PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF PENGALAMAN AYAH YANG IKUT SERTA DALAM MERAWAT ANAK PERTAMA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Laurensia Wulan Kusuma Anggraini NIM : 069114105
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF PENGALAMAN AYAH YANG IKUT SERTA DALAM MERAWAT ANAK PERTAMA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Laurensia Wulan Kusuma Anggraini NIM : 069114105
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan identitas di bawah ini: Nama
: Laurensia Wulan Kusuma Anggraini
NIM
: 069114105
Fakultas/Jurusan/Prodi
: Psikologi
menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya sendiri dan belum pernah diajukan guna mencapai derajat kesarjanaan di perguruan tinggi manapun. Karya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Jika terdapat bukti adanya plagiasi, saya bersedia derajat kesarjanaan saya dicabut.
Yogyakarta, 24 Juni 2013 Yang menyatakan,
Laurensia Wulan Kusuma Anggraini
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF PENGALAMAN AYAH YANG IKUT SERTA DALAM MERAWAT ANAK PERTAMA
Laurensia Wulan Kusuma Anggraini ABSTRAK .Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman seorang ayah yang ikut merawat anak pertama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu, penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskripttif. Penelitian deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang difokuskan pada suatu fenomena tertentu (penelitian fenomenologis), yaitu mendeskripsikan pemahaman pengalaman hidup beberapa orang tentang konsep/fenomena. Pengambilan data dalam penelitian yaitu menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara adalah percakapan dengan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pola pertama, yaitu merawat anak pertama menyita tenaga, waktu dan emosi ayah. Seseorang yang baru memerankan satu peran tertentu akan sangat kesulitan. Demikian juga di dalam pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama akan merasakan pengalaman baru. Perasaan yang dirasakan oleh ayah yang ikut mengurus anak pertama yaitu capek, waktu habus sampai timbul emosi yang cenderung berakibat pada mudah marahmarah. Mengurus anak cukup sulit. Pola kedua, ayah yang ikut merawat anak pertama merupakan pengalaman baru dan menjadi keharusan karena tuntutan ekonomi. Pada umumnya menjadi urusan para ibu di dalam keluarga Jawa. Namun karena pergeseran kebudayaan serta faktor-faktor lainnya yang mulai merasuki kebudayaan Jawa, maka terjadi perubahan pola hidup di masyarakat, salah satunya dalam hal pengasuhan anak.
Kata kunci: Pengalaman Ayah, Pengasuhan Anak, Ayah Baru
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A DESCRIPTIVE STUDY OF THE EXPERIENCE OF FATHER WHO PARTICIPATES CARING A CHILD
Laurensia Wulan Kusuma Anggraini ABSTRACT This study was aimed to describe the experience of a father who participates caring a child. This research was a descriptive study, which produced and processed data descriptively. The descriptive research used in this research was a descriptive qualitative research focused on a particular phenomenon (phenomenological research), which describes some of the life experiences to understand the concept / phenomena. Data collection technique was using interview. The interview technique was a conversation with questions and answers which were directed to achieve certain goals. The results showed that: The first pattern, which was caring for the first child seized power, time and emotion of a father. Someone who has played a particular role would be very difficult. Similarly, in the experience of fathers who took care for the first child would become a new experience. The feeling of a father who took care of the first child was tired, spent the time which resulting emotions that tend to arise the anger. The child care was quite difficult. The second pattern, the father who took care for the first child was becomes a new experience and a must for economic reasons. Generally, caring child was a matter for the mothers in the Java family. However, due to a shift in culture as well as other factors that began to permeate the culture of Java, then a change in the pattern of life in the community, one of them in child care.
Key words: Experience of A Father, Child Care, A New Father
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma: NAMA
: LAURENSIA WULAN KUSUMA ANGGRAINI
NIM
: 069114105
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STUDI DESKRIPTIF PENGALAMAN AYAH YANG IKUT SERTA DALAM MERAWAT ANAK PERTAMA
supaya dipergunakan sebagaimana mestinya untuk kepentingan akademis. Dengan demikian, pihak Perpustakaan Universitas Sanata Dharma berhak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain demi kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Terima kasih.
Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal: 24 Juni 2013 Yang menyatakan,
Laurensia Wulan Kusuma Anggraini
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi. Halangan dan gangguan terkadang menghampiri, namun adanya dukungan dari orang-orang yang selalu menyayangi dan mencintai saya membuat saya bertahan dan dapat menyelesaikan halangan dan kendala. Sebagai orang yang belum terampil dalam melakukan penelitian, saya menerima banyak dukungan serta bimbingan baik secara moril maupun materil yang sangat berharga. Maka dengan hormat secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, selaku Dekan fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dan sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu, kesempatan, saran, dan kesabaran dalam membimbing skripsi saya selama hampir 3 tahun.
2.
Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang dengan kebijaksanaannya mendidik dan mengajar saya selama menempuh bangku perkuliahan.
3.
Ibu A. Tanti Arini selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu setia dengan sabar mendengarkan keluhan-keluhan para mahasiswa tingkat akhir ini
4.
Staf Fakultas : Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Muji, Mas Doni dan Pak Gie, atas bantuannya selama saya menuntut ilmu di Fakultas Psikologi.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Mama yang tidak bosan-bosannya selalu mengingatkan dan mendoakan agar anaknya bisa cepat selesa skripsinya, dan akhirnya doa mama terkabul juga.
6.
Adik-adikku tersayang Lintang dan Bagas yang juga senantiasa sebagai penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.
7.
Keluarga besar rumah Jogja; Eyang putri, Bude Emi, Mba Cici, Oscar yang tidak bosan-bosan nya selalu memberikan dukungan dan doa, agar aku bisa cepat menyelesaikan skripsi yang sekian lama aku tunda.
8.
Pacarku,
kekasihku
Raden
Emmanuel
Natalino
Kusumo
Anggoro,
terimakasih atas perhatian dan kasih sayangmu yang luar biasa hingga saat ini, mau mendampingiku dengan banyak cobaan dan rintangan dalam pengerjaan skripsi ini. 9.
Semua pihak-pihak yang memberikan data dalam penelitian ini : Bapakbapak para subjek ku yang mau direpotkan berkali-kali untuk bisa ditemui dan diwawancarai, terimakasih atas waktu nerharga yang sudah mau diberikan kepada saya.
10. Semua teman-temanku di Psikologi angkatan 2006 dan 2007 yang sudah dibatas akhir dalam menyelesaikan studi, ayoek semangat temaann..waktu kita hampir habis!! 11. Sahabat-sahabat dan teman-teman sosialitaku Devi, Dita, Lili, Wandan, Sasa, Dhea yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat agar aku bisa menyelesaikan skripsi ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Keluarga besar P2TKP Pak Tony, Mba Tia, Mba Diana, yang juga sudah memberikan kesempatan untuk aku bisa belajar dan mengaplikasikan ilmu Psikologi yang kudapat. 13. Semua teman-temanku di Psikologi di semua angkatan yang sudah memberikan kesempatan untuk bisa berdinamika, dan mengenal bersama, bermain, berkumpul, dan bercanda bersama Paimun, Abe, Endi, Arya, Timo, Anggit, Manto, Eva, Noy, Sella, Tia, Uline, Ayu, Eek, Guntur dan semua teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu kalian semua luar biasa!! 14. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhirnya, penulis menyadari bahwa pikiran selalu bergerak lebih cepat dari tulisan yang menjadi jejaknya. Sehingga dapat dirasakan bahwa tulisan ini selalu tidak sempurna jika dipikirkan lebih dalam lagi. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tentunya akan sangat membantu untuk kepatutan karya tulis ini. Terima Kasih.
Yogyakarta, 24 Juni 2013 Laurensia Wulan Kusuma Anggraini
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................ ii HALAMAN PENGESAHAN………............................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................... iv ABSTRAK..................................................................................................... v ABSTRACT..................................................................................................... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................... vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv BAB I.
PENDAHULUAN…………………………………..…………..
1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………. 7 C. Tujuan Penelitian.....................…………………………….…. 8 D. Manfaat Penelitian..................................................................... 8 1. Manfaat Praktis...................................................................... 8 2. Manfaat Praktis...................................................................... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 9 A. Pengertian Gender...................................................................... 9 B. Peranan Budaya pada Sosialisasi Peran Gender....................... 16
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak............................ 18 D. Peran Pengasuhan Anak Pertama dalam Budaya Jawa............ 22 E. Pertanyaan Penelitian................................................................ 24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 25 A. Jenis Penelitian.......................................................................... 25 B. Batasan Istilah........................................................................... 25 C. Subjek Penelitian....................................................................... 28 D. Teknik Pengambilan Data......................................................... 29 E. Analisis Data............................................................................. 30 1. Organisasi Data..................................................................... 30 2. Koding dan Analisis.............................................................. 31 3. Melakukan Kategorisasi, Interpretasi, dan
Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 31 F. Keabsahan Data......................................................................... 31 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 35 A. Pandangan Subjektif Peneliti Mengenai Peran Ayah dalam Merawat Anak Pertama............................................................. 35 B. Pelaksanaan Penelitian.............................................................. 36 C. Hasil Peneltian………….......................................................... 38 1. Deskripsi Informan Penelitian.............................................. 38 2. Hasil Analisis Data Penelitian.............................................. 40 D. Pembahasan.............................................................................. 50
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 58 A. Kesimpulan............................................................................... 58 B. Saran......................................................................................... 60 1. Bagi Ayah Baru atau Calon Ayah Baru............................... 60 2. Bagi Peneliti Selanjutnya..................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 61 LAMPIRAN.................................................................................................. 63
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Wawancara........................................................................ 26 Tabel 2. Pengalaman Ayah yang Ikut Merawat Anak Pertama..................... 40 Tabel 3. Sintesis Pengalaman menjadi Seorang Ayah Baru.......................... 47
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 1…………….. 63 Lampiran 2. Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 2..................... 75 Lampiran 3. Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 3..................... 94 Lampiran 4. Kategorisasi Jawaban.............................................................. 103
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bagi laki-laki, menjadi ayah merupakan salah satu pengalaman besar dalam hidupnya. Menyandang status sebagai ayah berarti memiliki tanggungjawab lebih besar dibandingkan dengan masa sebelum-sebelumnya. Dalam kehidupan masyarakat tradisional, figur ayah memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah bagi keluarganya dan menjadi pemimpin bagi keluarga tersebut. Sedangkan ibu memegang kendali dalam menyelesaikan urusanurusan domestik, salah satunya dalam pengasuhan dan atau perawatan anak. Dalam keluarga, kehadiran anak di satu sisi dapat menjadi berkah, namun di sisi lain akan mendatangkan kesulitan bagi orang tua karena harus menyesuaikan segala hal, terutama soal bagaimana merawatnya kelak. Dengan lahirnya anak berarti orangtua akan memiliki tanggungjawab yang harus dipikul untuk merawat, membesarkan dan mendidik anak itu sampai ia dewasa nanti. Bagi sebagian orangtua, terutama pasangan yang baru saja menikah, tanggungjawab untuk merawat dan membesarkan anak bukanlah sesuatu yang mudah. Pekerjaan ini memiliki tantangan yang besar dan bisa membuat stress, apalagi pada masa-masa awal setelah melahirkan. Mereka harus menghadapi suatu rutinitas yang baru dan jika tidak ditangani dengan benar, mengasuh bayi akan menjadi rutinitas yang membuat stress terutama bagi
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
ibu. Seperti diketahui bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengasuh dan membesarkan anak, terlepas perannya sebagai wanita karir atau ibu rumah tangga. Dua-duanya tetap memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu mengasuh anak. Tetapi, tanggungjawab yang harus dihadapi oleh wanita karir lebih banyak dibandingkan dengan ibu rumah tangga karena mereka masih harus membagi waktu untuk anak-anak dengan pekerjaan mereka. Suhapti (1995) mengatakan di dalam kehidupan keluarga orang Indonesia telah lama terjadi ketidakadilan terhadap perempuan. Perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap bahwa perempuan lebih pantas mengurus urusan keluarga (peran domestik). Lebih lanjut dijelaskan Retno Suhapti bahwa jika perempuan dan laki-laki seimbang, maka Indonesia akan lebih indah. Temuan Retno tersebut menunjukkan bahwa perempuan menanggung beban pekerjaan merawat dan membesarkan anak. Selaras dengan Retno, Henny (2012) dalam hasil penelitiannya menulis bahwa ibu terikat dengan nilai-nilai kebudayaan dalam merawat anak. Oleh karena itu, ibu akan sekuat tenaga untuk dapat berperan sebagai seorang ibu yang baik. Dalam kebudayaan Jawa, profil ibu yang baik ditunjukkan dengan kemahirannya menyelesaikan urusan keluarga, termasuk merawat anak. Namun seiring dengan kemajuan di bidang sosial, ekonomi serta budaya, maka persepsi peran serta figur ayah tidak hanya menjadi satusatunya yang sumber-sumber penghidupan bagi keluarga. Saat ini, banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
juga pada ibu yang bekerja di luar rumah. Bahkan di tempat-tempat kerja tidak ada lagi pandangan minor tentang perempuan yang bekerja. Dalam mengakses ekonomi di sektor publik, antara laki-laki dan perempuan bersaing ketat untuk mendapatkan sumber daya ekonomi. Demikian juga seiring dengan perubahan regulasi yang memberikan perlindungan lebih di masyarakat berdampak langsung pada tatanan kehidupan di dalam keluarga, namun di sisi lain masyarakat masih belum siap sepenuhnya. Dampak perubahan relasional terutama di ruang-ruang publik tersebut, maka laki-laki dan perempuan hanya dibedakan dalam segi produktifitas kerjanya. Karena itu, figur ibu dan ayah yang sering dibedakan dalam kehidupan keluarga semakin berkurang. Urusan keluarga - termasuk dalam hal mengurus anak, tidak lagi hanya menjadi urusan ibu semata, akan tetapi juga menjadi tugas bersama antara ibu dengan ayah. Mengutip pendapat Schumacher & Meleis dalam penelitiannya, Kerstin Nystrom dan Kerstin Ohrling (2004) mengatakan bahwa dalam kehidupan keluarga selalu dihadapkan dengan berbagai bentuk transisi sepanjang hidup keluarga itu. Salah satunya adalah transisi menjadi orang tua. Dalam kesimpulannya, Kerstin Nystrom dan Kerstin Ohrling (2004) menjelaskan perlunya transisi dimulai selama kehamilan, periode pasca kehamilan, hingga usia anak 18 bulan. Oleh karena itu, seiring dengan perubahan peran di dalam mencari nafkah, maka hal tersebut berdampak langsung terhadap kehidupan di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
keluarga. Figur ayah dapat berperan dalam berbagai hal terkait dengan urusan rumah tangga seperti pengasuhan, partisipasi dalam aktivitas dan masalah pendidikan anak. Kebijakan yang dulu lebih berfokus pada ibu, mulai memberikan kesempatan serta ruang bagi figur ayah untuk mengekspresikan diri dalam proses parenting (pengasuhan). Dalam keadaan dimana sumber penghasilan ayah tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga, maka menjadi tuntutan bagi ayah untuk membantu mengurus urusan rumah tangga, yaitu mengurus anak. Sedangkan tugas mencari nafkah dapat dilakukan oleh Ibu. Namun demikian, Reynolds, et al (2003) mengatakan bahwa pengaruh dari ibu bekerja selain menambah penghasilan, mendapat penghargaan dari keluarga, juga berdampak pada stress, kelelahan, dan konflik keluarga. Berdasarkan uraian di atas, perubahan peran di dalam keluarga dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah faktor ekonomi. Seorang ayah yang berpenghasilan rendah akan menyulitkan kehidupan keluarga apabila hanya bergantung pada penghasilan dari ayah. Oleh karena itu, bantuan dari ibu untuk menambah pemasukan bagi keluarga sangatlah penting, namun hal tersebut akan mengurangi kebersamaan ibu di dalam keluarga. Akibatnya, peran di dalam mengasuh anak yang semula dipegang oleh ibu, secara otomatis harus diambil oleh ayah. Menurut Palkovits (dalam Hidayati, dkk, 2011) keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak antara lain dalam hal berpikir, merencanakan, merasakan, memperhatikan, memantau, mengevaluasi, mengkhawatirkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
serta berdoa bagi anaknya. Dalam hal pengasuhan, salah seorang informan penelitian, Mj mengatakan perannya yang dijalankan di dalam mengasuh anak yaitu mengganti popok, membuatkan susu, memandikan anak, dan lain sebagainya. Akan tetapi ada pembagian tugas dengan isteri untuk merawat anak, agar terlihat lebih ringan beban isteri. Menilik dari perspektif anak, keterlibatan ayah diasosiasikan dengan ketersediaan kesempatan bagi anak untuk melakukan sesuatu, kepedulian, dukungan dan rasa aman. Menurut Palkovits (dalam Hidayati, 2011), anak yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan dirinya akan memiliki kemampuan sosial dan kognitif yang baik, serta kepercayaan diri yang tinggi. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara ayah dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi antara ayah dan anak itu sendiri. Interaksi yang baik antara anak dan ayah ini, dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asa Premberg, Anna-Lena Hellstrom and Marie Berg pada tahun 2007 di Swedia tentang peran ayah dalam mengasuh anak pertama selama setahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peran ayah dalam mengasuh anak akan membantu dalam mendekatkan hubungan antara anak dengan ayahnya, namun menambah beban bagi ayah. Ayah yang berperan mencari nafkah dengan sendirinya memiliki peran ganda yaitu mengurus anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan ayah di dalam pengasuhan anak turut memberikan kontribusi penting bagi perkembangan anak, pengalaman yang dialami bersama dengan ayah, akan mempengaruhi seorang anak hingga dewasa nantinya. Peran serta perilaku pengasuhan ayah mempengaruhi perkembangan serta kesejahteraan anak dan masa transisi menuju remaja. Perkembangan kognitif, kompetensi sosial dari anak-anak sejak dini dipengaruhi oleh kelekatan, hubungan emosional serta ketersediaan sumber daya yang diberikan oleh ayah Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak memiliki dampak yang positif dalam konteks membangun ikatan emosional antara ayah dan anak. Oleh karena itu, seiring dengan kehadiran anak di dalam keluarga, maka akan mempengaruhi siklus kehidupan di dalam keluarga. Anggota keluarga harus melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan hubungan yang berkembang di dalam keluarga. Kehadiran anak berarti menambah pekerjaan para orang tua, termasuk ayah. Oleh karena itu, seiring dengan kehadiran anak pertama maka dibutuhkan transisi. Ayah yang ikut merawat anak pertama, sedikit demi sedikit harus menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Selain karena penting bagi diri anak, keterlibatan ayah di dalam mengasuh anak telah menjadi tuntutan bagi keluarga baru untuk meringankan beban ibu, terutama ibu yang bekerja. Apalagi jika penghasilan ayah tidak dapat mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Demikian juga, penambahan peran bagi seorang ayah dari semula sebagai pencari nafkah keluarga menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
pengasuh anak merupakan suatu keharusan. Peran ayah di dalam mencari nafkah dapat digantikan oleh Ibu. Di dalam kultur Jawa peran ganda yang dijalankan ayah tentu menjadi masalah tersendiri, mengingat bahwa seoranag ayah tidak terbiasa untuk terlibat di dalam pengasuhan anak. Seorang ayah di dalam kultur Jawa, umumnya mencari nafkah. Seiring dengan adanya tuntutan ekonomi seperti dialami oleh ketiga keluarga informan, maka ayah dituntut untuk menjalankan peran ganda yaitu mencari nafkah dan mengasuh anak seperti yang dialami oleh ketiga informan. Hal tersebut memberikan pengalaman baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Aktifitas mengasuh anak cukup menyita banyak waktu, tenaga dan emosi tersendiri bagi seorang ayah. Karena itu, ayah yang terlibat di dalam mengasuh anak akan merasakan pengalaman baru. Penulis tertarik meneliti pengalaman seorang ayah yang terlibat di dalam mengasuh anak pertama. Pengalaman seorang ayah yang terlibat mengasuh anak pertama memberikan gambaran dan pelajaran bagaimana seorang ayah mengatur antara pekerjaan dan pengasuhan anak. Berdasarkan uraian tersebut, maka judul penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pengalaman Seorang Ayah yang Merawat Anak Pertama”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama?.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi calon ayah baru Memberikan informasi
mengenai
gambaran
pengalaman
subyektif seorang ayah yang ikut berperan serta dalam merawat anak pertama. b. Bagi masyarakat umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk menambah wacana mengenai gambaran pengalaman seorang ayah yang ikut serta dalam merawat anak pertamanya. 2. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini adalah menambah keragaman penelitian psikologi terutama mengenai pengalaman subjektif seorang ayah yang ikut merawat anak pertamanya yang baru lahir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gender Peran gender menurut Myers (1996) merupakan suatu set perilakuperilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan. Bervariasinya peran gender di antara berbagai budaya serta jangka waktu menunjukkan bahwa budaya memang membentuk peran gender. Dalam pengertian ini, gender berbeda dengan maskulin. Maskulin adalah sifat-sifat yang dipercaya dan dibentuk oleh budaya sebagai ciri-ciri yang ideal bagi pria. Sedangkan Feminin nerupakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipercaya dan dibentuk oleh budaya sebagai ideal bagi wanita. Maskulinitas dan femininitas ini berkaitan dengan stereotip peran gender. Stereotip peran gender ini dihasilkan dari pengkategorisasian antara perempuan dan laki-laki, yang merupakan suatu representasi sosial yang ada dalam struktur kognisi manusia. O'Neal, Good dan Holmes (1995) menyatakan bahwa konflik peranperan gender merupakan suatu keadaan psikologis, dimana sosialisasi peran gender memiliki konsekuensi negatif terhadap orang tersebut atau orang lain. Konflik peran gender tampil bila peran-peran gender yang kaku, seksis, atau terbatas, menimbulkan pribadi yang terbatas, merendahkan atau mengganggu orang lain atau dirinya. Hasil akhir dari konflik ini adalah suatu keterbatasan
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
dari potensi kemanusiaan pada seseorang yang mengalami konflik atau keterbatasan dari potensi orang lain. Konflik peran gender merupakan konsep yang multidimensional dan kompleks. Bagaimana peran gender dipelajari, diinternalisasikan dan dialami, mulai dari anak-anak sampai dewasa akhir, sangat kompleks, khas dan bersifat individual. Terdapat perbedaan-perbedaan generasi, ras, orientasi jenis kelamin, usia dan etnik dalam pengalaman konflik peran gender. Secara keseluruhan, konflik peran gender merupakan implikasi dari permasalahanpermasalahan kognitif, emosional, ketidaksadaran, atau perilaku yang disebabkan oleh sosialisasi peran-peran gender yang dipelajari pada masyarakat yang siksis dan patriarchal. Konflik peran gender beroperasi pada empat tingkatan yang saling tumpang tindih dan kompleks, yakni kognisi, pengalaman-pengalaman afektif, perilaku-perilaku dan pengalaman-pengalaman ketidaksadaran. Konflik peran gender yang dialami pada tingkatan kognitif berasal dari caracara seseorang yang berfikir terbatas (restrictive) tentang peran-peran maskulin dan feminin. Sikap-sikap yang stereotip dan pandangan dunia tentang laki-laki dan perempuan hasil dari keterbatasan kognitif. Konflik peran gender yang dialami pada tingkatan afektif berasal dari gangguan emosional yang mendalam tentang peran-peran maskulin dan feminin. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu mnyertai perbuatanperbuatan kita sehari-hari disebut warna afektif. Warna afektif ini kadangkadang lemah tau kadang-kadang tidak jelas (samar-samar). Dalam hal warna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
afetif tersebut kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mnedalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan tersebut disebut emosi (Sarlito, 1982:59). Di samping perasaan seneng atau tidak seneng, beberapa contoh macam emosi yang lain adalah gembira, cintah, marah, takut, cemas dan benci. Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda. Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secar kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas batasnya. Pada suatu saat warna afektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi; contohnya marah yang ditunjukan dalam bentuk diam. Jadi sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Adapun kondisi emosional seseorang terdiri atas hal-hal berikut: 1. Cinta/Kasih Sayang Faktor penting dalam diri seseorang adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting. Seorang ayah yang baru memiliki anak pertama akan merasakan bagaimana perasaan cinta dan sayangnya kepada anak. 2. Gembira Pada umumnya individu dapat mengingat kembali pengalamanpengalaman yang menyenangkan yang dialami. Kehadiran anak pertama juga dapat menghadirkan kegembiraan bagi keluarga baru, apalagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
keluarga yang sudah lama menunggu-nununggu kehadiaran anak pertamanya. 3. Keamarahan dan Permusuhan Di dalam menjalani hari-hari di awal-awal minggu, bulan, perasaan seorang ayah terkadang bercampur baur antara senang dan marah. Karena harus membagi waktu bekerja yang terkadang menyita waktu dengan ikut terlibat di dalam merawat anak pertama. Ayah terutama sekali dituntut untuk menghasilkan pemasukan ekonomi bagi keluarga, juga merasa ingin terlibat dalam pegnmasuhan anak pertama. 4. Ketakutan Dan Kecemasan Seiring dengan perjalanan waktu di dalam merawat anak biasanya ayah yang kurang istirahat dihantui rasa kecemasan di dalam dirinya. Rasa cemas tersebut wajar timbul karena kurangnya waktu istirahat bagi ayah yang terlibat di dalam mengasuh anak. Konflik peran gender yang dialami pada tingkatan afektif berasal dari gangguan emosional yang mendalam tentang peran-peran maskulin dan feminism. Konflik peran gender yang dialami pada tingkatan perilaku berasal dari pengalaman konflik yang nyata dengan maskulinitas dan femininitas sebagai mana kita berperilaku, bereaksi dan berinteraksi dengan diri kita sendiri dan orang lain. Konflik
peran
gender
sebagai
fenomena
ketidaksadaran
merepresentasikan konflik intrapsikis dan konflik-konflik yang direpresi ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
alam bawah kesadaran mengenai maskulinitas dan femininitas. Mengevaluasi dan memahami tingkatan-tingkatan yang berbeda dari konflik peran gender sebagaimana beroperasi secara simultan pada kehidupan manusia merupakan hal yang kompleks. Seorang laki-laki mengalami konflik peran gender langsung maupun tidak langsung melalui enam hal, yakni bila mereka : (1) berbeda dari atau melanggar norma-norma peran gender (Pleck, 1981) (2) mencoba menemukan atau gagal menemukan norma-norma peran maskulin (3) mengalami adanya jarak antara konsep dirinya yang nyata dan yang ideal, yang didasarkan atas stereotip peran gender (Garnets & Pleck, 1979) (4) secara personal merendahkan, membatasi dan merusak diri sendiri (O'Neil, 1990; O'Neil, Fishman & Kinsella-Shaw, 1987) (5) mengalami perendahan nilai, keterbatasan atau gangguan dari orang-orang lain (6) secara pribadi merendahkan, membatasi atau mengganggu orang lain karena stereotip peran gender. Keenam konteks dan keempat tingkatan dari konflik peran gender yang diutarakan di atas, merupakan pondasi konseptual terhadap pengalaman individu pada konflik. Berdasarkan hal tersebut O'Neil dan kawan-kawan membentuk skema diagnostik yang mengandung tiga pengalaman personal dari konflik peran gender pada konteks tiga situasi. Konteks yang tumpang tindih termasuk konflik peran gender di dalam diri sendiri, konflik peran gender yang disebabkan oleh orang lain dan konflik peran gender yang diekspresikan kepada orang lain. Konteks ini menampilkan konflik peran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
gender yang dialami secara internal pada diri seseorang, dipengaruhi oleh konflik orang-orang atau diekspresikan terhadap orang lain. Pengalaman personal dari konflik peran gender didefinisikan sebagai konsekuensi negatif dari peran gender dalam peristilahan perendahan, keterbatasan dan gangguan-gangguan peran gender. Bila individu-individu terendahkan, terbatasi, dan terganggu yang disebabkan oleh seksisme dan konflik peran gender dapat beresiko pada kesehatan fisik maupun psikis. Contohnya bila seorang laki-laki yang konform dengan norma-norma maskulin dalam hal secara emosional tidak ekpresif bisa jadi beresiko pada permasalahan kesehatan dan masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan. Pada sisi lain seorang laki-laki yang bebas mengekspresikan emosinya direndahkan oleh orang-orang lain karena mengekspresikan emosi adalah stereotip feminin. Proses kognisi, emosi, perilaku dan ketidaksadaran dapat berinteraksi menyebabkan seseorang merasa jelek tentang dirinya atau menghasilkan hubungan yang negatif dengan orang lain. Hasil personal dari konflik peran gender termasuk kecemasan, depresi, self esteem yang rendah dan stres. Hasil dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal bisa berupa keterbatasan intimasi, ketidakbahagiaan dalam berhubungan, konflik pekerjaan, kekuasaan dan kontrol dalam hubungan serta bisa sampai pada serangan fisik dan seksual. Aspek-aspek negatif dari stereotip maskulin merupakan sistem mistik dan nilai, yang diartikan sebagai suatu set kompleks dari nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan yang mendefenisikan maskulinitas optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut O'Neil dan kawan-kawan Mistik Maskulin dan sistem nilai merupakan aspek-aspek negatif dari stereotip maskulin. Mistik Maskulin dan sistem nilai didefenisikan sebagai set dari nilai-nilai dan kepercayaan yang kompleks dalam mengartikan maskulinitas. Nilai-nilai ini, dipelajari sejak tahap awal sosialisasi, yang didasarkan pada stereotip dan kepercayaankepercayaan yang kaku tentang laki-laki, maskulin dan feminin. Mistik Maskulin dan sistem nilai ini menghasilkan ketakutan akan femininitas pada kehidupan pria. Sosialisasi peran gender, sistem mistik dan nilai maskulin serta ketakutan akan femininitas berhubungan dengan pola-pola konflik peran gender yaitu konflik antara pekerjaan dan hubungan keluarga. Mengalami kesulitan dalam mengimbangi pekerjaan-pekerjaan dan hubungan-hubungan keluarga, yang dapat menghasilkan masalah kesehatan, kelebihan kerja, stres dan suatu ketidakmampuan untuk bersenang-senang dan relaks. Ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak sebenarnya mengalami konflik sebagaimana disebutkan dalam pola keempat di atas. Norma yang melekat kepada ayah sebagai pencari nafkah bagi keluarga tetap menjadi beban spikologis, namun di sisi lain seiring dengan bergesernya budaya serta struktur sosial ayah mulai ikut terlibat dalam urusan-urusan domestik rumah tangga. Konflik yang dirasakan oleh ayah dalam kaitannya dengan perannya merawat anak serta mencari nafkah untuk keluarga secara langsung akan menambah beban psikologis. Beban dan tanggungjawab untuk merawat anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
seperti dialami oleh para ibu bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Namun demikian, karena keinginan dan atau karena menumpuknya beban Ibu, sehingga ayah perlu terlibat dalam urusan domestik salah satunya dengan mengurus anak.
B. Peranan Budaya pada Sosialisasi Peran Gender Menurut Frieze (1978), peran budaya pada perkembangan peran gender, dimulai dengan peran yang mendikte pengkategorisasian dan penggeneralisasian dalam proses kognitif seorang anak. Selanjutnya melalui berbagai alternatif, model budaya juga menyediakan suatu daya dorong dalam perubahan skemata kognitif seseorang. Peran budaya ini dimulai dari keluarga, dimana anak mengamati adanya perbedaan perilaku pada keluarga ke dalam sistem kategorinya. Pada skala yang lebih besar, struktur dan organisasi sosial, misalnya struktur keluarga dalam suatu masyarakat merupakan sumber data dimana seorang anak mempergunakannya untuk membentuk stereotip peran gender. Jadi aspek-aspek budaya dari suatu masyarakat mendikte perilaku melalui model peran anak yang pertama. Selain itu budaya juga mendikte perilaku dari model-model peran yang diproyeksikan dalam setiap kenyataan pada jaringan media. Karakter TV, memerankan stereotip budaya. Media massa menunjukkan konsekwensi dari pelanggaran normanorma gender, menggambarkan hadiah bagi yang conform (menyesuaikan diri)
dengan
norma
gender
dan
hukuman
bagi
yang
melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
penyimpangan. Teman-teman sebaya anak juga menyingkapkan informasi budaya yang sama, budaya mempengaruhi perilaku dari model teman-teman sebaya. Budaya juga mempengaruhi respons-respons orang lain terhadap anak. Dimana kemudian respons masyarakat secara luas juga memberikan masukan sebagai dasar dari stereotip anak. Kesimpulannya menurut Frieze (1978, dalam Nauly, 1993) bila anak berhadapan dengan pola-pola stimulus sosial, ia akan membentuk suatu stereotip gender yang konform dengan stereotip yang ada pada masyarakat tersebut. Namun bila terdapat model yang tidak sesuai dengan pola stereotip yang ada pada masyarakat tersebut, anak akan memiliki alasan untuk bertanya tentang kebenaran stereotip dan menyesuaikan skemata peran- peran gender yang dimilikinya. Jadi dalam hal ini budaya berinteraksi dengan perkembangan kognitif dalam perolehan peran gender. Melalui perilaku model-model dan melalui respons-respons terhadap anak, budaya memberikan masukan sensoris yang menyajikan dasar dari stereotip gender pada anak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, kebudayaan merupakan sesuatu yang dinamis dan dapat dipengaruhi oleh faktor sosialisasi yang terjadi secara intens mempengaruhi suatu masyarakat. Demikian juga dengan cara pandang tentang perempuan dan laki-laki dan kompleksitas peran-peran yang dimainkan olehnya mulai berubah seiring dengan sosialisasi intens melalui media maupun yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
C. Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak Definisi ayah mengalami variasi diantara budaya-budaya, hal ini disebabkan antar kelompok budaya membentuk definisi mengenai fungsi pengasuhan yang berbeda baik itu bagi ayah maupun ibu (Lamb, dalam Frogman, dkk, 2000). Fathering merupakan peran yang dimainkan seseorang yang berkaitan dengan anak, bagian dari sistem keluarga, komunitas, dan budaya (Lynn, dalam Frogman, dkk, 2002). Good fathering merefleksikan keterlibatan positif ayah dalam pengasuhan melalui aspek afektif, kognitif, dan perilaku. Ayah bertanggung jawab secara primer terhadap kebutuhan finansial keluarga. Ibu bertanggung jawab terhadap pengasuhan dasar. Bermain dengan anak, dukungan emosional, monitoring, dan hal yang berkaitan dengan disiplin dan aturan cenderung dibagi bersama oleh ayah dan ibu. Lamb, dkk (dalam Palkovits, 2002) membagi keterlibatan ayah dalam 3 komponen yaitu; 1. Paternal engagement: pengasuhan yang melibatkan interaksi langsung antara ayah dan anaknya, misalnya lewat bermain, mengajari sesuatu, atau aktivitas santai lainnya. 2. Aksesibiltas atau ketersediaan berinteraksi dengan anak pada saat dibutuhkan saja. Hal ini lebih bersifat temporal. 3. Tanggung jawab dan peran dalam hal menyusun rencana pengasuhan bagi anak. Pada komponen ini ayah tidak terlibat dalam pengasuhan (interaksi) dengan anaknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Palkovits (2002) menyimpulkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak memiliki beberapa definisi, diantaranya: 1. Terlibat dengan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh anak (McBride & Mills,1993). 2. Melakukan kontak dengan anak 3. Dukungan finansial 4. Banyaknya aktivitas bermain yang dilakukan bersama-sama. Keterlibatan dalam pengasuhan juga diartikan sebagai seberapa besar usaha yang dilakukan oleh seorang ayah dalam berpikir, merencanakan, merasakan, memperhatikan, memantau, mengevaluasi, mengkhawatirkan serta berdoa bagi anaknya (Palkovits, 2002). Menilik dari perspektif anak, keterlibatan ayah diasosiasikan dengan ketersediaan kesempatan bagi anak untuk melakukan sesuatu, kepedulian, dukungan dan rasa aman. Anak yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan dirinya akan memiliki kemampuan sosial dan kognitif yang baik, serta kepercayaan diri yang tinggi (Palkovits, 2002). Hal ini terjadi bila ayah mengembangkan model pengasuhan yang positif. Keterlibatan akan menimbulkan efek yang negatif apabila dalam praktek pengasuhannya, ayah menunjukkan perilaku negatif, dan melibatkan hukuman fisik. Dari hal di atas dapat disimpulkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan membawa manfaat besar bagi perkembangan anak, hanya apabila keterlibatan tersebut cocok, hangat, bersifat positif, membangun dan memfasilitasi anak untuk berkembang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Adapun manfaat keterlibatan pengasuhan ayah bagi anak adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan kognitif. Bayi yang telah menerima perlakuan serta pengasuhan dari figur ayah akan menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif pada usia 6 bulan. Pada saat menginjak usia 1 tahun, mereka akan menunjukkan peningkatan fungsi kognitif, baik dalam hal pemecahan masalah, pada usia 3 tahun memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari seusianya. Ketika diperbandingkan dengan ibu, pola pembicaraan ayah dengan balita lebih diarahkan ke hal yang sifatnya pertanyaan misalnya apa, kemana; hal ini mengakibatkan anak akan lebih komunikatif dalam berinteraksi, menggunakan kosakata dan kalimat yang lebih bervariasi. Mereka yang mendapat pengasuhan dari ayah, akan menunjukkan prestasi akademik. Dukungan akademik yang diberikan oleh ayah, berkorelasi positif dengan motivasi akademik remaja. Mereka akan termotivasi untuk melakukan performansi akademik terbaik, dan mengutamakan nilai akademik dalam hidup. Secara jangka panjang, anak yang dibesarkan dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan memiliki prestasi akademik serta ekonomi yang baik, kesuksesan dalam karir, pencapaian pendidikan terbaik, dan kesejahteraan psikologis. 2. Perkembangan emosi dan kesejahteraan psikologis Menurut Hidayati, Kaloeti, dan Karyono (2011), keterlibatan ayah dalam kehidupan anak berkorelasi positif dengan kepuasan hidup anak,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
kebahagiaan dan rendahnya pengalaman depresi. Penerimaan ayah secara signifikan mempengaruhi penyesuaian diri remaja, salah satu faktor yang memainkan peranan penting bagi pembentukan konsep diri dan harga diri. Secara keseluruhan kehangatan yang ditunjukkan oleh ayah akan berpengaruh besar bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis anak, dan meminimalkan masalah perilaku yang terjadi pada anak (Rohner & Veneziano, 2001). 3. Perkembangan sosial Keterlibatan ayah dalam pengasuhan secara positif berkorelasi dengan kompetensi, inisiatif, kematangan sosial dan relatedness (Hidayati, Kaloeti, dan Karyono, 2011). Partisipasi langsung ayah dalam pengasuhan anak membawa pengaruh bagi perkembangan perilaku prososial bagi anak usia tiga tahun. Kehangatan, bimbingan serta pengasuhan yang diberikan oleh ayah memprediksi kematangan moral, yang diasosiasikan dengan perilaku prososial dan perilaku positif yang dilakukan baik oleh anak perempuan maupun anak laki-laki. Kesehatan fisik Ayah secara tidak langsung berperan terhadap kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis anak, ketika memberikan dukungan optimal terhadap pasangannya (istri). Suami yang memberikan dukungan emosional kepada istri yang hamil, mengakibatkan terjadinya kondisi kehamilan prima dan proses persalinan normal serta anak yang sehat. Horn dan Sylvester (2002) menyatakan anak-anak yang tidak tinggal bersama ayah sebagian besar mengalami masalah kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Selain bermanfaat bagi anak, keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga bermanfaat bagi ayah yaitu: 1. Lebih matang secara sosial 2. Merasa lebih puas dengan kehidupan mereka 3. Mampu memahami diri dan berempati dengan orang lain, serta mengelola emosi dengan baik Pengalaman keterlibatan seorang ayah dalam mengasuh anak pertama juga menjadi beban tersendiri bagi seorang ayah. Ayah yang dalam kepercayaan tradisional masyarakat diharapkan menjadi tulang punggung keluarga dan bergeser terlibat dalam urusan pengasuhan anak secara langsung akan memberikan pengalaman yang baru. Ikut terlibat dalam perawatan anak akan melibatkan emosi, kognisi, fisik, dan perilaku bagi seorang ayah. Sebagai pengalaman baru, merawat anak dapat mempengaruhi emosi ayah. Merawat anak yang baru lahir membutuhkan perhatian serta menyita banyak waktu. Urusan anak dimulai dari menyediakan dan memberi makan, memandikan, dan memakaikan pakaian. Ayah yang terlibat dalam merawat anak juga sekaligus tetap memikirkan nafkah bagi keluarga. Karena itu, ayah yang terlibat dalam mengurus anak bebannya dua kali dibandingkan denan ayah yang tidak ikut merawat anak.
D. Peran dalam Pengasuhan Anak Pertama dalam Budaya Jawa Franz Magnis Suseno mendeskripsikan pola pengasuhan dalam kultur Jawa menunjuk pada adanya perbedaan antara anak laki-laki dan wanita. Anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
laki-laki dipersiapkan untuk bertanggungjawab terhadap istri dan anakanaknya. Anak laki-laki dididik untuk dapat mencari nafkah dan diberi kesempatan untuk mempunyai cita-cita tinggi sehingga orientasinya lebih keluar rumah dan untuk itu dia dibebaskan dari tugas-tugas rumah tangga. Akibatnya, anak laki-laki tidak dibekali dengan keterampilan-keterampilan praktis mengelola rumah. Anak wanita sejak kecil dipersiapkan untuk menjadi ibu dan istri yang berbakti pada suami. Untuk itu ia banyak dibekali keterampilan-keterampilan praktis mengelola rumah tangga (Franz Magnis Suseno, 2003). Pola pengasuhan ini telah membiasakan laki-laki untuk lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas yang bersifat abstrak, sedangkan wanita justru langsung terlibat dalam tugas-tugas konkret. Akibatnya, laki-laki menjadi gagap ketika harus terjun ke masyarakat, sementara wanita lebih terampil dan luwes karena sudah terbiasa mengelola rumah tangga. Pembiasaan ini juga membuat laki-laki dan wanita jawa ketika dewasa dan membangun rumah tangga memiliki perbedaan dalam cara menyelesaikan masalah; laki-laki cenderung berorientasi abstrak, sedangkan wanita justru bisa lebih taktis dan praktis (Franz Magnis Suseno, 2003). Dalam budaya Jawa, ibu (wanita) menduduki posisi sentral. Meski perannya selalu di belakang layar dan tidak tampak, pengaruhnya sedemikian besar sebagaimana tampak dalam cerita-cerita sehari-hari. Peran yang besar dari wanita ini didukung oleh konsepsi-konsepsi praktis yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Jawa, seperti orang tua lebih memilih ikut anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
wanita dibandingkan anak laki-laki, lebih mementingkan keselarasan dan menghindari konflik. Meskipun aturan normatif Jawa menunjukan bahwa posisi wanita di bawah laki-laki (cenderung paternalistik), di dalam pertalian kekerabatan justru yang lebih sering dipakai adalah sistem bilateral dengan tetap memperhitungkan baik garis bapak maupun ibu (Franz Magnis Suseno, 2003). Akibat dari penentuan peran-peran yang diharapkan baik ayah maupun ibu dalam kebudayaan Jawa, maka hal ini dibentuk dari sejak kecil. Sehingga ketika dewasa dan menjadi seorang ayah, maka hal tersebut terus terbawa. Ayah lebih banyak berperan di dalam sektor-sektor publik, sementara ibu lebih banyak bersinggungan dengan tugas-tugas di dalam keluarga. Dari peran-peran yang diharapkan bagi seorang ayah maupun seorang ibu maka timbullah permasalahan di dalam keluarga ketika ayah harus terlibat di dalam pengasuhan anak. Ayah dalam kebudayaan Jawa yang tidak dibiasakan untuk membantu urusan keluarga akan kesulitan dalam menyesuaikan diri di dalam keterlibatannya dalam pengasuhan anak.
E. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan penjelasan teori di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: Bagaimana makna pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu, penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya. Suryabrata (1990) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta atau kejadian-kejadian. Penelitian deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang difokuskan pada suatu fenomena tertentu (penelitian fenomenologis), yaitu mendeskripsikan pemahaman pengalaman hidup beberapa orang tentang konsep/fenomena (Creswell, 1998). Fenomena yang diteliti adalah gambaran pengalaman seorang ayah muda yang ikut serta dalam merawat anak pertamanya. Pengalaman ini berkaitan dengan kesiapan menghadapi kelahiran anak pertama, peran yang diambil dalam merawat anak, dan masalah serta resiko dalam merawat anak.
B. Batasan Istilah Pengalaman seorang ayah yang ikut serta dalam merawat anak pertama adalah sebuah esensi dari pengalaman-pengalaman seorang laki-laki
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
dalam menjalankan perannya sebagai ayat terkait dengan pergeseran peran ayah, serta pengalaman emosional ayah dalam ikut merawat anak pertama. Tabel 1. Panduan Wawancara Panduan Pertanyan Pergeseran Peran a. Pengambilan Peran 1. Bagaimana peran serta bapak dalam merawat anak pertama? Mengapa anda berkeinginan seperti itu? 2. Bagaimana pengalaman bapak saat merawat bayi? seperti mengganti popok, memberi makan atau memandikan bayi? 3. Bagaimana pengalaman bapak mengasuh anak anda ketika bapak harus berbagi waktu dengan isteri anda, sedangkan anda sendiri harus bekerja? 4. Saat bayi anda menangis bagaimana cara bapak menenangkan bayi anda tersebut? b. Resiko dan Masalah 1. Bagaimana perubahan yang anda rasakan ketika anda harus ikut serta dalam merawat anak anda?Jelaskan! 2. Ketika anda harus meluangkan waktu untuk merawat anak anda?Bagaimana cara anda bisa membagi waktu antara bekerja dan di rumah? 3. Bagaimana cara bapak membagi waktu dengan isteri bapak ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
harus bersama-sama merawat anak anda? c. Pengatasan Masalah 1. Saat isteri Bapak sakit, dan anda harus merawat bayi anda, padahal seharusnya anda harus bekerja, Bagaimana cara anda untuk mengatasi ini? 2. Bagaimana cara anda membagi waktu, ketika harus merawat anak anda dengan kegiatan anda lainnya, seperti bekerja atau kesibukan anda yang lainnya? 3. Dalam merawat anak, bagaimana anda dan isteri berkomunkasi dan bekerja sama agar bisa merawat anak anda bersama-sama?
Pengalaman Ayah a. Pengalaman Emosional 1. Bagaimana perasaan bapak ketika mengetahui istri anda mengandung anak anda yang pertama? 2. Bagaimana perasaan bapak ketika istri anda melahirkan? 3. Bagaimana proses melahirkan yang dialami oleh isteri bapak? 4. Saat isteri bapak dalam proses melahirkan, situasi seperti apa yang bapak alami saat itu? 5. Bagaimana perasaan bapak ketika anak pertama bapak lahir dan bapak melihat bayi kecil yang baru lahir tersebut? b. Kognitif 1. Bagaimana persiapan bapak ketika ketika harus mempersiapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
kelahiran anak pertama tersebut?Jelaskan! 2. Ketika berada di rumah, bagaimana bapak mengatasi situasi saat harus menghadapi anak yang rewel? c. Fisiologis 1. Bagaimana pengalaman bapak ketika harus merawat bayi yang baru saja lahir?dalam hal ini, bapak mengalami kesulitan dalam merawat tidak? 2. Bagaimana situasi yang bapak alami dan rasakan ketika merawat anak? d. Perilaku 2. Lalu apabila bapak mengalami hal tersebut, tindakan apa yang bapak lakukan
untuk
mengurangi
gejala-gejala
yang
kurang
menyenangkan? 3. Bagaiamana anda membagi waktu jam tidur ketika anda harus ikut serta dalam merawat anak anda?
C. Subjek Penelitian Pemilihan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposif sampling yaitu teknik memilih informan yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Peneliti terlegih dahulu menentukan karakteristik informan, kemudian dicari informan yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Adapun karakteristik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seorang ayah yang baru memiliki satu anak 2. Memiliki rentang usia antara 20-30 tahun 3. Memiliki pengalaman dalam merawat anak pertama dan sekaligus sebagai kepala keluarga yang ikut serta dalam menafkahi keluarganya. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan melibatkan tiga orang informan. Ketiga informan semuanya berdomisili di Yogyakarta. Alasan memilih inorman tersebut adalah karena waktu dan jarak yang cukup dekat dengan lokasi.
D. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian yaitu menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara adalah percakapan dengan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara. Teknik yang digunakan adalah dengan wawancara dengan pedoman umum, Patton (1990, dalam buku Poerwandari 2005) Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang dicantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara hanya digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Wawancara ini juga dapat berbentuk wawancara mendalam dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek secara utuh dan mendalam.
E. Analisis Data Karena data penelitian ini banyak berbentuk narasi dan deskripsi tertulis yang berasal dari transkrip wawancara dengan pedoman umum, catatan laporan hasil observasi dan wawancara informal, maka analisis data yang dilakukan adalah analisis konten/ analisis isi Poerwandari (2005). Langkah-langkah anallisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Organisasi Data Data-data yang telah didapatkan disusun dengan rapi, sistenmatis, dan selengkap mungkin. Tentang hal ini, Highlen dan Finley (1996) mengatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis yang dilakukan serta menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. Hal yang penting untuk mengorganisasikan data antara lain: a. Data mentah seperti catatan lapangan dan kaset hasil rekaman, b. Data yang sudah diproses sebagiannya seperti transkip wawancara dan catatan refleksi peneliti,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
c. Data yang sudah ditandai kode spesifik, dapat terdiri dari beberapa tahapan pengolahan, d. Penjabaran kode-kode dan kategori-kategori 2.
Koding dan Analisis Koding
dimaksudkan
untuk
dapat
mengorganisir
dan
mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Langkah-langkah koding sendiri diawali dengan menyusun transkrip wawancara, kemudian mengurutkan dan melakukan penomoran pada baris-baris transkip, dan terakhir melabeli masing-masing berkas dengan kode tertentu. 3. Melakukan
Kategorisasi, Interpretasi,
dan
Pembahasan
Hasil
Penelitian
F. Keabsahan Data Dengan kriteria ini data dan informasi yang dikumpulkan harus mengandung nilai kebenaran, yang berarti bahwa hasil penelitian kualitatif harus dapat dipercaya oleh para pembaca yang kritis dan dapat diterima oleh orangorang informan yang memberikan informasi yang dikumpulkan selama informasi berlangsung. Dan teknik pemeriksaan dalam kredibilitas ini, antara lain (Moleong, 2006): 1. Perpanjangan keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini bermaksud memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu faktorfaktor konstektual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti. 2. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. 3. Triangulasi Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Melakukan triangulasi,
baik
triangulasi
metode
(menggunakan
lintas
metode
pengumpulan data), triangulasi sumber data (memilih berbagai sumber data yang sesuai), dan triangulasi pengumpulan data (beberapa peneliti yang mengumpulkan datas secara terpisah). Dengan teknik triangulasi ini, peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai
sumber, metode, atau teori dan juga memungkinkan diperoleh
variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-lengkapnya. 4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekanrekan sejawat. Teknik ini mengadung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu: pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, untuk memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. Dengan pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama mereka paneliti dapat mereview persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. 5. Analisis kasus negatif Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding. 6. Pengecekan anggota Pengecekan
dengan
anggota
yang
telibat
dalam
proses
pengumpulan data sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Yang dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data, kategori analitis, penafsiran, dan kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pandangan Subjektif Peneliti Mengenai Peran Ayah dalam Merawat Anak Pertama Derasnya arus perubahan di tengah-tengah masyarakat berdampak langsung terhadap kehidupan dalam keluarga, salah satunya soal peran merawat anak. Terbukanya akses pekerjaan bagi perempuan menyebabkan semakin banyaknya perempuan-perempuan yang bekerja di luar, apalagi bagi perempuan single dan atau yang belum memiliki anak. Bagi perempuan single, hal tersebut tidak menjadi masalah, namun bagi para ibu yang memiliki anak akan menjadi permasalahan tersendiri, terutama menyangkut perawatan anak di rumah. Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya di masyarakat, perawatan anak biasanya menjadi tanggungjawab ibu. Seiring dengan perkembangan di masyarakat terutama soal perempuan profesional, maka bagi keluarga yang memiliki anak sangat membutuhkan peran ayah. Saat ini telah banyak ayah yang terlibat dalam perawatan anak. Figur ayah tidak lagi hanya bertanggungjawab dan atau memerankan sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Apalagi banyak para ibu yang sudah mampu untuk mencari nafkah keluarga. Hal tersebut tidak menjadi masalah, bahkan figur ayah yang rasional akan lebih baik dalam mendampingi anak selama proses perawatan.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
B. Pelaksanaan Penelitian Sebuah penelitian ilmiah umumnya dilaksanakan dengan prosedur ilmiah. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan penulis ini. Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti kepada informan. Pertama peneliti melakukan pendekatan terhadap informan. Pendekatan ini penting sebagai proses awal perkenalan lebih jauh serta memahami karakter dari informan. Pendekatan yang dilakukan peneliti memungkinkan untuk cairnya suasana, sehingga peneliti lebih mudah mengorek informasi dari informan. Pendekatan yang dilakukan misalnya dengan menanyakan secara pelan-pelan pribadi informan. Dengan mengetahui pribadi informan maka peneliti dapat masuk ke dalam kehidupan pribadi tanpa disadari oleh informan. Hal tersebut berhasil membuat informan nyaman dimintai keterangan oleh peneliti Kedua, setelah proses pertama dirasakan sudah selesai dan informan telah terkondisikan, kemudian melakukan wawancara dengan metode semi terstruktur. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyiapkan panduan. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta tidak melebar. Wawancara dilakukan secara langsung atau tatap muka. Kelebihan wawancara langsung, yaitu peneliti memahami reaksi informan terhadap setiap pertanyaan peneliti. Demi
kepentingan
dokumentasi,
peneliti
mempersiapkan
alat
perekam/digital recorder. Penggunaan alat perekam memungkinkan tidak ada informasi yang missing atau hilang selama proses wawancara. Dibandingkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
dengan tulisan, dokumentasi melalui alat perekam dalam wawancara memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1) informasi lebih lengkap; dan 2) wawancara lebih mengalir. Ketiga, Pembuatan verbatim masing-masing informan. Setelah mendengarkan dan atau melakukan transkripsi terhadap hasil wawancara digital hasil rekaman, maka penulis menyalin ke dalam bentuk verbatim untuk masing-masing informan. Tabel verbatim ini berguna untuk mengklasifikasi data-data yang diperoleh selama proses pencarian data terutama hasil wawancara di lapangan. Keempat, Membuat tabel ringkasan wawancara untuk masing-masing informan. Tabel wawancara digunakan untuk menentukan tema dari hasil wawancara setiap pertanyaan yang diajukan (pembuatan koding). Tabel ringkasan wawancara memudahkan peneliti dalam memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan dalam laporan skripsi. Kelima, Mengumpulkan keseluruhan hasil verbatim pada tabel ringkasan, untuk menentukan tema secara keseluruhan dari hasil verbatim keseluruhan informan. Keenam, Membuat horizonaliting (menghilangkan pernyataan yang tumpang tindih/ tidak sesuai dengan topik). Ketujuh, Membuat tabel pengalaman (apa yang dialami dan bagaimana fenomena itu dialami). Penjelasan naratif dari hasil tabel pengalaman yang dibuat. Kedelapan Membuat pembahasan dari setiap pengalaman informan kemudian membuat kesimpulan dari keseluruhan hasil yang diperoleh dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
informan. Langkah ini merupakan akhir dari proses kegiatan penelitian. Langkah ini juga paling menentukan daripada langkah-langkah sebelumnya.
C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Informan Penelitian a. Informan 1 (Ad) Usia
: 29
Pendidikan Terakhir
: SMA
Aktifitas saat ini
: Mahasiswa
Usia pernikahan
: 1 tahun
Usia anak
: 12,5 bulan
Agama
: Katholik
Suku
: Jawa
b. Informan 2 (Mj) Usia
: 27
Pendidikan Terakhir
: S1
Aktifitas saat ini
: Karyawan Bank
Usia pernikahan
: 7 tahun
Usia anak
: 9 Bulan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
c. Informan 3 (St) Usia
: 30
Pendidikan Terakhir
: D3
Aktifitas saat ini
: Wiraswasta
Usia pernikahan
: 2 tahun
Usia anak
: 5 Bulan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa Berdasarkan data demografi di atas, informan terdiri atas 3 orang
pria yang statsusnya sudah menikah dan memiliki anak pertama semua. Rentang usia yang dimiliki adalah antara 21-30 tahun. Subjek satu berusia 29 tahun, subjek dua 27 tahun dan subjek tiga berusia 30 tahun. Pendidikan terakhir yang dimilikipun beragam, ada yang jenjang pendidikannya masih SMA, sarjana dan ada yang berpendidikan terakhir D3. Selain ikut serta langsung dalam merawat anak, informan juga memiliki pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Ada yang bekerja sebagai karyawan bank, wiraswasta/wirausaha dan adapula yang masih berstatuskan mahasiswa. Dua dari informan menganut agama Islam dan salah satu menganut agama Katholik. Keseluruhan informan termasuk dalam suku Jawa. Kemudian untuk usia pernikahan dan usia anak masing-masing informan juga bervariasi, informan pertama sudah menikah selama 1 tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
dengan usia anak 12,5 bulan, informan kedua 9 tahun dengan usia anak 5,6 bulan dan informan ketiga sudah menjalani usia pernikahan selama 5 tahun dengan usia anak sekarang 22 bulan.
2. Hasil Analisis Data Penelitian a. Apa yang dialami oleh seorang ayah yang ikut merawat anak pertama dan bagaimana hal tersebut dialami? Dari hasil wawancara dengan ketiga informan, diperoleh data mengenai fenomena keikutsertaan ayah yang merawat anak pertama. Uraian detail tentang pengalaman ayah yang ikut merawat anak bertama dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Pengalaman Ayah yang Ikut Merawat Anak Pertama Apa yang dialami 1. Keharusan
Bagaimana Dialami
untuk ikut 1. Perasaan ayah merawat anak karena a. Lebih dekat dengan anak adanya tuntutan ekonomi di b. Sangat susah dalam keluarga. c. Capek 2. Keinginan untuk berperan d. Lebih emosional dan suka mengasuh anak demi marah-marah perkembangan anak dan 2. Peran Ganda Ayah meringankan beban isteri. a. Peran yang diambil hampir sama besar dengan isteri, dengan cara pembagian tugas masingmasing; b. Mengambil peran yang masih bisa dilakukan, seperti mengganti popok, membuatkan susu, memandikan anak; c. Ikut serta langsung menjaga anak, sementara isteri membantu mencari nafkah di luar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Keharusan untuk ikut merawat anak karena adanya tuntutan ekonomi di dalam keluarga dan keinginan ayah untuk berperan demi perkembangan anak dan meringankan beban isteri. 1. Perasaan Ayah Ada dua pengalaman berkaitan dengan pengambilan peran dalam merawat anak ini. Pengalaman pertama, informan merasa bahwa mereka ingin mengambil peran yang besar, ikut andil dalam merawat anak. Hal ini dilakukan karena para informan ini memiliki pemikiran bahwa ikut merawat anak itu juga menjadi tanggung jawab yang harus dijalani. Kemudian ada perasaan khawatir apabila tidak memiliki kelekatan dengan anak. “Nggak juga sich maksudnya e ketika anak saya sangat dekat dengan ibunya dan saya kalah dalam kedekatan itu banyak omongan saya kan nanti bisa kurang digugu yo. Emm. Maksudnya kurang diperhatikan karena dia terlalu dekat dengan ibunya lalu saya saya memang melihat banyak e yo itu karakter wanita sich rata-rata kalau ada apa-apa kan menangis. Ya. Ya memang saya memang saya diminta itu maksud e saya tidak suka melihat anak saya itu lemah dan cengeng..” (Mj) “Yach itu karena menurut saya, memang banyak laki-laki yang apa namanya, ga ikut mengurus anaknya, Karena itu akan berdampak psikologis yang pertama..heeh..itu yang saya alami. Jadi, saya tidak dekat dengan ayah saya, karena memang dulu saya pernah denger cerita, ibu saya itu mengurus saya sendirian, dan saya tidak ingin itu terulang pada anak saya. Yang pertama itu, itu dorongan yang terbesar…” (Al) “He eh. Merawat anak itu yo tanggungan juga. Tanggungan kedua orangtua. Dan menurut saya peran yang saya alami itu cukup besar juga..sama juga halnya dengan isteri saya .Gini karena pemikiran itu beda-beda. He em. Pemikiran orang kan bea-beda, kalau saya kan ini gini, dia juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
anakku. He em. Kemarin istriku sudah bawa ke mana-mana di dalamperut selama sepuluh bulan. He eh. Itu aalah wis apik to? Iya.. Nah kita juga ada rasa kasihan juga kan sama istri. Nah karena saya itugasnya tidak repot, kerjaan bisa dibagi-bagi” (St) “Yang pertama itu saya lihat, saya lihat dulu, ya kadang emang mangkel segh tiba-tiba nangisatau rewel gitue..pengennya tue didiamkan gitue. Tapi karena saya ingat tujuan pertama saya, ingin dekat dengan anak, saya deketin trus saya tempelin jari deket mulutnya, tapi kalau dia mangap, berarti, mau ga mau ibunya menyusui. Tapi kalau dia ga merespon, akan saya gendong, saya ajak keliling.Diem.. biasanya diem..” (Al) Masalah yang biasa dialami oleh seorang ayah baru adalah terkait dengan pengalamannya ikut serta dalam merawat anak, sehingga berakibat pada diri informan. Masalah yang dihadapi oleh para informan ini terdapat dua macam masalah, yaitu masalah yang dapat dikelola dengan baik dan masalah yang memiliki resiko bagi diri informan. Masalah yang sudah bisa dikelola dengan baik oleh informan, meliputi mampu menahan emosi dengan melihat anak tertawa, manajemen waktu dalam merawat anak, tugas pekerjaan, dan tugas sebagai kepala keluarga Pembagian tugas dengan isteri dalam merawat anak. “Kalau capek saya tidur. He eh. Karena anu sekarang kan sudah lagi lucu-lucunya. Nah itu kan menghibur sebenernya. Oh ya. Padahal sudah capek, tapi menghibur. He eh. Iya. Itu walaupun kita badan e nggak enak,tapi malahan anaknya sakit, nah kita juga nggak enak malahan. Nah walaupun badan kita sakit, capek tetapi anak kita itu sehat. Itu yang saya rasakan, jadi tidak merasa capek lagi.” (St)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
“Kadang tue..belajar bagi waktu lebih baik satu, dan yang kedua masih pembagian tugas. Memang segh kadang muncul pusing, itu kadang..kadang tapi emang ga banyak, cuman kalo kita capek, sambil gendong itu rasanya pusing dibelakang itu, saking capeknya. Tapi untuk mengatasinya yo saya bagi tugas seperti itu tadi, Trus..yang pasti mempelajari kalau misalnya besok ada waktu luang sedikit, saya gunakan sebaik mungkin.” (Al) Kemudian resiko yang dialami informan akibat dari kelelalahan menjaga anak yaitu tugas-tugas lainnya menjadi terbengkalai, terkadang melampiaskan emosi dengan (berkata kasar secara tidak sadar), dan pola tidur menjadi sedikit kacau. “..capek sama sebel itu pasti, yo kalau saya sich e e ya mungkin karena capek atau apa ya yo kadang sering njur beberapa otomatis yo mungkin pernyataan yang sedikit kasar itu keluar, sedikit kasar maksudnya mungkin neblek pantat atau apa e ataupun mengeluarkan apa seperti bulu, ancaman atau apa itu ya memang terjadi ya tapi saya gini ketika setelah saya pokoknya memberikan kata yang kurang enak bagi anak..”(Mj) “..emang capek pasti..trus yang kedua itu mudah menyerah, mudah menyerah dalam arti mungkin, mungkin tugas-tugas itu menjadi sedikit terabaikan agak keteteran, tapi setelah bayi itu tidur, saya baru bisa menyentuh pekerjaan saya. Biasanya juga setelah bayi itu tidur, aku ikut tidur gitue..Jadi ya lebih mudah menyerah akhir-akhir ini” (Al) 2. Peran Ganda Ayah Kemudian untuk pengambilan peran yang kedua, peran yang diambil tidak begitu besar. Informan mengambil peran yang masih bisa dilakukan, seperti mengganti popok, membuatkan susu, memandikan anak, dan lain sebagainya. Akan tetapi ada pembagian tugas dengan isteri untuk merawat anak, agar terlihat lebih ringan beban isteri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
“Ya itu tadi e ketika beberapa hal yang tidak mampu dilakukan oleh istri saya dalam arti karena dia kecapekan, biasanya saya mengambil alih itu. Ya gantiin popok malam, lalu juga ketika anak sudah bisa jalan atau apa, nah nemenin main. Istri saya memasak atau apa itu. Saya tidak begitu besar memang mengambil alih sebenarnya mungkin lebih baik banyak ke ibunya tapi ya nggak tahu, ya ada ketakutan tersendiri ketika saya nggak bisa ikut serta ngerawat anak saya.” (Mj) “Kalau bagi saya sendiri segh hamper fifty-fifty. Maksudnya, memang lebih banyak isteri saya, karena yang harus intens itu adalah air susu ibu itu. Bagi saya segh sebenernya kalau tidak air susu, kita sama-sama besar dalam mengasuh. Mandiin, saya juga bisa mandiin, gantiin popok, dan ganti lain-lainnya saya juga bisa. Hanya yang saya ga bisa itu memberi asi. Jadi, memang lebih besar, tapi saya kira fifty-fifty.” (Ad) “Ya sementara hanya menggantikan popok itu. Memberikan makan, memberi makan saat anak udah gedhe, karena ini ketakutan salah dalam porsi atau apa, karena kalau bayi itu gini kalau nelen nyleneh itu sangat berbahaya, e nanti bisa maksudnya kayak buat makanan tetapi malah salah takaran makanan yang kita bnikin sendiri lalu dimasukkan bisa saja sulit buang air besarnya atau dia mencret lah seperti itu kan yang biasanya, ya saya hanya ikut mendulang saja. Nalurinya udah dapat tetapi saya kurang paham ini. Dan sebelumnya memang belum ada pengalaman ke situ, langsung otodidak.” (Mj) “Yo, kan kalau malem gantian tidurnya. H em. Jadi kalau malem minta susu yo gantian to buat e. Kalau istri saya sakit gitu.. mau ga mau saya ambil peran isteri. Ya harus buatin susu, yo nyuci ini, nyuci popok, mandiin, nagsih makan. Rasanya saat itu yo capek lah..tapi karena ada si keci, seneng liat anak sehat, lucu. He eh. Jadinya capeknya itu hilang..” (St) Tuntutan untuk mengasuh anak merupakan suatu keharusan bagi informan karena faktor ekonomi. Dimana informan sebagai ayah tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Karena itu, perubahan peran dari mencari nafkah menjadi pengasuh anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
berdampak pada penghasilan keluarga. Hal tersebut terungkap dari hasil wawancara dengan ketiga informan berikut ini: “Yah..mbak kalau selama ini penghasilan saya dan isteri itu ya sudah mencukupi, untuk kebutuhan sehari-hari, untuk anak, untuk biaya keluarga saya, dan untuk smua kebutuhan lainnya. Itu, sudah bisa dibilang cukup. Untuk biaya bulanan itu yang paling banyak keluar ya untuk kebutuhan bayar listrik,air,dll. Dan untuk kebutuhan susu anak, makan, kebtuhuan-kebutuhan tak terduga.” (Mj) “Untuk penghasilan tiap bulan itu pengeluaran cukup banyak, apalagi sekarang uda ada anak. Kebutuhan2 ga diduga itu sering muncul. Lalu untuk ngatasin nya saya punya sampingan usaha, selain saya sendiri bekerja.” (Ad) “Penghasilan saya sebulan sudah bisa mencukupi kalau buat memenuhi hidup isteri dan anak. Kalau sekarang yang paling banyak keluar ya untuk susu anak itu paling banyak, soalnya dia kalau minum susu tu sehari bisa 4-5 kali.Jadi sebulan tu bisa abis 5 kaleng susu yang besarbesar.” (St) Ketiga informan mengakui bahwa tuntutan ekonomi dalam keluarga menjadi penyebab ayah harus terlibat di dalam pengasuhan anak pertama. Namun dengan dibantu oleh isteri yang bekerja di luar, ayah tidak mampu seratus persen mengatasi permasalahan yang terkait dengan pengasuhan anak. “Iyah mba, saya dan isteri itu pulang jam4, yah jam5 sudah sampai di rumah lah..itu jadi kurang pengawasan anakanak. Maka nya saya sebenarnya kurang setuju isteri bekerja. Tapi karena isteri juga dari sebelum saya menikah sudah suka bekerja, yah uda mau gimana lagi..dan ini karena juga anak masih bisa lah diawasi ama simbahnya, jadi saya percaya aja. Nah kadang itu kalau sudah sampai rumah, dua2 nya uda capek. Saya capek, isteri juga. Tapi kan harus masih ngurusi anak. Jadi saya kasian sebenernya sama anak saya, ko ya kurang perhatian. Isteri masih harus masak, dulang, dan mandiin anak. Tapi kalau uda sampai rumah, saya usahain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
semaksimal mungkin main sama anak, tak ajak dolan, tak mandiin, gitu mbak. Kalau sore isteri lagi masak atau sibuk di dapur, yah aku bantuin mandiin anak. Nanti abis itu gantian, isteri yang dulang makan, aku nyuci baju, atau bersih-bersih ruah. Jadi memang harus saling back up, kalau ga, pekerjaan rumahnya ga selesai-selesai.” (Mj) “Yah kalau anak sudah aga besar dan bisa dilepas, tidak apaapa kalau mau bekerja. Tapi untuk sekarang ini, isteri saya juga sudah ada sampingan, dengan dia membuka online shop. Itu sudah lumayan ada tambahan penghasilan sedikit, walaupun tidak seberapa. Saya takutnya nanti kalau isteri bekerja itu, anak saya tidak kopen. Tapi kalau jaman sekarang dengan biaya yg banyak begini kan mau ga mau yah harus ada tambahan penghasilan juga. Yah nanti kalau anak sudah bisa sekolah. Mungkin saya mengijinkan isteri bekerja. Asal yah itu, masih tetap harus jalanin kewajiban sebagai isteri. Saya tu sebenernya santai ko mba.. yah kan saya dan isteri termasuk pasangan muda. Dan bukan keluarga yang kaya punya harta banyak. Yah bisa dibilang cukup lah. Untung isteri juga bukan tipe yang boros, jadi maih bisa kontrol tiap bulan nya untuk pengeluaran. Isteri kalau mau beli sesuatu yang dia pengin ya pakai uangnya sendiri. Nah yang penting itu kalau ada apa-apa, misalnya yah pengen sesuatu, tapi ko ga ada uang, yah bilang aja ke aku gitu mbak.. kalau komunikasinya sudah lancar, pasti enak ko. Semua bisa berjalan enak.” (Ad) “Yah paling ini kalau anak sudah 5 tahun. Isteri juga bekerja ko mbak. Ini isteri saya sudah mul;ai ngelamar2 pekerjaan. Karena memang kalau dulu waktu anak masih bayi, saya ga bolehin buat dia kerja, karena nanti ga ada yang ngurus dan momong anak. Tapi ini kan sekarang uda aga besar, dan kalau saya dan isteri bekerja, nanti sementara bisa dititipkan dulu di rumah simbahnya sampai sore, baru nanti kalau sudah selesai kerja, tak jemput. Yah kalau nanti isteri ga bekerja, gaji saya cuman 1,7 jt. Kalau dibilang cukup ya cukup untuk kebutuhan keluarga dan anak. Tapi kalau isteri pengen2 beli sesuatu, kaya kadang tu pengen beli tas, apa sepatu gitu, yah kan jkalau ga ada uang lebih saya ga bisa penuhin, makanya dia punya alternatif untuk kerja, biar bisa beli-beli barang yang dia pengen. Yah intinya kalau isteri bekerja ,ya gpp tapi kewajiban sebagai isteri arus tetap dijalankan, yah
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
ngopeni anak, dan lain-lain. Soale kalau gak bisa ngatur, bisa keteteran nanti mbak.” (St) b. Pengalaman Ayah Yang Ikut Merawat Anak Pertama? Beradasarkan pengalaman yang dialami tersebut, maka sintesis pengalaman seorang ayah yang yang ikut serta dalam merawat anak pertamanya adalah sebagai berikut: Tabel 3 Sintesis Pengalaman menjadi Seorang Ayah Baru Apa Yang Dialami
Bagaimana Dialami
Makna
Dilakukan oleh
1. Keharusan a. Perasaan ayah a. Merawat anak Mj, St, Ad untuk ikut 1) Lebih dekat dengan pertama (Ayah baru merawat anak anak menyita tenaga, berusia 27 dan karena adanya 2) Sangat susah waktu dan 30 tahun, Ad tuntutan 3) Capek emosi 29 tahun) ekonomi di 4) Lebih emosional b. Ikut merawat dalam dan suka marahanak pertama Mj, St, Ad keluarga dan marah merupakan (Ayah baru meringankan b. Peran Ganda Ayah pengalaman berusia 27 dan beban isteri. 1) Peran yang diambil baru dan 30 tahun, Ad 2. Keinginan hampir sama besar menjadi 29 tahun) untuk berperan dengan isteri, keharusan mengasuh dengan cara karena tuntutan anak demi pembagian tugas ekonomi perkembangan masing-masing; keluarga anak dan 2) Mengambil peran meringankan yang masih bisa beban isteri. dilakukan, seperti mengganti popok, membuatkan susu, memandikan anak; 3) Secara langsung ikut serta langsung menjaga anak, karena isteri harus bekerja membantu ekonomi keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Berdasarkan tabel 3 terdapat dua makna yang dialami oleh seorang ayah yang ikut merawat anak pertama: 1. Merawat anak pertama menyita tenaga, waktu dan emosi ayah Bagi seseorang yang baru memerankan satu peran tertentu akan sangat kesulitan. Demikian juga di dalam pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama akan merasakan pengalaman baru. Perasaan yang dirasakan oleh ayah yang ikut mengurus anak pertama yaitu capek, waktu habus sampai timbul emosi yang cenderung berakibat pada mudah marah-marah. Mengurus anak cukup sulit. Ayah yang secara penuh ikut mengurus anak misalnya harus bangun pagi, untuk mempersiapkan mandi, menyiapkan susu, ganti baju dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan beban pekerjaan serta peran yang tidak umum tersebut, maka akan memberikan pengalaman baru yang dirasakan oleh seorang ayah. 2. Ayah yang ikut merawat anak pertama merupakan pengalaman baru dan menjadi keharusan karena tuntutan ekonomi keluarga Kehadiran anak juga mempunyai nilai tersendiri bagi keluarga. Adanya anak dalam suatu keluarga sudah merupakan salah satu kebutuhan bagi orang tua, baik sebagai kebutuhan ekonomi, sosial, dan psikologi. Konsep nilai anak yang dimiliki oleh setiap keluarga umumnya telah mendasar dan menjadi bagian dari hidup mereka. Anak, pada umumnya menjadi urusan para ibu di dalam keluarga Jawa. Namun karena pergeseran kebudayaan serta factor-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
faktor lainnya yang mulai merasuki kebudayaan Jawa, maka terjadi perubahan pola hidup di masyarakat, salah satunya dalam hal pengasuhan anak. Di tengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat Jawa yang toleran dengan perubahan, pola kebudayaannya sudah mulai berubah. Dimana saat ini banyak ditemukan pengasuhan anak yang tidak hanya dilakukan oleh para ibu. Para ayah pun juga banyak terlibat secara intens di dalam pengasuhan anak. Namun demikian, pengasuhan anak oleh ayah bukanlah perkara mudah, seperti dirasakan oleh ayah yang terlibat di dalam mengasuh anak. Ketika terlibat di dalam mengasuh anak, informan yang merupakan ayah dari anak pertama yang terlibat di dalam pengasuhan merasakan kurang siap mental yaitu kurang menerima Keadaan yang terjadi,
karena
belum
waktunya,
ada
perasaan
belum
siap,
khawatir/cemas merasa belum siap untuk merawat anak, dan ada rasa tidak terima saat harus merawat bayi sehingga terpaksa dalam melakukan kegiatan tersebut. Demikian juga, keterlibatan ayah dalam mengasuh anak merupakan kebutuhan di tengah-tengah keluarga dimana ayah berpenghasilan rendah. Faktor ekonomi terkadang membuat sebuah hubungan keluarga menjadi renggang, oleh karena itu, keterlibatan ayah dalam membantu mengurus anak sangat dibutuhkan, agar ibu membantu mencari nafkah keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
D. Pembahasan Dari hasil penelitian, diperoleh makna pengalaman seorang ayah yang turut serta berperan dalam merawat anak pertama yang pada dasarnya memperlihatkan bagaimana mereka melakukan peran yang besar dalam merawat anak karena tanggung jawab dan ingin adanya kelekatan yang besar dengan anak mereka. Pengambilan peran yang besar ini dapat dilihat dengan bagaimana presentasi diri dan pemantauan diri untuk dapat benar-benar melakukan tanggung jawab mereka sebagai seorang ayah. Misalnya seorang ayah yang memperlihatkan peran mereka yang besar dengan benar-benar terjun ikut serta dalam merawat anak. Perilaku seperti disebutkan di atas terlihat sejak dari awal anak mereka masih berada dalam kandungan sampai mengikuti perkembangan hari kehari anak mereka. Sejak bayi atau anak mereka berada di kandungan beberapa hal sudah dilakukan, seperti mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan anak mereka, baik itu persiapan saat bayi masih di dalam kandungan, dengan selalu mendampingi dan memenuhi keinginan isteri selama 9 bulan, melakukan persiapan-persiapan pra melahirkan, sampai dengan melakukan upacara-upacara adat demi kelancaran proses kelahiran anak mereka nantinya. Ayah yang menantikan kehadiran anak pertama umumnya merasa senang, dan tanpa memikirkan mengenai bagaimana mengasuh anak pertama tersebut. Oleh karena itu, ketika seorang ayah mendapat anak pertama, maka ia secara naluriah akan merasa terpanggil untuk ikut merawat anaknya tersebut. Dalam perkembangannya, mengasuh anak tidak lagi hanya panggilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
naluriah seorang ayah, melainkan menjadi keharusan dengan berbagai faktor, seperti faktor ekonomi. Mengasuh anak pertama tersebut menjadi pengalaman baru bagi ayah. Ketika mencermati lebih detil, hasil penelitian ini memperlihatkan dua makna pengalaman menjadi seorang ayah baru dimana ayah baru ini ikut berperan serta dalam merawat anak pertamanya. Makna pertama: Merawat anak pertama menyita tenaga, waktu dan emosi ayah. Anak adalah hasil buah dari perkawinan. Kehadiran anak dalam sebuah perkawinan merupakan dambaan bagi suami-istri. Di satu sisi bagi seorang ayah, seperti dirasakan informan, kehadiran anak menjadi pembuktian tersendiri sebagai sosok lakilaki. Banyak pasangan suami isteri yang sudah lama tapi tidak dikaruniai seorang anak. Oleh karena itu, ketika dikaruniai anak, maka akan berpengaruh langsung terhadap kebahagiaan dan kehangatan dalam keluarga. Kehadiran anak bagi suatu keluarga memiliki nilai tersendiri. Menurut Hoffman dkk, (1978:126) bahwa nilai anak berkaitan dengan fungsi anak terhadap orang tua atau kebutuhan orang tua yang akan di penuhinya. Anak menjadi sumber kepuasan dan kesenangan tersendiri bagi orang tua. Dengan kehadiran anak dalam suatu keluarga, orang tua akan merasa senang karena sudah ada yang akan meneruskan apa yang menjadi cita-cita dan harapan mereka. Orang tua akan merasa bahagia ketika sudah berada dekat dengan anaknya, orang tua akan merasa senang dan rasa letih dan capek tidak akan terasa lagi ketika sudah berada dan bercanda bersama anak-anaknya. Anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
juga berdampak positif terhadap hubungan antara suami istri akan terjalin erat, memperoleh rasa cinta dan juga mengurangi ketegangan, kelelahan setelah seharian bekerja di ladang serta mengusir rasa sepi di rumah, karena dengan hadirnya anak-anak di rumah, perasaan gembira dan bahagia melihat segala tingkah laku, gaya bicara dan pembawaaan mereka yang kadang-kadang lucu dan menggelitik hati. Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga dapat membuat ramai suasana keluarga. Adanya perasaan memiliki, perasaan mempunyai teman, senang melihat pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Membuat orang tua tersenyum dan tertawa dengan melihat segala tingkah laku dan gaya mereka yang lucu-lucu, sehingga dapat melupakan untuk sementara kesusahan hidup mereka. Hidup akan terasa berarti, keluarga menjadi lengkap dan tugas suami istri telah terpenuhi secara psikologis. Bagi sebagian orang tua, anak juga dapat menjadi jaminan hari tua, keberadaan anak menimbulkan rasa tentram di hari tua, karena anak merupakan jaminan bagi orang tua pada saat orang tua tidak dapat bekerja lagi. Anak dapat memberikan suatu ketentraman bagi orang tua kelak ketika anak tersebut telah bekerja. Anak harus membalas budi kebaikan orang tua dalam hal ini adalah bahwa setiap anak harus mau memberikan bantuan ekonomi, merawat dan membantu pekerjaan orang tua baik itu semasih orang tuanya masih mampu bekerja maupun tidak sanggup lagi untuk bekerja mencari nafkahnya sendiri. Orang tua akan mendapat atau memperoleh bantuan ekonomi maupun bantuan hanya merawat setelah usianya telah uzur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Seiring dengan perjalanan waktu, maka kehadiran anak juga adalah suatu pengalaman belajar bagi orang tua. Anak membuat orang tuanya lebih matang, lebih bertanggung jawab. Tanpa anak, orang yang telah menikah tidak selalu dapat diterima sebagai orang dewasa dan anggota masyarakat sepenuhnya. Mengenali anak dimana orang tua memperoleh kebanggaan dan kegembiraan dari mengawasi anak-anak mereka tumbuh dan mengajari mereka hal-hal baru. Mereka bangga kalau bisa memenuhi kebutuhan anakanaknya. Kerukunan dan Penerus Keluarga dimana anak membantu memperkuat ikatan perkawinan antara suami istri dan mengisi kebutuhan suatu perkawinan. Mereka meneruskan garis keluarga, nama keluarga, dan tradisi keluarga. Keinginan ayah untuk ikut terlibat berperan di dalam mengasuh anak juga disebabkan karena ingin lebih dekat dengan anak. Dari keterangan informan ditemukan bahwa ikut berperan merawat anak juga tidak menjadi beban, akan tetapi panggilan jiwa untuk terlibat. Kelekatan hubungan antara ayah dan anak menjadi alasan tersendiri bagi salah satu informan untuk memutuskan ikut berperan mengasuh anak. Keputusan ayah ikut berperan mengasuh anak tersebut secara otomatis menambah beban ayah. Informan sebagai orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa sebagai orang tua ia bertanggungjawab untuk mencari nafkah keluarga. Oleh karena itu, ketika memutuskan berperan mengasuh anak, maka ia harus menjalankan peran ganda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Temuan penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Asa Premberg, Anna-Lena Hellstrom and Marie Berg (2007) di Swedia tentang peran ayah dalam mengasuh anak pertama selama setahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peran ayah dalam mengasuh anak akan membantu dalam mendekatkan hubungan antara anak dengan ayahnya, namun menambah beban bagi ayah. Ayah yang berperan mencari nafkah dengan sendirinya memiliki peran ganda yaitu mengurus anak. Peran ganda yang dijalankan oleh ayah, di satu sisi harus bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarga, namun di sisi yang lain ingin berperan di dalam mengasuh anak memberikan pengalaman tersendiri. Peran ganda yang dijalankan tersebut secara langsung menimbulkan perasaan kesulitan, cemas, emosi dan lain-lain. Hal tersebut wajar mengingat bahwa peran mengasuh anak juga merupakan peran baru yang tidak dikenal di dalam kebudayaan Jawa. Pola makna kedua yaitu bahwa Ayah yang ikut merawat anak pertama merupakan pengalaman baru dan menjadi keharusan karena tuntutan ekonomi keluarga. Menurut Hildred Geertz (1983:7) suatu gambaran ideal keluarga sebagai berikut : bagi setiap orang Jawa, keluarga yang terdiri dari orang tua, anak-anak, dan biasanya suami atau istri merupakan orang-orang terpenting di dunia ini. Mereka itulah yang memberikan kepadanya kesejahteraan emosional serta titik keseimbangan dalam orientasi sosial. Mereka memberi b Perasaan-perasaan tersebut disebut emosi (Sarlito, 1982:59). Bimbingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
moral, membantunya dari masa kanak-kanak menempuh usia tua dengan mempelajari nilai-nilai budaya Jawa. Namun seiring dengan perubahan kebudayaan dan sosial di masyarakat, peran-peran ayah sudah mulai bergeser, terutama peran dalam mencari nafkah. Hal tersebut selaras dengan pendapat Reynolds, et al (2003), yang mengatakan bahwa ketika ibu bekerja, maka dapat menambah penghasilan, mendapat penghargaan dari keluarga, stress, kelelahan, dan konflik keluarga. Dengan demikian, dalam keluarga yang memiliki sumber penghasilan kecil, maka kebutuhan untuk mencari nafkah akan mempengaruhi pembagian peran-peran di dalam keluarga tersebut. Seorang ayah yang berpenghasilan rendah tidak akan dapat mencukupi kebutuhan keluarga yang saat ini terus meningkat. Sementara itu, menurut Hoffman (dalam Lamb, 1981), peran ayah dan ibu dalam parenting memiliki paling sedikit empat dimensi. Pertama, orang tua menjadi teladan bagi anak baik melalui perkataan maupun tindakannya. Kedua, orang tua memberikan disiplin pada anak dan memberikan penjelasan mengapa mereka mendukung tingkah laku tertentu dan tidak mendukung tingkah laku yang lain. Ketiga, orang tua sebagai orang yang utama dalam memenuhi kebutuhan kasih sayang anak. Keempat, orang tua bertindak sebagai penghubung antara anak dengan masyarakat yang lebih luas, dalam cara : (1) membawa tuntutan dan harapan masyarakat ke dalam rumah dan melaksanakannya pada anak; (2) berdasar pada posisi ayah dan ibu di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
masyarakat, mereka memberikan status tertentu pada anak yang khususnya menjadi penting ketika anak mulai memahami dunia luar di mana ia berpijak. Sebagaimana diulas dalam sub bab sebelumnya, banyak faktor yang menentukan peran ayah dalam keluarga. Di antaranya adalah persoalan nilainilai budaya dan ekonomi di dalam keluarga. Dalam berbagai kebudayaan, dikenal pembagian peran-peran yang diusahakan sejak kecil. Peran ideal tersebut misalnya dengan melakukan pembagian peran dalam sebuah keluarga, misalnya ayah menjadi seseorang yang bekerja untuk mencari sumber penghidupan sedangkan pola pengasuhan akan lebih banyak dijalankan oleh seorang ibu. Untuk itulah posisi ibu memiliki andil besar dalam proses pembentukan karakter anak, dan pemberian makna di dalam keluarga. Seorang ibu menjadi sosok sentral bagi sebuah keluarga, dalam segi sosial dan ekonomi, rumah tangga. Oleh karena itu, ketika peran-peran ideal tersebut mulai ada perubahan –dengan berbagai faktor- maka akan menimbulkan konflik peran di dalam keluarga seperti yang dialami oleh informan. Konflik peran yang dirasakan oleh ayah yang terlibat dalam mengasuh anak pertama misalnya, merasa kurang siap secara mental, kurang menerima keadaan yang terjadi, karena belum waktunya, ada perasaan belum siap, khawatir/cemas merasa belum siap untuk merawat anak, dan ada perasaan tidak terima saat harus merawat bayi sehingga terpaksa dalam melakukan kegiatan tersebut. Informan sebagai orang jawa dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga Jawa secara otomatis akan mendapatkan kesulitan di dalam menjalankan peran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
ganda, terutama mengasuh anak. Hal tersebut disebabkan karena seperti pendapat Franz Magnis Suseno (2003) bahwa dalam kultur Jawa ada perbedaan pola pengasuhan antara anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dipersiapkan untuk bertanggungjawab terhadap istri dan anak-anaknya. Anak laki-laki dididik untuk dapat mencari nafkah dan diberi kesempatan untuk mempunyai cita-cita tinggi sehingga orientasinya lebih keluar rumah dan untuk itu dia dibebaskan dari tugas-tugas rumah tangga. Akibatnya, anak laki-laki tidak dibekali dengan keterampilan-keterampilan praktis mengelola rumah. Anak wanita sejak kecil dipersiapkan untuk menjadi ibu dan istri yang berbakti pada suami. Untuk itu ia banyak dibekali keterampilan-keterampilan praktis mengelola rumah tangga. Oleh karena itu, ketika seorang ayah Jawa ikut terlibat di dalam mengasuh anak, maka hal itu menjadi pengalaman baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah di dalam mengasuh anak pertama menghadirkan dua pola makna pengalaman subyektif yaitu: pertama, yaitu merawat anak pertama menyita tenaga, waktu dan emosi ayah. Seseorang yang baru memerankan satu peran tertentu akan sangat kesulitan. Demikian juga di dalam pengalaman ayah yang ikut merawat anak pertama akan merasakan pengalaman baru. Perasaan yang dirasakan oleh ayah yang ikut mengurus anak pertama yaitu capek, waktu habis sampai timbul emosi yang cenderung berakibat pada mudah marah-marah. Mengurus anak cukup sulit. Ayah yang secara penuh ikut mengurus anak misalnya harus bangun pagi, untuk mempersiapkan mandi, menyiapkan susu, ganti baju dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan beban pekerjaan serta peran yang tidak umum tersebut, maka akan memberikan pengalaman baru yang dirasakan oleh seorang ayah. Pola kedua, ayah yang ikut merawat anak pertama merupakan pengalaman baru dan menjadi keharusan karena tuntutan ekonomi. Pada umumnya menjadi urusan para ibu di dalam keluarga Jawa. Namun karena pergeseran kebudayaan serta faktor-faktor lainnya yang mulai merasuki kebudayaan Jawa, maka terjadi perubahan pola hidup di masyarakat, salah
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
satunya dalam hal pengasuhan anak. Di tengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat Jawa yang toleran dengan perubahan, pola kebudayaannya sudah mulai berubah. Dimana saat ini banyak ditemukan pengasuhan anak yang tidak hanya dilakukan oleh para ibu. Para ayah pun juga banyak terlibat secara intens di dalam pengasuhan anak. Namun demikian, pengasuhan anak oleh ayah bukanlah perkara mudah, seperti dirasakan oleh ayah yang terlibat di dalam mengasuh anak. Ketika terlibat di dalam mengasuh anak, informan yang merupakan ayah dari anak pertama yang terlibat di dalam pengasuhan merasakan kurang siap mental yaitu kurang menerima keadaan yang terjadi, karena belum waktunya, ada perasaan belum siap, khawatir/cemas merasa belum siap untuk merawat anak, dan ada rasa tidak terima saat harus merawat bayi sehingga terpaksa dalam melakukan kegiatan tersebut. Demikian juga, keterlibatan ayah dalam mengasuh anak merupakan kebutuhan di tengah-tengah keluarga dimana ayah berpenghasilan rendah. Faktor ekonomi terkadang membuat sebuah hubungan keluarga menjadi renggang, oleh karena itu, keterlibatan ayah dalam membantu mengurus anak sangat dibutuhkan, agar ibu membantu mencari nafkah keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Bagi Ayah Baru atau Calon Ayah Baru Kepada ayah baru atau calon ayah baru yang ingin terlibat dalam merawat anak agar lebih dapat menata diri terutama terkait dengan emosi. Hal tersebut perlu dilakukan agar ketika benar-benar menghadapi situasi harus merawat anak tidak lagi menjadi masalah atau menjadi sumber konflik di dalam keluarga. Jika emosi ayah baru yang terlibat di dalam mengasuh anak lebih tertata, maka aktifitas anak dapat mendatangkan manfaat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Kepada peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian seperti penelitian yang dilakukan penulis dengan fenomenologi Hasil penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan, sehingga untuk peneliti selanjutnya agar memperpanjang tahapan rapport pada informan, dan tambahan informan yang lebih banyak lagi, sehingga benar-benar bisa mengungkap pengalaman ayah baru dan dampak-dampaknya bagi kehidupan keluarga dan lingkungan sekitar mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John W. (1997). Quantitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Tradissions. California: SAGE Publiciations, Inc. Hidayati, Farida, Dian Veronika Sakti Kaloeti, Karyono, (2011). Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak, Jurnal Psikologi Undip, Vol. 9, No. 1, April 2011, hal. 1-9. Hoffman, Lois Wadis, Arland Thornton, and Jean Denby Manis. (1978), The Value of Children to Parents in the United States, Journal of Population, Vol. 1(2) Summer 1978, hal. 91-131 Kerstin Nystrom and Kerstin Ohrling, (2004). Parenthood experiences during the child’s first year: literature review Journal of Advanced Nursing, 46(3), 2004, p, 319–330. Molleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia. Premberg, Asa, Anna-Lena Hellstrom, dan and Marie Berg MNSc, (2008). Experiences of the first year as father. Journal compilation _ 2008 Nordic College of Caring Science, 2008; 22; 56–63. Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi kelima) Jakarta: Erlangga. Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisisus. Sudarsono, Edy. (1994). Teori Peran, Konsep, Derivasi dan Implikasinya. Gramedia: Jakarta Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suhapti, Retno,. Gender dan Perasmasalahannya. (1995). Buletin Psikologi, Tahun III, Nomor 1, hal. 44-49. Suryabrata, S. (1990). Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Rajawali.
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Wirawan E. Henny, (2012). Perbedaan Jender Mengenai Nilai Anak Pertama dalam Keluarga. Jurnal, 2012. ________. (2009). Hore...Aku Jadi Ayah www.WikiMu.go.id Diakses tanggal 10 November 2011 ________. (2008) Keluarga Bahagia Postpartumblues http://www. Mitra keluarga.net/kemayoran/kesehatan005.html Diakses tanggal 27 Desember 2011 _________. (2008). Psikologi Terhadap Postpartum, Tim Psikologi Universitas Indonesia http://pikirdong.org/psikologi/psi16popb.php) Diakses tanggal 27 Desember 2011.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 1
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Jawaban Lokasi Yang pasti bingung, karena memang belum waktunya 1-36 Sebagai laki-laki normal, insting saya adalah kalau bisa tidak hamil. Tapi pada akhirnya, hati nurani saya berbalik, namun akhirnya trima-trima saja. Meskipun saat itu, saya yakin sangat berat. Tapi di samping saya punya hati nurani, insting saya sebagai laki-laki ingin isteri saya tidak hamil. Tapi saya juga punya sisi pria yang ingin bertanggung jawab. saya selalu.menemani. Saat itu perasaannya campur aduk, antara males, bingung. rasanya pengen marah juga ada, trus capek. Yang pasti, yang pasti dominan capek dan juga bingung. Karena di situ kita benar-benar harus standby dimana isteri itu pengennya dielus-elus paniknya disitu. Mengatasinya banyak ngobrol sama isteri, menyadari ya ini resikonya kalau proses hamil itu ternyata seperti ini, saling sharing apa yang dirasakan, jadi kita sama-sama tahu. Pertama sempet proses normal, tapi karena sampai bukaan keempat bayinya itu ga mau kluar-kluar,akhirnya langsung dilarikan ke rumah sakit terus langsung operasi. Yang pertama capek,yang kedua itu pengennya itu cepet selesai terburu-buru gitu lho,maksudnya dalam pikiran saya tue gelisah,maksudnya ada apa segh,pertamanya normal ko ternyata bayinya ga mau turun itu,pikirannya campur aduk, capek, dan capek itu pasti..Tapi akhirnya ya pasrah aja..yo wez lah yang pasti diberi jalan yang terbaik. Cuman ya kemudian ya gelisah terus sampe anaknya lahir. Oghh..kalo itu saya gelisah, ga pengen macem-macem..malah banyak diem.. Jadi waktu itu ketika isetri saya masuk kamar operasi,saya hanya diem. Ketika saya ngobrol itu, saya hanya menanggapi sekadarnya saja. Trus saya banyaknya diem. Karena ketika saya bergerak dan beraktivitas lebih banyak itu akan semakin membuat saya kalut. Takutnya nanti malah berdampak yang negatif. Yang pertama seneng, yang pasti senang, yang 37-68 kedua merasa seperti beban berat. Yach itu belum pas event yang tepat, belum saatnya dihadapi, tapi sudah ada gitu. Tapi ya pertamanya seneng, karena memang yah lucu.terus kondisinya normal dan lain-lain itulah. Kalo persiapan segh ga terlalu banyak, gimana ya ga terlalu banyak dipikirkan soalnya kemarin itu kebetulan diasuh oleh nenek saya..Jadi saya terbantu sedikit. Sebelum kelahirannya itu, saya persiapannya tue saya ikut mempersiapkan juga seperti ikut isteri jalan pagi, ikut ngarahin dia senam, dan lain-lain. Persiapan pakaian itu dari orang tua kebetulan sudah dipersiapkan jadi saya hanya mempersiapkan mental,
Interpretasi Belum siap
Menjadi seorang ayah merupakan hal yang belum bisa diterima secara mental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
cuman ngayem-ngayemke..Ogh, besok cepet, besok cepet. Tapi memang pengennya cepet terlaksana. Jadi pengennya tue kelahiran cepet, selesai gitu jadi kesannya tue terburu-buru seperti itu. Oghh iya ada, kalo dari rumah ke rumah sakit kita tue ada, Tapi kalo saya sendiri ga mau menjagakan yang pasti, saya harus standby. Persiapannya harus makan banyak, makan banyak dan ga sempet istirahat segh. Makan banyak juga nyiapin cemilan banyak. Bingung dan rasanya tue ga terima awalnya. Ko gini, itu di luar dugaan, harusnya ini yang kuketahui sebelum ini terjadi. Bukan, bukan masalah resiko seksnya itu ga. Tapi lebih kepada mengurus bayinya. Pernah suatu saat, kita saking mangkelnya, capeknya itu, kita sendiri pernah punya kepikiran bahwa “wagh, sesuk titipke wae” rasanya tue capek, kita ga bisa tidur, dan lain-lain tue rasanya tue kok yo aku sing ngadepi koyo ngene, ga terima gitu, ada cumin itu pelan-pelan, lalu sadar bahwa ini resikonya begitu. Tetep dirawat. Jadi maksudnya tue, aku sendiri tetep memfokuskan diri ke 69-89 anakku. Tapi yo kadang aku merasakan itu sebagai hal yang wajar karena itu sebagai bapak yang baru dan bapak yang muda. Intinya aku support diriku sendiri. Banyak yang pertama tue kesulitannya, bayi itu ringkih, dan kita harus berhati-hati. Yang kesulitan yang kedua itu bayi itu ga seperti kita, jadi apa-apa itu, kita kadang harus manut bayinya. Trus yang ketiga itu dalah waktu. Itu manajemen waktunya amburadul. Dan yang keempat itu adalah komunikasi antara suami isteri sendiri, itu harus lebih intensif. Yang pertama adalah bayi, bayi itu sendiri, sama-sama mengingatkan, itu lho bayi itu jangan dibeginikan. Ogh iya, saling mengingatkan memang kadang kita ga terima juga segh, “agh ora” tapi ya itu, sebagai proses gitu. Lalu yang untuk time manajemen itu, kita saling bagi tugas. Kadang kalo pagi, pas saya bangun, itu nanti saya tugasnya nyuci, lalu ibunya nanti neteki, trus mandiin dan lain sebagainya gitu. Jadi intinya tue komunikasi suami isteri, itu semuanya untuk mengatasi semuanya. Pembagian tugas, yachh intinya komunikasinya ditingkatkan. Saat itu..hmm..saat itu tue pengennya ga ngurus bayi. Jadi waktu kondisi capek tue kita pengennya tue apa yachh pengennya tue ga ada bayi itu, gitue lho. Waduh..”pas biyen ki aku iso turu” ko saiki oraa..Jadi rasanya tue yo pasti ada ga 90-98 terimanya.Tapi kan..ya itu sudah ada..bayinya sudah ada..kita ga bisa kembali lagi..akhirnya..mau ga mau ya memaksakan diri untuk melakukan kegiatan itu. Emang capek pasti, trus yang kedua itu mudah menyerah, mudah menyerah dalam arti mungkin,
Keinginan besar untuk merawat anak karena ada rasa tanggung jawab dan ingin lebih dekat dengan anak.
Keinginan untuk merawat anak agar mengurangi beban istri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 13 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149
mungkin tugas itu bisa diselesaikan setelah bayi itu tidur, tapi setelah bayi itu tidur, aku ikut tidur gitue. Jadi lebih mudah menyerah. Hmm..kalo kondisi fisik seperti pusing gitu ga tapi lebih banyak capek. Pola tidur, kalo pola tiduri tu biasanya, pola tidur tidak teratur itu yang bisa nyebabin stress juga. Jadi, apa 99-123 yach..kadang tubuh ga siap untuk mengahadapi hari. Kadang kita tadi malam begadang, seperti itu. Yang pertama itu nyupport, itu bagi saya penting karena proses mengandung itu proses yang vital bagi seorang bayi. Saya yang memang egois, egh dulu saya egois, tapi saya akan mereduksi gitu lho. Jadi lebih support istri. Apalagi ketika itu apa hmm..masa-masa nyidam. Jadi support, nemenin jangan sampe istri stress begitu. Begitu pula ketika mengasuh bayi, karena ketika kondisi ibu itu, stress. Nanti dia akan lari ke anaknya, begitu. Mau ga mau yach harus support. Nyuport, nemenin dan yang ketiga itu adalah membantu. Gejala-gejala tersebut yach. Kadang tue belajar bagi waktu lebih baik satu, dan yang kedua masih pembagian tugas. Memang segh kadang muncul pusing, itu kadang..kadang tapi emang ga banyak, cuman kalo kita capek, sambil gendong itu rasanya pusing dibelakang,.itu saking capeknya. Tapi untuk mengatasinya yo saya bagi tugas seperti itu tadi, Trus yang pasti mempelajari kalau misalnya besok ada waktu luang sedikit, saya gunakan sebaik mungkin. Oghh iya saya jg ga minum obat yang aneh-aneh..tapi tambahan suplemennya madu. Lebih pada madu. Oghh kalo pembagian waktu tidur itu sendiri, eghh gantian. ganti jadi kalo istri siang itu sudah tidur, nanti sorenya gentian saya yang tidur. Kalo 124-279 malemnya.malemnya itu kebanyakan..egghh. akhirakhir ini isteri yang bangun soalnya..ee..caranya mengatasinya itu, adalah bayi itu dikasih pampers karena kebetulan daerahnya dingin sehingga bangun itu cuman neteki setelah itu tidur lagi , gitu. Jadi kalau missal isteri saya ga bangun, ya saya yg bangun..biasanya saya nunggu, nunggu bayi itu tidur, sampai isteri saya tidur. Setelah itu saya tidur, biasanya kalo isteri saya ga bangun, ya saya yang bangun..bangunin. Kalau bagi saya sendiri segh hamper fifty-fifty. Maksudnya, memang lebih banyak isteri saya, karena yang harus intens itu adalah air susu ibu itu. Bagi saya segh sebenernya kalau tidak air susu, kita sama-sama besar dalam mengasuh. Mandiin, saya juga bisa mandiin, gantiin popok, dan ganti lain-lainnya saya juga bisa. Hanya yang saya ga bisa itu memberi asi. Jadi, memang lebih besar, tapi saya kira fifty-fifty.
dengan mengambil peran yang masih bisa dilakukan. Muncul efek atau akibat dari merawat anak yang belum bisa dikelola dengan baik
Bisa mengelola dengan baik masalah yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199
Yach itu karena menurut saya, memang banyak lakilaki yang apa namanya, ga ikut mengurus anaknya, Karena itu akan berdampak psikologis yang pertama..heeh..itu yang saya alami. Jadi, saya tidak dekat dengan ayah saya, karena memang dulu saya pernah denger cerita, ibu saya itu mengurus saya sendirian, dan saya tidak ingin itu terulang pada anak saya. Yang pertama itu, itu dorongan yang terbesar. Yang kedua, adalah bagi saya, ketika laki-laki itu bisa mengambil semua apa namanya, pekerjaan apapun saya kira itu lebih baik, daripada kita harus membagi tugas dengan perempuan, dan itu akan tergantung dengan perempuan nantinya Itu..insting segh sebennernya, karena pertamanya tue kan isteri saya Caesar. Hari pertama itu, bayi saya belum diminumin asi, sehingga ketika naruh, saya bingung, saya bingung mau harus gimana tapi akhirnya saya tiba-tiba bisa gendong gitue. Instingnya tue saya yakin bisa. Dan saya tahu titik-titik diamana saya harus memegang dan ini tiba-tiba saya…ga tibatiba segh tapi memang saya bisa..Dan begitu pula dengan mandiin bayi. Ketika isteri trus banyak kerjaan kan ga mungkin kita nunggu, ini..ini anak ini…ga bisa apa..digantungkan ama orang lain. Jadii..saya lihat..saya lihat cara perawat mandiin gitu.. Yach itulah, karena tujuan saya yang pertama itu, saya ingin deket sama anak saya. Heeehh.. Iyach saya sampai saat ini masih belajar..masih belajar, dan saya banyak berefleksi bahwa ketika suatu..apa…suatu pekerjaan tidak terlaksana, apa segh kelemahannya..Oghh..kelemahannya karena saya memang ga bisa memprioritaskan. Nagh, mulai besok saya mulai memprioritaskan, hari ini apa saja yang harus saya laksanakan. Kalau memang ga bisa lagi, eghh..saya berefleksi lagi..ada apa segh…ogh karena saya malas. Ogh..berarti besok prioritas dan kamu ga boleh malas, kalau kamu malas, siapa yang mau ngerjain, seperti itu. Jadi, mau ga mau saya terus belajar, mau belajar..untuk..yach gimana caranya, kamu kuliah, tapi kamu juga bisa ngurus anak. Oghh..itu masihh, yach nanti untuk kepengurusan dengan badan kemahasiswaan BEMF itu, saya membagi tugas dengan wakil, gitu. Saya minta tolong, bahwa saya ga bisa apa..sefree..sebebas dulu untuk mengurusi BEM. Jadi saya minta, kita untuk berbagi. Saat aku ga bisa, tolong kamu yang maju, gitue. Yang pertama itu saya lihat, saya lihat dulu, ya kadang emnag mangkel segh tiba-tiba nangis gitue..pengennya tue didiamkan gitue. Tapi karena saya ingat tujuan pertama saya, ingin dekat dengan anak, saya deketin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249
trus saya tempelin jari deket mulutnya, tapi kalau dia mangap, berarti, mau ga mau ibunya menyusui. Tapi kalau dia ga merespon, akan saya gendong, saya ajak keliling.Diem.. biasanya diem..kalau digendong itu.kalo dagh nangisnya ga brenti-brenti baru dikasih ke ibunya yach.. Yach..yang pasti itu stress.. stress, ga terima, dan…yachh..pokoknya itu.. apa yach…ga mau gitu menghadapi. Tapi kan, untungnya tue saya biasa berefleksi, jadi intinya tue, saya merefleksikan semua pemikiran saya. Yach emang segh..ya inilah resikonya gitu.. Memang pertamanya saya ga bisa dolan itu, rasanya saya kehilangan banget, tapi semua itu saya komunikasikan pada isteri bahwa saya punya, boleh ga minta waktu dolan gitue. Ya kadang dolan ga sebebas dulu, tapi saya, yang pasti saya masih bisa dolan. Karena kalau kami komunikasi, kalau kami tetep di rumah pun, kalau saya stress kan sama saja saya ngurus anak. Jadi intinya tue saya sama isteri tue sama-sama punya pengertian. Ya tapi memang..memang kebanyakan stress karena memang bayinya ga bisa ditinggal. Jadi waktu untuk bermain itu juga kurang. Tetep ngurangin banyak. Yach itu..karena masalahnya saya ga menatap masa belakang masa lalu, tapi ya maju kedepan. Prioritas..saya kira prioritas. Prioritas saya pertama ya anak. Memang kadang kuliah itu ga sepele yach..Tapi bagi saya, kuliah itu saya masih bisa mengejar, kalau anak itu, saya ga berani main-main. Kadang prioritas pertama adalah anak. Dimanapun prioritas utama itu anak. Ehhmm..mungkin saat itu, kegiatan yang harus saya laksanakan adalah kuliah. Tapi mau ga mau, ya saya harus jagain anak. Waktu itu, isteri saya sedang sakit, dan ga bisa memberikan asi. Nagh itu saya ngasuhnya dengan cara memberikan botol susu formula. Ga..tetep ga.. Karena saya dan isteri saya masih ingin bisa merawat anak saya sendiri dan kalau mau kuliah nanti, kemungkinan nanti kita akan menitipkan di tempat keluarga. Oghh..kalau untuk sama isteri, saya punya waktu di malam atau sore tue, jadi di malam itu saya bagi anak sama isteri tue sampai berapa terus kira-kira malam sampai jam berapa tue saya minta ijin ke isteri untuk bisa fokus ke pekerjaan saya, tugas dan lain-lain. Tapi saya juga harus liat bobot tugasnya, kalau itu emang penting dan pengerjaannya menghabiskan banyak waktu, saya minta pengertian ke isteri. Yang pasti ya komunikasi dari awal, ketika ada tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 1 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279
kita harus komunikasi mau dipersiapkan bagaimana kaya minggu depan misalnya, ada tugas ngetes, TAT itu dan tanding badminton, dan itu saya akan berikan jadwal di awal. Jadi ketika saya mendapat jadwal, saya berikan, ternyata saya dapat ini gimana..”Ogh ya gpp gini-ginii..Lha ko ndadak..yach saya dapetnya ndadak. Kamu ga bisa mundur..ga bisa..karena..” Jadi berikan alas an yang benar-benar masuk akal dan apa adanya. Kalau ribut-ribut kecil itu pasti, dan saya prinsipnya win-win solution, ketika ga diperbolehkan untuk ini, saya lihat apakah itu emang patut untuk tidak diperbolehkan atau tidak. Tapi ketika itu patut untuk tidak diperbolehkan, misalnya saya mau pergi ngambil bahan di tempat siapa. Nagh itu kalau tidak diperbolehkan, saya lihat alasannya kenapa. Kalau emang bahannya itu masih bisa diambil pake maksudnya dikirim pakai email itu oke. Tapi kalau itu bahannya mendesak dan tidak yo..mau ga mau saya harus tegas. Ini untuk kehidupan selanjutnya. Jadi emang ribut itu pasti, dan saya lebih banyak bertindak tegas. Awalnya emang mutung dan ogah-ogahan. Jadi merasa dia yang paling banayk bekerja dan aku yang paling banyak main seperti itu.. jadi saya kasih smua jadwal..pengertian,gimana caranya kita bagi waktu, begitu. Tapi terakhir ini ga, soalnya saya akhir-akhir ini kalau saya punya waktu, saya akan bener-bener memanfaatkannya untuk di rumah.
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1.
Pertanyaan Jawaban Bagaimana perasaan bapak Yang pasti bingung, karena memang belum ketika mengetahui istri waktunya. Yach pas sebagai laki-laki normal, insting anda mengandung anak saya adalah kalau bisa tidak hamil. Tapi pada anda yang pertama? akhirnya, hati nurani saya berbalik..yo wez lah pie meneh gitu..akhirnya trima2 saja…Meskipun ssat itu, saya yakin itu sangat berat..Tapi di samping saya punya hati nurani..apa..insting saya sebagai laki-laki ingin isteri saya tidak hamil..tapi saya juga punya sisi pria yang ingin bertanggung jawab seperti itu.
Tematik Bingung karena belum waktunya Menerima keadaan yang terjadi karena sudah terjadi. Memiliki rasa tangggung jawab terhadap apa yang terjadi.
2.
Bagaimana perasaan bapak Hmm.saya selalu.menemani yang pertama..Emang ketika istri anda saat itu perasaannya campur aduk, antara males, melahirkan? bingung..apa yah..rasanya tue pengen marah juga ada, trus capek..Yang pasti, yang pasti dominan tue capek dan juga bingung. Karena di situ kita benarbenar harus standby dimana isteri itu apa yah..pengennya tue dielus-elus gitu..paniknya disitu..
Perasaannya campur aduk, malas bingung, trus juga ada rasa capek.ingin marah Yang dominan capek dan bingung. Keinginan isteri dituruti saat itu, selalu disamping isteri.
3.
Bagaimana proses Pertama sempet proses normal, tapi karena sampai melahirkan yang dialami bukaan keemapat bayinya itu ga mau kluaroleh isteri bapak kluar..akhirnya langsung dilarikan ke rumah sakit terus langsung operasi. Dan disitu saya menemani terus sampai bayinya keluar. Saat isteri bapak dalam Yang pertama capek..yang kedua itu pengennya itu proses melahirkan, situasi cepet selesai terburu-buru gitu lho..maksudnya dalam seperti apa ya..yang bapak pikiran saya tue gelisah..maksudnya ada apa alami saat itu? segh..pertamanya normal ko ternyata bayinya ga mau turun itu..pikirannya campur aduk, capek..capek itu pasti..Tapi akhirnya ya pasrah aja..yo wez lah yang pasti..yang pasti diberi jalan yang terbaik Cuman ya
Sempat Normal, namun akhirnya dilakukan casear, karena ada sedikit kendala Menemani bayi sampai keluar.s
4.
Merasa capek, ingin cepat selesai Pikirannya gelisah,dan campur aduk mempertanyakan keadaan, ko dari normal kemudian tiba-tiba Caesar Pasrah terhadap keadaan dan memiliki keyakinan akan berhasil
Tabel Ringkasan Subjek 2
5.
Bagaimana perasaan bapak ketika anak pertama bapak lahir dan bapak melihat bayi kecil yang baru lahir tersebut?
6.
Bagaimana persiapan bapak ketika harus mempersiapkan kelahiran anak pertama tersebut?Jelaskan!
7.
Ketika berada di rumah, bagaimana bapak mengatasi situasi saat harus menghadapi anak yang rewel?
8.
Bagaimana
pengalaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kemudian ya gelisah terus sampe anaknya lahir. Yang pertama Seneng..yang pasti senang..yang Senang karena sudah lahir secara normal kedua..egh..beban berat Tetapi ada perasaan terbebani, karena merasa yach.. karenaitu belum pas event yang belum saatnya belum siap untuk merawat anak. dihadapi..tapi sudah ada gitu. Tapi ya pertamanya seneng..karena memang.yah lucu.terus kondisinya normal..dan lain-lain..itulah.. Kalo persiapan segh ga terlalu banyak..gimana ya ga terlalu banyak dipikirkan soalnya kemarin itu kebetulan diasuh oleh nenek saya..Jadi saya terbantu sedikit. Sebelum kelahirannya itu, saya persiapnnya tue saya ikut mempersiapkan juga seperti ikut isteri jalan pagi, ikut ngarahin dia senam, dan lain-lain. Persiapan pakaian itu..dari orang tua kebetulan sudah dipersiapkan jadi saya hanya mempersiapkan mental, cuman ngayem-ngayemke..Ogh..besok cepet, besok cepet. Tapi memang pengennya cepet terlaksana. Jadi pengennya tue kelahiran cepet, selesai gitu..kesannya tue terburu-buru seperti itu. Yang pertama itu saya lihat, saya lihat dulu, ya kadang emnag mangkel segh tiba-tiba nangis gitue..pengennya tue didiamkan gitue. Tapi karena saya ingat tujuan pertama saya, ingin dekat dengan anak, saya deketin trus saya tempelin jari deket mulutnya, tapi kalau dia mangap, berarti, mau ga mau ibunya menyusui. Tapi kalau dia ga merespon, akan saya gendong, saya ajak keliling.Diem.. biasanya diem..kalau digendong itu.kalo dagh nangisnya ga brenti-brenti baru dikasih ke ibunya yach. Banyak.. yang pertama tue kesulitannya, bayi itu
Persiapannya dengan ikut isteri jalan pagi, nganterin senam hamil Mempersiapkan pakaian dan peralatan bayi “Ngayem-ngayemi diri”Ingin semua cepat terlaksana dan selesai,yaitu kelahirannya dan terburu-buru kesannya.
Dengan melihat kondisi anak seperti apa, berusaha sebisa mungkin untuk bias ikut menenangkan anak Dengan menggendong, diajak keliling Ingat tujuan peratama untukdekat dengan anak Kalau tidak berhenti baru di berikan kepada isteri.
Kesulitan dalam merawat bayi, harus hati-
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bapak ketika harus merawat bayi yang baru saja lahir?dalam hal ini, bapak mengalami kesulitan dalam merawat tidak?
ringkih, dan kita harus berhati-hati. kesulitan yang kedua itu bayi itu ga seperti kita, jadi apa-apa itu, kita kadang harus manut bayinya. Trus yang ketiga itu dalah waktu. Itu manajemen waktunya amburadul. Dan yang keempat itu adalah komunikasi antara suami isteri sendiri, itu harus lebih intensif.
hati karena ringkih Mengalah, mengikuti kemauan bayinya Manajemen waktu menjadi berantakan Komunikasi antara suami isteri harus lebih intensif
9.
Nagh..saat harus merawat bayi bapak tersebut..bagaimana situasi yang bapak alami dan rasakan?
Awalnya ada rasa ga terima dengan keadaan yang sekarang,dimana harus ikut serta mengurus anak. Ada rasa keterpaksaan untuk melakukan kegiatan tersebut. Dalam kondisi capek inginnya tidak mengurus bayi Capek dengan mengurus bayi dan akhirnya tugas-tugas lainnnya jadi terbengkalai.
10.
Lalu apabila bapak mengalami hal tersebut, tindakan apa yang bapak lakukan untuk mengurangi gejala-gejala yang kurang menyenangkan?
Saat itu..hmm..saat itu tue pengennya ga ngurus bayi..jadi..waktu kondisi capek tue kita pengennya tue apa yachh..pengennya tue ga ada bayi itu, gitue lho.. Waduh..pas biyen ki aku iso turu..ko saiki oraa..Jadi rasanya tue..yo pasti ada ga terimanya..Tapi kan..ya itu sudah ada..bayinya sudah ada..kita ga bisa kembali lagi..akhirnya..mau ga mau ya memaksakan diri untuk melakukan kegiatan itu. Emang capek pasti..trus yang kedua itu mudah menyerah, mudah menyerah dalam arti mungkin, mungkin tugas itu bisa diselesaikan setelah bayi itu tidur, tapi setelah bayi itu tidur, aku ikut tidur gitue..Jadi lebih mudah menyerah. Gejala-gejala tersebut yach.. Kadang tue..belajar bagi waktu lebih baik satu, dan yang kedua masih pembagian tugas. Memang segh kadang muncul pusing, itu kadang..kadang tapi emang ga banyak, cuman kalo kita capek, sambil gendong itu rasanya pusing dibelakang..itu saking capeknya. Tapi untuk mengatasinya yo saya bagi tugas seperti itu tadi, Trus..yang pasti mempelajari kalau misalnya besok ada waktu luang sedikit, saya gunakan sebaik mungkin. Oghh..iya saya jg ga minum obat yang anehaneh..tapi tambahan suplemennya madu. Lebih pada
Belajar untuk membagi waktu lebih baik Megatur pembagian tugas untuk merawat anak dengan isteri. Timbul rasa pusing dibagian belakang kalau sudah capek Mengatasi rasa capek dengan pembagian tugas dengan isteri Menggunakan waktu luang untuk istirahat Minum madu utuk menjaga stamina/daya tahan tubuh.
Tabel Ringkasan Subjek 2
11.
Bagaiamana anda membagi waktu jam tidur ketika anda harus ikut serta dalam merawat anak anda?
12
Bagaimana peran serta bapak dalam merawat berperan serta dalam merawat anak anda? Mengapa anda berkeinginan seperti itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI madu. Oghh..kalo pembagian waktu tidur itu sendiri, eghh..gantian..gantian…jadi kalo istri siang itu sudah tidur, nanti sorenya gentian saya yang tidur. Kalo malemnya..malemnya itu kebanyakan..egghh..akhirakhir ini isteri yang bangun soalnya..ee..caranya mengatasinya itu, adalah bayi itu dikasih pampers karena kebetulan daerahnya dingin sehingga bangun itu cuman neteki setelah itu tidur lagi , gituee.. Jadi kalau missal isteri saya ga bangun, ya saya yg bangun..biasanya saya nunggu, nunggu bayi itu tidur, sampai isteri saya tidur. Setelah itu saya tidur, biasanya kalo isteri saya ga bangun, ya saya yang bangun..bangunin. Kalau bagi saya sendiri segh hamper fifty-fifty. Maksudnya, memang lebih banyak isteri saya, karena yang harus intens itu adalah air susu ibu itu. Bagi saya segh sebenernya kalau tidak air susu, kita samasama besar dalam mengasuh. Mandiin, saya juga bisa mandiin, gantiin popok, dan ganti lain-lainnya saya juga bisa. Hanya yang saya ga bisa itu memberi asi. Jadi, memang lebih besar, tapi saya kira fifty-fifty. Yach itu karena menurut saya, memang banyak lakilaki yang apa namanya, ga ikut mengurus anaknya, Karena itu akan berdampak psikologis yang pertama..heeh..itu yang saya alami. Jadi, saya tidak dekat dengan ayah saya, karena memang dulu saya pernah denger cerita, ibu saya itu mengurus saya sendirian, dan saya tidak ingin itu terulang pada anak saya. Yang pertama itu, itu dorongan yang terbesar. Yang kedua, adalah bagi saya, ketika laki-laki itu bisa mengambil semua apa namanya, pekerjaan
Bergantian dengan isteri untuk masalah jam tidur, jadi tetap harus ada salah satu yang terjaga Kalau isteri ga bangun, baru saya yang mengambil alih, sampai nunggu bayi dan isteri tidur.
Peran yang diambil hanmpir fifty-fifty dengan isteri, namun memang lebih banyak ke isteri Kalau tidak ada air susu, kita sama-sama besar dalam mengasuh Tugas-tugas kecil seperti Memandikan, mengganti popok, dan membuatkan susu, masih bisa dihandle sendiri
Ingin ikut mengurus anak, karena ingin supaya anak nantinya dekat dengan ayah Pernah ada pengalaman dulu tidak dekat dengan ayah, tidak ingin terulang dengan anaknya sekarang. Memiliki idealisme seoerang suami dan ayah yang baik, jadi ingin membantu istri selama
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI apapun saya kira itu lebih baik, daripada kita harus masih bisa dilakukan. membagi tugas dengan perempuan, dan itu akan tergantung dengan perempuan nantinya.
13.
Bagaimana pengalaman bapak saat merawat bayi?seperti mengganti popok, memberi makan atau memandikan bayi?
Itu..insting segh sebennernya, karena pertamanya tue kan isteri saya Caesar. Hari pertama itu, bayi saya belum diminumin asi, sehingga ketika naruh, saya bingung, saya bingung mau harus gimana tapi akhirnya saya tiba-tiba bisa gendong gitue. Instingnya tue saya yakin bisa. Dan saya tahu titiktitik diamana saya harus memegang dan ini tiba-tiba saya…ga tiba-tiba segh tapi memang saya bisa..Dan begitu pula dengan mandiin bayi. Ketika isteri trus banyak kerjaan kan ga mungkin kita nunggu, ini..ini anak ini…ga bisa apa..digantungkan ama orang lain. Jadii..saya lihat..saya lihat cara perawat mandiin gitu.. Ko bisa tiba-tiba ada insting seperti itu? Yach itulah, karena tujuan saya yang pertama itu, saya ingin deket sama anak saya. Heeehh..
Memiliki insting yang kuat, yakin bahwa bisa menggendong anak dan lama-lama terbiasa untuk memandikan Tidak ingin tergantung dengan orang lain, selagi bias dilakukan sendiri
Ingin dekat dengan anak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 2
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 No
Jawaban
Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Perasaan puas sebagai lelaki bangga. Bangga 1-38 karena lega mampu Memberikan anak terbukti baik. Yo tepatnya seneng, sujud syukur kepada Tuhan kalau diberi yang terbaik ya, sehat anaknya, ibunya juga sehat, intine seneng aja Senang karena penantian yang cukup lama itu selama sembilan tahun akhirnya keluar. Waktu itu caesar, ya saya hanya tahu waktunya aja ya, maksudnya waktunya memang agak lama ya. Pada waktu proses pas melahirkannya saya nggak boleh masuk. Mungkin dari masa, mungkin masa, masa kritisnya dia sekitar satu jam an maksudnya masa e perjuangan beratnya itu biasanya sekitar satu jam an itu pokoknya e e setahu saya ketika saya pergi itu setelah saya pergi itu sudah disuruh ma masuk ke ruang melahirkan sama suster lalu sekitar jam ceritanya jam enam sekitar jam tujuh keluar, sekitar jam tujuhan keluar. Ya saya berdoa aja. Berdo’a di luar Ya pasti lah pasti ada perasaan takut dan nggak takut kalau e ada yang tidak beres ilalu bikin koma kalau sesar itukan ada resikonya ada yang meninggal di dalam, bayinya atau ibunya itu. Huum dan nah perasaan paling takut di situ takut kalau kelahiran cacat itukan sudah mengerikan. He eh memang takut. Yo tepatnya seneng, sujud syukur kepada Tuhan kalau diberi yang terbaik ya, yo sehat ibunya juga sehat, yo pie yo intine seneng aja sih he em, e penantian yang cukup lama itu tahun sembilan –sembilan keluar kalau saya ngerasain lah ya. Ya seingat saya memang saat itu ya rumah saya yo dibantu ibu saya ya dalam persiapannya yang jelas sekalian menididik mental kita tapi kalau secara e bar barang dalam arti? Ya kita kumpulin, e anduk sampo sabun ya normal lah kalau kayak-kayak gitu kita persiapan barangbarangnya seperti itu. Mental ya banyak-banyak 39-100 bertanya bahwa prosesnya setelah ini seperti ini seperti ini, lalu juga setalah selesaikan ya adat jawa sih, ada kayak slametan dan lain-lain, atau tujuh bulanan juga sebelum melahirkan juga. He eh ya memang nganu ya kalau saya memang lebih banyak mengambil pesan yang nganu yang yang yang mampu saya lakukan ya, ya mampu saya saat itu yang menganu barang aja takut yang megang bayi aja takut-takut paling sebatas 76
Interpretasi Kelahiran anak pertama merupakan hal yang sangat berarti dan memiliki arti cukup besar
Menjadi seorang ayah sudah benarbenar dipersiapkan secara matang baik untuk persiapan fisik dan mental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
mungkin gantiin popok atau apa kalau mandiin memang kalau saya enggak ya begitu mungkin baru baru sekitar satu bulanan baru berani dan awal-awal belum berani, memang banyak yang berperan memang istri saya dan ibu saya tapi memang kebanyakan memang yang mereka berdua itu yang saling bergantian gitu. Nah kalau saya lebih banyak ke berperan yang diluar seperti membantu nyuci popok bayi, membuatkan susu, menyetrika baju, pokoknya saya ikut membantu urusan yang kira2 bisa saya tangani. Sebelumnya nggak ada ada ya Cuma tahu bayi itu howw kalau ya itu tadi paling yo gantiin popok ee jagain nah gitu aja. Lha ya yang bias saya lakukan ya itu aja. Kalau pengalaman seperti itu belum pernah Ya nganu yo e e yang jelas kalau saya tidak mungkin soalnya itu dilakukan istri saya nggak mungkin karena fisiknya juga nggak terlalu kuat e dari beberapa yang membutuhkan tenaga memang saya banyak yang ngambil ya memang mungkin kalau istri dalam posisi kecapekan. He em. Itu saya ambil perannya itu. Cuma ya itu tadi sampai ke urusan mandiin itu tadi ya karena takut-takut salah megangnya atau apa kan resikonya kan ya itu bisa salah posisi opo bisa takut nyakitin anak ya karena itu kan tidak mudah, jadi kalau urusan itu aga takut-takut juga sekitar satu bulanan he em memegang bayi juga hati-hati, ya itu cuman bisa ikut mandiin Aku berani mandiin tu kira2 umur 1 tahunan , kan sudah bukan bayi ya to? Pokokke sudah bisa jalan, pokokke anakku sudah sekitar satu satu tahunan anakku sudah bisa jalan bisa jalan umur sebelas sebelas bulan, lha itu sudah bisa manggil dalam artikan dia sudah bisa berdiri. He em. Sudah banyak aku yang ambil peran untuk memandikan. Ya karena nganu e kualitasnya? Lebih e haa saat itu kan e ya saat itu terus system ekonomi tidak kuat . He em. Istri saya itu dulu punya samben istilahnya itu dulu punya samben ya dia ada pekerjaan selain kantor ya juga e e sering buat makanan kecil e ya seperti itu buat bantu bantubantu cari tambahan. Lalu karena saya melihat istri kualahan, ya tak ambil posisinya aja itu sebatas saya mampu itu aja karena tak lihat istriku kualahan lalu tak lihat juga anakku masih kecil mungkin kalau istriku mungkin kecapekan atau kalau dia sibuk masak atau apa. He em. Ya 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 133 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148
sudah saya ambil peran semampu saya aja gitu aja maksudnya. Owh. Keinginan untuk lebih dekat? Itu itu lebih dekat itu ketika anak saya lebih gedhe sekitar di usia, tiga-empat tahun ketika dia sudah mulai seneng ngomong atau mulai ke sana ke mari, baru saya juga ambil peran. Nah saat itu e saya punya pikiran begitu karena anak saya itu wanita tapi saya itu punya pikiran gini saya nggak mau anak saya perempuan tapi terusan cengeng itu saya nggak mau, memang-memang karena ya sampai sekarang pun saya menginginkan seperti itu aja. Saya menginginkan dia itu wanita yang kuat bukan yang tidak bisa jadi orang yang tangguh seperti itu saya tiba-tiba suka pernah aku juga mengambil peran sepanjang mungkin itu bisa menjelaskan anak saya, misalnya seperti itu. Emm iya. Yaitu ketika mulai ee dia mulai bisa dikasih pengaruh maksudnya pengaruh dalam perilaku atau apa maksud saya yaitu ketika dia sudah bisa ngomong dan bisa apa ya?? Berjalan itu maksud e baru bisa diberi pengertian, maksudnya ketika anak saya terjatuh lalu ya dia tak tak suruh cepat bangun diem nggak boleh nangis. Hahaha katakanlah ya seperti itu, pribadi yang tangguh gitu lho. Emm. Nggak lalu saya juga nggak seneng emm karena sekarangpun saya menginginkan seperti itu. Oww pasti, yo kalau saya sich e e ya mungkin karena capek atau apa ya yo kadang e sering njur beberapa otomatis yo mungkin pernyataan yang sedikit kasar itu keluar, sedikit kasar maksudnya mungkin neblek pantat atau apa e ataupun mengeluarkan apa seperti, ancaman atau apa itu ya memang terjadi ya tapi e e saya gini ketika setelah saya memberikan kata yang kurang enak bagi anak saya mungkin pada saat apa saya cepet-cepet setelah itu membangun situasi lagi yang baik, kita ajak lagi ngobrol cepet-cepet kalau saya sih langsung e pokoknya saya marahin sekitar paling dua menit atau apa setelah itu lima menit kemudian atau apikan penyelesaiana bahkan nggak sampai itu sudah tak ajak diskusi langsung tak berikan penyelesaian itu, lah saya seperti itu jadi tidak mungkin tak biarkan lama situasi memanasnya. Jadi kalau menurut saya sih. He em . Ya nggak tahu mungkin anak perempuan itu dekat dengan bapaknya e ya jadi, 78
101-113
Keinginan besar untuk merawat anak karena ada rasa tanggung jawab dan ingin lebih dekat dengan anak.
114-127
Keinginan untuk merawat anak agar mengurangi beban istri, dengan mengambil peran yang masih bisa dilakukan.
147-156
128-146 158-166
Muncul efek atau akibat dari merawat anak yang belum bisa dikelola dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198
tapi menurut saya memang anak saya itu secara apa ya?? Secara muka opo sifat atau mungkin nganu, e perilaku itu banyak terbentuk dari saya. Jadi memang seperti itu sifatnya. E e ya yang jelas saya memang menginginkan anak saya itu memang ya perempun tapi saya nggak menginginkan perempuan yang cengeng, itu nggak pengen, yang jelas yang berani. Capek iyo, capek sama sebel. Yo anak kecil itu kan gini kalau. He em. Yo nggak tahu karakter anak-anak juga ya. Anak saya itu suka bertanya, kadang bertanya nya itu kan inikan pas posisi capek kan. Jadi agak sebel, mungkin ketika mau dimandiin dia lari-lari ketawa ketiwi lalu nggak mau ini nggak mau, lari sana lari sini kalau bajunya nggak mau yang ini, minta yang itu, padahal bajunya sedang dicuci atau seprti itu, banyak alasan untuk ga mau memakai baju. Lha itu saya juga mencoba mengambil peran itu dalam artiane kalau yang ngasih makan eyang tapi ya nanti waktu saya juga pas ada itu. Jadi juga nggak mudah seperti itu karena ya itu tadi sama lari-lari itu lho, seneng main atau diajak bercanda atau apa. Model anak saya seperti itu. 167-331 Rewel nakal atau yo nganu yo bengok yo nganu yo kadang dengan sedikit kekerasan. Tapi e lebih banyak sih e e ya dikasih pengertian bahwa umumnya kalau makan sulit ya, nanti kalau nggak makan sakit gitu,atau kalau mandi nggak gosok gigi nanti giginya sakit rusak seperti itu, menurut saya. E dikasih pengertian bahwa tujuannya hal baik tujuannya baik kalau saya seperti itu tujuannya baik, tujuan dari apa yang dilakukan itu baik lalu e kalau kita marah dalam arti memberikan teguran atau apa itu. He eh nanti ada akibatnya, maksudnya pokoknya adik mandi kalau nggak mau mandi nanti e kotor nanti banyak penyakit masuk nanti masuk angin ata apa kalau nggak di dalam rumah seperti itu. Itu tak berikan pengertian-pengertian itu walaupun dengan nada agak marah tapi selalu ada pengertiannya tidak lalu juga ketika dia melakukan lagi. yo kadang ini kalau pas saya lagi jengkel2nya, langsung tak berikan ke istri. Saya bilang nah ini lho saya nggak tahu apa pokoknya saya bilang bapak tidak suka, seperti itu. He em. Lalu yo paling biasane tak culke nggak nggak sukalah akau, kalau nggak bapak sudah capek. Ha ha ha seperti itu. E nganu e biasanya istri saya ketika saya emosi 79
Bisa mengelola dengan baik masalah yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248
saya keluar, istri saya biasanya cepet-cepet ngambil anak saya, segera menjauhkan anak saya dari saya. Biasanya sama istri saya langsung diambil, itukan bapak kan lagi ngamuk. Ha ha ha seperti itu. Kalau lagi ngamuk berartikan sudah juga emosinya sudah sulit dikontrol yo? Ho oh seperti itu e langsung diambil sama artinya juga kalau ya anak saya lagi didekap istriku, saya bilang e biasanya tak e saya ngasih sedikit maksudnya tak bilang e kalau dengan anak bahwa tidak boleh terlalu berat marahinnya nanti bisa-bisa nanti dia akan trauma, kalau saya yang sering saya ingatkan seperti itu. Nah tindakan tadi akan seperti itu. Kalu saya biasanya menjauh-menjauh. Menjauh e ketika saya memang lagi kesel banget ama anaknya yaitu tadi saya segera menjauh. Terus? Menjauh he eh menjauh lalu “bu kui bu dijupk anake”, maksudnya saya minta ke eyangnya gitu atau mbahnya kan mbahnya ikut di sini, kadangkadang anakku memang seperti itu, memang sebenarnya lebih banyak sama aku. Ya kalau saya seperti itu tadi. Itu tadi kalau saya sich lebih suka tidur sore. He em. Tidur sore tengah malam bangun ya nanti ganti ibunya kalau pas posisi istri saya sudah teler itukan saya kan bisa mengambil perannya itu kayak gantiin popok, gantiin susu. Nah kadang saya ambil mengambil peran itu e atau mencari air ketika buang air besar atau apa seperti itu. Jadi sore saya itu lebih suka tidur sore, jam delapan atau setengah delapan tidur, jam satu atau dua bangun, biasanya istri saya sudah teller seperti itu karena kalau bayi memang matanya kayak nganu, nggak ada capeknya kalau malam. Ya itu tadi e ketika beberapa hal yang tidak mampu dilakukan oleh istri saya dalam arti karena dia kecapekan, biasanya saya mengambil peran itu. He em. Ya gantiin popok malam e e lalu juga ketika anak sudah bisa jalan atau apa, nah nemenin main. Istri saya memasak atau apa itu. Ya memang sebenarnya mungkin lebih baik banyak ke ibunya tapi ya nggak tahu e ya adaada ketakutan tersendiri ketika saya nggak bisa mengambil apa ya? Anggap aja nggak bisa e mendidik anak karena saya jauh dari anak itu ada juga ketakutan, seperti itu. Emm. Saya pokoknya Cuma berusaha untuk banyak mengambil bisa menemani saya e memberikan waktu ya banyak tetapi tapi tadi juga kualitasnya juga baik, 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298
maksud saya seperti itu. Ya nganu kalau apakah? Nggak juga sich maksudnya ketika anak saya sangat dekat dengan ibunya dan saya kalah dalam kedekatan itu banyak omongan saya kan nanti bisa kurang digugu yo. Emm. Maksudnya kurang diperhatikan karena dia terlalu dekat dengan ibunya lalu saya memang melihat banyak itu karakter wanita sich rata-rata kalau ada apa-apa kan menangis. Ya. Ya memang saya memang saya diminta itu maksud e saya tidak suka melihat anak saya itu lemah, pokoknya saya pengennya itu sifatnya ya sudah agak bisa makan nggak tak dulang, pokoknya ya bisa mandiri lah lama-lama. Ho oh, yang ganti popok itu. Owh. Memberikan makan, memberi makan saat anak udah gedhe. Ho oh sudah agak gedhe kalau nggak gedhe nggak berani karena ini ketakutan salah dalam porsi atau apa, karena kalau bayi itu gini kalau nelen nyleneh itu sangat berbahaya, e nanti bisa maksudnya kayak buat makanan tetapi terlalu opo yang menylenehin makanan lalu kita bikin sendiri lalu dimasukkan bisa saja sulit buang air besarnya atau dia mencret lah seperti itu kan yang biasanya udah gini aja deh. Nalurinya udah dapat tetapi saya kurang paham ini. Ya kalau pekerjaan e ya ya setelah kalau memang bayi memang kebanyakan ya itu tadi, kalau memang peran-peran yang yang mandiin anak, mandiin bayi itu kebanyakan istri saya e kalau makei kan e kalau saya lebih banyak melakukan persiapan kalau mandiin saya nyiapin airnya.. Kalau baju, saya setrikain. Terus nyiapin bajunya ini nanti yo yang makein istri saya seperti itu e atau kalau pas mau mandi saya natain tempatnya untuk mandi setelah-setelah saya terus natain tempatnya setelah selesaiin nyepakke-nyepakke seperti itu. Owh yo kalau pekerjaan kantor mesti kalau sudah, kalau saya sih ketika saya sudah sampai di kantornya urusan kantor , rumah rumah. Bisa bagi waktu. Ya memang mungkin saya sendiri di kantor agak ngantuk sich. Ehehehe. Tapikan bisa distrategini. Ee ya paling kalau saya caranya nganu buatin susu. Hah buatin susu dikasih minum tapi kadang juga dilihat dulu dekat, biasanya anak nangis itu karena satu basah popoknya, ganti. Kalu nggak dia haus buatin susu e e kalau nggak 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 299 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278
dia merasa sendirian, ya di ajak ngobrol, ngobrol sebisanya. Ho oh.” Nak ini bapak ini ibu ini siapa?” Diajak ngomong diajak ngobrol kadang memang karena merasa sendiri tetapi juga kebanyakan pipis. He em. Kalau dia posisinya itu dia basah nggak enak, dia pasti. Biasane kalau sudah seger itu yo diem itu khasnya dia. Yo nganu yo eyang jelas nganu sich gemetar kalau saya sich menjadi sulit bertanggung jawab dulu, maksudnya ketika e e yo bagian itu dari konsumsi sebatas rumah tangga. Lho saya juga ngomong saya bertanggungjawab terhadap e yang maksudnya perkembangan anak saya dan juga yang jelas kalau anak saya rewel saya nggak suka maksudnya ketika e melihat anak saya menangis lama itu saya juga nggak suka melihat, saya berusaha lakukan misalnya saat istri saya sedang masuk kerja ya udah tak ampiri apa gitu, kalau nggak ketika ada istri saya, saya bilang,” bu iku anakke”, ya seperti itu saya saya berusaha bilang kalau nggak kalau saya pas tidak melakukan apa-apa nah istri saya berusaha dekati, apa itu bapakke udah ngasih baju. Owwh sudah nggak bisa keluar2 lagi seenanknya seperti dulu, nggak bisa maksudnya e saya itu suka sebetulnya saya ini suka bagian sosial kemasyarakatan, saya juga yang mungkin, aktif apabila ada kebutuhan bayi akan saya penuhi. Ya sakit. Oh iya, masuk angin. Sakit yo pernah itu. Tetapin saya bekerja untuk berdasarkan pengalaman, yo nganu yo e mungkin lebih lelah kalau pada saat itu juga ya maksudnya saya juga memang jarang sich kalau mandiin karena memang Cuma terpaksa dilakukan sama ibu. Saya belum pernah mandiin bayi belum pernah dalam keadaan begitu-gitu. Saya kalau nggak kalau sekarang maksudnya sekarang anak ya tapi ya itu cuma istri saya jarang sakit. He eh. Gitu aja, sakit gigi nding. Ha. Masuk angin masih mampu. Kalau sakit samapai lama mungkin sebetulnya saya masih mampu dengan dibantu ibu mertua saya. Yo nganu nganu opo ya dia kan banyak waktu tersisa Cuma kalau ya sekarang jadi jamnya kayak jamnya menakutkan ya emang e persiapan mau kerja itu kalau sekarang dari jam maksimal empat pagi ya itu jam setengah empat sudah mulai persiapan ya maksudnya kalau sudah bangun e maksudnya karena istri saya 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328
total ke anak saya, ya saya cuma otomatis ya itu tadi ya Cuma nyiapin masak nasi ya, nanti kalau masak e apa sayuran atau apa? Lha itu kan agak pagi sedikit nyiapin air mandi, e buatkan minuman rumah yo nganu karena istri saya itu ya nganu saya usahakan anak saya itu tertemani sik, yang bayi lho. Walaupun sudah kalau sudah gedhe nganu yo kalau prinsip saya maksudnya begini bayi biarkanlah masih sama ibunya, kalau udah ada gede harus sama saya . Gitu kalu saya seperti itu Owwh nah kalau saya itu kan karakternya itu nggak pokoknya pendiam dan e saya orangnya nggak, saya merasa kurang masih kurang terfokus, ora sabaran. Ora sabaran dalam arti e e ketika melihat suasana baru memanas kalau saya e tak buat tenang aja kalau saya yang penting kerjaan rumah beres. Kalau dia bilang ini itu, langsung saya tak diemin aja kalau nggak ya,ada alternative lain lah. Jadi wis finish. He eh. Saya saya sudah tak perkirakan dengan saya melakukan ini nanti setelah ini baru ini, pasti lebih baik. Kalu saya ngomong gini terserah, yang penting bener, itu saja. Emm. Ketika sebabnya anak-anak? Ya satu dua itu pernah sich tapi ya yang lain dan masalah besar itu jarang. Ya memang kalau nggak itu tadi kalau saya ya memang kelihatannya kayak otomatis. Kayak kalau saya Cuma maksudnya gini, saya lebih ke arah cover, cover ketika bayi discover itu tadi saya biarkan istri saya ngambil peran yang dia mampu lakukan, nanti yang e bukan yang pokokpokok bagi dia, nyusui atau apa kan saya nggak bisa ngambil peran ya itu. He eh, dan saya yang e dia menemani mandiin atau apa tiap kali nanti saya hal-hal yang kecil yang nggak bisa dia lakukan karena waktunya habis untuk nyusui atau apa atau mandiin atau apa itu saya yang ambil pekerjaannya karena dia kehabisan waktu, saya ngambil tugas-tugas yang terbaik tadi. He eh, nggak ngelak nggak usah ditulis no, nggak usah job desknya ditulis. Iya. E pokoknya jalannya aja sich. Ya Cuma kadang mungkin istriku melihat saya melakukan itu sampai kadang kecapekan. Itu istriku juga nggak tega kadang-kadang dia mencuri pekerjaan yang seharusnya tak dia lakukan yo dan beberapa hal seperti itu juga emm atau dia mengambil pekerjaan yang sebenernya untuk dia tapi yang nangani saya ya dia ambil sendiri seperti kayak 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 2 329 330 331
nyuci. Itu kadang e saya belum pulang tau-tau sudah dicuci itu juga beberapa hari seperti itu. Saya juga nggak masalah gantiin dia.
84
Tabel Ringkasan Subjek 2 No. 1.
2.
3.
4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertanyaan Jawaban Bagaimana perasaan bapak Ya memang perasaan puas bagi lelaki eehee, bangga. ketika mengetahui istri Bangga? He em. Bangganya bangga karena apa? Yo anda mengandung anak ya lega, mampu memberikan apa ya? Perwujudan anda yang pertama? sebuah keluarga, kalau tidak ada anak kan tidak ada artinya. Bagaimana perasaan bapak Yo tepatnya seneng, sujud syukur kepada Tuhan ketika istri anda kalau diberi yang terbaik ya, yo sehat ibunya juga melahirkan? sehat, yo pie yo intine seneng aja sih he em, e penantian yang cukup lama itu selama 9 tahun keluar kalau saya ngerasain lah ya
Tematik Bangga dan puas karena dapat memberikan anak,membuktikan yang terbaik.
Bagaimana proses Ya sesar, ya saya hanya tahu waktunya aja ya, melahirkan yang dialami maksudnya waktunya ya memang e e ya agak lama oleh isteri bapak ya. Yo itu tadi pas pada waktu proses pas melahirkannya saya nggak boleh masuk itu. Owwh. Mungkin dari masa-masa kritisnya dia sekitar satu jam an maksudnya masa e perjuangan beratnya itu biasanya sekitar satu jam an itu, disitu saya berdoa dan hanya bias pasrah memohon pada Tuhan pokoknya e e setahu saya ketika saya pergi itu setelah saya pergi itu sudah disuruh ma masuk ke ruang melahirkan sama suster lalu sekitar jam ceritanya jam enam sekitar jam tujuh keluar, sekitar jam tujuhan keluar. Saat isteri bapak dalam Ya pasti lah ada perasaan takut, takut kalau terjadi proses melahirkan, situasi sesuatua diluar dugaan, seperti bayi sulit keluar, seperti apa ya..yang bapak proses persalinan yang sulit atau sampai kesakitan. alami saat itu? dan nggak takut kalau e ada yang tidak beres ilalu bikin koma kalau sesar itukan ada resikonya ada yang meninggal di dalam, bayinya atau ibunya itu. Huum dan nah perasaan paling takut di situ takut kalau kelahiran cacat itukan sudah mengerikan
Melahirkan secara Caesar dan proses melahirkannya memamng agak lama.
85
Senang sujud syukur kepada Tuhan, anak lahir dengan sehat, ibu juga sehat Senang karena sudah lama memantikan selama 9 tahun.
Peerjuangan berat sekitar satu jam Saat masa kritis sempat menunggu di luar dan yang dilakukan yaitu berdoa dan pasrah, memohon pada Tuhan.
Ada perasaan takut kalau bayi yang dilahirkan nanti tidak normal atau cacat Takut terjadi sesuatu dengan ibu atau bayinya
Tabel Ringkasan Subjek 2 5.
6.
7.
Bagaimana perasaan bapak ketika anak pertama bapak lahir dan bapak melihat bayi kecil yang baru lahir tersebut? Bagaimana persiapan bapak ketika harus mempersiapkan kelahiran anak pertama tersebut?Jelaskan!
Ketika berada di rumah, bagaimana bapak mengatasi situasi saat harus menghadapi anak yang rewel?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Yo tepatnya seneng, sujud syukur kepada Tuhan kalau diberi yang terbaik ya, yo sehat ibunya juga sehat, yo pie yo intine seneng aja sih he em, e penantian yang cukup lama itu tahun sembilan – sembilan keluar kalau saya ngerasain lah ya. Ya seingat saya memang saat itu ya rumah saya yo dibantu ibu saya ya dalam persiapannya yang jelas sekalian menididik mental kita tapi kalau secara barang dalam arti? Persiapan mental yang dilakukan ya dengan mneyiapkan hati dengan berbagai kemungkinan yang nantinya akan dihadapi, maksudnya ya sering bertanya-tanya ke orang tua, yang dulu sudah pernah mengalami hal ini. Ada saja untuk persiapan fisik seperti kita kumpulin, e anduk sampo sabun ya normal lah kalau kayak-kayak gitu kita persiapan barang-barangnya seperti itu. Persiapan mental? Mental ya banyak-banyak bertanya bahwa prosesnya setelah ini seperti ini seperti ini, lalu juga setalah selesaikan ya adat jawa sih, ada kayak slametan dan lain-lain, atau tujuh bulanan juga sebelum melahirkan juga. Kayak? Ada slametan itu kan kalau saat itu banyak yang ngurus ibuk ya, ibu yang banyak yang ngurus, yang banyak berperan. Emm. Karena mungkin karena keterbatasan keterbatasan pengetahuan dan waktu juga. Rewel nakal atau yo nganu yo bengok yo nganu yo kadang yo dengan sedikit kekerasan yo kadang yoo he eh. Kekerasan yang dilakukan dengan memukul pantat atau menjewer telinga. Pernah saat itu ada anak dalam kategori tidak sopan, seperti meludahi, lalu dia bisa meludahi saya, lalu saya pukul dan beri pengertian. Lalu tak marahi, dia membalas dengan 86
Senang dan bersyukur karena bayi yang dilahirkan sehat. Senang ada hasil dari penantian yang cukup lama 9 bulan Banyak bertanya dengan ibu atau orang yang lebih tua,bagaimana cara merawat anak Membeli peralatan bayi dan mempersiapkan barang-barangnya Melakukan upacara slametan seperti mitoni
Memberikan pengarahan dengan sedikit kekerasan Memberikan pengertian kepada anak agar tau mana yang baik dan mana yang benar Marah dalam arti memberikan teguran kepada anak
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kata-kata yang tidak menyenangkan maka saya akan balas memukul dan memarahi kemudian memberikan sedikit E dikasih pengertian bahwa tujuannya hal baik tujuannya baik kalau saya seperti itu tujuannya baik, tujuan dari apa yang dilakukan itu baik lalu e kalau kita marah dalam arti memberikan teguran atau apa itu. Supaya dia tau kalo hal itu gak baik dan jangan dilakukan lagi.. Itu tak berikan pengertianpengertian itu walaupun dengan nada agak marah tapi selalu ada pengertiannya tidak lalu juga ketika dia melakukan yo kadang ini kalau pas juga kalau kontrol istri saya yang mengatakan yo paling yo nganu e e apa? Saya bilang nah ini lho saya nggak suka sikap kamu tahu apa pokoknya saya bilang bapak tidak suka, seperti itu. Lalu biasanya abis itu reaksinya nangis, kemudian relasinya menjadi kurang baik. Tapi setelah dia selesai nangis, biasanya dia dating trus dia minta maaf sama saya. Hanya keinginan untuk melakukan pengulangan ada lagi, karna mungkin pemahamannya yang kurang tinggi. Kenapa anak bisa Ya mungkin karena tempat tinggal saya yang bertindak seperti itu?apa sekarang ini lingkungan anak2 kampungnya kurang penyebabnya menurut baik. Anak2nya nakal, lalu omongannya juga kasarbapak? kasar. Selain itu, kalau di rumah, istri dan ibu saya suka nonton sinetron, nah sinetron jaman sekarang kan tidak baik contoh-contohnya. Makanya dia kadang bertindak nakal dan kelewatan seperti itu karena ikut contoh yang salah. Terutama ya yang fakto lingkungan tempat saya tinggal sekarang ini, itu perlu dibenahi banyak. Saya sering dapet bocoran kalau anak seumuran 3-4 tahin omongan “hewan kaki empat” sudah keluar. 87
Tabel Ringkasan Subjek 2 8.
Bagaimana pengalaman bapak ketika harus merawat bayi yang baru saja lahir?dalam hal ini, bapak mengalami kesulitan dalam merawat tidak?
9.
Nagh..saat harus merawat bayi bapak tersebut..bagaimana situasi yang bapak alami dan rasakan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Sebelumnya nggak ada ada ya ya Cuma Cuma tahu bayi itu bagaimana kalau ya itu tadi paling yo gantiin popok ee jagain nah gitu aja. Lha ya yang bias saya lakukan ya itu aja. Kalau pengalaman seperti itu belum pernah. Cuma ya itu tadi sampai ke urusan mandiin itu tadi ya karena takut-takut salah megangnya atau apa kan resikonya kan ya itu bisa e memposi opo bisa takut nyakitin anak ya karena itu kan tidak mudah, nyerah kalau urusan itu karena takut-takut juga capek sama kesel itu pasti ada , dan lebih kerasa saat anak lebih besar sekitar umur 2-4 tahun. Waktu masih bayi itu sering bangun malam, misalnya pas anak BAB, mesti gantiin celana, nyeboki tengah malam, yah kaya orang ronda itu. Lalu saat anak sudah berumur 4 tahun tambah repot lagi ngurusnya. Misal saya pagi harus kerja,anak saya masuk sekolah, dia itu rewel dan permintaannya banyak sekali. Misalnya baju yang sudah disiapkan dari pagi, pas mau pake gak suka sama bajunya, lalu dia sukanya minta model yang kaya dipakai temennya, trus kalo bajunya pas dicuci dia marah, malah diacak2 bajunya, dan kadang dia minta sesuatu tapi jam nya sudah mepet, punya keinginan yang cepat berubahrubah. Jadi pada hari rabu dan sabtu ini bagi saya kaya “hantu” karena kemungkinan banyak bermasalahnya. Ketakutan dan kerepotan saya yah ada pada 2 hari itu. Soalnya temen-temennya di sekolah tu model bajunya aneh-aneh dan kadang dia pengen niru. Sebenernya untuk membelikan pakaian yang bagus2 begitu ya saya mampu, tapi bagus menurut saya belum tentu bagus menurut anak saya. 88
Belum ada pengalaman sebelumnya dalam merawat anak. Yang bisa dilakukan mengganti popok dan ikut menjaga. Tidak berani memandikan anak sampai umur 1 tahun,karena takut resiko kalau menyakiti anak.
Capek dan sebal sehingga pernyataan kasar jadi keluar Menepuk pantat anak
terkadang
Tabel Ringkasan Subjek 2
Bagaimana cara mengatasi ketakutan nya bapak tdi agar anak mau menurut dan tidak ngeyel lagi?
10.
Lalu apabila bapak mengalami hal tersebut, tindakan apa yang bapak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tapi kalau saya sich e e ya mungkin karena capek atau apa ya yo kadang e sering njur beberapa otomatis yo mungkin pernyataan yang sedikit kasar itu keluar, sedikit kasar maksudnya mungkin neblek pantat atau apa e ataupun mengeluarkan apa seperti bulu, ancaman atau apa itu ya memang terjadi ya tapi e e saya gini ketika setelah saya pokoknya memberikan kata yang kurang enak bagi anak. Biasanya ya itu tadi, dia tak marahi trus tak jelaskan bahwa bapak itu harus kerja, karena bapak digaji, nyari maem, makanya adek harus ikut, ga boleh nakal. Jadi yah intinya saya kasih pengertian, penjelasan sedelikian rupa biar si anak ini nurut gitu. Tapi kadang ya ada perlakuan dengan mulut atau fisik. Entah dengan memukul pantatnya, menjiwit begitu. Nuntuk mengajari memberi pengertian ya saya sarati, jadi kalau dia bisa berbuat baik, ga nakal atau ga ngomong kasar, saya janji beliin dia es krim. Misalnya, besok ga rewel, mau berpakaian rapi dikasih permen. Tapi kadang ya semua prmintaannya tidak saya turuti, misalnya minta dibeliin mainan, itu saya ga begitu suka. Karena ga semuanya harus dituruti, biar nanti saat dewasa kalau kecewa ga terlalu dalam sakitnya. Lalu juga saat permintaannya itu yang membuat kesehatannya tidak baik, seperti minum es yang dijalan-jalan, atau model es yang harga seribuan, itu saya tidak boleh. Tapi itu repotnya kalau temen-temen istri saya yang sukanya ngasih gitu tapi kualitasnya kurang. Kalau saya biasanya menjauh-menjauh? He eh. Langsung menjauh atau menghindar dari Menjauh e ketika anak saya memang saya lagi kesel anak,dan memberikan anak ke isteri atau banget anaknya yaitu tadi saya segera menjauh. Atau neneknya, agar tidak semakin menjadi 89
Tabel Ringkasan Subjek 2
11.
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lakukan untuk mengurangi saya akan bergumam sendiri untuk melamiaskan rasa gejala-gejala yang kurang kesel saya, bergumam dalam arti “gedumel” atau menyenangkan? lebih banyak ngomong sendiri. Lalu saya biasanya pindah ke suatau tempat lalu mukul apa atau nendang apa. Itu biasanya begitu.Kalau ga, biasanya sama istri saya langsung diambil, itukan bapak kan lagi ngamuk. Ha ha ha seperti itu. Klau lagi ngamuk berartikan sudah juga emosinya sudah sulit dikontrol yo? Mutung gitu ya? Ho oh seperti itu e langsung diambil sama artinya juga kalau ya anak saya lagi didekap istriku, saya bilang e biasanya tak e saya ngasih sedikit maksudnya tak bialng e kalau dengan anak bahwa tidak boleh terlalu berat marahinnya nanti bisa-bisa nanti dia akan trauma, kalau saya yang sering saya ingatkan seperti itu Bagaiamana anda Ya kalau saya seperti itu tadi. Itu tadi kalau saya sich membagi waktu jam tidur lebih suka tidur sore. He em. Tidur sore tengah ketika anda malam bangun ya nanti ganti ibunya kalau pas posisi harus ikut serta dalam istri saya sudah teller itukan saya kan bisa mengambil merawat anak anda? perannya itu kayak gantiin popok, gantiin susu. Nah kadang saya ambil mengambil peran itu e atau mencari air ketika buang air besar atau apa seperti itu. Jadi sore saya itu lebih suka tidur sore, jam delapan atau setengahdelapan tidur, jam satu atau dua bangun, biasanya istri saya sudah teller seperti itu karena kalau bayi memang matanya kayak nganu nggak ada capeknya kalau malam. He he. Pokoknya sore tidur? He eh ho oh. Jadi ngambil perannya lebih ke malam hari? Sore. Ho oh saya sore Bagaimana peran serta Ya itu tadi e ketika beberapa hal yang tidak mampu bapak dalam merawat dilakukan oleh istri saya dalam arti karena dia berperan serta dalam kecapekan, biasanya saya mengambil alih itu. Ya 90
marahnya saat sedang kesal. Anak langsung diberikan ibunya.
ke
dekapan
Mengatasi waktu tidur dengan tidur pada sore hari, untuk berjaga di tengah malam bergantian dengan isteri. Tidur sore jam 20.00 untuk mengatasi terbangun pada malam hari. Dan meengambil peran untuk terjaga pada malam hari.
Mengambil alih anak ketika isteri sedang kecapekan,mengerti kondisi isteri yang capek langsung ikut serta dalam mengurus
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
merawat anak anda? gantiin popok malam e e lalu juga ketika anak sudah Mengapa anda bisa jalan atau apa, nah nemenin main. Istri saya berkeinginan seperti itu? memasak atau apa itu. Saya tidak begitu besar memang mengambil alih sebenarnya mungkin lebih baik banyak ke ibunya tapi ya nggak tahu e ya adaada ketakutan tersendiri ketika saya nggak bisa mengambil apa ya? Anggap aja nggak bisa e mendidik anak karena saya jauh dari anak itu ada juga ketakutan, seperti itu. Emm. Saya pokoknya Cuma berusaha untuk banyak mengambil bisa menemani saya e memberikan waktu ya banyak tetapi tapi tadi juga kualitasnya juga baik, maksud saya seperti itu. Untuk saat ini, ketika usia anak saya lebih besar saya yang lebih ingin dekat dengan anak-anak saya. Kadang kalau isteri saya marah atau melakukan hal yang salah pada anak saya, seperti misalnya mengolesi lombok ke mulut anak saya ketika lagi marah atau jengkel. Itu saya langsung memarahi atau mengur isteri saya bahwa tindakan seperti itu tidak baik. Bagaimana peran isteri dan Kalau isteri saya itu lebih keras cara mendidik anak. anda saat merawat anak? Misalnya disuruh belajar, kalo ga mau mulutnya diolesin Lombok rawit. Nah itu kan metode yang salah. Itu saya langsung memarahi atau mengur isteri saya bahwa tindakan seperti itu tidak baik. Kalau saya sendiri tidak suka seperti itu karena terlalu keras. Dan saya lebih suka mendidik anak itu hal-hal yang biasa atau umum saja, seperti ayoek waktunya tidur siang ya tidur. Kalau masalah kemampuan ga begitu saya nomer satukan, mungkin saya lebih suka malah melihat ke bakatnya seperti apa. Misalnya 91
anak Memiliki ketakutan ketika tidak ikut serta merawat anak,takut jauh dari anak (kelekatan terhadap anak kurang)
Tabel Ringkasan Subjek 2
13.
Kog punya ketakutan seperti itu kenapa mass alasannya?
14.
Bagaimana pengalaman bapak saat merawat bayi?seperti mengganti popok, memberi makan atau memandikan bayi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI suka nyanyi yah nanti ikut les nyanyi seperti itu. Ya nganu kalau apakah? Nggak juga sich maksudnya e ketika anak saya sangat dekat dengan ibunya dan saya kalah dalam kedekatan itu banyak omongan saya kan nanti bisa kurang digugu yo. Emm. Maksudnya kurang diperhatikan karena dia terlalu dekat dengan ibunya lalu saya saya memang melihat banyak e yo itu karakter wanita sich rata-rata kalau ada apa-apa kan menangis. Ya. Ya memang saya memang saya diminta itu maksud e saya tidak suka melihat anak saya itu lemah dan cengeng pokoknya saya pengennya itu sifatnya ya sudah agak bisa main nggak tak dulang, emm e makan yo juga tak makan dan tapi yo memang terakhir-terakhir nggak pernah itu cocok-cocok juga sih anaknya untuk tuntutan juga. Dan saya juga lebih ingin sifat saya itu nantinya banyak nurun ke anak saya. Mungkin lebih ke pola piker, cara memecahkan masalah. Kalau dari kecil saya ikut berperan serta, paling ga saya punya standart baik seperti ini. Kalau dekat dengan saya paling gak saya merasa, saya kan suka berusaha, tipe yang bekerja. Nah saya ingin anak saya bisa seperti itu. Saya ingin anak saya itu punya menjadi orang yang kuat, ga cengeng walaupun ya perempuan, ga mudah nangis, dan bekerja keras. Ya sementara hanya menggantikan popok itu. Memberikan makan, memberi makan saat anak udah gedhe. Ho oh sudah agak gedhe kalau nggak gedhe nggak berani karena ini ketakutan salah dalam porsi atau apa, karena kalau bayi itu gini kalau nelen nyleneh itu sangat berbahaya, e nanti bisa maksudnya kayak buat makanan tetapi terlalu opo yang 92
Takut ketika omongan bapak tidak diperhatikan oleh anak ketika anak sudah besar Takut ketika anak cenderung dekat dengan ibunya ketimbang dengan bapak Tidak ingin melihat anak itu lemah dan cengeng saat sudah besar.
Hanya sekedar ikut menggantikan popok bayi, memberikan makan belum berani. Sudah berani saat anak sudah agak dewasa. Takut salah memberikan porsi makan,dan karena sebelumnya memamng belum ada pengalaman ke situ.
Tabel Ringkasan Subjek 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menylenehin makanan lalu kita bikin sendiri lalu dimasukkan bisa saja sulit buang air besarnya atau dia mencret lah seperti itu kan yang biasanya udah gini aja deh. Nalurinya udah dapat tetapi saya kurang paham ini. Dan sebelumnya memang belum ada pengalaman ke situ, langsung otodidak
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 Horizonalization dan Tabel Ringkasan Subjek 3
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Jawaban Lokasi Yo rasane seneng. Yo karena lama menunggu tetapi 1-65 akhirnya yang ditunggu hadir juga. Tahu kita sudah siap ya sudah punya anak ya Alhamdulillah kan hamil to. Tahu hamil yo terus seneng. Yo kasih semangat, apa yang diminta di kasih. Yo pernah khawatir. Opo, waktu main main dari pantai . He em. Perutnya kram. Trus usia kandungan nya juga sudah 8 bulan. Yaitu . Iya. Karena seharian kan jalan pakai motor kan. He eh. Perut nggak bergerak kan semakin nggak bergerak kan semakin sakit. Terus sehabis itu saya bawa ke bidan. He em. Oleh bu bidan dikasih saran kalau ini perutnya nggak bergerak lagi, kemungkinan itu bisa keguguran nanti. Yo takut lah, takut. Takut karena udah mendekati melahirkan. Sudah nunggu lama malah ada kejadian kayak gini Yo udah di bawa ke bidan di kasih obat kalau nanti nggak, ini obat itu nggak bisa reaksi. Kemungkinan bisa di operasi. Ya ada perasaan takut ada e yang karena anak pertama kan yang di tunggu-tunggu. Setelah itu kejadian itu ya udah ga boleh ke mana-mana. Dia memang tak suru istirahat aja. Saat-saat mau melahirkan itu, awalnya katanya perutnya sakit. He em. Mudah mengeluarkan getah darah. He eh. Itu malem kan? Terus paginya di bawa ke bidan, katanya ini baru baru permulaan proses mau melahirkan. He eh. Terus di bawa pulang malah suruh buat jalan-jalan, terus pokoke kemudian jam empat pagi, malem jam empat paginya di bawa ke bidan udah buka empat. He eh. Buka empat sampai siang itu baru Sembilan. Lha sampai nggak bisa keluar. Ya. Akhirnya di bawa ke klinik. Terus di vaccum. Lha di vaccum baru bisa keluar. Saat2 proses melahirkan itu ya kita nunggu aja, nunggu, kasih semangat, kasih dorongan aja biar de’e nggak stress lah. He em. Karena udah ditunda udah lama ya bisa keluar lalu larinya di bawa ke klinik itu biar semua slamet lah. Anak yo slamet, ibunya juga slamet. Aku ikut di dalam ikut di dalam ngasih dorongan, semangat. Pokoke terus terus gitu aja. Iyo, saat itu panic kan lumrah. Merasa panik kan berkaitan dengan nyawa itu. Kalau dipikir-pikir itu nggak lama, paling lama lima belas menit lah saat proses dari vaccum lalu bayinya keluar. Tapi yang saat proses awalnya itu lama. Itu dari pagi sampai malem, kemudian pagi lagi sampai sore jam 95
Interpretasi Kelahiran anak pertama merupakan hal yang sangat berarti dan memiliki arti cukup besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 3 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
tiga nggak bisa keluar itu. Lalu di bawa ke klinik itu, jadi total lamanya dua hari itu. Yo saat itu jelas ada perasaan takut. Takut. Ikut bingung lah, istri bingung gimana sih ini ko ga keluar-keluar. Istri sedih istri bingung ditinggal terus ikut bingung. Jadi apa nggak di sini ya Seneng, lha yo yang ditunggu-tunggu. He em. Cowok lagi. He eh. Pilihan pertama kan cowok.. Kanggo aku kan seneng. Awalnya nggak tahu kalo cowok? Yo karena kemarin di bawa USG di desa itu katanya perempuan. Emm. Terus USG di Jogja ktanya laki-laki, kan bingung. Pengennya ya apa-apa mau lah gitu tapi pengennya cowok, sama aja. Tapi ada feeling itu cowok? Karena tiga kali USG. Pertama cewek, kedua itu cowok, ketiga itu katanya cewek lagi. Yo. Persiapannya yo belanja-belanja kan?. He eh. Ya 66-86 kayak gitu. Kayak popok itu perlengkapan buat bahannya itu siap pokoknya. Udah siap dari awal. Kebersihan karena yang ditunggu sudah mau datang. He em. Persiapan udah siap. Nyicil-nyicil setengah po yo belanja-belanjanya itu. Yo karena anak pertama. Itu juga di rumah juga bisalah liat orangtua yang bantu ngurusin anak gimana. Kayak gitu. Kita harus juga bisa lah karena nggak selamanya ikut orang tua kan gitu? Iya. Jadi bisa nggak bisa harus diurus sendiri. Yo, kan kalau malem gantian tidurnya. H em. Jadi kalau malem minta susu yo gantian to buat e. Kalau istri masih sakit terutama ke saya. Ya harus buatin susu, yo nyuci ini, nyuci popok ya saya yang lakukan. Yo saat itu pasti capek lah. Tapi karena ada si kecil. Jadinya capeknya itu hilang. Capeknya hilang saat ngeliat si anak uda bisa tidur nyenyak, jdi bisa ketawa, itu yang tadinya saya capek banget bisa ilang capeknya. 87-89 Maksudnya kan di sini kita Cuma berdua, Ho oh to?. Kita mau nggak mau kan kita kerjakan ini, udah kewajiban. Sudah kewajiban suami bantu istri Itu kalau masalah nyuci kan apa ya e itu kan dua hari sekali itu mulai. He em. Dari jam setengah lima, setengah lima it terus nyuci, selesai. Terus istri saya mandiin si kecil. Mandiin kecil berdua itu sampai 90-108 sekarang itu bedua. Ho oh. Kalau nggak berdua nggak bisa. Polah. Oh yoh. Habis it terus habis dimandiin setelah itu makan. He em. Kalau masih bayi kan nggak? He em. Di kasih susu terus tidur. Lalu gentian ibunya mandi. He em. Terus ganti saya. Pokoknya si anak ini jangan sampai ditinggal atau 96
Menjadi seorang ayah sudah benar-benar dipersiapkan secara matang baik untuk persiapan fisik dan mental
Keinginan besar untuk merawat anak karena ada rasa tanggung jawab dan ingin lebih dekat dengan anak. Keinginan untuk merawat anak agar mengurangi beban istri, dengan mengambil peran yang masih bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 3 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149
dilepas sendirian. Yo kalau dari kecil sampai umur setahun nggak pernah rewel. Semenjak satu setengah tahun sampai sekarang ada rewel. Apa yang diminta itu harus dikasih. Tapi kalau sudah dikasih yang lain udah lupa ya gitu. Enak sebenarnya kalau saya nampaknya tapi apa yang diminta harus dikasih ? Yo kalau nggak dikasih yang lain, yang penting dia uda ga 106-114 rewel lagi. Sampai saat ini tu sebenere nggak . Yo karena aktif kan. Yo capek sih capek. Tapi kita harus ngikutin dia kemana aja harus di ikuti kalau nggak kan dia nangis. Yo mau nggak mau kita harus ngikuti, yo sampai badan kita kecapekan, sampe kadang itu dongkol kesel ati jg Kalau malam nggak pernah nangis. Ya. Kalau capek. Kalau capek nanti cuma pijit-pijitan terus udah tidur sampai pagi lagi. Kalau pembagian dengan istri gantian. Gantian 117-169 memang gantian Siapa yang nggak repot ya langsung ikut ngemong. Ya itulah. Itu bareng-bareng. Heeh. Jadi selama ini nggak sempet yang “bu bu iki lho!” Nggak seperti itu. Jadi kita merawatnya bersamasama. Karena gini karena pemikiran itu beda-beda. He em. Pemikiran orang kan bea-beda, kalau saya kan ini gini, dia juga anakku. He em. Kemarin istriku sudah bawa ke mana-mana didalam perut selamasembilan bulan. He eh. Itu aalah wis apik to? Iya. Lha kita juga ada rasa kasihan juga kan sama istri. Nah karena saya itu tugasnya tidak repot, kerjaan bisa dibagibagi. Yo udah nggak masalah. Kalau capek saya tidur. Karena anu saya itu sekarang kan udah tau betul kuncinya dari anak saya. Nah itu kan menghibur sebenernya. Oh ya. Padahal sudah capek, tapi menghibur. Ukuran itu lho. Iya. Itu walaupun kita badan e nggak, anaknya sakit. Nah kita juga nggak enak malahan. Nah walaupun badan kita sakit, capek tetapi anak kita itu sehat. Capeknya bisa hilang. Contoh e seperti itu. Kalau malem ya karena itu melihat itu siangnya, siangnya itu tidurnya gimana. Kalau tidurnya itu sudah mepet di atas jam dua kayak gitu malamnya bisa tidurnya bisa jam sembilan ke atas, maksudnya seperti itu. Jam sembilan lah palingan, kalau anai itu ya jangankan jam berapa, bisa saja kalau anak itu sudah capek, bisa aja jam tujuh udah tidur. Rencana itu ada tetapi kan anak itu kan diutamakan masalah ngurusnya. Harus ada yang ngurus juga kalau aku suruh ngurus total kan juga nggak bisa. 97
dilakukan.
Muncul efek atau akibat dari merawat anak yang belum bisa dikelola dengan baik, capek dan lains ebagainya
Bisa mengelola dengan baik masalah yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Horizonalization Subjek 3 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169
Karena istri walaupun saya pekerjaane nggak begitu berat tapi kan bekerja, jadi nggak bisa. Merawat anak itu yo tanggungan juga. Tanggungan kedua orangtua. Kalau masalh-masalah keluarga itu ada. Kalau kita kan udah pada dewasa, udah punya anak to? He em. Kita kembalikan saja ke anak, lihat anak saja. Anak itu jangan sampai bersedih melihat orangtua bertengkar kayak itu to. Kalau merawatnya karena sabar jadi nggak repot, itu pokoknya kabeh sekarang mandiin aja berdua. Mandiin berdua terus yang repotnya itu ganti baju, itu kadang nangis Nggak mau dipakein bedak nggak mau, dipakein baju juga nggak mau walau habis mandi. Yo kita kan anu mulai sekarang kan kita menabung. Ho oh. Buat nanti masa depannya anak. Biar anak itu nggak kayak orangtuanya lah biar ada perkembangan, kemajuan. Iya. Tentu saja lebih dari pendidikan orangtuanya kan gitu
98
Tabel Ringkasan Subjek 3 No. 1.
2.
3.
4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertanyaan Jawaban Bagaimana perasaan bapak Yo rasane seneng. Seneng ya? Yo karena lama menunggu lama ketika mengetahui istri menunggu. He em. Ya karena di program juga.He em. Tahu kita anda mengandung anak sudah siap ya sudah punya anak ya Alhamdulillah kan hamil to. anda yang pertama? He em. Tahu hamil yo terus seneng. Bagaimana perasaan bapak Iyo, panic rasanya lumrah. Merasa panik kan ini nyawa yach? ketika istri anda He eh. Nyawa kan? Iyo. Kalau dipikir-pikir paniknya itu nggak melahirkan? lama, paling lama 15 menit. Itu dari pagi sampai malem pagi lagi sampai sore jam tiga nggak bisa keluar itu. He em. Lalu di bawa ke klinik itu, lama dua hari itu. Iya ya. Yang satu hari itu gimana perasaannya mas sulis, takut atau apa? Yo takut Perasaan takut. Takut. Ikut bingung lah, istri bingung gimana sih istri sedih istri bingung ditinggal terus ikut bingung. Jadi ya saat itu aku menunggu total di samping istri. Bagaimana proses Katanya itu. He em. Itu katanya perutnya sakit. He em. Mudah melahirkan yang dialami mengeluarkan getah darah. He eh. Terus paginya di bawa ke oleh isteri bapak bidan, katanya ini baru baru permulaan proses mau melahirkan. He eh. Terus di bawa pulang malah suruh buat jalan-jalan, terus buat pokoke kemudian jam empat pagi, malem jam empat paginya di bawa ke bidan udah buka empat. He eh. Buka empat sampai siang itu baru Sembilan. Lha sampai nggak bisa keluar. Ya. Akhirnya di bawa ke klinik. He em. It uterus di vaccum. Lha di vaccum baru bisa keluar. Saat isteri bapak dalam Yo kita nunggu aja, nunggu, kasih semangat, kasih dorongan aja proses melahirkan, situasi biar de’e nggak stress lah. He em. Karena udah ditunda udah seperti apa ya..yang bapak lama ya bisa keluar lalu larinya di bawa ke klinik itu biar semua alami saat itu? slamet lah. Oh iya. Anak yo slamet, ibunya juga slamet. Mas sulis saat itu di mana? Di dalem atau ikut di mana? Aku aku ikut di dalam ikut di dalam ngasih dorongan, semangat. Pokoke terus terus gitu aja. Terus sempat apa? Merasa panic atau seperti apa? Iyo, panic lumrah. Merasa panic kan nyawa kan? He eh. Nyawa kan? Iyo. Panik itu ada. Berapa jam mungkin itu mas? Kalu 99
Tematik Mucul perasaan senang Dari penantian lama ,berhasil juga Sudah di program Rasa takut dan panik terjadi sesuatu hal yang di luar dugaan Ikut bingung karena isteri kesakitan
Awalnya sudah di bawa ke bidan, setelah bukaan keempat baru dibawa ke Klinik dipancing dengan vaccum baru keluar
Ikut menunggu di dalam, dan selalu memberi semangat dorongan kepada isteri Sempat merasa panik, saat menunggu didalam
Tabel Ringkasan Subjek 3
5.
Bagaimana perasaan bapak ketika anak pertama bapak lahir dan bapak melihat bayi kecil yang baru lahir tersebut?
6.
Bagaimana persiapan bapak ketika harus mempersiapkan kelahiran anak pertama tersebut?Jelaskan! Ketika berada di rumah, bagaimana bapak mengatasi situasi saat harus menghadapi anak yang rewel?
7.
8.
Bagaimana pengalaman bapak ketika harus merawat bayi yang baru saja lahir?dalam hal ini, bapak mengalami kesulitan dalam merawat tidak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dipikir-pikir itu nggak lama, paling lama lima belas menit. Owh lima belas menit Seneng hal yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. He em. Cowok lagi. He eh. Pilihan pertama kan cowok. He eh. Kanggo aku kan seneng. Awalnya nggak tahu kalo cowok? Yo karena kemarin di bawa USG di desa itu katanya perempuan. Emm. Terus USG di Jogja ktanya laki-laki, kan bingung. Heem. Nah sebab bingungnya itu. Pengennya ya apa-apa mau lah gitu tapi pengennya cowok, sama aja. Persiapannya proses, yo belanja-belanja kan?. He eh. Ya kayak gitu. Kayak popok itu perelngkapan buat bahannya itu siap pokoknya. Udah siap dari awal. karena yang ditunggu sudah mau dating. He em. Persiapan udah siap. Itu kapan itu saat ngambil?. Ngeruk tujuh belas setengah po yo belanja-belanjanya itu. Yo kalau dari kecil sampai umur setahun itu setengah nggak pernah rewel. Jadi nggak pernah rewel? Ho oh. Semenjak satu setengah tahun sampai sekarang ada rewel. He em. Apa yang diminta itu? He em. Tapi kalau sudah dikasih yang lain udah lupa ya gitu. Enak sebenarnya kalau saya nampaknya tapi apa yang diminta harus dikasih Nah saat ini gimana mas? Sampai saat iniitu sebenere nggak . Yo karena aktif kan? He em. Yo capek sih capek. He em. Tapi kita harus ngikutin dia kemana harus di ikuti kalau nggak kan dia nangis de’ e . Ya ya itu pie cara ngatasinya? Yom mau nggak mau kita harus ngikuti, yo sampai badan kita kecapekan, dongkol kan? He em. Kesel kesel ati. Tapi udah sama mbah e kan. Ya. Ngerasa tenang. Yo karena anak pertama. Heem.itu juga di rumah juga bisalah liat orangtua yang bantu ngurusin anak gimana. He em. Kayak gitu. Kita harus juga bisa lah karena nggak selamanya ikut orang tua kan gitu? Iya. Jadi bisa nggak bisa harus diurus sendiri. Emm. Caranya mas sudah tahu? Nggak. Terius e gimana cara itu pembagiannya mas sama? Diceritain aja deh pengalamannya di 100
Senang karena hal yang ditunggutunggu akhirnya datang juga. Sempat bingung karena hasil usg yang tidak valid
Sudah siap dari awal baik itu belanja-belanja barang kebutuhan daan persiapan peralatan bayi
Capek karena anak rewel dan harus dituruti kemauannya. Capek karena anak sangat aktif dan harus diikuti atau dijaga sampai badan merasa kecapekan dan dongkol
Bergantian membuat susu di malam hari dengan isteri ketika anak terbangun Menyuci popok bayi Ikut memandikan anak
Tabel Ringkasan Subjek 3
9.
10.
11.
12
Nagh..saat harus merawat bayi bapak tersebut..bagaimana situasi yang bapak alami dan rasakan? Lalu apabila bapak mengalami hal tersebut, tindakan apa yang bapak lakukan untuk mengurangi gejala-gejala yang kurang menyenangkan?
Bagaiamana anda membagi waktu jam tidur ketika anda harus ikut serta dalam merawat anak anda? Bagaimana peran serta bapak dalam merawat berperan serta dalam merawat anak anda? Mengapa anda berkeinginan seperti itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI saat e perawatan dari jam tidur dari pagi bangunnya gimana? Yo, kan kalau malem gantian tidurnya. H em. Jadi kalau malem minta susu yo gantian to buat e. Kalau istri kan masih sakit kan? He em. Masih sakit terutama ke saya. Ya harus buatin susu, yo nyuci ini, nyuci popok, nyuci opo ke saya. He eh. Gimana mas rasanya saat itu? Yo capek lah. Capek karena ada si kecil. He eh. Jadinya capeknya itu hilang. Capeknya hilang saat. Emm. Yo capek lah. Capek karena ada si kecil. He eh. Jadinya Capek, namun capek jadi hilang capeknya itu hilang. Capeknya hilang saat ngeliat si kecil itu setela melihat sang anak tertawa ketawa,ngajak guyon gitu..jadi capek saya malah ilang.
Kalau capek saya tidur. He eh. Karena anu saya itu sekarang kan sudah lagi lucu-lucunya. Nah itu kan menghibur sebenernya. Oh ya. Padahal sudah capek, tapi menghibur. He eh. Ukuran itu lho. Iya. Itu walaupun kita badan e nggak enak,tapi malahan anaknya sakit. He eh. Nah kita juga nggak enak malahan. Nah walaupun badan kita sakit, capek tetapi anak kita itu sehat. Itu yang saya rasakan, jadi tidak merasa capek lagi.
Menyempatkan diri untuk tidur jika sudah merasa lelah Capek menjadi hilang karena merasa terhibur oleh tingkah laku anak yang lucu. Badan terasa sakit/capek tapi jika anak sehat dan tidak sakit, rasa capek itu hilang sendiri. Gantian memang gantian. Itu harus dikasih jadwal ini harus aku Ada pembagian waktu tidur dengan juga? He em. Siapa yang nggak repot? Ya itulah. Itu bareng- istri. bareng. Jadi selama ini yang sempet ya..yang megang si anak. Siapa yang tidak repot, langsung berinisiatif untuk menjaga anak. He eh. Merawat anak itu yo tanggungan juga. Tanggungan kedua orangtua. Dan menurut saya peran yang saya alami itu cukup besar juga..sama juga halnya dengan isteri saya.Gini karena pemikiran itu beda-beda. He em. Pemikiran orang kan bea-beda, kalau saya kan ini gini, dia juga anakku. He em. Kemarin istriku sudah bawa ke mana-mana di dalamperut selama sepuluh bulan. He eh. Itu aalah wis apik to? Iya. Hla kita juga ada rasa kasihan 101
Peran dalam ikut serta merawat anak cukup besar, sama juga dengan isteri. Mearasa kasihan dengan isteri, jasdi ada kesadaran untuk ikut merawat anak. Memiliki pemikiran bahwa ikut
Tabel Ringkasan Subjek 3
13.
Bagaimana pengalaman bapak saat merawat bayi?seperti mengganti popok, memberi makan atau memandikan bayi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI juga kan sama istri. Nah karena saya itugasnya tidak repot, kerjaan bisadibagi-bagi. Kalau merawatnya karena sabar jadi nggak repot, itu pokoknya kabeh sekarang mandiin aja berdua. Mandiin berdua terus yang repotnya itu ganti baju, itu nangis to. Emm kenapa nggak mau? Nggak mau dipakein bedak nggak mau, dipakein baju juga nggak mau walau habis mandi
102
merawat anak itu juga menjadi tanggung jawab yang harus dijalani. Sabar jadi merasa ga repot Ikut serta dalam aktivitas seperti memandikan bayi,mengganti popok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 Kategorisasi Jawaban
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATEGORISASI JAWABAN
General Themes
Subjek 1
Subjek 2
Subjek 3
General Meaning
Central Themes
Perasaan ketika mengetahui istri mengandung
Menerima keadaan yang terjadi karena sudah terjadi.
Bangga dan puas karena dapat memberikan anak,membuktikan yang terbaik.
Mucul perasaan senang Dari penantian lama Program nyaberhasil juga
Senang, bangga,puas :
Senang Bangga Puas
Perasaan ketika istri melahirkan
Bingung karena belum waktunya Memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang terjadi. Perasaannya campur aduk, malas bingung, trus juga ada rasa capek.
Rasa takut dan panik terjadi sesuatu hal yang di luar dugaan
Capek karena isteri minta ditunggu terus selama proses melahirkan
Sempat Normal, namun akhirnya dilakukan casear, karena ada sedikit kendala
Terbukti berhasil penantian lama sukses programnya
Kurang menerima Keadaan yang terjadi, karena belum waktunya.
Bingung Pasrah
Muncul perasaan takut, panik jika terjadi sesuau
Rasa takut Panic
Capek dan bingung menunggu Senang sujud syukur kepada Tuhan, anak lahir dengan sehat, ibu juga sehat
proses melahirkan yang dialami
-
Ingin normal, tapi akhirnya melahirkan secara Caesar dan proses melahirkannya
104
Senang ketika melihat anak lahir selamat
Melahirkan secara normal tetapi agak lama kemudian dipancing dengan vaccum
Proses melahirkan terlihat tidak mudah: -agak lama
Capek Bingung Senang Bersyukur
Proses yang sulit Caesar pilihan terakhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memang agak lama.
baru keluar
Peerjuangan berat sekitar satu jam
-harus dipancing dengan vaccum Caesar sebagai pilihan terakhir ,
Situasi yang dialami saat isteri dalam proses melahirkan
perasaan ketika anak pertama lahir dan melihat bayi kecil yang baru lahir
persiapan ketika harus
Merasa capek, ingin cepat selesai
Ada perasaan takut kalau bayi yang dilahirkan nanti tidak normal atau cacat
Ikut menunggu di dalam, dan selalu memberi semangat dorongan kepada isteri
Situasi yang dialami lebih kepada gejala kecemasan seperti: -ketakutan bayi lahir tidak normal, ibu tidak selamat -panik menunggu proses yang lama
Pikirannya gelisah,dan campur aduk mempertanyakan keadaan, ko dari normal kemudian tiba-tiba Caesar
Takut terjadi sesuatu dengan ibu atau bayinya
Sempat merasa panik, saat menunggu didalam
Berpikiran positif dengan memberi dorongan atau semangat kepada isteri
Senang karena sudah lahir secara normal
Senang dan bersyukur karena bayi yang dilahirkan sehat.
Senang karena hal yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga
Tetapi ada perasaan terbebani, karena merasa belum siap untuk merawat anak. Persiapannya dengan ikut isteri jalan pagi, nganterin
.
Senang dan bersyukur: -sudah lahir secara sehat dan normal -penantian lama yang ditunggu datang juga Ada perasaan belum siap, khawatir/cemas merasa belum siap untuk merawat anak Persiapan secara fisik: -mempersiapkan ala-alat dan
105
Cemas terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Memberi semanggat dan dorongan
Ada perasan senang Bersyukur
Belum siap Cemas/khawatir untuk merawat anak nantinya Kognitif bekerja, dengan ada persiapan secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempersiapkan kelahiran anak pertama
senam hamil Mempersiapkan pakaian dan peralatan bayi
perlengkapan bayi
Membeli peralatan bayi dan mempersiapkan barang-barangnya
Sudah siap dari awal baik itu belanja-belanja barang kebutuhan daan persiapan peralatan bayi
Persiapan secara mental : -ikut menemani istri senam hamil, jalan pagi -bertanya kepada orang lain, cara merawat bayi Persiapan secara rohani: Melakukan upacara ritual seperti mitoni
Dengan melihat kondisi anak seperti apa, berusaha sebisa mungkin untuk bias ikut menenangkan anak
Menenangkan anak dengan menuruti apa kemauannya
Mengatasi anak yang rewel dengan : -melihat kondisi nya -menururti kemauan nya
Dengan menggendong, diajak keliling
Menjaga agar tidak terjadi apa-apa pada anak
Membuat anak nyaman dan tidak rewel
Banyak bertanya dengan ibu atau orang yang lebih tua,bagaimana cara merawat anak
fisik, mental dan rohani
Melakukan upacara slametan seperti mitoni Mengatasi situasi apabila anak sedang rewel
pengalaman
Kesulitan dalam merawat
Memberikan pengarahan dengan sedikit kekerasan seperti “menablek pantat” anak jika dalam posisi kesal
Memberikan sedikit peringatan dengan menepuk pantat anak.
Tidak berani memandikan
Merasa kesulitan merawat
106
Keinginan yang besar untuk menjaga anak agar tidak terjadi hal yang tidak diimginkan
Ada kekerasan fisik muncul ketika kondisi mulai lelah/capek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bapak ketika harus merawat bayi yang baru saja lahir
bayi, harus hati-hati karena ringkih
anak sampai umur 1 tahun,karena takut resiko kalau menyakiti anak. Yang bisa dilakukan mengganti popok dan ikut menjaga.
Bergantian membuat susu di malam hari dengan isteri ketika anak terbangun Menyuci popok bayi Ikut memandikan anak
anak, jadi lebih hati-hati dan tidak terlalu berani ambil resiko
Ada keinginan/kemauan untuk ikut merawat anak hanya lebih berhati-hati
Melakukan kegiatan yang sekiranya bisa dilakukan untuk mengurangi beban isteri seperti : Menyuci popok Ikut memandikan anak Membuatkan susu
Sadar untuk berbagi peran dengan isteri dalam mengurus anak
Situasi kebanyakan yang muncul adalah capek dan efek dari capek itu bermacam-macam: -tugas menjadi terbengkalai - muncul pernyataan kasar yang keluar secara tidak sadar Rasa capek hilang dengan melihat anak tertawa.
Efek/ akibat dari rasa lelah saat mengurus anak
Mengikuti kemauan anak seperti apa, bayi itu maunya seperti apa Situasi yang dialami dan dirasakan saat harus merawat bayi
Awalnya ada rasa ga terima dengan keadaan yang sekarang,dimana harus ikut serta mengurus anak.
Ada rasa keterpaksaan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Capek dengan mengurus bayi dan akhirnya tugastugas lainnnya jadi
Capek dan sebal sehingga terkadang pernyataan kasar jadi keluar
107
Capek, namun capek jadi Ada rasa tidak terima saat hilang setelah melihat sang harus merawat bayi sehingga anak tertawa terpaksa dalam melakukan
Pengalihan rasa leelah dengan melihat senyum anak Kurang menerima dengan keadaan yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terbengkalai. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala yang kurang menyenangkan
Menepuk pantat anak
kegiatan tersebut.
Megatur pembagian tugas untuk merawat anak dengan isteri dan belajar untuk membagi waktu lebih baik
Melakukan pembagian tugas dengan isteri Membagi waktu agar tugas lain juga tidak terbengkalai
Langsung menjauh atau menghindar dari anak,dan memberikan anak ke isteri atau neneknya, agar tidak semakin menjadi marahnya saat sedang kesal. Menggunakan waktu luang untuk istirahat
Menghindar dan menjauhi anak agar anak tidak menjadi korban.
Bergantian dengan isteri untuk masalah jam tidur, jadi tetap harus ada salah
Pembagian tugas
Berusaha menjauh dari sumber masalah.
Menyempatkan diri untuk tidur jika sudah merasa lelah Badan terasa sakit/capek tapi jika anak sehat dan tidak sakit, rasa capek itu hilang sendiri.
Membagi waktu jam tidur
Manajemen waktu
Mengatasi waktu tidur dengan tidur pada sore hari, untuk berjaga di tengah
108
Ada pembagian waktu tidur dengan istri. Pembuatan jadwal tidur
Rasionalisasi positif (keinginan untuk anak tetap sehat)
Memiliki berbagai cara/alternative dalam pembagian waktu tidur:
Memiliki pola tidur tersendiri untuk mengatasi jadwal tidur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
satu yang terjaga
Seberapa besar peran serta dalam merawat anak.
malam bergantian dengan isteri.
Peran yang diambil hanmpir fifty-fifty dengan isteri, namun memang lebih banyak ke isteri Kalau isteri tidak bangun, baru saya yang mengambil alih, sampai menunggu bayi dan isteri tidur.
Mengambil alih anak ketika isteri sedang kecapekan,mengerti kondisi isteri yang capek langsung ikut serta dalam mengurus anak
Tugas-tugas kecil seperti Memandikan, mengganti popok, dan membuatkan susu, masih bisa dihandle sendiri
Alasan keinginan ikut serta merawat
Ingin ikut mengurus anak, karena ingin supaya anak nantinya dekat dengan ayah
Memiliki ketakutan ketika tidak ikut serta merawat anak,takut jauh dari anak
109
-bergantian dengan isteri -mengatasi ngantuk dengan tidur pada sore hari untuk berjaga di tengah malam
yang kacau
Siapa yang tidak repot, langsung berinisiatif untuk menjaga anak.
Memiliki kesadaran untuk langsung menjaga anak tanpa harus disuruh.
Ada kesadaran untuk menjaga anak
Peran yang diambil serta merawat anak cukup besar, sama juga dengan isteri.
Peran yang diambil hampir sama besar dengan isteri, dengan cara pembagian tugas masing-masing.
Mengkomunikasikan dengan baik semua hal yang berkaitan dengan anak.
Secara langsung ikut serta langsung menjaga anak, ketika kondisi istri sedang tidak fit.
Adanya pengertian antara suami-istri dalam merawat anak.
Mengambil peran yang masih bisa dilakukan, seperti mengganti popok, membaut susu, memandikan anak.
Tidak berani mengambil resiko terlalu besar.
Ada perasaan takut apabila nanti tidak memiliki kelekatan dengan anak
Keinginan supaya nantinya anak juga bisa dekat degan ayah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
anak
(kelekatan terhadap anak kurang)
Ingin anaknya menjadi anak yang kuat, tidak cengeng Merasa kasihan dengan isteri, yang selama 9 bulan sudah mengandung jadi ada kesadaran untuk ikut merawat anak.
Mearasa kasihan dengan isteri.
Adanya keinginan kelekatan anak yang kuat dengan ayah Idealisme sebagai seorang ayah yang baik. Trauma di masa kecil
Pengalaman saat merawat anak/bayi
Pernah ada pengalaman dulu tidak dekat dengan ayah, tidak ingin terulang dengan anaknya sekarang.
Tidak ingin pengalaman yang dulu terulang pada anaknya sekarang.
Memiliki idealisme seoerang suami dan ayah yang baik, jadi ingin membantu istri selama masih bisa dilakukan. Memiliki insting yang kuat, yakin bahwa bisa menggendong anak dan lama-lama terbiasa untuk memandikan
Memiliki pemikiran bahwa ikut merawat anak itu juga menjadi tanggung jawab yang harus dijalani.
Berani melakukan hal-hal yang dirasa mampu, untuk ikut serta merawat anak.
Awalnya berdasarkan insting kemudian lama-kelamaan menjadi terbiasa.
Mengggunakan insting dalam merawat anak Menjadi terbiasa Ada kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk ikut merawat anak
110