PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i
PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAK FRATERAN NDAO ENDE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : SISILIA KORNELIA LONDA (091434023)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang luar biasa Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Simon Seda dan Mama Tersita Mei Adik-adikku tersayang Elton Seda dan Faustin Seda Program Studi Pendidikan Biologi serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto:
PACU WAKTU RAIH PRESTASI
v
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelasXI IPA SMAK Frateran Ndao Ende melalui pemanfaatan media animasi pada materi sistem ekskresi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Sanford dan Kemmis. Tahap penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masingmasing siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende tahun ajaran 2012/2013. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pre-test dan hasil posttest akhir masing-masing siklus. Data motivasi diperoleh dari hasil kuisioner dan didukung hasil observasi keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini diperoleh melalui hasil kuisioner dan hasil observasi keaktifan siswa. Persentase siswa termotivasi yang diukur melalui kuisioner motivasi siswa siklus I yaitu 78,86 % dengan skor rata-rata kelas 66,25 meningkat menjadi 82,73% dengan skor rata-rata 69,5 di siklus II. Hasil observasi keaktifan siswa yang diukur melalui melalui lembar observasi keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari 66,66 % pada siklus I dan meningkat menjadi 75% di siklus II. Pemanfaatan media animasi juga meningkatkan hasil belajar siswa dari 76,08 pada postes siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada postes siklus II. Jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 75% pada akhir siklus I dan mengalami penurunan menjadi 70,83% di akhir siklus II. Hasil tersebut tetap menunjukkan pencapaian indikator target penelitian. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media animasi pada materi sistem ekskresi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Sistem Ekskresi, Media Animasi
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
ABSTRACK
The purpose of this study is to figure out the increasing of motivation and learning outcome of students at XI IPA grades SMAK Frateran Ndao Ende by using animation media in excretion system. This study is a Classroom Action Research by using Sanford and Kemmis method. The process consists of planning, application, observation and reflection. The data collection is taking place through 2 cycles and 2 meeting for each cycle. The data were analyzed using qualitative and quantitative method. The subjects of this study are students of XI IPA grades on SMAK Frateran Ndao Ende class of 2012/2013. Student learning outcomes data obtained from the pre-test and post-test results of the end of each cycle. The data obtained from the questionnaire motivation and supported the observation of student activity. The result of this research shows that the using of animation media increased student’s motivation from first cycle to the second cycle. It is taken from the result of questioner and observation of student’s active respond. In this part, the rate of student’s motivation increased from 78,86% with 66,25 score raises to 82,73% with 69,5 score of the second cycle. The students’ activity also increased from 66,66% of the first cycle to 75% of the second cycle. The using animation media increased learning outcome from 76,08 of the first cycle to 77,5 of the second cycle. The learning outcome still reaches the target as stated by this research. It can be concluded that animation media on excretion system can increase motivation and learning outcome student’s at XI IPA grades on SMAK Frateran Ndao Ende.
Key words: Studying result, studying motivation, excretion system, animation media.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dan cinta-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAK FRATERAN NDAO ENDE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Biologi. Dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari akan keterlibatan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu membimbing penulis dengan sabar dan teliti dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi. 2. Ibu Luisa Diana Handoyo S. Si., M.Si., selaku wakil ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu membimbing penulis dengan sabar dan teliti dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi. 3. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang tercinta, yang telah membagikan ilmu kepada penulis untuk diteruskan kepada generasi muda selanjutnya. 4. Segenap dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 5. Fr.Maria Sarto BHK, selaku kepala SMAK Frateran Ndao Ende yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMAK Frateran Ndao Ende. 6. Ibu Maria Teku Keli, SPd, selaku guru Biologi yang telah membantu dan memberikan pengarahan dan selaku observer kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMAK Frateran Ndao Ende. 7. Siswa-siswi kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende tahun ajaran 2012/2013 yang telah membantu dan memberikan partisipasi baiknya selama melaksanakan penelitian. 8. Segenap guru dan karyawan SMAK Frateran Ndao Ende yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian sehingga dapat berjalan dengan lancar dan baik. 9. Bapak dan mama tersayang, Simon Seda dan Tersita Mei yang senantiasa mendoakan, memenuhi segala kebutuhan penulis baik secara moril dan materil serta segala cinta dan kasih sayang yang sangat luar biasa bagi penulis. 10. Kakak dan adik-adikku tersayang, Eton Seda, Faustin Seda, Bang Pat, Marny Ere, dan Inar yang selalu mendoakan penulis dan memberikan dukungan serta kasih sayang kepada penulis.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................................... vii ABSTRAK....................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR...................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Batasan Masalah ................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 6 A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .................................................... 6 1. Pengertian Belajar ..................................................................... 6 2. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 7 B. Motivasi ............................................................................................... 9 1. Pengertian Motivasi .................................................................. 9 2. Fungsi Motivasi ........................................................................ 9 3. Jenis Motivasi..............................................................................10 4. Prinsip Motivasi...........................................................................10 C. Hasil Belajar ......................................................................................... 11 xii
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Media Pembelajaran ............................................................................. 16 1. Fungsi Media...............................................................................17 2. Manfaat Media.............................................................................18 3. Prinsip-prinsip serta Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media................................................................19 4. Jenis-jenis Media Pembelajaran...................................................23 5. Media Animasi.............................................................................26 6. Sistem Ekskresi............................................................................29 7. Hasil Penelitian yang Relevan.....................................................30 8. Kerangka Berpikir.......................................................................30 9. Hipotesis......................................................................................32 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 33 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 33 B. Desain Penelitian .................................................................................. 33 C. Setting Penelitian .................................................................................. 34 1. Lokasi Penelitian....................................................................... 34 2. Obyek Penelitian ....................................................................... 35 3. Subyek Penelitian...................................................................... 35 4. Waktu Penelitian ....................................................................... 35 D. Rancangan Tindakan ............................................................................ 35 1. Pra Tindakan................................................................................35 2. Siklus I...................................................................................... 36 a. Perencanaan (Planning)...................................................36 b. Pelaksanaan (Acting)........................................................37 c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation)...38 d. Refleksi (Reflection)........................................................38 3. Siklus II........................................................................................39 a. Perencanaan (Planning)...................................................39 b. Pelaksanaan (Acting)........................................................39 c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation)...40 d. Refleksi (Reflection)........................................................40 E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 40 1. Instrumen Pembelajaran ............................................................ 41 xiii
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. Silabus........................................................................... 41 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 41 c. Lembar Kerja Siswa ...................................................... 41 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 42 a. Tes ................................................................................ 42 b. Non-tes.......................................................................... 42 1) Angket/Kuisioner ............................................... 42 2) Lembar Observasi Keaktifan Siswa .................... 43 F. Analisa Data ......................................................................................... 44 1. Analisis Kuantitatif ................................................................... 44 a. Hasil Belajar Kognitif .................................................... 45 1) Ketuntasan Individu.......................................45 2) Ketuntasan Klasikal.......................................46 3) Nilai Rata-rata Kelas......................................46 b. Lembar Observasi Keaktifan Siswa.................................46 c. Kuisioner Motivasi Belajar Siswa .................................. 47 2. Analisis Kualitatif ..................................................................... 49 G. Indikator Keberhasilan.......................................................................... 49 H. Jadwal Penelitian.....................................................................................49 I. Personalia Penelitian............................................................................. 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 50 A. Deskripsi Penelitian .............................................................................. 50 1. Siklus I...................................................................................... 51 a. Rencana Tindakan ......................................................... 51 b. Pratindakan......................................................................51 c. Pelaksanaa Tindakan dan Pengamatan ........................... 51 d. Refleksi ......................................................................... 54 2. Siklus II .................................................................................... 55 a. Rencana Tindakan ......................................................... 55 b. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan ......................... 55 c. Refleksi ......................................................................... 59 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 59 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ................................................... 60 2. Hasil Kuisioner Motivasi Belajar Siswa .................................... 63 xiv
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Hasil Observasi Keaktifan Siswa...........................................65 C. Pembahasan.................................................................................67 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif....................67 2. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ....................................70 3. Peningkatan Keaktifan Siswa...............................................72 4. Faktor Pendukung Pemanfaatan Media Animasi dalam Pembelajaran...........................................................74 5. Faktor Penghambat Pemanfaatan Media Animasi dalam Pembelajaran...........................................................77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... .78 A. Kesimpulan .......................................................................................... .78 B. Saran .................................................................................................... .79 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .80 LAMPIRAN .................................................................................................... .82
xv
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi kuisioner motivasi belajar siswa .......................................... 43 Tabel 2. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa .......................................... 44 Tabel 3. Kriteria skor ketuntasan individu ........................................................ 45 Tabel 4. Kriteria keaktifan kelompok siswa ...................................................... 47 Tabel 5. Penetapan skor kuisioner .................................................................... 47 Tabel 6. Skor motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan ....... 48 Tabel 7. Kriteria motivasi siswa ....................................................................... 48 Tabel 8. Indikator keberhasilan penelitian ........................................................ 49 Tabel 9. Hasil analisis nilai pretes siswa ........................................................... 60 Tabel 10.Hasil analisis nilai postes siswa siklus I ............................................. 61 Tabel 11. Hasil analisis nilai postes siswa siklus II ........................................... 62 Tabel 12. Hasil analisis kuisioner siswa sebelum dan sesudah tindakan ............ 63 Tabel 13 Hasil Observasi Keaktifan Siswa ....................................................... 65
xvi
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema kerangka berpikir ................................................................. 32 Gambar 2. Model PTK gabungan Sanford dan Kemmis ................................... 34 Gambar 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan mengamati animasi siklus I . 54 Gambar 4. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan mengamati animasi siklus II 59 Gambar 5. Grafik rata-rata nilai persiklus ......................................................... 68 Gambar 6. Grafik ketuntasan klasikal persiklus..................................................69 Gambar 7. Grafik peningkatan motivasi belajar siswa........................................71 Gambar 8. Grafik peningkatan keaktifan siswa..................................................73 Gambar 9. Ginjal dan bagian-bagiannya............................................................166 Gambar 10. Bagian-bagian nefron ....................................................................167 Gambar 11. Proses pembentukan urin ..............................................................168 Gambar 12. Paru-paru dengan bagian-bagiannya..............................................172 Gambar 13. Hati dengan bagian-bagiannya.......................................................173 Gambar 14. Kulit dengan bagian-bagiannya......................................................175 Gambar 15. Sistem ekskresi ikan.......................................................................182 Gambar 16. Mekanisme ekskresi ikan air tawar dan ikan air laut.....................182 Gambar 17. Sistem ekskresi reptil.....................................................................183 Gambar 18. Sistem ekskresi planaria.................................................................184 Gambar 19. Sistem ekskresi cacing tanah..........................................................185 Gambar 20. Sistem ekskresi serangga................................................................186
xvii
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ................................................................... 82 Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................. 86 Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II..................107 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Siklus I ........................................................ 107 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus II.........................................................109 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 siklus II ..................................................... 111 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 4 siklus II ..................................................... 112 Lampiran 8. Soal Pretes.................................................................................... 113 Lampiran 9. Soal Postes siklus I ....................................................................... 116 Lampiran 10. Soal Postes siklus II .................................................................... 119 Lampiran 11. Kisi-kisi soal Pretes .................................................................... 122 Lampiran 12. Kisi-kisi soal Postes siklus I ....................................................... 124 Lampiran 13. Kisi-kisi soal Postes siklus II ...................................................... 125 Lampiran 14. Panduan Skoring Pretes .............................................................. 126 Lampiran 15. Panduan Skoring Postes siklus I ................................................. 127 Lampiran 16. Panduan Skoring Postes siklus II ................................................ 128 Lampiran 17. Lembar Observasi Siswa ............................................................ 129 Lampiran 18. Lembar Kuisioner ....................................................................... 131 Lampiran 19. Hasil Pretes Siswa ...................................................................... 133 Lampiran 20. Analisis Nilai Pretes Siswa ......................................................... 137 Lampiran 21. Hasil Postes Siswa Siklus I ......................................................... 138 xviii
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 22. Analisis Nilai Postes Siswa Siklus I ............................................ 142 Lampiran 23. Hasil Postes Siswa Siklus II........................................................ 143 Lampiran 24. Analisis Nilai Postes Siswa siklus II ........................................... 147 Lampiran 25. Hasil Observasi Siswa siklus I dan II .......................................... 148 Lampiran 26. Analisis Observasi siklus I dan II................................................ 152 Lampiran 27. Hasil Kuisioner I Siswa ............................................................ 153 Lampiran 28. Analisis Kuisioner I .................................................................... 157 Lampiran 29. Hasil Kuisioner II Siswa ............................................................. 159 Lampiran 30. Analisis Kuisioner II................................................................... 163 Lampiran 31. Materi Ajar Siklus I .................................................................... 165 Lampiran 32. Materi Ajar Siklus II ................................................................... 177 Lampiran 33. Surat Ijin Penelitian.......................................................................187 Lampiran 34. Surat Keterangan Penelitian........................................................ 188
xix
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar di dalam kelas merupakan salah satu bentuk komunikasi antara guru dan siswa saling bertukar pikiran dan mengembangkan ide atau konsep. Proses pembelajaran di kelas juga berperan penting dalam menentukan hasil belajar siswa serta merupakan kegiatan yang dialami peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Penyampaian konsep dalam proses pembelajaran dapat melalui media yang mana mampu menjembatani isi materi pelajaran dari guru kepada para murid. Penggunaan media mempermudah siswa dalam memahami materi yang dirasa sulit. Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari banyak konsep dan proses dari suatu peristiwa yang abstrak, sehingga pada pembelajaran Biologi dibutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan konsep abstrak agar konsep tersebut dapat lebih jelas dan dipahami siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Media pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Pada pembelajaran Biologi media pembelajaran dapat membantu para siswa dalam memahami suatu proses yang tidak dapat diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran di SMAK Frateran Ndao Ende saat ini masih kurang mengoptimalkan media-media pembelajaran diantaranya adalah media animasi.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Untuk pembelajaran Biologi khususnya materi sistem ekskresi manusia, guru biasanya
dalam proses pembelajaran sebagian
besar
menggunakan media
konvensional dengan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab. Guru belum bisa menggunakan media yang bervariasi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dampaknya siswa menjadi jenuh, tidak berkonsentrasi serta kurangnya interaksi siswa dalam kelas karena guru lebih banyak mendominasi proses belajar mengajar. Motivasi belajar siswa rendah, hal ini terlihat dari adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran seperti melamun, ngantuk, ngobrol bahkan ada yang memainkan handphone untuk membuka media sosial. Materi sistem ekskresi manusia merupakan salah satu materi yang masih dianggap sulit bagi siswa. Hal ini dibuktikan berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas XI IPA pada materi sistem ekskresi pada manusia yaitu 70 dan masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimal nilai Biologi di SMAK Frateran Ndao Ende yaitu 75. Terdapat 58% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan. Sementara itu
42%
siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang
ditentukan. Dari data tersebut jelas bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPA pada materi sistem ekskresi manusia masih perlu ditingkatkan dan ditargetkan 70% siswa mencapai KKM. Indikator keberhasilan belajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran oleh siswa. Sedangkan tujuan pembelajaran akan tercapai apabila kegiatan belajar siswa dapat dioptimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Artinya jika motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan, maka hasil belajar sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Melalui penggunaan media animasi, diharapkan siswa dapat lebih mudah menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Animasi pada dasarnya adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan, memiliki keunggulan dibanding media lain seperti gambar statis atau teks. Animasi sangat membantu dalam menjelaskan prosedur dan urutan kejadian yang bersifat abstrak. Materi sistem ekskresi manusia, merupakan salah satu materi yang memerlukan tingkat pemahaman tinggi agar siswa dapat mengerti. Oleh karena itu, media animasi dirasa tepat untuk membantu proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka peneliti melakukan penelitian
menggunakan media animasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Selanjutnya penelitian ini diberi judul: “ Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi “. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi ? 2. Apakah pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi ? C. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan ditetapkan, maka dibuat batasan masalah yang meliputi, yaitu : 1.
Motivasi yang dimaksud adalah dorongan bagi siswa dalam belajar yang dijaring melalui kuisioner motivasi dan lembar observasi keaktifan. Kuisioner diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
sebelum tindakan dan sesudah tindakan sedangkan lembar observasi dari setiap siklus. 2.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dijaring melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sesuai dengan standar kompetensi dan indikator yang digunakan.
3.
Materi sistem ekskresi yang akan disampaikan dalam penelitian ini dibatasi pada Standar Kompetensi 3 : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar 3.5 : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga).
4.
Media animasi yang dimaksud merupakan media pembelajaran yang terdiri dari media audio-visual yang dapat bergerak dan menggambarkan proses ekskresi manusia. Animasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa kumpulan animasi yang dikumpulkan dalam bentuk macromedia flash.
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
mengajar dengan tujuan meningkatkan motivasi dan hasil belajar agar pembelajaran lebih berkualitas. 2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, sehingga tercipta ketertarikan siswa dalam pembelajaran Biologi. 3. Bagi siswa dapat digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga diharapkan motivasi dan hasil belajar Biologi dapat meningkat. 4. Bagi institusi pendidikan, penelitian ini berfungsi sebagai referensi bagi peningkatan dan perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan. 5. Bagi peneliti lain agar menjadi motivasi untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lebih maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Belajar juga merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Pengertian belajar menurut beberapa ahli pendidikan sebagai berikut : a. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspekaspek yang ada pada individu belajar. (Sudjana, 1996 dalam Asep dan Abdul 2012). b. Belajar merupakan bagian interaksi manusia dengan lingkungannya. Belajar mempunyai bentuk dan jenis yang beragam, mengambil ruang di berbagai tempat baik format pendidikan normal, informal maupun nonformal dengan
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
kompleksitas yang berbeda mulai dari yang sederhana sampai yang canggih. (John Dewey dalam Asep dan Abdul 2012). c. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003 dalam Asep dan Abdul 2012) d. Menurut Hamalik (2003), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). e. W.S. Winkel (1996) seorang kognitivis, menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Dalam berbagai definisi di atas, ditekankan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang relatif menetap, menuju kebaikan, perubahan positif-kualitatif. Belajar dimaknai sebagai kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Tanggung jawab belajar ada pada diri siswa, sedangkan guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan aktivitas siswa sendiri. Belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja serta sesuai dengan kenyataan faktual yang dialami siswa. 2.
Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Istilah pembelajaran mempunyai banyak makna. Pembelajaran bisa diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup untuk belajar. Para tokoh pendidikan mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut : a. Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang utama pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman, 1991 dalam Asep dan Abdul 2012). b. Menurut Oemar Hamalik (1995) pembelajaran adalah kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. c. Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya laboran, serta material, meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Pembelajaran merupakan upaya logis yang didasarkan pada kebutuhan belajar anak. Pembelajaran sangat bergantung pada pemahaman guru tentang hakikat anak sebagai peserta atau sasaran belajar. Kunci yang menjadi tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan, dan guru. Tujuan pembelajaran dapat tercapai bila anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Pembelajaran diarahkan pada pengembangan dan penyempurnaan potensi kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan berbahasa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
sosio-emosional, motorik dan intelektual. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antar berbagai komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan peserta didik. B. Motivasi 1.
Pengetian Motivasi Menurut Nanang dan Cucu (2012) motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Menurut Sadirman (2007) motivasi dalam belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, sehingga siswa merasa senang dan semangat dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Fungsi Motivasi Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seorang peserta didik. Apalah artinya anak didik ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari motivasi : a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik; b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik; c. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran; d. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna. 3. Jenis Motivasi Berdasarkan sumbernya motivasi dibedakan atas 2, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. a. Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik, yaitu motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati yang paling dalam. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan faktor-faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari gurunya, hadiah (reward), kompetisi sehat antarpeserta didik, hukuman (punishment), dan sebagainya. 4. Prinsip Motivasi Berikut merupakan beberapa prinsip yang ada di dalam motivasi : a. Peserta didik memilih motivasi belajar yang berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan internal dan eksternal peserta didik itu sendiri; b. Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman belajar yang baru akan menumbuhkembangkan motivasi belajar peserta didik;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
c. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai pujian daripada hukuman; d. Motivasi intrinsik peserta didik dalam belajar akan lebih baik daripada motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan; e. Motivasi belajar peserta didik yang satu dapat merambat kepada peserta didik lain; f. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan tujuan yang jelas; g. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan implementasi keberagaman metode; h. Bahan
ajar
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
belajar
akan
menumbuhkembangkan motivasi belajar peserta didik; i. Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan potensi dan prestasi belajar peserta didik; j. Gangguan emosi siswa dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi prestasi belajar siswa; k. Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya gairah belajar peserta didik; l. Motivasi
yang besar
akan berpengaruh terhadap
terjadinya
proses
pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. C. Hasil Belajar Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran. Menurut Sudjana (2009), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward K. dalam Sudjana (2009) membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan sikap. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor (Winkel,1996 dalam Angkowo dan Kosasih, 2007). Dengan perinciannya adalah sebagai berikut: 1. Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl yaitu mengingat (remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). a) Mengingat (Remember) Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. b) Memahami (Understand) Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan
dengan
aktivitas
mengklasifikasikan
(classification)
dan
membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu. c) Menerapan (Apply) Menerapkan
menunjuk
pada
proses
kognitif
memanfaatkan
atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan
permasalahan.
Menerapkan
berkaitan
dengan
dimensi
pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). d) Menganalisis (Analyze) Menganalisis
merupakan
memecahkan
suatu
permasalahan
dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut (attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). e) Evaluasi (Evaluate) Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. f) Menciptakan (Create) Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. 2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu : a) Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi kontrol dan seleksi gejala rangsangan dari luar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b) Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya. c) Penilaian Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d) Organisasi Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai. e) Karakteristik Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek, yaitu: a) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) b) Keterampilan pada gerakan dasar c) Kemampuan perseptual,
termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan audity dan motoris d) Kemampuan di bidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan e) Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
D. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius atau medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Hamdani (2011) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung meteri instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Ada dua pengertian media, yaitu dengan arti sempit dan arti luas. 1. Arti sempit, media itu berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan alat mekatronika
yag
digunakan
untuk
menangkap,
memproses,
serta
menyampaikan informasi. 2. Menurut arti luas, yaitu kegiatan yang dapat diciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan sikap baru. Menurut Syaiful dan Aswan (2010) kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
1. Fungsi Media Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Sudjana (dalam Saiful dan Aswan 2012)
merumuskan fungsi media
pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut : a. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b. Media pengajaran dalam pembelajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. c. Penggunaan media bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. d. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. e. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai yang tinggi. f. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang intergral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
2. Manfaat Media Manfaat media pengajaran menurut Sadirman N., dkk. (dalam Saiful dan Aswan 2012) adalah : a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi
kepahaman
yang
bersifat
verbalisme.
Misalnya,
untuk
menjelaskan bagaimana sistem peredaran darah pada manusia, digunakan film. b. Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam kelas; misalnya pasar, pabrik, binatang-binatang yang besar, alat-alat perang. Objek-objek tersebut cukup ditampilkan melalui foto, film atau gambar. c. Memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat gerakan yang lambat. Gerakan yang terlalu cepat misalnya gerakan kapal terbang, mobil, mekanisme kerja suatu mesin, perubahan wujud suatu zat, dan metamorphosis. d. Karena informasi yang diperoleh siswa berasal dari satu sumber serta dalam situasi dan kondisi yang sama, maka dimungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi pada siswa. e. Membangkitkan motivasi belajar siswa f. Dapat mengontrol dan mengatur waktu belajar siswa. g. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya (sumber belajar). h. Bahan pelajaran dapat diulang sesuai dengan kebutuhan dan atau disimpan untuk digunakan pada saat yang lain. i. Memungkinkan untuk menampilkan objek yang langka seperti peristiwa gerhana matahari total atau binatang yang hidup di kutub.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
j. Menampilkan objek yang sulit diamati oleh mata telanjang, misalnya mempelajari tentang bakteri dengan menggunakan mikroskop. 3. Prinsip-prinsip serta Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Setiap media pengajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali pertemuan. Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan media menjadi halangan proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat atau mempermudah pencapaian tujuan pengajaran. Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru perhatikan dan dipertimbangkan. Sadirman N., dalam Syaiful dan Aswan (2010) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut: a. Tujuan Pemilihan Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekadar hiburan saja mengisi waktu kosong ? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMU, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media. b. Karakteristik Media Pengajaran Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhan, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif. c. Alternatif Pilihan Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak dapat memilih, tetapi menggunakan apa adanya. Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsipprinsip itu menurut Sudjana (dalam Saiful dan Aswan 2012) adalah : a. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik. c. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran adalah sebagai berikut : 1) Objektivitas Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media harus menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, dan atau melibatkan siswa. 2) Program Pengajaran Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat; bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru di samping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain-main tidak karuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
3) Sasaran Program Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuainnya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya. 4) Situasi dan Kondisi Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi : a) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya. b) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan praktik berat, seperti praktik olahraga, biasanya kegairahan belajarnya sangat menurun. 5) Kualitas Teknik Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar. 6) Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien, baik dalam pengadaan atau penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaannya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi di dalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin menekan jarak di antara keduanya. 4. Jenis-jenis Media Pembelajaran Ada beberapa media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain : a. Media Grafis Media grafis termasuk media visual. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Secara khusus, grafis berfungsi menarik perhatian, memperjelas penyajian ide yang ditampilkan, mengilustrasikan atau menghiasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak digrafiskan. Jenis-jenis media grafis adalah sebagai berikut : 1) Gambar/foto Foto dan gambar adalah media yang paling umum di pakai yang merupakan bahasa yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. 2) Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa dapat di buat secara cepat dan dapat dipakai untuk tujuan pembelajaran. Sketsa, selain dapat menarik perhatian anak didik, juga menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan. Harganya pun tidak harus mahal sebab media ini dibuat langsung oleh guru. 3) Diagram Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan antara komponennya dan sifatsifat proses di dalamnya. Selain berisi petunjuk-petunjuk, diagram dapat menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. 4) Bagan/chart Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit apabila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
bagan , kita sering menemukan jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun, atau lambang-lambang verbal. 5) Grafik (Graphic) Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Simbol-simbol verbal sering digunakan di dalam grafik. Grafik
berfungsi
menggambarkan
data
kuantitatif
secara
teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas, yang bermanfaat untuk mempelajari
dan
mengingat
data-data
kuantitatif
dan
hubungan-
hubungannya. b. Teks Media teks membantu anak didik untuk berfokus pada materi yang dipelajari karena mereka hanya mendengarkan, tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi. Teks sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. Dalam multimedia, media ini memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer, serta memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer. c. Audio Media audio memudahkan siswa dalam mengidentifikasi objek-objek, mengklasifikasikan objek, menunjukkan hubungan spasial dari suatu objek, dan membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
d. Grafik Media grafik berfungsi menunjukkan objek dengan ide, menjelaskan konsep yang sulit, menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkret, menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural. e. Animasi Media animasi mampu menunjukkan proses abstrak sehingga anak didik mampu melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut. Media animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang terlalu mahal atau berbahaya (misalnya simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktik menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan ). f. Video Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor. Akan tetapi, video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena anak didik harus mampu mengingat secara detail dari satu gambar ke gambar lainnya. Umumnya, pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. 5. Media Animasi Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Penggunaan animasi tidak terlepas pada peran alat bantu komputer. Animasi dapat dihasilkan melalui grafik komputer tiga dimensi ataupun dua dimensi. Penggunaan animasi dengan bantuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
komputer sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah dapat menambah kesan realisme dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya warna, musik dan gambar (Latuheru,1988). Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi bisa berupa gerak sebuah objek dari satu tempat ke tempat yang lain, perubahan warna, atau perubahan bentuk (Sinau, 2009). Pengertian animasi juga dipaparkan oleh Reiber dalam (Nurtjahjawilasa, 2004) bahwa animasi merupakan salah satu bagian penting pada multimedia. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa jika digunakan secara tepat. Adanya animasi dalam proses penyampaian materi, membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan animasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya penyederhanaan gambar sehingga akan lebih mudah dipahami. Media animasi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran
IPA
(Biologi).
Tujuan
dari
pengembangan
media
animasi
pembelajaran adalah untuk mengembangkan suatu media animasi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan dan kelemahan dalam menggunakan media animasi adalah sebagai berikut: Kelebihan : a. Membawa bersama butiran informasi ke dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
b. Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan. c. Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan. d. Peningkatan keterampilan dan kemampuan. e. Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik. f. Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik, saran ahli dan menyenangkan. g. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak. h. Fleksibilitas dan keselamatan. i. Menghilangkan frustasi. j. Praktis. k. Konsisten. l. Menarik dan menahan perhatian. Kelemahan : a. Pengembangannya memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya. b. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama. c. Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih. d. Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas. (Agina, 2003).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
6. Sistem Ekskresi Sistem Ekskresi merupakan salah satu materi belajar pada kelas XI IPA yang terdapat dalam Kompetensi Dasar 3.5 yaitu; Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga) dengan indikator pembelajaran yaitu;
Menyebutkan organ-organ ekskresi pada manusia,
menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ ekskresi pada manusia, menjelaskan proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia, menjelaskan gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi manusia, menjelaskan proses hemodialisis darah, menyebutkan organ-organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata, menjelaskan fungsi organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata dan menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. a. Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi manusia mencakup struktur, fungsi serta mekanisme ekskresi pada alat-alat ekskresi manusia. Alat-alat ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati dan kulit. b. Gangguan atau Penyakit pada Alat-alat Ekskresi Manusia Gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi pada manusia seperti diabetes insipidus, albuminuria, batu ginjal, hepatitis, panu,kurap dan biang keringat serta proses hemodialisis darah. c. Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata Sistem dan mekanisme ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata memiliki kekhususan masing-masing karena adanya perbedaan struktur. Materi secara rinci dapat dilihat pada halaman 185 dan 197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
7. Hasil Penelitian yang Relevan Hatminingsih, (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi di kelas X SMK Sanjaya Pakem, Sleman” dengan hasil dari penelitian adalah: 1) penggunaan media audio visual dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan motivasi siswa; sebelum implementasi tindakan terdapat 48% siswa (15 siswa) memiliki tingkat motivasi cukup sedangkan sesudah implementasi tindakan menjadi 80% siswa (20 siswa) memiliki tingkat motivasi tinggi; (2) penggunaan media audio visual dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa; sebelum implementasi tindakan terdapat 59% siswa (18 siswa) yang tuntas belajar sedangkan sesudah implementasi tindakan siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 88% (22 siswa) siswa. Nurrohmah
(2010)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul“
Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi melalui Media Kombinasi Audiovisual dan LKS pada Pokok Bahasan Virus Kelas X SMA Negeri 2 Playen” dengan hasil penelitian adalah : prestasi siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata postes pada siklus I yaitu 6,9 menjadi 7,4 pada siklus II,
maka dapat diketahui effect size yang
dihasilkan sebesar 0,5. Dengan demikian, penggunaan media kombinasi Audiovisual dan LKS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X A SMA Negeri 2 Playen tahun ajaran 2009/2010. 8. Kerangka Berpikir Penelitian ini berasal dari permasalahan yang berada di SMAK Frateran Ndao Ende berdasarkan hasil observasi. Dalam pembelajaran sistem ekskresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, sehingga proses kegiatan belajar mengajar hanya berjalan satu arah dari guru. Siswa kurang berkonsentrasi dalam proses belajarnya sehingga mengganggu penerimaan pelajaran yang disampaikan oleh guru, akibatnya hasil belajar siswa rendah. Permasalahan lain yang terjadi adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran sekarang ini banyak dikembangkan agar siswa lebih tertarik pada suatu materi sehingga motivasi belajar siswa meningkat salah satunya dengan menggunakan media animasi. Dengan penggunaan animasi ini dapat mempermudah peserta didik untuk dapat belajar mandiri, selain itu bagi guru juga mempermudah dalam menyampaikan materi, sehingga efektivitas dalam mengajar akan meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media animasi dapat digunakan untuk menampilkan materi pembelajaran secara menarik dan interaktif. Media interaktif dapat menggambarkan yang abstrak menjadi lebih jelas sehingga pembelajaran sistem ekskresi lebih menarik dan tidak membosankan. Berdasarkan hubungan-hubungan tersebut maka diduga ada perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran berbantuan animasi. Dalam proses pembelajaran akan ditayangkan animasi mengenai mekanisme ekskresi organ-organ ekskresi manusia. Animasi ditayangkan di tengah kegiatan diskusi siswa. Dengan melihat tayangan animasi dapat mempermudah siswa untuk memahami proses kerja organ ekskresi dan juga mempermudah guru dalam menjelaskan materi sistem ekskresi. Adapun skema kerangka berpikir dapat di lihat di bawah ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
1. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah 2. Interaksi siswa dalam kelas masih kurang, motivasi belajar masih rendah sehingga hasil belajar pun masih rendah.
Kondisi awal
T I
Berdasarkan hasil pnelitian yg terkait penggunaan media animasi dlm pembelajaran maka pada penelitian ini peneliti juga menggunakan media animasi dalam proses pembelajaran . Pemanfaatan media animasi pada materi sistem ekskresi ditargetkan dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi
N D A K A
Siklus I : peneliti menerapkan media animasi dalam proses pembelajaran.
N
Siklus II : peneliti menerapkan media animasi dalam proses pembelajaran serta memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I.
Hasil akhir
Pemanfaat media animasi pada materi sistem ekskresi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir 9. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. b. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research). Arikunto (2010) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Sedangkan menurut Wiraatmadja (dalam Taniredja, 2011). Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Karakteristik yang khas dari penelitian ini yakni tindakan (aksi) yang berulang-ulang untuk memperbaiki proses pembelajaran, terutama pada aspek pengajaran guru. Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami yang ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan (Hopkins. 2008). B. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif yang bertujuan memperbaiki sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Model yang digunakan dalam PTK ini adalah model Sanford 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
dan Kemmis. Guru dilibatkan dalam proses penelitian kelasnya, terutama pada aspek aksi dan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas (Arikunto, 2010). Proses siklus dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Model PTK Gabungan Sanford dan Kemmis Gambar di atas menggambarkan aktivitas dalam PTK yang diawali dengan (1) perencanaan tindakan (Planning), (2) pelaksanaan tindakan (Acting), (3) mengobservasi dan mengevaluasi proses hasil tindakan (Observation and evaluation), (4) Refleksi (Reflection), dan seterusnya sampai dicapainya kualitas pembelajaran yang diinginkan. C. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SMAK Frateran Ndao, yang beralamat di jalan Imam Bonjol Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende , Flores Nusa Tenggara Timur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2. Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar pada materi Sistem Ekskresi. 3. Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas XI IPA semester
genap tahun pelajaran 2012/2013, dengan jumlah 24 siswa. 4. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-14 Mei 2013 D. Rancangan Tindakan Rancangan tindakan ini direncanakan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan dengan beberapa tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, dan tahap refleksi. 1. Pra Tindakan a. Identifikasi masalah, langkah ini diawali dengan menganalisis hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian pada materi sistem ekskresi dari tahun sebelumnya. b. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang kegiatan belajar mengajar Biologi dikelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende. c. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian. d. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen yang bersangkutan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
e. Permintaan izin untuk melakukan penelitian kepada Sekretariat Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. f. Menghubungi pihak SMAK Frateran Ndao Ende, dengan menemui kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran Biologi dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. 2. Siklus I a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran menggunakan media animasi, yaitu: 1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan jenis kelamin, kemampuan dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang. 2) Pada siklus I akan dibahas tentang Sistem Ekskresi pada Manusia. 3) Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan media animasi yang akan digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Silabus dan RPP selengkapnya dapat dilihat pada halaman 103, 107 dan 117 4) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrumen pembelajaran. Lembar Kerja Siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 128,130,132 dan 133 5) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
(a) Lembar evaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi hasil belajar siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 134, 137 dan 140 (b) Lembar kuisioner motivasi belajar siswa. Lembar kuisioner motivasi siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 151 (c) Lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 150 b. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan menggunakan media animasi sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa. 2) Mengadakan pre-test 3) Melakukan apersepsi dengan menyajikan materi Biologi yang akan dipelajari. 4) Siswa dimotivasi untuk merangsang minat dan sikapnya dalam pembelajaran 5) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 6) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota/siswa. Setelah itu diberi LKS untuk berdiskusi sambil mengamati animasi yang ditayangkan dan selanjutnya perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi diselingi tanya jawab untuk mengukur pemahaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
7) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang dengan menggunakan media animasi pada materi sistem ekskresi manusia dalam proses belajar mengajar. c. Observasi dan evaluasi (Observation and evaluation) Tahap observasi, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti/observer mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Motivasi siswa dijaring menggunakan lembar kuisioner motivasi dan lembar observasi keaktifan. Hasil belajar ranah kognitif menggunakan lembar tes tertulis. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Biologi materi sistem ekskresi yang dilaksanakan guru dan siswa. Peneliti dan observer mengamati, mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan masalah baru yang mungkin saja muncul selama tindakan kelas dilakukan. Evaluasi pemahaman siswa pada akhir pertemuan siklus I melalui tes hasil belajar (post-test). Data hasil hasil tes kognitif, lembar observasi keaktifan siswa ini akan dijadikan bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusunan rencana tindakan berikutnya. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. d.
Refleksi (Reflection) Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi dan evaluasi selama proses belajar mengajar, kuisioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi dibahas dan di diskusikan bersama dengan guru pelajaran Biologi, kemudian di identifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
dilakukan oleh peneliti dan dirumuskan kembali antara guru dengan peneliti guna memperoleh perbaikan rencana pembelajaran untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II. 3. Siklus II a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan siklus hasil dan refleksi pada siklus I sebagai perbaikan proses di siklus II. 2) Peneliti dan guru menggali data hasil dari refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru siswa, kelompok baru beranggotakan 6 orang, kelompok ini dibentuk secara acak, berdasarkan kemampuan masing-masing siswa yang memiliki kompetensi tinggi, rendah dan sedang dijadikan dalam satu kelompok. 3) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. b. Pelaksanaan 1) Peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa. 2) Melakukan apersepsi dengan menyajikan materi Biologi yang sudah dipelajari sebelumnya. 3) Siswa dimotivasi untuk merangsang minat dan sikapnya dalam pembelajaran. 4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 5) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6 anggota/siswa. Setelah itu diberi LKS untuk berdiskusi sambil mengamati animasi yang ditayangkan dan selanjutnya perwakilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi diselingi tanya jawab untuk mengukur pemahaman. 6) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang pada materi gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia dan sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebarata. 7) Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan menggunakan lembar kuisioner setelah pembelajaran sudah berakhir. c. Observasi dan evaluasi Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya pada lembar kuisioner dan lembar observasi keaktifan. Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Hal ini disebabkan seluruh anggota kelompok siswa pada siklus II tidak sama seperti pada siklus I. Sedangkan pengisian kuisioner motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I. d. Refleksi Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, kuisioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi dibahas setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende meningkat sesuai target yang ditetapkan. E. Instrumen Penelitian Suparno (2007) menyatakan bahwa instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data. Sedangkan, instrumen adalah alat yang digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, atau observasi. Pada penelitian ini secara umum ada dua macam instrumen yang digunakan, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan media animasi, juga dilengkapi lembar kerja siswa (LKS). a. Silabus Silabus memuat standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), sub-sub pokok materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar tercantum dalam silabus. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator, alokasi, tujuan pembelajaran, sub-sub materi ajar, model dan metode pembelajaran, serta langkah-langkah dalam pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) digunakan sebagai acuan bagi peneliti dalam proses pembelajaran. c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) diberikan kepada siswa sebagai panduan bagi siswa dalam proses pembelajaran untuk memahami materi ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes Tes yang diberikan kepada siswa berupa pre-test dan post-test. Pre-test diberikan pada awal pembelajaran di siklus I untuk mengecek pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan. Post-test diberikan pada akhir siklus I dan siklus II pembelajaran untuk mengevaluasi dan mengetahui pemahaman siswa setelah tindakan. Soal-soal yang diberikan pada pre-test dan post-test berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda (Suparno, 2007). Hasil evaluasi setiap siklus digunakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan tindakan selanjutnya. Kisi-kisi soal serta soal pre-test dan posttest dapat dilihat pada halaman 143,145 dan 146. b. Non-tes 1) Kuisioner/Angket Motivasi Belajar Menurut Suparno (2007), angket/kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar materi sistem ekskresi menggunakan media animasi. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Pada penelitian ini kuisioner motivasi yang digunakan ada dua macam. Kuisoner yang pertama adalah kuisioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum diberikan tindakan dan kuisioner yang kedua adalah kuisioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan. Masing-masing kuisioner terdiri dari 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
pernyataan. Tiap-tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Lembar kuisioner dapat dilihat pada halaman 151 Tabel 1. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa No.
Indikator
Pernyataan
Pernyataan (-)
(+) 1.
Interaksi dengan guru
2,7,10
8
2.
Mengerjakan soal dan tugas
4,18
3.
Motivasi mengikuti pelajaran
1,5,11,13,16,19
3,6,9,12,15,17,20
4.
Interaksi dengan siswa
21
14
2) Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara dan lainlain) (Suparno, 2007). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi keaktifan untuk mengamati kegiatan siswa selama
proses pembelajaran.Dalam penelitian ini, observasi
dilakukan untuk memperoleh data keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada halaman 150.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa No. 1.
Indikator
Nomor
Perhatian siswa
1
Pernyataan Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari.
2.
Mengerjakan
soal
2
dan tugas.
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan dengan bantuan buku sebagai acuan dengan sungguh-sungguh.
3.
Proses diskusi dan presentasi.
3,4,5,6, 7,8
Siswa ikut terlibat aktif saat berdiskusi dengan kelompok (mengemukakan pendapat, bertanya, menghargai pendapat). Siswa mencatat hasil dari diskusi.
4.
Kegiatan
9
pengamatan
Siswa memperhatikan dan mengamati fenomena yang terjadi dalam animasiyang ditayangkan dengan sungguh-sungguh.
F. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Analisis kualitatif tidak menggunakan statistik melainkan menggunakan analisa kualitatif. 1. Analisis Kuantitatif Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup ranah kognitif dan psikomotor. Setiap ranah memiliki penilaian yang berbeda. Untuk mengetahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
tingkat hasil belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan untuk mengetahui motivasi berpedoman pada lembar kuisioner dan lembar observasi. Perhitungan hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut: a. Hasil Belajar Kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif diperoleh melalui pre-test pada awal siklus I dan post-test yang diberikan pada setiap akhir siklus I dan II. Panduan skoring dapat dilihat pada halaman 147, 148 dan 149 Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : 1) Ketuntasan individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75 (KKM). Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
=
ℎ ℎ
100%
Tabel. 3 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu (%)
Keterangan
≤ 74 dari KKM
Tidak Tuntas
≥ 75 dari KKM
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2) Ketuntasan Klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila siswa melampaui pencapaian ideal ≥ 70 % dari jumlah siswa dalam
KKM dengan target kelas.
Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
KK =
100 %
3) Nilai rata-rata kelas Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut : Rata-rata kelas =
Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pengukuran keaktifan siswa menggunakan lembar observasi. Penilaian keaktifan siswa dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang diperoleh. Persentase perolehan skor pada lembar observasi keaktifan siswa dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar partisipasi dan tangapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan media animasi. Data rata-rata persentase lembar observasi siswa diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran setiap siklus. Untuk menghitung skor keaktifan kelompok psikomotor menggunakan rumus :
siswa pada aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor keaktifan=
(
)
47
x 100%
Tabel 4. Kriteria Keaktifan Kelompok Siswa
Presentase yang diperoleh
Keterangan
(%) 75 ≤ p ≤ 100
Aktif
≤ 26 p ≤ 74
Sedang
≤ 25
Kurang Aktif
(Suharsimi, 2007) c.
Kuisioner Motivasi Belajar Pada rancangan ini digunakan 2 jenis kuisioner yaitu kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan dan kuisioner motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan. Kuisioner tersebut digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut, (1) kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif, (2) kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada tabel berikut: Tabel 5. Penetapan skor kuisioner Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner dihitung dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung skor motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan dan skor motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan untuk masing-masing siswa seperti tabel berikut: Tabel 6. Skor motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan /skor motivasi belajar sesudah diberi tindakan. Total Skor
Nomor pernyataan
Kode Siswa 1
2
3
4
Skor motivasi
Kategori
...
Siswa 1 Siswa 2 dst.
Untuk mengetahui persentase jumlah skor perseorangan/ individu , menggunakan rumus : Skor motivasi siswa =
x 100%
Sedangkan untuk mengetahui presentase siswa dengan motivasi tinggi, menggunakan rumus : Presentase motivasi siswa tinggi =
x 100%
Hasil motivasi belajar siswa dibuat dalam interval skor (%) dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Tabel 7. Kriteria Motivasi Siswa Interval Skor (%) Kategori 75 ≤ % ≤ 100 Tinggi 26 ≤ % ≤ 74 Sedang ≤ 25 Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan hasil belajar, motivasi dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi. G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif.
No. 1.
2.
Tabel 8. Indikator Keberhasilan Penelitian Aspek Awal Akhir Hasil belajar a. Nilai rata-rata kelas 70 75 b. % siswa yang 50 % siswa 70 % siswa mencapai KKM mencapai KKM mencapai KKM 50 % siswa 70 % siswa Motivasi Belajar Siswa a. Kuisioner memiliki motivasi memiliki motivasi belajar tinggi belajar tinggi. b. Lembar Observasi 45 % siswa aktif Keaktifan siswa mengikuti proses pembelajaran.
75 % siswa aktif mengikuti proses pembelajaran.
H. Jadwal/ Agenda Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 7-14 Mei 2013 , bertepatan materi sistem ekskresi di sampaikan. I. Personalia Penelitian ini melibatkan guru Biologi SMAK Frateran Ndao Ende serta 2 orang rekan peneliti sebagai observer kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende. Subyek penelitian ini berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Penelitian berlangsung selama 1 minggu yaitu dari tanggal 7-14 Mei 2013. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi. Dari hasil observasi diidentifikasi bahwa siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende tahun ajaran 2011/2012 mengalami kesulitan mengenai penguasaan konsep kompetensi dasar 3.5 yaitu : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga). Kompetensi dasar tersebut terdapat pada materi sistem ekskresi. Hasil rata-rata siswa pada kompetensi dasar tersebut adalah 70. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya penggunaan media yang tepat serta rendahnya motivasi siswa selama mengikuti pelajaran. Siswa belum memberikan respon positif pada saat mengikuti pembelajaran di kelas. Setelah mengetahui kondisi pembelajaran yang terjadi, maka peneliti menentukan media pembelajaran yang tepat, menyusun instrumen pembelajaran dan pengumpulan data yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Adapun deskripsi kegiatan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut : 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
1. Siklus I Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I, adalah sebagai berikut : a. Rencana Tindakan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),
bahan ajar,
animasi
sebagai
media
pembelajaran, lembar observasi, angket serta soal pre-test dan post-test. b. Pratindakan Pada tahap ini, peneliti memberikan soal pre-test kepada siswa. Pre-test diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pemberian pre-test bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi sistem ekskresi. c. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 7 dan 8 Mei 2013. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran yakni 2 x 45 menit setiap pertemuannya. Sebelum memulai tindakan, peneliti terlebih dahulu membagikan lembar kuisioner I untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi sebelum peneliti menerapkan media animasi dalam proses pembelajaran. Pemberian kuisioner motivasi I dilakukan di luar jam pelajaran Biologi yaitu pada saat jam istirahat. Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2013 jam pelajaran ke-5 dan ke-6, yaitu pukul 10.50 – 12.25 WITA. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 24 siswa. Pelaksanaan penelitian ini disertai dengan kegiatan observasi keaktifan siswa. Dalam kegiatan observasi siklus I, peneliti dibantu oleh dua rekan mahasiswa dari Universitas Flores dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
guru Biologi sebagai observer. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Kegiatan
pembelajaran
dimulai
dengan
menyapa,
peneliti
memperkenalkan diri, mengecek kesiapan siswa kemudian memberikan soal pretest kepada siswa. Setelah mengerjakan soal pre-test
kemudian peneliti
menyampaikan materi yang akan dipelajari, dan tujuan pembelajaran serta menyampaikan apersepsi kepada siswa. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media animasi, peneliti meminta siswa membentuk enam kelompok berdasarkan pilihan siswa sendiri yang masing-masing kelompok terdiri atas empat orang siswa. Pada saat pembentukan kelompok, susasana kelas menjadi sedikit ramai, peneliti mencoba untuk menenangkan kelas, tetapi beberapa siswa tetap ramai dan tidak mendengarkan, sehingga dalam kegiatan pembentukan kelompok peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran Biologi. Setelah terbentuk kelompok, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa diminta untuk berdiskusi serta mengkaji literatur/buku untuk menjawab pertanyaan pada LKS mengenai organ ekskresi manusia yaitu ginjal dan paru-paru. Dalam proses diskusi ini, peneliti kemudian meminta perhatian siswa sejenak untuk mengamati proses ekskresi organ ginjal dan paru-paru melalui media animasi yang ditayangkan di depan kelas. Peneliti menayangkan animasi sebanyak dua kali sesuai permintaan siswa. Kemudian siswa diminta kembali berdiskusi. Selama kegiatan diskusi berlangsung, peneliti mendatangi tiap-tiap kelompok untuk menanyakan kesulitan serta memastikan keseriusan tiap anggota kelompok diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Saat kegiatan diskusi juga terlihat sebagian siswa tampak antusias dan bersemangat dalam melaksanakan diskusi dengan teman-teman sekelompok. Namun, ada pula siswa yang malas, tidak mau mengikuti kegiatan diskusi dan sibuk mengobrol tentang hal lain dengan teman sekelompok yang mana didominasi oleh siswa laki-laki. Setelah waktu diskusi selesai, peneliti meminta 2 perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Proses presentasi juga diikuti dengan tanya jawab antar kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan konsep mengenai organ ginjal dan paru-paru manusia dan kembali menayangkan serta menjelaskan proses ekskresi organ ginjal dan paru-paru melalui media animasi. Peneliti mengakhiri pembelajaran pada pertemuan pertama dengan membuat kesimpulan bersama siswa mengenai materi yang dipelajari. Selain itu, peneliti meminta siswa untuk membaca mengenai materi yang akan dipelajari selanjutnya. Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2013 jam pelajaran ke-1 dan ke-2, yaitu pukul 07.15 – 08.50 WITA. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 24 siswa. Pada pertemuan kedua, siswa juga dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kembali melakukan diskusi kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang disampaikan. Peneliti juga menayangkan animasi proses ekskresi organ hati dan kulit di sela-sela kegiatan diskusi kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan presentasi dan pemberian materi tambahan dari peneliti. Selain itu pada akhir pembelajaran, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk kembali membaca materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
yang telah disampaikan guna mengikuti tes pada akhir siklus I. Pada akhir siklus I, siswa mengerjakan soal post-test guna mengetahui tingkat pemahaman siswa sesudah pembelajaran yang kemudian menjadi nilai hasil belajar. Pengamatan dilakukan oleh guru dan observer selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung. Tugas guru mata pelajaran dan observer adalah mengamati kegiatan siswa di kelas.
Gambar 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan guru menjelaskan tayangan animasi siklus I
d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan melihat hasil evaluasi pada siklus I. Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, proses pembelajaran berjalan lumayan baik. Tetapi terlihat beberapa siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Masih ada siswa yang sibuk mengobrol dengan teman kelompok tentang hal lain saat proses diskusi. Dari hasil observasi, presentase keaktifan siswa adalah 66,66 %. Hasil tersebut belum mencapai target keberhasilan yang ditentukan yaitu 75 %. Sementara itu, untuk hasil post-test siklus I yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 76,08 dengan ketuntasan klasikal yang dicapai sebesar 75 %. Hasil tersebut sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
mencapai target keberhasilan yang ditentukan yaitu 70 % siswa mencapai KKM 75. 2.
Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II, adalah sebagai berikut : a. Rencana Tindakan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),
bahan ajar,
animasi
sebagai
media
pembelajaran, lembar observasi, lembar kuisioner serta soal post-test. Tahap perencanaan dalam siklus II ini, peneliti membagi kelompok diskusi yang baru. Anggota kelompok pada siklus II ini tidak sama dengan anggota kelompok pada siklus I. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih kondusif. b. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran yakni 2 x 45 menit setiap pertemuannya. Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2013 jam pelajaran ke-3 dan ke-4, yaitu pukul 08.55 – 10.30 WITA. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 24 siswa. Pelaksanaan penelitian ini disertai dengan kegiatan observasi keaktifan siswa. Dalam kegiatan observasi siklus II, peneliti dibantu oleh tiga rekan mahasiswa dari Universitas Flores sebagai observer. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyapa, menyampaikan materi yang akan dipelajari, dan tujuan pembelajaran serta menyampaikan apersepsi kepada
siswa.
Sebelum
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan media animasi, peneliti meminta siswa membentuk kelompok baru. Kelompok baru ini terdiri dari empat kelompok berdasarkan pilihan siswa sendiri yang masing-masing kelompok terdiri atas enam orang siswa. Pada saat pembentukan kelompok, susasana kelas lebih kondusif. Siswa terlihat lebih tertib saat membentuk kelompok baru. Setelah terbentuk kelompok, peneliti membagikan dua Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa diminta untuk berdiskusi serta mengkaji literatur/buku untuk menjawab pertanyaan pada LKS mengenai penyebab gangguan/penyakit pada alat-alat ekskresi manusia dan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Diskusi kelompok dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Di tengah proses diskusi salah satu siswa memberitahukan kepada peneliti dan guru bahwa salah satu anggota kelompoknya ada yang sakit. Akhirnya siswa tersebut diizinkan untuk pulang. Suasana kelas menjadi sedikit riuh. Peneliti kemudian kembali menenangkan suasana kelas dan meminta siswa agar kembali fokus dalam proses diskusi. Dalam proses diskusi, peneliti kemudian meminta perhatian siswa sejenak untuk mengamati proses hemodialisis melalui media animasi yang ditayangkan di depan kelas. Peneliti menayangkan animasi sebanyak tiga kali sesuai permintaan siswa. Kemudian siswa di minta kembali berdiskusi. Selama kegiatan diskusi berlangsung, peneliti juga mendatangi tiap-tiap kelompok untuk menanyakan kesulitan serta memastikan keseriusan tiap anggota kelompok diskusi. Saat kegiatan diskusi juga terlihat sebagian siswa tampak antusias dan bersemangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
dalam melaksanakan diskusi dengan teman-teman sekelompok setelah melihat tayangan animasi proses hemodialisis. Saat peneliti mendatangi tiap-tiap kelompok, siswa banyak mengajukan petanyaan mengenai penyakit gagal ginjal dan kaitannya dengan proses hemodialisis. Kegiatan diskusi pada pertemuan pertama siklus II ini cukup memakan waktu yang sangat lama karena tiap-tiap kelompok mendapatkan dua LKS (Lembar Kerja Siswa). Namun waktu diskusi dibatasi oleh peneliti. Setelah waktu diskusi selesai, peneliti meminta perwakilan 4 kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Proses presentasi juga diikuti dengan tanya jawab antar kelompok. Kegiatan presentasi yang diselingi dengan tanya jawab membuat kondisi kelas kurang kondusif. Hal ini dikarenakan adanya jawaban dari kelompok siswa yang presentasi
kurang memuaskan bagi kelompok siswa yang melontarkan
pertanyaan. Peneliti kemudian melontarkan pertanyaan yang sama kepada anggota kelompok yang lain dan mendengarkan jawaban dari masing-masing kelompok. Setelah itu peneliti melengkapi dan menambahkan jawaban siswa yang kurang tepat. Namun waktu presentasi tidak cukup lama dikarenakan waktu sudah menunjukkan pergantian mata pelajaran berikutnya. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk kembali membaca materi presentasi karena presentasi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2013 jam pelajaran ke-5 dan ke-6, yaitu pukul10.55-12.25 WITA. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 24 siswa. Sebelum memulai pembelajaran peneliti mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Pada pertemuan kedua, siswa diminta kembali dalam kelompok diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya dan melanjutkan presentasi untuk kelompok selanjutnya.
Suasana kelas kembali ramai ketika siswa saling berdebat dan
mempertahankan jawaban masing-masing kelompok. Selain itu faktor jawaban siswa yang terdengar lucu sehingga memancing tawa siswa lain. Peneliti segera menenangkan kelas dan meminta siswa agar tidak ramai sehinggga tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas lain. Setelah kegiatan presentasi selesai kemudian peneliti menjelaskan konsep mengenai gangguan/penyakit pada organ ekskresi manusia serta proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Peneliti juga kembali menayangkan serta menjelaskan proses hemodialisis darah melalui media animasi. Peneliti memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang konsep yang belum dimengerti. Peneliti meminta siswa menyimpulkan pelajaran pada pertemuan yang lalu dan pertemuan pada hari ini. Kemudian peneliti memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk kembali membaca materi mengenai gangguan/penyakit pada organ ekskresi manusia dan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Pada akhir siklus II, siswa mengerjakan soal post-test guna mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran yang kemudian menjadi nilai hasil belajar. Pengamatan juga dilakukan oleh guru dan observer selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung. Tugas guru mata pelajaran dan observer adalah mengamati kegiatan siswa di kelas dan peneliti apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang tertulis dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Gambar 4. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan guru menjelaskan tayangan animasi siklus II c. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan di siklus II, proses pembelajaran berjalan lebih baik dibandingkan di siklus I. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran. Siswa menjadi lebih tenang sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif, aktif dalam kelompok diskusi, berani dalam mempresentasikan hasil diskusi serta lebih banyak mengajukan pertanyaan. Dari hasil observasi, presentase keaktifan siswa di siklus II adalah sebesar 75 %. Hasil tersebut sudah mencapai target keberhasilan yang ditentukan yaitu 75 %. Sementara itu, untuk hasil post-test siklus II yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 77,5 dengan ketuntasan klasikal yang dicapai sebesar 70,83 %. Hasil tersebut sudah mencapai target keberhasilan yang ditentukan yaitu 70 % siswa mencapai KKM 75.
B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti memperoleh data berupa hasil skor pre-test, post-test siklus I, post-test siklus II, hasil skor kuisioner motivasi siswa dan skor observasi keaktifan siswa terhadap pembelajaran Biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi dengan menggunakan media animasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.
60
Hasil Belajar Ranah Kognitif a. Hasil Penilaian Pre-test Pre-test dilaksanakan sebelum awal siklus I. Pre-test bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi sistem eksresi. Soal pre-test dibuat berdasarkan indikator yang ada dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dari materi sistem ekskresi. Adapun nilai yang diperoleh dari pre-test dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9. Hasil Analisis Nilai Pre-test Siswa
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Data yang Diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa yang tuntas ( ≥ 75) Persentase siswa yang belum tuntas (< 75) Skor rata-rata Ketuntasan klasikal Indikator target
Hasil yang Diperoleh 60 20 0 100 %
42,91 0% 50 % siswa mencapai KKM 75 Kualifikasi Belum memenuhi target Hasil Analisis Nilai Pre-test selengkapnya dapat dilihat pada halaman 157
Berdasarkan tabel di atas,nilai tertinggi pada pre-test yang dicapai siswa adalah 60 sedangkan nilai terendah adalah 20. Skor rata-rata kemampuan awal siswa adalah 42,91 dengan ketuntasan kelas 0%. Dari skor rata-rata yang diperoleh terlihat bahwa rendahnya pencapaian hasil belajar kognitif siswa terhadap materi sistem ekskresi. b. Hasil Penilaian Post-test Siklus I Post-test
dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I. Peneliti
melaksanakan post-test siklus I untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I. Soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
post-test siklus I dibuat berdasarkan indikator hasil belajar ranah kognitif pada siklus I. Adapun perolehan nilai post-test siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Hasil Analisis Nilai Post-test Siswa Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Data yang Diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa yang tuntas (≥ 75) Persentase siswa yang belum tuntas (< 75) Skor rata-rata Ketuntasan klasikal Indikator target
8 Kualifikasi Hasil Analisis Nilai Post-test halaman 162
siklus I
Hasil yang Diperoleh 90 60 75 % 25 % 76,08 75 % 70 % siswa mencapai KKM 75 Sudah memenuhi target selengkapnya dapat dilihat pada
Berdasarkan tabel diatas, nilai tertinggi yang dicapai siswa pada post-test siklus I adalah 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 60. Skor rata-rata siswa yang diperoleh adalah 76,08 dengan ketuntasan klasikal 75 %. Dari post-test siklus I, persentase siswa yang tuntas sebanyak 75 % sedangkan persentase siswa yang tidak tuntas sebanyak 25 %. Ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus I adalah sebesar 75 % dan sudah mencapai target yang ditentukan sebesar 70 %. Terlihat adanya peningkatan persentasi siswa yang tuntas belajar dari 0 % pada pre-test sebelum siklus I menjadi 75% siswa pada post-test siklus I. c.
Hasil Penilaian Post-test Siklus II Post-test siklus II diberikan pada akhir pertemuan siklus II. Peneliti memberikan soal post-test siklus II untuk mengetahui pemahaman siswa selama pembelajaran siklus II. Soal post-test siklus II dibuat berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
indikator hasil belajar ranah kognitif pada siklus II. Adapun perolehan nilai post-test siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 11. Hasil Analisis Nilai Post-test Siswa Siklus II No. Jenis Data yang Diamati
Hasil yang Diperoleh
1
Nilai tertinggi
95
2
Nilai terendah
55
3
Persentase siswa yang tuntas (≥ 75)
70,83 %
4
Persentase siswa yang belum tuntas (< 75)
29,16 %
5
Skor rata-rata
6
Ketuntasan klasikal
7
Indikator target
8
Kualifikasi
77,5 70,83 % 70 % siswa mencapai KKM 75 Sudah memenuhi target
Hasil Analisis Nilai Post-test siklus II selengkapnya dapat dilihat pada halaman 167
Berdasarkan tabel diatas, nilai tertinggi yang dicapai siswa pada post-test siklus II adalah 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 55. Skor rata-rata siswa yang diperoleh adalah 77,5 dengan ketuntasan klasikal 70,83 %. Dari post-test siklus II, persentase siswa tuntas sebanyak 70,83 %. Sedangkan persentase siswa tidak tuntas sebanyak 29,16 % . Ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II adalah sebesar 70,83 % dan sudah mencapai target yang ditentukan sebesar 70 %. Skor rata-rata post-test siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,5 dari 76,08 pada post-test siklus I. Ketuntasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI klasikal pada post-test
siklus II adalah 70,83 %
63
dan lebih rendah
dibandingkan post-test siklus I yaitu sebesar 75 %. 2.
Hasil Kuisioner Motivasi Siswa Pada penelitian ini, untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende, peneliti menggunakan lembar kuisioner yang diberikan kepada siswa pada saat sebelum dan sesudah tindakan. Lembar kuisioner diberikan untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi. Motivasi belajar siswa dapat diketahui dengan menghitung presentase motivasi dari masing-masing siswa dan menghitung presentase yang diperoleh kelas secara keseluruhan. Untuk menghitung presentase motivasi dari masing-masing siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa dibagi skor maksimal yang seharusnya diperoleh siswa dikalikan 100 %. Skor maksimal yang seharusnya diperoleh siswa untuk lembar kuisioner sebelum dan sesudah tindakan adalah 84 sesuai dengan jumlah item dalam angket berjumlah 21 item dikali dengan 4 sesuai dengan jawaban pernyataan dengan skor paling tinggi. Setelah menghitung presentase motivasi masing-masing siswa, setiap siswa dikelompokan dalam kriteria motivasi “tinggi”, “sedang” , dan “rendah. Sedangkan untuk mengetahui presentase kelas secara keseluruhan dihitung dengan mengakumulasikan jumlah siswa yang memiliki kriteria motivasi “tinggi” dibagi jumlah total siswa secara keseluruhan dikalikan 100 %.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Adapun hasil yang diperoleh dari lembar kuisioner motivasi siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Hasil Analisis Kuisioner Sebelum dan Sesudah Tindakan No
Jenis Data yang Diamati
Hasil Sebelum
Sesudah
tindakan
tindakan
1
Persentase tertinggi
90,47%
92,85 %
2
Persentase terendah
58,33 %
66,66 %
3
Persentase siswa kategori tinggi
75 %
87,5 %
4
Persentase siswa kategori sedang
25 %
12,5 %
5
Persentase siswa kategori rendah
Tidak ada
Tidak ada
6
Rata-rata skor motivasi siswa
66,25
69,50
7
Persentase motivasi kelas
78,86 %
82,87 %
8
Target keberhasilan
50 %
75 %
9
Kualifikasi
Tercapai
Tercapai
Hasil Analisis kuisioner motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan selengkapnya dapat di lihat pada halaman 177 dan 183 Dari tabel diatas dapat dilihat presentase motivasi tertinggi sebelum tindakan adalah 90,47 % dan presentase terendah adalah 58,33 %. Persentase siswa memperoleh kategori tinggi sebesar 75 %, persentase siswa memperoleh kategori sedang sebesar 25 % , dan tidak ada persentase siswa dengan kategori rendah. Rata-rata skor motivasi siswa sebelum tindakan adalah 66,25 dengan presentase ketuntasan klasikal/presentase kelas secara keseluruhan adalah 78,86% di mana hasil yang diperoleh ini sudah mencapai target keberhasilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
yaitu 50 %. Dengan demikian kualifikasi motivasi belajar siswa dapat dikatakan sudah tercapai. Presentase motivasi tertinggi setelah tindakan adalah 92,85 % dan presentase terendah adalah 66,66 %. Persentase siswa kategori tinggi sebesar 87,5 %, persentase siswa kategori sedang sebesar 12,5 % dan tidak ada peresentase siswa dengan kategori rendah. Rata-rata skor motivasi siswa setelah
tindakan
adalah
69,59
dengan
presentase
ketuntasan
klasikal/presentase kelas secara keseluruhan adalah 82,87 % di mana hasil yang diperoleh ini sudah mencapai target keberhasilan yaitu 75 %. Dengan demikian kualifikasi motivasi belajar siswa dapat dikatakan sudah tercapai. 3.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Observasi keaktifan siswa dilakukan selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh dua rekan mahasiswa dan guru mata pelajaran Biologi SMAK Frateran Ndao sebagai observer. Hasil observasi yang diperoleh selama penelitian siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel di bawah ini.
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 13. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Hasil Jenis data Siklus I Siklus II Presentase tertinggi 87,5 % 91,66 % Presentase terendah 65,27 % 66,66 % Persentase siswa dengan kriteria 66,66 % 75 % aktif Persentase siswa dengan kriteria 33,33 % 25 % sedang Persentase siswa dengan kriteria Tidak ada Tidak ada kurang aktif Rata-rata skor 74,9 81,24 Ketuntasan klasikal 66,66 % 75 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Jenis data
8
Target keberhasilan
9
Kualifikasi
66
Hasil Siklus I 75 %
Siklus II 75 %
Belum Tercapai tercapai Hasil Analisis Lembar Keaktifan Siswa selengkapnya dapat dilihat pada halaman 169 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perbedaan hasil observasi
keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I dan II. Pada siklus I persentase tertinggi adalah 87,5 % sedangkan persentase terendah adalah 65,27 %. Persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 66,67 %, persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 33,33 % dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata skor keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 74,9 dengan ketuntasan klasikal 66,66 % dimana hasil tersebut belum mencapai target yaitu 75 %. Dengan demikian kualifikasi keaktifan siswa dikatakan belum tercapai. Pada siklus II presentase tertinggi adalah 91,66 % sedangkan presentase terendah adalah 77,77 %. Persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 75 %, persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 25 % dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata skor yang diperoleh pada siklus II adalah 81,24 dengan ketuntasan klasikal 75 %. Hasil tersebut sudah mencapai target yaitu 75 %. Dengan demikian kualifikasi keaktifan siswa dikatakan sudah tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menggunakan media animasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAK Frateran Ndao Ende kelas XI IPA pada materi sistem ekskresi, hasil belajar dan motivasi siswa menunjukkan hasil yang positif. Terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran.
Terjadinya peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa
sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran kooperatif yaitu memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif ditinjau dari hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dua siklus. Siswa diberikan soal pre-test sebelum memulai pembelajaran untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi sistem ekskresi. Nilai rata-rata pre-test siswa sangat rendah yaitu 42,91 dan tidak ada satupun siswa yang tuntas atau mencapai KKM 75. Setelah pelaksanaan siklus I, hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata post-test siklus I adalah 76,08. Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 sebanyak 18 atau 75 % siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I sudah mencapai target yaitu 70 % siswa tuntas KKM 75. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian siklus II, rata-rata post-test siswa siklus II adalah 77,5 dengan siswa yang tuntas atau mencapai KKM 75 sebanyak 17 siswa atau 70,83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
% dari 24 siswa yang mengikuti tes. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif dapat dilihat pada grafik rata-rata nilai siklus I dan II di bawah ini :
RATA-RATA 77.5
Tingkat kemunculan
77.5 77 76.5
76.08
76 75.5 75 SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 5. Grafik Rata-rata Nilai Persiklus Grafik di atas menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pada siklus I dan siklus II. Rata-rata nilai siklus I adalah sebesar 76,08 dan siklus II rata-rata sebesar 77,7. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata nilai siswa dari siklus I ke siklus II yaitu dari 76,08 menjadi 77,5. Dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dikatakan sudah mencapai target yang diinginkan. Secara umum pemahaman siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende mengalami peningkatan dengan penggunaan media animasi dalam pembelajaran. Selain rata-rata nilai, ketuntasan klasikal juga diamati setiap siklusnya. Adapun ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dapat dilihat di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
75 75 74
Presentase (%)
73 72
70.83
71 70 69 68
Ketuntasan Klasikal Siswa
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 6. Grafik Ketuntasan Klasikal Persiklus Grafik pada gambar 6 di atas menunjukkan ketuntasan klasikal pada siklus I adalah sebesar 75 % sedangkan pada siklus II sebesar 70,83 %. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan presentase ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II yaitu dari 75 % menjadi 70,83 %. Hal ini dapat dipahami karena adanya perbedaan anggota diskusi kelompok saat siklus I dan siklus II yang dilihat dari segi jumlah dan faktor kedekatan atau kecocokkan antar siswa. Perbedaan jumlah siswa dalam kelompok diskusi pada siklus I dan siklus II berpengaruh terhadap tingkat pemahaman masing-masing siswa. Siklus I siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Dengan jumlah anggota kelompok yang lebih kecil maka masing-masing anggota kelompok cenderung lebih aktif dan kooperatif. Hal ini akan berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa. Sedangkan siklus II siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Di siklus II ini jumlah anggota kelompok lebih banyak dibandingkan di siklus I. Jumlah yang terlampau banyak inilah yang berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Dalam proses diskusi siklus II, tidak semua siswa berperan aktif dalam diskusi. Ada siswa yang terlihat aktif dengan beberapa siswa lain dan adapula siswa yang lebih asyik mengobrol dan melakukan hal-hal lain dengan siswa lainnya. Ini juga dipengaruhi oleh faktor kedekatan masing-masing siswa dalam kelompok. Misalnya ada siswa yang saling bermusuhan atau merasa tidak cocok apabila dijadikan sekelompok. Di samping itu juga jika ditinjau dari materi diskusi yang dibahas pada siklus II lebih banyak dibandingkan materi diskusi di siklus I. Faktor-faktor tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa secara klasikal. Secara umum pemahaman siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende secara klasikal dikatakan sudah mencapai target yaitu 70 %. Berdasarkan hasil pengamatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende mengalami peningkatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa terdiri atas dua yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor ekskternal (dari luar individu yang belajar). Faktor internal yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media animasi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi misalnya kondisi kelas, ketersediaan sarana pembelajaran dan buku-buku/literatur yang menunjang proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Peningkatan motivasi belajar siswa diukur menggunakan lembar kuisioner. Lembar kuisioner diberikan pada awal sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Adapun hasil kuisioner motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat di bawah ini. Motivasi Belajar Siswa
82.73 83
Presentase (%)
82 81 80
78.86
79 78 77 76 Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Gambar 7. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan grafik pada gambar 7 diatas diketahui bahwa persentase motivasi belajar siswa sebelum tindakan adalah sebesar 78,86 % sedangkan persentase motivasi belajar siswa sesudah tindakan adalah 82,73 %. Dari hasil kuisioner yang diberikan sebelum tindakan menunjukkan persentase siswa memperoleh kategori tinggi sebesar 75 %, persentase siswa memperoleh kategori sedang sebesar 25 % , dan tidak ada persentase siswa dengan kategori rendah . Dari hasil kuisioner yang diberikan setelah tindakan menunjukkan Persentase siswa memperoleh kategori
tinggi sebesar 87,5 %, persentase
siswa memperoleh
kategori sedang sebesar 12,5 % , dan tidak ada persentase siswa dengan kategori rendah. Dari data tersebut yang diperoleh melalui hasil kuisioner sebelum dan sesudah tindakan menunjukkan adanya peningkatan presentase motivasi siswa secara klasikal yaitu sebesar 78,86 % menjadi 82,73 %. Dari rata-rata siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende dapat dikategorikan memiliki motivasi yang cukup tinggi terhadap pembelajaran Biologi dengan pemanfaatan media animasi. Hal ini di buktikan dengan presentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
kategori yang diperoleh siswa. Tidak ada satupun siswa yang memiliki kategori motivasi rendah. Hal ini di dukung dari aktivitas siswa selama pembelajaran yang menunjukkan perilaku positif seperti aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta mampu bekerja sama dalam kelompok. Namun menurut peneliti hasil tersebut menunjukkan bahwa peran media animasi kurang berpengaruh terhadap peningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil kuisioner motivasi belajar sebelum tindakan terdapat 22 siswa dengan kategori motivasi tinggi sedang 2 siswa masuk dalam kategori sedang. Hasil kuisioner motivasi belajar setelah tindakan menunjukkan dari 24 siswa yang mempunyai kategori motivasi tinggi adalah sebayak 23 siswa dan 1 siswa masuk dalam kategori sedang. Data tersebut menunjukkan bahwa hanya 1 siswa saja yang kategorinya meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemanfaatan media animasi dalam pembelajaran kurang berpengaruh terhadap peningkatan motivasi siswa. Hal ini dikarenakan motivasi siswa sudah tinggi sejak awal pembelajaran. 3. Peningkatan Keaktifan Siswa Untuk mengetahui skor keaktifan siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende, peneliti menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Berdasarkan hasil penelitian dengan pemanfaatan media animasi yang dilakukan oleh peneliti pada materi sistem ekskresi, hasilnya menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dari siklus I siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan klasikal melalui gambar grafik di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Keaktifan Siswa 75
Presentase (%)
75 70
66.66
65 60 SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 8. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Persiklus Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa persentase keaktifan siswa di siklus I adalah sebesar 66,66% sedangkan presentase keaktifan siswa di siklus II adalah 75%. Dari hasil observasi keaktifan siswa siklus I menunjukkan persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 66,66 %, persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 33,33 % dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif Hasil observasi keaktifan siswa siklus II menunjukkan persentase siswa dengan kriteria aktif sebanyak 75 %, persentase siswa dengan kriteria sedang sebanyak 25 % dan tidak ada persentase siswa dengan kriteria kurang aktif. Dari data tersebut yang diperoleh melalui hasil observasi keaktifan siswa siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan presentase keaktifan secara klasikal yaitu dari 66,66 % menjadi 75%. Di siklus II Siswa menjadi lebih siap mengikuti pembelajaran, ditunjukkan dengan mempersiapkan buku penunjang pembelajaran. Dari rata-rata siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende dapat dikategorikan memiliki kriteria aktif terhadap pembelajaran Biologi dengan menggunakan media animasi. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada satupun siswa yang memiliki kriteria tidak aktif. Hal ini di dukung dari aktivitas siswa selama pembelajaran. Siswa lebih fokus dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
proses diskusi walaupun masih ada beberapa siswa yang berbicara kepada teman. Siswa lebih aktif bertanya pada pokok bahasan yang kurang jelas dan lebih berani saat presentasi. Dengan demikian pemanfaatan media animasi dalam pembelajaran meningkatkan keaktifan siswa yang juga di dukung oleh motivasi belajar dari dalam diri siswa, sehingga tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi terarah. 4. Faktor Pendukung Proses Pembelajaran dengan
Pemanfaatan
Media
Animasi Faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini berasal dari peneliti sendiri yang bertindak sebagai guru, siswa, dan sarana prasarana. Guru memiliki peran penting mulai dari proses persiapan sampai proses pembelajaran. Pemilihan materi pembelajaran yang cocok dengan penggunaan media animasi oleh peneliti merupakan salah satu faktor utama keberhasilan penelitian ini. Materi sistem ekskresi merupakan salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran Biologi yang mempelajari banyak konsep dan proses. menyiapkan
media
animasi
sebagai
media
pembelajaran
agar
Peneliti dapat
memvisualisasikan konsep dan proses abstrak sehingga menjadi lebih jelas dan dipahami siswa. Pembelajaran dengan menggunakan media animasi ini berbeda dari pembelajaran yang diterapkan di SMAK Frateran Ndao Ende. Melalui media animasi sebagai media pembelajaran yang berbeda dari biasanya membuat siswa menjadi tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu strategi yang digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran. Adapun strategi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
tersebut seperti peneliti terlebih dahulu menyampaikan tahap-tahap kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Tujuannya agar siswa lebih dahulu mengetahui apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya. Siswa juga memberikan pengaruh yang besar dalam keberhasilan pembelajaran. Keterlibatan siswa
bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif
sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimjati dan Mudjiono (1994:56-60 dalam http://belajarpsikologi.com/keterlibatan-siswa-dalam-prosesbelajar-mengajar/), keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Keterlibatan siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik, motivasi dalam belajar, kepentingan dalam aktivitas yang diberikan, kecerdasan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi guru, materi pembelajaran, media, alokasi waktu, fasilitas dan sebagainya. Siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende berpartisipasi dengan baik serta mengikuti semua kegiatan pembelajaran dengan semangat sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar. Sarana prasarana sekolah juga mendukung keberhasilan pembelajaran seperti kondisi ruang kelas
dan tersedianya
LCD dan viewer yang dapat
membantu menayangkan animasi dengan jelas saat kegiatan pembelajaran. Ruang kelas adalah tempat dimana proses belajar mengajar berlangsung. Ukuran kelas dan jumlah siswa akan berdampak pada penerapan teknik dan metode mengajar yang berbeda. Dalam hal mendorong dan meningkatkan keterlibatan siswa, guru bertugas menciptakan suasana yang nyaman di kelas. Dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi Sistem Ekskresi, pemanfaatan media animasi dalam proses pembelajaran membantu dalam meningkatkan motivasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
hasil belajar siswa. Media animasi yang diterapkan cukup memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa karena memiliki keunggulan-keunggulan dalam proses pembelajarannya. Adapun keunggulan tersebut adalah : a. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses lainnya. b. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba. c. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi suara. d. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. e. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. f. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Media animasi dalam proses pembelajaran biologi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek melalui stimulus audio visual yang akhirnya membuahkan hasil lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Pembelajaran dengan memanfaatkan media animasi dapat menciptakan pembelajaran Biologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
menjadi efektif, menyenangkan, tidak membosankan sehingga mempercepat proses penyampaian materi kepada siswa.
5. Faktor Penghambat Proses Pembelajaran dengan
Pemanfaatan Media
Animasi Saat pelaksanaan penelitian dengan menggunakan media animasi, peneliti mengalami beberapa hambatan. Adapun hambatannya adalah kondisi lingkungan kelas yang tidak mendukung saat siswa mengerjakan soal post-test akhir siklus II. Saat pelaksanaan post-test siklus II
siswa-siswi menjadi sedikit terganggu
konsentrasinya saat mengerjakan soal karena mendengar kegaduhan yang terjadi di kelas XI IPS 1 akibat ruang kelas yang berdekatan dengan kelas XI IPA. Akhirnya peneliti pun menuju ke kelas XI IPS 1 untuk meminta siswa-siswi agar tenang karena siswa XI IPA sedang mengerjakan soal post-test. Hambatan lainnya adalah animasi yang digunakan menggunakan bahasa Inggris sehingga siswa sedikit sulit untuk menerjemahkan isi tayangan animasi. Sebaiknya animasi yang ditayangan menggunakan bahasa Indonesia agar siswa mudah memahami isi penjelasan materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti pada bulan Mei 2013 dengan pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. Hasil motivasi belajar siswa di jaring melalui lembar kuisioner dan lembar observasi keaktifan siswa. Hasil kuisioner siswa sesudah tindakan adalah 82,73 % dan skor tersebut masuk dalam kriteria motivasi tinggi. Hasil observasi keaktifan siswa mengalami peningkatan dimana siklus I, 66,66 % siswa memiliki kriteria aktif dan 33,33 % memiliki kriteria sedang dengan presentase klasikal 66,66%, sedangkan pada siklus II, 75 % siswa memiliki kriteria aktif dan 25 % siswa memiliki kriteria sedang dengan ketuntasan klasikal 75 %. 2. Pemanfaatan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi. Hasil analisis hasil belajar siswa ranah kognitif, nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 76,08 dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah sebesar 75% dan menurun pada siklus II menjadi 70,83 %. Penurunan ini disebabkan oleh faktor perbedaan jumlah anggota kelompok diskusi siswa pada kedua siklus. Di siklus I siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri atas 4 78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
siswa sedangkan di siklus II siswa diagi menjadi 4 kelompok yang terdiri atas 6 siswa. Sedangkan penyebab lainnya adalah faktor kedekatan antar siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam kelompok. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian , maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru Media animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, sehingga peneliti menyarankan guru untuk memanfaatkan media animasi sebagai alternatif media pembelajaran agar terjadi variasi dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi peneliti berikutnya Media animasi dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi karena shasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA Agina, A.M. 2003. Keuntungan dan Kerugian dari Teknologi Animasi dalam Pendidikan dan Pelatihan. Enschede-The Netherland: University of Twente. Asep dan Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo. Yogyakarta. Angkowo, R dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo Arikunto, Suhardjono; dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D. et al. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta : Gava Media. Hamdani. 2011. Dasar-dasar Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Nanang dan Cucu. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Utama. Haryana. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Haryanto.2012.
Keterlibatan
Siswa
dalam
Proses
Belajar
Mengajar.
http://belajarpsikologi.com/keterlibatan-siswa-dalam-proses-belajar-mengajar/.
Di
akses 11 Maret 2014. Hamalik, O. 1995. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara. Bandung Hatminingsih, A.T. 2008. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi di SMK Sanjaya. Skripsi: USD. Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research 4rth ed. Open University Press. London Iman dan Anggraini. 2013. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, & Penilaian. Jurnal ikippgrimadiun. Dalam : ikippgrimadiun.ac.id. Di akses 10 Maret 2014. Kusumah, W. dan Dwitagama D. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIRJEN Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Madya, S. 2007. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta Nurrohmah . 2010. Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi melalui Media Kombinasi Audiovisual dan LKS pada Pokok Bahasan Virus Kelas X SMA Negeri 2 Playen. Skripsi UIN. Dalam ;http: //digilib.uin.ac.id. Diakses pada tanggal 3 Februari 2013. Nurtjahjawilasa. 2004. Penggunaan Media Animasi dan Media Carta pada Pembelajaran Panca Indra. Skripsi FPMIPA UPI. Dalam; http://repository.upi.edu/skripsilist.php. Diakses pada tanggal 30 Januari 2013. Praptamasari, F.D 2006. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri Pokok Bahasan Tekanan. Skripsi: USD. Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta : Gramedia. Sadirman, A.M.,2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press Saiful dan Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sinau. 2009. Tutorial Flash untuk Media Pembelajaran. Dalam: sinauflash.blogspot.com. diakses [30 Oktober 2013]. Sudjana, N. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya. Suharsimi, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, A. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Sanata Dharma. Supriyatmi, A. 2012. Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada Materi Sistem Ekosistem. USD Taniredja, T., et al. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta Tatang, S. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia Wiriaatmadja, R. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Lampiran 1 SILABUS
Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
: : :
SMAK Frateran Ndao Ende Biologi XI-IPA/ II
Standar Kompetensi
:
3.
Kompetensi Dasar
:
3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga).
Alokasi Waktu
:
8 x 45 menit
Materi Pokok/Materi Pembelajaran Struktur dan fungsi organ-organ ekskresi manusia yang meliputi: a. Ginjal b. Paru-paru c. Hati d. Kulit Proses ekskresi pada manusia. Ekskresi sisa-sisa metabolisme melalui
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kegiatan Pembelajaran - Menampilkan gambar sistem ekskresi manusia - Tanya jawab mengenai gambar yang disampaikan - Menjawab pertanyaan pada LKS. - Mempresentasikan LKS hasil diskusi kelompok
Indikator Kognitif Produk a. Menyebutkan organ-organ ekskresi pada manusia. b. Menjelaskan struktur dan fungsi organorgan ekskresi pada manusia. c. Menjelaskan proses kerja
Psikomotor
Afektif
Menunjukkan Karakter dan memberi a. Melakukan keterangan diskusi dengan gambar serta serius dan teliti mempresentasi dalam kan didepan mengerjakan kelas mengenai LKS. proses kerja b. Disiplin organ-organ dalam ekskresi pada mengumpulkan sistem ekskresi LKS. manusia. c. Percaya diri
Penilaian Tes - Tes tertulis pilihan ganda (kognitif) Non tes - Observasi Keaktifan Siswa (Psikomotor)
Alokasi Waktu (menit) 4 x 45’ menit
Sumber/ Bahan/Alat Sumber : Biologi SMA dan MA untuk kelas XI, Diah Aryulina dkk, 2007. Jakarta: Erlangga. Media/Alat : - Media animasi - CD/Proyektor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 ginjal,paru-paru,hati dan kulit menunjukkan mekanisme yang berbeda.
- Menampilkan animasi tentang proses ekskresi manusia. - Tanya jawab tentang proses ekskresi manusia sesuai dengan animasi. - Mendengarkan penjelasan guru tentang proses ekskresi manusia. - Diskusi/Tanyajawab
- Menampilkan Kelainan dan gambar manusia penyakit yang yang yang mengalami terjadi pada sistem kelainan atau ekskresi. penyakit pada alatGangguan pada sistem alat ekskresi. ekskresi, antara lain - Menampilkan albuminuria, nefritis, gambar alat ekskresi polyuria, batu ginjal, hewan vertebrata batu empedu, diabetes dan invertebrata. melitus, diabetes insipidus, hepatits A B - Tanya jawabmengenaigam C D E, dll
organ-organ ekskresi pada manusia.
dalam mempresentasika n hasil diskusi di depan kelas.
Proses a. Mengamati struktur organorgan ekskresi pada manusia. b. Mengidentifikasi fungsi organorgan ekskresi pada manusia. c. Mengidentifikasi proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia Produk a. Menjelaskan gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi manusia. b. Menjelaskan proses hemodialisis darah. c. Menyebutkan organ-organ
. - Kuisioner motivasi
- Laptop - Internet Bahan : LKS 1 LKS 2
Sosial a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. b.Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman. c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok. Mempresentasi kan di depan kelas mengenai gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia serta proses ekskresi
Karakter a. Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS. b.Disiplin dalam mengumpulkan LKS. c. Percaya diri dalam
Tes - Tes tertulis pilihan ganda (kognitif)
Non tes - Observasi Keaktifan Siswa
4 x 45 menit
Sumber : Biologi SMA dan MA untuk kelas XI, Diah Aryulina dkk, 2007. Jakarta: Erlangga. Media/Alat : - Media animasi - LCD/Proyektor - Laptop
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 baryang Ekskresi pada hewan Hewan disampaikan mengekskresikan sisa - Menjawab metabolismenya pertanyaan pada menggunakan alat LKS. seperti kulit,ginjal, sel - Mempresentasikan api, nefridia, dll. LKS hasil diskusi kelompok - Menampilkananima si tentang proses dialisis dan proses ekskresi hewan, misalnya ikan, serangga dan cacing. - Tanya jawab tentang proses dialisis serta proses ekskresi hewan , misalnya ikan, serangga dan cacing sesuai dengan animasi. - Mendengarkan penjelasan guru tentang gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia serta proses ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. - Diskusi/Tanyajawab
ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. d. Menjelaskan fungsi organ ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. e. Menjelaskan proses ekskresi pada hewa vertebrata dan invertebrata. Proses a. Mengidentifikasi penyebab gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi manusia. b. Mengidentifikasi proses hemodialisis darah pada manusia. c. Mengidentifikasi fungsi organ ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. d. Mengidentifikasi proses ekskresi pada hewan
pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata.
mempresentasika n hasil diskusi di depan kelas. Sosial a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman. c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok.
(Psikomotor) . Kuisioner motivasi.
- Internet Bahan : LKS 1 LKS 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 .
vertebrata dan invertebrata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: SMAK Frateran Ndao Ende
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas / Semester
: XI / 2
Pertemuan
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
B. Kompetensi Dasar 3.5
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga).
C. Indikator Kognitif 1. Produk a. Menyebutkan organ-organ ekskresi pada manusia. b. Menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ ekskresi pada manusia. c. Menjelaskan proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia. 2. Proses a. Mengamati struktur organ-organ ekskresi pada manusia. b. Mengidentifikasi fungsi organ-organ ekskresi pada manusia. c. Mengidentifikasi proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia.
Psikomotor Menunjukkan dan memberi keterangan gambar dan mempresentasikan di depan kelas mengenai proses kerja organ-organ ekskresi pada sistem ekskresi manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Afektif 1. Karakter a. Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS. b. Disiplin dalam mengumpulkan LKS. c. Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 2. Sosial a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Produk a. Secara mandiri siswa dapat menyebutkan organ-organ ekskresi pada manusia. b. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ ekskresi pada manusia. c. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia. 2. Proses a. Siswa mampu mengamati struktur alat-alat ekskresi pada manusia dalam kelompok diskusi. b. Melalui kerja kelompok siswa mampu mengidentifikasi fungsi alat-alat ekskresi pada manusia dalam kelompok diskusi. c. Dengan bantuan animasi siswa mampu mengidentifikasi proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia.
Psikomotor Mengamati dan mengidentifikasi gambar serta mempresentasikan di depan kelas mengenai proses kerja organ-organ ekskresi pada sistem ekskresi manusia.
Afektif 1. Karakter a. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
b. Siswa disiplin dalam mengumpulkan LKS. c. Siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 2. Sosial a. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. b. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman c. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok.
E. Materi Pembelajaran 1. Struktur dan fungsi alat-alat ekskresi manusia yang meliputi ginjal,paru-paru, hati dan kulit. 2. Proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia. Materi selengkapnya terlampir.
F. Model/Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi dan Ceramah Media Pembelajaran : Animasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 (2 x 45 menit) Aktivitas Pembelajaran Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal (35 menit) Pembukaan
- Memberi salam,
- Menjawab salam,
- Mengecek absensi,
- Siswa, mengeluarkan
- Mengecek kesiapan siswa
buku.
- Menyiapkan media, alat
35
dan bahan pembelajaran. - Pretes
menit - Siswa mengerjakan soal prestes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan Apersepsi
Guru
Waktu
- Guru menanyakan organ- - Berpikir dan menjawab organ ekskresi manusia.
Motivasi
Siswa
Alokasi
- Memuji siswa yang
pertanyaan dari guru. - Menanggapi pujian guru
berani menjawab. - Meluruskan jawaban
- Siswa memperhatikan
siswa, membawa siswa
penjelasan guru dan
berpikir menuju pelajaran
bertanya apabila merasa
pokok.
kurang jelas.
- Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
- Siswa memperhatikan guru.
Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi
- Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
gambar organ-organ
gambar yang ditampilkan
ekskresi pada manusia.
guru.
- Guru memberi pertanyaan mengenai gambar yang ditampilkan.
- Siswa menjawab pertanyaan guru.
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan jawabannya. - Guru membagi kelas
- Siswa menemukan jawaban berdasarkan arahan guru.
menjadi 6 kelompok
- Siswa menempatkan diri
(setiap kelompok 5-6
bersama kelompoknya.
siswa) - Guru membagikan LKS 1 kepada kelompok siswa. Elaborasi
- Guru meminta siswa
- Siswa menerima LKS 1. - Siswa berdiskusi dalam
untuk berdiskusi dan
kelompok dan melakukan
mengkaji literatur/buku
kajian literatur untuk
untuk menjawab
menjawab petanyaan di
petanyaan pada LKS 1
LKS.
50 menit
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
dan hasil dikusi ditulis pada LKS 1. - Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
animasi tentang
animasi yang ditampilkan
mekanisme kerja organ
guru.
ekskresi ginjal dan paruparu. - Guru memantau jalannya diskusi - Guru menunjuk 2 perwakilan kelompok
- Siswa dalam proses diskusi - Siswa yang ditunjuk guru presentasi LKS 1 hasil diskusi kelompok.
untuk presentasi LKS 1 hasil diskusi. - Guru meminta siswa lain
- Siswa menanggapi hasil presentasi temannya.
untuk menanggapi hasil presentasi temannya. - Guru meluruskan konsep
- Siswa memperhatikan guru dan mencatat hal-hal
dan menambahkan
penting yang disampaikan
penjelasan mengenai
guru.
permasalahan yang sedang dibahas. - Guru memberi kesempatan siswa untuk
- Siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti.
bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. - Guru menjawab
- Siswa memperhatikan jawaban guru.
pertanyaan yang diajukan siswa. - Guru menjelaskan tentang - Siswa mendengarkan organ ekskresi ginjal dan paru-paru.
penjelasan guru.
Alokasi Waktu
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
- Guru meminta siswa untuk menjelaskan proses
- Siswa menjelaskan
kerja ginjal dan paru-paru
pemahamannya setelah
berdasarkan animasi yang
melihat animasi yang
ditampilkan guru.
ditampilkan guru.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk
- Siswa bertanya kepada
menyampaikan
guru mengenai konsep
pertanyaan tentang apa
yang belum dimengerti.
yang belum dimengerti. - Guru meminta siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari temannya. Konfirmasi
- Siswa lain menjawab pertanyaan dari temannya
- Guru meluruskan dan
- Siswa mencatat hal-hal
menambahkan konsep
yang dianggap penting
tentang organ-organ
dari tambahan guru.
ekskresi manusia. - Guru meminta salah satu siswa untuk
- Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
menyimpulkan pelajaran. Kegiatan Akhir ( 5 menit) Penutup
- Melakukan evaluasi berdasarkan hasil
- Siswa mengumpulkan LKS 1.
pengisian LKS 1. - Memberi tugas untuk
- Siswa mendengarkan
belajar mengenai materi
tugas/pengumuman dari
selanjutnya.
guru.
- Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan ke 2 (2x45 menit)
- Menjawab salam
5 menit
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan
- Memberi salam,
- Menjawab salam,
- Mengecek absensi,
- Siswa, mengeluarkan
- Mengecek kesiapan siswa
buku.
2 menit
- Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran. Apersepsi
- Guru menanyakan hal
- Berpikir dan menjawab
yang berhubungan
pertanyaan dari guru.
dengan materi hati dan
3 menit
kulit manusia. Motivasi
- Memuji siswa yang
- Menanggapi pujian guru
berani menjawab. - Meluruskan jawaban
- Siswa memperhatikan
siswa, membawa siswa
penjelasan guru dan
berpikir menuju pelajaran
bertanya apabila merasa
pokok.
kurang jelas.
- Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
- Siswa memperhatikan guru.
Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi
- Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
gambar yang berkaitan
gambar yang ditampilkan
dengan hati dan kulit
guru.
manusia. - Guru memberi pertanyaan - Siswa menjawab mengenai gambar yang
pertanyaan guru.
disampaikan. - Guru mengarahkan siswa
- Siswa menemukan
untuk menemukan
jawaban berdasarkan
jawabannya.
arahan guru.
- Guru mengorganisasikan
- Siswa menempatkan diri
siswa supaya masuk ke
bersama kelompoknya.
5 menit
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
dalam kelompok, (seperti pada pertemuan pertama) - Guru membagikan LKS 2 - Siswa menerima LKS 2. kepada kelompok siswa. Elaborasi
- Guru meminta siswa
- Siswa berdiskusi dalam
untuk berdiskusi dan
kelompok dan melakukan
mengkaji literatur/buku
kajian literatur untuk
untuk menjawab
menjawab petanyaan di
petanyaan pada LKS 2
LKS 2.
dan hasil dikusi ditulis pada LKS. - Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
animasi tentang proses
animasi yang ditampilkan
kerja hati dan kulit .
guru
- Guru memantau jalannya diskusi - Guru menunjuk 2
- Siswa dalam proses diskusi - Siswa yang ditunjuk guru
perwakilan kelompok
presentasi LKS 2 hasil
untuk presentasi LKS 2
diskusi kelompok.
hasil diskusi. - Kelompok lain di minta menanggapi hasil presentasi kelompok. - Guru meluruskan konsep
- Siswa dalam kelompok menanggapi hasil presentasi kelompok lain. - Siswa memperhatikan guru dan mencatat hal-hal
dan menambahkan
penting yang disampaikan
penjelasan mengenai
guru.
permasalahan yang sedang dibahas. - Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
- Siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti.
50 menit
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru yang kurang dimengerti. - Guru menjawab
Siswa
Alokasi Waktu
- Siswa memperhatikan jawaban guru.
pertanyaan yang diajukan siswa. - Guru menjelaskan tentang
- Siswa memperhatikan penjelasan guru.
organ ekskresi hati dan kulit. - Guru meminta siswa
- Siswa menjelaskan pemahamannya setelah
untuk menjelaskan
melihat animasi yang
kembali animasi yang
ditampilkan guru.
ditampilkan guru. - Guru meminta siswa lain
- Siswa menanggapi pendapat temannya.
untuk menanggapi pendapat temannya. - Guru memberi kesempatan siswa untuk
- Siswa bertanya kepada guru mengenai konsep yang belum dimengerti.
menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti. - Guru meminta siswa lain
- Siswa lain menjawab pertanyaan dari temannya
untuk menjawab pertanyaan dari temannya. Konfirmasi
- Guru meluruskan dan
- Siswa mencatat hal-hal
menambahkan konsep
yang dianggap penting
yang belum dimengerti.
dari tambahan guru.
- Guru meminta salah satu
- Siswa menyimpulkan
siswa untuk
10 menit
pembelajaran.
menyimpulkan pelajaran.
Kegiatan Akhir (30 menit) Penutup
- Melakukan evaluasi
- Siswa mengumpulkan
30
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
berdasarkan hasil
LKS 2.
95
Alokasi Waktu menit
pengisian LKS 2.
- Postes
- Siswa mengerjakan soal postes
- Menutup pembelajaran
- Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
H. Sumber/Bahan Pembelajaran a. Sumber Pustaka -
:
Diah Aryulina, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
-
Internet
b. Media / Alat
:
-
Animasi Sistem Ekskresi .
-
LCD/Proyektor, Laptop
c. Bahan
:
-
LKS 1
-
LKS 2
-
Bahan Presentasi
I. Penilaian Penilaian meliputi: 1. Tes
: -
2. Non Tes : -
20 Soal Pilihan Ganda , Soal dan Panduan Skoring terlampir. Lembar Observasi Keaktifan terlampir. Kuisioner Motivasi Belajar terlampir.
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: SMAK Frateran Ndao Ende
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas / Semester
: XI / 2
Pertemuan
: 3 dan 4
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
J. Standar Kompetensi 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
K. Kompetensi Dasar 3.5
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga).
L. Indikator Kognitif 3. Produk d. Menjelaskan gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi manusia. e. Menjelaskan proses hemodialisis darah. f. Menyebutkan organ-organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. g. Menjelaskan fungsi organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. h. Menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. 4. Proses a. Mengidentifikasi penyebab gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi manusia. b. Mengidentifikasi proses hemodialisis darah pada manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
c. Mengidentifikasi fungsi organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. d. Mengidentifikasi proses ekskresi pada hewan
vertebrata
dan
invertebrata.
Psikomotor Mempresentasikan di depan kelas mengenai gangguan atau penyakit pada organorgan ekskresi manusia serta fungsi organ dan proses ekskresi pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. Afektif 3. Karakter d. Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS. e. Disiplin dalam mengumpulkan LKS. f. Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 4. Sosial d. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. e. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman f. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok. M. Tujuan Pembelajaran Kognitif 3. Produk a. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia. b. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan proses hemodialisis darah. c. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan organ-organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. d. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan fungsi organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. e. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
4. Proses a. Melalui kelompok diskusi siswa mampu mengidentifikasi penyebab gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia dalam kelompok diskusi. b. Dengan bantuan animasi siswa mampu mengidentifikasi proses hemodialisis darah pada manusia. c. Siswa mampu mengidentifikasi fungsi organ-organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebarata dalam kelompok diskusi. d. Siswa mampu mengidentifikasi proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Psikomotor Mempresentasikan di depan kelas mengenai gangguan atau penyakit pada organorgan ekskresi manusia serta fungsi organ dan proses ekskresi pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata.
Afektif 3. Karakter d. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS. e. Siswa disiplin dalam mengumpulkan LKS. f. Siswa percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 4. Sosial d. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. e. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman f. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok.
N. Materi Pembelajaran 1. Gangguan atau penyakit pada alat-alat ekskresi manusia. 2. Alat-alat/organ ekskresi pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. 3. Proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Materi selengkapnya terlampir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI O. Model/Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi dan Ceramah Media Pembelajaran : Animasi
P. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 (2 x 45 menit) Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan
- Memberi salam,
- Menjawab salam,
- Mengecek absensi,
- Siswa, mengeluarkan
- Mengecek kesiapan siswa
buku.
- Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran.
Apersepsi
- Guru menanyakan macam-macam penyakit
- Berpikir dan menjawab pertanyaan dari guru.
pada organ-organ ekskresi manusia. Motivasi
- Memuji siswa yang
- Menanggapi pujian guru
berani menjawab. - Meluruskan jawaban
- Siswa memperhatikan
siswa, membawa siswa
penjelasan guru dan
berpikir menuju pelajaran
bertanya apabila merasa
pokok.
kurang jelas.
- Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
- Siswa memperhatikan guru.
Kegiatan Inti (70 menit) Eksplorasi
- Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
gambar penyakit pada
gambar yang ditampilkan
organ ekskresi manusia.
guru.
- Guru memberi pertanyaan - Siswa menjawab
10 menit
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru mengenai gambar yang
Siswa
Alokasi Waktu
pertanyaan guru.
ditampilkan. - Guru mengarahkan siswa
- Siswa menemukan
untuk menemukan
jawaban berdasarkan
jawabannya.
arahan guru.
- Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok
- Siswa menempatkan diri bersama kelompoknya.
(setiap kelompok 4-5 siswa) - Guru membagikan LKS 3 - Siswa menerima LKS 3. kepada kelompok siswa. Elaborasi
- Guru meminta siswa
70 - Siswa berdiskusi dalam
untuk berdiskusi dan
kelompok dan melakukan
mengkaji literatur/buku
kajian literatur untuk
untuk menjawab
menjawab petanyaan di
petanyaan pada LKS 3.
LKS.
Hasil dikusi ditulis pada LKS. - Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
animasi tentang proses
animasi yang ditampilkan
cuci darah.
guru.
- Guru memantau jalannya diskusi - Guru menunjuk 2
- Siswa dalam proses diskusi - Siswa yang ditunjuk guru
perwakilan kelompok
presentasi LKS 3 hasil
untuk presentasi LKS 3.
diskusi kelompok.
- Guru meminta siswa lain untuk menanggapi hasil presentasi temannya.
- Siswa menanggapi hasil presentasi temannya.
- Guru meluruskan konsep dan menambahkan
- Siswa memperhatikan
menit
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
penjelasan mengenai
guru dan mencatat hal-hal
permasalahan yang
penting yang disampaikan
sedang dibahas.
guru.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk
- Siswa bertanya kepada
bertanya mengenai materi
guru mengenai materi
yang kurang dimengerti.
yang kurang dimengerti.
- Guru menjawab pertanyaan yang diajukan - Siswa memperhatikan siswa.
jawaban guru.
- Guru menjelaskan tentang gangguan atau penyakit pada organ-organ ekskresi
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru.
manusia. - Guru meminta siswa untuk menjelaskan
- Siswa menjelaskan
animasi yang ditampilkan
pemahamannya setelah
guru.
melihat animasi yang
- Guru memberi kesempatan siswa untuk
ditampilkan guru. - Siswa bertanya kepada
menyampaikan
guru mengenai konsep
pertanyaan tentang apa
yang belum dimengerti.
yang belum dimengerti. - Guru meminta siswa lain untuk menjawab
- Siswa lain menjawab pertanyaan dari temannya
pertanyaan dari temannya. Konfirmasi
- Guru meluruskan dan
- Siswa mencatat hal-hal
menambahkan konsep
yang dianggap penting
tentang gangguan atau
dari tambahan guru.
penyakit pada organorgan ekskresi manusia.
Alokasi Waktu
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
- Guru meminta salah satu - Siswa menyimpulkan hasil siswa untuk
pembelajaran.
menyimpulkan pelajaran. Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup
- Melakukan evaluasi berdasarkan hasil
- Siswa mengumpulkan LKS 03.
pengisian LKS 3. - Memberi tugas untuk
- Siswa mendengarkan
belajar mengenai materi
tugas/pengumuman dari
selanjutnya.
guru.
- Menutup pembelajaran
10 menit
- Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal (10 menit) Pembukaan
- Memberi salam,
- Menjawab salam,
- Mengecek absensi,
- Siswa, mengeluarkan
- Mengecek kesiapan siswa
buku.
- Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran. - Postest
10 - Siswa mengerjakan soal postest.
Apersepsi
- Guru menanyakan organ- - Berpikir dan menjawab organ ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata.
pertanyaan dari guru.
menit
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan Motivasi
Guru - Memuji siswa yang
Siswa
Alokasi Waktu
- Menanggapi pujian guru
berani menjawab. - Meluruskan jawaban
- Siswa memperhatikan
siswa, membawa siswa
penjelasan guru dan
berpikir menuju pelajaran
bertanya apabila merasa
pokok.
kurang jelas.
- Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
- Siswa memperhatikan guru.
Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi
- Guru menampilkan
- Siswa memperhatikan
gambar organ ekskresi
gambar yang ditampilkan
hewan vertebrata dan
guru.
invertebarata. - Guru memberi pertanyaan - Siswa menjawab mengenai gambar yang
pertanyaan guru.
ditampilkan. - Guru mengarahkan siswa
- Siswa menemukan
untuk menemukan
jawaban berdasarkan
jawabannya.
arahan guru.
- Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok
- Siswa menempatkan diri bersama kelompoknya.
(setiap kelompok 4-5
50
siswa)
menit
- Guru membagikan LKS 4 - Siswa menerima LKS 4. kepada kelompok siswa. Elaborasi
- Guru meminta siswa
- Siswa berdiskusi dalam
untuk berdiskusi dan
kelompok dan melakukan
mengkaji literatur/buku
kajian literatur untuk
untuk menjawab
menjawab petanyaan di
petanyaan pada LKS 4
LKS.
dan hasil dikusi ditulis
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
pada LKS. - Guru memantau jalannya diskusi - Guru menunjuk 3
- Siswa dalam proses diskusi - Siswa yang ditunjuk guru
perwakilan kelompok
presentasi LKS 4 hasil
untuk presentasi LKS 4
diskusi kelompok.
hasil diskusi. - Guru meminta siswa lain
- Siswa menanggapi hasil
untuk menanggapi hasil
presentasi temannya.
presentasi temannya. - Guru meluruskan konsep
- Siswa memperhatikan
dan menambahkan
guru dan mencatat hal-hal
penjelasan mengenai
penting yang disampaikan
permasalahan yang
guru.
sedang dibahas. - Guru memberi
- Siswa bertanya kepada
kesempatan siswa untuk
guru mengenai materi
bertanya mengenai materi
yang kurang dimengerti.
yang kurang dimengerti. - Guru menjawab pertanyaan yang diajukan
- Siswa memperhatikan jawaban guru.
siswa. - Guru menjelaskan tentang - Siswa mendengarkan dan organ-organ ekskresi
memperhatikan guru.
hewan vertebarata dan invertebarata serta proses ekskresinya. - Guru memberi
- Siswa bertanya kepada
kesempatan siswa untuk
guru mengenai konsep
menyampaikan
yang belum dimengerti.
pertanyaan tentang apa
Alokasi Waktu
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Guru
Siswa
yang belum dimengerti. - Guru meminta siswa lain
105
Alokasi Waktu
- Siswa lain menjawab pertanyaan dari temannya
untuk menjawab pertanyaan dari temannya. Konfirmasi
- Guru meluruskan dan
- Siswa mencatat hal-hal
menambahkan konsep
yang dianggap penting
tentang organ ekskresi
dari tambahan guru.
hewan vertebrata dan invertebrata serta proses ekskresinya. .
- Siswa menyimpulkan hasil
- Guru meminta salah satu
pembelajaran.
siswa untuk menyimpulkan pelajaran. Kegiatan Akhir (30 menit) Penutup
- Melakukan evaluasi berdasarkan hasil
- Siswa mengumpulkan LKS 4.
pengisian LKS 4. - Siswa mengerjakan soal
- Postes - Memberi tugas untuk belajar mengenai materi selanjutnya.
postest. - Siswa mendengarkan tugas/pengumuman dari guru.
- Menutup pembelajaran
- Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
Q. Sumber/Bahan Pembelajaran d. Sumber Pustaka -
:
Diah Aryulina, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
-
Internet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. Media / Alat
:
-
Animasi Sistem Ekskresi
-
LCD/Proyektor, Laptop
f. Bahan
:
-
LKS 3
-
LKS 4
-
Bahan Presentasi
R. Penilaian Penilaian meliputi: 3. Tes
: -
4. Non Tes : -
20 Soal Pilihan Ganda dan Panduan Skoring terlampir. Lembar Observasi Keaktifan terlampir. Kuisioner Motivasi Belajar terlampir.
106
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4
107
LEMBAR KERJA SISWA 1 SIKLUS I Judul Tujuan Kelas/Semester
: Sistem Ekskresi Pada Manusia : Menjelaskan struktur, fungsi dan proses ekskresi pada ginjal dan paru-paru. : XI IPA/II
CARA KERJA : 1. Carilah dari berbagai sumber yang relevan (internet, buku majalah) tentang sistem ekskresi. 2. Setelah itu, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS ini. 3. Diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu. 4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas. BAHAN DISKUSI 1.
Amatilah gambar organ ginjal di bawah ini! Berilah keterangan gambar sesuai dengan nomor urut.
A. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
G. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
H. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
J. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
2. Jelaskan fungsi ginjal !s 3. Jelaskan proses pembentukan urin ! 4.
5.
Amatilah gambar di bawah ini! Berilah keterangan gambar sesuai dengan nomor urut.
Jelaskan fungsi paru-paru manusia !
A.
........................
B.
........................
C.
........................
D.
........................
E.
........................
F.
........................
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 5
109
LEMBAR KERJA SISWA 2 SIKLUS I Judul
: Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tujuan
: Menjelaskan struktur, fungsi dan proses ekskresi pada hati dan kulit.
Kelas/Semester
: XI IPA/II
CARA KERJA
:
1. Carilah dari berbagai sumber yang relevan (internet, buku majalah) tentang sistem ekskresi. 2. Setelah itu, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS ini. 3. Diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu. 4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.
BAHAN DISKUSI 1. Amatilah gambar hati di bawah ini. Lengkapilah keterangan gambar sesuai nomor urut. A. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Jelaskan fungsi hati sebagai alat ekskresi ! 3. Jelaskan proses terbentuknya empedu !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4. Amatilah gambar kulit di bawah ini. Lengkapilah keterangan gambar sesuai nomor urut ! A. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . D. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . F. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . G. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . H. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . J. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . K. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Jelaskan fungsi kulit sebagai alat ekskresi ! 6. Jelaskan mekanisme pengeluaran keringat ! 7. Jelaskan maksud dari pernyataan berikut. Aktivitas kelenjar keringat dipengaruhi oleh perubahan suhu.
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6
111
LEMBAR KERJA SISWA 3 SIKLUS II
Judul
: Sistem Ekskresi
Tujuan
: Mengidentifikasi penyebab gangguan/penyakit pada alat-alat ekskresi manusia.
Kelas/Semester
: XI IPA/II
CARA KERJA
:
1. Carilah dari berbagai sumber yang relevan (internet, buku majalah) tentang sistem ekskresi. 2. Setelah itu, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS ini. 3. Diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu. 4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.
BAHAN DISKUSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Sebut dan jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada ginjal ! 2. Sebut dan jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada paru-paru ! 3. Sebut dan jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada hati ! 4. Sebut dan jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada kulit ! 5. Jelaskan proses cuci darah !
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7
112
LEMBAR KERJA SISWA 4 SIKLUS II
Judul
: Sistem Ekskresi
Tujuan
: Menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata.
Kelas/Semester
: XI IPA/II
CARA KERJA
:
1. Carilah dari berbagai sumber yang relevan (internet, buku majalah) tentang sistem ekskresi. 2. Setelah itu, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS ini. 3. Diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu. 4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.
BAHAN DISKUSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Jelaskan perbedaan mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dengan ikan yang hidup di laut ! 2. Jelaskan perbedaan sistem eksresi pada cacing pipih, cacing tanah dan serangga ! 3. Jelaskan sistem ekskresi pada burung ! 4. Jelaskan sistem ekskresi pada katak dan reptil !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8
113
SOAL PRETES Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Berikut ini yang termasuk dalam organ ekskresi manusia adalah.......... a. Kulit dan lambung d. Hati dan pankreas b. Ginjal dan hati e. Ginjal dan lambung c. Paru-paru dan empedu 2. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi pada manusia, karena............... a. Melindungi tubuh dari virus b. Melindungi tubuh dari kuman-kuman c. Mempunyai ujung saraf reseptor d. Melindungi tubuh dari sinar matahari e. Mempunyai kelenjar keringat 3. Ginjal tersusun dari unit struktural dan fungsional penyaring terkecil yang disebut ..... a. Nefron b. Glomerulus c. Kapsula Bowman d. Badan Malpigi e. Neur on 4. Seorang siswa mengetes 3 cc urin dengan menggunakan reagen Benedict. Setelah dipanaskan, campuran urin dan Benedict menjadi merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut............. a. Mengalami kelainan hati d. Menderita albuminuria b. Mengalami diabetes insipidus e. Menderita nefritis c. Menderita diabetes melitus 5. Hati merupakan salah satu alat ekskresi yang menghasilkan zat sisaberupa.......... a. Karbondioksida d. Bilirubin b. Asam urat e. Amonia c. Kolesterol 6. Perhatikan gambar di bawah ini !
Ginjaldan uretra secara berturut-turut ditunjukkan oleh nomor........ a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 e. 3 dan 4 7. Urin yang siap dikeluarkan berasal dari urin sekunder yang mengalami augmentasi. Zat yang ditambahkan pada proses augmentasi adalah.............. a. Na+ b. Clc. H+ d. Urea e. Glukosa 8. Pada saat suhu lingkungan tinggi, warna kulit menjadi lebih gelap dan memerah. Hal ini disebabkan oleh........... a. Penyempitan pembuluh darah d. Pelebaran pembuluh darah b. Peningkatan produksi keringat e. Penurunan produksi keringat c. Kenaikan suhu tubuh 9. Alat ekskresi pada belalang adalah............. a. Pembuluh malpigi d. Ginjal b. Sel-sel api e. Kelenjar hijau c. Nefridium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
10. Bila urin seseorang di tes dengan menggunakan biuret dan diperoleh warna ungu. Dapat diduga bagian ginjal yang mengalami kelainan adalah………… a. Glomerulus d. Kapsula Bowman b. Tubulus kontortus proksimal e. Badan Malpighi c. Tubulus kontortus distal 11. Hubungan yang tepat antara organisme dan alat ekskresi ditunjukkan oleh......... Organisme Alat ekskresi a. Planaria Sel hijau b. Turbinaria Nefridia c. Cacing tanah Nefridia d. Belalang Selapi e. Ikan Pembuluh Malpighi 12. Berikut gangguan fungsi kulit, kecuali.......... a. Sirosis b. Kurap c. Jerawat d. Eksim e. Panu 13. Hewan di bawah ini yang alat ekskresinya berupa sel api adalah.......... a. Planaria b. Udang c. Laba-laba d. Lebah e. Cacing tanah 14. Alat ekskresi ikan adalah sepasang ginjal yang memanjang disebut........ a. Pronefros b. Mesonefros c. Metanefros d. Opistonefros e. Nefros 15. Alat ekskresi pada Planaria adalah............... a. Sel api yang berupa sel-sel yang memiliki rambut getar b. Pembuluh malpigi berupa pembuluh yang melekat pada ujung usus c. Nefridia berupa cerobong yang memiliki saluran berliku-liku. d. Trakea sederhana berupa saluran-saluran kecil menuju kulit e. Pori-pori yang terdapat pada sisi tubuh bagian luar 16. Proses perombakan asam amino akan menghasilkan zat sisa yang bersifat racun. Zat sisa tersebut akan dibuang melalui urin dalam bentuk............ a. Amonia b. Urea c. Asam arginin d. Ornitin e. Empedu 17. Berikut ini adalah gangguan pada sistem ekskresi seseorang: 1) SekresiADHterhambat 2) Terdapat glukosa dalam urin 3) Urin dalam jumlah banyak 4) Darah terdapat dalam urin Ciri dari seseorang yang mengalami diabetes insipidus ditunjukkan oleh nomor............... a. 1 dan 2 b. 3 dan 4 c. 1 dan 3 d. 2 dan 3 e. 1 dan 4 18. Karbon dioksida yang merupakan hasil oksidasi pada belalang akan dikeluarkan melalui................ a. Pembuluh malpigi d. Usus b. Glomerulus e. Sistem trakea c. Nefridium 19. Urutan yang benar mengenai proses pengeluaran urin adalah........... a. Filtrasi-reabsorpsi-augmentasi b. Filtrasi-sekresi-augmentasi c. Filtrasi-augmentasi-reabsorpsi d. Filtrasi-dehidrasi-augmentasi e. Filtrasi-reabsorpsi-dehidrasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. Dalam urin manusia terkandung......... a. Urea, glukosa, dan air b. Urea, garam-garam, dan alkohol c. Urea, garam-garam, dan empedu d. Urea, garam-garam , dan air e. Urea, air, asam amino
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 9
116
POSTES SIKLUS I
Pilihlah jawaban yang paling tepat 1. Berikut ini adalah beberapa aktivitas pengeluaran yang dilakukan manusia: 1) Buang air besar 2) Buang air kecil 3) Berkeringat 4) Meludah 5) Bernafas Aktivitas yang tidak termasuk ekskresi adalah........... a. 1,2 d. 1,2,3,4 b. 1,4 e. 1,2,3,4,5 c. 1,2,3 2. Berikut ini yang termasuk dalam organ ekskresi manusia adalah.......... d. Kulit dan lambung d. Hati dan pankreas e. Ginjal dan hati e. Ginjal dan lambung f. Paru-paru dan empedu 3. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi pada manusia, karena............... f. Melindungi tubuh dari virus g. Melindungi tubuh dari kuman-kuman h. Mempunyai ujung saraf reseptor i. Melindungi tubuh dari sinar matahari j. Mempunyai kelenjar keringat 4. Reabsorpsi zat-zat yang masih berguna dalam tubuh manusia berlangsung didalam........ a. Badan malpigi d. Tubulus kolektivus b. Glomerulus e. Tubulus kontortus proksimal c. Tubulus kontortus distal 5. Urin yang dihasilkan oleh ginjal akan ditampung dalam kantung kemih. Saluran yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih adalah........ a. Ureter b. Uretra c. Pelvis d. Vesika urinaria e. Tubulus kolektivus 6. Kelenjar yang menghasilkan keringat adalah. . . . . . . . . a. Glandula mamae d. Glandula sebacea b. Glandula korneum e. Glandula sudorifea c. Glandula saliva 7. Urin primer dibentuk di dalam........... a. Glomerulus d. Lengkung henle b. Tubulus kontortus proksimal e. Kapsul bowman c. Tubulus kontortus distal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
8. Perhatikan struktur ginjal di bawah ini !
Bagian yang ditunjukkan oleh huruf A dan B adalah....... a. Medula dan korteks d. Pelvis dan ureter b. Medula dan pelvis e. korteks dan ureter c. Korteks dan uretra 9. Kulit sebagai organ ekskresi akan menghasilkan keringat. Pengeluaran keringat juga berfungsi untuk............ a. Pengaturan turgiditas sel b. Membuang kelebihan air c. Membersihkan kulit dari kotoran d. Mengatur suhu tubuh e. Meminyaki permukaan kulit 10. Sisa metabolisme yang dikeluarkan ginjal berupa............. a. CO2 dan H2O d. Keringat b. Cairan empedu e. Feses c. Urin 11. Yang bukan merupakan penyakit pada organ paru-paru adalah……….. a. TBC b. Hepatitis c. Asma d.Pneumonia e. Efusi pleura 12. Perhatikan pernyataan berikut ini : 1) Menghasilkan empedu dari pembongkaran eritrosit 2) Mengeluarkan keringat 3) Membuang zat yang membahayakan tubuh 4) Mengatur suhu tubuh 5) Tempat pembentukan urea dari amonia Pernyataan yang tepat fungsi hati adalah. . . . . . . . . a. 2, 3, 4 b. 1, 4, 5 c. 1, 3, 5 d. 2, 4, 5 e. 3, 4, 5 13. Paru-paru merupakan salah satu alat ekskresi. Zat ekskresi yang terkandung dalam paru-paru adalah....... a. Karbon dioksida b. Garam c. Gula d. Urea e. Oksigen 14. Apabila ada gejala keracunan dalam tubuh, organ yang terutama bertanggung jawab untuk menawarkan adalah........ a. Hati b. Ginjal c. Paru-paru d. Jantung e. Kelenjar endokrin 15. Pada saat suhu lingkungan tinggi, warna kulit menjadi lebih gelap dan memerah. Hal ini disebabkan oleh........... a. Penyempitan pembuluh darah d. Pelebaran pembuluh darah b. Peningkatan produksi keringat e. Penurunan produksi keringat c. Kenaikan suhu tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
16. Jika kandungan air dalam darah rendah, kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon.......... a. ADH d. LH b. Adrenalin e. Progesteron c. FSH 17. Bahan yang ditranspor dalam darah ke seluruh tubuh dan disaring oleh pembuluh kapiler pada kapsula Bowman, tetapi tidak direabsorpsi kembali kedalam aliran darah ginjal adalah.......... a. Asam amino b. Glukosa c. Urea d. Vitamin e. Air 18. Perhatikan struktur kulit di bawah ini!
Fungsi dari label X adalah........... a. Melumasi permukaan kulit dan rambut b. Mengeluarkan keringat c. Mengendalikan suhu tubuh d. Mengatasi gangguan mekanik e. Membentuk pigmen melanin 19. Proses perombakan asam amino akan menghasilkan zat sisa yang bersifat racun. Zat sisa tersebut akan dibuang melalui urin dalam bentuk............ b. Amonia b. Urea c. Asam arginin d. Ornitin e. Empedu 20. Berikut merupakan bagian-bagian dari kulit manusia. 1) Stratum korneum 2) Akar rambut 3) Stratum lusidum 4) Kelenjar keringat 5) Stratum germinativum Yang merupakan bagian dari epidermis adalah……… a. 1-2-3 d. 3-4-5 b. 2-3-4 e. 2-4-5 c. 1-3-5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10
119
SOAL POSTES SIKLUS II Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Hewan di bawah ini yang tidak memiliki vesika urinaria, adalah.............. a. Katak b. Burung c. Anjing d. Kepiting e. Kucing 2. Bila urin seseorang di tes dengan menggunakan biuret dan diperoleh warna ungu. Dapat diduga bagian ginjal yang mengalami kelainan adalah.............. a. Glomerulus b. Tubulus kontortus proksimal c. Tubulus kontortus distal d. Kapsula bowman e. Badan malpigi 3. Karbon dioksida yang merupakan hasil oksidasi pada belalang akan dikeluarkan melalui................ a. Pembuluh malpigi b. Glomerulus c. Nefridium d. Usus e. Sistem trakea 4. Kelainan gangguan fungsi hati dapat diatasi dengan cara berikut, kecuali.............. a. Pemberian vaksin b. Menghindari penggunaan obat-obat terlarang c. Penggunaan jarum suntik secara bersamaan d. Makan makanan yang sehat dan berimbang e. Olahraga dengan teratur. 5. Gangguan fungsi hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan hati disebut................... a. Penyakit wilson’s b. Kanker hati c. Sirosis d. Hepatitis e. Liver 6. Berikut ini adalah gangguan pada sistem ekskresi seseorang: 1. Kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormone ADH 2. Terdapat glukosa dalam urin 3. Urin dalam jumlah banyak 4. Darah terdapat dalam urin Ciri dari seseorang yang mengalami diabetes insipidus ditunjukkan oleh nomor............... b. 1 dan 2 b. 3 dan 4 c. 1 dan 3 d. 2 dan 3 e. 1 dan 4 7. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urin penderita mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi.............. a. Nefron d. Kapsula Bowman b. Glomerulus e. Hormon antidiuretik c. Tubulus kontortus 8. Di bawah ini yang merupakan penyakit kulit adalah………. a. Panu dan nefritis d. Kurap dan kutu air b. Albuminuria dan jerawat e. Bisul dan batu ginjal c. Hepatitis dan sirosis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
9. Tubulus Malpighi pada serangga berfungsi sebagai alat…….. a. Peredaran darah d. Pencernaan b. Indera e. Ekskresi c. Pernapasan 10. Penderita gagal ginjal dapat dibantu dengan…………… a. Unit dialisis d. Pompa natrium b. Pompa darah e. Unit deplasmolisis c. Unit osmosis 11. Fungsi hati pada vertebrata adalah sebagai berikut, kecuali............ a. Osmoregulasi dengan mengatur ekskresi garam-garam b. Menjaga konsentrasi gula darah c. Detoksifikasi zat-zat berbahaya d. Memproduksi zat buangan yang mengandung nitrogen e. Menyimpan kalori dalam bentuk glikogen 12. Penyakit yang disebabkan penyumbatan saluran empedu karena penumpukan kolesterol disebut………… a. Dermatis d. Albuminuria b. Prostatis e. Penyakit kuning c. Gagal ginjal 13. Perhatikan gambar sistem ekskresi annelid berikut :
Zat hasil ekskresi dikeluarkan melalui organ yang berlabel nomor……. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 14. Pada kotoran tokek terdapat bagian yang berwarna putih, bagian tersebut adalah………. a. Endapan kapur dari makanan b. Endapan garam dapur c. Zat warna empedu d. Asam urat e. Urea dari urin 15. Berikut merupakan gangguan fungsi ginjal, kecuali……….. a. Batuginjal b. Jerawat c. Albuminuria d. Diabetes mellitus e. Nefritis 16. Seorang siswa mengetes 3 cc urin dengan menggunakan reagen Benedict. Setelah dipanasakan, campuran urin dan Benedict menjadi merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut............. a. Mengalami kelainan hati d. Menderita albuminuria b. Mengalami diabetes insipidus e. Menderita nefritis c. Menderita diabetes mellitus 17. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku pada alat ekskresi cacing tanah akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara kebagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut ……… a. Nefridiofor c. Sel-selapi e. Metanefrium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
b. Nefrostom d. Pembuluh malpighi 18. Hewan di bawah ini yang alat ekskresinya berupa pembuluh Malpighi adalah….. a. Planaria b. Cacing hati c. Cacing tanah d. Udang b. e. Lebah 19. Feses hasil ekskresi pada serangga mengandung bahan yang kurang toksik berupa . . . . a. Urea b. CO2 c. Amonia d. Asam urat e. Garam 20. Hubungan yang tepat antara organisme dan alat ekskresi ditunjukkan oleh......... Organisme Alat ekskresi a. Planaria Sel hijau b. Turbinaria Nefridia c. Cacing tanah Sel api d. Belalang Pembuluh malpigi e. Ikan Nefridia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
Lampiran 11
KISI-KISI SOAL EVALUASI PRETES
Nama Sekolah
: SMAK Frateran Ndao Ende
Kelas/Semester : XI IPA / II Mata Pelajaran
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Penyusun
: Peneliti
: Biologi
Aspek Indikator (C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
Menyebutkan dan menunjukkan organA1, A6
organ ekskresi pada manusia. Menjelaskan struktur dan fungsi organ-
A2, A3
organ ekskresi pada manusia. Menjelaskan proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia.
A5
A7, A19, A20
A8, A16
(C4) Analisis
(C5) Sintesis
(C6) Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
Aspek Indikator (C1) Pengetahuan Menjelaskan kelainan/penyakit sistem ekskresi pada manusia. Menyebutkan organ ekskresi pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. Menjelaskan fungsi organ ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata.
Keterangan: A = Soal Pilihan Ganda
(C2) Pemahaman
A12
A9, A13
(C3) Penerapan A4, A10, A17
A11, A15
A14
A18
(C4) Analisis
(C5) Sintesis
(C6) Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
Lampiran 12 KISI-KISI SOAL EVALUASI POSTES SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMAK Frateran Ndao Ende
Kelas/Semester : XI IPA / II Mata Pelajaran
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Penyusun
: Peneliti
: Biologi
Aspek Indikator (C1) Pengetahuan
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
Menyebutkan organ-organ ekskresi pada A1, A2
manusia. Menjelaskan struktur dan fungsi organorgan ekskresi pada manusia. Menjelaskan proses kerja organ-organ ekskresi pada manusia. Keterangan: A = Soal Pilihan Ganda
A6, A10
A3, A5, A8, A9,
A20, A12
A4, A7, A13, A14, A16, A17, A19,
A11, A15, A18
(C4) Analisis
(C5) Sintesis
(C6) Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
Lampiran 13 KISI-KISI SOAL EVALUASI POSTES SIKLUS II Nama Sekolah
: SMAK Frateran Ndao Ende
Kelas/Semester : XI IPA / II Mata Pelajaran
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Penyusun
: Peneliti
: Biologi
Aspek Indikator (C1) Pengetahuan Menjelaskan kelainan/penyakit sistem ekskresi pada manusia. Menyebutkan alat ekskresi pada sistem ekskresi hewan vertebrata dan invertebrata. Menjelaskan fungsi alat pada hewan vertebrata dan invertebrata. Menjelaskan proses ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata. Keterangan: A = Soal Pilihan Ganda
(C2) Pemahaman
(C3) Penerapan
A4, A5, A8, A10, A12, A15
A2, A7, A16
A1, A13, A17, A18, A20 A9
A11
A3, A14, A19
(C4) Analisis
(C5) Sintesis A6
(C6) Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 14 PEDOMAN PENILAIAN DAN PENSKORAN PRETES A. PEDOMAN PENILAIAN PRETES Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda 1. B 2. E 3. A 4. C 5. D 6. C 7. C 8. D 9. A 10. A 11. C 12. A 13. A 14. D 15. A 16. D 17. C 18. A 19. A 20. D B. PEDOMAN PENSKORAN Penskoran Pilihan Ganda Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 dengan ketentuan : Skor 0, jika salah menjawab atau tidak menjawab Skor 1, jika jawaban benar
126
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 15
PEDOMAN PENILAIAN DAN PENSKORAN POSTES SIKLUS I
A.
PEDOMAN PENILAIAN POSTES SIKLUS I
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda 1. B 2. B 3. E 4. E 5. A 6. E 7. A 8. A 9. D 10. C 11. B 12. C 13. A 14. A 15. D 16. A 17. C 18. B 19. D 20. C B. PEDOMAN PENSKORAN Penskoran Pilihan Ganda Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 dengan ketentuan : Skor 0, jika salah menjawab atau tidak menjawab Skor 1, jika jawaban benar
127
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 16
PEDOMAN PENILAIAN DAN PENSKORAN POSTES SIKLUS II A.
PEDOMAN PENILAIAN POSTES SIKLUS II Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
1. C 2. A 3. A 4. C 5. C 6. C 7. B 8. D 9. E 10. A 11. A 12. E 13. E 14. D 15. B 16. C 17. A 18. E 19. D 20. D B. PEDOMAN PENSKORAN Penskoran Pilihan Ganda Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 dengan ketentuan : Skor 0, jika salah menjawab atau tidak menjawab Skor 1, jika jawaban benar
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI SISWA SMAK FRATERAN NDAO ENDE Hari, tanggal : Kelompok
:
PETUNJUK : 1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan pembelajaran! 2. Tuliskan tanda silang (x) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati! SKOR NO ASPEK YANG DIAMATI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Total
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari. Siswa mengerjakan LKS yang diberikan dengan bantuan buku sebagai acuan dengan sungguh-sungguh. Siswa ikut terlibat aktif saat berdiskusi dengan kelompok (mengemukakan pendapat, bertanya, menghargai pendapat teman). Siswa mencatat hasil diskusi. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Siswa dapat menjelaskan hasil diskusi pada saat presentasi. Siswa menghargai kelompok lain pada saat presentasi dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan. Siswa memperhatikan dan mengamati fenomena yang terjadi dalam animasi yang ditayangkan dengan sungguh-sungguh.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
Keterangan : 4 : Sangat baik (jika ada 4 siswa yang melakukan) 3 : Baik (jika ada 2 sampai 3 siswa yang melakukan) 2 : Kurang
Observer
(jika ada 1 siswa yang melakukan)
1 : Sangat kurang (jika tidak ada siswa yang melakukan)
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
Lampiran 18
No. Absen
:_____________________
Kelas
:_____________________
KUISIONER MOTIVASI Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran biologi. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolomyang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan. No. Pernyataan 1.
Saya senang mengikuti pelajaran Biologi.
2.
Saya selalu menanggapi pembahasan pelajaran yang dilakukan oleh guru. Saya terpaksa mengikuti pelajaran Biologi Saya selalu belajar dengan keras pada saat ulangan Biologi Saya selalu mencatat hal-hal penting pada saat pelajaran Biologi. Saya kurang berantusias saat pelajaran Biologi. Saya aktif bertanya dan mengklarifikasi apabila kurang jelas pada saat pelajaran Biologi. Saya jarang memperhatikan penjelasan guru Dari dulu saya tidak suka pelajaran Biologi. Saya selalu memperhatikan penjelasan guru pada saat pelajaran Biologi. Saya selalu belajar dari buku acuan lain atau
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
12. 13.
14. 15. 16. 17.
18. 19.
20. 21.
sumber lain untuk memahami materi pada saat pelajaran Biologi. Saya lebih suka pelajaran Biologi yang menerapkan metode ceramah di dalam kelas. Saya senang dengan pelajaran Biologi yang menerapkan media animasi untuk meningkatkan pemahaman materi. Saya lebih suka menggoda teman saat berdiskusi dalam kelompok. Saya bosan dan malas dengan pelajaran Biologi. Saya selalu serius pada saat pelajaran Biologi agar mendapatkan nilai yang memuaskan. Saya lebih suka melakukan hal-hal lain di luar pelajaran (mengobrol, tiduran, jalanjalan) pada saat pelajaran Biologi. Saya menyelesaikan tugas Biologi dengan tepat waktu. Saya selalu mempelajari materi-materi pelajaran Biologi lebih mendalam untuk mengembangkan pemahaman saya. Saat guru Biologi tidak ada, saya lebih suka mengobrol dengan teman dan jalan-jalan. Saya mendengarkan dan memperhatikan pada saat teman lain menjelaskan materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
Lampiran 20
ANALISIS NILAI PRETES SISWA
NO.
KODE SISWA 1 AT 2 APB 3 AJJW 4 BAW 5 CDN 6 EYWP 7 EW 8 EAN 9 ENM 10 FNS 11 GPKR 12 INS 13 JFG 14 KIP 15 KM 16 LL 17 MBK 18 MKM 19 MLHDC 20 MTG 21 MTPP 22 NDR 23 RTNJW 24 YCL Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa mencapai KKM 75 Jumlah siswa tidak mencapai KKM 75 Ketuntasan klasikal
PRETES
KETUNTASAN
45 40 40 20 30 40 45 60 30 40 20 55 55 30 50 55 50 50 50 40 60 40 45 40 42,91 60 20
Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
Tidak ada 24 siswa 0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
Lampiran 22
ANALISIS NILAI POSTES SIKLUS I
NO.
KODE SISWA 1 AT 2 APB 3 AJJW 4 BAW 5 CDN 6 EYWP 7 EW 8 EAN 9 ENM 10 FNS 11 GPKR 12 INS 13 JFG 14 KIP 15 KM 16 LL 17 MBK 18 MKM 19 MLHDC 20 MTG 21 MTPP 22 NDR 23 RTNJW 24 YCL Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa mencapai KKM 75 Jumlah siswa tidak mencapai KKM 75 Ketuntasan klasikal
POSTES SIKLUS I
KETUNTASAN
80 85 75 80 60 75 70 80 66 80 66 75 75 80 70 80 65 80 75 80 90 75 90 80 76,08 90 60
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
18 siswa 6 siswa 75 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Lampiran 24
ANALISIS NILAI POSTES SIKLUS II
NO.
KODE SISWA 1 AT 2 APB 3 AJJW 4 BAW 5 CDN 6 EYWP 7 EW 8 EAN 9 ENM 10 FNS 11 GPKR 12 INS 13 JFG 14 KIP 15 KM 16 LL 17 MBK 18 MKM 19 MLHDC 20 MTG 21 MTPP 22 NDR 23 RTNJW 24 YCL Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa mencapai KKM 75 Jumlah siswa tidak mencapai KKM 75 Ketuntasan klasikal
POSTES SIKLUS II
KETUNTASAN
70 75 85 65 60 85 85 80 75 80 60 85 60 90 55 95 75 80 75 90 95 70 85 85 77,5 95 55
Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas
17 siswa 7 siswa 70,83 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Lampiran 26 Analisis Observasi Keaktifan Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa AT APB AJJW BAW CDN EYWP EW EAN ENM FNS GPKR INS JFG KIP KM LL MBK MKM MLHDC MTG MTPP NDR RTNJW YCL
Rata-rata skor Persentase tertinggi Persentase terendah % siswa kriteria aktif % siswa kriteria sedang % siswa kriteria tidak aktif Ketuntasan klasikal
Siklus I 66,66 87,5 80,55 75 65,27 66,66 87,5 80,55 75 66,66 87,5 75 65,27 66,66 75 75 80,55 87,5 65,27 75 80,55 75 75 65,27
Siklus II 91,66 83,33 66,66 83,33 83,33 66,66 91,66 83,33 66,66 91,66 66,66 83,33 83,33 83,33 91,66 83,33 83,33 83,33 66,66 83,33 66,66 91,66 83,33 91,66
74,9
81,24
87,5 % 65,27 % 66,66 % 33,33 % Tidak ada 66,66 %
91,66 % 77,77 % 75 % 25% Tidak ada 75 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
Lampiran 28
ANALISIS SKOR MOTIVASI AWAL SISWA
KODE SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21
1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3
2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2
3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3
5 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
6 4 4 4 1 2 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3
7 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2
NOMOR PERNYATAAN 8 9 10 11 12 13 14 15 16 3 4 3 3 1 3 1 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 2 4 2 4 1 1 2 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
TOTAL SKOR 17 18 19 20 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 4 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2
21 4 3 4 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3
66 71 70 49 62 64 69 70 76 65 72 64 73 69 62 66 63 76 59 72 62
(%) 78,57 84,52 83,3 58,33 73,8 76,19 82,14 83,33 90,47 77,38 85,71 76,19 86,9 82,14 73,8 78,57 75 90,47 70,23 85,71 73,8
KATEGORI Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
Siswa 22 Siswa 23 siswa 24
3 4 4
3 3 4
3 4 3
Rata-rata Presentase tertinggi Presentase terendah % siswa kategori tinggi % siswa kategori sedang % siswa kategori rendah Presentase motivasi kelas
4 4 2
3 4 1
3 4 3
3 3 3
3 4 2
4 4 3
3 3 2
3 2 4
2 2 4
3 4 4
3 3 2
3 4 3
3 3 2
3 3 2
3 3 2
3 3 1
3 3 2
3 4 2
64 71 55 66,25
76,19 84,52 65,47 78,86 90,47 % 58,33 % 75 % 25 % Tidak ada 78,86 %
Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampian 29
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
Lampiran 30 ANALISIS SKOR MOTIVASI AKHIR SISWA
KODE SISWA Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21
1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
5 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
6 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 2 4 3 4 3 3 3
7 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
8 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3
NOMOR PERNYATAAN 9 10 11 12 13 14 4 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 1 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 1 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 1 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
15 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
16 17 18 4 4 4 3 1 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3
19 20 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2
21 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3
TOTAL SKOR
%
KATEGORI
78 73 69 72 60 76 68 67 74 75 69 59 77 74 69 68 70 77 63 71 63
92,85 86,9 82,14 85,71 71,42 90,47 80,95 79,76 88,09 89,28 82,14 70,23 91,66 88,09 82,14 80,95 83,33 91,66 75 84,52 75
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24
3 3 3
3 3 3
4 4 3
Rata-rata Presentase tertinggi Presentase terendah % siswa kategori tinggi % siswa kategori sedang % siswa kategori rendah Persentase motivasi kelas
4 2 1
4 3 1
4 4 3
4 3 3
3 3 2
4 4 4
3 3 2
3 3 3
2 4 3
4 4 4
4 3 3
4 4 4
4 3 2
4 3 2
4 2 3
3 2 3
3 3 1
3 3 3
74 66 56 69,5
88,09 78,57 66,66 82,73 92,15 % 66,66 % 87,5 % 12,5 % Tidak ada 82,73 %
Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
Lampiran 31 MATERI SISTEM EKSKRESI SIKLUS I
A. Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme pada makhluk hidup seperti karbondioksida urea, racun dan lainnya. Proses pengeluaran zatdari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1.
Defekasi
: proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang biasanya berupa
feses dan dikeluarkan melalui anus. 2.
Ekskresi
: pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal
dari sisa metabolisme dan dikeluarkan bersama urin, keringat dan udara pernapasan. 3.
Sekresi
: proses pengeluaran zat yang masih diperlukan tubuh oleh
suatu kelenjar, misalnya hormon atau enzim. Zat makanan yang banyak dikonsumsi manusia adalah karbohidrat, protein dan lemak. Setelah mengalami metabolisme dalam tubuh, zat-zat tersebut menghasilkan energi dan zat sisa. B. Fungsi sistem ekskresi Fungsi sistem ekskresi manusia adalah : 1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh. 2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi). 3. Mempertahankan
temperatur
tubuh
dalam
kisaran
normal
(termoregulasi). 4. Homeostasis. C. Alat-alat Ekskresi Manusia Tempat pembuangan zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh disebut dengan alat ekskresi. Alat-alat ekskresi manusia meliputi : 1. Ginjal Pada manusia, ginjal merupakan alat utama yang melakukan proses ekskresi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
a) Fungsi Ginjal Secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut :
Mengekskresikan zat-zat buangan seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan zat lain yang bersifat racun.
Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh.
Menjaga tekanan osmosis, dengan cara mengatur ekskresi garamgaram, yaitu membuang jumlah garam yang berlebihan dan menahan garam bila jumlahnya dalam tubuh berkurang.
Mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan mengekskresikan urin yang bersifat basa, tetapi dapat pula mengekskresikan urin yang bersifat asam.
Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan menghasilkan dua macam zat, yaitu renin dan eritropoietin yang diduga memiliki fungsi endokrin.
b) Struktur Ginjal
Gambar 9. Ginjal dan bagian-bagiannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Gambar 10. Nefron dan bagian-bagiannya
Ginjal atau ren manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal manusia berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan serabut. Bagian luar ginjal disebut korteks, sedangkan bagian dalamnya disebut medula. Pada bagian dalam terdapat ruang kosong yang disebut pelvis (rongga ginjal.). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas kapsula bowman dan glomerulus beserta saluran-saluran ginjal. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula bowman berbentuk mangkok yang mengelilingi glomerulus. Tubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kotortus distal dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung/lengkung Henle yang terdiri dari saluran menurun dan saluran naik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Pada medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal yang banyak mengandung
pembuluh-pembuluh
untuk
mengumpulkan
hasil
ekskresi. Pembuluh-pembuluh tersebut berhubungan dengan ureter yang bermuara pada kantung kemih (vesika urinaria). Kantung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara. Urin keluar dari tubuh melalui lubang urin yang sebelumnya melewati uretra terlebih dahulu. Nefron ada dua macam, yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula. Nefron korteks terletak di bagian korteks, yang umumnya ditandai oleh adanya lengkung Henle yang pendek. Nefron jukstamedula memiliki glomerulus yang letaknya di bagian korteks dekat bagian medula serta memiliki lengkung Henle yang panjang dan menjulur jauh ke dalam bagian medula. c) Proses Pembentukan Urin Sebagai alat/organ ekskresi ginjal mengekskresikan urin. Di dalam ginjal terjadi proses pembentukan urin. Pembentukan urin terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan) zat-zat sisa yang beracun,
reabsorpsi
(penyerapan
kembali)
dan
augmentasi
(pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan tidak mungkin disimpan lagi).
Gambar 11. Proses pembentukan urin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
1) Filtrasi (Penyaringan) Proses pembentukan urin diawali dengan filtrasi darah di glomerulus.
Filtrasi merupakan
glomerulus menuju
ke
perpindahan
ruang kapsula
cairan
dari
bowman dengan
menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium glomerulus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Sel endotelium glomerulus dalam badan malpighi akan mempermudah proses filtrasi. Di dalam glomerulus, sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan tersebut berupa urin primer (filtrat glomerulus). Urin primer mengandung zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Dalam keadaan normal, urin primer tidak mengandung eritrosit tetapi mengandung protein yang kadarnya kurang dari 0,03 %. Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cl- dan ion HCO3-, lebih tinggi 5 % daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya lebih rendah 5 % daripada kadar kation plasma. Selain itu, urin primer mengandung glukosa, garam-garam, natrium, kalium, dan asam amino. 2) Reabsorpsi (Penyerapan kembali) Reabsorpsi merupakan proses pemindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat
yang terdapat dalam
urin primer.
Reabsorpsi tergantung dari kebutuhan akan zat-zat yang terdapat di dalam urin primer. Zat-zat makanan seluruhnya direabsorpsi, sedangkan reabsorpsi garam anorganik bervariasi tergantung dari kadar zat tersebut di dalam plasma. Setelah reaborpsi, kadar urea menjadi lebih tinggi dan zat-zat yang dibutuhkan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
ditemukan lagi. Urin yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi disebut urin sekunder (filtrat tubulus). 3) Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. d) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Urin Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang menyangkut hormon (antidiuretik dan insulin) dan faktor eksternal yang menyangkut jumlah air yang diminum.
Hormon antidiuretik (ADH) Hormon antidiuretik dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofisis (neurohipofisis). Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di dalam otak yang secara terus-menerus mengendalikan tekanan osmotik darah (keseimbangan konsentrasi air dalam darah). Oleh karena itu, hormon ini akan mempengaruhi proses reabsorpsi
air
pada
tubulus
kontortus
distal,
sehingga
permeabilitas sel terhadap air akan meningkat. Oleh karena cara kerja dan pengaruhnya inilah, hormon tersebut disebut sebagai hormon antidiuretik. Jika tekanan osmotik darah naik, yaitu pada saat dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh (saat kehausan atau banyak mengeluarkan keringat), konsentrasi air dalam darah akan turun. Akibat dari kondisi tersebut, sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal. ADH selain meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, juga menigkatkan permeabilitas saluran pengumpul, sehingga memperbesar membran sel saluran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
pengumpul. Dengan demikian air akan berdifusi ke luar dari pipa pengumpul, lalu masuk ke dalam darah. Keadaan tersebut akan berusaha memulihkan konsentrasi air dalam darah. Namun akibatnya urin yang dihasilkan menjadi sedikit dan lebih pekat.
Hormon Insulin Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau Langerhans dalam pankreas. Hormon insulin berfungsi mengatur gula dalam darah. Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki konsentrasi hormon insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. Akibat dari keadaan tersebut adalah terjadi gangguan reabsorpsi di dalam tubulus distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.
Jumlah air yang diminum Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah. Jika kita meminum banyak air, konsentrasi air dalam dalam darah menjadi tinggi, dan konsentrasi protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi menjadi berkurang. Selain itu, keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih encer, sehingga sekresi
ADH
akan
berkurang.
Menurunnya
filtrasi
dan
berkurangnya ADH akan menyebabkan menurunnya penyerapan air, sehingga urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer. 2.
Paru-paru a) Fungsi Paru-paru Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
b) Struktur Paru-paru
Gambar 12. Paru-paru dan bagian-bagiannya
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paruparu kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. c) Proses Ekskresi Paru-paru Sebagai alat ekskresi paru-paru mengekskresikan karbondioksida dan uap air. Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru. 3.
Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Hati selain berperan dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem ekskresi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
a) Fungsi Hati
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan asam amino
Menawarkan racun
Membentuk protrombin dan fibrinogen
Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua.
b) Struktur Hati
Gambar 13. Hati dan bagian-bagiannya Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas dan berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit. c) Proses Ekskresi Hati Sebagai alat ekskresi hati menghasilkan empedu. Hati setiap hari menghasilkan empedu secara terus-menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Hati menghasilkan empedu sebanyak 800-1000 mililiter per hari. Empedu mengandung air, asam empedu, garam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna (pigmen) empedu (bilirubin dan biliverdin), dan beberapa ion. Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin eritrosit yang telah tua. Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan antibodi atu hemoglobin baru. Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubun dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan. Empedu berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, berperan dalam absorpsi lemak dalam usus halus, mengubah zat yang tidak larut dalam air, dan pembentukan urea. 4.
Kulit Kulit merupakan alat terbesar yang terdapat di seluruh permukaan tubuh dan terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. a) Fungsi Kulit Fungsi kulit antara lain sebagai berikut :
Mengeluarkan keringat
Pelindung tubuh
Menyimpan kelebihan lemak
Mengatur suhu tubuh
Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
b) Struktur Kulit
Gambar 14. Kulit dan bagian-bagiannya
Berdasarkan strukturnya kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu :
Epidermis (Lapisan Luar) Epidermis terdiri dari stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Stratum korneum mengalami deskuamasi (kehilangan sisik) secara terus-menerus pada permukaannya. Sel-sel yang kehilangan sisik tersebut mengalami pembaharuan selama proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin). Di bawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung butir-butir melanin (pigmen hitam pada kulit) yang dihasilkan oleh melanosit. Di bawahnya lagi terdapat stratum spinosum dan stratum basale, merupakan daerah tempat terjadinya proliferasi (perbanyakan) sel dan awal terjadinya keratinisasi.
Dermis (Lapisan Dalam) Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar terdiri dari serat kolagen, retikuler, dan elastin. Pada dermis terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
(kelenjar sebasea), kelenjar keringat, dan saraf. Kelenjar keringat tersebar luas pada sebagian besar permukaan tubuh. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak
yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut , pembuluh darah , syaraf,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar. c) Proses Ekskresi Kulit Sebagai alat ekskresi kulit mengekskresikan keringat. Pengeluaran keringat berada di bawah pusat pengatur suhu, yaitu hipotalamus. Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan suhu di dalam pembuluh darah. Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32
177
MATERI SISTEM EKSKRESI SIKLUS II
A. Gangguan atau Penyakit pada Alat-alat Ekskresi Manusia. 1. Ginjal Ginjal manusia merupakan alat utama ekskresi, sehingga jika ada gangguan ginjal tertentu akan mengganggu sistem ekskresi. Luka berat, banyak kehilangan darah, keracunan zat-zat tertentu, dan penyakit tertentu akan menimbulkan
terganggunya
fungsi
ginjal,
terutama
terganggunya
pembentukan urin. Beberapa kelainan/gangguan atau penyakit tersebut antara lain sebagai berikut : a. Nefritis Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang lanjut usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya glomerulus atau tubulus. b. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormon antidiuretik, sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya urin yang diekskresikan berjumlah antara 4 – 6 liter setiap hari, tetapi dapat mencapai 12 – 15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah air yang diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung mengalami dehidrasi dan pengeluaran elektrolit dari cairan tubuh. Akan tetapi kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin minum dan ingin makan makanan yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di hipotalamus atau hipofisis yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang mengatur sekresi hormon antidiuretik. c. Diabetes Mellitus Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapatnya glukosa dalam urin. Hal ini dapat diakibatkan oleh gangguan produksi insulin dari pankreas ataupun ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara maksimal. Insulin berfungsi untuk membawa gula darah masuk ke dalam hati, otot, dan sel lemak. Jika insulin tidak berfungsi, terjadi pemecahan gula dari hati dan otot yang menyebabkan gula darah meningkat. Gejala penting diabetes adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak minum), polyphagia (banyak makan), namun berat badan menurun. d. Albuminuria Albuminuria yaitu terdapatnya molekul albumin dan protein lain di dalam urin. Albuminuria disebabkan terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein dapat lolos dalam
proses
filtrasi. e. Kencing Batu Kencing batu atau batu ginjal, yaitu terbentuknya butiran-butiran dari senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCo 3 (kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urin yang dapat menyebabkan kesulitan pengeluaran urin. Kencing batu dapat terjadi karena faktor hormon (yang dihasilkan kelenjar anak gondok/ paratiroid) dan jika seseorang kurang minum atau sering menahan buang air kecil. 2. Paru-paru Penyebab utama yang membuat paru-paru tidak berfungsi secara optimal adalah infeksi virus dan bakteri serta polusi udara. Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik, kendaraan, pembakaran, dan asap rokok. Berikut ini beberapa gangguan atau penyakit pada paru-paru. a. Asma Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paruparu. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma. b. Tuberculosis (TBC) Tuberculosis (TBC)merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang menjadi active tuberculosis. c. Efusi Pleura Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru
atau
pleura
dilumasi
oleh
sedikit
cairan
yang
memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis,
gagal
jantung,
dan
beberapa
kanker
dapat
menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai
tiga
liter
yang
menekan
paru-paru.
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada. 3. Hati Beberapa gangguan atau penyakit pada hati adalah sebagai berikut : a. Hepatitis Hepatitis adalah peradangan pada hati, dapat disebabkan karena minum alkohol berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan atau terlalu banyak dosis. Bisa juga terinfeksi virus hepatitis yang dapat menyebabkan komplikasi pada organ hati. Jenis-jenis hepatitis adalah sebagai berikut :
Hepatitis A Timbul kerusakan berat pada jaringan organ hati secara mendadak yang disebabkan karena virus hepatitis A yang ada di air kotor, kerang atau juga ternak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
Hepatitis B Timbulnya kerusakan pada jaringan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang umumnya terdapat pada orang dewasa. Jika sistem kekebalan tubuh kita menurun, virus ini dapat aktif dalam tubuh dan dapat menular melalui kontak darah, keringat dan air liur.
Hepatitis C Kerusakan organ hati karena terinfeksi virus hepatitis C yang biasanya ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lain lewat darah, jarum suntik, atau ibu hamil pada janinnya.
Hepatitis D Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis dapat muncul sebagai gejala ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
b. Penyakit Kuning Penyakit kuning ini disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
4. Kulit Beberapa macam penyakit kulit manusia antara lain yaitu : a. Eksim (ekzema) Merupakan penyakit kulit manusia yang ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari, timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
air atau nanah, bengkak, melepuh, tampak merah, sangat gatal dan terasa panas. b. Kurap Penyakit kurap merupakan penyakit kulit manusia yang menular yang disebabkan oleh jamur. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. c. Biang keringat Biang keringat adalah ruam pada kulit sebagai akibat tersumbatnya kelenjar – kelenjar peluh pada dada, ketiak, lilit pinggang, lipatan paha, dan punggung. Biang keringat ditandai dengan bintil – bintil kecil kemerahan dan terasa sangat gatal. Bila biang keringat menyerang bayi, maka biasanya akan mengakibatkan bayi menjadi rewel. Hal yang perlu dilakukan supaya terhindar dari biang keringat adalah: menjaga kulit selalu dalam keadaan kering,menggunakan bedak tabur yang sedikit mengandung mentol, serta menggunakan sabun antiseptik bila dirasa kulit mulai infeksi. Selalu memakai pakaian yang mudah menyerap keringat jugamerupakan salah satu langkah pencegahan supaya terhindar dari biang keringat.
B. Sistem Ekskresi Vertebrata Vertebrata memiliki ginjal seperti manusia, tetapi terdapat perbedaan dalam struktur dan fungsinya. Perbedaan-perbedaan ini dapat dihubungkan dengan lingkungan hidup hewan tersebut. Pada beberapa vertebrata terdapat beberapa tipe ginjal, yaitu pronefros, opistonefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah menjadi mesonefros dan akhirnya menjadi metanefros. Opistonefros adalah tipe ginjal yang terdapat pada amfibi dan ikan. 1. Sistem Ekskresi Ikan Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan mas, saluran ginjal (kemih) menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Saluran urogenital terletak dibelakang anus,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
sedangkan pada beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka. Karena ikan hidup di air, ikan harus selalu menjaga keseimbangan tekanan osmotiknya.
Gambar 15. Sistem ekskresi ikan Pada ikan yang bernapas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis dan karbondioksida dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang bernapas dengan paru-paru, karbondioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urin dikeluarkan melalui kloaka. Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan amonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah besar. Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan amonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.
Gambar 16. Mekanisme ekskresi ikan air tawar dan ikan air laut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
2. Sistem Ekskresi Katak Alat ekskresi utama katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecokelat-cokelatan. Ginjal sebagai alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak. 3. Sistem Ekskresi Reptil
Gambar 17. Sistem ekskresi reptil Alat ekskresi reptil berupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak masa embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan
langsung bemuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memilki
kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh. 4. Sistem Ekskresi Burung Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berfungsi untuk meminyaki bulu-bulunya. C. Sistem Ekskresi Invertebrata Sistem ekskresi invertebrata tergolong sederhana dibandingkan dengan sistem ekskresi pada hewan tingkat tinggi. Meskipun demikian, sisa metabolisme dalam tubuhnya juga harus dikeluarkan. 1. Sistem Ekskresi Cacing Pipih
Gambar 18. Sistem ekskresi Planaria Proses pengeluaran zat sisa pada cacing pipih, misalnya planaria, dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian samping kiri dan kanan di sepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir pada sel-sel api (solenosit) yang dilengkapi dengan silia (bulu getar). Saluran ini disebut protonefridium (proto : sebelum, nephros : ginjal). Silia pada setiap sel api akan selalu bergerak. Akibat gerakan silia tersebut, air atau cairan tubuh dan zat sisa yang sudah disaring di dalam sel api akan terdorong masuk ke dalam saluran ekskresi. Dari saluran ekskresi, cairan tubuh dan zat sisa kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui suatu lubang yang disebut nefridiofor. 2. Sistem Ekskresi Cacing Tanah Cacing tanah termasuk dalam kelompok Annelida (cacing bersegmen). Oleh karena itu, pada setiap segmen terdapat sepasang ginjal atau nefridium (nefridia: jamak), kecuali pada tiga segmen pertama dan segmen terakhir. Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
nefrostom. Nefrostom terdapat dalam rongga tubuh dan berisi penuh dengan cairan. Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom, yang kemudian masuk ke dalam nefridia yang berupa pembuluh panjang dan berliku-liku. Pada waktu cairan tubuh mengalir melalui nefridia terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat, seperti glukosa, air, dan ion-ion. Kemudian zat-zat tersebut diedarkan ke seluruh kapiler sistem sirkulasi. Sedangkan sisa cairan tubuh, seperti air, senyawa nitrogen, dan garamgaram yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang atau disebut nefridiofor.
Gambar 19. Sistem Ekskresi Cacing tanah 3. Sistem Ekskresi Serangga Alat ekskresi pada serangga disebut tubula atau pembuluh malpighi. Pembuluh mapighi merupakan tabung kecil yang panjang. Pembuluh malpighi merupakan tabung terletak dalam homosol dan tergenang di dalam darah. Bagian pangkal pembuluh malpighi melekat pada ujung anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke homosol yang mengandung hemolimfa. Hemolimfa merupakan darah pada invertebrata dengan sistem peredaran darah terbuka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Gambar 20. Sistem Ekskresi Serangga Pembuluh malpighi bagian dalam tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam, dan air dari hemolimfa kedalam rongga pembuluh. Bahan-bahan yang penting dan air masuk ke dalam pembuluh, lalu diserap kembali secara osmosis di rektum untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh hemolimfa. Sebaliknya, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asam urat yang akan dikeluarkan bersama-sama feses melalui anus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 33
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 34
188