PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Wiratama Rahman NIM: 091114066
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 November 2013 Penulis
Wiratama Rahman
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Wiratama Rahman
No Induk Mahasiswa : 091114066 Demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
saya
memberikan
kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2012/2013”. Beserta perangkat yang diperlukan bila ada. Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun yang memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 18 November 2013 Yang menyatakan
Wiratama Rahman
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO “NOTHING IS IMPOSSIBLE”
”Disiplin, tertib dan tanggung jawab adalah modal utama dalam mencapai kesuksesan” “ Hidup adalah perjuangan, berusahalah menjadi manusia yang berguna bagi diri, sesama, bangsa serta agama” “Awali segala sesuatu dengan berdoa, tetap semangat dan pantang menyerah” “Impian bagaikan semangat yang ada dalam diri, bisa menjadi motivasi untuk mengapai mimpi”
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi. Suparno, Wahyuning Haryati, Yan, dan Ully Arta yang telah Memberikan kasih sayang dan doa sehingga dapat Berhasil dalam studi. Kekasihku tercinta yang telah mendukung dan Senantiasa menjadi motivasi bagiku. Almamater Universitas Sanata Dharma, khususnya Buat Program Studi Bimbingan dan Konseling.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2012/2013 Wiratama Rahman Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) di SMK Negeri 2 Depok dalam bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa kelas X A TKJ. Penelitian terdiri dari tiga siklus, setiap pertemuan dilakukan 1 x 45 menit. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, skala kiraan sifat, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Pedoman observasi digunakan setiap bimbingan berlangsung, angket digunakan setiap akhir siklus. Pedoman wawancara dan catatan lapangan digunakan setiap bimbingan berlangsung. Berdasarkan hasil analisis angket motivasi mengikuti bimbingan, observasi motivasi mengikuti bimbingan, wawancara kepada guru dan siswa, dan catatan lapangan ada peningkatan motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Hal ini ditunjukkan dengan: (1) data hasil observasi motivasi siswa siklus I dengan persentase 56,6 % dengan kategori sedang dilakukan tindakan siklus II dengan persentase 76,6 % dengan kategori tinggi. Dari hasil observasi siklus II dilakukan tindakan siklus III mengalami peningkatan menjadi 86,6 % dengan kategori sangat tinggi. Data hasil angket motivasi siswa mengalami dari siklus I ke siklus II sebesar 72,75 % menjadi 81 %. Data hasil tindakan siklus II ke siklus III sebesar 81 % menjadi 85,95 %. Dari hasil wawancara, catatan lapangan, skala kiraan sifat dan dokumentasi diperoleh keterangan bahwa secara umum siswa termotivasi dalam bimbingan. Berdasarkan data hasil observasi motivasi, hasil angket motivasi, skala kiraan sifat, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa meningkat setelah bimbingan klasikal menggunakan media audio visual.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE ENHANCEMENT OF STUDENTS’ MOTIVATION IN JOINING CLASSICAL GUIDANCE SERVICE THROUGH AUDIO VISUAL MEDIA ON STUDENTS OF CLASS X A NCE (NETWORK COMPUTER ENGINEERING) AT SMK NEGERI 2 DEPOK IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR by Wiratama Rahman Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This research aims to increase the motivation of students class X A NCE (Network Computer Engineering) at SMK Negeri 2 Depok in joining classical guidance using audio-visual media. This study is an action research of guidance and counseling which is carried out in collaboration with the teachers. The subject of this research is 32 students of class X A NCE. This research consists of three cycles, each meeting lasts for 1 x 45 minutes. The technique of data collection is using observation, questionnaire, the scale of nature estimation, interview, field notes, and documentation. Observation guidelines are used in every guidance, while questionnaire is used at the end of each cycle. The interview guidelines and field notes are also used during guidance. Based on the result of analysis from the questionnaire of motivation in joining guidance, observation of motivation in joining guidance, interview with teachers and students, and field notes, there is an increase of students’ motivation in joining classical guidance using audiovisual media. This can be indicated by: (1) the data of students’ motivation observation in cycle I with the percentage of 56.6% in medium category; and in cycle II with the percentage of 76.6% in high category. From the observation of cycle II with an action of cycle III, there is an increase with the percentage of 86.6% in very high category. The students’ motivation questionnaire from cycle I to cycle II increases from 72.75% to 81%. The action result of cycle II to cycle III increases from 81% to 85.95%. According to the interview result, field notes, the scale of nature estimation, and documentation, students are generally quite motivated in guidance service. Based on motivation observation data, motivation questionnaire, the scale of nature estimation, interview, field notes, and documentation, it can be concluded that students’ motivation increases after joining classical guidance using audiovisual media.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, cinta dan hidayah, kekuatan dan dukungan serta kasih-Nya yang begitu besar pada saya dalam proses pembuatan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling. Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu saya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta
dan
Dosen
Pembimbing yang tulus memberi petunjuk, bimbingan, perhatian selama proses skripsi, dan memberikan dukungannya dalam proses penyelesaian skripsi ini. 2. Segenap Dosen dan Karyawan Bimbingan dan Konseling yang telah banyak mendukung studi sehingga dapat menyelesaikan skripsi pada waktunya. 3. Drs. Aragani Mizan Zakaria sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Depok yang telah mengizinkan pelaksanaan penelitian dan memberikan dukungan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Rismiyanti, S.Pd dan Bangun Parikesit, S.Pd, selaku guru Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Depok yang berkenan menerima, mendampingi, dan membantu saya dalam melaksanakan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Para siswa-siswi kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) SMK Negeri 2 Depok (STEMBAYO) yang senang hati menerima peneliti, bekerjasama, dan memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 6. Orang tuaku tercinta bapak Suparno dan ibu Wahyuning Haryati yang telah memberi dukungan doa, perhatian, dan kasih sayang selama menjalani studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Kakak tercinta Ully Artha yang telah memberi semangat, doa, dan biaya selama menjalani studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Bapak Wijo Purnomo, BA dan Mama Diah Pancawati yang telah memberi dukungan doa, perhatian, dan kasih sayang. 9. Widya Wulan Hapsari yang telah mendukung dalam doa, perhatian, dan kasih sayang selama ini. 10. Teman-teman Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2009 yang telah menjalin
kebersamaan
dan
persahabatan
selama
saya
mengikuti
perkuliahan dan segala bentuk bantuan dalam penyelesaian skripsi. 11. Temen-temenku tercinta Galih, Deddy, Uut, Mas Anno, Mas Ony, Jarot, Lis Aviani, Arista dan Pokis terimakasih atas doa dan dukungan kalian. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentu memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penulis
Wiratama Rahman
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................ iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi ABSTRAK........................................................................................................... vii ABTRACT........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR.......................................................................................... ix DAFTAR ISI......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7 E. Batasan Istilah ........................................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Pelayanan Bimbingan di Sekolah............................................................ 10 1. Pengertian Bimbingan........................................................................ 10 2. Bimbingan Klasikal............................................................................ 11 B. Motivasi................................................................................................... 12 1. Pengertian Motivasi........................................................................... 12 2. Jenis Motivasi.................................................................................... 14 3. Hal-hal yang Mempengaruhi Motivasi.............................................. 15 4. Faktor-faktor yang Memotivasi Belajar............................................. 17
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Peran Bimbingan dalam Memotivasi................................................. 19 C. Media Pembelajaran................................................................................. 21 1. Pengertian Media Pembelajaran......................................................... 21 2. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran..................... 22 3. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran........................ 23 4. Media Bimbingan dan Konseling....................................................... 24 D. Media Audio Visual................................................................................. 25 1. Pengertian Media Audio Visual......................................................... 25 2. Macam-macam Media Audio Visual................................................. 25 3. Bentuk-bentuk Media Audio Visual.................................................. 26 4. Peran dan Keunggulan Media Audio Visual dalam Layanan Bimbingan Klasikal............................................................. 27 E. Hipotesis Tindakan.................................................................................. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 30 B. Subjek dan Objek Penelitian..................................................................... 31 C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 31 D. Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................................... 31 E. Prosedur Penelitian................................................................................... 32 F. Instrumen Penelitian................................................................................. 35 G. Validasi dan Reliabilitas........................................................................... 40 H. Teknik Analisis Data................................................................................ 42 I. Indikator Keberhasilan............................................................................. 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas................................... 47 1. Pra tindakan..................................................................................... 48 a.
Perencanaan.............................................................................. 48
b.
Pelaksanaan Pra Tindakan........................................................ 50
c.
Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Pra Tindakan................................................................ 52
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
Refleksi..................................................................................... 55
2. Siklus I............................................................................................. 55 a.
Perencanaan.............................................................................. 56
b.
Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 56
c.
Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus I......................................................................... 60
d.
Refleksi..................................................................................... 62
3. Siklus II........................................................................................... 64 a.
Perencanaan.............................................................................. 64
b.
Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 64
c.
Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus II....................................................................... 66
d.
Refleksi..................................................................................... 69
4. Siklus III.......................................................................................... 70 a.
Perencanaan.............................................................................. 70
b.
Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 71
c.
Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus III...................................................................... 73
d.
Refleksi..................................................................................... 76
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling.............. 77 1. Hasil Angket Motivasi Siswa.......................................................... 77 2. Hasil Lembar Observasi.................................................................. 82 3. Hasil Skala Kiraan Sifat.................................................................. 84 4. Hasil Wawancara............................................................................. 85 5. Hasil Uji t Motivasi Siswa............................................................... 87 C. Pembahasan............................................................................................... 88 D. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................... 94 B. Saran......................................................................................................... 94
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 96 LAMPIRAN........................................................................................................ 99
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Bab III
Halaman
3. 1 : Jadwal Kegiatan Penelitian......................................................................... 32 3. 2 : Kisi-kisi Panduan Observasi Siswa............................................................. 36 3. 3 : Kisi-kisi Skala Motivasi Siswa dalam Layanan Bimbingan Klasikal..................................................................... 38 3. 4 : Pedoman Wawancara Guru dan Siswa....................................................... 39 3. 5 : Kriteria Hasil Presentase Skor Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal................................................... 43 3. 6 : Kriteria Kategori Hasil Persentase Skor Observasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan............................. 45 3. 7 : Rentang Skor Penilaian Setiap Siklus Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan............................. 46
Tabel Bab IV 4. 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas X A TKJ......................................... 48 4. 2 : Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pada Pra Tindakan................... 53 4. 3 : Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori........................ 54 4. 4 : Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus I............................ 61 4. 5 : Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori........................ 62 4. 6 : Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus II.......................... 67 4. 7 : Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori........................ 69 4. 8 : Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pada Siklus III......................... 74 4. 9 : Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori........................ 76 4. 10 : Persentase dan Kriteria Perkembangan Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal...................................... 77 4. 11 : Data Hasil Observasi Motivasi Siswa Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III...................................... 83 4. 12 : Hasil Uji t Motivasi Pra Tindakan Sampai Siklus III............................. 87
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1
: Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Pra Tindakan....................................... 54
2
: Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklus I................................................ 62
3
: Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklus II............................................... 68
4
: Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklus III............................................. 75
5
: Grafik Hasil Angket Motivasi Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.................................................... 79
6
: Grafik Hasil Angket Motivasi Siklus II dan Siklus III.......................... 80
7
: Grafik Hasil Angket Motivasi Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III................................... 81
8
: Perbandingan Persentase Angket Motivasi Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III................................... 82
9
: Grafik Observasi Siswa Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III................................... 84
10 : Grafik Skala Kiraan Sifat Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III................................... 85
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1................................................................................................... 99 1. 1 SPB Pra Tindakan (Motivasi Hidup)...................................................... 100 1. 2 SPB Siklus I (Problem Solving/Pemecahan Masalah)............................ 107 1. 3 SPB Siklus II (Kritis dalam Bekerja)...................................................... 113 1. 4 SPB Siklus III (Konsentrasi).................................................................. 120 1. 5 Daftar Hadir Siswa................................................................................. 126 LAMPIRAN 2.................................................................................................. 127 2. 1 Lembar Observasi Motivasi Siswa......................................................... 128 2. 2 Hasil Lembar Observasi Motivasi Siswa................................................ 129 2. 3 Analisis Hasil Lembar Observasi Motivasi Siswa.................................. 133 LAMPIRAN 3.................................................................................................. 134 3. 1 Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa........................................... 135 3. 2 Hasil Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa................................. 136 3. 3 Analisis Hasil Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa................... 137 LAMPIRAN 4................................................................................................. 139 4. 1 Lembar Angket Motivasi Siswa............................................................ 140 4. 2 Hasil Perolehan Skor Angket Motivasi Siswa...................................... 141 4. 3 Analisis Hasil Angket Motivasi Siswa................................................. 145 LAMPIRAN 5................................................................................................. 149 5. 1 Catatan Lapangan................................................................................. 150 5. 2 Dokumentasi Foto-foto Penelitian........................................................ 153 LAMPIRAN 6................................................................................................ 155 6. 1 Validitas dan Reliabilitas..................................................................... 156 LAMPIRAN 7................................................................................................ 157 7. 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian.......................................................... 158
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun prasarana. Aspek kualitas, pendidikan kita memang sungguh sangat memprihatinkan dibandingkan dengan kualitas pendidikan bangsa lain. Segi pelayanan bimbingan di SMA/K terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak termasuk bagi siswa. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 sampai dengan 22 tentang standar proses pendidikan disebutkan,
bahwa
proses
pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan secara inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses pendidikan ditekankan keteladanan pendidik, adanya perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan perlu pengawasan yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik seharusnya dapat menggunakan media,
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
karena penggunaan media dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Peningkatan mutu pendidikan sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi. Perkembangan pesat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini, dirasakan pengaruhnya dalam perkembangan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Guru Bimbingan Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai motivasi dengan mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Menurut Winkel (2004: 29), bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada individu secara berkesinambungan, agar individu dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak dengan wajar sesuai dengan tuntutan dan masyarakat sekitarnya. Moegiadi (dalam Winkel, 2004: 29) menyatakan bahwa bimbingan merupakan suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadi. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diberikan kepada semua peserta didik, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan dalam mengembangkan diri, mengenal tugas perkembangan, mengenali emosi, dan memotivasi. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk menghadapi keadaan yang selalu berubah dan tidak pasti. Pembimbing adalah salah satu komponen penting yang menentukan arah pilihan dan tujuan siswa dalam kegiatan layanan bimbingan. Pembimbing memiliki peranan yang sangat vital dalam kegiatan bimbingan di kelas. Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien adalah salah satu tugas seorang pembimbing dalam setiap kegiatan bimbingan di kelas. Pembimbing sebagai fasilitator dalam kegiatan bimbingan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas motivasi siswa terutama dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Pembimbing harus benar-benar memperhatikan, memikirkan, dan sekaligus merencanakan proses bimbingan yang menarik bagi siswa, agar siswa semangat dalam mengikuti bimbingan dan mau terlibat dalam proses bimbingan, sehingga bimbingan tersebut menjadi efektif. Untuk mengikuti layanan melaksanakan bimbingan secara efektif diperlukan dorongan yang kuat dalam diri siswa sendiri. Dorongan ini lazim disebut dengan motivasi. Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi akan melakukan sesuatu dengan penuh semangat, terarah, dan penuh rasa percaya diri. Hal ini berlaku juga pada kegiatan bimbingan bagi siswa. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan lebih bersemangat dalam mengikuti layanan bimbingan, bersungguh-sungguh dalam kegiatan bimbingan, maka efek bantuan yang diberikan akan meningkat lebih optimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Motivasi merupakan hal yang penting dan perlu ditumbuhkan oleh setiap pembimbing untuk meningkatkan gairah, rasa senang, dan semangat siswa dalam mengikuti layanan bimbingan. Motivasi berkaitan dengan sejumlah keterlibatan siswa dalam aktivitas di kelas seperti dorongan untuk melakukan sesuatu berdasarkan tujuan tertentu, melakukan kebiasaan-kebiasaan positif, dan melakukan hasrat tertentu. Hal ini akan erat kaitannya dalam usaha untuk mencapai tujuan bimbingan, keuletan dalam mengikuti bimbingan, dan kepuasan terhadap bimbingan. Berdasarkan observasi pada kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan di SMK Negeri 2 Depok, khususnya pada kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) pada bulan Januari 2013, diketahui bahwa pada saat bimbingan klasikal berlangsung siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pembimbing, hal tersebut terlihat ketika siswa tidak memberikan umpan balik kepada pembimbing. Pada saat guru pembimbing menjelaskan materi bimbingan di depan kelas, sebagian siswa tidak memiliki motivasi untuk mengikuti bimbingan. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Siswa tampak asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, melamun, tidak mendengarkan penjelasan guru, bahkan ada yang mengerjakan tugas pelajaran lain, dan terlambat datang mengikuti bimbingan. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan siswa kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) SMK Negeri 2 Depok, belum berkembang secara optimal. Model pelayanan bimbingnan yang diimplementasikan guru selama ini kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
mendukung peningkatan motivasi siswa. Adanya berbagai kecenderungan situasi yang muncul, perlu adanya penerapan media bimbingan yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan. Proses layanan bimbingan menggunakan media bimbingan yang tepat mampu mempengaruhi motivasi siswa. Penggunaan media bimbingan yang tepat, dapat menjadikan siswa memiliki motivasi yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi diri. Motivasi yang tinggi mampu membuat siswa lebih tertarik, senang, tidak bosan, dan meningkatkan antusias siswa dalam mendengarkan materi bimbingan. Salah satu media yang mampu membuat suasana bimbingan menarik, memotivasi siswa, dan menyenangkan adalah media audio visual. Menurut Daryanto (2010: 91) penggunaan suatu media dapat menyampaikan pesan lebih menarik perhatian. Unsur perhatian inilah yang penting dalam proses belajar, karena dari adanya perhatian akan timbul rangsangan/motivasi untuk belajar. Melalui penggunaan media audio visual dalam layanan bimbingan klasikal, diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Sanjaya, (2006: 172) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media audio visual dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab memiliki dua unsur media. Unsur pertama memiliki suara yang disebut audio. Unsur kedua memiliki gambar yang disebut visual. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam upaya mencapai tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
layanan bimbingan klasikal, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal Melalui Penggunaan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) Di SMK Negeri 2 Depok Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus PTBK ini sebagai berikut: 1. Apakah motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui penggunaan media audio visual pada siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok? 2. Seberapa tinggi kecenderungan peningkatan skor motivasi setiap antar siklus dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok. 2. Mengukur peningkatan motivasi siswa antar siklus dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak: 1. Manfaat Teoritis Mampu memberikan sumbangan terhadap tambahan pengetahuan bidang pendidikan khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) dengan penerapan media audio visual yang semakin inovatif. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan
motivasi dan
keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan di kelas. Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dan meningkatkan responsi positif (senang/suka, puas, gembira) terhadap kegiatan layanan BK di kelas. b.
Bagi Guru Pembimbing (sebagai Peneliti) Guru Pembimbing mendapat kesempatan untuk berlatih dan
mengasah keterampilan inquiry melalui penerapan penelitian tindakan bimbingan konseling sehingga dapat memperbaiki kinerja pelayanan bimbingan klasikal di masa-masa yang akan datang. Guru Pembimbing belajar menerapkan strategi penyajian layanan bimbingan klasikal secara lebih bervariasi, sehingga meningkatkan gairah peserta didik dalam mengikuti penyajian layanan bimbingan klasikal. Guru Pembimbing berefleksi dan selalu berniat atau termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyajian layanan bimbingan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
sehingga proses dan hasil layanan BK dapat ikut meningkatkan mutu pendidikan. c. Bagi Sekolah Penelitian ini berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sekolah, khususnya dalam pelayanan BK dalam konteks school reform menuju kualitas pendidikan yang lebih baik. Menggerakkan suasana pembelajaran dan pembimbingan yang lebih hidup, dinamis, bergairah, dan menyenangkan. d. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain penelitian ini dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk melakukan penelitian sejenisnya. Membantu peneliti lain dalam mengembangkan layanan bimbingan. Sebagai wacana baru untuk memperluas cakrawala pengetahuan tentang pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan motivasi siswa.
E. Batasan Istilah 1.
Bimbingan Klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakuka kontak langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta didik.
2.
Motivasi adalah kekuatan yang bersifat internal dan ekternal untuk melakukan suatu kegiatan, sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
9
Motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dalam penelitian ini menunjukkan pada besarnya dorongan siswa dalam memperhatikan layanan bimbingan.
4.
Media Audio Visual adalah pengantar pesan dari pengirim pada penerima dengan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN Bab ini memuat mengenai bimbingan klasikal, motivasi, media audio visual, media pembelajaran dan media bimbingan dan konseling.
A. Pelayanan Bimbingan di Sekolah 1. Pengertian Bimbingan Bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada individu secara berkesinambungan, agar individu dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak dengan wajar sesuai dengan tuntutan dan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian individu dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel, 2004:29). Menurut Moegiadi (dalam Winkel, 2004: 29) bimbingan dapat berarti (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri. (2) Suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya. (3) Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Berdasarkan pasal 27 Peraturan Pemerintah No 29. 1992, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka untuk menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik menemukan kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik secara obyektif mengenal lingkungan, baik sosial maupun fisik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang dilakukan pembimbing (konselor), bagi individu untuk memahami dirinya melalui pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya, sehingga dapat meningkatkan realisasi pribadi, karena dengan memahami diri sendiri akan memudahkan untuk bertindak sesuai tujuan hidup. 2. Bimbingan Klasikal Bimbingan Klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok siswa dalam jumlah yang cukup besar antara 30‐40 orang siswa (sekelas). Bimbingan klasikal lebih
bersifat preventif dan
berorientasi pada pengembangan pribadi siswa yang meliputi bidang pembelajaran, bidang sosial, dan bidang karir (Siwabessy dan Hastoeti 2008:136 dalam Lisna). Dalam bimbingan klasikal terjadi interaksi antara siswa dengan guru pembimbing. Di mana guru pembimbing/konselor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
sebagai sumber informasi memiliki kebutuhan untuk menyampaikan informasi (bahan ajar) kepada siswa sebagai penerima informasi. B. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif (motive), yang berarti rangsangan, dorongan, dan pembangkit tenaga, yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Sedangkan menurut pendapat ahli : a. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai (Sardiman, 1986: 75). b. Motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu (Gray, dalam Winardi, 2008). c. Sartain (dalam Purwanto, 2007 : 61) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu. Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008: 74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling (perasaan) dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian motivasi ini dikemukakan oleh Mc. Donald dalam tiga elemen yakni (1) bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia karena menyangkut perubahan energi manusia, maka akan menyangkut kegiatan fisik manusia. (2) Motivasi ditandai dengan munculnya feeling (perasaan) atau afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. (3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul pada diri manusia, tetapi kemunculannya terdorong oleh unsur lain yaitu tujuan. Mc. Donald (dalam Djamarah, 2008: 148) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afeksi (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu, berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Seseorang yang mempunyai tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
tertentu dalam aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa, yang menjamin kelangsungan diri kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan, sebagai tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar (Sardiman, 2008: 75). Dari berbagai pendapat di atas mengenai motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan tujuan tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Jenis Motivasi Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat. Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut. Meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi mereka umumnya sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu primer dan sekunder.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
1) Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang berdasarkan pada motif-motif dasar atau motif bawaan. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia yang timbul akibat proses kimiawi fisiologis yang terdapat pada setiap orang. 2) Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari belajar melalui pengalaman.
Motivasi
sekunder
ini,
sangat
bergantung
pada
pengalaman individu. Menurut Handoko (1992: 25) menyatakan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang semakin bertambah pula pengalamannya, makin bertambah pula hal-hal yang ia pelajari berarti makin banyak ia mempunyai motivasi sekunder. 3. Hal-hal yang mempengaruhi motivasi a. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang disebabkan faktor-faktor ekternal individu. Peranan motivasi ekstrinsik menjadi penting sebagai penguat dan pendorong, dengan banyak cara seperti pujian kepada siswa, memiliki arti bahwa siswa itu dipandang memiliki kemampuan adanya rasa kepuasan dan tidak merasa sia-sia dengan usaha belajarnya (Slavin, 2009-103). Menurut Sardiman (2008: 90) motivasi ekstrinsik adalah motifmotif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, peraturan atau tata tertib sekolah, teladan orang tua, dan metode guru mengajar. Motivasi ektrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Pembimbing yang berhasil adalah guru yang pandai membangkitkan motivasi siswa dalam menunjang proses interaksi layanan bimbingan klasikal. b. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah suatu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar. Menurut Sardiman (2008: 89) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor yang menimbulkan motivasi intrinsik adalah adanya kebutuhan, memahami akan pentingnya kemajuan akan dirinya sendiri dan adanya cita-cita atau aspirasi dalam dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
Motivasi intrinsik biasanya ditingkatkan dengan banyak cara, salah satunya dengan membuat siswa merasa tertarik dan tidak jenuh untuk melakukan proses belajar. Salah satu contohnya bisa dilakukan dengan guru pembimbing dan pendidik untuk mengajar dengan metode yang bervariasi, menarik, mengambil contoh kehidupan sehari-hari sesuai perkembangan belajar siswa. Adanya hal ini, siswa merasa selalu ingin tahu variasi belajar yang akan diberikan selanjutnya. Motivasi intrinsik seperti adanya rasa senang, kemauan, kecerdasan, dan kemandirian. Djamarah (2010: 194) berpendapat bahwa motivasi itu intrinsik bila tujuan dapat melekat dengan situasi belajar, kebutuhan, serta tujuan siswa untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran bukan karena keinginan untuk mendapat pujian, nilai yang tinggi atau hadiah. 4. Faktor-faktor yang Memotivasi Belajar Siswa yang melakukan kegiatan belajar mengalami suatu proses yang menghasilkan perubahan dari belum mampu menjadi mampu. Perubahanperubahan yang terjadi tergantung pada bermacam-macam faktor. Faktorfaktor yang memotivasi belajar seseorang, dikumpulkan informasi. Informasi yang diperoleh mengemukakan ada 3 faktor yang memotivasi belajar adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
a. Metode Mengajar Guru Menurut Slameto (Huda, 2007: 63) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja, menyebabkan siswa bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progesif berani mencoba metode-metode baru, dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. b. Minat Menurut Hurlock (1989: 114) mengungkapkan bahwa minat menjadi sumber motivasi. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Siswa yang berminat terhadap sebuah kegiatan selalu berusaha lebih keras untuk belajar dibanding siswa yang kurang berminat atau bosan. Jika siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan. Menurut Slameto (Huda, 2007: 17) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jika siswa yang kurang berminat terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajarinya. c. Kemampuan Belajar Darsono (Huda, 2006: 20) mengemukakan bahwa dalam belajar dibutuhkan beberapa kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat pada diri siswa, misalnya pengamatan, ingatan, daya pikir, dan fantasi. Orang belajar dimulai dengan mengamati bahan yang dipelajari. Pengamatan dilakukan dengan memfungsikan panca indra. Makin baik pengamatan seseorang, makin jelas tanggapan yang terekam dalam dirinya dan makin mudah memproduksi atau mengingat. Siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses sehingga kesuksesan ini memperkuat motivasinya dalam belajar. 5. Peran Bimbingan dalam Memotivasi Masalah belajar siswa memiliki bentuk yang banyak ragam, salah satunya adalah kurangnya motivasi dalam belajar. Kurang motivasi dalam belajar yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah jera dan malas untuk belajar (Prayitno & Amti, 2004). Siswa mungkin sudah memiliki motivasi untuk mengikuti layanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
bimbingan tetapi sebagian siswa belum memiliki motivasi dalam mengikuti layanan bimbingan yang kuat. Siswa yang kurang memiliki motivasi yang kuat dapat tercermin dalam tingkah laku yang kurang bersemangat, beraktivitas di luar bimbingan (misal berbicara dengan teman, tidak mengerjakan tugas, dan lainnya) saat di kelas, kurang mendengarkan pembimbing saat proses bimbingan. Berdasarkan pada pemahaman tentang bimbingan itu sendiri, bahwa bimbingan yang berarti menunjukkan jalan, mengarahkan, menuntun. Bimbingan adalah sebuah bentuk bantuan, maka peran bimbingan dalam meningkatkan motivasi sangat memberikan bantuan kepada siswa dalam hal mengatasi beraneka masalah siswa. Siswa harus diarahkan untuk membantu merumuskan tujuan dalam mengikuti layanan bimbingan sehingga diharapkan siswa mulai memiliki motivasi layanan bimbingan klasikal yang semakin kuat. Upaya membantu siswa untuk meningkatkan motivasi layanan bimbingan dibutuhkan sebuah perencanaan yang mengarah pada proses bimbingan bagi siswa. Proses bimbingan di sekolah dan
terlaksananya
layanan
bimbingan
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan sesuai dengan tahap-tahap kebutuhan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
C. Media Pembelajaran 1.
Pengertian Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Menurut Rossi dan Bridle (dalam Sanjaya, 2006: 163) konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunkan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Selain pengertian di atas, Arsyad (2007: 6) berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didegar, atau diraba dengan pencaindra. Software yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
2.
Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan media yang sebaiknya digunakan oleh pembimbing dalam proses bimbingan. Media merupakan salah satu metode untuk memperoleh kemudahan ketika proses pembelajaran dirasakan menemui kerumitan dan kebosanan dalam pembelajaran. Menurut Sanjaya (2006: 169), secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan peran untuk: a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian perstiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Memanipulasi keadaan, media dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari atau gerakan yang sedang berolah raga; atau sebaliknya dapat mempercepat
gerakan-gerakan
yang
lambat,
seperti
gerakan
pertumbuhan tanaman, perubahan warna suatu zat, dan lain sebagainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya. 3.
Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran Sanjaya (2006: 172) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam: a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
4.
Media Bimbingan dan Konseling Media Bimbingan dan Konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang pikiran/perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi. Media Bimbingan dan Konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya message (software). Media Bimbingan dan Konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang dibawakan oleh media. Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan Bimbingan dan Konseling itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa atau konseli, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan Bimbingan Konseling tersebut (Nursalim, 2013: 6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
D. Media Audio Visual 1. Pengertian Media Audio Visual Audio Visual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (pengelihatan), meliputi media yang dapat dilihat maupun didengar suaranya (Anitah, 2010: 54) Media audio visual merupakan kombinasi antara media audio dan visual. Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkan adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Penggunaan media ini, maka layanan bimbingan klasikal akan semakin lengkap dan optimal. Media audio visual harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan pengelihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual (Sanjaya, 2006: 174). 2. Macam-macam Media Audio Visual Media ini dibagi dalam: a. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
b. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slide proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recoder. Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi: 1) Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama seperti radio dan televisi serta internet. 2) Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat, penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat khusus seperti film, sound slide, dan film rangkai yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap. 3) Media untuk pembelajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri termasuk modul program dan pengajaran melalui komputer. 3. Bentuk-bentuk Media Audio Visual Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu: a.
Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
b.
Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
c.
Media audio semi gerak contoh, telewriter, mouse, dan media board.
d.
Media visual gerak contoh, film bisu
e.
Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya
f.
Media seni gerak
g.
Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai
sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan menggunakan media bimbingan sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu bimbingan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan pembimbing itu sendiri. 4. Peran dan Keunggulan Media Audio Visual dalam Layanan Bimbingan Klasikal Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang kongkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan di balik realitas. Media memiliki andil untuk menjelaskan halhal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran (Sutikno, 2009: 65). Menurut Sutikno (2009: 102 - 103) Bahwa ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses belajar mengajar, di antaranya: menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), mengatasi keterbatasan ruang, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, waktu pembelajaran bisa dikondisikan,
menghilangkan
kebosanan
siswa
dalam
belajar,
meningkatkan motivasi siswa yang mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar, melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, dan meningkatkan
kadar
keaktifan/keterlibatan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Dale (dalam Arsyad, 2007: 43) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar 13%, dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Diambil dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses bimbingan klasikal dengan bantuan audio visual jauh lebih efektif dibandingkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
hanya melalui ceramah biasa. Hal ini dilihat dari penjumlahan antara “melalui pendengaran 75% ” + “ melalui penglihatan 13 % = 88%. Dapat disimpulkan bahwa media audiovisual mempunyai banyak manfaat termasuk dalam meningkatkan motivasi siswa.
E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Motivasi siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui penggunaan media audio visual. 2. Peningkatan skor motivasi setiap antar siklus dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual siswa kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, rencana tindakan penelitian, validitas dan reliabilitas, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling merupakan bentuk suatu kajian yang bersifat reflektif dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian ini dapat dilaksanakan jika pembimbing sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses layanan bimbingan klasikal yang dihadapi di kelas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Hidayat (2012: 18) menyatakan bahwa PTBK dalam pengertian ini dimaksudkan untuk meningkatkan program layanan BK, sehingga menjadi lebih baik. PTBK dilakukan oleh guru BK sendiri. Oleh karena itu masalah yang akan dipecahkan dalam rangka peningkatan layanan BK adalah masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh guru BK sendiri. Menurut Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto 2006: 94) penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian tindakan (action research) yang didalamnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan yang
direncanakan dalam penelitian ini berupa penggunaan media audio visual 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
sebagai upaya peningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal kelas X A TKJ di SMK Negeri 2 Depok. Pada saat memberikan bimbingan tindakan perbaikan, peneliti hanya meneliti satu kelas dengan instrumen yang sama.
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok. Kelas X A TKJ terdapat 32 siswa terdiri dari 14 siswa putri dan 18 siswa putra. Objek dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual.
C. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok yang beralamatkan Mrican, Caturtunggal Depok Sleman, Yogyakarta. b. Waktu Penelitian Semester II tahun ajaran 2012/2013 dimulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Februari 2013.
D. Jadwal Kegiatan Penelitian Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan No
1. 2. 3. 4.
Kegiatan
Penyusunan Proposal Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Laporan
Desember 1
2
3
√
√
√ √
Januari 4
Februari
1
2
3
4
1
√
√
√
√
√
Maret
2
3
4
1
2
√
√
√
√
√
3 4
√
E. Prosedur Penelitian Prosedur kerja dalam penelitian tindakan ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini, akan dilaksanakan tiga siklus. Sebelum masuk ke siklus I, melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui situasi kelas dan motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal. Setelah melakukan observasi dan telah menentukan kelas yang akan dilakukan penelitian, selanjutnya secara rinci prosedur penelitian tindakan BK tersebut dijabarkan sebagai berikut. Siklus I 1. Perencanaan (Planing) Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
a. Menyiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) yaitu problem sloving, motivasi dan berfikir kritis. b. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan, lembar catatan lapangan yang akan digunakan untuk mengetahui dan sebagai catatan aktivitas siswa selama proses bimbingan berlangsung. c. Menyiapkan lembar evaluasi untuk evaluasi siklus I. d. Menyusun dan mempersiapkan angket dan skala kiraan sifat untuk mungukur peningkatan motivasi siswa dalam proses bimbingan ketika menggunakan model audio visual (film pipa dan ember, ketrampilan manusia, kisah hidup, dan jangan pernah putus asa) diaplikasikan. 2. Pelaksanaan tindakan (Action) Setelah
dilakukan
perencanaan
secara
memadai,
selanjutnya
dilaksanakan tindakan dengan penerapan media audio visual pada layanan bimbingan klasikal. Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan layanan bimbingan yang telah direncanakan yaitu bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Tindakan yang dilakukan sifatnya fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. 3. Observasi (observation) atau pengamatan Observasi dilakukan ketika peneliti melaksanakan tindakan. Peneliti juga sebagai observer melakukan pengamatan terhadap tindakan yang diterapkan peneliti. Peneliti mengamati respon siswa terhadap tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
bimbingan. Observasi dilakukan oleh observer sesuai dengan pedoman observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru dari hasil pengamatan yang dilakukan, baik kekurangan maupun ketercapaian bimbingan dari siklus pertama sebagai pertimbangan perencanaan bimbingan pada siklus selanjutnya. Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus pertama. Tahapan pada siklus kedua identik dengan siklus pertama yaitu diawali dengan perencanaan (planning), dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Jika hasil evaluasi pada akhir siklus kedua tidak terjadi peningkatan dilaksanakan siklus ketiga yang tahap-tahapnya seperti pada tahap siklus pertama dan kedua. Siklus ketiga, keempat, dan seterusnya tidak diperlukan jika sudah ada peningkatan motivasi siswa sebagai tolak ukur keberhasilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa. 1. Lembar observasi kegiatan bimbingan Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan bimbingan, seperti keterlaksanaan SPB dan keterlaksanaan rencana tindakan. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan, kemampuan siswa dalam menyimpulkan materi, dan antusias siswa dalam mengikuti bimbingan. Hasil observasi ini juga digunakan sebagai tolak ukur tindakan berikutnya. Tabel dibawah ini contoh lembar observasi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Panduan Observasi Siswa NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan B Situasi Pelaksanaan Media Audio Visual 1. Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2. Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan dengan media audio visual. 3. Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4. Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5. Siswa bertanya mengenai materi bimbingan. Keterangan : 1) Baik =3 2) Cukup =2 3) Kurang =1
Cukup
Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
2. Lembar skala pengukuran motivasi Skala penilaian digunakan untuk mengukur motivasi siswa ketika model bimbingan menggunakan media audio visual diterapkan di dalam kelas. Skala motivasi siswa terdiri dari 20 butir. Masing-masing pernyataan terdapat 3 kriteria jawaban dan pedoman penskoran butir, yaitu Setuju (S) = 3, Kurang Setuju (KS) = 2, dan Tidak Setuju (TS) = 1. Siswa mengisi skala dengan memberikan tanda √ (check list) sesuai kondisi yang dialami siswa terhadap setiap pernyataan. Kisi-kisi yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun pernyataan dalam skala motivasi siswa, aspek yang diamati adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Skala Motivasi Siswa dalam Layanan Bimbingan Klasikal No 1.
Aspek
Indikator
Intrinsik a. Perasaan senang
No item Jumlah Positif Negatif
1. Senang terhadap layanan bimbingan. 2. Senang terhadap guru BK 3. Senang mengikuti layanan bimbingan. b. Kemauan 1. Kemauan siswa dalam memahami materi Bimbingan. 2. Kemauan siswa mengerjakan tugas. 3. Kemauan siswa memperoleh nilai-nilai layanan
1,2,3
3
4
1
10,11
2
c. Kecerdas- 1. Siswa memahami an materi yang disampaikan 2. Siswa bertanya saat bimbingan
6,9
5
3
7
8
2
13
14
2
15
16
2
d. Kemandi- 1. Kesadaran siswa untuk rian serius 2.
Extrinsik Dorongan
Jumlah
1. Dorongan untuk memperhatikan. 2. Dorongan untuk memaknai.
1
17
20
12
1
19
2 1
18 13
7
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
3. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara disusun untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian skala. Selain itu pedoman wawancara juga mempermudah peneliti untuk melakukan tanya jawab tentang bagaimana respon siswa terhadap bimbingan dengan menggunakan media audio visual. Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa Guru 1. Bagaimana sikap Anda terhadap bimbingan hari ini? 2. Apakah Anda merasa senang dengan bimbingan hari ini? 3. Bagaimana tanggapan Anda mengenai bimbingan menggunakan media audio visual? 4. Manfaat apa saja yang Anda dapat jika bimbingan menggunakan media audio visual? 5. Apakah penting bimbingan menggunakan media audio visual?Jelaskan! Siswa 1. Menurut guru BK, bimbingan menggunakan media audio visual bagus atau tidak?Jelaskan! 2. Bagaimana kondisi kelas, saat peneliti memberikan bimbingan menggunakan media audio visual? 3. Menurut guru BK, siswa yang mengikuti bimbingan menggunakan media audio visual ada peningkatan(rasa senang, tertarik, dan hilang rasa bosan) 4. Apa saja yang harus diperbaiki untuk peneliti melakukan tindakan berikutnya saat bimbingan? 5. Menurut guru BK, bagaimana reaksi siswa saat diberikan bimbingan menggunakan media audio visual?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
4. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting. Pembuatan catatan lapangan bersama mitra kolaboratif (observer) dilakukan berdasarkan hasil observasi berbagai aspek bimbingan di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, dan interaksi siswa di kelas. 5. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk memperoleh gambaran visualisasi
mengenai
aktivitas
siswa
selama
proses
bimbingan
berlangsung. Dokumentasi berupa hasil kerja siswa selama kegiatan berlangsung serta foto-foto kegiatan yang dilakukan selama bimbingan dengan menggunakan media kamera. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan yang dilakukan dalam penelitian.
G. Validasi dan Reliabilitas Uji coba instrumen dilakukan untuk menguji keandalan instrumen dan untuk menguji ketepatan dari segi teknik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2005: 64-113). Baik tidaknya alat ukur yang digunakan harus dianalisis setelah uji coba instrumen, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data. 1. Validitas butir atau item Menurut Sugiyono, valid berarti dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya diukur (Sugiyono, 2004: 121). Validitas item memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
pengertian bahwa sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi sehingga jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2005: 72) Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
N∑xy - ∑x∑y
rxy =
√(N∑
2
X
– (∑x)2)(N∑y2 – (∑y)2
)
Keterangan : rxy
= koefisien validitas butir
x
= skor masing-masing butir
y
= skor total semua siswa
N
= jumlah siswa
Setelah memperoleh harga dengan rumus korelasi product moment di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel harga kritik rxy product moment dengan menentukan taraf signifikannya lebih dahulu, jika rxy ≥ rtabel, maka item tersebut dikatakan valid sebaliknya jika rxy < rtabel, maka item tersebut dikatakan tidak valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas berarti alat ukur menunjuk pada ketepatan dan kemantapan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap suatu subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
penelitian. Suatu intrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut mempunyai
ketepatan
hasil
walaupun
digunakan
berulang-ulang.
Maksudnya intrumen tersebut akan memberikan hasil yang sama. Instrumen yang akan diuji dalam penelitian ini berupa angket yang skornya dari 1 sampai 3, maka untuk menghitung reliabilitas menggunakan rumus alpha, yaitu : ∑ѳ12
rii = [
n
](1-
n-1
∑ѳ12
)
(Arikunto, 2005 :109)
di mana : r ii
= koefisien reliabilitas
n
= banyaknya item yang valid
∑ѳ12
= jumlah varians skor item
∑ѳ12
= jumlah varians skor total
H. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul berupa hasil observasi, hasil wawancara, skala, catatan lapangan, dan dokumentasi bimbingan. Data yang diperoleh dianalisi secara deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang terjadi selama bimbingan klasikal. Analisis data dalam PTBK dilakukan secara langsung sejak data pra tindakan diperoleh dari hasil observasi. Hal ini bermanfaat untuk mempertimbangkan rencana perbaikan bimbingan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
siklus berikutnya. Adapun secara lebih rinci analisis datanya adalah sebagai berikut: a. Analisis Data Skala Motivasi Analisis data dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok tahun ajaran 2012-2013. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengkategorisasian
jenjang
ordinal.
Norma
pengkategorisasian
menggunakan kriteria Azwar (2011: 108). Terdapat lima kategorisasi yang digunakan dalam mengukur capaian motivasi dalam penelitian ini yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kategorisasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 5 Kriteria Hasil Presentase Skor Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal Rumus
Kategori
X< -1,5σ
Sangat Rendah
- 1,5σ < X < - 0,5σ
Rendah
- 0,5σ < X < + 0,5σ
Sedang
+ 0,5σ < X< +1,5σ
Tinggi
+1,5σ < X
Sangat Tinggi
Keterangan : X maximum teoritik : Rata-rata skor total tertinggi X minimum teoritik
: Rata-rata skor total terendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
σ
: Standar deviasi yaitu luas jarak rentang skor yang dibagi dalam 6 satuan
M
: Mean teoritik yaitu rata-rata teoritis dari skor maximum dan minimum
b. Analisis Data Observasi dan Catatan Lapangan Data hasil observasi dianalisis dengan mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal yaitu menggunakan lembar observasi motivasi siswa. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang digunakan. Persentase perolehan skor lembar observasi dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Setiap siklus persentase diperoleh dari rata-rata persentase motivasi siswa pada tiap pertemuan bimbingan. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka dalam menghitung persentase skor hasil observasi digunakan cara sebagai berikut: q=
r
x100%
t q = persentase skor hasil observasi motivasi siswa r = jumlah keseluruhan skor yang dipeoleh t = skor maksimal Selanjutnya persentase skor hasil observasi motivasi siswa dianalisis sesuai dengan pedoman kriteria observasi motivasi siswa sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Tabel 3. 6 Kriteria Kategori Hasil Presentase Skor Observasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Persentase Yang Diperoleh
Keterangan
≤ 100%
Sangat Tinggi
70% ≤
< 85%
Tinggi
55% ≤
< 70%
Sedang
40% ≤
< 55%
Rendah
0% ≤
< 40%
Sangat Rendah
85% ≤
(Riduwan, 2007: 15) q = persentase skor hasil motivasi observasi siswa
Selain pedoman observasi, digunakan juga catatan lapangan untuk melengkapi catatan hasil observasi dalam mendiskripsikan hasil pengamatan tentang aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan. c. Analisis data dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi, angket, wawancara dan tes. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Data hasil dokumentasi dianalisis dengan mendiskripsikan sesuai gambar yang diambil. d. Analisis data hasil wawancara Data hasil wawancara dianalisis dengan mendiskripsikan atau merangkum hasil wawancara dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
I. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pencapaian peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal siswa kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut : 1. Adanya peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal setelah diterapkan media audio visual yang ditunjukkan dengan kenaikan persentase motivasi siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Tabel 3. 7 Rentang Skor Penilaian Setiap Siklus Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Rentang Skor 20-31 31-37 37-43 43-49 49-60
Keterangan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
2. Rata-rata kelas berdasarkan observasi siswa ditunjukkan dengan kenaikan persentase dari siklus I ke siklus II dan III.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan tentang deskripsi pelaksanaan tindakan, deskripsi hasil tindakan, dan pembahasan.
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan bimbingan konseling ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok Sleman. Tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui media audio visual. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Februari 2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk setiap siklus direncanakan 1 kali pertemuan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan konseling kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) SMK Negeri 2 Depok dijabarkan sebagai berikut :
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas X A TKJ Siklus Hari/Tanggal Pra Rabu, 16 Januari 2013 Rabu, 30 Januari I 2013
Topik Motivasi Hidup
-
Problem Solving (Pemecahan Masalah)
-
II
Rabu, 13 Februari 2013
Kritis dalam Bekerja
-
III
Rabu, 20 Februari 2013
Konsentrasi
-
Media Audio Visual Tidak menggunakan media audio visual Menggunakan 3 game logic yaitu want to be millioner, prampam, logic bridge Menggunakan media audio visual mengenai kritis bekerja menampilkan video amazing people, pipo embro, kisah mengharukan. Menggunakan media audio visual mengenai konsentrasi yaitu anak cerdas bermain rubik, kreasi roti, froggy dance, game otak, dan senam tangan.
Penjabaran hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus sebagai berikut: 1. Pra tindakan Pra tindakan dilaksanakan selama 1 x pertemuan, dengan alokasi waktu 1 x 45, dan di akhir pertemuan dilakukan pengisian skala untuk mengetahui kondisi kelas seperti perilaku siswa terhadap layanan bimbingan. Tindakan yang pada dilakukan pra tindakan adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun SPB dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru pembimbing kelas X A TKJ. Peneliti juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
menyusun instrumen penelitian lainnya seperti pedoman obsevasi, skala motivasi, pedoman wawancara, dan skala kiraan sifat yang telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan dan merencanakan segala sesuatu sebelum pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi : 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) SPB disusun sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan supaya sesuai dengan metode bimbingan yang digunakan. Metode yang digunakan adalah metode ceramah yang difokuskan untuk peningkatan motivasi siswa. Pada pra tindakan materi yang diberikan adalah motivasi hidup. 2) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Lembar Observasi Lembar observasi disusun berdasarkan SPB yang telah dibuat dan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan selam pelaksanaan pra tindakan. Hal yang diobservasi yaitu: aktivitas siswa saat diberikan tindakan, partisipasi siswa, keaktifan siswa, dan rasa senang siswa selama mengikuti bimbingan. b) Angket Motivasi Angket motivasi disusun untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
c) Skala Kiraan Sifat Skala motivasi disusun untuk mengetahui suasana hati (bosan, jenuh,
dan
lain-lain)
siswa dalam
mengikuti
layanan
bimbingan klasikal. d) Pedoman Wawancara Pedoman wawancara terdiri dari dua macam yaitu pedoman wawancara untuk guru dan siswa. Pertanyaan yang diajukan kepada guru sebanyak lima butir dan pertanyaan yang diajukan kepada siswa sebanyak lima butir. b. Pelaksanaan Pra Tindakan Pada saat pra tindakan, peneliti mempersiapkan skala kiraan sifat dan skala motivasi untuk mengetahui kondisi kelas saat diberikan layanan bimbingan klasikal. Peneliti melakukan pra tindakan pada hari Rabu 16 Januari 2013 kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan). Pada saat proses pelaksanaan pra tindakan berlangsung, peneliti masuk ke kelas bersama dengan observer (Arista dan Agnes). Peneliti mengajak observer untuk mengamati kondisi siswa saat mengikuti bimbingan klasikal dengan memberikan check list pada lembar observasi. Peneliti memberikan materi tentang motivasi hidup tanpa menghadirkan media audio visual tetapi hanya melalui metode ceramah. Pada waktu memberikan materi motivasi hidup, kondisi kelas tidak kondusif serta banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Peneliti dengan sabar tetap menyampaikan materi walau tidak diperhatikan oleh siswa. Selain itu banyak siswa yang datang terlambat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dengan alasan sholat, makan siang, dan dari kamar mandi. Saat peneliti memberikan bimbingan, banyak siswa yang mengeluh capek, ngantuk, dan bosan. Observer mengikuti jalannya proses pra tindakan yang dipimpin oleh peneliti, selama proses berlangsung observer diberikan panduan observasi yang telah disediakan oleh peneliti untuk mengamati seluruh kejadian di dalam kelas dengan memberikan tanda pada lembar observasi. Observer berjumlah dua orang, mereka duduk di depan dan belakang. Peneliti meminta observer dari awal sampai akhir bimbingan tetap duduk, supaya peneliti dapat melihat kondisi asli kelas waktu layanan bimbingan klasikal berlangsung. Selain itu, peneliti juga tidak pernah memberikan teguran kepada siswa yang ramai dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Proses bimbingan klasikal akan berakhir, peneliti meminta waktu 5 menit untuk memberikan skala kiraan sifat yang sudah disiapkan. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa skala kiraan sifat tersebut tidak akan mempengaruhi nilai, sehingga peneliti meminta kepada siswa untuk mengisi secara jujur sesuai dengan hati dan perasaan. Setelah itu siswa sepakat untuk mengisi skala kiraan. Peneliti menunggu siswa mengisi skala kiraan, sambil berkeliling untuk melihat siswa mengisi. Pada saat tersebut peneliti memberikan kode kepada observer untuk berhenti melakukan observasi, sebab saat siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
mengisi skala kiraan sifat tidak dihitung dalam observasi. Observer memberikan data hasil observasi kepada peneliti untuk segera diolah. Peneliti meminta skala kiraan sifat untuk dikumpulkan, sambil menunggu dikumpulkan peneliti mengurutkan hasil skala kiraan sifat sesuai daftar presensi. Sambil melihat hasil skala kiraan sifat dari siswa peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasakan bosan dengan bimbingan klasikal menggunakan metode berceramah. Setelah pra tindakan berakhir, peneliti meminta masukan kepada observer selama proses pra tindakan berlangsung dan peneliti melaksanakan refleksi atau mengkaji kembali terhadap data yang diperoleh saat pra tindakan. c. Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Pra Tindakan 1) Data Hasil Observasi Pada pertemuan pra tindakan, observasi dilakukan oleh peneliti bersama dua mitra kolaboratif selama bimbingan berlangsung. Observasi ini dipandu dengan pedoman observasi kegiatan bimbingan, selain itu peneliti juga membuat catatan lapangan. Berdasarkan pengamatan, pada pra tindakan siswa kurang memperhatikan, ribut, jalan-jalan saat peneliti menerangkan dan bosan dengan layanan bimbingan. Siswa juga enggan bertanya kepada peneliti jika ada materi yang belum jelas dan belum dimengerti pada saat proses bimbingan. Siswa juga kurang aktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
untukk mengemukakan pendapat pada waktu bimbin bingan. Berikut ini tabell hasil h observasi motivasi siswa. Tabel 4. 2 Anal alisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Padaa Pra P Tindakan Pr Pra
Presentase Rata-rata
K Kategori
Aktivitas Siswa T Tindakan
43,3 %
Rendah
30 Pra Tindakan
25 20 15 10
Bosan
Terlambat…
Pasif
Asal bicara
Mainan Hp
Menganggu
Melamun
Membaca
Ribut
Jalan-jalan
Badut
Bermain-main
Tidur
Ngobrol
0
Terburu-buru…
5
2) Daata Hasil Skala Kiraan Sifat Skala motivasi diberikan pada akhir pra pr tindakan ini ber erupa check list yang mewakili kondisi sisw iswa. Hasil skala kir iraan sifat digunakan untuk melihat suasa asana hati siswa. Per erilaku positif yang terjadi pada pra tindakan an 69 dan negatif 55. 5. Dibawah ini grafik analis hasil skala motiva vasi pra tindakan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Gambar 1 Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Pra Tindakan T 30 25 20 15 10 5 0 Sulit
Praktis
Memperhatikan
Tidak Penting
Melelahkan
Mengasyikan
Santai
Menantang
Tertarik
Tidak Berguna
Menjenuhkan
Berat
Antusias
Tidak memahami
Pasif
Bosan
Pra Tindakan
3) Daata Hasil Angket Angket
diberikan
pada
akhir
pra
tindakan t
untuk
meengetahui tingkat motivasi. Berdasarkan an hasil angket mootivasi siswa terhadap bimbingan klasikall dengan metode cer eramah, diperoleh hasil bahwa motivasi siswa wa sangat rendah. Dii bawah ini tabel analisis hasil angket motivas asi siswa terhadap bim imbingan klasikal dengan metode ceramah. Tabel 4. 3 P Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima ma (5) Kategori No Rentang Skor 1. 20-31 2. 31-37 3. 37-43 4. 5.
43-49 49-60
K Kategori Sang ngat Rendah R Rendah Sedang
No Subjek
2,32 1,3,4,5,8,11,27,29,30 6,7,9,10,12,14,15,17,18,19 ,20,21,22,23,24,25,26,28,31 Tinggi 13,16 San angat Tinggi Jumlah
Jumlah Persentase Subjek 2 6,3 % 9 28 % 19 59,4 % 2 0 32
6,3 % 0 100 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
d. Refleksi Setelah dilaksanakan bimbingan dengan metode ceramah pada pra tindakan, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap bimbingan yang telah berlangsung. Guru dan peneliti mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan pra tindakan dan melakukan evaluasi. Secara umum, pelaksanaan bimbingan klasikal telah sesuai dengan SPB yang telah disusun. Namun demikian, masih terdapat hambatan yang muncul saat pelaksanaan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Beberapa hambatan itu antara lain: 1) Saat guru menjelaskan di depan kelas, sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. 2) Siswa sering bercanda dengan teman, sehingga tidak berkonsetrasi selama mengikuti layanan bimbingan. 3) Siswa datang terlambat saat masuk kelas dengan alasan solat, lapar, dan bosan. 4) Motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal masih rendah, ini terlihat dari rata-rata skor motivasi siswa pra tindakan. 2. Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam 1 x pertemuan, dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. Pada siklus I, tindakan yang dilakukan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
a. Perencanaan Siklus I dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada saat pra tindakan, yaitu pembimbing lebih meningkatkan layanan bimbingan dengan menghadirkan media audi visual, siswa diingatkan untuk lebih memperhatikan materi yang akan disampaikan oleh pembimbing. Pada tahap perencanaan tindakan siklus I, peneliti menyusun Satuan Layanan Bimbingan (SPB) dan lembar kerja siswa (LKS). Pada bimbingan ini, peneliti lebih memfokuskan pada motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal dan berdasarkan refleksi dari pra tindakan. Selanjutnya peneliti juga menyusun instrumen penelitian seperti pedoman observasi, angket, dan pedoman wawancara. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan SPB dan media audio visual yang telah disusun. Peneliti sebelumnya telah mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Selama bimbingan berlangsung peneliti dibantu oleh 2 mitra kolaboratif peneliti dalam melakukan pengamatan. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah “Problem Solving” (Pemecahan Masalah). Siklus I dilakasanakan pada tanggal 30 Januari 2013 mulai pukul 13.45 WIB sampai 14.30 WIB. Jumlah siswa yang hadir pada siklus I berjumlah 32 siswa. Aktivitas-aktivitas bimbingan yang terjadi pada siklus I sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas
yang
harus
dikerjakan
siswa
selama
kegiatan
berlangsung. Peneliti memberitahu bahwa bimbingan pada hari ini menggunakan media audio visual beda jauh seperti sebelumnya (pra tindakan). Peneliti menghimbau siswa agar memperhatikan
instruksi
yang
diberikan.
Peneliti
juga
mengingatkan kepada siswa agar tidak ramai. Sebelum memasuki materi, peneliti mengingatkan siswa mengenai materi-materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang motivasi, tanggung jawab, dan percaya diri. 2) Kegiatan Inti Pada siklus I, peneliti memberikan materi mengenai “Problem Solving” (Pemecahan Masalah) menggunakan media audio
visual.
Sebelum
melakukan
tindakan,
peneliti
menyiapkan materi dalam bentuk power point. Di power point, peneliti menyelipkan sebuah permainan yang mengandung media audio visual dengan ciri-ciri memiliki suara, gerak, dan bergambar. Sebelum memulai bimbingan klasikal peneliti memberikan pengantar mengenai problem solving yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
bertujuan supaya siswa yang belum tahu mengenai problem solving menjadi tahu. Selanjutnya, peneliti menyajikan slide power point yang mengajak siswa untuk ikut dalam memecahkan masalah. Sebelum siswa memecahkan masalah, terlebih dahulu peneliti memberikan aturan main dan membagi siswa dalam 3 kelompok. Setelah selesai membagi dalam kelompok sesuai dengan urutan duduk, peneliti meminta setiap perwakilan kelompok untuk mengambil undian urutan maju. Proses media audio visual akan dijalankan, kelompok satu maju dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Kelompok satu mendapat pemecahan masalah mengenai “logic bridge” mengenai sebuah keluarga yang terdiri kakek, nenek, ayah, ibu, dan anak. Setiap anggota keluarga mempunyai kecepatan menyebrang yang berbeda dan dalam menyebrang hanya ada waktu 30 detik. Kelompok satu sangat antusias dalam menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti, akan tetapi kelompok satu gagal dalam memecahkan masalah karena seluruh anggota dalam “logic bridge” tidak terselamatkan. Kelompok dua maju, untuk memilih masalah yang akan dipecahkan. Masalah yang dipilih adalah mengenai kuis “Who Want To Be Millioner”. Siswa antusias dalam menyelesaikan kuis tersebut, banyak yang memperhatikan dan teman-teman kelompok lain sambil berteriak-teriak untuk membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
menjawab. Kelompok dua juga mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kuis. Ada beberapa siswa yang menyuruh untuk mengulang lagi kuisnya. Kelompok tiga merupakan kelompok terakhir untuk menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti. Masalah yang diberikan peneliti adalah kuis “Prampam”. Pada saat kelompok tiga mendapat kuis “Prampam”, kelompok lain iri karena mendapat pemecahan masalah yang mudah sendiri. Pada saat proses menyelesaikan masalah, banyak siswa yang berteriak-teriak dan memberi tahu cara menyelesaikan. Pada level 49, kelompok tiga mengalami kegagalan karena konsentrasinya terganggu oleh kelompok lain. Sebagian siswa merasa bimbingan ini melelahkan dan beberapa siswa sulit untuk menyimpulkan materi yang diberikan. Selesai memainkan media audio visual, peneliti menuntun siswa untuk membuat kesimpulan di lembar kerja siswa (LKS). Peneliti meminta semua siswa memberikan applouse karena kegiatan bimbingan berjalan dengan lancar. 3) Penutup Sebelum mengakhiri tindakan dalam siklus I, peneliti memberikan angket dan skala kiraan kepada siswa. Setelah semua angket dan skala kiraan selesai diisi oleh siswa peneliti memintanya kembali. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan mengamati sejauh mana terjadi peningkatan motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dalam bimbingan klasikal. Setelah bimbingan klasikal selesai, peneliti mengajak observer sebagai mitra kolaboratif untuk memberikan masukan dan melakukan refleksi mengenai tindakan di siklus I. Peneliti juga meminta hasil lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I supaya data dapat segera diolah secepatnya oleh peneliti. c. Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus I 1) Data Hasil Observasi Pada siklus I, observasi dilakukan oleh peneliti bersama dua mitra kolaboratif selama bimbingan berlangsung. Observasi ini dipandu oleh pedoman observasi kegiatan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Selain itu peneliti juga membuat catatan lapangan yang dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, tampak beberapa siswa yang tidak memperhatikan pada saat bimbingan dengan menggunakan media audio visual. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan siswa lain sambil bercanda. Berikut ini tabel analisis hasil observasi motivasi bimbingan menggunakan media audio visual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tabel 4. 4 A Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pad ada Siklus I Siklu klus
Presentase Rata-rata
Kategori
Aktivitas Siswa I
56,6 %
Sedang
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Bosan
Terlambat…
Terburu-buru…
Pasif
Asal bicara
Menganggu
Mainan Hp
Melamun
Membaca
Ribut
Jalan-jalan
Badut
Bermain-main
Tidur
Ngobrol
Siklus I
H Skala Kiraan Sifat 2) Data Hasil Sk Skala motivasi diberikan pada akhir siklus I bberupa check list yang mewakili m kondisi perasaan setelah mengi gikuti bimbingan mengg ggunakan media audio visual. Hasil skala motivasi m ini yang diguna nakan untuk melihat peningkatan motivasi ssiswa mengikuti bimbin ingan menggunakan media audio visual. P Perasaan positif mening ingkat menjadi 82 dan negatif menurun 35 3 saat peneliti melaku kukan tindakan siklus I. Di bawah ini grafi afik analisis skala motiva vasi siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 2 Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklu lus I Grafik Skala Kiraan Sifat Siklus I 30 25 20 15 10 5 0
Siklus I
3) Data Haasil Angket An Angket diberikan pada akhir siklus I yaitu ya pada akhir bimbin bingan klasikal menggunakan media audio visu sual. Di bawah ini tabell analisis a hasil angket motivasi siswa terha rhadap bimbingan klasika ikal menggunakan media audio visual. Tabel 4. 5 P Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima ma (5) Kategori No Rentang Skor 1. 20-31 2. 31-37 3. 37-43 4. 43-49 5.
49-60
K Kategori
No Subjek
Jumlah Persentase Subjek Sang ngat Rendah 0 0 R Rendah 2 1 3,1 % Sedang 1,6,8,19,26,29,31 7 21,9 % Tinggi 3,4,5,10,11,12,13,14,15,17,18 20 62,5 % 20,22,23,24,25,27,28,30,32 San angat Tinggi 7,9,16,21 4 12,5 % Jumlah 32 100 %
d. Refleksi Setela lah dilaksanakan bimbingan dengan media au audio visual pada siklus I,, selanjutnya s dilaksanakan refleksi terhadap bimbingan b yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
telah berlangsung. Peneliti dan mitra kolaboratif mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan dan melakukan evaluasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tampak bahwa antusias siswa mengikuti bimbingan pada saat menggunakan media audio visual pada siklus I lebih baik dibandingkan dengan pra tindakan. Hal ini dilihat dari sikap siswa yang memperhatikan peneliti yang sedang menjelaskan materi menggunakan power point. Namun masih ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan, pasif, dan bosan dalam mengikuti bimbingan. Pada siklus I ada hambatan-hambatan yang dialami yaitu siswa masuk terlambat, siswa ramai dikelas, dan viewer sulit dihidupkan. Meskipun demikian, kegiatan bimbingan pada siklus I berjalan lebih efektif karena sebagian besar siswa merasa lebih terbantu dengan diberikannya contoh nyata yang materi bimbingan lebih mudah dimengerti. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengungkapkan bahwa dia merasa senang dan berharap bimbingan berikutnya juga menggunakan media audio visual. Siswa merasa bahwa dengan adanya bimbingan menggunakan media audio visual, dia menjadi lebih termotivasi mengikuti bimbingan daripada dengan penggunaan metode ceramah. Peneliti pada saat siklus I mempunyai kekurangan dalam menyampaikan materi dan kurang interaktif. Peneliti belum tegas dalam menegur siswa yang ramai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
3. Siklus II Setelah mengakomodasi masukan dari siklus I, dalam pelaksanaan perbaikan siklus II bertujuan untuk memperbaiki tindakan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan I kali pertemuan, dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. Pada siklus II, tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada saat siklus I, yaitu peneliti meningkatkan kontrol agar siswa lebih fokus dengan materi yang diberikan melalui media audio visual. Siswa diingatkan untuk lebih tenang dan difokuskan pada motivasi siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan SPB dan media audio visual yang telah dipersiapkan. Peneliti sebelumnya telah mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Selama bimbingan berlangsung peneliti dibantu oleh dua mitra kolaboratif peneliti dalam melakukan pengamatan. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan siklus II adalah “Kritis dalam Bekerja”. Peneliti menyiapkan power point dan 3 video mengenai kritis dalam bekerja. Siklus II dilakasanakan pada tanggal 13 Februari 2013 mulai pukul 13.45 WIB sampai 14.30 WIB. Jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
siswa yang hadir pada siklus II berjumlah 32 siswa. Aktivitas-aktivitas bimbingan yang terjadi pada siklus II sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan salam pembuka dan memberikan pengantar tentang materi bimbingan yang sudah disiapkan dalam bentuk power point dan media audio visual. Peneliti juga menyampaikan tujuan bimbingan dengan media audio visual. Selanjutnya peneliti memberitahukan kembali kepada siswa bahwa bimbingan pada hari ini akan melanjutkan bimbingan dengan media audio visual pada waktu sebelumnya. Tugas siswa adalah memperhatikan video dan mengkaitkan isi video dengan materi bimbingan. 2) Kegiatan Inti Pada saat peneliti memberikan pengantar singkat, banyak siswa yang ramai dan bercanda sendiri. Setelah pengantar selesai, peneliti menampilkan video kritis bekerja yang berjudul “Amazing People” dengan durasi 10.51 menit. Ketika video diputar situasi kelas menjadi kondusif. Saat situasi kondusif, peneliti meminta observer untuk mengambil gambar dari segala sisi.
Setelah video selesai diputar ada beberapa siswa yang
meminta untuk memutar video lainya, kemudian peneliti memutar video kedua dengan judul “Iklan Shampoo” dengan durasi 4.02 menit.
Pada
saat
video
kedua
diputar,
seluruh
siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
memperhatikan bahkan suasana kelas menjadi tenang. Setelah video kedua selesai diputar peneliti langsung menyajikan video ketiga yang berjudul “ Embro dan Pipo” dengan durasi waktu 12.03 menit. Pada saat video ketiga diputar banyak siswa yang tertarik karena video tersebut menceritakan sifat ulet seseorang dalam bekerja. Video ini mengajak siswa untuk memperhatikan bahwa dalam bekerja seseorang perlu memikirkan waktu, usia, dan ketrampilan berpikir. 3) Penutup Pada akhir bimbingan, peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan materi dan penggunaan bimbingan menggunakan media audio visual. Peneliti membagikan skala motivasi, angket motivasi, dan LKS untuk dikerjakan oleh siswa. Peneliti menutup bimbingan dengan doa pulang. c. Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus II 1) Data Hasil Observasi Pada siklus II, observasi dilakukan oleh peneliti bersama dua mitra kolaboratif selama bimbingan berlangsung. Observasi ini dipandu oleh pedoman observasi kegiatan bimbingan klasikal dengan media audio visual. Selain itu peneliti juga membuat catatan lapangan yang dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan observasi pada siklus II, sebagian besar siswa mampu menarik kesimpulan dan memperhatikan video yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
disaji ajikan. Siswa juga mampu menanggapi setiap se pertanyaan penel eliti. Tampak 5 siswa yang terlambat masuk kelas k karena baru selesa esai istirahat di kantin. Siswa tampak lebi bih serius dalam meng ngikuti bimbingan yang dapat dilihat dari kon ondisi kelas yang tenan ang. Di bawah ini tabel analisis hasil observas asi motivasi siswa dalam am mengikuti bimbingan klasikal dengan medi dia audio visual. Tabel 4. 6 A Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pad ada Siklus II Siklus us
Presentase Rata-rata
Ka Kategori
Aktivitas Siswa I II
76,6 %
T Tinggi
12 10 8 6 4 2 Ngobrol Tidur Bermain-main Badut Jalan-jalan Ribut Membaca Melamun Mainan Hp Menganggu Asal bicara Pasif Terburu-buru… Terlambat… Bosan
0
Siklus II
2) Data ta Hasil Skala Kiraan Sifat S Skala motivasi diberikan pada akhir siklu lus II, skala ini memi miliki format yang sama dengan tindakan siklu klus I. Hasil skala motiv tivasi ini digunakan untuk melihat peningkata atan motivasi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
tindak dakan siklus I dan II. Hasil yang diperoleh men enggunakan skala padaa tindakan siklus II yaitu perilaku positif 101 01 dan negatif 15. Dibaw awah ini grafik analisis hasil skala motivasi siswa: sis Gambar 3 Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklu klus II 35 30 25 20 15 Siklus II
10 5 0
3) Data ta Hasil Angket A Angket diberikan pada akhir siklus II yait aitu setalah siswa selesa esai
bimbingan
dan
peneliti
menyimp mpulkan
materi.
Berda rdasarkan hasil angket motivasi terhadap bim imbingan klasikal meng nggunakan media audio visual. Di bawah ini in tabel analisis hasil il angket motivasi siswa terhadap bimb mbingan klasikal meng nggunakan media audio visual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Tabel 4. 7 Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori No Rentang Skor 1. 20-31 2. 31-37 3. 37-43 4. 43-49 5. 49-60
Kategori
No Subjek
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
19 1,4,8,11,14,25,26,27,31,32 2,3,5,6,7,9,10,12,13,15,16,17 18,20,21,22,23,24,28,29,30 Jumlah
Jumlah Persentase Subjek 0 0 0 0 1 3,1 % 10 31,3% 21 65,6 % 32
100 %
d. Refleksi Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan dua mitra kolaboratif pada akhir siklus II menunjukkan bahwa secara umum bimbingan klasikal yang dilaksanakan pada siklus II telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, semangat siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual pada siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan bimbingan klasikal pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang memperhatikan peneliti pada saat menjelaskan materi serta tampak dari semangat siswa saat menonton video. Ada satu siswa yang sibuk dengan laptop saat mengikuti bimbingan klasikal. Sebagian besar siswa mampu mengaitkan materi dan video dalam satu kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengungkapkan rasa senang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
pada saat dan bimbingan klasikal dengan media audio visual serta lebih memahami tujuan bimbingan yang diharapkan.
4. Siklus III Siklus III dilaksanakan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. Siklus III dilakukan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang muncul dan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus II. Pada akhir siklus III juga dilakukan pembagian angket motivasi, skala motivasi, observasi, dan LKS untuk mengetahui tingkat motivasi siswa pada tindakan III. Pada tindakan siklus III, tindakan yang dilakukan sebagai berikut: a. Perencanaan Siklus III dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada saat siklus II, yaitu peneliti ingin lebih meningkatkan motivasi siswa mengikuti layangan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Dalam siklus ini, peneliti menambahkan jumlah video menjadi 5 buah. Siswa diingatkan untuk lebih memperhatikan video yang diputar. Pengawasan dan kontrol peneliti selama jalannya video sangat dibutuhkan mengingat masih ada siswa yang kurang memperhatikan dan tidak terkondisi saat video diputar. Pada tahap perencanaan tindakan siklus III, peneliti menyusun Satuan Layanan Bimbingan dan Lembar Kerja Siswa dengan materi “Konsentrasi”. Peneliti juga menyusun instrumen penelitian lainnya seperti pedoman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
observasi, angket yang sama dengan siklus I dan II serta pedoman wawancara. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan SPB yang telah disusun oleh peneliti dan sebelumnya telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Selama bimbingan berlangsung peneliti dibantu oleh dua mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan. Materi siklus III mencakup konsentrasi yang disajikan melalui lima video, adapun deskripsi pelaksanaan bimbingan klasikal pada siklus III adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal peneliti membuka kegiatan dengan salam pembuka dan memberikan pengantar tentang metode serta materi yang akan diberikan. Peneliti juga menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
siswa
selama
kegiatan
berlangsung.
Peneliti
memberitahu kepada siswa bahwa bimbingan pada hari ini tetap menggunakan media audio visual hanya ada sedikit perbedaan dengan siklus I dan II yaitu pada jumlah video yang lebih banyak disajikan. Peneliti menghimbau kepada siswa agar memperhatikan intruksi yang diberikan. Peneliti juga mengingatkan kepada siswa untuk tidak ramai dan memasukkan perlengkapan yang tidak dperlukan ke dalam tas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
2) Kegiatan Inti Setelah peneliti menyuruh semua siswa untuk memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas, peneliti menyuruh siswa untuk berdiri karena peneliti ingin menampilkan senam jari dan siswa menirunya. Pada proses ini, banyak siswa yang sangat antusias yang dapat dilihat dari keseriusan mereka dalam meniru gerakan yang ditampilkan pada media audio visual. Setelah selasai senam jari, peneliti menanyakan apa dirasakan seluruh siswa. Media audio visual kedua adalah film pendek yang menceritakan kejeniusan anak bermain rubbik. Kondisi kelas begitu tenang, siswa memperhatikan video yang diputar. Setelah video selesai diputar peneliti menanyakan hal yang diperoleh dari video kepada seluruh siswa. Tahap selanjutnya peneliti menyajikan video mengenai kreasi kopi untuk siswa. Video ini menceritakan seorang yang pintar menggambar di sebuah cangkir. 3) Penutup Setelah siswa selesai melihat video, dilanjutkan dengan pengambilan data yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti menyiapkan skala kiraan, LKS, dan angket untuk diisi oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan dengan media audio visual. Setelah selasai mengisi, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan supaya data dapat diolah oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Kegiatan siklus 3 diakhiri dengan siswa membacakan hasil tulisan siswa.
c. Data Hasil Observasi, Skala Kiraan Sifat, dan Angket Siklus III 1) Data Hasil Observasi Pada siklus III peneliti dan kedua mitra kolaboratif tetap melakukan observasi selama bimbingan klasikal berlangsung. Observasi ini dipandu oleh pedoman observasi kegiatan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Selain itu peneliti membuat catatan lapangan yang dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, siswa tampak lebih memperhatikan dan serius mengikuti bimbingan klasikal. Siswa lebih aktif dalam menyampaikan pendapat yang berkaitan dengan video. Siswa lebih tertib masuk kelas untuk mengikuti bimbingan klasikal. Di bawah ini tabel analisis hasil observasi motivasi siswa dalam bimbingan klasikal dengan media audio visual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 4. 8 An Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Pad ada Siklus III Siklus us
Presentase Rata-rata
K Kategori
Aktivitas Siswa II III
Sangat at Tinggi
Siklus III Ngobrol Tidur Bermain-main Badut Jalan-jalan Ribut Membaca Melamun Mainan Hp Menganggu Asal bicara Pasif Terburu-buru… Terlambat… Bosan
8 7 6 5 4 3 2 1 0
86,6%
H Skala Kiraan Motivasi 2) Data Hasil Sk Skala motivasi diberikan pada akhir siklus III, III skala motivasi pada siklus s III memiliki format yang sama dengan an siklus I dan II. Hasil il skala motivasi digunakan untuk melihat tingkat t motivasi siswaa mengikuti bimbingan klasikal menggunaka akan media audio visual. al. hasil pada siklus III yaitu perilaku po positif meningkat menjad jadi 126 dan perilaku negatif menurun menjad jadi 14. Di bawah ini gra rafik analisis hasil skala motivasi siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Gambar 4 Grafik Hasil Skala Kiraan Sifat Siklu lus III 35 30 25 20 15 Siklus III
10 5 0
3) Data Hasil H Angket Motivasi Anngket diberikan pada akhir siklus III unt ntuk mengetahui pening ngkatan motivasi setelah melakukan tinda dakan siklus III. Berdas asarkan
angket
motivasi
siswa
mengik ikuti
bimbingan
mengg ggunakan media audio visual hasil yang dipeol eoleh adalah siswa sudahh mencapai indikator keberhasilan. Di bawahh ini i tabel analisis hasill
angket
motivasi
siswa terhadap
mengg ggunakan media audio visual.
bimbbingan
klasikal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4. 9 Penggolongan Motivasi Subjek dalam Lima (5) Kategori No Rentang Kategori Skor 1. 20-31 Sangat Rendah 2. 31-37 Rendah 3. 37-43 Sedang 4. 43-49 Tinggi 5. 49-60 Sangat Tinggi
No Subjek
0 0 0 10,19,22,23 1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14 15,16,17,18,20,21,24,25,26,27 28,29,30,31,32 Jumlah
Jumlah Persentase Subjek 0 0 0 0 0 0 4 12,5 % 28 87,5 %
32
100 %
d. Refleksi Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama dua mitra kolaboratif pada akhir siklus III menunjukkan bahwa secara umum bimbingan klasikal sesuai dengan rencana. Berdasarkan observasi, antusias siswa mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual pada siklus III lebih baik jika dibandingkan dengan bimbingan klasikal pada siklus I dan II. Motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual meningkat. Hal ini dilihat dari sikap siswa yang memperhatikan peneliti pada saat menjelaskan materi, semangat siswa untuk memulai bimbingan, kehadiran siswa di kelas tidak ada yang terlambat. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengungkapkan rasa senang karena bimbingan klasikal disajikan secara kreatif, inovatif, serta mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti bimbingan secara serius. Siswa juga mengatakan bahwa bimbingan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
media audio visual menghilangkan rasa bosan, capek, dan mampu memahami tujuan bimbingan yang diberikan.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan meliputi angket motivasi siswa, hasil lembar observasi, rata-rata hasil siklus I, rata-rata hasil siklus II, rata-rata hasil siklus III dan hasil wawancara dengan guru maupun siswa. 1. Hasil Angket Motivasi Siswa Angket motivasi siswa disusun untuk mengetahui motivasi siswa terhadap bimbingan klasikal melalui media audio visual. Angket motivasi ini meliputi 2 aspek internal dan ekternal perasaan senang, kemauan, kecerdasaan, kemandirian, dan dorongan. Adapun hasil analisis persentase angket motivasi siswa terhadap bimbingan klasikal adalah sebagai berikut: Tabel 4. 10 Persentase dan Kriteria Perkembangan Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Rentang Skor 20-31 31-37 37-43 43-49 49-60
Ketegori SR R S T ST
Siklus I Jumlah Persentase 0 0 1 3,10% 7 21,90% 20 62,50% 4 12,50%
Pertemuan Siklus II Jumlah Persentase 0 0 0 0 1 3,10% 10 31,30% 21 65,60%
Siklus III Jumlah Persentase 0 0 0 0 0 0 4 12,50% 28 87,50%
Keterangan __ Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Dari data tabel hasil analisis angket motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi siswa setiap siklus I, II, dan III. Peningkatan motivasi siswa setiap siklus dari siklus I, II, dan III dapat diuraikan sebagai berikut : a) Pada siklus I siswa yang memiliki motivasi rendah (R) berjumlah 1 dengan persentase 3,10% dan motivasi sedang (S) berjumlah 7 dengan persentase 21,90%. Tindakan pada siklus II motivasi siswa lebih banyak pada kategori tinggi (T) dan sangat tinggi (ST). Satu siswa yang memiliki motivasi sedang (S) saat dilakukan tindakan siklus II. b) Pada siklus I persentase siswa dengan kategori tinggi (T) mencapai 62,50% akan tetapi peneliti belum puas karena masih ada kategori siswa yang rendah (R) 3,10% dan sedang mencapai 21,90%.
Peneliti
melakukan
tindakan
siklus
II
untuk
meningkatkan siswa yang memiliki kategori rendah dan sedang. c) Beberapa siswa pada siklus I memiliki kategori motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 4 siswa dengan persentase 12,50 %. Peneliti melakukan tindakan II kategori motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 21 siswa dengan persentase 65,60 % dan tindakan siklus III motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 28 siswa dengan persentase 87,50 %. Dengan ini motivasi siswa mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
bimbingan klasikal dapat ditingkatan menggunakan media audio visual. Angket motivasi siswa yang diisi oleh siswa pada pra tindakan memiliki rata-rata 61,7. Angket motivasi siswa saat melakukan tindakan siklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan dari data pra tindakan. Jika data siklus I memiliki rata 72,75 pada penelitian tindakan siklus II rata-rata meningkat menjadi 81. Berikut disajikan grafik hasil pengolahan item angket motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Gambar 5 Grafik Hasil Angket Motivasi Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II 100 90 80 70 60 Pra Tindakan
50
Siklus I
40
Siklus II
30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pada data grafik item menunjukan peningkatan saat melakukan tindakan siklus I. Peneliti melihat grafik siklus I dan II masih ada siswa yang tingkat motivasinya belum begitu terlihat peningkatannya. Peneliti melihat pada ada 7 butir item yang peningkatan motivasinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
kecil yaitu 7,8,9,11,13,14,16,17, dan 19. Hasil pengolahan data di atas, dijadikan acuan untuk melakukan tindakan siklus III dengan perbandingan data grafik item siklus II. Peneliti melanjutkan siklus III berharap dapat meningkatkan butir-butir item yang peningkatannya masih kecil atau bahkan tetap. Gambar 6 Grafik Hasil Angket Motivasi Siklus II dan III 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Siklus II Siklus III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pada grafik menunjukkan bahwa ada 6 butir item mengalami penurunan yaitu 1,10,11,15, dan 20. Pada siklus III ada 3 butir item yang tetap 3,4 dan 18. Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa ada peningkatan dari siklus sebelumnya dengan rata-rata 85,95. Penelitian berakhir pada siklus III dengan pertimbangan bahwa dari hasil skor rata-rata keseluruhan penelitian tindakan siklus I hingga siklus III sudah menunjukkan berada di atas skor rata-rata data pra tindakan
atau data awal sebelum dilakukan penelitian. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memperoleh
gambaran
jelas
secara
keseluruhan
81
mengenai
perkembangan motivasi siswa, berikut disajikan grafik perkembangan motivasi siswa antarsiklus dan juga grafik perkembangan jumlah ratarata skor motivasi siswa antar siklus. Gambar 7 Grafik Hasil Angket Motivasi Pra Tindakan, Siklus I, II, dan III 100 90 80 70 Pre test
60 50
Siklus I
40
Siklus II
30
Siklus III
20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Peneliti lebih menyoroti item no 11, sebab dengan media audio visual siswa tidak tertantang mengikuti bimbingan klasikal. Media audio visual tidak memberikan tantangan bagi siswa namun menambah gairah dan motivasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Gambar 8 Perbandingan Persentase Angket Motivas vasi Pr Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus Pra lus III 100 80 60
Pra Tindakan Tind
40 61,7
72,75
81
85,95
20
Siklus I Siklus II Siklus III II
0 1 Gra Perkembangan Grafik Antar Siklus
Padaa grafik di atas dapat terlihat peningkatann motivasi siswa mengikuti uti bimbingan klasikal menggunakan media dia audio visual. Meskipun un mengalami penurunan pada siklus III, nam amun jumlah ratarata moti otivasi siswa setelah diberi tindakan mas asih lebih besar dibanding ngkan jumlah rata-rata motivasi siswa sebelum m diberi tindakan. 2. Hasil Lembar ar Observasi Berdasark rkan hasil dari lembar observasi yang telahh disusun dengan sesuai dengan an aktivitas dan motivasi siswa mengikuti bim imbingan klasikal. Berikut adala alah data hasil observasi motivasi siswa dalam da mengikuti bimbingan kla lasikal:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4. 11 Data Hasil Observasi Motivasi Siswa Pra tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Siklus
Presentase Rata-rata
Kategori
Aktivitas Siswa Pra tindakan
43,3 %
Rendah
Siklus I
56,6 %
Sedang
Siklus II
76,6 %
Tinggi
Siklus III
86,6 %
Sangat Tinggi
30 25 20 15
Pra Tindakan
10
Siklus I
5
Siklus II Ngobrol Tidur Bermain-main Badut Jalan-jalan Ribut Membaca Melamun Mainan Hp Menganggu Asal bicara Pasif Terburu-buru… Terlambat… Bosan
0
Siklus III
Dari tabel observasi yang dilakukan oleh mitra kolaboratif (observer), terjadi
peningkatan
motivasi
siswa
saat
mengikuti
bimbingan
menggunakan media audio visual. Di bawah ini grafik peningkatan motivasi siswa mengikuti bimbingan menggunakan media audio visual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Gambar 9 Grafik Observasi Siswa Pr Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus Pra lus III
Grafik Observasi Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pra Tindakan
76,6
Siklus I
86,6
Siklus II
56,6
Siklus III
43,3
1
3. Hasil Skala K Kiraan Motivasi Berdasark rkan hasil dari skala kiraan motivasi yang ng telah disusun berdasarkan cciri-ciri siswa yang memiliki motivasi tingg ggi dan motivasi rendah. Skala la ini terdiri dari 20 kata yaitu pasif, mem mbosankan, tidak memahami, bberat, antusias, menjenuhkan, tidak berguna, a, tertarik, santai, menantang,
melelahkan,
mengasyikkan,
tidak
penting, pe
praktis,
memperhatika kan, dan sulit. Berikut adalah data hasil skala la kiraan motivasi siswa dalam ti tindakan layanan bimbingan klasikal:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Gambar 10 Grafik Skala Kiraan Sifat Pr Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus Pra lus III
Grafik Perbandingan Skala Kiraan Sifat 140 120 100 80 40 20
Positif
126
60 69
101
82 55
35
Negatif 15
14
0 Pra ra Tindakan Tindak
1
2
3
Dari graf rafik tersebut terlihat ada perubahan yaituu perilaku positif semakin meni ningkat (biru) dan perilaku negatif (merah) sem emakin turun. 4. Hasil Wawan ancara Melaluii w wawancara, peneliti memperoleh data tentang ng tanggapan dari siswa dan gur uru terhadap bimbingan klasikal menggunak akan media audio visual. Hasill w wawancara dapat dirangkum sebagai berikut: a) Hasil il Wawancara W Siswa W Wawancara dilakukan dengan siswa sete etelah bimbingan klasika ikal siklus III. Dari hasil wawancara diperole oleh hasil sebagai berikut kut: 1. Seca ecara umum siswa menyukai, senang, dan tida dak bosan dengan bim imbingan klasikal menggunakan media audio dio visual, karena sisw swa lebih mudah memahami materi dan deng ngan media audio visu isual lebih memberikan contoh yang kongkrit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
2. Siswa merasa bosan karena diminta untuk mengisi angket yang dibagikan setelah bimbingan selesai. 3. Siswa mengungkapkan bahwa dengan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual mereka lebih termotivasi. 4. Siswa
mengatakan
bahwa
dengan
bimbingan
klasikal
menggunakan media audio visual tantangan tidak ada akan tetapi media audio visual cocok untuk bimbingan pada jam terakhir. b) Hasil Wawancara Guru Wawancara dengan guru dilakukan setelah bimbingan klasikal siklus III. Dari hasil wawancara dengan guru BK, didapat hasil sebagai berikut: 1.
Guru berpendapat bahwa bimbingan klasikal menggunakan media audio visual siswa lebih senang dan termotivasi selama bimbingan berlangsung.
2.
Guru berpendapat bahwa siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam
bimbingan,
hal
ini
dikarenakan
bimbingan
menggunakan media audio visual membantu siswa untuk menemukan nilai-nilai hidup. 3.
Guru berpendapat bahwa ketika bimbingan siswa lebih mudah memahami materi dan motivasi siswa semakin meningkat karena rasa ingin tahu yang cukup besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
87
Guru berpendapat bahwa reaksi siswa bagus dan berantusias saat peneliti akan memutar video.
5. Hasil Uji t Motivasi Siswa Tabel 4. 12 Hasil Uji t Motivasi Pra tindakan Sampai Siklus III Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation Pair Pretest 1
Siklus1
Pair Siklus1 1
Siklus2
Pair Siklus2 1
Siklus3
-
Std. Error Mean
Difference Lower
Upper
Sig. (2t
Df
tailed)
5.880
1.315
-13.802
-8.298
-8.404
19
.000
-8.250
7.866
1.759
-11.932
-4.568
-4.690
19
.000
-4.950
8.172
1.827
-8.775
-1.125
-2.709
19
.014
11.050
Jika dilihat dari tabel di atas, nilai uji-t berpasangan berbeda ratarata motivasi pra tindakan dengan motivasi siklus I adalah sebesar 11,05. Artinya ada peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar 11,05. Nilai t hitung sebesar 8,404 dengan Sig 0,00. Karena Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan signifikan motivasi siswa pada pra tindakan dan siklus I dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi motivasi siswa secara signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Nilai uji-t berpasangan perbeda rata-rata motivasi pada siklus I dengan motivasi siklus II adalah sebesar 8,250. Artinya ada peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,250. Nilai t hitung sebesar 4,690 dengan Sig 0,00. Karena Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal pada siklus I dan siklus II perbedaan. Dengan demikian, motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual secara meningkat signifikan. Nilai uji-t berpasangan perbeda rata-rata minat siklus II dengan motivasi siklus III adalah sebesar -4,950. Artinya ada Peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,950. Nilai t hitung sebesar -2,709 dengan Sig 0,014. Karena Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal pada siklus II dan siklus III terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan memengaruhi motivasi siswa secara signifikan.
C. Pembahasan Bimbingan klasikal menggunakan media audio visual adalah bimbingan yang dirancang untuk memberikan info kepada siswa tentang contoh-contoh nyata berkaitan dengan materi yang diberikan. Media audio visual dalam bimbingan klasikal membantu siswa untuk menemukan nilai-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
nilai hidup yang terkandung dalam media audio visual sehingga dapat meningkatkan motivasi. Media audio visual adalah suatu media yang mengandung gerak dan suara yang dirancang oleh peneliti untuk membantu siswa mendapat informasi. Materi bimbingan yang diterima siswa pada saat bimbingan menggunakan media audio visual membantu siswa lebih memahami materi yang diberikan. Berdasarkan
deskripsi
hasil
penelitian
yang
telah
diuraikan
sebelumnya, dapat diketahui bahwa motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui media audio visual. Media audio visual dapat membantu siswa lebih memahami materi yang diberikan
oleh
peneliti,
menghilangkan
rasa
bosan
siswa,
dan
meningkatkan motivasi siswa. Hal ini didasarkan pada pendapat Sutikno (2008: 102-103), bahwa ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses belajar mengajar, di antaranya: menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), mengatasi keterbatasan ruang, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, waktu pembelajaran bisa dikondisikan, menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar, meningkatkan motivasi siswa yang mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar, melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, dan meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2006: 169 – 171), bahwa fungsi dan manfaat penggunaan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
pembelajaran untuk menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu dan menambah gairah serta motivasi belajar siswa. Penggunaan media dapat menambah motivasi siswa karena melalui media siswa menjadi tertarik memperhatikan topik atau materi. Dapat disimpulkan bahwa media audio visual mampu membangkitkan motivasi siswa saat mengikuti bimbingan. Bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual menyebabkan siswa merasa mempunyai tujuan karena siswa diberikan contoh nyata. Bimbingan dengan media ini membantu siswa menjadi lebih semangat dan senang untuk menungkapkan pendapat. Siswa juga lebih mengerti
langkah-langkah
yang
harus
diambil
jika
mengalami
permasalahan dalam hidupnya. Motivasi siswa dapat meningkat dengan media audio visual sebab menarik, menyenangkan, dan mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi siswa kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari analisis angket motivasi dan skala motivasi siswa pada setiap siklus yaitu sebagai berikut : 1. Pada siklus I siswa yang memiliki motivasi rendah (R) berjumlah 1 dengan persentase 3,10% dan motivasi sedang (S) berjumlah 7 dengan persentase 21,90%. Tindakan pada siklus II motivasi siswa lebih banyak pada kategori tinggi (T) dan sangat tinggi (ST). Satu siswa yang memiliki motivasi sedang (S) saat dilakukan tindakan siklus II. Pada skala kiraan sifat pra tindakan dan siklus I mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
peningkatan dengan hasil skala 69 (perilaku positif) dan 55 (perilaku negatif) setelah dilakukan siklus dengan hasil 82 (perilau positif) dan 35 (perilaku negatif). 2. Pada siklus I persentase siswa dengan kategori tinggi (T) mencapai 62,50 % akan tetapi peneliti belum puas karena masih ada kategori siswa yang rendah (R) 3,10% dan sedang mencapai 21,90%. Peneliti melakukan tindakan siklus II untuk meningkatkan siswa yang memiliki kategori rendah dan sedang. Pada skala kiraan motivasi siklus II perilaku positif meningkat menjadi 101 dan perilaku negatif terhadap bimbingan klasikal menurun dengan hasil 15. 3. Beberapa siswa pada siklus I memiliki kategori motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 4 siswa dengan persentase 12,50 %. Peneliti melakukan tindakan II kategori motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 21 siswa dengan persentase 65,60 % dan tindakan siklus III motivasi sangat tinggi (ST) berjumlah 28 siswa dengan persentase 87,50 %. Dengan ini motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal dapat ditingkatkan menggunakan media audio visual. Pada skala kiraan motivasi siklus III perilaku positif meningkat menjadi 126 dan perilaku negatif terhadap bimbingan klasikal menurun dengan hasil 14. Rata-rata angket motivasi siswa yang awalnya adalah 61,7 setelah dilakukan tindakan siklus I, II, dan III menjadi 85,95. Dengan melihat rata-rata terjadi peningkatan motivasi siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Berdasarkan hasil observasi motivasi siswa yang menunjukkan pada siklus I motivasi siswa masih 56,6% dengan kualifikasi “sedang” tetapi pada siklus II motivasi siswa kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok meningkat menjadi 76,6% dengan kualifikasi “tinggi”. Peneliti belum puas dengan persentase observasi siklus II, melakukan tindakan siklus III ternyata menunjukkan peningkatan motivasi siswa 86,6% dengan kualifikasi “sangat tinggi”. Perhatian tersebut terlihat dari siswa memperhatikan, keaktifan siswa, antusias, partisipasi, kemampuan sisiwa menyimpulkan, mendengarkan, dan ada keinginan untuk mengikuti bimbingan klasikal sampai selesai. Siswa bersemangat dalam bimbingan klasikal, tidak bosan, mengemukakan pendapat saat bertanya, dan siswa memperhatikan media audio visual dengan tenang. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa dapat diperoleh keterangan bahwa secara umum siswa merasa termotivasi mengikuti bimbingan, merasa senang, dan tidak bosan dengan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Menurut siswa yang diwawancari menjadi lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh peniliti karena siswa diberikan contoh yang nyata dan menarik buat diperhatikan. Berdasarkan data dari lembar observasi, angket, dan hasil wawancara peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual di kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok berjalan lancar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
sesuai rencana yang telah disusun. Selain itu, tujuan dari tindakan untuk meningkatkan motivasi siswa juga tercapai. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok memiliki keterbatasan antara lain : 1.
Kemungkinan
tidak
semua aktivitas
siswa
dalam
mengikuti
bimbingan klasikal diamati secara maksimal kerena pengamat dalam penelitian ini hanya ada tiga orang (satu peneliti dan dua pengamat). 2.
Kemungkinan motivasi siswa meningkat hanya saat dilakukan penelitian, setelah penelitian selesai jika tidak dilakukan tindakan yang lebih menarik kondisi siswa akan kembali saat pra tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat mengenai kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru bimbingan konseling kelas X A TKJ SMK Negeri 2 Depok dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses bimbingan klasikal dengan media audio visual dapat meningkatkan motivasi siswa. Kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dengan membandingkan hasil data akhir siklus. Dari hasil data akhir siklus diperoleh kenaikan nilai yang signifikan, artinya bimbingan klasikal dengan media audio visual memiliki peningkatan rata-rata dengan hasil pra tindakan 61,7%, siklus I 72,75%, siklus II 81%, dan Siklus III meningkat 85,95%. 2. Peningkatan skor antar siklus motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media audio visual. Dari hasil akhir siklus diperoleh peningkatan motivasi siswa yang signifikan, siswa yang memiliki motivasi “tinggi” dengan persentase 12,50% dan siswa dengan motivasi “sangat tinggi” dengan persentase 87,50%. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk mengembangkan gagasan dalam rangka meningkatkan motivasi siswa, diberikan beberapa saran antara lain:
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
1. Bagi Guru Pembimbing Guru
pembimbing
mempertimbangkan
dapat hasil
memberikan penelitian
bimbingan
ini,
sehingga
dengan dapat
menyampaikan materi bimbingan di kelas dengan lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 2. Bagi Siswa Pihak sekolah dapat mengembangkan media audio visual dalam penyampaian materi, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan di kelas. Siswa dapat menerapkan nilainilai dalam bimbingan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat lebih baik lagi, misalnya menggunakan strategi lain seperti games education dan psikodrama. Peneliti lain dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk penelitian tindakan bimbingan dan konseling.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi (Tidak terbit). Yogyakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY. Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Solo: Yuma Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, Azar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada. Azwar, Saifuddin. 2011. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah. 2008. Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah laku. Yogyakarta: Kanisius. Hidayat, Rahmat. 2012. Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Indeks. Huda, Nur. 2007. Survei Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Siswa Kelas XI Dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Jasmani Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Hurlock, Elizabeth B. 1989. Perkembangan Anak (Jilid 2). Jakarta: Erlangga Nasution S., 2004, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
Ngalim, Purwanto. 2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Indeks. Prayitno & Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Rasyad Aminuddin. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur ; Uhamka Press. Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variable-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Ed I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks. Sudjana, Nana. 2007 .Teknologi Pengajaran. Bandung; Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”. Bandung: Prospect. Sutikno, Sobry: 2013. Belajar dan Pembalajaran. Lombok: Holistica. UU No.29 Tahun 1992 Pasal 27 tentang PP (Peraturan Pemerintah) Winardi, J. 2008. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Winkel, W.S dan Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi. Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Naili, Rochmatun. 2012. Media Audio Visual. Http: rochmatun-naili.blogspot.com /2012/05/Media-Audio-Visual.Http. Di unduh Rabu, 16 Oktober 2013 pukul 10.30 WIB di perpustakaan Mrican, Universitas Sanata Dharma. Khoirun, Erlik. 2013. Media Pembelajaran Audio Visual. Http: ErlikKhoirunNisak blogspot.com/2013/02/Media Pembelajaran Grafis, Visual, Audio, dan Audio Visual.Http. Di unduh Rabu, 16 Oktober 2013 pukul 11.00 WIB di perpustakaan Mrican, Universitas Sanata Dharma. Wahid, M. 2013. Pembagian dan Macam-macam Media Pendidikan. Http: UmarStam.blogspot.com/2013/04/diskusi-pembagian-dan macam-macammedia-9470.html. Di unduh Selasa, 22 Oktober 2013 pukul 14.00 WIB di perpustakaan Mrican, Universtas Sanata Dharma. Lisna. 2011. Bimbingan Klasikal. Http: lisnadot.com.wordpress.com/2011/07/17/ media-audiovisual/efektifitas media berbasis audiovisual untuk meningkatkan minat siswa mengikuti bimbingan klasikal. Di uduh Jumat, 4 Oktober 2013 pukul 11.00 WIB di perpustakaan Mrican, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 1. 1 SPB Pra Tindakan (Motivasi Hidup) 1. 2 SPB Siklus I (Problem Solving/Pemecahan Masalah) 1. 3 SPB Siklus II (Kritis dalam Bekerja) 1. 4 SPB Siklus III (Konsentrasi) 1. 5 Daftar Hadir Siswa
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
LAMPIRAN 1. 1
MODUL MOTIVASI HIDUP (Pra Tindakan) SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING No
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Motivasi Hidup
2.
Tugas Perkembangan
Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya dan menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif.
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan sosial
4.
Jenis Layanan
Pemberian informasi
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, pengembangan, pencegahan
6.
Sasaran
Siswa SMK kelas X
7.
Standar Kompetensi
Siswa lebih mampu termotivasi dalam setiap kegiatan.
8.
Kompetensi Dasar
Sesudah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa mampu memiliki kematangan motivasi hidup.
9.
Indikator
1. Peserta didik memiliki pemahaman baru tentang motivasi. 2. Peserta didik memiliki perasaan positif tentang pentingnya motivasi hidup.
10.
Materi
Motivasi Hidup.
11.
Metode
Eksperiential learning, tanya-jawab, sharing
12.
Waktu
45 menit
13.
Tempat
Ruang kelas
14.
Media
Alat tulis dan handout
15.
Prosedur
1. Pembukaan 2. Penyampaian materi tentang motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
3. Memberikan pengalaman motivasi 4. Sharing dan tanya-jawab 5. Refleksi 6. Menyimpulkan seluruh materi dan kegiatan yang telah diberikan 7. Penutup 16.
Penilaian
Lisan maupun tertulis dengan melihat keaktifan siswa/i
17.
Rencana Tindak Lanjut
Bagi siswa/i yang belum paham dengan kegiatan
bimbingan
ini
akan
diberikan
bimbingan klasikal maupun akan mendapatkan layanan individual lebih lanjut 18.
Sumber Pustaka
•
http://kabarqt.blogspot.com/2011/12/10-panduanmodul-materi..
Yogyakarta, 12 Januari 2013 Mengetahui Koordinator BK
RISMIYANTI, S. Pd
Praktikan
WIRATAMA RAHMAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
1. Kegiatan dan langkah – langkah: Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pengantar:
Mendengarkan
2 menit
Siswa/i
Waktu
Pembimbing
menjelaskan
sekilas mengenai motivasi?
2. Instruksi Guru pembimbing Pembimbing pengantar
memberikan Mendengarkan dan dan
8 menit
menjelaskan mengikuti kegiatan
tentang motivasi?
3. Kegiatan Kelas Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pada sesi ini guru pembimbing Mendengarkan sebuah mengikuti
memberikan pengalaman hidupnya
dan 15 menit
instruksi
guru pembimbing.
4. Pengumpulan Data dan Analisis Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i mengajukan Mendengarkan
pertanyaan – pertanyaan seperti dengan baik pendapat berikut ini kepada siswa: a. Siswa mengkaitkan pengalaman dengan motivasi hidup.
teman.
Waktu 7 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
5. Refleksi Guru Pembimbing Pembimbing
meminta
Siswa/i siswa/i Menuliskan
Waktu pada 10 menit
untuk menjawab dan menuliskan selembar kertas dalam selembar kertas: a. Seberapa
penting
motivasi, berikan alasan?
6. Penutup Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
menyimpulkan Mendengarkan
kegiatan yang dilakukan hari ini mengikuti dan mengarahkan agar siswa/i mampu motivasi.
mempraktekan
Waktu dan 3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
HANDOUT MOTIVASI HIDUP
Sangatlah perlu sebelum kita melakukan langkah-langkah kongkret dalam menentukan sasaran pribadi, kita harus membuat TARGET terlebih dahulu dan hal itu akan mendasari diri kita untuk bertindak secara kongkret.
Tetapkan sasaran pribadi secara jelas, kongkret. Kejelasan dan kekongkretan sasaran pribadi dapat dilihat dari tujuan akhir dari sasaran pribadi tersebut. Sehingga kita dituntut mempunyai keterampilan untuk menformulasikan sasaran akhir dari sasaran pribadi kita itu apa. Sedapat mungkin sasaran tersebut dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Contoh: Saya setelah lulus akan bekerja . Arahkan sasaran pribadi menjadi sesuatu yang lebih terperinci. Semakin terperinci sasaran pribadi yang kita buat, maka kita akan menjadi lebih mudah untuk menyusun strategi bagaimana mewujudkan sasaran pribadi tersebut. Contoh: Untuk menjadi seorang manager marketing yang handal di bulan Januari tahun 2007, maka yang akan saya lakukan mulai bulan Mei 2006 adalah mengikuti pelatihan mengenai customer service, teknik negosiasi, kursus bahasa inggris.
Rencanakan tindakan kongkret yang akan kita lakukan. Tindakan ini merupakan langkah awal yang harus kita lakukan supaya sasaran pribadi kita tidak berhenti pada catatan di lembaran kertas rencana kita. Perencanaan yang kita lakukan ini sebenarnya sama saja kita membuat lembar kerja yang berisi langkahlangkah kongkret apa yang akan kita lakukan. Biasanya lebih bersifat sangat detail yang merupakan aktivitas kita yang mengarah kepada pencapaian sasaran pribadi kita.
Gunakan seluruh potensi yang kita miliki. Jangan sampai sasaran pribadi yang kita lakukan tidak didukung oleh potensi-potensi riil yang kita miliki. Kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
kita memang saat ini belum sepenuhnya mempunyai potensi itu, maka kita harus mau belajar untuk melengkapi kekurangan potensi tersebut. Choirul 2009 6, Dalam hal ini kita perlu membuat daftar inventaris mengenai kompetensi diri kita sendiri yang merupakan syarat bagi tercapainya sasaran pribadi kita. Yang perlu kita inventarisasi adalah kompetensi-kompetensi yang bersifat keterampilan pengetahuan teknis dan kompetensi yang bersifat karakter atau kualitas pribadi kita. Contoh: Seorang manager marketing, keterampilan-pengetahuan teknis yang dibutuhkan antara lain: keterampilan melakukan negosiasi, keterampilan melakukan promosi, mempunyai wawasan luas, cerdas, dll. Sementara kompetensi yang bersifat karakter, di antaranya ialah: jujur, mempunyai daya juang, tidak mudah menyerah, loyal, dll. Buatlah daftar mengenai potensi kita, apakah sudah cukup memenuhi persyaratan yang dibutuhkan atau masih sangat jauh untuk kita miliki. Kalau ternayata masih jauh dari persyaratan yang ada, maka mau tidak mau kita harus belajar minimal untuk menjembatani agar jurang yang ada tidak terlampau dalam.
Evaluasilah apakah semua yang sudah kita lakukan benar-benar sesuai dengan rencana yang telah kita tetapkan. Apabila ternyata belum sesuai, maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi mengapa hal itu terjadi. Melakukan evaluasi berarti kita harus siap dengan berbagai data yang kongkret mengenai langkah-langkah apa yang telah kita lakukan dan bagaimana hasil dari langkah yang sudah kita jalankan. Mungkin hasil dari evaluasi kita menunjukkan bahwa kita berhasil mewujudkan sasaran kita. Atau juga sebaliknya berdasarkan hasil evaluasi ternyata kita belum berhasil. Gagal atau berhasil, evaluasi tetap perlu dilakukan, karena kita akan dapat menggunakan kembali apabila kita melakukan suatu tindakan yang sama atau berbeda dari sebelumnya. Motivasi merupakan hal yang sangat diperlukan dalam hidup, tanpa motivasi individu akan sulit berkembang dan sulit untuk mencapai hal yang diingikan. Contoh : setiap melakukan sesuatu siswa harus merefleksikan agar sesuatu yang dilakukan dapat dimaknai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Tentukan rencana baru berdasarkan pada apa yang telah kita evaluasi. Membuat rencana baru bukan berarti kita harus memulai lagi dari awal. Bisa saja kita tinggal memperbaiki hal-hal mana saja yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan kita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
LAMPIRAN 1. 2
MODUL PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) (SIKLUS I) SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING No
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Problem Solving
2.
Tugas
Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan
Perkembangan
kesenian. Sesuai dengan program kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
3.
Bidang
Bimbingan sosial
Bimbingan 4.
Jenis Layanan
Pemberian informasi
5.
Fungsi
Pemahaman, pengembangan, pencegahan
Bimbingan 6.
Sasaran
Siswa SMK kelas X
7.
Standar
Siswa dapat mengerti mengenai pemecahan masalah
Kompetensi 8.
Kompetensi
Sesudah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa
Dasar
mampu
menerapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
mengenai pemecahan masalah. 9.
Indikator
3. Peserta didik memiliki pemahaman baru tentang pemecahan masalah. 4. Peserta didik memiliki perasaan positif tentang pentingnya pemecahan masalah.
10. Materi
Cara-cara pemecahan masalah.
11. Metode
Eksperiential learning, tanya-jawab, sharing
12. Waktu
45 menit
13. Tempat
Ruang kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Media 15. Prosedur
108
Alat tulis dan handout 8. Pembukaan 9. Penyampaian materi tentang problem sloving 10. Memainkan game “logic” 11. Sharing dan tanya-jawab 12. Refleksi 13. Menyimpulkan seluruh materi dan kegiatan yang telah diberikan 14. Penutup
16. Penilaian
Lisan maupun tertulis dengan melihat keaktifan siswa/i
17. Rencana Tindak Bagi siswa/i yang belum paham dengan kegiatan Lanjut
bimbingan ini akan diberikan bimbingan klasikal maupun akan mendapatkan layanan individual lebih lanjut
18. Sumber Pustaka
•
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertianproblem-solving.html
•
en.wikipedia.org/wiki/Problem_solving
Yogyakarta, 10 Januari 2013 Mengetahui Koordinator BK
RISMIYANTI, S. Pd
Praktikan
WIRATAMA RAHMAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
1. Kegiatan dan langkah – langkah: Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pengantar:
Mendengarkan
2 menit
Siswa/i
Waktu
Pembimbing sekilas
menjelaskan
mengenai
pemecahan
masalah?
2. Instruksi Guru pembimbing Pembimbing pengantar
memberikan Mendengarkan dan dan
8 menit
menjelaskan mengikuti kegiatan
tentang pemecahan masalah?
3. Kegiatan Kelas Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pada sesi ini guru pembimbing Mendengarkan memberikan pemecahan laptop
dan
memikirkan memecahkan. game logic.
sebuah masalah
media mengikuti
instruksi
dengan guru pembimbing.
siswa bagaimana
untuk cara
Menggunakan
dan 15 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4. Pengumpulan Data dan Analisis Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
mengajukan Mendengarkan
Pembimbing
7 menit
pertanyaan – pertanyaan seperti dengan baik pendapat teman.
berikut ini kepada siswa: b. Siswa
disuruh
menggambarkan simbol diri untuk memecahkan masalah
dan
menjelaskan.
5. Refleksi Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
meminta
siswa/i Menuliskan
untuk menjawab dan menuliskan selembar kertas dalam selembar kertas: b. Apakah
manfaat
mengikuti kegiatan hari ini? c. Gambarkan suatu benda yang menyimbolkan anda dalam
pemecahan
masalah?Jelaskan! d. Usaha-usaha akan supaya
kalian
apa
yang
lakukan dapat
memecahkan masalah?
Waktu pada 10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Penutup Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
menyimpulkan Mendengarkan
kegiatan yang dilakukan hari ini mengikuti dan mengarahkan agar siswa/i mampu mempraktekan dalam menghadapi masalah.
Waktu dan 3 menit
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
HANDOUT PROBLEM SOLVING
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com). Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving adalah sebagai berikut: 1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah. 2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi. 3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan. 4. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
LAMPIRAN 1. 3
MODUL KRITIS DALAM BEKERJA (SIKLUS II) SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN No
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Kritis dalam Bekerja
2.
Tugas Perkembangan
Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan
kesenian.
Sesuai
dengan
program
kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan pendidikan
tinggi
serta
berperan
dalam
kehidupan masyarakat yang lebih luas. 3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan sosial
4.
Jenis Layanan
Pemberian informasi
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, pengembangan, pencegahan
6.
Sasaran
Siswa SMK kelas X
7.
Standar Kompetensi
Siswa lebih mampu berstrategi dalam bekerja.
8.
Kompetensi Dasar
Sesudah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa mampu berfikir kritis untuk melakukan kerja.
9.
Indikator
5. Peserta didik memiliki pemahaman baru tentang strategi bekerja. 6. Peserta didik memiliki perasaan positif tentang pentingnya strategi bekerja.
10.
Materi
Strategi Bekerja
11.
Metode
Eksperiential learning, tanya-jawab, sharing
12.
Waktu
45 menit
13.
Tempat
Ruang kelas
14.
Media
Alat tulis dan handout
15.
Prosedur
15. Pembukaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
16. Penyampaian materi tentang strategi bekerja 17. Memberikan pengalaman strategi bekerja 18. Sharing dan tanya-jawab 19. Refleksi 20. Menyimpulkan seluruh materi dan kegiatan yang telah diberikan 21. Penutup 16.
Penilaian
Lisan
maupun
tertulis
dengan
melihat
keaktifan siswa/i 17.
Rencana Tindak Lanjut
Bagi siswa/i yang belum paham dengan kegiatan
bimbingan
ini
akan
diberikan
bimbingan klasikal maupun akan mendapatkan layanan individual lebih lanjut 18.
Sumber Pustaka
•
Diterbitkan 7 April 2009 Kesejahteraan Sosial , Pelayanan Sosial 28 Komentar Kaitkata:bekerja, efektif, jadwal, James F. Hollingsworth, kerja, kerja efektif, kontraprestasi, Manajemen, Napoleon, pelaksanaan, pengukuran, perencanaan, potensi, prinsip kerja, profesional, rencana
Yogyakarta, 12 Januari 2013 Mengetahui Koordinator BK
RISMIYANTI, S. Pd
Praktikan
WIRATAMA RAHMAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
1. Kegiatan dan langkah – langkah: Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pengantar:
Mendengarkan
2 menit
Siswa/i
Waktu
Pembimbing sekilas
menjelaskan
mengenai
strategi
bekerja?
2. Instruksi Guru pembimbing Pembimbing pengantar
memberikan Mendengarkan dan dan
8 menit
menjelaskan mengikuti kegiatan
tentang strategi bekerja?
3. Kegiatan Kelas Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pada sesi ini guru pembimbing Mendengarkan memberikan sebuah
film dan mengikuti
dan 15 menit
instruksi
permainan dengan laptop dan guru pembimbing. melatih siswa untuk strategi bekerja.
4. Pengumpulan Data dan Analisis Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i mengajukan Mendengarkan
Waktu 7 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
pertanyaan – pertanyaan seperti dengan baik pendapat berikut ini kepada siswa:
teman.
c. Siswa mengkaitkan film dengan materi. 5. Refleksi Guru Pembimbing Pembimbing
meminta
Siswa/i siswa/i Menuliskan
Waktu pada 10 menit
untuk menjawab dan menuliskan selembar kertas dalam selembar kertas: e. Manfaat bimbingan hari ini
mengenai
strategi
bekerja?
6. Penutup Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
menyimpulkan Mendengarkan
kegiatan yang dilakukan hari ini mengikuti dan mengarahkan agar siswa/i mampu mempraktekan strategi bekerja.
Waktu dan 3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
HANDOUT KRITIS DALAM BEKERJA
Jakarta - Untuk mendapatkan kesuksesan dalam karir, setiap karyawan hendaknya meningkatkan etika kerja. Ikuti tips berikut ini dalam meningkatkan etika kerja.
Etika kerja berkaitan dengan apa yang semestinya dilakukan oleh karyawan. Seharusnya etika kerja makin lama bukannya semakin menurun tetapi semakin meningkat.
Seperti dikutip Ehow, untuk meningkatkan etos kerja, setiap karyawan perlu membangun prinsip-prinsip seperti di bawah ini.
1. Datang ke kantor lebih awal, setidaknya 15 menit sebelum mulai bekerja. Menyediakan waktu luang sebelum bekerja membuat Anda lebih siap mental untuk mengerjakan tugas kantor. Karyawan yang tidak pernah telat berarti menjunjung tinggi prinsip etika kerja.
2. Pertahankan sikap profesional setiap saat. Jadilah karyawan yang ramah dan bersahabat kepada staf lainnya di perusahaan. Hindarilah gosip dan fokuskan diri pada masalah-masalah pekerjaan.
3. Bersikap postif terhadap komentar negatif. Sikap positif sangat penting untuk menguatkan etos kerja. Bawalah perspektif yang segar pada pendapat negatif.
4. Inisiatif untuk menangani proyek baru. Jadilah karyawan dengan inisiatif tinggi dalam mengambil proyek baru dan percaya dirilah menjalankan semua tanggung jawab pekerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
5. Produktif. Kualitas dan kuantitas pekerjaan merupakan cerminan langsung karakter profesional dan integritas. Seorang pekerja yang produktif dengan etika kerja yang kuat, dapat menghasilkan karya yang berkualitas.
6. Menghormati kontribusi rekan lain. Bagi sebagian orang bekerja dengan tim lebih sulit karena harus menyatukan beberapa pendapat menjadi satu. Belajarlah untuk menghormati rekan lain di kantor yang memberikan ide.
7. Tidak perhitungan dengan waktu kerja. Bekerja lembur sesekali bukanlah suatu masalah besar. Bekerja lembur akan menyukseskan proyek yang akan dijalani dan dapat menyelesaikannya lebih cepat dari waktu yang diprediksikan.
1. Rencana Rencana itu ada hanya ketika ditulis. Kalau Anda tidak menuliskannya: Anda mungkin mempunyai impian atau visi atau bahkan mimpi buruk. Anda tidak mempunyai rencana kecuali ditulis. Seperti kata Napoleon, “Tidak ada yang sukses dalam perang kecuali sebagai konsekuensi dari rencana yang disiapkan dengan baik.” Merencanakan sesuatu dengan tepat berarti Anda harus mengetahui: • • • • •
Pekerjaan apa yg akan Anda diselesaikan? Bagaimana melaksanakannya? Kapan selesainya? Di mana selesainya ? Berapakah kecepatan melaksanakannya?
Rencanakan Pekerjaan dengan tepat! Dengan perencanaan yang tepat, puncak keberhasilan baru separuh dicapai. Perencanaan itu sukses hanya dengan pelaksanaan yang profesional. 2. Jadwal Pekerjaan harus dijadwalkan! Jadwal yg efektif harus: • • • •
Pasti. Selaras dengan jadwal-jadwal lainnya. Sulit mencapai, namun mungkin tercapai. Peganglah dengan teguh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Penjadwalan yang baik akan mengefektifkan energi Anda. Jangan biarkan energi Anda terbuang percuma hanya karena penjadwalan yang buruk. 3. Pelaksanaan Letnan Jenderal James F. Hollingsworth mengatakan, “Orang bodoh mana pun bisa menulis sebuah rencana. Pelaksanaanyalah yang membuat Anda kewalahan.” Setelah rencana yang tepat disiapkan, laksanakanlah rencana tersebut dengan: • • • • •
Terampil Teliti Cepat Tanpa usaha yang tak perlu Tanpa penundaan yang tak perlu
Laksanakanlah rencana dengan tanpa memisahkannya dari pelaksanaan. Dengan kata lain, para perencana itu harus mengomandani pelaksanaan dan para komandan itu harus turut serta merencanakan. 4. Pengukuran Perkerjaan yang telah Anda laksanakan haruslah diukur: • • • • •
Berdasarkan potensi Anda Berdasarkan progress report Anda yang telah lalu Berdasarkan progress report orang lain yang telah lalu Berdasarkan kuantitas Berdasarkan kualitas
Buatlah rekam jejak perjalanan pelaksanaan perkerjaan Anda. Nantinya akan berguna untuk melaksanakan pekerjaan-perkerjaan lainnya sebagai referensi. 5. Kontraprestasi Apabila pekerjaan Anda telah selesai dengan efektif, Anda selayaknya mendapat balas jasa berupa: • • • • •
Syarat kerja yang baik Kesehatan yang baik Kebahagiaan Pengembangan diri Uang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
LAMPIRAN 1. 4
MODUL KONSENTRASI (SIKLUS III) SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING No
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Konsentrasi
2.
Tugas Perkembangan
Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian. Sesuai dengan program kurikulum, persiapan karier dan melanjutkan pendidikan tinggi
serta
berperan
dalam
kehidupan
masyarakat yang lebih luas. 3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan sosial
4.
Jenis Layanan
Pemberian informasi
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, pengembangan, pencegahan
6.
Sasaran
Siswa SMK kelas X
7.
Standar Kompetensi
Siswa lebih mampu berkonsentrasi dalam setiap kegiatan.
8.
Kompetensi Dasar
Sesudah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa mampu berkonsentrasi dalam persiapan karier.
9.
Indikator
7. Peserta didik memiliki pemahaman baru tentang berkonsentrasi. 8. Peserta didik memiliki perasaan positif tentang pentingnya berkonsentrasi.
10.
Materi
Cara-cara berkonsentrasi.
11.
Metode
Eksperiential learning, tanya-jawab, sharing
12.
Waktu
45 menit
13.
Tempat
Ruang kelas
14.
Media
Alat tulis dan handout
15.
Prosedur
22. Pembukaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
23. Penyampaian materi tentang konsentrasi 24. Memberikan pengalaman konsentrasi 25. Sharing dan tanya-jawab 26. Refleksi 27. Menyimpulkan seluruh materi dan kegiatan yang telah diberikan 28. Penutup 16.
Penilaian
Lisan maupun tertulis dengan melihat keaktifan siswa/i
17.
Rencana Tindak Lanjut
Bagi siswa/i yang belum paham dengan kegiatan bimbingan ini akan diberikan bimbingan klasikal maupun akan mendapatkan layanan individual lebih lanjut
18.
Sumber Pustaka
•
Tips Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak | belajarpsikologi.com
•
http://belajarpsikologi.com/tips-carameningkatkan-konsentrasi-belajar-anak/
Yogyakarta, 12 Januari 2013 Mengetahui Koordinator BK
RISMIYANTI, S. Pd
Praktikan
WIRATAMA RAHMAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
1. Kegiatan dan langkah – langkah: Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pengantar:
Mendengarkan
2 menit
Siswa/i
Waktu
Pembimbing
menjelaskan
sekilas mengenai konsentrasi?
2. Instruksi Guru pembimbing Pembimbing pengantar
memberikan Mendengarkan dan dan
8 menit
menjelaskan mengikuti kegiatan
tentang konsentrasi?
3. Kegiatan Kelas Guru Pembimbing
Siswa/i
Waktu
Pada sesi ini guru pembimbing Mendengarkan memberikan
sebuah
film mengikuti
instruksi
dengan laptop dan melatih siswa guru pembimbing. untuk berkonsentrasi.
dan 15 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
4. Pengumpulan Data dan Analisis Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
Waktu 7 menit
mengajukan Mendengarkan
pertanyaan – pertanyaan seperti dengan baik pendapat teman.
berikut ini kepada siswa: d. Siswa mengkaitkan film dan permainan dengan materi.
5. Refleksi Guru Pembimbing Pembimbing
meminta
Siswa/i siswa/i Menuliskan
Waktu pada 10 menit
untuk menjawab dan menuliskan selembar kertas dalam selembar kertas: f. Sebutkan pengertian konsentrasi menurut teman-teman? g. Seberapa
penting
konsentrasi,
berikan
alasan?
6. Penutup Guru Pembimbing Pembimbing
Siswa/i
menyimpulkan Mendengarkan
kegiatan yang dilakukan hari ini mengikuti dan mengarahkan agar siswa/i mampu
mempraktekan
konsetrasi dalam belajar.
Waktu dan 3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
HANDOUT KONSENTRASI
Berikut ini ada beberapa tips cara meningkatkan konsentrasi belajar (Marthinz) : 1.
Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas
Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak kepikiran terus-menerus pd saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yg hrs dilakukan / melaksanakannya agar tidak ada beban 2.
Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan
Untuk menyemangati kegiatan belajar kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita sudah besar nanti akan sukses jadi org pandai, penghasilan besar, punya pacar cakep, dll. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan 3.
Jangan Terlalu Capek
Usahakan tidak membuat jadwal belajar dengan aktivitas fisik berlebih seperti olahraga, main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lainnya. Kalau sudah terlanjur capek maka bljr sebentarpun sudah bisa membuat ngantuk. Bila pulang sekolah sebaiknya langsung tidur siang atau sore lalu stlh bangun tidur langsung belajar yg serius. 4.
Posisi Belajar Yang Pas
Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan, sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar jika ada atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman di meja kursi sekolah atau kampus. 5.
Tempat yang tenang dan nyaman
Hindari lokasi belajar yg berisik atau mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita. Bila perlu menyendirilah anda di kamar tanpa suara apapun. Beritahu orangorang di rumah kalau anda sedang belajar dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
125
Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat
Coba saja aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak. misal sambil mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas. 7.
Strategi Menghapal Materi Pelajaran
Jika punya kesulitan menghapal / memahami pelajaran maka sebaiknya membuat rangkuman pelajaran yang mudah dimengerti dan dpt dilihat / dibacabaca kembali jika ada yang lupa. Bisa juga membuat hub.gmbr-gmbr yg mewakili point-poin pelajaran. Bisa juga merekam suara kita saat membaca materi pelajaran utk didengar kembali. Bisa pula membuat pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yg telah dipelajari, dan lainnya. 8.
Istirahat / Break Jika Lelah
Jangan dipaksakan tubuh yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya. Percuma bila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit spt; pusing vertigo, demam, badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja bisa 9.
Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar
Buat apa pacaran kalau masa depan kamu rusak. Lebih baik jangan pacaran dulu kalau belum punya pacar atau buat kesepakatan dengan kekasih pujaan hati untuk janji saling setia dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar akan terlupakan. Selain dari metode belajar yang diperhatikan, ada juga beberapa hal yang harus kita ketahui, yaitu faktor fisik yang juga mendukung konsentrasi dalam belajar. Apabila kita benar – benar menguasainya, konsentrasi memiliki manfaat yang luar biasa terhadap hidup kita. Konsentrasi dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan ketenangan pikiran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
LAMPIRAN 1. 5
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN)
NO
NAMA
TINDAKAN PENELITIAN PRA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
ABDUL ROHMAN WAHID ABICH GOVINDA AHMAD DZAKIYYUL FUAD AHMAD RASYID ALFIANI KARYA PINILIH ALVIDA DWIKI CHAIRUNNISA ANEQ OKTINA ANGGITA VIRANTI ANTONIUS ARIANTO SURYO PUTRA ARIEF MAULANA IKHSAN ARVIAN EKA SAPUTRA ASTRID NUR HANIFAH AULIA ANGGARA PUTRI BASKORO SINELIR BAYU YUNIANTO BENING PUSPITASARI CRISTIAN BOBY WIBISONO DAMAR KURNIAWAN DANANG RIYANTO DENI AMBARWATI DESTAVAN SATRIA PUTRA VARENDRA DEVI KEMUNING SARI DEVIANA NURUL HIDAYAH DJUPHA DWI CAHYO DYAH RETNO KURNIA KUSUMANINGRUM DZIKRY KUSUMA EKA ATIKA SARI EKO NURWANTO ERVINA AGUS ARIYANI FARIDHOTUL KHASANAH FAUSAN RANDY WIJANARKO FINARI ASTI
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 2. 1 Lembar Observasi Motivasi Siswa 2. 2 Hasil Lembar Observasi Motivasi Siswa 2. 3 Analisis Hasil Lembar Observasi Motivasi Siswa
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 2. 1 PANDUAN OBSERVASI SISWA
NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
B
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan. Situasi Pelaksanaan Media Audio Visual 1. Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2. Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan dengan media audio visual. 3. Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4. Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5. Siswa bertanya mengenai materi bimbingan.
Cukup
Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. 2 HASIL PANDUAN OBSERVASI SISWA (PRA TINDAKAN)
NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
B
Cukup
Kurang
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan. Situasi Pelaksanaan Tidak Menggunakan Media Audio Visual 1. Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2. Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan klasikal 3. Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4. Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5. Siswa bertanya mengenai materi bimbingan. JUMLAH
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ 0
6
7
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PANDUAN OBSERVASI SISWA (SIKLUS I)
NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
B
Cukup
Kurang
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan. Situasi Pelaksanaan Media Audio Visual 1. Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2. Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan dengan media audio visual. 3. Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4. Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5. Siswa bertanya mengenai materi bimbingan. JUMLAH
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ 0
14
3
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PANDUAN OBSERVASI SISWA (SIKLUS II)
NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
B
Cukup
Kurang
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan. Situasi Pelaksanaan Media Audio Visual 1. Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2. Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan dengan media audio visual. 3. Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4. Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5. Siswa bertanya mengenai materi bimbingan. JUMLAH
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ 9
14
0
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PANDUAN OBSERVASI SISWA (SIKLUS III)
NO
Situasi Yang Diamati
Kualifikasi Baik
A
B
Cukup
Kurang
Respon Siswa 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan. 2. Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. 3. Siswa ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Siswa senang saat mengikuti bimbingan. 5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan. Situasi Pelaksanaan Media Audio Visual 1.Keaktifan siswa saat mengikuti bimbingan. 2.Siswa antusias dalam mengikuti bimbingan dengan media audio visual. 3.Siswa tidak sibuk dengan hal yang lain. 4.Siswa memperhatikan saat bimbingan. 5.Siswa bertanya mengenai materi bimbingan. JUMLAH
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ 18
8
0
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. 3 Analisis Hasil Lembar Observasi NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-rata rata
Pre-Test Siklus I Siklus II Siklus iklus III 1 1 2 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 1 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 13 17 23 26 43,33333 56,66667 76,66667 86,66667 ,66667
Grafik Observasi Siswa 100 80 Pra Tindakan
60 40 20
76,6 43,3
56,6
86,6
Siklu I Siklus Siklu II Siklus Siklu III Siklus
0 1
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 3. 1 Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa 3. 2 Hasil Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa 3. 3 Analisis Hasil Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. 1 Lembar Skala Kiraan Sifat Motivasi Siswa.
Kuesioner Skala Kiraan Beri tanda
di depan kata sifat yang cocok dengan keadaan anda
selama mengikuti layanan bimbingan ini : ____ pasif
____ santai
____ membosankan
____ menantang
____ tidak memahami
____ melelahkan
____ berat
____ mengasyikan
____ antusias
____ tidak penting
____ menjenuhkan
____ praktis
____ tidak berguna
____ memperhatikan
____ tertarik
____ sulit
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. 2
HASIL LEMBAR SKALA KIRAAN SIFAT MOTIVASI SISWA PADA PRA TINDAKAN, SIKLUS I, SIKLUS II, DAN SIKLUS III TINDAKAN ITEM SKALA Pasif Bosan Tidak memahami Berat Menjenuhkan Tidak Berguna Tidak Penting Sulit Antusias Tertarik Santai Menantang Mengasyikan Praktis Memperhatikan Melelahkan
Pra
Siklus I
Siklus II
Siklus III
10 12 6 2 15 5 5 0 3 5 25 0 12 9 8 7
6 9 5 2 6 0 7 0 3 8 26 2 15 10 10 8
3 5 2 2 1 0 2 0 7 12 31 3 17 8 18 5
3 4 2 1 1 1 1 1 11 16 29 1 20 22 20 7
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. 3
Analisis Hasil Skalaa Kiraan K Sifat
Grafik Perbandingan Skala Motivasi 140 120 100 80
40 20
Positif
126
60 69
101
82
Negatif
55 35
15
14
0 Pra ra Tindakan Tindak
1
2
3
137
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
138
ANALISIS HASIL LEMBAR SKALA KIRAAN SIFAT MOTIVASI SISWA PADA PRA TINDAKAN, SIKLUS I, SIKLUS II, DAN SIKLUS III NEGATIF TINDAKAN ITEM SKALA Pasif Bosan Tidak memahami Berat Menjenuhkan Tidak Berguna Tidak Penting Sulit Total
POSITIF
Pra
Siklus I
Siklus II
Siklus III
10 12
6 9
3 5
3 4
TINDAKAN ITEM SKALA Antusias Tertarik
6 2 15 5 5 0 55
5 2 6 0 7 0 35
2 2 1 0 2 0 15
2 1 1 1 1 1 14
Santai Menantang Mengasyikan Praktis Memperhatikan Melelahkan Total
Pra
Siklus I
Siklus II
Siklus III
3 5
3 8
7 12
11 16
25 0 12 9 8 7 69
26 2 15 10 10 8 82
31 3 17 8 18 5 101
29 1 20 22 20 7 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 4. 1 Lembar Angket Motivasi Siswa 4. 2 Hasil Perolehan Skor Angket Motivasi Siswa 4. 3 Analisis Hasil Angket Motivasi Siswa
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 4. 1
ANGKET MOTIVASI SISWA Nama No Absen
: :
Berikan tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia untuk setiap pernyataan berikut. Keterangan pilihan jawaban : S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Tentukan Sikap anda terhadap keberlangsungan kegiatan layanan bimbingan klasikal hari ini sesuai dengan pernyataan berikut Saya senang dengan kegiatan bimbingan klasikal hari ini Saya bersemangat dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal hari ini Saya tertarik dengan materi bimbingan yang diberikan. Saya senang dengan model yang diberikan pembimbing dalam layanan bimbingan. Saya malas mengerjakan tugas yang diberikan pada waktu layanan bimbingan. Saya ingin tahu tentang materi yang diberikan hari ini Saya lebih suka mengikuti bimbingan dengan diberikan contoh nyata seperti film pendek dan game Saya bosan dalam mengikuti layanan bimbingan. Saya ingin tahu setiap layanan bimbingan diberikan. Saya bersemangat dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan media audio visual/film Saya tertantang dengan tugas yang diberikan hari ini, sehingga segera ingin menyelesaikan. Saya malas untuk bertanya mengenai materi layanan bimbingan. Saya mendengarkan dengan baik pesan-pesan dalam layanan bimbingan klasikal hari ini. Saya sulit mendiskusikan materi layanan dengan teman sebangku atau sendiri Saya berusaha merefleksikan pesan-pesan yang termuat dalam layanan bimbingan. Saya sulit memahami bimbingan klasikal menggunakan film/ media audio visual Saya mengajukan segala pertanyaan yang berkaitan dengan film bimbingan. Saya termotivasi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media film Saya memperhatikan dengan serius Film atau Video yang sedang diputar dan mampu menarik isi materi Saya mampu menerapkan nilai-nilai yang telah diberikan dalam layanan bimbingan klasikal di kehidupan sehari-hari.
Jawaban Alternatif S
KS
TS
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT HASIL PEROLEHAN SKOR ANGKET MOTIVASI SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) PRA TINDAKAN
Lampiran 4. 2
I1 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 Total
141
I2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 56
I3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1 1 50
I4 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 3 1 1 3 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 3 1 1 3 57
I5 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 53
I6 2 2 2 1 1 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 65
I7 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 65
I8 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 59
I9 3 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3 2 1 63
I10 2 3 1 1 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 68
I11 2 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 1 64
I12 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 63
I13 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 1 3 2 1 66
I14 1 1 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 65
I15 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 56
I16 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 68
I17 1 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 65
I18 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 3 1 3 3 1 2 3 1 3 1 69
I19 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 66
I20 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 2 2 3 2 1 3 1 56
Total 1 2 2 3 1 3 3 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1 1 2 60
36 31 37 34 35 39 41 33 42 37 36 42 44 40 42 46 39 42 43 41 40 40 40 38 41 39 34 42 36 35 38 31 1234
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
142
HASIL PEROLEHAN SKOR ANGKET MOTIVASI SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) SIKLUS I SIKLUS 1 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 TOTAL
I1
I2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 73
I3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 67
I4 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 61
I5 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 3 1 1 1 2 2 60
I6 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 74
I7 2 1 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 71
I8 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 70
I9 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 80
I10 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 75
I11 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 71
I12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 66
I13 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 70
I14 1 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 76
I15 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 65
I16 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1 2 75
I17 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 78
I18 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 88
I19 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 1 3 82
I20 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 81
2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 3 72
TOTAL 40 33 44 44 49 43 50 40 52 48 44 48 49 48 49 50 45 47 40 48 51 47 47 49 47 43 44 45 39 45 40 47 1455
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
143
HASIL PEROLEHAN SKOR ANGKET MOTIVASI SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) SIKLUS II SIKLUS 2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 TOTAL
I1
I2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 88
I3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 78
I4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 83
I5 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 91
I6 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88
I7 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 79
I8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71
I9 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 81
I10 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 76
I11 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 75
I12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 66
I13 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 77
I14 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 80
I15 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 69
I16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 88
I17 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 80
I18 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 92
I19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 92
I20 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 85
2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 81
TOTAL 46 50 50 49 50 50 53 49 54 51 47 52 52 48 54 58 55 54 43 51 53 50 52 51 48 46 49 51 50 57 49 48 1620
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
144
HASIL PEROLEHAN SKOR ANGKET MOTIVASI SISWA KELAS X A TKJ (TEKNIK KOMPUTER JARINGAN) SIKLUS III SIKLUS 3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 TOTAL
I1
I2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 83
I3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 80
I4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 83
I5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
I6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 94
I7 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 86
I8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
I9 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89
I10 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 77
I11 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 2 73
I12 2 1 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 65
I13 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
I14 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 84
I15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 89
I16 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 83
I17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
I18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 94
I19 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
I20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
TOTAL 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 79
52 56 59 57 53 55 56 54 56 48 51 57 54 53 59 55 59 53 46 52 56 48 44 50 51 50 56 58 55 60 52 54 1719
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
145
Lampiran 4. 3 ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI SISWA PRETEST NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA ABDUL ROHMAN WAHID ABICH GOVINDA AHMAD DZAKIYYUL FUAD AHMAD RASYID ALFIANI KARYA PINILIH ALVIDA DWIKI CHAIRUNNISA ANEQ OKTINA ANGGITA VIRANTI ANTONIUS ARIANTO SURYO PUTRA ARIEF MAULANA IKHSAN ARVIAN EKA SAPUTRA ASTRID NUR HANIFAH AULIA ANGGARA PUTRI BASKORO SINELIR BAYU YUNIANTO BENING PUSPITASARI CRISTIAN BOBY WIBISONO DAMAR KURNIAWAN 18 19 DANANG RIYANTO 20 DENI AMBARWATI 21 DESTAVAN SATRIA PUTRA VARENDRA 22 DEVI KEMUNING SARI 23 DEVIANA NURUL HIDAYAH 24 DJUPHA DWI CAHYO 25 DYAH RETNO KURNIA KUSUMANINGRUM 26 DZIKRY KUSUMA 27 EKA ATIKA SARI 28 EKO NURWANTO 29 ERVINA AGUS ARIYANI 30 FARIDHOTUL KHASANAH 31 FAUSAN RANDY WIJANARKO
JUMLAH 36 31 37 34 35 39 41 33 42 37 36 42 44 40 42 46 39 42 43 41 40 40 40 38 41 39 34 42 36 35 38
ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI SISWA SIKLUS I KATEGORI R SR R R R S S R S S R S T S S T S S S S S S S S S S R S R R S
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA ABDUL ROHMAN WAHID ABICH GOVINDA AHMAD DZAKIYYUL FUAD AHMAD RASYID ALFIANI KARYA PINILIH ALVIDA DWIKI CHAIRUNNISA ANEQ OKTINA ANGGITA VIRANTI ANTONIUS ARIANTO SURYO PUTRA ARIEF MAULANA IKHSAN ARVIAN EKA SAPUTRA ASTRID NUR HANIFAH AULIA ANGGARA PUTRI BASKORO SINELIR BAYU YUNIANTO BENING PUSPITASARI CRISTIAN BOBY WIBISONO DAMAR KURNIAWAN 18 19 DANANG RIYANTO 20 DENI AMBARWATI 21 DESTAVAN SATRIA PUTRA VARENDRA 22 DEVI KEMUNING SARI 23 DEVIANA NURUL HIDAYAH 24 DJUPHA DWI CAHYO 25 DYAH RETNO KURNIA KUSUMANINGRUM 26 DZIKRY KUSUMA 27 EKA ATIKA SARI 28 EKO NURWANTO 29 ERVINA AGUS ARIYANI 30 FARIDHOTUL KHASANAH 31 FAUSAN RANDY WIJANARKO
JUMLAH 40 33 44 44 49 43 50 40 52 48 44 48 49 48 49 50 45 47 40 48 51 47 47 49 47 43 44 45 39 45 40
KATEGORI S R T T T S ST S ST T T T T T T ST T T S T ST T T T T S T T S T S
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI SISWA SIKLUS II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA ABDUL ROHMAN WAHID ABICH GOVINDA AHMAD DZAKIYYUL FUAD AHMAD RASYID ALFIANI KARYA PINILIH ALVIDA DWIKI CHAIRUNNISA ANEQ OKTINA ANGGITA VIRANTI ANTONIUS ARIANTO SURYO PUTRA ARIEF MAULANA IKHSAN ARVIAN EKA SAPUTRA ASTRID NUR HANIFAH AULIA ANGGARA PUTRI BASKORO SINELIR BAYU YUNIANTO BENING PUSPITASARI CRISTIAN BOBY WIBISONO DAMAR KURNIAWAN DANANG RIYANTO DENI AMBARWATI DESTAVAN SATRIA PUTRA VARENDRA DEVI KEMUNING SARI DEVIANA NURUL HIDAYAH DJUPHA DWI CAHYO DYAH RETNO KURNIA KUSUMANINGRUM
DZIKRY KUSUMA EKA ATIKA SARI EKO NURWANTO ERVINA AGUS ARIYANI FARIDHOTUL KHASANAH FAUSAN RANDY WIJANARKO FINARI ASTI
JUMLAH 46 50 50 49 50 50 53 49 54 51 47 52 52 48 54 58 55 54 43 51 53 50 52 51 48 46 49 51 50 57 49 48
146
ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI SISWA SIKLUS III KATEGORI T ST ST T ST ST ST T ST ST T ST ST T ST ST ST ST S ST ST ST ST ST T T T ST ST ST T T
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA ABDUL ROHMAN WAHID ABICH GOVINDA AHMAD DZAKIYYUL FUAD AHMAD RASYID ALFIANI KARYA PINILIH ALVIDA DWIKI CHAIRUNNISA ANEQ OKTINA ANGGITA VIRANTI ANTONIUS ARIANTO SURYO PUTRA ARIEF MAULANA IKHSAN ARVIAN EKA SAPUTRA ASTRID NUR HANIFAH AULIA ANGGARA PUTRI BASKORO SINELIR BAYU YUNIANTO BENING PUSPITASARI CRISTIAN BOBY WIBISONO DAMAR KURNIAWAN DANANG RIYANTO DENI AMBARWATI DESTAVAN SATRIA PUTRA VARENDRA DEVI KEMUNING SARI DEVIANA NURUL HIDAYAH DJUPHA DWI CAHYO DYAH RETNO KURNIA KUSUMANINGRUM
DZIKRY KUSUMA EKA ATIKA SARI EKO NURWANTO ERVINA AGUS ARIYANI FARIDHOTUL KHASANAH FAUSAN RANDY WIJANARKO FINARI ASTI
JUMLAH 52 56 59 57 53 55 56 54 56 48 51 57 54 53 59 55 59 53 46 52 56 48 44 50 51 50 56 58 55 60 52 54
KATEGORI ST ST ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST T ST ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
TABEL PERBANDINGAN ANGKET MOTIVASI PRETEST, SIKLUS I, SIKLUS II, DAN SIKLUS III
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KOMPONEN/BUTIR Saya senang dengan..... Saya bersemangat....... saya tertarik...... Saya senang dengan model..... Saya malas... Saya ingin tahu.... Saya suka.... Saya bosan..... Saya merasa.... Saya bersemangat....... Saya tertantang Saya terdorong..... Saya mendengarkan.... Saya mendiskusikan...... Saya berusaha refleklsi Saya mau mengikuti.... Saya lebih mengerti........... Saya termotivasi............. Saya memperhatikan............ Saya menerapkan............. TOTAL RATA-RATA
Pre test 56 50 57 53 65 65 59 63 68 64 63 66 65 56 68 65 69 66 56 60 1234 61.7
SIKLUS 1 73 67 61 60 74 71 70 80 75 71 66 70 76 65 75 78 88 82 81 72 1455 72.75
SIKLUS 2 88 78 83 91 88 79 71 81 76 75 66 77 80 69 88 80 92 92 85 81 1620 81
SIKLUS 3 83 80 83 91 94 86 95 89 77 73 65 92 84 89 83 95 94 92 95 79 1719 85.95
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
TABEL PENINGKATAN ANGKET MOTIVASI PRETEST DAN SIKLUS I Pre test 56 50 57 53 65 65 59 63 68 64 63 66 65 56 68 65 69 66 56 60
Siklus 1 73 67 61 60 74 71 70 80 75 71 66 70 76 65 75 78 88 82 81 72
Selisih 17 17 4 7 9 6 11 17 7 7 3 4 11 9 7 13 19 16 25 12
Keterangan Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik
TABEL PENINGKATAN ANGKET MOTIVASI SIKLUS I DAN SIKLUS II Siklus 1 73 67 61 60 74 71 70 80 75 71 66 70 76 65 75 78 88 82 81 72
Siklus 2
Selisih Keterangan 88 78 83 91 88 79 71 81 76 75 66 77 80 69 88 80 92 92 85 81
15 11 22 31 14 8 1 1 1 4 0 7 4 4 13 2 4 10 4 9
Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Tetap Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik
148
TABEL PENINGKATAN ANGKET MOTIVASI SIKLUS II DAN SIKLUS III Siklus 2 88 78 83 91 88 79 71 81 76 75 66 77 80 69 88 80 92 92 85 81
Siklus 3 83 80 83 91 94 86 95 89 77 73 65 92 84 89 83 95 94 92 95 79
Selisih
Keterangan
-5 Turun 2 Naik 0 Tetap 0 Tetap 6 Naik 7 Naik 24 Naik 8 Naik 1 Naik -2 Turun -1 Turun 15 Naik 4 Naik 20 Naik -5 Turun 15 Naik 2 Naik 0 Tetap 10 Naik -2 Turun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 5. 1 Catatan Lapangan 5. 2 Dokumentasi Foto-foto Penelitian
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Lampiran 5. 1 CATATAN LAPANGAN
Siklus
:I
Tanggal
: 30 Januari 2013
Kegiatan
:
Pertemuan dimulai pada hari Rabu pukul 13.45, siswa yang dikelas hanya setengah karena sholat, istirahat, dan makan siang. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti membuka bimbingan dengan mengucap salam. Peneliti menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan berbeda dengan yang sebelumnya yaitu akan dilaksanakan dengan media audio visual. Setelah guru menyampaikan metode yang akan digunakan dan tujuan bimbingan. Pada saat peneliti menyampaikan tujuan banyak siswa yang ngobrol, jalan-jalan, dan bosan. Setelah selesai menyampaikan tujuan peneliti membuka power point mengenai materi problem solving. Peneliti meminta salah satu siswa membacakan materi. Peneliti memberikan pertanyaan mengenai arti problem solving dan hanya beberapa siswa yang menanggapi. Setelah itu peneliti memberikan materi problem solving, beberapa siswa yang gelisah untuk segera pulang dan males mengikuti bimbingan. Peneliti memberikan contoh mengenai problem solving dan menjelaskan aturan main. Peneliti membagi dalam kelompok sesuai dengan tempat duduk. Pada waktu peneliti menyuruh untuk memilih satu ketua dalam kelompok, siswa saling tunjuk. Namun ketika peneliti berkata, jangan saling menunjuk dan akhirnya ada siswa yang mau maju untuk memimpin kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
CATATAN LAPANGAN Siklus
: II
Tanggal
: 13 Februari 2013
Kegiatan
:
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Rabu pukul 13.45. Peneliti memberikan salam kepada siswa. Peneliti menanyakan mengenai lima bangku yang kosong. Siswa menjawab kalau masih dikanti makan siang. Peneliti menanggapi, “lho waktu istirahat sudah habis”. Peneliti sambil menunggu datang siswa yang terlambat menjelaskan materi yang akan diberikan hari ini. Peneliti menjelaskan bahwa materi hari berbeda sehingga media yang diberikan juga beda. Peneliti memberikan sejumlah video pendek yang disajikan sebaik mungkin dalam power point. Pada waktu video 1 diputar, siswa yang terlambat masuk ke kelas dan meminta maaf atas keterlambatan. Pada video diputar, salah satu siswa yang membuka laptop karena mengerjakan tugas pelajaran. Pada saat video diputar ada salah satu siswa yang tidak memperhatikan dan menganggu siswa lain. Peneliti menegur atas perilaku siswa tersebut. Pada saat siswa menonton video, peneliti menekankan siswa untuk memperhatikan nilainilai dalam video dan menyimpulkan. Setelah video selesai, siswa disuruh menyimpulkan secara lisan. Sebelum bimbingan selesai, sekitar 10 menit akan digunakan untuk pengisian angket. Setelah bel berbunyi tanda waktu pelajaran habis. Peneliti mengajak siswa untuk menutup dengan doa. Siswa salaman dengan peneliti dan memberikan angket yang sudah diisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
CATATAN LAPANGAN Siklus
: III
Tanggal
: 20 Februari 2013
Kegiatan
:
Pada tindakan siklus ketiga, peneliti membuka bimbingan dengan mengucap salam dan menyuruh siswa untu memasukkan semua alat tulis kedalam tas. Peneliti menginginkan siswa untuk memperhatikan dan serius mengikuti bimbingan. Peneliti mengingatkan pada siswa supaya tidak ramai, tidak ada yang ijin keluar, dan sibuk diluar bimbingan. Peneliti menyuruh mitra kolaboratif untuk mengambil gambar saat bimbingan berlangsung. Siswa tampak serius mengikuti bimbingan dan peneliti sambil keliling melihat seluruh siswa diberbagai sisi. Saat video selesai siswa meminta untuk diputarkan kembali. Setelah video diputar, peneliti menyuruh mitra kolaboratif untuk merekam menggunakan kamera. Sebelum bimbingan selesai, siswa berkomentar untuk melanjutkan video masalah pulang mundur tidak masalah. Peneliti melanjutkan sesuai keinginan siswa. Setelah selesai video siswa disuruh menyimpulkan dan mengisi angket. Siswa pun dengan semangat mengisi dan berharap untuk bimbingan berikutnya bersama peneliti. Setelah semua selesai, peneliti dinyanyikan dengan lagu “terima kasih kak”. Peneliti mengucapkan banyak terimakasih dan menutup bimbingan dengan berdoa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. 2
DOKUMENTASI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
•
154
Beberapa foto yang diambil saat peneliti melakukan tindakan siklus I, II, dan III.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 6. 1 Validitas dan Reliabilitas
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. 1 Correlations Spearman's rho No. Item Parameter Uji Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) 2 N Correlation Coefficient 3 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 4 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 5 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 6 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 7 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 8 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 9 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 10 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 11 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 12 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 13 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 14 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 15 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 16 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 17 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 18 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 19 Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient 20 Sig. (2-tailed) N
Hasil Hitung Keputusan 0,368766879 valid 0,03781071 32 0,365142546 valid 0,5668454 32 0,324887044 valid 0,069632676 32 0,000516477 valid 0,997761627 32 0,316409901 gugur 0,314310842 32 0,312311649 valid 0,08181674 32 0,390565334 valid 0,027099212 32 0,534620095 valid 0,001620441 32 0,426585982 valid 0,014902218 32 0,325577985 valid 0,069006681 32 -0,106724552 gugur 0,560991125 32 0,248644104 gugur 0,169986885 32 0,67991176 valid 1,86648E-05 32 0,332279798 valid 0,063159945 32 0,485176037 valid 0,004884149 32 0,44274641 valid 0,011161623 32 0,365698854 valid 0,039560426 32 0,64482078 valid 6,78258E-05 32 0,358391042 valid 0,043991428 32 0,447690283 valid 0,010189298 32
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 7. 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. 1
158