PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: YENNICA ENDANG TRI UTAMI NIM: 091334067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi berkat dan penyertaan dalam menjalani kehidupan ini Orangtuaku tersayang : Bapak Ignatius Setio Pramono dan Ibu Monica Mestya yang selalu memberikan doa, dukungan dan cinta kasih untuk kebaikan dan keberhasilan hidupku. Kakakku Veronica Dian Pramesya dan Ade Surya Elfina Putra serta Sahabat-sahabatku tersayang Almamaterku Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
I have been crucfield with Christ and i no longer live, but Christ lives in me (Galatians 2:20)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
an idea not coupled with action will never get any bigger than the brain cell it occupied
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Yennica Endang Tri Utami Universitas Sanata Dharma 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (2) peningkatan prestasi belajar pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata sebelum penelitian = 55,4, dan rerata sesudah penelitian = 65,28; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan pada materi jurnal penyesuaian (rerata pre-test = 52 dan rerata post-test 79,2; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING(TGT type) TO IMPROVE STUDENT’S LEARNINGS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT ON ADJUSTMENT JOURNAL ENTRIES MATERIALS A Classroom Action Research in the Eleventh Grade Students of the Social Science Department of BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School Yennica Endang Tri Utami Sanata Dharma University 2013 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of students’ learning motivation on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games-tournament;(2) the improvement of students’ learning achievement on adjustment journal entries material through cooperative learning: teams-games-tournament. This research is a classroom action research. The participants of this research were 25 students of the Eleventh Grade Students of the Social Science Department of BOPKRI 2 Yogyakarta. There was one cycle in this research which includes four stages; those were planning, action, observation, and reflection. The data were gathered by using four research instruments namely observation, questionnaire, interview, and documentation. The researcher used descriptive and comparative analysis techniques to analyze the data. The results of this research show that: (1) the implementation of cooperative teaching learning type TGT improves students’ learning motivation significantly (the average before the implementation = 55,4 and the average after the implementation = 65,28; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05); (2) the implementation of cooperative learning type TGT improves students’ learning achievement significantly (the average of pre-test = 52 and the average of posttest = 79,2; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. Skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Jurnal Penyesuaian” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan baik moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Seluruh dosen Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.
6.
Ibu Dra. Arina Rahayu, M.M selaku Guru bidang studi Akuntansi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan pikiran, kesediaan dan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
7.
Para siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah bersedia bekerja sama membantu peneliti dalam penelitian.
8.
Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi.
9.
Kedua orang tua, Bapak Ign. Setio Pramono dan Ibu Monica Mestya yang tidak pernah lelah memberikan doa,kasih sayang, serta dukungan baik moril dan materil. Berkat Tuhan Yesus selalu melimpahi ayah dan mama.
10. Kakak Veronica Dian P. dan Mas Ade Surya Elfina P yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis. 11. Om Martinus Kasworo dan keluarga, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis sejak awal menempuh pendidikan ini. 12. Sahabat terbaikku Afni, Rani, Acut dan Ika terimakasih atas segala dukungan dan doanya. 13. Sahabat-sahabatku Anggelina Kalla, Agustina Etiningsih, Dessy Christantry, Susilawati, Lucia Tri Utami, Fransisca Aprilia, Natalia Shara, Margaretha Perwita, Ririska Vakta dan FX. Prasetya Kusuma P. Terimakasih banyak atas segala doa, dukungan dan kerja sama selama kuliah hingga penyelesaian
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
skripsi ini, semoga seterusnya terus saling memotivasi, salam sukses kesayanganku. 14. Teman-temanku seperjuangan bimbingan Bapak Laurentius Saptono, Anggela Sri H, Stefany Dwi C,
Robertus Haryo P, Richardo Eko W,
Vincentius Afri E, Ratih Anggraini, Eleonora Prila N dan Lita Rahayu N terima kasih atas segala bantuan yang kalian berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan arti sebuah tim yang sesungguhnya. 15. Teman-temanku di Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi kelas A dan B serta Pendidikan Ekonomi angkatan 2009. Terimakasih untuk segala dinamika kehidupan, dukungan dan bantuannya selama ini. 16. Teman-teman kost, Sisca, Tata, Shella, Mbak Aik, Fetra, Celly, Epi dan Santi terimakasih untuk semangatnya, kalian juga semangat terus yaa, sukses. 17. Teman-temanku Volunteer Yayasan Sosial Soegijapranata, terimakasih banyak telah membantuku mengenal kehidupan yang sebenarnya. 18. Murid-muridku di Perkampungan Sosial Pingit, terimakasih untuk setiap semangat yang kalian tularkan untukku. 19. Teman-teman kelompok PPL SMA BOPKRI 2 Aldo, Satrio, Anggel,Yunita, Monika, Uut, Anik, Dara, Jeni, Friska, Cae, dan Yohan yang telah memberikan dukungan dan saran selama persiapan pelaksanaan penelitian. 20. Yang selalu kusebut dalam doa, terimakasih telah mengajarkan aku dan membuatku termotivasi atas sukses dan kerendahan hatimu.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................
1
B. Batasan Masalah ................................................................................
3
C. Rumusan Masalah ...............................................................................
3
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas ..................................................................
6
B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ............................. 12 C. Teams-Games-Tournament (TGT)……………………............. ....... 16 D. Motivasi Belajar .................................................................................. 19 E. Prestasi Belajar .................................................................................... 23 F. Jurnal Penyesuaian ............................................................................ 24 G. Kerangka Teoretik .............................................................................. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................... 36 B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.......................................................... 36 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 36 D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 37 E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 45 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 55
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................. 60 B. Visi Misi Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................. 64 C. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 66 D. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................... 67 E. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 70 F. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ............................................. 72 G. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ............................. 77 H. Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta denga Insansi Lain .. 77 I. Usaha-usaha Peningkatan Lulusan...................................................... 79 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ....................................................................................... 83 B. Analisis Komparasi Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ......................................... 123 C. Pembahasan ......................................................................................... 133 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 136 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 137 C. Saran ................................................................................................... 137 DAFTAR PUSTAKA
139
LAMPIRAN
142
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................ 47
Tabel 3.2
Pemberian Skor pada Kuesioner ................................................ 48
Tabel 3.3
Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar .............. 49
Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........... 50
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Jurnal Penyesuaian .......... 50
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test .......... 51
Tabel 3.7
Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test ......... 52
Tabel 3.8
Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran ................................................................................................... 56
Tabel 3.9
Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 56
Tabel 3.10
Komparasi Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran ................................................................................................... 56
Tabel 3.11
Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................. 57
Tabel 4.1
Keadaan Guru dan Tenaga Pendidikan ...................................... 70
Tabel 4.2
Daftar Pendidikan Guru ............................................................. 71
Tabel 4.3
Daftar Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ................ 72
Tabel 5.1
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ................................. 84
Tabel 5.2
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas .................
Tabel 5.3
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian ................ 90
Tabel 5.4
Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran…..
Tabel 5.5
Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 97
xvii
88
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.6
Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian .............. 103
Tabel 5.7
Daftar Hasil Post-test ................................................................. 106
Tabel 5.8
Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ................ 107
Tabel 5.9
Daftar Hasil Motivasi Belajar Sesudah Penelitian ..................... 108
Tabel 5.10 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian............... 109 Tabel 5.11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................................................. 110 Tabel 5.12
Refleksi Siswa Terhadap Perannya dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ........................................... 112
Tabel 5.13
Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT..................................................................................... 113
Tabel 5.14
Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT .................................................................. 117
Tabel 5.15 Hasil
Observasi
Kelas
selama
Menerapkan
Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ............................................ 119 Table 5.16
Refleksi/Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan PTK ............ 121
Tabel 5.17
Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah Penelitian ................................................................................... 123
Tabel 5.18 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............... 124 Tabel 5.19
Pengujian Normalitas Selisih Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ............... 126
Tabel 5.20
Pengujian Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Paired Samples Test .................................................................. 127
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.21
Nilai Pre-test dan Post-test ........................................................ 128
Tabel 5.22
Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ................ 129
Tabel 5.23
Pengujian Normalitas Selisih Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ................................................................................................... 131
Tabel 5.24
Pengujian Beda Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Paired Samples Test .................................................................. 132
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1
Model Penelitian Tindakan ........................................................ 11
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Observasi ................................................................................... 142 Lampiran 2 Refleksi ...................................................................................... 158 Lampiran 3 Kuesioner ................................................................................... 168 Lampiran 4 Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 188 Lampiran 5 Pre-test dan Post-test ................................................................. 202 Lampiran 6 Kunci jawaban ........................................................................... 225 Lampiran 7 Pedoman wawancara siswa dan guru ........................................ 238 Lampiran 8 Media Pembelajaran .................................................................. 243 Lampiran 9 Daftar data tabulasi................. ................................................... 262 Lampiran 10 Skenario ..................................................................................... 285 Lampiran 11 Nilai Total .................................................................................. 292 Lampiran 12 Daftar Pembagian Kelompok .................................................... 294 Lampiran 13 Surat-surat .................................................................................. 297
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran akuntansi menurut kurikulum yang berlaku mulai diberikan pada siswa SMA dikelas XI jurusan IPS. Namun di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, mata pelajaran akuntansi sudah diterima siswa sejak kelas X. Lebih cepatnya penyampaian mata pelajaran akuntansi ini diberikan kepada siswa
dimaksudkan untuk memberikan bekal yang cukup pada
saat
penjurusan program di kelas XI. Pemberian materi akuntansi kepada siswa kelas X tersebut tidak secara otomatis bebas dari permasalahan. Fakta di kelas menunjukkan banyak siswa seringkali masih terlihat kurang memahami materi mata pelajaran akuntansi. Materi akuntansi
khususnya pencatatan jurnal penyesuaian dirasa
menjadi salah satu materi yang dipandang rumit bagi siswa di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa. Menurut guru, materi jurnal penyesuaian adalah materi akuntansi yang paling sulit untuk diajarkan pada siswa. Guru, karenanya harus mengalokasikan waktu yang cukup banyak saat pembelajaran materi jurnal penyeuaian. Sementara menurut siswa, mereka merasa kesulitan dalam mempelajari materi jurnal penyesuaian oleh karena pencatatan ke dalam jurnal penyesuaian memerlukan penalaran yang baik.
Kesulitan siswa tersebut
tampak pada hasil belajar siswa dalam materi jurnal penyesuaian dari tahun ke 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tahun yang tidak begitu memuaskan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 jumlah siswa yang tuntas KKM materi jurnal penyesuaian kurang dari 50%. Kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuaian perlu dicarikan solusi. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah guru menerapkan menyenangkan dan
strategi dan model pembelajaran yang
memudahkan siswa
dalam pencapaian tujuan
pembelajaran akuntansi. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih guru yaitu: model percepatan belajar, pembelajaran kooperatif, model pengajaran langsung,
pengajaran berdasarkan masalah dan pembelajaran
kontekstual. Dari model-model tersebut, pembelajaran model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dipilih peneliti dan guru mitra sebagai solusi permasalahan pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di dalamnya mengandalkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Pembelajaran terdiri atas tiga komponen yaitu teams, games, dan tournament. Dalam tiap-tiap komponen tersebut siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan cara bekerja sama dalam kelompok dan berkompetisi antar kelompok untuk memperoleh nilai (skor) tertinggi. Pembelajaran memang perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik antusiasme siswa. Diharapkan dengan motivasi yang tinggi, siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar
Siswa
Pada
Jurnal
Materi
Penyesuaian”.
Penelitian
ini
dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Model pembelajaran kooperatif cukup banyak ragamnya. Sejalan dengan permasalahan pembelajaran, penelitian ini memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada materi jurnal penyesuaian. PTK ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran koperatif tipe TGT.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada pembelajaran
materi
jurnal
penyesuaian
pembelajaran kooperatif tipe TGT?
melalui
penerapan
model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada pembelajaran materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dalam materi dan kondisi pembelajaran di kelas, khususnya materi jurnal penyesuaian. 2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar khususnya pada materi jurnal penyesuaian. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Dengan demikian diharapkan hal tersebut berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan di sekolah menjadi lebih baik. 4. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman peneliti baik secara teoritis maupun aplikasi dalam praktik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
5. Bagi perguruan tinggi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi
bagi
segenap civitas akademika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya yang memiliki perhatian terhadap perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Ada tiga kata yang membentuk makna dari PTK yaitu penelitian, tindakan, kelas. Berikut ini diuraikan setiap kata yang membentuk PTK (Arikunto, 2006:2): a. Penelitian menunjukkan suatu kegiatan mencermati objek dengan cara dan metode tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian kegiatan untuk siswa. c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu bersamaan, menerima pembelajaran yang sama oleh guru yang sama pula. Menurut Kunandar (2008:46), PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Sementara menurut Wijaya (2009:9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas),
penelitian
tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dengan demikian, PTK adalah suatu penelitian yang dirancang dengan merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran secara kolaboratif dengan harapan dapat memperbaiki kualitas proses dan tujuan pembelajaran yang lebih baik dan berdampak pada kualitas kinerja guru serta kualitas kegiatan pembelajaran yang dialami siswa. 2. Prinsip Dasar PTK Menurut Suyadi (2012:7),
prinsip dasar PTK adalah sebagai
berikut: a. PTK dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang alamiah PTK harus dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang alamiah. Artinya, PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran. Dengan kata lain, PTK tidak perlu dilakukan dalam situasi yang khusus, apalagi sampai mengubah kebiasaan pembelajaran. b. Adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses pembelajaran Guru harus peka terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam pembelajaran. Bahkan, guru dituntut untuk lebih sensitif terhadap prestasi belajar siswa. Kepekaan dan sensitivitas inilah yang akan mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. c. Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar dalam bertindak Menurut Suharsimi Arikunto, PTK harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan), dan Threat (ancaman). Dengan demikian, PTK hanya bisa berjalan jika terdapat kesesuaian antara guru dan siswa. Artinya insiatif guru untuk memperbaiki pembelajaran tidak akan berjalan jika siswa tidak mampu mempraktikannya. Sebaliknya, inisiatif guru harus berangkat dari kemampuan siswa yang dihadapinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
d. Adanya upaya secara konkrit Inisiatif untuk memperbaiki pembelajaran yang didasarkan pada analisis SWOT sebagaimana disebutkan di atas harus berupa “tindakan” secara konkrit. Tidak cukup hanya dengan harapan maupun anganangan. Harus benar-benar konkrit berupa tindakan praktis. Inilah salah satu ciri khas PTK, yakni adanya “tindakan” secara praktis dan konkrit. e. Merencanakan dengan SMART SMART yang dimaksud oleh Suharsimi Arikunto adalah singkatan bermakna dari masing-masing huruf tersebut, yakni : S : Spesific, khusus, tidak terlalu umum/luas. Misalnya, melakukan penelitian untuk bahasa indonesia, tetapi hanya satu aspek seperti bicara, menulis dan mendengar. Dengan demikian, hasilnya jelas karena spesifik. M : Managable, dapat dikelola, dilaksanakan. Artinya, lokasi mudah dijangkau, data dapat dikumpulkan dengan mudah, hasilnya dapat dikoreksi, dan tidak menyulitkan. A : Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau achieveable, dapat dijangkau,dicapai. Artinya, mudah dilakukan, tidak berbelit, dan hal-hal lain yang membuat siswa berkeluh-kesah atas tindakan yang dilakukan guru dalam penelitian. R : Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan. Artinya, tidak menyimpang dari tujuan, serta hasilnya bermanfaat baik bagi guru maupun siswa. T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana. Ada jadwal dan target yang jelas: kapan dilaksanakan, kapan diselesaikan dan kapan dapat dilihat hasilnya. 3. Ciri PTK Menurut Kunandar dalam Whitehead (2003:57): a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan pendidikan. Komitmen tersebut memungkinkan setiap yang terlibat untuk memberikan andil yang berarti demi tercapainya peningkatan yang mereka sendiri dapat ikut rasakan. b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri. c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud. d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik untuk menghasilkan data atau informasi yang valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
4. Karakteristik PTK Karakteristik serta tujuan PTK menurut Kunandar (2008: 58-63): a. On the job problem-oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti). PTK didasarkan pada masalah yang benarbenar dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas. b. Problem solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah). PTK yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. c. Improvement oreinted (upaya dalam peningkatan mutu). PTK dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas. d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang. e. Action oriented. PTK selalu didasarkan pada tindakan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas. f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru. h. Partisipatory (collaborative). Dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. j. Dilaksanakan dalam beberapa langkah dengan beberapa siklus dimana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 5. Manfaat PTK Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran menurut Kusumah (2009:14-16), antara lain: a. Manfaat bagi guru: 1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, 2) Meningkatkan profesionalitas guru, 3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, 4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. b. Manfaat khusus PTK : 1) Menumbuhkan kebiasaan menulis, 2) Menumbuhkan budaya meneliti,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) 4) 5) 6)
10
Menggali ide baru, Melatih pemikiran ilmiah, Mengembangkan keterampilan, Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas.
c. Kesimpulan manfaat 1) Menumbuhkan kebiasaan menulis, 2) Berpikir analitis ilmiah, 3) Menambah khasanah ilmu pendidikan, 4) Menumbuhkan semangat guru lain, 5) Mengembangkan pembelajaran, 6) Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan. 6. Keunggulan PTK Keunggulan PTK yang dilaksanakan di sekolah diantaranya, yaitu (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:17): a. b. c. d. e. f. g.
Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual Kerangka kerjanya teratur Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif Fleksibel dan adaptif Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.
7. Tujuan PTK Menurut Sarwiji Suwandi (2011:16-17), tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi (guru) dengan peneliti akademis f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah 8. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut (Kusumah,2009:25): a. Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran. b. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi dari tindakan sebelumnya. c. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang diteliti terhadap proses pelaksanaan. d. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelas. Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2006:16):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Etin Solihatin dan Raharjo, 2008:5). Menurut Slavin (Isjoni dan Ismail, 2008:150) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana kelompok belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Menurut Nur (Isjoni, 2008:153), pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran
menciptakan
yang
pendekatan
mengintegrasikan
mengelompokkan pembelajaran
keterampilan
sosial
siswa
yang
yang
untuk
tujuan
berhasil
yang
bermuatan
akademik.
Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009:54), pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1) memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat; (2) pengetahuan, nilai,
dan keterampilan diakui
oleh mereka
yang
berkompeten menilai. Penerapan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran akuntansi khususnya materi jurnal penyesuaian tentu akan memberikan rasa serta pengalaman berbeda yang dialami guru dan siswa, akan tercipta suasana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
belajar yang lebih aktif dan diharapkan dapat mendorong antusias siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. 2. Unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Anita Lie (2010:38), model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsurunsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2010:31-37) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran kooperatif yaitu: a.
b.
c.
d.
Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu tujuan pembelajaran sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka. Tanggung jawab perseorangan Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik dalam tugasnya. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif adalah yang dapat membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok (siswa) dapat melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. Tatap muka Dalam pembelajaran kooperatif, setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan bagi semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah agar siswa belajar untuk menghargai perbedaan antara satu sama lain (perbedaan kemampuan intelektual, perbedaan kecepatan daya tangkap, perbedaan pendapat/keinginan dsb), saling memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Komunikasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
14
keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kemauan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok merupakan proses yang panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang bermanfaat dan harus ditempuh oleh siswa untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental serta emosional mereka. Evaluasi proses kelompok Pengajar/guru perlu untuk menyediakan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya para anggota kelompok dapat bekerja sama secara lebih efektif.
3. Karakteristik Prinsipil Pembelajaran Kooperatif Model
pembelajaran
kooperatif memiliki
berbagai
macam
perbedaan, tetapi dapat dikategorisasi menurut enam karakteristik prinsipil sebagai berikut (Slavin, 2008:26-28): a. Tujuan kelompok Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi lainnya yang diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. b. Tanggung jawab individual Ini dilaksanakan dalam dua cara. Yang pertama adalah dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata kuis individual atau penilaian lainnya. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok. c. Kesempatan sukses yang sama Penggunaan metode skor yang memastikan semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya. d. Kompetisi tim Studi tahap awal dari TGT menggunakan kompetensi antar tim sebagai sarana untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota timnya. e. Spesialisasi tugas Unsur utama dari metode pembelajaran kooperatif adalah tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing anggota kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
f. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok Metode pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran yang mempercepat langkah kelompok. 4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan yaitu (Wina Sanjaya, 2011:247-249): a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. c. Pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. d. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu energi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. f. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemapuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. g. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan, diantaranya (Wina Sanjaya, 2006:247-249): a. Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
d.
e.
16
pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menganggu iklim kerjasama dalam kelompok. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran dalam berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dalam hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini. Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya dalam pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah. Dari penjelasan pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sebuah model pembelajaran yang yang menuntut adanya kerja sama antar siswa yang dibentuk dalam kelompok berdasarkan heterogenitas, baik jenis kelamin, ras serta kemampuan akademik sehingga terjalin sebuah kerja sama antara siswa dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran.
C. Teams Games Tournament (TGT) 1. Pengertian TGT TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa
dalam
kelompok-kelompok
belajar
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing (Winastawan dan Sunarto, 2010:61). 2. Ciri-Ciri TGT Berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Slavin (2008:166), model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri berikut: a. Siswa Bekerja dalam Kelompok-Kelompok Kecil Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan lima sampai dengan enam orang yang memiliki kemampuan, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan. b. Games Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masingmasing mewakili tim yang berbeda. c. Tournament Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati lima sampai enam orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut: 1) Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. 2) Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi soal dan diberikan kepada pembaca soal. 3) Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
4) Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. 5) Setelah waktu yang telah ditetukan selesai, pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam. 6) Setelah itu pembaca soal akan membaca kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. 7) Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. 8) Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan. 9) Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. 10) Setelah permainan selesai, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya. d. Penghargaan Kelompok Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok dari penjumlahan games dan turnamen. 3. Kelebihan TGT Slavin (2008) melaporkan beberapa hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara implisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT sebagai berikut (http:// ekocin. wordpress .com/2011/06/17/modelpembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ (30 Oktober 2011)): a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional. b. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan. c. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka. d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan non verbal, kompetisi yang lebih sedikit) e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
f. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain. 4. Kelemahan TGT Sedangkan kelemahan TGT yang diungkapkan oleh Suarjana (2011) adalah (http:// ekocin. wordpress. Com /2011 /06/17/modelpembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ (30 Oktober 2011)): a. Bagi Guru Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh. b. Bagi Siswa Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain
D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Mc. Donald (Oemar Hamalik, 2003:158), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Di dalam perumusan ini dapat kita lihat bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan, sebagai berikut : a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Mulamula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam suatu diskusi, karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar dan cepat akan keluar. c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju kearah satu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan, misal si A ingin mendapat hadiah makaia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes. Dengan demikian dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang mendasari tujuan siswa untuk belajar. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar juga berperan sebagai sumber keinginan/semangat siswa untuk merasa tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya peningkatan motivasi belajar maka merupakan indikator atas adanya peningkatan dalam prestasi belajar, namun besarnya peningkatan tersebut perlu diuji apakah besarnya peningkatan pada motivasi sejalan dengan besarnya peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Unsur-unsur Motivasi Belajar Menurut
Dimyati
dan
Mujiono
dalam
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2325403-unsur-unsuryang-mempengaruhi-motivasi/), menyatakan bahwa unsur-unsur dalam motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
c.
d.
e.
f.
21
penguatan, hadiah maupun hukuman dapat mengubah kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat bertahan dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama bahkan seumur hidup. Kemampuan Siswa Untuk mencapai cita-cita perlu didukung oleh kemampuan. Keinginan untuk menguasai materi pelajaran atau menyelesaikan soal ulangan perlu didukung oleh kemampuan. Kesulitan yang dihadapi perlu diatasi dengan belajar yang lebih giat. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas selanjutnya. Kondisi Siswa . Kondisi (keadaan) siswa yang meliputi keadaan jasmani dan rohani, mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa yang sedang sakit, lapar atau marat akan terganggu motivasi belajarnya. Sebaliknya siswa yang kondisi badannya sehat/fit, kenyang dan gembira, maka akan mudah memusatkan perhatiannya untuk belajar. Kondisi Lingkungan Siswa. Sebagai warga masyarakat, siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan sosial budaya masyarakat di sekitar. Kondisi sekolah yang indah/asri, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajarnya. Sebaliknya kalau terjadi bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal, perkelahian antar siswa akan mengganggu motivasi belajar siswa di tempat tersebut. Unsur-unsur Dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Pengalaman siswa akan berpengaruh kepada motivasi belajar dan prilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya yang dipengaruhi arus informasi melalui surat kabar, televisi, film dan lain-lain. sudah menjangkau sampai ke pelosok desa. Lingkungan-lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, guru diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut: menyelenggarakan tertib belajar di sekolah dan membina disiplin mampu memanfaatkan kondisi yang dinamis ini untuk memotivasi belajar siswa. Upaya Guru Upaya guru membelajarkan siswa berlangsung di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Upaya pembinaan di sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) menyelenggarakan tertib belajar disekolah, (2) membina disiplin belajar disetiap kesempatan (seperti pemanfaatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
waktu, pemeliharaan fasiltas sekolah), (3) membina belajar tertib pergaulan, (4) membina belajar tertib lingkungan sekolah. 3. Jenis-jenis Motivasi Motivasi belajar terdiri atas dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Menurut
(Hamalik,2003:162-163),
jenis-jenis
tersebut
diuraikan sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering disebut sebagai motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain. Jadi jelaslah, bahwa motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya atau yang disebut istilah sound motivation. b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali dan persaingan yang bersifat negatif (sarcasm, ridicule dan hukuman). Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah sebab pelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar. 4. Ciri-ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2006:83), motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses). d. Mempunyai orientasi ke masa depan. e. Lebih senang bekerja mandiri. f. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). h. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. i. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
E. Prestasi Belajar Menurut Reni Akbar Hawadi (2004:68), prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar (Djamarah 1994) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
hati
yang
diperoleh
dari
keuletan
kerja
(http://aadesanjaya.blogspot.com (30 Oktober 2011)). Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator/tanda mengenai sejauh mana ketercapaian tujuan serta tingkat pemahaman siswa selama
kegiatan pembelajaran. Untuk
mengetahui hasil/prestasi belajar siswa biasanya diperoleh melalui kegiatan evaluasi setelah proses belajar diberikan. Prestasi belajar selain dipengaruhi oleh faktor kecerdasan intelektual, juga dipengaruhi oleh minat dan motivasi siswa. Menurut Ali Imron (1996:141), tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir periode tertentu. Jika pada tes formatif, aksentuasinya adalah mengetahui seberapa pembelajar telah menyerap satu pokok bahasan, maka pada tes sumatif ini adalah ingin mengetahui daya serap pembelajar terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
periode tertentu. Dengan perkataan lain, jika tes formatif bermaksud mengetahui daya serap pembelajar terhadap materi atau pokok bahasan secara parsial, maka tes sumatif bermaksud mengetahui daya serap pembelajar terhadap pokok bahasan secara integratif. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria yang ditetapkan.(Purwanto,2008). Menurut Arikunto (2007:241-243), ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atatu prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi pelajaran, yaitu: 1. Skala bebas adalah skala yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. Ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal. 2. Skala 0-10, ini adalah skala dimana 0 adalah nilai terendah dan 10 adalah nilai tertinggi. 3. Skala 0-100 adalah skala yang lebih halus dari skala 0-10, karena skala ini menilai dari bilangan bulat. 4. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf.
F. Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian dibuat karena adanya transaksi di akhir periode yang perlu dicatat dan disesuaikan. Dalam akuntansi kita mengenal prinsip penandingan yang merupakan pedoman bagi akuntan untuk (Wahyu Adji, 2007:275-276): 1. Menyatakan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi 2. Mengukur besarnya biaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
3. Mempertemukan biaya tersebut dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan data dan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu, harus dilakukan penyesuaian terhadap akun tertentu. Pada akhir periode akuntansi dan pencatatannya dalam jurnal penyesuaian. Wahyu Adji (2007:276) menyatakan bahwa basis akrual, terkait dengan prinsip penandingan memerlukan analisis dan pemutakhiran terhadap beberapa akun guna mempersiapkan laporan keuangan. Pada akhir periode akuntansi, beberapa saldo akun buku besar dapat dilaporkan pada laporan keuangan tanpa perubahan. Akun-akun pada akhir periode dimutakhirkan menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Semua ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling sedikit satu akun laporan laba-rugi dan satu akun neraca. Artinya jurnal penyesuaian akan melibatkan akun pendapatan dan beban serta akun aktiva dan kewajiban. Akun-akun yang perlu disesuaikan terbagi dalam empat pos dasar, yaitu dua pos pertama adalah penangguhan (deferral) dan dua pos kedua adalah pos akrual (Wahyu Adji, 2007:276-277): 1. Pos Penangguhan (Deferral) Penangguhan dilakukan dengan mencatat transaksi sedemikian rupa sehingga menunda atau menangguhkan pengakuan beban atau pendapatan sebagaimana diuraikan berikut: a. Beban yang ditangguhkan (deferral expenses) atau beban dibayar di muka (prepaid expenses) merupakan pos dimana sejak awal transaksi dicatat sebagai aktiva tetapi diharapkan menjadi beban dikemudian hari ata selama operasi normal bisnis. Contoh adalah biaya iklan dibayar di muka, asuransi dibayar di muka yang membutuhkan penyesuaian diakhir periode. b. Pendapatan yang ditangguhkan (deferral revenues) atau pendapatan diterima di muka (unearned revenues) merupakan pos dimana sejak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
awal terjadinya transaksi dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan menjadi pendapatan kemudian hari atau selama operasi normal bisnis. Contohnya adalah sewa diterima di muka, premi diterima di muka oleh perusahaan asuransi yang perlu disesuaikan diakhir periode. 2. Pos Akrual Akrual timbul akibat tidak adanya pencatatan beban yang terjadi atau pendapatan yang dihasilkan. Pos akrual dapat diartikan sebagai pos-pos yang timbul sejalan dengan berlalunya waktu, namun tidak dilakukan pencatatan atas pos-pos tersebut. a. Beban akrual atau kewajiban akrual adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh beban akrual adalah upah terutang pada karyawan, utang bunga, wesel yang harus disesuaikan pada akhir periode. b. Pendapatan akrual dan aktiva akrual adalah pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh pendapatan akrual adalah pendapatan sewa atas bangunan yang disewakan pada orang lain dan sebagainya. Cara membedakan antara pos-pos penangguhan dan akrual adalah jika kas diterima (untuk pendapatan) dan atau jika kas digunakan (untuk beban) dalam periode berjalan tetapi pendapatan atau beban tersebut berkaitan dengan periode mendatang maka pendapatan dan beban tersebut masuk kedalam pos yang ditangguhkan. Namun sebaliknya, jika kas tidak akan diterima atau tidak dikeluarkan hingga periode mendatang, tetapi berkaitan dengan periode berjalan, maka pendapatan atau beban tersebut adalah pos akrual. 3. Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian a. Penyusutan Aktiva Tetap Pada akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan harus disusutkan, karena nilai aktiva tetap sesungguhnya pada tahun berjalan dibandingkan dengan nilai aktiva tetap pada saat pembelian tidaklah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
sama, hal ini karena kemampuan aktiva tetap (kecuali tanah) dalam menghasilkan pendapatan dan jasa akan semakin menurun dari tahun ke tahun. Penurunan ini terjadi baik secara fisik maupun fungsi. Itulah mengapa nilai aktiva pada neraca harus disesuaikan dengan nilai sesungguhnya, hal ini dilakukan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian depresiasi (penyusutan). Terdapat 3 metode untuk mengukur depresiasi aktiva tetap yaitu (Wahyu Adji,2007:278): 1) Metode garis lurus 2) Metode tarif tetap atas nilai buku 3) Metode jumlah angka tahun Namun dari ketiga metode yang ada tersebut, metode garis lurus adalah metode yang paling sering digunakan dan muncul pada soal-soal untuk akuntansi tingkat SMA, karena merupakan metode depresiasi yang paling sederhana serta tujuan utama dari pembahasan materi ini adalah lebih kepada bagaimana membuat jurnal penyesuaian berdasarkan besar penyusutan. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung depresiasi menggunakan metode garis lurus (Wahyu Adji, 2007:278): Beban depresiasi = Pengakuan beban depresiasi dapat memalui dua cara yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Berikut adalah jurnal yang dipakai untuk metode langsung dan tidak langsung:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
1) Metode langsung Tgl Keterangan 1/1
D
Beban depresiasi (aktiva)
K
Rp XXX
Aktiva
Rp XXX
2) Metode tidak langsung Tgl Keterangan 1/1
D
Beban depresiasi (aktiva)
K
Rp XXX
Akumulasi aktiva
Rp XXX
b. Taksiran Kerugian Piutang Piutang merupakan kewajiban pihak luar
kepada perusahaan.
Kemungkinan pihak luar untuk tidak membayar hutangnya kepada perusahaan selalu ada. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan harus membuat akun piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih. Perusahaan membuat ayat jurnal penyesuaian atas taksiran kerugian piutang. Terdapat dua metode dalam menentukan taksiran kerugian piutang yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. 1) Metode langsung Tgl Keterangan 1/1
D
Beban kerugian piutang Piutang
K
Rp XXX Rp XXX
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2) Metode tidak langsung Tgl Keterangan 1/1
D
Beban kerugian piutang
K
Rp XXX
Cadangan kerugian piutang
Rp XXX
c. Beban Dibayar di Muka Perusahaan umumnya membayarkan beban untuk beberapa bulan kedepan (misalnya: asuransi atau biaya sewa). Terdapat dua pendekatan dalam pencatatan ayat jurnal penyesuaian, yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba-rugi (Wahyu Adji, 2007:282-285): 1) Pendekatan Neraca Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka pembayaran premi untuk beberapa periode ke depan akan dicatat sebagai beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian atau pengakuan beban sebesar manfaat yang telah diperoleh perusahaan. Pencatatan transaksi Saat terjadinya transaksi di awal Tgl Keterangan 1/1
D
Asuransi dibayar di muka
K
Rp XXX
Kas
Rp XXX
Jurnal penyesuaian di akhir periode Tgl Keterangan 1/1
Beban asuransi Asuransi dibayar di muka
D
K
Rp XXX* Rp XXX*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
*) Besarnya nominal yang dicatat saat jurnal penyesuaian adalah yang sudah menjadi beban pada tahun berjalan 2) Pendekatan Laba Rugi Bila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi maka pembayaran beban untuk beberapa periode ke depan akan langsung dicatat sebagai beban, bukan beban dibayar di muka. Pada akhir periode, perusahaan melakukan penyesuaian terhadap beban yang belum jatuh tempo atau belum dirasakan manfaatnya oleh perusahaan. Pencatatan transaksi Saat terjadinya transaksi di awal Tgl Keterangan 1/1
D
Beban asuransi
K
Rp XXX
Kas
Rp XXX
Jurnal penyesuaian diakhir periode Tgl Keterangan 1/1
D
Asuransi dibayar di muka
K
Rp XXX*
Beban asuransi
Rp XXX*
*) Besarnya nominal yang dicatat saat jurnal penyesuaian adalah yang belum menjadi beban pada tahun berjalan. d. Pendapatan Diterima di Muka Perusahaan memperoleh pendapatan dalam bentuk uang tunai dari pelanggan untuk pendapatan atau pekerjaan yang akan dilakukan di masa depan. Bila perusahaan belum melakukan pekerjaan tersebut maka
perusahaan
belum
diperkenankan
mencatatnya
sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
pendapatan. Namun bila perusahaan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diminta oleh pelanggan, maka perusahaan boleh mengakui pendapatan tersebut. Terdapat dua pencatatan dalam mencatat pendapatan diterima di muka yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi (Wahyu Adji, 2007:285-287); 1) Pendekatan Neraca Bila perusahaan menggunakan pendekatan neraca maka perusahaan mencatat uang yang diterima sebagai pendapatan diterima di muka (hutang) dan akan diakui sebagai pendapatan bila perusahaan telah melakukan pekerjaan yang diminta oleh pelanggan. Pencatatan transaksi Saat terjadinya transaksi di awal Tgl Keterangan 1/1
Kas
D
K
Rp XXX Sewa diterima di muka
Rp XXX
Jurnal penyesuaian diakhir periode Tgl Keterangan 1/1
Sewa diterima di muka
D
K
Rp XXX
Pendapatan sewa
Rp XXX
*) Besarnya nominal yang dicatat saat jurnal penyesuaian adalah yang sudah menjadi pendapatan pada tahun berjalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
2) Pendekatan Laba Rugi Bila perusahaan menggunakan pendekatan
laba rugi
maka
perusahaan akan langsung mencatat sebagai pendapatan. Pencatatan transaksi Saat terjadinya transaksi di awal Tgl Keterangan 1/1
Kas
D
K
Rp XXX Pendapatan sewa
Rp XXX
Jurnal penyesuaian diakhir periode Tgl Keterangan 1/1
Pendapatan sewa
D
K
Rp XXX*
Sewa diterima di muka
Rp XXX*
*) Besarnya nominal yang dicatat saat jurnal penyesuaian adalah yang belum menjadi pendapatan pada tahun berjalan. e. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang belum dibayar secara tunai dari pelanggan atau pihak luar, tetapi sudah diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan karena perusahaan yang telah melakukan pekerjaannya, atau pelanggan telah menerima manfaat dari perusahaan. Contoh transaksi dari kasus ini misalnya adalah bunga bank yang masih akan diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Jurnal penyesuaian: Tgl Keterangan 1/1
Bunga yang masih harus diterima
D
K
Rp XXX*
Pendapatan bunga
Rp XXX*
*) besarnya nominal yang dicatat adalah sebesar yang sudah menjadi hak namun belum dibayarkan. f. Beban yang Masih Harus Dibayar Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang belum dibayar secara tunai, tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada periode yang bersangkutan karena perusahaan telah menerima manfaat atas beban tersebut. Contoh transaksi dari kasus ini adalah misalnya upah karyawan yang masih harus dibayarkan. Jurnal penyesuaian: Tgl Keterangan 1/1
Beban upah Upah yang masih harus dibayar
D
K
Rp XXX* Rp XXX*
*) besarnya nominal yang dicatat adalah sebesar yang sudah menjadi kewajiban perusahaan atas hak karyawan namun belum dibayarkan oleh perusahaan.
G. Kerangka Teoretik TGT adalah salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat tiga komponen utama yaitu teams, games, dan tournament,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
dimana dalam kegiatan pembelajaran ini siswa tergabung dalam kelompok yang mengakomodir keberagaman siswa dalam hal jenis kelamin, agama, ras, dan
kemampuan intelektual. Jika biasanya siswa hanya mendengarkan
ceramah dan mengerjakan soal materi jurnal penyesuaian secara individu, maka saat penerapan TGT, siswa dapat menyelesaikan soal secara bersama dan dalam suasana permainan dan turnamen yang menyenangkan sehingga ada interaksi antar siswa untuk bertanggung jawab atas kemajuan kelompok maupun individu dalam penyelesaian jurnal penyesuaian. Iklim yang tercipta saat pembelajaran menggunakan model TGT pada materi jurnal penyesuaian akan memberikan warna berbeda bagi pengalaman siswa dibandingkan dengan pengalaman belajar yang sebelumnya pernah dialami. Ketika siswa bergabung dalam kelompok dan mengikuti alur pembelajaran yang disajikan secara menarik melalui permainan dan turnamen akan membuat siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi mengikuti pembelajaran. Meningkatnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tentunya akan berdampak pada meningkatnya pemahaman siswa yang dapat dilihat dari hasil prestasi belajarnya. Secara tidak langsung, kegiatan pembelajaran TGT ini berpengaruh terhadap ketiga aspek yang dimiliki siswa yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh Danu Eri Setiawan (2011) yang menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan pemahaman siswa kelas X3 SMA N 2 Yogyakarta terhadap pembelajaran ekonomi. Hal ini terlihat dari uji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
statistik terhadap hasil pre-test dan post-test. Sebelum PTK rerata skor pre-test = 56,876 dan sesudahnya rerata post-test = 76,625 serta hasil pengujian statistik menunjukkan (sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005). Penelitian yang relevan lainnya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Yustina Dwi Rianti (2012) yang menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Kasihan, Bantul terhadap pembelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian. Rerata motivasi sebelum penelitian = 53,91 dan rerata sesudah motivasi sesudah penelitian = 60,78; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005). Berdasarkan kerangka teoretik di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan: Ha1 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. Ha2 = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti sebagai praktisi dengan guru pengampu mata pelajaran akuntansi di sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran akuntansi khususnya pada materi jurnal penyesuaian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Jalan Jenderal Sudirman 87, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian diadakan bulan September-Oktober 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah peningkatan motivasi serta prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
D. Prosedur Penelitian Secara operasional, penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu kegiatan pra-penelitian (observasi kegiatan guru, observasi siswa, observasi kelas, dan wawancara) serta pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Kegiatan Pra-Penelitian a. Observasi terhadap guru 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan lembar observasi. 2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru mitra secara langsung di kelas saat kegiatan pembelajaran. Berdasar lembar pengamatan, hal-hal yang diamati adalah: kegiatan pra-pembelajaran, kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 3) Peneliti merangkum hasil pengamatan dan mengkonsultasikan dengan guru. Jika guru sepakat terhadap catatan hasil pengamatan, guru diminta menandatangani lembar pengamatan. b. Observasi terhadap siswa 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan instrumen lembar observasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan lembar pengamatan, hal-hal yang diamati adalah sikap dan perilaku siswa di kelas selama kegiatan pembelajaran, kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran, respon siswa dalam menanggapi pembahasan pelajaran, siswa dalam mencatat hal-hal penting, siswa ketika melaksanakan diskusi, persaingan belajar yang tercipta antar siswa, keaktifan siswa dalam pembelajaran serta penghargaan guru terhadap keaktifan siswa. 3) Peneliti merangkum hasil pengamatan dan mengkonsultasikannya dengan guru. Jika guru sepakat dengan catatan hasil pengamatan, guru diminta untuk menandatangani lembar observasi siswa. c. Observasi terhadap kelas 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan instrumen observasi kelas. 2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi, kondisi serta iklim yang tercipta di kelas selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan lembar pengamatan, hal-hal yang diamati adalah meliputi fasilitas penunjang pembelajaran, kondisi ruang kelas, interaksi yang tercipta antar siswa serta ketersediaan sumber belajar yang ada di dalam kelas. 3) Peneliti merangkum hasil pengamatan dan mengkonsultasikannya dengan guru. Jika guru sepakat dengan catatan hasil pengamatan, guru diminta untuk menandatangani lembar observasi kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
d. Wawancara pada guru 1) Wawancara dilaksanakan sebelum penelitian. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi mengenai kinerja serta permasalahan yang dihadapi guru selama proses pembelajaran akuntansi. 2) Langkah-langkah wawancara: a) Peneliti menyusun pedoman wawancara. b) Peneliti melakukan wawancara pada guru mitra di luar jam pelajaran. 3) Wawancara dilakukan terhadap guru mitra kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Wawancara dilakukan dengan bantuan instrumen pedoman wawancara dan alat perekam video cam corder. e. Wawancara pada siswa 1) Wawancara
dilaksanakan
sebelum
penelitian.
Tujuan
dari
wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kinerja guru serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran akuntansi. 2) Langkah-langkah wawancara: a) Peneliti menyusun pedoman wawancara. b) Peneliti melakukan wawancara pada siswa di luar jam pelajaran. 3) Wawancara dilakukan terhadap siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Wawancara dilakukan dengan bantuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
instrumen pedoman wawancara dan alat perekam video cam corder. 2. Pelaksanaan penelitian Perencanaan pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 1 siklus dengan 4 tahapan. a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti bersama guru mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang ditemukan saat observasi dan merencanakan tindakan berupa persiapan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut: 1) Peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang ditemukan saat observasi dan menyusun rencana tindakan. 2) Peneliti
bekerja
sama
dengan
guru
mengumpulkan
dan
menganalisis data awal karakteristik siswa untuk keperluan pembentukan kelompok dengan memetakan siswa ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan
heterogenitas
tingkat
pemahaman, jenis kelamin serta sikap siswa. Dasar yang digunakan adalah nilai hasil ulangan harian siswa pada materi sebelumnya serta pengamatan terhadap iklim yang tercipta antar siswa. 3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
untuk
pembelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian yang dirancang untuk 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) dengan rancangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 4) Membuat soal-soal yang akan diberikan ketika pembelajaran (Pretest, post-test, lembar kerja siswa, soal-soal latihan). 5) Menyiapkan instrumen refleksi. 6) Peneliti menyusun skenario pembelajaran. 7) Peneliti menyiapkan media pembelajaran. 8) Peneliti menyiapakan kuesioner motivasi belajar. b. Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penerapan pembelajaran menggunakan model TGT seperti yang telah direncanakan sebelumnya penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat dalam tahapan sebagai berikut: 1) Pra-pembelajaran Sebelum masuk dalam pembelajaran TGT, guru melakukan kegiatan pembuka yaitu: a) Memeriksa kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran. b) Memeriksa kesiapan siswa. c) Memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Doa. d) Melakukan kegiatan apersepsi. e) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta rencana kegiatan. f) Melaksanakan pre-test.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2) Kegiatan inti pembelajaran Berikut adalah rincian kegiatan inti pembelajaran yang dilaksanakan guru: a) Belajar dalam kelompok (Teams) (1) Membacakan pembagian kelompok. (2) Memeriksa masing-masing anggota kelompok. (3) Menyampaikan
prosedur
pelaksanaan
diskusi
dalam
kelompok. (4) Membagikan handout dan lembar kerja siswa (LKS). (5) Mengerjakan LKS. (6) Membahas soal. b) Games Maksud dari dilaksanakannya games adalah untuk menguji pemahaman siswa atas materi yang telah diberikan oleh guru dan saat diskusi. Games yang diberikan adalah make a match. (1) Guru membacakan prosedur dan aturan permainan tipe make a match. (2) Soal (bukti memorial) di bagikan pada masing-masing kelompok sesuai urutan nomor pengerjaan. (3) Siswa dalam kelompok mengerjakan soal yang dibagikan. (4) Perwakilan kelompok mencari dan menempelkan potongan jawaban (nominal) di lembar jawab yang telah dipasang di depan kelas dalam bentuk format neraca saldo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
c) Pertandingan (Tournament) (1) Guru
membacakan
prosedur
dan
peraturan
dalam
tournament. (2) Guru memastikan tiap kelompok telah memiliki bendera. (3) Soal disajikan dalam slide. (4) Kelompok mengerjakan soal yang disajikan. (5) Perwakilan
kelompok
berlomba
untuk
lebih
dulu
menyerahkan bendera agar dapat memperoleh kesempatan menjawab soal. (6) Kelompok yang menyerahkan bendera tercepat berhak menjawab soal. (7) Perwakilan kelompok menempelkan potongan jawaban berupa potongan nama rekening dan saldo ke format jurnal penyesuaian yang telah disediakan di depan kelas. d) Penghargaan kelompok (team recognition) (1) Skor dari hasil permainan dan turnamen dicatat oleh fasilitator dan dijumlahkan untuk menentukan ranking kelompok. (2) Berdasarkan perhitungan, ditentukan kelompok juara. (3) Mengumumkan perolehan skor kelompok saat games dan tournament. (4) Memberikan penghargaan pada kelompok juara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
3) Kegiatan Penutup a) Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. b) Menyusun rangkuman dengan ikut melibatkan siswa. c) Melakukan post-test. d) Membagikan lembar kuesioner motivasi belajar siswa. c. Observasi Observasi
dilaksanakan
bersamaan
selama
kegiatan
tindakan
berlangsung. Langkah-langkah observasi adalah sebagai berikut: 1) Mengamati aktivitas guru. 2) Mengamati aktivitas siswa di dalam kelas. 3) Mengamati situasi dan kondisi kelas. 4) Merekam dengan video cam corder. d. Evaluasi dan refleksi 1) Wawancara guru a) Wawancara guru dilaksanakan setelah pembelajaran. b) Peneliti mewawancarai guru dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan. 2) Wawancara siswa a) Wawancara
pada
siswa
dilaksanakan
setelah
kegiatan
pembelajaran. b) Peneliti memilih siswa secara acak untuk melaksanakan wawancara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
c) Peneliti mewawancara siswa dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan. 3) Refleksi guru a) Refleksi guru dilaksanakan setelah pembelajaran. b) Peneliti memberikan lembar refleksi guru kepada guru mitra. c) Guru mitra melakukan refleksi pada lembar refleksi guru.
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Pra-Penelitian a. Pengamatan terhadap guru (Observing teacher) Instrumen observasi pada guru adalah lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 143). b. Pengamatan terhadap siswa (Observing students) Instrumen observasi pada siswa adalah lembar observasi terhadap keseluruhann aktivitas siswa di kelas dalam mengikuti proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 146). c. Pengamatan terhadap kondisi kelas (Observing classroom condition) Instrumen observasi pada kelas adalah lembar observasi terhadap aktivitas keadaan di kelas dalam proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 147).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
d. Wawancara pada guru Instrumen wawancara pada guru adalah lembar pedoman wawancara (lampiran 7 halaman 239). e. Wawancara pada siswa Instrumen pedoman wawancara pada siswa adalah lembar pedoman wawancara untuk memperoleh informasi tentang kinerja guru selama proses pembelajaran akuntansi (lampiran 7 halaman 239). 2. Instrumen Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan (Planning) (1) Daftar pembagian kelompok (lampiran 12 halaman 295). (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 4 halaman 188). (3) Pre-test dan post-test (lampiran 5 halaman 202). (4) Handout (lampiran 8 halaman 244). (5) Soal dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (lampiran 8 halaman 248). (6) Kuesioner motivasi belajar siswa (lampiran 3 halaman 169). (7) Lembar refleksi siswa (lampiran 2 halaman 162). (8) Skenario pembelajaran (lampiran 10 halaman 285). b. Observasi (1) Lembar observasi guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 148). (2) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 150).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
(3) Lembar observasi kondisi kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 151). c. Evaluasi dan refleksi (1) Instrumen pedoman wawancara guru (lampiran 7 halaman 239). (2) Instrumen pedoman wawancara siswa (lampiran 7 halaman 239). (3) Instrumen refleksi guru (lampiran 2 halaman 159). 3. Motivasi belajar Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai. Indikator motivasi belajar dapat diuraikan sebagai berikut (Uno,2007:10): (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan menarik dalam belajar; dan (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Berikut kisi-kisi motivasi yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Variabel
Indikator
Motivasi a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
No. Pernyataan Positif (+)
No. Pernyataan Negatif (-)
1, 7,10
4,8,11
2,12,13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Adanya harapan dan citacita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik
48
3,6 14, 16,17
15
5,20 9,18
19
Penskoran item motivasi dibagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item negatif (unfavorable). Dalam pemberian skor, setiap respons positif (sangat setuju dan setuju) akan diberi bobot yang lebih tinggi dari respons negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju). Sebaliknya untuk item unfavorable, respons positif akan diberi skor yang bobotnya lebih rendah daripada respons negatif (Azwar, 2004:26-27). Peneliti mengacu pada pengukuran berdasarkan skala likert sebagai berikut: Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Kuesioner Kategori Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
Penelitian serupa telah dilakukan oleh Sitarusmi (2011:49) karenanya kuesioner penelitian ini mengadopsi
kuesioner yang telah
dikembangkan oleh Sitarusmi (2011:49). Berikut ini disajikan rincian hasil pengujian validitas dan reliabilitas (Sitarusmi, 2011:49):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
a. Pengujian validitas motivasi belajar (lampiran 9 halaman 266): Tabel 3.3 Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi belajar Butir No Nilai r tabel Nilai r hitung 1 0,2377 0,407 2 0,2377 0,302 3 0,2377 0,514 4 0,2377 0,493 5 0,2377 0,478 6 0,2377 0,288 7 0,2377 0,257 8 0,2377 0,414 9 0,2377 0,304 10 0,2377 0,485 11 0,2377 0,303 12 0,2377 0,518 13 0,2377 0,565 14 0,2377 0,652 15 0,2377 0,259 16 0,2377 0,562 17 0,2377 0,485 18 0,2377 0,504 19 0,2377 0,393 20 0,2377 0,384 Sumber: Hasil pengolahan data oleh Sitarusmi (2011:49)
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa dengan jumlah data (n) sebanyak 49 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,2377. Mengingat nilai rhitung > rtabel (0,2377), maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan variabel motivasi belajar adalah valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Pengujian reliabilitas instrumen motivasi belajar siswa Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .840
.849
20
Sumber : Data Primer hasil pengolahan data oleh Sitarusmi (2011:50) Dari dua puluh pernyataan motivasi belajar diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,840. Mengingat nilai Alpha Cronbach’s > 0,6, maka dengan demikian disimpulkan bahwa instrumen motivasi belajar adalah reliabel (Nunally, 1967 dalam Imam Gozhali, 2006:42). 3. Instrumen Prestasi belajar Pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan berdasarkan hasil pretest
dan
post-test
sesuai
dengan
materi
pembelajaran.
Pre-test
dilaksanakan sebelum pembelajaran, sedangkan pos-test dilaksanakan sesudah pembelajaran. Soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi pilihan jawaban dengan total skor 100. Berikut kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar dalam penelitian ini: Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Jurnal Penyesuaian No. 1.
Siswa
Indikator mampu mendefinisikan
Nomor soal 1,2,6
pengertian ayat jurnal penyesuaian 2.
Siswa
mampu
penyesuaian
membuat
jurnal
3,4,5,7,8,9,10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun soal tes. Pengujian validitas dan reliabilitas soal pre-test dan post-test dilakukan pada siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta kelas XII IPS 2 dengan jumlah siswa 27 siswa pada tanggal 1 Oktober 2012. Soal diberikan pada 2 kelompok siswa: kelompok pertama (14 siswa) mengerjakan soal pre-test dan kelompok kedua (13 siswa) mengerjakan soal post-test secara individual. a. Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas Butir soal Pre-test. 1) Pengujian validitas butir soal pre-test (lampiran 9 halaman 272) Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pearson Correlation 0,57547 0,603542 0,541692 0,554417 0,554417 0,782794 0,599645 0,68132 0,673722 0,579847
Sig.(2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Nilai r tabel
Status
0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.6 menunjukkan tiap butir soal pre-test memiliki Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik rtabel (r = 0,532). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sepuluh butir soal pretest variabel prestasi belajar siswa valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
2) Pengujian reliabilitas soal pre-test Pengujian
reliabilitas
dilakukan
berdasarkan
rumus
Kuder-
Richardson (KR20) (Masidjo, 2006:232-235):
Perhitungan pengujian reliabilitas butir soal pre-test: = =
)( )(
=1,111 X 0,734738
Dari kesepuluh butir soal pre-test pada variabel prestasi belajar siswa diperoleh nilai
sebesar 0,816. Kategori koefisien reliabilitas
tersebut adalah tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,816 <
≤ 1,00 (Guilford, 1956:145).
b. Pengujian validitas dan reliabilitas butir soal post-test. 1) Pengujian validitas butir soal post-test (lampiran 9 halaman 274) Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pearson Correlation 0,56329 0,769602 0,653987 0,569298 0,657173 0,793653 0,625325 0,637327 0,614144
Sig.(2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Nilai r tabel
Status
0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553 0,553
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
0,585219
0,000
0,553
53
Valid
Dari tabel 3.7 menunjukan tiap butir soal post-test memiliki Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik r tabel (r = 0,553). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sepuluh butir soal post-test variabel prestasi belajar siswa valid. 2) Pengujian reliabilitas soal post-test Pengujian
reliabilitas
dilakukan
berdasarkan
rumus
Kuder-
Richardson (KR20) (Masidjo, 2006:232-235):
Perhtungan pengujian reliabilitas butir soal post-test: = =
)( )(
=1,111 X 0,7541
Dari kesepuluh butir soal post-test pada variabel prestasi belajar siswa diperoleh nilai
sebesar 0,837. Kategori koefisien
reliabilitas tersebut adalah tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,837 <
≤ 1,00 (Guilford, 1956:145).
F. Teknik Pengumpulan Data Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
1. Observasi (observing) Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang diamati atau diteliti (Wina Sanjaya, 2011:86). Observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui secara langsung terhadap aktivitas guru, siswa serta situasi dan kondisi didalam kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 2. Wawancara (interview) Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu (Wina Sanjaya, 2011:96). Wawancara dilakukan untuk memperolah data yang lebih lengkap dan akurat, yang mungkin belum diperoleh ketika observasi. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk memperoleh informasi tentang pendapat siswa dan guru terhadap berlangsungnya proses pembelajaran. 3. Metode kuesioner Metode kuesioner diterapkan dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan yang selanjutnya diisi oleh siswa. Kuesioner dibagikan dan diisi oleh siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran TGT dalam proses belajar mengajar di kelas. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
4. Metode dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan
dengan cara mengumpulkan data-data
yang diperlukan seperti data siswa dan hasil belajar siswa. Selain dokumentasi dalam bentuk seperti di atas kegiatan pembelajaran juga didokumentasikan dalam video cam corder.
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis deskriptif Seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumen dianalisis secara deskriptif. Data dideskripsikan menurut pemikiran peneliti berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan yaitu data observasi, wawancara, kuesioner dan tes. Observasi disajikan dalam bentuk tabel dan paparan isi tabel. Wawancara disajikan dalam bentuk paparan. Sementara kuesioner dan tes dipaparkan menggunakan PAP tipe II. 2. Analisis komparatif a. Analisis Komparatif-Deskriptif Analisis
komparatif
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
membandingkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Tabel 3.8 Komparasi Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Motivasi awal
Nama
Motivasi akhir
Perubahan (%)
Tabel 3.9 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa 69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48 Total
Kriteria Sebelum Setelah Motivasi Penelitian Penelitian Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah -
%
%
% % %
% % %
%
%
100%
100%
Perubahan
-
Penelitian ini dikatakan berhasil jika motivasi belajar siswa secara umum mengalami peningkatan. Motivasi belajar pada akhir pelaksanaan PTK ditargetkan secara rerata termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 3.10 Komparasi Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran No. Nama
Pre-test
Post-test
Peningkatan
KKM
Ket.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 3.11 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa Skala Prestasi Belajar Siswa
Kriteria Prestasi
Pre-test
Post-test
81 – 100
Sangat Tinggi
%
%
66 – 80
Tinggi
%
%
56 – 65
Sedang
%
%
46 – 55
Rendah
%
%
0 – 45
Sangat Rendah -
%
%
100%
100%
Total
Perubahan
-
Penelitian ini dikatakan berhasil jika prestasi belajar siswa pada materi
jurnal
penyesuaian
mengalami
peningkatan.
Pada
akhir
pelaksanaan PTK ditargetkan 75% siswa mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan b. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian prasyarat analisis Sebelum dilakukan uji mean, dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk menguji normal atau tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal
tersebut
maka
digunakan
uji
Kolmogorov
(Algifari,2003:152) D = Maks │Fe – Fo│
Smirnov
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Keterangan: D Fe Fo
= Deviasi absolut yang tertinggi = Frekuensi harapan = Frekuensi observasi
Kriteria pengujian adalah jika nilai probabilitas > α = 0,05, maka distribusi populasi normal, sedangkan jika nilai probabilitas < α = 0,05, maka distribusi populasi tidak normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16. 2) Rumusan Hipotesis Penelitian
a. Motivasi belajar H01 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. Ha1 = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran TGT pada
materi jurnal penyesuaian. b. Prestasi belajar H02 = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. Ha2 = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
2) Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT. Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008 : 122):
Keterangan :
s1 s2
r
:Rata-rata sampel 1 :Rata-rata sampel 2 :Simpangan baku sampel 1 :Simpangan baku sampel 2 :Varians sampel 1 :Varians sampel 2 :Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sejarah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan dengan motivasi, cita-cita, dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai perwujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Yayasan BOPKRI Yogyakarta lahir pada 18 Desember 1945. Sejarah Yayasan BOPKRI dapat dibagi menjadi 4 tahap: 1. Pada Masa Penjajahan Belanda Pada masa penjajahan Belanda di Yogyakarta sudah terdapat lembaga pendidikan Kristen yaitu: Sekolah-sekolah Zending yang diusahakan oleh gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-perkumpulan di luar gereja. Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya adalah anak-anak golongan pribumi sedangkan Vereneging Scholen menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu HIS, ELS, HCS dan MCS. Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu mendapat 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang berbahasa pengantar bahasa Jawa atau Melayu. Sekolah-sekolah HIS yang setingkat dengan itu yang terdapat di Yogyakarta misalnya: a. HIS Bintaran Wetan, b. HIS Bintaran Kulon, c. KWS Gondolayu, d. Christelijke Mulo Schol di Kotabaru ( sekarang SMU BOPKRI 1), e. Christelijke Huishound Schol di Jalan
Jenderal Sudirman 87
(sekarang SMU BOPKRI 2). 2. Pada Masa Pendudukan Jepang Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta dinegerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai negeri boleh mengajar terus. Sekolah-sekolah Kristen sepakat untuk bernaung di bawah panji Perkumpulan Persekolahan Masehi ( PPM ). Agar sekolah-sekolah tersebut dapat diatur dengan baik, dipilih dan diangkat seorang pengampu yaitu Dr. Sumardi. 3. Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Dalam masa Perang Kemerdekaan, umat Kristen tidak mau ketinggalan,
mereka
turut
berjuang
menegakkan
dan
mengisi
kemerdekaan. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) didirikan pada tanggal 11 Mei 1945. Dalam kongres yang pertama di Surakarta, diputuskan mendirikan lembaga pendidikan dengan nama BOPKRI, dengan ketua umum IP Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada 18 Desember 1945 dengan akte notaris RM Wiranto, 11 Mei 1946. Asas dan tujuan BOPKRI adalah: a. Dasar pendidikan BOPKRI adalah kitab suci yaitu firman Tuhan. b. Turut setia dengan pemerintah dalam usaha mempertinggi derajat Bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan kebudayaan. c. Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam negara Republik Indonesia dengan usaha-usaha mendirikan segala macam sekolah baik yang memberikan pendidikan umum maupun kejuruan. Dalam clash II 19 Desember 1948, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta. Yayasan BOPKRI telah menutup seluruh sekolahnya baik SR, SGTK, SMP maupun SMA BOPKRI. Kemudian pada Februari 1948, sekelompok kecil guru-guru Kristen berkumpul di Balai Pertemuan Kristen ( BPK ) (sekarang Galeria Mall), membicarakan nasib sekolahsekolah BOPKRI yang menghasilkan kebulatan pendapat: “Kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas pendidikan yang bercirikan Kristen, sekolah-sekolah BOPKRI harus dilanjutkan kehadirannya”. 4. Setelah Pengakuan Kedaulatan 1949 Pada tanggal 29 Juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta, Pemerintah RI kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Sri Sultan HB IX selaku Menteri Negara Koordinator Keamanan, pada 5 Juli 1949 menyerukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
agar semua sekolah dibuka kembali. BOPKRI menanggapi dengan antusias. Diadakan pembentukan BOPKRI baru, dengan ketua, Drs. Sudarmono dan penulis, merangkap Bendahara, S. Subanu. Sekolah-sekolah BOPKRI yang dibuka kembali antara lain SMU BOPKRI 2 Yogyakarta di Jalan Jenderal Sudirman 57 Yogyakarta. 5. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami pasang surut, 1 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMU BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak dua kali akhirnya pada 1977 SMU BOPKRI
2 memperoleh status disamakan.
Sejak awal berdiri hingga sekarang SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
sudah
mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak delapan kali, mereka adalah: a. Margono Paulus (1949 – 1957), b. Nathanael Daljoeni (1957 – 1963), c. Echbert Daniel Yohanes (1963 – 1969), d. Drs. Widiatmoko Br. (1970 – 1971), e. Purwanto B.A. (1971 – 1974), f. Widiarso (1975 – 1977), g. Drs. Tukidjo WS (1977 – 1995), h. Drs. S. Supadiyono Paulus (1995 – 2003), i. Drs.Priyanto (2003 – 2008), j. Sri Rahayuningsih, S.Pd (2008 – 2012),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
k. Yusri, S.Th (2012 – sekarang)
B. Visi,Misi,Tujuan dan Strategi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1. MANDAT Menyelenggarakan pendidikan menengah secara professional untuk membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter Kristiani. 2. VISI Menjadi sekolah menengah atas yang berkualitas di bidang pengetahuan, ketrampilan, sikap serta mampu berkompetisi secara global berdasarkan kasih. 3. INDIKASI VISI a. Berkualiatas dalam kelulusan. b. Terampil dalam kegiatan yang mendukung bakat. c. Memiliki sikap yang santun. d. Mampu berkompetisi dalam lomba – lomba Iptek. e. Dapat menjalankan ajaran kasih dalam kehidupannya. 4. MISI Menyelenggarakan pendidikan menengah atas dengan menumbuh kembangkan budi pekerti, meningkatkan kompetensi di bidang akademik maupun non akademik serta mewujudkan ajaran kasih di lingkungan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
5. NILAI dan MOTTO NILAI a. KASIH b. INTEGRITAS c. PELAYANAN YANG TULUS MOTTO: “ BERSEMANGAT UNTUK SELALU BERPRESTASI “ 6. Tujuan a. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas 1) Pendidikan Umum merupakan Pendidikan Dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 2) Mempunyai orientasi ke depan yang berupa tujuan pendidikan yaitu mengembangkan multi kecerdasan kepada peserta didik yang heterogen baik dengan cara klasikal maupun program pembelajaran indivual (PPI) yang sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 dan PP 19 tahun 2005. b. Tujuan Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1) Menjadi sekolah yang unggul dalam pengetahuan dan teknologi. 2) Menghasilkan lulusan yang cerdas, intelektual, dan budi pekerti luhur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
3) Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kebangsaan, kepekaan sosial dan mampu berkompetisi secara global. 4) Menghasilakan
lulusan
yang
memiliki
ketrampilan
dan
kemandirian.
C. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Kurikulum yang digunakan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang diterapkan sejak Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Penerapan KTSP dalam program reguler SMA BOPKRI 2 Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta halhal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
D. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1. Struktur Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia). SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki personil yang cukup mendukung, seperti karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. Dari segi organisasi yang bernaung di bawah Yayasan BOPKRI secara struktur tampak : satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, guru-guru turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik. Saat ini, SMA BOPKRI 2 dipimpin oleh PLH Kepala Sekolah yaitu Bapak Yusri,S.TH. 2. Personalia dan Kepegawaian a. Kepala Sekolah Struktur organisasi disusun bertujuan supaya tata kerja dan pengelolaan sekolah menjadi jelas dan bisa berjalan dengan baik, sehingga sekolah dapat melakukan tugasnya secara terencana, terarah, teratur dan sistematis. Dalam hal ini SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dipimpin oleh seorang PLH Kepala Sekolah yaitu Bapak Yusri S.Th yang dibantu oleh beberapa Wakil Kepala Sekolah dan beberapa Koordinator. PLH Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah dan di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
melaksanakan tugasnya harus bertanggung jawab kepada Yayasan BOPKRI. b. Wakil Kepala Sekolah Di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Kepala Sekolah dibantu oleh beberapa Wakil Kepala Sekolah dan beberapa Koordinator, yaitu Wakasek Urusan Sarana Prasarana, Wakasek Urusan Kurikulum, Wakasek Urusan Hubkermas, Wakasek Urusan Kesiswaan, Bendahara Sekolah, Koordinator BP/BK, Kepala Urusan Tata Usaha. c. Guru SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, mempunyai 46 guru, yang terdiri dari guru Yayasan BOPKRI, guru tidak tetap dan PNS. Selain bertugas sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan secara bergantian bertugas piket. Wali kelas dapat membantu TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu BP dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam proses kenaikan kelas dan penjurusan program. Sebagai bentuk perwujudan visi yang telah diemban oleh SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, terutama untuk menjadikan guru-guru sebagai tenaga pendidik yang mampu mendidik siswa secara lahir dan bathin dalam pendewasaan diri mereka, setiap hari diadakan renungan harian di kantor guru. Selain sebagai perwujudan visi, renungan ini sebagai sarana komunikasi dan untuk mempererat hubungan antara guru dan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
d. Wali kelas Wali Kelas bertugas menyusun laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran, menyusun jadwal pelajaran siswa, mencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan, mengisi daftar nilai siswa, mendata alamat siswa, dan membuat catatan khusus mengenai siswa. Wali kelas juga dapat membantu TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu BP dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam proses kenaikan kelas. e. Bimbingan dan Konseling Tugas-tugas bimbingan dan konseling yaitu merencanakan program bimbingan bersama kepala sekolah, melaksanakan program-program bimbingan sesuai dengan kebijaksanaan sekolah, bekerjasama dengan guru dan staff sekolah dalam melaksanakan program pendidikan di sekolah, melaksanakan program bimbingan dan konseling disamping tugas sebagai guru, membantu konselor dalam melaksanakan tugas. f. Kepala Tata Usaha (TU) Kepala tata usaha memiliki tugas mengkoordinir tugas masing-masing staf TU sesuai bagiannya, menandatangani surat-surat sebatas kewenangannya, membuat daftar gaji guru dan karyawan, memonitor dan mengadakan koordinasi keperluan sekolah ke masing-masing bagian, menangani administrasi keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
E. Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013 memiliki sumber daya manusia yang unggul yang memiliki jabatan dan tugas masingmasing. Namun, personil SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat bekerjasama dengan baik sebagai keluarga SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Jumlah seluruh personil di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta sebanyak 43 orang yang terdiri atas PLH Kepala Sekolah 1 orang, Guru Tetap Yayasan (GTY) 14 orang, Guru Tidak Tetap (GTT) 15 orang, DPK 15 orang. 1. Pendidik a. Keadaan Guru dan Tenaga Pendidikan Keadaan guru dan tenaga pendidikan akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Keadaan Guru dan Tenaga Pendidikan
No
Mata Pelajaran (MP)
Pendidikan Agama a. Kristen 2 Pkn 3 Bhs. Indonesia 4 Bhs. Inggris Bhs. Asing lain 5 (bhs.jepang) 6 Matematika 7 Fisika 8 Biologi 9 Kimia 10 Sejarah 11 Geografi
Kesesuaian dengan Jumlah Latar Belakang Persona Pendidikan l per Tidak MP Sesuai sesuai
1
2 2 5 3 2 4 2 2 3 2 2
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan Tenaga Merangkap MP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sosiologi Antropologi Ekonomi Akuntansi Keterampilan Keterampilan batik TI. Komunikasi Pendidikan Jasmani Laboran Pustakawan/wati Bimbingan & 22 Konseling 23 Bahasa Jawa 24 Seni Budaya Jumlah
1 1 2 1
√ √ √ √
1 2 2 3 2
√ √ √ √ √
√
√
3 1 1 49
√ √
b. Pendidikan Guru Tabel 4.2 Daftar Pendidikan Guru Status Kepegawaian No
1 2 3 4
Ijazah Tertinggi S2/S3 S1 D3 D2/D1/SLTA Jumlah
Guru Tetap 5 39 1 4 49
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
1. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Daftar jumlah siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
adalah
sebagai berikut: Table 4.3 Daftar Jumlah Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kelas XA XB XC XD XE XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPS 1 XI IPS 2 XI BAHASA XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPA 3 XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII IPS 4 XII BAHASA Jumlah
Jumlah 24 23 24 23 24 24 24 29 28 9 24 24 22 21 20 20 20 9 392
F. Kondisi Fisik dan Fasilitas Penunjang Pembelajaran SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta berlokasi di Jalan Jendral Sudirman 87, Yogyakarta. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki luas bangunan 3.211,5 meter persegi. Kondisi gedungnya sudah permanen dan secara umum sudah baik. Terdapat 2 gedung yaitu gedung sebelah utara dan gedung sebelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
selatan. Gedung sebelah utara terdiri dari 3 lantai dan gedung sebelah selatan terdiri dari 2 lantai. Seluruh bangunan sudah terbuat dari tembok seluruh atap menggunakan genteng merah, dan untuk langit-langitnya terbuat dari tembok untuk lantai 1 dan 2. Untuk lantai paling atas, langitlangitnya terbuat dari eternit. Ukuran halaman SMA BOPKRI 2 Yogyakarta cukup luas. Meskipun letak sekolah berdekatan dengan jalan raya, tetapi suara bising kendaraan tidak mengganggu proses belajar mengajar, karena penempatan kelas-kelas tidak terlalu dekat dengan pintu utama sekolah, sehingga proses belajar mengajar siswa dan guru di kelas bisa berjalan dengan baik. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki beberapa unit ruang yang terdiri dari ruang teori/kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain. 1. Ruang Teori/Kelas Jumlah ruang kelas untuk kelas X ada 5 kelas (A/B/C/D/E/), kelas XI ada 5 kelas (Bahasa, IPA 1/ 2 IPS 1/2) dan XII ada 8 kelas (Bahasa, IPA 1,2,3 dan IPS 1/2/3/4). Jumlah seluruhnya ada 18 kelas dengan fasilitas: a. Luas per ruang 56 m2 b. Meja dan kursi terpisah c. Penerangan cukup d. Papan tulis dan papan pengumuman cukup e. Viewer terpasang di setiap kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kantor Ruang kantor terdiri dari: a. Kantor Kepala Sekolah b. Kantor Wakil Kepala Sekolah c. Kantor Guru d. Kantor Tata Usaha e. Kantor Yayasan BOPKRI f. Ruang tamu atau Loby 3. Ruang dan Alat Penunjang Pendidikan Alat penunjang pendidikan meliputi: a. Foto copy dan pengganda b. Ruang data c. Studio Musik d. Ruang OSIS e. Gudang f. Km/WC putra dan putri g. Peta h. Jadwal Pelajaran i. Gambar Pahlawan j. Papan Pengumuman k. Papan Presensi l. Ruang Pembimbing Konseling
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
4. Laboratorium SMA BOPKRI 2 memiliki 7 laboratorium, yaitu : a. Laboratorium Bahasa b. Laboratorium Fisika c. Laboratorium Kimia d. Laboratorium Biologi e. Laboratorium Audio Visual f. Laboratorium TI dan K g. Laboratorium Internet 5. Perpustakaan Perpustakaan terletak di lantai satu, buku-buku yang tersedia juga cukup lengkap serta pelayanan di perpustakaan sudah cukup baik. Dalam pelayanan sirkulasi buku terdapat empat orang petugas perpustakaan yang melayani setiap pengunjung perpustakaan, didalam perpustakaan terdapat ruang alpha, yaitu ruangan yang bisa digunakan sebagai ruang pembelajaran multimedia. 6. Usaha Kesehatan Sekolah Melayani siswa yang kesehatannya terganggu pada saat kegiatan belajar di sekolah. Pelayanan dilakukan setiap hari dan dijaga oleh seorang petugas kesehatan. Tersedia obat-obatan sebagai pertolongan pertama, di ruangan juga tersedia 4 tempat tidur yang bisa digunakan oleh siswa yang membutuhkan istirahat untuk pemulihan sementara, namun bila sakit yang di derita cukup mengkhawatirkan maka pihak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
sekolah segera memberitahu orang tua/wali siswa untuk segera mengambil tindakan selanjutnya. 7. Kantin dan Koperasi Sekolah Koperasi dan Kantin sekolah menyediakan kebutuhan siswa seperti alat tulis, fotocopy, makanan, minuman, dan lain-lain. Adanya fasilitas tersebut akan mempermudah siswa dan guru dalam memenuhi kebutuhannya. 8. Lapangan Olah Raga Lapangan ini biasa digunakan untuk berbagai kegiatan. Misalnya: untuk olah raga, upacara, pramuka atau acara-acara intern lainnya yang menyangkut kegiatan sekolah. 9. Parkir Kendaraan Area parkir kendaraan terletak di sisi halaman sekolah, sebagian telah menggunakan atap, penataan kendaraan juga sudah cukup rapi berkat pengaturan petugas. Seluruh guru, siswa serta karyawan SMA BOPKRI 2 dapat menggunakan tempat parkir tersebut karena areanya yang cukup luas. 10. AULA Aula sekolah terletak di lantai 2 gedung selatan berukuran cukup luas. Aula indoor ini biasa digunakan sebagai tempat pertemuan kegiatan-kegiatan tertentu yang di selenggarakan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
G. Majelis Sekolah/Dewan sekolah/Komite Sekolah Majelis / dewan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dipegang langsung oleh Yayasan BOPKRI yang membawahi kepala sekolah dan tim meliputi Waka. kurikulum, Waka. kesiswaan, Waka. hukermas, dan Waka. sarana prasarana. Sedangkan komite sekolah terdiri dari orang tua siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, beberapa Universitas di Yogyakarta, dan lembaga lainnya yang ikut ambil bagian dalam perkembangan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
H. Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan Instansi Lain Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menjalin hubungan kerjasama dengan instansi lain. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan sehingga tidak lepas dari lingkungan masyarakat dan dari sanalah muncul suatu hubungan sekolah dengan pihak eksternal. 1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Seperti halnya dengan sekolah lainnya, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta juga berada dalam lindungan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dinas Pendidikan setempat mempunyai wewenang membina dan mengawasi pelaksanaan kurikulum. Untuk mengawasi atau mengetahui sejauh mana proses belajar mengajar sesuai kurikulum maka pihak Dinas Pendidikan mengirimkan petugas untuk memeriksa kegiatan akademik maupun kegiatan administratif dan apabila sekolah menyimpang dari apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sudah
diterapkan,
maka
Kepala
Sekolah
akan
78
mendapatkan
teguran/sanksi dari Dinas. 2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa Kerjasama dengan orangtua peserta didik dilaksanakan melalui komite sekolah, alumni, perguruan tinggi dan instansi terkait. Ada lima peran orangtua dalam pengembangan sekolah yaitu sebagai: a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah. b. Mitra sekolah dalam pembinaan. c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik. d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan. e. Sumber belajar. 3. Hubungan Sekolah dengan Sekolah Lain Dalam hubungan ini lebih berfokus pada hubungan siswa dengan guru dari SMA BOPKRI 2 Yogyakarta maupun dengan sekolah lain dan hubungan ini bisa dalam bentuk olah raga maupun pertandingan persahabatan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat untuk menggalang kebersamaan antar sekolah agar terbina kerukunan dan kekompakan. 4. Hubungan Sekolah dengan Alumni Kerjasama antar sekolah dan alumni dapat berjalan dengan baik, terutama dalam pengembangan program keterampilan. Misalnya untuk kegiatan ekstrakurikuler TONTI, pihak sekolah menjalin kerjasama dengan alumni dalam melakukan pendampingan proses ekstra kurikuler
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
dengan tujuan agar terjadinya transfer dalam bidang pengetahuan yang lebih kreatif dan berbobot sehingga siswa lebis senang dalam melakukan kegiatan.
I.
Usaha-usaha Peningkatan Lulusan Usaha yang dilakukan oleh SMA BOPKRI 2 Yogyakarta untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan antara lain dilakukan dengan : 1. Pengembangan bidang intelektual a. Matrikulasi Biasanya pada awal pelajaran baru, guru melakukan matrikulasi untuk melihat seberapa besar kemampuan siswa pada materi sebelumnya. b. Remidial dan Pengayaan Apabila hasil ulangan dirasa belum mencapai kompetensi yang ada, maka guru mengadakan ulangan perbaikan atau remedial. c. Bimbingan penjurusan Hal ini dialakukan khusus untuk anak kelas X dimana setelah naik kelas mereka akan mulai memasuki kelas penjurusan IPA, IPS, dan BAHASA. Peserta didik diberikan bimbingan penjurusan ini agar peserta didik tidak merasa salah jurusan dan dapat memilih jurusan sesuai dengan keinginannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
d. Bimbingan persiapan UN Hal ini dilakukan khusus untuk siswa/i kelas XII untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi. Sekolah mengadakan pelajaran tambahan dan try out secara berkala sebulan sekali yang dimulai dari bulan September sampai dengan menjelang Ujian Nasional. 2. Pengembangan bidang kerohanian Setiap harinya diadakan renungan pagi di setiap kelas yang dipimpin oleh guru yang bertugas. Pada pembukaan awal tahun ajaran baru dan menjelang ujian tengah semester diadakan kebaktian bersama di gereja GKJ Gondokusuman yang terletak di dekat sekolah. Untuk program dari sekolah, sekolah mengadakan retret bagi siswa. Setiap Jumat ada pendalaman alkitab untuk para peserta didik yang beragama kristiani. Pendalaman alkitab dibimbing oleh Bu Raksita dan anak-anak mahasiswa maupun alumni SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. 3. Pengembangan bidang sosial Bakti sosial dan bakti masyarakat. Untuk bakti masyarakat dimaksudkan agar peserta didik selama liburan mengisi liburan dengan melakukan kegiatan di dalam lingkungan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dapat berbagai macam tergantung dari niat peserta didik. Setelah itu, peserta didik diminta untuk membuat laporan yang nantinya akan menjadi nilai bagi peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
4. Pengembangan bidang kepribadian Di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, BP masuk ke dalam jam pelajaran. Guru BP di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ada 3 orang yaitu Ibu Dra.Sunarningsih, Bapak Drs. Edi Sutrisna, dan Bapak Drs. Risman Purwanto. Di dalam kelas mereka mengajarkan tentang bagaimana mengenal kepribadiann diri sendiri. Selain itu BP bekerjasama dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta untuk mengadakan dialog atau penyuluhan mengenai kepribadian, seksualitas, narkoba, dan sebagainya dengan mengundang tamu atau tokoh dari luar sekolah. 5. Pengembangan bidang bakat minat a. OSIS Kegiatan OSIS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dibawah tanggung jawab Bapak Drs. A. Edi Krismantoro, M.Pd selaku Pembina OSIS. Di dalam OSIS terdapat banyak kegiatan termasuk latihan dasar kepemimpinan bagi para calon OSIS yang baru dan untuk kegiatan-kegiatan intra sekolah yang melibatkan siswa, di sini OSIS berperan membantu guru dalam mempersiapkan kegiatankegiatan tersebut. b. Ekstrakurikuler Di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terdapat 11 ekstrakurikuler yang meliputi tonti, pramuka, modern dance, basket, futsal/sepak bola, karate, KIR, teater, jurnalistik, batik, dan paduan suara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Penanggung jawab ekstrakurikuler di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah Bapak Drs. Edi Sutrisna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dengan 25 orang siswa. Waktu pelaksanaan PTK pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.30 WIB. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan observasi dan wawancara lisan dengan guru untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 1. Observasi dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 September 2012. Berikut ini diuraikan hasil-hasil pada setiap tahap penelitian ini: 1. Kegiatan Pendahuluan Observasi pada guru, siswa dan kelas dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 September 2012 pada jam ke 1-2. Guru bidang studi mata pelajaran akuntansi yang menjadi mitra dalam penelitian adalah Ibu Dra. Arina Sri Rahayu, M.M. Jumlah siswa kelas XI IPS 1 pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 28 siswa. Materi pelajaran pada saat dilakukan obervasi ini adalah menyusun neraca saldo. Ada tiga hal yang dilakukan pada saat observasi yaitu kegiatan guru, kegiatan siswa, dan kegiatan kelas. Berikut diuraikan hasil-hasil observasi:
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
a. Observasi pada guru (lampiran 1 halaman 152): Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru NO I 1. 2.
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa
II 1. 2.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III A. 1.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
C.
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
SKOR 1 2 45 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4.
G. 1. 2. 3.
IV. A. 1.
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media yang secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi gurusiswa dan siswa-siswi Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa dalam belajar
85
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5 Penilaian proses dan proses hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. B. 1. 2.
meli- batkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan
86
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1) Kegiatan pra-pembelajaran Pada awal pelajaran guru mengucapkan salam, melakukan renungan pagi dan doa, mempresensi kehadiran siswa, memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media yang diperlukan. Setelah itu guru melakukan kegiatan apersepsi atau mengulang materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Guru belum menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya. 2) Kegiatan inti pembelajaran Penguasaan
guru atas
materi sudah cukup baik
dan
mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Guru berusaha memberikan motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Guru menjelaskan materi terlebih dahulu, lalu guru melakukan tanya jawab kepada siswa dan memberikan latihan soal atas materi yang dipelajari. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
belum maksimal dalam memberikan contoh-contoh yang bersifat kontekstual dalam pembelajaran. Penguasaan guru atas pemanfaatan media masih kurang dan belum melibatkan siswa dalam memanfaatkan media. Guru berusaha menumbuhkan partisipasi aktif siswa dan berusaha merespon positif partisipasi siswa, tetapi hanya sebagian siswa yang antusias dan merespon guru.
Guru
tidak
berhubungan
dengan
pertanyaan
dan
hanya materi
merespon melainkan
komentar-komentar
pertanyaan juga
yang
merespon
siswa
seputar
perkembangan fasilitas sekolah hal ini berkaitan pula dengan tugas guru disamping sebagai guru bidang studi yang juga merangkap sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Guru belum baik dalam menumbuhkan keceriaan dan dan antusiasme siswa dalam belajar. Guru sudah menggunakan bahasa lisan dan tulisan yang baik serta menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. 3) Kegiatan penutup Pada akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran namun belum melibatkan siswa. Guru memberikan kesimpulan materi pembelajaran dan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
b. Observasi pada siswa (lampiran 1 halaman 155) Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas NO ASPEK YANG YA DIAMATI 1. Siswa siap mengikuti √ proses pembelajaran
TDK KETERANGAN
√
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
3.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√
4.
Siswa mencatat halhal penting
√
5.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6.
Siswa berdiskusi dengan baik
7.
Ada persaingan yang sehat dari diri siswa
8.
Siswa aktif pembelajaran
9.
Siswa mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun
√
√
√ √
dalam
√
Ada beberapa siswa (17%) yang tidak siap mengikuti pembelajaran Sebagian siswa (51%) saja yang memperhatikan penjelasan guru Hanya sebagian siswa (24%) menanggapi pembahasan yang disampaikan oleh guru Hanya sebagian siswa (33%) mencatat halhal yang penting Sebagian siswa (69%) yang mengerjakan tugas dengan baik Kebanyakan siswa (34%) berdiskusi menyimpang dari topik pembahasan dan hanya siswa yang terlihat benar-benar diskusi dengan baik Siswa bersaing dalam belajar dengan sehat (27,5%) Hanya beberapa siswa (27,5%) yang aktif bertanya dan mengerjakan soal dengan baik Siswa yang menjawab serta bertanya pada guru diberi pujian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
non verbal (24%) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, ada beberapa siswa (17%) tidak siap mengikuti pembelajaran. Ketika guru mulai membuka pembelajaran dengan memberikan salam dan meminta seorang siswa untuk memimpin doa serta renungan pagi, kemudian menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari itu. Kegiatan awal pelajaran agak sedikit terganggu karena beberapa siswa yang terlambat masuk setelah guru sudah sampai di kelas. Pada awal pembelajaran sebagian besar siswa (51%) terlihat
antusias memperhatikan
penjelasan guru, tetapi pada pertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang mulai sibuk dengan dirinya, mengobrol dengan teman sebangku, bermain hand phone , ada juga yang keluar ke kamar mandi dan beberapa siswa terlambat yang baru diperbolehkan masuk saat jam kedua. Setelah menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan latihan soal terkait dengan materi yang dipelajari. Guru memberikan kesempatan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal tersebut di papan tulis. Siswa yang antusias langsung mengerjakan soal dan maju ke depan, namun ada beberapa yang perlu ditunjuk guru untuk mau mengerjakan di depan kelas, sedangkan siswa lain ada yang hanya menunggu jawaban dari teman yang mengerjakan di depan kelas. Dalam pembelajaran hanya sebagian siswa (33%) yang mencatat hal-hal penting. Di samping pengamatan di atas, peneliti melakukan pengukuran dan penilaian terhadap motivasi belajar siswa. Berikut ini disajikan tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
distribusi frekuensi motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan tipe II sebagai berikut (lampiran 9 halaman 277): Tabel 5.3 Deskripsi Awal Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Based line) No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4.
69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53
0 4 9 11
Frek. Relatif (%) * 0% 16% 36% 44%
1 25
4% 100%
20 – 48 Total Sumber : Data primer 5.
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari data tersebut tampak bahwa jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 siswa ( 0%), jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah
4 siswa (16%), jumlah siswa yang
memiliki motivasi belajar sedang adalah 9 siswa (36%), jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 11 siswa (44%), dan jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 1 siswa (4%). Rata-rata motivasi belajar sebelum penelitian adalah 55,4, median = 55 dan modus = 52. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
c. Observasi kelas (lampiran 1 halaman 157) Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Fasilitas di dalam Papan tulis, white board, kelas viewer, kipas angin, meja dan mendukung proses kursi guru, buku kemajuan pembelajaran belajar di kelas, kalender, meja dan kursi siswa, poster, jam dinding, papan absen, papan piket 2. Kondisi kelas Hanya saat awal pelajaran mendukung proses pembelajaran Pada pertengahan 3. Siswa membuat keributan/kegaduh pembelajaran ada siswa (7%) an yang ketahuan tidak membawa buku catatan dan tidak mengumpulkan tugas 4. Siswa mengerjaka Sebagian besar siswa (85%) n latihan soal mengerjakan latihan soal Hanya ada beberapa siswa 5. Siswa aktif bertanya pada (17%) yang bertanya tentang guru jika materi yang dipelajari. mengalami kesulitan Guru memberikan contoh yang 7. Adanya kegiatan yang menarik kontekstual dan sedikit dalam proses bercanda saat siswa mulai pembelajaran merasa bosan Sumber belajar tidak ada di 8. Adanya sumber belajar dalam kelas, tetapi ada di perpustakaan kelas yang mendukung proses pembelajaran
Secara fisik ruang kelas XI IPS I cukup memadai dan nyaman untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Dalam kelas terdapat 2 white board, 1 viewer,
1 kipas angin, 1 meja dan 1 kursi guru, 1 buku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
kemajuan belajar di kelas, 1 kalender, 16 meja siswa, 16 kursi siswa, 1 jam dinding, 1 papan absen, 1 papan piket. Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang cukup memadai dan pencahayaan yang cukup sehingga mendukung untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada awal pembelajaran siswa cukup antusias dan serius mengikuti pembelajaran, guru juga memerintahkan 2 orang perwakilan kelas untuk mengambil buku paket akuntansi di perpustakaan, di pertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang sudah mulai bosan dan sibuk dengan dirinya sendiri. Walaupun siswa sudah mulai jenuh tetapi guru bersikap bijaksana. Apabila ada siswa yang bersikap di luar batas, guru menegurnya dengan memberikan pertanyaan. Hanya siswa yang aktif yang mengerjakan latihan soal (85%) dan bertanya tentang materi yang dipelajari (17%). Pada akhir pembelajaran guru dan siswa menarik kesimpulan atas kegiatan dan materi pembelajaran pada pertemuan tersebut kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan rumah yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam. d. Wawancara pada guru Berdasarkan hasil wawancara, guru menyatakan bahwa guru cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan ceramah dan diskusi. Metode tersebut dirasa kurang efektif untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siwa. Kendala yang dirasakan guru adalah adanya keterbatasan pengetahuan mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
metode-metode pembelajaran yang sesuai diterapkan pada materi pembelajaran.
Guru
juga
menyadari
monotonnya
kegiatan
pembelajaran di kelas membuat siswa jenuh sehingga motivasi dan minat belajar siswa rendah. Guru mengemukakan pengalaman mengajar dari tahun-tahun sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar siswa
mengalami
kesulitan
dalam
memahami
materi
junral
penyesuaian. Hal ini dimaklumi oleh guru karena memang materi jurnal penyesuaian cukup sulit untuk dapat dipahami. Kebanyakan siswa masih bingung terhadap perbedaan antara jurnal penyesuaian dan jurnal umum. Siswa seringkali kesulitan menentukan akun-akun yang perlu disesuaikan. Kesalahan siswa dalam menyusun jurnal penyesuaian tentu akan fatal terhadap penyusunan laporan keuangan sebagai produk akhir dari kegiatan akuntansi. Hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah mencoba menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dan menarik (lampiran 7 halaman 241). e. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara pada siswa menyatakan bahwa siswa seringkali merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung. Siswa merasa guru terlalu monoton dalam memberikan penjelasan dan hal ini membuat siswa tidak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menghilangkan kejenuhan, siswa justru melakukan aktivitas lain seperti mengobrol dan bahkan bermain HP. Siswa juga belajar hanya saat menjelang ujian. Jika keadaan ini terus berlanjut dipastikan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
kegiatan belajar mengajar tidak akan tercapai (lampiran 7 halaman 241). Berdasarkan hasil observasi pada guru, observasi pada siswa, observasi pada kelas, wawancara pada guru, dan wawancara pada siswa, berikut ini akan disajikan identifikasi permasalahan dan alternatif solusi: a. Identifikasi masalah pembelajaran 1) Kurang tepatnya pemilihan berdampak Pembelajaran
pada hanya
metode pembelajaran, sehingga
rendahnya
motivasi
berorientasi
pada
belajar guru.
siswa. Kegiatan
pembelajaran di kelas ini menimbulkan kejenuhan pada diri siswa. Siswa cenderung melakukan aktivitas yang tidak mendukung jalannya proses pembelajaran di kelas. 2) Rendahnya tingkat prestasi belajar siswa yang disebabkan oleh rendahnya keaktifan dan antusiasme siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa kurang ikut terlibat dalam mengikuti pembelajaran, mulai dari kurang menguasai materi, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal sampai mengemukakan pendapat. b.
Alternatif solusi permasalahan dalam pembelajaran Berdasarkan uraian di atas dapat ditemukan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas yaitu rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
terlihat pada keinginan untuk berhasil pada diri siswa, kurangnya perhatian
dan
antusias
siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran. Peneliti menduga sebab permasalahan tersebut adalah monotonnya
metode pembelajaran di kelas, sehingga
menyebabkan siswa merasa bosan, mengantuk dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan tersebut, maka alternatif yang digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga tercipta situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran yang kondusif. Ada banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dimana masing-masing metode memiliki karakteristik yang berbeda. Peneliti dan guru mitra melakukan kerja sama dengan maksud untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (TGT). Dalam metode TGT ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan yaitu pembentukan teams, games, tournament dan penghargaan kepada kelompok. Melalui model pembelajaran ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk bersemangat dalam belajar, siswa
mengikuti pembelajaran
dengan antusias, berperan aktif selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa meningkat. Prestasi belajar siswa diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
setelah pembelajaran ini adalah mereka mendapatkan hasil belajar di atas KKM yang ditentukan yaitu 75. 2. Pelaksanaan Tindakan Kelas Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Oktober 2012 pada jam pelajaran pertama dan kedua (pukul 07.00-08.30 WIB). Materi pokok pembelajarannya adalah jurnal penyesuaian. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 28, siswa yang hadir pada saat kegiatan ini sebanyak 25 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Dra. Arina Rahayu, M.M. Adapun metode pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan uraian tahap-tahap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT: a. Perencanaan Tindakan Kelas Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan pendahuluan, peneliti menyusun persiapan dan perencanaan mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT dilakukan oleh peneliti dan guru mitra. Adapun langkah-langkah persiapan dan perencanaan yang dilakukan
pada
PTK ini sebagai berikut: 1) Peneliti bersama guru mitra mengidentifikasi permasalahan pembelajaran
yang
ditemukan
menyusun rencana tindakan.
ketika
observasi
kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
2) Peneliti bersama guru mitra memetakan siswa ke dalam beberapa kelompok siswa dengan kemampuan akademik rendah, sedang dan tinggi. Lalu membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang dibentuk secara heterogen terdiri dari 4-5 orang siswa dengan kemampuan belajar dan jenis kelamin. Enam kelompok yang terbentuk kemudian diberi nama kelompok hijau, orange, merah, ungu, biru dan kuning. Tabel 5.5 Daftar Pembagian Kelompok No. 1.
2.
3.
4.
5.
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Dian Annisa Putri R. Yogiswara Noor C. Immanuel Catur R. Shella Nadia A. Lintang Setha
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Amasia Bingar L. Fery Andri A. Gervasius Andre W. Aji Pamungkas M. Dinda Conchita Wisnu Aji W. Raden Mas Wahyu S. Tania Deddy Four L. Bernadus Pascal A.
1. 2. 3. 4.
Geraldy Bima Bharata Bernadeth Natasha A. Valerio Aridetra
1. Abraham Leodwijk 2. Daewoo Made O. 3. Anggit Tri P. 4. Alintya Indah P. 5. Hugo Maria D.
Kelompok
1 (HIJAU)
2 (ORANGE)
3 (MERAH)
4 (UNGU)
5 (BIRU)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 6.
Nama 1. Tiko Santana 2. Wresti Alisa 3. Rey Bagus S. 4. Veronica Febriani
98
Kelompok
6 (KUNING)
3) Materi pembelajaran Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah jurnal penyesuaian. Cakupan materi mulai dari informasi keuangan yang disajikan dalam neraca saldo, lalu membuat analisis transaksi yang dicatat dalam bukti memorial dan mencatatnya dalam jurnal penyesuaian. Berdasarkan materi pembelajaran tersebut, peneliti selanjutnya melakukan desain materi dalam bentuk teams, games, dan tournament. 4) Media pembelajaran Peneliti
mempersiapkan
media
pembelajaran
yang
mendukung berlangsungnya PTK. Berikut media pembelajaran yang dipersiapkan; a) Handout Handout berisi ringkasan atas materi pembelajaran akuntansi mengenai jurnal penyesuaian dengan contoh-contoh soal yang umumnya muncul pada materi ini disertai dengan cara pengerjaannya, handout dapat digunakan siswa sebagai media yang membantu kelompok saat diskusi pada kegiatan teams (lampiran 8 halaman 244).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
b) Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa terdiri dari soal-soal tentang jurnal penyesuaian yang dikerjakan bersama-sama dalam kelompok pada saat kegiatan teams (lampiran 8 halaman 248). c) Soal pre-test dan post-test Soal-soal
pre-test
dan
post-test
digunakan
untuk
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK soal pre-test dan post-test dibuat berbeda namun sepadan agar pengukuran dapat lebih terukur, bentuk soal disajikan dalam pilihan ganda dengan 5 opsi pilihan jawaban (lampiran 5 halaman 203 dan 214 ). c) Meja permainan Jumlah meja permainan yang diperlukan ada 6 buah (sesuai jumlah kelompok). d) Papan nama kelompok Papan nama kelompok diletakkan di atas meja kelompok yang digunakan sebagai identitas dari setiap kelompok. e) Papan tempel Papan tempel adalah media untuk menempelkan soal dan jawaban setiap kelompok. Jumlah papan tempel yang disediakan adalah 6 buah untuk masing-masing kelompok pada saat kegiatan games dan 1 buah untuk kegiatan tournament (lampiran 8 halaman 249 dan 250)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f)
100
Bendera Dalam turnamen setiap kelompok mendapatkan bendera untuk digunakan sebagai penunjuk kelompok mana yang berhak mengerjakan.
g) Kartu pertanyaan dan jawaban Dalam permainan terdapat kartu pertanyaan berupa bukti memorial dan kartu jawaban berupa potongan nominalnominal yang nantinya akan dijodohkan pada papan tempel (format neraca saldo) yang ditempel di papan tulis (lampiran 8 halaman 250). Sedangkan pada saat turnamen, kartu soal disajikan dalam slide power point kartu jawaban berupa potongan-potongan nama akun dan saldo yang harus dikerjakan oleh kelompok, soal ditampilkan dalam bentuk slide (bukti memorial) (lampiran 8 halaman 251). 5) Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, setelah skor permainan dan turnamen diakumulasikan. Hadiah yang diberikan berupa alat-alat tulis dan makanan ringan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
6) Peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen pengumpulan data, yang meliputi: a) Kuesioner motivasi belajar siswa Instrumen kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah menerapkan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
(lampiran 3 halaman 168). b) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi
kegiatan
guru ini
digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung (lampiran 1 halaman 148). c) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung (lampiran 1 halaman 150). d) Lembar observasi kondisi kelas Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan
di
kelas
selama
proses
pembelajaran berlangsung (lampiran 1 halaman 151). e) Instrumen refleksi terhadap kegiatan guru di kelas selama mengikuti proses pembelajaran (lampiran 2 halaman 159). f) Instrumen refleksi terhadap kegiatan siswa di kelas selama mengikuti proses pembelajaran (lampiran 2 halaman 163).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
b. Tindakan Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan pra pembelajaran a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, melakukan renungan dan doa pagi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian
dan
ketersediaan
media
pembelajaran
yang
diperlukan. b) Setelah
itu
guru
menyampaikan
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi
kepada
siswa
agar
siap
dalam
mengikuti
pembelajaran. c) Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi yang baru. d)
Guru membagikan soal pre-test dan siswa mengerjakan soal sesuai waktu yang telah ditentukan. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel prestasi belajar (lampiran 9 halaman 281):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 5.6 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Based- Line) No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4.
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55
0 2 9 8
Frek. Relatif (%) 0% 8% 36% 32%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
0 – 45 6 24% Sangat Rendah Total 25 100% Sumber : Data primer. Skor prestasi belajar dikonversi kedalam skala 100 5.
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi adalah 0 siswa (0%), jumlah siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi adalah 2. siswa (8%), jumlah siswa yang memiliki prestasi belajar sedang adalah 9 siswa (36%), persentase siswa yang memiliki prestasi belajar rendah adalah 8 siswa (32%), dan jumlah siswa yang memiliki prestasi belajar sangat rendah adalah 6 siswa (24%). Rata-rata prestasi belajar siswa adalah 52, median = 50 dan modus = 60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat prestasi belajar yang sedang. e) Guru menjelaskan skenario dan peraturan-peraturan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan yaitu TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2) Kegiatan inti a) Belajar dalam kelompok (teams) (1) Guru mitra membacakan pembagian kelompok (lampiran 12 halaman 294). (2) Jumlah kelompok yang dibentuk adalah enam kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang. (3) Guru mitra memeriksa kembali masing-masing anggota kelompok. (4) Guru mitra menyampaikan prosedur pelaksanaan diskusi dalam kelompok (lampiran 10 halaman 285). (5) Guru mitra membagikan handout dan latihan soal (lampiran 8 halaman 244). (6) Kelompok mengerjakan soal pada lembar kerja siswa. (7) Membahas soal. Latihan soal ini diberikan sebagai gambaran dan bekal bagi siswa
sebelum
melaksanakan
kegiatan
games
dan
tournament b) Permainan (games) (1) Guru membacakan prosedur dan peraturan games model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan metode make a match (lampiran 10 halaman 285) (2) Guru memastikan siswa sudah memahami prosedur permainan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
(3) Melaksanakan games menggunakan metode make a match. Soal permainan terlampir pada lampiran 8 halaman 251. c) Pertandingan (tournament) (1) Guru
membacakan
prosedur
dan
peraturan
dalam
tournament (lampiran 10 halaman 286). (2) Guru memastikan tiap kelompok telah memiliki bendera. (3) Pada sesi ini disediakan potongan-potongan nama akun dan saldo, format jurnal penyesuaian yang ditempelkan di papan tulis (lampiran 8 halaman 257). Soal pertandingan terlampir pada lampiran 8 halaman 258. (4) Melaksanakan tournament. e) Penghargaan kelompok (team recognition) (1) Skor dari kegiatan permainan dan turnamen dicatat oleh fasilitator dan dijumlahkan guna menentukan ranking kelompok (lampiran 11 halaman 293). (2) Berdasarkan ranking tersebut ditentukan juara. (3) Mengumumkan nilai hasil kelompok ketika permainan dan turnamen. (4) Juara pertama dimenangkan oleh kelompok hijau dengan perolehan skor total 300. (5) Memberikan penghargaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
3) Kegiatan penutup a) Guru membuat kesimpulan dari pembelajaran mengenai materi yang telah dijelaskan. b) Guru melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan cara siswa diberi soal yang berupa post-test. Berikut disajikan hasil post-test: Tabel 5.7 Daftar Hasil post-test Nilai PostTest
KKM
Keterangan
1. Dian Annisa P.R
90
75
Tuntas
2. Fery Andri A.P
80
75
Tuntas
3. Raden Mas Wahyu.S
100
75
Tuntas
4.
Tiko Santana
80
75
Tuntas
5.
Wisnu Aji W.
100
75
Tuntas
6. Daewoo Made O.
80
75
Tuntas
7.
80
75
Tuntas
8. Imannuel Catur R.P.H
90
75
Tuntas
9. Tania
90
75
Tuntas
10. Valerio Aridetra N.
40
75
Tidak tuntas
11. Wresti Alisa I.
60
75
Tidak tuntas
12. Abraham Loedwijck
80
75
Tuntas
13. Bernardus Pascal A.W
100
75
Tuntas
14. Bima Bharata
80
75
Tuntas
15. Anggit Tri P.
80
75
Tuntas
16. Bernadeth Natasha A.
80
75
Tuntas
17. Shella Nadia A.
50
75
Tidak tuntas
18. Aji Pamungkas M.
80
75
Tuntas
19. Alintya Indah P
80
75
Tuntas
20. Amasia Bingar L.A
80
75
Tuntas
21. Dinda Conchita M.
80
75
Tuntas
22. Lintang Setha
80
75
Tuntas
No.
Nama Siswa
Gervasius Andre W.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23. Rey Bagus S.N
60
75
Tidak tuntas
24. Veronica Febriani
80
75
Tuntas
25. Hugo Maria D.
80
75
Tuntas
Rata-rata
107
79,2
Berikut adalah tabel data prestasi belajar siswa sesudah penelitian (lampiran 9 halaman 282): Tabel 5.8 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (%)
Interpretasi
81 – 100 6 24% Sangat Tinggi 66 – 80 15 60% Tinggi 56 – 65 2 8% Sedang 46 – 55 1 4% Rendah 0 – 45 1 4% Sangat Rendah Total 25 100% Sumber : Data primer. Skor prestasi belajar dikonversi kedalam skala 100. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi adalah 6 siswa (24%), persentase siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi adalah 15 siswa (60%), persentase siswa yang memiliki prestasi belajar sedang adalah 2 siswa (8%), persentase siswa yang memiliki prestasi belajar rendah adalah 1 siswa (4%), dan persentase siswa yang memiliki prestasi belajar sangat rendah adalah 1 siswa (4%). Rata-rata 79,2 , median 80 dan modus 80. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat prestasi belajar tinggi yaitu sebanyak 15 siswa atau 60% dari populasi kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
c) Pembagian kuesioner motivasi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk
melihat pengaruh setelah diterapkannya
metode
pembelajaran TGT terhadap motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran akuntansi khususnya materi pembelajaran jurnal penyesuaian. Berikut disajikan hasil pengukuran motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran: Tabel 5.9 Daftar Hasil Motivasi Belajar Sesudah Penelitian No. Nama siswa 1
Dian Annisa P.R
2
Fery Andri A.P
3
Raden Mas Wahyu.S
4
Tiko Santana
5
Wisnu Aji W.
6
Daewoo Made O.
7
Gervasius Andre W.
8
Imannuel Catur R.P.H
9
Tania
10
Valerio Aridetra N.
11
Wresti Alisa I.
12
Abraham Loedwijck
13
Bernardus Pascal A.W
14
Bima Bharata
15
Anggit Tri P.
16
Bernadeth Natasha A.
17
Shella Nadia A.
18
Aji Pamungkas M.
19
Alintya Indah P
20
Amasia Bingar L.A
21
Dinda Conchita M.
22
Lintang Setha
Hasil Motivasi Sesudah Penelitian 72 65 71 65 64 65 67 64 68 58 60 66 73 66 69 60 63 67 62 65 66 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Rey Bagus S.N
24
Veronica Febriani
25
Hugo Maria D.
109
63 59 70
Berikut ini disajikan tabel data tentang tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 sesudah penerapan TGT di kelas (lampiran 9 halaman 277): Tabel 5.10 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48 Total
5 18 2 0 0 25
Frek. Relatif (0%) * 20% 72% 8% 0% 0% 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Sumber : Data primer Tabel 5.10 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 5 siswa (20%), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 18 siswa (72%), sedang adalah
persentase siswa yang memiliki motivasi belajar siswa (8%), persentase siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah adalah 0 siswa (0%), dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0 siswa (0%). Rata-rata motivasi belajar siswa setelah penelitian adalah 65,28, median = 65 dan modus = 65. Dengan demikian dapat disimpulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 18 siswa atau 72%. d) Refleksi siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 2 halaman 163): Tabel 5.11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pertanyaan
Ya Tidak
Keterangan
Apakah model pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan kali ini menarik dan menyenangkan bagi anda? Apakah model pembelajaran sesuai dengan materi ?
√
Sebagian besar siswa (98%) menyatakan bahwa pembelajaran yang diterapkan menarik dan menyenangkan.
√
Apakah tercipta suasana belajar yang menyenangkan?
√
Sebagian besar siswa (88%) menyatakan model pembelajaran sudah sesuai dengan materi Sebagian besar siswa (92%) menyatakan suasana belajar telah menyenangkan. Hampir seluruh siswa (96%) menyatakan model pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih paham.
Apakah model √ pembelajaran pada materi pembelajaran kali ini menjadi mudah untuk dipelajari/dipahami? Apakah saya banyak √ berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran kali ini? Apakah guru telah √ bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang baik?
Sekitar 84% siswa menganggap bahwa ia telah berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Sebagian besar siswa (92%) menganggap bahwa guru telah bertindak sebagai fasilitator yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Tabel 5.11 menunjukkan refleksi siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berdasarkan refleksi ini sebagian besar siswa merasa sangat senang dan berminat dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Suasana belajar yang tercipta juga mampu membuat siswa mau berpartisipasi selama proses pembelajaran dan gurupun telah bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang baik sehingga materi pembelajaran menjadi mudah untuk dipahami. Namun ada hambatan yang ditemui siswa antara lain: (1) waktu yang terlalu cepat yang mengakibatkan terburu-buru dalam mengerjakan soal, (2) masih ada siswa yang bingung menganalisis akun, (3) ketidak kompakan dalam kelompok. Sedangkan keuntungan
yang
dirasakan
oleh
siswa
antara
lain:
(1)
meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok, (2) siswa lebih memahami materi pembelajaran, (3) berbagi ilmu dengan teman kelompok, (4) menambah wawasan dan ketepatan mengerjakan, dan (5) proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Tabel 5.12 Refleksi Siswa Terhadap Perannya dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Pertanyaan Apakah Anda mampu bekerja sama dalam tim? Apakah anda bersedia memberi bantuan kepada teman dalam satu tim? Apakah anda antusias dalam mengerjakan soal? Apakah anda mau bertanya kepada anggota lain dalam tim Apakah anda antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Ya
Tidak
√
88% siswa menyatakan mampu bekerja sama dalam tim 92% siswa menyatakan bersedia untuk membantu teman dalam tim.
√
√
√
√
Keterangan
92% siswa merasa antusias dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. 72% siswa enggan untuk bertanya kepada anggota tim lain. Sebagian besar siswa (96%) siswa merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Tabel 5.12 menunjukkan refleksi siswa terhadap perannya selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran model kooperatif tipe TGT. Sebagian besar siswa merasa telah mampu untuk bekerja sama dalam tim dan antusias dalam mengerjakan soal serta mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun adapula hambatan yang ditemui siswa antara lain: (1) siswa butuh adaptasi untuk bekerja sama dengan teman dalam tim yang bukan teman dekatnya, (2) ada siswa yang tetap enggan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
untuk saling memberitahu pada teman satu timnya. Sedangkan keuntungan yang dialami siswa antara lain (1) siswa menjadi lebih akrab dengan teman yang sebelumnya tidak akrab, (2) ada saling tukar informasi/pengetahuan antara siswa dan (3) terciptanya suasana belajar yang menyenangkan seperti yang didambakan siswa selama ini. c. Observasi. Observasi
pembelajaran
dilakukan
bersamaan
dengan
dilaksanakannya tindakan. Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi terhadap guru Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Adapun kegiatan guru di kelas disajikan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 1 halaman 148): Tabel 5.13 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT No. Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Guru menjelaskan √ Pada awal pelajaran pembelajaran kooperatif guru menjelaskan tipe TGT model pembelajaran kooperatif tipe TGT 2. Guru Guru memberikan √ mengorganisasikan ringkasan materi bahasan luas menjadi pembelajaran pokok bahasan yang sempit untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran kooperatif tipe TGT di kelas 3. Sebelum menerapkan √ Guru melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran kooperatif guru memberikan materi kepada siswa berupa presentasi 4. Guru ikut berperan dalam √ pembentukan kelompok
5. Guru memberikan √ dorongan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berperan aktif dalam diskusi 6. Guru memberikan √ pengarahan kepada siswa pada saat mengerjakan soal dilembar soal 7. Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar lebih teliti dalam memahami prosedur permainan dan turnamen 8. Guru mengamati dan lebih mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok 9. Guru beriteraksi dengan siswa dan melibatkan diri untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh setiap siswa 10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalahnya secara individu (pada saat permainan) maupun memecahkan masalah secara kelompok (pada saat turnamen)
√
√
114
apersepsi dan memberikan sedikit gambaran materi yang akan dibahas Pembagian kelompok dilakukan oleh guru berdasarkan nilai ulangan sebelumnya dan karakteristik siswa Guru memberikan motivasi agar siswa berpartisipasi dalam kelompok Guru memberikan penjelasan cara mengerjakan soal dalam permainan dan turnamen Guru selalu mengingatkan prosedur dan peraturan permainan dan turnamen Guru mengamati setiap kelompok dalam berdiskusi
√
Guru berinteraksi aktif dan menjawab pertanyaan game dan tournament
√
Guru memberikan waktu kepada setiap siswa maupun kelompok yang ingin bertanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
11. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru tidak memberikan pengarahan tentang pelaksanaan pada saat permainan maupun pada saat turnamen 12. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelompoknya masing-masing sehingga membuat kelas tidak kondusif 13. Guru hanya berinteraksi dengan satu kelompok yang mengalami kesulitan
√
Guru perhatian dengan kesulitan yang dihadapi siswa maupun kelompok
√
Guru memberikan peringatan kepada siswa maupun kelompok yang membuat kegaduhan
√
14. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan aktivitas masing-masing
√
15. Guru meninggalkan kelas disaat siswa sedang melaksanakan kegiatan sehingga tidak ada pengawasan 16. Guru tidak melakukan evaluasi pembelajaran
√
Guru memberikan perhatiannya kepada seluruh siswa maupun kelompok Guru dan siswa serius melaksanakan tugasnya masingmasing Guru tidak meninggalkan kelas tanpa pengawasan
17. Guru memotivasi siswa √ untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran
18. Guru memberikan motivasi √ kepada siswa agar terlibat di dalam permainan dan turnamen 19. Guru memberikan √ perhargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
√
Guru melakukan evaluasi dengan pretest dan post-test Guru selalu memberikan motivasi kepada siswa agar berperan aktif dalam kelompok Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berpartisipasi dalam kelompoknya Guru memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. Guru melakukan evaluasi mengenai soal pre-test dan soal post-test
√
116
Pada akhir pembelajaran guru memberikan ulasan singkat dari keseluruhan materi
Tabel 5.13 secara umum menunjukkan bahwa guru telah mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus ini dapat dilihat bahwa guru mampu menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami pembelajaran yang diterapkan, memotivasi siswa agar berperan
aktif
dalam
permainan
dan
turnamen,
memberi
kesempatan siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya, guru mampu berinteraksi aktif dengan para siswa, guru memberikan suatu penghargaan yang berupa penguatan dan pujian kepada siswa, pada akhir pembelajaran guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran secara keseluruhan. 2) Observasi terhadap siswa Observasi terhadap siswa dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aktivitas kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada PTK ini disajikan sebagai berikut (lampiran 1 halaman 150):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Tabel 5.14 Lembar Observasi Siswa selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No. Elemen yang dinilai
Ya
1. Siswa siap mengikuti pelajaran
√
2. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan baik. 3. Siswa berinteraksi dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT berlangsung. 4. Perhatian di arahkan pada materi diskusi
√
5. Siswa mampu bekerja sama dengan anggota kelompok
√
6. Siswa membagi tugas kelompok dengan adil
√
7. Menghargai pendapat/ide teman
√
8. Antusias
√
9. Mengajukan pertanyaan
Catatan 80% siswa siap mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode TGT Sebagian besar siswa (90%) mengerjakan soal-soal games dan turnamen dengan serius
√
Sebagian siswa (85%) berinteraksi dengan guru dan teman sekelompoknya dengan baik
√
Sebagian siswa (80%) mengarahkan perhatiannya pada materi diskusi Antar anggota kelompok saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas Siswa membagi tugas kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing Siswa menghargai ide/pendapat dari anggota kelompoknya Seluruh siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT Siswa lebih banyak bertanya kepada
√ kepada
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
guru/teman 10. Menjawab pertanyaan
118
teman Siswa menjawab pertanyaan games dan tournament dengan baik
√
Tabel 5.14 menunjukkan aktivitas dan kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tabel tersebut menunjukkan bahwa siswa siap mengikuti pelajaran dan mampu mengerjakan tugas yang diberikan selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT secara runtut dan baik. Sebelum memulai proses pembelajaran siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan. Pada kegiatan inti, siswa masuk ke dalam kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya. Guru
menjelaskan prosedur dan
peraturan permainan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Seluruh siswa antusias mempraktikkan alur pembelajaran dengan metode TGT, walaupun ada beberapa siswa yang kebingungan dengan permainan dan turnamen. Ketika siswa mendapatkan
kesulitan
dalam
memahami
prosedur
disampaikan oleh guru, siswa mau berperan aktif
yang selama
pembelajaran dengan bertanya pada guru maupun teman satu tim jika ada hal-hal yang sulit dipahami. 3) Observasi terhadap kondisi kelas Observasi terhadap kegiatan di kelas dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Adapun kegiatan di kelas dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
proses pembelajaran disajikan dalam tabel berikut (lampiran 1 halaman 151): Tabel 5.15 Hasil Observasi Kelas selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No. Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Kelas terdiri dari Siswa beberapa individu yang berkemampuan berbeda dalam hal tinggi, sedang, kemampuan belajar. rendah 2. Siswa menaati aturan- Sebagian siswa aturan yang ada di dalam (80%) menaati pembelajaran. peraturan permainan dan turnamen 3. Buku-buku dan fasilitas Buku sumber belajar pembelajaran mudah dapat ditemukan di ditemukan dalam perpustakaan lingkungan siswa. 4. Ruang kelas tertata Kursi dan meja siswa dengan bersih dan rapi. tertata rapi 5. Lingkungan kelas Lingkungan kondusif kondusif untuk untuk melakukan pembelajaran. pembelajaran Sebagian besar siswa 6. Aktivitas di kelompok kurang baik karena ada antusias siswa yang tidak melaksanakan memainkan perannya pembelajaran dengan dengan baik. TGT Siswa membagi dan 7. Siswa kurang mampu untuk membagi peran di tahu peran masingdalam kelompok. masing Siswa memanfaatkan 8. Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu waktu dengan baik dengan baik di dalam saat pembelajaran kegiatan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT Semua saling siswa 9. Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya. mengenal teman sekelasnya 10. Kondisi kelas berjalan Kondisi kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan baik. 11. Siswa-siswa tertentu tidak menghargai siswasiswa lainnya 12. Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya
13. Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah
berjalan dengan baik
14. Kelas ini terorganisasi dengan baik dan efisien
15. Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas 16. Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik
120
Siswa menghargai pendapat/ide dari teman-temannya Siswa yang berkemampuan tinggi lebih diandalkan dalam kelompoknya Hanya sebagian siswa (40%) yang mengganggap materi mudah Kelas terorganisasi dengan baik, siswa menaati peraturan permainan dan turnamen Siswa peduli dengan keberhasilan kelas
Semua siswa berperan sama dalam mengerjakan tugas
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa kondisi di dalam kelas saat proses pembelajaran. Dalam melakukan pembelajaran,
siswa menaati
peraturan yang ada dalam permainan dan turnamen. Buku dan fasilitas sebagai sumber belajar sangat mudah didapat dalam lingkungan siswa. Ruang kelas ditata dengan rapi seperti meja dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
kursi. Lingkungan sudah cukup kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran agar menjadi lebih baik lagi. Aktivitas dalam kelompok sangat baik karena setiap siswa memainkan perannya dengan baik. Semua siswa memanfaatkan waktu dengan baik dalam pembelajaran. Semua siswa sangat menghargai pendapat dan ide-ide dari teman-temannya. Tetapi dalam setiap kelompok ada beberapa siswa yang lebih diandalkan. Selain itu di dalam tabel dinyatakan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan lebih baik. d. Refleksi Refleksi guru adalah refleksi guru atas kegiatan PTK yang telah dilaksanakan dalam kelas. Berikut disajikan hasil refleksi guru (lampiran 2 halaman 159): Tabel 5.16 Refleksi/Kesan Guru Mitra terhadap Pelaksanaan PTK No. Uraian Komentar 1. Kesan guru terhadap komponen Sudah menarik, hanya pembelajaran yang digunakan perlu dikembangkan lebih dalam pembelajaran dengan lanjut. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT 2.
Kesan guru terhadap motivasi Siswa nampak antusias belajar siswa dalam proses mengikuti pembelajaran. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
3.
Hambatan yang dihadapi apabila Kesiapan siswa mengikuti nanti guru hendak melaksanakan metode pembelajaran. pembelajaran dengan menggunakan kesesuaian materi dan model pembelajaran kooperatif tipe keterbatasan guru tanpa TGT adanya fasilitator.
4.
Hal-hal yang mendukung apabila Antusiasme dan keaktifan guru nanti akan menggunakan siswa. metode pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
5.
Manfaat yang diperoleh dengan Siswa menjadi termotivasi merencanakan rencana dalam pembelajaran. pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal apa saja yang masih harus Alokasi waktu ketika diperbaiki dalam pembelajaran permainan dan turnamen. dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
6.
Tabel 5.16 mendeskripsikan refleksi guru setelah melaksanakan serangkaian kegiatan PTK. Perangkat dan komponen yang digunakan sudah cukup baik dan lengkap untuk melaksanakan proses pembelajaran. Kesan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
adalah siswa menjadi lebih aktif dan
termotivasi untuk mengorganisasikan gagasan-gagasannya. Adapun hambatannya adalah siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran tipe TGT tersebut sehingga membutuhkan waktu bagi siswa untuk beradaptasi terhadap permainan dan turnamen yang disajikan juga waktu pelaksanaan yang cukup terbatas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
B. Analisis Komparasi Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperataif Tipe TGT 1. Motivasi belajar a. Analisis komparatif motivasi siswa sebelum dan sesudah PTK 1) Berikut ini disajikan tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan motivasi belajar siswa (lampiran 9 halaman 277): Tabel 5.17 Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah Penelitian No. Res
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Selisih
Peningkatan Motivasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
62 57 51 52 55 56 62 55 62 50 45 55 63 57 64 52 49 60 54 52 56
72 65 71 65 64 65 67 64 68 58 60 66 73 66 69 60 63 67 62 65 66
10 8 20 13 9 9 5 9 6 8 15 11 10 9 5 8 14 7 8 13 10
13,8% 12,3% 28,1% 20% 14% 13,8% 7,4% 14% 8,8% 13,8% 25% 16,6% 13,7% 13,6% 7,2% 13,3% 22,2% 10,4% 12,9% 20% 15,15%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22. 23. 24. 25.
54 53 52 57
64 63 59 70
10 10 7 13
15,6% 15,9% 11,9% 18,6%
Ratarata
55,4
65,28
9,88
15,122%
menunjukkan
bahwa
Tabel
5.17
hasil
124
komparasi
peningkatan motivasi belajar siswa tentang materi pembelajaran jurnal penyesuaian dengan menggunakan kuesioner. Dari data tersebut diketahui bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 1 mengalami peningkatan. Rerata sebelum PTK mencapai 55,4
sementara
rerata sesudah PTK menjadi 65,28. Rata-rata peningkatan motivasi siswa di kelas adalah 9,88 atau 15,122%. Berikut ini disajikan tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian (lampiran 9 halaman 277): Tabel 5.18 Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Sebelum Setelah Motivasi Penelitian Penelitian
69 – 80
Sangat Tinggi
0%
20%
60 – 68
Tinggi
24%
72%
54 – 59
Sedang
32%
8%
49 – 53
Rendah
4%
0%
Perubahan Ada peningkatan sebesar 20% Ada peningkatan sebesar 48% Ada penurunan sebesar 24% Ada penurunan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20 – 48 Total
Sangat Rendah -
0%
0%
100%
100%
125
sebesar 4% Tidak ada perubahan -
Tabel 5.18 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa pada saat sebelum penelitian dan sesudah penelitian kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut tampak bahwa motivasi belajar siswa pada tingkat motivasi dengan kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan sebesar 20%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi mengalami peningkatan
sebesar 48% setelah menggunakan metode
pembelajaran TGT. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sedang mengalami penurunan setelah menggunakan metode pembelajaran TGT yaitu sebsar 24%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria rendah mengalami penurunan sebesar 4% setelah menggunakan metode pembelajaran TGT, sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah tidak mengalami perubahan setelah menggunakan metode pembelajaran TGT. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan metode kooperatif tipe TGT pada materi jurnal penyesuaian secara umum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal demikian disebabkan
motivasi
dikategorikan tinggi.
siswa
dalam
belajar
setelah
PTK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
b. Pengujian komparatif 1) Pengujian prasyarat analisis Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (lampiran 9 halaman 278): Tabel 5.19 Pengujian Normalitas Selisih Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov Descriptive Statistics N selisih_motivasi
Mean 25
Std. Deviation
9.88
Minimum
3.370
Maximum 5
20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih_motivasi N
25
Normal Parameters
a
Mean
9.88
Std. Deviation Most Extreme Differences
3.370
Absolute
.206
Positive
.206
Negative
-.088
Kolmogorov-Smirnov Z
1.029
Asymp. Sig. (2-tailed)
.240
a. Test distribution is Normal.
Hasil
pengujian
normalitas
berdasarkan
uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data adalah normal (asymp. sig. (2-tailed) = 0,240 > α = 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
2) Pengujian hipotesis penelitian a) Rumusan hipotesis penelitian Ho = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum
dan
sesudah
diterapkan
model
pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. Ha = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian b) Pengujian hipotesis penelitian Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata motivasi belajar berdasarkan Paired Samples Test (lampiran 9 halaman 280): Tabel 5.20 Pengujian Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Paired Samples Test Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Pair motiv_sbelum 1 motiv_ssudah
Std. Std. Error Mean Deviation Mean
Lower
-9.880
-11.271
3.370
.674
Upper
t
-8.489 14.65 7
Df 24
Sig. (2tailed) .000
Tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. 2. Prestasi belajar b. Analisis komparatif prestasi belajar sebelum dan sesudah PTK 1) Berikut ini disajikan tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa (lampiran 9 halaman 282). Tabel 5.21 Nilai Pre-test dan Post-test Siswa No.
Nama Siswa
1. Dian Annisa P.R
Nilai Nilai PostPre-Test Test 70
90
Selisih
Presentase Keterang KKM Peningkatan an
20
28,57%
75
Tuntas
75
Tuntas
2. Fery Andri A.P
50
80
30
60%
3. Raden Mas Wahyu.S
50
100
50
100%
75
Tuntas
4. Tiko Santana
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
5. Wisnu Aji W.
50
100
50
100%
75
Tuntas
75
Tuntas
6. Daewoo Made O.
50
80
30
60%
7. Gervasius Andre W.
50
80
30
60%
75
Tuntas
8. Imannuel Catur R.P.H
70
90
20
28,57%
75
Tuntas
9. Tania
40
90
50
125%
75
10. Valerio Aridetra N.
40
40
0
11. Wresti Alisa I.
30
60
30
12. Abraham Loedwijck
60
80
20
33,33%
75
Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas
75
Tuntas
0% 100%
75 75
13. Bernardus Pascal A.W
60
100
40
66,66%
14. Bima Bharata
40
80
40
100%
75
Tuntas
15. Anggit Tri P.
50
80
30
60%
75
Tuntas
16. Bernadeth Natasha A.
60
80
20
33,33%
75
17. Shella Nadia A.
40
50
10
18. Aji Pamungkas M.
60
80
20
33,33%
75
Tuntas Tidak tuntas Tuntas
75
Tuntas
25%
75
19. Alintya Indah P
60
80
20
33,33%
20. Amasia Bingar L.A
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
21. Dinda Conchita M.
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
22. Lintang Setha
50
80
30
60%
75
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20%
129
23. Rey Bagus S.N
50
60
10
24. Veronica Febriani
30
80
40
167%
75
Tidak tuntas Tuntas
75
Tuntas
25. Hugo Maria D.
60
80
20
33,33%
Rata-rata
52
79,2
27,2
52,3%
75
Tabel 5.21 menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi pembelajaran jurnal penyesuaian dengan menggunakan pre-test dan post-test. Dari data tersebut diketahui bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 1 mengalami peningkatan. Pada saat pre-test rerata skor siswa dalam kelas mencapai 52 sedangkan rerata skor siswa setelah post-test naik menjadi 79,2 Rata-rata peningkatan nilai siswa di kelas adalah 27,2 atau 52,3%. Berikut ini disajikan tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa pre-test dan post-test (lampiran 9 halaman 282): Tabel 5.22 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa Skala Kriteria Prestasi Prestasi Belajar Siswa Sangat 81 – 100 Tinggi
Pre-test
Post-test
0%
24%
66 – 80
Tinggi
8%
60%
56 – 65
Sedang
36%
8%
46 – 55
Rendah
32%
4%
0 – 45
Sangat Rendah -
24%
4%
100%
100%
Total
Perubahan Ada peningkatan sebesar 24% Ada peningkatan sebesar 52% Ada penurunan sebesar 28% Ada penurunan sebesar 28% Ada penurunan sebesar 20 % -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Tabel 5.22 menunjukkan analisis prestasi belajar siswa pada pre-test dan post-test kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut tampak bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada tingkat prestasi belajar dengan kriteria sangat tinggi dari 0% meningkat menjadi 24%. Persentase siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kriteria tinggi mengalami peningkatan
sebesar
52%
setelah
menggunakan
metode
pembelajaran TGT. Persentase siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kriteria sedang mengalami penurunan setelah menggunakan metode pembelajaran TGT yaitu sebesar 28%. Persentase siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kriteria rendah mengalami penurunan sebesar 28% setelah menggunakan metode pembelajaran TGT, sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah mengalami penuruan sebesar 20% setelah menggunakan metode pembelajaran TGT. a. Pengujian komparatif 1) Pengujian prasyarat analisis Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (lampiran 9 halaman 283):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Tabel 5.23 Pengujian Normalitas Selisih Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah PTK Berdasarkan One Sample KolmogorovSmirnov
Descriptive Statistics N selisih
Mean 25
Std. Deviation
27.20
Minimum
13.392
Maximum 0
50
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih N
25
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
27.20 13.392
Absolute
.225
Positive
.225
Negative
-.175
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.123 .161
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data adalah normal (asymp. sig. (2-tailed) = 0,161 > α = 0,05). Dengan demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
2) Pengujian hipotesis penelitian a) Rumusan hipotesis penelitian Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian. b) Pengujian hipotesis penelitian Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata pre-test dan post-test berdasarkan Paired Samples Test (lampiran 9 halaman 284): Tabel 5.24 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean Pair
pre -
-
1
post
27.200
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
13.392
2.678
Difference Lower -32.728
Upper -21.672
Sig. (2t
df -
10.156
tailed) 24
.000
Tabel 5.24 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran TGT pada materi jurnal penyesuaian.
C. Pembahasan 1. Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada Materi Jurnal Penyesuaian. Berdasarkan
pengujian
menggunakan
model
meningkatkan
motivasi
statistik
pembelajaran belajar
tampak
kooperatif
pada
materi
bahwa tipe
penerapan
TGT
dapat
pembelajaran
jurnal
penyesuaian kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta secara signifikan. Rerata sebelum penelitian = 55,4 dan rerata sesudah penelitian = 65,28; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Peningkatan motivasi belajar siswa disebabkan penerapan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru mitra dan siswa menyatakan bahwa model pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai. Siswa menyatakan bahwa model pembelajaran ini telah membuat mereka menjadi lebih paham atas materi jurnal penyesuaian. Siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Siswa juga lebih aktif dalam pembelajaran dan mampu bekerja sama serta dapat mengorganisasikan ide-idenya. Banyak keuntungan yang telah siswa capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
misalnya siswa lebih mudah memahami materi, menambah wawasan, ketepatan mengerjakan soal, dan berbagi ilmu antar siswa. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe TGT tepat untuk diterapkan dalam materi pembelajaran jurnal penyesuaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yustina Dwi Rianti (2012) pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi (rerata sebelum penelitian = 53,91 dan rerata sesudah penelitian = 60,78; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). 2. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada Materi Jurnal Penyesuaian. Berdasarkan menggunakan
pengujian
model
statistik
pembelajaran
tampak
kooperatif
bahwa tipe
penerapan
TGT
dapat
meningkatkan prestasi belajar pada materi jurnal penyesuaian kelasnXI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta secara signifikan. Rerata sebelum penelitian = 52 dan rerata sesudah penelitian = 79,2; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan penerapan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru mitra dan siswa menyatakan bahwa model pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai. Siswa menyatakan bahwa model pembelajaran ini telah membuat mereka menjadi lebih paham atas materi jurnal penyesuaian. Siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
TGT. Siswa juga lebih aktif dalam pembelajaran dan mampu bekerja sama serta dapat mengorganisasikan ide-idenya. Banyak keuntungan yang telah siswa capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT misalnya siswa lebih mudah memahami materi, menambah wawasan, ketepatan mengerjakan soal, dan berbagi ilmu antar siswa. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe TGT tepat untuk diterapkan dalam materi pembelajaran jurnal penyesuaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Danu Eri Setiawan (2011) pada mata pelajaran ekonomi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Sebelumnya rerata skor pre-test = 56,875,
sesudahnya rerata skor post-test = 76,625 (sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Motivasi belajar siswa Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Rerata sebelum PTK mencapai 55,4
sedangkan rerata sesudah PTK menjadi
65,28. Rata-rata peningkatan motivasi siswa di kelas adalah 9,88 atau 17,83%. Sedangkan hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. 2. Prestasi belajar siswa Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pada saat pre-test, rerata skor siswa dalam kelas mencapai 52 sedangkan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, rerata hasil post-test
meningkat menjadi 79,2 Rerata peningkatan prestasi belajar
adalah 27,2 atau 52,3%. Sedangkan hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan peneliti antara lain: 1. Ada 3 orang siswa yang tidak hadir saat diterapkannya PTK, sehingga mengubah proporsi kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti bersama guru mitra sebelumnya. Tidak hadirnya 3 siswa saat penelitian menyebabkan ketidakseimbangan jumlah dan kemampuan akademik tiap kelompok dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. 2. Kurangnya koordinasi antara peneliti dengan guru mitra terhadap pembelajaran membuat guru mitra beberapa kali terlihat kurang yakin dengan apa yang disampaikan saat pelaksanaan. Sehingga perlu intensitas komunikasi yang berkelanjutan antara peneliti dan guru mitra sebelum dilaksanakannya PTK.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian: 1. Perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara peneliti dan guru mitra, sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi demi menghindari adanya penyimpangan pada pelaksanaan tindakan dengan rencana yang telah ditetapkan. 2. Peneliti perlu melakukan pengamatan secara lebih mendetail pada setiap kelompok dan siswa. Hal tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
ketidakhadiran siswa saat pelaksanaan sehingga tidak merusak proporsi pembagian kelompok. 3. Perlunya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini pada mata pelajaran akuntansi terutama materi pembelajaran jurnal penyesuaian karena
akan
pembelajaran.
sangat
membantu
siswa
dalam
memahami
materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Adji, Wahyu. (2007). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Algifari. (2003). Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Anita, Lie. (2010). Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: Grasindo. Arikunto, Suharsimi dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Saifuddin. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Etin, Solihatin dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Danu, Eri Setiawan. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran Ekonomi”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP USD. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Undip. Hasyim, Zaini dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/tgt.html (30 Oktober 2011). http ://ipotes. wordpress .com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teamsgames-tournaments-\ tgt/ (30 0ktober 2011). http:// ekocin. wordpress .com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt-2/ (30 Oktober 2011 ). http :// sunartombs .wordpress .com /2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ (30 Oktober 2011). 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
http://aadesanjaya.blogspot.com (30 Oktober 2011). http :/ / sunartombs .wordpress .com /2009 /01 /05 / pengertian-prestasi-belajar/ (30 Oktober 2011). http
://id.shvoong.com/social-science/education/2325404-unsur-unsur mempengaruhi-motivasi/).
yang-
http://learningmodels.blogspot.com/2011/03/penelitian-tindakan-posted-on-21maret.html (1 November 2011). Isjoni, dkk. (2007). Model Pembelajaran Visioner (Perpaduan IndonesiaMalaysia). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni, Arif, dan Ismail. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir (Perpaduan Indonesia- Malaysia). Yogyakarta: Pustaka pelajar. Kardiman, dan Agus Suranto dkk. (2009). Prinsip-Prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Reni, Akbar dan Hawadi. (2004). Akselerasi(A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual). Jakarta: Grasindo. Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarwiji, Suwandi. (2011). Penulisan Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka. Sitarusmi. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Pemindah Bukukan Jurnal Umum ke Buku Besar (Posting)”. Skripsi .Yogyakarta:FKIP USD. Slavin, Robert. (2009). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Jakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Suyadi. (2012). Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: ANDI OFFSET. Suwarsih, Madya. (2006). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Bandung: Alfabeta. Tatang, Sunendar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas part II. [On-line]. Tersedia http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelaspart-ii/. (16 Desember 2011). Uno, B Hamzah. (2006). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wijaya, Kusumah dan Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Wina, Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Winastwan, Gora dan Sunarto. (2010). Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Observasi
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penelitian NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I PRAPEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 4 5 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5 II MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan 1 2 4 5 rencana kegiatannya III A. 1. 2.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang 1 relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 1 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1
B. Pendekatan/strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi 1 yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat 1 perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 1 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara 1 7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkin- kan 1 tumbuhnya kebiasan positif 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang 1 telah dialokasikan C. 1. 2. 3. 4.
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media yang secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1 1 1 1
2 4 5 2 4 5 2 4 5 2 4 5
2 4 5 2 4 5 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
2 4 5
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 1 pembelajaran 2. Merespon positif partisipasi siswa 1 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa- 1 siswi 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 1 6. Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa dalam 1 belajar
144
2 4 5 2 4 5 2 4 5 2 4 5 2 4 5 2 4 5
E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5 2. Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5 F. 1. 2. 3. 4.
Penilaian proses dan proses hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
G. 1. 2. 3.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
IV. PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan meli- batkan 1 2 4 5 siswa 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5 B. Pelaksanaan tindak lanjut 1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5 remidi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 2 4 5 pengayaan Skor Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penelitian No. Aspek yang Diamati 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ya
Tidak
Keterangan
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik Siswa berdiskusi dengan baik Ada persaingan yang sehat dari diri siswa Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran Sebelum Penelitian No. Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1.
Fasilitas
di
dalam
kelas
mendukung proses pembelajaran 2.
Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
3.
Siswa membuat keributan/kegaduhan
4.
Siswa mengerjakan latihan soal
5.
Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
7.
Adanya
kegiatan
yang
menarik
dalam proses pembelajaran 8.
Adanya sumber belajar dalam kelas yang
mendukung
proses
pembelajaran
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Aktivitas Guru selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT No. Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT 2. Guru mengorganisasian bahasan luas menjadi pokok bahasan yang sempit untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran kooperatif tipe TGT di kelas 3. Sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif guru memberikan materi kepada siswa berupa presentasi 4. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok 5. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar siswa dapat berperan aktif dalam diskusi 6. Guru memberikan pengarahan kepada siswa pada saat mengerjakan soal dilembar soal 7. Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar lebih teliti dalam memahami prosedur permainan dan turnamen 8. Guru mengamati dan lebih mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok 9. Guru berinteraksi dengan siswa dan melibatkan diri untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh setiap siswa 10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalahnya secara individu (pada saat permainan) maupun memecahkan masalah secara kelompok (pada saat turnamen) 11. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru tidak memberikan pengarahan tentang pelaksanaan pada saat permainan maupun pada saat turnamen 12. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelompoknya masing-masing sehingga membuat kelas tidak kondusif 13. Guru hanya berinteraksi dengan satu kelompok yang mengalami kesulitan 14. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan aktivitas masingmasing 15. Guru meninggalkan kelas disaat siswa sedang melaksanakan kegiatan sehingga tidak ada pengawasan 16. Guru tidak melakukan evaluasi pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
17. Guru memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran 18. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat di dalam permainan dan turnamen 19. Guru memberikan perhargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi 20. Guru melakukan evaluasi mengenai soal pre-test dan soal post-test
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Lembar Observasi Siswa selama Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No.
Elemen yang dinilai
Ya Tidak
Catatan
1. Siswa siap mengikuti pelajaran 2. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan baik. 3. Siswa berinteraksi dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT berlangsung. 4. Perhatian di arahkan pada materi diskusi 5. Siswa mampu bekerja sama dengan anggota kelompok 6. Siswa membagi tugas kelompok dengan adil 7. Menghargai pendapat/ide teman 8. Antusias 9. Mengajukan pertanyaan kepada guru/teman 10. Menjawab pertanyaan
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Deskripsi Ya Tidak Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar. Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa. Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi. Lingkungan kelas kondusif untuk pembelajaran. Aktivitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik. Siswa kurang mampu untuk membagi peran di dalam kelompok. Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik di dalam kegiatan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya. Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan baik. Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah Kelas ini terorganisasi dengan baik dan efisien
15. Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas Para siswa bersaing untuk menunjukkkan siapa yang melakukan 16. pekerjaan yang paling baik
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
Observer
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penelitian NO
ASPEK YANG DIAMATI
I
PRAPEMBELAJARAN
1.
Memeriksa kesiapan ruang,alat pembelajaran,
SKOR
1 2 45
dan media 2.
Memeriksa kesiapan siswa
1 2 4 5
II
MEMBUKA PEMBELAJARAN
1.
Melakukan kegiatan apersepsi
1 2 4 5
2.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
1 2 4 5
dan rencana kegiatannya III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A.
Penguasaan materi
1.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
1 2 4 5
2.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
1 2 4 5
yang relevan 3.
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki
1 2 4 5
belajar 4.
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B.
Pendekatan/strategi pembelajaran
1.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
1 2 4 5
1 2 4 5
kompetensi yang akan dicapai 2.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
1 2 4 5
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1 2 4 5
4.
Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
1 2 4 5
5.
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
1 2 4 5
kontekstual 6.
Mengakomodasi adanya keragaman budaya
1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
nusantara 7.
Melaksanakan pembelajaran yang
1 2 4 5
memungkinkan tumbuhnya kebiasan positif 8.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
1 2 4 5
waktu yang telah dialokasikan C.
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1.
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
1 2 4 5
media 2.
Menghasilkan pesan yang menarik
1 2 4 5
3.
Menggunakan media yang secara efektif dan
1 2 4 5
efisien 4.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D.
Pembelajaran yang memicu dan memelihara
1 2 4 5
keterlibatan siswa 1.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
1 2 4 5
pembelajaran 2.
Merespon positif partisipasi siswa
1 2 4 5
3.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan
1 2 4 5
siswa-siswi 4.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
1 2 4 5
siswa 5.
Menunjukkan hubungan antarpribadi yang
1 2 4 5
kondusif 6.
Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa
1 2 4 5
dalam belajar E.
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi
1.
Menumbuhkan sikap ekonomis
1 2 4 5
2.
Menumbuhkan sikap produktif
1 2 4 5
F.
Penilaian proses dan proses hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
1.
Melakukan penilaian awal
1 2 4 5
2.
Memantau kemajuan belajar
1 2 4 5
3.
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1 2 4 5
4.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
1 2 4 5
kompetensi G.
Penggunaan bahasa
1.
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
1 2 4 5
lancar 2.
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
1 2 4 5
3.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5
IV.
PENUTUP
A.
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan meli-
1 2 4 5
batkan siswa 2.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B.
Pelaksanaan tindak lanjut
1.
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
1 2 4 5
1 2 4 5
bagian remidi 2.
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
1 2 4 5
bagian pengayaan 163
Skor Total
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas NO ASPEK YANG YA DIAMATI 1. Siswa siap mengikuti √ proses pembelajaran
TDK KETERANGAN
√
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
3.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√
4.
Siswa mencatat halhal penting
√
5.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6.
Siswa berdiskusi dengan baik
7.
Ada persaingan yang sehat dari diri siswa
8.
Siswa aktif dalam pembelajaran
√
√
√
√
Ada beberapa siswa (17%) yang tidak siap mengikuti pembelajaran Sebagian siswa (51%) saja yang memperhatikan penjelasan guru Hanya sebagian siswa (24%) menanggapi pembahasan yang disampaikan oleh guru Hanya sebagian siswa (33%) mencatat halhal yang penting Sebagian siswa (69%) yang mengerjakan tugas dengan baik Kebanyakan siswa (34%) berdiskusi menyimpang dari topik pembahasan dan hanya siswa yang terlihat benar-benar diskusi dengan baik Siswa bersaing dalam belajar dengan sehat (27,5%) Hanya beberapa siswa (27,5%) yang aktif bertanya dan mengerjakan soal dengan baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
Siswa mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
√
156
Siswa yang menjawab serta bertanya pada guru diberi pujian (24%)
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Fasilitas di dalam kelas Papan tulis, white board, mendukung proses viewer, kipas angin, meja dan pembelajaran kursi guru, buku kemajuan belajar di kelas, kalender, meja dan kursi siswa, poster, jam dinding, papan absen, papan piket 2. Kondisi kelas Hanya saat awal pelajaran mendukung proses pembelajaran Pada pertengahan 3. Siswa membuat keributan/kegaduhan pembelajaran ada siswa (7%) yang ketahuan tidak membawa buku catatan dan tidak mengumpulkan tugas 4. Siswa mengerjakan Sebagian besar siswa (85%) latihan soal mengerjakan latihan soal Hanya ada beberapa siswa 5. Siswa aktif bertanya pada guru jika (17%) yang bertanya tentang mengalami kesulitan materi yang dipelajari. Guru memberikan contoh yang 7. Adanya kegiatan yang menarik dalam proses kontekstual dan sedikit pembelajaran bercanda saat siswa mulai merasa bosan Sumber belajar tidak ada di 8. Adanya sumber belajar dalam kelas yang kelas, tetapi ada di perpustakaan mendukung proses pembelajaran
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Refleksi
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No 1
2
3
4
5
6
Uraian Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Kesan guru terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan metode pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Komentar
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No. Uraian
Komentar
1.
Kesan guru terhadap komponen Sudah menarik, hanya pembelajaran yang digunakan perlu dikembangkan lebih dalam pembelajaran dengan lanjut. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
2.
Kesan guru terhadap motivasi Siswa nampak antusias belajar siswa dalam proses mengikuti pembelajaran. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
3.
Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
4.
Hal-hal yang mendukung apabila Antusiasme dan keaktifan guru nanti akan menggunakan siswa. metode pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
5.
Manfaat yang diperoleh dengan Siswa menjadi termotivasi merencanakan rencana dalam pembelajaran. pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
6.
Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Kesiapan siswa mengikuti metode pembelajaran. kesesuaian materi dan keterbatasan guru tanpa adanya fasilitator.
Alokasi waktu ketika permainan dan turnamen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT KETERANGAN
Ya
Tidak
Apakah model pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan kali ini menarik dan menyenangkan bagi anda? Apakah model pembelajaran sesuai dengan materi ? Apakah tercipta suasana belajar yang menyenangkan? Apakah model pembelajaran pada materi pembelajaran kali ini menjadi mudah untuk dipelajari/dipahami? Apakah saya banyak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran kali ini? Apakah guru telah bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang baik?
Yogyakarta, Oktober 2012 Guru
Observer
(Dra. Arina Rahayu, M.M)
(Yennica Endang Tri Utami)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
LEMBAR REFLEKSI & EVALUASI SISWA
Nama :
Berilah tanda (√) sebagai penilaian atas kegiatan yang baru saja anda alami! KETERANGAN Apakah model pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan kali ini menarik dan menyenangkan bagi anda? Apakah model pembelajaran sesuai dengan materi ?
Apakah tercipta suasana belajar yang menyenangkan?
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Kuesioner
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Kepada, Yth. Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Dengan hormat, Saya bemaksud ingin melakukan penelitian di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan judul penelitian adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian. Penelitian pada kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta” Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini saya mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban Anda dalam kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, harap untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Manfaat penelitian ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran baru dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah. Atas waktu dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(sebelum)
170
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR
Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni: Sangat setuju (Ss) Setuju (S) Tidak setuju (Ts) Sangat tidak setuju (Sts) 3. Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih 4. Apabila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
No.
PERNYATAAN
1. Anda belajar tanpa disuruh oleh orang tua atau guru 2. Anda merasa senang dalam belajar 3. Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi 4. Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi 5. Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran 6. Anda belajar ketika besok ada ujian 7. Anda kecewa jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian
Ss S Ts Sts Sangat Setuju Tidak Sangat setuju setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
8. Anda tidak merasa tersaingi bila teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda 9. Ada keinginan untuk berdiskusi dengan teman-teman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi 10. Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh- sungguh 11. Anda meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri 12. Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri 13. Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar. 14. Anda rajin belajar untuk meraih prestasi 15. Anda termotivasi untuk belajar karena ada hadiah 16. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua 17. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman 18. Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai 19. Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong 20. Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
171
Ss S Ts Sts Sangat Setuju Tidak Sangat setuju setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Kepada, Yth. Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Dengan hormat, Saya bemaksud ingin melakukan penelitian di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan judul penelitian adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian. Penelitian pada kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta”. Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini saya mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban Anda dalam kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, harap untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Manfaat penelitian ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran baru dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah. Atas
waktu
dan
partisipasinya
saya
ucapkan
terima
kasih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(sesudah)
173
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR
Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni: Sangat setuju (Ss) Setuju (S) Tidak setuju (Ts) Sangat tidak setuju (Sts) 3. Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih 4. Apbila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
Ss No.
PERNYATAAN
1. Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 2. Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 3. Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 4. Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
S
Ts
Sts
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ss No. PERNYATAAN
5. Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelaj aran setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 6. Anda belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 7. Anda kecewa atau malu jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 8. Anda tidak merasa tersaingi bila teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 9. Ada keinginan untuk berdiskusi dengan temanteman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 10. Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh-sungguh setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 11. Anda selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 12. Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 13. Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
S
Ts
174
Sts
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ss No.
PERNYATAAN
14. Anda rajin belajar untuk meraih prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 15. Anda termotivasi dalam belajar karena ada hadiah setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 16. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 17. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 18. Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 19. Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 20. Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
S
Ts
175
Sts
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Anda meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri 12. Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri 13. Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar. 14. Anda rajin belajar untuk meraih prestasi 15. Anda termotivasi untuk belajar karena ada hadiah 16. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua 17. Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman 18. Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai 19. Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong 20. Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
(se Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelaj b aran setelah menggunakan metode kooperatif tipe
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TGT BE L
5.
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Rpp
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitas Sekolah
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/Semester
: XI / Ganjil
Jumlah pertemuan
: 2 x 45 menit
========================================================== A. Standar Kompetensi Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. B. Kompetensi Dasar Penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa. C. Indikator : 1. Kognitif Produk a.
Mendefinisikan jurnal penyesuaian dan pembuatannya.
2. Kognitif Proses a. Menggolongkan antara pos defferal dan pos aktual. b. Menggolongkan informasi pada bukti memorial kedalam jurnal penyesuaian. 3. Afektif a. Memiliki sikap ketelitian. b. Memiliki sikap tanggung jawab. c. Memiliki sikap kedisiplinan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
d. Memiliki sikap bekerja sama D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Produk a.
Siswa
mampu
mendefinisikan
transaksi
pengertian
jurnal
penyesuaian. 2. Kognitif Proses a.
Siswa mampu menggolongkan informasi pada bukti memorial dalam pos deferal dan pos aktual.
b.
Siswa mampu membuat jurnal penyesuaian berdasarkan bukti memorial.
3.Afektif a. Siswa memiliki sikap ketelitian. b. Siswa memiliki sikap tanggung jawab. c. Siswa memiliki sikap disiplin. d. Siswa memiliki sikap kerja sama
E. Materi Pembelajaran : Jurnal Penyesuaian 1. Pengertian Jurnal Penyesuaian A. Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian Ayat jurnal penyesuaian adalah suatu ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat perubahan-perubahan yang belum diakui atas aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban. Ayat jurnal penyesuaian berfungsi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
mengubah sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban. Ada 2 bagian pos yang memerlukan penyesuian, yaitu: 1. Pos penangguhan (deferral) Pos penangguhan ditandai dengan pencatatan transaksi sedemikian rupa sehingga menunda atau menangguhkan pengakuan beban (biaya) atau pendapatan. Pos yang termasuk pos penangguhan adalah sebagai berikut: a. Beban yang ditangguhkan (deferred expenses) atau beban dibayar dimuka (prepaid expenses) merupakan pos yang sejak awal dicatat sebagai aktiva, tetapi diharapkan menjadi beban di kemudian hari atau selama periode normal perusahaan. Pos lain adalah perlengkapan dan asuransi dibayar dimuka yang membutuhkan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Contoh lain adalah iklan dibayar dimuka dan bunga dibayar dimuka. b. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenues) atau pendapatan diterima dimuka merupakan pos yang sejak awalnya dicatat sebagai kewajiban, tetapi diharpkan menjadi pendapatan di kemudian hari atau selama periode normal bisnis. Contoh akun pendapatan yang ditangguhkan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
sewa diterima dimuka, uang langganan majalah yang diterima penerbit, dan honor tahunan kantor pengacara. 2. Pos Aktual Pos ini timbul akibat tidak adanya pencatatan beban yang terjadi atau pendapatan yang dihasilkan. Pengertian singkat dari pos ini adalah pos yang timbul sejalan dengan berlalunya waktu namun tidak dilakukan pencatatan atas pos tersebut. Pos ini terdiri dari sebagai berikut: a. Beban aktual atau kewajiban aktual, yaitu beban yang telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh akunnya adalah utang gaji kepada karyawan. b. Pendapatan aktual atau aktiva aktual adalah pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh horor atas jasa yang telah disediakan olh lembaga pendidikan atau pengacara tetapi belum ditagih. B. Cara menganalisis dan mencatat jurnal penyesuaian 1. Perlengkapan Perlengkapan dibeli oleh perusahaan dalam jumlah yang banyak dan sekaligus, tetapi pemakaiannya dilakukan secara bertahap berdasarkan kebutuhan. Oleh karena itu, pada setiap akhir periode akuntansi harus e berapa yang terpakai dan berapa saldo yang tersisa. Transaksi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
Pada tanggal 5 Januari 2011, dibeli perlengkapan secara tunai seharga Rp 300.000,00. Akhir Januari perlengkapan masih tersisa seharga Rp 75.000,00. Untuk menyesuaikan dengan kondisi sebenarnya perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut: a. Jurnal umum 8 Januari Perlengkapan
Rp 300.000,00
Kas
Rp 300.000,00
b. Ayat jurnal penyesuaian 31 Januari Beban perlengkapan
Rp 225.000,00
Perlengkapan
Rp 225.000,00
Keterangan: Jumlah perlengkapan
Rp 300.000,00
Sisa 31 Januari 2011
Rp 75.000,00
Perlengkapan yang tersisa
Rp 225.000,00
2. Penyusutan aktiva tetap Seluruh aktiva tetap, kecuali tanah yang dipakai oleh perusahaan nilainya akan berkurang (menyusut). Agar pembelian aktiva tetap tidak merupakan beban sekaligus, maka tiap-tiap akhir periode diadakan penyusutan berdasarkan umur manfaat yang diberikan oleh aktiva tetap tersebut. Transaksi: Pada tanggal 5 Januari 2011 dibeli sebuah mobil untuk perusahaan seharga Rp 15.000.000,00. Umur mobil diperkirakan 5 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
dengan nilai sisa sebanyak Rp 1.000.000,00. Ayat jurnal penyesuaian per 31 desember 2011 sebagai berikut; Ayat jurnal penyesuaian: Beban penyusutan mobil
Rp 2.800.000
Akumulasi penyusutan mobil
Rp 2.800.000
Keterangan : Harga beli mobil Akumulasi penyusutan mobil
Rp 15.000.000,00 Rp 2.800.000,00 -
Nilai buku mobil 31 Desember 2011 Rp 12.200.000,00 3. Beban dibayar dimuka Apabila pembayaran beban yang dimanfaatkan untuk lebih dari suatu periode akuntansi, maka pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa yang terpakai (kadaluwarasa) selama periode itu dan berapa yang melebihi periode akuntansi. Transaksi demikian oleh bagian akuntansi memungkinkan pada saat kejadian diperlukan sebagai aktiva atau sebagai beban. Transaksi: Pada 1 April 2011 perusahaan membayar premi asuransi sebesar Rp 600.000,00 untuk masa satu tahun. a. Apabila 1 April 2011 perusahaan memperlakukan sebagai aktiva, maka jurnalnya sebagai berikut: Asuransi dibayar dimuka Kas
Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
Pada tanggal 31 Desember 2011 disesuaikan sebesar yang sudah menjadi beban dengan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Beban asuransi
Rp 450.000,00
Asuransi dibayar dimuka
Rp 450.000,00
b. Apabila pada tanggal 1 April 2011 perusahaan memperlakukan sebagai beban, maka jurnalnya sbb: Beban asuransi
Rp 600.000,00
Kas
Rp 600.000,00
Pada 31 desember 2011 disesuaikan sebesar yang sudah menjadi beban dengan ayat jurnal penyesuaian sbb: Beban asuransi
Rp 150.000,00
Asuransi dibayar dimuka 4.
Rp 150.000,00
Pendapatan diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka disebut juga pendapatan yang ditangguhkan. Transaksi ini memungkinkan bagian akuntansi memperlakukan sebagai kewajiban atau sebagai pendapata. Transaksi: Tanggal 10 September 2011 perusahaan menyewakan alat berat dan jasa sewanya diterima tunai sebesar Rp 2.600.000,00. Sampai akhir periode akuntansi masa sewa yang sudah dijalani senilai Rp 1.500.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
a. Apabila pada tanggal 10 September 2011 diperlakukan sebagai kewajiban, maka jurnalnya sebagai berikut: Kas
Rp 2.600.00,00
Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 2.600.000,00
Pada akhir periode akuntansi disesuaiakan sebesar yang sudah jadi pendapatan dengan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Pendapatan sewa diterima dimuka Pendapatan jasa
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
b. Apabila pada tanggal 10 September 2011 diperlakukan sebagai pendapatan, maka jurnalnya sbb: Kas
Rp 1.100.000,00
Pendapatan sewa
Rp 1.100.000,00
Pada akhir periode akuntansi disesuaikan sebesar yang masih menjadi kewajiban dengan ayat jurnal penyesuaian sbb: Pendapatan sewa
Rp 1.100.000,00
Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 1.100.000,00
5. Beban yang masih harus dibayar Transaksi ini terjadi karena beban sudah terjadi, tetapi belum dicatat. Transaksi: Upah karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp 125.000,00. Beban gaji
Rp 125.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Utang gaji
197
Rp 125.000,00
6. Pendapatan yang masih harus diterima Transaksi ini terjadi karena suatu pekerjaan jasa sudah diselesaian, akan tetapi jasanya belum diterima. Transaksi: Telah diselesaikan pekerjaan jasa dan jasanya sebesar Rp 375.000,00 akan diterima kemudian. Piutang pendapatan jasa
Rp 375.000,00
Pendapatan jasa
Rp 375.000,00
F. Alat dan Bahan : LCD, viewer, laptop, papan tulis, lembar format neraca saldo & jurnal penyesuaian dan lembar format jurnal umum, bendera kelompok, peliut serta
kotak soal dan jawaban.
G. Model Pembelajaran : Teams Game Tournament (TGT) H. Metode Pembelajaran : Kooperatif. I.
Langkah-langkah Kegiatan :
No 1.
Kegiatan Kegiatan pendahuluan: a. Apersepsi Guru memberikan salam dan mengulas kembali pembahasan materi yang lalu mengenai neraca
Alokasi Waktu 7 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saldo dan jurnal penyesuaian. Selanjutnya guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengajak siswa untuk mempersiapkan alat tulis. b. Motivasi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.
10 menit
c. Pre-test 1) Guru membagikan lembar pre-test 2) Siswa mengerjakan soal pre-test secara individu
2.
Kegiatan inti: Teams a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang kegiatan teams
1 menit
2) Guru membagikan handout dan lembar kerja siswa (LKS).
10 menit
b. Elaborasi. 1) Guru meminta siswa secara kelompok untuk
2 menit
mengerjakan soal pada LKS tersebut. 2) Guru dan siswa membahas hasil pekerjaan LKS. c. Konfirmasi 1) Guru memberikan penegasan dan penguatan
2 menit
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
atas materi yang telah disampaikan.
12 menit
Games a. Eksplorasi
1 menit
1) Guru menjelaskan tentang prosedur dan aturan games d. Elaborasi.
2 menit
1) Guru memimpin kegiatan games. 2) Siswa dalam kelompok bekerja sama
20 menit
mengerjakan soal-soal yang di bagikan. e. Konfirmasi 1) Guru memberikan penegasan secara singkat atas berlangsungnya kegiatan games. Tournament a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang prosedur dan aturan tournament f. Elaborasi. 1) Guru memimpin kegiatan tournament 2) Siswa dalam kelompok bekerja sama dan berlomba dengan kelompok lain dalam mengerjakan soal-soal yang di sajikan. g. Konfirmasi 1) Guru memberikan penegasan secara singkat atas
1 menit
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
berlangsungnya kegiatan tournament.
3.
Kegiatan penutup: a. Siswa mengerjakan soal post-test
10 menit
b. Siswa melakukan refleksi dan menjawab kuesioner
5 menit
motivasi yang dibagikan. c. Guru mengumumkan kelompok yang menang dan
7 menit
memberikan penghargaan d. Guru dan siswa membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran
J.
Sumber Pembelajaran : 1.
Kardiman.2010.Accounting.Jakarta:Yudhistira.
2.
Alam S. 2006. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: PT. Gelora
3.
Aksara Pratama.
Adji, Wahyu dkk.2007. Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
K.
Penilaian a.
Teknik Penilaian
: Tes Tertulis, lisan.
b.
Bentuk Instrumen : Uraian, isian dan pilihan ganda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L.
201
Evaluasi 1. Kisi-kisi soal No. 1.
Indikator
Nomor soal
Siswa mampu mendefinisikan pengertian ayat
1,2,6
jurnal penyesuaian. 2.
Siswa mampu membuat jurnal penyesuaian.
3,4,5,7,8,9,10
2. Soal
: Pre-test, Post-test, Games, dan Tournament (terlampir) 3. Kunci Jawaban : Terlampir 4. Pedoman Penilaian : a. Pre-test dan post-test : 100 b. Games : total skor 500 Tournament : total skor 500 Total skor games dan tournament : 500 + 500 = 1.000
Yogyakarta, 02 September 2012 Peneliti,
Yennica Endang Tri Utami NIM : 091334067
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Laurentius Saptono, S.Pd, MSi
Guru Pamong
Dra. Arina Rahayu, M.M. Gty NIY : 014670192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Pre test dan post test
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Pre test
Nama : Jawablah soal dibawah ini , lingkarilah jawaban yang benar ! 1. Kapankah biasanya diperlukan pembuatan jurnal penyesuaian? a. Awal bulan b. Pertengahan bulan c. Saat terjadinya transaksi d. Kapan saja e. Setiap akhir periode akuntansi 2. Kejadian yang perlu untuk dibuat jurnal penyesuaian di bawah ini adalah ..... a. Pendapatan jasa tunai b. Penyusutan aktiva c. Setoran modal pemilik d. Pengambilan modal pemiliki (prive) e. Penjualan aktiva 3. CV MULIA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitunglah jumlah biaya sewa dibayar dimuka. Dengan rincian sebagai berikut : Pembelian tanggal 1 Oktober Rp 5.000.000,- untuk jangka waktu 5 bulan. Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. 31
Keterangan
Debet
Sewa dibayar dimuka
5.000.000
Biaya sewa
Kredit
5.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sewa
4.500.00
Kredit
Kas
4.500.00
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sewa
1.000.000
Kredit
Sewa dibayar dimuka
1.000.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Sewa dibayar dimuka
4.000.000
Kredit
Biaya sewa
4.000.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
500.000
Kredit
Sewa dibayar dimuka
4.
CV MULIA Yogyakarta
500.000
No. Bukti : 02/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Biaya gaji bulan Oktober 2012, belum dicatat dan belum dibayar sebesar Rp3.500.000,-
Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Utang gaji
3.500.000 Biaya
Kredit
3.500.000
gaji b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
3.500.000 Biaya
Kredit
3.500.000
gaji c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Utang gaji
3. 500.000 Kas
Kredit
3.500.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya gaji
3.500.000,Utang
Kredit
3. 500.000
gaji e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Sewa dibayar dimuka
500.000
Kas
Kredit
500.000
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
CV MULIA Yogyakarta
No. Bukti : 03/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Besarnya pendapatan yang masih harus diterima adalah sebesar Rp 750.000,Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Piutang usaha
750.000
Pendapatan
Kredit
750.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan diterima dimuka
750.000
Piutang usaha
Kredit
750.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan
750.000
Kas
Kredit
750.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
750.000 Piutang
usaha
Kredit
750.000
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan
750.000
Kredit
Piutang
750.000
usaha
6. Dibeli peralatan service seharga Rp 15.000.000,- diketahui umur ekonomis 5 tahun, berapakah besarnya penyusutan 1 tahun? a. Rp 5.000.000,b. Rp 3.000.000,c. Rp 7.500.000,d. Rp 3.500.000,e. Rp 2.500.000,7. CV MULIA Yogyakarta
No. Bukti : 04/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitungkanlah besarnya perlengkapan yang terpakai, dengan rincian sebagai berikut : Pembelian tanggal 1 Oktober Rp 600.000, Sisa perlengkapan yang tersedia pada akhir bulan adalah Rp 200.000,Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
600.000
Kas
Kredit
600.000
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
b. Tgl
Keterangan
Debet
30
Beban perlengkapan
200.000
Kredit
Kas
200.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
200.000
Kredit
Beban perlengkap an
200.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
30
Beban perlengkapan
400.000
Kredit
400.000 Perlengkapan e. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
400.000
Kredit
Beban perlengkapan 8.
CV MULIA Yogyakarta
400.000
No. Bukti : 05/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Hitunglah besarnya penyusutan kendaraan pada bulan Oktober, jika diketahui Pembelian tanggal 2 Oktober seharga Rp 100.000.000, Besarnya penyusutan perbulan adalah 2% dari harga perolehan Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban penyusutan kendaraan
6.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
Kredit
6.000.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Akumulasi penyusutan kendaraan
6.000.000
Beban
Kredit
6.000.000
kendaraan c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban penyusutan kendaraan
2.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan
Kredit
2.000.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kendaraan
100.000.000 Kas
Kredit
100.000.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban penyusutan kendaraan
94.000.000
Kas
Kredit
94.000.000
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. CV MULIA Yogyakarta
No. Bukti : 06/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitungkanlah besarnya asuransi yang dicatat sebagai biaya asuransi dan harus disesuaikan pada akhir bulan, dengan rincian sebagai berikut : Pembayaran premi tanggal 1 Oktotober sebesar Rp 3.600.000 Pembayaran untuk jangka waktu 1 tahun Dibukukan Dibuat Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban asuransi
2.400.000
Asuransi dibayar dimuka
Kredit
2.400.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Asuransi dibayar dimuka
300.000
Beban asuransi
Kredit
300.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban asuransi
3.600.000
Kas
Kredit
3.600.000
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Asuransi dibayar dimuka
3.600.000
Kredit
Kas
3.600.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban asuransi
1.200.000
Kredit
Asuransi dibayar dimuka
1.200.000
10. CV MULIA Yogyakarta
No. Bukti : 07/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Biaya sumbangan sosial Rp 200.000,- belum dicatat
Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Akumulasi biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
200.000 Biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Kas
Kredit
200.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
200.000
Biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Biaya sumbangan sosial dibayar dimuka
Selamat mengerjakan
Kredit
200.000
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NAMA
:
NO
: LEMBAR JAWAB
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. No. 1..
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
Post - test
Nama : Jawablah soal dibawah ini , lingkarilah jawaban yang benar ! 1.Jika diketahui bahwa akhir periode akuntansi PT Maya adalah pada bulan Juli, maka jurnal penyesuaian dibuat pada tanggal? a. 1 Juli b. 31 Desember c. 1 Januari d. 31 Juli e. 1 Desember 2. Kejadian yang tidak perlu untuk dibuat jurnal penyesuaian di bawah ini adalah ..... a. Persekot b. Penyusutan aktiva c. Setoran modal pemilik d. Beban yang masih harus dibayar e. Pendapatan diterima dimuka 3.
CV JAYA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal :30 September 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitungkan jumlah biaya sewa dibayar dimuka , dengan rincian sebagai berikut : Besarnya biaya sewa yang dibayarkan adalah 3.000.000, Pembayaran sewa berlaku untuk jangka waktu 6 bulan Dibukukan Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Sewa dibayar dimuka
5.000.000
Biaya sewa
Kredit
5.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sewa
4.500.00
Kas
Kredit
4.500.00
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sewa
500.000
Sewa dibayar dimuka
Kredit
500.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Sewa dibayar dimuka
500.000
Biaya sewa
Kredit
500.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
500.000
Sewa dibayar dimuka
4.
CV JAYA Yogyakarta
Kredit
500.000
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 30 September 2012 BUKTI MEMORIAL
Besarnya biaya listrik dan air belum dibayarkan sebesar Rp 670.000,Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Utang listrik
760.000
Biaya listrik
Kredit
760.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya listrik
670.000
Utang listrik
Kredit
670.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Utang listrik
760.000
Kas
Kredit
760.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya listrik
670.000,-
Kas
Kredit
670.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya listrik dibayar dimuka
670.000
Kas
Kredit
670.000
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
CV JAYA Yogya
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012
BUKTI MEMORIAL Pendapatan yang masih harus diterima adalah sebesar Rp 2.500.000,Diberikan Oleh
Dibuat oleh:
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Piutang usaha
2.500.000
Pendapatan
Kredit
2.500.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan diterima dimuka
2.500.000
Piutang usaha
Kredit
2.500.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan
2.500.000
Kas
Kredit
2.500.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
2.500.000 Piutang usaha
Kredit
2.500.000
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Pendapatan
2.500.000
Kredit
Piutang usaha
2.500.000
6. Tanggal 1 September 2012 dibeli gedung seharga Rp 150.000.000,- diketahui besarnya penyusutan pertahun 10% dari harga perolehan, besarnya penyusutan tanggal 31 Desember 2012 adalah . . . . . a. Rp 5.000.000,b. Rp 3.000.000,c. Rp 7.500.000,d. Rp 3.500.000,e. Rp 2.500.000,7.
CV JAYA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Dibeli perlengkapan seharga Rp 800.000,-,. Dengan rincian sebagai berikut : Perlengkapan yang tersisa adalah Rp 350.000 Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
350.000
Kas
Kredit
350.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tgl
Keterangan
Debet
30
Beban perlengkapan
200.000
Kas
Kredit
200.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
200.000
Beban perlengkapan
Kredit
200.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
30
Beban perlengkapan
450.000
Perlengkapan
Kredit
450.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
30
Perlengkapan
800.000
Beban perlengkapan
800.000
8. CV JAYA Yogyakarta
Kredit
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitungkanlah besarnya penyusutan kendaraan , dengan rincian sebagai berikut : Harga perolehan kendaraan Rp 25.000.000, Besarnya penyusutan setiap bulan adalah 2% Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Akumulasi penyusutan kendaraan
500.000
Beban penyusutan kendaraan
Kredit
500.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Akumulasi penyusutan kendaraan
5.000.000
Beban penyusutan kendaraan
Kredit
5.000.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban penyusutan kendaraan
500.000
Akumulasi Penyusutan kendaraan
Kredit
500.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kendaraan
4.500.000
Kas
Kredit
4.500.000.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Beban penyusutan kendaraan
22.500..000
Kas
Kredit
22.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. CV JAYA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012 BUKTI MEMORIAL
Perhitungkanlah besarnya biaya iklan yang perlu disesuaikan, dengan rincian sebagai berikut ; Pada awal transaksi tanggal 1 September dicatat sebagai biaya sebesar Rp 900.000 Biaya iklan untuk jangka waktu 6 bulan Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya iklan dibayar dimuka
900.000
Kas
Kredit
900.000
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya iklan dibayar dimuka
300.000
Biaya iklan
Kredit
300.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya iklan
600.000
Biaya iklan dibayar dimuka
Kredit
600.000
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya iklan dibayar dimuka
600.000
Biaya iklan
Kredit
600.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya iklan dibayar dimuka
600.000
Biaya iklan
10.
CV JAYA Yogyakarta
Kredit
600.000
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Oktober 2012
BUKTI MEMORIAL Biaya sumbangan sosial belum dicatat sebesar Rp 200.000,-
Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
a. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Akumulasi biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
200.000 Biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
c. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Kas
Kredit
200.000
d. Tgl
Keterangan
Debet
31
Kas
200.000 Biaya sumbangan sosial
Kredit
200.000
e. Tgl
Keterangan
Debet
31
Biaya sumbangan sosial
200.000
Biaya sumbangan sosial dibayar dimuka
Selamat mengerjakan
Kredit
200.000
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NAMA
:
NO
:
LEMBAR JAWAB Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. No. 1..
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
Lampiran 6 Kunci jawaban & lembar jawab siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci jawaban Pre-test 1. E 2. B 3. C 4. D 5. A 6. B 7. D 8. C 9. B 10. C
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Pre-test
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci jawaban Post-test 1. D 2. C 3. C 4. B 5. A 6. A 7. D 8. C 9. B 10. C
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Post-test
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1..
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
LAMPIRAN 7 PEDOMAN WAWANCARA guru DAN siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
Wawancara Terhadap Siswa 1. Metode apa yang biasanya sering digunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran menggunakan metode tersebut? 3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? 4. Bagaimanakah kesan-kesan yang ingin anda sampaikan mengenai pembelajaran hari ini terkait dengan penggunaan metode TGT ? Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran 1. Metode apa yang biasanya sering bapak gunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Mengapa bapak menggunakan metode tersebut? 3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas? Mengapa? 4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut? 5. Kendala apa saja yang dihadapi? 6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan? 7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini? Mengapa begitu? 8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut? 9. Hal-hal apa saja yang sudah bapak lakukan? 10. Hal-hal apa saja yang belum bapak lakukan? 11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki? 12. Bagaimana kesan bapak setelah mencoba menerapkan metode TGT dalam kegiatan KBM?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
Wawancara Terhadap Siswa Peneliti Siswa Peneliti Siswa Peneliti Siswa Peneliti
Siswa
: Metode apa yang biasanya sering digunakan dalam pembelajaran di kelas? : Ceramah, contoh soal, menjelaskan teori. : Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran menggunakan metode tersebut? : Bosan kalau mendengar ceramah, mengantuk : Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? : Kalau dijelaskan terus lama-lama bisa paham tetapi butuh penyesuaian. : Bagaimanakah kesan-kesan yang ingin anda sampaikan mengenai pembelajaran hari ini terkait dengan penggunaan metode TGT ? : Mengasyikan, menyenangkan, bisa bekerja sama dengan kelompok, yang sebelumya belum paham menjadi lebih paham, bisa tukar pikiran dan info dengan teman, lebih menarik, materi lebih mudah dipahami, ingin mengulangi pembelajaran yang seperti ini. Kritik dan saran: perbaikan dalam waktu agar lebih diperpanjang lagi karena bisa membuat tegang dan terburu-buru dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran Peneliti Guru Peneliti Guru
Peneliti Guru Peneliti Guru Peneliti Guru Peneliti Guru
Peneliti Guru
Peneliti Guru
Peneliti Guru Peneliti Guru Peneliti
: Metode apa yang biasanya sering ibu gunakan dalam pembelajaran di kelas? : Ceramah, diskusi soal. : Mengapa ibu menggunakan metode tersebut? : Dirasa bahwa metode tersebut yang sesuai untuk memahamkan siswa juga karena keterbatasan saya untuk memikirkan metode lain . : Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas? Mengapa? : Ya nampaknya sudah cukup untuk sekedar membuat siswa menjadi paham. : Sejauh mana keberhasilan metode tersebut? : Berhasil. Tolok ukurnya dari yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. : Kendala apa saja yang dihadapi? : Siswa mudah jenuh. : Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan? : Metode pembelajaran yang lebih variatif. Tetapi metode pembelajaran tersebut harus disesuaiakan dengan materi yang diberikan. Format-format atau perangkat dalam mata pelajaran akuntansi harus disiapkan terlebih dahulu agar waktunya tidak habis hanya untuk membuat perangkat akuntansi (misalnya: kolom jurnal, kolom buku besar, kolom kertas kerja). : Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini? Mengapa begitu? : Siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam menyusun jurnal penyesuaian. Siswa bingung dalam menentukan langkahlangkah untuk menyusun atau membuat jurnal penyesuian. Misalkan ada suatu transaksi, siswa masih bingung dalam menganalisis transaksi tersebut lagi pula dalam materi ini sangat dibutuhkan nalar yang baik dalam menganalisis tiap transaksi. : Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut? : Siswa masih seringkali bingung dengan akun yang terpengaruh dalam transaksi. Materi ini juga berbeda dengan jurnal umum biasa. Siswa dituntut harus menganalisis transaksi tersebut dengan lebih detail. : Hal-hal apa saja yang sudah Ibu lakukan? : Sudah menjelaskan dengan baik dan memberikan contoh-contoh soal dan latihan soal bersama-sama. : Hal-hal apa saja yang belum ibu lakukan? : Mungkin metode pembelajaran yang masih monoton, sehingga siswa merasa jenuh. : Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru Peneliti Guru
242
: Cara menyampaikan materi agar siswa lebih mudah mengerti dan memahami. : Bagaimana kesan ibu setelah mencoba menerapkan metode TGT dalam kegiatan KBM? : Secara umum menyenangkan (asyik dalam permainan). Yang sebelumnya guru yang mendominasi proses pembelajaran, dengan metode ini siswa yang lebih aktif dan mendominasi proses pembelajaran. Tetapi kalau guru menerapkan metode pembelajaran sendiri sepertinya agak sulit karna tetap di butuhkan peran serta dari orang lain (fasilitator). Siswa masih merasa kebingungan karena sebelumnya belum pernah mengalami pembelajaran seperti ini, sehingga siswa menjadi kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
Lampiran 8 Media pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hand out Jurnal Penyesuaian 1.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Pada akhir periode biasanya terjadi transaksi yang perlu dicatat dan disesuaikan. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan data dan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian terhadap akun tertentu. Berikut adalah akun-akun yang biasanya perlu dilakukan penyesuaian pada akhir periode: 1)
Perlengkapan Mencatat pencatatan pemakaian perlengkapan kantor secara fisik berarti mencatat sejumlah perlengkapan yang sudah menjadi biaya) pada tahun tersebut. Pencatatannya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Biaya pemakaian
XXX
Kredit
perlengkapan Perlengkapan
2)
XXX
Penyusutan Aktiva Mencatat besarnya penyusutan yang terjadi sampai akhir periode. Pencatatannya adalah :
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanggal
Keterangan
Debet
Beban penyusutan
XXX
245
Kredit
aktiva Akumulasi
XXX
penyusutan aktiva
3)
Pendapatan diterima dimuka Mencatat pendapatan diterima dimuka, yaitu mencatat sejumlah pendapatan yang telah diterima pembayarannya tetapi pekerjaannya belum selesai dilakukan. Pencatatan ketika transaksi dicatat sebagai pendapatan : Tanggal
Keterangan
Debet
Pendapatan
XXX
Pendapatan diterima
Kredit
XXX
dimuka
Pencatatan ketika transaksi dicatat sebagai utang (pendapatan diterima dimuka) Tanggal
Keterangan
Debet
Pendapatan diterima
XXX
Kredit
dimuka Pendapatan
XXX
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4)
246
Biaya Jika diawal transaksi (jurnal umum) diakui sebagai beban maka pada penyesuaian yang akan disesuaikan adalah nominal yang belum menjadi biaya sampai tanggal akhir periode. Mencatat biaya dibayar dimuka, maksudnya adalah telah melakukan pembayaran atas suatu transaksi tetapi belum diterima hak atas pembayaran tersebut. Pencatatan transaksi awal sebagai biaya, maka penyesuaiannya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Biaya dibayar dimuka
XXX
Biaya
Kredit
XXX
Pencatatan transaksi awal sebagai
aktiva ( biaya dibayar
dimuka), maka penyesuaiannya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Biaya
XXX Biaya dibayar
Kredit
XXX
dimuka
5)
Pendapatan yang masih harus diterima Pada akhir periode akuntansi dimungkinkan penerimaan pendapatan atau piutang pendapatan perusahaan sehingga perusahaan mempunyai tagihan atas sejumlah pendapatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pencatatannya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Piutang pendapatan
XXX
Pendapatan
6)
Kredit
XXX
Utang Pada akhir periode juga biasanya muncul transaksi yang mengakibatkan timbulnya kewajiban (utang). Pencatatannya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Biaya
XXX Utang biaya
Kredit
XXX
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
LEMBAR KERJA SISWA CV Aneka adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi, melakukan tutup buku pada akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2012, berikut adalah adalah bukti memorial yang perlu dibuat penyesuaiannya. 1) CV ANEKA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/12 Tanggal : 31 Desember 2012 BUKTI MEMORIAL
Pembelian perlengkapan kantor tanggal 2 Desember 2012 sebesar Rp 850.000,-. Berdasar perhitungan diketahui jumlah perlengkapan kantor yang masih tersisa di akhir Desember adalah sebesar Rp 350.000,Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
2)
CV ANEKA Yogyakarta
No. Bukti : 02/BM/12 Tanggal : 31 Desember 2012 BUKTI MEMORIAL
Pembayaran biaya sewa tanggal 2 Desember 2012 sebesar Rp 1.800.000,- sebagai pembayaran sewa untuk jangka waktu 6 bulan Dibukukan
Dibuat
Akuntansi
Keuangan
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
CV BODA
No.
Rekening
Neraca Saldo
Rek
Debet
101 Kas
Rp
25.000
102 Piutang Usaha
Rp
7.000
103 Perlengkapan
Rp
8.700
104 Sewa dibayar dimuka Asuransi dibayar 121 dimuka
Rp
3.600
Rp
1.200
122 Peralatan service Akum.peny peralatan 123 service
Rp
13.000
124 Kendaraan
Rp
Penyesuaian
Kredit
Rp 2.600 67.000 Rp 9.000 Rp 7.400
125 Akum. Peny kendaraan 201 Utang usaha 202 Utang gaji 301 Modal, Tn. Ajie 302 prive, Tn. Ajie
Rp
501 Beban Gaji
Rp
6.000
502 Beban perlengkapan
Rp
2.000
503 Beban sewa
Rp
1.200
504 Beban listrik & telepon
Rp
1.700
505 Beban bunga
Rp
800
506 Beban iklan
Rp
1.100
507 Beban asuransi B.pemeliharaan 508 kendaraan
Rp
700
Rp
900
509 B. Peny peralatan
Rp
1.400
510 Beban lain-lain
Rp
500
Laba usaha
97.000
Rp
28.300
2.500
401 Pendapatan Jasa
Jumlah
Rp
Rp 144.300
Rp 144.300
Debet
Kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
Kartu pertanyaan dan jawaban Soal Games : CV BODA Yogyakarta 2011
No. Bukti : 01/BM/11 Tanggal : 31 januari
BUKTI MEMORIAL
Perhitungkanlah jumlah biaya sewa dibayar dimuka, dengan rincian sebagai berikut: Pembayaran sewa dibayar dimuka terjadi tanggal 2 Januari sebesar Rp 3.600 untuk jangka waktu 10 bulan
Dibukukan oleh :
Dibuat oleh :
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta 2011
252
No. Bukti : 02/BM/11 Tanggal : 31 Januari
BUKTI MEMORIAL Perlengkapan service yang terpakai selama bulan Januari adalah sebesar Rp 1.500,-
Dibukukan oleh : oleh :
Akuntansi Keuangan
Dibuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta
253
No. Bukti : 03/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011
BUKTI MEMORIAL
Dibayar Asuransi dibayar dimuka tanggal 2 Januari sebesar Rp 1.200,untuk jangka waktu 4 bulan.
Dibukukan oleh :
Dibuat oleh :
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta
254
No. Bukti : 04/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011
BUKTI MEMORIAL
Penyusutan peralatan service untuk bulan januari adalah sebesar 10% dari harga perolelan. Harga perolehan peralatan service Rp 13.000,-
Dibukukan oleh :
Akuntansi
Dibuat oleh :
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta
255
No. Bukti : 05/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011
BUKTI MEMORIAL
Tagihan listrik dan air yang masih harus dibayar dan belum dibayarkan adalah sebesar Rp 800,-
Dibukukan oleh :
Dibuat oleh :
Akuntansi
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Potongan nominal untuk jawaban Games :
360 1500 300 1.300 800 3.240 360 1500 300 1.300 800 11.700 7.200 900
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban games : 1. Biaya sewa
Rp 360,-
Sewa dibayar dimuka
Rp 360,-
2. Pemakaian perlengkapan servica Rp 1.500,Perlengkapan service
Rp 1.500,-
3. Biaya asuransi Rp 300,Asuransi dibayar dimuka Rp 300,4. Beban penyusutan perlatan service
Rp 1.300,-
Akumulasi penyusutan peralatan service 5. Beban listrik dan air
Rp 800,-
Utang listrik dan air
Rp 800,-
Rp 1.300,-
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
Soal Turnamen: CV BODA Yogyakarta
No. Bukti : 01/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011 BUKTI MEMORIAL
Penyusutan peralatan untuk bulan Januari sebesar Rp 370.000,-
Dibukukan oleh :
Dibuat oleh :
Akuntansi
Keuangan
CV BODA Yogyakarta
No. Bukti : 02/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011 BUKTI MEMORIAL
Penyusutan kendaraan untuk bulan Januari sebesar 5% dari harga perolehan sebesar Rp 80.000.000
Dibukukan oleh :
Akuntansi
Dibuat oleh :
Keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta
259
No. Bukti : 03/BM/11 Tanggal : 3 Januari 2011 BUKTI MEMORIAL
Penjelasan transaksi : Pada awal januari Asuransi dibayar dimuka dibayar sebesar Rp 6.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun
Disetujui oleh :
Dibukukan oleh :
Keuangan
Akuntansi
CV BODA Yogyakarta
No. Bukti : 04/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011 BUKTI MEMORIAL
Perlengkapan kantor yang dipakai selama bulan Januari 2011 sebesar Rp 400.000,-
Disetujui oleh:
Keuangan
Dibukukan oleh:
Akuntan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CV BODA Yogyakarta
No. Bukti : 05/BM/11 Tanggal : 31 Januari 2011 BUKTI MEMORIAL
Dibayar biaya sewa tanggal 3 Januari 2011 Rp 600.000 untuk pembayaran dalam jangka waktu 6 bulan .
Dibukukan oleh :
Disetujui oleh :
Keuangan
Akuntansi
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
Jawaban Turnamen : 1) BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN (a1)
Rp 370.000,-
AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN (a2) 2) BEBAN PENYUSUTAN KENDARAAN (b1)
Rp 370.000,Rp 4.000.000,-
AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN (b2) 3) BIAYA ASURANSI (c1)
Rp 4.000.000,-
Rp 500.000,-
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA (c2)
Rp 500.000,-
4) PEMAKAIAN PERLENGKAPAN KANTOR (d1)
Rp 400.000,-
PERLENGKAPAN KANTOR (d2) 5) SEWA DIBAYAR DIMUKA (e2) BIAYA SEWA (e1)
Rp 400.000,Rp 100.000,Rp 100.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 9 Daftar data tabulasi
262
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
Hasil kuesioner motivasi belajar untuk uji validitas: No. Res
Butir-butir Pertanyaan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
27
18
19
20
1
3
3
4
1
4
2
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
56
2
4
4
3
2
4
1
2
2
4
4
2
3
3
4
2
3
4
2
2
4
59
3
3
4
2
1
4
2
3
1
4
2
3
2
3
3
1
4
2
2
1
2
49
4
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
2
40
5
4
4
2
1
3
1
1
1
3
2
1
2
3
3
1
3
2
3
1
3
44
6
2
4
3
1
3
1
2
1
3
2
1
2
2
3
1
3
2
2
1
2
41
7
3
3
3
2
4
1
2
2
2
3
1
3
3
4
2
4
3
4
2
4
55
8
2
3
2
1
2
2
2
1
3
3
1
2
3
4
1
3
3
2
1
4
45
9
2
3
3
1
3
1
1
1
4
4
1
3
4
3
1
4
4
4
1
4
52
10
3
3
2
1
3
1
1
1
3
3
1
2
3
3
1
3
3
3
1
3
44
11
4
4
4
2
3
2
2
2
4
4
2
3
4
4
2
4
4
4
2
4
64
12
4
4
2
1
4
1
1
1
4
4
1
2
4
4
1
3
4
4
1
3
53
13
4
4
3
1
3
1
2
1
3
3
1
3
3
3
1
4
3
2
1
4
50
14
3
3
2
3
3
1
2
1
4
4
2
3
3
3
1
4
4
2
3
3
54
15
4
4
3
1
4
1
1
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
3
56
16
4
4
3
1
4
1
3
1
4
3
1
4
4
4
1
4
3
3
1
4
57
17
3
4
2
2
2
2
2
2
3
4
2
3
3
3
1
3
4
2
2
2
51
18
3
4
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
4
4
2
4
2
2
2
4
49
19
4
4
3
1
3
1
3
1
4
3
1
3
4
4
1
4
3
4
1
4
56
20
4
4
2
1
4
1
1
1
4
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
4
46
21
4
4
4
1
4
2
4
1
4
4
1
4
4
4
2
4
4
4
1
4
64
22
3
3
4
1
2
1
1
1
3
2
3
4
3
4
1
3
2
3
1
4
49
23
4
4
4
1
4
1
1
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
59
24
4
4
4
3
4
1
1
3
3
3
1
4
3
4
3
4
3
4
3
4
63
25
3
4
3
1
4
1
2
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
58
26
3
4
3
2
4
2
3
2
4
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
53
27
4
4
4
3
4
3
1
3
4
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
3
65
28
3
3
3
1
2
3
3
1
2
2
1
4
4
3
1
3
2
4
1
3
49
29
3
2
2
1
2
2
4
1
4
3
3
2
2
3
1
4
3
2
1
3
48
30
4
4
4
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
56
31
2
2
2
1
3
1
2
1
4
3
1
2
3
4
1
4
3
2
1
4
46
32
3
4
4
1
3
2
3
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
4
59
33
4
4
4
1
4
1
3
2
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
2
60
34
4
4
4
1
4
1
4
2
2
4
1
2
4
4
1
4
4
4
1
4
59
35
4
4
4
1
3
1
4
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
3
1
2
57
36
2
2
3
2
3
1
4
2
4
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
53
37
4
4
3
2
3
2
4
1
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
63
38
4
4
4
4
4
1
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
1
4
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
39
2
4
2
3
4
3
3
1
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
64
40
2
2
2
3
2
3
4
3
4
2
3
2
4
4
3
4
2
2
3
4
58
41
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
3
3
4
72
42
2
2
3
1
3
1
4
1
4
3
1
2
4
3
1
3
3
3
1
4
49
43
4
4
4
1
4
1
4
2
4
4
2
4
4
4
1
4
4
4
1
4
64
44
4
2
4
1
4
2
4
1
4
2
1
2
4
4
1
4
2
4
1
4
55
45
4
4
4
2
4
2
3
1
4
4
2
3
4
4
1
4
4
4
2
4
64
46
3
3
4
1
4
1
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
55
47
4
4
3
2
4
2
2
1
4
4
2
3
3
4
2
4
4
2
2
4
60
48
3
4
2
1
4
1
3
2
4
2
1
2
3
3
1
3
2
2
1
2
46
49
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
2
2
3
2
1
2
41
Uji validitas dan reliabilitas: Case Processing Summary
Cases
N
%
49
100.0
Excluded
0
.0
Total
49
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.840
.849
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
3.33
.747
49
butir2
3.53
.710
49
butir3
3.08
.812
49
butir4
1.53
.793
49
butir5
3.33
.774
49
butir6
1.51
.739
49
butir7
2.41
1.171
49
butir8
1.45
.679
49
butir9
3.57
.645
49
butir10
3.24
.778
49
butir11
1.59
.788
49
butir12
2.88
.807
49
butir13
3.51
.582
49
butir14
3.57
.612
49
butir15
1.39
.640
49
butir16
3.57
.612
49
butir17
3.24
.778
49
butir18
3.06
.876
49
butir19
1.47
.710
49
butir20
3.41
.762
49
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
54.67
57.308
7.570
20
265
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation
Cronbach Squared 's Alpha if Multiple Item Correlation Deleted
butir1
51.35
52.356
.407
.
.833
butir2
51.14
53.667
.302
.
.838
butir3
51.59
50.705
.514
.
.828
butir4
53.14
51.083
.493
.
.829
butir5
51.35
51.398
.478
.
.830
butir6
53.16
53.639
.288
.
.838
butir7
52.27
51.616
.257
.
.847
butir8
53.22
52.761
.414
.
.833
butir9
51.10
54.010
.304
.
.837
butir10
51.43
51.292
.485
.
.830
butir11
53.08
53.202
.303
.
.838
butir12
51.80
50.707
.518
.
.828
butir13
51.16
52.223
.565
.
.828
butir14
51.10
51.219
.652
.
.825
butir15
53.29
54.458
.259
.
.839
butir16
51.10
51.969
.562
.
.828
butir17
51.43
51.292
.485
.
.830
butir18
51.61
50.284
.504
.
.829
butir19
53.20
52.749
.393
.
.834
butir20
51.27
52.491
.384
.
.834
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
Hasil Kuesioner Sebelum Penerapan Metode TGT Nama siswa/ Butir DIAN ANNISA PUTRI RAHAYU FERY ANDRI ANTO PAMUNG KAS RADEN MAS WAHYU SASONG KO TIKO SANTANA WISNU AJI WARDHA NA DAEWOO MADE OLLIN GERVASI US ANDRE WICAKSO NO IMANNUE L CATUR RESTU PUTRA HENDAR SONO TANIA VALERIO ARIDETR A NINDREN A WRESTI ELISA INDRIYAT I ABRAHA M LOEDWIJ CK
11 12 13 14 15 16 17
18 19
ju ml 20 ah
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
3 3 3
3 3 3 3 2 3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
62
3 3 3
2 3 2 3 3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
57
3 3 3
3 3 2 3 2 2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
51
3 3 2
3 3 2 2 2 3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
52
4 3 3
3 3 2 2 2 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
3
55
3 3 2
3 3 3 3 3 2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
56
3 3 3
4 3 2 3 3 3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
62
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3
2 3
3 3
3 4
4 3
3 2
2 3
2 3
3 3
2 4
3 4
55 62
3 3 3
2 3 2 3 2 3
2
2
1
3
3
3
3
3
2
1
3
50
2 2 2
3 3 2 3 1 2
3
2
1
2
3
3
2
2
3
1
3
45
3 3 4
3 4 3 3 3 3
3
3
3
3
3
2
1
1
3
1
3
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BERNAD US PASCAL ALEXAND ER WIHARJO BIMA BHARATA ANGGIT TRI PRAKOS A BERNAD ETH NATASHA AUDREY SHELLA NADIA ANDANS ARI AJI PAMUNG KAS MUNTE ALINTYA INDAH PERMAT ASARI AMASIA BINGAR LAKSITA ADI DINDA CONCHIT A MARTINE Z ASTE LINTANG SETHA REY BAGUS SANJAYA NAFIE VERONIC A FEBRIANI HUGO MARIA DE SOUSA MARIANO
268
3 3 3
4 3 2 4 2 3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
1
4
63
3 3 3
3 3 3 3 2 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
57
4 4 3
4 4 3 3 3 3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
1
4
64
3 3 2
3 3 2 3 3 3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
1
3
52
2 3 2
2 3 3 2 3 3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
49
4 3 3
3 3 2 4 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
60
3 3 2
3 3 2 2 3 2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
54
3 3 2
3 3 3 2 3 3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
52
3 3 3
1 3 2 4 2 3
4
3
4
4
2
2
3
2
3
1
4
56
3 3 3
2 3 2 3 3 3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
1
3
54
3 3 3
2 3 2 1 2 2
3
3
2
3
3
2
3
3
4
3
3
53
3 3 2
3 2 2 3 1 3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
52
3 3 3
3 3 2 1 3 3
4
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
Hasil Kuesioner Sesudah Penerapan Metode TGT
Nama / Butir DIAN ANNISA PUTRI RAHAYU FERY ANDRI ANTO PAMUNGK AS RADEN MAS WAHYU SASONGKO TIKO SANTANA WISNU AJI WARDHAN A DAEWOO MADE OLLIN GERVASIUS ANDRE WICAKSON O IMANNUEL CATUR RESTU PUTRA HENDARSO NO TANIA VALERIO ARIDETRA NINDRENA WRESTI ELISA INDRIYATI ABRAHAM LOEDWIJC K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
ju ml ah
4 4 3 3 4 4 3 3 4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
72
3 3 3 4 3 3 3 4 3
4
4
3
3
4
2
3
3
3
3
4
65
4 4 3 4 3 4 4 3 4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
71
4 3 3 3 4 3 3 3 3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
65
4 3 4 3 3 3 3 3 3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
64
4 3 3 3 3 3 4 3 3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
65
3 4 3 4 4 2 4 3 3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
67
4 4 3 2 3 3 4 3 3
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
64
4 3 3 3 4 3 4 3 4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
68
3 3 3 3 3 3 3 2 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
58
4 3 3 3 3 2 3 3 2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
60
3 4 4 3 4 4 4 3 3
4
4
4
4
3
4
1
1
4
1
4
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BERNADUS PASCAL ALEXANDE R WIHARJO BIMA BHARATA ANGGIT TRI PRAKOSA BERNADET H NATASHA AUDREY SHELLA NADIA ANDANSAR I AJI PAMUNGK AS MUNTE ALINTYA INDAH PERMATAS ARI AMASIA BINGAR LAKSITA ADI DINDA CONCHITA MARTINEZ ASTE LINTANG SETHA REY BAGUS SANJAYA NAFIE VERONICA FEBRIANI HUGO MARIA DE SOUSA MARIANO
270
4 4 3 4 3 3 4 3 4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
73
3 4 3 3 3 3 4 3 4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
66
4 4 3 4 4 3 4 3 4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
69
4 3 3 3 3 2 4 3 3
3
3
4
4
2
4
2
2
2
3
3
60
4 4 4 3 3 3 3 3 3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
63
4 3 4 3 3 3 4 3 4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
67
4 3 3 3 3 3 3 3 3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
62
4 3 3 3 3 3 3 3 4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
65
3 3 3 3 4 3 4 3 3
4
3
4
4
4
2
3
3
3
3
4
66
4 3 3 3 3 3 4 3 3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
64
3 4 4 2 4 2 3 3 3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
3
4
63
3 3 2 4 3 2 4 1 3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
59
4 4 4 4 4 3 3 3 3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271
Hasil pre-test untuk uji validitas dan reliabilitas Nama/ Soal VALENTINUS WANAPAKSHI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 jumlah
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
3
ALBERT YOPI PUTRA PRADANA FEBRICO ADE CHANDRA
1 1
0 0
0 0
1 0
0 0
0 1
0 1
1 1
1 1
1 0
5 5
HENDRIK KRSITIAWAN
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
6
PRASTYANINGTYAS PRABANDARI
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
7
RICO REISAPUTRA
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
5
WIKU PAMBUKO
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
7
ANAN YENDARTO
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
3
FERALDO VALENTINO GULIANANDA
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
6
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
6
TITO SABASTIAN IRIANTO
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
8
GALIH SUHARTO
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
5
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
7
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
3
FRANSISKUS FRIANANDA
IGNATIUS MARIO ANDRETI RIDHO PUTRA RAMADHANTO
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
Hasil uji validitas dan reliabilitas pre-test
Correlations no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10 nomor_ Pearson 1
Correlation
1
N nomor_ Pearson 2
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 3
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 4
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 5
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 6
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 7
Correlation Sig. (2-tailed)
*
.411
.258
.125
.258
.575
.099
.038
.145
.373
.670
.373
.031
14
14
14
14
14
14
14
14
.251
.417
.417
.344
.228
.344
.458
.043
.604
.386
.138
.138
.228
.433
.228
.099
.884
.022
14
14
14
14
14
14
14
14
*
.389
.330
.026
.101
.389
.542
.386
.022
.169
.249
.930
.732
.169
.045
14
14
14
14
14
14
*
.458
.043
.554
.167
.101
.167
.458 .559
.569
.732
.569
14
14
14
.167
1
Sig. (2-tailed)
.569
total *
*
14
14
14
.101
.251
1
.732
.386
14
14
14
14
14
.167
.417
.251
1
.125
.344 -.091 .645
.569
.138
.386
.670
.228
.756
.013
.099
.884
.040
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
*
.125
1 .645
*
.228
.043 -.125
.043
.554
.013
.433
.884
.670
.884
.040
14
14
14
14
14
14
14
*
1
.519
.378
.258
.378
.057
.183
.373
.183
.001
.251 .603
*
*
*
.458
.417 .603
.099
.138
.022
.670
14
14
14
14
*
.344
.389
.344 .645
.038
.228
.169
.228
.013
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
.411
.228
.330 -.091
.228
.519
1
.189
.411
.519
.600
.145
.433
.249
.433
.057
.519
.145
.057
.023
.559
.756
.783
**
*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
N nomor_ Pearson 8
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 9
Correlation Sig. (2-tailed) N
nomor_ Pearson 10
Correlation Sig. (2-tailed) N
total
Pearson
14
14
14
14
14
14
.258
.344
.026 .645
*
.043
.378
.189
.373
.228
.930
.013
.884
.183
.519
14
14
14
14
14
14
14
.125
.458
.101
.458 -.125
.258
.411 .861
.670
.099
.732
.099
.670
.373
.145
.000
14
14
14
14
14
14
14
14
.258
.043
.389
.043
.043
.378
.519
.378 .559
.373
.884
.169
.884
.884
.183
.057
.183
.038
14
14
14
14
14
14
14
14
14
*
**
*
**
.575
Correlation Sig. (2-tailed) N
*
.604
*
14
.542
*
.554
*
.554 .783
14
**
.378
.000
.183
.007
14
14
14
1 .861
14
.600 .681
**
1 .559
*
14
*
1
.580
.674
**
14
14
*
1
.580
.023
.007
.008
.030
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
)(
=1,111 X 0,734738
*
.030
.001
)(
**
14
.040
Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus KR-20:
.674
**
14
.040
0.01 level (2-tailed).
.681
.008
.045
**. Correlation is significant at the
14
.038
.022
0.05 level (2-tailed).
=
14
.031
*. Correlation is significant at the
=
14
273
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
Perhitungan uji validitas dan reliabilitas soal post-test
Correlations no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10 no_1 Pearson Correlation
1
no_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
*
.415 -.033
.141
.548
.537
.386
.220
.071
.220
.563
.159
.915
.646
.053
.059
.193
.471
.817
.471
.045
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
.415
1
.539
.318
.537 .625
*
.527
.300
.415
.300
.057
.290
.059
.022
.064
.319
.159
.319
.002
13
13
13
13
13
13
13
13
13
**
.461
.337
.284
.337
.395
.337
.654
.002
.113
.260
.347
.260
.182
.260
.015
13
13
13
13
13
13
13
13
.433 -.030
.433
.141
.058
.569
.033
.139
.921
.139
.646
.851
.042
13
13
13
13
13
13
13
**
.283
.098 -.071
.098
.657
.004
.349
.751
.817
.751
.015
13
13
13
13
13
13
13
**
1
.501
.350
.220
.350
.081
.241
.471
.241
.001
Sig. (2-tailed) N
total
.159 13
13
-.033
.539
.915
.057
13
13
1 .778
13 **
*
**
*
*
.141
.318 .778
.646
.290
.002
13
13
13
.548
.537
.461 .592
.053
.059
.113
.033
13
13
13
13
*
.337
.433 .732
.059
.022
.260
.139
.004
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
.386
.527
.284 -.030
.283
.501
1
.158
.386
.501
.625
.193
.064
.347
.921
.349
.081
.606
.193
.081
.022
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
.537 .625
1 .592
.770
13 *
1 .732
13
.794
*
**
*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
no_8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N no_10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.019
13
13
13
13
**
1
.537
.614
.059
.026
13
13
13
.350
.537
1
.585
.081
.241
.059
13
13
13
.350
.158
.471
.319
.260
.139
.751
.241
.606
13
13
13
13
13
13
13
.071
.415
.395
.141 -.071
.220
.386 .854
.817
.159
.182
.646
.817
.471
.193
.000
13
13
13
13
13
13
13
13
.220
.300
.337
.058
.098
.350
.501
.471
.319
.260
.851
.751
.241
13
13
13
13
13
13
*
**
*
**
.045
.002
.015
.042
.015
.001
.022
.019
.026
.036
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
.654
*
.569
Perhitungan reliabilitas dengan KR-20 :
=1,111 X 0,7541
.241
.098
level (2-tailed).
)(
.000
.433
**. Correlation is significant at the 0.01
=
.637
.337
level (2-tailed).
)(
.350
.300
*. Correlation is significant at the 0.05
=
**
.220
.563 .770
*
.657 .794
275
.625
*
1 .854
.637
*
.614
*
*
*
*
.036 13
13
*
1
.585
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
276
Perhitungan PAP II 1. Motivasi Belajar Siswa Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman :
81% - 100% dari Total Skor
= Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor
= Tinggi
56% - 65% dari Total Skor
= Sedang
46% - 55% dari Total Skor
= Rendah
Dibawah 46% dari Total Skor
= Sangat Rendah
Sumber : Modul Evaluasi Pembelajaran ( S. Widanarto P, 2006:128-130 dan Masidjo) Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 sebelum implementasi tindakan adalah 20, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai : 4 x 20
= 80
b. Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 20
= 20
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II : SKOR = Skor terendah + Presentase kategori (Skor tertinggi – Skor terendah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel Perhitungan PAP tipe II Perhitungan 20 + 81% (80-20) 20 + 66% (80-20) 20 + 56% (80-20) 20 + 46% (80-20) Dibawah 46%
Skor 69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 - 48
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Sebelum Penelitian No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48 Total
0 4 9 11 1 25
Frek. Relatif (0%) * 0% 16% 36% 44% 4% 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Sesudah Penelitian No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48 Total
5 18 2 0 0 25
Frek. Relatif (0%) * 20% 72% 8% 0% 0% 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Analisis Komparatif Tingkat Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Sebelum Setelah Motivasi Penelitian Penelitian
69 – 80
Sangat Tinggi
0%
20%
60 – 68
Tinggi
24%
72%
Perubahan Ada peningkatan sebesar 20% Ada peningkatan
277
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54 – 59
Sedang
32%
8%
49 – 53
Rendah
4%
0%
48
Sangat Rendah -
0%
0%
100%
100%
Total
sebesar 48% Ada penurunan sebesar 24% Ada penurunan sebesar 4% Tidak ada perubahan -
Analisis Perbandingan Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penelitian No. Res
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Selisih
Peningkatan Motivasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
62 57 51 52 55 56 62 55 62 50 45 55 63 57 64 52 49 60 54 52 56 54 53 52
72 65 71 65 64 65 67 64 68 58 60 66 73 66 69 60 63 67 62 65 66 64 63 59
10 8 20 13 9 9 5 9 6 8 15 11 10 9 5 8 14 7 8 13 10 10 10 7
13,8% 12,3% 28,1% 20% 14% 13,8% 7,4% 14% 8,8% 13,8% 25% 16,6% 13,7% 13,6% 7,2% 13,3% 22,2% 10,4% 12,9% 20% 15,15% 15,6% 15,9% 11,9%
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25.
57
70
13
18,6%
Ratarata
51,29
60,44
9,88
15,122%
279
Uji Statistika a. Motivasi Descriptive Statistics N selisih_motivasi
Mean 25
Std. Deviation
9.88
Minimum
3.370
Maximum 5
20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih_motivasi N Normal Parameters
25 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
9.88 3.370
Absolute
.206
Positive
.206
Negative
-.088 1.029 .240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
280
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation
Difference
Std. Error Mean
Lower
Sig. (2-
Upper
Pair motiv_sbelum 1
motiv_ssudah
t
df
tailed)
-9.880
3.370
.674
-11.271
-8.489 14.65
24
.000
7
2. Prestasi belajar siswa Pengkategorian tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman :
81% - 100% dari Total Skor
= Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor
= Tinggi
56% - 65% dari Total Skor
= Sedang
46% - 55% dari Total Skor
= Rendah
Dibawah 46% dari Total Skor
= Sangat Rendah
Sumber : Modul Evaluasi Pembelajaran ( S. Widanarto P, 2006:128-130 dan Masidjo) Diketahui bahwa item soal untuk pre-test adalah 15 pertanyaan. Dengan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai : 100 b. Skor terendah yang dapat dicapai : 0 Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II : SKOR = Persentase kategori x Skor tertinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel Perhitungan PAP tipe II Perhitungan 81% x 100 66% x 100 56% x 100 46% x 100 Dibawah 46%
Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 - 45
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 dari Pre-test No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Total
0 2 9 8 6 25
Frek. Relatif (0%) * 0% 8% 36% 32% 24% 100%
Interpretasi
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1dari Post-test No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Total
6 15 2 1 1 25
Frek. Relatif (0%) * 24% 60% 8% 4% 4% 100%
Interpretasi
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa Skala Prestasi Kriteria Belajar Siswa Prestasi
Pre-test
Post-test
81 – 100
Sangat Tinggi
0%
24%
66 – 80
Tinggi
8%
60%
56 – 65
Sedang
36%
8%
46 – 55
Rendah
32%
4%
45
Sangat Rendah -
24%
4%
100%
100%
Total
Perubahan Ada peningkatan sebesar 24% Ada peningkatan sebesar 52% Ada penurunan sebesar 28% Ada penurunan sebesar 28% Ada penurunan sebesar 20 % -
Analisis Perbandingan Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
No.
Nama Siswa
1. Dian Annisa P.R 2. Fery Andri A.P
Nilai Nilai PostPre-Test Test 70
90
Selisih
Presentase KKM Keterangan Peningkatan
20
28,57%
75
Tuntas
60%
75
Tuntas
75
Tuntas
50
80
30
50
100
50
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
Wisnu Aji W.
50
100
50
100%
75
Tuntas
6. Daewoo Made O.
50
80
30
60%
75
Tuntas
40%
75 Tidak tuntas
Raden Mas Wahyu.S 4. Tiko Santana 3.
5. 7.
100%
Gervasius Andre W. Imannuel Catur 8. R.P.H 9. Tania
50
80
30
70
90
20
40
90
50
125%
10. Valerio Aridetra N.
40
40
0
0%
75 Tidak tuntas
11. Wresti Alisa I.
30
60
30
100%
75 Tidak tuntas
20
33,33%
12. Abraham Loedwijck Bernardus Pascal 13. A.W 14. Bima Bharata
60
15. Anggit Tri P. Bernadeth Natasha 16. A. 17. Shella Nadia A.
80
28,57%
66,66%
75
Tuntas
75
Tuntas
75
Tuntas
75
Tuntas
60
100
40
40
80
40
100%
75
Tuntas
50
80
30
60%
75
Tuntas
60
80
20
75
Tuntas
40
50
10
33,33% 25%
75 Tidak tuntas
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18. Aji Pamungkas M.
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
19. Alintya Indah P
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
20. Amasia Bingar L.A
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
21. Dinda Conchita M.
60
80
20
33,33%
75
Tuntas
30
60%
75
Tuntas
75 Tidak tuntas 75 Tidak tuntas
22. Lintang Setha
50
80
23. Rey Bagus S.N
50
60
10
20%
24. Veronica Febriani
30
80
50
133%
25. Hugo Maria D.
60
80
20
33,33%
27,2
52,3%
Rata-rata
52
79,2
75
283
Tuntas
Uji statistika a. Prestasi
Descriptive Statistics N selisih_motivasi
Mean 25
Std. Deviation
9.88
Minimum
3.370
Maximum 5
20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih_motivasi N Normal Parameters
25 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
9.88 3.370
Absolute
.206
Positive
.206
Negative
-.088 1.029 .240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Pair motiv_sbelum 1 motiv_ssudah
Std. Std. Error Mean Deviation Mean
Lower
-9.880
-11.271
3.370
.674
Upper
t
-8.489 14.65 7
Df 24
Sig. (2tailed) .000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 SKenario
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
286
PROSEDUR DAN PERATURAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
A. Skenario TGT pada materi Jurnal Penyesuaian 1. Kegiatan Pendahuluan : (10 menit) a. Doa dan renungan pagi b. Presensi c. Apersepsi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran (slide) e. Guru membagikan soal pre-test 2. Teams : (20 menit) a. Aturan permainan : siswa dilarang menggunakan alat bantu hitung (kalkulator & HP) b. Pembagian hand out berisi ringkasan materi jurnal penyesuaian kepada setiap siswa c.
Kelompok diminta untuk mendiskusikan dan mengerjakan LKS
d. LKS dikumpulkan kembali kepada guru dan guru meminta siswa untuk memasukan hand out kedalam tas masing-masing 3. Games : (23 menit) a. Siswa tetap di dalam kelompoknya masing-masing b. Guru menggunakan tipe games make a match 1) Aturan permainan ; a) Tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung elektronik b) Berkomunikasi dengan anggota kelompok menggunakan media tulis yang disediakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
c) Jika melanggar maka akan diberi kartu merah dan kelompok tidak diperkenankan menjawab soal tersebut. 2) Guru menyampaikan langkah-langkah permainan, sebagai berikut: a) Guru menyebutkan nomor soal (diikuti Bunyi peluit 1 kali) tiap kelompok menerima soal bukti memorial nomor 1. Kelompok diberi waktu 2.5 menit untuk mendiskusikan. b) Bunyi peluit 2 kali, perwakilan kelompok menempel jawaban pada format yang telah disediakan (waktu 40 detik) jawaban tersedia dikotak jawaban didepan kelas . c) Bunyi peluit 3 kali, perwakilan kelompok kembali kedalam kelompok. d) Tiap soal yang dijawab dengan benar akan memperoleh skor 100 dan jika salah akan di kurang 100 4. Tournament a. Siswa tetap di dalam kelompoknya masing-masing b. Aturan permainan tetap sama. c. Guru menyampaikan prosedur dan aturan permainan, sebagai berikut : 1) Guru menyebutkan nomor soal ( bukti memorial ditayangkan pada slide, waktu penayangan 15 detik) 2) Setelah 15 detik (penayangan) (peluit berbunyi 1 kali) kelompok
sudah
diperkenankan
untuk
menyerahkan
bendera kepada fasilitator. (kelompok diberi waktu 1 menit, dihitung dari bunyi peluit 1 kali)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
288
3) Fasilitator akan menerima 2 bendera kelompok tercepat 4) Fasilitator akan mengumumkan kelompok yang berhak untuk menjawab 5) Perwakilan kelompok diberi waktu maksimal 1 menit untuk menempelkan jawaban yang telah tersedia didepan kelas. 6) Jika kelompok penjawab pertama melakukan kesalahan, maka akan diberi kesempatan bagi kelompok tercepat kedua dalam menyerahkan bendera untuk menempel (alokasi waktu menempel untuk kel.kedua adalah 30 detik. 7) Fasilitator mengumumkan hasil untuk nomor tersebut. *) Jika tidak ada kelompok yang menyerahkan bendera setelah 1 menit, maka akan dibunyikan peluit 2 kali sebagai tanda bahwa soal tersebut hangus, dan akan di tayangkan ulang hingga 5 soal dapat dikerjakakan *) Skor jika menjawab benar adalah 100 dan jika salah akan dikurangi 100 Post- test dan refleksi 1. Siswa mengerjakan post – test dalam waktu 10 menit 2. Siswa mengerjakan refleksi (5 menit) Penutup (10 menit ) 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dan pengumuman kelompok pemenang 2. Salam penutup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
Langkah dan aturan permainan Games : 1. Siswa tetap berkumpul dengan kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru 2. Tiap kelompok mendapat kertas untuk menghitung 3. Ketika guru meniupkan peluit 1 kali, kelompok dipersilahkan mengambil 1 bukti memorial pada kotak soal (pengambilan bukti memorial dilakukan secara urut) 4. Kelompok diberi waktu max 3 menit untuk mendiskusikan soal sambil mencari jawaban pada kotak jawaban 5. Ketika guru meniupkan peluit 2 kali, perwakilan kelompok diminta untuk menempelkan jawaban pada kolom jurnal penyesuaian yang telah disediakan dan mengisi kolom neraca saldo disesuaikan (alokasi waktu max 30 detik) 6. Ketika guru meniupkan peluit 3 kali, siswa yang ada didepan kelas diminta kembali ke kelompoknya (waktu telah habis) 7. Kegiatan nomor 3-6 berlangsung sebanyak 5 kali 8. Kelompok dilarang berdiskusi dengan suara keras 9. Kelompok/anggota kelompok yang bersuara keras akan mendapat sanksi tidak diperkenankan untuk menjawab soal yang sedang didiskusikannya 10. Kelompok dilarang saling meminjam alat tulis 11. Alat tulis yang digunakan hanya 1 bolpoin untuk 1 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
12. Guru dibantu fasilitator melakukan koreksi terhadap jawaban kelompok 13. Tiap jawaban benar akan mendapat tambahan skor 100 dan jika salah akan dikurangi 100 Tournament : 1. Siswa tetap bergabung dengan kelompok 2. Tiap kelompok akan mendapat bendera dan kertas kosong 3. Guru akan menayangkan soal (bukti memorial) dengan slide, kelompok diminta menyimak slide dengan baik 4. Kelompok diberi waktu untuk berdiskusi max 2,5 menit 5. Angkatlah bendera kelompok saat akan menjawab soal, guru akan memilih kelompok yang paling cepat mengangkat bendera 6. Perwakilan kelompok menuliskan jawaban pada format yang telah disediakan didepan kelas 7. Jika 1 kelompok salah menjawab, jawaban akan dilempar 1 kali untuk kelompok lain 8. Kelompok yang menjawab dengan benar akan mendapat skor 100, dan yang menjawab salah akan dikurangi skor 100 9. Siswa dilarang berteriak-teriak (suara keras), yang melanggar akan di diskualifikasi dari turnamen 10. Kelompok/anggota meminjam alat tulis
kelompok
tidak
diperkenankan
saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291
11. Tiap siswa hanya diperkenankan menggunakan 1 alat tulis berupa bolpoin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 11 Nilai total
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SKOR TOTAL Kelompok
1
2
3
4
400
300
200
Tournament -
(100)
Skor total
100
Juara
4
Games
5
6
300
400
400
100
(200)
(300)
(200)
200
300
100
100
200
2
1
5
6
3
293
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 Daftar pembagian kelompok
294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. 1.
2.
3.
4.
5.
Nama 1. 2. 3. 4. 5.
Dian Annisa Putri R. Yogiswara Noor C. Immanuel Catur R. Shella Nadia A. Lintang Setha
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Amasia Bingar L. Fery Andri A. Gervasius Andre W. Aji Pamungkas M. Dinda Conchita Wisnu Aji W. Raden Mas Wahyu S. Tania Deddy Four L. Bernadus Pascal A.
1. 2. 3. 4.
Geraldy Bima Bharata Bernadeth Natasha A. Valerio Aridetra
1. Abraham Leodwijk 2. Daewoo Made O. 3. Anggit Tri P. 4. Alintya Indah P. 5. Hugo Maria D.
Kelompok
1 (HIJAU)
2 (ORANGE)
3 (MERAH)
4 (UNGU)
5 (BIRU)
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama No. 6.
Kelompok 1. Tiko Santana 2. Wresti Alisa 3. Rey Bagus S. 4. Veronica Febriani
6 (KUNING)
296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 Surat-surat
297
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
298
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
299
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
300