PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR) (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 dan 2013) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
Bernadetha Dian Septiana NIM : 112114072
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR) (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 dan 2013) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
Bernadetha Dian Septiana NIM : 112114072
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i i i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Hanya dalam Yesus lah kita menemukan kelegaan, ringan dan kesegaran saat kita merasa letih dan berbeban berat. (Mat 11:28-30)
Sebuah karya kecil yang Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus tercinta Bapak dan Ibu tersayang Keluarga dan kerabat Sahabat-sahabatku untuk semua bantuan dan dukungannya
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
Bernadetha Dian Septiana
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Bernadetha Dian Septiana
Nomor mahasiswa
: 112114072
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR)”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang menyatakan
Bernadetha Dian Septiana
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Saya menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menuntun penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Dr. Fr Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. selaku Dosen penguji atas masukan-masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., C.A. selaku Dosen Penguji atas masukanmasukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si. selaku Dosen Pendamping Akademik yang selalu membantu dalam masa-masa perkuliahan saya. 6. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semngat serta saling mendoakan satu dengan yang lain. 8. Teman-teman Akuntansi 2011 kelas B yang mendukung dan memberi semangat serta mendoakan satu dengan yang lain. 9. Teman-teman MPAT yang mendukung dan memberi semangat serta mendoakan satu dengan yang lain. vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Bernadetha Dian Septiana
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS . . . . . . . .
v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA . . . . . . . . . . . . . .
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vii
HALAMAN DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xi
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xii
ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. Bagi Bank. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Bagi Universitas Sanata Dharma. . . . . . . . . . . . . . . . 3. Bagi Peneliti . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Bagi Peneliti Selanjutnya . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . E. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TINJAUAN PUSTAKA A. Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Tingkat Kesehatan Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1 Kegiatan Usaha Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2 Aturan Kesehatan Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Manajemen Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. Risk-Based Bank Rating . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. Profil Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.1 Risiko Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.2 Risiko Pasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.3 Risiko Likuiditas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.4 Risiko Operasional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
1 3 3 3 3 4 4 4 4 6 6 7 7 8 9 10 10 11 13 15 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.5 Risiko Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.6 Risiko Stratejik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.7 Risiko Kepatuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.8 Risio Reputasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Good Corporate Governance . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1 Lima Prinsip Dasar Penerapan GCG . . . . . . . . 2.2 Penilaian Faktor GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Rentabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Capital . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . F. Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Jenis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Teknik Pengambilan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . F. Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. Mengumpulkan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Menghitung Profil Risiko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Menentukan Good Corporate Governance . . . . . . . 4. Menghitung Rentabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Menghitung Capital . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB IV GAMBARAN BANK A. Perbankan Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Bursa Efek Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Data Bank yang Menjadi Sampel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Analisis Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Keterbatasan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17 17 17 18 18 21 23 24 26 30
BAB III
x
33 33 34 34 34 35 35 35 37 37 37 38 38 39 48 48 65 75 76 76 78 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1
RSA dan RSL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
15
Tabel II.2
Aspek penilaian GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
Tabel II.3
Indikator Rentabilitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
Tabel II.4
Indikator Capital. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
Tabel IV.1
Kriteria Pemilihan Sampel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
39
Tabel IV.2
Daftar Bank yang Menjadi Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . .
40
Tabel V.1
Hasil Perhitungan Rasio NPL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
50
Tabel V.2
Hasil Perhitungan Rasio IRR 2012 . . . . . . . . . . . . . . .
52
Tabel V.3
Hasil Perhitungan Rasio IRR 2012 . . . . . . . . . . . . . . .
53
Tabel V.4
Hasil Perhitungn Kesenjangan Dana 2012 . . . . . . . . . .
55
Tabel V.5
Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif 2012 .. . .
56
Tabel V.6
Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana 2013 . . . . . . . . .
57
Tabel V.7
Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif 2013 . . .
58
Tabel V.8
Hasil Perhitungan Rasio LDR . . . . . . . . . . . . . . . . . .
59
Tabel V.9
Hasil Self Assessment GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..
60
Tabel V.10
Hasil Perhitungan Rasio ROA . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
62
Tabel V.11
Hasil Perhitungan Rasio NIM . . . . . . . . . . . . . . . . . .
63
Tabel V.12
Hasil Perhitungan Rasio CAR . . . . . . . . . . . . . . . . . .
64
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR) (Studi Empiris Pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 dan 2013)
Bermadetha Dian Septiana NIM: 112114072 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013. Kesehatan bank merupakan hal yang penting untuk menarik kepercayaan masyarakat. Penelitian ini adalah studi empiris pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total sampel sebanyak 22 bank. Penelitian ini menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR), yaitu terdiri dari faktor profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas dan capital. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Faktor profil risiko: yang terdiri dari risiko kredit mendapat predikat sangat sehat, sedangkan risiko pasar mempunyai rasio di atas 100% dan memiliki risiko sedang, dan untuk risiko likuiditas mendapat predikat cukup sehat; (2) Faktor Good Corporate Governance (GCG) mendapat predikat baik; (3) Faktor rentabilitas mendapat predikat sangat sehat; (4) Faktor capital mendapat predikat sangat sehat. Kata kunci: kesehatan bank, risk-based bank rating, profil risiko, good corporate governance, rentabilitas, capital.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF BANK’S HEALTH LEVEL USING RISK-BASED BANK RATING METHOD (RBBR) (An Empirical Study on the Banks which are Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2012 and 2013)
Bernadetha Dian Septiana NIM: 112114072 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The study aims to understand banks health level which are listed in Indonesia stock exchange in 2012 and 2013. Bank’s health is important to gain public trust. This study is an empirical study in the banks which are listed in Indonesia stock exchange. Data was collected using documentation technique. This study used purposive sampling in which the total sample was 22 banks. The study used risk-based bank rating method, which consists of risk profile factor, good corporate governance, earning and capital. The result of this study showed that: (1) Risk profile factor: which consist of credit risk got very healthy predicate, while market risk had ratio over 100% and had moderate risk, and for the liquidity risk got healthy enough predicate; (2) Good Corporate Governance factor got good predicate; (3) Earning factor got very healthy predicate; (4) Capital factor got very healthy predicate. Keywords: bank health, risk-based bank rating, risk profile, good corporate governance, earning, capital.
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Usaha-usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending), dan memberikan jasa lainnya (service). Kesehatan bank merupakan hal yang penting untuk menarik kepercayaan dari masyarakat, karena bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap industri bank akan terwujud apabila bank memiliki kinerja yang baik dan mampu meningkatkan kinerjanya secara optimal dan berkelanjutan. Kepercayaan masyarakat dapat dibangun dalam bentuk transparansi dari bank baik dari segi laporan keuangan maupun dari segi kesehatan bank. Selain itu, dalam rangka menghadapi segala perubahan dan tantangan global, bank perlu mempersiapkan diri agar bank memiliki ketahanan untuk menghadapi daya saing, inflasi, dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hal tersebut secara tidak langsung akan mendorong peningkatan efektivitas penerapan manajemen risiko dan Good Corporate Governance (GCG). Tujuan dari penerapan manajemen risiko dan Good Corporate
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Governance adalah agar bank dapat mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, menerapkan prinsip kehati-hatian, patuh terhadap ketentuan yang berlaku (BI: 2011). Untuk mempersiapkan dan mengantisipasi dalam menghadapi tantangan global dan krisis global tersebut, maka Bank Indonesia mengeluarkan metode Risk-Based Bank Rating yang terdapat dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN/2011 atau Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011. Metode Risk-Based Bank Rating
adalah analisis
kesehatan bank berdasarkan pada risikonya, yang menggantikan metode CAMELS (Capital, Assets, Manajemen, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk). Risiko-risiko yang dianalisis kemudian digunakan untuk mengevaluasi kinerja bank dari tahun ketahun, sehingga bank bisa memperbaiki dan menetapkan strategi apa yang akan diambil. Metode RiskBased Bank Rating ini diterapkan, karena krisis keuangan global, memberi pembelajaran bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas bank yang tidak diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai
dapat
menimbulkan berbagai permasalahan mendasar terhadap bank maupun terhadap sistem keuangan bank secara keseluruhan (BI: 2011). Kompleksnya risiko kegiatan usaha bank pada akhirnya menuntut penyempurnaan metode penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan risiko. Peraturan ini berlaku secara efektif sejak tanggal 1 januari 2012 dan sekaligus menghapus metode CAMELS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Perbedaan metode CAMELS dan RBBR/RGEC dalam penelitian Permana (2012) tentang analisis tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMELS dan Metode RGEC yang di kutip oleh Puspita (2014), menemukan bahwa metode CAMELS memberikan gambaran tingkat kesehatan bank yang efektif akan tetapi antar faktor memberikan penilaian yang berbeda. Sedangkan metode RGEC lebih menekankan akan pentingnya kualitas manajemen.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah: Bagaimana tingkat kesehatan bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating periode tahun 2012 dan 2013?
C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013 dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR).
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bank Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menerapkan strategi yang lebih baik bagi bank di masa depan karena penilaian ini berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
risiko dan dapat dijadikan evaluasi bagi bank untuk meningkatkan manajemen risiko dan tata kelola perbankan yang lebih baik. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data pustaka tambahan untuk perpustakaan khususnya tentang perbankan dengan metode Risk-Based Bank Rating. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang perbankan dan analisis kesehatan bank dengan menggunakan metode RiskBased Bank Rating. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka dalam menulis tugas akhir dan juga diharapkan dapat memperbaiki kekurangan analisis kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating dalam penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori tentang bank yaitu pengertian bank, laporan keuangan, tingkat kesehatan Bank, manajemen risiko, metode Risk-Based Bank Rating, Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital, dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mencakup tentang objek dan subjek penelitian, jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM BANK Bab ini mencakup tentang perbankan indonesia, bursa efek indonesia dan data bank yang menjadi sampel. BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini mencakup tentang gambaran data, analisis data dan pembahasan. BAB VI PENUTUP Bab ini mencakup tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Menurut A. Abdurahman (2001) dalam Abdullah (2013: 2) bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan dan lain-lain.
B. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsipprinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan individu, asosiasi, atau organisasi bisnis terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan ekuitas pemilik (Rivai: 2013). Menurut PSAK-1, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: (a) aset; (b) liabilitas; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
termasuk keuntungan dan kerugian; (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan (f) arus kas.
C. Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas bank (Abdullah, 2003: 203) Menurut Totok dan Nuritomo (2014: 73), kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank merupakan suatu batasan yang sangat luas karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya. 1.
Kegiatan Usaha Bank Kegiatan usaha bank meliputi (Budisantoso, 2014: 73) : a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri b. Kemampuan mengolah dana c. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kualitatif dan kuantitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikasi dari faktorfaktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional (Budisantoso, 2014: 73-74). 2. Aturan Kesehatan Bank Berdasarkan pada Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 : 1. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. 2. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank. 3. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, segala keterangan dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
4. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksa buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya serta wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala keterangan, dokumen dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang bersangkutan. 5. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan Bank Indonesia dapat menugaskan Akuntan Publik untuk dan atas nama Bank Indonesia 6. Melaksanakan pemeriksaan terhadap bank. 7. Bank
wajib
menyampaikan
kepada
Bank
Indonesia:
neraca,
perhitungan laba rugi tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala lainnya dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Neraca dan perhitungan laba rugi tersebut wajib terlebih dahulu diaudit oleh Akuntan Publik. 8. Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
D. Manajemen Risiko Manajemen risiko menurut Bank Indonesia (Taswan, 2006: 296) adalah serangkaian prosedur dan metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Manajemen Risiko merupakan suatu tindakan untuk: 1. Mengindentifikasi risiko inheren secara terencana dan terukur dan mempersiapkan berbagai pendekatan. Penilaian risiko inheren adalah penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan bank. 2. Mengendalikannya agar tujuan bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
E. Risk-Based Bank Rating Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011, metode penilaian kesehatan bank dengan pendekatan berdasarkan risiko (Risk-Based Bank Rating) merupakan metode penilaian tingkat kesehatan bank yaitu metode yang berdasarkan pada 4 faktor:
Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earning, dan Capital. 1. Profil Risiko Profil risiko (risk profile) adalah penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau mempengaruhi kinerja keuangan bank pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan demikian, bank diharapkan mampu mendeteksi secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-langkah pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien (BI, 2011: 3). 1.1 Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang timbul dari kegagalan salah satu pihak untuk memenuhi kontrak pembayaran. Dalam bisnis perbankan risiko kredit timbul karena kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya. Dalam konteks yang lebih luas risiko kredit mengandung tiga komponen yaitu peluang gagal bayar (probability of default) yaitu debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Tingkat pemulihan (recovery rate) adalah proses klaim atau tuntutan berkaitan dengan upaya pemulihan kinerja bank. Eksposur kredit adalah berkaitan dengan jumlah potensi kerugian bila debitur gagal bayar (Taswan, 2006: 298). Rumus yang digunakan untuk menghitung risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL) yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit yang diberikan bank. Fungsi mengukur rasio ini adalah mengetahui besarnya kredit bermasalah bank, sebagai acuan agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kedepannya, agar pada tahun selanjutnya risiko kredit bermasalah semakin turun (Wisnu Mawardi, 2005:18) dalam Mubarak (2014).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung risiko kredit: a. Non Performing Loan (NPL) Gross NPL Gross= b.
x 100%
Non Performing Loan (NPL) Net
NPL Net =
x 100%
Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa Non Performing Loan (NPL) adalah sebesar 5%. Keterangan : 1. Kredit bermasalah adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet. 2. CKPN kredit bermasalah adalah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang tergolong kurang lancar, diragukan dan macet. 3. Total aktiva adalah total aset secara neto (setelah set-off antar kantor) sesuai yang tertera pada laporan bulanan Bank Umum 4. Total kredit adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Standar Rasio NPL (Net Performing Loan): 1. Bank yang memiliki rasio NPL diatas 5% menurut Peraturan Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan tidak sehat. 2. Bank yang memiliki rasio NPL di bawah 5% menurut Peraturan Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan sehat. Kriteria NPL berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Sangat Sehat
: Rasio NPL di bawah 2%
2. Sehat
: Rasio NPL berkisar > 2% - ≤ 5%
3. Cukup Sehat
: Rasio NPL berkisar > 5% - ≤ 8%
4. Kurang Sehat
: Rasio NPL berkisar > 8% - ≤ 12%
5. Tidak Sehat
: Rasio NPL di atas 12%
1.2 Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga Option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas (BI, 2011: 7). Risiko bunga adalah potensi timbulnya kerugian akibat bergeraknya suku bunga pasar ke arah yang berlawanan dengan ekspektasi posisi portofolio bank. GAP (kesenjangan dana) adalah hasil pengurangan RSA dan RSL yang diungkapkan dalam bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
rupiah sedangkah Interest Rate Risk (IRR) atau rasio sensitivitas bunga (risiko tingkat bunga) dalam bentuk persentase. GAP digunakan untuk mengetahui seberapa besar kerugian atau keuntungan yang akan diterima bank dari hasil pengurangan RSA dan RSL ( Taswan, 2006: 277). Posisi kesenjangan dana (GAP) sering digunakan untuk mengukur posisi sensitivitas bunga pada suatu bank. Fokus analisis kesenjangan dana adalah interest income pada aktiva atau interest cost pada pasiva bank bukan pada pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap nilai modal. Dalam jangka pendek, rate sensitive asset akan menimbulkan interest revenue, sedangkan rate sensitive liabilities menimbulkan interest cost yang berbeda dengan adanya pergeseran tingkat bunga. Rate sensitive Asset (RSA) dan Rate sensitive
Liabilities
(RSL)
adalah
semua
aktiva
dan
pasiva/liabilities yang meninbulkan interest return dan cost yang berbeda dengan adanya perubahan tingkat bunga yang timbul di masa yang akan datang (Taswan, 2006: 273-274). Bank yang memiliki rasio IRR di atas 100% adalah bank yang mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima dari nasabah, baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak ketiga, sehingga risiko tingkat bunganya akan meningkat (Indrawati: 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Standar risiko bunga untuk kesenjangan relatif (Taswan: 2006). 1. Risiko rendah (low) bila posisi relative gap ratio di bawah 5% 2. Risiko sedang (moderate) bila posisi relative gap ratio berada 5%-10% 3. Risiko tinggi (high) bila posisi relative gap ratio di atas 10% Risiko nilai tukar adalah potensi timbulnya kerugian akibat bergeraknya nilai tukar dipasar ke arah yang berlawanan dengan ekspektasi posisi portofolio bank (Taswan, 2006: 333). Klasifikasi aktiva dan pasiva/liabilities berdasarkan sensitivitas suku bunga (Taswan, 2006). Tabel II. 1 RSA dan RSL No 1 2 3 4 5 6 7 8
RSA (rate sensitive asset) Surat berharga bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Obligasi Penyertaan Obligasi pemerintah Penempatan pada Bank Lain Surat-surat Berharga Kredit yang Diberikan Penyertaan
RSL (rate sensitive liabilities) Giro Tabungan Sertifikat Deposito Deposito Berjangka Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima
1.3 Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan bank ini umumnya karena ketidakmampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
melakukan offsetting posisi tertentu di pasar (karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai), ketidakmampuan mencairkan aset
likuidnya
untuk
mengubah
menjadi
dana
likuid,
ketidakmampuan menciptakan sumber dana pinjaman untuk membiayai likuiditas (Taswan, 2006: 336). Risiko likuiditas dapat dihitung dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2003: 118). Standar rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) berdasarkan Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004: 1. Sangat sehat
= Rasio LDR di bawah 75%
2. Sehat
= Rasio LDR berkisar > 75% - ≤ 85%
3. Cukup sehat
= Rasio LDR berkisar > 85% - ≤ 100%
4. Kurang sehat
= Rasio LDR berkisar > 100% - ≤ 120%
5. Tidak sehat
= Rasio LDR di atas 120%
1.4 Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko ini disebabkan oleh sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal (BI, 2011: 9).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
1.5 Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat syahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai (BI, 2011: 10). 1.6 Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik
serta
kegagalan
dalam
mengantisipasi
perubahan
lingkungan bisnis. Sumber resiko stratejik antara lain ditimbulkan dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam
implementasi
strategi,
dan
kegagalan
mengatisipasi
perubahan lingkungan bisnis (BI, 2011: 10). 1.7 Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum (BI, 2011: 11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
1.8 Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah potensi timbulnya kerugian bank baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini dapat timbul dari seluruh aktivitas maupun transaksi yang dilakukan bank yang baik oleh pihak yang berhubungan langsung dengan bank maupun oleh pihak yang merupakan representasi kepentingan publik, dianggap secara langsung maupun tak langsung merugikan kepentingan mereka (Taswan, 2006: 347).
2. Good Corporate Governance Menurut Daeng (2008), Good Corporate Governance adalah suatu tatakelola perusahaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang efektif berdasarkan pada budaya perusahaan, etika, nilai-nilai, proses bisnis, kebijakan, prosedur, eksposur, risiko dan struktur organisasi
dengan
tujuan
memberikan
dukungan
terhadap
pengembangan bank secara efesien dan efektif serta melaksanakan tanggung jawab bank kepada pemegang saham dan stakeholder. Penilaian faktor Good Corporate Governance merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Corporate
Governance.
Prinsip-prinsip
Good
Corporate
Governance dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Good Corporate Governance berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank (BI, 2011: 16). Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP tanggal 29 April 2013 penilaian Good Corporate Governance terdiri dari 3 aspek, yaitu : a. Governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank agar proses pelaksanaan prinsip Good Corporate Gorvernance menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders bank. Yang termasuk struktur tata kelola bank adalah Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing struktur organisasi. b. Governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders bank. c. Governance output bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders bank yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank. Menilai kualitas Outcome mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu: 1. Kecukupan transparansi laporan. 2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. 3. Perlindungan konsumen. 4. Objektivitas dalam melakukan assessment/audit. 5. Kinerja bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan. 6. Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi bank, seperti fraud, pelanggaran
BMPK
(batas
maksimal
pemberian
kredit),
pelanggaran ketentuan terkait laporan bank kepada Bank Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
2.1 Lima Prinsip Dasar Penerapan Good Coorporate Governance Lima prinsip dasar penerapan Good Corporate Governance berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP/2013 adalah: a. Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan masyarakat. Transparasi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara objektif, profesional, dan melindungi kepentingan konsumen. b. Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara sehat, terukur dan profesional dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat
yang
diperlukan
untuk
mencapai
kinerja
yang
berkesinambungan. c. Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin terpeliharanya kesinambungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik atau dikenal dengan Good corporate citizen. d. Indepedensi (indepedency) mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan dengan asas indepedensi, bank harus dikelola secara independen agar masing-masing organ perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat mempengaruhi objektifitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. e. Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama sesuai proporsinya. Dalam melaksanakan kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan
pemegang
saham,
konsumen
dan
pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dari masing-masing pihak yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2.2 Penilaian Faktor Good Corporate Governance Penilaian untuk faktor Good Corporate Governance berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DNDP/2013 berupa: Tabel II. 2 Aspek penilaian Good Coorporate Governance (GCG) No Aspek yang Dinilai Bobot Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan 1 Komisaris 10% 2 Pelaksaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20% 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas komite 10% 4 Penanganan Benturan Kepentingan 10% 5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan 8 Pengendalian Intern 7,5% Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait (Related 9 Party) dan Debitur Besar (Large Exsposure) 7,5% Transparasi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Peaksanaan GCG dan Laporan 10 Internal 15% 11 Rencana Strategis Bank 5% Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP Standar predikat Good Corporate Governance berdasarkan Surat Edaran BI No. 9/12/DNDP: 1. Sangat Baik
= Nilai Komposit <1,5
2. Baik
= 1,5 ≥ Nilai Komposit < 2,5
3. Cukup Baik
= 2,5 ≥ Nilai Komposit < 3,5
4. Kurang Baik
= 3,5 ≥ Nilai Komposit < 4,5
5. Tidak Baik
= 4,5 ≥ Nilai Komposit < 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
3. Rentabilitas (Earning) Aspek earning/rentabilitas diukur dengan rasio Return on Asset (ROA) yaitu digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Dendawijaya, 2003: 120). Rasio Net Interest Margin (NIM) yaitu mengukur pengelolaan aktiva produktif sehingga menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga (Luciana dan Winny, 2005:18) dalam Mubarak (2014). Penilaian pendekatan kuantitatif
faktor rentabilitas antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen berikut (Taswan, 2006: 400-401): a. Return on asset (ROA) b. Return on equity (ROE) c. Net interest margin (NIM) d. Biaya ooperasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) e. Perkembangan laba operasional f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya h. Prospek laba operasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP/2011 rasio yang digunakan dalam menghitung faktor rentabilitas adalah rasio Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM).
No
Tabel II. 3 Indikator Rentabilitas Parameter/indikator Keterangan
1
Return on Asset (ROA)
a) Laba sebelum pajak adalah laba sebagaimana tercatat dalam laba rugi bank
tahun
berjalan
yang
disetahunkan. Contoh: untuk posisi bulan juni dihitung dengan cara dibagi 6 dan dikalikan dengan 12 b) Rata-rata total aset Contoh: untuk posisi bulan juni dihitung dengan cara penjumlahan total aset posisi januari sampai dengan juni dibagi dengan 6 2
Net (NIM)
Interest
Margin a) Pendapatan
bunga
bersih
adalah
pendapatan bunga dikurangi dengan beban bunga (disetahunkan) b) Rata-rata aset produktif Contoh:
untuk
posisi
bulan
juni
dihitung dengan cara penjumlahan total aset produktif posisi januari sampai dengan juni dibagi dengan 6. c) Aset produktif yang diperhitungkan adalah aset yang menghasilkan bunga baik yang di neraca maupun pada TRA Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Standar rasio ROA (Return On Asset) berdasarkan Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004: 1. Sangat sehat = Rasio ROA di atas 2% 2. Sehat
= Rasio ROA berkisar > 1,25 % - ≤ 2%
3. Cukup sehat
= Rasio ROA berkisar > 0,5%- ≤1,25%
4. Kurang sehat = Rasio ROA berkisar > 0% - ≤0,5% 5. Tidak sehat
= Rasio ROA di bawah 0%
Standar rasio NIM (Net Interest Margin) berdasarkan Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004: 1. Sangat sehat = Rasio NIM di atas 3% 2. Sehat
= Rasio NIM berkisar > 2% - ≤ 3%
3. Cukup sehat
= Rasio NIM berkisar >1,5% - ≤ 2%
4. Kurang sehat = Rasio NIM berkisar >1%- ≤ 1,5% 5. Tidak sehat
= Rasio NIM di bawah 1%
4. Capital (Permodalan) Aspek capital diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu mengukur kecukupan modal untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan aktiva. Fungsinya untuk mengetahui kemampuan bank dalam menutupi penurunan asetnya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan aset yang berisiko (Dendawijaya (2003), dalam Mubarak 2013)). Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca (aktiva yang tercantum dalam neraca) dan ATMR aktiva administratif (aktiva yang bersifat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
administratif). Jadi persentase kebutuhan modal minimum diwajibkan disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan demikian CAR minimum bagi bankbank umum di Indonesia adalah 8% (Dendawijaya, 2003: 48). Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bank diukur dari persentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh penempatan Bank Internasional terhadap seluruh bank di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% ( Abdullah, 2013: 160) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut (Taswan, 2006: 382-383) : a. Kecukupan pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku. b. Komposisi permodalan. c. Trend kedepan/proyeksi KPMM. d. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank. e. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan). f. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha g. Akses kepada sumber permodalan. h. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Berdasarkan penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif diatas maka yang dapat dihitung berdasarkan rasio keuangannya adalah pendekatan kuantitatif menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP/2011 sebagai berikut:
Tabel II. 4 Indikator Capital No
Parameter /Indikator
a.
Rasio Kecukupan Modal
1)
Keterangan
a. Rasio dihitung per posisi penilaian termasuk
memperhatikan
trend
KPMM b. Perhitungan Tertimbang (ATMR)
modal
dan
Menurut
Aset Risiko
berpedoman
pada
ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban
penyediaan
modal
minimum Bank Umum (KPMM) 2)
a. Perhitungan modal inti berpedoman pada
ketentuan
Bank
Indonesia
mengenai kewajiban KPMM b. Modal inti (tier 1) pada prinsipnya terdiri atas modal disetor, agio saham,
laba
ditahan,
cadangan
umum dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3)
a. Perhitungan bermasalah
aset dan
29
produktif CKPN
aset
produktif bermasalah. b. Perhitungan modal inti dan cadangan umum berpedoman pada ketentuan BI mengenai kewajiban penyediaan KPMM 4)
Perhitungan aset kualitas rendah dan CKPN untuk aset kualitas rendah.
b.
Kecukupan modal bank Penilaian kecukupan modal bank untuk untuk
mengantisipasi mengantisipasi potensi kerugian sesuai
potensi kerugian sesuai profil profil risiko
risiko
dilakukan
dengan
memperhatikan antara lain: (i) risiko inheren
(ii)
kualitas
penerapan
manajemen risiko (iii) tingkat risiko (iv) peringkat profil risiko bank baik secara individual maupun konsolidasi. Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011
Standar rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) berdasarkan Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP/2004: 1. Sangat sehat
= Rasio CAR di atas12%
2. Sehat
= Rasio CAR berkisar > 9% - ≤ 12%
3. Cukup sehat
= Rasio CAR berkisar > 8% - ≤ 9%
4. Kurang sehat = Rasio CAR berkisar > 6 % - ≤ 8% 5. Tidak sehat
= Rasio CAR di bawah 6%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
F. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Widyaningrum dan Topowijoyo (2014) tentang analisis tingkat kesehatan bank dengan metode Risk-Based Bank Rating. Penelitian ini hanya berdasarkan pada faktor rentabilitas dan Capital, sedangkan faktor GCG dan risk profile tidak disertakan. Dalam penelitian ini ada 25 bank yang diteliti di BEI. Berdasarkan penelitian ini, bank-bank diukur dengan rasio ROA hasilnya bank mendapat predikat sehat, rasio NIM hasilnya bank-bank mendapat predikat sehat dan rasio CAR hasilnya bank-bank mendapat predikat sehat. Penelitian yang dilakukan Mubarak (2014) tentang penilaian kinerja bank menurut Risk-Based Bank Rating. Penelitian ini menggunakan rasio untuk aspek profil risiko, hasilnya adalah rasio LDR <110% dan rasio NPL <5%, aspek GCG bank memperoleh peringkat 1 (sangat baik), aspek Earning: rasio ROA mendapat predikat sangat baik dan rasio NIM mendapat predikat sangat baik, aspek Capital: rasio CAR memperoleh predikat sangat baik. Secara keseluruhan selama tahun 2008-2012 keempat bank BUMN tersebut memiliki kinerja yang baik dan perlu mempersiapkan diri untuk kedepannya dengan cara lebih berhati-hati pada aspek risiko yang dihadapi. Penelitian yang dilakukan Lasta dkk (2014) tentang analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital). Penelitian ini berdasarkan pendekatan RGEC secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa BRI merupakan bank yang sehat bahkan dalam beberapa indikator menunjukkan bahwa BRI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
mendapatkan predikat bank yang sangat sehat. Penelitian ini mengunakan rasio NPL, IRR, LDR, LAR, dan Cash Ratio (faktor risk profile) keseluruhan menggambarkan pengeloalaan risiko yang telah dilaksanakan dengan baik, faktor GCG memiliki tata kelola yang sangat baik, faktor rentabilitas mendapat predikat sangat sehat, dan faktor capital mendapat predikat sangat sehat. Pelaksanaan faktor-faktor dalam penilaian kesehatan bank umum tersebut telah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai dengan ketetapan dan ketentuan Bank Indonesia, serta berjalan secara efektif dan efisien. Penelitian yang dilakukan Minarrohmah dkk (2014) tentang analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). Penelitian ini dilakukan pada bank BCA periode 2010-2012. Hasil penelitian ini adalah untuk risiko kredit BCA sangat baik, berdasarkan dari kriteria penetapan peringkat nilai NPL di bawah 2%. Faktor GCG menyangkut 11 aspek penilaian sebagai mana telah diatur dalam PBI menunjukkan memiliki GCG tang sangat bagus. Faktor earning mendapat nilai sangat baik. Dan faktor capital untuk rasio CAR di atas 12% dan berada pada posisi sangat sehat. Penelitian yang dilakukan Septyaning (2014) tentang analisis kinerja dengan penerapan metode Risk-Based Bank Rating (studi pada bank swasta yang listing di BEI). Hasil penelitian ini untuk bank umum swasta nasional devisa periode 2008-2012
dalam kondisi baik. Hal ini terbukti dari
perhitungan rasio sesuai dengan ketentuan BI, untuk rasio LDR kurang dari 120%, rasio NPL kurang dari 12%, faktor GCG kurang dari 5%, rasio ROA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
lebih dari 1,5%, rasio NIM lebih dari 3%, dan rasio CAR lebih dari 12%. Oleh karena itu diharapkan di masa yang akan datang bank mampu meningkatkan kembali kinerjanya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam usahanya. Penelitian yang dilakukan Permatasari dkk (2015) tentang penggunaan metode Risk-Based Bank Rating untuk menganalisis tingkat kesehatan bank. Hasil penelitian ini untuk profil risiko, rasio NPL bank mendapat predikat dari sangat sehat sampai kurang sehat, dan untuk rasio LDR tidak ada bank yang memperoleh predikat tidak sehat. Hasil self assessment untuk faktor GCG menunjukkan bahwa terdapat satu bank dari 9 bank yang menghasilkan predikat kurang baik. Hasil faktor rentabilitas
menggunakan rasio ROA
menunjukkan bahwa ada bank yang memiliki nilai ROA negatif, dan untuk rasio NIM menunjukkan seluruh bank merada dalam kondisi yang sehat. Hasil perhitungan CAR menunjukkan bahwa hampir semua bank pada setiap periode menghasilkan CAR ≥ 12%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, dan Laporan self assessment untuk Good Corporate Governance
bank yang
terdaftar di Bursa Efek Idonesia untuk tahun 2012 dan 2013. Subjek penelitian adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013, dengan mendownload laporan tahunan bank yang ada di www.idx.co.id atau di Bursa Efek Indonesia.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris pada bank-bank yang terdaftar di BEI untuk tahun 2012 dan 2013. Studi empiris adalah penelitian terhadap fakta tertulis (dokumen) atau arsip data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber baik dari perpustakaan, dari data internal, yaitu dokumen, arsip dan catatan orisinil yang diperoleh dari suatu organisasi atau berasal dari data eksternal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian yang mengunakan metode numerik dan grafis serta dapat merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut dan disajikan dalam bentuk informasi yang diinginkan.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel denngan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja) (Murti dan Salamah, 2006: 77). Berdasarkan pada kriteria-kriteria maka bank yang termasuk dalam kriteria ada 22 bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
D. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan januari-juli 2015. b. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan di Bursa Efek Indonesia.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi.
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat dokumendokumen seperti laporan keuangan dan laporan catatan keuangan lainnya kemudian dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2007: 25).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah mengenai tingkat kesehatan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dinilai dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 13/24/PBI/2011 untuk tahun 2012 dan 2013, maka dilakukan langkah-langkah analisis berikut : 1. Mengumpulkan Data Data yang digunakan untuk menghitung rasio-rasio dalam menentukan tingkat kesehatan bank berupa laporan keuangan, yaitu: a. Laporan Tahunan Bank b. Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba c. Laporan Perhitungan Rasio Keuangan d. Catatan atas Laporan Keuangan
2. Menghitung Profil Risiko Dalam melakukan perhitungan profil risiko laporan keuangan yang digunakan dalam melakukan perhitungan adalah Laporan Laba/Rugi kemudian menghitung risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. 2.1 Menghitung Risiko Kredit Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: NPL =
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2.2 Menghitung Risiko pasar Menghitung Rasio risiko suku bunga dan rasio kesenjangan Relatif. a. Rasio Risiko Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate Risk (IRR) Rasio (IRR) =
X100%
b. Rasio Kesenjangan Relatif 1. Kesenjangan Dana (GAP)
= RSA - RSL
2. Rasio Kesenjangan Relatif =
x 100%
2.3 Menghitung Risiko likuiditas Menghitung Rasio Loan to Deposit Rasio (LDR), yaitu rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan dan deposito dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung risiko likuiditas: Rumus rasio Loan to Deposit (LDR) adalah: LDR =
x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3. Menentukan Peringkat Good Corporate Governance Untuk menentukan tingkat kesehatan bank faktor Good Corporate Governance berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 13/PBI/2011 atau Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN/2011: 1. Mencari laporan tahunan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia kemudian melihat pada tata kelola perusahaan 2. Menetapkan penilaian yang dilakukan oleh bank berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh bank.
4. Menghitung Rentabilitas (Earning) Untuk mengetahui Kinerja bank dalam menghasilkan laba, maka perhitungan yang di gunakan adalah: a. Menghitung Return on Asset (ROA) ROA =
X100%
b. Menghitung Net Interest Margin (NIM) NIM =
X 100%
5. Menghitung Capital (Permodalan) Untuk mengetahui kecukupan modal bank (CAR), maka perhitungan yang digunakan adalah : Menghitung Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR =
X 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM BANK A. Perbankan Indonesia Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menempatkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank: mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usaha. Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, sehingga perintah atau pihak lain tidak mempunyai kewenangan untuk turut campur dalam pelaksanaan tugasnya. Sebagai lembaga yang independen, Bank Indonesia memiliki otonomi penuh untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan keuangan di Indonesia.
B. Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Salah satu aspek penting peran yang dijalankan Bursa Efek yaitu penyebaran informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. C. Data Bank yang Menjadi Sampel Bank-bank yang menjadi sampel berjumlah 22 bank, pemilihan sampel bank berdasarkan pada metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Bank yang termasuk dalam kriteria kelengkapan penyajian data yang dipublikasikan oleh bankbank tersebut dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Tabel IV. 1 Kriteria pemilihan sampel No
Kriteria
Jumlah Bank
1
Bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
31
Bank mempublikasikan laporan hasil penilaian 2
Good Corporate Governance
29
Bank yang mempublikasikan laporan keuangan 3
eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko suku
26
bunga (CALK) Bank yang menyajikan laporan hasil penilaian Good Corporate Governance dan laporan 4
keuangan eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko suku bunga (CALK)
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Bank-bank yang termasuk ke dalam kriteria yang digunakan dalam penyajian data penelitian adalah: Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel 1.
PT. Bank BRI Agroniaga, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
2.
AGRO 27 September 1989 021-5262570 Plaza GRI Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 No. Jakarta 12950 Heru Sukanto Indra Kesuma
PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BACA 20 April1989 (021) 2506768 Sana Lapas Tawar Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Jakarta 12920 Soejanto Soetjijo Danny Nugroho
3. PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BAEK 15 Mei 1989 (021)-25545800 Jl. Setiabudi Selatan, Kav. 7-8 Jakarta 12920 Antony Colin Tuner Jayant Rikhye
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel 4. PT. Bank Central Asia, Tbk. Kode Berdiri No. telp
BBCA 21 Februari 1957 62 21 235 88000 Wisma BCA Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23 Jakarta Alamat 12920 Direktur Jahja Setiaatmadja Komisaris Djohan Emir Soetijoso 5. PT. Bank Bukopin, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Diretur Komisaris
BBKP 10 Juli 1970 (021) 7988266 (021) 7989837 Jl. MT. Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770 Glen Glenardi Mulia Panusunan Nasution
6. PT. Bank Mestika Dharma, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BBMD Tahun 1956 (061) 4525800 Mestika Building Jl. Zainal Arifin 118 Medan 20153 Achmad S Kartasasmita Drs. Witarsa Oemar
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel
7. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. Kode BBNP Berdiri 18 Januari 1972 No. telp (022) 4202088 Alamat Jl. Ir. Juanda No. 95 Bandung 4013 Direktur Ritsuo Ando Komisaris Hideki Horikoshi
8. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
9.
BBRI 18 Desember 1968 (021) 5751966 Gedung BRI 1 Jl. Jend. Sudirman No 44-46 Jakarta 10210 Sofyan Basir Bunasor Sanim
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Kode Berdiri No. telp
BBTN Tahun 1987 (021) 6336789 Menara Bank BTN Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta Alamat 10130 Direktur Maryono Komisaris Mardiasmo
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel 10. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BDMN Tahun 1956 62 21 5799 1001 03 Jl. Jend. Sudirman No.45 Wisma Bank Danamon Jakarta Henry Ho Hon Cheong Ng Kee Choe
11. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BEKS 11 September 1992 021-72346666 Jl. RS. Fatmawati No. 12, Jakarta Selatan 12140 Paulus Wiranata Endriartono Sutarto
12. PT. Bank Kesawan, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BKSW 28 April 1913 (021) 3508888 Jl. Hayam Wuruk No. 33 Jakarta Andrew Duff Ali Ahmed Z A Al-Kuwari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel
13. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BMRI 2 Oktober 1998 (021) 52997777 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Budi G. Sadikin Edwin Gerungan
14. PT. Bank Bumi Arta Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BNBA 2 Oktober 1998 (021) 2300 899 Jl. KH. Wahid Hasyim No. 234 Jakarta Pusat Ir. Rachmat M.S., MBA Wikan Aryono
15. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BNGA 26 September 1955 62 21 250 5252 62 21 2505 353 Garaha Niaga Jl. Jend. Sudrman Kav. 58 Jakarta Samir Gupta Dato’ Sri Nazir Razak
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel
16. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BNII 15 Mei 1959 62 21 2922 8888 Jl. Asia Afrika No. 8 Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat 10270 Taswin Zakkaria Tan Sri Dato’ Zaharuddin
17. PT. Bank Permata, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BNLI Tahun 2002 (021) 5237788 Gedung WTC II Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920 David M. Fletgher Neeraj Swaroop
18. PT. Bank Sinarmas, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
BSIM Maret 1990
(021) 31990101 Wisma Bank Sinarmas Jl. M.H Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Freenyan Liwang Tjendrawati Widjaja
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel
19. PT. Bank Tabungn Pensiun Nasional, Tbk. Kode Berdiri No. telp
BTPN Tahun 1958 (021) 4211311 Menara Cyber 2 Lt. 24 & 25 Jl. HR. Rasunan Said Alamat Blok X-5 No. 13 Kuningan Jakarta Selatan 12950 Direktur Jerry Ng Komisaris Kuntjoro Jakti 20. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
INPC 7 September 1973 62 21 515 2168 Gedung Artha Graha Lt. 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Andy Kasih Kiki Syahnakri
21. PT. Bank OCBC NISP, Tbk. Kode Berdiri No. telp Alamat Direktur Komisaris
NISP Tahun 1941 (021) 25533888 OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 Parwati Surjaudaja Karmaka Surjaudaja
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan Tabel IV. 2 Daftar Bank yang Menjadi Sampel
22. PT PAN Indonesia, Tbk. Kode Berdiri No. telp
PNBN 17 Agustus 1971 Telp (021) 2700545 Gedung Panin Center Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Alamat Senayan Jakarta 10270 Direktur Roestlan Sjamsudin Komisaris Johny N. Wiraatmadja
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Data Penelitian ini meneliti tentang tingkat kesehatan bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang ada pada laporan tahunan bank dan laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan di Bursa Efek Indonesia. Data-data yang digunakan untuk penelitian ini terdapat pada laporan tahunan yang digunakan untuk perhitungan rasio NPL, LAR, LDR, ROA, NIM, CAR. Laporan keuangan khususnya laporan berupa catatan atas laporan keuangan digunakan untuk perhitungan rasio interest rate risk (IRR) dan kesenjangan dana (GAP), dan laporan self assessment digunakan untuk mengetahui peringkat untuk faktor Good Corporate Governance. B. Analisis Data Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR), yaitu : profil risiko, Good Corporate Governance, Rentabilitas (Earning), dan Permodalan (Capital). Penilaian tingkat kesehatan bank ini berdasarkan pada surat edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN/2011 atau Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011.
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Berikut adalah langkah-langkah perhitungan rasio dan peringkat kesehatan bank dalam melakukan analisis data yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel : 1. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, berupa total aset, total kredit, rate sensitive asset (RSA) dan rate sensitive liabilities (RSL). Data ini digunakan untuk perhitungan rasio-rasio di bawah ini untuk tahun 2012 dan 2013. 2. Risiko Kredit Berikut ini adalah hasil perhitungan risiko kredit dengan menggunakan rasio net performing loan (NPL). Rasio ini dihitung dengan cara membagi kredit bermasalah dengan total kredit. Berikut adalah hasil dari pembagian rasio NPL pada tahun 2012 dan 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 1 Hasil Perhitungan Rasio Net Performing Loan (NPL) Tahun 2012 dan 2013 2012 2013 Kode No NPL NPL Bank Predikat Predikat (%) (%) 1 AGRO 3,68 Sehat 2,27 Sehat 2 BACA 2,11 Sehat 0,37 Sangat Sehat 3 BAEK 0,28 Sangat Sehat 0,92 Sangat Sehat 4 BBCA 0,38 Sangat Sehat 0,44 Sangat Sehat 5 BBKP 2,66 Sehat 2,26 Sehat 6 BBMD 2,28 Sehat 2,16 Sehat 7 BBNP 0,97 Sangat Sehat 0,92 Sangat Sehat 8 BBRI 1,78 Sangat Sehat 1,55 Sangat Sehat 9 BBTN 4,05 Sehat 4,05 Sehat 10 BDMN 2,30 Sehat 1,90 Sangat Sehat 11 BEKS 4,81 Sehat 3,39 Sehat 12 BKSW 0,73 Sangat Sehat 0,23 Sangat Sehat 13 BMRI 1,74 Sangat Sehat 1,60 Sangat Sehat 14 BNBA 0,21 Sangat Sehat 0,63 Sangat Sehat 15 BNGA 2,29 Sehat 2,23 Sehat 16 BNII 1,70 Sangat Sehat 2,11 Sehat 17 BNLI 1,37 Sangat Sehat 1,04 Sangat Sehat 18 BSIM 3,18 Sehat 2,50 Sehat 19 BTPN 0,60 Sangat Sehat 0,70 Sangat Sehat 20 INPC 0,85 Sangat Sehat 1,96 Sangat Sehat 21 NISP 0,91 Sangat Sehat 0,73 Sangat Sehat 22 PNBN 1,69 Sangat Sehat 2,13 Sehat Jumlah 40,57 33,96 Sangat Sehat Sangat Sehat Rata-Rata 1,84 1,54 Sumber : data sekunder yang diolah
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
3. Risiko Pasar Risiko pasar terdiri dari risiko suku bunga dan risiko nilai tukar, dalam analisa data berikut ini disajikan risiko suku bunga. Risiko suku bunga dihitung menggunakan rasio risiko tingkat suku bunga/interest rate risk (IRR) dan rasio kesenjangan relatif. a. Rasio Interest Rate Risk (IRR) Rasio IRR dihitung dengan membagi rate sensitive asset (RSA)dengan rate sensitive liabilities(RSL). Bank yang memiliki rasio >100% berarti bank tersebut mampu mengelola tingkat suku bunga, sedangkan rasio <100 berarti
bank
tidak
atau
kurang mampu
mengelola tingkat suku bunga. Berikut adalah hasil perhitungan tahun 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel V. 2 Hasil Perhitungan Rasio IRR (Interest Rate Risk) Tahun 2012 (dalam jutaan)
No
Kode Bank
2012 RSA (Rp) (1)
RSL (Rp) (2)
1 AGRO 4.091.594 3.610.587 2 BACA 5.472.253 4.974.110 3 BAEK 24.149.930 21.895.991 4 BBCA 415.906.809 381.093.884 5 BBKP 60.859.237 56.570.681 6 BBMD 7.237.541 5.509.667 7 BBNP 8.721.362 7.665.861 8 BBRI 555.892.026 476.427.536 9 BBTN 109.776.289 100.350.009 10 BDMN 150.500.413 130.987.456 11 BEKS 7.005.758 6.787.743 12 BKSW 4.004.230 3.669.440 13 BMRI 619.606.656 490.892.802 14 BNBA 2.987.460 2.975.772 15 BNGA 192.130.399 183.899.524 16 BNII 94.673.250 96.444.690 17 BNLI 112.215.143 115.826.508 18 BSIM 6.413.800 7.339.688 19 BTPN 57.250.227 50.485.981 20 INPC 17.781.510 18.169.520 21 NISP 77.574.940 69.758.232 22 PNBN 131.063.697 117.979.489 Jumlah Rata-Rata Sumber: data sekunder yang diolah
IRR (1:2)(%) 113 110 110 109 108 131 114 117 109 115 103 109 126 100 104 98 97 87 113 98 111 111 2393 108,77
Rasio IRR >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% <100% <100% <100% >100% <100% >100% >100% >100
Bank yang memiliki rasio >100% berarti bank tersebut mampu mengelola tingkat suku bunga, sedangkan rasio <100 berarti bank
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
tidak atau kurang mampu mengelola tingkat suku bunga. Berikut adalah hasil perhitungan rasio IRR untuk tahun 2013.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Tabel V. 3 Hasil Perhitungan Rasio IRR (Interest Rate Risk) Tahun 2013 (dalam jutaan) 2013 Kode RSA (Rp) RSL (Rp) IRR Bank (1) (2) (1:2)(%) AGRO 5.154.537 4.235.740 122 BACA 6.920.289 6.193.764 112 BAEK 27.096.652 24.676.539 110 BBCA 461.592.141 420.960.043 110 BBKP 62.846.583 58.283.274 108 BBMD 8.163.616 6.333.502 129 BBNP 7.289.036 6.649.618 110 BBRI 629.378.343 538.248.115 117 BBTN 129.219.178 118.379.958 109 BDMN 168.308.010 139.806.100 120 BEKS 8.230.721 7.986.685 103 BKSW 6.958.488 6.050.501 115 BMRI 713.100.822 566.762.779 126 BNBA 3.412.406 3.369.619 101 BNGA 196.423.725 182.074.101 108 BNII 115.757.811 117.067.699 99 BNLI 144.920.613 149.282.047 97 BSIM 6.460.944 9.116.608 71 BTPN 67.500.820 58.880.421 115 INPC 18.365.706 18.122.950 101 NISP 96.034.076 83.201.235 115 PNBN 143.731.758 134.068.950 107
Jumlah Rata-Rata
Sumber: data sekunder yang diolah
Rasio IRR >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% >100% <100% <100% <100% >100% >100% >100% >100%
2405 109,32
>100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
b. Rasio Kesenjangan Relatif Rasio
kesenjangan
Relatif
dihitung
dengan
membagi
kesenjangan dana dengan total aktiva. Kesejangan dana dihitung dari hasil pengurangan RSA (rate sensitive asset) dan RSL (rate sensitive liabilities). Berikut adalah hasil perhitungan untuk tahun 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel V. 4 Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana (GAP) Tahun 2012 (dalam jutaan) 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode Bank
RSA (Rp) (1)
AGRO 4.091.594 BACA 5.472.253 BAEK 24.149.930 BBCA 415.906.809 BBKP 60.859.237 BBMD 7.237.541 BBNP 8.721.362 BBRI 555.892.026 BBTN 109.776.289 BDMN 150.500.413 BEKS 7.005.758 BKSW 4.004.230 BMRI 619.606.656 BNBA 2.987.460 14 BNGA 192.130.399 15 BNII 94.673.250 16 BNLI 112.215.143 17 BSIM 6.413.800 18 BTPN 57.250.227 19 INPC 17.781.510 20 NISP 77.574.940 21 PNBN 131.063.697 22 Sumber : data sekunder yang diolah
RSL (Rp) (2) 3.610.587 4.974.110 21.895.991 381.093.884 56.570.681 5.509.667 7.665.861 476.427.536 100.350.009 130.987.456 6.787.743 3.669.440 490.892.802 2.975.772 183.899.524 96.444.690 115.826.508 7.339.688 50.485.981 18.169.520 69.758.232 117.979.489
Kesenjangan Dana (Rp) (1-2) 481.007 498.143 2.253.939 34.812.925 4.288.556 1.727.874 1.055.501 79.464.490 9.426.280 19.512.957 218.015 334.790 128.713.854 11.688 8.230.875 (1.771.440) (3.611.365) (925.888) 6.764.246 (388.010) 7.816.708 13.084.208
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Hasil dari perhitungan rasio kesenjangan relatif tahun 2012 disajikan di bawah ini: Tabel V. 5 Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif Tahun 2012 (dalam jutaan) Kode Bank
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
2012 Kesenjangan Dana (Rp)(1)
Total Aktiva (Rp)(2)
KR (%)
481.007 498.143 2.253.939 34.812.925 4.288.556 1.727.874 1.055.501 79.464.490 9.426.280 19.512.957 218.015 334.790 128.713.854 11.688 8.230.875 (1.771.440) (3.611.365) (925.888) 6.764.246 (388.010) 7.816.708 13.084.208
4.040.140 5.666.177 25.365.299 442.994.197 65.689.830 7.368.805 8.212.208 551.336.790 111.748.593 155.791.308 7.682.938 4.644.654 635.618.708 3.483.517 197.412.481 115.772.908 131.798.595 15.151.892 59.090.132 20.558.770 79.141.737 148.792.615
11,91 8,79 8,89 7,86 6,53 23,45 12,85 14,41 8,44 12,53 2,84 7,21 20,25 0,34 4,17 (1,53) (2,74) (6,11) 11,45 (1,89) 9,88 8,79
Jumlah Rata-Rata
Sumber: data sekunder yang diolah
192,86 8,77
Predikat (Risiko) Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Berikut adalah data hasil dari perhitungan untuk kesenjangan dana (GAP) untuk tahun 2013. Tabel V. 6 Hasil Perhitungan Kesenjangan Dana (GAP) Tahun 2013 (dalam jutaan) 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode Bank
RSA (Rp)(1)
AGRO 5.154.537 BACA 6.920.289 BAEK 27.096.652 BBCA 461.592.141 BBKP 62.846.583 BBMD 8.163.616 BBNP 7.289.036 BBRI 629.378.343 BBTN 129.219.178 BDMN 168.308.010 BEKS 8.230.721 BKSW 6.958.488 BMRI 713.100.822 14 BNBA 3.412.406 15 BNGA 196.423.725 16 BNII 115.757.811 17 BNLI 144.920.613 18 BSIM 6.460.944 19 BTPN 67.500.820 20 INPC 18.365.706 21 NISP 96.034.076 22 PNBN 143.731.758 Sumber: data sekunder yang diolah
RSL (Rp)(2) 4.235.740 6.193.764 24.676.539 420.960.043 58.283.274 6.333.502 6.649.618 538.248.115 118.379.958 139.806.100 7.986.685 6.050.501 566.762.779 3.369.619 182.074.101 117.067.699 149.282.047 9.116.608 58.880.421 18.122.950 83.201.235 134.068.950
Kesenjangan Dana (Rp)(1-2) 918.797 726.525 2.420.113 40.632.098 4.563.309 1.830.114 639.418 91.130.228 10.839.220 28.501.910 244.036 907.987 146.338.043 42.787 14.349.624 (1.309.888) (4.361.434) (2.655.664) 8.620.399 242.756 12.832.841 9.662.808
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Hasil perhitungan rasio kesenjangan relatif untuk tahun 2013 yang disajikan di bawah ini. Tabel V. 7 Hasil Perhitungan Rasio Kesenjangan Relatif Tahun 2013 (dalam jutaan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah Rata-Rata
2013 Kesenjangan Dana (Rp) (1)
Total Aktiva (Rp)(2)
KR (%)
918.797 726.525 2.420.113 40.632.098 4.563.309 1.830.114 639.418 91.130.228 10.839.220 28.501.910 244.036 907.987 146.338.043 42.787 14.349.624 (1.309.888) (4.361.434) (2.655.664) 8.620.399 242.756 12.832.841 9.662.808
5.124.070 7.139.276 28.750.162 496.304.573 69.457.663 7.911.550 9.985.736 626.182.926 131.169.730 131.169.730 9.003.124 11.047.615 733.099.762 4.045.672 218.866.409 140.546.751 165.833.922 17.447.455 69.664.873 21.188.582 97.524.537 164.055.578
17,93 10,18 8,42 8,19 6,57 23,13 6,4 14,55 8,26 21,73 2,71 8,22 19,96 1,06 6,56 (0,93) (2,63) (15,22) 12,37 1,15 13,16 5,89 215,22 9,78
Sumber: data sekunder yang diolah
Risiko Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas ukur dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio LDR dihitung dengan membagi total kredit dan total dana pihak ketiga. Hasil perhitungan untuk tahun 2012 dan 2013. Tabel V. 8 Hasil Perhitungan Rasio LDR (Loan To Deposit) Tahun 2012 dan 2013 2012 2013 Kode No LDR LDR Bank Predikat Predikat (%) (%) 1 AGRO 82,48 Sehat 87,11 Cukup Sehat 2 BACA 63,67 Sangat Sehat 79,23 Sehat 3 BAEK 70,85 Sangat Sehat 76,35 Sehat 4 BBCA 99,60 Cukup Sehat 99,76 Cukup Sehat 5 BBKP 84,38 Sehat 86,81 Cukup Sehat 6 BBMD 101,29 Kurang Sehat 102,20 Kurang Sehat 7 BBNP 109,03 Kurang Sehat 106,88 Kurang Sehat 8 BBRI 92,54 Cukup Sehat 92,21 Cukup Sehat 9 BBTN 125,79 Tidak Sehat 80,43 Sehat 10 BDMN 69,54 Sangat Sehat 91,65 Cukup Sehat 11 BEKS 104,01 Cukup Sehat 107,98 Kurang Sehat 12 BKSW 104,07 Cukup Sehat 75,98 Sangat Sehat 13 BMRI 77,66 Sehat 82,97 Sehat 14 BNBA 105,45 Kurang Sehat 90,44 Cukup Sehat 15 BNGA 95,04 Cukup Sehat 94,49 Cukup Sehat 16 BNII 81,00 Sehat 106,57 Kurang Sehat 17 BNLI 87,94 Sehat 114,00 Kurang Sehat 18 BSIM 69,67 Sangat Sehat 72,52 Sangat Sehat 19 BTPN 86,10 Cukup Sehat 88,27 Cukup Sehat 20 INPC 87,43 Cukup Sehat 88,87 Cukup Sehat 21 NISP 86,57 Cukup Sehat 82,04 Sehat 22 PNBN 77,96 Sehat 83,46 Sehat Jumlah 1962,05 199,.23 Cukup Sehat Cukup Sehat Rata-rata 89,18 90,46 Sumber: data sekunder yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
5. Hasil Peringkat Good Corporate Governance Penentuan peringkat untuk faktor good corporate governance berdasarkan pada hasil self assessment yang dibuat oleh bank, sehingga peneliti hanya menentukan peringkat berdasarkan pada peringkat yang telah disajikan dalam annual report dan laporan self assessment. Berikut data tersebut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP
22 PNBN Jumlah
Tabel V. 9 Hasil Self Assessment GCG Tahun 2012 dan 2013 2012 2013 Peringkat Keterangan Peringkat Keterangan 2 Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 2 2 Baik Baik Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 3 Cukup Baik 2 Baik 3 Cukup baik 2 Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 3 Cukup Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 2 Baik 2 Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 1 Sangat Baik 2 Baik 36 38 Baik Baik
Rata-Rata 1,64 Sumber: annual report dan self assessment GCG
1,72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
6. Rentabilitas (Earning) Faktor rentabilitas dihitung dengan menggunakan dua rasio, yaitu rasio return on asset (ROA) dan net interes margin (NIM). a. Rasio Return On Asset (ROA) Rasio ROA dihitung dari pembagian laba sebelum pajak dengan ratarata total aset. Berikut adalah hasil pehitungan rasio ROA untuk tahun 2012 dan 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel V. 10 Hasil Perhitungan Rasio ROA (Return On Asset) Tahun 2012 dan 2013 2012 2013 Kode No Bank ROA(%) ROA(%) Predikat Predikat 0,75 Cukup Sehat 1,33 Sehat 1 AGRO 1,10 Cukup Sehat 1,31 Sehat 2 BACA 0,97 Cukup Sehat 1.13 Cukup Sehat 3 BAEK 3,32 Sangat Sehat 3,55 Sangat Sehat 4 BBCA 1,61 Sehat 1,72 Sehat 5 BBKP 4,90 Sangat Sehat 5,19 Sangat Sehat 6 BBMD 1,40 Sehat 1,41 Sehat 7 BBNP 4,33 Sangat Sehat 4,46 Sangat Sehat 8 BBRI 1,67 Sehat 1,63 Sehat 9 BBTN 2,70 Sangat Sehat 2,50 Sangat Sehat 10 BDMN 0,89 Cukup Sehat 1,13 Cukup Sehat 11 BEKS (0,74) Tidak Sehat 0,05 Kurang Sehat 12 BKSW 3,23 Sangat Sehat 3,28 Sangat Sehat 13 BMRI 2,47 Sangat Sehat 2,05 Sangat Sehat 14 BNBA 2,93 Sangat Sehat 2,66 Sangat Sehat 15 BNGA 1,46 Sehat 1,55 Sehat 16 BNII 1,43 Sehat 1,39 Sehat 17 BNLI 1,88 Sehat 1,64 Sehat 18 BSIM 4,21 Sangat Sehat 4,12 Sangat Sehat 19 BTPN 0,66 Cukup Sehat 1,39 Sehat 20 INPC 1,54 Sehat 1,57 Sehat 21 NISP 1,59 Sehat 1,62 Sehat 22 PNBN 44,31 46,68 Jumlah Sangat Sehat Sangat Sehat 2,01 2,12 Rata-rata Sumber : data sekunder yang diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
b. Rasio Net Interest Margin (NIM) Rasio NIM dihitung dari pembagian pendapatan bunga bersih dengan rata-rata total aset produktif. Hasil perhitungan dari pembagian pada tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tabel V. 11 Hasil Perhitungan Rasio NIM (Net Interest Margin) Tahun 2012 dan 2013 2012 Predikat NIM(%) 1 AGRO 3,14 Sangat Sehat 2 BACA 3,33 Sangat Sehat 3 BAEK 3,77 Sangat Sehat 4 BBCA 5,12 Sangat Sehat 5 BBKP 4,56 Sangat Sehat 6 BBMD 7,60 Sangat Sehat 7 BBNP 4,49 Sangat Sehat 8 BBRI 14,55 Sangat Sehat 9 BBTN 5,21 Sangat Sehat 10 BDMN 10,10 Sangat Sehat 11 BEKS 16,64 Sangat Sehat 12 BKSW 4,63 Sangat Sehat 13 BMRI 5,30 Sangat Sehat 14 BNBA 7,00 Sangat Sehat 15 BNGA 4,24 Sangat Sehat 16 BNII 5,21 Sangat Sehat 17 BNLI 4,00 Sangat Sehat 18 BSIM 6,16 Sangat Sehat 19 BTPN 13,10 Sangat Sehat 20 INPC 4,22 Sangat Sehat 21 NISP 4,17 Sangat Sehat 22 PNBN 4,19 Sangat Sehat Jumlah 140,74 Sangat Sehat Rata-rata 6,40 Sumber: data sekunder yang diolah No
Kode Bank
2013 Predikat NIM(%) 2,90 Sehat 3,62 Sangat Sehat 3,60 Sangat Sehat 5,71 Sangat Sehat 3,82 Sangat Sehat 7,93 Sangat Sehat 5,91 Sangat Sehat 15,49 Sangat Sehat 4,98 Sangat Sehat 9,60 Sangat Sehat 13,04 Sangat Sehat 2,82 Sehat 9,35 Sangat Sehat 6,60 Sangat Sehat 3,89 Sangat Sehat 4,68 Sangat Sehat 3,49 Sangat Sehat 5,67 Sangat Sehat 12,70 Sangat Sehat 5,31 Sangat Sehat 4,11 Sangat Sehat 4,09 Sangat Sehat 140,12 Sangat Sehat 6,37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
7. Permodalan (Capital) Faktor capital diukur dengan menggunakan rasio kecukupan modal atau capital adequacy rasio (CAR). Rasio CAR didapat dengan membagi modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Berikut adalah hasil perhitungan dengan menggunakan rasio CAR pada tahun 2012 dan 2013. Tabel V. 12 Hasil Perhitungan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Tahun 2012 dan 2013 No
Kode Bank
2012
CAR Predikat (%) 1 AGRO 14,79 Sangat Sehat 2 BACA 18,00 Sangat Sehat 3 BAEK 14,21 Sangat Sehat 4 BBCA 14,24 Sangat Sehat 5 BBKP 16,34 Sangat Sehat 6 BBMD 26,98 Sangat Sehat 7 BBNP 12,17 Sangat Sehat 8 BBRI 16,95 Sangat Sehat 9 BBTN 17,69 Sangat Sehat 10 BDMN 18,38 Sangat Sehat 11 BEKS 11,72 Sehat 12 BKSW 27,75 Sangat Sehat 13 BMRI 15,48 Sangat Sehat 14 BNBA 19,18 Sangat Sehat 15 BNGA 15,09 Sangat Sehat 16 BNII 12,83 Sangat Sehat 17 BNLI 15,86 Sangat Sehat 18 BSIM 18,09 Sangat Sehat 19 BTPN 21,49 Sangat Sehat 20 INPC 16,56 Sangat Sehat 21 NISP 16,49 Sangat Sehat 22 PNBN 14,67 Sangat Sehat Jumlah 374,94 Sangat Sehat Rata-rata 17,04 Sumber: data sekunder yang diolah
2013 CAR (%) 21,60 20,13 13,10 15,70 15,12 26,99 15,75 16,99 15,62 17,90 10,26 18,73 14,93 16,99 15,38 12,72 14,28 21,81 23,09 15,71 19,28 15,32 376,93 17,13
Predikat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat Sangat Sehat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
C. Pembahasan Berdasarkan pada analisis data yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan untuk pembahasan pada masing-masing tahun yaitu tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut: 1. Profil Risiko Faktor profil risiko diukur dengan menggunakan indikator faktor risiko kredit (rasio NPL), risiko pasar (rasio kesenjangan relatif dan rasio IRR), dan risiko likuiditas (rasio LDR dan Rasio LAR), karena pada risiko tersebut peneliti dapat memperoleh data kuantitatif yang tidak dapat diperoleh pada risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Berikut adalah hasil pembahasan untuk profil risiko: a. Risiko Kredit Berdasarkan pada perhitungan rasio NPL pada tahun 2012 dalam tabel V.1, dari 22
bank, terdapat
13 (59,1%) bank
memperoleh predikat sangat sehat, dan 9 (40,9%)bank memperoleh predikat sehat, karena bank-bank tersebut memiliki rasio NPL di bawah 5%. Hal ini berarti pengelolaan risiko pada kredit yang dikategorikan
tidak
lancar,
macet
dan
diragukan
(kredit
bermasalah) dilakukan dengan baik. Berdasarkan pada perhitungan rasio NPL pada tahun 2012 dalam tabel V.1, dari 22
bank, 13 (59,1% )bank memperoleh
predikat sangat sehat, dan 9 (40,9%) bank memperoleh predikat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
sehat, karena bank-bank tersebut memiliki rasio NPL di bawah 5%. Hal ini berarti pengelolaan risiko pada kredit yang dikategorikan tidak lancar, macet dan diragukan (kredit bermasalah) dilakukan dengan baik. Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio NPL pada tahun 2012 sebesar 1,84% dan tahun 2013 sebesar 1,54% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank samasama mendapat predikat sangat sehat karena memiliki rasio NPL di bawah 2%. b. Risiko Pasar Risiko suku bunga digunakan untuk memprediksi tingkat risiko yang akan terjadi di masa depan. Untuk mengendalikan kesenjangan dana (gap) dan interest rate risk (IRR) tergantung dari tingkat suku bunga yang diharapkan dapat diterima bank atau berdasarkan pada tepat tidaknya bank mengambil keputusan. Artinya menurut Taswan (2006: 281) kalau bank menginginkan tingkat pendapatan bunga bersih yang tinggi, maka tingkat risiko pun tinggi. Sebaliknya bila bank menginginkan tingkat pendapatan bunga bersih yang rendah maka risiko suku bunga pun rendah. Berdasarkan pada perhitungan rasio IRR pada tahun 2012 dalam tabel V.2, dari 22 bank, terdapat 18 (81,82%) bank yang memperoleh rasio IRR di atas 100% dan terdapat 4 (18,18%) bank yang memperoleh rasio di bawah 100%. Bank yang mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
rasio di atas 100%, hal ini berarti untuk kedepannya bank diharapkan mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima dari nasabah, baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak ketiga, dan perlu memperhatikan risiko tingkat bunga
yang
menyertainya. Berdasarkan pada perhitungan rasio IRR pada tahun 2013 dalam tabel V.3, dari 22 bank, terdapat 19 (86,36%) bank yang memperoleh rasio IRR di atas100% dan terdapat 3 (13,64%) bank yang memperoleh rasio di bawah 100%. Bank yang mempunyai rasio di atas 100%, hal ini berarti untuk kedepannya bank diharapkan mampu mengoperasikan dana hutang yang diterima dari nasabah, baik dalam bentuk giro, deposito, ataupun dana pihak ketiga, dan perlu memperhatikan risiko tingkat bunga yang menyertainya. Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio IRR pada tahun 2012 sebesar 108.77% dan tahun 2013 sebesar 109,32% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank mampu mengoperasikan dana hutang dari nasabah karena memiliki rasio IRR di atas 100%. Berdasarkan pada perhitungan rasio kesenjangan relatif pada tahun 2012 dalam tabel V.5, dari 22 bank, terdapat 7 (31,82%) bank yang memiliki risiko rendah (low) dengan kriteria rasio di bawah 5%, terdapat 8 (36,36%) bank yang memiliki risiko
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
sedang (moderate) dengan kriteria rasio 5% -10%, dan terdapat 7 (31,82%) bank yang memiliki risiko tinggi (high) dengan kriteria rasio di atas 10%. Hal ini berarti bank yang memiliki risiko tinggi untuk berhati-hati dalam pengelolaan dana yang berkaitan dengan tingkat bunga. Berdasarkan pada perhitungan rasio kesenjangan relatif pada tahun 2013 dalam tabel V.7, dari 22 bank, terdapat 6 (27,27%) bank yang memiliki risiko rendah (low) dengan kriteria rasio di bawah 5%, terdapat 7 (31,82%) bank yang memiliki risiko sedang (moderate) dengan kriteria rasio 5%-10%, dan terdapat 9 (40,91%) bank yang memiliki risiko tinggi (high) dengan kriteria rasio di atas 10%. Hal ini berarti bank yang memiliki risiko tinggi untuk berhati-hati dalam pengelolaan dana yang berkaitan dengan tingkat bunga. Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio kesenjangan relatif pada tahun 2012 sebesar 8,77 dan tahun 2013 sebesar 9,78 untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama memiliki risiko sedang (moderate) dengan kriteria rasio kesenjangan relatif berada 5% -10%.
c. Risiko Likuiditas Berdasarkan pada perhitungan rasio LDR pada tahun 2012 dalam tabel V.8, dari 22 bank sebanyak 4 (18,18%) bank memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 6 (27,27%)
bank
memperoleh predikat sehat, terdapat 8 (36,36%) bank memperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
predikat cukup sehat, terdapat 3 (13,63%) bank memperoleh predikat kurang sehat dan terdapat 1 (4,54) bank yang memperoleh predikat tidak sehat. Bank yang mempunyai predikat kurang sehat, hal ini berarti untuk berhati-hati karena rendahnya kemampuan likuiditas suatu bank, hal ini disebabkan jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin besar (Dendawijaya, 2005 :116). Berdasarkan pada perhitungan rasio LDR pada tahun 2013 dalam tabel V.8, dari 22 bank sebanyak 2 (9,09%) bank memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 6 (27,27%) bank memperoleh predikat sehat, terdapat 9 (40,91%) bank memperoleh predikat cukup sehat, dan terdapat 5 (22,73) bank memperoleh predikat kurang sehat. Bank yang mempunyai predikat kurang sehat, hal ini berarti untuk berhati-hati karena rendahnya kemampuan likuiditas suatu bank, hal ini disebabkan jumlah dana yang
digunakan
untuk
membiayai
kredit
semakin
besar
(Dendawijaya, 2005 :116). Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio LDR pada tahun 2012 sebesar 89,18% dan tahun 2013 sebesar 90.46% untuk 22 bank, maka pada tahun 2012 bank mendapat predikat cukup sehat karena rasio LDR berkisar antara 85%-100% dan pada tahun 2013 bank mendapat predikat cukup sehat karena rasio LDR berkisar antara 85%-100%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
2. Good Corporate Governance (GCG) Berdasarkan pada hasil self assessment yang dilakukan oleh bankbank pada tahun 2012 dalam tabel V.11, dari 22 bank terdapat 10 (45,45%) bank yang memperoleh predikat sangat baik, terdapat 10 (45,45%) bank memperoleh predikat baik, dan terdapat 2 (9,10%) bank mendapat predikat cukup baik. Bank yang memperoleh predikat sangat baik, menurut Minarrohmah dkk (2014) hal ini berarti manajemen bank telah melakukan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang baik dan menunjukkan bahwa bank telah melaksanakan kinerjanya dengan baik dan berdampak positif terhadap para investor yang akan menanamkan dananya. Berdasarkan pada hasil self assessment yang dilakukan oleh bankbank pada tahun 2013 dalam tabel V.11, dari 22 bank, terdapat 7 (31,82%) bank yang memperoleh predikat sangat baik, dan 14 (63,64%) bank memperoleh predikat baik dan 1 (4,54%) bank memperoleh predikat cukup baik. Bank yang memperoleh predikat sangat baik, menurut Minarrohmah dkk (2014) hal ini berarti manajemen bank telah melakukan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang baik dan menunjukkan bahwa bank telah melaksanakan kinerjanya dengan baik dan berdampak positif terhadap para investor yang akan menanamkan dananya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata peringkat GCG pada tahun 2012 sebesar 1,64 dan tahun 2013 sebesar 1,72 untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat predikat baik, karena peringkat komposit rata-rata bank berkisar pada ≥ 1,5 - < 2,5. 3. Rentabilitas (Earning) Berdasarkan pada perhitungan rasio ROA pada tahun 2012 dalam tabel V.12, dari 22 bank, terdapat 8 (36,36%) bank yang memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 8 (36,36%) bank memperoleh predikat sehat, terdapat 5 (22,73%) bank mendapat prediakat cukup sehat, dan terdapat 1 (4,54%)bank mendapat predikat kurang sehat. Bank yang memperoleh predikat sangat sehat memperoleh rasio di atas 2%, hal ini berarti bank yang memperoleh predikat sangat sehat menandakan sangat baiknya pengelolaan/penggunaan aset dengan adanya perolehan laba. Berdasarkan pada perhitungan rasio ROA pada tahun 2013 dalam tabel V.12, dari 22 bank, terdapat 8 (36,36%) bank yang memperoleh predikat sangat sehat, terdapat 11 (50%) bank memperoleh predikat sehat, terdapat 2 (9,09%)bank mendapat prediakat cukup sehat, dan terdapat 1 (4,54%) bank mendapat predikat tidak sehat. Hal ini berarti bank yang memperoleh predikat sangat sehat menandakan sangat baiknya pengelolaan/penggunaan aset dengan adanya perolehan laba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio ROA pada tahun 2012 sebesar 2,01% dan tahun 2013 sebesar 2,12% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat predikat sangat sehat karena rasio ROA di atas 2%. Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan Topowijoyo (2014) bahwa sebagian besar bank mendapat predikat sehat, karena rasio ROA setiap bank memperoleh ROA di atas 2%. Berdasarkan pada perhitungan rasio NIM pada tahun 2012 dalam tabel V.13, keseluruhan bank memperoleh predikat sangat sehat, karena bank memperoleh rasio di atas 3%. Hal ini berarti bank semakin efektif dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit dan semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan pendapatan bunga, serta kemampuan rentabilitas yang dimiliki bank sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Berdasarkan pada perhitungan rasio NIM pada tahun 2013 dalam tabel V.13, dari 22 bank, terdapat 20 (90,91%)bank memperoleh predikat sangat sehat, dan terdapat 2 (9,09%) bank memperoleh predikat sehat, karena bank memperoleh rasio di atas 2%. Hal ini berarti menandakan bahwa baiknya bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit dan baiknya kinerja bank dalam menghasilkan pendapatan bunga, serta kemampuan rentabilitas yang dimiliki bank sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio NIM pada tahun 2012 sebesar 6,40% dan tahun 2013 sebesar 6,37% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat predikat sangat sehat karena rasio NIM diatas 3%. Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan Topowijoyo (2014) bahwa keseluruhan bank mendapat predikat sehat, karena rasio NIM setiap bank memperoleh NIM di atas 2%.
4. Permodalan (Capital) Berdasarkan pada perhitungan rasio CAR pada tahun 2012 dalam tabel V.14, dari 22 bank, terdapat 21 (95,45%) bank memperoleh predikat sangat sehat karena bank-bank tersebut memperoleh rasio diatas 12%. sedangkan 1 (4,54%) bank memperoleh predikat sehat. Menurut Widyaningrum dkk (2014) hal ini berarti bank-bank memiliki modal yang kuat, sehingga mampu untuk mengatasi jika bank mengalami kerugian. Kecukupan modal yang kuat diharapkan agar bank mampu mengatasi kerugian yang terjadi dan melindungi sumber dana yang ada terutama dana yang tidak dijamin oleh pemerintah. Berdasarkan pada perhitungan rasio CAR pada tahun 2013 dalam tabel V.14, dari 22 bank, terdapat 21 (95,45%) bank memperoleh predikat sangat sehat, karena bank-bank tersebut memperoleh rasio diatas 12%. Sedangkan 1 (4,54%) bank dalam keadaan sehat. Menurut Widyaningrum dkk (2014) hal ini berarti bank-bank memiliki modal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
yang kuat, sehingga mampu untuk mengatasi jika bank mengalami kerugian. Kecukupan modal yang kuat diharapkan agar bank mampu mengatasi kerugian yang terjadi dan melindungi sumber dana yang ada terutama dana yang tidak dijamin oleh pemerintah. Jadi, berdasarkan pada hasil perhitungan rata-rata rasio CAR pada tahun 2012 sebesar 17,04% dan tahun 2013 sebesar 17,13% untuk 22 bank, maka selama 2 tahun tersebut bank sama-sama mendapat predikat sangat sehat karena rasio CAR diatas 12%. Hasil penelitian ini mendukung Widyaningrum, Suhadak dan Topowijoyo (2014) bahwa dari keseluruhan bank dapat digolongkan ke dalam predikat bank sehat. Rasio CAR keseluruhan bank memiliki nilai yang melebihi rasio minimum CAR sebesar 8% yang telah ditetapkan bank Indonesia melalui SE BI No 26/2/BPPP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data, hasil analisis dan pembahasan dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) pada bank-bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 22 bank pada tahun 2012 dan 2013, kesimpulan yang dapat ditarik adalah: 1. Profil risiko adalah penilaian tingkat kesehatan bank didasarkan pada risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Risiko-risiko tersebut adalah: a. Terkait dengan risiko kredit, bank mendapat predikat sangat sehat. b. Terkait dengan risiko likuiditas, bank mendapat predikat cukup sehat. c. Terkait risiko pasar, bank memiliki rasio suku bunga diatas 100% dan memiliki risiko sedang (moderate) . 2. Terkait dengan faktor Good Corporate Governance, bank mendapat predikat baik. 3. Terkait dengan faktor rentabilitas (Earning), bank mendapat predikat sangat sehat. 4. Terkait faktor permodalan (Capital), bank mendapat predikat sangat sehat.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
B. Keterbatasan Penelitian Berikut ini adalah keterbasan penelitian yang dilakukan dalam penelitian: 1. Penelitian ini terbatas hanya 3 profil risiko, dari 8 profil risiko yang ada, karena dari 3 risiko tersebut tersedia data kuantitatif, dan 5 risiko tidak tersedia data kuantitatif. 2. Penelitian ini hanya melakukan penelitian selama 2 tahun, yaitu 2012 dan 2013. 3. Penelitian ini dilakukan pada 22 bank, dari 31 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
C. Saran Penelitian tentang analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RBBR terdapat 4 faktor yaitu risiko profil, good corporate governance, rentabilitas dan capital. Maka saran-saran bagi yang akan menggunakan penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti selanjutnya dapat mencantumkan 8 risiko profil, menambah perhitungan rasio, menambah jumlah bank yang diteliti, dan menambah jumlah tahun yang diteliti. 2. Bagi bank untuk lebih memperhatikan faktor likuiditas dan risiko pasar, serta membuat laporan self assessment agar para investor dan nasabah dapat mengetahui suatu bank telah melakukan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
dengan optimal dan melaksanakan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin dan Franas Tantri. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan, Ed 1 Cet-2. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank). Cet 1, Ed 1. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Agustinawansari, Y.F.M.Gien, Y.P. Supardiyono, G. Anto Listianto dan Edi Kustanto. 2007. Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia NO. 13/24DNDP/2011 tentang Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum, Jakarta Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia NO. 13/24DNDP/2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Lamp I, Jakarta Bank Indonesia. 2013. Surat Edaran Bank Indonesia NO 15/15/DNDP/2013 Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Jakartta Bank Indonesia. 2004 Surat Edaran Bank Indonesia NO. 6/23/DNDP/2004 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Jakarta Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta Dewa, I Dewa Ayu. 2013. Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan RGEC Pada Perusahaan Perbankan Besar Dan Kecil. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana, Bali En Naja, H.R. Daeng. 2008. Good Corporate Governance : Pada Lembaga Perbankan. Media Pressindo, Yogyakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Exposure Draft Pernyataan Akuntansi Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta Indrawati, Wiwin. 2008. Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi, Rentabilitas, Dan Sensitivitas Pasar, Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Bank-Bank Pemerintah. Sekolah Tinggi ilmu Ekonomi Perbarnas, Surabaya. Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi Keempat. PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta. 78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Lasta, Heidy Arrvida , Zainul Arifin & Nila Firdausi Nuzula, 2014. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital)”: Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 13 (Agustus). No.2 Minarrohmah, Khisti, Fransisca Yaningwati dan Nila Firdausi Nuzula, 2014. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital)”: Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk periode 2010-2012. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 17 (Desember) No. 1 Mubarak, M. Aan Faizal. 2014. Penilaian Kinerja Bank Menurut Risk-Based Bank Rating. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Permatasari, Metalia, Nengah Sudjana & Muhammad Saifi. 2015. “Penggunaan Metode Risk-Based Bank Rating Untuk Menganalisis Tingkat Kesehatan Bank”: Studi pada bank yang Terdaftar dalam Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 22 (Mei). No. 1 Presiden Republik Indonesia, 1998. UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Jakarta. Puspita, Ardian Eka. 2014. Analsisi Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode RGEC pada bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Putri, Monica. 2008. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Rivai,Veitzhal Sofyan Basir, Saewono Sudarto, Arifiandy Permata Veitzhal. 2013.Commercial Bank Management : manajemen perbankan dari teori ke praktik –Ed.1, -cet. 1. Rajawali Pers, Jakarta Septyaning, Merry Yuanita. 2014. Analisa Kinerja Bank Dengan Penerapan Metode Risk-Based Bank Rating: Studi pada Perbankan Swasta yang Listing di BEI. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Sumarni, Murti & Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. C.V Andi Offset, Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Taswan, 2006. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi. Cetakan Pertama : UPP STIM YKPN, Yogyakarta Widyaningrum, Hening asih, Suhadak & Topowijono. 2014. “Analisis Tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 13 (April) No.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Lampiran 1 Perhitungan Rasio Non Performing Loan (NPL) tahun 2012 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
2012 Kredit Bermasalah (1) 57 11 137 1,623 1,029 119 69 6,978 4,110 1,679 238 9 1,098 19 756 1,813 1,091 224 272 298 444 2,178
Total Kredit (2) 2,519 3,042 14,850 368,789 45,531 5,509 7,550 450,166 101,470 88,353 7,028 3,781 68,615 2,961 33,890 85,946 104,914 8,959 38,810 15,212 60,761 102,236
NPL(1:2) 0.0227 0.0037 0.0092 0.0044 0.0226 0.0216 0.0092 0.0155 0.0405 0.019 0.0339 0.0023 0.016 0.0063 0.0223 0.0211 0.0104 0.025 0.007 0.0196 0.0073 0.0213
NPL (%) 2.27 0.37 0.92 0.44 2.26 2.16 0.92 1.55 4.05 1.9 3.39 0.23 1.6 0.63 2.23 2.11 1.04 2.5 0.7 1.96 0.73 2.13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Lampiran 2 Perhitungan Rasio Non Performing Loan (NPL) tahun 2013 (disajikan dalam miliaran rupiah) 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Kredit Bermasalah (1) 132 99 5 1,552 1,289 136 87 8,976 3,896 351 399 53 1,399 6 793 2,178 2,078 319 276 131 627 2,032
Total Kredit (2) 3,589 4,669 1,782 408,498 48,461 5,981 8,933 504,281 96,208 15,268 8,285 7,245 80,415 2,961 34,650 128,138 151,707 10,021 46,073 15,431 68,937 120,257
NPL NPL(%) (1:2) 0.0368 3.68 0.0211 2.11 0.0028 0.28 0.0038 0.38 0.0266 2.66 0.0228 2.28 0.0097 0.97 0.0178 1.78 0.0405 4.05 0.023 2.3 0.0481 4.81 0.0073 0.73 0.0174 1.74 0.0021 0.21 0.0229 2.29 0.017 1.7 0.0137 1.37 0.0318 3.18 0.006 0.6 0.0085 0.85 0.0091 0.91 0.0169 1.69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) tahun 2012 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Total Kredit (1) 2,519 3,042 14,850 368,789 45,531 5,509 7,550 450,166 101,470 88,353 7,028 3,781 68,615 2,961 33,890 85,946 104,914 8,959 38,810 15,212 60,761 102,236
2012 Dana Pihak LDR (1:2) Ketiga (2) 3,054 0.8248 4,778 0.6367 20,961 0.7085 370,274 0.9960 53,958 0.8438 5,439 1.0129 6,925 1.0903 486,455 0.9254 80,668 1.2579 127,058 0.6954 6,757 1.0401 3,633 1.0407 88,353 0.7766 2,808 1.0545 35,659 0.9504 106,105 0.8100 119,303 0.8794 12,860 0.6967 45,073 0.8610 17,399 0.8743 70,190 0.8657 131,145 0.7796
LDR (%) 82.48 63.67 70.85 99.60 84.38 101.29 109.03 92.54 125.79 69.54 104.01 104.07 77.66 105.45 95.04 81.00 87.94 69.67 86.10 87.43 86.57 77.96
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Lampiran 4 Perhitungan Loan To Deposit Ratio (LDR) tahun 2013 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Total Kredit (1) 3,589 4,669 1,782 408,498 48,461 5,981 8,933 504,281 96,208 15,268 8,285 7,245 80,415 2,961 34,650 128,138 151,707 10,021 46,073 15,431 68,937 120,257
2013 Dana Pihak Ketiga (2) 4,120 5,893 2,334 409,486 55,822 5,852 8,358 546,856 119,613 16,659 7,673 9,535 96,920 3,274 36,671 120,239 133,074 13,819 52,196 17,363 84,028 144,097
LDR (1:2) 0.8711 0.7923 0.7635 0.9976 0.8681 1.0220 1.0688 0.9221 0.8043 0.9165 1.0798 0.7598 0.8297 0.9044 0.9449 1.0657 1.1400 0.7252 0.8827 0.8887 0.8204 0.8346
LDR (%) 87.11 79.23 76.35 99.76 86.81 102.20 106.88 92.21 80.43 91.65 107.98 75.98 82.97 90.44 94.49 106.57 114.00 72.52 88.27 88.87 82.04 83.46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2012 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
2012 Laba Sebelum Pajak (1) 30 62 247 14,705 1,059 361 115 23,860 1,863 4,206 68 -34 20 86 5,786 1,696 1,888 285 2,485 136 1,222 2,366
Total Aset (2) 4,040 5,666 25,365 442,994 65,689 7,369 8,212 551,336 111,748 155,791 7,683 4,644 635 3,483 197,412 115,773 131,798 15,152 59,090 20,558 79,142 148,793
ROA (1:2) 0.0075 0.0110 0.0097 0.0332 0.0161 0.0490 0.0140 0.0433 0.0167 0.0270 0.0089 (0.0074) 0.0323 0.0247 0.0293 0.0146 0.0143 0.0188 0.0421 0.0066 0.0154 0.0159
ROA (%) 0.75 1.10 0.97 3.32 1.61 4.90 1.40 4.33 1.67 2.70 0.89 (0.74) 3.23 2.47 2.93 1.46 1.43 1.88 4.21 0.66 1.54 1.59
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2013 (disajikan dalam miliaran rupiah) 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Laba Sebelum Pajak (1) 68 93 325 17,628 1,194 410 141 27,910 2,141 3,279 102 5 24,061 83 5,832 2,184 2,301 286 2,869 295 1,529 2,664
Total Aset (2) 5,124 7,139 28,750 496,304 69,457 7,912 9,985 626,182 131,169 131,169 9,003 11,047 733,099 4,045 218,866 140,546 165,833 17,447 69,664 21,188 97,524 164,055
ROA (1:2) 0.0133 0.0131 0.0113 0.0355 0.0172 0.0519 0.0141 0.0446 0.0163 0.0250 0.0113 0.0005 0.0328 0.0205 0.0266 0.0155 0.0139 0.0164 0.0412 0.0139 0.0157 0.0162
ROA (%) 1.33 1.31 1.13 3.55 1.72 5.19 1.41 4.46 1.63 2.50 1.13 0.05 3.28 2.05 2.66 1.55 1.39 1.64 4.12 1.39 1.57 1.62
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Perhitungan Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2012 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Pendapatan Bunga Bersih (1) 136 162 958 19,909 5,126 507 388 72,593 4,727 9,590 995 172 2,757 136 9,709 5,314 4,690 780 6,071 826 2,566 5,474
2012 Total Aset Produktif (2) 4,329 4,864 3,612 389,093 112,412 6,668 8,634 499,042 90,671 94,950 5,980 3,715 51,986 1,943 228,736 102,024 117,189 12,668 46,344 19,573 61,535 130,644
NIM (1:2) 0.0314 0.0333 0.0377 0.0512 0.0456 0.0760 0.0449 0.1455 0.0521 0.1010 0.1664 0.0463 0.0530 0.0700 0.0424 0.0521 0.0400 0.0616 0.1310 0.0422 0.0417 0.0419
NIM (%) 3.14 3.33 3.77 5.12 4.56 7.60 4.49 14.55 5.21 10.10 16.64 4.63 5.30 7.00 4.24 5.21 4.00 6.16 13.10 4.22 4.17 4.19
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Perhitungan Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2013 (disajikan dalam miliaran rupiah)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW
Pendapatan Bunga Bersih (1) 164 209 1,159 24,839 5,575 562 431 88,049 5,653 10,103 973 230
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
62,069 157 10,121 5,800 5,135 826 7,048 998 3,139 5,862
2013 Total Aset Produktif (2) 5,663 5,770 32,194 435,309 145,942 7,083 7,289 568,546 113,470 105,240 7,462 8,156
NIM (1:2) 0.0290 0.0362 0.0360 0.0571 0.0382 0.0793 0.0591 0.1549 0.0498 0.0960 0.1304 0.0282
NIM (%) 2.90 3.62 3.60 5.71 3.82 7.93 5.91 15.49 4.98 9.60 13.04 2.82
664,085 2,379 260,417 123,935 146,970 14,562 55,496 18,795 76,375 119,633
0.0935 0.0660 0.0389 0.0468 0.0349 0.0567 0.1270 0.0531 0.0411 0.0490
9.35 6.60 3.89 4.68 3.49 5.67 12.70 5.31 4.11 4.90
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2012 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Modal (1) 354 624,532 2,716 43,900 5,820 1,518 721,629 55,134 9,433 19,391 675 854 61,948 429 23,362 11,643 15,848 1,790 6,869 2,721 9,873 15,669
ATMR (2)
2012 CAR (1:2)
2,393 3,470,212 19,111 308,378 35,621 5,626 5,927,888 325,352 53,321 105,500 5,761 3,078 400,190 2,236 154,868 90,714 99,921 9,897 31,969 16,430 59,885 106,835
0.1479 0.1800 0.1421 0.1424 0.1634 0.2698 0.1217 0.1695 0.1769 0.1838 0.1172 0.2775 0.1548 0.1918 0.1509 0.1283 0.1586 0.1809 0.2149 0.1656 0.1649 0.1467
CAR (%) 14.79 18.00 14.21 14.24 16.34 26.98 12.17 16.95 17.69 18.38 11.72 27.75 15.48 19.18 15.09 12.83 15.86 18.09 21.49 16.56 16.49 14.67
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Lampiran 10 Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2013 (disajikan dalam miliaran rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Bank AGRO BACA BAEK BBCA BBKP BBMD BBNP BBRI BBTN BDMN BEKS BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BTPN INPC NISP PNBN
Modal (1) 843 852,686 2,943 56,211 6,574 1,811 1,132 69,472 10,353 21,588 765 1,500 73,345 489,197 26,878 14,371 18,122 2,637 8,972 2,599 14,276 18,756
2013 ATMR (2) CAR (1:2) 3,904 4,236,092 22,468 358,963 43,469 6,711 7,188 408,858 66,262 123,510 7,457 8,010 491,276 2,878,836 174,779 113,014 126,918 12,089 38,861 16,540 74,035 122,398
0.2159 0.2013 0.1310 0.1566 0.1512 0.2699 0.1575 0.1699 0.1562 0.1748 0.1026 0.1873 0.1493 0.1699 0.1538 0.1272 0.1428 0.2181 0.2309 0.1571 0.1928 0.1532
CAR (%) 21.59 20.13 13.10 15.66 15.12 26.99 15.75 16.99 15.62 17.48 10.26 18.73 14.93 16.99 15.38 12.72 14.28 21.81 23.09 15.71 19.28 15.32