PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH JUMLAH MODAL KERJA, OMZET PENJUALAN, DAN PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PENGUSAHA DI SENTRA INDUSTRI KONVEKSI WEDI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: Hesti Puspitasari NIM: 101324035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karyaku ini untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selama ini selalu memberkatiku dan melimpahiku dengan kasih dan penyertaan-Nya. Untuk kedua orang tua ku Ir. Suhardi M.Si. dan Ismiyati S.Pd. terimakasih karena selalu mengiringi setiap langkah ku dengan doa, dan selalu memberiku kepercayaan, sampai akhirnya aku bisa membuktikannya.. Untuk kedua kakak ku tercinta Dian Kusumawati dan Erlina Widyaningsih Untuk adik ku yang sangat kukasihi Agustian Rahmat Prabowo Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO "Segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ku adalah baik di mata Tuhan" “....Sebab Tuhan Allahmu memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu dalam padang gurun yang besar, Tuhan Allahmu menyertai engkau dan engkau tak kekurangan apapun” (Ulangan 2:7) “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlan dalam doa” (Roma 12:12)
“Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahankesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi” “Lakukan apapun yang kamu sukai, jadilah konsisten, dan sukses akan datang dengan sendirinya”
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Februari 2015 Penulis
Hesti Puspitasari
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Hesti Puspitasari
Nomor Mahasiswa
: 101324035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan Pengusaha di Sentra Industri Konveksi Wedi Kabupaten Klaten beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengeloanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 20 Februari 2015 Yang menyatakan
Hesti Puspitasari
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH MODAL KERJA, OMZET PENJUALAN, DAN PRODUKTIVITAS KERJA TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PENGUSAHA DI SENTRA INDUSTRI KONVEKSI WEDI KABUPATEN KLATEN Hesti Puspitasari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten yang dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2014. Populasi dari penelitian ini sebanyak 40 industri konveksi di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Sampel diambil dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah tingkat keuntungan para pengusaha konveksi, sedangkan variabel independen yang digunakan untuk penelitian ini adalah jumlah modal kerja, omzet penjalan, dan produktivitas kerja. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh signifikan jumlah modal kerja terhadap tingkat keuntungan (β = 0,16 dengan sig = 0,361 > 0,05), (2) ada pengaruh signifikan omzet penjualan terhadap tingkat keuntungan (β = 0,734 dengan sig = 0,000 < 0,05), (3) ada pengaruh signifikan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan (β = 1854,249 dengan sig = 0,047 < 0,05).
Kata Kunci: modal, omzet, produktivitas, keuntungan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE AMOUNT OF WORKING CAPITAL, SALE TURNOVER, AND LABOR PRODUCTIVITY TO THE LEVEL OF PROFIT EMPLOYERS IN THE CENTRE OF INDUSTRIAL CLOTHING IN DISTRICT WEDI KLATEN Hesti Puspitasari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
This study aims to determine the effect of the amount of working capital, sale turnover, and labor productivity to the level of profit employers in the centre of industrial clothing in district Wedi Klaten. This research is an explanatory research which was conducted from August to September 2014. The population of this research were 40 industries in Wedi, Klaten Regency. Samples were taken using Saturated Sampling Techniques. Data were collected by questionnaires, interviews, and documentation. The dependent varience was the level of profit employers of industrial clothing, whereas the independent variences for this research were the amount of working capital, sale turnover, and labor productivity. Data were analyzed by using multiple regression analysis. This result shows that: (1) there isn’t any significant effect on the amount of working capital to the level of profit (β = 0,16 with sig = 0,361 > 0,05), (2) there are positive and significant effects of sale turnover to the level of profit (β = 0,734 with sig = 0,000 < 0,05), (3) there are positive and significant effects of greater labor productivity to the level of profit (β = 1854,249 with sig = 0,047 < 0,05). R square (R2) shows the figure of 0,853 which means 85,3% rate of profit can be explained by the variable amount of working capital, sale turnover, and productivity.
Keywords: capital, turnover, productivity, profit
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan Pengusaha di Sentra Industri Konveksi Wedi Kabupaten Klaten”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari: 1.
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3.
Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan skripsi i ni .
4.
Bapak Dr.C.Teguh Dalyono,M.S. selaku Dosen Pembimbing II, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai dengan akhir pembuatan skripsi i ni .
5.
Bapak Dr. Harsoyo selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji di saat ujian pendadaran, serta memberikan arahan dan masukan untuk sktipsi saya.
6.
Bapak Indra Darmawan S.E.,M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
8.
Ayah ku Ir. Suhardi M.Si. dan ibu ku Ismiyati S.Pd. yang selalu menyayangi dan mendoakan ku serta mendukungku secara finansial.
9.
Kakak perempuanku Dian Kusumawati dan Erlina Widyaningsih, serta adik ku laki-laki Agustian Rahmat Prabowo yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa.
10. Sahabat-sahabat ku: Fransiska Dona Wanditasari, Yunita Kristina, Melania Irawanti Selamat, Meidika Elianasari, Ika Septiani, Dwi Ratnasari, Lia Waleng, Evitra Widyansari, Natalia Dwi Susanti. 11. Semua teman-teman pendidikan ekonomi 2010 yang saya sayangi. 12. Para pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten yang telah membantu memudahkanku dalam mendapatkan data. 13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi semakin sempurna.
Yogyakarta, 20 Februari 2015
Hesti Puspitasari
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................
iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................
vii
ABSTRAK ............................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................
5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Definisi Variabel Operasional ......................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Keuntungan .....................................................................
8
B. Jumlah Modal Kerja .....................................................................
24
C. Omzet Penjualan ..........................................................................
29
D. Produktivitas Kerja.......................................................................
32
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................
45
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
45
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................
45
D. Populasi dan Sampel...............................................................
46
E. Variabel Penelitian dan Operasionalnya ..................................
46
F. Teknik Pengumpulan Data......................................................
47
G. Uji Prasyarat ...........................................................................
49
H. Uji Asumsi Klasik ..................................................................
50
I. Teknik Analisis Data ..............................................................
54
BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden ......................................................
55
B. Kondisi Geografis Kecamatan Wedi .......................................
62
C. Pemerintahan ..........................................................................
64
D. Kondisi Demografis................................................................
65
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Potensi Ekonomi ....................................................................
65
F. Pendidikan..............................................................................
67
G. Pasar Wedi .............................................................................
68
H. Prasarana/Sarana ....................................................................
68
I. Keagrariaan ............................................................................
69
J. Nilai Jual Objek Pajak ............................................................
69
K. Rencana Umum Tata Ruang ...................................................
70
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Normalitas ........................................................................
71
B. Uji Linieritas ..........................................................................
72
C. Uji Multikolinieritas ...............................................................
73
D. Uji Heteroskedastisitas ...........................................................
75
E. Uji Autokorelasi .....................................................................
76
F. Analisis Regresi Berganda ......................................................
77
G. Pembahasan............................................................................
80
BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
85
B. Saran ......................................................................................
85
C. Keterbatasan Penelitian ..........................................................
86
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel III.1
Halaman Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Pengaruh Jumlah
48
Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan........................................................................ IV.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................
55
IV.2
Tingkat Umur Pengusaha Konveksi...............................................
56
IV.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Modal.......................
56
IV.4
Modal Kerja dalam Bentuk Uang Tunai.........................................
57
IV.5
Piutang Usaha.................................................................................
57
IV.6
Bangunan atau Gedung...................................................................
58
IV.7
Barang yang Terjual........................................................................
58
IV.8
Jumlah Pekerja................................................................................
59
IV.9
Biaya Bahan Baku...........................................................................
59
IV.10
Biaya Mesin....................................................................................
60
IV.11
Biaya Listrik....................................................................................
60
IV.12
Gaji Karyawan................................................................................
61
IV.13
Biaya Keamanan.............................................................................
61
IV.14
Pembagian Wilayah Menurut Kelurahan, Luas Desa, Jumlah
64
RW, serta Jumlah RT...................................................................... IV.15
Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Wedi..........................
66
IV.16
Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Sekolah.....................................
67
V.1
Hasil Uji Normalitas.......................................................................
72
V.2
Hasil Uji Linieritas..........................................................................
73
V.3
Hasil Uji Multikolinieritas..............................................................
74
V.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................
76
V.5
Hasil Uji Autokorelasi....................................................................
77
V.6
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda..............................................
78
V.7
Hasil Koefisien Determinasi ..........................................................
80
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian Lampiran 2: Pedoman Wawancara Lampiran 3: Hasil Uji Prasyarat (uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji regresi linear berganda)
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberadaan sentra industri yang ada di Indonesia sangat besar peranannya
dalam
penyediaan
lapangan
kerja
serta
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah industri yang cukup banyak dengan jenis yang sangat beragam. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan dengan adanya keberadaan sentra industri ini, yaitu selain dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat yang ada di Kabupaten Klaten juga dapat meningkatkan keuntungan bagi pengusaha
yang menjalankan usahanya, sekaligus
meningkatkan penghasilan bagi masyarakat yang bekerja di sentra industri tersebut. Sentra-sentra industri yang ada di Kabupaten Klaten memiliki potensi yang cukup besar untuk terus berkembang. Beberapa sentra industri yang ada di Kabupaten Klaten, antara lain: sentra industri pengecoran logam, sentra industri tembakau, sentra industri gerabah, sentra industri mebel, sentra industri pertenunan, sentra industri koveksi, dan lain-lain. Perkembangan industri di Kabupaten Klaten terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini ditandai dengan banyak munculnya industri-industri baru. Menurut data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten tahun 2012 terdapat 285 sentra industri, dengan jumlah usaha sebanyak 9.254 usaha, tenaga kerja yang dapat diserap yaitu sebanyak 38.406 orang. Keberadan sentra industri ini tentunya membawa kontribusi yang cukup besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klaten. (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Klaten, 2012). Sentra industri konveksi merupakan sentra industri yang cukup banyak dan terkenal yang terdapat di Kabupaten Klaten. Daerah yang menjadi sentra
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
industri konveksi terdapat di beberapa tempat seperti di kecamatan Jogonalan, Wedi, Klaten Selatan, Pean, Ngawen, Ceper, Karangdowo, dan Delanggu. Industri konveksi yang ada di Kabupaten Klaten ini adalah salah satu jenis usaha yang bisa bertahan dan berkembang walaupun perekonomian negara tidak stabil, namun industri konveksi tetap bisa bertahan dan tetap bisa menjalankan usahanya. Salah satunya adalah sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi. Sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi ini merupakan sentra industri yang cukup besar yang ada di Klaten, dan juga paling banyak diminati oleh pembeli. Tetapi ada beberapa hambatan yang sering dialami oleh para pemilik industri konveksi tersebut, yaitu berupa permodalan, omzet penjualan, dan produktivitas tenaga kerja. Jika hambatanhambatan tersebut tidak diatasi secara serius, maka akan berdampak pada tingkat keuntungan pengusaha konveksi yang ada di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Modal kerja merupakan kunci utama dalam pendirian usaha, tanpa modal yang cukup perusahaan tidak akan mampu berdiri. Pengertian modal kerja menurut Kasmir (2010: 210) yaitu “Modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari terutama yang memiliki jangka waktu pendek”. Setiap pengusaha selalu membutuhkan modal kerja dalam berproduksi, misalnya digunakan untuk pembelian bahan baku, pembelian peralatan, dan juga untuk membayar gaji karyawan, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produknya. Perusahaan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik tanpa adanya modal yang digunakan untuk membiayai aktivitas dari perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan pengaturan atau manajemen agar modal kerja tersebut dapat digunakan oleh perusahaan seefektif mungkin. Hal ini seperti yang banyak dialami oleh para pengusaha sentra konveksi yang ada di Wedi, yang masih kesulitan dalam mengatur modal kerja secara efektif. Selain itu, modal kerja dalam jumlah yang sedikit juga menjadi suatu kendala yang dialami, karena dengan modal yang sedikit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
perusahaan tidak dapat memaksimalkan tingkat produksi barang sehingga keuntungan yang didapatkan juga tidak dapat maksimal. Selain modal, omzet penjualan juga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Chaniago (2002) memberikan pendapat mengenai omzet penjualan yaitu “Keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjualan suatu barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu”. Salah satu tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan omzet penjualan. Omzet penjualan selalu indentik dengan kegiatan penjualan. Omzet penjualan akan meningkat jika permintaan terhadap barang tinggi, jika permintaan akan barang sudah tinggi maka produksi barang juga akan meningkat, dengan demikian omzet penjualan pun juga otomatis akan meningkat. Omzet penjualan yang tinggi akan berdampak pada peningkatan keuntungan perusahaan. Namun jika suatu perusahaan omzet penjualannya kecil maka keuntungannya juga akan kecil bahkan tidak dapat balik modal atau bahkan malah akan mengalami kerugian. Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan omzet penjualan yang sering dialami oleh para pengusaha, yaitu: kualitas produk yang menurun, penetapan harga jual yang terlalu tinggi, penurunan kegiatan sales promotion, dan lain-lain. Oleh karenanya para pengusaha diharapkan untuk dapat meningkatkan omzet penjualan agar dapat meningkatkan keuntungan usahanya. Di sisi lain, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam kegiatan perusahaan meskipun peran dan fungsi dari tenaga kerja telah banyak digantikan oleh mesin-mesin industri. Tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini tenaga kerja masih menjadi faktor yang penting dalam menentukan jalannya proses produksi. Terlebih pada perusahaan konveksi yang hampir keseluruhan proses produksi menggunakan tenaga manusia mulai dari membuat pola, memotong kain, menjahit, membuat kancing baju, merapikan hasil jahitan, serta menyablon. Produktivitas pekerja konveksi yang tinggi nantinya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan perusahaan konveksi, maka dari itu setiap perusahaan menghendaki agar setiap tenaga kerja dapat bekerja secara efektif dan efisien. Namun pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
kenyataannya masih juga banyak terdapat karyawan yang memiliki produktivitas yang rendah. Karyawan yang memiliki produktivitas rendah tersebut susah melakukan atau mengerjakan target produksi yang sudah ditentukan oleh perusahaan, yang nantinya juga berdampak pada besarnya, waktu pengerjaan yang
lebih lama, dan nantinya berdampak pada
menurunnya tingkat keuntungan perusahaan. Hal inilah yang juga dialami oleh sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan Pengusaha di Sentra Industri Konveksi Wedi Kabupaten Klaten”.
B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian ini lebih terarah pada permasalahan
spesifik
mengenai
ruang
lingkup
penelitian.
Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: subjek yang diteliti adalah jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha konveksi. Jumlah modal kerja yang dimaksud dalam pembahasan ini terkait dengan kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh pengusaha konveksi untuk menjalankan operasi perusahaan. Omzet penjualan yang dimaksud meliputi keseluruhan barang yang mampu dijual oleh perusahan konveksi dinyatakan dalam satuan rupiah. Produktivitas kerja yang dimaksud meliputi barang yang mampu dihasilkan oleh para pekerja dengan asumsi input lain diasumsikan tetap.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah ada pengaruh signifikan jumlah modal kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
5
Apakah ada pengaruh signifikan omzet penjualan terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten?
3.
Apakah ada pengaruh signifikan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui pengaruh signifikan jumlah modal kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten.
2.
Mengetahui pengaruh signifikan omzet penjalan terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten.
3.
Mengetahui pengaruh signifikan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Industri Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi para pengusaha terutama yang bergerak di bidang sentra industri konveksi. 2. Bagi Universitas Penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran peneliti dari berbagai macam mata kuliah yang telah diperoleh dan menambah koleksi kepustakaan universitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan penerapan dan sekaligus sebagai sarana mengaktualisasi diri sendiri dalam menerapkan teori yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan.
F. Definisi Variabel Operasional Penelitian 1. Variabel Dependen (Y) a. Tingkat Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total (Total Revenue) dari pengusaha konveksi dikurangi dengan biaya total (Total Cost). Variabel ini dinyatakan dalam bentuk rupiah selama satu bulan. Indikator dari tingkat keuntungan adalah biaya total (Total Cost) yang terdiri dari biaya tetap total (TFC) ditambah dengan biaya variabel total (TVC). Penerimaan total (Total Revenue) diperoleh dari jumlah barang yang terjual (Q) dikalikan dengan harga jual (P).
2. Variabel Independen (X) a. Jumlah modal kerja (X₁) adalah total kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh pengusaha konveksi yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Indikator yang diukur adalah uang tunai, surat berharga, piutang, gedung, persediaan dan utang yang dimiliki oleh para pengusaha konveksi. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk rupiah. b. Omzet penjualan (X₂) adalah jumlah barang yang terjual oleh perusahaan konveksi dikalikan dengan harga pasar. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk rupiah selama satu bulan. Indikator dari omzet penjualan adalah keseluruhan barang yang mampu dijual oleh perusahaan konveksi selama 1 bulan dinyatakan dalam satuan rupiah. c. Produktivitas kerja (X₃) adalah kemampuan karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan konveksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Indikator produktivitas kerja, yaitu jumlah barang yang dapat dihasilkan oleh seorang pekerja dalam waktu 1 bulan. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk jumlah barang yang dihasilkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Tingkat Keuntungan a) Pengertian Tingkat Keuntungan Kegiatan perusahaan sudah dapat dipastikan berorientasi pada keuntungan atau laba. Menurut Gilarso (2003: 307), keuntungan atau laba adalah pendapatan sisa yang diterima oleh pengusaha sebagai balas karya terhadap kemampuan berwiraswasta, setelah segala biaya produksi diperhitungkan. Menurut Soemarso (2004: 245), laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu. Menurut Simamora (2002: 45), laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih. Laba didapatkan dari penerimaan total/Total Revenue (TR) diurangi biaya total/ Total Cost (TC). Laba dapat dibedakan menjadi dua, yaitu laba akuntan dan laba ekonom. Laba menurut para akuntan adalah kelebihan pendapatan terhadap beban. Laba menurut para ekonom, Adam Smith berpendapat bahwa laba adalah jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa mengganggu modal (Nafarin, 2007: 788). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua transaksi atau kejadian yang terjadi pada badan
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
usaha dan akan mempengaruhi kegiatan perusahaan pada periode tertentu dan laba didapat dari selisih antara pendapatan dengan beban, apabila pendapatan lebih besar dari pada beban maka perusahaan akan mendapatkan laba apabila terjadi sebaliknya maka perusahaan mendapatkan rugi. b) Jenis-jenis Laba Menurut Tuanakotta (2001: 219) mengemukakan jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba, yaitu : 1) Laba kotor Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan dengan harga pokok penjualan. 2) Laba dari operasi Laba dari operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban biaya. 3) Laba Bersih Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk mencarinya laba operasi bertambah pendapatan lain-lain dikurangi oleh beban lain-lain. c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba sebuah usaha. Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut: 1) Besarnya perusahaan Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi. 2) Umur perusahaan Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam mengingkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
3) Tingkat leverage Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba. 4) Tingkat penjualan Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi. 5) Perubahan laba masa lalu Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
d) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usaha 1) Modal Usaha Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan secara langsung atau tidak langsung, dalam kaitannya untuk menambah output, lebih khusus dikatakan bahwa modal usaha terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk penggunaan produk pada masa yang akan datang (Suparmoko, dan Irwan 1992: 75). Menurut Lawrance dalam Giyanto (2010) modal merupakan sinonim kekayaan yaitu semua barang yang dimiliki orang seorang. Tanah beserta sumber alam yang terkandung di dalamnya sering disebut modal alami, untuk membedakan dari modal buatan seperti gedung, mesin-mesin, alat-alat, dan bahan-bahan. Modal merupakan kekayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Besar kecilnya dan berhasil tidaknya usaha ditentukan oleh modal yang tersedia, sehingga kedudukan modal dapat menjamin kelangsungan hidup usaha. Selain itu, modal mempunyai hubungan kuat dengan berhasil tidaknya suatu usaha
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
yang telah didirikan. Modal dapat dibagi sebagai berikut (Suryana, 2001: 36) : a) Modal Tetap Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi. Misalnya tanah, gedung, mesin, dan sebagainya. b) Modal Lancar Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi, bisa dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebutuhan lain sebagai penunjang usaha tersebut. Modal ini biasanya dalam bentuk pembelian bahan baku, membiayai upah, biaya penjualan, biaya pemeliharaan dan sebagainya. Menurut Riyanto (dalam Giyanto, 2010) sumber-sumber modal, yaitu: sumber internal yaitu modal yang dihasilkan sendiri, sumber eksternal yaitu modal dari luar perusahaan, supplier, bank, pasar modal. Sumber modal yang dimiliki dapat berasal dari perusahaan sendiri maupun dari luar. Jadi sumber modal yang dimiliki pengusaha dapat diperoleh dari sumber internal dan eksternal. Apabila pengusaha mendapatkan kesulitan dalam memperoleh sumber modal, maka dapat menggunakan bank dan supplier untuk memperoleh modal. Pasar modal merupakan sumber modal yang terakhir karena tergantung kesanggupan perusahaan apakah sudah mampu berkompetisi dalam pasar modal. 2) Pengalaman Usaha Pengalaman usaha adalah lamanya seseorang menekuni usaha yang dijalankan. Ada suatu asumsi bahwa semakin lama seseorang
menjalankan
usahanya
maka
akan
semakin
berpengalaman orang tersebut karena mempunyai pengalaman lebih mengenai kondisi pasar dan kemauan konsumen. Pengalaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
usaha diukur dari lamanya seseorang menggeluti usaha yang dijalaninya. Berhubungan dengan keterampilan, pengalaman usaha sangatlah erat kaitannya dengan tingkat pendapatan. Semakin tinggi pengalaman usaha maka semakin tinggi pula keterampilan yang dimiliki, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat output produksi yang bersangkutan (Risdiyanto dalam Suryani, 2007). Semakin lama seorang pengusaha menekuni dalam suatu usaha maka akan lebih mahir mengelola usahanya. Selain itu, semakin lama usaha maka semakin banyak konsumen yang berlangganan produk yang dihasilkan produsen. Pengalaman usaha memberikan seseorang pelajaran secara nyata apa yang dihadapi di pasar produk. Sejalan dengan bertambahnya pengalaman kerja maka bertumbuh pula pengalaman dan keterampilan, sehingga dalam menghadapi pelanggan yang bervariasi akan semakin baik. 3) Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah sejumlah penduduk yang dapat menghasilkan barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja, mereka akan berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tenaga kerja sering pula disebut penduduk usia kerja dalam arti sudah bekerja, sedang mencari kerja, dan sedang melakukan kegiatan lain yang belum tercakup mencari kerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga walaupun sedang tidak bekerja, mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat berpartisipasi dalam bekerja (Wiro Suharjo dalam Ramadhan, 2010). Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat dominan dalam kegiatan produksi, karena tenaga kerja itulah yang berperan mengalokasikan dan memanfaatkan faktor produksi lain guna menghasilkan suatu output yang bermanfaat. Faktor tenaga kerja terus diperhitungkan dalam proses produksi tidak hanya dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
jumlah namun juga kualitas dan macam tenaga kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperkirakan disesuaikan dengan kebutuhan sampai pada tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Selain itu, tenaga kerja memberikan kontribusi penting terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha melalui peningkatan produktivitasnya. Menurut Winardi (dalam Giyanto, 2010) faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja adalah: a) Produktivitas tenaga kerja hingga tingkat tertentu dipengaruhi oleh tenaga kerja keturunan, darimana dia berasal dan iklim lingkungan yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan b) Sifat-sifat kesehatan, kekuatan, intelegensi, ambisi kemampuan untuk menilai, ketekunan, mempengaruhi produktivitas tenaga kerja c) Kondisi tempat kerja d) Tergantung kualitas dan metode dari organisasi perusahaan e) Berkaitan dengan upah yang diterimanya 4) Tingkat Pendidikan Perkembangan suatu industri ditentukan oleh sejumlah faktor, salah satunya yaitu tingkat pendidikan pengusaha. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat mengubah sikap, perilaku, peningkatan pola pikir, memperluas wawasan serta memudahkan pengusaha menyerap informasi terutama mengenai usaha yang digelutinya. Secara umum pendidikan akan memperluas pengertian seseorang. Tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi perilaku dan selanjutnya akan berdampak pada pengambilan keputusan. Dalam dunia usaha tingkat pendidikan akan mempengaruhi segala tindakan yang akan ditempuh dan akan lebih rasional dalam mencermati setiap kejadian. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dalam mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki untuk meningkatkan perkembangan ekonomi. Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga meningkatkan keterampilan kerja sehingga akan berpengaruh pada keberhasilan usaha. Menurut ragamnya, pendidikan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu (Priyatno dalam Suryani 2004 : 41-42): a) Pendidikan Formal Pendidikan formal yaitu suatu sistem pendidikan yang dikembangkan secara bertahap dan bertata tingkat, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. b) Pendidikan Informal Pendidikan Informal yaitu sebagai proses seumur hidup bagi setiap orang dalam mencari dan menghimpun pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pengertian yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Kendatipun biasanya penyelenggaraan pendidian ini kurang terorganisir dan kurang sistematis, tetapi ini merupakan sumber yang paling besar dari segala apa yang dipelajari manusia. c) Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal yaitu sebagai kegiatan pendidikan yang terorganisir dan sistematis di luar pendidikan formal. 5) Kemitraan Usaha Kemitraan merupakan jalinan kerjasama usaha yang terwujud dalam strategi bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan (Hakim, 2004). Dalam kerjasama tersebut terdapat upaya untuk melakukan pembinaan dan pengembangan, karena pada dasarnya masing-masing pihak mempunyai kelemahan dan kelebihan sehingga akan saling melengkapi dalam arti pihak yang satu akan mengisi dengan cara melakukan pembinaan terhadap kelemahan yang lain dan sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan, pasal 1 angka 1 menjelaskan mengenai kemitraan yakni, kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperlihatkan prinsip saling
memerlukan,
saling
memperkuat,
dan
saling
menguntungkan. Pada dasarnya kemitraan merupakan suatu kegiatan saling menguntungkan dengan berbagai macam bentuk kerjasama dalam menghadapi dan memperkuat satu sama lain. Berkaitan dengan hal tersebut kemitraan usaha mengandung beberapa unsur pokok yang merupakan kerjasama usaha dengan prinsip saling menguntungkan, saling memperkuat dan saling memerlukan, yaitu (Hakim, 2004 : 21): a) Kerjasama Usaha Dalam konsep kerjasama usaha melalui kemitraan ini, jalinan kerjasama yang dilakukan antara usaha besar atau menengah dengan usaha kecil didasarkan pada kesejajaran kedudukan atau mempunyai derajat yang sama terhadap kedua belah pihak yang bermitra. Ini berarti bahwa hubungan kerjasama yang dilakukan antara pengusaha besar atau menengah dengan pengusaha kecil mempunyai kedudukan yang setara dengan hak dan kewajiban timbal balik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, tidak ada yang saling mengeksploitasi satu sama lain dan tumbuh berkembangnya rasa saling percaya di antara para pihak dalam mengembangkan usahanya. b) Hubungan antara Pengusaha Besar atau Menengah dengan Pengusaha Kecil Melalui hubungan dengan kemitraan ini diharapkan pengusaha besar atau menengah dapat menjalin hubungan kerjasama saling menguntungkan dengan pengusaha kecil atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
pelaku ekonomi lainnya, sehingga pengusaha kecil akan lebih berdaya dan tangguh di dalam berusaha demi tercapainya kesejahteraan. c) Pembinaan dan Pengembangan Pada dasarnya yang membedakan hubungan kemitraan dengan hubungan dagang biasa oleh pengusaha kecil dengan pengusaha besar adalah adanya bentuk pembinaan dari pengusaha besar terhadap pengusaha kecil atau koperasi yang tidak ditemukan pada hubungan dagang biasa. Bentuk pembinaan dalam kemitraan antara lain pembinaan di dalam mengakses modal yang lebih besar, pembinaan manajemen usaha, pembinaan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembinaan manajemen produksi, pembinaan mutu produksi, serta menyangkut pula pembinaan di dalam pengembangan aspek institusi kelembagaan, fasilitas alokasi serta investasi. d) Prinsip Saling Memerlukan Kemitraan merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi, keunggulan, dan kelemahan usahanya. Pemahaman akan keunggulan yang ada akan menghasilkan sinergi yang berdampak pada efisiensi, turunnya biaya produksi dan sebagainya. Penerapannya dalam kemitraan, perusahaan besar dapat menghemat tenaga dalam mencapai target tertentu dengan menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan yang kecil. Sebaliknya perusahaan yang lebih kecil, yang umumnya relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi, permodalan, dan sarana produksi melalui teknologi dan sarana produksi yang dimiliki oleh perusahan besar. Dengan demikian sebenarnya ada saling memerlukan atau ketergantungan di antara kedua belah pihak yang bermitra.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
e) Prinsip Saling Memperkuat Dalam kemitraan usaha, sebelum kedua belah pihak memulai untuk bekerjasama, maka pasti ada sesuatu nilai tambah yang ingin diraih oleh masing-masing pihak yang bermitra. Nilai tambah ini selain diwujudkan dalam bentuk nilai ekonomi seperti peningkatan modal dan keuntungan, perluasan pangsa pasar, tetapi juga ada nilai tambah yang non ekonomi seperti peningkatan kemampuan manajemen, penguasaan teknologi dan kepuasan tertentu. Keinginan ini merupakan konsekuensi logis dan alamiah dari adanya kemitraan. Keinginan tersebut harus didasari sampai sejauh mana kemampuan untuk memanfaatkan keinginan tersebut dan untuk memperkuat
keunggulan-keunggulan
yang
dimilikinya,
sehingga dengan bermitra terjadi suatu sinergi antara para pelaku yang bermitra sehingga nilai tambah yang diterima akan lebih besar. Dengan demikian terjadi saling isi mengisi atau saling memperkuat dari kekurangan masing-masing pihak yang bermitra. Dengan motivasi ekonomi tersebut maka prinsip kemitraan dapat didasarkan pada saling memperkuat. f) Prinsip Saling Menguntungkan Salah satu maksud dan tujuan dari kemitraan usaha adalah kesadaran dan saling menguntungkan. Pada kemitraan ini tidak berarti para partisipan harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama, tetapi yang essensi dan lebih utama adalah posisi tawar yang setara berdasarkan peran masing-masing. Pada kemitraan usaha terutama sekali terhadap hubungan timbal balik, bukan seperti kedudukan antara buruh dan majikan, atau terhadap atasan kepada proporsional, di sinilah letak kekhasan dan karakter dari kemitraan usaha tersebut. Berpedoman pada kesejajaran kedudukan atau memiliki derajat yang setara bagi masing-masing pihak yang bermitra, maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
tidak ada pihak yang tereksploitasi dan dirugikan tetapi justru terciptanya rasa saling percaya diantara para pihak sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan atau pendapatan melalui pengembangan usahanya. g) Teknologi Teknologi dalam proses produksi digunakan untuk meningkatkan jumlah output yang dihasilkan oleh suatu industri. Perkembangan teknologi yang semakin maju dapat memperbaiki produktivitas dan meningkatkan standar produksi. Kemajuan teknologi dapat berupa perbaikan dalam proses produksi yaitu dengan jumlah input yang sama dapat dihasilkan output dalam jumlah lebih banyak, atau sebaliknya dengan tingkat output sama dihasilkan dengan jumlah input lebih sedikit. Perkembangan teknologi dalam suatu industri dapat dilihat dari pengenalan produk baru. Produk baru yang dihasilkan biasanya telah terjadi proses inovasi sehingga ada peningkatan kualitas dari produk sebelumnya. Inovasi produk menyebabkan suatu barang lebih bernilai secara kualitas dan kuantitas sehingga inovasi sangat diperlukan untuk kemajuan suatu industri. Selain itu, produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi yang lebih maju. Tenaga kerja dan teknologi tidak dapat dipisahkan. h) Jangkauan Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelmpok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2004: 9). Jangkauan pemasaran merupakan kesanggupan suatu industri untuk dapat memasarkan produknya pada konsumen dimanapun tempatnya. Pada proses pemasaran diperlukan biaya pada pengangkutan transportasi untuk sampai pada pasar tujuan. Pengusaha akan berusaha mencapai sejauh mana jangkauan pemasaran produknya. Jangkauan pemasaran yang luas akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan pengusaha. Oleh karena itu, pengusaha harus dapat mengatasi masalah biaya tersebut sehingga dengan meluasnya jangkauan pemasaran,
namun
tidak
menyulitkan
proses
distribusi
produksi.
e) Teori Biaya Produksi Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “beban” yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Jadi biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: 1) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi 2) Bahan-bahan pembantu atau penolong 3) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur 4) Penyusutan peralatan produksi 5) Uang modal, sewa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
6) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi 7) Biaya pemasaran, seperti biaya iklan 8) Pajak Teori Biaya Produksi Jangka Pendek, meliputi: 1) Biaya Total (Total Cost / TC) Biaya Total (Total Cost) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya total (TC) diperoleh dari TFC ditambah dengan TVC: TFC = Biaya Tetap
TC = TFC + TVC
TVC = Biaya Variabel
2) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Contoh: biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya. Biaya tetap total (TFC) diperoleh dari TC dikurangi dengan TVC. TC = Biaya Total Rata-rata
TFC = TC - TVC
TVC = Biaya Variabel Total
3) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Biaya
Variabel
Total
(Total
Variable
Cost)
adalah
keseluruhan biaya yang dieluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Contoh: upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya. Biaya Variabel Total (TVC) diperoleh dari TVC = TC - TFC
TC = Biaya Total Rata-rata TFC = Biaya Tetap Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
f) Memaksimalkan Keuntungan (Laba) Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu. Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC). Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk
mencari
keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, disamping menyadari kenyataan tersebut, juga diingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan. Telah terbukti bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya yaitu untuk
memaksimalkan laba. Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan.
Dengan
menghasilkan
laba,
perusahaan
dapat
mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja. g) Pendekatan-Pendekatan dalam Memaksimalkan Keuntungan Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu: 1) Pendekatan Totalitas (Totality Approach) Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendapatan total (TR) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable (VC), maka TC = FC + VC. Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) dikalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q). Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling). Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif 2) Pendekatan Marginal (Marginal Approach) Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal=0”. Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu
perusahaan
akan
menambah
keuntungannya
apabila
menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan
produksi
dan
penjualan
akan
menambah
keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum dicapai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku sehingga π=TR-TC. 3) Pendekatan Rata-Rata Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
matematis π=(P-AC)xQ. Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan
untuk
memproduksi
atau
tidak
didasarkan
perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyakbanyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.
2. Jumlah Modal Kerja a. Pengertian Modal Kerja Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Dengan kata lain modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Biasanya modal kerja digunakan untuk beberapa kali kegiatan dalam satu periode (Kasmir, 2010 : 210). Gilarso (2002: 97), menyatakan bahwa dalam ilmu ekonomi istilah modal adalah sumber daya yang dihasilkan oleh manusia untuk membantu proses produksi menghasilkan barang dan jasa.
b. Jenis Modal Kerja Pembagian jenis modal kerja, menurut Taylor dalam Sjahrial (2009: 122), digolongkan menjadi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
a. Modal kerja permanen Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen terdiri dari: 1) Modal kerja primer Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha. 2) Modal kerja normal Modal kerja normal merupakan jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal. b. Modal kerja variabel Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel terdiri dari: 1) Modal kerja musiman Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena pengaruh musim. Misalnya: modal kerja yang dipergunakan untuk dapat menjalankan pabrik gula. Pada saat panen tebu maka dibutuhkan modal kerja yang cukup besar, sedangkan pada saat tidak ada tebu modal kerja yang dibutuhkan hanya untuk biaya-biaya tetap saja seperti untuk gaji karyawan, biaya listrik, karena tidak ada produksi. 2) Modal kerja siklis Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena fluktuasi konjugtur. Jumlah modal kerja berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian. Pada saat keadaan perekonomian baik maka kebutuhan modal kerja akan meningkat, sebaliknya pada saat keadaan perekonomian buruk kebutuhan modal kerja akan menurun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
3) Modal kerja darurat Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak dapat diduga sebelumnya. Misalnya: adanya pemogokan buruh, adanya banjir, adanya perubahan peraturan ekonomi yang mendadak antara lain devaluasi.
c. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja Modal kerja cukup memang sangat penting bagi suatu perusahaan. Menurut Munawir (1995 : 117) untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup oleh suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah. Karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1) Sifat atau tipe dari perusahaan Modal kerja dari suatu perusahaan jasa, relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaanpenerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam waktu yang relatif pendek. Sifat dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat. Sedangkan untuk perusahaan industri, keadaan sangatlah ekstrim karena perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam operasinya sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Karena semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Di samping itu pokok persatuan barang untuk mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan. 3) Syarat pembelian bahan atau barang dagang Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan dibutuhkan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan atau barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan semakin besar pula. 4) Syarat penjualan Semakin lunak kredit yang digunakan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besar jumlah modal kerja yang
harus
diinvestasikan
dalam
sektor
piutang.
Untuk
memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untuk memperkecil adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli, karena dengan begitu pembeli akan tertarik untuk membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut. 5) Tingkat perputaran persediaan Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli atau dijual kembali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Semakin tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan pekerjaan secara teratur dan efisien. Selain itu semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan semakin memperkecil resiko kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
d. Sumber Modal Kerja Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam berbagai bentuk. Dalam
pemenuhan kebutuhan tersebut diperlukan
sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang ada. Namun dalam pemilihan sumber modal harus memperhatikan untung ruginya pemilihan sumber modal kerja tersebut. Kasmir (2010 : 219) menyebutkan beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu: 1) Hasil operasi perusahaan Hasil operasi perusahaan maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada periode tertentu. 2) Keuntungan penjualan surat berharga Keuntungan penjualan surat berharga maksudnya adalah besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut. 3) Penjualan saham Penjualan saham artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. 4) Penjualan aktiva tetap Penjualan aktiva tetap maksunya ialah penjualan aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan ini dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
5) Penjualan obligasi Penjualan obligasi artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. 6) Memperoleh pinjaman Memperoleh pinjaman maksudnya ialah mendapat pinjaman dari kreditor seperti bank atau lembaga lain. 7) Dana hibah Dana hibah maksudnya ialah mendapat atau memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga, dan biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.
3. Omzet Penjualan a. Pengertian Omzet Penjualan Kata Omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan berarti kegiatan menjual barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan. Omzet penjualan berarti jumlah penghasilan atau laba yang diperoleh dari hasil menjual barang atau jasa. Chaniago (2002) memberikan pendapat tentang omzet penjualan adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjualan suatu barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu. Menurut Swastha (2005) omzet penjualan adalah akumulasi dari kegiatan penjualan suatu produk barang-barang dan jasa yang dihitung secara keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus menerus atau dalam satu proses akuntansi. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa omzet penjualan adalah keseluruhan jumlah penjualan barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Omzet Penjualan Banyak faktor yang mempengaruhi suatu bisnis yang ada di sekitar bisnis tersebut, yaitu yang disebut lingkungan usaha,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
diantaranya faktor internal terdiri dari: tenaga kerja, peralatan dan mesin-mesin,
permodalan,
bahan
baku,
sistem
informasi
dan
administrasi. Faktor eksternal terdiri dari: keadaan alam, perekonomian, pendidikan dan teknologi, sosial dan budaya, pemasok, pelanggan, pesaing (Rachmawati, 2009: 11). Swastha (1999: 121) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya omzet dibagi menjadi dua faktor, yaitu: (1) faktor internal (faktor yang dikendalikan oleh pihak-pihak perusahaan) diantaranya: kemampuan perusahaan untuk mengelola produk yang akan dipasarkan, kebijaksanaan harga dan promosi yang digariskan perusahaan serta kebijaksanaan untuk memilih perantara yang digunakan, (2) Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan) diantaranya: perkembangan ekonomi dan perdagangan baik nasional maupun internasional, kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan dan moneter dan suasana persaingan pasar. Sebagai pebisnis, omzet penjualan adalah salah satu faktor terpenting yang tidak bisa diabaikan. Kesuksesan suatu bisnis sangat ditentukan oleh seberapa banyak produk yang terjual. Dengan kata lain, semakin besar omzet penjualan, semakin tinggi keuntungan yang didapatkan. Namun, mendongkrak penjualan bukanlah perkara yang mudah. Ada beberapa strategi yang harus diterapkan dan strategi tersebut tentu tidak akan memberikan hasil dalam waktu yang sangat singkat. Tidak ada yang instan dalam bisnis karena setiap pebisnis membutuhkan proses berkesinambungan untuk meraih sukses. Ada 4 cara untuk meningkatkan omzet penjualan, yaitu: 1) Utamakan Kualitas Produk Tidak bisa dipungkiri lagi, kualitas produk adalah salah satu syarat utama untuk meningkatkan tingkat penjualan. Dengan produk yang berkualitas, anda tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan banyak konsumen. Saat satu konsumen puas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dengan kualitas produk tersebut, dia tidak akan segan-segan mempromosikannya dengan orang lain. Daripada anda membuang uang untuk melakukan promosi, biarkanlah pelanggan anda yang melakukannya. Selama mereka diperlakukan dengan baik, mereka tidak akan sungkan untuk merekomendasikan bisnis anda ke keluarga atau kerabat. 2) Beri Layanan Terbaik Kepada Semua Konsumen Semua konsumen pada dasarnya adalah sama. Mereka samasama membeli produk anda karena didorong oleh suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi. Berapapun uang yang mereka keluarkan,
berapapun
produk
yang
mereka
beli,
mereka
mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Jika mereka dikecewakan, mereka tidak akan sungkan-sungkan untuk menjelek-jelekan bisnis anda di depan banyak orang. Beri layanan yang memuaskan dan konsumen akan kembali kepada anda. Salah satu indikator dari tingkat kepuasan konsumen adalah repeat order. Jika konsumen puas saat membeli produk anda untuk pertama kali, mereka akan datang lagi untuk membelinya dengan jumlah yang lebih besar dari pesanan pertama. 3) Beri diskon atau Penawaran Khusus Konsumen akan sangat senang jika mendapatkan diskon saat membeli produk. Untuk menawarkan diskon, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan. Berikanlah diskon rasional yang tidak memberatkan anda. Jika memberikan diskon terlalu besar, itu akan menjadi bumerang sendiri bagi anda. Jangan terus-terusan memberikan diskon karena diskon seharusnya diberikan pada saat tertentu dan dalam jangka waktu terbatas. Penawaran khusus terkadang lebih menarik daripada diskon. Berilah bonus berupa souvenir atau benda menarik lainnya untuk memikat konsumen. Anda bisa membuat souvenir sendiri atau memesannya dalam jumlah banyak dari pihak lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
4) Keluarkan Lebih Banyak Modal Semakin banyak modal yang anda investasikan untuk bisnis semakin besar potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Anda bisa mendatangkan investor untuk menanamkan modal di bisnis anda selama bisnis tersebut memberikan potensi untung yang cukup menarik bagi mereka. Nitisemito (1994: 196) mengemukakan bahwa faktor penyebab turunnya omzet penjualan meliputi dua faktor, yaitu: (1) faktor intern (turunnya omzet penjualan dapat terjadi karena kesalahan perusahaan itu sendiri) yang dibagi ke dalam beberapa bagian antara lain: kualitas produk turun, service yang diberikan bertambah jelek, sering kosongnya persediaan barang, penurunan komisi penjualan yang diberikan, pengetatan terhadap piutang yang diberikan, turunnya kegiatan salesman, penurunan kegiatan sales promotion dan penetapan harga jual yang tinggi, (2) faktor ekstern (turunnya omzet penjualan dapat terjadi di luar kekuasaan perusahaan itu sendiri) yang dibagi ke dalam beberapa bagian: perubahan selera konsumen, munculnya saingan baru, munculnya barang pengganti, pengaruh faktor psikologis, perubahan atau tindakan baru dalam kebijaksanaan pemerintah, adanya tindakan dari pesaing.
4. Produktivitas Kerja a. Pengertian Produktivitas Kerja Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input). Perumusan ini berlaku untuk perusahaan, industri, dan ekonomi keseluruhannya. Secara sederhana produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan selama proses berlangsung, Budiono (2003 : 201). Menurut Siagian (2005:75) produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. Menurut Masofa (2008) konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasi. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristi-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu
yang
selalu
berusaha
untuk
meningkatkan
kualitas
kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (output). Oleh karena itu dalam pandangan ini terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Dari berbagai pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.
b. Faktor-faktor Penentu Produktivitas Kerja Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor penentu produktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
kerja. Ambar (2003 : 200-201) menyatakan bahwa faktor-faktor penentu produktivitas kerja antara lain: 1) Knowledge Knowledge atau pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. 2) Skills Skills atau ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. 3) Abilities Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. 4) Attitude Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. 5) Behaviors Behaviors atau perilaku dapat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan (attitude) yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.
c. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Menurut
Mangkuprawira
(2007:
102)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi produktivitas pada tingkat makro yang perlu diketahui oleh seorang manajer, meliputi: 1) Kondisi perekonomian: tingkat pajak yang rendah, tabungan dan investasi yang meningkat, regulasi yang berlebihan, tingkat inflasi tinggi, fluktuasi ekonomi, harga energi tinggi, keterbatasan bahan baku, perlindungan berlebihan dan keterbatasan kuota, serta subsidi berlebihan yang menimbulkan inefisiensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2) Kondisi industri: kurangnya riset dan pengembangan serta regulasi anti monopoli berlebihan. 3) Regulasi pemerintah: birokrasi panjang, produktivitas pemerintahan rendah, pemborosan pemerintah, dan tingkat korupsi tinggi. 4) Karakteristik angkatan kerja: standar pendidikan rendah, tingkat melek huruf rendah, etos kerja rendah, pergeseran ke sektor jasa, tingkat kriminal tinggi, pergeseran sistem nilai dan sikap. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yang rendah pada tingkat mikro meliputi: 1) Organisasi: pabrik-pabrik tua, mesin-mesin tua, kekurangan alat dan pabrik, riset dan pengembangan kurang, serta kondisi fisik tempat kerja kurang nyaman. 2) Manajemen: kurang perhatian terhadap mutu, kelebihan staf pegawai, spesialisasi pekerja yang berlebihan, kurang perhatian terhadap faktor-faktor manusia, perhatian terhadap isu legal yang berlebihan, kurangnya perhatian pada persoalan merger, kurangnya perhatian terhadap pelatihan dan pengembangan, gaji eksekutif berlebihan sementara gaji karyawan tidak memadai, resisten terhadap perubahan, penurunan perhatian terhadap risiko kerja, sikap bermusuhan terhadap serikat pekerja, dan manajemen kepemimpinan otoriter. 3) Karyawan: lebih senang dengan waktu santai, resisten terhadap perubahan, tidak bangga pada pekerjaan, kekerasan karena alkohol dan obat-obatan terlarang.
d. Indikator Produktivitas Kerja Bila suatu organisasi mengabaikan pengembangan sumber daya manusia berakibat turunnya semangat kerja dan menimbulkan turunnya produktivitas pegawai. Adapun indikator produktivitas kerja yang akan timbul itu seperti di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
1) Tingkat absensi tinggi Tinggi rendahnya tingkat absensi dari pegawai yang ada akan langsung berpengaruh terhadap produktivitas, karena pegawai yang tidak masuk kerja tidak akan produktif, dengan demikian hasil produksinya rendah yang akhirnya target produksi yang telah ditetapkan tidak tercapai. 2) Tingkat perolehan hasil Telah dijelaskan di atas bahwa produktivitas adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan dari pendapat tersebut dengan adanya produktivitas kerja pegawai rendah, otomatis hasil produksi barang atau jasa akan menurun sehingga target produksi tidak tercapai. 3) Kualitas yang dihasilkan Dalam kegiatan menghasilkan produk perusahaan berusaha agar produk tersebut mempunyai kualitas yang baik, karena apabila produk yang dihasilkan kurang baik maka produktivitas karyawan akan menurun. 4) Tingkat kesalahan Salah satu penyebab dari turunnya produktivitas pegawai dalam menghasilkan produk adalah tingkat kesalahan, karena apabila tingkat kesalahan tinggi, maka produktivitas akan rendah.
5) Waktu yang dibutuhkan Kegiatan proses produksi memerlukan waktu yang cukup, karena apabila waktu yang diberikan untuk menghasilkan produk kurang, maka barang yang dihasilkan juga sedikit, sehingga target produksi tidak tercapai.
e. Ciri-ciri Pegawai yang Produktif Ranftl dalam Timpe (2000), mengemukakan ciri-ciri pegawai yang produktif sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
1) Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan Kualifikasi pekerjaan dianggap hal yang mendasar, karena produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang benar. 2) Bermotivasi tinggi Motivasi sebagai faktor kritis, pegawai yang bermotivasi berada pada jalan produktivitas tinggi. 3) Mempunyai orientasi pekerjaan positif Sikap seseorang terhadap tugasnya sangat mempengaruhi kinerjanya, faktor positif dikatakan sebagai faktor utama produktivitas pegawai. 4) Dewasa Pegawai yang dewasa memperlihatkan kinerja yang konsisten dan hanya memerlukan pengawasan minimal. 5) Dapat bergaul dengan efektif Kemampuan untuk menetapkan hubungan antar pribadi yang positif adalah aset yang sangat meningkatkan produktivitas.
f. Faktor-Faktor Peningkatan Produktivitas 1) Faktor Usia (Umur) Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia pada diri karyawan
yang
lulus
dalam
seleksi
perlu
mendapatkan
pertimbangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan. 2) Faktor Prestasi Akademis (Tingkat Pendidikan) Prestasi akademik yang telah dicapai oleh karyawan yang bersangkutan
selama
mengikuti
jenjang
pendidikan
harus
mendapatkan pertimbangan. Dengan mempertimbangkan faktor prestasi akademis, maka dapat ditetapkan dimana karyawan yang bersangkutan akan ditempatkan sesuai dengan prestasi akademisnya. Pendidikan yang minim mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
berakibat pada setiap usaha penduduk yang hanya mampu menghasilkan pendapatan yang rendah. Rendahnya mutu SDM karena kurangnya pendidikan dan pelatihan yang mereka peroleh. 3) Faktor Status Perkawinan (Jumlah Tanggungan) Mengenai status perkawinan karyawan adalah merupakan hal yang sangat penting. Selain untuk kepentingan ketenagakerjaan juga sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan karyawan. Jumlah tanggungan semakin banyak akan meningkatkan biaya kebutuhan keluarga. Jumlah tanggungan semakin tinggi dan rendahnya pendidikan dapat mengakibatkan tingkat pendapatan yang rendah, hal ini mengakibatkan tabungan rendah, investasi pengembangan rendah, dan juga sulit memperoleh modal pinjaman. 4) Faktor Pengalaman Pengalaman bekerja pada pekerjaan yang sejenis yang telah dialami sebelumnya perlu mendapatkan pertimbangan dalam rangka penempatan karyawan tersebut. Hal itu berdasarkan pada kenyataan yang menunjukkan bahwa makin lama bekerja maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. Banyaknya pengalaman bekerja memberikan kecenderungan bahwa karyawan yang bersangkutan memiliki keahlian dan pengalaman yang relatif tinggi. g. Pengukuran Produktivitas Kerja Untuk mengetahui produktivitas kerja dari setiap karyawan, maka perlu dilakukan sebuah pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang ialah diterima secara luas, dengan menggunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari, atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang bekerja menurut pelaksanaan standar (Sinungan, 2005 : 262).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Menurut Simamora (2004: 612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu: 1) Kuantitas kerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahaan. 2) Kualitas kerja adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. 3) Ketepatan
waktu
merupakan
tingkat
suatu
aktivitas
yang
diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan di awal waktu sampai menjadi output. Menurut
Mulyadi
(2001:
466),
pengukuran
produktivitas
dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap usaha untuk memperbaiki produktivitas. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas untuk suatu masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran parsial (parsial productivity measurement), dan pengukuran untuk produktivitas keseluruhan masukan pada suatu saat disebut pengukuran produktivitas total (total productivity measurement). Produktivitas diukur dalam bentuk rasio antara keluaran dengan masukan, dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sajauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. h. Manfaat Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja Manfaat yang dapat diperoleh dari pengukuran produktivitas menurut (Sinungan, 2005: 126), yaitu: 1) Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki produktivitas kerja karyawan 2) Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk penyelesaian, misalnya: pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya. 3) Untuk keputusan-keputusan penetapan, misalnya: promosi, transfer, dan demosi. 4) Untuk kebutuhan latihan dan pengembangan 5) Untuk perencanaan dan pengembangan karier 6) Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing 7) Untuk mengetahui ketidakakuratan informal 8) Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil B. Hasil Penelitian Terdahulu 1. Pengaruh Kredit Modal Kerja, Biaya Bahan Baku, Upah Tenaga Kerja terhadap Omzet Penjualan Penelitian Susanti (2006) yang berjudul “ Pengaruh Kredit Modal Kerja, Biaya Bahan Baku, Upah Tenaga Kerja Terhadap Omzet Penjualan Industri Gerabah Pasca Gempa Tahun 2006” ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh kredit modal kerja, biaya bahan baku, upah tenaga kerja terhadap omzet penjualan pada industri gerabah. Metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh kredit modal kerja, biaya bahan baku, upah tenaga kerja terhadap omzet penjualan pada industri gerabah. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Kredit modal kerja berpengaruh signifikan terhadap omzet penjualan industri gerabah, ditunjukkan dengan nilai X₁ (kredit modal kerja) sebesar 0,378. Artinya, tiap perubahan variabel kredit modal kerja Rp 1.000, maka omzet penjualan industri gerabah akan berubah sebesar Rp 378. (2) Biaya bahan baku berpengaruh signifikan
terhadap omzet penjualan industri gerabah, ditunjukkan
dengan nilai X₂ (biaya bahan baku) sebesar 4.047. Artinya tiap perubahan variabel biaya bahan baku Rp 1.000, maka omzet penjualan industri gerabah akan berubah sebesar Rp 4.047. (3) Upah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap omzet penjualan industri gerabah, ditunjukkan dengan nilai X₃ (upah tenaga kerja) sebesar 0,378. Artinya, bahwa ada pengaruh tetapi tidak berdampak atau tidak berefek langsung terhadap omzet penjualan sebab nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,550. 2. Pengaruh Modal Kerja, Lama Usaha, dan Faktor Manajemen terhadap Tinggi Rendahnya Laba Penelitian Nugraheny (2005) yang berjudul “Pengaruh Modal Kerja, Lama Usaha dan Faktor Manajemen terhadap Tinggi Rendahnya Laba yang Diperoleh Pengusaha Industri Kecil Kripik Tempe” ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja, lama usaha dan faktor manajemen terhadap tinggi rendahnya laba. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan keusioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh modal kerja, lama usaha dan faktor manajemen terhadap tinggi rendahnya laba. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Modal kerja berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya laba, ditunjukkan dengan nilai X₁ (modal kerja) sebesar 0,933. Artinya, tiap perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
variabel modal kerja Rp 1.000, maka laba akan berubah sebesar Rp 933. (2) Lama usaha berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya laba, ditunjukkan dengan nilai X₂ (lama usaha) sebesar 0,135. Artinya variabel lama usaha berdistribusi normal (3) Faktor manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap laba, ditunjukkan dengan nilai X₃ (faktor manajemen) sebesar 0,916. Artinya, bahwa ada pengaruh tetapi tidak berdampak atau tidak berefek langsung terhadap laba sebab nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,916.
C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Jumlah Modal Kerja Terhadap Tingkat Keuntungan Jumlah modal kerja merupakan seberapa besar jumlah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari. Setiap pengusaha selalu membutuhkan modal kerja dalam berproduksi, misalnya untuk pembelian bahan baku dan membayar gaji karyawan, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produknya. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanya ketidakcukupan maupun mis – management dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan. Sehingga suatu perusahaan dituntut untuk mampu mengelola modal kerja perusahaan secara efektif dan efisien sebab dalam kegiatan sehari-hari perusahaan (baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan industri) harus menghadapi permasalahan modal kerja (Munawir, 2004: 114). Jumlah modal kerja yang cukup sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Besar kecilnya modal kerja yang didapat oleh suatu perusahaan
akan
sangat
berpengaruh
terhadap
kelancaran
usaha
perusahaan tersebut yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap keuntungan usaha perusahaan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
2. Pengaruh Omzet Penjualan Terhadap Tingkat Keuntungan Omzet merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dari penjualan suatu barang. Sebuah perusahaan hendaknya selalu memperhatikan hal-hal yang berpengaruh atas naik turunnya omzet penjualan. Besar kecilnya omzet penjualan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya: harga jual barang, minat konsumen, dan juga persaingan dagang. Perusahaan diharapakan untuk selalu menjaga omzet yang didapatkan atau bahkan dapat terus meningkatkan omzet penjualannya. Dengan omzet penjualan yang tinggi nantinya juga akan meningkatkan keuntungan usaha perusahaan tersebut.
3. Pengaruh Produktivitas Kerja Terhadap Tingkat Keuntungan Produktivitas
merupakan
kemampuan
karyawan
dalam
menghasilkan barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu. Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah: ilmu pengetahuan, kemampuan kerja, dan juga sikap kerja karyawan. Faktorfaktor ini dapat dilihat dari pribadi karyawan sewaktu melakukan pekerjaannya. Produktivitas kerja tiap karyawan berbeda-beda, ada yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi, sedang, maupun rendah. Suatu perusahan sebaiknya perlu mempertimbangkan produktivitas kerja dari calon karyawan, karena ini berkaitan dengan keberhasilan proses produksi yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan.
Jumlah Modal Kerja Omzet Penjualan
Tingkat Keuntungan
Produktivitas Kerja Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
D. Hipotesis Penelitian H₁:
Terdapat pengaruh signifikan jumlah modal kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha konveksi
H₂:
Terdapat pengaruh signifikan omzet penjualan terhadap tingkat keuntungan pengusaha konveksi
H₃:
Terdapat pengaruh signifikan produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan pengusaha konveksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksplanatif.
Metode
penelitian
eksplanatif
adalah
penelitian
yang
menganalisis pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang diuji kebenarannya, hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih, untuk mengetahui apakah variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya atau apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sentra Industri Konveksi di Desa Pandes dan Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Pemilihan daerah penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa di Kecamatan Wedi merupakan salah satu sentra konveksi yang cukup besar yang ada di Kabupaten Klaten dan banyak diminati oleh pembeli. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2014. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi, Klaten Selatan, Klaten. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari responden, yaitu jumlah modal kerja, omzet penjualan, produktivitas kerja, dan tingkat keuntungan.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengusaha yang tergabung dalam sentra industri konveksi di Desa Pandes dan Kalitengah, Kecamatan Wedi, Klaten yang berjumlah 40 orang pengusaha. 2. Sampel Sampel merupakan sekumpulan objek atau unsur dalam populasi untuk digunakan sebagai sampel yang akan diteliti sifat-sifatnya. Sampel yang diambil merupakan bagian dari populasi yang harus dapat mewakli populasinya sehingga dapat menggambarkan karakteristik atau sifat-sifat populasi yang bersangkutan. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang pengusaha yang tergabung dalam sentra industri konveksi di Desa Pandes dan Kalitengah, Kecamatan Wedi, Klaten. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam hal ini populasinya berjumlah 40 pengusaha pada sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten, dan sampelnya berjumlah 40 pengusaha.
E. Variabel Penelitian dan Operasionalnya Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel dalam penelitian, yaitu: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel independen. Variabel dalam hal ini yang diteliti adalah: a.
Jumlah modal kerja (X₁) adalah total kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh pengusaha konveksi yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Indikator yang diukur adalah uang tunai, surat berharga, piutang, gedung, persediaan dan utang yang dimiliki oleh para pengusaha konveksi. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk rupiah. b.
Omzet penjualan (X₂) adalah jumlah barang yang terjual oleh perusahaan konveksi dikalikan dengan harga pasar. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk rupiah selama satu bulan. Indikator dari omzet penjualan adalah keseluruhan barang yang mampu dijual oleh perusahaan konveksi selama 1 bulan dinyatakan dalam satuan rupiah.
c.
Produktivitas kerja (X₃) adalah kemampuan karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan konveksi. Indikator produktivitas kerja, yaitu jumlah barang yang dapat dihasilkan oleh seorang pekerja dalam waktu 1 bulan. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk barang yang dihasilkan.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya perubahan dalam variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan sentra industri konveksi (Y). Tingkat Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total (Total Revenue) dari pengusaha konveksi dikurangi dengan biaya total (Total Cost). Indikator dari tingkat keuntungan adalah biaya total (Total Cost) yang terdiri dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Penerimaan total (Total Revenue) diperoleh dari barang yang terjual (Q) dan harga jual (P).
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengupulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
1. Metode Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
Tabel 3.1. Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan No. 1.
Variabel Jumlah modal kerja
Dimensi 1.1. Sumber modal kerja 1.2. Penentuan besar kecil modal 1.3. Pengelolaan modal kerja
2.
Produktivitas kerja
2.1. Kemampuan kerja
Indikator 1.1.1. Asal sumber modal 1.2.1.Cara menentukan jumlah modal 1.3.1.Cara pengelolaan modal kerja 2.1.1.Kemampuan menghasilkan barang sesuai terget
2.2. Kemauan kerja
2.2.1.Penghargaan terhadap prestasi
3.
Omzet
3.1. Harga barang
penjualan
3.1.1 Harga barang yang diproduksi
3.2. Besar kecil omzet penjualan
3.2.1.Jumlah omzet penjualan dalam 1 bulan
3.3. Perbandingan omzet penjualan
3.3.1. Perbandingan omzet dengan jumlah modal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Tingkat
4.1.Besar kecil
keuntungan
49
4.1.1.Besarnya
tingkat
keuntungan yang
keuntungan
diperoleh dalam 1 bulan
2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mencatat atau mengutip keterangan-keterangan yang ada pada perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian. Data-data yang diperlukan antara lain: jumlah modal kerja, jumlah omzet penjualan dalam satu bulan, produktivitas kerja dalam satu bulan, dan jumlah pendapatan yang diterima selama satu bulan.
G. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan rogram SPSS. Pengujian normalitas menggunakan tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov, dengan rumus:
D = (F0 (x) - Sn (x)) Keterangan: D = Deviasi maksimum F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditemukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai asymp.sig.(2tailed) > 0,05, maka distribusi data dikatakan normal. Atau dapat menggunakan rumus Chi Kuadrat, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Keterangan: X² = Chi Kuadrat Fo = Frekuensi observasi Fh = Frekuensi harapan
2. Uji Linieritas Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat (dependen). Untuk kriteria pengujian masing-masing variabel tersebut yaitu jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Untuk pengujian Linieritas penulis menggunakan rumus (Sugiyono, 2007: 274):
a) Dalam menguji linieritas dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dan F tabel. Distribusi F hitung menggunakan derajat kebebasan pembilang = (k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k). b) Jika F hitung < F tabel, untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% maka kesimpulannya regresi linier, atau jika nilai signifikansi < 0,05 maka kesimpulannya linier.
H. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Uji multikolineritas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang satu dengan yang lain saling berkorelasi atau tidak. Dalam uji ini, variabel independen tidak boleh saling berkorelasi, dikarenakan apabila terjadi korelasi antar variabel independen, maka dapat dipastikan variabel penelitian tersebut tidak ortogonal atau dengan kata lain nilai korelasi antar variabel independen adalah nol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Menurut (Ghozali; 2006), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai toerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sedehana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Melihat nilai Tolerance dan nilai VIF: Melihat nilai Tolerance: -
Tidak terjadi Multikolinieritas, jika nilai Tolerance lebih besar 0,10
-
Terjadi Multikolinieritas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10
Melihat nilai VIF: -
Tidak terjadi Multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
52
Terjadi Multikolinieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah pelanggaran asumsi dimana varians dari setiap error dari variabel bebas tidak konstan dari waktu ke waktu. Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Akibat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel biasa, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya tidak bias dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten), ini disebabkan varians yang tidak minimum (tidak efisien). Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID) (Ghozali, 2006). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized (Ghozali; 2006). Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Park. Uji ini meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Park menyarankan menggunakan rumus: Ln e² = ln σ2 + β ln Yi + vi Kriteria Pengujian: 1. Jika nilai sig. pada masing-masing variabel independen > 5%, maka tidak mengalami heteroskedastisitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2. Jika nilai sig. pada masing-masing variabel independen < 5%, maka mengalami heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi negatif. Dalam analisis deret waktu, lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif, karena variabel yang dianalisis biasanya mengandung kecenderungan meningkat, misalnya kurs. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data bersifat time series. Uji Durbin Watson adalah cara untuk mendeteksi autokorelasi, dimana model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah “Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif” atau mendekati angka 2. Pengujian autokorelasi penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW test). Cara pengujiannya dengan membandingkan nilai Durbin Watson (DW) dengan dL dan du tertentu atau dengan melihat tabel Durbin Watson nilai DW tabelnya untuk tingkat
= 5%. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Hipotesis nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl < d
Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No decision
4 – du < d <4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau
Tidak ditolak
Du < d < 4 -du
negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Berikut ini adalah daerah pengujian Durbin Watson:
Hipotesis autokorelasi: Ho : Tidak terdapat masalah autokorelasi Ha : Terdapat masalah autokorelasi
I. Teknik Analisis Data Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, .......Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau nrgatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus yang digunakan (Sugiyono, 2005: 250): Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ Keterangan: Y = Tingkat keuntungan X1 = Jumlah modal kerja X2 = Omzet penjualan X3 = Produktivitas kerja a = Konstanta b
= Koefisien regresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Data Responden Penelitian ini melakukan analisis data, terlebih dahulu dikumpulkan data yang akan diolah dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai identitas responden dan data pertanyaan mengenai jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja. Kuesioner yang telah disebarkan kepada responden sebanyak 40, dimana merupakan populasi dari sentra industri konveksi yang ada di Desa Pandes dan Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut merupakan data dari jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, yakni sebagai berikut: Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
Laki-laki
33
82%
Perempuan
7
18%
Jumlah
40
100%
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak 33 orang dan responden perempuan sebanyak 7 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki (82%) lebih banyak dari responden perempuan (18%). Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar para pengusaha konveksi berjenis kelamin laki-laki. 2. Responden Berdasarkan Usia Umur pengusaha sangatlah berpengaruh terhadap kematangan berusaha, selain itu umur juga berpengaruh terhadap kemampuan kerja
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
pengusaha dalam kegiatan perusahaannya. Terhadap kematangan berusaha, umur dapat digunakan untuk mengukur pengalaman pengusaha dalam menekuni usahanya. Sedang terhadap kemampuan kerja, umur dapat digunakan untuk mengukur fisik pengusaha dan keterlibatannya dalam proses produksi perusahaan. Umur pengusaha di sentra industri konveksi Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten berkisar antara 26 tahun – 52 tahun. Berikut diklasifikasikan umur para pengusaha konveksi berdasarkan teori periodisasi menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul “Developmental Psycology” tahun 1980. Secara jelas umur pengusaha konveksi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.2 Tingkat Umur Pengusaha Konveksi No.
Umur (tahun)
Jumlah
1.
16 – 21
-
2.
21 – 40
21
3.
40 – 60
19
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.2
menunjukkan bahwa para pengusaha konveksi di
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten terbanyak pada usia 21-40 tahun. Hal ini menunjukkan para pengusaha sudah cukup banyak memiliki pengalaman di bidang konveksi dengan fisik yang masih muda dan kuat. Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Modal Jenis Kelamin
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
Modal Internal
9
22%
Modal Ekstenal
31
78%
Jumlah
40
100%
Sumber: Data diolah, 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel IV.4 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan modal
internal
sebanyak
9
orang,
sedangkan
responden
yang
menggunakan modal eksternal sebanyak 31 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih banyak menggunakan modal eksternal yaitu sebesar 78% daripada modal eksternal yang hanya 22%.
Tabel IV.4 Modal Kerja dalam Bentuk Uang Tunai No.
Golongan
Uang Tunai
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
67.000.000 – 85.000.000
4
2.
Tinggi
49.000.000 – 66.999.999
6
3.
Sedang
31.000.000 – 48.999.999
10
4.
Rendah
13.000.000 – 30.999.999
14
5.
Sangat Rendah
≤ 12.99999
6
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki modal kerja dalam bentuk uang tunai paling banyak ada pada golongan rendah yaitu sebanyak 14 orang dengan kisaran modal kerja antara Rp13.000.000 sampai dengan Rp30.000.000. Tabel IV.5 Piutang Usaha No.
Golongan
Piutang Usaha
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
33.000.000 – 40.000.000
3
2.
Tinggi
25.000.000 – 32.999.999
6
3.
Sedang
18.000.000 – 24.999.999
8
4.
Rendah
11.000.000 – 17.999.999
11
5.
Sangat Rendah
4.000.000 – 10.999.999
12
Jumlah Sumber: Data diolah, 2014
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki piutang usaha paling banyak ada pada golongan sangat rendah yaitu sebanyak 12 orang dengan kisaran kurang lebih atau sama dengan Rp 10.000.000,-
Tabel IV.6 Bangunan atau Gedung No.
Golongan
Bangunan atau Gedung
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
50.000.000 – 55.000.000
8
2.
Tinggi
45.000.000 – 49.999.999
6
3.
Sedang
40.000.000 – 44.999.999
10
4.
Rendah
35.000.000 – 39.999.999
7
5.
Sangat Rendah
30.000.000 – 34.999.999
9
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki bangunan dengan golongan sedang ada sebanyak 10 orang dengan kisaran harga bangunan atau gedung yang dibangun antara Rp40.000.000 sampai dengan Rp44.000.000.
Tabel IV.7 Barang yang Terjual No.
Golongan
Barang yang Terjual
Jumlah
891 – 1.070
5
1.
Sangat Tinggi
2.
Tinggi
712 – 890
5
3.
Sedang
533 – 711
4
4.
Rendah
354 – 532
12
5.
Sangat Rendah
175 – 353
14
Jumlah Sumber: Data diolah, 2014
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel IV.8 menunjukkan bahwa barang yang terjual ada pada golongan yang sangat rendah dengan rentang sebesar 175 pcs sampai dengan 353 pcs. Sehingga dapat disimpulkan bahwa barang yang terjual di sentra industri konveksi masih tergolong sangat rendah.
Tabel IV.8 Jumlah Pekerja No.
Golongan
Jumlah Pekerja
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
18 – 22
5
2.
Tinggi
14 – 17
4
3.
Sedang
10 – 13
7
4.
Rendah
6–9
14
5.
Sangat Rendah
2–5
10
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.9 menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang bekerja di sentra industri konveksi Wedi ada pada golongan yang rendah dengan rentang sebesar 6 sampai dengan 9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah pekerja yang bekerja di sentra industri konveksi masih tergolong rendah. Tabel IV.9 Biaya Bahan Baku No.
Golongan
Biaya Bahan Baku
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
2.500.000 – 3.000.000
8
2.
Tinggi
2.000.000 – 2.499.999
7
3.
Sedang
1.500.000 – 1.999.999
14
4.
Rendah
1.000.000 – 1.499.999
5
5.
Sangat Rendah
500.000 – 999.999
6
Jumlah Sumber: Data diolah, 2014
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel IV.10 menunjukkan bahwa responden yang memiliki uang untuk biaya pembelian bahan baku paling banyak ada pada golongan sedang yaitu sebanyak 14 orang dengan kisaran biaya antara Rp1.500.000 sampai dengan Rp1.999.999.
Tabel IV.10 Biaya Mesin No.
Golongan
Biaya Mesin
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
7.591.200 – 8.940.000
5
2.
Tinggi
6.242.400 – 7.591.199
6
3.
Sedang
4.893.600 – 6.242.399
4
4.
Rendah
3.544.800 – 4.893.599
13
5.
Sangat Rendah
2.196.000 – 3.544.799
12
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.11 menunjukkan bahwa responden yang memiliki uang untuk biaya pembelian mesin paling banyak ada pada golongan rendah yaitu sebanyak 13 orang dengan kisaran biaya antara Rp3.544.800 sampai dengan Rp4.893.599.
Tabel IV.11 Biaya Listrik No.
Golongan
Biaya Listrik
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
395.000 – 450.000
6
2.
Tinggi
340.000 – 394.999
8
3.
Sedang
285.000 – 339.999
10
4.
Rendah
230.000 – 284.999
9
5.
Sangat Rendah
175.000 – 229.999
7
Jumlah Sumber: Data diolah, 2014
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tabel IV.12 menunjukkan bahwa responden yang memiliki uang untuk biaya listrik paling banyak ada pada golongan sedang yaitu sebanyak 10 orang dengan kisaran biaya antara Rp285.000 sampai dengan Rp339.999.
Tabel IV.12 Gaji Karyawan No.
Golongan
Gaji Karyawan
Jumlah
1.
Sangat Tinggi
10.720.000 – 13.200.000
3
2.
Tinggi
8.240.000 – 10.719.999
5
3.
Sedang
5.760.000 – 8.239.999
2
4.
Rendah
3.280.000 – 5.759.999
13
5.
Sangat Rendah
800.000 – 3.279.999
17
Jumlah
40
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.13 menunjukkan bahwa banyak responden yang mengeluarkan uang untuk gaji karyawan ada pada golongan yang sangat rendah dengan rentang gaji yang diberikan sebesar Rp800.000 sampai dengan Rp3.279.99 Sehingga dapat disimpulkan karyawan mendapatkan gaji yang masih sangat rendah saat bekerja di industri konveksi tersebut.
Tabel IV.13 Biaya Keamanan Biaya Keamanan
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
Biaya Keamanan
9
22%
Tidak Ada Biaya Keamanan
31
78%
Jumlah
40
100%
Sumber: Data diolah, 2014
Tabel IV.14 menunjukkan bahwa responden yang mengeluarkan uang untuk membayar biaya keamanan yaitu sebanyak 9 orang,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
sedangkan responden yang tidak mengeluarkan uang untuk membayar biaya keamanan yaitu sebanyak 31 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih banyak yang tidak menggunakan keamanan untuk menjaga industri mereka yaitu sebesar 78% daripada yang menggunakan keamanan yaitu sebesar 22%.
B. Kondisi Geografis Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota yang mempunyai nilai strategis dan memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan kawasan di Jawa Tengah. Kabupaten Klaten mempunyai luas wilayah sebesar 65.556 ha (655,56 km2). Luas wilayah tersebut mencakup seluruh wilayah administrasi di Kabupaten Klaten yang terdiri dari 26 kecamatan, dan 391 desa, serta 10 kelurahan. Kecamatan Wedi merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten. Berdasarkan letak geografis Kecamatan Wedi bisa dikelompokkan ke dalam tiga tipe: pertama, bentuk wilayah datar sampai berombak sebesar 90%, kedua, bentuk wilayah berombak sampai berbukit sebesar 9%, ketiga, bentuk wilayah berbukit sampai bergunung sebesar 1%, memiliki curah hujan 109 mm/tahun dengan 47 hari hujan. Kecamatan Wedi merupakan wilayah dari Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Batas-batas wilayah kecamatan adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kecamatan Klaten Selatan
Sebelah Timur
: Kecamatan Kalikotes dan Kecamatan Bayat
Sebelah Selatan : Kecamatan Gantiwarno Sebelah Barat Jarak
: Kecamatan Jogonalan
pusat
pemerintahan
wilayah
Kecamatan
Wedi
dengan
desa/kelurahan yang terjauh 9 km lama tempuh 0,5 jam, ibukota kabupaten 5 km ditempuh 0,25 jam, ibukota propinsi 140 km lama tempuh 4 jam. Curah hujan dan hari hujan untuk kecamatan Wedi pada tahun 2009 adalah 5 hari hujan dengan curah hujan 109 per tahun, dengan luas wilayah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
2.438 Ha terdiri dari lahan sawah seluas 1.552 ha dan bukan sawah seluas 886 ha. Gambar : 1.1 Peta Kabupaten Klaten
Sumber: Badan Pusat Statistik Klaten diolah, 2014 Gambar : 1.2 Peta Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten
Sumber: Badan Pusat Statistik Klaten diolah, 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
C. Pemerintahan Luas wilayah Kecamatan Wedi 24.380.000 Ha dibagi menjadi 19 desa, 195 dukuh 189 Rukun Warga (RW), 450 Rukun Tetangga (RT). Sedangkan masing-masing kelurahan tersebut adalah desa swasembada. Adapun pembagian Desa, Dusun, RW dan RT adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Menurut Kalurahan, Luas Desa, Jumlah RW, Serta Jumlah RT Tahun 2014 adalah sebagai berikut: No
Kalurahan
Luas Desa (Ha)
Jumlah RW
Jumlah RT
1.
Kadilanggon
156
9
23
2.
Pacing
108
6
12
3.
Kadibolo
133
5
11
4.
Pandes
142
19
66
5.
Gadungan
64
5
13
6.
Brangkal
140
10
22
7.
Jiwowetan
119
8
16
8.
Pasung
157
12
26
9.
Sembung
128
5
16
10.
Birit
84
7
17
11.
Kalitengah
132
30
69
12.
Pesu
100
5
11
13.
Tanjungan
99
7
13
14.
Sukorejo
149
11
30
15.
Dengkeng
114
9
16
16.
Melikan
169
15
36
17.
Trotok
112
6
16
18.
Kaligayam
178
9
18
19.
Canan
154
11
19
2438
189
450
Jumlah
Sumber data: Bagian Tata Pemerintahan Kecamatan Wedi diolah, 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Dengan melihat tabel tersebut di atas, maka akan terlihat bahwa wilayah terluas adalah Desa Kaligayam yang mempunyai luas desa 178 Ha terdiri dari 9 RW dan 18 RT. Sedangkan wilayah tersempit adalah Desa Gadungan dengan luas desa 64 Ha terdiri dari 5 RW dan 13 RT. D. Kondisi Demografi Untuk mengetahui jumlah penduduk di wilayah kecamatan Wedi menggunakan sensus dari penduduk setempat. Mengingat sensus merupakan sumber data kependudukan yang pokok. Oleh karena itu untuk mengetahui jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Wedi pengambilan data melalui Biro Pusat Statistik di Kabupaten Klaten pada akhir tahun 2009. Kecamatan Wedi yang mempunyai luas 2.438 Ha memiliki jumlah penduduk 55.983 orang, dengan jumlah kepala keluarga 14.379 kepala keluarga. Dari jumlah penduduk 55.983 orang terdiri dari penduduk laki-laki 26.981 orang sedangkan penduduk perempuan berjumlah 29.002 orang. Dengan kepadatan penduduk per km2 2.296 orang dan laju pertumbuhan 0,84%. E. Potensi Ekonomi Penduduk di Kecamatan Wedi pada akhir tahun 2010 sebesar 55.983 orang. Dalam kegiatan perekonomian mereka bekerja dalam berbagai bidang lapangan usaha yang tersebar di Kecamatan Wedi. Mereka bekerja untuk menggerakkan roda perekonomian bagi keluarga didominasi oleh sektor pertanian sebanyak 12.263 orang yang ditunjang dengan keberadaan lahan garapan untuk pertanian cukup luas dan adanya PTPN Bedi Birit yang bergerak di bidang budidaya tanaman tembakau yang bekerja sama dengan para petani di Kecamatan Wedi. Sektor buruh adalah sektor urutan kedua yang mencapai 10.017 orang, rata-rata mereka melakukan pekerjaan di sektor buruh bangunan, ini sifatnya tidak menetap di satu lokasi melainkan sampai ke luar kota yang biasanya ketika ada proyek di luar Kecamatan Wedi mereka bekerja secara total sesuai jadwal proyek yang dikerjakan. Sektor ketiga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
adalah sektor industri kecil, dalam hal ini didominasi oleh konveksi pakaian jadi dan kaos-kaos untuk pesanan lokal yang cukup menyerap tenaga kerja. Sarana perekonomian di Kecamatan Wedi terdiri dari beberapa lembaga seperti Koperasi Simpan Pinjam yang terdiri dari 42 lembaga, Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 1 unit. BKK (Badan Kredit Kecamatan) terdiri dari 1 unit. Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) 19 unit. Badan-badan kredit sebuah 3 unit. Pertokoan, kios, dan warung sebagai sarana penunjang perekonomian masyarakat di wilayah Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Jumlah toko sebanyak 491 unit, jumlah kios 255 unit, jumlah warung sebanyak 200 unit, jumlah bank baik swasta maupun BUMD/BUMN yang berada di Kecamatan Wedi sebanyak 7 lembaga keuangan perbankan, jumlah Pegadaian 1 unit yang berada di pusat CBD Kelurahan Kalitengah. Berdasarkan sumber pendapatan ekonomi yang dilakukan oleh penduduk di wilayah Kecamatan Wedi menurut jenis pekerjaan dan mata pencaharian yang bermacam-macam dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut di bawah ini:
Tabel 2.2 Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Wedi Tahun 2014 No.
Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk
1.
Petani
12.263 orang
2.
Pengusaha sedang/besar
876 orang
3.
Pengrajin/industri kecil
484 orang
4.
Buruh tani
1.410 orang
5.
Buruh industri
3.427 orang
6.
Buruh bangunan
10.017 orang
7.
Perkebunan
8.
Pedagang
9.
Pengangkutan
325 orang 1.598 orang 141 orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Mata Pencaharian
67
Jumlah Penduduk
10.
PNS
1.261 orang
11.
ABRI
67 orang
12.
Pensiunan (PNS/ABRI)
13.
Peternak
2.672 orang 463 orang
Jumlah
35.004 orang
Sumber data: Bagian Tata Pemerintah Kecamatan Wedi diolah, 2014
F. Pendidikan Pembangunan di daerah sangat dipengaruhi oleh aspek pendidikan, karena pendidikan merupakan titik tolak untuk membuat laju mundurnya di daerah yang bersangkutan. Dengan demikian, pendidikan adalah salah satu indikator kemajuan yang menempati urutan pertama dalam permasalahan sosial. Untuk memajukan pendidikan maka Kecamatan Wedi berusaha mengambil kebijakan-kebijakan berupa pemberian fasilitas pendidikan yang meliputi infrastruktur dan sarana prasarananya. Pemberian bantuan seperti perbaikan sekolah-sekolah kemudian penambahan perlengkapan sekolah misalnya papan tulis, meja belajar untuk siswa yang ada di sekolah yang bersangkutan. Adapun hasil upaya pemerintah di dalam meningkatkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Sekolah Tahun 2014 No.
Tingkat Sekolah
1.
TK
2.
SD :
3.
Jumlah 33 unit
a. Negeri
30 unit
b. Swasta
4 unit
SLTP/Sederajat : a. SLTP Negeri
2 unit
b. MTs Swasta
1 unit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. SLTP Swasta 4.
68
3 unit
SMU/Sederajat : a. SMU Negeri
1 unit
b. SMU Swasta
3 unit
c. SMK Swasta
1 unit
Sumber data: Bagian Tata Pemerintahan Kecamatan Wedi diolah, 2014
G. Pasar Wedi Sebagai Pusat CBD (Central Business District) Letak Pasar Wedi ini berada di Desa Kalitengah dengan jumlah pedagang 468 orang yang menempati di kios, los maupun adegan dan luas pasar sebesar 11.256 M2. Masing-masing tempat kios sebanyak 200 unit, los 45 unit. Kegiatan pasar satu hari penuh selama 12 jam, selama 365 hari dalam setahun. Pasar Wedi ini dibagi menjadi pasar umum dan pasar hewan. Kegiatan pasar umum selama satu hari penuh selama 365 hari, sedangkan pasar lainnya yaitu pasar hewan yang terdiri dari dua pasaran yaitu pahing dan wage. Pasar umum artinya barang-barang yang dijual bersifat umum seperti berbagai macam sembako. Pasar khusus berarti komoditas perdagangannya terdiri dari konveksi lokal seperti pakaian dan fashion. Pada tahun 2010 mendapat bantuan kios RPU (Rumah Tangga Unggas) sebanyak 6 kios.
H. Prasarana/Sarana Pengangkutan dan Komunikasi Lalu lintas di wilayah Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten 100% melalui darat semua yang artinya tidak ada yang melalui air/sungai/laut. Kondisi yang demikian ini menciptakan transportasi darat seperti kendaraan bermotor maupun sepeda. Lalu lintas darat yang melalui jalan aspal sepanjang 45 km. Jalan ini seluruhnya beraspal dengan aspal goreng sehingga memudahkan bagi pengguna jalan lebih nyaman berkendara. Pemeliharaan jalan di sepanjang jalan ini cukup baik karena setiap ada jalan yang sedikit rusak segera untuk diperbaiki dan diperluas. Panjang jalan yang diperkeras dengan kategori baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
ialah 10 km. Jalan tanah sepanjang 20 km yang sekarang sudah diperas dengan betonisasi melalui berbagai sumber bantuan semenjak terjadinya gempa bumi tahun 2006 yang lalu. Panjang jalan utama 70 km yang dapat dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun. Jumlah jalan kabupaten sebanyak 1 buah dengan panjang 10 km.
I.
Keagrariaan Status tanah terdiri dari beberapa macam hak. Sertifikat hak milik seluas 7.9319 Ha, sedangkan sertifikat yang belum hak milik seluas 8.0268 Ha. Tanah dengan hak pengelolaan seluas 0.1883 Ha, tanah negara seluas 0.0772 Ha, tanah bebas seluas 0.0820 Ha dan tanah adat seluas 0.0060 Ha. Jumlah tanah yang belum bersertifikat seluas 9.1384 Ha. Jumlah tanah yang sudah bersertifikat untuk tanah sawah sebanyak 486 bidang dengan luas 12.30000 Ha, tanah kering jumlahnya sebanyak 2.438 bidang dengan luas 1.4850 Ha. Jumlah sertifikat tanah yang diperoleh melalui Prona terdiri dari tanah sawah dan tanah kering. Prona yang terdiri dari tanah sawah jumlah sertifikat sebanyak 3.905 buku dengan luas 7.5550 Ha. Prona yang terdiri dari tanah kering jumlah sertifikat sebanyak 3.905 buku dengan luas 7.3620 Ha. Jumlah sertifikat tanah yang diperoleh melalui non prona untuk tanah sawah jumlah sertifikat sebanyak 3.905 dengan luas tanah 7.3620 Ha, sedangkan untuk tanah kering jumlah sertifikat sebanyak 2.602 buku dengan luas tanah 1.5550 Ha. Perubahan penggunaan tanah yang awalnya berupa tanah sawah berubah menjadi perumahan dan pemukiman seluas 21.0000 Ha, tanah tegalan berubah menjadi perumahan seluas 0.4500 Ha.
J.
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Nilai Jual Objek Pajak yang disingkat dengan NJOP merupakan objek pajak yang berupa bumi dan bangunan. Komponen pajak yang dipungut oleh instansi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ini sebagai kewajiban bagi pemilik hak atas tanah dan bangunan yang berada di wilayah Negeri Indonesia dalam hal ini khususnya untuk wilayah Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Berdasarkan data dari Kecamatan Wedi dalam angka tahun 2010 bahwa penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan realisasinya untuk data tahun 2009 sebanyak Rp.389.628.863,- dengan total target sebanyak Rp.538.241.413,kondisi seperti ini realisasinya yang tercapai sebesar 72% sementara sisa kewajiban belum terbayarkan sebesar 28%.
K. Rencana Umum Tata Ruang Rencana Umum Tata Ruang ini sebagai pedoman dalam mengatur peruntukan wilayah yang disesuaikan dngan Site Plan pemerintah setempat dalam hal ini Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Peraturan yang terkait dalam RUTR meliputi diantaranya adalah Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Luas Bangunan (KLB). Penggunaan peraturan ini diharapkan dapat diaplikasikan agar di dalam membangun dan mendirikan sebuah bangunan sesuai dengan peruntukan dan koefisien yang telah menjadi dasar peraturan. Peraturan dibuat di sini agar pertumbuhan properti tertata secara rapi dan dapat memberikan kontribusi ekonomi di daerah khususnya Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Selain memperhatikan aspek kerapian dan ketertataan tentunya aspek-aspek yang menyangkut pusat pertumbuhan ekonomi dijadikan sebagai sentra yang menjadi perhatian oleh pemerintah setempat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada uraian berikut, peneliti menguji data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner terhadap 40 pengusaha di sentra industri konveksi Wedi, Kabupaten Klaten sebagai sampel penelitian untuk membuktikan hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi berganda melalui program SPSS versi 16.0. A. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Ciri model regresi yang baik apabila distribusinya normal atau mendekati normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal yaitu bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal, dimana data memusat pada nilai ratarata dan median. Data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah menggunakan Kolmogorov Smirnov Test. Kriteria pengujian pada uji Kolmogorov Smirnov Test adalah: 1. Jika asymp sig. pada output kolmogorov smirnov < 5%, maka data terdistribusi tidak normal. 2. Jika asymp sig. pada output kolmogorov smirnov > 5%, maka data terdistribusi normal Hipotesis pengujian pada Kolmogorov Smirnov Test adalah: Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Param eters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 40 ,0000000 2033664,756 ,181 ,149 -,181 1,143 ,147
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa: Asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,147 atau nilainya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja berdistribusi normal. B. Uji Linieritas Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat (dependen). Untuk kriteria pengujian masing-masing variabel tersebut yaitu jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 5.2 Hasil Uji Linieritas dengan ANOVA b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.349E14
3
3.116E14
Residual
1.613E14
36
4.480E12
Total
1.096E15
39
F 69.552
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Dari uji ANOVA atau F test, didapat Fhitung adalah 69,552 dengan taraf signifikansi ( ) = 5% dan Ftabel = 2,87. Setelah Fhitung dan Ftabel diketahui, maka langkah selanjutnya membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung > Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa model regresi dengan variabel bebas jumlah modal, omzet penjualan, dan produktivitas kerja dapat digunakan untuk memprediksi variabel tingkat keuntungan, sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa model regresi dengan variabel bebas jumlah modal, omzet penjualan, dan produktivitas kerja tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel tingkat keuntungan. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung 69,552 > Ftabel 2,87, artinya Fhitung > Ftabel, maka model regresi dengan variabel bebas jumlah modal, omzet penjualan, dan produktivitas kerja dapat digunakan untuk memprediksi variabel tingkat keuntungan. Dalam hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dengan variabel bebas jumlah modal, omzet penjualan, dan produktivitas kerja dapat digunakan untuk memprediksi variabel tingkat keuntungan sentra industri konveksi.
C. Uji Multiolinieritas Uji multikolineritas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang satu dengan yang lain saling berkorelasi atau tidak. Dalam uji ini, variabel independen tidak boleh saling berkorelasi, dikarenakan apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
terjadi korelasi antar variabel independen, maka dapat dipastikan variabel penelitian tersebut tidak ortogonal atau dengan kata lain nilai korelasi antar variabel independen adalah nol. Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Melihat nilai tolerance dan nilai VIF: Melihat nilai tolerance: -
Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih besar 0,10
-
Terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10
Melihat nilai VIF: -
Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00
-
Terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
a
Std. Error
Beta
t
-4.229E6 1.743E6
Sig.
-2,426
,020
Tolerance
VIF
Jumlah_modal
,016
,017
,082
,926
,361
,516
1,939
Omzet_penjualan
,734
,075
,916
9,757
,000
,464
2,154
Produktivitas_kerja 1854,249
900,024
,142
2,060
,047
,856
1,168
a. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan bahwa variabel independen memiliki tolerance lebih besar dari 0,10 (X1 = 0,516; X2 = 0,464; dan X3 = 0,856), yang berarti tidak ada korelasi antar variabel indpenden yang nilainya lebih dari 95%. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 (X1 = 1,939 ; X2 = 2,154 ; dan X3 = 1,168). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. D. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah pelanggaran asumsi dimana varians dari setiap error dari variabel bebas tidak konstan dari waktu ke waktu. Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Akibat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel biasa, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya tidak bias dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten), ini disebabkan varians yang tidak minimum (tidak efisien). Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Park. Uji ini meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Park menyarankan menggunakan rumus: Ln e² = ln σ2 + β ln Yi + vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Kriteria Pengujian: 1. Jika nilai sig. pada masing-masing variabel independen > 5%, maka tidak mengalami heteroskedastisitas. 2. Jika nilai sig. pada masing-masing variabel independen < 5%, maka mengalami heteroskedastisitas.
Tabel 5.4 Hasil Uji Park Coefficientsa
Model 1
(Cons tant) Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 24,973 2,020 1,47E-008 ,000 3,73E-008 ,000 ,000 ,001
Standardized Coefficients Beta ,165 ,102 -,017
t 12,366 ,734 ,428 -,098
Sig. ,000 ,468 ,671 ,923
a. Dependent Variable: LN_RES2
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan hasil pengujian dengan Uji Park semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam
persamaan
regresi
yang
digunakan
tidak
terjadi
masalah
heteroskedastisitas.
E. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi negatif. Dalam analisis deret waktu, lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif, karena variabel yang dianalisis biasanya mengandung kecenderungan meningkat, misalnya kurs.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data bersifat time series. Uji Durbin Watson adalah cara untuk mendeteksi autokorelasi, dimana model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah “Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif” atau mendekati angka 2. Pengujian autokorelasi penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW test). Cara pengujiannya dengan membandingkan nilai Durbin Watson (DW) dengan dL dan du tertentu atau dengan melihat tabel Durbin Watson nilai DW tabelnya untuk tingkat
= 5%.
Tabel 5.5 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) Model Summaryb Model 1
R ,924a
R Square ,853
Adjusted R Square ,841
Std. Error of the Es timate 2116705,389
DurbinWatson 1,956
a. Predictors : (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_ penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Dari hasil pengujian diperoleh DW (d) sebesar 1,956 dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan jumlah sampel N = 40 dan variabel bebas (k = 3), maka dapat ditentukan Durbin-Watson tabel yaitu dengan du sebesar 1,6589 dan dl sebesar 1,3384. Sehingga didapat nilai du < dw < 4 – du atau 1,6589<1,956<2,3411 sehingga dapat disimpulkan dalam regresi terbebas dari autokorelasi positif maupun negatif. F. Analisis Regresi Berganda 1. Hasil analisis regresi berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja) terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
variabel terikat (tingkat keuntungan) di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Adapun bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ Keterangan: Y = Tingkat keuntungan X1 = Jumlah modal kerja X2 = Omzet penjualan X3 = Produktivitas kerja a = Konstanta b
= Koefisien regresi
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0, diperoleh hasil seperti di bawah ini: Tabel 5.6 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1
(Constant) Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error -4228590 1743129 ,016 ,017 ,734 ,075 1854,249 900,024
Standardized Coefficients Beta ,082 ,916 ,142
t -2,426 ,926 9,757 2,060
Sig. ,020 ,361 ,000 ,047
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,516 ,464 ,856
a. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
a.
Tabel di atas menggambarkan persamaan linear berganda untuk tingkat keuntungan (Y): Y = -4228590 + 0,016X1 + 0,734X2 + 1854,249X3 Konstanta (a) ini berarti bahwa jika semua variabel bebas (jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja) memiliki nilai nol (0) maka variabel terikat (tingkat keuntungan) sebesar -4228590.
1,939 2,154 1,168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Koefisien regresi jumlah modal kerja (X1) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel jumlah modal kerja. Nilai koefisien jumlah modal kerja sebesar 0,016, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan modal kerja sebesar Rp1.000,00 maka tingkat keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp16,00 dengan asumsi omzet penjualan dan produktivitas kerja adalah tetap/konstan. Koefisien regresi omzet penjualan (X2) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel omzet penjualan. Nilai koefisien omzet penjualan sebesar 0,734, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan omzet penjualan sebesar Rp1.000,00 maka tingkat keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp734,00 dengan asumsi jumlah modal kerja dan produktivitas kerja adalah tetap/konstan. Koefisien regresi produktivitas kerja (X3) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel produktivitas kerja. Nilai koefisien produktivitas kerja sebesar 1854,249, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan produktivitas kerja sebesar Rp1.000,00 maka tingkat keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp1854,249 dengan asumsi jumlah modal kerja dan omzet penjualan adalah tetap/konstan. b. Koefisien determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya persentase pengaruh semua variebel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinan suatu persamaan regresi maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya semakin besar koefisien determinan mendekati angka 1, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 5.7 Model Summaryb Model 1
R ,924a
R Square ,853
Adjusted R Square ,841
Std. Error of the Es timate 2116705,389
DurbinWatson 1,956
a. Predictors : (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_ penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Angka R square (R2) adalah 0,853. Hal ini berarti 85,3% tingkat keuntungan sentra industri konveksi bisa dijelaskan oleh variabel jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja. Sedangkan sisanya (100% - 85,3% = 14,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. R square berkisar pada 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka semakin lemah pengaruh kedua variabel. G. Pembahasan Hasil perhitungan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat keuntungan para pengusaha konveksi. Dari hasil perhitungan regresi linear berganda diperoleh Fhitung 69,552 > Ftabel 2,87, artinya Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Penelitian ini mendukung apa yang ditemukan oleh Nugraheni (2005) pada industri kecil perusahaan tempe yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan modal kerja terhadap laba yang diperoleh pengusaha dengan Fhitung sebesar 14,547 > Ftabel sebesar 2,9752 dengan taraf signifikan 0,000 jauh di bawah 0,05. 1. Pengaruh jumlah modal kerja terhadap tingkat keuntungan Modal kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam kelangsungan usaha. Modal kerja juga dapat meningkatkan pendapatan para pengusaha. Apabila modal kerja yang dimiliki suatu usaha tersebut cukup besar, maka kesempatan untuk menghasilkan produk atau barang juga akan cukup besar, sebab barang yang diproduksi akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
lebih banyak. Karena dengan tersedianya modal yang cukup akan mempengaruhi tingkat keuntungan para pengusaha konveksi sebab produk atau barang yang diproduksi bisa lebih banyak. Sebagian besar pengusaha konveksi menggunakan modal untuk membeli bahan baku dan untuk membeli mesin produksi. Bahan baku yang dibeli seperti: kain, benang, obat sablon, sedangkan untuk mesin produksi berupa mesin jahit, mesin obras, mesin potong, skrin, rakel, dan lain-lain. Para pengusaha konveksi juga menggunakan modal kerja untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dari perusahaan. Hasil perhitungan regresi linear berganda menunjukkan nilai βmodal=0,16 dengan sig=0,361 maka jumlah modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan para pengusaha konveksi. Hal ini berarti jika pengusaha memiliki modal kerja yang tinggi belum tentu pengusaha tersebut tingkat keuntungannya juga tinggi. Sebaliknya para pengusaha yang memiliki modal kerja yang rendah, belum tentu pengusaha tersebut tingkat keuntungannya juga rendah. Koefisien regresi jumlah modal kerja (X1) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel jumlah modal kerja. Nilai koefisien jumlah modal kerja sebesar 0,016, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan modal kerja sebesar Rp1.000,00 maka tingkat keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp16,00 dengan asumsi omzet penjualan dan produktivitas kerja adalah tetap/konstan.
2. Pengaruh omzet penjualan terhadap tingkat keuntungan Omzet penjualan dapat diartikan sebagai pendapatan kotor karena pendapatan yang diperoleh belum dikurangi dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi. Untuk menghitung omzet penjualan dapat dihitung dari banyaknya barang yang terjual dikalikan dengan harga jual. Omzet penjualan merupakan salah satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
komponen yang penting bagi suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya omzet dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya omzet menurut Swastha dibagi menjadi dua faktor, yaitu: (1) faktor internal (faktor yang dikendalikan oleh pihak-pihak perusahaan) diantaranya: kemampuan perusahaan untuk mengelola produk yang akan dipasarkan, kebijaksanaan harga dan promosi yang digariskan perusahaan serta kebijaksanaan untuk memilih perantara yang digunakan, (2) Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan) diantaranya: perkembangan ekonomi dan perdagangan
baik
nasional
maupun
internasional,
kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan dan moneter dan suasana persaingan pasar. Hasil perhitungan regresi linear berganda menunjukkan nilai βomzet=0,734 dengan sig = 0,000 maka jumlah omzet penjualan berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan para pengusaha konveksi. Omzet penjualan berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan para pengusaha konveksi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten hal ini dikarenakan para pengusaha konveksi dapat mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya omzet penjualan hal ini seperti teori yang dikemukakan oleh Swastha yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi omzet penjualan, seperti: pertama, perusahaan konveksi dapat mengelola produk yang dipasarkan (hal ini terkait dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan konveksi tetap bagus dan terjamin);
kedua, perusahaan konveksi
mampu menetapkan harga yang sesuai dengan produk yang dihasilkan; ketiga, perusahaan konveksi mampu melakukan promosi dengan baik. Kemampuan perusahaan dalam mengelola faktor-faktor tersebut mengakibatkan omzet penjualan meningkat, jika omzet penjualan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
meningkat maka keuntungan yang diperoleh para pengusaha juga meningkat. Koefisien regresi omzet penjualan (X2) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel omzet penjualan. Nilai koefisien omzet penjualan sebesar 0,734, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan
omzet
penjualan
sebesar
Rp1.000,00
maka
tingkat
keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp734,00 dengan asumsi jumlah modal kerja dan produktivitas kerja adalah tetap/konstan.
3. Pengaruh produktivitas kerja terhadap tingkat keuntungan Produktivitas kerja karyawan sangat penting peranannya dalam perusahaan konveksi, karena karyawanlah yang melakukan proses produksi dari menggambar pola, memotong kain, menjahit, merapikan hasil jahitan, sampai dengan menyablon. Menurut Ambar (2003 : 200201) dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu
perusahaan
perlu
memperhatikan
faktor-faktor
penentu
produktivitas kerja, antara lain: a) knowledge merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. b) skills merupakan kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan, c) abilities merupakan kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai, d) attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan, e) behaviors atau perilaku dapat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan (attitude) yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Hasil perhitungan regresi linear berganda menunjukkan nilai βproduktivitas=1854,249 dengan sig = 0,047 maka produktivitas kerja berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan para pengusaha konveksi. Produktivitas kerja berpengaruh terhadap tingkat keuntungan pengusaha
konveksi
di
Kecamatan
Wedi
Kabupaten
Klaten
dikarenakan para pengusaha konveksi dapat mengelola faktor-faktor yang
mempengaruhi
produktivitas
kerja
seperti
teori
yang
dikemukakan oleh Ambar, hal ini terbukti dari tingkat pengetahuan atau knowledge, kemampuan atau skills, abilities, attitude, behaviors. Para pekerja yang bekerja di sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten mengetahui bagaimana cara memproduksi barang secara cepat dan efisien, mengetahui cara menggunakan mesin produksi dengan baik; para pekerja juga mampu menghasilkan barang yang berkualitas bagus dengan mutu yang terjamin, mampu menyelesaikan target yang diberikan; kemampuan pekerja juga cenderung lebih stabil; para pekerja juga memiliki sikap yang profesional dan rajin dalam bekerja. Dengan produktivitas kerja yang tinggi membuat para pekerja dapat menghasilkan barang yang semakin banyak sehingga keuntungan yang didapat oleh para pengusaha konveksi juga menjadi semakin meningkat. Koefisien regresi produktivitas kerja (X3) mengukur besarnya perubahan tingkat keuntungan sentra industri konveksi sehubungan dengan perubahan variabel produktivitas kerja. Nilai koefisien produktivitas kerja sebesar 1854,249, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan produktivitas kerja sebesar satu satuan maka tingkat keuntungan para pengusaha konveksi akan naik sebesar Rp1854,249 dengan asumsi jumlah modal kerja dan omzet penjualan adalah tetap/konstan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yang merupakan pengelola atau pemilik industri konveksi di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, maka dari data tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah modal kerja tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan sentra industri konveksi. Berapa pun jumlah modal kerja yang dimiliki tidak akan mempengaruhi tingkat keuntungan para pengusaha konveksi secara signifikan. 2. Omzet penjualan berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan sentra industri konveksi. Jika omzet penjualan naik, keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha juga akan semakin meningkat. 3. Produktivitas
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
tingkat
keuntungan para pengusaha di sentra industri konveksi Wedi Kabupaten Klaten.
B. Saran Dari hasil penelitian, peneliti ingin memberikan saran yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian kepada pihak sentra industri konveksi di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten dalam meningkatkan keuntungan. Adapun saran-saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengusaha sentra industri konveksi Sebaiknya jika para pengusaha konveksi ingin mendapatkan keuntungan secara maksimal, maka yang perlu diperhatikan adalah mengenai produktivitas kerja para pegawai masih tergolong kurang efisien, sehingga masih dapat ditingkatkan lagi agar hasil produksi
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
yang dihasilkan semakin maksimal dan keuntungan yang didapat juga semakin optimal yakni dengan meningkatkan pengalaman kerja, menumbuhkan sikap tanggung jawab dan disiplin kerja pegawai. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah promosi penjualan. Jika para pengusaha mampu melakukan promosi dengan lebih baik, maka peluang masyarakat untuk mengetahui usaha konveksi tersebut akan semakin banyak, dan peluang masyarakat untuk memesan barang akan lebih tinggi, yang nantinya diharapkan keuntungan pengusaha juga akan meningkat. 2. Bagi Departemen Perindustrian Kabupaten Klaten Supaya lebih memperhatikan keberadaan konveksi yang ada di Kecamatan
Wedi
Kabupaten
Klaten
dengan
cara
membantu
mendorong atau memotivasi para pengusaha untuk bekerja lebih giat, atau
bahkan
memberikan
pelatihan-pelatihan
sebagai
upaya
peningkatan kemampuan bagi para pekerja. 3. Bagi penelitian selanjutnya Pada penelitian ini diketahui bahwa ada 3 variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keuntungan para pengusaha di sentra industri konveksi Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Peneliti selanjutnya mencari variabel-variabel lain yang juga mempengaruhi akan tetapi belum dibahas dalam penelitian ini.
C. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih banyak menemui hambatan, kekurangan, dan kelemahan yang disebabkan oleh adanya berbagai faktor keterbatasan, yaitu antara lain: 1. Hasil penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan pengetahuan. Di samping itu, mengingat penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka penulisan skripsi ini jauh dari sempurna terutama dalam hal pengkajian teori, pengolahan data, dan penganalisisan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
2. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden, sehingga kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang maksimal karena ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuesioner. 3. Penelitian ini hanya dibatasi jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja. Padahal faktor yang mempengaruhi keuntungan pengusaha sentra industri konveksi ada bermacam-macam antara lain: lingkungan kerja, motivasi kerja, disiplin kerja dan lain-lain. Faktor tersebut tidak diteliti dan diperhatikan sedangkan pengaruhnya cukup signifikan. 4. Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu penelitian yang mendalami mengenai suatu kasus pada satu unsur tertentu, sehingga hanya berlaku pada kasus itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasikan di luar kasus tersebut. Penelitian ini hanya berlaku untuk pengusaha sentra industri konveksi Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu Angkoso, Nandi. 2006. Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: FE Yogyakarta Basu Swastha, 1999. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Budiono, Sugeng. 2003. Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Chaniago. 2002. Strategi Memajukan Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: Pustaka Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Grasindo Gilarso, T. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomika. Bandung: Ganeca Excata Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius Hakim, Abdul. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Ekonesia Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Kotler, Philips. 2004. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Terjemahan Drs. Benyamin Molan. PT Indeks Kelompok Gramedia Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PPUT Mangkuprawira, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Yogyakarta: STIE YKPN Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan (Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat Nitisemito, Alex. 1994. Mengatasi Turunnya Omzet Penjualan. Jakarta: Ghlia Indonesia. Rachmawati, Rina. 2009. Kewirausahaan. Semarang. Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen (Edisi 2). Jakarta: UPP AMP YKPN 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke-3. Yogyakarta: STIE YKPN S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta: Liberty Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Sjahrial, Dermawan. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media Soemarso S. R. 2004. “Akuntansi Suatu Pengantar” Buku Satu Edisi Lima. Jakarta Salemba Empat Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suryana, Sumantri. 2001. Perilaku Organisasi. Bandung: Universitas Padjajaran Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Theodorus M. Tuanakotta. 2000. Teori Akuntansi. Jakarta: FE UI Timpe, Dale. 2000. Memimpin Manusia, Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis. PT Gramedia Asri Media http://klatenkab.bps.go.id/ diakses tanggal 25 Maret 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr Di Kawasan Sentra Industri Konveksi Wedi, Klaten.
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu dan Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Omzet Penjualan, dan Produktivitas Kerja terhadap Tingkat Keuntungan Pengusaha di Sentra Industri Konveksi Wedi Kabupaten Klaten”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Sdr dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu/Sdr hanyalah sematamata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu/Sdr, oleh sebab itu saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 25 Juli 2014
Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 A. Identitas Responden 1. Nama Perusahaan
:
2. Nama Pemilik
:
3. Usia
:
4. Jenis Kelamin
:
5. Tingkat Pendidikan
:
B. Kuesioner 1. Dari mana saja sumber modal kerja selama ini? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 2. Modal yang anda gunakan apakah modal internal atau modal eksternal? Berapa besarnya modal tersebut? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 3. Berapakah besarnya modal kerja dalam bentuk uang tunai? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 4. Apakah anda memiliki aset yang berupa surat berharga? Surat berharga dalam bentuk apa sajakah yang anda miliki? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 5. Apakah anda memiliki piutang? Berapa besarnya piutang tersebut? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 6. Apakah tempat yang anda gunakan untuk melakukan proses produksi merupakan bangunan sendiri atau menyewa? Jika bangunan sendiri berapa besarnya biaya mendirikan bangunan tersebut? Jika menyewa, berapa besarnya biaya sewa? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Apa saja persediaan bakan baku (barang mentah), persediaan barang dalam proses (barang yang masih diproses lebih lanjut), dan persediaan barang jadi (barang yang telah selesai diproses) yang anda dimiliki? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 8. Berapakah harga per satuan? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 9. Berapa besarnya biaya untuk pembelian bahan baku dan biaya untuk pembelian mesin? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 10. Berapa besarnya biaya untuk pembelian bahan bakar mesin dan biaya untuk pembayaran listrik per bulan? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 11. Berapa jumlah pegawai pada sentra industri konveksi milik saudara? Berapa besarnya gaji yang diberikan pada 1 orang pegawai? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 12. Apakah di tempat anda ada bagian keamanan? Jika ada, berapa besarnya gaji untuk membayar bagian keamanan tersebut? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 13. Dalam waktu 1 bulan, biasanya berapa kali perusahaan ini melakukan produksi? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Berapa rata-rata barang yang dapat dihasilkan oleh 1 orang karyawan dalam 1 kali produksi? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 15. Berapa besarnya omzet dalam 1 kali produksi? Apa saja faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya omzet penjualan pada sentra industri konveksi milik saudara ini? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 16. Dalam 1 kali produksi, apakah omzet dapat menutup semua biaya produksi tersebut? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 17. Berapa persen barang yang gagal produksi dalam 1 kali produksi? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________ 18. Bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan? ____________________________________________________________ ___________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MODAL KERJA
No
Nama Konveksi
Uang Tunai
1
Freedom
10.000.000
2
Top Cloth
5.000.000
3 4
The Klie Want Tahuna Production
35.000.000 20.000.000
Surat Berharga Sertifikat tanah, surat kendaraan Cek Kwitansi Sertifikat tanah, cek
Piutang
Gedung
8.000.000
32.000.000
10.000.000
50.000.000
15.000.000
35.000.000
8.000.000
32.000.000
10.000.000
52.000.000
20.000.000
30.000.000
12.000.000
46.000.000
10.000.000
40.000.000
Cek, kwitansi
5
KS R
25.000.000 Cek
6 7 8
Hikaru Dumaco Langgeng Busono
40.000.000 15.000.000
Sertifikat tanah Kwitansi
20.000.000
9
Wanted T-Shirt
49.000.000
10
Seize The Day
25.000.000
Sertifikat tanah, cek, surat kendaraan Wesel
21.000.000
30.000.000
15.000.000
40.000.000
20.000.000
30.000.000
13.000.000
37.000.000
Kwitansi
11 12
13
Warning September Clothing Sony Convektion
45.000.000 Cek
20.000.000
47.000.000
14
Point's
10.000.000
15
Dunia & Co Dede Production
35.000.000
16
Sertifikat tanah, kwitansi Cek, kredit card Surat kendaraan, kwitansi
25.000.000
38.000.000
8.000.000
47.000.000
20.000.000
35.000.000
14.000.000
41.000.000
5.000.000
35.000.000
25.000.000
40.000.000
Cek
20.000.000
17
HMR Jacket
10.000.000
18
Republik
35.000.000
Sertifikat tanah, cek Kwitansi
Persediaan Kain, meja sablon, obat sablon, skrin, monil, rakel Kain, sablon, jahit, kaos Benang, kain, mesin jahit, meja Meja, kursi, kain, mesin obras, mesin p oton g Obat sablon, kain, benang obras, setrika, meja, skrin Kain, obat sablon, skrin, mesin obras, mesin bordiran Kain, benang, mesin pres, mesin obras, mesin bordiran Mesin obras, mesin potong, kain, kaos Kain, mesin jahit, mesin obras, obat sablon, benang, meja, kursi, rakel Kaos, mesin jahit, meja sablon, benang, kursi Obat sablon, mesin obras, mesin pres, kain, benang Mesin jahit, kain, skrin Kain, benang, meja, kursi, mesin obras, mesin potong, rakel, skrin, obat sablon Kain, mesin jahit, strika, meja, kursi Skrin, kain, mesin obras, mesin potong, meja, obat sablon, rakel Mesin jahit, skrin, kain, benang Kain, skrin, obat sablon, mesin jahit Skrin, meja sablon, mesin jahit, obat sablon, setrika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
CV. Anugerah Danendra
67.000.000
20
UD. Raharja
35.000.000
Sertifikat tanah, cek, surat kendaraan Cek, wesel
33.000.000
30.000.000
15.000.000
45.000.000
22.000.000
33.000.000
25.000.000
35.000.000
15.000.000
40.000.000
10.000.000
50.000.000
8.000.000
42.000.000
40.000.000
40.000.000
20.000.000
30.000.000
27.000.000
53.000.000
15.000.000
45.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
40.000.000
9.000.000
41.000.000
25.000.000
55.000.000
15.000.000
45.000.000
5.000.000
50.000.000
25.000.000
50.000.000
20.000.000
35.000.000
15.000.000
40.000.000
Kwitansi
21
Sumber Agung
60.000.000 Sertifikat tanah
22
UD. MHR
23
Mentari
24
Marisa Convection
25
75.000.000 45.000.000
Kwitansi
15.000.000 10.000.000
26
Batik Antik UD. Enggal Mekar
27
Praktis
15.000.000
Penimo
45.000.000
29
Rider Konveksi
30.000.000
31
Star UD. Kristiar Konveksi
25.000.000
20.000.000
33
UD. Mahari
85.000.000
35
UD. Bliss
Sertifikat tanah, cek, wesel Cek
Kwitansi, credit card
40.000.000
Batik Raharjo
Dharma Asri
Kwitansi
Sertifikat tanah
32
34
Sertifikat tanah, surat kendaraan Kwitansi
65.000.000
28
30
Cek
60.000.000 10.000.000
Surat kendaraan Cek, wesel
Sertifikat tanah Cek Cek
36 37 38
Konveksi Rapi Kuwera Momojo
55.000.000 35.000.000 25.000.000
Kwitansi Sertifikat tanah, kwitansi
Kain, skrin, mesin jahit, mesin obras, obat sablon, benang, meja, kursi Meja, kursi, kain, obat sablon, mesin jahit, skrin, monil Skrin, meja, kain, mesin jahit, obat sablon, setrika Meja, kursi, kain, mesin obras, mesin potong, rakel, skrin, obat sablon Kain, mesin jahit, obat sablon, meja Skrin, rakel, kain, monil, mesin jahit, meja Meja, kursi, kain, mesin jahit, kaos Kain, skrin, mesin jahit, obat sablon Mesin jahit, skrin, kain, benang, kaos Skrin, kain, benang, mesin obras, mesing pres, obat sablon Kain, skrin, mesin jahit, obat sablon, meja, kursi Kain, setrika, mesin obras, mesin potong, obat sablon Kain, meja, kursi, mesin obras, obat, sablon, benang, mesin potong , skrin Skrin, kain, mesin jahit, obat sablon Meja, kain, skrin, mesin jahit, mesin obras, obat sablon, benang, kursi Skrin, rakel, kain, monil, mesin jahit, meja Kain, skrin, mesin jahit, obat sablon Meja, kursi, kain, benang, kaos, skrin, monil, rakel Kain, mesin jahit, skrin Meja, mesin jahit, obat sabln, skrin, kain, benang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Shinta Baru Konveksi
68.000.000
40
DeltaTwo
20.000.000
Cek, wesel, surat kendaraan Kwitansi
12.000.000
50.000.000
7.000.000
48.000.000
Skrin, kain, meja obras, meja potong, obat sablon, kaos Kain, obat sablon, mesin jahit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Omzet Penjualan
No
Nama Konveksi
1
Freedom
2
Top Cloth
3
The Klie Want
4
Tahuna Production
5
KS R
6
Hikaru
7
Dumaco
8
Langgeng Busono
9
Wanted T-Shirt
10
Seize The Day
11
Warning
12
September Clothing
13
Sony Convektion
14
Point's
15
Dunia & Co
16
Dede Production
17
HMR Jacket
18 19
Republik CV. Anugerah Danendra
20
UD. Raharja
21
Sumber Agung
22
UD. MHR
23
Mentari
Jumlah Barang yang Terjual (Pcs) Kaos Kemeja
Harga Barang (Rp) Kaos Kemeja
130
45
40.000
50.000
Omzet Penjualan (Rp) 8.250.000
200
70
50.000
60.000
14.200.000
220
30
40.000
70.000
10.900.000
250
80
45.000
55.000
15.650.000
385
54
45.000
60.000
20.565.000
320
78
40.000
45.000
16.310.000
300
20
45.000
60.000
15.600.000
410
80
50.000
55.000
24.900.000
380
55
45.000
60.000
20.400.000
400
70
40.000
55.000
19.850.000
550
140
40.000
50.000
29.000.000
220
45
40.000
55.000
11.275.000
900
60
50.000
65.000
48.900.000
250
75
40.000
50.000
13.750.000
425
120
45.000
55.000
25.725.000
350
50
50.000
60.000
20.500.000
200
100
45.000
55.000
14.500.000
600
85
45.000
50.000
31.250.000
680
100
40.000
65.000
33.700.000
400
65
40.000
50.000
19.250.000
250
80
55.000
65.000
18.950.000
750
184
40.000
50.000
39.200.000
620
100
45.000
55.000
33.400.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Marisa Convection
25
Batik Antik
26
UD. Enggal Mekar
27
Praktis
28
Penimo
29
Rider Konveksi
30
Star
31
UD. Kristiar Konveksi
32
Batik Raharjo
33
UD. Mahari
34
Dharma Asri
35
UD. Bliss
36
Konveksi Rapi
37
Kuwera
38
Momojo
39
Shinta Baru Konveksi
40
DeltaTwo
350
80
50.000
65.000
22.700.000
300
55
50.000
60.000
18.300.000
660
90
55.000
65.000
42.150.000
580
76
40.000
50.000
27.000.000
850
80
40.000
55.000
38.400.000
360
140
45.000
65.000
25.410.000
300
150
45.000
60.000
22.500.000
600
160
40.000
70.000
35.200.000
225
85
50.000
65.000
16.775.000
700
106
40.000
50.000
33.300.000
900
170
40.000
55.000
45.350.000
250
25
55.000
65.000
15.375.000
900
103
40.000
60.000
42.180.000
400
60
45.000
55.000
21.300.000
320
26
40.000
60.000
14.360.000
300
45
45.000
50.000
15.750.000
240
10
40.000
50.000
10.100.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PRODUKTIVITAS KERJA
No
Nama Konveksi
1
Freedom
2
Top Cloth
3
The Klie Want
4
Tahuna Production
5
KSR
6
Hikaru
7
Dumaco
8
Langgeng Busono
9
Wanted T-Shirt
10
Seize The Day
11
Warning
12
September Clothing
13
Sony Convektion
V
Point's
15
Dunia & Co
16
Dede Production
17
HMR Jacket
18 19
R e publ i k CV. Anugerah Danendra
20
UD. Raharja
21
Sumber Agung
22
UD. MHR
23
Mentari
Barang yang Diprduksi/bln (output) 175
Jumlah Pekerja (input)
Produktivitas Kerja
2
88
270
4
68
250
4
63
330
5
66
439
7
63
398
6
66
320
6
53
490
8
61
435
7
62
470
9
52
690
10
69
265
4
66
960
22
44
325
4
81
545
10
55
400
8
50
300
5
60
685
11
62
780
14
56
465
9
52
330
8
41
934
17
55
720
12
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Marisa Convection
25
Batik Antik
26
UD. Enggal Mekar
27
Praktis
28
Penimo
29
Rider Konveksi
30
Star
31
UD. Kristiar Konveksi
32
Batik Raharjo
33
UD. Mahari
34
Dharma Asri
35
UD. Bliss
36
Konveksi Rapi
37
Kuwera
38
Momojo
39
Shinta Baru Konveksi
40
DeltaTwo
430
8
54
355
6
59
750
18
42
656
12
55
930
22
42
500
9
56
450
10
45
760
16
48
310
8
39
806
15
54
1070
20
54
275
5
55
1003
20
50
460
8
58
346
5
69
345
11
31
250
4
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Biaya Total
No
Nama Konveksi
1
Freedom
2
Top Cloth
3 4
The Klie Want Tahuna Production
5
KS R
6
Hikaru
7
Dumaco Langgeng Busono Wanted TShirt
8 9 10
Seize The Day
11
13
Warning September Clothing Sony Convektion
14
Point’s
12
15 16
Dunia & Co Dede Production
17
HMR Jacket
18
Republik CV. Anugerah Danendra
19 20
UD. Raharja
21
Sumber Agung
22
UD. MHR
Biaya Bahan Baku (Rp)
Biaya Mesin (Rp)
1.700.000
3.350.000
1.100.000
5.000.000
900.000
3.200.000
1.000.000
4.570.000
1.900.000
3.900.000
800.000
4.200.000
1.000.000
2.492.000
1.800.000
4.630.000
1.655.000
3.800.000
1.500.000
2.196.000
2.000.000
6.500.000
900.000
2.816.000
2.500.000
6.730.000
735.000
3.750.000
1.500.000
5.145.000
1.800.000
3.490.000
500.000
2.209.000
1.400.000
5.710.000
2.130.000
7.800.000
1.250.000
3.370.000
1.750.00
4.130.000
2.700.000
7.350.000
Biaya Bhn Bkr Mesin (Rp)
-
Biaya Listrik (Rp)
Gaji Karyawan (Rp)
350.000
800.000
250.000
1.800.000
300.000
2.080.000
250.000
2.200.000
320.000
2.660.000
240.000
2.460.000
200.000
1.700.000
270.000
3.600.000
300.000
2.940.000
380.000
3.150.000
420.000
4.800.000
175.000
2.400.000
450.000
13.200.000
200.000
2.150.000
300.000
4.300.000
250.000
3.760.000
200.000
2.000.000
250.000
4.950.000
350.000
6.300.000
200.000
3.150.000
300.000
3.600.000
450.000
8.500.000
Biaya Keamanan (Rp)
700.000 1.800.000 900.000 650.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 24 25 26
Mentari Marisa Convection Batik Antik UD. Enggal Mekar
27
Praktis
28
Penimo
29
Rider Konveksi
30
Star UD. Kristiar Konveksi
31 32
Batik Raharjo
33
UD. Mahari
34
Dharma Asri
35
UD. Bliss
36
Konveksi Rapi
37
Kuwera
38 39
Momojo Shinta Baru Konveksi
40
DeltaTwo
2.100.000
7.880.000
1.600.000
4.095.000
1.800.000
4.518.000
3.000.000
8.940.000
2.250.000
3.670.000
2.500.000
7.190.000
2.100.000
4.400.000
2.300.000
7.482.000
2.700.000
6.210.000
1.500.000
3.490.000
2.800.000
7.000.000
2.600.000
8.250.000
1.500.000
2.811.000
3.000.000
8.800.000
1.700.000
3.665.000
1.500.000
3.000.000
2.300.000
4.500.000
800.000
2.800.000
-
350.000
5.400.000
300.000
3.440.000
250.000
3.300.000
400.000
9.540.000
350.000
6.000.000
300.000
9.240.000
250.000
4.050.000
300.000
5.000.000
450.000
9.600.000
200.000
2.960.000
350.000
8.700.000
350.000
12.000.000
300.000
2.250.000
400.000
12.000.000
350.000
3.840.000
250.000
3.250.000
300.000
4.620.000
175.000
2.400.000
1.100.000 500.000 650.000 1.300.000 450.000 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KEUNTUNGAN PENGUSAHA KONVEKSI
No
Nama Konveksi
1
Freedom
2
Top Cloth
3
The Klie Want
4
Tahuna Production
5
KSR
6
Hikaru
7
Dumaco
8
Langgeng Busono
9
Wanted T-Shirt
10
Seize The Day
11
Warning
12
September Clothing
13
Sony Convektion
V
Point's
15
Dunia & Co
16
Dede Production
17
HMR Jacket
18 19
R e publ i k CV. Anugerah Danendra
20
UD. Raharja
21
Sumber Agung
22
UD. MHR
23
Mentari
Total Revenue/TR (Rp) 8.250.000
Total Cost/TC (Rp)
Keuntungan (Rp)
4.800.000
3.450.000
14.200.000
8.176.000
6.024.000
10.900.000
6.565.000
4.335.000
15.650.000
8.020.000
7.630.000
20.565.000
8.780.000
11.785.000
16.310.000
7.700.000
8.610.000
15.600.000
5.392.000
10.208.000
24.900.000
11.000.000
13.900.000
20.400.000
8.695.000
11.705.000
19.850.000
7.226.000
12.624.000
29.000.000
13.720.000
15.280.000
11.275.000
6.291.000
4.984.000
48.900.000
24.680.000
24.220.000
13.750.000
6.835.000
6.915.000
25.725.000
11.245.000
14.480.000
20.500.000
9.300.000
11.200.000
14.500.000
4.909.000
9.591.000
31.250.000
12.310.000
18.940.000
33.700.000
17.480.000
16.220.000
19.250.000
7.970.000
11.280.000
18.950.000
9.780.000
9.170.000
39.200.000
19.650.000
19.550.000
33.400.000
15.730.000
17.670.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Marisa Convection
25
Batik Antik
26
UD. Enggal Mekar
27
Praktis
28
Penimo
29
Rider Konveksi
30
Star
31
UD. Kristiar Konveksi
32
Batik Raharjo
33
UD. Mahari
34
Dharma Asri
35
UD. Bliss
36
Konveksi Rapi
37
Kuwera
38
Momojo
39
Shinta Baru Konveksi
40
DeltaTwo
22.700.000
9.435.000
13.265.000
18.300.000
9.868.000
8.432.000
42.150.000
22.980.000
19.170.000
27.000.000
12.270.000
14.730.000
38.400.000
19.230.000
19.170.000
25.410.000
10.800.000
14.610.000
22.500.000
15.482.000
7.018.000
35.200.000
19.460.000
15.740.000
16.775.000
8.150.000
8.625.000
33.300.000
18.850.000
14.450.000
45.350.000
23.850.000
21.500.000
15.375.000
6.861.000
8.514.000
42.180.000
25.500.000
16.680.000
21.300.000
9.555.000
11.745.000
14.360.000
8.000.000
6.360.000
15.750.000
12.170.000
3.580.000
10.100.000
6.175.000
3.925.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA KONVEKSI No
Nama Perusahaan
1
Freedom
2
Top Cloth
3
The Klie Want
4
Tahuna Production
5
KSR
6
Hikaru
7
Dumaco
8
Langgeng Busono
9
Wanted T-Shirt
10
Seize The Day
11
Warning
12
September Clothing
13
Sony Convektion
14
Point's
15
Dunia & Co
16
Dede Production
17
HMR Jacket
18 19
R e publ i k CV. Anugerah Danendra
20
UD. Raharja
21
Sumber Agung
22
UD. MHR
23
Mentari
24
Marisa Convection
Modal Omzet Kerja Penjualan /bulan (Rp) /bulan (Rp) 50.000.000 8.250.000
Produktivitas Kerja(pcs/bln) 88
Keuntungan /bulan (Rp) 3.450.000
65.000.000
14.200.000
68
6.024.000
85.000.000
10.900.000
63
4.335.000
60.000.000
15.650.000
66
7.630.000
82.000.000
20.565.000
63
11.785.000
90.000.000
16.310.000
66
8.610.000
73.000.000
15.600.000
53
10.208.000
70.000.000
24.900.000
61
13.900.000
100.000.000
20.400.000
62
11.705.000
80.000.000
19.850.000
52
12.624.000
95.000.000
29.000.000
69
15.280.000
70.000.000
11.275.000
66
4.984.000
110.000.000
48.900.000
44
24.220.000
65.000.000
13.750.000
81
6.915.000
90.000.000
25.725.000
55
14.480.000
75.000.000
20.500.000
50
11.200.000
60.000.000
14.500.000
60
9.591.000
100.000.000
31.250.000
62
18.940.000
130.000.000
33.700.000
56
16.220.000
95.000.000
19.250.000
52
11.280.000
115.000.00
18.950.000
41
9.170.000
135.000.000
39.200.000
55
19.550.000
100.000.000
33.400.000
60
17.670.000
75.000.000
22.700.000
54
13.265.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Batik Antik
26
UD. Enggal Mekar
27
Praktis
28
Penimo
29
Rider Konveksi
30
Star
31
UD. Kristiar Konveksi
32
Batik Raharjo
33
UD. Mahari
34
Dharma Asri
35
UD. Bliss
36
Konveksi Rapi
37
Kuwera
38
Momojo
39
Shinta Baru Konveksi
40
DeltaTwo
60.000.000
18.300.000
59
8.432.000
145.000.000
42.150.000
42
19.170.000
65.000.000
27.000.000
55
14.730.000
125.000.000
38.400.000
42
19.170.000
90.000.000
25.410.000
56
14.610.000
80.000.000
22.500.000
45
7.018.000
115.000.000
35.200.000
48
15.740.000
70.000.000
16.775.000
39
8.625.000
165.000.000
33.300.000
54
14.450.000
120.000.000
45.350.000
54
21.500.000
65.000.000
15.375.000
55
8.514.000
130.000.000
42.180.000
50
16.680.000
90.000.000
21.300.000
58
11.745.000
80.000.000
14.360.000
69
6.360.000
130.000.000
15.750.000
31
3.580.000
75.000.000
10.100.000
63
3.925.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 3 Hasil Uji Normalitas
Npar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Param eters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Unstandardiz ed Residual 40 ,0000000 2033664,756 ,181 ,149 -,181 1,143 ,147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI LINIERITAS KONVEKSI
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.349E14
3
3.116E14
Residual
1.613E14
36
4.480E12
Total
1.096E15
39
F 69.552
a. Predictors: (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Sig. .000
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS KONVEKSI
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error -4228590 1743129 ,016 ,017 ,734 ,075 1854,249 900,024
a. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Standardized Coefficients Beta ,082 ,916 ,142
t -2,426 ,926 9,757 2,060
Sig. ,020 ,361 ,000 ,047
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,516 ,464 ,856
1,939 2,154 1,168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS KONVEKSI
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Produktivit as _kerja, Jumlah_ modal, Omzet_ a penjualan
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All reques ted variables entered. b. Dependent Variable: LN_RES2
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 13,520 216,509 230,029
df 3 36 39
Mean Square 4,507 6,014
F ,749
Sig. ,530a
a. Predictors : (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_penjualan b. Dependent Variable: LN_RES2
Coefficientsa
Model 1
(Cons tant) Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 24,973 2,020 1,47E-008 ,000 3,73E-008 ,000 ,000 ,001
a. Dependent Variable: LN_RES2
Standardized Coefficients Beta ,165 ,102 -,017
t 12,366 ,734 ,428 -,098
Sig. ,000 ,468 ,671 ,923
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL UJI AUTOKORELASI
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Produktivit as _kerja, Jumlah_ modal, Omzet_ a penjualan
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All reques ted variables entered. b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Model Summaryb Model 1
R ,924a
R Square ,853
Adjusted R Square ,841
Std. Error of the Es timate 2116705,389
DurbinWatson 1,956
a. Predictors : (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_ penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.349E14
3
3.116E14
Residual
1.613E14
36
4.480E12
Total
1.096E15
39
F 69.552
a. Predictors: (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Sig. .000
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL REGRESI LINIER BERGANDA
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Produktivit as _kerja, Jumlah_ modal, Omzet_ a penjualan
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All reques ted variables entered. b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Descriptive Statistics N Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja Tingkat_keuntungan Valid N (lis twis e)
40 40 40 40 40
Minimum 50000000 7260000 1000 3443000
Maximum 165000000 35240000 2818 24220000
Mean Std. Deviation 91700000,00 27268089,738 19524950,00 6609923,065 1774,65 406,962 11930950,00 5301586,192
Model Summaryb Model 1
R ,924a
R Square ,853
Adjusted R Square ,841
Std. Error of the Es timate 2116705,389
DurbinWatson 1,956
a. Predictors : (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_ penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.349E14
3
3.116E14
Residual
1.613E14
36
4.480E12
Total
1.096E15
39
F 69.552
a. Predictors: (Constant), Produktivitas_kerja, Jumlah_modal, Omzet_penjualan b. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Sig. .000
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Jumlah_modal Omzet_penjualan Produktivitas_kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error -4228590 1743129 ,016 ,017 ,734 ,075 1854,249 900,024
a. Dependent Variable: Tingkat_keuntungan
Standardized Coefficients Beta ,082 ,916 ,142
t -2,426 ,926 9,757 2,060
Sig. ,020 ,361 ,000 ,047
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,516 ,464 ,856
1,939 2,154 1,168