PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS III SEMESTER I SD KANISIUS KADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi PGSD
Disusun oleh : Chandra Noveriawan NIM : 081134233 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus yang selalu memberikan jalan terang Kedua orang tua bapak dan ibu yang tercinta Adik yang tersayang Kekasih yang selalu memberikan semangat
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta Tuhan Selalu memberikan apa yang kita butuhkan Setiap pekerjaan bagi Allah yang kurang dimotivasi oleh kasih bagi Yesus Kristus akan berakhir dengan hati yang hancur dan keputusasaan Suka cita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari yang berhujan dalam perjalanan hidup kita
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS III SEMESTER I SD KANISIUS KADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012
Chandra Noveriawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berkaitan dengan operasi hitung pembagian Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kadirojo.Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV.Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 dan 19 Oktober 2011, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 Oktober 2011.Pengumpulan data untuk mengetahui prestasi peserta didik dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian, peneliti menggunakan tes tertulis.Untuk mengamati peneliti dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi yang berisi sejumlah item.Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu untuk mendikripsikan persentase siswa yang mencapai KKM dan hasil observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa oenerapan teknik STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian. Hal itu ditunjukan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu pada pretes siswa mencapai KKM 55,56% (20 siswa), pada akhir Siklus I persentase siswa yang mencapai KKM 63,89% (23 siswa) pada Siklus II yang mencapai KKM 86,11% (31 siswa)
Kata Kunci : Prestasi belajar, soal operasi hitung pembagian teknik STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPROVEMENTOF LEARNING ACHIEVEMENT ON MATHEMATIC ON ARITHMETHIC OPERATIONS OF DIVISION USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF STAD LEARNING TECHNIQUES IN KANISIUS KADIROJO ELEMENTARY SCHOOL ON FIRST SEMESTER OF CLASS THREE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Chandra Noveriawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This study aims to improve student achievement in solving mathematical problems related to arithmetic operations division. The experiment was conducted in Kanisius Kadirojo elementary school. The subjects of the reserach were fourth grade students. This classroom action research (CAR) was conducted for 2 cycles, each cycle consisting of 2 meetings. The first cycle held on September 17 and October 19, 2011. The second was held on October24 and 26, 2011. Data collection, which take form as a written test, was used to determine student achievement in solving arithmethic operations of division. To observe the learning activities, researcher use observation sheet that contains a number of items. This study used a descriptive quantitative analysis techniques to describe the percentage of students who achieve minimum mastery criterion (KKM) and do some observations. The results showed that the implementation of STAD technique can improve student achievement in solving arithmethic operations of division. There was an increasingof students' mastery learning, on pretest students reach 55.56 % (20 students) of KKM, at the end of the first cycle the percentage of students achieve 63.89 % (23 students) of KKM. The second cycle showed that the students reach 86.11 % of KKM (31 students).
Keywords : learning achievement, mathematic exam of STAD arithmethic operations
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kupanjatkan pada Tuhan pemilik Semesta, karena atas bimbingan dan berkat yang diberikanNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang jauh belum sempurna ini yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Operasi Hitung Pembagian Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Pembelajaran Stad Siswa Kelas III Semester I SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012” ini diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak bakal pernah terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Sang Khalik yang disembah dengan berbagai cara yang telah menyinari berkat dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis selalu percaya bahwa DIA akan selalu hadir untuk membimbing dan memberikan jalan yang terbaik untuk penulis. 2. Orang Tua tercinta, FX Tohari, untuk pelajaran sebagaimana menjadi sebagai seorang pria. Dukungan serta pendidikan tanggung jawab dalam lingkup sebagaimana biasa disebut sebagai sebuah keluarga akan selalu hidup dan berkobar pada jiwa ini. Untuk Ibunda tercinta V Eni Widi Muryani yang sampai saat ini tidak pernah lelah memberikan semangat dan doa untuk segala kelancaran penulis. 3. Albertus Harimurti, terima kasih untuk semangat dan kehangatan yang tidak pernah ada habisnya sebagai bagian dari keluarga ini. 4. Untuk Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atas ijin yang telah diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian ini. 5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan penuh dengan perhatian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .......... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I.
PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 3 C. Pembatasan Masalah ................................................................. 3 D. Perumusan Masalah .................................................................. 4 E. Batasan Istilah .......................................................................... 4 F. Tujuan ....................................................................................... 5 G. Manfaat ..................................................................................... 5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Sistematika ............................................................................... 6
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................. 7 A. Belajar Dan Prestasi Belajar ..................................................... 7 1. Definisi Belajar ................................................................... 7 2. Prestasi Belajar ................................................................... 9 B. Pengertian Matematika ............................................................. 10 C. Pengertian Pembagian .............................................................. 12 D. Strategi Menyelesaikan Soal Pembagian .................................. 12 E. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 14 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .................................. 14 2. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif .............. 15 3. Pembelajaran Kooperatif Model STAD ............................. 17 F. Kerangka Pikir .......................................................................... 30 G. Hipotesis Tindakan ................................................................... 30
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 31 A. Setting Penelitian ...................................................................... 31 1. Tempat Penelitian ............................................................... 31 2. Subyek Penelitian ............................................................... 31 3. Obyek Penelitian ................................................................. 31 4. Waktu Penelitian ................................................................. 31
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Desain Penelitian ...................................................................... 32 1. Jenis dan Model Penelitian ................................................. 32 2. Kriteria Keberhasilan .......................................................... 34 C. Tindakan Penelitian .................................................................. 34 1. Persiapan ............................................................................. 34 2. Pelaksanaan ........................................................................ 35 D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ...................................... 45 E. Analisis Data ............................................................................. 48 1. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ................................. 48 2. Penskoran ............................................................................ 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51 A. Deskripsi Data .......................................................................... 51 1. Siklus I ................................................................................ 51 2. Siklus II ............................................................................... 57 B. Analisis Data ............................................................................. 64 1. Penghargaan Kelompok ...................................................... 64 2. Persentase Nilai Yang Mencapai KKM .............................. 66 3. Data Observasi .................................................................... 67 C. Pembahasan .............................................................................. 68
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 71 A. Kesimpulan ............................................................................... 71 B. Saran ......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 32 Tabel 2. Indikator Keberhasilan Siswa ......................................................... 34 Tabel 3. Pengumpulan Data .......................................................................... 46 Tabel 4. Indikator Pencapaian Penelitian ..................................................... 48 Tabel 5. Penskoran ....................................................................................... 49 Tabel 6. Deskripsi Data Penghargaan Siklus I ............................................. 64 Tabel 7. Deskripsi Data Penghargaan Siklus II ............................................ 65 Tabel 8. Deskripsi Data Persentase Nilai yang Mencapai KKM .................. 66 Tabel 9. Deskripsi Data Observasi ............................................................... 67
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus Matematika ................................................................... 75 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................... 76 Lampiran 3 : Kisi-kisi Soal ............................................................................. 88 Lampiran 4 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............. 89 Lampiran 5 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........... 90 Lampiran 6 : Daftar Nilai Postes ..................................................................... 91 Lampiran 7 : Soal Postes Siklus I ................................................................... 92 Lampiran 8 : Soal Postes Siklus II .................................................................. 93 Lampiran 9 : Kunci Jawaban dan Penskoran Jawaban Postes Siklus I ............ 94 Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Penskoran Jawaban Postes Siklus II ........ 95 Lampiran 11 : Lembar Jawab Postes Siklus I ................................................. 96 Lampiran 12 : Lembar Jawab Postes Siklus II ................................................ 98 Lampiran 13 : Foto Penelitian ......................................................................... 100 Lampiran 14 : Surat Ijin Penelitian ................................................................. 101 Lampiran 15 : Surat Melaksanakan Penelitian ................................................ 102 Lampiran 16 : Surat Undangan Ujian Pendadaran .......................................... 103
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Matematika merupakan pelajaran yang relatif dekat dengan kehidupan siswa, sehingga bila dipahami secara logika seharusnya matematika merupakan materi pelajaran yang potensial untuk diminati siswa.Namun pada kenyataannya kesan umum tentang mata pelajaran matematika kurang menggembirakan. Guru sebagai faktor utama keberhasilan pembelajaran matematika, dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran matematika kepada siswa dengan baik. Guru perlu mendapat pengetahuan tentang materi pembelajaran matematika dengan baik. Di samping itu guru harus menguasai berbagai strategi, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran matematika terdapat berbagai alternatif metode belajar yang dapat dipilih dan dapat diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu, guru hendaknya dapat menentukan dengan tepat model dan metode pembelajaran apa yang akan digunakan untuk mengajarkan materi tertentu misalnya materi pembagian. Namun kenyataan di lapangan guru sering kali mengabaikan hal tersebut. Guru kebanyakan hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan mengerjakan soal dalam menyampaikan materi
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
pelajaran matematika, sehingga menimbulkan perasaan jenuh dan tidak adanya ketertarikan siswa pada pembelajaran matematika. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa. Operasi hitung pembagian merupakan kemampuan yang sangat penting dalam pelajaran matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sering dijumpai, misalnya saat ibu membagikan permen kepada anak kembarnya, ibu harus membagi 2 sama banyak agar anaknya tidak menangis karena pembagiannya tidak sama jumlahnya. Operasi hitung pembagian ini sudah mulai dipelajari dari kelas II.Seharusnya saat di kelas III siswa sudah lebih lancar dari kelas II, tetapi kenyataannya siswa masih belum bisa mengerjakan operasi hitung pembagian. Hal itu dapat dilihat dari hasil pengerjaan soal pembagian siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2010/2011 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 65 hanya 48% yang mencapai KKM. Kemungkinan penyebabnya adalah kurang sesuainya metode pembelajaran yang digunakan dan keterlibatan siswa pada operasi hitung pembagian.Masalahnya adalah memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam melakukan operasi hitung pembagian. Dari adanya masalah di atas maka peneliti ingin mencoba meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).Peneliti memilih metode tersebut dengan alasan karena metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
konkrit bagi siswa, sehingga siswa dapat terjun langsung dalam pembelajaran tersebut.Dengan penggunaaan metode tersebut diharapkan siswa dapat lebih mudah menangkap materi yang disampaikan dan dapat memperoleh banyak pengetahuan, sehingga prestasi belajar siswa kelas III semester 1 SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkat.
B. Identifikasi Masalah Sebelum dipilih model pembelajaran pembelajaran terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah yang menyangkut proses pembelajaran matematika khususnya materi operasi hitung pembagian, yaitu: 1. Siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal pembagian 2. Siswa kesulitan dalam menentukan model matematika 3. Nilai matematika rata-rata kurang dari KKM 4. Pembelajaram matematika sering kali mengunakan metode ceramah dan penugasan secara individu. Berdasarkan masalah di atas peneliti mengunakan tipe STAD dalam membantu siswa menyelesaikan operasi hitung pembagian dengan maksud tidak hanya aspek kognitif saja yang digali namun aspek afektif dan psikomotorik juga tergali.
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi pada usaha peningkatan prestasi belajar operasi hitung pembagian kelas III (tiga) menggunakan model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif juga dibatasi pada model pembelajaran tipe STAD. Tipe STAD dipilih karena dianggap bisa meningkatkan prestasi siswa dari pengaruh kegiatan yang biasanya secara individu menjadi kegiatan berkelompok Dalam penelitian ini juga perlu diperhatikan semua kemungkinan penyebabnya. Untuk mengatasi hal tersebut tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat, maka peneliti membatasi hanya pembagian sederhana tanpa variasi.
D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model STAD? 2. Apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo semester I tahun ajaran 2011/2012?
E. Batasan Istilah 1. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan. 2. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar berdasarkan penilaian hasil kegiatan belajar yang berupa angka. 3. Operasi hitung pembagian adalah operasi hitung yang memecahkan suatu bilangan dengan bilangan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
4. Model pembelajaran tipe STAD merupakan pendekataan kooperatif yang paling sederhana.tipe STAD adalah siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang heterogen (jenis kelamin dan kemampuan akademik). Jadi, pengertian dari judul skripsi ini adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan hasil dari aktivitas belajar berdasarkan penilaian hasil kegiatan belajar yang berupa angka dalam memecahkan suatu bilangan dengan bilangan tertentu dengan cara siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang heterogen.
F. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: 1. Untuk meningkatkan profesionalitas peneliti sebagai guru SD dalam melaksanakan PTK. 2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung pembagian siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012.
G.
Manfaat 1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan peneliti dalam meningkatkan profesionalitas guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
2. Bagi rekan-rekan guru merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk materi pokok lain, mata pelajaran lain dan di kelas lain. 3. Untuk perpustakaan sekolah laporan penelitiannya dapat menambah satu bacaan yang dimanfaatkan teman-teman guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas, terutama bagi yang masih mengalami kesulitan melakukan PTK dan belum berani untuk memulainya; sedangkan bagi yang sudah biasa melakukan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding.
H.
Sistematika Dalam penelitian ini tiap-tiap bab akan menguraikan apa yang ingin diuraikan. Bab I pendahuluan akan menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan, manfaat dan sistematika. Bab 2 landasan teori akan menguraikan tentang pengertian matematika, tinjauan belajar dan prestasi belajar, pengertian pembagian, strategi menyelesaikan soal pembagian serta pembelajaran kooperatif. Bab 3 metodologi penelitian akan menguraikan tentang setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrument serta analisis data. Bab 4 deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.Bab 5 kesimpulan dan saran.
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
A. Belajar dan Prestasi Belajar 1. Definisi Belajar Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. Adapun definisi belajar menurut para tokoh adalah sebagai berikut: a. Menurut Hilgard dalam Simandjuntak Pasaribu (1983: 59), belajar itu adalah proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. b. Menurut Winkel dalam Riyanto (2009: 5), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. c. Menurut Walker dalam Riyanto (2009: 5), belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
faktor-faktor yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. d. Menurut Gagne dalam Riyanto, (2009: 5), belajar merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan. Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok, yaitu adanya perubahan tingkah laku, sifat perubahan relatif permanen, dan perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar, baik sumber yang didesain maupun yang dimanfaatkan. Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. Hasil belajar yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya. (Kunandar, 2008: 320) Menurut Kunandar (2008: 322) ada beberapa hal yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut: a. Usahakan agar tujuan pembelajaran jelas dan menarik. b. Guru harus antusias dalam melaksanakan tugas mengajar dan mendidik. c. Ciptakan suasana yang sejuk dan menyenangkan. d. Libatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. e. Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
f. Usahakan banyak memberikan penghargaan dan pujian dari pada menghukum dan mencela. g. Berikan PR yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. h. Hargailah hasil pekerjaan siswa. i. Berikan kritik dengan senyuman. j. Gunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi.
Menurut Wens Tanlain (2006: 23) tujuan belajar siswa adalah apa yang hendak dicapai siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Tujuan belajar ini perlu disadari dan dirumuskan secara tegas. Tujuan belajar siswa berupa kemampuan apa yang hendak diperoleh siswa yang mendasari perilakunya. Dari beberapa pendapat para tokoh di atas tentang definisi belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang diharapkan bisa mengubah tingkah laku pada diri setiap individu yang belajar.
2. Prestasi Belajar Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu; kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990: 110) mengatakan bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angkaangka ulangan harian.Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar.Menurut Saifudin Anwar (2005: 8) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar.Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap sejauh mana seseorang menguasi bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. (http://www.scribd.com/doc/23735462/Pengertian-Prestasi) Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran seseorang berdasarkan pengukuran dan penilaian berupa skor yang telah ditentukan.
B. Pengertian Matematika Menurut Purwadarminto (1985: 156) matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah bilangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Sedangkan menurut Paling (1982: 1) dalam bukunya ‘Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar’, matematika adalah perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi, dan perlu melibatkan adanya topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Adapun menurut Hudoyo (1981: 10) mengemukakan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari kumpulan sistem matematika yang masing-masing sistem itu mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya bersistem dedukatif.Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa unsur matematika terdiri dari bilangan, prosedur operasional, sistem matematika yang dapat digunakan sedemikian rupa yang melibatkan tambah, kurang, kali, dan bagi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution (1982:12) yang diuraikan dalam bukunya, bahwa istilah matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari.Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata Sanskerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia.Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan arti kata mathein pada matematika). Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan perhitungan yang terdiri dari beberapa system yang mempelajari tambah, kurang, kali, dan bagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
C. Pengertian Pembagian Hasan Alwi (2002:86) pembagian adalah proses, cara, perbuatan membagi atau membagikan. Menurut Djati Keram dan Cornentyna Sitanggung mengatakan bahwa pembagian merupakan operasi balikan dari perkalian. Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009:253) Pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian. Pembagian dapat didefinisikan sebagai pengurangan berulang. Pembagian disebut juga operasi hitung yang mencari suatu faktor jika hasil kali dan faktor lain diketahui. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah operasi hitung balikan dari perkalian atau merupakan operasi pengurangan berulang.
D. Strategi Menyelesaikan Soal Pembagian Metode bermain sambil belajar dapat menumbuhkan sikap kreatifitas pada diri anak.Dari hal ini siswa diharapkan juga mampu berfikir kreatif yaitu berfikir matematis dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan matematika. Definisi masalah menurut Polya (1957) adalah suatu soal yang harus dipecahkan oleh seseorang, tetapi cara atau langkah untuk memecahkannya belum segera ditemukan oleh orang itu. Berdasarkan definisi di atas menurut Suwarsono (2001:6) suatu soal merupakan masalah atau bukan bagi seseorang merupakan sesuatu yang relatif; jika ia sudah terbiasa dengan soal itu sehingga ia bisa segera memecahkannya, maka soal itu bukan merupakan masalah baginya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
sedangkan bagi orang yang belum bisa menemukan pemecahannya soal tersebut merupakan suatu masalah. Teknik
dalam
pemecahan masalah dengan
metode heuristik
(Sujono,1988:216-217) adalah sebagai berikut: 1. Memahami masalahnya. Apa yang tidak diketahui? Apa yang diketahui? Apa syarat-syaratnya? Gambarlah, dan berilah tanda yang tepat dan sesuai. Pisahkanlah berbagai bagian dari syarat-syarat itu. 2. Buatlah rencana: carilah hubungan antara yang diketahui dengan yang tidak diketahui. Apakah hal ini pernah saudara ketahui? Apakah saudara mengetahui kaitannya dengan masalah itu? 3. Laksanakan rencana itu. Periksa setiap langkahnya. Apakah saudara tahu bawa setiap langkahnya benar? Apakah saudara dapat membuktikan bahwa hal itu benar? 4. Periksalah kembali. Selidikilah penjelasan yang saudara lakukan, Apakah saudara dapat mengecek hasilnya? Apakah saudara dapat memperoleh jawaban dengan cara yang lain? Apakah saudara dapat menggunakan hasilnya, atau metodenya untuk masalah yang lain? Dengan menggunakan metode heuristik ini diharapkan siswa mampu menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya baik dalam kehidupan seharihari maupun dalam matematika. Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa masalah merupakan sesuatu yang relatif. Dikatakan masalah apabila belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
mendapatkan cara memecahkannya, jika orang sudah mengetahui cara memecahkannya maka sudah bukan menjadi masalah.
E. Pembelajaran Kooperatif 1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif didefinisakan sebagai suatu pendekatan mengajar dimana murid bekerjasama di antarasatu sama lain dalam kumpulan belajar yang kecil untuk memenuhi kehendak tugasan individu atau kumpulan yang diberikan oleh guru menurut Johnson & Johnson, dalam Isjoni (2007:30). Menurut Effendi Zakaria dalam Isjoni (2007:30) Pembelajaran kooperatif dirangka bagi tujuan melibatkan pelajar secara aktif dalam proses pembelajaran menerus perbincangan dengan rekan-rekan dalam kumpulan kecil. Menurut
Johnson
dalam
Isjoni
(2007:30),
pembelajaran
kooperatif sebagai kaedah pengajaran. Kaedah merupakan suatu proses pembelajaran yang berkaitan pelajar yang belajar dalam kumpulan yang kecil. Berdasarkan
pengertian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar yang melibatkan siswa dalam kelompok kecil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
2.
Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif : a.
Jigsaw Dalam Jigzaw, diawali dengan pembentukan kelompok yang beranggotakan kurang lebih 4 orang dengan kemampuan yang heterogen. Para anggota dari beberapa kelompok yang berbeda (kelompok pakar) mempelajari suatu materi yang sama dan saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan. Selanjutnya kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggotanya tentang materi yang telah dipelajari.Setelah selesai diadakan evaluasi secara individual tentang materi yang telah dipelajari. Pemberian skor dan penghargaan kelompok dilakukan sesuai dengan peningkatan nilai individual seperti model STAD.
b.
Cooperative Integerated Reading and Compotition (CIRC) CIRC merupakan model pembelajaran untuk pengajaran membaca dan menulis di II - VIII. Dalam CIRC peserta didik dibagi dalam kelompok yang memiliki kecepatan pemahaman yang sama dalam membaca. Kegiatan dalam kelompok melibatkan ranah kognitif, peserta didik saling membacakan teks, membuat prediksiprediksi tentang akhir cerita naratif dari bacaan tersebut, menulis tanggapan-tanggapan terhadap cerita, praktek pengejaan.Tujuan dari CIRC ini adalah untuk melatih peserta didik dalam mencari ide-ide utama dalam bacaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
c.
Team Accelerated Instruction (TAI) Dalam TAI, peserta didik dikelompokkan sesuai dengan kemampuannya. Guru memberikan materi kepada peserta didik dalam
kelompok-kelompok
kecil
kemudian
peserta
didik
menyelesaikan soal-soal yang berbeda untuk setiap kelompok. Peserta didik dapat membantu teman dalam kelompoknya yang mengalami pemahaman
kesulitan individual
belajar. Peserat yang
matang
didik karena
harus memiliki hasilnya
akan
dipresentasikan dan dilanjutkan tes individu. Hasil dari presentasi dan tes individu dikumpulkan menjadi hasil akhir kelompok. Kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan.
d.
STAD Dalam STAD, peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang yang memiliki perbedaan kemampuan, jenis kelamin dan suku. Proses pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai dengan guru mempresentasikan materi pelajaran kepada peserta didik. Kemudian peserta didik mengerjakan latian-latihan soal dalam kelompok untuk memastikan bahwa semua anggota kelompoknya sudah menguasai materi tersebut. Proses akhir STAD adalah pelaksaan kuis individu, pada saat pelaksanaan kuis peserta didik tidak boleh saling membantu. Skor kuis peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
dibandingkan dengan rata-rata skor mereka yang lalu, poin diberikan berdasarkan seberapa jauh peserta didik dapat melampaui kinerja mereka terdahulu. Poin-poin itu kemudian di tambah untuk mendapatkan skor kelompok dan kelompok-kelompok
yang
memenuhi kriteria-kriteria tertentu mendapatkan penghargaan.
e.
Turnament Game Team (TGT) Model
pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Team
Games
Tournament adalah model pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan bersama dengan mengikuti pola urutan kegiatan dalam kelompok (team), permainan (games), turnamen (tournament). Dari macam-macam metode pembelajaraan kooperatif, penulis memilih tipe STAD.Penulis memilih tipe STAD karena STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
3.
Pembelajaran Kooperatif
model STAD (Student Team Achievement
Division) a. Pengertian STAD Menurut Rahayu (2003:13) bahwa “STAD adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah model yang bagus untuk memulai bagi seorang guru yang baru untuk mendekatkan pendekatan kooperatif”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
Menurut Salvin dalam Model pembelajaran kooperatif ( Nur Asma. 2006:133) teknik STAD adalah siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupalan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Menurut Rahayu (2003:13) bahwa “STAD adalah salah satu teklnik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah model yang bagus untuk memulai bagi seorang guru yang baru untuk mendekatkan pendekatan kooperatif”. Menurut Isjoni (2007:35) metode STAD adalah Pelajar-pelajar ditugaskan untuk bekerja dalam satu kelompok kecil yang terdiri dari empat orang yang mempunyai latar belakang dan tahap pencapaian yang berbeda. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan metode STAD adalah salah satu metode kooperatif sederhana yang dibentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari empat anak yang heterogen. b. Penerapan Teknik STAD dalam Pembelajaran Kegiatan pembelajaran menggunakan teknik STAD menurut Asma Nur (2006:133) ada 6 tahap yaitu ; a) persiapan pembelajaran, b) penyajian materi, c) belajar kelompok, d) tes, e) Pemeriksaan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
kegiatan kelompok f) penentuan skor peningkatan individual. Tahaptahap belajar kooperatif dalam teknik STAD sebagai berikut: 1). Tahap 1 : Persiapan Pembelajaran a). Materi Materi dirancang sedemikan rupa untuk pembelajaran secara berkelompok dan membuat LKS. b). Menempatkan siswa dalam kelompok Membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 anak yang heterogen (kemampuan dan jenis kelamin). c). Menentukan skor dasar Memberikan tes pengetahuan awal, skor tes tersebut dipakai sebagai skor dasar.Skor dasar merupakan rata-rata pada kuis/tes sebelumnya. 2). Tahap 2: Penyajian Materi Penyajian materi dimulai dari guru menyampaikan tujuan pelajaran, memberikan motivasi dan menjelaskan materi. Penyajian materi dapat menggunakan model ceramah, tanya jawab, dan diskusi. 3). Tahap 3: Belajar Kelompok Dalam setiap kegiatan belajar kelompok diberkan lembar LKS. Guru menjelaskan tahapan dalam metode STAD ini. Siswa diberi motivasi dengan tujuan setiap anggota termotivasi untuk diskusi. Hal hal yang perlu dilakukan pembelajar (guru) untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
menunjukkan tanggung jawab terhadap kelompoknya (Nur Asma,.2006:52) adalah: a) Meyakinkan
bahwa
setiap
anggota
kelompoknya
telah
mempelajari materi. b) Tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua anggota mengguasai materi. c) Meminta bantuan kepada setiap anggota kelompoknya untuk menyelesaiukan masalah sebelum menanyakan kepada guru. d) Setiap anggota kelompok berbicara secara sopan satu sama lain, saling menghormati dan menghargai. 4) Tahap 4: Pemeriksaan Terhadap Hasil Kegiatan Kelompok Dalam memeriksa hasil kelompok, setiap kelompok diwakili salah satu anggotanya untuk mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian agar terjadi interaksi antar kelompok.Pada kegiataan ini juga guru memeriksa hasil kelompok dan kelompok mengoreksi sendiri jika ada yang salah dibetulkan.
5) Tahap 5: Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes Secara Individual Pada tahap ini siswa mengerjakan sendiri sesuai dengan kemampuannya, setelah apa yang mereka peroleh selama berkelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
6) Tahap 6: Pemeriksaan Hasil Tes Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, dan membuat daftar skor untuk melihat peningkatan rata-rata skor setiap individu untuk disumbangkan bagi kinerja pencapaian kelompok. c. Lima komponen utama dalam teknik STAD menurut Slavin (1995) (dalam Hesti Setianingsih http://digilibuness.ac.id) yaitu : 1) Penyajian kelas (Class Presentation) Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep materi yang akan dibahas saja. Masingmasing siswa harus benar-benar memperhatikan penjelasan guru karena dapat membantu para siswa dalam mengerjakan kuis berikutnya. 2) Pembentukan kelompok belajar Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen (baik akademiknya maupun jenis kelaminnya).Caranya dengan melihat siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai yang diperoleh sebelum pembelajaran kooperatif teknik STAD. 3) Pemberian tes atau kuis (Quizzes) Setelah belajar kelompok selesai, diadakan tes atau kuis dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk kerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
memotivasi agar siswa berusaha dan bertanggungjawab secara individual.Siswa dituntut untuk mendapatkan nilai yang bagus sebagai hasil setelah belajar kelompok. 4) Pemberian skor peningkatan individu Skor didapat dari hasil tes, selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata skor dasar. Kemudian ditambah skor peningkatan semua anggota dalam satu tim. Nilai rata-rata kelompok diperoleh dengan membagi jumlah skor peningkatan dibagi jumlah anggota tim. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yaitu berupa nilai yang dapat dicapai bila mereka bekerja sama dan memperlihatkan hasil yang terbaik dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan skor peningkatan individu
hasil tes dihitung
poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavin (1995) : a) Lebih dari sepuluh point di bawah skor dasar mendapat 5 poin Skor hasil tes individu yang diperoleh dibawah skor dasar lebih dari sepuluh mendapat 5 poin b) 10 poin di bawah sampai satu poin di bawah skor dasar mendapat 10 poin. Skor hasil tes individu yang diperoleh di bawah 10 sampai 1 poin dari skor dasar mendapat 10 poin. c) Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar mendapat 20 poin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Skor hasil tes individu yang diperoleh sama dengan skor dasar sampai 10 point di atas skor dasar mendapat 20 poin d) Lebih dari 10 point skor dasar mendapat 30 poin. Skor hasil tes individu yang diperoleh lebih dari 10 poin dari skor dasar mendapat 30 poin e) Pekerjaan sempurna mendapat 30 poin Skor hasil tes individu mendapat nilai 100, maka mendapat 30 poin.
N R=
Keterangan : NR = Nilai Rata-rata R = Jumlah skor pertambahan SM = Jumlah anggota kelompok 5) Penghargaan kelompok Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim dimana dapat memotivasi para siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan poin perkembangaan yang diperoleh terdapat tiga tingkatan penghargan yang diberikan yaitu: a) Kelompok yang memperoleh nilai rata-rata 15 sampai 19, sebagai kelompok baik. b) Kelompok yang memperoleh nilai rata-rata 20 sampai 24, sebagai kelompok hebat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
c) Kelompok yang memperoleh nilai
25 sampai 30, sebagai
kelompok super. Berdasarkan pendapat Hesti Setianingsih dan Nur Asma tentang tahap pembelajaran STAD, penulis menggabungkan tahap pembelajaran STAD dari Nur Asman dan Hesti Setianingsih yaitu: a) Tahap 1 : Persiapan Pembelajaran Materi dirancang sedemikan rupa untuk pembelajaran secara berkelompok dan membuat LKS Menempatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat anak yang homogen (kemampuan, jenis kelamin, dan etnis). Memberikan tes pengetahuan awal, skor tes tersebuat dipakai sebagai skor dasar.Skor dasar merupakan rata-rata kuis/tes sebelumnya. b) Tahap 2: Penyajian Materi Penyajian materi dimulai dari guru menjelaskan tujuan pelajaran, memberikan motivasi, menjelaskan materi dan lain sebagainya. Penyajian metri dapat menggunakan model ceramah, tanya jawab, diskusi dan lain sebagainya. c) Tahap 3: Kegiatan Belajar Kelompok Dalam setiap kegiatan belajar kelompok diberkan LKS, lembar jawaban. Guru menjelaskan tahapan dalam metode STAD ini. Setiap siwa diberi peranan masing-masing dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
tujuan setiap anggota termotivasi untuk diskusi. Hal hal yang perlu dilakukan pembelajar untuk menunjukkan tanggung jawab terhadap kelompoknya (Nur Asama.2006:52) adalah (1) Meyakinkan bahwa setiap anggota kelompoknya telah mempelajari materi. (2) Tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua anggota mengguasai materi. (3) Meminta bantuan kepada setiap anggota kelompoknya untuk menyelesaiukan masalah sebelum menanyakan kepada guru. (4) Setiap anggota kelompok berbicara secara sopan satu sama lain, saling menghormati dan menghargai.
d) Tahap 4: Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok Dalam memeriksa hasil kelompok, setiap kelompok diwakili salah satu anggotanya untuk mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian agar terjadi interaksi antar kelompok.Pada kegiataan ini juga guru memeriksa hasil kelompok dan kelompok mengoreksi sendiri jika ada yang salah dibetulkan. e) Tahap 5: Siswa mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
Pada tahap ini siswa mengerjakan sendiri sesuai dengan kemampuannya, setelah apa yang mereka peroleh selama berkelompok. f) Tahap 6: Pemeriksaan Hasil Tes Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, dan membuat daftar skor untuk melihat peningkatan rata-rata skor setiap individu
untuk
disumbangkan
bagi
kinerja
pencapaian
kelompok. g) Tahap 7: Penghargaan Kelompok Berdasarkan skor peningkatan individual hasil kuis dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavin (1995) yaitu: (1) Lebih dari sepuluh poin di bawah skor dasar mendapat 5 poin Skor hasil tes individu yang diperoleh dibawah skor dasar lebih dari sepuluh mendapat 5 poin (2) 10 poin di bawah sampai satu poin di bawah skor dasar mendapat 10 poin. Skor hasil tes individu yang diperoleh di bawah 10 sampai 1 poin dari skor dasar mendapat 10 poin. (3) Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar mendapat 20 poin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Skor hasil tes individu yang diperoleh sama dengan skor dasar sampai 10 point di atas skor dasar mendapat 20 poin (4) Lebih dari 10 point skor dasar mendapat 30 poin Skor hasil tes individu yang diperoleh lebih dari 20 point dari skor dasar mendapat 30 poin (5) Pekerjaan sempurna mendapat 30 poin. Skor hasil tes individu mendapat nilai 100, maka mendapat 30 poin.
Rumus :
N=
Keterangan: N = Nilai jadi R = Jumlah total perkembangan anggota SM = Jumlah anggota kelompok yang ada Berdasarkan poin perkembangan yang diperoleh terdapat tiga tingkatan penghargan yang diberikan yaitu: (1) Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 15 sampai 19, sebagai kelompok baik. (2) Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 20 sampai 24, sebagai kelompok hebat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
(3) Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 25 sampai 30, sebagai kelompok super. d. Keunggulan dan Kelemahan STAD 1) Keunggulan Setelah mengkaji lebih jauh ternyata metode kooperatif tipe STAD
ini
memiliki
beberapa
kekuatan
atau
keunggulan,
diantaranya adalah: a) Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkn guru untuk memonitor siswa dalam belajar bersama. b) Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang tinggi. c) Melatih siswa belajar berdebat dan mendengarkan pendapat orang lain d) Melatih peserta didik untuk bekerjasama dalam anggota kelompok yang berbeda satu sama lain, salah satu contohnya adalah perbedaan kemampuan dalam memahami materi. e) Dapat melatih peserta didik untuk menjadi tutor teman sebaya sehingga dapat membantu pendidik dalam mengatasi para peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. f) Dapat melatih peserta didik untuk menjadi tutor teman sebaya sehingga dapat membantu pendidik dalam mengatasi para peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. (Lihat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/skripsi/acchives/HASHacea/7c4/ 72ac/dir/doc.pdf.) 2) Kelemahan Ada beberapa kelemahan yang ada pada metode kooperatif tipe STAD yaitu: a) Tidak mudah dalam mengkondisikan situasi dimana para peserta didik dapat aktif dan bekerjasama dalam kelompok terutama untuk peserta didik di kelas rendah pada sekolah dasar. b) Bahwa dapat dimungkinkan jumlah peserta didik yang memiliki kemampuan memahami materi dengan cepat sangat sedikit sehingga pelaksanaan tutorial yang ada dalam langkah pembelajaran mengalami kesulitan. c) Membutuhkan
banyak
waktu
dalam
kegiatan
pembelajarannya. d) Adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berfikir tidak dapat berlatih belajar mandiri. Pembagiandapat ditingkatkan dengan tipe STAD merupakan teknik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan dalam pembelajaran STAD banyak keunggulanya salah satunya tidak hanya meningkatkan aspek kognitif tetapi aspek afektif dan psikomotorik tergali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
F. Kerangka Pikir Metode pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan pada siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah atau memecahkan suatu masalah secara bersama.Selain itu, pembelajaran kooperatif dapat membatu siswa meningkatkan sikap positif dalam matematika. Para siswa secara individual membangun kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika, sehingga akan mengurangi dan menghilangkan rasa cemas terhadap matematika yang dialami banyak siswa. Pembelajaran koperatif tipe STAD memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran, mengekspresikan ide pengetahuan yang telah dimiliki secara komprehensif dalam kelompoknya. Ketika siswa belajar matematika dalam menyelesaikan masalah melalui operasi hitung pembagian melalui kelompok kecil, akan mendorong potensi anggota kelompok untuk berpikir lebih tinggi sehingga akan membentuk intelegensi matematika pada diri siswa.
Hal tersebut akan berpengaruh
terhadap peningkatan pencapaian hasil belajar siswa.
G. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
teknik
STAD
dapat
meningkatkan prestasi belajar matemtika siswa kelas III dalam operasi hitung pembagian SD Kanisius Kadirojo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian
akan
dilaksanakan
di
SD
Kanisius
Kadirojo,
Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo yang terdiri dari satu kelas yang berjumlah 36 siswa, laki-laki 20 siswa dan perempuan 16 siswa. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika tentang operasi hitung pembagian siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012. 4. Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2011. Jadwal kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun 2011/2012 No
Kegiatan Juli
Agt.
Sept. Okt.
Nov. Des.
1
Pengumpulan data kondisi awal
2
Observasi
3
Ijin pengambilan data
4
Pengambilan data
5
Analisis data
6
Penyusunan laporan
7
Ujian skripsi
8
Revisi laporan skripsi
B. Desain Penelitian 1. Jenis dan Model Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin sebagaimana yang diutarakan di atas. Hanya saja, komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan.Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
observasi juga harus dilaksanakan.Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk designnya (Kemmis & McTaggart, 1990:14). Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaianuntaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu; perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar model penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart di bawah ini.
PERENCANAAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
TIDAKAN
REFLEKSI
SIKLUS II
PENGAMATAN
Gambar.1 Model penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart
TIDAKAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
2. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah siswa dapat tuntas yaitu siswa yang mencapai skor KKM 65. Dengan target indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria pencapaian hasil awal, tindakan I dan tindakan II adalah sebagai berikut: Tabel 2. Indikator keberhasilan siswa No
1.
Peubah
Kemampuan
Indikator
dalam 1.
menyelesaikan masalah
Siswa
Kondisi awal
mampu
memecahkan operasi
hitung pembagian
berkaitan operasi
soal
Kondisi akhir Tindakan 1
Tindakan 2
55 % dari 36 siswa
65 % dari 36
80% dari 36
tuntas KKM
siswa
siswa tuntas
dengan
tuntas
KKM
hitung
pembagian
C. Tindakan Penelitian 1. Persiapan Persiapan penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut: a. Permintaan ijin kepada Kepala SD Kanisius Kadirojo. Permintaan ijin di sini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang sesuai. b. Wawancara Wawancara di sini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami
KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
guru
dalam
menyampaikan
materi
belajar.Informasi-informasi
diperoleh dengan hasil wawancara dari para guru. c. Identifikasi masalah. Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya. d. Menyusun Silabus, RPP, LKS, dan media belajar. e. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus II. 2. Pelaksanaan Kegiatan
pelaksanaan
terdapat
prosedur-prosedur.Prosedur
penelitian ini meliputi prosedur umum dan prosedur khusus. a. Prosedur umum Secara umum kegiatan pembelajaran ini didasarkan pada sistematika sebagai berikut: 1) Kegiatan awal Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru pada awal pembelajaran, misalnya mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan yang terpenting adalah mengadakan apersepsi untuk menarik perhatian siswa agar lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
2) Kegiatan Inti Kegiatan ini berisi tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Langkah-langkah pembelajaran tersebut juga harus runtut, jelas, dan sistematis supaya siswa dapat menerima pembelajaran yang diberikan guru dengan mudah.Selain itu dalam kegiatan inti guru juga memberikan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kemajuan belajar siswa. 3) Kegiatan Akhir Kegiatan ini berupa kegiatan penutup dimana guru dan siswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan mengadakan refleksi untuk mengetahui apakah siswa masih mengalami kesulitan atau tidak. b. Prosedur Khusus Siklus I 1) Pertemuan 1 a) Perencanaan Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu menyusun perangkat pembelajaran yaitu: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pembagian siklus I. (2) Menyusun lembar kerja siswa. (3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban. (4) Menyusun penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
b) Pelaksanaan (1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa. (b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. (c) Mengadakan
apersepsi:
tanya-jawab
tentang
pembagian. Mengapa anak kecil menangis ketika permennya lebih sedikit dari saudara kembarnya? (d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pembagian. (2) Kegiatan Inti (a) Siswa dibagi dalam enam kelompok, setiap kelompok terdiri dari enam siswa. (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. (c) Siswa melakukan pembagian dengan cara setiap anak mengambil jumlah yang sama banyak. (d) Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru. (3) Kegiatan akhir (a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran tadi secara bersama-sama. (b) Penugasan (c) Refleksi (d) Salam penutup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
(4) Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti pada waktu berlangsungnya kegiatan belajar.Observasi yang dilakukan adalah mencatat peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. (5) Refleksi Peneliti menyimpulkan hasil pengamatan atau observasi berupa catatan dan data dari hasil pelaksanaan tindakan tentang jalannya pembelajaran dan kendalakendala yang dihadapi.Data tersebut digunakan untuk menilai apakah pelaksanaan tindakan tersebut lebih efektif dan efisien untuk menemukan daftar permasalahan yang muncul pada saat tindakan.Temuan di atas digunakan dasar untuk melaksanakan perencanaan berulang dan menentukan langkah-langkah berikutnya.
2) Pertemuan 2 a) Perencanaan Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu menyusun perangkat pembelajaran yaitu: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pokok pembagian cara pengurangan berulang. (2) Menyusun lembar kerja siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
(3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban. (4) Menyusun penilaian. (5) Menyiapkan alat dan bahan percobaan. b) Pelaksanaan (1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa. (b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. (c) Mengadakan
apersepsi:
tanya-jawab
tentang
pembagian berulang. 20–5-5-5-5 = 0, sebanyak berapa kali pengurangan agar habis tanpa sisa? (d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pengurangan berulang. (2) Kegiatan Inti (a) Siswa dibagi dalam enam kelompok, setiap kelompok terdiri dari enam siswa. (b) Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembagian. (c) Siswa mendengarkan petunjuk mengerjakan dari guru. (d) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir (a) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran tadi secara bersama-sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
(b) Penugasan (c) Refleksi (d) Salam penutup (4) Observasi Observasi pada siklus I pertemuan kedua ini peneliti masih mengamati kegiatan belajar dan mencatat peristiwaperistiwa yang terjadi selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan
proses
pembelajaran,
dan
pengaruh
tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas. Pada akhir pertemuan siklus I dilakukan tes tertulis untuk mengetahui hasil prestasi yang dicapai siswa.
(5) Refleksi Refleksi
dilakukan
untuk
mengadakan
upaya
evaluasi yang dilakukan guru dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi di sini dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul selain proses pembelajaran. Pada kegiatan refleksi ini juga diungkapkan aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara
bermakna.Melalui
kegiatan
inilah
peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya telah terpecahkan. Siklus II 1) Pertemuan 1 a) Perencanaan Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu menyusun perangkat pembelajaran yaitu: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pembagian siklus II. (2) Menyusun lembar kerja siswa. (3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban. (4) Menyusun penilaian. b) Pelaksanaan (1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa. (b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. (c) Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang pembagian Mengapa anak kecil menangis ketika permennya lebih sedikit dari saudara kembarnya? (d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pembagian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
(2) Kegiatan Inti (a) Siswa dibagi dalam sembilan kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat siswa. (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. (c) Siswa melakukan pembagian dengan cara setiap anak mengambil jumlah yang sama banyak. (d) Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru. (3) Kegiatan akhir (a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran tadi secara bersama-sama. (b) Penugasan (c) Refleksi (d) Salam penutup (4) Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti pada waktu berlangsungnya kegiatan belajar.Observasi yang dilakukan adalah mencatat peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. (5) Refleksi Peneliti
menyimpulkan
hasil
pengamatan
atau
observasi berupa catatan dan data dari hasil pelaksanaan tindakan tentang jalannya pembelajaran dan kendalakendala yang dihadapi.Data tersebut digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
menilai apakah pelaksanaan tindakan tersebut lebih efektif dan efisien untuk menemukan daftar permasalahan yang muncul pada saat tindakan.Temuan di atas digunakan dasar untuk melaksanakan perencanaan berulang dan menentukan langkah-langkah berikutnya. 2) Pertemuan 2 a) Perencanaan Sebelum melakukan perbaikan, peneliti terlebih dahulu menyusun perangkat pembelajaran yaitu: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pokok pembagian cara pengulangan berulang. (2) Menyusun lembar kerja siswa. (3) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban. (4) Menyusun penilaian. (5) Menyiapkan alat dan bahan percobaan. b) Pelaksanaan (1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa. (b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. (c) Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang pembagian berulang. 20-5-5-5-5 = 0, sebanyak berapa kali pengurangan agar habis tanpa sisa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
(d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pengurngan berulang. (2) Kegiatan Inti (a) Siswa dibagi dalam sembilan kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat siswa. (b) Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembagian. (c) Siswa mendengarkan petunjuk mengerjakan dari guru. (d) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir (a) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran tadi secara bersama-sama. (b) Penugasan (c) Refleksi (d) Salam penutup (4) Observasi Observasi pada siklus I pertemuan kedua ini peneliti masih mengamati kegiatan belajar dan mencatat peristiwaperistiwa
yang
terjadi
selama
proses
pembelajaran.
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas. Pada akhir pertemuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
siklus I dilakukan tes tertulis untuk mengetahui hasil prestasi yang dicapai siswa.
(5) Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi di sini dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul selain proses pembelajaran. Pada kegiatan refleksi ini juga diungkapkan aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan
mampu
memperbaiki
masalah
secara
bermakna.Melalui kegiatan inilah peneliti menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya telah terpecahkan.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yaitu berupa data kondisi awal hasil prestasi belajar siswa kelas III semester I SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012.Data kondisi awal prestasi belajar siswa kelas III semester I SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012 terlampir dalam lampiran. Menurut Nana Syaodih (2008: 222) teknik pengukuran bersifat mengukur karena menggunakan instrumen standar atau distandardisasikan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
dan menghasilkan data dari hasil pengukuran yang berbetuk angkaangka.Instrumen yang bersifat mengukur secara umum dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu tes dan skala. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran dengan tes.Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar dan tes psikologi. Tes hasil belajar mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu, misalnya tes akhir pertemuan, tes mingguan, tes akhir pokok bahasan, tes tengah semester, tes semester, tes-tes jenjang pendidikan, dan tes-tes lainnya. Tes hasil belajar yang dilakukan peneliti adalah tes akhir pertemuan. Tabel 3. Pengumpulan Data
No. 1
Peubah
Data
Pengumpulan Instrumen
Prestasi belajar
Skor nilai tes
Tes evaluasi
Soal-soal evaluasi
Dalam kegiatan pengukuran ini peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas III semester I SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2011/2012.Jumlah soal tes tertulis tersebut adalah sepuluh soal, terdiri dari soal isian singkat.Soal isian singkat berjumlah sepuluh soal dengan skor maksimal satu. Pada dasarnya instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data.Dalam pendidikan, instrumen alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa tes atau non tes. Instrumen-instrumen yang disusun oleh peneliti adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir) 2. Penyusunan LKS (terlampir) 3. Penyusunan soal-soal evaluasi Dalam melakukan suatu kegiatan pengukuran, alat yang digunakan untuk mengukur haruslah sesuai dengan apa yang mau diukur dan dinyatakan valid. Pada dasarnya validitas merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes tertulis dinyatakan valid untuk mengukur prestasi belajar karena dengan tes tertulis tersebut dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa dan sebelumnya telah melalui proses konsultasi dengan ahli. Tes validitas dilakukan melalui “expert judgement” dimana telah ditempuh lewat konsultasi dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing.Tes tertulis di sini merupakan alat ukur yang reliabel karena dapat memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten. Validitas suatu instrumen adalah suatu derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur (Syaodih, 2008: 156). Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Seorang guru seharusnya melakukan tes untuk melakukan penilaian apakah para siswa dapat menguasai pengetahuan telah diberikan di kelas, sehingga guru dapat membuat tes yang cocok dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas isi.Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur.Menurut Arikunto (1993: 129) validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi yang harus diukur.Ini berarti alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.Dalam validitas isi terdapat dua aspek penting yaitu valid isi dan valid teknik samplingnya. Valid isi mencakup khususnya hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur. Validitas sampling pada umumnya berkaitan dengan bagaimanakah baiknya suatu sampel tes mempresentasikan total cakupan isi.
E. Analisis Data 1. Kondisi awal prestasi belajar siswa Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Indikator Capaian Penelitian
Kondisi Peubah
Indikator
Siklus I Siklus II Awal
Prestasi
Mengingat
belajar
sebagai
siswa
sampai habis Melakukan
pembagian pengurangan 55%
pembagian 55%
65%
80%
65%
80%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
bilangan
yang
lambangnya terdiri dari tiga
angka
dengan
bilanganyang lambangnya terdiri dari satu angka
2. Penskoran Tabel 5. Bentuk Soal dan Penyekoran
Skor maksimal per Skor maksimal Tipe
Isian Singkat
Jumlah
10
nomor
per tipe
1
10
TOTAL SKOR KESELURUHAN
10
Ketentuan penyekoran dalam soal a. Ketentuan penyekoran dalam soal isian singkat: Skor 1 jika : jawaban benar Skor 0 jika : jawaban salah atau tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Hasil skor yang diperoleh siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
N=
x 100
Keterangan: N
= nilai akhir
R
= skor yang didapat siswa
SM
= jumlah skor maksimal
100
= bilangan tetap
Cara menghitung persentase (%) KKM : % 𝐾𝐾𝑀 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝐾𝐾𝑀
Dalam
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
penelitian
ini,
setiap
𝑥 100%
kegiatan
pembelajaran
yang
dilaksanakan dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan yang ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika materi pembagian. Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila skor yang diperoleh siswa berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah disepakati oleh sekolah, yaitu dengan nilai KKM 65.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berjudul ”Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Pembagian Dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran STAD Siswa Kelas III Semester 1 SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012”. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan. Penjelasan kegiatan tiap siklus sebagai berikut: 1. Siklus I a. Rencana tindakan Peneliti menyiapkan RPP, LKS, soal evaluasi serta soal postes.Evaluasi dilakukan setelah kegiatan berkelompok, sedangkan postes diujikan pada akhir siklus I (pertama)
untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam mencapai KKM. b.
Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
siklus I
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 Oktober dan 19 Oktober 2011 yang diikuti oleh semua siswa yang berjumlah 36 siswa. Kegiatan
pembelajaran
sesuai
dengan
pedoman
teknik
kooperatif tipe STAD yaitu menggunakan 8 tahap. Tahap-tahap
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
tersebut yaitu: 1) Persiapan pembelajaran. Siswa ditempatkan dalam 6 kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen (kemampuan, jenis kelamin dan etnis). 2) Penyajian materi. Peneliti di sini adalah sebagai guru. Guru memberi tahu tujuan pembelajaran yaitu dengan berdiskusi diharapkan mampu menyelesaikan operasi hitungpembagian, memberikan motivasi dan menjelaskan
materi
hitungpembagian.
tentang Penjelasan
cara cara
menyelesaikan
operasi
menyelesaikan
operasi
hitungpembagian di atas sebagai berikut: Guru menuliskan soal di papan tulis: 100 - … - … - … - … - … = 0 Guru menjelaskan cara menyelesaikan operasi hitungpembagian di atas. Guru : Langkah pertama kalian harus mengetahui jumlah titik-titik, langkah kedua membagi angka dengan jumlah titik-titik, langkah ketiga menuliskan hasil pembagian pada titik-titik. Guru menuliskan langkah menyelesaikan operasi hitungpembagian tersebut di papan tulis.
100 – (titik-titik 1) - (titik-titik 2) - (titik-titik 3) - (titik-titik 4) (titik-titik 5) = 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Titik-titik 1 sampai dengan titik-titik 5 nilainya sama. Jadi bilangan yang sesuai untuk mengisi titik-titik itu adalah 100 dibagi 20 yaitu 5. Maka, 100 – 20 – 20 – 20 – 20 – 20 = 0
Guru : “ Sudah jelas belum?” Siswa : “ Sudah.” Guru : “ Pintar semua anak kelas 3. Coba kalau sudah jelas semua pak Chandra minta Pandu maju !” Pandu : “ Ya, pak.” Guru menuliskan soal di papan tulis. 60 - … - … - … - … - … - … = 0
Pandu menuliskan jawabannya di papan tulis. Jumlah titik-titiknya ada 6. 60 : 10 = 6, jadi bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik yaitu 10. 60 – 10 – 10 – 10 – 10 – 10 – 10 = 0 Guru
: “ Siapa yang setuju dengan jawaban Pandu?”
Siswa
: “ Saya!” ( Semua tunjuk jari)
Guru
: “ Ya, semua pinter, pak Chandra beri poin 100. Jawaban yang dituliskan Pandu benar.”
Siswa
: “ Hore!”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Metode yang dipakai dalam penyampaian materi adalah tanya jawab. 3) Kegiatan belajar kelompok. Guru membagikan LKS ke semua siswa. Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok. Guru meyakinkan setiap siswa telah jelas tentang operasi hitungpembagian, anggota kelompok diminta memberikan bantuan kepada anggota kelompoknya yang belum jelas dengan sopan, saling menghormati dan menghargai. Saat kegiatan belajar kelompok berlangsung, ada beberapa anggota kelompok yang berbicara/bergurau. Hal ini disebabkan oleh teman bermain
menjadi
satu
kelompok,
sehingga
suasana
tidak
mendukung untuk berdiskusi. 4) Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok. Guru dan siswa memeriksa hasil kelompok bersamasama.Setiap kelompok diwakili oleh salah satu anggotanya untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru memeriksa hasil tiap kelompok yang ditulis di papan tulis. Setelah dinyatakan benar oleh guru, kelompok lain memeriksa LKS hasil dari diskusi kelompok. Setelah itu tiap kelompok mengumpulkan satu lembar jawab LKS. 5) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individu. Pada tahap ini siswa diberikan soal dan lembar jawab. Siswa mengerjakan soal tes secara individu, tidak dibenarkan untuk melihat, bertanya atau memberikan jawaban kepada teman. Suasana saat tes tenang dan berjalan dengan lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
6) Pemeriksaan hasil tes. Pemeriksaan tes ini dilakukan oleh guru. Pemeriksaan ini dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Guru menyiapkan kunci jawaban terlebih dahulu sebelum mengoreksi hasil tes. 7) Pemberian skor peningkatan individu. Setelah
siswa
mendapat
nilai
dari
hasil
tes,
guru
membandingkannya dengan skor dasar yaitu menghitung selisih antara skor hasil tes dengan skor dasar. 8) Penghargaan kelompok. Pada tahap ini guru menghitung poin rata-rata kelompok. Poin rata-rata kelompok diperoleh dengan membagi jumlah skor peningkatan individu semua anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Pada siklus I ini ada 1 kelompok sebagai kelompok super, 2 kelompok sebagai kelompok hebat dan 3 kelompok sebagai kelompok baik. c. Pengamatan Kepala
sekolah
mengamati
peneliti
dalam
kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi berisi sejumlah item yang sesuai dengan langkah-langkah teknik STAD. Dari 20 item pada lembar observasi, ada item yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
berjalan dengan baik dan ada yang masih kurang. Satu item yang masih
kurang yaitu kurang menumbuhkan antusiasme
anggota
kelompok mendapat skor 2. Sedangkan 15 item sudah baik dengan skor 3 yaitu membuat persiapan mengajar sesuai dengan materi, menempatkan siswa dalam kelompok, memberi tahukan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi secara runtut, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, merespon positif partisipasi siswa, pembahasan jawaban LKS guru bersama anggota kelompok, memantau kemajuan hasil belajar, memberikan umpan balik, memberikan soal tes dan lembar jawab, menentukan skor terhadap jawaban soal tes, merubah skor menjadi nilai, membuat daftar nilai. menghitung skor kelompok. Ada 4 item memperoleh sangat baik yaitu menentukan skor dasar, memberikan soal tes dan lembar jawab, membuat daftar skor kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok sesuai dengan ketentuan. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui sesuai atau tidaknya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan teknik STAD dengan teori.Selain kepala sekolah, pelaksana tindakan mengamati siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan saat tes individu. Pengamatan saat mengerjakan tes secara individu dan saat berdiskusi dalam kelompok
tidak
menggunakan lembar observasi. Saat mengerjakan tes para siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan mengerjakan sendiri tanpa bertanya, melihat dan memberikan jawaban kepada teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
d. Refleksi Setelah melaksanakan tindakan dan observasi, peneliti melakukan refleksi hal-hal yang masih kurang dalam penelitian. Hal-hal yang masih kurang antara lain: 1) Saat diskusi dalam kelompok ada beberapa anggota kelompok yang bercanda dan bercerita, hal itu disebabkan karena teman bermain menjadi satu kelompok. 2) Jumlah anggota dalam setiap kelompok masih terlalu banyak sehingga konsentrasi siswa masih kurang. 3) Peneliti masih kurang dalam menumbuhkan antusiasme anggota kelompok, hal itu disebabkan karena guru tidak mengingatkan bahwa skor yang didapat disumbangkan untuk kelompok . Berdasarkan refleksi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian dilanjutkan ke siklus II.
2. Siklus II a. Rencana Tindakan Pada siklus II peneliti berencana mengganti beberapa anggota kelompok yang satu anggota dengan teman bermain.Menumbuhkan antusiasme
anggota
kelompok
dengan
mengingatkan
bahwa
peningkatan skor yang didapat disumbangkan untuk kelompok. Hal ini dilakukan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
dan tiap siswa diharapkan mencapai KKM. b. Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 24 Oktober dan 26 Oktober 2011 yang diikuti oleh semua siswa yang berjumlah 36 siswa. Adapun proses belajar mengajar yang mengacu pada pedoman teknik STAD yaitu mengunakan 8 tahap. Tahap-tahap tersebut sebagai berikut: 1) Persiapan pembelajaran. Siswa ditempatkan dalam 9 kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen (kemampuan, jenis kelamin dan etnis). Anggota kelompok pada siklus II ini ada beberapa perubahan karena di siklus I ada kelompok yang ramai, sehingga anggota kelompok perlu diganti. Teman satu bermain ditempatkan pada kelompok yang berbeda. Jumlah kelompok bertambah, anggota kelompok diganti semuanya. 2) Penyajian materi. Peneliti di sini adalah sebagai guru. Guru memberi tahu tujuan pembelajaran yaitu dengan berdiskusi diharapkan siswa mampu menyelesaikan operasi hitungpembagian, memberikan motivasi dan menjelaskan materi tentang cara menyelesaikan soal pembagian.
Penjelasan
cara
hitungpembagian sebagai berikut:
menyelesaikan
operasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Guru menuliskan soal di papan tulis: Hasil pembagian dari 125 : 5 adalah . . . . Guru menjelaskan cara menyelesaikan operasi hitungpembagian. Guru : ” Kemarin sudah belajar cara mengerjakan operasi hitungpembagian dengan pengurangan berulang. Masih ingatkah
langkah-langkah
mengerjakan
operasi
hitungpembagian dengan pengurangan berulang?” Siswa : “ Masih!” Guru : “ Coba sebutkan apa saja!” Siswa : “ Mengetahui jumlah titik-titik, membagi sesuai jumlah titik-titik, menuliskan hasil.” Guru : “ Ya, bagus kalian masih ingat.” Sekarang kita gunakan dengan cara bersusun ke bawah, ada yang sudah tau? Siswa : “belum pak.” Guru : “Jika belum sekarang perhatikan ke depan bapak akan jelaskan caranya” Siswa : “Ya, pak.” Guru : “Jika ada soal pembagian 136 : 4, selesaikan dengan cara bersusun ke bawah.” Langkah pertama adalah 1 dibagi dengan 4.“Bisa atau tidak 1 dibagi 4?” Siswa : “tidak pak.” Guru : “Jika tidak bisa maka angka 1 meminjam angka belakangnya, yaitu angka 3.” Jika 1 dan 3 digabungkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
bukan ditambahkan, maka menjadi bilangan 13.“Bisa atau tidak 13 dibagi 4?” Siswa : “Tidak pak” Elisa : “ Bisa pak, tapi ada sisanya” Guru : “ Ya, betul.” 13 tidak dapat dibagi hasilnya bulat, tetapi 13 bisa dibagi dengan 4 dengan ada sisa. “Berapa hasil 13 dibagi 4, Elisa?” Elisa : “3 sisa 1, pak” Guru : “Ya, betul. Tepuk tangan buat Elisa.” Siswa : “plok…plok…plok” (ruangan kelas ramai dengan tepuk tangan) Guru : “Nah, jadi setelah hasilnya sudah diketahui maka kita tuliskan hasilnya di atas, yaitu 3” (guru menuliskan di papan tulis) Siswa : “Sisanya ditaruh mana, pak?” Guru : “Sisanya ditaruh mana?” Perhatikan langkah kedua. Hasilnya tadi dikalikan dengan pembagi, yaitu 3 dikalikan 4 hasilnya 12, 12 tersebut kita letakkan dibawah 13, lalu kita kurangkan. “Berapa hasil dari 13 dikurangi 12?” Siswa : “Satu, pak.” Guru : “Ya, betul. Kita tuliskan hasilnya di bawahnya.1 sudah tidak bisa dibagi 4 maka kita turunkan angka belakang 3, yaitu angka 6.Jika 1 dan 6 digabung maka menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
16.”“Apakah 16 bisa dibagi 4?” Siswa : “Bisa, pak.” Guru : “Berapa?” Siswa : “empat, pak.” Guru : “Ya, betul.” Hasilnya kita tuliskan di atas.“Berapa hasil 4 dikali 4?” Siswa : “Enambelas, pak” Guru : “Ya, betul.” “Hasilnya kita letakkan di bawah 16, lalu kita kurangkan.” “Berapa16 dikurangi 16?” Siswa : “nol, pak.” Guru : “Ya, betul.” “Jadi 136 : 4 hasilnya adalah 34” “Apakah sudah jelas?” Siswa : “Jelas, pak” Metode yang dipakai dalam penyampaian materi adalah tanya jawab. 3) Kegiatan belajar kelompok. Guru membagikan LKS ke semua siswa. Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok. Guru meyakinkan siswa telah jelas tentang operasi hitungpembagian, anggota kelompok diminta memberikan bantuan kepada anggota kelompoknya yang belum jelas dengan sopan, saling menghormati dan menghargai. Saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
kegiatan belajar suasana tidak gaduh seperti siklus I. Hal ini disebabkan oleh teman bermain tidak menjadi satu kelompok lagi, dan jumlah anggota tiap kelompok lebih sedikit dibanding pada siklus I, sehingga suasana mendukung untuk berdiskusi. 4) Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok. Guru dan siswa memeriksa hasil kelompok bersama-sama. Setiap kelompok diwakili oleh salah satu anggotanya untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru memeriksa hasil tiap kelompok yang ditulis di papan tulis. Setelah dinyatakan benar oleh guru,
kelompok lain memeriksa jawaban LKS hasil dari
diskusi kelompok. Setelah itu tiap kelompok mengumpulkan satu lembar jawaban LKS. 5) Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individu. Pada tahap ini siswa diberikan soal dan lembar jawab. Siswa mengerjakan soal tes secara individu, tidak dibenarkan untuk melihat, bertanya atau memberikan jawaban kepada teman. Suasana saat tes tenang dan berjalan dengan lancar. 6) Pemeriksaan hasil tes. Pemeriksaan tes ini dilakukan oleh guru. Pemeriksaan ini dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Guru menyiapkan kunci jawaban terlebih dahulu sebelum mengoreksi. 7) Pemberian skor peningkatan individu. Setelah
siswa
mendapat
nilai
dari
hasil
tes,
guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
membandingkannya dengan skor dasar yaitu menghitung selisih antara skor hasil tes dengan skor dasar. 8) Penghargaan kelompok. Pada tahap ini guru menghitung poin rata-rata kelompok. Poin rata-rata kelompok diperoleh dengan membagi jumlah skor peningkatan
individu
semua
anggota
kelompok
dibagi
denganjumlah anggota kelompok. Pada siklus II ini ada 5 kelompoksebagai
kelompok
super,
4
kelompok
sebagaikelompokhebat dan 1 kelompok sebagai kelompok baik. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi postes II. Postes dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2011, postes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. c. Pengamatan Tujuan obseravsi adalah untuk mengetahui sesuai atau tidaknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan teknik kooperatif tipe STAD dengan teori. Selain kepala sekolah, pelaksana tindakan mengamati siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan saat tes individu. Pengamatan saat mengerjakan tes secara individu dan saat berdiskusi dalam kelompok
tidak menggunakan lembar observasi.
Saat mengerjakan tes para siswa mengerjakan dengan sungguhsungguh dan mengerjakan sendiri tanpa bertanya, melihat dan memberikan jawaban kepada teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
d. Refleksi Pada siklus II peneliti telah menerapkan teknik STAD yang kedua kalinya dalam pembelajaran matematika dengan baik yaitu sesuai antara penerapan dengan teori. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa. Selain itu peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan teknik STAD.Oleh karena itu, penelitian dihentikan.
B. Analisis Data 1. Penghargaan Kelompok Pada siklus I dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 6 siswa. Tabel 6 Deskripsi DataPenghargaan kelompok siklus I
Kelompok
Jumlah
Jumlah
Poin rata-rata Tingkatan
Poin
Anggota
kelompok
1
39
6
6,5
Baik
2
33
6
5,5
Baik
3
57
6
9,5
Super
4
51
6
8,5
Hebat
5
48
6
8,0
Hebat
6
39
6
6,5
Baik
penghargaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Pada siklus I kelompok 3 mendapat tingkatan penghargaan sebagai kelompok super dengan poin rata-rata kelompok 9,5. Kelompok 4 dan 5 mendapat tingkatan penghargaan hebat dengan poin rata-rata kelompok secara berturut-turut yaitu 8,5 dan 8,0. Kelompok 1, 2 dan 6 sebagai kelompok baik dengan poin rata-rata kelompok secara berturutturut yaitu 6,5; 5,5 dan 6,5. Dari kelompok tersebut, poin rata-rata kelompok terendah adalah 5,5 yang dicapai oleh kelompok 2, sedangkan poin rata-rata kelompok tertinggi adalah 9,5 yang dicapai oleh kelompok 3. Tabel 7 Deskripsi DataPenghargaan kelompok siklus II
Kelompok
Jumlah
Jumlah
Poin rata-rata Tingkatan
Poin
Anggota
kelompok
penghargaan
1
34
4
8,5
Hebat
2
38
4
9,5
Super
3
40
4
10
Super
4
39
4
9,25
Super
5
33
4
8,25
Hebat
6
27
4
6,75
Baik
7
40
4
10
Super
8
39
4
9,75
Super
9
33
4
8
Hebat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Pada siklus II kelompok 2, 3, 4, 7, dan 8 mendapat tingkatan penghargaan sebagai kelompok super dengan poin rata-rata kelompok secara berturut-turut yaitu 9,5; 10; 9,25; 10 dan 9,75. Kelompok 1, 5 dan 9 mendapat tingkatan penghargaan hebat dengan poin rata-rata kelompok 8,5; 8,25 dan 8. Kelompok 6 mendapat tingkatan penghargaan baik dengan poin rata-rata 6,75. Dari kelompok tersebut yang memperoleh poin rata-rata terendah adalah kelompok 6, sedangkan kelompok yang memperoleh poin ratarata tertinggi adalah kelompk 3 dan 7.
2. Persentase Nilai yang mencapai KKM Untuk mencari persentase siswa yang mencapai KKM digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KKM=
Jumlah siswa yang mencapai KKM X 100% Jumlah siswa
Tabel 8 Deskripsi DataPersentase Nilai yang Mencapai KKM
Siklus
Jumlah
siswa
yang Jumlah
Persentase
mencapai KKM
semua siswa
Kondisi awal
20
36
55,56%
I
23
36
63,89%
II
31
36
86,11%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
Setelah mengetahui jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 19 Oktober 2011 adalah 63,89%. Siklus I belum mencapai target keberhasilan, penelitian dilanjutkan siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 Oktober 2011. Pada siklus II persentase
siswayang mencapai KKM adalah
88,89%. Siklus II telah melebihi target dari 80%, penelitan dihentikan.
3.Data Observasi Untuk mengetahui sesuai atau tidaknya peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan teknik STAD, peneliti menyediakan lembar observasi yang berisikan beberapa item.
Total skor perolehan Nilai = X 100 Skor maksimal
Tabel 9 Deskripsi DataObservasi
Siklus
Skor
Nilai Angka
Nilai Huruf
I
63
78,75
B
II
66
82,5
A
Pada siklus I skor yang diperoleh 63 dengan nila 78,75 (B). Pada sikliu II skor yang diperoleh 66 dengan nilai 82,5 (A).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
C. Pembahasan Penelitian dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika
Materi
operasi
Hitung
Pembagian
Dengan
Menggunakan teknik Pembelajaran STAD Siswa Kelas III Semester 1 SD Kanisius Kadirojo Tahun Ajaran 2011/2012, bertujuan untuk mendeskripsikan data prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dan data observasi peneliti. Di bawah ini uraian pembahasanya.
1. Hasil Analisis Prestasi Belajar Matematika dalam Menyelesaikan Soal Pembagian Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM ada 23 siswa dan siswa yang tidak lulus KKM ada 13 siswa dari semua siswa yang berjumlah 36. Jumlah siswa yang mencapai KKM ditransformasikan dalam bentuk persenyaitu 63,89%. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian belum berhasil. Hasil tindakan pada siklus I belum berhasil, menimbulkan beberapa pertanyaan bagi peneliti. Setelah ditelusuri berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, ada siswa yang bercanda dalam diskusi kelompok, mungkin karena terlalu banyaknya anggota dalam setiap kelompok. Padahal dalam teknik STAD diperlukan saling bekerjasama dalam diskusi kelompok sehingga terjadi tutor sebaya. Siklus
I
belum
berhasil,
penelitian
dilanjukan
pada
siklus
II.Berdasarkan refleksi siklus I, masih ada siswa yang bercanda karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
banyaknya anggota setiap kelompok. Peneliti mengubah kelompok dan jumlah anggota kelompok yang bertujuan agar diskusi kelompok dapat berjalan dengan kondusif. Selain itu, terjadinya tutor sebaya dimana anggota kelompok yang sudah bisa mampu mengajari teman yang belum bisa dalam kelompoknya dengan sungguh-sungguh tanpa ada gangguan. Pada siklus II, prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dengan persentase 86,11%. Siswa yang mencapai KKM 31 siswa sedangkan yang tidak mencapai KKM 5 siswa dari36 siswa. Persentase siklus II yaitu 86,11% sedangkan persentase target keberhasilan adalah 80%. Hal itu menunjukkan bahwa pada silkus II ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu ada tes/evaluasi dan nilai setiap anggota kelompok akan menyumbangkan poin bagi kelompoknya, sehingga pada pertemuan berikutnya siswa termotivasi untuk belajar.Penelitian dihentikan padaakhir siklus II.
2. Hasil Analisis Data Observasi Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada kekurangan
yang
masih
perlu
ditingkatkan
untuk
siklus
berikutnya.Kekurangan penenelti dalam siklus I yaitu, kurangnya menumbuhkan partisipasi siswa dalam anggota kelompok. Pada silkus II peneliti mampu meningkatkan skor pada siklus I. Skor yang diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
pada siklus I untuk item menumbuhkan partisipasi siswa dalam anggota kelompok mendapat skor 2, sedangkan pada siklus II skor yang diperoleh adalah 3. Pada siklus I diperoleh nilai 7,9 (B) dengan skor 63. Pada Siklus II nilai yang didapat 8,25 (A) dengan skor 66.
3. Aktivitas Peneliti dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang operasi hitung pembagian adalah kerjasama dalam kelompok, tutor sebaya/diskusi antar anggota kelompok. Jadi, dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikatagorikan aktif. Untuk aktivitas peneliti, selama pembelajaran peneliti telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan teknik STAD dengan baik. Hal itu terlihat dengan aktivitas guru menjelaskan materi secara runtut, merespon positif partisipasi siswa, menumbuhkan motivasi, serta menumbuhkan antusiasme anggota kelompok, memantau kemajuan hasil belajar, mengawasi siswa dalam mengerjakan tes, memberikan umpan balik serta memberikan penghargaan kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama dua siklus, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik STADdapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan operasi hitung pembagian. Hal itu ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu pada pretes siswa yang mencapai KKM 55,56% (20 siswa), pada akhir siklus I persentase siswa yang mencapai KKM 63,89% (23 siswa) dan pada akhir siklus II yang mencapai KKM 86,11% (31 siswa).
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa,
maka
disampaikan saran untuk guru sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan pembelajaran matematika dengan teknik STAD memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih anggota kelompok secara tepat, sehingga dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam menyampaikan materi kepada siswa, guru hendaknya lebih sering menggunakan berbagai teknik pembelajaran dengan tujuan siswa dapat menemukan pengalaman/pengetahuan baru dalam memperoleh konsep dan keterampilan
dalam
memecahkan
71
masalah
yang
dihadapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Alwi Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka Andi Hakim Nasution. 1982. Landasan Matematika. Bogor : Bhratara Djajadisastra, Jusuf. 1982. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa. Gagne, R. 1985.The Conditions of Learning (4th). New York : Holt, Rinehart & Winston Htpp://digilib.unnes.ac.id/gsdl/skripsi/acchives/HASHacea/7c4/72ac/dir/doc.pdf. Diunduh pada hari Kamis 15 Juli 2010. Http://www.scribd.com/doc/23735462/Pengertian-Prestasi Hundoyo, Herman. 1981. Metode Mengajar Matematika. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Isjoni. 2007. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kemmis and Taggart. 1990. The Action Research Planner. Victoria : Deakin University Press Kunandar.2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nana Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Tindakan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Paling, D. 1982. Teaching Mathematics In Prymary School. Oxford : Oxford University Press Polya, George. 1957. Problem Solving Technques. New Jersey : Princeton University Press Pasaribu, Simandjuntak. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pasaribu, Simandjuntak. 1983. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Tarsito Rahayu. 2003. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. Saifudin Anwar. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Slavin, Robert E. 1995.Cooperative Learning. USA: A Simon and Schuster Company. Suharsimi Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Sujono. 1988. Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud. Suwarsih Madya. 2006. Metodologi Penelitian: Panduan Penelitan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP. Tanlain, Wens. 2006. ModulMata Kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. WJS. Purwadarminto. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 3.
77
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
IPA 1. 1.
Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
2. 2.
Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
IPS 1. 2.
Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
1. 3.
Melakukan kerja sama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan.
A. INDIKATOR
PKn 1. 2. 1. Menjelaskan cara membina persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah 1. 2. 2. Menyebutkan perilaku yang dapat merusak persatuan dan kesatuan
B. Indonesia 2. 2. 1. Menjelaskan cara membuat mainan anak-anak 2. 2. 2. Memberi contoh cara membuat mainan anak-anak 2. 2. 3. Menjelaskan cara menggunakan mainan anak-anak 3. 2. 1. Membaca pemahaman tentang permainan anak 3. 2. 2. Menjawab pertanyaan tentang isi teks 3. 2. 3. Menulis isi teks dalam tiga kalimat
Matematika 1. 3. 1. Mengingat pembagian sebagai pengurangan sampai habis 1. 3. 2. Melakukan pembagian bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka 1. 3. 3. Membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka tanpa sisa 1. 3. 4. Membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari dua angka tanpa sisa
IPA 2. 2. 1. Membedakan lingkungan sehat dan lingkungan yng tidak sehat 2. 2. 2. Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
IPS 1. 2. 3. Memberi contoh cara melestarikan lingkungan alam dan buatan 1. 2. 2. Mempraktekan pelestarian lingkungan alam dan buatan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
PKn 1. 2. 1. 1. Setelah mempelajari belajar mengenai persatuan dan kesatuan, peserta didik dapat menjelaskan cara membina persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah 1. 2. 2. 1. Setelah menjelaskan cara cara membina persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah peserta didik dapat menyebutkan perilaku yang dapat merusak persatuan dan kesatuan
B. Indonesia 2. 2. 1. 1. Setelah mempelajari cara membuat mainan anak-anak, peserta didik dapat menjelaskan cara membuat mainan anak-anak 2. 2. 2. 1. Setelah menjelaskan cara membuat mainan anak-anak, peserta didik dapat memberi contoh cara membuat mainan anak-anak 2. 2. 3. 1.
Setelah memberi contoh cara membuat mainan anak-anak, peserta didik dapat menjelaskan cara menggunakan mainan anak-anak
3. 2. 2. 2. Setelah membaca pemahaman tentang permainan anak, peserta didik dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks. 3. 2. 3. 3.
Setelah menjawab pertanyaan tentang isi teks, peserta didik dapat menulis isi teks dalam tiga kalimat
Matematika 1. 3. 1. 1.
Setelah mempelajari pengurangan berulang, peserta didik dapat mengingat pembagian sebagai penguarangan berulang sampai habis
1. 3. 2. 1.
Setelah mengingat pembagian sebagai penguarangan berulang sampai habis, peserta didik dapat melakukan pembagian bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka
1. 3. 3. 1. Setelah melakukan pembagian bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka, peserta didik dapat membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka tanpa sisa 1. 3. 4. 1. Setelah membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka tanpa sisa, peserta didik dapat membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari dua angka tanpa sisa
IPA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
2. 2. 1. 1. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat membedakan lingkungan sehat dan lingkungan yang tidak sehat 2. 2. 2. 1.
Setelah membedakan lingkungan sehat dan lingkungan yang tidak sehat, peserta didik dapat menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
IPS 1. 2. 3. 1.
Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat memberi contoh cara melestarikan lingkungan alam dan buatan
1. 2. 2. 1.
Setelah memberi contoh cara melestarikan lingkungan alam dan buatan, peserta didik dapat mempraktekan pelestarian lingkungan alam dan buatan
C. MATERI AJAR 1. Konsep PKn a. “Bhinneka Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga b. Perbedaan itu meliputi beda suku bangsa, agama, bahasa, dan adat. c. Kita harus dapat hidup saling menghargai antar penduduk meskipun berbeda suku bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat B. Indonesia a. Cerita pengalaman merupakan cerita tentang peristiwa yang dialami b. Puisi merupakan ungkapan isi hati seseorang yang disajikan dengan bahasa yang indah dan menarik Matematika a. Perkalian sebagai penjumlahan berulang, misal 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 (penambahan bilangan 5 sebanyak 4 kali) b. Tabel perkalian sampai 10 x 10 x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10 12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15 18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20 24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25 30
35
40
45
50
10 10
20
30
40
50
...
IPA
60
70
80
90 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
a. Pertumbuhan dan perkembangan seseorang berlangsung secara bertahap b. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung zat kekebalan tubuh sehingga bayi tidak mudah sakit. c. Supaya seseorang dapat hidup sehat, hal-hal yang diperlukan adalah: -
Makanan bergizi : makanan sehat yang tersusun dari berbagai jenis makanan. Makanan bergizi harus memenuhi karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
-
Bahan makanan tambahan, terdiri dari: pewarna (daun suji, kunyit), pengawet (garam, gula, es, asam benzoat), dan penyedap (bumbu dan vetsin)
-
Rekreasi, istirahat, dan olahraga. Tidur adalah istirahat yang paling sempurna. Olahraga dapat memperlancar aliran darah di dalam tubuh.
d. Ciri-ciri tanaman yang mengalami pertumbuhan: -
Bertambah tinggi
-
Bertambah besar
-
Bertambah berat
e. Bagian-bagian tanaman: -
Akar
-
Batang
-
Daun
-
Bunga
-
Buah
IPS a.
Cara merawat tanaman yang benar: -
Disiram setiap pagi dan sore
-
Diberi pupuk
-
Mencabuti rumput liar yang mengganggu proses pertumbuhan tanaman
-
Diberi sinar matahari yang cukup
b. Cara menjaga kelestarian lingkungan: -
Membuat cagar alam dan suaka marga satwa
-
Tidak sembarang menebang hutan dan melakukan tebang pilih tanam
-
Membudidayakan ternak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
c. Cara memelihara dan menjaga lingkungan: -
Menjaga kebersihan lingkungan rumah
-
Menjaga kebersihan tempat-tempat umum
-
Mengadakan reboisasi
-
Tidak membuang sampah di sungai
2. Prosedur a. Pengamatan b. Membaca c. Mendengarkan d. Mengidentifikasi e. Latihan soal
D. METODE PENGAJARAN 1. Tanya jawab 2. Penugasan 3. Belajar kelompok
E. NILAI KEMANUSIAAN 1. Kerendahan hati 2. Disiplin dan kemandirian 3. Kerja sama 4. Tanggung jawab
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Berdiskusi mengenai adanya perbedaan suku dan agama di dalam kelas b. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara menghargai keragaman di lingkungan yang ada 2. Mengingat perkalian sebagai penjumlahan berulang (2 x 8 = 8 + 8) 3. Memberi contoh cara melakukan lingkungan alam 4. Menjelaskan cara melakukan lingkungan alam c. Kegiatan Penutup 1. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
2. Memberikan tugas 3. Melakukan refleksi Peserta didik diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: a. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kalian dapat menemukan berbagai keragaman? Apakah berbagai keragaman tersebut dapat bersatu? b. Bagaimana keadaan lingkungan alam di sekitar rumahmu? c. Apakah kalian dapat menjaga kelestarian lingkungan alam tersebut sebagai wujud ungkapan syukurmu kepada Tuhan? 4. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad 2. Pertemuan Kedua a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Membacakan cerita
b. Kegiatan Inti 1. Mendengarkan cerita pengalaman yang mengesankan 2. Menceritakan pengalaman yang didengar dengan kalimat yang runtut 3. Mengidentifikasi perubahan-perubahan tubuh manusia 4. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi perubahan-perubahan tubuh manusia 5. Mengingat perkalian satu angka 6. Membuat tabel perkalian sampai 10 x 10 c. Kegiatan Penutup 1. Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang baru saja dilaksanakan 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan dan hasil pembelajaran 3. Memberikan tugas a. Melakukan refleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: (a) Coba amati fotomu ketika kamu masih kecil! Adakah perubahan yang terjadi pada diri kalian? (b) Apakah kalian dapat menggunakan tangan dan kaki kalian dengan baik? (c) Apakah kalian sudah mengucap syukur atas pertumbuhan yang kalian alami?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
4. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad untuk makan makanan bergizi dan berolahraga agar pertumbuhan mereka dapat lebih optimal. 3. Pertemuan Ketiga a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Mengajak peserta didik untuk mengingat peristiwa mengesankan yang pernah mereka alami ketika masih kecil b. Kegiatan Inti 1. Mendengarkan cerita pengalaman teman 2. Menangapi cerita dengan mengemukakan pendapat atau bertanya 3. Mengidentifikasi perubahan tubuh hewan dan tumbuhan 4. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi perubahan tubuh hewan dan tumbuhan c. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama peserta didik membuat rangkuman 2. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 3. Melakukan refleksi Peserta didik diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: a. Apakah kalian pernah mengalami peristiwa yang mengesankan? b. Apakah kalian dapat memetik suatu pelajaran dari pengalaman kalian tersebut? 4. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad untuk menjadikan pengalaman sebagai guru yang terbaik 4. Pertemuan Keempat a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan yang lalu b. Kegiatan Inti 1. Mengamati tanaman 2. Menyebutkan bagian-bagian tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
3. Menyebutkan cara merawat tanaman 4. Memberi contoh cara merawat tanaman 5. Menghitung biji tanaman yang tumbuh dengan baik 6. Membuat rangkuman c. Kegiatan Penutup 1. Memberikan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang baru saja dilaksanakan 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya 4. Melakukan refleksi Peserta didik diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: a. Bayangkan jika di sekitar kita tidak ada tumbuhan! Apa yang akan terjadi? b. Sebagai ucapan syukur telah diberi tumbuhan oleh Tuhan, apa yang akan kalian lakukan? c. Sudahkah kalian merawat tanaman di sekitarmu dengan baik? 5. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah dan sekolah 5. Pertemuan Kelima a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Tanya jawab tentang keragaman yang terdapat di Indonesia b. Kegiatan Inti 1. Menunjukkan sikap cara menghargai keragaman 2. Mengingat pembagian sebagai pengurangan sampai habis 3. Membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka 4. Menjelaskan cara memelihara lingkungan alam c. Kegiatan Penutup 1. Memberikan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang baru saja dilaksanakan 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 3. Memberikan tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
4. Melakukan refleksi Peserta didik diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: a. Apakah kalian dapat menemukan kegunaan pelajaran yang baru saja kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari? b. Apakah kalian senang dengan metode belajar kita? Mengapa? 5. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad 6. Pertemuan Keenam a. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Mengamati beberapa gambar yang sudah dipersiapkan oleh guru b. Kegiatan Inti 1. Membaca isi gambar tentang kegiatan menanam bunga 2. Melengkapi puisi berdasar isi gambar 3. Menjelaskan pengaruh makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat, dan olah raga terhadap pertumbuhan 4. Membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka tanpa sisa 5. Membagi bilangan yang lambangnya terdiri dari tiga angka dengan bilangan yang lambangnya terdiri dari dua angka tanpa sisa c. Kegiatan Penutup 1. Memberikan penilaian/ refleksi terhadap kegfiatan yang baru saja dilaksanakan 2. Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 3. Melakukan refleksi Peserta didik diajak berefleksi dengan panduan pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut: a. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kalian sudah menerapkan pola hidup sehat? b. Apakah kalian selalu mensyukuri kesehatan yang diberikan Tuhan setiap hari? Dengan cara apa? 4. Aksi Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad untuk selalu bersyukur kepada Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
G. REFLEKSI Peserta didik diajak merefleksikan setelah belajar selam 8 kali pertemuan dengan panduan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: a. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kalian sering menjumpai masalah yang berkaiatan dengan perkalian? b. Apakah kalian sudah melakukan sesuatu sebagi wujud kepedulian kalian terhadap lingkungan? Sebutkan contohnya! c. Apakah kalian senang dan terbantu dengan model pembelajaran seperti ini? Mengapa?
H. AKSI Dengan dibantu pertanyaan reflektif, peserta didik menentukan suatu keputusan dan tekad.
I. KECAKAPAN HIDUP 1. Kecakapan Umum
Kecakapan personal: menggali informasi melalui observasi, membaca, dan bertanya.
Kecakapan sosial: kecakapan komunikasi lisan, kecakapan komunikasi tertulis, dan berinteraksi dengan masyarakat kelas.
2. Kecakapan Khusus: menguasai pengetahuan.
J. SUMBER BELAJAR 1. Gambar 2. Sarwiyanto, dkk. 2008. Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Kanisius. 3. Praptanti, dkk. 2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. 4. Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius. 5. Sarwiyanto, dkk. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Kanisius. 6. Sumantoro dan Dodo Hermana. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
K. PENILAIAN HASIL BELAJAR No 1
2
3
4
5
Indikator Pencapaian Menunjukkan sikap menerima keragaman yang ada
Teknik Penilaian Tes tertulis
Bentuk Instrumen Tes isian: kelompok
Contoh Instrumen Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Membantu orang lain sebaiknya dilandasi rasa tulus .... 2. Bunyi sila ketiga dari Pancasila adalah .... 3. Sebutkan 5 kesenian daerah yang ada di Indonesia! Ceritakan pengalaman masa kecilmu yang mengesankan dengan kalimat yang runtut!
Menceritakan pengalaman yang mengesankan tentang kegiatan sehari-hari dengan menggunakan kalimat yang runtut Melakukan pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka Mengidentifikasi perubahanperubahan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan melalui pengamatan gambar
Tes tertulis
Tes proyek: individu
Tes tertulis
Tes isian: uraian
Selesaikan pembagian di bawah ini! 1. 196 : 7 = ... 2. 245 : 7 = ... 3. 170 : 5 = ...
Tes proyek
Tes proyek: kelompok
Gambar dan sebutkan bagian-bagian tanaman!
Menjelaskan cara memelihara lingkungan alam dan buatan
Tes tertulis
Tes isian: uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa akibatnya jika semua orang membuang sampah ke sungai? 2. Jelaskan tujuan menanam tanaman penguat di pinggir sungai!
Mengetahui,
Yogyakarta, 01 Oktober 2011
Guru Pembimbing
Peneliti
Ig. Supartinah
Chandra Noveriawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI