PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi SeKabupaten Sleman
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Brigitta Dina Dwi Prastiwi NIM: 111334057 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Perjuangan, Semangat, Kerja keras dan tekad menjadi satu untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Proses yang ku jalani ini melibatkan orang-orang yang terkasih, dan kini tiba saatnya karya tulis ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua Orang Tua ku Keluarga, Teman, Sahabat Almamater ku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Belajarlah dari setiap masalah yang singgah dalam hidup Anda dan selesaikan dengan baik sehingga Anda bisa “naik kelas”. (James Gwee)
Kemauan dan Tekad merupakan kunci utama yang menjadikan pribadi lebih maju (Penulis)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi SeKabupaten Sleman
Brigitta Dina Dwi Prastiwi Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik; (2) pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik; (3) langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015. Populasi penelitian ini adalah guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman berjumlah 677 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 63 guru. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Tenik analisis data adalah statistika deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik (58,7% responden masuk dalam kategori baik; nilai mean sebesar 158,41); (2) implementasi dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan sangat baik (57,1% responden masuk dalam kategori sangat baik; nilai mean sebesar 61,79); (3) implementasi dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik (60,3% responden masuk dalam kategori baik; nilai mean sebesar 96,02 ).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
THE IMPLEMENTATION OF LEARNING PROCESS BASED ON THE CURRICULUM OF 2013 ACCORDING TO TEACHER’S PERCEPTION A Case Study on Teachers of Accounting Subject in the State and Private Vocational High School in the Expertise of Management and Business Skills and Accounting Expertise Program in Sleman Regency
Brigitta Dina Dwi Prastiwi Sanata Dharma University 2015
The objective of this research is to find out whether: (1) the learning process based on the Curriculum of 2013 has been implemented well: (2) the management of class based on the Curriculum of 2013 has been implemented well: (3) the learning steps based on the Curriculum of 2013 has been implemented well. The kind of this research is descriptive. This research was conducted from November 27th, 2014 up to February 27th, 2015. The sources of this research were 677 vocational teachers in the Expertise of Management and Business skills and Accounting Expertise Program in Sleman Regency. The samples were 63 teachers. The technique of taking samples was purposive sampling. The technique of collecting the data was questionnaire. The technique of analysing the data was descriptive statistics. The result of this research shows that: (1) the implemetation process of learning based on the Curriculum of 2013 has been well implemented (58,7% respondents belong to a good category; the mean value is 158,41); (2) the implemetation of class manangement dimension based on the Curriculum of 2013 has been well implemented (57,1% respondents belong to the very good category; the mean value is 61,79); (3) the implementation of learning steps dimensions based on the Curriculum 0f 2013 has been well implemented (60,3% respondents belong to the good category; the mean value is 96,02).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, selaku dosen pembeimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penyelesaiaan skripsi ini. 5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si dan Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen penguji. 6. Seluruh Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi beserta staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Kedua orang tuaku Bapak Al. Bambang Sugiharjo dan Ibu Fransisca Mujilah yang selalu mendoakan, mendukung dan memberi motivasi. Terimakasih karena kekuatan doa dan dorongan kalian aku bisa seperti ini. 8. Untuk Kakak ku Mas Wisnu Prabowo yang selalu memberi semangat. 9. Keluarga besarku budhe, pakdhe, mbak lika, bulek terimakasih atas doa, dukungan, motivasi dan semangat.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Untuk Mas Abimael Yudhokusumo yang selalu memberikanku semangat dan dorongan ketika males ngerjain skripsi terimakasih banyak. 11. Teman-teman seperjuangan penelitian: Mega, Alfon, Resa, Vriska, Elin, dan Sirilus. 12. Sahabat-sahabatku Maria, Jeng-jeng, Rosta, Sita, dan Tere terimakasih sudah memberikan motivasi, semangat, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. 13. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan kalian dan perhatian teman-teman, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 14. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................... iv MOTTO
.............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................................... vii ABSTRAK
.............................................................................................................. viii
ABSTRACT
.............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxvii
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah .................................................................................... 7 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 7 D. Tujuan Penelitian................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 BAB
II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 10 A. Kajian Teoritik ..................................................................................... 10 1. Persepsi Guru ....................................................................................... 10 a. Pengertian Persepsi.......................................................................... 10 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................................. 11 2. Guru...................................................................................................... 13 a. Pengertian Guru ............................................................................... 13 b. Peranan Guru ................................................................................... 14 c. Persepsi Guru .................................................................................. 15 3. Kurikulum ............................................................................................ 16 a. Pengertian Kurikulum ..................................................................... 16 b. Komponen Kurikulum ..................................................................... 18 c. Perkembangan Kurikulum di Indonesia .......................................... 20 d. Peranan Kurikulum.......................................................................... 25
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Fungsi Kurikulum............................................................................ 26 4. Kurikulum 2013 ................................................................................... 29 a. Konsep Dasar Kurikulum 2013 ....................................................... 29 b. Rasional Pengembangan Kurikulum .............................................. 30 c. Karakteristik Kurikulum 2013......................................................... 33 d. Tujuan Kurikulum 2013 .................................................................. 34 e. Keunggulan Kurikulum 2013 .......................................................... 35 5. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ..................................... 36 a. Pengertian Belajar ........................................................................... 36 b. Prinsip Kurikulum 2013 .................................................................. 37 c. Karakteristik Pembelajaran ............................................................. 38 6. Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013............................ 40 7. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ............................ 43 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 47 A. Metode dan Jenis Penelitian ................................................................. 47 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 47 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 48 D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 48 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51 F. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 56
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 61 BAB IV
ANALISIS DATA DAB PEMBAHASAN .............................................. 64 A. Deskripsi Data ...................................................................................... 64 B. Deskripsi Responden ............................................................................ 65 C. Deskripsi Proses Pembelajaran ............................................................ 68 D. Pembahasan .......................................................................................... 146
BAB V
PENUTUP ................................................................................................. 162 A. Kesimpulan .......................................................................................... 162 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 163 C. Saran ..................................................................................................... 164
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 166 LAMPIRAN
....................................................................................................... 168
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tempat Penelitian SMK Kabupaten Sleman .............................................. 47 Tabel 3.2. Data SMK se- Kabupaten Sleman.............................................................. 49 Tabel 3.3. Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Sampel Penelitian ........................ 50 Tabel 3.4. Daftar Kisi-Kisi Kuesioner ........................................................................ 52 Tabel 3.5. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Proses Pembelajaran (Pertama) .................................................................................................... 57 Tabel 3.6. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Proses Pembelajaran (Kedua) ....................................................................................................... 58 Tabel 3.7. Kriteria Koefisien Reliabilias ..................................................................... 60 Tabel 3.8. Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ..................... 60 Tabel 4.1. Data Responden Penelitian ........................................................................ 64 Tabel 4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 65 Tabel 4.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ........................... 65 Tabel 4.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah .................................... 66 Tabel 4.5. Deskripsi Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi ....................... 67 Tabel 4.6. Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Masa Kerja ........................ 67 Tabel 4.7. Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ...................................... 68 xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.8
Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ........................................................................................................ 69
Tabel 4.9
Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ................................................................ 70 Tabel 4.10 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ............. 71 Tabel 4.11 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok ............................ 72 Tabel 4.12 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Depok .......................................................................................... 72 Tabel 4.13 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Godean .......................... 73 Tabel 4.14 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Godean ........................................................................................ 74 Tabel 4.15 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Tempel .......................... 75 Tabel 4.16 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel ......................................................................................... 76
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.17 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman........................................... 77 Tabel 4.18 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman ........................................................................................................ 78 Tabel 4.19 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman........................... 79 Tabel 4.20 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman ......................................................................................... 79 Tabel 4.21 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman........................... 80 Tabel 4.22 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman ......................................................................................... 81 Tabel 4.23 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ........................... 82 Tabel 4.24 Nilai-Nilai Statistik Impementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan ................................................................................................. 83 Tabel 4.25 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif Sleman ............................ 84 Tabel 4.26 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Sleman........................................................................................ 84
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.27 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel .............................. 85 Tabel 4.28 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel..................................................................................................... 86 Tabel 4.29 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringann ...................... 87 Tabel 4.30 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh Cangkringan ............................................................................................... 88 Tabel 4.31 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman........................... 89 Tabel 4.32 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman ......................................................................................... 90 Tabel 4.33 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ...................................... 91 Tabel 4.34 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Yapemda .................................................................................................... 91 Tabel 4.35 Deskripsi Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ....................................................................... 93
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.36 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ...................................... 94 Tabel 4.37 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman.... 95 Tabel 4.38 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ................................................................ 96 Tabel 4.39 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok................................................................................. 97 Tabel 4.40 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri 1 Depok .............................................. 97 Tabel 4.41 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Godean ............................................................................... 98 Tabel 4.42 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri 1 Godean ............................................ 99 Tabel 4.43 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Tempel ............................................................................... 100
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.44 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri 1 Tempel ............................................ 101 Tabel 4.45 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ........................................................................................................ 102 Tabel 4.46 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ................................................................ 103 Tabel 4.47 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ............................................................................... 104 Tabel 4.48 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri YPKK 2 Sleman................................. 105 Tabel 4.49 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman .............................................................................. 106 Tabel 4.50 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 1 Sleman ............................................ 107 Tabel 4.51 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ............................................................................... 108
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.52 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh 2 Moyudan ............................................ 109 Tabel 4.53 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif Sleman ................................................................................. 110 Tabel 4.54 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Ma’arif Sleman .............................................. 111 Tabel 4.55 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel .................................................................................. 112 Tabel 4.56 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh 1 Tempel................................................ 112 Tabel 4.57 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ............................................................................. 113 Tabel 4.58 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh Cangkringan .......................................... 114 Tabel 4.59 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ............................................................................... 115 Tabel 4.60 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 3 Sleman ............................................ 116
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.61 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ........................................................................................... 117 Tabel 4.62 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Yapemda ........................................................ 118 Tabel 4.63 Persepsi
Guru
Terhadap
Implementasi
Proses
Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Dimensi LangkahLangkah Pembelajaran Di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ..................................................... 119 Tabel 4.64 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ......................... 120 Tabel 4.65 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Dimensi
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ....................................................................... 121 Tabel 4.66 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ...................................... 122 Tabel 4.67 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Dimensi
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok ................................................. 123
xxiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.68 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri 1 Depok ....................... 124 Tabel 4.69 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Dimensi
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Godean ............................................... 125 Tabel 4.70 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri 1 Godean ...................... 126 Tabel 4.71 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Dimensi
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Tempel ............................................... 127 Tabel 4.72 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel ..................... 128 Tabel 4.73 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari
Dimensi
Langkah-Langkah
Pembelajaran
Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK Swasta Se-Kab Sleman ..................................... 129 Tabel 4.74 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman ...................................... 130 Tabel 4.75 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman ........................................................................................................ 131
xxiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.76 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman ...................... 131 Tabel 4.77 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman ........................................................................................................ 132 Tabel 4.78 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman ..................... 133 Tabel 4.79 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan .................................................................................................... 134 Tabel 4.80 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan ...................... 135 Tabel 4.81 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Sleman ........................................................................................................ 136 Tabel 4.82 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Sleman ..................... 137 Tabel 4.83 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel........................................................................................................ 138 Tabel 4.84 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel ......................... 139
xxv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.85 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh Cangkringan .............................................................................................. 140 Tabel 4.86 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh Cangkringan .................... 141 Tabel 4.87 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman ........................................................................................................ 142 Tabel 4.88 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman ...................... 143 Tabel 4.89 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Yapemda ............ 144 Tabel 4.90 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Yapemda.................................. 144 Tabel 4.91 Kategori Persepsi Guru Terhadap Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 .................................................................... 148 Tabel 4.92 Kategori Persepsi Guru Terhadap Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 ............................................. 154
xxvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1.
Instrumen Penelitian................................................................................... 169
Tabel 2.
Data Induk Penelitian ................................................................................ 177
Tabel 3.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................... 183
Tabel 4.
PAP II dan Deskripsi Data ......................................................................... 192
Tabel 5.
Deskripsi Butir Pernyataan ........................................................................ 222
Tabel 6.
Tabel r Product Moment ............................................................................ 237
Tabel 7.
Surat Izin Penelitian ................................................................................... 239
xxvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
20
Tahun
2001
mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaannya, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga dapat
mewujudkan potensi yang dimiliki dan dapat
diterapkan dalam lingkungan masyarakat, bangsa dan negara untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik itu di bawa. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Tujuan akan menjadi pedoman atau tolok ukur bagi seluruh kegiatan pendidikan, penetapan materi, metode, dan evaluasi yang akan dilakukan. Dengan demikian, tujuan pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pendidikan. Menurut Sahara tujuan pendidikan ialah memberikan bantuan terhadap
perkembangan
seutuhnya.
Dalam
arti, supaya
dapat
mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum mempunyai fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Arifin, 2011:13). Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah terutama dalam proses pembelajaran. Rustaman mengatakan proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Hidayat, 2013:118). Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Didalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Dikelas juga segala aspek pendidikan
pengajaran
bertemu
dan
berproses.
Guru
dengan
segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya, kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Dalam dinamika proses pembelajaran guru tidak bisa lepas dari kurikulum. Kurikulum memiliki dua sisi yang sama penting, yaitu kurikulum sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dokumen dan kurikulum sebagai implementasi. Sebagai sebuah dokumen, kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi merupakan realisasi dari dokumen dalam bentuk kegiatan pembelajaran di kelas. Guru merupakan faktor penting dalam implementasi kurikulum karena ia merupakan pelaksana kurikulum. Guru sebagai pelaksana kurikulum berarti guru harus dapat membimbing dan mendampingi siswa mulai dari proses pembelajaran hingga proses penilaian. Setiap kurikulum mempunyai sistematika tersendiri dalam proses pembelajaran dan proses penilaian. Sejak Indonesia merdeka kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan secara berturut-turut yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004, dan tahun 2006. Pada saat ini telah dan sedang dilaksanakan Uji Publik Kurikulum 2013 sebagai pengembangan dari kurikulum 2006 atau KTSP. Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas. Pengembangan kurikulum bisa berarti penyusunan kurikulum yang sama sekali baru, bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada. Kegiatan pengembangan kurikulum ini perlu dilakukan untuk menghadapi dan mengantisipasi keadaan, yaitu merespon perkembangan ilmu dan teknologi, perubahan sosial di luar sistem pendidikan, memenuhi kebutuhan siswa
dan merespons kemajuan-kemajuan dalam
pendidikan
(Wahyudin, 2014:58). Perubahan atau pengembangan kurikulum tersebut menunjukkan sistem pendidikan itu dinamis. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Oleh karena itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
sistem kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan, sistem persekolahan, dan sistem masyarakat. Kurikulum 2013,
mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 di
sekolah-sekolah pilihan. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Secara konseptual draft Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Kurikulum 2013 diharapkan mampu menjadi menjadi perubahan dalam sistem pendidikan yang dinilai masih kaku dan belum mampu meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam hal kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Kurikulum 2013 di desain agar peserta didik lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan aktif menanya, mengamati, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil pembelajaran. Sejalan dengan penerapan kurikulum baru ini terdapat kelebihan dan kekurangan dalam kurikulum 2013. Adapun kelebihan yang dimiliki dalam kurikulum ini adalah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat memperkaya pengetahuan dari berbagai sumber, seperti buku, internet, dan lingkungan sosial masyarakat. Selain itu kurikulum baru tersebut diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara kemampuan kognitif dengan sikap dan keterampilan peserta didik. Akan tetapi ada pula kelemahan yang dimiliki oleh kurikulum 2013 dalam penerapannya yakni yang pertama, Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaanya bisa membingungkan guru dari pemangku pendidikan. Kedua, Guru kurang dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama. Ketiga, tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keempat, Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Dewan Pendidikan DIY menilai langkah ini tidak tepat karena rumpun
ilmu
mata
pelajaran-mata
pelajaran
itu
berbeda
(http://aceh.tribunnews.com/2014/12/13/kekurangan-dan-kelebihan-k13-menurutanies-baswedan). Penerapan Kurikulum 2013 diawal ajaran baru 2014/2015 tidak berjalan mulus. Sejumlah persoalan mencuat terkait dengan implementasi kurikulum tersebut, mulai dari guru belum siap karena belum mendapatkan pelatihan hingga keterlambatan buku teks siswa. Persoalan itu mengakibatkan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pembelajaran disekolah terkendala (Kompas.com). Melihat kelemahan-kelemahan dari kurikulum tersebut hingga mengakibatkan terkendalanya kegiatan proses pembelajaran maka banyak pihak khususnya di kalangan pendidik ingin kembali di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan ingin berhenti menggunakan kurikulum baru yakni Kurikulum 2013. Menanggapi hal tersebut Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan sekolah yang belum menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester untuk kembali ke Kurikulum 2006. Sementara itu, sekolah yang telah menjalankan selama tiga semester diminta tetap menggunakan kurikulum tersebut sembari menunggu evaluasi dari pihak yang berwenang. Melihat fakta-fakta tersebut penulis tertarik melakukan penelitian mengenai proses pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013 maka, penulis lebih fokus terhadap proses pembelajaran. Aspek tersebut dipilih karena proses pembelajaran merupakan elemen penting dalam mengimplementasikan suatu kurikulum serta merupakan upaya untuk menempuh keberhasilan dalam belajar. Penulis memilih konsep Implementasi Kurikulum 2013, dimana konsep ini untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu kurikulum khususnya dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan masukan bagi pengambil keputusan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru” Studi Kasus Pada Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri dan Swasta Bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman. B. Batasan Masalah Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 bisa dilihat dari berbagai sudut pandang tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada proses pembelajaran yang diimplementasikan di sekolah SMK Negeri dan Swasta seKabupaten Sleman.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan? 2. Apakah pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik? 3. Apakah langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Untuk mengetahui apakah pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. 3. Untuk mengetahui apakah langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan: 1. Bagi Guru Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi oleh guru tentang pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil penelitian dapat memberikan gambaran yang nyata sejauh mana proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 telah dilaksanakan. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah untuk merumuskan bahan kebijakan sekolah yang berkaitan atau berhubungan dengan upaya mengoptimalkan kinerja guru, khususnya dalam proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini untuk referensi bagi pembaca dalam penulisan tugas akhir serta menambah koleksi di perpustakaan untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca serta pengembangan lebih lanjut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
4. Bagi Penulis Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 khususnya dalam proses pembelajaran sehingga dapat memberikan masukan bagi para pengambil keputusan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik 1. Persepsi Guru a.
Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap
stimulus
yang
diinderanya
sehingga
merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Artinya bahwa apa yang ada dalam individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalamanpengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain dan persepsi bersifat individu (Walgito, 2003: 87-89). Sedangkan menurut Thoha (2005: 141-142) mengemukakan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan pemahaman pada suatu objek melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman terhadap suatu informasi yang diperolehnya. Selain itu persepsi juga bersifat individu karena persepsi seseorang terhadap objek atau informasi belum tentu sama dengan individu yang lainnya. b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam persepsi, (Walgito, 2003: 89-90): 1) Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. 2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
3) Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Sedangkan menurut Thoha (2005: 147-148), persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antar lain: a)
Psikologi Persepsi seseorang mengenai sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
b)
Family Pengaruh
yang
paling
besar
terhadap
anak-anak
adalah
keluarganya. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya. c)
Kebudayaan Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan dunia ini. Dari uraian yang dipaparkan oleh Walgito dan Thoha diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
persepsi adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan juga faktor yang berasal dari luar diri sendiri. 2. Guru a. Pengertian Guru Menurut Isjoni (2006:15) mengemukakan guru adalah orang yang mengajar dan memberi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk hidup berharkat dan bermartabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anak didiknya. Rimang (2011:2) berpendapat guru sebagai berikut: Guru merupakan sosok manusia yang senantiasa memberi contoh yang baik dalam segala aktivitas kehidupan anak didik baik di luar kelas maupun di dalam kelas, guna mencapai tujuan hidup yang lebih bermartabat. Rimang menegaskan pula guru adalah manusia yang rela menyumbangkan sebagian besar waktunya untuk berbagi ilmu kepada semua anak didiknya bahkan kepada seluruh lapisan masyarakat. Zahara Idris dan Lisma Jamal (dalam Nurdin, 2008: 49): Guru adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam hal perkembangan jasmani dan rohani untuk mencapai tingkat kedewasaan, memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang mandiri dan makhluk sosial. Guru, menurut Ahmad (dalam Nurdin, 2008: 49) adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang yang mengajar, memberikan bekal pengetahuan dan membimbing peserta didik baik di dalam
kelas
maupun
bertanggungjawab.
di
luar
kelas
serta
mencerminkan
sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
b. Peranan Guru Menurut Karwati (2014:63-65), peranan guru sebagai berikut: 1) Pendiagnosa Perilaku Peserta Didik Guru harus mampu memahami dan memberikan solusi atas segala kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran, untuk itu guru dituntut untuk mengenal lebih dekat kepribadian peserta didiknya. 2) Penyususnan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan
pembelajaran
yang
baik
harus
didukung
dengan
perencanaan yang baik, karena rencana yang baik akan meminimalisir resiko pembelajaran yang buruk dan tidak terarah. 3) Pelaksana Proses Pembelajaran Guru harus mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, karena kualitas proses pembelajaran akan menentukan hasil akhir yang akan dicapai oleh peserta didik. 4) Pelaksanaan Administrator Sekolah Guru dapat berperan sebagai administrator sekolah yang berfungsi untuk membantukepala
sekolah
dan
tata
usaha
sekolah.
Peran
ini
memungkinkan guru untuk mengetahui peserta didik tidak hanya sebatas kepentingan akademik, namun juga kepentingan administratif terkait dengan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
5) Penyebar Informasi dan Komunikator Peran ini terkait dengan proses penyampaian oleh guru, baik kepada dirinya sendiri, kepada peserta didik, kepada pimpinannya, kepada orang tua peserta didik, maupun kepada masyarakat. 6) Pengembang Potensi Diri Siswa Guru perlu terus menerus mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki seiring dengan perubahan dan perkembangan jaman. 7) Pengembang Kurikulum di Sekolah Guru merupakan ujung tombak yang mengimplementasikan kurikulum disekolah, sehingga guru merupakan jembatan antar kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah dan pelaksanan di tingkat sekolah. c.
Persepsi Guru Dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum 2013, dirasakan perlunya mengubah mindset guru, agar mereka menyadari, memahami, peduli, dan memiliki
komitmen yang tinggi
untuk
mengimplementasikan kurikulum dengan sepenuh hati. Mengubah mindset dalam penataan kurikulum dimaksudkan adalah mengubah pola pikir dan cara pandang guru, khususnya cara pandangnya terhadap pembelajaran dan peserta didik (Mulyasa, 2014: 46). Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 merupakan pemahaman terhadap implementasi Kurikulum 2013 pada suatu objek melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman terhadap suatu informasi yang diperolehnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
3. Kurikulum a. Pengertian Kurikulum Arifin (2011:2-3) berpendapat bahwa secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Arifin (2011:3) menjelaskan bahwa ada beberapa implikasi dari pengertian tradisional: (a) kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran adalah warisan budaya dan pengalaman-pengalaman masa lampau yang mengandung nilai-nilai positif untuk disampaikan kepada generasi muda. Mata pelajaran tersebut harus mewakili semua aspek kehidupan dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, (b) peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh mata pelajaran, (c) mata pelajaran hanya dipelajari di sekolah secara terpisah-pisah, (d) tujuan akhir kurikulum adalah untuk memperoleh ijazah. Menurut A. Ferry T. Indratno kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam masyarakat. Bila ditarik benang merah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
maka kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan (Yamin, 2012:15). Gerakan kurikulum modern sebenarnya sudah ada di Amerika sejak tahun 1950-an. Pada saat itu B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of thinking and acting. Pengertian ini menunjukkan kurikulum bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga pengalaman-pengalaman potensial yang dapat diberikan kepada peserta didik. Selanjutnya, J. Galen Saylor dan William M. Alexander mengemukakan the curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground or out of school. Pengertian ini lebih luas lagi dari pengertian sebelumnya, kurikulum tidak hanya mata pelajaran dan pengalaman melainkan semua upaya sekolah untuk memengaruhi peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Akhirnya, Harold B.Alberty et.al. juga memahami kurikulum sebagai all of the activities that are provided for the students by the school (Arifin, 2011:3-4). Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/ materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum yang lebih luas yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan. Segala sesuatu yang dimaksud disini merupakan hidden curriculum, misalnya fasilitas sekolah, lingkungan yang aman, bersih, indah dan berbunga, suasana keakraban, kerja sama yang harmonis dan saling mendorong dalam proses pembelajaran, serta media dan sumber belajar yang memadai (Arifin, 2011:4-5).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
b. Komponen Kurikulum Arifin (2011:82-94) mengembangkan komponen kurikulum menjadi komponen tujuan, komponen isi/ materi, komponen proses, dan komponen evaluasi. Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena
akan mengarahkan dan memengaruhi
komponen-komponen
kurikulum lainnya. Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan
langsung
oleh
pemerintah
sebagai
pedoman
bagi
pengembangan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal (TK/ RA, SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA) maupun pendidikan nonformal (lembaga kursus, pesantren). Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran, seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sedangkan tujuan pembelajaran khusus (instructional objective) adalah tujuan dari setiap sub pokok bahasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Isi/ materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, (b) etika, yaitu pengetahuan tentang baikburuk, nilai, dan moral, dan (c) estetika, yaitu pengetahuan tentang indahjelek, yang ada nilai seni. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) mengandung bahan kajian atau topiktopik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran, dan (b) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum dapat juga mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (c) bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, dan (d) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum (SK/ KD), karakteristik materi pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan isi kurikulum, antara lain: (a) startegi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi, (b) strategi pembelajaran
heuristik (discovery dan inquiry), (c) strategi
pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, dan (d) strategi pembelajaran individual. Untuk
mengetahui
efektivitas
kurikulum
dan
dalam
upaya
memperbaiki serta menyempurnakan kurikulum, maka diperlukan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang harus dievaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahliahli yang mengembangkannya menjadi suatu disiplin ilmu. Evaluasi kurikulum juga erat hubungannya dengan definisi kurikulum itu sendiri, apakah sebagai kumpulan mata pelajaran atau meliputi semua kegiatan dan pengalaman anak di dalam maupun di luar sekolah. c. Perkembangan Kurikulum di Indonesia Hidayat (2013:1-18) menjabarkan bahwa semenjak Indonesia merdeka sejak tahun 1945 telah mengalami perubahan kurikulum, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,2004, dan 2006.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Kurikulum pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka adalah merupakan rencana pelajaran atau dalam bahasa Belanda disebut leer plan. Zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan dan pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter. Setelah rencana pelajaran 1947. Rencana Pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang menjadi ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari, silabus mata pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu; daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Kurikulum 1964 masih mengalami perubahan yaitu menjadi kurikulum 1968, hal ini dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum ini menjadi citra sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Titik berat kurikulum ini terletak pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pembaruan kelima terjadi dengan diterbitkannya Kurikulum 1975/1976. Kurikulum 1975 untuk SD/ SMP dan SMA sedangkan Kurikulum 1976 untuk Sekolah Keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA). Komponen yang terkandung dalam Kurikulum 1975 memuat: (a) tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/ SPG/ SMEA/ STM, yaitu tujuan yang hendak dicapai lembaga pendidikan dalam melaksanakan program pendidikannya, (b) struktur program kurikulum, yaitu kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
sekolah, (c) garis-garis besar program pengajaran, yang didalamnya terdapat hal-hal
yang
berhubungan
dengan
program
pengajaran.
Dalam
perkembangannya Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri sebagai berikut: (1) berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional), (2) pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA), (3) materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral, (4) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan, (5) materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa, (6) menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pada kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan UndangUndang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Terdapat ciri-ciri yang menonjol dalam Kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut: (1) pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan, (2) pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/ isi), (3) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia, (4) dalam pelaksanaan kegiatan, guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial, (5) dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/ pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, (6) pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dan (7) pengulanganpengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa. Usaha pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran terus-menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi desentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 23 dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasi Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
yang bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu kurikulum
operasional
yang disusun oleh dan
dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi. d. Peranan Kurikulum Soedijarto mengatakan bahwa sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial negara bangsa. Ia bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Soedijarto lebih jauh mengatakan bahwa pencapaian itu akan bisa diraih ketika ada suatu proses yang terencana dengan efisien, efektif, dan relevan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun superstruktur (Yamin, 2012:36). Menurut Hamalik (2007:11-13), terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis dan evaluatif, dan peranan kreatif. Peranan konservatif dalam kurikulum memiliki suatu tanggung jawab yaitu mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Peranan kritis dan evaluatif, memiliki peranan dalam kebudayan yang senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam kurikulum peranan kreatif dinilai berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang. e. Fungsi Kurikulum Hilda Taba (1962) mengemukakan terdapat tiga fungsi kurikulum, yaitu (a) sebagai transmisi, yaitu mewariskan nilai-nilai kebudayaan, (b) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial, dan (c) sebagai pengembangan individu (Arifin, 2011:12). Arifin (2011:13-16) mengatakan bahwa fungsi kurikulum dapat juga ditinjau dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut: (a) fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, (b) fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, (c) fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, (d)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
fungsi kurikulum bagi guru, (e) fungsi kurikulum bagi pengawas, (f) fungsi kurikulum bagi masyarakat, (g) fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan. Fungsi kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan kegiatan ini penting agar tidak terjadi tunpang tindih, seperti jenis program pendidikan apa yang sedang dan akan dilaksanakan. Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan meliputi: (a) fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial. Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan kurikulum itu sendiri, perkembangan IPTEK, perkembangan masyarakat, perkembangan psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pendidikan. Bagi pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja yang
memerlukan
penyempurnaan
atau
perbaikan
dalam
usaha
pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Pengawas juga perlu mencari data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat
implementasi
kurikulum
dalam
hubungannya
dengan
peningkatan mutu guru, kelengkapan sarana pendidikan, pemantapan sistem administrasi,
bimbingan
dan
konseling,
keefektifan
penggunaan
perpustakaan, dan lain-lain. Implikasinya pengawas harus menguasai kurikulum yang berlaku. Melalui
kurikulum,
masyarakat
dapat
mengetahui
apakah
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Masyarakat yang cerdas dan humanis akan selalu (a) memberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam pelaksanaan kurikulum, (b) memberikan saran-saran dan pendapat sesuai dengan keperluan (c) berperan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Instansi atau perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Biasanya para pemakai kurikulum melakukan seleksi yang ketat dalam penerimaan calon tenaga kerja. Studi kurikulum akan banyak membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal, energik, disiplin, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas. 4. Kurikulum 2013 a. Konsep Dasar Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:66-68) menjelaskan dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tanatangan dan ketidakpastian,
diperlukan
pendidikan
yang
dirancang
berdasarkan
kebutuhan nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan adalah kurikulum 2013 berbasis kompentensi. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK atau (competency based curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
pengembangan
berbagai
ranah
pendidikan
(pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) dalam sebuah jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Pada hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Beberapa aspek atau ranah yan terkandung dalam konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (b) pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. (c) kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (d) nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. (e) sikap (attitude); yaitu perasaan (senang- tidak senang, suka- tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan dari luar. (f) minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Berdasarkan analisis kompetensi diatas, kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai suatu konsep kurikulum yang menekankan peda pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu. b. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: (a) tantangan internal, (b) tantangan eksternal, (c) penyempurnaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
pola pikir, (d) penguatan tata kelola kurikulum, (e) penguatan materi. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan
internal
lainnya
terkait
dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; (2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/ media lainnya); (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); (4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
pembelajaran pendekatan sains); (5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); (6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; (8) pola pembelajaran
ilmu
pengetahuan
tunggal
(monodiscipline)
menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. c. Karakteristik Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
berikut: (a) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (b) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan
mengembangkan
masyarakat
sikap,
sebagai
pengetahuan,
sumber
dan
belajar;
keterampilan
(c) serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (d) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (e) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; (f) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; (g) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) d.
Tujuan Kurikulum 2013 Pemendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
menjelaskan
bahwa
Kurikulum
2013
bertujuan
untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu, sedangkan pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh, sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2013:66). e.
Keunggulan Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:163-164) mengharapkan implementasi Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena Kurikulum 2013 yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Kedua, Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya
lebih
tepat
menggunakan
pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan. 5. Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 a. Pengertian Belajar Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 pasal 1 tentang Pembelajaran mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi. Selanjutnya bersama-sama dengan Marquis, Hilgard memperbarui definisinya dengan menyatakan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan lain-lain sehingga terjadi perubahan dalam diri (Suyono dan Hariyanyo, 2012:12). Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah dipelajari, sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote learning, belajar hafalan, belajar melalui ingatan, di luar kepala tanpa mempedulikan makna (Suyono dan Hariyanto, 2012:12).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses latihan merubah suatu cara pola pikir atau tindakan menjadi perubahan yang lebih baik. b. Prinsip Kurikulum 2013 Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut: 1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu 2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar 3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah 4) Pembelajaran berbasis kompetensi 5) Pembelajaran terpadu 6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi 7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif 8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antar hard-skill dan soft-skill 9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat 10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat 12) Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran 13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan 14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang c. Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, mengatakan bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 2.1 Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan Sikap Pengetahuan Keterampilan Menerima
Mengingat
Mengamati
Menjalankan
Memahami
Menanya
Menghargai
Menerapkan
Mencoba
Menghayati
Menganalisis
Menalar
Mengamalkan
Mengevaluasi
Menyaji
-
Mencipta (Permendikbud No. 65 Tahun 2013) Karakteristik proses pembelajaran di SMA/ MA/ SMALB/ SMK/
MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masingmasing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang
mencerminkan
keterampilan.
keutuhan
penguasaan
sikap,
pengetahuan,
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
6. Perencanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menjabarkan bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran
meliputi
penyusunan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. a.
Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus paling sedikit memuat: (1) identitas mata pelajaran (khusus SMP/ MTs/ SMPLB /Paket B dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan), (2) identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, (3) kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran, (4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran, (5) tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A), (6) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pencapaian kompetensi, (7) pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, (8) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik, (9) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan (10) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran. peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: (1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, (2) identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/ semester, (4) materi pokok, (5) lokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai, (6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, (7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi, (9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai, (10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran, (11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan, (12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup, dan (13) penilaian hasil pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
7. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menjabarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran memiliki persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP dan Silabus sebelum dilakukannya pelaksanaan pembelajaran. Yaitu diantaranya, Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran a. SD/MI
: 35 menit
b. SMP/MTs
: 40 menit
c. SMA/MA
: 45 menit
d. SMK/MAK : 45 menit 1) Pengelolaan Kelas a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d) Guru
menyesuaikan materi
pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik. e) Guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
g) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan j) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 2) Tahap pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran meliputi: a) Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: (1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2) Memberikan motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; (3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
(4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
(5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b) Kegiatan Inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan inti
45
merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta
didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuasikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru
memfasilitasi
peserta
didik
untuk
melakukan
proses
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. c) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual
maupun
kelompok
melakukan
refleksi
untuk
mengevaluasi: (1)
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
(2)
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(3)
46
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok, dan
(4)
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian diskriptif mempunyai ciriciri sebagai berikut; (1) berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, (2) menguraikan satu varibel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatment) (Ronny, 2003:105).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Tabel 3.1. Tempat Penelitian SMK Kabupaten Sleman
No 1 2 3 4 5
Nama Sekolah SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 SMK YPKK 1
47
Status Negeri Negeri Negeri Swasta Swasta
Kecamatan Depok Godean Tempel Sleman Gamping
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6 7 8 9 10 11
SMK Muh 2 Moyudan SMK Ma’arif 1 Sleman SMK Muh 1 Tempel SMK Muh Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda
Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
48
Moyudan Sayegan Tempel Cangkringan Depok Berbah
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang diteliti adalah guru-guru Akuntansi SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti adalah persepsi guru tentang implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK se-Kabupaten Sleman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 yakni terdiri dari tiga SMK Negeri dan empatbelas SMK Swasta dengan jumlah keseluruhan 677 guru. Rincian populasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Data SMK se- Kabupaten Sleman
No Nama Sekolah 1 SMK N 1 Depok 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Status Negeri
Kecamatan Depok
Jumlah Guru 89
SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 Sleman SMK YPKK 1 Sleman SMK Muh. 2 Moyudan SMK “17” 1 Seyegan SMK Ma’arif 1 Sleman SMK Muh. 1 Tempel SMK Muh. 1 Turi SMK Hamong Putera 1 Pakem SMK Sanjaya Pakem SMK Muh. Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda SMK Muh. Berbah
Negeri Negeri Swasta
Godean Tempel Sleman
79 69 54
Swasta
Gamping
46
Swasta
Moyudan
43
Swasta
Seyegan
31
Swasta
Sleman
14
Swasta
Tempel
30
Swasta Swasta
Turi Pakem
26 18
Swasta Swasta
Pakem Cangkringan
29 53
Swasta
Depok
22
Swasta Swasta
Berbah Berbah
39 22
SMK Tarakanita Kalasan
Swasta
Kalasan
13
Jumlah
677
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sleman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 62). Sedangkan Ali (dalam Taniredja, 2011: 34) menyebutkan, bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan berbagai pertimbangan. Sampel yang dipilih adalah guru mata pelajaran akuntansi yang memiliki jumlah siswa minimal 20 siswa setiap kelas dan sudah mengimplementasikan Kurikulum 2013. Hal ini dengan pertimbangan; (1) guru mata pelajaran akuntansi memiliki pemahaman yang sama dengan guru lain mengenai Kurikulum 2013, (2) peneliti berlatar belakang pendidikan akuntansi, (3) Sekolah yang memiliki siswa minimal 20 siswa setiap kelas proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, (4) pertimbangan yang lain misalnya keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Guru yang memenuhi kriteria diatas untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 63 guru. Rincian sampel dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Data SMK Negeri dan Swasta Sebagai Sampel Penelitian
No 1 2 3 4
Nama Sekolah SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 Sleman
Status
Kecamatan
Negeri Negeri Negeri Swasta
Depok Godean Tempel Sleman
Jumlah Guru 9 7 8 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5 6 7 8 9 10 11
SMK YPKK 1 Sleman SMK Muh. 2 Moyudan SMK Ma'arif 1 Sleman SMK Muh. 1 Tempel SMK Muh. Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda
Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
Gamping Moyudan Seyegan Tempel Cangkringan Depok Berbah
51
8 3 5 3 4 5 4
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Teknik
angket
(Quesionerry)
adalah
memberikan
pertanyaan-
pertanyaan terstruktur dan terinci terhadap informan yang terlibat langsung dalam peristiwa atau keadaan yang diteliti (Hikmat, 2011: 77). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Non-Tes yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner
ini
digunakan
untuk
mengungkap
data
variabel
proses
pembelajaran berdasarkan persepsi guru. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah guru akuntansi di SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK Muhamadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhamadiyah 1 Tempel, SMK Muhamadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3 Sleman, dan SMK Yapemda. Kuesioner terdiri atas 47 pernyataan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Dalam kuesioner berisi butir-butir instrumen yang kemudian diukur sesuai dengan data yang telah diisi oleh responden, data tersebut akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
berupa skor-skor likert. Untuk menginterpretasikan skor variabel, maka digunakan PAP II. 2. Penyusunan Kuesioner Agar Kuesioner yang disusun memenuhi validitas isi, maka ditempuh penyusunan kuesioner sebagai berikut: a. Menentukan Variabel b. Menenetukan dimensi-dimensi dari variabel tersebut c. Memilih indikator di setiap dimensi d. Menulis pernyataan/ item Berikut ini tersaji tabel kisi-kisi penelitian: Tabel 3.4 Daftar Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel
Proses Pembelajaran
Dimensi
1
Indikator
1
Mengatur tempat peserta didik
2
Menggunakan volume dan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik
No
+/-
1
+
2
+
3
-
4
-
5
+
6
+
Pengelolaan Kelas
3
4
Menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti
Penyesuaian materi pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
6
7
8
9
Ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran
Pemberian penguatan dan umpan balik
53
7
+
8
+
9
+
10
+
11
+
12
+
13
+
14
+
15
+
16
+
17
+
18
+
19
+
20
+
21
+
22
+
Pemberian Motivasi
Berpenampilan sopan, bersih, dan rapi
Menjelaskan silabus
10
Penyelenggaraan proses pembelajaran
1
Memeriksa kesiapan siswa
Langkah-Langkah Pembelajaran
2 2.1
Kegiatan Pendahuluan 2
Pemberian Motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
4
5
1
2.2
Menyelenggarakan pre test
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menjelaskan materi pelajaran
Mengamati
54
23
+
24
+
25
-
26
+
27
+
28
-
29
+
30
+
31
+
32
+
33
+
34
+
35
+
36
+
Kegiatan Inti
2
3
Menanya
Mengumpulkan Informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
2.3
Kegiatan Penutup
Mengasosiasi
55
37
+
38
+
39
+
40
+
41
+
42
+
43
+
Mengkomunikasi
1
Menemukan manfaat proses pembelajaran
44
+
2
Pemberian umpan balik
45
+
3
Pemberian tugas
46
+
4
Menginformasikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
47
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
F. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011: 69) menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud. Untuk melakukan uji validitas dalam penelitian ini digunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika pada α = 5% r hitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari r tabel. Analisis uji validitas ini tidak di uji cobakan melainkan hanya sebagai pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh sebelum di olah. Uji validitas ini diperoleh dari data penelitian yang diberikan kepada seluruh guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan total responden sebanyak 63 responden dengan dk = n-2. Dari hasil pengujian diketahui derajat kebebasan sebesar 61 (dk = 63-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukkan
sebesar 0,2480.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Data tentang proses pembelajaran diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 47 butir pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban. Jika koefisien
dibandingkan dengan koefisien
hanya 46 butir yang memiliki koefisien
maka diperoleh hasil yang lebih besar dari
Adapun rangkuman dar pengujian validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Proses Pembelajaran (Pertama) Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0.474 0.347 -0.200 0.134 0.379 0.374 0.456 0.394 0.362 0.398 0.406 0.434 0.365 0.525 0.304 0.307 0.583 0.515 0.460 0.316 0.588 0.589 0.611 0.654 0.469 0.166 0.298 0.311 0.663 0.443 0.432 0.361 0.525
0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
0.425 0.600 0.571 0.652 0.699 0.579 0.477 0.647 0.367 0.493 0.726 0.684 0.735 0.705
0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480
58
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel di atas, butir nomor 3 tidak valid, oleh karena itu peneliti mengambil keputusan untuk membuang butir nomor 3. Berikut ini tersaji rangkuman pengujian validitas setelah peneliti membuang butir nomor 3. Tabel 3.6 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Variabel Proses Pembelajaran (Kedua) Butir 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0.480 0.348 0.124 0.382 0.363 0.466 0.396 0.362 0.388 0.410 0.446 0.365 0.531 0.299 0.310 0.579 0.514 0.460 0.317 0.599 0.598
0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
0.605 0.662 0.472 0.154 0.304 0.322 0.665 0.435 0.436 0.371 0.520 0.433 0.603 0.566 0.650 0.690 0.590 0.485 0.652 0.352 0.492 0.725 0.688 0.745 0.713
0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480 0.2480
59
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Reliabilitas Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011: 70) mengemukakan reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, akan tetap sama. Relibititas menunjukkan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6. Adapun hasil pengujian reliabilitas ada pada tabel: Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Relibilitas 0,800 - 1.000 0.600 - 0,799 0.400 - 0,599 0.200 - 0,399 <0,200
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Uji relibilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus CronbachAlpha yang prosesnya menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.00 for Windows. Berikut disajikan tabel ringkasan hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian: Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Pengujian Relibilitas Variabel Penelitian Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .936
N of Items .937
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 3.8 dapat diperoleh koefisien cronbach alpha sebesar 0,936, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800-1,00. Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pernyataan dalam variabel proses pembelajaran adalah handal dan dapat diartikan pula memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Statistika deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 199). Dalam penelitian ini data data yang diperoleh dari nilai statistika akan direpresentasikan secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data penelitian menggunakan Penilaian Acuan Patokan II (PAP II), dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995: 157) : 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Dibawah 46%
: Sangat Baik : Baik : Cukup : Tidak Baik : Sangat Tidak Baik
PAP II merupakan cara yang digunakan dalam mengitung proses pembelajaran dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Namun data penelitian telah ditetapkan sebelumnya dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, oleh karena itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan varibel proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
pembelajaran harus menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP II dengan rumus: Skor tertinggi yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (Skor tertinggi yang mungkin dicapai item, - Skor terendah yang mungkin dicapai)]. Perhitungan proses pembelajaran dan perdimensi adalah sebagai berikut: 1. Variabel Proses Pembelajaran Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 46
= 184
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 46
= 46
Selisih
= 138
Skor Kategori Kecenderungan Variabel Proses Pembelajaran 46 + (81% x 138) = 157,78 dibulatkan menjadi 158 46 + (66% x 138) = 137,08 dibulatkan menjadi 137 46 + (56% x 138) = 123,28 dibulatkan menjadi 123 46 + (46% x 138) = 109,48 dibulatkan menjadi 109 Dibawah 109
2.
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Dimensi Pengelolaan Kelas Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 17
= 68
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 17
= 17
Selisih
= 51
Skor Kategori Kecenderungan Variabel Pengelolaan Kelas 17 + (81% x 51) = 58,31 dibulatkan menjadi 58 17 + (66% x 51) = 50,66 dibulatkan menjadi 51 17 + (56% x 51) = 45,56 dibulatkan menjadi 45 17 + (46% x 51) = 40,46 dibulatkan menjadi 40
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dibawah 40
63
Sangat Tidak Baik
3. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 29
= 116
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 29
= 29
Selisih
= 87
Skor Kategori Kecenderungan Variabel LangkahLangkah Pembelajaran 29 + (81% x 87) = 99,47 dibulatkan menjadi 99 29 + (66% x 87) = 86,42 dibulatkan menjadi 86 29 + (56% x 87) = 77,72 dibulatkan menjadi 78 29 + (46% x 87) = 69,02 dibulatkan menjadi 69 Dibawah 69
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Dat a Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015 dengan subjek penelitian guru-guru Akuntansi. Pengambilan data dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muh 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muh 1 Tempel, SMK Muh Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda. Dari 11 sekolah tersebut ada sebanyak 63 kuesioner yang kembali dan seluruhnya terisi lengkap. Selanjutnya, dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 For Windows serta pembahasan hasil penelitian. Tabel 4.1 Data Responden Penelitian
Nama Sekolah
SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 SMK YPKK 1 SMK Muh 2 Moyudan SMK Ma’arif 1 Sleman SMK Muh 1 Tempel SMK Muh Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda Total
Jumlah Responden Kuesioner Kuesioner Mengisi Disebar Kembali Lengkap 9 7 8 7 8 3 5 3 4 5 4 63
9 7 8 7 8 3 5 3 4 5 4 63
64
9 7 8 7 8 3 5 3 4 5 4 63
Persentase Responden Mengisi Lengkap 14,2% 11,1% 12,7% 11,1% 12,7% 4,8% 8% 4,8% 6,3% 8% 6,3% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
B. Deskripsi Reponden 1.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid
Perempuan 45
71.4
71.4
71.4
Laki-laki
18
28.6
28.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
Tabel 4.2 diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, dimana guru yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak sebesar 45 guru atau 71.4% sedangkan guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada perempuan yaitu sebanyak 18 guru atau 28.6%. 2. Responden berdasarkan Status Kepegawaian Jumlah responden berdasarkan status kepegawaian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Status kepegawaian
Valid
Valid Frequency Percent Percent
Cumulative Percent
11
17.5
17.5
17.5
Yayasan 16
25.4
25.4
42.9
PNS
36
57.1
57.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
GTT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan status kepegawaian, dimana dari 63 guru ada 11 guru atau 17.5% yang mempunyai status GTT (Guru Tidak Tetap), 16 guru atau 25.4% yang mempunyai status guru yayasan, dan 36 guru atau 57.1% yang mempunyai status guru PNS. 3. Responden Berdasarkan Status Sekolah Jumlah responden berdasarkan status sekolah dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah
Frequency Valid
Valid Cumulative Percent Percent Percent
Swasta 39
61.9
61.9
61.9
Negeri 24
38.1
38.1
100.0
Total
100.0
100.0
63
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan status sekolah , dimana dari jumlah guru sebanyak 63 terdapat 39 guru atau 61.9% sebagai guru di SMK Swasta yakni di SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muh 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1, SMK Muh 1 Tempel, SMK Muh Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda dan ada 24 guru atau 38.1% sebagai guru di SMK Negeri yaitu SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean, dan SMK Negeri 1 Tempel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
4. Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi Jumlah responden berdasarkan penerima sertifikasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid
Belum
15
23.8
23.8
23.8
Sudah
48
76.2
76.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
Dari tabel diatas dapat diketahui dari jumlah guru SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman yang berjumlah 63 guru terdapat 15 guru atau 23.8% belum bersertifikasi dan ada 48 guru atau 76% sudah bersertifikasi. 5. Responden Berdasarkan Masa Kerja Jumlah responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Masa Kerja
Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
Baru
14
22.2
22.2
22.2
Sedang
16
25.4
25.4
47.6
Lama
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Dari data diatas dapat diketahui masa kerja guru di SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman yang dapat didiskripsikan terdapat 14 guru atau 22.2% guru baru, 16 guru atau 25.4% guru sedang, dan terdapat 33 guru atau 52.4% guru lama.
C. Deskripsi Proses Pembelajaran Persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
Frekuensi 1 37 25 63
Persentase 1,6 58,7 39,7 100,0
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK se- Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 63 guru terdapat 25 guru atau 39,7% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 37 guru atau 58,7% masuk dalam kategori baik, sebanyak 1 guru atau 1,6% masuk dalam kategori cukup serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.8 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kab Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.8
nilai-nilai
Skor 63 0 158,41 158,00 158 12,065 137 180
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 158,41 berada pada interval 158-<184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 158,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 158 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 12,065. Dari 63 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 137 dan skor maksimum sebesar 180. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bidang
Keahlian
Bisnis
dan
Manajemen
Se-Kabupaten
Sleman
70
telah
diimplementasikan dengan baik. Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 berikut disajikan nilai-nilai statistik di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman: Tabel 4.9 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemem Se-Kabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
Frekuensi 13 11 24
Persentase 54,2 45,8 100,0
Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 24 guru terdapat 11 guru atau 45,8% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 13 guru atau 54,2% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.10 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kabupaten Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.10
nilai-nilai
Skor 24 0 161,08 160,00 152 12,029 143 180
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 161,08 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 161,08 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 152 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 12,029. Dari 24 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 143 dan skor maksimum sebesar 180. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan baik. Jika dilihat per sekolah terdapat tiga sekolah negeri. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari tiga sekolah negeri:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
1. SMK Negeri 1 Depok Tabel 4.11 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Depok Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
Frekuensi 5 4 9
Persentase 55,6 44,4 100,0
Tabel 11 diatas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok dapat diketahui, dari 9 guru terdapat 4 guru atau 44,4% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 5 guru atau 55,6% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.12 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Depok Nilai Statistik Valid Mising Mean N
Skor 9 0 159,67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.12
73
160,00 171 13,360 143 177
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Depok dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 159,67 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 160,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 171 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 13,360. Dari 9 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 143 dan skor maksimum sebesar 177. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok telah diimplementasikan dengan baik. 2. SMK Negeri 1 Godean Tabel 4.13 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Godean Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
Frekuensi 2 5 7
Persentase 28,6 71,4 100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
4.13
diatas
menunjukkan
bahwa
persepsi
guru
74
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean dapat diketahui, dari 7 guru terdapat 5 guru atau 71,4% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 28,6% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.14 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Godean Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.14
nilai-nilai
Skor 7 0 168,29 173,00 174 9,742 152 180
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Godean dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 168,29 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 173,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 174 berada pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 9,742. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 152 dan skor maksimum sebesar 180. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Godean telah diimplementasikan dengan sangat baik. 3. SMK Negeri 1 Tempel Tabel 4.15 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.15
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 2 6 8
bahwa
Persentase 25,0 75,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel dapat diketahui, dari 8 guru terdapat 6 guru atau 75,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 25,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.16 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.16
nilai-nilai
Skor 8 0 156,38 153,00 153 10,501 145 179
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 156,38 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 156,00 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 145 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 10,501. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 145 dan skor maksimum sebesar 179. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Tempel telah diimplementasikan dengan sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 berikut disajikan nilai-nilai statistik di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman: Tabel 4.17 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.17
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 1 24 14 39
bahwa
Persentase 2,6 61,5 35,9 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 39 guru terdapat 14 guru atau 35,9% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 24 guru atau 61,5% masuk dalam kategori baik, sebanyak 1 guru atau 2,6% masuk dalam kategori cukup serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Tabel 4.18 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SE- Kabupaten Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.18
nilai-nilai
Skor 39 0 156,77 158,00 144 11,944 137 178
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 156,77 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 158,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 144 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 11,944. Dari 39 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 137 dan skor maksimum sebesar 178. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan baik. Jika dilihat per sekolah terdapat delapan sekolah swasta. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari delapan sekolah swasta:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.19 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.19
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 7 7
bahwa
Persentase 100,0 100,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman dapat diketahui sebanyak 7 guru masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK YPKK 2 Sleman berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.20 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium N
Skor 7 0 170,43 173,00 162 5,563 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maximum
Berdasarkan
tabel
4.20
80
176
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 170,43 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 173,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 162 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 5,563. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 162 dan skor maksimum sebesar 176. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman telah diimplementasikan dengan sangat baik. 2. SMK YPKK 1 Sleman Tabel 4.21 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.21
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 6 2 8
bahwa
Persentase 75,0 25,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui, dari 8 guru terdapat 2 guru atau 25,0% masuk dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
kategori sangat baik, sebanyak 6 guru atau 75,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.22 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.22
nilai-nilai
Skor 8 0 159,50 158,00 158 9,957 146 178
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 159,50 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 158,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 158 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 9,957. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 146 dan skor maksimum sebesar 178. Dengan melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman telah diimplementasikan dengan baik. 3. SMK Muh 2 Moyudan Tabel 4.23 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 2 Moyudan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.23
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 2 1 3
bahwa
Persentase 66,7 33,3 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan dapat diketahui, dari 3 guru terdapat 1 guru atau 33,3% masuk dalam kategori sangat baik, dan 2 guru atau 66,7% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4.24 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.24
nilai-nilai
Skor 3 0 156,00 159,00 144 10,817 144 165
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 156,00 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 159,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 144 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 10,817. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 144 dan skor maksimum sebesar 165. Dengan melihat nilainilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
4. SMK Ma’arif 1 Sleman Tabel 4.25 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.25
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 3 2 5
bahwa
Persentase 60,0 40,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 2 guru atau 40,0% masuk dalam kategori sangat baik, dan sebanyak 3 guru atau 60,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.26 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean N
Skor 5 0 157,20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.26
85
159,00 144 9,731 144 168
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Ma’arif Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 157,20 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 159,00 berada pada interval 158-< 184 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 144 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 9,731. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 144 dan skor maksimum sebesar 168. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman telah diimplementasikan dengan baik. 5. SMK Muh 1 Tempel Tabel 4.27 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
Frekuensi 3 3
Persentase 100,0 100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
4.27
diatas
menunjukkan
bahwa
persepsi
guru
86
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel dapat diketahui, sebanyak 3 guru masuk dalam kategori baik.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh 1 Tempel berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.28 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.28
nilai-nilai
Skor 3 0 147,67 145,00 144 5,508 144 154
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 147,67 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 145,00 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 144 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 5,508. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
dan skor maksimum sebesar 154. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel telah diimplementasikan dengan baik 6. SMK Muh Cangkringan Tabel 4.29 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh Cangkringan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.29
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 4 4
bahwa
Persentase 100,00 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan dapat diketahui sebanyak 4 guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh Cangkringan berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Tabel 4.30 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Muh Cangkringan Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.30
nilai-nilai
Skor 4 0 148,00 147,50 140 7,874 140 157
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Muh Cangkringan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 148,00 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 147,50 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 140 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 7,874. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 140 dan skor maksimum sebesar 157. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
6. SMK YPKK 3 Sleman Tabel 4.31 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.31
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 1 3 1 3
bahwa
Persentase 20,0 60,0 20,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 1 guru atau 20,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 3 guru atau 60,0% masuk dalam kategori baik dan sebanyak 1 guru atau 20,0% masuk dalam kategori cukup, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 4.32 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.32
nilai-nilai
Skor 5 0 152,40 150,00 137 15,805 137 177
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 152,40 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 150,00 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 137 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik dengan standar deviasi sebesar 15,805. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 137 dan skor maksimum sebesar 177. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
7. SMK Yapemda Tabel 4.33 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Yapemda Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.33
diatas
Interval 46-< 109 109-< 123 123-< 137 137-< 158 158-< 184
menunjukkan
Frekuensi 3 1 4
bahwa
Persentase 75,0 25,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMK Yapemda dapat diketahui, dari 4 guru terdapat 1 guru atau 25,0% masuk dalam kategori sangat baik, dan sebanyak 3 guru atau 75,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.34 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di SMK Yapemda Nilai Statistik Valid Mising Mean N
Skor 4 0 148,50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.34
92
144,50 140 11,387 140 165
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran di SMK Yapemda Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 148,50 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 144,50 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 140 berada pada interval 137-< 158 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar11,387. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 140 dan skor maksimum sebesar 166. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran
berdasarkan
kurikulum
2013
di
SMK
Yapemda
telah
diimplementasikan dengan baik. Dari perhitungan nilai-nilai statistik diatas dapat disimpulkan bahwa dari sebelas sekolah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman sebagian besar guru mempunyai persepsi sangat baik dan baik terhadap implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, serta tidak ada guru yang mempunyai persepsi cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Untuk mengetahui baik tidaknya proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 perlu ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas dan langkah-langkah pembelajaran. Berikut ini disajikan nilai-nilai statistik implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di sebelas sekolah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Tabel 4.35 Deskripsi Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas Di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SeKabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.35
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 1 26 36 63
bahwa
Persentase 1,6 41,3 57,1 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 63 guru terdapat 36 guru atau 57,1% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 26 guru atau 41,3% masuk dalam kategori baik, sebanyak 1 guru atau 1,6% masuk dalam kategori cukup serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Tabel 4.36 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kab Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.36
nilai-nilai
Skor 63 0 61,79 62,00 64 3,857 52 68
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas di SMK Se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 61,79 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 62,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 64 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 3,857. Dari 63 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 52 dan skor maksimum sebesar 68. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran jika dilihat dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan sangat baik. Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 berikut disajikan nilai-nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
statistik di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman: Tabel 4.37 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.37
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 8 16 24
bahwa
Persentase 33,3 66,7 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 24 guru terdapat 16 guru atau 66,7% masuk dalam kategori sangat baik, dan sebanyak 8 guru atau 33,3% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 4.38 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kabupaten Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.38
nilai-nilai
Skor 24 0 62,58 62,50 62 3,525 56 68
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas di SMK Negeri SeKabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 62,58 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 62,50 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 62 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 3,525. Dari 24 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 56 dan skor maksimum sebesar 68. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan sangat baik. Jika dilihat per sekolah terdapat tiga sekolah negeri. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari tiga sekolah negeri:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
1. SMK Negeri 1 Depok Tabel 4.39 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Depok Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.39
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 4 5 9
bahwa
Persentase 44,4 55,6 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok dapat diketahui, dari 9 guru terdapat 5 guru atau 55,6% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 4 guru atau 44,4% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.40 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK N 1 Depok
N
Nilai Statistik Valid
Skor 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.40
nilai-nilai
98
0 61,56 62,00 57 3,539 57 67
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran dinjau dari pengelolaan kelas di SMK N 1 Depok dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 61,56 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 62,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 57 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 3,539. Dari 9 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 57 dan skor maksimum sebesar 67. Dengan melihat nilainilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok telah diimplementasikan dengan sangat baik. 2. SMK Negeri 1 Godean Tabel 4.41 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Godean Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
Frekuensi 2 5 7
Persentase 28,6 71,4 100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
4.41
diatas
menunjukkan
bahwa
persepsi
guru
99
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean dapat diketahui, dari 7 guru terdapat 5 guru atau 71,4% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 28,6% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.42 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK N 1 Godean Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.42
nilai-nilai
Skor 7 0 64,43 66,00 67 3,599 59 68
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK N 1 Godean dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 64,43 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 66,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 67 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 3,599. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 59 dan skor maksimum sebesar 68. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean telah diimplementasikan dengan sangat baik. 3. SMK Negeri 1 Tempel Tabel 4.43 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.43
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 2 6 8
bahwa
Persentase 25,0 75,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel dapat diketahui, dari 8 guru terdapat 6 guru atau 75,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 25,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.44 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.44
nilai-nilai
Skor 8 0 62,12 62,00 62 3,227 56 67
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK N 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 62,12 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 62,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 62 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 3,227. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 56 dan skor maksimum sebesar 67. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel telah diimplementasikan dengan sangat baik. Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 berikut disajikan nilainilai statistik di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SeKabupaten Sleman: Tabel 4.45 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.45
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 1 18 20 39
bahwa
Persentase 2,6 46,2 51,3 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 39 guru terdapat 20 guru atau 51,3% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 18 guru atau 46,2% masuk dalam kategori baik, sebanyak 1 guru atau 2,6% masuk dalam kategori cukup serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.46 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kabupaten Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.46
nilai-nilai
Skor 39 0 61,31 62,00 59 4,014 52 67
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas di SMK swasta SeKabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 61,31 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 62,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 59 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 4,014. Dari 39 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 52 dan skor maksimum sebesar 67. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
diimplementasikan dengan sangat baik. Jika dilihat per sekolah terdapat delapan sekolah swasta. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari delapan sekolah swasta: 1. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.47 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.47
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 2 5 7
bahwa
Persentase 28,6 71,4 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman dapat diketahui dari 7 guru terdapat 5 guru atau 71,4% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 28,6% masuk dalam kategori baik serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden di SMK YPKK 2 Sleman berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Tabel 4.48 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.48
nilai-nilai
Skor 7 0 64,00 65,00 65 2,769 60 67
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK YPKK 2 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 64,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 65,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 65 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 2,769. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 60 dan skor maksimum sebesar 67. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK diimplementasikan dengan sangat baik.
YPKK 2 Sleman telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
2. SMK YPKK 1 Sleman Tabel 4.49 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.49
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 1 7 8
bahwa
Persentase 12,5 87,5 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui dari 8 guru terdapat 7 guru atau 87,5% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 1 guru atau 12,5% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK YPKK 1 Sleman berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Tabel 4.50 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.50
nilai-nilai
Skor 8 0 63,50 63,50 62 1,852 61 66
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK YPKK 1 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 63,50 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 63,50 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 62 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 1,852. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 61 dan skor maksimum sebesar 66. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK diimplementasikan dengan sangat baik.
1
Sleman telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
3. SMK Muh 2 Moyudan Tabel 4.51 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 2 Moyudan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.51
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 1 2 3
bahwa
Persentase 33,3 66,7 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan dapat diketahui dari 3 guru terdapat 2 guru atau 66,7% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 1 guru atau 33,3% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh 2 Moyudan berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel 4.52 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh 2 Moyudan Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.52
nilai-nilai
Skor 3 0 62,00 63,00 59 2,646 59 64
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK Muh 2 Moyudan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 62,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 63,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 59 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 2,646. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 59 dan skor maksimum sebesar 64. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK diimplementasikan dengan sangat baik.
Muh 2 Moyudan telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4. SMK Ma’arif 1 Sleman Tabel 4.53 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Ma’arif Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.53
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 3 2 5
bahwa
Persentase 60,0 40,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 2 guru atau 40,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 3 guru atau 60,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Tabel 4.54 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Ma’arif Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Skor 5 0 60,40 59,00 59 4,099 55 65
N
Berdasarkan
tabel
4.54
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK Ma’arif Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 60,40 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 59,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 59 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 4,099. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 55 dan skor maksimum sebesar 65. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas
berdasarkan
kurikulum
2013
diimplementasikan dengan sangat baik.
di
SMK
Ma’arif
Sleman
telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
5. SMK Muh 1 Tempel Tabel 4.55 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.55
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 3 3
bahwa
Persentase 100,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel dapat diketahui sebanyak 3 guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh 1 Tempel berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.56 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh 1 Tempel Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation
Skor 3 0 60,00 60,00 59 1,000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.56
113
59 61
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK Muh 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 60,0 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 60,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 59 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 1,000. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 59 dan skor maksimum sebesar 61. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel telah diimplementasikan dengan sangat baik. 6. SMK Muh Cangkringan Tabel 4.57 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh Cangkringan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
Frekuensi 3 1 4
Persentase 75,0 25,0 100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
4.57
diatas
menunjukkan
bahwa
persepsi
guru
114
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan dapat diketahui, dari 4 guru terdapat 1 guru atau 25,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 3 guru atau 75,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden berpersepsi baik dalam implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.58 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Muh Cangkringan Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.58
nilai-nilai
Skor 4 0 59,75 58,50 57 3,775 57 65
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK Muh Cangkringan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 59,75 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 58,50 berada pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 57 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 3,775. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 57 dan skor maksimum sebesar 65. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas
berdasarkan kurikulum
2013 di
SMK Muh
Cangkringan
telah
diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. 7. SMK YPKK 3 Sleman Tabel 4.59 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.59
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 1 2 2 5
bahwa
Persentase 20,0 40,0 40,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 2 guru atau 40,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 40,0% masuk dalam kategori baik, sebanyak 1 guru atau 20,0% masuk dalam kategori cukup serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik dan sangat baik dalam implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.60 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.60
nilai-nilai
Skor 5 0 59,40 60,00 52 5,550 52 66
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK YPKK 3 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 59,40 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 60,00 berada pada interval 58-< 68 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 52 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 5,550. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 52 dan skor maksimum sebesar 66. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK
117
YPKK 3 Sleman telah
diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. 8. SMK Yapemda Tabel 4.61 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Yapemda Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.61
diatas
Interval 17-< 40 40-< 45 45-< 51 51-< 58 58-< 68
menunjukkan
Frekuensi 3 1 4
bahwa
Persentase 75,0 25,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda dapat diketahui, dari 4 guru terdapat 1 guru atau 25,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 3 guru atau 75,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik dalam implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Tabel 4.62 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Pengelolaan Kelas di SMK Yapemda Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.62
nilai-nilai
Skor 4 0 57,75 55,00 55 6,185 54 67
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas di SMK Yapemda dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 57,75 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 55,0 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 55 berada pada interval 51-< 58 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 6,185. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 54 dan skor maksimum sebesar 67. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari pengelolaan kelas berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Yapemda telah diimplementasikan dengan baik. Dari perhitungan nilai-nilai statistik diatas dapat disimpulkan bahwa dari sebelas sekolah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman sebagian besar guru mempunyai persepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi pengelolaan kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
berdasarkan Kurikulum 2013, serta tidak ada guru yang mempunyai persepsi cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Berikut ini disajikan nilai-nilai statistik implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di sebelas sekolah: Tabel 4.63 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SeKabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.63
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 38 25 63
bahwa
Persentase 60,3 39,7 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 63 guru terdapat 25 guru atau 39,7% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 38 guru atau 60,3% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.64 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kab Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.64
nilai-nilai
Skor 63 0 96,02 96,00 107 8,916 81 112
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran di SMK SeKabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 96,02 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 96,00 berada pada interval 89-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 107 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 8,916. Dari 63 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 81 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran jika dilihat dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bidang
Keahlian
Bisnis
dan
Manajemen
Se-Kabupaten
Sleman
121
telah
diimplementasikan dengan baik. Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 berikut disajikan nilai-nilai statistik di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SeKabupaten Sleman: Tabel 4.65 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikukulum 2013 Di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.65
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 13 11 24
bahwa
Persentase 54,2 45,8 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen SeKabupaten Sleman dapat diketahui, dari 24 guru terdapat 11 guru atau 45,8% masuk dalam kategori sangat baik, dan sebanyak 13 guru atau 54,2% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.66 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kabupaten Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.66
nilai-nilai
Skor 24 0 98,50 97,50 107 9,017 86 112
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran di SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 98,50 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 97,50 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 107 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 9,017. Dari 24 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 86 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
diimplementasikan dengan baik. Jika dilihat per sekolah terdapat tiga sekolah negeri. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari tiga sekolah negeri: 1. SMK Negeri 1 Depok Tabel 4.67 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Depok Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.67
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 5 4 9
bahwa
Persentase 55,6 44,4 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok dapat diketahui, dari 9 guru terdapat 4 guru atau 44,4% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 5 guru atau 55,6% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Tabel 4.68 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK N 1 Depok Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.68
nilai-nilai
Skor 9 0 98,11 97,00 110 10,142 86 110
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK N 1 Depok dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 98,11 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 97,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 110 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 10,142. Dari 9 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 86 dan skor maksimum sebesar 110. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkahlangkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
2. SMK Negeri 1 Godean Tabel 4.69 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Godean Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.69
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 1 6 7
bahwa
Persentase 14,3 85,7 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean dapat diketahui, dari 7 guru terdapat 6 guru atau 85,7% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 1 guru atau 14,3% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik dalam implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Tabel 4.70 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.70
nilai-nilai
Skor 7 0 103,86 107,00 107 6,283 93 112
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK N 1 Godean dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 103,86 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 107,00 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 107 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 6,283. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 93 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean telah diimplementasikan dengan sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
3. SMK Negeri 1 Tempel Tabel 4.71 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK N 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.71
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 7 1 8
bahwa
Persentase 87,5 12,5 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel dapat diketahui, dari 8 guru terdapat 1 guru atau 12,5% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 7 guru atau 87,5% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Tabel 4.72 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.72
Skor 8 0 94,25 92,00 87 8,137 87 112
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK N 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 94,25 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 92,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 87 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 8,137. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 87 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel telah diimplementasikan dengan baik. Untuk mengetahui Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 berikut disajikan nilai-nilai statistik di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Tabel 4.73 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman
Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.73
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 25 14 39
bahwa
Persentase 64,1 35,9 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Se-Kabupaten Sleman dapat diketahui, dari 39 guru terdapat 14 guru atau 35,9% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 25 guru atau 64,1% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Tabel 4.74 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se- Kabupaten Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.74
nilai-nilai
Skor 39 0 95,46 95,00 85 8,769 81 112
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran di SMK swasta Se-Kabupaten Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 95,46 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 95,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 85 berada pada interval 78-< 86 masuk dalam kategori cukup, dengan standar deviasi sebesar 8,769. Dari 39 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 81 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan baik. Jika dilihat per sekolah terdapat delapan sekolah swasta. Berikut disajikan nilai-nilai statistik dari delapan sekolah swasta:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
1. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.75 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.75
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 7 7
bahwa
Persentase 100,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman dapat diketahui, sebanyak 7 guru masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK YPKK 2 Sleman berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkahlangkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.76 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median N
Skor 7 0 106,43 107,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.76
132
102 2,992 102 110
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK YPKK 2 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 106,43 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik. Nilai Tengah (median) sebesar 107,00 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 102 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, dengan standar deviasi sebesar 2,992. Dari 7 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 102 dan skor maksimum sebesar 110. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman telah diimplementasikan dengan sangat baik. 2. SMK YPKK 1 Sleman Tabel 4.77 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
Frekuensi 6 2 63
Persentase 75,0 25,0 100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
4.77
diatas
menunjukkan
bahwa
persepsi
guru
133
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui, dari 8 guru terdapat 2 guru atau 25,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 6 guru atau 75,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.78 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.78
nilai-nilai
Skor 8 0 96,00 96,00 96 8,569 85 112
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK YPKK 1 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 96,00 berada pada interval 86-<
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 96,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 96 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 8,569. Dari 8 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 85 dan skor maksimum sebesar 112. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman telah diimplementasikan dengan baik. 3. SMK Muh 2 Moyudan Tabel 4.79 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 2 Moyudan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.79
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 2 1 3
bahwa
Persentase 55,7 33,3 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan Sleman dapat diketahui, dari 3 guru terdapat 1 guru atau 33,3% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 66,7% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.80 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.80
nilai-nilai
Skor 3 0 94,00 95,00 85 8,544 85 102
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK Muh 2 Moyudan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 94,00 berada pada interval 86< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 95,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 85 berada pada interval 78-< 86 masuk dalam kategori cukup, dengan standar deviasi sebesar 8,544. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 85 dan skor maksimum sebesar 102. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan telah diimplementasikan dengan baik. 4. SMK Ma’arif 1 Sleman Tabel 4.81 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Ma’arif Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.81
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 2 3 5
bahwa
Persentase 40,0 60,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 3 guru atau 60,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 2 guru atau 40,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi sangat baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.82 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Ma’arif Sleman Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.82
nilai-nilai
Skor 5 0 96,80 99,00 89 6,140 89 104
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK Ma’arif Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 96,80 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 99,00 berada pada interval 99-< 116 masuk dalam kategori sangat baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 89 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 6,140. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 89 dan skor maksimum sebesar 107. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Ma’arif Sleman telah diimplementasikan dengan baik dan sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
5. SMK Muh 1 Tempel Tabel 4.83 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh 1 Tempel Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.84
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 3 3
bahwa
Persentase 100,0
persepsi
100,0
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel dapat diketahui, sebanyak 3 guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh 1 Tempel berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Tabel 4.84 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.84
nilai-nilai
Skor 3 0 87,67 85,00 85 4,619 85 93
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK Muh 1 Tempel dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 87,67 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 85,00 berada pada interval 78-< 86 masuk dalam kategori cukup, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 85 berada pada interval 78-< 86 masuk dalam kategori cukup, dengan standar deviasi sebesar 4,619. Dari 3 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 85 dan skor maksimum sebesar 93. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
6. SMK Muh Cangkringan Tabel 4.85 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Muh Cangkringan Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.85
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 4 4
bahwa
Persentase 100,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan dapat diketahui, sebanyak 4 guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Muh Cangkringan berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Tabel 4.86 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Muh Cangkringan Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.86
nilai-nilai
Skor 4 0 88,25 89,00 92 4,500 83 92
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK Muh Cangkringan dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 88,25 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 89,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 92 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 4,500. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 83 dan skor maksimum sebesar 92. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkahlangkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
7. SMK YPKK 3 Sleman Tabel 4.87 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.87
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 4 1 5
bahwa
Persentase 80,0 20,0 100,0
persepsi
guru
terhadap
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman dapat diketahui, dari 5 guru terdapat 1 guru atau 20,0% masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 4 guru atau 80,0% masuk dalam kategori baik, serta tidak ada guru yang mempersepsikan implementasi proses pembelajaran dengan kategori cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Tabel 4.88 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Valid Mising Mean Median Mode Std.Deviation Minimium Maximum N
Berdasarkan
tabel
4.88
nilai-nilai
Skor 5 0 93,00 90,00 81 11,113 81 111
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK YPKK 3 Sleman dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 93,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 90,00 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 81 berada pada interval 78-< 86 masuk dalam kategori cukup, dengan standar deviasi sebesar 11,113. Dari 5 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 81 dan skor maksimum sebesar 111. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar Implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman telah diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
8. SMK Yapemda Tabel 4.89 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di SMK Yapemda Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Total
Tabel
4.89
diatas
Interval 29-< 69 69-< 78 78-< 86 86-< 99 99-< 116
menunjukkan
Frekuensi 4 4
bahwa
Persentase 100,0 100,0
persepsi
implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi
guru
terhadap
langka-langkah
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda dapat diketahui, sebanyak 4 guru masuk dalam kategori baik.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh responden di SMK Yapemda berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 Dengan mengacu pada Pedoman Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel berikut: Tabel 4.90 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran di SMK Yapemda Nilai Statistik N Valid Mising Mean Median Mode
Skor 4 0 90,75 89,50 86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Std.Deviation Minimium Maximum
Berdasarkan
tabel
4.90
145
5,500 86 98
nilai-nilai
statistik
Implementasi
proses
pembelajaran ditinjau dari langkah-langkah pembelajaran di SMK Yapemda dapat diperoleh rata-rata (mean) sebesar 90,75 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik. Nilai Tengah (median) sebesar 89,50 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, Jumlah yang sering muncul (mode) sebesar 86 berada pada interval 86-< 99 masuk dalam kategori baik, dengan standar deviasi sebesar 5,500. Dari 4 guru dapat diketahui guru yang mengisi kuesioner dengan skor minimum sebesar 86 dan skor maksimum sebesar 98. Dengan melihat nilai-nilai statistik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah benar
Implementasi
pembelajaran
proses
berdasarkan
pembelajaran kurikulum
ditinjau
2013
di
dari SMK
langkah-langkah Yapemda
telah
diimplementasikan dengan baik. Dari perhitungan nilai-nilai statistik diatas dapat disimpulkan bahwa dari sebelas sekolah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman sebagian besar guru mempunyai persepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran ditinjau dari dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, serta tidak ada guru yang mempunyai persepsi cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
D. Pembahasan Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui
baik
atau
tidak
implementasi proses pembelajaran Kurikulum 2013 menurut persepsi guru di di SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muh 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muh 1 Tempel, SMK Muh Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Implementasi Proses Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 Dari hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa implementasi proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah diterapkan di sebelas sekolah SMK Negeri dan Swasta khususnya Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman telah diimplementasikan dengan baik menurut persepsi guru. Terlihat bahwa sebagian besar guru menjawab kuesioner dengan memilih alternatif jawaban pada pilihan sering dan selalu. Hal ini memperlihatkan bahwa guru telah melakukan beberapa indikator dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dapat dikatakan bahwa tidak ada kendala dalam melakukan proses pembelajaran baik itu dari pengelolaan kelas maupun langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013. Penelitian ini didasarkan atas teori-teori tentang proses pembelajaran. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, inspiratif, memotivasi peserta didik untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Permendikbud No 103 Tahun 2014 memaparkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antar peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam Permendikbud No 65 Tahun 2013 disebutkan bahwa terdapat dua dimensi didalam proses pembelajaran yaitu pengelolaan kelas dan langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013. Pengelolaan kelas dan langkah-langkah pembelajaran telah dirumuskan dalam kuesioner yang di sebar kepada 63 responden dan sebagian besar guru telah melaksanakan seluruh indikator. a. Implementasi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu kondisi belajar dapat tercapai secara optimal apabila guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berikut ini tersaji tabel mengenai kategori persepsi guru terhadap dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Tabel 4.91 Kategori Persepsi Guru Terhadap Dimensi Pengelolaan Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 No
Dimensi
No
1
Pengelolaan 1 Kelas
2
Indikator
No
Pernyataan
Mengatur tempat peserta didik
1
Saya mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.
2
Suara saya dalam mengajar dapat didengar dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa
Menggunaka n volume dan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik
Menggunaka n bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti
14,3
85,7
9,5
4,8
. 4
3
Kategori Skor % TP HTP SR SL 1.6 7,9 57,1 33,3
Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi akuntansi tidak mudah dipahami oleh siswa.
20,6
65,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
5
Saya menggunaka n bahasa yang santun saat mengajar dikelas
9,5
90,5
6
Saya memberikan materi pelajaran sesuai pemahaman siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan
34,9
65,1
7
Saya membuat kesepakatan bersama saat awal semester untuk tata tertib di kelas
33,3
66,7
8
Saya selalu datang tepat waktu sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai
33,3
66,7
Penyesuaian materi pelajaran
Ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
6
7
Pemberian penguatan dan umpan balik
Pemberian Motivasi
Saya selalu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif selama proses pembelajaran berlangsung
150
31,7
68,3
10
Saya selalu memberikan apresiasi atau sanjungan kepada siswa yang dapat menyelesaika n tugas dengan baik
36,5
63,5
11
Saya selalu memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatka n hasil belajar
33,3
66,7
12
Saya memotivasi siswa untuk berani mengemukak an pendapat ketika kegiatan diskusi berlangsung
28,6
71,4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
9
10
Berpenampil an sopan, bersih, dan rapi
Menjelaskan silabus
Penyelenggar aan proses pembelajaran
151
13
Saya selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu menyelesaika n tugas tepat waktu
25,4
74,6
14
Saya selalu berusaha tampil rapi baik di dalam maupun di luar kelas.
23,8
76,2
15
Saya selalu berusaha berperilaku sopan di depan siswa.
4,8
95,2
16
Saya menjelaskan silabus mata pelajaran kepada siswa pada saat awal semester
15,9
84,1
17
Saya selalu menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa setiap pertemuan dikelas
55,6
44,4
63,5
36,5
18
Saya menyelengga rakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah di susun.
Pada tabel 4.91 diatas menunjukkan persepsi guru terhadap pengelolaan kelas pada indikator pertama yaitu mengatur tempat peserta didik masuk dalam kategori baik dengan persentase 90,4% dan terdapat 9,5% masuk dalam kategori tidak baik. Indikator kedua, yaitu menggunakan volume dan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator ketiga yaitu menggunakan bahasa yang santun lugas dan mudah dimengerti masuk dalam kategori baik dengan persentase 92,85% dan masuk dalam kategori tidak baik sebesar 7,15% artinya bahwa sebagian besar guru berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator keempat, yaitu penyesuaian materi pelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden memberikan materi pelajaran sesuai pemahaman siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan. Indikator kelima, yaitu ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator keenam, yaitu pemberian penguatan dan umpan balik masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
ketujuh, yaitu pemberian motivasi masuk dalam kategori bai dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator kedelapan, yaitu berpenampilan sopan, bersih, dan rapi masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator kesembilan, yaitu menjelaskan silabus masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator kesepuluh, yaitu penyelenggaraan proses pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini.
Dengan penjelasan yang telah diuraikan, diketahui sebagian besar guru berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi pengelolaan kelas. Hal ini berarti guru telah melakukan pengelolaan kelas dengan baik dan dengan kata lain guru tidak mengalami kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 b. Implementasi langkah-langkah Berdasarkan Kurikulum 2013 Langkah-langkah
pembelajaran
merupakan
suatu
proses
yang
mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Langkah-langkah
pembelajaran
terdiri
dari
kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam Kurikulum 2013 langkah-langkah
pembelajaran
dengan
pendeketan
saintifik
meliputi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi,
154
dan
mengkomunikasi. Berikut ini tersaji tabel mengenai kategori persepsi guru terhadap dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013: Tabel 4.92 Kategori Persepsi Guru Terhadap Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 No
Dimensi
No
Indikator
No
Pernyataan
Kategori % TP
2
Kegiatan
19
Pembelajara n
1
Memeriksa kesiapan siswa
20
21
2
Pemberian Motivasi
22
23 3
Menyelengga rakan pre test
HTP
SR
SL
41,3
58,7
11.1
88,9
1,6
54,0
44,4
3,2
44,4
52,4
50,8
49,2
Saya memeriksa kesiapan siswa Saya selalu mempresensi siswa Saya mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari Saya berusaha menyadarkan siswa bahwa materi pembelajaran berguna bagi masa depannya Saya memberikan pertanyaanpertanyaan mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
materi yang akan dipelajari secara lisan/ tertulis 24
25 4
Menjelaskan tujuan pembelajaran
26
5
Menjelaskan materi pelajaran 27
Saya menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Saya tidak pernah menjelaskan tujuan pembelajaran setiap kali akan memasuki materi baru
Saya menjelaskan materi pembelajaran berbasis teknologi dengan memanfaatka n media yang tersedia didalam kelas
Saya dalam menjelaskan materi pembelajaran juga menggunaka n metode ceramah
1,6
46,0
52,4
54,0
41,3
4,8
1,6
11,1
57,1
30,2
14,3
74,6
11,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
29
30
6
Mengamati
31
Saya merasa tidak perlu menjelaskan materi secara garis besar pada awal pembelajaran Saya memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan diberikan Saya menyiapkan suatu obyek terkait dengan materi pelajaran sebagai bahan untuk di amati oleh siswa Saya mengarahkan siswa untuk membaca/ melihat/ mendengarka n obyek pelajaran yang sudah disediakan
33,3
156
58,7
6,3
1,6
6,3
47,6
46,0
9,5
81,0
9,5
1,6
55,6
42,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
33
34 7
Menanya
35
36
8
Mengumpulk an Informasi
Saya membimbing siswa dalam membuat pertanyaan Saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan Saya selalu membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan Saya selalu membimbing siswa untuk menemukan permasalahan dalam membahas materi pelajaran
Saya memfasilitasi siswa untuk mengumpulk an informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran
1,6
157
11,1
68,3
20,6
3,2
25,4
71,4
6,3
74,6
17,5
3,2
66,7
30,2
6,3
77,8
15,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
38
39
40
9
Mengasosiasi
Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulk an informasi yang bersumber dalam buku teks/buku pelajaran Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulk an Informasi yang bersumber dari internet dan sumber lain selain buku pelajaran
Saya selalu membimbing siswa dalam mengolah informasi yang sudah di peroleh Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap informasi yang telah di peroleh
158
68,3
31,7
7,9
57,1
34,9
3,2
61,9
34,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
42
43 10
Mengkomuni kasi
44 11
Menemukan manfaat proses pembelajaran
45 12
Pemberian umpan balik
Saya selalu membimbing siswa dalam membuat kesimpulan berdasarkan analisis yang dibuat.
1,6
Saya memfasilitasi siswa untuk mempresenta sikan hasil diskusi yang telah dibuat Saya selalu membimbing siswa membuat laporan yang telah dipresentasik an.
Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan refleksi hasil pembelajaran . Saya selalu menanyakan kembali materi yang belum di
1,6
159
1,6
66,7
30,2
4,8
68,3
27,0
7,9
69,8
20,6
6,3
58,7
34,9
33,3
66,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kuasai siswa.
46
13
Pemberian tugas
14
Menginforma sikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
47
160
oleh
Saya selalu memberikan tugas kepada siswa untuk lebih memahami materi pelajaran Saya memberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya
1,6
46,0
52,4
3,2
52,4
44,4
Pada tabel 4.92 diatas menunjukkan persepsi guru terhadap langkahlangkah pembelajaran pada indikator pertama, yaitu memeriksa kesiapan siswa masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator kedua, yaitu pemberian motivasi masuk dalam kategori baik dengan persentase 97,6% dan masuk kategori tidak baik sebesar 2,4%. Indikator ketiga, yaitu menyelenggarakan pre test masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator keempat, yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 96,8% dan masuk kategori tidak baik sebesar 3,2%. Indikator kelima, yaitu menjelaskan materi pelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 88,3% dan kategori tidak baik sebesar 11,7%. Indikator keenam, yaitu mengamati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
masuk dalam kategori baik dengan persentase 94,2% dan kategori tidak baik sebesar 5,8%. Indikator ketujuh, yaitu menanya masuk dalam kategori baik dengan persentase 93,7% dan kategori tidak baik 6,3%. Indikator kedelapan yaitu mengumpukan informasi masuk dalam kategori baik dengan persentase 95,3% dan kategori tidak baik 4,7%. Indikator kesembilan, yaitu mengasosiasi masuk dalam kategori baik dengan persentase 95,3% dan kategori tidak baik sebesar 4,7%. Indikator kesepuluh, yaitu mengkomunikasi masuk dalam kategori baik dengan persentase 92,85% dan kategori tidak baik sebesar 7,15%. Indikator ke-11 yaitu menemukan manfaat proses pembelajaran masuk dalam kategori baik dengan persentase 93,6% dan kategori tidak baik sebesar 6,3%. Indikator ke-12 yaitu pemberian umpan balik masuk dalam kategori baik dengan persentase 100% artinya bahwa seluruh responden berpersepsi baik terhadap indikator ini. Indikator ke-13 yaitu pemberian tugas masuk dalam kategori baik dengan persentase 98,4% dan kategori tidak baik sebesar 1,6%. Indikator ke-14, yaitu menginformasikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya masuk dalam kategori baik dengan persentase 96,8% dan kategori tidak baik sebesar 3,2%. Dengan penjelasan yang telah diuraikan, diketahui sebagian besar guru berpersepsi baik terhadap implementasi proses pembelajaran dimensi langkahlangkah pembelajaran. Hal ini berarti guru telah melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan dengan kata lain guru tidak mengalami kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan di Bab IV mengenai implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru mata pelajaran Akuntansi SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman yang dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK Muh 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muh 1 Tempel, SMK Muh Cangkringan, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Proses pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan. Kesimpulan ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan sebagian besar responden (58,7%) masuk dalam kategori baik dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dan rata-rata skor (mean) pelaksanaan pembelajaran sebesar 158,41 masuk dalam kategori sangat baik.
2.
Pengelolaan
kelas
berdasarkan
Kurikulum
2013
sudah
dapat
diimplemetasikan dengan sangat baik. Kesimpulan ini didukung dengan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden ( 57,1%) masuk dalam kategori sangat baik dalam melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 dan rata-rata skor (mean) dimensi pengelolaan kelas sebesar 61,79 masuk dalam kategori sangat baik.
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
163
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Kesimpulan ini didukung dengan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (60,3%) masuk dalam kategori
baik
dalam
melaksanakan
langkah-langkah
pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 dan rata-rata skor (mean) dimensi langkahlangah pembelajaran sebesar 96,02 masuk dalam kategori baik.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Di beberapa sekolah, peneliti tidak terlibat langsung dalam membagikan kuesiner, maka peneliti tidak menjamin kejujuran dan kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan sehingga dimungkinkan hasil penelitian tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 2. Pengambilan data dalam penelitian ini tidak melakukan wawancara terhadap responden, jadi penelitian ini kurang menggambarkan subjek dan kesuluruhan tingkah laku tiap responden. 3. Peneliti juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan kuesioner, khususnya untuk pembuatan item-item pertanyaan sehingga mungkin menyulitkan bagi responden dalam menjawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
C. Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis memberikan saran-saran sebagai pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun saransaran sebagai berikut: 1. Dari
hasil
penelitian
pertama
diketahui
bahwa
proses
pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar guru mempunyai persepsi baik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran. Cara yang mungkin ditempuh yaitu Peneliti menyarankan kepada pihak Pemerintah untuk tidak menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 melainkan mempertahankan pelaksanaan Kurikulum 2013. 2. Dari hasil penelitian kedua diketahui bahwa pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum
2013
sudah
dapat
diimplementasikan.
Hasil
menunjukkan sebagian besar guru berpersepsi sangat
penelitian
baik terhadap
pengelolaan kelas, ini berarti bahwa pengelolaan kelas di dalam Kurikulum 2013 dapat diterima dengan baik oleh guru dan dengan kata lain guru tidak mengalami
kendala
dalam
melaksanakan
pengelolaan
kelas
dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013, namun sebaiknya pihak sekolah tetap memberikan pelatihan maupun dukungan kepada guru-guru agar dapat menyesuaikan dengan baik seiring dengan perkembangan Kurikulum. 3. Dari hasil penelitian ketiga diketahui bahwa langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar guru berpersepsi baik terhadap langkah-langkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
pembelajaran. Peneliti menyarankan kepada guru-guru untuk berusaha membangun komunikasi yang baik salah satunya dengan berdiskusi bersama. Dengan berdiskusi bersama guru-guru dapat saling bertukar pengalaman dan diharapkan lebih memahami lagi akan perubahan-perubahan Kurikulum yang terjadi sehingga para guru mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas Edisi Ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. Ke-10. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. Ke-6. Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Isjoni. 2006. Gurukah Yang Dipersalahkan?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Karwati. 2014. Manajemen Kelas. Bandung: Penerbit Afabeta. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan Contoh Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet. Ke-3. Michael dan Isaac. 1972. Handbook In research and Evaluation. California: Edits Publishers. Miftah, Thoha. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Muhadi. 2011. “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurdin, Muhamad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Rimang, Suwadah. 2011. Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna. Bandung: Penerbit Alfabeta. Subagyo, Pangestu. 2003. Statistik Deskriptif Edisi Ke-4. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono.2008. Statistika Untuk Penelitian Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. Cet. Ke-13. Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-3. Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yamin, Moh. 2012. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press. Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Penerbit Andi. http://aceh.tribunnews.com/2014/12/13/kekurangan-dan-kelebihan-k13menurut-anies-baswedan
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan Lembar Jawab)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
Kode :
Kuesioner penelitian EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SE-KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Peneliti: Brigitta Dina Dwi Prastiwi 111334057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171
Kepada Yth: Bpk/Ibu Guru SMK Di Kab. Sleman Dengan Hormat, Dalam rangka Dies Natalis Sanata Dharma, kami mahasiswa/i di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang bertemakan “EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SE-KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA”. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru SMK untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu Guru SMK berkenan menjawab pertanyaan-pertanyan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru SMK hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya. Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru SMK. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru SMK berikan kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, ... November 2014 Hormat Kami
Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
Lembar Kuesioner A. Pengelolaan Kelas No 1.
Pernyataan Saya mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.
2.
Suara saya dalam mengajar dapat didengar dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa.
3.
Karena materi yang diajar terlalu padat, saya merasa dalam menyampaikan materi relatif cepat.
4.
Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi akuntansi tidak mudah dipahami oleh siswa.
5. 6.
Saya menggunakan bahasa yang santun saat mengajar dikelas. Saya memberikan materi pelajaran sesuai pemahaman siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan.
7.
Saya membuat kesepakatan bersama saat awal semester untuk tata tertib di kelas.
8. 9.
Saya selalu datang tepat waktu sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Saya selalu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif selama proses pembelajaran berlangsung.
10.
Saya selalu memberikan apresiasi atau sanjungan kepada siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
11. 12.
Saya selalu memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Saya memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat ketika kegiatan diskusi berlangsung.
13.
Saya selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu menyelesaikan tugas tepat waktu.
14.
Saya selalu berusaha tampil rapi baik di dalam maupun di luar kelas.
15. 16.
Saya selalu berusaha berperilaku sopan di depan siswa. Saya menjelaskan silabus mata pelajaran kepada siswa pada saat awal semester.
17.
Saya selalu menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa setiap pertemuan dikelas.
18.
Saya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah di susun.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
19. 20.
Saya memeriksa kesiapan siswa. Saya selalu mempresensi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
21.
Saya mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
22.
Saya berusaha menyadarkan siswa bahwa materi pembelajaran berguna bagi masa depannya.
23.
Saya memberikan pertanyaan- pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari secara lisan/ tertulis.
24. 25.
Saya menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Saya tidak pernah menjelaskan tujuan pembelajaran setiap kali akan memasuki materi baru.
26.
Saya menjelaskan materi pembelajaran berbasis teknologi dengan memanfaatkan media yang tersedia didalam kelas.
27.
Saya dalam menjelaskan materi pembelajaran juga menggunakan metode ceramah.
28.
Saya merasa tidak perlu menjelaskan materi secara garis besar pada awal pembelajaran.
29.
Saya memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan diberikan.
30.
Saya menyiapkan suatu obyek terkait dengan materi pelajaran sebagai bahan untuk di amati oleh siswa.
31.
Saya mengarahkan siswa untuk membaca/ melihat/ mendengarkan obyek pelajaran yang sudah disediakan.
32. 33. 34. 35.
Saya membimbing siswa dalam membuat pertanyaan.
36.
Saya memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran.
37.
Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi yang bersumber dalam buku teks/buku pelajaran.
38.
Saya selalu membimbing siswa dalam mengumpulkan Informasi yang bersumber dari internet dan sumber lain selain buku pelajaran.
39.
Saya selalu membimbing siswa dalam mengolah informasi yang sudah di peroleh.
40.
Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap informasi yang telah di peroleh.
41.
Saya selalu membimbing siswa dalam membuat kesimpulan berdasarkan analisis yang dibuat.
Saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. Saya selalu membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan. Saya selalu membimbing siswa untuk menemukan permasalahan dalam membahas materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
42.
Saya memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat.
43.
Saya selalu membimbing siswa membuat laporan yang telah dipresentasikan.
44.
Saya selalu membimbing siswa untuk melakukan refleksi hasil pembelajaran.
45.
Saya selalu menanyakan kembali materi yang belum di kuasai oleh siswa.
46.
Saya selalu memberikan tugas kepada siswa untuk lebih memahami materi pelajaran.
47.
Saya memberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175
KUESIONER PENELITIAN
I.
IDENTITAS
Nama
: …………………………………………………….
NIP/NIK
:
Jenis Kelamin
: Laki- laki/ Perempuan*
Pendidikan Tertinggi
:
Bidang Keahlian
:
Unit Kerja
:
Pangkat/ Golongan
:
Status Kepegawaian
: PNS/ Guru Yayasan/ GTT*
Masa Kerja
: ….Tahun
Status Sekolah
: Negeri/ Swasta*
Mata pelajaran yang diampu
:
Usia
:
Sertifikasi Profesi Guru
: Sudah/ Belum*
Jam Mengajar
: Ekuivalen … jam/minggu
Tugas tambahan pendamping kegiatan ekstrakulikuler : Ya/ Tidak* Jika Ya, sebutkan
Ket. *Coret yang tidak perlu
:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176
Kode : Lembar Jawab Kuesioner Penelitian
Berilah tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan pilihan jawaban Anda Keterangan : SL : Selalu
HTP : Hampir Tidak Pernah
SR : Sering
TP
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SL
SR
HTP
TP
: Tidak Pernah
NO
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
SL
SR
HTP
TP
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 177
LAMPIRAN 2 Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 178
A. Pengelolaan Kelas Nomor Kuesioner
No Responden
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
2
3
4
1
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
5
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
6
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
7
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
8
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
9
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
10
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
11
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
12
3
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
13
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
15
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
16
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
17
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
18
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
19
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
20
3
3
2
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
21
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
22
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 179
23
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
24
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
25
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
26
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
27
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
28
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
29
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
30
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
31
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
33
3
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
34
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
35
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
36
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
37
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
39
2
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
40
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
41
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
42
1
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
43
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
44
3
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
45
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
46
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
47
2
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 180
48
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
49
3
4
2
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
50
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
51
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
52
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
53
2
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
54
3
4
1
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
55
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
56
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
2
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
58
2
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
59
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
60
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
61
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
62
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
63
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
B. Langkah-Langkah Pembelajaran No Responden 1 2 3 4
19 3 3 4 4
20 3 4 4 4
21 3 3 4 3
22 3 2 4 4
23 3 3 4 3
24 3 3 4 4
25 3 2 4 4
26 4 4 3 4
27 3 3 3 3
28 3 2 3 2
29 3 3 4 3
30 3 3 4 3
Nomor Kuesioner 31 32 33 34 35 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3
36 3 3 3 3
37 3 3 4 3
38 3 3 4 3
39 3 3 3 3
40 3 3 3 2
41 3 3 4 3
42 3 3 4 3
43 3 3 4 2
44 3 3 4 3
45 3 4 4 4
46 3 3 4 3
47 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 181
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 182
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3
4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2
4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3
3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 0 3 3
4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3
4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3
4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Uji Validitas & Uji Reliabilitas
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI VALIDITAS A. Variabel Proses Pembelajaran 1. Pengujian Pertama Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PB1
3.22
.659
63
PB2
3.86
.353
63
PB3
2.43
.734
63
PB4
3.02
.707
63
PB5
3.90
.296
63
PB6
3.65
.481
63
PB7
3.67
.475
63
PB8
3.67
.475
63
PB9
3.68
.469
63
PB10
3.63
.485
63
PB11
3.67
.475
63
PB12
3.71
.455
63
PB13
3.75
.439
63
PB14
3.76
.429
63
PB15
3.95
.215
63
PB16
3.84
.368
63
PB17
3.44
.501
63
PB18
3.37
.485
63
PB19
3.59
.496
63
PB20
3.89
.317
63
PB21
3.43
.530
63
PB22
3.49
.564
63
PB23
3.49
.504
63
PB24
3.51
.535
63
PB25
3.49
.592
63
PB26
3.16
.677
63
PB27
2.97
.507
63
PB28
3.24
.640
63
PB29
3.40
.610
63
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PB30
3.00
.440
63
PB31
3.41
.528
63
PB32
3.10
.560
63
PB33
3.68
.534
63
PB34
3.08
.548
63
PB35
3.27
.515
63
PB36
3.10
.465
63
PB37
3.32
.469
63
PB38
3.27
.601
63
PB39
3.32
.534
63
PB40
3.03
.507
63
PB41
3.25
.567
63
PB42
3.22
.522
63
PB43
3.10
.588
63
PB44
3.29
.580
63
PB45
3.67
.475
63
PB46
3.51
.535
63
PB47
3.41
.557
63
185
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
PB1
157.67
133.484
.474
.
.928
PB2
157.03
138.128
.347
.
.929
PB3
158.46
144.123
-.200
.
.936
PB4
157.87
138.403
.134
.
.932
PB5
156.98
138.403
.379
.
.929
PB6
157.24
136.700
.374
.
.929
PB7
157.22
135.853
.456
.
.928
PB8
157.22
136.530
.394
.
.929
PB9
157.21
136.941
.362
.
.929
PB10
157.25
136.386
.398
.
.929
PB11
157.22
136.401
.406
.
.929
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PB12
157.17
136.308
.434
.
.928
PB13
157.14
137.189
.365
.
.929
PB14
157.13
135.693
.525
.
.928
PB15
156.94
139.544
.304
.
.929
PB16
157.05
138.336
.307
.
.929
PB17
157.44
134.122
.583
.
.927
PB18
157.52
135.092
.515
.
.928
PB19
157.30
135.569
.460
.
.928
PB20
157.00
138.677
.316
.
.929
PB21
157.46
133.640
.588
.
.927
PB22
157.40
133.146
.589
.
.927
PB23
157.40
133.759
.611
.
.927
PB24
157.38
132.788
.654
.
.927
PB25
157.40
134.340
.469
.
.928
PB26
157.73
138.039
.166
.
.931
PB27
157.92
137.332
.298
.
.930
PB28
157.65
136.070
.311
.
.930
PB29
157.49
131.480
.663
.
.926
PB30
157.89
136.391
.443
.
.928
PB31
157.48
135.544
.432
.
.928
PB32
157.79
136.102
.361
.
.929
PB33
157.21
134.360
.525
.
.928
PB34
157.81
135.415
.425
.
.929
PB35
157.62
133.724
.600
.
.927
PB36
157.79
134.747
.571
.
.927
PB37
157.57
133.829
.652
.
.927
PB38
157.62
131.143
.699
.
.926
PB39
157.57
133.700
.579
.
.927
PB40
157.86
135.253
.477
.
.928
PB41
157.63
132.365
.647
.
.927
PB42
157.67
136.387
.367
.
.929
PB43
157.79
134.070
.493
.
.928
PB44
157.60
131.146
.726
.
.926
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PB45
157.22
133.401
.684
.
.927
PB46
157.38
131.820
.735
.
.926
PB47
157.48
131.802
.705
.
.926
2. Pengujian Kedua Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PB1
3.22
.659
63
PB2
3.86
.353
63
PB4
3.02
.707
63
PB5
3.90
.296
63
PB6
3.65
.481
63
PB7
3.67
.475
63
PB8
3.67
.475
63
PB9
3.68
.469
63
PB10
3.63
.485
63
PB11
3.67
.475
63
PB12
3.71
.455
63
PB13
3.75
.439
63
PB14
3.76
.429
63
PB15
3.95
.215
63
PB16
3.84
.368
63
PB17
3.44
.501
63
PB18
3.37
.485
63
PB19
3.59
.496
63
PB20
3.89
.317
63
PB21
3.43
.530
63
PB22
3.49
.564
63
PB23
3.49
.504
63
PB24
3.51
.535
63
PB25
3.49
.592
63
PB26
3.16
.677
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PB27
2.97
.507
63
PB28
3.24
.640
63
PB29
3.40
.610
63
PB30
3.00
.440
63
PB31
3.41
.528
63
PB32
3.10
.560
63
PB33
3.68
.534
63
PB34
3.08
.548
63
PB35
3.27
.515
63
PB36
3.10
.465
63
PB37
3.32
.469
63
PB38
3.27
.601
63
PB39
3.32
.534
63
PB40
3.03
.507
63
PB41
3.25
.567
63
PB42
3.22
.522
63
PB43
3.10
.588
63
PB44
3.29
.580
63
PB45
3.67
.475
63
PB46
3.51
.535
63
PB47
3.41
.557
63
188
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
PB1
155.24
136.313
.480
.
.935
PB2
154.60
141.082
.348
.
.935
PB4
155.44
141.541
.124
.
.938
PB5
154.56
141.348
.382
.
.935
PB6
154.81
139.770
.363
.
.935
PB7
154.79
138.683
.466
.
.935
PB8
154.79
139.457
.396
.
.935
PB9
154.78
139.885
.362
.
.935
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PB10
154.83
139.437
.388
.
.935
PB11
154.79
139.295
.410
.
.935
PB12
154.75
139.128
.446
.
.935
PB13
154.71
140.143
.365
.
.935
PB14
154.70
138.569
.531
.
.934
PB15
154.51
142.544
.299
.
.936
PB16
154.62
141.272
.310
.
.936
PB17
155.02
137.080
.579
.
.934
PB18
155.10
138.023
.514
.
.934
PB19
154.87
138.500
.460
.
.935
PB20
154.57
141.636
.317
.
.936
PB21
155.03
136.418
.599
.
.934
PB22
154.97
135.934
.598
.
.934
PB23
154.97
136.741
.605
.
.934
PB24
154.95
135.594
.662
.
.933
PB25
154.97
137.225
.472
.
.935
PB26
155.30
141.182
.154
.
.938
PB27
155.49
140.222
.304
.
.936
PB28
155.22
138.853
.322
.
.936
PB29
155.06
134.351
.665
.
.933
PB30
155.46
139.414
.435
.
.935
PB31
155.05
138.433
.436
.
.935
PB32
155.37
138.913
.371
.
.935
PB33
154.78
137.337
.520
.
.934
PB34
155.38
138.240
.433
.
.935
PB35
155.19
136.608
.603
.
.934
PB36
155.37
137.719
.566
.
.934
PB37
155.14
136.770
.650
.
.933
PB38
155.19
134.157
.690
.
.933
PB39
155.14
136.479
.590
.
.934
PB40
155.43
138.088
.485
.
.934
PB41
155.21
135.199
.652
.
.933
PB42
155.24
139.507
.352
.
.936
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PB43
155.37
137.010
.492
.
.934
PB44
155.17
134.050
.725
.
.932
PB45
154.79
136.263
.688
.
.933
PB46
154.95
134.594
.745
.
.932
PB47
155.05
134.594
.713
.
.933
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI RELIABILITAS A. Variabel Proses Pembelajaran 1. Pengujian Pertama Case Processing Summary N Cases
Valid
% 63
100.0
0
.0
63
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .930
N of Items .934
47
2. Pengujian Kedua Case Processing Summary N Cases
Valid
% 63
100.0
0
.0
63
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .936
N of Items .937
46
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 PAP II & Deskripsi Data
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Gambaran untuk setiap variabel dapat dilakukan pendistribusian skor. Pendistribusian skor dilakukan dengan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II bertujuan untuk menentukan skor pada setiap variabel yang akan digolongkan ke dalam kategori kecenderungan variabel sesuai dengan nilai presentil pada deskripsi data yang disajikan dalam tabel berikut ini: Nilai Presentil 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% <46%
Kategori Kecenderungan Variabel Proses Pembelajaran Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Kode 5 4 3 2 1
1. Variabel Proses Pembelajaran Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 46
= 184
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 46
= 46
Selisih
= 138
Skor Kategori Kecenderungan Variabel Proses Pembelajaran 46 + (81% x 138) = 157,78 dibulatkan menjadi 158 46 + (66% x 138) = 137,08 dibulatkan menjadi 137 46 + (56% x 138) = 123,28 dibulatkan menjadi 123 46 + (46% x 138) = 109,48 dibulatkan menjadi 109 Dibawah 109
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
194
Dimensi Pengelolaan Kelas Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 17
= 68
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 17
= 17
Selisih
= 51
Skor Kategori Kecenderungan Variabel Pengelolaan Kelas 17 + (81% x 51) = 58,31 dibulatkan menjadi 58 17 + (66% x 51) = 50,66 dibulatkan menjadi 51 17 + (56% x 51) = 45,56 dibulatkan menjadi 45 17 + (46% x 51) = 40,46 dibulatkan menjadi 40 Dibawah 40
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
3. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4 x 29
= 116
Skor terendah yang mungkin dicapai: 1 x 29
= 29
Selisih
= 87
Skor Kategori Kecenderungan Variabel LangkahLangkah Pembelajaran 29 + (81% x 87) = 99,47 dibulatkan menjadi 99 29 + (66% x 87) = 86,42 dibulatkan menjadi 86 29 + (56% x 87) = 77,72 dibulatkan menjadi 78 29 + (46% x 87) = 69,02 dibulatkan menjadi 69 Dibawah 69
Intepretasi Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Variabel Proses Pembelajaran SMK se-Kab Sleman FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
1
1.6
1.6
1.6
4
37
58.7
58.7
60.3
5
25
39.7
39.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
63
Missing
0
Mean
158.41
Median
158.00
Mode
158
Std. Deviation
12.065
Minimum
137
Maximum
180
a. Variabel Proses Pembelajaran SMK Negeri se-Kab Sleman FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
13
54.2
54.2
54.2
5
11
45.8
45.8
100.0
Total
24
100.0
100.0
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics TotalPB N
Valid
24
Missing
0
Mean
161.08
Median
160.00
Mode
152
Std. Deviation
a
12.029
Minimum
143
Maximum
180
1) SMK N 1 Depok FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
5
55.6
55.6
55.6
5
4
44.4
44.4
100.0
Total
9
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
9
Missing
0
Mean
159.67
Median
160.00
Mode Std. Deviation
171 13.360
Minimum
143
Maximum
177
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) SMK N 1 Godean FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
2
28.6
28.6
28.6
5
5
71.4
71.4
100.0
Total
7
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
7
Missing
0
Mean
168.29
Median
173.00
Mode
174
Std. Deviation
9.742
Minimum
152
Maximum
180
3) SMK N 1 Tempel FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
6
75.0
75.0
75.0
5
2
25.0
25.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics TotalPB N
Valid
8
Missing
0
Mean
156.38
Median
153.00
Mode
153
Std. Deviation
10.501
Minimum
145
Maximum
179
b. Dimensi Proses Pembelajaran SMK Swasta se-Kab Sleman FREKPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
1
2.6
2.6
2.6
4
24
61.5
61.5
64.1
5
14
35.9
35.9
100.0
Total
39
100.0
100.0
Statistics TOTALPB N
Valid Missing
39 0
Mean
156.77
Median
158.00
Mode Std. Deviation
144
a
11.944
Minimum
137
Maximum
178
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics TOTALPB N
Valid
39
Missing
0
Mean
156.77
Median
158.00
Mode
144
Std. Deviation
a
11.944
Minimum
137
Maximum
178
1) SMK YPKK 2 Sleman FrekPB Cumulative Frequency Valid
5
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
Statistics TotalPB N
Valid
7
Missing
0
Mean
170.43
Median
173.00
Mode Std. Deviation
162
a
5.563
Minimum
162
Maximum
176
Percent 100.0
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) SMK YPKK 1 Sleman FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
6
75.0
75.0
75.0
5
2
25.0
25.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
8
Missing
0
Mean
161.75
Median
161.00
Mode
161
Std. Deviation
9.823
Minimum
148
Maximum
180
3) SMK Muh 2 Moyudan FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
2
66.7
66.7
66.7
5
1
33.3
33.3
100.0
Total
3
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Mean
Valid
3
Missing
0 156.00
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Median
159.00
Mode
144
Std. Deviation
a
10.817
Minimum
144
Maximum
165
4) SMK Ma’arif 1 Sleman FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
3
60.0
60.0
60.0
5
2
40.0
40.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
5
Missing
0
Mean
157.20
Median
159.00
Mode
144
Std. Deviation
a
9.731
Minimum
144
Maximum
168
5) SMK Muh 1 Tempel FrekPB Cumulative Frequency Valid
4
Percent 3
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics TotalPB N
Valid
3
Missing
0
Mean
147.67
Median
145.00
Mode
144
Std. Deviation
a
5.508
Minimum
144
Maximum
154
6) SMK Muh Cangkringan FrekPB Cumulative Frequency Valid
4
Percent 4
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
Statistics TotalPB N
Valid
4
Missing
0
Mean
148.00
Median
147.50
Mode
140
Std. Deviation
a
7.874
Minimum
140
Maximum
157
7) SMK YPKK 3 Sleman FrekPB Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Valid
3
1
20.0
20.0
20.0
4
3
60.0
60.0
80.0
5
1
20.0
20.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
5
Missing
0
Mean
152.40
Median
150.00
Mode
137
Std. Deviation
a
15.805
Minimum
137
Maximum
177
8) SMK Yapemda FrekPB Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
3
75.0
75.0
75.0
5
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
Statistics TotalPB N
Valid
4
Missing
0
Mean
148.50
Median
144.50
Mode
140
a
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Std. Deviation
11.387
Minimum
140
Maximum
165
2. Dimensi Pengelolaan Kelas se-Kab Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
1
1.6
1.6
1.6
4
26
41.3
41.3
42.9
5
36
57.1
57.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
Statistics JmlDmPK N
Valid
63
Missing
0
Mean
61.79
Median
62.00
Mode
64
Std. Deviation
3.857
Minimum
52
Maximum
68
a. Dimensi Pengelolaan Kelas SMK Negeri se-Kab Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
4
Percent 8
33.3
Valid Percent 33.3
Percent 33.3
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
16
66.7
66.7
Total
24
100.0
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
24
Missing
0
Mean
62.58
Median
62.50
Mode
62
Std. Deviation
a
3.525
Minimum
56
Maximum
68
1) SMK N 1 Depok FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
4
44.4
44.4
44.4
5
5
55.6
55.6
100.0
Total
9
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
9
Missing
0
Mean
61.56
Median
62.00
Mode Std. Deviation Minimum
57 3.539 57
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsPK N
Valid
9
Missing
0
Mean
61.56
Median
62.00
Mode
57
Std. Deviation
3.539
Minimum
57
Maximum
67
2) SMK N 1 Godean FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
2
28.6
28.6
28.6
5
5
71.4
71.4
100.0
Total
7
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
7
Missing
0
Mean
64.43
Median
66.00
Mode Std. Deviation
67 3.599
Minimum
59
Maximum
68
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) SMK N 1 Tempel FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
2
25.0
25.0
25.0
5
6
75.0
75.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
8
Missing
0
Mean
62.12
Median
62.00
Mode
62
Std. Deviation
3.227
Minimum
56
Maximum
67
b. Dimensi Pengelolaan Kelas SMK Swasta se-Kab Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
1
2.6
2.6
2.6
4
18
46.2
46.2
48.7
5
20
51.3
51.3
100.0
Total
39
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid Missing
Mean
39 0 61.31
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Median
62.00
Mode
59
Std. Deviation
a
4.014
Minimum
52
Maximum
67
1) SMK YPKK 2 Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
2
28.6
28.6
28.6
5
5
71.4
71.4
100.0
Total
7
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
7
Missing
0
Mean
64.00
Median
65.00
Mode
65
Std. Deviation
a
2.769
Minimum
60
Maximum
67
2) SMK YPKK 1 Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
4
Percent 1
12.5
Valid Percent 12.5
Percent 12.5
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
7
87.5
87.5
Total
8
100.0
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
8
Missing
0
Mean
63.50
Median
63.50
Mode
62
Std. Deviation
a
1.852
Minimum
61
Maximum
66
3) SMK Muh 2 Moyudan FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
1
33.3
33.3
33.3
5
2
66.7
66.7
100.0
Total
3
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
3
Missing
0
Mean
62.00
Median
63.00
Mode Std. Deviation
59
a
2.646
Minimum
59
Maximum
64
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsPK N
Valid
3
Missing
0
Mean
62.00
Median
63.00
Mode
59
Std. Deviation
a
2.646
Minimum
59
Maximum
64
4) SMK Ma’arif 1 Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
3
60.0
60.0
60.0
5
2
40.0
40.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
5
Missing
0
Mean
60.40
Median
59.00
Mode Std. Deviation
59 4.099
Minimum
55
Maximum
65
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5) SMK Muh 1 Tempel FrekPK Cumulative Frequency Valid
4
Percent 3
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
3
Missing
0
Mean
60.00
Median
60.00
Mode
59
Std. Deviation
a
1.000
Minimum
59
Maximum
61
6) SMK Muh Cangkringan FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
3
75.0
75.0
75.0
5
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
4
Missing
0
Mean
59.75
Median
58.50
Mode Std. Deviation
57 3.775
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Minimum
57
Maximum
65
7) SMK YPKK 3 Sleman FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
1
20.0
20.0
20.0
4
2
40.0
40.0
60.0
5
2
40.0
40.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
Statistics JmlDmsPK N
Valid
5
Missing
0
Mean
59.40
Median
60.00
Mode
52
Std. Deviation
a
5.550
Minimum
52
Maximum
66
8) SMK Yapemda FrekPK Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
3
75.0
75.0
75.0
5
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsPK N
Valid
4
Missing
0
Mean
57.75
Median
55.00
Mode
55
Std. Deviation
6.185
Minimum
54
Maximum
67
3. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran se-Kab Sleman FrekKP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
38
60.3
60.3
60.3
5
25
39.7
39.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
Statistics JmlDMKP N
Valid Missing
63 0
Mean
96.62
Median
96.00
Mode Std. Deviation
107 8.916
Minimum
81
Maximum
112
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran SMK Negeri se-Kab Sleman FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
13
54.2
54.2
54.2
5
11
45.8
45.8
100.0
Total
24
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
24
Missing
0
Mean
98.50
Median
97.50
Mode
107
Std. Deviation
9.017
Minimum
86
Maximum
112
1) SMK N 1 Depok FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
5
55.6
55.6
55.6
5
4
44.4
44.4
100.0
Total
9
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
9
Missing
0
Mean
98.11
Median
97.00
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mode
110
Std. Deviation
10.142
Minimum
86
Maximum
110
2) SMK N 1 Godean FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
1
14.3
14.3
14.3
5
6
85.7
85.7
100.0
Total
7
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
7
Missing
0
Mean
103.86
Median
107.00
Mode
107
Std. Deviation
6.283
Minimum
93
Maximum
112
3) SMK N 1 Tempel FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
7
87.5
87.5
87.5
5
1
12.5
12.5
100.0
Total
8
100.0
100.0
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsLP N
Valid
8
Missing
0
Mean
94.25
Median
92.00
Mode
87
Std. Deviation
a
8.137
Minimum
87
Maximum
112
b. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran SMK Swasta se-Kab Sleman FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
25
64.1
64.1
64.1
5
14
35.9
35.9
100.0
Total
39
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid Missing
39 0
Mean
95.46
Median
95.00
Mode Std. Deviation
85
a
8.769
Minimum
81
Maximum
112
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) SMK YPKK 2 Sleman FrekLP Cumulative Frequency Valid
5
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
7
Missing
0
Mean
106.43
Median
107.00
Mode
102
Std. Deviation
a
2.992
Minimum
102
Maximum
110
2) SMK YPKK 1 Sleman FrekLP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
4
6
75.0
75.0
75.0
5
2
25.0
25.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
8
Missing
0
Mean
96.00
Median
96.00
Mode
96
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Std. Deviation
8.569
Minimum
85
Maximum
112
3) SMK Muh 2 Moyudan FrekLP Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid 4
2
66.7
66.7
66.7
5
1
33.3
33.3
100.0
Total
3
100.0
100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
3
Missing
0
Mean
94.00
Median
95.00
Mode
85
Std. Deviation
a
8.544
Minimum
85
Maximum
102
4) SMK Ma’arif 1 Sleman FrekLP Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid 4
2
40.0
40.0
40.0
5
3
60.0
60.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsLP N
Valid
5
Missing
0
Mean
96.80
Median
99.00
Mode
89
Std. Deviation
a
6.140
Minimum
89
Maximum
104
5) SMK Muh 1 Tempel FrekLP Cumulative Frequency Valid
4
Percent 3
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
3
Missing
0
Mean
87.67
Median
85.00
Mode
85
Std. Deviation
4.619
Minimum
85
Maximum
93
6) SMK Muh Cangkringan FrekLP Cumulative Frequency Valid
4
Percent 4
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics JmlDmsLP N
Valid
4
Missing
0
Mean
88.25
Median
89.00
Mode
92
Std. Deviation
4.500
Minimum
83
Maximum
92
7) SMK YPKK 3 Sleman FrekLP Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid 4
4
80.0
80.0
80.0
5
1
20.0
20.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
Statistics JmlDmsKP N
Valid
5
Missing
0
Mean
93.00
Median
90.00
Mode Std. Deviation
81
a
11.113
Minimum
81
Maximum
111
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8) SMK Yapemda FrekLP Cumulative Frequency Valid
4
Percent 4
100.0
Valid Percent 100.0
Statistics JmlDmsLP N
Valid
4
Missing
0
Mean
90.75
Median
89.50
Mode Std. Deviation
86
a
5.500
Minimum
86
Maximum
98
Percent 100.0
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 222
Lampiran 5 Deskripsi Butir Pernyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 223
A. Dimensi Pengelolaan Kelas PB1 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
5
7.9
7.9
9.5
3
36
57.1
57.1
66.7
4
21
33.3
33.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB2 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
9
14.3
14.3
14.3
4
54
85.7
85.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB4 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
3
4.8
4.8
4.8
2
6
9.5
9.5
14.3
3
41
65.1
65.1
79.4
4
13
20.6
20.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 224
PB5 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
6
9.5
9.5
9.5
4
57
90.5
90.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB6 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
22
34.9
34.9
34.9
4
41
65.1
65.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB7 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
21
33.3
33.3
33.3
4
42
66.7
66.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB8 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
21
33.3
33.3
33.3
4
42
66.7
66.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 225
PB9 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
20
31.7
31.7
31.7
4
43
68.3
68.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB10 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
23
36.5
36.5
36.5
4
40
63.5
63.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB11 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
21
33.3
33.3
33.3
4
42
66.7
66.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB12 Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 226
Valid
3
18
28.6
28.6
28.6
4
45
71.4
71.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB13 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
16
25.4
25.4
25.4
4
47
74.6
74.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB14 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
15
23.8
23.8
23.8
4
48
76.2
76.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB15 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
3
4.8
4.8
4.8
4
60
95.2
95.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
10
15.9
15.9
15.9
4
53
84.1
84.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB17 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
35
55.6
55.6
55.6
4
28
44.4
44.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB18 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
40
63.5
63.5
63.5
4
23
36.5
36.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
B. Dimensi Langkah-Langkah Pembelajaran PB19 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
26
41.3
41.3
41.3
4
37
58.7
58.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 228
PB20 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
7
11.1
11.1
11.1
4
56
88.9
88.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB21 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
34
54.0
54.0
55.6
4
28
44.4
44.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB22 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
28
44.4
44.4
47.6
4
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB23 Cumulative Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 229
Valid
3
32
50.8
50.8
50.8
4
31
49.2
49.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB24 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
29
46.0
46.0
47.6
4
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB25 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
4.8
4.8
4.8
3
26
41.3
41.3
46.0
4
34
54.0
54.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB26 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
7
11.1
11.1
12.7
3
36
57.1
57.1
69.8
4
19
30.2
30.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230
PB27 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
9
14.3
14.3
14.3
3
47
74.6
74.6
88.9
4
7
11.1
11.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB28 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
4
6.3
6.3
7.9
3
37
58.7
58.7
66.7
4
21
33.3
33.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB29 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
6.3
6.3
6.3
3
30
47.6
47.6
54.0
4
29
46.0
46.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
6
9.5
9.5
9.5
3
51
81.0
81.0
90.5
4
6
9.5
9.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB31 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
35
55.6
55.6
57.1
4
27
42.9
42.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB32 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
7
11.1
11.1
11.1
3
43
68.3
68.3
79.4
4
13
20.6
20.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
16
25.4
25.4
28.6
4
45
71.4
71.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB34 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
4
6.3
6.3
7.9
3
47
74.6
74.6
82.5
4
11
17.5
17.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB35 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
42
66.7
66.7
69.8
4
19
30.2
30.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
6.3
6.3
6.3
3
49
77.8
77.8
84.1
4
10
15.9
15.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB37 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
43
68.3
68.3
68.3
4
20
31.7
31.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB38 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
5
7.9
7.9
7.9
3
36
57.1
57.1
65.1
4
22
34.9
34.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB39 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
39
61.9
61.9
65.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 234
4
22
34.9
34.9
Total
63
100.0
100.0
100.0
PB40 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
4
6.3
6.3
7.9
3
50
79.4
79.4
87.3
4
8
12.7
12.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB41 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
1
1.6
1.6
3.2
3
42
66.7
66.7
69.8
4
19
30.2
30.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB42 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
4.8
4.8
4.8
3
43
68.3
68.3
73.0
4
17
27.0
27.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 235
PB42 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
4.8
4.8
4.8
3
43
68.3
68.3
73.0
4
17
27.0
27.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB43 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
5
7.9
7.9
9.5
3
44
69.8
69.8
79.4
4
13
20.6
20.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB44 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
6.3
6.3
6.3
3
37
58.7
58.7
65.1
4
22
34.9
34.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB45 Cumulative
Valid
3
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
21
33.3
33.3
33.3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 236
4
42
66.7
66.7
Total
63
100.0
100.0
100.0
PB46 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
29
46.0
46.0
47.6
4
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PB47 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
33
52.4
52.4
55.6
4
28
44.4
44.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 237
Lampiran 6 Tabel R Product Moment
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 238
Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail) N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
r 0.997 0.95 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388 0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.349 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.32 0.316 0.312 0.308 0.304
N 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
r
N 0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.285 0.282 0.279 0.276 0.273 0.271 0.268 0.266 0.263 0.261 0.259 0.256 0.254 0.252 0.25 0.248 0.246 0.244 0.242 0.24 0.239 0.237 0.235 0.234 0.232 0.23 0.229 0.227 0.226 0.224 0.223 0.221 0.22 0.219 0.217
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
r 0.216 0.215 0.213 0.212 0.211 0.21 0.208 0.207 0.206 0.205 0.204 0.203 0.202 0.201 0.2 0.199 0.198 0.197 0.196 0.195 0.194 0.193 0.192 0.191 0.19 0.189 0.188 0.187 0.187 0.186 0.185 0.184 0.183 0.182 0.182 0.181 0.18 0.179 0.179 0.178
N 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
r 0.177 0.176 0.176 0.175 0.174 0.174 0.173 0.172 0.172 0.171 0.17 0.17 0.169 0.168 0.168 0.167 0.167 0.166 0.165 0.165 0.164 0.164 0.163 0.163 0.162 0.161 0.161 0.16 0.16 0.159 0.159 0.158 0.158 0.157 0.157 0.156 0.156 0.155 0.155 0.154
N 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
r 0.154 0.153 0.153 0.152 0.152 0.151 0.151 0.151 0.15 0.15 0.149 0.149 0.148 0.148 0.148 0.147 0.147 0.146 0.146 0.146 0.145 0.145 0.144 0.144 0.144 0.143 0.143 0.142 0.142 0.142 0.141 0.141 0.141 0.14 0.14 0.139 0.139 0.139 0.138 0.138
N 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
r 0.138 0.137 0.137 0.137 0.136 0.136 0.136 0.135 0.135 0.135 0.134 0.134 0.134 0.134 0.133 0.133 0.133 0.132 0.132 0.132 0.131 0.131 0.131 0.131 0.13 0.13 0.13 0.129 0.129 0.129 0.129 0.128 0.128 0.128 0.127 0.127 0.127 0.127 0.126 0.126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 Surat Izin Penelitian
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244