PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: NOVRIDITUS ARDIAN JEFRY PURWAKA Nim : 102114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: NOVRIDITUS ARDIAN JEFRY PURWAKA Nim : 102114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jalan Tuhan mungkin bukan yang termudah, Jalan Tuhan mungkin bukan yang tercepat, Dan Jalan Tuhan pun mungkin tak selalu indah, Tapi percayalah bahwa Jalan Tuhan adalah yang terbaik
Ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bapakku Pdt. Heri Purwaka, S. pd dan Ibuku Kurnia Indah P Opaku Pdt. Paulus Djoko P dan Omaku Ribkah Puji H Adekku Eleazar Brian Dhima P Semua Saudara dan Sahabatku Dan Suleshoper tercinta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia) Yang dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 November 2014 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan universitas batal saya terima. Yogyakarta, 30 November 2014 Yang membuat pernyataan
(Novriditus Ardian Jefry Purwaka)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Novriditus Ardian Jefry Purwaka
Nomor Induk Mahasiswa
: 102114110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN
TINGKAT
PENGAWASAN
TERHADAP
PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 November 2014 Yang menyatakan,
(Novriditus Ardian Jefry Purwaka)
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaan yang luar biasa, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tingkat Pengawasan Terhadap
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi Empirispada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Dalam
menyelesaikan
skripsi
ini
penulis
mendapatkan
bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selakuRektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Antonius Diksa Kuntara, S.E.,MFA.,QIA selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus Dosen Pembimbing Akademik saya. 4. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt., M.Si., QIA., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Akt., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini. 6. Dr. Fr. Ninik Yudianti. M.Acc., QIA selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Drs. G. Anto Listianto M.S.A., Akt selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam proses perkuliahan. 9. Kedua orang tuaku yang tersayang, Bapak Pdt. H. Heri Purwaka S.pd dan Ibu Kurnia Indah Palupi yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat, dorongan, kasih sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa, dan segala sesuatu kebutuhan selama saya kuliah. 10. Adik saya Brian yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan dan perhatian yang tak terhingga. 11. Keluarga besarku, Opa Paulus D P dan Oma Ribkah Puji H, dan seluruh keluargaku yang selalu memberi motivasi, doa dan kasih yang luar biasa, sehingga menjadikan aku kuat dalam melalui segala suka duka hidup. 12. Semua keluarga besar Suleshop yang setiap hari tidak henti-henti memberikan semangat, doa, dan kekuatan dalam mengerjakan tugas ini. 13. Sahabat dan teman-temanku, Lepot, Dista, Kentung, Pakde beserta keluarga besar Kos Pak Jendral.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Teman-teman Akuntansi 2010 maupun prodi lainnya, dan semua orang yang pernah aku temui. Terima kasih atas dukungan, doa dan kebersamaan yang boleh kita lalui bersama. 15. Teman-teman bimbingan dan kelas MPT Pak Yusef, Satya, Adit, Asty, Hetty, Dinda, Titin, dan Willy Terima kasih atas saran, kritikan, dukungan, semangat dan kebersamaannya. 16. Teman-teman mahasiswa fakultas ekonomi terutama mahasiswa akuntansi angkatan 2010 yang telah memberikan warna baru dalam perjalanan perkuliahan serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 17. Kakak tingkat yang memberikan motivasi dan dukungan dalam materi maupun doa dalam pengerjaan skripsi ini. 18. Keluarga besar GPDI Kaliputih, Seluruh Sidang jemaat, Komisi Pemuda, Komisi Sekolah Minggu, Rekan Tim Pelayanan, dan Keluarga Besar GKI Gejayan yang telah memberikan dukungan moral dan doa yang menjadi penguat iman sehingga dapat memberikan dukungan psikologis dalam hidup saya. 19. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. 20. Yang utama dan terutama kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan banyak sekali berkat dan kekuatan dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena itu,
penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang
membangun
guna
menyempurnakan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya. Yogyakarta, 30 November 2014
Novriditus Ardian Jefry Purwaka
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ... ................................................................................ xi HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv ABSTRAK ............................................................................................................xv ABSTRACT .......................................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A Latar Belakang .......................................................................................1 B Rumusan Masalah ..................................................................................7 C Batasan Masalah.. ..................................................................................8 D Tujuan Penelitian ...................................................................................8 E Manfaat Penelitian .................................................................................9 F Sistematika Penelitian ..........................................................................11 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................12 A. Landasan Teori ....................................................................................12 1. Teori Legitimasi ...............................................................................12 2. Teori Stakeholder ............................................................................12 3. Teori Kontrak sosial ........................................................................13 4. Teori Regulasi .................................................................................14 5. Teori Keagenan ................................................................................14 B. Definisi dan KonsepCorporate Social Responsibility ......................................15 C. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ..............................................24 D. Perumusan Hipotesis ........................................................................................26 E. Penelitian Terdahulu ..........................................................................................34 F. Kerangka Pemikiran..........................................................................................36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................37 A.Objek Penelitian ....................................................................................37 B.Metode dan Desain Penelitian ................................................................38 C.Jenis Data ...............................................................................................38 D.Teknik Pengumpulan Data .....................................................................38 E.Variabel Penelitian..................................................................................39
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F.Metode Analisis Data ..............................................................................46 BAB IV DESKRIPSI DAN PROFIL PERUSAHAAN .........................................55 A. Desain Objek Penelitian ........................................................................55 B. Profil Perusahaan ...................................................................................56 BAB V ANALISISDATA DAN PEMBAHASAN ..............................................60 A. Analisis Data .........................................................................................60 1. Analisis Statistik Deskriptif ..............................................................60 2. Pengukuran Variabel .........................................................................61 3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................69 4. Uji Hipotesis .....................................................................................76 B. Pembahasan ...........................................................................................80 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................86 A. Kesimpulan ..........................................................................................86 B. Keterbatasan Penelitian .........................................................................86 C. Saran ......................................................................................................87 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................88 LAMPIRAN ...........................................................................................................93
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 34 4.1 Prosedur pemilihan sampel penelitian Penelitian ............................................ 55 4.2 Profil Perusahaan ............................................................................................. 55 5.2 Pengungkapan CSR.......................................................................................... 62 5.3 Ukuran Dewan Komisaris ................................................................................ 69 5.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov....................................................................... 70 5.5 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................... 72 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser .................................................. 73 5.7 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................... 75 5.8 Keputusan ada tidaknya Autokorelasi .............................................................. 76 5.9 Hasil Uji Anova ............................................................................................... 76 5.10 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ......................................................... 77 5.11 Hasil Pengujian Regresi ................................................................................. 78
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 36 5.1 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 71 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 74
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
Novriditus Ardian Jefry Purwaka NIM :102114110 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan corporate social responsibility(CSR).Corporate social responsibilitymerupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, energi, kesehatan, keselamatan tenaga kerja, ketenagakerjaan, produk, masyarakat dan umum. Jenis penelitian ini adalah studi empiris.Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012 berjumlah 146 perusahaan.Dengan menggunakan metode purposive sampling, terdapat 44 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai sampel.Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSRsehingga H1 diterima. (2) Profitabilitastidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR sehingga H2 ditolak. (3) Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage tidak berpengaruh negatif terhadap CSR sehinggaH3 ditolak. (4) Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap CSR sehinggaH4diterima. (5) Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham publictidak berpengaruh positif terhadap CSR sehinggaH5 ditolak.
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SIZE, PROFITABILITY, AND THE LEVEL OF SUPERVISION OF DISCLOSURE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN INDONESIA (An Empirical Study on Manufacture Companies Listed in the Indonesia Stock Exchange)
Novriditus Ardian Jefry Purwaka NIM :102114110 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014
This research aims at empirically analizing about size, profitability and the level of supervision as measured by leverage, a board of commissioners, and public stock ownership to corporate social responsibility disclosure. Corporate social responsibility disclosure is the responsibility to the environment, energy, health, safety labor, employment, products, and community in general. This study is an empirical study. The population of sample was all listed manufacture companies in the Indonesia Stock Exchange from 2010 until 2012, with total member of 146 companies. Using purposive sampling method, there were 44 manufacture companies fulfilled the criteria of this research sample. Data analysis technique is multiple linier regressions. Based on the research result, it was found that: (1) Firm size had the positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H1 is accepted. (2) Profitability had no positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H2 is not accepted. (3)The level of supervision as measured by leverage had no negative effect to corporate social responsibility disclosure so that H3 is not accepted. (4) The level of supervision as measured by a board of commissioners had positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H4 is accepted. (5) The level of supervision as measured by public stock ownership had no positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H5 is no accepted.
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang manufaktur baik secara langsung maupun yang tidak langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya seperti masalah-masalah polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Dampak terhadap lingkungan tersebut mempengaruhi kesadaran perusahaan akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate SocialResponsibility). Berperilaku bisnis secara mulia, jujur, adil dan bertanggung jawab adalah kewajiban untuk menjaga eksistensi perusahaan di tengah masyarakat. Namun, satu hal ini belum cukup bagi perusahaan. Perusahaan semakin menyadari bahwa CSR juga diperlukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kepentingan stakeholders. Kesadaran stakeholders akan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan praktik-praktik atau kegiatan CSR yang dilakukan. Lebih lanjut lagi, menurut Deegan dan Gordon (1996), dalam Jose dan Lee (2006), tekanan stakeholders terhadap
perusahaan
untuk
dapat
secara
efektif
menjalankan
kegiatan
lingkungannya serta tuntutan agar perusahaan menjadi akuntabel juga menyebabkan
peningkatan
perusahaan
yang
melakukan
pengungkapan
lingkungan. Ini menjelaskan isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
risiko dan keunggulan kompetitif juga menjadi kekuatan yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR. Semakin kuat tekanan stakeholder dalam hal pengungkapan praktik - praktik CSR yang dilakukan oleh perusahaan
menyebabkan
perlu
memasukkan
unsur
sosial
dalam
pertanggungjawaban perusahaan ke dalam akuntansi. CSR disclosure dapat digunakan oleh manajemen sebagai sarana untuk mempertanggungjawabkan kinerja sosial perusahaan dan memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi stakeholders. Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat 1 Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Pengungkapan CSR sudah menjadi tuntutan bagi perusahaan di Indonesia sebagai sebuah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, lingkungan, karyawan, dan sosial. Hal tersebut dapat dilihat semakin banyaknya perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR. Di Indonesia sendiri telah banyak penelitian mengenai CSR yang dilakukan, beberapa diantaranya dilakukan oleh Marwata (2001), Sembiring (2005), Anggraini (2006), Devina (2004), dan Fahrizqi
(2010).
Penelitian
yang
dilakukan
sebelumnya
menghasilkan
keberagaman hasil. Beberapa variabel yang sering diteliti dalam penelitian –
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
penelitian terdahulu seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham public menghasilkan perbedaan hasil dari masing – masing penelitian yang pernah dilakukan. Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan berhubungan sangat tinggi terhadap pengungkapan CSR, karena perusahaan dapat diukur dari sisi tenaga kerja dan total aktiva. Karena semakin banyak jumlah tenaga kerja maka akan berbanding lurus terhadap tanggung jawab yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada tenaga kerja. Dan semakin besar pula aktiva yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi jumlah pengungkapan CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Marwata, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan Fahrizqi (2010) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Profitabilitas merupakan gambaran dari bagaimana perusahaan dapat mengelola aktivitas perusahaan sehingga memperoleh keuntungan dari berbagai aspek. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heckston dan Milne (1996) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor penting dalam perusahaan untuk memberikan kebebasan bagi pihak manajemen untuk melakukan pengungkapan CSR kepada pihak pemegang saham perusahaan. Berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
Teori Kontrak Sosial yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan, semakin besar keuntungan yang didapat perusahaan maka semakin besar pula jumlah pengungkapan yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai sarana menjalin hubungan (relasi) dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, termasuk dalam lingkungan. Banyak hasil penelitian yang kurang konsisten mengenai pengaruh variabel leverage terhadap pengungkapan CSR. Leverage adalah suatu faktor yang menunjukkan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, untuk melihat tingkat resiko tidak tertagihnya suatu utang. Scott (2000) menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Sejalan dengan teori keagenan, jika perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka akan mengungkapkan lebih banyak informasi karena biaya keagenan perusahaan strukturnya akan dilihat dari modal yang lebih tinggi. Sehingga pada penelitian Sembiring (2005), Anggraini (2006), dan Fahrizqi (2010) tidak ditemukan pengaruh antara leverage dan pengungkapan CSR perusahaan. Dewan komisaris adalah wakil shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi), dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan
dan
menyelenggarakan
pengendalian
intern
perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
(Mulyadi, 2002). Menurut Teori Keagenan, hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal dan agent sehingga harus terjadi hubungan yang saling menguntungkan. Semakin banyak dewan komisaris dalam sebuah perusahaan menandakan bahwa semakin besar pengungkapan CSR yang dapat dilakukan perusahaan, karena dewan komisaris memiliki wewenang besar untuk mengendalikan pihak manajerial sehingga tidak dapat berjalan semaunya sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan saham public menunjukkan rasio perbandingan antara saham yang dimiliki perusahaan dan saham yang public. Hal ini berarti, semakin besar kemungkinan informasi mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan dipantau oleh masyarakat dan para stakeholder sehingga perusahaan harus melaporkan informasi sebaik mungkin guna mendapatkan penilaian yang baik dimata publik. Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio/ tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas. Penelitian ini akan menguji variable faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR. Penelitian ini akan menguji pengaruh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Faktor-faktor diatas sebelumnya telah diteliti oleh beberapa ahli dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Heckston dan Milne (1996) menemukan bahwa terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Riset penelitian empiris terhadap hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan sosial perusahaan menghasilkan hasil yang sangat beragam. Penelitian Bowman dan Haire (1976) serta Preston (1978) dalam Hackston dan Milne (1996) mendukung hubungan profitabilitas
dengan
pengungkapan
tanggung
jawab
sosial
perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan Anggraeni (2006) menunjukan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan. Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk mengungkapkan CSR akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mengakibatkan pengawasan yang tinggi dilakukan oleh debtholder terhadap aktivitas perusahaan. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders. Beasly (2001) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris maka akan semakin mudah mengendalikan Chief Eexecutive Officer (CEO) dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dengan demikian, semakin besar dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO untuk mengungkapkan informasi sosial perusahaan. Dalam hubungan kepemilikan saham public dan pengungkapan CSR juga menunjukkan perbedaan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
dilakukan oleh Puspitasa sri (2012) dalam Eka (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan saham public berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Bertolak belakang dengan hal tersebut hasil penelitian yang dilakukan oleh Bajuri (2007) menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Seiring dengan maraknya pengungkapan CSR dari perusahaan – perusahaan besar tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mendorong hal tersebut terjadi. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisa faktor – faktor seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Tingkat Pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah
ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap
pengungkapan CSR? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR? 3. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR? 4. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
5. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR? C. Batasan Masalah Untuk mempermudah dalam penentuan luas atau scope dari pembahasan masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi indeks CSR, maka masalah yang akan dibahas penulis pada penulisan skripsi ini dibatasi pada variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public. D. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur. Secara khusus tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 2. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 3. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
4. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur dengan
ukuran
dewan
komisaris
berpengaruh
positif
terhadap
pengungkapan CSR? 5. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur dengan
kepemilikan
saham
public
berpengaruh
positif
terhadap
pengungkapan CSR?
E. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi dunia akademik Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi dan ilmu terkait, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan CSR. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan CSR dalam laporan keuangan yang disajikan. Perusahaan juga diharapkan mengetahui seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaannya. 3. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan pengetahuan penulis tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
dan
tingkat
pengawasan
eksternal
terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR).
4. Bagi pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi oleh penyusun standar akuntansi yang saat ini sedang bersama-sama dengan kementerian
lingkungan
hidup
menyusun
standar
akuntansi
lingkungan. 5. Manfaat Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memperkaya pengetahuan yang berhubungan
ilmu bidang akuntansi khususnya
mengenai CSR terutama faktor – faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari beberapa bagian yang masing – masing diuraikan sebagai berikut: Bab
I :
Pendahuluan berisi tentang alasan pemilihan judul,
Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, dan Sistematika penelitian. Bab
II:
Landasan teori , Penjelasan mengenai CSR secara
menyeluruh, yang berisi tentang: Teori Legitimasi, Teori Stakeholder, Teori Kontrak Sosial, Teori Regulasi, Teori Keagenan, Pengungkapan CSR, Variabel terkait. Dan juga berisi tentang kerangka pemikiran dan hipotesis mengenai variabel terkait. Bab
III :
Metode penelitian yang berisi tentang objek
penelitian, metode dan desain penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data. Bab
IV :
Profil perusahaan yang berisi tentang profil dan data
perusahaan terkait informasi variabel penelitian. Bab
V:
Analisis data dan pembahasan yang berisi uraian
hasil olah data dan pembahasan. Bab
VI :
Kesimpulan, keterbatasan dan saran yang berisi
kesimpulan penelitian, keterbatasan dalam penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Legitimasi dapat diartikan sebagai penyamaan persepsi atau asumsi bahwa sebuah tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai, kepercayaan dan definisi
yang
dikembangkan secara sosial (Suchman, (1995) dalam Rosita Candra (2009)). Legitimasi dianggap penting bagi perusahaan dikarenakan legitimasi masyarakat kepada perusahaan menjadi faktor yang strategis bagi perkembangan perusahaan ke depan. O’Donovan (2000) berpendapat legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian legitimasi memiliki manfaat untuk mendukung keberlangsungan hidup suatu perusahaan (going concern). 2. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder theory) Hal yang harus diketahui dalam teori stakeholder adalah bahwa stakeholder adalah sistem yang secara eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya, mengakui sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis. Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
dari hubungan sosial keduanya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas (Gray, et al., 1995). Oleh karena itu organisasi memiliki tanggung jawab terhadap stakeholdernya. Robert (1992) menyatakan bahwa pengungkapan sosial perusahaan merupakan salah satu sarana yang sukses bagi perusahaan untuk menegosiasikan hubungan dengan stakeholdernya. Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaan adalah dengan melaksanakan CSR, dengan pelaksanaan CSR diharapkan keinginan dari stakeholder dapat terakomodasi sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hubungan yang harmonis akan berakibat pada perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau kelestarian perusahaannya (sustainability). 3. Teori Kontrak Sosial (Social Contract theory) Teori ini muncul karena ada hubungan (relasi) dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, termasuk dalam lingkungan. Maka dari itu, agar terjadi keseimbangan (equality), perlu dibentuk kontrak sosial baik secara tersusun baik secara tersurat maupun tersirat, sehingga terjadi kesepakatan-kesepakatan yang saling melindungi kepentingan masing masing (Nor Hadi.2011:96).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Social Contract dibangun dan dikembangkan, salah satunya untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap masyarakat (society). Perusahaan atau organisasi secara tidak langsung maupun langsung berdampingan dengan masyarakat dan memiliki kewajiban pada masyarakat untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Interaksi perusahaan dengan masyarakat akan selalu berusaha untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan norma – norma yang berlaku di masyarakat, sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang legitimate (Deegan, dalam Nor Hadi 2011:96). 4. Teori Regulasi (Regulation Theory) Teori regulasi adalah peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung terjalinnya hubungan yang serasi, seimbang, sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat, untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
guna
meningkatkan
kualitas
kehidupan
dan
lingkungannya. 5. Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal dan agen (dikembangkan Jensen dan Meckling, 1976; dan Fama dan Jensen, 1983). Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahaan antara
kepemilikan
(pihak
principal/pemegang
saham)
dan
pengendalian (pihak agent/manajer). Pemegang saham memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
harapan bahwa manajer akan menghasilkan return dari uang yang mereka investasikan. Oleh karena itu, kontrak yang baik antara pemegang saham dan manajer adalah kontrak yang mampu menjelaskan spesifikasispesifikasi apa sajakah yang harus dilakukan manajer dalam mengelola dana para pemegang saham, dan spesifikasi tentang pembagian return antara manajer dengan pemegang saham. Namun pada kenyataannya, manajer tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga menimbulkan agency problems yang diakibatkan oleh perbedaan kepentingan kedua belah pihak. B. Pengertian dan Penjelasan mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) 1. Definisi dan Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Terdapat beberapa definisi CSR, salah satu yang cukup menarik adalah yang dibuat oleh lingkar studi CSR di Indonesia, adalah:
...upaya
sungguh-sungguh
dari
entitas
bisnis
untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkugan, agar mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. (Nurdizal et. All, 2011:15). CSR menurut Global Reporting Initiative ... merupakan sebuah insiatif bersama antara koalisi LSM di Boston Amerika Serikat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Coalition for Responsible Economics (CERES) dengan United States Environment Program (UNEP). World Business Council for Sustainable Development (2004) mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah : CSR is commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives, the local community and society at large to improve quality of live, in ways that are both good for business and good for development. CSR merupakan komitmen bisnis yang memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan pembangunan ekonomi, para pekerja dan keluarganya, komunitas lokal dan lingkungan yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut World Business Council For Sustainable Development, CSR bukan sekedar discretionary, tetapi suatu komitmen yang merupakan kebutuhan bagi perusahaan yang baik sebagai perbaikan kualitas hidup. Secara filosofis, jika perusahaan berusaha untuk berguna bagi umat manusia maka dalam jangka panjang tentunya akan tetap eksis. Draft 3 ISO 26000 guidance on social responsibility mendefinisikan CSR adalah : Responsibility of an organization or the impacts of its decision and activities on society and the environment, through transparent and ethical behavior that contributes development, health and welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behavior and is integrated throughout the organization and practiced in its relationship. Tanggung jawab suatu organisasi atau dampak dari keputusan dan kegiatan terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
transparan dan etis yang memberikan kontribusi pembangunan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; memperhitungkan harapan pemangku kepentingan, adalah sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional perilaku dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktekkan dalam hubungannya. ISO 26000 menyatakan bahwa CSR adalah bentuk kepedulian sosial perusahaan yang saat ini mejadi aspek penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. ISO 26000 adalah standar internasional untuk tanggung jawab sosial dan bersifat guideline (pedoman) sehingga perusahaan harus mengembangkan strategi dan program CSR berdasarkan kondisi objektif internal dan eksternal perusahaan (Nudrizal, et. Al. 2011:8). Menurut Kotler (2000), CSR dikatakan sebagai discretionary yang dalam arti luas berarti sesuatu yang dilakukan. Seandainya tidak dilakukan, akan berakibat merugikan diri sendiri. Dari beberapa definisi terserbut dapat disimpulkan bahwa CSR sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban sosial perusahaan terhadap pihak stakeholder dan stockholder sebagai bentuk dari karakteristik perusahaan adalah menyeimbangkan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
2. Alasan Perusahaan Melakukan CSR Adapun alasan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor external dan internal yang dijelaskan dalam www.csrindonesia.com: Secara umum dibedakan menjadi faktor eksternal dan internal.Faktor eksternal terutama berkaitan dengan kritik organisasi masyarakat
sipil
terhadap
kinerja
sosial
dan
lingkungan
perusahaan.Sejarah hubungan antara perusahaan dan masyarakat mencatat banyak peristiwa tragis yang disebabkan kegiatan operasi perusahaan.Organisasi masyarakat sipil memprotes kinerja yang buruk, yang kemudian ditanggapi oleh perusahaan. Tanggapan defensif serta kamuflase
hijau
memperumit
masalah,
sedang
yang
positif
menghasilkan perkembangan CSR. Institusi pembiayaan yang kian kritis menanamkan investasi memperkuat kecenderungan CSR.Demikian pula konsumen yang juga bersedia membayar green premium untuk produk-produk tertentu yang dihasilkan perusahaan berkinerja sosial dan lingkungan baik. Terakhir, pasar tenaga kerja yang menunjukkan adanya pergeseran pilihan dengan mempertimbangkan reputasi perusahaan. Gabungan faktorfaktor eksternal itu membuat perusahaan yang menjalankan CSR dengan sungguh-sungguh lebih berkemungkinan bertahan di tengah kompetitifnya
iklim
dunia
usaha.
Faktor
internal,
misalnya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
kepemimpinan puncak manajemen perusahaan yang melihat CSR merupakan sumber peluang memperoleh keunggulan kompetitif (responsibility is opportunity). Cukup banyak pengamat yang berpendapat bahwa faktor internal sebagai pendorong CSR semakin kuat berperan di masa datang.
3. Ruang Lingkup CSR Isa dan Busyra (2008:46) dalam Alin (2012) menyatakan bahwa ada tiga dimensi dari ruang lingkup CSR yaitu sebagai berikut: a. Corporate Philanthrophy adalah usaha usaha amal yang dilakukan oleh suatu perusahaan, dimana usaha-usaha amal ini tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan normal perusahaan. Usaha-usaha amal ini dapat berupa tanggapa langsung perusahaan atas
permintaan
dari
luar
perusahaan
atau
juga
berupa
pembentukan suatu badan tertentu, seperti yayasan untuk mengelola amal tersebut. b. Corporate Responsibility adalah usaha – usaha sebagai wujud pertanggung jawaban sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan perusahaan. c. Corporate Policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
pemerintah yang mempengaruhi bagi perusahaan atau masyarakat secara keseluruhan. 4. Bentuk-bentuk CSR Di kalangan sebagian dunia usaha, sudah tumbuh pengakuan bahwa keberhasilan ekonomi dan finansial berkaitan erat dengan kondisi sosial dan lingkungan dimana perusahaan mereka beroperasi. Untuk mewujudkan tanggung jawab semacam itu, dunia usaha diharapkan memperhatikan dengan sungguh-sungguh CSR dalam aktivitas usahanya. Pada intinya CSR merupakan komitmen dari perusahaan untuk mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah ekonomi, sosial dan lingkungan. Menurut Isra Busyra (2008) dalam Alin (2012) penggolongan bentuk dari CSRdapat dibagi kedalam empat bentuk yaitu: a. Pengelolaaan lingkungan kerja secara baik, termasuk didalamnya penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, sistem kompensasi yang layak dan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarganya. b. Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Kemitraan ini diwujudkan secara umum dalam program community development untuk membantu peningkatan kesejahteraan umum masyarakat setempat dalam kurun waktu yang cukup panjang. Melalui program ini, diharapkan masyarakat akan menerima manfaat keberadaan perusahaan yang digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
menopang kemandiriannya bahkan setelah perusahaan berhenti beroperasi. c. Penanganan kelestarian lingkungan, kegiatan ini dimulai dari lingkungan perusahaan sendiri, termasuk melakukan penghematan penggunaan listrik, air, dan kertas, dan lain sebagainyasampai penanganan limbah akibat kegiatan perusahaan, agar tidak mencemari lingkungan sekitar kantor, pabrik atau lahan. d. Investasi sosial yang sering diartikan secara sempit sebagai “kegiatan
amal
perusahaan”.
Makna
sesungguhnya
adalah
perusahaan sumber dukungan finansial dan non-finansial terhadap kegiatan
sosial
dan
lingkungan
yang
dilakukan
oleh
kelompok/organisasi lain yang pada akhirnya akan menunjang kegiatan bisnis perusahaan, karena perusahaan melalui investasi sosial akan dapat menuai citra yang positif (corporate image).
5. Manfaat CSR Menurut Susanto (2009) terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari aktivitas CSR yaitu: a. Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perilaku tidak pantas yang diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mendongkrak citra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
perusahaan, yang untuk rentang waktu panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan. Manakala terdapat pihak-pihak tertentu yang menuduh perusahaan menjalankan perilaku serta praktik-praktik yang tidak pantas, masyarakat akan menunjukkan pembelaannya. Karyawan pun akan berdiri di belakang perusahaan, membela institusi tempat mereka bekerja. b. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Demikian pula ketika perusahaan diterpa kabar miring atau bahkan ketika perusahaan melakukan kesalahan, masyarakat lebih mudah memahami dan memaafkannya. c. Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kebanggan ini pada akhirnya akan menghasilkan loyalitas, sehingga mereka merasa lebih termotivasi untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan. Hal ini akan berujung pada peningkatan kinerja dan produktivitas. d. CSR
yang
dilaksanakan
secara
konsisten
akan
mampu
memperbaiki dan mempererat hubungan antar perusahaan dengan para
stakeholdernya.
Pelaksanaan
CSR
secara
konsisten
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
pihak-pihak yang selama ini berkontribusi terhadap lancarnya berbagai aktivitas serta kemajuan yang mereka raih. Hal ini mengakibatkan para stakeholder senang dan merasa nyaman dalam menjalin hubungan dengan dengan perusahaan. e. Meningkatnya penjualan seperti yang terungkap dalam riset Roper Search Worldwide, yaitu bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya sehingga memiliki reputasi yang baik (sertifikasi kualitas, sertifikasi halal, dan lain-lain). f. Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat lagi menjalankan tanggung jawab sosialnya. Kotler dan Lee (2005) dalam Nelly (2010) menyatakan bahwa partisipasi perusahaan dalam berbagai bentuk CSR dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain : 1) Meningkatkan penjualan dan market share, 2) Memperkuat brand positioning, 3) Meningkatkan image dan pengaruh perusahaan, 4) Meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi, dan mempertahankan karyawan 5) menurunkan biaya operasional, dan 6) meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
C. Pengungkapan CSR Pengungkapan tanggung CSR atau sering disebut sebagai Corporate Social Reporting adalah proses pengkomunikasian efek – efek sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan. Kontribusi negatif perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya telah menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat, Oleh karena itu dengan mengungkapkan informasi-informasi mengenai operasi perusahaan sehubungan dengan lingkungan sebagai tanggung jawab
perusahaan
diharapkan
dapat
mengembalikan
kepercayaan
masyarakat. Jadi agar bentuk CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan dapat diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan, maka hal itu diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan (Gray et. Al., 1987) dalam (Ni Nyoman, 2012). Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi
dalam
laporan
keuangan
mereka.
Ukuran
perusahaan
berhubungan dengan jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan dan total aktiva perusahaan. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Marwata, 2001). Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba. Heinze (1976) dalam Heckston dan Milne (1996)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahan. Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Scott (2000) menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Dewan komisaris adalah wakil shareholder dalam perusahaan yang berbadan
hukum
perseroan
terbatas
yang
berfungsi
mengawasi
pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi), dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan (Mulyadi, 2002). Perusahaan go public yang telah terdaftar dalam BEI adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus dilaporkan dan diketahui publik sebagai salah satu bagian pemegang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
saham. Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio/ tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas.
D. Perumusan Hipotesis Penelitian terdahulu menunjukan hasil yang beragam mengenai asosiasi antara informasi CSR yang umumnya bersifat sukarela, yang diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya dengan kinerja pasar. Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda – beda mengenai pengungkapan sosial sesuai dengan karakteristik perusahaan. Terdapat beragam faktor yang sudah diteliti mempengaruhi perusahaan untuk mengungkapkan CSR kedalam laporan tahunan perusahaan. Berdasarkan uraian landasan teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan CSR maka peneliti mengindikasikan faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham go public sebagai variabel independen penelitian yang mempengaruhi pengungkapan CSR sebagai variabel dependen penelitian. 1. Ukuran perusahaan Hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian empiris dalam Achmad 2007 (Sebagai contoh, Belkaoui dan Karpik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
1989;Cowen et. al., 1987; Kelly, 1981; Ng, 1981; Patten 1991, 1992; Trotman dan Bradley, 1981). Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Marwata, 2001). Oleh karena itu perusahaan besar akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Penjelasan lain yang juga sering diajukan adalah perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap. Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif besar untuk dapat melakukan pengungkapan selengkap yang dilakukan perusahaan besar. Perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang ketat dengan perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
posisinya dalam persaingan sehingga perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar (Singhvi dan Desai,1971; Buzby,1975) dalam Marwata (2001). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1:
Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap
pengungkapan CSR 2. Profitabilitas Hubungan antara pengungkapan CSR dan profitabilitas perusahaan telah dipostulasikan untuk merefleksikan pandangan bahwa kepekaan sosial membutuhkan gaya managerial yang sama sebagaimana yang diperlukan untuk dapat membuat perusahaan menguntungkan (profitable) Bowman dan Haire (1976) dalam Heckston dan Milne (1996). Rasio
profitabilitas
merupakan
rasio
yang
mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal. Ada tiga rasio yang dapat digunakan dalam rasio profitabilitas, yaitu rasio profit margin, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Profit margin mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
tertentu, atau biaya yang tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim : 84). Shingvi dan Desai (1971) dalam Binsar H.Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menjelaskan bahwa profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan kompensasi terhadap manajemen. Berdasarkan hubungannya kepada para pemegang saham atau stakeholder, Teori Stakeholder mengatakan bahwa Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas. Oleh karena itu organisasi memiliki akuntabilitas terhadap stakeholdernya. Varian kedua teori stakeholder berhubungan dengan pandangan Trekers (1983) dalam Achmad (2007) mengenai emprical accountability. Robert (1992) menyatakan bahwa pengungkapan sosial perusahaan merupakan sarana yang sukses bagi perusahaan untuk menegosiasikan
hubungan
dengan
stakeholdernya.
Jadi
dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi profitabilitas akan mempengaruhi pihak manajerial suatu perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR lebih besar guna meyakinkan para pemegang saham dan stakeholder mereka sehingga semakin tinggi indeks kelengkapan pengungkapannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR 3. Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap ratarata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Scott (2000) menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Dengan laba yang dilaporkan lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan memaksimalkan laba sekarang. Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk mengungkapkan CSR akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mengakibatkan pengawasan yang tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
dilakukan oleh debtholder terhadap aktivitas perusahaan. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders. Sehingga tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi tingkat pengungkapan CSR atau memiliki dampak negatif terhadap CSR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2011) dan Lidya (2011) juga menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR. Konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2011) dan Lidya (2011), variabel leverage akan diuji kembali pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H3:
Tingkat
pengawasan
yang
diukur
dengan
leverage
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR 4. Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris Dewan komisaris merupakan wakil shareholder dalam entitas bisnis yang berbadan hokum Perseroan Terbatas (PT) yang berfungsi mengawasi
pengelolaan
perusahaan
yang
dilaksanakan
oleh
manajemen (direksi), dan bertanggung-jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan
dan
menyelenggarakan
pengendalian
intern
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
perusahaan (Mulyadi, 2002) dalam Ardilla (2011). Dengan wewenang yang dimiliki, dewan komisaris dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk menekan manajemen agar mengungkapkan informasi CSR lebih banyak, sehingga dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris yang lebih besar akan lebih banyak mengungkapkan CSR. Sebagai wakil dari prinsipal di dalam perusahaan,
dewan
komisaris
dapat
mempengaruhi
luasnya
pengungkapan tanggungjawab sosial, karena dewan komisaris merupakan
pelaksana
tertinggi
didalam
entitas.
Dengan
mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan, maka image perusahaan akan semakin baik (Gray et al., 1988 dalam Fr.Reni, 2006). Proporsi dewan komisaris cukup menentukan pengaruhnya terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Beasly (2001) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris makan akan semakin mudah mengendalikan Chief Eexecutive Officer (CEO) dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dengan demilkian, semakin besar dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk mengendalikan
CEO
untuk
mengungkapkan
informasi
sosial
perusahaan. Sehingga keinginan untuk meningkatkan citra perusahaan akan semakin besar dan akan berdampak pada pengungkapan CSR yang lebih besar juga. Hal ini sejalan dengan penelitian Sabeni (2002)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
dan Sembiring (2005) yang menunjukan hasil bahwa proporsi dewan komisaris mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H4: Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR 5. Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public Perusahaan public dan telah terdaftar dalam BEI adalah perusahaanperusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus dilaporkan dan diketahui oleh publik sebagai salah satu bagian pemegang saham. Sehingga, semakin besar kemungkinan informasi mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan dipantau oleh masyarakat dan para stakeholder sehingga perusahaan harus melaporkan informasi sebaik mungkin guna mendapatkan penilaian yang baik dimata publik. Karena semakin baik image yang dapat dibangun oleh perusahaan dimata publik, maka akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio/ tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H5: Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR
E. Penelitian Terdahulu Berikut merupakan ringkasan dari penelitian sebelumnya tentang pengungkapan tanggung jawab sosial, antara lain: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti
Variabel Penelitian
Heckston dan Ukuran Milne (1996) perusahaan, tipe industri, profitabilitas perusahaan
Marwata (2001)
Sembiring (2005)
ukuran perusahaan, rasio leverage, basis perusahaan, umur perusahaan, penerbitan sekuritas tahun berikutnya dan struktur kepemilikan Ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industry, ukuran
Model Analisis Regresi berganda
Regresi Berganda
Regresi berganda
Hasil Penelitian Ukuran perusahaan, tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan sosial perusahaan Kualitas pengungkapan CSR sukarela dalam laporan tahunan secara positif dan signifikan berhubungan dengan ukuran perusahaan dan penerbitan sekuritas tahun berikutnya
Ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris dan tipe industri mempengaruhi pengungkapan CSR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
dewan komisaris dan leverage
Anggraini (2006)
Kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan, tipe industry, dan profitabilitas
Regresi berganda
Devina (2004)
Size, tipe industri, profitabilitas dan basis kepemilikan perusahaan
Regresi linier berganda
Fahrizqi (2010)
Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris
Regresi linier berganda
sedangkan profitabilitas dan leverage berpengaruh negative pada pengungkapan sosial perusahaan Kepemilikan manajemen dan tipe industry berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR, sedangkan leverage,ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh negative terhadap pengungkapan CSR Size perusahaan dan tipe industri memepengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan sedangkan profitabilitas dan basis perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan Ukuran perusahaan dan profitabilitas secara parsial berpengaruh positif sedangkan leverage dan ukuran dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
F. Kerangka Pemikiran Berdasarkan analisis dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR yaitu, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham go public. Maka hubungan antara variabel penelitian dapat disimpulkan melalui gambar berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Variabel Independen
Variabel Dependen
Ukuran Perusahaan H1 (+) Profitabilitas H2 (+) Corporate Social Responsibility
Leverage H3 (-) Ukuran Dewan Komisaris H4 (+) Kepemilikan Saham public H5 (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 – 2012 dan tercantum dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2012. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Riduwan 2008:63). Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel adalah: 1. Perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 - 2012. 2. Perusahaan manufaktur yang telah menyerahkan laporan tahunannya kepada BAPEPAM dan telah mempublikasikan laporan tahunan tahun 2012. 3. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan informasi yang lengkap (pengungkapan dan laporan keuangan) tahun 2010 – 2012 secara berturutturut, serta mendukung komponen variabel yang ada didalam penelitian ini.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi empiris dan analisis datanya menggunakan analisis regresi linier berganda.
C. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Penelitian ini hanya menggunakan data sekunder, yang dapat berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur konsisten yang listing di BEI periode 2010 – 2012 dan catatan atas laporan keuangan. D. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu studi kepustakaan dan studi dokumentasi. 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari literaturliteratur berupa buku, jurnal, skripsi-skripsi sebelumnya, dan referensireferensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. 2. Studi Dokumentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu berupa Laporan
Tahunan
Emiten.
Data
tentang
indeks
kelengkapan
pengungkapan diambil dari laporan tahunan emiten pada tahun 2012. Data tentang ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, laporan aktiva perusahaan, daftar dewan komisaris perusahaan, dan laporan kepemilikan saham public perusahaan yang dapat diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode tahun 2010 – 2012. E. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan lima variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Indeks pengungkapan CSR, sedangkan variabel independennya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public. Definisi dari variabel dependen dan independen dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Dependen Variabel terikat (Dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:39). Variabel pengungkapan sosial perusahaan diukur dengan metode content analysis. Content analysis adalah suatu metode pengkodifikasian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
teks dari ciri-ciri yang sama untuk ditulis dalam berbagai kelompok (kategori) tergantung pada kriteria yang ditentukan, Guthrie,et al. (2003). Agar content analysis dapat dilaksanakan dengan cara yang replicable maka dapat dilakukan salah satunya dengan cara checklist. Checklist
dilakukan
dengan
melihat
pengungkapan
sosial
perusahaan dalam 7 kategori yang disebutkan oleh Heckston dan Milne (1996), yaitu : lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Menurut Sembiring (2005), berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan ada 12 item dari 90 item pengungkapan yang tidak sesuai untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia. Selanjutnya dilakukan penyesuaian dengan cara menghapuskan 12 item pengungkapan tersebut, sehingga secara total tersisa 78 item pengungkapan. CSRI =
Keterangan: CSRI :Corporate Social Responsibility Index perusahaan, n : jumlah pengungkapan perusahaan k : jumlah pengungkapan yang diharapkan perusahaan dimana K=78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Pengukuran Corporate Social Responsibility menggunakan Content Analyze yaitu:
dilakukan
dengan
Score 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan item content analyze Score 1: Jika perusahaan mengungkapkan item content analyze. 2. Variabel Independen Variabel bebas (independent variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2012:39). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public. Definisi menyeluruh mengenai variabel independen akan dijelaskan berikut ini: a. Ukuran perusahaan Ukuran
perusahaan
adalah
suatu
skala
dimana
dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan bisa didasarkan pada jumlah aktiva (aktiva tetap, tidak berwujud dan lainlain), jumlah tenaga kerja, volume penjualan dan kapitalisasi pasar (Nur Cahyonowati, 2003). Konsisten dengan Hadi dan Sabeni (2000), dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat ukuran perusahaan adalah total aktiva. Variabel ukuran perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
disajikan dalam bentuk logaritma, karena nilai dan sebarannya yang besar dibandingkan variabel yang lain oleh perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di BEI. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui bahwa semakin besar total aktiva yang dimiliki maka akan semakin besar pula tanggung jawab sosial yang harus diungkapkan. Indikator: Size = Total Aktiva Perusahaan
Size = Log Total Aktiva perusahaan b. Profitabilitas Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Equity (ROE) yang menunjukkan tingkat pengembalian modal sendiri. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Indikator: ROA =
c. Leverage Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Eddy (2005) keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage adalah Debt To EquityRatio (DER). Indikator:
DER=
d. Ukuran dewan komisaris Dewan komisaris merupakan wakil shareholder dalam entitas bisnis yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang berfungsi mengawasi
pengelolaan
perusahaan
yang
dilaksanakan
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
manajemen (direksi), dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan
dan
menyelenggarakan
pengendalian
intern
perusahaan (Mulyadi, 2002) dalam Ardilla (2011). Karena semakin besar jumlah anggota dewan komisaris makan akan semakin mudah mengendalikan Chief Eexecutive Officer (CEO) dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dewan Komisaris (DK) adalah banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Indikator: ∑ dewan komisaris perusahaan
e. Kepemilikan saham public Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan publik yang besar (lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk
memonitor manajemen.
Semakin besar
kepemilikan publik maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faizal, 2004 dalam Arif, 2006).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan oleh Puspitasari (2009) dalam Eka (2011). Perhitungan kepemilikan saham public menggunakan
rasio
perbandingan
total
saham
yang dimiliki
perusahaan dengan jumlah kepemilikan lembar saham publik. Indikator:
F. Metode Analisis Data Untuk mengetahui hasil suatu penelitian diterima atau ditolak suatu hipotesis, maka dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh. Adapun alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Statistik Deskriptif Penyajian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profil dari data penelitian tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dilaksanakan setelah memenuhi asumsi klasik, tujuannya adalah agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
variabel independen sebagai estimator atas variabel independen tidak bias (Gujarati, 1995) dalam (Imam Ghozali, 2006). Pengujian ini dilakukan untuk menguji kualitas data sehingga dapat diketahui keabsahannya dan menghindari terjadinya estimasi yang bias. Pengujian asumsi regresi klasik ini menggunakan empat uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal (Imam Ghozali,2006). Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik dengan
melihat
“normal
probability
report
plot”
yang
membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting dataakan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2006).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov.
Jika
pada
hasil
uji
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Imam Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila nilai tolerance di atas 10% dan VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Berbagai
macam
uji
heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser, melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, atau uji koefisien korelasi Spearman’s rho. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan grafik scatter plot dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara standarzided value (ZPRED) dengan stundentized residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Apabila pada hasil output SPSS koefisisen parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika parameter beta tidak signifikan secara statistik atau lebih besar dari 0,05 maka terdapat homoskedastisitas pada model regresi. d. Uji Autokorelasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t
dengan
kesalahan
pengganggu
pada
periode
t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dengan kata lain, masalah ini seringkali ditemukan apabila menggunakan data runtut waktu. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji statistik run test. Suatu persamaan regresi dikatakan terbebas autokorelasi jika hasil uji statistik run testnya tidak signifikan atau diatas 0,05 (Imam Ghozali, 2006). Pengambilan keputusan pada uji run test didasarkan pada acak tidaknya data.Apabila data bersifat acak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi. Menurut Imam Ghozali (2006), acak tidaknya data mempunyai batasan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi secara acak. Apabila nilai probabilitas ≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak. Uji autokorelasi dapat dilakukan salah satunya dengan melihat Uji Durbin Watson pada data output SPSS dengan ketentuan sebagai berikut ( Algifari, 2000: 89) : Kurang dari 1,10
= Ada autokorelasi
1,10 s/d 1,54
= Tanpa kesimpulan
1,55 s/d 2,46
= Tidak ada autokorelasi
2,46 s/d 2,90
= Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,91
= Ada autokorelasi
3. Uji Hipotesis a. Regresi Linier Berganda Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji sejauh mana dan bagaimana arah variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis yang digunakan untuk menguji persamaan tersebut secara matematis dirumuskan sebagai berikut: Y = ß0 + ß1
+ ß2
+ ß3
+ ß4
+ ß5
+e
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Keterangan : Y : Indeks skor pengungkapan CSR ß0 : Koefisien regresi probabilitas ß1 : Koefisien regresi Ukuran perusahaan ß2 : Koefisien regresi Profitabilitas ß3 : Koefisien regresi Leverage ß4 : Koefisien regresi Ukuran dewan komisaris ß5 : Koefisien regresi Kepemilikan saham go public : Ukuran perusahaan : Profitabilitas : Leverage : Ukuran dewan komisaris : Kepemilikan saham public e : Error Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji hitpotesis simultan (uji statistic F), koefisien determinasi (R2), dan uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t): b.
Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya (Duwi Priyatno, 2012:137). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali 2005). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significant level 0,05 (α = 5%).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan Hipotesis: : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham public tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan domisaris dan kepemilikan saham public berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 2) Menentukan Kriteria Pengujian: a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka
diterima (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti secara simultan tidak terdapat pengaruh dari keenam variabel independen terhadap variabel dependen. b) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka
ditolak (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara simultan terdapat pengaruh dari keenam variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
determinasi (R2). Koefisien determinasi merupakan besaran yang memberikan informasi goodness of fit dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau persentase kekuatan pengaruh variabel yang menjelaskan (X1, X2, X3, X4, X5) secara simultan terhadap variasi dari variabel dependen (Y). Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap harga saham. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
d. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Uji t atau uji koefisen regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Duwi Priyatno, 2012:139) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual menerangkan variabel dependen (Ghazali 2005). Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan uji t statistik dengan melihat nilai t-hitung dan t-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
tabel dan pengujian dengan menggunakan significance level 0,05 (α = 5%). Apabila nilai t-hitung > t-tabel dengan tingkat signifikansi probabilitas < 0,05 maka hipotesis
diterima dan
ditolak. Hal ini
berarti terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai t-hitung < t-tabel dengan tingkat signifikansi probabilitas > 0,05 maka hipotesis
diterima dan
ditolak. Hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI DAN PROFIL PERUSAHAAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010 – 2012 dan tercantum dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2012 sebanyak 148 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling didasarkan 3 kriteria. Atas dasar kriteria tersebut, maka jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 perusahaan yang menyediakan data laporan keuangan lengkap dan informasi mengenai variabel yang dibutuhkan selama 3 tahun. Tabel 4.1 Prosedur pemilihan sampel penelitian Keterangan
Jumlah perusahaan
Jumlah perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar di
148
BEI tahun 2012 dan ICMD 2012 Tidak menyampaikan laporan keuangan secara berkala
(51)
selama 3 tahun Tidak memberikan informasi mengenai variabel yang
(51)
terkait dalam penelitian Tidak mengungkapkan CSR secara berkala selama 3 tahun
(2)
Jumlah sampel
44
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
B. Profil Perusahaan Tabel 4.2 Profil Perusahaan
No
Nama Perusahaan
Kode
1
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
SMGR
2
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
AMFG
3
PT. Mulia Industrindo Tbk
MLIA
4
PT. Citra Tubindo Tbk
CTBN
5
PT. Indal Aluminium Industry Tbk
INAI
6 7
PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Krakatau Steel (PERSERO)
Hasil Produksi Semen Produsen Kaca dan Fabrikasi kaca Pemasaran dan distribusi produk kaca dan keramik Pipa pengolahan, akhir finishing Minyak Negara Tubular Goods dan fabrikasi aksesoris untuk Industri Minyak dan Gas Bumi pabrikasi aluminium sheet rolling, kawat dan industri aluminium ekstrusi.
Tahun Berdiri 1995 1971 1986
1983
1971
JPRS
Baja
1976
KRAS
Industri baja
1970
8
PT. Lion Metal Works Tbk
LION
9
PT. Lionmesh Prima Tbk
LMSH
10
Pelat Timah Nusantara Tbk
NIKL
Industri peralatan kantor dan produk baja lainnya Industri jala las, pabrik baja, fabrikasi baja, pengecoran produk beton dan produk sejenis Tinplate
1972
1984
1982
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
Lanjutan
No
Nama Perusahaan
Kode
Hasil Produksi
11
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
PICO
12
PT. Eterindo Wahanatama Tbk
ETWA
13
PT. Intanwijaya Internasional Tbk
INCI
14
PT. Indo Acidatama Tbk
SRSN
15
PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk
AKKU
Kemasan plastik, gelas dan botol
2001
16
PT. Berlina Tbk
BRNA
Kemasan plastik kontainer
1969
17
PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
FPNI
Bi-aksial Oriented Polypropylene
1987
18
PT. Kageo Igar Jaya Tbk
IGAR
Pabrikan dari produk plastik
1975
19
PT. Indopolyswakarsa
IPOL
20
PT. Trias Sentosa Tbk
TRST
21
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
CPIN
22
PT. Sierad Produce Tbk
SIPD
Produsen kaleng untuk kemasan Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan, dan terlibat dalam Konstruksi dan Industri Kegiatan Formaldehyde dan Industri Formaldehyde Resin Produsen dan Eksportir perempuan laki-laki dan wanita siap pakai apparels
Tahun Berdiri
Plastik dan perdagangan Produsen dan perdagangan polypropylene dan polyester film Industri unggas, pakan udang dan pakan lainnya Peternakan ayam Terpadu, restoran fastfood makanan dan waralaba
1983
1992
1987
1984
1995
1979
1971
1985
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Lanjutan
No
Nama Perusahaan
Kode
23
PT. Tirta Mahakam Resources Tbk
TIRT
24
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
FASW
25 26
PT. Toba Pulp Lestari Tbk PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
Hasil Produksi Produsen produk kayu lapis yang mengkhususkan diri dalam lantai dasar kayu lapis dan pengolahan sekunder Bubur kertas (Pulp) dan kertas
Tahun Berdiri
1981
1987
INRU
Bubur kertas (pulp)
1983
SAIP
Kertas dan karton kemasan
1973
Divisi Otomotif Divisi Alat Berat Divisi Jasa Keuangan Divisi Agribisnis Divisi Woodbased Divisi Teknologi Informasi Divisi Infrastruktur Produksi dan menjual benang polyester ban yang merupakan produk hulu untuk ban dingin Industri ban untuk mobil, pesawat terbang, dan komponen lain yang terkait, penyaluran dan ekspor ban
27
PT. Astra International Tbk
28
PT. Indo Kordsa Tbk
BRAM
29
PT. Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
30
PT. Indomobil Sukses International Tbk
IMAS
Bisnis otomotif
1999
31
PT. Indospring Tbk
INDS
Pegas daun dan coil spring
1978
ASII
1957
1981
1917
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Lanjutan
No
Nama Perusahaan
Kode
Hasil Produksi
Tahun Berdiri
LPIN
Produksi dan distribusi Busi (Juara) Distribusi produk lainnya dari federal Mogul - USA (Light untuk sepeda motor dan mobil, wiper blades)
1982
Industri Ban
1988
32
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
33
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
34
PT. Ever Shine Textile Industry Tbk
ESTI
Tekstil sintetis dan garmen
1975
35
PT. Pan Brothers Tbk
PBRX
Tekstil dan garmen
1989
36
PT. Asia Pacific Fibers Tbk
POLY
Produksi bahan kimia dan serat sintetis.
1984
37
PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk
SSTM
38 39
PT. Nusantara Inti Corpora Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk
UNIT BIMA
40
PT. Sumi Indo Kabel Tbk
IKBI
41
PT. Jembo Cable Company Tbk
JECC
42
PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
SCCO
43
PT. Voksel Electric Tbk
VOKS
44
PT. Sat Nusapersada Tbk
PTSN
Garmen Pedagang perantara Sepatu olahraga Pembuatan kawat enamel, listrik dan kabel telekomunikasi dan kawat tembaga. Produk kabel listrik, kabel telekomunikasi dan kabel serat optik Kabel
1972 1988 1988
1981
1973
1970 Industri listrik dan telekomunikasi kabel dan kawat enamel Industri elektronik
1971 1990
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Data yang ada dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan yang didapat dari sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling dengan pertimbangan 3 kriteria yang menjadi dasar pemilihan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2012 dan tercantum dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2012. Perusahaan manufaktur yang memenuhi
kriteria
berdasarkan
penyampaian
informasi
dan
ketersediaan data mengenai variabel-variabel yang diteliti berjumlah 44 perusahaan. Terdapat 5 variabel independen yang digunakan untuk penelitian ini diantaranya ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham yang menggunakan 78 item pengungkapan. Berikut adalah penjelasan mengenai deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian menggunakan analisis deskriptif.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian
CSR Ukuran Perusahaan Profitabilitas Leverage Ukuran Dewan Komisaris Kepemilikan Saham Go Public Valid N (listwise)
N 132 132 132 132 132 132 132
Minimum Maximum Mean Std. Deviation .09 .77 .4158 .16669 7.02 11.26 9.1004 .69772 -75.58 34.74 4.1677 10.76363 -10.34 70.02 1.6229 6.23634 2.00 11.00 4.0909 1.89195 .00 .74 .2403 .18393
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa index CSR max sebesar 0,77 dan index CSR min 0,09 dengan index CSR rata-rata sebesar 0,4158. Ukuran perusahaan memiliki rata-rata sebesar 9,10, standar deviasi 0,69 dengan nilai minimum sebesar 7,02 dan nilai maksimum sebesar 11,26. Profitabilitas memiliki rata-rata sebesar 4,16, standar deviasi 10,76 dengan nilai maksimum sebesar 34,74 dan nilai minimum sebesar-75,58. Leverage memiliki rata-rata sebesar 1,69, standar deviasi 6,23 dengan nilai maksimum 70,02 dan nilai minimum -10,34, Begitu juga terhadap dewan komisaris, jumlah max Dewan Komisaris sebanyak 11 orang, sedangkan jumlah Dewan Komisaris min sebanyak 2 orang, rata-rata jumlah Dewan Komisaris yang dimiliki perusahaan sebanyak 4,0909 dengan standar deviasi 1,89. Dan yang terakhir kepemilikan saham public memiliki ratarata sebesar 0,24, standar deviasi 0,18 dengan nilai maksimum 0,74 dan nilai minimum 0,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
2. Pengukuran Variabel Data yang akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui proses perhitungan terlebih dahulu, berbagai proses perhitungan data dalam variabel penelitian ini adalah: a. Pengungkapan CSR Pengungkapan CSR dihitung dengan menggunakan CSRI yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Terdapat 7 item kategori pengungkapan CSR, yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum yang didalamnya berisi 78 pengungkapan. Berikut ini adalah contok checklist yang digunakan untuk melakukan pengungkapan CSR: Tabel 5.2 Pengungkapan CSR Kode: Nama:
SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
ITEM PENGUNGKAPAN CSR LINGKUNGAN
2010 Ya
1.
Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi
1
2.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi;
1
3.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi;
1
4.
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi;
1
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
5.
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas;
6.
Penggunaan material daur ulang;
7.
Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan;
8.
Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan;
9.
Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan
10. 11. 12.
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Pengolahan limbah Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan;
1
13.
Perlindungan lingkungan hidup
1
1 1 1 1
1
ENERGI 1.
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi;
2.
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi;
3.
Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang;
1
4.
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi;
1
5.
Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk;
6.
Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk;
7.
Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan
1 1
1
1
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA 1.
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja;
1
2.
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental;
1
3.
Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja;
4.
Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan kerja
1
5.
Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja;
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
6.
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
7.
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja;
8.
Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
1
LAIN – LAIN TENTANG TENAGA KERJA 1.
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat
2.
Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial;
3.
Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan
4.
Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat
5.
Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
1
6.
Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan
1
7.
Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
8.
Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
1
9.
Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan;
10.
Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi
11.
Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun;
12.
Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan
13.
Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
14.
Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada
15.
Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan
1
16.
Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka;
1
17.
Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja;
1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
18.
Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
19.
Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja;
20.
Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
21.
Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja;
1
22.
Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan;
1
23.
Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah;
24.
Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh
25. 26.
Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan
27. 28.
Peningkatan kondisi kerja secara umum; Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja;
29.
Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja
1
1
1
PRODUK 1.
Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya,
1
2.
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk;
1
3.
Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
1
4.
Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan;
1
5.
Membuat produk lebih aman untuk konsumen;
1
6.
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan
1
7.
Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk;
1
8.
Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan
9.
Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
10.
Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (Misalnya ISO 9000)
1
KETERLIBATAN MASYARAKAT 1.
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni
1
2.
Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar
3.
Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat;
4.
Membantu riset medis;
5.
Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni
1
6.
Membiayai program beasiswa
1
7.
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
1
8.
Mensponsori kampanye nasional;
1
9.
Mendukung pengembangan industri lokal
1
1
UMUM 1.
2.
Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
1
Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas
1
TOTAL ITEM *Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
55
Dengan contoh perhitungannya sebagai berikut: CSRI =
CSRI (SMGR) =
= 0,6962
Hal ini berarti perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk mengungkapkan 69,62 % item pengungkapan CSR.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
b. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan pada penelitian ini menggunakan total aktiva perusahaan. Kemudian dilakukan
perhitungan untuk
mencari nilai logaritma dengan menggunakan rumus log pada Microsoft excel. Dengan contoh perhitungannya sebagai berikut: Total aktiva (SMGR) tahun 2010 = 15.562.998.946 Log total aktiva (SMGR) tahun2010 = 10,19 *selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Hal ini berarti perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) memiliki total aktiva sebesar Rp.15.562.998.946,00 dan apabila total aktiva dilog maka log total aktiva sebesar 10,19. c. Profitabilitas Profitabilitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
perhitungan Return on Asset (ROA). Ada perusahaan yang memiliki ROA positif tetapi juga ada 14 perusahaan yang memiliki ROA negatif yang tersebar pada tahun penelitian. Berikut ini adalah contoh perhitungan ROA, yaitu sebagai berikut:
ROA (AMFG) tahun 2010 =
= *selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
=0,1394 atau 13,94%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Hal ini berarti Rp.100,00 aktiva dapat mengasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.13,00. d. Leverage Leverage digunakan untuk melihat rasio antara hutang terhadap
modal.
Perhitungan
leverage
sendiri
dengan
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
DER (AMFG) tahun 2010 = =
= 0,29
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Hal ini berarti rasio hutang dibanding dengan modal yang dimiliki perusahaan sebesar 29%. e. Ukuran Dewan Komisaris Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap 44 perusahaan yang menjadi sampel, terdapat 9 perusahaan yang memiliki dewan komisaris lebih dari 5 dan sisanya sebanyak 39 perusahaan yang memiliki dewan komisaris berjumlah kurang atau sama dengan 5. Contoh perhitungan jumlah dewan komisaris adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Tabel 5.3 Ukuran Dewan Komisaris NAMA No CODE PERUSAHAAN PT. Semen Gresik 1 SMGR (Persero) Tbk
UKURAN DEWAN KOMISARIS 2010 2011 2012 8
6
6
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
f. Kepemilikan Saham public Kepemilikan saham public dalam penelitian ini dicari dengan menghitung rasio perbandingan jumlah saham yang dimiliki perusahaan dengan kepemilikan lembar saham yang go public. Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= 48,99 %
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Hal ini berarti sebanyak 48,99 % saham go public dari seluruh total saham beredar perusahaan. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan variabel independen yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Asumsi diuji dengan menggunakan normal probability plot of regression standardized residual dengan tujuan untuk membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
dengan distribusi kumulatif dan pliting data akan dibandingkan dengan garis diagonal (Fahriqzi, 2010) Dari tabel dibawah ini menunjukkan jumlah sample pada kolom N sebanyak 132, dengan rata-rata 0,0000000. Hasil uji normalitas
dengan
uji
kolmogrov-smirnov
sebesar
0,811
menunjukkan signikansi karena diatas 0,05, sehingga model regresi sudah berdistribusi normal. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
132 .0000000 .14980062 .071 .071 -.059 .811 .526
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi normalitas data selain menggunakan uji kolmogrov-smirnov, yaitu dengan menggunakan analisa grafik. Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode normal probability plot:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan grafik P-Plot pada gambar 5.1 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebar di sekitar garis diagonal. Artinya bahwa data yang digunakan pada penelitian ini berdistribusi normal. b. Uji Multikolnearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Menurut (Ghozali, 2007), untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinieritas digunakan VIF (Variance Inflacition Factor). Jika nilai VIF dibawah 10 maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
model regresi yang diajukan tidak terdapat gejala multikolinieritas, begitu sebaliknya jika VIF lebih besar 10 maka terjadi gejala multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 5.5 Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance
VIF
Ukuran Perusahaan
0.662
1.510
Profitabilitas
0.753
1.328
Leverage
0.950
1.053
Ukuran Dewan Komisaris
0.747
1.338
Kepemilikan Saham Public
0.852
1.174
Keterangan Tidak Terjadi Multikolinieritas Tidak Terjadi Multikolinieritas Tidak Terjadi Multikolinieritas Tidak Terjadi Multikolinieritas Tidak Terjadi Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas nilai VIF untuk seluruh variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham go public memiliki nilai VIF dibawah 10, sehingga model regresi yang diajukan
dalam
penelitian
ini
tidak
mengandung
gejala
Multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi dengan tujuan apakah dalam suatu regresi terjadi ketidaksamaan (perbedaan) varians dari residual setiap pengamatan ke pengamatan lainnya, sehingga disebut heteroskedastisitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Gejala terjadinya heteroskedastisitas akan muncul apabila disturbance terms setiap observasi tidak lagi konstan tetapi bervariasi. Apabila nilai residual lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan nilai tersebut signifikan atau sebaliknya. Menurut (Sritua Arief, 1993), salah satu asumsi pokok dari model regresi linear adalah bahwa varian setiap disturbance terms yang dibatasi oleh nilai tertentu, mengenai variabel-variabel bebas adalah bentuk suatu nilai konstan yang sama dengan R2. Untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms suatu model regresi digunakan uji glejser yang ditunjukkan pada tabel 5.6 dibawah ini:. Tabel 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Variabel
Sig
Keterangan
Ukuran Perusahaan
.122
Tidak signifikan
Profitabilitas
.662
Tidak signifikan
Leverage
.155
Tidak signifikan
Ukuran Dewan Komisaris
.420
Tidak signifikan
Kepemilikan Saham Public
.796
Tidak signifikan
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikasi yang ditetapkan sebesar 5% dari masingmasing variabel. Untuk variabel ukuran perusahaan besar 0,122; variabel profitabilitas sebesar 0,662; variabel leverage sebesar 0,155; variabel ukuran dewan komisaris sebesar 0,420; dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
variable kepemilikan saham public sebesar 0,796. Dengan demikian kelima variabel diatas mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan residualnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi di atas tidak terkena heteroskedastisitas. Selain menggunakan tabel diatas, metode lain yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode diagram berserak atau lebih dikenal dengan scatterplot dengan output SPSS for windows 16. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan scatterplot: Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas (scatterplot)
Berdasarkan gambar 5.2 di atas, grafik scatterplot terlihat menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
meski sedikit berkelompok. Gambar tersebut menunjukkan penyebaran diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga
dapat
disimpulkan
model
regresi
bebas
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode (t) dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah korelasi. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2007): Tabel 5.7 Hasil Uji Autokorelasi Model
R
R Square
Adjusted R Std. Error of DurbinSquare the Estimate Watson a 1 .439 .192 .160 .15274 2.394 a. Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: CSR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Tabel 5.8 Keputusan Ada tidaknya Autokorelasi Kesimpulan Ada autokorelasi Tidak ada kesimpulan Tidak ada Autokorelasi Tidak ada kesimpulan Ada Autokorelasi
Batasan <1,10 1,10 s/d 1,54 1,55 s/d 2,46 2,46 s/d 2,90 > 2,91
DW
2.394
Hasil analisis regresi seperti pada tabel 5.7 dan kesimpulan pada tabel 5.8 diatas, nilai Durbin-Watson adalah 2,394. Berdasarkan penilaian angka D-W menurut ( Algifari, 2000: 89) diantara 1,55 s/d 2,46 berarti tidak ada autokorelasi. Sehingga kesimpulan yang didapatkan bahwa pada model regresi ini tidak terkena autokorelasi.
4. Uji Hipotesis Tabel 5.9 Tabel ANOVA Model 1
a. b.
Sum of Squares
Df
Regresion
.700
5
Mean Square .140
Residual
2.940
126
0.23
Total
3.640
131
F 6.004
Sig. .000a
Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dependent Variable: CSR
a. Uji F (Simultan) Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 6,004
dengan probabilitas sebesar 0,000 yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
nilainya jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, artinya Hipotesis dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham public secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap CSR.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Dibawah ini adalah tabel hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2):
Tabel 5.10 Koefisien Determinasi (R2)
a. b.
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.439a
.192
.160
Std. Error of the Estimate .15274
Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dependent Variable: CSR
Hasil perhitungan dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R-Square sebesar 0.192 artinya variabel dependen (Y) dalam model yaitu CSR dipengaruhi oleh variabel independen (X) yaitu variabel ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2), leverage (X3), ukuran dewan komisaris (X4), dan kepemilikan saham public (X5) sebesar 19,2%, sedangkan sisanya sebesar 81,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
c. Uji Regresi Berganda Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji regresi berganda: Tabel 5.11 Uji Regresi Berganda Coefficients* Unstandardized Coefficients Model
1
B
Std. Error
-.273
.198
Ukuran Perusahaan
.068
.024
Profitabilitas
-.001
.001
Leverage
.003
.002
Ukuran Dewan Komisaris
.019
Kepemilikan Saham public
-.030
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
-1.378
.171
.285
2.899
.004
-.094
-1.018
.311
.105
1.272
.206
.008
.215
2.324
.022
.079
-.033
-.381
.704
a.Dependent variabel: CSR
Berdasarkan hasil analisis tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -.273 + .068 .030
+ -.001
+e
Keterangan: Y : Indeks skor pengungkapan CSR : Ukuran perusahaan : Profitabilitas : Leverage : Ukuran dewan komisaris : Kepemilikan saham public e : Error
+ .003
+ .019
+ -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
d. Uji t (Parsial) Pengujian hipotesis secara parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing – masing variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham public terhadap CSR. Berdasarkan tabel 5.11 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Uji hipotesis pertama Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung ukuran perusahaan sebesar 2,899 > t-tabel sebesar 1,378 dengan signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Maka
ditolak dan menerima
. Hipotesis pertama diterima artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. 2) Uji hipotesis kedua Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung profitabilitas sebesar -1,018 < t-tabel sebesar 1,378 dengan signifikansi sebesar 0,311 > 0,05. Maka .
Hipotesis
kedua
ditolak
artinya
diterima dan menolak profitabilitas
tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. 3) Uji hipotesis ketiga Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung leverage sebesar 1,272 > t-tabel sebesar -1.378 dengan signifikansi sebesar 0,206 > 0,05. Maka
diterima dan menolak
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Hipotesis ketiga ditolak artinya leverage tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR. 4) Uji hipotesis keempat Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung ukuran dewan komisaris sebesar 2,234 > t-tabel sebesar 1,378 dengan signifikansi sebesar 0,022 < 0,05. Maka menerima
ditolak dan
. Hipotesis keempat diterima artinya ukuran dewan
komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. 5) Uji hipotesis kelima Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung kepemilikan saham public sebesar -0,381 < t-tabel sebesar 1,378 dengan signifikansi 0.704 > 0,005. Maka
diterima dan menolak
. Hipotesis kelima ditolak artinya kepemilikan saham public tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
B. Pembahasan 1. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji F pada tabel 5.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 6,004 dengan probabilitas sebesar 0,000 yang nilainya jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
menolak Ho, artinya Hipotesis dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham public secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap CSR. Kemudian dari hasil perhitungan RSquare mengenai seberapa besar variabel CSR dipengaruhi oleh variabel penelitian, dari tabel 5.10 yang menunjukkan bahwa nilai RSquare sebesar 0.192 artinya variabel dependen (Y) dalam model yaitu CSR dipengaruhi oleh variabel independen (X) yaitu variabel ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2),dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage (X3), ukuran dewan komisaris (X4), dan kepemilikan saham public (X5) sebesar 19,2%, sedangkan sisanya sebesar 81,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji regresi
berganda
perusahaan
menunjukkan
bahwa
nilai
t-hitung
ukuran
sebesar 2,899 > t-tabel sebesar -1,378. Maka
ditolak dan menerima
. Hal ini juga ditunjukkan pada nilai
signifikansi 0,206 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap CSR.
Perusahaan yang besar dengan aktivitas operasi yang tinggi, kemungkinan besar akan berdampak kepada kegiatan masyarakat di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
lingkungan sekitar atau semakin dikenalnya perusahaan di mata masyarakat luas. Hal tersebut memaksa perusahaan untuk menerima tekanan atau bersinggungan dengan masyarakat atau investor. Untuk menghindari adanya konflik sosial atau konflik kepentingan, perusahaan harus melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan adanya etikad baik terhadap lingkungan untuk menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan dan untuk mencegah terjadinya masalah yang berhubungan dengan masyarakat sekitar yang merusak nama baik perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sembiring (2003) yang mengatakan bahwa semakin besar perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan tanggung jawab sosial yang harus dilakukan.
3. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung profitabilitas -1,018 < t-tabel sebesar -1,378. Maka
diterima dan menolak
.
Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi 0,311 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel profitabilitas
tidak
berpengaruh positif terhadap CSR. Profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif kegiatan operasi perusahaan guna mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas diukur menggunakan tingkat Return on Asset
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
(ROA) yaitu laba bersih setelah pajak dibagi total asset. Maka dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap profit atau keuntungan yang diterima oleh perusahaan tidak akan berdampak positif bagi pengungkapan CSR. Jadi besar kecilnya keuntungan yang dimiliki setiap perusahaan tidak dapat menjadi tolak ukur dalam pengungkapan CSR. Justru perusahaan dengan tingkat keuntungan rendah akan berlomba-lomba melakukan pengungkapan CSR yang lebih baik sehingga para pengguna laporan keuangan diharapkan akan mendapatkan “good news” guna menerima investasi baru. Hal ini sejalan dengan penelitian anggraini (2006) yang menyatakan bahwa profitabilitas
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
Mungkin karena ada kecenderungan untun menyimpan keuntungan lebih tinggi sehingga pihak manajerial tidak menekan perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR yang tinggi.
4. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage terhadap pengungkapan CSR Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung leverage sebesar 1,272 > t-tabel sebesar -1.378. Maka
diterima dan menolak
. Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi 0,206 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif terhadap CSR.
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
5. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji regresi berganda menunjukkan bahwa t-hitung ukuran dewan komisaris
sebesar 2,234 > t-tabel sebesar -1,378. Maka
dan menerima
ditolak
. Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi
0,022 < 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap CSR.
Dewan komisaris merupakan komponen penting dalam pengendalian perusahaan, dianggap sebagai alat pengendali tertinggi yang memiliki tanggung jawab untuk memonitor dan mengendalikan perusahaan. Maka semakin banyak dewan komisars yang ada pada perusahaan akan semakin besar pula tekanan yang diterima oleh pihak manajemen
sehingga
akan
cenderung
lebih
serius
dalam
mengungkapkan pengungkapan CSR untuk menjaga nama baik perusahaan maupun manajerial. Hal ini juga ditunjukkan pada penelitian Sembiring (2005) yang mengatakan bahwa semakin banyak dewan komisaris yang terlibat maka akan semakin besar tekanan dalam perusahaan untuk melaksanakan pengungkapan CSR.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
6. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan CSR Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung kepemilikan saham public
sebesar -0.381< t-tabel sebesar -1,378. Maka
diterima dan menolak
. Hal ini juga ditunjukkan pada nilai
signifikansi 0,311 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kepemilikan saham public
tidak berpengaruh positif
terhadap CSR. Kepemilikan saham public menunjukkan perbandingan antara seluruh saham beredar yang dimiliki perusahaan dengan saham perusahaan yang go public. Semakin besar saham perusahaan yang public maka semakin banya orang yang terlibat pada kegiatan perusahaan atau peduli terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang sudah go public. Namun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran bagi para pengguna laporan keuangan, konsumen, investor, masyarakat dan perusahaan go public membuat pengungkapan CSR bukanlah hal yang paling vital dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang digunakan sebagai pertimbangan jual beli saham. Hal ini dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap harga saham yang diperjualbelikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan guna menemukan pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR. 2. Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap CSR. 3. Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage tidak berpengaruh negatif terhadap CSR. 4. Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap CSR. 5. Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public tidak berpengaruh positif terhadap CSR.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan pada penelitian berikutnya. Pengungkapan CSR yang bersifat subjektif memungkinkan terjadinya perbedaan tafsir item yang diungkapkan atau kemungkinan tidak terdeteksi pada pengungkapan yang sudah dilakukan perusahaan. Kurangnya referensi mengenai penelitian terkait.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
C. Saran Saran yang dapat saya berikan dari penelitian ini adalah : 1. Memperluas ruang lingkup penelitian dengan menambah variabel independen yang terkait dengan CSR seperti tipe industri dan kepemilikan manajemen atau variabel lain yang belum pernah menjadi perhatian pada penelitian sebelumnya. Contoh variabel lain diluar penelitian yang dapat dimasukkan dalam penelitian selanjutnya: tipe industri, kepemilikan asing, likuiditas, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kepemilikan manajemen, pengungkapan media, pertumbuhan perusahaan, corporate governance, kinerja lingkungan dan lain – lain. 2. Mencari metode lain dalam melakukan pengungkapan CSR supaya mendapatkan data yang lebih objektif, antara lain: metode alokasi biaya, metode analisis deskriptif, menggunakan kuisioner, dan lain – lain. 3. Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan lagi mengenai pengungkapan CSR yang berguna bagi hubungan baik dengan sekitar dan menjadikan CSR menjadi tanggung jawab bukan sekedar hak bagi perusahaan yang ingin mengungkapkan. Serta mengungkapkan tanggung jawab sosial sesuai panduan yang diberikan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. “Analisis statistic untuk bisnis dengan regresi, korelasi dan non parametrik “. Yogyakarta: STIE‐YKPN. Anggraini, Fr Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Arifin, Sabeni. (2002). An Empyrical Analysis of The Relation Between The Board of Director’s Composition an the level of Voluntary Disclosure. Prooceedings For The Fifth Indonesian Conference On Accounting, No. 5 pp. 46-57. Aulia, Zahra Munif. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia). Tesis: Universitas Diponegoro. Badjuri, Achmad. (2007). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktek Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur go public. Tesis: Universitas Diponegoro. Beasley, M. dan S. Salterio. 2001. “The Relationship Between Board Characteristics and Voluntary Improvements in Audit Committee Composition and Experience”. Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate Decision To Disclose Sosial Information”.Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 2, No. 1,p.36-51. Cowen, S.S., Ferreri, L.B., dan L.D. Parker. 1987. “The Impact Of Corporate Characteristics On Social Responsibility Disclosure: A Typology And Frequency-Based Analysis”. Accounting, Organisations and Society. Vol. 12 No. 2, pp. 111-122.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Deegan, Craig and Michaela Rankin. 1997. “The Materiality of Environmental Information to Users of Annual Reports”. Accounting, Auditing and Accountability Journal.Vol. 10, No. 4,p.562-584. Eka, Nanda Putra. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Skripsi Sarjana Strata 1. Universitas Diponegoro. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2010. “Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi”. Yogyakarta. FE Sadhar. Fitriani. (2001). Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi IV. Florence, Devina. (2004). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan go public Di Indonesia. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Fama, Eugene F and Jensen, M.C. 1983. Agency Problems and Residual Claims. Journal
of
Law
&
Economics,
Vol.
XXVI.
Avalaible
from:
http://papers.ssrn.com. Ghozali, Imam. 2006. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi Ke 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Global Reporting Initiative. GRI Sustainability Reporting Guide Lines G3. (Website.https://www.globalreporting.org/.diakses pada 25 oktober 2013). Guthrie, et. al. 2004.“Using content analysis as a research method to inquire into intellectual capital reporting”. Journal of Intellectual Capital. Vol.5.No. 2.Pp 282-293. Gray, R., R. Kouhy, dan S. Lavers. 1995. “Corporate Social and Environmental Reporting. A Review of the Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8. No. 2. pp. 47-77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Heckston, David and Markus J. Milne. 1996. “Some Determinants of Social and Environmental Dislosure in New Zealand Companies”. Accounting, Auditing And Accountability Journal. Vol.9, No.1,p.77-108. Hadi, Nor. (2011). “Corporate Social Responsibility”. Yogyakarta. Graha Ilmu. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Paragraph 9, Salemba Empat. Jakarta. Inshani, Alin Alfa. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Food & Beverage dan Paper Allied Products”. Skripsi tidak dipublikasikan, Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan. ISO. 2009. Draf Internasional Standar ISO 26000 : Guidance on Social Responsibility. http://isotc.iso.org/livelink/livelink?func=ll&objId=3935837&objAction= browse&sort=name. diaksestanggal 10 Maret 2014. Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. Vol 3. No 4. Pp. 305-360. Jose, A. dan Shang-Mei L. 2006.“Environmental Reporting of Global Corporations : A Content Analysis based on Website Disclosure”. Journal of Business Ethics.Vol 72. pp. 307-321. Kirana, Rosita Candra. (2009). Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility di Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance. USM. Jurnal Tesis. Surakarta. Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. The Millennium Edition. Prentice Hall International, Inc. Lidya Yulita. (2011). The Effect Characteristics Of Company Toward Corporate Social Responsibility Disclosures In Mining Company Listed. Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 4, No. 1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Marwata. 2001. “The Relation of Company Characteristics and The Quality of Voluntary Disclosure in Annual Report of Public Registered Company In Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi IV. Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 2 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat. Nudrizal, Arif. 2011. Tahapan Implementasi CSR pada Perusahaan. Jakarta: Erlangga. O’Donovan, Gary (2002), “ Environmental Disclosures in the Annual Report: Extending the Applicability and Predictive Power of Legitimacy Theory,” Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 15 No. 3, 344-371. Priyatno, Duwi. 2012. “Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS”. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Rahman, Arif Dan Kurnia Widya Sari. (2008). The Analysis Of Company Characteristic Influence Toward Csr Disclosure : Empirical Evidence Of Manufacturing Companies Listed In Jsx. Accounting and Auditing International Journal. Vol 12, No.1, Juni 2008 : 25-35. Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA. Rivi Hamdani W dan Hasan Sakti S. (2011). Pengaruh Sisi Internal Dan Sisi Eksternal Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi Vol 14, No 4 September 2011. 180-190. Roberts, R.W. 1992. Determinants of corporate social responsibility disclosure: an application of Stakeholder theory. Accounting, Organizations and Society. Vol. 17 No. 6, pp. 595-612. Scott, William R. 1997. Finacial Acconting Theory. New Jersey: Prentice Hall. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Simanjuntak, Binsar H. dan Lusi Widiastuti. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta“. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7, No. 3, September, hal.251-366. Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitiatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanto, AB. 2009. Reputation Driven Corporate Social Responsibility pendekatan strategic management dalam CSR. Jakarta: Esensi Erlangga Group. Yintayani, Ni Nyoman. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility”. Tesis dipublikasikan, Tesis: Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Bali. Website :http://id.wikipedia.org/wiki/teoriregulasi Website :http://idx.com Website :http://wikipedia.com
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN
A. Lampiran A Tabel Pengungkapan CSR Kode: Nama:
ITEM PENGUNGKAPAN CSR LINGKUNGAN 1.
Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi
2.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi;
3.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi;
4.
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi;
5.
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas;
6.
Penggunaan material daur ulang;
7.
Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan;
8. 9.
Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan; Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan
10. 11. 12.
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Pengolahan limbah Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan;
13.
Perlindungan lingkungan hidup
ENERGI 1.
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi;
2. 3.
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi; Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang;
4.
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi;
2010 Ya
Tidak
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. 6.
Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk; Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk;
7.
Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA 1.
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja;
2.
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental;
3.
Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja;
4.
Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan kerja
5.
Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja;
6. 7.
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja;
8.
Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
LAIN – LAIN TENTANG TENAGA KERJA 1.
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat
2.
Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial;
3.
Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan
4. 5.
Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
6.
Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan
7.
Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
8.
Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
9.
Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan;
10.
Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi
11.
Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun;
12.
Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan
13.
Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14.
Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada
15.
Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan
16.
Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka;
17.
Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja;
18.
Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
19.
Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja;
20.
Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
21.
Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja; Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan;
22. 23.
Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah;
24.
Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh
25. 26.
Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan
27. 28.
Peningkatan kondisi kerja secara umum; Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja;
29.
Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja
PRODUK 1.
Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya,
2.
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk;
3.
Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
4.
Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan;
5.
Membuat produk lebih aman untuk konsumen;
6.
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan
7.
Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk;
8.
Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9.
Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan
10.
Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (Misalnya ISO 9000)
1.
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni
2.
Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar
3.
Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat;
4.
Membantu riset medis;
5.
Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni
6.
Membiayai program beasiswa
7.
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
8.
Mensponsori kampanye nasional;
9.
Mendukung pengembangan industri lokal
1.
Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
2.
Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas
KETERLIBATAN MASYARAKAT
UMUM
TOTAL ITEM
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Lampiran B Kode dan Daftar Perusahaan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE SMGR AMFG MLIA CTBN INAI JPRS KRAS LION LMSH NIKL PICO ETWA INCI SRSN AKKU BRNA FPNI IGAR IPOL TRST CPIN SIPD TIRT FASW INRU SAIP ASII BRAM GDYR IMAS INDS LPIN MASA ESTI PBRX POLY
NAMA PERUSAHAAN PT. Semen Gresik (Persero) Tbk PT. Asahimas Flat Glass Tbk PT. Mulia Industrindo Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Indal Aluminium Industry Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Krakatau Steel (PERSERO) PT. Lion Metal Works Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk Pelat Timah Nusantara Tbk PT. Pelangi Indah Canindo Tbk PT. Eterindo Wahanatama Tbk PT. Intanwijaya Internasional Tbk PT. Indo Acidatama Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Titan Kimia Nusantara Tbk PT. Kageo Igar Jaya Tbk PT. Indopoly Swakarsa Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT. Sierad Produce Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk PT. Astra International Tbk PT. Indo Kordsa Tbk PT. Goodyear Indonesia Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk PT. Indospring Tbk PT. Multi Prima Sejahtera Tbk PT. Multistrada Arah Sarana Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk PT. Pan Brothers Tbk PT. Asia Pacific Fibers Tbk
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO 38 39 40 41 42 43 44
KODE UNIT BIMA IKBI JECC SCCO VOKS PTSN
Kode dan Data Perusahaan (lanjutan) NAMA PERUSAHAAN PT. Nusantara Inti Corpora Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Jembo Cable Company Tbk PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk PT. Voksel Electric Tbk PT. Sat Nusapersada Tbk
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
C. Lampiran C Data Penelitian
TAHUN 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
ITEM CSR 55 44 26 49 18 20 60 21 24 37 15 43 32 32 33 46 7 32 39 21 18 23 26 51
CSRI 0,71 0,56 0,33 0,63 0,23 0,26 0,77 0,27 0,31 0,47 0,19 0,55 0,41 0,41 0,42 0,59 0,09 0,41 0,50 0,27 0,23 0,29 0,33 0,65
LOG 10,19 9,38 9,66 9,39 8,59 8,61 10,25 8,48 7,89 8,96 8,76 8,73 8,13 8,56 7,45 8,74 9,47 8,54 9,35 9,31 9,81 9,31 8,76 9,65
PROFITABILITAS (ROA) 7,94 13,95 34,74 6,71 4,09 6,92 6,04 12,71 9,4 8,13 2,11 7,13 -15,34 2,7 -16,5 6,31 -6,98 9,25 7,67 6,74 33,91 2,97 -1,72 6,3
LEVERAGE (DER) 0,53 0,29 -10,34 1,43 3,88 0,37 0,88 0,17 0,67 0,88 2,25 0,76 0,04 0,59 0,91 1,62 1,3 0,23 1,06 0,64 0,53 0,67 3,33 1,48
UKURAN DEWAN KOMISARIS 8 6 3 5 5 2 4 3 3 6 3 3 3 9 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3
PERSENTASE SAHAM GO PUBLIC 0,49 0,15 0,33 0,19 0,34 0,16 0,20 0,42 0,74 0,20 0,06 0,44 0,03 0,15 0,05 0,25 0,05 0,15 0,36 0,37 0,44 0,26 0,21 0,24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
TAHUN 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
ITEM CSR 32 22 50 33 38 32 37 9 34 24 34 12 13 33 20 38 37 24 51 26 55 47 26 53
18 20 60
CSRI 0,41 0,28 0,64 0,42 0,49 0,41 0,47 0,12 0,44 0,31 0,44 0,15 0,17 0,42 0,26 0,49 0,47 0,31 0,65 0,33 0,71 0,60 0,33 0,68 0,23 0,26 0,77
LOG 9,42 9,34 11,05 9,17 9,06 9,90 8,89 8,18 9,48 8,77 8,95 9,60 8,94 8,49 7,94 8,78 8,75 9,06 9,05 8,92 10,29 9,43 9,79 9,35 8,74 8,64 10,33
Data Penelitian (lanjutan) PROFITABILITAS LEVERAGE (ROA) (DER) 0,14 1,31 -3,63 -3,54 12,73 1,1 8,99 0,26 5,81 1,76 5,62 4,99 9,23 2,39 9,36 0,41 5,8 0,87 0,25 1,28 4,01 4,31 8,4 -1,5 1,14 1,7 0,44 0,55 10,49 -1,45 0,77 0,22 -0,18 4,69 5,25 1,72 0,89 1,92 -1,53 0,76 9,71 0,45 12,52 0,25 -0,62 6,01 20,26 0,7 4,84 4,13 8,61 0,3 4,76 1,1
UKURAN DEWAN KOMISARIS 4 3 11 7 3 7 3 3 4 3 3 6 6 2 3 5 3 3 5 3 6 6 3 5 5 2 4
PERSENTASE SAHAM GO PUBLIC 0,09 0,02 0,50 0,09 0,06 0,06 0,05 0,70 0,62 0,00 0,11 0,34 0,03 0,45 0,11 0,07 0,10 0,33 0,29 0,08 0,35 0,15 0,33 0,19 0,24 0,16 0,20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
TAHUN 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
ITEM CSR 24 43 15 45 35 32 33 52 8 34 39 23 18 24 26 51 38 24 54 33 42 32 37 9 33 26 37
CSRI 0,31 0,55 0,19 0,58 0,45 0,41 0,42 0,67 0,10 0,44 0,50 0,29 0,23 0,31 0,33 0,65 0,49 0,31 0,69 0,42 0,54 0,41 0,47 0,12 0,42 0,33 0,47
LOG 8,84 8,96 8,75 8,79 8,10 8,56 7,07 8,81 9,48 8,55 9,42 9,33 9,95 9,42 8,84 9,69 9,46 9,32 11,19 9,22 9,07 10,11 9,06 8,20 9,68 8,80 9,18
Data Penelitian (lanjutan) PROFITABILITAS LEVERAGE (ROA) (DER) 0,79 0,68 -2,09 1,07 2,25 1,99 11,7 0,65 -13,72 0,12 6,64 0,43 -75,58 0,98 6,22 1,67 -3,87 1,72 15,56 0,29 1,91 1,32 6,75 0,61 26,62 0,51 0,84 1,1 0,6 4,02 2,68 1,74 0,01 1,54 12,29 0,43 11,58 1,29 4,07 0,43 1,65 1,77 6,3 1,67 10,55 0,81 7,19 0,33 3,02 1,68 0,69 1,47 4,77 1,24
UKURAN DEWAN KOMISARIS 3 6 3 4 3 9 3 4 2 3 3 3 5 3 2 3 4 3 11 7 3 7 3 3 5 3 3
PERSENTASE SAHAM GO PUBLIC 0,74 0,20 0,06 0,44 0,02 0,15 0,05 0,17 0,05 0,15 0,36 0,39 0,44 0,26 0,21 0,22 0,09 0,08 0,50 0,06 0,06 0,30 0,10 0,70 0,32 0,00 0,15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
TAHUN 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
ITEM CSR 14 33 23 43 37 24 52 27 55 49 29 54 18 20 60 23 24 50 15 45 35 32 35 52 7 34 39
CSRI 0,18 0,42 0,29 0,55 0,47 0,31 0,67 0,35 0,71 0,63 0,37 0,69 0,23 0,26 0,77 0,29 0,31 0,64 0,19 0,58 0,45 0,41 0,45 0,67 0,09 0,44 0,50
LOG 8,93 8,48 7,96 8,79 8,80 9,16 9,20 8,88 10,42 9,49 9,82 9,85 8,79 8,60 10,39 8,64 8,11 9,03 8,77 8,98 8,12 8,60 7,02 8,89 9,49 8,49 9,44
Data Penelitian (lanjutan) PROFITABILITAS LEVERAGE (ROA) (DER) -2,86 1,82 0,4 0,5 2,66 -1,48 0,66 0,22 4,74 3,92 7,53 1,82 7,03 2,17 -0,98 0,64 11,1 0,45 11,13 0,27 -0,46 4,3 -6,11 70,02 3,78 3,74 2,41 0,15 -0,8 1,32 19,69 0,17 32,11 0,32 -5,85 1,59 1,87 1,99 3,08 1,2 3,36 0,14 4,22 0,49 -19,15 1,71 6,43 1,7 -5,18 2,02 8,76 0,43 2,56 1,04
UKURAN DEWAN KOMISARIS 6 2 3 5 3 3 5 3 6 6 3 5 5 2 5 3 3 6 3 4 3 9 2 4 2 3 3
PERSENTASE SAHAM GO PUBLIC 0,03 0,45 0,11 0,07 0,10 0,33 0,51 0,08 0,37 0,15 0,33 0,14 0,24 0,16 0,20 0,42 0,74 0,20 0,06 0,44 0,01 0,22 0,05 0,33 0,05 0,15 0,36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
TAHUN 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012
ITEM CSR 18 24 26 51 37 24 54 33 46 32 37 9 33 31 37 21 14 33 23 46 37 24 55 27
CSRI 0,23 0,31 0,33 0,65 0,47 0,31 0,69 0,42 0,59 0,41 0,47 0,12 0,42 0,40 0,47 0,27 0,18 0,42 0,29 0,59 0,47 0,31 0,71 0,35
LOG 10,09 9,52 8,83 9,75 9,49 9,30 11,26 9,35 9,08 10,24 9,22 8,24 9,78 8,89 9,30 9,59 8,91 8,58 8,00 8,89 8,85 9,17 9,23 8,95
Data Penelitian (lanjutan) PROFITABILITAS LEVERAGE (ROA) (DER) 21,71 1,12 0,68 1,61 -4,74 5,45 0,09 2,09 -0,99 1,56 -8,24 0,54 10,65 1,3 7,3 0,4 5,39 1,35 4,56 2,29 8 0,47 9,64 0,28 0,05 0,68 -5,8 1,2 3,68 1,48 -7,96 -1,51 -1,74 1,84 0,09 1,07 2,62 -1,53 4,99 0,34 4,52 3,96 11,4 1,28 8,65 1,82 1,06 0,72
UKURAN DEWAN KOMISARIS 5 3 2 3 4 3 10 7 3 7 3 3 5 3 3 6 6 2 3 5 3 3 5 3
PERSENTASE SAHAM GO PUBLIC 0,44 0,59 0,21 0,24 0,09 0,08 0,50 0,06 0,06 0,30 0,11 0,61 0,52 0,00 0,15 0,37 0,03 0,45 0,11 0,07 0,10 0,33 0,51 0,08
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Lampiran D
Hasil Olah Data 1. Regression
Descriptive Statistics
CSR Ukuran_Perusahaan Profitabilitas Leverage Ukuran_Dewan_Komisaris Kepemilikan_Saham_Go_Public
Mean
Std. Deviation
N
,4158 9,1004 4,1677 1,6229 4,0909 ,2403
,16669 ,69772 10,76363 6,23634 1,89195 ,18393
132 132 132 132 132 132
2. Hasil Uji Normalitas (tabel uji kolmogorov smirnov)
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
132 .0000000 .14980062 .071 .071 -.059 .811 .526
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
3. Hasil Uji Normalitas (normal probability plot)
4. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Collinearity Statistics
B
Std. Error
(Constant)
-.273
.198
Ukuran_Perusahaan
.068
.024
.285
2.899 .004
.662
1.510
Profitabilitas
-.001
.001
-.094
-1.018 .311
.753
1.328
Leverage
.003
.002
.105
1.272 .206
.950
1.053
Ukuran_Dewan_Komisaris
.019
.008
.215
2.324 .022
.747
1.338
-.030
.079
-.033
-.381 .704
.852
1.174
Model 1
Standardized Coefficients
Kepemilikan_Saham_Go_ Public a. Dependent Variable: CSR
Beta
t
Sig. Tolerance
VIF
-1.378 .171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
5. Hasil Uji Heteroskedastisitas (tabel uji glejser) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
-.119
.106
Ukuran_Perusahaan
.029
.013
Profitabilitas
.000
Leverage
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-1.123
.264
.247
2.317
.122
.001
-.044
-.438
.662
-.002
.001
-.127
-1.431
.155
Ukuran_Dewan_Komisaris
-.004
.004
-.081
-.808
.420
Kepemilikan_Saham_Go_Public
-.011
.042
-.024
-.259
.796
a. Dependent Variable: ABREISED
6. Hasil Uji Heteroskedastisitas (hasil uji scatter plot)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Hasil Uji Autokorelasi (Tabel Durbin-Watson) Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .439a .192 .160 ,15274 2.394 a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage, Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan b. Dependent Variable: CSR
8. Hasil Uji F (Tabel Anova) ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.700
5
.140
6.004
.000a
Residual
2.940
126
.023
Total 3.640 131 a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage, Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan b. Dependent Variable: CSR
9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .439a .192 .160 ,15274 a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage, Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan b. Dependent Variable: CSR
107