PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI : SMS, INSTANT MESSENGGER, FACEBOOK DAN TWITTER TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Dionosius Ochy Kurniawan NIM : 089114057
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI : SMS, INSTANT MESSENGGER, FACEBOOK DAN TWITTER TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Dionosius Ochy Kurniawan NIM : 089114057
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Halaman Motto
Learn from yesterday, live from today, and hope for tommorow
-Albert Einstein-
Don’t cry because it’s over, smile because it happened -Dr. Seuss-
First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win
-Mahatma Gandhi-
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dengan penuh rasa syukur, karya ini saya persembahkan untuk keluarga dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini. Tuhan berkati kalian semua. v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI : SMS, INSTAN MESSENGGER, FACEBOOK DAN TWITTER TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Dionosius Ochy Kurniawan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan SMS, instan messengger, facebook dan twittersebagai media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Sampel yang digunakan berjumlah 100 mahasiswa dan mahasiswi pengguna media komunikasi: SMS, instan messengger, facebook, dan twitter. Adapun metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar skala prokastinasi akademik dan angket intensitas penggunaan media komunikasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan analisisi regresi berganda. Dengan metode analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas penggunaan media SMS, instan messengger, facebook, dan twitter tidak berpengaruh terhadap variabel prokrastinasi akademik mahasiswa. Koefisien determinasi yang dihasilkan adalah 0,026 yang berarti 2,6 persen variasi dari prokastinasi akademik mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel bebas dan 98,4 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Dengan nilai F hitung sebesar 0,633 dengan angka signifikansi (P value) sebesar 0,64>0,05, maka besaran pengaruh ini tidak dapat digeneralisasikan terhadap populasi mahasiswa. Kata kunci : Intensitas penggunaan SMS, Intensitas penggunaan Instan Messengger, Intensitas penggunaan Facebook, Intensitas penggunaan Twitter, Prokrastiansi akademik
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE EFFECT OF INTENSITY OF USE MEDIA COMMUNICATION: SMS, INSTANT MESSAGGING, FACEBOOK AND TWITTER FOR STUDENTS ACADEMIC PROCRASTINATION Dionosius Ochy Kurniawan ABSTRACT This study aims to determine the effect of the intensity of the use of SMS , instant messaging , Facebook and Twitter as a medium of communication to the student’s academic procrastination. Subjects in this study were students of the Faculty of Psychology, University of Sanata Dharma. The samples used were 100 student user’s of communication media : SMS, Instant Messagging, Facebook, and Twitter. The sampling method using purposive sampling. Data collected by spreading academic prokastinasi scale and intensity of use of communication media poll. Data analysis methods used are quantitative analysis using multiple regression analysis. With multiple regression analysis it can be concluded that the variable intensity of media use SMS, Instant Messagging, Facebook, and Twitter has no effect on student’s academic procrastination variable. The resulting coefficient of determination is 0.026 which means that 2.6 percent of the variation in student’s academic procrastination can be explained by the independent variables and 98.4 percent is explained by factors other than the study. With the calculated F value of 0.633 with a significance rate (P value) of 0.64 > 0.05 , the magnitude of this effect can not be generalized to the population of students. Keywords : Intensity of use of SMS , intensity of use of Instant Messagging, intensity of use of Facebook , intensity of use of Twitter, Academic Procrastination.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan pada Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Instan Messengger, Facebook dan Twitter Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa” ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kendala dan kesulitan dalam proses pengerjaannya. Pada kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam membimbing dan memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada : 1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang memberikan ijin penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dan juga selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan waktunya dalam proses penulisan skripsi ini. 2. Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah mengizinkan saya untuk menyelesaikan studi. 3. Agnes Indar E, S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak sekali pengalaman, dukungan serta
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bimbingan selama penulis menempuh kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 4. Segenap dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas bimbingan dan segala ilmu pengetahuan yang sangat berharga. 5. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma : Mbak Nanik, Mas Gandung, Pak Gie, Mas Muji, dan Mas Doni, terimakasih banyak atas segala bantuan, bimbingan, dan pengalaman selama penulis berproses di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 6. Yohanes Yatno dan Christina Supriyati, bapak dan ibu hebat yang selalu percaya pada anaknya, selalu memberikan arahan dan dukungan yang tiada henti pada tiap langkah penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan karyanya ini. 7. Bernardinus Yopy Mediantoko dan Leonardus Aji Putra Adhi, adik-adik keren yang selalu memberikan tawa dan semangat untuk menyelesaikan tugas ini. 8. Antonia Radita Adi Cahyaningsih, sang kekasih yang selama hampir 5 tahun selalu mengajarkan banyak hal. Setelah semua ini, semoga hal yang baik bersama akan terus berlanjut. 9. Keluarga kedua penulis, keluarga UKF Basket Psikologi, Tim Macan dan Tim Kucing, kalian selalu menjadi penyemangat dengan tawa dan canda dan penulis dapat banyak pengalaman yang tak terlupakan. Terimakasih terutama untuk Bang Martin, Koh Onal, Koh Cinghe, Parto, Abet, Icad,
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PESETUJUAN DOSEN PENDAMPING .............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN MOTO ...................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................
vi
ABSTRAK ............................................. ....................................................
vii
ABSTRACK ......................................................................................... .......
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..............
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................. ..
x
DAFTAR ISI ............................................................................................ ..
xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xvii
DAFTAR TABEL................................................................................... ....
xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... ....
xx
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... ..
1
A. Latar Belakang ................................................................... ...
1
B. Rumusan Masalah ................................................................ .
10
C. Tujuan Penelitian ................................................................ ..
10
D. Manfaat Penelitian .............................................................. ..
11
1. Manfaat Teoretis ....................................................... ...
11
2. Manfaat Praktis .......................................................... ..
11
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
12
A. Intensitas penggunaan media komunikasi ........................ ....
12
1. Media Komunikasi ............................................... ............
12
1.1. Definisi SMS .................................................. ........
14
1.2. Definisi Instant Messengger ...................................
16
1.3. Definisi Facebook ....................................................
17
1.4. Definisi Twitter .......................................................
18
2. Intensitas Penggunaan Media Komunikasi .....................
19
B. Prokrastinasi akademik .................................................. .......
21
1. Definisi Prokrastinasi ............................................. ..........
21
2. Jenis Prokrastinasi .................................................... ........
22
3. Prokrastinasi Akademik ......................................... ..........
24
4. Indikator Prokrastinasi Akademik ....................................
25
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik ............................................... ....
27
C. Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Komunikasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa ................. ....
28
D. Skema Kerangka Berfikir .....................................................
33
E. Hipotesis ..................................................................... ..........
34
BAB III . METODELOGI PENELITIAN ............................................ .....
35
A. Jenis Penelitian ................................................................. ....
35
B. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................ ....
35
C. Definisi OperasionalVariabel Penelitian ........................... ...
35
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Subjek Penelitian ............................................................. .....
37
E. Metode Pengumpulan Data ................................................. ..
38
1. Skala Prokrastinasi Akademik ............................ .........
39
2. Angket Penggunaan Media SMS, Pesan Instan, Facebook dan Twitter ...................................................
40
F. Validitas Dan Reliabilitas ................................................... ..
42
1. Validitas ........................................................... ............
42
2. Seleksi Item..................................................... ..............
43
3. Reliabilitas ...................................................... .............
46
G. Metode Analisis Data.............................................................
47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... ...
49
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... ...
49
B. Deskripsi Penelitian .............................................................. ...
50
1. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................... ....
50
2. Deskripsi Data penelitian ............................................ .
51
C. Analisis Data ........................................................................ ....
61
1. Uji Asumsi .................................................................. .
61
1.1 Uji Normalitas ................................................... ....
61
1.2 Uji Heteroskedastisitas ...................................... ....
62
1.3 Uji Multikolinearitas .......................................... ...
64
1.4 Uji Autokorelasi ................................................... .
65
2. Uji Hipotesis ............................................................ ....
66
2.1 Analisis Regresi Berganda .................................... .
66
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2 Koefisien Determinasi ............................................
67
2.3 Uji Signifikasi Simultan ..................................... ....
69
2.4 Uji Signifikasi Parameter Individual .............. ........
69
D. Pembahasan .......................................................................... ....
71
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
79
A. Kesimpulan ......................................................................... .....
79
B. Saran .........................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... .....
81
LAMPIRAN .................................................................................. .............
85
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Statistik Durbin-Watson ......................................................... ..
66
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Blue print skala prokrastinasi akademik sebelum uji coba .............................................................................
Tabel 2.
Angket penggunaan media SMS, Pesan Instan Facebook dan Twitter .......................................................
Tabel 3.
41
Distribusi item yang gugur pada skala prokrastinasi akademik setelah uji coba .................................................
Tabel 4.
40
45
Distribusi item skala prokrastinasi akademik untuk penelitian ..........................................................................
46
Tabel 5.
Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin ..............
50
Tabel 6.
Deskripsi data subjek bedasarkan usia ...............................
50
Tabel 7.
Hasil analisis deskriptif ......................................................
51
Tabel 8.
Percentile SMS..................................................................
53
Tabel 9.
Percentile Instant Messengger ...........................................
53
Tabel 10.
Percentile Facebook ...........................................................
53
Tabel 11.
Percentile Twitter ...............................................................
54
Tabel 12.
Norma Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Instant Messengger, Facebook, dan Twitter .........................................................................
xvii
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 13.
Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS ....................................................................................
Tabel 14.
Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Instant Messengger ............................................................
Tabel 15.
56
Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Facebook ...........................................................................
Tabel 16.
55
57
Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Twitter ................................................................................
58
Tabel 17.
Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik ......................
59
Tabel 18.
Norma Kategori Skor Skala ................................................
60
Tabel 19.
Kategori Skor Subjek Pada Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa ...........................................................................
60
Tabel 20.
Uji Normalitas .....................................................................
61
Tabel 21.
Uji Park ................................................................................
63
Tabel 22.
Uji Glejser ............................................................................
63
Tabel 23.
Uji Multikolinearitas ............................................................
65
Tabel 24.
UjiAutokorelasi ................................................................... 66
Tabel 25.
Hasil Uji Regresi ..................................................................
67
Tabel 26.
Hasil Uji Koefisien Determinasi ..........................................
68
Tabel 27.
Hasil Uji Signifikasi Simultan ..............................................
69
Tabel 28.
Uji Signifikasi Parameter Individual .....................................
70
Tabel 29.
Histogram persebaran intensitas penggunaan media komunikasi : SMS .................................................................. 74
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 30.
Histogram persebaran intensitas penggunaan media komunikasi : pesan instan .....................................................
Tabel 31.
75
Histogram persebaran intensitas penggunaan media komunikasi : Facebook ......................................................... 76
Tabel 32.
Histogram persebaran intensitas penggunaan media komunikasi : Twitter ............................................................. 77
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran A Skala Prokrastinasi Akademik dan Angket Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, dan Twitter untuk pelaksanaan uji coba ............................................................................. 90 Lampiran B Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Prokrastinasi Akademik .......................... 99 Lampiran C Skala Prokrastinasi Akademik dan Angket Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, dan Twitter untuk pelaksanaan penelitian ........................................................................... 105 Lampiran D Uji Asumsi ....................................................................................................... 112 1. Uji Normalitas ..................................................................................... 113 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 113 3. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 114 4. Uji Autokorelasi ................................................................................... 114 Lampiran E Uji Hipotesis ..................................................................................................... 115
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu penundaan adalah sebuah perilaku destruktif dimana membuat kesulitan dalam belajar, karir dan kehidupan personal. Sebagai seorang mahasiswa, penundaan dalam kegiatan belajar sering ditemui. Solomon dan Rothblum (1984) mendeskripsikan kegiatan akademik seperti persiapan dalam menghadapi ujian, pekerjaan makalah, atau kewajiban untuk hadir dikelas adalah bentuk penundaan yang dilakukan oleh pelajar. Milgram (dalam Sirin, 2011) juga menjelaskan bahwa seorang mahasiswa yang susah mengatur waktunya memiliki peluang untuk melakukan penundaan dalam kegiatan belajarnya. Contohnya seperti mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan cara sistem kebut semalam. Mahasiswa memiliki berbagai alasan untuk menunda pengerjaan tugas-tugasnya. Sikap menunda ini dapat menjadi perilaku yang menghambat, tidak hanya persoalan tugas akademik semata, tetapi bisa menjalar dikehidupan sosial dan menyebabkan stres yang berkepanjangan. Sikap menunda-nunda suatu pekerjaan atau tugas sering dikenal dengan istilah prokrastinasi.Menurut American College Dictionary (dalam Burka&Yuen, 1983) prokrastinasi berarti "menunda suatu aksi,delay, untuk menunda sampai satu hari atau waktu." Dengan demikian, setiap kali mahasiswa atau seseorang mengerjakan sesuatu tetapi tidak mengerjakananya, berarti itu
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
perilaku prokrastinasi atau menunda-nunda, terlepas dari alasan penundaan tersebut. Ferarri, Johnson dan McCown (1995) mengatakan bahwa suatu prokrastinasi dibagi kedalam dua jenis, yaitu prokrastinasi fungsional dan disfungsional. Prokrastinasi fungsional diartikan sebagai penundaan yang memiliki alasan yang kuat dan tujuan yang pasti, sedangkan prokrastinasi disfungsional memiliki arti yang berkonotasi negatif, yaitu penundaan suatu pekerjaan yang tidak memiliki tujuan atau alasan yang pasti dan mengakibatkan suatu masalah. Prokrastinasi juga dibagi menjadi dua bagian berdasarkan pembagian tugasnya, yaitu prokrastinasi akademik dan nonakademik. Prokrastinasi akademik diartikan sebagai penundaan tugas formal yang dihubungkan dengan tugas akademik, sedangkan prokrastinasi nonakademik adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau berhubungan dengan tugas-tugas keseharian. Dalam penelitian ini, jenis prokrastinasi
yang
digunakan
adalah
prokrastinasi
akademik
yang
disfungsional(Ferarri et al, 1995). Dalam penelitian Ellis dan Knaus (dalam Ferrari et al., 1995) ditemukan bahwa lebih dari 70%mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) penundaan menjadi masalah yang serius bagi mahasiswa. Dalam studinya kepada 291 mahasiswa di
Amerika
diketahui
bahwa
lebih
dari
40%
mahasiswa
sering
melakukanpenundaan dalam penyelesaian tugas akademik.Dalam penelitian yang dilakukan Rizvi (1997) ditemukan sebesar 69% mahasiswa Fakultas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Psikologi UGM melakukan prokrastinasi akademik, bahkan 11% diantaranya digolongkan pada taraf berat. Burka dan Yuen (1983) mengatakan bahwa seorang prokrastinator sadar dirinya menghadapi tugas–tugas yang bermanfaat dan penting bagi dirinya (prioritas utama), akan tetapi dengan sengaja menunda dengan berulang–ulang, sehingga berakibat munculnya perasaan tidak nyaman, cemas, dan merasa bersalah dalam dirinya. Solomon dan Rothblum (dalam Beswick, G., Rothblum, E. D., & Mann, L.,1988) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik menjadi suatu masalah dikalangan mahasiswa. Mahasiswa yang sulit berkonsentrasi akan membuatnya sulit juga untuk menyelesaikan tugas akademik. Jika seorang mahasiswa sulit memulai ataupun menyelesaikan pekerjaan akademiknya maka mahasiswa tersebut akan memulai sikap prokrastinasi. Menurut Hardjana (1994), ada banyak alasan orang menjadi seorang prokrastinator.
Alasan
tersebut
adalah
takut
gagal,
takut
berhasil,
memberontak, kurang cakap dalam memecahkan masalah, dan sikap perfeksionistis.Karakteristik tugas juga bisa menjadi masalah seseorang terjebak dalam prokrastinasi. Jika tugas terlalu sulit, kecenderungan orang akan menunda pekerjaan atau tugas tersebut. Karakter individu, seperti kurang percaya diri, moody, dan irasional juga dapat menyebabkan seseorang menjadi prokrastinator. Seseorang akan cenderung menunda pekerjaan jika kurang percaya diri dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Schouwenburg (dalam Ferrari et al., 1995) menjelaskan bahwa salah satu penyebab prokrastinasi itu muncul adalah individu memiliki kesenangan untuk mengerjakan hal lain yang menurut dirinya lebih menarik daripada mengerjakan sesuatu yang tidak ia senangi. Salah satu contoh misalnya disaat mengerjakan tugas kuliah, mahasiswa lebih tertarik untuk mengakses facebook dan melihat timeline twitter. Dalam penelitian Sinaga (2010) menemukan ada hubungan positif antara intensitas mengakses facebookdengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknologi dibidang media komunikasi terkadang dapat mengalihkan perhatian kita terhadap sesuatu yang penting. Di era modern ini, sudah ada bermacam-macam teknologi komunikasi yang sudah dikenal oleh banyak orang, misalnya twitter, facebook, instant messengger,atau SMS. Perkembangan media komunikasi saat ini semakin mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama kalangan mahasiswa. Selain mempermudah penyampaian pesan atau informasi secara efektif dan efisien secara waktu, media komunikasi berfungsi untuk menambah daya tarik informasi yang akan disampaikan sehingga semakin meningkatkan, memperbaiki dan memperbaharui taraf hidupnya seiring perkembangan peradaban yang semakin maju (Barata, 2003).Berkomunikasi tanpa dibatasi jarak adalah suatu revolusi dibidang
komunikasi yang dapat manusia nikmati saat ini. Dulu komunikasi secara lisan berlangsung jarak dekat, akan tetapi saat ini teknologi melengkapi hal tersebut dengan adanya handphone atau telepon rumah yang dapat menjadi media komunikasi secara lisan yang tidak dibatasi oleh jarak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Menurut Suranto (2011), dalam konteks komunikasi interpersonal, meskipun lebih dianjurkan melakukan komunikasi interpersonal secara langsung untuk meminimalisir risiko salah paham, namun penggunaan media dalam
komunikasi
interpersonal
(komunikasi
tidak
langsung),
sepertimenggunakan SMS atau jejaring sosial, dirasa tetap efisien dilihat dari situasi dan kondisi tertentu. Transformasi gaya berkomunikasi menggunakan media ini dirasa sangat berpengaruh terhadap kebutuhan berkomunikasi manusia. Nugraha (2012) menuliskan bahwa Indonesia masuk urutan ke-4 pengguna handphone terbanyak di dunia.Jumlah handphone di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 250.100.000 buah handphone dengan jumlah penduduk mencapai 237.556.363 jiwa.Sebuah survei yang dilakukan perusahaan Aweber menemukan bahwa siswa SMA dan para mahasiswa serikat 90% adalah pengguna facebook dan 93% pengguna telepon genggam atau handphone(dalam Henson, 2012).Hal ini mengindikasikan bahwa handphone dan kebutuhan untuk berkomunikasi online sudah dikenal baik dan menjadi suatu kebutuhan masyarakat Indonesia, bahkan di lingkup mahasiswa dan hal tersebut menjadi suatu gaya hidup. Media komunikasi adalah wadah atau sarana yang digunakan sebagai perantara untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Suranto (2011) mengatakan cara komunikasi interpersonal bermedia (tidak langsung) pada situasi tertentu dapat saja menjadi pilihan, misalnya dalam bentuk percakapan melalui telepon, e-mail, surat menyurat, SMS, dan sebagainya. Penggunaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
media komunikasi di era globalisasi saat ini membuat komunikasi pada situasi dan kondisi tertentu menjadi efisien dan memberikan latar belakang yang penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak muda, terhitung pada sebagian besar waktu mereka (Pempek,Yermolayeva, dan Calvert, 2009) Penggunaan pesan singkat melalui perangkat telepon genggam atau dikenal dengan istilah handphone adalah gaya berkomunikasi yang populer di era
globalisasi
ini.
Sebuah
penelitian
yang
dikutip
dariwww.vemale.com(“remaja lebih suka komunikasi 'jempol' daripada bicara”, 2012) mengatakan bahwa rata-rata remaja mengirim pesan tertulis sebanyak 3.417 kali dalam satu bulan, atau rata-rata 7 kali setiap satu jam. Remaja putri lebih banyak menggunakan pesan tertulis, rata-rata mereka mengirim pesan sebanyak 3.952 kali setiap bulan, sedangkan remaja putra hanya mengirim pesan tertulis sebanyak 2.815 kali dalam satu bulan.Kegiatan mengirim
pesan
singkat
dapat
memenuhi
kebutuhan
kita
untuk
berkomunikasi kepada orang lain. Selain layanan pesan singkat atau SMS, baru-baru ini kemajuan teknologi komunikasi yang populer dikalangan masayarakat adalah pesan instan atau dikenal dengan sebuatan IM (Instant Messengger). Pesan instan adalah sebuah teknologi internet yangmemungkinkan para pengguna dalam jaringan internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang bersamaan (real time) dengan menggunakan teks kepada pengguna lainnya yang sedang terhubung ke jaringan yang sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pesan_instan). Aplikasimessengger yang sudah banyak dikenal, yaitu seperti Blackberry Messengger, Whatsapp, Yahoo Mesengger, Gtalk, AOL, Skype, dll. Penggunaan pengirim pesan instan kemudian berkembang dari hanya bisa diakses melalui komputer menjadi dapat diakses juga melalui telepon genggam sehinggamemungkinkan para penggunanya mengakses layanan ini kapan saja dan di mana saja. Facebook dan twitteradalah sebuah layanan jejaring sosialdan situs web yang memungkinkan terjadinya interaksi antar penggunanya dan dipergunakan untuk berkomunikasi. Facebookdan twitter menawarkan cara berkomunikasi non-tatap muka yang lebih menarik untuk penggunanya. Pengguna dapat membuat profil sebagai identitasnya di situs tersebut dan dapat dilihat oleh banyak orang. Pengguna juga bisa membuat diary online, bentuknya seperti status pada facebook dan twettpada twitter, dan memungkinkan adanya feedback atau komentar dari sesama pengguna situs tersebut. Tidak hanya disitu, pengguna bahkan bisa berbagi video, musik, foto dan notes yang bisa diunggah ke facebook atau twitter.Bagi penggunanya, bentuk media komunikasi seperti ini memberikan rasa berkomunikasi yang berbeda. Terkadang pengguna bisa menjadi pecandu situs-situs tersebut karena facebook dan twitter tidak hanya menawarkan fitur berkomunikasi tetapi dapat menghibur penggunanya melalui aplikasi yang terdapat dalam layanan komunikasi tersebut. Kebutuhan berkomunikasi menggunakan suatu media sangatlah diperlukan. Selain dilihat dari sisi efisien, menggunakan media komunikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
untuk berkomunikasi bisa menjadiefektif karena berkomunikasi bisa jadi sangat mudah,murah dan tanpa ada batasan jarak dalam berkomunikasi. Pada zaman sekarang Teknologi Informasi sudah masuk dalam kehidupan manusia seiring pesatnya perkembangan zaman. Robert (dalam Pempek et al., 2009) mengatakan
bahwa
media
memberikan
pengaruh
banyak
dalam
perkembangan anak muda, karena 8-18 tahun anak muda Amerika menginvestasikan sekitar 6,5 jam per hari
bersama media. Cara
berkomunikasi melalui pesan singkat, instant messengger, facebook dan twitterini menjadi trend yang diminatianak muda saat ini. Trend tersebut tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sudah menjadi media utama generasi muda saat ini untuk berkomunikasi dengan sesama atau orang lain yang lebih dewasa. Schouwenburg (dalam Ferarri et al., 1995) menyatakan bahwa individu memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Saat ini, berbagai media komunikasi sebagai sesuatu yang baru seharusnya bisa disikapi secara bijaksana bagi para pengguna. Segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi sebaiknya juga dipelajari dan dipahami secara mendalam agar menguntungkan dan tidak merugikan pengguna. Salah satu pengaruh media seperti SMS,email,chatting,facebook,dantwittertelah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri, membuat orang melalaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, membuat orang malas dan menunda pekerjaan. Penggunaan media komunikasi tanpa disadari akan menarik diri kita untuk melupakan kewajiban yang harus dikerjakan. Prokrastinasi akademik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
yang dilakukan mahasiswa dapat mempunyai dampak psikologis pada dirinya. Mahasiswa yang terbiasa dengan penundaan tugasakan merasa menyesal, memiliki perasaan bersalah, kekecewaan terhadap diri sendiri dan emosi-emosi lainnya yang berkaitan dengan dirinya sendiri (Van Eerde, 2000). Kesemua hal itu akan menyulitkan mahasiswa untuk bangkit mengerjakan pekerjaan tersebut. Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa penggunaan media komunikasi dapat berpengaruh dalam membuat suatu perilaku prokrastinasi dikalangan mahasiswa. Dalam penelitiannya, Sinaga (2010) menemukan adanya hubungan yang positif antara intensitas mengakses facebook dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian tersebut serta uraian yang telah dikemukakan, timbul pertanyaan “Bagaimana dengan media komunikasi yang lainnya yang dapat menyebabkan prokrastinasi pada mahasiswa? dan bagaimana pengaruhnya media komunikasi tersebut dengan prokrastinasi
akademik
yang
dilakukan
mahasiswa?”
Hal
tersebut
menimbulkan suatu rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, apakah ada pengaruh antara intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter sebagai media komunikasi dengan prokrastinasi akademik mahasiswa?
B. Rumusan masalah Penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan SMS, instant
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
messengger, facebook dan twitter sebagai media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twittersebagai media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan sumbangan temuan ilmiah bagi psikologi pendidikan dan psikologi komunikasi dengan memberikan data empiris mengenai pengaruh intensitas
penggunaan
media
komunikasi
terhadap
prokrastinasi
mahasiswa. Disamping itu diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi para mahasiswa agar menggunakan media komunikasi sesuai dengan tujuannya.Mahasiswa dapat mengurangi atau menghindari perilaku prokrastinasi yang disebabkan oleh penggunaan media komunikasi. Apabila penggunaan media komunikasi tidak menyebabkan prokrastinasi pada mahasiswa, maka hasil penelitian dapat menjadi informasi tambahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
mengenai bagaimana seharusnya menyikapi perkembangan teknologi secara wajar agar tidak menggangu prestasi akademis diperkuliahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensitas Penggunaan Media Komunikasi 1. Media Komunikasi Salah satu indikasi manusia sebagai makhluk sosial, adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Menurut Effendy (1981), Istilah komunikasi (communication) berasal dari perkataan Latin communis, yang berarti sama (common). Jika kita melakukan komunikasi, kita sedang berusaha mengadakan kesamaan (comonnes) dengan orang lain. Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Suranto (2011) mendefinisikan komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi sebagai proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung (primer) apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu. Dari kenyataan sehari-hari, komunikasi yang dilakukan ada yang dapat dilangsungkan tanpa menggunakan alat bantu dan ada pula yang harus dilangsungkan dengan menggunakan alat bantu. Alat bantu tersebut yang dinamakan media komunikasi atau sarana komunikasi, yaitu berupa 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
suatu alat atau seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran proses komunikasi (Barata, 2003). Penggunan media tertentu dalam suatu komunikasi menjadi salah satu komponen komunikasi interpersonal. Suranto (2011) menyebutkan ada 9 komponen dalam suatu proses komunikasi, yaitu komunikator, encoding, pesan, saluran, penerima, decoding, respon, gangguan, dan konteks komunikasi. Kata saluran yang menjadi salah satu komponen dalam komunikasi interpersonal merujuk pada penggunaan suatu media untuk menyampaikan pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi seseorang tidak harus berkomunikasi secara face to face sebagai syarat efektifnya komunikasi antarpribadi. Media komunikasi dapat menjembatani bagi efektifnya komunikasi antarpribadi seseorang
Dalam perkembangannya, bentuk media komunikasi berubah seiring dengan kebutuhan pengguna media tersebut. Isi pesan dalam media komunikasi seringkali tidak mempengaruhi masyarakat melainkan bentuk dan jenis media itu sendiri. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2003) mencakup telepon, radio, dan televisi. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat antarpesona, kelompok, organisasional, dan publik. Pada tingkat kelompok yaitu konferensi telepon, telekomunikasi komputer, dan surat elektronik. Pada tingkat organisasional yaitu intercom, konferensi telepon,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
surat elektronik, manajemen dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili. Sedangkan pada tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape, videodisk, TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan sitem informasi digital. Penggunaan media komunikasi di era globalisasi saat ini membuat komunikasi pada situasi dan kondisi tertentu menjadi efisien dan memberikan latar belakang yang penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak muda, terhitung pada sebagian besar waktu mereka (Pempek et al., 2009). Oleh karena itu, media komunikasi menjadi suatu hal yang penting bagi para remaja. Seiring perkembangannya, jenis media teknologi komunikasi yang sudah ada menjadi beragam dan dapat memenuhi kebutuhan komunikasi yang lengkap, mudah, dan murah. Dalam penelitian ini, media komunikasi yang menjadi fokus akan dibatasi pada media SMS, instant Messengger, facebook, dan twitter. 1.1. Definisi Short Message Service (SMS) Telepon genggam atau dikenal dengan handphone tentunya sudah tidak asing lagi di zaman ini. Salah satu fitur handphone yang sering digunakan oleh penggunanya adalah fitur pesan singkat atau Short Message Service (SMS). SMS (Short message service) adalah layanan langsung dalam dua arah yang mampu mengirimkan pesan singkat 160 karakter yang bisa disimpan dan direkam oleh pengelola ponsel. Selain itu SMS juga dapat digunakan dalam mode cell
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
broadcast
guna
mengirim
berita-berita
terbaru
15
dan
pemberitahuan penting penting lain yang bersifat massal (Fiati, 2005). Penggunaan media komunikasi jenis ini membuat penyampain pesan menjadi lebih lugas. Hal ini membuat orang yang pemalu sekalipun tidak menemukan kegamangan dalam mengutarakan pendapat (Damar, 2010). Dari pengertian tersebut, diambil kesimpulan bahwa SMS adalah
sebuah
layanan
yang
dilaksanakan
dengan
sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Pada
mulanya
SMS
dirancang
sebagai
bagian
daripada GSM, tetapi sekarang sudah didapatkan pada jaringan bergerak lainnya termasuk jaringan UMTS. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin
danbahasa
KoreayangmemakaiHanzi(AksaraKanji/Hanja).Selain
140
bytes ini ada data-data lain yang termasuk. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih dari 140 bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari sekali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
1.2. Definisi Instant Messengger Pesan instan merupakan salah satu bentuk kemajuan dari teknologi komunikasi yang populer saat ini. Aplikasi perangkat lunak instant messengger atau pesan instan memungkinkan orang untuk memiliki percakapan pribadi secara
langsung
berbentuk
pesan
yang
diketik
dan
pengiriman pesannya berbasis di internet (Boneva, 2006). Dari hasil survei Pew Internet Project Report (Boneva, 2006) pesan instan telah menjadi salah satu aplikasi yang paling populer dari internet, mendorong orang-orang untuk ingin tetap terhubung ke internet untuk jumlah waktu yang lama agar dapat melakukan percakapan melalui pesan tersebut. Pesan instan diciptakan berawal dari fasilitas e-mail yang dirasa kurang bisa mencakup kebutuhan berkomunikasi secara cepat. Kebutuhan mengirimkan pesan secara langsung inilah yang memunculkan program chat, dimana awalnya hanya bisa menghubungkan satu orang pengguna dengan satu orang pengguna lainnya saja. Seiring dengan perkembangan teknologi, media komunikasi ini dapat membuat banyak pengguna dapat berkomunikasi dalam satu kelompok obrolan (grup chat). Penggunaan pesan instan kemudian berkembang lagi dari hanya bisa diakses dengan komputer menjadi bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
diakses dimobile phone dan smartphone sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. 1.3. Definisi Facebook Menurut Ardhana (dalam Sinaga, 2010), facebook adalah suatu website yang bergerak di bidang social netwok service yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama, teman baru, menjalin pertemanan, bergabung dalam komunitas seperti kota, pekerjaan, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain, mengirimkan pesan ataupun komentar. Facebook.com dibuat sejak tahun 2004 untuk menfasilitasi interaksi sosial secara ekslusif dikalangan mahasiswa (Pempek et al.,2009). Situs jejaring sosial ini sekarang termasuk lebih dari 49 juta pengguna dan tersedia untuk digunakan oleh siapa saja dengan alamat email yang valid. Facebookmembuat setiap pengguna untuk mengurus suatu ”profile”, dimana itu adalah sebuah webpage yang berisikan informasi dasar seperti tahun kelulusan dan asal daerah, layaknya informasi pribadi, seperti nama pengguna dan apakah penggunanya masih “single”/lajang atau sudah memiliki pasangan (status hubungan). Pengguna juga bisa menginformasikan kepada pengguna lainnya mengenai apa yang sedang dilakukan dengan cara mengubah yang muncul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
dibagian atas profile. Fitur lainnya dalam facebook adalah pengguna dapat mengunggah foto digital kedalam album foto virtual. Facebook menawarkan beberapa pilihan untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya, misalnya dengan mengirimkan
“private
message”,
serupa
dengan
mengirimkan email. Komunikasi juga bisa dilakukan dalam sebuah grup, dimana pengguna facebook dapat membuatnya dan bergabung didalam grup tersebut. 1.4. Definisi Twitter Twitter adalah informasi real-time jaringan yang menghubungkan pengguna ke
cerita terbaru, ide-ide,
pendapat dan berita tentang apa yang pengguna temukan (www.twitter.com). Twitter juga merupakan suatu alat microblogging populer yang berkembang dari peluncurannya pada bulan Oktober 2006. Microblogging adalah sebuah format baru dalam berkomunikasi dimana pengguna dapat mendeskripsikan status mereka dalam suatu post pendek melalui pesan instan (instant messengger), telepon genggam, e-mail, atau web. Dewasa ini, microblogging digunakan banyak orang untuk membicarakan mengenai aktivitas keseharian penggunannya dan untuk mencari atau berbagi informasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Dalam dunia twitter, suatu “twit” yang di-update atau kirim dibuat secara singkat untuk menggambarkan status seseorang dalam batas 140 karakter. Topik berkisar dari kehidupan sehari-hari sampai ke peristiwa terkini, ceritacerita baru, dan hal-hal menarik lainnya. Pengguna atau anggota dapat memilih untuk membuat update mereka dapat dilihat oleh public atau hanya untuk teman-teman pengguna (Java, Song, Finin, & Tseng,2007). Jika profil pengguna dibuat public, twitt pengguna tersebut akan muncul pada public timeline dalam recent update. Twitter memungkinkan pengguna, misalnya A, untuk "mengikuti" (dalam twitter dikenal dengan istilah “follow”)update dari anggota lain yang ditambahkan sebagai "teman" pengguna. Seorang individu yang bukan “teman” A tetapi "mengikuti" updatenya dikenal sebagai "pengikut" (dalam twitter dikenal dengan istilah “followers”). 2. Intensitas penggunaan media komunikasi Untuk melakukan suatu kegiatan, manusia memerlukan suatu dorongan dalam dirinya. Jika melakukan suatu kegiatan secara terus menerus sering disebut sebagai suatu yang intensif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Intens dapat berati sangat kuat atau tinggi. Wikipedia menerjemahkan intensitas sebagai ukuran jumlah putaran ulang per
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Wulandari (2000) mengatakan kata intensitas merujuk pada waktu yang dihabiskan dalam melakukan aktivitas tertentu (durasi) dan jumlah ulangan melakukan aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu (frekuensi). Kartono dan Gulo (2003) mengartikan intensitas adalah besar atau kekuatan suatu tingkah laku. Chaplin (2000) mendefinisikan intensitas sebagai kekuatan sebarang tingkah laku atau sebarang pengalaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata penggunaan berasal dari kata dasar guna, yang memiliki arti sebagai manfaat atau suatu fungsi. Kata penggunaan itu sendiri memiliki makna sebagai suatu proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Berdasarkan
uraian
tersebut,
intensitas
penggunaan
media
komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keadaan tingkatan atau ukuran intens dari tingkah laku dalam memanfaatkan media SMS, instant messengger, facebook, dan twitterdimana ukuran intens dilihat dengan memperhatikan durasiwaktu yang dihabiskan untuk menggunakan media komunikasi dalam satuan ukur jam dan jumlah ulangan/frekuensi saat menggunakan media dalam kurun waktu satu minggu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
B. Prokrastinasi Akademik 1. Definisi Prokrastinasi Prokrastinasi, penundaan yang tidak berguna dalam menyelesaikan suatu tugas sampai mengalami titik ketidaknyamanan, adalah masalah yang umum dikenal (Solomon dan Rothblum, 1984). Prokrastinasi mengacu pada “kapan” seseorang melakukan tugas tertentu dan “bagaimana” seseorang menangani penjadwalan serta kepatuhan terhadap jadwal tersebut (Millgram, 1988). Definisi ini berasumsi bahwa reaksi emosi yang tidak menyenangkan pada tugas-tugas rutin mendasari kesulitan dalam memutuskan kapan harus melakukan tugas-tugas tersebut. Asumsi lainnya adalah seseorang bisa saja memutuskan untuk melakukan tugas-tugasnya disaat-saat terakhir atau bahkan sudah sangat terlambat untuk mengerjakannya dan ini adalah masalah kebijakan dalam mengatur bagaimana seseorang dalam menangani jadwal pengerjaan tugas tersebut. DeSimone (dalam Ferrari et al., 1995) menjelaskan bahwa kata prokrastinasi berasal dari bahasa latin “procrastinatinare”. Kata tersebut terbagi dalam dua kata,yaitu “pro” yang berarti pendorong maju atau bergerak maju dan “crastinate” yang berarti “kepunyaan hari esok”. Bisa disimpulkan
kata
“procrastinatinare”
memiliki
makna
yaitu
“menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya.” Pengertian tersebut sama pengertian prokrastinasi menurut American College Dictionary (dalam Burka dan Yuen, 1983) yaitu menangguhkan suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
aksi, penundaan; berhenti mengerjakan sampai hari selanjutnya. Perilaku suka menunda-nunda ini mengakibatkan kesulitan dalam belajar di sekolah atau di perkuliahan, dalam karir bahkan dalam kehidupan pribadi (Beswick, 1988). Dalam perkembangannya, Millgram (dalam Ferrari et al., 1995) berpendapat bahwa prokrastinasi dianggap sebagai sebuah penyakit modern, bahwa tidak hanya kemunculannya relevan dengan negara-negara dimana teknologi canggih dan kepatuhan jadwal penting. Berdasarkan uraian tersebut, prokrastinasi dapat dirumuskan sebagai suatu penundaan dalam melakukan atau mengerjakan tugas secara sengaja yang mengakibatkan kesulitan bagi individu yang melakukannya. 2. Jenis-jenis Prokrastinasi Ferarri et al. (1995) membagi prokrastinasi menjadi dua bagian, yaitu : a.
Prokrastinasi Fungsional (Functional Procrastination), yaitu penundaan mengerjakan tugas untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan lengkap. Bentuk penundaan ini memiliki pandangan bahwa suatu pekerjaan atau tugas harus dikerjakan secara sempurna meskipun dalam mengerjakannya mereka melewati waktu yang optimal yang seharusnya dimulai, sehingga mendapatkan penyelesaian yang baik.
b.
Prokrastinasi Disfungsional (Disfunctional Procrastination), yaitu penundaan yang tidak bertujuan, berakibat tidak baik dan menimbulkan masalah. Bentuk penundaan ini tidak disertai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
dengan sebuah alasan yang berguna bagi prokrastinator ataupun orang lain. Penundaan tersebut dapat menimbulkan masalah jika prokrastinator tidak bisa melepaskan diri dari kebiasaan tersebut. Berdasarkan tujuan melakukan prokrastinasi, Ferarri et al.(1995) membagi prokrastinasi disfungsional menjadi dua bentuk prokrastinasi, yaitu : a.
Decisional procrastination, yaitu suatu penundaan dalam mengambil keputusan. Jenis prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam mengindentifikasi tugas yang menyebabkan konflik dalam diri individu dan akhirnya memutuskan untuk menunda menyelesaikan tugas.
b.
Avoidance procrastination, yaitu suatu penundaan dalam perilaku yang tampak. Dalam hal ini, penundaan dilakukan untuk sebagai cara untuk menghindari tugas yang dirasa kurang menyenangkan dan sulit untuk dikerjakan atau dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan yang akan memberikan penilaian negatif kepada dirinya.
Dalam dysfunctional
penelitian
ini,
prokrastinasi
procrastination,
yaitu
dibatasi penundaan
pada
jenis
yangtidak
bertujuansehingga dapat berakibat negatif dan menimbulkan masalah, baik
dalam
procrastinator.
kategori
decisional
procrastination
atau
avoidance
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
3. Prokrastinasi akademik Ferarri et al.(1995) membagi prokrastinasi menurut jenis tugasnya, yaitu prokrastinasi akademik dan non-akademik. Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik, misalnya tugas sekolah, tugas kuliah atau tugas kursus. Sedangkan, prokrastinasi non-akademik adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, penundaan menyapu, mencuci, dll. Rothblum(dalam Rothblum, Solomon, & Murakami, 1986) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik telah didefinisikan sebagai kecenderungan individu untuk hampir selalu atau selalu menunda tugastugas akademik, dan hampir selalu atau selalu mengalami tingkat kecemasan bermasalah terkait dengan penundaan ini. Dalam penelitian lainnya, Solomon dan Rothblum (1984) menemukan bahwa seperempat mahasiswa diindikasikan mengalami masalah prokrastinasi pada tugastugas akademik seperti menulis makalah, belajar untuk ujian, dan membaca bacaan mingguan. Pada penelitian ini, jenis prokrastinasi yang digunakan adalah prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik dimaksudkan sebagai suatu penundaan pada tugas formal seperti tugas kuliah. Pemilihan jenis prokrastinasi akademik dikarenakan dalam penelitian ini akan berfokus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
pada lingkup mahasiswa, yaitu sebagai pelaku dari yang sedang menjalani proses akademik. 4. Indikator Prokrastinasi Akademik Schouwenburg (dalam Ferrari et al., 1995) mengatakan bahwa prokrastinasi akademik sebagai perilaku penundaan dapat termanifestasi dalam aspek-aspek yang dapat diukur dan diamati ciri-cirinya. Terdapat empat indikator keprilakuan dalam prokrastinasi akademik, yaitu : a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Seorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi individu tersebut menunda untuk mulai mengerjakan dan menyelesaikannya sampai tuntas. b. Kelambanan dalam mengerjakan tugas. Seseorang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya.
Kadang-kadang
tindakan
tersebut
mengakibatkan
seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai. Kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
suatu tugas dapat menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi akademik. c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah ditentukan sendiri. Ketika saatnya tiba untuk mengerjakan ternyata tidak juga melakukannya sesuai dengan apa
yang
telah
direncanakan.
Hal
ini
dapat
menyebabkan
keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas dengan baik. d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau buku cerita lainnya), menonton, mengobrol, berjalan-jalan, mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dimiliki untuk mengerjakan tugas yang seharusnya diselesaikannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri atau indikator prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, kelambanan dalam mengerjakan tugas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik Menurut Burka dan Yuen (1983) terbentuknya tingkah laku prokrastinasi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : kecemasan terhadap evaluasi yang akan diberikan, kesulitan dalam mengambil keputusan, pemberontakan terhadap kontrol dari figur otoritas, kurangnya tuntutan dari tugas, standar yang terlalu tinggi mengenai kemampuan individu. Ketidakpastian juga dapat membuat penundaan. Zarick (2009) menjelaskan bahwa ketidakpastian menciptakan kebutuhan untuk suatu perencanaan yang matang dulu sebelum tugas dapat dimulai. Dalam konteks akademik, ketidakpastian tentang topik penelitian apa yang dipilih atau sumber apa yang diperlukan atau berapa lama waktu belajar yang dialokasikan dapat membuat kebanyakan siswa/mahasiswa yang bermaksud ingin mengerjakan berubah menjadi tidak bisa melakukan apaapa. Milgram, Sroloff, dan Rosenbaum (1988) juga menjelaskan beberapa penjelasan konsep alasan seseorang melakukan prokrastinasi. Ada tiga konsep, yang pertama adalah dysphoric affect. Konsep ini menjelaskan bahwa orang akan mempelajari hal-hal yang dirasa menyenangkan bagi dirinya dan menolak untuk mengerjakan yang tidak disenangi dengan rasa malas sampai akhir pengerjaannya. Kedua, covert
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
negativsm, yaitu konsep yang menjelaskan ketika kita melakukan beberapa tugas mudah itu karena kita mengganggap pengerjaan tugas tersebut sebagai tindakan sukarela dan mengerjakan yang lainnya nanti karena kita menganggap pengerjaan tersebut menjadi suatu pemaksaan. Prokrastinasi akan meningkat jika seseorang membenci melakukan tugastugas yang dianggapnya mudah. Dengan kata lain, jika kita sudah membenci melakukannya maka kita akan merasa pengerjaan tugas itu menjadi suatu pemaksaan. Dan yang ketiga, perceived incompetence atau merasa tidak kompeten. Perasaan ini akan mendorong kita untuk melakukan penundaan saat kita akan melakukan tugas pada tingkat yang tidak dapat diterima oleh diri sendiri atau kepada orang lain. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi pemicu munculnya perilaku prokrastinasi dan dapat meningkatkan prokrastinasi akademik seseorang apabila berada dalam pengaruh faktor-faktor tersebut.
C. Pengaruh intensitas penggunaan media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Komunikasi adalah suatu elemen penting dalam kehidupan manusia. Hal tersebut membuat manusia dapat saling berhubungan antar manusia. Dalam
proses
berkomunikasi,
terdapat
beberapa
komponen,yaitu
komunikator, encoding, pesan, saluran, penerima, decoding, respon,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
gangguan, dan konteks komunikasi (Suranto,2011). Untuk membuat komunikasi yang efektif diperlukan cara komunikasi secara langsung agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas. Dewasa ini, perkembangan teknologi sudah mulai menggeser cara tersebut dengan komunikasi menggunakan media. Komunikasi menggunakan media ini awalnya hanyalah sebuah sarana untuk berkomunikasi agar menjadi mudah dan efektif. Tanpa hadirnya teknologi dibidang komunikasi, manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di tempat yang berbeda. Seiring ditemukannya banyak jenis media komunikasi, manusia dapat memilih untuk menggunakan jenis media komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Suranto (2011) mengatakan cara komunikasi interpersonal bermedia (tidak langsung) pada situasi tertentu dapat saja menjadi pilihan, misalnya dalam bentuk percakapan melalui telepon, e-mail, surat menyurat, SMS, dan sebagainya. Dewasa ini, mahasiswa termasuk sebagai suatu kelompok yang juga tidak terlepas dari penggunaan media komunikasi. Kebutuhan akan bertukar informasi yang mudah dan murah menjadikan beberapa jenis media dikenal dan sering digunakan kapan dan dimana pun. Dalam penelitian ini, jenis media
komunikasi
akan
dibatasi
dalam
4
jenis,
yaitu
SMS,
instantmessengger, facebook dan twitter. Penggunaan jenis media ini dapat mereka akses lewat smartphone atau laptop yang terhubung dengan internet. Robert (dalam Pempek et al., 2009) mengatakan bahwa media memberikan pengaruh banyak dalam perkembangan anak muda, karena 8-18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
tahun anak muda Amerika menginvestasikan sekitar 6,5 jam per hari bersama media.Sisi positif dari kehadiran teknologi tersebut memang memudahkan manusia dalam berhubungan dengan orang lain tanpa dibatasi jarak dan waktu. Akan tetapi, asyik menggunakan media disaat mengerjakan sesuatu yang penting, contoh sedang mengerjakan pekerjaan kita, bukan lah hal yang baik. Beberapa media dibuat secara menarik dan membuat beberapa penggunanya tidak bisa lepas dari media tersebut, misalnya dalam facebook terdapat banyak fitur hiburan seperti minigame. Mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan media tersebut. Perilaku menggunakan media komunikasi secara intens akan cenderung membuat seseorang meninggalkan tugas-tugas yang diberikan padanya. Schouwenburg (dalam Ferarri et al., 1995) menyatakan bahwa individu memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.Perilaku intens ini dapat dilihat dari jumlah waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media komunikasi dalam satuan ukur jam dan jumlah ulangan/frekuensi saat menggunakan media dalam kurun waktu satu minggu.Ukuran tersebut akan menjadi patokan untuk mengetahui seberapa intens seorang mahasiswa menggunakan media komunikasinya. Perilaku menghabiskan waktu dengan sibuk menggunakan media komunikasi lalu menunda tugas-tugasnya itu sama halnya dengan prokrastinasi
disfungsional.
Menurut
Ferarri
(1995),
prokrastinasi
disfungsional adalah suatu penundaan yang tidak bertujuan, dimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
penundaan ini tidak disertai dengan sebuah alasan yang berguna bagi prokrastinator ataupun orang lain yang berakibat tidak baik dan menimbulkan masalah. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini akan berfokus pada prokrastinasi akademik, yaitu penundaan yang berhubungan dengan hal-hal dibidang akademik dimana penundaan yang dilakukan tidak disertai dengan alasan yang berguna dan dapat berakibat negatif. Solomon dan Rothblum (1984) menemukan bahwa seperempat mahasiswa diindikasikan mengalami masalah prokrastinasi pada tugas-tugas akademik seperti menulis makalah, belajar untuk ujian, dan membaca bacaan mingguan. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi ini berawal dari banyak penyebab sehingga mereka merasakan efek cemas, takut, dll. Jika seorang mahasiswa merasa tidak bisa melakukan pekerjaannya atau takut untuk mengerjakan tugasnya, mereka akan merasa cemas dan akan melakukan hal lain untuk menutupi rasa cemasnya. Menurut Rothblum (dalam Ferarri et al, 1995), seseorang akan melakukan prokrastinasi untuk mengurangi rasa kecemasan yang dirasa sehingga bebas dari rasa tersebut dan selanjutnya terjadi penguatan untuk melakukan prokrastinasi secara berulang-ulang. Mahasiswa yang lebih memprioritaskan atau lebih senang berlamalama dengan media SMS, chat dengan teman sekelasnya menggunakan instant messengger atau mengakses twitter dan facebook dibandingkan dengan tugas akademiknya dapat menyebabkan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi akademik. Perilaku menghindar dari kewajiban ini dapat membuat kesulitan lain dimasa depan mahasiswa tersebut. Perilaku ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
dapat dimulai kapan pun, misalnya lebih asyik melihat news feed di facebook daripada mengikuti perkuliahan, saat mengerjakan tugas berkelompok disore hari dibarengi dengan melihat timeline di twitter dengan chat dengan teman sekelas menggunakan IM, atau lebih sering berbalasan SMS disaat belajar untuk mata kuliah esok hari. Dengan tidak adanya tujuan yang jelas mengapa mahasiswa lebih memilih untuk melakukan SMS dengan teman sekelasnya, atau berbalasan chatting, hal tersebut termasuk dalam prokrastinasi disfungsional. Mahasiswa
yang
dihadapkan
dengan
tugas-tugas
akademik
seharusnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya tanpa harus menunda pekerjaannya. Akan tetapi, dengan adanya penyalahgunaan teknologi komunikasi menyebabkan mahasiswa tidak bisa lepas dari media-media tersebut. Pengalihan kewajiban pada suatu hal yang menyenangkan akan terjadi secara terus menerus, seperti yang dikemukakan Burka dan Yuen (dalam Ferarri et al, 1995) bahwa prokrastinator akan mengalami “lingkaran Prokrastinasi”, yaitu secara berulang-ulang akan melakukan prokrastinasi untuk mengurangi rasa cemas terhadap kewajiban akademik tersebut. Pada akhirnya,
mahasiswa
yang
kerap
menggunakan
waktunya
untuk
menggunakan media komunikasi untuk berhubungan dengan orang lain dan tidak juga memulai atau segera menyelesaikan tugas akademiknya, akan masuk dalam lingkaran prokrastinasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Skema kerangka berfikir Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Instan Messengger, Facebook, dan Twitter terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
MEDIA KOMUNIKASI
Short Messagge Service (SMS)
Instant Messagging
Facebook
Twitter
INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI : - Durasi penggunaan media komunikasi - Frekuensi penggunaan media komunikasi
PROKRASTINASI AKADEMIK
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Hipotesis Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan atau mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu intensitas penggunaan media komunikasi: SMS, instant messengger, facebook dan twitter dengan prokrastinasi akademik.
B. Identifikasi variabel penelitian 1.
Variabel bebas
: intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter
2. Variabel tergantung : prokrastinasi akademik
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook, dan twitter Intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook, dan twitter adalah keadaan tingkatan atau ukuran intens dari tingkah laku dalam
memanfaatkan/memakai
media
SMS,
instant
messengger,
facebook, dan twitter. Dalam hal ini, ukuran intens didapatkan berdasarkandurasi waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media komunikasi dalam satuan ukur jam dan jumlah ulangan/frekuensi saat 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
menggunakan media dalam kurun waktu satu minggu. Intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook, dan twitter diungkap menggunakan angket intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook, dan twitter yang disusun oleh peneliti. Angket tersebut akan mengungkap berapa jam dalam satu hari menggunakan media komunikasi (durasi) dan berapa hari dalam seminggu menggunakan media komunikasi (frekuensi). Tingkat intensitas penggunaaan media komunikasi dilihat dari besarnya skor durasi dan skor frekuensi yang diperoleh pada angket. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin intens (kuat) pengunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook, dan twitter. 2. Prokrastinasi akademik Prokrastinasi
akademik
adalah
kecenderungan
mahasiswa
melakukan perilaku penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas yang bersifat akademik secara sengaja yang mengakibatkan kesulitan baginya. Prokrastinasi akademik ini akan diukur menggunakan skala prokrastinasi akademik dengan empat indikator, yaitu: a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi b. Kelambanan dalam mengerjakan tugas. c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tingkat prokrastinasi akademik dilihat dari besarnya skor yang diperoleh pada skala prokrastinasi akademik. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi kecenderungan melakukan prokrastinasi akademik pada diri individu. D. Subjek penelitian Dalam penelitian ini, subjek dipilih dengan cara menggunakan teknikpurposive sampling. Teknik ini dilakukan dengan memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia serta sesuai dengan penelitian yang sedang berjalan, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Narimawati, 2008). Metode atau teknik ini didasarkan pada adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti terkait dengan permasalahan penelitian (Idrus, 2009). Maksud dari pertimbangan tertentu adalah karakteristik individu yang menjadi sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, dimana subjek harus memiliki karakteristik, yaitu aktif dalam menggunakan empat jenis media komunikasi yang terdiri dariSMS, instant messengger, facebook dan twitter. Alasan menjadikan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sebagai subjek penelitian dikarenakan faktor efektivitas waktu pengumpulan data penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
E. Metode pengumpulan data Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan skala dan angket. Skala digunakan untuk mendapatkan data mengenai prokrastinasi akademik, sedangkan angketdigunakan untuk mengetahui intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter . Skala Prokrastinasi akademik yang digunakan adalah skala yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek atau indikator tertentu yang mengungkapkan kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Schouwenburg (Ferarri et al., 1995) yang dirumuskan menjadi empat indikator, yaitu : a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi b. Kelambanan dalam mengerjakan tugas c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan Angket intensitas penggunaan media komunikasi yang digunakan adalah untuk menggungkap lama dan seringnya subjek dalam menggunakan media SMS, instant messengger, facebook, dan twitter. Angket ini memuat tiga butir pertanyaan. Pertanyaan tersebut diharapkan dapat mengungkap data yang sebenarnya atau data faktual yang diketahui oleh subjek (Azwar, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Dalam angket ini tidak diberikan pilihan jawaban kepada subjek. Subjek bebas menjawab item-tem tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 1. Skala prokrastinasi akademik Dalam penelitian ini, prokrastinasi akademik akan menggunakan skala jenis summated ratings. Pengukuran atribut prokrastinasi akademik akan diungkap melalui skala prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan indikator-indikatorprokrastinasi akademik. Indikatortersebut antara lain : a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi b. Kelambanan dalam mengerjakan tugas c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan Skala prokrastinasi akademik memiliki empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam pemberian nilai yang diberikan terhadap setiap jawaban berkisar antara 1 sampai dengan 4. Selanjutnya, setiap komponen prokrastinasi akademik akan ditulis dalam pernyataan item favorable dan unfavorable. Skor bagi pilihan yang paling kiri selalu adalah yang terkecil dan ke kanan semakin bessar secara kumulatif (Azwar, 2012). Untuk jawaban yang bersifat favorable, skor akan berurutan dari pilihan jawaban SS-S-TS-STS, yaitu 4, 3, 2, dan 1. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
jawaban yang bersifat unfavorable, skor berurutan dari pilihan jawaban STS-TS-S-SS, yaitu 4, 3, 2, dan 1. Berikut adalah Blue Print dari skala prokrastinasi akademik : Tabel 1 Blue print skala prokrastinasi akademik sebelum uji coba No. 1
2
3
4
Nomor Item Favorable Unfavorable Penundaan 1, 9, 17, 5, 13, 25, terhadap tugas 21, 29, 33, 45, 49, 37, 41 53 Kelambatan 2, 10, 22, 6, 14, 18, dalam tugas 26, 38, 30, 34, 46, 42, 50 54 Kesenjangan 7, 11, 23, 3, 15, 19, waktu 31, 35, 27, 39, 47, 43, 55 51 Melakukan 4, 12, 24, 8, 16, 20, aktivitas lain 32, 36, 28, 44, 48, 40, 56 52 Total Indikator
Jumlah
Bobot
14
25%
14
25%
14
25%
14
25%
56
100%
2. Angket penggunaan media SMS, Instant Messengger, Facebook dan Twitter Untuk menggungkap intensitas subjek dalam menggunakan media SMS, instant messengger, facebook, dan twitter digunakan instrumen berupa angket. Angket tersebut diharapkan diisi oleh responden sesuai dengan keadaannya. Angket ini akan berisi tiga butir item yang nantinya menjadi data yang mengungkap intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter. Dalam angket ini, tidak ada pilihan jawaban yang disediakan peneliti sehingga subjek bebas menjawab item angket intensitas ini sesuai dengan kondisi atau keadaanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Untuk mengukur intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook dan twitter digunakan angket yang peneliti buat sendiri berdasarkan indikator intensitas yaitu durasi dan frekuensi menggunakan media komunikasi yang peneliti buat sendiri. Durasi mengacu pada berapa lama waktu (bisa dalam jam atau menit) yang dihabiskan untuk menggunakan media komunikasi yang tetera di angket. Sedangkan frekuensi mengacu pada berapa hari subjek menggunakan media komunikasi dalam kurun waktu seminggu. Skor intensitas menggunakan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook dan twitter adalah jumlah jam total subjek menggunakan media komunikasi tersebut setiap minggunya (didapat dari durasi dikalikan frekuensi). Berikut adalah bentuk angket yang akan digunakan : Tabel 2 Angket penggunaan media SMS, Instant Messengger, Facebook dan Twitter 1. Dari keempat jenis media komunikasi, yaitu SMS, instant messengger, Facebook dan Twitter, buatlah sebuah urutan dari yang paling sering anda gunakan sampai yang paling jarang anda gunakan ! No. 1 .......... (yang paling sering digunakan) No. 2 .......... No. 3 .......... No. 4 .......... (yang paling jarang di gunakan) 2. Melihat jawaban no. 1, dalam waktu satu hari berapa lama rata-rata jumlah waktu (jam / menit) yang anda habiskan untuk menggunakan : a. SMS : ...... jam b. Instant messengger : ...... jam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
c. Facebook : ...... jam d. Twitter : ...... jam 3. Melihat jawaban no. 1, rata-rata berapa hari dalam seminggu ( 7 hari ) anda menggunakan media ? a. SMS : ...... hari b. Instant messengger : ...... hari c. Facebook : ...... hari d. Twitter : ...... hari
F. Validitas dan reliabilitas alat ukur 1. Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu skala. Suatu skala dikatakan valid jika skala tersebut mampu untuk menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar, 2012). Uji validitas alat ukur skala yang digunakan adalah dengan melakukan validitas isi. Validitas isi ini dilakukan dengan melihat apakah item-item yang dituliskan dalam skala tersebut sudah sesuai dengan indikator keperilakuan yang telah dirumuskan. Relevansi item dengan indikator keprilakuan dan dengan tujuan ukur sebenarnya dapat dilakukan oleh penilaian penulis item sendiri. Akan tetapi, keselarasan item dengan tujuan ukur skala perlu juga kesepakatan dari penilaian penilai yang kompeten (expert judment), dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Validitas angket lebih ditentukan oleh kejelasan tujuan dan kelengkapan informasi yang hendak diungkap (Azwar,2012). Oleh karena itu, uji kesahihan item pada angket intensitas penggunaan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
komunikasi akan menggunakan validitas isi. Dalam pembuatan angket, peneliti sudah membuatnya sesuai dengan hasil atau informasi yang hendak peneliti ungkap. Seluruh isi angket juga sudah dinilai oleh penilai yang kompeten, dalam hal ini dosen pembimbing, untuk menyatakan bahwa isi angket sudah relevan dengan tujuan ukur angket. 2. Seleksi Item Peneliti mengadakan uji coba alat penelitian untuk melihat kualitas item-item dalam skala yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba alat penelitian dilakukan pada tanggal 11 Juli 2013 hingga 5 Agustus 2013. Seluruh subjek diminta untuk mengisi skala prokrastinasi akademik dan angket intensitas penggunaan media komunikasi. Peneliti menyebar 75 eksemplar alat ukur, akan tetapi 20 diantaranya tidak memenuhi syarat karena subjek tersebut tidak menggunakan satu atau beberapa media komunikasi yang telah menjadi ciri utama subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, total alat ukur yang kembali dan memenuhi syarat unutk dianalisis adalah sejumlah 55 eksemplar. Dari alat ukur yang memenuhi syarat tersebut akan dilakukan penyeleksian item. Dalam seleksi item skala psikologi yang mengukur suatu atribut, parameter yang paling penting adalah daya beda atau daya diskriminasi item. Daya beda atau daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Pengujian daya beda item dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. koefisien korelasi yang dihasilkan disebut juga koefisien korelasi item-total (rix). Kriteria pemilihan item berdasar korelasi item-total, yaitu memiliki batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara item dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Uji daya beda item ini dilakukan dengan menggunakan PASW statistic 18 atau yang dikenal dengan program SPSS versi 18 dengan mengukur korelasi antara skor item dengan skor total respon uji coba. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan ≥ 0,30. Berdasarkan perhitungan tersebut, koefisien korelasi total (rix) berkisar 0,311 – 0,783. Oleh karena itu, dari 56 item yang telah disusun terdapat 19 item yang gugur. Item-item tersebut adalah 3, 4, 6, 7, 8, 12, 13, 16, 20, 24, 25, 30, 31, 32, 33, 37, 42, 46, dan 47. Berikut disajikan tabel hasil uji beda item skala prokrastinasi akademik :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Tabel 3 Distribusi Item yang gugur pada Skala Prokrastinasi Akademik Setelah Uji Coba No. 1 2 3
4
Indikator
Nomor Item Favorable Penundaan 1, 9, 17, 21, terhadap tugas 29, 37*, 41 Kelambatan 2, 10, 22, 26, dalam tugas 38, 42*, 50 Kesenjangan 7*, 11, 23, waktu 31*, 35, 43, 55 Melakukan 4*, 12*, 24*, aktivitas lain 32*, 36, 40, 56 Total
Jumlah Unfavorable 5, 13*, 25*, 14 33*, 45, 49, 53 6*, 14, 18, 30*, 14 34, 46*, 54 3*, 15, 19, 27, 14 39, 47*, 51 8*, 16*, 20*, 14 28, 44, 48, 52 56
Ket : *) item yang gugur
Skala prokrastinasi yang terdiri dari 37 item hasil dari uji beda item itu kemudian disusun ulang oleh peneliti dan akan digunakan dalam penelitian. Persebaran butir skala dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 4 Distribusi item Skala Prokrastinasi Akademik untuk penelitian No. 1
2
3
4
Nomor Item Favorable Unfavorable Penundaan 22 (1), 5 (9), 13 (5), 24 (45), terhadap tugas 19 (17), 37 16 (49), 7 (53) (21), 25 (29), 11 (41) Kelambatan 10 (2), 27 26 (14), 14 dalam tugas (10), 33 (22), (18), 18 (34), 4 1 (26), 20 (54) (38), 31 (50) Kesenjangan 3 (11), 30 6 (15), 28 (19), waktu (23), 15 (35), 36 (27), 9 (39), 23 (43), 12 32 (51) (55) Melakukan 17 (36), 35 29 (28), 2 (44), aktivitas lain (40), 8 (56) 34 (48), 21 (52) Total Indikator
Jumlah 10
10
10
7 37
Ket : ( ) = nomor urut item uji coba
3. Reliabilitas Untuk mendapakan instrumen ukur yang berkualitas baik, instrumen tersebut harus reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil. Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran (Azwar, 2012). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Single Trial Administration yang menghasilkan estimasi reliabilitas konsistensi internal (Internal Consistency) melalui perhitungan formula koefisien alpha (α). Pendekatan tersebut akan menghitung koefisien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
reabilitas alpha yang diperoleh lewat sekali saja penyajian skala pada kelompok responden (Azwar, 2012). Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Uji reliabilitas skala prokrastinasi akademik diperoleh dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan program PASW statistic 18 dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,934. reliabilitas ini dihitung berdasarkan 37 item yang lolos uji. Hal ini menunjukan bahwa skala ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Pada
angket
intensitas
penggunaan
media
komunikasi,
karakteristik pertanyaan dalam angket berupa pertanyaan langsung terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap dan respon dari responden tidak dapat diberi skor (dalam arti harga atau nilai jawaban) menjadikan data angket tidak perlu lagi diuji lagi reliabilitasnya secara psikometri (Azwar,2012). Reliabilitas hasil angket tergantung pada terpenuhinya asumsi bahwa responden akan menjawab dengan jujur seperti apa adanya.
G. Metode Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel
intensitas penggunaan SMS, instant
messengger, facebook dan twitter sebagai media komunikasi dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu, metode analisis data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan analisis regresi linear berganda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 28 September 2013 sampai dengan tanggal 1 November 2013. Waktu yang digunakan untuk mengambil data pada subjek penelitian ini cukup lama karena peneliti mengalami kesulitan dalam mencari subejek penelitian yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Subjek penelitian adalah mahasiswa dari berbagai usia, baik perempuan maupun laki-laki dan menjadi pengguna aktif empat jenis media komunikasi yang menjadi fokus pada penelitian ini, yaitu SMS, instant messengger, facebook, dan twitter. Subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus III, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
ini
dilakukan
dengan
cara
menyebarkan
skala
prokrastinasi dan angket penggunaan media komunikasi secara langsung pada mahasiswa yang telah memenuhi kriteria peneliti. Skala dan angket yang disebar sekitar 110 eksemplar. Setelah dikumpulkan, 10 eksemplar tidak memenuhi kriteria sehingga tidak dipakai dan 100 eksemplar lainnya memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
B. DESKRIPSI PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah subjek dalam penelitian ini ada 100 orang mahasiswa. Berikut tabel deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin : Tabel 5 Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-laki Perempuan Jumlah
24 orang 76 orang 100
24% 76% 100%
Dalam penelitian ini juga ada deskripsi subjek penelitian bedasarkan usia mahasiswa. Mahasiswa dan mahasiswi yang bersedia menjadi subjek penelitian berkisar antara usia 18 – 24 tahun. Berikut tabel deskripsi subjek penelitian bedasarkan usia : Tabel 6 Deskripsi Data Subjek Bedasarkan Usia Usia 18 19 20 21 22 23 24
Jumlah 21 32 27 13 2 4 1
Persentase 21% 32% 27% 13% 2% 4% 1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
2. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data merupakan alat statistik yang menjelaskan tentang ciri-ciri suatu data yang digunakan untuk penelitian yang meliputi mean, deviasi standar, skor total terendah dan tertinggi dari masing-masing variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Adapun deskripsi data variabel ditunjukkan seperti pada tabel berikut : Tabel 7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian SMS (X1) IM (X2) Facebook (X3) Twitter (X4) Prokrastasi (Y)
N
Mean
100 100 100 100 100
1484,20 2089,50 428,28 1145,71 86,23
Std. Dev 1930,96 2667,84 689,44 1642,52 12,02
Min
Max
2 1 2 3 53
10080 10080 4200 8400 118
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 100 pengguna SMS ratarata menghabiskan waktu 1484,20 menit per minggu. Waktu minimun untuk menggunakan SMS yaitu 2 menit dan paling banyak menghabiskan 10.080 menit per minggu. Dari 100 pengguna, rata-rata waktu menggunakaninstant messenggeradalah 2089,50 menit per minggu. Pengguna minimal menggunakan instant messengger 1 menit per minggu dan paling banyak 10.080 menit perminggu. Rata-rata menggunakan facebook diperoleh 428,28 menit per minggu. Waktu minimum mengakses facebook adalah 2 menit per minggu dan waktu paling banyak dihabiskan untuk menggunakan facebook adalah 4200 menit per minggu. Pengguna twitter menghabiskan waktu rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
1145,71 menit untuk menggunakan twitter selama seminggu. Jumlah paling sedikit digunakan 3 menit per minggu dan jumlah waktu paling banyak digunakan dalam seminggu adalah 8400 menit. Didalam tabel tersebut juga disertakan nilai-nilai dari standar deviasi yang didapat. Untuk hasil deskripsi media komunikasi : SMS, instan messengger, facebook dan twitter, terdapat nilai standar deviasi yang lebih besar dari pada nilai mean masing-masing media. Semakin besar nilai dari standar deviasi, maka semakin besar jarak rata-rata setiap unit data terhadap rata hitung. Hal tesebut mengindikasikan bahwa nilai mean merupakan representasi buruk dari keseluruhan data. Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS, ditemukan distribusi data intensitas media tidak normal. Hal ini dikarenakan banyak nilai dari masing-masing intensitas media banyak yang mendekati nol. Distribusi data menjadi miring (skewness) ke arah kanan.Oleh menggunakan
karena cara
itu, pada
pengelompokan distribusi
data
data
kurang
normal.
bisa Untuk
pengkategorisasian data didasarkan pada nilai kuartil (K1, K2, K3). Nilai K1 didapat dari nilai percentile 25, nilai K2 didapat dari nilai percentile 50, dan nilai K3 didapat dari nilai percentile 75.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Dengan menggunakan SPSS untuk mencari nilai kuartil pada masing-masing skor intensitas media, maka diperoleh : 1. Untuk intensitas penggunaan media komunikasi SMS, K1 = 125, K2 = 840, dan K3 = 2100. Tabel 8 Percentile SMS N Percentiles
Valid Missing 25 50 75
100 0 125,00 840,00 2100,00
2. Untuk intensitas penggunaan media instant messengger diperoleh K1 = 176,25, K2 = 840,00, dan K3 = 2940,00. Tabel 9 Percentile Instant Messengger N Percentiles
Valid Missing 25 50 75
100 0 176,25 840,00 2940,00
3. Untuk intensitas penggunaan media facebook diperoleh K1 = 52,50, K2 = 180,00, dan K3 = 420,00. Tabel 10 Percentile Facebook N Percentiles
Valid Missing 25 50 75
100 0 52,50 180,00 420,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
4. Untuk intensitas penggunaan media twitter diperoleh K1 = 93,75, K2 = 570,00, dan K3 = 1635,00. Tabel 11 Percentile Twitter N Percentiles
Valid Missing 25 50 75
100 0 93,75 570,00 1635,00
Berdasarkan nilai kuartil yang didapat, maka dapat dibuat norma kategorisasi intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instan messengger, facebook, dan twitter yang dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tinggi ( x > K3), sedang (K1 ≤ x ≤ K3), dan kurang ( x ≤ K1 ). Berikut adalah cakupan luas interval pada 3 kategori tersebut : Tabel 12 Norma Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Instan Messengger, Facebook, Dan Twitter Normatif x > K3 K1 ≤ x ≤ K3 x ≤ K1
Rentang Nilai SMS X > 2101 125 ≤ X ≤ 2100 X ≤ 124
IM X > 2101 125 ≤ X ≤ 2100 X ≤ 124
Facebook X > 2101 125 ≤ X ≤ 2100 X ≤ 124
Twitter X > 2101 125 ≤ X ≤ 2100 X ≤ 124
Kategori Tinggi Sedang Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Berdasarkan norma diatas, maka diperoleh kategori respon subjek sebagai berikut : 1. Kategori skor intensitas penggunaan media komunikasi : SMS Tabel 13 Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS Skor X > 2101 125 ≤ X ≤ 2100 X ≤ 124
Jumlah Subjek 20 55 25
Total
100
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Subjek penelitian diatas berjumlah 100 orang, 25 orang masuk dalam kategori intensitas menggunakan media SMS rendah ( kurang dari 125 menit dalam seminggu), 55 orang berada dalam intensitas sedang (125 hingga 2100 menit dalam seminggu) dan sisanya 25 orang termasuk dalam kategori intensitas penggunaan media SMS tinggi (lebih dari 2100 menit dalam seminggu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2. Kategori skor intensitas penggunaan media komunikasi : instant messengger Tabel 14 Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Instant Messengger Skor X > 2941 176,25 ≤ X ≤ 2940 X ≤ 176,24
Jumlah Subjek 24 51 25
Total
100
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Subjek penelitian diatas berjumlah 100 orang, 25 orang masuk dalam kategori intensitas menggunakan media instant messengger rendah ( kurang dari 176 menit dalam seminggu), 51 orang berada dalam intensitas sedang (176 hingga 2940 menit dalam seminggu) dan sisanya 24 orang termasuk dalam kategori intensitas penggunaan media instant messengger tinggi (lebih dari 2940 menit dalam seminggu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
3. Kategori skor intensitas penggunaan media komunikasi : facebook Tabel 15 Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Facebook Skor X > 421 52,5 ≤ X ≤ 420 X ≤ 52,4 Total
Jumlah Subjek 22 53 25 100
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Subjek penelitian diatas berjumlah 100 orang, 25 orang masuk dalam kategori intensitas menggunakan media facebookrendah ( kurang dari 52 menit dalam seminggu), 53 orang berada dalam intensitas sedang (52 hingga 420 menit dalam seminggu) dan sisanya 22 orang termasuk dalam kategori intensitas penggunaan mediafacebook tinggi (lebih dari 420 menit dalam seminggu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
4. Kategori skor intensitas penggunaan media komunikasi : twitter Tabel 16 Kategori Skor Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Twitter Skor X >1636 93,75 ≤ X ≤ 1635 X ≤ 93,74
Jumlah Subjek 25 50 25
Total
100
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Subjek penelitian diatas berjumlah 100 orang, 25 orang masuk dalam kategori intensitas menggunakan media twitterrendah ( kurang dari 93 menit dalam seminggu), 50 orang berada dalam intensitas sedang (93 hingga 1635 menit dalam seminggu) dan sisanya 25 orang termasuk dalam kategori intensitas penggunaan media twitter tinggi (lebih dari 1635 menit dalam seminggu).
Berbeda dengan cara menganalisis hasil yang diperoleh variabel intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook,dan
twitter,
pada
analisis
deskripsi
prokrastinasi
akademikdapat dihitung nilai mean teoritis dan mean empiris. Mean teoritis adalah rata-rata skor skala penelitian yang didapatkan dari angka yang menjadi titik tengah dari nilai skala tersebut, sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
mean empiris adalah nilai tengah yang didapatkan berdasarkan skor data yang didapat dari penelitian yang dilakukan. Skala prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang digunakan dalam penelitian ini berisi 37 item pertanyaan. Setiap item diberi skor 1 untuk nilai terendah dan diberikan skor 4 untuk nilai tertinggi. Rentang maksimal dan minimal dalam skala ini adalah 4 x 37 = 148 sampai dengan 1 x 37 = 37. Luas jarak sebaran 148-37 = 111. Dari hasil tersebut didapat standar deviasi teoretik, yaitu 111 / 6 = 18,5.Mean teoritik didapatdari
, yaitu
= 92,5.
Hasil analisis deskriptif prokrastinasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 17 Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik Statistik N Skor Maksimum Skor Minimum Mean SD
Skor Teoritik 100 148 37 92,5 18,5
Skor Empirik 100 118 53 86,23 12,02
Mean empiris yang diperoleh untuk skala prokrastinasi akademik sebesar 86,23 dan mean teoritiknya sebesar 92,5. Nilai mean empiris prokrastinasi akademik lebih kecil dari mean teoritik, maka tingkat prokrastinasi akademik subjek rendah. Data yang diperoleh kemudian akan dikelompokan untuk mengetahui jumlah subjek pada masing-masing kategori. Penggunaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
kategori memiliki tujuan untuk klasifikasi subjek kedalam kelompokkelompok menurut suatu kontimum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang yang digunakan terdiri dari tiga kategori, yaitu: rendah,sedang, dan tinggi. Norma kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 18 Norma Kategori Skor Skala Skor X < (μt-1σ) (μt-1σ) ≤ X < (μt+1σ) X ≥ (μt+1σ)
Kategorisasi Rendah Sedang Tinggi
Ket : μt = mean teoritis ; σ = standar deviasi
Berdasarkan norma diatas, maka diperoleh kategori subjek sebagai berikut: Tabel 19 Kategori Skor Subjek Pada Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Skor X < 74 74 ≤ X < 111 X ≥ (111) Total
Jumlah Subjek 15 82 3 100
Prosentase 15% 82% 3% 100%
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 15 mahasiswa (15%) memiliki tingkat prokrastinasi rendah, 82 mahasiswa (82%) dalam kategori sedang, dan 3 mahasiswa (3%) pada kategori prokrastinasi tinggi. Dari keseluruhan hasil tersebut, dapat disimpulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
bahwa sebagian besar mahasiswa yang menjadi subjek memiliki tingkat prokrastinasi akademik dalam kategori sedang.
C. ANALISIS DATA 1. UJI ASUMSI 1.1. Uji Normalitas Model regresi yang baik itu sebaran atau distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam uji asumsi normalitas pada model regresi yang akan diuji adalah sebaran residu atau eror bukan sebaran variabel dependen (Santoso, 2010). Untuk melihat normal atau tidaknya distribusi data maka digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%.
Jika nilai
signifikasi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal. Tabel 20 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 11,86463443 Most Extreme Differences Absolute ,052 Positive ,030 Negative -,052 Kolmogorov-Smirnov Z ,521 Asymp. Sig. (2-tailed) ,949 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil tabel diatas, Asymp. Sig. (2-tailed) didapat 0,949. Menurut Santoso (2010), jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
lebih besar dari α= 0,05 maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis nol gagal ditolak. Dengan α = 0,05maka dapat disimpulkan hipotesis nol diterima (0,949>0,05), yang berarti data yang diuji memiliki distribusi yang tidak berbeda dari data normal, atau dengan kata lain data yang diuji memiliki distribusi normal 1.2. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan
jika
variansnya
tidak
sama/berbeda
disebut
terjadi
Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heterokedastisitas (Sunyoto, 2010). Salah satu cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah menggunakan metode Park dan Glejser. Menurut Widarjono (2010), heteroskedastisitas terjadi jika variabel independen (X) secara statistik signifikan mempengaruhi.Sebaliknya jika variabel independen
tidak
signifikan
mempengaruhi
maka
terjadi
homoskedastisitas.Berikut tampilan hasil uji heterokedastisitas menggunakan metode Park dan Glejser :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 21 Uji Park
1
(Constant)
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 3,004 ,450
LN_X1 ,112 LN_X2 ,157 LN_X3 ,039 LN_X4 -,003 a. Dependent Variable: LNRES2
,127 ,120 ,148 ,127
,093 ,141 ,030 -,002
t 6,670
Sig. ,000
,880 1,307 ,266 -,023
,381 ,195 ,791 ,982
Tabel diatas merupakan uji Heteroskedastisitas dengan metode park dimana LNRES2, LN_X1, LN_X2, LN_X3 dan LN_X4 merupakan logaritma natural residual kuadrat, logaritma natural SMS, logaritma natural instan messengger, logaritma natural facebook, dan logaritma natural twitter.LN_X1, LN_X2, LN_X3 dan LN_X4 secara statistik tidak signifikan pada α = 5% (lihat kolom sig.) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Tabel 22 Uji Glejser
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,899 1,187
SMS ,033 IM ,008 Facebook ,006 Twitter ,017 a. Dependent Variable: ABRES
,023 ,019 ,065 ,031
Standardized Coefficients Beta
,146 ,052 ,010 ,065
t 6,653
Sig. ,000
1,424 ,442 ,094 ,561
,158 ,660 ,925 ,576
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Uji dengan metode Glejser ditampilkan pada tabel diatas. Dalam metode ini, apabila nilai Sig. (kolom sig. pada tabel) > dari nilai α, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil dari tabel menunjukan bahwa dalam regresi ini tidak terjadi gejala heterodastisitas. Dari kedua hasil tabel diatas disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya nilai sig. variabel dari kedua metode tersebut yang di bawah 0,05. 1.3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas atau dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas. Deteksi multikolinearitas dengan melihat tolerance dan variance inflation factor(VIF). Menurut Widarjono (2010), jika nilai VIF melebihi angka 10 maka bisa disimpulkan ada multikolinearitas. Untuk nilai tolerance, semakin mendekati angka 0 maka diduga ada multikolinearitas.Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 23 Uji Multikolinearitas Model 1
Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)
SMS ,970 IM ,744 Facebook ,947 Twitter ,756 a. Dependent Variable: Prokrastinasi
1,031 1,344 1,056 1,323
Dilihat dari hasilnya, nilai pada kolom VIF kurang dari angka 10, maka variabel-variabel yang ada tidak memiliki masalah multikolinearitas. Nilai pada kolom tolerance pada tiap variabel juga tidak ada yang mendekati angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. 1.4. Uji Autokorelasi Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik karena tidak layak dipakai prediksi (Sunyoto, 2010). Untuk melihat ada masalah autokorelasi atau tidak akan digunakan metode Durbin-Watson. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dengan menggunakan gambar 1. Dari gambar tersebut secara tepat bisa kita ketahui jika nilai d mendekati 2 maka tidak ada autokorelasi. Sebaliknya jika nilai d mendekatai 0 atau mendekati 4 maka diduga ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Gambar 1 Statistik Durbin-Watson Autokorelasi
Ragu-ragu
Tidak ada
Positif
0
Ragu-ragu
Autokorelasi
autokorelasi
dL
dU
2
negatif
4-dU
4-dL
4
Hasil uji Durbin-Watson dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 24 Uji Autokorelasi Model 1
Durbin-Watson 1,778
Hasil tabel didapat nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,778. Dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, sampel (n) sebanyak 100, variabel penjelas k = 4, maka didapat nilai d L dan dU sebesar 1,592 dan 1,758. Nilai DW berada diantara nilai dU sampai dengan 4-dU (1,758<1,778<2,242) maka bisa disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi (lihat Gambar 1).
2. UJI HIPOTESIS 2.1. Analisis Regresi berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji adanya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dari hasil regresi dengan menggunakan program
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
SPSS, maka didapatkan koefisien regresi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 25 Hasil Uji Regresi
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 84,084 1,985
(Constant)
SMS ,018 IM ,025 Facebook ,019 Twitter ,036 a. Dependent Variable: Prokrastinasi
Standardized Coefficients Beta
,038 ,032 ,109 ,051
,047 ,094 ,018 ,083
t 42,361
Sig. ,000
,457 ,798 ,173 ,712
,649 ,427 ,863 ,478
Berdasarkan pada tabel diatas, maka didapatkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Ŷ = 84,084 + 0,018X1 + 0,025X2 + 0,019X3 + 0,036X4 Hasil persamaan regresi berganda di atas adalah positif. Artinya bahwa hubungan intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitterterhadap prokrastinasi akademik mahasiswa adalah positif (searah). Hal ini menjelaskan apabila terjadi
peningkatan
Intensitas
penggunaan
SMS,
instant
messengger, facebook dan twitter,maka prokrastinasi akademik mahasiswa juga semakin meningkat. 2.2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (SMS, IM, facebook dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
twitter) akan diikuti oleh variabel terikat (prokrastinasi) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel
independent
dalam
menjelaskan
variasi
variabel
dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabelvariabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent (Ghozali, 2005). Nilai yang dipakai dalam penelitian ini adalah nilai R2 karena nilai ini dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan ke dalam model yang diuji. Nilai R2 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
,161a
,026
-,015
Std. Error of the Estimate 12,11184
Nilai R2 (koefisien determinasi) dalam tabel adalah sebesar 0,026. Artinya variasi prokrastinasi akademik dijelaskan oleh intensitas
penggunaan
media
komunikasi
SMS,
instant
messengger, facebook dan twitter sebesar 2,6% sisanya sebesar 97,4% dijelaskan oleh variabel lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
2.3.Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji signifikasi stimultan digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, apakah variabel SMS (X1), instant messengger (X2), facebook (X3), dan twitter(X4) benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen Y (Prokrastinasi). Tabel 27 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 371,525 13936,185
Total
df 4 95
14307,710
Mean Square 92,881 146,697
F ,633
99
a. Predictors: (Constant), Twitter, SMS, Facebook, I M b. Dependent Variable: Prokrastinasi
Dari hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai F hitung sebesar 0,633 dengan angka signifikansi (P value) sebesar 0,640. Dengan tingkat signifikasi 95%, maka nilai P sebesar 0,640 > 0,05.
Artinya,
secara
bersama-sama
variabel
intensitas
penggunaan SMS, instan messengger,facebook, dan twittertidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa atau H0 diterima. 2.4. Uji Signifikasi Parameter Individual (uji statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).
Sig. ,640a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Berikut adalah tabel hasil uji signifikasi parameter individual atau uji t : Tabel 28 Uji Signifikasi Parameter Individual Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 84,084 1,985
SMS ,018 IM ,025 Facebook ,019 Twitter ,036 a. Dependent Variable: Prokrastinasi
Standardized Coefficients Beta
,038 ,032 ,109 ,051
t 42,361
Sig. ,000
,457 ,798 ,173 ,712
,649 ,427 ,863 ,478
,047 ,094 ,018 ,083
Untuk melihat apakah secara individu variabel-variabel independen
berpengaruh
terhadap
prokrastinasi
akademik
mahasiswa, maka dilihat nilai probabilitasnya atau significance (kolom 6). Semua variabel intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter menggunakan α = 5%, sehingga jika dilihat dari tabel maka variabel intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook dan twitter secara individu tidak secara signifikan berpengaruh terhadap variabel prokrastinasi akademik mahasiswa. Hal ini dikarena nilai p (probabilitas) tiap variabel lebih besar dari nilai α maka kita menerima hipotesis nol (H0).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
D. PEMBAHASAN Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan ditemukan bahwa tidak ada pengaruh antara intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook, dan twitter sebagai variabel independen terhadap variabel prokrastinasi akademik sebagai variabel dependen. Variabel intensitas penggunaan SMS, instant messengger, facebook, dan twitterdapat menerangkan variabel prokrastinasi akademik sebesar 2,6%. Walaupun dapat memberikan pengaruh sebesar 2,6%, akan tetapi penelitian ini tidak dapat mengeneralisasikan populasi karena uji F pada penelitian ini menyatakan bahwa penelitian ini tidak signifikan. Dengan nilai Sig. sebesar 0,64 dan nilai α = 5%, penelitian ini dinyatakan menerima H0 atau dengan kata lain variabel intensitas penggunaan SMS, instan messengger, facebook, dan twittertidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Penelitian ini menunjukan bahwa secara bersama-sama intensitas penggunaan SMS, instan messengger, facebook, dan twitter tidak memiliki pengaruh
yang
signifikan
terhadap
prokrastinasi
akademik.
Hal
inimenunjukan jika intensitas penggunaan media komunikasi masa kini kurang memiliki peran yang menyebabkan seorang mahasiswa akan menjadi prokrastinator. Hal ini didukung bahwa secara masing-masing variabel bebas juga dilakukan perhitungan dan ditemukan masing-masing media yang dijadikan variabel dalam penelitian ini yaitu, SMS, instant
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
messengger, facebook, dan twitter juga tidak berpengaruh pada prokrastinasi akademik mahasiswa yang diuji. Uji T sebagai cara melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Dipenelitian ini telah dijelaskan secara konkrit bahwa memang tidak ditemukan pengaruh yang signifikan secara individual. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 5% untuk tiap masing-masing skor atau nilai sig. variabel, dimana nilai sig. SMS = 0,649, IM = 0,427, facebook = 0,863, dan twitter = 0,478. Jika nilai sig. variabel trsbt kurang dari (<) nilai α, maka dianggap signifikan atau ada pengaruh secara individu. Dengan hasil uji T ini, maka jelas bahwa memang secara individual variabel independen tidak dapat menerangkan variabel dependen. Variabel independen terbukti memiliki pengaruh yang kecil dan tidak signifikan terhadap variabel prokrastinasi akademik mahasiswa. Hal ini diasumsikan bahwa mahasiswa dapat mengatur waktu menggunakan media komunikasi dengan tepat. Keadaan tersebut berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengontrol dirinya sendiri. Menurut Goldfried dan Marbaum (dalam Lazarus, 1976), kontrol diri diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif. Sebagai mahasiswa yang tugas utamanya adalah belajar/kuliah, mahasiswa dengan kontrol diri yang tinggi akan dapat mengatur perilaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
mereka untuk fokus dalam belajar. Jika kontrol diri mahasiswa rendah maka tidak mampu mengatur dan mengarahkan perilakunya sehingga akan lebih mementingkan sesuatu yang lebih menyenangkan, dan diasumsikan banyak menunda-nunda (prokrastinasi). Dengan hasil penelitian ini, yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, instant messengger, facebook dan twitter terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa, dimana angka pengaruhnya kecil (2,6%), maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa dapat mengontrol waktu yang dimiliki untuk tidak menggunakan SMS, instant messengger, facebook dan twitter secara berlebihan dan dapat mengarahkan perilakunya untuk belajar/kuliah. Secara empiris, ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu penelitian tidak signifikan, salah satunya data penelitian tidak berhasil membuktikan hipotesis. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak bisa menggeneralisasikan populasi karena data penelitian yang mungkin kurang bagus. Subjek yang digunakan adalah mahasiswa yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Peneliti menemukan bahwa subjek yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini menggunakan media komunikasi kurang lebih hanya 24 jam per minggu. Ini menunjukan bahwa data penelitian tidak memiliki intensitas yang tinggi dalam menggunakan media komunikasinya. Dengan demikian, kesalahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
penelitian inikarena data penelitian yang tidak dapat menjelaskan variabel prokrastinasi sesuai dengan hipotesis. Berdasarkan tampilan grafik histogram yang didapat juga menjelaskan bagaimana data penelitian menunjukan mahasiswa yang menjadi subjek tidak memiliki intensitas yang tinggi dalam menggunakan media komunikasinya. Berikut adalah penjelasan beserta tampilan histogram persebaran intensitas penggunaan tiap-tiap media komunikasi yang didapat : 1. Poin ini akan menjelaskan bagaimana intensitas penggunaan media komunikasi : SMS di kalangan mahasiswa. Berikut tabelnya : Tabel 29 Histogram Persebaran Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS
Ket : Frekuensi = tingkat kekerapan pengguna ; Intentitas_sms= skor total intensitas pengguna media SMS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Dari tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan media komunikasi SMS terlihat miring kearah kanan, dimana jika terjadi kemiringan seperti itu dapat dikatakan bahwa kondisi distribusi data intensitas penggunaan SMS tidak terlihat normal. Skor total SMS terlihat memiliki frekuensi yang tinggi pada bagian kanan histogram dikarenakan banyak mahasiswa menggunakan media SMS dengan waktu penggunaan yang sedikit. 2. Poin ini akan menjelaskan bagaimana intensitas penggunaan media komunikasi : instant messengger (IM) di kalangan mahasiswa. Berikut tabelnya : Tabel 30 Histogram Persebaran Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Instant Messengger
Ket : Frekuensi = tingkat kekerapan pengguna ; Intensitas_im= skor total intensitas pengguna media instant messengger
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Dari tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan media komunikasi instant messengger terlihat miring kearah kanan, dimana jika terjadi kemiringan seperti itu dapat dikatakan bahwa kondisi distribusi data intensitas penggunaan instant messengger
tidak
terlihat
normal.
Skor
total
instant
messengger terlihat memiliki frekuensi yang tinggi pada bagian kanan histogram dikarenakan banyak mahasiswa menggunakan media instant messengger dengan waktu penggunaan yang sedikit. 3. Poin ini akan menjelaskan bagaimana intensitas penggunaan media komunikasi : Facebook di kalangan mahasiswa. Berikut tabelnya : Tabel 31 Histogram Persebaran Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Facebook
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Ket : Frekuensi = tingkat kekerapan pengguna ; Intensitas_facebook = skor total intensitas pengguna media facebook
Dari tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan media komunikasi facebook terlihat miring kearah kanan, dimana jika terjadi kemiringan seperti itu dapat dikatakan bahwa kondisi distribusi data intensitas penggunaan facebook tidak terlihat normal. Skor total facebook terlihat memiliki frekuensi yang tinggi pada bagian kanan histogram dikarenakan banyak mahasiswa menggunakan media facebook dengan waktu penggunaan yang sedikit. 4. Poin ini akan menjelaskan bagaimana intensitas penggunaan media komunikasi : Twitter di kalangan mahasiswa. Berikut tabelnya : Tabel 20 Histogram Persebaran Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : Twitter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Ket : Frekuensi = tingkat kekerapan pengguna ; Intensitas_twitter = skor total intensitas pengguna media twitter
Dari tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan media komunikasi twitter terlihat miring kearah kanan, dimana jika terjadi kemiringan seperti itu dapat dikatakan bahwa kondisi distribusi data intensitas penggunaan twitter tidak terlihat normal. Skor total twitter terlihat memiliki frekuensi yang tinggi pada bagian kanan histogram dikarenakan banyak mahasiswa
menggunakan
media
twitter
dengan
waktu
penggunaan yang sedikit.
Dengan melihat tingkat intensitas masing-masing media komunikasi yang digunakan dapat dijelaskan bahwa data penelitian yang ditemukan tidak menunjukan intensitas yang tinggi. Oleh karena hal tersebut dan hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang kecil, yaitu sebesar 2,6% serta tidak signifikannya penelitian ini maka penelitian ini gagal memenuhi hipotesis, dimana hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan SMS,instant messengger, facebook dan twitter dengan prokrastinasi akademik mahasiswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A.
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dialakukan dapat
disimpulkan bahwa diperoleh persamaan regresi linier berganda, yaitu Ŷ = 84,084 + 0,018X1 + 0,025X2 + 0,019X3 + 0,036X4 Pada pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji F dapat
dijelaskan bahwa keempat variabel yaitu intensitas penggunaan media komunikasi SMS, instant messengger, facebook, dan twittersecara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat prokrastinasi akademik mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 0,633 dengan angka signifikansi sebesar 0,64 > 0,05. Melihat nilai koefisien determinasi ( R2 ) yang dihasilkan adalah 0,026. Hal ini berarti sebesar 2,6% perubahan prokrastinasi akademik mahasiswa dapat dijelaskan oleh perubahan variabel intensitas penggunaan media komunikasi SMS, instant messengger, facebook, serta twitter, lalu sisanya sebesar 97,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Akan tetapi, besaran pengaruh ini tidak dapat digeneralisasikan terhadap populasi mahasiswa, karena penelitian ini tidak signifikan.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
80
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat peneliti ajukan, yaitu : 1. Bagi para mahasiswa pengguna media komunikasi : SMS , instan Messengger, facebook, dan twitter. Penelitian ini menghasilkan bahwa ada pengaruh kecil antara intensitas penggunaan media komunikasi : SMS , instan Messengger, facebook, dan
twitter terhadap prokrastinasi akademik. Walaupun
tidak secara signifikan, peneliti berharap bahwa mahasiswa dapat mempertahankan prioritas dalam aktivitas akademiknya sehingga tidak terjerumus dalam perilaku prokrastinasi akademik. 2. Bagi para peneliti selanjutnya Peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena data dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hal tersebut dikarenakan subjek yang dipakai kurang merepresentasikan variavsi data sehingga banyak data yang mendekati nol. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memperluas cakupan subjek yang berasal dari komunitas yang berbeda agar mendapat variasi data yang sesuai atau dapat menambahkan jumlah subjek agar data yang didapat bisa merepresentasikan model distribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (ed. ke-2). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Barata, Atep A. (2003). Dasar – Dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media Komputindo Beswick, G., Rothblum, E. D., & Mann, L. (1988). Psychological Antecedents of Student Procrastination. Australian Psychologist. Vol. 23, No. 2, 207-217 Boneva, B. S., Quinn, A., Kraut, R. E., Kiesler, S., & Shklovski, I. (2006). Teenage communication in the instant message era. Diunduh 9 Agustus, 2013
dari
http://slo.sbcc.edu/wp-content/uploads/boneva04-
teencommunicationinimera.pdf Burka, J.B., & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: Why you do it and what to do about it. Reading, PA : addison-Wesley. Chaplin, J. P., (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Press. Damar, W. A. (2010). Cerdas Ber-e-mail: Memaksimalkan Fungsi E-mail Untuk komunikasi Online yang Efektif. Jakarta: Gagas Media
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Effendy, Onong U. (1981). Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : Penerbit Alumni Fiati, R. (2005). Akses Internet Via Ponsel. Yogyakarta : Andi. Ferrari, J.R., Johnson, J.L & Mc. Cown, W.G. (1995). Procrastination And Task Avoidance: Theory, research, and treatment. New York : Plenum Press. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Penerbit UNDIP
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Hardjana, A. M. (1994). Stres Tanpa Distres: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius. Henson, Rebekah. (2012). How Do Teens Communicate? Infographic and Marketing
Analysis.
Dipungut
8
Agustus,
2013,
dari
http://blog.aweber.com/email-marketing/teens-communicate-infographic .htm Lazarus, R. S. (1976). Patterns of Adjusment. Tokyo : Mc Graw Hill Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga. Java, A., Song, X., Finin, T., Tseng, B. (2007). Why We Twitter : Understanding Microblogging Usage and Communities. Dipungut 11 Agustus, 2013, darihttp://ebiquity.umbc.edu/get/a/publication/369.pdf Kadir, A., & Triwahyuni, Terra C. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Kartono, K. & Gulo, D., 2003. Kamus Psikologi. Bandung : Pioner Jaya. Milgram, Norman A., Sroloff, B., & Rosenbaum, M. (1988). The Procrastination Of Everyday Life. Journal Of Research In Personality, 22, 197-212. Narimawati, U. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Bandung : Agung Media. Nugraha, B. A. (2012, 6 Juni). Pengguna Ponsel di Indonesia. Dipungut 11 Agustus,
2013,
dari
http://www.harianjogja.com/baca/2012/06/06/
pengguna-ponsel-di-indonesia-301178. Pempek, Tiffany A., Yermolayeva, Y.A., & Calvert, Sandara L. (2009). College Students’ Social Networking Experiences On Facebook. Journal of Applied Developmental Psychology, 30, 227-238. Pesan
Instan.
(2013).
Dipunggut
http://id.wikipedia.org/wiki/Pesan_instan
8
Agustus,
2013,
dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Remaja Lebih Suka Komunikasi 'Jempol' Daripada Bicara. (2012). Dipungut 11 Agustus, 2013, dari http://www.vemale.com/relationship/keluarga/12514remaja-lebih-suka-komunikasi--jempol--daripada-bicara.html. Rizvi, A., Prawitasari, J.E., Soetjipto, H.P. (1997). Pusat Kendali dan Efikasi Diri sebagai
Prediktor
terhadap
Prokrastinasi
Akademik
Mahasiswa.
Psikologika, No.3, tahun II, 51-67. Rothblum, E. D., Solomon, L. J., & Murakami, J. (1986). Affective, Cognitive And Behavioral Differences Between High And Low Procrastinators. Journal of Counseling Psychology, 33, 387-394. Santoso, Agung. (2010). Statistik Untuk Psikologi : Dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. Sinaga, Masnita E. (2010). Hubungan Antara Intensitas Mengakses Facebook Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa (Skripsi). Yogyakarta. : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Sirin, Erkan F. (2011). Academic procrastination among undergraduates attending school of physical education and sports : Role of general procrastination, acedemic motivation and academic self-efficacy. Diunduh 9 Agustus 2013 dari http://www.academicjournals.org/ERR. Situmorang, James R. (2012). Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang
Politik,
Bisnis,
Pendidikan,
dan
Sosial
Budaya.
Jurnal
Administrasi Bisnis, vol.8, No.1, 73-87. Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic Procrastination : Frequency and cognitive-behavioral correlates.Journal of Counceling Psychology, 31, 503-509. Sunyoto, Danang. (2010). Uji Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Suranto, Aw. (2011). Komunikasi interpersonal (ed. ke-1). Yogyakarta: Graha Ilmu. Van Eerde, W. (2000). Procrastination: Self-Rrgulation In , SongInitiating Aversive Goals. Applied Psychology: An International Review, 49, 372389. Widarjono, Agus., (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Wulandari, R., (2000). Hubungan antara citra raga dengan intensitas melakukan body language pada wanita., Skripsi Sarjana, (tidak diterbitkan), Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Zarick, L.M. & Stonebraker, R. (2009). I’ll Do It Tomorrow The Logic Of Procrastination. College Teach, 57(4), 211-215.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran A Skala Prokrastinasi Akademik dan Angket Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, dan Twitter untuk pelaksanaan uji coba
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang bernama Dionosius Ochy Kurniawan. Saat ini, saya sedang melakukan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa. Sehubungan dengan penelitian tugas akhir saya tersebut, perkenankanlah saya meminta bantuan dari teman-teman sekalian untuk meluangkan waktu mengisi skala dan angket berikut ini. Skala dan angket ini berisi beberapa pernyataan dan pertanyaan. Dalam mengisi skala ataupun angket ini, teman-teman diharapkan untuk memberikan jawaban dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan teman-teman. Usahakan agar semua pernyataan atau pertanyaan tidak ada yang terlewatkan. Hasil skala dan angket ini digunakan untuk kepentingan akademik, sehingga semua informasi diri teman-teman terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Hormat saya,
Dionosius Ochy Kurniawan 089114057/Psi/USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Data Identitas Nama / inisial
:
Jenis kelamin
: Laki-laki / Perempuan *)
Usia
:
*)coret yang tidak perlu
A. Skala prokrastinasi akademik Dalam skala ini disajikan 56 buah pertanyaan yang isinya menggambarkan perilaku prokrastinasi akademik atau perilaku penundaan yang berkaitan dengan dunia akademik, dalam hal ini lingkup dunia akademik mahasiswa/i. Baca dan pahami
baik-baik
setiap pertanyaan. Anda diminta untuk
mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda sianng (x) dalam kotak pilihan jawaban (
) yangtelah tersedia, yaitu
: STS
= Sangat Tidak Sesuai
TS
= Tidak Sesuai
S
= Sesuai
SS
= Sangat Sesuai
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling tepat menggambarkan diri anda. Selamat mengerjakan ! [STS] [TS] [S] [SS] 1.
Saya menunda tugas kuliah meskipun saya mempunyai kewajiban harus mengerjakannya
2.
Saya merasa takut mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga saya memilih untuk menundanya dulu
3.
Saya dapat mengatur waktu untuk mengerjakan tugas kuliah dan belajar materi ujian dihari yang sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
[STS] [TS] [S] [SS] 4.
Saya menerima ajakan teman untuk jalan-jalan saat saya sedang membaca materi ujian atau saat mengerjakan tugaskuliah
5.
Tugas kuliah yang sulit bukan penghalang bagi saya untuk memulai mengerjakannya
6.
Saya meningkatkan kinerja saya dalam mengerjakantugas ketika Menjelangpengumpulan tugas
7.
Rasa malas menyebabkan jadwal pengerjaan tugas yang saya tentukan menjadi mundur
8.
Saya menghindari melakukan aktivitas dengan handphone selama saya mengerjakan tugas
9.
Setelah diberi tugas oleh dosen, saya tidak segera mengerjakannya
10. Saya memerlukan waktu yang lama untuk mengerjakan tugas kuliah
11. Saya memulai mengerjakan tugas jika sudah dekat dengan waktu pengumpulan tugas
12. Saat diberikan waktu untuk membaca materi saat perkuliahan, saya gunakan untuk mengobrol dengan teman
13. Walaupun tidak memiliki materi tugas,saya tetap memulai mengerjakan tugas
14. Saya dapat berkonsentrasi penuh saat mengerjakan tugas perkuliahan
15. Saya mampu mengerjakan tugas tepat waktu sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan oleh dosen
16. Saya dapat menahan diri untuk membuka aktivitas online seperti membuka facebook dan twitter agar tugas yang dikerjakan cepat selesai
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS] [TS] [S] [SS] 17. Saya menunda mengerjakan tugas kuliah ketika saya tidak memiliki handout atau catatan perkuliahan tersebut
18. Saya termasuk orang yang tepat waktu dalam pengumpulan tugas
19. Saya mengerjakan tugas kuliah tepat pada waktu yang saya rencanakan
20. Saya fokus membaca materi di saat dosen memberikan arahan untuk membaca materi
21. Menunda pengerjaan tugas-tugas kuliah adalah hal yang biasa bagi saya
22. Saya perlu waktu banyak untuk membaca banyak referensi sehingga tugas tidak mulai dikerjakan
23. Saya menyimpang dari rencana yang saya buat sehingga pengerjaan tugas tidak sesuai yang direncanakan
24. Saya sering tergoda untuk membalas sms saat saya sedang mengerjakan tugas
25. Saya memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan tugas saya
26. Saya masih santai dalam mengerjakan tugas walaupun sudah dekat dengan waktu pengumpulan
27. Saya tetap mengerjakan tugas saat malas sekalipun
28. Saya dapat memanfaatkan waktu luang yang saya punya untuk membaca materi ujian atau mengerjakan tugas perkuliahan
29. Rasa malas menghampiri saya ketika ingin mengerjakan tugas kuliah
30. Membaca banyak referensi tugas tanpa mencicil mengerjakan tugas adalah hal yang percuma
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS] [TS] [S] [SS]
31. Saya sulit mengerjakan tugas dan belajar materi ujian di hari yang sama sehingga saya harus memilih salah satunya
32. Waktu pengerjaan tugas saya semakin lama karena saya barengi dengan melakukan aktivitas online, seperti membuka facebook dan twitter
33. Saya semakin bersemangat mengerjakan tugas yang hampir selesai dikerjakan
34. Saya menghindari sistem kebut semalam karena membuat hasil akhir tugas tidak maksimal
35. Saya menyelesaikan tugas lewat dari rencana yang sudah saya tentukan
36. Saya sebenarnya lebih memilih menonton film yang saya sukadaripada harusmengerjakan tugas kuliah yang sulit dikerjakan
37. Saya memutuskan memberikan jeda untuk mengerjakan tugas saya yang hampir saya selesaikan
38. Saya yakin sistem kebut semalam melatih saya untuk berpikir lebih cepat dalam proses pengerjaan tugas
39. Saya mengingatkan diri saya agar mengerjakan tugas sesuai dengan rencana yang dibuat sehingga tugas dapat selesai tepat waktu
40. Waktu luang yang saya punya, saya gunakan untuk membaca buku novel atau aktivitas menyenangkan lainnya dibanding membaca materi ujian
41. Saya menunda pengerjaan tugas-tugas saya karena tugasnya terlalu sulit bagi saya
42. Ketidakpahaman tugas dapat membuat saya sulit mengerjakan tugas perkuliahan
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS] [TS] [S] [SS] 43. Saya sulit mengerjakan tugas yang diberikan dosen dengan tenggang waktu yang telah ditentukan
44. Saya menghindari mengerjakan kegiatan lainnya, seperti membaca komik, menonton film, dll saat mengerjakan tugas agar saya tidak sampai larut mengerjakannya
45. Saya terbiasa mengerjakan tugas tepat waktu
46. Saya percaya diri dengan kemampuan saya setiap kali mengerjakan tugas kuliah
47. Saya tetap belajar dan mengerjakan tugas kuliah walaupun suasana hati sedang tidak baik
48. Saya ingin menonton film kesukaan saya di laptop atau perangkat lainnya, tetapi saya akan tetap fokus mengerjakan tugas sampai selesai terlebih dahulu
49. Saya langsung mengerjakan tugas setelah diberi tugas oleh dosen
50. Saya kerap tidak fokus ketika mengerjakan tugas kuliah
51. Saya mengerjakan tugas perkuliahan jauh-jauh hari sebelum pengumpulan tugas
52. Saya menolak ajakan teman atau pacar untuk jalan-jalan saat saya sedang mengerjakan tugas kuliah
53. Saya bersemangat setiap kali mengerjakan tugas kuliah
54. Saya mulai mencari materi tugas agar saya paham dan dapat lancar mengerjakan tugas kuliah
55. Saya membatalkan kerja kelompok atau mengerjakan tugas saat suasana hati sedang tidak baik
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
[STS] [TS] [S] [SS] 56. Saya mengerjakan tugas sampai begadang karenasaya terlalu asik dengan aktivitas lain, seperti bermain game, menonton film, atau kegiatan menyenangkan lainnya
B. Angket intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, Twitter Media komunikasi adalah sebuah sarana atau alat untuk membantu manusia untuk melakukan suatu komunikasi. Ada berbagai macam jenis media komunikasi yang dapat digunakan oleh kita dalam proses komunikasi. dalam angket ini media yang menjadi fokus penelitian ini adalah SMS, Instan Messaging (cth : BBM, Whatsapp, iMessage, LINE, Yahoo Messengger, Gtalk, Kakao Talk, dan sejenisnya), Facebook, dan Twitter. Dibawah ini, akan diberikan beberapa pertanyaan, mohon diisi dengan cara mengisi tanda titik-titik ( ........) dibawah ini sesuai dengan jawaban anda sendiri. 1. Dari keempat jenis media komunikasi, yaitu SMS, Instan Messaging, Facebook dan Twitter, buatlah sebuah urutan dari yang paling sering anda gunakan sampai yang paling jarang anda gunakan ! No. 1 ..........
(yang paling sering digunakan)
No. 2 .......... No. 3 .......... No. 4 ..........
(yang paling jarang di gunakan)
2. Melihat jawaban no. 1, dalam waktu satu hari, berapa lama rata-rata jumlah waktu yang anda habiskan untuk menggunakan : a. SMS
: ...... jam
b. Instan Messaging : ...... jam c. Facebook
: ...... jam
d. Twitter
: ...... jam
3. Melihat jawaban no. 1, rata-rata berapa hari dalam seminggu (7 hari) anda menggunakan media ? a. SMS
: ...... hari
b. Instan Messaging : ...... hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Facebook
: ...... hari
d. Twitter
: ...... hari
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Prokrastinasi Akademik
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Hasil analisis reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 55
100,0
0
,0
55
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,917
56 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
128,5636
264,399
,783
,912
VAR00002
129,1091
273,025
,557
,915
VAR00003
128,9455
282,534
,041
,918
VAR00004
128,5818
274,581
,299
,917
VAR00005
128,8364
273,102
,400
,916
VAR00006
129,4545
284,364
-,047
,919
VAR00007
127,9091
278,084
,204
,917
VAR00008
128,2545
280,082
,114
,918
VAR00009
128,1455
267,941
,640
,913
VAR00010
128,5636
270,547
,542
,914
VAR00011
128,2909
263,284
,756
,912
VAR00012
128,8364
277,769
,253
,917
VAR00013
128,2545
277,156
,275
,917
VAR00014
128,8909
276,877
,311
,916
VAR00015
129,4364
274,251
,460
,915
VAR00016
128,6364
278,051
,172
,918
VAR00017
128,3636
275,976
,313
,916
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI VAR00018
129,3273
270,150
,575
,914
VAR00019
128,8182
269,003
,626
,914
VAR00020
128,7273
279,498
,228
,917
VAR00021
128,4545
264,771
,694
,913
VAR00022
128,6909
276,180
,341
,916
VAR00023
128,4727
266,291
,700
,913
VAR00024
128,0182
279,240
,145
,918
VAR00025
129,5636
278,658
,291
,916
VAR00026
128,8727
267,558
,600
,914
VAR00027
128,4545
273,697
,421
,915
VAR00028
128,8000
267,607
,680
,913
VAR00029
128,1818
274,263
,508
,915
VAR00030
128,6909
283,366
-,009
,920
VAR00031
128,6364
283,162
,005
,919
VAR00032
128,2182
275,137
,288
,917
VAR00033
129,6000
280,948
,133
,918
VAR00034
128,2727
268,128
,588
,914
VAR00035
128,7636
276,443
,311
,916
VAR00036
128,4545
266,771
,566
,914
VAR00037
128,6364
281,310
,100
,918
VAR00038
128,6000
268,689
,514
,914
VAR00039
129,1091
273,321
,510
,915
VAR00040
128,2545
275,564
,319
,916
VAR00041
128,7273
275,165
,421
,916
VAR00042
128,0364
280,073
,188
,917
VAR00043
129,0545
272,423
,509
,915
VAR00044
128,5636
274,176
,323
,916
VAR00045
128,9818
271,759
,566
,914
VAR00046
129,1091
278,988
,180
,917
VAR00047
128,6364
275,606
,265
,917
VAR00048
128,8000
275,274
,329
,916
VAR00049
128,1636
273,695
,552
,915
VAR00050
128,4000
272,244
,513
,915
VAR00051
128,4364
266,213
,732
,913
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI VAR00052
128,5636
274,288
,340
,916
VAR00053
128,5636
274,028
,500
,915
VAR00054
128,9636
271,517
,594
,914
VAR00055
129,0545
276,386
,322
,916
VAR00056
128,2545
268,564
,441
,915
Scale Statistics Mean
Variance
131,0000
Std. Deviation
283,778
N of Items
16,84571
56
2. Hasil re-test reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 55
100,0
0
,0
55
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,934
37
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
a1
84,3091
188,588
,747
,930
a2
84,8545
195,275
,550
,932
a3
84,5818
195,692
,376
,934
a4
83,8909
190,469
,659
,931
a5
84,3091
192,662
,562
,932
a6
84,0364
186,665
,768
,929
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a7
84,6364
199,051
,274
,934
a8
85,1818
196,300
,454
,933
a9
84,1091
197,840
,302
,934
a10
85,0727
192,995
,560
,932
a11
84,5636
190,954
,669
,931
a12
84,2000
187,570
,722
,930
a13
84,4364
197,510
,358
,934
a14
84,2182
189,396
,703
,930
a15
84,6182
189,796
,634
,931
a16
84,2000
195,607
,427
,933
a17
84,5455
190,734
,672
,931
a18
83,9273
196,476
,491
,933
a19
84,0182
190,277
,623
,931
a20
84,5091
197,292
,351
,934
a21
84,2000
190,126
,554
,932
a22
84,3455
190,897
,539
,932
a23
84,8545
195,793
,487
,933
a24
84,0000
196,593
,353
,934
a25
84,4727
197,254
,403
,933
a26
84,8000
194,459
,520
,932
a27
84,3091
196,143
,320
,934
a28
84,7273
194,276
,555
,932
a29
84,5455
197,067
,327
,934
a30
83,9091
195,232
,586
,932
a31
84,1455
194,978
,486
,932
a32
84,1818
189,114
,748
,930
a33
84,3091
196,255
,337
,934
a34
84,3091
196,143
,491
,932
a35
84,7091
194,321
,568
,932
a36
84,8000
198,496
,294
,934
a37
84,0000
191,000
,453
,933
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Scale Statistics Mean 86,7455
Variance
Std. Deviation
N of Items
204,304
14,29351
37
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran C Skala Prokrastinasi Akademik dan Angket Intensitas Penggunaan Media Komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, dan Twitter untuk pelaksanaan penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang bernama Dionosius Ochy Kurniawan. Saat ini, saya sedang melakukan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media komunikasi terhadap prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa. Sehubungan dengan penelitian tugas akhir saya tersebut, perkenankanlah saya meminta bantuan dari teman-teman sekalian untuk meluangkan waktu mengisi skala dan angket berikut ini. Skala dan angket ini berisi beberapa pernyataan dan pertanyaan. Dalam mengisi skala ataupun angket ini, teman-teman diharapkan untuk memberikan jawaban dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan teman-teman. Usahakan agar semua pernyataan atau pertanyaan tidak ada yang terlewatkan. Hasil skala dan angket ini digunakan untuk kepentingan akademik, sehingga semua informasi diri teman-teman terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Hormat saya,
Dionosius Ochy Kurniawan 089114057/Psi/USD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Data Identitas Nama / inisial
:
Jenis kelamin
: Laki-laki / Perempuan *)
Usia
:
*)coret yang tidak perlu
A. Skala prokrastinasi akademik Dalam skala ini disajikan 37 buah pertanyaan yang isinya menggambarkan perilaku prokrastinasi akademik atau perilaku penundaan yang berkaitan dengan dunia akademik, dalam hal ini lingkup dunia akademik mahasiswa/i. Baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang ( X ) dalam kotak pilihan jawaban (
) yang telah tersedia, yaitu :
STS
= Sangat Tidak Sesuai
TS
= Tidak Sesuai
S
= Sesuai
SS
= Sangat Sesuai
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling tepat menggambarkan diri anda. Selamat mengerjakan !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS][TS] [S] [SS]
1.
Saya masih santai dalam mengerjakan tugas walaupun sudah dekat dengan waktu pengumpulan
2.
Saya menghindari mengerjakan kegiatan lainnya, seperti membaca komik, menonton film, dll saat mengerjakan tugas agar saya tidak sampai larut mengerjakannya
3.
Saya memulai mengerjakan tugas jika sudah dekat dengan waktu pengumpulan tugas
4.
Saya mulai mencari materi tugas agar saya paham dan dapat lancar mengerjakan tugas kuliah
5.
Setelah diberi tugas oleh dosen, saya tidak segera mengerjakannya
6.
Saya mampu mengerjakan tugas tepat waktu sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan oleh dosen
7.
Saya bersemangat setiap kali mengerjakan tugas kuliah
8.
Saya mengerjakan tugas sampai begadang karena saya terlalu asik dengan aktivitas lain, seperti bermain game, menonton film, atau kegiatan menyenangkan lainnya
9.
Saya mengingatkan diri saya agar mengerjakan tugas sesuai dengan rencana yang dibuat sehingga tugas dapat selesai tepat waktu
10. Saya merasa takut mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga saya memilih untuk menundanya dulu 11. Saya menunda pengerjaan tugas-tugas saya karena tugasnya terlalu sulit bagi saya 12. Saya membatalkan kerja kelompok atau mengerjakan tugas saat suasana hati sedang tidak baik
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS][TS] [S] [SS]
13. Tugas kuliah yang sulit bukan penghalang bagi saya untuk memulai mengerjakannya 14. Saya termasuk orang yang tepat waktu dalam pengumpulan tugas 15. Saya menyelesaikan tugas lewat dari rencana yang sudah saya tentukan 16. Saya langsung mengerjakan tugas setelah diberi tugas oleh dosen 17. Saya sering tergoda untuk membalas sms saat saya sedang mengerjakan tugas 18. Saya menghindari sistem kebut semalam karena membuat hasil akhir tugas tidak maksimal 19. Saya menunda mengerjakan tugas kuliah ketika saya tidak memiliki handout atau catatan perkuliahan tersebut 20. Saya yakin sistem kebut semalam melatih saya untuk berpikir lebih cepat dalam proses pengerjaan tugas 21. Saya menolak ajakan teman atau pacar untuk jalan-jalan saat saya sedang mengerjakan tugas kuliah 22. Saya menunda tugas kuliah meskipun saya mempunyai kewajiban harus mengerjakannya 23. Saya sulit mengerjakan tugas yang diberikan dosen dengan tenggang waktu yang telah ditentukan 24. Saya terbiasa mengerjakan tugas tepat waktu 25. Rasa malas menghampiri saya ketika ingin mengerjakan tugas kuliah
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI [STS] [TS] [S] [SS]
26. Saya dapat berkonsentrasi penuh saat mengerjakan tugas perkuliahan 27. Saya memerlukan waktu yang lama untuk mengerjakan tugas kuliah 28. Saya mengerjakan tugas kuliah tepat pada waktu yang saya Rencanakan 29. Saya dapat memanfaatkan waktu luang yang saya punya untuk membaca materi ujian atau mengerjakan tugas perkuliahan 30. Saya menyimpang dari rencana yang saya buat sehingga pengerjaan tugas tidak sesuai yang direncanakan 31. Saya kerap tidak fokus ketika mengerjakan tugas kuliah 32. Saya mengerjakan tugas perkuliahan jauh-jauh hari sebelum pengumpulan tugas 33. Saya perlu waktu banyak untuk membaca banyak referensi sehingga tugas tidak mulai dikerjakan 34. Saya ingin menonton film kesukaan saya di laptop atau perangkat lainnya, tetapi saya akan tetap fokus mengerjakan tugas sampai selesai terlebih dahulu 35. Waktu luang yang saya punya, saya gunakan untuk membaca buku novel atau aktivitas menyenangkan lainnya dibanding membaca materi ujian 36. Saya tetap mengerjakan tugas saat malas sekalipun 37. Menunda pengerjaan tugas-tugas kuliah adalah hal yang biasa bagi saya
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
107
Angket intensitas penggunaan media komunikasi : SMS, Pesan Instan (IM), Facebook, Twitter Media komunikasi adalah sebuah sarana atau alat untuk membantu manusia untuk melakukan suatu komunikasi. Ada berbagai macam jenis media komunikasi yang dapat digunakan oleh kita dalam proses komunikasi. dalam angket ini media yang menjadi fokus penelitian ini adalah SMS, Instan Messengger (cth : BBM, Whatsapp, iMessage, LINE, Yahoo Messengger, Gtalk, Kakao Talk, dan sejenisnya), Facebook, dan Twitter. Dibawah ini, akan diberikan beberapa pertanyaan, mohon diisi dengan cara mengisi tanda titik-titik (........) dibawah ini sesuai dengan jawaban anda sendiri. A. Dari keempat jenis media komunikasi, yaitu SMS, Instan Messengger, Facebook dan Twitter, buatlah sebuah urutan dari yang paling sering anda gunakan sampai yang paling jarang anda gunakan ! No. 1 ..........
(yang paling sering digunakan)
No. 2 .......... No. 3 .......... No. 4 ..........
(yang paling jarang di gunakan)
B. Melihat jawaban no. 1, dalam waktu satu hari, berapa lama rata-rata jumlah waktu yang anda habiskan untuk menggunakan : a. SMS
: ...... jam / menit*
b. Instan Messaging
: ...... jam / menit*
c. Facebook
: ...... jam / menit*
d. Twitter
: ...... jam / menit*
*pilih salah satu (coret yang tidak perlu)
C. Melihat jawaban no. 1, rata-rata berapa hari dalam seminggu (7 hari) anda menggunakan media : a. SMS
: ...... hari
b. Instan Messaging
: ...... hari
c. Facebook
: ...... hari
d. Twitter
: ...... hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran D Uji Asumsi 1. Uji Normalitas 2. Uji Heteroskedastisitas 3. Uji Multikolinearitas 4. Uji Autokorelasi
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100
Normal Parameters
a,b
Mean
,0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
11,86463443
Absolute
,052
Positive
,030
Negative
-,052
Kolmogorov-Smirnov Z
,521
Asymp. Sig. (2-tailed)
,949
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Heteroskedastisitas a. Uji Park
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
a
(Constant)
Std. Error 3,004
,450
LN_X1
,112
,127
LN_X2
,157
LN_X3 LN_X4 a. Dependent Variable: LNRES2
Coefficients Beta
t
Sig.
6,670
,000
,093
,880
,381
,120
,141
1,307
,195
,039
,148
,030
,266
,791
-,003
,127
-,002
-,023
,982
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
b. Uji Glejser
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
a
(Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
7,899
1,187
SMS
,033
,023
IM
,008
Facebook Twitter
t
Sig.
6,653
,000
,146
1,424
,158
,019
,052
,442
,660
,006
,065
,010
,094
,925
,017
,031
,065
,561
,576
a. Dependent Variable: ABRES
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
VIF
(Constant) SMS
,970
1,031
IM
,744
1,344
Facebook
,947
1,056
Twitter
,756
1,323
a. Dependent Variable: Prokrastinasi
4. Uji Autokorelasi b
Model Summary Model R 1
R Square ,161
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,026
a. Predictors: (Constant), Twitter, SMS, Facebook, I M
-,015
12,11184
Durbin-Watson 1,778
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran E Uji Hipotesis
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Model
R
Std. Error of the R Square
1
,161
a
Adjusted R Square ,026
Estimate
-,015
12,11184
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
371,525
4
92,881
Residual
13936,185
95
146,697
Total
14307,710
99
F
Sig. ,633
,640a
a. Predictors: (Constant), Twitter, SMS, Facebook, I M b. Dependent Variable: Prokrastinasi
Coefficientsa Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error 84,084
1,985
SMS
,018
,038
IM
,025
Facebook Twitter a. Dependent Variable: Prokrastinasi
Coefficients Beta
t
Sig.
42,361
,000
,047
,457
,649
,032
,094
,798
,427
,019
,109
,018
,173
,863
,036
,051
,083
,712
,478
112