PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Putri Marina Mustika Weny NIM : 112114033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
Oleh: Putri Marina Mustika Weny NIM: 112114033
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. G. Anto Listianto, M.SA., Akt.
Tanggal : 21 Agustus 2015
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Kopersi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Putri Marina Mustika Weny NIM: 112114033
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 29 Oktober 2015 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA
.............................
Sekretaris
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA
............................
Anggota
Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak.
.............................
Anggota
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA
.............................
Anggota
Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA .............................
Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan
Dr. Herry Maridjo, M.Si.
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 Oktober 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,
Putri Marina Mustika Weny
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiwa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Putri Marina Mustika Weny
NIM
: 112114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun”
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,
Putri Marina Mustika Weny
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat TuhanYang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.
Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
3.
M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4.
Drs. G. Anto Listianto, M.SA., Ak. selaku Pembimbing yang telah sabar membimbing, memberi pengarahan, masukan, dan kritikan yang membangun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin.
5.
Tri Prasetyo, selaku pempinan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan segenap karyawan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang telah banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.
6.
Orangtua (Mama Weny dan Papa Fredy) serta adik (Windy Dwi P.) penulis yang terkasih dalam Kristus, terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.
7.
Sahabat-sahabat di madiun (Christardhi Kurniawan, Agus kecut, Yoga, Randi, Enggrit) dan Saviour Girls (Vita, Melinda, Ninda, Santi, Esther) penulis yang terkasih dalam Kristus, yang selalu mendampingi dan
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan semangat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8.
Seluruh teman-teman satu bimbingan yang telah berkenan untuk membagi semangat, dan dukungan di dalam penyelesaian skripsi ini.
9.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Putri Marina Mustika Weny
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................... v HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vi HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... viii HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii ABSTRAK ........................................................................................................ xiv ABSTRACT .......................................................................................................xv BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A.
Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C.
Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4 E. BAB II
Sistematika Penulisan ................................................................ 4
LANDASAN TEORI ....................................................................... 6 A. Koperasi ..................................................................................... 6
B.
C.
1.
Pengertian Koperasi .......................................................... 6
2.
Tujuan Koperasi ................................................................ 8
3.
Fungsi Koperasi ................................................................ 9
4.
Prinsip Koperasi ................................................................ 10
5.
Jenis Koperasi ................................................................... 13
Jumlah Anggota ........................................................................ 14 1.
Pengertian Anggota Koperasi ........................................... 14
2.
Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi ............................. 15
Simpanan Koperasi ................................................................... 16
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. D.
Pengertian Simpanan Koperasi ......................................... 16
Pinjaman Koperasi .................................................................... 17 1.
Pengertian Pinjaman ......................................................... 17
E. Modal Koperasi .......................................................................... 18
F.
1.
Pengertian Modal .............................................................. 18
2.
Pengertian Modal Kerja .................................................... 20
3.
Fungsi dan Peran Modal Kerja .......................................... 21
4.
Jenis Modal Kerja ............................................................. 22
Sisa Hasil Usaha (SHU) ............................................................. 24 1.
Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) .................................. 24
2.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) ................................. 25
3.
Prinsip-Prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha .................... 27
G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ................... 28 1.
Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap SHU ....................... 28
2.
Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap SHU ..................... 30
3.
Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap SHU ...................... 31
4.
Pengaruh Jumlah Modal Kerja Terhadap SHU ................. 31
H. Penelitian Terdahulu .................................................................. 32 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35 A. Jenis Penelitian .......................................................................... 35 B.
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 35
C.
Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 35
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 36 E.
Data yang Diperlukan ................................................................ 37
F.
Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37
G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ............................ 37 H. Teknik Analisis Data ................................................................. 39 1.
Mengumpulkan Data ......................................................... 39
2.
Menentukan Model Regresi Data Panel ............................ 40
3.
Menentukan Metode Regresi Data Panel .......................... 41
4.
Menguji Asumsi Klasik dalam Regresi ............................. 43
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Menganalisa Persamaan Regresi Data Panel ..................... 45
6.
Menguji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 46
7.
Menguji Hipotesis ............................................................. 46
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI ................................................ 49 A. Sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia ................. 49 B. Struktur Organisasi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun ................................................................ 53 C. Bidang Usaha Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun ................................................................ 57 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 59 A. Pengumpulan Data ..................................................................... 59 B.
Penentuan Model Regresi Data Panel ........................................ 61
C.
Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel ....................... 62 1.
Pengujian Chow ............................................................... 62
2.
Pengujian Hausman ........................................................... 62
D. Pengujian Asumsi Klasik dalam Regresi ................................... 63 1.
Pengujian Normalitas Model Regresi ............................... 63
2.
Pengujian Multikolinieritas ............................................... 64
3.
Pengujian Heteroskedastisitas ........................................... 65
4.
Pengujian Autokorelasi ..................................................... 65
E.
Penentuan Persamaan Regresi Data Panel ................................. 66
F.
Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) ................................... 67
G. Pengujian Hipotesis ................................................................... 68 1.
Pengujian Statistik t (Uji t) ................................................ 68
H. Pembahasan ............................................................................... 70 1.
Pengaruh Jumlah Anggota terhadap SHU ........................ 70
2.
Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap SHU ...................... 71
3.
Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap SHU ....................... 71
4.
Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap SHU .................. 72
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Pengaruh Dominan antara Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman, dan Jumlah Modal Kerja Terhadap SHU ................................................................... 73
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 74 A. Kesimpulan ................................................................................. 74 B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 74 C. Saran ........................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1
Data Perkembangan SHU 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) .................................................................................. 60
Tabel 5.2
Uji Chow (Uji F) .................................................................... 62
Tabel 5.3
Uji Hausman .......................................................................... 63
Tabel 5.4
Uji Normalitas ....................................................................... 64
Tabel 5.5
Uji Multikolinieritas .............................................................. 65
Tabel 5.6
Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 66
Tabel 5.7
Uji Autokorelasi Model Summary.......................................... 67
Tabel 5.8
Analisis Regresi Data Panel ................................................... 67
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Mekanisme Permodalan Koperasi ......................................... 24
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN, JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
Putri Marina Mustika Weny NIM : 112114033 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota terhadap SHU, 2) Untuk mengetahui pengaruh jumlah simpanan terhadap SHU, 3) Untuk mengetahui pengaruh jumlah pinjaman terhadap SHU, 4) Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja terhadap SHU, 5) Untuk mengetahui yang berpengaruh paling dominan diantara jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan observasi. Teknik Analisis data dilakukan dengan metode regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU, 2) Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap SHU, 3) Jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap SHU, 4) Jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap SHU, 5) Jumlah pinjaman berpengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE NUMBER OF MEMBER, MEMBER’S SAVINGS, THE LOAN AMOUNT AND THE NUMBER OF MEMBER’S WORKING CAPITAL ON COOPERATIVE’S PROFITS A Case Study at Cooperative’s of Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
Putri Marina Mustika Weny NIM : 112114033 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
The purpose of this research were as follows: 1) to determine the influence of the number of member on cooperative‘s profits, 2) to determine the influence of member’s saving on cooperative’s profits, 3) to determine the influence the loan amount on cooperative’s profits, 4) to determine the influence of the number of member’s working capital on cooperative’s profits, 5) to determine the most dominant variable that influence cooperative’s profits. This study was a case study. The data collection techniques were documentation and observation. The data analysis techniques was Pooled Regression Method. The result from this research showed that 1) the number of member affecting net income on cooperative’s profits, 2) the member’s saving does not affect on cooperative’s profits, 3) the loan amount does not affect on cooperative’s profits, 4) the number of member’s working capital does not affect on cooperative’s profits, 5) the loan amount is the dominant factor that influence cooperative’s profits.
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ekonomi masyarakat saat ini, koperasi terbukti masih diperlukan terutama dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah. Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 3, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan bunyi UU No. 25 tahun 1992 pasal 3 dapat dikatakan bahwa tujuan khusus dari koperasi adalah mensejahterakan dan memajukan ekonomi anggota. Menurut Munkner (2011: 125), koperasi adalah organisasi yang bukan mengejar keuntungan dari modal yang ditanamkan, koperasi adalah organisasi yang bekerja dengan modal, namun bukan untuk modal, organisasi yang mengenyampingkan modal sebagai sumber kekuasaan. Sekalipun koperasi tidak mengejar keuntungan, koperasi diharapkan untuk memperoleh keuntungan yang layak, sehingga koperasi mampu memperkuat dan mengembangkan kemampuan usahanya. Koperasi tidak menggunakan istilah keuntungan untuk menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
penghasilan. Selisih tersebut dikenal sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) atas dasar besarnya jasa anggota yang diberikan kepada koperasi. Menurut Taman (2012), dalam mencapai tujuan tersebut koperasi seringkali menghadapi kendala antara lain: pertama, masalah yang muncul dari segi jumlah anggota. Pertumbuhan jumlah anggota dalam koperasi berjalan sangat lambat. Hal ini disebabkan karena kurangnya partisipasi anggota terhadap informasi dalam koperasi, sehingga koperasi masih sangat kesulitan untuk berkembang. Kedua, masalah munculnya dari segi simpanan. Terbatasnya modal yang ada dalam koperasi menyebabkan sulitnya mengembangkan unit-unit usaha yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota. Ketiga, masalah dari pemberian pinjaman. Pemberian pinjaman terbatas karena modal yang juga terbatas. Selain itu, pemanfaatan modal yang kurang baik juga dapat menghambat peningkatan SHU koperasi. Keempat, dari segi modal kerja yang kurang efisien. Modal kerja merupakan modal yang selalu berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan menghasilkan pendapatan bagi koperasi. Apabila modal kerja tidak efisien, maka akan berdampak pada pendapatan yang akan diterima koperasi. Keterlibatan anggota dalam kegiatan-kegiatan koperasi dan komitmen para anggota terhadap koperasi akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup koperasi. Anggota yang memiliki jasa besar dalam usaha koperasi akan meningkatkan SHU pada koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, masalah dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)? 2. Apakah jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)? 3. Apakah jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)? 4. Apakah jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)? 5. Diantara jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5. Untuk mengetahui yang berpengaruh paling dominan diantara jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Koperasi Hasil penelitian dapat memberikan masukan dalam meningkatkan keaktifan anggota, kontribusi modal serta meningkatkan modal kerja koperasi agar tercapainya tujuan koperasi. 2. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang koperasi dan dapat mengaplikasikan teori selama di bangku kuliah dan dalam kehidupan seharihari. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian dapat diharapkan menambah pengetahuan dan menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma tentang koperasi.
E. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab II
5
Landasan Teori Bab ini menjelaskan teori-teori yang menjadi dasar pengolahan data yaitu: pengertian koperasi, anggota, simpanan, pinjaman, modal kerja, sisa hasil usaha, kerangka berpikir, dan tinjauan penelitan sebelumnya.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini menguraikan jenis penelitian, tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data pokok yang diperlukan, variabel dan pengukuran teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Koperasi Bab ini menguraikan mengenai perkembangan koperasi, dan laporan keuangan koperasi mengenai gambaran umum koperasi Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menyajikan analisis data untuk menentukan apakah ada pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU), dan manakah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap SHU.
Bab VI Penutup Bab terakhir dalam penulisan skripsi menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, keterbatas penelitian, dan saran-saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Koperasi 1. Pengertian Koperasi Koperasi
adalah
Cooperation
atau
Cooperative
yang
berarti
bekerjasama. Maksud dari kerjasama disini adalah ikut serta beberapa orang untuk bekerja sendiri-sendiri dengan maksud tujuan yang sukar dicapai apabila mereka bekerja sendiri-sendiri. Koperasi secara etimologis terdiri dari dua suku kata yaitu Co dan Operation yang artinyakerjasama dalam mencapai suatu tujuan (H.Budi, 2005: 1) Sebagai ilustrasi, untuk memberikan wawasan yang luas menyangkut definisi badan usaha koperasi Abrahamson (1975: 2-5), menyatakan bahwa: ”Badan usaha koperasi dimiliki oleh anggota, yang merupakan pemakai jasa(users). Fakta ini membedakan koperasi dari badan usaha (perusahaan) bentuk lain yang pemiliknya, pada dasarnya adalah para penanam modalnya (investor).” Dari definisi ini, Abrahamson menarik kesimpulan penting : “Fakta bahwa orang-orang membentuk koperasi ialah untuk memenuhi kebutuhannya akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan-tujuannya, bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan dioperasikan serta bagaimana Sisa Hasil Usaha (SHU) didistribusikan.Tingkat keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuantujuannya, menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota pengguna jasa (member-user) untuk menjadi pelanggannya, daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman modal.” (Abrahamson, 1976 :4)
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Koperasi merupakan badan usaha yang khas karena koperasi berfungsi sebagai wahana untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi secara bersama-sama. Koperasi merupakan gerakan bersama untuk menolong diri sendiri dan bertumpu pada kekuatan bersama. Meskipun demikian, gerakan koperasi tidak hanya terbatas pada kegiatan ekonomi semata-mata (Harsoyo, 2006: 150). M. Hatta menyatakan, “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.Koperasi pada umumnya lebih mengutamakan kemakmuran dari anggota khususnya masyarakat, bukan kemakmuran dari perseorangan (Sitio dan Haloman, 2001). Menurut Munkner (2011: 125), koperasi adalah organisasi yang bukan mengejar keuntungan dari modal yang ditanamkan, koperasi adalah organisasi yang bekerja dengan modal, namun bukan untuk modal, organisasi yang mengenyampingkan modal sebagai sumber kekuasaan. Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal (1), koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut SAK (2007: 7) yang dikutip oleh Ferline ,dkk (2013), koperasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggota atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya. Menurut International Cooperative Alliance (ICA), koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan saling membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi (Suwandi, 1985: 12). 2. Tujuan Koperasi Koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial harus tunduk pada hukum, hukum ekonomi dan efisiensi serta perlu mengutamakan peningkatan kualitas masyarakat. Oleh karena itu perlu diingat bahwa koperasi mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan utama dan tujuan antara. Tujuan antara adalah tujuan ekonomis dan tujuan utama adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat baik anggota koperasi maupun masyarakat lingkungan kerja koperasi tersebut (Harsoyo, 2006: 38). Menurut Munkner (2011: 26) tujuan khusus dari koperasi yaitu untuk mensejahterakan masyarakat/ memajukan kepentingan ekonomi para anggotanya (promosi anggota) merupakan ciri utama yang karakteristik dari bentuk organisasi ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian bagiankeduapasal (3), koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 3. Fungsi Koperasi Sebagai badan usaha, koperasi memiliki fungsi dan peran sebagai berikut (Baswir, 1997: 79-80): 1.
Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan.
2.
Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil.
3.
Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya.
4.
Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
5.
Meningkatkan penghasilan angota-anggotanya.
6.
Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi, yang tidak dibangun atas hubungan-hubungan kebendaan melainkan atas rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal (4), fungsi dan
peran koperasi adalah : a.
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya serta masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
10
Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional koperasi dengan soko gurunya.
d.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip Koperasi Menurut Kongres AKI (Aliansi Koperasi Internasional), “Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman-pedoman yang menuntun koperasi-koperasi menerapkan nilai-nilai dalam praktek kehidupannya”. Kongres AKI (Aliansi Koperasi Internasional) menetapkan tujuh prisip koperasi yang diterima secara umum, yaitu (Munker, 2011: 180-184): a.
Keanggotaan secara sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang yang mampu memanfaatkan pelayanan-pelayanannya dan bersedia menerima tanggungjawab keanggotaannya, tanpa diskriminasi gender, sosial, ras, politik atau religius.
b.
Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, yang berpartisipasi secara aktif dalam menetapkan kebijakanya dan membuat keputusan.Laki-laki dan perempuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
menjabat sebagai wakil-wakil terpilih bertanggungjawab kepada anggota. Pada koperasi-koperasi primer para anggota memiliki hak suara yang sama(satu anggota, satu suara) dan koperasi-koperasi pada tingkat lain diorganisasikan juga secara demokratis. c.
Partisipasi ekonomi para anggota. Para anggota memberikan kontribusi yangsama terhadapmodal koperasi dan mengawasinya secara demokratis. Para anggota membagi kelebihan-kelebihan
hasil
usaha
untuk
tujuan-tujuan
berikut:
mengembangkan perusahaan koperasi, dengan membentuk cadangan, sekurang-kurangnya sebagian daripadanya tidak dibagikan, memberi manfaat kepada para anggota sebanding dengan transaksi-transaksi yang dilakukannya dengan koperasi, dan mendukung kegiatan-kegiatan lain yang disetujui oleh anggota. d.
Otonomi dan independensi. Koperasi adalah organisasi otonom yang diawasi oleh para anggotanya untuk menolong dirinya sendiri. Jika koperasi-koperasi itu menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi lain, termasuk pemerintah, atau memupuk modal dari sumber-sumber dana ekstern, maka hal itu dilakukan dengan ketentuan menjamin pengawasan secara demokratis oleh para anggotanya dan menjaga otonomi koperasi.
e.
Pendidikan, pelatihan dan informasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para anggotanya, wakil-wakil terpilih, manajer dan karyawan sehingga mereka dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan koperasinya secara efektif.Mereka menginformasikan masyarakat luas terutama orang muda dan pemimpin-pemimpin masyarakat mengenai hakikat dan manfaat kerjasama. f.
Kerjasama antar koperasi Koperasi melayani anggotanya sangat efektif dan memperkuat gerakan koperasi melalui kerjasama koperasi tingkat lokal, nasional, kawasan dan internasional.
g.
Kepedulian terhadap masyarakat Koperasi bekerja untuk kepentingan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan melalui kebijakan yang disetujui oleh para anggotanya. Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 5, koperasi
melaksanakan Prinsip koperasi yang meliputi : a.
Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
b.
Pengelolaan dilakukansecara demokratis.
c.
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e.
Kemandirian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
Pendidikan perkoperasian.
g.
Kerja sama antar koperasi.
13
Prinsip koperasi menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usahanya koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya. 5. Jenis Koperasi Jenis koperasi yang dikemukakan Anoraga (1993: 18) yang dikutip oleh Ferline, dkk (2013), dalam buku “Dinamika Koperasi”, dibagi menjadi 5 jenis yaitu : a.
Koperasi Konsumsi Barang konsumsi adalah barang kebutuhan sehari-hari, misalnya barang pangan, barang sandang dan barang pembantu keperluan sehari-hari. Tujuan koperasi adalah agar para anggotanya dapat membeli barang-barang dengan mutu yang baik dan harga yang layak.
b.
Koperasi Simpan Pinjam Koperasi menerima simpanan-simpanan dan deposito dari para anggotanya serta memberikan pinjaman bagi anggotanya yang sama.
c.
Koperasi Produksi Koperasi produksi sebagai suatu badan usaha yang dimiliki oleh para karyawan/pekerjanya (koperasi produsen).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
14
Koperasi Jasa Koperasi
jasa
diorganisir
untuk
dapat
melayani
para
anggotanya dengan pelayanan yang lebih meningkat, seperti asuransi, kredit, telepon, dan lain-lain. e.
Koperasi Serba Usaha Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya.
B.
Jumlah Anggota 1. Pengertian Anggota Koperasi Koperasi dapat berkembang apabila badan usaha koperasi memiliki kesadaran anggota untuk berkoperasi yang tinggi. Tanpa adanya anggota, koperasi akan sulit berkembang dalam kegiatan usaha. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ropke (2000: 45): “Tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendahnya atau menurunnya efisiensi dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi akan lebih besar.” Menurut Baswir (2012) yang dikutip oleh Bayu, dkk (2014), anggota koperasi adalah individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 17 ayat (1) menyatakan bahwa anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Disini dapat disimpulkan bahwa anggota dapat memiliki dan memanfaatkan ekonomi yang disediakan dan sesuai dengan modal yang disetor anggota ke koperasi. Sehingga koperasi dapat dikatakan berkembang tidaknya ditentukan dari para anggotanya. 2. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi Kewajiban dari setiap anggota koperasi yang tercantum dalam ketentuan Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 20 ayat (1), sebagai berikut : a.
Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
b.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.
c.
Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan. Adapun hak dari setiap anggota koperasi seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 20 ayat (2) yaitu: a.
Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
b.
Memilih dan/atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
c.
Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
16
Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta atau tidak diminta.
e.
Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota.
f.
Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
C. Jumlah Simpanan 1. Pengertian Simpanan Menurut IAI (2009: 27-7), yang dikutip oleh Thamrin (2013), simpanan anggota yang berkarakteristik sebagai ekuitas adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil sewaktu-waktu sesuai perjanjian. Simpanan ini tidak menanggung resiko kerugian dan sifatnya sementara karenanya diakui sebagai kewajiban. Menurut Sitio dan Halomoan (2001: 84), jumlah simpanan yang ada dalam koperasi bersumber dari modal sendiri yang terdiri dari: 1.
Simpanan pokok Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
17
Simpanan wajib Simpanan wajib yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu.
3.
Dana cadangan Dana cadangan yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan dicadangkan untuk menutupi kerugian koperasi bila diperlukan.
4.
Donasi Donasi yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk mengendalikannya
D. Pinjaman Koperasi 1. Pengertian Pinjaman Menurut Winarno dan Ismaya (2003: 289), yang dikutip oleh Thamrin (2013), pinjaman adalah pemberian sejumlah uang dari suatu pihak (lembaga keuangan, seseorang atau perusahaan) kepada pihak lain (seseorang atau perusahaan) yang mewajibkan pinjamannya untuk melunasi dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang disepakati bersama. Menurut Sitio dan Halomoan (2001: 85), pinjaman yang ada dalam koperasi bersumber dari modal pinjaman yang terdiri dari:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
18
Anggota Anggota yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi yang bersangkutan.
2.
Koperasi lainnya Koperasi lainnya yaitu pinjaman dari koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.
3.
Bank dan lembaga keuangan lainnya Bank dan lembaga keuangan lainnya yaitu pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya yaitu dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Sumber lain yang sah Sumber lain yang sah yaitu pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.
E. Modal Koperasi 1.
Pengertian Modal Dalam melaksanakan dan mengembangkan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal. Tanpa adanya modal, aktivitas usaha tidak dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dijalankan dan tidak tercapainya hasil yang diinginkan. Koperasi dapat berjalan apabila memiliki modal yang memadai. Prof. Meiji mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet. Sedang yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan (Riyanto, 2013: 18). Sementara itu pengertian tentang modal dijelaskan pula oleh Prof. Polak yang mendefinisikan modal yang sebagai berikut : Modal ialah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di sebelah debit (Riyanto, 2013: 18). Jadi modal yang terdapat disebelah debit dari neraca disebut modal kongkrit dan yang tercatat pada neraca sebelah kredit disebut modal abstrak. Apabila melihat neraca pada suatu perusahaan akan tampak dua gambaran modal yaitu neraca dibagian debit menunjukkan modal menurut bentuknya, sedangkan neraca yang dibagian kredit menunjukkan modal menurut sumber atau asalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal dalam perusahaan maupun badan usaha koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usahanya. Menurut SAK ETAP (2013:71), modal pokok koperasi adalah simpanan pokok anggota, mirip saham atas nama, tak dapat dipindahtangankan dan dapat diambil kembali bila anggota keluar dari keanggotaan koperasi. Ekuitas koperasi atau kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan. Modal koperasi yang tercantum pada Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal (41) terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dimana modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah.. 2.
Pengertian Modal Kerja Koperasi sama halnya dengan perusahaan, sebagai badan usaha koperasi
tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan modal kerja. Dilihat dari sifatnya, modal kerja akan berputar terus – menerus di dalam perusahaan. Modal kerja atau kadang-kadang disebut juga modal kerja kotor, sebenarnya adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan dan harus selalu ada dalam perusahaan. Seperti kas, piutang, persediaan dan surat berharga (Ambarwarti, 2010: 112). Menurut Sitio dan Halomoan (2001:82), modal kerja adalah sejumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain. Ditinjau dari sudut neraca, modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dalam jangka paling lama setahun dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dicairkan menjadi uang kas, seperti deposito jangka pendek, piutang-piutang dagang, persediaan barang, dan uang kas. Menurut Gitosudarmo (1999), yang dikutip oleh Taman (2012), modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Menurut Agnes Sawir (2005:129), yang dikutip oleh Rachmawaty (2013), mengatakan bahwa “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Sartono (2010:385), modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working capital, adalah keseluruhan aktiva lancar, sementara pengertian net working capital adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar. Rumus untuk net working capital sebagagi berikut: Net working capital = (kas + piutang dagang + persediaan)-(utang dagang+akrual)
3.
Fungsi dan Peran Modal Kerja Modal kerja harus cukup jumlahnya yang artinya harus mampu
membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan sehari-hari, karena dengan modal yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan koperasi tidak mengalami kesulitan keuangan. Menurut S.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Munawir (2004: 117), yang dikutip oleh Nurfarhana (2013), modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan antara lain: 1.
Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2.
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3.
Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para anggotanya.
4.
Memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para anggota.
5.
Memungkinkan bagi koperasi untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Kegiatan usaha dapat dilakukan dengan lancar, apabila koperasi dapat
merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan efektif. Pengelolaan modal kerja yang rendah akan merugikan serta dapat mengancam kelangsungan hidup koperasi. Syahyunan (2003), yang dikutip oleh Rachmawaty (2013), menyatakan bahwa kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan. 4. Jenis Modal Kerja Menurut Ambarwarti (2010: 113), jenis-jenis modal kerja digolongkan menjadi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
23
Modal kerja permanen, adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang jadi. Modal kerja permanen ini dibedakan menjadi : 1. Modal kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki perusahaan agar dapat terus beroperasi. 2. Modal kerja normal, adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi dalam kapasitas normal.
b.
Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang selalu berubah proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal kerja ini terdiri dari : 1. Modal kerja musiman, adalah modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim atau permintaan misalnya permintaan yang besar pada waktu hari raya. 2. Modal kerja siklis, adalahmodal kerja yang berubah akibat fluktuasi konjungtur. 3. Modal kerja darurat, adalah modal kerja yang berubah sesuai keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Modal Sendiri : 1. Simpanan Pokok 2. Simpanan Wajib 3. Dana Cadangan 4. Donasi Modal Koperasi
Modal Luar : 1. Anggota 2. Koperasi 3. Bank 4. Lembaga keuangan nonbank 5. Penerbitan obligasi 6. Sumber lain
24
Modal Kerja
SHU
Investasi
Gambar 1. Mekanisme permodalan koperasi di Indonesia (Sitio dan Halomoan, 2001:85)
F. Sisa Hasil Usaha (SHU) 1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut IAI (2004: 275) Sisa Hasil Usaha adalah penjumlahan dari partisipasi neto dan laba atau rugi kotor dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian pajak penghasilan badan koperasi. Undang-Undang No.25 tahun 1992 mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam pasal 45 mengatakan bahwa: a.
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
25
Sisa Hasil Usaha (SHU) setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.
c.
Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
2.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan
bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) harus dilakukan pada akhir periode pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka Sisa Hasil Usaha (SHU) tersebut dicatat sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Menurut Sitio dan Halomoan (2001:89), acuan dasar untuk membagi Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Dengan demikian, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
26
Sisa Hasil Usaha (SHU) atas jasa modal Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada tahun buku yang bersangkutan.
b. Sisa Hasil Usaha (SHU) atas jasa usaha Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi sebagai berikut: 1. Cadangan koperasi 2. Jasa anggota 3. Dana pengurus 4. Dana karyawan 5. Dana pendidikan 6. Dana sosial 7. Dana untuk pembangunan lingkungan Tentunya tidak semua kompenen di atas harus diadopsi koperasi dalam membagi Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota. Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar diketahui sebagai berikut (Sitio dan Halomoan,2001:86):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
a. SHU total koperasi pada satu tahun buku b. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota c. Total simpanan seluruh anggota d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omset) yang bersumber dari anggota e. Jumlah simpanan per anggota f. Omzet atau volume usaha per anggota g. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk simpanan anggota h. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk transaksi usaha anggota 3. Prinsip – prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Menurut Sitio dan Halomoan (2001:91-92), agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian Sisa Hasil Usaha(SHU) sebagai berikut : 1. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. Pada hakekatnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai cadangan koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinventasi dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota dilakukan secara transparan. Proses perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) per anggota dan jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada koperasinya. 4. Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota dibayar secara tunai. Sisa Hasil Usaha (SHU) per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya. G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis Koperasi dalam menjalankan usaha membutuhkan kontribusi modal dari anggota untuk membiayai kegiatan usaha. Berdasarkan tujuan koperasi yaitu mempromosikan anggota, maka yang diperjuangkan adalah agar anggota dapat meraih laba yang sebesar-besarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Menurut Baswir (1997: 124), bahwa setiap koperasi didirikan dengan tujuan untuk dapat terus menambah jumlah anggotanya, dengan cara memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mendukung cita-cita koperasi untuk mendaftar sebagai anggota. Selain mendukung cita-cita sebuah koperasi, para calon anggota tentu harus dapat memenuhi syaratsyarat keanggotaan koperasi sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan. Namun demikian, tidak berarti bahwa koperasi harus menambah jumlah anggotanya secara besar-besaran dalam waktu singkat. Penambahan jumlah anggota harus disesuaikan dengan kemampuan pelayanan koperasi. Apabila seseorang telah menjadi anggota koperasi, maka anggota tersebut diharapkan dapat memanfaatkan barang dan jasa yang disediakan oleh koperasi. Anggota koperasi merupakan sasaran utama koperasi sebagai pembeli maupun sebagai penjual sesuai dengan kegiatan usaha koperasi. Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, maka semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Taman (2012), yang menyatakan bahwa aktivitas anggota dalam melaksanakan kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU, bila anggota koperasi banyak namun sifatnya pasif tentu saja tetap tidak berpengaruh terhadap SHU koperasi. Oleh karena itu yang menentukan SHU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
bukanlah jumlah anggota dari segi kuantitas, tetapi lebih kepada aktivitas anggota koperasi dalam memajukan koperasi. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU 2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha Menurut Muljono (2012: 195), bahwa salah satu cara pembentukan modal pada koperasi adalah dengan melalui simpanan, baik simpanan pokok maupun simpanan wajib, dana cadangan, hibah, serta modal penyertaan. Atas simpanan sebagai modal, koperasi berkewajiban memberikan sebagian keuntungannya dalam bentuk SHU kepada pemiliknya, sedangkan atas simpanan sebagai pinjaman koperasi berkewajiban memberikan bunga pinjaman kepada pemilik simpanan. Akibat adanya simpanan anggota, maka anggota koperasi akan semakin besar perannya dalam kaitannya dengan kesejahteraan yang diperoleh terutama dari kemanfaatan simpanan dan juga pembagian SHU yang akan diterimanya. Hal ini sesuai dengan penelitian Taman (2012), bahwa simpanan dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal pinjaman dari anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk membayarkan jasa berupa bunga simpanan (UU Nomor 25 tahun1995). SHU terbentuk dari bunga pinjaman. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap SHU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha Pinjaman adalah salah satu produk utama koperasi yang juga dikonsumsi anggota koperasi sendiri. Menurut Muljono (2012: 126), bahwa penghasilan pinjaman koperasi yang utama berasal dari bunga pinjaman. Bunga pinjaman merupakan pendapatan utama koperasi. Penentuan bunga pinjaman tersebut dikaitkan dengan pertimbangan apakah bunga tersebut dapat dikembangkan oleh peminjam dan apakah dapat membuat koperasi berkembang. Penghasilan usaha (PHU) koperasi yang utama berasal dari bunga yang diterima. Besarnya PHU sangat menentukan berapa SHU yang didapatkan. Menurut Taman (2012), bahwa hal ini disebabkan karena semakin banyak jumlah pinjaman yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga SHU yang diperoleh juga meningkat. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap SHU. 4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha Menurut Tohar (2000:30), modal kerja koperasi adalah jumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancar koperasi. Masalah modal kerja sangat erat hubungannya dengan dengan operasi badan usaha sehari-hari. Tersedianya modal kerja yang cukup sangat penting bagi badan usaha, karena badan usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dalam pembiayaan operasi sehari-hari dengan cukup pula. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
adanya dana yang tidak produktif dan sebenarnya merupakan kerugiaan bagi badan usaha, karena kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar disia-siakan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Taman (2012), bahwa semakin banyak modal kerja maka koperasi tersebut akan dapat melakukan berbagai usaha untuk dapat meningkatkan SHU. Sementara menurut Muljono (2012), bahwa semakin besar modal kerja maka akan lebih memungkinkan koperasi untuk mencapai SHU yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap SHU. Secara sistematis kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Jumlah anggota
independen
Jumlah simpanan SHU
dependen
Jumlah pinjaman Jumlah modal kerja
H.
Penelitian Terdahulu Penelitian yang telah ada sebelumnya memuat variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian dalam skripsi ini dan digunakan sebagai bahan pertimbangan. Penelitian Taman (2012) menunjukkan bahwa jumlah anggota,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung. Variabel jumlah anggota dan jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha, sedangkan variabel jumlah simpanan dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh. Variabel jumlah modal kerja berpengaruh dominan terhadap SHU koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung. Penelitian Ferline dkk (2013) menunjukkan jumlah anggota, simpanan anggota dan penjualan berpengaruh secara bersama-sama terhadap peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) PKP-RI Provinsi Sumatera Barat. Diantara jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, dan penjualan yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan Sisa Hasil Usaha PKP-RI Provinsi Sumatera Barat adalah simpanan anggota. Penelitian Vera (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dan menunjukkan adanya hubungan yang searah antara modal kerja dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Penelitian Thamrin (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Penelitian Eko (2000) menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah simpanan, dan tingkat kesehatan koperasi selama lima tahun berturut-turut adalah baik dan sehat. Penelitian Km. Bayu dkk (2014) menunjukkan bahwa modal berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU), volume usaha berpengaruh positif terhadap Sisa hasil Usaha (SHU), jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. Modal, volume usaha dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Penelitian Nurfarhana (2013) menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara modal kerja dan laba usaha koperasi pada koperasi serba usaha sejati mulia Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan berupa studi kasus. Studi kasus dilakukan di Koperasi BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada Koperasi BUMN/BUMD Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai bulan April 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pengurus koperasi sebagai sumber informasi untuk penelitian ini.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2. Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah data jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman anggota, dan jumlah modal kerja serta data tambahan yaitu data perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 115). Populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan dan Sisa Hasil Usaha (SHU) selama lima tahun
pada BUMN/BUMD Koperasi
Primer Anggota PKPRI Kota Madiun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Sampel yang akan digunakan dalam penelitian yaitu teknik Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2009: 122), Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yaitu data jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman anggota, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
E. Data yang Diperlukan 1. Gambaran umum koperasi meliputi sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI), struktur organisasi, serta usaha koperasi. 2. Data Sisa Hasil Usaha (SHU), jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman serta jumlah modal kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 di Koperasi. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai perkembangan Koperasi. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi : a. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya yang dalam penelitian ini adalah Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
b. Variabel Independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman anggota, dan jumlah modal kerja. 2. Definisi Operasional Variabel Berikut ini adalah definisi operasional untuk masing-masing variabel penelitian : a. Jumlah Anggota Jumlah anggota adalah jumlah anggota masing-masing koperasi dalam kurun waktu 2010 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan satuan orang. b. Jumlah Simpanan Anggota Jumlah simpanan anggota adalah jumlah simpanan koperasi baik berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua, simpanan perumahan yang diukur dengan satuan rupiah dalam kurun waktu 2010 sampai dengan tahun 2014. c. Jumlah Pinjaman Jumlah pinjaman merupakan jumlah pinjaman anggota
dan jumlah
pinjaman non-anggota yang diberikan oleh masing-masing koperasi berdasarkan kesepakatan pihak peminjam dengan koperasi dengan imbalan bunga yang telah ditentukan dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan satuan rupiah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
d. Modal Kerja Modal kerja adalah jumlah modal sendiri berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah dan modal luar berupa pinjaman dari anggota, pinjaman dari bank, modal pinjaman dari koperasi yang diperlukan oleh masing-masing koperasi dalam rangka memenuhi kebutuhan usaha koperasi dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan satuan rupiah. e. Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan dikurangi total biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya dalam satu tahun buku masing-masing koperasi dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2014 yang dikur dengan satuan rupiah. H. Teknik Analisis Data 1. Mengumpulkan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dilihat atau disajikan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini berupa data Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun mengenai jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja selama lima tahun dari tahun 2010-2014. Data tersebut kemudian diolah untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
data panel, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Menentukan Model Regresi Data Panel Data panel merupakan data yang memiliki cross-section dan data time series. Regresi dengan data panel merupakan regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Jika setiap cross-section unit memiliki jumlah observasi time series
yang sama maka disebut sebagai
balanced panel. Sebaliknya jika jumlah observasi berbeda untuk setiap crosssection unit maka disebut unbalanced panel (Suharjo, 2008). Menurut Hidayat (2014), dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: a.
Common Effect (CE) Common Effect (CE) merupakan pendekatan model data panel yang
paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini dapat menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
41
Fixed Effect (FE) Fixed Effect (FE) merupakan model yang mengasumsikan bahwa
perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Dalam mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik variabel dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun, demikan slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering disebut teknik Least Square Dummy variable (LSDV). c.
Random Effect (RE) Random Effect (RE) merupakan model yang mengestimasi data panel
dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model Random Effect yaitu menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS). 3. Menguji Metode Regresi Data Panel Menurut Hidayat (2014), dalam penelitian ini ada beberapa pengujian yang akan penulis lakukan yaitu sebagai berikut : a. Uji Chow Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effect (FE) atau Common Effect (CE) yang paling tepat digunakan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
mengestimasi data panel. Jika Cross-section lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, maka model dapat diestimasi dengan Fixed Effect. Jika nilai Cross-section lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka model dapat diestimasi dengan Common Effect (CE). b. Uji Lagrange Multiplier (LM) Uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih tepat daripada model Common Effect. Jika nilai Lagrange Effect (LM) lebih kecil dari nilai Chi Square,maka model dapat diestimasi dengan Common Effect (CE). Jika nilai Lagrange Effect lebih besar dari nilai Chi Square, maka model dapat diestimasi dengan Random Effect (RE). c. Uji Hausman Menurut Gujarati (2003) yang dikutip oleh Taman (2012), bahwa uji hausman dilakukan untuk menguji apakah Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) yang dipilih yaitu : Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Hausman signifikan, berarti model dapat disetimasi dengan model Fixed Effect Model (FEM). Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Hausman tidak signifikan, berarti model dapat diestimasi dengan Random Effect Model (REM) karena nilainya tidak berbeda secara substansi. Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (t) > jumlah individu (n), maka menggunakan Fixed Effect Model (FEM).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (t) < jumlah individu (n), maka menggunakan Random Effect Model (REM). 4. Menguji Asumsi Klasik dalam Regresi Menurut Priyatno (2012: 59-64), bahwa pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar
bebas
dari
adanya
gejala
heteroskedastisitas,
gejala
multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linier unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikoliniearitas, dan tidak terdapat autokorelasi Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan adalah : a.
Uji Normalitas Model Regresi Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan
teknik
Kolmogrov
Smirnov.
Penerapan
pada
uji
Kolmogrov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikansi dengan data normal baku. Jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
44
Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin
mendekati
terjadinya
masalah
multikolinearitas.
Dalam
kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikoliniearitas. c.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Metode pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser dengan melihat nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
d.
Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Run Test. Uji Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual bersifat acak atau tidak. Apabila nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
hasil uji run test lebih besar daripada tingkat singnifikansi (α), maka tidak terdapat masalah autokorelasi. Apabila nilai hasil uji run test lebih kecil daripada tingkat singnifikansi (α), maka terdapat masalah autokorelasi. 5. Menganalisa Persamaan Regresi Data Panel Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series. Dalam penelitian ini digunakan variabel jumlah anggota dalam satuan orang, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja memiliki satuan dalam ribu rupiah. Untuk membantu dalam proses pengolahan data, model penelitian dibuat dalam bentuk log-linier (Log). Adapun model persamaan yang digunakan dan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y’ = βo + β1X1it + β2LogX2it +β3LogX3it +β4LogX4it + e Keterangan : Y’
= Sisa Hasil Usaha (SHU)
X1
= Jumlah Anggota koperasi
LogX2
= Jumlah Simpanan Anggota
LogX3
= Jumlah Pinjaman Anggota
LogX4
= Jumlah Modal Kerja
β1, β2, β3, β4
= koefisien regresi
βo
= konstanta
i
= KPRI BUMN/BUMD
t
= periode waktu ke-t
e
= error variabel/variabel pengganggu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
6. Menguji Koefisien Determinasi (R2) Menurut Gujarati (2001: 98), koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen dari fungsi tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengukuran ketepatan suatu garis regresi dengan R2 yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel independen (0 < R2 < 1), dimana semakin mendekati 1 maka semakin dekat pula hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model tersebut baik. Jika R2 semakin menjauh angka 1, maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen jauh atau tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik. R2 dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut :
7. Menguji Hipotesis a. Menguji Statistik t (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel antara variabel interval atau rasio dengan variabel interval atau rasio yang melibatkan hubungan lebih dari dua variabel dengan mengkonstankan variabel yang tidak diukur (Iqbal Hasan, 2004:101).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Prosedur uji statistik adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Ha a. Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) b. Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). c. Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa hasil Usaha (SHU). d. Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel Taraf nyata (α) = 5% Nilai t tabel dengan derajat bebas (db) = n – 2 tα;n-2 = ... atau tα/2;n-2 = ... 3. Menghitung statistik uji t0 =.
keterangan : rp = koefisien korelasi parsial n = jumlah sampel m = banyaknya variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
4. Mengambil Keputusan Ho diterima apabila –t α/2 < to atau to < tα/2 Ho ditolak apabila to > tα/2 atau t0 < -tα/2 5. Menarik kesimpulan a. Jika Ho1 ditolak, maka jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) b.
Jika Ho2 ditolak, maka jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
c.
Jika Ho3 ditolak, maka jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
d.
Jika Ho4 ditolak, maka jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun yang pada awalnya
bernama
“KOPERASI
PEGAWAI
NEGERI
KOTA
BESAR
MADIUN”, berdiri pada tanggal 2 Desember 1954. Pembentukan koperasi ini didasarkan atas anjuran pemerintah Pusat dengan surat edaran No. 18/R.1/1954. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Madiun dibentuk oleh beberapa orang pendiri sebagai berikut : Ketua
:Sdr.
Tjiptosoedarmo,
Kepala
Perekonomian
Umum
Madiun. Wakil Ketua
:Sdr. Sardjani, Kepala penerangan Kota Madiun.
Sekretaris I
:Sdr. Moeljono, Kepala Pusat Pembukuan PerusahaanPerusahaan Pemerintah Kota Besar Madiun.
Sekretaris II
:Sdr. Soetrisno, Pegawai Inspeksi Koperasi Kota/Kabupaten Madiun.
Bendahara I
:Sdr.
Joeswono
Danowinoto,
Patih
fd.
Sekretaris
Inspeksi
Koperasi
Karesidenan Madiun. Bendahara II
: Sdr. Soebini, Jururawat RSU Madiun.
Pembantu Umum
:Sdr.
Hadi
Soebroto,
Kota/Kabupaten Madiun. Pelindung
: Bapak residen Madiun.
Penasehat
: Bapak Walikota Madiun.
49
Kepala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kota Besar Madiun pada tanggal 1 Januari 1955 beranggotakan 103 orang. Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang pertama diadakan pada tanggal 22 Juli 1956, jumlah anggota 73 koperasi primer dengan anggota 4.079 orang, sedangkan di tahun 1977 sampai dengan 1978 anggota Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kota Madiun setelah diadakan penertiban dari 52 Primer tinggal 28 Primer dengan anggota kurang lebih 2.000 orang. Badan Hukum pertama diperoleh pada tanggal 25 November 1955 dengan Nomor Daftar No. 1099, sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Selama ini telah terjadi penggantian yaitu pada tahun 1960 karena dari KPN (Koperasi Pegawai Negeri) menjadi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri). Pada tahun 1968 berganti lagi karena menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 dan tahun 1978 dalam proses perubahan dalam rangka penyesuaian dengan EYD dan situasi dan kondisi Koperasi dalam Orde Baru. Kantor Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kota Besar Madiun menempati Kantor Kota Madiun sampai dengan akhir November 1956. Pada tanggal 1 Desember 1956 pindah ke Jl. Diponegoro 100 A, yang dibeli pada tanggal 17 November 1956 dari Sdr. Rahardjo. Dalam tahun 1957 gedung ini menjadi sengketa karena tuntutan Sdr. Karijo Prawiro pada pemiliknya. Pengurus yang diwakili oleh : Sdr. Tjipsoedarmo, R. Moeljono dan R. Soenardi yang sebagai pembeli bersama-sama dengan pemiliknya diadili, dengan tuduhan jual beli barang dalam sengketa. Penjualan dan pembeli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dinyatakan bersalah. Penjual membayar denda Rp. 15.000,00. Surat pencabutan sitaan keluar tertanggal 21 Oktober 1957 No. 1830/Pdt/1957. Rapat tanggal 7 November 1960 dan tanggal 17 November 1960 memutuskan untuk dibentuk Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun atas dasar Undang-Undang Nomor 79/58 dan PP Nomor 60/59. Berdasarkan Undang- Undang tersebut, nama yang sebelumnya Kotapraja diubah menjadi Kotamadya maka nama koperasi menjadi Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun. Dalam bidang usaha Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun mengalami pasang surut sesuai dengan pasang surut dan perkembangan perekonomian negara. Pada masa berdirinya usaha konsumsi yang mendapatkan fasilitas dari Pemerintah, karena Badan Hukum yang pertama keluar bidang Simpan Pinjam, maka diusahakan pula Simpan Pinjam. Mengingat kebutuhan konsumsi meningkat maka pada taraf permulaan membuka unit pertokoan dengan menunjuk CV. Purbojo yang dikuasai oleh Sdr. H. Ikhsan sebagai pelaksananya. Dalam perkembangan selanjutnya toko dapat diusahakan sendiri di Kantor Jl. Diponegoro No. 100 A. Dalam jaman berdikari pernah dibuka unit persabunan, namun kemudian setelah jaman Orde Baru unit tersebut perlahan-lahan berhenti karena persaingan berat dengan perusahaan lain. Sehubungan dengan bergantinya Undang-Undang Nomor 12 tahun 1967 menjadi Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 dan perubahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Anggaran Dasar (AD) Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun dengan Badan Hukum Nomor 323B/BH/II/12-67 tanggal 18 Desember 1995, maka Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun namanya diubah menjadi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kotamadya Madiun. Saat ini Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kotamadya Madiun memiliki anggota 59 koperasi primer yang beranggotakan 11.972 anggota perorangan yang terdiri dari unsur Instansi atau Dinas dengan 19 KPRI yang beranggotakan 3.955 anggota perorangan, unsur Pendidikan dengan jumlah 29 KPRI yang beranggotakan 4.396 anggota perorangan, dan unsur BUMN/BUMD dengan 11 KPRI yang beranggotakan 3.621 anggota perorangan. Sampai dengan penulisan sejarah ini unit yang masih hidup adalah : 1. Unit Kredit Konsumsi (USP-PKPRI). 2. Unit Simpan Pinjam (USP) GKPRI Cabang Kota Madiun. 3. Unit Penyaluran Barang (UPB) GKPRI – PKPRI Kota Madiun. 4. Unit Pertokoan. 5. Unit Pendayagunaan Gedung. 6. Unit Kredit Masyarakat (UKM) 7. Unit Wisma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
B. Stuktur Organisasi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan hubungan antar personel atau antar bagian dalam menyelesaikan tugas organisasi. Struktur organisasi yang efektif akan menunjang pengelolaan organisasi dengan efektif pula. Adapun struktur organisasi di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI PKPRI KOTA MADIUN PKPRI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
KEPALA KANTOR
USP
USP CABANG
UPB CABANG
UKM
Keterangan : USP
: Unit Simpan Pinjam
UPB
: Unit Penyaluran Barang
UKM : Unit Kredit Masyarakat
UNIT PERTOKOAN
UNIT WISMA
UNIT PENDAYAGUNAAN GEDUNG
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
1. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang berwenang untuk meneruskan masa depan kehidupan koperasi. Rapat anggota diadakan minimal satu tahun sekali. Rapat anggota bertugas untuk menetapkan : a. Anggaran dasar, b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. c. Pemilihan, pengangkatan serta pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahaan laporan keuangan. e. Pengesahan
pertanggungjawaban
pengurus
dalam
pelaksanaan
tugasnya. e. Pembagiaan Sisa Hasil Usaha (SHU). f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. 2. Pengurus Pengurus merupakan sekelompok anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota, diberi tugas dan wewenang untuk mengelola dan mengendalikan kegiatan organisasi, administrasi, dan usaha koperasi. Pengurus bertugas untuk : a. Mengelola koperasi dan usahanya. b. Mengajukan rancangan kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
c. Menyelenggarakan Rapat Anggota. d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. 3. Pengawas Pengawas merupakan sekelompok anggota yang dipilih dan diangkat oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota serta memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksana kebijakan dan peneglolaan koperasi. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. c. Meneliti catatan yang ada di koperasi. d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Berikut ini adalah stuktur kepengurusan yang ada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) periode tahun 2012 sampai dengan 2015 : 1. Ketua I Wakil Ketua Sekretaris I Sekretaris II Bendahara Pleno I Pleno II 2. Badan Pengawas : Koordinator
: Drs. Diran (KPRI Pertaguma) : Drs. Suyanto, MPd. (KPRI Tut Wuri) : Sri Wiani, S.H. (KPRI Karya Madya Kencana) : Drs. Sukarman, S.Pd.Msi. (KPRI Pertaguma) : Purwoko, S.E. (KPRI Wahana Tirta Artha) : Subandi, S.Ag (KPRI Sumber Bahagia) : HAM. Sujayadi (KPRI Harapan) : HM. Labib Badri, S.Ag. (KPRI Rangga).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Anggota
: a. Syamsul Hady, S.Sos. (KPRI Karya Praja). b. H. Soedjito Taathadi (KPRI KOPINKA) 4. Pengelolaan Usaha/Kepala Kantor Pengelola usaha (Kepala Kantor) merupakan pengelola usaha yang diangkat oleh pengurus dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama pengurus. Pengangkatan kepala kantor harus mendapatkan persetujuan dalam Rapat Anggota. Pengelola usaha / kepala kantor bertugas untuk : a. Melaksanakan kewajiban pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi. b. Mengendalikan, mengkoordinasi semua kegiatan usaha koperasi yang dilaksanakan oleh karyawan. c. Melakukan
pembagian
tugas
secara
jelas
mengenai
bidang
pelaksanaannya. d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan Rapat Anggota. Berikut ini adalah struktur karyawan yang ada di Pusat Koperasi Pegawai Republi Indonesia (PKPRI) periode 2012 sampai dengan 2015: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kepala Kantor Wakil Kepala Kantor Adm. Organisasi Kasir Ekspeditor Unit Toko Penjaga/Pesuruh
8. Unit Wisma
: Tri Prasetyo : Gunarsih : Wiratmi Ari Sujatmi : Eny Idayanti : Saudi Kapiyanto : Eny Winarni : 1. Nur Buat 2. Chrisbiantoro : 1. Irkham 2. Adha Junianto 3. Dodik Jatmiko
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
4. Nizar Aymana C. Bidang Usaha Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun Pusat Koperasi Peagawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun memiliki beberapa unit usaha diantaranya sebagai berikut: 1. Unit Simpan Pinjam dan Layanan Kredit. a. Unit Simpan Pinjam (USP) untuk anggota KPRI di seluruh Kota Madiun). b. Unit Layanan Kredit Perorangan, menerima layanan dari anggota koperasi maupun calon anggota koperasi dengan jasa 1,5% per bulan dalam rangka turut berkontibusi memerangi kemiskinan. Layanan ini sekaligus mewujudkan kepedulian koperasi teerhadap kepentingan atau kesejahteraan sosial/masyarakat sekitar, atas kelebihan kemampuan yang ada dalam mencukupi kebutuhan anggota ataupun KPRI. 2. Unit Pertokoan. Unit pertokoan merupakan penyediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga murah dan lengkap terletak di lantai I seluas 162 m2. 3. Unit Pendayagunaan Gedung. a. Luas gedung kurang lebih 160 m2 pada lantai II, dengan fasilitas sound system, cyling fan, kursi, meja, cukup untuk 150 orang, dapat digunakan rapat atau resepsi sederhana, tarif sewa sangat terjangkau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
b. Menyewakan tempat usaha yang terdapat enam ruang dengan ukuran luas lantai 10,5 m2 hingga 45 m2. Lokasi strategis dengan tarif sewa Rp 300.000,00/m2 per tahun. 4. Unit Wisma. a. Tersedia 20 kamar dengan fasilitas 1 big springbed, kamar mandi dalam, televison, AC/fan, tempat parkir luas, dekat dengan fasilitas umum (Pemerintah Kota, Stasiun, dan pusat-pusat perbelanjaan). b. Tarif kamar terjangkau: kamar yang menggunakan fan (standar) Rp 80.000,00 per malam, include tax, kamar VIP dengan tarif Rp 130.000,00 per malam, include tax. 5. Unit Perumahan. Unit perumahan “NEW CITY” yang berlokasi di Desa Bantengan Kecamatan Mojopurno sebanyak 3.500 unit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data diambil hanya pada BUMNN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun. Data yang diambil oleh peneliti adalah data yang diambil selama lima tahun yaitu 2010 sampai dengan 2014. Data yang diminta berupa data mengenai perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU), jumlah anggota masing-masing koperasi, jumlah simpanan koperasi baik berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua, simpanan perumahan, jumlah pinjaman baik berupa pinjaman anggota dan pinjaman non-anggota, dan jumlah modal kerja
yang berupa modal sendiri
dan modal pinjaman dari
BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI). Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1. Berdasarkan tabel 5.1, pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode sampling purposive atau pertimbangan tertentu, sehingga data yang akan diteliti adalah data yang lengkap. Sampel dengan total populasi 11 BUMN/BUMD koperasi primer anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI), maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 8 koperasi BUMN/BUMD koperasi primer anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI). Jumlah sampel telah dianggap representif dalam penelitian ini.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 5.1 Data Perkembangan 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) No.
1
2
3
4
5
Jumlah Tahun Anggota
Jumlah Simpanan
Jumlah Pinjaman
Jumlah Modal Kerja
SHU
2010 2011 2012 2013
(Orang) 355 353 351 340
(Rp) 22.955.335 25.157.335 31.344.335 33.420.335
(Rp) 1.522.060.547 1.841.863.694 3.326.874.099 4.095.328.930
(Rp) 3.447.996.753 3.980.123.432 4.566.150.778 5.214.612.518
(Rp) 139.219.132 144.150.194 150.064.175 145.942.651
2014 2010 2011 2012 2013
344 845 844 950 958
37.518.335 185.526.561 441.957.076 845.659.194 605.381.000
1.437.763.000 4.342.965.010 5.756.586.550 2.644.592.570 6.535.002.880
1.632.968.830 12.801.109.365 18.832.577.578 21.334.219.425 24.579.572.505
164.565.509 1.151.349.589 1.216.609.650 1.527.018.550 1.813.012.450
Kopegtel Surya Cendrawasih (PT Telkom)
2014 2010 2011 2012 2013
922 103 109 100 99
533.622.500 49.260.711 61.185.496 42.716.455 43.177.250
6.056.597.852 1.409.871.393 1.636.037.393 2.774.685.479 1.716.088.422
4.504.168.013 5.822.873.707 5.353.442.451 7.468.813.406 5.341.981.126
2.275.439.752 173.512.076 240.865.875 243.086.764 233.350.459
Harapan (PT Rajawali Rejo Agung Baru)
2014 2010 2011 2012 2013
92 632 634 605 603
45.257.250 38.443.790 43.632.590 53.509.590 58.783.590
1.001.547.789 3.002.081.305 3.888.320.148 8.691.512.000 4.142.942.155
1.212.790.000 5.069.540.358 6.461.105.309 7.365.732.111 8.628.901.110
189.648.716 552.207.017 620.146.800 540.731.352 546.097.350
2014 2010 2011 2012 2013
551 460 462 446 442
62.109.590 9.578.090 11.078.090 13.218.890 18.556.890
1.020.080.852 985.679.011 1.039.717.268 1.633.711.040 1.123.939.742
1.186.373.389 1.989.963.997 1.833.615.413 1.897.595.299 1.507.794.012
561.426.983 314.307.410 310.382.649 364.789.442 343.709.020
2014
420
27.412.890
583.284.127
644.132.173
49.430.393
KPRI
Sejahtera (PT (Persero) Distribusi Madiun)
Kopinka (PT INKA)
Perum Perhutani KPH Lawu DS(Perum Perhutani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Data Perkembangan 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Lanjutan
2010 2011 2012 2013
Jumlah Anggota (Orang) 181 179 198 190
Jumlah Simpanan (Rp) 35.478.500 36.651.785 112.814.859 113.742.459
Jumlah Pinjaman (Rp) 348.851.062 460.908.088 732.619.179 498.232.413
Jumlah Modal Kerja (Rp) 388.370.711 659.875.176 664.298.071 701.030.805
SHU (Rp) 18.880.157 13.471.623 17.244.810 16.348.948
Jaya (Stasiun KA Madiun)
2014 2010 2011 2012 2013
195 178 174 170 171
115.542.459 10.199.863 11.501.863 14.037.863 16.005.863
296.967.898 600.940.585 727.648.160 1.812.543.630 767.308.780
1.336.314.411 778.918.269 1.767.115.500 1.711.844.661 1.137.801.973
17.775.761 49.987.690 75.493.766 74.031.192 74.252.115
Bina Sejahtera (PT POS)
2014 2010 2011 2012 2013
146 160 164 153 157
17.829.853 164.189.796 194.832.350 416.538.564 501.192.431
377.500.000 673.062.714 933.962.591 9.772.520.212 1.051.297.260
6.345.015.100 5.458.438.370 10.144.859.338 10.049.279.764 8.391.801.636
28.050.563 140.955.104 195.676.798 218.810.962 195.831.308
2014
154
12.206.270
2.595.420.754
881.525.128
205.917.343
No.
KPRI
Tahun
6
Wahana Tirta Artha (PDAM Madiun)
7
8
Sumber : Data Sekunder, 2015
B. Penentuan Model Regresi Data Panel Dalam penelitian ini digunakan regresi data panel. Data panel merupakan data yang memiliki jumlah cross section dan time series. Data dikumpulkan dalam suatu rentang waktu terhadap banyak individu. Ada dua macam data panel yaitu data panel balance dan data panel unbalance. Data panel balance adalah keadaan dimana unit cross sectional memiliki jumlah observasi times series yang sama. Data panel unbalance adalah keadaan dimana unit cross sectional memiliki jumlah observasi time series yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
tidak sama. Ada tiga pendekatan dalam membuat regresi data panel yaitu Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect.
C. Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel 1. Pengujian Chow (Uji F) Uji Chow dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect (CE) dan Fixed Effect (FE). Hasil pengujian Chow dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Uji Chow (F Test)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Probabilitas Cross-section F sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga model FE lebih tepat dibandingkan dengan model CE. 2. Pengujian Hauman Uji hausman dilakukan untuk memilih model yang terbaik antara Fixed Effect (FE) dan Random Effect (RE). Hasil pengujian hausman dapat dilihat pada tabel 5.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 5.3 Uji Hausman
Sumber : Data Diolah, (2015)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai probabilitas Cross-section random sebesar 0,0281 < 0,05 sehingga model FE lebih tepat dibandingkan dengan model RE. Berdasarkan dua uji penentuan model, model FE lebih tepat dari pada model CE dan RE, tanpa harus dilakukan uji selanjutnya yaitu Uji Lagrange Multiplier (LM).
D. Pengujian Asumsi Klasik dalam Regresi 1. Pengujian Normalitas Model Regresi Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji pengujian normalitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 5.4 Uji Normalitas dengan One-sample Kolmogrov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai Signifikan 0,628 lebih besar dari 0,05, data memiliki distribusi normal. 2. Pengujian Multikolinieritas Uji multikoliniearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut : Tabel 5.5 Uji Multikolinieritas
Sumber : Data diolah, (2015)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Berdasarkan output di atas, nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi masalah multikolinieritas pada model regresi. 3. Pengujian Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser. Tabel 5.6 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data Diolah (2015)
Berdasarkan output pada tabel 5.6, nilai signifikansi ke empat variabel independen lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak terjadi masalah heteroskedatisitas pada model regresi. 4. Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan autokorelasi dengan menggunakan uji Run-Test.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 5.7 Uji Autokorelasi Run Test
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan 0,149 lebih besar dari 0,05, maka data tidak terjadi masalah autokorelasi.
E. Penentuan Persamaan Regresi Data Panel Analisis regresi digunakan untuk megukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi data panel dapat dilihat pada tabel 5.8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Tabel 5.8 Analisis Regresi Data Panel
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai persamaan regresi untuk pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah : SHU = 6,380399+0,002465 X1it−0,065884 X2it+0,197899 X3it − 0,035044 X4it Persamaan tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji t.
F. Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji siginifikansi atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel. Hasil analisis koefisien determinasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dapat dilihat pada tabel 5.8. Melalui analisis data yang ditunjukkan, nilai koefisien R Square lebih besar dari 0 dan mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) secara bersama-sama adalah signifikan. Untuk mengetahui besarnya perubahan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tidak disebabkan oleh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja dapat diperoleh dengan perhitungan 1-R2. Nilai R square (R2) sebesar 0,955684 atau 95,5684%, artinya bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) berubah karena adanya pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja. Sementara itu, sisanya sebesar 1-0,955684= 0,044316 atau 4,4316% dipengaruhi oleh variabel bebas lain, misalnya biaya bahan baku, tingkat inflasi, dan kebijakan kas kecil dimana variabel-variabel tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini.
G. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Statistik t (Uji t) Berdasarkan persamaan model t statistic menunjukkan pengaruh parsial jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi di Kota Madiun. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 5.8. Untuk melakukan uji hipotesis dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
69
Penentuan Ha.
1. Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 2. Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). 3. Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa hasil Usaha (SHU). 4. Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). b. Penentuan taraf nyata (α) dan t tabel. Taraf nyata (α) = 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) df = 40 – 2 = 38, maka besar t tabel adalah 2,02439/-2,02439. Ho diterima apabila –t α/2 < to atau to < tα/2 Ho ditolak apabila to > tα/2 atau t0 < -tα/2 c. Penghitungan nilai statistik uji (to) Dari hasil outout di atas terlihat bahwa : 1. Jumlah Anggota : nilai t1 sebesar 2,306114 2. Jumlah Simpanan : nilai t2 sebesar -0,634183 3. Jumlah Pinjaman : nilai t3 sebesar 1,927839 4. Jumlah Modal Kerja : nilai t4 sebesar -0,358186 d. Pengambilan keputusan 1. Jumlah Anggota : Ho1 ditolak, karena t1 > t tabel (2,306114 > 2,02439) 2. Jumlah Simpanan : Ho2 diterima, karena t2 < t tabel (-0,634183<-2,02439) 3. Jumlah Pinjaman : Ho3 diterima, karena t3< t tabel (1,927839 < 2,02439) 4. Jumlah Modal Kerja: Ho4 diterima, karena t4>t tabel (-0,358186 < 2,02439)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
e. Penarikan kesimpulan. 1. Ho1 ditolak, maka jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 2. Ho2 diterima, maka jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 3. Ho3 diterima, maka jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 4. Ho4 diterima, maka jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
H. Pembahasan 1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Jumlah anggota koperasi berpengaruh terhadap SHU karena anggota yang tergabung dalam koperasi merupakan tulang punggung usaha koperasi. Jumlah anggota koperasi yang banyak akan bermanfaat sebagai tambahan modal yang didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib. Dapat dikatakan bahwa keaktifan anggota dalam kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taman (2012), yang menyatakan bahwa variabel jumlah anggota berpengaruh positif dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun, dari hasil analisis penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Km. Bayu dkk (2014), menunjukkan bahwa jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Ini berarti bahwa semakin kecil nilai simpanan anggota koperasi maka semakin kecil SHU yang akan diperoleh koperasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taman (2012) menunjukkan bahwa jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Thamrin (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha Jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Jumlah Pinjaman tidak berpengaruh terhadap SHU karena koperasi perlu tambahan modal, simpanan, dan jumlah anggota. Menurut Taman (2012), bahwa semakin banyak jumlah pinjaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh juga meningkat. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Thamrin (2013) menunjukkan bahwa pinjaman berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun, hasil analisis penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taman (2012) menunjukkan bahwa jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha Jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI). Hasil penelitian ini mendukung pendapat Partomo dan Rahman (2002: 76) yang dikutip oleh Bayu (2014) yang menyatakan bahwa perkembangan usaha koperasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana atau modal yang digunakan. Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, maka semakin besar dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi. Semakin berkembangnya usaha yang dilakukan koperasi maka akan memperbesar peluang koperasi dalam menghasilkan SHU yang maksimal. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vera (2013) dan Nurfarhana (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara modal kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dan menunjukkan adanya hubungan yang searah antara modal kerja dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).
5. Pengaruh Dominan antara Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha Berdasarkan hasil pengolahan data dengan melihat nilai koefisien masing-masing variabel yang berpengaruh diperoleh bahwa diantara jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja, variabel jumlah anggota yang paling berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kota Madiun. Jumlah pinjaman merupakan faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) karena penghasilan koperasi berasal dari bunga pinjaman. Semakin banyak jumlah pinjaman yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh juga meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpukan sebagai berikut : 1. Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. 2. Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. 3. Jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha, 4. Jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha. 5. Jumlah pinjaman berpengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki kelemahan dan keterbatasan yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Data-data keuangan berupa laporan SHU serta jumlah anggota, jumlah simpanan, pinjaman, modal kerja tidak dapat penulis lampirkan secara keseluruhan dalam bentuk laporan keuangan yang lengkap karena kebijakan dari pihak koperasi untuk tidak menyebarluaskan data keuangan koperasi. 2. Penelitian dalam menganalisis jumlah anggota tidak dibedakan antara perempuan dengan laki-laki. Hasil yang diperoleh adalah hasil secara umum. 3. Data keuangan untuk jumlah simpanan tidak dibedakan antara simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua, simpanan
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
khusus, simpanan perumahan, sedangkan data keuangan untuk menganalisis jumlah pinjaman tidak dibedakan antara pinjaman anggota dengan pinjaman non-anggota. Hasil yang diperoleh tidak bisa dijelaskan secara spesifik bagaimana pengaruh terhadap SHU untuk masing-masing kategori jumlah simpanan dan jumlah pinjaman tersebut. 4. Data keuangan dalam penelitian ini jumlah modal kerja tidak dibedakan antara modal sendiri dengan modal pinjaman dari luar. Hasil yang diperoleh adalah hasil secara umum. 5. Penelitian ini hanya meneliti mengenai jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, jumlah modal kerja, sedangkan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU), seperti biaya bahan baku, upah tenaga kerja, perputaran modal kerja, perputaran piutang, volume usaha yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU). C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut : 1. Penelitian terhadap variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti dan mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) belum dapat dilakukan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan variabel bebas lain yang mampu mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) seperti biaya bahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
baku, upah tenaga kerja, perputaran modal kerja, perputaran piutang, volume usaha yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Penelitian ini belum cukup kuat dalam menganalisis jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja yang disebabkan karena peneliti tidak memperhatikan masing-masing variabel ke dalam beberapa kategori, serta keterbatasan data yang ada. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya dapat menelusur lebih rinci dengan memperhatikan masingmasing variabel ke dalam beberapa kategori, serta melengkapi ketersediaan data, agar hasil analisis data dapat dijelaskan secara spesifik pengaruh terhadap SHU untuk masing-masing variabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwarti, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta : Graha Ilmu. Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta. Boedjioewono, Nugroho.2007. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Eko, Bambang. 2000. Pengaruh Simpan-Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha dan Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi (Studi Kasus pada: Credit Union Karyawan Santo Tarcius, Kodya Dumai Tahun 1995-1999). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Fadly, Ferdian. 2013. Tutorial Eviews Cara Input Data Panel Alternatif. http://ferdifadly.blogspot.com/2013/06/tutorial-eviews-cara-input-datapanel.html. Diakses tanggal 5 Juli 2015 Ferline, Ariesta., dkk. 2013. “Pengaruh Jumlah Anggota dan Simpanan Anggota Terhadap Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada PKP-RI (Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Provinsi Sumatera Barat”. eJurnal. Sumatera Barat: STKIP PGRI SUMBAR. Harsoyo, Y., dkk. 2006. Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statististik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hidayat,
Anwar. 2014. Uji Statistik: Regresi Data http://www.statistikian.com/2014/11/regresi-data-panel.html. tanggal 11 Juni 2014.
Panel. Diakses
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan: Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Km. Bayu, dkk. 2014. “Pengaruh Modal, Volume dan Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng”. ejournal. Vol 4. No 1 Tahun 2014.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Muljono, Djoko. 2012. Buku Pintar strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Munkner, Hans-H. 2011. Membangun UU Koperasi Berdasarkan Prinsip-Prinsip Koperasi. Reka Desa, Jakarta. Nurfarhana, Anna. 2013. Pengaruh Modal Kerja dengan Laba Usaha Koperasi pada Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI. Pedoman Penulis Skripsi. 2010. Universitas Sanata Dharma Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktik Analisis Parametrik dan Non Parameterik dengan SPSS. Gava Media.Yogyakarta. Ropke, Jochen. 2012. Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen. Diterjemahkan oleh Sri Djatnika. Jakarta. Sartika, Tiktik. 2009. Ekonomi Koperasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sitio, Arifin dan Haloman Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis: (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung. Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS”. Graha Ilmu. Yogyakarta. Supranto. 2004. Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan. Rineka Cipta. Jakarta. Suryana, Asep dan Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suwandi, Ima. 1985. Koperasi: Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Taman, Ni Made. 2012. “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman, dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten Badung Provinsi Bali”. Jurnal Ekonomi. Bali: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Thamrin, M. 2013. “Pengaruh Simpanan dan Pinjaman Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Credit Union Pancuran Hidup Pekanbaru”. Pekbis Jurnal. Vol. 5. No 1, Maret 2013: 64-72. Tohar, M. 2000. Permodalan dan Pengkreditan Koperasi. Kanisius, Yogyakarta. Untung, H. Budi. 2005. Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia. Yogyakarta : Andi, Ed. T. UU No.25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian Rachmawaty, Vera. 2013. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Pusat Koperasi Polisi Daerah Jawa Barat (PUSKOPPOLDA JABAR. Skripsi. Jawa Barat: Universitas Pendidikan Indonesia. Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta. Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 1989. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta : PT. BinaAksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80