PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

MAKNA FANATISME PADA REMAJA LAKI – LAKI PENGGEMAR JKT48

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh: Rinta Ekayani 109114107

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015




Halaman Motto Terkadang hidup tidak berjalan sesuai harapan, di saat itulah kau akan benar – benar melihat Tuhan memberikan pembelajaran baru bagi hidupmu dan kau akan menyadari tempat mana yang dapat dijadikan perlindungan. Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan

Ayub 42 : 2 Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal Yosua 1 : 9 Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau kemanapun engkau pergi Yesaya 41 : 10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan Yesaya 41 : 13 Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadaMu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Amsal 3 : 5 – 6 Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu

iv


Halaman Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan bagi Bapaku yang kekal, Tuhan Yesus Kristus, yang berdaulat penuh atas hidupku, yang menuntunku dan menempatkanku di Psikologi. Aku percaya Tuhan punya maksud menempatkanku di sini. Bapak dan ibuku yang mengasihi tanpa mengeluh dan telah mengalah dengan merestui putri tunggalnya memilih jurusan Psikologi sebagai pilihan hidupku. Keluarga, sahabat, serta Super Junior yang menjadi idolaku dan inspirasi skripsi ini.

v



MAKNA FANATISME PADA REMAJA LAKI – LAKI PENGGEMAR JKT48

Rinta Ekayani ABSTRAK Fanatisme merupakan perasaan antusias yang kuat yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Perasaan tersebut mengakibatkan munculnya perilaku adiktif dan obsesif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat wujud-wujud kegiatan fanatisme penggemar serta makna dari fanatisme mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis fenomenologis interpretatif agar dapat menemukan tema-tema yang muncul dari data penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dan studi dokumen. Partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki yang mengidolakan JKT48 serta berusia antara 10 hingga 20 tahun. Penelitian ini menggali pengalaman subjek selama menjadi penggemar serta pengalamanpengalaman subjek ketika melakukan kegiatan pengidolaan. Hasil dari penelitian ini adalah penggemar melakukan berbagai macam kegiatan pengidolaan untuk menunjukkan fanatisme mereka terhadap idola. Fanatisme yang dimiliki penggemar sesungguhnya merupakan wujud dari kebutuhan penggemar untuk mencari motivasi, penghiburan dari stres yang dialami, kebutuhan menjalin relasi serta membentuk identitas diri. Namun, lingkungan justru melihat tindakan yang dilakukan oleh penggemar sebagai sesuatu yang kurang sesuai dengan norma-norma masyarakat sehingga penggemar merasa tertekan dalam mengekspresikan fanatisme mereka.

Kata kunci: fanatisme, penggemar, idola, remaja, JKT48

vii


THE MEANING OF FANATICISM AMONG JKT48’S FAN BOYS

Rinta Ekayani ABSTRACT Fanaticism is ones great enthusiastic toward an object. That feeling causes addictive and obsessive behaviour. The aim of this study are to observe the forms of fanaticism and to find the meaning of fan’s fanaticism. This is a qualitative reseacrh which uses phenomenology interpretative method analysis in order to find the themes which come up from the data obtained. Data collection method used semi-structured interview and documentary study. Participant were collected by purpossive sampling method. The subject in this reesearch are fan boys of JKT48 and they are ten up to twenty years old. This research try to see the subject’s experiences during they become the JKT48 fans and their experiences when they did their idoling activity. The result of this study are fans did various idoling activities in order to show their fanaticism toward their idol. Fanaticism are term of need to get motivation, solace from stress, need to have relation and method to built self identity. But the surroundings view the fans activities as a agreeableness activities so the fans feel suppressed to express their fanaticism. Keyword: fanaticism, fan, idol, adolescent, JKT48

viii



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang meluap – luap penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala pertolongan dan uluran tanganNya sehingga penulis tetap dapat melanjutkan penulisan skripsi ini. Berkat anugerah kasih Tuhan pula lah skripsi ini dapat terselesaikan. Selama menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah bersedia membantu. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus nan tak terhingga kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang sejak saya SD sudah memunculkan kerinduan untuk belajar psikologi serta menuntun, mengarahkan, dan menempatkan saya di psikologi. Meskipun sempat hampir berbelok arah dengan hampir mempelajari disiplin ilmu lain namun tangan Tuhan mengarahkan saya kembali ke jalan dan rencanaNya bagi saya untuk menempatkan saya di psikologi. Thanks Dad, You really know me better than I know my own self. 2. Bapak Dr. Priyo Widianto, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma serta sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini mengingatkan dan menasihati agar dapat menyelesaikan prorgam pendidikan penulis dengan baik dan lancar. 3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

x


4. Bapak Victorius Didik Suryo Hartoko, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi serta salah satu dosen favorit saya. Sejak pertama kuliah di kelas Bapak, sudah muncul keinginan dalam diri saya untuk nantinya dapat dibimbing oleh Bapak ketika saya mengerjakan skripsi, dan Puji Tuhan semua itu menjadi nyata. Terima kasih atas kesabaran, kerjasama, dan dukungan yang telah diberikan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar meskipun saya sering merepotkan Bapak dengan membuat Bapak masih memiliki tanggungan akan saya (mahasiswi bimbingan skripsi) meskipun Bapak sudah memulai pendidikan S3. Hanya ungkapan terima kasih, permohonan maaf yang sebesar – besarnya, dan doa lah yang dapat saya berikan, semoga Bapak senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus. 5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang selalu memberikan pembelajaran, inspirasi dan nilai-nilai kehidupan sehingga peneliti berkembang dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dan matang. 6. Mbak Etta dan mbak Dewi yang dulu membimbing IOPC yang kini mungkin telah

hilang. Terima kasih karena telah mengajari dan

mengizinkan saya menjadi asisten penelitiannya sehingga saya belajar melakukan penelitian kuantitatif. 7. Mbak Dewi dan Pak Didik yang mengizinkan saya menjadi salah satu asisten dosen mereka sehingga saya bisa belajar lebih banyak dan mendalam mengenai mata kuliah Tes Kognitif dan TAT. Pengalaman tersebut sungguh berharga bagi saya.

xi


8. Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Muji, Mas Doni, Pak Gie, terimakasih atas senyum, canda, tawa, sapa serta nasihat yang selalu menyertai langkah perjalanan saya selama kuliah di fakultas Psikologi. 9. Bapak dan dan ibu yang selalu mendukung pendidikan saya dengan selalu mendorong saya bersekolah di sekolah yang berbobot. Terima kasih pula atas izin untuk belajar psikologi meskipun saya tahu adalah hal yang berat bagi kalian untuk memberikan izin itu. Semoga hasil karya ini dapat mengukir simpul senyum di wajah kalian serta mengobati kekecewaan dan kerisauan yang dulu dan mungkin hingga sekarang masih ada. Terima kasih atas dukungan, kerja keras, perhatian, air mata dan doanya. Terima kasih untuk segalanya. 10. Sahabat – sahabat gokil, TKSD yang ngaku - ngaku sister groupnya sebuah girlband, ada Ika, Christy, Fil, Vivid, mbak Ester dan Rachel. Terima kasih atas warna – warni kehidupan yang telah kalian torehkan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan. Terima kasih atas setiap kejutan ketika aku berulang tahun. Terima kasih atas bullyan kalian, aku tahu itu wujud cinta kasih kalian. Terima kasih atas kebahagiaan, sukacita, semangat dan air mata yang telah kita jalani bersama. Terima kasih atas setiap kisah yang kalian goreskan di hidupku. Semoga persahabatan kita dapat terus berlanjut hingga kita beranak – cucu. Aku cinta kalian. 11. Sahabat – sahabat sejak SMA, Dewi Siput, Manja, Dewi Ratna yang rajin menanyai kapan skripsiku selesai. Terima kasih atas doa kalian bagiku. Aku sayang kalian.

xii


12. Anak – anak Paris yang selalu menyempatkan diri untuk menanyakan progres dan mendorong saya mengerjakan skripsi. Terima kasih atas setiap perhatian kalian. Terima kasih juga atas segala kegilaan kita selama ini, main Unno sampai hampir pagi, memasak bersama, narsis yang udah nggak ketulungan lagi, nempel – nempel wall sticker sesuka hati dan tentunya tak henti – hentinya mengkritik dan mengomentari “musuh” kita. Novi ayoooo kita selesaikan kuliah kita teman seperjuangan. Galuh terima kasih untuk setiap ucap namaku dalam setiap doa novena mu nduk. Intan, Rina, Fafa, Agnes, Maria makasiiiiiiiiiiihhhh. 13. Verry big thanks to my idol SUPER JUNIOR, who inspired me to get the idea to write my minnithesis to obtain my dokterandus degree. Eventhough you guys stay so far away from Indonesia, i personally believe you give a big impact to my life and others ELF’s life. Thanks for your creation (songs, films, dramas hahaha....). Jesus blesses you guys. Big hugs. 14. Mbak Anne a.k.a makgeol sang mantan asisten Rorschach yang juga mantan anak bimbingannya Pak Didik, terima kasih cici Anne telah bersedia menjadi tempat diskusi ketika mantan anak asistenmu ini sedang galau akademik. 15. Terima kasih untuk semua teman – teman seangkatan Psikologi Universitas Sanata Dharma 2010. Terima kasih atas semua pertemanan yang terjalin. Terima kasih karena setiap kali bertemu (dimanapun dan kapanpun) kita selalu saling menanyakan skripsweet kita. Ayoooo kita

xiii


sama – sama raih masa depan. Dewi, Yohana, Celly, Tyan, Aning, Hilda, Lena, Tyas, Pace dan yang lainnya, terima kasih. 16. Teman – teman gereja yang mendukung dan menyemangati baik melalui kata – kata maupun doa. 17. Setiap orang yang selalu menanyakan kabar skripsi saya yang tidak dapat saya ingat lagi siapa namanya termasuk teman – teman kantornya ibu yang kadang menanyakan skripsi saya ketika saya datang ke kantor ibu. Secara tidak langsung, pertanyaan anda semua mendorong saya untuk lekas menyelesaikan tugas saya sebagai mahasiswi. 18. Para subjek dalam penelitian ini yang telah rela menyediakan waktu untuk membagi

cerita

hidupnya

dengan

saya.

Terima

kasih

sudah

mempercayakan kisah hidup kalian. 19. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan, terimakasih atas doa dan dukungan selama ini Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna meskipun skripsi ini merupakan usaha maksimal penulis. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Terima kasih.

Yogyakarta, Oktober 2014 Penulis

xiv


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................vii ABSTRACT .................................................................................................viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xv DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 8 C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................... 8 D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................... 8 1. Teoretis ....................................................................................... 8 2. Praktis ......................................................................................... 8

xv


BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10 A. FANATISME ................................................................................. 10 1. Budaya Populer ......................................................................... 10 2. Fanatisme .................................................................................. 11 B. MAKNA FANATISME .................................................................. 21 C. REMAJA ........................................................................................ 22 D. REMAJA DAN FANATISME........................................................ 29 E. PERTANYAAN PENELITIAN ...................................................... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 30 A. JENIS PENELITIAN ...................................................................... 30 B. METODE PEMILIHAN PARTISIPAN PENELITIAN .................. 30 C. FOKUS PENELITIAN ................................................................... 31 D. METODE PENGAMBILAN DATA............................................... 31 E. PROSEDUR ANALISIS DATA .................................................... 33 F. REFLEKSIFITAS PENELITI ......................................................... 35 G. KREDIBILITAS PENELITIAN ..................................................... 36 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................... 37 A. PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 37 B. PROFIL PARTISIPAN ................................................................... 38 1. Partisipan 1 ............................................................................... 38 2. Partisipan 2 ............................................................................... 40 3. Partisipan 3 ............................................................................... 42 C. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN ................................................ 44

xvi


1. Wujud Fanatisme ...................................................................... 56 2. Makna Fanatisme ...................................................................... 61 D. PEMBAHASAN ............................................................................. 70 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 79 A. KESIMPULAN .............................................................................. 79 B. KETERBATASAN PENELITIAN ................................................. 79 C. SARAN .......................................................................................... 80 1. Bagi Penelitian Selanjutnya ....................................................... 80 2. Bagi Para Praktisi Psikologi ...................................................... 80 3. Bagi Penggemar ........................................................................ 80 4. Bagi Masyarakat ....................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 87

xvii


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pelaksanaan wawancara ..................................................................... 38 Tabel 4.2 Wujud fanatisme dan tema yang muncul pada data wawancara........... 45 Tabel 4.3 Wujud fanatisme dan tema yang muncul pada data studi dokumen ..... 53

xviii


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Verbatim partisipan 1 .................................................................... 88 Lampiran B. Tabel tema partisipan 1 ............................................................... 104 Lampiran C. Verbatim partisipan 2 .................................................................. 106 Lampiran D. Tabel tema partisipan 2 ............................................................... 126 Lampiran E. Verbatim partisipan 3 .................................................................. 128 Lampiran F. Tabel tema partisipan 3 ................................................................ 138 Lampiran G. Studi dokumen 1 ......................................................................... 140 Lampiran H. Tabel tema studi dokumen 1 ........................................................ 142 Lampiran I. Studi dokumen 2 ........................................................................... 143 Lampiran J. Tabel tema studi dokumen 2 ......................................................... 144 Lampiran K. Studi dokumen 3 ......................................................................... 145 Lampiran L. Tabel tema studi dokumen 3 ........................................................ 147 Lampiran L. Tabel master data studi dokumen ................................................. 149

xix


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan, kita tidak dapat menampik keberadaan para penggemar yang mengidolakan orang lain yang biasanya adalah public figur. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang dapat mengidolakan penyanyi, olah raga, hingga game. Meskipun objek pengidolaan mereka berbeda namun perilaku yang mereka munculkan sama karena pada dasarnya perilaku mengidolakan adalah perilaku yang universal (Marimaa, 2011). Penggemar diartikan sebagai orang yang sangat menyukai atau menggilai sesuatu (Gray, Sandvoss, & Harrington, dalam Lee, 2012). Mereka menunjukkan ketertarikan dan kelekatan pada figur yang mereka idolakan (Fiske dalam Lee, 2012). Mereka cenderung lebih menggunakan emosi daripada pemikiran rasional terhadap idolanya (Gray dalam Lee, 2012). Hal serupa juga dinyatakan oleh Harrington dan Bielby, bahwa para penggemar memiliki

hubungan emosional

terhadap

objek

pengidolaan

mereka

(Harrington dan Bielby dalam Lee, 2012). Oleh karena itu, kesuksesan maupun kegagalan yang dialami idola dianggap sebagai kesuksesan dan kegagalan penggemar (Underwood, Bond, Baer dalam Carlson, 2002). Fenomena pengidolaan yang beberapa tahun terakhir terjadi di Indonesia adalah munculnya para penggemar artis Korea yang sering disebut sebagai K-Pop. Semakin hari para penggemar semakin menunjukkan 1

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2

fanatisme mereka terhadap budaya serta artis-artis Korea. Para remaja mulai mengganderungi segala hal yang berbau Korea (www.fiksi.kompasiana.com). Perilaku fanatisme mereka dapat dilihat dari cara mereka mengidolakan artis. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi melihat konser idola meskipun di luar negeri, bahkan membeli album asli milik idola yang berharga ratusan ribu demi meningkatkan peringkat penjualan album milik idola di suatu chart music (www.kompasiana.com, Juni 2012). Para penggemar fanatik K-Pop atau yang biasa disebut sasaeng fans biasanya melakukan hal-hal nekat untuk mengejar idolanya. Mereka tidak segan mengikuti 24 jam tanpa henti kemana pun idolanya pergi, misalnya ke studio latihan, cafe, bahkan salon kecantikan artis. Sasaeng fans juga banyak yang putus sekolah dan rela mengeluarkan satu juta won per bulan untuk mengikuti idolanya. Mereka juga dapat dengan mudah melacak informasi mengenai nomor telepon, email dan alamat rumah sang idola. Bahkan ada sasaeng fans yang menulis surat pada idolanya menggunakan darahnya sendiri (mengenal-korea.blogspot.com). Selain idola-idola Kpop, idola dari Indonesia juga memiliki fans fanatiknya sendiri misalnya Slank, Sm*sh, serta JKT48. Perilaku para penggemar mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki para penggemar fanatik. Ada penggemar yang sengaja membelikan kado khusus bagi idolanya serta sengaja menonton pertunjukkan idolanya beberapa kali agar bisa berfoto langsung dengan sang idola (www.kompas.com). Penggemar JKT48 bahkan rela mengeluarkan uang minimal Rp 50.000,00 untuk satu kali dalam satu


minggu melihat penampilan sang idola. Mereka juga mengikuti lelang untuk membeli barang-barang yang pernah digunakan oleh member JKT48, misalnya notes seharga Rp 440.000,00, pick gitar seharga Rp 300.000,00, dan kacamata seharga satu juta rupiah (fansjkt48indonesia.blogspot.com). Dalam sesi khusus jabat tangan dan tanda tangan JKT48 pun para penggemar sengaja membeli banyak CD single asli milik JKT48 agar bisa berjabat tangan dengan para member. Membeli satu CD single asli yang berharga Rp 40.000,00 berarti penggemar mendapatkan satu tiket untuk berjabat tangan, padahal para penggemar ada yang membeli delapan bahkan 20 CD single sekaligus. Selain itu, tiket untuk mendapatkan tanda tangan member JKT48 adalah para penggemar harus membeli dahulu “Guide Book” yang berharga Rp 150.000,00 untuk satu buku. Meskipun berharga mahal tetap saja ada penggemar yang membeli hingga enam buku sekaligus agar bisa

mendapatkan

enam

tanda

tangan

idola

favoritnya

(www.antaranews.com). Ada banyak penggemar JKT48 yang berasal dari luar Jakarta, misalnya saja Yogyakarta, Medan, dan Makasar. Beberapa di antara mereka rela pergi ke Jakarta untuk melihat pertunjukan JKT48 atau untuk membeli CD langsung di tempat pertunjukan idolanya. Mereka juga mengadakan kegiatankegiatan gathering atau berkumpul dengan sesama penggemar di kota mereka untuk menjaga persahabatan dan kekompakan mereka dalam mendukung idolanya

(andikayuda28.blogspot.com).

Kejadian-kejadian

tersebut


memperlihatkan bahwa fenomena fanatisme saat ini merupakan hal yang nyata dan memiliki pengaruh yang besar. Pengaruh besar yang ditimbulkan dari kegiatan pengidolaan yang merupakan wujud dari fanatisme penggemar diantaranya dalam hal ekonomi, pergaulan sosial dan kontrol emosi. Penggemar yang masih remaja memiliki ketergantungan ekonomi dengan orang tua sehingga pengeluaran yang mereka gunakan dalam melakukan kegiatan pengidolaan pun bersumber dari pemberian orang tua (azzamkhilafah1453.blogspot.com). Dalam pergaulan sosial, seringkali para penggemar tidak mendapatkan respon positif dari lingkungan. Denga kata lain lingkungan sosial tidak mendukung kegiatan yang dilakukan penggemar, misalnya teman-teman penggemar justru mengkritik dan menganggap kegiatan yang dilakukan penggemar hanya membuang waktu dan uang. Perasaan kedekatan emosi yang dirasakan oleh penggemar yang membuat mereka merasakan kegagalan dan keberhasilan idola sebagai kegagalan dan keberhasilan mereka sendiri membuat penggemar kesulitan mengontrol emosi mereka. Hal tersebut dikarenakan emosi yang dirasakan dan dialami penggemar tidak bersumber dari diri mereka sendiri melainkan dari sesuatu di luar diri yaitu idola. Hampir semua penggemar JKT48 merupakan remaja laki-laki. Beberapa diantara mereka mengidolakan JKT48 karena memiliki harapan suatu saat akan menjadi pacar member JKT48 (jkt48files.blogspot.com).Para penggemar memang lebih mengedepankan penggunaan emosi dalam pengidolaan mereka. Para penggemar JKT48 sempat menunjukkan rasa


marah mereka di media twitter karena idolanya terlihat akrab dengan anggota boyband. Hal tersebut membuat JKT48 dan manajemennya memberikan pengertian

kepada

para

penggemar

melalui

twitter

(jkt48fanblog.blogspot.com). Hal yang hampir selalu dilakukan oleh para penggemar JKT48 ketika melihat idolanya tampil adalah melakukan chant, wotagei, dan demachi. Chant merupakan semacam yel-yel atau teriakan yang ditujukan kepada idola ketika mereka tampil agar tampil dengan lebih semangat. Wotagei adalah gerakan tarian menggunakan light stick yang dilakukan oleh penggemar ketika idolanya sedang tampil, tujuan dilakukannya tarian ini adalah memberikan dukungan semangat pada idola. Sementara itu, demachi merupakan kegiatan penggemar untuk menunggu idolanya saat idola akan keluar dari tempat pertunjukan (andikayuda28.blogspot.com). Dalam Lee (2012), dinyatakan bahwa olah raga merupakan suatu budaya yang lekat dengan orientasi laki-laki karena penelitian di bidang tersebut lebih banyak menggunakan partisipan dan perspektif laki-laki. Sementara itu, budaya populer khususnya mengenai bidang entertainment lebih lekat dengan orientasi perempuan karena lebih banyak menggunakan partisipan perempuan dan melihat tema penelitian dari perspektif perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan subjek remaja laki-laki agar dapat mengetahui tema penelitian ini dari sudut pandang laki-laki. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat banyaknya penggemar JKT48 adalah dari jumlah orang yang menyukai halaman khusus


JKT48

di

facebook,

yaitu

sejumlah

3.336.606

orang

(www.facebook.com/official.JKT48). Jumlah tersebut jauh lebih banyak daripada jumlah orang yang menyukai Cherry Belle yaitu sejumlah 1.538.794 dan penyuka TVXQ (boyband Korea) yang sejumlah 1.903.266. Selain itu, jumlah pengikut atau follower JKT48 di twitter resminya sebanyak 1.396.948 sedangkan jumlah follower Cherry Belle di twitter resminya hanya 911.733. Indikator lain yang menunjukkan banyaknya penggemar JKT48 adalah jumlah pencarian mengenai JKT48 menggunakan google baik di wilayah Indonesia maupun di seluruh dunia. Jumlah pencarian JKT48 menggunakan google di Indonesia mencapai 201.000 pencarian dan di seluruh dunia mencapai 246.000. Jumlah tersebut melebihi jumlah pencarian terhadap Cherry Belle di Indonesia yang hanya 49.500 dan di seluruh dunia sebanyak 60.500 pencarian (www.ngidol.com). Di Indonesia terdapat beberapa artikel di internet yang membahas dan menunjukkan pandangan orang terhadap perilaku penggemar terhadap idola. Mereka menganggap perilaku penggemar menunjukkan bahwa penggemar tidak dapat mensyukuri hidup, hanya menghambur-hamburkan uang, dan tindakan mereka sia-sia (azzamkhilafah1453.blogspot.com). Penggemar JKT48 pun tidak luput dari kritikan yang berasal dari orang yang tidak mengidolakan JKT48. Para pengkritik mengutarakan pada para penggemar JKT48 bahwa tindakanmengidolakan mereka adalahhal konyol. Hal tersebut karena anggapan bahwa lagu-lagu milik JKT48 tidak jelas karena hanya merupakan hasil terjemahan dari Bahasa Jepang yang tidak


sesuai dengan budaya Indonesia. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa suara para anggota atau member JKT48 tidaklah bagus namun justru cenderung pas-pasan,

oleh karena itu mereka selalu melakukan lip sync

ketika sedang tampil bernyanyi (www.kafegue.com). Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap beberapa penggemar mengenai pandangan lingkungannya, penulis mendapati bahwa lingkungan seringkali menganggap perilaku para penggemar aneh dan menghambur-hamburkan

uang.

Selain

itu,

lingkungan

sekitar

juga

menganggap penggemar adalah orang yang gila karena tidak mampu mengontrol perasaan senang dan sedihnya karena selalu dipengaruhi oleh tokoh idola. Oleh karenanya, seringkali lingkungan tidak mendukung penggemar dalam mengidolakan idolanya. Penelitian ini penting dilakukan karena ingin menggali wujud atau tindakan pengidolaanserta makna dibalik tindakan pengidolaan para penggemar terhadap idola mereka yang seringkali dilakukan tanpa sadar. Meneliti wujud fanatisme dirasa penting karena dari wujud itulah kita dapat menggali makna yag terkandung di dalamnya. Dalam penelitian ini wujud fanatisme dan tindakan pengidolaan merupakan hal yang sama karena fanatisme diwujudkan dalam tindakan pengidolaan. Penelitian ini juga dirasa penting karena fenomena pengidolaan yang semakin luas dan banyak terjadi serta diiringi oleh dampak-dampak yang muncul baik secara personal maupun komunitas khususnya masyarakat.


Seperti yang telah dijabarkan di atas, fanatisme yang diwujudkan dalam kegiatan pengidolaan menimbulkan dampak ekonomi, sosial dan emosi.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apa sajakah wujud dan makna fanatisme terhadap idola bagi para penggemar?” dengan sampel penggemar JKT48.

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud dan makna fanatisme terhadap idola pada remaja penggemar JKT48.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai makna fanatisme yang dimiliki oleh para penggemar serta dapat menambah pengetahuan dalam ilmu psikologi sosial maupun konsumen khusunya mengenai budaya dan perilaku pengidolaan. 2. Manfaat praktis: Bagi individu maupun kelompok yang bersangkutan, penelitian ini diharapkan membantu mereka untuk menyadari makna yang mereka berikan atas tindakan pengidolaan mereka sehingga dapat lebih memahami dan menyadari tindakan pengidolaan mereka.


Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan sebagai salah satu pertimbangan agar tidak secara spontan memberikan label sosial yang merendahkan sikap dan perilaku para penggemar JKT48 khususnya danidola-idola lain pada umumnya.


BAB II LANDASAN TEORI

A. FANATISME 1.

Budaya Populer Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari budaya karena budaya merupakan keseluruhan jaringan kerja dalam kehidupan manusia sehingga setiap manusia merupakan pelaku budaya (Liliweri, 2002). Oleh karenanya, budaya dapat mempengaruhi nilai, sikap dan perilaku manusia. Berdasarkan asal katanya, istilah budaya populer terdiri dari dua kata yaitu budaya dan populer. Budaya merupakan sesuatu yang menjadi kebiasaan sehingga sulit untuk diubah, sementara itu populer berarti dikenal, disukai, ataupun dikagumi oleh banyak orang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Fedorak (2009) menyatakan bahwa budaya populer merupakan segala hal yang dilakukan dan dibuat oleh manusia yang disukai, diyakini, dipelajari serta diingat. Menurut O’Brien dan Szeman (dalam Danesi, 2012), budaya populer dapat dibedakan menjadi benda dan aktifitas. Benda yang termasuk dalam budaya populer misalnya majalah, video dan novel sedangkan kegiatan dalam budaya populer misalnya berbelanja, menyaksikan pertandingan olahraga maupun kegiatan menyenangkan lainnya.

10


Budaya populer disebut juga sebagai budaya masa muda atau youth culture. Hal tersebut disebabkan karena budaya populer diciptakan atau ditiru oleh orang-orang muda (Danesi, 2012). Orang-orang muda nampaknya orang yang paling peka terhadap pengaruh asing serta paling tertarik untuk mengikuti pengaruh tersebut yang merupakan budaya populer, misalnya dalam hal fashion, film, olahraga hingga musik (Heaven dan Tubridly, dalam Fedorak, 2009). Budaya populer dapat membentuk identitas pelakunya namun dapat pula memisahkan manusia dalam kelompok-kelompok yang berbeda (Fedorak, 2009). Budaya populer mudah tersebar melalui media masa dan teknologi komunikasi masa (Danesi, 2012). Hal tersebut dimungkinkan karena selain berfungsi untuk memberikan informasi, media masa juga berfungsi untuk membentuk persepsi dan pemahaman para penggunanya (Fedorak, 2009). Selain itu, media masa juga merupakan wadah untuk menyalurkan ekspresi (Ambrust, dalam Fedorak, 2009), membagi pengalaman

serta

membentuk

solidaritas

sosial

sebagai

dasar

terbentuknya suatu perkumpulan (Kidd, dalam Fedorak, 2009).

2.

Fanatisme Fanatisme diartikan sebagai perasaan yang muncul sebagai akibat menyukai suatu objek, merk, pemikiran, tren, maupun hasil karya secara kuat dan setia, memiliki komitmen tinggi, kedekatan emosional, hasrat yang kuat, serta keterlibatan dan antusiasme yang besar (Chung dalam


Seregina, 2011). Selain itu, fanatisme juga berarti pengabdian yang luar biasa besar dan kuat terhadap suatu objek. Dalam pengabdian tersebut terdapat unsur gairah, keintiman, dan dedikasi terhadap objek fanatisme (Chung dalam Pertiwi, 2013). Kesetiaan, pengabdian, dan kecintaan yang dimiliki penggemar disebabkan oleh adanya pengaruh budaya yang sangat besar (Seregina dalam Pertiwi, 2013). Menurut

Milgram (1977) dan Haynal (1983), fanatisme

merupakan parasaan dan perilaku yang berada di luar kenormalan dan merupakan hal yang tidak biasa. Meskipun begitu menurut Faber (dalam Seregina, 2011), fanatisme sebenarnya merupakan perasaan yang positif meskipun didalamnya terdapat perilaku yang adiktif dan obsesif. Perilaku – perilaku tersebut dapat muncul karena akibat dari pengaruh orang maupun objek lain. Selain itu, perilaku tersebut juga dapat disebabkan oleh keinginan orang yang bersangkutan sendiri (Wijayanti dalam Pertiwi, 2013). Hasil dari penelitian mengenai hubungan konformitas dan fanatisme pada remaja Korean Wave menunjukkan bahwa para penggemar mengidolakan idola mereka atas kemauan mereka sendiri. (Pertiwi, 2013) Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja penggemar Super Junior. Meskipun begitu, fanatisme juga kerap dihubungkan dengan fanatisme terhadap agama maupun politik karena fanatisme sendiri berawal dari adanya fanatisme terhadap agama (Lee, 2012). Cayne dan Lechner (1993) bahkan mendefinisikan fanatisme sebagai ketekunan


yang tidak terkendali dari pengikut atau penganut atau penggemar khususnya dalam hal politik maupun agama. Marimaa (2011) mendefinisikan fanatisme agama sebagai keyakinan atau kepercayaan yang buta, upaya penyatuan pendapat secara paksa serta ketiadaan rasionalitas. Selain itu, pada mulanya fanatisme secara umum dipandang sebagai hal yang negatif karena berhubungan dengan terorisme, kekerasan dan politik (Lee, 2012). Fanatisme

pada

agama

sering

disebut

dengan

istilah

fundamentalisme (Marimaa, 2011). Menurut Klassen (dalam Marimaa, 2011), orang yang fanatik pada agama akan menganggap kitab mereka sebagai tulisan dan ilmu yang paling sempurna sehingga mereka akan melakukan semua yang tertulis di dalam kitab tanpa memikirkan bagaimana seharusnya mereka menginterpretasikan tulisan tersebut serta tanpa mempertimbangkan kehidupan masa kini dan pengalaman hidup manusia. Mereka percaya bahwa kitab dapat menjawab semua pertanyaan. Selain itu, ketika terjadi kontradiksi antara ilmu pengetahuan dan isi dalam kitab maka penganut fanatisme agama akan memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang tidak dapat dipercaya. Hal tersebut dikarenakan yang dapat dipercaya hanyalah kitab dan ilmu pengetahuan menolak atau tidak mendukung pendirian para penganut fanatisme agama. Fundamentalis atau fanatisme pada agama disebut sebagai attitudinal phenomenon sedangkan fanatisme pada budaya populer


disebut sebagai behavioral phenomenon (Marimaa, 2012). Hal tersebut dikarenakan hal-hal yang diyakini dan dilakukan oleh penganut fanatisme agama sudah ditulis secara rapi dan terperinci sebagai aturan untuk dilakukan. Sebaliknya, pada fanatisme budaya populer yang seringkali disebut sebagai behavioral phenomenon, hal yang diyakini dan dilakukan tidak ditulis sebagai aturan melainkan langsung dilakukan. Kaum fundamentalis dapat saja memanifestasikan pemikiran mereka ke dalam tindakan namun fanatisme pada budaya populer memanifestasikan pikiranya ke dalam tindakan setiap saat. Seregina (2011), menjelaskan ada empat tahapan dalam fanatisme. Tahap tersebut adalah investigasi, intensif, kokoh atau kuat, dan pasif. Tahap investigasi merupakan tahap dimana orang mulai menyukai objek fanatisme dan mulai mencari tahu tentang objek fanatisme. Pada tahap intensif mulai terbentuk hubungan emosional antara penggemar dengan objek fanatisme. Selain itu, objek fanatisme dikonsumsi secara intensif dan sebagian besar waktu dan tenaga yang dimiliki digunakan untuk melakukan kegiatan fanatisme. Pada tahap kokoh atau kuat, penggemar tidak lagi meluangkan banyak waktu untuk melakukan kegiatan fanatisme namun hubungan emosional dengan objek fanatisme tetap ada. Dengan kata lain, intensitas kegiatan fanatisme yang dilakukan menurun namun keterlibatan emosional tetap ada. Sementara itu pada tahap pasif, penggemar sudah berhenti atau tidak lagi melakukan


kegiatan fanatisme secara aktif. Penyebabnya bisa saja karena penggemar sudah tidak tertarik lagi pada objek fanatisme. Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fanatisme merupakan perasaan antusias yang kuat yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek, dimana perasaan tersebut diikuti oleh adanya kesetiaan, hasrat, komitmen, serta keterlibatan emosional yang tinggi dan mengakibatkan munculnya perilaku adiktif dan obsesif. Perasaan antusias diwujudkan dalam perasaan senang yang kuat. Perasaan senang ini disebabkan oleh adanya keterlibatan emosional pada objek fanatisme. Keterlibatan ini menyebabkan munculnya perasaan kehilangan ketika seseorang berada jauh dari objek fanatismenya (Thorne dan Bruner dalam Seregina, 2011). Antusiasme juga diwujudkan dalam semangat serta kepercayaan mutlak dan sepenuhnya pada objek fanatisme. Perasaan antusias merujuk pada komitmen dan aktifitas pada objek fanatisme (Later, Raden, dan Steiner dalam Lee, 2012). Perasaan antusias yang berlebihan akan menimbulkan perilaku ekses pada penggemar. Perilaku ekses merujuk pada perilaku yang ekstrem. Sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara perilaku imitasi pada remaja dan fanatisme terhadap tokoh idola menunjukkan hasil bahwa fanatisme memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap perilaku imitasi (Dewi, 2008). Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi fanatisme yang dimiliki penggemar maka akan


semakin tinggi pula penggemar melakukan imitasi terhadap idolanya, begitu pula sebaliknya. Perilaku adiktif penggemar berkaitan dengan intensitas yang merujuk pada keinginan, perasaan, serta pemikiran penggemar. Intensitas sendiri terdiri dari tiga karakteristik yaitu kehebohan, komitmen, dan tingkat kesediaan (Later, Redden, dan Steiner dalam Lee, 2012). Sementara itu, perilaku obsesif penggemar terwujud dalam hasrat untuk memiliki objek fanatisme. Penggemar memiliki hasrat untuk menguasai atau memperoleh sesuatu yang berhubungan dengan objek fanatisme meskipun penggemar seringkali tidak dapat menjelaskan secara pasti mengapa objek fanatisme nampak begitu menarik. Hasrat yang dimiliki penggemar juga menunjukkan bahwa objek fanatisme merupakan hal yang penting bagi penggemar (Thorne dan Bruner, dalam Seregina 2011). Perilaku adiktif dan obsesif yang ditunjukkan penggemar tergantung

pada

seberapa

besar

penggemar

mencintai

objek

fanatismenya. Oleh karena itu setiap penggemar akan memunculkan perilaku yang berbeda-beda (Thorne dan Bruner, dalam Seregina 2011). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa beberapa perilaku pengidolaan penggemar adalah antara lain, mengoleksi barang-barang bergambar figur idola (Super Junior), film, drama, bahkan sobekan tiket konser idola (Super Junior) yang pernah mereka hadiri (Pertiwi, 2013).


Perilaku para penggemar terkadang menunjukkan ketiadaan toleransi. Tidak adanya toleransi yang dimaksud ialah pemikiran tertutup para penggemar (Later, Redden, dan Steiner, dalam Lee 2012) yang disebabkan oleh pemikiran subjektif penggemar mengenai objek fanatisme serta tidak adanya keterbukaan penggemar akan perubahan (Redden dan Steiner dalam Lee, 2012). Perilaku-perilaku yang ditunjukkan para penggemar dapat membuat mereka memiliki status sebagai penggemar di suatu lingkungan sosial apabila penggemar mendapatkan dukungan sosial. Melalui dukungan sosial yang didapatkan, penggemar dapat melakukan interaksi sosial sehingga mereka memiliki status sebagai penggemar (Thorne dan Bruner dalam Seregina 2012). Sebaliknya, apabila penggemar tidak mendapatkan dukungan sosial maka pengalaman mereka dalam mengidolakan objek fanatismenya hanya akan menjadi pengalaman pribadi karena tidak dapat melakukan interaksi sosial sehingga tidak dapat membagi pengalaman mereka dengan orang lain (Chung dalam Seregina, 2011). Dalam penelitian ini, fanatisme yang hendak diteliti adalah fanatisme yang dimiliki oleh penggemar terhadap idolanya. Kamus Besar Bahasa

Indonesia

mengartikan penggemar

sebagai

orang

yang

menggemari kesenian, permainan maupun hal-hal lain. Penggemar adalah orang yang memiliki ketertarikan yang besar terhadap suatu pemikiran, orang, kelompok, tren, dan merek (Thorne dan Bruner dalam


Seregina, 2011). Winnicott (1974) menyatakan hal yang hampir serupa bahwa penggemar adalah orang yang memiliki kelekatan yang kuat terhadap suatu objek serta mengilhaminya. Ketertarikan yang besar membuat penggemar menjadi konsumen yang loyal karena memiliki dorongan yang kuat untuk berbelanja barang yang berhubungan dengan fanatisme mereka (Muniz And O’Guinn 2001; Chung Et al. 2005; Smith Et al. 2007 dalam Seregina, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dionisio, Leal, dan Moutinho (2008) pada sebuah kelompok penggemar yang terorganisir dan sebuah kelompok yang merupakan penggemar setia, didapatkan hasil bahwa penggemar menginginkan produk atau barang tertentu yang berkaitan dengan idola mereka. Hal tersebut disebabkan karena penggemar memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan afeksi dan emosi mereka (Nursanti, 2013). Sementara itu, penggemar juga dapat diartikan sebagai orang yang berfokus pada suatu aktifitas dan mendapatkan hasil serta pengetahuan dari kegiatannya (Thorne dalam Seregina, 2011). Fiske (1992) menyatakan bahwa penggemar biasanya menunjukkan rasa tertarik, perasaan dan kelekatannya pada suatu objek. Hal tersebut membuat mereka memiliki suatu hubungan emosional dengan minat mereka (Harrington & Bielby, 1995; Hill, 2002 dalam Seregina, 2011). Wujud dari hubungan emosional yang dimiliki penggemar adalah penggemar

lebih

sering

menggunakan

sisi

emosional

daripada


rasionalitas mereka dalam melakukan kegiatan penggemaran (Gray dalam Lee, 2012). Hal tersebut dapat pula dilihat dari penggemar yang menganggap kesuksesan maupun kegagalan idola sebagai kesuksesan dan kegagalan mereka (Underwood, dalam Carlson, 2002). Thorne (dalam Lee, 2012) menjabarkan bahwa ada empat level atau tingkatan penggemar berdasarkan intensitas kegiatan pengidolaan yang dilakukan, yaitu dilettante, dedicated, devoted dan disfunctional. Pada level dilettante, perilaku penggemar dibatasi oleh waktu dan dorongan sosial. Misalnya penggemar menonton pertandingan bola, membaca novel mengenai tokoh fiksi yang diiolakan maupun menonton konser. Pada level dedicated biasanya penggemar menyesuaikan gaya hidupnya agar

bisa

melakukan kegiatan pengidolaan,

misalnya

mengoleksi barang yang berhubungan dengan objek fanatisme, mencari orang dengan minat yang sama, berlangganan majalah atau media sejenis yang mengulas tentang objek fanatisme, mnecari komunitas penggemar maupun mencari informasi mengenai orang atau bidang yang menjadi objek fanatisme. Penggemar pada level devoted akan melakukan perubahan gaya hidup untuk mengejar objek fanatisme mereka secara aktif. Hal yang dilakukan misalnya dengan menggunakan atau mencurahkan lebih banyak waktu luang untuk meningkatkan keterlibatan pada objek fanatisme sehingga mendapatkan kesenangan atau kenikmatan ketika melakukan kegiatan pengidolaan, mengikuti atau bahkan mengurusi


pertemuan

mengenai

objek

fanatisme,

menempatkan

diri

atau

menjadikan diri sebagai pemimpin para penggemar. Sementara itu, penggemar pada level dysfunctional biasanya melanggar norma sosial misalnya melakukan kekerasan. Mereka sangat terbawa oleh idola bahkan hingga melakukan kegiatan antisosial dan memisahkan diri dari keluarga. Selain itu mereka melakukan hal-hal yang tidak termasuk pada level dilettante, dedicated maupun devoted. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua penggemar memiliki fanatisme namun berada pada level yang berbeda-beda. Penelitian ini meneliti penggemar yang berada pada level dilettante, dedicated dan devoted. Jika dilihat dari level fanatisme maka penelitian ini menggunakan partisipan yang berada pada tahap intensif dan kokoh atau kuat. Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggemar adalah orang yang memiliki ketertarikan dan kelekatan yang kuat pada pada suatu objek. Ketertarikan penggemar dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh penggemar berfokus pada minat atau hal yang digemarinya sementara kelekatan penggemar diwujudkan dalam hubungan emosional penggemar terhadap hal yang mereka gemari. Semenatar itu, objek yang gemari dapat bermacam-macam, misalnya hasil pemikiran, orang, tren maupun merek. Objek fanatisme yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah figur idola, yaitu JKT48. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010)


mengartikan idola sebagai orang, gambar maupun patung yang dijadikan sebagai pujaan. Sementara menurut kamus Merriam Webster’s, idola berarti idaman dan objek yang sangat digemari. Pengertian idola yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah orang yang dijadikan sebagai pujaan. Oleh karena itu penelitian ini menjadikan penggemar JKT48 sebagai sampel atau subjek penelitian sedangkan objek penggemarannya tentu saja figur JKT48 yang mereka idolakan. Hal tersebut dikarenakan JKT48 yang merupakan figur idola memiliki banyak penggemar yang memuja mereka.

B. MAKNA FANATISME Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mengartikan makna sebagai arti. Makna yang dimiliki seseorang akan memberikan arahan dan intensi bagi perilaku manusia (Baumeister dalam Carolina, 2013). Dengan kata lain, makna akan membuat seseorang bertindak atau bersikap tertentu (Blumer dalam Abdillah, TT). Makna dilekatkan pada hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang (Erfiana, TT). Menurut Blumer (dalam Abdillah, TT), pemaknaan berasal dari keyakinan seseorang akan sesuatu dan merupakan hasil dari interaksi dengan orang lain. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siahaan (2012) mengenai pemaknaan fanatisme penggemar boyband Korea dalam mendukung idolanya menghasilkan temuan bahwa fanatisme penggemar ditunjukkan baik melalui


tindakan pribadi maupun kelompok. Tindakan kelompok dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin dengan sesama penggemar. Mereka memaknai idola mereka sebagai sumber inspirasi dan semangat hidup. Makna yang mereka berikan tersebut membuat para penggemar merasa harus menjunjung fanatisme mereka terhadap figur idola. Pemaknaan tersebut didasarkan pada pengalaman mereka sebagai penggemar lama dan penggemar baru dalam mengidolakan idola mereka. Hampir sama dengan penelitian tersebut, penelitian ini akan mencoba menggali makna fanatisme remaja pada objek populer, yaitu JKT48. Makna fanatisme yang akan diteliti dalam penelitian ini merupakan arti yang diberikan secara implisit atau tidak langsung maupun secara eksplisit atau langsung oleh penggemar terhadap fanatisme mereka dalam kegiatan pengidolaan. Sesuai dengan penjabaran di atas, tindakan atau aktifitas yang mereka lakukan serta objek maupun orang yang disukai oleh penggemar akan menggambarkan pemaknaan yang mereka berikan karena makna yang dimiliki oleh penggemar akan mengarahkan perilaku mereka.

C. REMAJA Menurut Santrock, remaja merupakan masa transisi antara masa anakanak dengan masa dewasa yang ditandai dengan pubertas. Pada masa remaja, manusia akan mengalami perkembangan fisik, kognitif dan sosio-emosional (Papalia, 2008). Usia remaja menurut Erikson dimulai sejak usia 10 hingga 20 tahun (Sarwono, 1994).


Erikson menyatakan bahwa remaja merupakan tahapan kelima dalam tahapan perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini remaja akan memasuki tahap identitas versus kebingungan identitas (identity versus identity confusion) atau biasa dikenal dengan masa krisis identitas (Santrock, 2007). Pada saat tersebut, remaja mulai mempertanyakan siapa mereka dan kemana mereka akan melangkah selanjutnya (Upton, 2012). Pada tahap ini, remaja mulai mencari tahu tujuan hidupnya, nilai yang akan diyakininya serta keyakinan yang akan dipegangnya (Papalia, 2008). Nilai yang diyakini merupakan hasil dari proses emosional dan intelektual yang dipengaruhi oleh interaksi sosial (Konopka dalam Gunarsa, 2003). Krisis tersebut membuat remaja memiliki tugas perkembangan yang harus dicapainya yaitu menemukan identitasnya. Identitas remaja tidak dicapai dengan meniru orang lain, namun dengan cara menunjukkan kemampuan, kebutuhan, minat, dan keinginan mereka pada orang lain. Identitas juga tidak didasarkan pada orang tuanya, namun dengan penentuan nilai yang akan diyakininya serta pada siapa mereka akan menunjukkan loyalitasnya (Papalia, 2008). Identitas remaja akan terbentuk apabila remaja sudah menentukan pilihan akan pekerjaan yang akan dilakukan, nilai yang akan diilhami, dan telah memiliki identitas seksual. Sebaliknya, Gunarsa (2003) dalam bukunya menuliskan bahwa model bagi identifikasi remaja berasal dari orang atau tokoh yang dikaguminya, misalnya orang yang sukses. Remaja yang berhasil memiliki identitas akan dapat berkembang menjadi orang dewasa yang memahami dirinya sendiri. Selain itu, mereka juga akan


cenderung memiliki kesetiaan (Papalia, 2008). Wujud dari kesetiaan yang mereka miliki adalah menunjukkan kesetiaan, perasaan, dan keyakinan mereka kepada teman maupun kepada orang lain. Menurut Erikson (dalam Papalia, 2008), kesetiaan dapat berupa nilai, ideologi, agama, gerakan politik, pencarian kreatif maupun kelompok etik. Sebaliknya, menurut Erikson remaja yang tidak memiliki identitas akan mengalami kebingungan identitas (identity confusion) (Papalia, 2008). Remaja yang mengalami kebingungan identitas akan memiliki kecenderungan untuk menarik diri atau meleburkan diri (Santrock, 2011). Remaja yang menarik diri akan membatasi diri atau bahkan mengisolasi dirinya dari pergaulan dengan keluarga dan teman sebayanya sedangkan remaja yang mengalami kebingungan identitas akan meleburkan diri dengan masuk ke dalam lingkungan teman sebayanya dan kehilangan identitasnya sendiri. Pada dasarnya remaja sudah memiliki keinginan untuk menonjolkan identitasnya namun remaja justru masih mengalami kekaburan peran di dalam lingkungannya (Sarwono, 1994). Socialized anxiety, sebuah gagasan milik Allison Davis menjelaskan bahwa kepribadian remaja akan terbentuk sesuai dengan harapan lingkungan budaya tempat tinggalnya. Remaja terdorong untuk mengikuti tuntutan lingkungannya karena remaja merasa cemas apabila tidak melakukan tuntutan kemudian dihukum dengan tidak adanya kasih sayang dari orang lain. Hal tersebut menyebabkan timbulnya perbedaan kepribadian remaja di tempat yang berbeda (Sarwono, 1994). Konflik yang dialami remaja pun turut


dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tempat remaja tinggal (Sarwono, 1994). Dalam kehidupan sosial, remaja mengalami perubahan relasi sosial dari orang tua atau keluarga kepada teman-temannya. Remaja biasanya mulai menjauh dari keluarga dan justru mendekat pada teman-temannya. Hal tersebut disebabkan oleh keinginan remaja untuk memiliki kebebasan emosional dari keluarga serta keinginan untuk dipandang sebagai seorang pribadi (Soesilowindradini, TT). Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunakaan waktu remaja usia 10 hingga 18 tahun bersama keluarganya menurun dari 35 persen menjadi 14 persen (Larson dalam Papalia, 2008). Salah satu hal yang menyebabkan remaja menjauhi keluarganya adalah adanya konflik yang seringkali terjadi antara remaja dengan orang tuanya. Konflik-konflik tersebut terjadi secara intens sehingga menyebabkan remaja merasa tertekan (Santrock, 2011). Teman sebaya merupakan bagian terbesar dalam hidup remaja (Santrock, 2003). Hal tersebut disebabkan karena teman sebaya merupakan sumber dukungan emosional terbesar bagi remaja (Jackie Robinson, dalam Papalia, 2008). Teman sebaya merupakan sumber afeksi, tempat untuk melakukan hal-hal baru serta tempat dimana remaja dapat memiliki kemandirian dari orang tua. Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Sullivan (dalam Santrock, 2011), bahwa kebutuhan intimasi remaja membuat mereka termotivasi untuk mencari sahabat. Apabila gagal dalam mendapatkan sahabat maka remaja akan mengalami kesepian (Sullivan, dalam Santrock,


2011). Kurt Lewin menyebutkan bahwa tingkah laku yang khas dan akan selalu muncul dalam diri remaja (Sarwono, 1994) adalah adanya konflik pertentangan antara sikap, nilai, ideologi, dan gaya hidup. Hal tersebut membuat remaja lebih merasa nyaman berhubungan dengan sesama remaja. Remaja juga saling mencari teman sebaya karena menganggap bahwa mereka memiliki nasib yang sama (Monks, 2006). Oleh karenanya, remaja dapat dengan mudah menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi pada teman sebayanya (Buhrmester, dalam Santrock, 2012). Sebuah penelitian menghasilkan temuan bahwa dalam satu minggu, remaja menghabiskan waktu 2 kali lebih banyak untuk pergi dengan teman sebayanya daripada dengan keluarganya (Condry et. al, dalam Santrock, 2003). Remaja akan cenderung memilih teman yang memiliki kesamaan dengannya dan mereka akan saling mempengaruhi untuk menjadi semakin mirip lagi satu sama lain (Papalia, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Hamm (dalam Papalia, 2008) menunjukkan bahwa teman sebaya akan memiliki sikap, hasil akademis bahkan penggunaan obat terlarang yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Berndt dan Perry (dalam Papalia, 2008) menghasilkan temuan bahwa teman sebaya akan memiliki status yang mirip dalam kelompok mereka. Oleh karenanya, karakteristik teman sebaya memiliki pengaruh yang penting bagi perkembangan remaja (Erath et.al dan Vitaro et.al, dalam Santrock, 2011). Perubahan fisik terutama hormon pada remaja membuat mereka menjadi labil secara emosi. Pada masa remaja, biasanya seseorang akan


menjadi lebih emosional karena masa pubertas mereka. Emosi remaja menjadi lebih sering fluktuatif (Rosenblum & Lewis, dalam Santrock, 2007). Gejolak emosi remaja yang fluktuatif membuat mereka menjadi mudah terpengaruh oleh lingkungan (Gunarsa, 2003). Remaja mengalami konformitas karena meniru sikap atau perilaku orang lain. Peniruan tersebut terjadi karena adanya tekanan yang dirasakan oleh remaja, baik berupa tuntutan yang nyata maupun hanya tuntutan dalam bayangan remaja (Santrock, 2003). Hal tersebut dilakukan agar remaja memiliki karakteristik yang sama dengan teman sebayanya (Santrock, 2011). Kohesifitas dengan teman sebaya akan semakin meningkat apabila remaja semakin sering bertemu dengan teman-teman sebayanya (Homanas dalam Monks, 2006). Remaja yang tidak yakin dengan identitas sosialnya juga akan cenderung mengalami konformitas (Mitchell et. al, dalam Santrock, 2011). Hal tersebut dikarenakan remaja lebih mengutamakan perannya sebagai anggota dalam kelompok daripada perannya sebagai seorang pribadi. Dengan kata lain, sifat kolektif kelompok yang diikuti oleh remajalah yang akan mempengaruhi tindakan remaja (Monks, 2006). Meskipun begitu ada anggapan bahwa konformitas dapat juga digunakan untuk menemukan identitas diri seorang remaja (Riesman, 1950; De Hass, 1978, dalam Monks, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Lefcourt (dalam Monks, 2006) menunjukkan bahwa remaja yang memiliki kelas sosial rendah memiliki kontrol eksternal yang lebih tinggi daripada remaja dengan kelas sosial yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan remaja dengan kelas sosial yang lebih


rendah akan lebih rentan mengalami konformitas. Konformitas pada remaja dapat berupa pengaruh yang positif maupun negatif (Camarena et. al, dalam Santrock,

2003).

Pengaruh positif konformitas

misalnya

mengikuti

perkumpulan dan mengikuti berpakaian rapi, sedangkan pengaruh negatif konformitas misalnya merokok, berkata kotor, hingga mencuri (Santrock, 2003). Saat ini penggunaan media telah menjadi hal yang wajar apalagi bagi remaja. Penelitian mengenai penggunaan media bagi remaja yang dilakukan oleh Rideout, Roberts, dan Foehr pada tahun 2005 (dalam Santrock, 2011) menunjukkan bahwa remaja menggunakan media digital rata-rata selama 6,5 jam dalam satu hari. Hal tersebut berbanding terbalik dengan waktu yang mereka gunakan bersama orang tua, yaitu hanya sekitar 2,25 jam dalam sehari dan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah hanya sekitar 50 menit. Penelitian tersebut dilakukan pada 2.200 anak dan remaja dari usia 8 hingga 18 tahun. Kehidupan remaja juga semakin sulit dipisahkan dari internet meskipun penggunaan dan penggunanya bervariasi di seluruh dunia (Shek et.al; Subrahmanyan et.al, dalam Santrock, 2011). Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mythily, Qui, dan Winslow (dalam Santrock, 2011) bahwa sekitar 17 persen remaja Singapura menggunakan internet setidaknya selama 5 jam dalam satu hari. Penelitian juga menunjukkan bahwa remaja laki-laki lebih nyaman untuk terbuka secara online di internet daripada remaja perempuan (Schouten et.al; Valkenburg et.al dalam Santrock, 2011).


D. REMAJA DAN FANATISME Penelitian yang mengkaji hubungan antara fanatisme terhadap musik rock dengan perilaku agresi pada remaja menunjukkan hubungan yang positif (Kusuma, 2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi fanatisme remaja terhadap musik rock maka akan semakin tinggi pula tingkat agresi yang mereka lakukan. Sementara itu sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara fanatisme terhadap idola dengan konsep diri remaja menunjukkan hubungan yang negatif (Rahmawati, 2009). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi fanatisme remaja terhadap idolanya makan konsep diri yang dimiliki akan semakin rendah.

E. PERTANYAAN PENELITIAN Fanatisme merupakan perasaan antusias yang kuat terhadap figur idola yang dapat menimbulkan munculnya perilaku yang obsesif dan adiktif terhadap figur idola tersebut. Sementara itu, makna fanatisme merupakan arti yang diberikan penggemar terhadap kegiatan fanatisme mereka terhadap figur idola. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pertanyaan penelitian yang dikemukakan adalah: 1.

Bagaimanakah wujud fanatisme para penggemar JKT48 terhadap idola mereka?

2.

Apa sajakah makna yang diberikan oleh para penggemar terhadap fantisme mereka terhadap idola mereka?


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologis. Data yang diperoleh akan dianalisis secara interpretatif. Metode kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk memahami suatu makna masalah baik secara pribadi maupun kelompok (Creswell, 2009). Fenomenologi dalam psikologi bertujuan untuk menjelaskan situasi yang terjadi dalam keseharian hidup manusia (Smith, 2008). Oleh karenanya penelitian fenomenologi dilakukan dalam setting

alami (Noor, 2012). Kelebihan metode fenomenologis

interpretatif dibandingkan metode lain adalah mampu mengungkapkan bagaimana subjek mempersepsi, dan memahami serta memaknai dunia personal maupun sosialnya secara detail (Smith, 2009).

B. METODE PEMILIHAN PARTISIPAN PENELITIAN Partisipan dalam penelitian ini akan diambil menggunakan cara snow ball sampling. Teknik snowbal sampling merupakan cara pengambilan subjek penelitian yang bermula dari satu subjek kemudian berkembang menjadi lebih banyak (Neuman, 2006). Meskipun begitu, penentuan partisipan penelitian tetap mengacu pada kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria yang digunakan dalam memilih partisipan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 30


a. Laki-laki b. Penggemar JKT48 c. Berusia 10-20 tahun Kriteria tersebut ditetapkan karena penelitian ini akan melihat fanatisme pada remaja laki-laki yang mengidolakan JKT48. Subjek yang diambil adalah remaja laki-laki karena budaya populer terutama bidang entertainment lebih sering diidentikkan dengan perempuan dan oleh karenanya penelitian ini ingin melihat dari sudut pandang laki-laki. Pemilihan remaja sebagai partisipan karena budaya populer sendiri disebut sebagai youth culture atau budaya anak muda sehingga penelitian ini menggunakan anak muda sebagai partisipannya.

C. FOKUS PENELITIAN Fokus dalam penelitian ini adalah pengidolaan yang dilakukan oleh partisipan pada masa lalu maupun masa kini kepada idolanya yang mencakup alasan dan kegiatan atau pengalaman yang dialami oleh penggemar. Pengalaman partisipan tersebut akan digunakan untuk melihat makna yang mereka berikan terhadap fanatisme mereka terhadap figur idola, yaitu JKT48.

D. METODE PENGAMBILAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yang akan dilengkapi dengan studi dokumen. Wawancara semi terstruktur merupakan cara pengambilan data dengan


berhadapan secara langsung dengan partisipan lalu menanyakan daftar pertayaan (Noor, 2012). Daftar pertanyaan berfungsi untuk menjaga alur pembicaraan agar tetap berada pada tema yang diteliti. Meskipun begitu, dalam prosesnya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak harus diberikan dalam urutan yang ketat. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data berupa pendapat maupun sikap partisipan (Basuki, 2006). Proses wawancara akan direkam kemudian hasil rekaman akan diverbatim untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis. Dalam wawancara, peneliti akan meminta partisipan untuk menceritakan pengalaman mereka dalam mengidolakan JKT48 serta alasan pengidolaan mereka. Selama wawancara, peneliti tidak hanya terfokus pada daftar pertanyaan namun juga memperhatikan dan menggali hal-hal yang menarik yang muncul dalam wawancara (Smith, 2009). Wawancara dengan masing-masing partisipan dilakukan secara terpisah sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. Sementara itu, dokumen yang digunakan dalam studi dokumen adalah dokumen berupa tulisan dari blog yang ditulis oleh penggemar JKT48 maupun artikel berita online dari situs-situs berita. Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis sebuah tulisan penggemar yang ada di blog dan dua tulisan berita mengenai kegiatan penggemar JKT48. Peneliti hanya menggunakan satu tulisan blog karena sulitnya mengidentifikasi usia penulis blog. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan penulis blog tidak menyertakan usia maupun tanggal dan tahun kelahiran mereka. Agar penelitian ini tetap terfokus pada usia remaja maka penulis hanya mengambil dan menganalisis


tulisan yang sudah mencantumkan usia penulis maupun subjek dalam tulisan secara jelas. Adapun tahapan persiapan wawancara dan studi dokumen yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Sebelum melaksanakan pengambilan data, peneliti mencari dan menghubungi partisipan penelitian terlebih dahulu. Pada tahap ini peneliti menjelaskan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan, kerahasiaan data serta identitas para partisipan, dan meminta persetujuan partisipan untuk menjadi responden dalam proses wawancara. Setelah subjek menyatakan keesediaannya maka peneliti dan partisipan mencari kesepakatan terkait waktu dan tempat pelaksanaan pengambilan data. Peneliti sudah mengenal beberapa partisipan sebelumnya sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan rapport. 2. Studi dokumen Persiapan pengambilan data studi dokumen dilakukan dengan mencari blog maupun web yang memuat tulisan mengenai pengalaman penulisnya dalam melakukan kegiatan pengidolaan mereka terhadap JKT48. Selama mencari tulisan tersebut, peneliti juga mempertimbangkan apakah penulis tulisan tersebut sesuai dengan kriteria partisipan dalam penelitian ini.

E. PROSEDUR ANALISIS DATA Analisis data dilakukan agar data yang diperoleh dapat memunculkan hal-hal yang tercantum dalam tujuan penelitian. Metode analisis yang akan


digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah dengan menggunakan

metode

fenomenologis

interpretatif.

Metode

tersebut

digunakan untuk memahami pengalaman personal seseorang dengan menekankan pada persepsi maupun pendapatnya mengenai suatu peristiwa. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Menarasikan profil partisipan Profil partisipan yang didapatkan dari proses wawancara masih berupa rekaman suara. Oleh karena itu, maka data tersebut harus diubah ke dalam tulisan atau transkrip agar lebih mudah dipahami. Profil yang ditulis pun diurutkan ulang karena pembicaraan dalam proses wawancara masih belum runtut. Pengurutan ulang tersebut dilakukan agar peneliti dan pembaca dapat lebih mudah memahami profil dan pengalaman partisipan. Pada metode studi dokumen, peneliti tidak menarasikan profil partisipan terlebih dahulu karena sudah termuat dalam tulisan yang akan dianalisis. 2. Mencari tema Pencarian tema dilakukan dengan membaca profil hasil wawancara dan verbatim maupun tulisan partisipan dalam blog secara berulangulang. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dapat menemukan hal-hal yang penting dan menarik bagi penelitian ini. Dalam proses pencarian tema, peneliti menggunakan tabel yang terdiri dari empat kolom. Kolom pertama berisi nomor baris yang akan berguna untuk mencari suatu kalimat atau tema dengan lebih cepat. Kolom kedua berisi tema-tema


besar yang didapatkan berdasarkan data. Kolom ketiga berisi transkrip data sedangkan kolom keempat berisi hal-hal menarik berdasarkan kalimat dalam transkrip di kolom ketiga. 3. Mengaitkan tema Tema-tema yang telah didapatkan kemudian akan saling dikaitkan untuk melihat keterkaitan tema-tema tersebut. Tema yang sama akan dikelompokkan dalam satu kasus atau kelompok (cluster) sedangkan tema yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian akan dibuang. Tematema yang sudah didapatkan dan sudah dikelompokkan kemudian akan dirangkum dalam tabel tema. Tabel tema digunakan untuk melihat secara jelas tema apa saja yang muncul serta mempermudah peneliti dan pembaca untuk membandingkan tema apa saja yang muncul pada masing-masing partisipan.

F. REFLEKSIVITAS PENELITI Salah satu cara menilai validitas suatu penelitian kualitatif ditentukan oleh kualitas peneliti dalam melihat dan memahami konteks yang ditelitinya (Smith, 2009). Dalam melakukan penelitian ini, sensitivitas peneliti bersumber dari kehidupan dan pengalaman peneliti yang merupakan penggemar dari suatu idola. Melalui hal tersebut, peneliti menjadi lebih mudah memahami konteks yang sedang diteliti. Selain itu, peneliti juga menjadi lebih mudah memahami isi pembicaraan, perasaan serta pikiran partisipan ketika menggali data.


G. KREDIBILITAS PENELITIAN Kredibilitas suatu penelitian dilihat melalui validitas penelitian tersebut. Suatu penelitian dikatakan kredibel apabila dapat menggali masalah, suatu proses, kelompok maupun pola interaksi (Poerwandari, 2005). Validitas mengarah pada suatu gagasan bahwa suatu ide memiliki dasar dan mendapatkan dukungan (Polkinghorne dalam Creswell, 2007). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembuktian struktural (structural corroboration). Eisner dalam Creswell (2007) menyatakan bahwa dalam structural corroboration, peneliti menggunakan beberapa tipe data yang terkait untuk melihat apakah interpretasi peneliti didukung oleh data dari tipe data yang berbeda ataukah interpretasi peneliti dibantah oleh data yang lain. Dalam penelitian ini peneliti menggali data menggunakan dua metode penggalian data yang berbeda, yaitu wawancara dan studi dokumen. Selain itu, kredibilitas penelitian ini juga dicapai menggunakan metode validitas argumentatif. Validitas ini menyaratkan data dan kesimpulan dalam penelitian dapat dipahami secara rasional dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan melihat data mentah (Sarantakos dalam Poerwandari, 2005). Untuk mencapai validitas ini, peneliti menarasikan terlebih dahulu pengalaman para partisipan kemudian membuat tema dan mengelompokkannya menjadi beberapa kluster agar peneliti dan pembaca dapat dengan lebih mudah membaca dan memahami data. Dengan begitu, peneliti dan pembaca dapat mengecek apakah data dan kesimpulan penelitian dapat diterima secara rasional atau tidak.


BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN Pengambilan data berupa wawancara yang dilaksanakan pada tiga partisipan dilakukan secara terpisah sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan partisipan. Sebelum menanyakan daftar pertanyaan, peneliti kembali melakukan rapport untuk menjelaskan tujuan wawancara. Rapport

juga

dilakukan

agar

partisipan

merasa

nyaman

untuk

mengutarakan pengalamannya kepada peneliti. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses wawancara adalah enam puluh menit dan dilakukan satu kali pada masing-masing partisipan. Selama proses wawancara, peneliti menggunakan alat rekam sebagai sarana pengumpulan data yang nantinya akan diubah menjadi transkrip wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan menanyakan awal mula pengidolaan, pengalaman-pengalaman dan kegiatan partisipan dalam mengidolakan JKT48. Peneliti melakukan probing pada hal-hal yang menarik dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Sementara itu untuk studi dokumen, setelah peneliti mendapatkan tulisan yang sesuai peneliti kemudian menyimpan data tersebut untuk kemudian dianalisis. Berikut adalah gambaran pelaksaan pengambilan data:

37


Tabel 4.1 Pelaksanaan wawancara Pelaksaaan Wawancara No.

Partisipan

Tanggal dan Tempat waktu

AHX

7 Juni 2014

Lantai 2

(Laki-laki, 20 tahun)

11.50-12.56

gedung pusat,

1 Universitas Sanata Dharma Q

11 juni 2014

Lantai


11.30 - 12.58

gedung

3 pusat,

2 Universitas Sanata Dharma F

20 Juni 2014

Rumah


13.55 - 14.15

partisipan

3

B. PROFIL PARTISIPAN 1.

Profil AHX, Partisipan 1 AHX merupakan seorang mahasiswa yang saat ini berusia 20 tahun. AHX berkuliah di salah satu universitas di Yogyakarta. AHX tinggal bersama teman-temannya karena tempat tinggal asalnya berada di luar Yogyakarta. Selama kuliah, AHX memiliki indeks prestasi


kumulatif (IPK) sebesar 3,3. Saat ini subjek juga sedang tidak menjalin hubungan dekat dengan lawan jenisnya. AHX mengidolakan JKT48 sejak awal tahun 2014. Alasan AHX mengidolakan JKT48 adalah karena member ataupun anggota JKT48 cantik, ceria, pandai menari serta memiliki lagu yang menarik. Meskipun begitu sebetulnya AHX merasa bahwa idolanya memiliki kelemahan atau kekurangan, misalnya cerita dalam film idola serta kemampuan idola dalam ber-acting terbilang jelek. Seperti penggemar-penggemar yang lain, AHX pun mendengarkan lagu idolanya, menonton video, mengumpulkan foto, membeli CD, menjadi follower idola di media sosial twitter, menonton film mengenai idola serta menonton konser idola secara langsung. Meskipun AHX tidak menjadi anggota fansclub penggemar JKT48 namun ia membaca buku mengenai seluk-beluk penggemar JKT48. Hal tersebut membuat AHX memahami adanya semacam pembagian kelompok bagi penggemar. AHX menyebutkan bahwa alasannya tidak menjadi anggota fansclub adalah karena ia ingin eksis dan dikenal sebagai penggemar JKT48 baik di kalangan para penggemar maupun idolanya sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat cover video, video liputan mengenai kegiatan nonton film bersama para penggemar kemudian mengunggahnya di media sosial seperti Twitter maupun Youtube.


Pengalaman AHX yang menurutnya paling membahagiakan selama mengidolakan JKT48 adalah ketika idola seolah-olah membalas sapaannya di media sosial twitter. Selain itu, AHX juga merasa sangat bahagia ketika lagu yang ia nyanyikan di konser idola kemudian dinyanyikan sebagai lagu pembuka konser meskipun subjek menyadari bahwa sebetulnya hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan. AHX

menyatakan

bahwa

ia

tidak

ingin

terlarut

dalam

pengidolaannya atau terlalu mengidolakan figur idolanya karena takut menjadi “sakit”. Meskipun begitu, ia juga tidak mau berhenti maupun sekedar mengurangi perasaan sukanya pada idola. AHX menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan ia tidak ingin “mengkhianati” kerja keras idolanya yang selama ini berjuang agar dapat menjadi figur idola. Selama mengidolakan JKT48, AHX pernah mengalami penghinaan karena lingkungannya memiliki anggapan bahwa laki-laki tidak sepantasnya melakukan kegiatan pengidolaan. AHX menanggapi hinaan tersebut dengan tidak memedulikannya. 2.

Profil Q, Partisipan 2 Q merupakan mahasiswa berusia 20 tahun. Selama ini ia memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,2. Saat ini Q sedang tidak menjalin relasi khusus dengan lawan jenisnya. Q mengidolakan JKT48 sejak bulan Desember tahun 2013. Menurutnya, member atau anggota JKT48 cantik meskipun suara dan lagu mereka terbilang jelek. Selain itu, alasan Q dalam mengidolakan


JKT48 adalah karena ia menyadari bahwa ia membutuhkan motivasi dalam belajar. Meskipun menyatakan bahwa idolanya memiliki suara yang tidak memadai untuk menjadi penyanyi serta lagu idola pun jelek namun Q menyatakan bahwa stress yang dirasakannya dapat hilang ketika mendengarkan lagu idola. Selama ini Q mendengarkan lagu-lagu JKT48, mencari dan menyimpan video konser JKT48, menjadi follower di media sosial twitter, membeli CD JKT48 yang digunakan untuk mem-vote idola favoritnya, bahkan ia pernah menyapa idola melalui twitter. Q menggunakan media twitter untuk mencari informasi mengenai idola, misalnya mengenai kegiatan yang sedang dilakukan idola serta keberadaan idola. Q pun pernah mendatangi idolanya dan mengikuti idolanya ketika idola hendak pergi ke bandara namun di tengah jalan ia kehilangan jejak idola. Q tidak menjadi anggota fansclub karena ia ingin “berbeda” dari kebanyakan penggemar. Ia ingin dipandang istimewa baik di mata idola maupun sesama penggemar. Oleh karena itu pula Q berusaha membuat cover video JKT48 lalu mengunggahnya di media Youtube sehingga idola dapat melihat hasil karyanya. Feedback maupun umpan balik yang diterima Q dari idola melalui video yang diunggahnya di Youtube membuat Q semakin merasa bersemangat dalam mengidolakan idolanya. Pengalaman mendapatkan umpan balik itu pula lah yang menjadi pengalaman Q yang paling membahagiakannya.


Selama ini, Q belum pernah mendapatkan penghinaan dari lingkungannya karena pengidolaan yang ia lakukan. Meskipun begitu, ia merasa takut apabila orang lain mengetahui bahwa ia mengidolakan JKT48 sehingga mereka dapat menghina dan memperolok Q. Oleh karenanya Q hanya akan menceritakan pengalaman pengidolaannya kepada orang-orang yang menurutnya tidak “mengancam”. Q menyatakan bahwa ia dapat menerima apabila ada orang yang menghina idolanya namun ia akan merasa tidak terima atau marah ketika orang lain menghina cara yang ia lakukan dalam mengidolakan idolanya. 3.

Profil F, Partisipan 3 F merupakan seorang pelajar SMP yang saat ini berusia 13 tahun. F mengidolakan JKT48 sejak November 2011 atau pada saat F masih kelas 6 Sekolah Dasar. Prestasi akademik F di sekolah terbilang baik karena biasanya F mendapatkan peringkat lima atau enam di kelasnya. Seperti partisipan yang lain dalam penelitian ini, F juga tidak memiliki relasi khusus dengan lawan jenisnya bahkan F bercita-cita untuk menjadi seorang Romo (pemuka agama katolik). Awalnya subjek menyukai JKT48 karena merasa konser JKT48 yang ditayangkan di televisi terlihat megah. Selain itu subjek juga merasa bahwa member atau anggota JKT48 cantik dan salah satu diantara mereka memiliki cara bicara yang lucu karena berbicara menggunakan bahasa indonesia namun menggunakan logat sunda.


F menyatakan bahwa idolanya merupakan sumber semangatnya karena dapat menghilangkan suasana hatinya yang sedang buruk dengan mendengarkan lagu idola. Meskipun termotivasi oleh lagu idola namun F menyadari bahwa lagu idolanya menggunakan lirik yang jelek. Selama ini F menyimpan dan mendengarkan lagu serta melihat video idola, membeli CD untuk menikmati hasil karya idola, membeli baju tentang idola untuk digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun digunakan ketika mengadakan kegiatan bersama sesama penggemar dalam fansclub yang diikutinya, menjadi follower idola di media sosial twitter untuk mencari informasi mengenai idola serta membuat video tarian idola yang kemudian diunggah ke media sosial Youtube. Merchandise (baju, foto, CD) yang dimiliki F didapat dari bertukar barang dengan sesama penggemar dan ada pula yang didapat dari membeli menggunakan uang hasil tabungannya maupun dari pemberian saudaranya. Awalnya F tertarik menjadi anggota fansclub JKT48 di kotanya karena tertarik dengan ajakan temanya yang juga anggota fansclub tersebut, ingin memiliki pengetahua mengenai JKT48 secara lebih mendalam serta ingin menambah pengalaman. Setelah masuk dalam komunitas tersebut, F merasa nyaman karena para anggota fansclub merupakan orang yang “asyik”. Kegiatan F di dalam fansclub yang diikutinya beragam, mulai dari sharing mengenai idola, saling bertukar


merchandise mengenai idola, menonton konser idola secara bersamasama hingga membuat video tarian bagi idola. Meskipun video yang mereka buat akhirnya diunggah ke media sosial Youtube namun subjek tidak merasa bangga maupun senang karena video tersebut dibuat dalam keadaan gelap sehingga hanya cahaya dari light stick yang mereka gerak-gerakkan saja yang terlihat sedangkan wajah mereka tidak terlihat sama sekali. Saat ini F sedang memutuskan untuk membatasi kegiatan pengidolaannya karena ingin berfokus pada ujian di sekolahnya. Selain itu, F juga berusaha menuruti nasihat kedua orangtuanya yang mengatakan bahwa masih ada hal yang lebih penting daripada sekedar membeli merchandise (CD, foto, baju) idola. F mengatakan bahwa ia sering mendapatkan hinaan maupun sindiran dari lingkungan sekitarnya karena mengidolakan JKT48. Lingkungan subjek menganggap bahwa laki-laki tidak sepantasnya melakukan kegiatan pengidolaan. Meskipun merasa sedih dengan sindiran maupun hinaan dari lingkungannya namun F merasa jika ada orang yang menyindir merupakan hal yang wajar karena tidak semua orang menyukai idolanya dan setiap orang memiliki idolanya masing-masing.

C. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini merupakan hasil analisis dari wawancara para partisipan. Analisis yang dilakukan akan


memunculkan tema-tema baik tema yang sama maupun berbeda antara partisipan. Berdasarkan hasil analisis terhadap isi wawancara semua partisipan maka didapatkan enam buah tema besar mengenai makna fanatisme. Tematema besar tersebut selanjutnya terbagi kedalam beberapa subtema yang lebih kecil. Adapun tema-tema tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 TABEL WUJUD FANATISME DAN TEMA YANG MUNCUL PADA DATA WAWANCARA Partisipan Tema yang muncul AHX

Q

F

√

√

√

√

√

WUJUD FANATISME a. Menikmati hasil karya idola (mendengarkan lagu, menonton video, menonton

konser,

menonton

film,

mengoleksi merchandise) b. Menyimpan

hasil

karya idola (film, foto, video) c. Membaca

buku

√


mengenai

para

penggemar d. Membeli merchandise

√

√

√

idola (CD, foto, kaos) e. Melakukan

√

barter

merchandise

dengan

sesama penggemar √

√

√

hasil

√

√

√

h. Menjadi follower idola

√

√

√

f. Membuat hasil karya untuk idola (membuat animasi /

karikatur,

meng-cover

video

maupun

idola,

lagu

video liputan) g. Menghafalkan karya (lagu) idola

di media sosial dan mencari

informasi

mengenai idola (apa yang

dilakukan,

berada dimana) i.

Menjadi fansclub

anggota

√


j.

√

Menyapa idola secara langsung (tatap muka)

k. Menyapa idola secara tidak

√

langsung

(melalui media sosial) l.

√

Mendatangi idola dan mengikuti idola pergi

MAKNA FANATISME a. Ingin menjadi “besar” atau “wah” b. Menguatkan motivasi diri i.

Ingin memiliki daya juang

yang

√

sama

seperti idola ii.

Menjadikan

√

idola

sebagai

sumber

motivasi

belajar

(berprestasi) iii.

Menjadikan sebagai agar

idola

√

√

motivasi tetap

bersemangat iv.

Menjadikan sebagai

idola sumber (video

√

√ cover, (cover video)

√ (cover

video


inspirasi

untuk video

liputan,

membuat

karya karikatur)

dance)

tentang idola c. Obat stress i.

Menjadikan sebagai

√

idola

penghilang

stres ii.

Menjadikan sebagai

√

idola

penghilang

suasana hati yang buruk d. Relasi i.

Ingin

lebih

dengan idola

√

dekat

√

√

(menikmati dan (menikmati,

(menikmati dan

menyimpan

menyimpan

hasil

menyimpan

karya hasil karya)

idola, menjadi follower media

di sosial,

mencari informasi tentang idola)

hasil idola)

karya


ii.

√

Ingin memiliki relasi dengan idola

(mendatangi idola, menyapa idola

secara

langsung, mengikuti idola pergi) iii.

Ingin

lebih

dengan

√

sesama (membaca buku

penggemar

iv.

√

dekat

Menyukai

lawan

(mengikuti

tentang

fansclub, barter

penggemar)

merchandise )

√

√

√

jenis yang cantik v. Menyukai

lawan

jenis

yang

√

berkepribadian menarik (semangat, ceria, lucu) vi.

Menyukai

lawan

jenis

pandai

menari

yang

√

√


vii.

√

√

√

(kemampuan

(suara dan lirik

(lirik lagu

acting dan film

lagu idola jelek)

aneh)

√

√

√

(menghafalkan

(menghafalkan

(menggunakan

lagu)

lagu)

baju mengenai

Mencintai (mengagumi

tanpa

syarat)

idola jelek) e. Identitas i.

Membentuk identitas sebagai penggemar

idola

dalam

keseharian maupun kegiatan fansclub, menghafalkan lagu) ii.

√

Menunjukkan

√

√

eksistensi

kepada (menjadi

(mengupload

(mengupload

idola

sesama rujukan

video cover)

video cover)

dan

penggemar

penggemar lain, mengupload video cover)


f. Tekanan sosial (lingkungan) i.

Takut

√

dihina oleh

lingkungan

(takut

dihina

oleh lingkungan karena melakukan pengidolaan sehingga hanya menceritakan pengalamannya pada

orang

yang tidak akan menghinanya) ii.

√

Sudah dihina oleh lingkungan

√

(dihina

(menuruti

lingkungan

orang tua untuk

karena

membatasi

anggapan laki-

pengidolaan

laki

karena

tidak

sepantasnya

anggapan

melakukan

masih ada hal

pengidolaan)

lain yang lebih penting)


iii.

Merasa

perlu

√

membatasi fanatisme (tidak ingin dan pengidolaan

kegiatan terlalu “sakit”)

√

√

(tidak ingin

(menuruti

terlalu “sakit”,

nasihat orang

menyadari

tua dan

melakukan

menyadari

pengidolaan

masih ada

muali dari yang

kegiatan yang

dianggap

lebih penting

normal hingga

daripada

parah)

membeli merchandise)


Tabel 4.3 TABEL WUJUD FANATISME DAN TEMA YANG MUNCUL PADA DATA STUDI DOKUMEN Tema yang muncul

Data Studi Dokumen 1

2

3

√

√

-

WUJUD FANATISME a. Menikmati hasil karya idola

(membeli CD)

(menonton konser)

(mendengarkan lagu, menonton video, menonton konser, menonton film, mengoleksi merchandise) √

b. Menyapa idola secara langsung

(mengikuti

(tatap muka)

acara hand

-

-

√

√

shake) c. Membuat hasil karya untuk idola

-

(membuat light (membuat stick sendiri)

tulisan bahwa mengidolakan idola di blog)


MAKNA FANATISME a. Idola menjadi

-

-

√

-

-

√

panutan b. Relasi i.

Perasaan inferior ketika jauh dari idola

(merasa galau karena tinggal jauh dari idola dan belum pernah menonton konsernya)

ii.

√

Ingin memiliki relasi dengan idola

√

-

(mengikuti

(mengatakan

acara hand

bahwa belum

shake)

dekat)


iii.

Ingin lebih dekat

-

√

-

dengan idola

(mengatakan bahwa belum dekat)

iv.

Menyukai lawan

-

-

√

-

-

√

-

√

-

jenis yang cantik, ramah, pandai menari v.

Tidak ingin memiliki banyak saingan dalam menyukai lawan jenis

vi.

Fantasi seksual terhadap idola

(ingin menempelkan foto idola di kamar mandi)

c. Identitas i.

Ingin menunjukkan

-

√

√

dan diakui

(menonton

(mengidolakan

eksistensinya

konser sambil

idola yang tidak

menggunakan

banyak

light stick)

memiliki penggemar,


menulis di blog bahwa ia adalah penggemar idola tertentu) Kegiatan pengidolaan dan relasi dengan lingkungan sekitar i.

Subjek ingin

-

-

√

-

-

√

lingkungan menghargai idolanya ii.

Merasa perlu membatasi fanatisme

(menuliskan

dan kegiatan

bahwa ia

pengidolaan

mengingat nasihat dari guru)

1. Wujud fanatisme Wujud fanatisme para penggemar dinyatakan kedalam empat (4) kelompok, yaitu menikmati penampilan dan hasil karya idola, keinginan mengenal idola, mengakrabkan diri dengan sesama penggemar, dan membuat karya untuk idola. Menikmati penampilan idola dilakukan dengan mendengarkan lagu idola, menonton video maupun film idola, menonton konser idola, menyimpan karya tersebut, memberi merchandise idola,


menghafalkan lagu-lagu idola, serta mengikuti acara hand shake dengan idola. Kan tadi aku ngomong apa prosesnya dari yang paling ringan sampe yang paling nganu itu ngapalin lagu itu yang paling ringan. Kemudian yo mbak ndengerin video trus kemudian ee lihat nonton video.(Q, 263-268) Ada, kaos, light stick sama photo pack. Kalo kaos ada sekitar 3. Light stick 2. Kalo photo pack sekitar delapanan. (F, 104-107) Iya, di laptop ada di hp juga ada. Aku nyimpennya 3 album full itu di laptop, kalo di hp itu biasanya lagu theater (lagu yang dinyanyikan secara live). (F, 378-385) Kalo aku iya, soalnya kan buat ngapalin lagu haha...(AHX, 395396) Bernadus Bayu, seorang siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Depok siang itu tengah mengantre agar dapat bersalaman dengan Jessica Vania pada pukul 13.45. Ia telah ada di JKT48 Theater sejak pukul 09.00 karena beberapa idolanya berada di sesi awal. (1, 8-18) Keinginan mengenal idola diwujudkan dengan bertemu dengan idola secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan menemui idola secara langsung dilakukan dengan mendatangi idola di tempat idola berada kemudian menyapa dan mengikutinya pergi. Data dalam studi dokumen menunjukkan penggemar juga mengikuti acara hand shake agar dapat


bertemu secara langsung. Sementara itu, kegiatan tidak langsung yang dilakukan adalah dengan menjadi follower idola di media sosial, mencari informasi mengenai idola, dan menyapa idola melalui media sosial. Media sosial yang biasa digunakan oleh penggemar dan idola untuk saling berinteraksi adalah media twitter. Data dalam studi dokumen hanya menghasilkan temuan bahwa penggemar bertemu secara langsung dengan mengikuti kegiatan hand shake dan tidak menunjukkan bahwa penggemar berusaha mengenal idola melalui kegiatan tidak langsung, misalnya melaui media jejaring sosial seperti dalam data hasil wawancara. Kalo mention belum pernah mbak, paling baca-baca aja tweet mereka jadi biar tahu kegiatan mereka apa. (F, 447-449) Ini juga waktu mau pulang kan Stella udah naik mobil to kan mau pulang di deketnya tukang parkirnya itu to trus kok nggak ada kontak sama sekali, temenku juga nggak berani jadi aku memberanikan diri, aku bilang “Stella hati-hati ya” memberanikan diri tu lho trus dia mbuka apa namanya apa kaca mobilnya trus “dadaa... “ ngomog tu lho, maksudnya tu nggak cuman nggerakin tangannya tapi pake ngomong juga sama senyum, wooooo wah kode iki, trus tak ikutin di dari belakang hahaha... (Q, 791-804) Trus di twitter juga pernah. Kan aku kaya ini, kaya si Cindy Yupia tadi kan kalo ngingetin makan gitu kan dia bilangnya bukan makan tapi mam nah waktu itu dia belum ngetweet trus


aku mention duluan kan “ini kamu kapan mamnya?” gitu kan, trus tahu-tahu berapa detik kemudian dia ngetweet “aku baru mau mam”, tapi itu nggak di mention balik tu lho jadi cuman kaya ngetweet sendiri tapi ya nggak tahu kebetulan nggak tahu enggak tapi kaya semacam menjawab pertanyaan yang aku mention-in itu kan. (AHX, 481-496) Mengakrabkan diri dengan sesama penggemar dilakukan dengan cara membaca buku mengenai seluk beluk penggemar, melakukan barter merchandise dengan sesama penggemar, dan menjadi anggota fansclub. Sementara itu, penggemar dalam studi dokumen menyempatkan diri untuk mengobrol dengan penggemar lain ketika menunggu dan mengantri ketika mengikuti kegiatan bertemu dengan idola. Dengan melakukan kegiatan tersebut maka penggemar akan lebih dekat dengan sesama penggemar. Aku dari buku. Jadi kan kemarin ada, ada buku namanya yang yang apa yang nerbitin tu namanya Gendruwota. Itu dari wota juga. Jadi itu bikin project to kan tahu nih penggemarnya JKT kan dari seluruh Indonesia ada nah kan kadang kalo misalnya mereka yang ada yang ngliat JKT di theater tu ada yang ngemper di masjid deket FX sana kan itu namanya kan Mall FX. Nah gendruwota tadi tu bikin project nah daripada mereka itu ngemper mendingan dibikinin rumah singgah nah itu makanya tu nerbitin project itu. Keuntungan dari penerbitan buku itu sendiri tu buat bikin rumah singgah. (AHX, 206-226)


Kamu beli semuanya tadi dari sesama fans? Iya tapi kalo ada yang ngelive itu ada yang kaya tukeran gitu lho kaya sama fans-fans dari daerah lain ya kaya barter gitu. (F, 125-131) Ikut JFP mbak JKT48 Fans Purworejo, biasane nek malem minggu tu wotagei yang ngedance pake light stick. (F, 33-39) Lantai 4 pusat perbelanjaan fX Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/5) siang itu dipenuhi ratusan pemuda yang saling mengobrol dan sesekali bertukar lihat sebuah album foto kecil. (1, 1-7) Fanatisme penggemar kepada idola juga diwujudkan dalam kegiatan membuat karya bagi idola. Pembuatan karya tersebut juga terinspirasi dari sosok idola. Karya yang dibuat beraneka ragam, misalnya gambar karikatur, light stick, cover video, cover lagu, cover dance, video liputan mengenai pendapat penggemar terhadap film idola maupun membuat tulisan dalam blog. Tulisan yang dimuat dalam blog secara tidak langsung menyatakan bahwa penulis blog tersebut adalah penggemar dari idola tertentu. Aku kalo ngover lagu udah...udah lima. (AHX, 258-259) Belum sih, oh tapi ini paling gambar-gambar karikatur gitu. Aku bikin gambar karikaturnya trus dipost dimention ke mereka lewat twitter. Tapi itu cuman buar 2 member yang paling aku suka. (AHX, 409-414)


Kan JKT itu bentukan dari ABK to mbak jadi gerakannya yo mirip-mirip nah kita tu ngikutin ngedancenya tapi pake light stick. Trus kalian cuma latihan gitu? Ya nggak juga sih, kita latihan trus divideo buat dimasukin ke Youtube. Biasanya kita tu dibagi kelompok-kelompok gitu, satu kelompok isine rata-rata enam. (F, 251-266) Nah, buat rabu sore ini, gue pengen ngukir kisah hidup remaja gue nih, yang lagi ngidol2nya ama Idol Group--sebut saja ia JKT48 idol gue Noella Sisterina (3, 1-6) 2. Makna fanatisme Fanatisme memiliki makna sebagai keinginan untuk menjadi “besar” atau “wah”, penguat motivasi diri, obat stres, keinginan membangun relasi, dan identitas yang juga berhubungan dengan tekanan sosial (lingkungan). Keinginan penggemar untuk menjadi “besar” atau “wah” terlihat dari ketertarikan penggemar pada konser idola yang megah. Pas pertama lihat mega konsernya pertama kali itu kok menarik. (F, 7-8) Fanatisme yang dimiliki penggemar dapat meningkatkan motivasi dalam diri penggemar. Motivasi tersebut antara lain motivasi untuk memiliki daya juang yang sama seperti idola, motivasi belajar dan motivasi agar tetap semangat dalam menjalani kehidupan. Melalui fanatismenya, penggemar ternyata juga menjadikan idola menjadi sumber inspirasinya.


Perilaku penggemar yang menjadikan idola sebagai sumber motivasi tidak muncul dalam data studi dokumen. Studi dokumen justru memunculkan hasil bahwa penggemar menjadikan idola sebagai panutan. Ok, sebenernya nganu mbak aku tu nggak dari dalem suka JKT gitu tapi sukanya sama girlband hahaha...jadi awalnya dulu waktu SMA. Waktu SMA kan nganu kan apa namanya itu, kayanya tu aku tu nggak mudah percaya tu lho sama orang lain lha trus wah ini kurang motivasi kalo nggak ada motivasi wah akhirnya cari motivasi yo alesan lah alesan buat njalani sekolah to waktu itu lha trus aku tu cari motivasi trus cari-cari idola. (Q, 4-15) Emang buat kamu, idola kamu tu apa sih? Sumber motivasi mungkin ya. Yang seperti apa itu? Mereka tu apa ya, meskipun mereka capek tapi mereka nggak ngliatin kalo mereka tu capek. Itu memotivasi biar aku juga kaya gitu. (AHX, 441-451) buat Noella, apa ya?-padahal belum tentu dibaca terus berjuan aja deh! jadilah yang terbaik! buat contoh yang terbaik, karena secara tidak langsung, Idola itu menjadi contoh bagi para fansnya (3, 65-71) Fanatisme dijadikan sebagai obat stres, yaitu untuk menghilangkan stres dan untuk menghilangkan suasana hati yang buruk. Berbeda dengan


hasil wawancara, data dalam studi dokumen tidak menunjukkan bahwa penggemar menjadikan idola sebagai obat stres. Nek seumpama boring po bad mood trus ndengerin lagune JKT jadi semangat lagi gitu mbak (F, 145-147) Motivator untuk apapun. Misalnya di suatu hari tu njengkelin banget misalnya temen-temen nggak ada yang bersahabat nah pas aku nonton apalah nonton video apa Cinta Naomi eh ada kesenengan muncul kenapa sih sedih-sedih jadi semangat lagi. Lha aku ki jane lara po ora to, tapi sejauh ini positif i lho mbak. Trus gara-gara itu juga aku tu mau tu lho mbantu orang tua, Sabtu Sabtu nyuci piring, mau lho, padahal itu sama sekali nggak mungkin lho pikiran lagi kacau trus mau nyuci-nyuci, tapi itu tu mau tu lho ternyata gara-gara nonton video. Isoh sakmono ne ngono lho. Bisa mengubah mood tu lho. (Q, 933948) Fanatisme penggemar terhadap idola menunjukkan adanya keinginan untuk dekat dengan idola, menjalin relasi dengan idola, maupun dekat dengan sesama penggemar. Selain itu, nampak juga bahwa penggemar menyukai lawan jenis yang cantik, memiliki kepribadian menarik dan pandai menari. Penggemar juga mencintai atau mengagumi tanpa syarat karena tetap menyukai idolanya tanpa memedulikan kekurangan idola. Keinginan untuk dekat dengan idola diwujudkan dengan melakukan kegiatan pengidolaan seperti mendengarkan lagu, menonton penampilan


idola, dan menjadi follower idola di media sosial. Keinginan menjalin relasi diwujudkan dengan menyapa idola secara langsung baik dengan tatap muka maupun melalui media sosial. Sementara itu, keinginan untuk dekat dengan sesama penggemar dilakukan dengan membaca buku mengenai penggemar maupun mengikuti perkumpulan penggemar (fansclub). Dalam studi dokumen, keinginan penggemar untuk dekat dan menjalin relasi dengan idola dilakukan dengan mengikuti acara hand shake dengan idola. Dengan begitu, penggemar dapat bertemu secara langsung dan bersalaman dengan idola. Keinginan untuk dekat dengan sesama penggemar dilakukan dengan cara mengobrol dengan sesama penggemar ketika mengantri saat mengikuti acara hand shake. Data studi dokumen juga menunjukkan adanya perasaan inferior berupa perasaan tidak tenang atau “galau” ketika berada jauh dari idola dan belum pernah menonton konser idola. Selain itu, salah satu penggemar dalam studi dokumen juga menunjukkan bahwa ia memiliki fantasi seksual dengan idolanya. Penggemar tersebut menyatakan bahwa ia akan menempelkan foto idolanya di kamar mandinya. Aku tu dateng tu lho nggak buat ini kemarin apa peluncuran Viva JKT48 itu aku dateng bukan untuk nonton film tapi untuk foto sama Dhea Marela-nya, cuma itu doang ke Amplaz tu lho jadi dari rumah lihat twitter to trus ada Dhea Marela trus loh kok Ambarukmo Plaza (Q, 370-376)


Ho’oh. Aku langsung ke sana, nggak buat nonton filmnya lho piye...Cuma pengen nganu sama Dhea Marela-nya akhirnya aku sempet ngobrol trus sebelumnya itu aku punya modus dari pada temen-temen lain JFC tu lho aku lebih, yo bukan lebih keren tapi lebih punya modus (Q, 382-389) Ikut JFP mbak JKT48 Fans Purworejo, biasane nek malem minggu tu wotagei yang ngedance pake light stick. (F, 36-39) maaf agak nggak jelas gitu, soalnya lagi demam-demamnya nih! tinggal di Singapore, ngefans ama orang Indo, nonton konsernya aja belon pernah! Aahhhh!! galau berat wkwkwk (3, 56-63) "Nanti, mau saya dipajang di kamar mandi," ceplosnya sembari ngakak, Rabu, (3/7/2013), di area Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. (2, 13-17) Hasil temuan yang menyatakan bahwa penggemar menyukai lawan jenis yang cantik, berkepribadian menarik dan pandai menari menunjukkan bahwa penggemar telah memiliki kriteria tertentu mengenai lawan jenis yang disukai. Selain itu, penggemar juga mencintai lawan jenisnya tanpa syarat. Hal tersebut terlihat dari penggemar yang tetap mengidolakan idolanya meskipun menyadari idola memiliki banyak kekurangan. Sama seperti hasil dalam data wawancara, penggemar dalam studi dokumen juga menyukai idola yang memiliki karakteristik tertentu, misalnya cantik, ramah


dan pandai menari. Meskipun begitu ada satu perbedaan alasan menyukai idola dari studi wawancara dengan studi dokumen. Salah satu penggemar dalam studi dokumen mengidolakan idolanya karena idola tersebut memiliki penggemar yang jumlahnya terbilang sedikit apabila dibandingkan dengan member JKT48 yang lain. Kan member-membernya cewek, cantik-cantik lagi. (AHX, 1213) Apa ya..mereka tu biarpun jadwal mereka tu padat mereka tu ndak ndak nunjukin kalo mereka tu capek tapi mereka tu tetep nampilin yang semangat, yang ceria, yang nggak pernah ee..apa ya nggak kenal capek gitu lho. (AHX, 29-35) Oh kalo JKTnya suara jelas nggak, nggak masuk akal sama sekali, jelek banget suaranya nggak ada yang bisa nyanyi yo to beda sama Jepang yang AKB itu, itu kompetensi untuk jadi idol member di nganu tu banyak entah bermain musik, entah menyanyi banyak lho beda sama JKT, itu tu nggak banyak yang dimiliki. (Q, 160-168) sebenernya sih ada yang seumuran ama gue, si Nabilah, tapi ya karena udah banyak yang suka ama si doi, yaudah deh, cari yang laen aja! biar kagak rebutan ama fans yang laen,


kebayang tuh fansnya hampir 1.000.000 orang lebih,, bisa digebukin gue (3, 20-29) Fanatisme penggemar juga menunjukkan adanya upaya untuk menunjukkan eksistensi diri sekaligus membentuk identitas sebagai penggemar di lingkungan sosial. Hal tersebut misalnya dilakukan dengan mengenakan kaos yang bergambar maupun bertuliskan tentang idola. Kaos tersebut tidak hanya dipakai untuk kegiatan-kegiatan khusus sesama penggemar saja namun juga dipakai ketika melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Penggemar dalam studi dokumen menunjukkan eksistensi mereka dengan cara

mengidolakan idola

yang

jumlah

penggemarnya tidak terlalu banyak. Dengan begitu, peluang penggemar tersebut untuk dikenali oleh idola maupun sesama penggemar lain akan semakin besar. Selain itu, penggemar juga menonton konser idola dengan membawa light stick yang dibuatnya sendiri. Kalo aku sih, kalo aku sendiri hmm apa namanya tujuan utama tu pengen itu tadi pengen jadi wota seleb itu tadi, kalo untuk sampe membernya tahu kalo ada video itu tu bonuslah buat aku. (AHX, 273-278) Kaosnya itu kamu apain sih? Dipake buat sehari-hari sama nek pas buat gath atau ngelive mbak hehehe... (F, 110-114) sebenernya sih ada yang seumuran ama gue, si Nabilah, tapi ya karena udah banyak yang suka ama si doi,


yaudah deh, cari yang laen aja! biar kagak rebutan ama fans yang laen, kebayang tuh fansnya hampir 1.000.000 orang lebih,, bisa digebukin gue – (3, 20-29) Untuk itu, Billy tidak mau datang dengan tangan kosong. Ia membawa light stick warna-warni bikinan sendiri, yang bisa memancarkan cahaya terang dalam suasana remang arena Tennis Indoor saat konser berlangsung. (2, 27-35) Fanatisme yang dimiliki penggemar membuat mereka merasakan adanya tekanan dari lingkungan sekitar. Sebagian dari responden dihina oleh lingkungan sekitarnya karena melakukan kegiatan pengidolaan yang selama ini dianggap sebagai kegiatan perempuan oleh lingkungannya. Sementara itu, seorang responden merasa takut apabila suatu saat dihina oleh lingkungannya karena menjadi penggemar dari idola tertentu. Pengalaman penghinaan yang diterima dan perasaan takut akan hinaan yang dialami membuat penggemar membatasi kegiatan pengidolaan dan fanatisme mereka terhadap idola. Sementara itu, data dalam studi dokumen menunjukkan adanya seorang penggemar yang membatasi fanatismenya terhadap idola karena merasa takut akan Tuhan. Selama ini ada nggak sih yang ngehina kamu karena kamu ngefans sama JKT? Banyak hehehe...yo tak tanggepane biasa aja. Luweh luweh lah gitu. Sejak kapan itu? Udah lama sih mbak. Emang yang


ngjelekin kaya gitu tu siapa sih? Temen. Temen sekolah ada, temen rumah ada trus saudara juga ada. Bisa kasih contoh nggak yang mereka bilang ke kamu? Ya kaya cowok kok suka e sama JKT gitu. Rata-rata sih kaya gitu semua mbak. Ya kan paling mereka mengira nek cowok itu umumnya kan suka sama grup musik yang cowok bangetlah kayak Metallica po Guns And Roses po Netral njuk berpendapat mosok cowok tapi suka sama JKT gitu mbak. (F, 291321) Aku tu ngomongnya sama orang lain yang aku yakin kalo aku ngomong tu nggak mengancamku gitu lho. Aku cerita sama temen yang sama-sama seneng juga trus sama masku eee opo temen-temen dekat nggak bukan yang ke semua orang nggak. Jadi ya yang kira-kira nggak mengancam aku kedepannya gitu lho. Mengancam tu maksudnya? Mengancam yo jadi ejekan, sindiran, makian (AHX,636-649) Kalo misalnya ada rentang dari satu sampai sepuluh tu kirakira rasa suka kamu ke JKT tu ada di angka berapa? Hmm 7, karena nggak mau terlalu suka takut nanti sakit hahaha... (AHX, 721-727) um... oh ya! gue inget tadi barusan pas pulang dari bus, bareng sahabat gue --@khadafizidane (dia juga penggemar berat JKT48-Rona Anggreani)


dia ngasih gue satu kata mutiara dari gurunya, "Kalau kita nggak boleh berlebihan ngidoll sama seseorang, karena kita masih punya Allah!!" (3, 45-55). D. PEMBAHASAN Kegiatan pengidolaan yang dilakukan oleh penggemar merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan tidak hanya dilakukan satu kali saja. Selain itu, kegiatan pengidolaan dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama. Hal tersebut sesuai dengan teori Faber (dalam Seregina, 2011) bahwa fanatisme mengandung perilaku yang adiktif dan obsesif. Kegiatan penggemar yang menyimpan foto, video maupun lagu idola di dalam handphone bertujuan agar penggemar dapat melihat maupun menikmati hasil karya idola kapanpun penggemar menginginkannya sehingga penggemar dapat selalu merasa dekat dengan idolanya. Hal tersebut sesuai dengan

teori

Gray

(dalam

Lee,

2012)

bahwa

penggemar

lebih

mengedepankan sisi emosionalitas mereka daripada sisi rasionalitas. Penggemar yang berada atau tinggal jauh dari idola biasanya akan mencoba berkomunikasi dengan idola melalui media jejaring sosial seperti twitter agar dapat terus mengetahui keadaan idola. Apabila tidak ada kabar mengenai idola maka penggemar akan menanyakan kabar idola dengan bertanya langsung melalui akun milik idola. Hal tersebut sejalan dengan teori Thorne dan Bruner (dalam Seregina, 2011) bahwa keterlibatan emosi penggemar pada idola akan menimbulkan perasaan kehilangan dalam diri


penggemar ketika ia berada jauh dari objek fanatismenya. Data dalam studi dokumen yang menunjukkan bahwa penggemar merasa galau saat jauh dari idola juga menunjukkan bahwa penggemar memiliki keterlibatan emosi dengan idola. Semua tindakan yang dilakukan oleh penggemar menunjukkan bahwa penggemar menganggap idola sangatlah penting bagi mereka. Penggemar bahkan tidak dapat menerima hinaan maupun ejekan yang ditujukan kepada idola mereka. Hal tersebut sejalan dengan teori Thorne dan Bruner (dalam Seregina, 2011) bahwa objek fanatisme merupakan hal yang penting bagi penggemar. Makna yang diberikan oleh para penggemar terhadap fanatisme mereka terhadap idola adalah sebagai berikut: Keinginan menjadi “besar” atau “wah” Keinginan tersebut menunjukkan bahwa penggemar melakukan proyeksi mengenai keinginannya menjadi seseorang yang “wah”. Keinginan untuk menjadi “wah” coba dipenuhi oleh penggemar dengan menyukai halhal yang “wah” pula, salah satunya dengan konser idola yang menarik. Proyeksi merupakan pelekatan hal-hal yang disukai maupun tidak disukai pada sesuatu di luar dirinya (Hall, 1999). Menguatkan motivasi diri Kebutuhan penggemar akan motivasi menunjukkan bahwa penggemar membutuhkan dukungan bagi dirinya. Penggemar yang menyadari bahwa ia membutuhkan dukungan akan mencari figur yang dapat memberikannya


dukungan. Hal tersebut sejalan dengan kondisi remaja yang mulai menjauh dari orang tua dan lebih mendekatkan diri pada teman sebaya karena teman sebaya merupakan sumber dukungan emosional terbesar bagi remaja (Jackie Robinson, dalam Papalia, 2008). Perilaku

penggemar

yang

menjadikan

idola

sebagai

panutan

menunjukkan bahwa penggemar membutuhkan orang lain yang dapat menjadi model dalam proses identifikasi diri mereka. Hal tersebut sesuai dengan peryataan Gunarsa (2003) bahwa model bagi identifikasi remaja berasal dari orang atau tokoh yang dikaguminya, misalnya orang yang sukses. Obat stress Tekanan-tekanan yang dirasakan oleh penggemar membuat mereka merasa stres sehingga merasa perlu mencari sesuatu yang dapat meredakan bahkan menghilangkan stres yang mereka alami. Penggemar menghilangkan stres dan suasana hati yang buruk dengan melakukan kegiatan pengidolaan karena mereka akan merasakan kesenangan ketika melakukan kegiatan pengidolaan. Hal tersebut dimungkinkan karena penggemar lebih banyak menggunakan sisi emosi mereka dibandingkan rasio (Gray dalam Lee, 2012) karena penggemar memang memiliki hubungan emosional dengan obyek fanatismenya (Harrington & Bielby, 1995; Hill, 2002 dalam Seregina, 2011). Relasi Kegiatan pengidolaan yang dilakukan oleh penggemar memiliki tujuan agar penggemar dapat memiliki relasi baik dengan idola maupun dengan sesama penggemar. Keinginan untuk menjalin relasi dengan idola


menunjukkan bahwa penggemar melakukan displacement karena ingin menjalin relasi dengan lawan jenis namun hanya dapat menyalurkannya lewat pengidolaan dengan mengidolakan secara fanatik pada figur idola. Penggemar berusaha memenuhi kebutuhan akan afeksinya dengan cara melakukan kegiatan pengidolaan. Di sisi lain, penggemar menunjukkan afeksinya dengan menyalurkannya pada idola karena afeksi tersebut tidak disalurkan kepada lawan jenisnya dalam kehidupan keseharian. Sementara itu, keinginan untuk menjalin relasi dengan sesama penggemar menunjukkan bahwa penggemar yang masih tergolong remaja ingin mendekatkan diri dengan teman sebayanya. Hal tersebut terjadi karena teman sebaya dianggap memiliki nasib yang sama sehingga timbul keinginan untuk menjalin relasi (Monks, 2004). Selain itu, remaja memiliki kebutuhan intimasi yang membuat mereka ingin mencari sahabat (Sullivan dalam Santrock, 2011). Munculnya kegiatan fantsi seksual oleh penggemar sesuai dengan anggapan dalam aliran psikoanalisis yang menyatakan bahwa dalam masa remaja muncul lagi kebutuhan dan aktivitas seksual setelah manusia menekan semua aktivitas seksual selama berada dalam tahap laten (Gunarsa, 1981). Para penggemar mengidolakan idola mereka karena figur idola memiliki karakteristik tertentu seperti yang mereka sukai. Seringkali karakteristik ini disadari oleh para penggemar. Dengan kata lain penggemar telah memiliki idealisme atau patokan mengenai sesuatu yang ideal yang mereka sukai. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik remaja yang


menggunakan pemikiran yang idealis dalam tahap perkembangannya (Santrock, 2002). Alasan penggemar yang menyukai idola karena idola adalah orang yang memiliki karakteristik tertentu merupakan salah satu penyaluran keinginan penggemar dalam hal relasi dengan lawan jenis. Ketertarikan dan kesukaan penggemar pada perempuan yang cantik menunjukkan bahwa sesungguhnya penggemar ingin memiliki hubungan dengan lawan jenis yang cantik dan penggemar menyalurkan serta mengalihkan keinginan tersebut ke dalam perasaan suka dan kagum pada idola yang cantik pula. Dalam psikoanalisa, hal tersebut disebut sebagai displacement atau pemindahan energi psikis dari satu obyek kepada obyek yang lain dengan tujuan menghilangkan kecemasan (Hall, 1999). Hal tersebut sejalan dengan apa yang dialami oleh para partisipan dimana saat ini mereka memang tidak menjalin hubungan romantis dengan lawan jenisnya. Oleh karena itu energi psikis yang harusnya ditujukan pada pasangannya dialihkan kepada figur yang dinilai dapat dan pantas menggantikan pasangannya. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa penggemar melakukan proyeksi terhadap keinginan serta harapannya mengenai karakteristik ideal pasangan. Dapat dilihat bahwa penggemar sesungguhnya menginginkan pasangan yang cantik, ceria, dan bersemangat dan hal tersebut ditunjukkan pada ketertarikannya pada idola yang memiliki karakteristik serupa.


Identitas Melalui berbagai macam kegiatan pengidolaan yang dilakukan, penggemar membentuk identitasnya sebagai penggemar dari seorang idola. Selain itu, dengan melakukan kegiatan pengidolaan maka penggemar juga ingin menunjukkan dan diakui eksistensinya. Hal tersebut dikarenakan masa remaja merupakan masa dimana seseorang sedang berusaha mencari dan membentuk identitas dirinya mengenai siapa dia sebenarnya dan kemana ia melangkah (Upton, 2012). Erikson menyebut masa tersebut sebagai tahap identitas versus kebingungan identitas (identity versus identity confusion) atau biasa dikenal dengan masa krisis identitas (Santrock, 2007). Salah satu cara yang dilakukan oleh remaja dalam rangka menemukan identitasnya adalah dengan menunjukkan kemampuan, kebutuhan, minat, dan keinginan mereka pada orang lain (Papalia, 2008). Tekanan sosial (lingkungan) Tekanan sosial yang dialami penggemar berupa hinaan maupun perasaan takut akan mendapatkan hinaan merupakan wujud socialized anxiety. Istilah tersebut ditujukan pada kecenderungan remaja yang terdorong untuk mengikuti tuntutan lingkungannya karena remaja merasa cemas apabila tidak melakukan tuntutan maka akan dihukum dengan tidak adanya kasih sayang dari orang lain (Sarwono, 1994). Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas dari pengalaman penggemar yang takut menceritakan pengalamannya dalam melakukan kegiatan pengidolaan pada orang lain yang dianggap mengancamnya. Hal tersebut membuat penggemar hanya akan menceritakan


pengalamannya pada orang-orang yang dirasa tidak mengancamnya yaitu orang yang tidak akan menghinanya. Tidak adanya dukungan sosial bagi penggemar membuat mereka hanya memiliki interaksi yang terbatas dengan lingkungan. Hal tersebut terbukti dari ketidakmauan penggemar untuk menceritakan kegiatan pengidolaan mereka pada masyarakat luas melainkan hanya pada orang-orang tertentu saja. Hal tersebut sejalan dengan teori Chung (dalam Seregina, 2011) bahwa apabila penggemar tidak mendapatkan dukungan sosial maka pengalaman mereka dalam mengidolakan objek fanatismenya hanya akan menjadi pengalaman pribadi karena tidak dapat melakukan interaksi sosial sehingga tidak dapat membagi pengalaman mereka dengan orang lain. Sebaliknya, penggemar yang mendapatkan dukungan sosial akan dapat berinteraksi dengan baik dan mendapatkan status sebagai penggemar. Hal tersebut dapat terlihat dari keikutsertaan penggemar menjadi anggota fansclub. Salah satu tujuan mengikuti fansclub adalah agar bisa mendapatkan dukungan sosial dari sesama penggemar sehingga mereka pun tetep memiliki status sebagai penggemar. Sesuai dengan penelitian sebelumnya (Siahaan, 2012) fanatisme ditunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik secara pribadi maupun dalam kelompok. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa makna fanatisme adalah sebagai sumber inspirasi dan semangat hidup. Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa para penggemar menunjukkan fanatisme mereka terhadap figur idola dengan


melakukan beragam kegiatan pengidolaan. Penggemar melakukan kegiatan pengidolaan karena kegiatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan afeksi dan emosi mereka (Nursanti, 2013). Penelitian ini menunjukkan bahwa fanatisme merupakan wujud proyeksi dan displacement dari figur lawan jenis yang disukai. Proyeksi dan displacement dilakukan dalam upaya penyaluran afeksi. Fanatisme terhadap sosok idola dipandang sebagai proyeksi dan displacement terkait keinginan penggemar untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis karena penggemar berada dalam tahap perkembangan remaja yang mulai membuka diri dan mencari sosok yang dianggap tepat untuk menjalin hubungan. Keinginan untuk membangun relasi dengan idola juga merupakan wujud dari keinginan membangun relasi dengan lawan jenis. Selain sebagai wujud proyeksi dan displacement, fanatisme juga merupakan sumber motivasi, sumber hiburan untuk menghilangkan stres, keinginan membangun relasi, upaya pembentukan identitas diri serta sumber tekanan dari lingkungan. Penelitian sebelumnya belum ada yang menjelaskan mengenai tekanan lingkungan terhadap penggemar. Penelitian ini menunjukkan adanya tekanan lingkungan yang menyebabkan penggemar merasa tertekan. Penggemar merasa tertekan dengan pandangan lingkungan yang memandang bahwa kegiatan pengidolaan merupakan kegiatan perempuan dan sebaliknya lakilaki seharusnya mengidolakan band yang lekat dengan gambaran laki-laki. Perlakuan yang diterima oleh para penggemar dari lingkungan telah membuat


mereka merasa takut apabila orang lain mengetahui bahwa mereka adalah penggemar yang melakukan kegiatan pengidolaan. Selain itu, di satu sisi penggemar merasakan antusiasme atau senang ketika melakukan kegiatan pengidolaan namun di sisi lain penggemar merasa ragu untuk menyatakan fanatisme terhadap idola mereka. Secara umum, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa karakteristik mengenai figur yang disukai entah itu berupa karakteristik fisik maupun non fisik, kebutuhan akan hiburan sebagai obat stres serta kebutuhan untuk mendapatkan

dukungan

dan

motivasi

menyebabkan

penggemar

mengidolakan idolanya, dan oleh karena itu maka penggemar melakukan kegiatan

–

kegiatan

yang

dapat

menunjukkan

bahwa

penggemar

mengidolakan sang idola. Kegiatan yang dilakukan tersebut juga digunakan oleh penggemar sebagai sarana untuk membentuk identitas di lingkungan sekitar. Meskipun begitu, seringkali lingkungan memberikan tekanan karena lingkungan

memandang kegiatan yang dilakukan oleh penggemar tidak

seharusnya dilakukan.


BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa para penggemar melakukan berbagai macam kegiatan pengidolaan untuk menunjukkan fanatisme mereka terhadap sosok idola yang diidolakan. Figur idola bukanlah orang sembarangan karena memiliki karakteristik tertentu. Fanatisme yang dimiliki penggemar sesungguhnya wujud dari kebutuhan penggemar untuk mencari motivasi, penghiburan dari stres yang dialami, kebutuhan menjalin relasi serta membentuk identitas diri. Namun, lingkungan justru melihat tindakan yang dilakukan oleh penggemar sebagai sesuatu yang kurang sesuai dengan norma-norma masyarakat. Oleh karenanya, penggemar merasakan adanya tekanan sosial terhadap diri mereka terkait fanatisme mereka kepada idola. Tekanan tersebut menyebabkan penggemar tidak dapat secara leluasa menunjukkan fanatisme mereka terhadap idola. Dengan kata lain, penggemar berusaha menutupi dan bahkan mulai membatasi kegiatan pengidolaan dan fanatisme mereka terhadap idola.

B. KETERBATASAN PENELITIAN Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pada metode pengumpulan data yang menggunakan metode wawancara tanpa menyertakan metode observasi mengenai ekspresi maupun bahasa tubuh partisipan ketika sedang 79


dalam proses wawancara. Observasi tersebut seharusnya dapat digunakan untuk mengetahui antusiasme partisipan terhadap idola. Selain itu, pengumpulan data melalui metode observasi yang tidak dilakukan dalam penelitian ini juga untuk melihat wujud fanatisme partisipan dalam kegiatan mereka di kehidupan sehari-hari.

C. SARAN Berdasarkan

hasil

penelitian

yang

didapatkan,

maka

peneliti

mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi penelitian selanjutnya Bagi para peneliti yang tertarik melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini, maka disarankan untuk menggunakan metode yang lebih variatif misalnya dengan observasi dalam kehidupan seharihari partisipan sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih kaya dan mendalam. 2. Bagi para praktisi psikologi Bagi para praktisi di bidang psikologi, kiranya penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk memahami fenomena pengidolaan yang semakin hari semakin banyak terjadi di masyarakat terlebih dari sudut pandang para penggemar. 3. Bagi penggemar Bagi para penggemar, kiranya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melihat dan lebih memahami kegiatan yang dilakukan serta


menyadari kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki yang terwujud dalam fanatisme mereka terhadap figur idola. 4. Bagi masyarakat Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa selama ini masyarakat seolah-olah tidak mengizinkan dan menganggap aneh jika ada penggemar yang menunjukkan fanatisme mereka. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan untuk menghargai dan tidak memojokkan atau memperolok penggemar karena kegiatan yang dilakukan penggemar merupakan wujud ekspresi individu. Selain itu, masyarakat juga diharapkan lebih memahami dan menerima tindakan para penggemar selama tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain karena tindakan yang dilakukan para penggemar merupakan salah satu cara dalam upaya pencarian identitas diri remaja.


82

DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Fuad Alam. (TT). Makna Hubungan Seks bagi Remaja yang Belum Menikah di Kota Surabaya. Universitas Airlangga Abdurrahman, Andito. (2013, Juli 4). Kegilaan remaja penggemar JKT48. Diambil 11 November 2013, dari http://www.pulsk.com/252435/Kegilaan-remaja-penggemar-JKT48.html Ar-Razi, Sifr. (2012, Juni 2012). Fenomena demam boming boyband / girlband Korea Pop / K-pop. Diambil 7 November 2013, dari http://azzamkhilafah1453.blogspot.com/2012/06/fenomena-demambooming-boyband-girlband.html Basuki, Sulistyo. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Carlson, J., Quazi, A., Muthaly, S., (2002). Enhancing Fan Identification and Brand Equaty in The Online Environment: A Conceptual Framework for Proffesional Sport websites. Newcastle Business School. Caroline, Ledita. (2013). Studi Deskriptif Makna Kerja pada Wanita Karir yang telah Berumah Tangga. Universitas Sanata Dharma. Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing among Five Approaches Second Edition. California: Sage Publication. ________________. (2009). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches Third Edition. California: Sage Publication. Danesi, Marcel. (2012). Popular Culture. United Kingdom: Rowman & Littefield Publisher. Dewi, Farida Ratna. (2008). Hubungan Antara Fanatisme Terhadap Tokoh Idola dengan Imitasi pada remaja. Universitas Ahmad Dahlan. Dionisio, L., Moutinho. (2008). Fandom Affiliation and Tribal Behaviour: A Sport Marketing Application Qualitative Market Research: An International Journal, Vol. 11 Iss: 1, p. 17-39 Erfiana, Lina Ria. (TT). Hubungan antara Kebermaknaan Hidup dengan Kemandirian pada Remaja. Universitas Ahmad Dahlan. Fedorak, Shirley. (2009). Pop Culture: The Culture of Everyday Life. Canada: University of Toronto Press Incorporated.


83

Gian. (2013, Maret 2013). Be proud as fans JKT48 and vvota. Diambil 31 Oktober 2013, dari http://fansjkt48indonesia.blogspot.com/2013/03/beproud-as-fans-jkt48-and-vvota.html Gunarsa, Singgih. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia Gunarsa, S.D., Gunarsa, Y.S.D. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hall, C.S. (1999). A Primer of Freudian Psychology. Middlesex: A Meridian Book. Inghyu Oh, Gil Sung Park. (2012). From B2C to B2B: Selling Korean Pop Music in the Age of New Social Media. Korea Observer, Vol. 43, No. 3, Autumn 2012, pp. 365-397. The Institute of Korean Studies. Kusuma, Alan Budi. (2013). Hubungan Fanatisme terhadap Musik Rock dengan Perilaku Agresi pada Remaja. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Malang. Lee, So Jung. (2012). From Fandom to Tourism: An Examination of Selfexpansion Theory. Las Vegas: University of Nevada. Liliweri, Alo. (2002). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. Mackellar, Joanne. (2010). Dabblers, fans, and fanatics: exploring behavioural segmentation at a special-interest event. Journal of planningeducation and research March 1, 2010 29: pp. 280-293. Man, Zahir. (2012, Juni 16). Fenomena Korea di Indonesia. Diambil 7 November 2013, dari http://fiksi.kompasiana.com/drama/2012/06/16/fenomenakorea-di-indonesia-470245.html Manika, Indah. (2013, Januari 27). Fans fanatik di Korea. Diambil 23 Juli 2013, dari http://mengenal-korea.blogspot.com/2013/01/fans-fanatik-dikorea.html Mappiare, Andi. (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha nasional. Marimaa, Kalmer.(2011). The many faces of fanaticism. ENDC proceedings, Vol. 14, 2011, pp. 29-55


84

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. (2006). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah mada university press. Nanda, Surya. (2012, April 10). Apa itu JKT48?. Diambil 22 Juni 2013, dari http://jkt48fanblog.blogspot.com/p/apa-itu-jkt48.html Neuman, W.L., (2006). Social research methods: qualitative and quantitative approaches sixth edition. United States of America: Pearson International Education. Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi penelitian: skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah edisi pertama. Jakarta: Kencana. Nursanti, Meivita Ika. (2013). Analisis deskriptif penggemar K-pop sebagai audiens media dalam mengonsumsi dan memaknai teks budaya. Universitas Diponegoro Papalia, Diane E. (2008). Human development (perkembangan manusia edisi kesembilan). Jakarta: Kencana. Patton, Michael Quin. (2002). Qualitative research and evaluation methods 3rd edition. California: Sage publication. Pertiwi, Sella Ayu. (2013). Konformitas dan fanatisme pada remaja korean wave (penelitian pada komunitas SUJU fans club ELF “Ever Lasting Friend”) di Samarinda. eJournal psikologi, vol. 1, no. 2, pp. 157-166 Poerwandari, Kristi. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: LPS3P fakultas psikologi Universitas Indonesia. Pratama, Andika Yudha. (2013, Maret 8). Perkembangan fans JKT48 (part 3) “fanatisme dan militansi fans JKT48”. Diambil 21 Maret 2014, dari http://andikayuda28.blogspot.com/2013/03/perkembangan-fans-jkt48part-3.html Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia pustaka Utama. Rahmawati, Fajariyah. (2009). Hubungan antara fanatisme terhadap idola dengan konsep diri siswa kelas X dan XI SMAN 3 malang. Jurusan bimbingan konseling dan psikologi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Malang. Salim, Peter. (2010). Modern english – indonesian dictionary. Jakarta: Gramedia.


85

Santrock, John W. (2002). Life span development perkembangan masa hidup edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga. _______________. (2007). Remaja edisi kesebelas jilid 1. Jakarta: Erlangga. _______________. (2011). Life-span development, perkembangan masa hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga. Saputra, Desy. (2013, Juni 2). Perjuangan penggemar JKT48 demi bertemu idola. Diambil 11 November 2013, dari http://www.antaranews.com/berita/377938/perjuangan-penggemar-jkt48demi-bertemu-idola Sarwono, Sarlito Wirawan. (1994). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali pers. Seregina, Anastasia. (2012). Fanaticism – it’s development and meanings in consumers’ lives. Aalto university. Setyadi, Dyama Khazim. (2012, Mei 21). Ada-ada saja kisah penggemar JKT48. Diambil 21 Mei 2012, dari http://entertainment.kompas.com/read/2012/05/21/21142949/Adaada.Saja.Kisah.Penggemar.JKT48 Siahaan, Imelda. (2012). Pemaknaan fanatisme oleh komunitas ELF of Bandung dalam mendukung boyband korea idolanya. Universitas Padjajaran. Smith, Jonathan A. (2008). Qualitative Psychology: a practical guide to research methods. London: Sage publication. ________________. (2009). Psikologi kualitatif, panduan praktis metode riset. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Soesilowindradini. (TT). Peikologi perkembangan masa remaja. Surabaya: Usaha nasional. Soojin, L., Scott, D., Kim, H. (2008). Celebrity fan involvement and destination perception. Annals of tourism research. Vol. 35, no. 3, pp. 809-832 Upton, Penney. (2012). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga. Yukihiro, Dante. (2013, Mei 14). Keistimewaan JKT48 dan fansnya – JKT48files. Diambil 21 Mei 2013, dari http://jkt48files.blogspot.com/2013/05/keistimewaan-jkt48-dan-fansnya.html


86

-. (2013, Juli 9). The dynamics of JKT48 fandom. Diambil 29 Juli 2013, dari http://tuanganjil.wordpress.com/2013/07/09/the-dynamics-of-jkt48fandom-so-far/ -. (2013, Juni 21). Kritik untuk fans JKT48. Diambil 4 April 2014, dari http://kafegue.com/kritik-untuk-fans-fanatik-jkt48/ -. (2014, Desember 1). Penyuka halaman JKT48. Diambil 1 Desember 2014, dari https://www.facebook.com/official.JKT48?fref=ts -. (2014, Januari). JKT48 vs Cherrybelle, Manakah Yang Lebih Baik?. Diambil 14 Januari 2015, dari http://www.ngidol.com/2014/01/jkt48-vs-cherrybellemanakah-yang-lebih.html#.VLdMdNLF9V4


LAMPIRAN - LAMPIRAN

87


88

VERBATIM PARTISIPAN 1, AHX No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Judul Tema Awal mula mengidolakan

Alasan mengidolakan

Verbatim Sejak kapan sih kamu ngefans sama JKT48 atau mungkin awal tahunya deh? Hmm awal tahu itu udah lama, udah sejak terbentuknya cuman mulai sukanya itu kemarin 2014 awal ini. Kenapa tu bisa suka? Padahal tahunya kan udah lama tapi kok sukanya baru aja? Kan member-membernya cewek, cantik-cantik lagi. Kamu tahu ada JKT48 itu dari mana sih? Dulu emang suka apa namanya, suka ndengerin lagu jepang jepang gitu kan ada AKB (sister group dari JKT48), terus tahu kalo misale mereka tu bikin sister group di Indonesia.

Komentar Subjek menyukai JKT48 sejak awal 2014

Subjek mengidolakan JKT48 karena membernya perempuan cantik Subjek mengidolakan JKT48 karena merupakan sister group dari idolanya Subjek mengidolakan JKT48 karena selalu bersemangat dan ceria

Ada alasan lain nggak suka sama mereka selain mereka cewek dan cantik-cantik?

Penggemar JKT48 di lingkungan subjek

Apa ya..mereka tu biarpun jadwal mereka tu padat mereka tu ndak ndak nunjukin kalo mereka tu capek tapi mereka tu tetep nampilin yang semangat, yang ceria, yang nggak pernah ee..apa ya nggak kenal capek gitu lho. Kalo temen-temenmu sendiri gimana? Ada yang kaya kamu jadi wota (penggemar JKT48) gitu nggak? Ada kok Kalian tu ikut kaya fans clubnya gitu nggak sih? Kalo aku sendiri enggak.

Lingkungan subjek ada yang sepertinya mengidolakan JKT48 Subjek tidak mengikuti fansclub idolanya Subjek memliki waktu mengikuti fansclub Subjek ingin eksis sebagai individu

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95

89

Kenapa?

Pengetahuan subjek tentang penggemar JKT48

Karena...opo yo...eeehh kalo misale mau ikut-ikut gitu nggak ada waktu tu lho. Lagi pula pengen eksis sendiri. Hmm maksud e? Kan wota sendiri kan eeeh ini saking banyaknya wota itu sekarang tu kaya ada kasta-kastanya. Oh gitu? Itu berdasarkan apa tu kastanya? Lamanya ngefans atau apa ya? Bukan, ya itu apa ya aku juga nggak tahu juga sih, yang aku tahu cuman yang paling bawah sendiri itu namanya wota siapalah saya ini. Itu wota yang paling nggak, paling nggak dianggep sama temen-temen wota.

Pengetahuan subjek tentang adanya pembagian jenis penggemar JKT48 Subjek mengetahui cara mendapatkan foto idolanya Subjek menyadari bahwa ia termasuk kelompok wota layar kaca

Karakteristik wota layar kaca

Karena? Karena ya nggak tahu makanya itu. Ntar makin lama makin atas atas itu ada wota seleb. Itu tu wota yang dikenal di kalangan wota, misalnya mereka tu suka ngover-ngover lagu. Ada ni temenku, mereka yang suka bikin liputan gitu tentang JKT48. Kalo yang tentang kasta-kastanya itu tadi kamu tahu nggak sih kastanya apa aja? Ya sebagian besar tahu. Kalo yang paling atas sendiri itu namanya wota sepuh. Kalo wota sepuh itu dia tu kaya dianggap paling dewasa gitu diantara wota-wota yang lain. Misale mereka tu mimpin fanbase, nah argumen-argumen mereka tu sering dipake gitu sama fanbase-fanbase. Itu fanbasenya online atau?

Pengetahuan subjek tentang adanya pembagian jenis penggemar JKT48


Online. Kalo yang kaya regionregiongitu juga bisa kaya bikin gathering gitu. Trus kalo yang dibawahnya? Di bawahnya lagi, wota seleb yang tadi. Mereka tu kaya yang tadi bikin liputan, ngover lagu, kadang ngover dancenya, trus kadang juga bikin kaya parodinya mereka tapi versi mereka tu lho. Itu parodi apa tu? Video klipnya atau? Ho’o. Kaya bikin group...group sendiri tapi berdasarkan JKT gitu. Trus ada wota cheer. Itu yang ketiga? Yang dibawahnya seleb? Bukan. Jadi nggak kasta gitu ding tapi cuma kelompok-kelompok. Wota cheer, wota cheer itu yang dia tu update tentang SWAG. SWAG itu kan kependekan dari Staff We All Got. Staff We All Got tu jadi tu merchandise dari JKT kaya misalnya photo pack trus buku, CD, nah mereka itu selalu update kalo SWAG baru tu mereka selalu beli, mereka tu juga berulang kali ke theater. Buat liat pertunjukannya itu? Iya. Kadang juga ada yang malah kan bisa kasih kado tu ke member. Kamerin katanya ada nih yang ngasih iphone. Trus kemarin pas ada salah satu member ulang tahun tu dia ngasih ini bando yang kaya tiara tu lho itu tu dari berlian asli. Itu tadi wota cheer, trus ada wota garis keras. Wota garis keras tu misale ya kan biasa kan JKT ada penggemar ada haters, nah ntar kalo misale haters yang haters-haters itu nyerang yang pake kata apalah nah itu yang maju

90


wota haters. Oo kaya fanwar gitu ya? Ho’o. Trus ada lagi wota bisnis. Wota bisnis tu yang itu tadi kan ada SWAG-SWAG tadi mereka beli kan dari member sendiri kan ada yang tingkat populernya ada tingkat poopulernya sendiri-sendiri kan nah beli photo pack tadi kan misalnya di theater beli photo pack akan random dapet siapa misalnya dapet Melody, Nabila siapa siapa itu ntar kalo misalnya dijual lagi itu bisa jadi untung tu mereka. Jadikan kalo misale beli photo pack yang random tadi satunya tu Rp 50.000,00 cuman kalo misale dari 5 tu kita dapet Melody satu itu kalo dijual lagi tu bisa Rp 100.000,00. Satu itu aja bisa Rp 100.000,00. Itu tu wota bisnis. Trus ada lagi apa ya, wota...wota layar kaca, kaya aku ni wota layar kaca hahaha...jadi ya ngefans cuman belum belum bisa ke belum bisa lihat langsung membernya gitu lho. Jadi itu kaya misalnya punya koleksi tentang CDnya gitu? Iya, trus itu tadi liat-liat di tv, itu kan fans layar kaca. Trus nonton filmnya gitu-gitu? Ho’o. Satu lagi wota apa yaa....wota ini wota gerilya. Jadi kaya...apa...ada yang apa namanya tampangnya tu nggak kliatan wota tapi sebetulnya wota. Kadang malah ada kaya gitu yang bikin fanbase di twitter, dia itu followernya ratusan ribu padahal dia itu aslinya nggak kelihatan wota. Itu kok sampe ada wota gerilya itu mereka memang suka sama JKT tapi kebetulan mukanya nggak kliatan suka gitu atau dia yang sengaja biar nggak kliatan?

91


92

Itu sengaja. Ya mungkin malu kali ya dikira kan banyak ya yang mikir “Ah fansnya JKT tu pedofil”. Kan ratarata kan anak-anak SMA. Trus ya itu wota siapalah saya ini. Mungkin itu tu kaya cuman kaya jokes aja di kalangan para wota. Bukannya mau ngelompokin dia nggak dianggep tu enggak tapi ya cuman kaya mungkin jokes aja. Kamu tahu ada banyak macem wota gitu darimana? Aku dari buku. Jadi kan kemarin ada, ada buku namanya yang yang apa yang nerbitin tu namanya Gendruwota. Itu dari wota juga. Jadi itu bikin project to kan tahu nih penggemarnya JKT kan dari seluruh Indonesia ada nah kan kadang kalo misalnya mereka yang ada yang ngliat JKT di theater tu ada yang ngemper di masjid deket FX sana kan itu namanya kan Mall FX. Nah gendruwota tadi tu bikin project nah daripada mereka itu ngemper mendingan dibikinin rumah singgah nah itu makanya tu nerbitin project itu. Keuntungan dari penerbitan buku itu sendiri tu buat bikin rumah singgah.

Kegiatan pengidolaan yang dilakukan subjek

Subjek membaca buku untuk memperluas pengetahuannya mengenai penggemar JKT48 Ingin lebih dekat dengan sesama penggemar

Trus selama ini kegiatan pengidolaan yang kamu lakukan tu apa aja? Ngapain aja gitu? Ya itu tadi kan aku bilang aku

Subjek ingin


pengen eksis sendiri jadi bikin ngover-ngover lagu trus ini baru ini ni baru rencana mau bikin cover lagi tapi dance cover. Brarti sama temen-temen yang lain juga?

93

menunjukkan esksistensinya secara individu dalam mengidolakan Subjek membuat video cover sebagai hasil karya wujud pengidolaan

Ho’o. Kalo yang ngover lagu itu udah berapa? Aku kalo ngover lagu udah...udah lima. Trus itu hasil coverannya untuk konsumsi kamu dan temen-temen kamu sendiri atau diupload lewat akun youtube atau apa gitu? Diupload ke youtube. Dengan kamu mengupload itu kamu pengen menunjukkan kalo kamu adalah wota atau pengen sampe ada membernya yang tahu? Kalo aku sih, kalo aku sendiri hmm apa namanya tujuan utama tu pengen itu tadi pengen jadi wota seleb itu tadi, kalo untuk sampe membernya tahu kalo ada video itu tu bonuslah buat aku. Kan ini di twitter ini kalo kamu tahu ada yang namanya reupload JKT48, nah di twitternya itu tu dia tu bukan twitter orang tapi buat jadi dia tu bisa tahu segala aktifitasnya si member. Jadi kaya si member tu disadap tu ya. Itu kemarin tu pernah ada member tu nganu ketahuan ngefollow yang wota seleb itu tadi, cuman kan ketahuan kan terus di-unfollow tapi kan aktifitasnya itu tadi kan kerekam gitu lho. Trus selain ngover-ngover gitu kamu ngapain aja?

Subjek mempublikasikan hasil karyanya

Tujuan subjek mempubliksikan hasil karyanya adalah ingin menjadi penggemar yang dikenal menghasilkan dan mempublikasikan karya atas inspirasi dari idola (wota seleb) Tujuan subjek menjadi wota seleb adalah ingin dikenal dan lebih dekat dengan idolanya


94

Nonton konser, yang kemarin tanggal Subjek menonton 10 yang di Jogja itu aku nonton konser idolanya bareng sama temen-temen. bersama temantemannya sesama penggemar JKT48

Itu berapa orang tu? Kalo aku sama temen-temenku kemarin cuman bertiga. Cuman kalo misale ngover-ngover gitu tu sama temen-temen yang lain juga, berlima gitu.

Subjek melakukan kegiatan pengidolaan bersama temantemannya

Kamu udah pernah belum sih nyempetin diri ke Jakarta trus ke theaternya? Belum sih masih fokus kuliah soalnya hahaha..kalo misalnya kuliahnya selo mau. Tapi yo lumayan mahal lho, sekali pertunjukan Rp 100.000,00. Ada juga beli merchandise buat tiket kalo mau foto berdua sama member. Harga CDnya tu Rp 150.000,00 apa ya kalo nggak salah. Fotonya itu cuma boleh di theaternya tapi kalo beli CDnya bisa online juga. Solanya kan ada golden rules, jadi itu tu nggak boleh sembarangan foto, nggak boleh sembarangan ngasih tanda tangan, nggak boleh pacaran. Kalo handshake sama member, jadi wota yang mau jabatan tangan sama member itu bisa di event-event khusus yang diadain sama JOT. JOT tu JKT48 operating team. Handshake tu tempatnya bisa beda-beda kaya dari handshake pertama yang album Heavy Rotation tu di theaternya trus yang KFC itu sama album-album yang lainnya tu di Balai Kartini.

Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya dengan mendatangi theaternya di Jakarta Subjek bersedia mengeluarkan biaya mahal agar lebih dekat dengan idolanya Pengetahuan subjek mengenai syarat agar bisa dekat dengan idolanya Pengetahuan subjek mengenai aturan yang tidak boleh dilanggar oleh idolanya Pengetahuan subjek mengenai event-event idolanya

Kamu nyari-nyari videonya member gitu nggak sih di Youtube misalnya? Kalo aku sendiri nggak sih, cuman kan emang apa kalo misalnya video

Subjek hanya menonton video


member di kehidupan sehari-hari tu kadang ada cuman itu kadang kadang doang tapi kalo aku biasanya kalo sama video yang kaya gitu biasanya cuman nonton trus udah, jadi nggak disimpen gitu nggak.

95

idolanya tanpa menyimpannya

Kamu ngefollow mereka gitu di twitter? Iya, ngefollow tapi cuman beberapa yang aku oshi-in (disukai). Emang siapa aja? Cuman dua sih hahaha...Cindy Yuvia sama Vania. Tapi yang followernya paling banyak tu Nabilah lho, udah sejuta tujuh ratus tiga puluh delapan. Selama ini kamu udah ngabisin berapa uang sih untuk melakukan idoling? Berapa ya...baru sejuta-an kali ya. Itu buat beli SWAG, nonton konsernya, nonton filmnya.

Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya Subjek ingin mengenal idolanya lebih dalam Member JKT48 yang diidolakan oleh subjek Pengetahuan subjek tentang member JKT48 yang paling banyak memiliki penggemar Subjek mengidolakan idolanya meskipun bukanlah member yang paling dikenal Pengeluaran subjek untuk membeli merchandise, nonton konser dan film idola

SWAG yang kamu beli berupa apa aja? Ya itu CD yang reguler yang Merchandise yang harganya seratus ribuan. Aku baru dimiliki subjek adalah punya empat CD. Trus aku beli photo 4 CD dan 20 foto packnya si Yuvia itu Rp 150.000,00. Sekarang sih fotonya ada sekitar dua puluhan. Kalo yang nonton kemarin habis berapa? Kemarin itu habis Rp 350.000,00 hahaha...itu buat yang nonton konser. Kalo nonton film cuman Rp 30.000,00.

Pengeluaran subjek untuk menonton konser dan film

Kamu sering ndengerin lagunya JKT? Kalo aku iya, soalnya kan buat

Subjek ingin menghafal


ngapalin lagu haha...

96

lagu idolanya

Brarti udah hapal sekarang? Iya, hapal, tapi kadang tu liriknya aneh tu lho soalnya terjemahannya tu kaku tu lho tapi ya maklum lah. Apa sih yang nggak buat mereka hahaahaa... Emangnya apa aja yang udah kamu kasih buat mereka? Belum sih, oh tapi ini paling gambargambar karikatur gitu. Aku bikin gambar karikaturnya trus dipost dimention ke mereka lewat twitter. Tapi itu cuman buar 2 member yang paling aku suka. Sampe sekarang udah berapa tu jumlah gambar yang kamu buat? Udah banyak. Ada nggak yang udah kamu bikin gambarnya tapi belum dikasih ke mereka? Nggak sih, soalnya selesai aku buat langsung dikasih ke mereka lewat mention di twitter, dan aku buatnya udah sepuluhan. JKT kan membernya banyak, kenapa kamu cuma paling suka sama dua member itu? Kalo yang satu itu dia tu apa...ngedancenya tu kalo menurutku paling jago, yang satunya tu dia tu sosoknya tu imut tu lho kaya sosok adek gitu yang Cindy Yupia, dia tim K3.

Subjek menyadari lirik lagu idolanya kurang bagus Subjek tidak mempermasalahkan lirik lagu subjek yang kurang bagus

Subjek membuat gambar karikatur yang terinspirasi dari idola Subjek ingin idolanya tahu bahwa subjek membuat karya mengenai idola Subjek ingin dikenal oleh idola Subjek membuat banyak hasil karya mengenai idola

Subjek ingin dikenal oleh idolanya Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya Subjek membuat banyak hasil karya mengenai idola

Alasan subjek mengidolakan idolanya adalah pintar menari dan wajah yang imut

Emang buat kamu, idola kamu tu apa sih? Sumber motivasi mungkin ya.

Idola adalah sumber motivasi bagi subjek


97

Yang seperti apa itu? Mereka tu apa ya, meskipun mereka capek tapi mereka nggak ngliatin kalo mereka tu capek. Itu memotivasi biar aku juga kaya gitu. Kalo ada yang nganggep kaya pacar kahyalan gitu sih aku nggak, soalnya aku tu nganggep mereka tu kaya adek gitu lho. Mereka kan masih kecil-kecil, rata-rata kelahiran tahun 98-an ya walaupun ada yang kelahiran 91 juga.

Subjek menyukai perilaku idolanya yang tidak memperlihatkan rasa lelah Subjek terinspirasi untuk tidak memperlihatkan kelelahannya Subjek menganggap idolanya sebagai adiknya karena berusia muda

Sejuah ini ada pengalaman yang menurutmu khusus nggak? Yang bikin seneng sih kemarin pas konser soale kan ini pas sebelum member tampil tu si MC-nya tu ke bagian penonton, dia ngasih-ngasih hadiah kan berupa SWAG-SWAG gitu. Trus MCnya ngajakin ngobrol penonton, nash pas itu tu dia ndeketin aku trus pas akhir nanyananya dia nyuruh aku nyanyi. Ya udah aku nyanyi kan eh nggak tahunya lagu yang aku nyanyiin tu jadi lagu pembuka konser. Itu tu kebetulan atau karna ada wota yang nyanyiin lagu itu trus si lagu itu jadi lagu pembuka? Kalo aku bilang sih itu kebetulan tapi itu tu moment banget tu lho. Trus di twitter juga pernah. Kan aku kaya ini, kaya si Cindy Yupia tadi kan kalo ngingetin makan gitu kan dia bilangnya bukan makan tapi mam nah waktu itu dia belum ngetweet trus aku mention duluan kan “ini kamu kapan mamnya?” gitu kan, trus tahu-tahu berapa detik kemudian dia ngetweet “aku baru mau mam”, tapi itu nggak di mention balik tu lho jadi cuman kaya ngetweet sendiri tapi ya nggak tahu kebetulan nggak tahu enggak tapi kaya semacam menjawab pertanyaan yang aku mention-in itu

Subjek senang ketika ia dikenal banyak orang di konser idolanya Subjek senang karena lagu yang dinyanyikannya di konser menjadi lagu pembuka yang dinyanyikan idolanya

Subjek merasa senang walaupun lagu yang dinyanyikannya hanya kebetulan sama dengan lagu pembuka konser Subjek senang karena sapaannya pada idola seolah-olah dijawab oleh idola


98

kan. Gimana sih perasaan kamu waktu itu, pas di konser sama yang twitter itu? Luar biasa hahaha... Kaya gimana itu?

Subjek sangat senang dengan pengalamannya dengan idola

Kaya akhirnya..kalo kalo dari kalangan wota tu istilahnya kaya jiwaru. Jiwaru tu kaya dikasih feedback tu lho. Pokoknya luar biasa. Kalo pas nonton film itu gimana pengalamanmu? Kan ada pengumuman tentang filmnya itu udah sejak Oktober tahun lalu trus ngikutin perkembangannya to lewat twitternya member. Jadi pas masih masa produksi film tu kan member juga ngetweet tentang kegiatan shootingnya. Trus tau-tau kaya ada pengumumannya to di twitter kalo filmnya tayang di bioskop tanggal 5 Juni. Ya uadah trus nyepakin biru-biru buat nonton, uang Rp 50.000,00 maksudnya hahaha... Trus pas tanggal 5 yang nonton itu aku dari rumah jam 7 pagi trus ke kosku dulu to trus nanyain tementemen udah pada bangun apa belum. Trus sekitar jam 9 pagi langsung ke Amplaz. Nah pas nyempe di parkiran to aku bilang ke temen-temen “Iki ketoke sing neng Amplaz ki ketoke wota kabeh” hahaha..trus ini pas markir motor kan nyante pagi-pagi kan belum ada yang markirin motor to jadi ngaca-ngaca dulu to trus ngliat ada yang njejerin kita, dia parkir juga, terus di helmya itu aku ngliat ada stiker JKT48, wah iki trus aku sama temen-temen langsung ke atas biar nggak keduluan. Sampe di atas ternyata masih sepi dan 21 pun belom buka. Waktu itu aku ngantri tiketnya sampe jam 11 siang, jadi yo sekitar 2 jam ngantri. Aku kan

Subjek tidak ingin ketinggalan informasi mengenai idolanya Subjek mempersiapkan agar dapat menonton film idolanya Subjek datang pagi ke bioskop agar dapat menonton film idolanya Subjek tidak ingin didahului penggemar lain Subjek membuat video mengenai film idolanya


99

nontonnya yang jam 12 sampe jam 13.30 ya udah abis nonton trus pulang ke kos buat ngambil kamera trus jam 2 tu aku bikin video pembukaan dulu tu lho buat semacam kaya laporan berita gitu nah itu mbikinnya bertiga sama temen-temenku. Trus abis itu balik lagi ke Amplaz buat bikin kaya vidoe laporan berita gitu. Pas nyampe sana ngeshoot dulu suasananya di sana di bioskopnya trus ke penontonnya buat tanya tanya filmnya tu sesuai ekspektasi mereka nggak itu nanya ke beberapa orang trus di acara itu nonton barengnya fanbasenya gitu nah aku berhasil nemuin mas-mas semacam penggedenya gitu buat minta izin wawancara, dibolehin sih tapi setelah filmnya selesai tayang jadi kita nunggu sampe sampe selesai filmnya pokoknya. Trus pas wawancara tu nanya ke mas-mas e sama wota-wota tentang acara nonton barengnya, acaranya ya bukan filmnya. Aku bikin rekaman itu sampe malem sampe jam 9 malem. Kalo kegiatan kamu yang ngoverngover lagu itu biasanya latihan berapa kali? Latihannya ya sampe pada puas aja, kalo misalnya dua kali udah puas ya udah langsung take.

Subjek ingin membuat video yang sempurna mengenai idolanya

Kalo berdasarkan pengalamanmu rata-rata berapa kali tu? Ya dua tiga kalian sih. Tapi kan itu nyamain nada sama suaranya dulu to trus nyari-nyari kuncinya, ada sih kuncinya tapi itu kan kuncinya versi suara cewek jadi ya nyari-nyari kuncinya dulu. Kita juga cuman sederhana kok ngover e, cuman pake gitar akustik dua sama kajon satu. Pengen juga sih pake alat musik yang lebih banyak tapi susah e nyari yang mbantuin main musik soalnya

Subjek berusaha memberikan usaha terbaik untuk membuat video mengenai idola


100

temenku kan gitaris semua. Trus kamu yang ngapain? Kalo saat ini aku yang nyanyi tapi besok ada yang suaranya lebih bagus dari aku ya aku main kajon. Tapi kalo aku disuruh nyanyi ya nyanyi kalo nggak yo nggak, aku tahu kualitas suaraku kok soale hahaha... Kamu puas nggak sih sama hasil yang dicover kemarin itu? Ya puas. Soale itu kan sebenere cuman iseng-iseng aja kan hahaha.

Subjek merasa puas dengan hasil karyanya bagi idola

Kan tadi kamu bilang kalo kamu ngefollow mereka di twitter, apa sih yang membuat kamu ngefollow mereka? Bisa lebih tahu tu lho kadang keadaan mereka tu kaya gimana, cuman kan aku kan nggak pake smartphone jadi ya nggak bisa setiap saat mbuka twitter.

Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya

Tadi kamu juga bilang kan kalo berencana buat bikin dance cover, nah kalo udah jadi trus mau diapain tu videonya nanti? Mau diupload di Youtube sih rencananya. Jadi dibikin sebagusbagusnya lah ya, kalo bisa sih gambarnya mau diambil dari berbagai sudut jadi biar nggak bosen. Kalo dari satu sudut doang kan nanti bosen. Apa sih tanggapan kamu sama pandangan orang lain kalo mengidolakan JKT itu nggak banget? Ya harusnya sih mereka bisa maklum ya, nek aku sih yakin mereka kan juga punya idola sendiri kan mereka juga pasti ntar ya mungkin perilaku mereka ke idola mereka nggak

Subjek ingin membuat video yang terbaik mengenai idolanya Subjek ingin idolanya dan orang lain mengenalnya Subjek ingin hasil karyanya diketahui idolanya dan orang lain

Subjek ingin orang lain memaklumi perilaku pengidolaannya


101

seekstrim kita tapi kan ya itu tadi harusnya bisa maklum lah. Kalo aku Subjek berusaha tidak sih masa bodoh ya sama mereka yang mengurusi orang yang menghina penggemarnya JKT48, menghinanya buat aku sih elo elo gue gue. Kamu pernah ikut fanwar gitu nggak sih? Nggak sih, paling aku cuma ngliatin aja trus ketawa aja malah lucu tu lho ngapain mereka kaya gitu.

Subjek menganggap lucu perilaku penggemar yang saling menghina (fanwar)

Ooo kamu merasa nggak perlu gitu ada fanwar? Nggak, kan setiap orang punya pendapat masing-masing kan jadi ya nggak seharusnya kita ngejudge orang lain kaya mereka ngejudge kita. Temen-temanku kan juga ngefans sama JKT tu karena aku jadi aku merasa punya semacam tanggung jawab untuk menuntun mereka ke jalan yang benar, dengan mengidolakan yang benar jadi nggak pake fanwar.

Subjek merasa tidak seharusnya saling menghina dalam mengidolakan Subjek berusaha mengarahkan temantemannya untuk tidak menghina penggemar lain (fan war)

Itu awalnya gimana sih kok kamu bisa membuat temen-temenmu suka sama JKT kaya kamu? Awalnya sih aku ke kosan mereka to trus aku nyetel videonya JKT trus mereka tu ngrasa kaya wah kok member tu cantik-cantik ya trus mereka milih oshi (idola) mereka masing-masing, trus ya itu tadi mereka mulai tanya-tanya. Malah kemarin ni ada adeknya temenku yang awalnya tak ajak buat mbantuin aku ngover lagu trus katanya temenku pas kemaren dia pulang ke rumah eh nggak tahunya dia di kamar tu kaya nge-chant nge-chant sendiri nggak jelas tu lho. Kan JKT kan ada chant-chant-nya (semacam yel-yel penyemangat). Padahal pas mbantuin ngover itu dia nggak ngefans sama JKT.

Awalnya subjek tidak berusaha membuat teman-temannya mengidolakan JKT48 Subjek membantu memberi pemahaman mengenai JKT48 pada teman-temannya Subjek meminta tolong temannya untuk membantunya membuat video


102

Menurutmu daya tariknya JKT tu apa aja sih? Lagu-lagunya tu menarik, jujur aku sendiri tu kalo misale apa namanya ada lagu yang kesetel trus pas banget sama suasan hati tu jadi merinding tu lho rasanya, jadi merinding. Trus ada bagian filmnya kemarin itu ada juga yang bikin merinding. Sebenernya itu filmnya tu kalo diliat sama yang bukan wota tu bakal garing banget, membernya sendiri tu kualitas actingnya belum kelihatan terus ceritanya tu terlalu gampang ditebak. Kalo kita para wota kan yang penting bisa lihat para member hahaha...

Perasaan subjek terkait fanatisme pada idola

Subjek tertarik dengan lagu idolanya Subjek merinding ketika mendengarkan dan menyaksikan hasil karya idolanya yang sesuai dengan suasana hatinya Subjek menyadari kelemahan hasil karya idolanya Subjek menyadari kekurangan idolanya Subjek lebih mementingkan dapat melihat idolanya di film daripada kualitas actingnya

Kalo misalnya ada rentang dari satu Subjek tidak ingin sampai sepuluh tu kira-kira rasa suka “sakit” karena terlalu kamu ke JKT tu ada di angka berapa? mengidolakan idolanya Hmm 7, karena nggak mau terlalu suka takut nanti sakit hahaha... Nggak ada rencana menambah? Hmm saat ini nggak Kalo mengurangi?

Subjek tidak ingin mengurangi rasa sukanya terhadap idolanya

Itu apa lagi, nggak boleh itu hahaha... Kenapa? Karena usaha mereka itu terlalu keras untuk dikhianati. Usaha tu maksudnya kan para member tu awalnya ada yang nggak bisa nyanyi, nggak bisa nari tapi mereka berusaha keras dan jadi kaya sekarang. Kan kasihan mereka itu, bahkan kalo malem itu ada yang tidurnya cuman

Subjek sangat menghargai kerja keras idolanya Subjek tidak ingin berhenti mengidolakan idolanya Subjek tidak ingin menyia-nyiakan kerja

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794

dari jam satu sampe jam lima pagi karena harus latihan trus kalo pulang dari theater kan jam jam sepuluh jam sebelas malem udah gitu kan mereka domisilinya ada yang di luar Jakarta, mereka bolak-balik theater latihan.

103

keras idolanya Subjek berusaha memahami kegiatan dan perjuangan idolanya

Mereka tu sekolahnya regular ato home schooling gitu sih? Mereka tu sekolah biasa, makanya itu Subjek kagum dengan luar biasa kan, udah sekolah regular perjuangan idolanya terus tiap hari latihan bolak-balik Bandung – Jakarta. Kalo misalnya ada yang menghina idola kamu gitu gimana? Ya gimana ya kaya mau berbuat sesuatu tapi ya siapalah saya ini. Pengen melakukan sesuatu tapi ntar berguna nggak tu lho. Ingin berbuat sesuatu tu berbuat apa?

Subjek merasa tidak berdaya dengan hinaan terhadap idolanya Subjek ingin membela idolanya tetapi merasa takut

Ya kaya semacem membalas gitu. Tapi kalo kaya di twitter gitu kan ada fanbase yang besar gitu to jadi kalo ada yang menghina JKT tu mereka yang maju nah jadi ya aku serahin aja semuanya sama mereka.

Subjek ingin membalas hinaan yang diterima idolanya Subjek merasa tidak berdaya sehingga menyerahkan pembalasan pada Kalo perasaanmu sendiri terhadap sebuah fanbase orang-orang yang benci sama JKT tu gimana? Gimana yo, ya mereka itu kan kaya nggak tahu apa-apa tapi tahu-tahu tu ngejudge gitu to jadi yo panas, emosi, marah wong nggak tahu apaapa kok tahu-tahu ngejudge gitu lho. Brarti kamu pernah dihina atau dibenci gitu karna kamu suka JKT? Iya.

Subjek merasa tidak terima dan marah dengan hinaan terhadap idolanya


TABEL TEMA PARTISIPAN 1, AHX Wujud Fanatisme Lamanya Mengidolakan a. Awal mengidolakan b. Alasan mengidolakan Karakteristik idola a. Karakteristik idola yang disukai b. Subjek hanya menyukai beberapa member c. Subjek menyadari kekurangan idola Kegiatan pengidolaan yang dilakukan a. Menikmati hasil karya idola (mendengarkan lagu, menonton video, menonton konser, menonton film, mengoleksi merchandise) b. Menyimpan hasil karya idola (film, foto, video) c. Membaca buku mengenai para penggemar idola d. Membeli merchandise idola e. Melakukan barter merchandise dengan sesama penggemar f. Membuat hasil karya untuk idola (membuat animasi / karikatur, meng-cover video maupun lagu idola, video liputan) g. Menghafalkan hasil karya (lagu) idola h. Menjadi follower idola di media sosial i. Mencari-cari informasi mengenai idola (apa yang dilakukan, berada dimana) j. Menjadi anggota fansclub k. Menyapa idola secara langsung (tatap muka) l. Menyapa idola secara tidak langsung (melalui media sosial) m. Mendatangi idola dan mengikuti idola pergi Makna Fanatisme Pandangan terhadap idola a. Idola sebagai sumber motivasi b. Idola sebagai sumber inspirasi c. Idola sebagai sumber hiburan d. Idola dianggap sebagai adik e. Subjek mengacuhkan kekurangan / kelemahan idola Keinginan yang ingin diwujudkan melalui pengidolaan a. Ingin menunjukkan dan diakui eksistensinya

b. Ingin memiliki relasi

AHX 1-7 8-35 699-708 8-35 430-439 353-364 398-402 708-713 292-308 340-351 370-401 206-226 366-382 240-248 255-259 406-419 395-400 353-364 514-523 614-623 421-427 481-496 -

441-451 240-248 406-419 451-458 402-404 714-719 51-52 244-246 268-290 625-637 310-316

104


c. Ingin menunjukkan empati kepada idola d. Ingin memberikan yang terbaik untuk idola e. Subjek menyadari kegiatan pengidolaan yang dilakukan Kegiatan pengidolaan dan relasi dengan lingkungan sekitar a. Membantu penggemar lain memperluas pengetahuan mengenai idola (memberikan informasi-informasi pada penggemar yang lain) b. Tidak mau menceritakan pengalaman pengidolaan pada orang yang membuat subjek merasa terancam (dihina, diterawakan, dll) c. Menuruti nasihat orang tua untuk tidak sering membeli merchandise idola d. Mendapatkan hinaan dari lingkungan karena mengidolakan idola e. Marah dan sedih atas hinaan yang diterima (baik pada idola maupun diri sendiri) f. Mengacuhkan hinaan dari lingkungan dan menghindari orang yang menghina g. Ingin membela idola namun merasa takut

353-357 425-427 737-760 575-613 721-731 668-674

-

790-794 780-788 638-652 762-778

105


106

VERBATIM PARTISIPAN 2, Q No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Judul Tema Alasan mengidolakan

Verbatim Gimana sih awal kamu mengidolakan JKT?

Komentar

Ok, sebenernya nganu mbak aku tu nggak dari dalem suka JKT gitu tapi sukanya sama girlband hahaha...jadi awalnya dulu waktu SMA. Waktu SMA kan nganu kan apa namanya itu, kayanya tu aku tu nggak mudah percaya tu lho sama orang lain lha trus wah ini kurang motivasi kalo nggak ada motivasi wah akhirnya cari motivasi yo alesan lah alesan buat njalani sekolah to waktu itu lha trus aku tu cari motivasi trus cari-cari idola

Subjek menyadari bahwa ia kurang memiliki motivasi sekolah

Alasan tidak Itu kaya fansclub gitu? mengikuti fansclub idola Nggak sih, aku malah bilang sama diriku sendiri aku nggak suka masuk fansclub i lho soalnya kegiatannya tu nggak apa ya nggak sesuai tu lho ya intinya isinya cuma hura-hura tu lho padahal aku sendiri lho, Awal mula mungkin ini cuma aku sendiri pas mengidolakan JKT48 kan aku direkomendasiin sama mas...mas...masku to yang notabene staff ini kaya semaacam psynema gitu jadi pas pasti pas JKT manggung dia ditawarin dulu tu lho buat foto, kalo dia nggak mau baru dia cari yang lain nah kaya gitu lho ya crew lah istilahnya nah gara-gara dia sering edit to aku jadi suka, kaya gitu. Terus e kegiatan apa tadi, ee fansclub ya lha itu aku malah nggak suka mbak jadi aku malah kalo ketemu mungkin ketemu sama idola yo Subjek ingin sama membernya JKT48 dimana gitu memiliki eksistensi nah itu aku malah pengen membedakan dalam diri jadi nggak pengen kaya orang-orang mengidolakan sepele yang jadi fansclubnya misalkan yang lain cuma dateng menenin makan ato apa gitu aku beda, aku ngover video

Subjek tidak mengikuti fansclub karena kegiatannya hanya hura-hura

Mengidolakan idola karena kakak subjek menjadi crew idola

Subjek ingin berbeda dari penggemar yang lain Subjek ingin dikenal oleh idolanya Subjek ingin


Alasan mengidolakan

trus main keyboard trus direkam trus dikasihkan pokoknya yang nggak sepele tu lho. Jadi ada unsur spesialnya gitu hahaha...ya ada unsur beda gitu lho istilahe dari temen-temen fansclub jadi ketika nganu pun ketika jumpa fans gitu aku nggak bareng sama fansclub walaupun kenal, kenal aku sama tementemen fansclub. Jadi yo diri sendiri sih menurutku karena nggak ada nggak ada yang opo yo.... yo mungkin atas dasar awalnya kemauan diri sendiri to mencari apa itu pelarian motivasi yo. Aku kan sadar to dulu tu aku kayanya kekayaan itu nggak nganu banget e jadi orang lain punya hp baru aku juga nggak iri, giliran cewek aku iri tu lho lha brarti kan aku prefernya kayanya ke masalah jenis itu lho yang itu tu prestisius gitu lho terus nyarinya ke kaya gitu itu, nyarinya ke girlband.

107

melakukan hal-hal spesial bagi idolanya

Subjek mengidolakan karena membutuhkan motivasi

Subjek mencari motivasi dengan mengidolakan girlband

Kalo mulai JKTnya itu sendiri gimana? Dulu sebenernya cuma nganu sih sebenernya apa namanya itu nonton itu lho awalnya sederhana banget jadi eee membernya yang SNSD tu ya udah nggak sering tampil gitu lho jadi trus ada yang udah opo berpacaran ada yang udah mau nggak committ jadi aku tu kaya JKT tu cuma pelarian kan, sebenernya udah nggak mau berhasil mau bubar gitu to terus gitu aja jadi ya kaya pelarian gitu lho mbak. Oh ya udahlah di Indonesia yang bisa buat mungkin contact ya, mungkin contact karena gampang contactnya kaya gitu.

Subjek menyukai JKT48 karena girlband idolanya terdahulu mulai mengecewakan subjek

Subjek mencari figur idola baru yang dapat dihubungi Subjek ingin memiliki hubungan dengan idola

Awal mula Trus itu kira-kira kapan tu kamu mulai mengidolakan suka JKT? Ooo baru mbak....baru Desember. Baru banget. Alasan mengidolakan

2013

pas Subjek mengidolakan idolanya sejak Desember 2013 Kan di Indonesia girlband juga cukup banyak tu, kenapa sih kamu memilih


pelariannya ke JKT? Sebenernya banyak ya girlband tu 7icon, cherrybelle dan sebagainya. Kok milih JKT, hah yang pertama jelas eee mas saya kan nganu crew to jadi jelaslah jadi familiar gitu lagu-lagunya sama orang-orangnya hah trus yang kedua itu ini, ini fanatismenya itu lucu tu lho kalo tak pikir-pikir. Gini, ketika apa namanya kalo udah di dalam group temen-temen fans itu kayanya tu seneng banget tu lho kaya misalnya aku nonton mas X, dia tu kemarin nonton eeee apa namanya konser di JEC kemarin itu sama sekali nggak nonton konsernya karena kenapa, karena dia udah nganu udah bisa banget nonton mereka, alhasil mas X hadap ke belakang trus ngechant sendiri gitu udh seneng terus tak pikir loh kamu mbayar Rp 75.000,00 Rp 80.000,00 sampe Rp 100.000,00 nggak nonton lha itu udah bisa, kaya gitu jawabane. Waah sakit ini tak pikir hahaha...ternyata weh lucu tu lho liat orang-orang sakit hahaha...aku jadi tertarik, weh apik e ternyata hahaha...kaya gitu. Kan tadi awale kamu bilang wah tanda Subjek berusaha kutip kaya sakit gitu kan tapi kok kamu tidak larut dalam malah semacam pengen juga? pengidolaannya Nah sebenernya sakit nggak itu nganu yo maksudnya relatif yo, nah nek aku malah buat batesannya itu opo yo nggarisi ke moral mbak maksudnya weh ini tu etis nggak kan bapak ibuku selalu bilang kalo seneng tu jangan seneng banget kalo benci jangan benci banget. Jadi aku kasih itu batesan tu lho. Weh ini tu sekedar sampe sejauh mana sih aku sukanya, ooh tahap ini salah nggak sih. Paling nggak menurut moral. Oh yo nggak papa to, nggak ada yang nganu, pokoknya intinya apa mbak Subjek tidak ingin nggak ada yang boleh menghalangi pengidolaannya kesenenganku termasuk jeleknya ya dibatasi yang di aku tu tanggung jawab.

108

Subjek mengidolakan JKT48 karena kakak subjek adalah crewnya, familiar dengan lagunya, melihat penggemar lain yang mendapatkan kesenangan

Subjek membatasi fanatismenya dengan ukuran moral agar tidak terlalu larut

Subjek tidak ingin ada yang menghalangi kegiatan pengidolaannya Subjek tidak ingin pengidolaannya

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 147 148 149 150 151 152 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193

109

dibatasi Misalnya kemarin kaya aku ini jadi koordinator suatu organisasi di kampus itu kan waktu di tengah-tenagh kegiatan kan ada konser idola ya di MEIS itu, nah itu aku sempetin karena ya motivasi gitu lho mbak, kalo nggak ada yang bikin seneng yakin aku stres. Jadi nggak ada yang boleh menghalangi kesenenganku tu yo termasuk tanggung jawab lha itu ya jeleknya itu hahaha...harusnya dibagi tapi aku tu kaya gitu sih. Trus menurutmu dari JKT sendiri yang Subjek menyadari menarik apanya sih? kekurangan idola namun Oh kalo JKTnya suara jelas nggak, mengabaikannya nggak masuk akal sama sekali, jelek banget suaranya nggak ada yang bisa nyanyi yo to beda sama Jepang yang AKB itu, itu kompetensi untuk jadi idol member di nganu tu banyak entah bermain musik, entah menyanyi banyak lho beda sama JKT, itu tu nggak banyak yang dimiliki. Terus yang buat aku suka to itu cuma Hal yang disukai fisik thok. Tapi badannya aku nggak tu, subjek dari yo mungkin itu aku meng subjektif idolanya banget, aku tu lebih suka lihat face nya hahaha...nggaku suka juga aku sama yang tinggi, entah gemuk kurus nggak masalah yang penting face sama nggak tinggi, nah di JKT tu kebetulan banyak yang memenuhi kesukaanku haha...seperti itu. Selama ini kegiatan pengidolaanmu tu Subjek menyadari apa aja sih? pengidolannya mulai dari yang Dari yang paling ringan apa yang paling ringan hingga berat parah mbak? Subjek meninggalkan tanggung jawabnya untuk melihat idola

Semuanya. Kegiatan pengidolaan dilakukan

Subjek meninggalkan sejenak tanggung jawabnya agar dapat lebih dekat dengan idolanya Subjek menghilangkan stres dengan melihat idola

Subjek menyadari kelemahan idolanya

Subjek menyukai fisik idolanya

Subjek menyadari ia melakukan kegiatan pengidolaan yang beragam dan dipandang dari yang normal hingga tidak normal

yang Oh ya hahaha...yang paling ringan dulu ya. Ya itu, jelas ngapalin lagu, karena ya Subjek menghafalkan apa ya ini ini apa namanya aku yakin lagu idolanya


temen-temen fansclub disini nggak sedalem itu lho untuk menghayati itu lho. Kalo aku, menurutku dari karyanya mereka to misale tak nganu, aku mungkin, mungkin lho ini, mungkin lebih apal dari temen-temen yang lain beneran, aku kan detail kaya gitu. Itu kamu ngapalin semua lagunya JKT? Subjek menyadari kekurangan idola Pertamanya sih lagu yang menurutku namun enak to tapi kemudian kan mencirikan mengabaikannya kan kalo kita udah nonton apa nggak cuma JKT ya nonton lagu Indonesia kan tiap musisi ato opo itu kan ada yang mencirikan to, nah ternyata lagulagunya JKT kan bukan buatannya orang Indonesia ya mungkin aku apatis juga ya sama orang Indonesia nah writer sama editor eh yang ngarang itu kan dari sana, dari Jepang to nah beda tu lho ada kesan bedanya tu lho cuma ketika ditranslate ngawur jadinya jelek banget jadi ngawur banget lho itu translateannya apa lagunya JKT tu semuanya nggak ada yang masuk akal dan aku menyadari bahwa itu tu jelek, suaranya jelek, syairnya nggak masuk akal kan tapi kan aku wis menyadari apa eee ketertarikanku dimana cuma di orangnya to hahahaa...kaya gitu.

Itu kamu apal semuanya apa beberapa? Kegiatan pengidolaan dilakukan

Sebenernya nggak emm beberapa sih yang tapi sebenernya beberapanya bisa dibilang sebagian besar, banyak gitu. Soalnya kesannya kalo nganu ngefans yo tapi nggak hapal tu gimana gitu lho hahaha...kalo di konser cuma diem kan nah gimana gitu jadi cuman sekedar buat kaya gitu.

Subjek merasa lebih mendalami hasil karya idolanya daripada penggemar yang lain

Subjek merasa hasil karya idolanya memiliki ciri khas

Subjek menyadari hasil karya idolanya memiliki kelemahan yaitu translate-annya jelek Subjek menyadari kemampuan idolanya dalam bernyanyi kurang bagus Subjek menyadari ketertarikannya pada idola

Subjek hafal semua hasil idolanya Subjek kurang puas tidak hafal Jadi kamu ngapain lagunya karena lau idolanya merasa biar asyik aja kalo di konser njuk ngapalin lagunya atau? Ooo...nganu e aku nggak kaya gitu, aku ngapalin tu yo karena aku pengen tu lho

110

hampir karya merasa apabila dengan


mbak ho’o to. Buktinya ini di laptopku apa di komputerku pake mini liric tu lho nah itu kan otomatis munculin liriknya pas muter lagunya to jadi aku nganu ngerjain apa gitu sambil ndengerin lagu kan ada liriknya jadi yo kebaca terus kan jadi apa keapal. Cepet tu lho aku kalo kaya gitu nggak tahu kenapa itu cepet ngapalinnya dari pada mungkin belajar gitu nah motivasi kan berarti. Ada gunanya gitu lho, cepet banget lho itu ngapalinnya.

111

Subjek melakukan aktifitas sambil mendengarkan lagu dan membaca liriknya Subjek mudah menghafalkan lagu idola

Kalo sampe sekarang kira-kira berapa lagu tu yang kamu hapal? Kan tadi aku ngomong apa prosesnya dari yang paling ringan sampe yang paling nganu itu ngapalin lagu itu yang paling ringan. Kemudian yo mbak ndengerin video trus kemudian ee lihat nonton video.

Subjek menghafalkan lagu dan melihat video idola Subjek ingin lebih mengenal idola lewat Video itu maksudnya kamu download karya-karyanya trus di save di laptop apa komputer gitu? Ho’o download, nggak cuma nonton di Youtube karena ngliat sourcenya, sambil ngliat sourcenya kalo jelek ngapain juga to maksudnya gambarnya jelek yo nggak didownload lha kan aku visual banget to maksudnya tu nggak suara apa gimana kalo videonya jelek yo nggak tak download. Tapi kalo videonya nggak aku suka tapi gambaranya bagus yo tak download hahaha...

Subjek menyimpan hasil karya idolanya Subjek menginginkan karya terbaik idola

Kira-kira kamu punya berapa banyak video sih yang di laptop ato di komputer kamu? Berapa yo, kalo nganu dikit sih, videonya tu dikit tapi satu video tu konser tu lho maksudnya satu video tu durasinya panjang banget bisa dua jam, dikit nggak sampe 50 nggak sampe tapi panjang.

Subjek ingin lebih dekat dan mengenal idola melalui karyanya Subjek ingin bisa merasa dekat dengan idola kapanpun subjek


112

menginginkannya Itu biasanya kamu nyarinya dimana sih? Kalo aku nyari source pasti yang bagus Subjek mencari karya tu lho mbak jadi video video yang bagus terbaik idola gambarnya, suaranya ya nggak papa jelek tapi kebanyakan bagus mbak. Berarti kamu berusaha nyari sendiri? Nggak berusaha minta ke kakakmu yang crew gitu?

Subjek ingin mendapatkan barang mengenai idolanya dengan cara yang tidak melanggar aturan

Oh, eee iya bener bener banget karena itu sebenernya bisa tapi aku mikir etik, ada kode etiknya lho sebagai publisher sebagai apapun itu kan masku terikat kontrak kalo aku nyuri-nyuri gitu sih bisa sebenernya tapi kan nggak etis, ho’o to? Dan yo mosok ini originalitas dari apa itu apa namanya promotor gimana nanti kan itu harus dikasih ke promotor terus tanda tangan sama ini apa namanya management JKT banyak tu lho ketika diputuskan untuk dipublish itu banyak banget kan kerjanya jadi aku nggak mau menyalahi aturan apalagi itu hukum yo kaitannya, nggak mau aku.

Subjek tidak ingin melanggar aturan untuk mendapatkan video idolanya

Jadi kamu lebih memilih untuk ya udah download sendiri gitu ya?

Kegiatan pengidolaan dilakukan

Kalopun nganu nunggu yang opo versi lama pun nggak masalah gitu lho maksudku yang penting nggak disalahi lah itu prosedurnya. Trus apalagi nih selain ngapalin lagu?

Subjek tidak ingin melanggar aturan untuk mendapatkan video idolanya

Nggak sampe itu joget-joget itu nggak yang sampe. Hah ngapalin lagu, nonton video terus ya ini mungkin cenderung ke fotofoto. Foto lho, visual i lho kuwi.

Subjek menyimpan foto idola Subjek ingin dapat melihat idolanya kapanpun ia mau

Itu foto semua member atau tertentu aja? Idola yang disukai Sebenernya sebenernya tertentu, aku Subjek serta alasannya cuma suka itu Naomi doang. Ya to satu menyukai mengidolakan orang tapi kan sering tu Naomi kalo di tertentu di

hanya orang JKT48


113

shoot kan nggak Naomi doang jadi ya yang sesuai dengan sama yang lain. Tapi yang paling suka kriteria perempuan tetep Naomi. yang disukai subjek Selain itu ada kegiatan yang lain?

Subjek tidak Kalo ikut JFC (JKT48 Fans Club) nggak Subjek tidak mengikuti fansclub aku. mengikuti fansclub Kenapa? Subjek merasa Ya sering ya aku nggak jodoh aja itu lho lebih unggul mbak, aku kan nggak se maksud e aku daripada kan nganggep diriku tu ya kayanya tu kebanyakan bisa lebih dari yang cuman kaya gitu tu penggemar lho. Yo bukan ngremehin komunitas yo bukan tapi ngapain sih gitu lho kaya yang gini-gini aku kan bisa lebih. Aku kan menguasai apa gitu, sempet sempet sempet ini ada kan member yang udah gagal to namanya Dhea Marela dari Kebumen itu. Itu cuma nganu ya ikutikut gagal audisi kan gagal to eee dateng to ke konser trus udah apa namanya aku tu dateng tu lho nggak buat ini kemarin apa peluncuran Viva JKT48 itu aku dateng bukan untuk nonton film tapi Kegiatan untuk foto sama Dhea Marela-nya, pengidolaan yang cuma itu doang ke Amplaz tu lho jadi dilakukan dari rumah lihat twitter to trus ada Dhea Marela trus loh kok Ambarukmo Plaza aku langsung ngluarin motor hihihi... Oh langsung? Jadi kamu ngliat twitternya hari itu juga trus langsung ke Keinginan subjek Amplaz? dalam melakukan pengidolaan Ho’oh. Aku langsung ke sana, nggak buat nonton filmnya lho piye...Cuma pengen nganu sama Dhea Marela-nya akhirnya aku sempet ngobrol trus sebelumnya itu aku punya modus dari pada temen-temen lain JFC tu lho aku lebih, yo bukan lebih keren tapi lebih punya modus,


opo aku dulu sempet mbuat video itu lho aku blajar aku blajar sungguhsungguh ngover, ngover salah satu lagu yang to ho’o to terus yo cuma aku bilangnya cuma nganu gitu aja jadi yo wis ngover

Subjek merasa lebih daripada penggemar anggota fansclub

Subjek mencari informasi mengenai idolanya Subjek langsung mencari idolanya ketika mengetahui keberadaan idola

Subjek ingin lebih dekat dengan idola dengan berfoto dan ngobrol Subjek ingin memiliki kenangan dengan idola berupa foto Subjek ingin dikenal oleh idolanya Subjek berusaha membuat karya untuk idola yang terinspirasi dari idolanya


to full buat Dhea Marela. Ho’ to jadi dia tahu jadi dia tahu aku tu lho. Ya itu yang paling sakit. Kadang-kadang bisa membat aku lebih bisa banyak sih memotivasi tu khususnya nganu yo wanita yo banyak tu lho yang bisa aku lakukan jadinya. Aku pada awalnya, awalnya lho sama sekali nggak belajar apa namanya itu keyboard full cuma dikasih waktu 2 hari kaya gitu lho, itu bisa nyelesaiin sampe detail-detailnya tu lho satu lagu woh itu kayanya yang tadi tu lho ternyata kalo ada motivasinya tu woh bisa dan detail tu lho tak rasain we ini kok lebih keren dari sebelumnya coveranku. Lha trus aku diejek sama masku, mbog kamu kalo mau mbuat video yang beneran bilangnya gitu, awalnya tu kan cuma apa sih cuma buat apa gitu lho, videonya cuma sendiri apa lha gitu mbuat yang beneran gitu ya itu paling sakit sih. Trus setelah kamu diejek gitu kamu mbikin? Perasaan inferior subjek mengenai Ho’o eh nggak nggak, yo a karna belom video buatannya ada siapa-siapa yang mbantu tu lho mbak aku kan nggak punya apa video keren nggak ada, kan itu aset perusahaannya masku semua to yang itu kamera yang cuma segini ukurannya tapi lima juta itu, lha itu juga aset perusahaan jadi yo ra realistis sih mbuat video yang keren hahaha...nggak nganu.

114

Subjek merasa bersemangat membuat video untuk idola

Subjek merasa tidak mampu membuat video yang bagus bagi idolanya

Trus balik lagi ya selain kamu ngapalin lagu He’e Video, foto, itu ada yang lain lagi Subjek menjadikan nggak? idola sebagai sumber Ngover ya mungkin? inspirasi berkarya He’e ngover itu. Sampe sekarang udah ngover berapa itu berapa banyak? Perasaan superior Sebenernya dua sih tapi yang keren tu Subjek merasa video subjek mengenai satu, yang wooooohh gitu lho buatannya bagus video buatannya hahaha....aku nglihatnya kok sampe Subjek kagum


kaya gini gitu lho

dengan buatannya

115 video

Nggak nyangka ya sampe bagus gitu? Wooohh nggak nyangka, yo ini bukan nggaya ya tapi kalo mungkin aku lebih fokus dan dilihat cewek tu bisa cewek ana rasa tu bisa karena woooh segitu tu lho waktunya singkat bisa membuat something beneran.

Subjek kagum dengan video buatannya Subjek merasa akan disukai apabila membuat video yang lebih bagus

Berapa lama itu mbuatnya? Dua? Cuma 2 hari itungannya dan kacaunya to aku tu nggak tahu lagu itu tapi ketika udah ngliat to dari ndengerin sampe belajar itu cuma 3 hari, jadi dari sama sekali nggak tahu sampe bisa main lho hahaha....kok isoh i lho hahahaha...ra mutu og hahaha...

Subjek termotivasi membuat video bagi idolanya Subjek kagum dengan kemampuannya membuat video bagi idolanya

Itu kamu ngovernya sendiri atau ada temen? Nggak ada, nggak ada orang lain sama Subjek membuat sekali, sendirian bener-bener sendirian. video sendirian Mulai dari belajar lagu, ngapalin, ngeshoot gitu? Perasaan inferior He’em, aku cari chordnya yang ini yang subjek mengenai umum apa nah buat sendiri dari yang video buatannya umum misalnya dari apa main dari apa naikin setengah lah pokoknya tak bedain tu lho dari yang aslinya. Ternyata tu jadinya weh hahaha...bingung kae lho aku kok bisa sampe kaya gini cuma jelek sih maksudnya video recordernya juga cuma apa jelek masih HD punya ibuku. Jelek maksudnya apa ini ni tools toolsnya yang buat ngrekam tu nggak main bahaya juga to gelap jelek semuanya. Yang bagus cuma ininya yang dilakukan itu lho ha itu. Cuma itu sih. Itu kamu ngeshootnya gimana? Maksudnya proses pembuatannya gimana? Perasaan inferior subjek O itu yo, mbuatnya di rumah. Itu juga bukan perkara yang mudah mbak. Aku

Subjek berusaha membuat karya yang berbeda dari versi aslinya untuk idolanya Subjek menyadari kelemahan karyanya

Subjek malu membuat video untuk


tu biar nggak malu hihihi aku mesti ini eee apa namanya nyesuaiin waktu. Jadi aku jam sepuluh malam itu pas yang lain udah pada tidur biar nggak kliatan sakit hahaha....trus ini cahayanya juga aku hidupin semua jadi kaya hmm kaya ada tamu gitu lho hahaha....jadi bikin wuuhh terang banget gitu. Terus nganu apa namanya itu alat-alatnya juga aku siapin sendiri, tripod kecil aku taruh di meja di mejanya itu aku harus cari terus keyboardnya harus aku kasih sejajar padahal meja yang segitu nggak ada, pokoknya apa-apanya tu aku nyari sendiri hahaha...terus sampe recording itu ya itu takenya ha itu itu yang miracle selanjutnya. Take, takenya nggak banyak cuma 2 kali dan kalaupun sekalipun bisa. 2 kali tu karena, karena nganu karena ada apanya itu yang akhir itu ada ini lho anjingku lewat tu lho jadi bukan karena aku salah main tapi karenna ada gangguan anjing. Jadi kalo nggak ada anjing lewat to woooh mbog sekali jadi. Aku bingung i lho, loh kok bisa. Malah itu kan ditanya maksudnya ditanyain masku to woh kalo kamu bisa niat lebih keren lho, maksudnya tenanan tu lho ada keinginan buat beneran ngover gitu biar yang nonton juga bisa lebih banyak gitu to, itu bisa lho karena takenya cuma sekali. padahal itu cuma sendirian, perelatannya juga cuma sendirian. Sakit emang. Kamu nggak mencoba nyari bantuan temen, misalnya dia yang main musik trus kamu yang nyanyi atau gimana Subjek ingin gitu? memiliki eksistensi dalam Nganu aku tu dulu tu punya gambaran, mengidolakan cowoklah itu kalo punya something lebih dicari maksudnya bukan bukan wong ngganteng kaya itu bukan yang gimana bukan tapi kalo dia punya kaya apa ya something gitu, keahlian tertentu, entah entah keahlian kan nggak harus nagnu ya nggak harus skill ya, misale opo yo soft skill opo gitu kan mesthi lho mesthi dicari, mesti lho nggak cuma cowok sebenere, cewek juga kan. Ha itu

116

idolanya Subjek berusaha sendirian membuat karya bagi idolanya

Subjek membuat sendiri videonya karena ingin berbeda dari penggemar yang lain


117

yang aku yakini, aku tu mencoba menguasi tu banyak banget mbak halhal yang biasanya cowok opo yo bisa lakukan itu semuanya hampir aku lakukan, makanya aku dulu cuma lahir tu duluan jalan daripada kakakku dan daripada orang seumuranku ho’o to jadi aku tu yang belajar itu yang bisa dipelajari bukan yang bawaan jadi yang bisa dipelajari tu aku bisa banyak menguasai. Misalnya kaya bermain apa namane bermain piano, keyboard, bermain gitar ho’o to, flute, itu kan masih bisa dipelajari to lha itu aku berusaha terus opo apa lagi ya terus ini futsal, aku juga nggak jelek masudnya bukan gimana-gimana tapi nggak jelekjelek banget i lho dibandingin tementemen trus badminton jelas, maksudnya yang bisa aku lakukan itu aku buat buat apa ketoke tujuanku tu cuma satu, membedakan aku dengan orang lain nah itu haha nah aku kan nggak ikut fansclub jadi ya karena itu hahaha... Kalo coveran lagumu itu cuma untuk dokumen kamu sendiri atau diapain? Untuk dokumen sendiri sebenere mbak tapi yo itu kalo tak publish ke Youtube itu video yang bagus itu misalnya tuntutan kan misale kan si Dhea Marela kan nggak bisa mbuka tu kalo aku aku ketemunya juga gimana kan yo jadinya cuma cuma cara itu lho.

Subjek ingin menikmati sendiri video karyanya Subjek ingin dikenal oleh idolanya

Jadi diupload ke Youtube? Iyo jadi biar dia bisa ngelihat, nah bejonya itu dapet feedback i lho jadi perilaku sakitku terus berlanjut iya to karena dapet feedback.

Itu kamu dapet feedback darimana?

Subjek ingin idolanya tahu bahwa subjek mengidolakannya Subjek menyadari perilaku pengidolaannya berlanjut karena mendapatkan feedback positif dari idolanya


Feedback dari idola

Perasaan subjek

118

Ada dari Dhea Marela langsung terus Subjek medapatkan yang lain juga. Kan itu kalo udah jadi feedback dari member JKT48 i mesti kan nggak boleh idolanya bales fans ho’o to ha mumpung dia gagal audisi tu dia mbales. Feedbacknya berupa apa tu yang kamu dapetin?

superior Yo bikin-bikin deg degan juga sih seneng. Ya itu ya yang dibuatnya tu yang video bagus itu dia kasih kalo apa yang kaya di google plus itu kaya semacam personal messagge ya munngkin ha itu kaya yang bisa dilihat orang yang ngelink dia, terima kasih kepada JKT48 terima kasih yang paling besar itu lho pada yang baru ngirimin apa video. Wuuiih iki aku udu e? Aaa ini maksude ke-gr-an aja trus aku buka twitter eh ada DM (Direct Messagge) dari Dhea Marela langsung, ”kak bagus bangte videonya makasih ya”. Beneran lho aku tu ketawa-ketawa sendiri ngliat itu apa ngliatnya. “next time dateng lagi kan?” nah kaya-kaya gitu tu lho itu kan DM buat aku dan personal hahaha....wuiduuhh gila. Gimana sih perasaanmu pas waktu itu?

Waaaaa yo itu seneng terus anjingku tak Cara subjek cium-ciumin juga hahaha ya piye meluapkan rasa seneng banget. Padahal udah gedhe lho senang anjingku tu hihihi jadi njijiki kae lho hahaha tapi yo nggak papa aku seneng. Trus aku nganu sendiri, oh iya aku sempet publish sama kakak tapi nggak ke orang tua, aku tu ngomongnya sama orang lain yang aku yakin kalo aku ngomong tu nggak mengancamku gitu lho. Aku cerita sama temen yang sama-sama Perasaan inferior seneng juga trus sama masku eee opo subjek temen-temen dekat nggak bukan yang ke semua orang nggak. Jadi ya yang kira-kira nggak mengancam aku kedepannya gitu lho. Mengancam tu maksudnya?

Subjek merasa senang bisa dekat dengan idolanya Subjek merasa senang karyanya dihargai oleh idola Subjek merasa senang bisa berhubungan secara personal dengan idola

Subjek meluapkan rasa senangnya dengan menciumi anjingnya

Subjek hanya bercerita pengalamannya orang-orang dirasa tidak menghinanya

akan pada yang akan


119

Mengancam yo jadi ejekan, sindiran, makian makanya kemarin ini pas aku Subjek ingin berhasil foto ya sama Dhea Marela yang memiliki eksistensi pas di Amplaz itu ada temen yang ngedalam publish trus dia bilang “sorry ya aku Subjek ingin mengidolakan mublish fotonya” trus langsung tak berbeda dari delete. Semua aku delete soalnya wah penggemar yang lain aku nggak pengen sepele kaya tementemen JFC ngono lho. Aku kan pengene ya beda tu lho dimata idola. Ada faktor Xnya trus diinget? Ho’o ho’o. Cuma cuma kaya gitu lho, yo loro sih sebenernya tapi membedakan i lho gitu jadi mungkin kalo kamu ngira aku membernya JFC nggak, nggak aku bukan yang fansclubnya kaya outsider hahaha...nah gitu jadi kaya individu banget gitu lho. Oya kemarin kan ada konser itu kamu nonton nggak sih? kalo yang film kan kamu dateng tapi nggak nonton kan ya tapi buat foto sama DM Kegiatan pengidolaan dilakukan

yang He’em nggak, aku cuma nyari fotonya itu tapi aku masih ke bioskopnya jadi aku duduk di tempat duduk itu, cuma pengen, intensinya cuma itu nunggu Dhea Marela keluar hahaaha...wooh itu lama mbak, aku jam 5 to jam 5 sore baru dapet foto jam 9 malem wuuuuuuuhhh hahaha... Itu kamu nunggu sendiri? Iya no, hahaha sakit to? Hahaha...malu, aku malu lho ini mbak. Nek misale yo mbak tak arahkan nggak usah nganu opo, mungkin diliat temen sing tak senengi mungkin lho mungkin lho mbak itu dianggep niat hahaaha...iya kan? Segitunya soalnya. Aku nggak pernah lho sepele gitu kalo nganu yo khususnya ndeketin cewek ya soale cewek i tak anggep opo yo motivasi banget e mbak, yo iki meng aku sendiri sih, nek aku motivasi banget i lho mbak bisa merubah bisa ngancurin bisa kaya gitu gitu banget hahaha...ya itu.

Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya Pengorbanan subjek untuk bertemu dan lebih dekat dengan idola adalah menunggu lama

Subjek sangat ingin bertemu dan lebih dekat dengan idolanya Subjek ingin memiliki kenangan dengan idolanya


120

Trus yang ada konsernya di JEC itu kamu nonton nggak sih? Ha itu aku sebenernya nonton to beli tiket gitu trus gara-gara ada temen mau Subjek nonton juga aku rela memindah tempat mengutamakan yang seharusnya istimewa banget paling temannya daripada depan yo mahal i yo mahal brapa yo melihat idola dari kemarin i Rp 150.000,00 apa Rp jarak dekat 250.000,00 gitu. Dua ratusan kayanya.

Subjek melepaskan kesempatan melihat idola dengan jelas demi temannya yang juga ingin melihat konser

Kamu switch ke? Jadi gini lho, misalkan ini stage ya aku tu di sini bener-bener di tengah di depan karena nganu datengnya memang pertama gitu lho dateng ke EO-nya trus gara-gara temen pengen ikut aku bersedia pindah. Ini aku yo ora egois ngopo sendirian pasti boleh switch kaya gitu itu, wong yang tiket awalku itu bisa dijadiin tiket mahal. Iya kan? Ini dah hari akhir lho temenku mau gitu. Jadi aku pindah belakang pinggir itu nggak enak tapi yo nggak papa sih karna bareng sama temen. Awalnya kan kamu pilih yang depan banget tu, itu kenapa milih yang paling depan gitu?


Sebenernya nganu, pertama kali tu lho yang mbak aku nonton live lha karna kau belum pernah ke theater gitu to, kebetulan aku juga suka sama SNSD to nah itu Desember kan ada konser di Jakarta ya ternyata waktu lihat mungkin gara-gara aku lihatnya dari Korea benerbener gitu kan SNSD bener-bener lightingnya waaahh sama sekali nggak ada tu lho disini terus nglihat konsernya JKT itu jadi aku nganggepnya juga jelek, diamana sih bagusnya hahaaha...ada pemahaman kaya gitu lho, palingkan mung wong-wong e to, nek stage, crew itu elek mbak. Lighting biasa banget, mungkin aku gara-gara udah liat yang spekta yo kaya gitu. Tapi kalo alasan memilih tiket yang depan sendiri itu apa?

Subjek baru pertama kali menonton idolanya secara langsung Subjek merasa konser idolanya kalah dari konser idolanya yang lain


Ho’o itu karna aku kan baru pertama kali yo maksudnya aku pengen mengamati bukan cuma melihat tapi mengamati masing-masing member tu lho, pantes di fans-i nggak sih? hahaha... face lagi haha..aku ki face banget e

121

Subjek ingin mengamati idolanya Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya

Kamu pengen mengamati i emang kamu masih ragu? Ada yang aku nggak suka, nggak cuman, aku tu nggak suka semuanya lho cuma tertentu. Ada yang sama sekali nggak masuk sampe kalo temen-temen tanya kamu tahu ini, ooo tahu yang dari Nglipar itu kan. Ha jadi Nglipar tu daerah di Wonosari, Wonosari paling pelosok, Wonosari aja ndeso to lha ini yang paling pelosok jadi membernya JKT tu tak ejek, ooo iki mung koyo wong Nglipar hahaaha...gara-gara nggak sukanya, kaya gitu, nggak semuanya sih cuman beberapa aja. Oh iya tadi ada kegiatan lagi yang juga sakit, ini ada member yang udah keluar to itu dia manggung to mau solo karir to trus dia manggung di Kalimilk Jakal tu lho trus aku sama temenku hujan-hujan tu langsung ke tempatnya lha nggak dapet tiket to karena hujan-hujan juga ya udah nungguin dia keluar, nungguin Stella keluar, setelah keluar woooh itu langsung seneng banget tu mobilku tu sempet diginiin tu lho sempet disenderin, dia kan dimobilku gini trus nggak tak cuci itu mobilku hahaaha...

Subjek hanya mengidolakan beberapa member JKT48

Subjek ingin lebih dekat dengan idolanya dengan mendatangi tempat idola berada Subjek merasa senang dapat bertemu dengan idola Subjek tidak ingin menghilangkan jejak kenangan dari idolanya

Berapa lama nggak dicuci? Woooh mbog lama, wong mau dicuci to sama bapak trus nggak tak bolehin hahaha sakit to itu haha... Ini juga waktu mau pulang kan Stella udah naik mobil to kan mau pulang di deketnya tukang parkirnya itu to trus kok nggak ada kontak sama sekali, temenku juga nggak berani jadi aku memberanikan diri, aku Subjek bilang “Stella hati-hati ya” memberanikan

diri


memberanikan diri tu lho trus dia mbuka apa namanya apa kaca mobilnya trus “dadaa... “ ngomog tu lho, maksudnya tu nggak cuman nggerakin tangannya tapi pake ngomong juga sama senyum, wooooo wah kode iki, trus tak ikutin di dari belakang hahaha...

122

menyapa idola Subjek ingin lebih dekat dengan idola Subjek merasa senang sapaannya direspon oleh idola Subjek mengikuti idola pergi

Kamu ngikutin sampe? Ho’o tak ikutin sampe bandara tapi ternyata kehilangan jejak itu pas di Jalan Solo haha... Gimana sih perasaanmu? Yo yo seneng, kaya gimana yo kok sama aku sih dadanya haa gitu lho, Perasaan superior soalnya kan pas waktu itu disitu nggak (senang) subjek ada orang lain lagi yang di deket karena mendapat mobilnya. Itu jadi tambah nyemangatin feedback dari idola aku, kaya kasusnya Dhea Marela tadi kan feedbacknya langsung tu lho, ooh kalo yang ini kau nggak usah GR kalo ini kan bisa ke semua orang tapi kan kalo yang ini bener-bener ngomong sama itu cuma aku e, cuma aku wong pas pulang aku di deketnya nah kaya gitu tu lho yang feedbacknya langsung ya berarti. Tapi kalo nggak langsung aku biasa aja sih.

Subjek merasa senang sapaannya direspon oleh idola Feedback dari idola adalah sumber semangat subjek

Nggak langsung maksudnya? Maksudnya kaya kalo ngomong “makasih ya buat yang udah pada dateng” dan aku dateng kan misalnya itu biasa aja, yang bukan secara personal dan langsung hahaha kuwi sakit..

Subjek lebih terpengaruh oleh feedback yang diberikan idola secara personal Keinginan subjek untuk lebih dekat dengan idola

Kamu kaya beli-beli merchandisenya gitu nggak sih? Oh iya. Sebenernya pengen mbak, ada Pengeluaran subjek niat tu lho tapi kembali lagi anu mosok dalam kegiatan mosok sih sampe boros gitu lho pengidolaannya maksudku aku nggak masalah kok boros tapi kalo borosnya bener-bener bisa memastikan kesenanganku, misalnya

Subjek hanya akan mengeluarkan uang untuk barang atau kegiatan yang pasti membuatnya senang serta bermanfaat


123

dalam opo yo situasi banyak tugas, gimana to refreshing itu bener-bener efektif sebagai refreshing tu lho mbak aku nggak mikir opo tugas saat refreshing yang kaya konser tu lho bener-bener aku kasih waktu khusus buat itu jadi itu memastikan aku seneng tu lho, lha itu aku nggak masalah. Aku jadi nganu mbandingin sama tementemen mungkin temen-temen cewek, aku sama sekali nggak suka karena ketika dibandingin mungkin pengeluaranku sak lher sekali tapi langsung gedhe untuk untuk hal-hal yang mungkin nggak mutu atau kesenangan pribadi ya tapi temen-temen cewek itu karena prestise atau karena apapun yang ya biasa aja sebener e. Kalo misalnya mereka belom pernah makan di tempat X ya itu aku nggak tersinggung sih, beda sama kaya kalo ditanya kamu belom nonton koser JKT ya nah itu beda lagi kalo aku belom pernah trus nganu juga apa misal e dikemampuanku. Mesti tak lihat dulu nilai fungsionalnya seperti apa. Kalo untuk seneng-seneng sejuah mana itu bisa membuatku seneng, kalo nggak sesuai sama cost yang aku keluarin mbog nggka tak lakuin mbak. Tapi nek merchandisenya JKT itu belum mbak, aku belum beli. Tapi aku sukanya CD e mbak, CD kan isoh dirungokke, isoh nggo mobil nah kaya gitu-gitu lho. Jadi kamu punya CDnya JKT? Ho’o ada. Tapi kalo baju gitu nggak Subjek memiliki CD ada. idola Merchandise yang dimiliki subjek Kalo CDnya berapa?

sendiri

kamu

punya

Nggak semua album punya sih mbak, cuma album yang bisa buat ngevote Cinta Naomi. Jadi kalo beli album gitu bisa ngevote lewat internet gitu lho untuk pemilihan orang di single selanjutnya nah nek ada kesempatan mendukung idolaku itu aku beli albumnya tapi yo aku harus memastikan


124

aku suka sama albumnya itu mbak, kalo nggak suka mosok ntar cuma bakal dibuang. Kamu pengen ke theaternya JKT belom sih? Belom mbak tapi pengen. Subjek ingin lebih dekat dengan idola Kalo kesana kamu mau ngapain?


Yang utama bukan nonton konsernya Subjek ingin lebih tapi ini handshake eventnya. Yo piye sih dekat dengan Cinta Naomi ki yo itu lho liat Cinta idolanya Naomi doang. Kalo handshake juga cuma dia doang. Trus selama ini kamu udah ngluarin berapa banyak biaya ni?

Pengeluaran subjek Kalo uang kayanya aku nggak sampe dalam kegiatan deh, mungkin sekitar 700an. Itu untuk pengidolaan nonton konser sama CD sama untuk internet juga ya. Itu kalo uang lho, kalo untuk tenaga dan pikiran wooohh itu buanyaaaakk, mungkin lebih banyak dari persiapanku UAS tanpa aku sadari. Kaya yang pas aku belajar 2 hari untuk ngover lagu itu dari jam 7 malem trusa sampe nggak sadar kalo sampe jam 3 pagi. Nggak tahu tu lho, pikirku baru jam 9. Le niat i sampe segitunya i lho. Edan kuwi. Yang diluar money banyak banget, yakin aku. Selama ini kamu menganggap idolamu tu sebagai apa sih?

Subjek hanya mengeluarkan uang untuk membeli CD dan nonton kosner

Idola sebagai Motivator untuk apapun. Misalnya di sumber motivasi suatu hari tu njengkelin banget misalnya temen-temen nggak ada yang bersahabat nah pas aku nonton apalah nonton video apa Cinta Naomi eh ada kesenengan muncul kenapa sih sedih-sedih jadi semangat lagi. Lha aku ki jane lara po ora to, tapi sejauh ini positif i lho mbak. Trus gara-gara itu juga aku tu mau tu lho mbantu orang tua, Sabtu Sabtu nyuci piring, mau lho, padahal itu sama sekali nggak mungkin lho pikiran lagi kacau trus mau nyuci-nyuci, tapi itu tu mau tu lho ternyata gara-gara nonton video.

Subjek menjadikan idolanya sebagai sumber motivasi dalam segala hal Subjek bisa bahagia setelah melihat video idolanya Subjek menjadi rajin setelah melihat video idolanya

Tenaga dan pikiran yang dicurahkan subjek untuk mengidolakan idolanya lebih besar daripada jumlah uang yang dikeluarkan maupun sekolahnya

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984

125

Isoh sakmono ne ngono lho. Bisa mengubah mood tu lho. Nek misale ada yang njelekin idola kamu trus piye? Subjek tidak suka jika orang lain menghina caranya mengidolakan idolanya

Aku kok nggak papa yo, beda beda i lho orang itu, ada yang seneng ada yang nggak seneng to, yo nggak papa to njelekin idolaku asal dia nggak njelekin caraku buat aku suka sama idolaku. Kaya kalo misale njelekin video ku gitu, wooo tak incer tenanan, tak cari orangnya.

Subjek merasa dapat menerima hinaan pada idolanya Subjek menerima ada orang yang suka maupun tidak suka dengan idolanya Subjek tidak terima jika ada yang menghina caranya mengidolakakan idola Apa sih yang membuat kamu suka sama Subjek menyukai Naomi? fisik idolanya

Hal yang disukai Face mbak. Aku tu suka sama facenya. subjek dari Pengalaman nonton konser kemarin idolanya gimana? Perlu perjuangankah? Subjek membuat terbaik idolanya

ingin Sebenernya kalo perjuangan paling karya keras i yang pas bikin video itu mbak, bagi tapi kalo pas nonton konser tu perjuangannya ya kerelaanku mengganti tempat duduk nontonnya itu. Dan itu Idola dan teman kan prosesnya nggak mudah mbak harus adalah hal yang cek KTP padahal tiketnya tu udah order sama-sama penting trus harus langsung yang punya KTP bagi subjek yang ngurus trus pake tanda tangan gitu gitu trus ngubah tiket, itu tu lama tu lho ternyata mana waktu itu lagi sibuksibuknya kuliah juga kan tapi yo tetep tak lakuin sih.

Subjek berusaha keras membuat karya untuk idolanya Subjek bersusah payah mengubah tiket agar dapat menonton konser idola bersama temannya

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL TEMA PARTISIPAN 2, Q Wujud Fanatisme Lamanya Mengidolakan a. Awal mengidolakan b. Alasan mengidolakan

Karakteristik idola a. Karakteristik idola yang disukai b. Subjek hanya menyukai beberapa member c. Subjek menyadari kekurangan idola Kegiatan pengidolaan yang dilakukan a. Menikmati hasil karya idola (mendengarkan lagu, menonton video, menonton konser, menonton film, mengoleksi merchandise)

b. Menyimpan hasil karya idola (film, foto, video) c. d. e. f.

Membaca buku mengenai para penggemar idola Membeli merchandise idola Melakukan barter merchandise dengan sesama penggemar Membuat hasil karya untuk idola (membuat animasi / karikatur, meng-cover video maupun lagu idola, video liputan) g. Menghafalkan hasil karya (lagu) idola h. Menjadi follower idola di media sosial i. Mencari-cari informasi mengenai idola j. Menjadi anggota fansclub k. Menyapa idola secara langsung (tatap muka) l. Menyapa idola secara tidak langsung (melalui media sosial) m. Mendatangi idola dan mengikuti idola pergi Makna Fanatisme Pandangan terhadap idola a. Idola sebagai sumber motivasi b. Idola sebagai sumber inspirasi c. Idola sebagai sumber hiburan d. Idola dianggap sebagai adik e. Subjek mengacuhkan kekurangan / kelemahan idola Keinginan yang ingin diwujudkan melalui pengidolaan a. Ingin menunjukkan dan diakui eksistensinya

Q 88-93 1-18 27-39 57-85 170-179 964-967 341-349 756-771 158-169 213-225 190-201 241-258 260-268 333-339 391-417 436-440 699-708 882-900 270-305 341-349 839-900 437-530 190-268 374 373-376 377-390 791-804 771-810

57-67 930-948 436-440 153-156 157-948 40-56

126


b. Ingin memiliki relasi

c. Ingin menunjukkan empati kepada idola d. Ingin memberikan yang terbaik untuk idola e. Subjek menyadari kegiatan pengidolaan yang dilakukan Kegiatan pengidolaan dan relasi dengan lingkungan sekitar a. Membantu penggemar lain memperluas pengetahuan mengenai idola (memberikan informasi-informasi pada penggemar yang lain) b. Tidak mau menceritakan pengalaman pengidolaan pada orang yang membuat subjek merasa terancam (dihina, diterawakan, dll) c. Menuruti nasihat orang tua untuk tidak sering membeli merchandise idola d. Mendapatkan hinaan dari lingkungan karena mengidolakan idola e. Marah dan sedih atas hinaan yang diterima (baik pada idola maupun diri sendiri) f. Mengacuhkan hinaan dari lingkungan dan menghindari orang yang menghina g. Ingin membela idola namun merasa takut

197-201 354-362 491-588 650-667 796-803 290-295 377-390 603-624 668-681 796-803 901-912 968-973 449-530 122-138 180-189 -

636-644

633-654 949-959 -

127


128

VERBATIM PARTISIPAN 3, F No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Judul Tema Awal mula mengidolakan

Alasan mengidolakan

Verbatim Sejak kapan sih kamu suka sama JKT48? Sejak pertama dibentuk itu. Sekitar November 2011. Itu udah langsung suka mbak. Pas pertama lihat mega konsernya pertama kali itu kok menarik.

Komentar

Subjek mengidolakan idolanya sejak November 2011 Subjek mengidolakan idolanya karena konsernya menarik.

Kamu lihatnya dimana sih? Mega konser itu dulu di RCTI. Emang yang menurutmu menarik tu apanya sih kok kamu bisa langsung tertarik? Itu lagune bagus, terus itu gerakangerakannya tu bagus dancenya energik ya.

Subjek mengidolakan idola karena lagunya bagus dan dance-nya energic

Kamu tu suka sama semua membernya atau beberapa atau gimana sih? Semua sih suka tapi ada beberapa yang paling aku suka. Dulu tu Reina tapi sekarang udah pindah ke AKB48. Kalo yang sampe sekarang masih di JKT tu Jeje, Jesica Fania.

Kegiatan pengidolaan yang dilakukan

Subjek menyukai idolanya yang saat ini karena idolanya terdahulu sudah pindah ke AKB48 Subjek paling mengidolakan 1 member

Selama ini tu kegiatan pengidolaanmu tu apa aja sih? Ikut JFP mbak JKT48 Fans Purworejo, biasane nek malem minggu tu wotagei yang ngedance pake light stick. Kamu udah nggabung itu udah berapa lama? Udah sejak tahun 2012 awal mbak. Jadi tu awalnya cuma nemu di FB njuk temenku ada yang ikut, diajak gitu mbak

Subjek mengikuti fansclub (kelompok penggemar) Subjek menari menggunakan light stick bersama sesama penggemar

Subjek fansclub 2012 Subjek

mengikuti sejak tahun mengikuti


129

fansclub karena ajakan teman Alasan subjek melakukan kegiatan pengidolaan

Apa sih yang membuatmu nggabung sama JFP? Ya biar bisa tahu lebih dalam tentang JKT48 sama nambah temen dan pengalaman aja mbak

Subjek ingin mengenal idola lebih dalam Subjek ingin menambah teman sesama penggemar Subjek mencari pengalaman baru

Kalo disitu tu kegiatannya ngapain aja? Kalo Minggu tu biasane gath (berkumpul bersama). Itu biasanya gatheringnya di fanbase di daerah depan stasiun Purworejo, biasane nek nggak di situ ya di Oishi Ramen. Biasane ngelive juga, kemarin kan juga udah pernah ke Jogja to JKTnya mbak jadi kita ngelive (menonton secara langsung) disana. Itu yang konser pas di UNY dulu. Trus wotagei, tuker-tukeran dan jual beli SWAG (merchandise) sama sharingsharing aja mbak tentang membermembernya JKT sama kegiatan fansclub kita

Subjek ingin berhenti sejenak dalam mengidolakan

Kalo yang konser kemarin di JEC itu nonton nggak? Nggak mbak, soalnya pengen vakum bentar aja mbak

Subjek kesulitan akses menonton film idola

Subjek saling berkumpul bersama sesama penggemar Subjek menonton konser idola bersama sesama penggemar Subjek berusaha mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh idola Subjek dan sesama penggemar saling bertukar dan jual beli merchandise Subjek dan sesama penggemar saling membicarakan idola dan kegiatan pengidolaan mereka

Subjek ingin berhenti sejenak dalam mengidolakan

Kalo filmnya? Filmnya aku belum nonton mbak. Tapi aku belum ada rencana buat nonton mbak, solanya di Purworejo nggak ada bioskop hehehe...

Subjek tidak menonton film idola karena sulitnya akses ke bioskop

Kalo misalnya di Purworejo ada bioskop? Ya pasti nonton.

Jika

subjek

memiliki


130

akses yang mudah ke bisokop subjek pasti menonton film idolanya Kegiatan pengidolaan yang dilakukan

Kamu punya barang-barang berbau-bau JKT gitu nggak sih? Ada, kaos, light stick sama photo pack. Kalo kaos ada sekitar 3. Light stick 2. Klao photo pack sekitar delapanan.

Subjek mengoleksi kaos, light stick, dan foto idolanya Subjek memiliki 3 kaos, 2 light stick dan 8 foto idolanya.

Kaosnya itu kamu apain sih? Dipake buat sehari-hari sama nek pas buat gath atau ngelive mbak hehehe...

Cara subjek mendapatkan merchandise idola

Subjek menggunakan kaos merchandise idola baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam event tertentu terkait pengidolaannya

Kao photo pack itu belinya gimana? Yang online itu atau gimana? Yang online ada tapi sesama fans ada yang njual juga.

Subjek membeli merchandise idolanya dari sesama penggemar

Kamu beli semuanya tadi dari sesama fans? Iya tapi kalo ada yang ngelive itu ada yang kaya tukeran gitu lho kaya sama fans-fans dari daerah lain ya kaya barter gitu. Kegiatan pengidolaan yang dilakukan idola

Kamu sering ndengerin lagunya JKT? Ya kadang-kadang mbak. Kalo dalam sehari tu sekitar tiga kali.

Idola adalah sumber hiburan dan semangat subjek

Subjek mendapatkan merchandise idolanya dari hasil bertukaran (barter) dengan sesama penggemar

Subjek mendengarkan idola

sering lagu

Emang menurutmu lagunya JKT tu gimana? Asik mbak hehe...tapi aku belum pernah ngover lagu-lagunya. Asiknya itu gampang diapalke njuk nek seumpama boring po bad mood trus ndengerin lagune JKT jadi semangat lagi gitu mbak

Bagi subjek, lagu idolanya asik Idola adalah sumber hiburan dan semangat subjek


148 149 150 151 152 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194

Keinginan subjek yang ingin diraih melalui kegiatan pengidolaan

Kamu ngefollow mereka nggak sih di media sosial? Ho’o mbak aku ngefollow mereka.

131


Semua atau hanya yang paling kamu suka? Nggak sih, semuanya. Kenapa? Kan kamu sukanya cuma sama Jeje doang?


Hmm kenapa yo, ya biar update aja mbak biar tahu kegiatannya mereka ngapain aja. Kalo temen sekolahmu gitu ada yang ngefans juga kaya kamu gitu nggak sih?

Subjek ingin lebih dekat dengan semua member JKT48

Subjek mengetahui idolanya

ingin kegiatan

Beberapa sih ada mbak tapi kebanyakan cewek. Kamu selalu ikut kegiatan di fansclub kah? Kalo nggak ikut itu biasanya pas aku ada acara thok tapi kalo nggak ada acara yo ikut.

Orang tua subjek membiarkan subjek melakukan pengidolaan Pengeluaran subjek dalam pengidolaan

Keinginan subjek dalam melakukan pengidolaan

Subjek selalu mengikuti kegiatan fansclub, kecuali jika ada acara yang lain

Orang tuamu tahu nggak sih kalo kamu ngefans sama JKT gitu? Tahu hehehe...tapi ya mereka biasa aja. Selama ini kamu udah ngabisin berapa banyak uang sih? Sekitar tiga ratusan ribu. Itu tu buat kaos kan biasanya harga kaosnya tujuh puluh lima ribuan trus photo pack. Kalo photo pack kan kisaran harganya macem-macem mbak tapi yang aku punya tu sekitar tiga puluh ribuan. Kamu pengen pergi ke theaternya mereka nggak sih?

Orang tua subjek membiarkan subjek mengidolakan JKT48

Uang yang dikeluarkan subjek digunakan untuk membeli kaos dan photo pack idola


Ya pengen lah mbak. Emang kalo disana kamu mau ngapain? Mau ngelive.


132

Subjek ingin bertemu langsung dengan idolanya (ingin lebih dekat) Subjek ingin menyaksikan idolanya secara langsung

Kalo handsahake gitu? Dulu sih aku udah pernah dapet tiketnya tapi udah kelewat date line hehe...

Subjek tidak dapat menggunakan tiket bersalaman dengan idola karena tiket sudah tidak berlaku

Kok bisa gitu? Itu pas single yang pertama yang Heavy Rotation kan di dalam CDnya itu kan pasti ada tiket e tapi pas aku beli CD itu tu pas dua hari setelah acara handshake itu.

Subjek mendapatkan tiket bersalaman dari CD yang dibelinya

Waktu itu tujuan kamu beli tu emang mau dapet tiket handshakenya atau cuma pengen punya CDnya aja?

Alasan mengidolakan

Perasaan subjek

Pengen punya CDnya sama tiap CD Subjek membeli CD itu kan ada photo packnya mbak. idola Tujuan subjek membeli CD adalah memiliki lagu dan foto idola Subjek ingin bisa mendengarkan suara idola kapanpun ia mau Subjek ingin dapat melihat idola kapanpun ia mau Diantara semua member kenapa sih kamu sukanya sama si Jeje? Ya dia itu istilahe kawai (cantik), itu aja. Trus dia itu unik ya...apanya itu..ehem...apanya tingkahnya juga lucu trus logatnya. Dia itu kan orang sunda, Jawa Baratan gitu jadi walaupun ngomong pake Bahasa Indonesia tapi ada logat sundanya gitu. Selama ini pengalamanmu di

Subjek mengidolakan idolanya karena cantik, bertingkah lucu dan memiliki logat bicara yang unik


133

mengikuti fansclub

fansclub tu gimana? Subjek merasa senang dengan teman sesama penggemar di fansclub yang ia ikuti


Selama ini tu orang-orangnya asikasik jadi kalo ada member baru tu langsung diajak bergaul barengbareng. Pas melakukan wotagei itu gimana sih? Kan JKT itu bentukan dari ABK to mbak jadi gerakannya yo miripmirip nah kita tu ngikutin ngedancenya tapi pake light stick.

Subjek berusaha mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh idola

Trus kalian cuma latihan gitu?

Subjek dan fansclubnya ingin menunjukkan eksistensi

Ya nggak juga sih, kita latihan trus divideo buat dimasukin ke Youtube. Biasanya kita tu dibagi kelompok-kelompok gitu, satu kelompok isine rata-rata enam orang trus bikin videonya perkelompok trus di upload di Youtube biar fanbase yang lain tu tahu wotagei ne JFP itu kayak gimana to gitu mbak

Subjek berlatih dance lalu mengupload video yang dibuatnya ke Youtube Fansclub subjek ingin memperlihatkan karyanya terhadap penggemar yang lain

Gimana perasaanmu pas di upload di Youtube? Biasa aja sih, soalnya kan kalo wotagei itu suasananya dibikin gelap to mbak jadi biar cahaya light sticknya itu kelihatan jadi kan nggak kelihatan mukane. Subjek tidak Gimana sih perasaanmu kalo mempedulikan hinaan idolamu dihina? pada idolanya Biasa aja sih mbak. Soale tanggapan setiap orang kan relatif tentang ya beda-beda tentang idola kita gitu lho.

Subjek mendapatkan Selama ini ada nggak sih yang hinaan karena ngehina kamu karena kamu ngefans mengidolaka idolanya sama JKT?

Subjek tidak merasa bangga karena wajahnya tidak terlihat di video yang dibuat

Subjek menganggap biasa jika ada yang menghina idolanya Subjek merasa wajar idolanya dihina karena merasa setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda


Banyak hehehe...yo tak tanggepane biasa aja. Luweh luweh lah gitu.

134

Subjek tidak mempedulikan orang yang menghinanya

Sejak kapan itu? Udah lama sih mbak.

Subjek sudah sejak lama dihina karena mengidolakan idolanya

Emang yang ngjelekin kaya gitu tu siapa sih? Temen. Temen sekolah ada, temen rumah ada trus saudara juga ada. Bisa kasih contoh nggak yang mereka bilang ke kamu? Ya kaya cowok kok suka e sama JKT gitu. Rata-rata sih kaya gitu semua mbak. Ya kan paling mereka mengira nek cowok itu umumnya kan suka sama grup musik yang cowok bangetlah kayak Metallica po Guns And Roses po Netral njuk berpendapat mosok cowok tapi suka sama JKT gitu mbak

Teman dan saudara subjek pun menghina subjek karena mengidolakan idolanya

Lingkungan subjek menganggap aneh jika laki-laki mengidolakan JKT48 Lingkungan subjek mempersepsikan bahwa laki-laki seharusnya mengidolakan grup musik rock

Gimana sih rasanya digituin? Ya ada rasa marah trus sedih juga, tapi aku nggak mau nunjukin atau meluapkan rasa marah dan sedih mbak daripada malah panjang masalahnya.

Subjek menuruti nasihat orang tuanya untuk tidak membeli merchandise idola subjek

Subjek merasa marah dan sedih karena dihina Subjek tidak ingin menunjukkan perasaannya Subjek ingin menghindari orangorang yang menghinanya

Selama ini orang tuamu tahu nggak sih kalo kamu ngluarin uang untuk beli barang-barang JKT? Iya pernah tahu. Mereka bilang jangan terlalu sering beli yang kaya gitu.

Trus reaksimu?

Orang tua subjek menasihatinya agar tidak terlalu sering membeli merchandise JKT48

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 Kegiatan pengidolaan 357 yang dilakukan 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394

Ya manut aja hehe...ya kan masih ada keperluan lain yang lebih penting dari beli SWAG, kayak kepentingan sekolah gitu mbak hehehe...

Emang itu belinya pake uangmu atau pake uang orang tua sih? Ada yang nabung ada yang uang dikasih saudara kalo pas apa itu Idul Fitri kan dikasih sama saudara.

135

Subjek menuruti orang tuanya untuk tidak terlalu sering membeli merchandise JKT48 Subjek menganggap masih ada hal yang lebih penting daripada membeli merchandise idola

Subjek mengumpulkan uang agar bisa membeli merchandise JKT48 Subjek menggunakan uang pemberian saudaranya untuk membeli merchandise JKT48

Yang pas orang tuamu tahu itu pas yang belinya pake uangmu atau yang dikasih saudara? Uangku sendiri. Itu uang nabung menyisihkan uang yang tujuannya nanti buat beli photo pack.

Subjek menabung agar dapat membeli photo idolanya Subjek berusaha agar dapat selalu melihat idolanya

Kamu nyimpen-nyimpen lagu atau videonya JKT gitu kah? Iya, di laptop ada di hp juga ada. Aku nyimpennya 3 album full itu di laptop, kalo di hp itu biasanya lagu theater (lagu yang dinyanyikan secara live).

Subjek menyimpan semua karya idolanya Lagu rekaman di simpan di laptop sedangkan lagu yang dinyanyikan secara live disimpan di hp Subjek ingin dapat mendengar suara asli idola dengan mudah

Dapatnya dari? Kalo yang kaset gitu biasanya beli, kalo yang lagu theater itu download.

Subjek idola Subjek

membeli

CD

berusaha


136

mencari sendiri rekaman lagu idola yang dinyanyikan secara langsung Subjek mencari suara asli idolanya Kamu hafal lagunya? Iya, tapi hanya beberapa.

Subjek idolanya

hafal

lagu

Kamu sengaja menghafalkan? Nggak sih mbak, itu karena keseringan denger trus kehafal sendiri.

Subjek hafal lagu idolanya karena terlalu sering mendengarkan lagunya

Kira-kira ada berapa lagu tu? Hmm kira-kira limaan. Tapi sekarang aku agak vakum mbak. Subjek berhenti sejenak dari pengidolaan

Awal mula mengidolakan

Maksudnya? Ya kalo sekarang kan tingkat pelajarannya itu istilahe tingkatane lebih sulit jadi sementara fokus dulu ke pelajaran karena beberapa minggu ini kan ujian akhir semester mbak buat kenaikan kelas. Umur kamu sekarang 13 yo? Berarti kamu ngefans itu sejak umur sebelas tahun?

Subjek sejenak berhenti dari kegiatan pengidolaannya karena berfokus pada ujian sekolahnya

Hmm iya..itu pas SD mbak.

Subjek mengidolakan idolanya sejak subjek masih SD

Itu dulu kok kamu bisa lihat mega konser di RCTI itu gimana ceritanya?

Keinginan subjek dalam pengidolaan

Itu dulu nggak sengaja nonton mbak, jadi pas nonton tv ganti ganti chanel trus pas RCTI pas mega konser itu. Kalo di media sosial kaya twitter gitu kamu ngapain aja? Mention mereka atau?

Awalnya subjek tidak sengaja menonton penampilan idola di tv

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473

Kalo mention belum pernah mbak, paling baca-baca aja tweet mereka jadi biar tahu kegiatan mereka apa.

Subjek mengetahui idolanya

137

ingin kegiatan

Kamu paling suka albumnya JKT yang mana sih?

Subjek menyadari kekurangan subjek namun mengabaikannya

Yang KFC sama yang River mbak solanya lagunya bagus-bagus. Dari sekian album yang mereka keluarin, 2 itu yang paling suka. Kalo tentang lirik lagu mereka yang kata orang aneh itu gimana? Ya agak lucu aja, kok liriknya kaya gitu, agak aneh memang. Tapi kamu tetep suka haha..? Iyaaa hahaha... Selama ini prestasi belajarmu di sekolah gimana? Biasa-biasa aja sih, kalo peringkat ya lima enam gitu.

Subjek menyadari kelemahan idola namun mengesampingkannya

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL TEMA PARTISIPAN 3, F Wujud Fanatisme Lamanya Mengidolakan a. Awal mengidolakan b. Alasan mengidolakan Karakteristik idola a. Karakteristik idola yang disukai b. Subjek hanya menyukai beberapa member c. Subjek menyadari kekurangan idola Kegiatan pengidolaan yang dilakukan a. Menikmati hasil karya idola (mendengarkan lagu, menonton video, menonton konser, menonton film, mengoleksi merchandise) b. Menyimpan hasil karya idola (film, foto, video) c. Membaca buku mengenai para penggemar idola d. Membeli merchandise idola

e. Melakukan barter merchandise dengan sesama penggemar f. Membuat hasil karya untuk idola (membuat animasi / karikatur, meng-cover video maupun lagu idola, video liputan) g. Menghafalkan hasil karya (lagu) idola h. Menjadi follower idola di media sosial i. Mencari-cari informasi mengenai idola

j. Menjadi anggota fansclub k. Menyapa idola secara langsung (tatap muka) l. Menyapa idola secara tidak langsung (melalui media sosial) m. Mendatangi idola dan mengikuti idola pergi Makna Fanatisme Pandangan terhadap idola a. Idola sebagai sumber motivasi b. Idola sebagai sumber inspirasi c. Idola sebagai sumber hiburan d. Idola dianggap sebagai adik e. Subjek mengacuhkan kekurangan / kelemahan idola Keinginan yang ingin diwujudkan melalui pengidolaan a. Ingin menunjukkan dan diakui eksistensinya b. Ingin memiliki relasi

c. Ingin menunjukkan empati kepada idola d. Ingin memberikan yang terbaik untuk idola e. Subjek menyadari kegiatan pengidolaan yang dilakukan

F 1-6 453-442 7-32 233-243 22-30 458-463 68-75 101-107 133-137 378-385 118-123 182-191 209-215 391-395 125-131 251-266 403-417 148-154 75-77 156-161 443-449 33-39 -

145-147 251-257 145-147 458-467 110-114 259-279 50-55 148-154 192-195 259-270 345-351

138

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kegiatan pengidolaan dan relasi dengan lingkungan sekitar a. Membantu penggemar lain memperluas pengetahuan mengenai idola (memberikan informasi-informasi pada penggemar yang lain) b. Tidak mau menceritakan pengalaman pengidolaan pada orang yang membuat subjek merasa terancam (dihina, diterawakan, dll) c. Menuruti nasihat orang tua untuk tidak sering membeli merchandise idola d. Mendapatkan hinaan dari lingkungan karena mengidolakan idola e. Marah dan sedih atas hinaan yang diterima (baik pada idola maupun diri sendiri) f. Mengacuhkan hinaan dari lingkungan dan menghindari orang yang menghina g. Ingin membela idola namun merasa takut

75-78

-

335-351 291-321 324-326 327-330 -

139

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.

140

http://www.antaranews.com/berita/377938/perjuangan-penggemar-jkt48-demibertemu-idola Jakarta (ANTARA News) - Lantai 4 pusat perbelanjaan fX Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/5) siang itu dipenuhi ratusan pemuda yang saling mengobrol dan sesekali bertukar lihat sebuah album foto kecil. Hari itu, grup idola mereka, JKT48 mengadakan acara jabat tangan dan tanda tangan karena telah meluncurkan single "River" dan "Official Guide Book Love JKT48". Acara itu dibagi menjadi 12 sesi sejak pukul 9 pagi karena banyaknya anggota JKT48. Anggota Tim J JKT48 berjumlah 23 orang, ditambah dengan anggota trainee, yang kerap disebut "generasi kedua", sebanyak 28 orang. Dengan anggota sebanyak itu, para penggemarnya pun harus menyesuaikan jadwal dengan anggota yang ingin mereka jabat tangannya. Jadi, ketika seorang penggemar ingin berjabat tangan dengan Thalia yang dijadwalkan pukul 12.00-13.00 dan Melody pada 16.30-17.30, ia harus datang pada jam yang telah ditetapkan. Bernadus Bayu, seorang siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Depok siang itu tengah mengantre agar dapat bersalaman dengan Jessica Vania pada pukul 13.45. Ia telah ada di JKT48 Theater sejak pukul 09.00 karena beberapa idolanya berada di sesi awal. Sebelum bersalaman dengan Jessica Vania, Bayu telah bersalaman dengan Shinta Naomi. Setelah ini, ia berencana bersalaman dengan Nabilah, Melody, Stella. "Saya beli delapan tiket", kata Bayu kepada ANTARA News. Tiket yang dimaksud Bayu adalah CD single "River" seharga Rp 40.000,-. Saat membeli cd, penggemar akan mendapatkan satu formulir yang pada hari-H akan ditukarkan kupon untuk bersalaman. Satu kupon berlaku untuk sekali salaman dengan satu idola. Jadi, bila penggemar ingin bersalaman dengan lebih dari satu idola, ia harus merogoh kocek lebih dalam sesuai dengan jumlah yang dinginkannya dikali Rp 40.000,-. Bayu, yang memiliki delapan tiket berarti harus merogoh kocek Rp.320.000. Sama seperti Bayu, Aditya Inzani, 25, juga memiliki lebih dari satu tiket. Bila Bayu membeli 8 tiket untuk bersalaman dengan beberapa anggota, Aditya punya 20 tiket hanya untuk bersalaman dengan Jessica Vania. Baginya, itu merupakan bentuk dukungan kepada anggota yang biasa disapa Jeje itu agar tetap berada di sistem. Kebetulan, Aditya yang beberapa bulan lalu menikah itu kini jarang menonton aksi JKT48 di Teater. Aditya yang sering menonton aksi aksi panggung sang idola lambat laun mengetahui sifat dan tingkah laku mereka. "Dan gue pilih Jeje karena kelakuannya nggak kayak idol," ceritanya saat dihubungi ANTARA News. Agar tidak "blank" saat bersalaman dengan idolanya, ia tidak memakai tiket itu sekaligus untuk satu kali salaman. Satu kali salaman, penggemar diberi waktu 10 detik. Ia pun lebih memilih bolak-balik beberapa kali. "Dipisah-pisah biar nggak nge-blank ngomong apa hahaha," tuturnya. Diantara lautan penggemar laki-laki, segelintir perempuan ada juga yang datang ke acara "River Individual Handshake Event & Official Guide Book Love JKT48 Signing Event" hari itu. Saat itu, Mayong, baru saja memasuki area penandatanganan "Guide Book". Sama dengan tiket jabatan, untuk mendapat satu tanda tangan, penggemar terlebih dulu harus membeli "Guide Book" seharga Rp 150.000,-. Mayong membeli enam buku agar dibubuhi tanda tangan oleh antara lain Veranda, Ayana, Beby, dan Nabilah. Karyawati sebuah perusahaan swasta itu mengagumi aksi panggung JKT48. "Saya tertarik karena penasaran mereka membawakan 16 lagu dalam dua jam. Penasaran dengan performance, mereka cewek-cewek hebat," kata Mayong yang mengagumi Veranda itu.


141

Menyiapkan dana Bila dilihat dalam situs resmi mereka, dalam satu pekan, JKT48 dapat mengadakan tiga kali pertunjukan. Ketiga penggemar itu tergolong setia menonton pertunjukan JKT48. Bila Bayu dan Aditya enggan menyebut dana yang mereka keluarkan dalam sebulan untuk melihat pertunjukan JKT48, Mayong mengaku ia bisa saja mengeluarkan Rp 1 juta untuk hobinya ini. "Tapi saya tidak kerja untuk menghidupi hobi. Nggak sampai segitunya juga," tutur Mayong santai. Bayu pun mengaku tidak semua CD yang ia beli miliknya, beberapa merupakan titipan teman. "Saya ambil kuponnya saja," kata Bayu. Mayong bercerita, pengeluaran itu belum termasuk membeli pernak-pernik resmi JKT48. Ia juga kerap membeli photo pack seharga Rp 50.000 yang berisi foto lima anggota. Bila Mayong dan Bayu memang menyiapkan dana per bulannya untuk acara JKT48, Aditya lebih santai. "Kira-kira aja, sih, kalau budget," kata Aditya yang kini dalam sebulan menonton sekitar 2 pertunjukan, sebelumnya ia bisa sampai delapan kali. Interaksi idola-penggemar Tak hanya penggemar yang menantikan bertemu idola mereka, personil JKT48 rupanya juga menyukai acara mereka hari itu. "Biar interaksi dengan fans," kata Beby dari Tim J dan menambahkan biasanya mereka hanya melihat penggemar dari atas penggung. Thalia senada dengan Beby dan menambahkan tingkah para penggemar pun unik-unik saat bersalaman dengan mereka. "Ada yang nyanyi, ada yang speechless. Ada juga yang beli CD banyak biar handshake juga banyak," tutur Thalia kepada wartawan. "Mereka antusias banget ketemu kami. Mereka kasih komentar dan saran juga," tambahnya. Saat membubuhkan tanda tangan, terkadang penggemar mereka pun meminta dituliskan pesan-pesan tertentu. "Ada yang pernah minta dituliskan 'kuliah maksimal 48 bulan, IPK maksimal 3,48," kata Beby


142

TABEL TEMA STUDI DOKUMEN 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Judul Tema Kegiatan pengidolaan yang dilakukan

Verbatim

Komentar

Lantai 4 pusat perbelanjaan fX Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/5) siang itu dipenuhi ratusan pemuda yang saling mengobrol dan sesekali bertukar lihat sebuah album foto kecil. Bernadus Bayu, seorang siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Depok siang itu tengah mengantre agar dapat bersalaman dengan Jessica Vania pada pukul 13.45. Ia telah ada di JKT48 Theater sejak pukul 09.00 karena beberapa idolanya berada di sesi awal. "Saya beli delapan tiket", kata Bayu kepada ANTARA News. Tiket yang dimaksud Bayu adalah CD single "River" seharga Rp 40.000,-. Saat membeli cd, penggemar akan mendapatkan satu formulir yang pada hari-H akan ditukarkan kupon untuk bersalaman. Satu kupon berlaku untuk sekali salaman dengan satu idola. Jadi, bila penggemar ingin bersalaman dengan lebih dari satu idola, ia harus merogoh kocek lebih dalam sesuai dengan jumlah yang dinginkannya dikali Rp 40.000,-. Bayu, yang memiliki delapan tiket berarti harus merogoh kocek Rp.320.000. Bayu pun mengaku tidak semua CD yang ia beli miliknya, beberapa merupakan titipan teman. "Saya ambil kuponnya saja," kata Bayu.

Kegiatan penggemar saling berkumpul dan bertukar informasi mengenai idola

Subjek ingin bertemu langsung dengan idola Subjek ingin lebih dekat dengan idola

Rela antri dan datang lebih awal agar dapat bertemu dengan idola Subjek mengeluarkan banyak uang agar bisa dekat dengan idola

Melakukan apapun agar mendapatkan tiket bersalaman dengan idola Subjek ingin dekat dengan idola


143

http://www.pulsk.com/252435/Kegilaan-remaja-penggemar-JKT48.html

Kegilaan remaja penggemar JKT48 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Billy Faisal Fajri, (14), tak hanya puas menyaksikan pertunjukan JKT 48, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. Cowok ABG asal Cirebon, Jawa Barat itu, kemudian membeli foto personel grup vokal cewek itu, untuk dibawa pulang. "Nanti, mau saya dipajang di kamar mandi," ceplosnya sembari ngakak, Rabu, (3/7/2013), di area Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. Billy mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 ribu untuk membeli lima foto sebagai kenangkenangan. Maklum, menyaksikan idolanya secara langsung itu sampai ke Jakarta merupakan pengalaman pertamanya. Untuk itu, Billy tidak mau datang dengan tangan kosong. Ia membawa light stick warnawarni bikinan sendiri, yang bisa memancarkan cahaya terang dalam suasana remang arena Tennis Indoor saat konser berlangsung. Light stick tersebut tentu saja untuk memberikan apresiasi kepada para personel JKT 48 yang menjadi idolanya. Di antaranya adalah Melody, Cindy Gulla, dan Kinal. #JKT48


144

TABEL TEMA STUDI DOKUMEN 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Judul Tema Kegiatan pengidolaan yang dilakukan berupa nonton konser dan membeli foto idola

Keinginan subjek terhadap merchandise idola

Pengeluaran membeli merchandise dan semangat bagi idola

Ingin menunjukkan eksistensi

Verbatim Billy Faisal Fajri, (14), tak hanya puas menyaksikan pertunjukan JKT 48, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Cowok ABG asal Cirebon, Jawa Barat itu, kemudian membeli foto personel grup vokal cewek itu, untuk dibawa pulang. "Nanti, mau saya dipajang di kamar mandi," ceplosnya sembari ngakak, Rabu, (3/7/2013), di area Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. Billy mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 ribu untuk membeli lima foto sebagai kenang-kenangan. Maklum, menyaksikan idolanya secara langsung itu sampai ke Jakarta merupakan pengalaman pertamanya. Untuk itu, Billy tidak mau datang dengan tangan kosong. Ia membawa light stick warna-warni bikinan sendiri, yang bisa memancarkan cahaya terang dalam suasana remang arena Tennis Indoor saat konser berlangsung. Light stick tersebut tentu saja untuk memberikan apresiasi kepada para personel JKT 48 yang menjadi idolanya. Di antaranya adalah Melody, Cindy Gulla, dan Kinal.

Komentar Subjek ingin dekat dengan idola Subjek ingin melihat idola secara langsung Subjek menikmati hasil karya idola Subjek ingin dapat melihat idola kapanpun Subjek ingin lebih dekat dengan idola Subjek ingin melihat idola bahkan ketika mandi Subjek memiliki khayalan seksual mengenai idola Subjek mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang mengenai idola Subjek ingin memiliki kenangan mengenai idola Subjek ingin menarik perhatian idola Subjek ingin dilihat oleh idola (idola melihat eksistensi subjek)

Subjek ingin memberikan dukungan (semangat) kepada idola


145

http://wheza99.blogspot.com/2013/10/jkt48-noella-sisterina.html JKT48-Noella Sisterina Cia, cia cia... Noella!! wkwkwk bukankah gue pernah bilang kalau blog itu tempat buat kita pada curhat? Meluapkan seluruh perasaan di hati kita, mengukirnya dalam kata-kata dan dikemas dengan secara g-a-u-l agar pembaca tertarik untuk membaca separuh dari kisah hidup kita! Okey gan, sekarang ketemu lagi di blog gue nih gan! wheza99.blogspot.com tau alesan gue bikin nih blog, gan? sebenarnya sih gue nggak butuh blog gue jadi laku, atau banyak pengunjungnya, gue juga nggak terlalu pengen jadi tenar, dikenal oleh orang banyak... Ya tujuan dari pembuatan blog ini cuman satu, supaya ketika gue tua nanti, cerita-cerita gue yang masa remaja ini bisa gue baca lagi, bisa gue ceritain ke anak cucu gue nanti, dan tentunya menjadi motivasi sendiri bagi mereka, ya intinya sih kayak flashback gitu... sampingannya, ya tiap kali entery gue post, gue sisipi sedikit tips and trick berdasarkan "Pengalaman" gue pribadi, jadi semua yang gue tulis disini--selama gue kagak menyebutkan sumbernya--adalah hasil dari pengalaman gue sendiri. Apakah ampuh? mungkin tidak begitu, tapi sebagian pepatah berkata "Guru yang paling baik adalah pengalaman" ya! dari pengalaman itulah kita belajar hal yang baru... Dan sebagian pengalaman gue, gue share disini, buat gue juga buat Lu-Lu pada... Nah, buat rabu sore ini, gue pengen ngukir kisah hidup remaja gue nih, yang lagi ngidol2nya ama Idol Group--sebut saja ia JKT48 idol gue Noella Sisterina Gue belom kenal deket sih ama si doi, tapi ya paling nggak gue tau kalau dia cantik, dari senyumnya sih ramah kayaknya--tapi gak tau juga, kece terus yaa paling nge-dance nya juga okey gan! Dia itu dua tahun lebih tua dari guee, kalau gue -99, kalau dia kelahiran tahun 97... sebenernya sih ada yang seumuran ama gue, si Nabilah, tapi ya karena udah banyak yang suka ama si doi, yaudah deh, cari yang laen aja! biar kagak rebutan ama fans yang laen, kebayang tuh fansnya hampir 1.000.000 orang lebih,, bisa digebukin gue -.-" Nah itu berarti udah sebagian alesan kenape gue nge fans ama Noella... Dan tentu kalian juga pasti punya sebagian alesan kenapa kalian nge-fans ama idola


146

kalian. Entah apakah itu JustinBieber, Smash, CJR, ataupun dan sebagainya Dan yang pasti satu hal yang perlu kita perhatikan disini, ya kita harus saling menghargai dengan idola masing-masing, marak sekarang orang-orang yang buat anti-anti gitu, jujur kadang gue juga kebawa malah ikut-ikutan, tapi ya gitu, andai idola kita digituin juga pasti kita ndak mau toh.. --Padahal merka bukan siapa-siapanya kita-Intinya saling menghargai lah! sekarang apa ya?... um... oh ya! gue inget tadi barusan pas pulang dari bus, bareng sahabat gue --@khadafizidane (dia juga penggemar berat JKT48-Rona Anggreani) dia ngasih gue satu kata mutiara dari gurunya, "Kalau kita nggak boleh berlebihan ngidoll sama seseorang, karena kita masih punya Allah!!" sekian post hari ini, maaf agak nggak jelas gitu, soalnya lagi demam-demamnya nih! tinggal di Singapore, ngefans ama orang Indo, nonton konsernya aja belon pernah! Aahhhh!! galau berat wkwkwk thanks buat Lu yang mau mampir sebentar buat baca entery yang nggak jelas ini, buat Noella, apa ya?-padahal belum tentu dibaca terus berjuan aja deh! jadilah yang terbaik! buat contoh yang terbaik, karena secara tidak langsung, Idola itu menjadi contoh bagi para fansnya --Mulai ngawur-Gue juga bakalan nyusul jejak Lu nih! lagi pending novel pertama Fantasteen--The Legend of Hell Sword ntar kita sama-sama jadi artis deh,... Mimpi!! Ah.... pengen deh pas ntar Hand Shake ama Lu, gue juga udah jadi artis terkenal! jadi artis ketemu artis deh... wkwkwk Tuh kan mulai ngawur lagi, udah deh! gue tutup dulu postingan hari ini gan! sampai ketemu di postingan malam minggu, moga bermanfaat! Salam hangat, --Artis yang belum dikenal (@wheza99)


147

TABEL TEMA STUDI DOKUMEN 3

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Judul Tema Idola adalah sosok penting bagi penggemar

Keinginan untuk dekat dengan idola Karakteristik idola yang disukai

Keinginan menunjukkan eksistensi diri

Keinginan agar linkungan sekitar subjek menghargai idola subjek

Membatasi fanatisme pada

Verbatim Nah, buat rabu sore ini, gue pengen ngukir kisah hidup remaja gue nih, yang lagi ngidol2nya ama Idol Group--sebut saja ia JKT48 idol gue Noella Sisterina

Komentar Subjek ingin mengukir kenangan hidupnya bahwa ia mengidolakan idolanya Idola adalah sosok yang penting bagi subjek Gue belom kenal deket sih ama si Subjek ingin doi, (berharap) lebih dekat dengan idola tapi ya paling nggak gue tau kalau Subjek menyukai dia cantik, dari senyumnya sih perempuan (lawan ramah kayaknya--tapi gak tau juga, jenis) yang cantik, kece ramah, dan enak terus yaa paling nge-dance nya dipandang juga okey gan! Subjek menyukai bakat idola dalam menari sebenernya sih ada yang seumuran Subjek ingin ama gue, si Nabilah, berbeda dari tapi ya karena udah banyak yang kebanyakan suka ama si doi, penggemar (ingin yaudah deh, cari yang laen aja! menunjukkan biar kagak rebutan ama fans yang eksistensi diri) laen, kebayang tuh fansnya hampir 1.000.000 orang lebih,, bisa digebukin gue Dan yang pasti satu hal yang perlu kita perhatikan disini, ya kita harus saling menghargai dengan idola masing-masing, marak sekarang orang-orang yang buat anti-anti gitu, jujur kadang gue juga kebawa malah ikutikutan, tapi ya gitu, andai idola kita digituin juga pasti kita ndak mau toh.. --Padahal merka bukan siapasiapanya kita-Intinya saling menghargai lah! um... oh ya! gue inget tadi barusan pas pulang dari bus,

Subjek ingin agar orang lain menghargai idolanya Subjek tidak suka jika orang lain tidak menghargai idolanya Subjek menyadari bahwa ia tidak memiliki hubungan istimewa dengan idola

Subjek menyadari bahwa ia tidak boleh

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

idola

Perasaan inferior subjek

Harapan bagi idola

bareng sahabat gue -@khadafizidane (dia juga penggemar berat JKT48-Rona Anggreani) dia ngasih gue satu kata mutiara dari gurunya, "Kalau kita nggak boleh berlebihan ngidoll sama seseorang, karena kita masih punya Allah!!" maaf agak nggak jelas gitu, soalnya lagi demam-demamnya nih! tinggal di Singapore, ngefans ama orang Indo, nonton konsernya aja belon pernah! Aahhhh!! galau berat wkwkwk buat Noella, apa ya?-padahal belum tentu dibaca terus berjuan aja deh! jadilah yang terbaik! buat contoh yang terbaik, karena secara tidak langsung, Idola itu menjadi contoh bagi para fansnya

148

berlebihan dalam mengidolakan idola

Subjek merasa pikiran dan perasaannya tidak tenang karena berada jauh dari idola dan belum pernah menonton idola secara langsung Subjek menyemangati idola Subjek ingin agar idolanya menjadi panutan Subjek menjadikan idolanya sebagai panutan baginya


149

TABEL MASTER DATA STUDI DOKUMEN Wujud Fanatisme Karakteristik idola yang disukai n. Cantik, ramah, pandai menari, tidak begitu banyak memiliki penggemar Kegiatan pengidolaan yang dilakukan a. Menikmati hasil karya idola (mendengarkan lagu, menonton video, menonton konser, menonton film, mengoleksi merchandise) o. Menyapa idola secara langsung (tatap muka)

1

2

3

-

-

12-19

-

1-12

-

8-18 (event jabat tangan)

-

-

27-41 (light stick)

1-6 (tulisan dalam blog)

-

-

65-72

-

-

56-64

-

27-41 (menonton konser sambil menggunakan light stick)

1-8 (mengekspos bahwa subjek adalah penggemar) 20-30 (mengidolakan idola yang penggemarnya sedikit)

8-18

-

9-11

-

13-18 (menempelkan foto idola di kamar mandi)

-

p. Membuat hasil karya untuk idola

Makna Fanatisme Pandangan terhadap idola f. Idola sebagai panutan g. Perasaan inferior ketika jauh dari idola (ingin lebih dekat dengan idola) Keinginan yang ingin diwujudkan melalui pengidolaan f. Ingin menunjukkan dan diakui eksistensinya

g. Ingin memiliki relasi

h. Fantasi seksual terhadap idola

Kegiatan pengidolaan dan relasi dengan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI lingkungan sekitar a. Subjek ingin lingkungan menghargai idolanya b. Subjek menyadari kegiatan pengidolaan yang dilakukan

-

-

31-44

-

-

45-55

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Recommend Documents