PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN “THE HOUSE OF RAMINTEN” YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Robertus Bellarminus Leo NIM: 112214009
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No v e mb e r2 0 1 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
“Percaya Diri, Cerdas dan Menghargai” Robertus Bellarminus Leo
Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat. Orang tua yang selalu memberi doa mendukung dalam proses studi. Kak Marno dan Kak Boni, kakak yang selalu memberikan motivasi dan mendukung Lidwina Desi Kuriawati .yang selalu memberi perhatian, mendukung, dan memberi semangat. Para Sahabat yang menghibur dan memberi motivasi iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakam bahwa skripsi dengan judul: “PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN “THE HOUSE OF RAMINTEN” YOGYAKARTA dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 Oktober 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat ataui pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta 30 November 2015 Yang membuat pernyataan,
Robertus Bellarminus Leo NIM: 112214009
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Robertus Bellarminus Leo
NIM
: 112214009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN “THE HOUSE OF RAMINTEN” YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 November 2015
Yang menyatakan, Robertus Bellarminus Leo
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji
syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga Kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas semua rahmat dan karunia-Nya.
2.
Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memeberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis. 3.
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4.
Ibu Ike Janita Dewi, SE., MBA., PhD., selaku dosen pembimbing I, yang telah sabar dan mengarahkan, membimbing dan mendukung penulis degan kesungguhan hati.
5.
Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M, selaku dosen pembimbing II, yang juga dengan sabar telah mengarahkan, menasihati dan membimbing penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
6.
Ibu Dra. Diah Utami BR dan Bapak Dr. Lukas Purwanto yang memberikan motivasi dan pendampingan selama proses kuliah
7.
Bapak Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang memberikan ilmu dan semangat selama proses perkuliahan.
8.
Ibu Lisa Prawestiningsih selaku GM Raminten yang telah meluangkan waktu.
9.
Mbak Noviana Tri Rahayu selaku arsitek yang memberikan banyak informasi mengenai arsitektur sehingga membantu dalam proses penyusunan skripsi.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Mbak Anicka Tamaya selaku TourLeader yang menyediakan waktu dan berbagi pengalaman. 11. Dosen penguji Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M. Si. 12. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi hingga selesai. 13. Kak Boni dan Kak Marno yang memberikan perhatian dan semangat agar menyelesaikan skripsi ini. 14. Lidwina Desi Kurniawati yang selalu membantu, memberi dukungan dan semangat pada penulis. 15. Teman-teman HMJM periode 2012-1015 yang memberikan doa, semangat serta dukungan. 16. Teman-teman Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen seperjuangan angkatan 2011 17. Teman-teman bimbingan Bu Ike. 18. Para responden yang bersedia mengisi kuesioner penelitian ini 19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 November 2015 Penulis
Robertus Bellarminus Leo NIM: 112214009
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...............................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS .............................vi HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................vii HALAMAN DAFTAR ISI.......................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL ..............................................................................xii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang Masalah .......................................................................1 Rumusan Masalah .................................................................................8 Batasan Masalah ...................................................................................8 Tujuan Penelitian ..................................................................................9 Manfaat Penelitian ................................................................................9 Sistematika Penulisan ...........................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .......................12 A. Landasan Teori ........................................................................................12 1. Pemasaran Jasa ....................................................................................12 a. Perusahaan Jasa ..............................................................................12 b. Karakteristik Jasa............................................................................14 c. Kategori Jasa ...................................................................................16 2. Pengertian Restoran.............................................................................19 3. Store Atmosphere ................................................................................20 a. Pengertian Store Atmosphere ..........................................................20 b. Elemen-elemen Store Atmosphere .................................................21 1. Eksterior (bagian luar toko) .....................................................21 2. General Interior (bagian dalam toko) .......................................24 3. Layout ruangan .........................................................................27 4. Interior Point of Interest Display .............................................29 4. Brand Image ........................................................................................30 a. Brand ..............................................................................................30
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
\
b. Brand Image ...................................................................................42 c. Indikator-indikator membentuk citra .............................................44 5. Segmentasi Pasar .................................................................................45 6. Persepsi Konsumen .............................................................................47 7. Minat Beli Ulang .................................................................................48 B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................50 C. Perumusan Hipotesis ...............................................................................52 D. Kerangka Konseptual ..............................................................................53
BAB III Metode Penelitian.....................................................................................54 A. Pendahuluan ...........................................................................................54 B. Penelitian Tahap I ..................................................................................54 1. Tujuan Penelitian ...............................................................................54 2. Jenis Penelitian ...................................................................................54 3. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................55 4. Narasumber ........................................................................................55 5. Analisis Data ......................................................................................55 C. Penelitian Tahap II .................................................................................56 1. Tujuan Penelitian ...............................................................................56 2. Jenis Penelitian ...................................................................................56 3. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................56 4. Subjek dan Objek Peneltian ...............................................................57 5. Variabel penelitian .............................................................................58 a. Jenis Variabel ................................................................................58 b. Pengukuran Variabel .....................................................................59 6. Operasionalisasi variabel ...................................................................59 7. Populasi dan Sampel ..........................................................................61 8. Teknik Pengambilan Sampel..............................................................62 9. Sumber Data .......................................................................................63 10. Teknik Pengumpulan Data...............................................................63 11. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................63 a. Uji Validitas .................................................................................63 b. Uji Reliabilitas .............................................................................64 12. Teknik Analisa Data ........................................................................64 a. Rata-rata dan Standar Deviasi ......................................................65 b. Analisis Regresi Berganda dan Sederhana ...................................65 1. Uji Multikoloneritas .............................................................65 2. Uji Heterokedastisitas ..........................................................66 3. Uji Normalitas......................................................................67 c. Analisi Regresi Berganda .............................................................68 1. Koefisien Determinasi .........................................................68 2. Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Serempak ........69 3. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial ...................................70 d. Analisis regresi Secara sederhana ................................................71 e. Uji Beda rata-rata .........................................................................72
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................75 A. B. C. D. E. F.
Sejarah Singkat The House of Raminten ...............................................75 Gambaran Umum The House of Raminten Kotabaru Yogyakarta ........76 Lokasi The House of Raminten .............................................................77 Visi dan Misi ..........................................................................................78 Jumlah Pekerja .......................................................................................78 Struktur Organisasi ................................................................................78
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...............................................81 A. Penelitian Tahap pertama .......................................................................81 1. Atmosfir restoran (content analysis) ..................................................82 2. Atmosfir Restoran (Common-Theme Approach) ...............................94 B. Penelitian Tahap kedua ..........................................................................97 1. Hasil Data Karakteristik Responden ..................................................97 a. Data Identitas Responden Pengunjung DIY dan non DIY ...........97 b. Data identitas pengunjung The House of Raminten golongan DIY (n=50) ...................................................................................98 c. Data identitas pengunjung The House of Raminten golongan Non – DIY (n=50) ........................................................................99 2. Pengujian Instrumen...........................................................................100 a. Uji Vliditas ...........................................................................101 b. Uji Reliabilitas .....................................................................103 3. Elemen-elemen atmosfir restoran The House of Raminten ...............104 4. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................107 a. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ..........................................107 1. Uji Multikoloniaritas............................................................107 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................108 3. Uji Normalitas......................................................................18 b. Uji Asumsi Klasik regeresi sederhana .........................................109 1. Uji Heterskedastisitas ..........................................................109 2. Uji Normalitas......................................................................110 5. Pengujian Regresi Berganda untuk rumusan masalah kedua ............111 a. Koefisien determinasi R2 ........................................................111 b. Uji Signifikansi Seluruh Koefisien secara serempak .............111 c. Uji Signifikansi Koefisien Regresi secara parsial ..................113 6. Pengujian Regresi sederhana untuk rumusan masalah ketiga ...........114 7. Uji Beda rata-rata ..............................................................................115 7. Diskusi .............................................................................................116 BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN.............119 A. Kesimpulan .......................................................................................119 B. Implikasi Hasil Penelitian .................................................................122 1. Implikasi untuk Manajerial ..........................................................122 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Implikasi untuk Peneliti Selanjutnya ...........................................123
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................125 LAMPIRAN .............................................................................................................128
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Tabel 5.11 Tabel 5.12 Tabel 5.13 Tabel 5.14 .
Produk Domestik Regional Bruto DIY Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Bidang Restoran Tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah) ...................................................................................... 3 Produk Domestik Regional Bruto Per Kabupaten dan Kota di DIY Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Bidang Restoran Tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah) ........................................ 3 Daftar tempat wisata kuliner di Yogyakarta .......................................... 5 Karakteristik Jasa dan Implikasi Manajemen ........................................ 16 Interpretasi terhadap merek ................................................................... 32 Manfaat-Manfaat Merek ........................................................................ 35 Jumlah dan Kota Asal Pengunjung The House of Raminten ................. 98 Pengunjung Golongan DIY .................................................................... 99 Usia Pengunjung The House of Raminten ............................................. 99 Pengunjung Golongan non-DIY ............................................................ 100 Usia Pengunjung The House of Raminten ............................................. 101 Hasil Uji Validitas.................................................................................. 102 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 104 Distribusi Jawaban Responden Pada variabel Atmosfer Restoran ........ 105 Uji Multikoniaritas ................................................................................. 108 Koefisien Determinasi R2....................................................................... 111 Uji Signifikansi Koefisiensi secara serempak ........................................ 112 Uji Signifikansi Koefisiensi secara parsial ............................................ 113 Hasil Uji Regresi Sederhana .................................................................. 115 Uji Beda Rata-rata.................................................................................. 116
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK Gambar 2.4 Elemen Brand Equity Versi David Aaker ............................................. 38 Gambar 2.5 Customer-based Brand Equity Pyramid ................................................ 41 Gambar 5.1 Hasil Uji Heterskedastisitas .................................................................. 109 Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas.............................................................................. 109 Gambar 5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 110 Gambar 5.4 Hasl Uji Normalitas............................................................................... 111 Diagram 5.1 Pengunjung Golongan DIY .................................................................. 99 Diagram 5. 2 Usia pengunjung The House of Raminten .......................................... 99 Diagram 5.3 Pengunjung Golongan non DIY ........................................................... 100 Diagram 5.4 Usia Pengunjung The House of Raminten ........................................... 101
.
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK “PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN “THE HOUSE OF RAMINTEN” YOGYAKARTA
ROBERTUS BELLARMINUS LEO NIM: 112214009 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen atmosfir restoran yang ada di The House Raminten, untuk mengetahui apakah atmosfir restoran berpengaruh atau tidak terhadap brand image, untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh atau tidak terhadap minat beli ulang konsumen The House of Raminten dan untuk mengetahui perbedaan persepsi atas atmosfir restoran antara pengunjung DIY dan nonDIY. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 yang terdiri dari 50 pengungjung DIY dan 50 pengunjung non DIY yang sedang berada di The House of Raminten Kotabaru,Yogyakarta. Variabel penelitian ini adalah atmosfir restoran, brand image dan minat beli ulang. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat 3 variabel atmosfir restoran yaitu eksterior, interior dan layout hanya variabel interior yang berpengaruh positif pada brand image. Brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang. Tidak ada perbedaan atas atmosfir restoran The House of Raminten antara pengunjung DIY dan non DIY.
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF RESTAURANT ATMOSPHERE TOWARDS BRAND IMAGE AND REPURCHASE INTEREST OF THE HOUSE OF RAMINTEN YOGYAKARTA
Robertus Bellarminus Leo Sanata Dharma University Yogyakarta, 2015 The research was conducted to discover (1)the atmosphere elements of The House of Raminten restaurant, (2)whether the restaurant’s atmosphere influenced the brand image, (3)whether the brand image influenced the consumer’s interest to repurchase; and (4) the difference of perception about the restaurant atmosphere among guests originally coming from and outside DIY. The research was a qualitative descriptive research. The research used convenience sampling technique. The data were collected in questionnaire technique. The research took respondents of 100 samples, consisted of consisted of 50 guests originally coming from DIY and 50 guests coming from outside DIY. The variables were the atmosphere of the restaurant, brand image, and the interest to repurchase. Based on the data analysis, the research found that (1)there were 3 variables of the atmosphere of the restaurant: exterior, interior, and layout; (2)only variable of interior that influenced the brand image positively; (3)brand image influenced the interest to repurchase positively; and (4)there were no differences in the atmosphere of The House of Raminten restaurant between guests originally coming from and outside DIY.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah daerah yang memiliki keberagaman budaya dan tempat tujuan wisata. DIY mempunyai 4 kabupaten dan 1 kota, yang terdiri dari Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul, Sleman dan kotanya adalah Yogyakarta. DIY mempunyai keberagaman budaya, baik budaya yang bersifat tangible (fisik) seperti, 127 Bangunan Cagar Budaya (BCB), empat di antaranya merupakan international heritage yang dinilai langsung oleh UNESCO (sumber: www.kompas.com, Kamis, 7 Oktober 2010, 11:23 WIB). Selain tangible, budaya DIY juga bersifat intangible (non fisik) seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat. Salah satu budaya intangible adalah upacara tradisional yang masih dilakukan sampai saat ini seperti Upacara Garebeg yang dilakukan setiap tiga kali dalam setahun. Upacara Garebeg di Kesultanan Yogyakarta mencerminkan konsistensi sikap religius dan menghargai nilai-nilai Budaya Bangsa (sumber: Kebudayaan Indonesia, 24 Maret 2014). Selain Upacara Garebeg masih ada Upacara yang di lakukan sampai saat ini seperti Upacara Sekaten, dan Upacara Labuhan. Bangunan Cagar Budaya dan Upacara Kebudayaan tersebut secara tidak langsung dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke DIY. Setiap tahunnya jumlah wisatawan mancanegara
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
terus meningkat sebanyak 254.213 orang yang artinya meningkat 7,77% dari tahun 2013 sebanyak 235.893. sedangkan wisatawan nusantara tercatat sebanyak 3.091.967 atau mengalami kenaikan 18,83% dari tahun 2013 sebanyak 2.602.074 orang. Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke DI Yogyakarta pada tahun 2014 tercatat 3.346.180 orang dengan peningkatan sebesar 17,90 % dari tahun 2013 sebanyak 2.837.967 orang (sumber:Kedaulatan Rakyat, 6 Februari 2015). Hampir sebagian besar pengunjung yang datang ke DIY pasti berkunjung ke tempat kuliner untuk menyantap makanan khas DIY, karena selain dikenal dengan budaya dan tempat wisata Yogyakarta juga merupakan pusat wisata kuliner (sumber: carakata.org, 4 Mei 2015). Makanan khas DIY seperti gudeg, angkringan, bakpia, sate klathak, wedang ronde, dan masih banyak lainnya. Dengan beraneka ragam kuliner yang ada di DIY maka banyak pula pengusaha yang mengambil kesempatan dalam berbisnis kuliner. Kesempatan yang diambil karena begitu banyak para wisatawan yang datang ke kota gudeg ini. Data BPS mengenai Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan di DIY berikut ini menunjukan usaha di bidang restoran dari tahun 2009 hingga 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto DIY Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Bidang Restoran Tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah) No Tahun PDRB Harga Konstan Lapangan Usaha Restoran Rp. 2.006.105 1 2009 Rp. 2.118.233 2 2010 Rp. 2.217.759 3 2011 Rp. 2.342.196 4 2012 Rp. 2.744.146 5 2013 Sumber : www.perpustakaan.bappenas.go.id Berdasarkan tabel 1.1, peneliti dapat menyimpulkan bahwa PDRB DIY setiap tahun terus mengalami peningkatan, sehingga dapat diasumsikan bahwa jumlah pengunjung yang melakukan pembelian di restoran juga meningkat. Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Per Kabupaten dan Kota di DIY Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Bidang Restoran Tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah) Tahun Kulonprogo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta Rp 31.093 Rp 361.380 Rp 119.504 Rp 729.160 Rp 764.968 2009 Rp 32.265 Rp 384.724 Rp 130.457 Rp 778.757 Rp 803.651 2010 Rp 33.648 Rp 411.186 Rp 136.237 Rp 826.753 Rp 841.496 2011 Rp. 35.630 Rp 439.603 Rp 143.244 Rp 877.407 Rp 885.591 2012 Rp 38.042 Rp. 470.454 Rp 155.132 Rp 932.332 Rp 933.397 2013 Sumber : www.perpustakaan.bappenas.go.id Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada PDRB per kabupaten dan kota DIY mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data di atas juga menggambarkan pertumbuhan PDRB yang paling besar terletak di wilayah Kota Yogyakarta dengan total PDRB dari tahun 2009 – 2013 sebesar Rp 4.229.103.000.000. Data di atas juga didukung dengan jumlah restoran khususnya di Kota Yogyakarta yang mencapai 509 restoran (sumber: www.tripadvisor.co.id, 2015).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Dengan jumlah PDRB dan jumlah restoran yang ada di Kota Yogyakarta membuat konsumen memiliki banyak pilihan tempat makan. Dalam memilih rumah makan, konsumen memiliki pertimbangan – pertimbangan tertentu, karena setiap konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda – beda. Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan. Selain menambah laba, konsumen yang merasa puas diharapkan melakukan tindakan pembelian ulang terhadap produk tersebut, bahkan memberitahukan kepada orang lain, sehingga dapat menempatkan pesaing diurutan terbawah. Perubahan gaya hidup dari tahun ke tahun membuat konsumen tidak hanya memburu makanan sehat ataupun enak. Atmosfir yang serba nyaman dan brand image yang baik juga bisa membuat konsumen memilih rumah makan yang akan di kunjunginya. Konsumen dapat tertarik dan melakukan pembelian di restoran dengan cara memberikan atmosfir yang menyenangkan bagi konsumen dan brand image yang baik di mata konsumen. Konsumen yang merasa senang dan menganggap citra perusahaan baik diharapkan melakukan pembelian. Store atmosphere
adalah
desain
lingkungan
melalui
komunikasi
visual,
pencahayaan, warna, musik, dan aroma untuk kegiatan mendesain lingkungan toko yang menarik dan memberikan kesan bagi konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2013:479) “atmosphere is another element in the store arsenal. Every store has a look, and physical layout that makes it hard or easy to move around”. Atmosfir adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
toko mempunyai penampilan dan tata letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang untuk bergerak. Perusahaan dapat membangun citra terhadap produk yang ditawarkan. Dewi (2009:20), suatu brand image dibangun dengan menciptakan image (citra) dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini (dipersepsikan) memancarkan asosiasi dan citra tertentu. Dewi (2009:22) pada dasarnya, brand image dapat dibangun dengan tiga cara, yaitu featurebased, user-imagery, atau melalui iklan. Penelitian yang dilakukan Utami (2012) menunjukan bahwa store atmposhere berpengaruh simultan terhadap brand image sebesar 65,7%. DIY menawarkan berbagai macam wisata kuliner yang wajib dikunjungi para wisatawan asing maupun lokal. Daftar tempat wisata kuliner tersebut diantaranya :
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Tabel 1.3 Daftar tempat wisata kuliner di Yogyakarta Tempat Wisata Alamat Kuliner Angkringan Lik Man Kawasan Stasiun Tugu Gudeg Pawon Jalan Dr. Soepomo, Umbulharjo, Yogyakarta Nasi Goreng Jalan Pabringan 1, Yogyakarta Beringharjo Sate Klathak Pak Pong Jalan Imogiri Bantul, Yogyakarta The House of Jalan FM Noto 7. Kota Baru, Yogyakarta Raminten Banyu Mili Country Perum Griya Mahkota, Jalan Godean KM 4,5 Club Yogyakarta Bong Kopitown Jalan Sagam Kidul 4, Yogyakarta Mie Telap 12 Jalan Pandean 10B, Yogyakarta Kalimilk Yogyakarta Jalan Kaliurang KM 4,9 Yogyakarta Manggar Manding Jalan Parangtritis KM 11,5 Manding, Yogyakarta Sumber :www.anekatempatwisata.com, 11 Januari 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
The House of Raminten masuk kedalam 10 daftar tempat wisata kuliner yang harus dikunjungi oleh masyarakat Yogyakarta sendiri maupun para pendatang dari luar Yogyakarta (sumber: www.anekatempatwisata.com). Tabel 1.3 merupakan daftar beberapa tempat makan di Yogyakarta, dari data tersebut dapat terlihat bahwa tempat makan, terutama restoran di Kota Yogyakarta telah menjamur. Restoran – restoran tersebut menawarkan berbagai menu yang berbeda – beda dengan khas yang dimiliki masing – masing restoran. Penelitian ini dilakukan di The House of Raminten yang berada di jalan FM Noto 7, Kotabaru, Yogyakarta. Rumah makan ini memiliki konsep tradisional Jawa yang berbeda dari rumah makan lainnya. Rumah makan The House of Raminten memiliki atmosfir dan brand image yang menggambarkan budaya tradisional Jawa khususnya kraton Yogyakarta. Bangunan ini didesain dengan arsitektur tradisional yang unik, menu yang disajikan beranekaragam dan para karyawan menggunakan pakaian adat Jawa yang membuat atmosfir dan image tersendiri di mata konsumen. Pradini (2012) meneliti tentang “Analisis Pengaruh Kualitass layanan dan Brand Image terhadap minat beli ulang pada restoran Kentucky Fried Chicken (KFC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan adakah pengaruh kualitas layanan dan brand image terhadap minat beli ulang konsumen pada restoran cepat saji KFC Salatiga. Penelitian melibatkan 100 responden dan datanya diuji menggunakan analisis regresi linier berganda dengan software 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
dan brand image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen Berdasarkan penelitian sebelumnya dan atas latar belakang yang ada maka penulis mengangkat judul “Pengaruh Atmosfir Restoran pada Brand Image dan Minat Beli Ulang Konsumen The House of Raminten Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini untuk melihat seberapa besar pengaruh atmosfir restoran pada brand image dan minat beli ulang konsumen. Peneliti juga membagi konsumen menjadi 2 yaitu pengunjung DIY dan pengunjung non-DIY. Menurut peneliti pengunjung DIY dan non-DIY memiliki persepsi yang berbeda. Hal ini dikarenakan pengunjung DIY sudah terbiasa dengan berbagai makanan dan nuansa budaya yang di sajikan di restoran The House of Raminten. Berbeda dengan cara pandang pengunjung non-DIY yang memiliki pandangan bahwa selain sebagai restoran, The House of Raminten juga dipandang sebagai restoran yang memiliki nilai tambah, hal ini dikarenakan perbedaan budaya yang belum pernah dirasakan langsung oleh pengunjung non-DIY. Budaya yang disajikan pada restoran The House of Raminten seperti adanya dupa dan sesajen di sudut – sudut ruangan, menu makanan yang ditawarkan bercitra rasa khas Jogja, para pelayan dan karyawan juga menggunakan pakaian adat Jogja, dan diiringi dengan alunan lagu khas Jogja, sehingga menjadikan The House of Raminten sebagai restoran yang memiliki nilai tambah dan dapat juga dijadikan sebagai tempat tujuan wisata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Diharapkan hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan oleh para manajer untuk pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil bisa berupa peningkatan mutu di bidang atmosfir restoran. Manajer yang mengetahui image perusahaan dari pandangan konsumen, dapat menggunakan image tersebut untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan mengetahui peluang bisnis yang memungkinkan untuk membuka cabang baru di luar DIY. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah, yaitu: 1. Apa sajakah elemen – elemen atmosfir restoran yang ada di The House of Raminten? 2. Apakah persepsi atas atmosfir restoran berpengaruh pada brand image? 3. Apakah brand image berpengaruh pada minat beli ulang di The House of Raminten? 4. Apakah ada perbedaan persepsi atas atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan pengunjung non-DIY? C. Batasan Masalah Penelitian ini akan meneliti mengenai atmosfir restoran, brand image, dan minat beli ulang. Banyak hal yang mempengaruhi brand image seperti harga, pelayanan, fasilitas, suasana restoran, kualitas produk dan masih banyak lainnya, namun peneliti hanya akan membahas tentang pengaruh atmosfir restoran pada brand image. Selain pengaruh atmosfir restoran pada brand image peneliti juga akan membahas tentang pengaruh brand image pada minat beli ulang, walaupun banyak faktor yang mempengaruhi minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
beli ulang seperti promosi, fasilitas yang baik, pelayanan yang memuaskan dan harga yang sangat terjangkau. Penelitian ini akan dilakukan di restoran The House of Raminten yang berada di jalan FM Noto 7, Kotabaru, Yogyakarta. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui elemen – elemen atmosfir restoran yang ada di The House of Raminten. 2. Untuk mengetahui apakah persepsi atas atmosfir restoran berpengaruh atau tidak terhadap brand image. 3. Untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh atau tidak terhadap minat beli ulang di The House of Raminten. 4. Untuk mengetahui perbedaan persepsi atas atmosfir restoran dan brand image antara pengunjung DIY dan non-DIY. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari berbagai pihak yang terlibat didalam penelitian ini. 1. Bagi manajer The House of Raminten Hasil penelitian ini akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan dan memberi masukan mengenai suasana restoran ataupun meningkatkan image yang lebih baik dimata konsumen. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh manajer dalam pilihan strategi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
nantinya akan digunakan untuk menghadapi persaingan. Selain itu, hasil dari penelitian juga bisa memberikan pandangan untuk memperluas restoran The House of Raminten untuk membuka cabang di luar DIY. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi Universitas untuk menambah kepustakaan dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas tentang topik yang serupa. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini berfungsi sebagai sarana dalam penerapan teori – teori yang diperoleh dalam perkuliahan. Peneliti bisa mengukur kemampuan sejauh mana ilmu manajemen yang telah diterapkan selama ini. Hasil dari penelitian ini juga menambah wawasan tentang usaha jasa yang ada di DIY terutama dalam sektor restoran. Setelah menjawab rumusan masalah yang ada pada penelitan ini, peneliti bisa menerapkan pada usaha yang akan dibangun. F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai, latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan tentang penelitian ini, serta menjelaskan landasan teorinya, hipotesis, ataupun penelitian sebelumnya. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri jenis penelitian tahap 1 dan 2, subjek dan objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengambilan data, dan teknik pengujian instrument serta analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN Secara garis besar bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang dua hal pokok, yang pertama paparan mengenai temuan yang diperoleh dari analisisnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua menjelaskan tentang hasil uji statistiknya. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang mengacu pada kesimpulan. Keterbatasan penelitian memuat secara jujur pengakuan penulis terhadap berbagai keterbatasan dalam penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Pemasaran Jasa a. Perusahaan jasa Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menawarkan produk kepada konsumen. Produk yang ditawarkan pada perusahaan jasa bukan berupa barang, melainkan pelayanan, orang, ide, ataupun organisasi. Sarana produk jasa pada dasarnya bisa berwujud dan tak berwujud seperti hotel, konsultasi manajemen, salon, restoran, transportasi, konsultasi psikologi dan rumah sakit. Selain itu usaha jasa juga tidak memiliki hak milik kepada konsumen. Dari beberapa para ahli juga menyatakan tentang pengertian perusahaan jasa, seperti Kotler dan Keller (2013:378) “A service is any act or performance one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything”. Jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Sedangkan Maria (2007:3) Pengertian Perusahaan secara ekonomi yaitu wadah atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama para pendirinya dengan melakukan kegiatan ekonomi
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
yaitu memproduksi barang dan jasa dalam suatu masyarakat. Sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan kemudahan, kenyamanan, kenikmatan, keamanan, atau layanan profesional lainnya. Menurut Kotler dan Amstrong (2013:248) menyatakan “Product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need. Products include more than just tangible objects. Services are a from of product that consists of activities, benefits, or satisfactions offered for sale that are essentially intangible and do not result in the ownership of anything”. Produk adalah sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumen yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang beruwujud, salah satunya adalah jasa. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Tjiptono (2011:23) mendefinisikan bahwa salah satu produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun non fisik. Maksudnya, ada produk jasa murni (child care, konsultasi psikologi, dan konsultasi manajemen), ada pula jasa yang membutuhkan produk fisik sebagai persyaratan utama (kapal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
untuk angkutan laut, pesawat dalam jasa penerbangan, dan makanan di restoran). b. Karakteristik Jasa Kotler
dan
Keller
(2013:380)
menyatakan
“Four
distinctive service characteristics greatly affect the design of marketing programs: intangibility, inseparability, variability, and perishability” jasa memiliki empat karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran: tak bewujud, bervariasi, dan dapat musnah. Menurut Tjiptono (2011:25-30) berbagai riset dan literature pemasaran jasa mengungkapkan bahwa
jasa
memiliki
sejumlah
karakteristik
unik
yang
membedakannya dari barang. Karakteristik tersebut terdiri dari: 1) Intangibility Jasa berbeda dengan barang. Barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja, atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. 2) Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
3) Variability atau heterogeneity atau inconsistency Jasa sangat bersifat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung, pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. 4) Perishability Perishability berarti bahwa jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja kerena tidak disimpan. Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena staf dan kapasitas penyedia jasa bisa direncanakan
untuk
memenuhi
permintaan.
Namun,
permintaan pelanggan terhadap sebagian besar jasa sangat fluktuatif. 5) Lack of Ownership Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembeli barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Sisi lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
penerbangan dan pendidikan). Pembayaran biasanya ditujukan untuk pemakaian, akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan jasa yang ditawarkan. Tabel 2.1 Karakteristik Jasa dan Implikasi Manajemen KARAKTERISTIK IMPLIKASI MANAJEMEN Intangibility Produk bersifat abstrak: lebih berupa tindakan atau pengalaman Kesulitan dalam alternatof penawaran jasa: persepsi konsumen terhadap resiko Tidak dapat dipajang: diferensiasi sukar dilakukan Tidak dapat hak paten: hambatan masuk rendah Inseparability Konsumen terlibat dalam produksi Pelanggan lain juga terlibat Karyawan mencerminkan dan mewujudkan bisnis jasa Lingkungan jasa Kesulitan dalam produksi massal: pertumbuhan mebutuhkan jaringan kerja sama Variability Standarisasi sukar dilakukan Kualitas sulit dikendalikan Perishability Tidak dapat disimpan Masalah beban periode puncak: produktivitas rendah Sulit menentukan harga jasa Lack of Ownership Pelanggan tidak dapat memiliki jasa Sumber: Tjiptono (2011:30) c. Kategori Jasa Jasa bisa diklasifikasikan berdasarkan beraneka ragam kriteria. Menurut Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2011:19-23) jika kita beranggapan bahwa jasa biasanya tidak meliputi perpindahan kepemilikan, perbedaan yang besar masih terlihat di antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
berbagai jenis jasa, tergantung pada apa yang diprosesnya. Dalam sektor jasa, manusia, benda fisik, dan data dapat diproses, dan sifat dari proses tersebut bisa terlihat atau tidak terlihat. Tindakan yang terlihat (tangible actions) dilakukan pada tubuh manusia atau barang-barang milik mereka. Tindakan yang tidak dapat dilihat (intangible actions) dilakukan pada pikiran manusia atau aset-aset nirwujud milik mereka. Hal ini membuat adanya klasifikasi jenis jasa dalam empat kategori luas, yaitu people processing, possession
processing,
mental
stimulus
processing,
information processing. Siapa atau apa yang menjadi penerima langsung dan layanan Sifat dari tindakan layanan Manusia Barang/kepemilikan Pemrosesan Manusia Pemrosesan Kepemilikan (jasa ditujukan pada tubuh (jasa ditujukan pada fisik benda yang dimiliki): Tindakan seseorang): yang Penumpang transportasi Transportasi kargo terlihat Restoran Perbaikan dan perawatan Layanan kesehatan Binatu dan dry cleaning Pemrosesan stimulus mental Pemrosesan informasi (jasa ditujukan pada pikiran (jasa ditujukan pada aset-aset seseorang): nirwujud): Pendidikan Akuntansi Tindakan Iklan/hubungan Perbankan yang tidak terlihat masyarakat Jasa hokum Psikoterapi Gambar 2.1 Empat Kategori Layanan Sumber: Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2011:21)
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
1) Pemrosesan Manusia (People Processing) Sejak zaman dahulu, Manusia telah meningkatkan jasa untuk diri mereka sendiri (berpindah tempat, makan, memiliki tempat tinggal, mengembalikan kesehatan, atau menjadi lebih cantik). Untuk menerima jenis jasa seperti ini, pelanggan harus secara fisik masuk kedalam sistem pelayanan. Pelanggan harus masuk kedalam sistem pelayan dikarenakan pelanggan merupakan bagian integral dari proses dan tidak akan mendapatkan manfaat yang diinginkan jika berhubungan dalam jarak terpisah dengan penyedia layanan. Selain itu, kadang-kadang penyedia jasa akan mau mendatangi para pelanggan,
membawa
alat-alat
yang
diperlukan
untuk
menciptakan berbagai manfaat di lokasi pilihan para pelanggan. 2) Pemrosesan Kepemilikan (Possession Processing) Sering kali, para pelanggan meminta sebuah organisasi jasa memberikan perawatan yang dapat dilihat (tangible treatment) untuk beberapa barang fisik seperti, sebuah rumah yang terserang serangga, lift yang rusak, maupun binatang peliharaan yang sakit. Pada kategori pemrosesan kepemilikan, para pelanggan tidak terlalu terlibat secara fisik dibandingkan dengan jasa pemrosesan manusia. Keterlibatan konsumen biasanya hanya terbatas pada memberikan barang yang akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dirawat,
mengajukan
permintaan
layanan,
19
menjelaskan
masalah, dan nantinya kembali lagi untuk mengambil barangnya dan membayar tagihan. 3) Pemrosesan Stimulasi Mental (Mental Stimulus Processing) Jasa yang ditujukan untuk pikiran manusia meliputi pendidikan, berita, nasihat professional, psikoterapi, hiburan, dan beberapa kegiatan keagamaan. Apapun yang menyentuh pikiran manusia memiliki kekuatan untuk membentuk sikap dan memengaruhi perilaku. 4) Pemrosesan Informasi (Information Processing) Pemrosesan informasi telah terevolusi oleh teknologi informasi, tetapi tidak semua informasi diproses oleh mesin. Para professional diberbagai bidang juga menggunakan otak mereka
untuk
melakukan
pemrosesan
informasi
dan
pengemasannya. Informasi adalah bentuk yang paling tidak berwujud dari sebuah layanan, tetapi dapat diubah dalam bentuk yang lebih berwujud seperti surat, laporan, rencana, CD-ROM, atau DVD yang bersifat lebih tahan lama. 2. Pengertian Restoran Menurut Marsum (2001:7) dalam Iskhandar dan Sugiharto (2013)
restoran
adalah
suatu
tempat
atau
bangunan
yang
diorganisasikan secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Pos dan Telekomunikasi Nomor KM.95/HK.103 MPPT-87 tentang ketentuan usaha dan penggolongan restoran, mengemukakan bahwa restoran adalah salah satu jenis usaha pangan bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, dan memenuhi ketentuan-ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Menurut Soekresno (2000:7) restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara professional. 3. Store Atmosphere a. Pengertian store atmosphere Menurut Kotler dan Keller (2013:479) “atmosphere is another element in the store arsenal. Every store has a look, and physical layout that makes it hard or easy to move around”. Atmosfir adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan dan tata letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang untuk bergerak. Utami (2008:117) mengatakan bahwa suasana toko (store atmosphere) adalah kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, layout, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan image atau citra dalam benak konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
oleh ritel, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat fashionable. Dari teori yang dikemukakan di atas, bahwa store atmosphere adalah salah satu cara untuk melengkapi toko seperti, warna, pencahayaan, musik, aroma, dan lain - lain. Suasana toko juga merupakan hal penting dalam kepuasan pelanggan. Store atmosphere
ini
bisa
dilihat
dari
arsitekturnya,
layout,
pencahayaan, pemajangan, warna, musik, ataupun dari aromanya. b. Elemen-elemen store atmosphere Menurut Barry dan Evans (2004) dalam Sugiarto dan Subagio (2014), “Atmosphere can be divided into several elements: exterior, general interior, store layout, and displays.” Store atmosphere ini mencakup beberapa bagian, antara lain : 1) Exterior (Bagian Luar Toko) Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk kedalam toko. Elemenelemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
a) Storefront (Bagian Muka Toko) Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga merupakan exterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko. b) Marquee (Simbol) Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memejang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainya. Supaya efektif, marquee harus diletakan di luar, terlihat berbeda, dan lebih menarik atau mencolok daripada toko lain di sekitarnya. c) Entrance (Pintu Masuk) Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
d) Display Window (Tampilan Jendela) Tujuan
dari
display
window
adalah
untuk
mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barangbarang yang mencerminkan keunikan toko tersebut, sehingga membuat
dapat
menarik
jendela
konsumen
pajangan
yang
masuk.
Dalam
baik
harus
dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk, dan frekuensi penggantiannya. e) Height and Size Building (Tinggi dan Ukuran Gedung) Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut. Misalnya, tinggi langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah lebih luas. f) Uniqueness (Keunikan) Keunikan suatu toko bisa dihasilkan dari desain bangunan toko yang lain dari yang lain. g) Surrounding Area (Lingkungan Sekitar) Keadaan lingkungan masyarakat di mana suatu toko berada, dapat mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki citra yang kurang baik, maka toko yang lainpun akan terpengaruh dengan citra tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
h) Parking (Tempat Parkir) Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak
yang dekat
dengan
toko
akan
menciptakan
atmosphere yang positif bagi toko tersebut. 2) General Interior (Bagian Dalam Toko) Paling utama yang dapat membuat penjualan setelah pembeli berada di toko adalah display. Desain interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu meraka agar mudah mengamati, memeriksa, dan memilih barang dan akhirnya melakukan pembelian. Elemen-elemen general interior terdiri dari: a) Flooring (Lantai) Penentuan jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai
sangat
penting,
karena
konsumen
dapat
mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat. b) Color and Lightening (Warna dan Pencahayaan) Setiap toko harus menpunyai pencahayaan yang cukup
untuk
mengarahkan
atau
menarik
perhatian
konsumen ke daerah tertentu dari toko. Konsumen yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
berkunjung akan tertarik pada sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat suasana yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda
bila
dibandingkan
dengan
keadaan
yang
sebenarnya. c) Scent and Sound ( Aroma dan Musik) Tidak semua toko memberikan pelayanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada konsumen, khususnya konsumen yang ingin
menikmati
suasana
yang
santai
dengan
menghilangkan kejenuhan, kebosanan, maupun stress sambil menikmati makanan. d) Fixture (Penempatan) Memilih peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan, karena penempatan meja yang sesuai dan nyaman dapat menciptakan image yang berbeda pula. e) Wall Texture (Tekstur Tembok) Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
f) Temperature (Suhu Udara) Pengelola toko harus mengatur suhu udara, agar udara dalam ruangan jangan terlalu panas atau dingin. g) Width of Aisles (Lebar Gang) Jarak antara meja dan kursi harus diatur sedemikian rupa agar konsumen merasa nyaman dan betah berada di toko. h) Dead Area Dead Area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal. Misalnya: pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan. i) Personel (Pramusaji) Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen. j) Service Level (Tingkat Pelayanan) Macam-macam tingkat pelayanan menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh, Rusli, dan Molan (2000) adalah self service, self selection, limited service, dan full service.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
k) Price (Harga) Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan agar konsumen dapat mengetahui harga dari makanan tersebut. l) Cash Register (Kasir) Pengelola toko harus memutuskan penempatan lokasi kasir yang mudah dijangkau oleh konsumen. m) Technology Modernization (Teknologi) Pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih mungkin, misalnya dalam proses pembayaran harus
dibuat
secanggih
mungkin
dan
cepat,
baik
pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran cara lain, seperti kartu kredit atau debet. n) Cleanliness (Kebersihan) Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk makan di tempat tersebut. 3) Layout Ruangan (Tata Letak Toko) Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Halhal yang perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
a) Allocation of floor space for selling, personel, and customers. Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk: (1) Selling Space (Ruangan Penjualan) Ruangan
untuk
menempatkan
dan
tempat
berinteraksi antara konsumen dan pramusaji. (2) Personnel Space (Ruangan Pegawai) Ruangan
yang
disediakan
untuk
memenuhi
kebutuhan pramusaji seperti tempat beristirahat atau makan. (3) Customers Space (Ruangan Pelanggan) Ruangan yang disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet dan ruang tunggu. b) Traffic Flow (Arus Lalu Lintas), macam-macam penentuan arus lalu lintas toko, yaitu: (1) Grid Layout (Pola Lurus) Penempatan fixture dalam satu lorong utama yang panjang. (2) Loop/Racetrack Layout (Pola Memutar) Terdiri dari gang utama yang dimulai dari pintu masuk, mengelilingi seluruh ruangan, dan biasanya berbentuk lingkaran atau persegi, kemudian kembali ke pintu masuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
(3) Spine Layout (Pola Berlawanan Arah) Pada spine layout gang utama terbentang dari depan sampai belakang toko, membawa pengunjung dalam dua arah. (4) Free-flow Layout (Pola Arus Bebas) Pola yang paling sederhana dimana fixture dan barang-barang diletakan dengan bebas. 4) Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat Dalam Toko) Interior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko. Interior point of interest display terdiri dari : a) Theme Setting Display (Dekorasi Sesuai Tema) Dalam
suatu
musim
tertentu
retailer
dapat
mendesain dekorasi toko atau meminta promusaji berpakaian sesuai tema tertentu. b)
Wall Decoration (Dekorasi Ruangan) Dekorasi ruangan pada tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar atau poster yang ditempel, warna tembok, dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana toko.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
4. Brand Image a. Brand Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:238) merek sering diinterpretasikan secara berbeda-beda, diantaranya sebagai logo, instrumen legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi, dan evolving entity. Walaupun demikian, definisi merek yang paling banyak diacu adalah versi American Marketing Association (AMA) yang merumuskan merek sebagai “nama, istilah, tanda, simbol atau disain, atau kombinasi diantaranya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya”. Definis versi AMA tampaknya diacu juga dalam UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1: “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Tjiptono (2011:40) menyatakan bahwa sebuah merek lebih besar dari sekedar produk. Produk adalah sesuatu yang di produksi di pabrik, sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Menurut Keller dalam Tjiptono (2011:40), menyatakan merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
secara unik membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa. Perbedaan tersebut bisa bersifat rasional dan tangible (terkait dengan kinerja produk dari merek bersangkutan) mapun simbolik, emosional, dan intangible (berkenaan dengan representasi merek) dengan kata lain, merek mencerminkan keseluruhan persepsi dan perasaan konsumen mengenai atribut dan kinerja produk, nama merek dan maknanya, dan perusahaan yang diasosiasikan dengan merek bersangkutan. Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan baik atau jasa tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek spesifik. Dapat disimpulkan bahwa merek merupakan salah satu aset terpenting perusahaan, bahkan Whitwell, Lukas dan Doyle (2003) dalam Tjiptono (2011:41) menegaskan bahwa merek adalah intangible asset oraganisasi yang paling penting. Kotler dan Keller (2009:258) merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata-berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata-berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Chernatony
(2003)
dalam
Tjiptono
32
(2011:21-23)
mengidentifikasi setidaknya ada empat belas interpretasi terhadap merek, yang dikelompokkannya menjadi tiga kategori: interpretasi berbasis input (branding dipandang sebagai cara para manajer mengalokasikan sumber dayanya dalam rangka meyakinkan konsumen),
interpretasi
berbasis
output
(interpretasi
dan
pertimbangan konsumen terhadap kemampuan merek memberikan nilai tambah bagi mereka), dan interpretasi berbasis waktu (menekankan branding sebagai proses yang berlangsung terusmenerus). Ketiga kategori ini kemudian dijabarkan menjadi empat belas macam interpretasi, yakni merek sebagai logo, instrumen hukum,
perusahaan,
shorthand,
risk
reducer,
positioning,
kepribadian, serangkaian nilai, visi, penambahan nilai, identitas, citra, relasi, dan evolving entity. Tabel 2.2 Interpretasi terhadap merek Deskripsi
No Interpretasi A. Perspektif Input 1 Merek sebagai Merek didefinisikan sebagai “nama, istilah, tanda, logo simbol atau desain, atau kombinasi diantaranya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya” (definisi American Marketing Association, dikutip dalam Kotler, et al.). Definisi ini menekankan peranan merek sebagai identifier dan diferentator 2 Merek sebagai Merek mencerminkan hak kepemilikan yang instrumen dilindungi secara hukum. hukum 3 Merek sebagai Merek merepresentasikan perusahaan, dimana nilaiperusahaan nilai korporat diperluas keberbagai macam kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4 5
6
Merek sebagai shorthand Merek sebagai penekan risiko (risk reducer) Merek sebagai positioning
7
Merek sebagai kepribadian
8
Merek sebagai serangkaian nilai
9
Merek visi
sebagai
10 Merek sebagai penambah nilai 11 Merek sebagai identitas
produk. Merek memfasilitasi dan mengakselerasi pemrosesan informasi konsumen. Merek menekan persepsi konsumen terhadap resiko misalnya (risiko kinerja, risiko financial, risiko waktu, risiko sosial, dan risiko psikologis) Merek diinterpretasikan sebagai wahana yang memungkinkan pemiliknya untuk mengasosiasikan penawarannya dengan manfaat fungsional tertentu yang penting, bisa dikendalikan, dan dinilai penting oleh para konsumen. Merek memiliki nilai-nilai emosional atau kepribadian yang bisa sesuai dengan citra diri konsumen ( baik citra actual, citra aspirasional, maupun citra situasional). Jennifer Aaker mengidentifikasikan lima kepribadian merek: sincerity, excitement, competence, sophistication, dan ruggedness. Merek memiliki serangkaian nilai yang mempengaruhi pilihan merek. Sebagai contoh, merek Virgin terdiri atas empat niali utama: inovasi berkualitas, fun, a sense of challenge, dan value for money. Nilai-nilai ini kemudian diterjemahkan kedalam beraneka ragam produk, mulai dari penerbangan dan kartu kredit hingga perusahaan rekaman. Merek merupakan visi bagi para manajer senior dalam rangka membuat dunia ini semakin baik. Dengan kata lain, merek mencerminkan apa yang ingin diwujudkan dan dtawarkan oleh para manajer senior kepada masyarakat luas. Merek merupakan manfaat ekstra (fungsional dan emosional) yang ditambahkan pada produk atau jasa inti dan dipandang bernilai oleh konsumen. Merek memberikan makna pada produk dan menentukan identitasnya, baik dalam hal ruang maupun waktu
B. Perspektif Output 12 Merek sebagai Merek merupakan serangkaian asosiasi yang citra dipersepsikan oleh individu sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak langsung atas sebuah merek. 13 Merek sebagai Oleh karena merek bisa dipersonifikasikan, maka relasi para pelanggan bisa menjalin relasi dengannya. Merek membantu pelanggan melegitimasi
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
pandangan atau pemikirannya terhadap dirinya sendiri. C. Perspektif Waktu 14 Merek sebagai Merek bertumbuh seiring perubahan permntaan evolving entity pelanggan dan persaingan. Akan tetapi, yang berubah adalah peripheral values, sementara core values jarang berubah. Sumber: Tjiptono (2011:22-23) Dari berbagai interpretasi terhadap merek diatas, Kotler dan Keller (2009:259) menjelaskan mengenai peranan merek. Merek mengidentifikasikan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen unutk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrikan atau distributor tertentu. Konsumen dapat mengevaluasi produk yang sama secara berbeda tergantung pada bagaimana pemerekan produk tersebut. Konsumen belajar tentang merek melalui pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program pemasarannya, menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak. Ketika hidup konsumen menjadi rumit, terburu-buru, dan kehabisan waktu, kemampuan merek untuk menyederhanakan pengambilan keputusan dan mengurangi risiko adalah sesuatu yang berharga. Merek juga melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan. Petama, merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran
produk.
Merek
membantu
mengatur
catatan
persediaan dan catatan akuntansi. Merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unit produk. Nama merek dapat dilindungi melalui nama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
barang terdaftar; proses manufaktur dapat dilindungi melalui hak paten; dan kemasan dapat dilindungi melalui hak cipta dan rancangan hak milik. Hak milik intelektual ini memastikan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut dan mendapatkan keuntungan dari sebuah aset yang berharga. Menurut Tjiptono (2011:128) merek dikelompokkan dalam berbagai manfaat, diantaranya:
No 1
Manfaat Merek Manfaat Ekonomik
2
Manfaat Fungsional
3
Manfaat Psikologis
Tabel 2.3 Manfaat-Manfaat Merek Deskripsi Merek merupakan sarana bagi perusahaan unutk saling bersaing memperebutkan pasar. Konsumen membeli merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek. Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan penjualan. Sebagain besar konsumen lebih suka memilih penyedia jasa yang lebih mahal namun diyakininya bakal memuaskan ketimbang memilih penyedia jasa lebih murah yang tidak jelas kinerjanya. Merek memberikan peluang bagi diferensiasi. Selain memperbaiki kualitas, perusahaanperusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru. Merek memberikan jaminan kualitas. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi, maka ada jaminan bahwa kinerja merek tersebut akan konsisten dengan sebelumya. Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dan masalah yang diatasi merek yang ditawarkan. Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas. Merek memudahkan iklan dan sponsorship. Merek merupakan penyederhanaan atau simplifikasi dari semua informasi produk yang perlu diketahui konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional. Dalam banyak kasus, faktor emosional (seperti gengsi dan citra sosial) memainkan peranan dominan dalam keputusan pembelian. Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap pemakai atau pemiliknya. Brand Symbolism tidak berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan objek tertentu. Sumber: Ambler (2000) dalam Tjiptono (2011:128-129) Merek merupakan bagian penting dalam perusahaan untuk membedakan suatu produk dengan produk lainnya. Merek memiliki berbagai manfaat seperti pada tabel 2.4, selain manfaat merek juga dapat dijadikan modal atau aset bagi perusahaan. Modal atau aset yang terdapat dalam sebuah merek disebut ekuitas merek. Chang et al (2008) dalam Tamaka (2013) juga menyatakan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perushaan atau para pelanggan perusahaan. Menurut Aaker (1991, p.15) dalam Tjiptono (2011:128) ekuitas merek adalah “serangkaian aset dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan perusahaan tersebut”. Menurut Kotler dan Keller (2009:263)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Tjiptono (2011:97) menyatakan bahwa terdapat dua model brand equity mapan dalam aliran psikologi kognitif, yaitu model Aaker dan model Keller. Dalam model Akker, brand equity diformulasikan dari sudut pandang manajerial dan strategi korporat, meskipun landasan utamanya adalah perilaku konsumen. Aaker menjabarkan aset
merek
yang berkontribusi
pada
penciptaan brand equity ke dalam empat dimensi: brand awareness, perceived quality, brand associations, dan brand loyalty. 1) Brand
awareness,
yaitu
kemampuan
konsumen
untuk
mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. 2) Perceived quality merupakan penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif konsumen (bukan manajer atau pakar) terhadap kualitas produk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3) Brand associations, yakni segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Brand associations berkaitan erat dengan brand image, yang didefinisikan sebagai serangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik 4) Brand loyalty, yaitu “the attachment that a costumer has to a brand”. Brand Equity
Brand Brand Brand Perceived Loyalty Associations Awarenes Quality s Gambar 2.2 Elemen Brand Equity Versi David Aaker Sumber: Tjiptono (2011:98) Keller dalam Tjiptono (2011:98)
lebih berfokus pada
perspektif perilaku konsumen. Ia mengembangkan model ekuitas merek berbasis pelanggan (CBBE = Customer-Based Brand Equity). Asumsi pokok model ini adalah bahwa kekuatan sebuah merek terletak pada apa yang dipelajari, dirasakan, dilihat dan didengarkan konsumen tentang merek tersebut sebagai hasil dari pengalamannya sepanjang waktu. Berdasarkan model ini, sebuah merek dikatakan memiliki customer-based brand equity positif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
apabila pelanggan bereaksi secara lebih positif terhadap sebuah produk dan cara produk tersebut dipasarkan manakala mereknya diidentifikasi,
dibandingkan
bila
nama
mereknya
tidak
teridentifikasi (misalnya, jika nama fiktif atau versi produk tanpa merek digunakan). Menurutnya, kunci pokok penciptaan ekuitas merek adalah brand knowledge, yang terdiri atas brand awareness dan brand image. Brand equity baru terbentuk jika pelanggan mempunyai tingkat awareness dan familiaritas tinggi terhadap sebuah merek dan memiliki asosiasi merek yang kuat, positif dan unik dalam memorinya. Keller dalam Tjiptono (2011:99) mengajukan proses empat langkah dalam membangun merek : menyusun identitas merek yang tepat, menciptakan makna merek yang sesuai, menstimulasi respon merek yang diharapkan, dan menjalin relasi merek yang tepat dengan pelanggan. Dengan kata lain, keempat langkah ini mencerminkan empat pelanggan fundamental: (1) who are you? (identitas merek); (2) what are you? (makna merek) (3) what about you? What do I think or feel abaout you? (respon merek); dan (4) what about you and me? What kind of association and how much of a connection would I like to have with you? (relasi
merek).
Proses
implementasi
keempat
tahap
ini
membutuhkan enam building blocks utama: brand salience, brand
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
performance, brand imagery, brand judgments, brand feelings, dan brand resonance. 1) Brand salience, berkenaan dengan aspek-aspek awareness sebuah merek, seperti seberapa sering dan mudah sebuah merek diingat dan dikenali dalam berbagai situasi. Faktor ini menyangkut seberapa bagus elemen merek menjalankan fungsinya sebagai pengidentifikasi produk. Brand awareness berakitan dengan nama merek, logo, simbol dengan asosiasiasosiasi tertentu dalam memori konsumen. 2) Brand performance, berkenaan dengan kemampuan produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan fungsional konsumen. 3) Brand imagery, menyangkut extrinsic properties produk atau jasa, yaitu kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan. Brand imagery bisa terbentuk secara langsung (melalui pengalaman konsumen dan kontraknya dengan produk, merek, pasar sasaran, atau situasi pemakaian) dan tidak langsung (melalui iklan). 4) Brand judgments,berfokus pada pendapat dan evaluasi personal konsumen terhadap merek berdasarkan kinerja merek dan asosiasi citra yang dipersepsikannya. 5) Brand feelings, yaitu respon dan reaksi emosional konsumen terhadap merek. Reaksi semacam ini bisa berupa perasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
warmth, fun, excitement, security, social approval, dan self respect. 6) Brand resonance, mengacu pada karakteristik relasi yang dirasakan pelanggan terhadap merek spesifik. Resonansi tercermin pada intensitas atau kekuatan ikatan psikologis antara pelanggan dan merek, serta tingkat aktivitas yang ditimbulkan loyalitas tersebut (misalnya, tingkat pembelian ulang, usaha dan waktu yang dicurahkan untuk mencari informasi merek). Model Aaker dan Keller memiliki kesamaan prinsip, yaitu bahwa brand equity mencerminkan nilai tambah yang didapatkan sebuah produk sebagai hasil investasi pemasaran sebelumnya pada merek yang bersangkutan.
4. Relationships What about you and me?
Resonance 3. Response What about you?
Judgments
Feelings 2. Meaning What are you?
Performance
Imagery
Salience
Gambar 2.3 Customer-based Brand Equity Pyramid Sumber: Tjiptono (2011:103)
1. Identity Who are you
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
b. Brand Image Setiadi (2003) dalam Amanah (2011) menyatakan brand image mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap suatu merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Shimp (2000) dalam Amanah (2011) menyatakan brand image dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Dewi (2009:20), meyatakan suatu image brand dibangun dengan menciptakan image (citra) dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini (dipersepsikan) memancarkan asosiasi dan citra tertentu. Dewi (2009:22) pada dasarnya, image brand dapat dibangun dengan tiga cara, yaitu feature-based, user-imagery, atau melalui iklan. Suatu brand dapat dinilai lebih tinggi dengan menambahkan fitur produk yang bisa menjadi pembangkit citra atau asosiasi atau degnan cara membangkitkan dan menjalin ikatan emosional dengan konsumen. User-imagery digunakan jika sebuah brand menciptakan citra dengan memfokuskan pada siapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
yang menggunakan brand tersebut. Karakteristik pengguna brand tersebut menjadi nilai dari brand itu di mata konsumen. Citra produk dan makna asosiatif brand tersebut dikomunikasikan oleh iklan dan media promosi lainnya, termasuk public relations dan event sponsorships. Keller (2003) dalam Evelina, Handoyo, dan Listyorini (2012) menyatakan pengertian brand image : (a) anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Menurut Kotler (2009) dalam Calvin dan Semuel (2014), Citra merek adalah pengelihatan dan kepercayaan yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang tertahan di ingatan konsumen. (b) cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereika tidak berhadapan langsung dengan produk membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan,
yang
membedakannya
dengan
produk
lain.
Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen. Aaker (1996) dalam Calvin dan Semuel (2014),menyatakan citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek: (Keller, 2003:347) dalam Evelina, Handoyo dan Lisyorini (2012), menyatakan (a) keunggulan asosiasi merek, salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. (b) kekuatan asosiasi merek, setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus adalah kewajiban
mendasar
bagi
pemilik
merek
untuk
dapat
mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa/ kepribadian tersebut dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal itulah yang akan terus menerus menjadi penghubung antara produk/merek dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah–tengah maraknya persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen. (c) keunikan asosiasi merek, merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut. c. Indikator-indikator yang membentuk citra merek Menurut Biel dalam Pradini (2012), indikator-indikator yang membentuk citra merek adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
1) Citra Korporat Citra yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun imagenya dengan tujuan tak lain ingin agar nama perusahaan bagus, sehingga akan memperngaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh prusahaan tersebut. 2) Citra Produk atau konsumen Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif maupun negatif yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Image dari produk dapat mendukung terciptanya sebuah brand image atau citra dari merek tersebut 3) Citra Pemakai Dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut. 5. Segmentasi Pasar Bennett (1995) dalam Keegan (2007:197) menyatakan segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam subset pelanggan yang mempunyai persamaan perilaku atau persamaan kebutuhan. Masing – masing subset mungkin akan dipilih sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
pasar sasaran yang akan dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda. Proses tersebut dimulai dengan suatu basis segmentasi– faktor spesifik produk yang mencerminkan perbedaan-perbedaan dalam kebutuhan dan respons pelanggan terhadap variabel–variabel pemasaran (kemungkinan–kemungkinan tersebut adalah perilaku pembelian, cara pemakaian, manfaat yang dicari, tujuan, preferensi, atau loyalitas). Adisaputro (2010:101) menyatakan segmentasi pasar adalah mengelompokan pasar suatu produk dengan cara tertentu yang bermanfaat bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan pemasaran. Suatu segmen pasar terdiri dari suatu kelompok konsumen yang memiliki satu set kebutuhan dan keinginan yang kurang lebih sama atau mirip satu sama lain. Kotler dan Keller (2009:228) menyatakan segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Menciptakan segmen, tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan segmen mana yang akan dibidik. Variabel segmentasi utama terdiri dari segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. a. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
b. Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, membagi pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosisal. c. Segmentasi Psikografis Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis,
pembeli
dibagi
menjadi
berbagai
kelompok
berdasarkan sifat psikologis atau kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang – orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. d. Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengguna, atau respons terhadap sebuah produk. 6. Persepsi Konsumen Purwanto (2011:19) menyatakan bahwa persepsi seorang komunikator yang cerdas harus dapat memprediksi apakah pesanpesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh komunikan atau tidak. Bila prediksinya tepat, audiences akan dapat membaca dan menerima tanggapannya dengan benar. Kemudian audiens sebagai penerima pesan akan mengantisipasi bagaimana reaksi komunikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
(pengiriman pesan) dalam menyusun umpan balik, dengan tetap melakukan penyesuaian untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:137) persepsi adalah sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Berdasarkan pengertian tokoh-tokoh di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa persepsi konsumen sangat penting dalam penyampaian pesan perusahaan kepada konsumen. Penyampaian pesan pada konsumen akan berpengaruh pada pilihan konsumen untuk membeli ataupun menilai suatu perusahaan dari pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan harus mudah dimengerti dan dapat diterima oleh konsumen. 7. Minat beli ulang Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian (Assael, 2008, p.135) dalam Sugianto dan Subagio (2014). Beberapa pengertian dari minat beli (Setyawan dan Ihwan, 2004, p.128) dalam Sugianto dan Subagio (2014) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
a. Minat beli mengindikasikan seberapa jauh seorang mempunyai kemauan untuk membeli. b. Minat beli menunjukkan pengukuran kehendak seseorang dalam membeli. c. Minat beli berhubungan dengan perilaku membeli yang terus menerus. Menurut Ferdinand (2002:129) dalam Sugianto dan Subagio (2014), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut : a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat
referensial,
yaitu
kecenderungan
seseorang
untuk
mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat – sifat positif dari produk tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
B. Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan Meldarianda dan Lisan (2010) tentang “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada Resort Café Amosphere Bandung”. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap minat beli koknsumen pada Resort Café Atmosphere. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung dengan sampel 150 responden. Pengumpulan data yang dilakukan melalui survei dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Peneliti menggunakan alat statisitik regresi linier berganda, dengan melakukan pengujian hipotesa. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh store atmosfir terhadap minat beli konsumen pada Resort Café Atmosphere.
Penelitian tersebut
memiliki beberapa keterbatasan diantaranya tidak menyebarkan kuesioner langsung di tempat yang menjadi objek penelitian. Selain itu, peneliti tidak menjelaskan secara signifikan mengenai detail out store atmosphere sehingga responden tidak mengetahui banyak tentang elemen-elemen tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Azhari, Farida, dan Saryadi (2014) tentang “Pengaruh Store Image, Store Atmosphere, Brand Association, dan Brand Awarness terhadap Keputusan Pembelian Ulang (Repurchase)” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh store image, store atmosphere, brand association, dan brand awareness terhadap keputusan pembelian ulang dengan populasi sebanyak 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
responden yang diambil menggunakam teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Skala pengukurannya menggunakan skala Likert. Analisa data menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi, uji t, dan uji F dengan menggunakan aplikasi SPSS 20.0. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa variabel store image, store atmosphere, brand association, dan brand awareness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang. Berdasarkan hasil
penelitian, maka
perusahaan disarankan untuk terus meningkatkan pembelian dengan memperluas ruang gerak di dalam toko, dan memperbanyak variasi produk untuk konsumen pria. Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2012) dengan judul “Pengaruh Store Atmosphere terhadap brand image Giigle Box Café dan Resto Bandung 2012”. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari Giggle Box Café dan Resto Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah pengungjung Giggle Box Café dan resto Bandung berjumlah 381 pengunjung. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh simultan store atmosphere terhadap brand image sebesar 65,7%. Store atmosphere terdiri dari 4 sub variabel yaitu eksterior, general interior, store layout dan interior display. General interior memiliki pengaruh yang besar terhadap brand image yaitu sebesar 25,6%, hal tersebut di dorong oleh pencahayaan yang pas, musik yang sesuai suasana, warna dinding yang sesuai tema, lorong yang luas, karyawan yang rapih dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
kebersihan yang selalu dijaga. Eksterior memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap brand image yaitu sebesar 10,29%, hal tersebut dikarenakan papan nama di Giggle Box Café dan Resto kurang terlihat jelas dan lokasi yang kurang strategis, sedangkan store layout memiliki pengaruh 12,3% terhadap brand image dan interior display memiliki pengaruh 17,08% terhadap brand image. C. Perumusan Hipotesis 1. Relasi antara atmosfir restoran dan brand image Atmosfir restoran merupakan suasana toko yang berusaha dibangun oleh manajer untuk membuat konusmen merasa nyaman dan memberikan nilai tambah. Elemen – elemen store atmosphere yang membuat konsumen merasa nyaman dan memberikan nilai tambah terdiri dari exterior, general interior, layout ruangan, dan interior point of interest display. konsumen yang merasa nyaman akan memberikan nilai positif pada perusahaan dan secara langsung akan membangun brand image yang baik dibenak pengunjung The House of Raminten. Berdasarkan argumen tersebut, penelitian hipotesis sebagai berikut: H1 : Elemen – elemen atmosfir restoran berpengaruh positif pada brand imge
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2. Relasi brand image dan minat beli ulang di The House of Raminten. Brand image merupakan citra dari sebuah merek yang dibangun dibenak konsumen. konsumen yang merasa brand tersebut baik dan memberikan kepuasan sesauai dengan harapan konusmen, maka konsumen akan bersedia untuk datang kembali. Berdasarkan argumen tersebut, penelitian hipotesis sebagai berikut: H2 : Brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang 3. Perbedaan persepsi atas atmosfir restoran diantara pengunjung DIY dengan pengunjung non-DIY. Persepsi merupakan cara pandang konsumen terhadap suatu produk atau jasa. The House of Raminten merupakan restoran yang terdapat di Yogyakarta. Persepsi konusmen pada restoran ini dilihat dari pengunjung DIY, dimana restoran ini hanya dirasakan rumah makan biasa atau tempat tongkrongan. Bagi pengunjung non-DIY restoran ini dipandang tempat wisata kuliner Yogyakarta yang terdapat unsur budaya dan makan khas tradisional. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Ada perbedaan persepsi atas atmosfir restoran diantara pengunjung DIY dengan pengunjung non – DIY. D. Kerangka Konseptual Penelitian Atmosfir Restoran
H1
Brand Image
H2
Minat Beli Ulang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 tahap penelitian. Tahap pertama peneliti mengumpulkan data dari setiap narasumber untuk menentukan elemen – elemen atmosfir restoran yang nantinya digunakan pada penelitian tahap kedua. Data dari tahap pertama kemudian akan menjadi acuan dalam penelitian tahap kedua yang menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data. Tahap kedua digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat. B. Penelitian Tahap I 1. Tujuan Penelitan Penelitian tahap I bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai elemen – elemen atmosfir restoran, yang nantinya data tersebut akan digunakan di penelitian selanjutnya (Penelitian tahap II) untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat. 2. Jenis Penelitian Peneliti
menggunakan
penelitian
eksploratif
kualitatif.
Penelitian ini dilakukan untuk menggali data dan informasi tentang topik yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan penelitian adalah wawancara,
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan
menggunakan
pedoman
wawancara
kepada
55
beberapa
narasumber. 3. Waltu dan Lokasi Penelitan Tahap Pertama akan dilakukan di DI Yogyakarta, lokasi spesifik belum dapat ditentukan karena tergantung pada narasumber. Pada tahap pertama akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus. 4. Narasumber Narasumber yang dibutuhkan untuk menjawab penelitian tahap pertama adalah manajer The House of Raminten, konsumen yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman di bidang interior, display, eksterior, dan layout. Selain itu peneliti juga akan mewawancarai tour guide yang sudah berpengalaman dalam mendampingi
para
wisatawan
asing,
khususnya
di
wilayah
Yogyakarta. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan content analysis, dimana data diperoleh dari setiap kalimat yang terus – menerus
diucapkan oleh narasumber. Selain itu peneliti juga
menggunakan common-theme approach dimana data diperoleh dari ucapan kalimat yang dikeluarkan sama seperti narasumber satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
C. Penelitian Tahap II 1. Tujuan Penelitian Penelitian tahap II merupakan lanjutan dari penelitian tahap I. Data dari tahap I yaitu elemen – elemen atmosfir restoran yang didapat dari beberapa narasumber dan akan digunakan sebagai dasar pembuatan kuisioner pada tahap II. Penelitian tahap II dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat. 2. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini digunakan untuk menganalisis pengaruh atmosfir restoran pada brand image dan pengaruh brand image pada minat beli ulang. 3. Waktu dan Lokasi Penelitian a. Lokasi Penelitan Tahap kedua akan dilakukan kepada konsumen yang sedang berada di The House of Raminten yang berada di Jl. FM. Noto No. 7 Kotabaru Jogjakarta (samping MIROTA Bakery) b. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilakukan pada tahun 2015 di bulan Agustus-September.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
4. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek penelitian Subjek penelitan merupakan sesuatu yang diteliti baik orang, benda ataupun lembaga. Selain itu, subjek penelitian bisa mebantu penulis dalam mengumpulkan informasi. Subjek dalam penelitian ini adalah orang atau kelompok yang memberikan informasi tentang penelitian. Subjek dalam penelitian adalah konsumen yang berada di The House of Raminten. Alasannya, konsumen yang sedang berada di restoran The House of Raminten akan memberikan informasi yang lebih akurat, karena dirasakan langsung tanpa harus mengingatnya lagi dibandingkan dengan konsumen yang tidak sedang berada di restoran tersebut. b. Objek penelitian Objek penelitian merupakan sifat keadaan dari suatu benda, orang atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan yang dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra, simpati – antipati, keadaan batin, dan bisa juga berupa proses. Objek dari penelitian ini adalah store atmosphere (Exterior, General Interior, Layout Ruangan, dan Interior Point of Interest Display), brand image dan minat beli ulang konsumen pada rumah makan The House of Raminten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
5. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:58) a. Jenis variabel Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel independen dan dependen. Variabel independen atau disebut juga variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 1) Hipotesis Satu a) Variabel bebas (Independent Variable) dalam hipotesis satu yaitu elemen – elemen atmosfir restoran (
)
b) Variabel terikat (Dependent Variable) dalam hipotesis satu adalah brand image ( ) 2) Hipotesis Dua a) Variabel bebas (Independent Variable) dalam hipotesis dua adalah brand image (
)
b) Variabel terikat (Dependent Variable) dalam hipotesis dua adalah minat beli ulang ( )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
3) Hipotesis Tiga a) Variabel bebas (Independent Variable) dalam hipotesis tiga adalah persepsi pengunjung DIY ( pengunjung non-DIY (
) dan persepsi
).
b) Variabel terikat (Dependent Variable) dalam hipotesis tiga adalah atmosfir restoran ( ). b. Pengukuran variabel Penelitian pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban penelitian yang akan digunakan adalah: 1.
Sangat Setuju (SS)
2.
Setuju (S)
3.
Netral (N)
4.
Tidak Setuju (TS)
5.
Sangat Tidak Setuju (STS)
6. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian menggunakan variabel yang terdiri dari: a. Atmosfir restoran Atmosfir Restoran merupakan susana toko yang berfungsi menarik konsumen untuk datang kembali. Suasana yang nyaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
akan memeberikan kesan positif bagi perusahaan. Perusahaan biasa membuat susana dari segi exterior (bagian luar toko), General Interior (Bagian Dalam Toko), Layout Ruangan (Tata Letak Toko), dan Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat Dalam Toko). b. Brand Image Merupakan identitas sebuah merek yang dibangun oleh konsumen. Konsumen menilai dari apa yang dilihat dan apa yang mereka rasakan pada restoran The House of Raminten. Dalam penelitian ini oprasionalisasi brand image The House of Raminten, yaitu: 1) Rumah makan unik, 2) Rumah makan antik 3) Rumah makan elegan 4) Restoran yang memiliki cita rasa yang lezat 5) Sebagai tempat tujuan wisata di Yogyakarta 6) Rumah makan dengan menu beragam 7) Rumah makan dengan harga yang terjangkau c. Minat beli ulang Perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen akan datang kembali jika merasa nyaman dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
mempunyai citra yang baik dari pandangan konsumen. Dalam minat beli ulang akan dioprasionalkan sebagai berikut: 1) Saya akan mengunjungi kembali The House of Raminten di waktu dan kesempatan yang akan datang. 2) Saya akan merekomendasikan The House of Raminten kepada orang terdekat saya (orang tua, teman, kerabat). 3) Saya akan mengajak orang terdekat saya untuk berkunjung ke The House of Raminten. 4) Saya akan mencari informasi mengenai The House of Raminten. 7. Populasi dan Sampel 1) Populasi Sanusi (2011:87), menyataan bahwa populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi yang terdiri dari penduduk DIY dan pengunjung dari luar DIY yang sedang berada pada The House of Raminten di Jl. FM. Noto No. 7 Kotabaru Jogjakarta (samping MIROTA Bakery) 2) Sampel Sekaran
(2006:123),
mendefinisikan
sampel
adalah
sebagian dari populasi. Sampel terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tetapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
penilitian ini digunakan 100 sampel yang terdiri dari 50 pengunjung DIY yang berada di The House of Raminten Yogyakarta dan 50 untuk pengunjung non-DIY dan sedang berada di The House of Raminten Yogyakarta. 8. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan sampel tidak acak (non-rondom sampling) atau non-probabilty sampling. Teknik pada tahap 2 penelitian ini menggunakan convenience sampling. Hermawan (2009:156) menyatakan, prosedur penarikan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling) adalah semata-mata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai. Convenience sampling bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas kesediaan untuk menjadi responden. Kriteria dalam penelitian ini adalah konsumen yang sedang berada di The House of Raminten Yogyakarta. Peneliti akan memberikan 100 responden yang dibagi menjadi 50 pengunjung DIY dan 50 pengunjung lainnya merupakan non DIY. Pengunjung DIY dan non DIY dibedakan dengan cara berapa lama pengunjung The House of Raminten Yogyakarta tinggal, menginap atau menetap di Yogyakarta. Pengunjung kurang dari ( ) 1 tahun masuk dalam kriteria non DIY dan untuk pengunjung dengan kriteria DIY tinggal atau menetap lebih ( ) 1 tahun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
9. Sumber Data Sumber
data
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan data primer. Data primer digunakan untuk menjawab rumusan masalah pada tahap pertama dan kedua. Data ini dikumpulkan dengan cara survei dimana mengajukan pertanyaan berupa lisan (wawancara) yang akan digunakan pada tahap pertama dan dengan cara tertulis (kuisioner) pada tahap kedua. 10. Teknik Pengumpulan Data Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Skala pengukuran menggunakan skala Likert dimana sangat setuju (SS) diberi nilai 5, setuju (S) diberi nilai 4, netral (N) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. 11. Teknik Pengujian Instrumen a) Uji validitas Uji validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan anatara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan. Jika skor petanyaan berkolerasi signifikan dengan skor total pada alfa tertentu maka akan dikatakan valid. Sebaliknya, jika korelasi tidak signifikan maka alat ukur tidak dapat digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Keterangan = Koefisien korelasi setiap item = Nilai total item = Nilai dari setiap item n
= Jumlah sampel
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n-2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai r dalam tabel pada alpa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan dikatan valid. b) Uji Reliabilitas Perhitungan
reliabilitas
dilakukan
terhadap
butir
pertanyaan yang sudah valid. Instrumen kuesioner harus andal (reliable). Andal berarti instrumen tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk mengukur berulangkali. Instrumen kuisioner dinyatakan andal apabila memiliki nilai alpha Crounbach > dari 0,6 (Trihendradi, 2012;304). 12. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat empat rumusan masalah dengan teknik analisis yang berbeda untuk setiap rumusan masalahnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Rumusan masalah pertama menggunakan rata – rata dan standar deviasi, rumusan masalah kedua dan ketiga menggunkan analisis regresi yaitu regresi berganda dan regresi sederhana dan rumusan masalah keempat menggunakan uji beda rata – rata. a. Rata – rata dan Standar Deviasi Rumusan masalah pertama mengenai apa saja elemen – elemen atmosfir restoran yang terdapat pada The House of Raminten dijawab dengan menggunakan jumlah rata – rata dan standar deviasi. Fungsi rata –rata untuk melihat seberapa besar jawaban responden dan standar devisasi untuk melihat variasi dari setiap jawaban responden. b. Analisis Regresi Berganda dan Sederhana. Analisis regresi digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua dan ketiga. Sebelum menggunakan uji regresi, peneliti harus menguji data dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan agar dapat memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten. Langkah – langkah untuk menguji asumsi klasik terdiri dari: 1) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
korelasi
diantara
variabel
independen.
Jika
66
variabel
independent saling berkolerasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multiklolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011;106). 2) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara yaitu melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Model yang baik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2007). 3) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2007). c. Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah elemen – elemen atmosfir restoran berpengaruh terhadap brand image. Regresi liner berganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah dua (2). Dalam penelitian ini, ada empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Secara matematis regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + Di mana:
+
+
Y
= brand image
a
= konstanta
+
+e
= koefisien regresi = exterior = general interior = layout ruangan = interior point of interest display e
= variabel pengganggu (error)
1) Koefesien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel –
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varian variabel dependen (Ghozali 2006). 2) Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Secara Serempak Uji seluruh koefisien regresi secara serempak sering di sebut dengan uji model. Nilai yang digunakan untuk melakukan uji serempak adalah Fhitung yang dihasilkan dari rumus: Nilai
=
atau
=
Keterangan: SSE
= keragaman kesalahan
SSR
= keragaman regresi (SS total – SSE)
k
= jumlah variabel bebas
n
= jumlah pengamatan (sampel)
Uji keseluruhan koefisien regresi secara bersama – sama (uji F) dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut: a) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. ;
=
=
=
= 0[proporsi variasi dalam variabel
terikat (Y) yang dijelaskan secara bersama – sama oleh variabel bebas tidak signifikan]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
; minimal satu koefisien dari
70
0 [proporsi variasi
dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan secara bersama – sama oleh variabel bebas bebas signifikan] b) Menghitung nilai F. c) Membandingkan nilai tersedia pada
dengan niali
yang
tertentu, misalnya 5%; df = k; n – (k+1).
d) Kriteria pengambilan keputusan mengikuti aturan berikut: Jika
; maka
diterima
; maka
ditolak atau
nilai Pr
= 5%; maka
diterima
nilai Pr
= 5%; maka
ditolak dan β > 0
3) Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial Uji signifikansi terhadap masing – masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikans tidaknya pengaruh dari masing – masing variabel bebas ( ) terhadap variabel terikat (Y). Nilai yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah nialai t hitung. Langkah – langkah sebagai berikut: a) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative. :
≤0
:
0
b) Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus t =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Membandingkan nilai
dengan nilai
71
yang
tersedia pada taraf nyata tertentu, misalnya 5%; df; ( /2; n – (k+1)). d) Mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut. Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima thitung < -ttabel, atau thitung
ttabel maka H0 ditolak atau
nilai Pr
= 5%; maka
diterima
nilai Pr
= 5%; maka
ditolak β > 0
d. Analisis Regresi Sederhana Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Regresi linier sederhana untuk menjawab rumusan masalah tiga (3). Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara 2 variabel dan memperkirakan niali variabel terikat berdasarkan niali variabel bebas. Bentuk umum dari persamaan regresi dinyatakan dengan persamaan matematika, yaitu: Ŷ = a + bX + e Di mana Y = nilai prediksi variabel Y berdasarkan variabel X a
= titik potong Y, nilai Y ketika X = 0 (Konstanta)
b
= perubahan rata-rata Y untuk setiap perubahan X, baik berupa peningkatan maupun penurunan (koefisiensi regresi)
X = variabel X yang dipilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e
72
= error (variabel pengganggu) Nilai b (koefisien regresi) dan a (kostanta) dihitung dengan
rumus berikut:
n
= jumlah pengamatan (sample)
X
= nilai variabel bebas
Y
= nilai variabel terikat Dengan menggunakan aplikasi SPSS, nilai koefisien
regresi, standar error, dan nilai t hitung menjadi satu kesatuan. Nilai tersebut
bermanfaat
untuk
melakulan
pengujian
terhadap
signifikansi koefisien regresi. Jika digunakan t hitung untuk menguji signifikansi koefisien regresi maka akan dicari dengan rumus sebagai berikut :
Dimana b = koefisien regresi dan Sb = standar deviasi dari koefisien b. e. Uji Beda Rata – Rata Peneliti menggunakan dua atau lebih kelompok sampel yang berasal dari dua atau lebih kelompok populasi yang sama. Pada penelitian menggunakan uji beda rata – rata untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
mengetahui apakah ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan non-DIY. Untuk uji beda rata-rata digunakan rumus sebagai berikut:
Di mana: t
=
nilai distribusi t
=
nilai
rata-
rata
perbedaan
di
antara
pengamatan berpasangan =
standar deviasi dari perbedaan di antara pengamatan berpasangan
n
=
jumlah data berpasangan
d
=
perbedaan di antara data berpasangan
Langkah Penyelesaian uji beda rata – rata: 2) Perumusan hipotesis Hipotesis yang akan diuji adalah ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dan non– DIY. :
=0
:
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanda daerah penolakan
pada
74
menunjukan uji dua arah dengan
berada di sebelah kiri dan kanan.
3) Menentukan taraf nyata, yaitu 1%. Nilai
dengan tarif
nyata 5% uji dua arah (dimana 0,05/2=0,025) dengan df = n–1 4) Melakukan uji statistik 5) Mengambil keputusan dengan kriteria: a) –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak b) thitung < -ttabel, atau thitung ditolak
ttabel maka H1 di terima dan H0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat The House of Raminten. The House of Raminten didirikan pada tanggal 26 Desember 2008 oleh Hamzah Hendro Sutikno atau yang sering dipanggil Romo Hamzah. The House of Raminten awalnya hanya menjual minuman tradisional jamu. Penjualan jamu ini dilatarbelakangi pensiunnya Romo Hamzah dari Mirota Batik dan ingin mempunyai pekerjaan sampingan. Awalnya setiap hari The House of Raminten meracik atau membuat berbagai percobaan jamu atau bereksperimen. The House of Raminten didirikan di kediamannya sendiri. Berawal dari kesenangan Romo Hamzah dengan kebudayaan Jawa, The House of Raminten berkembang menjadi sebuah cafe, dan menuangkan kesenangannya tersebut pada Cafe The House of Raminten (sumber: wawancara HRD House of Raminten 5 Sempember 2013). The House of “Raminten” memiliki makna tersendiri. The House yang diambil dari bahasa inggris yang artinya “rumah” menunjukkan bahwa cafe tersebut sebenarnya adalah sebuah “rumah kediaman”. Raminten adalah sosok seorang perempuan Jawa yang diperankan oleh Romo Hamzah dalam sebuah acara di stasiun Jogja TV. Secara umum dapat diartikan The House of Raminten ingin menunjukkan, bahwa café ini adalah rumah milik tokoh Raminten. Pendopo yang ada di The House of Raminten awalnya digunakan untuk pentas tari tradisional Jawa, namun oleh Pak Hamzah di alih fungsikan menjadi rumah makan.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
B. Gambaran umum The House of Raminten Kota Baru Yogyakarta The House of Raminten Kota Baru merupakan pusat dari semua The House of Raminten yang ada di Yogyakarta. Ada beberapa nama yang digunakan oleh The House of Raminten untuk setiap cabangnya. Beberapa nama tersebut adalah Oyot Godhong di Mirota Batik Malioboro dan The Waroeng of Raminten untuk cabang lainya seperti yang berada di jalan Kaliurang KM 15 dan jalan Magelang. The House of Raminten mengusung tema “antik, unik, elegan” dan bernuansa tradisional kraton Yogyakarta. The House of Raminten Kota Baru buka 24 jam setiap hari. Namun biasanya The House of Raminten baru ramai dikunjungi pada malam hari atau pada harihari libur. The House of Raminten banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik dari lokal maupun mancanegara. Pengunjung dari Yogyakarta sendiri juga cukup banyak yang mengunjungi The House of Raminten. Hal ini dapat terlihat dari adanya sistim mengantri untuk mendapatkan tempat duduk pengunjung di café tersebut. Pada jam-jam ramai pengunjung harus rela menunggu giliran di tempat yang sudah disediakan untuk mendapatkan tempat duduk.Ini menunjukkan bahwa House of Raminten memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terlihat dari kesediaan pengunjung untuk mengantri atau menunggu mendapatkan tempat. Pelayanan di The House of Raminten untuk memesan dan mendapatkan menu juga tergolong tidak cepat ketika café sedang ramai.House of Raminten bahkan telah memberikan himbauan berupa tulisan yang ditempelkan di setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
ruangan café.Tulisan tersebut berisi “kami ini semua lulusan “SLB” kalo agak lama harap maklum karena kami kenthir”.House of Raminten memiliki cara sendiri untuk memberikan servis kepada pengunjung dan membuat pengunjung tertarik untuk berkunjung. Pengunjung dapat merasakan sebuah atmosfir yang cukup berbeda dengan café lainnya ketika berada di The House of Raminten. The House of Raminten bahkan sebenarnya berada di halaman sebuah rumah, seperti yang dijelaskan di atas tentang arti dari The House of Raminten. Pengunjung yang masuk ke dalam café, dapat melihat secara langsung bagian luar dari rumah pemilik café, yang juga digunakan sebagai kantor The House of Raminten. Ruangan paling depan dari café sebenarnya adalah halaman depan rumah, sehingga pengunjung dapat melihat teras rumah Romo Hamzah, sedangkan ruangan
belakang
dan
atas
berada
di
samping
rumah
sehingga
pengunjung dapat melihat jendela rumah terpasang di dinding yang menjadi pembatas ruangan café tersebut. The House of Raminten memiliki keunikan tersendiri, mulai dari aroma, musik yang diputar, penampilan wiraniaga, dominasi warna coklat, hiasanhiasan yang ada di dalam café, dan yang lainnya. Interior dan identitas yang dibangun oleh House of Raminten memberikan citra tersendiri dibenak pengunjung. C. Lokasi The House of Raminten The House of Raminten berlokasi di: Jl. FM Noto No.7 Kota Baru Yogyakarta 55224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Hotline: +62274547315
D. Visi dan Misi The House of Raminten memiliki misi untuk memperkerjakan anak dari abdidalem keraton. Visi nya untuk kesejahteraan karyawan E. Jumlah Pekerja Jumlah karyawan di The House of Raminten Kotabaru sebanyak 88 orang, dimana setiap harinya dibagi menjadi 4 shift. Jumlah koki yang membuat makanan sebanyak 20 orang, minuman sebanyak 7-11 orang F. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah gambaran dimana terdapat hubungan secara struktural antara orang satu dengan orang yang lain terkait dengan fungsi dan tugasnya dalam suatu lingkup organisasi. Stuktur organisasi menjadi pedoman bagi organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi yang sudah diberikan. The House of Raminten Kota Baru Yogyakarta dipimpin oleh seorang Director yang mempertanggungjawabkan tugasnya langsung kepada Owner. Stuktur kepengurusan di House of Raminten terdiri dari 5 orang diantara bagian General Manager, wakil general Manager, adminisitrasi dan keuangan, HRD, Manajer Food and Beverage). Wakil general manager memiliki tugas untuk membackup segala kegiatan yang dilakukan oleh manager, tugas dan tanggungjawabnya lebih ke bagian operasional yang ada di The House of Raminten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1. Human Recources Development (HRD) Jumlah karyawan The House of Raminten Kota Baru saat ini secara keseluruhan berjumlah 85 orang.Terbagi atas dua bagian yaitu manajemen dan staff. Tugasnya membuat program untuk pengembangan karyawan, merekrut karyawan baru, menindaklanjuti peraturan dan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, sanksi, kebijakan karyawan. 2. Departemen Administrasi dan Keuangan Departemen ini terdiri dari Warehouse & purchasing dan taking order. Masing-masing bagian memiliki tugas yang berbeda namun berkaitan satu sama lain. Departemen Administrasi dan Keuangan bertanggungjawabdalam mengatur segala kebutuhan operasional khususnya dalam bidang administrasi dan keuangan. Departemen ini bertugas untuk membuat laporan keuangan harian secara berkala dan membuat laporan pendapatan harian serta memeriksa nota server dan taking order untuk menghindari kecurangan dari setiap jabatan. Adapun warehouse & purchasing bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Warehouse
purchasing
dan
bahan
baku
bertugas
untuk menetapkan
atas persetujuan
pemasok
operasional.
Sedangkan
&
pembelian penerima
pesanan (taking order) bertanggungjawab dalam menerima pesanan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
pembayaran dari konsumen melalui waiter serta menyetorkan pembayaran ke bagian administrasi dan keuangan. 3. Departemen Food and Beverage Departemen ini bertanggungjawab terhadap jalannya operasional dapur khususnya dalam mengontrol mutu produk makanan dan minuman serta menciptakan menu baru dan mengusulkan
kepada
komisaris.
departemen ini dipimpin oleh seorang manajer dan dibantu oleh head of food, head of beverage, head of steward, dan product control. Head of food bertanggungjawab dalam memeriksa persediaan bahan baku dan jumlah barang yang ada di areal makanan. Bila persediaan akan habis maka head of food akan mengkonfirmasikan kepada logistik dan taking order. Selain itu head of food juga bertugas untuk mengkoordinasi para pekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaannya. Head of beverage bertanggungjawab dalam memeriksa bahan baku yang ada di areal minuman. Sama seperti head of food, bila persediaan minuman akan habis maka Head of beverage akan mengkonfirmasikan kepada logistik untuk menambah persediaan. Head of steward bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan seluruh
peralatan
makan
yang
ada
di restoran. Sedangkan
product control bertanggungjawab dalam menjaga mutu produk minuman dan makanan yang ada di restoran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian, dan pembahasan data penelitian. Pada penelitian ini dilakuakan sebanyak dua kali tahap pencarian data. Penelitian pertama, penggalian data dilakukan dengan metode wawancara, sedangkan penelitian tahap dua dilakukan melalui kuesioner. Hasil pada penelitian pertama akan membahas mengenai hasil wawancara dari tour leader, arsitek, dan general manajer The House of Raminten. Hasil dari penelitian tahap kedua merupakan hasil – hasil dari pengolahan data, analisis data, dan pengujian hipotesis. A. Penelitian Tahap Pertama. Penelitain tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara, dengan narasumber yaitu tour leader, arsitek, dan general manajer The House of Raminten. Pemilihan narasumber tersebut berdasarkan pada pengalaman dan kompetensi dari setiap bidangnya. Tour leader dirasa mampu memberikan gambaran atau pengalaman mengenai bagaimana memberikan tempat (restoran) yang diminti oleh wisatawan. Orang yang ahli di bidang arsitek dapat memberikan informasi mengenai bagaimana membangun sebuah ruangan yang nyaman. General manajer dapat memberikan informasi bagaimana membangun sebuah usaha rumah yang nyaman dan menarik minat pengunjung. Berikut adalah narasumber-narasumber yang dipilih peneliti
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
untuk menggali berbagai informasi yang berhubungan dengan atmosfer restoran: 1. Saudari Anica Tamaya slaku Tour Leader Sweety Tour and Travel. Wawancara dilaksanakan Jumat 3 Juli 2015 pukul 19:00 sampai 20:30 bertempat di The Loops Café, Jl Petung No 10 A Papringan, Yogyakarta. 2. Ibu Lisa Prawestiningsih slaku General Manajer The House of Raminten. Wawancara dilaksanakan pada selasa 14 Juli 2015 pukul 14:00 sampai 15:15 bertempat di The House of Raminten, Jl FM. Noto No. 7 Kota Baru Yogyakarta. 3. Saudari Noviana Tri Rahayu Slaku Arsitek di PT. INDARCI. Wawancara dilaksanakan pada Rabu 15 Juli 2015 pukul 12:00 samapai 13:30 bertempat di St Bendogantungan 2, Sumberejo, Klaten Waktu pelaksanaan penelitian tahap pertama dilakuakan dari tanggal 3 Juli 2015 Sampai 15 Juli 2015. Analisis data yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini menggunakan metode Content Analys dan Common-Theme Approach. Maka hasil dari wawancara tersebut sebagai berikut: 1. Atmosfir Restoran (Content Analysis) a. Atmosfir restoran yang didampaikan oleh responden pertama yaitu: 1) Eksterior Bentuk bangunan juga harus bagus dan menarik, karena dari luar di lihat yang pertama pasti bentuk dari bangunan tersebut selain itu juga harus sesuai dengan konsep atau tema yang dibangun. Misalnya rumah makan Dapur Manado, dengan ada bata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
– bata pada bangunannya dan pintunya seperti jaman dulu (ada kordennya). 2) Interior a) Jika sebuah restoran mempunyai tema dengan konsep tempat duduk lesehan bukan berarti tidak ada tempat duduk yang menggunakan kursi, karena tidak semua orang bisa nyaman makan dengan cara lesehan. Maka dari itu harus ada tempat duduk lesehan dan kursi. b) Hal utama yang perlu diperhatikan untuk membuat kenyaman rumah makan adalah toiletnya, karena bisanya kebiasaan orang asing akan mau makan ditempat tersebut jika toiletnya bersih dan bagus. c) Pelayanannya juga harus ramah, sopan, dan peka karena setiap pengunjung datang ke rumah makan pasti akan senang dengan pelayanan yang ramah, sopan dan respek. Misalnya selalu bertanya tentang apa ada yang kurang atau tidak (“ada yang bisa saya bantu”), trus membantu menunjukkan tempat duduk (peka tidak dengan pelanggannya) dan selalu memberikan penyambutan atau salam sapa kepada pengunjung. d) Hiasan ruangan juga harus menarik dan membuat nyaman, misalnya di restoran gamelan ada binatang merak dalam sangkar. Selain itu ada kolam pada rumah makan di Raminten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
e) Menu juga harus menarik, misalnya di The House of Raminten dengan nama menu susunya (susu perawan tancep) dimana membuat orang tertarik untuk mencobanya. selain itu juga akan membuat orang penasaran untuk mencoba misalnya seperti menu di Kedai 24 dengan menunya yang unik atau beda dari yang lain. f) Lampunya juga remang – remang membuat suasana lebih menarik dan nyaman. Selain itu penempatan lampu juga perlu. Misalnya rumah makan spanyol lampunya di buat remang – remang dan di taruh di atas meja yang bertingkat 3 sehingga terlihat menarik. 3) Layout Sirkulasi juga harus sesimpel mungkin dan jelas, agar konsumen tidak kebingungan dan memudahkan konsumen untuk mencari ruangan. Misalnya dari tempat makan ke kamar mandi atau mushola harus jelas dan tidak ribet. 4) Interior Point of Interest Daya tarik pengunjung dalam toko muncul dari bagaiman cara membuat atau menata interior dengan sebaik mungkin dan sesuai konsep yang di bangun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
b. Atmosfir resetoran yang di sampaikan oleh responden kedua yaitu: 1) Eksterior a) Keramaian atau kepadatan dapat membuat hal positif bagi restoran, di mana orang melihat dari luar berpikir mungkin ada sebuah pertunjukan ternyata orang mengantri untuk makan, sehingga akan menimbulkan rasa penasaran mengenai apa yang spesial di restoran tersebut sehingga orang – orang mau mengantri. b) Menampilkan menu-menu yang unik dan menarik di depan pintu masuk, agar menarik perhatian orang yang berlalu – lalang di sekitar restoran, sekaligus memberitahukan konsumen yang menunggu di ruang tunggu mengenai menu apa saja yang ada di restoran tersebut dan membuat rasa penasaran dengan menu yang unik dari nama, gelas ataupun piringnya c) Menunjukkan ciri khas rumah makan tersebut sehingga orang dengan melihat bangunannya, atau ornamennya atau hiasannya bisa menunjukan chiri khas tersebut. Misalnya konsep tradisional maka ada ornament – ornament batiknya, atau patung, atau gambar yang menjelaskan ciri khas rumah makan tersebut. Hiasan yang ada di depan bangunan juga harus mencirikhaskan rumah makan tersebut. atau misalnya rumah makan cina, tanpa harus ada tulisan, orang yang melihat ornament – ornament atau hiasan – hiasan pada rumah makan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
tersebut sudah tahu bahwa rumah makan tersebut adalah rumah makan cina. 2) Interior a) Daftar menu yang unik sehingga membuat orang penasaran, dengan nama – nama yang aneh (tidak biasa), sehingga diharapkan dapat diingat oleh pengunjung, misalnya di raminten dengan menu susu perawan tancep, ayam koteka dll. b) Peralatan makan juga unik dimana gelas – gelas atau piring – piring yang berbeda dari rumah makan yang lain, agar pengunjung selalu ingat akan restoran tersebut. Misalnya menyajikan kelapa muda dengan gelas biasa maka orang akan merasa biasa, jika kita menyajikan hal yang unik atau berbeda membuat orang terkagum – kagum seperti menu jumbo dengan gelas jumbo maka akan jadi cerita dan ceritanya akan menyebar kemana – mana, sehingga membuat orang yang mendengarkan akan menjadi penasaran. c) Penampilan dari para waiters juga harus rapi, bersih (berdandan), unik, dan menarik, misalnya menggunakan pakaian dari kain (kemben) agar memberi kesan yang berbeda. Karena dari penampilan waiters juga mempengaruhi selera makan konsumen. d) Tempat duduk yang nyaman, ada lesehan dan kursi. Karena tidak semua orang dapat duduk lesehan, selain itu pemilihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
furniture juga penting misalnya yang lesehan di beri tempat yang bisa senderan walaupun dia lesehan sehingga memberi kenyamanan pada konsumen. e) Memberikan pelayanan yang nyaman dan baik, dimana berbicara dengan sopan misalnya pada saat pembayaran. Selain itu juga ramah kepada pengunjung bagaimanapun kondisinya, minimal
harus
memberikan
senyuman
bagaimanpun
kondisinya entah konsumen marah, ngomel – ngomel atau kondisi karyawan sedang tidak baik . Karena kesan pertama pada konsumen penting maka dari itu semua karyawan harus memberikan senyuman pada pengunjung dan kesan pertama bisa mempengaruhi selera makan. Selain itu apa yang konsumen butuhkan bisa di penuhi dan dilayani sebaik mungkin, misalnya konsumen membutuhkan asbak, tisu, atau sendok tanpa harus membutuh waktu lama permintaan dari konsumen bisa dipenuhi. Melayani dengan baik dapat membuat konsumen merasa dihargai. f) Restoran yang nyaman mempunyai ruang tunggu, dan untuk membuat nyaman menunggu misalnya di beri kursi, ada TV LCD diharapkan dapat mengalih perhatian konsumen saat menunggu. g) Suhu udara juga diperhatikan, misalnya ruangan tertutup maka sediakan kipas angin agar tidak kepanasan. Selain itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
menempatkan tanaman pada sekitar restoran juga bisa membuat suhu udara yang sejuk dan sirkulasi yang bagus sehingga menambah kenyaman ruangaan. h) Agar ruangan lebih indah atau segar sehingga menambah nilai estetika, diberi tanaman atau bunga – bunga segar seperti bunga mawar dan dirangkai semenarik mungkin. i) Kamar mandi juga membuat suasana pengunjung nyaman, di mana kamar mandi bersi, wangi, ada tempat sampah pada kamar mandinya, lokasi yang dekat pengunjung, jumlahnya juga tidak terlalu sedikit (agara pengunjung tidak mengantri untuk ke kamar mandi). j) Penerangan juga diperhatikan karena bisa mempengaruhi kenyamanan, namun harus sesuai juga dengan konsep, misalnya ingin memberikan kesan yang rilex, menenangkan, santai maka menggunakan penerangan yang redup, atau tidak terlalu terang. Jika ingin menggunakan penerangannya lampu maka pilih yang warna kuning karna kalau putih terlalu terang. Kuning juga memberikan kesan elegan (sesuai dengan konsep). k) Menjaga Kebersihan rumah makan, misalnya tidak ada debu, tidak ada tisu kotor di mana – mana, ada tempat sampah (kalo bisa tempat sampah juga menyatu dengan konsep).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
3) Layout a) Menempatkan ruang pada posisinya dengan tepat, misalnya kamar mandi ditaruh jauh dari tempat makan, karena kamar mandi identik dengan belakang (untuk buang air besar atau kecil). b) Sirkulasi juga harus diperhatikan agar tidak sempit, di mana pengunjung atau pegawai yang mengantar makan tidak terganggu. c. Atmosfir restoran yang didampaikan oleh responden ketiga yaitu: 1) Eksterior. a) Warna bangunan sesuai dengan tema atau konsep. Karena tidak semua warna sesuai dengan bangunan. Misalnya konsep tradisional warna yang sesuai seperti coklat, merah bata atau hijau. Warna bangunan akan bisa ditentukan jika konsep sudah ada. b) Bentuk fisik bangunan mencerminkan tema dari rumah makan itu sendiri (contoh rumah makan oriental: bentuk bangunan menyerupai kuil, warna merah, ornament seperti lampion dan contoh rumah makan tradisional: bentuk bangunan seperti pendopo, dan atapnya model Jawa. c) Mempunyai parkir yang luas (muat), agar tidak bergesekan dengan kendaraan lainnya dan kendaraan aman saat konsumen berada di dalam (tidak hilang), tempat parkir juga harus teduh,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
di mana atapnya terbuat dari tanaman agar tidak menutup bentuk bangunan, tidak mengurangi daya tarik dan bisa menyatu dengan banguan tersebut. d) Pintu masuk area ataupun pintu masuk utama di buat senyaman mungkin seperti searah dengan arus lalu lintas, agar konsumen mudah untuk masuk dan keluar entah itu 1 arah atau 2 arah, jika 1 arah maka ruang untuk pintu area atau pintu masuk utama harus lebih lebar, misalnya di pintu masuk utama dimana para prngunjung bisa keluar masuk dengan waktu yang bersamaan sehingga sirkulasi tidak terganggu. e) Ketinggian pintu masuk juga diperhatikan dan di buat semenarik mungkin agar pengunjung tidak bingung untuk menuju pintu masuk utama atau pun pintu area mislanya pintu utama di buat pintunya terbuka lebar-lebar, ada ornamenornamen yang mencolok seperti dengan adanya ukiran –ukiran di sekitar pintu sehingga orang akan tau pintu masuk tanpa harus di beri petunjuk arah. f) Landscape adalah lingkungan di sekitar bangunan. Seperti tanaman yang ada di luar bangunan harus secantik mungkin. Entah itu ada pohon yang besar atau perdu
dan harmonis
dengan bentuk bangunan. Misalnya atap dari tempat parkir, terbuat dari tanaman agar tidak menutup bentuk bangunan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
tidak mengurangi daya tarik dan bisa menyatu dengan banguan tersebu. g) Landscape adalah Perkerasan di sekitar bangunan (penutupan tanah), seperti jalan setapak untuk menuju pintu masuk restoran atau tempat parkir yang akan di aspal atau di konblok. Bisa juga di pakai batu – batuan kolam agar memperindah tampilan fisik luar bangunan. h) Pemilihan material sesuai tema, misalnya jika tema tradisional maka pemilihan material terbuat dari alam karena terlihat lebih menyatu, seperti kayu, bambu, atau bisa juga menggunakan semen dimana nantinya di bentuk merupai kayu. i) Tinggi bangunan juga diperhatikan agar seimbang, atau terlihat nyaman atau menarik (terlihat wow), ukurannya jika dari tanah ke ring balk sekitar 3 meter itu dengan bentuk atap yang biasa dengan kemiringan 30%. Untuk rumah makan tradisioanal bisanya atapnya agak lebih pendek ( sesuai dengan tema dari rumah
makan
tersebut).
Intinya
bagaimana
membuat
pandangan dari kemiringan atap bangunan, ketinggian atap, dinding bangunan harus sinergi. Karena ketinggian bangunan mempengaruhi pandangan kita pada banguanan tersebut. 2) Interior a) Perletakan/ penataan ruang harus jelas dan nyaman, di mana ruang yang saling berhubungan harus didekatkan (misalnnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
kamar mandi gampang di akses, namun tidak terlalu terlihat). Selain itu ruangan juga di buat berurutan sesuai fungsinya dan tidak saling berbenturan. b) Pemilihan furniture disesuaikan dengan tema, dimana bisa menambah nilai estetis pada bangunan, misalnya furniture – furniture yang unik, lucu-lucu, wananya sesuai, modelnya sesuai, dan penataannya sesuai, itu juga berpengaruh. c) Lighting/ lampu juga mempengaruhi faktor kenyamanan. Apalagi pada saat malam hari, lampu sangat berpengaruh. Lampu bisa terang bisa juga redup, bisa juga warna kuning atau warna – warni tergantung dari tema yang di bangun. d) Faktor warna ruangan bisa berpengaruh pada semangat orang saat makan. Seperti warna hijau atau orange. Warna juga bisa memanipulasi bentuk besar atau kecil ruang tersebut. e) Tempat duduk makan harus nyaman, kalo bisa tempat duduk harus ergonomis di mana tempat duduk jangan terlalu tinggi (sesuai standar orang Indonesia: ketinggian tempat duduk berskisar antara : 16-21 inci/40-53cm,), selain itu pemilihan furniture juga mempengaruhi, dan jarak antara meja makan satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan. Jika tempat duduk lesehan kalo bisa diberi bantalan agar empuk. f) Suara membuat kenyamanan, seperti lagu (sesuai tema). Suara gemericik air (suara gemericik air membuat tenang sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
membuat suasana rileks) namun jangan sampai suara dari kamar mandi terdengar sampai ruang makan (akustik ruang). g) Perletakan wastafel jangan terlalu jauh, mudah dicapai oleh pengunjung, model wastafel juga bisa sesuai tema, misal jika tema tradisional bisa menggunakan gentong, kendi atau bambu. Selain itu jumlah wastafel juga perlu diperhatikan jangn terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, jika terlalu banyak hanya akan memboroskan pengadaan letak pelaksanaan dan boros paralon. h) Pemilihan atau model plafon juga perlu di perhatikan untuk keamanan dan kenyaman, karena setiap banguna pasti ada plafonnya jika tidak ada plafon pasti ada struktur untuk penutup atapnya. Plafon juga berfungsi untuk menutup kabel – kabel yang ada di atas biasanya juga di atas plafon ada binatang – binatang seperti kucing ataupun tikus, selain itu di plafon juga melindungi kotoran dari genteng agar tidak langsung jatuh ke bawah (meja makan), dan jika ada genteng bocor agar tidak langsung jatuh ke lantai maka diberi plafon untuk melindungi. Selain itu plafon juga bisa menambah estetis dalam bangunan. i) Pemilihan lantai juga diperhatikan, seperti tidak licin, tidak mudah berjamur/lumut, tidak tajam, dan lain – lain. Pemilihannya juga harus selaras dengan tema dari segi warna dan bahan, selain itu juga tidak mengabaikan dari segi keamanan dan kekuatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
j) kebersihan restoran harus tidak ada tisu kotor atau sampah yang berserakan harus ada tempat sampah di sudut-sudut ruangan, tidak ada sisa makan pada meja makan, tidak ada sarang laba – laba. Tidak ada binatang dalam restoran karena takut kotorannya ke mana-mana. Jika ada binatang seperti burung, taruh yang jauh dari tempat makan. 3) Layout Jika kita sudah mengetahui pola hubungan ruang maka layout itu akan tergambarkan secara otomatis. 4) Interior Point of Interest. Pemikat dalam toko bisa terbangun ketika kombinasi dari interior sangat bagus. Misalnya pada penataan ruang, pemilihan furniture, lighting sesuai dengan tema atau sangat mendukung atau pemilihan atau penempatan ornament dengan cat ruangan serasi. 2. Atmosfir Restoran (Common-Theme Approach) a. Eksterior. 1) Bentuk Bangunan harus menarik dan sesuai konsep. Material dan ornamen – ornamen yang dipilih juga harus serasi dan sesuai konsep. 2) Mempunyai media promosi (baliho), agar menarik perhatian para pengunjung yang berlalu – lalang di depan rumah makan tersebut. selain itu desainnya juga harus menarik dan sesuai konsep dari warnanya, lampunya dan kata – kata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
3) Mempunyai lahan parkir. 4) Pintu masuk utama juga harus menarik perhatian, supaya para pengunjung tahu di mana pintu masuknya tanpa harus di beri petunjuk. b. Interior. 1) Nama – nama dalam daftar menu juga harus menarik dan unik, agar dapat membuat pengunjung penasaran untuk mencobanya. 2) Penampilan dari waiters juga harus menarik, rapi dan juga bersih. Penampilannya juga harus sesuai dengan konsep dari rumah makan tersebut. 3) Tempat duduk lesehan dan kursi juga harus ada pada restoran. Karena tidak semua konsumen bisa duduk dengan cara lesehan, sehingga akan menambah kenyaman pada rumah makan tersebut. 4) Pelayan juga harus ramah dan sopan, misalnya dari cara berbicara kepada konsumen, selain itu selalu memberikan sambutan seperti memberikan senyuman kepada konsumen. 5) Ornamen – ornamen pada restoran juga harus sesuai dengan konsep. Misalnya konsep tradisional maka diberi hiasan – hiasan, foto – foto, lukisan – lukisan atau patung bernuansa tradisional. 6) Aroma atau bau – bauan yang ada di restoran juga diperhatikan misalnya diberi aroma wangi terapi dari dupa. Selain itu agar tidak ada aroma atau bau – bauan yang kurang enak seperti bau sampah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
7) Suara atau bunyi juga dapat membuat kenyamanan pada rumah makan, karena akan memberikan susana yang berbeda, misalnya di kasih lagu – lagu yang sesuai dengan konsep rumah makan. 8) Cita rasa juga dapat membuat kenyamanan pada restoran. Misalnya masakan yang gurih, maka restoran harus benar – benar memberikan makan yang gurih, tidak keasinan ataupun kekurangan garam. 9) Penerangan atau lampu pada restoran juga sangat berpengaruh, apalagi pada saat malam hari, lampu sangat berpengaruh. Pemilihan lampu juga harus sesuai dengan konsep. Lampu warna kuning atau remang remang akan memberikan kesan elegan dan rileks. 10) Rumah makan juga harus menjaga kebersihan. Misalnya tidak ada tisu kotor yang berserakan, mempunyai tempat sampah di setiap sudut – sudut ruangan, tidak ada debu di ruangan, dan tidak ada binatang di dalam ruangan. Walaupun ada binatang pada rumah makan taruhlah di tempat yang jauh dari ruang makan. c. Layout. Sirkulasi ruangan juga harus lebar dan jelas agar memudahkan pengunjung untuk menuju suatu ruangan. d. Interior Point of Interest Interior point of interest dapat dibangun apabila penataan atau penempatan interior sudah sangat bagus. Misalnya pada penataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
ruang, pemilihan furniture, lighting sesuai dengan tema atau sangat mendukung atau pemilihan atau penempatan ornamen dengan cat ruangan serasi. B. Penelitian Tahap Kedua 1. Hasil Data Karakteristik Responden a. Data Identitas Responden Pengunjung The House of Raminten Tabel 5.1 Jumlah dan Kota Asal Pengunjung The House of Raminten No Kota/Asal Jumlah No Kota/Asal Jumlah 1 Cirebon 1 1 Temanggung 16 Jawa Barat 1 Malang 2 2 17 Medan 1 1 3 18 kalimantan Semarang 2 Beraw 1 4 19 Cilacap 1 1 5 20 Magelang Pontianak 1 Ambon 1 6 21 Salatiga 1 Kupang 1 7 22 Batam 1 3 8 23 Wonosobo Surabaya 1 Lampug 2 9 24 1 Klaten 4 10 Luar pulau 25 Bogor 4 4 11 26 Bandung Depok 3 Padang 2 12 27 Sulawesi Sumatra 1 2 13 28 Selatan selatan DIY 30 Rote 1 14 29 Jakarta 24 Bali 1 15 30 Tabel di atas menggambarkan jumlah dan kota asal pengunjung The House of Raminten. Jumlah kota asal pengunjung The House of Raminten sebanyak 30 kota, di mana kota yang dominan adalah kota Jakarta dengan 24 pengunjung dan yang terbanyak adalah dari DIY dengan jumlah 30 pengunjung dari 100 responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
b. Data identitas pengunjung The House of Raminten golongan DIY (n=50) 1) Pengunjung golongan DIY Diagram 5.1 dan Tabel 5.2
Jenis Kelamin No Jenis Jumlah Presentase Kelamin (%) Laki - Laki 16 32 % 1 Perempuan 34 68 % 2 Total 50 100 %
32%
68%
Laki - Laki
Perempuan
Jumlah responden pengunjung golongan DIY menurut jenis kelaminnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu laki-laki dan perempuan dengan persentase seperti tabel 5.2 diatas yaitu jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki dengan 34 orang berjenis kelamin perempuan dengan presentase 68% berbanding 32% berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 16 orang. 2) Usia Pengunjung The House of Raminten Diagram 5.2 dan Tabel 5.3
Usia
No Usia 1 2 3 4 5
17 - 22
23 - 28
29 - 34
35 - 40
≥ 41
17 - 22 23 – 28 29 – 34 35 – 40 ≥ 41 Total
Jumlah Presentase (%) 27 54% 18 36% 4 8% 1 2% 0 0 50 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Kelompok usia remaja yaitu 17 – 22 tahun menjadi jumlah persentase yang paling tinggi, ini dapat dilihat pada tabel 5.3 yang menyebutkan terdapat 27 orang penduduk yang berusia 17 – 22 tahun, diikuti usia lebih dari 23 – 28 tahun dengan jumlah 18 orang penduduk. c. Data identitas pengunjung The House of Raminten golongan Non – DIY (n=50) 1) Pengunjung Golongan Non – DIY Diagram 5.3 dan Tabel 5.4
JENIS KELAMIN Perempuan 40%
No 1 2
Jenis Jumlah Presentase Kelamin (%) Laki – laki 30 60% Perempuan 20 40% Total 50 100%
Laki - Laki 60%
Jumlah responden pengunjung golongan Non – DIY menurut jenis kelaminnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu laki-laki dan perempuan dengan persentase seperti tabel 5.4 diatas yaitu jumlah laki – laki lebih banyak dari pada perempuan dengan 30 orang berjenis kelamin laki - laki dengan presentase 60% berbanding 40% berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 20 orang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
2) Usia pengunjung The House of Raminten Diagram 5.4 dan Tabel 5.5
Usia
17 - 22
23 - 28
29 - 34
35 - 40
No
Usia
Jumlah
1 2 3 4 6
17 – 22 23 – 28 29 – 34 35 – 40 ≥ 41 Total
30 11 4 3 2 50
Presentase (%) 60% 22% 8% 6% 4% 100%
≥ 41
Kelompok usia remaja yaitu 17 – 22 tahun menjadi jumlah persentase yang paling tinggi, ini dapat dilihat pada tabel 5.5 yang menyebutkan terdapat 30 orang penduduk yang berusia 17 – 22 tahun, diikuti usia lebih dari 23 – 28 tahun dengan jumlah 11 orang penduduk. 2. Pengujian Instrumen Sebelum melakukan pengelohan data, peneliti melakukan pengujian instrumen terlebih dahulu, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Dengan menggunakan alat ukur instrumen yang valid dan reliabel dalam proses pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada keseluruhan sampel. Dalam melakukan pengujian instrumen ini peneliti menggunakan alat bantu software IBM SPSS Statistics 16.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
a. Uji Validitas Uji validitas penelitian ini pada variabel eksterior, interior, layout, brand image dan minat beli ulang. Uji validitas dilakuakn untuk mengukur valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pada penelitian ini jumlah sample (n) = 100, dapat diperoleh derajat bebas df sebesar 100 – 2 = 98. Untuk df = 98 dengan alpha 0,05 (5%), diperoleh nilai r-tabel sebesar 0.1966. Hasil pengujian validitas variabel – variabel tampak pada tabel berikut : Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Eksterior 1 Eksterior 2 Eksterior 3 Eksterior 4 Eksterior 5 Eksterior 6 Eksterior 7 Eksterior 8 Eksterior 9 Interior 1 Interior 2 Interior 3 Interior 4 Interior 5 Interior 6
r - hitung r – tabel Atmosfir Restoran (Eksterior) 0,625 0,1966 0,618 0,1966 0,627 0,1966 0,479 0,1966 0,468 0,1966 0,504 0,1966 0,510 0,1966 0,575 0,1966 0,609 0,1966 Atmosfir Restoran (Interior) 0,349 0,1966 0,282 0,1966 0,481 0,1966 0,422 0,1966 0,634 0,1966 0,299 0,1966
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Interior 7 Interior 8 Interior 9 Interior 10 Interior 11 Interior 12 Interior 13 Interior 14 Interior 15 Interior 16 Interior 17 Interior 18 Interior 19 Interior 20 Layout 1 Layout 2 Brand Image 1 Brand Image 2 Brand Image 3 Brand H Image 4 Brand Image 5 a Brand Image 6 Brand Image 7 s Minat Beli Ulang 1 i Minat Beli Ulang 2 l Minat Beli Ulang 3 Minat Beli Ulang 4
0,432 0,1966 0,484 0,1966 0,538 0,1966 0,558 0,1966 0,607 0,1966 0,529 0,1966 0,440 0,1966 0,536 0,1966 0,323 0,1966 0,309 0,1966 0,497 0,1966 0,527 0,1966 0,539 0,1966 0,529 0,1966 Atmosfir Restoran (Layout) 0,838 0,1966 0,885 0,1966 Brand Image 0,715 0,1966 0,751 0,1966 0,652 0,1966 0,688 0,1966 0,655 0,1966 0,712 0,1966 0,584 0,1966 Minat Beli Ulang 0,858 0,1966 0,852 0,1966 0,887 0,1966 0,681 0,1966
102
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
uji validitas variabel eksterior, interior, layout, brand image dan minat beli ulang menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan memiliki nilai r-hitung > r-tabel (0,1966). Dengan demikian dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam penelitian adalah valid dan dapat digunakan untuk analysis selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan metode Cronbach Alpha. Variabel dianggap reliable jika memiliki koefisien CA > 0,6. Berikut hasil uji reliabilitas dari masing – masing variabel: Tabel 5.7 Uji Reliabilitas No 1 2 3 4 5
Variabel Eksterior Interior Layout Brand Image Minat Beli Ulang
Cronbach Alpha Keterangan 0,726 Reliabel 0,811 Reliabel 0,655 Reliabel 0,807 Reliabel 0,837 Reliabel
Dari tabel hasil uji reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha dari variabel eksterior, interior, layout, brand image dan minat beli ulang > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap instrument penelitian memiliki tingkat kehandalan dan reliabilitas yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
3. Elemen – elemen Atmosfir Restoran The House of Raminten. Untuk menjawab rumusan masalah pertama maka diperlukan rata – rata dan penentuan standar deviasi dari setiap pertanyaan dalam kuesioner. Berikut berikut rata – rata dan standar deviasi dari setiap pertanyaan: Tabel 5.8 Distribusi Jawaban Responden Pada variabel Atmosfer Restoran No
1
2
3 4
5
6
7 8
9
Pertanyaan Eksterior Bentuk bangunan The House of Raminten sesuai konsep (antik, unik, elegan dan bernuansa tradisional Yogyakarta). Ornamen-ornamen atau hiasan di luar bangunan dibuat menarik dan sesuai dengan konsep. Pemilihan material sesuai dengan konsep dan menyatu dengan bangunan. Lahan parkir teduh dan luas, agar tidak bergesekan dengan kendaraan lainnya dan konsumen merasa aman saat meninggalkan kendaraan. Media promosi (baliho) menarik minat pengunjung, dengan design yang menarik meliputi warna,lampu dan tulisan. Keramaian di dalam rumah makan membuat rasa penasaran sehingga menarik minat pengunjung. Sirkulasi di pintu masuk nyaman dan pengunjung tidak berdesakan Menampilkan menu-menu di depan pintu masuk restoran agar memberikan informasi kepada para pengunjung. Jalan untuk menuju pintu masuk
Jumlah
Rata – Rata
SD
443
4,43
0,62
414
4,14
0,64
409
4,09
0,74
256
2,56
0,89
380
3,8
0,68
389
3,89
0,68
360
3,6
0,91
363
3,63
0,88
411
4,11
0,75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
2
3 4 5
6
7
8
9 10 11
12 13 14
nyaman, tidak becek dan aman untuk dilalui pengunjung Interior Daftar menu dibuat menarik (unik) agar pengunjung penasaran dan selalu diingat. Penampilan karyawan bersih, menarik dan sesuai konsep dengan rumah makan tersebut. Restoran yang nyaman mempunyai tempat duduk kursi dan lesehan. Jarak antara meja makan satu dengan yang lain tidak berdekatan. Pelayanan yang nyaman seperti ramah dan sopan saat berbicara dengan konsumen Restoran diberi aroma yang berbeda sehingga memberi kenyamanan. Contohnya aroma therapi dari dupa. Suara bunyi dalam ruangan menambah kenyaman, seperti lagu-lagu yang sesuai dengan konsep sehingga selaras atau suara gemericik air yang terdengar alami. Penerangan lampu memberi kenyaman saat makan dan pemelihan lampu juga sesuai dengan konsep. Restoran bersih. Peralatan makan seperti piring dan gelas mempunyai bentuk yang unik. Pemilihan furniture dalam ruangan mempengaruhi kenyaman pelanggan (unik dan modelnya sesuai dengan konsep dan penempatan nya tepat) Air kamar mandi tidak menggenang di lantai dan tidak berkesan lembab. Kamar mandi wangi. Jumlah kamar mandi tidak sedikit sehingga tidak perlu mengantri.
105
421
4,21
0,69
426
4,26
0,65
421
4,21
0,67
372
3,72
0,81
411
4,11
0,68
392
3,92
0,96
416
4,16
0,63
401
4,01
0,63
409 412
4,09 4,12
0,73 0,81
403
4,03
0,69
353
3,53
0,77
355 336
3,55 3,36
0,74 0,82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15 16
17 18 19 20
1 2
Warna ruangan bangunan menambah selera makan pengunjung. Restoran mempunyai ruang tunggu yang nyaman, seperti diberi kursi dan TV LCD untuk menambah kenyaman. Suhu udara di dalam ruangan membuat pengunjung nyaman untuk makan. Peletakan wastafel tidak terlalu jauh dari meja makan Plafon membuat keamanan dan kenyamanan saat makan Pemilihan lantai sesuai dengan tema dari segi warna dan bahan. Layout Penempatan ruangan jelas dan tepat sesuai dengan fungsi. Sirkulasi dalam ruangan jelas dan tidak sempit.
106
357
3,57
0,79
388
3,88
0,76
384
3,84
0,77
350
3,5
0,81
362
3,62
0,79
392
3,92
0,66
376
3,76
0,71
365
3,65
0,83
Berdasarkan tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa data elemenelemen atmosfir restoran pada The House of Raminten yang dihasilkan dari jawaban para responden sudah cukup baik dilihat dari jumlah ratarata dan standar deviasi perpertanyaan. Standar deviasi mencerminkan jawaban dari responden beragam dan tidak monoton di setiap butir pertanyaan yang diberikan. Responden menilai berdasarkan keadaan yang dirasakan di The House House of Raminten. Semua elemen atmosfir restoran terdapat pada The House of Raminten dengan rata – rata tertinggi 4,43. Elemen tersebut berisi tentang “Bentuk bangunan The House of Raminten sesuai konsep (antik, unik, elegan dan bernuansa tradisional Yogyakarta)” dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
elemen atmosfir yang paling rendah terdapat pada The House of Raminten adalah lahan parkir dengan rata – rata 2,56. 4. Uji Asumsi Klasik. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah bebas dari masalah normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Jika salah satu asumsi klasik tidak terpenuhi maka akan menyebabkan bias pada persamaan regresi yang akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis data dengan uji regresi. a. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda 1) Uji Multikolonieritas. Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolonieritas pada model regresi. Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Tolerance VIF Eksterior
0,672
1,488
Interior
0,489
2,044
Layout
0,561
1,784
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
2) Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil output gambar 5.1, hasil titik – titik atau pola menyebar di bawah dan di atas sumbu y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
3) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Berikut hasil uji nomarlitas dalam penelitian ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Normal P-P Plot Regression Standardized Residual
Pada grafik diatas menunjukan bahwa distribusi titik-titik membentuk satu garis lurus diagonal. Hal ini berarti bahwa data variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal. b. Uji Asumsi Klasik Regresi Sederhana 1) Uji Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil output gambar 5.3, hasil titik – titik atau pola menyebar di bawah dan di atas sumbu y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel tidak terjadi heteroskedastisitasas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Gambar 5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
2) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Berikut hasil uji nomarlitas dalam penelitian ini : Gambar 5.4 Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Pada grafik diatas menunjukan bahwa distribusi titik-titik membentuk satu garis lurus diagonal. Hal ini berarti bahwa data variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal.
5. Pengujian Regresi Berganda untuk rumusan masalah kedua a. Koefisien Determinasi R2 Tabel 5.10 Koefisien Determinasi R2 Independent Adjusd R Dependent Square Eksterior Interior Brand Image 0,330 Layout
Berdasarkan tabel 5.10 nilai R2 sebesar 0,330 atau 33% yang diartikan bahwa variasi dari brandimage dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yakni eksterior, interior dan layout, sedangkan sisanya 67% dijelaskan oleh sebab akibat atau faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini b. Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Secara Serempak. 1)
: brand image secara bersama – sama tidak dijelaskan secara signifikan oleh layout, eksterior, dan interior : brand image secara bersama – sama dijelaskan secara signifikan oleh layout, eksterior, dan interior
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
2) Menghitung nilai F Tabel 5.11 Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Secara Serempak Variabel
B
Eksterior Interior Layout F hitung
0,154 0,219 0,81 17,229 0,000a
Sig F tabel
2,68
Nilai F hitung pada tabel 5.11 sebesar 17,229. Nilai F tabel pada tabel distribusi F dicari dengan memperhatikan angak 3 (banyak variabel bebas atau k) sebagai pembilang dan angka 96 atau (n – (k + 1)) sebagai penyebut. Dalam tabel, dicari angka yang mendekati 96 yaitu 120 sehingga terbaca nilai F tabel pada α= 5% adalah 2,68. 3) Pengambilan keputuasan Jika
; maka
diterima
; maka
ditolak dan β > 0atau
nilai Pr
= 5%; maka
diterima
nilai Pr
= 5%; maka
ditolak dan β > 0
4) kesimpulan Dari data statistik menunjukan nilai F hitung jauh lebih besar dari pada f tabel (17,229 >2,68) maka
ditolak. Artinya, brand
image secara bersama – sama dijelaskan secara signifikan oleh layout, eksterior, dan interior. Pada nilai probabilitas (sig.) pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tabel 5.11 ANOVA juga menyatakan bahwa
113
ditolak. Di sini
tampak jelas bahwa nilai probabilitas = 0,000 < α= 5%. c. Uji Signifikan Koefisien Regresi Secara Parsial 1)
= Atmosfir restoran tidak berpengaruh pada brand image = Atmosfir restoran berpengaruh positif pada brand image
2) Menghitung nilai t dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 16.0. Tabel 5.12 Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi Secara Parsial Variabel T tabel T hitung B Sig. α Eksterior Interior
1,980
Layout
Catatan : Nilai
1,733
0,154
0,86
3,857
0,219
0,000
0,296
0,81
0,768
pada
0,05
= 0,05; dengan df: n – (k+1); 100 –
(3+1)= 96 ( angka terdekat 120) nilai
sebesar 1,980.
3) Pengambilan keputusan Jika
–ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima thitung < -ttabel, atau thitung
ttabel maka H0 ditolak atau
nilai Pr
= 5%; maka
diterima
nilai Pr
= 5%; maka
ditolak dan β > 0
4) Kesimpulan Koefesien regresi eksterior tidak signifikan karena pada sebesar 1,733 ≤ 1,980 atau nilai probabilitas 0,081 > 0,05
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sehingga tidak signifikan. Artinya
114
diterima dengan demikian,
eksterior tidak berpengaruh pada brand image. Koefesien
regresi
Interior
signifikan
karena
pada
sebesar 3,857 > 1,980 atau nilai probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga signifikan. Artinya
ditolak dengan demikian interior
berpengaruh positif pada brand image sebesar 0,219. Koefesien regresi layout tidak signifikan karena pada sebesar 0,296 ≤ 1,980 atau nilai probabilitas 0,768 > 0,05 sehingga tidak signifikan. Artinya
diterima dengan demikian
layout tidak berpengaruh pada brand image. 6. Pengujian Regresi Sederhana untuk rumusan masalah ketiga. Analisis uji regresi sederhana (Simple Regression Analysis) digunakan untuk menguji apakah brand image berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Hasil uji regresi sederhana sebagai berikut : Tabel 5.13 Hasil Uji Regresi Sederhana Unstandardized Coefficients Variabel B Std. Error 0,420 0,053 Brand Image Dari hasil table 5.13, koefesien regresi (B) adalah sebesar 0,420, sedangkan nilai standar error untuk koefesien regresi ( Jika dimasukkan ke dalam rumus
t= Nilai
sebesar 0,053.
adalah :
; t = 7,92
adalah df; n – 2; 100 – 2 =98 dengan α (0,05) = 1,980
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
karena nilai
lebih besar dari pada nilai
115
(7,92 > 1,980) atau
nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari pada nilai α (5%) maka ditolak. Artinya, koefesien regresi yang diuji itu signifikan. 7. Uji Beda Rata – Rata. Peneliti menggunakan uji beda rata – rata independent sample t-tes untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi atmosfer restoran antara pengunjung DIY dengan non – DIY. Merumuskan Hipotesis: 1.
= Tidak ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan pengunjung non – DIY. = Ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan pengunjung non – DIY.
2. Menentukan taraf nyata 5%. Nilai
dengan tarif nyata 5% uji 2
arah (dimana 0,05/2=0,025)dengan df=n-1; df=100-1=99. Nilai yaitu 1,980 3. Melakukan uji statistik. Tabel 5.14 Uji Beda Rata-Rata t df Equal variances assumed Equal variances notassumed
Sig. (2-tailed)
0,659
98
0,512
0,659
97,622
0,512
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
4. Gambar kurva Gambar 5.5
Penerimaan Penolakan
Penolakan
-1,980
5. Berdasarkan tabel 5.14 dan
0
0,659
0,659 ≤
1,980
1,980 maka
diterima
ditolak.
6. Menarik kesimpulan Dapat di ketahui bahwa
diterima, maka tidak ada perbedaan
persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan pengunjung non – DIY C. Diskusi 1. Eksterior The House of Raminten tidak berpengaruh pada brand image. Hasil dari penelitian tidak didukung oleh hipotesis. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena lokasi The House of Raminten berada di pusat wisata Kota Yogyakarta, sehingga pengunjung The House of Raminten menganggap bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri. Maka dari itu responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
beranggapan eksterior The House of Raminten yang di bangun bukan lagi sesuatu hal yang unik di benak konsumen. 2. Interior The House of Raminten berpengaruh positif pada brand image. Hal ini juga didukung dengan teori Utami (2008:117) menyatakan bahwa suasana toko secara menyeluruh akan menciptakan image atau citra dalam benak konsumen. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan jurnal Utami dan Sofiana (2012) mengenai “ pengaruh store atmosfhere terhadap brand image Giggle Bos Café dan Resto Bandung 2012” dengan hasil interior berpengaruh pada brand image sebesar 25,6 % sisanya di pengaruhi oleh eksterior 10,29%, store layout 12,73% dan interior display 17,08%. 3. Layout The House of Raminten tidak berpengaruh pada brand imge. Hasil dari penelitian tidak didukung oleh hipotesis peneliti. Hal ini mungkin disebabkan karena pengunjung lebih mengutamakan cita rasa dan variasi menu daripada layout itu sendiri. Maka dari itu, meskipun layout ditingkatkan tidak akan mempengaruhi pandangan konsumen terhadap The House of Raminten. 4. Brand image The House of Raminten berpengaruh positif pada minat beli ulang Hasli data yang diperoleh peneliti didukung dengan hipotesis, di mana brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang. Hal ini juga didukung dengan penelitan yang dilakukan oleh Pradini (2012)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
mengenai “Analisi Pengaruh Kualitas Layanan dan Brand Image Terhadap Minat Beli Ulang Pada Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC)” dengan hasil pengaruh kualitas pelayanan dan brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang. 5. Tidak ada perbedaan persepsi atas atmosfir restoran di antara pengunjung DIY dengan pengunjung non-DIY. Hal ini disebabkan mungkin karena walaupun dari berbagai latar belakang (DIY dan non-DIY) pada proses pengisian kuisioner, responden berada di The House of Raminten sehingga pada saat mengisi kuisioner mereka merasakan hal yang sama, sehingga tidak memunculkan
perbedaan
persepsi
pengunjung DIY maupun non- DIY.
atmosfir
restoran
diantara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan 1. Hasil dari penelitian tahap I adalah dengan mewawancarai responden yang dianggap memiliki kompetensi dan paham tentang atmosfir restoran. Sehingga dapat disimpulkan atmosfir restoran apa saja yang dapat menjadi penelitian pada tahap II yaitu sebagai berikut : a. Eksterior 1) Bentuk bangunan The House of Raminten sesuai konsep (antik, unik, elegan dan bernuansa tradisional Yogyakarta). 2) Ornamen-ornamen atau hiasan di luar bangunan dibuat menarik dan sesuai dengan konsep. 3) Pemilihan material sesuai dengan konsep dan menyatu dengan bangunan. 4) Lahan parkir teduh dan luas, agar tidak bergesekan dengan kendaraan lainnya dan konsumen merasa aman saat meniggalkan kendaraan. 5) Media promosi (baliho) menarik minat pengunjung,dengan design yang menarik meliputi warna,lampu dan tulisan. 6) Keramaian di dalam rumah makan membuat rasa penasaran sehingga menarik minat pengunjung. 7) Sirkulasi di pintu masuk nyaman dan pengunjung tidak berdesakan.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
8) Menampilkan menu-menu di depan pintu masuk restoran agar memberikan informasi kepada para pengunjung. 9) Jalan untuk menuju pintu masuk nyaman, di mana tidak becek dan aman untuk dilalui pengunjung. b. Interior 1) Daftar menu dibuat menarik (unik) agar pengunjung penasaran dan selalu diingat. 2) Penampilan karyawan bersih, menarik dan sesuai konsep dengan rumah makan tersebut. 3) Restoran yang nyaman mempunyai tempat duduk kursi dan lesehan. 4) Jarak antara meja makan satu dengan yang lain tidak berdekatan. 5) Pelayanan yang nyaman seperti ramah dan sopan saat berbicara dengan konsumen 6) Restoran
diberi
aroma
yang
berbeda
sehingga
memberi
kenyamanan. Contohnya aroma therapy dari dupa. 7) Suara bunyi dalam ruangan menambah kenyaman, seperti lagulagu yang sesuai dengan konsep sehingga selaras atau suara gemericik air yang terdengar alami 8) Penerangan lampu memberi kenyaman saat makan dan pemelihan lampu juga sesuai dengan konsep. 9) Restoran bersih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
10) Peralatan makan seperti piring dan gelas mempunyai bentuk yang unik. 11) Pemilihan furniture dalam ruangan mempengaruhi kenyaman pelanggan (unik dan modelnya sesuai dengan konsep dan penempatan nya tepat) 12) Air kamar mandi tidak menggenang di lantai dan tidak berkesan lembab. 13) Kamar mandi wangi. 14) Jumlah kamar mandi tidak sedikit sehingga tidak perlu mengantri. 15) Warna ruangan bangunan menambah selera makan pengunjung. 16) Restoran mempunyai ruang tunggu yang nyaman, seperti diberi kursi dan TV LCD untuk menambah kenyaman. 17) Suhu udara di dalam ruangan membuat pengunjung nyaman untuk makan. 18) Peletakan wastafel tidak terlalu jauh dari meja makan 19) Plafon membuat keamanan dan kenyamanan saat makan 20) Pemilihan lantai sesuai dengan tema dari segi warna dan bahan. c. Layout 1) Penempatan ruangan jelas dan tepat sesuai dengan fungsi, 2) Sirkulasi dalam ruangan jelas dan tidak sempit. 2. Semua elemen atmosfir restoran yang terdapat saat penelitian tahap I ada ada pada The House of Raminten. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata setiap pertanyaan dan standar deviasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
3. Terdadapat 3 variabel pada atmosfir restoran yaitu eksterior, interior, dan layout. Dari 3 variabel tersebut hanya variabel interior yang berpengaruh positif pada brand image. Eksterior dan layout tidak berpengaruh pada brand image. 4. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dapat disimpulkan bahwa Brand image berpengaruh pasitif pada minat beli ulang konsumen The House of Raminten.
5. Dari hasil uji beda rata – rata dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi atas atmosfir restoran antara pengunjung DIY dan nonDIY The House of Raminten. B. Implikasi Hasil Penelitian. Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil dari penelitian, hal-hal yang dapat disarankan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah: 1. Implikasi Untuk Manajerial Manajer The House of Raminten juga perlu memperhatikan brand image. Brand image yang baik atau positif dapat membuat pengunjung The House of Raminten kembali menikamati hidangan yang diberikan oleh restoran. The Hosue of Raminten memiliki brand image positif atau kuat yang tidak dimiliki oleh restoran lain, maka dari itu manajer The House of Raminten perlu mempertahankan dan mengembangkan brand image di The House of Raminten. Mepertahankan dan mengembangkan brand image merupakan cara agar pengunjung memilih The House of Raminten sebagai salah satu restoran yang wajib di kunjungi pengunjung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
DIY ataupun non-DIY. Brand imgae yang baik dalam penelitian ini dipengaruhi oleh atmosfir restoran. atmosfer restoran merupakan suatu kombinasi dari karakteristik restoran, seperti eksterior, interior, dan layout. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa atmosfer restoran terdiri dari 3 variabel. Variabel tersebut adalah eksterior, interior, dan layout. Variabel eksterior adalah tampilan luar restoran, variabel interior adalah tampilan dalam bangunan, dan variabel layout adalah penempatan ruangan, fungsi ruangan, dan sirkulasi bangunan. Dari ketiga variabel tersebut hanya variabel interior yang paling positif atau berpengaruh pada brand image. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan perlu memperhatikan interior bangunan untuk meningkatkan brand image. Namun bukan berarti eksterior dan layout tidak diperhatikan, keduanya juga merupakan bagian dari atmosfir restoran. terutama pada variabel eksterior, di mana tempat parkir merupakan satu – satunya indikator yang memiliki skor terendah. Manajer The House of Raminten perlu membenahi tempat parkir The House of Raminten agar konsumen merasa nyaman untuk parkir di tempat tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan memberi atap, dan penataan parkir tidak terlalu berdempetan agar tidak bergesekan antara satu motor dengan motor lain. 2. Implikasi Untuk Penelitian Selanjutnya a. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah 1 narasumber yaitu orang yang ahli di bidang seni rupa atau interior. Hal ini berguna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
untuk penelitian tahap pertama, di mana nantinya akan memperkuat elemen - elemen. Atmosfir restoran. b. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti variabel lain yang mempengaruhi minat beli ulang, seperti atmosfir restoran. hal ini dikarenakan penelitian ini sudah dapat mengetahui jika brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang, akan tetapi belum bisa mengungkapkan bahwa atmosfir restoran berpengaruh positif pada minat beli ulang The House of Raminten. c. Penelitian ini juga diharapkan dapat di terapkan di Restoran lain yang mempunyai keunikan tersendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Buku dan Jurnal Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran Analisis untuk Perancangan Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penebit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Amanah, Dita. 2011. “Pengaruh Promosi dan Brand Image (Citra Produk) Terhadap Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent di Ramayana Plaza Jalan Aksara Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Volume 3, No.3, halaman 224 – 226. Sekolah Tinggi Ilmu Harapan, Program Studi Manajemen. Azhari, Mila, dkk. 2014. “Pengaruh Store Image, Store Atmosphere, Brand Association dan Brand Awarnes terhadap keputusan pembelian ulang (Repurchase) Studi pada konsumen The Body Shop di Java Mall Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 3 No.2, halaman 1-10 Universitas Diponegoro. Calvin dan Semuel, Hatana. 2014.”Analisis Pengaruh Brand Image, Brand Trust dan Economic Benefit Terhadap Niat Pembelian Polis Asuransi PT. Sequislife di Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Volume 2, no 1 Dewi, Ike Janita. 2009. Creating and Substaining Brand Equity. Aspek Manajerial dan Akademis dari Branding. Yogyakarta : Amara Books Evelina, Nela, dkk. 2012. “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Harga dan Promosi Tterhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkom Flexi”. Diponegoro Jurnal Sosial and Politik. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Iskandar,Surya dan Sugiharto, Sugiono. 2013. “Analisa Pengaruh Faktor-Faktor Service Quality Terhadap Customer Satifaction di Restoran Mr. Pancake Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran Volume 1 No.1.
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keegan, J.Warren. 2007. Manajemen Pemasaran Global. Edisi keenam Jilid 1. Indeks Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2013. Principles of Marketing. 14th edition. British: Pearson. Kotler,Philip dan Keller, Kevin Lane.2013. Marketing Management. 14th Edition. Boston: Pearson Kotler,Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 2. Jakarta:Erlangga. Lovelock hristopher, dkk. 2011. Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia. Jilid 2 Edisi Ketuju. Erlangga. Maria, Evi. 2007. Akuntansi Perusahaan Jasa. Graha Media Meldarianda dan Lisan. 2010. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Pada Resort Café Atmosphere Bandung”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung. Pradini, Adhi Laksita Winda. 2012. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Brand Image Terhadap Minat Beli Ulang Pada Respomdem KFC,” Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis. Halaman 1 Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roslakarya. Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku 1, Edisi Empet, Jakarta: Salemba Empat Schiffman, G.Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Consumer Behavior. Prentice Hall Soekresno. 2000. Manajemen Food and Beverage. Edisi ke II. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiarto, Budi Utomo dan Subagio. 2014. “Analisa Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan, Harga dan Store Atmosphere Terhadap Minat Beli di Dream of Khayangan Art Resto Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Surabaya. Volume 2 No 2. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Tamaka, Irvandy. 2013. “Citra Merek, Ekuitas Merek Dan Kualitas Produk Pengaruhnya Terhadap Sikap Konsumen Pada Produk Daihatsu di PT Asra 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
International Daihatsu Manado”. Jurnal Fakultas Ekonomi Volume 1 No 3 halaman 1317-1328.
dan Bisnis.
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayumedia Publishing Tjiptono, Fandy 2011. Manajmenen & Strategi Merek. Edisi 1. Yogyakarta : Andi. Trihendradi, Cornelius. 2012. Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi Offest. Utami, Christina Whidya. 2008. Strategi Pemasaran Ritel. Jakarta : Indeks. Utami Putri dan Sofiana. 2012. “Pengaruh Store Atmosphere terhadap Brand Image Giggle Box café dan resto Bandung. (Studi Kasus Giggle Box café dan Resto Pusat Jalan Progo). Jurnal Pemasaran. Internet 7 Oktober 2010 “Warisan Budaya 127 Bangunan ditetapkan sebagai cagar budaya. www.kompas.com. (diakses tanggal 20 September 2014) 24
Maret 2014”Mengenal Upacara garebeg Kesultanan Yogyakarta”. www.kebudayaanindonesia.net (diakses tanggal 20 September 2014)
11 Januari 2015 ”10 Tempat Wisata Kuliner di Jogja Yang Wajib Dikunjungi” www.anekatempatwisata.com (diakses tanggal 16 Februari 2015) 6 Februari 2015. “Kunjungan Wisatawan 2014 lampaui target”. www.krjogja.com (diakses tanggal 24 Maret 2015) 6 Februari 2015“Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara melampaui target”. www.kedaulatanrakyat.com. (diakses tanggal 24 Maret 2014) 4 Mei 2015“Yogyakarta merupakan pusat wisata kuliner”. www.carakata.org. (diakses tanggal 17 Mei 2015) 2015. “Jumlah Restoran di kota Yogyakarta”. www.tripadvisor.com (diakses tanggal 16 Februari 2015)
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL PENELITIAN TAHAP I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Daftar Pertanyaan Wawancar Pada Penelitian Tahap I
A. Perkenalan secara pribadi kemudian perkenalan secara singkat mengenai tema utama penelitian kepada narasumber serta maksud dan tujuan dari wawancara tersebut. B. Konteks pertanyaan : apa saja elemen – elemen atmosfir restoran? 1. Apa saja yang harus di bangun untuk membuat susanan restoran menjadi nyaman? 2. Eksterior merupakan tampak luar restoran, apa saja yang perlu di perhatikan untuk membangun eksterior yang baik dan menarik perhatian orang yang melintas di sekitar restoran? 3. Interior merupakan tampak dalam restoran, apa saja yang perlu di perhatikan untuk membangun interior yang baik dan nyaman, sehingga pengunjung merasa nyaman berada di restoran tersebut? 4. Layout merupakan sirkulasi dan penempatan ruang, apa saja yang perlu di perhatikan untuk membangun layout yang nyaman ? 5. Interior Point of Interest merupakan pemikat dalam restoran, untuk membangun Interior Point of Interest yang menarik, hal utama apa yang perlu di bangun dalam restoran?
Keterangan : sifat dari pertanyaan hanya membawakan sesuai alur dari wawancara, dengan tujuan agar tidak keluar dari konteks tema yang sedang dibahas. Serta sistem pertanyaan dibuat semakin berkembang dan terbuka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip Hasil Wawancara Atmosfir Restoran Metode Content Analysis dan Metode Common-Theme Approach NO
Narasumber 1 (Bu Lisa – GM Raminten)
Narasumber 2 (Mbk Novi – Arsitek) P
1
Bangunan rumah makan di bangun seperti konsep, misalnya konsepnya tradisional dengan adanya pendopo, selain itu banguan – banguna lain juga harus serasi, misalnya pendopo terbuat dari kayu, berarti banguan lainnya juga terbuat dari kayu (material) harus seirama.
1
2
Harus ada lahan parkir dan dekat dari rumah makan agar konsumen tidak sulit untuk menuju restoran (pintu masuk utama)
3
3
Untuk menarik perhatian dibuat Baliho yang besar, di terangi oleh lampu yang cukup dan disain yang menarik, misalnya raminten dengan brand ramintennya dengan ada kebayanya, sanggulnya, sehingga bisa mencuri perhatian orang yang lewat.
2
Narasumber 3 (Mbk Ika – Tour Leader) P
EXTERIOR Fasad adalah Wajah bangunan/ tampak luar bangunan. Tampak luar bangunan harus semenarik mungkin dan sesuai tema, karena bangunan itu akan mencerminkan apa yang ada di dalamnya. Selain itu, bangunan juga harus harmonis, misalnya warna, model bangunan, dan tinggi bangunan sesuai. Warna bangunan sesuai dengan tema atau konsep. Karena tidak semua warna sesuai denagan bangunan. Misalnya konsep tradisional warna yang sesuai seperti coklat, merah bata atau hijau. Warna bangunan akan bisa ditentukan jika konsep sudah ada. Fungsi warna bangunan juga bisa memperindah mempertegas dan memperjelas bangunan itu sendiri. Bentuk fisik bangunan mencerminkan tema dari rumah makan itu sendiri (contoh rumah makan oriental: bentuk bangunan menyerupai kuil, warna merah, ornament seperti lampion dan contoh rumah makan tradisional: bentuk bangunan seperti pendopo, dan atapnya model jawa
P Bentuk bangunan juga harus bagus dan menarik, karena dari luar di lihat yang pertama pasti bentuk dari bangunan tersebut selain itu juga harus sesuai dengan konsep atau tema yang dibangun. misalnya rumah makan dapur manado, dengan ada bata – bata pada bangunannya dan pintunya kayak jaman dulu (ada kordennya). Promosi (baliho) juga harus di perhatikan. Disainnya juga harus sesuai tema atau konsep, misalnya dari pemilihan warna terus pemilihan kata – kata.
1
1
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
6
Keramaian atau kepadatan dapat membuat hal positif bagi restoran, di mana orang melihat dari luar berpikir mungkin ada sebuah pertunjukan ternyata orang mengantri untuk makan, sehingga akan menimbulkan rasa penasaran mengenai apa yang special di restoran tersebut sehingga orang – orang mau mengantri. Menampilkan menu-menu yang unik dan menarik di depan pintu masuk, agar menarik perhatian orang yang berlalu – lalang di sekitar restoran, sekaligus memberitahukan konsumen yang menunggu diruang tunggu mengenai menu apa saja yang ada di restoran tersebut dan membuat rasa penasaran dengan menu yang unik dari nama, gelas ataupun piringnya Menunjukkan ciri khas rumah makan 4 tersebut sehingga orang dengan melihat bangunannya, atau ornamennya atau hiasannya bisa menunjukan chiri khas tersebut. Misalnya konsep tradisional maka ada ornament – ornament batiknya, atau patung, atau gambar yang menjelaskan chirikhas rumah makan tersebut. Hiasan yang ada di depan bangunan juga harus mencirikhaskan rumah makan tersebut. atau misalnya rumah makan china, tanpa harus ada tulisan, orang yang melihat ornament – ornament atau hiasan – hiasan pada rumah makan tersebut sudah mengetahui bahwa rumah makan
Ornament seperti lampion pada rumah makan oriental (sesuai tema).
Mempunyai parkir yang luas (muat), agar tidak bergesekan dengan kendaraan lainnya dan kendaraan aman saat konsumen berada di dalam (tidak hilang), tempat parkir juga harus teduh, di mana atapnya terbuat dari tanaman agar tidak menutup bentuk bangunan, tidak mengurangi daya tarik dan bisa menyatu dengan banguan tersebut. Pintu masuk area ataupun pintu masuk utama di buat senyaman mungkin seperti searah dengan arus lalu lintas, agar konsumen mudah untuk masuk dan keluar entah itu 1 arah atau 2 arah, jika 1 arah maka ruang untuk pintu area atau pintu masuk utama harus lebih lebar, misalnya di pintu masuk utama dimana para prngunjung bisa keluar masuk dengan waktu yang bersamaan sehingga sirkulasi tidak terganggu.
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tersebut adalah rumah makan china 7
8
9
Landscape adalah lingkungan di sekitar bangunan. Seperti tanaman yang ada di luar bangunan harus secantik mungkin. Entah itu ada pohon yang besar atau perdu dan harmonis dengan bentuk bangunan. Misalnya atap dari tempat parkir, terbuat dari tanaman agar tidak menutup bentuk bangunan, tidak mengurangi daya tarik dan bisa menyatu dengan banguan tersebut. vegetasi berfungsi sebagai penghawaan dan memperindah bangunan serta menjadi penghalang kebisingan dari suara-suara luar bangunan. Ketinggian pintu masuk juga di perhatikan dan di buat semenarik mungkin agar pengunjung tidak bingung untuk menuju pintu masuk utama atau pun pintu area misalnya pintu utama di buat pintunya terbuka lebar-lebar, ada ornament-ornament yang mencolok seperti dengan adanya ukiran –ukiran di sekitar pintu sehingga orang akan tahu pintu masuk tanpa harus di beri petunjuk arah. Petunjuk arah bisa di kasi pada pintu masuk, hanya saja akan mengurangi nilai estetiknya. Landscape adalah Perkerasan di sekitar bangunan (penutupan tanah), seperti jalan setapak untuk menuju pintu masuk restoran atau tempat parkir yang akan di aspal atau di konblok. Bisa juga di pakai batu – batuan kolam agar memperindah tampilan fisik luar bangunan.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
11
12
Pemilihan material sesuai tema atau konsep akan menambah estetika tetapi tidak mengabaikan kekuatan dan keamanan nya misalnya jika tema tradisional maka pemilihan material terbuat dari alam karena terlihat lebih menyatu, seperti kayu, bambu, atau bisa juga menggunakan semen dimana nantinya di bentuk merupai kayu. Material juga menjadi pendukung struktur utama dan memperindah bangunan. Pemilihan material juga harus selaras dan sesuai bahan, selain itu material juga harus kuat dan tahan lama. mempunyai ciri khas atau ikon tersendiri dari rumah makan tersebut seperti patung yang warnanya mencolok atau bentuknya yang besar, ciri khas ini juga akan menjukkan apa yang ada di dalam restoran, seperti raminten dengan fotonya yang menggunakan kebaya Tinggi bangunan juga diperhatikan agar seimbang, atau terlihat nyaman atau menarik (terlihat wow), ukurannya jika dari tanah ke ring balk sekitar 3 meter itu dengan bentuk atap yang biasa dengan kemiringan 30%. Untuk rumah makan tradisioanal bisanya atapnya agak lebih pendek ( sesuai dengan tema dari rumah makan tersebut). Intinya bagaimana membuat pandangan dari kemringan atap bangunan, ketinggiana atap, dinding bangunan harus sinergi. Karena ketingginan bangunan mempengaruhi pandangan kita pada banguanan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTERIOR 1
Daftar menu yang unik sehingga membuat orang penasaran, dengan nama – nama yang aneh (tidak biasa), sehingga diharapkan dapat diingat oleh pengunjung, misalnya di raminten dengan menu susu perawan tancep, ayam koteka dll.
2
Peralatan makan juga unik dimana gelas – gelas atau piring – piring yang berbeda dari rumah makan yang lain, agar pengunjung selalu ingat akan restoran tersebut. Misalnya menyajikan kelapa muda dengan gelas biasa maka orang akan merasa biasa, jika kita menyajikan hal yang unik atau berbeda membuat orang terkagum – kagum seperti menu jumbo dengan gelas jumbo maka akan jadi cerita dan ceritanya akan menyebar kemana – mana, sehingga membuat orang yang mendengarkan akan menjadi penasaran. Penampilan dari para waitters juga 6 harus rapi, bersih, unik, dan menarik, misalnya menggunakan pakaian dari kain (kemben) Agar memberi kesan yang berbeda. Karena dari penampilan waittersnya juga mempengaruhi selera makan konsumen
3
Pemilihan furniture disesuaikan dengan tema, dimana apakah bisa menambah nilai estetis bangunan atau tidak, misalnya furniture – furniture yang unik, lucu-lucu, wananya sesuai, modelnya sesuai, dan penataannya sesuai, itu juga berpengaruh.
17
Pemeliharan ornament, seperti patung, bunga, dll disesuaikan juga dengan tema atau konsep. Ornament harus sesuai dengan tema dan konsep dengan sekitar dalam bangunan agar selaras dan menambah nilai keindahan. Penempataan nya juga harus diperhatikan dan sesuai dengan fungsinya. Walaupun ornament berupa air mancur tingkat tujuh tapi tidak ditempatkan dengan tepat maka keunikan dan fungsi dari air mancur itu tidak dirasakan oleh pengunjung.
9
Jika sebuah restoran mempunyai tema dengan konsep tempat duduk lesehan bukan berarti tidak ada tempat duduk yang menggunakan kursi, karena tidak semua orang bisa nyaman makan dengan cara lesehan. Maka dari itu harus ada tempat duduk lesehan dan kursi. Restoran juga perlu memperhatikan cita rasa yang enak, karena terkadang ada orang yang makan tanpa harus melihat restoran itu bagus atau tidak terlebih dahulu. Contoh makanan yang enak misalnya minuman teh tidak tawar.
Hal utuma yang perlu diperhatikan untuk membuat kenyaman rumah makan adalah toiletnya, karena bisanya kebiasaan orang asing akan mau makan ditempat tersebut jika toiletnya bersih dan bagus.
7
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Tempat duduk yang nyaman, ada lesehan dan kursi. Karena tidak semua orang dapat duduk lesehan, selain itu pemilihan furniture juga penting misalnya yang lesehan di kasi tempat yang bisa sandaran sehingga memberi kenyamanan pada konsumen.
7
Lighting/ lampu juga mempengaruhi faktor kenyamanan. Apalagi pada saat malam hari, lampu sangat berpengaruh. Lampu bisa terang bisa juga redup, bisa juga warna kuning atau warna – warni tergantung dari tema yang di bangun.
5
Memberikan pelayanan yang nyaman dan baik, dimana berbicara dengan sopan misalnya pada saat pembayaran. Selain itu juga ramah kepada pengunjung bagaimanapun kondisinya, minimal harus memberikan senyuman entah kondisi konsumen marah, ngomel – ngomel atau kondisi karyawan sedang tidak baik. Karena kesan pertama pada konsumen penting maka dari itu semua karyawan harus memberikan senyuman pada pengunjung dan kesan pertama bisa mempengaruhi selera makan. Selain itu apa yang konsumen butuhkan bisa di penuhi dan dilayani sebaik mungkin, misalnya konsumen membutuhkan asbak, tisu, atau sendok tanpa harus membutuh waktu lama permintaan dari konsumen bisa dipenuhi. Melayani dengan baik dapat membuat konsumen merasa dihargai. Restoran yang nyaman mempunyai ruang tunggu, dan untuk membuat
8
Faktor warna ruangan bisa berpengaruh pada semangat orang saat makan. Seperti warna hijau atau orange. Warna juga bisa memanipulasi bentuk besar atau kecil ruang tersebut
6
Tempat duduk makan harus nyaman, kalo bisa tempat duduk harus ergonomis di
13
Pelayanannya juga harus ramah, sopan, 8 dan respek karena setiap pengunjung datang ke rumah makan pasti akan senang dengan peyanan yang ramah, sopan dan respek. Misalnya selalu bertanya tentang apa ada yang kurang atau tidak (“ada yang bisa saya bantu”), trus membantu menjukkan tempat duduk (respek tidak dengan pelanggannya) dan salalu memberikan penyambutan atau salam sapa kepada pengunjung. Pemilihan furniture yang menarik, 17 seperti di rumah makan restoran gamelan di Denpasar, dimana meja makannya terbuat dari kayu dan bentuknyapun menarik (masih kelihatan batang kayunya). Jadi kelihatan balinya (sesuai konsep).
Hiasan ruangan juga harus menarik dan membuat nyaman, misalnya di
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nyaman menunggu misalnya di beri kursi, ada TV LCD diharapkan dapat mengalih perhatian konsumen saat menunggu.
7
Jika rumah makan berkonsep tradisional jawa maka perlu ada Hiasan - hiasan yang bernuansa kraton, misalnya ada foto -foto, lukisan – lukisan.
8
Suhu udara juga di perhatikan, misalnya ruangan tertutup maka sediakan kipas angin agar tidak kepanasan. Selain itu menempatkan tanaman pada sekitar restoran juga bisa membuat suhu udara yang sejuk dan sirkulasi yang bagus sehingga menambah kenyaman ruangaan. Mempunyai fasilitsas seperti Mushola, kamar mandi dan wifi, wastafel
9
9
mana tempat duduk jangan terlalu tinggi (sesuai standar orang indonesia : ketinggian tempat duduk berskisar antara : 16-21 inci/40-53cm, dan tinggi mejanya 75/80 cm), selain itu pemilihan furniture juga mempengaruhi, dan jarak antara meja makan satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan. Jika tempat duduk lesehan kalo bisa di kasi bantalan agar empuk Aroma yang membuat kenyamanan, dimana jangan ada aroma atau bau-bauan yang kurang enak, seperti bau sampah,bau amis, bau asap, bau pesing.
Suara membuat kenyamanan, seperti lagu (sesuai tema). Suara gemericik air (suara gemericik air membuat tenang sehingga membuat suasana rileks) namun jangan sampai suara dari kamar mandi terdengar sampai ruang makan (akustik ruang)
Perletakan wastafel jangan terlalu jauh, mudah di capai oleh pengunjung. Kalao bisa model wastafe sesuai tema, misal jika tema tradisional bisa menggunakan gentong, kendi atau bambu. Selain itu jumlah wastafel juga perlu diperhatikan jangn terlalu sedikit ataupun terlalu
restoran gamelan ada binatang merak dalam sangkar. Selain itu ada kolam pada rumah makan di raminten.
10
11
Menu juga harus menarik, misalnya di raminten dengan nama menu susunya (susu perawan tancep) dimana membuar orang tertarik untuk mencobanya. selain itu juga akan membuat orang penasaran untuk mencoba misalnya seperti menu di kedai 24 dengan menunya yang unik atau beda dari yang lain (agak senonoh) Lampunya juga remang – remang membuat suasana lebih menarik dan nyaman. Selain itu penempatan lampu juga perlu. Misalnya rumah makan spanyol lampunya di buat remang – remang dan di taruh di atas meja yang bertingkat 3 sehingga terlihat menarik.
5
Seragam pelayannya juga harus di perhatikan dari segi rapi dan menarik, misalnya berdandan (cowok maupun cewek), dan pakainannya sesuai konsep rumah makan tersebut seperti raminten.
6
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Aroma juga diperhatikan sehingga membuat suasana yng berbeda, misalnya diberi aroma terapi dari dupa.
11
Agar ruangan lebih indah atau segar sehingga menambah nilai estetika, di beri tanaman atau bunga – bunga segar seperti bunga mawar dan dirangkai semenarik mungkin.
12
Untuk menambah suasana yang berbeda, disajikan Lagu yang sesuai tema dan beda dari restoran lain, misalnya lagu sinden jawa atau gamelan
10
11
banyak, jika terlalu banyak hanya akan memboroskan pangadaan letak pelaksanaan dan boros paralon. Pemilihan atau model plafon juga perlu di perhatikan untuk keamanan dan kenyaman, karena setiap banguna pasti ada plafonnya jika tidak ada plafon pasti ada struktur untuk penutup atapnya. Plafon juga berfungsi untuk menutup kabel – kabel yang ada di atas biasanya juga di atas plafon ada binatang – binatang seperti kucing ataupun tikus, selain itu di plafon juga melindungi kotoran dari genteng agar tidak langsung jatuh ke bawah (meja makan), dan jika ada genteng bocor agar tidak langsung jatuh ke lantai maka di kasi plafon untuk melindungi. Selain itu plafon juga bisa menambah estetis dalam bangunan Pemilihan lantai juga diperhatikan, seperti tidak licin, tidak mudah berjamur/lumut, tidak tajam, dan lain – lain. Pemilihannya juga harus selaras dengan tema dari segi warna dan bahan, selain itu juga tidak mengabaikan dari segi keamanan dan kekuatan Kamar mandi juga harus bersih, di mana standar kebersihan kamar mandi seperti air keran kamar mandi tidak bocor, tidak menggenang, tidak berkesan lembab maka di beri keramik atau penutup yang tahan air untuk mencegahan pengikisan tanah dari air akibat aktifitas mandi dan sebagainya. Untuk menambah keindahan akan lebih baik disesuaikan dengan tema.
Rumah makan tersebut juga bersih, misalnya tidak ada bianatang seperti kuda, karena tidak enak dilihat pada saat makan.
14
Aroma dan bau – bauannya juga diperhatikan, misalnya untuk menambah kenyaman di kasi dupa wangi agar suasana nyaman didapatkan oleh pelanggan.
10
Musik atau suara pada restoran juga sangat berpengaruh. Selain itu pemilihan music juga sesuai dengan konsep misalnya rumah makan tradisional bali, lagunya harus lagu tradisional bali, supaya pelanggan merasakan susana bali.
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Kamar mandi juga membuat susana pengunjung nyaman, di mana kamar mandi bersi, wangi, ada tempat sampah pada kamar mandinya, lokasi yang dekat pengunjung, jumlahnya juga tidak terlalu sedikit (jangan sampai pengunjung ngantri panjang karna kamar mandi).
14
Kualitas cita rasa yang menyajikan (rasa 12 yang enak) misalnya masakan yang gurih, maka menyajikan makanan yang benar – benar gurih, tidak kekurangan garam atau ke asinan. Cita rasa juga bisa menambah suasana pengunjung pada saat di rumah makan tersebut dan juga harus sesuai dengan harganya.
15
Penerangan juga diperhatikan karena bisa memperngaruhi kenyamanan, namun harus sesuai juga dengan konsep, misalnya ingin memberikan kesan yang rilex, menenangkan, santai maka menggunakan penerangan yang redup, atau tidak terlalu terang. Jika
13
Contohnya untuk rumah makan tradisional penutup lantainya diberi motif batu alam. kebersihan restoran harus tidak ada tisu kotor atau sampah yang berserakan harus ada tempat sampah di sudut-sudut ruangan , tidak ada sisa makan pada meja makan, tidak ada sarang laba – laba. Tidak ada binatang dalam restoran karena takut kotorannya ke mana-mana. Jika ada binatang seperti burung, taruh yang jauh dari tempat makan Pemilihan material bagian interior sesuai tema atau konsep akan menambah estetika tetapi tidak mengabaikan kekuatan dan keamanan nya misalnya jika tema tradisional maka pemilihan material terbuat dari alam karena terlihat lebih menyatu, seperti kayu, bambu, atau bisa juga menggunakan semen dimana nantinya di bentuk merupai kayu. Material juga menjadi pendukung struktur utama dan memperindah bangunan. Jenis material yang aman contohnya: tidak licin,tidak mudah berjamur/lumut,tidak tajam,dsb. Pemilihan material juga harus selaras dan sesuai bahan, selain itu material juga harus kuat dan tahan lama.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
17
ingin menggunakan penerangannya lampu maka pilih yang warna kuning karna kalau putih terlalu terang. Kuning juga memberikan kesan elegan (sesuai dengan konsep). Menjaga Kebersihan rumah makan, misalnya tidak ada debu, tidak ada tisu kotor di mana – mana, dan ada tempat sampah (kalo bisa tempat sampah juga menyatu dengan konsep). Material juga harus sesuai dengan konsep (tradisional), misalnya konsepnya tradisional maka material dari kayu agar menyesuaikan juga dengan yang lain
14
1
Menempatkan ruang pada posisinya dengan tepat, misalnya kamar mandi ditaruh jauh dari tempat makan, karena kamar mandi identik dengan belakang (untuk buang air besar atau kecil)
18
2
Sirkulasi juga harus diperhatikan agar tidak sempit, di mana pengunjung atau pegawai yang mengantar makan tidak terganggu.
15
3
Lokasi rumah makan juga harus dperhatikan, misalnya dekat dengan berniagaan Harus ada ruang depan, ruang penerima tamu, ada fasilitas misalnya mushola,
4
LAYOUT Jika kita sudah mengetahui pola hubungan ruang maka layout itu akan tergambarkan secara otomatis
Perletakan/ penataan ruang harus jelas dan nyaman, di mana ruang yang saling berhubungan harus didekatkan (misalnya kamar mandi gampang di akses, namun tidak terlalu terlihat ), kalo bisa berurutan dan tidak saling berbenturan.
Sirkulasi juga harus sesimpel mungkin dan jelas, agar konsumen tidak kebingungan dan memudahkan konsumen untuk mencari ruangan. Misalnya dari tempat makan ke kamar mandi atau mushola harus jelas dan tidak ribet. 18
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kamar mandi dll. 1
Lampu yang tidak begitu terang atau cukup menerangi, karena lampu yang redup memberikan kesan yang lebih teduh dan nyaman.
2
Posisi tempat duduk juga perlu di perhatikan
3
Pemilihan kursi juga harus seirama dengan konsep atau tema restoran Menampilkan chiri khas rumah makan tersebut, misalnya raminten pada witersnya di kasi kemben,
4
INTERIOR POINT OF INTEREST DISPLAY Pemikat dalam toko bisa terbangun ketika 16 kombinasi dari interior sangat bagus. misalnya pada penataan ruang, pemilihan furniture, lighting sesuai dengan tema atau sangat mendukung atau pemilihan atau penempatan ornament dengan cat ruangan serasi.
Susana harus sesuai dengan konsep. Misalnya dari makanan dan minumannya sesuai konesep, misalnya konsep tradisional jawa, menu minumannya ada beras kencur, dawet ayu dan lain – lain. Intinya daya Tarik pengunjung dalam toko muncul dari bagaiman cara membuat atau menata interior dengan sebaik mungkin dan sesuai konsep yang di bangun.
*Keterangan P=Point
1
2
3
Metode Content Analysis Metode Common-the me approach
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II KUISONER
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN “THE HOUSE OF RAMINTEN” YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Robertus Bellarminus Leo NIM : 112214009
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Minat Beli Ulang No Keterangan SS Saya akan mengunjungi kembali The House of 1 Raminten di waktu dan kesempatan yang akan datang. Saya akan merekomendasikan The House of 2 Raminten kepada orang terdekat saya (orang tua, teman, kerabat). 3 Saya akan mengajak orang terdekat saya untuk berkunjung ke The House of Raminten. 4 Saya akan mencari informasi mengenai The House of Raminten.
S
N
TS
Terima kasih Banyak Atas Partisipasi dan Waktunya.
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Salam Sejahtera Untuk Kita Semua. Assalamualaikum Wr. Wb. Om Swastiastu. Kepada Yth. Pengunjung The House Of Raminten Yogyakarta Saya Robertus Bellarminus Leo, saat ini saya masih berstatus mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan sedang menyelesaikan tugas akhir. Penelitian pada tugas akhir saya mengenai PENGARUH ATMOSFIR RESTORAN PADA BRAND IMAGE DAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN. Bersama dengan kuesioner ini saya mohon bantuan dan mengharapkan kerjasama dari Bapak/Ibu/Saudara/i dengan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan jujur sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini. Petunjuk cara pengisian akan dijelaskan di setiap awal kelompok pertanyaan. Dan saya ucapkan banyak sekali terimakasih atas perhatian, bantuan, dan kesediaan Anda dalam penelitian ini. Hormat Saya, Ttd Robertus Bellarminus Leo Bagian I. Data Identitas Responden A. Petunjuk Pengisian 1. Bapak/Ibu/Saudara/i yang saya hormati, mohon kiranya menjawab pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan yang dirasakan. 2. Berilah jawaban pada pertanyaan yang ada di bawah ini dengan tanda silang (X) pada salah satu jawaban. B. Identitas Responden 1. Saya adalah : a. Pengunjung yang berasal dari :……………………………….(silahkan diisi) b. Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2. Berapa lama anda menetap/tinggal/menginap di DIY? a. 1 tahun. b. 1 tahun. 3. Jenis kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan 4. Usia anda : a. 17 – 22 b. 23 – 28 c. 29 – 34 d. 35 – 40 e. 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bagian II. Daftar Pertanyaan Anda diharapkan memilih / mengisi setiap kolom berdasarkan penilaian Anda dengan memberikan tanda silang (X). Terdapat 5 (lima) alternatif jawaban : SS S N TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
A. Atmosfir Restoran EXTERIOR (Bagian Luar Toko) The House of Raminten No Keterangan SS S 1 Bentuk bangunan The House of Raminten sesuai konsep (antik, unik, elegan dan bernuansa tradisional Yogyakarta). 2 Ornamen-ornamen atau hiasan di luar bangunan dibuat menarik dan sesuai dengan konsep. 3 Pemilihan material sesuai dengan konsep dan menyatu dengan bangunan. 4 Lahan parkir teduh dan luas, agar tidak bergesekan dengan kendaraan lainnya dan konsumen merasa aman saat meniggalkan kendaraan. 5 Media promosi (baliho) menarik minat pengunjung,dengan design yang menarik meliputi warna,lampu dan tulisan. 6 Keramaian di dalam rumah makan membuat rasa penasaran sehingga menarik minat pengunjung. 7 Sirkulasi di pintu masuk nyaman dan pengunjung tidak berdesakan 8 Menampilkan menu-menu di depan pintu masuk restoran agar memberikan informasi kepada para pengunjung. 9 Jalan untuk menuju pintu masuk nyaman, di mana tidak becek dan aman untuk dilalui pengunjung GENERAL INTERIOR (Bagian Dalam Toko) The House of Raminten No Keterangan SS S 1 Daftar menu dibuat menarik (unik) agar pengunjung penasaran dan selalu diingat. 2 Penampilan karyawan bersih, menarik dan sesuai konsep dengan rumah makan tersebut. 3 Restoran yang nyaman mempunyai tempat duduk kursi dan lesehan. 4 Jarak antara meja makan satu dengan yang lain tidak berdekatan. 5 Pelayanan yang nyaman seperti ramah dan sopan saat berbicara dengan konsumen
N
TS
STS
N
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 7
8 9 10 11
12 13 14 15 16
17 18 19 20
Restoran diberi aroma yang berbeda sehingga memberi kenyamanan. Contohnya aroma therapy dari dupa. Suara bunyi dalam ruangan menambah kenyaman, seperti lagu-lagu yang sesuai dengan konsep sehingga selaras atau suara gemericik air yang terdengar alami. Penerangan lampu memberi kenyaman saat makan dan pemelihan lampu juga sesuai dengan konsep. Restoran bersih. Peralatan makan seperti piring dan gelas mempunyai bentuk yang unik. Pemilihan furniture dalam ruangan mempengaruhi kenyaman pelanggan (unik dan modelnya sesuai dengan konsep dan penempatan nya tepat) Air kamar mandi tidak menggenang di lantai dan tidak berkesan lembab. Kamar mandi wangi. Jumlah kamar mandi tidak sedikit sehingga tidak perlu mengantri. Warna ruangan bangunan menambah selera makan pengunjung. Restoran mempunyai ruang tunggu yang nyaman, seperti diberi kursi dan TV LCD untuk menambah kenyaman. Suhu udara di dalam ruangan membuat pengunjung nyaman untuk makan. Peletakan wastafel tidak terlalu jauh dari meja makan Plafon membuat keamanan dan kenyamanan saat makan Pemilihan lantai sesuai dengan tema dari segi warna dan bahan. LAYOUT RUANGAN The House of Raminten.
Keterangan No 1 Penempatan ruangan jelas dan tepat sesuai dengan fungsi, 2 Sirkulasi dalam ruangan jelas dan tidak sempit.
SS
S
N
TS
SS
S
N
TS
STS
B. Brand Image No 1 2 3 4 5 6 7
Keterangan Rumah makan unik. Rumah makan antik. Rumah makan elegan. Restoran yang memiliki cita rasa yang lezat. Sebagai tempat tujuan wisata di Yogyakarta. Rumah makan dengan menu beragam. Rumah makan dengan harga yang terjangkau.
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III HASIL TABULASI DATA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabulasi Data Eksterior No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5
2 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5
3 4 5 5 4 2 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 3 3 4 5 3 5 5
4 3 5 3 3 1 3 3 2 4 3 4 4 1 5 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2
Eksterior 5 4 5 4 5 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
6 4 5 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
7 2 4 3 5 2 3 4 3 4 5 3 4 1 4 4 4 5 5 3 4 3 4 2 5 4 2 2 3 3 5 3 4 4 3 4 5 3 2 2
8 4 4 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4
9 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 2 5 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4
TOTAL EKSTERIOR 33 41 35 42 26 30 34 38 38 36 36 36 26 39 31 33 39 39 35 33 35 36 29 42 30 32 33 34 32 36 36 35 36 30 32 37 28 33 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
5 5 4 5 5 4 4 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 5 2 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4
3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 5 3 3 2 3 3 2 4
5 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 3 3 4
4 5 4 4 3 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 5
3 4 4 5 4 4 4 5 3 2 4 4 3 4 4 3 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 5 2 3 4 5 4 4 5 5 2 3 2 3 3 5 3 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 5 3 4 4 3 3 3
5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 3 2 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5
40 38 37 38 35 35 33 35 34 23 32 38 40 41 35 34 41 32 32 22 37 34 32 34 35 33 36 34 31 34 34 30 36 29 40 39 31 34 35 34 31 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4
4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4
4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4
1 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3
3 4 4 4 3 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 3 4 4 5 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5
4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 3 2 4 4 4 2
2 3 3 4 4 2 4 5 4 5 5 4 5 4 2 3 4 3 3
2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
29 30 29 38 34 33 36 33 37 35 38 34 31 35 31 34 36 32 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabulasi Data General Interior No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
General Interior 1 5 3 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5
2 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5
3 4 4 2 3 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5
4 2 4 3 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 2 4 4 3 5
5 4 5 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
6 5 4 2 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 3 2 5 4 5 5 2
7 5 4 2 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5
8 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5
9 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5
10 11 12 13 14 15 16 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 2 5 4 4 3 5 5 3 4 3 3 5 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 5 5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5
17 2 5 4 5 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
18 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5
19 3 5 4 5 3 3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 5
20 4 4 2 5 4 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5
TOTAL INTERIOR 77 89 70 85 69 74 79 89 92 79 89 80 63 88 78 88 72 72 75 82 85 85 77 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 5 3 5 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 5 3 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 3 3 5 3
2 2 5 4 5 4 4 4 4 3 4 2 3 5 5 3 5 4 5 3 4 4 3 3 4 5 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3
4 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5
4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5
4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4
3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
4 4 3 5 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
4 2 3 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4
3 2 4 1 5 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 5 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 4 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5
4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3
4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 3
75 70 84 88 78 73 79 81 80 68 70 83 68 88 81 72 75 86 85 72 72 67 75 79 67 81 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
5 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4
4 4 4 4 5 2 2 4 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3
5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 3 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
3 3 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 2 2
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4
5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 2 5 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4
5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4
3 4 4 3 4 3 5 2 3 4 3 3 5 4 3 1 4 4 4 2 4 3 5 3 4 3 3
3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 5 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 2 5 3 5 2 3 4 4 3 2 4 3 2 2 4 4 2 3 3 5 3 3 3 3
5 5 4 3 5 3 5 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4
5 3 4 4 4 3 5 2 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4
5 4 4 2 4 4 2 2 4 5 4 4 3 4 3 1 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 5 5 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4
5 4 4 4 5 3 5 2 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4
88 82 83 75 92 71 82 67 80 83 80 77 91 71 77 68 74 78 80 76 88 74 79 69 73 74 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 5 4 4 3 5 3 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4
5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 5 3 4 4 4
4 4 5 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4
4 4 5 4 3 4 5 4 1 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4
4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4
4 3 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3
3 4 5 5 3 3 5 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3
5 4 3 4 3 3 5 3 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 2
4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
4 4 5 4 3 3 5 5 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3
4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4
79 72 77 75 71 68 84 66 71 76 74 83 76 79 77 77 73 78 75 78 69 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabulasi Data Layout No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Layout 1 4 5 3 4 3 3 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 2 2 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5
2 4 4 4 4 2 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 5
TOTAL LAYOUT 8 9 7 8 5 6 8 9 10 10 10 8 6 8 8 9 6 6 8 7 9 9 7 10 8 6 6 8 7 7 7 8 6 6 5 8 6 8 10
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4
3 3 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 3 3 2 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 2 4 4 4 3
6 6 8 9 6 8 8 8 8 5 7 8 10 8 8 8 9 7 8 4 8 8 7 6 10 7 6 8 8 8 8 8 10 6 7 6 6 8 8 8 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4
4 2 4 4 5 2 2 4 3 3
7 5 8 8 8 6 5 8 6 7
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
4 3 3 3 4 2 3 2 4 4
8 7 7 6 7 6 7 5 8 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabulasi Data Brand Image No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 4 3 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
2 4 4 3 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4
3 3 5 4 4 3 3 4 5 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4
Brand Image 4 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 3 4 3 4 4 3 2 2 5 3 5 5 3 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4
5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 4 3 5 5 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 5 4 3 4 5 2 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
7 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3
TOTAL BI 28 29 25 34 27 24 27 35 27 29 32 28 24 31 28 26 25 25 30 26 35 35 29 35 28 27 34 35 26 29 30 31 28 26 22 28 24 28 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5
2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 3 3 2 3 3 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 3 3
3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4
5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4
5 4 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 4 4 5
5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4
28 31 29 31 25 27 25 28 29 23 29 30 30 31 28 29 35 26 30 24 28 27 30 31 35 26 24 33 28 28 28 28 32 26 26 30 31 28 26 34 27 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4
5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4
3 4 3 5 3 4 4 2 4 3 5 5 3 5 5 3 4 4 4
3 3 3 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4
4 4 4 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4
4 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
4 3 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 3 4 2 4 2
28 25 25 34 30 32 28 18 33 30 33 34 31 32 31 27 26 27 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabulasi Data Minat Beli ulang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Minat Beli ulang 1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 3 2 3 5 4
2 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 2 3 5 4
3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 4 3 2 3 5 4
4 4 4 3 5 3 3 4 3 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4
TOTAL MBL 16 17 17 20 15 15 16 18 13 19 16 16 12 19 15 15 16 16 19 14 19 17 18 19 16 16 16 20 12 17 17 19 16 16 13 8 12 18 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4
4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4
4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4
3 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4
15 18 16 20 15 16 13 13 16 16 17 16 20 20 16 15 20 16 20 14 17 16 19 16 18 16 16 15 16 16 16 17 20 15 16 16 13 16 16 18 15 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 4 4 5 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3
17 16 15 19 17 18 16 8 16 15 18 16 15 16 16 16 14 13 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV VALIDITAS DAN REALIBILITAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validitas Dan Realibilitas Eksterior Correlations eksterior1 eksterior1 Pearson Correlation
eksterior2
eksterior2 Pearson Correlation
.000
.000
.989
100
100
100
**
1
.662
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
eksterior3 Pearson Correlation
eksterior5
-.001
.550
**
eksterior6
eksterior8
eksterior9
.006
.020
.274
.001
.027
.000
100
100
100
100
100
100
100
**
.021
.182
.223
*
.168
.255
.000
.838
.070
.026
.096
.010
.027
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
.091
**
.114
.221
*
.146
.596
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
-.001
Sig. (2-tailed) N
.596
.276
.276
**
.232
.321
.328
**
Total
.110
.550
**
eksterior7 *
.662
**
eksterior4 **
1
Sig. (2-tailed) N
eksterior3
*
.222
.221
*
*
.625
.618
.627
**
**
**
.366
.005
.001
.259
.027
.148
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
.021
.091
1
.120
.169
.179
.202
.989
.838
.366
.235
.092
.074
.044
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
.182
**
.120
1
**
.000
.127
.142
Sig. (2-tailed)
.006
.070
.005
.235
.000
1.000
.206
.158
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
.169
**
1
.140
.083
.103
.164
.412
.307
.000
100
100
eksterior4 Pearson Correlation
eksterior5 Pearson Correlation
eksterior6 Pearson Correlation
.276
.232
*
.223
*
.276
.321
.388
.388
*
Sig. (2-tailed)
.020
.026
.001
.092
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
.110
.168
.114
.179
.000
.140
1
.216
eksterior7 Pearson Correlation
*
.390
.405
**
**
.479
.468
.504
.510
**
**
**
**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sig. (2-tailed)
.274
.096
.259
.074
1.000
.164
N
100
100
100
100
100
100
100
**
*
*
*
.127
.083
.216
*
eksterior8 Pearson Correlation
.328
.221
.202
Sig. (2-tailed)
.001
.010
.027
.044
.206
.412
.031
N
100
100
100
100
100
100
100
*
*
.146
**
.142
.103
**
eksterior9 Pearson Correlation
Total
.255
.222
.221
.390
.405
.031
.000
.000
100
100
100
1
**
100
100
100
**
1
.306
.027
.148
.000
.158
.307
.000
.002
N
100
100
100
100
100
100
100
100
**
.618
**
.627
**
.479
**
.468
**
.504
**
.510
**
.575
**
100
**
1
.609
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .709
N of Items .726
9
**
100
.000
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.609
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000
.027
.625
.575
.002
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.306
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validitas dan Realibilitas Interior Correlations inter1 inter2 inter3 inter4 inter5 inter6 inter7 inter8 inter9 inter10 inter11 inter12 inter13 inter14 inter15 inter16 inter17 inter18 inter19 inter20 Total inter Pearson 1
Correlation
**
.123
.144
.000
.224
.153
100
100
100
100
**
1
1
Sig. (2tailed) N inter Pearson 2
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 3
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 4
Correlation Sig. (2tailed) N
.400
.400
.000 100 .123
.316
**
.200
*
*
.038
.183
.124
.003
.036
.705
.069
.219
100
100
100
100
100
**
.181
.170
.193
.230
.296
.302
**
.210
*
**
-.060
.049
.008
-.148
-.009
.026
.173
.037
.104
.000
.004
.555
.632
.938
.143
.926
.799
.086
.715
.303
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
.119
-.097
-.069
*
-.122
-.057
.251
*
-.022
-.069
.373
**
.230
.286
-.121 -.213
.349
.282
**
**
.001
.046
.002
.072
.092
.054
.021
.021
.240
.337
.492
.231
.033
.228
.571
.012
.826
.495
.004
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
**
.115
.251
**
.193
-.133
.045
-.094
.090
.240
**
.038
.175
.316
.224
.001
100
100
.144
.200
.153
.046
.000
100
100
100
*
.372
**
.458
**
.293
**
.325
*
.214
*
.270
*
.288
.481
**
.000
.000
.003
.001
.255
.012
.033
.006
.055
.189
.659
.352
.373
.016
.004
.709
.082
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
**
.062
.188
.026
.165
.052
.143
*
.138
-.190
.027
*
.149
-.042
.001
.539
.060
.800
.102
.606
.156
.000
.015
.170
.058
.788
.001
.030
.139
.675
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.372
100
.315
.372
**
.243
.316
**
.217
.422
**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
inter Pearson 5
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 6
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 7
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 8
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 9
Correlation Sig. (2tailed)
.296
**
.302
**
.458
**
.315
**
1
.230
*
.264
**
.003
.002
.000
.001
100
100
100
100
*
.181
**
.062
.230
.036
.072
.003
.539
.021
100
100
100
100
100
.038
.170
**
.188
.705
.092
.001
.060
.008
.006
100
100
100
100
100
100
.183
.193
.115
.026
.234
*
.102
.069
.054
.255
.800
.019
.313
.000
100
100
100
100
100
100
100
.124
.230
*
.165
**
.025
.211
.219
.021
.012
.102
.000
.806
.035
.210
*
.293
.325
.251
.234
*
.389
**
.344
**
.317
**
.331
**
.159
.235
*
-.005
.046
.283
**
.321
**
.229
*
.244
*
.634
**
.021
.008
.019
.000
.000
.001
.001
.115
.018
.960
.652
.004
.001
.022
.014
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
1
**
.102
.025
.091
.080
.003
-.164
-.040
.060
.042
-.031
.052
.026
.133
.006
.313
.806
.370
.429
.974
.103
.694
.551
.676
.760
.608
.796
.188
.003
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
*
.180
**
.135
.069
-.015
.078
.019
.053
.079
.123
.000
.035
.073
.003
.180
.496
.884
.440
.847
.601
.435
.221
.001
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
**
.093
.183
.169
.069
.045
.128
.264
.389
**
.271
.271
.429
*
.429
**
.211
.331
**
.197
*
.291
.350
.308
**
.294
**
.321
.269
**
**
.299
.432
.484
**
**
**
.001
.050
.000
.356
.069
.093
.492
.656
.205
.002
.003
.007
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
.188
**
.103
.057
**
.180
.237
.004
.309
.575
.009
.073
.018
.331
.001
.061
.318
**
.001
.203
*
.043
.338
**
.001
.283
.259
*
.225
*
.024
.538
**
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
N inter Pearson 10
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 11
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 12
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 13
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 14
Correlation
100 .373
**
100 .230
*
100
100
*
.052
.214
100
100
100
100
100
100
**
.091
.180
.197
*
.188
1
.344
100
100
100
**
.189
.225
.000
.060
100
100
100
**
1
.236
.502
.000
.021
.033
.606
.000
.370
.073
.050
.061
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
.119
**
.143
**
.080
.004
.240
.006
.156
.001
.429
.003
.000
.001
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.060
-.097
.193
**
.003
.135
.093
.203
*
.189
.236
.555
.337
.055
.000
.001
.974
.180
.356
.043
.060
.018
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.049
-.069
-.133
.243
*
.159
-.164
.069
.183
.632
.492
.189
.015
.115
.103
.496
.069
.001
.024
.004
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.008
-.121
.045
.138
.235
*
-.040
-.015
.169
.286
.270
.372
**
.317
.331
.291
**
.350
**
.318
.338
.283
**
**
**
.502
.225
.254
*
*
*
100
100
100
100
100
*
.160
.123
.144
.216
.024
.011
.112
.222
.153
.031
.008
.008
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
.172
.123
.283
*
**
.254
.213
.293
**
.244
*
*
100 .263
**
.226
*
100 .264
.294
**
**
100 .558
.607
**
**
.018
.004
.034
.088
.221
.003
.014
.024
.003
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
1
*
.093
.228
*
.154
.185
.183
.283
**
.213
*
.561
**
.587
**
.227
.529
**
.000
.000
.023
.358
.023
.127
.065
.069
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
*
-.025
.137
.075
.239
*
.070
.000
.047
.804
.175
.456
.016
.490
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
**
.070
.202
**
.146
.561
.587
**
.598
.598
**
.199
.301
*
.379
**
.353
.440
.536
**
**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sig. (2tailed) N inter Pearson 15
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 16
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 17
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 18
Correlation Sig. (2tailed) N
.938
.231
.659
.170
.018
.694
.884
.093
.004
.011
.034
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*
-.094
-.190
-.005
.060
.078
.069
.103
.160
.172
.227
.143
.033
.352
.058
.960
.551
.440
.492
.309
.112
.088
.023
.047
.002
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.009
-.122
.090
.027
.046
.042
.019
.045
.057
.123
.123
.093
-.025
.070
.199
.926
.228
.373
.788
.652
.676
.847
.656
.575
.222
.221
.358
.804
.488
.047
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.026
-.057
.240
**
-.031
.053
.128
**
.144
*
.137
.202
*
.133
.799
.571
.016
.001
.004
.760
.601
.205
.009
.153
.003
.023
.175
.044
.186
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.173
.251
**
.052
.079
**
.180
.216
*
.154
.075
**
.024
.132
.086
.012
.004
.030
.001
.608
.435
.002
.073
.031
.014
.127
.456
.000
.816
.191
.003
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.148 -.213
*
.288
*
**
.316
**
.217
*
.283
.321
.308
.259
*
.293
**
.244
.228
*
.199
*
.002
.488
.044
.000
.000
.147
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
.199
*
.133
.024
.047
.186
.816
.000
.000
.001
100
100
100
100
100
100
100
*
1
**
.132
.194
.000
.191
.053
.002
.002
100
100
100
100
100
100
**
1
.301
.379
.398
.398
.290
**
.365
**
.247
*
.433
.304
.290
**
**
**
.323
.309
.497
**
**
**
.003
.013
.003
.000
100
100
100
100
100
**
1
**
.188
.002
.061
.000
100
100
100
.290
100
.300
.527
**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
inter Pearson 19
Correlation Sig. (2tailed) N
inter Pearson 20
Correlation Sig. (2tailed) N
Tota Pearson l
Correlation Sig. (2tailed) N
.037
-.022
.038
.149
.229
*
.026
.123
.715
.826
.709
.139
.022
.796
.221
.003
.018
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.104
-.069
.175
-.042
.244
*
.133
.303
.495
.082
.675
.014
.188
.001
.007
.024
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.349
**
.282
**
.481
.422
**
.634
**
.299
**
.432
**
**
.269
.484
**
**
**
.237
.225
.538
*
*
**
*
.185
.239
.008
.024
.065
.016
100
100
100
**
.008 100
.263
.264
.558
**
**
**
**
.194
.247
.000
.000
.053
.013
.002
100
100
100
100
100
100
.183
.070
.146
**
.188
.003
.069
.490
.147
.000
.002
.003
.061
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.226
.294
.607
**
.529
**
.440
*
**
.353
.536
**
**
.365
.433
.323
**
**
.304
.309
**
**
.290
.497
*
**
.300
.527
**
**
1
.464
**
100
100
100
**
1
.464
.539
**
.529
**
.000 100
100
**
1
.529
.000
.000
.000
.003
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.002
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*. Correlation is significant at the 0.05
**
.000
.004
level (2-tailed).
.539
.000
.000
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
**
.321
.294
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .805
N of Items .811
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Validitas Dan Realibilitas Layout
Correlations L1 L1
L2
Pearson Correlation
1
.487
Sig. (2-tailed) N L2
Pearson Correlation
Total
Total **
.838
**
.000
.000
100
100
100
**
1
.487
.885
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
100
**
**
1
Pearson Correlation
.838
.000
.885
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .649
N of Items .655
2
Validitas dan Realibilitas Brand Image Correlations BI1 BI1
Pearson Correlation
BI2 1
Sig. (2-tailed) N BI2
Pearson Correlation
BI3
**
.491
**
BI5
.328
**
BI6
.299
**
BI7
.376
**
Total
.237
*
.715
**
.000
.001
.003
.000
.018
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
**
1
.807
.000
N
100
Correlation
.807
BI4
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson
BI3
.491
**
.564
**
.308
**
.362
**
.363
**
.284
**
.751
**
.000
.002
.000
.000
.004
.000
100
100
100
100
100
100
100
**
1
**
.054
.564
.373
**
.210
*
.336
.652
**
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BI4
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
Pearson
.328
Correlation
BI5
.595
.000
100
100
100
100
100
100
**
1
.373
.002
.000
N
100
100
100
Pearson
.299
**
.362
**
.210
*
100
**
1
.366
100
100 .415
**
100
**
1
.529
N
100
100
100
100
100
**
.054
.408
**
100
**
1
.379
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
.751
**
.652
**
.688
**
.655
**
.712
**
100
**
1
.584
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .796
N of Items .807
7
**
100
.000
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.584
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
100
.595
**
.712
100
.004
.715
**
.000
.018
Correlation
.379
.000
Sig. (2-tailed)
Tota Pearson
**
100
.000
**
.655
100
.000
.369
**
100
.001
.284
.408
.000
.000
*
**
.000
.000
.237
.529
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson
**
100
100
**
.688
100
100
.336
**
100
N
**
.369
100
.000
.363
**
.000
.036
**
.415
.000
.000
.376
**
.000
.003
Pearson
.366
.000
Sig. (2-tailed)
Correlation
l
**
.001
.001
Correlation
BI7
.308
.036
Sig. (2-tailed)
Correlation
BI6
**
.000
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Validitas dan Reliabilitas Minat Beli Ulang
Correlations MBU1 MBU1
Pearson Correlation
MBU2 1
.683
Sig. (2-tailed) N MBU2
MBU3
MBU4
Total
100
Pearson Correlation
.683
MBU3
**
**
**
.858
**
.000
100
100
100
100
1
**
**
100
100
**
**
.799
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
**
**
.411
.411
.000
N
Pearson Correlation
**
.000
.000
.753
.753
Total
.000
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
MBU4
.349
.799
.349
.852
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
.383
.887
**
.000
.000
100
100
100
**
1
.383
.681
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**
**
**
**
1
Pearson Correlation
.858
.852
.887
.000
.681
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .828
N of Items .837
4
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN V UJI ASUMSI KLASIK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Multikolonieritas Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 5.831
3.329
EKSTERIOR
.154
.089
INTERIOR
.219
LAYOUT
.081
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
1.752
.083
.174
1.733
.086
.672
1.488
.057
.454
3.857
.000
.489
2.044
.274
.033
.296
.768
.561
1.784
a. Dependent Variable: BRANDIMAGE
Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Berganda dan Sederhana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Normalitas Analisis Regresi Berganda dan Sederhana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VI UJI REGRESI BERGANDA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Secara Serempak b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
384.486
3
128.162
Residual
714.104
96
7.439
1098.590
99
Total
Sig.
17.229
.000
a
a. Predictors: (Constant), LAYOUT, EKSTERIOR, INTERIOR b. Dependent Variable: BRANDIMAGE
Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
5.831
3.329
EKSTERIOR
.154
.089
INTERIOR
.219
LAYOUT
.081
t 1.752
.083
.174
1.733
.086
.057
.454
3.857
.000
.274
.033
.296
.768
a. Dependent Variable: BRANDIMAGE
Koefisien Determinasi R2 b
Model Summary
Model 1
R .592
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.350
.330
a. Predictors: (Constant), LAYOUT, EKSTERIOR, INTERIOR b. Dependent Variable: BRANDIMAGE
Sig.
2.727
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VII UJI REGRESI SEDERHANA DAN UJI BEDA RATA - RATA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Uji Regresi Sederhana
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) BRANDIMAGE
Coefficients
Std. Error
Beta
4.096
1.529
.420
.053
t
.626
Sig.
2.678
.009
7.941
.000
a. Dependent Variable: MBL
Hasil Uji Beda Rata – Rata
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
F diy
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .803
.372
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Difference Lower
Upper
-.609
98
.544
-.460
.755
-1.959
1.039
-.609
97.033
.544
-.460
.755
-1.959
1.039
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VIII DESKRIPSI RESPONDEN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RESPONDEN PERTAMA CURRICULUM VITAE
Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Riwayat Pendidikan Karir
Anicka Tamaya yogyakarta Perempuan Jn Godean Yogyakarta 2010 SMK 4 YOGYAKARTA 2011 di Sweety Tour sebagai Ticketing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RESPONDEN KEDUA CURRILUM VITAE
Nama Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Riwayat Pendidikan karir
Ibu Lisa Prawestiningsih Yogyakarta Perempuan Yogyakarta D3 Bahasa Inggris 2006-2008 Guru 2008-sekarang General Manager Raminten
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RESPONDEN KETIGA CURRICULUM VITAE
Nama Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat Riwayat Pendidikan karir
Noviana Tri Rahayu Klaten Perempuan Bendogantungan 2, Sumberejo Klaten S1 Arsitektur Universita Negeri Solo 2012-2015 PT INDARCI