Anggota
: Drs. Domi Severinus, M.Si.
....................................
Anggota
: Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.
....................................
Yogyakarta, 20 Mei 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D. iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Engkau Yesus yang mengerti jalan-jalanku dan setiap tetes air mataku, Engkau yang mengubah hidupku dan menjadikanku berarti bagi-Mu Biarlah aku selalu ada dalam pikiran dan rencanaMu sebab ku tahu Engkau mengasihiku
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria Ayah dan Ibu tercinta Kakak dan Adik-adiku tersayang Kekasihku tercinta Maria Dewi Utami
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Mei 2015 Penulis
Fransiskus Kurniawan
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiskus Kurniawan NIM : 101424027 Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PRAMBANAN Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari siapapun. Yogyakarta, 20 Mei 2015 Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Fransiskus Kurniawan. 2015: Peningkatan Pemahaman Konsep, Keterampilan Memprediksi dan Keterampilan Menjelaskan Siswa Melalui Penerapan Metode Cenceptual Understanding Procedures (CUPs) Dalam Pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Prambanan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melihat efektivitas Metode pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan, (2) Melihat efektivitas metode pembelajaran Metode Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dalam meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah siswa dalam memprediksi dan menjelaskan pada pembelajaran gerak lurus berubah beraturan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Prambanan pada tanggal 3 September 2014-15 September 2014. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1 kelas dengan jumlah sampel 34 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretest, soal posttest dan tes kemampuan proses ilmiah siswa. Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa, sedangkan tes kemampuan proses siswa digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan proses ilmiah siswa dalam hal memprediksi dan menjelaskan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) mengalami peningkatan, (2) kemampuan keterampilan proses ilmiah dalam memprediksi dan menjelaskan mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Pemahaman Materi, Keterampilan Memprediksi, Keterampilan Menjelaskan, Metode CUPs
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Fransiskus Kurniawan: Improved Student Understanding Concept, Skills Predict and Skills Explained Through Understanding Cenceptual Procedures (CUPs) Method In a Uniformly Accelerated Motion Learning In Class X SMA Negeri 1 Prambanan. Thesis. Physic Education Study Program, Department of Education and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This study aims to: (1) Seeing the effectiveness of teaching methods Conceptual Understanding Procedures (CUPs) to improve students' understanding of uniformly accelerated motion, (2) Seeing the effectiveness of teaching methods Conceptual Understanding Method Procedures (CUPs) in improving the ability of the scientific process skills of the students in predicting and explaining on learning about of uniformly accelerated motion This study was conducted at SMAN 1 Prambanan on 3 September 2014-15 September 2014. This study took a sample of one class with a sample of 34 students. The instrument used in this study is pretest, posttest and tests the ability of the scientific process skills of the student. Pretest and posttest are used to determine the increase students' understanding, while testing the ability of the scientific process skills of the students are used to determine the development of the scientific process skills of students in terms of predicting and explaining. The results of this study indicate that: (1) students' understanding of the material uniformly accelerated motion , (2) the ability of the scientific process skills of the student’s in predicting and explaining the result of improvement.
Keywords: Concept Understanding, Skills Predict, Skills Explained PrediCUPs method
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristuas yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep, Keterampilan Memprediksi dan Keterampilan Menjelaskan Siswa Melalui Penerapan Metode Cenceptual Understanding Procedures (CUPs) Dalam Pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Prambanan.” Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saraansaran, dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi. 2. Suhana, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Prambanan yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian. 3. Siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan yang bersedia menjadi sampel penelitian dan membantu kelancaran penelitian. 4. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Prambanan yang telah membantu kelancaran penelitian. 5. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan pengetahuan serta layanan administrasi dengan baik kepada
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peneliti selama menempuh studi di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. 6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan fasilitasnya hingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Bapak, ibu, kaka dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan dukungan doa, moral, dan material. 8. Kekasihku tercinta Maria Dewi Utami yang selalu berdoa, menemani dan mendampingi peneliti serta memberikan semangat, serta kasih sayangnya dalam penulisan skripsi. 9. Teman-teman satu angkatan yang telah mengisi hari-hari yang indah selama perkuliahan. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun serta menyempurnakan tulisan ini supaya dapat berguna bagi perkembangan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBMBING ………………………...................ii HALAMAN PENGESAHAN........................... ………………………………….iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….……iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………....................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………………..........vi ABTRAK ………………………………………………………………………..vii ABSTRACT ……………………………………………………………………...ix KATA PENGANTAR ……………………………………………………….......xii DAFRAT ISI ……………………………………………………………...…….xiii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xvi DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….…xviii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...….xix
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………….……1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………......3 C. Tujuan Penelitian ………………….………………………………………......4 D. Manfaat Penelitian…………………….……………………………………….4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………….8 A. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)………………..………………6 1. Metode Conseptual Understanding Procedures (CUPs)……...……………6 2. Langkah-langkah Metode CUPs…………………………………………..7 3. Alasan Menggunakan Metode (CUPs).........................................................9 B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..………………………………………..….….10 1. Pengertian IPA…………..…………………………………………….…10 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)………… …………………….…..10 C. Keterampilan Proses Ilmiah……………………………………………….….13 1. Pengertian Keterampilan Proses Ilmiah…………………………………..13 2. Pentingya Keterampilan Proses Ilmiah…………………………………...17 D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)…….……………………….……...18 1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)…………………………….…..18 2. Aspek Pemahaman Dalam Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan……..25 BAB III. METODE PENELITIAN …………...…………………………….…....27 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………....27 B. Populasi dan Sampel Penelitian………………………...…………………….28
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………….….28 D. Desain Penelitian..……………………………………………………………28 1. Sebelum Pembelajaran…………………………………………….……..28 2. Proses Pembelajaran…………………………………………………..….29 3. Akhir Pembelajaran………………………………………………………30 E. Variabel Penelitian…………………………………………………………...30 1. Variabel Terikat…………………………………………………..………30 2. Variabel Bebas.…………………………………………………..………30 F. Instrument Penelitian………………………………………………………...30 1. Instrumen Pembelajaran…….……………………………………………30 2. Instrumen Pengambilan Data……………………………………………..31 G. Validitas Alat Ukur….........…………………………………………………..32 H. Indikator Keberhasilan Peneliti………………………………………………33 I. Analisis Data……………………. …………………….……………………..34 1. Analisis Pre-test dan Post-test ………………………...…………………34 2. Analisis Kemampuan Proses Siswa.. …………………………………….44 BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ……………………………………...49 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………49 1. Pengambilan Data Pretest dan Keadaan Awal Kemampuan Proses Siswa………………………………………………………….…..50 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pertama ……………………………………..51 3. Pelaksanaan Pembelajaran Kedua………………………………………..55 B. Data dan Analisis Data…….…………………………………………………57 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pemahaman Konsep ……………………………………………………..57 2. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Siswa…………………………66 BAB V. PENUTUP……………………………………………………..……......79 A. Kesimpulan …………………………………………….…………………….79 B. Saran ……………………………………………………….……………...…80 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……………..81 LAMPIRAN ……………………………………………………………….….....83
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aspek pemahaman pada tujuan pembelajaran glbb…...………………25 Tabel 3.1 Distribusi Nilai Tes Pemahaman Siswa……………………………….42 Tabel 3.2 Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa…………………..………………42 Tabel 3.3 Nilai Pretest dan Posttest….…………………………………………...43 Tabel 3.4 Rubrik Keterampilan Memprediksi...………………………………....44 Tabel 3.5 Rubrik Keterampilan Menjelaskan.………………………………...…45 Tabel 3.6 Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi………………....….…46 Tabel 3.7 Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan………………………..46 Tabel 3.8 Presentase Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi…….….….47 Tabel 3.9. Presentase Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan………..….47 Tabel 3.10 Peningkatan Keterampilan Proses Ilmiah……………………………48 Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ………….……………………….....49 Tabel 4.2 Nilai Pretest………………………………………...…………….....…57 Tabel 4.3 Presentase Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa Pada Nilai Pretest…..59 Tabel 4.4 Nilai Posttest……………………………………...……………......….60
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Table 4.5 Presentase Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa Pada Nilai Posttest.…61 Tabel 4.6 Nilai Pretest dan Posttest………..…………....………………………..63 Tabel 4.7 Hasil Tes Keadaan Awal Keterampilan Proses Ilmiah Memprediksi…66 Tabel 4.8 Hasil Tes Keadaan Awal Keterampilan Proses Ilmiah Menjelaskan….67 Tabel 4.9 Hasil Tes 2 Keterampilan Memprediksi……………………...…….…68 Tabel 4.10 Hasil Tes 2 Keterampilan Menjelaskan………………..………….…70 Tabel 4.11 Hasil Tes 3 Keterampilan Memprediksi……………...……….….….71 Tabel 4.12 Hasil Tes 3 Keterampilan Menjelaskan….………………...…….….72 Tabel 4.13 Presentase Skor Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi.………....74 Tabel 4.14 Presentase Skor Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan.……….....76
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)……………………………...12 Bagan 4.1 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Siswa Pada Nilai Pretest..…...…..…59 Bagan 4.2 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Siswa Pada Nilai Posttest……….…62 Bagan 4.3 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest…………………………..….65 Bagan 4.4 Peningkatan Presentase Nilai Tiap Kriteria Kemampuan Proses Ilmiah Memprediksi…………..………………………………………….……………...74 Bagan 4.5 Peningkatan Keterampilan Proses Memprediksi...…………..……….75 Bagan 4.6 Peningkatan Presentase Nilai Tiap Kriteria Kemampuan Proses Ilmiah Menjelaskan……………………………………………………………….…..…77 Bagan 4.7 Peningkatan Keterampilan Proses Menjelaskan…..………..….……..78
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Luasan grafik kecepatan terhadap waktu mencermikan jarak yang ditempuh benda…….…………………………………………………………….19 Grafik 2.2 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan percepatan positip………………………………………………………………...21 Grafik 2.3 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan positip…………………………………………………………………………….21 Grafik 2.4 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan percepatan negatif………………………………………………………………22 Grafik 2.5 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan negatif…………………………...……………………………...………………23
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Benda Yang Mengalami Gerak Jatuh Bebas………………………..23
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ………………………………………84 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………………...85 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………………………..86 Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest.………………………………………..…92 Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Pretes dan Posttest….…………………………..…...95 Lampiran 6. Rubrik Penilaiaan Keterampilan Memprediksi…….…………........97 Lampiran 7. Rubrik Penilaiaan Keterampilan Menjelaskan.………………….....98 Lampiran 8. Tes Awal Kemampuan Proses Siswa………...…………….………99 Lampiran 9. Tes Keterampilan Proses Siswa (Pertemuan 1)…………………...101 Lampiran 10. Tes Keterampilan Proses Siswa (Pertemuan 2)……………..…...103 Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (Pertemuan 1)……………………………...105 Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa (Pertemuan 2)……………………………...107 Lampiran 13. Artikel Diskusi………………………….......................................110 Lampiran 14. Contoh Membuat Prediksi dan Menjelaskan…………………….111 Lampiran 15. Sampel Hasil Pengisian Soal Pretest…………………………….113 Lampiran 16. Sampel Hasil Pengisian Soal Posttest…………………………....117
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Sampel Hasil Pengisian Tes 1 Kemampuan Proses……………...121 Lampiran 18. Sampel Hasil Pengisian Tes 2 Kemampuan Proses…………..….123 Lampiran 19. Sampel Hasil Pengisian Tes 3 Kemampuan Proses………..…….125 Lampiran 20. Foto Kegiatan Pembelajaran……………………………....……..127
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Mulai dari pendidikan anak usia dini hingga ke jenjang universitas, semua ingin diberikan orang tua kepada anak dengan harapan anak akan mendapat ilmu yang bermanfaat untuk bekal kehidupannya kelak. Pada jenjang pendidikan SD, SMP, atau SMA, siswa mempunyai tugas untuk belajar, mengolah, dan membangun pola pikirnya dengan bantuan guru agar pemahamannya menjadi berkembang ke tingkatan yang lebih tinggi. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum mempelajari tentang gejala-gejala alam. IPA lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya (Trianto, 2010). Oleh sebab itu, dalam mempelajari fisika sebagai salah satu cabang IPA harus difokuskan pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa dalam memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip, dan fakta sains. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhirya menyimpulkan. Dalam
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
memahami fisika melalui proses pembelajaran di sekolah, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan ilmiah seperti yang ditunjukan oleh para ilmuawan sains, sehingga keterampilan proses sains, dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran. Agar siswa dapat mengembangkan keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (fisika) perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Ilmiah. Untuk dapat memahami fisika, tidak cukup hanya dengan mempelajari teori-teori yang telah tertulis di buku, akan tetapi siswa juga harus melakukan sendiri proses ilmiah untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, sehingga siswa sendiri yang mampu menemukan fakta-fakta, konsep dan teori yang akhirnya berpengaruh positif pada pemahaman dan hasil pembelajarannya. Oleh sebab itu, agar proses pembelajaran fisika di sekolah dapat berjalan maksimal, maka sangat penting bagi guru untuk mulai melatih keterampilan-keterampilan proses ilmiah pada peserta didiknya agar nantinya mereka dapat melakukan proses ilmiah secara mandiri. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah satu metode pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan proses ilmiah pada siswa. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah satu metode pembelajaran dari pengembangan pembelajaran cooperative learning (belajar kelompok) yang berlandaskan pada pendekatan konstruktivisme yang didasari pada kepercayaan bahwa peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengkonstruksi
pemahaman
konsep
dengan
memperluas
3
atau
memodifikasi pengetahuaan yang sudah ada. Dengan belajar kelompok, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling membantu dan bertanggung jawab, belajar dan berlatih berinteraksi (sosialisasi) sesama temannya, berbagi
pengalaman
dan
pengetahuan,
belajar
melakukan
dan
mengkomunikasikan, berkompetensi menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berdasarkan uraiaan di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan pembelajaran fisika dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dan hal yang akan dinilai adalah keterampilan memprediksi dan keterampilan menjelaskan yang dilakukan secara tertulis. Diharapkan model pembelajaran yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan mampu meningkatkan keterampilan proses siswa dalam mempelajari fisika. Selain itu, dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat membuat siswa lebih senang dan tertarik belajar fisika karena mereka dapat mencari dan merumuskan sendiri konsep-konsep fisika yang mereka pelajari.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, serta minat penulis terhadap topik gerak lurus berubah beraturan (glbb), maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
4
Sejauh mana efektivitas metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan?
-
Sejauh mana efektivitas metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dalam meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah siswa dalam memprediksi dan menjelaskan pada pembelajaran gerak lurus berubah beraturan?
C. Tujuan Penelitiaan Sesuai perumusan masalah diatas, penelitiaan ini bertujuaan untuk: 1. Mengetahui
sejauh
mana
efektivitas
pembelajaran
dengan
menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) penerapan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). 2. Untuk mengetahui apakah ada perkembangan kemampuan memprediksi pada pembelajaran tentang gerak lurus berubah beraturan melalui penerapan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). 3. Untuk mengetahui apakah ada perkembangan kemampuan menjelaskan hasil diskusi tentang pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) melalui penerapan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). D. Manfaat Penelitiaan Manfaat penelitiaan yang diharapkan dari hasil penelitiaan ini adalah: 1. Bagi Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Melalui penelitiaan ini, sebagai calon guru mendapatkan pengalaman dan wawasan baru tentang metode pembelajaran selain metode ceramah yang sudah sering digunakan serta mendapatkan pengalaman melakukan penelitiaan, sehingga lebih lanjut dapat mengembangkan desain pembelajaran baru. 2. Bagi guru Untuk mengetahui perkembangan kemampuan keterampilan proses ilmiah siswa dengan menerapkan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). 3. Bagi siswa Bagi siswa, melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar fisika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) 1. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). Menurut Gunstone (dalam Made, 2009 : 51), Conceptual Understanding
Prosedures
(CUPs)
merupakan
suatu
metode
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan proses ilmiah pada peserta didik. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) telah dikembangkan dalam fisika tetapi dapat juga dirancang untuk pembelajaran-pembelajaran lain seperti kimia, matematika dan biologi. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah satu metode pembelajaran dari pengembangan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Salah satu gagasan dari cooperative learning (belajar kelompok) yaitu interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antar guru dan siswa dengan membangun pengetahuan bersama. Dengan belajar kelompok, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling membantu dan bertanggung jawab, belajar dan berlatih berinteraksi (sosialisasi) sesama temannya, berbagi pengalaman dan pengetahuan,
belajar
melakukan
dan
mengkomunikasikan,
berkompetensi menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) berlandaskan pada pendekatan konstruktivisme yang didasari pada kepercayaan bahwa
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
peserta didik mengkonstruksi pemahaman konsep dengan memperluas atau memodifikasi pengetahuan yang sudah ada. Prosedur yang diketengahkan meliputi kegiatan pembelajaran individu, diskusi kelompok dan diskusi kelas. 2. Langkah-langkah Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) a. Peserta didik dihadapkan pada suatu masalah fisika untuk dipecahkan secara individu. b. Peserta didik dikelompokan, tiap kelompok tiga orang peserta didik (triplet) dengan beragam kemampuan (tinggi-menengahrendah) berdasarkan kategori yang dibuat guru. Dalam pembagiaan kelompok, seorang peserta didik laki-laki harus selalu ada dalam tiap kelompok. Jika kelas tidak dapat dikelompokan per tiga peserta didik (triplet), maka disusun keseluruhan kelas menjadi triplet dan sisanya digabungkan ke triplet yang telah ada. c. Setelah peserta didik dikelompokan, kemudian tiap kelompok mendiskusikan permasalahan yang sama dengan permasalahan yang harus dipecahkan oleh kelompok lain. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok guru mengelilingi kelas untuk mengklarifikasi hal-hal yang berkenaan dengan masalah bila diperlukan, namun guru tidak terlibat lebih jauh dalam diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
d. Diskusi kelas. Dalam tahapan ini hasil diskusi kelompok di tempel (pajang) didepan kelas, kemudian seluruh peserta didik disuruh duduk dekat pajangan jawaban membentuk U sehingga semua peserta didik dapat melihat seluruh jawaban secara jelas. Kemudian guru melihat persamaan dan perbedaan jawaban peserta didik, atau mungkin terdapat sejumlah jawaban yang sama. Diskusi kelas dapat dimulai dengan memilih satu jawaban yang jawabannya dianggap mewakili seluruh jawaban yang ada. Guru kemudian bertanya kepada anggota kelompok yang jawabannya diambil untuk menjelaskan jawaban yang mereka buat. Jawaban kelompok triplet yang berbeda dengan jawaban triplet yang dipilih guru kemudian diberikan juga kesempatan untuk menjelaskan jawabanya. Berdasarkan jawaban yang berbeda tersebut, peserta didik disuruh untuk menentukan argumentasi tersendiri sehingga dicapai kesepakatan yang dianggap sebagai jawaban akhir peserta didik. Dalam hal ini peserta didik benar-benar dituntut untuk berfikir sehingga guru harus memperhatikan waktu tunggu sebelum mengajukan pertanyaan lanjutan. Di akhir diskusi guru harus dapat melihat bahwa tiap peserta didik benar-benar menyadari (memegang) jawaban yang telah disetujui. Bila peserta didik tidak dapat mencapai kesepakatan, maka guru bisa saja menyimpulkan hasil diskusi, serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
meyakinkan peserta didik bahwa kesimpulan ini dapat diterima dan kelak akan dipecahkan pada pertemuan selanjutnya. 3. Alasan
Menggunakan
Metode
Conceptual
Understanding
Prosedures (CUPs) Pembelajaran fisika seringkali dianggap tidak menarik oleh siswa karena hanya berkaitan dengan rumus-rumus yang rumit dan perlu di hafalkan. Guru yang adalah fasilitator dan pendamping siswa di dalam kelas, dapat memilih atau menggunakan metode yang dapat membuat siswa tertarik untuk belajar fisika. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam melaksanakan
pembelajaran
di
kelas.
Dengan
Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs), siswa akan lebih tertarik dalam mempelajari fisika karena siswa akan diajak belajar sambil berdiskusi, sambil melatih dan membiasakan untuk saling membantu dan bertanggung jawab, belajar dan berlatih berinteraksi (sosialisasi) dengan sesama temannya, berbagi pengalaman dan pengetahuan, belajar melakukan
dan
mengkomunikasikan,
berkompetensi
menyadari
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Selain aspek pemahan konsep yang dikembangkan, melalui pendekatan Conceptual Understanding Prosedures (CUPs), juga dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah pada siswa yang merupakan salah satu bagian penting bagi siswa dalam mempelajari fisika. Melalui diskusi bersama, siswa akan semakin terlatih dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
membiasakan untuk berinteraksi (sosialisasi) dengan sesama temannya, belajar melakukan dan mengkomunikasikan apa yang ada di dalam fikirannya, serta berkompetisi untuk memberikan yang terbaik diantara yang lainya. Melalui pengalaman yang didapat oleh siswa ini, maka selanjutnya siswa telah memiliki bekal dan keterampilan proses ilmiah yang sangat bermanfaat untuk pembelajaran fisika kedepannya terutama ketika keterampilan tersebut dibutuhkan.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA Trianto (2010:136) menyatakan, bahwa ”IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah”. Sedangkan menurut I Made dan Wandy (2009:17) ”Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori yang dibentuk melalui proses yang kreatif”. 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menurut Donosoepoetro (dalam Trianto 2010:137) menyatakan bahwa pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. IPA mempelajari alam semesta, benda-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. a. Sebagai
proses
diartikan
semua
kegiatan
ilmiah
untuk
menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan, yaitu dengan
melakukan
observasi,
mengukur,
memprediksi,
mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis,
melakukan
eksperimen,
menganalisis
data,
dan
mengkomunikasikan hasil penelitian. b. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses meliputi konsepkonsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam IPA yang merupakan hasil rekaan manusia dalam rangka memahami dan menjelaskan alam bersama dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya. Produk IPA (konsep, prinsip, hukum dan teori) tidak diperoleh berdasarkan fakta semata, melainkan berdasarkan data yang telah teruji melalui serangkaian eksperimen dan penyelidikan. c. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Pendidikan IPA adalah suatu upaya untuk pembelajaran siswa dalam memahami hakikat IPA. Trianto (2010:143) menjelaskan tujuan pembelajaran IPA sebagai berikut: a. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk menigkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep,
fakta
yang
ada
di
alam,
hubungan
saling
ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi. c. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan masalah dan melakukan observasi. Untuk lebih jelas mengenai hakekat IPA, ddisajikan dalam bagan berikut: HAKEKAT IPA
Fakta, konsep, prinsip, teori, hukum
PRODUK
PROSES
Keterampilaketerampilan yang biasa digunakan para ilmuwan dalam bekerja secara ilmiah
KETERAMPILAN PROSES SAINS
Bagan 2.1 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Dengan demikian proses pembelajaran IPA harus lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teoriteori dari sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.
C. Keterampilan proses ilmiah 1. Pengertiaan Keterampilan Proses Ilmiah Padilla (1990) menyatakan bahwa Keterampilan proses ilmiah adalah metode ilmiah, berpikir ilmiah dan pemikiran yang digunakan pada berbagai waktu untuk menggambarkan keterampilan ilmu pengetahuan. Liston (2013) menyatakan ketermpilan proses ilmiah adalah dimana seorang ilmuan memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu, kemudian mereka mencari penjelasan. Ilmuan memilih dari pengetahuaan dan ideide yang telah ada sebelumnya, kemudian dirancang secara sistematis dari teori ke dalam fenomena nyata. Sedangkan
menurut
Semiawan,
dkk
(dalam
Devi,
2010)
keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Dengan demikian keterampilan proses ilmiah adalah keterampilan yang didasarkan pada keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam
melakukan
penelitiaan
untuk
mencari
penjelasan
dan
menemukan suatu konsep ilmiah. Adapun menurut American Association for the Advancement of Science (dalam Devi, 2010) keterampilan proses dibagi menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Macammacam keterampilan proses dasar maupun keterampilan proses terpadu adalah sebagai berikut: a. Keterampilan proses dasar 1) Pengamatan Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar yang menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. 2) Pengukuran Menurut Nasution (dalam Devi, 2010) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan membandingkannya terhadap
standar
yang
kovensional
atau
standar
non
konvensional. Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan
yang
berkaitan
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya. 3) Menyimpulkan Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan
fakta
hasil
pengamatan.
Hasil
inferensi
dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. 4) Prediksi Meramal atau memprediksi adalah kemampuan mengemukakan atau memperkirakan apa yang mungkin terjadi di waktu yang datang. Kemampuan membuat ramalan atau perkiraan yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian yang telah diobservasi. Inferensi artinya harus didukung oleh fakta hasil observasi dilakukan berdasarkan data dan keadaan pada saat pengamatan dilakukan. 5) Klasifikasi Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau pengelompokkan atas objek objek atau kejadian-kejadian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
6) Menjelaskan Menjelaskan didalam keterampilan proses berarti kemampuan mendiskusikan dan menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis berupa gambar, model, tabel, diagram & grafik baik secara lisan maupun tulisan. b. Keterampilan proses terpadu 1) Pengontrolan variabel Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. 2) Interprestasi data Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. 3) Perumusan hipotesis Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti. 4) Pendefinisian variabel Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel
adalah definisi
yang menguraikan
bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. 5) Merancang eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba. 2. Pentingnya Keterampilan Proses Ilmiah Menurut Rosiani (2011) ada beberapa alasan sehingga keterampilan proses ilmiah sangat penting dalam pembelajan, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
a. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung sangat cepat sehingga para guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep kepada anak didiknya. b. Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan cara mempraktekan sendiri. c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak namun penemuannya bersifat relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah orang menemukan data baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi teori baru, yang prinsipnya mengandung kebenaran relatif. d. Proses pembelajaran dalam pengembangan konsep seharusnya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dari diri anak didik. Dengan demikian, keterampilan proses ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran. Karena keterampilan proses ini sangat penting dalam pembelajaran IPA terutama fisika. Apabila keterampilan proses dapat ditingkatkan dalam pembelajaran, diharapkan dari situlah siswa dapat menemukan dan mengembangkan sendiri. D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) 1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Variabel terpenting yang menyebabkan benda dalam keadaan tetap atau dipercepat adalah percepatan (a) yang merupakan akibat dari ada atau tidaknya resultan gaya yang bekerja pada suatu benda. Benda yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
bergerak pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap, maka benda tersebut mengalami gerak lurus berubah beraturan (glbb). Karena percepatan tetap, maka percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat. Perhatikan gambar berikut:
Grafik 2.1 Luasan grafik kecepatan terhadap waktu mencermikan jarak yang ditempuh benda
Perhatikan bahwa selama selang waktu t, kecepatan benda berubah dari v0 menjadi v sehingga percepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
v t v v0 a t a
Sehingga dari persamaan di atas dapat diperoleh persamaan kecepatan:
v v0 at
(1)
Sedangkan luas bagian yang di arsir pada gambar grafik di atas mencermikan jarak yang yang di tempuh benda selama selang waktu t yang dapat ditulis sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
L L1 L2 1 L v0t t (v v0 ) 2 1 L v0t t (at ) 2 1 L v0t at 2 2 Persamaan luas di atas mencerminkan jarak yang ditempuh benda sehingga dapat diperoleh persamaan posisi benda, yaitu: x x0 v0t
1 2 at 2
(2)
Bila persamaan 1 dan 2 di atas di gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan glbb yang ketiga:
v2 v02 2a( x x0 )
(3)
Pada gerak lurus berubah beraturan (glbb), percepatan benda adalah tetap. Percepatan merupakan besaran vektor, sehingga untuk menyatakan percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Berikut beberapa peristiwa yang terjadi dalam gerak lurus berubah beraturan (glbb): a. Percepatan searah dengan arah gerak benda Jika arah percepatan searah dengan gerak benda, maka percepatan benda adalah positif sehingga gerak benda semakin lama semakin cepat. Contoh gerak benda dengan percepatan positip adalah sebuah mobil yang berhenti saat lampu merah dan mulai berjalan ketika lampu berubah menjadi hijau. Gerak mobil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
mulai dari keadaan diam (v0 = 0) dan selama pergerakannya mobil bergerak semakin cepat secara teratur dengan percepatan yang tetap. Grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) pada peristiwa ini adalah:
Grafik 2.2 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan percepatan positip
Sedangkan grafik hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t) adalah:
Grafik 2.3 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan positip
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
b. Arah percepatan berlawanan dengan arah gerak benda Jika percepatan berlawanan dengan gerak benda, maka percepatan benda adalah negatif. Contoh gerak benda dengan percepatan negatif adalah sebuah mobil yang sedang bergerak cepat (v≠0), saat lampu di persimpangan jalan berubah menjadi merah pengemudi mobil menginjak rem sehingga pergerakan mobil bergerak semakin lambat secara teratur dengan percepatan yang tetap dan arahnya berlawanan dengan arah gerak mobil. Grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) pada peristiwa ini adalah:
Grafik 2.4 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan percepatan negatif
Sedangkan grafik hubungan antara jarak terhadap waktu adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Grafik 2.5 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan negatif
Selain contoh di atas, gerak jatuh bebas adalah salah satu contoh peristiwa gerak dengan arah percepatan negatif. Suatu benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas jika benda tersebut bergerak tegak lurus menuju pusat bumi dan selama gerakannya, benda mengalami percepatan gravitasi yang konstan.
Gambar 2.1 Benda yang mengalami gerak jatuh bebas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Jika benda jatuh bebas di dekat permukaan bumi maka benda mengalami percepatan gravitasi bumi yang nilainya konstan sebesar -9,8 m/s2 dengan arah percepatannya menuju pusat bumi. Terdapat tiga situasi yang berbeda, antara lain : 1) Benda bergerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal
(tidak ada vo). Misalnya buah jatuh dari pohon setelah terlepas dari tangkainya. Arah gerakan akan ke bawah karena benda mengalami percepatan -9,8 m/s2 karena percepatan gravitasi (g) selalu negatif. 2) Benda bergerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu (ada vo) tetapi karena arahnya kebawah maka dianggap kecepatanya negatif . Misalnya batu yang dilempar vertikal ke bawah. Arah gerakan selalu ke bawah dan gerak benda dipercepat dengan percepatan -9,8 m/s2 . 3) Benda bergerak vertikal ke atas dengan kecepatan awal
tertentu dan bernilai positip. Karena adanya percepatan grafitasi -9,8 m/s2, pergerakan benda akan semakin lambat, dan setelah mencapai ketinggian maksimum, benda akan diam sejenak dan bergerak kembali ke bawah. Misalnya anda melempar kelereng vertikal ke atas lalu menangkapnya lagi ketika kelereng bergerak ke bawah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2. Aspek Pemahaman Dalam Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan Dalam materi gerak lurus berubah beraturan (glbb), empat aspek utama yang harus dicapai siswa sebagai indikator pemahaman siswa adalah: (1) memahami konsep, (2) dapat menjelaskan, (3) dapat membaca grafik, dan (4) dapat menerapkan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Empat aspek pemahaman pada tujuan pembelajaran tentang gerak lurus berubah beraturan (glbb) Aspek Pemahaman yang Dicapai Tujuan Pembelajaran
Mendefinisikan dan memahami tentang percepatan dan peristiwa glbb, menjelaskan dalam bentuk gambar dan grafik serta menerapkan persamaanpersamaan terkait.
Pemahaman
Dapat
Dapat membaca
Dapat
konsep
menjelaskan
grafik
menerapkan
Siswa mampu memahami konsepkonsep dan fakta tentang gerak lurus beraturan
Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (glbb) serta kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat membaca dan menjelaskan grafik yang berkaitan tentang gerak lurus berubah beraturan
Siswa dapat menerapkan konsep dan fakta serta menggunakan persamaanpersamaan terkait pada peristiwa sehari-hari.
Berkaitan dengan masing-masing aspek pemahaman yang harus dicapai, diharapkan guru mampu membimbing siswa melalui pembelajaran dan instrument yang diberikan, dimana di dalamnya harus terkandung unsur-unsur aspek pemahaman yang ingin dicapai, meskipun acak diharapkan memenuhi seluruhnya dari aspek pemahaman ini. Melalui aspek-aspek pemahaman ini, dapat menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
ukuran dan pedoman penilaian untuk melihat apakah siswa sudah menguasai suatu materi atau belum. Aspek inilah yang akan menjadi tolak ukur efektivitas dari penerapan metode pembelajaran yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAAN A. Jenis Penelitiaan Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (dalam Tukiran dan Hidayati, 2011:53) adalah penelitian yang sengaja mebangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan Hidayati (2011: 53), prosedur eksperimen bertujuan untuk membandingkan efek variasi variabel bebas terhadap variabel terikat melalui manipulasi atau pengendalian variabel bebas tersebut. Sedangkan maksud dari penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2010: 135). Jadi, penelitian eksperimen kuantitatif adalah penelitian yang meneliti akibat dari suatu keadaan dimana data yang diambil berupa skor atau angka. Dalam penelitian ini peneliti memberikan pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dan melihat bagaimana efektivitasnya pada pemahaman siswa serta pengarunya terhadap peningkatan keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa. Sedangkan data penelitian didapat dari soal pretest dan posttest dan tes kemampuan membuat prediksi dan menjelaskan yang diberikan disetiap akhir pembelajaran untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan proses siswa setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan.
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Prambanan. 2. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan. C. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitiaan dilakukan pada bulan 3 September – 15 September 2014, di kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan. D. Desain Penelitiaan Dalam
penelitian
ini,
peneliti
melaksanakan
pembelajaran
menggunakan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dengan pendekatan proses, dimana peserta didik diberi suatu masalah tentang topik gerak lurus berubah beraturan. Masalah yang diberikan terlebih dahulu dikerjakan secara individu dan kemudian dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya hasil kerja kelompok ini akan didiskusikan bersama di kelas dengan posisi seluruh siswa menghadap ke depan papan tulis dan semua hasil diskusi kelompok tadi ditempel di papan tulis sehingga semua siswa dapat melihat jawaban seluruh kelompok. Perencanaan penelitiaan ini disusun sebagai berikut: 1. Sebelum Pembelajaran a. Tes Awal Kemampuan Proses Siswa Tes awal kemampuan proses diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan proses siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
mempelajari fisika. Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang ingin diukur adalah keterampilan memprediksi dan menjelaskan. Pertanyaan yang diberikan berupa soa-soal untuk mengukur keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan. b. Pretest Pretest ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb). Soal pretest berbentuk uraian sejumlah enam soal, yang terdiri dari tiga soal konsep dan 3 soal hitungan. 2. Proses Pembelajaran Pembelajaran menggunakan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) dan meningkatkan kemampuan keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan pada siswa. Tindakan dilakukan dalam dua kali pembelajaran dimana setiap pembelajaran dilaksanakan dalam perencanaan yaitu: a. Melaksanakan pembelajaran fisika melalui metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) pada siswa kelas X MIA 4 sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. b. Tes kemampuan proses di setiap akhir pertemuan untuk mengetahui
peningkatan
kemampuan
proses
ilmiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
memprediksi dan menjelaskan pada siswa setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan. 3. Akhir Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, yaitu pada akhir pertemuan ke dua, selain mengerjakan tes kemampuan proses memprediksi dan menjelaskan, siswa juga mengerjakan soal posttest. Soal posttest digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti pembelajaran. Soal posttest yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal pretest. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pemahaman siswa dan keterampilan proses ilmiah siswa dalam membuat prediksi dan menjelaskan. 2. Variabel Bebas Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).
F. Instrumen Penelitian Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah : 1. Instrumen Pembelajaran a. Bahan (materi) yang digunakan untuk proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Materi untuk meningkatkan keterampilan membuat prediksi dan menjelaskan, ciri membuat prediksi dan menjelaskan yang baik, dan contoh membuat prediksi dan menjelaskan yang baik secara tertulis. Sedangkan materi yang digunakan sebagai indikator dalam melatih keterampilan memprediksi dan menjelaskan adalah materi gerak lurus berubah beraturan (glbb). b. Rencana Proses Pembelajaran (RPP) RPP ini merupakan pedoman yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. RPP disusun dengan penerapan pendekatan Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). (RPP terlampir di Lampiran 3 ) c. Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS ini merupakan pegangan bagi siswa sebagai penuntun kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. LKS ini berisi tentang masalahmasalah yang harus dikerjakan siswa berkaitan dengan pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan. (LKS terlampir di Lampiran 11,12)
2. Instrumen Pengambilan Data Instrumen pengambilan data adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
a. Soal pretes Soal pretest diberikan sebelum pembelajaran. Soal pretest digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) sebelum mengikuti pembelajaran. (Soal Pretest-Posttest terlampir di Lampiran 4) b. Soal posttest Soal posttest diberikan pada akhir pembelajaran. Soal posttest digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti pembelajaran. c. Soal tes kemampuan proses Dalam penelitian ini, keterampilan proses ilmiah yang dilihat adalaha keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan, sehingga dalam penyusunan butir soal disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat oleh peneliti. Tes yang diberikan sebanyak tiga kali, yaitu tes awal dan tes di setiap akhir pertemuan. (Soal Tes Kemampuan Proses terlampir di Lampiran 8,9,10)
G. Validitas Alat Ukur Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang akan diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2007: 67). Validasi instrumen dalam penelitian ini adalah content validity (validitas isi). Validitas isi artinya isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2007:68). Untuk soal tes dalam penelitian ini validasinya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru fisika di sekolah.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa dalam materi gerak lurus berubah beraturan siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan. Indikator keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya peningkatan pemahaman siswa pada topik gerak lurus
berubah
beraturan
(glbb),
setelah
mengikuti
pembelajaran
dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran, serta peningkatan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan. Selain itu indikator keberhasilan juga ditunjukkan dengan uji statistik T-Test untuk satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pretest dan posttest. Jika hasil posttest pemahaman siswa memang lebih baik secara signifikan maka penelitian dapat dikatakan berhasil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
I. Analisis Data 1. Analisis Pretest dan Posttest Siswa Untuk mengetahui bagaimana prestasi atau pemahaman siswa sebelum dan setelah melalui treatment pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CPUs), kemampuan siswa diukur melalui tes yang diberikan sebelum pembelajaran (Pretest) dan di akhir pembelajaran (Posttest). Soal pretest dan posttest merupakan soal yang sama yang terdiri dari dari 6 buah soal essay. Skor maksimal untuk masing-masing soal disesuaikan dengan bobot soal. Berikut ini adalah kriteria penskoran soal evaluasi untuk masing-masing masing soal. Kriteria ini dibuat dalam bentuk rubrik penilaian seperti pada yang terdapat di halaman selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
Rubrik Penilaian Pretest dan Postest Gerak Lurus Berubah Beraturan 1. Jika percepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti kecepatanya juga nol? Jelaskan jawaban anda! (Skor 10) Jawaban: - Percepatan benda nol, belum tentu kecepatanya juga nol. Benda yang diam tergeletak di atas lantai yang datar, kecepatan maupun percepatanya adalah nol, akan tetapi benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan juga memiliki percepatan nol. RUBRIK PENILAIAN NO
SKOR
KRITERIA PENSKORAN
KATA KUNCI
1
10
Dapat menjawab dengan benar disertai dengan penjelasan yang lengkap dan tepat
Belum tentu; kecepatan konstan percepatan nol; Benda diam percepatan nol
7
Dapat menjawab dengan benar disertai penjelasan yang kurang lengkap
Belum tentu; kecepatan konstan percepatan nol
5
Dapat menjawab dengan benar tanpa disertai penjelasan
Belum tentu
2
Menjawab dan dengan penjelasan yang kurang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
2. Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kecepatan yang bernilai positip. Bila percepatan benda tersebut bernilai negatif, bagaimanakah pergerakan benda? Jelaskan jawaban anda!(Skor 10) Jawab: - Karena kecepatan benda ke arah positip berlawanan arah dengan percepatannya yang ke arah negative, maka pergerakan benda ke arah positip akan semakin pelan hingga akhirnya berhenti sesaat dan kemudian berbalik arah ke arah negatif dan bergerak semakin cepat secara teratur mengikuti arah percepatan.
RUBRIK PENILAIAN NO
SKOR
KRITERIA PENSKORAN
KATA KUNCI
2
10
-
Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan Percepatan berlawanan dengan Dapat menjelaskan bagaimana perubahan kecepatan dan perubahan arah kecepatan; kecepatan benda gerak benda dengan lengkap semakin kecil; benda berhenti sesaat; benda berbalik arah; benda bergerak semakin cepat ke arah negatif
7
-
Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan Percepatan berlawanan dengan Dapat menjelaskan bagaimana perubahan kecepatan dan perubahan arah kecepatan; kecepatan benda gerak benda dengan tidak lengkap semakin kecil; benda berhenti sesaat; kecepatan benda semakin kecil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
5
-
Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan
2
-
Menjawab dan dengan penjelasan yang tidak tepat
Percepatan berlawanan dengan kecepatan
3. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas kemudian jatuh kembali ke tanah. Bagaimana percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun? Jelaskan jawaban anda! (Skor 15) Jawab : - Ketika benda dilemparkan vertikal ke atas, benda mengalami percepatan berupa gaya gravitasi yang nilainya selalu tetap yaitu sebesar - 9,8 m/s2. - Percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah - 9,8 m/s2 RUBRIK PENILAIAN NO
SKOR
3
15
KRITERIA PENSKORAN -
10
-
KATA KUNCI
Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya Percepatan berupa gaya gravitasi gravitasi; nilai tetap; nilai - 9,8 Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke m/s2 atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah tetap yaitu sebesar 9,8 m/s2 Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya Percepatan gravitasi gravitasi
berupa
gaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
-
Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun dengan tidak tepat
5
-
Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya Percepatan gravitasi gravitasi
5
-
Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke Nilai tetap; nilai - 9,8 m/s2 atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah tetap yaitu sebesar 9,8 m/s2
2
-
Menjawab dan dengan penjelasan yang tidak tepat
berupa
4. Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu 6 s. Berapa percepatan mobil? Berapa jauh mobil bergerak selama waktu itu? (Skor 25) RUBRIK PENILAIAN NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI 4 25 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal -Rumus persamaan kecepatan dan posisi -Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat hasil percepatan dan posisi 20 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat kedua hasil akhir yang benar 15 Dapat mengerjakan runtut dan mendapatkan satu hasil akhir yang benar
gaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
RUBRIK PENILAIAN NO SKOR KRITERIA PENSKORAN 10 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat satu hasil akhir yang benar 10 Dapat mengerjakan runtut tetapi tidak mendapat nilai akhir yang benar 5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
5. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:
D
B
C
A
Tentukan besar percepatan dan jenis gerak (GLB atau GLBB) dari:
KATA KUNCI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
a. A ke B b. B ke C (Skor 20) RUBRIK PENILAIAN NO SKOR KRITERIA PENSKORAN 5 25 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal -Rumus kecepatan -Dapat menyebutkan jenis dari 2 gerak dengan benar -Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat 2 hasil akhir yang benar 25 - Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat 2 hasil akhir yang benar -Dapat menyebutkan jenis dari 2 gerak dengan benar 5 - Dapat mengerjakan dan mendapat 1 hasil akhir yang benar 5 - Dapat menyebutkan jenis dari 1 gerak dengan benar 5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
KATA KUNCI
6. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan laju 20 m/s. Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 12 meter? (Skor 20) RUBRIK PENILAIAN NO SKOR KRITERIA PENSKORAN 6 20 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
KATA KUNCI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
RUBRIK PENILAIAN NO SKOR KRITERIA PENSKORAN -Rumus posisi benda -Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat hasil akhir yang benar 20 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat hasil akhir yang benar 10 Dapat mengerjakan runtut tetapi tidak mendapat nilai akhir yang benar 5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
KATA KUNCI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Nilai maksimum untuk soal evaluasi akhir ini adalah 100. Kurang lengkap atau kurangnya ketepatan siswa dalam menjawab dapat mengurangi skor dari masing-masing kriteria pensekoran. Setelah dilakukan penilaian, maka selanjutnya dibuat daftar distribusi nilai para siswa dengan tabel sebagai berikut. Tabel 3.1. Distribusi nilai tes pemahaman siswa
Kode Siswa
Nilai
Tingkat Pemahaman
1 2 3 4 5 dst
Kemudian, peresntase nilai siswa dapat dikualifikasikan dengan interval nilai seperti tabel berikut ini: Tabe 3.2. Kualifikasi nilai pemahaman siswa Interval Nilai Kalifikasi Frekuensi Peresentase (%) 80-100
Sangat paham
65-79
Paham
55-64
Cukup paham
45-54
Kurang paham
<45
Tidak paham
Selanjutnya dapat dilakukan analisis nilai akhir dari pretest dan posttest, analisis ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemahaman belajar pada siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) diukur melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. Untuk melihat berapa persen total nilai siswa dari skor maksimum dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 3.3 Nilai pretest dan posttest Kode Siswa 1 2 3 4 5 dst
Pretest
Posttest
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan penerapan pendekatan Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) maka data dianalisis dengan
menggunakan
analisis
statistik
Test-T
untuk
membandingkan nilai pretest dan posttest signifikan atau tidak. Test-T ini digunakan untuk membandingkan nilai satu kelompok yang di tes dua kali pada suatu penelitian (Suparno, 2007:94). Dengan menggunakan SPSS, nantinya akan diperoleh nilai t dan p. Jika nilai p <
=0.05, berarti ada perbedaan yang signifikan antara
nilai pretes dan posttest.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
2. Analisis Kemampuan Proses Siswa Tes awal diberikan sebelum pemebelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) diberikan kepada siswa untuk mengetahui bagaimana kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa sebelum mengikuti pembelajaran, sedangkan soal evaluasi diberikan disetiap akhir pembelajaran untuk mengetahui peningkatan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa. Soal yang diberikan berupa soal-soal yang dapat mengukur kemampuan proses ilmiah siswa berkaitan dengan materi gerak lurus berubah beraturan. Berikut adalah rubik keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan beserta kriteria penilaiaanya: Tabel 3.4 Rubrik keterampilan memprediksi No
Skor Keterampilan memprediksi 1
2
3
4
5
1 2 3 dst
Keterangan : Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data, (3) berdasarkan teori yang relevan, (4) Penjelasan hubungan sebab akibat dan (5) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
1) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5. 2) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4. 3) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3. 4) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2. 5) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
Tabel 3.5 Rubrik Keterampilan Menjelaskan No
Kriteria Keterampilan menjelaskan 1
2
3
4
5
1 2 3 dst
Keterangan : Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan teori yang relevan, (3) hubungan sebab akibat (4) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,dan (5) penjelasan lengkap. 1) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5. 2) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4. 3) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3. 4) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2. 5) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Skor keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan kemudian dijumlahkan dan dicari persentase nilainya yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.6 Nilai tiap kriteria keterampilan memprediksi Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang relevan
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Skor Total
1 2 3 4 5 dst
Tabel 3.7 Nilai tiap kriteria keterampilan menjelaskan Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
Skor Total
1 2 3 4 5 dst
Dari data penilaian keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan, kemudian dicari masing-masing persentase kriteria penilaiannya lalu dibandingkan antara jumlah persentase pada nilai kemampuan keterampilan proses pada tes keadaan awal, tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
pertemuan 1 dan tes pertemuan 2. Persentase masing-masing kriteria disajikan pada tebel berikut: Tabel 3.8 Persentase memprediksi
Kemampuan Proses
nilai
tiap
Kriteria
kriteria
keterampilan
Persentase Skor Tiap Tes Kondisi Tes 1 Tes 2 Awal
Memprediksi 1. Disertai gambar 2. Kelengkapan data 3. Berdasarkan teori yang relevan 4. Hubungan sebab akibat 5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Tabel 3.9 Persentase menjelaskan Kemampuan Proses
nilai
tiap
Kriteria
Menjelaskan 1. Disertai gambar 2. Sesuai dengan teori yang relevan 3. Hubungan sebab akibat 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 5. Penjelasan lengkap
kriteria
keterampilan
Persentase Skor Tiap Tes Kondisi Tes 1 Tes 2 Awal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Dari ketiga tes keterampilan proses ilmiah ini, kemudian akan dibandingkan dalam bentuk grafik sehingga dapat dilihat peningkatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Prambanan, pada tanggal 3 september 2014 dan berakhir pada tanggal 15 september 2014. Subjek yang digunakan yaitu kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilakukan pada saat jam pelajaran fisika berlangsung yang dibagi menjadi 3 kali pertemuan, dimana alokasi waktu untuk pertemuan pertama adalah 45 menit, yaitu untuk pengambilan nilai pretest dan tes 1 kemampuan proses, sedangkan alokasi untuk pertemuan kedua dan ketiga adalah 3 x 45 menit. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dan fasilitator dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan proses ilmiah dan pemahaman siswa melalui metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). Untuk lebih jelasnya, jadwal penelitian disajikan dalam tebel berikut: Tabel 4.1 Kegiatan pelaksanaan penelitian No 1
Hari/Tanggal Rabu, 3 September 2014
2
Senin, 8 September 2014
49
Waktu 10.15-11.00
Kegiatan Perkenalan dan memberikan soal pretest dan tes awal kemampuan proses 11.00 – 13.30 Pelaksanaan pembelajaran 1 Diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Hari/Tanggal
Waktu
3
Senin, 15 September 2014
11.00 – 13.30
50
Kegiatan Tes pembelajaran 1 kemampuan proses ilmiah Pelaksanaan pembelajaran 2 Diskusi Tes pembelajaran 2 kemampuan proses ilmiah Posttest
Sesuai judul penelitian, peneliti menerapkan proses pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs), proses pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengambilan Data Pretes dan Keadaan awal Kemampuan Proses Ilmiah Siswa Pengambilan data pretes dan tes keadaan awal kemampuan proses ilmiah pada siswa dilaksanakan pada rabu, 3 September 2014, jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke empat yaitu pada jam 10.15-11.00 wib. Pada awal pertemuan, peneliti menjelaskan dahulu tentang maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Setelah memberi penjelasan, peneliti membagi soal-soal pretes kepada seluruh siswa. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa tes ini merupakan tes pemahaman awal mereka terhadap materi yang akan diajarkan selanjutnya. Hampir seluruh siswa mengeluh terhadap tes yang akan dikerjakan. Pretest dilakukan dalam waktu 30 menit. Pada pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
pretest ini terlihat bahwa banyak siswa yang berusaha bekerja sama dan menyontek, untuk mengantisipasinya peneliti sesering mungkin berkeliling dan mendekati siswa yang terlihat ingin menyontek. Setelah waktu siswa mengerjakan soal pretest selesai peneliti menjelaskan sedikit tentang maksud tes keterampilan proses ilmiah dan membagikan lembar tes keadaan awal keterampilan proses ilmiah menjelaskan dan memprediksi dan selesai ketika bel istirahat berbunyi pada pukul 11.00 wib. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pertama Pelaksanaan pembelajaran yang pertama berlangsung pada Senin, 8 September 2014, jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke tujuh, delapan dan sembilan yaitu pada jam 11.00 – 13.30, dengan semua siswa hadir. Kegiatan awal pertemuan kedua, peneliti menjelaskan kepada siswa tentang keterampilan proses ilmiah dan membagikan lembar contoh melakukan keterampilan memprediksi dan menjelaskan yang baik. Kemudian peneliti bersama siswa membahas soal tes kemampuan menjelaskan dan memprediksi yang telah siswa kerjakan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan pada inti pembelajaran. Terlebih dahulu peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan tentang gerak lurus berubah beraturan dan menjelaskan sedikit materi pelajarn. kemudian peneliti melanjutkan kegiatan utama, yaitu siswa dihadapkan pada suatu masalah fisika untuk dipecahkan secara individu. Sesuai dengan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa dan meningkatkan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa, permasalahan yang diberikan dirancang agar dapat menuntun siswa untuk semakin meningkatkan kemampuan proses ilmiah yaitu memprediksi dan menjelaskan, maka peneliti menyusunnya dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Sebelum siswa mulai melakukan kegiatan, peneliti mengingatkan kembali agar siswa menggunakan langkah-langkah menjelaskan dan memprediksi yang baik dalam mengerjakan LKS, diharapkan dalam mengerjakan LKS siswa dapat mulai belajar meningkatkan kemampuan proses ilmiah dengan panduan contoh yang diberikan. Untuk permasalahan yang diberikan disesuaikan dengan topik pembahasan pada pertemuan pertama yaitu topik gerak lurus berubah beraturan.
Pada awalnya
setelah masing-masing siswa dibagikan LKS 1, peneliti kemudian memberikan penjelasan bagaimana cara mengerjakannya dan siswa dihimbau agar teliti dalam memahami pertanyaan di dalam LKS. Siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan LKS 1 dan dipersilahkan melihat buku untuk membantu siswa dalam mengerjakan LKS. Ketika mengerjakan LKS 1, banyak siswa yang bertanya kepada peneliti apakah jawaban mereka sudah benar tetapi disini peneliti tidak langsung menjawab pertanyaan mereka tetapi menyarankan agar siswa percaya diri terhadap jawaban mereka dan untuk jawaban siswa yang kurang tepat peneliti meyakinkan lagi terhadap jawaban mereka. Kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
siswa dalam mengerjakan LKS 1 berjalan dengan lancar, semua siswa mengerjakan semua pertanyaan di dalam LKS 1. Setelah waktu mengerjakan LKS 1 selesai, kemudian siswa dibagi dalam kelompok. Kelompok dibuat oleh peneliti berdasarkan kemampuan masing-masing siswa, setiap siswa mempersiapkan tempat duduk agar dapat bergabung dengan kelompok mereka. Setelah semua siswa telah mendapat dan duduk bersama kelompoknya, setiap kelompok dibagikan LKS 2 untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Pada LKS 2 kelompok mengerjakan permasalahan yang sama dengan permasalahan yang harus dipecahkan secara individu. Dalam pelaksanaan dikusi kelompok, peneliti berkeliling kelas untuk mengkalrifikasi hal-hal yang berkenaan dengan masalah bila diperlukan, namun peneliti tidak terlibat jauh dalam diskusi. Pelaksanaan diskusi kelompok berlangsung selama 40 menit , yang dilanjutkan dengan diskusi kelas. Dalam tahapan diskusi kelas, hasil pekerjaan kelompok ditempel (dipajang) di papan tulis, kemudian peneliti memerintahkan agar seluruh kelompok mengisi tempat duduk di bagian depan dan sedapat mungkin dapat dengan jelas melihat semua hasil kerja kelompok yang dipajang. Kemudian peneliti melihat persamaan dan perbedaan jawaban peserta didik, dan terdapat sejumlah jawaban peserta didik yang sama. Kemudian peneliti berbicara sebagai pemimpin diskusi, dan diskusi kelas dimulai dengan memilih satu jawaban yang jawabannya dianggap mewakili seluruh jawaban yang ada. Peneliti kemudian mempersilahkan anggota kelompok yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
jawabannya dipilih oleh peneliti untuk menjelaskan jawaban yang mereka buat. Setelah kelompok selesai menjelaskan, guru kemudian memilih jawaban kelompok lain yang jawabannya berbeda dan mempersilahkan kelompok tersebut menjelaskan jawaban mereka. Setelah dua kelompok dengan jawaban yang berbeda selesai menjelaskan,
peneliti
mempersilahkan
kelompok
lain
untuk
menanggapi ataupun bertanya. Beberapa siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap jawaban dua kelompok yang jawabannya dipilih guru. Dalam diskusi terjadi beberapa kali perdebatan karena adanya perbedaan pendapat, dan ketika terjadi perbedaan pendapat
yang tidak terselesaikan, peneliti
memberikan beberapa pengertian dan meluruskan jika terjadi kesalahpahaman konsep berkaitan dengan teori, kemudian siswa bersama peneliti membuat beberapa kesimplan dari diskusi yang telah dilakukan. Setelah semua masalah selesai didiskusikan dan tidak ada lagi pertanyaan dari setiap kelompok, peneliti mengakhiri diskusi kelas dan mempersilahkan semua siswa duduk kembali di tempat duduk masing-masing. kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan tes 1 kemampuan proses. Tes 1 kemampuan proses ini untuk melihat bagaimana peningkatan kemampuan proses siswa setelah mengikuti pembelajaran yang pertama. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes 1 kemampuan proses selama 20 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan tes 1 kemampuan proses , peneliti mengakhiri pertemuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
hari itu dan memberitahukan topik apa yang akan dipelajari minggu depan dan kegiatan pembelajarannya berupa diskusi seperti hari ini.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Kedua Pembelajaran kedua berlangsung pada senin, 15 september 2014, jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke tujuh, delapan dan Sembilan, yaitu pada jam 11.00 – 13.30, dengan semua siswa hadir. Materi pada pertemuan kedua ini adalah gerak jatuh bebas. Setelah mengucapkan salam peneliti membahas lagi bagaimana hasil tes 1 kemampuan proses. Peneliti menjelaskan lagi bagaimana tahapan dan apa saja yang harus tersaji dalam kemampuan proses memprediksi dan menjelaskan. Selain memberikan contoh memprediksi dan menjelaskan yang baik, peneliti juga mengambil beberpa contoh jawaban siswa yang dianggap paling baik. Kagiatan dilanjutkan dengan peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran kedua ini dan materi yang akan menjadi bahan diskusi. Karena materi pada pembelajaran kedua adalah lanjutan dari materi sebelumnya, maka peneliti mempersilahkan siswa jika ada yang perlu ditanyakan berkaitan dengan materi pertemuan sebelumnya. Karena tidak ada yang ditanyakan, maka peneliti memberikan sedikit pengantar tentang materi pembelajaran kedua ini. Kegiatan selanjutnya masuk dalam kegiatan inti, siswa dibagikan LKS 1 pembelajaran kedua dan diminta untuk mengerjakannya. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
pembelajaran kedua ini, siswa tidak banyak bertanya tentang bagaimana mengerjakan LKS yang diberikan. Setelah waktu pengerjaan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Kelompok masih sama seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya. Proses ini berjalan cukup lancar, karena setiap siswa sibuk dengan kelompok masingmasing untuk mengerjakan LKS. Pada diskusi kelompok pembelajaran kedua ini siswa tampak lebih antusias dan lebih ramai dari pada pembelajaran pertama, hal ini karena pada kegiatan untuk memecahkan persoalan yang ada di LKS, siswa diminta melakukan beberapa percobaan sederhana berkaitan dengan topik gerak jatuh bebas. Untuk memastikan siswa melakukan percobaan dengan benar, peneliti berkeliling dan memperhatikan apa yang dilakukan tiap kelompok. Diskusi kelompok diberi waktu 40 menit, dan setelah waktu diskusi kelompok selesai, peneliti mempersilahkan setiap kelompok memajang jawaban di papan tulis. Peneliti kemudian mempersilahkan semua kelompok duduk di kursi bagian depan dan sebisa mungkin mereka dapat melihat dengan jelas jawaban yang dipajang. Diskusi kelas dimulai dan peneliti memberi kesempatan bagi kelompok yang jawabannya dipilih peneliti untuk menjelaskan jawaban mereka. Setelah selesai menjelaskan, peneliti juga mempersilahkan kelompok yang memiliki jawaban berbeda untuk menjelaskan jawaban mereka. Selama diskusi berlangsung, peneliti berperan sebagai fasilitator yang memberikan beberapa pengertian dan meluruskan jika terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
kesalahpahaman konsep berkaitan dengan teori, akan tetapi peneliti tidak terlibat jauh dalam mencapai kesepakatan akhir siswa. Setelah semua masalah selesai didiskusikan dan tidak ada lagi pertanyaan dari setiap kelompok, peneliti mengakhiri diskusi kelas dan mempersilahkan semua siswa duduk kembali di tempat duduk masing-masing. kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan soal-soal posttest dan tes 2 kemampuan proses. Soal posttest yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal pretest, sedangkan soal tes 2 kemampuan proses ilmiah disesuaikan dengan materi yang dibahas pada pertemuan kedua. Siswa diminta mengerjakan soal posttest dan tes 2 kemampuan proses ilmiah sampai bel berbunyi. Di akhir pembelajaran, ketika semua siswa telah mengumpulkan jawabannya, sebelum mengakiri pelajaran dan meninggalkan kelas, peneliti berpamitan dan tidak lupa mengucapkan terimakasih atas partisipasi siswa yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
B. Data dan Analisis Data 1. Pemahaman Konsep a. Nilai Pretest Tabel 4.2 Nilai Pretest Kode Siswa
Nilai Pretest
1 2 3 4
17 19 27 27
Tingkat Pemahaman Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Nilai Pretest
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
43 34 26 27 33 32 27 13 22 19 22 19 22 28 17 19 27 22 27 22 19 22 19 17 12 22 27 22 19 22
58
Tingkat Pemahaman Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham
Nilai akhir pretest dihitung berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 13 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 43. Nilai rata-rata pretest adalah 23,11. Nilai rata-rata <45,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
sehingga tingkat pemahaman siswa termasuk dalam tidak paham. Nilai pretest ini dapat dikualifikasikan dengan interval nilai seperti tabel berikut ini: Tabel 4.3 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada nilai pretes Interval Nilai
Kalifikasi
Frekuensi
Persentase (%)
80-100
Sangat paham
0
0
65-79
Paham
0
0
55-64
Cukup paham
0
0
45-54
Kurang paham
0
0
<45
Tidak paham
34
100
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai pretes ditunjukan dalam diagram berikut:
40 35 34
Jumlah Siswa
30 25 20 15 10 5 0
0
1 Sangat paham
0 2 Paham
0
0
3 4 Kurang paham Cukup paham Tidak 5paham Kualifikasi
Diagram 4.1 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai pretes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dari 34 siswa yang mengikuti pretest, seluruh siswa tingkat pemahamannya adalah tidak paham dengan persentase 100%. Pemahaman siswa dikualifikasikan tidak paham, dikarenakan siswa belum pernah belajar tentang materi gerak lurus beraturan (glbb) sebelumnya. b. Nilai Posttest Tabel 4.4 Nilai posttest Kode Siswa
Nilai Posttest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
60 55 65 60 75 75 65 75 75 70 70 55 70 60 75 70 75 75 75 75 80 70 70 80 65 80
Tingkat Pemahaman Cukup paham Cukup paham Paham Cukup paham Paham Paham Paham Paham Paham Paham Paham Cukup paham Paham Cukup paham Paham Paham Paham Paham Paham Paham Sangat paham Paham Paham Sangat paham Cukup paham Sangat paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Nilai Posttest
27 28 29 30 31 32 33 34
60 75 55 65 60 65 55 70
61
Tingkat Pemahaman Cukup pajam Paham Cukup paham Paham Cukup paham Paham Cukup paham Paham
Nilai terendah yang diperoleh siswa pada soal posttest adalah 55 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai rata-rata posttes adalah 67,26. Nilai rata-rata posttest ini termasuk dalam tingkat paham. Hasil nilai posttest ini dapat dikualifikasikan dengan interval nilai seperti tabel berikut ini: Tabel 4.5 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada nilai posttest Interval Nilai
Kalifikasi
Frekuensi
Persentase (%)
80-100
Sangat paham
3
8,8235
65-79
Paham
21
61,7645
55-64
Cukup paham
10
29,411
45-54
Kurang paham
0
0
<45
Tidak paham
0
0
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai posttest ditunjukan dalam diagram berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
25
Jumlah siswa
20
21
15 10 10 5 3
0
1 Sangat paham
2 Paham
3 Kurang 04paham Tidak05paham Cukup paham
Kualifikasi
Diagram 4.2 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai posttest Dari 34 siswa yang mengikuti postest, hasilnya menunjukan bahwa siswa yang tingkat pemahamannya dikualifikasikan sangat paham sebesar 8,823%, kualifikasi paham sebesar 61,764%, kualifikasi cukup paham sebesar 29,411, kualifikasi kurang paham dan tidak paham sebesar 0%. Secara umum pemahaman siswa dikualifikasikan paham, hal ini dikarenakan siswa telah belajar dan memiliki pemahaman tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) melalui metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). c. Uji Test-t Nilai Pretest dan Postest Untuk mengetahui perbedaan nilai Pretest dan Posttest, menggunakan analisis stastistik Test-T, yaitu untuk menguji satu kelompok yang di tes dua kali (Suparno, 2010:97). Perhitungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
dilakukan dengan menggunakan SPSS agar meminimalis terjadinya kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). Tabel 4.6 Nilai pretes dan posttest Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pretest
Posttest
17 19 27 27 43 33 27 27 33 32 27 13 22 19 22 19 22 28 17 19 27 22 27 22 19 22 19 17 12 22 27
60 55 65 60 75 75 65 75 75 70 70 55 70 60 75 70 75 75 75 75 80 70 70 80 65 80 60 75 55 65 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa 32 33 34
Pretest
Posttest
22 19 22
65 55 70
64
Data diatas kemujian diuji menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan analisis Sample Test-T didapatkan output sebagai berikut:
Dari analisis statistik diatas maka diperoleh nilai probabilitas (P) atau Sig. (2-tailed) adalah sebesar P = 0.000 dan t = -34.515 dengan level signifikan = 0.005. Untuk mengetahui rata-rata nilai pretest dan posttest dilihat pada tabel output pertama. Hasil mean pretest sebesar 23.2941 dan mean posttest sebesar 68.3824. Untuk lebih jelas melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
perbedaannya, berikut ini disajikan diagram nilai rata-rata pretest dan posttest:
70
68.3824
Nilai rata-rata
60 50 40 30 20
23.2941
10 0 Pretest
Posttest Tes
Bagan 4.3 Perbandingan nilai pretes dan posttest Menurut Suparno (2010), apabila nilai Sig.(2-tailed) kurang dari , maka hasilnya adalah signifikan. Signifikan artinya terdapat perbedaan atau pengaruh. Karena Karena nilai P= 0.000 maka P <
sehingga hasilnya adalah signifikan yang bearti bahwa terdapat
perbedaan yang mencolok secara statistik pada nilai pretest dan posttest. d. Kesimpulan Secara keseluruhan, pemahaman siswa pada materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) mengalami peningkatan. terjadi peningkatan nilai yang diperoleh siswa yaitu dengan nilai rata-rata pretest siswa 23,294 meningkat menjadi 68,382 pada nilai posttest. Peningkatan ini juga dibuktikan dengan hasil analisis nilai pretest dan posttest siswa kelas X MIA 4 dimana dari hasil uji Test-T yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dilakukan didapatkan nilai P= 0.000 < = 0.05 , maka hasilnya signifikant.
2. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah a. Keadaan Awal Kemampuan Proses Ilmiah Tabel 4.7 Hasil tes keadaan awal keterampilan memprediksi Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang relevan
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
√
√
Skor Total
1 0 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang relevan
28 29 30 31 32 33 34
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√ √
√
0
5
16
0
11.76
47,058
12,352
√ √
0
Presentase (%)
0
0 0
Skor Total 2 1 1 1 0 1 1 21
√ √
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
67
Tabel 4.8 Hasil tes keadaan awal keterampilan menjelaskan Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab akibat
√
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
Penjelasan lengkap
Skor Total 0 1 2 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
√ √
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 ∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
68
√ √
√ √ √ √ √
0
3
18
8,823
52,941
0
Presentase (%)
0
Skor Total 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 21 12,352
Dari hasil tes keadaan awal kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan, didapatkan persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 12,352%, dan keterampilan menjelaskan sebesar 12,352%.
b. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 1 Tabel 4.9 Hasil tes ke-2 keterampilan memprediksi Kode Siswa 1 2
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang relevan
√
√ √
√ √
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√
√ √
Skor Total 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
√
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
20
Presentase (%)
58,82 3
√ √
Kelengkap -an data
√
Teori yang relevan
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√
√ √ √ √ √
√
√ √
√
√ √
√
√ √ √
√ √
24
13
32
70,588
38,235
94,117
64,705
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √ √ √
√
21 61,764
Skor Total 2 2 5 3 2 3 3 5 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 5 5 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 110
√ √
69
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 4.10 Hasil tes ke-2 keterampilan menjelaskan Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
√
√ √
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
19
√
√ √ √
hubunga n sebab akibat
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√
√ √ √
√
√
√
√ √ √
√
23
14
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
34
√
√ √
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √
14
Skor Total 4 2 3 2 4 4 2 5 2 3 3 3 2 2 5 3 2 5 2 4 4 1 3 3 4 3 4 2 4 2 2 5 2 2 104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa Presentase (%)
71
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
55,88 2
64,705
38,235
100
41,176
Skor Total 60
Dari hasil tes ke-2 kemampuan proses ilmiah, didapatkan persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 64,705%, dan keterampilan menjelaskan sebesar 60%.
c. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 2 Tabel 4.11 Hasil tes ke-3 keterampilan memprediksi Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang relevan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
√ √ √ √ √
hubungan sebab akibat
√ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor Total 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Disertai gambar
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
34
Presentase (%)
100%
Kelengkap -an data
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 73,529
72
Skor Total
Teori yang relevan
hubungan sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
28
19
34
4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 140
82,352
55,882
100
82,352
√ √
√ √ √
√ √
Tabel 4.12 Hasil tes ke-3 keterampilan menjelaskan Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Disertai gambar
Teori yang relevan
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √
hubunga n sebab akibat
√ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√ √
√ √
√ √ √ √
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √
Skor Total 4 4 3 4 4 3 5 3 3 5 5 2 5 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa
73
Kriteria Keterampilan Menjelaskan
Skor Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab akibat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
√
√ √ √ √
√
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓
26
20
34
22
5 3 5 5 2 4 4 2 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 129
Presentase (%)
55,88 2
38,235
100
41,176
75,882
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √
√ √ √
27 64,705
√ √ √
√ √ √ √ √
Dari hasil tes ke-3 kemampuan proses ilmiah, didapatkan persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 82,325%, dan keterampilan menjelaskan sebesar 75,882%. d. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Setiap Pertemuan 1) Kemampuan memprediksi Berikut adalah tabel persentase tiap kriteria keterampilan proses ilmiah Memprediksi pada tes ke-1, 2 dan 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 4.13 Persentase skor tiap kriteria keterampilan memprediksi Kemampuan Proses
Kriteria
Persentase Skor Tiap Tes (%) Keadaan Tes 2 Tes 3 awal
Memprediksi 1. Disertai gambar 2. Kelengkapan data 3. Berdasarkan teori yang relevan 4. Hubungan sebab akibat 5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
0 0 0
58,823 61,764 70,588
14,705
100 73,529 82,352 55,882
38,235
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟
47,058
94,117
100
12,352
64,705
82,352
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah memprediksi, disajikan pada bagan berikut:
100 %
100 % 94.117 %
100
Persentase penjawab (%)
90 80 70
58.823 %
82.352 % 73.529 % 70.588 % 61.764 %
60 50
55.882 % 47.058 % 38.235 %
40 30 14.705 %
20 10 0
0% Disertai 1 gambar
Keadaan awal
0%
0%
Kelengkapan 2 data
Berdasarkan Hubungan Menggunakan b.ind 3 4 5 teori yg relevan sebab-akibat yg baik & benar
Setelah pertemuan 1
Setelah pertemuan 2
Bagan 4.4 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria keterampilan memprediksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Berdasarkan bagan di atas, dari masing-masing kriteria penilaiaan keterampilan memprediksi, kriteria yang mendapatkan peresntase nilai tertinggi hanya kriteria menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan bahwa dalam pembelajaran pada umumnya, guru selalu mengajak siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi ketika pembelajaran fisika siswa belum pernah di ajak untuk melakukan keterampilan proses ilmiah. Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
82,352%
90 80
64,705%
Persentase
70 60 50 40 30 20
12,352%
10 0 1
Keadaan awal
2
Setelah pertemuan 1
3
Setelah pertemuan 2
Tes
Bagan 4.5 Peningkatan keterampilan proses memprediksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan memprediksi mengalami peningkatan secara bertahap, baik peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum. 2) Kemampuan Menjelaskan Berikut adalah tabel presentase tiap kriteria keterampilan menjelaskan pada tes ke-1, 2 dan 3. Tabel 4.14 Persentase skor tiap kriteria keterampilan menjelaskan Kemampuan Proses
Kriteria
Menjelaskan 1. Disertai gambar 2. Sesuai dengan teori yang relevan 3. Hubungan sebab akibat 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 5. Penjelasan lengkap ∑ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟
Persentase Skor Tiap Tes (%) Tes 1 Tes 2 Tes 3 0 0
55,882
76,470 79,411
64,705 8,823
58,823 38,235
52,941
100
100
0
41,176
64,705
12,352
60
75,882
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah menjelaskan , disajikan pada bagan berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
100 % 100 % 100
Persentase Penjawab (%)
90 70 60
79.411 %
76.47 %
80
64.705 %
64.705 %
58.823 % 52.941 %
55.882 %
50
41.176 %
38.235 %
40 30 20 10 0
8.823 % 0% Disertai1gambar
Keadaan awal
0% Sesuai dgn teori 2 yg relevan
0% Hub sebab3 akibat
Setelah pertemuan 1
Meng b.Ind yg baik 4 & benar
Penjelasan 5 lengkap
Setelah pertemuan 2
Bagan 4.6 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria keterampilan menjelaskan Sama dengan keterampilan memprediksi, keterampilan menjelaskan dari masing-masing kriteria penilaiaan, kriteria yang mendapatkan persentase nilai tertinggi hanya kriteria menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
75,882% 80 60%
70
Persentase
60 50 40 30 12,352%
20 10 0
1 awal Keadaan
2 Setelah pertemuan 1
3 Setelah pertemuan 2
Tes
Bagan 4.7 Peningkatan keterampilan menjelaskan Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan menjelaskan mengalami peningkatan secara bertahap, baik peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum.
e. Kesimpulan Berdasarkan pada analisis data kemampuan keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan, setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) pada topik gerak lurus berubah beraturan (glbb), dapat disimpulkan bahwa metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) mampu meningkatkan kemampuan proses ilmiah siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan penelitian serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) pada siswa kelas X MIA 4 SMA N 1 Prambanan, ratarata nilai setelah menigikuti pembelajaran lebih baik secara signifikan daripada rata-rata nilai sebelum mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan uji Test-T. 2. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi. Terlihat dari persentase keadaan awal kemampuan memprediksi sebesar 12,352%, meningkat menjadi 64,705% setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi menjadi 82,352% setelah pembelajaran kedua. 3. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam meningkatkan keterampilan menjelaskan. Terlihat dari persentase keadaan awal kemampuan menjelaskan sebesar 12,352%, meningkat menjadi 60% setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi menjadi 75,882% setelah pembelajaran kedua.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
B. Saran 1. Bagi guru SMA N 1 Prambanan, dapat menjadikan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) salah satu metode dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman siswa dan pengembangan keterampilan proses ilmiah siswa. 2. Pada penelitian selanjutnya, perlu diteliti apakah penerapan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dapat digunakan pada topik-topik fisika yang lain dan juga sample kelas yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Daftar Pustaka
Devi, P. K. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk Guru SMP. Jakarta: Pusat Giancoli, Douglas. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga. I Made dan Wandy. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. PPPPTK IPA: Bandung. Kanginan, M. 2010. Physics 2A For Senior High School Grade XI 1nd Smester. Jakarta: Erlangga. Liston, M. 2013. Scientific Process Skills in Primary Science, Resource & Research Guides, Vol. 4, Oktober 2013, http://www.ncemstl.ie/_fileupload/Scientific%20process%20skills %20Maeve%20Liston%20-%20RRG%20%2310.pdf , di akses 6 Oktober 2013. Padilla, J. 1990. The Science Process Skills, Research Matters - to the Science Teacher, No. 9004, (March 1990). http://academic.pgcc.edu/~bgage/Processskills.doc, di akses 6 Oktober 2013. Rosiani, L. 2011. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Jakarta: Skripsi Pada Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1582/1/1 01530- LA%20ROSIANI%20HADIANI-FITK.pdf, di akses 6 Oktober 2013. Suparno, P. 2010. Metodologi Penelitiaan Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Trianto, M. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Tukiran dan Hidayati. 2011. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. _____ 2012. Kurikulum 2013. Kementria Pendidikan dan Kebudayaan. http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/07/pendekatansaintifik-ilmiah-dalam-pembelajaran.docx, di akses 6 Oktober 2013. _____ 2013. KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC, Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas / Semester
: X / Semester I
Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (2x135menit)
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya B. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak
dengan kecepatan dan percepatan
konstan Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran. C. Indikator 1. Kognitif a. Siswa dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak lurus berubah beraturan (glbb) b. Siswa dapat menjelaskan arah dan pergerakan benda dengan percepatan konstan c. Siswa dapat melakukan demonstrasi sederhana tentang gerak lurus berubah beraturan (glbb) 2. Afektif a. Siswa dapat melakukan diskusi dengan teman tentang peristiwa gerak lurus berubah beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari b. Siswa dapat membuat prediksi berdasarkan permasalahan yang diajukan guru c. siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
1. Kognitif a. Siswa dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak lurus berubah beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari b. Menjelaskan pengertian GLBB dan contoh peristiwa GLBB dalam kehidupan sehari-hari. c. Siswa dapat menjelaskan arah dan pergerakan benda dengan percepatan konstan d. Siswa dapat melakukan demonstrasi sederhana tentang gerak lurus berubah beraturan (glbb) 2. Afektif a. Siswa dapat melakukan diskusi dengan teman tentang peristiwa gerak lurus berubah beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari b. Siswa dapat membuat prediksi berdasarkan permasalahan yang diajukan guru c. siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan
E.
Materi Pembelajaran Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
F. Metode Pembelajaran 1. Model
: CUPs
2. Pendekatan
: Keterampilan Proses
3. Metode
: Eksperimen/Diskusi
G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan
Kegiatan
Alokasi Waktu
ke1
Kegiatan awal a. Apresepsi 1) Guru memberikan salam kepada peserta didik
30’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Guru mempresensi siswa 3) Guru menginformasikan pelajaran yang akan dipelajari hari ini dan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan hari ini. b. Motivasi 1) Guru bertanya kepada siswa tentang peristiwa glbb 2) guru
menggali
pengetahuan
siswa
tentang contoh glbb dalam kehidupan sehari-hari c. Orientasi 1) Guru mengomuniasikan tentang tujuan pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.
Kegiatan inti
80’
a. Eksplorasi 1) Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang peristiwa glbb. b. Elaborasi 1) Guru menyajikan permasalahan kepada siswa mengenai glbb. 2) Guru menjelaskan kepada siswa apa itu prediksi dan penjelasan. 3) Guru
menjelaskan
kepada
siswa
bagaimana kriteria memprediksi dan menjelaskan yang baik. 4) Siswa membuat prediksi dan penjelasan secara tertulis disertai alasan data yang relevan secara individual. 5) Guru membagi siswa dalam kelompok
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru. 6) Siswa
mengerjakan
LKS
dan
mendiskusikanya. 7) Siswa memajang hasil diskusi didepan kelas dan menjelaskannya. c. Konfirmasi 1) Siswa dibimbing oleh guru menarik kesimpulan
dari
serangkaiaan
pembelajaran yang telah dilakukan. 2) Guru memberikan penegasan tentang pokok bahasan yang telah dilakukan.
Kegiatan AKhir
15’
a. Penugasan 1) Guru memberikan soal keterampilan memprediksi dan menjelaskan 2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari bagaimana membuat prediksi dan penjelasan yang baik 3) guru
mengakhiri
pelajaran
dengan
memberikan ucapan terimakasih dan salam penutup 2
Kegiatan awal a. Apresepsi 1) Guru memberikan salam kepada peserta didik 2) Guru mempresensi siswa 3) Guru menginformasikan pelajaran yang akan dipelajari hari ini dan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan hari ini.
30’
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Motivasi 1) Guru bertanya kepada siswa tentang peristiwa glbb 2) guru
menggali
pengetahuan
siswa
tentang contoh glbb dalam kehidupan sehari-hari c. Orientasi 1) Guru mengomuniasikan tentang tujuan pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.
Kegiatan inti
80’
a. Eksplorasi 1) Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang peristiwa glbb. b. Elaborasi 1) Guru mengingatkan kembali kepada siswa bagaimana membuat prediksi dan penjelasan. 2) Guru menyajikan permasalahan kepada siswa mengenai glbb dan siswa membuat prediksi
dan
menjelaskan
dari
permasalahan tersebut secara individual. 3) Guru membagi siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru. 4) Siswa
mengerjakan
LKS
dan
mendiskusikanya 5) Siswa memajang hasil diskusi disepan kelas dan menjelaskannya. c. Konfirmasi
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Siswa dibimbing oleh guru menarik kesimpulan
dari
serangkaiaan
pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Guru memberikan penegasan tentang pokok bahasan yang telah dilakukan Kegiatan AKhir
15’
a. Penugasan 1. Guru memberikan soal keterampilan memprediksi dan menjelaskan 2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari bagaimana membuat prediksi dan penjelasan yang baik 3. guru
mengakhiri
pelajaran
dengan
memberikan ucapan terimakasih dan salam penutup E. Sumber Belajar 1. Buku teks IPA 2. Lembar Kerja Siswa 3. Buku fisika lain yang relevan F. Penilaian Penilaiaan keterampilan proses : Tugas individu
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lampiran 4. Soal pretest dan posttest Soal – Soal Gerak Lurus Berubah Beraturan Nama : ___________________________ Kelas : ___________________________ 7. Jika percepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti kecepatanya juga nol? Jelaskan jawaban anda! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 8. Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kecepatan yang bernilai positip. Bila percepatan benda tersebut bernilai negatif, bagaimanakah pergerakan benda? Jelaskan jawaban anda! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 9. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas kemudian jatuh kembali ke tanah. Bagaimana percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun? Jelaskan jawaban anda! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 10. Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu 6 s. Berapa percepatan mobil? Berapa jauh mobil bergerak selama waktu itu? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 11. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:
D
B
C
A
Tentukan besar percepatan dan jenis gerak (GLB atau GLBB) dari: c. A ke B d. B ke C ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ___________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 12. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan laju 20 m/s. Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 12 meter? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X (sepuluh)/1 NO
INDIKATOR
SOAL
ASPEK
NILAI
PEMAHAMAN 1
Siswa dapat menjelaskan gerak benda yang memiliki percepatan
2
Siswa dapat menjelaskan bagaimana pergerakan benda yang memiliki percepatan pada arah tertentu
3
Siswa dapat menjelaskan gerak dan percepatan yang dialami pada benda yang mengalami gerak jatuh bebas
Jika percepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti kecepatanya juga nol? Jelaskan jawaban anda! Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kecepatan yang bernilai positip. Bila percepatan benda tersebut bernilai negatif, bagaimanakah pergerakan benda? Jelaskan jawaban anda! Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas kemudian jatuh kembali ke tanah. Bagaimana percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun?
Pemahaman konsep Dapat menjelaskan
10
Pemahaman konsep Dapat menjelaskan
10
Pemahaman konsep Dapat menjelaskan
15
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
INDIKATOR
SOAL
ASPEK
96
NILAI
PEMAHAMAN
4
Menggunakan salah satu persamaan glbb yang sesuai untuk menjawab soal
5
Membaca grafik dan menggunakan salah satu persamaan glbb yang sesuai untuk menjawab soal
6
Menggunakan salah satu persamaan glbb yang sesuai untuk menjawab soal
Jelaskan jawaban anda! Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu 6 s. Berapa percepatan mobil? Berapa jauh mobil bergerak selama waktu itu? Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu: Tentukan besar percepatan dan jenis gerak
Dapat menerapkan
25
Dapat membaca grafik Dapat menerapkan
20
Sebuah batu Dapat menerapkan dilempar vertikal ke atas dengan laju 20 m/s. Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 12 meter
20
Jumlah :100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Lampiran 6 RUBRIK PENILAIAAN KETERAMPILAN MEMPREDIKSI No
Nama
Skor Keterampilan
Total
Siswa
memprediksi
Skor
1
2
3
4
5
Keterangan : Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data, (3) berdasarkan teori yang relevan, (4) Penjelasan hubungan sebab akibat dan (5) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 6) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5. 7) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4. 8) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3. 9) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2. 10) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran 7 RUBRIK PENILAIAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN No
Nama Siswa
1
Kriteria Keterampilan
Total
menjelaskan
Skor
2
3
4
5
Keterangan : Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan teori yang relevan, (3) hubungan sebab akibat (4) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,dan (5) penjelasan lengkap. 6) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5. 7) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4. 8) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3. 9) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2. 10) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Lampiran 8 TES AWAL KEMAMPUAN PROSES SISWA Peserta didik bekerja secara individu
Nama
: ………………………………………….
Kelas
: …………………………………………. A. Tes kemampuan memprediksi
Cuaca Buruk Hujan disertai angin kencang adalah salah satu fenomena cuaca ekstrem yang sangat sering terjadi di Indonesia, terutama di masa-masa awal musim hujan. Saat akan turun hujan biasanya awan hitam menutup langit disertai angin kencang suara petir menggelegar dan udara terasa lebih panas dari biasanya. Saat hujan kita harus hati hati jangan berteduh dibawah pohon dan jangan berdiri di tempat terbuka seperti sawah atau tanah lapang agar tidak tersambar petir. Sumber:http://online-school.yahubs.com/tag/cuaca-buruk/ Berdasarkan informasi diatas, amatilah keadaan udara diluar dan prediksikan bagaimana keadaan cuaca pada hari ini! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ A. Tes kemampuan menjelaskan Andi berjalan kaki menuju ke sebuah apotek untuk membeli obat. Apotek tersebut berjarak 30 meter di sebelah kanan rumahnya. Kemudian Andi berjalan menuju taman yang jaraknya hanya 10 meter di sebelah kiri rumahnya untuk bersantai. Jelaskanlah pergerakan Andi berdasarkan cerita tersebut! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 9 TES KEMAMPUAN PROSES SISWA (PERTEMUAN 1) Peserta didik bekerja secara individu
Nama
: ………………………………………….
Kelas
: ………………………………………….
A. Tes kemampuan memprediksi Lukla Airport (Bandara Tenzing Hillary) Bandara ini terletak di Lukla, Nepal, dan mungkin merupakan bandara tertinggi di dunia. Bandara ini terletak di ketinggian 2900 meter di atas permukaan air laut. Landasan pacu yang tersedia hanya sepanjang 500 meter. Salah satu ujung landasan adalah gunung yang tinggi, dan di sisi lain terdapat jurang yang dalam. Dalam kondisi seperti ini, satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal. Sumber: http://rvalents.blogspot.com/2012/08/10-bandara-palingextreme-di-dunia.html Dengan mengganggap spesifikasi untuk lepas landas sama dengan spesifikasi untuk mendarat, prediksilah apakah bila pilot dapat memanfaatkan panjang landasan seefisien mungkin, dapatkah pesawat seperti MH370 mendarat di bandara Lukla yang berada di Nepal? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ B. Tes Kemampuan Menjelaskan Jelaskanlah bagaimana pergerakan benda yang memiliki kecepatan positip, tetapi percepatanya negatif! ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 10 TES KEMAMPUAN PROSES SISWA (PERTEMUAN 2) Peserta didik bekerja secara individu
Nama
: ………………………………………….
Kelas
: ………………………………………….
A. Tes kemampuan memprediksi
(a) (b) Perhatikan gambar diatas! Ketika buku dan kertas dijatuhkan secara bersamaan dan dengan ketinggian awal yang sama (gambar a), buku akan sampai di lantai lebih dahulu daripada kertas. jika kertas diletakkan di atas sebuah buku seperti tampak pada gambar (b). Kemudian dalam posisi seperti itu keduanya dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Prediksikanlah manakah yang sampai ke lantai lebih cepat? ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ B. Tes Kemampuan Menjelaskan Sebuah kelapa yang sudah tua jatuh ke tanah dari pohonya. Jelaskanlah bagaimana gerak kelapa yang jatuh sejak masih di atas pohon hingga akhirnya sampai ke tanah. ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran 11 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pertemuan 1) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Nama
: ………………………………………….
Kelompok
: ………………………………………….
Kelas
: ………………………………………….
Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian GLBB dan contoh peristiwa GLBB dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menjelaskan prinsip GLBB pada penerbangan pesawat.
Analisa permasalahan berikut ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah pada lembar jawaban yang telah disediakan!
Penumpang turun dari pesawat di Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, Sabtu (7/9/2013). Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogykarta (DIY) mewacanakan dua lokasi alternatif pembangunan Bandara bertaraf internasional untuk menggantikan Bandara Adisucipto yang dinilai tidak mampu lagi didarati pesawat berbadan lebar karena keterbatasan landasan yaitu, di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul dan Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo yang saat ini ditindaklanjuti dengan studi kelayakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Sumber: http://www.solopos.com/2013/09/10/bandara-adi-sucipto-akandipindah-445682 1. Jika pemerintah DIY ingin membangun landasan pacu untuk pesawatpesawat besar seperti pesawat malysia MH370. Prediksikanlah berapa panjang lintasan yang harus dibangun? Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membantu dalam memprediksi persoalan di atas: a. Gambar b. Mengumpulkan dan mencatat data c. Mencari pola atau kecenderungan tertentu, atau keterhubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah. d. Hubungan sebab-akibat e. Rumusan Prediksi Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman kelompok kamu dan tuliskan jawaban pada lembar yang telah disediakan! 2. Pada saat kapan dan jenis gerak yang mana prinsip GLBB dipercepat dapat kita lihat pada penerbangan pesawat boing? Jelaskan alasanmu! 3. Pada gerak lurus berubah beraturan, komponen apa yang memiliki nilai tetap dari peristiwa tersebut? Jelaskan alasanmu! 4. Bagaimana bentuk grafik pada jenis gerak di atas? Grafik v terhadap t Grafik a terhadap t
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran 12 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pertemuan 2) Gerak Jatuh Bebas
Nama
: ………………………………………….
Kelompok
: ………………………………………….
Kelas
: ………………………………………….
Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat: 1. Menjelaskan percepatan gravitasi yang bekerja pada peristiwa gerak vertikal 2. Menjelaskan bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda yang ringan yang memiliki permukaan yang luas Analisa permasalahan berikut ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Ketika batu dan kertas dijatuhkan secara bersamaan dan dengan ketinggian awal yang sama, batu akan sampai di lantai lebih dahulu daripada kertas(gambar a). Dengan memperhatikan gambar (b), buatlah rumusan prediksi apa yang akan terjadi jika kertas digumpalkan sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
membentuk seperti bola, kemudian kertas tersebut dan batu. Ikutilah langkah-langkah berikut dalam memprediksi persoalan di atas: a. Gambar b. Mengumpulkan dan mencatat data c. Mencari pola atau kecenderungan tertentu, atau keterhubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah. d. Hubungan sebab-akibat e. Gambar dan rumusan Prediksi Lakuanlah percobaan di atas untuk membuktikan prediksi yang telah kalian buat, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut! 2. Apa yang menyebabkan benda-benda selalu jatuh kebawah, dan apa yang menyebabkan benda yang lebar jatuh ke bawah lebih lambat dibandingkan benda yang berat dan kecil? Jelaskan alasanmu! 3. Bagaimana percepatan benda-benda jika di bumi tidak ada udara? Jelaskan alasanmu! 4. Lakukanlah kegiatan berikut ini!
Ambil kertas yang sudah di padatkan berbentuk seperti bola, kemudian lemparkan vertikal ke atas. Amati pergerakan benda. a. Analisa pergerakan benda dari titik awal (saat bola terlepas dari tangan) ke puncak. Bagaimana kecepatan bola dari titik awal (titik a) menuju, hingga sampai di titik puncak (titik b)?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
b. Jenis gerak apa yang dialami bola ketika bergerak dari titik awal (titik a) menuju titik puncak (titik b), dan sebaliknya dari titik b ke titik a.? Jelaskan alasanmu!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Lampiran 13. Artikel untuk bahan diskusi Ini Spesifikasi Boeing 777-200 ER MH 370 Malaysia Airlines Beberapa waktu yang lalu media
heboh
membicarakan pesawat Malaysia Airlines
(MAS)
MH370 yang hilang ketika melakukan penerbangan rute Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China. Hingga saat ini pesawat tersebut belum ditemukan dan diperkirakan jatuh di samudra Hindia. Pesawat MH370 merupakan pesawat berjenis Boeing 777-200ER. Pesawat Boeing 777-200ER membutuhkan batas kecepatan minimum untuk lepas landas sebesar 288 km/jam dan untuk mencapai kecepatan ini dibutuhkan waktu sekitar 20 detik dan berubah sesuai kecepatan angin. Boeing 777 merupakan pesawat dengan berat 143 ton, dan mampu membawa muatan 155 ton. Dari situs resmi Boeing yang dikutip, Sabtu (8/3/2014), harga katalog tahun 2013 untuk pesawat ini adalah US$ 261,5 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Namun, biasanya maskapai penerbangan mendapatkan diskon dari harga tersebut. Sumber
:
http://finance.detik.com/read/2014/03/08/155853/2519902/1036/harga-
pesawat-boeing-777-200-rp-26-triliun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran 14 Contoh Membuat Memprediksi dan Menjelaskan Yang Baik Keterampilan Memprediksi Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data, (3) berdasarkan teori yang relevan, (4) hubungan sebab akibat dan (5) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Keterampilan Menjelaskan Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan teori yang relevan, (3) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, (4) hubungan sebab akibat dan (5) penjelasan lengkap.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memprediksi 1. Membuat ilustrasi gambar secukupnya keadaan yang terjadi untuk memperjelas permasalahan apa yang sedang dibahas. 2. Mengumpulkan dan mencatat data 3. Mencari pola atau fakta, konsep, rumus dan prinsip dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah. 4. Hubungan sebab – akibat (berada
dalam rumusan prediksi untuk
memperjelas penyebab situasi atau hasil prediksi) 5. Rumusan Prediksi
Contoh Memprediksi Prediksikan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh kereta tercepat di dunia Maglev MLX01 untuk menempuh perjalanan jogja – Jakarta yang berjarak 538 km, jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
kereta tersebut melaju dengan kecepatan maksimum. (Lihat artikel kereta untuk memperoleh data) Jawab: Kereta Maglev melaju dengan kecepatan maksimum x = 538 km V = 581 km/jam
t = ……?
JOGJA
JAKART A
Diketahui Kereta tercepat di dunia Maglev MLX01 buatan jepang Jaraj jogja-jakarta
(x)
Kecepatan maksimum kereta (v)
v
x t
t
x v
= 538 km = 581 km/jam
538km 581km / jam t 0.92 jam t
Hasil Prediksi Perjalanan jogja – Jakarta yang berjarak 538 km menggunakan kereta tercepat di dunia Maglev MLX01 buatan jepang diperkirakan membutuhkan waktu 0.92 jam. Waktu yang relatif sangat singkat ini mampu dicapai karena kereta kecepatan maksimumnya yang mencapai 581 km/jam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
Lampiran 15. Sampel Hasil Pengisian Soal Pretest
/
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Lampiran 16. Sampel Hasil Pengisian Soal Posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
Lampiran 17. Sampel Hasil Tes 1 Kemampuan Proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
Lampiran 18. Sampel Hasil Tes 2 Kemampuan Proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
Lampiran 19. Sampel Hasil Tes 3 Kemampuan Proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran 20. Foto kegiatan pembelajaran